PT MAGNA FINANCE Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
PT MAGNA FINANCE Tbk FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 DAN 2014 (UNAUDITED) AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (AUDITED)
PT MAGNA FINANCE Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
PT MAGNA FINANCE Tbk FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 DAN 2014 (UNAUDITED) AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (AUDITED)
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Page
Surat Pernyataan Direksi
Laporan Posisi Keuangan
Board of Directors’ Statement Letter
1-2
Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif
3
Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
5
Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
6 - 85
***********************************************************
Notes to the Financial Statements
MAGNA FINANCE SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014
BOARD OF DIRECTORS' STATEMENTS REGARD'NG THE RESPONSIBILITY FORTHE FINANCIAL STATEMENTS AS OF MARCH 31,2015 AND DECEMBER 31,2014 AND FORTHE THREE-MONTH PERIOD ENDED MARCH 31,2015 AND 2014
PT MAGNA FINANCE TbK
PT MAGNA FINANCETbK
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
We, the undersigned:
1
1
Nomor telepon Jabatan
Mqrcia Maria Tri Martini Rukan Permata Senayan Blok E/50, Jl. Tentara Pelajar, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta 12210 Sutera Harmoni Vl No. 15, Pondok Jagung, Serpong Utara, Tangerang (o21) s7940936 Direktur Utama
Nama
Erwin Winata
2
Nama
Alamat kantor
Alamat domisili
2
"Alamat kantor
Alamat domisili Nomor telepon Jabatan
1 Kami
bertanggung
Residential address
jawab atas
penyajian laporan keuangan
Title
: :
Name Office address
: :
Resrdenfla/ address
:
Telephone Title
: :
Marcia Maria Tri Martini Rukan Permata Senayan BIok U50, Jl. Tentara Pelajar, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta 12210 Sutera Harmoni Vl No. 15, Pondok Jagung, Serpong Utara, Tangerang (021) 57940936 President Director Erwin Winata Rukan Permata Senayan Blok E/50, Jl. Tentara Pelajar, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta 12210 JL Tapos No. 32, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Bogor (021) 57940936 Director
declare that:
penyusunan
PT Magna
dan
1 We are
Finance Tbk
responsible
for the
preparation
and
the
presentation of the financial statements of PT Magna Finance Tbk
("Perusahaan");
2
:
Telephone
Rukan Permata Senayan Blok E/50, Jl. Tentara Pelajar, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakafta 12210 Jl. Tapos No. 32, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Bogor (021) 57940936 Direktur
menyatakan bahwa:
: :
Name Office address
("Company");
Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia;
2
The financial statements of the Company have been prepared and
presented
in
accordance with Indonesian Financial Accounting
Standards;
3 a. Semua
informasi dalam laporan keuangan Perusahaan
3 a. All information in the financial
statements of the Company has been disclosed in a complete and truthful manner;
telah diungkapkan secara lengkap dan benar;
b. Laporan keuangan Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan
b.
tidak menghilangkan informasi atau fakta material;
4
Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian
The financial stafernenfs of the Company do not contain any inconect information or material facts, nor do they omit any information or material facts;
internal
4
We are responsible for the Company's interna! control systems.
Perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement has been made truthfully. Jakarta, 28 AprillApril, 2015
Atas nama dan mewakili Direksi / For and on behalf of the Board of Directors
MAGNAFINANCE
Marcia Maria Tri Martini Direktur Utama/ President Director
Erwin Winata
Direktur/ Director PT MAGNA FINANCE TbK
Rukon Permoto Senoyon Blok
50 Jl. Tentoro Pelojcir, Grogol Utoro, Keboyoron Lomo - Jokorto Seloton Telp:021 57940936 (Hunting). Fox: 021 57949433 E
l22l0
PT MAGNA FINANCE Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT MAGNA FINANCE Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Maret/ March 2015
31 Desember/ December 2014
ASET
ASSETS
Kas dan bank Piutang pembiayaan konsumen - pihak ketiga setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar : 2015 : Rp 3,779,572,390 2014 : Rp 2,778,740,273
2a,2c, 2c,4,27,28
2c,2d,5,12, 24a,27,28
9,531,022,016
11,626,808,978
Cash on hand and in banks
466,353,773,606
433,443,470,685
Consumer financing receivables - third parties net of allowance for impairment losses of : Rp 3.779.572.390 : 2015 Rp 2.778.740.273 : 2014
Piutang sewa pembiayaan pihak ketiga
2c,2e,6, 27,28
152,840,774
220,797,831
Finance lease receivables third parties
Piutang lain-lain - pihak ketiga
2b,2c,7, 27,28
6,479,711,889
1,930,139,075
Other receivables - third parties
2b,2g,8,24b, 24d,26a
12,995,464,541
13,266,205,072
Prepaid expenses
9,629,885,493
Fixed assets net of accumulated depreciation of : 2015 Rp 10.294.681.520 : 2014 Rp 9.505.014.265 :
Biaya dibayar di muka Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar : 2015 : Rp 10,294,681,520 2014 : Rp 9,505,014,265
2h,2i,9,15
10,312,329,488
Agunan yang diambil alih setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai 2015 : Rp 425,221,341 2014 : Rp 303,829,845
2i,2j,10
6,877,109,589
4,332,279,077
Foreclosed assets net of allowance for impairment losses of : 2015 Rp 425.221.341 : 2014 Rp 303.829.845 :
Aset pajak tangguhan - neto
2m,14b
1,004,584,471
932,611,686
Deferred tax assets - net
2c,11,27,28
2,510,113,962
3,014,575,780
Other assets
516,216,950,336
478,396,773,677
TOTAL ASSETS
Aset lain-lain JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
PT MAGNA FINANCE Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT MAGNA FINANCE Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Maret/ March 2015
31 Desember/ December 2014
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS Utang bank
LIABILITIES 2c,5,12, 24a,27,28
Beban akrual
2c,13,27,28
Utang pajak
2m,14a
362,586,830,876
326,822,653,848
Bank loans
3,935,930,321
3,116,211,363
Accrued expenses
367,306,103
945,146,231
Taxes payable
Utang lain-lain - pihak ketiga
2c,15,27,28
8,411,852,351
7,714,189,952
Other payables - third parties
Liabilitas imbalan pasca kerja
2k,16
1,972,485,867
1,965,540,394
Post-employment benefits liability
377,274,405,518
340,563,741,788
TOTAL LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS
EQUITY Share capital - par value of Rp 100 per share Authorized capital -
Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham Modal dasar 1.200.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.000.000.000 saham Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
17
100,000,000,000
100,000,000,000
1.200.000.000 shares Issued and fully paid - up capital 1,000,000,000 shares
38,942,544,818
37,833,031,889
Retained earnings unappropriated
138,942,544,818
137,833,031,889
516,216,950,336
478,396,773,677
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
PT MAGNA FINANCE Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MAGNA FINANCE Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
31 Maret/ March 2015
31 Maret/ March 2014
PENDAPATAN Pendapatan pembiayaan konsumen neto Pendapatan sewa pembiayaan Pendapatan operasional lainnya Pendapatan lain-lain
INCOME
2e,2l,18 2f,2l 2l,19 2l,9
Jumlah Pendapatan
25,250,009,132 7,364,943 8,339,207,288 42,539,147
19,933,619,578 14,124,682 3,862,859,094 263,389,554
Consumer financing income net Factoring income Other operating income Other income
33,639,120,510
24,073,992,908
TOTAL INCOME
11,697,300,439 9,357,879,927 7,544,719,790 2,794,141,987 742,186,473
8,095,774,101 7,649,145,537 6,483,244,217 1,195,573,586
EXPENSES Interest expense and financial charges Salary and allowances expenses General and administrative expenses Provision for impairment losses Other expenses
32,136,228,616
23,423,737,441
TOTAL EXPENSES
1,502,891,894
650,255,467
INCOME BEFORE INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)
BEBAN Beban bunga dan keuangan Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Beban penyisihan kerugian penurunan nilai Beban lain-lain
2d,2e,2l,20 2b,2k,2l,21,26b 2b,2l,22,26a 2c,5,10 2l,10,23
Jumlah Beban LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
(465,351,750) 71,972,785
(169,238,500) (10,443,846)
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred
(393,378,965)
(179,682,346)
Income Tax Expense - Net
2m,14b
Beban Pajak Penghasilan - Neto LABA TAHUN BERJALAN
1,109,512,929
470,573,121
INCOME FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Pendapatan Komprehensif Lain
-
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR
-
1,109,512,929
470,573,121
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
1.71
1.57
BASIC EARNINGS PER SHARE
2p,25
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak
The accompanying notes to the financial statements form an integral
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
part of these financial statements taken as a whole.
3
PT MAGNA FINANCE Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo 31 Desember 2013
Saldo 31 Desember 2014
31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya/ Retained Earnings Unappropriated
Jumlah Ekuitas/ Total Equilty
33,973,645,717
63,973,645,717
Balance, December 31, 2013
470,573,121
470,573,121
Total comprehensive income for the period
30,000,000,000
34,444,218,838
64,444,218,838
Balance, March 31, 2014
100,000,000,000
37,833,031,889
137,833,031,889
Balance, December 31, 2014
1,109,512,929
1,109,512,929
Total comprehensive income for the period
38,942,544,818
138,942,544,818
Balance, Maret 31, 2015
30,000,000,000 -
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Saldo 31 Maret 2015
FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Saldo 31 Maret 2014
PT MAGNA FINANCE Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
100,000,000,000
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
4
PT MAGNA FINANCE Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Transaksi pembiayaan Bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama, penerusan pinjaman pengambilalihan piutang (without recourse) Lain-lain Pendapatan bunga
2d,2e,2f,2l
2d,2l 2l 2l
Jumlah penerimaan kas Pengeluaran kas untuk atau kepada: Transaksi pembiayaan Bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama, penerusan pinjaman dan pengambilalihan piutang (without recourse) Beban bunga dan keuangan Beban gaji dan tunjangan, beban umum dan administrasi serta beban lain-lain Pajak penghasilan
2d,2e,2f,2l
2d 2d,2e,2l
2b,2k,2l 2m
Jumlah pengeluaran kas Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap
PT MAGNA FINANCE Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Maret/ March 2015
133,027,964,553
126,651,803,062
53,647,333,737 1,081,999,740 8,995,340
70,685,053,410 196,959,025 6,314,281
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from: Financing transactions Banks in connection with the cooperation transactions of joint financing, loan channeling,receivables transfer (without recourse) Others Interest income
187,766,293,370
197,540,129,778
Total cash receipts
(141,984,162,703)
(96,857,579,715)
(45,469,407,656) (18,968,265,023)
(60,764,546,539) (17,575,355,902)
(17,396,314,977) (402,687,936)
(11,995,520,031) (401,973,312)
Cash disbursements for or to: Financing transactions Banks in connection with the cooperation transactions of joint financing, loan channeling,receivables transfer (without recourse) Interest expense and financial charges Salaries and allowances expenses, general and administrative expenses and other expenses Income tax
(224,220,838,295)
(187,594,975,499)
Total cash disbursements
(36,454,544,925)
2h,9 9
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
31 Maret/ March 2014
9,945,154,279
99,800,000 (1,572,111,250)
800,000,000 (99,276,000)
(1,472,311,250)
700,724,000
Net Cash Used in Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of fixed assets Net Cash Used in Investing Activities
86,290,420,365 (50,459,351,152)
25,336,684,942 (40,429,215,276)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Payment of bank loans
Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
35,831,069,213
(15,092,530,334)
Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN BANK
(2,095,786,962)
(4,446,652,055)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
11,626,808,978
11,899,039,093
CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR
9,531,022,016
7,452,387,038
CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang bank Pembayaran utang bank
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
4
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
5
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM
1.
a. Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan
GENERAL a. Establishment and General Information of the Company
PT Magna Finance Tbk ("Perusahaan") didirikan di Jakarta dengan nama PT Arkasa Utama Leasing berdasarkan Akta Notaris Jacinta Susanti, SH No. 10 tanggal 9 Maret 1984. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No C2-5118.HT.01-01.Th 84 tanggal 13 September 1984 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No 9, Tambahan No. 124 tanggal 31 Januari 1989. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn No. 31 tanggal 7 Maret 2014, antara lain, yaitu mengenai perubahan nilai nominal saham, peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan, perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka dan perubahan seluruh ketentuan anggaran dasar Perusahaan dalam rangka menjadi Perusahaan Terbuka (Catatan 17). Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No AHU11282.AH.01.02. Tahun 2014 tanggal 14 Maret 2014 dan telah dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No AHUAH.01.10-11554 tanggal 18 Maret 2014.
PT Magna Finance Tbk ("the Company") was established in Jakarta under the name of PT Arkasa Utama Leasing based on Notarial Deed of Jacinta Susanti, SH No. 10 dated March 9, 1984 The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No C2-5118HT01-01. Th 84 dated September 13, 1984 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No 9, Supplement No. 124 dated January 31, 1989. The Company's articles of association has been amended several times and the most recent by Notarial Deed of Humberg Lie, SH, SE, MKn No. 31 dated March 7, 2014, among others, concerning the change in par value of share, increase in the Company's authorized and issued and fully paid capital, change of the Company's status from a Private Company to a Public Company and change all the provisions of the Company's articles of association in order to be a Public Company (Note 17). The amendment of the Company's articles of association has been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No AHU-11282.AH.01.02. Tahun 2014 dated March 14, 2014 and has been recorded in the database of Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights Department under Admission Notification Amendment No AHU-AH.01.10-11554 dated March 18, 2014.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama dalam bidang lembaga pembiayaan meliputi sewa guna usaha, anjak piutang dan pembiayaan konsumen.
Based on article 3 of the Company's articles of association, the scope of the Company's activities comprises of financing activities which include leasing, factoring and consumer financing.
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-141/KMK.11/1984 tanggal 27 November 1984 tentang "Pemberian Izin Usaha Dalam Bidang Leasing" kepada Perusahaan yang telah beberapa kali diperpanjang, terakhir dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No KEP-035/KMK.5/2006 tanggal 20 Februari 2006 dan diubah dengan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. KEP-2293/NB.1/2014 tanggal 11 September 2014 tentang "Pemberlakuan Izin Usaha di Bidang Perusahaan Pembiayaan sehubungan dengan Perubahan Nama PT Magna Finance menjadi PT Magna Finance Tbk" yang berlaku surut sejak tanggal persetujuan perubahan anggaran dasar mengenai perubahan nama Perusahaan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
The Company obtained a license to operate as a financing company from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. KEP-141/KMK.11/1984 dated November 27, 1984 regarding "The Granting of the Operating License as a Leasing Company" which has been amended several times, the most recent by the Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP-035/KMK.5/2006 dated February 20, 2006 and amended by the Decision Letter of Board of Commissioners of Financial Services Authority ("OJK") No KEP-2293/NB.1/2014 dated September 11, 2014 regarding "The Application of the Operating License as a Leasing Company in connection with the change of the Company's Name from PT Magna Finance become PT Magna Finance Tbk" which was applied retrospectively since the approval date of the change of the Company's articles of association regarding the change of the Company's name by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia.
6
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan)
1.
a. Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a. Establishment and General Information of the Company
Pada saat ini, Perusahaan menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan dan anjak piutang. Pada tanggal 31 Desember 2014, kantor pusat Perusahaan terletak di Rukan Permata Senayan Blok E-50, Jalan Tentara Pelajar, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Perusahaan memiliki 28 (dua puluh delapan) kantor cabang dan 1 (satu) kantor perwakilan yang berlokasi antara lain di wilayah Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bandung, Tegal, Purwokerto, Medan, Jambi, Bandar Lampung, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Samarinda dan Banjarmasin.
Currently, the Company is engaged in financing activities comprise of consumer financing, finance lease and factoring. As of December 31, 2014, the Company's head office is located at Rukan Permata Senayan Blok E-50, Jalan Tentara Pelajar, Grogol Utara, Kebayoran Lama, South Jakarta. The Company has 28 (twenty eight) branches and 1 (one) representative office located among others in Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bandung, Tegal, Purwokerto, Medan, Jambi, Bandar Lampung, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Samarinda and Banjarmasin.
Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1984.
The Company started its commercial operations in 1984.
Perusahaan tidak memiliki entitas induk dan entitas induk terakhir dikarenakan tidak terdapat pemegang saham yang memiliki pengendalian atas Perusahaan.
The Company does not have a parent entity and ultimate parent entity due to there are no shareholders who have control over the Company.
b. Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan
b. Initial Public Offering of the Company's Shares
Pada tanggal 30 Juni 2014, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan ("OJK") melalui Surat No S-316/D.04/2014 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat sebanyak 700.000.000 (tujuh ratus juta) saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 105 per saham dan sebanyak 100.000.000 (seratus juta) Waran Seri I dengan ketentuan setiap pemegang saham yang memiliki 7 (tujuh) saham baru berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru. Pada tanggal 7 Juli 2014, saham dan waran tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On June 30, 2014, the Company obtained the effective statement from Board of Commissioners of Financial Services Authority ("OJK") through Letter No S-316/D.04/2014 to conduct the Initial Public Offering of 700,000,000 (seven hundred millions) shares to the public with par value of Rp 100 each share at the offering price of Rp 105 each share and 100,000,000 (one hundred millions) Series I Warrants whereby every shareholder which has 7 (seven) new shares entitles to obtain 1 (one) Series I Warrant that 1 (one) Series I Warrant entitles the holder to buy 1 (one) new share. On July 7, 2014, the shares and warrants were listed in Indonesia Stock Exchange.
c. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan
c. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and Employees
Dewan Komisaris dan Direksi
Boards of Commissioners and Directors
Berdasarkan Keputusan Sirkular Pemegang Saham Perusahaan Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 28 April 2014, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn No. 46 tanggal 8 Mei 2014, dan telah dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perusahaan No AHU-07406.40.22.2014 tanggal 9 Mei 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Based on Circular Resolution of the Company's Shareholders in lieu of the Extraordinary General Meeting of the Company's Shareholders dated April 28, 2014, as covered by Notarial Deed of Humberg Lie, SH, SE, MKn No. 46 dated May 8, 2014, and has been recorded in the database of Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights Department under Admission Notification Amendment No AHU-07406.40.22.2014 dated May 9, 2014, the composition of the Company's Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2014 are as follows:
7
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan)
1.
c. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) c. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and Employees (continued)
Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan)
Boards of Commissioners and Directors (continued)
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 26 Januari 2015, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Irwan Santosa, SH, MKn No 05 tanggal 26 Januari 2015, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No AHU0001405.AH.0102. Tahun 2015 tanggal 28 Januari 2015, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Maret 2015 adalah sebagai berikut:
Based on Minutes of Meeting of the Extraodinary General Meeting of the Company's Shareholders dated January 26, 2015, as covered by Notarial Deed of Irwan Santosa, SH, MKn No 05 dated January 26, 2015, and has been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic Indonesia in its Decision Letter No. AHU0001405.AH.0102. Tahun 2015 dated January 28, 2015, the composition of the Company's Boards of Commissioners and Directors as of March 31, 2015 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama (Komisaris Independen) Komisaris Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama (Direktur Independen) Direktur Direktur
Board of Commissioners
Irwan Atmadja Dinata Darto Bambang Abujasin
Marcia Maria Tri Martini Triyuga Satyawan Erwin Winata Sofyannu
Berdasarkan Keputusan Sirkular Pemegang Saham Perusahaan Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 28 April 2014, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn No. 46 tanggal 8 Mei 2014, dan telah dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perusahaan No. AHU-07406.40.22.2014 tanggal 9 Mei 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama (Direktur Independen) Direktur Direktur
Board of Directors President Director Vice President Director (Independent Director) Director Director
Based on Circular Resolution of the Company's Shareholders in lieu of the Extraordinary General Meeting of the Company's Shareholders dated April 28, 2014, as covered by Notarial Deed of Humberg Lie, SH, SE, MKn No. 46 dated May 8, 2014, and has been recorded in the database of Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights Department under Admission Notification Amendment No. AHU-07406.40.22.2014 dated May 9, 2014, the composition of the Company's Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2014 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama (Komisaris Independen) Komisaris
President Commissioner (Independent Commissioner) Commissioner
Board of Commissioners
Miming Irawan Jusup Darto Bambang Abujasin
Goenadi Hadiwidjaja Triyuga Satyawan Erwin Winata Sofyannu
8
President Commissioner (Independent Commissioner) Commissioner Board of Directors President Director Vice President Director (Independent Director) Director Director
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan) c. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Perusahaan dan Karyawan (lanjutan)
1. Audit,
GENERAL (continued) c. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and Employees (continued)
Sekretaris
Komite Audit
Audit Committee
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris tanggal 26 Januari 2015, susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
Based on Decision of the Board of Commissioners dated January 26, 2015, the Company's Audit Committee as of March 31, 2015 are as follows:
Based on Decision of the Board of Commissioners dated March 14, 2014, the Company's Audit Committee as of December 31, 2014 are as follows:
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris tanggal 14 Maret 2014, susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
Chairman Member Member
Irwan Atmadja Dinata Vivien Soesanto Leonard Stephen Jonatan
Chairman Member Member
Miming Irawan Jusup Vivien Soesanto Leonard Stephen Jonatan
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Berdasarkan Surat Penunjukkan Corporate Secretary No 1403J/MFDIR/III/2014 tanggal 14 Maret 2014, Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah Andrew Hernando.
Based on the Letter of Appointment of Corporate Secretary No 1403J/MF-DIR/III/ 2014 dated March 14, 2014, the Company's Corporate Secretary as of December 31, 2014 is Andrew Hernando.
Personil manajemen kunci Perusahaan meliputi Dewan Komisaris dan Direksi. Jumlah imbalan kerja jangka pendek (gaji dan remunerasi) yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebagai berikut:
Key management personnels of the Company include the Boards of Commissioners and Directors. Total short-term employee benefits (salaries and remuneration) paid to the Company's Boards of Commissioners and Directors for the years ended March 31, 2015 and 2014, respectively, are as follows:
31 Maret/ March 2015
31 Maret/ March 2014
Dewan Komisaris Direksi
74,583,988 1,024,285,655
196,335,639 538,026,917
Board of Commissioners Board of Directors
Jumlah
1,098,869,643
734,362,556
Total
Tidak ada kompensasi dalam bentuk imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak kerja dan pembayaran berbasis saham kepada personil manajemen kunci Perusahaan.
There are no compensation of post-employment benefits, other longterm benefits, termination benefits and share-based payment to key management personnels of the Company.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan memiliki karyawan masing-masing sejumlah 672 dan 701 orang (tidak diaudit).
As of March 31, 2015 and December 31, 2014, the Company has a total of 672 and 701 employees (unaudited), respectively.
d. Completion of the Financial Statements
d. Penyelesaian Laporan Keuangan
The management of the Company is responsible for the preparation and presentation of the financial statements that were completed and authorized to be issued on April 28, 2015.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 28 April 2015.
9
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan oleh Perusahaan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies adopted by the Company consistently in preparing the financial statements for the years ended March 31, 2015 and 2014 are as follows:
a. Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
a. Statement of Compliance and Basis of Financial Statements Preparation
Pernyataan Kepatuhan
Statement of Compliance
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia ("SAK"), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ("ISAK") yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Bapepam dan LK, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan ("OJK") sejak tanggal 1 Januari 2013, No. VIII.G.7 tentang "Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik" yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards ("SAK"), which consists of the Statements of Financial Accounting Standards ("PSAK") and Interpretations of Financial Accounting Standards ("ISAK") issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants and Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency ("Bapepam and LK"), which function has been transferred to Financial Services Authority ("OJK") starting January 1, 2013, rule No. VIII.G.7 regarding "Financial Statements Presentation and Disclosures for Issuers or Public Companies" as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam and LK No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Basis of Financial Statements Preparation
Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") 1 (Revisi 2009), "Penyajian Laporan Keuangan".
The financial statements are prepared in accordance with Statements of Financial Accounting Standards ("PSAK") 1 (Revised 2009), "Presentation of Financial Statements".
Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The financial statements, except for cash flows, have been prepared on the accrual basis, using historical cost concept of accounting, except for some certain accounts measured based on other measurements as described in the accounting policies of each such account.
Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disusun dengan menggunakan metode langsung.
The statement of cash flows presents receipts and payments of cash on hand and in banks classified into operating, investing and financing activities. Cash flows from operating activities is presented using the direct method.
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
In preparing the financial statements in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia requires use of judgments, estimates and assumptions that affect:
-
penerapan kebijakan akuntansi; jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan;
-
-
jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan.
-
10
the application of accounting policies; the amount of assets and liabilities that are reported, and the disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements; the amount of revenues and expenses during the reporting period.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
a. Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Statement of Compliance and Basis of Financial Statements Preparation (continued)
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
Basis of Financial Statements Preparation (continued)
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil akrual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management's best knowledge of current events and activities, the results of accruals may differ from those estimates.
Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntasi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Estimasi, asumsi dan pertimbangan akuntansi signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan diungkapkan pada Catatan 3.
Significant accounting estimates and judgment applied in the preparation of the Company's financial statements are disclosed in Note 3.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the Company's functional currency.
b. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
b. Transactions with Related Parties
Perusahaan menerapkan PSAK 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihakpihak Berelasi", yang mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
The Company applies PSAK 7 (Revised 2010), "Related Party Disclosures" which requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor, yang meliputi:
A related party is a person or entity that is related to the reporting entity, which consists of:
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b. Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
a. A person or a close member of that person's family is related to a reporting entity if that person: i. has control or joint control over the reporting entity; ii. iii.
has significant influence over the reporting entity; or is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: The entity and the reporting entity are members of the same i. group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). One entity is an associate or joint venture of the other entity ii. (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member). iii.
11
Both entities are joint ventures of the same third party.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
b. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Transactions with Related Parties (continued)
b. Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (lanjutan) iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (continued) iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vi. vii.
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a). A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.
c. Instrumen Keuangan
c. Financial Instruments
Perusahaan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Penyajian", PSAK 55 (Revisi 2011), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" dan PSAK 60, "Instrumen Keuangan: Pengungkapan".
The Company applies PSAK 50 (Revised 2010), "Financial Instruments: Presentation", PSAK 55 (Revised 2011), "Financial Instruments: Recognition and Measurement" and PSAK 60, "Financial Instruments: Disclosures".
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama.
Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in the case of financial assets) or received (in the case of financial liabilities). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or current market price. If the market price can not be determined reliably, then the fair value of the consideration given or received is calculated based on the estimated amount of all payments or future cash receipts, which are discounted using the prevailing market interest rate for similar instruments with a maturity equal or nearly equal.
Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, termasuk biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments measured at fair value through profit or loss, including transaction costs. Transaction costs are the costs that are directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or financial liabilities, where such costs are costs that would not occur if the entity does not acquire or issue financial instruments. The transaction costs are amortized over the life of the instrument using the effective interest rate method.
12
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
c. Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial Instruments (continued)
Aset keuangan
i.
Financial assets
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as effective hedging instruments. The Company determines the classification of financial assets at initial recognition.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
(i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi terdiri dari aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan manajemen untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial assets designated at fair value through profit or loss Financial assets designated at fair value through profit or loss comprises of assets classified as held for trading, and financial assets designated by management as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short-term profit taking), atau merupakan derivatif (kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai).
Financial assets are classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term, or it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or derivatives (unless they are designated and effective as hedging instruments).
Setelah pengukuran awal, aset keuangan yang dikelompokkan dalam kategori ini diukur sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar instrumen keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
After initial recognition, the financial assets included in this category are measured at fair value. The unrealized gains or losses resulting from changes in fair value are recognized in the statement of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
As of March 31, 2015 and 2014, the Company has no financial assets at fair value through profit or loss.
(ii) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
(ii)
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Held-to-maturity financial assets Held-to-maturity financial assets are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities, which the Company has positive intention and ability to hold to maturity.
13
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2
c. Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial Instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
i.
Financial assets (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
(ii) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan)
(ii)
Held-to-maturity financial assets (continued)
Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada awal akuisisi dan fee/biaya transaksi sebagai bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi dan kerugian yang timbul dari penurunan nilai akan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
After initial measurement, held-to-maturity financial assets are measured at amortised cost using the effective interest rate method, less impairment. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees/costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization and the losses arising from impairment of such investments are recognized in the statement of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, Perusahaan tidak memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
As of March 31, 2015 and 2014, the Company has no heldto-maturity financial assets.
(iii) Pinjaman yang diberikan dan piutang
(iii) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak dikuotasikan pada pasar aktif, kecuali: - yang dimaksudkan oleh Perusahaan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; -
Loans and receivables include non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in active markets, other than: those that the Company intends to sell immediately or in the near term and loans and receivables that the Company upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
-
those that the Company, upon initial recognition, designated as available-for-sale; or those for which the Company may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal serta fee dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi dan kerugian yang timbul atas penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
After initial measurements, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate, less allowance for impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. Amortization and losses arising from impairment is included in the statement of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, Perusahaan memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang yaitu kas dan bank, piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan, piutang lain-lain dan aset lain-lain.
As of March 31, 2015 and 2014, the Company has financial assets which is classified as loans and receivables are cash on hand and in banks, consumer financing receivables, finance lease receivables, other receivables and other assets.
14
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
c. Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Financial Instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
i.
Financial assets (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual
(iv) Available-for-sale financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, dan pinjaman yang diberikan dan piutang.
Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are neither classified as held-for-trading nor designated as at fair value through profit or loss, held-tomaturity, and loan and receivables.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
After initial recognition, available-for-sale financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity are reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual.
As of March 31, 2015 and 2014, the Company has no available-for-sale financial assets.
ii. Liabilitas keuangan
ii. Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif. Perusahaan menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities are measured at amortized cost or as derivatives designated for hedging purposes are effective. The Company determines the classification of financial liabilities at initial recognition.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
(i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
(i)
Financial liabilities designated at fair value through profit or loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi terdiri dari dua sub-kategori, yaitu liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss consist of two sub - categories; financial liabilities classified as held for trading and financial liabilities designated by the Company as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of portfolio of identified financial instrument that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effectively as hedging instruments.
15
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2
c Instrumen Keuangan (lanjutan) ii
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c Financial Instruments (continued)
Liabilitas keuangan (lanjutan)
ii
Financial liabilities (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
(i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (lanjutan)
(i)
Financial liabilities designated at fair value through profit or loss (continued)
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dicatat sebesar nilai wajar.
After initial recognition, the financial liabilities designated at fair value through profit or loss, are recorded at fair value.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif.
Gains and losses arising from changing in fair value of financial liabilities classified held for trading and designated at fair value through profit or loss are recorded in the statement of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
As of March 31, 2015 and 2014, the Company has no financial liabilities designated at fair value through profit or loss.
(ii) Liabilitas keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi
(ii)
Financial liabilities measured at amortized cost
Liabilitas keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi merupakan liabilitas keuangan yang selain atau tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial liabilities measured at amortized cost were financial liabilities that are not classified as fair value through profit or loss.
Dalam hal liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehaan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam "Beban bunga dan keuangan" dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
Financial liabilities measured at amortized cost, are initially recognized at fair value plus transaction costs that can be directly attributable and subsequently measured at amortized cost, using the effective interest rate unless the discount effect is not material, it is stated at cost. Interest expense is recognized in "Interest Expense and Financial Charges" in the statement of comprehensive income. Gain or loss are recognized in profit or loss when that financial liabilities are derecognized and through the amortization process.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, Perusahaan memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi yaitu utang bank, beban akrual dan utang lain-lain.
As of March 31, 2015 and 2014, the Company has financial liabilities are classified as financial liabilities measured at amortized cost are bank loans, accrued expenses and other payables.
16
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c Financial Instruments (continued)
iii. Saling hapus instrumen keuangan
iii. Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Revenues and expenses are presented on a net basis only when permitted by the accounting standards.
iv. Nilai wajar instrumen keuangan
iv. Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm's-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm'slength market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara handal, instrumen keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya.
When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot realibly determined, such financial instruments are recognized and measured at their carrying amounts.
Perusahaan menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan:
The Company uses the following hierarchy for determining the fair value of financial instruments:
o o
o
Tingkat 1: Harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; Tingkat 2: Teknik penilaian yang menggunakan input selain harga kuotasi yang termasuk di dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, turunan dari harga); dan
o
Tingkat 3: Teknik penilaian yang menggunakan input untuk aset dan liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
o
o
17
Level 1: Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities; Level 2: Valuation techniques using inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices); and Level 3: Valuation techniques using inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Financial Instruments (continued)
c. Instrumen Keuangan (lanjutan) v. Penurunan nilai aset keuangan
v. Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif telah terjadinya penurunan nilai atas aset keuangan Perusahaan. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at each statement of financial position date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred "loss event") and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in principal or interest payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are individually not significant.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Individual assessment is performed on the significant financial assets that had objective evidence of impairment. The insignificant financial assets include in the group of financial assets with similar credit risk characteristics and assessed collectively.
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
However if the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, the Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
Penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Sedangkan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (loss given default) yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini.
Allowance for impairment losses on impaired financial assets that were assessed individually by using discounted cash flows method. While for allowance for impairment losses on impaired financial assets that was assessed collectively, the Company uses statistical method of the historical data such as the probability of default, time of recoveries, the amount of loss incurred (loss given default), and by considering for management's judgment of current economic and credit conditions.
18
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Financial Instruments (continued)
c. Instrumen Keuangan (lanjutan) v. Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
v. Impairment of financial assets (continued)
Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individual belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan beberapa faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktorfaktor ekonomi.
Evaluation on allowance for collective impairment cover credit losses inherent in portfolios of consumer financing receivables with similar economic characteristics is performed when there is objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for allowance for collective impairment losses, management considers several factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations and economic factors.
Dalam mengestimasi penyisihan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif.
In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining allowance for collective impairment losses.
Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perusahaan menggunakan metode roll rate dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali, dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih memadai.
In assessing collective impairment, the Company uses roll rate method of historical trends of the probability of default, timing of recoveries, and the amount of loss incurred, adjusted for management's judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
Pertimbangan utama untuk penilaian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen termasuk pembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 120 (seratus dua puluh) hari atau ada kesulitan atau pelanggaran yang diketahui dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak.
The main considerations for the consumer financing receivables impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than 120 (one hundred and twenty) days or there are any known difficulties, or infringement of the original terms of contract.
Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui sebagai laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang menurun tersebut berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun cadangan.
If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account.
19
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Financial Instruments (continued)
v. Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
v. Impairment of financial assets (continued)
Jika penghapusan di masa datang kemudian diperoleh kembali, pemulihan tersebut diakui sebagai laba pada laporan laba rugi komprehensif.
If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized as profit in the statement of comprehensive income.
vi. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan
vi. Derecognition of financial assets and liabilities
Aset keuangan
Financial assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berliabilitas untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian "passthrough"; dan baik (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a "pass-through" arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or have expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masingmasing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statement of comprehensive income.
vii. Reklasifikasi instrumen keuangan
vii. Reclassification of financial instruments
Perusahaan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi derivatif dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
The Company does not reclassify a derivative out of fair value through profit or loss classification while it is held or issued.
20
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Financial Instruments (continued)
vii. Reklasifikasi instrumen keuangan (lanjutan)
vii. Reclassification of financial instruments (continued)
Perusahaan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasikan aset keuangan dari kategori dimiliki hingga jatuh tempo Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (selain dari kondisi spesifik tententu), maka seluruh aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasi menjadi aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Selanjutnya, Perusahaan tidak diperkenankan mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selama 2 (dua) tahun.
The Company shall not reclassify any financial assets category of held-to-maturity If there is sale or reclassification of held-tomaturity financial assets for more than an insignificant amount before maturity (other than in certain spesific circumstances), the entire held-to-maturity financial assets will have to be reclassified as available-for-sale financial assets. Subsequently, the Company shall not classify a financial asset as held-to-maturity during the following 2 (two) financial book years.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Reclassification of held-to-maturity financial asset to available-forsale is recorded at fair value. The unrealized gain or loss is recognized in equity until the time financial assets is derecognized and at the time the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be recognized in the statement of comprehensive income.
d. Akuntansi Pembiayaan Konsumen
d. Accounting for Consumer Financing
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama, penerusan pinjaman dan pengambilalihan piutang, dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai.
Consumer financing receivables are presented net of amounts financed by banks relating to the cooperation transactions in the form of joint financing, loan channeling and receivables transfer, less unearned consumer financing income and allowance for impairment losses.
Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen tanpa jaminan (without recourse), Perusahaan hanya menyajikan porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank dalam rangka transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan dan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai liabilitas (pendekatan bruto).
Based on the consumer joint financing agreements (without recourse), the Company only presents the portion of the total installments receivable financing by the Company (net approach). The consumer financing income is presented net of amounts of the banks' rights on such income relating to the transactions. For consumer joint financing agreements (with recourse), consumer financing receivables represent all consumers' installments and the total facilities financed by creditors are recorded as liability (gross approach).
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari debitur dengan jumlah pokok pembiayaan konsumen, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif piutang pembiayaan konsumen.
Unearned income on consumer financing, which is the excess of the aggregate installment payments to be received from the consumers over the principal amount financed, is recognized as income over the term of the respective agreement using effective interest rate method.
21
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
d. Akuntansi Pembiayaan Konsumen (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Accounting for Consumer Financing (continued)
Biaya-biaya yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan kredit pembiayaan konsumen ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari "Piutang Pembiayaan Konsumen" pada laporan posisi keuangan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil selama periode pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dan disajikan sebagai bagian dari "Pendapatan Pembiayaan Konsumen - Neto" pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Initial direct costs related to consumer financing facility is deferred and presented as part of "Consumer Financing Receivables" in the statement of financial position and recognized as an adjustment to the yield received throughout the consumer financing period using effective interest rate method and presented as a part of "Consumer Financing Income - Net" in the current year statement of comprehensive income.
Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai seperti yang dijelaskan di Catatan 2.c.v.
The Company assesses whether there is any objective evidence that a financial asset is impaired as explained in Note 2.c.v.
Piutang pembiayaan konsumen akan dihapusbukukan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima.
Consumer financing receivables will be written-off when declared uncollectible by the Company's management. Recoveries from written-off receivables are recognized as other income upon receipt.
Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen - neto, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga dan keuangan.
Total interest earned from customers is recorded as part of consumer financing income - net, while interest charged by the creditors is recorded as interest expense and financial charges.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai pembatalan perjanjian pembiayaan konsumen dan keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Early termination of a contract is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is recognized in the current year statement of comprehensive income.
Perusahaan tidak mengakui pendapatan pembiayaan konsumen secara kontraktual yang piutangnya telah lewat jatuh tempo lebih dari 120 (seratus dua puluh) hari. Pendapatan bunga yang telah diakui selama 120 (seratus dua puluh) hari tetapi belum tertagih, dibatalkan pengakuannya. Pendapatan tersebut akan diakui sebagai pendapatan pada saat pembayaran piutang diterima.
The Company does not recognize consumer financing income contract on receivables that are overdue for more than 120 (one hundred and twenty) days. The interest income previously recognized during 120 (one hundred and twenty) days but not yet collected is reversed against interest income. Such income is recognized only when the overdue receivable is collected.
e. Akuntansi Sewa
e. Accounting for Leases
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Leases are classified as finance leases if the leases transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Leases are classified as operating leases if the leases do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets.
22
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
e. Akuntansi Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e. Accounting for Leases (continued)
Perusahaan sebagai Lessor
Company as a Lessor
Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan piutang sewa pembiayaan. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan pendapatan sewa. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto Perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan pendapatan sewa. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto Perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
Under a finance lease, the Company recognizes assets held under a finance lease in its statement of financial position and present them as a receivable at an amount equal to the net of finance lease receivable. Lease receivables are treated as payments of principal and rental income. Recognition of finance income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the net investment of the Company as lessor under a finance lease. Lease receivables are treated as payments of principal and rental income. Recognition of finance income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the net investment of the Company as lessor under a finance lease.
Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak sewa pembiayaan berdasarkan tingkat suku bunga efektif dari piutang sewa pembiayaan.
Unearned income on finance leases are recognized as income over the lease term of the contract based on the effective interest rate of finance lease receivables.
Perusahaan sebagai Lessee
Company as a Lessee
Sewa dimana seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset secara signifikan berada pada lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif secara garis lurus selama masa sewa.
Leases where all the risks and rewards incidental to ownership significantly with the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the income statement using straight-line basis over the lease term.
f. Akuntansi Tagihan Anjak Piutang
f. Accounting for Factoring Receivables
Anjak piutang with recourse diakui sebagai tagihan anjak piutang sebesar nilai piutang yang diperoleh dan dinyatakan sebesar nilai neto yang dapat direalisasi, setelah dikurangi pendapatan anjak piutang yang belum diakui.
Factoring receivables with recourse are recognized as a factoring receivable at the amount of receivables acquired and are presented at the net realizable value, net of unearned factoring income.
Selisih antara tagihan anjak piutang with recourse dengan jumlah pembayaran ke klien diakui sebagai pendapatan anjak piutang ditangguhkan, yang akan diakui sebagai pendapatan anjak piutang berdasarkan proporsi waktu selama periode kontrak menggunakan tingkat suku bunga efektif.
The difference between the factoring receivables with recourse and the amount of payments made to the client is recognized as deferred factoring income and will be recognized as factoring income over the terms of the respective factoring agreements using the effective interest rate.
g. Biaya Dibayar Di Muka
g. Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited using the straight-line method.
h. Aset Tetap
h. Fixed Assets All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.
Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen.
23
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
h. Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Fixed Assets (continued)
Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada.
Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less accumulated depreciation and impairment losses, if any.
Penyusutan aset tetap, kecuali tanah, dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
All fixed assets, except for land, started when the asset is ready for use as intended use are depreciated using the straight-line method based on the estimated useful life as follows:
Bangunan Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
Persentase/ Percentage
Tahun/ Year
5% 12,5% - 33,33% 20%
20 3-8 5
Building Office equipment and furniture Vehicles
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/ diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Landrights is stated at cost and not depreciated because the management believes it is probable that the landrights can be renewed/extended on maturity.
Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.
The carrying amounts of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be fully recoverable.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Perusahaan manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait.
Repairs and maintenance are taken to profit or loss when incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related fixed assets when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard performance of the existing asset will flow to the Company, and is depreciated over the remaining useful life of the related assets.
Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar daripada nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap tersebut diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
When the carrying amount of fixed assets is greater than its estimated recoverable amount, it is written down to its recoverable amount which is determined at the higher of net selling price or value in use.
Nilai residu dari aset tetap adalah estimasi jumlah yang dapat diperoleh Perusahaan saat ini dari pelepasan aset tetap, setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan, jika aset tetap telah mencapai umur dan kondisi yang diperkirakan pada akhir umur manfaatnya.
The residual value of a fixed asset is the estimated amount that can be acquired by the Company at this time of disposal of fixed assets, net of estimated costs of disposal, if the fixed asset has reached the age and condition expected at the end of its useful life.
24
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
h. Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Fixed Assets (continued)
Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, manfaat ekonomis dan metode penyusutan dievaluasi, dan jika sesuai keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The residual values, useful lives and methods of depreciation of assets are reviewed, and adjusted prospectively, if appropriate, at the end of each reporting period.
i. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
i. Impairment of Non-financial Assets
Sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2009), "Penurunan Nilai Aset", pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
In accordance with PSAK 48 (Revised 2009), "Impairment of Assets", the Company assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset's recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas ("UPK") dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya.
An asset's recoverable amount is the higher of an asset's or Cash Generating Unit's ("CGU") fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.
Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut ada, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment loss was recognized If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount .
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut diakui sebagai laba rugi, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset's revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan potensial atas nilai aset non-keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014.
Management believes that there is no indication of potential impairment in values of non-financial assets as of March 31, 2015 and 2014.
25
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
j. Agunan yang Diambil Alih
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Foreclosed Assets
Agunan yang diambil alih dicatat sebesar nilai realisasi neto. Selisih antara nilai realisasi neto atas agunan yang diambil alih dengan saldo piutang pembiayaan konsumen yang tidak tertagih dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif.
Foreclosed assets are stated at net realizable value. The excess of loan receivables over the net realizable value of the foreclosed assets is charged to statement of comprehensive income.
Pada saat agunan yang diambil alih tersebut dijual, nilai tercatatnya dikeluarkan dari akun yang bersangkutan. Selisih kurang antara hasil penjualan agunan yang diambil alih dengan piutang neto konsumen, termasuk biaya-biaya yang timbul setelah pengambilalihan agunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan. Selisih lebih antara hasil penjualan dengan piutang neto pelanggan merupakan hak dari debitur.
At the time of foreclosed asset is sold, the carrying amount is removed from the respective account. The difference between the proceed from sale of foreclosed assets with net receivables of consumers, including costs incurred after foreclosure is recognized in the statement of comprehensive income for the year. Any excess of the net proceed to the accounts of customers is a right of the debtor.
k. Imbalan Kerja
k. Employee Benefits
Perusahaan menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja", yang mengatur persyaratan tentang pencatatan dan pengungkapan atas imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang PSAK 24 (Revisi 2010) memberikan opsi tambahan dalam pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial imbalan pasca kerja dimana keuntungan dan kerugian aktuarial dapat diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lain. Perusahaan telah memutuskan untuk tetap mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan.
The Company applies PSAK 24 (Revised 2010), "Employee Benefits", which regulates the accounting and disclosure requirements for short-term and long-term employee benefits PSAK 24 (Revised 2010) provides an additional option in recognition of actuarial gain or loss from post-employment benefits, which gain or loss can be fully recognized through other comprehensive income. The Company has decided to continue to recognize actuarial gain or loss using the straight-line method over the expected average remaining service years of the employees.
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Short-term Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.
Imbalan Pasca Kerja
Post-employment Benefits
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja kepada karyawannya sesuai dengan ketentuan dari Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, sehingga pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti.
The Company provides post-employment benefits to its employees in conformity with the requirements of Labor Law No 13/2003 dated March 25, 2003. Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance, pension plans under Labor Law represent defined benefit plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun berdasarkan beberapa faktor seperti usia, masa kerja atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan program where the pension amount to be received by employees at the time of retirement depend on some factors such as age, years of service or compensation.
26
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
k. Imbalan Kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
k. Employee Benefits (continued)
Imbalan Kerja Jangka Pendek (lanjutan)
Short-term Employee Benefits (continued)
Imbalan Pasca Kerja (lanjutan)
Post-employment Benefits (continued)
Liabilitas imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat suku bunga Obligasi Pemerintah dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo pensiun yang bersangkutan.
The liability recognized in the statement of financial position in respect of defined pension benefit plan is the present value of the defined benefits obligation at the statement of financial position date and adjusted for unrecognized actuarial gains or losses. The present value of defined benefits obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefits obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have the terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui selama tahun berjalan terdiri dari biaya jasa kini, bunga atas kewajiban dan kerugian aktuarial.
Post-employment benefits expense that recognized during the current year consists of current service cost, interest on the obligation and actuarial losses.
Keuntungan atau kerugian aktuarial dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa tahun jasa karyawan yang masuk program pensiun.
Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions which exceed 10% of the defined benefits obligation at the beginning of the period are amortized and recognized as expense or gain over the expected average remaining service years of qualified employees.
Biaya imbalan masa lalu diakui sebagai biaya, kecuali untuk biaya jasa masa lalu yang belum menjadi hak (vested) yang diamortisasi dan diakui sebagai biaya selama periode hak.
Past service costs are recognized immediately as cost, except for non-vested past service costs which are amortized and recognized as cost over the vesting period.
Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian terjadi.
Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognized when the curtailment or settlement occurs.
Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi: i. Menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau, ii. Mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.
A curtailment occurs when an entity either: i. Is demonstrably committed to make a significant reduction in the number of employees covered by a plan; or ii. Amends the terms of a defined benefit plan so that a significant element of future service by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits.
Penyelesaian program terjadi ketika suatu entitas melakukan transaksi yang menghapuskan semua liabilitas hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti.
A settlement occurs when an entity enters into a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation for part or all of the benefits provided under a defined benefit plan.
l. Pengakuan Pendapatan dan Beban
l. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan anjak piutang, pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Revenue from consumer financing, factoring, finance lease, interest income and expenses are recognized using effective interest rate method.
27
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
l. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
l. Revenue and Expense Recognition (continued)
Pengakuan beban provisi yang dibayar di muka sehubungan dengan pinjaman yang diterima ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman yang diterima dengan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari beban bunga dan keuangan.
Upfront fees related to the borrowings are deferred and amortized over the terms of the related borrowings using the effective interest rate method and are recorded as part of interest expense and financial charges.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian di masa mendatang.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments, but not future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh fee dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, termasuk biaya transaksi.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate, including transaction costs.
Perusahaan mengakui pendapatan atas pembiayaan konsumen, anjak piutang dan sewa pembiayaan sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2d, 2e dan 2f.
The Company recognizes income on consumer financing, factoring and finance lease as described in Notes 2d, 2e and 2f.
Pendapatan administrasi diakui pada saat perjanjian pembiayaan konsumen, anjak piutang dan sewa pembiayaan ditandatangani dan dibukukan sebagai pendapatan operasional lainnya pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Administration income is recognized at the time the consumer financing, factoring and finance lease contracts are signed and recorded as other operating income in the current year statement of comprehensive income.
