PT Buana Finance Tbk. Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009/ Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2010 and 2009
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT BUANA FINANCE Tbk. FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Neraca …………………………………………………..
1-2
………………………………………… Balance Sheets
Laporan Laba Rugi …………………………………….
3
………………………… Statements of Profit and Loss
Laporan Perubahan Ekuitas ………………………….
4
…….Statements of Changes in Shareholders’ Equity
Laporan Arus Kas ………………………………………
5
…………………………….. Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan …………………….
6-66
….………………… Notes to the Financial Statements
**********************
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. NERACA 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. BALANCE SHEETS December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah) Catatan/ Notes
2010
2009
ASET Kas dan setara kas Surat-surat berharga setelah penyesuaian nilai wajar sejumlah Rp394.968.100 (2009: Rp402.089.050) Investasi sewa pembiayaan neto Piutang sewa pembiayaan Nilai residu yang dijamin Pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan Simpanan jaminan Jumlah investasi sewa pembiayaan neto Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah investasi sewa pembiayaan neto setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah piutang pembiayaan konsumen - bersih Tagihan anjak piutang Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah tagihan anjak piutang - bersih Piutang lain-lain Kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga Uang muka, biaya dibayar di muka dan lainnya Aset sewa operasi, setelah dikurangi akumulasi penyusutan Rp1.554.145.778 (2009: nihil) Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan Rp32.758.166.176 (2009: Rp29.338.738.820) Aset tidak berwujud, setelah dikurangi akumulasi amortisasi Rp3.079.121.342 (2009: Rp2.035.742.458) Aset pajak tangguhan - bersih JUMLAH ASET
ASSETS 22.617.955.542
30.006.900 1.253.195.074.908 692.358.672.344
2b,2c,2d,3
2c,2e 22.885.950 2b,2c,2f,11 4a 1.067.736.749.461 736.820.508.317
(215.237.745.564) (692.358.672.344)
(156.882.732.793) (736.820.508.317)
1.037.957.329.344 (30.882.308.126)
910.854.016.668 2i,4b
1.007.075.021.218 487.145.314.547 (5.770.947.845)
(135.394.663)
(37.325.123.740)
873.528.892.928 2c,2g,5a,11 2i,5b
481.374.366.702 13.733.726.676
49.152.141.710
374.446.740.550 (9.430.054.368) 365.016.686.182
2c,2h,6a 2i,6b
13.598.332.013
16.369.219.801 (162.256.987) 16.206.962.814
16.036.350.040
2b,2c
13.168.898.416
-
2c,2j,7
4.115.537.870
6.663.686.710
2b,2k,8
25.391.817.101
11.584.603.787
2f
19.570.326.204
2l,9
2.179.650.678 1.995.532.000
10 2o,12d,12e
1.582.725.831.794
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Cash and cash equivalents Marketable securities, net of fair value adjustment of Rp394,968,100 (2009: Rp402,089,050) Net investment in finance leases Lease receivables Guaranteed residual value Unearned lease income Security deposits Total net investment in finance leases Allowance for impairment losses Total net investment in finance leases, net of allowance for impairment losses Consumer financing receivables Allowance for impairment losses Total consumer financing receivables - net Factoring receivables Allowance for impairment losses Total factoring receivables - net Other receivables Currency and interest rate swap contracts
17.982.515.891
Advances, prepayments and other Operating Lease Asset, net of accumulated depreciation Rp1,554,145,778 (2009: nil) Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp32,758,166,176 (2009: Rp29,338,738,820)
3.223.029.562 2.920.820.113
Intangible assets, net of accumulated amortization of Rp3,079,121,342 (2009: Rp2,035,742,458) Deferred tax assets - net
1.370.730.188.537
TOTAL ASSETS
-
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. NERACA (lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2010
PT BUANA FINANCE Tbk. BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah) Catatan/ Notes
2009 LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Hutang kepada lembaga keuangan dan bank Hutang pajak Hutang dividen Hutang lain-lain Uang muka lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Kewajiban imbalan kerja Kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga Jumlah kewajiban EKUITAS Modal saham Modal dasar - 4.800.000.000 saham dengan nilai nominal Rp250 per saham; ditempatkan dan disetor penuh 1.436.122.312 saham Agio saham Cadangan lainnya Laba ditahan - telah ditentukan penggunaannya - belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES 610.743.711.595 4.915.829.501 32.219.550 15.097.285.698 1.222.131.316 6.082.546.286 7.273.538.000 388.033.688
2b,2c,11 2o,12a 2c,19 2b,2c,13 2c,14 2b,2c,15 2m,16 2c,2j,7
645.755.295.634
-
Loans from financial institutions and banks Taxes payable Dividends payable Other payables Other advances Accrued expenses Employee benefits liabilities Currency and interest rate swap contracts
497.357.615.237
Total liabilities
468.398.386.715 6.551.849.312 32.219.550 8.818.124.900 1.606.991.976 5.135.016.784 6.815.026.000
9.000.000.000
SHAREHOLDERS’ EQUITY Share capital Authorized - 4,800,000,000 shares with par value of Rp250 per share; issued, and fully paid 1,436,122,312 shares Share premium Other reserve Retained earnings - appropriated for general reserve
515.248.120.725
454.075.625.784
- unappropriated
936.970.536.160
873.372.573.300
Total shareholders’ equity
1.582.725.831.794
1.370.730.188.537
TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
359.030.578.000 52.875.000.150 (183.162.715)
1b,17 18 7
10.000.000.000
19
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
359.030.578.000 52.875.000.150 (1.608.630.634)
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. LAPORAN LABA RUGI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. STATEMENTS OF PROFIT AND LOSS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah) Catatan/ Notes
2010 Pendapatan Pendapatan sewa pembiayaan Pendapatan pembiayaan konsumen Pendapatan anjak piutang Pendapatan sewa operasi Pendapatan bunga Lain-lain
167.119.959.832 76.058.029.006 3.782.424.394 5.941.315.750 16.369.289.957 5.868.168.333
Jumlah pendapatan
275.139.187.272
2c,2f,2n,20 2c,2g,2n,21 2c,2h,2n 2f 2n,22 23
2009 141.808.512.595 63.108.836.911 3.638.133.038 19.959.395.350 20.166.154.413
Revenues Finance lease income Consumer financing income Factoring income Operating Lease Income Interest income Others
248.681.032.307
Total revenues
Beban Beban keuangan Beban umum dan administrasi Beban pemasaran Beban sewa operasi Rugi selisih kurs - bersih Beban kerugian penurunan nilai (sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan anjak piutang) Jumlah beban Laba sebelum beban pajak Beban pajak Tahun berjalan Tangguhan Jumlah beban pajak Laba bersih Laba bersih per saham dasar
Expenses 66.795.917.020 82.108.684.262 2.888.840.865 1.932.748.903 476.823.066
2f 2b,7,26
83.100.283.486 81.658.849.040 5.070.044.489 3.872.760.788
39.893.016.858
27
15.864.882.131
Financing costs General and administrative expenses Marketing expenses Operating lease expenses Foreign exchange loss - net Provision for impairment losses (finance lease, consumer financing and factoring)
194.096.030.974
189.566.819.934
Total expenses
81.043.156.298
59.114.212.373
Profit before tax expense
(18.565.649.000) (1.960.533.272)
2c,24 25
12b,12d
(16.901.839.000) (1.049.641.760)
Tax expense Current Deferred
(20.526.182.272)
(17.951.480.760)
60.516.974.026
41.162.731.613
Net profit
29
Basic earnings per share
42
2q,28
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Total tax expense
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah) Laba Ditahan/ Retained Earnings
Catatan/ Notes Saldo 31 Desember 2008
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Share Capital Issued and Fully Paid
Agio Saham/ Share Premium
Cadangan Lainnya/ Other Reserve
Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated for General Reserve
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated 428.274.117.291
359.030.578.000
52.875.000.150
18.478.664.910
8.000.000.000
Laba ditahan digunakan untuk cadangan umum
19
-
-
-
1.000.000.000
(1.000.000.000)
Dividen
19
-
-
-
-
(14.361.223.120)
Rugi bersih dari lindung nilai arus kas
7
-
-
-
-
359.030.578.000
52.875.000.150
Laba bersih tahun 2009 Saldo 31 Desember 2009 Dividen per saham 2009
(20.087.295.544) (1.608.630.634)
Jumlah Ekuitas/ Total Shareholders’ Equity 866.658.360.351
Balance December 31, 2008
-
Retained earnings appropriated for general reserve
(14.361.223.120)
Dividends
(20.087.295.544)
Net loss on cash flows hedge
-
-
-
41.162.731.613
41.162.731.613
Net profit for the year 2009
9.000.000.000
454.075.625.784
873.372.573.300
Balance December 31, 2009
10
Dividends per share 2009
1.655.520.915
Transition adjustment on the first adoption of Statement of Financial Accounting Standards No. 55 (Revised 2006) net of deferred tax
-
Retained earnings appropriated for general reserve
19
Penyesuaian transisi atas penerapan awal Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 55 (Revisi 2006) setelah dikurangi pajak tangguhan
31
-
-
-
-
Laba ditahan digunakan untuk cadangan umum
19
-
-
-
1.000.000.000
Laba bersih dari lindung nilai arus kas
7
-
-
1.425.467.919
-
-
1.425.467.919
Net profit on cash flows hedge
-
-
-
-
60.516.974.026
60.516.974.026
Net profit for the year 2010
359.030.578.000
52.875.000.150
10.000.000.000
515.248.120.725
936.970.536.160
Balance December 31, 2010
Laba bersih tahun 2010 Saldo 31 Desember 2010
(183.162.715)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1.655.520.915 (1.000.000.000)
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari konsumen Pembayaran kepada pemasok Pembayaran untuk beban usaha Penerimaan bunga Pembayaran bunga dan biaya keuangan lainnya Pembayaran pajak penghasilan Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
PT BUANA FINANCE Tbk. STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah) Catatan/ Note
2009
1.361.476.525.492 (1.373.444.454.987) (77.204.770.114) 1.321.735.827
1.202.289.017.444 (766.433.847.026) (80.652.882.046) 9.247.172.486
(65.240.714.550) (19.743.523.000)
(76.557.838.440) (20.402.532.103)
(172.835.201.332)
267.489.090.315
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments to suppliers Payments for operating expenses Interest received Interest and other financing costs paid Payments for corporate income tax Net cash provided by (used in) operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset tetap dan aset tidak berwujud Hasil penjualan aset tetap
(10.868.877.866) 3.471.633.317
(5.517.811.562) 1.191.097.000
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Purchase of fixed assets and intangible assets Proceeds from sale of fixed assets
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(7.397.244.549)
(4.326.714.562)
Net cash used in investing activities
1.050.290.642.380 (896.486.503.660) -
190.000.000.000 (503.192.740.188) (14.351.131.305)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Repayments of bank loans Dividends paid
153.804.138.720
(327.543.871.493)
Net cash provided by (used in) financing activities
(105.879.007)
(2.018.105.414)
Effects of exchange rate changes on cash and cash equivalents
(26.534.186.168)
(66.399.601.154)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
49.152.141.710
115.551.742.864
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
22.617.955.542
49.152.141.710
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank Pembayaran kembali hutang bank Pembayaran dividen Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan Pengaruh perubahan kurs terhadap kas dan setara kas PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
3
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
1.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
UMUM a.
1.
Pendirian dan aktivitas Perusahaan
GENERAL a.
The Company’s activities
establishment
and
PT Buana Finance Tbk. (“Perusahaan”) didirikan tanggal 7 Juni 1982 berdasarkan Akta Notaris Kartini Muljadi, S.H., No. 74 dan anggaran dasar Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-1677-HT.01.01.Th.82 tanggal 8 Oktober 1982 yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 17 Desember 1982, Tambahan No. 1384.
PT Buana Finance Tbk. (the “Company") was established on June 7, 1982 based on the Notarial Deed No. 74 of Kartini Muljadi, S.H. and the Company’s Articles of Association were approved by the Minister of Justice in his Decision Letter No. C2-1677-HT-01.01.Th.82 dated October 8, 1982, which was announced in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 101 dated December 17, 1982, Supplement No. 1384.
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai lembaga keuangan yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. KEP-049/KM.11/1982 tanggal 19 Oktober 1982.
The Company obtained its license to operate as a financial institution from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia by virtue of decree No. KEP-049/KM.11/1982 dated October 19, 1982.
Nama Perusahaan telah diubah beberapa kali dan yang terakhir menjadi PT Buana Finance Tbk. disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 3 Oktober 2005 yang keputusannya diaktakan dalam Akta No. 1 tanggal 3 Oktober 2005 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H. Akta notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-28319HT.01.04.TH.2005 tanggal 14 Oktober 2005.
The name of the Company has been changed several times, the latest change became PT Buana Finance Tbk. and was approved by the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated October 3, 2005 which was notarized in deed No.1 dated October 3, 2005 of Fathiah Helmi, S.H. This notarial deed was approved by the Minister of Justice and Human Rights in his Decision Letter No. C-28319HT.01.04.TH.2005 dated October 14, 2005.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 12 Mei 2010 antara lain mengenai persetujuan untuk menjaminkan sebagian besar maupun seluruh harta kekayaan Perusahaan sebagai jaminan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman dari para kreditur dalam rangka penerbitan surat berharga di pasar modal, tugas dan wewenang direksi serta komisaris, yang keputusannya diaktakan dalam Akta No. 75 tanggal 12 Mei 2010 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi.
The Company’s Articles of Association have been amended several times; the latest amendment was approved by the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated May 12, 2010, concerning the approval to pledge most or all of the Company’s assets in order to get loan facility from its creditors which will be utilized to issue shares in capital market, and also Commissioners and Directors’ duties and authorities, which was notarized in Deed No. 75, dated May 12, 2010 of Notary Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan kegiatan dalam bidang sewa pembiayaan, sewa operasi, pembiayaan konsumen dan anjak piutang.
The scope of the Company’s activities involves finance leases, operating leases, consumer financing and factoring.
Kantor pusat terletak di Gedung Chase Plaza, Lantai 17 dan 19, Jalan Jend. Sudirman No. 21, Jakarta. Pada saat ini Perusahaan memiliki 21 cabang yaitu di Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Lampung, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, Manado, Samarinda, Denpasar, Serpong, Bekasi, Pontianak dan Palangkaraya.
The head office is located at the Chase Plaza Building, 17th and 19th Floors, Jalan Jend. Sudirman No. 21, Jakarta. Currently, the Company has 21 branches located in Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Lampung, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, Manado, Samarinda, Denpasar, Serpong, Bekasi, Pontianak and Palangkaraya.
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
1.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Penawaran umum dan perubahan modal saham Perusahaan
GENERAL (continued) b.
The Company’s public changes in share capital
offering
and
Berdasarkan Surat Izin Emisi Saham yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM) atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia No. SI-088/SHM/MK.10/1990 tanggal 19 Maret 1990, Perusahaan menawarkan dan menjual sebagian saham kepada masyarakat dengan jumlah nominal Rp2.500.000.000 yang terbagi dalam 2.500.000 saham. Dengan dilakukannya penawaran umum tersebut, modal saham ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari Rp12.500.000.000 yang terbagi atas 12.500.000 saham menjadi Rp15.000.000.000 yang terbagi atas 15.000.000 saham.
Based on the License for Public Offering of Shares issued by the Capital Market Supervisory Board (BAPEPAM) on behalf of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. SI-088/SHM/MK.10/1990 dated March 19, 1990, the Company offered and sold part of its shares to the public with a total nominal value of Rp2,500,000,000 consisting of 2,500,000 shares. The effect of this public offering was to increase the issued and paid up capital from Rp12,500,000,000 consisting of 12,500,000 shares to Rp15,000,000,000 consisting of 15,000,000 shares.
Sejak penawaran umum saham ke masyarakat pada bulan Maret 1990, Perusahaan telah melakukan beberapa kali perubahan modal saham melalui tindakan korporasi sebagai berikut:
Since the public offering held on March 1990, the Company’s share capital has been changed several times through the following corporate actions:
Tanggal/Date 17 Mei 1993/ May 17, 1993
10 Mei 1994/ May 10, 1994
3 April 1995/ April 3, 1995
9 Juli 1997/ July 9, 1997
Keterangan (Catatan 18)/Descriptions (Note 18)
Jumlah saham Setelah Transaksi/ Total Shares After Transactions
Penerbitan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham sejumlah 12.000.000 saham/ Issuance of bonus shares which originated from the capitalization of the share premium amounting to 12,000,000 shares.
27.000.000
Penawaran umum terbatas saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 18.000.000 saham. BAPEPAM mengeluarkan Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran No.S-834/PM/1994 tanggal 9 Mei 1994/ Limited public offering of 18,000,000 shares through a rights issue. BAPEPAM issued the Acknowledgment Letter of Effective Registration No.S-834/PM/1994 dated May 9, 1994.
45.000.000
Penerbitan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham sejumlah 45.000.000 saham/ Issuance of bonus shares which originated from the capitalization of the share premium amounting to 45,000,000 shares.
90.000.000
Pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp1.000 menjadi Rp500/ Change in nominal value per share (stock split) from Rp1,000 to Rp500.
7
180.000.000
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
1.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Penawaran umum dan perubahan modal saham Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
The Company’s public offering changes in share capital (continued)
and
Sehubungan dengan restrukturisasi hutang Perusahaan, pinjaman sebesar Rp135.000.000.000 dikonversi menjadi saham pada tanggal 5 Februari 2004 dengan menerbitkan 270.000.000 saham biasa dengan nilai nominal sebesar Rp500 per saham dan 64.285.714 waran. Waran dapat dikonversi menjadi saham biasa sampai dengan 31 Desember 2008, dengan harga Rp700 per lembar saham. Konversi saham tersebut meningkatkan modal saham ditempatkan dan disetor dari Rp90.000.000.000 yang terbagi atas 180.000.000 saham menjadi Rp225.000.000.000 yang terbagi atas 450.000.000 saham. Konversi saham tersebut juga meningkatkan agio saham sejumlah Rp141.750.000.000 (Catatan 18).
