PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
Halaman Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2012 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (diaudit) dan Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 (tidak diaudit) PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – Pada Tanggal 31 Maret 2012 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (diaudit) serta Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 (tidak diaudit) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Desember 2011 ( Diaudit )
Catatan
31 Maret 2012
31 Desember 2011
ASET ASET LANCAR Kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Persediaan Ayam pembibit turunan Uang muka Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Investasi saham
2d,2g,2h,3,4,19,29 2h,3,5,12,19,29 2h,3,6,12,16,19,29 2e,28 2h,3,19,29 2e,2i,2o,7,12,16,28 2j,2o,8,12,16,30 2k 2r,9,27 2h,3,10,19,29
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 489.901.906.682 dan Rp 470.093.511.993, pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Uang jaminan Beban tangguhan
2r,3
2l,2m,2o,3,11,12,16, 17,18 2h,3,19,29 2n
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
21,713,264,413 11,282,550,000
20,187,063,533 11,282,550,000
35,850,526,917 6,660,308,675 156,559,791 132,411,367,339 360,394,381,186 61,153,351,402 3,272,386,886 25,472,478,816 1,327,500,000
40,153,986,454 2,551,195,808 200,445,438 158,403,946,883 339,325,886,429 24,076,023,267 4,212,458,807 25,472,478,816 1,327,500,000
659,694,675,425
627,193,535,435
7,512,244,820
8,171,740,314
946,416,584,600 1,146,709,261 4,741,542,437
885,251,575,619 1,146,709,261 5,329,428,455
959,817,081,118
899,899,453,649
1,619,511,756,543
1,527,092,989,084
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-1-
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Desember 2011 ( Diaudit )
Catatan
31 Maret 2012
31 Desember 2011
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS LANCAR Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Utang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka pelanggan Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman bank Utang pembelian aset tetap
2h,3,5,6,7,8,11,12,19,29 2d,2h,3,13,19,29 2e,28
359,693,562,646
320,500,420,000
142,642,149,740 31,654,053,814 1,626,381,490 18,279,499,975 20,267,453,674 8,075,412,102
157,073,019,450 35,455,661,655 471,668,359 2,586,190,613 12,454,526,915 3,393,764,955
63,655,672,047 5,652,055,264
63,655,672,047 6,775,417,464
651,546,240,752
602,366,341,458
534,805,776 98,975,426,000
534,805,776 98,975,426,000
94,053,189,404 2,689,644,448
109,677,450,809 3,264,237,364
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar
196,253,065,628
212,451,919,949
Jumlah Liabilitas
847,799,306,380
814,818,261,407
75,000,000,000 9,104,080,000
75,000,000,000 9,104,080,000
5,000,000,000 682,598,370,163
5,000,000,000 623,160,647,677
771,702,450,163
712,264,727,677
10,000,000
10,000,000
771,712,450,163
712,274,727,677
1,619,511,756,543
1,527,092,989,084
2h,3,19,29 2r,14,27 2h,3,15,19,29
2h,3,6,7,8,11,16,19,29 2h,3,11,17,19,29
Jumlah Liabilitas Lancar LIABILITAS TIDAK LANCAR Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan pasti pasca kerja Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman bank Utang pembelian aset tetap
2r 2q,3,26
2h,3,6,7,8,11,16,19,29 2h,3,11,17,19,29
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar - 100.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor - 75.000.000 saham Agio saham Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
20 21 27
Jumlah Kepentingan Nonpengendali
2c
Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-2-
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 ( Tidak Diaudit )
31 Maret Catatan
2012
2011
PENJUALAN BERSIH
2e,2p,22,28
520,360,347,413
454,356,723,534
BEBAN POKOK PENJUALAN
2e,2p,23,28
346,853,550,146
267,705,543,419
2p
173,506,797,267 1,287,525,208
186,651,180,115 829,857,035
351,149,994 228,593,125 (67,055,492,558) (15,488,784,609) (13,639,492,819) (302,779,453) 505,222,325
219,250,013 440,404,814 (53,763,150,172) (13,197,335,068) (6,411,742,888) 73,568,061 293,576,516
79,392,738,480
115,135,608,426
(19,295,520,500) (659,495,494)
(28,849,047,000) 8,741,813
(19,955,015,994)
(28,840,305,187)
59,437,722,486
86,295,303,239
LABA KOTOR Penjualan barang bekas Keuntungan penjualan aset tetap - bersih Pendapatan bunga Umum dan administrasi Penjualan Beban bunga Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Lain-lain - bersih
2l,11 2p 2p,2q,24,26 2p,24 2p,12,16,17,18,25 2d
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
2r
Beban Pajak LABA BERSIH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
-
-
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
59,437,722,486
86,295,303,239
Laba / laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali
59,437,722,486 -
86,295,303,239 -
59,437,722,486
86,295,303,239
793
1,151
LABA PER SAHAM DASAR (Dalam jumlah penuh)
2s
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
-3-
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Untuk Peride yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Desember 2011 ( Diaudit )
Catatan
Saldo per 31 Desember 2010 Dividen
Modal Ditempatkan dan Disetor
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Saldo Laba Tidak Ditentukan Ditentukan Agio Saham Penggunaannya Penggunaannya
75,000,000,000 27
-
9,104,080,000 -
Pembentukan cadangan umum
-
607,964,976,955
692,069,056,955
-
(3,750,000,000)
(3,750,000,000)
(5,000,000,000)
0
23,945,670,722
23,945,670,722
623,160,647,677
712,264,727,677
5,000,000,000
Jumlah laba komprehensif Saldo per 31 Desember 2011 Pembentukan cadangan umum Jumlah laba komprehensif Saldo per 31 Maret 2012
75,000,000,000 27
9,104,080,000
-
-
-
-
75,000,000,000
9,104,080,000
Jumlah
5,000,000,000
5,000,000,000
-4-
59,437,722,486
59,437,722,486
682,598,370,163
771,702,450,163
Kepentingan
Jumlah
Non-Pengendali
Ekuitas
10,000,000 -
692,079,056,955 (3,750,000,000) 0
10,000,000 10,000,000
23,945,670,722 712,274,727,677 59,437,722,486 771,712,450,163
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Arus Kas Konsolidasian Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 ( Tidak Diaudit )
31 Maret 2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan dan lain-lain Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lain-lain
31 Maret 2011
526,574,706,630 (448,550,660,510)
466,813,799,948 (372,154,884,165)
78,024,046,120 (13,720,668,953) (3,335,542,466)
94,658,915,783 (6,411,742,888) (3,391,915,029)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
60,967,834,701
84,855,257,866
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Penerimaan bunga Perolehan aset tetap
351,150,000 228,593,125 (81,893,140,201)
220,750,000 440,404,814 (61,763,625,444)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(81,313,397,076)
(61,102,470,630)
(15,624,261,405) -
(15,913,918,012) -
39,193,142,646 (1,697,955,116)
(194,542,710)
21,870,926,125
(16,108,460,722)
1,525,363,750
7,644,326,514
KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
20,187,063,533 837,130
51,981,187,589 73,568,061
KAS AKHIR TAHUN
21,713,264,413
59,699,082,164
Kas bersih dihasilkan dari operasi Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran pinjaman bank jangka panjang Penerimaan pinjaman bank jangka panjang Penerimaan (pembayaran) dari : Pinjaman bank jangka pendek Utang pembelian aset tetap Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan PENURUNAN BERSIH KAS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-5-
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
1.
Umum a.
Pendirian dan Informasi Umum PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 11 tanggal 13 Pebruari 1985 dari Sastra Kosasih, Notaris di Surabaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C26510.HT.01.01.TH.86 tanggal 18 September 1986 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 11 Nopember 1986, Tambahan No. 1351. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 65 tanggal 8 Juli 2008 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas. Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-73472.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 14 Oktober 2008 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 17 tanggal 27 Februari 2009, Tambahan No. 5844. Perusahaan dan anak perusahaan selanjutnya disebut “Grup”. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang pertanian, peternakan, perikanan, industri dan perdagangan umum. Saat ini usaha Perusahaan dibidang pembibitan ayam nenek dan pembibitan ayam induk. Produk yang diusahakan adalah berupa bibit anak ayam umur sehari atau Day Old Chick (DOC) yang terdiri dari Induk Broiler, Induk Layer, Niaga Broiler, Niaga Layer betina dan Niaga Layer Jantan dan produk sampingan. Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada tahun 1985. Kantor pusat Perusahaan terletak di Grha Praba Samantha, Jl. Daan Mogot Km. 12 No. 9 Jakarta Barat, sedangkan peternakan dan penetasan milik Perusahaan terletak di Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Kalimantan. Perusahaan menjual produknya di pasar lokal. Perusahaan dan anak perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (Grup) Japfa.
b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 19 Januari 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) [sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK)] dengan suratnya No. S-94/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum atas 10.000.000 saham seharga Rp 1.000 per saham kepada masyarakat dan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 28 Februari 1994. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 75.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
-6-
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
c.
Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan Perusahaan mempunyai bagian kepemilikan langsung, lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut:
Domisili
Jenis Usaha
Tahun Operasi Komersial
Purwakarta Jakarta
Pembibitan ayam Pembibitan ayam
1995 2007
Anak Perusahaan
PT Multiphala Adiputra PT Hidon
Persentase Pemilikan 31-Mar-12 31-Dec-11
99.90% 99.99%
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi) 31-Mar-12 31-Dec-11
8,325,440,855 4,700,580,768
8,467,046,479 4,659,346,118
Kegiatan operasional PT Multiphala Adiputra dan PT Hidon telah diambil alih oleh Perusahaan masing-masing sejak tahun 2004 dan 2008. d.
Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, susunan pengurus Perusahaan masingmasing berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan tanggal 8 Juni 2011 dan yang didokumentasikan dalam Akta No. 59 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris
: :
Rachmat Indrajaya Tukul Trajan Boentoro Antonius Harwanto Suryo Sembodo
Komisaris Independen
:
Rachmat Indrajaya
Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur
: : :
Leo Handoko Laksono Budiarto Soebijanto Yulius Putut Djagiri
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam (sekarang Bapepam dan LK). Komite Audit Perusahaan terdiri dari dua orang anggota, dimana Rachmat Indrajaya yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga menjadi Ketua Komite Audit. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 5.542 karyawan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 5.348 karyawan pada tanggal 31 Desember 2011. Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru Perusahaan kepada komisaris dan direksi masing-masing sebesar Rp 6.363.636.364 pada tahun 2011.
-7-
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang telah diubah dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik dalam Industri Peternakan, yang telah dipertegas dengan Surat Edaran No. SE-03/BL/2011 tanggal 13 Juli 2011. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011. Laporan keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian --Laporan Keuangan” yang diterapkan sejak 1 Januari 2011. Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut menimbulkan dampak signifikan terhadap penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Grup.
b.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut: (1) PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, mengatur penyajian laporan keuangan, antara lain, tujuan, komponen laporan keuangan, penyajian yang wajar, materialitas dan agregat, saling hapus, pemisahan antara aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, estimasi dan pertimbangan untuk akunakun utama, manajemen permodalan, dan pendapatan komprehensif lain. Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi secara bersama-sama dengan "pendapatan komprehensif lainnya”. Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan laba rugi komprehensif, atau dua laporan yakni laporan laba rugi terpisah dan laporan laba rugi komprehensif. Grup memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan dan menyajikan laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan tanggal 31 Maret 2012
-8-
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
(2) PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian Perusahaan, dan akuntansi untuk investasi pada anak-anak perusahaan, pengendalian bersama entitas, dan perusahaan asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Sesuai dengan ketentuan PSAK No. 4, Perusahaan mencatat investasi pada anak perusahaan pada biaya perolehan dalam Laporan Keuangan Induk Perusahaan. (3) PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, yang mensyaratkan informasi dilaporkan dalam setiap segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya. PSAK ini menyempurnakan definisi segmen operasi dan mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Grup menyajikan informasi segmen periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan untuk tanggal yang berakhir 31 Maret 2012. (4) PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. (5) PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, mengatur tentang prosedur yang digunakan oleh entitas untuk meyakinkan bahwa nilai tercatat aset tidak melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Suatu aset nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan apabila nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan melalui pemakaian dan penjualan aset tersebut. Jika ini yang terjadi, maka aset tersebut diturunkan nilainya dan pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui kerugian penurunan nilai aset. Pernyataan revisi ini juga mengatur kapan entitas harus memulihkan kerugian penurunan nilai aset yang telah diakui dan pengungkapan yang diperlukan. Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tersebut juga menimbulkan dampak signifikan terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait, terutama dalam hal uji penurunan nilai goodwill yang dilakukan setidaknya setahun sekali dan akan lebih sering jika terdapat suatu indikasi adanya penurunan nilai. Berikut ini adalah standar baru dan revisi atas PSAK dan ISAK yang relevan dan wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, tetapi tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian: PSAK (1) (2) (3) (4) (5) (6)
PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Takberwujud PSAK No. 23 (Revisi 2010), Pendapatan PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan (7) PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
-9-
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
ISAK (1) ISAK No. 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai Berikut ini adalah standar baru dan revisi atas PSAK dan ISAK yang diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, tetapi tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian: PSAK (1) (2) (3) (4)
PSAK No. 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK No. 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
ISAK (1) (2) (3) (4) (5) (6) c.
ISAK No. 7 (Revisi 2009), Konsolidasian Entitas Bertujuan Khusus ISAK No. 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa ISAK No. 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK No. 11, Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik ISAK No. 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK No. 14, Aset Takberwujud – Biaya Situs Web
Prinsip Konsolidasian Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup secara retrospektif menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali untuk beberapa hal sebagai berikut yang diterapkan secara prospektif, antara lain: (i) kerugian anak perusahaan yang mengakibatkan akun kepentingan non-pengendali bersaldo defisit; (ii) kehilangan pengendalian atas anak perusahaan; (iii) perubahan dalam bagian kepemilikan anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan pengendalian yang ada; (v) konsolidasian atas anak perusahaan yang dibatasi dalam jangka waktu yang panjang. Kebijakan Akuntansi Efektif Tanggal 1 Januari 2011 Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Anak perusahaan dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika Grup memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas. Rugi anak perusahaan yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
- 10 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Jika kehilangan pengendalian atas suatu anak perusahaan, maka Grup:
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas anak perusahaan; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-anak perusahaan yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas induk. Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011 Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada anak-anak perusahaan tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor anak-anak perusahaan tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba anak-anak perusahaan tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup. d.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kurs mata uang asing yang digunakan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Dolar Am erika Serikat Euro Dolar Singapura
9,180 12,259 7,309
- 11 -
31 Des 2011 9,068 11,739 6,974
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
e.
Transaksi Berelasi Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011 Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Grup: 1. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak: a.
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup;
b.
memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau
c.
memiliki pengendalian bersama atas Grup;
2. perusahaan asosiasi; 3. perusahaan ventura bersama dimana Grup sebagai venturer; 4. pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk perusahaan; 5. anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4); 6. entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh, atau dimana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung, dimiliki oleh individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau 7. suatu program imbalan pasca - kerja untuk imbalan kerja dari Grup, atau entitas lain yang terkait dengan Grup. Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011 Pihak-pihak berelasi adalah: 1.
Perusahaan, yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
2.
Perusahaan asosiasi;
3.
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
4.
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orangorang tersebut; dan
5.
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau
- 12 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan. Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. f.
Penggunaan Estimasi Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.
g.
Kas Kas terdiri dari kas dan kas di bank.
h.
Instrumen Keuangan Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Perusahaan dan anak perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
- 13 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai. Laba/Rugi Hari ke-1 Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai. Aset Keuangan (1) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat.
- 14 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut: a.
Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
b.
Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
c.
Instrumen derivatif keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Grup tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini. (2) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini meliputi kas, investasi jangka pendek – deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain dan uang jaminan yang dimiliki Grup.
