PT BII Finance Center Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010/ Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2012, 2011 and 2010
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010
PT BII FINANCE CENTER FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan………………………………..
1-2
……………………….. Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif ………………………
3
…………………Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas..........................................
4
………………………..Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas…………………………………………
5
………………………………. Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan ..................................
6-78
................................ Notes to the Financial Statements
**************************
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
PT BII FINANCE CENTER STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2012
2011
2010
ASET KAS DAN BANK
ASSETS 2b,2c,2d, 4,30
INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN
11.865
9.646
14.978
CASH ON HAND AND IN BANKS
-
INVESTMENT IN FINANCE LEASES Related party - net of unearned income as of December 31, 2012, 2011 and 2010 amounting Rp123, Rp205 and Rpnil
436
Third parties - net of unearned interest, deferred income and expense as of December 31,2012, 2011 and 2010 amounting Rp10,050, Rp120 and Rp87
2c,2d,2e 2h,3,5 30
Pihak berelasi - setelah dikurangi pendapatan belum diakui sebesar Rp123, Rp205 dan Rpnil pada 31 Desember 2012, 2011 dan 2010
517
Pihak ketiga - setelah dikurangi pendapatan bunga belum diakui, pendapatan dan beban ditangguhkan sebesar Rp10.050, Rp120 Rp87 pada 31 Desember 2012, 2011 dan 2010
642
49.465
927
Total investasi sewa pembiayaan Cadangan kerugian penurunan nilai
49.982 (33)
1.569 -
436 Total investment in finance leases Allowance for impairment losses
Neto
49.949
1.569
436
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
2c,2d,2e 2g,6,30
Pihak berelasi - setelah dikurangi pendapatan belum diakui sebesar Rp3.526, Rp1.469 dan Rp428 pada Desember 2012, 2011, 2010
12.030
Pihak ketiga - setelah dikurangi pendapatan bunga belum diakui, pendapatan dan beban ditangguhkan sebesar Rp502.990, Rp285.661 dan Rp139.991 pada 31 Desember 2012, 2011 dan 2010
5.069
1.400
Net CONSUMER FINANCING RECEIVABLES Related party - net of unearned interest as of December 31, 2012, 2011 and 2010 amounting Rp3,526, Rp1,469 and Rp428 Third parties - net of unearned interest, deferred income and expense as of December 31, 2012, 2011 and 2010 amounting Rp502,990, Rp285,661 and Rp139,991
1.990.518
1.044.269
327.696
2.002.548 (2.794)
1.049.338 (1.169)
329.096 Total consumer financing receivables (691) Allowance for impairment losses
1.999.754
1.048.169
328.405
824
6.592
92.345
OTHER RECEIVABLES
2i,8
10.727
5.933
9.125
PREPAID EXPENSES
ASET PAJAK TANGGUHAN - Neto
2p,3,18
7.589
2.853
772
DEFERRED TAX ASSETS - Net
ASET TETAP - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp17.790, Rp12.364 dan Rp.8.726 pada 31 Desember 2012, 2011 dan 2010
2j,3 9
Total piutang pembiayaan konsumen Cadangan kerugian penurunan nilai Neto PIUTANG LAIN-LAIN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
2c,2d,2e 7,30
Neto ASET LAIN-LAIN TOTAL ASET
10
Net
FIXED ASSETS-Net of accumulation of depreciation as of December 31, 2012, 2011 and 2010 amounting to Rp17,790, Rp12,364 and Rp8,726 34.984
33.703
10.296
Net
3.247
1.900
363
OTHER ASSETS
2.118.939
1.110.365
456.720
TOTAL ASSETS
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BII FINANCE CENTER STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2012
2011
2010
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS UTANG BANK Pihak berelasi Pihak ketiga
LIABILITIES 2c,2f, 11,30
Total Utang Bank
BANK LOANS Related party Third parties
72.000 570.931
38.000 175.000
4.000 -
642.931
213.000
4.000
Total Bank Loans
UTANG USAHA
2f,12
65.368
91.395
42.585
TRADE PAYABLES
UTANG PAJAK
2p,18
26.574
13.810
6.770
TAX PAYABLES
UTANG LAIN-LAIN Pihak berelasi Pihak ketiga
2c,2f, 16,30
10.425 78.958
7.685 86.015
18.355 55.897
OTHER PAYABLES Related party Third parties
89.383
93.700
74.252
Total Other Payables
Total Utang Lain-lain BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
2f,13,30
26.492
15.839
10.582
ACCRUED EXPENSES
MEDIUM - TERM NOTES (MTN) - neto
1b,2f,2l 14
299.741
498.547
223.604
MEDIUM - TERM NOTES (MTN) - net
UTANG OBLIGASI - neto
2f,15
622.436
-
-
BONDS PAYABLE - net
9.293
498
642
LIABILITY FOR POSTEMPLOYMENT BENEFITS
1.782.218
926.789
362.435
TOTAL LIABILITIES
LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA
2s,3,17
TOTAL LIABILITAS EKUITAS Modal saham Nilai nominal Rp1.000 per saham Modal dasar - 60.000.000 lembar saham Modal ditempatkan dan disetor 32.370.000 lembar saham pada 31 Desember 2012, 2011 dan 15.000.000 lembar saham pada 31 Desember 2010 (angka penuh) 19 SALDO LABA Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
19,20
EQUITY Capital stock Rp1,000 par value per share as of Authorized - 60,000,000 shares December 31 2012 and 2011, paid up and issued 32,370,000 shares and 15,000,000 shares as of 15.000 December 31, 2010 (full amount)
32.370
32.370
6.500 297.851
3.450 147.756
79.285
RETAINED EARNINGS Appropriated Unappropriated
336.721
183.576
94.285
TOTAL EQUITY
2.118.939
1.110.365
456.720
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BII FINANCE CENTER STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2012,2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2012
2011
2010
PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Pendapatan bunga Sewa pembiayaan Keuntungan kurs mata uang asing Penghasilan lain-lain
REVENUES 2n 2g,21,30 22,30 23,30,36
609.411 2.974 1.854
359.541 1.580 290
182.271 1.028 58
2.562
1.026
6 361
Consumer financing Interest income Finance lease Gain on foreign currency transaction Other income
616.801
362.437
183.724
Total Revenues
211.882 88.973 72.667 6.021
145.238 47.102 44.838 4.189
77.569 6.608 32.482 1.978
2n,30 2e,2g
3.045 1.873
2.302 542
682 567
2o 28,30
15 28.005
1 22.413
17.778
412.481
266.625
137.664
204.320
95.812
46.060
(51.175)
(23.891)
(11.561)
INCOME TAX EXPENSE
153.145
71.921
34.499
INCOME FOR THE YEAR
-
-
-
Other comprehensive income
153.145
71.921
34.499
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
2o 2j,24
Total Pendapatan BEBAN Beban pemasaran Beban pendanaan Beban tenaga kerja Penyusutan Beban provisi dan komisi Beban kerugian penurunan nilai Kerugian kurs mata uang asing Beban lain-lain
2n 27 2f,26,30 2s,3,25,30 2j,9
Total Beban LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN
2p,18
LABA TAHUN BERJALAN Pendapatan komprehensif lain TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
LABA PER SAHAM DASAR (Dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah)
EXPENSES Marketing expenses Financing expenses Employee expenses Depreciation Provision and commission expenses Impairment losses Loss from foreign currency transaction Other expenses Total Expenses INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE
EARNINGS PER SHARE 2r,29
4.732
4.555
2.299
(expressed in full Rupiah amount)
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Saldo laba/Retained Earnings Modal Disetor/ Shared Capital
Ditentukan Penggunaanya/ Appropriated
Belum Ditentukan Penggunaanya/ Unappropriated
Saldo per 31 Desember 2009 Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006)
15.000
-
43.243
58.243
-
-
1.543
1.543
Saldo per 1 Januari 2010 Total laba komprehensif tahun berjalan 2010
15.000
-
44.786
59.786
-
-
34.499
34.499
Saldo per 31 Desember 2010 Penambahan modal disetor Cadangan umum Total laba komprehensif tahun berjalan 2011
15.000 17.370 -
3.450
79.285 (3.450)
94.285 17.370 -
-
-
71.921
71.921
Saldo per 31 Desember 2011 Cadangan umum Total laba komprehensif tahun berjalan 2012
32.370
3.450 3.050
147.756 (3.050)
183.576 -
-
-
153.145
153.145
Balance December 31, 2011 General reserve Total comprehensive income for the year 2012
Saldo per 31 Desember 2012
32.370
6.500
297.851
336.721
Balance December 31, 2012
Total Ekuitas/ Total Equity Balance December 31, 2009 Adjustments to the initial application of SFAS 50 (revised 2006) Balance January 1, 2010 Total comprehensive income for the year 2010 Balance December 31, 2010 Additional paid in capital General reserve Total comprehensive income for the year 2011
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Penerimaan dari pendapatan denda keterlambatan dan pelunasan dipercepat Penerimaan bunga Penerimaan (pengurangan) kas sehubungan dengan kerjasama dan pembiayaan bersama Pembayaran kas untuk: Transaksi pembiayaan Pembayaran bunga Pembayaran biaya penerbitan Medium term notes (MTN) Pembayaran biaya penerbitan obligasi Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran pajak penghasilan Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi
2g 2h
30, 22
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan aset tetap Pembelian aset tetap Pelepasan penyertaan saham Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank Pembayaran utang bank
PT BII FINANCE CENTER STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2012
2011
5.670.533 4.837
3.630.852 3.010
2.368.869 219
29.607 2.974
19.001 1.580
11.301 1.028
293.684
969.519
(6.090.282) (85.599)
Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN/(PENURUNAN) NETO KAS DAN BANK
(2.341)
(3.401)
2j, 9 2j, 9
-
(624.824) (43.391)
(342.598) (18.913)
(845.862)
(485.971)
Interest income Cash receipt (disbursement) in relation to cooperation and 1.580.375 joint financing Cash disbursed for: (3.967.765) Financing transaction (5.780) Interest paid Medium-term note (MTN) issuance (1.524) cost paid Bond issuance cost paid General and administrative (170.825) expense (7.012) Income tax payment Net cash used in (191.114) operating activities
(7.679) -
(3.590) -
(8.180) 1.100
(6.850)
(3.361)
(6.699)
Net cash used in investing activities
829
229
1.709.247 (1.279.316) -
381
-
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipt of bank loan Repayment of bank loan Medium - term notes(MTN) issuance Medium - term notes (MTN) settlement Bond issuance
198.464
Net cash provided by financing activities
651
NET INCREASE/(DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS
14.339
CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR
490.000 (281.000)
164.145 (190.681)
500.000
225.000
(200.000) 625.000
(225.000) -
854.931
484.000
2.219
(5.332)
9.646
14.978
-
-
11.865
9.646
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Penyisihan cadangan penurunan nilai KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipt from: Consumer finance Financial lease Penalty income, prepayment income
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of fixed assets Release of shares
Penerbitan Medium - term notes (MTN) Penyelesaian Medium - term notes (MTN) Penerbitan obligasi
(4.700.792) (45.289)
-
2p
2010
(12) 14.978
Impairment allowance CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
Establishment of the Company
PT BII Finance Center (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 13 Pebruari 1991 dari Richardus Nangkih Sinulingga, S.H.. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.C2-2005.HT.01.01 TH91 tanggal 5 Juni 1991 serta dalam Berita Negara Republik Indonesia No.78 tambahan No. 4827 tanggal 29 September 1992. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 48 tanggal 13 Desember 2012 dari Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, S.H. mengenai pengangkatan Dani Firmansjah sebagai Komisaris Independen. Amandemen didaftarkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk persetujuan pendaftaran No. 316/Not/XII/2012 tertanggal 27 Desember 2012.
PT BII Finance Center (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia on February 13, 1991 based on the Notarial Deed of Richardus Nangkih Sinulingga S.H.. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights in Decision Letter No.C2-2005.HT.01.01.TH.91 dated June 5, 1991, and was published in State Gazette No.78, Supplement No. 4827 dated September 29, 1992. The Company’s Articles of Association have been amended several times, recently by Notarial Deed No. 48 dated December 13, 2012 of Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, S.H., concerning the assignment of Dani Firmansjah as the Independent Commissioner. This amendment was registered to the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia for approval with Letter No. 316/Not/XII/2012 dated December 27, 2012 .
Perusahaan telah memperoleh izin operasinya sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 888/KMK.013/1991 tanggal 22 Agustus 1991, yang telah diubah menjadi Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-237/KM.5/2005 tanggal 4 Agustus 2005.
The Company obtained its license to become a financial institution based on Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 888/MKM.013/1991, dated August 22, 1991, that has been amended with the Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP237/KM.5/2005, dated August 4, 2005.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang usaha pembiayaan dalam bentuk investasi sewa pembiayaan, anjak piutang, kartu kredit dan pembiayaan konsumen. Perusahaan dapat pula melaksanakan kegiatan berdasarkan prinsip syariah.
Persuant to Article 3 of the Company’s article of Association, the scope of Company’s activities covers leasing, factoring, credit card and consumer financing. The Company is also able to engage in the activities based on sharia principle.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan alamat di Wisma Eka Jiwa lantai 10, Jalan Mangga Dua Raya Jakarta 10730. Saat ini Perusahaan memiliki 28 (dua puluh delapan) kantor cabang di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor, Bandung, Cirebon, Purwokerto, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Medan, Palembang, Pekanbaru, Bandar Lampung, Jambi, Padang, Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak, Makassar dan Manado.
The Company is domiciled in Jakarta located at Wisma Eka Jiwa 10th floor, Jalan Mangga Dua Raya Jakarta 10730. The Company has a total of 28 (twenty eight) branch offices located in Jakarta ,Tangerang, Bekasi, Bogor, Bandung, Cirebon, Purwokerto, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Medan, Palembang, Pekanbaru, Bandar Lampung, Jambi, Padang, Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak, Makassar dan Manado.
6
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Medium Term Notes
GENERAL (continued) b.
Medium Term Notes
Pada bulan Oktober dan Desember 2010, Perusahaan menerbitkan Medium Term Notes I dan II BII Finance tahun 2010 (MTN I dan II) dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp75.000 dan Rp150.000 dengan tingkat bunga masing-masing sebesar 9,25% dan 8,75% per tahun dan jatuh tempo masingmasing pada tanggal 20 Oktober 2011 dan 21 Desember 2011.
In October and December 2010, the Company has issued BII Finance’s Medium Term Notes I and II (MTN I and II) year 2010 with a nominal value of Rp75,000 and Rp150,000 and bear interest rate of 9.25% and 8.75% per annum which matured on October 20, 2011 and December 21, 2011 respectively.
Pada bulan Maret 2011, Perusahaan menerbitkan Medium Term Notes III BII Finance tahun 2011 (MTN III) dengan nilai nominal sebesar Rp200.000 dengan tingkat bunga sebesar 9,50% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 4 September 2012.
In March 2011, the Company has issued BII Finance’s Medium - Term Notes III year 2011 with nominal value of Rp200,000 and bear interest rate of 9.50% per annum which matured on September 4, 2012.
Pada bulan November 2011 Perusahaan menerbitkan Medium Term Notes IV BII Finance tahun 2011 (MTN IV) dengan nilai nominal sebesar Rp300.000 dengan tingkat bunga sebesar 9,00% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 17 Mei 2013.
In November 2011, Company has issued BII Finance’s Medium - Term Notes IV (MTN IV) year 2011 with nominal value of Rp300,000 and bear interest rate of 9.00% per annum which will mature on May 17, 2013.
c. Penawaran Umum Obligasi Perusahaan
c.
The Company’s Bonds Offering
Pada bulan Juni 2012, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat Obligasi BII Finance I Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap dengan jumlah pokok sebesar Rp625.000 yang dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) pada tanggal 1 Juni 2012 berdasarkan Surat Keputusan No.6732/BL/2012.
In June 2012, the Company offered to the public “BII Finance Bond I Year 2012 with Fixed Interest Rates” with nominal value Rp625,000, which became effective on June 1, 2012 based on Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) based on Decision Letter No.6732/BL/2012.
Obligasi I merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi I Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp101.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,50% per tahun, Obligasi Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp381.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,90% per tahun, Obligasi Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp143.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,00% per tahun. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Juni 2012.
Bonds I consists of Bonds I Series A with nominal value of Rp101,000 and bear fixed interest rate of 6.50% per annum, Bonds I Series B with nominal value of Rp381,000 with fixed interest rate of 7.90% per annum, Bonds I Series C with nominal value of Rp143,000 and bear fixed interest rate of 8.00% per annum. These bonds were listed on Indonesia Stock Exchange on June 8, 2012.
7
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
d.
Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan, komite audit serta dewan pengawas syariah Perusahaan adalah sebagai berikut:
Boards of Commissioners, Directors and Employees The composition of the Boards of commissioners, directors, audit committee and sharia supervisory board is as follows:
2012 Dewan Komisaris Komisaris Utama
GENERAL (continued)
2011
2010 Board of Commissioners President Commissioner
Djaja Suryanto Sutandar
Djaja Suryanto Sutandar
Djaja Suryanto Sutandar
Komisaris
Djojo Boentoro
Djojo Boentoro
Suwandi Wiratno
Komisaris Independen
Dani Firmansjah
-
-
Direktur Utama Direktur Pemasaran
Alexander Miki Effendi
Alexander Miki Effendi
Alexander Andreas Sudarto Samiadji
Direktur Operasional
Tjahjo Watjono
Tjahjo Watjono
Tjahjo Watjono
Komite Audit Ketua
Dani Firmansjah
-
-
Audit committee Head of audit committee
Anggota
Hadi Indraprasta
-
-
Member
Anggota
Jono Effendy
-
-
Member
Dewan Pengawas Syariah Ketua
H. Muardi Chatib
-
-
Sharia Supervisory Board Chairman
Anggota
Muhamad Nadratuzzaman Hosen
-
-
Member
Anggota
Amirsyah
-
-
Member
Dewan Direksi
Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Marketing Director Operational Director
Pada tanggal 31 Desember 2012, Sekretaris Perusahaan adalah Sufiana.
As of December 31, 2012, Corporate Secretary of the Company is Sufiana.
Perusahaan memiliki 1.026, 859, dan 752 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (tidak diaudit).
The Company has a total of 1,026, 859 and 752 employees as of December 31, 2012, 2011 and 2010, respectively (unaudited).
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal 19 Pebruari 2013.
The management of the Company is responsible for the preparation of the financial statements which were completed and authorized for issue on February 19, 2013.
8
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
b.
Pernyataan kepatuhan dan penyusunan laporan keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES a.
dasar
ACCOUNTING
Statement of compliance and basis of preparation of the financial statements
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturanperaturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Bapepam-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikut di bawah ini, beberapa standar akuntasi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012.
The financial statements have been prepared and presented in accordance with Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Bapepam-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effectively on January 1, 2012.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas, dan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
The financial statements have been prepared on the accrual basis except for the statement of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the financial statements.
Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The statements of cash flows present information on receipts and payments of cash on hand and in banks classified into operating, investing and financing activities using the direct method.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional.
The presentation currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali dinyatakan lain.
All figures in the financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated.
Kas dan bank
b.
Kas dan bank terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash on hand and in banks Cash on hand and in banks consist of cash on hand, cash in banks and unrestricted time deposits with maturity periods of three (3) months or less at the time of placement and not used as collateral for loans.
9
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
d.
2.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Transactions with related parties
Perusahaan menerapkan PSAK No.7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
The Company applied SFAS No.7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised SFAS requires disclosure of related parties relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the financial statements.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by both parties, whereby such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statements.
Aset keuangan
d.
Financial assets
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No.55 (Revisi 2011), ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No.60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang menggantikan PSAK No.50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No.55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
Effective on January 1, 2012, the Company applied SFAS No.50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, SFAS No.55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and SFAS 60, “Financial Instruments: Disclosures”, which superseded SFAS No.50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and SFAS No.55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
Penerapan PSAK revisi baru tersebut memberikan pengaruh yang besar terhadap pengungkapan dalam laporan keuangan.
The adoption of these new revised SFAS have significant impact on disclosures in the financial statements.
PSAK No.50 (Revisi 2010), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu entitas terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
SFAS No.50 (Revised 2010) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This SFAS requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
10
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
Aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
PSAK No.55 (Revisi 2011) menetapkan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item-item nonkeuangan. PSAK ini memberikan definisi dan karakteristik derivatif, kategori-kategori dari masing-masing instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
SFAS No.55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This SFAS provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships.
PSAK No.60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi atas masing-masing instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang dihadapi Perusahaan selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Perusahaan mengelola risiko tersebut.
SFAS No.60 requires disclosures of significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Company is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the Company manages those risks.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan bank, investasi sewa pembiayaan - neto, piutang pembiayaan konsumen - neto, dan piutang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company’s financial assets consist of cash on hand and in banks, investment in finance lease - net, consumer financing receivables net, and other receivables classified as loans and receivables.
11
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
2.
Aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in the profit or loss when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Biaya amortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya-biaya transaksi dan fee yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is calculated using the effective interest method less any allowance for impairment losses and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are integral part of the effective interest rate.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset. Setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass through arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset. The Company evaluates at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
12
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
2.