Pendapatan denda keterlambatan dan pinalti diakui pada saat denda keterlambatan dan pinalti diterima.
Late charges and penalty income are recognized when the late charges and penalty are received.
Beban diakui pada saat terjadinya
Expenses are recognized when they are incurred
m. Perpajakan
m. Taxation
Perusahaan menerapkan PSAK 46 (Revisi 2010), "Pajak Penghasilan", yang mensyaratkan entitas untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan.
The Company applies PSAK 46 (Revised 2010), "Income Taxes", which requires an entity to take into account the current and future tax consequences of recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statement of financial position, and the transactions and other events of the current period are recognized in the financial statements.
Pajak Kini
Current Tax
Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current tax is determined based on the taxable income for the current year and computed based on the tax rates and tax laws that are enacted or substantively enacted as at the reporting dates.
28
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Taxation (continued)
m. Perpajakan (lanjutan) Pajak Kini (lanjutan)
Current Tax (continued)
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan.
Current income tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority.
Pajak penghasilan kini diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak yang berkaitan dengan item yang diakui di luar laba atau rugi, baik pada pendapatan komprehensif lain atau langsung kepada ekuitas. Manajemen secara periodik melakukan evaluasi atas posisi yang diambil dalam pelaporan pajak sehubungan dengan situasi di mana peraturan pajak terkait menjadi subjek interpretasi dan menetapkan provisi bila diperlukan.
Current income tax is recognized in the statement of comprehensive income, except to the extent that the tax relates to items recognized outside profit or loss, either in other comprehensive income or directly in equity. Management periodically evaluates positions taken in the tax returns with respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provisions when appropriate.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat diterimanya surat ketetapan pajak atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed by the Company, when the result of the appeal is determined.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.
Deferred tax is recognized using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali: i. liabilitas pajak tangguhan yang terjadi dari pengakuan awal goodwill atau dari aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis, dan pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak/rugi pajak;
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, except: i. where the deferred tax liability arises from the initial recognition of goodwill or of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss;
ii. dari perbedaan temporer kena pajak atas investasi pada entitas anak, yang saat pembalikkannya dapat dikendalikan dan besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat.
ii. in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries, when the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat dikurangkan dan rugi pajak belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali:
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences, and the carry forward of unused tax losses can be utilized, except:
i.
jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis, dan tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak; atau
i.
29
where the deferred tax asset relating to the deductible temporary difference arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss; or
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Taxation (continued)
Pajak Tangguhan (lanjutan)
Deferred Tax (continued)
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat dikurangkan dan rugi pajak belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali:(lanjutan)
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences, and the carry forward of unused tax losses can be utilized, except:(continued)
ii. dari perbedaan temporer yang dapat dikurangkan atas investasi pada entitas anak, aset pajak tangguhan hanya diakui bila besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat dan laba kena pajak dapat dikompensasi dengan beda temporer tersebut.
ii. in respect of deductible temporary differences associated with investments in subsidiaries, deferred tax assets are recognized only to the extent that it is probable that the temporary differences will reverse in the foreseeable future and taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized.
Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan meninjau kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui dan mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya.
The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada periode saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the assets are realized or the liabilities are settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara pajak aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau Perusahaan bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Company intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.
n. Provisi
n. Provisions
Perusahaan menerapkan PSAK 57 (Revisi 2009), "Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi", yang menetapkan kriteria pengakuan dan dasar pengukuran untuk provisi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi, dan untuk memastikan bahwa informasi yang memadai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
The Company applies PSAK 57 (Revised 2009), "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets", which establishes criteria for the recognition and measurement bases for provisions, contingent liabilities and contingent assets, and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to the financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
30
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
n. Provisi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Provisions (continued)
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi diukur pada nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban, menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Peningkatan provisi ini sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban bunga.
Provision is measured at the present value of the expenditures expected to be required to settle the obligation using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligation. The increase in the provision due to the passage of time is recognized as interest expense.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dipulihkan.
Provisions are reviewed at each end of reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
o. Segmen Operasi
o. Operating Segment
Perusahaan menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi", yang mengatur pengungkapan yang akan memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
The Company applies PSAK 5 (Revised 2009), "Operating Segments", which requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
Segmen adalah bagian khusus dari perusahaan yang terlibat baik menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing certain products and services within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and reward that are different from those of other segments.
Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.
The amount of each segment item reported is the measure reported to the chief operation decision maker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk itemitem yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta halhal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Segment revenue, expenses, result, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.
Informasi keuangan dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya. Sehubungan dengan ini, informasi segmen berdasarkan pengklasifikasian umum atas daerah pemasaran sebagai segmen geografis. Rincian segmen operasi tersebut diungkapkan dalam Catatan 29.
Financial information is reported based on the information used by management in evaluating the performance of each segment and determining the allocation of resources. In this respect, the business segment information in the financial statements are presented based on general classification of marketing areas as geographical segments. The details of operating segment are disclosed in Note 29.
31
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
p. Laba per Saham Dasar
p. Earnings per Share
Perusahaan menerapkan PSAK 56 (Revisi 2011), "Laba Per Saham", yang menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham.
The Company applies PSAK 56 (Revised 2011), "Earnings per Share", which establishes principles for the determination and presentation of earnings per share.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 adalah 650.000.000 saham. Laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2014 disajikan kembali setelah memperhitungkan pengaruh perubahan nilai nominal saham (Catatan 17 dan 25).
Basic earnings per share are computed by dividing income for the year by the weighted-average number of shares outstanding during the year. The weighted-average number of shares outstanding for the year ended March 31, 2015 was 650,000,000 shares. Basic earnings per share for the year ended March 31, 2014 are restated after giving effect to the change of par value of share (Notes 17 and 25).
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of March 31, 2015 and 2014, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the statement of comprehensive income.
q. Kontinjensi
q. Contingencies
Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan, tetapi diungkapkan, kecuali jika arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil (remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan, tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar (probable) arus masuk manfaat ekonomi.
Contingent liabilities are not recognized in the financial statements, unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote, contingent liabilities are disclosed. Contingent assets are not recognized in the financial statements but disclosed when an inflow of economic benefits is probable.
r. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
r. Events After the Reporting Period
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuaian), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tahun pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non penyesuaian), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Post year end events that provide additional information about the financial position of the Company as of the statement of financial position date (adjusting events), if any, are reflected in the financial statements. Post year end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to the financial statements when material.
s. Penerapan Standar Akuntansi Baru
s. New Accounting Standards
Penerapan dari perubahan interpretasi standar akuntansi berikut, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2014, tidak menyebabkan perubahan signifikan atas kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memberikan dampak yang material terhadap jumlah yang dilaporkan di laporan keuangan:
The adoption of the following revised interpretation of the accounting standards which are effective from January 1, 2014, did not result in substantial changes to the Company's accounting policies and had no material affect on the amounts reported in the financial statements:
-
-
ISAK 27: "Pengalihan Aset dari Pelanggan" ISAK 28: "Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas"
32
ISAK 27: "Transfer of Assets from Customer" ISAK 28: "Extinguishing Financial Liabilities Instrument"
with
Equity
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company's accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Usaha yang Berkelanjutan
Going Concern
Manajemen Perusahaan telah melakukan penilaian atas kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
The Company's management has made an assessment of the Company's abilities to continue as going concern and are satisfied that the Company has the resources to continue in business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Company's abilites to continue as going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari Perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. Berdasarkan substansi ekonomi dari kondisi mendasari yang relevan, mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan adalah Rupiah.
The functional currency of the Company is the currency of the primary economic environment in which entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services. Based on the economic substance of the relevant underlying circumstances, the functional and presentation currency of the Company is the Indonesian Rupiah.
Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar.
When the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the statement of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but when observable market data are not available, management's judgment is required to establish fair values.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir tahun pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan keuangan berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared.
33
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN (lanjutan)
DAN
ESTIMASI
AKUNTANSI
YANG
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
PENTING
SIGNIFICANT (continued)
ACCOUNTING
JUDGMENTS
AND
ESTIMATES
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
Allowance for Impairment Losses on Financial Assets
Perusahaan melakukan reviu atas aset keuangan pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas cadangan penurunan nilai yang telah dicatat. Pertimbangan manajemen diperlukan untuk melakukan estimasi atas jumlah dan waktu yang tepat atas arus kas masa mendatang dalam menentukan tingkat cadangan yang dibutuhkan.
The Company reviews its financial assets at reporting date to evaluate the allowance for impairment losses. Management's judgment is applied in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the level of allowance required.
Selain membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara individual, Perusahaan juga membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif berdasarkan data kerugian historis (Catatan 2c.v).
Beside the individual assessment, the Company estimates the collective impairment allowance for its receivables portfolio based on historical loss experience (Note 2c.v).
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Walaupun Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan pasca kerja dan beban imbalan pasca kerja.
The determination of the Company's post-employment benefits liability is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, annual salary increase, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company's assumptions which affects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company's actual experiences or significant changes in the Company's assumptions may materially affect its estimated liability for post-employment benefits and post-employment benefits expense.
Nilai tercatat atas liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 1.972.485.867 dan Rp 1.965.540.394. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 16.
The carrying amount of the Company's estimated liabilities for postemployment benefits as of March 31, 2015 and December 31, 2014 amounted to Rp 1,972,485,867 and Rp 1,965,540,394, respectively. Further details are disclosed in Note 16.
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 (tiga) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum berlaku dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai buku neto atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 10.312.329.488 dan Rp 9.629.885.493. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 9.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 3 (three) to 20 (twenty) years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net book value of fixed assets of the Company as of March 31, 2015 and December 31, 2014 amounted to Rp 10,312,329,488 and Rp 9,629,885,493, respectively. Further details are disclosed in Note 9.
34
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN (lanjutan)
DAN
ESTIMASI
AKUNTANSI
YANG
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
PENTING
SIGNIFICANT (continued)
ACCOUNTING
JUDGMENTS
AND
ESTIMATES
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Pajak Penghasilan
Income Tax
Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut dicatat pada laporan laba rugi komprehensif pada periode dimana hasil tersebut dikeluarkan. Nilai tercatat liabilitas pajak penghasilan badan Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 74.540.152 dan Rp 11.876.338. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 14b.
Significant estimate is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Where the final tax outcome of those matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will be recorded at the statements of comprehensive income in the period in which such determination is made. The carrying amount of the Company's corporate income tax payable as of March 31, 2015 and December 31, 2014 amounted to Rp 74,540,152 and Rp 11,876,338, respectively. Further details are disclosed in Note 14b.
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. Nilai tercatat aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 1.004.584.471 dan Rp 932.611.686. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 14b.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences, to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences. Significant management's estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of the future taxable profits together with future tax planning strategies. The carrying amount of deferred tax assets as of March 31, 2015 and December 31, 2014 amounted to Rp 1,004,584,471 and Rp 932,611,686, respectively. Further details are disclosed in Note 14b.
4. KAS DAN BANK
4.
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Maret/ March 2015
Kas - Rupiah Bank - Rupiah PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera Tbk) PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Victoria International Tbk Jumlah bank (dipindahkan)
CASH ON HAND AND IN BANKS
31 Desember/ December 2014
2,788,778,400
5,571,150,399
211,925,687 4,850,052,383 78,080,258 91,381,722 159,719,466
925,148,062 918,624,112 726,795,655 716,747,663 539,278,365
81,039,594
414,698,984
57,567,983
368,071,874
5,529,767,093
4,609,364,715
35
Cash on hand - Rupiah Cash in banks - Rupiah PT Bank MNC Internasional Tbk (formerly PT Bank ICB Bumiputera Tbk) PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Victoria International Tbk Total cash in banks (brought forward)
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4. KAS DAN BANK (lanjutan)
4. 31 Maret/ March 2015
CASH ON HAND AND IN BANKS (continued) 31 Desember/ December 2014
Bank - Rupiah (lanjutan) Jumlah bank (pindahan)
Cash in banks - Rupiah (continued) Total cash in banks (carry forward)
5,529,767,093
4,609,364,715
146,375,834
303,340,654
41,448,241
298,996,425
692,455,633 141,558,844
286,100,857 285,722,434
61,841,278 40,299,446
66,599,866 65,772,605
45,177,004
62,550,912
27,005,954 16,314,289
60,774,674 16,435,437
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank DKI PT Bank QNB Indonesia Tbk (formerly PT Bank QNB Kesawan Tbk) PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Windu Kentjana International Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Ina Perdana Tbk
Jumlah bank
6,742,243,616
6,055,658,579
Total cash in banks
Jumlah
9,531,022,016
11,626,808,978
Total
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank DKI PT Bank QNB Indonesia Tbk (dahulu PT Bank QNB Kesawan Tbk) PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Windu Kentjana International Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Ina Perdana Tbk
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk kas di bank dalam Rupiah berkisar antara 0,00% sampai dengan 4,00% pada tahun 2015 dan 2014.
Average annual interest rates for cash in banks in Rupiah ranging from 0.00% up to 4.00% in 2015 and in 2014.
Semua rekening bank ditempatkan pada bank pihak ketiga.
All bank accounts are placed on a third-party bank.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, tidak terdapat saldo kas dan bank yang dibatasi penggunaannya.
As of March 31, 2015 and December 31, 2014, there are no cash on hand and in banks balances are restricted.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kas dan bank diungkapkan pada Catatan 28.
Information with respect to the classification and fair value of cash on hand and in banks is disclosed in Note 28.
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
5.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
Akun ini merupakan piutang yang dikenakan bunga yang timbul dari kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan kendaraan bermotor roda 4 (empat) kepada debitur dengan pembayaran angsuran secara berkala.
This account represents interest bearing receivables arising from financing activities in the form of providing four-wheeled vehicles to consumers with periodic installment payment schedule.
Rincian piutang pembiayaan konsumen kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
The details of consumer financing receivables to third parties as of March 31, 2015 and December 31, 2014 are as follows:
36
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
5.
Rincian piutang pembiayaan konsumen kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:(lanjutan)
The details of consumer financing receivables to third parties as of March 31, 2015 and December 31, 2014 are as follows:(continued)
31 Maret/ March 2015 Rupiah Piutang pembiayaan konsumen bruto Dikurangi: bagian yang dibiayai bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama, penerusan pinjaman dan pengambilalihan piutang (without recourse) (Catatan 24a) Sub jumlah Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen - neto Kisaran tingkat suku bunga efektif tahunan - Rupiah
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (continued)
31 Desember/ December 2014
866,105,131,504
817,903,003,400
(233,792,123,848)
(225,683,140,659)
632,313,007,656
592,219,862,741
(162,179,661,660)
(155,997,651,783)
470,133,345,996
436,222,210,958
(3,779,572,390)
(2,778,740,273)
466,353,773,606
433,443,470,685
19% - 28%
19% - 28%
Rupiah Consumer financing receivables - gross Less: portion financed by banks in connection with the cooperation transactions of joint financing, loan channeling and receivables transfer (without recourse) (Note 24a) Sub total Unearned consumer financing income Consumer financing receivables Less: allowance for impairment losses Consumer financing receivables - net The range of annual effective interest rate - Rupiah
Tidak terdapat pembiayaan konsumen kepada pihak berelasi.
There are no consumer financing to related parties.
Rincian piutang pembiayaan konsumen yang akan diterima sesuai dengan masa jatuh tempo cicilan adalah sebagai berikut:
The details of consumer financing receivables which will be collected in accordance with a maturity of installment are as follows:
31 Maret/ March 2015 Telah jatuh tempo Dalam 1 tahun 1 sampai dengan 2 tahun 2 sampai dengan 3 tahun Lebih dari 3 tahun Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen - neto
31 Desember/ December 2014
16,830,630,145 208,806,039,648 154,683,715,262 75,187,122,217 14,625,838,724 470,133,345,996
13,350,362,134 192,391,444,146 143,822,168,580 73,598,431,792 13,059,804,306 436,222,210,958
(3,779,572,390)
(2,778,740,273)
466,353,773,606
433,443,470,685
37
Overdue In 1 year 1 up to 2 years 2 up to 3 years More than 3 years Consumer financing receivables Less: allowance for impairment losses Consumer financing receivables - net
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
5.
Pengelompokkan piutang pembiayaan konsumen menurut jumlah hari tunggakan adalah sebagai berikut:
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (continued) Classification of consumer financing receivables based on overdue days is as follows:
31 Maret/ March 2015
31 Desember/ December 2014
Tidak ada tunggakan 1 sampai dengan 30 hari 31 sampai dengan 60 hari 61 sampai dengan 90 hari 91 sampai dengan 120 hari Lebih dari 120 hari
410,517,087,495 34,743,328,877 8,882,880,439 4,096,934,902 2,018,223,267 9,874,891,016
400,120,879,454 19,457,943,841 3,973,212,173 3,616,416,252 1,479,164,957 7,574,594,281
No past due 1 up to 30 days 31 up to 60 days 61 up to 90 days 91 up to 120 days More than 120 days
Piutang pembiayaan konsumen
470,133,345,996
436,222,210,958
Consumer financing receivables
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
(3,779,572,390)
Piutang pembiayaan konsumen - neto
466,353,773,606
The movements of the allowance for impairment losses are as follows:
31 Maret/March 2015 Individual/ Kolektif/ Individual Collective 131,837,232
Saldo akhir tahun
131,837,232
Consumer financing receivables - net
433,443,470,685
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan piutang tak tertagih
Less: allowance for impairment losses
(2,778,740,273)
31 Desember/December 2014 Individual/ Kolektif/ Individual Collective
2,646,903,041
94,539,135
1,158,362,307
Balance at beginning of year
-
2,672,750,491
37,298,097
3,858,689,935
Provision during the year
-
(1,671,918,374)
-
3,647,735,158
131,837,232
(2,370,149,201)
Receivables written-off
2,646,903,041
Balance at end of year
Allowance for impairment losses as of March 31, 2015 and December 31, 2014 based on individual and collective classification are as follows:
Cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 berdasarkan klasifikasi individual dan kolektif adalah sebagai berikut: 31 Maret/March 2015 Pokok/ Cadangan/ Principal Allowance
31 Desember/December 2014 Pokok/ Cadangan/ Principal Allowance
Rupiah Individual Kolektif
1,906,255,582 468,227,090,414
131,837,232 3,647,735,158
736,659,369 435,485,551,589
131,837,232 2,646,903,041
Rupiah Individual Collective
Jumlah
470,133,345,996
3,779,572,390
436,222,210,958
2,778,740,273
Total
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
The management believes that the allowance for impairment losses on consumer financing receivables is adequate to cover any losses on uncollectible accounts.
38
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
5.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (continued)
Piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp 352.010.068.223 dan Rp 315.391.047.104 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima (Catatan 12).
Consumer financing receivables as of March 31, 2015 and December 31, 2014 amounted to Rp 352,010,068,223 and Rp 315,391,047,104 used as collateral for bank loans obtained (Note 12).
Piutang pembiayaan konsumen ini dijamin dengan jaminan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor ("BPKB") dan/atau aset bersangkutan yang dibiayai oleh Perusahaan.
The consumer financing receivables are secured by the Certificates of Ownership ("BPKB") and/or motor vehicles financed by the Company.
Kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Perusahaan telah diasuransikan atas risiko kehilangan dan kerusakan kepada PT Asuransi Central Asia, PT MNC Asuransi Indonesia, PT Victoria Insurance dan PT Asuransi Rama Satria Wibawa, perusahaan asuransi pihak ketiga (Catatan 24b.)
Motor vehicles financed by the Company are covered by insurance against losses and damage risks to PT Asuransi Central Asia, PT MNC Asuransi Indonesia, PT Victoria Insurance and PT Asuransi Rama Satria Wibawa, third party insurance companies (Note 24b).
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar piutang pembiayaan konsumen - neto diungkapkan pada Catatan 28.
Information with respect to the classification and fair value of consumer financing receivables - net is disclosed in Note 28. 6.
6. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN Rincian piutang sewa pembiayaan kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
The details of finance lease receivables to third parties as of March 31, 2015 and December 31, 2014 are as follows:
31 Maret/ March 2015 Rupiah Piutang sewa pembiayaan Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Piutang sewa pembiayaan neto Kisaran tingkat suku bunga efektif tahunan - Rupiah
31 Desember/ December 2014
164,054,000
239,376,000
(11,213,226)
(18,578,169)
152,840,774
220,797,831
16%
16%
Piutang sewa pembiayaan neto
Rupiah Finance lease receivables Unearned finance lease income Finance lease receivables net The range of annual effective interest rate - Rupiah
The details of finance lease receivables which will be collected in accordance with a maturity of installment are as follows: 31 Desember/ December 2014
Rincian piutang sewa pembiayaan yang akan diterima sesuai dengan masa jatuh tempo cicilan adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015 Belum jatuh tempo: Dalam 1 tahun 1 sampai dengan 2 tahun 2 sampai dengan 3 tahun Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui
FINANCE LEASE RECEIVABLES
141,210,000 22,844,000
180,546,000 58,830,000
(11,213,226)
(18,578,169)
152,840,774
220,797,831
39
Not yet due: In 1 year 1 up to 2 years 2 up to 3 years Unearned financing lease income Finance lease receivables net
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) Pengelompokkan piutang sewa tunggakan adalah sebagai berikut:
6.
pembiayaan
menurut
jumlah
hari
Classification of finance lease receivables based on overdue days is as follows: 31 Desember/ December 2014
31 Maret/ March 2015 Tidak ada tunggakan
FINANCE LEASE RECEIVABLES (continued)
152,840,774
220,797,831
No past due
Jangka waktu kontrak sewa pembiayaan yang diberikan oleh Perusahaan adalah selama 3 (tiga) tahun.
Term of lease contracts provided by the Company is for 3 (three) years.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, tidak terdapat piutang sewa pembiayaan yang dijadikan sebagai jaminan.
As of March 31, 2015 and December 31, 2014, there are no finance lease receivables are pledged as collateral.
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing debitur pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang sewa pembiayaan dapat tertagih sehingga tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Based on the review of the status of receivable of each debtor at the end of the year, management believes that all finance lease receivables are collectible therefore no allowance for impairment losses was provided.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar piutang sewa pembiayaan diungkapkan pada Catatan 28.
Information with respect to the classification and fair value of finance lease receivables is disclosed in Note 28.
7. PIUTANG LAIN-LAIN
7.
Rincian piutang lain-lain kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
OTHER RECEIVABLES The details of other receivables to third parties as of March 31, 2015 and December 31, 2014 are as follows:
31 Maret/ March 2015
31 Desember/ December 2014
Rupiah Pihak ketiga Piutang klaim asuransi Pinjaman karyawan Piutang showroom Lain-lain
1,055,795,803 562,450,491 177,500,000 4,683,965,595
594,385,447 566,518,355 132,500,000 636,735,273
Rupiah Third parties Insurance claim receivables Employee loans Showroom receivables Others
Jumlah
6,479,711,889
1,930,139,075
Total
Piutang klaim asuransi merupakan tagihan atau klaim asuransi atas kendaraan yang hilang atau bermasalah kepada perusahaan asuransi.
Insurance claim receivables represent insurance claim on the stolen or broken vehicles to insurance companies.
Pinjaman karyawan merupakan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan tertentu yang bukan personil manajemen kunci Perusahaan. Pinjaman ini akan dilunasi secara periodik melalui pemotongan gaji bulanan.
Employees loans represent non-interest bearing to certain employees who are not key management personnel of the Company. This loan will be paid on a periodic basis through monthly payroll deductions.
Piutang showroom merupakan piutang atas penjualan kendaraan yang diambil alih.
Showroom receivables represent receivables on sale of foreclosed assets.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain dapat tertagih sehingga tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that all other receivables are collectible therefore no allowance for impairment losses was provided.
Informasi mengenai klasifikasi diungkapkan pada Catatan 28.
Information with respect to the classification and fair value of other receivables is disclosed in Note 28.
dan
nilai
wajar
piutang
lain-lain
40
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
8.
Akun ini terdiri dari:
PREPAID EXPENSES This account consists of:
31 Maret/ March 2015 Pihak ketiga Sewa gedung Renovasi gedung Asuransi Provisi bank Lain-lain
31 Desember/ December 2014
7,748,175,864 4,350,042,590 505,848,308 50,000,000 53,620,001 12,707,686,763
Third parties Building rental Building renovation Insurance Bank provision Others
8,137,611,086 4,092,735,863 568,471,707 75,000,000 30,442,000 12,904,260,656
Jumlah pihak ketiga
Total third parties
Pihak berelasi (Catatan 26a) Sewa gedung Jumlah
287,777,778
361,944,416
Related parties (Note 26a) Building rental
12,995,464,541
13,266,205,072
Total
Sewa gedung merupakan pembayaran di muka atas sewa gedung kantor operasional dan kantor cabang Perusahaan dengan jangka waktu sewa antara 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun.