- 15 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
(3) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Grup memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Grup menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Grup tidak memiliki instrumen keuangan dalam kategori ini. (4) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan instrumen yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar, dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi laba atau rugi direklasifikasi ke komponen laba rugi dan dikeluarkan dari ekuitas. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini meliputi investasi saham yang dimiliki oleh Grup. Karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal, maka investasi Grup dalam saham sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 10 dinyatakan pada biaya perolehan. Liabilitas Keuangan (1) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Grup memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
- 16 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Grup tidak memiliki liabilitas keuangan dalam kategori ini. (2) Liabilitas Keuangan Lain-lain Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini meliputi pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, pinjaman bank jangka panjang dan utang pembelian aset yang dimiliki oleh Grup. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas nya secara simultan. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. (1) Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
- 17 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. (2) Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. (3) Aset keuangan tersedia untuk dijual Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam komponen laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam komponen laba rugi. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui komponen laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui komponen laba rugi.
- 18 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan (1) Aset Keuangan Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
b.
Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
c.
Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup. (2) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. i.
Persediaan Persediaan telur tetas dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Persediaan pakan ternak, obat-obatan, bahan pembantu dan barang teknik dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan normal usaha, dikurangi dengan estimasi biaya produksi dan estimasi biaya-biaya sehubungan dengan penjualan.
- 19 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
j.
Ayam Pembibit Turunan Ayam pembibit turunan terdiri dari grandparent stock (ayam nenek), yaitu ayam yang menghasilkan telur tetas untuk parent stock (ayam induk), dan parent stock, yaitu ayam yang menghasilkan telur tetas untuk ayam niaga (final stock). Ayam pembibit turunan dapat diklasifikasikan sebagai ayam yang telah menghasilkan dan ayam yang belum menghasilkan. Ayam yang belum menghasilkan dinilai berdasarkan biaya perolehan ditambah dengan biaya yang terjadi selama masa pertumbuhan. Biaya perolehan ditambah dengan akumulasi biaya yang terjadi selama masa pertumbuhan tersebut akan direklasifikasi ke masa produksi pada saat mencapai usia produksi. Pada umumnya ayam pedaging mencapai masa produksi setelah berumur 25 minggu dan ayam petelur mencapai masa produksi setelah berumur 20 minggu. Ayam yang telah menghasilkan dinilai berdasarkan biaya perolehan pada saat direklasifikasi dari ayam yang belum menghasilkan dan dikurangi dengan biaya amortisasi ayam yang ditentukan berdasarkan standar produksi telur tetas selama masa produktif ayam yang bersangkutan setelah memperhitungkan nilai sisanya.
k.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
l.
Aset Tetap Pemilikan Langsung Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Kendaraan dan peralatan kantor
: : :
20 10 5
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
- 20 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut dan laba atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada tahun berjalan. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. Aset Dalam Konstruksi Aset dalam konstruksi merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya. m. Transaksi Sewa Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi: a.
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
b.
Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
c.
Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
d.
Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
- 21 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Sewa pembiayaan yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Grup, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. n.
Beban Tangguhan Biaya-biaya tertentu, yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah yang memiliki manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomisnya.
o.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau unit penghasil kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia. Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia. Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
- 22 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. p.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan atas penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan, sedangkan beban diakui sesuai manfaatnya pada saat terjadinya (accrual basis). Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya transaksi yang terjadi dan dapat didistribusikan secara lansung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.
q.
Imbalan Pasti Pasca-Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Imbalan pasca-kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
- 23 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
r.
Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
s.
Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang diperhitungkan untuk menghitung laba per saham dasar adalah 75.000.000 saham.
t.
Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Efektif 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan dan anak perusahaan. Sebaliknya, standar terdahulu mengharuskan Grup untuk mengidentifikasi dua jenis segmen (usaha dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b) Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
- 24 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu.
3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlahjumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Pertimbangan Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: a.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006). Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2h.
b.
Aset keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar Aktif Grup mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar.
c.
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
- 25 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan piutang ragu-ragu yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang Grup adalah sebagai berikut:
d.
31 Maret 2012
31 Des 2011
Kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain Uang jaminan
21,713,264,413 11,282,550,000 42,510,835,592 156,559,791 1,146,709,261
20,187,063,533 11,282,550,000 42,705,182,262 200,445,438 1,146,709,261
Jumlah
76,809,919,057
75,521,950,494
Komitmen Sewa Komitmen sewa operasi – Grup sebagai lessee Grup telah menandatangani perjanjian sewa gedung. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut. Komitmen sewa pembiayaan – Grup sebagai lessee Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa kendaraan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa pembiayaan, karena sewa tersebut memberikan opsi beli pada akhir masa sewa dan Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
- 26 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Estimasi dan Asumsi Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi. a.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 19.
b.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Masa manfaat dari aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap. Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan. Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah Rp. 946.416.584.600 dan Rp 885.251.575.619.
c.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan dan anak perusahaan. Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah Rp. 946.416.584.600 dan Rp 885.251.575.619.
- 27 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
d.
Imbalan Pasca-Kerja Penentuan cadangan dan manfaat imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 26 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 sebesar Rp.98.975.426.000 (Catatan 26).
e.
Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011saldo aset pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp. 7.512.244.820 dan Rp 8.171.740.314.
4.
Kas
31 Maret 2012 Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 30) Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat (Catatan 30) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Jumlah
Tidak terdapat saldo kas dan bank kepada pihak berelasi.
- 28 -
31 Des 2011
1,657,570,562 8,509,860
1,877,633,911 6,465,484
12,495,176,044 2,446,566,517 1,327,356,093 1,286,443,756 1,179,881,382 1,097,065,247 154,590,003
8,901,541,584 3,335,499,794 649,459,329 2,708,739,859 886,830,592 1,153,034,666 663,126,632
55,431,870 4,673,079
2,428,501 2,303,181
21,713,264,413
20,187,063,533
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
5.
Investasi Jangka Pendek Akun ini merupakan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah, yang ditempatkan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan dijaminkan untuk pinjaman bank jangka pendek (Catatan 12). Tingkat bunga deposito pada tanggal 31 Maret 2012 sebesar 5,75% dan pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar 6,75%.
6.
. Piutang Usaha Rincian dari piutang usaha adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012
31 Des 2011
a. Berdasarkan Pelanggan/Jenis Produk Pihak berelasi (Catatan 28) PT Ciomas Adisatwa PT Indojaya Agrinusa PT Adiguna Bintang Lestari So Good Food Jumlah Pihak ketiga Produk utama Produk sampingan Jumlah Jumlah
31,299,289,612 2,573,965,985 1,586,965,000 390,306,320 35,850,526,917
31,607,985,204 7,280,446,250 1,265,555,000 40,153,986,454
6,536,360,900 123,947,775 6,660,308,675
2,474,401,925 76,793,883 2,551,195,808
42,510,835,592
42,705,182,262
25,607,168,969
20,177,169,898
16,745,363,023 107,723,900 50,579,700
20,734,346,464 1,008,870,900 784,795,000
42,510,835,592
42,705,182,262
b. Berdasarkan Umur (hari) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari Jumlah Seluruh piutang usaha adalah dalam mata uang Rupiah.
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih. Sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang ini. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang pihak ketiga. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, piutang usaha sebesar Rp 50.100.000.000 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman bank jangka panjang (Catatan 12 dan 16).
- 29 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
7.
Persediaan Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012
Telur tetas Pakan ternak dan obat-obatan Bahan pembantu Barang teknik Jumlah
31 Des 2011
71,713,017,362 30,333,670,199 27,168,036,265 3,196,643,513
100,771,969,175 31,718,785,986 23,113,708,246 2,799,483,476
132,411,367,339
158,403,946,883
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari persediaan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya sehingga tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai persediaan. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi AIU Indonesia dan PT Asuransi Ramayana Tbk, pihak ketiga, terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, kerusuhan dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp. 82.342.598.000 dan Rp 72.553.146.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian aset yang dipertanggungkan. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, persediaan sebesar Rp 68.919.167.358 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman bank jangka panjang (Catatan 12 dan 16). Pakan ternak dan bahan pembantu tertentu dibeli dari pemasok yang merupakan pihak berelasi (Catatan 28).
- 30 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
8.
