HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN KEMBANGAN UTARA 10 PAGI JAKARTA BARAT
SKRIPSI
Oleh
KIKI NUSWANTARI 0701045123
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2011
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN KEMBANGAN UTARA 10 PAGI JAKARTA BARAT
SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh KIKI NUSWANTARI 0701045123
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2011
MOTTO Lakukan yang terbaik hari ini untuk mencapai hasil yang paling terbaik
PERSEMBAHAN Skripsi ini ku persembahkan khusus teruntuk Ayahanda Tukidjo, Ibunda Puji Rahayu, yang telah memberikan semangat secara materil dan non materil, selalu memberikan nasihat yang sangat berguna untukku serta doa tulusnya yang insya Allah tak pernah putus. Kakakku Dian Sugihartini, Adikku Rachmat Apriyanto,dan keponakanku Muzzaki Putrana Mahatir, berkat merekalah penulis memiliki kekuatan untuk terus semangat dan optimis dalam menghadapi kehidupan ini. Sahabat-sahabatku di SMAN 111 yang selalu memberikan suportnya khususnya Naimah, Rosmawati, Aisyah, Septiana Sawitri, Rohmatul Jannah, Sovia Fitriani, dan Ahmad Sobirin. Teman-teman PGSD yang selalu memotivasi dan memberikan inspirasi khususnya Irna Kartikawati, Karniawati, Indah Bathi Kusuma, Lina Murti Safitri, Kartika, Indah Lestari, Lulu Lubna, Ika Rizkiyah, Septy, Sari, Nurul, Trisna, Wiwid, Siti Hilyatun, Sartika, Rizky Sari Utami. Orang-orang yang aku sayangi, yang selalu mendoakanku
PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Kiki Nuswantari
NIM
: 0701045123
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila terbukti secara meyakinkan saya melakukan plagiat, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di FKIP UHAMKA.
Jakarta, Juli 2011 Yang membuat pernyataan,
Kiki Nuswantari
iii
ABSTRAK KIKI NUSWANTARI. NIM: 0701045123. Hubungan antara Kemampuan Memahami Isi Bacaan dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN Kembangan Utara 10 Pagi Kembangan Jakarta Barat. Skripsi. Jakarta : Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof.DR.HAMKA 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kemampuan memahami isi bacaan dengan hasil belajar matematika siswa. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ada hubungan antara kemampuan memahami isi bacaan dengan hasil belajar matematika siswa”. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kembangan Utara 10 Pagi Kembangan Jakarta Barat pada semester 2 tahun pelajaran 2010/2011. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di SDN Kembangan Utara 10 Pagi yang berjumlah 34 orang siswa, dan seluruhnya diteliti. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh atau disebut dengan istilah sensus. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik korelasi. Instrumen kemampuan memahami isi bacaan (variabel X) menggunakan tes kemampuan memahami isi bacaan siswa, sedangkan hasil belajar matematika siswa (variabel Y) menggunakan tes hasil belajar matematika siswa. Sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji pra-syarat analisis data dengan uji normalitas yaitu dengan uji lilliefors dan uji linieritas dengan regresi linier sederhana dengan analisis varian (ANAVA). Dari hasil pengujian normalitas untuk data kemampuan memahami isi bacaan (variabel X) diperoleh Lhitung=0,1391<0,1520=Ltabel dan data hasil belajar matematika siswa (variabel Y) diperoleh Lhitung=0,1078<0,1520=Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa kedua data tersebut berdistribusi normal. Hasil perhitungan regresi linier diperoleh Ŷ=-2,110+0,930X. Hasil perhitungan ANAVA didapat Fhitung=22,21>4,15=Ftabel, koefisien regresi didapat Fhitung=0,89<2,26=Ftabel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis product moment dilanjutkan dengan uji keberartian korelasi menggunakan uji t. Dari perhitungan korelasi product moment didapat rhitung=0,640, dari uji t didapat
thitung=4,671>1,694=ttabel
yang berarti H1 diterima. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ada hubungan antara kemampuan memahami isi bacaan dengan hasil belajar matematika siswa, sedangkan dari perhitungan koefisien diterminan diperoleh 0,4096 artinya kemampuan memahami isi bacaan memberikan kontribusi sebesar 40,96% terhadap hasil belajar matematika siswa.
iv
KATA PENGANTAR
Bismilahirrahmaniraahim Puji dan Syukur kepada Allah SWT, karena berkat rahmat, kekuatan dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah islamiyah kepada umat manusia. Tiada kata yang mampu penulis ucapkan selain rasa syukur atas segala yang telah diberikan oleh Allah SWT berupa ilmu, rahmat, dan ridhonya sehingga penulis mampu menyelesaikan Skripsi ini sebagai salah satu syarat mencapai gelar sarjana. Dengan selesainya Skripsi ini maka dari itu penulis memberi judul: ” Hubungan Antara Kemampuan Memahami Isi Bacaan dengan Hasil Belajar Matematika Siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kembangan Utara 10 Pagi ”. Dengan penelitian ini maka diharapkan akan memberikan manfaat bagi penulis dan bagi para mahasiswa sebagai pedoman yang kelak akan menjalankan penilitian. Penulis merasa bahwa tersusunnya Skripsi ini karena beberapa pihak, maka penulis menyampaikan rasa terima kasih yang ditujukkan kepada : 1. Sukardi,Dr.H,M.Pd Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UHAMKA. 2. Kusmajid Abdullah,Drs.H,M.Pd Kaprodi PGSD FKIP UHAMKA 3. Rahmiati,Dra,M.Psi, Sekertaris prodi PGSD FKIP UHAMKA
v
4. Slamet Soro,Drs,M.Pd dosen pembimbing 1 5. Susilo Wardoyo,Drs.H, M.Pd dosen pembimbing 2 6. Seluruh dosen FKIP khususnya yang mengajar PGSD yang telah memberikan ilmunya sehingga bisa seperti ini. 7. Bapak Warsito,S.Pd Kepala Sekolah Dasar Negeri Wijaya Kusuma 06 Petang, yang telah memberikan izin untuk melakukan uji coba instrumen penelitian. 8. Bapak Eddy Kuncoro,S.Pd Kepala Sekolah Dasar Negeri Kembangan Utara 10 Pagi Jakarta Barat, yang telah memberikan izin penelitian. 9. Siti Ramlah,S.Pd guru kelas VA SDN Kembangan Utara 10 Pagi yang telah memberikan izin penelitian di kelasnya. 10. Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan semangat. 11. Kakanda Dian Sugihartini dan Rachmat Apriyanto yang telah mendukung dan memberikan semangat. 12. Rekan-rekan mahasiswa PGSD-S1 FKIP UHAMKA tahun akademik 20072008 yang selalu memberikan semangat dan membantu dalam memberikan kritik serta saran sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Penulis merasa dan menyadari bahwa proses pembuatan dan penyusunan Skripsi ini belumlah sempurna. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan Skripsi selanjutnya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan dan penyusunan Skripsi ini. Jakarta,
Juli2011
KIKI NUSWANTARI
vi
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PENGESAHAN .........................................…………………………...i LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii LEMBAR PERNYATAAN....................................................................................iii ABSTRAK..............................................................................................................iv KATA PENGANTAR…………………………………………………………….v DAFTAR ISI……………………………………………………………………..vii DAFTAR TABEL....................................................................................................x DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………………………………….1 B. Identifikasi Masalah…………………………………………...6 C. Pembatasan Masalah…………………………………………..7 D. Perumusan Masalah…………………………………………....9 E. Tujuan Penelitian……………………………………………....9 F. Manfaat Hasil Penelitian………………………………………9
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teori dan Fokus Penelitian…………………………...11 1. Pengertian Hasil Belajar Matematika……………………...11 a. Pengertian Belajar……………………………………11 b. Pengertian Matematika……………………………….14 c. Hasil Belajar………………………………………….16 d. Hasil Belajar Matematika…………………………….18 2. Pengertian Kemampuan Memahami Isi Bacaan..................19 a.Pengertian Kemampuan………………………………..19
vii
b. Pengertian Isi Bacaan………………………………….20 c. Kemampuan Memahami Isi Bacaan…………………...21 3. Bilangan Pecahan................................................................23 a. Pecahan Sebagai Perbandingan ...................................23 1) Perbandingan dari Dua Hal....................................23 2) Perbandingan dari Tiga Hal....................................23 b. Skala sebagai Perbandingan.........................................24 c. Menggunakan Pecahan dalam Masalah d. Perbandingan dan Skala.............................................................................24 B. Penelitian yang Relevan............................................................24 C. Karangka Berpikir.....................................................................25 D. Hipotesis Penelitian...................................................................26 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional................................................................27 B. Tujuan Operasional Penelitian................................................27 C. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................28 D. Metode Penelitian...................................................................28 E. Populasi dan Sampel Penelitian..............................................28 F. Teknik Pengumpulan Data......................................................29 G. Uji Coba Instrumen Penelitian................................................33 H. Analisis Instrumen Uji Coba...................................................36 I. Teknik Analisis Data...............................................................38
BAB IV
HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data.........................................................................42 B. Pengujian Persyaratan Analisis Data......................................46 C. Pengujian Hipotesis.................................................................49 D. Pembahasan Penelitian............................................................50
viii
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan..................................................................................51 B. Implikasi..................................................................................52 C. Saran........................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................54 LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
ix
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan memahami isi Bacaan ....................... 30 Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika...................................32 Tabel 3 Hasil Uji Coba Validitas Tes Kemampuan Memahami Isi Bacaan..........37 Tabel 4 Hasil Uji Coba Validitas Hasil Belajar Matematika Siswa.......................37 Tabel 5 Interprestasi Koefisien Nilai r11................................................................................................40 Tabel 6 Daftar Distribusi Frekuensi Data Tes Kemampuan Memahami Isi Bacaan Siswa Kelas V SDN Kembangan Utara 10 Pagi………………..42 Tabel 7 Daftar Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN Kembangan Utara 10 Pagi………………………………44 Tabel8 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Memahami Isi Bacaan dan Hasil Belajar Matematika Siswa kelas V………………………………..46 Tabel 9 Hasil Analisis dan Varians (ANAVA)…………………………............139
x
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Histogram Frekuensi Kemampuan Memahami Isi Bacaan Siswa Kelas V SDN Kembangan Utara 10 Pagi……………………...43 Gambar 2 Histogram Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN Kembangan Utara 10 Pagi……………………………..45 Gambar 3 Kurva Hasil Pehitungan Normalitas Berdistribusi Normal Variabel X dan Y……………………………………………………...47 Gambar 4 Grafik Regresi Linier………………………………………………….48 Gambar 5 Kurva Hasil Perhitungan Distribusi t…………………………………49
xi
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Instrumen Uji Coba Tes Kemampuan Memahami Isi Bacaan………..56 Lampiran 2. Kunci Jawaban Uji Coba Tes Kemampuan Memahami Isi Bacaan…..72 Lampiran 3. Instrumen Uji Coba Tes Hasil Belajar Matematika Siswa…………....73 Lampiran 4. Kunci Jawaban Uji Coba Tes Hasil Belajar Matematika Siswa……....83 Lampiran 5. Instrumen Penelitian Tes Kemampuan Memahami Isi Bacaan……….84 Lampiran 6. Kunci Jawaban Instrumen Tes Kemampuan Memahami Isi Bacaan……………………………………………………………...98 Lampiran 7. Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar Matematika Siswa…………...99 Lampiran 8. Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Siswa……106 Lampiran 9. Data Validitas Uji Coba Tes Kemampuan Memahami Isi Bacaan......107 Lampiran 10. Langkah-langkah Perhitungan Validitas Uji Coba Butir Soal Tes Kemampuan Memahami Isi Bacaan……………………….108 Lampiran11. Data Hasil Uji Coba Validitas Tes Kemampuan Memahami Isi Bacaan……………………………………………….111 Lampiran 12. Data Reliabilitas Kemampuan Memahami Isi Bacaan………………112 Lampiran 13. Langkah-langkah Perhitungan Uji Coba Reliabilitas Tes Kemampuan Memahami Isi Bacaan…………………………….113 Lampiran 14. Data Validitas Hasil Belajarxii Matematika Siswa……………………..115 Lampiran 15. Langkah-langkah Perhitungan Validitas Uji Coba Butir Soal Hasil Belajar Matematika Siswa…………………………116 Lampiran 16. Data Hasil Uji Coba Validitas Hasil Belajar Matematika Siswa…….119
xii
Lampiran 17. Data Reliabilitas Hasil Belajar Matematika Siswa…………………..120 Lampiran 18. Langkah-langkah Perhitungan Reliabilitas Hasil Belajar Matematika Siswa……………………………………………………121 Lampiran 19. Data Hasil Penelitian Kemampuan Memahami Isi Bacaan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN Kembangan Utara 10 Pagi…………………………………………...123 Lampiran 20. Perhitungan rata-rata, simpangan baku, median dan modus data kemampuan memahami isi Bacaan……………………..124 Lampiran 21. Perhitungan rata-rata, simpangan baku, median dan modus data hasil belajar matematika siswa………………………………….128 Lampiran 22. Uji normalitas kemampuan memahami isi bacaan kelas V SDN Kembangan Utara 10 Pagi…………………………………..133 Lampiran 23. Uji normalitas hasil belajar matematika siswa kelas V SDN Kembangan Utara 10 Pagi……………………………………..134 Lampiran 24. Perhitungan uji liniearitas dengan persamaan regresi linier dan ANAVA…………………………………………..134 Lampiran 25. Perhitungan koefisien korelasi Product Moment, signifikansi koefisien korelasi, dan koefisien determinan…………...141 Lampiran 26. Nilai kritis dari r Product Moment…………………………...............146 Lampiran 27. Luas di bawah Lengkungan Normal Standar………………...............147 Lampiran 28. Nilai kritis L untuk uji Lilliefors…………………………………….148 Lampiran 29. Nilai Persentil untuk Distribusi t…………………………………….149 Lampiran 30. Nilai-nilai untuk Distribusi F………………………………………...150
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan akan selalu berhadapan dengan individu manusia yang tengah berkembang, menurut Sunaryo Kartadinata pendidikan adalah proses membawa manusia dari apa adanya kepada bagaimana seharusnya.1 Artinya manusia yang tadinya tidak tahu menjadi tahu karena adanya proses pendidikan. Pendidikan di Sekolah Dasar dapat didefinisikan sebagai proses pengembangan kemampuan yang paling mendasar setiap siswa, dimana tiap siswa belajar secara aktif karena adanya dorongan dalam diri dan adanya
suasana
yang
memberikan
kemudahan
(kondusif)
bagi
perkembangan dirinya secara optimal. Pendidikan Sekolah Dasar juga mempunyai tujuan sebagai bahan acuan yang ingin dicapai.Tujuan pendidikan Sekolah Dasar mencakup pembentukan dasar kepribadian siswa sebagai manusia seutuhnya sesuai dengan tingkat perkembangan dirinya. Sebagai salah satu lembaga pendidikan, sekolah memegang peranan penting dalam menyiapkan generasi penerus. Peran guru sangat besar dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran. Tugas guru bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran, tetapi guru harus bisa menanamkan 1
Mikarsa, Hera Lestari, Agus Taufik, Puji Lestari Prianto.2007. Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka, hlm 1.6
1
2
konsep-konsep yang benar dari materi pembelajaran, sehingga ilmu yang dipelajari siswa dapat bermanfaat dalam kehidupan siswa, sekarang dan waktu yang akan datang. Proses pengembangan kemampuan yang paling mendasar pada siswa sekolah dasar adalah berbahasa merupakan tujuan pertama baik-tidaknya kemampuan-kemampuan lain, semua kemampuan ini sangat berguna dan dapat diterapkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Pelajaran bahasa di sekolah dasar yang paling mendasar adalah membaca, membaca itu merupakan proses bahasa. Anak yang sedang belajar membaca harus paham akan hubungan antara membaca dan bahasannya, pengajaran membaca
harus
membuat
anak
paham
bahwa
membaca
harus
menghasilkan pengertian. Kemampuan
membaca
pemahaman
yang
dimiliki
seseorang
bukanlah merupakan kemampuan yang turun-temurun, melainkan hasil proses belajar mengajar yang dilakukan dengan tekun dan terlatih. Semakin terampil seseorang memahami suatu bacaan, semakin jelas dan terang pula jalan pikirannya. Yang dimaksud dengan membaca pemahaman yaitu pemahaman isi bacaan dan dibatasi pada pertanyaanpertanyaan tentang apa, bagaimana, mengapa, dimana dan kesimpulan berdasarkan masalah dari isi bacaan. Kemampuan membaca pemahaman juga berpengaruh pada mata pelajaran lain, khususnya matematika. Di Sekolah Dasar matematika adalah salah satu yang menjadi kebutuhan untuk melatih penalaran siswa.