Penurunan nilai aset keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in principal or interest payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicates that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in economic conditions that correlate with defaults in the group.
Pertimbangan utama untuk penilaian penurunan nilai kredit yang diberikan termasuk pembayaran-pembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 60 (enam puluh) hari atau ada kesulitan atau pelanggaran yang diketahui dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak.
The main considerations for the loan impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than 60 (sixty) days or there are any known difficulties, or infringement of the original terms of contract.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara kolektif untuk aset keuangan. Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
For financial assets carried at amortized cost, the Company determines whether objective evidence of impairment exists collectively for financial assets. The Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
13
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
f.
2.
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets (continued)
Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui sebagai laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang menurun tersebut berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset. Jika, pada periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun cadangan.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account.
Jika penghapusan di masa datang kemudian diperoleh kembali, pemulihan tersebut diakui sebagai laba rugi pada laporan laba rugi komprehensif.
If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized as profit or loss in the statement of comprehensive income.
Liabilitas keuangan
f.
Financial liabilities
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No.55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai.
Financial liabilities within the scope of SFAS No.55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge as appropriate.
Perusahaan menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
The Company determines the classification of its financial liabilities in initial recognition.
Pada saat pengakuan awal liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya.
Financial liabilities are recognized initially at fair value.
Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari utang bank, utang usaha, biaya masih harus dibayar, utang lain-lain, utang obligasi, dan Medium Term Notes yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman.
The Company’s financial liabilities consist of bank loans, trade payable, accrued expenses, other payables, bonds payable and Medium Term Notes classified loans and borrowings.
Dalam hal utang dan pinjaman, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban Pendanaan” dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
In the case of loans and borrowings, these are initially stated at fair value less directly attributable transaction costs and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost. The related interest expense is recognized within “Financing Expenses” in the statements of comprehensive income. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the financial liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
14
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
g.
2.
Liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Financial liabilities (continued)
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepas atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired.
Ketika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui sebagai laba rugi pada laporan laba rugi komprehensif.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the profit or loss in the statements of comprehensive income.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus atas jumlah yang diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount are reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Piutang pembiayaan konsumen, piutang pembiayaan murabahah dan cadangan kerugian penurunan nilai
g.
Consumer financing receivables, murabahah financing receivables and allowance for impairment losses
Piutang pembiayaan konsumen merupakan total piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai.
Consumer financing receivables are presented net of amounts financed by banks relating to the cooperation transactions in the form of joint financing, unearned consumer financing income and allowance for impairment losses.
Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), Perusahaan hanya menyajikan porsi total angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank dalam rangka transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh total angsuran dari pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai liabilitas (pendekatan bruto).
Based on the consumer joint financing agreements (without recourse), the Company only presents the portion of the total installments receivable financing by the Company (net approach). The consumer financing income is presented net of amounts of the banks’ rights on such income relating to the transactions. For consumer joint financing agreements (with recourse), consumer financing receivables represent all consumers’ installments and the total facilities financed by creditors are recorded as liability (gross approach).
15
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
g. Piutang pembiayaan konsumen, piutang pembiayaan murabahah dan cadangan kerugian penurunan nilai (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Consumer murabahah allowance (continued)
ACCOUNTING
financing receivables, financing receivables and for impairment losses
Dalam pembiayaan bersama antara Perusahaan dan penyedia fasilitas pembiayaan bersama, Perusahaan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada konsumen dibandingkan tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian pembiayaan bersama dengan penyedia fasilitas pembiayaan bersama.
In joint financing arrangements between the Company and the joint financing facility provider, the Company has the right to set higher interest rates to the consumers than the interest rates stated in the joint financing agreement with the joint financing facility provider.
Termasuk dalam piutang pembiayaan konsumen adalah piutang pembiayaan murabahah. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan Perusahaan harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada konsumen. Pada saat akad murabahah, piutang pembiayaan murabahah diakui sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (margin). Keuntungan murabahah diakui selama periode akad berdasarkan margin yang disetujui dari piutang pembiayaan murabahah.
Included in consumer financing receivables are murabahah financing receivables. Murabahah is goods sell-buy contract with a selling price amounting to the acquisition cost plus agreed margin and the Company must disclose the acquisition cost to the consumer. When the Murabahah contract is signed, murabahah financing receivables are recognized as at acquisition cost plus agreed margin. Murabahah margin are recognized over the period of the contract based on agreed margin of the murabahah financing receivables.
Akad murabahah secara substansi merupakan suatu pembiayaan, sehingga pengakuan margin dilakukan berdasarkan standar yang mengatur pembiayaan, seperti yang disebutkan di kebijakan pembiayaan konsumen.
Substantially, murabahah contract is a financing, so that margin recognition is based on standards which regulate financing, as mentioned in consumer financing policy.
Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen - neto, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban pendanaan.
Total interest earned from customers is recorded as part of consumer financing income - net, while interest charged by the creditors is recorded as financing expenses.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui tersebut diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif piutang pembiayaan konsumen.
Unearned income on consumer financing is recognized as income over the term of the respective agreement using the effective interest rate method.
16
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
g. Piutang pembiayaan konsumen, piutang pembiayaan murabahah dan cadangan kerugian penurunan nilai (lanjutan)
h.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Consumer murabahah allowance (continued)
ACCOUNTING
financing receivables, financing receivables and for impairment losses
Selisih neto tersebut ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Piutang Pembiayaan Konsumen” pada laporan posisi keuangan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil selama periode pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Pembiayaan Konsumen” pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Net difference is deferred and presented as part of “Consumer Financing Receivables” in the statements of financial position and recognized as an adjustment to the yield received throughout the consumer financing period using effective interest rate method and presented as a part of “Consumer Financing Income” in the statements of comprehensive income for the current year.
Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai sesuai dengan PSAK No.55 (Revisi 2011) seperti dijelaskan pada Catatan 2e.
The Company assesses whether there is any objective evidence that a financial asset is impaired according to SFAS No.55 (Revised 2011) as explained in Note 2e.
Piutang yang tak tertagih dihapuskan berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan dan setelah menunggak lebih dari 180 hari. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya.
Receivables are written-off when they are deemed to be uncollectible based on Company’s management evaluation and when they are overdue for more than 180 days. Recoveries of receivables previously written off are recognized as other income in the current year.
Investasi pembiayaan sewa
h.
Investment in finance leases
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Leases are classified as finance leases if the leases transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Leases are classified as operating leases if the leases do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets.
Perusahaan mengakui aset berupa investasi sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto Perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
The Company recognized assets held under a investment in finance leases in its statement of financial position and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and financing lease income. The recognition of financing lease income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the Company’s net investment in the financing lease.
17
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Biaya dibayar di muka
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan metode garis lurus. j.
ACCOUNTING
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight line method.
Aset tetap
j.
Fixed assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui sebagai laba rugi pada saat terjadinya.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such acquisition cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the profit or loss as incurred.
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun kecuali untuk bangunan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:
Depreciation of an asset starts when it is available for use and is computed using the double declining balance method except for building using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tarif / Tariffs
Bangunan Prasarana bangunan Peralatan kantor Komputer dan elektronik Inventaris kantor Kendaraan bermotor
5% 25% 50% 25% 25% 25%
Buildings Building improvement Office equiptment Computer and electronic Furniture and fixture Vehicles
Apabila aset tetap sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual, biaya perolehan beserta akumulasi penyusutan yang terkait dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul diakui sebagai laba rugi tahun yang bersangkutan.
When assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gains or losses are recognized as profit or loss for the related year.
Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.
At the reporting date, the assets residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively if appropriate.
18
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
2.
Penurunan nilai aset non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. l.
Biaya penerbitan emisi Medium-Term Notes (MTN)
obligasi
Impairment of non-financial assets The Company assesses at each reporting date whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
dan
l.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan MTN atau obligasi dicatat sebagai pengurang terhadap hasil penerbitan dan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif selama jangka waktu MTN atau obligasi (Catatan 2f).
Bonds and Medium-Term Notes (MTN) issuance costs Costs incurred relating to the MTN or bonds issuance are presented as deduction from the issuance proceeds and amortized using the effective interest rate over the term of the MTN or bonds (Note 2f).
m. Provisi
n.
ACCOUNTING
m. Provisions
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dipulihkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Pengakuan pendapatan dan beban
n.
Revenue and expense recognition
Pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Consumer financing income, financing leases income, interest income and interest expenses are recognized using the effective interest method.
Pengakuan beban provisi yang dibayar dimuka sehubungan dengan pinjaman yang diterima dan biaya emisi efek utang yang diterbitkan ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman yang diterima dan efek utang yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari beban pendanaan.
Upfront fees related to the borrowings and debt securities issued issuance costs are deferred and amortized over the terms of the related borrowings and debt securities issued using the effective interest method and are recorded as part of financing expense.
19
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
o.
Pengakuan (lanjutan)
pendapatan
dan
2.
beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
Revenue and (continued)
expense
ACCOUNTING
recognition
Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh fees dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, termasuk biaya transaksi.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate, including transaction costs.
Pendapatan dan beban yang timbul untuk piutang pembiayaan konsumen atas dasar without recourse diamortisasi dengan suku bunga efektif dan dibukukan sebagai pendapatan pembiayaan konsumen dan beban pemasaran pada laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Revenue and expense associated with consumer financing receivable without recourse are amortized using the effective interest rate and recorded as part of consumer financing income and marketing expenses on current statement of comprehensive income.
Pendapatan denda keterlambatan dan keuntungan penghentian kontrak diakui pada saat diterima.
Late charges and penalty income and gain from contract termination are recognized when received.
Perusahaan tidak mengakui pendapatan bunga pembiayaan konsumen secara kontraktual yang piutangnya telah jatuh tempo lebih dari 2 (dua) bulan dan akan diakui sebagai pendapatan pada saat pembayaran piutang diterima.
The Company does not recognize interest income on consumer financing receivables based on contract that are overdue for more than 2 (two) months. Such income is recognized only when received.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
o. Foreign currency transactions and balances
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.
Starting January 1, 2012, the Company’s adopted PSAK No. 10 (Revised 2010), “Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”.
Penerapan PSAK No. 10 (Revisi 2010) tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
The adoption of PSAK No. 10 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the financial statements.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun kini.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year, as published by Bank Indonesia, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.
20
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
2.
Pajak penghasilan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Income tax
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan Perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksitransaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam tahun berjalan yang diakui dalam laporan keuangan.
Effective on January 1, 2012, the Company applied SFAS No.46 (Revised 2010), “Accounting for Income Tax”, which requires the Company to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statement of financial position; and transactions and other events of the current year that are recognized in the financial statements.
Penerapan PSAK No.46 (Revisi 2010) tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
The adoption of SFAS No.46 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the financial statements.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan, jika ada, juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the current year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between commercial and tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefit, such as the carry-forward of unused tax losses, if any, is also recognized to the extent that realization of such tax benefit is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the assets are realized or the liabilities are settled, based on the applicable tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at statements of financial position date.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
21
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
r.
2.
Informasi segmen
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
Segment information
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing certain products and services within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and reward that are different from those of other segments.
Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.
The amount of each segment item reported is the measure reported to the chief operation decision maker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance.
Pendapatan, beban, aset dan liabilitas segmen termasuk akun yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Segment revenue, expenses, assets and liabilities include account directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.
Informasi keuangan dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya. Sehubungan dengan ini, informasi segmen dalam laporan keuangan disajikan berdasarkan pengklasifikasian umum atas daerah pemasaran sebagai segmen geografis. Rincian informasi segmen tersebut diungkapkan dalam Catatan 37.
Financial information is reported based on the information used by management in evaluating the performance of each segment and determining the allocation of resources. In this respect, the business segment information in the financial statements is presented based on general classification of marketing areas as geographical segments. The details of segment information are disclosed in Note 37.
Laba per saham dasar
r.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan yaitu masing-masing sejumlah Rp4.732, Rp4.555 dan Rp2.299 (nilai penuh) per lembar saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 (Catatan 29). s.
ACCOUNTING
Basic earnings per share Basic earnings per share are computed by dividing the income for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year, which is Rp4,732, Rp4,555 and Rp2,299 (full amount) shares for each of the years ended December 31, 2012, 2011, and 2010, respectively (Note 29).
Liabilitas imbalan pasca-kerja
s.
Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundangundangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya dan pesangon pemutusan hubungan kerja.
Liability for post-employment benefits The Company recognizes employee benefits under formal and informal programs or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including postemployment benefits, short-term and other long-term employee benefits and termination benefits.
22
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
t.
2.
Liabilitas imbalan pasca-kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Liability for (continued)
ACCOUNTING
post-employment
benefits
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
Starting January 1, 2012, the Company adopted PSAK No.24 (Revised 2010), “Employee Benefit”.
Penerapan PSAK No.24 (Revisi 2010) menimbulkan perubahan terhadap pengungkapan dalam laporan keuangan.
The adoption of SFAS No.24 (Revised 2010) has impact on the disclosures in the financial statements.
Perusahaan mencatat penyisihan manfaat untuk memenuhi imbalan minimum yang harus dibayar kepada karyawan-karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja”). Penyisihan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial metode “Projected Unit Credit”.
The Company made provisions in order to meet the minimum benefits required to be paid to the qualified employees under Labor Law No.13/2003 (the “Labor Law”). The said provisions are estimated using actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” method.
Penyisihan biaya jasa masa lalu diakui sebagai biaya pada saat terjadinya, kecuali untuk biaya jasa masa lalu yang belum menjadi hak (vested) yang diamortisasi dan diakui sebagai biaya selama periode hak. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10,00% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti atau 10,00% dari nilai wajar aset dana pensiun, pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10,00% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama ekspektasi rata-rata sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat.
Provisions made pertaining to past service costs are recognized immediately as expense, except for non vested past service costs which are amortized and recognized as expense over the vesting period. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed the greater of 10,00% of the present value of the defined benefit obligations or 10,00% of the fair value of plan assets, at that date. The actuarial gains or losses in excess of the said 10,00% threshold are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees.
Perubahan kebijakan pengungkapan
akuntansi
dan
t.
Changes in disclosures
accounting
policies
and
Perusahaan telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan:
The Company adopted the following revised accounting standards on January 1, 2012, which are considered relevant to the financial statements but did not have significant impact:
i. PSAK No.16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”.
i.
ii. PSAK No.30 (Revisi 2011), “Sewa”.
ii. SFAS No.30 (Revised 2011), “Leases”.
iii. PSAK No.56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”.
iii. SFAS No.56 (Revised 2011), “Earning per Share”. 23
SFAS No.16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”.
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
3.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan)
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
t.
policies
Changes in accounting disclosures (continued)
and
iv. ISAK No.15, “PSAK No.24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”.
iv. IFAS No.15, “SFAS No.24 – The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”.
v. ISAK No.24, “Evaluasi Substansi beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa”.
v. IFAS No.24, “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease”.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of financial statements, in conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Uncertainty about these assumptions and estimation could result material adjustments to the carrying amount of assets and liabilities within the next financial reporting period.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Usaha yang berkelanjutan
Going concern
Manajemen Perusahaan telah melakukan penilaian atas kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
The Company’s management has made an assessment of the Company’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Company has the resources to continue business in the future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Company’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No.55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No.55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with Company’s accounting policies disclosed in Note 2.
24
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
KETIDAKPASTIAN
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan asumsi
Estimates and assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan keuangan berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial reporting period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters which available when the financial statements were prepared.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Existing assumptions and circumstances about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Allowance for impairment losses on financial assets
Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan pada Catatan 2e dan 2g.
Allowance for impairment losses on financial assets carried at amortized cost are evaluated as explained in Notes 2e and 2g.
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik risiko kredit yang sejenis ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan cadangan kolektif.
Allowance for impairment losses collectively assessed includes inherent credit losses in consumer financing receivables portfolios with similar credit risk characteristics when objective evidence of impairment exist for those portfolios. In assessing the need for collective allowances for impairment losses, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
25
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
KETIDAKPASTIAN
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Liabilitas imbalan pasca-kerja
Liability for post-employment benefits
Penentuan liabilitas imbalan pasca-kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10,00% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan.
The determination of the Company’s liability for post-employment benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such accounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions which affects are more than 10.00% of the defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees.
Walaupun Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan pasca-kerja dan beban imbalan kerja neto.
While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual results or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liability for postemployment benefits and net employment benefits expense.
Penyusutan aset tetap
Depreciation of fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun kecuali untuk penyusutan bangunan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Sebagai mana yang telah di jelaskan pada Catatan 2j, manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 (empat) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The costs of fixed assets are depreciated with declining-balance method except for building depreciation with straight-line method over their estimated useful lives. As explained on Note 2j, management properly estimates the useful lives of these fixed assets ranging from 4 (four) to 20 (twenty) years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
Pajak Tangguhan
Deferred tax
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan.
Deferred tax assets are recognized for the future recoverable taxable income arising from temporary difference.
Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.
Management judgement is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing on level of future taxable profits together with future strategic tax planning.
26
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
KAS DAN BANK
4. 2012
Kas Bank Rupiah Pihak berelasi PT Bank Internasional Indonesia Tbk Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lainnya Sub total Mata uang asing Pihak berelasi PT Bank Internasional Indonesia Tbk Total bank Cadangan kerugian penurunan nilai Total kas dan bank
5.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CASH ON HAND AND IN BANKS
2011
2010
862
615
567
2.559
2.318
11.253
7.732 516 178
6.477 44 174
1.591 1.327 285
10.985
9.013
14.456
18
18
101
11.003
9.031
14.557
-
-
11.865
9.646
INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN
5.
Pihak ketiga Investasi sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan belum diakui Simpanan jaminan
Total cash in banks Allowance for impairment losses Total cash on hand and in banks
Investment in finance leases consists of:
2012
Total pihak berelasi
14.978
Sub total Foreign currency Related party PT Bank Internasional IndonesiaTbk
INVESTMENT IN FINANCE LEASES
Investasi sewa pembiayaan terdiri dari:
Pihak berelasi Investasi sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan belum diakui Simpanan jaminan
(146)
Cash on hand Cash in Bank Rupiah Related party PT Bank Internasional IndonesiaTbk Third parties PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Others
2011
2010
640 4 (123) (4)
847 4 (205) (4)
-
Related party Investment in finance leases Guaranteed residual value Unearned income Deposit
517
642
-
Total related parties Third parties Investment in finance leases Guaranteed residual value Unearned income Deposit
59.515 14.493 (8.025) (14.493)
1.047 707 (67) (707)
523 246 (76) (246)
Sub total Pendapatan dan biaya yang ditangguhkan
51.490
980
447
(2.025)
(53)
(11)
Total pihak ketiga
49.465
927
436
Total third parties
Total investasi sewa pembiayaan
49.982
1.569
436
Total investment in finance leases
-
-
Allowance for impairment losses
Cadangan kerugian penurunan nilai
(33)
Sub total Deferred amortised cost
Total investasi sewa pembiayaan - neto
49.949
1.569
436
Total investment in finance leases - net
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
9,22%
12,33%
13,85%
Annual average effective interest rate
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Perusahan dengan pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 2c dan 30.
The nature of relationships and transactions of the Company with the related party are explained in Notes 2c and 30.
27
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
5.
INVESTMENT IN FINANCE LEASES (continued) Total investment in finance leases based on maturity date is as follows:
Jumlah angsuran investasi sewa pembiayaan sesuai dengan jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2012 Pihak berelasi Satu tahun berikutnya Dua tahun berikutnya Tiga tahun berikutnya Empat tahun berikutnya atau lebih
2011
2010
202 202 202
202 202 202
-
34
241
-
Related party The following year The second following years The third following years The fourth following years or later
640
847
-
Total related party
163 18.456 18.355 15.068
821 177 49
337 149 37
7.473
-
-
Third parties Past due received The following year The second following years The third following years The fourth following years or later
Total pihak ketiga
59.515
1.047
523
Total third parties
Total investasi sewa pembiayaan-bruto
60.155
1.894
523
Total investment in finance lease-gross
Total pihak berelasi Pihak ketiga Telah jatuh tempo Satu tahun berikutnya Dua tahun berikutnya Tiga tahun berikutnya Empat tahun berikutnya atau lebih
Pengelompokan investasi sewa pembiayaan bruto menurut hari tunggakan adalah sebagai berikut: 2012
Classification of investment in finance leases gross based on overdue days was as follows: 2011
2010
Tidak ada tunggakan 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
54.895 4.932 328 -
1.894 -
523 -
Current 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
Jumlah investasi sewa Pembiayaan-bruto
60.155
1.894
523
Total investment in finance lease-gross
Perubahan saldo penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2012
The movements in the balance of allowance for impairment losses are as follows: 2011
2010
Saldo awal tahun Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK No. 55 (revisi 2006) Penghapusan piutang Penyisihan tahun berjalan
-
-
1
33
-
(1) -
Saldo akhir
33
-
-
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan atas kerugian penurunan nilai investasi sewa pembiayaan di atas dapat mencukupi untuk menutup kerugian atas penurunan nilai piutang tersebut.