Ayam Pembibit Turunan 31 Maret 2012
31 Des 2011
Telah menghasilkan (masa produksi) Saldo awal tahun Reklasifikasi dari ayam belum menghasilkan Dikurangi amortisasi (Catatan 23) Saldo akhir tahun
193,718,262,716
166,042,593,353
147,166,575,365 (104,333,106,159) 236,551,731,922
427,521,911,479 (399,846,242,116) 193,718,262,716
Belum menghasilkan (masa pertumbuhan) Saldo awal tahun Biaya pertumbuhan selama tahun berjalan Reklasifikasi ke ayam telah menghasilkan Saldo akhir tahun
145,607,623,713 125,401,600,916 (147,166,575,365) 123,842,649,264
132,506,462,964 440,623,072,228 (427,521,911,479) 145,607,623,713
360,394,381,186
339,325,886,429
Jumlah
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, ayam telah diasuransikan kepada PT Asuransi AIU Indonesia dan PT Asuransi Ramayana Tbk, pihak ketiga, terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, kerusuhan dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp. 338.066.659.310 dan Rp 321.066.659.310. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian aset yang dipertanggungkan. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, ayam pembibit turunan sebesar Rp 181.124.541.262 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman bank jangka panjang (Catatan 12 dan 16).
9.
Pajak Dibayar Dimuka Akun ini merupakan pajak penghasilan pasal 28a.
10. Investasi Saham Investasi dalam saham yang dicatat dengan harga perolehan:
Perusahaan Metode Biaya PT Ciomas Adisatwa PT Japfa Food Nusantara PT Adiguna Bintang Lestari PT Bhirawa Mitra Sentosa
Persentase Kepemilikan % 0.33 0.55 0.42 0.13
1 Januari 2012
1,150,000,000 120,000,000 32,100,000 25,400,000 1,327,500,000
- 31 -
Perubahan s/d 31 Maret 2012 Penambahan Pengurangan investasi investasi
-
31 Maret 2012
0
1,150,000,000 120,000,000 32,100,000 25,400,000 0
1,327,500,000
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Perusahaan
Persentase Kepemilikan %
Metode Biaya PT Ciomas Adisatwa PT Japfa Food Nusantara PT Adiguna Bintang Lestari PT Bhirawa Mitra Sentosa
0.33 0.55 0.42 0.13
1 Januari 2011
Perubahan selama tahun 2011 Penambahan Pengurangan investasi investasi
31 Desember 2011
1,150,000,000 -
120,000,000 64,200,000 25,400,000
(32,100,000) -
1,150,000,000 120,000,000 32,100,000 25,400,000
1,150,000,000
209,600,000
(32,100,000)
1,327,500,000
PT Ciomas Adisatwa (CA) Berdasarkan akta jual beli No. 115 tanggal 11 Oktober 2010 dari Buntario Tigris, S.H.,S.E.,M.H, notaris di Jakarta, PT Multiphala Adiputra (MA), anak perusahaan, membeli 0,33% atau sebanyak 1.150 lembar saham CA dari PT Multiphala Agrinusa, pihak berelasi, dengan biaya perolehan sebesar Rp 1.150.000.000. PT Japfa Food Nusantara (JFN) Berdasarkan akta jual beli tanggal 12 April 2011 dari Buntario Tigris, S.H.,S.E.,M.H, notaris di Jakarta, PT Multiphala Adiputra (MA), anak perusahaan, membeli 0,55% atau sebanyak 120.000 lembar saham JFN dari PT So Good Food, pihak berelasi, dengan biaya perolehan sebesar Rp 120.000.000. PT Adiguna Bintang Lestari (ABL) Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 2 tanggal 2 Mei 2011 dari H. Teddy Anwar, S.H.SpN, notaris di Jakarta, MA membeli 0,42% atau sebanyak 30 lembar saham ABL dari PT Adiguna Jaya Satwatama (AJS) dengan biaya perolehan sebesar Rp 32 juta. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 75 tanggal 30 Juni 2011 dari notaris yang sama, MA menjual 0,42% atau sebanyak 30 lembar saham ABL ke CA sebesar Rp 32 juta. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 73 tanggal 29 Juli 2011 dari notaris yang sama, MA membeli 0,42% atau sebanyak 30 lembar saham ABL dari CA sebesar Rp 32.100.000. PT Bhirawa Mitra Sentosa (BMS) Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 7 tanggal 2 Mei 2011 dari H. Teddy Anwar, S.H.SpN, notaris di Jakarta, MA membeli 0,13% atau sebanyak 20 lembar saham BMS dari PKP dengan biaya perolehan sebesar Rp 25.400.000. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010, investasi saham diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. Karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal, maka investasi ini dinyatakan pada biaya perolehan.
- 32 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
11. Aset Tetap Perubahan s/d 31 Maret 2012 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi
1 Januari 2012
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Kendaraan Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Kendaraan
182,361,281,470 412,312,996,211 401,885,537,629 97,481,176,655 130,622,085,918
12,356,059,949 4,275,000 13,231,927,359
69,639,449,400 45,822,630,329 15,219,930,000
38,330,611,620 16,027,321,273 1,942,945,000
1,355,345,087,612
81,893,140,201
(919,736,531)
148,552,977,971 203,040,870,096 53,686,361,732 64,813,302,194
5,171,959,628 7,835,267,498 3,445,646,971 4,275,257,105
(32,532,448) (248,852,589) (638,351,476)
Jumlah
470,093,511,993
20,728,131,202
(919,736,513)
Nilai Buku
885,251,575,619
Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Kendaraan Peralatan kantor
(32,532,450) (248,852,595) (638,351,486) -
149,523,085,614 320,108,281,161 302,748,899,806 74,396,945,557 95,172,093,034
32,838,195,856 24,632,499,803 35,776,867,390
38,906,821,222 43,709,113,932 -
123,181,481,537 103,544,532,750 15,219,930,000
1,024,565,240,326
335,193,507,336
(4,413,660,050)
131,344,515,235 179,354,728,942 44,546,690,983 51,577,431,940
17,420,720,370 25,174,852,416 10,585,604,442 13,557,265,944
(212,257,634) (1,488,711,262) (1,445,933,693) (321,395,690)
Jumlah
406,823,367,100
66,738,443,172
(3,468,298,279)
Nilai Buku
617,741,873,226
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Kendaraan Peralatan kantor
194,717,341,419 448,415,461,100 411,122,668,063 104,394,424,060 143,215,661,791
(36,102,464,889) (9,265,387,884) (7,162,100,000)
71,867,596,131 52,584,563,718 10,000,775,000
-
1,436,318,491,282
-
153,724,937,599 210,843,605,146 56,883,156,114 68,450,207,823 489,901,906,682
Perubahan selama 2011 Pengurangan Reklasifikasi
Penambahan
Jumlah
36,102,464,889 9,265,387,884 7,162,100,000 -
946,416,584,600
1 Januari 2011
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Kendaraan Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Kendaraan
31 Maret 2012
(244,138,309) (2,294,378,530) (1,548,268,705) (326,874,506) -
31 Desember 2011
92,448,853,359 101,431,016,353 -
182,361,281,470 412,312,996,211 401,885,537,629 97,481,176,655 130,622,085,918
(92,448,853,359) (101,431,016,353) -
69,639,449,400 45,822,630,329 15,219,930,000
-
1,355,345,087,612
-
148,552,977,971 203,040,870,096 53,686,361,732 64,813,302,194 -
470,093,511,993 885,251,575,619
- 33 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
31 Maret 2012
31 Des 2011
Beban pokok penjualan Beban usaha (Catatan 24)
16,089,617,037 4,638,514,165
52,160,002,602 14,578,440,570
Jumlah
20,728,131,202
66,738,443,172
Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan dan prasarana serta mesin dan perlengkapan yang sedang dibangun oleh Perusahaan, yang diperkirakan akan selesai tahun 2012. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut mencapai 5 - 95%. Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen Grup melakukan penghapusan aset tetap sebesar Rp 1.061.714.000 yang disebabkan oleh tanah longsor di Wonosegoro, Jawa Timur. Kerugiannya dicatat pada akun “Lain-lain - bersih” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011. Pengurangan aset tetap merupakan penghapusan dan penjualan aset tetap s/d 31 Maret 2012 dan tahun 2011. Sedangkan nilai buku aset tetap yang dihapus s/d 31 Maret 2012 dan di tahun 2011 adalah sebesar Rp 12 dan Rp 182.048.173 yang dicatat pada “Lain-lain – bersih”, pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Adapun perincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012
