LAPORAN TAHUNAN * ANNUAL REPORT * PT MAGNA FINANCE TBK. * TAHUN 2014
Kantor Pusat : Rukan Permata Senayan Blok E-50 Jl. Tentara Pelajar, Grogol Utara, Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12210 Telp.: (021) 57940936 Fax.: (021) 57940936
ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN
2014
PT MAGNA FINANCE TBK.
Daftar Isi Table Of Content
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN Report to Stakeholders
15
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners ................. 16 Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners ................. 19 Laporan Direksi Report of the Board of Directors .......................... 21 Profil Direksi Profile of the Board of Directors .......................... 25 Perubahan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Change in Structure of the Board Commissioners and Board of Directors ................................................ 27 Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2014 Responsibility for 2014 Annual Report ................ 29
PENDAHULUAN Introduction
4
Tema Laporan Tahunan Annual Report Theme ............................................ 4 Visi dan Misi Vision and Mission ................................................. 6 Peristiwa Penting 2014 2014 Event Highlight ............................................... 7 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights ................................................ 8 Ikhtisar Saham Stock Highlights ...................................................... 11 Kebijakan Dividen Dividend Policy ....................................................... 13 Penghargaan Awards .................................................................... 13
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
30
Sekilas tentang Magna Finance Magna Finance at a Glance .................................. 30 Kegiatan Usaha Perseroan Company Business Activities ................................. 33 Struktur Organisasi Perseroan Organizational Structure of the Company ............. 35 Sumber Daya Manusia Human Resources .................................................. 36 Teknologi Informasi Information Technology ......................................... 38
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
1
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
39
Prospek Usaha 2014 2014 Business Prospect ......................................... 39 Pemasaran Jasa Perseroan Marketing Of The Company’s Services ................... 42 Analisis Keuangan Financial Analysis .................................................... 43 Rasio Keuangan Financial Ratios ...................................................... 50 Struktur Modal dan Nilai Ekuitas Capital Structure and Equity Value ........................ 52 Realisasi Hasil Penawaran Umum Realisation of Proceeds from Public Offering ............ 53 Pengaruh Perubahan Undang-Undang terhadap Perusahaan Effect of Legislation Changes against the Company .... 54
2
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
55
Pengelolaan Perusahaan Company Management ........................................ 56 Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders ........................ 57 Pengurusan dan Pengawasan Perseroan Company Management and Supervision .............. 57 Komite Audit, Sistem Audit Internal dan Mekanisme di dalam Tata Kelola Perusahaan Audit Committee, Internal Audit System and Mechanism in Corporate Governance ................... 58 Komite Audit Audit Committee ................................................... 59 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary .............................................. 62 Unit Audit Internal Internal Audit Unit ................................................ 64 Audit Eksternal External Audit ....................................................... 65 Manajemen Risiko Risk Management ................................................. 65 Sistem Pelaporan Pelanggaran dan Pengelolaan Pengaduan Whistleblower Policy ............................................ 68 Perkara Penting Important Case ..................................................... 69
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
71 LAPORAN KEUANGAN Financial Statement
IDENTITAS PERUSAHAAN Company Identity
78
73
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
3
PENDAHULUAN Introduction
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
PENDAHULUAN INT RO D U C T I O N
Tema Laporan Tahunan Annual Report Theme
Menjadi perusahaan publik 2014 Becoming a public company in 2014
Inovasi baru, terpadu dengan semangat juang. New innovation, integrated with fighting spirit Langkah strategis menjadi publik di tahun 2014
4
perusahaan
Strategic Steps of Becoming a Public Company in 2014
Di tengah kancah persaingan usaha yang sangat kompetitif, Manajemen mengambil suatu keputusan strategis jangka panjang, dengan meletakkan strategi yang terintegrasi, menciptakan tatanan keseimbangan internal, yang berkemampuan untuk memanfaatkan peluang bisnis secara berkesinambungan (sustainable) dan sekaligus menggali potensi internal, agar mampu menggunakan segenap kapabilitasnya, serta membangun daya juang (team building) secara bertahap, saling ketergantungan dalam bekerja sama (interdependensi) yang berorientasi pada hasil terbaik, menciptakan inovasi baru serta berjuang tanpa mengenal lelah, untuk memberikan hasil terbaik kepada pemangku kepentingan.
In the midst of the highly competitive business environment, Management has made a longterm strategic decision, by putting integrated strategy, creating an internal balance structure - which enabled the Company to take advantage of business opportunities on an ongoing basis (sustainable) as well as exploring the internal potential, in order to be able to use all of its capabilities and build the fighting spirit (team building) gradually, interdependence in working together to achieve the best results, creating new innovations and strive persistently, to provide the best results to Stakeholders.
• Meletakkan tatanan keseimbangan yang kuat • Menggali potensi kekuatan internal untuk meraih peluang bisnis • Membangun sinergi yang terintegrasi dengan daya juang tak mengenal lelah • Menciptakan inovasi baru • Memberikan hasil terbaik kepada pemangku kepentingan
• Placing a strong and balanced structure/ order • Exploring internal strength potentials in order to grab business opportunities • Developing an integrated synergy with fighting spirit and persistence • Creating new innovations • Providing the best results to Stakeholders
Memperkokoh penguatan pada bisnis inti pada sektor pembiayaan kendaraan bermotor, yang fokus kepada pembiayaan mobil bekas.
Strengthening the core business in the automotive financing sector, which focuses on used car financing.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
5
PENDAHULUAN Introduction
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
VISI DAN MISI Vision & Mission
VISI Vision
1. Memberikan kontribusi kepada ekonomi Indonesia melalui pembiayaan konsumen yang produktif. 2. Memberikan hasil yang optimal kepada semua pemangku kepentingan. 3. Membangun dan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan melalui budaya perusahaan; integritas, keseimbangan dan hasil yang baik kepada Manajemen dan karyawan perusahaan. 1. Providing contribution to the economics of Indonesia through productive consumer financing. 2. Providing optimum results for all Stakeholders. 3. Developing and implementing the principles of corporate governance through the company culture; integrity, balance and good results for the Management, as well as for the employees.
MISI MISSION
Menjadi perusahaan pembiayaan konsumen yang sehat dan berkualitas. Becoming a healthy and high quality consumer financing company.
6
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
Peristiwa Penting Tahun 2014 2014 Event Highlight
7 Juli 2014
7 July 2014
Pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia
Initial Public Offering (IPO) on the Indonesia Stock Exchange
Pada tahun 2014, Perseroan menjadi perusahaan publik dengan melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak 700.000.000 lembar saham atau sebesar 70% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Surat Keputusan No. S-316/D.04/2014 tanggal 30 Juni 2014. Pencatatan saham perdana dan waran seri I perusahaan di Bursa Efek Indonesia dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2014.
In 2014, the Company became a public company through initial public offering of 700,000,000 shares or 70% of the issued and fully paid capital. The Company obtained the approval from the Indonesia Financial Services Authority (OJK) based on Decree No. S-316/D.04/2014 dated 30 June 2014. Listing sof the Company’s shares and Series I warrant in Indonesia Stock Exchange were held on 7 July 2014.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
7
PENDAHULUAN Introduction
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN
PROFIL PERUSAHAAN
R epo rt t o St ak eh o l ders
C o mpan y Pro fi l e
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Statement of Comprehensive Income Uraian/ Description
(dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah) 2014 2013 2012
PENDAPATAN/ INCOME Pembiayaan konsumen (neto)/ Consumer financing income - net Anjak piutang/ Factoring income Sewa Pembiayaan/ Finance lease income Operasional lainnya/ Other operating income Lain-lain/ Other income JUMLAH PENDAPATAN/ TOTAL INCOME
83.572 1.376 45 25.331 2.651 112.975
77.451 353 21.014 1.928 100.746
55.235 474 13.680 810 70.199
BEBAN/ EXPENSES Bunga dan keuangan/ Interest expenses & financial charges Gaji dan tunjangan/ Salary & allowances expenses Umum dan administrasi/ General & administrative expenses Penyisihan kerugian penurunan nilai/ Provision for impairment losses Beban lain-lain/ Other expenses JUMLAH BEBAN/ TOTAL EXPENSES Laba sebelum pajak/ Income before income tax Beban Pajak Penghasilan/ Income tax expense LABA BERSIH/ NET INCOME
35.003 35.139 27.989 4.159 5.203 107.493 5.482 (1.622) 3.859
32.770 30.845 24.870 453 6.572 95.511 5.235 (1.422) 3.814
21.536 22.318 18.679 1.139 1.881 65.554 4.645 (1.180) 3.464
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (dalam jutaan Rupiah/in millions of Rupiah) Uraian/ Description
2014
2013
2012
ASET/ ASSETS Kas dan bank/ Cash on hand & in banks
11.627
11.899
9.905
- Konsumen / Consumer financing
433.443
302.359
221.021
- Sewa pembiayaan/ Finance lease
221
502
3.023
1.930
3.001
1.765
13.266
5.412
7.007
Aset tetap/ Fixed assets
9.630
8.419
9.225
Agunan yg diambil alih/ Foreclosed assets
4.332
3.474
5.710
Aset pajak tangguhan/ Defered tax assets
933
933
744
3.015
2.766
418
478.397
338.764
258.818
326.823
263.778
179.988
3.116
2.785
2.063
945
384
879
7.714
6.357
9.057
-
-
5.649
1.966
1.487
1.023
340.564
274.790
198.658
Piutang Pembiayaan / Receivables
Piutang lain-lain/ Other receivables Biaya dibayar dimuka/ Prepaid expenses
Aset lain-lain/ Other assets JUMLAH ASET/ TOTAL ASSETS LIABILITAS/ LIABILITIES Utang bank/ Bank loans Beban akrual/ Accrued expenses Utang pajak/ Taxes payable Lain-lain - pihak ketiga/ Others payables (third parties) Obligasi - pihak berelasi/ Bonds (related parties) Imbalan pasca kerja/ Post employment benefit liability JUMLAH LIABILITAS/ TOTAL LIABILITIES 8
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
M anage m e nt Disc ussion and Analysis
Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
Fi n an c i al St a t e m e nt s
(dalam jutaan Rupiah/in millions of Rupiah) Uraian/ Description
2014
2013
2012
EKUITAS/ EQUITY Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital
100.000
30.000
30.000
37.833
33.974
30.160
JUMLAH EKUITAS/ TOTAL EQUITY
137.833
63.974
60.160
JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS/ TOTAL LIABILITIES & EQUITY
478.397
338.764
258.818
2014
2013
2012
Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya/ Retained earnings-unapproriated
RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIOS Uraian/ Description RASIO USAHA/ OPERATING RATIOS Laba sebelum pajak/Pendapatan usaha/ Income before tax/Total income
4,9%
5,2%
6,6%
Laba bersih/Pendapatan usaha/ Net income/Total income
3,4%
3,8%
4,9%
Laba sebelum pajak/Ekuitas/ Income before tax/Equity
4,0%
8,2%
7,7%
Laba bersih/Ekuitas (ROE)/ Net income/Equity
2,8%
6,0%
5,8%
Laba sebelum pajak/Aset/ Income before tax/Total assets
1,1%
1,5%
1,8%
Laba bersih/Aset (ROA)/ Net income/Total assets
0,8%
1,1%
1,3%
Jumlah Liabilitas/Ekuitas (DER)/ Total liabilities/Equity
2,5x
4,3x
3,3x
Jumlah Liabilitas/Jumlah Aset/ Total liabilities/Total assets
0,7x
0,8x
0,8x
Pendapatan usaha/Aset/ Total income/Total assets
0,2x
0,3x
0,3x
Gearing ratio/ Gearing ratio
2,4x
4,2x
3,2x
Laba bersih per saham dasar/ Earnings per share (basic)
5,9x
12,7x
-
RASIO KEUANGAN/ FINANCIAL RATIOS
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
9
PENDAHULUAN Introduction
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN
Jumlah Pendapatan/ Total Income (Dalam Jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah)
70.199
C o mpan y Pro fi l e
Jumlah Beban/ Total Expenses
(Dalam Jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah)
100.746 112.975
2012
PROFIL PERUSAHAAN
R epo rt t o St ak eh o l ders
95.511
107.493
2013
2014
65.554
2013
2014
Laba Bersih/ Net Income
(Dalam Jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah)
2012
Jumlah Liabilitas/ Total Liabilities (Dalam Jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah)
340.564 274.790 3.464
3.814
3.859
198.658
2012
2013
2014
2012
Jumlah Aset/ Total Assets
(Dalam Jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah)
2013
2014
Ekuitas/ Equity
(Dalam Jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah)
478.397 137.833
338.764 258.818
2012
10
2013
2014
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
60.160
63.974
2012
2013
2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Govern an c e
C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
Ikhtisar Saham Stock Highlights
Sejak saham Perseroan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Juli 2014, berikut adalah rekam jejak saham Perseroan hingga per 31 Desember 2014. Harga saham/ Share price (Rp)
Since the Company’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on 7 July 2014, the following was the track record of the Company’s shares until 31 December 2014.
240 180 120 60 0 Jul/Jul
Ags/Aug
Sep/Sep
Tertinggi Highest
Okt/Oct
Terendah Lowest
Nop/Nov
Des/Dec
Penutupan Closing
Harga Saham dan Volume Perdagangan Tahun 2014 Share Price and Trading Volume in 2014 Triwulan 3 3rd Quarter
Triwulan 4 4th Quarter
Tertinggi (Rp) / Highest
174
112
Terendah (Rp) / Lowest
85
86
Penutupan (Rp) / Closing
100
90
47.841
1.274
Uraian/ Description
Volume (Ribu Saham) / Volume (Thousand Shares)
Komposisi Pemegang Saham yang memiliki 5% atau lebih per 31 Desember 2014 Composition of Shareholders who owned 5% or more shares per 31 December 2014 Nilai Nominal Rp 100 per Saham Price per Share Rp 100
Pemegang saham Shareholders
Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) Number of Shares Amount (Rp)
%
Nobhill Capital Corporation/ Nobhill Capital Corporation
180.000.000
18.000.000.000
18
PT Regis Pratama Indonesia/ PT Regis Pratama Indonesia
97.500.000
9.750.000.000
9,8
Widjaja Tannady/ Widjaja Tannady
72.000.000
7.200.000.000
7,2
Chang Eng Thing/ Chang Eng Thing
60.000.000
6.000.000.000
6,0
590.500.000
59.050.000.000
59,1
1.000.000.000
100.000.000.000
100
Masyarakat pemegang saham dibawah 5%/ Public (each < 5%) Jumlah/ Total
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
11
PENDAHULUAN
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN
Introduction
R epo rt t o St ak eh o l ders
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
Komposisi Kepemilikan Saham oleh Anggota Direksi dan Dewan Komisaris per 31 Desember 2014 Composition of Shares Ownership by Board of Directors and Board of Commissioners per 31 December 2014 Nama Name Irwan Atmadja Dinata Darto Bambang Abujasin Marcia Maria Tri Martini Triyuga Satyawan Erwin Winata Sofyannu
12
Jabatan Position Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Commissioner Direktur Utama President Director Wakil Direktur Utama Vice President Director Direktur Director Direktur Director
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
Jumlah Saham Number of Shares 0
Kepemilikan Ownership (%) 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Para Pemegang Saham Perseroan yang merupakan hasil dari pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana, termasuk hasil pelaksanaan Waran Seri I mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang saham lama sesuai dengan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar Perseroan termasuk hak atas dividen kas.
Shareholders of the Company resulting from the Initial Public Offering, including those resulting from the exercise of Series I Warrant have the equality both in terms of rights and all matters with the existing Shareholders in accordance to the Articles of Association of the Company, including the right for cash dividend.
Besarnya dividen yang akan dibagikan dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Mulai tahun buku 2014 dan seterusnya, Manajemen mengusulkan pembayaran dividen tunai maksimum 30% dari laba bersih setelah pajak.
The amount of dividends to be distributed is highly related to the Company’s profit in the concerned fiscal year, by taking into account the health level of the Company’s financial condition and without prejudice to the rights of the General Meeting of Shareholders to determine otherwise in accordance with the Articles of Association of the Company. Starting from 2014 onwards, Management proposes a maximum cash dividend payment of 30% of net profit after tax.
Tidak ada pembatasan (negative covenants) yang nantinya dapat merugikan pemegang saham publik.
There are no restrictions (negative covenants) that may later on be detrimental to Public Shareholders.
Penghargaan
Awards
Penghargaan yang telah diperoleh Perseroan pada tahun 2013 dan tahun 2014 adalah sebagai perusahaan multifinance dengan predikat “Kinerja Keuangan Sangat Bagus” dari Majalah Infobank.
The awards that have been obtained by the Company in 2013 and 2014 were as multifinance company with the title of “Excellent Financial Performance” from Infobank Magazine.
Adapun penghargaan lain yang diperoleh Perseroan adalah predikat “Sangat Bagus” untuk kinerja keuangan 2005 dari Majalah Infobank. Kemudian untuk kinerja keuangan tahun 2006 sampai dengan tahun 2009, Perseroan juga mendapatkan penghargaan dari Majalah Infobank dengan predikat “Bagus”. Hasil tersebut berhasil ditingkatkan Perseroan, dimana kinerja keuangan tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 selalu mendapatkan predikat “Sangat Bagus” dari Majalah Infobank. Perseroan juga mendapatkan penghargaan Multifinance Terbaik Tahun 2007 dari Majalah Investor.
As for the other award obtained by the Company was the title of “Excellent” for financial performance in 2005 from Infobank Magazine. Then for financial performance in 2006 until 2009, the Company also received awards from Infobank Magazine with the title of “Good”. Such result was successfully improved by the Company, whereby its financial performance in 2010 until 2012 have been awarded with the title of “Excellent” from Infobank Magazine. The Company was also awarded the Best Multifinance in 2007 from Investor Magazine.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
13
2011 Perusahaan Multifinance dengan Predikat
SANGAT BAGUS
atas kinerja keuangan tahun 2010 oleh Majalah Infobank Multifinance Company with the title
EXCELLENT
for 2010 financial performance from Infobank Magazine
2012 Perusahaan Multifinance dengan Predikat
SANGAT BAGUS
atas kinerja keuangan tahun 2011 oleh Majalah Infobank Multifinance Company with the title
EXCELLENT
for 2011 financial performance from Infobank Magazine
2013 Perusahaan Multifinance dengan Predikat
SANGAT BAGUS
atas kinerja keuangan tahun 2012 oleh Majalah Infobank Multifinance Company with the title
EXCELLENT
for 2012 financial performance from Infobank Magazine
2014 Perusahaan Multifinance dengan Predikat
SANGAT BAGUS
atas kinerja keuangan tahun 2013 oleh Majalah Infobank Multifinance Company with the title
EXCELLENT
for 2013 financial performance from Infobank Magazine
14
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN RE P O R T T O ST AK E H O L D ERS
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
15
PENDAHULUAN Introduction
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
Laporan Dewan Komisaris
Report Of The Board Of Commissioners
16
Pemegang saham dan pemangku kepentingan yang kami hormati,
Dear our honored shareholders and stakeholders,
Atas nama Dewan Komisaris dan dengan mengucapkan puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, kami dapat menjalankan tugas, tanggung jawab dan wewenang yang diamanatkan kepada kami selaku Dewan Komisaris Perusahaan untuk tahun buku 2014.
On behalf of the Board of Commissioners and by the grace of God Almighty, we were able to perform the tasks, responsibilities and authorities assigned to us as the Board of Commissioners of the Company for the financial year of 2014.
Izinkan kami selaku Dewan Komisaris melaporkan pencapaian usaha PT Magna Finance Tbk sepanjang tahun buku 2014 dalam melakukan penerapan kebijakan pengawasan oleh Dewan Komisaris atas kepengurusan Perseroan. Laporan ini mengulas kinerja Direksi dan jajaran Manajemen dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan.
Please allow us as Board of Commissioners to report on the achievement of PT Magna Finance Tbk throughout the fiscal year of 2014 in performing supervisory policy implementation as Board of Commissioners on the Company’s management. This report shall review the performance of the Board of Directors as well as Management in carrying out the Company’s business activities.
Makro ekonomi
Macroeconomic
Membaiknya ekonomi AS pada awal tahun 2014, memberi peluang peningkatan ekspor Asia ke AS, tetapi di sisi lain masih dibayangi kekhawatiran bahwa Federal Reserve AS (The Fed) akan menentukan kebijakan terhadap pembelian aset di dalam negeri. Tindakan berjaga-jaga oleh The Fed ini mengakibatkan pengurangan jumlah dolar yang beredar dan hal tersebut mendorong para investor dan pengelola portofolio investasi untuk melakukan reposisi atas asetnya dengan keluar dari pasar negara-negara berkembang (emerging markets), tidak terkecuali Indonesia. Potensi ini cenderung memacu peningkatan suku bunga di Asia dan membawa dampak kepada ekonomi regional di Asia termasuk Indonesia.
The improvement of the US economy in early 2014, providing the chance to increase Asian exports to the US. However on the other hand, it was still overshadowed by concerns that the US Federal Reserve (The Fed) will determine the policy regarding the purchase of assets in the country. Such precaution measures by the Fed has resulted in a reduction in the number of dollars circulated, which then pushed investors and investment portfolio managers to reposition their assets by exiting the developing countries’ markets (emerging markets), including Indonesia. Such potential tend to spur an increase in interest rates in Asia, which was also affecting regional economies in Asia, including Indonesia.
Kondisi tersebut mempengaruhi perkembangan perekonomian Indonesia di tahun 2014, yang merupakan tahun yang penuh tantangan bagi para pelaku usaha. Beberapa indikator ekonomi dan keuangan nasional juga menunjukkan pelemahan, seperti berlanjutnya defisit neraca perdagangan, serta melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing.
These conditions were affecting the development of Indonesian economy in 2014, which was such a challenging year for business. Some of the national economic and financial indicators also showed decline, such as the continuation of trade balance deficit, as well as weakening Rupiah against foreign currencies.
Berdasarkan kondisi tersebut, dan perkembangan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan. Tahun 2014, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,1 %, tahun 2013 sebesar 5,7%, lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai laju pertumbuhan 6,2%. Perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut diikuti dengan tingkat inflasi rata-rata yang relatif tinggi, yaitu di tahun 2014 sebesar 8,36%, tahun 2013 sebesar 8,38%, masih jauh di atas tingkat inflasi tahun 2012 yang berada pada kisaran 4,3%.
Based on these conditions, and the developments within the last 3 years, Indonesia’s economic growth rate were slowing down. In 2014, Indonesian economy only grew 5.1%, in 2013 it was 5.7%, lower than in 2012 with 6.2% growth rate. Slower economic growth was followed by relatively high average inflation rate, which in 2014 was amounted to 8.36% and in 2013, it was as much as 8.38%, still high above the inflation rate in 2012, which was around 4.3%.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
Tekanan lainnya, bahwa Indonesia memasuki masa pemilihan umum Presiden, ditandai dengan peningkatan suhu politik, dimana situasi persaingan politik semakin tajam. Akan tetapi terlihat hasil akhir yang baik, yaitu berjalannya proses demokrasi secara normal, yang memperlihatkan kepedulian masyarakat atas pentingnya persatuan nasional.
The other pressure came from the fact that Indonesia was entering the presidential election period, marked by an increase in the political tension, where the political competition is getting more harsh and intense. However, everything ran pretty smoothly, which among others indicated by the normal democratic process that showed public awareness towards the importance of national unity.
Memasuki kuartal IV tahun 2014, dan di tengah proses pemulihan global yang cenderung lambat, kinerja transaksi berjalan Indonesia mulai membaik. Hal ini memberikan persepsi positif kepada investor terhadap prospek ekonomi Indonesia, termasuk mempertimbangkan imbal hasil investasi yang menarik. Hal ini mendorong masuknya aliran modal asing yang berkemampuan membiayai defisit transaksi berjalan.
Entering the fourth quarter of 2014, and in the middle of the global recovery process that tends to be quite slow, Indonesia’s current account balance began to improve. This gave a positive perception to investors towards Indonesia’s economic prospect, including the consideration of attractive investment returns. This encourages the entry of foreign capital to finance the current account deficit.
(sumber : Data diolah dari Laporan Neraca Pembayaran Indonesia, Kuartal IV 2014, Bank Indonesia dan Biro Pusat Statistik)
(Source: The data was compiled from The Payment Balance Reports of Indonesia, fourth quarter of 2014, Bank Indonesia and the Central Bureau of Statistics)
Komite Audit
The Audit Committee
Komite Audit yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen, telah menjalankan fungsinya sesuai dengan tugas yang ditetapkan, dan mempunyai anggota yang bertugas melakukan penelaahan serta memberikan pendapat atas laporan dan halhal yang disampaikan oleh Direksi dan atau Audit Internal kepada Dewan Komisaris. Komite Audit memiliki wewenang untuk mengakses catatan dan informasi Perseroan sesuai dengan tugasnya, serta melakukan berbagai penilaian terhadap rencana dan kegiatan usaha yang dilaksanakan Direksi, yang dapat mempengaruhi strategi dan kebijakan Perusahaan di masa depan.
Audit Committee, which is chaired by an Independent Commissioner, has been carrying out its functions in accordance with the defined tasks, and its members are in charge of reviewing and providing opinion against the reports and any matters submitted by the Board of Directors or Internal Audit to the Board of Commissioners. The Audit Committee has the authority to access records and information of the Company in accordance with its duties, as well as performing a variety of assessment on business plans and activities conducted by the Board of Directors, which may affect the Company’s strategies and policies in the future.
Implementasi strategi yang tepat
Implementation of appropriate strategies
Dalam situasi yang penuh tantangan, Dewan Komisaris memberikan respon positif terhadap langkah Manajemen untuk melakukan konsolidasi Perusahaan, dengan memperkokoh struktur permodalan melalui go public di tahun 2014. Peningkatan kemampuan struktur modal Perusahaan ini, telah memposisikan Magna menjadi lebih fokus pada bidang usaha unggulan yaitu pembiayaan mobil bekas, sehingga Magna berada dalam kondisi lebih siap untuk melakukan implementasi strategi usaha dalam rangka menghadapi kompetisi dan merebut peluang usaha yang lebih luas di tahun-tahun mendatang.
In such challenging conditions, the Board of Commissioners gave a positive response on Management’s actions to consolidate the Company, in order to strengthen the capital structure through go public in 2014. The increase in the ability of the Company’s capital structure, has positioned Magna to become more focused on its main business field of used car financing, so that Magna is in a better condition and ready to implement business strategies in order to face the competition and secure more extensive business opportunities in years to come.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
17
PENDAHULUAN Introduction
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
C o mpan y Pro fi l e
Penilaian atas kinerja Direksi
Performance Assessment of the Board of Directors
Dari aspek keuangan, pada tahun 2014, Magna berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 3.859 juta atau meningkat 1,2% dibandingkan laba bersih tahun 2013.
From financial point of view, in 2014, Magna recorded a net income of Rp 3,859 million, or an increase by 1.2% compared to net income in 2013.
Demikian juga dengan aset perusahaan yang meningkat 41,2% dibandingkan tahun 2013, yaitu menjadi Rp 478.397 juta, sebagian besar merupakan peningkatan piutang pembiayaan konsumen. Selain itu, Perusahaan berhasil menjaga posisi neraca agar tetap kuat dengan tingkat kredit macet sebesar 1,7%.
Likewise, the Company’s assets also increased by 41.2% compared to 2013, reaching Rp 478,397 million in 2014, mostly derived from the increase in consumer financing receivables. In addition, the Company also managed to maintain a strong balance sheet by keeping the non performing loan rate at 1.7%.
Dari aspek operasional di tahun 2014, Dewan Komisaris menilai bahwa seluruh jajaran Manajemen Magna telah berusaha keras mencapai target yang telah ditetapkan. Kinerja perusahaan yang relatif stabil pada tahun 2014, memperlihatkan hasil kinerja manajemen Magna dalam melakukan inovasi bidang usaha yang berorientasi kepada peningkatan kualitas sumber daya manusia, sehingga secara berkelanjutan Magna tetap dapat mencatatkan kinerja yang terus membaik dan memberikan konstribusi terbaik kepada para pemangku kepentingan.
From the operational aspects, in 2014, the Board of Commissioners viewed that Magna’s Management has strived to reach the set targets. Relatively stable performance of the Company in 2014 showed the achievement of Magna’s Management in the business field innovation, which was oriented to improve the quality of human resources. Therefore, Magna can continuously improving and providing the best contribution to the stakeholders.
Pesan Kepada Manajemen
Message to Management
Atas komitmen yang tinggi, dan kontribusi terhadap Perusahaan, Kami atas nama Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada seluruh Manajemen Perseroan, seluruh mitra usaha dan segenap pemangku kepentingan terhadap prestasi yang dicapai, dan diharapkan menjadi pemicu semangat untuk bekerja lebih baik lagi, sehingga Perseroan berada di dalam koridor yang tepat untuk menjadi salah satu perusahaan pembiayaan otomotif terbaik di tanah air.
Over their high commitment and contribution to the Company, on behalf of the Board of Commissioners, We would like to thank all Management, business partners and Stakeholders for the achievements, and it is hoped that the results in 2014 can boost the spirit to work even better, so the Company is in the right track to be one of the best automotive financing company in the country.
Atas nama Dewan Komisaris, On behalf of the Board of Commissioners,
Irwan Atmadja Dinata Komisaris Utama (Komisaris Independen) President Commissioner (Independent Commissioner)
18
PROFIL PERUSAHAAN
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
Profil Dewan Komisaris Profile Of The Board Of Commissioners
IRWAN ATMADJA DINATA Komisaris Utama (Komisaris Independen), 47 tahun, Warga Negara Indonesia. President Commissioner (Independent Commissioner), 47 years old, Indonesian Citizen. Lahir di Jakarta, 24 Mei 1967. Beliau menjabat sebagai Komisaris Utama (Komisaris Independen) sejak tanggal 26 Januari 2015 hingga saat ini. Beberapa jabatan penting yang masih dan/atau pernah dijabat diantaranya sebagai : (2010-sekarang) President Director PT GMT Kapital Asia, (2008-sekarang) President Director PT Nura Kapital, (2007-2011) Commissioner PT Verena Multi Finance Tbk, (2002-2013) Berbagai posisi di PT GMT Aset Manajemen dengan jabatan terakhir sebagai Commissioner, (2002-2004) Director PT Kiani Kertas, (20012002) President Director PT TDM Aset Manajemen, (1999-2000) General Manager Finance PT Riau Andalan Pulp & Paper, (1998-1999) President Director PT Paramitra Alfa Sekuritas, (1998) Director Corporate Finance PT Danamon Securities, (1997-1998) VP-Corporate Finance Group PT Bank Danamon Indonesia Tbk, (19961997) Treasurer PT Riau Andalan Pulp & Paper, (1993-1996) Marketing Team Leader PT Mashill Asia Finance, (1992-1993) Registered Representative di The Equitable, San Fransisco, CA. Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) - Finance & Marketing dari Santa Clara University, Amerika Serikat, pada tahun 1992 dan Bachelor of Arts (Finance & Business Economics) dari University of Washington, Amerika Serikat, pada tahun 1990. Born in Jakarta, 24 May 1967. He was appointed as President Commissioner (Independent Commissioner) since 26 January 2015 until now. Currently, he also serves as President Director PT GMT Kapital Asia (2010-present) and President Director PT Nura Kapital (2008-present). Other positions held previously including Commissioner PT Verena Multi Finance Tbk (2007-2011), various positions at PT GMT Aset Manajemen with the last position as Commissioner (2002-2013), Director PT Kiani Kertas (2002-2004), President Director PT TDM Aset Manajemen (2001-2002), General Manager Finance PT Riau Andalan Pulp & Paper (1999-2000), President Director PT Paramitra Alfa Sekuritas (1998-1999), Director Corporate Finance PT Danamon Securities (1998), VP-Corporate Finance Group PT Bank Danamon Indonesia Tbk (1997-1998), Treasurer PT Riau Andalan Pulp & Paper (1996-1997), Marketing Team Leader PT Mashill Asia Finance (1993-1996), Registered Representative di The Equitable, San Fransisco, CA (1992-1993). He obtained Master of Business Administration (MBA) in Finance & Marketing from Santa Clara University, USA, in 1992 and Bachelor of Arts (Finance & Business Economics) from The University of Washington, USA, in 1990.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
19
PENDAHULUAN Introduction
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
DARTO BAMBANG ABUJASIN Komisaris, 37 tahun, Warga Negara Indonesia. Commissioner, 37 years old, Indonesian Citizen. Lahir di Belinyu, 11 Juli 1977. Beliau menjabat sebagai Komisaris sejak 24 Pebruari 2012 hingga saat ini. Beberapa jabatan penting yang masih dan/atau pernah dijabat diantaranya sebagai : (2011-sekarang) Vice President PT Mahanusa Capital, (2000-2011) Berbagai posisi di PT Mahanusa Securities dengan jabatan terakhir sebagai Direktur, (1999-2000) Staf Keuangan PT Inti Boga Sejahtera (Salim Group). Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Trisakti, Jakarta, pada tahun 1999. Born in Belinyu, 11 July 1977. He was appointed as Commissioner since 24 February 2012 until now. Currently, he also serves as Vice President PT Mahanusa Capital (2011-present). Other positions held previously including various positions in PT Mahanusa Securities with last position as Director (2000-2011), Finance Staff PT Inti Boga Sejahtera (Salim Group) (1999-2000). He obtained his Bachelor of Accountancy degree from Trisakti University, Jakarta, in 1999.
20
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Govern an c e
C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
LAPORAN DIREKSI
RE PO RT O F T H E BO AR D O F D IRECTORS
Misi kami menjadi perusahaan pembiayaan konsumen yang sehat dan berkualitas Our Mission To become a healthy and high quality consumer financing company
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
21
PENDAHULUAN Introduction
22
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
Pemegang saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Kepada pemegang saham, mitra usaha dan pemangku kepentingan, merupakan kehormatan selaku Direksi Perseroan untuk melaporkan pencapaian kinerja Perseroan di tahun 2014.
To all Shareholders, business partners and stakeholders, it is an honor as the Company’s Board of Directors to report the Company’s achievement in 2014.
Rasa syukur yang mendalam, kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas perlindungan dan rahmat Nya, sehingga kami semua dapat melalui tahun 2014, yang merupakan tahun penuh tantangan bagi industri otomotif, khususnya pada sektor pembiayaan dengan hasil yang baik.
First, we would like to praise and thank God the Almighty, for His protection and grace, so that we can all pass through 2014, which was a challenging year for the automotive industry, particularly in the financing sector, with good achievements.
Kondisi pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, mengakibatkan turunnya permintaan ekspor komoditas dari Indonesia serta turunnya harga-harga sejumlah komoditas andalan Indonesia. Tren penurunan harga komoditas yang terjadi sejak tahun 2012 masih terus berlanjut di tahun 2014. Hal ini cukup berdampak pada perekonomian Indonesia yang merupakan negara penghasil dan pengekspor produk komoditas.
Slower world economic growth has resulted in declining exports demand for commodity from Indonesia, as well as declining prices of some of Indonesia’s major commodities. The declining trend in commodity prices which began in 2012 has continued in 2014. Such condition have made quite an impact on the Indonesian economy as the producer and exporter of commodity products.
Di sisi lain, pembelanjaan pasar domestik di Indonesia tetap bertahan tinggi dan terus menopang laju pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini memberikan harapan, kepercayaan diri dan sekaligus peluang bagi Perseroan, bahwa Indonesia mempunyai daya tahan yang baik terhadap kerentanan gejolak ekonomi global.
On the other hand, Indonesia’s domestic spending remains high and continues to sustain national economic growth. Such fact gives ray of hope, confidence, as well as opportunity for the Company, that Indonesia has a good resistance against the vulnerability of global economic turmoil.
Sehingga menjadi tugas kami agar Perusahaan mampu mewujudkan rencana pertumbuhan jangka panjang, serta melakukan implementasi strategi Perusahaan yang telah dicanangkan, melalui penetapan kebijakan Manajemen yang tepat, terintegrasi, konsisten, dan inovatif, agar mampu menjadi Perusahaan pembiayaan yang handal, produktif dan dapat memberikan nilai lebih kepada pemangku kepentingan.
Therefore, it is our duty to ensure that the Company is able to realize the long-term growth plan, and implement the established corporate strategies through the establishment of management policies that are appropriate, integrated, consistent, and innovative, in order to be a financing company that is reliable, productive and able to deliver more value to stakeholders.
Bagi kami, tahun 2014 merupakan tonggak sejarah yang menentukan bagi kesinambungan masa depan Perseroan, setelah mencanangkan menjadi perusahaan publik di tahun 2014 dan kemudian melanjutkan komitmen untuk tetap mengembangkan bisnis pada usaha pembiayaan konsumen terutama untuk mobil bekas.
For us, 2014 was a decisive milestone for the Company’s future sustainability, after being listed as a public company in 2014 and then continued to commit in developing the business in the consumer financing business, especially for used cars.
Kinerja keuangan
Financial performance
Sepanjang tahun 2014, Magna telah melaksanakan beberapa hal penting, dengan menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, dimana hal ini merupakan implementasi strategi jangka panjang yang telah dicanangkan Perusahaan. Tujuannya adalah untuk memperkuat struktur permodalan, sehingga Perusahaan menjadi lebih leluasa untuk memperoleh ragam pendanaan yang sepadan, dan terdiri dari berbagai pilihan instrumen keuangan yang memadai, serta sesuai dengan karakter pembiayaan yang dikelola dan dikembangkan oleh Perusahaan.
Throughout 2014, Magna has carried out several important matters, by becoming a public company and listed on the Indonesia Stock Exchange, as an implementation of a long-term strategy that has been launched by the Company. The objective was to strengthen the capital structure, so that the Company could gain more flexibility to obtain funding, which consists of a wide selection of appropriate financial instruments, and in accordance with the character of financing that is managed and developed by the Company.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
Pada tahun 2014, industri keuangan non bank menunjukkan perkembangan positif di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional. Total aset Industri Keuangan Non Bank (IKNB) sampai bulan November 2014 naik sekitar 12,8% dibandingkan posisi per Desember 2013 menjadi Rp 1.515 triliun.
In 2014, the non-bank financial industry revealed a positive developments in the midst of national economic slowdown. Total assets of Non-Bank Financial Industry (IKNB) until November 2014 increased by approximately 12.8% to Rp 1,515 trillion compared to the position as of December 2013.
Demikian juga untuk perusahaan pembiayaan yang memperlihatkan pertumbuhan yang meningkat, dimana sampai dengan posisi November 2014, mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2013, dimana piutang pembiayaan meningkat sebesar Rp 364 miliar, sewa guna usaha meningkat sebesar Rp 111 miliar, anjak piutang meningkat Rp 9 miliar, dan pembiayaan konsumen meningkat sebesar Rp 244 miliar.
Likewise, financing companies showed increased growth, where until November 2014 and compared to 2013, financing receivables increased by Rp 364 billion, leasing receivables increased by Rp 111 billion, factoring receivables increased by Rp 9 billion, and consumer financing receivables also increased by Rp 244 billion.
(sumber : Otoritas Jasa Keuangan, SP No.SP-03/DKNS/ OJK/01/2015)
(Source: Indonesia Financial Services Authority, SP No. SP-03/DKNS/OJK/01/2015)
Perseroan menjalankan bidang usaha utama yaitu pembiayaan kendaraan bermotor yang difokuskan pada sektor ritel, dimana sebagian besar pengguna jasa Perseroan berasal dari sektor usaha mikro dan ritel, untuk pembiayaan mobil bekas, tanpa menutup peluang jenis pembiayaan lain yang prospektif.
The Company runs the main business of vehicle financing that is focused on the retail sector, where most of its customers came from micro and retail business sector for car financing, without closing other prospective types of financing opportunities.
Pada tahun 2014, di tengah kondisi perlambatan pertumbuhan ekonomi makro, Manajemen mengambil langkah dan kebijakan untuk memperkuat struktur fundamental bidang keuangan dan meningkatkan kualitas aset, sehingga diharapkan pada tahun-tahun mendatang Perusahaan akan lebih siap menghadapi persaingan yang ketat di dalam dunia usaha pembiayaan.
In 2014, in the midst of a slowdown in macroeconomic growth, Management had taken steps and policies to strengthen its fundamental financial structure and improving the quality of the assets, so the Company will be better prepared to face tight competition in the world of financing business in the coming years.
Pada tahun 2014, total pembiayaan yang dibukukan Perusahaan memperlihatkan peningkatan sebesar 43,7% dibandingkan tahun 2013, yaitu dari Rp 303.612 juta menjadi Rp 436.222 juta.
In 2014, the total financing recorded by the Company showed an increase of 43.7% compared to 2013, from Rp 303,612 million to Rp 436,222 million.
Peningkatan jumlah pembiayaan tersebut, berdampak positif terhadap peningkatan laba bersih yang berhasil dicatatkan Perusahaan di tahun 2014 dibandingkan tahun 2013. Laba tahun berjalan Perusahaan mengalami peningkatan sebesar 1,2%, yaitu dari Rp 3.814 juta menjadi Rp 3.859 juta. Demikian juga dengan aset Perusahaan yang meningkat 41,2% dibandingkan tahun 2013, yaitu dari Rp 338.764 juta menjadi Rp 478.397 juta.
Increased amount of financing had positive impact on the increase in net income recorded by the Company in 2014, compared to 2013. The Company’s income for the year increased by 1.2%, from Rp 3,814 million to Rp 3,859 million. Likewise, the Company’s assets also increased by 41.2% compared to 2013, from Rp 338,764 million to Rp 478,397 million.
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Manajemen Perseroan dikelola oleh (4) empat orang Direktur yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama. Wakil Direktur Utama membawahi dan bertanggung jawab terhadap bidang pemasaran dan kredit, Direktur 1 bertanggung jawab terhadap bidang tugas keuangan, operasional dan teknologi informasi, dan Direktur 2 menangani bidang tugas penagihan.
Management of the Company is conducted by (4) four Directors, which is chaired by the President Director. Vice President Director is in charge of and responsible for marketing and credit, 1st Director is responsible for finance, operation and information technology and 2nd Director handles collection.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
23
PENDAHULUAN Introduction
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
C o mpan y Pro fi l e
Operasi Manajemen dijalankan berdasarkan lini bisnis dan bidang usaha sesuai cakupan tugasnya masingmasing (span of control). Dengan demikian akan mempermudah jalannya pengendalian bisnis, serta dapat mengukur tingkat kebutuhan sumber daya manusia, permodalan, dan skala operasional.
The Management operation was run based on line and field of business in accordance with respective scope of work (span of control). Therefore it will facilitate the course of business control, and will measure the required level of human resources, capital, and operational scale.
Perseroan melaksanakan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG), dimana tata kelola yang baik mencakup keterbukaan informasi, akuntabilitas, tanggung jawab dan bersifat independen. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip tersebut secara terus menerus ditanamkan di dalam lingkungan kerja Perusahaan. Penerapan yang efektif terhadap GCG didukung pula oleh sistem audit yang dikelola oleh Unit Audit Internal yang telah dibentuk Perusahaan.
The Company implements Good Corporate Governance (GCG), which includes transparency of information, accountability, responsibility and independence. The understanding of these principles are continuously invested within the Company’s working environment. Effective implementation of GCG was supported by the audit system that is managed by the Internal Audit Unit that has been established by the Company.
Prospek Usaha
Business Prospects
Sektor otomotif masih akan menjadi pendorong utama dalam bisnis ini untuk beberapa tahun ke depan. Hal ini karena permintaan kendaraan khususnya dalam hal ini mobil masih akan terus berkembang seiring pertumbuhan penduduk dan belum adanya transportasi massal yang memadai dan mencukupi.
The automotive sector is still going to be a key driver in this business for the next few years. This is because the demand for vehicles, especially cars - in this case will continue to grow in line with population growth and the lack of sufficient and proper mass transportation.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2015 diprediksi oleh World Bank akan berada pada kisaran 5,2%, lebih baik dari pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014. Program-program baru yang dicanangkan oleh Pemerintah diharapkan dapat membantu mewujudkan kondisi ekonomi yang lebih baik. Selain itu, Peraturan OJK yang terbaru membuka kesempatan bagi Perusahaan untuk mengembangkan bidang usahanya. Hal ini diharapkan dapat menunjang kegiatan usaha Perusahaan sehingga kami dapat meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada masyarakat yang lebih luas.
As predicted by the World Bank, Indonesia’s economic growth in 2015 will be in the range of 5.2%, better than the economic growth in 2014. The new programs launched by the Government is expected to help in realizing the better economic conditions. In addition, the latest FSA (OJK) Regulation provides opportunity for the Company to expand its business. This is expected to support the Company’s operations so that we can improve the distribution of funding to more people.
Akhirnya, kami Direksi dan Manajemen Magna mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada para Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan seluruh pemangku kepentingan Perusahaan, atas perhatian, komitmen, kerja sama serta dukungan yang telah diberikan kepada Perseroan, sehingga dapat mencapai strategi yang telah ditetapkan.
Finally, we, on behalf of the Board of Directors and Management of Magna, would like to thank and convey our utmost appreciation to the Shareholders, Board of Commissioners and all Stakeholders of the Company, for your attention, commitment, cooperation and supports that have been given and devoted to the Company, so that we can achieve the predetermined strategies.
Atas nama Direksi,
On behalf of the Board of Directors,
MARCIA MARIA TRI MARTINI Direktur Utama President Director 24
PROFIL PERUSAHAAN
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
Profil Direksi Profile of The Board of Directors Adapun susunan Direksi baru, yang berlaku sejak tanggal 26 Januari tahun 2015 adalah sebagai berikut:
The composition of the new Board of Directors, which is effective starting from 26 January 2015 is as follows:
MARCIA MARIA TRI MARTINI Direktur Utama, 53 tahun, Warga Negara Indonesia. President Director, 53 years old, Indonesian Citizen. Lahir di Bandung, 3 Maret 1962. Beliau menjabat sebagai Direktur Utama sejak 26 Januari 2015 hingga saat ini. Beberapa jabatan penting yang pernah dijabat diantaranya sebagai : (2004-2012) President Director PT Indika Cipta Kreasi dan Director PT Indika Cipta Media, (1998-2004) Deputy Director - Credit Control Department Sinar Mas Pulp & Paper Division, (1994-1997) Berbagai posisi di PT Bank Artha Graha dengan posisi terakhir sebagai Jabotabek Credit Area Coordinator, (1989-1994) Berbagai posisi di PT Bank Internasional Indonesia dengan posisi terakhir sebagai Branch Manager Cabang Kali Besar. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atmajaya, Jakarta, pada tahun 1986. Born in Bandung, 3 March 1962. She was appointed as President Director since 26 January 2015 until now. Other positions held previously including President Director PT Indika Cipta Kreasi and Director PT Indika Cipta Media (2004-2012), Deputy Director - Credit Control Department Sinar Mas Pulp & Paper Division (1998-2004), various positions in PT Bank Artha Graha with the last position as Jabotabek Credit Area Coordinator (1994-1997), various positions in PT Bank Internasional Indonesia with the last position as Branch Manager - Kali Besar Branch (1989-1994). She obtained her Bachelor of Economics degree from Atmajaya University, Jakarta, in 1986. TRIYUGA SATYAWAN Wakil Direktur Utama, 51 tahun, Warga Negara Indonesia. Vice President Director, 51 years old, Indonesian Citizen. Lahir di Batang, 9 Juli 1963. Beliau menjabat sebagai Wakil Direktur Utama (Direktur Independen) sejak 8 Mei 2014 hingga saat ini. Bidang tugas pemasaran dan kredit. Beberapa jabatan penting yang pernah dijabat diantaranya sebagai : (2009-2014) Sales & Marketing Director CIMB Niaga Auto Finance, (2007-2009) Chief Marketing & Operation Officer PT KITA Finance, (2005-2007) Berbagai posisi di PT Adira Dinamika Multifinance Tbk dengan posisi terakhir sebagai New Car & Used Car Marketing Division Head, General Manager, (2001-2005) Toyota National Marketing & Sales Head, Senior Manager di Astra Credit Companies, (1999-2001) Operation Manager for West Java Branches Astra Credit Companies, (1990-1999) Berbagai posisi di Astra Credit Companies dengan posisi terakhir sebagai Jakarta Branch Manager for New Car Astra Non Toyota Brand. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, pada tahun 1988. Born in Batang, 9 July 1963. He was appointed as Vice President Director (Independent Director) since 8 May 2014 until now and he is in charge for marketing and credit Divisions. Other positions held previously including Sales & Marketing Director CIMB Niaga Auto Finance (2009-2014), Chief Marketing & Operation Officer PT KITA Finance (2007-2009), various positions in PT Adira Dinamika Multifinance Tbk with the last position as New Car & Used Car Marketing Division Head, General Manager (2005-2007), Toyota National Marketing & Sales Head, Senior Manager in Astra Credit Companies (2001-2005), Operation Manager for West Java Branches Astra Credit Companies (1999-2001), various positions in Astra Credit Companies with the last position as Jakarta Branch Manager for New Car Astra Non Toyota Brand (19901999). He obtained his Bachelor of Economics degree from Jenderal Soedirman University, Purwokerto, in 1988.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
25
PENDAHULUAN Introduction
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
ERWIN WINATA Direktur, 40 tahun, Warga Negara Indonesia. Director, 40 years old, Indonesian Citizen. Lahir di Bogor, 16 April 1974. Beliau menjabat sebagai Direktur sejak 3 Januari 2013 hingga saat ini. Bidang tugas keuangan, operasional dan IT. Beberapa jabatan penting yang pernah dijabat diantaranya sebagai : (2011-2012) Deputy Director Perseroan, (2007-2010) General Manager Perseroan, (2005-2007) Finance Manager Perseroan, (2003-2004) Accounting Supervisor PT Dharmatama Megah Finance, (2002-2003) Accounting Supervisor PT Metro Finance, (1996-2002) Berbagai posisi di PT Putra Surya Multidana Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Accounting Head. Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Trisakti, Jakarta, pada tahun 1999. Born in Bogor, 16 April 1974. He was appointed as Director since 3 January 2013 until now and he is in charge for finance, operational and IT Divisions. Other positions held previously including Deputy Director of the Company (2011-2012), General Manager of the Company (2007-2010), Finance Manager of the Company (2005-2007), Accounting Supervisor PT Dharmatama Megah Finance (2003-2004), Accounting Supervisor PT Metro Finance (2002-2003), various positions in PT Putra Surya Multidana Tbk with the last position as Accounting Head (1996-2002). He obtained his Bachelor of Accountancy degree from Trisakti University, Jakarta, in 1999. SOFYANNU Direktur, 47 tahun, Warga Negara Indonesia. Director, 47 years old, Indonesian Citizen. Lahir di Bekasi, 26 Maret 1968. Beliau menjabat sebagai Direktur sejak 3 Januari 2013 hingga saat ini. Bidang tugas penagihan. Beberapa jabatan penting yang pernah dijabat diantaranya sebagai : (2011-2012) Deputy Director Perseroan, (20062011) Komisaris Perseroan, (2004-2014) Direktur PT Quarta Anugerah Perdana, (1993-2004) Finance Manager PT Cengkareng Permai, (1988-1993) Chief Accounting PT Spanbetondek Admara. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Jayabaya, Jakarta, pada tahun 1989. Born in Bekasi, 26 March 1968. He was appointed as Director since 3 January 2013 until now and is in charge of collection Division. Other positions held previously including Deputy Director of the Company (2011-2012), Commissioner of the Company (2006-2011), Director PT Quarta Anugerah Perdana (2004-2014), Finance Manager PT Cengkareng Permai (1993-2004), Chief Accounting PT Spanbetondek Admara (19881993). He obtained his Bachelor of Economics degree from Jayabaya University, Jakarta, in 1989.