3 Pembelajaran matematika ditunjukkan pada pengembangan pola pikir praktis, logis, kritis dan jujur dengan berorientasi pada penerapan matematika dalam menyelesaikan masalah, karena dalam matematika terdapat soal-soal dalam bentuk isi bacaan
dan cerita
dalam bentuk
wacana permasalahan yang harus dipecahkan melalui penalaran siswa. Banyak siswa yang menganggap matematika merupakan mata pelajaran yang sulit, bahkan ada yang menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang menakutkan. Padahal matematika merupakan pelajaran yang penting bagi siswa, karena mata pelajaran ini berfungsi mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan
dan
simbol-simbol
serta
penalaran
untuk
membantu
menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari. Fenomena sekarang ini, banyak siswa yang memperoleh nilai matematika tinggi, tetapi kurang mampu menerapkan hasil yang diperolehnya baik berupa keterampilan, sikap serta pengetahuan dalam situasi tertentu terutama dalam kehidupan sehari-hari. Pada umumnya apabila
siswa
menghadapi
permasalahan
yang
penyelesaiannya
menggunakan materi pelajaran matematika yang diperolehnya, siswa masih banyak kesulitan bahkan belum dapat menyelesaikannya. Demikian pula dalam menyelesaikan soal matematika bentuk isi bacaan dan soal cerita, masih banyak kesulitan yang dialami siswa. Secara umum, langkah-langkah yang ditempuh siswa dalam menyelesaikan isi bacaan dan soal cerita antara lain membaca dan
4 memahami soal. Dengan membaca dan memahami soal diharapkan siswa dapat menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal yang diberikan. Pada langkah ini siswa menggunakan bilangan-bilangan yang
beserta
dengan
hubungannya
kemudian
membuat
model
matematikanya. Langkah terakhir siswa menggunakan penyelesaiannya itu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan dalam soal dengan menggunakan kalimat jawab. Tetapi kebanyakan siswa menganggap cara seperti ini terlalu rumit. Biasanya siswa-siswa berpikir praktis dengan cara-cara cepat menyelesaikannya, tanpa memahami konsep-konsep yang seharusnya dipelajari dan dipahami. Bila hal tersebut dibiarkan berlarut-larut dapat menyebabkan siswa malas belajar dalam soal matematika bentuk isi bacaan dan cerita. Padahal isi bacaan dan soal cerita matematika dapat membantu melatih siswa untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari dengan menggunakan materi pelajaran matematika yang diperolehnya. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah suatu metode mengajar yang sesuai dengan perkembangan pola belajar siswa. pola belajar siswa dalam menyelesaikan isi bacaan dan soal cerita dapat dilihat dari
tahapan
pemecahan
masalah
yang
dilakukan
siswa
dalam
mengerjakan isi bacaan dan soal cerita matematika. Untuk dapat memilih suatu metode yang tepat dalam menyampaikan materi isi bacaan dan soal cerita matematika
pada siswa sekolah dasar, haruslah ada informasi
5 tentang perkembangan pola belajar siswa dalam menyelesaikan isi bacaan dan soal cerita. Salah satu materi pelajaran matematika yang menyangkut dengan isi bacaan dan soal cerita adalah pecahan . Pecahan adalah bilangan yang menggambarkan bagian dari keseluruhan, bagian dari suatu daerah, atau bagian dari suatu benda. Pecahan dapat diartikan juga sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Depdikbud, menyatakan bahwa pecahan merupakan salah satu topik yang sulit untuk diajarkan. 2 Kesulitan itu terlihat dari kurang bermaknanya kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru, dan sulitnya pengadaan media pembelajaran. Akibatnya, guru biasanya langsung mengajarkan angka, seperti pada pecahan ½, 1 disebut pembilang dan 2 disebut penyebut.
. Untuk
memahami materi pecahan tersebut guru membutuhkan alat peraga nyata berupa benda-benda yang terdapat pada sekeliling lingkungan siswa. Kesulitan itu terlihat dari kurang bermaknanya kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru, siswa dipaksa untuk menerima penjelasan guru tanpa membuktikan atau membangun sendiri dalam pikirannya. Hal ini terjadi karena guru sering kali mengalami kesulitan dalam mencari media peraga yang efektif. Padahal kalau saja siswa diberikan contoh terlebih dahulu lewat media peraga yang konkret, siswa akan memahami konsep pecahan
2
Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hlm 43
6
dengan lebih baik dan dapat memecahkan soal bentuk isi bacaan dan soal cerita matematika pecahan dengan tepat. Berdasarkan hasil observasi di SDN Kembangan Utara 10 Pagi Jakarta Barat, di kelas V dengan jumlah siswa 34 orang, proses pembelajaran matematika pada materi pecahan guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Sehingga ketika siswa menyelesaikan soal dalam bentuk isi bacaan dan cerita masih banyak siswa yang belum bisa menyelesaikannya dengan tepat, karena guru tidak pernah mengajarkan bagaimana cara menyelesaikan masalah dalam bentuk soal isi bacaan dan cerita. Hal ini menyebabkan tingkat pemahaman dan hasil belajar matematika siswa kurang meningkat. Ini disebabkan karena guru belum bisa menggunakan metode-metode yang lain, guru juga kurang yakin apabila menggunakan metode lain akan meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Akibatnya siswa menjadi tidak menguasai konsep-konsep matematika dalam materi pecahan yang dipelajarinya yang akhirnya berpengaruh terhadap tidak optimalnya hasil belajar yang diperoleh. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka dapat di identifikasi beberapa masalah, antara lain : 1. Mengapa peran guru sangat besar dalam kegiatan pembelajaran di sekolah?
7 2. Apa yang menyebabkan pendidikan matematika selama ini tidak berhasil meningkatkan kualitas pemahaman siswa tentang konsepkonsep dan aturan-aturan matematika? 3. Apa penyebab siswa sulit menerima pembelajaran matematika di sekolah? 4. Mengapa siswa harus dapat menyelesaikan permasalahan soal matematika bentuk isi bacaan dan soal cerita? 5. Bagaimana langkah-langkah siswa dalam menyelesaikan isi bacaan dan soal cerita matematika? 6. Mengapa kemampuan memahami isi bacaan diperlukan dalam belajar matematika? 7. Hambatan – hambatan apa saja yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar? 8. Apakah ada hubungannya antara kemampuan memahami isi bacaan dengan hasil belajar matematika? C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan yang terjadi pada identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini akan dibatasi dengan maksud untuk memfokuskan masalah yang akan diteliti yaitu hubungan antara kemampuan memahami isi bacaan dengan hasil belajar matematika.
8
1. Kemampuan memahami isi bacaan Indikator yang ingin dicapai pada materi kemampuan memahami isi bacaan adalah: (1) Menentukan tema dari isi bacaan, (2) Menjawab pertanyaan tentang apa berdasarkan masalah dari isi bacaan, (3) Menjawab pertanyaan tentang bagaimana berdasarkan masalah dari isi bacaan, (4) Menjawab pertanyaan tentang mengapa berdasarkan masalah dari isi bacaan, (5) Menjawab pertanyaan tentang di mana berdasarkan masalah dari isi bacaan, (6) Memberikan kesimpulan tentang isi bacaan. 2. Hasil belajar matematika siswa Standar kompetensi yang dikaji adalah menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah , dengan kompetensi dasar yaitu menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala. Indikator yang ingin dicapai pada materi pecahan adalah : (1) Menyederhanakan suatu perbandingan bilangan dengan membagi kedua bilangan dengan FPBnya, (2) Menyamakan satuan panjang dari bilangan yang dibandingkan, (3) Menyamakan satuan waktu dari bilangan yang dibandingkan, (4) Menyamakan satuan berat dari bilangan yang dibandingkan, (5) Menyederhanakan perbandingan dari dua hal pembilang dan penyebut, (6) Menyederhanakan perbandingan dari tiga hal benda-benda yang ada dilingkungan sekitar, (7) Menyelesaikan soal yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang melibatkan perbandingan skala peta antara ukuran gambar dan ukuran
9
sebenarnya dalam konteks dunia nyata, (8) Melakukan operasi hitung dengan menggunakan perbandingan dan skala dalam konteks dunia nyata, (9) Menyelesaikan masalah yang melibatkan perbandingan dalam kehidupan sehari-hari. D . Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka dapat ditentukan perumusan masalah yaitu : ”Apakah terdapat hubungan antara kemampuan memahami isi bacaan dengan hasil belajar matematika ?” E. Tujuan Penelitian Tujuan melakukan penelitian ini adalah: Mengetahui ada atau tidak hubungan antara kemampuan memahami isi bacaan denga hasil belajar matematika. F. Manfaat Hasil Penelitian 1. Sebagai peneliti saya dapat mengetahui cara penyelesaian dari masalah yang saya teliti sehingga ketika saya sudah mengajar saya dapat menerapkannya dan dapat mengatasi permasalahan ini dan dengan hasil penelitian ini saya juga dapat meraih gelar S1 2. Sebagai bahan masukan guru dalam proses pembelajaran, dapat menggunakan beberapa pendekatan dan strategi ketika mengajar sehingga guru lebih kreatif dan inovatif serta mampu membuat suasana
10
belajar menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 3. Sebagai bahan acuan kepala sekolah untuk memperbaiki pembelajaran yang ada di lingkungan sekolah, sehingga dapat dijadikan contoh dalam menerapkan pendekatan di dalam kelas dan juga sebagai kebijakan dalam pengembangan kurikulum. 4. Untuk siswa sekolah dasar supaya selalu rajin latihan membaca serta memahami isi bacaan yang dibacanya dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika semaksimal mungkin agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. 5. Sebagai referensi di perpustakaan sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau acuan bagi para mahasiswa yang nantinya kelak akan meneliti dengan masalah yang sama karena hasil penelitian yang baik itu akan selalu diteliti secara berulang-ulang.
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN A.
Kajian Teori dan Fokus Penelitian 1.Pengertian Hasil Belajar Matematika a. Pengertian Belajar Belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalaman yang terjadi secara terusmenerus. Seseorang dapat dikatakan belajar jika dalam dirinya mengalami suatu perubahan perilaku. Belajar haruslah sesuai dengan tahap-tahap
perkembangan
tertentu,
karena
setiap
tahapan
perkembangan itu memiliki kesiapan belajar yang berbeda. Menurut Gagne sebagaimana dikutip pada buku Dimyanti dan Mudjiono bahwa belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari : (1) stimulus yang berasal dari lingkungan, dan (2) proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar 3 Dari ungkapan Gagne bahwa belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulus lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. Sehingga dalam belajar setiap kegiatan saling berinteraksi atau saling berkaitan. Pengertian secara sosiologi, belajar adalah jantungnya dari proses sosialisasi, pembelajaran rekayasa sosio-psikologis untuk memelihara kegiatan belajar tersebut sehingga tiap individu yang belajar akan belajar secara optimal dalam 3
Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT RINEKA CIPTA. hlm.10
11
12
mencapai tingkat kedewasaan dan dapat hidup sebagai anggota masyarakat yang baik. 4 Artinya, bahwa proses belajar itu bukan hanya dalam lingkup sekolah saja tetapi juga dalam lingkup lingkungan sosial. Agar siswa dapat melakukan proses sosialisasi di lingkungan dengan baik. Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. 5 Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Belajar merupakan hal yang kompleks. Komplesitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subjek, yaitu dari siswa dan dari guru. Dari segi siswa, belajar dialami sebagai suatu proses. Proses belajar merupakan hal yang dialami oleh siswa, suatu respons terhadap segala acara pemebelajaran yang diprogramkan oleh guru. Dalam proses belajar tersebut guru meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Dalam teori belajar kognitif, seseorang hanya dapat dikatakan belajar apabila telah memahami keseluruhan persoalan secara mendalam. Menurut Dahar dalam buku Purwanto, memahami itu berkaitan dengan proses mental: bagaimana impresi indera
4
Erman Suherman, Turmidi, Didi Suryadi,et al. 2003. Commen Text (edisi revisi) Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI, Hlm 8 5 Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, hlm 2
13
dicatat dan disimpan dalam otak dan bagaimana impresiimpresi itu digunakan untuk memecahkan masalah. 6 Belajar yang bersifat mekanistik dan tanpa pemahaman dipertanyakan manfaatnya. Pemecahan masalah tidak dapat dilakukan dengan menggunakan informasi yang tidak bermakna. Teori belajar kognitif diilhami oleh aliran rasionalisme dalam filsafat, pengetahuan datangnya dari penalaran. Penalaran merupakan sumber valid dari pengetahuan. 7 Menurut teori ini, belajar berlangsung dalam pikiran sehingga sebuah perilaku hanya disebut belajar apabila siswa yang belajar telah mencapai pemahaman. Menurut Bruner sebagaimana dikutip pada buku Purwanto, belajar menjadi bermakna apabila dikembangkan melalui eksplorasi penemuan. 8 Karena dengan penemuan logika siswa akan berkembang selama proses belajar. Belajar pada dasarnya bukanlah suatu tujuan atau benda, melainkan suatu proses kegiatan yang dilakukan demi mencapai tujuan. Belajar dikatakan telah mencapai tujuan dapat diketahui setelah diadakannya suatu proses pengukuran dalam bentuk evaluasi. Menurut Jerome Bruner dalam buku Tim Pengembang MKDK, mengusulkan teorinya dengan istilah ”free discovery learning”. Menurut teori ini, proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif bila guru memberi kesempatan kepada muridnya untuk menemukan suatu aturan (termasuk konsep, teori, definisi, dsb) melalui contoh-contoh yang menggambarkan (mewakili) aturan yang menjadi sumbernya. 9 6
42
7
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm
Purwanto. Ibid. Hlm 41 - 42 Purwanto. loc cit. 9 Tim Pengembang MKDK. 2002. Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Negeri Jakarta.hlm.22 8
14
Dengan kata lain, murid dibimbing secara induktif untuk memahami suatu kebenaran umum. Untuk memahami konsep dengan mempelajari contoh-contoh konkrit. Berdasarkan teori belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses untuk membuat perubahan dalam diri siswa dengan cara berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. b. Pengertian Matematika Matematika merupakan mata pelajaran yang akan selalu ditemui dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Matematika terwujud karena adanya aktivitas manusia. Tidak dapat dipungkiri setiap kegiatan yang kita lakukan akan langsung berhubungan dengan matematika. Matematika memiliki pengertian yang beragam, bergantung dari sisi mana orang memandangnya. Orang sering mengidentikan matematika dengan aritmatika, padahal masih banyak pengertian lainnya. Menurut Reys sebagimana dikutip dalam buku Ivah Sarivah, matematika adalah: (1) ilmu tentang pola-pola dan hubungan, (2) suatu cara berpikir, (3) seni yang ditunjukkan dari konsistensinya, (4) bahasa, yakni memiliki ketentuan pasti dan berupa simbol, (5) alat untuk memecahkan masalah baik abstrak maupun praktis. 10
10
Ivah Sarivah. 2009. Pendalaman Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: UNJ. Hlm 4
15
Pendapat ini menunjukkan adanya keragaman pengertian matematika, bahwa matematika bukan sekedar aritmatika melainkan dapat dipandang sebagai suatu ilmu yang mengkaji tentang pola-pola dan hubungan. Artinya bahwa di dalam matematika seringkali digambarkan sebagai suatu kumpulan sistem matematika dan setiap bagian dari sistem tersebut memiliki struktur tersendiri yang sifatnya bersistem dedukatif. Matematika mempelajari tentang pola keteraturan, tentang struktur yang terorganisasikan. Menurut Rusefendi dalam buku Erman Suherman, hal itu mulai dari unsur-unsur yang tidak terdeifnisikan (undefined terms, basic terms, primitve terms), kemudian pada unsur yang didefinisikan, ke aksioma/postulat, dan akhirnya pada teorema. 11 Konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis, terstruktur, logis, dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep yang paling kompleks. Dalam matematika terdapat topik atau konsep prasyarat sebagai dasar untuk memahami topik atau konsep selanjutnya. Berdasarkan etimologis Elea Tinggih dalam buku Erman Suherman, perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar. 12 Hal ini dimaksudkan bukan berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika lebih menekankan aktivitas dalam rasio (penalaran), sedangkan dalam 11 12
Erman Suherman, Turmidi, Didi Suryadi,et al. op cit. hlm 22 Erman Suherman, Turmidi, Didi Suryadi,et al. op ci. hlm 16
16
ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperimen di samping penalaran. Menurut Ruseffendi ET dalam buku Erman Suherman, matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. 13 Penalaran adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan. Penalaran merupakan gabungan penarikan kesimpulan yang induktif dan deduktif. Untuk mengembangkan logika berpikir diperlukan alat tertentu, matematika sebagai salah satu mata pelajaran dapat berfungsi sebagai alat untuk mengembangkan logika. c. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Proses belajar yang telah di evaluasi pada akhirnya akan memberikan hasil yang disebut hasil belajar. Di sekolah, hasil belajar yang diperoleh siswa dapat diamati dan dilihat melalui nilai yang diperolehnya pada setiap pembelajaran. Hasil belajar merupakan suatu proses puncak belajar. Hasil belajar adalah tingkat kemampuan siswa dalam menerima serta menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar yang diketahui.