31 Des 2011
Harga jual Nilai buku
351,150,000 6
2,938,745,827 763,313,598
Keuntungan dari penjualan
351,149,994
2,175,432,229
Grup memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Lampung, Palembang, Serang, Purwakarta, Bogor, Subang, Sukabumi, Pemalang, Tengaran, Malang, Pasuruan, Mojokerto, Tabanan, Maros, Manado dan Samarinda dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu antara 20 sampai dengan 30 tahun, yang akan jatuh tempo antara tahun 2027 dan 2041. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Tanah, bangunan, mesin dan perlengkapan, dan kendaraan masing-masing senilai Rp 727.327.151.000 milik Grup pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek (Catatan 12), pinjaman bank jangka panjang (Catatan 16) dan utang pembelian aset tetap (Catatan 17). Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi AIU Indonesia, pihak ketiga, terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, kerusuhan dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp. 1.108.536.861.367 dan Rp.1.036.707.522.367. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
- 34 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, karena nilai tercatatnya tidak melebihi nilai pengganti atau nilai pemulihan melalui penjualan atau penggunaan aset. 12. Pinjaman Bank Jangka Pendek
31 Maret 2012
31 Des 2011
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
230,027,562,646 129,666,000,000
230,000,000,000 90,500,420,000
Jumlah
359,693,562,646
320,500,420,000
Tingkat bunga per tahun
10,25% - 10,50%
10,25% - 10,50%
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) Pada tanggal 21 Juli 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap (PT) dan Pinjaman Rekening Koran (PRK) sebagai bagian dari beberapa fasilitas pinjaman yang diperoleh dari CIMB Niaga (Catatan 16). Fasilitas ini terdiri dari Tranche A sebesar Rp 80.000.000.000 dan Tranche B sebesar Rp 100.000.000.000. Perusahaan mulai menggunakan fasilitas ini pada tanggal 9 Mei 2011, yang digunakan sebagai modal kerja. PT ini dikenakan bunga mengambang sebesar 10,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada bulan Juli 2011. Fasilitas ini dijaminkan dengan jaminan yang sama dengan pinjaman bank jangka panjang dari bank yang sama (Catatan 16). Pada tanggal 25 Oktober 2011, fasilitas di atas diamandemen menjadi Tranche A sebesar Rp 130.000.000.000 dan Tranche B sebesar Rp 100.000.000.000 dan akan jatuh tempo pada bulan Juli 2012. Sedangkan, PRK memiliki jumlah maksimum sebesar Rp 70.000.000.000. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Pada tanggal 25 Oktober 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas KMK Revolving dari Bank Mandiri dengan jumlah maksimum sebesar Rp 130 milyar dan KMK Fixed Loan dengan jumlah maksimum Rp 70.000.0000.000 yang digunakan sebagai modal kerja. Fasilitas ini dikenakan bunga mengambang sebesar 10,25% per tahun dan akan jatuh tempo pada 24 Oktober 2012. Fasilitas ini dijamin dengan deposito berjangka, sebagian piutang usaha sebesar Rp 100.000.000, persediaan sebesar Rp 49.950.000000, ayam pembibit turunan sebesar Rp 49.950.000.000 dan aset tetap sebesar Rp 190.099.851.000 milik Grup pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Catatan 5,6,7,8 dan 11).
- 35 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
13. Utang Usaha 31 Maret 2012
31 Des 2011
138,530,993,400 3,832,062,340 279,094,000 142,642,149,740
153,190,339,848 3,547,922,477 334,757,125 157,073,019,450
7,766,172,720 23,887,881,094 31,654,053,814
6,462,316,706 28,993,344,949 35,455,661,655
174,296,203,554
192,528,681,105
54,209,214,907 88,734,231,196 28,735,276,391 2,617,481,060
121,505,088,277 40,147,304,618 29,028,191,221 1,848,096,989
174,296,203,554
192,528,681,105
Rupiah Mata uang asing (Catatan 30) Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura
166,530,030,834
186,066,364,398
4,143,189,204 1,875,588,757 1,747,394,759
3,814,899,139 2,248,364,686 399,052,882
Jumlah
174,296,203,554
192,528,681,105
a. Berdasarkan pemasok Pihak berelasi (Catatan 28) PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk PT Vaksindo Satwa Nusantara PT Bhirawa Mitra Sentosa Jumlah Pihak ketiga Pemasok luar negeri Pemasok dalam negeri Jumlah Jumlah b. Berdasarkan umur Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 bulan tapi kurang dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan tapi kurang dari 6 bulan Lebih dari 6 bulan tapi kurang dari 12 bulan Jumlah c. Berdasarkan mata uang
- 36 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
14. Utang Pajak Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012
31 Des 2011
Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai
16,743,969,856 1,017,788,616 500,532,253 5,709,250 11,500,000
1,374,504,958 402,814,878 793,991,822 10,333,500 4,545,455
Jumlah
18,279,499,975
2,586,190,613
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terhutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.
15. Biaya Masih Harus Dibayar Akun ini terdiri atas:
31 Maret 2012
31 Des 2011
Pemasaran Bunga Umum Pengiriman Gaji dan tunjangan Telepon dan listrik Lain-lain
11,246,318,000 3,884,995,007 2,573,725,291 1,086,253,034 800,703,990 675,458,352
14,141,376 3,966,171,141 2,782,638,107 1,588,392,596 496,232,946 2,209,409,095 1,397,541,654
Jumlah
20,267,453,674
12,454,526,915
- 37 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
16. Pinjaman Bank Jangka Panjang
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah Biaya provisi dan biaya transaksi yang belum diamortisasi
31 Maret 2012
31 Des 2011
159,139,180,115
175,053,098,127
63,655,672,047 95,483,508,068
63,655,672,047 111,397,426,080
(1,430,318,664)
Pinjaman Jangka Panjang - Bersih
94,053,189,404
Tingkat bunga per tahun
10.75%
(1,719,975,271) 109,677,450,809 10.75% - 11%
Pada tanggal 21 Juli 2010, Perusahaan memperoleh pinjaman dari CIMB Niaga dengan jumlah maksimum sebesar Rp 500 milyar yang terdiri dari Pinjaman Transaksi Khusus (PTK), Pinjaman Rekening Koran (PRK) dan Pinjaman Tetap (PT). PTK dengan jumlah maksimum sebesar Rp 300 .000.000.000 digunakan untuk pelunasan pinjaman yang direstrukturisasi, kepada BNP Paribas, Singapura (Catatan 18). PTK ini dikenakan bunga mengambang dan akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2014. Tingkat bunga utang bank jangka panjang pada tanggal 31 Maret 2012 sebesar 10.75% dan tahun 2011 berkisar antara 10.75% - 11%. Pada tanggal 25 Oktober 2011, fasilitas-fasilitas di atas diamandemen dengan ketentuan, PRK dengan jumlah maksimum Rp 70.000.000.000, tingkat bunga 10,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada bulan Juli 2012. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, fasilitas ini dijamin dengan sebagian piutang usaha, persediaan, ayam pembibit turunan, dan aset tetap milik Grup masing-masing sebesar Rp 50.000.000.000, Rp 18.969.167.358, Rp 131.174.541.262 dan Rp 525.000.000.000, (Catatan 6,7,8 dan 11). Sehubungan dengan pinjaman-pinjaman tersebut di atas dan utang bank jangka pendek (Catatan 12), Grup diwajibkan untuk memenuhi batasan-batasan pinjaman, antara lain, menjaga rasio keuangan; menyampaikan laporan-laporan tertentu kepada bank pada tanggal tertentu; mengijinkan bank untuk mengawasi kegiatan usaha dan laporan keuangan Grup; memberikan informasi kepada bank mengenai perubahan susunan pemegang saham, direksi, komisaris dan modal saham, dan perubahan anggaran dasar; mengasuransikan aset yang digunakan sebagai jaminan; menggunakan fasilitas kredit sesuai dengan perjanjian kredit; dan mendapatkan persetujuan dari bank untuk kegiatan-kegiatan berikut, antara lain, menjual atau menyewakan aset yang jumlahnya signifikan, mendapatkan pinjaman baru dari pihak lain, dan merubah bidang usaha dan penurunan modal.