Beginning balance Correction on application of SFAS No. 55 (2006 revision) Receivables written-off Provision during the year Ending balance
Management believes that the above allowance for impairment losses of investment in finance leases is sufficient to cover losses from impairment of such receivables.
28
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
6.
Piutang pembiayaan konsumen terdiri dari: 2012 Pihak berelasi Piutang pembiayaan konsumen PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Pendapatan belum diakui Total pihak berelasi Pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen Pendapatan belum diakui Sub total Pendapatan dan beban yang ditangguhkan Total pihak ketiga Total piutang pembiayaan konsumen
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
Consumer financing receivables consist of: 2011
2010
15.556 (3.526)
6.538 (1.469)
1.828 (428)
12.030
5.069
1.400
2.493.508 (304.403)
1.329.930 (149.816)
467.687 (56.915)
2.189.105
1.180.114
410.772
(198.587)
(135.845)
(83.076)
1.990.518
1.044.269
327.696
2.002.548
1.049.338
329.096
Cadangan kerugian penurunan nilai Total piutang pembiayaan-neto
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
(2.794)
(1.169)
(691)
Related party Consumer financing receivables PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Unearned income Total related party Third parties Consumer financing receivables Unearned income Sub total Deferred income and expense Total related parties Total consumer financing receivables Allowance for impairment losses
1.999.754
1.048.169
328.405
Total consumer financing receivable-net
10,32%
11,22%
11,99%
Annual average effective interest rate
Total piutang pembiayaan konsumen - bruto yang dikelola Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012, termasuk piutang pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain secara without recourse adalah Rp8.117.038 (2011: Rp6.238.306 dan 2010: Rp4.435.813).
As at December 31, 2012, total consumer financing receivables - gross managed by the Company, including without recourse joint finance is Rp8,117,038 (2011: Rp6,238,306 and 2010: Rp4,435,813).
Jumlah angsuran pembiayaan konsumen sesuai dengan jatuh temponya sebagai berikut:
Total installments for consumer financing based on maturity date is as follows:
2012 Pihak berelasi Satu tahun berikutnya Dua tahun berikutnya Tiga tahun berikutnya Empat tahun berikutnya Total pihak berelasi Pihak ketiga Telah jatuh tempo Satu tahun berikutnya Dua tahun berikutnya Tiga tahun berikutnya Empat tahun berikutnya Total pihak ketiga Total piutang pembiayaan konsumen-bruto
2011
2010
3.978 3.788 3.676 4.114
1.919 1.556 1.219 1.844
466 466 425 471
Related party for the next 1 year 2 year 3 year 4 year
15.556
6.538
1.828
Total related party
9.650 1.014.244 703.426 365.195 400.993
5.391 704.955 401.397 183.361 34.826
1.150 238.434 138.186 72.465 17.452
Third parties Past due receivable For the next 1 year 2 year 3 year 4 year
2.493.508
1.329.930
467.687
Total third parties
2.509.064
1.336.468
469.515
Total consumer financing receivables-gross
29
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
6.
CONSUMER (continued)
Pengelompokan piutang pembiayaan konsumen bruto menurut hari tunggakan adalah sebagai berikut: 2012
FINANCING
RECEIVABLES
Classification of consumer financing receivables – gross based on overdue days was as follows: 2011
2010
Tidak ada tunggakan 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
2.334.600 165.024 5.955 1.266 2.219
1.249.081 81.548 2.795 809 2.235
451.520 15.436 926 295 1.338
Current 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
Total piutang pembiayaan konsumen bruto
2.509.064
1.336.468
469.515
Total consumer financing receivable gross
Perusahaan menggunakan piutang pembiayaan konsumen yang dimiliki sebagai jaminan utang bank, utang pembiayaan bersama kepada bank, medium-term notes dan obligasi. Total piutang pembiayaan konsumen (setelah dikurangi dengan pendapatan yang belum diakui) yang dijaminkan pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 2012 Utang Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Hana PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk
The Company uses consumer finance receivables as collateral for bank loans, joint financing with banks, medium - term notes and bonds payable. Total of consumer finance receivable (after deducting unearned income) which are pledged as collateral at December 31, 2012, December 31, 2011 and December 31, 2010 are as follows:
2011
2010
297.476 93.765 73.075 71.093
22.959 50.019 -
21.045 3.508 -
70.019 42.014 29.626
30.012 50.302 47.056
4.002 -
Bank Loan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank PermataTbk PT Bank Hana PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk
Medium-term Notes PT Bank OCBC NISP Tbk
289.966
294.203
-
Medium-term Notes PT Bank OCBC NISP Tbk
Utang Obligasi Pemegang obligasi I BII Finance
332.026
-
-
Bonds Payable Investor of bonds I BII Finance
1.299.060
494.551
28.555
Total
Total
Perubahan saldo penyisihan atas penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2012
The movements in the balance of allowance for impairment losses are as follows: 2011
2010
Saldo awal tahun Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) Penghapusan piutang Penyisihan tahun berjalan
1.169
691
1.715
(216) 1.841
(209) 687
(1.543) (48) 567
Saldo akhir
2.794
1.169
30
691
Beginning balance Correction on application of SFAS 55 (2006 revision) Receivables written-off Provision during the year Ending balance
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
6.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen di atas dapat mencukupi untuk menutup kerugian atas penurunan nilai piutang tersebut.
7.
Pihak berelasi Piutang karyawan Tagihan pembelian kendaraan Total pihak berelasi Pihak ketiga Piutang karyawan Piutang premi asuransi Tagihan pembelian kendaraan Total pihak ketiga Total piutang lain-lain
2011
OTHER RECEIVABLES
770 -
936 3.182
489 90.383
Related parties Employees receivables Claim of vehicle purchases
770
4.118
90.872
Total related parties
54 -
177 2.192 105
505 968 -
54
2.474
1.473
824
6.592
92.345
8. 2012
Third parties Employees receivables Insurance premiums receivables Claim of vehicle purchases Total third parties Total other receivables
The claim of vehicle purchases represents payment to dealers for car purchases which will be reimbursed by creditor bank in relation to joint financing transaction (Note 36).
8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Total biaya dibayar dimuka
RECEIVABLES
2010
Tagihan pembelian kendaraan merupakan pembayaran kepada dealer untuk pembelian kendaraan yang akan ditagihkan ke bank kreditur sehubungan dengan kerjasama pembiayaan bersama (joint financing) (Catatan 36).
Uang muka Sewa gedung Renovasi gedung Sewa rumah Lain-lain
FINANCING
Management believes that the above allowance for impairment losses on consumer financing receivables is sufficient to cover losses from impairment of such receivables.
7. PIUTANG LAIN-LAIN 2012
CONSUMER (continued)
2011
PREPAID EXPENSES 2010
3.947 5.011 1.117 50 602
475 3.679 758 67 954
190 2.939 5.433 90 473
Advance payment Building rental Advance for building renovation House rental Others
10.727
5.933
9.125
Total prepaid expenses
Termasuk dalam saldo uang muka pada tahun 2012 adalah uang muka untuk pembelian gedung cabang Surabaya sebesar Rp3.254.
The advance payments balance in 2012 includes payments for Surabaya Branch building acquisition amounting to Rp3,254.
31
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP
9. FIXED ASSETS 2012 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Biaya Perolehan Bangunan Prasarana bangunan Peralatan kantor Komputer dan elektronik Inventaris kantor Kendaraan bermotor
18.235 5.936 2.171 10.406 2.271 7.048
267 538 1.757 771 4.346
25 3 944
Total Biaya Perolehan
46.067
7.679
972
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
-
Cost 18.502 Buildings 5.936 Buildings improvement 2.684 Office equipment 12.163 Computer and electronic 3.039 Furniture and fixture 10.450 Motor vehicles
-
52.774
Total Cost
_________________
Akumulasi Penyusutan Bangunan Prasarana bangunan Peralatan kantor Komputer dan elektronik Inventaris kantor Kendaraan bermotor
293 620 1.479 6.640 1.137 2.195
920 1.339 420 1.181 471 1.690
25 2 568
-
1.213 1.959 1.874 7.821 1.606 3.317
Accumulated Depreciation Buildings Building infrastructure Office equipment Computer and electronic Furniture and fixture Motor vehicles
Total Akumulasi Penyusutan
12.364
6.021
595
-
17.790
Total Accumulated Depreciation
Total Tercatat
33.703
34.984
Carrying Amount
2011 Saldo Awal/ Beginning Balance Biaya Perolehan Bangunan Prasarana bangunan Peralatan kantor Komputer dan elektronik Inventaris kantor Kendaraan bermotor Total Biaya Perolehan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
2.692 1.775 9.215 1.640 3.700
18.235 4.869 435 1.384 632 3.653
39 193 1 305
19.022
29.208
538
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
(2.692) 1.067 -
Cost 18.235 Buildings 5.936 Buildings improvement 2.171 Office equipment 10.406 Computer and electronic 2.271 Furniture and fixture 7.048 Motor vehicles
(1.625)
46.067
Total Cost
_________________
Akumulasi Penyusutan Bangunan Prasarana bangunan Peralatan kantor Komputer dan elektronik Inventaris kantor Kendaraan bermotor
12 1.131 5.553 767 1.263
383 615 387 1.270 370 1.164
39 183 232
(102) 5 -
293 620 1.479 6.640 1.137 2.195
Accumulated Depreciation Buildings Building infrastructure Office equipment Computer and electronic Furniture and fixture Motor vehicles
Total Akumulasi Penyusutan
8.726
4.189
454
(97)
12.364
Total Accumulated Depreciation
33.703
Carrying Amount
Jumlah Tercatat
10.296
32
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9. FIXED ASSETS (continued) 2010 Saldo Awal/ Beginning Balance
Biaya Perolehan Bangunan Prasarana bangunan Peralatan kantor Komputer dan elektronik Inventaris kantor Kendaraan bermotor Total Biaya Perolehan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
1.286 8.256 1.263 1.428
2.692 646 1.466 747 2.629
157 507 370 357
12.233
8.180
1.391
Reklasifikasi/ Reclassification -
_________________
-
Saldo Akhir/ Ending Balance Cost 2.692 Buildings - Buildings infrastructure 1.775 Office equipment 9.215 Computer and electronic 1.640 Furniture and fixture 3.700 Vehicles 19.022
Total Cost
Akumulasi Penyusutan Bangunan Prasarana bangunan Peralatan kantor Komputer dan elektronik Inventaris kantor Kendaraan bermotor
1.133 5.043 926 816
12 155 994 202 615
157 484 361 168
-
12 1.131 5.553 767 1.263
Accumulated Depreciation Buildings Building infrastructure Office equipment Computer and electronic Furniture and fixture Vehicles
Total Akumulasi Penyusutan
7.918
1.978
1.170
-
8.726
Total Accumulated Depreciation
Jumlah Tercatat
4.315
10.296
Carrying Amount
The details of gains on disposals of fixed assets are as follows:
Rincian dari laba atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2012
2011
2010
Harga jual Nilai buku
829 377
229 84
381 221
Selling price Book value
Laba penjualan aset tetap (Catatan 24)
452
145
160
Gains from sale of Fixed assets (Note 24)
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp6.021, Rp4.189 dan Rp1.978.
Depreciation charged to operation for the years ended December 31, 2012, 2011, and 2010 amounted to Rp6,021, Rp4,189 and Rp1,978.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 nilai buku aset tetap masing-masing sebesar Rp34.984, Rp33.703 dan Rp10.296. Aset tetap tersebut telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp87.136, Rp20.852 dan Rp11.450 terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya.
As of December 31, 2012, 2011, and 2010 net book value of fixed assets amounting to Rp34,984, Rp33,703 and Rp10,296. Fixed assets were insured with sum insured of Rp87,136, Rp20,852 and Rp11,450 respectively, against risk of fire, theft and other risks .
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat suatu risiko tertentu terhadap aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
33
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET LAIN-LAIN
10. OTHER ASSETS 2012
2011
2010
Beban tangguhan hak atas tanah Beban provisi/komisi ditangguhkan Setoran jaminan Lainnya
1.437 1.182 212 416
1.528 79 293
272 91
Deferred land right Deferred provision/commission Guarantee deposits Others
Total aset lain-lain
3.247
1.900
363
Total other assets
Beban provisi/komisi ditangguhkan merupakan pengeluaran biaya provisi atas penarikan utang bank.
Deferred provision/commision represents expenditure of expense to the withdrawal of bank loan.
11. UTANG BANK
11. BANK LOANS
Utang bank jangka pendek terdiri dari:
The details of short-term bank loans are as follows:
2012 Pihak berelasi PT Bank Internasional Indonesia Tbk Pihak ketiga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Hana PT Bank Permata Tbk (Unit Usaha Syariah) PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk Total pihak ketiga Total utang bank Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
2011
2010 Related party PT Bank Internasional Indonesia Tbk
72.000
38.000
4.000
286.595 91.986
-
-
70.683 50.000 41.667 30.000 -
75.000 50.000 50.000
-
570.931
175.000
-
642.931
213.000
4.000
Total bank loans
9,81%
10,13%
10,50%
Annual average effective interest rate
Third parties PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Hana PT Bank PermataTbk (Sharia unit) PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk Total third parties
Utang bank diklasifikasikan dalam kelompok liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Bank loans were classified as financing liabilities measured at amortized cost by using effective interest rate.
Utang bank memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai dan risiko suku bunga atas arus kas.
Bank loans bear fixed and floating interest rate, hence the Company has a fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
Nilai wajar untuk utang bank dengan bunga mengambang didasarkan pada bunga di pasar. Estimasi nilai wajar dari utang bank dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga untuk utang baru dengan jangka waktu yang serupa (Catatan 32).
The aggregate fair values of bank loans with floating interest rate are calculated based on market interest rate. The estimated fair value of bank loans with fixed interest rate where quoted market prices are not available, is determined by discounting cash flows using a current yield curve appropriate for similar term of bank loan (Note 32).
34
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”)
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dalam bentuk pinjaman promes berulang dari BII sejak tahun 2006 berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 14 Desember 2006, fasilitas pinjaman tersebut telah diperpanjang beberapa kali hingga tahun 2009.
The Company obtained a demand loan facility in 2006 based on loan agreement dated December 14, 2006. Renewal of demand loan facility has been made several times up until 2009.
Berdasarkan Perpanjangan Perjanjian Kredit tanggal 8 Januari 2010, Perusahaan memperpanjang fasilitas pinjaman promes berulang dengan limit fasilitas tidak melebihi Rp15.000 dengan jangka waktu 1 tahun yang berakhir tanggal 14 Desember 2010. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 10,00% per tahun.
Based on loan agreement addendum dated January 8, 2010, the Company extended the demand loan facility with a maximum facility limit of Rp15,000 for period of 1 year which matured on December 14, 2010. The loan facility bear interest rate at 10.00% per annum.
Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 8 Januari 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dalam bentuk pinjaman rekening koran dengan jumlah fasilitas tidak melebihi Rp10.000 dengan jangka waktu pinjaman dimulai dari tanggal 11 Januari 2010 sampai tanggal 14 Desember 2010. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 10,50% per tahun.
Based on loan agreement dated January 8, 2010, the Company obtained the loan facility in the form of overdraft with maximum facility limit of Rp10,000 with term of facility starting on January 11, 2010 until December 14, 2010. The loan facility bear interest rate at 10.50% per annum.
Berdasarkan adendum Perjanjian tanggal 13 Desember 2010, Perusahaan memperpanjang fasilitas pinjaman promes berulang dan pinjaman rekening koran dengan jumlah fasilitas masingmasing tidak melebihi Rp30.000 dan Rp20.000 dengan jangka waktu 1 tahun yang berakhir tanggal 14 Desember 2011 dan diperpanjang sampai tanggal 14 Pebruari 2012. Tingkat bunga per tahun untuk pinjaman promes berulang dan pinjaman rekening koran akan ditentukan oleh pihak bank pada saat penarikan fasilitas pinjaman.
Based on agreement addendum on December 13, 2010, the Company extended the demand loan facility and overdraft with maximum facility limit of Rp30,000 and Rp20,000 respectively for loan period of 1 year which matured on December 14, 2011 and extended until February 14, 2012. The interest rate for demand loan facility and overdraft facility will be determined by bank counterpart at the time of facility drawdown.
Berdasarkan adendum Perjanjian Kredit tanggal 23 Februari 2012, Perusahaan memperpanjang fasilitas pinjaman rekening koran dan pinjaman promes berulang dengan limit fasilitas masingmasing tidak melebihi Rp20.000 dan Rp30.000 dengan jangka waktu pinjaman mulai tanggal 14 Februari 2012 sampai tanggal 14 Desember 2012. Tingkat bunga per tahun untuk pinjaman promes berulang dan pinjaman rekening koran akan ditentukan oleh pihak bank pada saat penarikan fasilitas pinjaman.
Based on Credit Agreements Addendum dated February 23, 2012, the Company has extended the overdraft facility and demand loan facility with maximum credit limit of Rp20,000 and Rp30,000 with the term of facility starting February 14, 2012 until December 14, 2012. The interest rate for the demand loan facility and overdraft facility will be determined by bank counterpart at the time of facility drawdown.
35
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) (lanjutan)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) (continued)
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memenuhi beberapa ketentuan dalam perjanjian pinjaman diantaranya:
During the facility period, the Company has the obligation to comply with the terms of the loan agreement which include the following:
a.
Menjaga kecukupan piutang pembiayaan konsumen sebesar 100% dari jumlah fasilitas pinjaman, bila mana jumlah piutang menjadi kurang dari jumlah yang ditetapkan maka Perusahaan berkewajiban untuk melakukan setoran deposito pada rekening escrow di BII atau melakukan pelunasan hingga nilai piutang yang dijaminkan menjadi setara dengan nilai fasilitas pinjaman.
a.
b.
Memastikan piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan kepada BII tidak memiliki tunggakan lebih dari 30 hari.
b. Make sure that consumer finance receivables which are pledged to BII are not overdue more than 30 days.
c.
Menjaga komposisi piutang pembiayaan konsumen yang memiliki tunggakan lebih dari 90 hari agar tidak lebih dari 3,00% dari keseluruhan piutang pembiayaan konsumen yang dimiliki Perusahaan.
c. Maintain the consumer finance receivables composition which has overdued more than 90 days was not higher than 3.00% of all consumer finance receivable owned by the Company.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas pinjaman (Catatan 6).
The Company provided a fiduciary collateral in the form of consumer finance receivables given to third party of about 100% of total principal amount of bank loan facility (Note 6).
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, Perusahaan telah mematuhi seluruh ketentuan dalam perjanjian pinjaman tersebut di atas.
As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the Company has complied with all important loan covenants required by the loan agreement.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)
Maintain consumer finance receivables adequacy of 100% of the total amount of the outstanding bank loan, if the Company failed, Company has an obligation to guarantee the deposits to BII’s escrow account or settle part of the bank loan until the consumer financing receivable pledged is equivalent with facility carrying amount.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 67 tanggal 21 November 2012. Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dalam bentuk pinjaman modal kerja dari Mandiri dengan limit fasilitas sebesar Rp300.000 dengan jangka waktu pinjaman hingga tanggal 20 Mei 2014. Tingkat bunga yang dikenakan oleh Mandiri adalah tingkat bunga tetap. Tingkat bunga yang dikenakan untuk pinjaman sampai dengan tenor satu tahun sebesar 8,50% per tahun, tenor pinjaman lebih dari satu tahun sampai dengan dua tahun sebesar 8,75% per tahun, dan untuk tenor pinjaman lebih dari dua tahun sampai dengan tiga tahun sebesar 9,00% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa seluruh piutang lancar yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105,00% dari limit pinjaman.
Based on agreement for Working Capital No.67 dated November 21, 2012, the Company obtained working capital credit facility from Mandiri with maximum amount of Rp300,000 with the period of facility maturing on May 20, 2014. The interest rate set by Bank Mandiri was fixed rate. Interest rate for credit tenor until 1 (one) year is 8.50% per annum, credit tenor of more than 1(one) year and until 2 (two) years is 8.75% per annum, and credit tenor more than 2 (two) year and until 3 (three) years is 9.00% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of all of the Company’s current receivables given to the third parties of about 105.00% of loan facility limit.
36
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (continued)
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memenuhi ketentuan dalam perjanjian pinjaman diantaranya :
During the loan facility period, the Company has an obligation to comply with the terms of the loan agreement which includes the following :
a. Memelihara gearing ratio sesuai Peraturan Pemerintah (Menteri Keuangan) yang berlaku. Apabila gearing ratio melampaui ketentuan yang berlaku, Mandiri berhak untuk menangguhkan penarikan atas sisa limit kredit yang belum ditarik. Apabila gearing ratio telah mencapai 9 (sembilan) kali, maka Perusahaan harus menyampaikan action plan untuk memperbaiki gearing ratio tersebut.
a. Mantain gearing ratio in accordance with Government Regulation (Ministry of Finance). If gearing ratio exceed the provision set, Mandiri has the right to suspend the withdrawal of the remaining undrawn credit limit. If gearing ratio reached to 9 (nine) times, the Company is obliged to deliver an action plan to improve the gearing ratio.
b. Menyampaikan laporan kinerja bulanan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah akhir bulan laporan dalam bentuk hardcopy atau softcopy.
b.