13
Erman Suherman, Turmidi, Didi Suryadi,et al.op cit
17 Menurut Bloom sebagaimana dikutip dalam buku Agus Suprijono, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan dan ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakteristik). Domain psikomotorik meliputi initiatory, preroutine, dan rountinized. 14 Jadi yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Hasil belajar dalam kecakapan kognitif itu mempunyai hierarki/ bertingkat-tingkat. Adapun tingkat-tingkat yang dimaksud dalam buku Slameto adalah : a) Informasi non verbal, b) Informasi fakta dan pengetahuan verbal, c) Konsep dan prinsip, d) Pemecahan masalah dan kreativitas. 15 informasi non verbal dikenal / dipelajari dengan cara penginderaan terhadap objek-objek dan peristiwa-peristiwa secara langsung, informasi fakta dan pengetahuan verbal dikenal/dipelajari dengan cara mendengarkan orang lain dan dengan jalan/cara membaca. Semuanya itu penting untuk memperoleh konsep-konsep. Selanjutnya, konsep-konsep
itu
penting
untuk
membentuk
prinsip-prinsip.
Kemudian prinsip-prinsip itu penting di dalam pemecahan masalah dan di dalam kreativitas. 14
Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm 6 dan 7 15 Slameto. op cit. hlm 138
18
Dengan demikian hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Manusia mempunyai potensi perilaku yang dapat dididik dan diubah perilakunya yang meliputi domain kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar mengusahakan perubahan perilaku dalam domain-domain tersebut sehingga hasil belajar merupakan perubahan perilaku dalam domain kognitif, afektif, dan psikomotorik. d. Hasil Belajar Matematika Hasil belajar matematika adalah sesuatu yang diperoleh siswa melalui usaha atau kegiatan yang dilakukan dari proses belajar matematika. Penilaian hasil belajar matematika, dapat dengan menggunakan tes obyektif maupun tes uraian. Bentuk tes obyektif digunakan untuk penilaian yang cakupan bahannya luas atau untuk bahan pelajaran yang ditekankan pada ingatan atau hasilnya. Hal itu dimaksudkan untuk memperoleh hasil yang obyektif. Bentuk tes uraian diperlukan untuk melacak tata nalar siswa dalam menyelesaikan masalah atau soal. Oleh karena itu dalam melaksanakan penilaian matematika hendaknya menggunakan bentuk tes uraian. Jadi hasil belajar matematika adalah hasil yang diperoleh siswa melalui usaha atau kegiatan yang dilakukan dari proses belajar mengajar yang mencakup aspek afektif, kognitif dan psikomotorik. Dengan demikian hasil belajar matematika adalah sesuatu yang
19
diperoleh siswa berupa penilaian yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran matematika. 2. Kemampuan Memahami Isi Bacaan a. Pengertian Kemampuan Kemampuan berasal dari kata mampu, kata mampu mempunyai cakupan yang luas hanya dapat diukur dari keahlian seseorang dalam hal tertentu. Setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuannya. Menurut kamus umum bahasa Indonesia kemampuan artinya kesanggupan: menguji seseorang. 16 Dari arti yang dimaksud bahwa kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam melaksanakan sesuatu. Dalam Pendidikan di Sekolah Dasar dapat didefinisikan sebagai proses pengembangan kemampuan yang paling mendasar setiap siswa, dimana tiap siswa belajar secara aktif karena adanya dorongan dalam diri dan adanya suasana yang memberikan kemudahan (kondusif) bagi perkembangan dirinya secara optimal. Proses Perkembangan kemampuan itu akan terlihat dan berkembang setelah melalui proses bimbingan belajar, baik belajar dalam bentuk formal, informal, dan non formal. Secara umum macam-macam kemampuan berbeda-beda sesuai dengan bidangnya masing-masing. Misalnya kemampuan berhitung
16
Badudu dan Sutan Mohammad Zain. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Hlm 854
20
dalam matematika, kemampuan membaca dalam bahasa Indonesia dan lain-lain. Kemampuan tersebut akan berkembang melalui proses dan bimbingan belajar serta didukung juga oleh kesanggupan dari siswa tersebut. Kemampuan juga tidak hanya satu yang dimiliki siswa, tetapi lebih dari satu, seperti selama proses pembelajaran siswa harus mampu berpikir, mampu berbicara, mampu menulis, mampu memahami apa yang dipelajarinya, mampu mengaplikasikannya dan lain sebagainya semua itu termasuk kemampuan yang harus dikuasai siswa agar siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Dengan demikian berdasarkan pembahasan di atas, kemampuan akan dapat terlihat dari diri siswa dengan melalui proses pembelajaran dan hasil belajar yang di dapat dari siswa. b. Pengertian Isi Bacaan Kegiatan membaca sangat erat kaitannya dengan maksud membaca, yaitu apa yang ingin kita ketahui dari tulisan yang kita baca. Agar kita mengetahui apa yang kita baca, maka harus diketahui dulu isi bacaannya, sebab kegiatan membaca tidak sekedar menyuarakan bunyi-bunyi bahasa atau mencari kata-kata sulit dalam suatu teks. Tetapi kegiatan membaca melibatkan banyak aktivitas, baik fisik maupun mental, termasuk secara Intelektual harus memahami isi apa yang di baca, apa maksudnya, dan apa implikasinya.
21
Isi bacaan mencakup materi yang ingin disampaikan penulis, dalam materi terdapat suatu masalah yang harus diketahui dan dipahami oleh siswa, oleh karena itu untuk memahami isi bacaan diperlukan penalaran dan logika untuk dapat memecahkan suatu masalah dalam isi bacaan. Dalam memahami isi bacaan juga terdapat ukuran sejauh mana siswa memahami apa yang dibacanya, siswa yang dapat memahami secara serempak dan dengan tepat masalah-masalah yang terdapat pada wacana dan selanjutnya dapat memahami keseluruhan isi bacaan itu dengan kecepatan dan kelancaran yang baik. Hal inilah yang diukur dalam memahami isi bacaan. Dengan demikian yang dimaksud dengan isi bacaan berarti dapat menangkap makna yang disampaikan oleh sebuah teks yang dibaca serta dapat menyelesaikan masalah-masalah yang terkandung dalam isi bacaan. c. Pengertian Kemampuan Memahami Isi Bacaan Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam melaksanakan sesuatu. Memahami adalah kemampuan melihat hubungan-hubungan yang relevan. Pembaca menghubungkan apa yang dibacanya dengan apa yang sudah diketahuinya. 17Sedangkan isi bacaan berarti dapat menangkap makna yang disampaikan oleh sebuah teks yang dibaca
17
E.P Hutabarat.1988.Cara Belajar.Jakarta:Gunung Mulia, hal 50
22
serta dapat menyelesaikan masalah-masalah yang terkandung dalam isi bacaan. Dalam penelitian ini yang dimaksud kemampuan memahami isi bacaan adalah memahami isi bacaan dalam bentuk wacana bahasa. Wacana menurut Wester sebagaimana dikutip dari buku Syamsuddin, wacana atau discourse diartikan dengan “connected speech or writing consisting of more than one sentence”. 18 Menurut pengertian ini wacana itu dapat berupa ucapan lisan dan dapat juga berupa tulisan, tetapi persyaratannya harus dalam satu rangkaian (connected) dan dibentuk oleh lebih dari satu kalimat. Dalam pelajaran matematika terdapat pokok bahasan yang berkaitan dengan isi bacaan. Isi bacaan merupakan bentuk lain dari soal yang biasanya hanya menggunakan lambang bilangan dan merupakan perpaduan antara kata-kata dan bilangan itu sendiri. Hal ini tentu memerlukan tingkat pemahaman dan pemikiran yang mendalam. Tujuan pengajaran dengan isi bacaan adalah untuk mengembangkan logika. Untuk dapat menyelesaikan isi bacaan, diperlukan dua kemampuan yaitu kemampuan penalaran dan logika. Dengan demikian kemampuan memahami isi bacaan pada pelajaran matematika sangat penting untuk menanamkan konsepkonsep logika matematika dan mengembangkan ide-ide baru untuk memecahkan permasalahan yang ada pada pemebelajaran matematika 18
Syamsuddin A R. 1986. Buku Materi Pokok Sanggar Bahasa Indonesia PINA 2238/2SKS/MODUL 1-3. Jakarta: Universitas Terbuka. Hlm 102
23 3. Bilangan Pecahan Bilangan Pecahan adalah bilangan yang menggambarkan bagian dari keseluruhan, bagian dari suatu daerah, atau bagian dari suatu benda.
Pecahan dapat diartikan juga sebagai bagian dari sesuatu yang
utuh. Pecahan dapat digunakan dalam masalah perbandingan dan skala, pecahan mempunyai arti perbandingan sebagian dengan keseluruhan jumlah benda dalam suatu kumpulan. Perbandingan adalah pasangan terurut bil a : b dengan b ≠ 0. Perbandingan dapat dibuat menjadi bentuk pecahan. Setiap perbandingan ditulis dalam bentuk yang paling sederhana. a. Bilangan Pecahan sebagai Perbandingan 1) Perbandingan dari Dua Hal Pecahan
, artinya pembilang 2 dan penyebut 5 sehingga
perbandingan pembilang dan penyebut adalah 2 : 5, ditulis pembilang : penyebut = 2 : 5. 2) Perbadingan dari Tiga Hal Perbandingan yang terdiri dari tiga hal pecahan yang harus sederhanakan. Misalnya perbandingan A terhadap B, A terhadap C, B terhadap C. b. Skala sebagai Perbandingan Skala adalah perbandingan antara jarak pada gambar dengan jarak yang sebernarnya. Skala peta menyatakan perbandingan antara ukuran gambar dan ukuran sebenarnya atau sesungguhnya.
24
c. Menggunakan bilangan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala : 1) Perbandingan dibuat menjadi bentuk yang paling sederhana Cara menyederhanakan suatu perbandingan adalah dengan membagi kedua bilangan dengan FPB-nya. 2) Satuan dari bilangan yang dibandingkan harus sama Misalnya
perbandingan
yang
satuannya
cm
:
m,
cara
penyelesaiannya harus disamakan dulu satuannya. 3) Pemecahan masalah yang melibatkan perbandingan dan skala. Masalah perbandingan sering kita jumpai dalam kehidupan seharihari.
Untuk
mempermudah
menyelesaikannya,
pergunakan
perbandingan dan pecahan dengan menggunakan operasi hitung. B.
Penelitian yang Relevan Penelitian ini terinspirasi oleh penelitian yang pernah dilakukan oleh Wijan, dengan judul skripsi Korelasi antara kemampuan memahami isi bacaan dengan kemampuan memecahkan soal cerita matematika tahun 1991 Universitas Negeri Jakarta, dengan hasil penelitiannya setelah melakukan perhitungan analisis data maka diperoleh reliabilitas soal secara keseluruhan sebesar 0,865, pengujian signifikansi dikenakan pada taraf α = 0,05, maka H0 ditolak. Dapat disimpulkan, terdapat perbedaan yang signifikan antara Hubungan antara kemampuan memahami isi bacaan dengan hasil belajar matematika.
25
C.