26
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
Perubahan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Changes in Structure of the Board of Commissioners and Board of Directors
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), PT. Magna Finance, Tbk, No. 5 Tanggal 26 Januari 2015 yang dibuat oleh Notaris Irwan Santosa, S.H., M.Kn, Notaris dan PPAT di Jakarta, Pemegang Saham telah memberikan persetujuan rencana perubahan susunan pengurus Perseroan, dengan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagai berikut:
Based on the Deed of Minutes of Extraordinary Shareholders General Meeting (RUPSLB) of PT. Magna Finance, Tbk, No. 5 Dated on 26 January 2015 made by Notary Irwan Santosa, S.H., M.Kn, Notary and PPAT (Land Deed Official) in Jakarta, the Shareholders have given approval to change the management structure of the Company, with the following changes in the structure of Board of Commissioners and Board of Directors:
Perubahan Komisaris Utama (Komisaris Independen)
Change of President Commissioner (Independent Commissioner)
MIMING IRAWAN JUSUP Komisaris Utama (Komisaris Independen), 56 tahun, Warga Negara Indonesia.
MIMING IRAWAN JUSUP President Commissioner (Independent Commissioner), 56 years old, Indonesian Citizen.
Lahir di Bandung, 25 Maret 1959. Beliau menjabat sebagai Komisaris Utama (Komisaris Independen) sejak 7 Maret 2014 hingga 26 Januari 2015. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Science (Mathematical Science) dari Oregon State University, Amerika Serikat, pada tahun 1985.
Born in Bandung, 25 March 1959. He served as President Commissioner (Independent Commissioner) from 7 March 2014 to 26 January 2015. He obtained Bachelor of Science (Mathematical Science) from Oregon State University, USA, in 1985.
Kemudian digantikan oleh:
Replaced by:
IRWAN ATMADJA DINATA Komisaris Utama (Komisaris Independen), 47 tahun, Warga Negara Indonesia.
IRWAN ATMADJA DINATA President Commissioner (Independent Commissioner), 47 years old, Indonesian Citizen.
Lahir di Jakarta, 24 Mei 1967. Beliau menjabat sebagai Komisaris Utama (Komisaris Independen) sejak tanggal 26 Januari 2015 hingga saat ini. Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) Finance & Marketing dari Santa Clara University, Amerika Serikat, pada tahun 1992 dan Bachelor of Arts (Finance & Business Economics) dari University of Washington, Amerika Serikat, pada tahun 1990.
Born in Jakarta, 24 May 1967. He was appointed as President Commissioner (Independent Commissioner) since 26 January 2015 until now. He obtained Master of Business Administration (MBA) in Finance & Marketing from Santa Clara University, USA, in 1992 and Bachelor of Arts (Finance & Business Economics) from The University of Washington, USA, in 1990.
Perubahan Direktur Utama
Change of President Director
GOENADI HADIWIDJAJA Direktur Utama, 56 tahun, Warga Negara Indonesia.
GOENADI HADIWIDJAJA President Director, 56 years old, Indonesian Citizen.
Lahir di Bandung, 26 Juli 1958. Beliau menjabat sebagai Direktur Utama sejak 12 April 2005 hingga 26 Januari 2015. Beliau memperoleh gelar Magister Manajemen (Corporate Finance & Strategic Management) dari Institut Manajemen Prasetiya Mulya, Jakarta, pada tahun 1994 dan Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, pada tahun 1983.
Born in Bandung, 26 July 1958. He served as President Director since 12 April 2005 until 26 January 2015. He obtained his Master of Management in Corporate Finance and Strategic Management from Prasetiya Mulya Institute of Management, Jakarta, in 1994 and Bachelor of Civil Engineering from Parahyangan Catholic University, Bandung, in 1983.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
27
28
Kemudian digantikan oleh:
Replaced by :
MARCIA MARIA TRI MARTINI Direktur Utama, 53 tahun, Warga Negara Indonesia.
MARCIA MARIA TRI MARTINI President Director, 53 years old, Indonesian Citizen.
Lahir di Bandung, 3 Maret 1962. Beliau menjabat sebagai Direktur Utama sejak 26 Januari 2015 hingga saat ini. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atmajaya, Jakarta, pada tahun 1986.
Born in Bandung, 3 March 1962. She was appointed as President Director since 26 January 2015 until now. She obtained her Bachelor of Economics degree from Atmajaya University, Jakarta, in 1986.
Pada tanggal 26 Januari 2015, terdapat perubahan susunan pengurus Perseroan yang terjadi setelah tahun buku 2014 berakhir, sampai dengan batas waktu penyampaian Laporan Tahunan 2014, dimana Perusahaan melakukan perubahan dan penggantian atas jabatan Komisaris Utama (Komisaris Independen) dan Direktur Utama. Adapun alasan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi, dalam hal ini penggantian jabatan Komisaris Utama dan Direktur Utama adalah sebagai berikut :
On 26 January 2015, there were changes in the Company’s Management composition, which took place after the end of 2014 financial year, but before the deadline for the submission of 2014 Annual Report. The Company amended and replaced the President Commissioner (Independent Commissioner) and President Director positions. The reasons for these changes were as follows :
Komisaris Utama Perseroan, Bapak Miming Irawan Jusup, yang telah menjabat sejak 7 Maret 2014 sampai dengan 26 Januari 2015, telah memasuki usia 55 tahun, dimana beliau mengajukan pengunduran diri untuk pensiun.
The Company’s President Commissioner, Mr. Miming Irawan Jusup, that has been appointed since 7 March 2014 until 26 January 2015, has entered retirement age of 55 years old.
Direktur Utama Perseroan, Bapak Goenadi Hadiwidjaja, yang telah mengabdikan diri sebagai pengurus Perusahaan dengan masa bhakti lebih dari 10 tahun, dan di tahun 2015 telah berusia 56 tahun, beliau mengajukan pengunduran diri untuk pensiun.
The Company’s President Director, Mr. Goenadi Hadiwidjaja, who has devoted himself as Management with tenure over 10 years and in 2015, he reached 56 years old and wanted to retire.
Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi tersebut berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dimuat di dalam Akta Notaris Irwan Santoso, S.H., M.Kn, No. 5 tertanggal 26 Januari 2015. Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU0001405.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 28 Januari 2015.
Changes in compositions of the Board of Commissioners and the Board of Directors were based on the result of Extraordinary General Meeting of Shareholders that was recorded in Deed No. 5 dated 26 January 2015, made by Notary Irwan Santosa, S.H., M.Kn. The Deed has been approved by Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decree No. AHU-0001405.AH.01.02.Tahun 2015 dated 28 January 2015.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 STATEMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS REGARDING RESPONSIBILITY FOR 2014 ANNUAL REPORT Kami yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa, semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Magna Finance Tbk tahun 2014, telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.
We, the undersigned, hereby declare that all information in the 2014 Annual Report of PT Magna Finance Tbk. have been completed and fully responsible for the accuracy of the contents of the Company’s Annual Report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya,
This statement is made truthfully,
Jakarta, 27 April 2015 Dewan Komisaris Board of Commissioners
Irwan Atmadja Dinata Komisaris Utama (Independen) President Commissioner (Independent)
Darto Bambang Abujasin Komisaris Commissioner
Direksi Board of Directors
Marcia Maria Tri Martini Direktur Utama President Director
Triyuga Satyawan Wakil Direktur Utama (Independen) Vice President Director (Independent)
Erwin Winata Direktur Director
Sofyannu Direktur Director
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
29
PENDAHULUAN Introduction
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
PROFIL PERUSAHAAN CO MP A N Y P R O F I L E
SEKILAS TENTANG MAGNA MAGNA AT A GLANCE
Meletakkan pondasi yang kuat, melangkah dengan optimis untuk meraih peluang bisnis di masa depan, dengan tingkat kemapanan manajemen, berkomitmen dan kerjasama tim yang solid, menciptakan inovasi yang berkesinambungan, berorientasi kepada hasil terbaik untuk pemangku kepentingan Placing a solid foundation, stepping optimistically to reach for business opportunities in the future, with reliability of management, committed and solid teamwork, creating continuous innovation, oriented to the best results for stakeholders
30
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
31
PENDAHULUAN Introduction
32
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
Perseroan merupakan perusahaan pembiayaan dengan bidang usaha sewa guna usaha, anjak piutang dan pembiayaan konsumen. Fokus utama Perseroan, pada pembiayaan pembelian mobil, khususnya mobil bekas. Pilihan ini didasarkan kepada kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan pembiayaan mobil, dengan memberikan pelayanan yang berkualitas baik dan proses yang cepat. Perseroan berupaya memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah khususnya ekonomi mikro, dengan pembiayaannya yang ditujukan kepada sektor usaha kecil dan perorangan yang bersifat produktif, yang mendayagunakan sumber daya manusia untuk mendukung kemajuan ekonomi daerah, pada berbagai bidang usaha seperti usaha transportasi hasil bumi, usaha jasa angkutan pedesaan, usaha perkebunan sawit, serta berbagai usaha lainnya.
The Company is a financing company in the business field of leasing, factoring and consumer financing. The main focus of the Company is on the financing of car purchases, especially for used cars. The choice is based on public demand for car financing, by providing a good quality service and quick process. The Company seeks to contribute to economic growth in the region, especially microeconomics, with financing aimed at the productive small business sector and individuals, which utilize human resources to support the region’s economic development, in various business fields such as transportation of agricultural products, rural transportation services, palm oil plantations, as well as a variety of other businesses.
Perseroan didirikan dengan nama PT. Arkasa Utama Leasing pada tanggal 9 Maret 1984 berdasarkan Akta Pendirian No. 10 yang dibuat di hadapan Notaris Jacinta Susanti, S.H., Notaris di Jakarta. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-5118. HT.01.01.Th84 tanggal 13 September 1984 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 31 Januari 1989 No. 9 Tambahan No. 124.
The Company was incorporated under the name of PT. Arkasa Utama Leasing on 9 March 1984, pursuant to the Deed of Establishment No. 10, which was made before the Notary Jacinta Susanti, S.H., Notary in Jakarta. This deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by Decree No. C2-5118.HT.01.01. Th84 dated 13 September 1984 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia on 31 January 1989 No. 9 Supplement No. 124.
Berdasarkan Akta yang dibuat di hadapan Hestyani Hassan, S.H., Notaris di Jakarta, tanggal 17 Mei 2004, nama Perusahaan diubah menjadi PT Magna Finance. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-13971.HT.01.04.TH.2004 tanggal 4 Juni 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI No. 57 tanggal 16 Juli 2004, Tambahan No. 6806.
Based on the Deed made before Hestyani Hassan, S.H., Notary in Jakarta, on 17 May 2004, the Company’s name was changed into PT. Magna Finance. Theamendment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through Decree No. C-13971.HT.01.04. TH.2004 dated 4 June 2004 and has been published in the state Gazette No. 57 dated 16 July 2004, Supplement No. 6806.
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No. 31 tanggal 7 Maret 2014 yang dibuat oleh Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn, Notaris di Jakarta, telah dilakukan perubahan Anggaran Dasar dalam rangka menjadi Perusahaan Terbuka, antara lain untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam & LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-179/BL/2008, tanggal 14 Mei 2008. Akta tersebut telah mendapatkan Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor: AHU11282.AH.01.02.Tahun 2014 tanggal 14 Maret 2014.
Company’s Articles of Association has been amended several times. Based on Deed of Shareholders In Lieu of Shareholders General Meeting No. 31 dated 7 March 2014, which was made by Notary Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn, Notary in Jakarta, there has been an amendment on Articles of Association in order to become a public company, among others, to conform with the regulation of Bapepam & LK No. IX.J.1 regarding the Principles of the Articles of Association of Company that is conducting Public Offering of Equity Securities and Public Company, the Attachment of Decree of Chairman of Bapepam & LK No. Kep-179/ BL/2008, dated 14 May 2008. This Deed has obtained approval of the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree No. AHU11282.AH.01.02.Of 2014 dated 14 March 2014.
Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebesar 700.000.000 saham atau 70% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum dan sebanyak 100.000.000 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma bagi para pemegang saham baru, dimana setiap pemegang 7 saham baru berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I. Seluruh saham dan Waran Seri I Perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Juli 2014.
The Company has made Initial Public Offering for 700,000,000 shares or 70% of the issued and paid up capital after Public Offering and as many as 100,000,000 Series I Warrant were given free of charge to the new Shareholders, whereby each holder of 7 new shares is entitled to obtain one (1) Series I Warrant. All shares and Series I Warrant of the Company were listed on the Indonesia Stock Exchange on 7 July 2014.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
KEGIATAN USAHA PERUSAHAAN
COMPANY BUSINESS ACTIVITIES
Perseroan fokus ke bisnis pembiayaan mobil bekas. Hal ini dikarenakan masih besarnya pangsa pasar mobil bekas yang terlihat dengan peningkatan produksi mobil baru. Dengan semakin banyak mobil baru yang diproduksi maka akan semakin banyak juga mobil bekas yang beredar, sehingga Perseroan optimis bahwa pasar pembiayaan mobil bekas akan terus meningkat. Fokus Perseroan saat ini mengutamakan pemberian kredit mobil bekas ke masyarakat luas dengan terus berekspansi ke daerah potensial.
The Company focuses on the used car financing business. This is due to large market share of used cars that is still available which is supported by the increased production of new cars. With more and more new cars produced, there will also be more used cars in circulation, so that the Company is optimistic that the used car financing market will continue to grow. The focus of the Company is currently in prioritizing the provision of used car loans to the public by keep expanding to potential areas.
Target pasar Perseroan adalah usaha mikro dan masyarakat ritel yang terus berkembang dengan pesat. Berdasarkan riset Boston Consulting Group (Mei 2012), diperkirakan masyarakat kelas menengah akan terus meningkat hingga 141 juta penduduk yang tersebar di seluruh Indonesia. Sementara sektor usaha mikro juga terus berkembang dan saat ini sektor usaha mikro telah memberikan kontribusi terhadap GDP hingga 50% dan berkontribusi hingga 20% terhadap pasar ekspor. Oleh karena itu wajar jika pangsa pasar mobil komersial dua kali lebih besar dari sektor mobil pribadi. Sekitar 85% penduduk Indonesia menjalankan bisnis dengan skala mikro. Jadi prospek dan pangsa pasar Perseroan sangat luas sehingga tidak ada kekhawatiran terhadap kelangsungan bisnis Perseroan.
The Company’s target markets are micro businesses and retail community which are continue to rapidly grow. Based on research by the Boston Consulting Group (May 2012), it is estimated that the middle class population will continue to increase to 141 million people spreading across Indonesia. Meanwhile, the microbusiness sector will also continue to grow and currently it has 50% contribution to GDP and 20% contribution to the export market. Therefore, it is natural that the market share of commercial cars is two times greater than the private car sector. Approximately 85% of the population of Indonesia is conducting business in micro scale. Hence, the Company’s prospects and market share is so large/vast that there is no concern about the Company’s business continuity/sustainability.
Total piutang pembiayaan yang dibukukan Perusahaan pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 43,7% dibandingkan tahun 2013, yaitu dari Rp 303.612 juta menjadi Rp 436.222 juta. Jumlah unit kendaraan yang dibiayai Perseroan setiap tahunnya juga menunjukkan peningkatan. Hal ini mengindikasikan kegiatan usaha Perseroan terus tumbuh secara stabil. Berdasarkan data tahun 2012, portofolio kendaraan yang dibiayai Perseroan mencapai 9.126 unit kendaraan, tahun 2013 sebesar 11.338 unit kendaraan dan pada tahun 2014 telah mencapai 12.804 unit kendaraan, atau dalam kurun waktu 3 tahun terakhir mencatatkan pertumbuhan CAGR sebesar 18,4% p.a.
Total receivables financing recorded by the Company in 2014 has increased by 43.7% compared to 2013, from Rp 303,612 million to Rp 436,222 million. The number of vehicles financed by the Company each year also showed an improvement. This indicates the Company’s operations continue to grow steadily. Based on data from 2012, the portfolio of vehicles financed by Company reached 9,126 units, in 2013 it reached 11,338 units and by 2014 it had reached 12,804 vehicles, or within the last 3 years the Company has recorded a CAGR of 18.4% p.a.
Pada tahun 2014, Perseroan melakukan peralihan secara bertahap, dimana kegiatan pembiayaan yang semula difokuskan kepada unit kendaraan niaga di tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2014 ini lebih diarahkan kepada pembiayaan kendaraan jenis penumpang. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan masukan dari cabang-cabang serta melakukan kerja sama secara intensif dengan para showroom dan dealer. Pada tahun 2014, sebesar Rp 250.725 juta atau 57,5% dari total piutang pembiayaan yang dibukukan yaitu sebesar Rp 436.222 juta, telah dilalokasikan terhadap porsi pembiayaan kendaraan jenis penumpang, dibandingkan dengan tahun 2013 dimana hanya 42,6% dari total piutang pembiayaan yang dibukukan oleh Perseroan dialokasikan kepada pembiayaan kendaraan jenis penumpang.
In 2014, the Company made a gradual transition, where financing activities that were initially focused on the commercial vehicles in previous years, were more directed or focused to the passenger vehicles. This is done by taking into account the inputs from the branches and intensive cooperation with showrooms and dealers. In 2014, as much as Rp 250,725 million or 57.5% of total financing receivables recorded of Rp 436,222 million, has been allocated to finance passenger type vehicles, compared to 2013 where only 42.6% of the total financing receivables recorded by the Company was allocated to finance passenger type vehicles.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
33
PENDAHULUAN
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN
Introduction
PROFIL PERUSAHAAN
R epo rt t o St ak eh o l ders
C o mpan y Pro fi l e
Portofolio Pembiayaan Konsumen Perseroan Tahun 2013 dan 2014 Consumer Financing Portfolio of the Company in 2013 and 2014
2014
2013
1,3% 0,5% 0,8% 4,7% 1,4% 5,5%
1,2% 0,5% 0,5% 3,4% 2,5% 3,5% 47,3%
3,0%
3,8%
Minibus Truk
35,6%
Pick up Tronton
5,5%
Dump Truck
6,3%
Sedan Jeep
15,3%
13,9%
34
Box
18,9%
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
TruckBox
24,3%
Microbus
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN
ORGANIZATIONAL STRUCTURE OF THE COMPANY
Struktur organisasi Perseroan, dengan susunan Pengurus Perseroan berdasarkan hasil RUPSLB tanggal 26 Januari 2015, adalah sebagai berikut:
The organizational structure of the Company, based on the results of the Extraordinary Shareholders General Meeting dated 26 January 2015, is as follows:
Struktur Organisasi RUPS Shareholder General Meeting Dewan Komisaris Board of Commissioners Irwan Atmadja Dinata Darto Bambang Abujasin Komite Audit Audit Committee Direktur Utama Presiden Director Marcia Maria Tri Martini Audit Internal Internal Audit Nurcahyatri Widiapranolo
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Andrew Hernando
Wakil Direktur Utama/ Direktur Independen Vice President Director/ Independent Director Triyuga Satyawan
Direktur Director Sofyannu
Direktur Director Erwin Winata
Teknologi Informasi Information Technology Cia Kun
Pemasaran Marketing Desisanto M Simbolon
Operasional Operation -
Kredit Credit Moh. Syafrudin
Penagihan Collection Khensori
SDM Human Resources Merry Nitalia
Umum & Hukum General Affairs & Legal Himawan Bradja
Keuangan Finance & Accounting Yayuk Sulastri
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
35
PENDAHULUAN
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN
Introduction
R epo rt t o St ak eh o l ders
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Perseroan menyadari bahwa kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak untuk dapat mempertahankan kelangsungan usaha Perseroan dan untuk mampu bersaing di tengah kondisi persaingan yang semakin ketat. Sehubungan dengan hal tersebut, maka Perseroan secara intensif melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan sistem dan administrasi perekrutan karyawan serta peningkatan kualitas dan fasilitas pelatihan karyawan.
The Company realizes that the quality of human resources is a prerequisite to be able to maintain the sustainability of the Company’s business and to be able to compete in the midst of increasingly fierce competition. In connection with this matter, the Company intensively improves the quality of human resources through the improvement of system and the administration of employee recruitment as well as improving the quality and employee training facilities.
Berikut ini adalah komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang pendidikan, divisi, usia, dan status karyawan.
The following is the composition of the Company’s employees based on level of education, division/ department, age, and employment status.
Pendidikan/Education Uraian/ Description
2014 3 242 111 333 12 701
S2/Master S1/Bachelor Diploma III/II/I SLTA/High School SLTP/Junior High School Jumlah/Total
31 Desember 2013 4 209 126 297 11 647
2012 4 148 72 275 10 509
Divisi/Division 800 701
700
647
600
128
130 80
509
500
77
103
400
61
300
62
200
155
100
17
86
81 213
200
2013
2012 MARKETING
165
131
111
0
29
28
CREDIT
COLLECTION
2014 OPERATION
GA
PUSAT/HEAD OFFICE
Usia/Age Uraian/ Description < 30 31-40 41-50 > 50 Jumlah/Total
36
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
2014 317 285 82 17 701
31 Desember 2013 319 224 91 13 647
2012 275 183 45 6 509
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
Status Uraian/ Description Tetap/Permanent Kontrak/Temporary Jumlah/Total
2014 490 211 701
31 Desember 2013 413 234 647
2012 220 189 509
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu aset penting dalam mendukung kelangsungan kinerja Perusahaan. Perusahaan secara berkesinambungan dan intensif berinvestasi pada Human Capital untuk menciptakan karyawan yang yang handal, memiliki integritas, dan profesional di bidangnya.
Human Resources (HR) is one of the most important assets in supporting the continuity of the Company’s performance. The Company continuously and intensively invests in human capital to create a reliable employee, who has integrity, as well as professionalism in his on her field.
Perusahaan memfokuskan pada peningkatan produktifitas SDM melalui program pelatihan dan pengembangan Karyawan dengan prioritas utama pengembangan dan pelatihan adalah di beberapa unit fungsi kerja Marketing, Collection & Operasional, serta fungsi kerja lainnya yang ada di Perusahaan. Pelatihan dan pengembangan dilakukan baik pengetahuan secara Hard Skills maupun secara Soft Skills, seperti Leadership, Communication Skills, Negotiation Skills, dengan masing-masing mendapat porsi yang optimal.
The Company focuses on improving the productivity of human resources through training and employee development programs with the main priority of development and training in several work function units such as Marketing, Collection & Operation, as well as other job functions that exist in the Company. Training and development are carried out for both Hard Skills as well as Soft Skills, such as Leadership, Communication Skills, Negotiation Skills, and each of them get an optimum portion.
Adapun program-program pelatihan dan pengembangan terhadap karyawan, diantaranya :
The training and development programs for employees, include:
Program Pengembangan Development Program
Jenis/Kategori Type/Category
Jadwal Pelatihan Frequency
Officer Development Program (ODP)
Umum/General
Insidental/Incidental
Operation Class
Umum/General
Insidental/Incidental
Internal Development Program (IDP)
Umum/General
Insidental/Incidental
Marketing Concept & Skills
Teknis/Technical
Periodikal/Periodical
Pricing & Promotion Strategy
Teknis/Technical
Periodikal/Periodical
Selling & Persuasion Skill
Teknis/Technical
Periodikal/Periodical
Survey Skill
Teknis/Technical
Periodikal/Periodical
Credit Analysis
Teknis/Technical
Periodikal/Periodical
Technical survey for debtor (candidate)
Teknis/Technical
Periodikal/Periodical
Risk Management
Teknis/Technical
Periodikal/Periodical
Fidusia Law
Teknis/Technical
Periodikal/Periodical
Analysis of Non Performing Loans
Teknis/Technical
Periodikal/Periodical
Monitoring, Reporting Receivables and Collection
Teknis/Technical
Periodikal/Periodical
Analysis of Achieving Collection Target
Teknis/Technical
Periodikal/Periodical
Soft Skill
Insidental/Incidental
Communication Skill Leadership Program
Soft Skill
Insidental/Incidental
Soft Skills for Credit Analyst & Credit Surveyor
Soft Skill
Insidental/Incidental
Untuk mendukung agar Karyawan tetap berprestasi dalam standar kinerja yang tinggi, maka Perusahaan secara konsisten menerapkan sistem compensation & benefit yang kompetitif serta pemberian rewards bagi Karyawan yang berprestasi.
To support employees to excel in high performance standards, the Company has consistently implemented a competitive compensation and benefit systems, as well as the provision of rewards for employees who excel.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
37
PENDAHULUAN Introduction
38
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
Selain menerapkan standar upah dengan jumlah minimum yang telah sesuai dengan standar Upah Minimum Propinsi (UMP), insentif, serta bonus, Perusahaan juga memberikan fasilitas dan tunjangan berupa:
In addition to applying the minimum salary amount that is in accordance with Provincial Minimum Wage (UMP) standard, incentives, and bonuses, the Company also provides other facilities and allowances, such as:
1. Fasilitas transportasi berupa kendaraan dinas untuk Karyawan tingkat managerial. 2. Tunjangan komunikasi bagi Karyawan yang sifatnya mobile employee. 3. Fasiltas kesehatan baik rawat jalan maupun rawat inap bagi Karyawan dan keluarganya. 4. Tunjangan Hari Raya. 5. Tunjangan Suka dan/atau Duka bagi Karyawan dan/atau Keluarganya. 6. Kepesertaan Karyawan pada Program BPJS Tenaga Kerja mencakup : a. Jaminan Kecelakaan (JKK) b. Jaminan Hari Tua (JHT) c. Jaminan Kematian (JK) 7. Kepesertaan Karyawan pada program BPJS Kesehatan.
1. Transportation facilities in the form of official vehicles for managerial level employees. 2. Communication allowance for employees that are mobile employee. 3. Health facilities both for outpatient and inpatient care for employees and their families. 4. Religious Holiday Allowance. 5. Celebration and/or Grief allowances for employees and/or their families. 6. Employee Participation in BPJS Labor Program including: a. Accident Insurance (JKK) b. Old Age Security (JHT) c. Death Benefit (JK) 7. Employee Participation in BPJS Health Program.
Teknologi Informasi
Information Technology
Perusahaan menyadari bahwa perkembangan Teknologi Informasi (TI) memiliki kemampuan untuk menunjang Manajemen dalam mencapai target sebagai perusahaan pembiayaan, termasuk acuan di dalam mempertimbangkan tingkat risiko dalam mengambil suatu keputusan bisnis. Perseroan secara bertahap telah mengembangkan dan mengimplementasikan sistem TI, dibawah pengawasan dan koordinasi Direktur yang membawahi bidang TI dan berada di dalam tanggung jawab Divisi Teknologi Informasi. Pada tahun 2014, Divisi TI secara intensif memberikan masukan dalam mengembangkan proses bisnis berbasis TI, dan secara bertahap telah mengimplementasikan sistem online yang terintegrasi antara kantor pusat dengan cabangcabang, sehingga proses bisnis Perusahaan dapat dijalankan secara lebih cepat, efisien dan efektif.
The Company realizes that the development of Information Technology (IT) has the ability to support Management in achieving the target as a finance company, including provision of reference in considering the level of risk in making a business decision. The Company has been gradually developing and implementing IT systems, under the supervision and coordination of Director in charge of the IT Division and are within the responsibility of the Information Technology Division. In 2014, the IT Division intensively provide input in the development of IT-based business processes, and gradually have implemented an integrated online system between head office and branches, which made the Company’s business processes run more quickly, efficiently and effectively.
Perseroan sebagai sebuah perusahaan pembiayaan terus berusaha meningkatkan tata-laksana terhadap pengembangan TI yang mengarah dan mengedepankan kemudahan di dalam pengolahan data pelanggan, integrasi dan monitoring aktivitas cabang-cabang, percepatan pemrosesan, melalui penerapan kebijakan dan sistem security and protocol yang ketat, termasuk penyediaan fasilitas Disaster Recovery Center (DRC).
The Company as a finance company constantly strives to improve the governance towards IT development, which leads and promotes the ease in customer data processing, integration and monitoring of branches activities, process acceleration, through the implementation of policies and tight security and protocol systems, including the provision of Disaster Recovery Center (DRC) facility.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MA N A G E M E N T D I SC U SSION A ND A NA LYSIS PROSPEK USAHA 2014
2014 BUSINESS PROSPECTS
Kondisi keuangan dan hasil usaha Perseroan pada tahun 2014 akan senantiasa dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global serta kondisi ekonomi nasional.
Financial condition and the Company’s results in 2014 shall always be affected by global as well as national economic conditions.
Pengelolaan stabilitas makro ekonomi nasional di tahun 2014, merupakan kebijakan pemerintah Indonesia untuk menghadapi tantangan ketidakpastian ekonomi global dan pengaruh kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) serta mempertimbangkan pemulihan ekonomi global, dimana secara faktual berbeda dari perkiraan sebelumnya. Di satu sisi, pemulihan ekonomi AS semakin solid, sementara pemulihan ekonomi di kawasan Eropa masih melambat. Di bagian dunia yang lain, diantaranya Tiongkok dan Jepang masih belum sepenuhnya pulih.
Management of national macroeconomic stability in 2014 was the Indonesian government’s policy to meet the challenges of global economic uncertainty and the effect of United States (US), monetary policy as well as considering the global economic recovery, which is factually different from previous estimates. On one hand, the US economic recovery is more solid, while the economic recovery in Europe is still slowing down. In other parts of the world, such as China and Japan ,their ecomomies are still not fully recovered.
Pemulihan ekonomi global yang cenderung lambat tersebut, yang disertai dengan penurunan harga minyak dunia, seiring dengan melimpahnya pasokan minyak khususnya dari AS, pada gilirannya mendorong penurunan harga komoditas dunia secara signifikan. Pada paruh ke dua tahun 2014, menunjukkan ketidakpastian normalisasi kebijakan moneter The Fed, , yang disertai dengan penguatan dolar AS terhadap semua mata uang dunia, juga semakin meningkatkan risiko pembalikan modal asing pada negara-negara emerging markets, termasuk Indonesia. Pemulihan ekonomi negara maju, khususnya AS, diperkirakan akan terus berlanjut di tahun mendatang, sehingga diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia dari jalur perdagangan.
The tendency of slower global economic recovery, which is accompanied by decline in worldwide oil prices, along with an abundant supply of oil, especially from the US, in turn leads to a decrease in world commodity prices significantly. The second half of 2014, showed the uncertainty regarding normalization of monetary policy of the Fed, which is accompanied by a stronger US dollar against all the currencies of the world, also increase the risk of reversal of foreign capital from the emerging market countries, including Indonesia. The economic recovery in developed countries, especially the US, is expected to continue in the coming years, which is hoped to support the economic growth in Indonesia from the trading channel.
Kebijakan moneter Indonesia diantaranya, mempertahankan tingkat BI Rate tetap sebesar 7,75%, dimana pada kuartal IV tahun 2014, memperlihatkan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility masing-masing tetap berada pada tingkat 8,00% dan 5,75%. Evaluasi menyeluruh terhadap perkembangan ekonomi Indonesia di tahun 2014 dan prospek ekonomi 2015 menunjukkan bahwa kebijakan tersebut tetap konsisten dengan upaya pemerintah Indonesia untuk menekan posisi inflasi di tahun 2014, agar lebih rendah apabila dibandingkan dengan inflasi di tahun 2013 sebesar 8,38%.
Indonesian monetary policy among others, maintained the BI Rate at 7.75%, which in the fourth quarter of 2014, showed the interest rate of Lending Facility and interest rate of Deposit Facility remained at the level of 8.00% and 5.75%, respectively. Comprehensive evaluation of the economic development of Indonesia in 2014 and the economic prospect for 2015 show that the policy is consistent with Indonesian government’s efforts to suppress the inflation rate in 2014, to be lower than 2013’s inflation rate at 8.38%.
[sumber: Laporan Triwulan IV tahun 2014, Bank Indonesia]
[Source: Fourth Quarter Report of 2014, Bank Indonesia]
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
39
PENDAHULUAN Introduction
40
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
Selama tahun 2014, di tengah tingginya sejumlah tantangan global dan domestik, kinerja perekonomian Indonesia relatif cukup baik dengan stabilitas makro ekonomi yang terjaga dan proses penyesuaian ke arah yang lebih sehat, sejalan dengan kuatnya fundamental ekonomi dan berbagai kebijakan stabilisasi ekonomi dan reformasi struktural yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah. Ke depan, perekonomian Indonesia diperkirakan semakin baik, dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan stabilitas makro ekonomi yang tetap terjaga, ditopang oleh perbaikan ekonomi global dan semakin kuatnya reformasi struktural dalam memperkuat fundamental ekonomi nasional. Kebijakan Bank Indonesia tetap diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi, mengelola defisit transaksi berjalan yang sehat, serta menjaga stabilitas sistem keuangan. Untuk itu, Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, dan sistem pembayaran, serta memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan serta mendorong berlanjutnya reformasi struktural untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
During 2014, in the midst of the high global and domestic challenges, Indonesia’s economic performance is relatively good with maintained macroeconomic stability and the more healthy process of adjustment, in line with strong economic fundamentals and policies of economic stabilization as well as structural reforms pursued by the Bank Indonesia and the Government. In the future, the Indonesian economy is estimated to improve, with higher economic growth and maintained macroeconomic stability, supported by global economic recovery and stronger structural reforms in strengthening national economic fundamentals. Bank Indonesia’s policy is still directed to achieve the inflation target, managing a healthy current account/ transaction deficit, as well as maintaining the stability of the financial system. For such matters, Bank Indonesia will continue to strengthen monetary and macroprudential policy mix, and payment systems, as well as strengthening the coordination with the Government in controlling inflation and the current account deficit and encourage the continuation of structural reforms to support higher economic growth.
• Pendapatan Kotor Bruto (PDB) / Gross Domestic Product (GDP)
• Gross Domestic Product (GDP)
Dalam lima tahun terakhir, ekonomi Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang tinggi ditengah krisis finansial global yang masih dirasakan olah negara maju terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Pada tahun 2013, pertumbuhan ekonomi nasional masih bisa tumbuh sebesar 5,8% atau sedikit menurun dibanding pertumbuhan ekonomi pada tahun sebelumnya yang mencapai 6,2%. Pertumbuhan ekonomi tahun 2013 relatif lebih bagus apabila dibandingkan dengan negara-negara emerging markets lainnya seperti India, yang hanya bisa tumbuh sebesar 4,4% padahal sebelumnya bisa tumbuh diatas 5%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih diatas pertumbuhan ekonomi ASEAN 5 yang hanya tumbuh sebesar 5,0% pada tahun 2013.
Within the past five years, Indonesia’s economy continued to show high growth in the midst of the global financial crisis, which are still experienced by the developed countries, especially in Europe and the United States. In 2013, the national economy can still grow by 5.8% or slightly lower than the previous year’s economic growth which reached 6.2%. Economic growth in 2013 is relatively better compared to other emerging market countries such as India, which only grew by 4.4%, whereas previously it grew above 5%. Indonesia’s economic growth is also still above the economic growth of ASEAN 5 which only grew by 5.0% in 2013.
Dilihat dari perkembangan berbagai indikator perbankan nasional serta ditambah dengan kondisi makro ekonomi nasional yang relatif stabil, serta didukung oleh industri perbankan nasional dan lembaga keuangan non bank, diharapkan Produk Domestik Bruto (PDB) di masa mendatang dapat terus tumbuh dan berkembang.
Judging from the development of various indicators of national banks and coupled with the national macroeconomic conditions which are relatively stable, as well as supported by the national banking industry and non-bank financial institutions, it is expected that the Gross Domestic Product (GDP) in the future can continue to grow and thrive.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
Dengan kondisi GDP Indonesia yang memperlihatkan tingkat pertumbuhan yang relatif stabil dan memiliki tingkat ketahanan yang baik, sebagaimana diketahui bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir (20042014), Produk Domestik Bruto (PDB) menurut lapangan usaha berdasarkan bidang keuangan, sektor lembaga keuangan non bank memperlihatkan pertumbuhan CAGR sebesar 20,1% p.a dan di tahun 2014 memberikan kontribusi sebesar Rp 103,9 triliun terhadap PDB.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
Fi n an c i al St a t e m e nt s
Based on the condition of Indonesia’s GDP, which is showing a relatively stable growth rate and has a good resistance level, it is well known that in the last 10 years (2004-2014), Gross Domestic Product (GDP) according to the field of business based on the financial field, non-banks financial institutions sector indicated a CAGR growth of 20.1% p.a. and in 2014 contributed as much as Rp 103.9 trillion to GDP.
Pertumbuhan GDP/GDP Growth (%) Negara/ Country Dunia/World
2012
2013
2014 F
2015 F
3.1
3
3.7
3.9
Amerika/USA
2.8
1.9
2.8
3
Eropa/Euro
-0.7
-0.4
1
1.4
Jepang/Japan
1.4
1.7
1.7
1
Rusia/Russia
3.4
1.5
2
2.5
China
7.7
7.7
7.5
7.3
India
3.2
4.4
5.4
6.4
Asean-5
6.2
5
5.1
5.6
1
2.3
2.3
2.8
6.2
5.8
5.8
6
Brazil Indonesia
Sumber : IMF/ Source: IMF
Di tengah kondisi perekenomian global yang melambat, akan tetapi daya beli domestik tetap menunjukkan ketahanan yang baik, memberikan peluang dan kesempatan kepada Perseroan sebagai perusahaan pembiayaan untuk terus meningkatkan pemberian fasilitas pembiayaan konsumen di berbagai sektor industri dan segmen usaha. Perseroan berusaha untuk terus meningkatkan pelayanan, mencari inovasi baru untuk terus mengembangkan produk jasa yang sesuai dengan kebutuhan debitur.
In the midst of a slower global economies, domestic purchasing power continued to show good resistance, providing opportunities and chances for the Company as a finance company to continue to improve the provision of consumer financing facilities to various industries and business segments. The Company seeks to continuously improve service, look for new innovations to continue to develop products and services that fit the needs of the debtors.
Perseroan optimis akan memiliki prospek usaha yang baik, walaupun dihadapkan dengan persaingan langsung dan tidak langsung terhadap industri, lembaga keuangan maupun sesama lembaga pembiayaan. Dengan memiliki basis debitur yang loyal, jaringan kantor yang berkembang dan dengan berbagai produk dan pelayanan yang spesifik serta berkualitas, Perseroan akan tetap dapat mengatasi persaingan ketat dalam industri keuangan.
The Company is optimistic that it will have good business prospects, although faced with direct and indirect competition to the industry, financial institutions and other financing institutions. With the loyal debtors base, growing office network and a wide range of products and services, which are specific and high quality, the Company is confident to be able to overcome the fierce competition in the financial industry.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
41
PENDAHULUAN Introduction
42
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
• Tingkat Inflasi
• Inflation Level
Saat ini Indonesia sedang melaksanakan kebijakan ekonomi makro yang relatif ketat dan hati-hati. Diharapkan Indonesia mampu menjaga tingkat inflasi dibawah dua digit per tahun, dimana inflasi tahun 2014 adalah 8,36% (yoy), lebih rendah dibandingkan realisasi tahun 2013 yaitu sebesar 8,38% (yoy). Hal ini membantu mempertahankan tingkat daya beli dan kepercayaan masyarakat terhadap ekonomi nasional, yang ditunjukkan oleh masih besarnya nilai pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga.
Indonesia is currently implementing macroeconomic policies which are relatively strict and prudent. Indonesia is expected to be able to keep inflation below double digits per year, where inflation in 2014 was at 8.36% (yoy), lower compared to 2013’s 8.38% (yoy). This helps to maintain the purchasing power and public confidence/trust in the national economy, which is indicated by the high value of household consumption expenditure.
Optimisme terhadap terkendalinya laju inflasi 2014 didorong oleh kebijakan pemerintah yang secara konsisten mengelola kondisi moneter, termasuk pengendalian inflasi, stabilnya harga pangan yang didukung oleh kebijakan relaksasi tata niaga impor pangan dan dampak kenaikan UMP 2014 yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2013.
Optimism for the controlled inflation rate in 2014 was driven by government policies that consistently manage monetary conditions, including inflation control, stable food prices, supported by a relaxation of food imports policy and the impact of the increase in 2014 Provincial Minimum Wage, which is still lower compared to 2013.
• Nilai Tukar Rupiah
• Rupiah Exchange Rate
Nilai tukar rupiah pada tahun 2014 diperkirakan kembali terdepresiasi, secara rata-rata sebesar Rp 11.442 per USD, atau terdepresiasi sebesar 9,4% dibandingkan rata-rata tahun 2013. Performa nilai tukar rupiah sepanjang 2014 dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global dan kehkhawatiran terhadap defisit neraca perdagangan.
The Rupiah exchange rate in 2014 depreciated, in average to Rp 11,442 per USD, or depreciated by 9.4% compared to the average in 2013. The performance of Rupiah exchange rate throughout 2014 was influenced by global economic conditions and some concerns over deficit trade balance.
Menurut Bank Indonesia, pelemahan Rupiah mengikuti kondisi fundamental ekonomi yang mengalami defisit neraca perdagangan dan neraca pembayaran pada periode tersebut. Kenaikan impor bahan bakar minyak menjadi salah satu penyebab kenaikan defisit neraca perdagangan. Ekspor komoditi non-migas sebenarnya sudah mulai membaik, namun tidak cukup besar kenaikannya untuk mengejar laju pertumbuhan impor.
According to Bank Indonesia, the weakening of Rupiah followed the fundamental economic conditions that had a deficit balance of trade and balance of payments during the period. The increase in imports of oil has led to the increase in the trade deficit. Non-oil and gas commodity exports has actually improved, but the increase is not enough to cover imports growth rate.
PEMASARAN JASA PERSEROAN
MARKETING OF THE COMPANY’S SERVICES
Magna Finance adalah Perusahaan yang bergerak sebagai lembaga pembiayaan dengan bidang usaha sewa guna usaha, anjak piutang dan pembiayaan konsumen yang memiliki jaringan sebanyak 28 kantor cabang dan 1 kantor perwakilan dan telah menjalin kerjasama yang berkesinambungan dengan 700 dealer atau showroom di seluruh Indonesia untuk mendukung kegiatan usaha pembiayaan kendaraan bermotor Perseroan.
Magna Finance is a company engaging as a financial institution with the business of leasing, factoring and consumer financing, which has a network of 28 branches and one representative office and have continuous cooperations with 700 dealers or showrooms across Indonesia to support the Company’s business activities of automotive financing.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
Sebagai perusahaan penyedia layanan pembiayaan otomotif yang fokus kepada pembiayaan mobil bekas, Perusahaan telah menetapkan strategi usaha yang dapat di implementasikan untuk mendukung aspek pemasaran. Kegiatan Perseroan terkait aspek pemasaran selama tahun 2014 masih berfokus pada usaha untuk memperkuat hubungan dengan para pengguna jasa dan showroom/dealer sebagai pihak utama yang terkait dengan layanan Perseroan.
As a provider of automotive financing services that focuses on used car financing, the Company has set a business strategy that can be implemented to support the marketing aspect. The Company’s activities related to the marketing aspects for 2014 are still focused on efforts to strengthen the relationships to the users of services and showroom/dealer as principal parties related to the services provided by the Company.
Memasuki tahun 2014, Perusahaan memperkuat basis pelayanan cabang dengan membangun jaringan kontribusi layanan yang berfokus pada area unggulan, guna menghadirkan produk dan layanan bernilai tambah sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Entering 2014, the Company strengthened its branch services by establishing service contribution network that is focused on the main area, in order to deliver value-added products and services according to customer requirements.
Melalui program kerjasama dengan showroom dan dealer, Perseroan berusaha untuk tetap menjaga hubungan baik secara timbal balik dengan para mitra usahanya untuk menjaga konsistensi kesinambungan hubungan dengan para showroom dan dealer yang selama ini telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pencapaian kinerja Perseroan.
Through a cooperative program with showrooms and dealers, the Company seeks to maintain good relationship on a reciprocal basis with its business partners to maintain sustainable and consistent relationships to all dealers and showrooms that have made a significant contributions to the achievement of the Company’s performance.
Berbagai usaha Perseroan di dalam bidang pemasaran, termasuk untuk meningkatkan kualitas hubungan dengan pihak showroom dan dealer, diantaranya adalah:
A variety of the Company’s efforts in the field of marketing, including to improve the quality of the relationships with the showrooms and dealers, among others are:
• Program pelayanan yang bersifat spesifik (costumize) di implementasikan kepada nasabah • Program penghargaan kepada dealer atau showroon terbaik • Berbagai program pemasaran yang secara langsung melibatkan pelanggan • Mempermudah akses layanan kepada nasabah • Memperbanyak payment point agar nasabah mudah untuk melakukan akses pembayaran
• Specific (costumize) services program implemented to debtors. • Awards program to the best dealers or showrooms
ANALISIS KEUANGAN
FINANCIAL ANALYSIS
Berikut ini adalah ikhtisar data keuangan penting yang bersumber dari Laporan Keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk periode 12 (dua belas) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara, firma anggota Morison International, yang dalam laporannya No.0126/T&TGA/JT-2/2015 tertanggal 16 Maret 2015, berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerbitan kembali Laporan Keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012.
The following is an overview of important financial data that are derived from the Company’s Financial Statements at and for the period of 12 (twelve) months which ended on 31 December 2014, 2013 and 2012, and were audited by Public Accountant Office of Tjahjadi & Tamara, a member firm of Morison International, whose report No. 0126/T & T-GA/JT2/2015 dated 16 March 2015, contained a fair and with no exception opinion, with an explanatory paragraph regarding the restatement of the Company’s Financial Statements on and for the years that ended on 31 December 2014, 2013 and 2012, respectively.