Submit a monthly performance report maximum 30 (thirty) days after the end of reporting month date in hardcopy or softcopy form.
c. Menyampaikan laporan keuangan triwulanan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah akhir bulan laporan dalam bentuk hardcopy atau softcopy.
c.
Submit quarterly financial statements maximum 30 (thirty) day after the end of reporting monthly in hardcopy or softcopy form.
d. Menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit paling lambat 180 (seratus delapan puluh) hari kalender setelah akhir periode laporan.
d. Submit an audited end of year report maximum 180 (one hundred and eighty) days after the end of monthly report date
e. Perusahaan diwajibkan untuk menjaga porsi penyertaan modal pemegang sahamnya yang berbadan hukum agar sesuai dengan peraturan menteri keuangan yang berlaku.
e. The Company is obliged to keep its equity shareholders of legal entities to follow the required regulation from Ministry of Finance.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan perjanjian pinjaman tersebut di atas.
As of December 31, 2012, the Company has complied with all important loan covenants required by the loan agreement.
PT Bank Hana (”Hana”)
PT Bank Hana (“Hana”)
Pada tanggal 06 November 2012, Perusahaan mendapatkan persetujuan fasilitas pinjaman dengan nomor surat No.24/3012/PN/kred. Adapun besarnya plafond kredit yang diberikan adalah sebesar Rp100.000 yang berupa fasilitas pinjaman WCI (Working Capital Installment) dengan jangka waktu 1 (satu) tahun sejak pencairan masingmasing kredit dengan availability period 1 (satu) bulan sejak penandatanganan perjanjian pinjaman.
On November 6, 2012, the Company obtained the loan facility agreement No.24/3012/PN/kred. Maximum credit limit amounted to Rp100,000 for Working Capital Installment (WCI) with facility period of 1 (one) year since withdrawal date and 1 (one) month availability period since the signing date on loan agreement.
37
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
PT Bank Hana (”Hana”) (lanjutan)
PT Bank Hana (“Hana”) (continued)
Selama periode pinjaman, Perusahaan harus memberikan laporan daftar piutang Perusahaan yang dijaminkan di Hana wajib diperbaharui setiap 3 (tiga) bulan. Total daftar piutang yang diserahkan tersebut minimal 75,00% dari saldo pinjaman Perusahaan di Hana.
During the loan facility period, the Company is required to provide the listing of the Company’s active receivables pledged as collateral to Bank Hana every 3 (three) months. The minimum of total of receivable list submitted is 75.00% of Company’s outstanding loan balance in Hana.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan perjanjian pinjaman tersebut di atas.
As of December 31, 2012, the Company has complied with all important loan covenants required by the loan agreement.
PT Bank Permata Tbk-Unit Usaha Syariah (”Permata Syariah”)
PT Bank Permata Tbk-Sharia Unit (”Permata Sharia”)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 24 tanggal 18 Juni 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Murabahah dengan maksimum limit fasilitas tidak melebihi Rp75.000 dengan jangka waktu pinjaman 42 (empat puluh dua) bulan sejak tanggal pencairan pertama. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan.
Based on notarial deed of Credit Agreement No. 24 dated June 18, 2012, the Company obtained Murabahah facility with maximum facility limit of Rp75,000 for the loan period of 42 (fourty two) months since the first withdrawal. This facility was collateralized by the Company’s consumer financing receivables.
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memenuhi beberapa ketentuan dalam perjanjian pinjaman diantaranya:
During the facility period, the Company has an obligation to comply with the terms of the loan agreement which include the following:
a.
Menjaga gearing ratio tidak melebihi 10 (sepuluh) kali
a.
Maintain maximum gearing ratio of 10 (ten) times
b. Memonitor komposisi piutang pembiayaan konsumen dengan tunggakan lebih dari 30 (tiga puluh) hari agar tidak lebih besar dari 4,00% dan piutang dengan tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari agar tidak lebih besar dari 2,50%
b.
Monitor consumer financing receivables composition with over due above 30 (thirty) days was not higher than 4.00% and receivable with over due more than 90 (ninety) days was not higher than 2.50%.
c. Menjaga persentase average net write-off terhadap jumlah portofolio selama 12 (dua belas) bulan terakhir tidak melebihi 2,00% dan
c.
Maintain the net write off average percentage of 2.00% of total maximum of portfolio until the last 12 (twelve) months
d. Menjaga perbandingan saldo pinjaman dari Permata Syariah tidak lebih dari 2,00% terhadap jumlah service asset yang dimiliki Perusahaan, atau menjaga saldo pinjaman dari Permata Syariah tidak lebih dari 2 (dua) kali modal Perusahaan, yang mana lebih tinggi.
d.
Maintain comparative loan balance from Permata Syariah of not more than 2.00% of service asset owned by the Company or maintain the total loan balance from Permata Syariah of not more than 2 (two) times of the Company’s equity whichever is higher.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100,00% dari jumlah utang fasilitas pinjaman (Catatan 6).
The Company provides a fiduciary collateral in the form of consumer financing receivables given to third parties equal to 100.00% of total bank loan (Note 6).
38
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
PT Bank Permata Tbk- Unit Usaha Syariah (”Permata Syariah”) (lanjutan)
PT Bank Permata Tbk- Sharia Unit (”Permata Sharia”) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan perjanjian pinjaman tersebut di atas.
As of December 31, 2012, the Company has complied with all important loan covenants required by the loan agreement.
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (“Ekonomi”)
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (“Ekonomi”)
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dalam bentuk pinjaman akseptasi dari Ekonomi sejak tahun 2006 dan telah diperpanjang beberapa kali hingga tahun 2010.
The Company obtained loan facility in the form of loan acceptance from Ekonomi since 2006. The financing facility has been renewed for several times until 2010.
Pada tanggal 30 September 2010 Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman akseptasi dengan limit fasilitas Rp10.000 dengan jangka waktu hingga 3 Oktober 2011. Tingkat suku bunga fasilitas dikenakan adalah tingkat suku bunga tertinggi deposito yang berjangka waktu 1 bulan di Ekonomi + 4,00% per tahun.
On September 30, 2010, the Company obtained the loan acceptance facility with maximum facility limit amounted to Rp10,000 with the facility period until October 3, 2011. The interest rate is determined on the highest deposit interest rate with tenor of 1 month in Ekonomi + 4.00% per annum.
Pada tanggal 3 Oktober 2011, Perusahaan memperpanjang fasilitas pinjaman dengan limit fasilitas Rp10.000 dengan jangka waktu pinjaman hingga tanggal 3 Februari 2012. Tingkat bunga adalah suku bunga tertinggi deposito yang berjangka waktu 1 bulan di Ekonomi + 5,00% per tahun.
On October 3, 2011, the Company extended loan facility with maximum facility limit of Rp10,000 with 1 (one) year term maturing on Febuary 3, 2012. The interest rate is the highest 1 month time deposit interest rate in Ekonomi + 5.00% per annum.
Pada tanggal 3 April 2012, berdasarkan surat No.002/SK/MKT/IV/12, Perusahaan memperpanjang fasilitas pinjaman dengan limit fasilitas tidak melebihi dari Rp10.000 dengan jangka waktu pinjaman hingga tanggal 31 Oktober 2012. Tingkat bunga yang dikenakan adalah suku bunga tertinggi deposito yang berjangka waktu 1 (satu) bulan di Ekonomi + 5,00% per tahun.
On April 3, 2012, based on letter No.002/SK/MKT/IV/12, the Company extends its credit facility with maximum facility limit of Rp10,000 with facility period until October 31, 2012. Interest rate is at the highest 1 (one) month time deposit interest rate in Ekonomi +5.00% per annum.
Pada tanggal 3 April 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berdasarkan surat penawaran No. 001/SK/MKT/IV/12 dengan limit fasilitas Rp50.000 dengan jangka waktu pinjaman hingga tanggal 31 Oktober 2012. Tingkat bunga yang dikenakan adalah tingkat suku bunga Money Market Rate yang berjangka waktu 1 (satu) dan 3 (tiga) bulan pada tanggal yang sama.
On April 3, 2012, the Company extended the loan facility based on offering letter No. 001/SK/MKT/IV/12 with maximum facility limit of Rp 50,000 with loan term facility maturing on October 31, 2012. The interest rate was the Money Market Rate with 1 (one) and 3 (three) months term on the same date.
Pada tanggal 1 Oktober 2012, berdasarkan surat No.003/FILETCERX/2012, Perusahaan memperpanjang fasilitas pinjaman dengan limit fasilitas tidak melebihi dari Rp10.000 dengan jangka waktu pinjaman hingga tanggal 30 Oktober 2013. Tingkat suku bunga adalah 9,25% per tahun (suku bunga dapat berubah mengikuti keadaan pasar yang berlaku).
On October 1, 2012, based on letter No.003/FILETCERX/2012, the Company extends its credit facility with maximum facility limit Rp10,000. The term of loan facility period will mature on October 30, 2013. The interest rate is 9.25% per annum (interest rates are subject to change depending on the market conditions ).
39
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (“Ekonomi”) (lanjutan)
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (“Ekonomi”) (continued)
Pada tanggal 1 Oktober 2012, berdasarkan surat No.004/FILETCERX/2012, Perusahaan memperpanjang fasilitas pinjaman dengan limit fasilitas Rp50.000 dengan jangka waktu pinjaman hingga tanggal 30 Oktober 2013. Tingkat suku bunga adalah 9,25% (suku bunga dapat berubah mengikuti keadaan pasar yang berlaku).
On October 1, 2012, based on letter No.004/FILETCERX/2012, the Company extends its loan facility with maximum amount of Rp50,000. The term of credit facility period will mature on October 30, 2013. The interest rate is 9.25% (interest rates are subject to change following the market conditions that occur).
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memenuhi ketentuan dalam perjanjian pinjaman:
During the loan period, the Company has an obligation to fulfill the following requirements such as:
a.
Menjaga rasio jumlah utang dengan modal sendiri (Debt to Equity Ratio) Perusahaan setiap saat tidak melebihi 10 (sepuluh) kali dan
a. Maintain the Company’s Debt to Equity Ratio at a maximum of 10 (ten) times and
b.
Menjaga agar BII tetap menjadi pemegang saham mayoritas (diatas 50,10%) baik langsung maupun tidak langsung.
b.
Maintain so that BII continuous to be majority shareholders (above 50.10%) either directly or indirectly.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan perjanjian pinjaman tersebut di atas.
As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the Company has complied with all important loan covenants required by the loan agreement.
PT Bank Victoria International Tbk (“Victoria”)
PT Bank Victoria International Tbk (“Victoria”)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dengan memakai Jaminan No.163 tanggal 25 Maret 2011 Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dalam bentuk fasilitas pinjaman modal kerja pinjaman tetap dengan limit fasilitas Rp100.000 dan jangka waktu pinjaman maksimal 36 (tiga puluh enam) bulan atau maksimal 48 (empat puluh delapan) bulan terhitung sejak tanggal penarikan tiap fasilitas. Tingkat bunga dikenakan sebesar 10,50% per tahun. Perusahaan menarik fasilitas I dan II masing-masing sebesar Rp50.000 pada tanggal 28 Maret 2011 dan 30 Maret 2011, dengan jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak pencairan masing-masing pinjaman.
Based on Notarial deed No.163 dated March 25, 2011 of credit agrement with collateral, the Company obtained financing facilities of working capital loan facility with the maximum credit limit of Rp100,000 with the period maximum of 36 (thirty six) months or maximum 48 (fourty eight) months since the date of facility drawdown. Interest rate was charged at 10.50% per annum. The Company has drawdown the first and second facilities amounting to Rp50,000 on March 28, 2011 and March 30, 2011, with facility period of 36 (thirty six) month since withdrawal date.
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman diantaranya:
During the facility period, the Company has an obligation to fulfil the terms set, as follows:
a.
Piutang yang dijaminkan adalah piutang lancar yang tidak memiliki tunggakan bunga dan/atau angsuran pokok lebih dari 90 (sembilan puluh) hari dan
a. The receivables pledged are classified as current receivable which has no overdue of more than 90 (ninety) days and
b.
Menjaga agar BII tetap menjadi pemegang saham minimal 51,10% dari jumlah modal disetor dan ditempatkan.
b. Maintain so that BII remained as a shareholder at a minimum 51.10% of total issued and fully paid capital.
40
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
PT Bank Victoria International Tbk (“Victoria”) (lanjutan)
PT Bank Victoria International Tbk (“Victoria”) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan perjanjian pinjaman tersebut di atas.
As of December 31, 2012 and 2011, the Company has complied with all important loan covenants required by the loan agreement.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100,00% dari jumlah utang pokok fasilitas pinjaman (Catatan 6).
The Company provided a fiduciary collateral in form of consumer finance receivables given to the third parties of about 100.00% of total principal amount of the bank loan facility (Note 6).
PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”)
PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”)
Berdasarkan Akta Perjanjian Pinjaman No.67 tanggal 15 Desember 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dalam bentuk demand loan dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp50.000 dengan jangka waktu pinjaman yang berakhir tanggal 25 September 2012. Tingkat bunga adalah BLR (Base Lending Rate) +0,50% per tahun.
Based on Credit Agreement No. 67 dated December 15, 2011, the Company obtained credit facility in the form of demand loan with maximum facility limit of Rp50,000 and the term of facility matured on September 25, 2012. Interest rate was BLR (Base Lending Rate) + 0.50% per annum.
Dan berdasarkan Surat Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman No.298/CBL/ADD/X/2012, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman hingga 30 September 2013 dengan tingkat suku bunga yang dikenakan adalah BLR (Base Lending Rate) + 0,50% per tahun.
Based on the Letter of Credit Agreement No.298/CBL/ADD/X/2012, the Company obtained credit facility extention up until September 30, 2013 with interest rate at BLR (Base Lending Rate) + 0.50% per annum.
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memenuhi ketentuan dalam perjanjian pinjaman diantaranya :
During the loan period, the Company has an obligation to comply with the terms of the loan agreement which include the following:
a. Menjaga gearing ratio tidak melebihi 6 (enam) kali.
a. Maintain gearing ratio at maximum of 6 (six) times.
b. Menjaga komposisi pemegang saham Perusahaan dimana BII atau Perusahaan afiliasinya memegang kepemilikan saham Perusahaan minimal 99,00% dari modal disetor dan ditempatkan.
b. Maintain the composition of Company’s shareholders whereby BII or its affiliates hold Company’s share ownership at least 99.00% of issued and paid up capital.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100,00% dari jumlah utang pokok fasilitas pinjaman (Catatan 6).
The Company provided fiduciary collateral in the form of consumer finance receivables granted to third parties amounting to 100.00% of the principal amount of bank loan facility (Note 6).
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan perjanjian pinjaman tersebut di atas.
As of December 31, 2012 and 2011, the Company has complied with all important loan covenants required by the loan agreement.
41
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
PT Bank Permata Tbk (”Permata”)
PT Bank Permata Tbk (”Permata”)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit (Fasilitas Money Market) No. 30 tanggal 15 Desember 2011 Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dalam bentuk money market dengan limit fasilitas Rp50.000 dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan yang berakhir tanggal 15 Desember 2012. Tingkat bunga adalah tetap selama tenor penarikan.
Based on notarial deed of Credit Agreement (money market facility) No. 30 dated December 15, 2011, the Company obtained money market facility with maximum facility limit of Rp50,000 for the loan period of 12 months until December 15, 2012. Interest rate was fixed during the withdrawal tenor.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.23 tanggal 18 Juni 2012 , Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit (Money Market) sebesar Rp25.000 sehingga jumlah fasilitas kredit menjadi Rp75.000 dengan suku bunga tetap selama tenor penarikan dengan jangka waktu hingga tanggal 15 Desember 2012.
Based on notarial deed of Credit Agreement No.23 dated June 18, 2012, the Company obtain additional of credit facility (Money Market) become Rp25,000, hence the total on credit facility amounted to Rp75,000 with fixed interest rate and period of facility until December 15, 2012.
Saldo pinjaman telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 28 November 2012.
The loan has matured and paid on November 28, 2012.
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memenuhi beberapa persyaratan yakni : a. Menjaga gearing ratio tidak melebihi 10 kali
During the facility period, company has an obligation to fulfil some follow requirements: a.
Maintain a maximum gearing ratio of 10 times
b. Memonitor komposisi piutang pembiayaan konsumen sehingga portfolio dengan tunggakan lebih dari 30 hari tidak lebih besar dari 4,00% dan piutang dengan tunggakan lebih dari 90 hari tidak lebih besar dari 2,50%
b.
Monitor consumer financing receivables composition with balance over due above 30 days should not be higher than 4.00% and receivables with over due more than 90 days should not be higher than 2.50%.
c. Menjaga persentase average net write-off terhadap jumlah portofolio selama 12 bulan terakhir tidak melebihi 2,00% dan
c.
Maintain the net write off average percentage of 2.00% of total maximum of portfolio until the last 12 months and
d. Menjaga perbandingan saldo pinjaman dari Permata tidak lebih dari 2,00% terhadap jumlah service asset yang dimiliki Perusahaan, atau menjaga saldo pinjaman dari Permata tidak lebih dari 2 kali modal Perusahaan, yang mana lebih tinggi.
d.
Maintain comparative loan balance from Permata of not more than 2.00% of service asset owned by the Company or maintain the total loan balance from Permata of not more than 2 times of the Company’s equity which ever is higher.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh perjanjian pinjaman tersebut di atas.
As of December 31, 2011, the Company has complied with all important loan covenants required by the loan agreement.
42
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG USAHA
12. TRADE PAYABLES The details of this account are as follows:
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut: 2012
2011
2010
PT Ayun Jaya Motor PT Indosentosa Trada PT Istana Mobil Surabaya Indah PT Wahana Trans Lestari Medan PT Saver Mulia PT Tunas Auto Graha PT Capella Medan PT Indomobil Trada Nasional PT Gading Prima Perkasa PT United Indo Surabaya PT Dwi Ciptakarsa PT Akita Jaya Mobilindo Lainnya- dibawah Rp1 Milyar
3.394 2.082 1.630 1.311 1.255 1.150 1.106 1.073 1.039 1.037 1.016 1.012 48.263
3.452 1.617 6.785 1.369 78.172
42.585
Total utang usaha
65.368
91.395
42.585
Utang usaha merupakan utang kepada dealer sehubungan dengan transaksi pembelian kendaraan roda empat oleh Perusahaan untuk pembiayaan kepada konsumen.
13. ACCRUED EXPENSES
Biaya masih harus dibayar terutama terdiri dari beban bunga utang bank, gratifikasi dan remunerasi karyawan, beban konsultan, beban iklan dan promosi. 2012
Pihak ketiga Gratifikasi dan remunerasi Bunga pinjaman obligasi Bunga utang bank Promosi Bunga MTN Beban jasa konsultan Lainnya Total pihak ketiga Total biaya masih harus dibayar
Total trade payables
Trade payables represents payable to dealers in connection with purchase transaction of fourwheeled vehicles by the Company for financing to customer.
13. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Pihak berelasi Bunga utang bank
PT Ayun Jaya Motor PT Indosentosa Trada PT Istana Mobil Surabaya Indah PT Wahana Trans Lestari Medan PT Saver Mulia PT Tunas Auto Graha PT Capella Medan PT Indomobil Trada Nasional PT Gading Prima Perkasa PT United Indo Surabaya PT Dwi Ciptakarsa PT Akita Jaya Mobilindo Others - below Rp1 Billion
Accrued expenses mainly represent accruals for interest charges, employee gratification and remuneration, consultant fee, advertising and promotion expenses. 2011
2010
341
94
-
Related party Bank loan interest
18.194 3.073 1.583 1.511 1.016 582 192
6.997 151 5.581 2.395 459 162
3.889 4.014 828 1.851
Third parties Gratification and remuneration Bonds interest Bank loan interest Promotion MTN interest Consultant fee Others
26.151
15.745
10.582
Third parties total
26.492
15.839
10.582
Total accrued expenses
43
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. MEDIUM - TERM NOTES Suku Bunga/ Rate
14. MEDIUM - TERM NOTES 2012
2011
2010
Nilai nominal Medium - term notes (MTN)I
9,25% 15 Okt 2010 - 20 Okt 2011 pertahun/p.a. Medium - term notes (MTN) II 8,75% 16 Des 2010 - 21 Des 2011 pertahun/p.a. Medium - term notes (MTN) III 9,50% 4 Mar 2011 - 4 Sept 2012 pertahun/p.a Medium - term notes (MTN) IV 9,00% 17 Nop 2011 - 17 Mei 2013 pertahun/p.a Dikurangi: Biaya penerbitan ditangguhkan Total medium-term notes
Nominal value Medium - term notes (MTN)I -
-
75.000
-
-
150.000
-
200.000
-
300.000
300.000
-
300.000
500.000
225.000
(259)
(1.453)
299.741
498.547
Perusahaan telah menunjuk: · · ·
Oct 15, 2010 - Oct 20, 2011
Medium - term notes (MTN) II Dec 16, 2010 - Dec 21, 2011
Medium - term notes (MTN) III March 4, 2011 - Sept 4, 2012
Medium - term notes (MTN) IV Nov 17, 2011 - May 17, 2013
(1.396)
Less: Deferred issuance cost
223.604
Total medium-term notes
The Company has appointed:
PT NISP Sekuritas sebagai penata usaha, PT Bank Permata Tbk. sebagai wali amanat dan PT Bank OCBC NISP Tbk. sebagai pemegang MTN.