- 38 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
17. Utang Pembelian Aset Tetap Akun ini merupakan utang kepada PT Dipo Star Finance, pihak ketiga, atas pembelian kendaraan dengan rincian sebagai berikut:
31 Maret 2012 Rp
31 Des 2011 Rp
Hutang pembelian aset tetap Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
8,341,699,712 5,652,055,264
10,039,654,828 6,775,417,864
Hutang pembelian aset tetap - jangka panjang
2,689,644,448
3,264,236,964
Tingkat bunga per tahun satu tahun
5,80% - 16,80%
5,80% - 16,80%
Utang pembelian aset tetap dijamin dengan aset tetap yang bersangkutan (Catatan 11).
18. Pinjaman Yang Direstrukturisasi Akun ini merupakan pinjaman sindikasi bank dan wesel bayar yang telah direstrukturisasi berdasarkan Master Restructuring Agreement tanggal 28 Oktober 2002. Saldo pokok pinjaman sebelum restrukturisasi adalah sebesar US$ 60.000.000, dan setelah restrukturisasi menjadi US$ 48.000.000. Perjanjian restrukturisasi tersebut mulai efektif berlaku pada tanggal 18 Desember 2002 dengan BNP Paribas sebagai coordinating agent. Pinjaman tersebut terbagi atas: a.
Pinjaman berjangka Tranche A sebesar US$ 24.000.000 dengan jangka waktu 9,5 tahun, dimana pembayaran kembali pokok utang dilakukan dalam 37 kali angsuran 3 bulanan dimulai sejak 31 Desember 2002.
b.
Pinjaman berjangka Tranche B sebesar US$ 24.000.000 dengan jangka waktu 9,5 tahun, dimana pembayaran kembali pokok utang secara penuh jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2011. Pada tahun 2003, Perusahaan melakukan pembelian sebagian pinjaman atas pinjaman Tranche B sebesar US$ 3.789.562 sehingga sisa pinjaman Tranche B menjadi sebesar US$ 20.210.438.
Tingkat bunga yang digunakan atas pinjaman ini adalah sebagai berikut:
Tingkat bunga tetap, yaitu sebesar 4% per tahun untuk 6 bulan pertama sejak 1 Juli 2002. Tingkat bunga ini akan meningkat sebesar 0,5% per tahun setiap 12 bulan dengan tingkat bunga maksimal 8,5% per tahun.
Tingkat bunga mengambang, tingkat bunga ini ditentukan oleh facility agent yaitu margin ditambah tingkat suku bunga LIBOR yang berlaku.
Pada saat penandatanganan perjanjian tingkat bunga yang berlaku untuk pinjaman Tranche A dan Tranche B adalah tingkat bunga mengambang yang berlaku selama 3 tahun sejak 1 Juli 2002. Setelah 3 tahun, Perusahaan memiliki opsi untuk memilih tingkat bunga yang berlaku.
- 39 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Pada 1 Juli 2005, Perusahaan telah memutuskan untuk menggunakan tingkat bunga mengambang. Tingkat bunga pinjaman pada tahun 2010 berkisar antara 2,31% - 2,56%. Jaminan atas pinjaman ini adalah tanah dan bangunan milik Grup (Catatan 11), saham Perusahaan pada PT Multiphala Adiputra, garansi perusahaan dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, pemegang saham, dan fiducia atas klaim asuransi dari Grup. Pada tahun 2010, Perusahaan telah membayar angsuran untuk Tranche A sebesar US$ 2.500.000 (ekuivalen Rp 22.675.000.000). Pada tanggal 24 Agustus 2010, Perusahaan telah melunasi seluruh utang yang direstrukturisasi kepada BNP Paribas Singapura sebesar US$ 28.210.438 (ekuivalen Rp 253.329.730.276).
19. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari model arus kas diskonto. Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup:
Aset Keuangan Lancar Kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Investasi saham Jumlah Aset Keuangan Lancar Aset Keuangan Tidak Lancar Uang jaminan Jumlah Aset Keuangan
- 40 -
31 Maret 2012 Estimasi Nilai Nilai Tercatat Wajar
2011 Nilai Tercatat
Estimasi Nilai Wajar
20,713,264,413 11,282,550,000
20,713,264,413 11,282,550,000
20,187,063,533 11,282,550,000
20,187,063,533 11,282,550,000
35,850,526,917 6,660,308,675 156,559,791 1,327,500,000
35,850,526,917 6,660,308,675 156,559,791 1,327,500,000
40,153,986,454 2,551,195,808 200,445,438 1,327,500,000
40,153,986,454 2,551,195,808 200,445,438 1,327,500,000
75,990,709,796
75,990,709,796
75,702,741,233
75,702,741,233
1,146,709,261
1,146,709,261
1,146,709,261
1,146,709,261
77,137,419,057
77,137,419,057
76,849,450,494
76,849,450,494
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
31 Maret 2012 Estimasi Nilai Nilai Tercatat Wajar
2011 Nilai Tercatat
Estimasi Nilai Wajar
Liabilitas Keuangan Lancar Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar
359,693,562,646
359,693,562,646
320,500,420,000
320,500,420,000
142,642,149,740 31,654,053,814 1,626,381,490 20,267,453,674
142,642,149,740 31,654,053,814 1,626,381,490 20,267,453,674
157,073,019,450 35,455,661,655 471,668,359 12,454,526,915
157,073,019,450 35,455,661,655 471,668,359 12,454,526,915
Jumlah Liabilitas Keuangan Lancar
555,883,601,364
555,883,601,364
525,955,296,379
525,955,296,379
Liabilitas Keuangan Tidak Lancar Pinjaman bank jangka panjang (termasuk lancar dan tidak lancar) Utang pembelian aset tetap (termasuk lancar dan tidak lancar)
157,708,861,451
157,708,861,451
173,333,122,856
173,333,122,856
8,341,699,712
8,341,699,712
10,039,654,828
10,039,654,828
Jumlah Liabilitas Keuangan Tidak Lancar
166,050,561,163
166,050,561,163
183,372,777,684
183,372,777,684
Jumlah Liabilitas Keuangan
721,934,162,527
721,934,162,527
709,328,074,063
709,328,074,063
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan: Aset dan liabilitas keuangan lancar Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan lancar telah mendekati estimasi nilai wajarnya. Aset dan liabilitas keuangan tidak lancar (1) Instrumen keuangan tanpa kuotasi harga di pasar Investasi saham tanpa kuotasi harga pasar dengan kepemilikan kurang dari 20% dan nilai wajarnya tidak dapat ditentukan dengan pasti, dicatat pada biaya perolehannya. (2) Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel Terdiri dari utang bank jangka panjang dan utang pembelian aset tetap. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama. (3) Aset keuangan jangka panjang lainnya Terdiri dari uang jaminan. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.
- 41 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
20. Modal Saham Susunan pemegang saham sesuai dengan registrasi dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Biro Administrasi Efek Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
Nama Pemegang Saham
31 Maret 2012 Persentase Kepemilikan %
Jumlah Modal Disetor
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Union Indonesia Venture Limited Lo Kheng Hong Masyarakat (dibawah 5%)
55,042,340 7,040,910 5,911,000 7,005,750
73.39 9.39 7.88 9.34
55,042,340,000 7,040,910,000 5,911,000,000 7,005,750,000
Jumlah
75,000,000
100.00
75,000,000,000
Jumlah Saham
Nama Pemegang Saham
2,011 Persentase Kepemilikan %
Jumlah Modal Disetor
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Union Indonesia Venture Limited Lo Kheng Hong Masyarakat (dibawah 5%)
55,042,340 7,040,910 5,892,000 7,024,750
73.39 9.39 7.86 9.36
55,042,340,000 7,040,910,000 5,892,000,000 7,024,750,000
Jumlah
75,000,000
100.00
75,000,000,000
21. Agio Saham 31 Maret 2012 dan 31 Des 2011
Penawaran umum saham kepada masyarakat Penukaran 20 lembar obligasi konversi yang dimiliki oleh Prudential Asset Management Asia Ltd. Kapitalisasi tambahan modal disetor menjadi modal saham
26,000,000,000 8,104,000,000 (25,000,000,000)
Jumlah
9,104,000,000
- 42 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
22. Penjualan Bersih s/d Maret 2012
s/d Maret 2011
Produk utama Produk sampingan
476,428,761,734 43,931,585,679
433,624,077,093 20,732,646,441
Penjualan Bersih
520,360,347,413
454,356,723,534
45,53% dan 17,35% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada 31 Maret 2012 dan 2011 dilakukan dengan pihak berelasi (Catatan 28). Sampai dengan 31 Maret 2012 dan 2011, tidak terdapat penjualan kepada pihak tertentu yang melebihi 10% dari penjualan bersih, selain kepada PT Ciomas Adisatwa, pihak berelasi (Catatan 28).