• Various marketing programs that are directly involving customers • Easier access to debtors • Generating payment points so that the debtors can easily make payments.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
43
PENDAHULUAN Introduction
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN
PROFIL PERUSAHAAN
R epo rt t o St ak eh o l ders
Laporan Laba Rugi Komprehensif
C o mpan y Pro fi l e
Comprehensive Profit and Loss Statement (dalam jutaan Rupiah/In millions of Rupiah)
31 Desember 2014 2013
Uraian/Description Pendapatan/ Income Pembiayaan konsumen - neto/ Consumer financing income - net Anjak piutang/ Factoring income Sewa pembiayaan / Finance lease income Operasional lainnya/ Other operating income Lain-lain/ Other income Jumlah pendapatan/ Total Income Beban/ Expenses Beban bunga dan keuangan/ Interest expenses & financial charges Beban gaji dan tunjangan/ Salary & allowances expenses Beban umum dan administrasi/ General & administrative expenses Beban penyisihan kerugian penurunan nilai/ Provision for impairment losses Beban lain-lain/ Other expenses Jumlah beban/ Total Expenses Laba sebelum pajak penghasilan/ Income before income tax Beban Pajak Penghasilan (neto)/ Income tax expense Laba tahun berjalan/ Income for the year Laba per saham dasar/ Basic earnings per share *) *Catatan/ Note : Dalam Rupiah penuh/ In Rupiah
p% (2013-2014)
83.572 1.376 45 25.331 2.651 112.975
77.451 353 21.014 1.928 100.746
7,9% N.A (87,3%) 20,5% 37,5% 12,1%
35.003 35.139 27.989 4.159 5.203 107.493 5.482 (1.622) 3.859 5,9
32.770 30.845 24.870 453 6.572 95.511 5.235 (1.422) 3.814 12,7
6,8% 13,9% 12,5% 817,9% (20,8%) 12,5% 4,7% 14,1% 1,2% -
Pendapatan
Income
Pendapatan Perseroan terutama berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen, yang dalam kurun waktu 3 tahun (2012, 2013 dan 2014) secara rata-rata memberikan kontribusi sebesar 76,5% dari jumlah pendapatan Perseroan. Pada tahun 2014, Perseroan melakukan diversifikasi usaha pada pembiayaan anjak piutang, yang merupakan bidang usaha baru dalam lini bisnis Perseroan. Rincian pendapatan Perseroan adalah sebagai berikut:
The Company’s income are mainly derived from consumer financing income, which on average in the past 3 years (2012, 2013 and 2014) has contributed around 76.5% to the Company’s total income. In 2014, the Company diversified its business to factoring, which is a new business field in the Company’s line of business. The details of the Company’s income are as follows: (dalam jutaan Rupiah/In millions of Rupiah)
Uraian/Description Pendapatan pembiayaan konsumen/Consumer financing income Pendapatan anjak piutang/Factoring income Pendapatan sewa pembiayaan/Finance lease income Pendapatan operasional lainnya/Other operating income Pendapatan lain-lain/Other income Jumlah/Total
44
31 Desember p% 2014 2013 (2013-2014) 83.572 77.451 7,9% 1.376 N.A 45 353 (87,3%) 25.331 21.014 20,5% 2.651 1.928 37,5% 112.975 100.746 12,1%
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp 112.975 juta, dan Rp 100.746 juta.
For the years ended at 31 December 2014 and 2013, the Company recorded an income of Rp 112,975 million and Rp 100,746 million, respectively.
Pendapatan pembiayaan konsumen
Consumer financing income
Pendapatan tahun 2014 secara total adalah sebesar Rp 112.975 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 12.229 juta atau sebesar 12,1% dibandingkan dengan pendapatan tahun 2013 yang sebesar Rp 100.746 juta. Peningkatan pendapatan ini terutama berasal dari peningkatan pembiayaan konsumen, yang
Total income in 2014 is amounted to Rp 112,975 million, increased by Rp 12,229 million, or by 12.1% compared to the income in 2013, which was amounted to Rp 100,746 million. The increase in income is primarily derived from the increase in consumer financing, which in 2014 provided the largest contribution,
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
pada tahun 2014 memberikan kontribusi terbesar, yaitu sebesar 74,0% terhadap jumlah pendapatan Perusahaan. Pendapatan pembiayaan konsumen Perusahaan meningkat sebesar Rp 6.121 juta atau 7,9% dari Rp 77.451 juta di tahun 2013 menjadi Rp 83.572 juta di tahun 2014. Peningkatan yang moderat ini merupakan hasil dari implementasi kebijakan Manajemen dengan menyalurkan pembiayaan secara lebih selektif, untuk mengelola kualitas pembiayaan yang lebih baik. Dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir, kebijakan Manajemen yang semula berkonsentrasi kepada pembiayaan kendaraan niaga, secara bertahap Perseroan beralih dan meningkatkan pembiayaan kepada kendaraan penumpang, dengan mempertimbangkan potensi kantor cabang dan showroom/dealer yang memiliki portofolio pembiayaan terbaik, dan dengan segmentasi tetap kepada pembiayaan mobil bekas.
which is amounted to 74.0% of the Company’s total income. Consumer financing income increased by Rp 6,121 million or 7.9%, from Rp 77,451 million in 2013 to Rp 83,572 million in 2014. Such moderate increase is the result of the implementation of management policies to disburse the financing more selectively, to better manage the quality of financing. Within the past 2 (two) years, management policy which was initially concentrated on commercial vehicle financing, is gradually shifting as the Company increased its financing to passenger vehicles, taking into account the branch offices potentials and showrooms/dealers that have the best financing portfolios, and still with a focus on the used car financing.
Pendapatan anjak piutang
Factoring income
Sejalan dengan kebijakan Manajemen, pada tahun 2014, Perseroan mengembangkan usaha pembiayaan baru yaitu anjak piutang, yang pada tahun 2014 memberikan kontribusi sebesar Rp 1.376 juta. Pengembangan lini pembiayaan anjak piutang merupakan kebijakan untuk memperluas ragam pembiayaan Perseroan, dengan memprioritaskan kepada standar kualitas pembiayaan.
In line with management policies, in 2014, the Company developed a new business, factoring, which in 2014 contributed Rp 1,376 million towards the total income. The development of factoring line of businers is the policy taken to expand the range of Company’s financing products, with priority to the quality standards of financing.
Pendapatan sewa pembiayaan
Finance lease income
Pada tahun 2014, terjadi penurunan pendapatan sewa pembiayaan sebesar 87,3% atau menurun sebesar Rp 308 juta menjadi sebesar Rp 45 juta. Penurunan ini disebabkan tidak adanya sewa pembiayaan baru di tahun 2014.
In 2014, a decline in finance lease income amounted to 87.3% or decreased by Rp 308 million to Rp 45 million. The decrease was due to the absence of a new finance lease in 2014.
Pendapatan operasional lainnya dan pendapatan lain-lain
Other operating income and other income
Pendapatan operasional lainnya, di tahun 2014, memberikan kontribusi sebesar 22,4% terhadap pendapatan atau meningkat 20,5% atau sebesar Rp 4.317 juta, yaitu dari Rp 21.014 juta di tahun 2013 menjadi Rp 25.331 juta di tahun 2014. Pendapatan operasional lainnya, yang terdiri dari pendapatan administrasi dan denda keterlambatan, menunjukkan peningkatan yang searah dengan pertumbuhan portofolio Perusahaan yang meningkat.
Other operating income, in 2014, accounted for 22.4% of income contribution, or increased by 20.5% or a total of Rp 4,317 million, from Rp 21,014 million in 2013 to Rp 25,331 million in 2014. Other operating income, which consists of administration income and late charges, showed an increase in line with the growth of the Company’s portfolio.
Sementara pendapatan lain-lain di tahun 2014 meningkat 37,5% atau sebesar Rp 723 juta, yaitu dari Rp 1.928 juta di tahun 2013 menjadi Rp 2.651 juta di tahun 2014. Kontribusi terbesar untuk pendapatan ini berasal dari laba penjualan aset tetap.
While other income in 2014 increased by 37.5% or Rp 723 million, from Rp 1,928 million in 2013 to Rp 2,651 million in 2014. The largest contribution to other income came from the profit from the sale of fixed assets.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
45
PENDAHULUAN Introduction
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN
PROFIL PERUSAHAAN
R epo rt t o St ak eh o l ders
C o mpan y Pro fi l e
BEBAN
EXPENSES
Rincian beban Perseroan untuk tahun 2014-2013 dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Detailed expenses of the Company for 2014 – 2013 can be seen from the table below: (dalam jutaan Rupiah/In millions of Rupiah)
31 Desember
Keterangan/Description
p% (2013-2014)
2013
Bunga dan keuangan/ Interest expenses & financial charges
35.003
32.770
6,8%
Gaji dan tunjangan/ Salary & allowances expenses
35.139
30.845
13,9%
Umum dan administrasi/ General & administrative expenses
27.989
24.870
12,5%
Penyisihan kerugian penurunan nilai/ Provision for impairment losses
4.159
453
817,9%
Beban lain-lain/ Other expenses
5.203
6.572
(20,8%)
107.493
95.511
12,5%
Total Beban/ TOTAL EXPENSES
46
2014
Beban Perseroan terdiri dari beban bunga dan keuangan, gaji dan tunjangan, umum dan administrasi, penyisihan kerugian penurunan nilai dan beban lain-lain. Total beban pada periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 mencapai Rp 107.493 juta, meningkat sebesar Rp 11.983 juta atau 12,5% dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp 95.511 juta.
The Company’s Expenses consist of interest and financial charges, salary and allowances, general and administration, provision for impairment losses and other expenses. The total expenses for a oneyear period ended on 31 December 2014 reached Rp 107,493 million, increased by Rp 11,983 million or 12.5% compared to 2013, which was recorded at Rp 95,511 million.
Beban Bunga dan Keuangan
Interest Expense and Financial Charges
Beban bunga dan keuangan merupakan beban bunga atas pinjaman bank, dan biaya-biaya bank lainnya. Meningkatnya komposisi pinjaman bank sebagai sumber pendanaan, yaitu dari Rp 263.778 juta di tahun 2013 menjadi Rp 326.823 juta pada tahun 2014, mendorong peningkatan biaya bunga sebesar Rp 2.234 juta atau 6,8% dari Rp 32.770 juta pada tahun 2013 menjadi Rp 35.003 juta pada tahun 2014.
Interest expense and financial charges represent interest expense over bank loans and other bank charges. Increased bank loans as a source of funding, from Rp 263,778 million in 2013 to Rp 326,823 million in 2014, prompting an increase in interest expense by Rp 2,234 million or 6.8%, from Rp 32,770 million in 2013 to Rp 35,003 million in 2014.
Beban Gaji dan Tunjangan
Salary and Allowances Expenses
Merupakan beban Manajemen dan sumber daya manusia Perseroan, yaitu beban gaji dan tunjangan, termasuk upah dan kesejahteraan karyawan, insentif dan imbalan pasca kerja. Beban gaji dan tunjangan pada tahun 2014 mencapai Rp 35.139 juta, meningkat sebesar Rp 4.294 juta atau 13,9% dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp 30.845 juta. Di tahun 2014, Perseroan menetapkan kebijakan untuk meningkatkan standar kualitas sumber daya manusia, dengan melakukan pengembangan karyawan melalui pelatihan internal dan eksternal, serta seminar yang difokuskan untuk meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia. Sedangkan jumlah sumber daya manusia di tahun 2014 meningkat 8,3% yaitu dari 647 karyawan di tahun 2013 menjadi 701 karyawan. Pendayagunaan sumber daya manusia lebih dikembangkan untuk memacu potensi internal
These are expenses of management and human resources of the Company, namely salaries and benefits/allowances, including wages and employee benefits, incentives and post-employment benefits. Salaries and allowances expenses in 2014 reached Rp 35,139 million, increased by Rp 4,294 million or 13.9% compared to 2013, which was recorded at Rp 30,845 million. In 2014, the Company established a policy to improve the quality standards of human resources, by developing employees through internal and external trainings, and seminars focused on improving the professionalism of human resources. The number of employees in 2014 increased by 8.3% from 647 employees in 2013 to 701 employees. Utilization of human resources was developed to stimulate internal potential personally and as a team, including the efficiency of human resources by
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
Fi n an c i al St a t e m e nt s
secara personal dan tim, termasuk efisiensi sumber daya manusia dengan meningkatkan rasio profesi tenaga penjual dan administrasi (supporting), dimana di tahun 2014 menunjukkan rasio 31% sedangkan di tahun 2013 dengan rasio 26%.
increasing the ratio of sales force to administrative (supporting) professions, which in 2014 showed the ratio of 31%, compared to 26% in 2013.
Beban Umum dan Administrasi
General and Administrative Expenses
Merupakan beban umum yang terkait dengan pengelolaan sarana dan prasarana Perseroan, penyelenggaraan proses administrasi, maupun pengelolaan teknologi informasi (IT), dimana pada tahun 2014 mencapai Rp 27.989 juta, meningkat sebesar Rp 3.118 juta atau 12,5% dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp 24.870 juta.
These are general expenses associated with the management of the Company’s facilities and infrastructures, the implementation of administrative processes, and management of information technology (IT), which in 2014 reached as much as Rp 27,989 million, an increase of Rp 3,118 million or 12.5% compared to 2013, which was recorded at Rp 24,870 million.
Beban Penyisihan Kerugian atas Penurunan Nilai
Provision for Impairment Losses (dalam jutaan Rupiah/In millions of Rupiah)
Keterangan/ Description Beban penyisihan kerugian penurunan nilai / Provision for Impairment Losses
31 Desember 2014
p% (2013-2014)
2013 4.159
453
817,9%
Beban penyisihan kerugian penurunan nilai merupakan beban atas penyisihan piutang pembiayaan konsumen tak tertagih. Beban penyisihan kerugian penurunan nilai ditetapkan secara individual dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows), sedangkan secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (loss given default). Dalam menentukan besarnya penyisihan kerugian dan penurunan nilai secara kolektif, Manajemen mempertimbangkan beberapa faktor seperti kualitas kredit, portofolio, konsentrasi kredit dan faktor ekonomi, terhadap pembiayaan konsumen individu atau secara kolektif.
Provision for impairment losses is the expense of allowance for uncollectible consumer receivables financing. The provision for impairment losses was set individually by using the discounted cash flows method, while collectively calculated using the statistical method of historical data in the form of probability of default in the past, the return duration and the amount of loss (loss given default). In determining the amount of the allowance for impairment losses collectively, Management considered several factors such as credit quality, portfolio, concentrations of credit and economic factors, against consumer financing individually or collectively.
Pada tahun 2014, beban penyisihan kerugian penurunan nilai Perusahaan meningkat secara signifikan yaitu sebesar 817,9% menjadi Rp 4.159 juta, dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 453 juta. Peningkatan ini disebabkan karena Manajemen Perseroan menetapkan kebijakan untuk meningkatkan cadangan tersebut dalam rangka menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen di masa yang akan datang.
In 2014, the provision for impairment losses of the Company increased significantly by 817.9% to Rp 4,159 million, compared to 2013 which was amounted to Rp 453 million. Such huge increase was due to the Company’s Management decision to establish policies to increase the reserves in order to cover any possible losses from uncollectible consumer financing receivables in the future.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
47
PENDAHULUAN Introduction
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN
PROFIL PERUSAHAAN
R epo rt t o St ak eh o l ders
Laporan Posisi Keuangan
C o mpan y Pro fi l e
Statement of Financial Position (dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah) 31 Desember 2014 2013
Uraian/ Description
p% (2013-2014)
ASET/ ASSETS Kas dan bank/ Cash on hand & in banks Piutang pembiayaan konsumen/ Consumer financing receivables Piutang sewa pembiayaan/ Finance lease receivables Piutang lain-lain/ Other receivables Biaya dibayar di muka/ Prepaid expenses
11.627 433.443 221 1.930 13.266
11.899 302.359 502 3.001 5.412
(2,3%) 43,4% (56,0%) (35,7%) 145,1%
Aset tetap/ Fixed assets Agunan yang diambil alih/ Foreclosed assets Aset pajak tangguhan/ Deferred tax assets Aset lain-lain/ Other assets JUMLAH ASET/ TOTAL ASSETS
9.630 4.332 933 3.015 478.397
8.419 3.474 933 2.766 338.764
14,4% 24,7% 0,0% 9,0% 41,2%
326.823
263.778
23,9%
3.116
2.785
11,9%
945
384
146,2%
Utang lain-lain/ Other payables
7.714
6.357
21,3%
Liabilitas imbalan pasca kerja/ Post-employment benefits liability
1.966
1.487
32,2%
340.564
274.790
23,9%
100.000
30.000
233,3%
37.833
33.974
11,4%
LIABILITAS/ LIABILITIES Utang bank/ Bank loans Beban akrual/ Accrued expenses Utang pajak/ Taxes payable
JUMLAH LIABILITAS/ TOTAL LIABILITIES EKUITAS/ EQUITY Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Saldo laba/ Retained earnings JUMLAH EKUITAS/ TOTAL EQUITY
137.833
63.974
115,5%
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS/ TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
478.397
338.764
41,2%
Jumlah Aset, Liabilitas dan Ekuitas
Total Assets, Liabilities and Equity (dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah)
Keterangan/ Description
48
31 Desember 2014
p% (2013-2014)
2013
Aset/ Assets
478.397
338.764
41,2%
Liabilitas/ Liabilities
340.564
274.790
23,9%
Ekuitas/ Equity
137.833
63.974
115,5%
a. Aset
a. Assets
Total aset pada tanggal 31 Desember 2014 mencapai Rp 478.397 juta, meningkat Rp 139.633 juta atau sekitar 41,2% dibandingkan total aset pada tanggal 31 Desember 2013 yang tercatat sebesar Rp 338.764 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan piutang pembiayaan konsumen, yaitu sebesar Rp 131.085 juta. Pertumbuhan aset tersebut mendorong produktivitas aset Perseroan, terlihat dari pendapatan pembiayaan konsumen yang nilainya sebesar Rp 77.451 juta di tahun 2013, mengalami peningkatan sebesar Rp 6.121 juta atau 7,9% di tahun 2014 menjadi Rp 83.572 juta.
Total assets as per 31 December 2014 reached Rp 478,397 million, increased by Rp 139,633 million, or approximately 41.2% compared to total assets per 31 December 2013, which was amounted to Rp 338,764 million. The increase was primarily due to an increase in consumer financing receivables, which was amounted to Rp 131,085 million. The assets growth boosted productivity of the Company’s assets, which can be seen from consumer financing income that grew from Rp 77,451 million in 2013 and increased by Rp 6,121 million or 7.9% in 2014 to Rp 83,572 million.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
Fi n an c i al St a t e m e nt s
b. Liabilitas
b. Liabilities
Komponen liabilitas terbesar berasal dari utang bank.
The largest component of liabilities was bank loans.
Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 340.564 juta, yang terutama terdiri dari komponen pinjaman bank, yang merupakan 96,0% terhadap total liabilitas. Utang bank pada tahun 2014 tumbuh sebesar Rp 63.045 juta atau 23,9% dibandingkan pada tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp 263.778 juta.
Total liabilities as per 31 December 2014 was amounted to Rp 340,564 million, which was mainly consisted of bank loan component, representing 96.0% of total liabilities. Bank loans in 2014 grew by Rp 63,045 million or 23.9% compared to 2013, which was recorded at Rp 263,778 million.
c. Ekuitas
c. Equity
Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 mencapai Rp 137.833 juta, meningkat sebesar Rp 73.859 juta atau 115,5% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2013 yang tercatat sebesar Rp 63.974 juta.
Total equity as per 31 December 2014 reached Rp 137,833 million, an increase by Rp 73,859 million or 115.5% compared to 31 December 2013, which was recorded at Rp 63,974 million.
Peningkatan ini terutama bersumber dari peningkatan modal yang ditempatkan dan disetor penuh yang merupakan hasil Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) yang dilakukan oleh Perseroan pada tanggal 7 Juli 2014.
Such increase was mainly due to the increase in issued and fully paid capital as a result of Initial Public Offering (IPO) conducted by the Company on 7 July 2014.
Perolehan neto hasil IPO saham perseroan, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, meningkatkan nilai modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 70.000 juta, sehingga di tahun 2014 nilainya menjadi sebesar Rp 100.000 juta, sedangkan posisi modal ditempatkan dan disetor penuh di tahun 2013 adalah Rp 30.000 juta.
The Company’s net IPO proceeds, after deducting issuance costs, has increased the value of issued and paid up capital by Rp 70,000 million, so that in 2014 the value became Rp 100,000 million, while the position of the issued and fully paid capital in 2013 was at Rp 30,000 million.
Sedangkan, posisi saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya di tahun 2014 adalah sebesar Rp 37.833 juta, atau meningkat 11,4% atau Rp 3.859 juta, dibandingkan posisi tahun 2013 yaitu sebesar Rp 33.974 juta.
Meanwhile, the balance of the unappropriated retained earnings in 2014 was amounted to Rp 37,833 million, an increase of 11.4% or Rp 3,859 million compared to 2013, which was recorded at Rp 33,974 million.
Arus Kas
Cash Flows (dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah) Keterangan/ Description
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi/ Net Cash Used in Operating Activities Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi/ Net Cash Used in Investing Activities Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan/ Net Cash Provided by Financing Activities Kenaikan (penurunan) bersih kas dan bank/ Net Increase (Decrease) in Cash on Hand and in Banks Kas dan bank akhir tahun/ Cash on Hand and in Banks at end of Year
31 Desember 2014
2013
p% (2013-2014)
(132.411)
(72.339)
83,0%
(1.664)
(4.116)
(59,6%)
133.803
78.449
70,6%
(272)
1.994
(113,7%)
11.627
11.899
(2,3%)
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
49
PENDAHULUAN Introduction
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN
PROFIL PERUSAHAAN
R epo rt t o St ak eh o l ders
C o mpan y Pro fi l e
Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi
Net cash used in operating activities
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk periode dua belas bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 132.411 juta atau meningkat sebesar Rp 60.073 juta atau 83,0% dibandingkan dengan Rp 72.339 juta pada tahun 2013, terutama disebabkan dari pembayaran transaksi pembiayaan sebesar Rp 469.970 juta, pembayaran kepada bank sehubungan dengan transaksi pembiayaan bersama, penerusan pinjaman, dan pengambilalihan piutang sebesar Rp 243.045 juta, pembayaran beban bunga dan beban keuangan sebesar Rp 69.890 juta dan pembayaran untuk beban usaha sebesar Rp 63.064 juta. Pengeluaran tersebut diimbangi dengan kas yang diterima dari aktivitas operasi transaksi pembiayaan sebesar Rp 564.068 juta dan juga penerimaan kas dari bank sehubungan dengan transaksi pembiayaan bersama, penerusan pinjaman, dan pengambilalihan piutang sebesar Rp 166.897 juta.
Net cash used in operating activities for the twelve month period ended on 31 December 2014 was amounted to Rp 132,411 million, an increase of Rp 60,073 million or 83.0% compared to Rp 72,339 million in 2013, primarily due to the payment of the financing transaction of Rp 469,970 million, payments to banks in connection with joint financing transactions, channelling and receivables transfer of Rp 243,045 million, interest payments and financial charges of Rp 69,890 million and payments for operating expenses amounted to Rp 63,064 million. These expenditures are offset by cash received from operating activities of financing transactions of Rp 564,068 million and cash receipts from banks in connection with joint financing transactions, channelling and receivables transfer of Rp 166,897 million.
Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi
Net Cash used in investing activities
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 1.664 juta, atau menurun sebesar Rp 2.452 juta dibandingkan posisi 2013 sebesar Rp 4.116 juta. Penurunan ini terutama akibat penurunan setoran jaminan sebesar Rp 2.441 juta.
Net cash used in investing activities in 2014 amounted to Rp 1,664 million, or decreased by Rp 2,452 million compared to the position in 2013, which was amounted to Rp 4,116 million. The decrease was primarily due to a decrease in security deposits by Rp 2,441 million.
Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan
Net cash provided by financing activities
Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan tahun 2014 adalah sebesar Rp 133.803 juta atau meningkat Rp 55.355 juta dari Rp 78.448 juta pada tahun 2013, terutama disebabkan oleh penerimaan dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham sebesar Rp 70.000 juta.
Net cash provided by financing activities in 2014 was amounted to Rp 133,803 million, an increase of Rp 55,355 million, from Rp 78,448 million in 2013, primarily due to the proceeds of the Initial Public Offering of Shares as much as Rp 70,000 million.
RASIO-RASIO KEUANGAN
FINANCIAL RATIOS Uraian/Description
2014
2013
Laba sebelum pajak/Pendapatan usaha/ Income before tax/Total Income
4,9%
5,2%
Laba bersih/Pendapatan usaha/ Net Income/Total Income
3,4%
3,8%
RASIO USAHA/ OPERATING RATIOS
Laba sebelum pajak/Ekuitas/ Income before tax/Equity
4,0%
8,2%
Laba bersih/Ekuitas (ROE)/ Net Income/Equity
2,8%
6,0%
Laba sebelum pajak/Aset/ Income before tax/ Total Assets
1,1%
1,5%
Laba bersih/Aset (ROA)/ Net Income/ Total Assets
0,8%
1,1%
Jumlah Liabilitas/Ekuitas (DER)/ Total Liabilities/ Equity
2,5x
4,3x
Jumlah Liabilitas/Jumlah Aset/ Total Liabilities/ Total Assets
0,7x
0,8x
Pendapatan usaha/Aset/ Total Income/Total Assets
0,2x
0,3x
Gearing Ratio/ Gearing Ratio
2,4x
4,2x
RASIO KEUANGAN/ FINANCIAL RATIOS
50
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
Rasio Likuiditas
Liquidity Ratio
Likuiditas pada perusahaan pembiayaan menunjukkan tingkat kemampuan Perusahaan dalam hal mengelola perputaran arus kas dalam jangka pendek, yang terdiri dari arus kas masuk (cash inflow) ataupun arus kas keluar (cash outflow). Perusahaan mengelola likuiditasnya melalui kebijakan manajemen keuangan secara seimbang, dengan memperhatikan efisiensi waktu pendanaan dan pembiayaan yang diberikan, serta pengelolaan sumber pendanaan dengan piutang pembiayaan. Sumber pendanaan Perusahaan per tanggal 31 Desember 2014 berasal dari pinjaman bank sebesar Rp 326.823 juta atau 96,0% terhadap total utang, dan di tahun 2014 Perseroan juga mendapatkan tambahan modal sebesar Rp 70.000 juta, yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Saham (IPO).
Liquidity in the financing company indicated the ability of the Company in terms of managing the circulation of cash flows in the short term, which consists of cash inflow or cash outflow. The Company manages its liquidity through financial management policies in a balanced manner, with due regard to the efficiency of a given funding and financing, as well as the management of the funding sources with financing receivables. The Company’s funding sources as per 31 December 2014 came from bank loans of Rp 326,823 million or 96.0% of the total debt, and in 2014, the Company also received additional capital of Rp 70,000 million, from the Initial Public Offering (IPO).
Rasio Rentabilitas
Profitability Ratio
Pendapatan Perseroan terutama berasal dari pendapatan bunga, yang diperoleh dari pembiayaan konsumen, dan kondisinya sangat dipengaruhi oleh kualitas aset produktif yang dimiliki oleh Perseroan. Oleh karena itu Perseroan selalu mengacu pada prinsip kehati-hatian (prudent) dalam mengelola aset produktif, termasuk piutang yang dimilikinya agar rentabilitas perseroan terpelihara dengan baik.
The Company’s income are mainly derived from interest income, which is obtained from consumer financing, and the condition is strongly influenced by the quality of productive assets owned by the Company. Therefore, the Company always refers to the precautionary principle (prudent) in managing productive assets, including its account receivables so that the Company profitability is maintained properly.
Adapun indikator yang menunjukan rentabilitas tersebut antara lain adalah ROA dan ROE. Rentabilitas merupakan kemampuan Perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva produktif maupun modal sendiri. Rasio rentabilitas atau profitabilitas ini akan memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolaan Perusahaan dan implementasi atas strategi yang ditetapkan oleh Manajemen. Imbal hasil atas aset (ROA = return on asset) Perusahaan pada tahun 2014 adalah sebesar 0,8%, menunjukkan penurunan apabila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 1,1%. Penurunan ini disebabkan oleh karena Manajemen menerapkan kebijakan pertumbuhan pembiayaan konsumen secara lebih selektif untuk meningkatkan kualitas aset produktif di tahun 2014.
The indicator that shows the profitability includes ROA and ROE. Profitability is the ability of the Company to obtain profit in relation to sales, total productive assets and its capital. The profitability ratio will provide an overview of the effectiveness of the Company’s Management and implementation of the strategy set by Management. Return on assets (ROA) of the Company in 2014 was at 0.8%, declined from 1.1% in 2013. The decrease was caused by the Management implementing more selective approach in disbursing consumer financing to improve the quality of productive assets in 2014.
Tingkat imbal hasil ekuitas menunjukkan kemampuan Perusahaan dalam menghasilkan laba bersih terhadap nilai ekuitas, yang dinilai berdasarkan perbandingan antara laba bersih yang diperoleh pada tahun yang berjalan, dengan nilai ekuitas pada tahun dan periode yang sama (ROE = return on equity). Tingkat imbal hasil ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah 2,8% dan 6,0%.
Return on equity shows the Company’s ability to generate net income to its equity value, which is assessed by the ratio between net income earned in the current year, and the value of equity in the same year and period (ROE = return on equity). The return on equity of the Company for the years ended on 31 December 2014 and 2013 were 2.8% and 6.0% respectively.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
51
PENDAHULUAN Introduction
52
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
Rasio Solvabilitas
Solvency ratio
Solvabilitas adalah kemampuan Perusahaan untuk membayar kembali kewajiban pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang, dalam hal ini dapat dinilai melalui rasio perbandingan antara jumlah utang dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada periode tahun berjalan, yang dikenal sebagai DER (debt equity ratio). Adapun rasio solvabilitas yang lain, yang memperhitungkan unsur beban bunga (interest bearing) terhadap ekuitas adalah gearing ratio atau tingkat perbandingan kewajiban yang mengandung beban bunga dengan ekuitas. Rasio tersebut pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berturutturut untuk debt equity ratio adalah sebesar 2,5 dan 4,3 kali. Sementara posisi gearing ratio Perseroan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berturut-turut adalah sebesar 2,4 kali dan 4,2 kali.
Solvency is the ability of the Company to repay shortterm and long term liabilities, in this case can be assessed by the ratio between the amount of debt compared to the amount of equity in the current year period, known as the DER (debt-equity ratio). As for the other solvency ratio, which takes into account the element of interest bearing debt to equity is gearing ratio or ratio of liabilities containing interest expense to equity. The Company’s debt equity ratio as of 31 December 2014, 2013 are 2.5 and 4.3 times, respectively. While the position of the gearing ratio of the Company on 31 December 2014 and 2013 was at 2.4 times and 4.2 times, respectively.
Posisi gearing ratio tersebut menunjukkan kondisi Perseroan yang solvabel dan prudent, dengan tingkat rasio yang berada di bawah ketentuan yang berlaku, dimana berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No.84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, gearing ratio ditetapkan maksimal 10 kali. Dengan demikian, Perseroan telah memenuhi tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan sebagaimana dipersyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan hal ini menunjukan pula bahwa Perseroan memiliki kesempatan dan kemampuan untuk berkembang yang masih sangat besar.
The Position of gearing ratio indicates the condition of the Company which was solvable and prudent, with ratios that are below the applicable regulations, which according to the Minister of Finance Regulation No.84/PMK.012/2006 dated 29 September 2006 on Financing Company, the gearing ratio is set to a maximum of 10 times. Accordingly, the Company has met the health level of finance company as required by the Financial Services Authority (FSA) and it also shows that the Company has huge opportunity and ability to evolve.
STRUKTUR MODAL DAN NILAI EKUITAS
CAPITAL STRUCTURE AND EQUITY VALUE
Dalam rangka menjadi Perusahaan Terbuka dan telah disesuaikan dengan Peraturan Bapepam & LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-179/ BL/2008, tanggal 14 Mei 2008, Perseroan melakukan peningkatan modal dasar dan pemecahan nilai nominal saham seperti yang disebutkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No.31 tanggal 7 Maret 2014. Akta tersebut telah mendapatkan Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor: AHU-11282.AH.01.02.Tahun 2014 tanggal 14 Maret 2014.
In order to become a public company and to adjust to the Bapepam & LK Regulation No.IX.J.1 regarding the Principles of the Articles of Association of Company making Public Offering of Equity Securities and Public Companies, Attachment Decision of the Chairman of Bapepam & LK No. Kep-179/BL/2008, dated 14 May 2008, the Company increased its authorized capital and split the nominal value of its shares as described in the Deed of Shareholders No. 31 Dated 7 March 2014. This Deed has obtained approval from the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree No. AHU-11282.AH.01.02.Tahun 2014 dated 14 March 2014.
Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Surat Keputusan No. S-316/D.04/2014 tanggal 30 Juni 2014 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas 700.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 105 per saham serta 100.000.000 Waran Seri I
The Company obtained the effective statement/ approval from the Financial Services Authority (FSA) based on Decree No. S-316/D.04/2014 dated 30 June 2014 to conduct public offering of 700,000,000 ordinary shares with a nominal value of Rp 100 per share and offering price of Rp 105 per share and 100,000,000 Warrants were given free of charge for
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
yang diberikan secara cuma-cuma bagi pemegang saham baru Perusahaan dengan rasio 7:1 dan harga pelaksanaan Rp 105 per saham serta masa berlaku pelaksanaan waran dari tanggal 7 Januari 2015 sampai dengan 6 Juli 2017.
the new shareholders of the Company with a ratio of 7:1 and an exercise price of Rp 105 per share. The warrant exercise period is from 7 January 2015 until 6 July 2017.
Seluruh saham yang ditawarkan Perusahaan telah dialokasikan kepada masyarakat dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Juli 2014, sehingga saham Perusahaan yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia seluruhnya adalah sebesar 1.000.000.000 saham. Jumlah ekuitas Perusahaan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 137.833 juta, yang terdiri dari modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 100.000 juta dan saldo laba tahun berjalan yang belum ditentukan penggunaanya sebesar Rp 37.833 juta. Jumlah ekuitas pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar Rp 73.859 juta dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tahun 2013 sebesar Rp 63.974 juta.
All shares offered by the Company have been allocated to the public and listed on the Indonesia Stock Exchange on 7 July 2014, so that the total amount of the Company’s shares are listed on the Indonesia Stock Exchange was that amounted to 1,000,000,000 shares. Total equity of the Company in 2014 was Rp 137,833 million, which consists of the issued and paid up capital of Rp 100,000 million and unappropriated retained earnings of Rp 37,833 million. Total equity in 2014 increased by Rp 73,859 million compared to the amount of equity in 2013 which was amounted to Rp 63,974 million.
REALISASI HASIL PENAWARAN UMUM
REALISATION OF PROCEEDS FROM PUBLIC OFFERING
Seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi telah digunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan, serta digunakan 100% (seratus persen) sebagai modal kerja Perseroan.
All the funds proceeds from the Company’s Initial Public Offering, after deducted by issuance costs have been used entirely to strengthen the Company’s capital structure, as well as being use 100% (one hundred percent) as the Company’s working capital.
Pelaksanaan penggunaan dana hasil penawaran umum yang diperoleh dari penjualan saham pada Penawaran Umum Saham Perdana, mengikuti ketentuan Pasar Modal yang berlaku di Indonesia, yaitu sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No. X.K.4 dan telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui surat Perseroan No. 0901A/ MF-DIR/X/2014, tertanggal 9 Oktober 2014, mengenai Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.
Implementation of the use of the proceeds from the public offering of shares has followed the applicable Capital Market Regulations in Indonesia, which is in accordance with Bapepam-LK Regulation No. X.K.4 and has been reported to the Financial Services Authority (FSA) through Company letter No. 0901A/ MF-DIR/X/2014, dated 9 October 2014, regarding the Report of Utilization of Proceeds from the Company’s Initial Public Offering.
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan adalah sebesar Rp 70.000.000.000 (tujuh puluh miliar Rupiah), yang merupakan hasil penawaran umum setelah dikurangi biaya-biaya emisi, dan dari jumlah tersebut, sampai dengan 31 Desember 2014 telah dipergunakan seluruhnya sesuai dengan rencana penggunaan dana sebagaimana tertuang di dalam Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT Magna Finance Tbk tahun 2014 dengan perincian sebagai berikut:
The proceeds from the IPO of the Company was Rp 70,000,000,000 (seventy billion Rupiahs), which was the result of a public offering after deducting the costs of issuance. All of that amount, up to 31 December 2014 has been used entirely according to the funds usage plan as set forth in the Initial Public Offering Prospectus of PT. Magna Finance Tbk in 2014 with the following details:
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
53
54
• Digunakan 100% untuk modal kerja yaitu sebesar Rp 70.000.000.000,-
• Being used 100% for working capital amounting to Rp 70,000,000,000,-
Pengaruh Perubahan Undang-Undang Terhadap Perseroan
Effects of Legislation changes against the Company
Di dalam periode 1 (satu) tahun 2014, tidak ada perubahan peraturan perundang-undangan baru, yang mempengaruhi secara signifikan ataupun berpengaruh secara materil terhadap aktivitas usaha Perseroan di dalam bidang usaha pembiayaan.
Within 1 (one) year period in 2014, there was no change in the new legislation, which affects significantly or materially influenced the Company’s business activities in the field of financing business.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
Tata Kelola Perusahaan
Good Corp o r at e Go v e r n an ce
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
55
PENDAHULUAN Introduction
56
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
PENGELOLAAN PERUSAHAAN
COMPANY MANAGEMENT
Sebagai perusahaan publik, Perseroan berusaha untuk mengimplementasikan dan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik dengan menjadikan GCG sebagai pijakan dan dasar penentuan kebijakan bisnis Perseroan.
As a public company, the Company seeks to implement and apply good corporate governance (GCG) by making GCG as the foundation and basis for determining the Company’s business policies.
Hal ini dinilai penting untuk menjawab tantangan, perubahan lingkungan bisnis dan persaingan yang makin kompetitif, sekaligus mempertahankan keunggulan dan pertumbuhan usaha secara baik serta kepedulian terhadap lingkungan usaha dan masyarakat pada umumnya. Hal ini sejalan dengan penempatan posisi Perseroan sebagai bagian dari mata-rantai usaha yang berkesinambungan, untuk kepentingan mitra usaha, dengan berusaha meningkatkan layanan untuk memenuhi kebutuhan debitur, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan praktek lembaga keuangan yang sehat, serta mampu memberikan kontribusi positif, terarah dan terukur sebagaimana yang telah ditetapkan oleh stakeholders.
This is considered important to meet the challenges, changes in the business environment and competition which is increasingly competitive, while maintaining excellence and business growth as well as concern for the environment and society around the Company in general. This is in line with the positioning of the Company as part of a chain of continuous effort, for the sake of business partners, by trying to improve the service to meet the needs of the debtors, with due regard to the principles of prudence and healthy financial institutions practice, and able to make a positive, targeted and measurable contribution as established by the stakeholders.
Struktur dan kerangka operasional tata kelola Perseroan telah dikembangkan dengan mengikuti seluruh ketentuan peraturan dan perundangundangan yang ada (UU Pasar Modal dan peraturan Pasar Modal, ketentuan Bursa Efek Indonesia, UU Perseroan Terbatas, dan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan), ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan, serta praktek terbaik yang relevan.
The structure and governance of the Company’s operational framework has been developed to follow all rules and provisions of the existing legislation (Law of Capital Market and other Capital Market regulations, the provisions of the Indonesia Stock Exchange, Limited Liability Company Act, and the provisions of the Financial Services Authority), the Company’s Articles of Association, and relevant best practices.
Dengan komitmen yang tinggi dan penerapan yang konsisten terhadap tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan yakin akan selalu dapat meningkatkan kinerja usaha dan pertumbuhan jangka panjang dengan tetap memperhatikan transparansi, tanggung jawab, akuntabilitas dan kewajaran yang merupakan komitmen Perseroan kepada para stakeholders atas penerapan prinsip-prinsip utama Good Corporate Governance (GCG).
With a strong commitment and consistent application of the good corporate governance, the Company believes it will always be able to improve its business performance and long-term growth while maintaining transparency, responsibility, accountability and fairness, which is the Company’s commitment to its stakeholders on the implementation of the main principles of Good Corporate Governance (GCG).
Dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance), Perseroan telah melakukan implementasi dan menetapkan kebijakan sebagai berikut:
In the implementation of Good Corporate Governance (GCG), the Company has implemented and established the following policy:
Perseroan telah memenuhi Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I.A Kep-00001/BEI/01-2014 perihal Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, dimana Perseroan telah memiliki Direktur Independen dan Komisaris Independen. Penunjukan seluruh Komisaris dan Direksi Perseroan juga telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/ POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
The Company has met the Indonesia Stock Exchange Regulation No. I.A Kep-00001/BEI/01-2014 regarding Registration of Shares and Equity Securities Apart from Shares Issued by Listed Companies, where the Company has an Independent Director and Independent Commissioner. The appointment of all Commissioners and Directors of the Company also complies with the Financial Services Authority Regulation No. 33/ POJK.04/2014 regarding the Board of Directors and Board of Commissioners of Publicly Listed Company.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
Pemegang saham Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) baik RUPS Tahunan maupun RUPS Luar Biasa sebagai pelaksanaan hak pemegang saham atas kegiatan Perseroan. Perseroan meminta persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham untuk tindakan-tindakan tertentu sebagaimana telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Shareholders of the Company held a General Meeting of Shareholders (GMS) of both the Annual General Meeting and Extraordinary General Meeting as an exercise of the right of shareholders against the Company’s activities. The Company seeks for prior approval of shareholders for certain actions set out in the Articles of Association of the Company.
RUPS adalah organ tertinggi sebagai pemangku kewenangan tertinggi. RUPS merupakan wadah bagi para pemegang saham untuk mengambil keputusan berdasarkan kepentingan Perseroan, tanpa mengabaikan kepentingan pihak lain, dilaksanakan secara wajar, transparan dan dapat dipertanggung jawabkan. Pemegang Saham kemudian memberi mandat kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk menjalankan fungsi sesuai mandat yang diputuskan oleh RUPS.
GMS (RUPS) is the supreme organ as the supreme authority holders. General Meeting of Shareholders is a forum for shareholders to make decisions based on the interests of the Company, without prejudice to the interests of other parties, conducted fairly, transparently and accountably. Shareholders then give a mandate to the Board of Commissioners and Board of Directors to carry out the functions according to the mandate that was decided by the GMS.
Sejak Perseroan menjadi Perusahaan Publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Juli 2014, dan hingga batas waktu penyampaian Laporan Tahunan 2014 ini, Perseroan telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 26 Januari 2015.
Since the Company became a public company and listed on the Indonesia Stock Exchange on 7 July 2014, and until the deadline of submission of this Annual Report 2014, the Company has held an Extraordinary General Meeting of Shareholders on 26 January 2015.
PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN
COMPANY MANAGEMENT AND SUPERVISION
Perseroan telah memenuhi Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I.A Kep-00001/BEI/01-2014 perihal Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, dimana Perseroan telah memiliki Direktur Independen dan Komisaris Independen. Penunjukan seluruh Komisaris dan Direksi Perseroan telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/ POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
The Company has met the Indonesia Stock Exchange Regulation No. I.A Kep-00001/BEI/01-2014 regarding Registration of Shares and Equity Securities Apart from Shares Issued by Listed Companies, which the Company has an Independent Director and Independent Commissioner. The appointment of all Commissioners and Directors is in accordance with the Financial Services Authority Regulation No. 33/ POJK.04/2014 of the Board of Directors and Board of Commissioners of Publicly Listed Company.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, dan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 46 (“Akta No. 46/2014”) Tanggal 8 Mei 2014 yang dibuat oleh Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia No. AHU-07406.40.22.2014 tanggal 9 Mei 2014, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang keseluruhannya diangkat untuk masa jabatan 5 tahun sejak tanggal Akta No. 46/2014 itu adalah sebagai berikut :
As of 31 December 2014, and based on the Deed of Shareholders No. 46 (“Act No. 46/2014”) dated 8 May 2014, made by Notary Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn, Notary in Jakarta, which has been getting Acceptance Notification of Change of the Company data from the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-07406.40.22.2014 dated 9 May 2014, the Board of Directors and Board of Commissioners that are all appointed for 5 years term from the date of Act No. 46/2014 are as follows:
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
57
PENDAHULUAN Introduction
DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama (Independen) Komisaris DIREKSI Direktur Utama Wakil Direktur Utama (Independen) Direktur Direktur
R epo rt t o St ak eh o l ders
: Miming Irawan Jusup : Darto Bambang Abujasin : Goenadi Hadiwidjaja : Triyuga Satyawan : Sofyannu : Erwin Winata
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
BOARD OF COMMISSIONERS President Commissioner (Independent) : Miming Irawan Jusup Commissioner : Darto Bambang Abujasin BOARD OF DIRECTORS President Director Vice President Director (Independent) Director Director
: Goenadi Hadiwidjaja : Triyuga Satyawan : Sofyannu : Erwin Winata
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT. Magna Finance Tbk No. 5 Tanggal 26 Januari 2015 yang dibuat oleh Notaris Irwan Santosa, S.H., M.Kn, Notaris dan PPAT di Jakarta, RUPSLB menetapkan persetujuan rencana perubahan susunan pengurus Perseroan, yaitu perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang baru.
Based on the Deed of Extraordinary General Meeting of Shareholders (RUPSLB) of PT. Magna Finance Tbk No. 5 Dated 26 January 2015, made by Notary Irwan Santosa, S.H., M.Kn, Notary and PPAT (Land Deed Official) in Jakarta, the Extraordinary General Meeting of Shareholders (RUPSLB) has approved the changes in the Company’s Management, which are changes in the new structure of the Board of Commissioners and Board of Directors.
Susunan Dewan Komisaris & Direksi Perseroan yang terbaru adalah sebagai berikut :
The latest structure & composition of Board of Commissioners and Board of Directors are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama (Independen) Komisaris
Board of Commissioners President Commissioner (Independent) : Irwan Atmadja Dinata Commissioner : Darto Bambang Abujasin
Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama (Independen) Direktur Direktur
58
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN
: Irwan Atmadja Dinata : Darto Bambang Abujasin : Marcia Maria Tri Martini : Triyuga Satyawan : Sofyannu : Erwin Winata
Board of Directors President Director Vice President Director (Independent) Director Director
: Marcia Maria Tri Martini : Triyuga Satyawan : Sofyannu : Erwin Winata
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, telah lulus uji fit dan proper dari OJK.
Board of Commissioners and Board of Directors, have all passed the fit and proper test from Indonesia Financial Services Authority (OJK).
KOMITE AUDIT, SISTEM AUDIT INTERNAL DAN MEKANISME DI DALAM TATA KELOLA PERUSAHAAN
AUDIT COMMITTEE, INTERNAL AUDIT SYSTEM AND MECHANISM IN CORPORATE GOVERNANCE
Perseroan telah memiliki Komite Audit yang anggotanya diketuai oleh Komisaris Independen dan anggota komite lainnya (independen) yang berasal dari luar perusahaan. Dalam melaksanakan fungsi tata kelola perusahaan, implementasi GCG dilaksanakan melalui struktur organ Perseroan, yaitu melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Adapun untuk memantau dan menunjang fungsi pengawasan, dibentuk Komite Audit yang berada di bawah koordinasi Dewan Komisaris.
The Company has an Audit Committee which is chaired by an Independent Commissioner and other committee members (independent) who came from outside the company. In carrying out the functions of corporate governance, GCG implementation is carried out through organ structure of the Company, through the mechanism of the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and Board of Directors. As to monitor and support the supervisory function, the Audit Committee was formed under the coordination of the Board of Commissioners.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
RUPS General Meeting of Shareholders Dewan Komisaris Board of Commissioners Komite Audit Audit Committee Direktur Utama President Director Audit Internal Internal Audit
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Wakil Direktur Utama Vice President Director Direktur Director
Direktur Director
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Untuk memenuhi ketentuan Peraturan BapepamLK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, dan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 30/ POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Pembiayaan, Perseroan telah membentuk Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan di Luar Rapat Perseroan tanggal 14 Maret 2014 dan Perseroan juga telah menetapkan Piagam Komite Audit. Perseroan telah memiliki Komite Audit yang diketuai oleh Komisaris Utama Perseroan (Independen) dan 2 (dua) anggota lainnya yang berasal dari luar perusahaan.
In order to comply with Bapepam-LK Regulation No. IX.I.5 regarding the Establishment and Implementation Guidance of the Audit Committee, and based on the Regulation of Financial Services Authority (POJK) No. 30/ POJK.05/2014 regarding Good Corporate Governance for Financing Company, the Company has established an Audit Committee based on the Decision of the Board of Commissioners Outside Company Meeting dated 14 March 2014 and the Company has also established an Audit Committee Charter. The Company has an Audit Committee, chaired by the President Commissioner (Independent) and 2 (two) other members who came from outside of the Company.
Susunan Komite Audit Perseroan per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Ketua : Miming Irawan Jusup Anggota : Leonard Stephen Jonatan Anggota : Vivien Soesanto
The composition of the Company’s Audit Committee as of 31 December 2014 are as follows: Chairman : Miming Irawan Jusup Member : Leonard Stephen Jonatan Member : Vivien Soesanto
Prasyarat yang ditetapkan menjadi anggota Komite Audit adalah independen dan tidak memiliki benturan kepentingan terhadap Perseroan serta menjunjung tinggi profesionalisme di dalam pelaksanaan tugas.
Prerequisites determined to be a member of the Audit Committee are independent and have no conflict of interest against the Company and uphold professionalism in the execution of the given tasks.