Kerangka Berpikir Berdasarkan teori yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang dimaksud dengan kemampuan memahami isi bacaan berarti dapat menangkap makna yang disampaikan oleh sebuah teks yang dibaca. Sedangkan Hasil belajar matematika adalah sesuatu yang diperoleh siswa melalui usaha atau kegiatan yang dilakukan dari proses belajar matematika. Kemampuan memahami isi bacaan sangat penting bagi siswa, dimana kemampuan memahami isi bacaan menjadi prasyarat dalam perkembangan pemahaman, logika dan penalaran siswa. Bagi siswa memahami isi bacaan sangat membantu dalam pencapaian hasil belajar yang optimal. Dengan memahami isi bacaan khususnya pada mata pelajaran matematika, siswa akan dapat mengembangkan logika dan penalarannya dalam menyelesaikan permasalahan yang muncul dalam isi bacaan. Kemampuan memahami isi bacaan dengan belajar matematika salah satu faktor yang menentukan optimal tidaknya hasil belajar matematika yang diperoleh. Misalnya dalam pelajaran matematika terdapat latihan soal-soal isi bacaan dan cerita, setiap soal terdapat masalah yang harus dibuat penyelesaiannya dengan menggunakan pemahaman, logika dan penalaran. Apabila siswa mempunyai kemampuan memahami isi bacaan dengan baik, maka siswa dapat menyelesaikan soal, siswa akan paham dengan apa ditanyakan oleh soal dan dapat menyelesaikan
26 permasalahan dengan menggunakan model matematika yang siswa ketahui sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika Dari penjelasan di atas maka jelas bahwa pembelajaran memerlukan pemahaman agar pembelajaran lebih bermakna bagi siswa sehingga dapat diaplikasikan oleh siswa sehingga tidak akan mudah dilupakan oleh siswa. Hasil belajar matematika yang diperoleh siswa juga diharapkan dapat bermakna dan bermanfaat bagi kehidupan siswa. sehingga terjadi perubahan perilaku pada diri siswa, perubahan yang dimaksud adalah perubahan pada kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dalam memecahkan suatu masalah dalam kehidupan, sebab tak dapat dipungkiri matematika akan selalu telibat dalam kehidupan sehari-hari. D.
Hipotesis Penelitian Setelah melihat uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah: H0
: Tidak terdapat hubungan antara kemampuan memahami isi bacaan dengan hasil belajar matematika siswa.
H1
: Terdapat hubungan antara kemampuan memahami isi bacaan dengan hasil belajar matematika siswa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi : 1. Kemampuan memahami isi bacaan berarti dapat menangkap makna yang disampaikan oleh sebuah teks yang dibaca. Yang mencakup penelitian memahami isi bacaan adalah memahami dan membaca isi teks dengan membaca sekilas, menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal yang diberikan. 2. Hasil belajar matematika yang dimaksud adalah tingkat kemampuan siswa yang diperoleh dalam proses belajar mengajar matematika dengan pokok bahasan pecahan pada materi perbandingan dan skala di kelas V Sekolah Dasar semester 2. B. Tujuan Operasional Penelitian Tujuan yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi : 1. Memperoleh data tentang kemampuan memahami isi bacaan 2. Memperoleh data tentang hasil belajar matematika siswa 3. Memperoleh instrumen yang valid dan reliabilitas 4. Mengetahui terdapat hubungan antara kemampuan memahami isi bacaan dengan hasil belajar matematika.
27
28
C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Nengeri (SDN) Kembangan Utara 10 Pagi Jakarta Barat. Alasan peneliti memilih sekolah ini karena jumlah murid yang memadai untuk diadakannya penelitian, guru yang masih menggunakan metode konvensional, dan fasilitas sekolah yang kurang memadai. 2. Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2010-2011. D. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan metode korelasi. E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini diartikan sebagai keseluruhan obyek penelitian. Menurut Singarimbnun, populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit-unit analisis yang memiliki ciri-ciri yang akan diduga. 19
Dalam penelitian ini seluruh siswa kelas V SDN
Kembangan Utara 10 Pagi Jakarta Barat merupakan populasi penelitian sejumlah 34 orang. 19
Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kulitatif). Jakarta: GP Press, hlm 68.
29
2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti. Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 20 Oleh karena jumlah populasi memadai sehingga memungkinkan dijadikan semuanya sebagai sampel, maka peneliti mengambil semua sampel yakni 34 orang. Maka teknik yang digunakan adalah sampel jenuh. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik mendapatkan
pengumpulan
data-data
yang
data
berisi
diperlukan
tentang dalam
teknik
penelitian
untuk yang
menggunakan metode survei teknik korelasi. Hal-hal yang diperhatikan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah : 1. Sumber Data Sumber data yang diambil dalam penelitian ini berasal dari seluruh sampel yang diambil sebanyak 34 siswa, berupa skor yang diperoleh dari tes objektif. Data kemampuan memahami isi bacaan dan data hasil belajar matematika siswa diperoleh dari skor tes objektif pokok bahasan hasil belajar matematika siswa adalah pecahan dalam perbandingan dan skala. 2. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas (X) : Kemampuan memahami isi bacaan b. Variabel Terikat (Y) : Hasil belajar matematika siswa . 20
Iskandar. Ibid. hlm 69.
30
3. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang nantinya akan diproses lebih lanjut maka digunakan instrument penelitian yang berupa tes objektif kemampuan memahami isi bacaan dan tes objektif untuk hasil belajar matematika siswa. a. Tes objektif Kemampuan memahami isi bacaan Dalam penelitian ini instrumen yang dibuat oleh peneliti untuk mengukur berapa besar kemampuan memahami isi bacaan yang dijawab siswa dengan menggunakan tes objektif, tipe pilihan ganda sebanyak 40 soal. Tiap soal terdiri dari empat pilihan jawaban dan pemberian skor untuk jawaban yang benar satu, sedangkan yang jawabannya salah diberi skor nol. Tabel 1 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan memahami isi Bacaan No
Indikator
Butir Soal
Jumlah
1.
Menentukan tema dari isi
6,11,16,21,31,36
6
1,7,12,17,22,26,32
7
2,13,18,23,27,37
6
bacaan. 2.
Menjawab tentang
apa
pertanyaan berdasarkan
masalah dari isi bacaan 3.
Menjawab
pertanyaan
tentang
bagaimana
berdasarkan masalah dari isi
31
bacaan 4.
Menjawab
pertanyaan
tentang
4,9,14,28,34,39
6
3,8,19,24,29,33,38
7
5,10,15,20,25,30,35,
8
mengapa
berdasarkan masalah dari isi bacaan 5.
Menjawab
pertanyaan
tentang di mana berdasarkan masalah dari isi bacaan 6.
Memberikan
kesimpulan
tentang isi bacaan
40
Jumlah
40
40
b. Tes Hasil Belajar Matematika Siswa Selain menggunakan tes objektif, dalam mengumpulkan data penelitian maka instrumen yang digunakan juga berupa tes belajar untuk mengetahui tes hasil belajar matematika pada pokok bahasan pecahan dalam perbandingan dan skala, dengan tipe soal pilihan ganda sebanyak 40 soal. Tiap soal terdiri dari empat pilihan jawaban dan pemberian skor untuk jawaban yang benar satu, sedangkan yang jawabannya salah diberi skor nol.
32
Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika NO 1
Indikator Menyederhanakan
suatu
Butir Soal
Jumlah
1,2,3,4,5
5
6,7,8,9
4
10,11,12,13
4
14,15,16,17
4
18,19,20,21
4
22,23,24,25
4
26,27,28,29,30
5
31,32,33,34,35
5
perbandingan bilangan dengan membagi
kedua
bilangan
dengan FPBnya. 2
Menyamakan satuan panjang dari
bilangan
yang
dibandingkan. 3
Menyamakan dari
satuan
waktu
bilangan
yang
dibandingkan. 4
Menyamakan satuan berat dari bilangan yang dibandingkan.
5
Menyederhanakan perbandingan dari dua hal pembilang dan penyebut.
6
Menyederhanakan perbandingan dari tiga hal benda-benda
yang
ada
di
lingkungan sekitar. 7
Menyelesaikan
soal
yang
berkaitan dengan pemecahan masalah
yang
melibatkan
perbandingan skala peta antara ukuran gambar dan ukuran sebenarnya
dalam
konteks
operasi
hitung
dunia nyata. 8
Melakukan
33
dengan
menggunakan
perbandingan dan skala dalam konteks dunia nyata. 9
Menyelesaikan masalah yang melibatkan
36,37,38,39,40
5
40
40
perbandingan
dalam kehidupan sehari-hari Jumlah
G. Uji Coba Instrumen Penelitian Uji instrumen penelitian sangat diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut sudah layak untuk digunakan dalam penelitian atau tidak. Semua instrumen diuji cobakan kepada semua sampel yang telah ditentukan, kemudian dihitung validitas dan realibilitas 1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. a. Instrumen Tes objektif Kemampuan memahami Isi Bacaan Pada penelitian ini untuk menguji validitas instrumen tes objektif kemampuan memahami isi bacaan menggunakan rumus korelasi point biserial correlation, yaitu:
Keterangan : γpbi : Koefisien korelasi biserial
34 Mp : Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya. Mt : Rerata skor total St : Standar deviasi dari skor total p : Proposi siswa yang menjawab benar
(p=
)
q : Proposi siswa yang menjawab salah (q=1–p) b. Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Siswa Pada penelitian ini untuk menguji validitas instrumen tes hasil belajar matematika siswa menggunakan rumus point biserial correlation dengan rumus :
Keterangan :
γpbi : Koefisien korelasi biserial Mp : Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya. Mt : Rerata skor total St : Standar deviasi dari skor total p : Proposi siswa yang menjawab benar
(p=
)
q : Proposi siswa yang menjawab salah (q=1–p) 2. Pengujian Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk instrumen tes uraian kemampuan memahami isi bacaan, uji reliabilitasnya menggunakan rumus: Kuder dan Richardson – 20 atau K-R 20, yaitu :
r 11
: Reliabilitas tes secara keseluruhan
p
: Proposi subjek yang menjawab item dengan benar
q
: Proposi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1- p)
35
Σpq
: Jumlah hasil perkalian antara p dan q
k
: Banyaknya item
s
: Standar deviasi Sedangkan instrumen tes hasil belajar matematika siswa, uji
reliabilitas tes menggunakan rumus Kuder dan Richardson – 20 atau K-R 20, yaitu :
Keterangan :
r 11
: Reliabilitas tes secara keseluruhan
p
: Proposi subjek yang menjawab item dengan benar
q
: Proposi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1- p)
Σpq
: Jumlah hasil perkalian antara p dan q
k
: Banyaknya item
s
: Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
H. Analisis Instrumen Uji Coba Sebelum instrumen digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. 1. Validitas a. Validitas Kemampuan Memahami Isi Bacaan Berdasarkan hasil perhitungan pada, didapat nilai koefisien korelasi hitung untuk setiap butir soal. Kemudian untuk
36
menentukan apakah soal tersebut valid atau tidak, nilai koefisien korelasi hitung dibandingkan dengan nilai
rtabel
point biserial
correlation dengan n=34 pada α=0,05 yaitu 0,339. Dengan ketentuan butir soal valid jika rhitung>rtabel. 37 Tabel 3 Hasil uji coba validitas tes kemampuan memahami isi bacaan siswa kelas V Keterangan
Nomor Soal
Jumlah
Valid
1,3,5,6,7,8,9,10,14,16,17,18,19,21,22,23,
29
24,25,26,27,28,29,30,31,32,36,37,38,39 Tidak Valid
2,4,11,12,13,15,20,33,34,35,40
11
b. Validitas Hasil Belajar Matematika Siswa Dari hasil perhitungan validitas tes hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan pecahan dalam perbandingan dan skala, didapat nilai koefisien korelasi hitung untuk setiap butir soal. Nilai koefisien korelasi hitung dibandingkan dengan nilai
rtabel
point
biserial correlation dengan n=34 pada α=0,05 yaitu 0,339. Dengan ketentuan butir soal valid jika rhitung>rtabel. Tabel 4 Hasil uji coba validitas hasil belajar matematika siswa kelas V
Keterangan
Nomor Soal
Jumlah
Valid
1,2,3,4,5,6,9,11,13,14,15,16,17,18,19,20
29
22,23,24,25,27,29,30,31,32,33,36,39,40 Tidak Valid
7,8,10,12,21,26,28,34,35,37,38
11
38 2. Reliabilitas a. Reliabilitas Kemampuan Memahami Isi Bacaan Perhitungan reliabilitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen kemampuan memahami isi bacaan siswa reliabel atau tidak. Nilai koefisien reliabilitas hitung dibandingkan dengan nilai rtabel point biserial correlation dengan n=34 pada α=0,05 yaitu 0,339. Pada perhitungan lampiran 13 didapat koefisien reliabilitas hitung yaitu 0,854 jika dibandingkan rtabel, maka rhitung>rtabel. Dapat disimpulkan, bahwa instrumen tes kemampuan memahami isi bacaan reliabel dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian. b. Reliabilitas Hasil Belajar Matematika Siswa Reliabilitas tes hasil belajar matematika siswa didapat 0,844. Jika dibandingkan dengan
rtabel = 0,329, maka rhitung>rtabel.
Dapat disimpulkan, bahwa tes hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan pecahan dalam perbandingan dan skala adalah
reliabel dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 18. I. Teknik Analisis Data Untuk mengungkapkan antara variabel bebas (kemampuan memahami isi bacaan) dan variabel terikat (hasil belajar matematika) menggunakan teknik korelasi dengan regresi linier sederhana dengan uji signifikansi pada taraf α = 0,05. Adapun uji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menguji normalitas sampel dimana uji normalitas tes uraian kemampuan memahami isi bacaan dan tes hasil belajar matematika siswa menggunakan uji Lilliefors. Adapun langkah-langkah pengujian normalitas tersebut adalah sebagai berikut: a) Pengamatan
dijadikan bilangan baku
dengan menggunakan rumus
dan S masing-masing
merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel ) b) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F( ) = P ( c) Selanjutnya dihitung proporsi
yang lebih kecil atau
sama dengan . Jika proporsi ini dinyatakan oleh S ( ), Maka S
=
).
39
d) Hitung selisih F
-S
kemudian tentukan harga mutlaknya.
e) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga mutlak ini
Kriteria pengujian tolak Ho
jika Lo > Ltabel dengan taraf nyata α = 0,05. 2. Mencari persamaan regresi linier sederhana dengan rumus : Ŷ= a+bx, dimana a dan b dihitung menggunakan rumus: a= b= Keterangan : a dan b
: koefisien regresi
X dan Y
: skor untuk variabel X dan Y
N
: jumlah sampel
3. Menghitung korelasi product moment.
Keterangan :
r xy
: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y.
40
ΣX
: Jumlah skor item
ΣY
: Jumlah skor total ( seluruh item )
N
: Jumlah responden Tabel 5 Interprestasi Koefisien Nilai r11 Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
4. Menguji signifikansi untuk mencari makna hubungan antara kemampuan memahami isi bacaan dengan hasil belajar matematika dengan menggunakan rumus :
Keterangan : r
: nilai koefisien korelasi
N : jumlah responden Dengan distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = N – 2) Kaidah pengujian : Ho ditolak, jika t hitung > t tabel
41
Ho diterima, jika t hitung ≤ t tabel Dan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan (KP) sebagai berikut : KP = r² x 100% Dimana : KP : Nilai koefisien determinan r : Nilai koefisien korelasi.