·
PT NISP Sekuritas as an arranger,
·
PT Bank Permata Tbk. as trustee agent and
·
PT Bank OCBC NISP Tbk. as MTN holders.
MTN I, II dan III masing-masing telah dilunasi pada tanggal 20 Oktober 2011, 20 Desember 2011 dan 3 September 2012.
MTN I, II, and III have been settled on October 20, 2011, December 20, 2011 and September 3, 2012, respectively.
Biaya penerbitan ditangguhkan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk penerbitan Medium - Term Notes dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktu MTN. Berdasarkan hasil pemeringkatan Fitch Ratings untuk MTN I dan II tanggal 15 Oktober 2010 dengan No. RC040/DIR/X/2010; perihal: Pemeringkatan Publik atas Perusahaan; rating Perusahaan adalah: AA+ (idn) (Double A Plus; Stable Outlook); sebesar maksimum Rp225.000 dalam beberapa penerbitan MTN dengan jangka waktu masing-masing 370 hari.
Deferred issuance cost represent issuance expense for Medium - Term Notes and amortized in accordance with the terms of the MTN. Based on the rating results from Fitch Ratings for MTN I and II dated October 15, 2010 No. RC040/DIR/X/2010; subject: Company Public Rating: the Company is rated AA+ (idn) (Double A Plus; Stable Outlook); up to maximum of Rp225,000 in several MTN issuance with the term of maturity period of 370 days.
Berdasarkan hasil pemeringkatan Fitch Ratings untuk MTN III tanggal 15 Maret 2011 dengan No. RC18/DIR/III/2011; perihal: Pemeringkatan Publik atas Perusahaan; rating Perusahaan adalah: AA+ (idn) (Double A Plus; Stable Outlook); sebesar maksimum Rp200.000 dengan jangka waktu 18 bulan.
Based on the rating results from Fitch Ratings for MTN III dated March 15, 2011 No. RC18/DIR/III/2011; subject: Company’s Public Rating: the Company is rated AA+ (idn) (Double A Plus; Stable Outlook); up to maximum of Rp200,000 with the term of maturity period of 18 months.
Berdasarkan hasil pemeringkatan Fitch Ratings untuk MTN IV tanggal 10 November 2011 dengan No. RC107/DIR/XI/2011; perihal: Pemeringkatan Publik atas Perusahaan: Perusahaan adalah: AA+ (idn) (Double A Plus; Stable Outlook); sebesar maksimum Rp300.000 dengan jangka waktu 18 bulan.
Based on the rating results from Fitch Ratings for MTN IV dated November 10, 2011 No. RC107/DIR/XI/2011; subject: Company’s Public Rating: the Company is rated AA+ (idn) (Double A Plus; Stable Outlook); up to maximum of Rp300,000 with the term of maturity period of 18 months.
44
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. MEDIUM - TERM NOTES (lanjutan)
14. MEDIUM - TERM NOTES (continued)
Berdasarkan hasil pemeringkatan Fitch Ratings tanggal 15 Maret 2012 dengan No.RC38/DIR/III/2012; perihal: Peringkat-peringkat atas Perusahaan ; Fitch Ratings menegaskan peringkat-peringkat sebagai berikut : · Peringkat Nasional Jangka Panjang di AA+ (idn), Prospek Stabil, · Peringkat Nasional Jangka Pendek di F1 (idn), · Peringkat Utang Jangka Menengah (MTN) III dan IV tahun 2011 di AA+ (idn).
Based on the rating results from Fitch Ratings dated March 15, 2012 No.RC38/DIR/III/2012, subject: Company’s Public Rating: Fitch Ratings reiterated the ratings as follow: · Long-Term Nationwide Rating were rated at AA+ (idn), Stable Outlook, · Short-Term Nationwide Rating were rated at F1 (idn), · Medium-Term Notes III and IV year 2011 Rating were rated at AA+ (idn).
Berdasarkan hasil pemeringkatan Fitch Ratings tanggal 3 September 2012 dengan No. RC116/DIR/IX/2012, perihal: Peringkatperingkat atas Perusahaan; Fitch Ratings menegaskan peringkat-peringkat sebagai berikut : · Peringkat Nasional Jangka Panjang di AA+ (idn), Prospek Stabil, · Peringkat Nasional Jangka Pendek di F1 (idn), · Peringkat Utang Jangka Menengah (MTN) III/2011 dan IV/2011 di AA+ (idn), · Peringkat Obligasi I/2012 di AA+ (idn).
Based on the rating results from Fitch Ratings dated September 3, 2012 No. RC116/DIR/IX/2012, subject: Company’s Public Rating: Fitch Ratings reiterated the ratings as follow: · Long-Term Nationwide Rating were rated at AA+ (idn), Stable Outlook, · Short-Term Nationwide Rating were rated at F1 (idn), · Medium-Term Notes III and IV Rating were rated at AA+ (idn), · Bonds Rating I/2012 of AA+ (idn).
Berdasarkan perjanjian penerbitan MTN IV No. 20 tahun 2011 Perusahaan harus memberikan jaminan fidusia berupa piutang lancar sebesar 100,00% dari jumlah pokok MTN. Apabila hasil pemeringkat dari PT Fitch Ratings Indonesia mengalami penurunan sehingga hasil pemeringkatan menjadi AA(idn) (double A), maka Perusahaan berkewajiban untuk menambah jaminan fidusia berupa piutang lancar sekurangkurangnya sebesar 110,00%.
Based on the MTN IV issuance agreement No. 20 in 2011, the Company has an obligation of fiduciary transfer of current receivables amounting to 100.00%. When the fitch rating from PT Fitch Ratings Indonesia show a result as AA (idn) (double A), the Company has an obligation to transfer additional collateral of current receivables at minimum of 110.00%.
Perusahaan memiliki kewajiban untuk memenuhi beberapa persyaratan dalam perjanjian penerbitan MTN IV antara lain:
The Company has an obligation to fulfill several requirements on the issuance agreement of MTN IV as follows:
a. Menjaga gearing ratio tidak melebihi 10 kali.
a. Maintain maximum gearing ratio of 10 times.
b. Menjaga komposisi pemegang saham Perusahaan dimana BII atau Perusahaan afiliasinya memegang kepemilikan saham Perusahaan minimal 99,00% dari modal disetor dan ditempatkan.
b. Maintain the composition of the Company’s shareholders whereby BII or its affiliates hold the Company’s share ownership at least 99.00% of issued and paid up capital.
c. Mempertahankan hasil pemeringkatan MTN, tidak lebih rendah AA+ (idn).
c. Maintain the result of MTN rating, which is not lower than AA+ (idn).
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan penerbitan MTN IV.
As of December 31, 2012 and 2011 the Company has complied with all important covenants as required in the terms of issuance of MTN IV.
45
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. OBLIGASI I BII FINANCE TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP Rate Nilai nominal obligasi Seri A 7 Juni 2012 - 12 Juni 2013 Seri B 7 Juni 2012 - 7 Juni 2015 Seri C 7 Juni 2012 - 7 Juni 2016
6,50% per tahun/p.a. 7,90% per tahun/p.a. 8,00% per tahun/p.a.
Dikurangi: Biaya emisi obligasi ditangguhkan Total utang obligasi
15. BONDS I BII FINANCE 2012 WITH FIXED INTEREST RATE
2012
2011
2010 Bonds nominal Series A June 7, 2012 - June 12, 2013 Series B June 7, 2012 - June 7, 2015 Series C June 7, 2012 - June 7, 2016
101.000
-
-
381,000
-
-
143.000
-
-
625.000
-
-
(2.564)
-
-
Less: deferred bonds issuance costs
622.436
-
-
Total bonds payable
Pada tanggal 7 Juni 2012, Perusahaan menerbitkan obligasi I BII Finance Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi I”) dengan jumlah nominal sebesar Rp625.000, yang ditawarkan pada nilai nominal. Obligasi I ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi I Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp101.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,50% per tahun, Obligasi I Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp381.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,90% per tahun dan Obligasi I Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp143.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,00% per tahun.
On June 7, 2012, the Company issued Bonds I BII Finance Center year 2012 with fixed interest rate with a nominal value amounting to Rp625,000 which were offered at par. These Bonds I are series bonds consisting of Bonds I Series A with nominal value of Rp101,000 and a fixed interest rate of 6.50% per annum, Bonds I Series B with a nominal value of Rp 381,000 and a fixed interest rate of 7.90% per annum, and Bonds I Series C with a nominal value of Rp143,000 and a fixed interest rate of 8.00% per annum.
Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan sepenuhnya oleh Perusahaan, sebagai modal kerja usaha pembiayaan.
The proceed from bond offering, after deducting issuance cost, will be used by the Company as working capital for financing business.
Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal penerbitan emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 7 September 2012 sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi masing-masing adalah pada tanggal 12 Juni 2013 untuk Seri A, tanggal 7 Juni 2015 untuk Seri B dan tanggal 7 Juni 2016 untuk Seri C.
Bonds interest is paid on a quarterly basis, starting from the Issuance Date. The first bonds interest payment was paid on September 7, 2012 and the last bonds interest payment will be paid on June 12, 2013 for Series A, June 7, 2015 for Series B and June 7, 2016 for Series C.
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas efek utang jangka panjang sesuai dengan Surat No.Ref: RC35/DIR/III/2012 tanggal 14 Maret 2012 dari Fitch Ratings, Obligasi I BII Finance Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap telah mendapat peringkat “AA+(idn)“.
Based on the rating Letter No. Ref: RC35/DIR/III/2012 dated March 14, 2012 from Fitch Ratings, Bonds I BII Finance Center year 2012 with fixed interest rate were rated at “Id AA+“ (Double A Plus, Stable Outlook).
Berdasarkan hasil pemeringkatan sesuai dengan Surat No.Ref: RC116/DIR/IX/2012 tanggal 3 September 2012 dari Fitch Ratings, Obligasi I BII Finance Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap telah mendapat peringkat “AA+(idn)“.
Based on the rating Letter No. Ref: RC116/DIR/IX/2012 dated September 3, 2012 from Fitch Ratings, these Bonds I BII Finance Center year 2012 with fixed interest rate were rated at “Id AA+“ (Double A Plus, Stable Outlook). 46
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. OBLIGASI I BII FINANCE TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP (lanjutan)
15. BONDS I BII FINANCE 2012 WITH FIXED INTEREST RATE (continued)
Obligasi I ini dijamin dengan piutang berupa piutang pembiayaan konsumen dan/atau sewa guna usaha dan/atau piutang lain yang timbul sehubungan dengan kegiatan usaha yang dilakukan Perusahaan yang belum jatuh tempo atau tidak tertunggak pembayarannya lebih dari jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah angsuran terakhir jatuh tempo, dengan nilai jaminan sekurang-kurangnya sebesar 60,00% dari pokok obligasi.
Bonds I are secured by the fiduciary transfers in form of consumer financing and/or finance leasing, and/or other current receivables in connection with the Company activities conducted by entity which has not matured or overdue more than 90 (ninety) days after the last installment with the collateral value minimum of 60.00% of the amount of bonds principal.
Wali Amanat untuk Obligasi I BII Finance Tahun 2012 dengan tingkat suku bunga tetap adalah PT Bank Permata Tbk.
The trustee for Bonds I BII Finance Center year 2012 with fixed interest rate was PT Bank Permata, Tbk.
Persyaratan dalam Obligasi I BII Finance Center Tahun 2012 dengan tingkat suku bunga tetap adalah sebagai berikut:
The covenants on Bonds I PT BII Finance Center Year 2012 with fixed interest rate are as follows:
a. Tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat, Perusahaan tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan antara lain melakukan penggabungan atau peleburan usaha yang akan mempunyai akibat yang negatif terhadap jalannya usaha Perusahaan, melakukan pembayaran lain pada tahun buku Perusahaan selama Perusahaan tidak melakukan pembayaran jumlah terhutang; memberi pinjaman kepada pihak afiliasi lebih dari 30,00% ekuitas Perusahaan; mengubah bidang usaha utama Perusahaan; melakukan penurunan modal dasar dan/atau modal ditempatkan dan/atau modal disetor Perusahaan; mengadakan segala bentuk kerjasama yang mengakibatkan kegiatan/operasi Perusahaan diatur oleh pihak lain; mengalihkan harta kekayaan Perusahaan dengan nilai transaksi melebihi 40,00% dari ekuitas, kecuali pengalihan piutang dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari; dan melakukan pengeluaran obligasi atau instrumen utang lain yang sejenis dengan obligasi dengan jaminan preferen yang memiliki rasio jaminan lebih tinggi.
a.
47
Without the written consent from the trustee, the Company shall not undertake, among others, merger or business combination, which will have a negative effect to the Company, doing other payment on Company’s year book as long as the Company has not paid any payable amount; provides loan to the affiliated party for more than 30.00% of Company’s equity; change the main business of the Company; decrease in the authorized and/or issued and/or paidup capital of the Company; hold any form of cooperation that resulted in the activities/operations of the Company is governed by the other party divert assets of the Company to the value of the transaction exceeding 40.00% of equity, unless the transfer of receivables in order to sustain dayto-day operation; issuing bonds or other similar debt instruments with higher preference guarantee ratio.
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. BONDS I BII FINANCE 2012 WITH FIXED INTEREST RATE (continued)
15. OBLIGASI I BII FINANCE TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP (lanjutan) b.
Perusahaan berkewajiban antara lain:
b.
The Company is required to fulfill the following requirements:
I.
Memastikan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 (sepuluh berbanding satu) dalam laporan keuangan tahunan Perusahaan yang telah diaudit atau laporan keuangan semesteran yang terakhir
I. Ensure that the Debt to Equity Ratio is maximum of 10:1 as reflected in the Company’s audited annual financial statements or half-year financial statements.
II.
Mempertahankan jaminan agar nilainya selalu sekurang-kurangnya sebesar 60,00% dari nilai pokok obligasi. Apabila nilai jaminan kurang dari 60,00% dari nilai pokok obligasi atau dalam hal terjadi penurunan hasil pemeringkatan sehingga lebih rendah dari rating yang ditentukan dalam butir IV maka Perusahaan wajib menyetorkan kekurangannya dengan uang tunai.
II. Maintain the value of collateral at minimum of 60.00% of the bonds nominal value. If the value of collateral was less than 60.00% of bonds nominal value or in case of decreasing in rating less than the rating as stipulated in point IV, the Company has to pay its deficit with cash.
III. Mempertahankan hasil pemeringkatan obligasi, tidak lebih rendah dari hasil pemeringkatan pada saat emisi, yaitu AA+ (idn).
III. Maintain the result of bonds rating, which is not lower than result at the time of bonds issuance, which was AA+ (idn).
IV. Apabila hasil pemeringkatan mengalami penurunan sehingga hasil pemeringkatan: · Menjadi id AA dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 70,00% dari nilai pokok obligasi.
IV. When the rating result decrease, hence the result rating as follow: · Become id AA from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was done by rating company besides PT Fitch Rating Indonesia, the Company has an obligation to transfer a minimum of additional collateral of 70.00% of bonds principal.
·
· Become id AA- from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was done by other rating agency ohter than PT Fitch Ratings Indonesia, the Company has an obligation to transfer a minimum of additional collateral of 80.00% of bonds principal.
Menjadi id AA- dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 80,00% dari nilai pokok obligasi.
48
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. BONDS I BII FINANCE 2012 WITH FIXED INTEREST RATE (continued)
15. OBLIGASI I BII FINANCE TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP (lanjutan) b.
Perusahaan (lanjutan)
berkewajiban
antara
lain:
b.
The Company is required to fulfill the following requirements: (continued)
V. Perusahaan berkewajiban mengganti piutang baru apabila piutang yang dijaminkan sudah lunas atau jatuh tempo dengan piutang yang nilainya sekurangkurangnya setara dengan piutang yang digantikan.
V.
VI. Melakukan pelunasan pokok Obligasi apabila PT Bank Internasional Indonesia Tbk, baik langsung maupun tidak langsung, dari waktu ke waktu tidak lagi merupakan pemegang saham mayoritas lebih dari 50% dari seluruh saham yang dikeluarkan Perusahaan dan tidak lagi menjadi pemegang saham pengendali dari Perusahaan.
VI. The Company has to make bonds payment when PT Bank Internasional Indonesia Tbk, either direct or indirect, from the time to time, is not the Company’s majority shareholder of more than 50% of all of the Company’s shares issued and is no longer become the Company’s controlling shareholder.
Pada tanggal 31 Desember 2012 Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan terkait penerbitan utang obligasi tersebut di atas.
As of December 31, 2012, the Company has complied with all important covenants required related to the issuance of bonds payable.
16. UTANG LAIN-LAIN
The Company has to update the latest receivable pledged which has been settled with new receivables whose value should be at a minimum amount equivalent to the amount of receivable replaced.
16. OTHERS PAYABLES 2012
2011
2010
Pihak berelasi PT Bank Internasional Indonesia Tbk
10.425
7.685
18.355
Related party PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Pihak ketiga PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. PT Asuransi Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Permata Tbk. Uang muka pelanggan Lainnya
41.858 7.129 7.048 5.500 2.522 14.901
46.122 8.213 19.697 870 2.722 8.391
27.961 1.928 19.399 1.644 4.965
Third parties PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. PT Asuransi Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Permata Tbk. Customer advance Others
Total pihak ketiga
78.958
86.015
55.897
89.383
93.700
74.252
Total utang lain-lain
49
Total third parties Total others payables
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
17. LIABILITY BENEFITS
FOR
POST
–
EMPLOYMENT
Perusahaan menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003.
The Company calculates defined post employment defined benefit according to the Labor Law No.13/2003.
Perusahaan mencatat liabilitas imbalan pascakerja untuk tahun 2012, 2011 dan 2010 berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, yang dalam laporannya masing-masing tertanggal 21 Januari 2013, 10 Januari 2012 dan 19 Januari 2011.