In connection with the Company’s debt restructuring, loans amounting to Rp135,000,000,000 were converted to shares on February 5, 2004 by issuing new 270,000,000 common shares with nominal value of Rp500 per share and 64,285,714 warrants. Warants are exercisable to subscribe the Company’s ordinary shares until December 31, 2008 at a price of Rp700 per share. The share conversion increased the issued and paid up capital from Rp90,000,000,000 consisting of 180,000,000 shares to Rp225,000,000,000 consisting of 450,000,000 shares. The share conversion also created a share premium of Rp141,750,000,000 (Note 18).
Pada tanggal 14 April 2005, PT Sari Dasa Karsa (“SDK”) resmi menjadi pemegang saham pengendali Perusahaan dengan memiliki 289.345.020 saham dan 47.866.747 waran, setelah melakukan akuisisi atas saham dan waran milik para kreditur Perusahaan dan menyelesaikan proses penawaran tender atas sisa saham publik. Pada tanggal 15 November 2005, SDK mengkonversi seluruh waran yang dimilikinya menjadi saham biasa sehingga meningkatkan jumlah kepemilikan sahamnya menjadi 337.211.767 lembar atau 67,53% dari jumlah modal yang disetor.
On April 14, 2005, PT Sari Dasa Karsa (“SDK”) officially became the majority shareholder of the Company with ownership of 289,345,020 common shares and 47,866,747 warrants, brought about by the acquisition of shares and warrants previously owned by the Company’s creditors and completion of the tender offer process on remaining shares owned by the public. On November 15, 2005, SDK exercised all of its warrants owned to ordinary shares and increased its total ownership to 337,211,767 or 67.53% of the paid in capital.
Dalam tahun 2005, sejumlah 49.351.247 waran (termasuk di dalamnya 47.866.747 waran milik SDK) dikonversi ke saham biasa dengan nilai nominal Rp500 per lembar. Konversi waran ini meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp225.000.000.000 yang terbagi atas 450.000.000 saham menjadi Rp249.675.623.500 yang terdiri atas 499.351.247 saham. Konversi waran ini juga meningkatkan agio saham sebesar Rp9.870.249.400 (Catatan 18).
In 2005 total of 49,351,247 warrants (including 47,866,747 warrants owned by SDK) were exercised to common shares with nominal value of Rp500 per share. The exercised warrants increased the issued and paid up capital from Rp225,000,000,000 consisting of 450,000,000 shares to Rp249,675,623,500 consisting of 499,351,247 shares. The exercised warrants also increased total share premium by Rp9,870,249,400 (Note 18).
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
1.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Penawaran umum dan perubahan modal saham Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
The Company’s public offering changes in share capital (continued)
and
Pada tanggal 5 Oktober 2006, Perusahaan melakukan pemecahan saham dari nilai nominal Rp500 menjadi Rp250 per saham. Pemecahan saham ini mengubah modal dasar dari 720.000.000 saham menjadi 1.440.000.000 saham dan modal ditempatkan dan disetor dari 499.351.247 saham menjadi 998.702.494 saham.
On October 5, 2006, the Company made a stocksplit from nominal value of Rp500 to Rp250 per share. The stocksplit changed the authorized capital from 720,000,000 shares to 1,440,000,000 shares and the issued and paid up capital from 499,351,247 shares to 998,702,494 shares.
Sehubungan dengan pemecahan saham, Perusahaan juga mengubah harga pelaksanaan waran dari Rp700 menjadi Rp350 per waran yang menyebabkan peningkatan jumlah waran beredar dari 14.934.467 menjadi 29.868.934 waran.
In connection with the stocksplit, the Company also changed the exercise price of warrant from Rp700 to Rp350 per warrant which resulted in increase in number of oustanding warrant from 14,934,467 to 29,868,934 warrants.
Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 18 April 2007, Perusahaan mengeluarkan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham dengan perbandingan setiap pemegang 5 saham berhak atas 2 saham bonus. Penerbitan saham bonus ini meningkatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi Rp349.545.872.750 yang terbagi atas 1.398.183.491 saham.
In accordance with resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated April 18, 2007, the Company distributed bonus shares, which were issued from the capitalization of the share premium,with bonus ratio of 2 bonus shares for each holder of 5 shares. The issuance of bonus shares increased the issued and paid up capital to Rp349,545,872,750 consisting of 1,398,183,491 shares.
Sehubungan dengan pengeluaran saham bonus, Perusahaan juga melakukan penyesuaian atas harga pelaksanaan waran dari Rp350 menjadi Rp250 per waran. Penyesuaian menyebabkan peningkatan jumlah waran beredar dari 29.868.934 menjadi 41.816.507 waran.
In connection with the issuance of bonus shares, the Company also adjusted exercise price of warrant from Rp350 to Rp250 per warrant. The adjustment has resulted in increase in number of outstanding warrant from 29,868,934 to 41,816,507 warrants.
Pada tanggal 2 Juli 2008 dan 26 Desember 2008, sejumlah 37.938.821 waran dikonversi ke saham biasa dengan nilai nominal Rp250 per lembar. Konversi waran ini meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp349.545.872.750 yang terbagi atas 1.398.183.491 saham menjadi Rp359.030.578.000 yang terdiri atas 1.436.122.312 saham.
On July 2, 2008 and December 26, 2008, some of 37,938,821 warrants were exercised to common shares with nominal value of Rp250 per share. The exercised warrants increased the issued and paid up capital from Rp349,545,872,750 consisting of 1,398,183,491 shares to Rp359,030,578,000 consisting of 1,436,122,312 shares.
Sampai dengan berakhirnya masa konversi waran pada tanggal 31 Desember 2008, sejumlah 3.877.686 waran tidak dilakukan konversinya menjadi saham.
Up to the expiry date of the warrants at December 31, 2008, some 3,877,686 warrants were not converted into common shares.
Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya sejumlah 1.436.122.312 saham di Bursa Efek Indonesia.
The Company has listed all of its 1,436,122,312 shares on the Indonesia Stock Exchange.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
1.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Dewan komisaris, Direktur dan Karyawan Perusahaan
GENERAL (continued) c.
The Company’s Board of Commissioners, Directors and Employees The composition of the board of commissioners, directors, and audit Committee of the Company as of December 31, 2010 and 2009 was as follows:
Susunan dewan komisaris, direksi dan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2010/ December 31, 2010
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Antonius Weno *) Tjan Soen Eng Karman Tandanu -
Karman Tandanu Tjan Soen Eng Hendra Gunawan
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
Soetadi Limin Herman Lesmana Antony Muljanto
RC. Eko Santoso Budianto Herman Lesmana Antony Muljanto
Directors President Director Director Director
Antonius Weno Corneiles Tedjo Endriyarto Winny Widya
Hendra Gunawan Corneiles Tedjo Endriyarto Maknus Kartikahadi
Audit Committee Chairman Member Member
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
*) Merangkap sebagai Komisaris Independen
*) Also act as Independent Commissioner
Komite audit dibentuk berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris No. Kep/Kom/01/BDF/V/05 tanggal 18 Mei 2005 dalam rangka memenuhi surat keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep/29/PM/2004 tanggal 24 September 2004.
The audit committee was established based on decision letter of Board of Commissioners No. Kep/Kom/01/BDF/V/05 dated May 18, 2005 in order to comply with decision letter of BAPEPAM Chairman No. Kep/29/PM/2004 dated September 24, 2004.
Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dalam Akta No. 76 tanggal 12 Mei 2010 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, Perusahaan mengangkat Antonius Weno sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen menggantikan Karman Tandanu dan Hendra Gunawan, serta mengangkat Soetadi Limin sebagai Direktur Utama menggantikan Raden Curt Eko Santoso Budianto.
In accordance with resolution of the Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders which was notarized in deed No. 76 dated May 12, 2010 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi , the Company appointed Antonius Weno as President Commissioner and Independent Commissioner replacing Karman Tandanu and Hendra Gunawan, respectively, and also appointed Soetadi Limin as President Director replacing Raden Curt Eko Santoso Budianto.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
1.
UMUM (lanjutan) c.
2.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
1.
Dewan komisaris, Direktur dan Karyawan Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
The Company’s Board of Commissioners, Directors and Employees (continued)
Selama tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Komisaris dan Direksi menerima remunerasi masing-masing sebesar Rp7.854.140.842 dan Rp8.449.590.297.
During the years ended December 31, 2010 and 2009, the Commissioners and Directors received remuneration amounting to Rp7,854,140,842 and Rp8,449,590,297, respectively.
Perusahaan mempunyai 425 dan 400 karyawan termasuk manajemen masingmasing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (tidak diaudit).
The Company had 425 and 400 employees including management as of December 31, 2010 and 2009, respectively (unaudited).
IKHTISAR PENTING
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan ini telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan serta peraturan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) bagi perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia covering the Statement of Financial Accounting Standards and rules established by the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) for companies offering their shares to the public. The significant accounting principles which were applied consistently in the preparation of the financial statements for the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows:
a.
a.
Prinsip penyajian laporan keuangan
Basis of preparation of financial statements
Laporan keuangan, yang disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain, telah disusun berdasarkan konsep harga perolehan kecuali untuk surat-surat berharga diperdagangkan dan tersedia untuk dijual dan instrumen keuangan derivatif yang disajikan pada nilai wajar. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements, which are presented in Rupiah unless otherwise stated, have been prepared on the basis of historical costs except for trading and available for sale marketable securities and derivative financial instrument which are recorded at fair value. The financial statements are prepared on an accrual basis, except for the statement of cash flows.
Laporan arus kas telah disusun berdasarkan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows have been prepared using the direct method by classifying the cash flows from operating, investing and financing activities.
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
Effective January 1, 2010, the Company adopted SFAS No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and SFAS No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional.
The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency.
11
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) b.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
YANG
2.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Foreign balances
currency
ACCOUNTING
transactions
and
Perusahaan menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan.
The Company maintains its accounting records in Rupiah. Transactions in currencies other than Rupiah are recorded at the rates of exchange in effect on the date of the transactions.
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 untuk menjabarkan mata uang Dolar AS ke dalam Rupiah adalah masing-masing sebesar Rp9.010/US$1 dan Rp9.395/US$1.
Exchange rates used as of December 31, 2010 and 2009 to translate US dollars into Rupiah were US$1/Rp9,010 and US$1/Rp9,395, respectively.
c. Instrumen Keuangan
c.
Financial Instruments
Sejak tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” (PSAK No. 50), dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK No. 55). Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Penyesuaian transisi dari penerapan secara prospektif PSAK revisi diatas sejumlah Rp1.655.520.915 telah dicatat dalam saldo laba ditahan pada tanggal 1 Januari 2010.
Starting January 1, 2010, the Company adopted the SFAS No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” (SFAS No. 50), and the SFAS No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” (SFAS No. 55). These revised SFAS have been applied prospectively. The transition adjustment arising from the prospective adoption of the above revised SFAS which amounted to Rp1,655,520,915 has been recorded in retained earnings as of January 1, 2010.
PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.
SFAS No. 50 contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This SFAS requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
SFAS No. 55 establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
YANG
2.
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
c. Financial Instruments (continued)
i. Aset Keuangan
i.
Financial Assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of SFAS No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, reevaluates this designation at each financial year end.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classifications.
Aset keuangan Perusahaan mencakup kas dan setara kas, investasi sewa pembiayaan neto, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang, piutang lain-lain dan uang muka, biaya dibayar dimuka dan lainnya yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, serta surat-surat berharga, dan kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar dalam laba rugi.
The Company’s financial assets include cash and cash equivalents, net investment in finance leases, consumer financing receivables, other receivables and advances, prepayments and other which are classified as loans and receivables, and marketable securities and currency and interest rate swap contracts classified as financial assets at fair value through profit and loss.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
•
•
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi
Financial assets at fair value through profit or loss Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
YANG
2.
c. Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
•
setelah
pengakuan
ACCOUNTING
c. Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
i.
Financial Assets (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam neraca pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi.
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit and loss are carried in the balance sheet at fair value with gains or losses recognized in the statement of income.
Derivatif melekat dalam kontrak utama dihitung sebagai derivatif terpisah ketika risiko dan karakteristiknya tidak berkaitan dengan kontrak utama dan kontrak utama tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat diukur berdasarkan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Penilaian kembali hanya timbul jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak.
Derivatives embedded in host contracts are accounted for as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in the statement of income. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
•
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the statement of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Kas dan setara kas, investasi sewa pembiayaan neto, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang, piutang lain-lain dan uang muka, biaya dibayar dimuka dan lainnya termasuk dalam kategori ini.
The Company’s cash and cash equivalents, net investment in finance leases, consumer financing receivables, factoring receivables, other receivables, other current financial assets and advances, prepayments and other are included in this category.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
YANG
2.
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ii. Kewajiban Keuangan
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) ii. Financial Liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan kewajiban keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of the SFAS No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss and financial liabilities measured at amortized cost. The Company determines the classification of their financial liabilities at initial recognition.
Saat pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Kewajiban keuangan Perusahaan mencakup hutang kepada lembaga keuangan dan bank, hutang dividen, hutang lain-lain, uang muka lain-lain dan biaya yang masih harus dibayar, yang diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi dan kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga yang diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Company’s financial liabilities include loans from financial institutions and banks, dividends payable, other payables, other advances and accrued expenses, which are classified as financial liabilities measured at amortized cost and currency and interest rate swap contracts classified as financial liabilities at fair value through profit and loss.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran bergantung berikut:
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
•
kewajiban keuangan pada klasifikasi sebagai
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi
•
Financial liabilities at fair value through profit or loss Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup kewajiban keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)
2.
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
c.
ii. Kewajiban Keuangan (lanjutan)
•
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) ii. Financial Liabilities (continued)
Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Laba atau rugi atas kewajiban dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the statement of income. •
Kewajiban keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities amortized cost
measured
at
Setelah pengakuan awal, kewajiban keuangan yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interest-bearing financial liabilities are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi ketika kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
Gains and losses are recognized in the statement of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
iii. Saling hapus instrumen keuangan
iii. Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) c.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
c.
iv. Nilai wajar instrumen keuangan
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) iv. Fair value of financial instruments The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya. v.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan
v. Amortized cost of financial instruments Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment losses and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. vi. Penurunan nilai aset keuangan
vi. Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company assesses at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
•
•
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi
Financial assets carried at amortized cost For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) c.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) vi. Penurunan (lanjutan) •
nilai
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
keuangan
Financial Instruments (continued) vi. Impairment (continued) •
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan)
ACCOUNTING
of
financial
assets
Financial assets carried at amortized cost (continued)
penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Perusahaan menetapkan aset keuangan yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual jika telah menunggak lebih dari 90 hari.
significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment. The Company determines financial assets to be evaluated for impairment through individual evaluation if it has been overdue more than 90 days.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a financial assets measured at amortized cost has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) c.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) vi. Penurunan (lanjutan) •
nilai
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
keuangan
Financial Instruments (continued) vi. Impairment (continued) •
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan)
ACCOUNTING
of
financial
assets
Financial assets carried at amortized cost (continued)
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Aset keuangan beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the statement of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Financial assets, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future writeoff is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur untuk membayar seluruh utang yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.
For the evaluation purpose of collective evaluation of impairment, financial assets are classified based on the similarity on their credit risk characteristics. The characteristics chosen are those which relevant to the estimated future cash flows from related asset classes which indicate the debtors’ repayment ability to pay all the debts according to their term of the evaluated assets.
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) c.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) vi. Penurunan (lanjutan) •
nilai
aset
c. keuangan
•
of
financial
assets
Financial assets carried at amortized cost (continued) Future cash flows from a group of financial assets that uses collective impairment is estimated based on contractual cash flows over the assets in the related group and historical loss over assets that have similar credit risk characteristics with the related group. The historical losses will then be adjusted with the most recent data that could be observed to reflect the current conditions that have no relation with the historical losses, and to eliminate the impact from the historical periods but no longer exists today.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini. aset
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) vi. Impairment (continued)
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan)
vii. Penghentian pengakuan kewajiban keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
dan
vii. Derecognition of financial assets and liabilities
Aset keuangan
Financial assets
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) c.
Instrumen Keuangan (lanjutan) vii. Penghentian pengakuan aset kewajiban keuangan (lanjutan)
d.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
dan
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) vii. Derecognition of financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika kewajiban keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
Kas dan setara kas
d.
Cash and cash equivalents Cash on hand and in banks and short-term deposits with maturities of less than three months and not pledged as collateral for loans are carried at nominal value.
Kas dan bank serta deposito berjangka dengan jangka waktu penempatan 3 bulan atau kurang dan tidak dijadikan sebagai jaminan pinjaman dicatat sebesar nilai nominalnya.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) e.
2.
Surat-surat berharga
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Marketable securities
Sejak tanggal 1 Januari 2010, surat-surat berharga pada awalnya disajikan sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal dicatat sesuai dengan klasifikasi masing-masing. Premi dan/atau diskonto diamortisasi sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan suku bunga efektif.
Starting to January 1, 2010, securities are initially measured at fair value plus transaction costs and subsequently accounted for depending on their classification. Premium and/or discount is amortized and reported as interest income using the EIR method.
Penilaian surat-surat berharga didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut:
The value of securities is stated based on the classification of the securities as follows:
(1) Surat berharga untuk diperdagangkan dilaporkan sebesar nilai wajar. Laba/rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan/penurunan nilai wajar diakui dalam laba atau rugi tahun berjalan.
(1) Securities held for trading purposes are reported at fair value. Unrealized gains/losses resulting from the increase/decrease in fair value are recognized in the current year profit and loss.
(2) Surat-surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
(2) Held-to-maturity marketable securities are carried at amortized cost using the effective interest method.
(3) Surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajar. Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi. Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam ekuitas sampai dengan surat berharga tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi.
(3) Available-for-sale marketable securities are carried at fair value. Interest income is recognized in the statement of income using the effective interest method. Foreign exchange gains or losses on available-for-sale marketable securities are recognized in the statement of income. Other fair value changes are recognized directly in equity until the marketable securities is sold or impaired, where upon the cumulative gains and losses previously recognized in equity are recognized in the statement of income.