Building rental represents prepayment for building rental of the Company's operational office and branch offices with a lease term between 1 (one) to 5 (five) years.
Renovasi gedung merupakan biaya renovasi atas gedung yang disewa oleh Perusahaan dan diamortisasi sepanjang masa manfaat sewa.
Building renovation represents renovation expenses on the building leased by the Company and are amortized over the useful life of the lease.
9. ASET TETAP
9.
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
FIXED ASSETS The details of fixed assets are as follows:
31 Maret/March 2015 Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal/ Beginning Balance
Reklasifikasi/ Additions/ Reclassification
Reklasifikasi/ Deductions/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
7,912,606,272 10,705,574,986
879,611,250 692,500,000
100,000,000
8,792,217,522 11,298,074,986
Cost Direct ownership Land Building Office equipment and furniture Vehicles
Jumlah Biaya Perolehan
19,134,899,758
1,572,111,250
100,000,000
20,607,011,008
Total Cost
283,500,000 233,218,500
-
-
283,500,000 233,218,500
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
25,265,344
2,915,232
5,729,302,279 3,750,446,642
283,430,354 529,988,336
26,666,667
6,012,732,633 4,253,768,311
Jumlah Akumulasi Penyusutan
9,505,014,265
816,333,922
26,666,667
10,294,681,520
Accumulated Depreciation Direct ownership Building Office equipment and furniture Vehicles Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku
9,629,885,493
10,312,329,488
Book Value
-
41
28,180,576
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. ASET TETAP (lanjutan)
9.
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan)
FIXED ASSETS (continued) The details of fixed assets are as follows: (continued)
31 Desember/December 2014 Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal/ Beginning Balance
Reklasifikasi/ Additions/ Reclassification
Reklasifikasi/ Deductions/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
7,288,594,572 11,195,687,495
624,011,700 4,818,400,000
5,308,512,509
7,912,606,272 10,705,574,986
Cost Direct ownership Land Building Office equipment and furniture Vehicles
Jumlah Biaya Perolehan
19,001,000,567
5,442,411,700
5,308,512,509
19,134,899,758
Total Cost
283,500,000 233,218,500
-
283,500,000 233,218,500
-
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
13,604,413
11,660,931
4,854,487,476 5,714,204,310
874,814,803 1,891,699,339
3,855,457,007
5,729,302,279 3,750,446,642
Jumlah Akumulasi Penyusutan
10,582,296,199
2,778,175,073
3,855,457,007
9,505,014,265
Accumulated Depreciation Direct ownership Building Office equipment and furniture Vehicles Total Accumulated Depreciation
9,629,885,493
Book Value
Nilai Buku
-
8,418,704,368
25,265,344
Penyusutan dibebankan pada beban umum dan administrasi masingmasing sebesar Rp 816.333.922 dan Rp 674.293.668 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 (Catatan 22).
Depreciation is charged to general and administrative expenses amounting to Rp 816,333,922 and Rp 674,293,668 for the years ended March 31, 2015 and 2014, respectively (Note 22).
Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
The details of gain on sale of fixed assets are as follows: 31 Maret/ March 2015
Hasil penjualan aset tetap Nilai buku aset tetap Laba penjualan aset tetap
31 Maret/ March 2014
99,800,000
800,000,000
(73,333,333)
(563,916,667)
26,466,667
236,083,333
Proceeds from sale of fixed assets Net book value of fixed assets Gain on sale of fixed assets
Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari akun "Pendapatan Lain-lain" pada laporan laba rugi komprehensif.
Gain on sale of fixed assets is presented as part of "Other Income" in statement of comprehensive income.
Perusahaan memiliki tanah seluas 144 (seratus empat puluh empat) meter persegi yang berlokasi di Rokan Hulu, Riau dengan hak kepemilikan berupa Hak Guna Bangunan ("HGB") yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 April 2043. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Company has a land of 144 (one hundred and forty four) square meters located in Rokan Hulu, Riau with the right of ownership of Building Use Rights ("HGB") with a maturity of 30 (thirty) years and will mature on April 17, 2043. Management believes that there will be no difficulty in the extension of landrights since all of the landrights were acquired legally.
42
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
Aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Central Asia, PT Ace Jaya Proteksi dan PT Mandiri Axa General Insurance (pihak ketiga) dengan nilai pertanggungan keseluruhan masing-masing sebesar Rp 10.511.600.000 dan Rp 9.671.500.000 pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
Fixed assets, except for land, are covered by insurance against losses from fire, theft and other risks with PT Asuransi Central Asia, PT Ace Jaya Proteksi and PT Mandiri Axa General Insurance (third party) with a total coverage amounting to Rp 10.511,600,000 and Rp 9,671,500,000 as of March 31, 2015 and December 31, 2014, respectively. The management believes that insurance coverage is adequate to cover possible losses on such risks.
Jumlah biaya perolehan atas aset tetap yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 4.456.219.341 dan Rp 5.312.919.241.
The cost of the Company's fixed assets that have been fully depreciated but still being utilized as of March 31, 2015 and December 31, 2014 amounting to Rp 4,456,219,341 and Rp 5,312,919,241, respectively.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, tidak ada aset tetap yang tidak dipakai sementara atau dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.
As of March 31, 2015 and December 31, 2014, there are no fixed assets that are temporarily out of use or retired from use but not classified as held for use.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, kendaraan masingmasing sejumlah 15 (lima belas) dan 14 (empat belas) unit digunakan sebagai jaminan atas utang pembiayaan dari PT Tunas Mandiri Finance, PT BII Finance dan PT BCA Finance (Catatan 15).
As of March 31, 2015 and December 31, 2014, 15 (fifteen) and 14 (fourteen) units vehicles, respectively, are used as collateral for finance lease obtained from PT Tunas Mandiri Finance, PT BII Finance and PT BCA Finance (Note 15).
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan melakukan peninjauan kembali atas masa manfaat, metode penyusutan, dan nilai residu aset tetap dan menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan atas metode dan asumsi tersebut.
As of March 31, 2015 and December 31, 2014, the Company performed a review on useful life, depreciation method, and residual value of fixed assets and concluded that there was no change in those methodology and assumptions.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014.
Based on management's assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of fixed assets as of March 31, 2015 and December 31, 2014.
10. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH
10. FORECLOSED ASSETS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Maret/ March 2015
Agunan yang diambil alih Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Agunan yang diambil alih neto
31 Desember/ December 2014
7,302,330,930
4,636,108,922 (303,829,845)
(425,221,341) 6,877,109,589
4,332,279,077
Foreclosed assets Less: allowance for impairment lossses Foreclosed assets net
The movements of the allowance for impairment losses are as follows:
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015
31 Desember/ December 2014
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan
303,829,845 121,391,496
40,711,892 263,117,953
Balance at beginning of year Provision during the year
Saldo akhir tahun
425,221,341
303,829,845
Balance at end of year
43
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH (lanjutan)
10. FORECLOSED ASSETS (continued)
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai pasar atas agunan yang diambil alih cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat penurunan nilai pasar atas agunan yang diambil alih.
Management believes that the allowance for impairment losses on market value of foreclosed assets is adequate to cover impairment losses that may arise from a decrease in the market value of foreclosed assets.
11. ASET LAIN-LAIN
11. OTHER ASSETS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Maret/ March 2015
31 Desember/ December 2014
Setoran jaminan Uang muka Lain-lain
1,471,210,000 596,903,962 442,000,000
1,471,210,000 1,273,365,780 270,000,000
Security deposits Advances Others
Jumlah
2,510,113,962
3,014,575,780
Total
Setoran jaminan terdiri dari uang jaminan sewa gedung kantor operasional dan kantor cabang Perusahaan.
Security deposit consists of security deposits for rental of the Company's operational office and branch offices.
Uang muka terdiri dari uang muka dealer, uang muka perjalanan dinas, perbaikan dan pemeliharaan, dan jasa profesional.
Advances consists of advances dealers, advances for traveling, repairs and maintenance, and professional services.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar aset lain-lain diungkapkan pada Catatan 28.
Information with respect to the classification and fair value of of other assets is disclosed in Note 28.
12. UTANG BANK
12. BANK LOANS
Akun ini merupakan pinjaman yang diterima dari:
This account represents bank loans obtained from: 31 Maret/ March 2015
Rupiah PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu PT ICB Bumiputera Tbk) Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus: - Transaksi Khusus I - Transaksi Khusus II - Transaksi Khusus III - Transaksi Khusus IV - Transaksi Khusus V - Transaksi Khusus VI - Transaksi Khusus VII - Transaksi Khusus VIII PT Bank Permata Tbk Fasilitas Pinjaman atas Piutang Pembiayaan Kendaraan: - Fasilitas Piutang Pembiayaan I - Fasilitas Piutang Pembiayaan II Jumlah (dipindahkan)
31 Desember/ December 2014
533,675,830 1,393,455,704 3,735,683,410 7,664,355,779 11,865,246,807 28,021,518,320 45,568,571,137 39,202,041,507
731,889,074 2,811,403,673 5,317,538,014 9,503,678,265 14,195,455,973 31,387,618,203 48,709,037,932 10,550,015,124
71,792,437,824
65,894,865,220
7,909,433,906 217,686,420,224
10,931,870,729 200,033,372,207
44
Rupiah PT Bank MNC Internasional Tbk (formerly PT Bank ICB Bumiputera Tbk) Special Transactions Loan Facility: Special Transaction I Special Transaction II Special Transaction III Special Transaction IV Special Transaction V Special Transaction VI Special Transaction VII Special Transaction VIII PT Bank Permata Tbk Vehicles Financing Receivables Loan Facility: Financing Receivables I Facility Financing Receivables II Facility Total (brought forward)
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued) 31 Maret/ March 2015
Jumlah (pindahan) PT Bank Victoria International Tbk Fasilitas Kredit Modal Kerja: - Fasilitas Fixed Loan I - Fasilitas Fixed Loan II - Fasilitas Fixed Loan III - Fasilitas Demand Loan PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk - Fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran I - Fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran II PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk - Fasilitas Kredit Modal Kerja I - Fasilitas Kredit Modal Kerja II PT Bank DKI - Fasilitas Modal Kerja PT Bank Windu Kentjana International Tbk - Fasilitas Installment Loan Jumlah
31 Desember/ December 2014
217,686,420,224
200,033,372,207
Total (carried forward)
17,515,788,090 1,092,002,669 8,040,090,785 19,900,000,000
21,759,833,721 2,023,063,137 9,043,338,966 19,850,000,000
12,136,409,493
14,752,282,665
24,094,661,269
26,562,553,991
8,987,961,634 15,067,951,108
11,175,169,069 16,845,592,095
37,716,194,249
3,781,000,000
349,351,355
996,447,997
PT Bank Victoria International Tbk Working Capital Credit Facility: Fixed Loan I Facility Fixed Loan II Facility Fixed Loan III Facility Demand Loan Facility PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk Fixed Installment Loan I Facility Fixed Installment Loan II Facility PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Working Capital Credit I Facility Working Capital Credit II Facility PT Bank DKI Working Capital Credit Facility PT Bank Windu Kentjana International Tbk Installment Loan Facility -
362,586,830,876
326,822,653,848
Total
Kerjasama Pembiayaan Pembelian Kendaraan
Financing Cooperation on Acquisition of Vehicles
Perusahaan mengadakan kerjasama pembiayaan pembelian kendaraan dengan beberapa bank (Catatan 24a). Liabilitas Perusahaan yang mungkin timbul berasal dari transaksi dengan menggunakan dasar jaminan (with recourse), dicatat sebagai liabilitas atas transaksi pembiayaan bersama. Perusahaan mengakui piutang pembiayaan konsumen yang terkait dengan transaksi tersebut.
The Company entered into financing cooperation on acquisition of vehicles with several banks (Note 24a). The Company's payables that may arise from with recourse transactions are recorded as payables on joint financing transactions. The Company recognized the corresponding receivables from the customers.
Fasilitas pembiayaan pembelian kendaraan with recourse dengan masingmasing bank adalah sebagai berikut:
Financing facilities on acquisition of vehicles with recourse with each bank are as follows:
a. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus
a. Special Transaction Loan Facility
PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera Tbk)
PT Bank MNC Internasional Tbk (formerly PT Bank ICB Bumiputera Tbk)
Pada tanggal 13 September 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank ICB Bumiputera Tbk ("ICB") dalam bentuk fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I yang bersifat non-revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 20.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 13 Maret 2016. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 12,75% sampai dengan 13% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 110% dari jumlah pokok pinjaman.
On September 13, 2011, the Company obtained a non-revolving Special Transaction Loan I facility from PT Bank ICB Bumiputera Tbk ("ICB") with a maximum amount of Rp 20,000,000,000. The facility is due on March 13, 2016. The interest rate charged ranging from 12.75% up to 13% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 110% of the total amount of the outstanding loan.
45
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued)
a. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (lanjutan)
a. Special Transaction Loan Facility (continued)
PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera Tbk) (lanjutan)
PT Bank MNC Internasional Tbk (formerly PT Bank ICB Bumiputera Tbk) (continued)
Pada tanggal 23 Desember 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari ICB dalam bentuk Pinjaman Transaksi Khusus II yang bersifat non-revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 25.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 23 Juni 2016. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 12,25% sampai dengan 12,50% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 105% dari jumlah pokok pinjaman.
On December 23, 2011, the Company obtained a non-revolving Special Transaction Loan II facility from ICB with a maximum amount of Rp 25,000,000,000. The facility is due on June 23, 2016. The interest rate charged ranging from 12.25% up to 12.50% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 105% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 31 Mei 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari ICB dalam bentuk Pinjaman Transaksi Khusus III yang bersifat nonrevolving (uncommitted) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 25.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 30 November 2016. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 12% sampai dengan 12,50% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 105% dari jumlah pokok pinjaman.
On May 31, 2012, the Company obtained a non-revolving (uncommitted) Special Transaction Loan III facility from ICB with a maximum amount of Rp 25,000,000,000. The facility is due on November 30, 2016. The interest rate charged ranging from 12% up to 12.50% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 105% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 6 November 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari ICB dalam bentuk Pinjaman Transaksi Khusus IV yang bersifat non-revolving (uncommitted) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 25.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 6 Mei 2017. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 12% sampai dengan 12,50% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 105% dari jumlah pokok pinjaman.
On November 6, 2012, the Company obtained a non-revolving (uncommitted) Special Transaction Loan IV facility from ICB with a maximum amount of Rp 25,000,000,000. The facility is due on May 6, 2017. The interest rate charged ranging from 12% up to 12.50% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 105% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 6 Maret 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari ICB dalam bentuk Pinjaman Transaksi Khusus V yang bersifat non-revolving (uncommitted) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 6 September 2017. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 11,25% sampai dengan 11,75% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 105% dari jumlah pokok pinjaman.
On March 6, 2013, the Company obtained a non-revolving (uncommitted) Special Transaction Loan V facility from ICB with a maximum amount of Rp 30,000,000,000. The facility is due on September 6, 2017. The interest rate charged ranging from 11.25% up to 11.75% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 105% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 28 Oktober 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari ICB dalam bentuk Pinjaman Transaksi Khusus VI yang bersifat non-revolving (uncommitted) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 40.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 28 April 2018. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 12,25% sampai dengan 14% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 105% dari jumlah pokok pinjaman.
On October 28, 2013, the Company obtained a non-revolving (uncommitted) Special Transaction Loan VI facility from ICB with a maximum amount of Rp 40,000,000,000. The facility is due on April 28, 2018. The interest rate charged ranging from 12.25% up to 14% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 105% of the total amount of the outstanding loan.
46
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued)
a. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (lanjutan)
a. Special Transaction Loan Facility (continued)
PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera Tbk) (lanjutan)
PT Bank MNC Internasional Tbk (formerly PT Bank ICB Bumiputera Tbk) (continued)
Pada tanggal 29 September 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari ICB dalam bentuk Pinjaman Transaksi Khusus VII yang bersifat non-revolving (uncommitted) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 29 Maret 2019. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 13% sampai dengan 16% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 105% dari jumlah pokok pinjaman.
On September 29, 2014, the Company obtained a non-revolving (uncommitted) Special Transaction Loan VII facility from ICB with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The facility is due on March 29, 2019. The interest rate charged ranging from 13% up to 16% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 105% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 23 Desember 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank MNC Internasional Tbk dalam bentuk Pinjaman Transaksi Khusus VIII yang bersifat non-revolving (uncommitted) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 23 Maret 2019. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 14% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 100% dari jumlah pokok pinjaman.
On December 23, 2014, the Company obtained a non-revolving (uncommitted) Special Transaction Loan VIII facility from PT Bank MNC Internasional Tbk with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The facility is due on March 23, 2019 The interest rate charged at 14% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 100% of the total amount of the outstanding loan.
b. Fasilitas Pinjaman atas Piutang Pembiayaan Kendaraan
b. Vehicles Financing Receivables Loan Facility
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Permata Tbk
Pada tanggal 24 Maret 2010, Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank Permata Tbk ("BP") berupa fasilitas pinjaman atas piutang pembiayaan kendaraan. Perjanjian atas perolehan fasilitas pinjaman ini telah diperbaharui dan diperpanjang beberapa kali.
On March 24, 2010, the Company obtained a financing receivables loan facility from PT Bank Permata Tbk ("BP"). The loan facility agreement has been renewed and amended several times.
Pada tanggal 23 Juli 2012, BP menyetujui untuk menaikkan pagu fasilitas pinjaman piutang pembiayaan kendaraan I yang diperoleh Perusahaan sebesar Rp 5.000.000.000 dari semula Rp 95.000.000.000 menjadi Rp 100.000.000.000 yang bersifat revolving dengan jangka waktu penarikan pinjaman berakhir pada tanggal 27 Juli 2013 dan memberikan fasilitas pinjaman piutang pembiayaan kendaraan II yang bersifat non-revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 yang jangka waktu penarikan pinjamannya akan berakhir pada tanggal 27 Juli 2013.
On July 23, 2012, BP agreed to increase the limit of revolving financing receivables I loan facility obtained by the Company amounting to Rp 5,000,000,000 from Rp 95,000,000,000 to Rp 100,000,000,000 and provided the withdrawal period up to July 27, 2013 and provided non-revolving receivables financing II loan facility with a maximum amount of Rp 50,000,000,000 and with the withdrawal period up to July 27, 2013.
Pada tanggal 13 September 2013, BP menyetujui perpanjangan jangka waktu penarikan fasilitas pinjaman atas piutang pembiayaan kendaraan I dan fasilitas pinjaman atas piutang pembiayaan kendaraan II tersebut di atas sampai dengan tanggal 27 Juli 2014.
On September 13, 2013, BP agreed to extend the loan withdrawal period on the above financing receivables I and II loan facilties up to July 27, 2014.
Pada tanggal 1 September 2014, BP memberikan perpanjangan jangka waktu penarikan fasilitas pinjaman atas piutang pembiayaan kendaraan I dan II sampai dengan tanggal 27 Juli 2015.
On September 1, 2014, BP provided an extention of financing receivables I and II loan facilities withdrawal period up to July 27, 2015.
Jangka waktu pembayaran kembali atas fasilitas pinjaman tersebut adalah 48 (empat puluh delapan) bulan sejak tanggal penarikan fasilitas.
The term of loan facilities repayment is 48 (forty eight) months since the date of loan facilities withdrawal.
47
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued)
b. Fasilitas Pinjaman atas Piutang Pembiayaan Kendaraan (lanjutan)
b. Vehicles Financing Receivables Loan Facility (continued)
PT Bank Permata Tbk (lanjutan)
PT Bank Permata Tbk (continued)
Keseluruhan fasilitas tersebut di atas dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 100% dari jumlah pokok pinjaman.
All above facilities are secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables with minimum amount of 100% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tahun 2015 dan 2014, tingkat suku bunga yang dikenakan masing-masing adalah berkisar antara 13% sampai dengan 14% per tahun dan 13,25% sampai dengan 14,5% per tahun.
In 2015 and 2014, the interest rate charged ranging from 13% up to 14% per annum and 13.25% up to 14.5% per annum, respectively.
c. Fasilitas Kredit Modal Kerja
c. Working Capital Credit Facility
PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
o
o
Fasilitas Fixed Loan
Fixed Loan Facility
Pada tanggal 22 Januari 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Victoria International Tbk ("Victoria") berupa fasilitas Kredit Modal Kerja dalam bentuk fasilitas Fixed Loan I (FLI) Line Limit Non-revolving - Uncommitted dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 dan dikenakan tingkat suku bunga sesuai dengan ketentuan suku bunga yang berlaku di Victoria pada setiap penarikan fasilitas. Jangka waktu penarikan pinjaman adalah sejak tanggal 22 Januari 2013 sampai dengan 22 Oktober 2013. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 110% dari jumlah pokok pinjaman.
On January 22, 2013, the Company obtained a Working Capital Credit facility from PT Bank Victoria International Tbk ("Victoria") under Uncommitted Non-Revolving Line Limit Fixed Loan I (FL-I) facility with a maximum amount of Rp 50,000,000,000 and bears interest rate in accordance with the prevailing interest rate in Victoria on each withdrawal. The period of loan facility withdrawal starting from January 22, 2013 up to October 22, 2013. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 110% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 25 Oktober 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Victoria berupa fasilitas Kredit Modal Kerja dalam bentuk fasilitas Fixed Loan II (FL-II) Line Limit Non-revolving Uncommitted dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000.000 dan dikenakan tingkat suku bunga sesuai dengan ketentuan suku bunga yang berlaku di Victoria pada setiap penarikan fasilitas. Jangka waktu penarikan pinjaman adalah sejak tanggal 25 Oktober 2013 sampai dengan 25 Juli 2017. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 100% dari jumlah pokok pinjaman.
On October 25, 2013, the Company obtained a Working Capital Credit facility from Victoria under Uncommitted Non-Revolving Line Limit Fixed Loan II (FL-II) facility with a maximum amount of Rp 30,000,000,000 and bears interest rate in accordance with the prevailing interest rate in Victoria on each withdrawal. The period of loan facility withdrawal starting from October 25, 2013 up to July 25, 2017. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 100% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 9 Oktober 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Victoria berupa fasilitas Kredit Modal Kerja dalam bentuk fasilitas Fixed Loan III (FL-III) Line Limit Non-revolving Uncommitted dengan jumlah maksimum sebesar Rp 75.000.000.000. Jangka waktu penarikan pinjaman adalah sejak tanggal 9 Oktober 2014 sampai dengan 9 Oktober 2015. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 100% dari jumlah pokok pinjaman.
On October 9, 2014, the Company obtained a Working Capital Credit facility from Victoria under Uncommitted Non-Revolving Line Limit Fixed Loan III (FL-III) facility with a maximum amount of Rp 75,000,000,000. The period of loan facility withdrawal starting from October 9, 2014 up to October 9, 2015. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 100% of the total amount of the outstanding loan.
48
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued)
c. Fasilitas Kredit Modal Kerja (lanjutan)
c. Working Capital Credit Facility (continued)
PT Bank Victoria International Tbk (lanjutan)
PT Bank Victoria International Tbk (continued)
o
o
o
Fasilitas Fixed Loan (lanjutan) Pada tahun 2015 dan 2014, tingkat suku bunga yang dikenakan atas pinjaman FL I berkisar antara 11,75% sampai dengan 14% per tahun.
In 2015 and 2014, the interest rate charged on FL I facility ranging from 11.75% up to 14% per annum.
Pada tahun 2015 dan 2014, tingkat suku bunga yang dikenakan atas pinjaman FL II berkisar antara 14% sampai dengan 15% per tahun.
In 2015 and 2014, the interest rate charged on FL II facility ranging from 14% up to 15% per annum.
Pada tahun 2015, tingkat suku bunga yang dikenakan atas pinjaman FL III berkisar antara 14,5% sampai dengan 15% per tahun.
In 2015, the interest rate charged on FL III facility ranging from 14.5% up to 15% per annum.
Fasilitas Pinjaman Rekening Koran
o
Pada tanggal 25 Oktober 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Victoria berupa fasilitas Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah maksimum sebesar Rp 20.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini telah berakhir pada tanggal 25 Oktober 2014 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 25 Oktober 2015. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 15% sampai dengan 15,5% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan saham Perusahaan milik Nobhill Capital Corporation sejumlah 180.000.000 saham (Catatan 17). o
Overdraft Facility On October 25, 2013, the Company obtained an overdraft facility from Victoria with a maximum amount of Rp 20,000,000,000. The facility has matured on October 25, 2014 and was extended up to October 25, 2015. The interest rate charged ranging from 15% up to 15.5% per annum. This facility is secured by the Company's shares owned by Nobhill Capital Corporation of 180,000,000 shares (Note 17).