The Company accrued the liability for postemployment benefits for year 2012, 2011 and 2010 based on the independent actuarial calculation prepared by PT Dian Artha Tama, in its reports dated January 21, 2013, January 10, 2012 and January 19, 2011.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah:
Post employment benefits expense recognized in statement of comprehensive income is as follows:
Rincian beban imbalan kerja
Details of the related employee benefits expense 2012
2011
2010
Biaya bunga Biaya jasa kini Rugi (laba) neto aktuaria tahun berjalan Lainnya
516 2.100
65 274
54 149
(33) 6.375
32 -
7 -
Interest cost on benefit obligations Current service cost Net actuarial loss (gain) recognized during the year Others
Neto
8.958
371
210
Net
Rincian liabilitas imbalan kerja neto
Details of the net liabilities for employee benefits
2012 Nilai kini kewajiban imbalan kerja neto Rugi aktuaria yang belum diakui, neto Neto
2011
2010
11.160
1.689
(1.867)
(1.191)
9.293
Kewajiban pasca-kerja, awal tahun Beban imbalan pasca-kerja pada tahun berjalan Pembayaran imbalan pasca-kerja selama tahun berjalan Kewajiban imbalan-pasca kerja akhir tahun
(442)
498
Mutasi saldo estimasi liabilitas imbalan kerja neto 2012
1.084
642
Present value of future benefit obligations, net Unrecognized actuarial losses, net Net
Movements in the balance of the net estimated liabilities for employment benefits 2011
2010
498
642
532
8.958
371
210
(515)
(100)
498
642
(163) 9.293
50
Obligation for post employment benefit, begining of year Post employment benefit expense for the current year Payment of employee’s benefit during the current year Obligation for post employment benefits, end of year
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. LIABILITAS (lanjutan)
IMBALAN
PASCA
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. LIABILITY FOR POST BENEFITS (continued)
KERJA
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan estimasi biaya dan liabilitas imbalan pasca kerja oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, adalah sebagai berikut: 2012 Usia pensiun normal Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat pengunduran diri karyawan tahunan Referensi tingkat kematian
2011
2010
55 6,00% 6,00%
55 6,00% 6,00%
55 8,00% 6,00%
Retirement age Discount rate Future annual salary increase
5,00% Commissioners Standards Ordinary – 1980
5,00% Commissioners Standards Ordinary – 1980
5,00% Commissioners Standards Ordinary – 1980
Annual employee turnover Mortality rate reference
A one percentage point change in the assumed rate of increase in discount rate would have the following effect:
2012 Kenaikan/ Increase Dampak pada agregat biaya jasa kini dan biaya bunga Dampak kewajiban manfaat pasti
2011 Penurunan/ Decrease
Kenaikan/ Increase
Penurunan/ Decrease
199
(233)
147
(171)
965
(1.142)
760
(878)
18. PERPAJAKAN
Effect on the aggregate service cost and interest cost Effect on the defined benefit obligation
18. TAXATION
Utang pajak penghasilan:
Income taxes payables: 2012
Total
EMPLOYMENT
The main assumption used in deciding the expense and liabilities estimation of post employment benefit done by PT Dian Artha Tama, independent actuary are as follow:
Perubahan satu poin persentase dalam tingkat yang diasumsikan terhadap kenaikan tingkat diskonto akan memiliki dampak sebagai berikut:
Pajak penghasilan: Pasal 29 Pasal 25 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2)
–
2011
2010
22.250 3.413 768 143 -
11.742 1.401 524 142 1
5.368 715 538 137 12
26.574
13.810
6.770
51
Income tax: Article 29 Article 25 Article 21 Article 23 Article 4 (2) Total
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
18. TAXATION (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2012 Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif
A reconciliation between income before income tax expense, as shown in the statements of comprehensive income, and estimated taxable income for the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010 are as follows: 2011
204.320
2010
95.812
46.060
Income before income tax expense as shown in statement of comprehensive income
Beda temporer Beban imbalan pasca kerja Cadangan gratifikasi dan remunerasi Penyusutan aset tetap Penyisihan penurunan nilai aset keuangan Beban pemasaran
9.391
(144)
111
11.371 2.693
3.099 (545)
2.718 279
(485) (4.024)
333 5.581
152 -
Temporary differences Employee benefit expenses Provision for gratification and remuneration Depreciation of fixed assets Allowance for impairment losses of financial asset Marketing expenses
Total
18.946
8.324
3.260
Total
Beda tetap
Permanent differences
Penghasilan bunga Penyisihan penurunan nilai aset keuangan Biaya perjamuan Beban lain-lain Total Laba kena pajak
(2.846)
(1.733)
(771)
693 889 1.642
(146) 1.632
974
Interest income Allowance for impairment losses of financial asset Entertainment expenses Other expenses
378
(247)
203
Total
49.523
Taxable Income
Income before income tax expense as shown in statement of comprehensive income
223.644
2012 Laba sebelum beban pajak penghasilan sebagai mana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif
103.889
2011
2010
204.320
95.812
46.060
51.080
23.953
11.515
95 -
(62) -
51 (5)
Tax expense at the applicable tax rate Effect of income tax from permanent differences Effect of changes in tax rate
Beban pajak
51.175
23.891
11.561
Tax expense
Beban pajak: Pajak kini Pajak tangguhan
55.911 (4.736)
25.972 (2.081)
12.381 (820)
Tax expense: Current Deferred
Total
51.175
23.891
11.561
Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku Efek pendapatan pajak dari beda tetap Efek perubahan tarif pajak
52
Total
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
18. TAXATION (continued)
Rincian manfaat pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2012 Penyisihan imbalan pasca-kerja Penyusutan aset tetap Cadangan gratifikasi dan remunerasi Cadangan biaya promosi Nilai wajar pinjaman karyawan Penyesuaian atas pajak tangguhan Total
The details of deferred tax benefit are as follows: 2011
2010
2.842 (1.006) (121) -
775 1.395 83 -
679 38 5
Provision for post-employment benefits Depreciation of fixed asset Provision for gratification and remuneration Provision for promotion expenses Fair value of employee loan Deferred tax adjustment
4.736
2.081
820
Total
2.348 673
(36) (136)
28 70
Laba kena pajak hasil rekonsiliasi untuk tahun 2012 akan digunakan sebagai dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan Perusahaan.
Taxable income which is resulted from reconciliation for the year 2012 will be used as basis in submission of the Company’s Annual Corporate Tax Returns.
Laba kena pajak hasil rekonsiliasi untuk tahun 2011 dan 2010 sesuai dengan SPT Tahunan PPh Badan Perusahaan.
Taxable income which is resulted from reconciliation for the year 2011 and 2010 conforms with the Company’s Annual Corporate Tax Returns.
19. MODAL SAHAM
19. CAPITAL STOCK
Rincian pemegang saham Perusahaan dan kepemilikan sahamnya pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The Company’s shareholders and their share ownerships as of December 31, 2012, 2011 and 2010 are as follows: 2012
Nama pemegang saham
Jumlah saham (angka penuh)/ Number of shares (full amount)
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Total (angka penuh)/ Total (full amount)
Stockholders
PT Bank Internasional Indonesia Tbk Koperasi Karyawan PT Bank Internasional Indonesia Tbk
32.369.999
99,99%
32.369.999.000
1
0,01%
1.000
PT Bank Internasional Indonesia Tbk Koperasi karyawan PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Total
32.370.000
100,00%
32.370.000.000
Total
53
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. MODAL SAHAM (lanjutan)
19. CAPITAL STOCK (continued) The Company’s shareholders and their share ownerships as of December 31, 2012, 2011 and 2010 are as follows: (continued)
Rincian pemegang saham Perusahaan dan kepemilikan sahamnya pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: (lanjutan) 2011 Nama pemegang saham
Jumlah saham (angka penuh)/ Number of shares (full amount)
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Total (angka penuh)/ Total (full amount)
Stockholders
PT Bank Internasional Indonesia Tbk Koperasi Karyawan PT Bank Internasional Indonesia Tbk
32.369.999
99,99%
32.369.999.000
1
0,01%
1.000
PT Bank Internasional Indonesia Tbk Koperasi karyawan PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Total
32.370.000
100,00%
32.370.000.000
Total
2010 Nama pemegang saham
Jumlah saham (angka penuh)/ Number of shares (full amount)
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Total (angka penuh)/ Total (full amount)
Stockholders
PT Bank Internasional Indonesia Tbk Koperasi Karyawan PT Bank Internasional Indonesia Tbk
14.999.999
99,99%
14.999.999.000
1
0,01%
1.000
PT Bank Internasional Indonesia Tbk Koperasi karyawan PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Total
15.000.000
100,00%
15.000.000.000
Total
Berdasarkan akta notaris Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, S.H., No.77 tanggal 24 Agustus 2011, pemegang saham, antara lain, telah menyetujui penyetoran modal dalam bentuk inbreng berupa bangunan sebesar Rp17.370 dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan menjadi Rp32.370.
Based on Notarial deed from Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, S.H., No.77 dated August 24, 2011, the shareholders has, among others, approved the capital contribution in the form of inbreng for building amounting to Rp17,370 and increase in issued and paid up capital to Rp32,370.
20. PENGGUNAAN LABA BERSIH
20. APPROPRIATION OF NET INCOME
Berdasarkan Resolusi Pemegang Saham pada tanggal 29 Juni 2012, para pemegang saham menyetujui penggunaan saldo laba sebagai cadangan umum sebesar Rp3.050.
Based on Shareholder’s Resolution on June 29, 2012, the shareholders agreed to allocate the retained earnings to general reserve of Rp3,050.
Pada tanggal 31 Desember 2012 Perusahaan telah membentuk cadangan umum sejumlah Rp6.500 (2011: Rp3.450) sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.1/1995 yang telah digantikan dengan Undang-Undang No.40/2007 efektif tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perusahaan Terbatas, yang mengharuskan Perusahaan di Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan umum sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan cadangan umum minimum tersebut.
As of 31 December 2012, the Company has provided a general reserve amounting to Rp6,500 (2011: Rp3,450) in accordance with Law of the Republic of Indonesia No.1/1995 which had been replaced with the Law No.40/2007 effective on 16 August 2007 regarding the Limited Liability Company, which requires Indonesian companies to set up a general reserve amounting to at least 20% of the Company’s issued and paid up share capital. There is no set period of time over which this amount should be provided.
54
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 2012 Pendapatan pembiayaan konsumen -kotor Hak-hak bank berhubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama Total pendapatan pembiayaan konsumen - neto
21. CONSUMER FINANCING INCOME 2011
1.313.589
2010 761.089
478.552
(704.178)
(401.548)
(296.281)
609.411
359.541
182.271
Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, amortisasi biaya transaksi yang diakui sebagai pendapatan pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp346.213, Rp196.155 dan Rp108.770.
Total consumer financing income-net
22. INTEREST INCOME
Penghasilan bunga terdiri dari penghasilan bunga dari deposito berjangka dan jasa giro. Jumlah penghasilan bunga yang diterima dari pihak berelasi sebesar Rp1.781, Rp1.518 dan Rp610 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Catatan 30).
Interest income consists of interest income from time deposit and current account. The amount of interest income from related parties is Rp1,781, Rp1,518 and Rp610 respectively for the years ended December 31, 2012, 2011, and 2010, respectively (Note 30).
23. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN
23. LEASING INCOME
Pendapatan sewa pembiayaan yang berasal dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp82, Rp120 dan Rpnil untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Catatan 30).
Leasing income which is derived from related parties is Rp82, Rp120 and Rpnil for the years ended as of December 31, 2012, 2011, and 2010, respectively (Note 30).
24. PENGHASILAN LAIN-LAIN
24. OTHER INCOME 2012
Total penghasilan lain-lain
Bank’s rights on such income relating to the joint financing
For the years ended December 31, 2012, 2011, and 2010, amortization of transaction cost which is recognized as consumer financing income is Rp346,213, Rp196,155 and Rp108,770 respectively.
22. PENDAPATAN BUNGA
Distribusi surplus aset proses likuidasi Keuntungan atas penjualan aset tetap (Catatan 9) Penerimaan piutang yang telah dihapusbukukan Lainnya
Consumer financing income-bruto
2011
2010
-
399
-
Surplus distribution from liquidation of asset
452
145
160
Gain on sale of fixed assets (Note 9)
455 1.655
311 171
18 183
Recovery income Others
2.562
1.026
361
Total other income
Distribusi surplus aset merupakan distribusi atas penjualan aset Vertex Asia Limited yang masih dalam proses likuidasi sejak tahun 2006 kepada ex-pemegang saham.
Asset surplus distribution represents the distribution over the sale of Vertex Asia Limited assets which are still in the process of liquidation since 2006 to the former shareholders.
55
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. BEBAN TENAGA KERJA
25. EMPLOYEE EXPENSES 2012
2011
2010
Gaji dan tunjangan Gratifikasi dan remunerasi Tunjangan insentif Lainnya
29.566 17.981 8.027 17.093
24.979 6.749 6.249 6.861
18.298 4.360 5.128 4.696
Salaries and benefits Gratification and remuneration Incentives Other
Total beban tenaga kerja
72.667
44.838
32.482
Total employee expenses
26. BEBAN PENDANAAN
26. FINANCING EXPENSES 2012
2011
2010
Medium-term notes Utang bank Utang obligasi
39.871 27.125 21.977
37.216 9.886 -
1.984 4.624 -
Medium-term notes Banks’ loan Bonds
Total beban pendanaan
88.973
47.102
6.608
Total financing expenses
27. BEBAN PEMASARAN
27. MARKETING EXPENSES 2012
2011
2010
Insentif pemasaran Beban promosi lainnya
193.249 18.633
132.260 12.978
74.889 2.680
Marketing incentives Other promotion expenses
Total beban pemasaran
211.882
145.238
77.569
Total marketing expenses
28. BEBAN LAIN-LAIN
28. OTHER EXPENSES 2012
2011
2010
Beban pemeliharaan Beban sewa Beban pemeliharaan komputer Beban pemeliharaan gedung Beban pemeliharaan kendaraan Beban lainnya
2.733 972 521 277 1.995
2.810 793 1.069 201 1.696
2.970 489 315 124 1.263
Maintenance expense Rentals Computer maintenance expense Building maintenance expense Vehicle maintenance expense Other expense
Sub total
6.498
6.569
5.161
Sub Total
Beban umum dan administrasi Beban transportasi Beban komunikasi Beban premi asuransi Beban persediaan kantor Beban air dan listrik Beban jasa profesional Beban pajak Beban lainnya
3.638 3.516 3.380 1.915 1.493 753 188 4.833
2.704 3.150 2.149 1.524 1.291 635 283 2.911
1.993 2.941 1.335 1.148 986 446 252 2.021
General and administration expense Transportation expense Communication expense Insurance premium expense Office supplies Water and electricity Professional service fee Tax expense Other expense
19.716
14.647
11.122
Sub Total
1.274
600
522
155 66 296
148 146 303
163 123 687
Sub total Beban non operasional Beban pelatihan Beban tunjangan sewa rumah dan perabotan Beban rapat kerja Beban lainnya Sub total Total beban lain - lain
Non operating expense Training fee Allowance for house and furnitures Meeting expense Other expense
1.791
1.197
1.495
Sub Total
28.005
22.413
17.778
Total other expenses
56
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. LABA PER SAHAM DASAR
29. BASIC EARNINGS PER SHARE 2012
Laba tahun berjalan Jumlah rata-rata tertimbang saham (lembar) (angka penuh) Laba per saham dasar (angka penuh dalam rupiah)
2011
153.145
34.499
Income for the year
32.370.000
15.790.000
15.000.000
Weighted average common share (share) (in full amount)
4.732
4.555
2.299
Earnings per share (in full amount rupiah)
30. TRANSACTIONS AND RELATED PARTIES
30. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha normal, Perusahan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Pihak-pihak berelasi, sifat dari hubungan, dan sifat dari transaksi adalah sebagai berikut: Pihak berelasi/ Related parties
2010 71.921
BALANCES
WITH
In the normal course of business, the Company is engaged in transactions with related parties. The related parties and nature of relationships and nature of transactions are as follows:
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
PT Bank Internasional Indonesia Pemegang saham mayoritas Perusahaan/The majority shareholder Tbk (“BII”) of the Company
Sifat dari transaksi/ Nature of transaction Rekening giro dan deposito berjangka/Current accounts and time deposits, perjanjian kerjasama pembiayaan/joint financing, pendapatan bunga/interest income, beban pendanaan/ financing cost, investasi sewa pembiayaan/ investment in finance lease.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (“WOM”)
Hubungan entitas pengendali dengan Perusahaan/Under common ownership as with the Company
Fasilitas pembiayaan kendaraan/Consumer facilities - vehicles.
Dewan Komisaris dan Direksi/Board of Comissioners and Directors
Manajemen kunci/Key management
Perusahaan menyediakan imbalan dan manfaat berupa gaji dan kesejahteraan, serta imbalan pasca kerja/the Company provides salary and benefits, also post employment benefit
57
konsumen financing
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
30. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
WITH
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain:
In performing its business, The Company engage in certain transactions with the related parties. Those transactions included:
a.
a. The Company provides compensation and benefits for the Board of Directors and Board of Commissioners as follows:
Perusahaan menyediakan kompensasi dan manfaat kepada Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut: 2012 Dewan Komisaris Gaji dan tunjangan (Catatan 25) Direksi Gaji dan tunjangan (Catatan 25) Beban imbalan pasca kerja (Catatan 17) Total
b.
2011
2010
583
560
357
5.687
4.657
2.991
511
137
-
6.781
5.354
3.348
Perusahaan memperoleh pendapatan sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen dari pihak berelasi. Rincian mengenai pendapatan sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen serta investasi sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen dari transaksi pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2012 Pendapatan sewa pembiayaan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Catatan 23) Pendapatan pembiayaan konsumen PT Wahana Otomitra Muliartha Tbk (Catatan 21) Total Persentase dari total pendapatan Investasi sewa pembiayaan-neto PT Bank Internasional Indonesia Tbk Piutang pembiayaan konsumen-neto PT Wahana Otomitra Muliartha Tbk
Board of Commissioners Salaries and benefit (Note 25) Board of Directors Salaries and benefit (Note 25) Post employment benefit expense (Note 17) Total
b. The Company obtained financing lease income and consumer financing income from the related parties. The detail explains about financing lease income, consumer income, investment in finance leases, and consumer finance receivable from related parties are as follows: 2011
82
2010
120
-
Financing lease income PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Note 23)
2.886
904
416
Consumer finance income PT Wahana Otomitra Muliartha Tbk (Note 21)
2.968
1.024
416
Total
0,48%
0,28%
0,23%
Percentage from total revenue Investment in financial leases -net PT Bank Internasional Indonesia Tbk Consumer finance receivable-net
517
642
-
12.030
5.069
1.400
Total
12.547
5.711
1.400
Total
Persentase dari total aset
0,59%
0,51%
0,31%
Percentage from total assets
58
PT Wahana Otomitra Muliartha Tbk
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) c.
Perusahaan memperoleh pendapatan bunga dari pihak berelasi. Rincian mengenai pendapatan bunga dan kas dan bank dari transaksi pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2012
WITH
c. The Company obtained interest income from the related parties. The details regarding interest income and cash on hand and in banks from the related parties as follows:
2011
2010
Pendapatan bunga PT Bank Internasional Indonesia Tbk
1.781
1.518
610
Interest income PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Persentase dari total pendapatan
0,29%
0,42%
0,33%
Percentage from total revenues
Kas dan bank - neto PT Bank Internasional Indonesia Tbk Persentase dari total aset
d.
30. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
2.577
2.336
11.240
Cash on hand and in bank - net PT Bank Internasional Indonesia Tbk
0,12%
0,21%
2,46%
Percentage from total assets
Perusahaan memiliki beban pendanaan dan beban provisi dan komisi kepada pihak berelasi. Rincian mengenai beban pendanaan, beban provisi dan komisi, utang bank, dan biaya masih harus dibayar kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2012 Beban pendanaan PT Bank Internasional Indonesia Tbk Beban provisi dan komisi PT Bank Internasional Indonesia Tbk
d. The Company has financing expense, provision and commission expense to the related party. The details about financing expense, provision and commission expense, bank loan and accrued expense to the related parties are as follows: 2011
2010
2.339
378
2.325
760
10
135
Financing expenses PT Bank Internasional Indonesia Tbk Provision and commission expenses PT Bank Internasional Indonesia Tbk
3.099
388
2.460
Total
0,75%
0,15%
1,79%
Percentage from total expenses
72.000
38.000
4.000
341
94
-
Bank loans PT Bank Internasional Indonesia Tbk Accrued expenses PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Total
72.341
38.094
4.000
Total
Persentase terhadap total liabilitas
4,06%
4,11%
1,10%
Percentage from total liabilities
Total Persentase terhadap total beban Utang bank PT Bank Internasional Indonesia Tbk Biaya masih harus dibayar PT Bank Internasional Indonesia Tbk
59
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) e.
30. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
e. The Company has engaged in joint financing with the related parties. The details of other receivables and other payables with the related parties are as follows:
Perusahaan melakukan kerjasama pembiayaan bersama dengan pihak berelasi. Rincian mengenai piutang lain-lain dan utang lain-lain dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2012 Piutang lain-lain PT Bank Internasional Indonesia Tbk Persentase terhadap total aset
WITH
2011
2010
-
3.182
90.383
Other receivables PT Bank Internasional Indonesia Tbk
0,00%
0,29%
`19,79%
Percentage to total assets
Utang lain-lain PT Bank Internasional Indonesia Tbk
10.425
7.685
18.355
Other payables PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Persentase dari total liabilitas
0,58%
0,83%
5,06%
Percentage to total liabilities
f.
Perusahaan memberikan fasilitas pinjaman kepada karyawan kunci untuk pemilikan kendaraan bermotor dengan suku bunga 0% (tanpa bunga) dengan jangka waktu 60 bulan. Piutang karyawan-neto kepada karyawan kunci untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp770, Rp936 dan Rp489.
f.
g.
Perusahaan memperoleh fasilitas ruangan milik BII dan dibebani penggantian biaya operasional. Beban lain-lain kepada pihak berelasi untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masingmasing sebesar Rpnil, Rp684 dan Rp927.
g. The Company obtained room facility owned by BII which is charged reimbursement for operating expenses. Other expenses to the related parties for the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010 is Rpnil, Rp684 and Rp927, respectively.
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
The Company provides borrowing facility to the key employees for vehicle ownership with 0% interest rate (non-interest) with 60 months period. Employees receivables-net from the key employees for years ended December 31, 2012, 2011 and 2010 is Rp770, Rp936 and Rp489, respectively.
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masingmasing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut:
The main risks arising from Company’s financial instruments are interest rate risk, credit risk and liquidity risk. The Company review and agree policies for managing each of these risks, which are described in more details as follows:
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Kebijakan Perusahaan mengatur penggunaan pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap (fixed rate) agar dapat menutup suku bungan yang dikenakan pada nasabah.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s policy is to manage its loan interest rate (cost of fund) using fixed interest rate in order to cover interest rate, which is charged to consumers.
60
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Tabel di bawah ini menggambarkan rincian jatuh tempo aset dan liabilitas Perusahaan yang dipengaruhi oleh tingkat bunga.
The following table represents a breakdown of maturity dates of the Company’s assets and liabilities which are affected by interest rate.