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Hasil Kemampuan Memahami Isi Bacaan Siswa Berdasarkan hasil penelitian, didapat data tentang kemampuan memahami isi bacaan siswa kelas V dengan skor tertinggi 28 dan skor terendah 8 pada lampiran 19 halaman 123. Nilai rata-rata 20,73, simpangan baku 4,58, median 21,18 dan modus 21,63 pada lampiran 20 halaman 124 Tabel 6 Daftar distribusi frekuensi data kemampuan memahami isi bacaan siswa kelas V SDN Kembangan Utara 10 Pagi Jakarta Barat No
Kelas Interval
Nilai Tengah (Xi)
fi
1
8 - 11
9,5
2
2
12 - 15
13,5
4
3
16 - 19
17,5
3
4
20 - 23
21,5
19
5
24 - 27
25,5
5
6
28 - 31
29,5
1
∑
34
42
43 Berdasarkan hasil perhitungan data kemampuan memahami isi bacaan siswa maka dapat dibuat grafik histogram frekuensinya sebagai berikut F
201816-
Frekuensi
14121086-
420 -
Xi 7,5
11,5
15,5
19,5
23,5
27,5
31,5
Gambar 1. Grafik histogram data kemampuan memahami isi bacaan kelas V SDN Kembangan Utara 10 Pagi Jakarta Barat
44
2. Data Hasil Belajar Matematika Siswa Berdasarkan hasil penelitian, didapat data tentang hasil belajar matematika siswa kelas V SDN Kembangan Utara 10 Pagi Jakarta Barat pada pokok bahasan pecahan dalam perbandingan dan skala dengan skor tertinggi 27 dan skor terendah 6 pada lampiran 19 halaman 123. Nilai rata-rata17,2, simpangan baku 4,63, median 17,5 dan modus 18,5 pada lampiran 21 halaman 128. Tabel 7 Daftar distribusi frekuensi data hasil belajar matematika siswa kelas V SDN Kembangan Utara 10 Pagi Jakarta Barat No
Kelas Interval
Nilai Tengah (Yi)
fi
1
6–9
7,5
1
2
10 – 13
11,5
7
3
14 – 17
15,5
9
4
18 – 21
19,5
11
5
22 – 25
23,5
5
6
26 - 29
27,5
1
∑
34
45 Berdasarkan hasil perhitungan data hasil belajar matematika siswa maka dapat dibuat grafik histogram frekuensinya sebagai berikut :
F
12
Frekuensi
10
8 6
4 .. 2 0 5,5
9,5
13,5
17,5
21,5
25,5
29,5
Gambar 2. Grafik histogram data hasil belajar matematika kelas V SDN Kembangan Utara 10 Pagi Jakarta Barat
Yi
46 B. Pengujian Persyaratan Analisis Data Sebelum menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas dan linieritas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Lilliefors pada taraf signifikansi 5%. Adapun kriterianya sebagai berikut: H0: Data berdistribusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal Terima H0 jika Lhitung < Ltabel : Data berdistribusi normal Tolak H0 jika Lhitung ≥ Ltabel : Data tidak berdistribusi normal Hasil penelitian uji normalitas untuk kemampuan memahami isi bacaan diperoleh Lhitung < Ltabel, yakni 0,1391 < 0,1520 pada taraf nyata α= 0,05 dengan n= 34, maka dapat diambil kesimpulan bahwa data berdistribusi normal. Sedangkan hasil uji normalitas instrumen hasil belajar matematika siswa diperoleh Lhitung < Ltabel, yakni 0,1078 < 0,1520 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas kemampuan memahami isi bacaan dan hasil belajar matematika siswa kelas V SDN Kembangan Utara 10 Pagi Jakarta Barat. Tebel 8 Variabel
N
Lhitung
Ltabel
Kesimpulan
X
34
0,1391
0,1520
Berdistribusi Normal
Y
34
0,1078
0,1520
Berdistribusi Normal
47
Variabel X Daerah Penolakan Ho atau Daerah Penerimaan Hi
Daerah Penerimaan Ho
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
Ltabel = 0,1520 Lhitung = 0,1391 Lh < Lt Data Berdistribusi Normal
Variabel Y Daerah Penolakan Ho atau Daerah Penerimaan Hi
Daerah Penerimaan Ho
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
Ltabel = 0,1520 Lhitung = 0,1078
Lh < Lt
Gambar 3. Kurva Hasil Perhitungan Normalitas Berdistribusi Normal Variabel X dan Variabel Y.
48 2. Uji Linieritas Uji Linieritas dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi linier sederhana Ŷ= a+bX. Setelah dilakukan perhitungan didapat nilai a sebesar -2,110 dan nilai b sebesar 0,930 sehingga persamaan regresi yaitu Ŷ= -2,110+0,930X. Adapun grafik dari regresi linier adalah sebagai berikut :
Variabel Y (Hasil Belajar Matematika Siswa)
Ŷ= -2,110+0,930X
Variabel X (Kemampuan Memahami Isi Bacaan)
Gambar 4 Grafik Persamaan Regeresi Linier
49
C. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis digunakan rumus korelasi product moment. Dari hasil penelitian didapat korelasi sebesar 0,640, yang kemudian dilanjutkan dengan uji t dengan didapatkan
thitung
>
ttabel, yakni 4,671 > 1,6944
ini
berarti ada hubungan signifikan antara kemampuan memahami isi bacaan dengan hasil belajar matematika siswa. Dari perhitungan koefisien determinan diperoleh 0,4096, hal ini berarti kemampuan memahami isi bacaan memberi kontribusi sebesar 40,96% terhadap hasil belajar matematika siswa. Dengan demikian hitpotesis H1 yang berbunyi ”Ada hubungan antara kemampuan memahami isi bacaan dengan hasil belajar matematika siswa” teruji.
Distribusi t
Daerah Penerimaan Ho
‐5
‐4
‐3
‐2
Daerah Penolakan Ho
‐1
0
1
2
3
4
tt = 1,697
5 th = 4,671
th > tt = 4,671 > 1,697
Gambar 5. Kurva Hasil Perhitungan Distribusi t
50 D. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian yang telah dilaksanakan memberikan hasil, bahwa kemampuan memahami isi bacaan berhubungan dengan hasil belajar matematika siswa. Perhitungan pengujian hipotesis menyatakan, bahwa H1 diterima ini berarti ada hubungan antara kemampuan memahami isi bacaan dengan hasil belajar matematika siswa. Hal ini dipertegas dengan hasil perhitungan koefisien determinan yang diperoleh sebesar 0,4096 yang berarti kontribusi kemampuan memahami isi bacaan terhadap hasil belajar matematika siswa sebesar 40,96%.
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, 1. Dari hasil perhitungan kemampuan memahami isi bacaan diperoleh mean sebesar 20,73 2. Dari hasil perhitungan hasil belajar matematika siswa diperoleh mean sebesar 17,20 3. Dari perhitungan uji normalitas data kemampuan memahami isi bacaan diperoleh
Lhitung=0,1391<0,1520=Ltabel.
Hal
ini
berarti
data
kemampuan memahami isi bacaan berdistribusi normal 4. Dari perhitungan uji normalitas data kemampuan memahami isi bacaan diperoleh
Lhitung=0,1078<0,1520=Ltabel.
Hal
ini
berarti
data
kemampuan memahami isi bacaan berdistribusi normal 5. Dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi Ŷ= -2,110+0,930X yang digunakan untuk memprediksi atau meramalkan kenaikan hasil belajar matematika siswa. Kemudian dilanjutkan dengan menguji regresi linier dengan analisis varians (ANAVA), berdasarkan perhitungan regresi linier didapat Fhitung=22,21>4,51=Ftabel, untuk koefisien regresi didapat Fhitung=0,89<2,26=Ftabel maka koefisien regresi signifikan. Hal ini berarti model regresi adalah linier, artinya ada hubungan yang linier antara dua variabel.
51
52
6. Dari perhitungan diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,640 kemudian dilanjutkan dengan uji t. Karena
thitung=
4,671>1,6944=ttabel, maka
hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara kemampuan memahami isi bacaan dengan hasil belajar matematika 7. Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien determinan sebesar 0,4096. Hal ini berarti bahwa kemampuan memahami isi bacaan memberikan kontribusi sebesar 40,96% terhadap hasil belajar matematika siswa
B.
Implikasi Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana telah dipaparkan, maka terbukti bahwa ada hubungan antara kemampuan memahami isi bacaan dengan hasil belajar matematika siswa. Dengan demikian, penelitian ini menghasilkan kenyataan bahwa hasil belajar matematika siswa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kematangan saja, melainkan juga dipengarunhi oleh faktor kemampuan memahami isi bacaan. Artinya, jika semakin tinggi kemampuan memahami isi bacaan, maka hasil belajar yang diperolahpun akan semakin baik. Sebaliknya semakin rendah kemampuan memahami isi bacaan, maka semakin rendah hasil belajarnya. Dengan demikian, kemampuan memahami isi bacaan merupakan salah satu faktor yang tidak dapat diabaikan dalam peningkatan hasil belajar matematika siswa.
53
C.
Saran Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada guru dan siswa antara lain sebagai berikut: 1. Guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, sehingga
mengurangi
tingkat
kebosanan
dan
meningkatkan
kemampuan dalam hal memahami isi bacaan setiap soal yang diberikan dan kematangan daya pikir siswa. 2. Siswa hendaknya lebih banyak latihan membaca terutama dalam hal memahami apa yang dibaca sehingga dapat meningkatkan kematangan daya pikir. 3. Orang tua lebih banyak melatih anaknya dalam membaca khususnya dalam hal pemahaman membaca, karena latihan membaca bukan hanya dilakukan di sekolah tetapi peran orang tua juga mempengaruhi kemampuan membaca anak.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Rev.Ed). Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Rev.Ed). Jakarta: Bumi Aksara. A R, Syamsudin. (1986). Buku Materi Pokok Sanggar Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka. Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Heruman. (2008). Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hutabarat. (1988). Cara Belajar. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia. Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuntitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Perss. Kurikulum KTSP. (2007). Kurikulum KTSP SDN Wijaya Kusuma 06 Petang. Jakarta: SDN Wijaya Kusuma 06 Petang. Mikarsa, Hera Lestari, Agus Taufik, Puji Lestari Prianto. (2007). Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sarivah, Ivah. (2009). Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Rev.Ed). Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. (2009). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Soejarno, RJ. (2007). Matematika 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: DEPDIKNAS. Suherman, Erman, et al. (2007). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer (Rev.Ed). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
54
55 Supriyanto. (2007). Matematika Untuk Sekolah Dasar Kelas V Berdasarkan KTSP. Sukamaju Depok: Arya Duta. Tim Pengembangan MKDK. (2002). Hand Out Mata Kuliah: Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Jakarta. Tim FKIP UHAMKA. (2007). Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: UHAMKA. Zain, Sutan Mohammad dan Badudu. (1996). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Hlm 854.
56 Lampiran 1 INSTRUMEN UJI COBA TES KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN Sekolah Kelas / Semester Waktu
: SDN Wijaya Kusuma 06 Petang : V / II : 60 Menit
Pilihlah salah satu jawaban yang benar! Bacalah teks di bawah ini untuk mengerjakan soal nomor 1,2,3,4 dan 5 ! Suatu hari, saat tanggal merah (yang berarti libur), Ibu menyuruh Alvi dan Asro menyapu halaman. Berdasarkan pengalaman, Alvi biasa menyapu halaman rumah sampai bersih selama 45 menit, sedangkan Asro dapat menyelesaikannya hanya dalam waktu 30 menit. Kalau mereka menyapu halaman bersama-sama berapa lama waktu yang diperlukan? Berdasarkan data sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa dalam 1 menit: Kak Asro dapat menyelesaikan
pekerjaan (menyapu);
sedangkan Alvi, dalam 1 menit dapat menyelesaikan
pekerjaan (menyapu).
Dengan demikian, dalam 1 menit, jika kita bekerja sama akan menyelesaikan sebanyak pekerjaan, dengan Sehingga,
=
+
=
+
=
+
.
= = 5x = 90 x 1 5x = 90 x=
= 18
Maka, jika kita bekerja sama, waktu yang dibutuhkan untuk menyapu halaman rumah adalah 18 menit. Alvi dan Asro pun tertawa mereka merasa lucu dan aneh pada diri mereka sebab menyapu halamannya belum beres, tetapi malah masalah matematikanya yang sudah beres duluan. Kini, mereka akan membuktikan apakah perhitungan matematis yang telah mereka lakukan terbukti benar saat dipraktikan.
57 1. Apa yang ditugaskan Ibu kepada Alvi dan Asro pada hari libur ? a. Menyapu halaman b. Menghitung matematika c. Menyelesaikan masalah menyapu d. Menyiram tanaman 2. Bagaimana cara Alvi dan Asro menyelesaikan menyapu halaman dengan cara matematikanya? a. Dengan bekerja sama b. Menyederhanakan terlebih dahulu persamaan waktu c. Menyapu sendiri-sendiri d. Menyapu sambil bercanda 3. Dimanakah tempat Alvi dan Asro menyapu ? a. Di dalam kamar b. Di ruang tamu c. Di halaman rumah d. Di dapur 4. Mengapa Alvi dan Asro harus bekerja sama untuk menyapu halaman ? a. Agar pekerjaan cepat selesai b. Karena Alvi dan Asro harus segera belajar c. Karena Alvi dan Asro akan pergi ke rumah teman d. Karena dengan bekerja sama waktu yang diperlukan untuk menyapu halaman menjadi lebih cepat yaitu 18 menit. 5. Kesimpulan isi bacaan tersebut di atas adalah ? a. Dengan bekerja sama menyapu halaman menjadi cepat selesai b. Membantu Ibu di hari libur c. Ternyata sambil menyapu halaman pun bisa belajar matematika d. Menyapu halaman rumah.