Berikut keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Komite Audit Perseroan:
The followings are brief description of each member of the Audit Committee:
Miming Irawan Jusup (Ketua)
Miming Irawan Jusup (Chairman)
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, jabatan Ketua Komite Audit Perseroan masih dipegang oleh Bapak Miming Irawan Jusup, yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan (Komisaris Independen). Profil beliau dapat dilihat di bagian Perubahan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi.
As of 31 December 2014, the position of Chairman of the Audit Committee was held by Mr. Miming Irawan Jusup, which also served as President Commissioner of the Company (Independent Commissioner). His profile can be found on the Change of the Board of Commissioners and Board of Directors section.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
59
PENDAHULUAN Introduction
60
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
Leonard Stephen Jonatan (Anggota)
Leonard Jonathan Stephen (Member)
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 30 November 1969. Diangkat menjadi Anggota Komite Audit Perseroan pada tanggal 14 Maret 2014. Saat ini masih bekerja di PT Artha Sumatera Energi sebagai GM Finance. Memperoleh gelar Master of Manajemen in Finance dari Universitas Pelita Harapan pada tahun 2013.
Indonesian Citizen, born in Jakarta on 30 November 1969. Appointed as Member of the Audit Committee of the Company on 14 March 2014. Currently, he is still working in PT. Artha Sumatra Energi as GM of Finance. Earned his Master of Management in Finance from the University of Pelita Harapan in 2013.
Vivien Soesanto (Anggota)
Vivien Soesanto (Member)
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta 27 Februari 1969. Diangkat menjadi Anggota Komite Audit Perseroan pada tanggal 14 Maret 2014. Saat ini masih bekerja di PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk dengan jabatan Direktur. Memperoleh gelar Sarjana Akutansi STIE IBEK Jakarta.
Indonesian citizen, born in Jakarta on 27 February 1969. Appointed as Member of the Audit Committee of the Company on 14 March 2014. Currently, she is still working in PT. Bintang Mitra Semestaraya Tbk as a Director. Earned her Bachelor of Accounting degree from STIE IBEK Jakarta.
Sehubungan dengan perubahan susunan Dewan Komisaris berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 26 Januari 2015, Perseroan telah menunjuk Komite Audit yang baru berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan di Luar Rapat Perseroan tanggal 26 Januari 2015. Adapun keanggotaan Komite Audit seluruhnya berasal dari pihak yang independen dan memenuhi kualifikasi sebagaimana yang ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
In connection with the change in the composition / structure of the Board of Commissioners based on the results of the Company’s Extraordinary Shareholders General Meeting on 26 January 2015, the Company has appointed a new Audit Committee based on the Decree of the Board of Commissioners Outside Company Meeting dated 26 January 2015. The Audit Committee is entirely came from independent and qualified parties, as determined by the Financial Services Authority.
Susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut: Ketua : Irwan Atmadja Dinata Anggota : Leonard Stephen Jonatan Anggota : Vivien Soesanto
The composition/structure of the Audit Committee are as follows: Chairman : Irwan Atmadja Dinata Member : Leonard Stephen Jonatan Member : Vivien Soesanto
Catatan : Profil Irwan Atmadja Dinata dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris.
Notes : Profile of Irwan Atmadja Dinata can be found on the Profile of Board of Commissioners.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit adalah sebagai berikut: • Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dipublikasikan oleh Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi dan laporan lainnya yang terkait dengan informasi keuangan Perseroan. • Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan fee. • Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya.
Duties and Responsibilities of the Audit Committee are as follows: • Reviewing the financial information to be published by the Company to the public and/ or authorities, among others, the financial statements, projections and other statements relating to the Company’s financial information. • Reviewing the Company’s compliance with laws and regulations relating to the Company’s activities. • Provide recommendations to the Board of Commissioners on the appointment of Accountant that is based on independence, scope of assignment and fees. • Provide independent opinion in the event of disagreements between management and accountant for services rendered.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
M anage m e nt Disc ussion and Analysis
Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
• Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan. • Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal tersebut. • Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait adanya potensi benturan kepentingan pada Perseroan. • Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi mengenai Perseroan.
• Reviewing complaints relating to accounting and financial reporting processes of the Company.
Frekuensi Pertemuan Komite Audit
Meeting Frequency of the Audit Committee
Selama tahun 2014, Komite Audit telah menyelenggarakan 3 kali pertemuan rapat, antara lain dengan Dewan Komisaris, Direksi, Kepala Divisi terkait, Auditor Internal, dan pertemuan dengan Akuntan Publik yang ditunjuk Perseroan. Semua pertemuan tersebut dihadiri oleh seluruh anggota Komite Audit dengan tingkat kehadiran 100% (seratus persen).
During 2014, the Audit Committee held three meetings, among others, with the Board of Commissioners, Board of Directors, Head of the Division concerned, Internal Auditor, and a meeting with Public Accountant appointed by the Company. All meetings are attended by all members of the Audit Committee with 100% (one hundred percent) attendance.
Penjelasan tentang penyelenggaraan rapat yang diikuti oleh Komite Audit:
The following are the description of the meetings attended by the Audit Committee:
Nama Name
• Reviewing the implementation of the examination by the internal auditors and oversee the implementation of the follow-up by the Board of Directors on the findings of the internal auditors. • Reviewing and providing advice to the Board of Commissioners in relation to the potential conflict of interest in the Company. • Maintain the confidentiality of documents, data and information associated with the Company.
Rapat dalam Tahun 2014 Meetings in 2014 Jun/Jun
Sep/Sep
Des/Dec
Miming Irawan Jusup
3
3
3
Leonard Stephen Jonatan
3
3
3
Vivien Soesanto
3
3
3
Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
Setelah ditetapkan sebagai Komite Audit pada tanggal 14 Maret 2014 dan selama tahun 2014, Komite Audit telah melakukan 3 kali pertemuan, dengan tingkat kehadiran 100% (seratus persen) untuk seluruh anggota Komite Audit. Pertemuan-pertemuan tersebut diselenggarakan dengan jajaran Dewan Komisaris untuk menyampaikan program pelaksanaan kegiatan Komite Audit. Bersama dengan Direksi Perseroan serta Manajemen kunci, Komite Audit melakukan materi pembahasan yang mencakup kinerja keuangan, pengelolaan manajemen risiko, dan aspek hukum; serta mendengar keterangan dan melakukan diskusi dengan Auditor Internal dan Auditor Eksternal.
Once established as the Audit Committee on 14 March 2014 and during 2014, the Audit Committee has conducted three meetings, with 100% (one hundred percent) attendance for all members of the Audit Committee. These meetings were held with the Board of Commissioners to deliver the program implementation activities of the Audit Committee. Together with the Board of Directors and key management, the Audit Committee discussed the materials that include financial performance, risk management, and legal aspects; as well as hearing the testimony and held discussions with the Internal Auditor and External Auditor.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
61
PENDAHULUAN Introduction
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
C o mpan y Pro fi l e
Komite Audit telah melakukan pengkajian dan mendiskusikan berbagai hal prinsip yang terkait dengan Laporan Keuangan Perusahaan, diantaranya mencakup penerapan prinsip-prinsip akuntansi dengan auditor internal dan implementasi kelolaan terhadap manajemen resiko. Berdasarkan pengamatan, penelaahan terhadap catatan, data-data dan informasi yang diperoleh dari Perusahaan, maka dapat disampaikan bahwa untuk tahun 2014, Perusahaan telah mulai menerapkan Tata Kelola Perusahaan secara bertahap dengan baik, yang dimulai dengan melaksanakan mekanisme dan tata cara audit internal, mentaati peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang usaha Perseroan, dan berusaha untuk melakukan pemenuhan terhadap prinsip-prinsip GCG yang telah ditetapkan.
The Audit Committee has reviewed and discussed various principle matters related to the Company’s Financial Statements, including covering the application of accounting principles with the internal auditors and the implementation of risk management. Based on observations, review of records, data and information obtained from the Company, it could be said that for 2014, the Company has begun implementing Good Corporate Governance gradually, which was started with the implementation of mechanisms and procedures for internal audits, adhering the rules or legislation related to the Company’s line of business, and strive to comply with good corporate governance principles that have been determined.
Agenda dan pembahasan yang dilakukan oleh Komite Audit, adalah sebagai berikut:
Agenda and discussion conducted by the Audit Committee are as follows:
• Rapat bulan Juni 2014:
• Meeting in June 2014:
-
Membahas rencana kerja Komite Audit untuk semester II tahun 2014
• Rapat bulan September 2014: -
Penelaahan hasil audit internal terhadap cabang-cabang, untuk posisi dan periode bulan Juli sampai dengan September 2014.
• Rapat bulan Desember 2014 -
62
PROFIL PERUSAHAAN
Melakukan diskusi dengan Auditor Eksternal KAP Tjahjadi & Tamara, dalam materi pembahasan tentang Laporan Keuangan yang akan dipublikasikan.
-
Discussing the work plan of Audit Committee for the second half of 2014
• Meeting in September 2014: -
Reviewing the results of internal audits of branches, for the position and the period from July up to September 2014.
• Meeting in December 2014: -
Held discussions with the External Auditor of KAP Tjahjadi & Tamara, for the discussion material of the Financial Statements to be published.
Komite Audit telah menyelenggarakan pertemuan dengan Auditor Eksternal Perusahaan untuk mendengarkan dan berdiskusi atas hasil audit yang dilakukan Auditor Eksternal terhadap Perusahaan, dan dapat disimpulkan bahwa sejauh ini Auditor Eksternal telah melakukan tugasnya secara independen dan transparan, serta mendiskusikan perencanaan, pelaksanaan audit secara sistematis dan memadai.
The Audit Committee has held meetings with the Company’s External Auditor to hear and discuss the results of the audit conducted by External Auditor of the Company, and it can be concluded that so far the External Auditor has done its work independently and transparently, as well as discussing the planning and audit implementation adequately and systematically.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Untuk memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, Direksi Perseroan telah menetapkan Andrew Hernando sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Perseroan sesuai dengan Surat Penunjukkan No. 1403J/MF-DIR/III/2014 tertanggal 14 Maret 2014.
In order to comply with Regulation of Indonesia Financial Services Authority (POJK) No. 35/ POJK.04/2014 regarding the Company Secretary of Public Company, the Board of Directors has assigned Andrew Hernando as Corporate Secretary of the Company in accordance with the Letter of Appointment No. 1403J/MF-DIR/III/2014 dated 14 March 2014.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
M anage m e nt Disc ussion and Analysis
Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
Profil Sekretaris Perusahaan Profile of Corporate Secretary Andrew Hernando Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary Lahir di Jakarta, 22 September 1984, 30 tahun, Warga Negara Indonesia. Bergabung dengan Magna Finance sejak Oktober 2013 dan menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak 14 Maret 2014 hingga saat ini. Sebelumnya beliau berkarir di : (2012-2013) Research Analyst PT Valbury Asia Securities, (2010-2012) Custody Controller di JP Morgan Nominees Australia Limited, Sydney, Australia, (20072010) Berbagai posisi di Commonwealth Securities Limited. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Commerce & Bachelor of Science (Finance & Mathematics) dari The University of New South Wales, Sydney, Australia, pada tahun 2007. Born in Jakarta, 22 September 1984, 30 years old, Indonesian citizen. Joined Magna Finance since October 2013 and serves as Corporate Secretary since 14 March 2014 until today. His previous career: (2012-2013) Research Analyst of PT. Valbury Asia Securities, (2010-2012) Custody Controller at JP Morgan Nominees Australia Limited, Sydney, Australia, (2007-2010) Various positions at Commonwealth Securities Limited. He obtained a Bachelor of Commerce and Bachelor of Science (Finance & Mathematics) from the University of New South Wales, Sydney, Australia, in 2007. Berikut ini adalah informasi tentang Sekretaris Perusahaan: Nama : Andrew Hernando Nomor Telepon : +62 21 5794 0936 Faksmili : +62 21 5794 9433 E-mail :
[email protected] Alamat : PT Magna Finance Tbk, Rukan Permata Senayan Blok E 50, Jl. Tentara Pelajar, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12210
The followings are Secretary: Name Telephone Number Faximile E-mail Address
Adapun tugas-tugas Sekretaris Perusahaan, yaitu: 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; 2. Memberikan pelayanan atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan; 3. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya; 4. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan, Otoritas Jasa Keuangan dan masyarakat.
The tasks of the Corporate Secretary are as follows: 1. Following the development of capital markets in particular the applicable rules in the capital market; 2. Providing services for any information needed by investors relating to the condition of the Company;
information regarding Corporate : : : : :
Andrew Hernando +62 21 5794 0936 +62 21 5794 9433
[email protected] PT Magna Finance Tbk, Rukan Permata Senayan Blok E 50, Jl. Tentara Pelajar, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12210
3. Providing inputs to the Board of Directors to comply with the provisions of Law No. 8 of 1995 on the Capital Market and its implementation regulations; 4. As a liaison or contact person between the Company, the Financial Services Authority and public.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
63
PENDAHULUAN Introduction
64
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
UNIT AUDIT INTERNAL PERSEROAN
INTERNAL AUDIT UNIT
Audit Internal membantu Dewan Komisaris melaksanakan terciptanya tata kelola perusahaan yang baik melalui pelaksanaan audit internal dan bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama, serta memiliki akses koordinasi secara langsung kepada Komite Audit yang dibentuk oleh Dewan Komisaris. Komite Audit bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Audit Internal memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan melaksanakan tugas audit secara independen dan obyektif dengan cakupan dan metode yang memadai. Kewenangan, tanggung jawab dan cakupan kerja Audit Internal diuraikan dengan jelas pada Piagam Unit Audit Internal yang dievaluasi secara berkala dan disepakati oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
Internal Audit helps the Board of Commissioners to implement the good corporate governance through the implementation of internal audit activities and shall report directly to the President Director, as well as having direct coordination access to the Audit Committee established by the Board of Commissioners. The Audit Committee is responsible for ensuring that the Internal Audit has competent human resources and perform auditing tasks independently and objectively with sufficient scope and methods. Authority, responsibility and scope of work of internal audit are clearly specified in the Internal Audit Charter which is regularly evaluated and approved by the President Director and the Board of Commissioners.
Perseroan telah membentuk dan menyusun Piagam Unit Audit Internal pada tanggal 10 Januari 2011 sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.7, dimana Perseroan diwajibkan untuk membentuk Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) yang ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Akan tetapi Audit Internal Perusahaan telah ada sejak tahun 2008 dan saat ini Ketua Satuan Audit Internal adalah Nurchayatri Widiapranolo berdasarkan Surat Keputusan No. 1201-G/SKEP-HRD/I/2011 tertanggal 12 Januari 2011.
The Company has established and composed the Internal Audit Charter on 10 January 2011 in accordance with Regulation of Bapepam-LK No. IX.I.7, where the Company is required to form an Internal Audit Charter that is established by the Board of Directors, after approval by the Board of Commissioners. However, the Company’s Internal Audit unit has already existed since 2008 and is currently chaired by Nurchayatri Widiapranolo based on Decree No. 1201-G/SKEPHRD/I/2011 dated 12 January 2011.
Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal meliputi:
Duties and responsibilities of the Internal Audit Unit include the followings:
1. menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan; 2. menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan; 3. melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; 4. memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; 5. membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris; 6. memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; 7. bekerja sama dengan Komite Audit; 8. menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya; dan 9. melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
1. preparing and implementing an annual plan of Internal Audit; 2. testing and evaluating the implementation of the internal control and risk management systems in accordance with company policy; 3. inspecting and assessing the efficiency and effectiveness of finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities; 4. advising improvements and objective information regarding the activities examined at all levels of management; 5. preparing and submitting audit reports to the President Director and the Board of Commissioners; 6. monitoring, analyzing and reporting the follow up implementation of the improvements that have been advised/suggested; 7. cooperating with the Audit Committee; 8. preparing a program to evaluate the quality of internal audit activities performed; and 9. conducting special examination / audit if necessary.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
AUDITOR EKSTERNAL
EXTERNAL AUDITOR
Auditor Eksternal memiliki tugas untuk memberikan pendapat tentang kewajaran dan kesesuaian Laporan Keuangan Perseroan, berdasarkan standar dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa Laporan Keuangan Perseroan bebas dari salah saji yang material. Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap Laporan Keuangan berdasarkan audit yang dilakukan.
External Auditor has a duty to give an opinion on the fairness and appropriateness of the Company’s Financial Statements, based on standards and accounting principles generally accepted in Indonesia. Those standards require Public Accountant to plan and perform the audit to obtain reasonable assurance that the Company’s financial statements are free of material misstatement. Public Accountant is responsible for the opinion given on the financial statements based on the audit performed.
PT Magna Finance Tbk, telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara, sebagai auditor eksternal, atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2014, dimana Auditor Eksternal ini akan melaksanakan tugasnya berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. KAP Tjahjadi & Tamara telah ditunjuk untuk menyelenggarakan audit Laporan Keuangan Perseroan sejak tahun 2013.
PT. Magna Finance Tbk, has appointed Public Accountant Office Tjahjadi & Tamara, as the external auditor for the Financial Statements of the Company for the financial year 2014, which the External Auditor shall carry out its duties according to the audit standards established by the Indonesian Institute of Accountants. KAP Tjahjadi & Tamara has been appointed to conduct an audit of Financial Statements of the Company since 2013.
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Di dalam melaksanakan kegiatan operasional, bidang keuangan, investasi ataupun pemasaran, Perseroan menghadapi berbagai risiko yang dipengaruhi oleh lingkungan eksternal ataupun risiko internal (diantaranya kebijakan Manajemen, keuangan ataupun operasi dimana risiko tersebut dapat terjadi di dalam kendali Manajemen). Untuk mengantisipasi dan menelaah kemungkinan risiko yang dapat terjadi, Manajemen diharapkan mampu melakukan identifikasi awal terhadap berbagai kemungkinan yang dapat terjadi, serta tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk mengurangi segenap risiko. Manajemen risiko menjadi bagian integral dari proses bisnis, keputusan, dan budaya setiap insan Perseroan. Proses yang profesional dan transparan, mendukung Perseroan untuk mampu menangani berbagai risiko dengan tepat, sehingga dapat menjaga hubungan yang konsisten dan stabil dengan debitur serta mitra usaha.
In performing operation, finance, investment or marketing activities, the Company faces a variety of risks that are influenced by the external environment or internal risks (including management policy, finance or operations in which these risks may occur under the Management’s control). In order to anticipate and examine potential risks that may occur, Management is expected to perform the initial identification of the various possibilities that may occur, as well as preventive measures that can be taken to reduce all of those risks. Risk management is an integral part of business processes, decisions, and culture of every member of the Company. Professional and transparent process provide supports for the Company to be able to handle various risks appropriately, so as to maintain a consistent and stable relationship with the debtors as well as business partners.
Implementasi kerangka kerja manajemen risiko dilaksanakan sesuai dengan praktek terbaik yang berlaku umum dalam lembaga keuangan. Kerangka kerja tersebut difokuskan kepada pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi, kebijakan yang cukup memadai, prosedur dan penetapan limit, kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan risiko dan sistem informasi, serta sistem pengendalian internal yang menyeluruh, sehingga dapat terbangun budaya kesadaran karyawan dan Manajemen akan terjadinya suatu risiko. Dengan penerapan dan kesadaran risiko yang menyeluruh dari semua pihak, serta pengawasan yang independen, akan memberikan kontribusi dan nilai tambah bagi pertumbuhan Perseroan secara berkesinambungan.
Implementation of the risk management framework is implemented in accordance with generally accepted best practices in financial institutions. The framework is focused on active supervision of the Board of Commissioners and Board of Directors, adequate policies, procedures and limits, the adequacy of the identification process, measurement, risk monitoring and information systems, as well as a comprehensive internal control system, so as to awaken the awareness of employees and management culture on the occurrence of a risk. The implementation and comprehensive risk awareness of all parties, as well as independent oversight, will contribute and add value to the Company’s sustainable growth.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
65
PENDAHULUAN Introduction
66
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
Adapun risiko-risiko yang disajikan berikut ini, disusun berdasarkan bobot risiko yang memiliki dampak secara signifikan, hingga pada tingkat risiko yang lebih rendah dan dapat mempengaruhi bidang usaha serta bisnis Perseroan.
The following risks, are listed based on the risk weights that have a significant impact, up to the lower level of risk and may affect the Company’s line of business.
Risiko Perekonomian
Economic Risks
Risiko perekonomian adalah risiko yang timbul sehubungan dengan perubahan kondisi perekonomian nasional secara umum, yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja Perseroan yaitu : • Tingkat Suku Bunga, kondisi tingkat suku bunga yang tinggi akan dapat menurunkan kinerja usaha Perseroan karena tingkat suku bunga yang tinggi berdampak pada peningkatan beban operasional khususnya biaya dana dan sekaligus juga dapat mengakibatkan tidak bersaingnya produk Perseroan yang akan menurunkan nilai pembiayaan. • Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Nasional, adanya perubahan kondisi perekonomian nasional yang tidak kondusif dan melemahnya sektor riil akan mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat dan permintaan pembiayaan.
Economic risk is the risk arising from changes in the condition of the national economy in general, which is affecting the performance of the Company directly or indirectly, namely: • Interest rate, condition of high interest rate could reduce the Company’s business performance since high interest rate has an impact on the increase in operating expenses, especially the cost of funds and at the same time can result in less competitive products that will reduce the amount of financing distributed by the Company.
• Tingkat Inflasi, faktor ini sangat berpengaruh terhadap naik turunnya tingkat suku bunga atau biaya dana serta daya beli dan kemampuan debitur untuk mengangsur.
• Growth Rate of National Economy, the changes in national economic conditions that are not conducive and the weakening of the real sector will lead to decline in purchasing power and demand for financing. • Inflation, this factors greatly influence the rise and fall of interest rate or the cost of funds as well as purchasing power and the ability of borrowers to repay the loans.
Risiko Terkait Kegiatan Usaha Perseroan
Risks Related to the Company’s Business Activities
1. Risiko Kredit
1. Credit Risk
Sebagai Perseroan yang bergerak di bidang pembiayaan, Perseroan menghadapi risiko kredit, yaitu risiko ketidakmampuan debitur untuk membayar angsuran pembiayaan, baik pokok maupun bunga yang diberikan. Risiko ini timbul jika kelayakan debitur dan manajemen piutang dikelola kurang hati-hati sehingga menyebabkan tersendatnya pembayaran angsuran yang dapat mempengaruhi pendapatan dan kinerja Perseroan.
As the Company engaged in the financing business, the Company shall face credit risk, that is the risk of the debtor’s inability to pay the financing installment, either principal or interest. This risk arises if the debtor feasibility analysis and receivables management were managed inadvertently / non prudently causing delays in payment of installments that may affect in the Company’s earnings and performance.
2. Risiko Likuiditas dan atau Pendanaan
2. Liquidity and or Funding Risk
Risiko likuiditas timbul jika Perseroan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Risiko likuiditas dapat juga timbul akibat ketidaksesuaian atas jangka waktu sumber dana yang dimiliki dengan jangka waktu pembiayaan. Ketidaksesuaian pendanaan ini berpotensi menurunkan margin pendapatan Perseroan.
Liquidity risk arises if the Company has difficulties in obtaining funding. Liquidity risk may also arise due to a mismatch of the duration of the source of funds with the financing period. This funding mismatches potentially lowers the margin of the Company’s income.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
3. Risiko Tingkat Bunga
3. Interest Rate Risk
Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa yang akan datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena adanya perubahan suku bunga pasar. Sebagian besar bisnis Perseroan adalah dalam bidang pembiayaan konsumen, hal ini menyebabkan pembiayaan yang disalurkan menggunakan bunga tetap dalam jangka waktu pendek hingga menengah. Jika sumber dana yang didapatkan memiliki tingkat suku bunga yang berfluktuasi, maka dapat mengakibatkan ketidaksesuaian pendanaan yang akan mempengaruhi persaingan dan kinerja Perseroan.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows on financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. Most of the Company’s business is in the field of consumer financing, which is distributed using fixed interest in the short to medium term. If the source of funds obtained has fluctuative interest rate, it can lead to a mismatch of funding that will affect competitiveness and performance of the Company.
4. Risiko Operasional
4. Operational Risk
Risiko operasional adalah risiko yang dihadapi Perseroan sehubungan dengan sistem operasional dan prosedur maupun kontrol yang tidak menunjang perkembangan kebutuhan perusahaan pembiayaan. Risiko ini dapat mempengaruhi kinerja operasi dan proses transaksi sehingga mengganggu kelancaran operasional dan kualitas pelayanan yang mengakibatkan menurunnya kinerja dan daya saing Perseoran.
Operational risk is the risk faced by the Company in connection with the operational systems and procedures, as well as controls that do not support the development needs of the finance company. This risk can affect the performance of the operation and transaction processes, which will disrupt the operational activities and quality of service that resulted in reduced performance and competitiveness of the Company.
5. Risiko Teknologi
5. Technology Risk
Risiko teknologi ini muncul sehubungan dengan semakin ketatnya persaingan usaha antar perusahaan pembiayaan. Jika Perseroan tidak mampu untuk meningkatkan sarana dan prasarana teknologi akan dapat mengakibatkan risiko terjadinya opportunity loss atas pangsa pasar yang ada.
This risk arises with respect to the increasing competition between finance companies. If the Company is unable to improve the technology facilities and infrastructures, it may result in the risk of opportunity loss on the available market share.
6. Risiko Persaingan Usaha
6. Competition Risk
Sektor pembiayaan konsumen, khususnya untuk kendaraan bermotor, saat ini sedang berkembang pesat seiring dengan tumbuhnya tingkat perekonomian Indonesia. Dengan pangsa pasar yang besar, banyak perusahaan pembiayaan yang kemudian mengalihkan fokusnya kepada pembiayaan kendaraan bermotor. Beralihnya fokus bisnis beberapa perusahaan pembiayaan dengan menitikberatkan pada sektor pembiayaan konsumen atas kendaraan bermotor serta diijinkannya bank-bank untuk langsung memberikan fasilitas pembiayaan kendaraan akan menimbulkan tingkat persaingan yang semakin ketat di sektor usaha pembiayaan ini. Semakin ketatnya persaingan akan menurunkan pendapatan Perseroan.
The Consumer financing sector, in particular for motor vehicles is currently growing rapidly along with the growth rate of the economy of Indonesia. With a large market share, many finance companies then shifted their focus to the financing of motor vehicles. The shift of business focus of several finance companies, by focusing on motor vehicle consumer financing, as well as the permission for banks to directly provide vehicle financing facilities will lead to increasingly fierce levels of competition in this financing business sector. Tighter competition may reduce the Company’s income.
7. Risiko Hukum dan Kepatuhan
7. Legal and Compliance Risk
Risiko hukum merupakan risiko yang diakibatkan adanya tuntutan hukum, ataupun ketidakpatuhan di dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, ketiadaan sarana pendukungnya ataupun kelemahan pengikatan hukum serta dokumen-dokumennya yang akan berdampak kepada kelangsungan usaha Perseroan.
Legal risk is the risk which existence is caused by a lawsuit, or non-compliance in implementing laws and regulations and other applicable provisions, the absence of supporting facilities or weakness of the legally binding documents that will affect the Company’s business continuity.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
67
PENDAHULUAN Introduction
Sistem Pelaporan Pelanggaran & Pengaduan (Whistleblower Policy)
68
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
Pengelolaan
Violations and Complaints (Whistleblower Policy)
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
Reporting
System
Sebagai bagian dari perubahan yang tengah digulirkan berkenaan dengan perkembangan usaha Perusahaan, Perusahaan berkomitmen untuk menerapkan praktekpraktek Good Corporate Governance atau Tata Kelola Perusahaan yang baik sebagai bagian dari usaha untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan. Sehingga dalam hal ini sebagai bentuk komitmen Perusahaan pada penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik, setiap Karyawan maupun Manajemen wajib melaksanakan dan mematuhi apa yang tertuang dalam Peraturan Perusahaan dan Standar Etika Perusahaan PT. Magna Finance Tbk., dan setiap pelanggarannya akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
As part of the changes being implemented with respect to the development of the Company’s business, the Company is committed to implement the practices of good corporate governance as part of its efforts to achieve its vision and mission. Therefore in this case, as the Company’s commitment to the implementation of good corporate governance, each Employee and Management shall implement and adhere to what is contained and specified in the Company’s Regulations and Ethical Standards. and each and every offense shall be penalized in accordance with the applicable regulations.
Untuk mendukung, mencegah dan mendeteksi sejak awal agar tidak terjadinya pelanggaran terhadap Peraturan Perusahan dan Standar Etika, maka Perusahaan dalam hal ini menerapkan sistem whistleblower / pengaduan atas pelanggaran peraturan.
In order to support, prevent and detect early any breaches of the Company’s Rules and Ethical Standards, the Company in this regard implements whistleblower system/complaints on violations of the rules.
Pelaporan pelanggaran dapat disampaikan oleh publik melalui email atau secara tertulis dalam bentuk surat yang dikirimkan langsung kepada Perusahaan, termasuk pengaduan oleh Karyawan yaitu dengan melaporkannya kepada atasan Karyawan dengan diketahui Unit Audit Internal apabila mengetahui terjadinya suatu pelanggaran terkait etika bisnis, kepatutan, bidang keuangan, Peraturan Perusahaan, Anggaran Dasar, hukum serta pelanggaranpelanggaran lainnya.
Violations reporting may be submitted by the public via email or in writing in the form of a letter sent directly to the Company, including complaints by employees by reporting it to the supervisor of the concerned employees with the knowledge of the Internal Audit Unit when an offense related to business ethics, decency, finance, company regulation, the Articles of Association, legal and other offenses are found.
Penanganan pengaduan atau laporan pelanggaran yang diterima akan ditindaklanjuti melalui mekanisme pelaporan, dimana tingkat keseriusan dan kepentingannya akan ditangani sesuai dengan rentang dan jenjang lini manajemen, dengan melibatkan divisi usaha terkait dan Audit Internal. Keputusan akhir, yang dapat berupa pembinaan atau sanksi penindakan, akan diambil oleh Kepala Departemen atau Kepala Divisi atau Direksi terkait sesuai dengan bukti-bukti pelanggaran yang ditemukan.
The handling of complaints or violation reports that are received will be followed up through the reporting mechanism, whereby the level of seriousness and importance will be handled in accordance with the range and level of Management, by involving relevant business divisions and Internal Audit. The final decision, which can be either coaching or enforcement of sanctions, will be taken by the Head of Department or Head of Division or related Directors in accordance with the evidence found.
Keputusan atau tindak lanjut terhadap pelaporan pelanggaran dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Decisions or follow-up to the reporting of violations are carried out in accordance with the Articles of Association of the Company, as well as the laws and regulations applicable in Indonesia.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
PERKARA PENTING
IMPORTANT CASE
Perkara-Perkara yang Dihadapi oleh Perseroan
The Cases face by the Company
Sehubungan dengan perkara yang sedang dihadapi Perseroan, termasuk dan tidak terbatas perkara pada Badan Peradilan : Pengadilan Negeri, Pengadilan Hubungan Industrial, Pengadilan Pajak, Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI), Pengadilan Tata Usaha Negara di wilayah hukum di Indonesia, dan dimana Perseroan melakukan kegiatan usahanya, dan termasuk perkara pidana dan/atau perdata dan/atau tata usaha negara, dan/atau ketenagakerjaan dan/atau perpajakan dan/atau kepailitan dan/atau sengketa arbitrase, yang dapat melibatkan Perseroan dan/atau Perseroan merupakan pihak dalam beberapa perkara, termasuk perkara-perkara berikut ini, namun perkaraperkara yang sedang dihadapi oleh Perseroan, tidak berpengaruh secara negatif terhadap kelangsungan kegiatan usaha Perseroan secara material, apabila suatu perkara tersebut diputuskan yang menghukum Perseroan.
In connection with the cases that are being faced by the Company, including but not limited to cases in Courts: District Court, the Industrial Relations Court, Tax Court, the Indonesian National Arbitration Board (BANI), the State Administrative Court in the jurisdiction in Indonesia, and in which the Company conducts its business activities, and includes criminal and/or civil and/or administrative cases, and/or employment and/or taxation and/or bankruptcy and/or arbitration disputes, which may involve the Company and/or the Company is a party in several cases, including the following cases, but cases that are being faced by the Company, does not adversely affect the continuity of the Company’s operations materially, if a case is decided and punishing the Company.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
69
PENDAHULUAN Introduction
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
RANGKUMAN PENANGANAN PERKARA PT MAGNA FINANCE Tbk SUMMARY OF CASE HANDLING OF PT MAGNA FINANCE Tbk No. 1
No. Register Perkara/ Para Pihak Lokasi Badan Peradilan Parties Case Number/Court Location Debitur Muhammad 23/Pdt.G/2014/PN.MTP PN.Martapura - Banjarmasin Marwan (Penggugat) PT Magna Finance Tbk (Tergugat)
2
3
On going submission of evidence material and statements from witnesses
On going trial at District Court of Martapura Banjarmasin
95/Pdt/G/2011/PN.Bdg PN.Bandung - Jawa Barat
1. Pembatalan Debitur Asep Setiadi (PenggugatPerjanjian Pembanding-Pemohon 2. Re schedule Kasasi) Perjanjian Kredit Pembiayaan PT Magna Finance Tbk (Tergugat-TerbandingTermohon Kasasi)
1. Masih dalam Proses Kasasi di Mahkamah Agung 2. Yang melakukan Kasasi pihak Penggugat (Debitur)
Informasi yang di dapatkan dari Panitera Pengganti Permohonan Kasasi ditolak oleh Mahkamah Agung RI
95/Pdt/G/2011/PN.Bdg District Court of Bandung West Java
Debtor Asep Setiadi 1. Agreement (Plaintiff-AppellantCancellation Petitioner in Cassation) 2. Reschedule Financing PT Magna Finance Agreement Tbk (DefendantAppellee-Respondent in Cassation)
1. Under Cassation process in the Supreme Court 2. Petitioner in Cassation is the Plaintiff (Debtor)
Petition for Cassation rejected by the Supreme Court of the Republic of Indonesia
1. Masih dalam Proses Kasasi di Mahkamah Agung 2. Yang melakukan Kasasi pihak Tergugat (PT Magna Finance Tbk)
Belum ada Keputusan dari Mahkamah Agung RI
71/PDT/G/BPSK/2013/PN.PBR Debtor Jefri Valdano 1. Agreement District Court of Pekanbaru Sitorus Cancellation - Riau (Plaintiff-Respondent in 2. Reschedule Cassation) Financing Agreement PT Magna Finance Tbk 3. Refund of net (Defendant-Petitioner proceeds from car in Cassation) auction
1. Under Cassation process in the Supreme Court 2. Petitioner in Cassation is the Defendant (PT Magna Finance Tbk)
Under review of the Supreme Court of the Republic of Indonesia
5/Pdt.G/2012/PN. Smd PN.Sumedang - Jawa Barat
1. Masih dalam Proses Kasasi di Mahkamah Agung. 2. Yang melakukan Kasasi pihak Tergugat (PT Magna Finance Tbk) 1. Under Cassation process in the Supreme Court 2. Petitioner in Cassation is the Defendant (PT Magna Finance Tbk)
Belum ada Keputusan dari Mahkamah Agung RI
PT Magna Finance Tbk (Defendant)
71/PDT/G/BPSK/2013/PN.PBR Debitur Jefri Valdano PN.Pekanbaru - Riau Sitorus (Penggugat-Termohon Kasasi)
1. Agreement Cancellation 2. Reschedule Financing Agreement
Sedang berlangsung perkara di Pengadilan Negeri Martapura -Banjarmasin
Status Perkara Case Status
Debtor Muhammad Marwan (Plaintiff)
5/Pdt.G/2012/PN. Smd District Court of Sumedang West Java
70
1. Pembatalan Perjanjian 2. Re schedule Perjanjian Kredit Pembiayaan.
Kesimpulan Persidangan Court Verdict Masih penyampaian materi pembuktian dan keterangan saksi para pihak
23/Pdt.G/2014/PN.MTP District Court of Martapura Banjarmasin
PT Magna Finance Tbk (Tergugat-Pemohon Kasasi)
4
Pokok Sengketa Dispute Subject
1. Pembatalan Perjanjian 2. Re schedule Perjanjian Kredit Pembiayaan 3. Pengembalian sisa uang pelelangan kendaraan
Debitur Yaya (Penggugat-Termohon Kasasi)
1. Pembatalan Perjanjian 2. Re schedule Perjanjian Kredit PT Magna Finance Tbk Pembiayaan (Tergugat-Pemohon 3. Pengembalian sisa Kasasi) uang pelelangan kendaraan Debtor Yaya 1. Agreement (Plaintiff-Respondent in Cancellation Cassation) 2. Reschedule Financing PT Magna Finance Tbk Agreement (Defendant-Petitioner 3. Refund of net in Cassation) proceeds from car auction
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
Under review of the Supreme Court of the Republic of Indonesia
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Co r p or a t e S oc i a l R e sp on sib ility Sebagai bagian dari masyarakat dan lingkungan sosial, Perseroan memiliki tanggung jawab sosial maupun kemanusiaan di dalam lingkungan kerja Perseroan maupun secara nasional. Keberadaan Perseroan diharapkan dapat memberi nilai tambah dan makna bagi kesejahteraan masyarakat. Berlandasan ketulusan dan kerendahan hati setiap insan, Perseroan mengemban misi pelayanan dalam mengemban kepercayaan dari semua pihak.
As part of the community and the social environment, the Company has a social and humanity responsibility in its working environment, as well as nationally. The existence of the Company is expected to provide added value and meaning for the welfare of society. Grounded in sincerity and humility of every human being, the Company has service mission in carrying out the trust from all parties.
Program tanggung jawab sosial Perusahaan merupakan bagian tak terpisahkan dari rancangan pengembangan yang telah dicanangkan oleh Perseroan. Disamping memiliki keunggulan bisnis yang kompetitif, Perseroan juga memiliki komitmen dalam menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Kepedulian terhadap tanggung jawab sosial ini sudah menjadi bagian kehidupan dan usaha Perseroan, yang tertanam dari para pendiri dan karyawan secara keseluruhan dan terintegrasi.
Corporate social responsibility is an integral part of the development plan that has been announced by the Company. Besides having a competitive business advantage, the Company also has a commitment to perform a social and environmental responsibility. Concern for social responsibility has become a part of life and business of the Company, which are embedded from the founders and employees as a whole and integrated.
Keutamaan di dalam melaksanakan tanggung jawab sosial secara tanggap dan responsif oleh Manajemen dan karyawan Perseroan terhadap sisi kehidupan sosial masyarakat, menitikberatkan terhadap tanggap bencana dan kepedulian akan kesejahteraan sosial.
The virtue in implementing social responsibility with responsiveness by Management and employees of the Company to the social life of the community, is being focused on disaster response and concern for social welfare.
Dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial ini Perseroan melaksanakan dengan dua mekanisme pelaksanaan bermitra dan pelaksanaan secara mandiri dengan melibatkan partisipasi aktif karyawan maupun masyarakat sekitar dan mengacu pada spirit CSR yaitu:
• Memberikan nilai tambah melalui program dan kegiatan sosial masyarakat. • Program CSR yang dilaksanakan diharapkan memberi kesinambungan dan bermanfaat.
In the implementation of such social responsibility, the Company implements two mechanisms of implementation and execution either independently or with partnership that is involving the active participation of employees and the surrounding community and refers to the spirit of CSR, namely: • “The responsive and caring program” independently, implemented directly by the Company • Provide added value through programs and social activities. • CSR programs implemented are expected to provide continuity and benefit.
Program Tanggap Bencana
Disaster Response Program
Perseroan telah mengimplementasikan program tanggap dan peduli, yang dilaksanakan secara langsung dan mandiri, dalam rangka membantu meringankan beban masyarakat yang disebabkan oleh musibah yang terjadi di kawasan Banjarnegara, Jawa Tengah pada bulan Desember tahun 2014, dengan mempersiapkan sarana dan pengumpulan dukungan logistik melalui kepedulian insan Magna, dan kemudian dipersiapkan sarana dan prasarana transportasi menuju lokasi bencana, termasuk mempersiapkan pos darurat di lokasi serta melakukan distribusi kebutuhan masyarakat secara tepat waktu dan tepat guna melalui Posko Tanggap Darurat Bencana Alam Tanah Longsor Banjarnegara.
The Company has implemented a responsive and caring program, which was held directly and independently, in order to help alleviate the burden on society caused by the disaster in Banjarnegara district, Central Java, in December 2014, by providing logistical support through the support of Magna members, and then preparing transportation infrastructure to the disaster site, including preparing emergency post on the site and make the distribution of people’s needs in a timely and appropriate manner through the Natural Disaster Emergency Response Command Post of Landslide of Banjarnegara.
• “Program tanggap dan peduli” secara mandiri, yang dilaksanakan langsung oleh Perseroan
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
71
PENDAHULUAN Introduction
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
Banjarnegara
72
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
M anage m e nt Disc ussion and Analysis
Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
IDENTITAS PERUSAHAAN COMPANY IDENTITY
Nama/Name PT Magna Finance Tbk Kegiatan Usaha/Line of Business Bergerak sebagai Lembaga Pembiayaan dengan bidang usaha Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang dan Pembiayaan Konsumen Operates as financing institution with line of business in leasing, factoring and consumer financing Kantor Pusat/Head Office Rukan Permata Senayan Blok E-50 Jl. Tentara Pelajar, Grogol Utara, Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12210 Telp.: +62 21 5794 0936 Fax.: +62 21 5794 0936 E mail:
[email protected] Website: www.magnafinance.co.id Kantor Cabang/Branches 28 Kantor Cabang/Branches, 1 Kantor Perwakilan/Sub-branch
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
73
PENDAHULUAN
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN
Introduction
PROFIL PERUSAHAAN
R epo rt t o St ak eh o l ders
C o mpan y Pro fi l e
Wilayah Operasional, Pemasaran dan Distribusi
Operational, Marketing and Distribution Area
Kegiatan usaha pembiayaan kendaraan bermotor Perseroan memiliki jaringan sebanyak 28 kantor cabang dan 1 kantor perwakilan di seluruh Indonesia. Perseroan juga bekerja sama dengan 700 showroom dan dealer mobil di seluruh Indonesia.
The Company’s motor vehicle financing business activities has a network of 28 branches and 1 representative office throughout Indonesia. The Company is also in cooperation with 700 showrooms and car dealers throughout Indonesia.
Wilayah Operasional Perusahaan
SUMATERA UTARA 2 Cabang / Branches Medan - Pematang Siantar
RIAU
5 Cabang / Branches Pekanbaru 1 - Pekanbaru 2, Duri - Rengat - Ujung Batu
KALIMANTAN BARAT 1 Cabang / Branch Pontianak
JAMBI
1 Cabang / Branch Jambi
SUMATERA SELATAN 3 Cabang / Branches Palembang - Baturaja Lubuk Linggau
KALIMANTAN TIMUR 1 Cabang / Branch Samarinda
BANGKA BELITUNG 1 Cabang / Branch Pangkal Pinang
LAMPUNG
1 Cabang / Branch Lampung
DKI JAKARTA
KALIMANTAN SELATAN 1 Cabang / Branch Banjarmasin
1 Cabang / Branch 1 Perwakilan / Sub-branch
BANTEN
1 Cabang / Branch Tangerang
JAWA BARAT
7 Cabang / Branches Bekasi - Karawang - Bandung Tasikmalaya - Garut - Ciamis Cirebon
74
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
JAWA TENGAH
3 Cabang / Branches Tegal - Purwokerto - Banjarnegara
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
Company Operational Area
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
75
PENDAHULUAN Introduction
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN R epo rt t o St ak eh o l ders
PROFIL PERUSAHAAN C o mpan y Pro fi l e
Jaringan Kantor/ Office Network Kantor Pusat/Head Office Rukan Permata Senayan Blok E 50, Jl. Tentara Pelajar, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12210 Telp/Fax. +6221 57940936 Berikut adalah jaringan kantor cabang dan kantor perwakilan Perseroan: Kantor cabang/ perwakilan Branch/Sub-branch
76
Alamat Address
1
Jakarta 1
Jl. Mediterania Raya, Ruko Kokan Permata Blok F No.2 Kelapa Gading Jakarta Utara 14240 Telp. +6221 45878762 / 45878763 Fax. +6221 4527413
2
Jakarta 2 (Kantor Perwakilan)
Komplek Ruko Buaran Persada No.16 Jl. Jenderal Polisi Soekamto, Buaran, Jakarta Timur 13440 Telp/Fax. +6221 86601856 / 86612362
3
Bekasi
Ruko Grand Bulevard Blok AT 16 No.9 Harapan Indah Bekasi JAWA BARAT Telp. +6221 29475849 / 29475850
4
Tangerang
Jl. Letjen Sutopo 14 Ruko Golden Madrid II Blok H 21, BSD City Serpong Telp. +6221 53164904 / 53164990 Fax. +6221 53164905
5
Karawang
Perumnas Bumi Teluk Jambe Blok Y No.5 B Desa Sukaluyu, Kec. Teluk Jambe Timur, Karawang JAWA BARAT Telp/Fax. +62267 8456109 / 8459022
6
Bandung
Jl. Kopo No.246 B RT 001 RW 002 Kel. Sukaasih, Kec. Bojongloa Kaler, Tegal Lega, Bandung JAWA BARAT Telp. +6222 6032273 Fax. +6222 6074293
7
Tasikmalaya
Jl. IR.H.Juanda No.83 By Pass Tasikmalaya JAWA BARAT Telp.+62265 342581 Fax. +62265 342583
8
Garut
Jl. Guntur, Ruko IBC Blok A No. 31 Garut JAWA BARAT Telp. +62262 543757 Fax. +62262 543758
9
Ciamis
Jl. MR Iwa Kusuma Soemantri No.5 RT 001 RW 022 Kel. Ciamis, Kec. Ciamis, Kab. Ciamis JAWA BARAT Telp. +62265 2752271 Fax. +62265 2751601
10
Cirebon
Komplek Tuparev Super Blok, Jl.Tuparev Blok B No 3 Cirebon JAWA BARAT Telp. +62231 209011 / 209043 / 201642 Fax. +62231 211637
11
Tegal
Jl. Yos Sudarso No.33, Komplek Nirwana Square Blok H 8 Tegal JAWA TENGAH 52122 Telp. +62283 340967 / 340968 Fax. +62283 342248
12
Purwokerto
Jl. S. Parman No.239 C, Kel.Purwokerto Kulon Kec. Purwokerto Selatan Purwokerto JAWA TENGAH 53141 Telp. +62281 7959503 / 627502 Fax. +62281 642430
13
Banjarnegara
Jl. S. Parman Blok A No.43-45, RT 01/05 Kel. Parakancanggah, Kec. Banjarnegara, Kab. Banjarnegara JAWA TENGAH Telp. +62286 5986020 / 5986026 Fax. +62286 5986027
14
Bandar Lampung
Jl. Arif Rahman Hakim No.7, Sukarame BANDAR LAMPUNG 35122 Telp. +62721 783339 / 771352 Fax.+62721 788975
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN M anage m e nt Disc ussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Govern an c e
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN C o rpo rat e So c i al R es po n s i bi l i t y
Kantor cabang/ perwakilan Branch/Sub-branch
LAPORAN KEUANGAN
Fi n an c i al St a t e m e nt s
Alamat Address
15
Jambi
Jl. Slamet Riyadi No.105 Kel. Sei Putri, Kec. Telanai Pura JAMBI 36122 Telp. +62741 61144 / 61178 Fax.+62741 669993
16
Palembang
Jl. A Rojak No.2182 i RT 22 RW 08 Kel. 2 Ilir, Palembang SUMATERA SELATAN Telp. +62711 5626625 Fax. +62711 5626624
17
Baturaja
Jl. Dr Moh, Hatta Baturaja Lintas Sumatera (Simpang Bakung) Kel. Kemalaraja, Kec. Baturaja Timur, Kab. Ogan Komering Ulu SUMATERA SELATAN 32112 Telp. +62735 327251 / 327252
18
Lubuk Linggau
Jl. Sultan Mahmud Badarudin II Km 9 RT 04 Tanah Priuk, Lubuk Linggau SUMATERA SELATAN Telp. +62733 452007 / 452165 / 451514
19
Pekanbaru
Jl. Jend. Sudirman, Ruko Business Center Blok B No 1 Pekanbaru RIAU Telp. +62761 839958 / 839215 / 839077 / 839147 / 7873425
20
Pekanbaru
Jl. HR Subrantas/Panam RT 01 RW 12, Kel. Sidomulyo Barat, Kec. Tampan, Pekanbaru RIAU Telp. +62761 565192 / Fax. +62761 565191
21
Duri
Jl. Sudirman No.172, Komplek Pertokoan Malahayati Duri RIAU Telp. +62765 595709 / 595710 / 594805
22
Rengat
Jl. Jend. Sudirman No.88 C, Air Molek II Kec. Pasir Penyu, RT 001/01 Air Molek Indragiri Hulu RIAU 29354 Telp. +62769 7012931 Fax. +62769 41863
23
Ujung Batu
Jl. Jend. Sudirman KM 4, Desa Dusun B Tungku RT 04/02 Kel. Ujung Batu Timur, Kec. Rokan Hulu, RIAU 28454 Telp. +62762 7363358 / 62430 / 61651 Fax. +62762 62430
24
Pematang Siantar
Jl. Sangna Waluh, Komp.Ruko Megaland Blok C No.3 Pematang Siantar SUMATERA UTARA Telp. +62622 7552810 / 7552811 Fax. +62622 7552809
25
Medan
Komplek Trade Center Mega Residen Blok A No.10 Jl. Jend.Abdul Haris Nasution Pangkalan Mashyur Medan SUMATERA UTARA Telp. +6261 7853361 / 7853346
26
Pangkal Pinang
Jl. Abdurahman Sidiq (RRI) No.250 C, Kel. Gedung Nasional, Kec. Tamansari, Kotamadya Pangkal Pinang BANGKA BELITUNG Telp/Fax. +62717 436834
27
Banjarmasin
Jl. A.Yani Km 8 No.12 B, Kel. Manarap Lama Kec. Kertak HanyarKab. Banjar Banjarmasin KALIMANTAN SELATAN Telp. +62511 3250099 / 3260099 Fax. +62511 3270099
28
Samarinda
Jl. A.Yani II No.10 C, Semindung Permai Samarinda Utara KALIMANTAN TIMUR Telp. +62541 770788 Fax. +62541 770689
29
Pontianak
Komplek Mega Mall Blok H-12, Jl. A Yani Pontianak KALIMANTAN BARAT Telp. +62561 6655795 / 6655796
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
77
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN I N D E P E N D E N T A UD ITOR'S REP ORT A ND F I N AN C I AL S T A TE M E NTS OF THE COM P A NY
78
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
PT MAGNA FINANCE Tbk Laporan Keuangan Dengan Laporan Auditor Independen Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Mata Uang Indonesia)
Financial Statements With Independent Auditor’s Report As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Indonesian Currency)
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
79
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk LAPORAN KEUANGAN DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT MAGNA FINANCE Tbk FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT AS OF DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page
Surat Pernyataan Direksi
Board of Directors’ Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditor’s Report
Laporan Posisi Keuangan…………………………….