Sebelum 1 Januari 2010, surat-surat berharga disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai dan premium atau diskonto yang belum diamortisasi. Premium dan diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus.
Prior to January 1, 2010, securities are stated net of allowance for impairment losses and unamortized interest/ premium or discount. Premiums and discounts are amortized using the straight-line method.
Surat-surat berharga dinyatakan atas dasar klasifikasi sebagai berikut:
Marketable securities are stated based on their respective classifications, as follows:
(1) Surat berharga untuk diperdagangkan dilaporkan sebesar nilai wajar. Laba/rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan/penurunan nilai wajar diakui dalam laba atau rugi tahun berjalan.
(1) Securities held for trading purposes are reported at fair value. Unrealized gains/losses resulting from the increase/decrease in fair value are recognized in the current year profit and loss.
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) e.
f.
2.
Surat-surat berharga (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Marketable securities (continued)
(2) Surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar nilai perolehan ditambah/dikurangi premi atau diskonto yang belum diamortisasi.
(2) Held-to-maturity securities are stated at cost, reduced/increased by amortization of premiums or discounts.
(3) Surat berharga yang tersedia untuk dijual dinyatakan berdasar nilai wajar. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi tersebut dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan pada saat realisasi.
(3) Available-for-sale securities are reported at fair value. Unrealized gains or losses resulting from the increase/decrease in fair value are not recognized in the current year profit and loss but are presented as a separate component of shareholders’ equity. Unrealized gains or losses are recognized in the current year profit and loss upon realization.
Penurunan secara permanen pada nilai wajar atas surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo dan yang tersedia untuk dijual dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Any permanent decline in the fair value of securities held to maturity and available for sale is charged to the current year’s profit and loss.
Akuntansi sewa
f.
Accounting for leases
Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
The Company adopted the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 30 (Revised 2007), “Leases”. Based on SFAS No. 30 (Revised 2007), the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under this revised SFAS, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan, sebagai lessor, mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di neraca sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
Based on SFAS No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company, as a lessor, recognizes assets held under a finance lease in its balance sheets and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and finance income. The recognition of finance income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the Company’s net investment in the finance lease.
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) f.
g.
2.
Akuntansi sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Accounting for leases (continued)
Dalam sewa menyewa operasi, Perusahaan mengakui aset untuk sewa operasi di neraca sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas metode garis lurus selama masa sewa.
Under an operating lease, the Company presents assets subject to operating leases in its balance sheets according to the nature of the asset. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases are recognized as income on a straight-line method over the lease term.
Dalam sewa operasi, Perusahaan sebagai lessee, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Under an operating lease, the Company, as a lesse, recognizes lease payments as an expense on a straight-line method over the lease term.
Akuntansi pembiayaan konsumen
g.
Accounting for consumer financing
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai.
Consumer financing receivables are net of amounts of receivables after deducting unearned consumer financing income and allowance for impairment losses.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang ditangguhkan merupakan selisih jumlah angsuran yang akan diterima dan pokok pembiayaan. Pendapatan yang ditangguhkan diakui dan dicatat sebagai pendapatan berdasarkan proporsi waktu menggunakan tingkat bunga efektif selama periode kontrak. Apabila angsuran piutang konsumen telah melampaui waktu jatuh tempo 90 hari, maka pendapatan tidak diakui sampai diterimanya pembayaran.
Unearned consumer financing income represents the difference between the total installments to be received and the principal amount financed. Unearned income is amortized and recognized as income over the terms of consumer financing agreements using the effective interest rates of the financing agreements. In the event the installment of consumer receivables are overdue for 90 days, no income is recognized until such payments are received.
Sejak tanggal 1 Januari 2010, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui tersebut diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen.
Starting January 1, 2010, such unearned income on consumer financing is recognized as income over the term of the respective agreement using the effective interest rate method.
Selisih bersih antara pendapatan yang diperoleh dari konsumen pada saat pertama kali perjanjian pembiayaan konsumen ditandatangani dan beban-beban yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan kredit pembiayaan konsumen ditangguhkan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil pembiayaan konsumen dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif selama jangka waktu pembiayaan konsumen dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Pembiayaan Konsumen” pada laporan laba rugi tahun berjalan.
The net difference between income earned from the consumer at the first time the financing agreement is signed and initial direct costs related to consumer financing facility is deferred and recognized as an adjustment to the yield received using effective interest rate throughout the consumer financing period and presented as a part of “Consumer Financing Income” in the statement of income for the current year.
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) h.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
YANG
2.
Akuntansi anjak piutang
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Anjak piutang with recourse dan without recourse diakui sebagai tagihan anjak piutang sebesar nilai piutang yang diperoleh dan dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, setelah dikurangi pendapatan anjak piutang ditangguhkan. Selisih antara tagihan anjak piutang with recourse dengan jumlah pembayaran ke klien diakui sebagai pendapatan anjak piutang ditangguhkan, yang akan diakui sebagai pendapatan anjak piutang berdasarkan proporsi waktu selama periode kontrak menggunakan tingkat suku bunga efektif. Selisih antara tagihan anjak piutang without recouse dengan jumlah pembayaran kepada klien diakui sebagai pendapatan anjak piutang pada saat transaksi anjak piutang. Apabila tagihan anjak piutang with recourse dan without recourse telah melampaui waktu jatuh tempo 90 hari, maka pendapatan tidak diakui sampai diterimanya pembayaran. i.
j.
ACCOUNTING
Accounting for factoring Factoring with recourse and without recourse are recognized as a factoring receivable at the amount of receivables acquired and are presented at the net realizable value, net of deferred income. The difference between the factoring receivables with recourse and the amount of payments made to the client is recognized as deferred factoring income and will be recognized as factoring income over the terms of the respective factoring agreements using the effective interest rates. The difference between the factoring receivables without recourse and the amount of payments made to the client is recognized as factoring income at the time of the factoring transaction. In the event factoring receivables with recourse and without recourse are overdue of 90 days, no factoring income is recognized until such payments are received.
Cadangan kerugian penurunan nilai
i.
Allowance for impairment losses
Cadangan kerugian penurunan nilai dihitung berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas masing-masing saldo piutang nasabah pada tanggal neraca.
An allowance for impairment losses is provided based on a review of the collectibility of individual debtors at balance sheet date.
Sejak tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) seperti dijelaskan pada Catatan 2c.
Starting January 1, 2010, the Company assesses whether there is any objective evidence that a financial asset is impaired according to SFAS No. 55 (Revised 2006) as explained in Note 2c.
Instrumen keuangan derivatif
j.
Derivative Financial Instrument The Company uses derivative financial instruments to hedge its risk associated with foreign currency and floating interest rate fluctuations relating to the Company’s loan. Such derivatives are reported on balance sheet at fair value.
Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk lindung nilai atas risiko fluktuasi mata uang asing dan tingkat suku bunga mengambang atas pinjaman Perusahaan. Instrumen derivatif tersebut dicatat di neraca sebesar nilai wajar.
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) j.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
YANG
2.
Instrumen keuangan derivatif (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Biaya dibayar dimuka
k.
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefitted.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya. l.
Derivative Financial Instrument (continued) Changes in fair value of derivatives intruments that are designated and effective as hedge of future cash flows relating to foreign curency exposure and floating interest on loans are recognized directly in shareholders’ equity and are subsequently recognized in the income statement in the same period in which the hedged transaction affects net profit or loss. Changes in fair value of derivative financial instruments that do not qualify for hedge accounting, if any, are recognized in the income statement as they arise.
Perubahan nilai wajar instrumen keuangan derivatif yang memenuhi kriteria dan efektif sebagai lindung nilai atas arus kas masa mendatang sehubungan dengan pinjaman dalam mata uang asing dan tingkat suku bunga mengambang diakui sebagai bagian dari ekuitas dan selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi pada periode yang bersamaan dengan saat transaksi yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba atau rugi bersih. Perubahan nilai wajar dari instrumen keuangan derivatif yang tidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai, jika ada, diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadi. k.
ACCOUNTING
Aset tetap
l.
Fixed assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed asets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation is calculated on a straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan
20
Buildings
Kendaraan
5
Vehicles
Peralatan dan perlengkapan kantor
5
Furniture, fixtures and office equipment
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) l.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
YANG
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognizing of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
m. Kewajiban imbalan kerja
m. Employee benefits liabilities
Imbalan kerja sehubungan dengan imbalan pasca-kerja diakui selama masa kerja karyawan yang bersangkutan sesuai dengan imbalan yang lebih tinggi antara Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003 atau Peraturan Perusahaan.
Employee benefits related to post employment benefits are recognised during the working period of the employee in accordance with Labor Law No. 13/2003 or the Company’s regulations, whichever benefit is higher.
a)
a)
Program Imbalan Pasti
Defined Benefits Plans
Perusahaan memberikan imbalan pascakerja dalam bentuk:
The Company provides post-employment benefits in the form of:
i)
i)
Program Pensiun Imbalan Pasti yang meliputi karyawan tertentu yang memenuhi syarat. Program ini memberikan imbalan kerja berdasarkan jumlah tahun kerja dan gaji para karyawan. Aset Program Pensiun diadministrasikan dan dikelola oleh Dana Manfaat Pensiun 2000 yang telah disahkan Menteri Keuangan dalam surat keputusan No. KEP-072/KM.17/1995 tanggal 10 Maret 1995. Jumlah iuran terdiri dari iuran karyawan yang dihitung sebesar 3% dari gaji pokok dan kontribusi Perusahaan yang dihitung secara aktuaria.
27
Defined Benefit Pension Plan covering certain eligible employees. The Pension Plan provides benefits based on the years of service and the salaries of the employees. The Pension Plan’s assets are being administered and managed by Dana Pensiun Benefit 2000 which obtained approval from the Minister of Finance in his letter No. KEP-072/KM.17/1995 dated March 10, 1995. Total contributions consist of employee contributions of 3% of employees’ basic salaries and the Company’s contributions computed on an actuarial basis.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
YANG
2.
m. Kewajiban imbalan kerja (lanjutan) a)
ACCOUNTING
m. Employee benefits liabilities (continued) a)
Program Imbalan Pasti (lanjutan) ii)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Defined Benefits Plans (continued) ii)
Program imbalan pasti lainnya dalam bentuk manfaat pasca kerja sesuai UU Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Other defined benefit plans in the form of post-employment benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003.
Estimasi kewajiban yang diakui di neraca sehubungan dengan program pasca-kerja imbalan pasti adalah nilai kini dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar aset program, jika ada, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial serta biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti lainnya dihitung oleh aktuaria independen menggunakan metode projected unit credit.
The obligation recognised in the balance sheets in respect of defined benefit postemployment plans is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, if any, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service cost. The other defined benefit obligation is calculated by an independent actuary using the projected unit credit method.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata uang Rupiah dengan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash flows using interest rates of high quality government bonds that are denominated in Rupiah currency and that have terms to maturity approximating the terms of the related benefits liabilities.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi dan perbedaan antara asumsi aktuarial dengan kenyataan (experience adjustments) sejumlah yang lebih besar antara 10% dari aset program atau 10% dari kewajiban imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses arising from changes in actuarial assumptions and experience adjustments in excess of the greater of 10% of the defined benefit liabilities or 10% of the plan assets are charged or credited to the statement of profit and loss over the average remaining service years of the respective employees.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan. Biaya jasa lalu dibebankan langsung pada laporan laba rugi, kecuali bila perubahan terhadap manfaat program tergantung pada status kepegawaian pekerja di masa yang akan datang (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasikan secara garis lurus sepanjang periode vesting.
Current service cost is expensed in the current period. Past service costs are recognised immediately in the statements of profit and loss, unless the changes to the defined benefit plans are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, past service costs are amortised on a straight-line method over the vesting period.
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
YANG
2.
m. Kewajiban imbalan kerja (lanjutan) b)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
m. Employee benefits liabilities (continued) b)
Program Iuran Pasti
Pengakuan pendapatan dan biaya
n.
Revenue and expense recognition Revenue recognition from the Company’s main operations is explained in Notes 2f, 2g and 2h. Expenses are recognised when these are incurred, except for initial direct cost relating to the financial assets and liabilities as explained in Note 2c.
Pengakuan pendapatan yang berasal dari kegiatan utama Perusahaan telah dijelaskan dalam Catatan 2f, 2g dan 2h. Beban diakui pada saat terjadinya, kecuali beban-beban yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan aset dan kewajiban keuangan seperti dijelaskan pada Catatan 2c. o.
Defined Contribution Plans Since May 2007, all eligible employees, with the exception of those who already enrolled in the Defined Benefits Pension Plan, joined a defined contribution plan. The plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (DPLK BNI), for which the deed of establishment was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. KEP-1100/KM.17/1998 dated November 23, 1998. Employees, after serving a qualifying period, are entitled to benefits on retirement, disability or death. The pension fund is funded by contributions from employee and the Company at 3% and 5% of the employees’ basic salaries, respectively.
Sejak Mei 2007, semua karyawan yang telah memenuhi syarat, dengan pengecualian untuk karyawan yang telah ikut serta dalam Program Pensiun Imbalan Pasti, mengikuti program pensiun iuran pasti. Program ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (DPLK BNI) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. KEP-1100/KM.17/1998 tanggal 23 November 1998. Imbalan pensiun akan diberikan apabila karyawan tersebut pensiun, cacat atau meninggal dunia. Program pensiun ini didanai dari iuran karyawan dan Perusahaan masingmasing sebesar 3% dan 5% dari gaji pokok karyawan. n.
ACCOUNTING
Pajak penghasilan
o.
Income tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) o.
p.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
YANG
2.
Pajak penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Deferred tax assets are presented net of deferred tax liabilities in the balance sheet.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment (“SKP”) is received or, if appealed by the Company, when the result of appeal is determined.
Segmen usaha
p.
Laba bersih per saham dasar
q.
Basic earnings per share Basic earnings per share is computed by dividing the net profit by the daily weighted average number of shares issued and fully paid.
Penggunaan estimasi
r.
Use of estimates The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts which differ from those estimates.
Penyajian laporan keuangan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan perusahaan untuk membuat perkiraan dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Oleh karena adanya ketidakpastian di dalam membuat perkiraan, maka terdapat kemungkinan hasil akhir yang dilaporkan pada masa yang akan datang akan berbeda dengan perkiraan tersebut. 3.
Business segments A segment is a distinguishable unit of the Company component that is engaged in providing products or services, which are subject to risks and rewards that are different from those other segments. Business segment information is presented in Note 34 to show the Company’s assets and results arising from on a segmental basis, based on business activities.
Laba bersih per saham dihitung berdasarkan laba bersih dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang harian dari modal saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. r.
Income tax (continued)
Aset pajak tangguhan di neraca disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi dengan kewajiban pajak tangguhan.
Suatu segmen adalah bagian yang dapat dibedakan di dalam kelompok usaha yang menyediakan barang dan jasa dengan risiko dan hasil yang berbeda dari segmen lainnya. Informasi pelaporan segmen usaha disajikan di Catatan 34 untuk menunjukkan aset dan hasil usaha Perusahaan yang berasal dari tiap segmen berdasarkan bidang usaha. q.
ACCOUNTING
KAS DAN SETARA KAS
3. 2010
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2009
Kas Bank - pihak ketiga Deposito berjangka - pihak ketiga
122.000.000 17.765.705.542 4.730.250.000
140.500.000 18.072.141.710 30.939.500.000
Cash on hand Cash in banks - third parties Time deposits - third parties
Jumlah kas dan setara kas
22.617.955.542
49.152.141.710
Total cash and cash equivalents
30
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
3.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
3.
A detailed analysis of banks and time deposits based on the currency and banks is as follows:
Berikut ini adalah perincian bank dan deposito berjangka berdasarkan mata uang dan nama bank: 2010 Bank terdiri dari: Pihak ketiga: Rupiah: PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Dahulu PT Bank Maybank Indocorp) PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Lainnya
Dolar Amerika Serikat: PT Bank UOB Buana - US$61.394 (2009: US$26.414) (Dahulu PT Bank UOB Indonesia) Standard Chartered Bank Indonesia US$26.875 (2009: US$4.609) PT Bank Chinatrust Indonesia US$26.493 (2009: US$316.249) Bangkok Bank Pcl. - US$0 (2009: US$14.719) Deutsche Bank AG, Jakarta US$22.867 (2009: US$8.462) PT Bank ANZ Panin US$8.126 (2009: US$8.134)
Jumlah saldo bank
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2009
5.547.057.205 5.384.270.015
6.871.500 4.090.473.651
1.793.968.929 1.353.041.175 793.651.402 533.324.778
1.991.182.870 7.229.914.542 288.372.033 177.625.793
411.358.333 635.772.414
100.567.344 630.307.336
16.452.444.251
14.515.315.069
Cash in banks consists of: Third Parties: Rupiah: PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Formerly PT Bank Maybank Indocorp) PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Others
US Dollar: PT Bank UOB Buana - US$61,394 (2009: US$26,414) (Formerly PT Bank UOB Indonesia) Standard Chartered Bank Indonesia US$26,875 (2009: US$4,609) PT Bank Chinatrust Indonesia US$26,493 (2009: US$316,249) Bangkok Bank Pcl. - US$0 (2009: US$14,719) Deutsche Bank AG, Jakarta US$22,867 (2009: US$8,462) PT Bank ANZ Panin US$8,126 (2009: US$8,134)
553.163.094
248.155.583
242.146.543
43.306.064
238.704.002
2.971.155.683
-
138.286.321
206.031.941
79.504.906
73.215.711
76.418.084
1.313.261.291
3.556.826.641
17.765.705.542
18.072.141.710
Total cash in banks
-
30.000.000.000
Time deposits Third parties: Rupiah: PT Bank CIMB Niaga Tbk.