58
Bacalah teks di bawah ini untuk mengerjakan soal nomor 6 – 10 ! Malam itu, setelah makan malam bersama, tak biasanya Ayah bercerita tentang masa sekolahnya dahulu. Beliau mengatakan bahwa, dulu saat sekolah, Ayah bukanlah anak yang rajin dan pintar. Ia dulu seorang siswa yang bandel. Sukanya main-main saja. Malas mengerjakan PR sehingga sering diberi hukuman oleh gurunya, misalnya disuruh berdiri di depan kelas, disuruh membersihkan WC, atau disuruh menyapu kantor guru. Tapi, suatu ketika, saat belajar ilmu hitung atau matematika, Ayah terkesan dengan cerita guru Ayah. Ayah pun menceritakan secara singkat kisah kodok yang terjerumus ke dalam sebuah lubang yang licin dan dalam kepada Aldo dan Aldi. “Ada seekor kodok jatuh ke dalam sebuah lubang, terperosok, karena dia tidak hati-hati saat berjalan (meloncat-loncat). Kedalaman lubang tersebut adalah 10 meter. Sang kodok berusaha keluar dari lubang itu. Bila siang hari, sang kodok akan dapat merambat sejauh 3 meter. Tapi, di malam hari, karena dingin dan licin, dia akan kembali terperosok sejauh 2 meter. Begitu seterusnya, sang kodok berjuang keras agar keluar dari lubang tersebut. Pertanyaannya, dalam berapa hari sang kodok dapat keluar dari lubang tersebut?” Aldo langsung corat-coret di atas kertasnya. Aldi hanya merenung berpikir dalam kepalanya. Setelah beberapa waktu berlalu Aldo dan Aldi pun menjawab 7 hari, namun Ayah bilang jawabannya kurang tepat. Akhrinya Ayah pun menjelaskan proses perjalanan sang kodok hingga dia bisa keluar dari lubang tersebut. Hari pertama : ketinggian yang dapat ditempuh sang kodok adalah 3 – 2 = 1 meter Hari kedua
: ketinggian yang ditempuh sang kodok adalah 1 + (3-2) = 1 + 1 = 2
meter Hari ketiga : ketinggian yang ditempuh sang kodok adalah 2 + (3-2) = 2 + 1 = 3 meter Hari keempat : ketinggian yang ditempuh sang kodok adalah 3 + (3-2) = 3 + 1 = 4 meter Hari kelima : ketinggian yang ditempuh sang kodok adalah 4 + (3-2) = 4 + 1 = 5 meter
59
Hari keenam : ketinggian yang ditempuh sang kodok adalah 5 + (3-2) = 5 + 1 = 6 meter Hari ketujuh : ketinggian yang ditempuh sang kodok adalah 6 + (3-2) = 6 + 1 = 7 meter Nah, di hari kedelapan, dia akan menempuh ketinggian 10 meter, sebab di hari ketujuh, sang kodok sudah berada di ketinggian 7 meter. Lantas, di hari kedelapan karena di siang hari kodok dapat bergerak setinggi 3 meter, maka ini berarti 7 + 3 = 10 meter. Sehingga sang kodok dapat keluar dari dalam lubang tersebut selama delapan hari. 6. Tema dari isi bacaan di atas adalah ? a. Cerita Ayah masa sekolah b. Cerita kodok yang terjerumus ke dalam lubang yang licin dan dalam c. Cerita malam hari d. Cerita dongeng 7. Apa yang pertanyaan yang diberikan Ayah kepada Aldo dan Aldi dari cerita singkatnya ? a. Mencari kodok b. Hukuman yang Ayah dapat dari sekolah c. Dalam berapa hari sang kodok dapat keluar dari lubang tersebut? d. Seekor kodok 8. Dimanakah sang kodok terjerumus? a. Di dalam kotak sepatu b. Di dalam saluran air c. Di dalam ember d. Di dalam sebuah lubang yang licin dan dalam 9. Mengapa sang kodok dapat keluar di hari ke delapan ? a. Karena kerja keras sang kodok b. Karena di tolong oleh orang lain c. Karena lubangnya tidak terlalu dalam
60 d. Karena di siang hari kodok dapat bergerak setinggi 3 meter, maka ini berarti 7 + 3 = 10 meter. 10. Kesimpulan dari isi bacaan di atas adalah ? a. Pada masa sekolah Ayah anak yang bandel b. Aldo dan Aldi tidak dapat menyelesaikan pertanyaan dari Ayah c. Sang kodok dapat keluar dari dalam lubang selama delapan hari d. Aldi mengetahui jawabannya. Bacalah teks ini untuk mengerjakan soal 11 – 15 ! Sore itu, selesai mengaji, Doni dan teman-temannya dipanggil oleh Bu Haji. Bu Haji member mereka 5 potong kue berukuran lumayan besar. Sementara itu, Doni dan teman-temannya berjumlah 8 anak. Saat menerima kue tersebut Doni dan kawan-kawan tidak langsung memakannya. Biasanya, mereka akan memakannya setelah usai mengaji. Namun, kali ini, kue yang harus dibagi rata tidak mudah membagikannya untuk 8 orang. Bagaimana membagi 5 kue menjadi 8? Tanya salah satu teman Doni. Insya Allah, aku bisa membaginya dengan adil kata Doni, Doni yang kemudian memotong kelima kue tersebut menjadi seperti berikut. Dengan demikian, maka mendapat
potong kue dan
=
+
. Ini artinya masing-masing dari mereka
potong kue. Pola pemotongan kue yang dilakukan
Doni ini membuat teman-temannya merasa puas dan merasa tidak dicurangi karena kue terbagi adil secara merata. Setelah terbagi dengan adil, mereka pun kembali pulang ke rumah masing-masing dengan gembira, cukup kenyang memakan kue pemberian ibu Haji. 11. Tema dari isi bacaan di atas adalah ? a. Lima kue untuk delapan orang b.Kue dari ibu Haji c. Penyelesaian pembagian kue d.Mengaji bersama
61 12. Apa yang di berikan Ibu Haji kepada Doni dan teman-temannya ? a. Amplop b. Uang c. Kue d. Minuman 13. Bagaimana cara Doni membagi kue secara adil kepada teman-temannya ? a. Masing-masing mereka mendapat potong kue dan potong kue b. Masing-masing mendapat 0,625 potong kue c. Masing-masing mendapat potong kue d. Tidak di bagi sama sekali. 14. Mengapa Doni harus membagi kue secara adil kepada teman-temannya? a. Supaya makan bersama b. Agar teman-temannya merasa puas dan merasa tidak dicurangi c. Supaya semuanya sedih d. Agar kue habis di makan. 15. Kesimpulan dari isi bacaan di atas adalah ? a. Kue dari Ibu Haji b. Cara membagi kue supaya adil c. Makan kue bersama d. Kue dari Ibu Haji terbagi dengan adil secara merata dan semuanya gembira. Bacalah teks di bawah ini untuk mengerjakan soal nomor 16 – 20 ! Hari libur, Ibu mengajak Doni dan Dina belanja di supermarket. Kebetulan, supermarket MERPATI sedang memberikan diskon sebesar 50% untuk tiap produk yang dijualnya, sedangkan supermarket RAMA-SHINTA memberi diskon 30% untuk tiap produk yang dijual. Karena dua supermarket tersebut terletak di dua daerah yang berbeda dan berjauhan, maka sering kali membingungkan calon pembeli-termasuk keluarga Doni. Tetapi akhirnya, mereka pun pergi ke salah satu
62 supermarket atas berbagai macam pertimbangan. Mereka menuju ke supermarket RAMA-SHINTA, supermarket yang member diskon lebih kecil. Mungkin, kamu merasa heran dan bertanya-tanya: apa alas an mereka menuju supermarket RAMA-SHINTA? Doni
mengemukakan
semua
kemungkinan
harga
yang
akan
terjadi.
Kemungkinan pertama adalah jika harga awal sama di kedua supermarket untuk barang atau produk yang sama, maka jelaslah harga di supermarket MERPATI jauh lebih murah ketimbang harga di supermarket RAMA-SHINTA. Contohnya, untuk produk A, di supermarket MERPATI dan RAMA-SHINTA harga awalnya Rp.100.000,- maka berdasarkan diskon yang diberikan, harga produk A di MERPATI menjadi Rp.50.000 (karena mendapat diskon 50%); sedangkan harga produk A di RAMA-SHINTA menjadi Rp.70.000 (karena mendapat diskon 30%). Kemungkinan kedua adalah jika harga awal berbeda di kedua supermarket tersebut untuk produk yang sama. Misalkan harga awal di supermarket RAMASHINTA adalah Rp.60.000, maka setelah mendapat diskon 30%, harganya menjadi : Rp.60.000 – 30% x Rp.60.000 = Rp.60.000 – Rp60.000 = Rp.60.000 – Rp.18.000 = Rp. 42.000,Jadi, harga di supermarket RAMA-SHINTA adalah Rp.42.000, lebih murah dari pada harga di dupermarket MERPATI. Kemungkinan ketiga adalah walau harga awal untuk produk yang sama di kedua supermarket tersebut berbeda, setelah masing-masing mendapat diskon sesuai yang diberikan oleh masing-masing supermarket, harga akhirnya sama. 16. Tema dari isi bacaan di atas adalah ? a.
Diskon
b.
Pilih mana : diskon 50% atau 30%
c.
Supermarket MERPATI
d.
Supermarket RAMA-SHINTA
63 17. Apa yang manjadi alasan Doni dan keluarganya memilih supermarket RAMASHINTA? a. Karena adanya beberapa kemungkinan yang menjadi alasan bahwa supermarket RAMA-SHINTA lebih murah dibandingkan supermarket MERPATI b. Karena diskon besar c. Karena barangnya lebih bagus d. Karena lebih dekat dengan rumah 18. Bagaimana Doni bisa mengetahui harga di supermarket RAMA-SHINTA lebih murah dibandingkan supermarket MERPATI ? a. Di lihat dari diskon yang diberikan b. Dengan menghitung harga awal dengan diskon yang diberikan di supermarket RAMA-SHINTA. c. Di lihat dari harga awalnya d. Di lihat dari barang-barangnya 19. Dimana akhirnya Doni dan keluarganya menjatuhkan pilihan dari kedua supermarket tersebut ? a. Supermarket MERPATI b. Supermarket RAMA-SHINTA c. Supermarket termurah d. Tidak jadi pergi 20. Kesimpulan dari isi bacaan di atas adalah ? a. Supermarket MERPATI lebih murah b. Supermarket RAMA-SHINTA lebih murah c. Kedua supermarket sama murahnya d. Kedua supermarket sama mahalnya
64 Bacalah teks di bawah ini untuk mengerjakan soal nomor 21 – 25 ! Dulu, sewaktu masih rajin membeli majalah mingguan anak-anak, Asro memiliki banyak sahabat pena. Dia sering berkirim surat pada sahabat-sahabat pena-nya yang terbesar di seantero tanah air. Teman-teman Asro tak melulu yang seusia dengannya. Ada yang lebih tua, ada yang seusia, ada pula yang lebih muda. Isi surat dengan teman-teman pena pun bermacam-macam. Mulai dari hanya sekedar perkenalan, tukar-menukar foto, saling bercerita tentang hobi hingga Tanya-jawab soal-soal pelajaran salah satunya adalah Tanya-jawab soal atau teka-teki matematika. Salah seorang sahabat pena Asro, yang usianya seusia Aldo, mengirim Asro tekateki yang ia buat sendiri. Teka-teki buatannya itu dinamakan teka-teki amplop. Disebut begitu karena teka-teki tersebut menggunakan gambar serupa dengan amplop surat, angka-angka, dan lingkaran. Dia meminta Asro memecahkan tekateki sederhana temannya yang waktu itu masih kelas III SD, sedangkan Asro saat itu sedang kelas VI SD. Teka-tekinya adalah : Tempatkanlah bilangan-bilangan 1,2,3,4,dan 5 di dalam lingkaran-lingkaran yang mengitari amplop dengan syarat-syarat sebagai berikut : 1) selisih dua bilangan dalam tiap dua lingkaran yang dihubungkan satu garis (sisi) harus lebih dari atau sama dengan 2. 2) tiap bilangan hanya digunakan satu kali. Waktu membaca teka-teki tersebut, Asro sungguh senang. Walau sederhana, tekateki tersebut cukup menantang. Asro pun mendiskusikannya dengan Aldo. Aldo yang seusia dengan teman pena kakaknya saat itu sangat antusias untuk memecahkan teka-teki tersebut. Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya mereka mampu menyelesaikannya. 21. Tema dari isi bacaan di atas adalah ? a.
Teka-teki amplop
b.
Permainan
c.
Surat pena
d.
Teka-teki pena
65
22. Apa isi surat teman pena Asro ? a. Bercerita tentang hobi b. Mengirimi teka-teki amplop c. Sekedar perkenalan d. Tukar-menukar foto 23. Bagaimana cara menyelesaikan teka-teki amplop ? a. Menselisihkan dua bilangan dalam tiap dua lingkaran yang dihubungkan satu garis (sisi) harus lebih dari atau sama dengan dua dan tiap bilangan hanya digunakan satu kali. b. Membagi tiap bilangan menjadi 2 c. Tiap bilangan boleh digunakan dua kali d. Tidak menselisihkan dua bilangan. 24. Terdapat dimana sajakah sahabat-sahabat pena Asro? a. Di seantero tanah air b. Di sekitar rumah Asro c. Di lingkungan sekolah Asro d. Di luar kota saja 25. Kesimpulan dari isi bacaan di atas adalah ? a. Sahabat pena b. Tepecahkannya teka-teki amplop c. Menulis surat sahabat pena d. Mengirim surat sahabat pena Bacalah teks di bawah ini untuk mengerjakan soal nomor 26 – 30 ! Tadi sore, sepulang sekolah, Adi dan Ado menonton pertandingan bola voli. Lapangan bola voli terletak di dekat rumah mereka. Pertandingan itu sangat seru, Adi dan Ado pun bersemangat mendukung tim favorit mereka. Malam hari, Adi asyik belajar matematika kesukaannya, untuk persiapan pelajaran besok harinya. Ado juga sedang mempersiapkan pelajaran. Mereka berdua memang rajin belajar.
66
Tiba-tiba Ado bertanya kepada Kak Adi, kenapa luas daerah persegi panjang itu panjang kali lebar? Kak Adi pun menjelaskannya melalui contoh lapangan bola voli yang terletak dekat rumah mereka. Misalkan panjang lapangan bola voli adalah 26 meter dan lebarnya adalah 10 meter luasnya adalah L = p x l = 26 m x 10 m = 260 m². Maksud dari 260 artinya adalah banyaknya persegi-persegi satuan yang terdapat dalam persegi panjang. Jadi luas persegi panjang berarti banyaknya persegi satuan (segi empat kecil berukuran sisi 1) yang melingkupi seluruh wilayah persegi panjang. Karena banyaknya persegi satuan adalah 260 berarti luas persegi panjang adalah 260. Ini didapat dari perkalian 26 dan 10. Angka 26 menyatakan banyaknya persegi satuan tiap baris, bertindak sebagai panjang persegi panjang. Dan 10 menyatakan banyaknya persegi satuan kolom bertindak sebagai lebar dan persegi panjang. Sekarang kamu tahu alasannya mengapa luas daerah persegi panjang itu panjang kali lebar. Kata Kak Adi kepada Ado. 26. Apa yang ditanyakan Ado kepada Kak Adi ? a. Soal matematika b. Kenapa luas daerah persegi panjang itu panjang kali lebar? c. Mencari keliling persegi panjang d. Rumus matematika 27. Bagaimana rumus luas daerah persegi panjang ? a. L = 2p x 2l b. L = p c. L = p x l d. L = l 28. Mengapa Ado bertanya tentang luas daerah persegi panjang kepada Kak Adi ? a. Karena Ado ingin mentest Kak Adi b. Karena Ado hanya iseng saja c. Karena Ado masih kepikiran tentang asal usul luas daerah persegi panjang itu panjang kali lebar d. Karena Ado sudah paham
67
29. Dimana Adi dan Ado menonton pertandingan bola voli ? a. Di lapangan sekolah b. Di lapangan bola voli dekat rumah mereka c. Di rumah teman mereka d. Di belakang rumah mereka 30. Kesimpulan dari isi bacaan di atas adalah ? a. Asal – usul rumus luas daerah persegi panjang b. Pertandingan bola voli c. Rumus persegi panjang d. Rumus keliling persegi panjang Bacalah teks di bawah ini untuk mengerjakan soal nomor 31 – 35 ! Hari ini, di sekolah akan belajar tentang bangun-bangun datar geometri. Tapi sebelum Ibu Rahma menjelaskan, Bu Rahma menyuruh siswanya untuk membentuk kelompok dan setiap kelompok mencari permasalahan matematika dari benda-benda yang ada di luar kelas yang terkait dengan bangun-bangun geometri. Setelah 30 menit, Bu Rahma pun menyuruh para siswa dan siswinya masuk kembali ke ruang kelas. Bu Rahma memberi waktu sepuluh menit pada tiap kelompok untuk menuliskan permasalahan matematika yang mereka temukan dari luar kelas. Setelah itu tiap kelompok mengumpulkannya. Ibu Rahma sudah menerima sepuluh permasalahan matematika, ibu Rahma memutuskan memilih soal matematika yang diajukan oleh kelompok Pythagoras yang diketuai Alvi. Soal yang diajukan oleh kelompok Pythagoras adalah ada berapa banyak segitiga yang terdapat pada pintu pagar sekolah ?