1-2
………………….…....Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif……………………
3
……....………..Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas…………………………..
4
..……………...……...Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas…………………..………………….
5-6
...……………….……..……..Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan.....................……..
7 - 98
..……………….…..Notes to the Financial Statements
*********************************
80
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
81
82
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
83
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2014
2013
Aset
ASSETS
Kas dan bank Piutang pembiayaan konsumen - pihak ketiga setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 2.778.740.273 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 1.252.901.442 pada tanggal 31 Desember 2013 Piutang sewa pembiayaan pihak ketiga
2c,4,27,28
2c,2d,5,12, 24a,27,28
11.626.808.978
11.899.039.093
Cash on hand and in banks
433.443.470.685
302.358.926.264
Consumer financing receivables - third parties net of allowance for impairment losses of Rp 2,778,740,273 as of December 31, 2014 and Rp 1,252,901,442 as of December 31, 2013
220.797.831
501.750.731
Finance lease receivables third parties
2c,2e,6, 27,28
Piutang lain-lain - pihak ketiga
2b,2c,7,27,28
1.930.139.075
3.000.631.351
Other receivables - third parties
Biaya dibayar di muka
2b,2g,8, 24b,24d,26a
13.266.205.072
5.412.252.051
Prepaid expenses
8.418.704.368
Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp 9,505,014,265 as of December 31, 2014 and Rp 10,582,296,199 as of December 31, 2013
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 9.505.014.265 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 10.582.296.199 pada tanggal 31 Desember 2013
2h,2i,9,15
9.629.885.493
Agunan yang diambil alih setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 303.829.845 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 40.711.892 pada tanggal 31 Desember 2013
2i,2j,10
4.332.279.077
3.473.908.401
Foreclosed assets net of allowance for impairment losses of Rp 303,829,845 as of December 31, 2014 and Rp 40,711,892 as of December 31, 2013
Aset pajak tangguhan - neto
2m,14b
932.611.686
933.057.054
Deferred tax assets - net
3.014.575.780
2.765.580.636
Other assets
478.396.773.677
338.763.849.949
TOTAL ASSETS
Aset lain-lain JUMLAH ASET
2c,11,27,28
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
1
84
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT MAGNA FINANCE Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2014
2013
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS Utang bank
LIABILITIES 2c,5,12, 24a,27,28
Beban akrual
2c,13,27,28
Utang pajak
2m,14a
326.822.653.848
263.777.837.718
Bank loans
3.116.211.363
2.784.513.515
Accrued expenses
945.146.231
383.916.622
Taxes payable
Utang lain-lain - pihak ketiga
2c,15,27,28
7.714.189.952
6.357.361.922
Other payables - third parties
Liabilitas imbalan pasca kerja
2k,16
1.965.540.394
1.486.574.455
Post-employment benefits liability
340.563.741.788
274.790.204.232
TOTAL LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 2.500.000 per saham pada tanggal 31 Desember 2013 Modal dasar - 1.200.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 40.000 saham pada tanggal 31 Desember 2013 Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.000.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 12.000 saham pada tanggal 31 Desember 2013
EQUITY Share capital - par value of Rp 100 per share as of December 31, 2014 and Rp 2,500,000 per share as of December 31, 2013 Authorized capital 1,200,000,000 shares as of December 31, 2014 and 40,000 shares as of December 31, 2013
100.000.000.000
30.000.000.000
37.833.031.889
33.973.645.717
Retained earnings unappropriated
JUMLAH EKUITAS
137.833.031.889
63.973.645.717
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
478.396.773.677
338.763.849.949
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya
17
Issued and fully paid 1,000,000,000 shares as of December 31, 2014 and 12,000 shares as of December 31, 2013
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
2 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
85
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT MAGNA FINANCE Tbk STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME For The Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2014
2013 INCOME
PENDAPATAN Pendapatan pembiayaan konsumen neto Pendapatan anjak piutang Pendapatan sewa pembiayaan Pendapatan operasional lainnya Pendapatan lain-lain
2e,2l,18 2f,2l 2e,2l 2l,19 2l,9
JUMLAH PENDAPATAN
83.572.283.151 1.376.419.408 44.939.100 25.330.721.308 2.650.570.742
77.451.305.365 353.015.121 21.013.902.530 1.927.712.316
Consumer financing income net Factoring income Finance lease income Other operating income Other income
112.974.933.709
100.745.935.332
TOTAL INCOME
BEBAN Beban bunga dan keuangan Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Beban penyisihan kerugian penurunan nilai Beban lain-lain
EXPENSES 2d,2e,2l,20 2b,2k,2l,21,26b
35.003.424.728 35.139.110.815
32.769.637.203 30.845.170.814
2b,2l,22,26a
27.988.927.112
24.870.490.176
Interest expense and financial charges Salary and allowances expenses General and administrative expenses
2c,5,10 2l,10,23
4.159.105.985 5.202.858.279
453.112.749 6.572.469.392
Provision for impairment losses Other expenses
107.493.426.919
95.510.880.334
TOTAL EXPENSES
5.481.506.790
5.235.054.998
INCOME BEFORE INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)
JUMLAH BEBAN LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
2m,14b
Beban Pajak Penghasilan - Neto LABA TAHUN BERJALAN
(1.621.675.250 ) (445.368 )
(1.610.751.750 ) 189.230.823
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred
(1.622.120.618 )
(1.421.520.927 )
Income Tax Expense - Net
3.859.386.172
3.813.534.071
INCOME FOR THE YEAR
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
3.859.386.172
3.813.534.071
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
5,94
12,71
BASIC EARNINGS PER SHARE
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR
2p,25
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
3
86
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
87
100.000.000.000
Saldo 31 Desember 2014
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-
70.000.000.000
Penerbitan saham baru melalui Penawaran Umum Perdana Saham
Jumlah laba komprehensif tahun 2014
30.000.000.000
Saldo 31 Desember 2013
17
-
30.000.000.000
Jumlah laba komprehensif tahun 2013
Saldo 1 Januari 2013
Catatan/ Notes
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid
PT MAGNA FINANCE Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4
37.833.031.889
3.859.386.172
-
33.973.645.717
3.813.534.071
30.160.111.646
Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya/ Retained Earnings Unappropriated
Balance, December 31, 2014
Total comprehensive income for 2014
Issuance of new shares through Initial Public Offering
Balance, December 31, 2013
Total comprehensive income for 2013
Balance, January 1, 2013
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
137.833.031.889
3.859.386.172
70.000.000.000
63.973.645.717
3.813.534.071
60.160.111.646
Jumlah Ekuitas/ Total Equilty
PT MAGNA FINANCE Tbk STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For The Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS For The Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Transaksi pembiayaan
2d,2e,2f,2l
546.067.722.642
505.906.039.951
Bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama, penerusan pinjaman, pengambilalihan piutang (without recourse) Pendapatan lain-lain Pendapatan bunga
2d,2l 2l 2l
166.896.625.320 1.918.678.703
287.151.307
298.415.019.451 1.927.712.316 24.738.019
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from: Financing transactions Banks in connection with the cooperation transactions of joint financing, loan channeling, receivables transfer (without recourse) Other income Interest income
715.170.177.972
806.273.509.737
Total cash receipts
Jumlah penerimaan kas Pengeluaran kas untuk atau kepada: Transaksi pembiayaan Bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama, penerusan pinjaman, pengambilalihan piutang (without recourse) Beban bunga dan keuangan Beban gaji dan tunjangan, beban umum dan administrasi serta beban lain-lain Pajak penghasilan
2d,2e,2f,2l
Cash disbursements for or to: Financing transactions Banks in connection with the cooperation transactions of joint financing, loan channeling, receivables transfer (219.314.577.826 ) (without recourse) Interest expense and (67.130.077.239 ) financial charges Salaries and allowances expenses, general and administrative (52.607.152.332 ) expenses and other expenses (2.157.098.545 ) Income tax
(469.970.318.824 ) (537.403.423.264 )
2d
(243.044.783.887 )
2d,2e,2l
(69.889.827.496 )
2b,2k,2l 2m
(63.064.181.098 ) (1.612.502.570 )
Jumlah pengeluaran kas
(847.581.613.875 ) (878.612.329.206 )
Total cash disbursements
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Operasi
(132.411.435.903 )
(72.338.819.469 )
Net Cash Used in Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Penurunan (penambahan) setoran jaminan Perolehan aset tetap
2h,9
3.275.250.000
1.691.333.000
2b,11 9
503.350.000 (5.442.411.700 )
(1.938.000.000 ) (3.868.972.080 )
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Decrease (increase) in security deposits Acquisition of fixed assets
(1.663.811.700 )
(4.115.639.080 )
Net Cash Used in Investing Activities
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
5
88
2013
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang bank Penerimaan dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham - neto Pembayaran utang bank Pembayaran utang obligasi
2014
2013
258.354.288.328 17
Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
233.823.385.927
70.000.000.000 (194.551.270.840 ) (149.725.928.289 ) (5.648.936.100 )
Net Cash Provided by Financing Activities
1.994.062.989
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS
11.899.039.093
9.904.976.104
CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR
11.626.808.978
11.899.039.093
CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR
(272.230.115 )
KAS DAN BANK AWAL TAHUN 4
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Proceeds from Initial Public Offering - net Payment of bank loans Payment of bond payables
78.448.521.538
133.803.017.488
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN BANK
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
PT MAGNA FINANCE Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For The Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
6
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
89
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan
a.
Establishment and General Information of the Company
PT Magna Finance Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Jakarta dengan nama PT Arkasa Utama Leasing berdasarkan Akta Notaris Jacinta Susanti, SH No. 10 tanggal 9 Maret 1984. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Surat Keputusan Indonesia dalam tanggal No. C2-5118.HT.01-01.Th84 13 September 1984 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9, Tambahan No. 124 tanggal 31 Januari 1989. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn No. 31 tanggal 7 Maret 2014, antara lain, yaitu mengenai perubahan nilai nominal saham, peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan, perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka dan perubahan seluruh ketentuan anggaran dasar Perusahaan dalam rangka menjadi Perusahaan Terbuka (Catatan 17). Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-11282.AH.01.02.Tahun 2014 tanggal 14 Maret 2014 dan telah dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-11554 tanggal 18 Maret 2014.
PT Magna Finance Tbk (“the Company”) was established in Jakarta under the name of PT Arkasa Utama Leasing based on Notarial Deed of Jacinta Susanti, SH No. 10 dated March 9, 1984. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter dated No. C2-5118.HT.01-01.Th84 September 13, 1984 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 9, Supplement No. 124 dated January 31, 1989. The Company’s articles of association has been amended several times and the most recent by Notarial Deed of Humberg Lie, SH, SE, MKn No. 31 dated March 7, 2014, among others, concerning the change in par value of share, increase in the Company’s authorized and issued and fully paid capital, change of the Company’s status from a Private Company to a Public Company and change all the provisions of the Company’s articles of association in order to be a Public Company (Note 17). The amendment of the Company's articles of association has been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-11282.AH.01.02.Tahun 2014 dated March 14, 2014 and has been recorded in the database of Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights Department under Admission Notification Amendment No. AHU-AH.01.10-11554 dated March 18, 2014.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama dalam bidang lembaga pembiayaan meliputi sewa guna usaha, anjak piutang dan pembiayaan konsumen.
Based on article 3 of the Company’s articles of association, the scope of the Company’s activities comprises of financing activities which include leasing, factoring and consumer financing.
7
90
GENERAL
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
Establishment and General Information of the Company (continued)
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia tanggal No. KEP-141/KMK.11/1984 27 November 1984 tentang “Pemberian Izin Usaha Dalam Bidang Leasing” kepada Perusahaan yang telah beberapa kali diperpanjang, terakhir dengan Surat Keputusan Republik Indonesia Menteri Keuangan No. KEP-035/KMK.5/2006 tanggal 20 Februari 2006 dan diubah dengan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan tanggal No. KEP-2293/NB.1/2014 11 September 2014 tentang “Pemberlakuan Izin Usaha di Bidang Perusahaan Pembiayaan sehubungan dengan Perubahan Nama PT Magna Finance menjadi PT Magna Finance Tbk” yang berlaku surut sejak tanggal persetujuan perubahan anggaran dasar mengenai perubahan nama Perusahaan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
The Company obtained a license to operate as a financing company from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. KEP-141/KMK.11/1984 dated November 27, 1984 regarding “The Granting of the Operating License as a Leasing Company” which has been amended several times, the most recent by the Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP-035/KMK.5/2006 dated February 20, 2006 and amended by the Decision Letter of Board of Commissioners of Financial Services Authority (“OJK”) No. KEP-2293/NB.1/2014 dated September 11, 2014 regarding “The Application of the Operating License as a Leasing Company in connection with the change of the Company’s Name from PT Magna Finance become PT Magna Finance Tbk” which was applied retrospectively since the approval date of the change of the Company’s articles of association regarding the change of the Company’s name by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia.
Pada saat ini, Perusahaan menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan dan anjak piutang. Pada tanggal 31 Desember 2014, kantor pusat Perusahaan terletak di Rukan Permata Senayan Blok E-50, Jalan Tentara Pelajar, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Perusahaan memiliki 28 (dua puluh delapan) kantor cabang dan 1 (satu) kantor perwakilan yang berlokasi antara lain di wilayah Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bandung, Tegal, Purwokerto, Medan, Jambi, Bandar Lampung, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Samarinda dan Banjarmasin.
Currently, the Company is engaged in financing activities comprise of consumer financing, finance lease and factoring. As of December 31, 2014, the Company’s head office is located at Rukan Permata Senayan Blok E-50, Jalan Tentara Pelajar, Grogol Utara, Kebayoran Lama, South Jakarta. The Company has 28 (twenty eight) branches and 1 (one) representative office located among others in Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bandung, Tegal, Purwokerto, Medan, Jambi, Bandar Lampung, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Samarinda and Banjarmasin.
Perusahaan memulai pada tahun 1984.
The Company started operations in 1984.
operasi
komersialnya
its
commercial
The Company does not have a parent entity and ultimate parent entity due to there are no shareholders who have control over the Company.
Perusahaan tidak memiliki entitas induk dan entitas induk terakhir dikarenakan tidak terdapat pemegang saham yang memiliki pengendalian atas Perusahaan.
8 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
91
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
Penawaran Perusahaan
1. Umum
Perdana
Saham
GENERAL (continued) b.
On June 30, 2014, the Company obtained the Board of effective statement from Commissioners of Financial Services Authority (“OJK”) through Letter No. S-316/D.04/2014 to conduct the Initial Public Offering of 700,000,000 (seven hundred millions) shares to the public with par value of Rp 100 each share at the offering price of Rp 105 each share and 100,000,000 (one hundred millions) Series I Warrants whereby every shareholder which has 7 (seven) new shares entitles to obtain 1 (one) Series I Warrant that 1 (one) Series I Warrant entitles the holder to buy 1 (one) new share. On July 7, 2014, the shares and warrants were listed in Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 30 Juni 2014, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) melalui Surat No. S-316/D.04/2014 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat sebanyak 700.000.000 (tujuh ratus juta) saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 105 per saham dan sebanyak 100.000.000 (seratus juta) Waran Seri I dengan ketentuan setiap pemegang saham yang memiliki 7 (tujuh) saham baru berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru. Pada tanggal 7 Juli 2014, saham dan waran tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. c.
Initial Public Offering of the Company’s Shares
Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan
c.
Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and Employees
Dewan Komisaris dan Direksi
Boards of Commissioners and Directors
Berdasarkan Keputusan Sirkular Pemegang Saham Perusahaan Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 28 April 2014, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn No. 46 tanggal 8 Mei 2014, dan telah dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perusahaan No. AHU-07406.40.22.2014 tanggal 9 Mei 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Based on Circular Resolution of the Company’s Shareholders in lieu of the Extraordinary General Meeting of the Company’s Shareholders dated April 28, 2014, as covered by Notarial Deed of Humberg Lie, SH, SE, MKn No. 46 dated May 8, 2014, and has been recorded in the database of Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights Department under Admission Notification Amendment No. AHU-07406.40.22.2014 dated May 9, 2014, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2014 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama (Komisaris Independen) Komisaris Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama (Direktur Independen) Direktur Direktur
Miming Irawan Jusup Darto Bambang Abujasin Goenadi Hadiwidjaja Triyuga Satyawan Erwin Winata Sofyannu
9
92
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
Board of Commissioners President Commissioner (Independent Commissioner) Commissioner Board of Directors President Director Vice President Director (Independent Director) Director Director
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and Employees (continued)
Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan)
Boards of Commissioners and Directors (continued)
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 3 Januari 2013, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Dra. Rr. Hariyanti Poerbiantari, SH, MKn No. 01 tanggal 3 Januari 2013, dan telah dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perusahaan No. AHU-AH.01.10-08025 tanggal 6 Maret 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Based on Resolution of the Company’s Shareholders in lieu of the General Meeting of the Company’s Shareholders dated January 3, 2013, as covered by Notarial Deed of Dra. Rr. Hariyanti Poerbiantari, SH, MKn No. 01 dated January 3, 2013, and has been recorded in the database of Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights Department under Admission Notification Amendment No. AHU-AH.01.10-08025 dated March 6, 2013, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2013 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
Darto Bambang Abujasin Yohannes Dhikayana
Board of Commissioners Commissioner Commissioner Board of Directors President Director Director Director
Goenadi Hadiwidjaja Sofyannu Erwin Winata
Komite Audit
Audit Committee
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris tanggal 14 Maret 2014, susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Based on Decision of the Board of Commissioners dated March 14, 2014, the as of Company’s Audit Committee December 31, 2014 are as follows:
Ketua Anggota Anggota
Miming Irawan Jusup Vivien Soesanto Leonard Stephen Jonatan
Chairman Member Member
10 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
93
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Berdasarkan Surat Penunjukkan Corporate Secretary No. 1403J/MF-DIR/III/2014 tanggal 14 Maret 2014, Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah Andrew Hernando.
Based on the Letter of Appointment of Corporate Secretary No. 1403J/MF-DIR/III/ 2014 dated March 14, 2014, the Company’s Corporate Secretary as of December 31, 2014 is Andrew Hernando.
Personil manajemen kunci Perusahaan meliputi Dewan Komisaris dan Direksi. Jumlah imbalan kerja jangka pendek (gaji dan remunerasi) yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebagai berikut:
Key management personnels of the Company include the Boards of Commissioners and Directors. Total short-term employee benefits (salaries and remuneration) paid to the Company’s Boards of Commissioners and Directors for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively, are as follows:
2014
d.
2013
Dewan Komisaris Direksi
757.424.150 3.691.540.336
388.338.050 2.080.491.216
Board of Commissioners Board of Directors
Jumlah
4.448.964.486
2.468.829.266
Total
Tidak ada kompensasi dalam bentuk imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak kerja dan pembayaran berbasis saham kepada personil manajemen kunci Perusahaan.
There are no compensation of postemployment benefits, other long-term benefits, termination benefits and sharebased payment to key management personnels of the Company.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan memiliki karyawan masing-masing sejumlah 701 dan 646 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2014 and 2013, the Company has a total of 701 and 646 employees (unaudited), respectively.
Penyelesaian Laporan Keuangan
d.
11 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
Completion of the Financial Statements The management of the Company is responsible for the preparation and presentation of the financial statements that were completed and authorized to be issued on March 16, 2015.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 16 Maret 2015.
94
Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and Employees (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
i. ii.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan oleh Perusahaan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies adopted by the Company consistently in preparing the financial statements for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
a.
a.
Pernyataan Kepatuhan dan Penyusunan Laporan Keuangan
Dasar
Statement of Compliance and Basis of Financial Statements Preparation
Pernyataan Kepatuhan
Statement of Compliance
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Bapepam dan LK, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013, No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which consists of the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and of Financial Accounting Interpretations Standards (“ISAK”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants and Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“Bapepam and LK”), which function has been transferred to Financial Services Authority (“OJK”) starting January 1, 2013, rule No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation and Disclosures for Issuers or Public Companies” as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam and LK No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Basis of Financial Statements Preparation
Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.
The financial statements are prepared in accordance with Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.
Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The financial statements, except for cash flows, have been prepared on the accrual basis, using historical cost concept of accounting, except for some certain accounts measured based on other measurements as described in the accounting policies of each such account.
Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disusun dengan menggunakan metode langsung.
The statement of cash flows presents receipts and payments of cash on hand and in banks classified into operating, investing and financing activities. Cash flows from operating activities is presented using the direct method.
12 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
95
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
2.
Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan) Dasar Penyusunan (lanjutan)
Laporan
a.
ACCOUNTING
Statement of Compliance and Basis of Financial Statements Preparation (continued)
Keuangan
Basis of Financial Statements Preparation (continued)
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: -
penerapan kebijakan akuntansi; jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan;
-
jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan.
In preparing the financial statements in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia requires use of judgments, estimates and assumptions that affect: - the application of accounting policies; - the amount of assets and liabilities that are reported, and the disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements; - the amount of revenues and expenses during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil akrual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management's best knowledge of current events and activities, the results of accruals may differ from those estimates.
Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntasi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Estimasi, asumsi dan pertimbangan akuntansi signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan diungkapkan pada Catatan 3.
Significant accounting estimates and judgment applied in the preparation of the Company’s financial statements are disclosed in Note 3.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the Company’s functional currency.
b. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
b.
Transactions with Related Parties
Perusahaan menerapkan PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, yang mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
The Company applies PSAK 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures” which requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor, yang meliputi: a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
A related party is a person or entity that is related to the reporting entity, which consists of: a. A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: i. has control or joint control over the reporting entity;
13
96
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Transaksi (lanjutan) a.
b.
dengan
Pihak-pihak
2.
Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Transactions (continued) a.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (lanjutan) ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
b.
with
ACCOUNTING
Related
Parties
A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: (continued) ii. has significant influence over the reporting entity; or iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: i.
ii.
The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii. Both entities are joint ventures of the same third party. iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. v.
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity. vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a). vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
14 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
97
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Instrumen Keuangan
c.
ACCOUNTING
Financial Instruments
Perusahaan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
The Company applies PSAK 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama.
Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in the case of financial assets) or received (in the case of financial liabilities). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or current market price. If the market price can not be determined reliably, then the fair value of the consideration given or received is calculated based on the estimated amount of all payments or future cash receipts, which are discounted using the prevailing market interest rate for similar instruments with a maturity equal or nearly equal.
Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, termasuk biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments measured at fair value through profit or loss, including transaction costs. Transaction costs are the costs that are directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or financial liabilities, where such costs are costs that would not occur if the entity does not acquire or issue financial instruments. The transaction costs are amortized over the life of the instrument using the effective interest rate method.
i.
i.
Aset keuangan
15 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
Financial assets Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as effective hedging instruments. The Company determines the classification of financial assets at initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
98
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Financial Instruments (continued) i.
Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
(i)
(i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Financial assets designated at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi terdiri dari aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan manajemen untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial assets designated at fair value through profit or loss comprises of assets classified as held for trading, and financial assets designated by management as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short-term profit taking), atau merupakan derivatif (kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai).
Financial assets are classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term, or it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or derivatives (unless they are designated and effective as hedging instruments).
Setelah pengukuran awal, aset keuangan yang dikelompokkan dalam kategori ini diukur sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar instrumen keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
After initial recognition, the financial assets included in this category are measured at fair value. The unrealized gains or losses resulting from changes in fair value are recognized in the statement of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company has no financial assets at fair value through profit or loss. (ii) Held-to-maturity financial assets
(ii) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
Held-to-maturity financial assets are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities, which the Company has positive intention and ability to hold to maturity.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
16 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
99
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
c.
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) i.
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
(ii) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan)
(ii) Held-to-maturity (continued)
financial
assets
Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada awal akuisisi dan fee/biaya transaksi sebagai bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi dan kerugian yang timbul dari penurunan nilai akan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
After initial measurement, held-tomaturity financial assets are measured at amortised cost using the effective interest rate method, less impairment. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees/costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization and the losses arising from impairment of such investments are recognized in the statement of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan tidak memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company has no held-to-maturity financial assets. (iii) Loans and receivables
(iii) Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables include nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in active markets, other than:
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak dikuotasikan pada pasar aktif, kecuali: yang dimaksudkan oleh Perusahaan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
-
those that the Company intends to sell immediately or in the near term and loans and receivables that the Company upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
-
those that the Company, upon initial recognition, designated as available-for-sale; or those for which the Company may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
-
17
100
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Financial Instruments (continued) i.
Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
(iii) Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)
(iii) Loans and receivables (continued)
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang selanjutnya perolehan diukur sebesar biaya diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal serta fee dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi dan kerugian yang timbul atas penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
After initial measurements, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate, less allowance for impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. Amortization and losses arising from impairment is included in the statement of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang yaitu kas dan bank, piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan, piutang lain-lain dan aset lain-lain.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company has financial assets which is classified as loans and receivables are cash on hand and in banks, consumer financing receivables, finance lease receivables, other receivables and other assets. (iv) Available-for-sale financial assets
(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, dan pinjaman yang diberikan dan piutang.
Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are neither classified as held-fortrading nor designated as at fair value through profit or loss, held-to-maturity, and loan and receivables.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
After initial recognition, available-forsale financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity are reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
18 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
101
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Financial Instruments (continued) i.
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan)
(iv) Available-for-sale (continued)
ii.
Liabilitas keuangan
assets
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif. Perusahaan menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities are measured at amortized cost or as derivatives designated for hedging purposes are effective. The Company determines the classification of financial liabilities at initial recognition.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
(i)
(i)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Financial liabilities designated at fair value through profit or loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi terdiri dari yaitu liabilitas dua sub-kategori, keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss consist of two sub - categories; financial liabilities classified as held for trading and financial liabilities designated by the Company as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of portfolio of identified financial instrument that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effectively as hedging instruments.
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dicatat sebesar nilai wajar.
After initial recognition, the financial liabilities designated at fair value through profit or loss, are recorded at fair value.
19
102
financial
As of December 31, 2014 and 2013, the Company has no available-forsale financial assets.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual. ii.
ACCOUNTING
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) ii.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Financial Instruments (continued) ii.
Liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial liabilities (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
(i)
(i)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (lanjutan)
Financial liabilities designated at fair value through profit or loss (continued)
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas sebagai yang diklasifikasikan diperdagangkan dan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif.
Gains and losses arising from changing in fair value of financial liabilities classified held for trading and designated at fair value through profit or loss are recorded in the statement of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company has no financial liabilities designated at fair value through profit or loss. (ii) Financial liabilities amortized cost
(ii) Liabilitas keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi
measured
at
Liabilitas keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi merupakan liabilitas keuangan yang selain atau tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial liabilities measured at amortized cost were financial liabilities that are not classified as fair value through profit or loss.
Dalam hal liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehaan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban bunga dan keuangan” dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
Financial liabilities measured at amortized cost, are initially recognized at fair value plus transaction costs that can be directly attributable and subsequently measured at amortized cost, using the effective interest rate unless the discount effect is not material, it is stated at cost. Interest expense is recognized in “Interest Expense and Financial Charges” in the statement of comprehensive income. Gain or loss are recognized in profit or loss when that financial liabilities are derecognized and through the amortization process.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi yaitu utang bank, beban akrual dan utang lain-lain.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company has financial liabilities are classified as financial liabilities measured at amortized cost are bank loans, accrued expenses and other payables.
20 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
103
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) iii.
c.
Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Revenues and expenses are presented on a net basis only when permitted by the accounting standards.
iv. Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara handal, instrumen keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya.
When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot realibly determined, such financial instruments are recognized and measured at their carrying amounts.
Perusahaan menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan: • Tingkat 1: Harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; • Tingkat 2: Teknik penilaian yang menggunakan input selain harga kuotasi yang termasuk di dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, turunan dari harga); dan • Tingkat 3: Teknik penilaian yang menggunakan input untuk aset dan liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
The Company uses the following hierarchy for determining the fair value of financial instruments: • Level 1: Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities; • Level 2: Valuation techniques using inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices); and •
21
104
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) iii.
Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
iv.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
Level 3: Valuation techniques using inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) v.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Financial Instruments (continued) v.
Penurunan nilai aset keuangan
ACCOUNTING
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif telah terjadinya penurunan nilai atas aset keuangan Perusahaan. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at each statement of financial position date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in principal or interest payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are individually not significant.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Individual assessment is performed on the significant financial assets that had objective evidence of impairment. The insignificant financial assets include in the group of financial assets with similar credit characteristics and assessed risk collectively.
22 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
105
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) v.
c.
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) v.
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
However if the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, the Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
Penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Sedangkan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (loss given default) yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini.
Allowance for impairment losses on impaired financial assets that were assessed individually by using discounted cash flows method. While for allowance for impairment losses on impaired financial assets that was assessed collectively, the Company uses statistical method of the historical data such as the probability of default, time of recoveries, the amount of loss incurred (loss given default), and by considering for management’s judgment of current economic and credit conditions.
Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individual belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan beberapa faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktorfaktor ekonomi.
Evaluation on allowance for collective impairment cover credit losses inherent in portfolios of consumer financing receivables with similar economic characteristics is performed when there is objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for allowance for collective impairment losses, management considers several factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations and economic factors.
Dalam mengestimasi penyisihan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif.
In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining allowance for collective impairment losses.
23
106
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) v.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Financial Instruments (continued) v.
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Impairment of financial assets (continued)
Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perusahaan menggunakan metode roll rate dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali, dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih memadai.
In assessing collective impairment, the Company uses roll rate method of historical trends of the probability of default, timing of recoveries, and the amount of loss incurred, adjusted for management's judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
Pertimbangan utama untuk penilaian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen termasuk pembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 120 (seratus dua puluh) hari atau ada kesulitan atau pelanggaran yang diketahui dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak.
The main considerations for the consumer financing receivables impairment include whether any assessment payments of principal or interest are overdue by more than 120 (one hundred and twenty) days or there are any known difficulties, or infringement of the original terms of contract.
Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui sebagai laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang menurun tersebut berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun cadangan.
If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account.
Jika penghapusan di masa datang kemudian diperoleh kembali, pemulihan tersebut diakui sebagai laba pada laporan laba rugi komprehensif.
If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized as profit in the statement of comprehensive income.
24 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
107
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) vi.
c.
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) vi. Derecognition of financial assets and liabilities
Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan Aset keuangan
Financial assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berliabilitas untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “passthrough”; dan baik (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or have expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statement of comprehensive income
25
108
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
c. Financial Instruments (continued) vii. Reclassification of financial instruments
vii. Reklasifikasi instrumen keuangan
d.
ACCOUNTING
Perusahaan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi derivatif dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
The Company does not reclassify a derivative out of fair value through profit or loss classification while it is held or issued.
Perusahaan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasikan aset keuangan dari kategori dimiliki hingga jatuh tempo. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (selain dari kondisi spesifik tententu), maka seluruh aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasi menjadi aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Selanjutnya, Perusahaan tidak diperkenankan mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selama 2 (dua) tahun.
The Company shall not reclassify any financial assets category of held-tomaturity. If there is sale or reclassification of held-to-maturity financial assets for more than an insignificant amount before maturity spesific (other than in certain circumstances), the entire held-to-maturity financial assets will have to be reclassified as available-for-sale financial assets. Subsequently, the Company shall not classify a financial asset as held-to-maturity during the following 2 (two) financial book years.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Reclassification of held-to-maturity financial asset to available-for-sale is recorded at fair value. The unrealized gain or loss is recognized in equity until the time financial assets is derecognized and at the time the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be recognized in the statement of comprehensive income.
Akuntansi Pembiayaan Konsumen
d.
Accounting for Consumer Financing Consumer financing receivables are presented net of amounts financed by banks relating to the cooperation transactions in the form of joint financing, loan channeling and receivables transfer, less unearned consumer financing income and allowance for impairment losses.
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama, penerusan pinjaman dan pengambilalihan piutang, dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai.
26 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
109
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
2.
Akuntansi Pembiayaan Konsumen (lanjutan)
d.
Accounting (continued)
for
ACCOUNTING
Consumer
Financing
Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen tanpa jaminan (without recourse), Perusahaan hanya menyajikan porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank dalam rangka transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan dan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai liabilitas (pendekatan bruto).
Based on the consumer joint financing agreements (without recourse), the Company only presents the portion of the total installments receivable financing by the Company (net approach). The consumer financing income is presented net of amounts of the banks’ rights on such income relating to the transactions. For consumer joint financing recourse), consumer agreements (with financing receivables represent all consumers’ installments and the total facilities financed by creditors are recorded as liability (gross approach).
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari debitur dengan jumlah pokok pembiayaan konsumen, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif piutang pembiayaan konsumen.
Unearned income on consumer financing, which is the excess of the aggregate installment payments to be received from the consumers over the principal amount financed, is recognized as income over the term of the respective agreement using effective interest rate method.
Biaya-biaya yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan kredit pembiayaan konsumen ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari ”Piutang Pembiayaan Konsumen” pada laporan posisi keuangan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil selama periode pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dan disajikan sebagai bagian dari ”Pendapatan Pembiayaan Konsumen - Neto” pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Initial direct costs related to consumer financing facility is deferred and presented as part of “Consumer Financing Receivables” in the statement of financial position and recognized as an adjustment to the yield received throughout the consumer financing period using effective interest rate method and presented as a part of “Consumer Financing Income - Net” in the current year statement of comprehensive income.
Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai seperti yang dijelaskan di Catatan 2c.v.
The Company assesses whether there is any objective evidence that a financial asset is impaired as explained in Note 2c.v.
Piutang pembiayaan konsumen akan dihapusbukukan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lainlain pada saat diterima.
Consumer financing receivables will be writtenoff when declared uncollectible by the Company’s management. Recoveries from written-off receivables are recognized as other income upon receipt.
Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen - neto, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga dan keuangan.
Total interest earned from customers is recorded as part of consumer financing income - net, while interest charged by the creditors is recorded as interest expense and financial charges.
27
110
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
e.
2.
Akuntansi Pembiayaan Konsumen (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
Accounting (continued)
for
ACCOUNTING
Consumer
Financing
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai pembatalan perjanjian pembiayaan konsumen dan keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Early termination of a contract is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is recognized in the current year statement of comprehensive income.
Perusahaan tidak mengakui pendapatan pembiayaan konsumen secara kontraktual yang piutangnya telah lewat jatuh tempo lebih dari 120 (seratus dua puluh) hari. Pendapatan bunga yang telah diakui selama 120 (seratus dua puluh) hari tetapi belum tertagih, dibatalkan pengakuannya. Pendapatan tersebut akan diakui sebagai pendapatan pada saat pembayaran piutang diterima.
The Company does not recognize consumer financing income contract on receivables that are overdue for more than 120 (one hundred and twenty) days. The interest income previously recognized during 120 (one hundred and twenty) days but not yet collected is reversed against interest income. Such income is recognized only when the overdue receivable is collected.
Akuntansi Sewa
e.
Accounting for Leases
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Leases are classified as finance leases if the leases transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Leases are classified as operating leases if the leases do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets.
Perusahaan sebagai Lessor
Company as a Lessor
Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan piutang sewa pembiayaan. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan pendapatan sewa. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto Perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan pendapatan sewa. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto Perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
Under a finance lease, the Company recognizes assets held under a finance lease in its statement of financial position and present them as a receivable at an amount equal to the net of finance lease receivable. Lease receivables are treated as payments of principal and rental income. Recognition of finance income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the net investment of the Company as lessor under a finance lease. Lease receivables are treated as payments of principal and rental income. Recognition of finance income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the net investment of the Company as lessor under a finance lease.
28 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
111
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
f.
g.
2.
Akuntansi Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
Company as a Lessor (continued)
Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak sewa pembiayaan berdasarkan tingkat suku bunga efektif dari piutang sewa pembiayaan.
Unearned income on finance leases are recognized as income over the lease term of the contract based on the effective interest rate of finance lease receivables.
Perusahaan sebagai Lessee
Company as a Lessee
Sewa dimana seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset secara signifikan berada pada lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif secara garis lurus selama masa sewa.
Leases where all the risks and rewards incidental to ownership significantly with the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the income statement using straight-line basis over the lease term.
Akuntansi Tagihan Anjak Piutang
f.
Accounting for Factoring Receivables
Anjak piutang with recourse diakui sebagai tagihan anjak piutang sebesar nilai piutang yang diperoleh dan dinyatakan sebesar nilai neto yang dapat direalisasi, setelah dikurangi pendapatan anjak piutang yang belum diakui.
Factoring receivables with recourse are recognized as a factoring receivable at the amount of receivables acquired and are presented at the net realizable value, net of unearned factoring income.
Selisih antara tagihan anjak piutang with recourse dengan jumlah pembayaran ke klien diakui sebagai pendapatan anjak piutang ditangguhkan, yang akan diakui sebagai pendapatan anjak piutang berdasarkan proporsi waktu selama periode kontrak menggunakan tingkat suku bunga efektif.
The difference between the factoring receivables with recourse and the amount of payments made to the client is recognized as deferred factoring income and will be recognized as factoring income over the terms of the respective factoring agreements using the effective interest rate.
Biaya Dibayar Di Muka
g.
Aset Tetap
h.
Fixed Assets All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.
29 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited using the straight-line method.
Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen.
112
Accounting for Leases (continued)
Perusahaan sebagai Lessor (lanjutan)
Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. h.
ACCOUNTING
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada.
Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less accumulated depreciation and impairment losses, if any.
Penyusutan aset tetap, kecuali tanah, dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
All fixed assets, except for land, started when the asset is ready for use as intended use are depreciated using the straight-line method based on the estimated useful life as follows:
Bangunan Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
Persentase/ Percentage
Tahun/ Year
5% 12,5% - 33,33% 20%
20 3-8 5
Building Office equipment and furniture Vehicles
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/ diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Landrights is stated at cost and not depreciated because the management believes it is probable that the landrights can be renewed/extended on maturity.
Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.
The carrying amounts of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be fully recoverable.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Perusahaan manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait.
Repairs and maintenance are taken to profit or loss when incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related fixed assets when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard performance of the existing asset will flow to the Company, and is depreciated over the remaining useful life of the related assets.
Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar daripada nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap tersebut diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
When the carrying amount of fixed assets is greater than its estimated recoverable amount, it is written down to its recoverable amount which is determined at the higher of net selling price or value in use.
30 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
113
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
i.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
h.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Nilai residu dari aset tetap adalah estimasi jumlah yang dapat diperoleh Perusahaan saat ini dari pelepasan aset tetap, setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan, jika aset tetap telah mencapai umur dan kondisi yang diperkirakan pada akhir umur manfaatnya.
The residual value of a fixed asset is the estimated amount that can be acquired by the Company at this time of disposal of fixed assets, net of estimated costs of disposal, if the fixed asset has reached the age and condition expected at the end of its useful life.
Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, manfaat ekonomis dan metode penyusutan dievaluasi, dan jika sesuai keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The residual values, useful lives and methods of depreciation of assets are reviewed, and adjusted prospectively, if appropriate, at the end of each reporting period.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
i.
Impairment of Non-financial Assets
Sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
In accordance with PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, the Company assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Unit’s (“CGU”) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.
Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut ada, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount.
31
114
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
j.
k.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
Non-financial
Assets
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut diakui sebagai laba rugi, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan potensial atas nilai aset non-keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Management believes that there is no indication of potential impairment in values of non-financial assets as of December 31, 2014 and 2013.
Agunan yang Diambil Alih
j.
Foreclosed Assets
Agunan yang diambil alih dicatat sebesar nilai realisasi neto. Selisih antara nilai realisasi neto atas agunan yang diambil alih dengan saldo piutang pembiayaan konsumen yang tidak tertagih dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif.
Foreclosed assets are stated at net realizable value. The excess of loan receivables over the net realizable value of the foreclosed assets is charged to statement of comprehensive income.
Pada saat agunan yang diambil alih tersebut dijual, nilai tercatatnya dikeluarkan dari akun yang bersangkutan. Selisih kurang antara hasil penjualan agunan yang diambil alih dengan piutang neto konsumen, termasuk biaya-biaya yang timbul setelah pengambilalihan agunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan. Selisih lebih antara hasil penjualan dengan piutang neto pelanggan merupakan hak dari debitur.
At the time of foreclosed asset is sold, the carrying amount is removed from the respective account. The difference between the proceed from sale of foreclosed assets with net receivables of consumers, including costs incurred after foreclosure is recognized in the statement of comprehensive income for the year. Any excess of the net proceed to the accounts of customers is a right of the debtor.
Imbalan Kerja
k.
Employee Benefits The Company applies PSAK 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, which regulates the accounting and disclosure requirements for short-term and long-term employee benefits. 2010) provides PSAK 24 (Revised an additional option in recognition of actuarial gain or loss from post-employment benefits, which gain or loss can be fully recognized through other comprehensive income. The Company has decided to continue to recognize actuarial gain or loss using the straight-line method over the expected average remaining service years of the employees.
Perusahaan menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, yang mengatur persyaratan tentang pencatatan dan pengungkapan atas imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang. PSAK 24 (Revisi 2010) memberikan opsi tambahan dalam pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial imbalan pasca kerja dimana keuntungan dan kerugian aktuarial dapat diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lain. Perusahaan telah memutuskan untuk tetap mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan.
32 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
115
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
2.
Imbalan Kerja (lanjutan)
k.
ACCOUNTING
Employee Benefits (continued)
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Short-term Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.
Imbalan Pasca Kerja
Post-employment Benefits
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja kepada karyawannya sesuai dengan ketentuan Ketenagakerjaan dari Undang-Undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, sehingga pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti.
The Company provides post-employment benefits to its employees in conformity with the requirements of Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance, pension plans under Labor Law represent defined benefit plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun berdasarkan beberapa faktor seperti usia, masa kerja atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan program where the pension amount to be received by employees at the time of retirement depend on some factors such as age, years of service or compensation.
Liabilitas imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat suku bunga Obligasi Pemerintah dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo pensiun yang bersangkutan.
The liability recognized in the statement of financial position in respect of defined pension benefit plan is the present value of the defined benefits obligation at the statement of financial position date and adjusted for unrecognized actuarial gains or losses. The present value of defined benefits obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefits obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have the terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui selama tahun berjalan terdiri dari biaya jasa kini, bunga atas kewajiban dan kerugian aktuarial.
Post-employment benefits expense that recognized during the current year consists of current service cost, interest on the obligation and actuarial losses.
Keuntungan atau kerugian aktuarial dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa tahun jasa karyawan yang masuk program pensiun.
Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions which exceed 10% of the defined benefits obligation at the beginning of the period are amortized and recognized as expense or gain over the expected average remaining service years of qualified employees.
33
116
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
l.
2.
Imbalan Kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
ACCOUNTING
Employee Benefits (continued)
Imbalan Pasca Kerja (lanjutan)
Post-employment Benefits (continued)
Biaya imbalan masa lalu diakui sebagai biaya, kecuali untuk biaya jasa masa lalu yang belum menjadi hak (vested) yang diamortisasi dan diakui sebagai biaya selama periode hak.
Past service costs are recognized immediately as cost, except for non-vested past service costs which are amortized and recognized as cost over the vesting period.
Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian terjadi.
Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognized when the curtailment or settlement occurs.
Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi: komitmennya untuk i. Menunjukkan mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau, ii. Mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.
A curtailment occurs when an entity either:
Penyelesaian program terjadi ketika suatu entitas melakukan transaksi yang menghapuskan semua liabilitas hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti.
A settlement occurs when an entity enters into a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation for part or all of the benefits provided under a defined benefit plan.
i. ii.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
l.
Is demonstrably committed to make a significant reduction in the number of employees covered by a plan; or Amends the terms of a defined benefit plan so that a significant element of future service by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan anjak piutang, pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Revenue from consumer financing, factoring, finance lease, interest income and expenses are recognized using effective interest rate method.
Pengakuan beban provisi yang dibayar di muka sehubungan dengan pinjaman yang diterima ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman yang diterima dengan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari beban bunga dan keuangan.
Upfront fees related to the borrowings are deferred and amortized over the terms of the related borrowings using the effective interest rate method and are recorded as part of interest expense and financial charges.
34 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
117
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Pengakuan (lanjutan)
Pendapatan
dan
2.
Beban
l.
Revenue and (continued)
Expense
ACCOUNTING Recognition
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian di masa mendatang.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments, but not future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh fee dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, termasuk biaya transaksi.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate, including transaction costs.
Perusahaan mengakui pendapatan atas pembiayaan konsumen, anjak piutang dan sewa pembiayaan sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2d, 2e dan 2f.
The Company recognizes income on consumer financing, factoring and finance lease as described in Notes 2d, 2e and 2f.
Pendapatan administrasi diakui pada saat perjanjian pembiayaan konsumen, anjak piutang dan sewa pembiayaan ditandatangani dan dibukukan sebagai pendapatan operasional lainnya pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Administration income is recognized at the time the consumer financing, factoring and finance lease contracts are signed and recorded as other operating income in the current year statement of comprehensive income.
Pendapatan denda keterlambatan dan pinalti diakui pada saat denda keterlambatan dan pinalti diterima.
Late charges and penalty income are recognized when the late charges and penalty are received.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when they are incurred.
m. Perpajakan
m. Taxation The Company applies PSAK 46 (Revised 2010), “Income Taxes”, which requires an entity to take into account the current and future tax consequences of recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statement of financial position, and the transactions and other events of the current period are recognized in the financial statements.
Perusahaan menerapkan PSAK 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang mensyaratkan entitas untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan.
35
118
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Taxation (continued)
Pajak Kini
Current Tax
Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current tax is determined based on the taxable income for the current year and computed based on the tax rates and tax laws that are enacted or substantively enacted as at the reporting dates.
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan.
Current income tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority.
Pajak penghasilan kini diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak yang berkaitan dengan item yang diakui di luar laba atau rugi, baik pada pendapatan komprehensif lain atau langsung kepada ekuitas. Manajemen secara periodik melakukan evaluasi atas posisi yang diambil dalam pelaporan pajak sehubungan dengan situasi di mana peraturan pajak terkait menjadi subjek interpretasi dan menetapkan provisi bila diperlukan.
Current income tax is recognized in the statement of comprehensive income, except to the extent that the tax relates to items recognized outside profit or loss, either in other comprehensive income or directly in equity. Management periodically evaluates positions taken in the tax returns with respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provisions when appropriate.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat diterimanya surat ketetapan pajak atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed by the Company, when the result of the appeal is determined.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.
Deferred tax is recognized using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali: i. liabilitas pajak tangguhan yang terjadi dari pengakuan awal goodwill atau dari aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis, dan pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak/rugi pajak;
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, except: i. where the deferred tax liability arises from the initial recognition of goodwill or of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss; ii. in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries, when the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future.
ii.
dari perbedaan temporer kena pajak atas investasi pada entitas anak, yang saat pembalikkannya dapat dikendalikan dan besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat.