-
30.000.000.000
Deposito berjangka Pihak ketiga: Rupiah: PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Dolar Amerika Serikat: PT Bank Chinatrust Indonesia US$525.000 (2009: US$100.000)
4.730.250.000
939.500.000
US Dollar: PT Bank Chinatrust Indonesia US$525,000 (2009: US$100,000)
Jumlah deposito berjangka
4.730.250.000
30.939.500.000
Total time deposits
Time deposits were placed on weekly and monthly maturities with interest at rates of 6.00% - 7.50% (2009: 6.25% - 14.00%) per annum for rupiah time deposits and 1.50% - 1.75% (2009: 0.15% - 3.75%) per annum for US dollar time deposits.
Deposito berjangka merupakan deposito berjangka mingguan dan bulanan dengan tingkat bunga 6,00% - 7,50% (2009: 6,25% - 14,00%) per tahun untuk deposito berjangka dalam Rupiah dan 1,50% - 1,75% (2009: 0,15% - 3,75%) per tahun untuk deposito berjangka dalam Dolar Amerika Serikat.
31
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
4.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN NETO a.
4.
a.
Berikut ini adalah saldo piutang sewa pembiayaan dari pihak ketiga yang akan diterima sesuai dengan masa jatuh tempo cicilan: 2010 Telah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
NET INVESTMENT IN FINANCE LEASES
2009
8.716.079.413 4.439.145.633 3.407.277.383 32.807.422.217
12.714.639.505 7.463.059.193 6.394.562.212 31.434.441.336
Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
656.256.407.303 385.679.567.338 135.987.832.598 25.901.343.023
580.005.312.047 314.349.969.351 99.802.075.153 15.572.690.664
Not yet due One year Two years Three years More than three years
1.253.195.074.908
1.067.736.749.461
Belum jatuh tempo Satu tahun Dua tahun Tiga tahun Lebih dari tiga tahun
Applied effective interest rate are as follows:
Suku bunga efektif yang berlaku adalah sebagai berikut: 2010 Rupiah Dolar Amerika Serikat
b.
Set out below are the balances of the lease receivables from third parties, which are classified according to the period in which the installment falls due:
2009
14,00% - 25,16% 9,75% - 12,38%
14,00% - 27,71% 5,58% - 12,55%
Rupiah United States Dollar
Sehubungan dengan hutang bank, sebagian piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen digunakan sebagai jaminan atas hutang kepada lembaga keuangan dan bank. Jumlah piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan adalah setara dengan 110% - 120% dari saldo pinjaman yang terhutang (Catatan 11).
In connection with the Company’s bank loans, part of the finance lease receivables and consumer financing receivables are pledged as collateral for loans from financial institutions and banks. Total pledged financial lease receivables and consumer financing receivables are required to be equivalent to 110% - 120% of the outstanding loan balances (Note 11).
Perusahaan tidak memiliki investasi sewa pembiayaan neto dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
The Company does not have net investment in finance leases with related parties. b.
Cadangan kerugian penurunan nilai 2010 Saldo awal tahun Dampak atas penerapan awal PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 31) Penambahan cadangan (Catatan 27) Pendapatan bunga atas bagian yang tidak mengalami penurunan nilai Penghapusan piutang Saldo akhir tahun
Allowance for impairment losses
2009
37.325.123.740
41.020.265.588
4.140.980.634 36.293.400.764
10.091.531.530
(13.055.438.789) (33.821.758.223)
(13.786.673.378)
30.882.308.126
37.325.123.740
32
Balance at beginning of year Effect of first adoption SFAS No. 55 (Revised 2006) (Note 31) Additional provision (Note 27) Interest income recognized on the unimpaired portion of the impaired receivables Accounts written-off Balance at end of year
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
4.
INVESTASI (lanjutan) b.
5.
SEWA
PEMBIAYAAN
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
NETO
4.
b.
Cadangan kerugian penurunan nilai (lanjutan)
IN
FINANCE
LEASES
Allowance for impairment losses (continued)
Piutang sewa pembiayaan, pada tanggal 31 Desember 2010 dievaluasi secara individual dan kolektif terhadap penurunan nilai dan Perusahaan telah menyisihkan cadangan kerugian penurunan nilai.
Financing lease receivables as of December 31, 2010 are individually and collectively evaluated for impairment and the Company had provided allowance for impairment losses.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut di atas sudah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.
Management believes that the allowance for impairment losses is sufficient to cover possible losses on uncollectible lease receivables.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN a.
NET INVESTMENT (continued)
5.
a.
Analisis rincian piutang pembiayaan konsumen kepada pihak ketiga yang akan diterima sesuai dengan masa jatuh tempo cicilan adalah sebagai berikut: 2010 Telah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari Pendapatan bunga yang ditangguhkan Jumlah bersih Belum jatuh tempo Dalam satu tahun Satu hingga dua tahun Dua hingga tiga tahun Tiga hingga empat tahun Pendapatan bunga yang ditangguhkan Jumlah bersih Jumlah piutang pembiayaan konsumen Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah piutang pembiayaan konsumen - bersih
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES A detailed analysis of consumer financing receivables from third parties, which are classified according to the period in which the installment falls due is as follows:
2009
6.071.200.507 887.493.852 340.301.987 509.852.353 (1.673.134.611)
3.987.214.160 565.932.928 200.801.718 1.060.524.111 (994.630.843)
Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days Unearned interest income
6.135.714.088
4.819.842.074
Net
305.773.039.536 185.441.831.747 72.974.007.483 11.143.801.296
252.964.295.680 136.102.058.534 46.326.835.337 3.678.496.985
Not yet due Within one year Between one year and two years Between two years and three years Between three years and four years
(94.323.079.603)
(69.444.788.060)
481.009.600.459
369.626.898.476
Net
487.145.314.547
374.446.740.550
Total consumer financing receivables Less: allowance for impairment losses
(5.770.947.845) 481.374.366.702
(9.430.054.368) 365.016.686.182
Unearned interest income
Total consumer financing receivables - net
The Company does not have consumer financing receivables from related parties.
Perusahaan tidak memiliki piutang pembiayaan konsumen dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
5.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
5.
CONSUMER (continued)
2010
2009
11,87% - 27,74%
12,04% - 29,42%
b.
Cadangan kerugian penurunan nilai 2010
6.
2009
9.430.054.368
5.734.380.446
(4.761.256.398) 3.626.478.418
5.713.350.146
Pendapatan bunga atas bagian yang tidak mengalami penurunan nilai Penghapusan piutang
(197.714.991) (2.326.613.552)
(2.017.676.224)
5.770.947.845
9.430.054.368
Balance at beginning of year Initial application of SFAS No. 55 (Revised 2006) (Note 31) Additional provision (Note 27) Interest income recognized on the unimpaired portion of the impaired receivables Accounts written off Balance at end of year
Piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Desember 2010 dievaluasi secara kolektif terhadap penurunan nilai dan Perusahaan telah mencadangkan cadangan kerugian penurunan nilai.
Consumer financing receivables as of December 31, 2010 are collectively evaluated for impairment and the Company had provided allowance for impairment losses.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut di atas sudah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Management believes that the allowance for impairment losses is sufficient to cover possible losses on uncollectible consumer financing receivables.
TAGIHAN ANJAK PIUTANG a.
Allowance for impairment losses
Saldo awal tahun Dampak atas penerapan awal PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 31) Penambahan cadangan (Catatan 27)
Saldo akhir tahun
Rupiah
In connection with the Company’s bank loans, part of the finance lease receivables and consumer financing receivables are pledged as collateral for loans from financial institutions and banks. Total pledged financial lease receivables and consumer financing receivables are required to be equivalent to 110% - 120% of the outstanding loan balances (Note 11).
Sehubungan dengan hutang bank, sebagian piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen digunakan sebagai jaminan atas hutang kepada lembaga keuangan dan bank. Jumlah piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan adalah setara dengan 110% - 120% dari saldo pinjaman yang terhutang (Catatan 11). b.
RECEIVABLES
Applied effective interest rate are as follows:
Suku bunga efektif yang berlaku adalah sebagai berikut: Rupiah
FINANCING
6.
a.
Berikut ini adalah analisis rincian tagihan anjak piutang kepada pihak ketiga: 2010
A detailed analysis of factoring receivables from third parties is as follows:
2009
Jatuh tempo dalam satu tahun Pendapatan anjak piutang yang ditangguhkan
14.317.986.965
Jumlah bersih Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
13.733.726.676
Jumlah tagihan anjak piutang - bersih
FACTORING RECEIVABLES
(584.260.289)
(135.394.663) 13.598.332.013
34
17.093.427.115 (724.207.314) 16.369.219.801 (162.256.987) 16.206.962.814
Due within one year Deferred factoring income Net Less: allowance for impairment losses Total factoring receivables - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
6.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
TAGIHAN ANJAK PIUTANG (lanjutan) a.
6.
a.
Berikut ini adalah analisis rincian tagihan anjak piutang kepada pihak ketiga (lanjutan):
The Company does not have receivables from related parties.
Suku bunga efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
Applied effective interest rate are as follows:
Rupiah
factoring
2009
23,00%
20,00% - 23,00%
b.
Cadangan kerugian penurunan nilai 2010
7.
A detailed analysis of factoring receivables from third parties is as follows (continued):
Perusahaan tidak memiliki tagihan anjak piutang dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
2010
b.
FACTORING RECEIVABLES (continued)
Rupiah
Allowance for impairment losses
2009
Saldo awal tahun (Pemulihan) penambahan cadangan (Catatan 27)
162.256.987
102.256.532
(26.862.324)
60.000.455
Balance at beginning of year (Reversal) additional provision (Note 27)
Saldo akhir tahun
135.394.663
162.256.987
Balance at end of year
Per 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat tagihan anjak piutang yang digunakan sebagai jaminan.
As of December 31, 2010 and 2009, there are no factoring receivables used as collateral.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut di atas sudah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.
Management believes that the allowance for impairment losses is sufficient to cover possible losses on uncollectible factoring receivables.
INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
7.
DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENT
Untuk mengendalikan risiko fluktuasi mata uang asing dan tingkat suku bunga mengambang atas pinjaman kredit berjangka dengan sindikasi Chinatrust Commercial Bank Ltd. Offshore Banking Branch (Catatan 11), Perusahaan melakukan dua kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga dengan Standard Chartered Bank, Jakarta (“SCB”) dengan nilai nosional awal masing-masing sebesar US$7.000.000 dan US$8.000.000. Pinjaman kredit berjangka dan kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga mempunyai persyaratan kritikal yang sama.
To manage its exposure to fluctuation of the foreign currency and floating interest rate risks on term loan obtained from The Chinatrust Commercial Bank Ltd. Offshore Banking Branch Syndication (Note 11), the Company entered into two cross currency swap contracts with Standard Chartered Bank, Jakarta (“SCB”) with initial notional amounts of US$7,000,000 and US$8,000,000, respectively. The term loan and cross currency swap contracts have the same critical terms.
Perusahaan secara efektif telah menetapkan nilai kurs Dolar AS terhadap Rupiah dan suku bunga pinjaman dalam mata uang Dolar AS masingmasing pada Rp8.790 untuk 1 (satu) Dolar AS dan 12% per tahun untuk nilai nosional sebesar US$7.000.000, dan masing-masing Rp9.038 dan 11,90% per tahun untuk nilai nosional sebesar US$8.000.000.
The Company had effectively fixed the US Dollar exchange rate to Rupiah and interest rate for its US Dollar denominated loan at Rp8,790 for 1 (one) US Dollar and 12% per annum for notional amount of US$7,000,000, and Rp9,038 and 11.90% per annum for notional amount of US$8,000,000, respectively.
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
7.
8.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)
7.
DERIVATIVE (continued)
FINANCIAL
INSTRUMENT
Perusahaan juga melakukan kontrak pertukaran mata uang dengan SCB atas pokok pinjaman bilateral dari Standard Chartered Bank Ltd. dengan nilai nosional sebesar US$30.000.000 dan kontrak pertukaran tingkat bunga, dengan menentukan nilai kurs Dolar AS terhadap Rupiah pada Rp9.065 ditambah premi sebesar 5,95% per tahun dan tingkat bunga tetap 5,25% per tahun yang masingmasing dimulai sejak tanggal 15 April 2008 hingga 15 Februari 2011 dan 16 September 2008 hingga 15 Februari 2011.
The Company also entered into principal-only exchange rate and interest rate swap contract with SCB for the bilateral loan from Standard Chartered Bank Ltd. with notional amount of US$30,000,000 at Rp9,065 with swap premium cost of 5.95% per annum and fixed interest rate of 5.25% per annum starting from April 15, 2008 until February 15, 2011 and from September 16, 2008 until February 15, 2011, respectively.
Nilai nosional kontrak swap akan disesuaikan mengikuti jadwal amortisasi nilai pokok pinjaman yang terkait, yang mana pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing tercatat sebesar US$Nihil (2009: US$1.166.667 dan US$1.555.556) untuk pinjaman sindikasi Chinatrust Commercial Bank Ltd. Offshore Banking Branch dan sebesar US$2.222.222 (2009: US$15.555.556) untuk pinjaman dari SCB.
The swap contracts notional amount would be adjusted in accordance with the principal amortization schedule of pertaining loans, which at December 31, 2010 and 2009 amounted to US$Nil (2009: US$1,166,667 and US$1,555,556) for the Chinatrust Commercial Bank Ltd. Offshore Banking Branch Syndication Loan and amounting to US$2,222,222 (2009: US$15,555,556) for bilateral loan from SCB.
Nilai wajar kontrak pertukaran mata uang dan tingkat suku bunga pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 diestimasi masing-masing sebesar Rp388.033.688 dan Rp4.115.537.870 dan disajikan masing-masing dalam akun kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga di kewajiban dan aset di dalam neraca.
The fair value of cross currency and interest rate swap contracts at December 31, 2010 and 2009, is estimated at Rp388,033,688 and Rp4,115,537,870, respectively and presented under currency and interest rate swap contracts account in liabilities and assets, respectively, in the balance sheets.
Transaksi instrumen keuangan derivatif tersebut di atas memenuhi kriteria dan berlaku efektif sebagai lindung nilai arus kas. Oleh karenanya, nilai wajar instrumen lindung nilai yang belum mempengaruhi laba rugi disajikan pada cadangan lainnya di bagian ekuitas. Aset atau kewajiban terkait yang timbul dari transaksi swap tersebut disajikan pada akun kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga.
The above derivative financial transaction qualified and effective as a cash flow hedge. Therefore, the fair value of the hedging instrument which has not yet affected the profit and loss is presented under other reserve in the shareholders’ equity section. The related assets or liabilities arising from the swap transaction is presented under currency and interest rate swap contract account.
UANG MUKA, BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN LAINNYA
8.
ADVANCES, PREPAYMENTS AND OTHER This account represents costs related to rental prepayments, security deposits for telephone lines, prepaid office rent, and others. In 2009, included in this account are expenses related to bank loan facilities.
Akun ini merupakan biaya dibayar dimuka sehubungan dengan sewa, simpanan jaminan untuk saluran telepon, sewa kantor dibayar dimuka dan lainnya. Pada tahun 2009, termasuk dalam akun ini adalah biaya terkait perolehan fasilitas pinjaman bank.
36
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
9.
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
ASET TETAP
9. Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
FIXED ASSETS
Pengurangan/ Deductions
Saldo Akhir/ Ending Balance
2010 Harga perolehan Bangunan
2.315.375.050
3.443.000.000
160.000.000
5.598.375.050
2010 At Cost Buildings
Kendaraan
7.799.833.567
4.684.257.947
4.498.258.600
7.985.832.914
Vehicles
Peralatan dan perlengkapan kantor
37.206.046.094
2.810.519.915
1.272.281.593
38.744.284.416
Furniture, fixtures and office equipment
Jumlah
47.321.254.711
10.937.777.862
5.930.540.193
52.328.492.380
Total
1.103.780.777
142.460.417
153.333.410
1.092.907.784
Accumulated depreciation Buildings
Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan Peralatan dan perlengkapan kantor
Nilai buku
5.828.049.043
1.137.876.494
4.020.366.340
2.945.559.197
Vehicles
22.406.909.000
7.415.894.539
1.103.104.344
28.719.699.195
Furniture, fixtures and office equipment
29.338.738.820
8.696.231.450
5.276.804.094
32.758.166.176
17.982.515.891
Saldo Awal/ Beginning Balance 2009 Harga perolehan Bangunan Kendaraan
19.570.326.204
Penambahan/ Additions
2.557.710.050
Pengurangan/ Deductions
-
242.335.000
Net book value
Saldo Akhir/ Ending Balance
2.315.375.050
2009 At Cost Buildings
7.076.333.567
1.039.500.000
316.000.000
7.799.833.567
Vehicles
Peralatan dan perlengkapan kantor
34.703.655.542
2.760.125.707
257.735.155
37.206.046.094
Furniture, fixtures and office equipment
Jumlah
44.337.699.159
3.799.625.707
816.070.155
47.321.254.711
Total
1.215.185.958
124.856.313
236.261.494
1.103.780.777
Accumulated depreciation Buildings
Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan Peralatan dan perlengkapan kantor
Nilai buku
5.105.678.632
987.520.410
265.149.999
5.828.049.043
Vehicles
14.913.761.158
7.716.823.468
223.675.626
22.406.909.000
Furniture, fixtures and office equipment
21.234.625.748
8.829.200.191
725.087.119
29.338.738.820
23.103.073.411
17.982.515.891
Net book value
Beban penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp8.696.231.450 dan Rp8.829.200.191 dibebankan ke beban umum dan administrasi (Catatan 25).
Depreciation of fixed assets for the years ended December 31, 2010 and 2009 amounting to Rp8,696,231,450 and Rp8,829,200,191, respectively, were charged to general and administrative expenses (Note 25).
Perusahaan melakukan perlindungan asuransi yang sesuai untuk aset tetapnya dan manajemen berkeyakinan bahwa perlindungan asuransi tersebut sudah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas aset tetap.
The Company maintains appropriate insurance coverage for its fixed assets and management believes that the insurance coverage is adequate to cover any potential loss of its fixed assets.
Per 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat aset tetap yang digunakan sebagai jaminan.
As of December 31, 2010 and 2009, there are no fixed assets used as collateral.