Namun semua kelompok tidak ada yang bisa menjawab dengan tepat, akhirnya Alvi pun menjelaskannya: jika kita lihat seksama sebenarnya ada tiga jenis
68 (ukuran) segitiga pada gambar pagar. Jadi total segita yang ada pada pintu pagar tersebut adalah 16 buah. Setelah itu Ibu Rahma pun melanjutkan pelajaran yang sudah hampir berakhir, tetapi sebelum berakhir Bu Rahma memberikan tugas untuk dijadikan PR. 31. Tema dari isi bacaan di atas adalah ? a. Pagar sekolah b. Tugas Bu Rahma c. Matematika dari pagar sekolah d. Tugas matematika 32. Apa masalah yang diajukan kelompok Pythagoras ? a. Masalah jumlah pagar sekolah b. Menghitung luas lapangan sekolah c. Menghitung berapa banyak segitiga yang terdapat pada pintu pagar sekolah d. Menghitung luas sekolah 33. Dimana kelompok Pythagoras menemukan permasalahan matematika ? a. Dari pagar sekolah b. Dari lapangan sekolah c. Dari ruang kelas d. Dari luas sekolah 34. Mengapa Bu Rahma menyuruh siswa belajar di luar kelas ? a. Untuk mencari permasalahan matematika yang terkait dengan bangunbangun geometri b. Untuk mencari suasana belajar yang baru c. Untuk memberikan semangat belajar d. Untuk istirahat sebentar 35.
Kesimpulan dari isi bacaan di atas adalah ? a. Belajar matematika yang menyenangkan b. Terpecahkannya tugas dari Bu Rahma
69 c. Dari pagar sekolah pun terdapat permasalahan matematika d. Mengitung segitiga. Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab pertanyaan nomor 36 – 40 ! Di sekolah, Nina dan teman-temannya sedang melakukan praktikum. Namun, kali ini bukan praktikum di laboratorium IPA, melainkan di laboratorium matematika. Sebenarnya belum bisa disebut laboratorium matematika, karena ruangan itu Cuma berupa gudang atau ruangan yang berisi alat-alat peraga matematika. Kelompok Pythagoras, yang diketuai Nina, sedang mengumpulkan data tentang hubungan antara banyaknya titik sudut, rusuk dan sisi (permukaan) suatu bangun ruang limas segitiga, sampai limas segi enam. Bangun-bangun ruang yang sedang diamati Nina dan teman-teman sekelompoknya adalah limas segitiga sampai segi delapan. Setelah melakukan pengamatan tersebut ternyata banyaknya titik sudut (T) ditambah banyaknya permukaan (P) itu sama dengan banykanya rusuk (R) ditambah 2. Kemudian mereka mengecek benar tidaknya rumus yang dikemukakan oleh kelompoknya. Untuk limas segitiga, kita tahu T = 4, P = 4, dan R = 6, maka T + P = 4 + 4 = 8. Sementara itu, R + 2 = 6 + 2 = 8. Jadi benar, berlaku hubungan T + P = R + 2. Akhirnya, temuan mereka itu dilaporkan kepada Pak Tono. Menurut beliau, hubungan atau rumus yang ditemukan oleh kelompok Pythagoras itu dinamakan sebagai rumus Euler. Ternyata, rumus tersebut tidak hanya berlaku pada limas atau pyramid saja, melainkan berlaku pula untuk bangun-bangun ruang lainnya seperti kubus, balok, atau prisma. 36. Tema dari isi bacaan di atas adalah ? a. Menghitung bangun ruang limas b. Menghitung luas limas c. Menemukan Rumus Euler d. Menemukan rumus matematika 37. Bagaimana rumus Euler yang ditemukan oleh kelompok Pythagoras ? a. T + R = P b. P + T = 2
70 c. T + P = R + 2 d. R + 3 = T + P 38. Dimana Nina dan teman-temannya belajar matematika ? a. Di dalam kelas b. Di sekolah c. Di laboratorium IPA d. Di laboratorium matematika 39. Mengapa belum bisa disebut laboratorium matematika ? a. Karena ruangan itu Cuma berupa gudang atau ruangan yang berisi alat-alat peraga matematika b. Karena berisi alat-alat peraga IPA c. Karena hanya ruangan kosong d. Karena hanya sebuah gudang 40. Kesimpulan dari isi bacaan di atas adalah ? a. Belajar matematika di laboratorium matematika b. Ditemukannya rumus Euler oleh kelompok Pythagoras c. Menghitung bangun ruang limas d. Menghitung bangun-bangun ruang.
71
Lampiran 2 Kunci Jawaban Uji Coba Kemampuan Memahami Isi Bacaan 1. a
11. a
21. a
31. c
2. b
12. c
22. b
32. c
3. c
13. a
23. a
33. a
4. d
14. b
24. a
34. a
5. c
15. d
25. b
35. c
6. b
16. b
26. b
36. c
7. c
17. a
27. c
37. c
8. d
18. b
28. c
38. d
9. d
19. b
29. b
39. a
10.c
20. b
30. a
40. b
72
Lampiran 3 INSTRUMEN UJI COBA TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Sekolah Mata Pelajaran Pokok Bahasan Kelas / Semester Waktu
: SDN Wijaya Kusuma 06 Petang : Matematika : Bilangan Pecahan dalam Perbandingan dan Skala : V / II : 70 Menit
Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c atau d pada jawaban yang benar ! 1. Ibu Rahma dan Ibu Mita berbelanja ke supermarket MERPATI, mereka membeli buah apel kesukaan anaknya, jika dijumlahkan perbandingan buah apel mereka adalah 24 : 40. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan FPB nya adalah…. a. 2 : 3 b. 3 : 2 c. 3 : 5 d. 5 : 3 2. Nina dan Ani mempunyai hobi yang sama yaitu memelihara kucing, sehingga jumlah kucing yang mereka pelihara cukup banyak. Jika dijumlahkan perbandingan kucing mereka adalah 12 : 18. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan FPB nya adalah…. a. 1 : 2 b. 2 : 3 c. 3 : 1 d. 3 : 3 3. Perbandingan buku matematika kelas 4, 5 dan 6 adalah 28 : 56 : 70. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan FPB nya adalah…. a. 2 : 4 : 5 b. 3 : 2 : 5 c. 3 : 5 : 4 d. 5 : 3 : 2
73
4. Sore itu Dodi, Doni, dan Dido pergi ke toko buku dekat rumah mereka, mereka membeli pensil untuk keperluan sekolahnya. Jika dijumlahkan perbandingan pensil mereka adalah 12 : 18 : 30. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan FPB nya adalah…. a. 1 : 2 : 3 b. 2 : 3 : 5 c. 3 : 2 : 4 d. 6 : 2 : 3 5. Alvi, Asro dan Doni mempunyai hobi membaca komik,jika dijumlahkan perbandingan komik mereka adalah 36 : 54 : 90. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan FPB nya adalah…. a. 1 : 2 : 3 b. 2 : 3 : 5 c. 3 : 2 : 4 d. 6 : 2 : 3 6. Perbandingan panjang antara pensil Doni dengan pensil Alvi adalah 30 cm : 1 m. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan persamaan satuan panjangnya adalah…. a. 2 : 5 b. 2 : 8 c. 3 : 10 d. 3 : 20 7. Setiap hari sabtu selalu diadakan latihan pramuka, materi pramuka hari ini adalah permainan semapur yang membutukhan tongkat. Panjang tongkat Asro dan Ado berbeda antara 4 dm² : 50 cm². Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan persamaan satuan panjangnya adalah…. a. 6 : 2 b. 7 : 3
74 c. 8 : 1 d. 9 : 2 8. Dalam perlombaan lari antara A dan B mendapatkan jumlah jarak yang berbeda antara 10 cm : 5 dm. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan persamaan satuan panjangnya adalah…. a. 1 : 5 b. 2 : 5 c. 3 : 1 d. 3 : 2 9. Perbandingan panjang celana Nino dan Nano adalah 450 cm : 35 dm. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan persamaan satuan panjangnya adalah…. a. 1 : 3 b. 3 : 3 c. 9 : 7 d. 45 : 35 10. Perbandingan waktu yang ditempuh antara rumah Mita dan Ani adalah 45 menit : 2 jam. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan persamaan waktunya adalah…. a. 2 : 8 b. 3 : 8 c. 4 : 8 d. 5 : 8 11. Perbandingan waktu untuk mengerjakan soal ulangan matematika dan IPA adalah 90 menit : 3 jam. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan persamaan waktunya adalah…. a. 1 : 2 b. 2 : 4
75 c. 2 : 5 d. 2 : 8 12. Perbandingan waktu untuk ke rumah nenek Mita dan Doni adalah 2 hari : 36 jam. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan persamaan waktunya adalah…. a. 2 : 2 b. 2 : 3 c. 3 : 2 d. 8 : 6 13. Perbandingan waktu untuk pergi ke sekolah antara Dina dan Dini adalah 60 menit : 2 jam. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan persamaan waktunya adalah…. a. 1 : 2 b. 60 : 6 c. 60 : 60 d. 60 : 120 14. Perbandingan berat beras yang di beli Ibu Nina dan Ibu Nuni adalah 150 kg : 1 ton. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan persamaan beratnya adalah…. a. 3 : 10 b. 3 : 20 c. 3 : 30 d. 3 : 40 15. Perbandingan berat gula pasir di toko Serba Ada dengan toko Serba Punya adalah 2 ton : 150 kg. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan persamaan beratnya adalah…. a. 10 : 3 b. 20 : 3
76 c. 30 : 3 d. 40 : 3 16. Perbandingan jumlah kertas di gudang Pak Tono dan Pak Toni adalah 15 ton : 3
kuintal.
Hasil
penyederhanaan
perbandingan
tersebut
berdasarkan
persamaan beratnya adalah…. a. 1 : 2 b. 1 : 3 c. 15 : 2 d. 15 : 3 17. Perbandingan berat bayi Ibu Rina dan Ibu Rini adalah 50 gram : 10 kg. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan persamaan beratnya adalah…. a. 1 : 200 b. 1 : 50 c. 50 : 2 d. 15 : 30 18. Jumlah pembilang dan penyebut sebuah pecahan adalah 28 sedangkan nilai dari pecahan itu
. Hasil pecahan tersebut adalah….
a. b. c. d. 19. Nilai suatu pecahan
, jika selisih pembilang dan penyebutnya 15. Hasil
pecahan tersebut adalah.... a. b.
77 c. d. 20. Nilai pecahan itu
, jika selisih pembilang dan penyebut sebuah pecahan itu
adalah 15. Hasil pecahan tersebut adalah…. a. b. c. d. 21. Nilai sebuah pecahan ,jika selisih pembilang dan penyebut 21. Hasil pecahan tersebut adalah.... a. b. c. d. 22. Uang A berbanding uang B adalah 3 : 2, sedangkan uang B uang C. Jumlah uang A dan C Rp. 51.000,00. Hasil uang mereka masing-masing adalah.... a. A=Rp 27.000,00, B=Rp. 18.000,00, C=Rp. 24.000,00 b. A=Rp 20.000,00, B=Rp. 17.000,00, C=Rp. 14.000,00 c. A=Rp 30.000,00, B=Rp. 19.000,00, C=Rp. 20.000,00 d. A=Rp 30.000,00, B=Rp. 16.000,00, C=Rp. 21.000,00 23. Jumlah kelereng A,B, dan C adalah 72 butir. Kelereng A kelereng B kelereng C. Banyak kelereng mereka masing-masing adalah…. a. A= 20 butir, B= 21 butir, C= 18 butir b. A= 20 butir, B= 19 butir, C= 18 butir c. A= 30 butir, B= 21 butir, C= 18 butir
78 d. A= 16 butir, B= 24 butir, C= 32 butir 24. Jumlah bola A = 3, bola B = 4, dan bola C = 5. Perbandingan bola A terhadap bola B ialah
, perbandingan bola A terhadap bola C ialah
, dan
perbandingan bola B terhadap bola C ialah . Jumlah perbandingan bola A, B dan C adalah…. a. 1 : 2 : 3
c. 3 : 4 : 5
b. 3 : 2 : 4
d. 3 : 5 : 2
25. Buah apel A berbanding buah apel B = 4 : 5. Sedangkan buah apel B =
buah
apel C. Perbandingan buah apel A,B, dan C adalah…. a. 8 : 10 : 15
c. 8 : 10 : 25
b. 8 : 10 : 10
d. 8 : 20 : 25
26. Skala sebuah peta 1 : 1.500.000. Jarak kota A dan B pada peta 4 cm. Jarak sebenarnya antara kota A dan B dalam satuan kilometer adalah.... a. 50 km
c. 60 km
b. 20 km
d. 30 km
27. Pada suatu peta, dua kota yang berjarak 15 km tergambar 3 cm. Skala dari peta tersebut adalah.... a. 1 : 250.000
c. 1 : 500.000
b. 1 : 300.000
d. 1 : 600.000
28. Jarak Jakarta – Yogyakarta dalam peta adalah 20 cm. Jika skala peta 1:2.750.000, maka jarak sesungguhnya Jakarta – Yogyakarta adalah.... a. 550 km