36 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
119
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Perpajakan (lanjutan)
ACCOUNTING
m. Taxation (continued)
Pajak Tangguhan (lanjutan)
Deferred Tax (continued)
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat dikurangkan dan rugi pajak belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali: i. jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis, dan tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak; atau
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences, and the carry forward of unused tax losses can be utilized, except: i. where the deferred tax asset relating to the deductible temporary difference arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss; or ii. in respect of deductible temporary differences associated with investments in subsidiaries, deferred tax assets are recognized only to the extent that it is probable that the temporary differences will reverse in the foreseeable future and taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized.
ii.
dari perbedaan temporer yang dapat dikurangkan atas investasi pada entitas anak, aset pajak tangguhan hanya diakui bila besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat dan laba kena pajak dapat dikompensasi dengan beda temporer tersebut.
Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan meninjau kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui dan mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya.
The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada periode saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the assets are realized or the liabilities are settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara pajak aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau Perusahaan bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Company intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.
37
120
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
2.
Provisi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Provisions
Perusahaan menerapkan PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset menetapkan kriteria Kontinjensi”, yang pengakuan dan dasar pengukuran untuk provisi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi, dan untuk memastikan bahwa informasi yang memadai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
The Company applies PSAK 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, which establishes criteria for the recognition and measurement bases for provisions, contingent liabilities and contingent assets, and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to the financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi diukur pada nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban, menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Peningkatan provisi ini sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban bunga.
Provision is measured at the present value of the expenditures expected to be required to settle the obligation using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligation. The increase in the provision due to the passage of time is recognized as interest expense.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dipulihkan.
Provisions are reviewed at each end of reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
o. Segmen Operasi
o.
Operating Segment
Perusahaan menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, yang mengatur pengungkapan yang akan memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
The Company applies PSAK 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, which requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
Segmen adalah bagian khusus dari perusahaan yang terlibat baik menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing certain products and services within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and reward that are different from those of other segments.
38 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
121
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
o. Segmen Operasi (lanjutan)
o.
Operating Segment (continued)
Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.
The amount of each segment item reported is the measure reported to the chief operation decision maker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Segment revenue, expenses, result, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.
Informasi keuangan dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya. Sehubungan dengan ini, informasi segmen berdasarkan pengklasifikasian umum atas daerah pemasaran sebagai segmen geografis. Rincian segmen operasi tersebut diungkapkan dalam Catatan 29.
Financial information is reported based on the information used by management in evaluating the performance of each segment and determining the allocation of resources. In this respect, the business segment information in the financial statements are presented based on general classification of marketing areas as geographical segments. The details of operating segment are disclosed in Note 29.
p. Laba per Saham Dasar
p.
Earnings per Share
Perusahaan menerapkan PSAK 56 (Revisi 2011), “Laba Per Saham”, yang menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham.
The Company applies PSAK 56 (Revised which 2011), “Earnings per Share”, establishes principles for the determination and presentation of earnings per share.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah 650.000.000 saham. Laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 disajikan kembali setelah memperhitungkan pengaruh perubahan nilai nominal saham (Catatan 17 dan 25).
Basic earnings per share are computed by dividing income for the year by the number of shares weighted-average outstanding during the year. The number of shares weighted-average outstanding for the year ended December 31, 2014 was 650,000,000 shares. Basic earnings per share for the year ended December 31, 2013 are restated after giving effect to the change of par value of share (Notes 17 and 25).
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2014 and 2013, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the statement of comprehensive income.
q. Kontinjensi
q.
39 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
Contingencies Contingent liabilities are not recognized in the financial statements, unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote, contingent liabilities are disclosed. Contingent assets are not recognized in the financial statements but disclosed when an inflow of economic benefits is probable.
Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan, tetapi diungkapkan, kecuali jika arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil (remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan, tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar (probable) arus masuk manfaat ekonomi.
122
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Post year end events that provide additional information about the financial position of the Company as of the statement of financial position date (adjusting events), if any, are reflected in the financial statements. Post year end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to the financial statements when material.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuaian), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tahun pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non penyesuaian), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. s.
Penerapan Standar Akuntansi Baru
s.
3.
New Accounting Standards The adoption of the following revised interpretation of the accounting standards which are effective from January 1, 2014, did not result in substantial changes to the Company’s accounting policies and had no material affect on the amounts reported in the financial statements: - ISAK 27: “Transfer of Assets from Customer”. - ISAK 28: “Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instrument”.
Penerapan dari perubahan interpretasi standar akuntansi berikut, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2014, tidak menyebabkan perubahan signifikan atas kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memberikan dampak yang material terhadap jumlah yang dilaporkan di laporan keuangan: - ISAK 27: “Pengalihan Aset dari Pelanggan”. -
Events After the Reporting Period
ISAK 28: “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”.
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING AND ESTIMATES
JUDGMENTS
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Usaha yang Berkelanjutan
Going Concern
Manajemen Perusahaan telah melakukan penilaian atas kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
The Company’s management has made an assessment of the Company’s abilities to continue as going concern and are satisfied that the Company has the resources to continue in business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Company’s abilites to continue as going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.
40 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
123
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued)
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari Perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. Berdasarkan substansi ekonomi dari kondisi mendasari yang relevan, mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan adalah Rupiah.
The functional currency of the Company is the currency of the primary economic environment in which entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services. Based on the economic substance of the relevant underlying circumstances, the functional and presentation currency of the Company is the Indonesian Rupiah.
Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar.
When the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the statement of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but when observable market data are not available, management’s judgment is required to establish fair values.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir tahun pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan keuangan berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
Allowance for Impairment Losses on Financial Assets
Perusahaan melakukan reviu atas aset keuangan pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas cadangan penurunan nilai yang telah dicatat. Pertimbangan manajemen diperlukan untuk melakukan estimasi atas jumlah dan waktu yang tepat atas arus kas masa mendatang dalam menentukan tingkat cadangan yang dibutuhkan.
The Company reviews its financial assets at reporting date to evaluate the allowance for impairment losses. Management’s judgment is applied in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the level of allowance required.
41
124
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
Allowance for Impairment Losses on Financial Assets (continued)
Selain membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara individual, Perusahaan juga membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif berdasarkan data kerugian historis (Catatan 2c.v).
Beside the individual assessment, the Company estimates the collective impairment allowance for its receivables portfolio based on historical loss experience (Note 2c.v).
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Walaupun Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan pasca kerja dan beban imbalan pasca kerja.
The determination of the Company’s postemployment benefits liability is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions which affects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual experiences or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liability for postemployment benefits and post-employment benefits expense.
Nilai tercatat atas liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan adalah sebesar 2013 masing-masing Rp 1.965.540.394 dan Rp 1.486.574.455. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 16.
The carrying amount of the Company’s estimated liabilities for post-employment benefits as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 1,965,540,394 and Rp 1,486,574,455, respectively. Further details are disclosed in Note 16.
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 (tiga) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum berlaku dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai buku neto atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 9.629.885.493 dan Rp 8.418.704.368. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 9.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 3 (three) to 20 (twenty) years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net book value of fixed assets of the Company as of December 31, 2014 and 2013 and amounted to Rp 9,629,885,493 Rp 8,418,704,368, respectively. Further details are disclosed in Note 9.
42 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
125
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued)
4.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Pajak Penghasilan
Income Tax
Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut dicatat pada laporan laba rugi komprehensif pada periode dimana hasil tersebut dikeluarkan. Nilai tercatat liabilitas pajak penghasilan badan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 11.876.338 dan Rp 2.941.866. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 14b.
Significant estimate is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Where the final tax outcome of those matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will be recorded at the statements of comprehensive income in the period in which such determination is made. The carrying amount of the Company’s corporate income tax payable as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 11,876,338 and Rp 2,941,866, respectively. Further details are disclosed in Note 14b.
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. Nilai tercatat aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 932.611.686 dan Rp 933.057.054. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 14b.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences, to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences. Significant management’s estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of the future taxable profits together with future tax planning strategies. The carrying amount of deferred tax assets as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 932,611,686 and Rp 933,057,054, respectively. Further details are disclosed in Note 14b.
KAS DAN BANK
4.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2014 Kas - Rupiah Bank - Rupiah PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera Tbk) PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Victoria International Tbk Jumlah bank (dipindahkan)
2013
5.571.150.399
4.955.524.960
925.148.062 918.624.112 726.795.655 716.747.663 539.278.365
22.837.595 4.336.521.515 137.891.121 62.230.314 61.601.183
414.698.984
127.663.558
368.071.874
-
4.609.364.715
4.748.745.286
43
126
CASH ON HAND AND IN BANKS
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
Cash on hand - Rupiah Cash in banks - Rupiah PT Bank MNC Internasional Tbk (formerly PT Bank ICB Bumiputera Tbk) PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Victoria International Tbk Total cash in banks (brought forward)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN BANK (lanjutan)
4. 2014
CASH ON HAND AND IN BANKS (continued) 2013
Bank - Rupiah (lanjutan) Jumlah bank (pindahan) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank DKI PT Bank QNB Indonesia Tbk (dahulu PT Bank QNB Kesawan Tbk) PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Windu Kentjana International Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Ina Perdana Tbk PT Bank Yudha Bhakti Jumlah bank Jumlah
5.
4.609.364.715
4.748.745.286
303.340.654
592.327.898
298.996.425
101.206.757
286.100.857 285.722.434 66.599.866
1.196.395.198 131.932.921 26.213.541
65.772.605
62.832.776
62.550.912
4.024.488
60.774.674 16.435.437 -
34.988.847 16.921.313 27.925.108
6.055.658.579
6.943.514.133
11.626.808.978
11.899.039.093
Cash in banks - Rupiah (continued) Total cash in banks (carry forward) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank DKI PT Bank QNB Indonesia Tbk (formerly PT Bank QNB Kesawan Tbk) PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Windu Kentjana International Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Ina Perdana Tbk PT Bank Yudha Bhakti Total cash in banks Total
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk kas di bank dalam Rupiah berkisar antara 0,00% sampai dengan 4,00% pada tahun 2014 dan 0,00% sampai dengan 2,50% pada tahun 2013.
Average annual interest rates for cash in banks in Rupiah ranging from 0.00% up to 4.00% in 2014 and 0.00% up to 2.50% in 2013.
Semua rekening bank ditempatkan pada bank pihak ketiga.
All bank accounts are placed on a third-party bank.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat saldo kas dan bank yang dibatasi penggunaannya.
As of December 31, 2014 and 2013, there are no cash on hand and in banks balances are restricted.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kas dan bank diungkapkan pada Catatan 28.
Information with respect to the classification and fair value of cash on hand and in banks is disclosed in Note 28.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
5.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES This account represents interest bearing receivables arising from financing activities in the form of providing four-wheeled vehicles to consumers with periodic installment payment schedule.
Akun ini merupakan piutang yang dikenakan bunga yang timbul dari kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan kendaraan bermotor roda 4 (empat) kepada debitur dengan pembayaran angsuran secara berkala.
44 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
127
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
5.
2014
Sub jumlah Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen - neto Kisaran tingkat suku bunga efektif tahunan - Rupiah
RECEIVABLES
2013
817.903.003.400
749.761.293.191
(225.683.140.659 )
(301.422.565.127 )
592.219.862.741
448.338.728.064
(155.997.651.783 )
(144.726.900.358 )
436.222.210.958
303.611.827.706
(2.778.740.273 )
(1.252.901.442)
Rupiah Consumer financing receivables - gross Less: portion financed by banks in connection with the cooperation transactions of joint financing, loan channeling and receivables transfer (without recourse) (Note 24a) Sub total Unearned consumer financing income Consumer financing receivables Less: allowance for impairment losses
433.443.470.685
302.358.926.264
Consumer financing receivables - net
19% - 28%
17% - 27%
The range of annual effective interest rate - Rupiah
Tidak terdapat pembiayaan konsumen kepada pihak berelasi.
There are no consumer financing to related parties.
Rincian piutang pembiayaan konsumen yang akan diterima sesuai dengan masa jatuh tempo cicilan adalah sebagai berikut:
The details of consumer financing receivables which will be collected in accordance with a maturity of installment are as follows:
2014
2013
Telah jatuh tempo Dalam 1 tahun 1 sampai dengan 2 tahun 2 sampai dengan 3 tahun Lebih dari 3 tahun
13.350.362.134 192.391.444.146 143.822.168.580 73.598.431.792 13.059.804.306
6.966.371.877 139.621.368.699 105.135.701.087 45.259.750.322 6.628.635.721
Overdue In 1 year 1 up to 2 years 2 up to 3 years More than 3 years
Piutang pembiayaan konsumen
436.222.210.958
303.611.827.706
Consumer financing receivables
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen - neto
(2.778.740.273 ) 433.443.470.685
45
128
FINANCING
The details of consumer financing receivables to third parties as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Rincian piutang pembiayaan konsumen kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Rupiah Piutang pembiayaan konsumen bruto Dikurangi: bagian yang dibiayai bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama, penerusan pinjaman dan pengambilalihan piutang (without recourse) (Catatan 24a)
CONSUMER (continued)
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
(1.252.901.442) 302.358.926.264
Less: allowance for impairment losses Consumer financing receivables - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
5.
CONSUMER (continued)
FINANCING
RECEIVABLES
Classification of consumer financing receivables based on overdue days is as follows:
Pengelompokkan piutang pembiayaan konsumen menurut jumlah hari tunggakan adalah sebagai berikut: 2014
2013
Tidak ada tunggakan 1 sampai dengan 30 hari 31 sampai dengan 60 hari 61 sampai dengan 90 hari 91 sampai dengan 120 hari Lebih dari 120 hari
400.120.879.454 19.457.943.841 3.973.212.173 3.616.416.252 1.479.164.957 7.574.594.281
264.168.192.931 27.882.143.496 4.843.082.227 2.353.946.289 1.103.894.261 3.260.568.502
No past due 1 up to 30 days 31 up to 60 days 61 up to 90 days 91 up to 120 days More than 120 days
Piutang pembiayaan konsumen
436.222.210.958
303.611.827.706
Consumer financing receivables
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
(2.778.740.273 )
Piutang pembiayaan konsumen - neto
433.443.470.685
Saldo akhir tahun
2014 Individual/ Kolektif/ Individual Collective 94.539.135 1.158.362.307 37.298.097 131.837.232
3.858.689.935
2014
Consumer financing receivables - net
302.358.926.264
Individual/ Individual
2013 -
Kolektif/ Collective 1.650.269.791
Balance at beginning of year
94.539.135
317.861.722
Provision during the year
(2.370.149.201 ) 2.646.903.041
(809.769.206 )
94.539.135
1.158.362.307
Receivables written-off Balance at end of year
Allowance for impairment losses as of December 31, 2014 and 2013 based on individual and collective classification are as follows:
Cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan klasifikasi individual dan kolektif adalah sebagai berikut: Pokok/ Principal
Less: allowance for impairment losses
The movements of the allowance for impairment losses are as follows:
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan piutang tak tertagih
(1.252.901.442)
Cadangan/ Allowance
Pokok/ Principal
2013
Cadangan/ Allowance
Rupiah Individual Kolektif
736.659.369 435.485.551.589
131.837.232 2.646.903.041
1.159.039.135 302.452.788.571
94.539.135 1.158.362.307
Rupiah Individual Collective
Jumlah
436.222.210.958
2.778.740.273
303.611.827.706
1.252.901.442
Total
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
The management believes that the allowance for impairment losses on consumer financing receivables is adequate to cover any losses on uncollectible accounts.
Piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 315.391.047.104 dan Rp 254.231.818.234 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima (Catatan 12).
Consumer financing receivables as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 315,391,047,104 and Rp 254,231,818,234 used as collateral for bank loans obtained (Note 12).
Piutang pembiayaan konsumen ini dijamin dengan jaminan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) dan/atau aset bersangkutan yang dibiayai oleh Perusahaan.
The consumer financing receivables are secured by the Certificates of Ownership (“BPKB”) and/or motor vehicles financed by the Company.
46 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
129
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
6.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
5.
FINANCING
RECEIVABLES
Kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Perusahaan telah diasuransikan atas risiko kehilangan dan kerusakan kepada PT Asuransi Central Asia, PT MNC Asuransi Indonesia, PT Victoria Insurance dan PT Asuransi Rama Satria Wibawa, perusahaan asuransi pihak ketiga (Catatan 24b).
Motor vehicles financed by the Company are covered by insurance against losses and damage risks to PT Asuransi Central Asia, PT MNC Asuransi Indonesia, PT Victoria Insurance and PT Asuransi Rama Satria Wibawa, third party insurance companies (Note 24b).
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar piutang pembiayaan konsumen - neto diungkapkan pada Catatan 28.
Information with respect to the classification and fair value of consumer financing receivables - net is disclosed in Note 28.
PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN
6.
Rupiah Piutang sewa pembiayaan Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Piutang sewa pembiayaan neto
2014
2013
239.376.000
565.268.000
(18.578.169 )
(63.517.269 )
220.797.831
501.750.731
Finance lease receivables net
16%
16%
The range of annual effective interest rate - Rupiah
Kisaran tingkat suku bunga efektif tahunan - Rupiah
Piutang sewa pembiayaan neto
2014
2013
180.546.000 58.830.000 -
315.220.000 200.920.000 49.128.000
(18.578.169 )
(63.517.269 )
220.797.831
501.750.731
2014
2013
220.797.831
501.750.731
Finance lease receivables net
No past due
Term of lease contracts provided by the Company is for 3 (three) years.
Jangka waktu kontrak sewa pembiayaan yang diberikan oleh Perusahaan adalah selama 3 (tiga) tahun.
47 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
Not yet due: In 1 year 1 up to 2 years 2 up to 3 years Unearned financing lease income
Classification of finance lease receivables based on overdue days is as follows:
Pengelompokkan piutang sewa pembiayaan menurut jumlah hari tunggakan adalah sebagai berikut:
Tidak ada tunggakan
Rupiah Finance lease receivables Unearned finance lease income
The details of finance lease receivables which will be collected in accordance with a maturity of installment are as follows:
Rincian piutang sewa pembiayaan yang akan diterima sesuai dengan masa jatuh tempo cicilan adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo: Dalam 1 tahun 1 sampai dengan 2 tahun 2 sampai dengan 3 tahun Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui
FINANCE LEASE RECEIVABLES The details of finance lease receivables to third parties as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Rincian piutang sewa pembiayaan kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
130
CONSUMER (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
7.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
6.
FINANCE LEASE RECEIVABLES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat piutang sewa pembiayaan yang dijadikan sebagai jaminan.
As of December 31, 2014 and 2013, there are no finance lease receivables are pledged as collateral.
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing debitur pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang sewa pembiayaan dapat tertagih sehingga tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Based on the review of the status of receivable of each debtor at the end of the year, management believes that all finance lease receivables are collectible therefore no allowance for impairment losses was provided.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar piutang sewa pembiayaan diungkapkan pada Catatan 28.
Information with respect to the classification and fair value of finance lease receivables is disclosed in Note 28.
PIUTANG LAIN-LAIN
7.
The details of other receivables to third parties as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Rincian piutang lain-lain kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 Rupiah Pihak ketiga Piutang klaim asuransi Pinjaman karyawan Piutang showroom Lain-lain Jumlah
OTHER RECEIVABLES
2013
594.385.447 566.518.355 132.500.000 636.735.273
1.198.903.753 931.667.570 512.241.000 357.819.028
Rupiah Third parties Insurance claim receivables Employee loans Showroom receivables Others
1.930.139.075
3.000.631.351
Total
Piutang klaim asuransi merupakan tagihan atau klaim asuransi atas kendaraan yang hilang atau bermasalah kepada perusahaan asuransi.
Insurance claim receivables represent insurance claim on the stolen or broken vehicles to insurance companies.
Pinjaman karyawan merupakan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan tertentu yang bukan personil manajemen kunci Perusahaan. Pinjaman ini akan dilunasi secara periodik melalui pemotongan gaji bulanan.
Employees loans represent non-interest bearing to certain employees who are not key management personnel of the Company. This loan will be paid on a periodic basis through monthly payroll deductions.
Piutang showroom merupakan piutang penjualan kendaraan yang diambil alih.
atas
Showroom receivables represent receivables on sale of foreclosed assets.
Piutang lain-lain terutama merupakan piutang atas pemberian insentif dari perusahaan asuransi.
Other receivables mainly represent receivables on insentive from insurance companies.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain dapat tertagih sehingga tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that all other receivables are collectible therefore no allowance for impairment losses was provided.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar piutang lain-lain diungkapkan pada Catatan 28.
Information with respect to the classification and fair value of other receivables is disclosed in Note 28.
48 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
131
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
8.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2014
Jumlah pihak ketiga
2013
8.137.611.086 4.092.735.863 568.471.707 75.000.000 30.442.000
2.104.232.960 1.864.166.501 548.790.038 290.878.576 331.935.114 36.137.750
Third parties Building rental Building renovation Insurance Bank provision Dealer Others
12.904.260.656
5.176.140.939
Total third parties
361.944.416
236.111.112
Related parties (Note 26a) Building rental
13.266.205.072
5.412.252.051
Total
Pihak ketiga Sewa gedung Renovasi gedung Asuransi Provisi bank Dealer Lain-lain Pihak berelasi (Catatan 26a) Sewa gedung Jumlah
9.
Sewa gedung merupakan pembayaran di muka atas sewa gedung kantor operasional dan kantor cabang Perusahaan dengan jangka waktu sewa antara 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun.
Building rental represents prepayment for building rental of the Company’s operational office and branch offices with a lease term between 1 (one) to 5 (five) years.
Renovasi gedung merupakan biaya renovasi atas gedung yang disewa oleh Perusahaan dan diamortisasi sepanjang masa manfaat sewa.
Building renovation represents renovation expenses on the building leased by the Company and are amortized over the useful life of the lease.
ASET TETAP
9.
Saldo Awal/ Beginning Balance
FIXED ASSETS The details of fixed assets are as follows:
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
2014 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Additions/ Deductions/ Reclassification Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
283.500.000 233.218.500
-
-
283.500.000 233.218.500
7.288.594.572 11.195.687.495
624.011.700 4.818.400.000
5.308.512.509
7.912.606.272 10.705.574.986
Cost Direct ownership Land Building Office equipment and furniture Vehicles
Jumlah Biaya Perolehan
19.001.000.567
5.442.411.700
5.308.512.509
19.134.899.758
Total Cost
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
13.604.413
11.660.931
-
25.265.344
4.854.487.476 5.714.204.310
874.814.803 1.891.699.339
3.855.457.007
5.729.302.279 3.750.446.642
Accumulated Depreciation Direct ownership Building Office equipment and furniture Vehicles
Jumlah Akumulasi Penyusutan
10.582.296.199
2.778.175.073
3.855.457.007
9.505.014.265
Total Accumulated Depreciation
9.629.885.493
Book Value
Nilai Buku
8.418.704.368
49
132
PREPAID EXPENSES
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
The details of fixed assets are as follows: (continued)
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Saldo Awal/ Beginning Balance
FIXED ASSETS (continued)
2013 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Additions/ Deductions/ Reclassification Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
283.500.000 233.218.500
-
-
283.500.000 233.218.500
5.634.720.659 13.073.054.161
1.734.472.080 2.134.500.000
80.598.167 4.011.866.666
7.288.594.572 11.195.687.495
Cost Direct ownership Land Building Office equipment and furniture Vehicles
Jumlah Biaya Perolehan
19.224.493.320
3.868.972.080
4.092.464.833
19.001.000.567
Total Cost
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
1.943.488
11.660.925
-
13.604.413
4.124.613.139 5.873.167.090
810.472.504 2.224.836.664
80.598.167 2.383.799.444
4.854.487.476 5.714.204.310
Accumulated Depreciation Direct ownership Building Office equipment and furniture Vehicles
Jumlah Akumulasi Penyusutan
9.999.723.717
3.046.970.093
2.464.397.611
10.582.296.199
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku
9.224.769.603
8.418.704.368
Book Value
Penyusutan dibebankan pada beban umum dan administrasi masing-masing sebesar Rp 2.778.175.073 dan Rp 3.046.970.093 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 22).
Depreciation is charged to general and administrative expenses amounting to Rp 2,778,175,073 and Rp 3,046,970,093 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively (Note 22).
Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
The details of gain on sale of fixed assets are as follows:
2014 Hasil penjualan aset tetap Nilai buku aset tetap Laba penjualan aset tetap
2013
3.275.250.000
1.691.333.000
(1.453.055.502 )
(1.628.067.222)
1.822.194.498
63.265.778
Proceeds from sale of fixed assets Net book value of fixed assets Gain on sale of fixed assets
Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif.
Gain on sale of fixed assets is presented as part of “Other Income” in statement of comprehensive income.
Perusahaan memiliki tanah seluas 144 (seratus empat puluh empat) meter persegi yang berlokasi di Rokan Hulu, Riau dengan hak kepemilikan berupa Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 April 2043. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Company has a land of 144 (one hundred and forty four) square meters located in Rokan Hulu, Riau with the right of ownership of Building Use Rights (“HGB”) with a maturity of 30 (thirty) years and will mature on April 17, 2043. Management believes that there will be no difficulty in the extension of landrights since all of the landrights were acquired legally.
50 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
133
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
Aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Central Asia, PT Ace Jaya Proteksi dan PT Mandiri Axa General Insurance (pihak ketiga) dengan nilai pertanggungan keseluruhan masing-masing sebesar Rp 9.671.500.000 dan Rp 12.781.600.000 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
Fixed assets, except for land, are covered by insurance against losses from fire, theft and other risks with PT Asuransi Central Asia, PT Ace Jaya Proteksi and PT Mandiri Axa General Insurance (third party) with a total coverage amounting to Rp 9,671,500,000 and Rp 12,781,600,000 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. The management believes that insurance coverage is adequate to cover possible losses on such risks.
Jumlah biaya perolehan atas aset tetap yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing adalah sebesar Rp 5.312.919.241 dan Rp 5.469.312.891.
The cost of the Company’s fixed assets that have been fully depreciated but still being utilized as of December 31, 2014 and 2013 amounting to Rp 5,312,919,241 and Rp 5,469,312,891, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada aset tetap yang tidak dipakai sementara atau dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.
As of December 31, 2014 and 2013, there are no fixed assets that are temporarily out of use or retired from use but not classified as held for use.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kendaraan masing-masing sejumlah 14 (empat belas) dan 15 (lima belas) unit digunakan sebagai jaminan atas utang pembiayaan dari PT Tunas Mandiri Finance, PT BII Finance dan PT BCA Finance (Catatan 15).
As of December 31, 2014 and 2013, 14 (fourteen) and 15 (fifteen) units vehicles, respectively, are used as collateral for finance lease obtained from PT Tunas Mandiri Finance, PT BII Finance and PT BCA Finance (Note 15).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan melakukan peninjauan kembali atas masa manfaat, metode penyusutan, dan nilai residu aset tetap dan menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan atas metode dan asumsi tersebut.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company performed a review on useful life, depreciation method, and residual value of fixed assets and concluded that there was no change in those methodology and assumptions.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Based on management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of fixed assets as of December 31, 2014 and 2013.
10. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH
10. FORECLOSED ASSETS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2014 Agunan yang diambil alih Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Agunan yang diambil alih neto
2013
4.636.108.922 (303.829.845 ) 4.332.279.077
3.514.620.293 (40.711.892) 3.473.908.401
Foreclosed assets Less: allowance for impairment lossses Foreclosed assets net
The movements of the allowance for impairment losses are as follows:
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2014
2013
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan
40.711.892 263.117.953
40.711.892
Balance at beginning of year Provision during the year
Saldo akhir tahun
303.829.845
40.711.892
Balance at end of year
51
134
FIXED ASSETS (continued)
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH (lanjutan)
10. FORECLOSED ASSETS (continued) Management believes that the allowance for impairment losses on market value of foreclosed assets is adequate to cover impairment losses that may arise from a decrease in the market value of foreclosed assets.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai pasar atas agunan yang diambil alih cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat penurunan nilai pasar atas agunan yang diambil alih. 11. ASET LAIN-LAIN
11. OTHER ASSETS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2014
2013
Setoran jaminan Uang muka Lain-lain
1.471.210.000 1.273.365.780 270.000.000
1.974.560.000 767.020.636 24.000.000
Security deposits Advances Others
Jumlah
3.014.575.780
2.765.580.636
Total
Setoran jaminan terdiri dari uang jaminan sewa gedung kantor operasional dan kantor cabang Perusahaan.
Security deposit consists of security deposits for rental of the Company’s operational office and branch offices.
Uang muka terdiri dari uang muka dealer, uang muka perjalanan dinas, perbaikan dan pemeliharaan, dan jasa profesional.
Advances consists of advances dealers, advances for traveling, repairs and maintenance, and professional services.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar aset lain-lain diungkapkan pada Catatan 28.
Information with respect to the classification and fair value of of other assets is disclosed in Note 28.
12. UTANG BANK
12. BANK LOANS This account represents bank loans obtained from:
Akun ini merupakan pinjaman yang diterima dari: 2014 Rupiah PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu PT ICB Bumiputera Tbk) Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus: - Transaksi Khusus I - Transaksi Khusus II - Transaksi Khusus III - Transaksi Khusus IV - Transaksi Khusus V - Transaksi Khusus VI - Transaksi Khusus VII - Transaksi Khusus VIII PT Bank Permata Tbk Fasilitas Pinjaman atas Piutang Pembiayaan Kendaraan: - Fasilitas Piutang Pembiayaan I - Fasilitas Piutang Pembiayaan II Jumlah (dipindahkan)
2013
731.889.074 2.811.403.673 5.317.538.014 9.503.678.265 14.195.455.973 31.387.618.203 48.709.037.932 10.550.015.124
4.683.741.954 10.057.178.506 13.140.987.235 17.281.179.541 23.691.760.462 2.085.870.981 -
65.894.865.220
61.883.531.987
10.931.870.729
27.794.085.831
Rupiah PT Bank MNC Internasional Tbk (formerly PT Bank ICB Bumiputera Tbk) Special Transactions Loan Facility: Special Transaction I Special Transaction II Special Transaction III Special Transaction IV Special Transaction V Special Transaction VI Special Transaction VII Special Transaction VIII PT Bank Permata Tbk Vehicles Financing Receivables Loan Facility: Financing Receivables I Facility Financing Receivables II Facility
200.033.372.207
160.618.336.497
Total (brought forward)
52 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
135
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued) 2014
Jumlah (pindahan)
2013 160.618.336.497
21.759.833.721 2.023.063.137 9.043.338.966 19.850.000.000
38.899.941.501 3.261.330.181 -
-
19.620.755.885
14.752.282.665
24.417.353.795
26.562.553.991
-
- Fasilitas Kredit Modal Kerja I
11.175.169.069
8.714.612.700
- Fasilitas Kredit Modal Kerja II PT Bank DKI
16.845.592.095
-
3.781.000.000
-
996.447.997
8.245.507.159
Overdraft Facility PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk Fixed Installment Loan I Facility Fixed Installment Loan II Facility PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Working Capital Credit I Facility Working Capital Credit II Facility PT Bank DKI Working Capital Credit Facility PT Bank Windu Kentjana International Tbk Installment Loan Facility -
326.822.653.848
263.777.837.718
Total
PT Bank Victoria International Tbk Fasilitas Kredit Modal Kerja: - Fasilitas Fixed Loan I - Fasilitas Fixed Loan II - Fasilitas Fixed Loan III - Fasilitas Demand Loan - Fasilitas Pinjaman Rekening Koran PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk - Fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran I - Fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran II PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
- Fasilitas Modal Kerja PT Bank Windu Kentjana International Tbk - Fasilitas Installment Loan Jumlah
Kerjasama Pembiayaan Pembelian Kendaraan
Financing Vehicles
Perusahaan mengadakan kerjasama pembiayaan pembelian kendaraan dengan beberapa bank (Catatan 24a). Liabilitas Perusahaan yang mungkin timbul berasal dari transaksi dengan menggunakan dasar jaminan (with recourse), dicatat sebagai liabilitas atas transaksi pembiayaan bersama. Perusahaan mengakui piutang pembiayaan konsumen yang terkait dengan transaksi tersebut.
The Company entered into financing cooperation on acquisition of vehicles with several banks (Note 24a). The Company’s payables that may arise from with recourse transactions are recorded as payables on joint financing transactions. The recognized the corresponding Company receivables from the customers.
Fasilitas pembiayaan pembelian kendaraan with recourse dengan masing-masing bank adalah sebagai berikut:
Financing facilities on acquisition of vehicles with recourse with each bank are as follows:
53
136
Total (carried forward) PT Bank Victoria International Tbk Working Capital Credit Facility: Fixed Loan I Facility Fixed Loan II Facility Fixed Loan III Facility Demand Loan Facility -
200.033.372.207
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
Cooperation
on
Acquisition
of
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan) a.
12. BANK LOANS (continued) a. Special Transaction Loan Facility
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera Tbk)
PT Bank MNC Internasional Tbk (formerly PT Bank ICB Bumiputera Tbk)
Pada tanggal 13 September 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank ICB Bumiputera Tbk (“ICB”) dalam bentuk fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I yang dengan jumlah bersifat non-revolving maksimum sebesar Rp 20.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 13 Maret 2016. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 12,75% sampai dengan 13% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 110% dari jumlah pokok pinjaman.
On September 13, 2011, the Company obtained a non-revolving Special Transaction Loan I facility from PT Bank ICB Bumiputera Tbk (“ICB”) with a maximum amount of Rp 20,000,000,000. The facility is due on March 13, 2016. The interest rate charged ranging from 12.75% up to 13% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 110% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 23 Desember 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari ICB dalam bentuk Pinjaman Transaksi Khusus II yang bersifat non-revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 25.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 23 Juni 2016. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 12,25% sampai dengan 12,50% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 105% dari jumlah pokok pinjaman.
On December 23, 2011, the Company obtained a non-revolving Special Transaction Loan II facility from ICB with a maximum amount of Rp 25,000,000,000. The facility is due on June 23, 2016. The interest rate charged ranging from 12.25% up to 12.50% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 105% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 31 Mei 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari ICB dalam bentuk Pinjaman Transaksi Khusus III yang bersifat non-revolving (uncommitted) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 25.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 30 November 2016. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 12% sampai dengan 12,50% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 105% dari jumlah pokok pinjaman.
On May 31, 2012, the Company obtained a non-revolving (uncommitted) Special Transaction Loan III facility from ICB with a maximum amount of Rp 25,000,000,000. The facility is due on November 30, 2016. The interest rate charged ranging from 12% up to 12.50% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 105% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 6 November 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari ICB dalam bentuk Pinjaman Transaksi Khusus IV yang bersifat non-revolving (uncommitted) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 25.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 6 Mei 2017. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 12% sampai dengan 12,50% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 105% dari jumlah pokok pinjaman.
On November 6, 2012, the Company obtained a non-revolving (uncommitted) Special Transaction Loan IV facility from ICB with a maximum amount of Rp 25,000,000,000. The facility is due on May 6, 2017. The interest rate charged ranging from 12% up to 12.50% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 105% of the total amount of the outstanding loan.
54 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
137
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan) a.
12. BANK LOANS (continued) a. Special Transaction Loan Facility (continued)
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (lanjutan) PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera Tbk) (lanjutan)
PT Bank MNC Internasional Tbk (formerly PT Bank ICB Bumiputera Tbk) (continued)
Pada tanggal 6 Maret 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari ICB dalam bentuk Pinjaman Transaksi Khusus V yang bersifat non-revolving (uncommitted) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 6 September 2017. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 11,25% sampai dengan 11,75% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 105% dari jumlah pokok pinjaman.
On March 6, 2013, the Company obtained a non-revolving (uncommitted) Special Transaction Loan V facility from ICB with a maximum amount of Rp 30,000,000,000. The facility is due on September 6, 2017. The interest rate charged ranging from 11.25% up to 11.75% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 105% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 28 Oktober 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari ICB dalam bentuk Pinjaman Transaksi Khusus VI yang bersifat non-revolving (uncommitted) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 40.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 28 April 2018. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 12,25% sampai dengan 14% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 105% dari jumlah pokok pinjaman.
On October 28, 2013, the Company obtained a non-revolving (uncommitted) Special Transaction Loan VI facility from ICB with a maximum amount of Rp 40,000,000,000. The facility is due on April 28, 2018. The interest rate charged ranging from 12.25% up to 14% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 105% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 29 September 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari ICB dalam bentuk Pinjaman Transaksi Khusus VII yang bersifat non-revolving (uncommitted) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 29 Maret 2019. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 13% sampai dengan 16% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 105% dari jumlah pokok pinjaman.
On September 29, 2014, the Company obtained a non-revolving (uncommitted) Special Transaction Loan VII facility from ICB with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The facility is due on March 29, 2019. The interest rate charged ranging from 13% up to 16% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 105% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 23 Desember 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank MNC Internasional Tbk dalam bentuk Pinjaman Transaksi Khusus VIII yang bersifat nonrevolving (uncommitted) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 23 Maret 2019. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 14% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 100% dari jumlah pokok pinjaman.
On December 23, 2014, the Company obtained a non-revolving (uncommitted) Special Transaction Loan VIII facility from PT Bank MNC Internasional Tbk with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The facility is due on March 23, 2019. The interest rate charged at 14% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 100% of the total amount of the outstanding loan.
55
138
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan) b.
12. BANK LOANS (continued) b. Vehicles Financing Receivables Loan Facility
Fasilitas Pinjaman atas Piutang Pembiayaan Kendaraan PT Bank Permata Tbk
PT Bank Permata Tbk
Pada tanggal 24 Maret 2010, Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank Permata Tbk (“BP”) berupa fasilitas pinjaman atas piutang pembiayaan kendaraan. Perjanjian atas perolehan fasilitas pinjaman ini telah diperbaharui dan diperpanjang beberapa kali.
On March 24, 2010, the Company obtained a financing receivables loan facility from PT Bank Permata Tbk (“BP”). The loan facility agreement has been renewed and amended several times.
Pada tanggal 23 Juli 2012, BP menyetujui untuk menaikkan pagu fasilitas pinjaman piutang pembiayaan kendaraan I yang diperoleh Perusahaan sebesar Rp 5.000.000.000 dari semula Rp 95.000.000.000 menjadi Rp 100.000.000.000 yang bersifat revolving dengan jangka waktu penarikan pinjaman berakhir pada tanggal 27 Juli 2013 dan memberikan fasilitas pinjaman piutang pembiayaan kendaraan II yang bersifat nonrevolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 yang jangka waktu penarikan pinjamannya akan berakhir pada tanggal 27 Juli 2013.
On July 23, 2012, BP agreed to increase the limit of revolving financing receivables I loan facility obtained by the Company amounting to Rp 5,000,000,000 from Rp 95,000,000,000 to Rp 100,000,000,000 and provided the withdrawal period up to July 27, 2013 and provided non-revolving receivables financing II loan facility with a maximum amount of Rp 50,000,000,000 and with the withdrawal period up to July 27, 2013.
Pada tanggal 13 September 2013, BP menyetujui perpanjangan jangka waktu penarikan fasilitas pinjaman atas piutang pembiayaan kendaraan I dan fasilitas pinjaman atas piutang pembiayaan kendaraan II tersebut di atas sampai dengan tanggal 27 Juli 2014.
On September 13, 2013, BP agreed to extend the loan withdrawal period on the above financing receivables I and II loan facilties up to July 27, 2014.
Pada tanggal 1 September 2014, BP memberikan perpanjangan jangka waktu penarikan fasilitas pinjaman atas piutang pembiayaan kendaraan I dan II sampai dengan tanggal 27 Juli 2015.
On September 1, 2014, BP provided an extention of financing receivables I and II loan facilities withdrawal period up to July 27, 2015.
Jangka waktu pembayaran kembali atas fasilitas pinjaman tersebut adalah 48 (empat puluh delapan) bulan sejak tanggal penarikan fasilitas.
The term of loan facilities repayment is 48 (forty eight) months since the date of loan facilities withdrawal.
Keseluruhan fasilitas tersebut di atas dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 100% dari jumlah pokok pinjaman.
All above facilities are secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables with minimum amount of 100% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tahun 2014 dan 2013, tingkat suku bunga yang dikenakan masing-masing adalah berkisar antara 13,25% sampai dengan 14,5% per tahun dan 11,25% sampai dengan 13,25% per tahun.
In 2014 and 2013, the interest rate charged ranging from 13.25% up to 14.5% per annum and 11.25% up to 13.25% per annum, respectively.
56 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
139
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan) c.
12. BANK LOANS (continued) c.
Fasilitas Kredit Modal Kerja PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
•
•
Fasilitas Fixed Loan
Fixed Loan Facility
Pada tanggal 22 Januari 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Victoria International Tbk (“Victoria”) berupa fasilitas Kredit Modal Kerja dalam bentuk fasilitas Fixed Loan I (FL-I) Line Limit Non-revolving Uncommitted dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 dan dikenakan tingkat suku bunga sesuai dengan ketentuan suku bunga yang berlaku di Victoria pada setiap penarikan fasilitas. Jangka waktu penarikan pinjaman adalah sejak tanggal 22 Januari 2013 sampai dengan 22 Oktober 2013. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 110% dari jumlah pokok pinjaman.
On January 22, 2013, the Company obtained a Working Capital Credit facility from PT Bank Victoria International Tbk (“Victoria”) under Uncommitted Non-Revolving Line Limit Fixed Loan I (FL-I) facility with a maximum amount of Rp 50,000,000,000 and bears interest rate in accordance with the prevailing interest rate in Victoria on each withdrawal. The period of loan facility withdrawal starting from January 22, 2013 up to October 22, 2013. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 110% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 25 Oktober 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Victoria berupa fasilitas Kredit Modal Kerja dalam bentuk fasilitas Fixed Loan II (FL-II) Line Limit Non-revolving Uncommitted dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000.000 dan dikenakan tingkat suku bunga sesuai dengan ketentuan suku bunga yang berlaku di Victoria pada setiap penarikan fasilitas. Jangka waktu penarikan pinjaman adalah sejak tanggal 25 Oktober 2013 sampai dengan 25 Juli 2017. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 100% dari jumlah pokok pinjaman.
On October 25, 2013, the Company obtained a Working Capital Credit facility from Victoria under Uncommitted Non-Revolving Line Limit Fixed Loan II (FL-II) facility with a maximum amount of Rp 30,000,000,000 and bears interest rate in accordance with the prevailing interest rate in Victoria on each withdrawal. The period of loan facility withdrawal starting from October 25, 2013 up to July 25, 2017. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 100% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 9 Oktober 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Victoria berupa fasilitas Kredit Modal Kerja dalam bentuk fasilitas Fixed Loan III (FL-III) Line Limit Non-revolving - Uncommitted dengan jumlah maksimum sebesar Rp 75.000.000.000. Jangka waktu penarikan pinjaman adalah sejak tanggal 9 Oktober 2014 sampai dengan 9 Oktober 2015. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 100% dari jumlah pokok pinjaman.
On October 9, 2014, the Company obtained a Working Capital Credit facility from Victoria under Uncommitted Non-Revolving Line Limit Fixed Loan III (FL-III) facility with a maximum amount of Rp 75,000,000,000. The period of loan facility withdrawal starting from October 9, 2014 up to October 9, 2015. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 100% of the total amount of the outstanding loan.
57
140
Working Capital Credit Facility
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan) c.
12. BANK LOANS (continued) c.
Fasilitas Kredit Modal Kerja (lanjutan)
Working Capital Credit Facility (continued)
PT Bank Victoria International Tbk (lanjutan)
PT Bank Victoria International Tbk (continued)
•
•
•
Fasilitas Fixed Loan (lanjutan) Pada tahun 2014 dan 2013, tingkat suku bunga yang dikenakan atas pinjaman FL I berkisar antara 11,75% sampai dengan 14% per tahun.
In 2014 and 2013, the interest rate charged on FL I facility ranging from 11.75% up to 14% per annum.
Pada tahun 2014 dan 2013, tingkat suku bunga yang dikenakan atas pinjaman FL II berkisar antara 14% sampai dengan 15% per tahun.
In 2014 and 2013, the interest rate charged on FL II facility ranging from 14% up to 15% per annum.
Pada tahun 2014, tingkat suku bunga yang dikenakan atas pinjaman FL III berkisar antara 14,5% sampai dengan 15% per tahun.
In 2014, the interest rate charged on FL III facility ranging from 14.5% up to 15% per annum. •
Fasilitas Pinjaman Rekening Koran
Overdraft Facility On October 25, 2013, the Company obtained an overdraft facility from Victoria with a maximum amount of Rp 20,000,000,000. The facility has matured on October 25, 2014 and was extended up to October 25, 2015. The interest rate is 15% per annum. This facility is secured by the Company’s shares owned by Nobhill Capital Corporation of 180,000,000 shares (Note 17).
Pada tanggal 25 Oktober 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Victoria berupa fasilitas Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah maksimum sebesar Rp 20.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini telah berakhir pada tanggal 25 Oktober 2014 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 25 Oktober 2015. Tingkat suku bunga yang dikenakan adalah sebesar 15% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan saham Perusahaan milik Nobhill Capital Corporation sejumlah 180.000.000 saham (Catatan 17). •
Fixed Loan Facility (continued)
Fasilitas Demand Loan
•
Demand Loan Facility On April 3, 2014, Victoria transferred plafond of Fixed Loan II facility to Demand Loan facility amounting to Rp 10,000,000,000 and Overdraft facility to Demand Loan Facility amounting to Rp 10,000,000,000. The Demand Loan facility has matured on October 25, 2014 and was extended up to October 25, 2015. The interest rate charged ranging from 14% up to 15.5% per annum. The Demand Loan facility is secured by the Company’s shares owned by Nobhill Capital Corporation of 180,000,000 shares (Note 17).
Pada tanggal 3 April 2014, Victoria mengalihkan plafon fasilitas Fixed Loan II ke Demand Loan sebesar Rp 10.000.000.000 dan plafon fasilitas Pinjaman Rekening Koran ke Demand Loan sebesar Rp 10.000.000.000. Fasilitas Demand Loan jatuh tempo pada tanggal 25 Oktober 2014 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 25 Oktober 2015. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 14% sampai dengan 15,5% per tahun. Fasilitas Demand Loan dijamin dengan saham Perusahaan milik Nobhill Capital Corporation sejumlah 180.000.000 saham (Catatan 17).
58 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
141
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan) c.
12. BANK LOANS (continued) c. Working Capital Loan Facility (continued)
Fasilitas Kredit Modal Kerja (lanjutan) PT Bank Victoria International Tbk (lanjutan)
PT Bank Victoria International Tbk (continued)
•
•
Fasilitas Anjak Piutang Pada tanggal 30 April 2014, Victoria mengalihkan plafon fasilitas Fixed Loan II ke pembiayaan Anjak Piutang sebesar Rp 10.000.000.000. Jangka waktu fasilitas Anjak Piutang adalah selama 12 (dua belas) bulan. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 15% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia piutang minimal sebesar 110% dari jumlah pinjaman.
On April 3, 2014, Victoria transferred plafond of Fixed Loan II to Factoring facility amounting to Rp 10,000,000,000. The term of Factoring facility is 12 (twelve) months. The interest rate charged at 15% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the receivables at 110% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas anjak piutang.
As of December 31, 2014, there was no outstanding loan balance of factoring facility.
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
Pada tanggal 1 Maret 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (“BRI Agroniaga”) berupa fasilitas Kredit Modal Kerja dalam bentuk fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran I bersifat non-revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000.000. Jangka waktu pinjaman maksimum adalah 42 (empat puluh dua) bulan termasuk jangka waktu penarikan 6 (enam) bulan. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 11,5% per tahun dan akan ditinjau setiap saat sesuai ketentuan suku bunga yang berlaku di BRI Agroniaga. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 100% dari jumlah pokok pinjaman.
On March 1, 2013, the Company obtained a Working Capital Credit facility from PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (“BRI Agroniaga”) under non-revolving Fixed Installment Loan I facility with a maximum amount of Rp 30,000,000,000. The maximum term of the loan is 42 (forty two) months including the withdrawal period of 6 (six) months. The interest rate charged at 11.5% per annum and will be reviewed at any time in accordance with the prevailing interest rates in BRI Agroniaga. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 100% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 27 Maret 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BRI Agroniaga berupa fasilitas Kredit Modal Kerja dalam bentuk fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran II bersifat non-revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000.000. Jangka waktu pinjaman maksimum adalah 42 (empat puluh dua) bulan termasuk jangka waktu penarikan 6 (enam) bulan. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 13,5% per tahun dan akan ditinjau setiap saat sesuai ketentuan suku bunga yang berlaku di BRI Agroniaga. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 100% dari jumlah pokok pinjaman.
On March 27, 2014, the Company obtained a Working Capital Credit facility from BRI Agroniaga under non-revolving Fixed Installment II Loan facility with a maximum amount of Rp 30,000,000,000. The maximum term of the loan is 42 (forty two) months including the withdrawal period of 6 (six) months. The interest rate charged at 13.5% per annum and will be reviewed at any time in accordance with the prevailing interest rates in BRI Agroniaga. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 100% of the total amount of the outstanding loan.