23. Beban Pokok Penjualan s/d Maret 2011
s/d Maret 2011
100,771,969,175 154,874,423,087 13,494,846,232
54,024,179,222 144,425,262,391 12,098,916,227
104,333,106,159 15,754,109,848 41,263,817,947 430,492,272,448 (71,713,017,362)
78,070,219,364 14,440,883,738 37,876,699,752 340,936,160,694 (66,431,555,577)
Jumlah beban pokok produksi Pemakaian bahan pembantu Bahan pembungkus Bahan pembantu lainnya Pemakaian internal DOC
358,779,255,086
274,504,605,117
2,790,365,695 3,136,059,365 (17,852,130,000)
2,415,896,282 3,463,876,020 (12,678,834,000)
Beban Pokok Penjualan
346,853,550,146
267,705,543,419
Biaya produksi Persediaan awal telur tetas awal tahun Pakan ternak Obat, vaksin dan kimia Amortisasi ayam yang telah menghasilkan (Catatan 8) Beban langsung Beban tak langsung Jumlah biaya produksi Persediaan akhir telur tetas akhir tahun
Seluruh pembelian pakan ternak dan OVK pada tahun 2012 dan 2011 merupakan pembelian dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JCI) dan PT Vaksindo Satwa Nusantara (VSN), pihak-pihak berelasi (Catatan 28).
- 43 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
24. Beban Usaha s/d 31 Maret 2012
Penjualan Gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan Perjalanan dinas, pengangkutan dan pengiriman Iklan, promosi dan keperluan kantor Penyusutan (Catatan 11) Jumlah Umum dan Administrasi Gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan Keperluan kantor, sewa, listrik,air dan komunikasi Penyusutan (Catatan 11) Perbaikan dan pemeliharaan Perjalanan dinas Konsultan Jumlah
s/d 31 Maret 2011
6,573,966,836 5,927,935,138 1,554,251,256 1,432,631,379
4,993,877,586 5,898,841,591 1,458,156,177 846,459,714
15,488,784,609
13,197,335,068
40,096,910,274 18,840,293,239 3,205,882,786 2,536,623,091 1,843,493,063 532,290,105
29,130,625,781 16,348,598,847 2,079,181,393 3,613,731,035 2,055,742,457 535,270,659
67,055,492,558
53,763,150,172
25. Beban Bunga
Beban bunga dari: Pinjaman bank (Catatan 12 dan 16) Utang pembelian aset tetap (Catatan 17) Jumlah
- 44 -
s/d 31 Maret 2012
s/d 31 Maret 2011
13,585,271,384 54,221,435
6,389,438,083 22,304,805
13,639,492,819
6,411,742,888
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
26. Imbalan Pasca-kerja Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 3.177 karyawan per 31 Maret 2012 dan di tahun 2011.
31 Maret 2012 / 31 Des 2011
Nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja yang tidak didanai Biaya jasa yang belum diakui Kerugian aktuarial yang belum diakui
138,521,065,000 (38,261,919,000) (1,283,720,000) 98,975,426,000
Liabilitas bersih
Perhitungan imbalan pasca-kerja dihitung oleh aktuaris independen, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo berdasarkan laporan penilaian aktuarial tanggal 27 Januari 2012 Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:
Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat
diskonto kenaikan gaji kematian pengunduran diri
: : : :
6.5% per tahun untuk 2011, 8.5% per tahun untuk 2010 dan 10,5% per tahun untuk 2009 7,5% per tahun untuk 2011, 8,5% per tahun untuk 2010 dan 9,5% per tahun untuk 2009 sesuai dengan Commissioners Standard Ordinary (CSO) - 1980 10% pada usia 25 tahun dan menurun secara linear sampai dengan usia 45 tahun
27. Dividen dan Cadangan Umum Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 8 Juni 2011, sebagaimana tercantum dalam Akta No. 58 tanggal 8 Juni 2011 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2010 sebesar Rp 50 per saham atau sebesar Rp 3.750.000.000 dan pembentukan cadangan umum sebesar Rp 5 milyar. Dividen ini telah dibayar seluruhnya pada tanggal 14 Juli 2011.
28. Sifat dan Transaksi Hubungan Berelasi Sifat Pihak Berelasi
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JCI) adalah pemegang saham mayoritas Perusahaan Pihak berelasi yang sebagian pemegang saham baik secara langsung maupun tidak langsung sama dengan Grup:
PT Ciomas Adisatwa (CA) PT Indojaya Agrinusa (IAG)
- 45 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
PT Vaksindo Satwa Nusantara (VSN) PT Adiguna Bintang Lestari (ABL) PT Bhirawa Mitra Sentosa (BMS) PT So Good Food (SGF) PT Japfa Food Nusantara (JFN)
Transaksi dengan Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain: a.
44,28% dan 4,77% dari jumlah penjualan bersih s/d Maret 2012 dan 2011 merupakan penjualan kepada pihak berelasi yang dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal laporan posisi keuangan, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang masing-masing meliputi 2,21% dan 2,63% dari jumlah aset pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Rincian penjualan kepada pihak berelasi dan piutang usaha dari pihak berelasi sebagai berikut: Total Penjualan (Tiga Bulan)
b.
Piutang Usaha 31 Maret 2012 31 Des 2011
2012
2011
CA IAG ABL SGF JCI
224,431,685,924 5,472,426,060 0 388,810,000 118,780,000
60,369,614,318 13,609,631,150 83,635,000
32,886,254,612 2,573,965,985
Total
230,411,701,984
74,062,880,468
35,850,526,917
31,607,985,204 7,280,446,250 1,265,555,000
390,306,320
40,153,986,454
Persentase Persentase terhadap Jumlah Penjualan Bersih terhadap Jumlah Aset 2012 2011 31 Maret 2012 31 Des 2011 % % % % 43.13% 1.05% 0.00% 0.07% 0.02%
3.89% 0.88% 0.01%
44.28%
4.77%
2.03% 0.16% 0.02% -
2.07% 0.48% 0.08% -
2.21%
2.63%
-
Pembelian pakan ternak dan OVK s/d Maret 2012 dan 2011 sebesar Rp 213.921.724.858 dan Rp. 200.359.961.614 merupakan pembelian dari JCI dan VSN. Sebagian pembelian pakan ternak tersebut termasuk dalam nilai persediaan ayam pembibit turunan. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, utang atas pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari utang usaha, yang masing-masing meliputi 16,82% dan 10,82% dari jumlah utang. Rincian pembelian pakan ternak, obat, vaksin dan kimia serta transportasi dari pihak berelasi dan utang usaha kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut:
- 46 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Pembelian Tiga Bulan
Pakan Ternak JCI OVK VSN Transportasi BMS Jumlah
c.
Utang Usaha 31 Maret 2012 31 Des 2011
2012
2,011
203,093,734,250
192,623,022,250
10,827,990,608
7,736,939,364
138,530,993,400
153,190,339,848
94.94%
96.14%
16.34%
8.39%
3,547,922,477
5.06%
3.86%
0.45%
2.43%
-
-
0.03%
-
3,832,062,340
0
0
279,094,000
213,921,724,858
200,359,961,614
142,642,149,740
Persentase Persentase terhadap Jumlah Pembelian terhadap Jumlah Liabilitas 2012 2011 31 Maret 2012 31 Des 2011 % % % %
334,757,125 157,073,019,450
100.00%
100.00%
16.82%
10.82%
Grup memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada direksi dan komisioner masing-masing sebesar Rp 6.363.636.364 pada tahun 2011 (Catatan 1d).
29. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan dan Manajemen Permodalan Manajemen Permodalan Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham serta untuk menjaga struktur optimal permodalan yang optimal untuk mengurangi biaya permodalan. Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni membagi hutang bersih terhadap jumlah modal. Struktur permodalan Grup terdiri dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (terdiri dari modal saham, agio saham dan saldo laba), dan pinjaman dan utang bersih (terdiri dari pinjaman bank jangka pendek, utang pembelian aset tetap dan pinjaman jangka panjang dikurangi dengan saldo kas). Rasio utang bersih terhadap ekuitas pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut:
Jumlah pinjaman dan utang Dikurangi: Kas Utang bersih Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rasio utang terhadap ekuitas
- 47 -
31 Maret 2012
31 Des 2011
525,744,123,809 21,713,264,413 504,030,859,396
503,873,197,684 20,187,063,533 483,686,134,151
771,702,450,163
712,264,727,677
65.31%
67.91%
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank dan utang pembelian aset tetap. Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang. Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan konsolidasian Grup yang terkait risiko suku bunga: Rata-rata Suku Bunga Efektif % Aset Bank Investasi jangka pendek Liabilitas Bunga variabel Pinjaman bank jangka pendek Pinjaman bank jangka panjang Bunga Tetap Utang pembelian aset tetap
Liabilitas Bunga variabel Pinjaman bank jangka pendek Pinjaman bank jangka panjang Bunga tetap Utang pembelian aset tetap
31 Maret 2012 Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3
-
-
Jumlah
1,00% - 2,5% 5,75% - 6,25%
20,047,183,991 11,282,550,000
10,25% - 10,50% 10,75% - 11,00%
359,693,562,646 63,655,672,047
62,747,857,468
31,305,331,936
359,693,562,646 157,708,861,451
5,80% - 16,80%
5,652,055,264
1,918,046,664
771,597,784
8,341,699,712
Rata-rata Suku Bunga Efektif % Aset Bank Investasi jangka pendek
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
20,047,183,991 11,282,550,000
Tahun 2011 Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3
Jumlah
2,50% - 7,50% 6.75%
18,302,964,138 11,282,550,000
-
-
18,302,964,138 11,282,550,000
10,25% - 10,50% 10,75% - 11%
320,500,420,000 63,655,672,047
62,062,284,500
47,615,166,304
320,500,420,000 173,333,122,851
5,80% - 16,80%
6,775,417,864
2,203,290,414
1,060,946,950
- 48 -
10,039,655,228
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Grup memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan. Eksposur dalam mata uang asing Grup tersebut jumlahnya tidak material. Berikut adalah posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing konsolidasian: 31 Maret 2012 Mata Uang Ekuivalen Asing Rp Aset Kas Liabilitas Utang usaha
Pinjaman yang telah direstrukturisasi
31 Desember 2011 Mata Uang Ekuivalen Asing Rp
US$
7,474.38
68,614,809
1,234.80
11,197,166
US$ EUR SGD
451,327.90 152,997.15 239,086.17
4,143,189,204 1,875,588,757 1,747,394,759
420,699.07 191,529.65 57,217.38
3,814,899,139 2,248,364,686 399,052,882
US$
-
Jumlah Liabilitas Liabilitas Bersih
-
-
-
7,766,172,720
6,462,316,707
7,697,557,911
6,451,119,541
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kurs konversi yang digunakan Grup diungkapkan pada Catatan 2d terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
- 49 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit: 31 Maret 2012 Nilai Tercatat
2011 Nilai Tercatat
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas Investasi jangka pendek - deposito berjangka Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Investasi saham Uang jaminan
20,047,183,991 11,282,550,000
18,302,964,138 11,282,550,000
35,850,526,917 6,660,308,675 156,559,791 1,327,500,000 1,146,709,261
40,153,986,454 2,551,195,808 200,445,438 1,327,500,000 1,146,709,261
Jumlah
76,471,338,635
74,965,351,099
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajibannya. Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal. Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan: < 1 tahun
1-2 tahun
31 Maret 2012 3-5 tahun Jumlah
Biaya transaksi
Nilai Tercatat
Aset Kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain Investasi saham Uang jaminan
21,713,264,413 11,282,550,000 42,510,835,592 156,559,791 1,327,500,000 1,146,709,261
-
-
21,713,264,413 11,282,550,000 42,510,835,592 156,559,791 1,327,500,000 1,146,709,261
-
21,713,264,413 11,282,550,000 42,510,835,592 156,559,791 1,327,500,000 1,146,709,261
Jumlah
78,137,419,057
-
-
78,137,419,057
-
78,137,419,057
Liabilitas Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Utang pembelian aset tetap Pinjaman bank jangka panjang
359,693,562,646 174,296,203,554 1,626,381,490 20,267,453,674 5,652,055,264 63,655,672,047
1,918,046,664 63,655,672,047
771,597,784 31,827,836,026
359,693,562,646 174,296,203,554 1,626,381,490 20,267,453,674 8,341,699,712 159,139,180,120
1,430,318,669
359,693,562,646 174,296,203,554 1,626,381,490 20,267,453,674 8,341,699,712 157,708,861,451
Jumlah
625,191,328,675
65,573,718,711
32,599,433,810
723,364,481,196
1,430,318,669
721,934,162,527
Selisih aset dengan liabilitas
547,053,909,618
65,573,718,711
32,599,433,810
645,227,062,139
1,430,318,669
643,796,743,470
- 50 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
2011 < 1 tahun
1-2 tahun
3-5 tahun
Jumlah
Biaya transaksi
Nilai Tercatat
Aset Kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain Investasi saham Uang jaminan
20,187,063,533 11,282,550,000 42,705,182,262 200,445,438 1,327,500,000 1,146,709,261
-
-
20,187,063,533 11,282,550,000 42,705,182,262 200,445,438 1,327,500,000 1,146,709,261
-
20,187,063,533 11,282,550,000 42,705,182,262 200,445,438 1,327,500,000 1,146,709,261
Jumlah
76,849,450,494
-
-
76,849,450,494
-
76,849,450,494
Liabilitas Pinjaman bank jangka panjang Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Utang pembelian aset tetap Pinjaman bank jangka panjang
320,500,000,000 192,528,681,105 471,668,359 12,454,526,915 6,775,417,864 63,655,672,047
2,203,290,414 63,655,672,047
1,060,946,950 47,741,754,033
320,500,000,000 192,528,681,105 471,668,359 12,454,526,915 10,039,655,228 175,053,098,127
1,719,975,276
320,500,000,000 192,528,681,105 471,668,359 12,454,526,915 10,039,655,228 173,333,122,851
Jumlah
596,385,966,290
65,858,962,461
47,741,754,033
711,047,629,734
1,719,975,276
709,327,654,458
30. Ikatan a.
Pada tanggal 29 Februari 2000, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Lohmann Tierzucht GmbH mengenai pembelian ayam induk petelur (layer grandparent) untuk pembibitan anak ayam, yang berlaku sampai dengan tahun 2010. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 2013.
b.
Pada tanggal 16 Mei 2002, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Aviagen Limited mengenai pembelian ayam induk pedaging (broiler grandparent) untuk pembibitan anak ayam. Perpanjangan perjanjian dilakukan setiap satu tahun sekali.
31. Informasi Segmen Penjualan Grup sebagian besar adalah anak ayam umur sehari (DOC) sehingga segmen operasi tidak disajikan.
32. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) serta mencabut beberapa PSAK tertentu. Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku untuk laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012. PSAK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK No. 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK No. 28 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
- 51 -
PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa PSAK No. 33 (Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum PSAK No. 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK No. 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK No. 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK No. 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK No. 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK No. 62, Kontrak Asuransi PSAK No. 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK No. 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral
ISAK 1. 2.
ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri. ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya 3. ISAK No. 16, Perjanjian Konsesi Jasa 4. ISAK No. 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi 5. ISAK No. 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi 6. ISAK No. 20, Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya 7. ISAK No. 22, Perjanjian Konsesi Jasa : Pengungkapan 8. ISAK No. 23, Sewa Operasi - Insentif 9. ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa 10. ISAK No. 25, Hak atas Tanah 11. ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
PPSAK 1. 2. 3. 4.
PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat PPSAK No. 8, Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian PPSAK No. 9, Pencabutan ISAK 5: Interprestasi atas Par.14 PSAK 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual PPSAK No. 11, Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi
Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.
********
- 52 -