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
10. ASET TAK BERWUJUD
10. INTANGIBLE ASSETS
Akun ini merupakan biaya perolehan perangkat lunak dan lisensi perangkat lunak yang digunakan dalam aktivitas operasional Perusahaan, dikurangi dengan akumulasi amortisasi.
This account represents acquisition costs for softwares and software license which are used in the Company’s operational activities, net of accumulated amortization.
Beban amortisasi aset tak berwujud untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp1.043.378.884 dan Rp768.371.275 dibebankan ke beban umum dan administrasi (Catatan 25).
Amortization for the years ended December 31, 2010 and 2009 amounting to Rp1,043,378,884 and Rp768,371,275, respectively, were charged to general and administrative expenses (Note 25).
11. HUTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS The details of this account are as follows:
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut: 2010
2009
Setara Rp/ Rp equivalent
US$
Setara Rp/ Rp equivalent
US$
Pihak ketiga: Pinjaman Bilateral: PT Bank Pan Indonesia Tbk. PT Bank ICBC Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Permata Tbk. PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Standard Chartered Bank Ltd. PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Formerly PT Bank Maybank Indocorp) PT Bank Agris PT Bank ICB Bumiputera Tbk. PT Bank Central Asia Tbk Sub-jumlah pinjaman bilateral
Third parties: Bilateral loans: 2.173.858
163.367.841.315 105.557.191.471 84.075.215.057 81.840.653.048 74.569.334.715 22.863.516.628 20.000.000.000 19.586.463.098
15.555.556
48.958.333.333 67.727.272.727 25.000.000.000 15.000.000.000 146.144.444.761
-
14.986.419.347 13.788.726.200 10.108.350.716
-
45.000.000.000 40.000.000.000 -
2.173.858
610.743.711.595
15.555.556
387.830.050.821
Sub-jumlah pinjaman sindikasi Jumlah
a.
Sub-total bilateral loans Third parties: Syndicated loans:
Pihak ketiga: Pinjaman Sindikasi: PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Mega Tbk. 3 Degree Dynamic Fund, Ltd. Chinatrust Commercial Bank Ltd. Bank of China Ltd., Cabang Jakarta Bank SinoPac PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Cabang Tokyo Chailease Finance (B.V.I.) Co. Ltd. State Bank of India, Cabang Osaka Bowa Bank Ltd. IFS Capital Ltd.
PT Bank Pan Indonesia Tbk. PT Bank ICBC Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Permata Tbk. PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Standard Chartered Bank Ltd. PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Formerly PT Bank Maybank Indocorp) PT Bank Agris PT Bank ICB Bumiputera Tbk. PT Bank Central Asia Tbk
-
1.027.778 734.127 587.301 440.476
20.972.222.228 20.972.222.228 9.655.974.650 6.897.122.703 5.517.696.729 4.138.274.339
-
-
440.476 293.651 293.651 146.825 146.825
4.138.274.339 2.758.848.365 2.758.848.365 1.379.425.974 1.379.425.974
-
-
4.111.110
80.568.335.894
Sub-total syndicated loans
2.173.858
610.743.711.595
19.666.666
468.398.386.715
Total
a.
Pinjaman bilateral
PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Mega Tbk. 3 Degree Dynamic Fund, Ltd. Chinatrust Commercial Bank Ltd. Bank of China Ltd., Jakarta Branch Bank SinoPac PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Tokyo Branch Chailease Finance (B.V.I.) Co. Ltd. State Bank of India, Osaka Branch Bowa Bank Ltd. IFS Capital Ltd.
Bilateral loans
Perusahaan telah mendapat fasilitas pinjaman bilateral dari beberapa bank dalam dan luar negeri dengan perincian sebagai berikut:
The Company has secured funding facilities from the following domestic and overseas banks:
1. Tanggal 29 Februari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan Standard Chartered Bank Ltd. dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah US$30.000.000 dan telah ditarik seluruhnya pada tahun 2008.
1. On February 29, 2008, the Company signed a term loan facility agreement with Standard Chartered Bank Ltd. with a maximum credit limit of US$30,000,000 and has been fully used in 2008.
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
11. HUTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan) a.
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued) a.
Pinjaman bilateral (lanjutan)
Bilateral loans (continued)
2. Tanggal 27 Mei 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Maybank Indocorp, dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp90.000.000.000 dan telah ditarik seluruhnya pada tahun 2008. Tidak ada penambahan perjanjian fasilitas pinjaman baru di tahun 2010.
2. On May 27, 2008, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank Maybank Indocorp, which provided a maximum credit limit of Rp90,000,000,000 and has been fully used in 2008. There is no additional term loan facility in 2010.
3. Tanggal 6 Juni 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk. dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp50.000.000.000 dan telah ditarik seluruhnya pada tahun 2008.
3. On June 6, 2008, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk. which provided a maximum credit limit of Rp50,000,000,000 and has been fully used in 2008.
Tanggal 24 September 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk. dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp50.000.000.000 dan telah ditarik seluruhnya pada tahun 2009.
On September 24, 2008, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk. with a maximum credit limit of Rp50,000,000,000 which has been fully used in 2009.
Tanggal 20 Desember 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk. dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp50.000.000.000 dan telah ditarik seluruhnya pada tahun 2010.
On December 20, 2010, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk. with a maximum credit limit of Rp50,000,000,000 which has been fully used in 2010.
4. Tanggal 25 Juli 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka berkelanjutan dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp75.000.000.000. Fasilitas ini telah diperpanjang dan akan berakhir pada 25 Desember 2011.
4. On July 25, 2008, the Company signed a revolving term loan facility agreement with PT Bank Danamon Indonesia Tbk. with a maximum credit limit of Rp75,000,000,000. This facility has been extended and will expire on December 25, 2011.
5. Tanggal 13 Oktober 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk. dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp100.000.000.000 dan telah ditarik seluruhnya pada tahun 2010.
5. On October 13, 2009, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank Pan Indonesia Tbk. with a maximum credit limit of Rp100,000,000,000 and has been fully used in 2010.
Tanggal 30 September 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk. dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp200.000.000.000 dan telah ditarik Rp115.000.000.000 pada tahun 2010. Sisanya dapat ditarik sampai dengan 31 Maret 2011.
On September 30, 2010, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank Pan Indonesia Tbk. with a maximum credit limit of Rp200,000,000,000 of which has been drawdown Rp115,000,000,000 in 2010. The remaining facility is valid until March 31, 2011.
39
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
11. HUTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan) a.
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued) a.
Pinjaman bilateral (lanjutan)
Bilateral loans (continued)
6. Tanggal 27 Oktober 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Permata Tbk. dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp100.000.000.000 dan telah ditarik seluruhnya di tahun 2010.
6. On October 27, 2009, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank Permata Tbk. with a maximum credit limit of Rp100,000,000,000 and has been fully used in 2010.
7. Tanggal 2 Desember 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Agris dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp40.000.000.000 dan telah ditarik seluruhnya pada tahun 2009. Pinjaman berjangka ini telah dilunasi seluruhnya di tahun 2010.
7. On December 2, 2009, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank Agris with a maximum credit limit of Rp40,000,000,000 which has been fully used in 2009. The term loan has been fully paid in 2010.
8. Tanggal 12 April 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank OCBC NISP Tbk. dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp100.000.000.000 dan telah ditarik seluruhnya di tahun 2010.
8. On April 12, 2010, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank OCBC NISP Tbk. with a maximum credit limit of Rp100,000,000,000 and has been fully used in 2010.
9. Tanggal 9 April 2010, Perusahaan menanda-tangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank ICBC Indonesia dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp50.000.000.000 dan telah ditarik seluruhnya di tahun 2010.
9. On April 9, 2010, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank ICBC Indonesia with a maximum credit limit of Rp50,000,000,000 which has been fully used in 2010.
Tanggal 24 Juni 2010 Perusahaan menanda-tangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank ICBC Indonesia dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp50.000.000.000 dan telah ditarik seluruhnya di tahun 2010.
On June 24, 2010 the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank ICBC Indonesia with a maximum credit limit of Rp50,000,000,000 which has been fully used in 2010.
Tanggal 30 September 2010 Perusahaan menanda-tangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank ICBC Indonesia dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp50.000.000.000 dan telah ditarik Rp25.000.000.000 di tahun 2010. Sisanya dapat ditarik sampai dengan 31 Januari 2011
On September 30, 2010, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank ICBC Indonesia with a maximum credit limit of Rp50,000,000,000 of which has been drawdown Rp25,000,000,000 in 2010. The remaining facility is valid until January 31, 2011
10. Tanggal 9 Juli 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Victoria International Tbk. dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp50.000.000.000 dan telah ditarik Rp25.000.000.000 di tahun 2010. Sisanya dapat ditarik sampai dengan 9 Juli 2011.
10.On July 9, 2010, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank Victoria International Tbk. with a maximum credit limit of Rp50,000,000,000 of which has been drawndown Rp25,000,000,000 in 2010. The remaining facility is valid until July 9, 2011.
40
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
11. HUTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan) a.
b.
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued) a.
Pinjaman bilateral (lanjutan)
Bilateral loans (continued)
11. Tanggal 1 September 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank ICB Bumiputera Tbk. dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp50.000.000.000 dan telah ditarik Rp15.000.000.000 di tahun 2010. Sisanya dapat ditarik sampai dengan 1 September 2011.
11.On September 1, 2010, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank ICB Bumiputera Tbk. with a maximum credit limit of Rp50,000,000,000 of which has been drawdown Rp15,000,000,000 in 2010. The remaining facility is valid until September 1, 2011.
12. Tanggal 15 Desember 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dan fasilitas kredit lokal dengan PT Bank Central Asia Tbk. dengan jumlah maksimal pinjaman masingmasing sejumlah Rp75.000.000.000 dan Rp25.000.000.000. Untuk fasilitas pinjaman berjangka memiliki jangka waktu 3 tahun, sedangkan untuk fasilitas kredit lokal memiliki jangka waktu 1 tahun.
12.On December 15, 2010, the Company signed an installment loan and local credit facility agreement with PT Bank Central Asia Tbk. with a maximum credit limit of Rp75,000,000,000 and Rp25,000,000,000, respectively. The tenor for installment loan facility is 3 years, while for the local credit facility is a year.
b.
Pinjaman sindikasi
Syndicated loans
1. Pada tanggal 5 Oktober 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka waktu 3 tahun sebesar US$28.000.000 dengan sindikasi bank dan lembaga keuangan yang terdiri atas Chinatrust Commercial Bank Ltd. - Offshore Banking Branch, Bank of China Ltd., Cabang Jakarta, Bank SinoPac - Offshore Banking Branch, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - Cabang Tokyo, Chailease Finance (B.V.I.) Company Ltd., State Bank of India, Cabang Osaka, Bowa Bank Ltd. - Offshore Banking Branch, dan IFS Capital Ltd. Agen fasilitas dan agen jaminan untuk pinjaman sindikasi ini adalah PT Bank Chinatrust Indonesia.
1. On October 5, 2006, the Company signed a US$28,000,000 3 year term loan facility agreement with syndicated banks and financial instutions comprising of Chinatrust Commercial Bank Ltd. - Offshore Banking Branch, Bank of China Ltd., Jakarta Branch, Bank SinoPac - Offshore Banking Branch, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - Tokyo Branch, Chailease Finance (B.V.I.) Company Ltd., State Bank of India, Osaka Branch, Bowa Bank Ltd. Offshore Banking Branch, dan IFS Capital Ltd. The facility and security agent for this syndicated loan is PT Bank Chinatrust Indonesia.
Berdasarkan Sertifikat Pengalihan tanggal 19 Oktober 2006, Chinatrust Commercial Bank Ltd. - Offshore Banking Branch melakukan novasi sebagian dari komitmen, hak dan kewajibannya dalam perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi sebesar US$7.000.000 kepada Banc of America Securities Limited.
Based on the Transfer Certificate dated October 19, 2006, Chinatrust Commercial Bank Ltd. - Offshore Banking Branch, transferred by novation part of its commitment, rights and obligation under the syndicated loan facility agreement amount of US$7,000,000 to Banc of America Securities Limited.
41
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
11. HUTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan) b.
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued) b.
Pinjaman sindikasi (lanjutan)
Syndicated loans (continued)
Pada tanggal 23 Maret 2007, para kreditur sindikasi secara mayoritas telah menyetujui permintaan Perusahaan untuk menggunakan maksimal US$15.000.000 dari fasilitas pinjaman yang diterima untuk membiayai sewa pembiayaan dalam mata uang Rupiah. Untuk menjaga risiko fluktuasi mata uang Dolar AS terhadap Rupiah, maka Perusahaan mengadakan kontrak instrumen keuangan derivatif (Catatan 7).
On March 23, 2007, majority of the syndication lenders had approved the Company’s request to utilize maximum amount of US$15,000,000 from the loan facility for extending lease financing in Rupiah currency. To protect the currency risk arising from the fluctuation of the US Dollar to Rupiah exchange rate, the Company had entered into a derivative financial instrument contracts (Note 7).
Pada tanggal 27 Juli 2007, Banc of America Securities Limited telah mengalihkan pinjamannya kepada The Asian Debt Fund, Ltd. dan TADFHY, Ltd.
On July 27, 2007, Banc of America Securities Limited transferred its loans to The Asian Debt Fund, Ltd. and TADFHY, Ltd.
Pada tanggal 28 Desember 2007, TADFHY, Ltd. telah mengalihkan pinjamannya kepada Banc of America Securities Limited. Pada tanggal yang sama, Banc of America Securities Limited mengalihkan pinjamannya kepada The Asian Debt Fund, Ltd.
On December 28, 2007, TADFHY, Ltd. transferred its loans to Banc of America Securities Limited. On the same date, Banc of America Securities Limited transferred its loans to The Asian Debt Fund, Ltd.
Pada tanggal 1 Juli 2009, The Asian Debt Fund, Ltd. telah mengalihkan pinjamannya sebesar US$1.777.778 kepada 3 Degree Dynamic Fund, Ltd.
On July 1, 2009, The Asian Debt Fund, Ltd. transferred its loans amounted to US$1,777,778 to 3 Degree Dynamic Fund, Ltd.
Perusahaan telah menarik fasilitas pinjaman sebesar US$25.000.000 dan sisa fasilitas sebesar US$3.000.000 tidak digunakan sampai masa penarikan fasilitas berakhir pada tanggal 5 Oktober 2007.
The Company had utilized US$25,000,000 from the loan facility and the remaining loan facility amount of US$3,000,000 was not utilized until its expiry date for drawdown at October 5, 2007.
Pinjaman sindikasi ini dijamin dengan piutang sewa pembiayaan berdenominasi US$ dan Rupiah sebesar 120% dari saldo pokok pinjaman yang terhutang dan dikenakan tingkat suku bunga mengambang secara bulanan sebesar margin diatas LIBOR. Pembayaran angsuran pinjaman dilakukan secara bulanan dengan tanggal jatuh tempo terakhir adalah 5 Oktober 2010.
This syndicated loan is secured by the Company’s US$ and Rupiah denominated finance lease amounting to 120% of outstanding loan principal balance and bears a monthly floating interest rate at total of margin plus LIBOR. Repayment of the loan will be done on a monthly installment basis with latest maturity date on October 5, 2010.
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
11. HUTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan) b.
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued) b.
Pinjaman sindikasi (lanjutan) 2.
Syndicated loans (continued)
Pada tanggal 5 Maret 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi berjangka sebesar Rp450.000.000.000 dengan PT Bank OCBC NISP Tbk. dan PT Bank Mega Tbk. Pada tanggal 7 Juni 2007, plafon dari fasilitas ini telah ditingkatkan menjadi Rp500.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini berjangka waktu 3 tahun dengan pembayaran angsuran pokok bulanan dan dapat ditarik dalam jangka waktu 1 tahun dari tanggal perjanjian.
2. On March 5, 2007, the Company signed a Rp450,000,000,000 syndicated term loan facility agreement with PT Bank OCBC NISP Tbk. and PT Bank Mega Tbk. On June 7, 2007, the facility has been increased to Rp500,000,000,000. This loan facility has a maturity of 3 years with a monthly principal installment and is available for drawdown within 1 year from the facility agreement date.
Pinjaman sindikasi ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan sebesar 120% dari saldo pokok pinjaman yang terhutang, dan dikenakan tingkat suku bunga mengambang selama bulanan sebesar margin di atas SBI atau BI rate.
This syndication loan facility is secured by the Company’s consumer receivables and finance lease receivables amounting to 120% of outstanding loan principal balance, and bears a monthly floating interest rate at total of margin plus SBI or BI rate.
Perusahaan atas inisiatifnya melakukan pelunasan dipercepat atas pinjaman sindikasi PT Bank OCBC NISP Tbk dan PT Bank Mega Tbk pada tanggal-tanggal:
Company has made voluntary early repayments on outstanding syndicated loan with PT Bank OCBC NISP Tbk and PT Bank Mega Tbk as follows:
5 Mei 2009 5 Juni 2009 25 Juni 2009 5 Agustus 2009 25 Desember 2009 25 Februari 2010 Jumlah
23.333.333.333 20.833.333.333 31.944.444.444 17.777.777.778 25.000.000.000 15.277.777.777
May 5, 2009 June 5, 2009 June 25, 2009 August 5, 2009 December 25, 2009 February 25, 2010
134.166.666.665
Total Interest rates of the loan in 2010 and 2009 were as follows:
Suku bunga pinjaman pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Rupiah Dolar Amerika Serikat
2009
10,75% - 14,00% 2,48% - 3,85%
10,75% - 15,69% 2,48% - 4,05%
Rupiah United States Dollar
The above loans are secured with the Company’s finance and consumer receivables amounting to 110% - 120% from outstanding loan balances (Notes 4 and 5).
Pinjaman-pinjaman diatas dijamin dengan piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen perusahaan sebesar 110% - 120% dari saldo pinjaman yang terhutang (Catatan 4 dan 5).