59
142
Factoring Facility
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan) c.
12. BANK LOANS (continued) c. Working Capital Loan Facility (continued)
Fasilitas Kredit Modal Kerja (lanjutan) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
Pada tanggal 19 Juni 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (“BPJB”) berupa fasilitas Kredit Modal Kerja bersifat non-revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 20.000.000.000. Jangka waktu pinjaman maksimum adalah 36 (tiga puluh enam) bulan dengan masa penarikan selama 6 (enam) bulan. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 11% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 110% dari jumlah pokok pinjaman.
On June 19, 2013, the Company obtained a non-revolving Working Capital Credit facility from PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (“BPJB”) with a maximum amount of Rp 20,000,000,000. The maximum term of loan is 36 (thirty six) months with withdrawal period of 6 (six) months. The interest rate charged at 11% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 110% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 16 April 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BPJB berupa fasilitas Kredit Modal Kerja bersifat nonrevolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 20.000.000.000. Jangka waktu pinjaman maksimum adalah 36 (tiga puluh enam) bulan dengan masa penarikan selama 6 (enam) bulan. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 12,25% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 100% dari jumlah pokok pinjaman.
On April 16, 2014, the Company obtained a non-revolving Working Capital Credit facility from BPJB with a maximum amount of Rp 20,000,000,000. The maximum term of loan is 36 (thirty six) months with withdrawal period of 6 (six) months. The interest rate charged at 12.25% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 100% of the total amount of the outstanding loan.
PT Bank DKI
PT Bank DKI
Pada tanggal 17 Desember 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank DKI berupa fasilitas Kredit Modal Kerja bersifat non-revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu pinjaman maksimum adalah 42 (empat puluh dua) bulan dengan jangka waktu penarikan selama 6 (enam) bulan. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 13% per tahun dan akan ditinjau setiap saat sesuai ketentuan suku bunga yang berlaku di PT Bank DKI. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 105% dari jumlah pokok pinjaman.
On December 17, 2014, the Company obtained a non-revolving Working Capital Credit facility from PT Bank DKI with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The maximum term of loan is 42 (forty two) months with withdrawal period of 6 (six) months. The interest rate charged at 13% per annum and will be reviewed at any time in accordance with the prevailing interest rates in PT Bank DKI. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 105% of the total amount of the outstanding loan.
60 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
143
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan) d.
12. BANK LOANS (continued)
Fasilitas Installment Loan
d. Installment Loan Facility
PT Bank Windu Kentjana International Tbk
PT Bank Windu Kentjana International Tbk
Pada tanggal 7 Desember 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Windu Kentjana International Tbk (“BWK”) berupa fasilitas Installment Loan (IL) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 10.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah selama 3 (tiga) tahun dengan masa penarikan selama 6 (enam) bulan. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 12,5% per tahun untuk dua tahun pertama serta 13% per tahun untuk tahun ketiga dan akan ditinjau setiap saat sesuai ketentuan suku bunga yang berlaku di BWK. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 110% dari jumlah pokok pinjaman.
On December 7, 2011, the Company obtained an Installment Loan (IL) facility from PT Bank Windu Kentjana International Tbk (“BWK”) with a maximum amount of Rp 10,000,000,000. The term of loan is 3 (three) years with withdrawal period of 6 (six) months. The interest rate charged at 12.5% per annum for the first two years and 13% per annum for third year and will be reviewed at any time in accordance with the prevailing interest rates in BWK. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 110% of the total amount of the outstanding loan.
Pada tanggal 8 November 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BWK berupa fasilitas Installment Loan (IL) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 10.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 3 (tiga) tahun dengan masa penarikan selama 6 (enam) bulan. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 12% sampai dengan 12,5% per tahun dan akan ditinjau setiap saat sesuai ketentuan suku bunga yang berlaku di BWK. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 110% dari jumlah pokok pinjaman.
On November 8, 2012, the Company obtained an Installment Loan (IL) facility from BWK with a maximum amount of Rp 10,000,000,000. The term of loan is 3 (three) years with withdrawal period of 6 (six) months. The interest rate charged ranging from 12% up to 12.5% per annum and will be reviewed at any time in accordance with the prevailing interest rates in BWK. This facility is secured by fiduciary transfer of the consumer financing receivables at 110% of the total amount of the outstanding loan.
Seluruh perjanjian fasilitas pinjaman di atas mencakup adanya pembatasan-pembatasan tertentu, antara lain, pembatasan untuk memperoleh pinjaman dari pihak lain berhubungan dengan jaminan yang telah diberikan oleh Perusahaan kepada masing-masing kreditur, memberikan pinjaman kepada pihak lain yang memiliki hubungan afiliasi ataupun pihak ketiga lainnya, mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak ketiga (kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum dalam Perusahaan), melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan dalam anggaran dasar Perusahaan pada saat ditandatanganinya perjanjian pinjaman, membubarkan atau melikuidasi Perusahaan, merubah bidang/jenis usaha Perusahaan, merubah bentuk hukum atau status hukum Perusahaan, menyewakan/memindahtangankan barang-barang yang digunakan sebagai jaminan, melakukan merger sehingga merubah komposisi kepemilikan saham, mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan usaha Perusahaan dikendalikan oleh pihak lain yang dapat mengakibatkan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Perusahaan, membagikan dividen lebih dari 50% dari laba neto Perusahaan.
All above loan agreements include certain loan covenants, among others, the restriction to obtain loans from other parties associated with the collaterals provided by the Company to each creditor, provide loans to other parties which has an affiliate relationship or other third parties, as a guarantor to third parties (except for transactions that are common in the Company), operate business activities other than those mentioned in the articles of association of the Company at the time of the signing of the loan agreement, dissolve or liquidate the Company, change industry/type of the Company’s business, change legal entity or legal status of the Company, lease/transfer of goods that are used as collateral, merge which change the composition of shares ownership, enter into a management agreement or other similar agreements so the Company’s operations controlled by other parties which may result in material negative effects on the Company’s operations, declare dividends more than 50% of the net income of the Company.
61
144
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan telah memenuhi pembatasanpembatasan tertentu di atas.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company has complied with the above loan covenants.
Perusahaan melunasi angsuran pokok dan bunga sesuai dengan jumlah dan jadwal angsuran yang ditetapkan oleh masing-masing kreditur.
The Company paid the installment of principal and interest in accordance with the amount and repayment schedule determined by each creditor.
Kreditur mensyaratkan gearing ratio dan debt to equity ratio Perusahaan tidak melebihi 8 (delapan) kali sampai dengan 10 (sepuluh) kali. Gearing ratio dan debt to equity ratio Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar 2,43 kali dan 2,37 kali, dan pada tanggal 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar 4,22 kali dan 4,12 kali.
The creditors require the Company to maintain gearing ratio and debt to equity ratio not exceeding 8 (eight) times up to 10 (ten) times. The Company’s gearing ratio and debt to equity ratio as of December 31, 2014 of 2.43 times and 2.37 times, respectively, and December 31, 2013 of 4.22 times and 4.12 times, respectively.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar utang bank diungkapkan pada Catatan 28.
Information with respect to the classification and fair value of bank loans is disclosed in Note 28.
13. BEBAN AKRUAL
13. ACCRUED EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2014
2013
Bunga Lain-lain
2.684.078.808 432.132.555
2.689.009.251 95.504.264
Interest Others
Jumlah
3.116.211.363
2.784.513.515
Total
Information with the respect to the classification and fair value of accrued expenses is disclosed in Note 28.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar beban akrual diungkapkan pada Catatan 28.
14. PERPAJAKAN
14. TAXATION a. Taxes payable
a. Utang pajak
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2014
2013
Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29
529.666.666 267.669.644 1.704.271 134.229.312 11.876.338
246.669.633 314.019 133.991.104 2.941.866
Income tax Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 29
Jumlah
945.146.231
383.916.622
Total
62 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
145
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN (lanjutan)
14. TAXATION (continued) b. Income tax
b. Pajak penghasilan
Income tax benefit (expense) consists of:
Manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari: 2014 Pajak kini Pajak tangguhan - Tahun berjalan - Penyesuaian tahun sebelumnya Jumlah pajak tangguhan Beban pajak penghasilan neto
2013
(1.621.675.250 ) (10.623.341 ) 10.177.973 (445.368 ) (1.622.120.618 )
237.387.684 (48.156.861) 189.230.823 (1.421.520.927)
Current tax Deferred tax Current year Prior year adjustment Total deferred tax Income tax expense net
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif, dengan laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before income tax benefit (expense), as shown in the statement of comprehensive income, and the estimated taxable income for the years ended December 31, 2014 and 2013 is as follows:
2014 Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif Perbedaan temporer: Penyusutan aset tetap Beban imbalan pasca kerja Penyisihan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih Amortisasi provisi bank dibayar di muka Laba penjualan aset tetap Perbedaan tetap: Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat diperhitungkan untuk tujuan perpajakan
2013
5.481.506.790
5.235.054.998
490.415.293
544.034.277
478.965.939
463.422.974
263.117.953
-
74.072.863 (1.349.065.413 )
677.221.404 (735.127.917 )
Income before income tax benefit (expense) per statement of comprehensive income Temporary differences: Depreciation of fixed assets Employee benefits expense Provision for impairment losses of foreclosed assets Amortization of prepaid bank provision Gain on sale of fixed assets Permanent differences:
(24.738.019)
Interest income subjected to final tax
1.334.839.031
283.139.944
Non-deductible expenses
Laba kena pajak
6.486.701.149
6.443.007.661
Taxable income
Laba kena pajak (dibulatkan)
6.486.701.000
6.443.007.000
Taxable income (rounded-off)
(287.151.307 )
63
146
(1.610.751.750)
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
14. TAXATION (continued) b.
Pajak penghasilan (lanjutan)
Income tax (continued)
Pajak kini (lanjutan)
Current tax (continued)
Perhitungan beban pajak tahun berjalan dan utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The computation of current tax expense and income tax payable are as follows:
2014 Beban pajak kini Dikurangi: pajak penghasilan pasal 25 dibayar di muka Utang pajak penghasilan pasal 29
2013
1.621.675.250
1.610.751.750
(1.609.798.912 )
(1.607.809.884)
11.876.338
2.941.866
Current tax expense Less: prepaid income tax article 25 Income tax payable article 29
Surat Pemberitahuan (“SPT”) Tahunan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2014 belum dilaporkan. Laba kena pajak hasil rekonsiliasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 akan digunakan sebagai dasar dalam pengisian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Badan Perusahaan.
Annual Corporate Income Tax Return (“SPT”) for fiscal year 2014 has not yet been submitted. The taxable income which resulted from reconciliation for the year ended December 31, 2014 will be used as basis for filling the Company’s SPT.
Perhitungan laba kena pajak dan utang pajak penghasilan pasal 29 Perusahaan untuk tahun 2013 telah sesuai dengan SPT Tahunan Pajak Perusahaan yang Penghasilan Badan dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Pajak.
The calculation of taxable income and income tax payable article 29 of the Company for the year 2013 are in accordance with SPT reported to the Tax Office.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak sebesar 25% atas laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
The reconciliation between tax expense computed using the prevailing tax rate of 25% on income before income tax benefit (expense) and income tax expense as presented in the statement of comprehensive income is as follows:
2014 Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap pada tarif pajak yang berlaku Penyesuaian atas pajak penghasilan tangguhan tahun sebelumnya Beban pajak penghasilan neto
2013 Income before income tax benefit (expense) per statement of comprehensive income
5.481.506.790
5.235.054.998
1.370.376.660
1.308.763.585
261.921.931
64.600.481
Tax expense based on the applicable tax rates Tax effects on permanent differences at the applicable tax rate
(10.177.973 )
48.156.861
Adjustment on prior year deferred tax income
1.421.520.927
Income tax expense - net
1.622.120.618
64 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
147
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
14. TAXATION (continued) b.
Pajak penghasilan (lanjutan) Pajak kini (lanjutan)
Current tax (continued)
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan, dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan ini berlaku untuk tahun pajak sebelum tahun 2008. Sedangkan, untuk tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak.
Under the taxation laws in Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within 10 (ten) years since the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. This rule applicable for fiscal year prior to 2008. While for fiscal year 2008 and subsequent years stipulate that the DGT may assess or amend taxes within 5 (five) years since the tax becomes due.
Pada tahun 2013, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) dari DJP dengan rincian sebagai berikut:
In 2013, the Company received Tax Assessment Letters regarding Underpayment (SKPKB) and Tax Collection Letter (STP) from DGT with details as follows:
Nomor/ Number SKPKB dan/and STP 00047/201/11/062/13
Jenis Pajak/ Type of Tax
Masa/Tahun Pajak/ Fiscal Period/Year
Jumlah/Amount
Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21/ Income Tax article 21
Januari - Desember/ January - December 2011
00001/140/03/062/13
PPh pasal 4 ayat 2/ Income Tax article 4(2)
Juni/June 2003
4.810.000
00001/140/04/062/13
PPh pasal 4 ayat 2/ Income Tax article 4(2)
Februari/February 2004
4.850.000
00001/140/05/062/13
PPh pasal 4 ayat 2/ Income Tax article 4(2)
Juli/July 2005
6.242.000
00001/140/06/062/13
PPh pasal 4 ayat 2/ Income Tax article 4(2)
Mei/May 2006
2.530.000
Jumlah/Total
66.770.084
85.202.084
Perusahaan telah membayar kurang bayar dan tagihan pajak tersebut di atas pada berbagai tanggal di tahun 2013 dan telah membebankannya pada beban umum dan administrasi pada laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company has paid the above underpayment and tax collection on various dates in 2013 and charged them to general and administrative expenses in the statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2013.
Tidak terdapat Surat Ketetapan Pajak yang diterima oleh Perusahaan pada tahun 2014.
There are no Tax Assessment Letters received by the Company in 2014.
65
148
Income tax (continued)
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
14. TAXATION (continued) b.
Pajak penghasilan (lanjutan)
Income tax (continued)
Pajak tangguhan
Deferred tax
Rincian manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The details of income tax benefit (expense) for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Imbalan pasca kerja Penyisihan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih Provisi bank dibayar di muka Penyusutan aset tetap Penyesuaian tahun sebelumnya Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan neto
2014
2013
119.741.485
115.855.743
65.779.488 18.518.216 (214.662.530 )
169.305.351 (47.773.410 )
Provision for impairment losses of foreclosed assets Prepaid bank provision Depreciation of fixed assets
10.177.973
(48.156.861 )
Prior year adjustment
(445.368 )
2014
2013
365.269.126 491.385.099
579.931.656 371.643.614
75.957.461
-
Deferred tax assets: Depreciation of fixed assets Employee benefits Provision for impairment losses of foreclosed assets Deferred tax liability:
Liabilitas pajak tangguhan: Provisi bank dibayar di muka Aset pajak tangguhan neto
Income tax benefit (expense) - net
The details of deferred tax assets (liability) as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Aset pajak tangguhan: Penyusutan aset tetap Imbalan pasca kerja Penyisihan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih
189.230.823
Employee benefits
932.611.686
(18.518.216 )
Prepaid bank provision
933.057.054
Deferred tax assets - net
Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable income will be available against which the temporary differences can be utilized. The management believes that the deferred tax assets can be utilized in the future.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah penghasilan kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat dimanfaatkan di masa mendatang.
66 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
149
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. UTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA
15. OTHER PAYABLES - THIRD PARTIES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2014
2013
Rupiah Utang dealer Utang pembiayaan Titipan asuransi Titipan debitur Lain-lain
3.372.775.452 2.086.290.042 1.594.369.829 197.671.119 463.083.510
4.150.257.363 961.606.879 756.630.989 362.644.446 126.222.245
Rupiah Payables to dealers Financing payables Insurance deposits Debtors deposits Others
Jumlah
7.714.189.952
6.357.361.922
Total
Utang dealer merupakan utang kepada dealer sehubungan dengan transaksi pembelian kendaraan roda 4 (empat) oleh Perusahaan untuk pembiayaan konsumen.
Payables to dealers represent payables to dealers in connection with purchase transactions of four-wheeled motor vehicles by the Company for consumer financing.
Utang pembiayaan merupakan utang kepada PT Tunas Mandiri Finance, PT BII Finance dan PT BCA Finance dalam rangka pembiayaan kendaraan. Utang ini berjangka waktu 3 (tiga) tahun dengan tingkat suku bunga efektif berkisar antara 7,94% sampai dengan 11,10% per tahun. Utang ini didenominasi dalam Rupiah dan dijamin dengan kendaraan yang bersangkutan (Catatan 9).
Financing payables represent payables to PT Tunas Mandiri Finance, PT BII Finance and PT BCA Finance in connection with vehicles financing. The term of these payables is 3 (three) years with an effective interest rate ranging from 7.94% up to 11.10% per annum. These payables are denominated in Rupiah and secured by the related vehicles (Note 9).
Titipan asuransi merupakan premi asuransi yang belum dibayarkan kepada perusahaan asuransi.
Insurance deposits represent insurance premiums that have not been paid yet to the insurance companies.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar utang lain-lain diungkapkan pada Catatan 28.
Information with respect to the classification and fair value of other payables is disclosed in Note 28.
16. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
16. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun normal pada umur 55 tahun sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Imbalan pasca kerja tersebut tidak didanai.
The Company recorded post-employment benefits liability for employees who have reached retirement age of 55 years in accordance with Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 and PSAK 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. The postemployment benefits are unfunded.
Tabel berikut ini merangkum komponen-komponen atas beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif dan liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Prima Bhaksana Lestari, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 3 Februari 2015 untuk tahun 2014 dan 29 Januari 2014 untuk tahun 2013, dengan menggunakan metode projected unit credit.
The following table summarizes the components on post-employment benefits expense recognized in the statement of comprehensive income and post-employment benefits liability recognized in the statement of financial position based on actuarial valuations performed by PT Prima Bhaksana Lestari, an independent actuary, based on its report dated February 3, 2015 for the year 2014 and January 29, 2014 for the year 2013, using the projected unit credit method.
67
150
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)
16.
Jumlah
2014 614.581.356 93.725.534
2013 517.582.794 102.543.816
(192.354.951 )
(156.703.636 )
515.951.939
463.422.974
b. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
c. 2014
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Kerugian aktuarial yang belum diakui Jumlah
BENEFITS
LIABILITY
a. Post-Employment Benefits Expense
a. Beban Imbalan Pasca Kerja Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi kerugian aktuarial
POST-EMPLOYMENT (continued)
Current service cost Interest cost Amortization of actuarial losses Total
b. Post-Employment Benefits Liability 2013
2.793.236.014
Present value of defined benefits obligation
2.094.513.774
(827.695.620)
(607.939.319 )
1.965.540.394
Unrecognized actuarial losses
1.486.574.455
Total
The movements in the post-employment benefits liability for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Mutasi liabilitas imbalan pasca kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014
2013
Saldo awal tahun Beban tahun berjalan (Catatan 21) Pembayaran manfaat tahun berjalan
1.486.574.455
1.023.151.481
515.951.939
463.422.974
(36.986.000)
-
Balance at beginning of year Employee benefits expense during the year (Note 21) Payment of benefits during the year
Saldo akhir tahun
1.965.540.394
1.486.574.455
Balance at end of year
The details of the present value of defined benefits obligation, the program deficit and experience adjustments arising on the plan liabilities for the year ended December 31, 2014 and the previous four years (in thousand of Rupiah) are as follows:
Rincian dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, defisit program dan penyesuaian pengalaman pada liabilitas program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan empat tahun sebelumnya (dalam ribuan Rupiah) adalah sebagai berikut: 2014
2013
2012
2011
2010
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
2.793.236
2.094.514
1.779.232
1.329.972
902.062
Present value of defined benefits obligation
Defisit program
2.793.236
2.094.514
1.779.232
1.329.972
902.062
Program deficit
74.335
Experience adjustments arising on the plan liabilities
Penyesuaian pengalaman pada liabilitas program
219.756
304.845
35.925
(53.169 )
68 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
151
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)
16. POST-EMPLOYMENT (continued)
2014
2013 8,51%
9,11%
Discount rate per annum
4%
4%
Annual salary increase rate
55 tahun/years
55 tahun/years
Pension age
TMI - 2011
TMI - 2011
Mortality rate
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat kematian
The following table demonstrates the sensitivity analysis to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, the present value of defined benefits obligation and current service cost as of December 31, 2014 and 2013:
Tabel berikut menunjukkan analisis sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap nilai kini kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa kini pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013: 2014 Kenaikan 1% Nilai kini kewajiban imbalan pasti Biaya jasa kini Penurunan 1% Nilai kini kewajiban imbalan pasti Biaya jasa kini
2013
(257.026.948) (64.828.524)
300.809.220 76.813.916
69 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
(191.795.987 ) (50.971.544 )
Increase of 1% Present value of defined benefits obligation Current service cost
223.237.928 59.910.824
Decrease of 1% Present value of defined benefits obligation Current service cost
The management has reviewed the assumptions used and agreed that these assumptions are adequate. Management believes that the liability for employee benefits is sufficient to cover the Company’s liability for its employee benefits in accordance with the requirements of Labor Law No. 13/2003.
Manajemen telah mereviu asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut sudah memadai. Manajemen berkeyakinan bahwa liabilitas imbalan pasca kerja tersebut telah memadai untuk menutupi liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan sesuai dengan yang disyaratkan oleh Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
152
LIABILITY
The principal assumptions used in determining of post-employment benefits liability as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Usia pensiun
BENEFITS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. MODAL SAHAM
17. SHARE CAPITAL As of December 31, 2014, the Company’s shareholders based on the report from the Shares Registration Bureau, PT Ficomindo Buana Registrar, are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2014, susunan pemegang saham Perusahaan berdasarkan laporan dari Biro Administrasi Efek, PT Ficomindo Buana Registrar, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Nobhill Capital Corporation PT Regis Pratama Indonesia Widjaja Tannady Chang Eng Thing Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
2014 Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Disetor Penuh/ Number of Shares Kepemilikan/ Percentage Issued and Fully Paid of Ownership
Nobhill Capital Corporation PT Quarta Anugerah Perdana Widjaja Tannady Jumlah
Shareholders
180.000.000 97.500.000 72.000.000 60.000.000
18,00% 9,75% 7,20% 6,00%
18.000.000.000 Nobhill Capital Corporation 9.750.000.000 PT Regis Pratama Indonesia Widjaja Tannady 7.200.000.000 Chang Eng Thing 6.000.000.000
590.500.000
59,05%
59.050.000.000
Public (each below 5%)
1.000.000.000
100,00%
100.000.000.000
Total
As of December 31, 2013, the Company’s shareholders based on Notarial Deed No. 98 of Dra. Rr. Hariyanti Poerbiantari, SH, MKn dated December 27, 2010, are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2013, susunan pemegang saham Perusahaan berdasarkan Akta Notaris Dra. Rr. Hariyanti Poerbiantari, SH, MKn No. 98 tanggal 27 Desember 2010, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Modal Disetor (nilai penuh)/ Total Paid-up Capital (full amount)
2013 Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Disetor Penuh/ Number of Shares Kepemilikan/ Percentage Issued and Fully Paid of Ownership
Jumlah Modal Disetor (nilai penuh)/ Total Paid-up Capital (full amount)
Shareholders
5.400
45%
13.500.000.000
4.800 1.800
40% 15%
12.000.000.000 4.500.000.000
Nobhill Capital Corporation PT Quarta Anugerah Perdana Widjaja Tannady
12.000
100 %
30.000.000.000
Total
Saham Perusahaan milik Nobhill Capital Corporation dijadikan jaminan atas fasilitas Pinjaman Rekening Koran dan Demand Loan yang diperoleh dari PT Bank Victoria International Tbk (Catatan 12).
The Company’s shares owned by Nobhill Capital Corporation are used as collateral for Overdraft and Demand Loan facilities obtained from PT Bank Victoria International Tbk (Note 12).
Berdasarkan Keputusan Sirkular Pemegang Saham Perusahaan sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 6 Maret 2014, yang dinyatakan dengan Akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn No. 31 tanggal 7 Maret 2014, para pemegang saham Perusahaan menyetujui dan memutuskan, antara lain, hal-hal sebagai berikut:
Based on Circular Resolution of the Company’s Shareholders in lieu of the Extraordinary General Meeting of the Company’s Shareholders dated March 6, 2014, as covered by Notarial Deed of Humberg Lie, SH, SE, MKn No. 31 dated March 7, 2014, the Company’s shareholders agreed and resolved, among others, the matters as follows:
1.
1.
Perubahan nilai nominal per saham yaitu semula sebesar Rp 2.500.000 menjadi Rp 100.
Change in the par value of share from Rp 2,500,000 to become Rp 100.
70 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
153
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. MODAL SAHAM (lanjutan)
17. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan Keputusan Sirkular Pemegang Saham Perusahaan sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 6 Maret 2014, yang dinyatakan dengan Akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn No. 31 tanggal 7 Maret 2014, para pemegang saham Perusahaan menyetujui dan memutuskan, antara lain, hal-hal sebagai berikut: (lanjutan)
Based on Circular Resolution of the Company’s Shareholders in lieu of the Extraordinary General Meeting of the Company’s Shareholders dated March 6, 2014, as covered by Notarial Deed of Humberg Lie, SH, SE, MKn No. 31 dated March 7, 2014, the Company’s shareholders agreed and resolved, among others, the matters as follows: (continued)
2.
2.
Sale of part of shares owned by PT Quarta Anugerah Perdana of 2,880 shares to Widjaja Tannady of 1,080 shares and Nobhill Capital Corporation of 1,800 shares, therefore the shares ownerhip (after change in the par value of share) of Widjaja Tannady become 72,000,000 shares or Rp 7,200,000,000 and become Nobhill Capital Corporation 180,000,000 shares or Rp 18,000,000,000. The sale and purchase of shares aforementioned are covered by Deeds of Sale and Purchase of Shares No. 32 and No. 33 made in front of Notary Humberg Lie, SH, SE, MKn dated March 7, 2014.
3.
Increase in the Company’s authorized capital in 2 (two) stages from Rp 100,000,000,000 to become as follows: Stage one is when this Circular Resolution signed become amounting to Rp 120,000,000,000 consists of 1,200,000,000 shares. Stage two is increase in the Company’s authorized capital to become amounting to Rp 400,000,000,000. The change in the Company’s status from a Private Company to a Public Company.
3.
4.
Penjualan sebagian saham milik PT Quarta Anugerah Perdana sebanyak 2.880 saham yaitu kepada Widjaja Tannady sebanyak 1.080 saham dan Nobhill Capital Corporation sebanyak 1.800 saham, sehingga kepemilikan saham (setelah perubahan nilai nominal saham) Widjaja Tannady menjadi sebanyak 72.000.000 saham atau sejumlah Rp 7.200.000.000 dan Nobhill Capital Corporation menjadi sebanyak 180.000.000 saham atau sebanyak Rp 18.000.000.000. Jual beli saham tersebut masing-masing telah dinyatakan dalam Akta Jual Beli Saham No. 32 dan No. 33 yang dibuat di hadapan Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn tanggal 7 Maret 2014. Peningkatan modal dasar Perusahaan dalam 2 (dua) tahap, yang semula sebesar Rp 100.000.000.000 berubah menjadi: Tahap pertama yaitu pada saat penandatanganan Keputusan Sirkular ini menjadi sebesar Rp 120.000.000.000 yang terdiri dari 1.200.000.000 saham. Tahap kedua yaitu meningkatkan modal dasar Perusahaan menjadi sebesar Rp 400.000.000.000. Perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka.
4.
The above changes have been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-11282.AH.01.02.Tahun 2014 dated March 14, 2014 and has been recorded in the database of Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights under Admission Notification Amendment No. AHU-AH.01.10-11553 and No. AHU-AH.01.1011554 dated March 18, 2014, respectively.
Perubahan tersebut di atas telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-11282.AH.01.02.Tahun 2014 tanggal 14 Maret 2014 dan telah dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perusahaan No. AHU-AH.01.10-11553 dan No. AHU-AH.01.1011554 masing-masing tanggal 18 Maret 2014.
71
154
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. MODAL SAHAM (lanjutan)
17. SHARE CAPITAL (continued)
Pada tanggal 7 Juli 2014, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (“IPO”) kepada masyarakat sebanyak 700.000.000 (tujuh ratus juta) saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 105 per saham dan sebanyak 100.000.000 (seratus juta) Waran Seri I dengan ketentuan setiap pemegang saham yang memiliki 7 (tujuh) saham baru berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru. Masa berlaku pelaksanaan waran adalah sejak tanggal 7 Januari 2015 sampai dengan 6 Juli 2017. Pada tanggal 7 Juli 2014, saham dan waran tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On July 7, 2014, the Company conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 700,000,000 (seven hundred millions) common shares to the public with par value of Rp 100 each share at the offering price of Rp 105 each share and 100,000,000 (one hundred million) Series I Warrants whereby every shareholder which has 7 (seven) new shares entitles to obtain 1 (one) Series I Warrant that 1 (one) Series I Warrant entitles the holder to buy 1 (one) new share. The term of Warrant execution starting from January 7, 2015 up to July 6, 2017. On July 7, 2014, the shares and warrants were listed in Indonesia Stock Exchange.
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Total number of shares issued and fully paid capital as of December 31, 2014 is as follows: 2014
12.000
Total number of shares issued and fully paid capital before change in the par value of shares/stock split and IPO
300.000.000
Total number of shares issued and fully paid capital after change in the par value of shares/stock split
700.000.000
New shares issued related to IPO
1.000.000.000
Total number of shares issued and fully paid capital as of December 31, 2014
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh sebelum perubahan/pemecahan nilai saham dan IPO Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh setelah perubahan/pemecahan nilai saham Saham baru yang diterbitkan sehubungan dengan IPO Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember 2014
The following is additional paid-in capital and the costs related to the issuance of the new shares in respect to the IPO:
Berikut ini adalah tambahan modal disetor dan biaya-biaya yang terkait dengan penerbitan saham baru sehubungan dengan IPO: 2014 Tambahan modal disetor: Penerimaan dari IPO Jumlah nilai nominal dari 700.000.000 saham baru yang diterbitkan sehubungan dengan IPO Selisih dana Biaya-biaya yang terkait dengan penerbitan saham baru sehubungan dengan IPO
73.500.000.000
Additional paid-in capital: Proceeds from IPO
70.000.000.000
Total par value of 700,000,000 new shares issued related to IPO
3.500.000.000
Excess of fund
(3.500.000.000 )
Neto
The costs related to the issuance of the new shares in respect to the IPO
-
Net
72 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
155
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. MODAL SAHAM (lanjutan)
17. SHARE CAPITAL (continued) The costs related to the issuance of the new shares in respect to the IPO comprise professional fees paid to underwriters, accountants, legal advisors, financial advisors, appraiser and the Share Registration Bureau and costs which directly related with IPO process.
Biaya-biaya yang terkait dengan penerbitan saham baru sehubungan dengan IPO terdiri dari imbalan jasa profesional yang dibayarkan kepada penjamin emisi, akuntan, penasihat hukum, penasihat keuangan, penilai dan Biro Administrasi Efek serta biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan proses IPO. 18. PENDAPATAN NETO
PEMBIAYAAN
KONSUMEN
-
18. CONSUMER FINANCING INCOME - NET
2014 Pihak ketiga Pendapatan pembiayaan konsumen - bruto Dikurangi: bagian yang dibiayai bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama, penerusan pinjaman dan pengambilalihan piutang (without recourse) (Catatan 24a) Neto
2013
(34.784.480.526 )
(33.199.969.476)
Third Parties Consumer financing income - gross Less: portion financed by banks in connection with the cooperation transactions of joint financing, loan channeling and receivables transfer (without recourse) (Note 24a)
83.572.283.151
77.451.305.365
Net
118.356.763.677
(without
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada pendapatan pembiayaan konsumen dari satu debitur saja yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan pembiayaan konsumen.
For the years ended December 31, 2014 and 2013, the Company has no consumer financing income from one customer only in excess of 10% of total consumer financing income.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, pendapatan pembiayaan konsumen termasuk amortisasi atas pendapatan dan biaya transaksi piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp 6.881.564.966 dan Rp 5.373.625.104.
For the years ended December 31, 2014 and 2013, consumer financing income included amortization of income and transaction cost of consumer financing receivables amounting to Rp 6,881,564,966 and Rp 5,373,625,104, respectively.
19. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
19. OTHER OPERATING INCOME This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2014
2013
Pihak ketiga Administrasi Denda keterlambatan Lain-lain
11.829.651.426 8.099.351.217 5.401.718.665
9.711.309.173 8.766.566.952 2.536.026.405
Third parties Administration Late charges Others
Jumlah
25.330.721.308
21.013.902.530
Total
73
156
110.651.274.841
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
20. INTEREST CHARGES
EXPENSE
AND
FINANCIAL
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2014
2013
Beban bunga pinjaman Beban keuangan lainnya
34.213.972.355 789.452.373
31.168.484.110 1.601.153.093
Interest expense on loans Other financial charges
Jumlah
35.003.424.728
32.769.637.203
Total
21. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN
21. SALARIES AND ALLOWANCES EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2014
2013
Gaji dan tunjangan Insentif Imbalan pasca kerja (Catatan 16)
32.888.278.876 1.734.880.000
28.393.664.661 1.988.083.179
515.951.939
463.422.974
Salaries and allowances Incentive Post-employment benefits (Note 16)
Jumlah
35.139.110.815
30.845.170.814
Total
Salaries and allowances expenses include compensation received by the Company’s Boards of Commissioners and Directors (Notes 1c and 26b).
Beban gaji dan tunjangan adalah termasuk kompensasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan (Catatan 1c dan 26b).
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
22. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2014 Penagihan Telepon, listrik dan air Penyusutan (Catatan 9) Perbaikan dan pemeliharaan Sewa (Catatan 26a) Perjalanan dinas Jasa profesional Pajak dan perijinan Alat tulis kantor Asuransi Pos dan meterai Pemasaran Administrasi bank Iklan Lain-lain Jumlah
2013
5.156.793.102 3.040.172.835 2.778.175.073 2.554.973.520 2.538.529.125 2.254.954.515 1.620.158.560 1.597.191.371 1.388.003.531 1.285.913.313 742.046.629 374.115.506 195.037.155 62.147.540 2.400.715.337
3.966.102.044 2.602.667.362 3.046.970.093 2.051.760.921 2.199.179.413 1.943.497.185 953.200.129 2.302.356.527 1.460.577.332 716.151.014 846.734.763 704.932.664 198.886.932 104.898.379 1.772.575.418
Collection Telephone, electricity and water Depreciation (Note 9) Repairs and maintenance Rental (Note 26a) Traveling Professional fees Taxes and licenses Stationery Insurance Postage and stamp duties Marketing Bank administration Advertising Others
27.988.927.112
24.870.490.176
Total
23. BEBAN LAIN-LAIN
23. OTHER EXPENSES This account represents loss on sale of foreclosed assets with the balance for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounting to Rp 5,202,858,279 and Rp 6,572,469,392, respectively.
Akun ini merupakan rugi atas penjualan agunan yang diambil alih dengan saldo untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 5.202.858.279 dan Rp 6.572.469.392.
74 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
157
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN a.
Perjanjian Kerjasama Pembelian Kendaraan
24. AGREEMENTS Pembiayaan
a.
Agreements
on
Kerjasama Pembiayaan with Recourse
Financing Cooperation with Recourse
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dalam rangka pembiayaan pembelian kendaraan dimana Perusahaan menanggung risiko kredit secara penuh (with recourse) dengan beberapa bank seperti PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera Tbk), PT Bank Permata Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, PT Bank DKI dan PT Bank Windu Kentjana International Tbk.
The Company entered into cooperation agreements in order to finance the acquisition of the vehicles in which the Company bears the full credit risk (with recourse) with several banks such as PT Bank MNC Internasional Tbk (formerly PT Bank ICB Bumiputera Tbk), PT Bank Permata Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, PT Bank DKI and PT Bank Windu Kentjana International Tbk.
Dalam hal kerjasama pembiayaan with recourse, Perusahaan memiliki liabilitas untuk membayar atau menyetor angsuran pokok termasuk bunganya kepada pemberi pembiayaan, jika debitur gagal melakukan pembayaran angsurannya kepada Perusahaan (Catatan 12).
In financing cooperation with recourse, Company has a liability to pay or settle principal installments including interest creditors, if the debtor fails to pay installment to the Company (Note 12).
Kerjasama Pembiayaan without Recourse
Financing Cooperation without Recourse
Perusahaan juga mengadakan kerjasama pembiayaan bersama, penerusan pinjaman dan pengambilalihan piutang dengan beberapa bank dalam rangka pembiayaan pembelian kendaraan dimana Perusahaan menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse).
The Company also entered into cooperation in the form of joint financing, loan channeling and receivables transfer with several banks in order to finance the acquisition of the vehicles in which the Company bears the credit risk in accordance with the portion (without recourse).
Dalam kerjasama pembiayaan without recourse, Perusahaan bertindak sebagai pemberi kredit kepada debitur yang memenuhi kriteria tertentu. Perusahaan bertanggung jawab untuk mengelola dokumentasi dan administrasi setiap debitur. Perusahaan tidak memiliki liabilitas untuk membayar atau menyetor angsuran pokok termasuk bunganya kepada pemberi pembiayaan bersama, jika debitur gagal melakukan pembayaran angsurannya kepada Perusahaan.
In joint financing without recourse, the Company acts as the lender to debtor who meets certain criteria. The Company is responsible for managing the documentation and administration of each debtor. The Company has no obligation to pay or settle the principal installments including interest to the creditors, if the debtor fails to pay its installment to the Company.
Rincian bagian yang dibiayai bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama, penerusan pinjaman dan pengambilalihan piutang (without recourse) (Catatan 5) adalah sebagai berikut:
The details of portion financed by banks in connection with the cooperation transactions of joint financing, loan channeling and receivables transfer (without recourse) (Note 5) are as follows:
2014 Pembiayaan Bersama PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk Jumlah (dipindahkan)
the the to its
2013
88.558.584.715 60.309.119.942
67.453.106.018 124.018.499.390
Joint Financing PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk
148.867.704.657
191.471.605.408
Total (brought forward)
75
158
Financing Cooperation Acquisition of Vehicles
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) a.
24. AGREEMENTS (continued)
Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Pembelian Kendaraan (lanjutan)
a.
Kerjasama Pembiayaan without Recourse (lanjutan)
2013 Joint Financing (continued) Total (carried forward)
148.867.704.657
191.471.605.408
13.682.248.992
48.354.844.121
252.868.350
8.817.219.163
36.732.216.539
19.422.415.786
25.989.209.380 132.078.122 -
31.528.555.024 1.054.378.861 127.657.814
26.814.619
645.888.950
PT Bank DKI PT Bank QNB Indonesia Tbk (formerly PT Bank QNB Kesawan Tbk) Loan Channeling PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Yudha Bhakti Receivables Transfer PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera Tbk)
225.683.140.659
301.422.565.127
Total
PT Bank DKI PT Bank QNB Indonesia Tbk (dahulu PT Bank QNB Kesawan Tbk) Penerusan Pinjaman PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Yudha Bhakti Pengambilalihan Piutang PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera Tbk) Jumlah
on
Financing Cooperation without Recourse (continued)
2014 Pembiayaan Bersama (lanjutan) Jumlah (pindahan)
Financing Cooperation Agreements Acquisition of Vehicles (continued)
Pembiayaan Bersama
Joint Financing
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Pada tanggal 29 April 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 25.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 28 April 2011. Komposisi porsi pembiayaan oleh BII adalah sebesar 95% dan Perusahaan adalah sebesar 5%.
On April 29, 2010, the Company obtained a joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles from PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) with a maximum amount of Rp 25,000,000,000. The withdrawal period of this facility is up to April 28, 2011. The participation of BII’s portion is 95% and the Company’s portion is 5%.
Pada tanggal 19 April 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor dari BII dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 18 April 2013. Komposisi porsi pembiayaan oleh BII adalah sebesar 95% dan Perusahaan adalah sebesar 5%.
On April 19, 2012, the Company obtained a joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles from BII with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The withdrawal period of this facility is up to April 18, 2013. The participation of BII’s portion is 95% and the Company’s portion is 5%.
Pada tanggal 9 April 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor dari BII dengan jumlah maksimum sebesar Rp 120.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 8 April 2014. Komposisi porsi pembiayaan oleh BII adalah sebesar 95% dan Perusahaan adalah sebesar 5%.
On April 9, 2013, the Company obtained a joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles from BII with a maximum amount of Rp 120,000,000,000. The withdrawal period of this facility is up to April 8, 2014. The participation of BII’s portion is 95% and the Company’s portion is 5%.
76 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
159
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) a.
24. AGREEMENTS (continued)
Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Pembelian Kendaraan (lanjutan)
a.
on
Kerjasama Pembiayaan without Recourse (lanjutan)
Financing Cooperation without Recourse (continued)
Pembiayaan Bersama (lanjutan)
Joint Financing (continued)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (lanjutan)
PT Bank (continued)
Pada tanggal 22 Mei 2014, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor atas fasilitas yang diperoleh pada tanggal 9 April 2013 dari BII bersifat revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 120.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan 22 Mei 2015. Komposisi porsi pembiayaan oleh BII adalah sebesar 95% dan Perusahaan adalah sebesar 5%.
On May 22, 2014, the Company obtained an extension of revolving joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles obtained from BII on April 9, 2013 with a maximum amount of Rp 120,000,000,000. The withdrawal period of this facility is up to May 22, 2015. The participation of BII’s portion is 95% and the Company’s portion is 5%.
Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 11,00% sampai dengan 13,25% per tahun dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru. Fasilitas-fasilitas tersebut di atas dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai oleh BII melalui Perusahaan.
The interest rate charged ranging from 11.00% up to 13.25% per annum and can be changed for each new withdrawal. These facilities are secured by motor vehicles financed by BII through the Company.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 88.558.584.715 dan Rp 67.453.106.018, dan disajikan mengurangi piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
The outstanding loan balance as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 88,558,584,715 and Rp 67,453,106,018, respectively, and presented net of consumer financing receivables (Note 5).
PT Bank Mutiara Tbk
PT Bank Mutiara Tbk
Pada tanggal 24 Mei 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor dari PT Bank Mutiara Tbk (“BM”) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 bersifat non-revolving. Jangka waktu penarikan fasilitas ini adalah selama 6 (enam) bulan. Komposisi porsi pembiayaan oleh BM adalah sebesar 99% dan Perusahaan adalah sebesar 1%. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 14% per tahun dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru.
On May 24, 2011, the Company obtained a non-revolving joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles from PT Bank Mutiara Tbk (“BM”) with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The withdrawal period of this facility is for 6 (six) months. The participation of BM’s portion is 99% and the Company’s portion is 1%. The interest rate charged at 14% per annum and can be changed for each new withdrawal.
Pada tanggal 10 Mei 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor dari BM dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 bersifat non-revolving. Jangka waktu penarikan fasilitas ini adalah selama 3 (tiga) bulan. Komposisi porsi pembiayaan oleh BM adalah sebesar 99% dan Perusahaan adalah sebesar 1%. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 12,5% sampai dengan 13% per tahun dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru.
On May 10, 2012, the Company obtained a non-revolving joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles from BM with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The withdrawal period of this facility is for 3 (three) months. The participation of BM’s portion is 99% and the Company’s portion is 1%. The interest rate charged ranging from 12.5% up to 13% per annum and can be changed for each new withdrawal.
77
160
Financing Cooperation Agreements Acquisition of Vehicles (continued)
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
Internasional
Indonesia
Tbk
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) a.
24. AGREEMENTS (continued)
Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Pembelian Kendaraan (lanjutan)
a.
Financing Cooperation Agreements Acquisition of Vehicles (continued)
on
Kerjasama Pembiayaan without Recourse (lanjutan)
Financing Cooperation without Recourse (continued)
Pembiayaan Bersama (lanjutan)
Joint Financing (continued)
PT Bank Mutiara Tbk (lanjutan)
PT Bank Mutiara Tbk (continued)
Pada tanggal 14 Desember 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor dari BM dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 bersifat non-revolving. Jangka waktu pembiayaan adalah 4 (empat) tahun dengan masa penarikan selama 4 (empat) bulan. Komposisi porsi pembiayaan oleh BM adalah sebesar 99% dan Perusahaan adalah sebesar 1%. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 12,5% sampai dengan 13% per tahun dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru.
On December 14, 2012, the Company obtained a non-revolving joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles from BM with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The financing term of this facility is for 4 (four) years with withdrawal period of 4 (four) months. The participation of BM’s portion is 99% and the Company’s portion is 1%. The interest rate charged ranging from 12.5% up to 13% per annum and can be changed for each new withdrawal.
Pada tanggal 9 April 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor dari BM dengan jumlah maksimum sebesar Rp 100.000.000.000 bersifat revolving. Jangka waktu pembiayaan adalah 4 (empat) tahun dengan masa penarikan selama 12 (dua belas) bulan. Komposisi porsi pembiayaan oleh BM adalah sebesar 99% dan Perusahaan adalah sebesar 1%. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 12% sampai dengan 12,50% per tahun dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru.
On April 9, 2013, the Company obtained a revolving joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles from BM with a maximum amount of Rp 100,000,000,000. The financing term of this facility is for 4 (four) years with withdrawal period of 12 (twelve) months. The participation of BM’s portion is 99% and the Company’s portion is 1%. The interest rate charged ranging from 12% up to 12.50% per annum and can be changed for each new withdrawal.
Pada tanggal 16 Mei 2014, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor atas fasilitas yang diperoleh pada tanggal 9 April 2013 dan penambahan plafon dari BM bersifat revolving dan end user on liquidations dengan jumlah maksimum sebesar Rp 150.000.000.000 yang terdiri dari plafon fasilitas awal sebesar Rp 100.000.000.000 dan plafon tambahan sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu penarikan dana untuk plafon fasilitas awal adalah sejak tanggal 9 April 2014 sampai dengan 8 April 2015 dan untuk plafon tambahan adalah sejak tanggal 16 Mei 2014 sampai dengan 8 April 2015. Komposisi porsi pembiayaan oleh BM adalah sebesar 99% dan Perusahaan adalah sebesar 1%. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 13,5% per tahun dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru.
On May 16, 2014, the Company obtained an extension of joint financing facility obtained on April 9, 2013 and additional plafond of revolving and end user on liquidations joint financing facilities from BM with a maximum amount of Rp 150,000,000,000 which consist of beginning facility plafond amounting to Rp 100,000,000,000 and additional plafond amounting to Rp 50,000,000,000. The withdrawal period for beginning facility plafond starting from April 9, 2014 up to April 8, 2015 and additional plafond starting from May 16, 2014 up to April 8, 2015. The participation of BM’s portion is 99% and the Company’s portion is 1%. The interest rate charged at 13,5% per annum and can be changed for each new withdrawal.
78 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
161
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) a.
24. AGREEMENTS (continued)
Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Pembelian Kendaraan (lanjutan)
a.
on
Kerjasama Pembiayaan without Recourse (lanjutan)
Financing Cooperation without Recourse (continued)
Pembiayaan Bersama (lanjutan)
Joint Financing (continued)
PT Bank Mutiara Tbk (lanjutan)
PT Bank Mutiara Tbk (continued)
Fasilitas-fasilitas tersebut di atas dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai oleh BM melalui Perusahaan.
These facilities are secured by motor vehicles financed by BM through the Company.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 60.309.119.942 dan Rp 124.018.499.390, dan disajikan mengurangi piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
The outstanding loan balance as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 60,309,119,942 and Rp 124,018,499,390, respectively, and presented net of consumer financing receivables (Note 5).
PT Bank DKI
PT Bank DKI
Pada tanggal 23 Desember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan dari PT Bank DKI (“Bank DKI”) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 bersifat non-revolving. Jangka waktu fasilitas ini adalah selama 42 (empat puluh dua) bulan dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Komposisi porsi pembiayaan oleh Bank DKI adalah sebesar 95% dan Perusahaan adalah sebesar 5%. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 13,5% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan ketentuan Bank DKI.
On December 23, 2010, the Company obtained a non-revolving joint financing facility for acquisition of vehicles from PT Bank DKI (“Bank DKI”) with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The term of the facility is 42 (forty two) months and can be extended upon agreed by both parties. The participation of Bank DKI’s portion is 95% and the Company is 5%. The interest rate charged at 13.5% per annum and can be changed in accordance with the provisions of Bank DKI.
Pada tanggal 29 Maret 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan dari Bank DKI dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 bersifat non-revolving. Jangka waktu fasilitas ini adalah selama 42 (empat puluh dua) bulan dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Komposisi porsi pembiayaan oleh Bank DKI adalah sebesar 95% dan Perusahaan adalah sebesar 5%. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 12% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan ketentuan Bank DKI.
On March 29, 2012, the Company obtained a non-revolving joint financing facility for acquisition of vehicles from Bank DKI with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The term of the facility is 42 (forty two) months and can be extended agreed by both parties. The participation of Bank DKI’s portion is 95% and the Company is 5%. The interest rate charged at 12% per annum and can be changed in accordance with the provisions of Bank DKI.