31 Desember 2012 / 31 December 2012 Suku Bunga Variabel/ Variable rate Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
>3-12 bulan/ >3-12 months
Suku Bunga Tetap/ Fixed rate Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
>1-5 tahun/ >1-5 years
>3-12 bulan/ >3-12 months
>1-5 tahun/ >1-5 years
Total
Aset Keuangan
Financial assets
Kas dan bank Investasi sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain
11.003
-
-
-
-
-
32
-
49.950
49.982
-
-
-
2.069 -
177.038 10
1.823.441 814
2.002.548 824
Cash on hand and in banks Invesment in finance leases Consumer financing receivables Other receivables
Total
11.003
-
-
2.101
177.048
1.874.205
2.064.357
Total
Liabilitas keuangan Utang bank Utang lain-lain Medium - term Notes Utang Obligasi
-
509.278 -
-
6.317 -
6.231 100.771
133.653 299.741 521.665
642.931 12.548 299.741 622.436
Financial liabilities Bank Loans Other payables Medium-term notes Bonds payable
Total
-
509.278
-
6.317
107.002
955.059
1.577.656
Total
11.003
(509.278)
-
1.641
70.046
919.146
486.701
Total - net
Total neto
-
-
-
11.003
31 Desember 2011 / 31 December 2011 Suku Bunga Variabel/ Variable rate Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
>3-12 bulan/ >3-12 months
Suku Bunga Tetap/ Fixed rate Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
>1-5 tahun/ >1-5 years
>3-12 bulan/ >3-12 months
>1-5 tahun/ >1-5 years
Total
Aset Keuangan
Financial assets
Kas dan bank Investasi sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain
9.031
-
-
-
-
-
9.031
-
-
-
-
-
1.569
1.569
-
-
-
17.380 3
199.489 71
832.469 1.039
1.049.338 1.113
Total
9.031
-
-
17.383
199.560
835.077
1.061.051
Total
213.000 19.697 498.547
Financial liabilities Bank loans Other payables Medium- term notes
Liabilitas keuangan Utang bank Utang lain-lain Medium - term Notes Total Total neto
-
138.000 -
-
460 -
2.715 199.436
75.000 16.522 299.111
Cash on hand and in banks Invesment in finance leases Consumer financing receivables Other receivables
-
138.000
-
460
202.151
390.633
731.244
Total
9.031
(138.000)
-
16.923
(2.591)
444.444
329.807
Total - net
61
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk 31 Desember 2010 / 31 December 2010 Suku Bunga Variabel/ Variable rate
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months Aset Keuangan Kas dan setara kas Investasi sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Total Liabilitas keuangan Utang bank Utang lain-lain Medium - term Notes Total Total neto
>3-12 bulan/ >3-12 months
Suku Bunga Tetap/ Fixed rate Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
>1-5 tahun/ >1-5 years
>3-12 bulan/ >3-12 months
>1-5 tahun/ >1-5 years
Total
14.557
-
-
-
-
-
-
-
436
436
-
-
-
2.315 -
76.062 -
250.719 993
329.096 993
Financial assets Cash on hand and in banks Investment in finance leases Consumer financing receivables Other receivables
14.557
-
-
2.315
76.062
252.148
345.082
Total
-
-
-
468 -
4.000 8.990 223.604
9.941 -
4.000 19.399 223.604
Financial liabilities Bank Loan Other payables Medium-term notes
-
-
-
468
236.594
9.941
247.003
Total
14.557
-
-
1.847
(160.532)
242.207
98.079
Total - net
-
-
-
14.557
Analisis Sensitivitas
Sensitivity analysis
Manajemen risiko tingkat suku bunga terhadap limit perubahan tingkat suku bunga dilengkapi dengan pemantauan atas sensitivitas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan terhadap beberapa skenario suku bunga baku maupun nonbaku. Skenario baku yang dilakukan setiap bulan mencakup analisis kenaikan atau penurunan kurva imbal hasil sebesar 50 basis poin (bp).
The management of interest rate risk against interest rate gap limits is supplemented by monitoring the sensitivity of the Company’s financial assets and liabilities to various standard and non-standard interest rate scenarios. Standard scenarios that are considered on a monthly basis include a 50 basis point (bp) parallel fall or rise in all yield curves.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap pendapatan pembiayaan konsumen:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the consumer financing income: 2012
Kenaikan suku bunga Penurunan suku bunga
3.711 (3.711)
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap beban pendanaan:
Increase in interest rate Decrease in interest rate
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the financing costs: 2012
Kenaikan suku bunga Penurunan suku bunga
535 (535)
62
Increase in interest rate Decrease in interest rate
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko jika pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan melakukan analisa dan persetujuan kredit yang hati-hati, dan juga pengawasan terhadap saldo piutang pembiayaan konsumen dilakukan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piutang yang tidak dapat ditagih.
Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a customer contract, leading to a financial loss. The Company has maintained prudent analysis and credit approval and also monitored receivable balances continuously in order to minimize the exposure to bad debts.
Perusahaan telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini. Dimulai dengan proses awal penerimaan aplikasi pembiayaan yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, dimana aplikasi pembiayaan akan melalui proses survei dan analisis pembiayaan untuk kemudian disetujui oleh komite kredit. Perusahaan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No.45/KMK.06/2003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank, yang telah diubah dengan Peraturan Menteri keuangan No.74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 dan keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. Kep-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank. Manajemen risiko kredit mencakup namun tidak terbatas pada:
The Company already has policy to deal with this risk. Starting with the initial process of financing a selective admission application and dealt with the precautionary principle, whereby funding applications will go through the process of surveying and financing for the analysis was then approved by the credit committee. The Company also implements Knowing Customer Implementation Principle Guidelines set out by the Minister of Finance Regulation No.45/KMK.06/2003 dated January 30, 2003 on Know Your Customer Principles for Non-Bank Financial Institution that had been amended by Minister of Finance Regulation No. 74/ PMK.012/ 2006 dated August 31, 2006 and the Decision of Director General of Financial Institutions No.Kep-2833/LK/2003 dated May 12, 2003 on Knowing Your Customer for Non-Bank Financial Institution Application Guidelines. Management of credit risk include, but are not limited to:
1.
Menjaga agar eksposur kredit kepada setiap nasabah berada dalam limit yang ditetapkan kepada nasabah tersebut sesuai dengan perhitungan customer credit risk rating.
1. Maintaining credit exposure to each customer within the limits set for the client in line with the calculation of the customer’s credit risk rating.
2.
Memproses setiap pengajuan aplikasi pembiayaan sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku dan memperhatikan identifikasi risiko awal pada nasabah tersebut.
2. Processing every credit application in accordance with the applicable provisions and procedures and paying attention to the early identification of risks in the customer.
3.
Melakukan pengawasan dan review terhadap nasabah secara berkala dalam jangka waktu yang wajar serta melakukan analisis deteksi dini atas pembiayaan yang mengarah kepada pembiayaan bermasalah.
3. Monitoring and periodic review of the customers within a reasonable period of time and analysis for early detection of loans that may become uncollectible.
4.
Melakukan pengelolaan risiko kredit yang independen dengan kewenangan yang jelas dan bertanggung jawab.
4. Doing independent credit risk management with a clear authorization and responsibility.
63
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan) ·
Credit Risk (continued) ·
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
The Company’s exposure to credit risk mainly comes from the customer financing receivables, of which the maximum exposure to credit risk equals to the carrying amount.
Eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari piutang pembiayaan konsumen, dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. ·
Maximum exposure to credit risk
·
Analisis konsentrasi risiko kredit
Concentration of credit risk analysis
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah debitur bergerak dari aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya.
Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.
Perusahaan bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen yang konsumennya kebanyakan adalah perorangan dan tidak terkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu.
The Company is currently engaged in consumer financing business which the customers are mainly individuals and they are not concentrated in the specific geographic region.
Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko atas piutang yang dimiliki Perusahaan:
The following table describes the amount of credit risk and its concentrated risk upon Company’s receivables:
2012
2011
2010
Investasi sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Korporasi Individu
60.155
1.894
523
402.379 2.106.685
272.854 1.063.614
79.436 390.079
Investment in finance leases Consumer finance receivables Corporate Individual
Total
2.569.219
1.338.362
470.038
Total
64
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued) The following table sets out the credit risk based on allowance for impairment losses assesments classification as of December 31, 2012, 2011 and 2010:
Informasi kualitas kredit belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai per tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2012 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ neither past due nor impair
Jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Aset Keuangan Kas dan bank Investasi sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain
11.865 45.492 1.849.490 824
4.457 147.632 -
2.632 -
11.865 49.949 1.999.754 824
Financial Asset Cash on hand and in banks Investment in finance lease Consumer financing receivables Other receivables
Total
1.907.671
152.089
2.632
2.062.392
Total
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ neither past due nor impair
Jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Aset Keuangan Kas dan bank Investasi sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain
9.646 1.569 980.424 6.592
65.640 -
2.105 -
9.646 1.569 1.048.169 6.592
Financial Asset Cash on hand and in banks Investment in finance lease Consumer financing receivables Other receivables
Total
998.231
65.640
2.105
1.065.976
Total
Total/ Total
2011
Total/ Total
2010 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ neither past due nor impair
Jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Aset Keuangan Kas dan setara kas Investasi sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain
14.978 436 316.283 92.345
11.099 -
1.023 -
14.978 436 328.405 92.345
Financial Asset Cash on hand and in banks Investment in finance lease Consumer financing receivables Other receivables
Total
424.042
11.099
1.023
436.164
Total
65
Total/ Total
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas merupakan risiko dimana Perusahaan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi liabilitasnya yang telah jatuh tempo. Risiko tersebut dapat diatasi oleh Perusahaan karena dalam pemberian fasilitas pembiayaan konsumen, selain menggunakan dana sendiri, Perusahaan juga memiliki kerjasama dengan beberapa bank nasional dan bank pemerintah dalam bentuk fasilitas pinjaman untuk pembiayaan bersama (joint financing) maupun demand loan dan term loan.
Liquidity risk is a risk where the Company doesn’t have enough asset to meet its matured liability. The risk can be resolved by the Company because in giving consumer financing facility, besides using self financing, The Company also maintains partnership with several national banks and state-owned banks in the form of joint financing and demand loan and term loans.
Perusahaan juga mempunyai fasilitas pinjaman rekening koran yang dapat ditarik setiap waktu untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
The Company also has an overdraft loan facility that can be withdrawn at any time to meet the working capital requirements.
Perbandingan liabilitas terhadap ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 529%, 505%, dan 384%. Rasio liabilitas terhadap total aset pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 84%, 83% dan 79%.
The Company’s Debt to Equity ratio on December 31, 2012, 2011 and 2010 was 529%, 505% and 384%, respectively. The debt to assets ratio at December 31, 2012, 2011 and 2010, respectively, was 84%, 83% and 79%.
Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 berdasarkan pembayaran kontraktual:
The table below summarizes the maturity profile of the Company’s financial assets and liabilities at December 31, 2012, 2011 and 2010, respectively, based on contractual payments: 2012
Lebih dari 1 bulan s/d 3 bulan/ More than 1 month until 3 months
Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
Lainnya/ Others
_____________________________
Lebih dari 3 bulan s/d 12 bulan/ More than 3 months until 12 months
Lebih dari 1 tahun s/d 5 tahun/ More than 1 years until 5 years
Total/ Total
Aset Kas dan bank Investasi sewa pembiayaan Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang lain-lain Total
Assets 862
11.003
-
-
-
11.865
-
-
-
33
49.949
49.982
-
-
-
(33)
-
(33)
2.072
8.061
169.225
1.823.190
2.002.548
-
(3) -
(11) -
(236) 10
(2.544) 814
(2.794) 824
862
13.072
8.050
168.999
1.871.409
2.062.392
-
66
Cash on hand and in banks Investment in financial leases Less: Allowance for collective Impairment losses Consumer finance receivables Less: Allowance for impairment losses Other receivables Total
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) 2012 Lebih dari 1 bulan s/d 3 bulan/ More than 1 month until 3 months
Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
Lainnya/ Others
_____________________________
Lebih dari 3 bulan s/d 12 bulan/ More than 3 months until 12 months
Lebih dari 1 tahun s/d 5 tahun/ More than 1 years until 5 years
Total/ Total
Liabillitas Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Medium-term notes Utang obligasi
509.278 26.492 -
65.368 82.335 -
-
299.741 -
133.653 622.436
642.931 65.368 82.335 26.492 299.741 622.436
Liabilities Bank loans Trade payable Other liabilitites Accrued expense Medium-term notes Bond payable
Total
535.770
147.703
-
299.741
756.089
1.739.303
Total
(534.908)
(134.631)
8.050
(130.742)
1.115.320
323.089
Different maturity
Perbedaan jatuh tempo
2011 Lebih dari 1 bulan s/d 3 bulan/ More than 1 month until 3 months
Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
Lainnya/ Others
_____________________________
Lebih dari 3 bulan s/d 12 bulan/ More than 3 months until 12 months
Lebih dari 1 tahun s/d 5 tahun/ More than 1 years until 5 years
Total/ Total
Aset Kas dan bank Investasi sewa pembiayaan Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang lain-lain Total
Liabillitas Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Medium-term notes Total Perbedaan jatuh tempo
615
9.031
-
-
-
9.646
-
-
-
-
1.569
1.569
-
-
-
-
-
-
-
2.332
15.047
199.489
832.470
1.049.338
(222) 71
(927) 1.040
(1.169) 6.592
Assets Cash on hand and in banks Investment in financial leases Less: Allowance for collective Impairment losses Consumer finance receivables Less:
2.192
(3) 3.288
(17) 1
Impairment losses Other receivables
2.807
14.648
15.031
199.338
834.152
1.065.976
Total
-
91.395 74.044 2.640 -
420 -
138.000 2.715 199.436
75.000 16.521 299.111
213.000 91.395 93.700 2.640 498.547
Liabilities Bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Medium-term notes
-
168.079
420
340.151
390.632
899.282
Total
2.807
(153.431)
14.611
(140.813)
443.520
166.694
Different maturity
67
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) 2010 Lebih dari 1 bulan s/d 3 bulan/ More than 1 month until 3 months
Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
Lainnya/ Others
_____________________________
Lebih dari 3 bulan s/d 12 bulan/ More than 3 months until 12 months
Lebih dari 1 tahun s/d 5 tahun/ More than 1 years until 5 years
Total/ Total
Aset Assets Kas dan bank Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Investasi sewa pembiayaan Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang lain-lain
567
14.557
-
-
-
15.124
Cash on hand and in banks Less:
-
(146)
-
-
-
-
-
-
(146)
-
436
436
Impairment losses Investment in financial leases Less:
-
-
-
-
-
-
-
410
1.905
76.061
250.720
329.096
968
90.383
1.535
105.204
1.901
75.901
251.623
436.164
Total
Liabillitas Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Medium-term notes
-
42.585 54.998 827 -
323 -
4.000 8.990 223.604
9.941 -
4.000 42.585 74.252 827 223.604
Liabilities Bank loans Trade payable Other payables Accrued expense Medium-term notes
Total
-
98.410
323
236.594
9.941
345.268
Total
1.535
6.794
1.578
(160.693)
241.682
90.896
Different maturity
Total
Perbedaan jatuh tempo
(4) -
32. INSTRUMEN KEUANGAN
(160) -
(527) 994
(691) 92.345
Impairment losses Consumer finance receivables Less: Impairment losses Other receivables
32. FINANCIAL INSTRUMENTS
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Nilai wajar kas dan bank dan biaya masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Fair value of cash on hand and in bank and accrued expenses approximate their carrying amounts due to short-term maturities of these instruments.
Nilai wajar dari Investasi sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang lain-lain pinjaman karyawan, utang bank, utang usaha, utang lain-lain, MTN dan utang obligasi ditentukan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar pada tanggal 31 Desember 2012 ,2011 dan 2010.
The fair value of investment in finance lease consumer financing receivables, other receivables - loan to employees, bank loans,trade payables, other payables, MTN and bonds payables are determined by discounted cash flow using market interest rate as of December 31, 2012, 2011 and 2010.
68
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Nilai wajar dari utang obligasi dinilai berdasarkan harga pasar.
The fair value of bonds payables is calculated using market price.
Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen keuangan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010:
The table below presents the classification of financial instruments as of December 31, 2012, 2011 and 2010: 2012
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loan and receivables Aset keuangan Kas dan bank Investasi sewa pembiayaan - neto Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain - pinjaman karyawan
Biaya perolehan diamortisasi/ Amortized cost
Total nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
11.865 49.949
-
11.865 49.949
11.865 43.919
(i) (ii)
1.999.754
-
1.999.754
1.822.459
(ii)
824
-
824
824
(i)
Financial assets Cash on hand and in banks Investment in finance lease - net Consumer financing receivables - net Other receivables employees receivables
-
642.931 65.368 82.335 26.492 299.741 622.436
642.931 65.368 82.335 26.492 299.741 622.436
505.862 65.368 82.335 26.492 299.741 622.436
(ii) (i) (i) (i) (ii) (ii)
Financial liabilities Bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Medium-term notes Bond payables
Liabilitas keuangan Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Medium-term notes Utang obligasi
2011 Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loan and receivables
Aset keuangan Kas dan bank Investasi sewa pembiayaan - neto Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain - pinjaman karyawan Liabilitas keuangan Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Medium-term notes
(i) (ii)
Biaya perolehan diamortisasi/ Amortized cost
Total nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
9.646 1.569
-
9.646 1.569
9.646 1.324
(i) (ii)
1.048.169
-
1.048.169
1.005.779
(ii)
6.592
-
6.592
6.592
(i)
Financial assets Cash on hand and in banks Investment in finance leases - net Consumer financing receivables - net Other receivables employees receivables
-
213.000 91.395 93.700 2.640 498.547
213.000 91.395 93.700 2.640 498.547
214.759 91.395 93.700 2.640 498.547
(ii) (i) (i) (i) (i)
Financial liabilities Bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Medium-term notes
Nilai wajar mendekati nilai tercatatnya, karena akan jatuh tempo dalam jangka pendek./ The fair values approximate their carrying values, as they will be due in the short term. Nilai wajar yang ditetapkan dengan arus kas masa depan yang didiskonto./ The fair value determined by discounted future cash flows.
69
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 2010
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loan and receivables Aset keuangan Kas dan bank Investasi sewa pembiayaan - neto Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain - pinjaman karyawan Liabilitas keuangan Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Medium-term notes
(i) (ii)
Biaya perolehan diamortisasi/ Amortized cost
Total nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
14.978 436
-
14.978 436
14.978 364
(i) (ii)
328.405
-
328.405
333.952
(ii)
92.345
-
92.345
92.345
(i)
Financial assets Cash on hand and in banks Investment in finance leases - net Consumer financing receivables- net Other receivables employees receivables
-
4.000 42.585 74.252 828 223.604
4.000 42.585 74.252 828 223.604
4.000 42.585 74.252 828 223.604
(i) (i) (i) (i) (i)
Financial liabilities Bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Medium-term notes
Nilai wajar mendekati nilai tercatatnya, karena akan jatuh tempo dalam jangka pendek./ The fair values approximate their carrying values, as they will be due in the short term. Nilai wajar yang ditetapkan dengan arus kas masa depan yang didiskonto./ The fair value determined by discounted future cash flows.
33. AKTIVITAS INVESTASI NON-KAS
33. NON-CASH INVESTING ACTIVITY 2012
2011
2010
AKTIVITAS INVESTASI NON-KAS Penyetoran saham/modal dalam bentuk inbreng berupa bangunan
-
17.370
-
NON-CASH INVESTING ACTIVITIES Additional paid-in capital in inbreng for building
Total
-
17.370
-
Total
34. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN – UNIT SYARIAH
34. SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION – SYARIA UNIT 2012
Aset Kas di bank
966
Piutang pembiayaan murabahah – bruto Marjin pembiayaan murabahah yang belum diakui Penyisihan kerugian penurunan nilai
4.399
Murabahah financing receivable - bruto Unearned murabahah financing income
1.476
Allowance for impairment losses
117.501
Murabahah reaceivable – net
123.376
Piutang murabahah neto Total aset
Assets Cash in banks
118.467
Total assets
4.863 70.683 43.565
Liabilities Current liabilities Bank loan Other payables
Total liabilitas
119.111
Total liabilities
Ekuitas Saldo laba
(644)
Equity Retained earnings
118.467
Total liabilities and equity
Liabilitas Kewajiban lancar Utang bank Utang lain-lain
Total liabilitas dan ekuitas
70
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN – UNIT SYARIAH (lanjutan)
34. SUPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION – SYARIA UNIT (continued) 2012
Pendapatan Pendapatan margin murabahah Administrasi kredit murabahah Pendapatan operasional lainnya
2.626 1.353 2
Income Murabahah income Murabahah credit administration Other operating income
Total Pendapatan
3.981
Total income
Beban Penghapusan piutang murabahah Barang dan jasa Beban lain-lain
1.476 888 2.261
Expenses Murabahah receivable written off Goods and service expense Other expenses
Total beban
4.625
Total expense
Rugi tahun berjalan
(644)
Loss for the year
35. MANAJEMEN MODAL
35. CAPITAL MANAGEMENT
Tujuan Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya, sehingga Perusahaan tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham.
The Company’s objective in managing its capital is to keep the Company’s capability in maintaining its going concern, so that the Company could distribute the return to shareholders.
Dalam mengelola permodalan, Perusahaan melakukan analisa secara bulanan untuk memastikan bahwa Perusahaan tetap mengikuti Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tertanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan yang diantaranya mengatur ketentuan sebagai berikut:
In managing capital, the Company conducts monthly analysis to ensure that the Company complies with the Regulation of the Ministry of Finance Republic of Indonesia No. 84/PMK.012/2006 dated September,29 2006 regarding Finance Companies which have some provisions as follows:
· Modal sendiri Perusahaan minimum sebesar
· The Company’s equity should be at a minimum
50% dari modal disetor.