Fasilitas Demand Loan
o
Pada tanggal 3 April 2014, Victoria mengalihkan plafon fasilitas Fixed Loan II ke Demand Loan sebesar Rp 10.000.000.000 dan plafon fasilitas Pinjaman Rekening Koran ke Demand Loan sebesar Rp 10.000.000.000. Fasilitas Demand Loan jatuh tempo pada tanggal 25 Oktober 2014 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 25 Oktober 2015. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 14% sampai dengan 15,5% per tahun Fasilitas Demand Loan dijamin dengan saham Perusahaan milik Nobhill Capital Corporation sejumlah 180.000.000 saham (Catatan 17).
o
Fixed Loan Facility (continued)
Demand Loan Facility On April 3, 2014, Victoria transferred plafond of Fixed Loan II facility to Demand Loan facility amounting to Rp 10,000,000,000 and Overdraft facility to Demand Loan Facility amounting to Rp 10,000,000,000. The Demand Loan facility has matured on October 25, 2014 and was extended up to October 25, 2015. The interest rate charged ranging from 14% up to 15.5% per annum. The Demand Loan facility is secured by the Company's shares owned by Nobhill Capital Corporation of 180,000,000 shares (Note 17).
Fasilitas Anjak Piutang
o
Factoring Facility
Pada tanggal 30 April 2014, Victoria mengalihkan plafon fasilitas Fixed Loan II ke pembiayaan Anjak Piutang sebesar Rp 10.000.000.000. Jangka waktu fasilitas Anjak Piutang adalah selama 12 (dua belas) bulan. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 15% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia piutang minimal sebesar 110% dari jumlah pinjaman.
On April 3, 2014, Victoria transferred plafond of Fixed Loan II to Factoring facility amounting to Rp 10,000,000,000. The term of Factoring facility is 12 (twelve) months. The interest rate charged at 15% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the receivables at 110% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 31 Maret 2015, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas anjak piutang.
As of March 31, 2015, there was no outstanding loan balance of factoring facility.
49
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued)
c. Fasilitas Kredit Modal Kerja (lanjutan)
c. Working Capital Loan Facility (continued)
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
Pada tanggal 1 Maret 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk ("BRI Agroniaga") berupa fasilitas Kredit Modal Kerja dalam bentuk fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran I bersifat non-revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000.000. Jangka waktu pinjaman maksimum adalah 42 (empat puluh dua) bulan termasuk jangka waktu penarikan 6 (enam) bulan. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 11,5% per tahun dan akan ditinjau setiap saat sesuai ketentuan suku bunga yang berlaku di BRI Agroniaga. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 100% dari jumlah pokok pinjaman.
On March 1, 2013, the Company obtained a Working Capital Credit facility from PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk ("BRI Agroniaga") under non-revolving Fixed Installment Loan I facility with a maximum amount of Rp 30,000,000,000. The maximum term of the loan is 42 (forty two) months including the withdrawal period of 6 (six) months. The interest rate charged at 11.5% per annum and will be reviewed at any time in accordance with the prevailing interest rates in BRI Agroniaga. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 100% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 27 Maret 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BRI Agroniaga berupa fasilitas Kredit Modal Kerja dalam bentuk fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran II bersifat non-revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000.000. Jangka waktu pinjaman maksimum adalah 42 (empat puluh dua) bulan termasuk jangka waktu penarikan 6 (enam) bulan. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 13,5% per tahun dan akan ditinjau setiap saat sesuai ketentuan suku bunga yang berlaku di BRI Agroniaga. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 100% dari jumlah pokok pinjaman.
On March 27, 2014, the Company obtained a Working Capital Credit facility from BRI Agroniaga under non-revolving Fixed Installment II Loan facility with a maximum amount of Rp 30,000,000,000. The maximum term of the loan is 42 (forty two) months including the withdrawal period of 6 (six) months. The interest rate charged at 13.5% per annum and will be reviewed at any time in accordance with the prevailing interest rates in BRI Agroniaga. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 100% of the total amount of the outstanding loan.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
Pada tanggal 19 Juni 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk ("BPJB") berupa fasilitas Kredit Modal Kerja bersifat non-revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 20.000.000.000. Jangka waktu pinjaman maksimum adalah 36 (tiga puluh enam) bulan dengan masa penarikan selama 6 (enam) bulan. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 11% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 110% dari jumlah pokok pinjaman.
On June 19, 2013, the Company obtained a non-revolving Working Capital Credit facility from PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk ("BPJB") with a maximum amount of Rp 20,000,000,000. The maximum term of loan is 36 (thirty six) months with withdrawal period of 6 (six) months. The interest rate charged at 11% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 110% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 16 April 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BPJB berupa fasilitas Kredit Modal Kerja bersifat nonrevolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 20.000.000.000. Jangka waktu pinjaman maksimum adalah 36 (tiga puluh enam) bulan dengan masa penarikan selama 6 (enam) bulan. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 12,25% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 100% dari jumlah pokok pinjaman.
On April 16, 2014, the Company obtained a non-revolving Working Capital Credit facility from BPJB with a maximum amount of Rp 20,000,000,000. The maximum term of loan is 36 (thirty six) months with withdrawal period of 6 (six) months. The interest rate charged at 12.25% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 100% of the total amount of the outstanding loan.
50
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued)
c. Fasilitas Kredit Modal Kerja (lanjutan)
c. Working Capital Loan Facility (continued)
PT Bank DKI
PT Bank DKI
Pada tanggal 17 Desember 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank DKI berupa fasilitas Kredit Modal Kerja bersifat non-revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu pinjaman maksimum adalah 42 (empat puluh dua) bulan dengan jangka waktu penarikan selama 6 (enam) bulan. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 13% per tahun dan akan ditinjau setiap saat sesuai ketentuan suku bunga yang berlaku di PT Bank DKI. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 105% dari jumlah pokok pinjaman.
On December 17, 2014, the Company obtained a non-revolving Working Capital Credit facility from PT Bank DKI with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The maximum term of loan is 42 (forty two) months with withdrawal period of 6 (six) months. The interest rate charged at 13% per annum and will be reviewed at any time in accordance with the prevailing interest rates in PT Bank DKI. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 105% of the total amount of the outstanding loan.
d. Fasilitas Installment Loan
d. Installment Loan Facility
PT Bank Windu Kentjana International Tbk
PT Bank Windu Kentjana International Tbk
Pada tanggal 7 Desember 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Windu Kentjana International Tbk ("BWK") berupa fasilitas Installment Loan (IL) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 10.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah selama 3 (tiga) tahun dengan masa penarikan selama 6 (enam) bulan. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 12,5% per tahun untuk dua tahun pertama serta 13% per tahun untuk tahun ketiga dan akan ditinjau setiap saat sesuai ketentuan suku bunga yang berlaku di BWK. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 110% dari jumlah pokok pinjaman.
On December 7, 2011, the Company obtained an Installment Loan (IL) facility from PT Bank Windu Kentjana International Tbk ("BWK") with a maximum amount of Rp 10,000,000,000. The term of loan is 3 (three) years with withdrawal period of 6 (six) months. The interest rate charged at 12.5% per annum for the first two years and 13% per annum for third year and will be reviewed at any time in accordance with the prevailing interest rates in BWK. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 110% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 8 November 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BWK berupa fasilitas Installment Loan (IL) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 10.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 3 (tiga) tahun dengan masa penarikan selama 6 (enam) bulan. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 12% sampai dengan 12,5% per tahun dan akan ditinjau setiap saat sesuai ketentuan suku bunga yang berlaku di BWK. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 110% dari jumlah pokok pinjaman.
On November 8, 2012, the Company obtained an Installment Loan (IL) facility from BWK with a maximum amount of Rp 10,000,000,000. The term of loan is 3 (three) years with withdrawal period of 6 (six) months. The interest rate charged ranging from 12% up to 12.5% per annum and will be reviewed at any time in accordance with the prevailing interest rates in BWK. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 110% of the total amount of the outstanding loan.
51
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued)
Seluruh perjanjian fasilitas pinjaman di atas mencakup adanya pembatasan-pembatasan tertentu, antara lain, pembatasan untuk memperoleh pinjaman dari pihak lain berhubungan dengan jaminan yang telah diberikan oleh Perusahaan kepada masing-masing kreditur, memberikan pinjaman kepada pihak lain yang memiliki hubungan afiliasi ataupun pihak ketiga lainnya, mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak ketiga (kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum dalam Perusahaan), melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan dalam anggaran dasar Perusahaan pada saat ditandatanganinya perjanjian pinjaman, membubarkan atau melikuidasi Perusahaan, merubah bidang/jenis usaha Perusahaan, merubah bentuk hukum atau status hukum Perusahaan, menyewakan/memindahtangankan barang-barang yang digunakan sebagai jaminan, melakukan merger sehingga merubah komposisi kepemilikan saham, mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan usaha Perusahaan dikendalikan oleh pihak lain yang dapat mengakibatkan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Perusahaan, membagikan dividen lebih dari 50% dari laba neto Perusahaan.
All above loan agreements include certain loan covenants, among others, the restriction to obtain loans from other parties associated with the collaterals provided by the Company to each creditor, provide loans to other parties which has an affiliate relationship or other third parties, as a guarantor to third parties (except for transactions that are common in the Company), operate business activities other than those mentioned in the articles of association of the Company at the time of the signing of the loan agreement, dissolve or liquidate the Company, change industry/type of the Company's business, change legal entity or legal status of the Company, lease/transfer of goods that are used as collateral, merge which change the composition of shares ownership, enter into a management agreement or other similar agreements so the Company's operations controlled by other parties which may result in material negative effects on the Company's operations, declare dividends more than 50% of the net income of the Company.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi pembatasan-pembatasan tertentu di atas.
As of March 31, 2015 and December 31, 2014, the Company has complied with the above loan covenants.
Perusahaan melunasi angsuran pokok dan bunga sesuai dengan jumlah dan jadwal angsuran yang ditetapkan oleh masing-masing kreditur.
The Company paid the installment of principal and interest in accordance with the amount and repayment schedule determined by each creditor.
Kreditur mensyaratkan gearing ratio dan debt to equity ratio Perusahaan tidak melebihi 8 (delapan) kali sampai dengan 10 (sepuluh) kali. Gearing ratio dan debt to equity ratio Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 masing-masing adalah sebesar 2,67 kali dan 2,61 kali, dan pada tanggal 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar 2,43 kali dan 2,37 kali.
The creditors require the Company to maintain gearing ratio and debt to equity ratio not exceeding 8 (eight) times up to 10 (ten) times. The Company's gearing ratio and debt to equity ratio as of March 31, 2015 of 2.67 times and 2.61 times, respectively, and December 31, 2014 of 2.43 times and 2.37 times, respectively
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar utang bank diungkapkan pada Catatan 28.
Information with respect to the classification and fair value of bank loans is disclosed in Note 28.
13. BEBAN AKRUAL
13. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Maret/ March 2015
31 Desember/ December 2014
Bunga Lain-lain
3,030,825,399 905,104,922
2,684,078,808 432,132,555
Interest Others
Jumlah
3,935,930,321
3,116,211,363
Total
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar beban akrual diungkapkan pada Catatan 28.
Information with the respect to the classification and fair value of accrued expenses is disclosed in Note 28.
52
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN
14. TAXATION
a. Utang pajak
a. Taxes payable
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Maret/ March 2015
31 Desember/ December 2014
Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29
155,691,667 2,844,972 134,229,312 74,540,152
529,666,666 267,669,644 1,704,271 134,229,312 11,876,338
Income tax Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 29
Jumlah
367,306,103
945,146,231
Total
b. Pajak penghasilan
b. Income tax
Manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari:
Income tax benefit (expense) consists of: 31 Maret/ March 2015
Pajak kini Pajak tangguhan - Tahun berjalan - Penyesuaian tahun sebelumnya Jumlah pajak tangguhan Beban pajak penghasilan neto
31 Maret/ March 2014
(465,351,750)
(169,238,500)
-
-
-
-
(465,351,750)
(169,238,500)
Current tax Deferred tax Current year Prior year adjustment Total deferred tax Income tax expense net
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif, dengan laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before income tax benefit (expense), as shown in the statement of comprehensive income, and the estimated taxable income for the years ended March 31, 2015 and 2014 is as follows:
31 Maret/ March 2015 Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif Perbedaan temporer: Penyusutan aset tetap Beban imbalan pasca kerja Penyisihan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih Jumlah (dipindahkan)
31 Maret/ March 2014
1,502,891,894
650,255,467
169,554,172 6,945,473
104,078,125 129,000,000
121,391,496 1,800,783,035
883,333,592
53
Income before income tax benefit (expense) per statement of comprehensive income Temporary differences: Depreciation of fixed assets Employee benefits expense Provision for impairment losses of foreclosed assets Total (brought forward)
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN (lanjutan)
14. TAXATION (continued)
b. Pajak penghasilan (lanjutan)
b. Income tax (continued)
Pajak kini (lanjutan)
Current tax (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif, dengan laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before income tax benefit (expense), as shown in the statement of comprehensive income, and the estimated taxable income for the years ended March 31, 2015 and 2014 is as follows:
31 Maret/ March 2015 Jumlah (pindahan) Amortisasi provisi bank dibayar di muka Laba penjualan aset tetap
31 Maret/ March 2014
1,800,783,035
883,333,592
(10,000,000)
44,302,743 (319,156,250)
Total (carry forward) Amortization of prepaid bank provision Gain on sale of fixed assets
Perbedaan tetap: Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat diperhitungkan untuk tujuan perpajakan Laba kena pajak
Permanent differences:
79,620,000 1,861,407,695
74,788,599 676,954,403
Non-deductible expenses Taxable income
Laba kena pajak (dibulatkan)
1,861,407,000
676,954,000
Taxable income (rounded-off)
(8,995,340)
(6,314,281)
The computation of current tax expense and income tax payable are as follows:
Perhitungan beban pajak tahun berjalan dan utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015 Beban pajak kini Dikurangi: pajak penghasilan pasal 25 dibayar di muka Utang pajak penghasilan pasal 29
Interest income subjected to final tax
31 Maret/ March 2014 Current tax expense
465,351,750
169,238,500
(402,687,936)
(401,973,312)
Less: prepaid income tax article 25
62,663,814
(232,734,812)
Income tax payable article 29
54
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN (lanjutan)
14. TAXATION (continued)
b. Pajak penghasilan (lanjutan)
b. Income tax (continued)
Pajak kini (lanjutan)
Current tax (continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak sebesar 25% atas laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
The reconciliation between tax expense computed using the prevailing tax rate of 25% on income before income tax benefit (expense) and income tax expense as presented in the statement of comprehensive income is as follows:
31 Maret/ March 2015 Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap pada tarif pajak yang berlaku Penyesuaian atas pajak penghasilan tangguhan tahun sebelumnya Beban pajak penghasilan - neto
31 Maret/ March 2014
1,502,891,894
650,255,467
375,722,800
162,563,767
17,656,165
17,118,579
-
-
393,378,965
179,682,346
Income before income tax benefit (expense) per statement of comprehensive income Tax expense based on the applicable tax rates Tax effects on permanent differences at the applicable tax rate Adjustment on prior year deferred tax income Income tax expense - net
Pajak tangguhan
Deferred tax
Rincian manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The details of income tax benefit (expense) for the years ended March 31, 2015 and 2014 are as follows:
31 Maret/ March 2015
31 Maret/ March 2014
Imbalan pasca kerja Penyisihan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih Provisi bank dibayar di muka Penyusutan aset tetap Penyesuaian tahun sebelumnya
1,736,368
32,250,000
30,347,874 39,888,543 -
11,075,686 (53,769,532) -
Employee benefits Provision for impairment losses of foreclosed assets Prepaid bank provision Depreciation of fixed assets Prior year adjustment
Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan - neto
71,972,785
(10,443,846)
Income tax benefit (expense) - net
55
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN (lanjutan)
14. TAXATION (continued)
b. Pajak penghasilan (lanjutan)
b. Income tax (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
Deferred tax (continued)
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan pada tanggal-tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
The details of deferred tax assets (liability) as of March 31, 2015 and December 31, 2014 are as follows:
31 Maret/ March 2015 Aset pajak tangguhan: Penyusutan aset tetap Imbalan pasca kerja Penyisihan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih Liabilitas pajak tangguhan: Provisi bank dibayar di muka Aset pajak tangguhan - neto
31 Desember/ December 2014
405,157,669 493,121,467
365,269,126 491,385,099
106,305,335
75,957,461
-
932,611,686
1,004,584,471
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah penghasilan kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat dimanfaatkan di masa mendatang.
Deferred tax assets: Depreciation of fixed assets Employee benefits Provision for impairment losses of foreclosed assets Deferred tax liability: Prepaid bank provision Deferred tax assets - net
Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable income will be available against which the temporary differences can be utilized. The management believes that the deferred tax assets can be utilized in the future.
15. UTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA
15. OTHER PAYABLES - THIRD PARTIES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 31 Maret/ March 2015
31 Desember/ December 2014
Rupiah Utang dealer Utang pembiayaan Titipan asuransi Titipan debitur Lain-lain
3,806,027,497 2,377,774,027 1,316,615,707 442,240,729 469,194,391
3,372,775,452 2,086,290,042 1,594,369,829 197,671,119 463,083,510
Rupiah Payables to dealers Financing payables Insurance deposits Debtors deposits Others
Jumlah
8,411,852,351
7,714,189,952
Total
Utang dealer merupakan utang kepada dealer sehubungan dengan transaksi pembelian kendaraan roda 4 (empat) oleh Perusahaan untuk pembiayaan konsumen.
Payables to dealers represent payables to dealers in connection with purchase transactions of four-wheeled motor vehicles by the Company for consumer financing.
Utang pembiayaan merupakan utang kepada PT Tunas Mandiri Finance, PT BII Finance dan PT BCA Finance dalam rangka pembiayaan kendaraan. Utang ini berjangka waktu 3 (tiga) tahun dengan tingkat suku bunga efektif berkisar antara 7,94% sampai dengan 11,10% per tahun. Utang ini didenominasi dalam Rupiah dan dijamin dengan kendaraan yang bersangkutan (Catatan 9).
Financing payables represent payables to PT Tunas Mandiri Finance, PT BII Finance and PT BCA Finance in connection with vehicles financing. The term of these payables is 3 (three) years with an effective interest rate ranging from 7.94% up to 11.10% per annum. These payables are denominated in Rupiah and secured by the related vehicles (Note 9).
56
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. UTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA (lanjutan)
15. OTHER PAYABLES - THIRD PARTIES (continued)
Titipan asuransi merupakan premi asuransi yang belum dibayarkan kepada perusahaan asuransi.
Insurance deposits represent insurance premiums that have not been paid yet to the insurance companies.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar utang lain-lain diungkapkan pada Catatan 28.
Information with respect to the classification and fair value of other payables is disclosed in Note 28.
16. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
16. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun normal pada umur 55 tahun sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK 24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja". Imbalan pasca kerja tersebut tidak didanai.
The Company recorded post-employment benefits liability for employees who have reached retirement age of 55 years in accordance with Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 and PSAK 24 (Revised 2010), "Employee Benefits". The post-employment benefits are unfunded.
Tabel berikut ini merangkum komponen-komponen atas beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif dan liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Prima Bhaksana Lestari, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 3 Februari 2015 untuk tahun 2014, dengan menggunakan metode projected unit credit.
The following table summarizes the components on post-employment benefits expense recognized in the statement of comprehensive income and post-employment benefits liability recognized in the statement of financial position based on actuarial valuations performed by PT Prima Bhaksana Lestari, an independent actuary, based on its report dated February 3, 2015 for the year 2014, using the projected unit credit method.
a. Beban Imbalan Pasca Kerja
a. Post-Employment Benefits Expense 31 Maret/ March 2015
31 Maret/ March 2014
Biaya jasa kini
135,000,000
129,000,000
Current service cost
Jumlah
135,000,000
129,000,000
Total
b. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
b. Post-Employment Benefits Liability 31 Maret/ March 2015
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Kerugian aktuarial yang belum diakui Jumlah
31 Desember/ December 2014
1,972,485,867
2,793,236,014
-
(827,695,620)
1,972,485,867
1,965,540,394
Mutasi liabilitas imbalan pasca kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015
Present value of defined benefits obligation Unrecognized actuarial losses Total
The movements in the post-employment benefits liability for the years ended March 31, 2015 and December 31, 2014 are as follows: 31 Desember/ December 2014
Saldo awal tahun Beban tahun berjalan (Catatan 21) Pembayaran manfaat tahun berjalan
1,965,540,394
1,486,574,455
135,000,000
515,951,939
(128,054,527)
(36,986,000)
Saldo akhir tahun
1,972,485,867
1,965,540,394
57
Balance at beginning of year Employee benefits expense during the year (Note 21) Payment of benefits during the year Balance at end of year
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. MODAL SAHAM
17. SHARE CAPITAL
Pada tanggal 31 Maret 2015, susunan pemegang saham Perusahaan berdasarkan laporan dari Biro Administrasi Efek, PT Ficomindo Buana Registrar, adalah sebagai berikut:
As of March 31, 2015, the Company's shareholders based on the report from the Shares Registration Bureau, PT Ficomindo Buana Registrar, are as follows:
31 Maret/March 2015
Pemegang Saham Nobhill Capital Corporation PT Victoria Investama Tbk PT Regis Pratama Indonesia Widjaja Tannady Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/Number of Shares Issued and Fully Paid 180,000,000 106,459,900 97,500,000 72,000,000 544,040,100 1,000,000,000
Persentase Kepemilikan / Percentage of Ownership
Jumlah Modal Disetor (nilai penuh)/ Total Paid-up Capital (full amount)
Shareholders
18.00% 10.65% 9.75% 7.20% 54.40%
18,000,000,000 10,645,990,000 9,750,000,000 7,200,000,000 54,404,010,000
Nobhill Capital Corporation PT Victoria Investama Tbk PT Regis Pratama Indonesia Widjaja Tannady Public (each below 5%)
100.00%
100,000,000,000
Total
Pada tanggal 31 Desember 2014, susunan pemegang saham Perusahaan berdasarkan Akta Notaris Dra. Rr Hariyanti Poerbiantari, SH, MKn No 98 tanggal 27 Desember 2010, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Nobhill Capital Corporation PT Regis Pratama Indonesia Widjaja Tannady Chang Eng Thing Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
As of December 31, 2014, the Company's shareholders based on Notarial Deed No 98 of Dra. Rr Hariyanti Poerbiantari, SH, MKn dated December 27, 2010, are as follows:
31 Desember/December 2014 Jumlah Saham Ditempatkan dan Jumlah Modal Disetor Disetor Persentase (nilai penuh)/ Total Penuh/Number of Kepemilikan / Paid-up Capital (full Shares Issued and Percentage of amount) Fully Paid Ownership
180,000,000 97,500,000 72,000,000 60,000,000 590,500,000 1,000,000,000
Shareholders
18.00% 9.75% 7.20% 6.00% 59.05%
18,000,000,000 9,750,000,000 7,200,000,000 6,000,000,000 59,050,000,000
Nobhill Capital Corporation PT Regis Pratama Indonesia Widjaja Tannady Chang Eng Thing Public (each below 5%)
100.00%
100,000,000,000
Total
Saham Perusahaan milik Nobhill Capital Corporation dijadikan jaminan atas fasilitas Pinjaman Rekening Koran dan Demand Loan yang diperoleh dari PT Bank Victoria International Tbk (Catatan 12).
The Company's shares owned by Nobhill Capital Corporation are used as collateral for Overdraft and Demand Loan facilities obtained from PT Bank Victoria International Tbk (Note 12).