Pada tanggal 21 Januari 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan dari Bank DKI dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 bersifat non-revolving. Jangka waktu fasilitas ini adalah selama 42 (empat puluh dua) bulan dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Komposisi porsi pembiayaan oleh Bank DKI adalah sebesar 95% dan Perusahaan adalah sebesar 5%. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 12% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan ketentuan Bank DKI.
On January 21, 2013, the Company obtained a non-revolving joint financing facility for acquisition of vehicles from Bank DKI with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The term of the facility is 42 (forty two) months and can be extended agreed by both parties. The participation of Bank DKI’s portion is 95% and the Company is 5%. The interest rate charged at 12% per annum and can be changed in accordance with the provisions of Bank DKI.
79
162
Financing Cooperation Agreements Acquisition of Vehicles (continued)
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) a.
24. AGREEMENTS (continued)
Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Pembelian Kendaraan (lanjutan)
a.
Financing Cooperation Agreements Acquisition of Vehicles (continued)
on
Kerjasama Pembiayaan without Recourse (lanjutan)
Financing Cooperation without Recourse (continued)
Pembiayaan Bersama (lanjutan)
Joint Financing (continued)
PT Bank DKI (lanjutan)
PT Bank DKI (continued)
Fasilitas-fasilitas tersebut di atas dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Bank DKI melalui Perusahaan.
These facilities are secured by motor vehicles financed by Bank DKI through the Company.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 13.682.248.992 dan Rp 48.354.844.121, dan disajikan mengurangi piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
The outstanding loan balance as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 13,682,248,992 and Rp 48,354,844,121, respectively, and presented net of consumer financing receivables (Note 5).
PT Bank QNB Indonesia Tbk (dahulu PT Bank QNB Kesawan Tbk)
PT Bank QNB Indonesia PT Bank QNB Kesawan Tbk)
Pada tanggal 14 Januari 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian mobil dari PT Bank QNB Kesawan Tbk (“QNB) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu penarikan fasilitas ini sampai dengan tanggal 14 Januari 2011. Komposisi porsi pembiayaan oleh QNB maksimum sebesar 99% dan Perusahaan minimum sebesar 1%. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 15% per tahun dan dapat ditinjau kembali setiap saat.
On January 14, 2010, the Company obtained a joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles from PT Bank QNB Kesawan Tbk (“QNB”) with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The withdrawal period of this facility is up to January 14, 2011. The participation of QNB’s portion is 99% and the Company’s portion is 1%. The interest rate charged at 15% per annum and can be reviewed any time.
Pada tanggal 22 Juni 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan bersama yang bersifat On Liquidation basis dari QNB dalam rangka pembelian mobil dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu penarikan fasilitas ini sampai dengan tanggal 22 Juni 2012. Komposisi porsi pembiayaan oleh QNB maksimum sebesar 99% dan Perusahaan minimum sebesar 1%. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 13% per tahun dan dapat ditinjau kembali setiap saat.
On June 22, 2011, the Company obtained an On Liquidation Basis of joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles from QNB with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The withdrawal period of this facility is up to June 22, 2012. The participation of QNB’s portion is 99% and the Company’s portion is 1%. The interest rate charged at 13% per annum and can be reviewed any time.
Fasilitas-fasilitas tersebut di atas dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai oleh QNB melalui Perusahaan.
These facilities are secured by motor vehicles financed by QNB through the Company.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 252.868.350 dan Rp 8.817.219.163, dan disajikan mengurangi piutang pembiayaan konsumennya (Catatan 5).
The outstanding loan balance as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 252,868,350 and Rp 8,817,219,163, respectively, and presented net of consumer financing receivables (Note 5).
Tbk
(formerly
80 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
163
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
24. AGREEMENTS (continued)
a. Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Pembelian Kendaraan (lanjutan)
a.
Kerjasama Pembiayaan without Recourse (lanjutan)
Financing Cooperation without Recourse (continued)
Penerusan Pinjaman
Loan Channeling
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
Pada tanggal 26 Agustus 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas kerjasama pembiayaan penerusan pinjaman dari PT Bank Bukopin Tbk (“Bukopin”) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 bersifat revolving. Jangka waktu fasilitas ini adalah selama 12 (dua belas) bulan. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 11,00% sampai dengan 11,50% per tahun dan dapat ditinjau kembali setiap saat. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Bukopin melalui Perusahaan.
On August 26, 2013, the Company obtained a revolving loan channeling from PT Bank Bukopin Tbk (“Bukopin”) with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The withdrawal period of this facility is for 12 (twelve) months. The interest rate charged ranging from 11.00% up to 11.50% per annum and can be changed for each new withdrawal. This facility is secured by motor vehicles financed by Bukopin through the Company.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 36.732.216.539 dan Rp 19.422.415.786, dan disajikan mengurangi piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
The outstanding loan balance as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 36,732,216,539 and Rp 19,422,415,786, respectively, and presented net of consumer financing receivables (Note 5).
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 22 Mei 2013, Perusahan memperoleh fasilitas pembiayaan konsumen untuk membiayai pembelian kendaraan bermotor dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 bersifat uncommitted line non-revolving. Jangka waktu penyaluran fasilitas ini adalah selama 12 (dua belas) bulan. Komposisi porsi pembiayaan oleh BRI sebesar 100%. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 11,50% sampai dengan 12,50% per tahun dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai oleh BRI melalui Perusahaan.
On May 22, 2013, the Company obtained an uncommitted line non-revolving joint financing facility for financing the acquisition of motor vehicles from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) with a maximum amount of Rp 50,000,000,000. The withdrawal period of this facility is for 12 (twelve) months. The participation of BRI’s portion is 100%. The interest rate charged ranging from 11.50% up to 12.50% per annum and can be changed for each new withdrawal. These facilities are secured by motor vehicles financed by BRI through the Company.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 25.989.209.380 dan Rp 31.528.555.024, dan disajikan mengurangi piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
The outstanding loan balance as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 25,989,209,380 and Rp 31,528,555,024, respectively, and presented net of consumer financing receivables (Note 5).
81
164
Financing Cooperation Agreements on Acquisition of Vehicles (continued)
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
24. AGREEMENTS (continued)
a. Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Pembelian Kendaraan (lanjutan)
a.
Financing Cooperation Agreements on Acquisition of Vehicles (continued)
Kerjasama Pembiayaan without Recourse (lanjutan)
Financing Cooperation without Recourse (continued)
Penerusan Pinjaman (lanjutan)
Loan Channeling (continued)
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri
Pada tanggal 15 Desember 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan secara Syariah dalam bentuk Murabahah dari PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”) dalam rangka pembelian kendaraan bermotor roda 4 (empat) baru dan bekas sebesar Rp 20.000.000.000. Porsi pembiayaan oleh BSM maksimal sebesar 100% atau jumlah lain yang disetujui oleh BSM dan Perusahaan. Marjin pembiayaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sebesar 14%, 2 (dua) tahun sebesar 14,5% dan 3 (tiga) tahun sebesar 15% dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru. Jangka waktu fasilitas ini adalah selama 4 (empat) tahun termasuk periode penyediaan pembiayaan selama 1 (satu) tahun. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai oleh BSM melalui Perusahaan. Jangka waktu fasilitas ini adalah sampai dengan tanggal 15 Desember 2013 dengan jangka waktu penarikan selama 1 (satu) tahun.
On December 15, 2009, the Company obtained a Murabahah Facility from PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”) to purchase new and second four-wheeled motor vehicles amounting to Rp 20,000,000,000. The participation of BSM’s portion is at maximum of 100% or other portion agreed by BSM and the Company. Financing margin for loan term of 1 (one) year is 14%, 2 (two) years is 14.5% and 3 (three) years is 15% and can be changed for each new withdrawal. The term of this facility is 4 (four) years including availability period for 1 (one) year. This facility is secured by motor vehicles financed by BSM through the Company. The term of this facility is up to December 15, 2013 with withdrawal period of 1 (one) year.
Pada tanggal 24 Januari 2011, Perusahaan memperoleh perpanjangan jangka waktu penarikan pembiayaan selama 1 (satu) tahun.
On January 24, 2011, the Company obtained an extension of withdrawal period of financing for 1 (one) year.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 132.078.122 dan Rp 1.054.378.861, dan disajikan mengurangi piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
The outstanding loan balance as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 132,078,122 and Rp 1,054,378,861, respectively, and presented net of consumer financing receivables (Note 5).
PT Bank Yudha Bhakti
PT Bank Yudha Bhakti
Pada tanggal 27 Juli 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kerjasama berupa penerusan/penyaluran kredit dari PT Bank Yudha Bhakti (“BYB”) untuk kendaraan bermotor roda 4 (empat) atau lebih sebesar Rp 10.000.000.000. Jangka waktu penyaluran kredit adalah selama 12 (dua belas) bulan.
On July 27, 2009, the Company obtained a loan channeling facility from PT Bank Yudha Bhakti (“BYB”) for four-wheeled or more motor vehicles amounting to Rp 10,000,000,000. The period of loan channeling is 12 (twelve) months.
Pada tanggal 27 Juli 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kerjasama berupa penerusan/penyaluran kredit dari BYB untuk kendaraan bermotor roda 4 (empat) atau lebih sebesar Rp 10.000.000.000. Jangka waktu penyaluran kredit adalah selama 12 (dua belas) bulan.
On July 27, 2009, the Company obtained a loan channeling facility from BYB for four-wheeled or more motor vehicles amounting to Rp 10,000,000,000. The period of loan channeling is 12 (twelve) months.
82 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
165
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
24. AGREEMENTS (continued)
a. Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Pembelian Kendaraan (lanjutan)
a.
Kerjasama Pembiayaan without Recourse (lanjutan)
Financing Cooperation without Recourse (continued)
Penerusan Pinjaman (lanjutan)
Loan Channeling (continued)
PT Bank Yudha Bhakti (lanjutan)
PT Bank Yudha Bhakti (continued)
Fasilitas-fasilitas tersebut di atas dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai oleh BYB melalui Perusahaan.
These facilities are secured by motor vehicles financed by BYB through the Company.
Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 16% sampai dengan 18% per tahun dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru.
The interest rate charged ranging from 16% up to 18% per annum and can be changed for each new withdrawal.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 127.657.814, dan disajikan mengurangi piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
The outstanding loan balance as of December 31, 2013 amounted to Rp 127,657,814, and presented net of consumer financing receivables (Note 5).
Pada bulan Mei 2014, Perusahaan telah melunasi seluruh fasilitas kerjasama penerusan kredit ini.
On May 2014, the Company has fully paid these loan channeling facilities.
Pengambilalihan Piutang
Receivables Transfer
PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera Tbk)
PT Bank MNC Internasional Tbk (formerly PT Bank ICB Bumiputera Tbk)
Pada tanggal 17 September 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan dengan pengambilalihan piutang (asset purchase) kendaraan mobil yang berjangka waktu 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) tahun dengan ketentuan baki debet piutang yang diambil alih oleh PT Bank ICB Bumiputera Tbk (“ICB”) seluruhnya tidak melebihi Rp 37.500.000.000. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 11% sampai dengan 20% per tahun.
On September 17, 2009, the Company obtained a receivables transfer facility of motor vehicles with term of 1 (one) to 3 (three) years with the amount of outstanding receivables taken over by PT Bank ICB Bumiputera Tbk (“ICB”) not exceed Rp 37,500,000,000. The interest rate charged ranging from 11% up to 20% per annum.
Pada tanggal 4 Mei 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan dengan pengambilalihan piutang (asset purchase) kendaraan mobil yang berjangka waktu 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) tahun dengan ketentuan baki debet piutang yang diambil alih oleh ICB seluruhnya tidak melebihi Rp 70.000.000.000. Tingkat suku bunga yang dikenakan berkisar antara 11% sampai dengan 20% per tahun.
On May 4, 2010, the Company obtained a receivables transfer facility of motor vehicles with term of 1 (one) to 4 (four) years with the amount of outstanding receivables taken over by ICB not exceed Rp 70,000,000,000. The interest rate charged ranging from 11% up to 20% per annum.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 26.814.619 dan Rp 645.888.950, dan disajikan mengurangi piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
The outstanding loan balance as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 26,814,619 and Rp 645,888,950, respectively, and presented net of consumer financing receivables (Note 5).
83
166
Financing Cooperation Agreements on Acquisition of Vehicles (continued)
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
24. AGREEMENTS (continued)
b. Perjanjian Kerjasama dengan Perusahaan Asuransi
b.
The Company entered into cooperation agreements with PT Asuransi Central Asia, PT MNC Asuransi Indonesia, PT Victoria Insurance and PT Asuransi Rama Satria Wibawa, third party insurance companies, to protect motor vehicles financed by the Company, among others from the risk of loss and damage (Note 5).
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Central Asia, PT MNC Asuransi Indonesia, PT Victoria Insurance dan PT Asuransi Rama Satria Wibawa, perusahaan asuransi pihak ketiga, untuk melindungi kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Perusahaan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan (Catatan 5). c. Perjanjian Kerjasama dengan Dealer
c.
d. Perjanjian Sewa Gedung
d.
25. LABA PER SAHAM DASAR
25. EARNINGS PER SHARE Basic earnings per share is calculated by dividing income for the year by the weighted-average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. 2014
Laba per saham dasar *)
Building Lease Agreements The Company entered into building lease agreements for offices in Jakarta, Tangerang, Bekasi, West Java, Central Java, Sumatera and Borneo. The agreements have a lease term between 1 (one) to 5 (five) years with rental expenses as specified in each agreement.
Perusahaan mengadakan perjanjian-perjanjian sewa menyewa ruangan untuk kantor di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera, dan Kalimantan. Perjanjianperjanjian tersebut berjangka waktu sewa antara 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan harga sewa sebagaimana tercantum dalam masing-masing perjanjian.
Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar *)
Cooperation Agreements with Dealers The Company entered into cooperation agreements with dealers in connection with the consumer financing facilities, among others, with PT Nusantara Indah, PT Mandiri Mobilindo, CV Wijaya, PT Sahaja Mobilindo and CV Divo Warna Mobilindo.
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan dealer-dealer sehubungan dengan pemberian fasilitas pembiayaan konsumen, antara lain, dengan PT Nusantara Indah, PT Mandiri Mobilindo, CV Wijaya, PT Sahaja Mobilindo dan CV Divo Warna Mobilindo.
Laba tahun berjalan
Cooperation Agreements with Insurance Companies
2013
3.859.386.173
3.813.534.071
Income for the year
650.000.000
300.000.000
Weighted-average number of shares outstanding *)
5,94
12,71
Basic earnings per share
*) The weighted-average number of shares outstanding for the year ended December 31, 2013 are restated after giving effect to the change of par value of share from Rp 2,500,000 per share into Rp 100 per share. The change in par value of share is considered to have recognized since January 1, 2013.
Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 disajikan kembali setelah memperhitungkan pengaruh perubahan nilai nominal saham dari Rp 2.500.000 per saham menjadi Rp 100 per saham. Perubahan nilai nominal saham tersebut dianggap telah diakui sejak tanggal 1 Januari 2013.
84 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
167
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. SALDO DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
DENGAN
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIHAK-
26.
WITH
Sifat Hubungan
Nature of Relationship
Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Perusahaan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 2b.
Related parties are companies and individuals who have ownership or management relationship directly or indirectly with the Company as stated in Note 2b.
Pihak Berelasi/ Related Parties
Sifat dari Hubungan/ Nature of Relationship
Sifat dari Transaksi/ Nature of Transaction
Widjaja Tannady
Pemegang saham/Shareholder
Sewa menyewa bangunan rumah toko (ruko)/Lease of commercial building
PT Quarta Anugerah Perdana
Pemegang saham/Shareholder
Sewa menyewa bangunan rumah toko (ruko)/Lease of commercial building
Dewan Komisaris dan Direksi
Manajemen kunci/Key management
Imbalan kerja jangka pendek/Shortterm employee benefits
Saldo dan Berelasi
Transaksi
dengan
Pihak-pihak
Balances Parties
and
Transactions
with
Related
Saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Balances and transactions with related parties are as follows:
a.
a.
Sewa Menyewa Bangunan Rumah Toko (Ruko)
Lease of Commercial Building
Pada tanggal 28 Januari 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa sebuah bangunan ruko untuk digunakan sebagai kantor, yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Ruko Business Center Blok B No. 1, Pekanbaru, Riau, dengan Widjaja Tannady, pemegang saham Perusahaan. Jangka waktu sewa adalah sejak tanggal 21 Maret 2014 sampai dengan 21 Maret 2017. Perusahaan diwajibkan untuk membayar sewa sebesar Rp 390.000.000 untuk periode sewa tersebut.
On January 28, 2014, the Company entered into a commercial building lease agreement to be used as an office, which is located at Jalan Jenderal Sudirman Ruko Business Center Blok B No. 1, Pekanbaru, Riau, with Widjaja Tannady, the Company’s shareholder. The term of lease starting from March 21, 2014 up to March 21, 2017. The Company is required to pay rent expenses amounting to Rp 390,000,000 for that lease period.
Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa 2 (dua) unit bangunan rumah toko (ruko) untuk digunakan sebagai kantor, yang terletak di Komplek Plaza Pasifik Blok A2 No. 25 dan No. 27, Kelapa Gading, Jakarta Utara, dengan PT Quarta Anugerah Perdana, pemegang saham Perusahaan. Perjanjian ini terakhir diperpanjang pada tanggal 1 Juni 2011 untuk jangka waktu sewa selama 4 (empat) tahun yang dimulai sejak tanggal 2 Juni 2011 sampai dengan 2 Juni 2015. Perusahaan diwajibkan untuk membayar sewa sebesar Rp 666.667.000 untuk periode sewa tersebut.
The Company entered into 2 (two) units of commercial building lease agreement to be used as an office, which is located at Komplek Plaza Pasifik Blok A2 No. 25 and No. 27, Kelapa Gading, North Jakarta, with PT Quarta Anugerah Perdana, the Company’s shareholder. The latest agreement is extended on June 1, 2011 for lease period of 4 (four) years starting June 2, 2011 up to June 2, 2015. The Company is required to pay rent expenses amounting to Rp 666,667,000 for that lease period.
85
168
BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. SALDO DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan) Saldo dan Transaksi Berelasi (lanjutan)
DENGAN
dengan
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIHAK-
26.
Pihak-pihak
BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) Balances and Transactions Parties (continued)
with
WITH Related
Saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Balances and transactions with related parties are as follows: (continued)
a.
a.
Sewa Menyewa Bangunan Rumah Toko (Ruko) (lanjutan)
The balance of prepaid rent expenses as of December 31, 2014 and 2013 is presented as part of “Prepaid Expenses” in the statement of financial position. The balance rent expense for the years ended December 31, 2014 and 2013 is presented as part of “General and Administrative in the statement of Expenses” comprehensive income.
Saldo biaya sewa dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar di Muka” pada laporan posisi keuangan. Saldo beban sewa untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi komprehensif. 2014
2013
361.944.446
236.111.112
Prepaid rent (Note 8)
Persentase terhadap biaya dibayar di muka
2,73%
4,36%
Percentage to prepaid expenses
Persentase terhadap jumlah aset
0,08%
0,07%
Percentage to total assets
264.166.666
166.666.666
Rent expenses (Note 22)
Persentase terhadap beban umum dan administrasi
0,94%
0,67%
Percentage to general and administrative expenses
Persentase terhadap jumlah beban
0,25%
0,17%
Percentage to total expenses
Sewa dibayar di muka (Catatan 8)
Beban sewa (Catatan 22)
b.
Lease of Commercial Building (continued)
b.
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Total short-term employee benefits (salaries and remuneration) paid to the Boards of Commissioners and Directors for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as disclosed in Note 1c.
Jumlah imbalan kerja jangka pendek (gaji dan remunerasi) yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah seperti yang diungkapkan pada Catatan 1c. 2014 Beban gaji dan tunjangan (Catatan 21): Jumlah imbalan kerja jangka pendek yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Persentase terhadap beban gaji dan tunjangan Persentase terhadap jumlah beban
Short-term Employee Benefits
2013
4.448.964.486
2.468.829.266
Salaries and allowances expenses (Note 21): Total short-term employee benefits paid to Boards of Commissioners and Directors
12,66%
8,00%
Percentage to salaries and allowances expenses
4,14%
2,58%
Percentage to total expenses
86 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
169
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. SALDO DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
DENGAN
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIHAK-
26. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
All transactions with related parties are made based on the same terms and conditions with those transactions with third parties.
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga. 27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
27.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Perusahaan dihadapkan pada risiko tingkat suku bunga, risiko kredit, risiko likuiditas dan manajemen risiko permodalan.
The Company is exposed to interest rate risk, credit risk, liquidity risk and capital risk management.
a.
a.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Kebijakan Perusahaan mengatur agar tingkat suku bunga pinjaman dari bank (cost of fund) yang menggunakan tingkat suku bunga tetap (fixed rate) dapat menutup tingkat suku bunga yang dikenakan kepada debitur.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s policy is to manage its loan interest rate (cost of fund) using fixed rate in order to cover interest rate which are charged to debtors.
Tabel di bawah ini menggambarkan rincian jatuh tempo aset dan liabilitas Perusahaan yang dipengaruhi oleh tingkat suku bunga pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The following table represents a breakdown of maturity dates of the Company’s assets and liabilities which are affected by interest rate as of December 31, 2014 and 2013.
Aset Kas dan bank Piutang pembiayaan konsumen neto Piutang sewa pembiayaan Piutang lain-lain Aset lain-lain Jumlah
Dikenakan bunga/Interest bearing
Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year
2014 Lebih dari 3 tahun/ More than 3 years
2 - 3 tahun/ years
1 - 2 tahun/ years
Tidak dikenakan bunga/ Non interest sensitive
Jumlah/ Total 11.626.808.978
Assets Cash on hand and in banks
6.055.658.579
-
-
-
5.571.150.399
204.431.228.715
142.906.019.787
73.129.608.974
12.976.613.209
-
433.443.470.685
174.622.368
46.175.463
-
-
-
220.797.831
Consumer financing receivables - net Finance lease receivables
-
-
-
-
1.930.139.075 1.741.210.000
1.930.139.075 1.741.210.000
Other receivables Other assets
210.661.509.662
142.952.195.250
73.129.608.974
12.976.613.209
9.242.499.474
448.962.426.569
Total
Liabilitas Utang bank Beban akrual Utang lain-lain
174.091.888.248 -
97.778.165.790 -
47.146.691.865 -
7.805.907.945 -
3.116.211.363 7.714.189.952
326.822.653.848 3.116.211.363 7.714.189.952
Liabilities Bank loans Accrued expenses Other payables
Jumlah
174.091.888.248
97.778.165.790
47.146.691.865
7.805.907.945
10.830.401.315
337.653.055.163
Total
Neto
36.569.621.414
45.174.029.460
25.982.917.109
5.170.705.264
(1.587.901.841 )
111.309.371.406
Net
87
170
WITH
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
27.
Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
a.
Aset Kas dan bank Piutang pembiayaan konsumen neto Piutang sewa pembiayaan Piutang lain-lain Aset lain-lain Jumlah
Lebih dari 3 tahun/ More than 3 years
2 - 3 tahun/ years
Tidak dikenakan bunga/ Non interest sensitive
Jumlah/ Total 11.899.039.093
Assets Cash on hand and cash in banks
6.943.514.133
-
-
-
4.955.524.960
145.982.823.459
104.701.842.260
45.072.978.921
6.601.281.624
-
269.923.941
184.110.943
47.715.847
-
-
501.750.731
Finance lease receivables
-
-
-
-
3.000.631.351 1.998.560.000
3.000.631.351 1.998.560.000
Other receivables Other assets
153.196.261.533
104.885.953.203
45.120.694.768
6.601.281.624
9.954.716.311
319.758.907.439
Total
Consumer financing 302.358.926.264 receivables - net
Liabilitas Utang bank Beban akrual Utang lain-lain
143.887.909.621 -
86.173.196.985 -
30.560.233.942 -
3.156.497.170 -
2.784.513.515 6.357.361.922
263.777.837.718 2.784.513.515 6.357.361.922
Liabilities Bank loans Accrued expenses Other payables
Jumlah
143.887.909.621
86.173.196.985
30.560.233.942
3.156.497.170
9.141.875.437
272.919.713.155
Total
9.308.351.912
18.712.756.218
14.560.460.826
3.444.784.454
812.840.874
46.839.194.284
Net
Neto
b.
2013
Dikenakan bunga/Interest bearing 1 - 2 tahun/ years
Interest rate risk (continued) The following table represents a breakdown of maturity dates of the Company’s assets and liabilities which are affected by interest rate as of December 31, 2014 and 2013. (continued)
Tabel di bawah ini menggambarkan rincian jatuh tempo aset dan liabilitas Perusahaan yang dipengaruhi oleh tingkat suku bunga pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. (lanjutan)
Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Analisis sensitivitas
Sensitivity analysis
Untuk utang bank dengan tingkat suku bunga mengambang, analisis sensitivitas disusun dengan asumsi jumlah utang bank terutang pada tanggal laporan posisi keuangan adalah terutang untuk sepanjang tahun. Perubahan dari 100 basis poin tingkat suku bunga pada tanggal laporan keuangan akan meningkatkan atau menurunkan laba sebelum manfaat (beban) pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 3.268.226.538 dan Rp 2.637.778.377. Analisis ini mengasumsikan bahwa semua variabel lainnya tetap konstan. Perubahan terutama disebabkan oleh tingkat suku bunga pinjaman variabel.
For bank loans with floating interest rate, the sensitivity analysis is prepared assuming that the amount of outstanding balance as of statement of financial position date is outstanding for the whole year. Change of 100 basis points in interest rates at the date of the financial statements will increase or decrease in income before income tax benefit (expense) for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 3,268,226,538 and Rp 2,637,778,377, respectively. This analysis assumes that all other variables remain constant. The change is mainly caused by the variable interest rate loans.
Risiko kredit
b. Credit risk Credit risk is a major risk because the Company is engaged in consumer financing and finance lease activities, in which the Company offers credit to public who would like to own motor vehicles. Directly, the Company faces risks when debtors are not able to fulfill their obligations in paying off loans already agreed upon in the contract between debtors and the Company.
Risiko kredit merupakan risiko utama karena Perusahaan bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan, dimana Perusahaan menawarkan kredit kepada masyarakat yang hendak memiliki kendaraan bermotor. Secara langsung, Perusahaan menghadapi risiko seandainya debitur tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam melunasi kredit sesuai perjanjian yang telah disepakati antara debitur dengan Perusahaan.
88 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
171
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
b. Credit risk (continued)
Risiko kredit merupakan risiko yang tidak dapat dihindari, namun dapat dikelola hingga pada batasan yang dapat diterima. Perusahaan telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini, dimulai dari proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survei dan analisis kredit sebelum disetujui Komite Kredit. Perusahaan juga menerapkan Pedoman Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 30/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank dan Peraturan Ketua Bapepam dan LK No. PER-05/BL/2011 tentang Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Perusahaan Pembiayaan.
Credit risk is an unavoidable risk, however, could be managed to an acceptable limit. The Company has a policy in encountering credit risk, starting from the initial receipt of the credit application which is handled with prudent principles, then going through a survey and credit analysis processes to be approved by the Credit Committee. The Company also implements the Manual for Implementation of Know Your Customer Principles as regulated in the Ministry of Finance Regulation No. 30/PMK.010/2010 regarding the Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions and the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam and LK) Regulation No. PER-05/BL/2011 regarding the Manual for Implementation of Know Your Customer Principles for Multifinance Companies.
Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisis konsentrasi risiko kredit.
For each financial asset category, the Company should disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk analysis.
i.
i.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
The Company’s exposure to credit risk mainly comes from the consumer financing and finance lease receivables, of which the maximum exposure to credit risk equals to the carrying amount.
Eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan, dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. ii.
ii.
Analisis konsentrasi risiko kredit
Analysis of credit risk concentration
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memilih karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya.
Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their abilities to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.
Perusahaan bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen yang pelanggannya adalah individu dan tidak terkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu.
The Company is currently engaged in consumer financing business which the customers are individuals and they are not concentrated in the specific geographic region.
89
172
Maximum exposure to credit risk
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) iii.
b. Credit risk (continued) iii.
Agunan
Collateral
Perusahaan menerapkan berbagai kebijakan dan praktek untuk memitigasi risiko kredit. Praktek umum yang dilakukan adalah dengan meminta agunan. Jenis agunan utama yang diperoleh adalah kendaraan roda 4 (empat). Perusahaan menerapkan berbagai panduan atas jenisjenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit.
The Company implements some policies and practices to mitigate credit risk. The common practice done is by requesting collateral. The main type of collateral obtained is four-wheeled vehicle. The Company implements some guidelines on the types of collaterals that can be accepted in order to mitigate credit risk.
Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit (“secondary source of repayment”) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah hasil usaha debitur yang bersangkutan.
Generally, collateral is required for all credits extended as a second source of credit repayment and also as a form of credit risk mitigation. The primary source of credit repayment is the funds generated from business operations or income of the debtors.
Tabel di bawah ini menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko atas piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan yang dimiliki Perusahaan:
The following table sets out the total credit risk and risk concentration of the consumer financing and finance lease receivables of the Company:
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables 2014 2013 Piutang pembiayaan konsumen - neto: Perorangan - pihak ketiga
433.443.470.685
302.358.926.264
Piutang sewa pembiayaan: Perorangan - pihak ketiga
220.797.831
501.750.731
Consumer financing receivables - neto: Individual - third parties Finance lease receivables: Individual - third parties
433.664.268.516
302.860.676.995
Total
Jumlah
Management believes in the Company’s ability to control and maintain the credit risk exposure to a minimum level based on the following matters:
Manajemen yakin akan kemampuan Perusahaan untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimum berdasarkan hal-hal sebagai berikut: Perusahaan telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut berdasarkan data historis kerugian yang ada. Piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan, yang merupakan portofolio terbesar telah dilindungi dengan jaminan yang memadai.
The Company has provided allowance for impairment losses to cover possible losses on uncollectible accounts based on historical data loss exists.
Consumer financing and finance lease receivables, which are the largest portfolio have been covered by adequate collaterals.
90 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
173
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
b. Credit risk (continued) The following table sets out the credit risk based on allowance for impairment losses assesments classification as of December 31, 2014 and 2013:
Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
Jatuh tempo tapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired
Mengalami penurunan nilai/ Impaired Piutang pembiayaan konsumen Cadangan kerugian penurunan nilai Neto Piutang sewa pembiayaan Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
7.574.594.281
28.526.737.223
(48.250.249 )
Neto Piutang sewa pembiayaan Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
Jumlah/ Total
400.120.879.454
436.222.210.958
(2.548.774.395 )
(2.778.740.273 )
Consumer financing receivables Allowance for impairment losses
7.526.344.032
28.345.021.594
397.572.105.059
433.443.470.685
-
-
220.797.831
220.797.831
-
-
-
-
Finance lease receivables Allowance for impairment losses
-
-
220.797.831
220.797.831
Net
Jatuh tempo tapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired
3.260.568.502 (107.251.858 ) 3.153.316.644
Net
2013
36.183.066.273 (141.075.179 )
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired
Jumlah/ Total
264.168.192.931
303.611.827.706
(1.004.574.405 )
(1.252.901.442 )
Consumer financing receivables Allowance for impairment losses
36.041.991.094
263.163.618.526
302.358.926.264
-
-
501.750.731
501.750.731
-
-
-
-
Finance lease receivables Allowance for impairment losses
-
-
501.750.731
501.750.731
Net
)
91 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
Net
Consumer financing and finance lease receivables which installments are overdue for more than 120 (one hundred and twenty) days are classified as impaired financial assets.
Piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 120 (seratus dua puluh) hari diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.
174
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired
(181.715.629 )
Mengalami penurunan nilai/ Impaired Piutang pembiayaan konsumen Cadangan kerugian penurunan nilai
2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
b. Credit risk (continued) As collateral to the consumer financing and finance lease receivables, the Company receives the Certificates of Ownership (“BPKB”) of motor vehicles financed by the Company.
Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan yang diberikan, Perusahaan menerima jaminan dari debitur berupa Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor yang dibiayai Perusahaan. c.
Risiko likuiditas
c.
Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko atas kekurangan dana dan untuk mengatasinya dengan menggunakan perangkat rencana likuiditas. Perangkat ini memantau jatuh tempo untuk aset keuangan yaitu piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan dan membuat rencana arus kas dari operasi. Perusahaan menyeimbangkan jangka waktu pinjaman dari bank yang disesuaikan dengan jangka waktu (tenor) yang diberikan kepada konsumen.
Liquidity risk is the risk to a shortage of funds and to solve the problem using a liquidity planning tool. This tool monitors the maturity of both its financial assets, which are consumer financing and lease receivables and prepares projected cash flows from operations. The Company balances the term of bank loan facility which is adjusted with the consumers’ term of payment.
Tabel di bawah ini merangkum profil jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan:
The table below summarizes the maturity profile of the Company’s financial assets and liabilities as of December 31, 2014 and 2013 based on contractual undiscounted payments:
2014 Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year
1 - 2 tahun/ years
Lebih dari 3 tahun/ More than 3 years
2 - 3 tahun/ years
Jumlah/ Total
Aset Kas dan bank Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang sewa pembiayaan Piutang lain-lain Aset lain-lain
11.626.808.978
-
-
-
11.626.808.978
204.431.228.715 174.622.368 1.930.139.075 -
142.906.019.787 46.175.463 1.741.210.000
73.129.608.974 -
12.976.613.209 -
433.443.470.685 220.797.831 1.930.139.075 1.741.210.000
Assets Cash on hand and in banks Consumer financing receivables - net Finance lease receivables Other receivables Other assets
Jumlah
218.162.799.136
144.693.405.250
73.129.608.974
12.976.613.209
448.962.426.569
Total
Liabilitas Utang bank Beban akrual Utang lain-lain
174.091.888.248 3.116.211.363 7.714.189.952
7.805.907.945 -
326.822.653.848 3.116.211.363 7.714.189.952
Liabilities Bank loans Accrued expenses Other payables
Jumlah
184.922.289.563
47.146.691.865
7.805.907.945
337.653.055.163
Total
25.982.917.109
5.170.705.264
111.309.371.406
Net
Neto
33.240.509.573
97.778.165.790 97.778.165.790 46.915.239.460
47.146.691.865 -
92 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
175
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
c.
Liquidity risk (continued)
2013 Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year
1 - 2 tahun/ years
Lebih dari 3 tahun/ More than 3 years
2 - 3 tahun/ years
Jumlah/ Total
Aset 11.899.039.093
-
-
-
11.899.039.093
145.982.823.459 269.923.941 3.000.631.351 -
104.701.842.260 184.110.943 1.998.560.000
45.072.978.921 47.715.847 -
6.601.281.624 -
302.358.926.264 501.750.731 3.000.631.351 1.998.560.000
Jumlah
161.152.417.844
106.884.513.203
45.120.694.768
6.601.281.624
319.758.907.439
Liabilitas Utang bank Beban akrual Utang lain-lain
143.887.909.621 2.784.513.515 6.357.361.922
86.173.196.985 -
30.560.233.942 -
3.156.497.170 -
263.777.837.718 2.784.513.515 6.357.361.922
Jumlah
153.029.785.058
86.173.196.985
30.560.233.942
3.156.497.170
272.919.713.155
Total
8.122.632.786
20.711.316.218
14.560.460.826
3.444.784.454
46.839.194.284
Net
Neto
d.
Manajemen risiko permodalan
Total Liabilities Bank loans Accrued expenses Other payables
d. Capital risk management
Tujuan Perusahaan dalam mengelola permodalannya adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada stakeholder lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal (cost of capital).
The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama periode penyajian.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes during the period presented.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10 kali dari jumlah modal.
Based on Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No. 84/PMK.012/2006 dated September 29, 2006 regarding Multifinance Company, the maximum gearing ratio is 10 times from total capital.
2014
2013
Pinjaman Utang bank Utang lain-lain
326.822.653.848 7.714.189.952
263.777.837.718 6.357.361.922
Loans Bank loans Other payables
Jumlah pinjaman
334.536.843.800
270.135.199.640
Total loans
Jumlah modal
137.833.031.889
63.973.645.717
Total equity
2,43 kali
4,22 kali
Gearing ratio
Gearing ratio
93
176
Assets Cash on hand and in banks Consumer financing receivables - net Finance lease receivables Other receivables Other assets
Kas dan bank Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang sewa pembiayaan Piutang lain-lain Aset lain-lain
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN DAN NILAI WAJAR
28.
GROUPS AND FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS The table below presents a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instrument that are carried in the financial statements.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan. 2014 Nilai tercatat
2013 Nilai wajar
Nilai tercatat
Nilai wajar
Aset keuangan: Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan bank Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang sewa pembiayaan Piutang lain-lain Aset lain-lain Jumlah aset keuangan
Financial assets:
11.626.808.978
11.626.808.978
11.899.039.093
11.899.039.093
433.443.470.685
433.443.470.685
302.358.926.264
302.358.926.264
220.797.831 1.930.139.075 1.741.210.000
220.797.831 1.930.139.075 1.741.210.000
501.750.731 3.000.631.351 1.998.560.000
501.750.731 3.000.631.351 1.998.560.000
448.962.426.569
448.962.426.569
319.758.907.439
319.758.907.439
Loan and receivables Cash on hand and in banks Consumer financing receivables - net Finance lease receivables Other receivables Other assets Total financial assets
Liabilitas keuangan: Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Utang bank Beban akrual Utang lain-lain
326.822.653.848 3.116.211.363 7.714.189.952
326.822.653.848 3.116.211.363 7.714.189.952
263.777.837.718 2.784.513.515 6.357.361.922
263.777.837.718 2.784.513.515 6.357.361.922
Financial liabilities: Financial liabilities measured at amortized cost Bank loans Accrued expenses Other payables
Jumlah liabiltas keuangan
337.653.055.163
337.653.055.163
272.919.713.155
272.919.713.155
Total financial liabilities
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan:
The following are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each class of the Company’s financial instruments:
Nilai wajar kas dan bank, piutang lain-lain, aset lainlain, beban akrual dan utang lain-lain mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang pendek atas instrumen keuangan tersebut.
The fair value of cash on hand and in banks, other receivables, other assets, accrued expenses and other payables approximate their carrying amounts largely due to the short-term maturities of these instruments.
Nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan suku bunga efektif rata-rata tertimbang.
The fair value of consumer financing and finance lease receivables are determined by discounting cash flows using weighted-average effective interest rate.
Nilai wajar dari utang bank dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan suku bunga pasar.
The fair value of bank loans are determined by discounting cash flows using market interest rate.
94 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
177
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. SEGMEN OPERASI
29. OPERATING SEGMENT
Perusahaan melakukan kegiatan usaha meliputi pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan dan anjak piutang di beberapa wilayah di Indonesia (Jakarta, Tangerang dan Bekasi - disingkat Jatabek, Sumatera, Kalimantan, Jawa Tengah, Bali dan Jawa Barat). Untuk itu, informasi segmen geografis disajikan sebagai bentuk primer pelaporan segmen.
The Company has consumer financing, finance lease and factoring activities in several geographical areas in Indonesia (Jakarta, Tangerang and Bekasi - abbreviated Jatabek, Sumatera, Borneo, Central Java, Bali and West Java). Therefore, geographical segment information is presented as the primary basis of segment reporting.
Informasi segmen menurut daerah pemasaran adalah sebagai berikut:
The segment information based on geographical marketing areas is as follows:
Keterangan
Jatabek/ Jatabek
geografis 2014
Jawa Tengah, Kalimantan dan Bali/ Central Java, Borneo and Bali
Jawa Barat/ West Java
Tidak dapat dialokasikan/ Unallocated
Sumatera/ Sumatera
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Bank’s Rights
Jumlah/ Total
25.943.537.610
33.544.857.368
24.352.391.299
61.317.136.475
-
(34.784.480.526 )
110.373.442.226
Segment income
Pendapatan yang tidak dialokasikan Jumlah pendapatan
25.943.537.610
33.544.857.368
24.352.391.299
61.317.136.475
2.601.491.483 2.601.491.483
(34.784.480.526 )
2.601.491.483 112.974.933.709
Unallocated income Total income
Beban segmen Beban bunga dan keuangan
-
-
-
-
35.003.424.728
-
35.003.424.728
Beban gaji dan tunjangan
4.771.418.835
8.563.830.934
6.995.917.640
14.807.943.406
-
-
35.139.110.815
Beban umum dan administrasi
3.082.162.176
6.202.682.980
5.531.562.428
13.172.519.528
-
-
27.988.927.112
Segment expenses Interest expense and financial charges Salaries and allowances expenses General and administrative expenses
7.853.581.011
14.766.513.914
12.527.480.068
27.980.462.934
9.361.964.264 44.365.388.992
-
9.361.964.264 107.493.426.919
Unallocated expenses Total expenses
18.089.956.599
18.778.343.454
11.824.911.231
33.336.673.541
(41.763.897.509)
5.481.506.790
Segment result
(1.622.120.618 )
Income tax expense - net
Beban yang tidak dapat dialokasikan Jumlah beban Hasil segmen
(34.784.480.526)
Beban pajak penghasilan - neto Laba tahun berjalan
3.859.386.172
Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi
128.177.450.128
142.804.082.006
113.670.036.535
277.391.632.547
-
-
-
-
Jumlah Aset
(225.683.140.659 ) -
-
436.360.060.557
Segment assets
42.036.713.120
42.036.713.120
Unallocated assets
128.177.450.128
142.804.082.006
113.670.036.535
277.391.632.547
42.036.713.120
478.396.773.677
Total Assets
492.671.452
624.949.555
1.235.293.313
1.019.861.132
-
-
3.372.775.452
Segment liabilities
-
-
-
-
337.190.966.336
-
337.190.966.336
Unallocated liabilities
Jumlah Liabilitas
492.671.452
624.949.555
1.235.293.313
1.019.861.132
337.190.966.336
-
340.563.741.788
Total Liabilities
1.171.459.359
819.699.397
1.601.990.552
1.849.262.392
--
-
5.442.411.700
Acquisition of fixed assets
95 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
(225.683.140.659 )
Income for the year
Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasi
Perolehan aset tetap
178
Description
Pendapatan segmen
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. OPERASI SEGMEN (lanjutan)
29. OPERATING SEGMENT (continued) The segment information based on geographical marketing areas is as follows: (continued)
Informasi segmen menurut daerah geografis pemasaran adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Keterangan Pendapatan segmen Pendapatan yang tidak dialokasikan Jumlah pendapatan Beban segmen Beban bunga dan keuangan Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Beban yang tidak dapat dialokasikan Jumlah beban Hasil segmen
Jatabek/ Jatabek
2013
Jawa Tengah, Kalimantan dan Bali/ Central Java, Borneo and Bali
Jawa Barat/ West Java
Tidak dapat dialokasikan/ Unallocated
Sumatera/ Sumatera
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Bank’s Rights
Jumlah/ Total
28.385.905.421
22.796.822.608
61.081.641.457
-
(33.199.969.476)
96.821.646.950
Segment income
17.757.246.940
28.385.905.421
22.796.822.608
61.081.641.457
3.924.288.382 3.924.288.382
(33.199.969.476)
3.924.288.382 100.745.935.332
Unallocated income Total income
-
-
-
-
32.769.637.203
-
32.769.637.203
4.186.690.529
8.022.632.911
5.963.156.731
12.672.690.643
-
-
30.845.170.814
1.989.759.669
6.357.838.949
5.593.266.914
10.929.624.644
-
-
24.870.490.176
Segment expenses Interest expense and financial charges Salaries and allowances expenses General and administrative expenses
6.176.450.198
14.380.471.860
11.556.423.645
23.602.315.287
7.025.582.141 39.795.219.344
-
7.025.582.141 95.510.880.334
Unallocated expenses Total expenses
11.580.796.742
14.005.433.561
11.240.398.963
37.479.326.170
(35.870.930.962 )
5.235.054.998
Segment result
(1.421.520.927 )
Income tax expense - net
(33.199.969.476 )
Beban pajak penghasilan - neto Laba tahun berjalan
3.813.534.071
Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi
98.671.454.782
131.100.057.842
95.117.518.207
260.770.951.926
-
-
-
-
-
54.526.432.319
Jumlah Aset
98.671.454.782
131.100.057.842
95.117.518.207
260.770.951.926
54.526.432.319
Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasi
427.008.210
1.140.930.472
594.427.676
1.235.724.927
-
-
-
-
-
Jumlah Liabilitas
427.008.210
1.140.930.472
594.427.676
2.012.514.290
368.589.800
189.087.040
Perolehan aset tetap
Description
17.757.246.940
(301.422.565.127)
284.237.417.630
Income for the year Segment assets
54.526.432.319
Unallocated assets
338.763.849.949
Total Assets
-
3.398.091.285
Segment liabilities
271.392.112.947
-
271.392.112.947
Unallocated liabilities
1.235.724.927
271.392.112.947
-
274.790.204.232
Total Liabilities
1.298.780.950
-
-
3.868.972.080
Acquisition of fixed assets
(301.422.565.127 )
96 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
179
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. STANDAR AKUNTANSI BARU
30. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) telah menerbitkan standar baru dan revisi serta interpretasi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015 sebagai berikut:
Financial Accounting Standard Board of Indonesia Institute of Accountants (“DSAK-IAI”) has issued new standards, amendments and interpretations which will be effective as of January 1, 2015:
-
-
-
PSAK 1 (Revisi 2013): “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK 4 (Revisi 2013): “Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK 15 (Revisi 2013): “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAK 24 (Revisi 2013): “Imbalan Kerja”.
-
PSAK 46 (Revisi 2014): “Pajak Penghasilan”. PSAK 48 (Revisi 2014): “Penurunan Nilai Aset”.
-
-
PSAK 50 (Revisi 2014): “Instrumen Keuangan: Penyajian”. PSAK 55 (Revisi 2014): “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. PSAK 60 (Revisi 2014): “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK 65: “Laporan Keuangan Konsolidasian”.
-
PSAK 66: “Pengaturan Bersama”. PSAK 67: “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”. PSAK 68: “Pengukuran Nilai Wajar”. ISAK 26 (Revisi 2014): “Penilaian Kembali Derivatif Melekat”.
-
-
-
-
-
-
Penerapan dini revisi dan standar baru sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan.
Early adoption of these revised and new standards prior to January 1, 2015 is not permitted.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, manajemen sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar akuntansi tersebut terhadap laporan keuangan Perusahaan.
As of the issuance date of the financial statements, management is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on the Company’s financial statements.
97
180
PSAK 1 (Revised 2013): “Presentation of Financial Statements”. PSAK 4 (Revised 2013): “Separate Financial Statements”. PSAK 15 (Revised 2013): “Investment in Associates and Joint Ventures”. PSAK 24 (Revised 2013): “Employee Benefits”. PSAK 46 (Revised 2014): “Income Tax”. PSAK 48 (Revised 2014): “Impairment of Asset”. PSAK 50 (Revised 2014): “Financial Instrument: Presentation”. PSAK 55 (Revised 2014): “Financial Instrument: Recognition and Measurement”. PSAK 60 (Revised 2014): “Financial Instrument: Disclosures”. PSAK 65: “Consolidated Financial Statements”. PSAK 66: “Joint Arrangements”. PSAK 67: “Disclosure of Interests in Other Entities”. PSAK 68: “Fair Value Measurement”. ISAK 26 (Revised 2014): “Reassessment of Embedded Derivative”.
PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAGNA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAGNA FINANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
31. EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan
Extraordinary General Meeting of the Company’s Shareholders
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 26 Januari 2015, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Irwan Santosa, SH, MKn No. 05 tanggal yang sama, para pemegang saham Perusahaan memutuskan, antara lain, hal-hal sebagai berikut: 1. Menyetujui perubahan anggaran dasar Perusahaan mengenai peningkatan modal dasar dari Rp 120.000.000.000 menjadi Rp 400.000.000.000.
Based on Minutes of Meeting of the Extraodinary General Meeting of the Company’s Shareholders dated January 26, 2015, as covered by Notarial Deed of Irwan Santosa, SH, MKn No. 05 on the same date, the Company’s shareholders resolved, among others, as follows: 1. Agreed with the changes in the Company’s articles of association concerning the increase authorized capital from of Rp 120,000,000,000 to Rp 400,000,000,000.
2.
2.
Menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama (Komisaris Independen) Komisaris Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama (Direktur Independen) Direktur Direktur
Agreed with the change in the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as follows:
Irwan Atmadja Dinata Darto Bambang Abujasin Marcia Maria Tri Martini Triyuga Satyawan Erwin Winata Sofyannu
Board of Commissioners President Commissioner (Independent Commissioner) Commissioner Board of Directors President Director Vice President Director (Independent Director) Director Director
The above changes have been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic Indonesia in its Decision Letter No. AHU0001405.AH.01.02.Tahun 2015 dated January 28, 2015.
Perubahan tersebut di atas telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0001405.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 28 Januari 2015.
98 PT MAGNA FINANCE Tbk / ANNUAL REPORT / LAPORAN TAHUNAN / 2014
181