43
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
11. HUTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan)
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued)
Pinjaman Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 akan jatuh tempo dalam tahuntahun berikut ini:
The Company’s loans as of December 31, 2010 and 2009 will be due on the following years:
Setara Rupiah pada 31 Desember 2010/ Rupiah equivalent at December 31, 2010
Setara Rupiah pada 31 Desember 2009/ Rupiah equivalent at December 31, 2009
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
314.958.022.769 183.709.183.990 112.076.504.836
357.539.547.890 95.290.657.008 13.484.848.484 2.083.333.333
In 2010 In 2011 In 2012 In 2013
Jumlah
610.743.711.595
468.398.386.715
Total
Under the above-mentioned bilateral and syndicated loans facility agrements, the Company is required to maintain certain financial ratios and comply to certain restrictions including not exceeding established limits, among others, in areas of making any loans or granting any credit, giving any guarantee or indemnity, disposal of assets, changes in business, acquisition of other companies or businesses, capital expenditures, transactions with affiliates, forgiveness of receivables, and security interest. The Company is also required to conduct certain leasing operation procedures.
Dalam perjanjian-perjanjian fasilitas pinjaman bilateral dan sindikasi yang disebutkan di atas, Perusahaan diharuskan menjaga rasio-rasio keuangan dan memenuhi pembatasanpembatasan tertentu termasuk tidak melebihi dari batas yang telah ditetapkan, antara lain, di dalam bidang melakukan pinjaman, pemberian piutang, pemberian jaminan atau ganti rugi, pelepasan aset, perubahan bisnis, akuisisi perusahaan dan bisnis, pengeluaran untuk barang modal, transaksi dengan afiliasi, penghapusan piutang, dan security interest. Perusahaan juga diharuskan untuk melaksanakan prosedur-prosedur tertentu dalam kegiatan sewa pembiayaan. 12. PERPAJAKAN
12. TAXATION 2010
a.
2009
Hutang pajak Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan pasal 21 karyawan Pajak penghasilan pasal 23, 26 dan lainnya
a. Taxes payable 3.482.875.000 1.243.121.348
4.660.749.000 1.274.759.081
189.833.153
616.341.231
4.915.829.501
6.551.849.312
2010
b.
2009
Beban pajak Tahun berjalan Tangguhan
Corporate income tax Employee income tax - article 21 Withholding tax - articles 23, 26 and others
b. Tax expense (18.565.649.000) (1.960.533.272)
(16.901.839.000) (1.049.641.760)
(20.526.182.272)
(17.951.480.760)
44
Current Deferred
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
12. TAXATION (continued) c.
Rekonsiliasi pajak
The reconciliations of profit before tax expense as shown in the statements of profit and loss and taxable income, are as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi dengan penghasilan kena pajak sebagai berikut: 2010 Laba sebelum beban pajak Ditambah/(dikurangi) perbedaan tetap: Beban bunga pinjaman Beban pajak Sumbangan Pendapatan bunga deposito Pendapatan jasa giro
2009
81.043.156.298
1.722.704.759 304.061.100 272.452.900 (866.441.285) (371.203.345) 82.104.730.427
Ditambah/(dikurangi) perbedaan temporer: Beban kerugian penurunan nilai Penyisihan imbalan kerj a karyawan Kenaikan (penurunan) nilai surat berharga Penyusutan aset tetap Amortisasi aset tidak berwujud Laba penjualan aset tetap Penghasilan kena pajak
59.114.212.373
13.454.797.124 488.750.000 369.978.503 (8.458.404.586) (407.055.645)
Beban pajak - bersih
Add/(deduct) permanent differences: Interest expense Tax expense Donations Interest income on time deposits Interest income on savings accounts
Add/(deduct) temporary differences: (10.886.530.898)
(7.468.129.209)
Provision for impairment losses
458.512.000
1.991.356.000
(7.120.950) 1.843.982.206 151.298.420 597.724.712
387.395 1.576.492.546 (386.279.007) 87.605.242
Provision for employee benefits Increase (decrease) in value of marketable securities Depreciation of fixed assets Amortization of intangible asset Gain on sale of fixed assets
74.262.595.917
60.363.710.736
Taxable income
Reconciliations between tax expense calculated using the prevailing tax rate of accounting profit before tax expense and income tax expense as shown in the statement of profit and loss for the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010
Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas perbedaan tetap Dampak perubahan tarif pajak
Profit before tax expense
64.562.277.769
Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba akuntansi sebelum beban pajak, dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Laba sebelum beban pajak
Tax reconciliation
2009
81.043.156.298
59.114.212.373
Profit before tax expense
20.260.788.740
16.551.979.458
Income tax expense at prevailing tax rate
265.393.532 20.526.182.272
1.525.458.311 (125.957.009) 17.951.480.760
Effect of permanent differences Impact of the change in tax rates Tax expense - net
Total taxable income and corporate income tax payable conformed with the Annual Income Tax Return for the years ended December 31, 2010 and 2009.
Jumlah penghasilan kena pajak dan hutang Pajak Penghasilan sesuai dengan yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
45
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
12. TAXATION (continued)
Perhitungan beban pajak penghasilan
d. Corporate income tax calculation The calculations of current income tax expense and corporate income tax payable are as follows:
Perhitungan beban pajak tahun berjalan dan hutang pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut: 2010
2009
Pajak kini Penghasilan kena pajak
Current Tax 74.262.595.917
60.363.710.736
Taksiran beban pajak penghasilan tahun berjalan Dikurangi: Pajak dibayar dimuka
18.565.649.000 (15.082.774.000)
16.901.839.000 (12.241.090.000)
Hutang pajak penghasilan badan
3.482.875.000
4.660.749.000
Beban pajak tangguhan
e.
2.721.632.370 (114.628.000)
2.091.076.179 (557.579.680)
1.780.237 (460.995.552) (37.824.605) (149.431.178) -
(108.471) (441.417.913) 108.158.122 (24.529.468) (125.957.009)
1.960.533.272
Aset pajak tangguhan - bersih
1.049.641.760
e.
2010
Kewajiban pajak tangguhan: Aset tetap Aset tidak berwujud
Corporate income tax payable
Deferred income tax expense consists of:
Pengaruh dari perbedaan temporer menurut akuntansi dan fiskal pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sebagai berikut:
Aset pajak tangguhan: Cadangan kerugian penurunan nilai Penyisihan imbalan kerja Surat-surat berharga
Estimated current income tax expense Less: Prepaid income tax
Deferred Tax
Pajak Tangguhan Beban pajak penghasilan tangguhan terdiri atas: Beban kerugian penurunan nilai Penyisihan imbalan kerja Kenaikan (penurunan) nilai surat berharga Penyusutan aset tetap Amortisasi aset tidak berwujud Laba penjualan aset tetap Dampak perubahan tarif pajak
Taxable income
Provision for impairment losses Provision for employee benefits Increase (decrease) in value of marketable securities Depreciation of fixed assets Amortization of intangible asset Gain on sale of fixed assets Impact of the change in tax rates Deferred tax expense
The effect of temporary differences between accounting and tax bases as at December 31, 2010 and 2009 was as follows:
2009 Deferred tax assets:
467.665.438 1.818.384.500 98.742.025
2.154.052.646 1.703.756.500 100.522.263
2.384.791.963
3.958.331.409
(66.872.110) (322.387.853)
(677.298.838) (360.212.458)
(389.259.963)
(1.037.511.296)
1.995.532.000
46
2.920.820.113
Allowance for impairment losses Provision for employee benefits Marketable securities
Deferred tax liabilities: Fixed assets Intangible assets
Deferred tax assets - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
12. PERPAJAKAN (lanjutan)
12. TAXATION (continued) In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Company recorded the impact of the changes in tax rates amounting to Rp125,957,009 as deduction of tax expense in 2009.
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp125.957.009 sebagai pengurang beban pajak pada tahun 2009. 13. HUTANG LAIN-LAIN
13. OTHER PAYABLES This account mainly represents payables to insurance company and partial collections of monthly payments. Partial collections of monthly payments will be offset against the related receivables once the receivables have been fully collected.
Akun ini terutama merupakan hutang kepada perusahaan asuransi dan hasil tagihan sebagian (partial) dari pembayaran angsuran bulanan. Tagihan sebagian dari pembayaran angsuran bulanan ini akan dikompensasikan (offset) dengan piutang terkait pada saat semua piutang yang bersangkutan telah tertagih. 14. UANG MUKA LAIN-LAIN
14. OTHER ADVANCES This account mainly represents advances received from customers related to insurance premiums, notary fees and administration charges. The insurance premium and notary fees will be paid to the corresponding insurance companies and the notary.
Akun ini terutama merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan sehubungan dengan premi asuransi, biaya notaris dan biaya administrasi. Premi asuransi dan biaya notaris akan dibayarkan pada perusahaan asuransi dan notaris yang bersangkutan. 15. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
15. ACCRUED EXPENSES 2010
2009
Gaji Bunga pinjaman bank Lain lain
2.618.046.674 2.848.094.808 616.404.804
2.583.694.101 1.804.991.123 746.331.560
Salaries Interest on bank loans Others
Jumlah biaya yang masih harus dibayar
6.082.546.286
5.135.016.784
Total accrued expenses
47
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
16. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA
16. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES As mentioned in Note 2m, the Company provides post-employment defined benefits which consists of a defined benefits pension plan (“Pension Plan”) and post-employment benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 (“LL 13/2003”). The Company recognized the employee defined benefits liabilities based on the actuarial calculations calculated by Prima Aktuaria in the actuary report dated February 17, 2011 for 2010 and PT Rileos Pratama in the actuary report dated February 1, 2010 for 2009 using the “Projected unit of credit” method. The key assumptions used for the said actuarial calculations are as follows, among others:
Seperti dijelaskan dalam Catatan 2m, Perusahaan mempunyai imbalan pasca kerja manfaat pasti yang terdiri atas program pensiun imbalan pasti (“Program Pensiun”) dan imbalan pasca kerja sesuai UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”). Perusahaan mengakui kewajiban atas imbalan pasca kerja karyawan manfaat pasti berdasarkan perhitungan aktuaria yang dihitung oleh Prima Aktuaria dalam laporan aktuaria tertanggal 17 Februari 2011 untuk tahun 2010 dan PT Rileos Pratama dalam laporan aktuaria tertanggal 1 Februari 2010 untuk tahun 2009 dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut: 2010 Tingkat diskonto Tingkat pengembalian aset Program Pensiun Tingkat kenaikan gaji Tabel mortalitas
2009 8,6%
11%
11% 17,3% 10% 10% Commissioner’s Standard Ordinary 1980
Discount rate Expected return on the Pension Plan’s assets Salary growth rate Mortality table
Berikut ini ikhtisar komponen-komponen status dana pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dan beban imbalan kerja karyawan yang dicatat pada laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut:
The following summarizes the components of the fund status as at December 31, 2010 and 2009, and the employee benefits expenses recognized in the statement of profit and loss for the year then ended:
a.
a.
Kewajiban imbalan kerja
Employee benefits liabilities
2010 Program Pensiun/ Pension Plan Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset Program Pensiun Status pendanaan
3.267.347.000
UU 13/2003/ LL 13/2003 4.832.740.000
(3.172.264.000) 95.083.000
Jumlah/ Total
4.832.740.000
8.100.087.000 (3.172.264.000) 4.927.823.000
Jumlah yang belum diakui: - Biaya jasa lalu - Keuntungan aktuarial
1.090.529.000
(99.334.000) 1.354.520.000
(99.334.000) 2.445.049.000
Penyisihan yang diakui di neraca
1.185.612.000
6.087.926.000
7.273.538.000
Present value obligation Fair value of the Pension Plan’s assets Funded status Unrecognized amounts: - Past service costs - Actuarial gains Provision recognized in the balance sheets
2009 Program Pensiun/ Pension Plan Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset Program Pensiun Status pendanaan Jumlah yang belum diakui: - Biaya jasa lalu - Keuntungan aktuarial Penyisihan yang diakui di neraca
3.489.417.000
UU 13/2003/ LL 13/2003 4.232.123.000
(2.875.503.000) 613.914.000 607.660.000 1.221.574.000
Jumlah/ Total
4.232.123.000
7.721.540.000 (2.875.503.000) 4.846.037.000
(125.755.000) 1.487.084.000
(125.755.000) 2.094.744.000
5.593.452.000
6.815.026.000
48
Present value obligation Fair value of the Pension Plan’s assets Funded status Unrecognized amounts: - Past service costs - Actuarial gains Provision recognized in the balance sheets
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
16. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) b.
16. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued) b.
Beban imbalan kerja
Employees’ benefits expenses
2010 Program Pensiun/ Pension Plan Biaya jasa kini Iuran karyawan Biaya bunga Hasil yang diharapkan dari aset Program Pensiun Amortisasi biaya jasa lalu dan keuntungan aktuarial Biaya pemberhentian Beban imbalan kerja karyawan - bersih
UU 13/2003/ LL 13/2003
Jumlah/ Total
203.428.000 (96.720.000) 383.836.000
1.278.147.000 444.373.000
1.481.575.000 (96.720.000) 828.209.000
(316.305.000)
-
(316.305.000)
(18.016.000) -
(23.759.000) 1.548.868.000
(41.775.000) 1.548.868.000
156.223.000
3.247.629.000
3.403.852.000
Current service costs Employee contribution Interest costs Expected return on the Pension Plan’s assets Amortization of past service costs and actuarial gains Termination costs Net employees’ benefits expenses
2009 Program Pensiun/ Pension Plan Biaya jasa kini Iuran karyawan Biaya bunga Hasil yang diharapkan dari aset Program Pensiun Amortisasi biaya jasa lalu dan keuntungan aktuarial Pengakuan biaya jasa lalu yang telah menjadi hak Biaya pemberhentian Beban imbalan kerja karyawan - bersih
c.
UU 13/2003/ LL 13/2003
Jumlah/ Total
264.202.000 (87.502.000) 345.817.000
1.047.778.000 342.477.000
1.311.980.000 (87.502.000) 688.294.000
(29.692.000)
(54.330.000)
-
512.566.000 158.876.000
512.566.000 158.876.000
Current service costs Employee contribution Interest costs Expected return on the Pension Plan’s assets Amortization of past service costs and actuarial gains Recognition of past service cost vested benefits immediately Termination costs
(257.149.000)
-
(257.149.000)
240.730.000
2.032.005.000
2.272.735.000
Net employees’ benefits expenses
(24.638.000)
c.
Mutasi dalam kewajiban (aset) bersih yang tercatat dalam neraca:
Movements in the net liabilities (assets) recognized in the balance sheets:
2010 Program Pensiun/ Pension Plan Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Biaya pemberhentian Pembayaran imbalan pasca kerja Iuran Perusahaan
1.221.574.000 156.223.000 -
Saldo akhir tahun
1.185.612.000
(192.185.000)
UU 13/2003/ LL 13/2003
Jumlah/ Total
5.593.452.000 3.247.629.000 (1.548.868.000)
6.815.026.000 3.403.852.000 (1.548.868.000)
(1.204.287.000) -
(1.204.287.000) (192.185.000)
6.087.926.000
7.273.538.000
Balance at beginning of year Expenses during the year Termination costs Post employment benefit payment The Company contribution Balance at end of year
2009 Program Pensiun/ Pension Plan
UU 13/2003/ LL 13/2003
Jumlah/ Total
Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Biaya pemberhentian Iuran Perusahaan
1.103.347.000 240.730.000 (122.503.000)
3.720.323.000 2.032.005.000 (158.876.000) -
4.823.670.000 2.272.735.000 (158.876.000) (122.503.000)
Saldo akhir tahun
1.221.574.000
5.593.452.000
6.815.026.000
49
Balance at beginning of year Expenses during the year Termination costs The Company contribution Balance at end of year
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
17. MODAL SAHAM
17. SHARE CAPITAL The composition of shareholders of the Company as at December 31, 2010 and 2009 based on PT EDI Indonesia, Securities Administration Bureau, is as follows:
Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan laporan Biro Administrasi Efek PT EDI Indonesia adalah sebagai berikut:
Jumlah saham/ Number of Shares Pemegang Saham/ Shareholders PT Sari Dasa Karsa PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. Masyarakat (masingmasing tidak melebihi 5%)/ Public (individually less than 5%)
2010
2009
Ditempatkan dan disetor penuh Rupiah/ Issued and paid up capital Rupiah
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2010
2009
2010
2009
970.841.247
970.841.247
67,60
67,60
242.710.311.750
242.710.311.750
115.572.500
115.572.500
8,05
8,05
28.893.125.000
28.893.125.000
349.708.565
349.708.565
24,35
24,35
87.427.141.250
87.427.141.250
1.436.122.312
1.436.122.312
100,00
100,00
359.030.578.000
359.030.578.000
18. AGIO SAHAM
18. SHARE PREMIUM
Saldo akun ini merupakan jumlah yang timbul dari perbedaan antara nilai nominal per saham dengan harga pasar saham yang diterbitkan dikurangi jumlah yang dikapitalisasi sebagai modal saham bonus dan jumlah yang timbul dari perbedaan antara harga pasar dan harga nominal saham yang diterbitkan sebagai bagian dari restrukturisasi hutang.
The balance of this account represents the amount resulting from the difference between the share offering price and par value of shares issued, less amounts capitalized as bonus share capital and the amount resulting from the difference between the market price and par value of shares issued, as part of the debt restructuring.
Agio saham dari penawaran umum awal adalah Rp13.125.000.000 dimana sejumlah Rp12.000.000.000 dikapitalisasi sebagai modal saham pada tanggal 17 Mei 1993 melalui penerbitan saham bonus (Catatan 1b).
The share premium from the initial public offering was Rp13,125,000,000 of which Rp12,000,000,000 was capitalized as share capital on May 17, 1993 via a bonus shares issue (Note 1b).
Pada tanggal 9 Juli 1994, Perusahaan menerbitkan 18.000.000 saham baru pada harga Rp3.500 per lembar yang menghasilkan agio saham sebesar Rp45.000.000.000 (Catatan 1b). Pada tanggal 19 Juni 1995, Perusahaan mengkapitalisasi agio saham sebesar Rp45.000.000.000 ini menjadi modal saham melalui penerbitan saham bonus (Catatan 1b).