Berdasarkan Keputusan Sirkular Pemegang Saham Perusahaan sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 6 Maret 2014, yang dinyatakan dengan Akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn No. 31 tanggal 7 Maret 2014, para pemegang saham Perusahaan menyetujui dan memutuskan, antara lain, hal-hal sebagai berikut:
Based on Circular Resolution of the Company's Shareholders in lieu of the Extraordinary General Meeting of the Company's Shareholders dated March 6, 2014, as covered by Notarial Deed of Humberg Lie, SH, SE, MKn No. 31 dated March 7, 2014, the Company's shareholders agreed and resolved, among others, the matters as follows:
1. Perubahan nilai nominal per saham yaitu semula sebesar Rp 2.500.000 menjadi Rp 100.
1. Change in the par value of share from Rp 2,500,000 to become Rp 100.
58
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. MODAL SAHAM (lanjutan)
17. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan Keputusan Sirkular Pemegang Saham Perusahaan sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 6 Maret 2014, yang dinyatakan dengan Akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn No. 31 tanggal 7 Maret 2014, para pemegang saham Perusahaan menyetujui dan memutuskan, antara lain, hal-hal sebagai berikut:(lanjutan)
Based on Circular Resolution of the Company's Shareholders in lieu of the Extraordinary General Meeting of the Company's Shareholders dated March 6, 2014, as covered by Notarial Deed of Humberg Lie, SH, SE, MKn No. 31 dated March 7, 2014, the Company's shareholders agreed and resolved, among others, the matters as follows:(continued)
2. Penjualan sebagian saham milik PT Quarta Anugerah Perdana sebanyak 2.880 saham yaitu kepada Widjaja Tannady sebanyak 1.080 saham dan Nobhill Capital Corporation sebanyak 1.800 saham, sehingga kepemilikan saham (setelah perubahan nilai nominal saham) Widjaja Tannady menjadi sebanyak 72.000.000 saham atau sejumlah Rp 7.200.000.000 dan Nobhill Capital Corporation menjadi sebanyak 180.000.000 saham atau sebanyak Rp 18.000.000.000. Jual beli saham tersebut masing-masing telah dinyatakan dalam Akta Jual Beli Saham No. 32 dan No. 33 yang dibuat di hadapan Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn tanggal 7 Maret 2014.
2. Sale of part of shares owned by PT Quarta Anugerah Perdana of 2,880 shares to Widjaja Tannady of 1,080 shares and Nobhill Capital Corporation of 1,800 shares, therefore the shares ownership (after change in the par value of share) of Widjaja Tannady become 72,000,000 shares or Rp 7,200,000,000 and Nobhill Capital Corporation become 180,000,000 shares or Rp 18,000,000,000. The sale and purchase of shares aforementioned are covered by Deeds of Sale and Purchase of Shares No. 32 and No. 33 made in front of Notary Humberg Lie, SH, SE, MKn dated March 7, 2014.
3. Peningkatan modal dasar Perusahaan dalam 2 (dua) tahap, yang semula sebesar Rp 100.000.000.000 berubah menjadi: o Tahap pertama yaitu pada saat penandatanganan Keputusan Sirkular ini menjadi sebesar Rp 120.000.000.000 yang terdiri dari 1.200.000.000 saham. o Tahap kedua yaitu meningkatkan modal dasar Perusahaan menjadi sebesar Rp 400.000.000.000.
3. Increase in the Company's authorized capital in 2 (two) stages from Rp 100,000,000,000 to become as follows: o Stage one is when this Circular Resolution signed become amounting to Rp 120,000,000,000 consists of 1,200,000,000 shares. o Stage two is increase in the Company's authorized capital to become amounting to Rp 400,000,000,000
4. Perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka.
4. The change in the Company's status from a Private Company to a Public Company.
Perubahan tersebut di atas telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No AHU-11282.AH.01.02.Tahun 2014 tanggal 14 Maret 2014 dan telah dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perusahaan No AHUAH.01.10-11553 dan No AHU-AH.01.10-11554 masing-masing tanggal 18 Maret 2014.
The above changes have been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No AHU-11282.AH.01.02.Tahun 2014 dated March 14, 2014 and has been recorded in the database of Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights under Admission Notification Amendment No AHU-AH.01.10-11553 and No AHU-AH.01.10-11554 dated March 18, 2014, respectively.
Pada tanggal 7 Juli 2014, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ("IPO") kepada masyarakat sebanyak 700.000.000 (tujuh ratus juta) saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 105 per saham dan sebanyak 100.000.000 (seratus juta) Waran Seri I dengan ketentuan setiap pemegang saham yang memiliki 7 (tujuh) saham baru berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru. Masa berlaku pelaksanaan waran adalah sejak tanggal 7 Januari 2015 sampai dengan 6 Juli 2017. Pada tanggal 7 Juli 2014, saham dan waran tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On July 7, 2014, the Company conducted an Initial Public Offering ("IPO") of 700,000,000 (seven hundred millions) common shares to the public with par value of Rp 100 each share at the offering price of Rp 105 each share and 100,000,000 (one hundred million) Series I Warrants whereby every shareholder which has 7 (seven) new shares entitles to obtain 1 (one) Series I Warrant that 1 (one) Series I Warrant entitles the holder to buy 1 (one) new share. The term of Warrant execution starting from January 7, 2015 up to July 6, 2017. On July 7, 2014, the shares and warrants were listed in Indonesia Stock Exchange.
59
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. MODAL SAHAM (lanjutan)
17. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 26 Januari 2015, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Irwan Santosa, SH, MKn No 05 tanggal yang sama, para pemegang saham Perusahaan memutuskan, antara lain, hal-hal sebagai berikut:
Based on Minutes of Meeting of the Extraodinary General Meeting of the Company's Shareholders dated January 26, 2015, as covered by Notarial Deed of Irwan Santosa, SH, MKn No 05 on the same date, the Company's shareholders resolved, among others, as follows:
1. Menyetujui perubahan anggaran dasar Perusahaan mengenai peningkatan modal dasar dari Rp 120.000.000.000 menjadi Rp 400.000.000.000. 2. Menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan sebagai berikut:
1. Agreed with the changes in the Company's articles of association concerning the increase of authorized capital from Rp 120,000,000,000 to Rp 400,000,000,000. 2. Agreed with the change in the composition of the Company's Boards of Commissioners and Directors as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama (Komisaris Independen) Komisaris Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama (Direktur Independen) Direktur Direktur
Irwan Atmadja Dinata Darto Bambang Abujasin
Triyuga Satyawan Erwin Winata Sofyannu
The above changes have been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic Indonesia in its Decision Letter No AHU0001405.AH.01.02. Tahun 2015 dated January 28, 2015.
18. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN - NETO
18. CONSUMER FINANCING INCOME - NET 31 Maret/ March 2015
Neto
Board of Directors President Director Vice President Director (Independent Director) Director Director
Marcia Maria Tri Martini
Perubahan tersebut di atas telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No AHU-0001405.AH.01.02. Tahun 2015 tanggal 28 Januari 2015.
Pihak ketiga Pendapatan pembiayaan konsumen - bruto Dikurangi: bagian yang dibiayai bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama, penerusan pinjaman dan pengambilalihan piutang (without recourse) (Catatan 24a)
Board of Commissioners President Commissioner (Independent Commissioner) Commissioner
31 Maret/ March 2014
32,758,585,229
29,441,952,004
(7,508,576,097)
(9,508,332,426)
25,250,009,132
19,933,619,578
Third Parties Consumer financing income - gross Less: portion financed by banks in connection with the cooperation transactions of joint financing, loan channeling and receivables transfer (without recourse) (Note 24a) Net
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, tidak ada pendapatan pembiayaan konsumen dari satu debitur saja yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan pembiayaan konsumen.
For the years ended March 31, 2015 and 2014, the Company has no consumer financing income from one customer only in excess of 10% of total consumer financing income.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, pendapatan pembiayaan konsumen termasuk amortisasi atas pendapatan dan biaya transaksi piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp 2.771.549.276 dan Rp 1.459.056.007.
For the years ended March 31, 2015 and 2014, consumer financing income included amortization of income and transaction cost of consumer financing receivables amounting to Rp 2,771,549,276 and Rp 1,459,056,007, respectively.
60
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
19. OTHER OPERATING INCOME
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Maret/ March 2015
31 Maret/ March 2014
Pihak ketiga Administrasi Denda keterlambatan Lain-lain
4,480,028,249 2,146,526,794 1,712,652,245
782,647,372 2,091,568,121 988,643,601
Third parties Administration Late charges Others
Jumlah
8,339,207,288
3,862,859,094
Total
20. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
20. INTEREST EXPENSE AND FINANCIAL CHARGES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Maret/ March 2015
31 Maret/ March 2014
Beban bunga pinjaman Beban keuangan lainnya
11,584,808,982 112,491,457
7,910,786,562 184,987,539
Interest expense on loans Other financial charges
Jumlah
11,697,300,439
8,095,774,101
Total
21. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN
21. SALARIES AND ALLOWANCES EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Maret/ March 2015
31 Maret/ March 2014
Gaji dan tunjangan Insentif Imbalan pasca kerja (Catatan 16)
8,753,521,177 469,358,750
7,140,245,537 379,900,000
135,000,000
129,000,000
Salaries and allowances Incentive Post-employment benefits (Note 16)
Jumlah
9,357,879,927
7,649,145,537
Total
Salaries and allowances expenses include compensation received by the Company's Boards of Commissioners and Directors (Notes 1c and 26b).
Beban gaji dan tunjangan adalah termasuk kompensasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan (Catatan 1c dan 26b).
61
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
22. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Maret/ March 2015
31 Maret/ March 2014
Penagihan Telepon, listrik dan air Penyusutan (Catatan 9) Perbaikan dan pemeliharaan Sewa (Catatan 26a) Perjalanan dinas Jasa profesional Pajak dan perijinan Alat tulis kantor Asuransi Pos dan meterai Pemasaran Administrasi bank Iklan Lain-lain
1,198,385,771 859,070,469 816,333,922 746,568,195 824,176,860 592,730,930 468,880,900 554,040,000 359,183,211 348,422,109 187,588,898 56,274,130 43,575,500 489,488,895
1,350,428,755 602,471,602 674,293,668 632,040,866 585,391,455 582,546,286 317,575,642 304,728,124 312,447,362 135,602,258 154,897,639 128,672,605 53,792,849 13,788,440 634,566,666
Collection Telephone, electricity and water Depreciation (Note 9) Repairs and maintenance Rental (Note 26a) Traveling Professional fees Taxes and licenses Stationery Insurance Postage and stamp duties Marketing Bank administration Advertising Others
Jumlah
7,544,719,790
6,483,244,217
Total
23. BEBAN LAIN-LAIN
23. OTHER EXPENSES
Akun ini merupakan rugi atas penjualan agunan yang diambil alih dengan saldo untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 742.186.473 dan Rp 1.195.573.586.
This account represents loss on sale of foreclosed assets with the balance for the years ended March 31, 2015 and 2014 amounting to Rp 742,186,473 and Rp 1,195,573,586, respectively.
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN
24. AGREEMENTS
a. Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Pembelian Kendaraan
a. Financing Cooperation Agreements on Acquisition of Vehicles
Kerjasama Pembiayaan with Recourse
Financing Cooperation with Recourse
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dalam rangka pembiayaan pembelian kendaraan dimana Perusahaan menanggung risiko kredit secara penuh (with recourse) dengan beberapa bank seperti PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera Tbk), PT Bank Permata Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, PT Bank DKI dan PT Bank Windu Kentjana International Tbk.
The Company entered into cooperation agreements in order to finance the acquisition of the vehicles in which the Company bears the full credit risk (with recourse) with several banks such as PT Bank MNC Internasional Tbk (formerly PT Bank ICB Bumiputera Tbk), PT Bank Permata Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, PT Bank DKI and PT Bank Windu Kentjana International Tbk.
Dalam hal kerjasama pembiayaan with recourse, Perusahaan memiliki liabilitas untuk membayar atau menyetor angsuran pokok termasuk bunganya kepada pemberi pembiayaan, jika debitur gagal melakukan pembayaran angsurannya kepada Perusahaan (Catatan 12).
In financing cooperation with recourse, the Company has a liability to pay or settle the principal installments including interest to creditors, if the debtor fails to pay its installment to the Company (Note 12).
62
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
24. AGREEMENTS (continued)
a. Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Pembelian Kendaraan (lanjutan)
a. Financing Cooperation Agreements on Acquisition of Vehicles (continued)
Kerjasama Pembiayaan without Recourse
Financing Cooperation without Recourse
Perusahaan juga mengadakan kerjasama pembiayaan bersama, penerusan pinjaman dan pengambilalihan piutang dengan beberapa bank dalam rangka pembiayaan pembelian kendaraan dimana Perusahaan menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse).
The Company also entered into cooperation in the form of joint financing, loan channeling and receivables transfer with several banks in order to finance the acquisition of the vehicles in which the Company bears the credit risk in accordance with the portion (without recourse).
Dalam kerjasama pembiayaan without recourse, Perusahaan bertindak sebagai pemberi kredit kepada debitur yang memenuhi kriteria tertentu. Perusahaan bertanggung jawab untuk mengelola dokumentasi dan administrasi setiap debitur. Perusahaan tidak memiliki liabilitas untuk membayar atau menyetor angsuran pokok termasuk bunganya kepada pemberi pembiayaan bersama, jika debitur gagal melakukan pembayaran angsurannya kepada Perusahaan.
In joint financing without recourse, the Company acts as the lender to debtor who meets certain criteria. The Company is responsible for managing the documentation and administration of each debtor. The Company has no obligation to pay or settle the principal installments including interest to the creditors, if the debtor fails to pay its installment to the Company.
Rincian bagian yang dibiayai bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama, penerusan pinjaman dan pengambilalihan piutang (without recourse) (Catatan 5) adalah sebagai berikut:
The details of portion financed by banks in connection with the cooperation transactions of joint financing, loan channeling and receivables transfer (without recourse) (Note 5) are as follows:
31 Maret/ March 2015 Pembiayaan Bersama PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank DKI PT Bank QNB Indonesia Tbk (dahulu PT Bank QNB Kesawan Tbk) Penerusan Pinjaman PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri Pengambilalihan Piutang PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera Tbk) Jumlah
31 Desember/ December 2014
-
26,814,619
Joint Financing PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank DKI PT Bank QNB Indonesia Tbk (formerly PT Bank QNB Kesawan Tbk) Loan Channeling PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri Receivables Transfer PT Bank MNC Internasional Tbk (formerly PT Bank ICB Bumiputera Tbk)
233,792,123,848
225,683,140,659
Total
101,478,004,293 63,864,807,985 10,099,240,451
88,558,584,715 60,309,119,942 13,682,248,992
1,704,805
252,868,350
37,361,705,978
36,732,216,539
20,922,820,792 63,839,544
25,989,209,380 132,078,122
63
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
24. AGREEMENTS (continued)
a. Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Pembelian Kendaraan (lanjutan)
a. Financing Cooperation Agreements on Acquisition of Vehicles (continued)
Kerjasama Pembiayaan without Recourse
Financing Cooperation without Recourse
Pembiayaan Bersama
Joint Financing
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Pada tanggal 29 April 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk ("BII") dengan jumlah maksimum sebesar Rp 25.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 28 April 2011. Komposisi porsi pembiayaan oleh BII adalah sebesar 95% dan Perusahaan adalah sebesar 5%.
On April 29, 2010, the Company obtained a joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles from PT Bank Internasional Indonesia Tbk ("BII") with a maximum amount of Rp 25,000,000,000. The withdrawal period of this facility is up to April 28, 2011. The participation of BII's portion is 95% and the Company's portion is 5%.
Pada tanggal 19 April 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor dari BII dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 18 April 2013. Komposisi porsi pembiayaan oleh BII adalah sebesar 95% dan Perusahaan adalah sebesar 5%.
On April 19, 2012, the Company obtained a joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles from BII with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The withdrawal period of this facility is up to April 18, 2013. The participation of BII's portion is 95% and the Company's portion is 5%.
Pada tanggal 9 April 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor dari BII dengan jumlah maksimum sebesar Rp 120.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 8 April 2014. Komposisi porsi pembiayaan oleh BII adalah sebesar 95% dan Perusahaan adalah sebesar 5%.
On April 9, 2013, the Company obtained a joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles from BII with a maximum amount of Rp 120,000,000,000. The withdrawal period of this facility is up to April 8, 2014. The participation of BII's portion is 95% and the Company's portion is 5%.
Pada tanggal 22 Mei 2014, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor atas fasilitas yang diperoleh pada tanggal 9 April 2013 dari BII bersifat revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 120.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan 22 Mei 2015. Komposisi porsi pembiayaan oleh BII adalah sebesar 95% dan Perusahaan adalah sebesar 5%.
On May 22, 2014, the Company obtained an extension of revolving joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles obtained from BII on April 9, 2013 with a maximum amount of Rp 120,000,000,000. The withdrawal period of this facility is up to May 22, 2015. The participation of BII's portion is 95% and the Company's portion is 5%.
Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 11,00% sampai dengan 13,25% per tahun dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru. Fasilitas-fasilitas tersebut di atas dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai oleh BII melalui Perusahaan.
The interest rate charged ranging from 11.00% up to 13.25% per annum and can be changed for each new withdrawal. These facilities are secured by motor vehicles financed by BII through the Company.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 101.478.004.293 dan Rp 88.558.584.715, dan disajikan mengurangi piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
The outstanding loan balance as of March 31, 2015 and December 31, 2014 amounted to Rp 101,478,004,293 and Rp 88,558,584,715, respectively, and presented net of consumer financing receivables (Note 5).
64
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
24. AGREEMENTS (continued)
a. Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Pembelian Kendaraan (lanjutan)
a. Financing Cooperation Agreements on Acquisition of Vehicles (continued)
Kerjasama Pembiayaan without Recourse
Financing Cooperation without Recourse
Pembiayaan Bersama
Joint Financing
PT Bank Mutiara Tbk
PT Bank Mutiara Tbk
Pada tanggal 24 Mei 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor dari PT Bank Mutiara Tbk ("BM") dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 bersifat non-revolving. Jangka waktu penarikan fasilitas ini adalah selama 6 (enam) bulan. Komposisi porsi pembiayaan oleh BM adalah sebesar 99% dan Perusahaan adalah sebesar 1%. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 14% per tahun dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru.
On May 24, 2011, the Company obtained a non-revolving joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles from PT Bank Mutiara Tbk ("BM") with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The withdrawal period of this facility is for 6 (six) months. The participation of BM's portion is 99% and the Company's portion is 1%. The interest rate charged at 14% per annum and can be changed for each new withdrawal.
Pada tanggal 10 Mei 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor dari BM dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 bersifat non-revolving. Jangka waktu penarikan fasilitas ini adalah selama 3 (tiga) bulan. Komposisi porsi pembiayaan oleh BM adalah sebesar 99% dan Perusahaan adalah sebesar 1%. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 12,5% sampai dengan 13% per tahun dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru.
On May 10, 2012, the Company obtained a non-revolving joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles from BM with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The withdrawal period of this facility is for 3 (three) months. The participation of BM's portion is 99% and the Company's portion is 1%. The interest rate charged ranging from 12.5% up to 13% per annum and can be changed for each new withdrawal.
Pada tanggal 14 Desember 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor dari BM dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 bersifat non-revolving. Jangka waktu pembiayaan adalah 4 (empat) tahun dengan masa penarikan selama 4 (empat) bulan. Komposisi porsi pembiayaan oleh BM adalah sebesar 99% dan Perusahaan adalah sebesar 1%. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 12,5% sampai dengan 13% per tahun dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru.
On December 14, 2012, the Company obtained a non-revolving joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles from BM with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The financing term of this facility is for 4 (four) years with withdrawal period of 4 (four) months. The participation of BM's portion is 99% and the Company's portion is 1%. The interest rate charged ranging from 12.5% up to 13% per annum and can be changed for each new withdrawal.
Pada tanggal 9 April 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor dari BM dengan jumlah maksimum sebesar Rp 100.000.000.000 bersifat revolving. Jangka waktu pembiayaan adalah 4 (empat) tahun dengan masa penarikan selama 12 (dua belas) bulan. Komposisi porsi pembiayaan oleh BM adalah sebesar 99% dan Perusahaan adalah sebesar 1%. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 12% sampai dengan 12,50% per tahun dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru.
On April 9, 2013, the Company obtained a revolving joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles from BM with a maximum amount of Rp 100,000,000,000. The financing term of this facility is for 4 (four) years with withdrawal period of 12 (twelve) months. The participation of BM's portion is 99% and the Company's portion is 1%. The interest rate charged ranging from 12% up to 12.50% per annum and can be changed for each new withdrawal.
65
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
24. AGREEMENTS (continued)
a. Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Pembelian Kendaraan (lanjutan)
a. Financing Cooperation Agreements on Acquisition of Vehicles (continued)
Kerjasama Pembiayaan without Recourse (lanjutan)
Financing Cooperation without Recourse (continued)
Pembiayaan Bersama (lanjutan)
Joint Financing (continued)
PT Bank Mutiara Tbk (lanjutan)
PT Bank Mutiara Tbk (continued)
Pada tanggal 16 Mei 2014, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor atas fasilitas yang diperoleh pada tanggal 9 April 2013 dan penambahan plafon dari BM bersifat revolving dan end user on liquidations dengan jumlah maksimum sebesar Rp 150.000.000.000 yang terdiri dari plafon fasilitas awal sebesar Rp 100.000.000.000 dan plafon tambahan sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu penarikan dana untuk plafon fasilitas awal adalah sejak tanggal 9 April 2014 sampai dengan 8 April 2015 dan untuk plafon tambahan adalah sejak tanggal 16 Mei 2014 sampai dengan 8 April 2015. Komposisi porsi pembiayaan oleh BM adalah sebesar 99% dan Perusahaan adalah sebesar 1%. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 13,5% per tahun dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru.
On May 16, 2014, the Company obtained an extension of joint financing facility obtained on April 9, 2013 and additional plafond of revolving and end user on liquidations joint financing facilities from BM with a maximum amount of Rp 150,000,000,000 which consist of beginning facility plafond amounting to Rp 100,000,000,000 and additional plafond amounting to Rp 50,000,000,000. The withdrawal period for beginning facility plafond starting from April 9, 2014 up to April 8, 2015 and additional plafond starting from May 16, 2014 up to April 8, 2015. The participation of BM's portion is 99% and the Company's portion is 1%. The interest rate charged at 13.5% per annum and can be changed for each new withdrawal.
Fasilitas-fasilitas tersebut di atas dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai oleh BM melalui Perusahaan.
These facilities are secured by motor vehicles financed by BM through the Company.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 63.864.807.985 dan Rp 60.309.119.942, dan disajikan mengurangi piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
The outstanding loan balance as of March 31, 2015 and December 31, 2014 amounted to Rp 63,864,807,985 and Rp 60,309,119,942, respectively, and presented net of consumer financing receivables (Note 5).
PT Bank DKI
PT Bank DKI
Pada tanggal 23 Desember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan dari PT Bank DKI ("Bank DKI") dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 bersifat non-revolving. Jangka waktu fasilitas ini adalah selama 42 (empat puluh dua) bulan dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Komposisi porsi pembiayaan oleh Bank DKI adalah sebesar 95% dan Perusahaan adalah sebesar 5%. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 13,5% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan ketentuan Bank DKI.
On December 23, 2010, the Company obtained a non-revolving joint financing facility for acquisition of vehicles from PT Bank DKI ("Bank DKI") with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The term of the facility is 42 (forty two) months and can be extended upon agreed by both parties. The participation of Bank DKI's portion is 95% and the Company is 5%. The interest rate charged at 13.5% per annum and can be changed in accordance with the provisions of Bank DKI.
Pada tanggal 29 Maret 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan dari Bank DKI dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 bersifat nonrevolving. Jangka waktu fasilitas ini adalah selama 42 (empat puluh dua) bulan dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Komposisi porsi pembiayaan oleh Bank DKI adalah sebesar 95% dan Perusahaan adalah sebesar 5%. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 12% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan ketentuan Bank DKI.
On March 29, 2012, the Company obtained a non-revolving joint financing facility for acquisition of vehicles from Bank DKI with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The term of the facility is 42 (forty two) months and can be extended agreed by both parties. The participation of Bank DKI's portion is 95% and the Company is 5%. The interest rate charged at 12% per annum and can be changed in accordance with the provisions of Bank DKI.
66
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
24. AGREEMENTS (continued)
a. Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Pembelian Kendaraan (lanjutan)
a. Financing Cooperation Agreements on Acquisition of Vehicles (continued)
Kerjasama Pembiayaan without Recourse (lanjutan)
Financing Cooperation without Recourse (continued)
Pembiayaan Bersama (lanjutan)
Joint Financing (continued)
PT Bank DKI (lanjutan)
PT Bank DKI (continued)
Pada tanggal 21 Januari 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan dari Bank DKI dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 bersifat nonrevolving. Jangka waktu fasilitas ini adalah selama 42 (empat puluh dua) bulan dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Komposisi porsi pembiayaan oleh Bank DKI adalah sebesar 95% dan Perusahaan adalah sebesar 5%. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 12% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan ketentuan Bank DKI.
On January 21, 2013, the Company obtained a non-revolving joint financing facility for acquisition of vehicles from Bank DKI with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The term of the facility is 42 (forty two) months and can be extended agreed by both parties. The participation of Bank DKI's portion is 95% and the Company is 5%. The interest rate charged at 12% per annum and can be changed in accordance with the provisions of Bank DKI.