50% of paid-up capital,
· Jumlah pinjaman yang dimiliki Perusahaan
· The amount of the Company’s loan to equity
dibandingkan modal sendiri dan pinjaman subordinasi dikurangi penyertaan maksimum 10 kali, baik untuk pinjaman luar negeri maupun dalam negeri.
and subordinated loan deducted by investment is maximum 10 times, both for foreign and domestic loans.
Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa Perusahaan akan mampu untuk melanjutkan kelangsungan hidup, selain untuk memaksimalkan keuntungan bagi para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
The Company manages the capital risk to ensure going concern, in addition to maximizing the benefit of its shareholders through the optimization of the debt and equity balance.
71
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
35. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
Struktur modal Perusahaan terdiri dari utang bank yang dijelaskan pada Catatan 11 dan ekuitas yang terdiri dari modal ditempatkan dan disetor dan saldo laba yang dijelaskan pada Catatan 19.
The capital structure of the Company consists of bank loans described in Note 11 and equity comprising of paid up capital and retained earnings described in Note 19.
Direksi Perusahaan secara berkala melakukan penelaahan atas struktur pemodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
The Company's Board of Directors periodically review the Company's capitalization structure. As part of this review, the Board of Directors considers the cost of capital and the risks associated.
Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 yang dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 adalah sebagai berikut:
Gearing ratio as of December 31, 2012, 2011 and 2010 calculated based on the regulation of the Ministry of Finance Republic of Indonesia regulation No.84/PMK.012/2006 dated September 29, 2006 are as follows:
2012 Pinjaman Modal
2011
2010
1.565.208 336.721
711.547 183.576
227.604 94.285
Borrowing Equity
4,65
3,88
2,41
Gearing ratio
Gearing ratio
36. PERJANJIAN PEMBIAYAAN BERSAMA
36. JOINT FINANCING AGREEMENTS
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”)
Perusahaan mengadakan perjanjian kerja sama dengan BII tentang pemasaran fasilitas bersama pembiayaan kendaraan bermotor kepada debitur sejak tahun 2000 berdasarkan perjanjian kerja sama tanggal 23 Februari 2000 dan telah diperbaharui dan diperpanjang beberapa kali selama rentang waktu tahun 2000-2010.
The Company conducted a joint financing agreement with BII regarding with the marketing activities of vehicle joint financing to debtors since year 2000 based on joint financing agreement dated on February 23, 2000 and was renewed for several times during year 2000 until 2010.
Pada tahun 2010, berdasarkan surat tanggal 16 Pebruari 2010 dan Perubahan Perjanjian Kerjasama Dalam Pemberian Kredit Kendaraan Bermotor Secara Sindikasi tanggal 21 Juni 2010 dengan jumlah alokasi dana sebesar Rp2.950.155 dimana jumlah alokasi dana BII sebesar Rp2.950.000 dan alokasi dana Perusahaan sebesar Rp155. Perjanjian efektif per tanggal 31 Januari 2010 dan dapat digunakan hingga tanggal 31 Januari 2011.
In 2010, based on letter dated February 16, 2010 and Change in Joint Financing Agreement in Giving Syndicate Credit Facility dated June 21, 2010 with amount allocated amounted to Rp2,950,155 wherein the fund allocated by BII amounted to Rp2,950,000 and fund allocated to the Company was Rp155. These agreement was effective in January 31, 2010 until January 31, 2011.
72
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. PERJANJIAN PEMBIAYAAN BERSAMA
36. JOINT FINANCING
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) (lanjutan)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) (continued)
Pada tahun 2011, Perusahaan memperoleh beberapa surat perpanjangan perjanjian dan yang terakhir berdasarkan surat tanggal 22 Pebruari 2011 perihal Surat Persetujuan Kerjasama dimana perjanjian berlaku dari tanggal 31 Januari 2011 sampai dengan 31 Januari 2012. Surat perpanjangan ini dituangkan kedalam Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Bersama Fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor tanggal 26 September 2011 bersifat consumer finance without recourse, Perusahaan memperoleh alokasi dana dari BII sebesar Rp5.050.505 dengan rincian alokasi dana BII adalah sebesar Rp5.000.000 dan alokasi dana Perusahaan adalah sebesar Rp50.505 bersifat revolving dan jangka waktu kerjasama dari 31 Januari 2011 sampai dengan 31 Januari 2012, dimana porsi pembiayaan konsumen bersama sebesar 1,00% porsi Perusahaan dan 99,00% porsi BII. Tingkat suku bunga yang ditentukan oleh BII dalam kerjasama ini bersifat subject to review.
In year 2011, the Company has obtained the extension agreement with the last extension on February 22, 2011 regarding the joint financing approval letter which was valid on January 31, 2011 until January 31, 2012. These extension agreement letter stated in Joint Financing Vehicle Credit Facility Agreement dated September 26, 2011 in consumer finance without recourse. The Company has a fund allocation from BII amounting to Rp5,050,505 with the details of fund allocated by BII was Rp5,000,000 and fund allocated by the Company Rp50,505 in revolving and with the term of facility start at January 31, 2011 until January 31, 2011 is about 1.00% for the Company’s portion and 99.00% of BII’s portion. The interest rate set was subject to review.
Pada tahun 2012, berdasarkan surat tanggal 30 Januari 2012 perihal surat persetujuan kerja sama No.S.2012.078/Director 3 - Auto Loan dimana perjanjian berlaku dari tanggal 31 Januari 2012 sampai dengan 31 Januari 2013. Perusahaan memperoleh alokasi dana dari BII sebesar Rp5.500.000 dimana porsi pembiayaan adalah sebesar 1,00% porsi Perusahaan dan 99,00% porsi BII.
In year 2012, based on letter dated January 30, 2012 regarding joint financing approval letter No.S.2012.078/Director 3 - Auto Loan. This agreement is valid from January 31, 2012 up to January, 31 2013. The Company has an fund allocation from BII amounting to Rp5,500,000. The financing portion is 1.00% for the Company and 99.00% for BII.
Jumlah pokok pembiayaan konsumen sehubungan dengan perjanjian pembiayaan bersama ini masingmasing sebesar Rp4.313.115 dan Rp3.847.729 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011.
The consumer financing principal amount regarding to these joint financing agreement amounted to Rp4,313,115 and Rp3,847,729 as of December 31, 2012 and 2011, respectively.
PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”)
PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”)
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama Kendaraan Bermotor tanggal 25 Juli 2011, Perusahaan memperoleh dana dari OCBC NISP dengan jumlah maksimum Rp1.000.000 dan bersifat consumer finance without recourse dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, dimana porsi pembiayaan konsumen bersama sebesar 5,00% porsi Perusahaan dan 95,00% porsi OCBC NISP. Tingkat suku bunga yang diberlakukan OCBC NISP kepada Perusahaan bersifat subject to review.
Based on the Joint Financing agreement facility for vehicle dated July 25, 2011, the Company obtains financing from OCBC NISP with maximum amount of Rp1,000,000 and a without recourse consumer finance facility term up to December 31, 2011 where the joint financing portion is 5.00% for the Company’s portion and 95.00% for OCBC NISP’s portion. The interest rate given by OCBC NISP to the Company is a subject to review interest rate.
73
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. PERJANJIAN (lanjutan)
PEMBIAYAAN
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERSAMA
36. JOINT FINANCING (continued)
PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”) (lanjutan)
PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”) (continued)
Berdasarkan Perpanjangan Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama Kendaraan Bermotor tanggal 10 Januari 2012, Perusahaan memperoleh dana dari OCBC NISP dengan jumlah maksimum Rp1.850.000 dan bersifat non revolving dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, dimana porsi pembiayaan konsumen bersama sebesar 5,00% porsi Perusahaan dan 95,00% porsi OCBC NISP. Tingkat suku bunga yang diberlakukan OCBC NISP kepada Perusahaan adalah suku bunga (efektif) dalam rentang 7,98% - 9,01% berdasarkan jangka waktunya.
Based on the renewal agreement regarding Joint Financing Facility dated January 10, 2012, the Company obtains a non revolving fund from OCBC NISP amounted to Rp1,850,000. The term of facility is up to December 31, 2012 with joint financing portion 5.00% for the Company and 95.00% for OCBC NISP. The interest rate given by OCBC NISP was effective interest rate which ranged from 7.98% - 9.01% based on its term.
Jumlah pokok pembiayaan konsumen sehubungan dengan perjanjian pembiayaan bersama ini masingmasing sebesar Rp757.546 dan Rp23.792 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
The principal amount of consumer finance related to joint financing facility is amounted to Rp757,546 and Rp23,792 as of December 31, 2012 and 2011, respectively.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)
Pada tahun 2007, Perusahaan mengadakan kerjasama pembiayaan bersama dengan Mandiri berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan (Joint Finance) No.8 tanggal 27 Juni 2007 yang dibuat di hadapan notaris, Perusahaan memperoleh alokasi dana sebesar Rp100.000 dimana porsi pembiayaan konsumen bersama sebesar 5,00% porsi Perusahaan dan 95,00% porsi Mandiri. Kerjasama berlaku sejak tanggal ditandatangani.
In 2007, Company entered into a joint financing agreement with Mandiri which based on joint financing deed No.8 dated June 27, 2017 for providing the financing facility (joint finance), the Company received facility amounting to Rp100,000 and consumer financing portion was 5,00% for the Company and 95,00% for Mandiri. This joint financing is valid since agreement signing date.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Penawaran Kerjasama tanggal 16 Maret 2011 dan Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan No.10 tanggal 25 Maret 2011 yang dibuat dihadapan notaris, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama sebesar maksimum Rp100.000 dengan sifat consumer finance with recourse. Jangka waktu perjanjian ini adalah 54 (lima puluh empat) bulan terhitung mulai tanggal 25 Maret 2011 sampai dengan tanggal 24 September 2015, dimana porsi pembiayaan konsumen bersama sebesar 5,00% porsi Perusahaan dan 95,00% porsi Mandiri. Tingkat suku bunga yang dikenakan Mandiri adalah bersifat tetap per penarikan sebesar 10,50% (mobil baru) dan 11,00% (mobil bekas) untuk tenor pinjaman 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Tingkat suku bunga untuk limit kerjasama yang belum ditarik adalah bersifat subject to review.
Based on joint financing offering later dated on March 16, 2011 and deed No 10 dated March 25, 2011, Company received joint financing facility with maximum amount of Rp100,000 in the form of consumer finance with recourse. The term of facility is 54 (fifty four) months which started on March 25, 2011 until September 24, 2015. Joint financing portion was 5.00% : 95.00%; 5.00% portion for the Company and 95.00% portion for Mandiri. Interest rate set were fixed rate per withdrawal of 10.50% for new car, 11.00% for used car with 1 year, 2 years, and 3 years facility periods. The interest rate for undrawn facility is subject to review.
74
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. PERJANJIAN (lanjutan)
PEMBIAYAAN
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERSAMA
36. JOINT FINANCING (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (continued)
Jumlah pokok pembiayaan konsumen sehubungan dengan perjanjian pembiayaan bersama ini masing-masing sebesar Rp7.204 dan Rp22.959 dan Rp21.045 pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.
The total amount of principal financed with joint financing agreement amounted to Rp7,204, Rp22,959 and Rp21,045 as of December 31, 2012, 2011 and 2010 respectively.
37. INFORMASI SEGMEN
37. SEGMENT INFORMATION
Manajemen memantau hasil operasi dari unit usahanya secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada laporan keuangan. Namun, pendanaan Perusahan (termasuk biaya pendanaan dan pendapatan pendanaan) dan pajak penghasilan dikelola secara Perusahan dan tidak dialokasikan kepada segmen operasi.
Management monitors the operating results of its business units separately for the purpose of making decisions about resource allocation and performance assessment. Segment performance is evaluated based on operating profit or loss and is measured consistently with operating profit or loss in the consolidated financial statements. However, Company’s financing (including finance costs and finance income) and income taxes are managed on the Company’s basis and are not allocated to operating segments.
Segmen Geografis
Geographical segments
Seluruh aset Perusahan berlokasi di Indonesia. Tabel berikut menyajikan penjualan kepada pelanggan berdasarkan lokasi geografis pelanggan:
All of the Company’s assets are located in Indonesia. The following table presents sales to customers based on the geographical location of the customers: 2012
Kalimantan
Sulawesi
Jawa non Jabodetabek
Sumatera
Jabodetabek
Total
PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Pendapatan bunga Sewa pembiayaan Pendapatan syariah Penghasilan lain-lain
49.236 1 262 536 401
39.883 223 430 549
95.564 1 477 717 89
149.162 6 751 1.199 448
271.587 2.966 141 1.097 1.075
605.432 2.974 1.854 3.979 2.562
REVENUE Consumer financing Interest income Finance leases Syariah income Other income
Total pendapatan usaha
50.436
41.085
96.848
151.566
276.866
616.801
Total revenue
2.315
2.113
5.918
8.758
11.398
30.502
BEBAN Beban tenaga kerja Cadangan kerugian penurunan nilai Penyusutan Beban provisi dan komisi Beban pemasaran Beban lain-lain
4 271
71 241
140 345
174 473
8 1.095
397 2.425
1 17.309 1.561
13.109 1.385
1 34.791 3.492
49.362 4.651
85.905 6.179
2 200.476 17.268
EXPENSES Employee expenses Provision for impairment losses Depreciation Provision and commission expense Marketing expenses Other expenses
Total beban usaha
21.461
16.919
44.687
63.418
104.585
251.070
Total expenses
Beban tidak dapat dialokasikan Penyusutan tidak dapat dialokasikan
(157.816)
Unallocated expenses
(3.595)
Unallocated depreciation
Laba sebelum beban pajak
204.320
Income before tax expense
Beban pajak
(51.175)
Tax expenses
Laba komprehensif tahun berjalan
153.145
Comprehensive income for the year
75
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
37. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
37. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen Geografis (lanjutan)
Geographical segments (continued) 2011
Kalimantan PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Pendapatan bunga Sewa pembiayaan Laba (rugi) selisih kurs Penghasilan lain-lain Total pendapatan usaha
Sulawesi
Jawa non Jabodetabek
Sumatera
Jabodetabek
29.615 9 -
27.158 4 -
53.982 13 -
90.691 23 24
158.095 62 266
91
(17)
84
(84)
(1) 952
Total 359.541 111 290 (1) 1.026
29.715
27.145
54.079
90.654
159.374
360.967
1.604
1.749
4.136
6.651
9.981
24.121
5 213
155 409
312 704
542 1.629
REVENUE Consumer financing Interest income Finance lease Gain/(loss) on foreign exchange Other income Total revenue
BEBAN Beban tenaga kerja Cadangan kerugian penurunan nilai Penyusutan Beban provisi dan komisi Beban pemasaran Beban lain-lain
0 10.379 957
0 8.806 1.109
0 20.823 2.130
0 31.818 2.092
65.983 4.854
0 137.809 11.142
EXPENSES Employee expenses Provision for impairment losses Depreciation Provision and commission expense Marketing expenses Other expenses
Total beban usaha
13.227
11.750
27.307
41.125
81.834
175.243
Total expenses
88 199
(18) 104
Beban tidak dapat dialokasikan Penyusutan tidak dapat dialokasikan Laba sebelum beban pajak Beban pajak
(87.352)
Unallocated expenses
(2.560)
Unallocated depreciation
95.812
Income before tax expense
(23.891)
Laba komprehensif tahun berjalan
71.921
Income tax expense Comprehensive income for the year
2010 Kalimantan PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Pendapatan bunga Sewa pembiayaan Laba (rugi) selisih kurs Penghasilan lain-lain Total pendapatan usaha
Sulawesi
Jawa non Jabodetabek
Sumatera
Jabodetabek
Total
11.698 23 -
12.287 23 -
22.573 54 -
44.907 30 -
90.806 76 58
182.271 206 58
1
10
1
5
6 344
6 361
REVENUE Consumer finance Interest income Finance lease Gain/(loss) on foreign exchange Other income
11.722
12.320
22.628
44.942
91.290
182.902
Total revenues
BEBAN Gaji dan tunjangan lainnya Cadangan kerugian penurunan nilai Penyusutan Beban pemasaran Beban lain-lain
912
1.078
2.355
4.760
6.967
16.072
30 54 4.912 743
51 43 4.740 778
152 155 10.428 1.608
118 313 19.545 3.082
216 254 37.623 4.066
567 819 77.248 10.277
EXPENSES Employee expenses Provision for impairment losses Depreciation Marketing expenses Other expenses
Total beban usaha
6.651
6.690
14.698
27.818
49.126
104.983
Total expenses
Beban tidak dapat dialokasikan Penyusutan tidak dapat dialokasikan Laba sebelum beban pajak Beban pajak
Laba komprehensif tahun berjalan
76
(30.700)
Unallocated expenses
(1.159)
Unallocated depreciation
46.060
Income before tax expense
(11.561)
Income tax expense
34.499
Comprehensive income for the year
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
38. ASET DALAM MATA UANG ASING
38. ASSETS IN FOREIGN CURRENCY
Perusahaan memiliki aset dalam mata uang asing sebagai berikut:
The Company has assets in foreign currency as follows:
2012
2011
2010
Aset Kas dan bank
18
18
101
Ekuivalen dalam Rupiah
18
18
101
39. PENYESUAIAN SALDO LABA
40. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN
In 2010, the Company made adjustments to retained earnings as of the beginning of 2010 amounting to Rp1,543 due to implementation of SFAS No. 55 (Revised 2006), which led to changes in allowance for impairment losses from Rp1,715 to become Rp172. The adjustment of retained earnings is in accordance with Technical Bulletin No.4 on Application provisions SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006).
40. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Selain yang telah dijelaskan pada catatan yang lain, tidak ada lagi liabilitas kontijen dan komitmen signifikan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. SETELAH
Equivalent in Rupiah
39. ADJUSTED RETAINED EARNING
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan penyesuaian saldo laba awal tahun 2010 sebesar Rp1.543 sebagai penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) yang menyebabkan perubahan saldo penyisihan pembiayaan konsumen dari sebesar Rp1.715 menjadi sebesar Rp172. Penyesuaian saldo laba ini sesuai dengan Buletin Teknis No.4 mengenai Ketentuan Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006).
41. PERISTIWA PENTING PELAPORAN
Assets Cash on hand and in bank
PERIODE
Except as described on another note, there is no contingent liability and significant commitments as of December 31, 2012, 2011 and 2010.
41. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Berdasarkan surat No.Ref.: RC16/DIR/II/2013 pada tanggal 18 Pebruari 2013, Perusahaan memperoleh pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia untuk MTN V BII Finance Center tahun 2013 sebesar maksimum Rp200.000, dengan jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) tahun di AA+ (idn).
Based on Letter No.Ref.: RC16/DIR/II/2013 dated Febuary 18, 2013, the Company acquired a rating result of AA+ (idn) from PT Fitch Ratings Indonesia for Company’s Medium Term Note year 2013 amounted to Rp200,000 with term of facility of 3 (three) years.
Berdasarkan Akta Notaris no.27 tanggal 19 Pebruari 2013 mengenai Perjanjian Penerbitan dan Agen Pemantauan Medium Term Notes V BII Finance Tahun 2013 (MTN V) perusahaan akan menerbitkan MTN V Tahun 2013 dengan jumlah pokok Rp200.000 dengan jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan pada tanggal 26 Pebruari 2013. Tingkat suku bunga adalah 8,30% per tahun dengan jaminan fidusia berupa piutang lancar sekurang-kurangnya 60,00% dari pokok MTN. Perusahaan telah menunjuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai agen pemantau dan KSEI sebagai agen pembayaran. Adapun tujuan penerbitan MTN ini adalah untuk menambah modal kerja perusahaan
Based on Notarial Deed No.27 dated Febuary 19, 2013 regarding Issuance Agreement and Company’s Medium Term Notes V Monitoring Agent year 2013 (MTN V), the Company will issue MTN V year 2013 amounted to Rp200,000 with term of facility of 36 (thirty six) months on Febuary 26, 2013. The MTN bears interest rate at 8.30% per year with fiduciary collateral of current receivables for at least 60.00% of MTN’s principle amount. The Company has appointed PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. as the monitoring agent and KSEI as the payment agent. The MTN issuance is to enhance Company’s working capital.
77
The original the financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BII FINANCE CENTER CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. PERISTIWA PENTING PELAPORAN (lanjutan)
SETELAH
PT BII FINANCE CENTER NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
41. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD (continued)
PERIODE
Saat ini Perusahaan berencana untuk melakukan aksi korporasi pada semester pertama tahun 2013 untuk mendukung pertumbuhan bisnis Perusahaan. Hal ini akan bergantung pada persetujuan dari regulator terkait dan pertimbangan kondisi pasar.
78
The Company is currently planning to undertake a corporate action in the first half of 2013 to support the Company’s business growth objectives. This will be subject to the approval of relevant regulators and market considerations.