On July 9, 1994, the Company issued 18,000,000 new shares based on a rights issue offered at Rp3,500 per share resulting in share premium of Rp45,000,000,000 (Note 1b). On June 19, 1995, the Company capitalized this Rp45,000,000,000 share premium into share capital via a bonus shares issue (Note 1b).
Pada tanggal 5 Februari 2004, Perusahaan menerbitkan 270.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp500 per saham kepada pemberi pinjaman sebagai bagian dari restrukturisasi hutang. Perbedaan antara nilai nominal per saham Rp500 dengan harga pasar per saham Rp1.025 menghasilkan agio saham sebesar Rp141.750.000.000 (Catatan 1b).
On February 5, 2004, the Company issued 270,000,000 new common shares with a nominal value of Rp500 per share to its lenders as part of the debt restructuring. The differrence between the nominal value of a share of Rp500 and the market value of a share of Rp1,025 has resulted in share premium amounting to Rp141,750,000,000 (Note 1b).
50
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
18. AGIO SAHAM (lanjutan)
18. SHARE PREMIUM (continued)
Pada tanggal 22 Februari 2005, 6 Mei 2005 dan 15 November 2005 sejumlah 49.351.247 waran telah dikonversi menjadi saham biasa dimana harga per lembar waran tersebut adalah Rp700, sehingga menghasilkan agio sebesar Rp9.870.249.400 (Catatan 1b).
On February 22, 2005, May 6, 2005 and November 15, 2005, 49,351,247 warrants were converted to new common shares at exercising price of Rp700 per share. This transaction has resulted in share premium amounting to Rp9,870,249,400 (Note 1b).
Pada tanggal 28 Mei 2007, Perusahaan mengkapitalisasi agio saham sebesar Rp99.870.249.250 menjadi modal saham melalui penerbitan saham bonus (Catatan 1b).
On May 28, 2007, the Company capitalized part of its share premium amounting Rp99,870,249,250 into share capital through a bonus share issuance (Note 1b).
19. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM
19. DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Buana Finance Tbk. yang diaktakan dalam Akta No. 74 tanggal 12 Mei 2010 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2009 untuk: (a) dialokasikan ke dalam cadangan umum sebesar Rp1.000.000.000 dan (b) sisa keuntungan dimasukkan ke dalam laba ditahan.
Based on the Resolution of the Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Buana Finance Tbk which was notarized in deed No.74 dated May 12, 2010 of Notary . Irawan Soerodjo, S.H., MSi, the shareholders approved to use the 2009 net profit for: (a) appropriation for general reserve in the amount of Rp1,000,000,000 and (b) the remaining profit as retained earnings.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Buana Finance Tbk. yang diaktakan dalam Akta No. 72 tanggal 27 Mei 2009 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H., pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2008 untuk: (a) pembagian dividen tunai sebesar Rp10 per saham (b) dialokasikan ke dalam cadangan umum sebesar Rp1.000.000.000 dan (c) sisa keuntungan dimasukkan ke dalam laba ditahan. Perusahaan telah melakukan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp14.351.131.304 pada bulan Juli 2009 dan sisa dividen yang belum dibayarkan (belum diambil oleh pemegang saham warkat) sebesar Rp10.091.816 disajikan sebagai hutang dividen.
Based on the Resolution of the Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Buana Finance Tbk which was notarized in deed No.72 dated May 27, 2009 of Notary Fathiah Helmi, S.H., the shareholders approved to use the 2008 net profit for: (a) distribution of cash dividends of Rp10 per share (b) appropriation for general reserve in the amount of Rp1,000,000,000 and (c) the remaining profit as retained earnings. The Company had paid cash dividends to the shareholders in the amount of Rp14,351,131,304 in July 2009 and the remaining unpaid cash dividends (not yet claimed by holders of script shares) amounting to Rp10,091,816 is presented as dividends payable.
20. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN
20. FINANCE LEASE INCOME This account represents income arising from finance leases involving various capital goods for construction, mining, agricultural, plantation, transportation and other sectors. No customer has a net revenue of more than 10% of the total revenue for the years ended December 31, 2010 and 2009.
Akun ini merupakan pendapatan yang berasal dari transaksi sewa pembiayaan yang meliputi barang modal untuk konstruksi, pertambangan, pertanian, perkebunan, transportasi dan lain-lain. Tidak ada pelanggan dengan nilai pendapatan bersih melebihi 10% dari jumlah pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
51
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
20. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
20. FINANCE LEASE INCOME (continued)
Untuk tahun 2010, pendapatan sewa pembiayaan termasuk amortisasi atas pendapatan provisi dan selisih premi asuransi dan biaya transaksi piutang sewa pembiayaan sebesar Rp5.454.892.542.
For the year 2010, finance lease income included amortization of provison fee and income on insurance premium discount and transaction cost of lease receivable amounting to Rp5,454,892,542.
Perusahaan tidak memiliki pendapatan sewa pembiayaan yang berasal dari pihak yang memiliki hubungan istimewa.
The Company does not have financing lease income originated from related parties.
21. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
21. CONSUMER FINANCING INCOME
Akun ini merupakan pendapatan yang berasal dari transaksi pembiayaan untuk pembelian barangbarang konsumsi. Tidak ada pelanggan dengan nilai pendapatan bersih melebihi 10% dari jumlah pendapatan untuk tahun berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
This account represents income arising from financing transactions for consumer goods. No customer has a net revenue of more than 10% of total revenue for the years ended December 31, 2010 and 2009.
Untuk tahun 2010, pendapatan pembiayaan konsumen termasuk amortisasi atas pendapatan selisih premi asuransi dan biaya transaksi piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp1.563.879.430.
For the year 2010, consumer financing income included amortization of income on insurance premium discount and transaction cost of consumer financing receivable amounting to Rp1,563,879,430.
Perusahaan tidak memiliki pendapatan pembiayaan konsumen yang berasal dari pihak yang memiliki hubungan istimewa.
The Company does not have consumer financing income originated from related parties.
22. PENDAPATAN BUNGA
22. INTEREST INCOME
Akun ini merupakan pendapatan bunga dari penempatan deposito, jasa giro dan denda bunga atas keterlambatan pembayaran piutang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen.
This account represents interest income from time deposits, current accounts, and penalties applied for late payment of leases and consumer finance installments.
Perusahaan tidak memiliki pendapatan bunga yang berasal dari pihak yang memiliki hubungan istimewa.
The Company does not have interest income originated from related parties.
23. PENDAPATAN LAIN-LAIN - BERSIH
23. OTHER INCOME – NET 2010
Keuntungan atas penjualan aset tetap Pendapatan administrasi Penerimaan kembali piutang yang telah dihapus bukukan Pendapatan selisih premi asuransi Kerugian atas penjualan aset lain-lain Pendapatan rupa-rupa
2009
2.817.897.218 2.330.424.659
1.100.113.964 6.708.673.928
1.625.018.668 -
1.567.895.194 10.281.759.911
(2.641.150.000) 1.735.977.788 5.868.168.333
52
507.711.416 20.166.154.413
Gain on sale of fixed assets Administration income Recoveries on receivables previously written off Income on insurance premium discount Loss on sale of other assets Miscellaneous income
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
23. PENDAPATAN LAIN-LAIN - BERSIH (lanjutan)
23. OTHER INCOME - NET (continued) For the year 2010, income and transaction cost is recognized by their amortized cost using effective interest rate method and stated as finance lease income and consumer financing income.
Untuk tahun 2010, pendapatan dan biaya transaksi diakui secara amortisasi berdasarkan metode tingkat bunga efektif dan disajikan sebagai pendapatan sewa pembiayaan dan pendapatan pembiayaan konsumen. 24. BEBAN KEUANGAN
24. FINANCING COSTS 2010
Bunga pinjaman bank Premi swap Beban hukum dan komitmen Beban administrasi bank
2009
59.068.207.017 7.397.360.503 330.349.500 -
58.971.235.665 15.912.345.516 6.030.556.280 2.186.146.025
66.795.917.020
83.100.283.486
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
25. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2010
Gaji dan tunjangan Penyusutan dan amortisasi (Catatan 9 dan 10) Sewa Transportasi dan komunikasi Jasa manajemen Asuransi Alat-alat tulis dan perlengkapan Pemeliharaan dan perbaikan Pelatihan dan rekrutmen Jasa profesional Imbalan kerja karyawan Perizinan dan pengurusan Jasa konsultan Administrasi bank dan meterai Lainnya
2009
48.978.563.940
45.397.953.491
9.739.610.334 6.798.342.942 2.883.018.307 1.965.013.411 1.751.221.408 1.630.805.710 1.492.610.990 1.083.167.034 1.081.941.406 458.512.000 363.676.342 200.705.475 100.348.818 3.581.146.145
9.597.571.466 8.288.661.459 2.900.330.247 1.912.324.372 679.460.315 1.744.148.163 1.812.190.510 411.518.374 2.419.493.776 1.991.356.000 347.346.505 392.897.852 367.723.242 3.395.873.268
82.108.684.262
81.658.849.040
26. LABA/RUGI SELISIH KURS - BERSIH
Salaries and benefits Depreciation and amortization (Notes 9 and 10) Rent Transportation and communication Management fee Insurance Stationery and supplies Repairs and maintenance Training and recruitment Professional fees Employee benefits License fees Consultant fees Bank charges and stamp duties Others
26. FOREIGN EXCHANGE GAIN/LOSS - NET This account represents gains/losses arising from the fluctuation of the exchange rates between the Rupiah and the US Dollar during the year.
Akun ini merupakan keuntungan/kerugian yang timbul akibat fluktuasi selisih kurs antara Rupiah dengan Dolar Amerika Serikat sepanjang tahun berjalan. 27. BEBAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI
27. PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES 2010
Piutang sewa pembiayaan (Catatan 4) Piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5) Anjak piutang (Catatan 6)
Interest on bank loans Swap premium Legal and commitment fees Bank administration fees
2009
36.293.400.764 3.626.478.418 (26.862.324) 39.893.016.858
53
10.091.531.530 5.713.350.146 60.000.455 15.864.882.131
Financing lease receivables (Note 4) Consumer financing receivables (Note 5) Factoring receivables (Note 6)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
28. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
28. BASIC EARNINGS PER SHARE 2010
Laba bersih
2009
60.516.974.026
41.162.731.613
Net profit
1.436.122.312
1.436.122.312
Weighted average number of shares issued and outstanding
42
29
Basic earnings per share
Rata-rata tertimbang jumlah saham ditempatkan dan disetor Laba bersih per saham dasar
29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Perusahaan dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan perusahaan terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja perusahaan.
The Company is exposed to interest rate risk, credit risk, and liquidity risk. The Company’s overall risk management program focuses on the uncertainty of financial markets and seeks to minimize potential adverse effects on the company’s financial performance.
Risiko tingkat bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Kebijakan Perusahaan mengelola risiko tersebut dengan mengupayakan pinjaman dengan suku bunga tetap yang berimbang terhadap total sumber pendanaan.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s policy is to manage related risk by obtaining loans using fixed rate.
Tabel di bawah ini menggambarkan rincian jatuh tempo aset dan kewajiban Perusahaan yang dipengaruhi oleh tingkat bunga:
The following table represents a breakdown of maturity dates of the Company’s assets and liabilities which are affected by interest rate:
31 Desember 2010/December 31, 2010 Bunga tetap/Fixed Interest
ASET Kas dan setara kas Surat-surat berharga Investasi sewa pembiayaan neto Piutang pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang Piutang lain-lain Uang muka, biaya dibayar di muka dan lainnya Aset non keuangan Jumlah aset KEWAJIBAN Hutang kepada lembaga keuangan dan bank Hutang dividen Hutang lain-lain Uang muka lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga Kewajiban non keuangan Jumlah kewajiban Bersih
Tidak dikenakan bunga/Non interest sensitive
Bunga mengambang/ Floating interest
Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year
Lebih dari 3 tahun/ More than 3 years
17.765.705.542 9.073.246.528 -
4.730.250.000 528.529.221.571 247.087.261.917 13.598.332.013 674.297.290
447.113.084.714 223.854.412.576 428.089.985
22.359.468.405 10.432.692.209 127.023.568
122.000.000 30.006.900 14.806.939.197
22.617.955.542 30.006.900 1.007.075.021.218 481.374.366.702 13.598.332.013 16.036.350.040
ASSETS Cash and cash equivalents Marketable securities Net investment in finance leases Consumer financing receivables Factoring receivables Other receivables
-
-
-
-
1.045.746.843 40.948.052.536
1.045.746.843 40.948.052.536
Advances, prepayments and other Non financial assets
26.838.952.070
794.619.362.791
671.395.587.275
32.919.184.182
56.952.745.476
1.582.725.831.794
1-3 tahun/ 1-3 years
Jumlah/ Total
Total assets
196.531.340.785 -
197.129.971.585 -
217.082.399.225 -
-
32.219.550 11.400.439.324 13.050.000 3.363.466.808
610.743.711.595 32.219.550 11.400.439.324 13.050.000 3.363.466.808
-
-
-
-
388.033.688 19.814.374.669
388.033.688 19.814.374.669
LIABILITIES Loans from financial institutions and banks Dividends payable Other payables Other advances Accrued expenses Currency and interest rate swap contracts Non financial liabilties
196.531.340.785
197.129.971.585
217.082.399.225
-
35.011.584.039
645.755.295.634
Total liabilities
(169.692.388.715)
597.489.391.206
454.313.188.050
32.919.184.182
21.941.161.437
936.970.536.160
Net
54
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko tingkat bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued)
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga, dengan variable lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum pajak Perusahaan (melalui dampak dari suku bunga mengambang):
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates, with all other variables held constant, of the Company’s profit before tax (through the impact on floating interest rate):
Kenaikan (penurunan) suku bunga dalam basis poin/Increase (decrease) on interest rate in basis points Tahun: 2010
Dampak terhadap laba sebelum pajak/ Effect on profit before tax
+100 -100
(1.870.960.785) 1.870.960.785
Year: 2010
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko jika pihak lawan tidak memenuhi kewajibannya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan menghadapi risiko kredit, yaitu ketidakmampuan konsumen untuk membayar kembali pembiayaan konsumen yang diberikan. Risiko ini terjadi jika kelayakan konsumen dan piutang pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan anjak piutang tidak dikelola dengan baik. Perusahaan menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan monitoring portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan atas penagihan angsuran untuk meminimalkan risiko kredit.
Credit risk is the risk that counterparty will not meet its obligations under a customer contract, leading to a financial loss. The Company is exposed to credit risk from the defaulting customers. Improper assessment on customer’s credit worthiness and collection management will trigger the credit risk. The Company applies prudent credit acceptance policies, performing ongoing credit portfolio monitoring as well as managing the collection of customer financing, financing leases and factoring receivables in order to minimize the credit risk exposure.
Tabel di bawah ini menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perusahaan:
The following table sets out the total credit risk and risk concentration of the Company:
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables 31 Desember 2010/ December 31, 2010 Korporasi - pihak ketiga Perorangan - pihak ketiga Jumlah
31 Desember 2009/ December 31, 2009
728.271.679.430 810.564.691.137
527.633.812.834 774.036.164.185
Corporation - third parties Individual - third parties
1.538.836.370.567
1.301.669.977.019
Total
55
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Perusahaan memantau risiko ketidakpastian arus kas yang akan terjadi terhadap pokok hutang dan bunga pinjaman menggunakan analisa gap yang mengukur mismatch antara jatuh tempo aset dan kewajiban. Metode analisa profil jatuh tempo diperkuat dengan proyeksi arus kas, scenario analysis dan stress testing dilakukan untuk mengetahui besarnya potensi kerugian atau dampak terhadap arus kas, laba, dan permodalan pada kondisi pasar yang tidak normal atau ekstrim dari eksposur risiko likuiditas.
The Company monitors risk of cash flow uncertainty arising from the loans principal and its interests using gap analysis which measures the mismatch between assets and liabilities maturity. Maturity profile analysis method supported by cash flow projection, scenario analysis and stress testing are performed to assess potential loss or effect to cash flow, earnings and equity in the abnormal or extreme market condition from liquidity risk exposure.
Kebijakan Perusahaan dalam mengelola resiko ini adalah dengan meminimalkan potensi mismatch dengan melakukan mirroring waktu jatuh tempo sumber dana agar memiliki durasi yang mendekati profil waktu jatuh tempo aset.
The company's policies in managing such risk are by minimizing the potential mismatch by mirroring the maturity period of the funding in order to have similar period with the assets' maturity profile.
Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh tempo atas kewajiban keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan pembayaran kontraktual:
The table below summarizes the maturity profile of the Company’s financial liabilities at December 31, 2010 based on contractual payments:
31 Desember 2010/December 31, 2010
ASET Kas dan setara kas Surat-surat berharga Investasi sewa pembiayaan neto Piutang pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang Piutang lain-lain Uang muka, biaya dibayar di muka dan lainnya Aset non keuangan Jumlah aset
Tidak memiliki tanggal jatuh tempo kontraktual/ Does not have contractual due date
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
17.887.705.542 30.006.900 -
4.730.250.000 174.908.670.190 75.953.580.949 13.598.332.013 7.658.971.418
360.424.466.583 171.133.680.968 4.274.482.216
449.303.988.575 223.854.412.576 3.255.608.446
22.437.895.870 10.432.692.209 847.287.960
22.617.955.542 30.006.900 1.007.075.021.218 481.374.366.702 13.598.332.013 16.036.350.040
ASSETS Cash and cash equivalents Marketable securities Net investment in finance leases Consumer financing receivables Factoring receivables Other receivables
35.833.112.669
2.152.021.098
1.045.746.843 1.104.164.133
872.079.041
986.675.595
1.045.746.843 40.948.052.536
Advances, prepayments and other Non financial assets
53.750.825.111
279.001.825.668
537.982.540.743
677.286.088.638
34.704.551.634
1.582.725.831.794
Total assets
3-12 bulan/ 3-12 months
1-3 tahun/ 1-3 years
>3 tahun/ >3 years
Jumlah/ Total
KEWAJIBAN Hutang kepada lembaga keuangan dan bank Hutang dividen Hutang lain-lain Uang muka lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga Kewajiban non keuangan
-
122.628.329.730 32.219.550 11.400.439.324 13.050.000 3.363.466.808
192.539.453.816 -
295.575.928.049 -
-
610.743.711.595 32.219.550 11.400.439.324 13.050.000 3.363.466.808
15.886.213.875
388.033.688 64.486.428
3.822.106.937
41.567.429
-
388.033.688 19.814.374.669
LIABILITIES Loans from financial institutions and banks Dividends payables Other payables Other advances Accrued expenses Currency and interest rate swap contracts Non financial liabilties
Jumlah kewajiban
15.886.213.875
137.890.025.528
196.361.560.753
295.617.495.478
-
645.755.295.634
Total liabilities
Bersih
37.864.611.236
141.111.800.140
341.620.979.990
381.668.593.160
34.704.551.634
936.970.536.160
Net
56
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
30. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN
30. FINANCIAL INSTRUMENTS BY CATEGORY The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instrument that are carried in the financial statements:
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan: 2010 Nilai tercatat/ Carrying value Aset keuangan: Kas dan setara kas Surat-surat berharga - net Investasi sewa pembiayaan neto setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen - bersih Tagihan anjak piutang - bersih Piutang lain-lain Uang muka, biaya dibayar di muka dan lainnya Kewajiban keuangan: Hutang kepada lembaga keuangan dan bank Hutang dividen Hutang lain-lain Uang muka lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga
Nilai wajar/ Fair value Financial assets: Cash and cash equivalents Marketable securities - net
22.617.955.542 30.006.900
22.617.955.542 30.006.900
1.007.075.021.218
1.002.477.609.070
481.374.366.702 13.598.332.013 16.036.350.040
479.501.332.207 13.598.332.013 15.087.582.476
Net investment in financing leases, net of allowance impairment losses Consumer financing receivables - net Factoring receivables - net Other receivables
1.045.746.843
1.043.394.338
Advances, prepayments and other
610.743.711.595 32.219.550 11.400.439.324 13.050.000 3.363.466.808
541.000.013.593 32.219.550 11.400.439.324 13.050.000 3.363.466.808
Financial liabilities: Loans from financial institutions and banks Dividends payable Other payables Other advances Accrued expenses
388.033.688
388.033.688
Currency and interest rate swap contracts
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.
Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate.
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam neraca dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metodemetode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masingmasing kelas instrumen keuangan:
Financial instruments presented in the consolidated balance sheet are carried at the fair value, otherwise, they are presented at carrying values as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments:
57
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
30. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) a.
30. FINANCIAL (continued)
BY
CATEGORY
a. Financial instruments carried at fair value or amortized cost
Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi
Marketable securities and currency and interest rate swap contracts are carried at fair value using the quoted prices published in the active market. Net investment in financing leases, consumer financing receivables, employee loan (part of other receivables), advances, prepayments and other and loans from financial institutions and banks with fixed interest rate are carried at amortized cost using the effective interest rate method and the discount rates used are the current market incremental lending rate for similar types of lending.
Surat-surat berharga dan kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga dicatat sebesar nilai wajar mengacu pada harga kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif. Investasi sewa pembiayaan neto, piutang pembiayaan konsumen, pinjaman karyawan (bagian dari piutang lain-lain), uang muka, biaya dibayar di muka dan lainnya dan hutang kepada lembaga keuangan dan bank dengan suku bunga tetap dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dan tingkat diskonto yang digunakan adalah suku bunga pinjaman tambahan pada pasar saat ini untuk jenis pinjaman yang sama. b.
INSTRUMENTS
b. Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values
Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya Nilai wajar untuk kas dan setara kas, tagihan anjak piutang, piutang lain-lain, hutang dividen, hutang lain-lain, uang muka lain-lain dan biaya yang masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Jumlah tercatat dari Hutang kepada lembaga keuangan dan bank dengan suku bunga mengambang mendekati nilai wajarnya karena selalu dinilai ulang secara berkala.
The fair value of cash and cash equivalents, factoring receivables, other receivables, dividends payable, other payables, other advances and accrued expenses approximate their carrying values due to their short-term nature. The carrying values of loans from financial institutions and banks with floating interest rates approximate their fair values as they are re-priced frequently.
31. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006)
31. FIRST ADOPTION OF SFAS NO. 50 (REVISED 2006) AND SFAS NO. 55 (REVISED 2006)
Seperti dijelaskan dalam Catatan 2c dan 2i, laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah laporan keuangan tahunan pertama yang disusun berdasarkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006).
As stated in Notes 2c and 2i, the financial statements for the year ended December 31, 2010 are the Company’s first annual financial statements prepared in accordance with SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006).
Dalam menerapkan standar-standar baru di atas, Perusahaan telah mengidentifikasi penyesuaian transisi berikut sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 tentang ketentuan transisi untuk penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sebagaimana diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
In adopting the above new standards, the Company has identified the following transition adjustments in accordance with the Technical Bulletin No.4 concerning the transitional provisions for the first adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) as issued by the Indonesian Institute of Accountants.
58
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
31. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006) (lanjutan)
31. FIRST ADOPTION OF SFAS NO. 50 (REVISED 2006) AND SFAS NO. 55 (REVISED 2006) (continued)
Pengaruh transisi ke PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) untuk neraca awal Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:
The effect of the transition to SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) to the Company’s opening balance sheet as of January 1, 2010 is set out in the following table:
Penyesuaian Transisi ke PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006)/ Transitional adjustments to SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006)
Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported
Neraca Aset Investasi sewa pembiayaan neto setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen - bersih Aset pajak tangguhan Ekuitas Saldo laba
KEWAJIBAN
Balance Sheet Assets
873.528.892.928
(4.140.980.634)
869.387.912.294
Net investment in finance leases, net of allowance impairment losses
365.016.686.182 2.501.908.000
4.761.256.398 1.035.245.151
369.777.942.580 3.537.153.151
Consumer financing receivables - net Deferred tax assets
463.075.625.784
1.655.520.915
464.731.146.699
DALAM
Stockholders’ Equity Retained earnings
The above transition adjustments were derived from the reassessment of impairment losses for financial assets in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006). The basis for reassessment of impairment losses is detailed in Note 2i.
Penyesuaian transisi di atas berasal dari penilaian kembali atas kerugian penurunan nilai aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Dasar untuk penilaian kembali atas kerugian penurunan nilai dijelaskan dalam Catatan 2i. 32. ASET DAN ASING
Setelah disesuaikan/ As adjusted
VALUTA
32. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Posisi aset dan kewajiban dalam valuta asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Details of assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2010 and 2009 are as follows: 2010 Setara Rp/ Rupiah Equivalent
(US$) Aset dalam valuta asing Kas dan setara kas Investasi sewa pembiayaan neto Piutang lain-lain Uang muka, biaya dibayar di muka dan lainnya Jumlah aset dalam valuta asing
670.755 375.604 109.492
6.043.511.291 3.384.194.562 986.518.595
10.370
93.433.700
Assets denominated in foreign currencies Cash and cash equivalents Net investment in financing leases Other receivables Advances, prepaid expenses and other
1.166.221
10.507.658.148
Total assets denominated in foreign currencies
59
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
32. ASET DAN KEWAJIBAN ASING (lanjutan)
DALAM
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
VALUTA
32. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued) 2010 Setara Rp/ Rupiah Equivalent
(US$) Kewajiban dalam valuta asing
Liabilities denominated in foreign currencies
Hutang kepada lembaga keuangan dan bank Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Hutang lain-lain
(2.173.858) (3.961) (69.974) (28.256)
(19.586.463.098) (35.688.610) (630.465.920) (254.587.009)
Loans from financial institutions and banks Tax payable Accrued expenses Other payables
Jumlah kewajiban dalam valuta asing
(2.276.049)
(20.507.204.637)
Total liabilities denominated in foreign currencies
Jumlah kewajiban bersih dalam valuta asing
(1.109.828)
(9.999.546.489)
Total liabilities denominated in foreign currencies - net
2009 Setara Rp/ Rupiah Equivalent
(US$) Aset dalam valuta asing
Assets denominated in foreign currencies
Kas dan setara kas Investasi sewa pembiayaan neto Piutang lain-lain Uang muka, biaya dibayar di muka dan lainnya
478.587 1.833.651 25.002
4.496.326.641 17.227.149.959 234.894.542
423.669
3.980.373.358
Cash and cash equivalents Net investment in financing leases Other receivables Advances, prepaid expenses and other
Jumlah aset dalam valuta asing
2.760.909
25.938.744.500
Total assets denominated in foreign currencies
Hutang kepada lembaga keuangan dan bank Hutang pajak Uang muka lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Hutang lain-lain
(19.666.666) (3.573) (18.546) (95.094) (38.331)
(184.768.336.199) (33.567.302) (174.242.488) (893.402.870) (360.121.247)
Loans from financial institutions and banks Tax payable Other advances Accrued expenses Other payables
Jumlah kewajiban dalam valuta asing
(19.822.210)
(186.229.670.106)
Total liabilities denominated in foreign currencies
Jumlah kewajiban bersih dalam valuta asing
(17.061.301)
(160.290.925.606)
Total liabilities denominated in foreign currencies - net
Kewajiban dalam valuta asing
Liabilities denominated in foreign currencies
To hedge the risk associated with the fluctuation of foreign currency and floating interest rate of the bank loan, the Company uses derivative financial instrument (Note 7).
Untuk melindungi dari risiko yang berkaitan dengan fluktuasi mata uang asing dan tingkat suku bunga mengambang dari pinjaman bank, Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif (Catatan 7). 33. SALDO DAN TRANSAKSI KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
33. BALANCES AND RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
In the ordinary course of business, the Company has transaction with related parties. The transaction are carried out under the same conditions as transaction with third parties.
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut diperlakukan sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa atau pihak ketiga.
60
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
33. SALDO DAN TRANSAKSI KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
33. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
WITH
In 2010 and 2009, the Company conducted related party transactions with PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (“ABDA”) to insure certain leased assets financed by the Company. ABDA is one of the Company’s shareholders. The Company’s payables to ABDA as of December 31, 2010 and 2009 was Rp1,454,230,177 and Rp985,050,276 which constituted 0.23% and 0.20% of total liabilities at those dates.
Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan melakukan transaksi dengan PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (“ABDA”) untuk mengasuransikan aset sewaan tertentu yang dibiayai oleh Perusahaan. ABDA adalah salah satu pemegang saham Perusahaan. Hutang Perusahaan kepada ABDA pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp1.454.230.177 dan Rp985.050.276 yang merupakan 0,23% dan 0,20% dari jumlah kewajiban pada tanggal-tanggal tersebut. 34. INFORMASI SEGMEN USAHA
34. BUSINESS SEGMENT INFORMATION For management reporting purposes, the Company’s operating results are reported in two business segments, i.e., finance lease and consumer financing as follows:
Untuk tujuan pelaporan manajemen, hasil operasi Perusahaan dilaporkan dalam dua segmen usaha, yaitu pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan sebagai berikut: 2010
Keterangan
Sewa pembiayaan/ Finance lease
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
Tidak Dapat Dialokasikan/ Unallocated
Jumlah/ Total
Description
Jumlah pendapatan
179.035.885.078
84.091.184.246
12.012.117.948
275.139.187.272
Revenues
Hasil Hasil segmen Beban keuangan Beban yang tidak dapat dialokasikan Laba sebelum beban pajak Beban pajak Laba bersih
179.035.885.078 -
84.091.184.246 -
12.012.117.948 66.795.917.020 127.300.113.954 -
275.139.187.272 66.795.917.020 127.300.113.954 81.043.156.298 20.526.182.272 60.516.974.026
Income Segment income Financing costs Unallocated expenses Profit before tax expense Tax expense Net profit
1.010.623.419.960 2.545.938.774
481.535.242.410 340.001.567
90.567.169.424 642.869.355.293
1.582.725.831.794 645.755.295.634
Assets and liabilities Segment assets Segment liabilities
-
-
10.868.877.866 9.739.610.334
10.868.877.866 9.739.610.334
-
-
458.512.000
458.512.000
Aset dan kewajiban Aset segmen Kewajiban segmen Informasi segmen Lainnya Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi Beban nonkas lainnya: - Imbalan kerja karyawan
Other segment information Capital expenditure Depreciation and amortization Other non-cash expenses: - Employee benefit expense
2009
Keterangan
Sewa pembiayaan/ Finance lease
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
Tidak Dapat Dialokasikan/ Unallocated
Jumlah/ Total
Description
Jumlah pendapatan
160.453.894.817
73.747.746.469
14.479.391.021
248.681.032.307
Revenues
Hasil Hasil segmen Beban keuangan Beban yang tidak dapat dialokasikan Laba sebelum beban pajak Beban pajak Laba bersih
160.453.894.817 -
73.747.746.469 -
14.479.391.021 83.100.283.486 106.466.536.448 -
248.681.032.307 83.100.283.486 106.466.536.448 59.114.212.373 17.951.480.760 41.162.731.613
Income Segment income Financing costs Unallocated expenses Profit before tax expense Tax expense Net profit
Aset dan kewajiban Aset segmen Kewajiban segmen
878.127.557.023 2.517.014.233
365.267.028.323 426.757.977
127.335.603.191 494.413.843.027
1.370.730.188.537 497.357.615.237
Assets and liabilities Segment assets Segment liabilities
-
-
5.517.811.562 9.597.571.466
5.517.811.562 9.597.571.466
-
-
458.512.000
458.512.000
Informasi segmen Lainnya Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi Beban nonkas lainnya: - Imbalan kerja karyawan
Other segment information Capital expenditure Depreciation and amortization Other non-cash expenses: - Employee benefit expense
The Company only operates within the Republic of Indonesia. Accordingly, the Company does not present geographical segment information.
Perusahaan hanya beroperasi dalam wilayah Republik Indonesia sehingga Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen geografis.
61
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
35. PERNYATAAN STANDAR KEUANGAN BARU DAN DIREVISI
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
AKUNTANSI
35. NEW AND REVISED STATEMENTS FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
OF
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:
Accounting Standards issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) up to the date of completion of the Company’s financial statements but not yet effective are summarized below:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
Effective on or after January 1, 2011:
·
·
PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”
Prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. ·
·
PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”
·
PSAK 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”
SFAS 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting” Prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.
Menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim. ·
SFAS 2 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows” Requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode. ·
SFAS 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements”
·
PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”
SFAS 5 (Revised 2009) “Operating Segments” Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
62
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
35. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN DIREVISI (lanjutan)
35. NEW AND FINANCIAL (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan): ·
Effective on (continued): ·
PSAK 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”
·
PSAK 8 (Revisi 2010), ”Peristiwa Setelah Periode Laporan”
·
PSAK 19 (Revisi 2010) “Aset Tak Berwujud”
SFAS 7 (Revised Disclosures”
January
1,
2011
2010) “Related
Party
SFAS 8 (Revised 2010), ”Events after the Reporting Period”
SFAS 19 (Revised 2010) “Intangible Assets” Prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another SFAS. Requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.
Menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan. ·
after
Prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. Requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.
Menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat. ·
or
Requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.
Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan. ·
REVISED STATEMENTS OF ACCOUNTING STANDARDS
·
PSAK 23 (Revisi 2010) “Pendapatan”
SFAS 23 (Revised 2010) “Revenue” Identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
Mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
63
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
35. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN DIREVISI (lanjutan)
35. NEW AND FINANCIAL (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan): ·
Effective on (continued): ·
PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”
·
PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”
·
PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”
January
1,
2011
SFAS 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”
SFAS 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets”
SFAS 57 (Revised 2009) “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” Aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. ·
after
Prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui. ·
or
Prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.
Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. ·
REVISED STATEMENTS OF ACCOUNTING STANDARDS
·
ISAK 14, “Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web”
ISAK 14, “Intangible Assets-Web Site Costs” Web site that arises from development and is for internal or external access is an internally generated intangible asset, and any internal expenditure on the development and operation of the web site shall be accounted for in accordance with SFAS 19 (Revised 2010).
situs web yang muncul dari pengembangan dan digunakan untuk akses internal maupun eksternal merupakan aset takberwujud yang dihasilkan secara internal, dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan dicatat sesuai dengan PSAK 19 (Revisi 2010).
64
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
35. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN DIREVISI (lanjutan)
35. NEW AND FINANCIAL (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan): ·
Effective on (continued): ·
ISAK 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”
or
after
January
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
1,
2011
ISAK 17, “Interim Financial Reporting and Impairment” Requires that en entity shall impairment loss recognized interim period in respect of investment in either an equity financial asset carried at cost.
Mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.
·
REVISED STATEMENTS OF ACCOUNTING STANDARDS
not reverse an in a previous goodwill or an instrument or a
Effective on or after January 1, 2012: ·
PSAK 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”
SFAS 10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”
Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
Prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Interpretasi dan Standar yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangannya.
The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these Interpretations and revised Standards on its financial statements.
36. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
36. SUBSEQUENT EVENTS
Pada tanggal 31 Januari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank SBI Indonesia dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp30.000.000.000.
On January 31, 2011, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank SBI Indonesia with a maximum credit limit of Rp30,000,000,000.
Pada tanggal 23 Februari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman aksep dengan PT Bank Capital Indonesia Tbk dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp50.000.000.000.
On February 23, 2011, the Company signed a money market facility agreement with PT Bank Capital Indonesia Tbk with a maximum credit limit of Rp50,000,000,000.
Pada tanggal 10 Maret 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Permata Tbk dengan jumlah maksimal pinjaman Rp150.000.000.000.
On March 10, 2011, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank Permata Tbk with a maximum credit limit of Rp150,000,000,000.
65
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
37. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
37. COMPLETION STATEMENTS
OF
THE
FINANCIAL
The management of the Company is responsible for the preparation of the financial statements that were completed on March 21, 2011.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang telah diselesaikan pada tanggal 21 Maret 2011.
66