Fasilitas-fasilitas tersebut di atas dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Bank DKI melalui Perusahaan.
These facilities are secured by motor vehicles financed by Bank DKI through the Company.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 10.099.240.451 dan Rp 13.682.248.992, dan disajikan mengurangi piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
The outstanding loan balance as of March 31, 2015 and December 31, 2014 amounted to Rp 10,099,240,451 and Rp 13,682,248,992, respectively, and presented net of consumer financing receivables (Note 5).
PT Bank QNB Indonesia Tbk (dahulu PT Bank QNB Kesawan Tbk)
PT Bank QNB Indonesia Tbk (formerly PT Bank QNB Kesawan Tbk)
Pada tanggal 14 Januari 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian mobil dari PT Bank QNB Kesawan Tbk ("QNB) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu penarikan fasilitas ini sampai dengan tanggal 14 Januari 2011. Komposisi porsi pembiayaan oleh QNB maksimum sebesar 99% dan Perusahaan minimum sebesar 1%. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 15% per tahun dan dapat ditinjau kembali setiap saat.
On January 14, 2010, the Company obtained a joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles from PT Bank QNB Kesawan Tbk ("QNB") with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The withdrawal period of this facility is up to January 14, 2011. The participation of QNB's portion is 99% and the Company's portion is 1%. The interest rate charged at 15% per annum and can be reviewed any time.
Pada tanggal 22 Juni 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama yang bersifat On Liquidation basis dari QNB dalam rangka pembelian mobil dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu penarikan fasilitas ini sampai dengan tanggal 22 Juni 2012. Komposisi porsi pembiayaan oleh QNB maksimum sebesar 99% dan Perusahaan minimum sebesar 1%. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 13% per tahun dan dapat ditinjau kembali setiap saat.
On June 22, 2011, the Company obtained an On Liquidation Basis of joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles from QNB with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The withdrawal period of this facility is up to June 22, 2012. The participation of QNB's portion is 99% and the Company's portion is 1%. The interest rate charged at 13% per annum and can be reviewed any time.
Fasilitas-fasilitas tersebut di atas dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai oleh QNB melalui Perusahaan.
These facilities are secured by motor vehicles financed by QNB through the Company.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 1.704.805 dan Rp 252.868.350, dan disajikan mengurangi piutang pembiayaan konsumennya (Catatan 5).
The outstanding loan balance as of March 31, 2015 and December 31, 2014 amounted to Rp 1,704,805 and Rp 252,868,350, respectively, and presented net of consumer financing receivables (Note 5)
67
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
24. AGREEMENTS (continued)
a. Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Pembelian Kendaraan (lanjutan)
a. Financing Cooperation Agreements on Acquisition of Vehicles (continued)
Kerjasama Pembiayaan without Recourse (lanjutan)
Financing Cooperation without Recourse (continued)
Penerusan Pinjaman
Loan Channeling
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
Pada tanggal 26 Agustus 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas kerjasama pembiayaan penerusan pinjaman dari PT Bank Bukopin Tbk ("Bukopin") dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 bersifat revolving. Jangka waktu fasilitas ini adalah selama 12 (dua belas) bulan. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 11,00% sampai dengan 11,50% per tahun dan dapat ditinjau kembali setiap saat. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Bukopin melalui Perusahaan.
On August 26, 2013, the Company obtained a revolving loan channeling from PT Bank Bukopin Tbk ("Bukopin") with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The withdrawal period of this facility is for 12 (twelve) months. The interest rate charged ranging from 11.00% up to 11.50% per annum and can be changed for each new withdrawal. This facility is secured by motor vehicles financed by Bukopin through the Company.
Pada tanggal 06 Februari 2015, Perusahaan memperoleh Persetujuan Perpanjangan Kerjasama Pembiayaan Penerusan Pinjaman dari PT Bank Bukopin Tbk ("Bukopin") dengan jumlah maksimum Rp 13.233.124.298 bersifat non revolving. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 14,50% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan ketentuan Bank Bukopin. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Bukopin melalui Perusahaan.
On February 6, 2015, the Company obtained the Approval for an Extension of non revolving loan channeling from PT Bank Bukopin Tbk ("Bukopin") with a maximum amount of Rp 13,233,124,298. The interest rate charged at 14.50% per annum and can be changed in accordance with the provisions of Bank Bukopin. This facility is secured by motor vehicles financed by Bukopin through the Company.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 37.361.705.979 dan Rp 36.732.216.539, dan disajikan mengurangi piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
The outstanding loan balance as of March 31, 2015 and December 31, 2014 amounted to Rp 37,361,705,979 and Rp 36,732,216,539, respectively, and presented net of consumer financing receivables (Note 5).
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 22 Mei 2013, Perusahan memperoleh fasilitas pembiayaan konsumen untuk membiayai pembelian kendaraan bermotor dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ("BRI") dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 bersifat uncommitted line non-revolving. Jangka waktu penyaluran fasilitas ini adalah selama 12 (dua belas) bulan. Komposisi porsi pembiayaan oleh BRI sebesar 100%. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 11,50% sampai dengan 12,50% per tahun dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai oleh BRI melalui Perusahaan.
On May 22, 2013, the Company obtained an uncommitted line nonrevolving joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ("BRI") with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The withdrawal period of this facility is for 12 (twelve) months. The participation of BRI's portion is 100%. The interest rate charged ranging from 11.50% up to 12.50% per annum and can be changed for each new withdrawal. These facilities are secured by motor vehicles financed by BRI through the Company.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 20.922.820.792 dan Rp 25.989.209.380, dan disajikan mengurangi piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
The outstanding loan balance as of March 31, 2015 and December 31, 2014 amounted to Rp 20,922,820,792 and Rp 25,989,209,380, respectively, and presented net of consumer financing receivables (Note 5).
68
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
24. AGREEMENTS (continued)
a. Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Pembelian Kendaraan (lanjutan)
a. Financing Cooperation Agreements on Acquisition of Vehicles (continued)
Kerjasama Pembiayaan without Recourse (lanjutan)
Financing Cooperation without Recourse (continued)
Penerusan Pinjaman (lanjutan)
Loan Channeling (continued)
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri
Pada tanggal 15 Desember 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan secara Syariah dalam bentuk Murabahah dari PT Bank Syariah Mandiri ("BSM") dalam rangka pembelian kendaraan bermotor roda 4 (empat) baru dan bekas sebesar Rp 20.000.000.000. Porsi pembiayaan oleh BSM maksimal sebesar 100% atau jumlah lain yang disetujui oleh BSM dan Perusahaan Marjin pembiayaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sebesar 14%, 2 (dua) tahun sebesar 14,5% dan 3 (tiga) tahun sebesar 15% dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru. Jangka waktu fasilitas ini adalah selama 4 (empat) tahun termasuk periode penyediaan pembiayaan selama 1 (satu) tahun. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai oleh BSM melalui Perusahaan. Jangka waktu fasilitas ini adalah sampai dengan tanggal 15 Desember 2013 dengan jangka waktu penarikan selama 1 (satu) tahun.
On December 15, 2009, the Company obtained a Murabahah Facility from PT Bank Syariah Mandiri ("BSM") to purchase new and second four-wheeled motor vehicles amounting to Rp 20,000,000,000. The participation of BSM's portion is at maximum of 100% or other portion agreed by BSM and the Company Financing margin for loan term of 1 (one) year is 14%, 2 (two) years is 14.5% and 3 (three) years is 15% and can be changed for each new withdrawal. The term of this facility is 4 (four) years including availability period for 1 (one) year. This facility is secured by motor vehicles financed by BSM through the Company. The term of this facility is up to December 15, 2013 with withdrawal period of 1 (one) year.
Pada tanggal 24 Januari 2011, Perusahaan memperoleh perpanjangan jangka waktu penarikan pembiayaan selama 1 (satu) tahun.
On January 24, 2011, the Company obtained an extension of withdrawal period of financing for 1 (one) year.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 63.839.544 dan Rp 132.078.122, dan disajikan mengurangi piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
The outstanding loan balance as of March 31, 2015 and December 31, 2014 amounted to Rp 63,839,544 and Rp 132,078,122, respectively, and presented net of consumer financing receivables (Note 5).
PT Bank Yudha Bhakti
PT Bank Yudha Bhakti
Pada tanggal 27 Juli 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kerjasama berupa penerusan/penyaluran kredit dari PT Bank Yudha Bhakti ("BYB") untuk kendaraan bermotor roda 4 (empat) atau lebih sebesar Rp 10.000.000.000. Jangka waktu penyaluran kredit adalah selama 12 (dua belas) bulan.
On July 27, 2009, the Company obtained a loan channeling facility from PT Bank Yudha Bhakti ("BYB") for four-wheeled or more motor vehicles amounting to Rp 10,000,000,000. The period of loan channeling is 12 (twelve) months.
Pada tanggal 27 Juli 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kerjasama berupa penerusan/penyaluran kredit dari BYB untuk kendaraan bermotor roda 4 (empat) atau lebih sebesar Rp 10.000.000.000. Jangka waktu penyaluran kredit adalah selama 12 (dua belas) bulan.
On July 27, 2009, the Company obtained a loan channeling facility from BYB for four-wheeled or more motor vehicles amounting to Rp 10,000,000,000. The period of loan channeling is 12 (twelve) months.
Fasilitas-fasilitas tersebut di atas dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai oleh BYB melalui Perusahaan.
These facilities are secured by motor vehicles financed by BYB through the Company.
Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 16% sampai dengan 18% per tahun dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru.
The interest rate charged ranging from 16% up to 18% per annum and can be changed for each new withdrawal.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 127.657.814, dan disajikan mengurangi piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
The outstanding loan balance as of December 31, 2013 amounted to Rp 127,657,814, and presented net of consumer financing receivables (Note 5).
69
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
24. AGREEMENTS (continued)
a. Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Pembelian Kendaraan (lanjutan)
a. Financing Cooperation Agreements on Acquisition of Vehicles (continued)
Kerjasama Pembiayaan without Recourse (lanjutan)
Financing Cooperation without Recourse (continued)
Penerusan Pinjaman (lanjutan)
Loan Channeling (continued)
PT Bank Yudha Bhakti (lanjutan)
PT Bank Yudha Bhakti (continued)
Pada bulan Mei 2014, Perusahaan telah melunasi seluruh fasilitas kerjasama penerusan kredit ini.
On May 2014, the Company has fully paid these loan channeling facilities.
Pengambilalihan Piutang
Receivables Transfer
PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera Tbk)
PT Bank MNC Internasional Tbk (formerly PT Bank ICB Bumiputera Tbk)
Pada tanggal 17 September 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan dengan pengambilalihan piutang (asset purchase) kendaraan mobil yang berjangka waktu 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) tahun dengan ketentuan baki debet piutang yang diambil alih oleh PT Bank ICB Bumiputera Tbk ("ICB") seluruhnya tidak melebihi Rp 37.500.000.000. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 11% sampai dengan 20% per tahun.
On September 17, 2009, the Company obtained a receivables transfer facility of motor vehicles with term of 1 (one) to 3 (three) years with the amount of outstanding receivables taken over by PT Bank ICB Bumiputera Tbk ("ICB") not exceed Rp 37,500,000,000. The interest rate charged ranging from 11% up to 20% per annum.
Pada tanggal 4 Mei 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan dengan pengambilalihan piutang (asset purchase) kendaraan mobil yang berjangka waktu 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) tahun dengan ketentuan baki debet piutang yang diambil alih oleh ICB seluruhnya tidak melebihi Rp 70.000.000.000. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 11% sampai dengan 20% per tahun.
On May 4, 2010, the Company obtained a receivables transfer facility of motor vehicles with term of 1 (one) to 4 (four) years with the amount of outstanding receivables taken over by ICB not exceed Rp 70,000,000,000. The interest rate charged ranging from 11% up to 20% per annum.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 26.814.619, dan disajikan mengurangi piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
The outstanding loan balance as of December 31, 2014 amounted to Rp 26,814,619, respectively, and presented net of consumer financing receivables (Note 5).
Pada bulan Maret 2015, Perusahaan telah melunasi seluruh fasilitas pengambilalihan piutang (asset purchase) ini.
On March 2015, the Company has fully paid these a receivables transfer facility.
b. Perjanjian Kerjasama dengan Perusahaan Asuransi
b. Cooperation Agreements with Insurance Companies
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Central Asia, PT MNC Asuransi Indonesia, PT Victoria Insurance dan PT Asuransi Rama Satria Wibawa, perusahaan asuransi pihak ketiga, untuk melindungi kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Perusahaan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan (Catatan 5).
The Company entered into cooperation agreements with PT Asuransi Central Asia, PT MNC Asuransi Indonesia, PT Victoria Insurance and PT Asuransi Rama Satria Wibawa, third party insurance companies, to protect motor vehicles financed by the Company, among others from the risk of loss and damage (Note 5).
c. Perjanjian Kerjasama dengan Dealer
c. Cooperation Agreements with Dealers
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan dealer-dealer sehubungan dengan pemberian fasilitas pembiayaan konsumen, antara lain, dengan PT Nusantara Indah, PT Mandiri Mobilindo, CV Wijaya, PT Sahaja Mobilindo dan CV Divo Warna Mobilindo.
The Company entered into cooperation agreements with dealers in connection with the consumer financing facilities, among others, with PT Nusantara Indah, PT Mandiri Mobilindo, CV Wijaya, PT Sahaja Mobilindo and CV Divo Warna Mobilindo.
70
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
24. AGREEMENTS (continued)
d. Perjanjian Sewa Gedung
d. Building Lease Agreements
Perusahaan mengadakan perjanjian-perjanjian sewa menyewa ruangan untuk kantor di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera, dan Kalimantan. Perjanjian-perjanjian tersebut berjangka waktu sewa antara 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan harga sewa sebagaimana tercantum dalam masing-masing perjanjian.
The Company entered into building lease agreements for offices in Jakarta, Tangerang, Bekasi, West Java, Central Java, Sumatera and Borneo. The agreements have a lease term between 1 (one) to 5 (five) years with rental expenses as specified in each agreement.
25. LABA PER SAHAM DASAR
25. EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing income for the year by the weighted-average number of shares outstanding during the year.
31 Maret/ March 2015 Laba tahun berjalan Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar *)
31 Maret/ March 2014
1,109,512,929
470,573,121
Income for the year
650,000,000
300,000,000
Weighted-average number of shares outstanding *)
1.71
1.57
Basic earnings per share
Laba per saham dasar
*) Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2014 disajikan kembali setelah memperhitungkan pengaruh perubahan nilai nominal saham dari Rp 2.500.000 per saham menjadi Rp 100 per saham.
*) The weighted-average number of shares outstanding for the year ended March 31, 2014 are restated after giving effect to the change of par value of share from Rp 2,500,000 per share into Rp 100 per share.
26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK- PIHAK BERELASI
26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan
Nature of Relationship
Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Perusahaan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 2b.
Related parties are companies and individuals who have ownership or management relationship directly or indirectly with the Company as stated in Note 2b.
Pihak Berelasi/Related Parties
Sifat dari Hubungan/Nature of Relationship
Widjaja Tannady
Pemegang saham/Shareholder
PT Quarta Anugerah Perdana
Pemegang saham/Shareholder
Dewan Komisaris dan Direksi
Manajemen kunci/Key management
71
Sifat dari Transaksi/Nature of Transaction Sewa menyewa bangunan rumah toko (ruko)/Lease of commercial building. Sewa menyewa bangunan rumah toko (ruko)/Lease of commercial building. Imbalan kerja jangka pendek/Short-term employee benefits.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
26. BALANCES (continued)
AND
TRANSACTIONS
WITH
RELATED
PARTIES
Saldo dan Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Balances and Transactions with Related Parties
Saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Balances and transactions with related parties are as follows:
a. Sewa Menyewa Bangunan Rumah Toko (Ruko)
a. Lease of Commercial Building
o
Pada tanggal 28 Januari 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa sebuah bangunan ruko untuk digunakan sebagai kantor, yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Ruko Business Center Blok B No. 1, Pekanbaru, Riau, dengan Widjaja Tannady, pemegang saham Perusahaan. Jangka waktu sewa adalah sejak tanggal 21 Maret 2014 sampai dengan 21 Maret 2017. Perusahaan diwajibkan untuk membayar sewa sebesar Rp 390.000.000 untuk periode sewa tersebut.
o
On January 28, 2014, the Company entered into a commercial building lease agreement to be used as an office, which is located at Jalan Jenderal Sudirman Ruko Business Center Blok B No. 1, Pekanbaru, Riau, with Widjaja Tannady, the Company's shareholder. The term of lease starting from March 21, 2014 up to March 21, 2017. The Company is required to pay rent expenses amounting to Rp 390,000,000 for that lease period.
o
Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa 2 (dua) unit bangunan rumah toko (ruko) untuk digunakan sebagai kantor, yang terletak di Komplek Plaza Pasifik Blok A2 No. 25 dan No. 27, Kelapa Gading, Jakarta Utara, dengan PT Quarta Anugerah Perdana, pemegang saham Perusahaan. Perjanjian ini terakhir diperpanjang pada tanggal 1 Juni 2011 untuk jangka waktu sewa selama 4 (empat) tahun yang dimulai sejak tanggal 2 Juni 2011 sampai dengan 2 Juni 2015. Perusahaan diwajibkan untuk membayar sewa sebesar Rp 666.667.000 untuk periode sewa tersebut.
o
The Company entered into 2 (two) units of commercial building lease agreement to be used as an office, which is located at Komplek Plaza Pasifik Blok A2 No. 25 and No. 27, Kelapa Gading, North Jakarta, with PT Quarta Anugerah Perdana, the Company's shareholder. The latest agreement is extended on June 1, 2011 for lease period of 4 (four) years starting June 2, 2011 up to June 2, 2015. The Company is required to pay rent expenses amounting to Rp 666,667,000 for that lease period.
Saldo biaya sewa dibayar di muka pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 disajikan sebagai bagian dari akun "Biaya Dibayar di Muka" pada laporan posisi keuangan. Saldo beban sewa untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 disajikan sebagai bagian dari akun "Beban Umum dan Administrasi" pada laporan laba rugi komprehensif.
The balance of prepaid rent expenses as of March 31, 2015 and December 31, 2014 is presented as part of "Prepaid Expenses" in the statement of financial position. The balance rent expense for the years ended March 31, 2015 and 2014 is presented as part of "General and Administrative Expenses" in the statement of comprehensive income.
2015
Sewa dibayar di muka (Catatan 8)
2014
287,777,778
361,944,446
Prepaid rent (Note 8)
Persentase terhadap biaya dibayar di muka
2.21%
2.73%
Percentage to prepaid expenses
Persentase terhadap jumlah aset
0.06%
0.08%
Percentage to total assets
Beban sewa (Catatan 22)
74,166,667
41,666,667
Rent expenses (Note 22)
Persentase terhadap beban umum dan administrasi
0.98%
0.64%
Percentage to general and administrative expenses
Persentase terhadap jumlah beban
0.23%
0.18%
Percentage to total expenses
72
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
26. BALANCES (continued)
b. Imbalan Kerja Jangka Pendek
Persentase terhadap jumlah beban
WITH
RELATED
PARTIES
Total short-term employee benefits (salaries and remuneration) paid to the Boards of Commissioners and Directors for the years ended March 31, 2015 and 2014 are as disclosed in Note 1c.
31 Maret/ March 2015
Persentase terhadap beban gaji dan tunjangan
TRANSACTIONS
b. Short-term Employee Benefits
Jumlah imbalan kerja jangka pendek (gaji dan remunerasi) yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 adalah seperti yang diungkapkan pada Catatan 1c.
Beban gaji dan tunjangan (Catatan 21): Jumlah imbalan kerja jangka pendek yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi
AND
31 Maret/ March 2014
1,098,869,643
734,362,556
Salaries and allowances expenses (Note 21): Total short-term employee benefits paid to Boards of Commissioners and Directors
11.74%
9.60%
Percentage to salaries and allowances expenses
3.42%
3.14%
Percentage to total expenses
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.
All transactions with related parties are made based on the same terms and conditions with those transactions with third parties.
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Perusahaan dihadapkan pada risiko tingkat suku bunga, risiko kredit, risiko likuiditas dan manajemen risiko permodalan.
The Company is exposed to interest rate risk, credit risk, liquidity risk and capital risk management.
a. Risiko tingkat suku bunga
a. Interest rate risk Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company's policy is to manage its loan interest rate (cost of fund) using fixed rate in order to cover interest rate which are charged to debtors.
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Kebijakan Perusahaan mengatur agar tingkat suku bunga pinjaman dari bank (cost of fund) yang menggunakan tingkat suku bunga tetap (fixed rate) dapat menutup tingkat suku bunga yang dikenakan kepada debitur.
73
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
a. Interest rate risk (continued)
Tabel di bawah ini menggambarkan rincian jatuh tempo aset dan liabilitas Perusahaan yang dipengaruhi oleh tingkat suku bunga pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014.
The following table represents a breakdown of maturity dates of the Company's assets and liabilities which are affected by interest rate as of March 31, 2015 and December 31, 2014.
31 Maret/March 2015 Dikenakan bunga/Interest bearing Kurang dari
Lebih dari
1 tahun/
3 tahun/
bunga/
More than
Non interest
Jumlah
3 years
sensitive
/Total
Less than
1 - 2 tahun/ years
1 year
2 - 3 tahun/ years
Tidak dikenakan
Aset
Assets Cash on hand and
Kas dan bank
6,742,243,616
-
-
-
2,788,778,400
9,531,022,016
in banks
Piutang pembiayaan konsumen neto
Consumer financing 223,682,851,979
153,528,630,026
130,441,750
22,399,024
74,625,669,871
14,516,621,730
-
466,353,773,606
receivables - net
-
152,840,774
receivables
Piutang sewa pembiayaan
Finance lease -
-
Piutang lain-lain
-
-
-
-
6,479,711,889
6,479,711,889
Other receivables
Aset lain-lain
-
-
-
-
2,510,113,962
2,510,113,962
Other assets
11,778,604,251
485,027,462,247
Total
362,586,830,876
Bank loans
Jumlah
230,555,537,345
153,551,029,050
74,625,669,871
14,516,621,730
189,167,105,690
110,218,079,035
55,958,365,327
7,243,280,824
Liabilitas Utang bank
Liabilities -
Beban akrual
-
-
-
-
3,935,930,321
3,935,930,321
Accrued expenses
Utang lain-lain
-
-
-
-
8,411,852,351
8,411,852,351
Other payables
12,347,782,672
374,934,613,548
Total
110,092,848,699
Net
Jumlah Neto
189,167,105,690
110,218,079,035
55,958,365,327
7,243,280,824
41,388,431,655
43,332,950,015
18,667,304,544
7,273,340,906
74
(569,178,421)
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
a. Interest rate risk (continued)
Tabel di bawah ini menggambarkan rincian jatuh tempo aset dan liabilitas Perusahaan yang dipengaruhi oleh tingkat suku bunga pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014. (lanjutan)
The following table represents a breakdown of maturity dates of the Company's assets and liabilities which are affected by interest rate as of March 31, 2015 and December 31, 2014. (continued)
31 Desember/December 2014 Dikenakan bunga/Interest bearing Kurang dari
Lebih dari
1 tahun/
3 tahun/
bunga/
More than
Non interest
Jumlah
3 years
sensitive
/Total
Less than
1 - 2 tahun/ years
1 year
2 - 3 tahun/ years
Tidak dikenakan
Aset
Assets Cash on hand and
Kas dan bank
6,055,658,579
-
-
-
5,571,150,399
11,626,808,978
in banks
Piutang pembiayaan konsumen neto
Consumer financing 204,431,228,715
142,906,019,787
174,622,368
46,175,463
12,976,613,209
73,129,608,974
-
433,443,470,685
receivables - net
-
220,797,831
receivables
Piutang sewa pembiayaan
Finance lease -
-
Piutang lain-lain
-
-
-
-
1,930,139,075
1,930,139,075
Other receivables
Aset lain-lain
-
-
-
-
1,741,210,000
1,741,210,000
Other assets
9,242,499,474
448,962,426,569
Total
326,822,653,848
Bank loans
Jumlah
210,661,509,662
142,952,195,250
73,129,608,974
12,976,613,209
174,091,888,248
97,778,165,790
47,146,691,865
7,805,907,945
Liabilitas Utang bank
Liabilities -
Beban akrual
-
-
-
-
3,116,211,363
3,116,211,363
Accrued expenses
Utang lain-lain
-
-
-
-
7,714,189,952
7,714,189,952
Other payables
Jumlah Neto
174,091,888,248
97,778,165,790
47,146,691,865
7,805,907,945
10,830,401,315
337,653,055,163
Total
36,569,621,414
45,174,029,460
25,982,917,109
5,170,705,264
(1,587,901,841)
111,309,371,406
Net
Analisis sensitivitas
Sensitivity analysis
Untuk utang bank dengan tingkat suku bunga mengambang, analisis sensitivitas disusun dengan asumsi jumlah utang bank terutang pada tanggal laporan posisi keuangan adalah terutang untuk sepanjang tahun. Perubahan dari 100 basis poin tingkat suku bunga pada tanggal laporan keuangan akan meningkatkan atau menurunkan laba sebelum manfaat (beban) pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp 3.625.868.309 dan Rp 3.268.226.538. Analisis ini mengasumsikan bahwa semua variabel lainnya tetap konstan. Perubahan terutama disebabkan oleh tingkat suku bunga pinjaman variabel.
For bank loans with floating interest rate, the sensitivity analysis is prepared assuming that the amount of outstanding balance as of statement of financial position date is outstanding for the whole year. Change of 100 basis points in interest rates at the date of the financial statements will increase or decrease in income before income tax benefit (expense) for the years ended March 31, 2015 and December 31, 2014 amounted to Rp 3,625,868,309 and Rp 3,268,226,538, respectively. This analysis assumes that all other variables remain constant. The change is mainly caused by the variable interest rate loans.
75
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko kredit
b. Credit risk
Risiko kredit merupakan risiko utama karena Perusahaan bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan, dimana Perusahaan menawarkan kredit kepada masyarakat yang hendak memiliki kendaraan bermotor. Secara langsung, Perusahaan menghadapi risiko seandainya debitur tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam melunasi kredit sesuai perjanjian yang telah disepakati antara debitur dengan Perusahaan.
Credit risk is a major risk because the Company is engaged in consumer financing and finance lease activities, in which the Company offers credit to public who would like to own motor vehicles. Directly, the Company faces risks when debtors are not able to fulfill their obligations in paying off loans already agreed upon in the contract between debtors and the Company.
Risiko kredit merupakan risiko yang tidak dapat dihindari, namun dapat dikelola hingga pada batasan yang dapat diterima. Perusahaan telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini, dimulai dari proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survei dan analisis kredit sebelum disetujui Komite Kredit. Perusahaan juga menerapkan Pedoman Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 30/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank dan Peraturan Ketua Bapepam dan LK No. PER-05/BL/2011 tentang Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Perusahaan Pembiayaan.
Credit risk is an unavoidable risk, however, could be managed to an acceptable limit. The Company has a policy in encountering credit risk, starting from the initial receipt of the credit application which is handled with prudent principles, then going through a survey and credit analysis processes to be approved by the Credit Committee. The Company also implements the Manual for Implementation of Know Your Customer Principles as regulated in the Ministry of Finance Regulation No. 30/PMK.010/2010 regarding the Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions and the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam and LK) Regulation No. PER-05/BL/2011 regarding the Manual for Implementation of Know Your Customer Principles for Multifinance Companies.
Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisis konsentrasi risiko kredit.
For each financial asset category, the Company should disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk analysis.
i.
i.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit Eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan, dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat.
Maximum exposure to credit risk The Company's exposure to credit risk mainly comes from the consumer financing and finance lease receivables, of which the maximum exposure to credit risk equals to the carrying amount.
ii. Analisis konsentrasi risiko kredit
ii. Analysis of credit risk concentration
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memilih karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya.
Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their abilities to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.
Perusahaan bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen yang pelanggannya adalah individu dan tidak terkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu.
The Company is currently engaged in consumer financing business which the customers are individuals and they are not concentrated in the specific geographic region.
iii. Agunan
iii. Collateral
Perusahaan menerapkan berbagai kebijakan dan praktek untuk memitigasi risiko kredit Praktek umum yang dilakukan adalah dengan meminta agunan. Jenis agunan utama yang diperoleh adalah kendaraan roda 4 (empat). Perusahaan menerapkan berbagai panduan atas jenis-jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit.
The Company implements some policies and practices to mitigate credit risk. The common practice done is by requesting collateral. The main type of collateral obtained is four-wheeled vehicle. The Company implements some guidelines on the types of collaterals that can be accepted in order to mitigate credit risk.
76
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko kredit (lanjutan)
b. Credit risk (continued)
iii. Agunan (lanjutan)
iii. Collateral (continued)
Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit ("secondary source of repayment") dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah hasil usaha debitur yang bersangkutan.
Generally, collateral is required for all credits extended as a second source of credit repayment and also as a form of credit risk mitigation. The primary source of credit repayment is the funds generated from business operations or income of the debtors.
Tabel di bawah ini menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko atas piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan yang dimiliki Perusahaan:
The following table sets out the total credit risk and risk concentration of the consumer financing and finance lease receivables of the Company:
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables 31 Maret/ 31 Desember/ March 2015
December 2014
Piutang pembiayaan konsumen - neto: Perorangan - pihak ketiga
466,353,773,606
433,443,470,685
Piutang sewa pembiayaan: Perorangan - pihak ketiga
152,840,774
220,797,831
Consumer financing receivables - net: Individual - third parties Finance lease receivables: Individual - third parties
466,506,614,380
433,664,268,516
Total
Jumlah
Manajemen yakin akan kemampuan Perusahaan untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimum berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
Management believes in the Company's ability to control and maintain the credit risk exposure to a minimum level based on the following matters:
o
Perusahaan telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut berdasarkan data historis kerugian yang ada.
o
o
Piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan, yang merupakan portofolio terbesar telah dilindungi dengan jaminan yang memadai
o
77
The Company has provided allowance for impairment losses to cover possible losses on uncollectible accounts based on historical data loss exists. Consumer financing and finance lease receivables, which are the largest portfolio have been covered by adequate collaterals.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko kredit (lanjutan)
b. Credit risk (continued)
Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014:
The following table sets out the credit risk based on allowance for impairment losses assesments classification as of March 31, 2015 and December 31, 2014:
31 Maret/March 2015
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/Neither past due nor impaired
Jatuh tempo tapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired
Jumlah/Total
Piutang pembiayaan konsumen
Consumer financing 9,874,891,016
49,741,367,485
410,517,087,495
470,133,345,996
Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
Allowance for (79,387,828) 9,795,503,188
(399,888,884)
(3,300,295,677)
49,341,478,601
(3,779,572,390)
407,216,791,818
466,353,773,606
152,840,774
152,840,774
Piutang sewa pembiayaan
Neto
impairment losses Net
Finance lease -
-
-
-
-
-
Cadangan kerugian penurunan nilai
receivables
receivables Allowance for
152,840,774
152,840,774
impairment losses Net
31 Desember/December 2014
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/Neither past due nor impaired
Jatuh tempo tapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired
Jumlah/Total
Piutang pembiayaan konsumen
Consumer financing 7,574,594,281
28,526,737,223
400,120,879,454
436,222,210,958
Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
Allowance for (48,250,249) 7,526,344,032
(181,715,629)
(2,548,774,395)
28,345,021,594
(2,778,740,273)
397,572,105,059
433,443,470,685
220,797,831
220,797,831
Piutang sewa pembiayaan
Neto
impairment losses Net
Finance lease -
-
-
-
-
-
Cadangan kerugian penurunan nilai
receivables
receivables Allowance for
220,797,831
Piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 120 (seratus dua puluh) hari diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.
220,797,831
impairment losses Net
Consumer financing and finance lease receivables which installments are overdue for more than 120 (one hundred and twenty) days are classified as impaired financial assets.
78
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27 MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27
b. Risiko kredit (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Credit risk (continued)
Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan yang diberikan, Perusahaan menerima jaminan dari debitur berupa Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor ("BPKB") atas kendaraan bermotor yang dibiayai Perusahaan.
As collateral to the consumer financing and finance lease receivables, the Company receives the Certificates of Ownership ("BPKB") of motor vehicles financed by the Company.
c. Risiko likuiditas
c. Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko atas kekurangan dana dan untuk mengatasinya dengan menggunakan perangkat rencana likuiditas. Perangkat ini memantau jatuh tempo untuk aset keuangan yaitu piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan dan membuat rencana arus kas dari operasi. Perusahaan menyeimbangkan jangka waktu pinjaman dari bank yang disesuaikan dengan jangka waktu (tenor) yang diberikan kepada konsumen.
Liquidity risk is the risk to a shortage of funds and to solve the problem using a liquidity planning tool. This tool monitors the maturity of both its financial assets, which are consumer financing and lease receivables and prepares projected cash flows from operations. The Company balances the term of bank loan facility which is adjusted with the consumers' term of payment.
Tabel di bawah ini merangkum profil jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan:
The table below summarizes the maturity profile of the Company's financial assets and liabilities as of March 31, 2015 and December 31, 2014 based on contractual undiscounted payments:
31 Maret/March 2015 Lebih dari Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year
3 tahun/ 1 - 2 tahun/
2 - 3 tahun/
More than
Jumlah/
years
years
3 years
Total
Aset
Assets Cash on hand and
Kas dan bank
9,531,022,016
-
-
-
9,531,022,016
Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang sewa pembiayaan
223,682,851,979
153,528,630,026
152,840,774
74,625,669,871
-
Piutang lain-lain
6,479,711,889
Aset lain-lain
1,038,903,962
71,210,000
240,885,330,620
153,599,840,026
189,167,105,690
110,218,079,035
Jumlah
-
-
-
14,516,621,730
466,353,773,606
receivables - net
-
152,840,774
Finance lease receivables
-
6,479,711,889
Other receivables
1,400,000,000
2,510,113,962
Other assets
74,625,669,871
15,916,621,730
485,027,462,247
Total
55,958,365,327
7,243,280,824
362,586,830,876
Bank loans
-
Liabilitas Utang bank
in banks Consumer financing
Liabilities
Beban akrual
3,935,930,321
-
-
-
3,935,930,321
Accrued expenses
Utang lain-lain
8,411,852,351
-
-
-
8,411,852,351
Other payables
Jumlah Neto
201,514,888,362
110,218,079,035
55,958,365,327
7,243,280,824
374,934,613,548
Total
39,370,442,258
43,381,760,991
18,667,304,544
8,673,340,906
110,092,848,699
Net
79
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
c. Risiko likuiditas (lanjutan)
c. Liquidity risk (continued) 31 Desember/December 2014 Lebih dari Kurang dari
3 tahun/
1 tahun/ Less than 1 year
1 - 2 tahun/
2 - 3 tahun/
More than
Jumlah/
years
years
3 years
Total
Aset
Assets Cash on hand and
Kas dan bank
11,626,808,978
-
-
-
11,626,808,978
Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang sewa pembiayaan Piutang lain-lain Aset lain-lain Jumlah
204,431,228,715
142,906,019,787
174,622,368
46,175,463
1,930,139,075 -
73,129,608,974 -
1,741,210,000
12,976,613,209 -
433,443,470,685
receivables - net
220,797,831
Finance lease receivables
-
-
1,930,139,075
Other receivables
-
-
1,741,210,000
Other assets
218,162,799,136
144,693,405,250
73,129,608,974
12,976,613,209
448,962,426,569
Total
174,091,888,248
97,778,165,790
47,146,691,865
7,805,907,945
326,822,653,848
Bank loans
Liabilitas Utang bank
in banks Consumer financing
Liabilities
Beban akrual
3,116,211,363
-
-
-
3,116,211,363
Accrued expenses
Utang lain-lain
7,714,189,952
-
-
-
7,714,189,952
Other payables
Jumlah Neto
184,922,289,563
97,778,165,790
47,146,691,865
7,805,907,945
337,653,055,163
Total
33,240,509,573
46,915,239,460
25,982,917,109
5,170,705,264
111,309,371,406
Net
d. Manajemen risiko permodalan
d. Capital risk management
Tujuan Perusahaan dalam mengelola permodalannya adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada stakeholder lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal (cost of capital).
The Company's objectives when managing capital are to safeguard the Company's ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama periode penyajian.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes during the period presented.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10 kali dari jumlah modal.
Based on Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No 84/PMK012/2006 dated September 29, 2006 regarding Multifinance Company, the maximum gearing ratio is 10 times from total capital.
80
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
d. Manajemen risiko permodalan (lanjutan)
d. Capital risk management (continued)
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10 kali dari jumlah modal.(lanjutan)
Based on Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No 84/PMK012/2006 dated September 29, 2006 regarding Multifinance Company, the maximum gearing ratio is 10 times from total capital.(continued) 31 Desember/ December 2014
31 Maret/ March 2015 Pinjaman Utang bank Utang lain-lain
362,586,830,876 8,411,852,351
326,822,653,848 7,714,189,952
Loans Bank loans Other payables
Jumlah pinjaman
370,998,683,227
334,536,843,800
Total loans
Jumlah modal
138,942,544,818
137,833,031,889
Total equity
Gearing ratio
2,67 kali
28. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN DAN NILAI WAJAR
28. GROUPS AND FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan.
The table below presents a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company's financial instrument that are carried in the financial statements.
31 Maret/March 2015 Nilai tercatat
Gearing ratio
2,43 kali
31 Desember/December 2014
Nilai wajar
Nilai tercatat
Nilai wajar
Aset keuangan:
Financial assets:
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loan and receivables Cash on hand and
Kas dan bank
in banks
9,531,022,016
9,531,022,016
11,626,808,978
11,626,808,978
466,353,773,606
466,353,773,606
433,443,470,685
433,443,470,685
receivables - net
pembiayaan
152,840,774
152,840,774
220,797,831
220,797,831
receivables
Piutang lain-lain
6,479,711,889
6,479,711,889
1,930,139,075
1,930,139,075
Other receivables
Aset lain-lain
2,376,314,922
2,376,314,922
1,741,210,000
1,741,210,000
Other assets
Jumlah aset keuangan
484,893,663,207
484,893,663,207
448,962,426,569
448,962,426,569
Total financial assets
Piutang pembiayaan konsumen - neto
Consumer financing
Piutang sewa
Finance lease
Liabilitas keuangan:
Financial liabilities:
Liabilitas keuangan yang
Financial liabilities
diukur pada biaya perolehan diamortisasi Utang bank
measured at amortized cost 362,586,830,876
362,586,830,876
326,822,653,848
326,822,653,848
Bank loans
Beban akrual
3,935,930,321
3,935,930,321
3,116,211,363
3,116,211,363
Accrued expenses
Utang lain-lain
8,411,852,351
8,411,852,351
7,714,189,952
7,714,189,952
Other payables
374,934,613,548
374,934,613,548
337,653,055,163
337,653,055,163
Jumlah liabiltas keuangan
81
Total financial liabilities
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN DAN NILAI WAJAR (lanjutan)
28. GROUPS AND (continued)
FAIR
VALUE
OF
FINANCIAL
INSTRUMENTS
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan:
The following are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each class of the Company's financial instruments:
Nilai wajar kas dan bank, piutang lain-lain, aset lain-lain, beban akrual dan utang lain-lain mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang pendek atas instrumen keuangan tersebut.
The fair value of cash on hand and in banks, other receivables, other assets, accrued expenses and other payables approximate their carrying amounts largely due to the short-term maturities of these instruments.
Nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan suku bunga efektif rata-rata tertimbang.
The fair value of consumer financing and finance lease receivables are determined by discounting cash flows using weighted-average effective interest rate.
Nilai wajar dari utang bank dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan suku bunga pasar.
The fair value of bank loans are determined by discounting cash flows using market interest rate.
29. SEGMEN OPERASI
29. OPERATING SEGMENT
Perusahaan melakukan kegiatan usaha meliputi pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan dan anjak piutang di beberapa wilayah di Indonesia (Jakarta, Tangerang dan Bekasi - disingkat Jatabek, Sumatera, Kalimantan, Jawa Tengah dan Jawa Barat). Untuk itu, informasi segmen geografis disajikan sebagai bentuk primer pelaporan segmen.
The Company has consumer financing, finance lease and factoring activities in several geographical areas in Indonesia (Jakarta, Tangerang and Bekasi - abbreviated Jatabek, Sumatera, Borneo, Central Java and West Java). Therefore, geographical segment information is presented as the primary basis of segment reporting.
82
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. OPERASI SEGMEN (lanjutan)
29. OPERATING SEGMENT (continued)
Informasi segmen menurut daerah geografis pemasaran adalah sebagai berikut:
The segment information based on geographical marketing areas is as follows:
31 Maret/March 2015
Keterangan
Pendapatan segmen
Jatabek/ Jatabek
7,462,033,098
Jawa Barat/ West Java
9,173,810,704
Jawa Tengah dan Kalimantan/ Central Java and Borneo
7,628,462,487
Tidak dapat dialokasikan/ Unallocated
Sumatera/ Sumatera
16,840,851,171
-
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Bank's Rights
(7,508,576,097)
Jumlah/Total
33,596,581,363
Pendapatan yang tidak dialokasikan Jumlah pendapatan
Segment income Unallocated
7,462,033,098
9,173,810,704
7,628,462,487
16,840,851,171
42,539,147 42,539,147
(7,508,576,097)
42,539,147 33,639,120,510
Beban segmen
income Total income Segment expenses
Beban bunga dan keuangan
Description
Interest expense and -
-
-
-
11,697,300,438
-
11,697,300,438
financial charges Salaries and
Beban gaji dan tunjangan
allowances 1,446,491,818
2,154,958,956
1,855,077,747
3,901,351,406
-
-
9,357,879,927
expenses General and
Beban umum dan administrasi
administrative 773,270,833
1,808,989,425
1,362,217,961
3,600,241,572
-
-
7,544,719,791
expenses
3,536,328,460
-
3,536,328,460
expenses
-
32,136,228,616
Total expenses
1,502,891,894
Segment result
Beban yang tidak dapat dialokasikan
Unallocated -
-
-
-
Jumlah beban
2,219,762,651
3,963,948,381
3,217,295,708
7,501,592,978
15,233,628,898
Hasil segmen
5,242,270,447
5,209,862,323
4,411,166,779
9,339,258,193
(15,191,089,751)
(7,508,576,097)
Beban pajak
Income tax (393,378,965)
penghasilan - neto Laba tahun berjalan
Aset segmen
127,490,502,283
154,823,900,357
131,325,529,455
290,285,537,749
expense - net
1,109,512,929
Income for the year
470,133,345,996
Segment assets
46,083,604,340
Unallocated assets
516,216,950,336
Total Assets
-
3,806,027,497
Segment liabilities
373,468,378,021
-
373,468,378,021
Unallocated liabilities
373,468,378,021
-
377,274,405,518
Total Liabilities
-
1,572,111,250
-
(233,792,123,848)
Aset yang tidak dapat dialokasi Jumlah Aset Liabilitas segmen
-
-
-
-
127,490,502,283
154,823,900,357
131,325,529,455
290,285,537,749
398,730,500
760,664,221
1,127,697,915
1,518,934,861
46,083,604,340 46,083,604,340 -
(233,792,123,848)
Liabilitas yang tidak dapat dialokasi
-
-
-
-
Jumlah Liabilitas
398,730,500
760,664,221
1,127,697,915
1,518,934,861
Perolehan aset tetap
539,561,595
102,177,458
563,858,021
366,514,176
Acquisition of
83
-
fixed assets
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. OPERASI SEGMEN (lanjutan)
29. OPERATING SEGMENT (continued)
Informasi segmen menurut daerah geografis pemasaran adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The segment information based on geographical marketing areas is as follows: (continued)
31 Maret/March 2014
Keterangan
Pendapatan segmen
Jatabek/ Jatabek
5,903,655,579
Jawa Barat/ West Java
8,040,057,705
Jawa Tengah dan Kalimantan/ Central Java and Borneo
5,429,291,536
Tidak dapat dialokasikan/ Unallocated
Sumatera/ Sumatera
13,945,930,960
-
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Bank's Rights
(9,508,332,426)
Jumlah/Total
23,810,603,354
Pendapatan yang tidak dialokasikan Jumlah pendapatan
Segment income Unallocated
5,903,655,579
8,040,057,705
5,429,291,536
13,945,930,960
263,389,554 263,389,554
(9,508,332,426)
263,389,554 24,073,992,908
Beban segmen
income Total income Segment expenses
Beban bunga dan keuangan
Description
Interest expense and -
-
-
-
8,095,774,101
-
8,095,774,101
financial charges Salaries and
Beban gaji dan tunjangan
allowances 959,860,907
1,959,168,288
1,528,757,491
3,201,358,850
-
-
7,649,145,536
expenses General and
Beban umum dan administrasi
administrative 557,641,180
1,474,900,072
1,236,282,100
3,214,420,866
-
6,483,244,218
expenses
1,195,573,586
-
1,195,573,586
expenses
-
23,423,737,441
Total expenses
650,255,467
Segment result
-
Beban yang tidak dapat dialokasikan
Unallocated -
-
-
-
Jumlah beban
1,517,502,087
3,434,068,360
2,765,039,591
6,415,779,716
9,291,347,687
Hasil segmen
4,386,153,492
4,605,989,345
2,664,251,945
7,530,151,244
(9,027,958,133)
(9,508,332,426)
Beban pajak
Income tax (179,682,346)
expense - net
470,573,121
Income for the year
436,360,060,557
Segment assets
42,036,713,120
Unallocated assets
478,396,773,677
Total Assets
-
3,372,775,452
Segment liabilities
337,190,966,336
-
337,190,966,336
Unallocated liabilities
337,190,966,336
-
340,563,741,788
Total Liabilities
-
5,442,411,700
penghasilan - neto Laba tahun berjalan
Aset segmen
128,177,450,128
142,804,082,006
113,670,036,535
277,391,632,547
-
(225,683,140,659)
Aset yang tidak dapat dialokasi Jumlah Aset Liabilitas segmen
-
-
-
-
128,177,450,128
142,804,082,006
113,670,036,535
277,391,632,547
492,671,452
624,949,555
1,235,293,313
1,019,861,132
42,036,713,120 42,036,713,120 -
(225,683,140,659)
Liabilitas yang tidak dapat dialokasi Jumlah Liabilitas
-
-
-
-
492,671,452
624,949,555
1,235,293,313
1,019,861,132
1,171,459,359
819,699,397
1,601,990,552
1,849,262,392
Acquisition of Perolehan aset tetap
84
-
fixed assets
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE-MONTH PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 AND AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. STANDAR AKUNTANSI BARU
30. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia ("DSAKIAI") telah menerbitkan standar baru dan revisi serta interpretasi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015 sebagai berikut:
Financial Accounting Standard Board of Indonesia Institute of Accountants ("DSAK-IAI") has issued new standards, amendments and interpretations which will be effective as of January 1, 2015:
-
-
-
PSAK 1 (Revisi 2013): "Penyajian Laporan Keuangan" PSAK 4 (Revisi 2013): "Laporan Keuangan Tersendiri" PSAK 15 (Revisi 2013): "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama" PSAK 24 (Revisi 2013): "Imbalan Kerja" PSAK 46 (Revisi 2014): "Pajak Penghasilan" PSAK 48 (Revisi 2014): "Penurunan Nilai Aset" PSAK 50 (Revisi 2014): "Instrumen Keuangan: Penyajian" PSAK 55 (Revisi 2014): "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" PSAK 60 (Revisi 2014): "Instrumen Keuangan: Pengungkapan" PSAK 65: "Laporan Keuangan Konsolidasian" PSAK 66: "Pengaturan Bersama" PSAK 67: "Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain" PSAK 68: "Pengukuran Nilai Wajar" ISAK 26 (Revisi 2014): "Penilaian Kembali Derivatif Melekat"
-
PSAK 1 (Revised 2013): "Presentation of Financial Statements" PSAK 4 (Revised 2013): "Separate Financial Statements" PSAK 15 (Revised 2013): "Investment in Associates and Joint Ventures" PSAK 24 (Revised 2013): "Employee Benefits" PSAK 46 (Revised 2014): "Income Tax" PSAK 48 (Revised 2014): "Impairment of Asset" PSAK 50 (Revised 2014): "Financial Instrument: Presentation" PSAK 55 (Revised 2014): "Financial Instrument: Recognition and Measurement" PSAK 60 (Revised 2014): "Financial Instrument: Disclosures" PSAK 65: "Consolidated Financial Statements" PSAK 66: "Joint Arrangements" PSAK 67: "Disclosure of Interests in Other Entities" PSAK 68: "Fair Value Measurement" ISAK 26 (Revised 2014): "Reassessment of Embedded Derivative"
Penerapan dini revisi dan standar baru sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan.
Early adoption of these revised and new standards prior to January 1, 2015 is not permitted.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, manajemen sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar akuntansi tersebut terhadap laporan keuangan Perusahaan.
As of the issuance date of the financial statements, management is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on the Company's financial statements.
85