c. 500.000 m
b. 500 m
d. 500.000 cm
29. Pada peta, jarak kota A ke kota B adalah 5 cm. Di peta tertulis skala 1 : 800.000. Jarak sebenarnya adalah...
79 a. 4 km
c. 400 km
b. 40 km
d. 4000 km
30. Jarak kota Jakarta – Bandung pada peta 9 cm. Skala peta 1 : 2.000.000. Jarak sesungguhnya Jakarta – Bandung adalah... a. 18 km
c. 1.800 km
b. 180 km
d. 18.000 km
31. Sebidang tanah kelilingnya 240 m. Lebar tanah itu
dari panjangnya. Luas
persegi tanah itu adalah.... a. 2.400 m²
c. 3.500 m²
b. 3.500 m²
d. 3.600 m²
32. Pada peta Indonesia yang berskala 1 : 12.000.000, Selat Lombok lebarnya 0,3cm. Sebuah kapal Feri berangkat dari Pulau Lombok pukul 08.30 menuju Bali, jika kecepatan rata-rata 24 km per jam, maka kapal Feri sampai di Bali pada pukul.... a. Pukul 09.00
c. Pukul 11.00
b. Pukul 10.00
d. Pukul 12.00
33. Pak Jupri mempunyai 90 itik. Perbandingan itik jantan dan itik betina 3 : 12. Banyak itik jantan adalah.... a. 15 ekor
c. 17 ekor
b. 16 ekor
d. 18 ekor
34. Jarak kota Purwokerto dengan kota Surakarta 176 km. Jika kamu gunakan skala 1 : 4.400.000. Jarak kedua kota itu dalam satuan sentimeter adalah.... a. 15 cm
c. 30 cm
b. 20 cm
d. 40 cm
35. Di sekolah ada kegiatan ekstrakulikuler menari, bulu tangkis, dan pramuka. Banyak siswa yang ikut menari 18 anak, bulu tangkis 20 anak, dan pramuka
80
100 anak. Perbandingan banyak siswa yang ikut bulu tangkis dengan yang ikut pramuka adalah.... a. 1 : 5
c. 3 : 5
b. 2 : 5
d. 9 : 10
36. Ani memiliki 7 bolpoin sedangkan Ina memiliki 10 bolpoin. Perbandingan jumlah bolpoin Ani dengan bolpoin Ina adalah... a. 1 : 7
c. 7 : 10
b. 7 : 1
d. 10 : 7
37. Banyak siswa perempuan di kelas 5 adalah 15 anak, sedangkan 25 lainnya adalah siswa laki-laki. Perbandingan siswa laki-laki dengan seluruh siswa adalah... a. 3 : 5
c. 5 : 3
b. 3 : 8
d. 5 : 8
38. Panjang lapangan sepakbola 108 meter, lebarnya 72 meter. Perbandingan panjang dan lebar lapangan sepakbola itu adalah... a. 2 : 1
c. 4 : 3
b. 3 : 2
d. 5 : 4
39. Arman memiliki 8 kelereng merah dan 12 kelereng biru. Perbandingan antara kelereng merah dan biru... a. 1 : 2
c. 2 : 4
b. 2 : 3
d. 3 : 3
40. Perbandingan umur Kakak dengan umur Ayah adalah 2 : 5. Jika umur Ayah 40 tahun, maka umur Kakak adalah…. a. 12 tahun
c. 15 tahun
b. 13 tahun
d. 16 tahun
81
Lampiran 4 Kunci Jawaban Uji Coba Hasil Belajar Matematika Siswa Tes Pokok Bahasan Bilangan Pecahan dalam Perbandingan dan Skala 1. c
11. a
21. b
31. b
2. b
12. a
22. a
32. b
3. a
13. a
23. d
33. d
4. b
14. b
24. c
34. b
5. b
15. d
25. a
35. d
6. c
16. a
26. d
36. c
7. c
17. a
27. c
37. d
8. a
18. b
28. a
38. b
9. c
19. d
29. b
39. b
10.b
20. d
30. b
40. d
82 Lampiran 5 INSTRUMEN PENELITIAN TES KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN Sekolah Kelas / Semester Waktu
: SDN Kembangan Utara 10 Pagi : V / II : 60 Menit
Pilihlah salah satu jawaban yang benar ! Bacalah teks di bawah ini untuk mengerjakan soal nomor 1,2,3 ! Suatu hari, saat tanggal merah (yang berarti libur), Ibu menyuruh Alvi dan Asro menyapu halaman. Berdasarkan pengalaman, Alvi biasa menyapu halaman rumah sampai bersih selama 45 menit, sedangkan Asro dapat menyelesaikannya hanya dalam waktu 30 menit. Kalau mereka menyapu halaman bersama-sama berapa lama waktu yang diperlukan? Berdasarkan data sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa dalam 1 menit: Kak Asro dapat menyelesaikan
pekerjaan (menyapu);
sedangkan Alvi, dalam 1 menit dapat menyelesaikan
pekerjaan (menyapu).
Dengan demikian, dalam 1 menit, jika kita bekerja sama akan menyelesaikan sebanyak pekerjaan, dengan Sehingga,
=
+
=
+
=
+
.
= = 5x = 90 x 1 5x = 90 x=
= 18
Maka, jika kita bekerja sama, waktu yang dibutuhkan untuk menyapu halaman rumah adalah 18 menit. Alvi dan Asro pun tertawa mereka merasa lucu dan aneh pada diri mereka sebab menyapu halamannya belum beres, tetapi malah masalah
83 matematikanya yang sudah beres duluan. Kini, mereka akan membuktikan apakah perhitungan matematis yang telah mereka lakukan terbukti benar saat dipraktikan. 1. Apa yang ditugaskan Ibu kepada Alvi dan Asro pada hari libur ? a. Menyapu halaman b. Menghitung matematika c. Menyelesaikan masalah menyapu d. Menyiram tanaman 2. Dimanakah tempat Alvi dan Asro menyapu ? a. Di dalam kamar b. Di ruang tamu c. Di halaman rumah d. Di dapur 3. Kesimpulan isi bacaan tersebut di atas adalah ? a. Dengan bekerja sama menyapu halaman menjadi cepat selesai b. Membantu Ibu di hari libur c. Ternyata sambil menyapu halaman pun bisa belajar matematika d. Menyapu halaman rumah. Bacalah teks di bawah ini untuk mengerjakan soal nomor 4 – 8 ! Malam itu, setelah makan malam bersama, tak biasanya Ayah bercerita tentang masa sekolahnya dahulu. Beliau mengatakan bahwa, dulu saat sekolah, Ayah bukanlah anak yang rajin dan pintar. Ia dulu seorang siswa yang bandel. Sukanya main-main saja. Malas mengerjakan PR sehingga sering diberi hukuman oleh gurunya, misalnya disuruh berdiri di depan kelas, disuruh membersihkan WC, atau disuruh menyapu kantor guru. Tapi, suatu ketika, saat belajar ilmu hitung atau matematika, Ayah terkesan dengan cerita guru Ayah. Ayah pun menceritakan secara singkat kisah kodok yang terjerumus ke dalam sebuah lubang yang licin dan dalam kepada Aldo dan Aldi. “Ada seekor kodok jatuh ke dalam sebuah lubang, terperosok, karena dia tidak hati-hati saat berjalan (meloncat-loncat). Kedalaman lubang tersebut adalah
84 10 meter. Sang kodok berusaha keluar dari lubang itu. Bila siang hari, sang kodok akan dapat merambat sejauh 3 meter. Tapi, di malam hari, karena dingin dan licin, dia akan kembali terperosok sejauh 2 meter. Begitu seterusnya, sang kodok berjuang keras agar keluar dari lubang tersebut. Pertanyaannya, dalam berapa hari sang kodok dapat keluar dari lubang tersebut?” Aldo langsung corat-coret di atas kertasnya. Aldi hanya merenung berpikir dalam kepalanya. Setelah beberapa waktu berlalu Aldo dan Aldi pun menjawab 7 hari, namun Ayah bilang jawabannya kurang tepat. Akhrinya Ayah pun menjelaskan proses perjalanan sang kodok hingga dia bisa keluar dari lubang tersebut. Hari pertama : ketinggian yang dapat ditempuh sang kodok adalah 3 – 2 = 1 meter Hari kedua
: ketinggian yang ditempuh sang kodok adalah 1 + (3-2) = 1 + 1 = 2
meter Hari ketiga : ketinggian yang ditempuh sang kodok adalah 2 + (3-2) = 2 + 1 = 3 meter Hari keempat : ketinggian yang ditempuh sang kodok adalah 3 + (3-2) = 3 + 1 = 4 meter Hari kelima : ketinggian yang ditempuh sang kodok adalah 4 + (3-2) = 4 + 1 = 5 meter Hari keenam : ketinggian yang ditempuh sang kodok adalah 5 + (3-2) = 5 + 1 = 6 meter Hari ketujuh : ketinggian yang ditempuh sang kodok adalah 6 + (3-2) = 6 + 1 = 7 meter Nah, di hari kedelapan, dia akan menempuh ketinggian 10 meter, sebab di hari ketujuh, sang kodok sudah berada di ketinggian 7 meter. Lantas, di hari kedelapan karena di siang hari kodok dapat bergerak setinggi 3 meter, maka ini berarti 7 + 3 = 10 meter. Sehingga sang kodok dapat keluar dari dalam lubang tersebut selama delapan hari. 4. Tema dari isi bacaan di atas adalah ? a. Cerita Ayah masa sekolah b. Cerita kodok yang terjerumus ke dalam lubang yang licin dan dalam c. Cerita malam hari
85 d. Cerita dongeng 5. Apa yang pertanyaan yang diberikan Ayah kepada Aldo dan Aldi dari cerita singkatnya ? a. Mencari kodok b. Hukuman yang Ayah dapat dari sekolah c. Dalam berapa hari sang kodok dapat keluar dari lubang tersebut? d. Seekor kodok 6. Dimanakah sang kodok terjerumus? a. Di dalam kotak sepatu b. Di dalam saluran air c. Di dalam ember d. Di dalam sebuah lubang yang licin dan dalam 7. Mengapa sang kodok dapat keluar di hari ke delapan ? a. Karena kerja keras sang kodok b. Karena di tolong oleh orang lain c. Karena lubangnya tidak terlalu dalam d. Karena di siang hari kodok dapat bergerak setinggi 3 meter, maka ini berarti 7 + 3 = 10 meter. 8. Kesimpulan dari isi bacaan di atas adalah ? a. Pada masa sekolah Ayah anak yang bandel b. Aldo dan Aldi tidak dapat menyelesaikan pertanyaan dari Ayah c. Sang kodok dapat keluar dari dalam lubang selama delapan hari d. Aldi mengetahui jawabannya. Bacalah teks ini untuk mengerjakan soal 9 ! Sore itu, selesai mengaji, Doni dan teman-temannya dipanggil oleh Bu Haji. Bu Haji member mereka 5 potong kue berukuran lumayan besar. Sementara itu, Doni dan teman-temannya berjumlah 8 anak. Saat menerima kue tersebut Doni dan kawan-kawan tidak langsung memakannya. Biasanya, mereka akan memakannya
86 setelah usai mengaji. Namun, kali ini, kue yang harus dibagi rata tidak mudah membagikannya untuk 8 orang. Bagaimana membagi 5 kue menjadi 8? Tanya salah satu teman Doni. Insya Allah, aku bisa membaginya dengan adil kata Doni, Doni yang kemudian memotong kelima kue tersebut menjadi seperti berikut. Dengan demikian, maka mendapat
=
potong kue dan
+
. Ini artinya masing-masing dari mereka
potong kue. Pola pemotongan kue yang dilakukan
Doni ini membuat teman-temannya merasa puas dan merasa tidak dicurangi karena kue terbagi adil secara merata. Setelah terbagi dengan adil, mereka pun kembali pulang ke rumah masing-masing dengan gembira, cukup kenyang memakan kue pemberian ibu Haji. 9. Mengapa Doni harus membagi kue secara adil kepada teman-temannya? a. Supaya makan bersama b.Agar teman-temannya merasa puas dan merasa tidak dicurangi c. Supaya semuanya sedih d.Agar kue habis di makan. Bacalah teks di bawah ini untuk mengerjakan soal nomor 10 – 13 ! Hari libur, Ibu mengajak Doni dan Dina belanja di supermarket. Kebetulan, supermarket MERPATI sedang memberikan diskon sebesar 50% untuk tiap produk yang dijualnya, sedangkan supermarket RAMA-SHINTA memberi diskon 30% untuk tiap produk yang dijual. Karena dua supermarket tersebut terletak di dua daerah yang berbeda dan berjauhan, maka sering kali membingungkan calon pembeli-termasuk keluarga Doni. Tetapi akhirnya, mereka pun pergi ke salah satu supermarket atas berbagai macam pertimbangan. Mereka menuju ke supermarket RAMA-SHINTA, supermarket yang member diskon lebih kecil. Mungkin, kamu merasa heran dan bertanya-tanya: apa alas an mereka menuju supermarket RAMA-SHINTA? Doni
mengemukakan
semua
kemungkinan
harga
yang
akan
terjadi.
Kemungkinan pertama adalah jika harga awal sama di kedua supermarket untuk barang atau produk yang sama, maka jelaslah harga di supermarket MERPATI jauh lebih murah ketimbang harga di supermarket RAMA-SHINTA. Contohnya,
87 untuk produk A, di supermarket MERPATI dan RAMA-SHINTA harga awalnya Rp.100.000,- maka berdasarkan diskon yang diberikan, harga produk A di MERPATI menjadi Rp.50.000 (karena mendapat diskon 50%); sedangkan harga produk A di RAMA-SHINTA menjadi Rp.70.000 (karena mendapat diskon 30%). Kemungkinan kedua adalah jika harga awal berbeda di kedua supermarket tersebut untuk produk yang sama. Misalkan harga awal di supermarket RAMASHINTA adalah Rp.60.000, maka setelah mendapat diskon 30%, harganya menjadi : Rp.60.000 – 30% x Rp.60.000 = Rp.60.000 – Rp60.000 = Rp.60.000 – Rp.18.000 = Rp. 42.000,Jadi, harga di supermarket RAMA-SHINTA adalah Rp.42.000, lebih murah dari pada harga di dupermarket MERPATI. Kemungkinan ketiga adalah walau harga awal untuk produk yang sama di kedua supermarket tersebut berbeda, setelah masing-masing mendapat diskon sesuai yang diberikan oleh masing-masing supermarket, harga akhirnya sama. 10. Tema dari isi bacaan di atas adalah ? a. Diskon b. Pilih mana : diskon 50% atau 30% c. Supermarket MERPATI d. Supermarket RAMA-SHINTA 11. Apa yang manjadi alasan Doni dan keluarganya memilih supermarket RAMASHINTA? a. Karena adanya beberapa kemungkinan yang menjadi alasan bahwa supermarket RAMA-SHINTA lebih murah dibandingkan supermarket MERPATI b. Karena diskon besar c. Karena barangnya lebih bagus d. Karena lebih dekat dengan rumah
88
12. Bagaimana Doni bisa mengetahui harga di supermarket RAMA-SHINTA lebih murah dibandingkan supermarket MERPATI ? a. Di lihat dari diskon yang diberikan b. Dengan menghitung harga awal dengan diskon yang diberikan di supermarket RAMA-SHINTA. c. Di lihat dari harga awalnya d. Di lihat dari barang-barangnya 13. Dimana akhirnya Doni dan keluarganya menjatuhkan pilihan dari kedua supermarket tersebut ? a. Supermarket MERPATI b. Supermarket RAMA-SHINTA c. Supermarket termurah d. Tidak jadi pergi Bacalah teks di bawah ini untuk mengerjakan soal nomor 14 – 18 ! Dulu, sewaktu masih rajin membeli majalah mingguan anak-anak, Asro memiliki banyak sahabat pena. Dia sering berkirim surat pada sahabat-sahabat pena-nya yang terbesar di seantero tanah air. Teman-teman Asro tak melulu yang seusia dengannya. Ada yang lebih tua, ada yang seusia, ada pula yang lebih muda. Isi surat dengan teman-teman pena pun bermacam-macam. Mulai dari hanya sekedar perkenalan, tukar-menukar foto, saling bercerita tentang hobi hingga Tanya-jawab soal-soal pelajaran salah satunya adalah Tanya-jawab soal atau teka-teki matematika. Salah seorang sahabat pena Asro, yang usianya seusia Aldo, mengirim Asro tekateki yang ia buat sendiri. Teka-teki buatannya itu dinamakan teka-teki amplop. Disebut begitu karena teka-teki tersebut menggunakan gambar serupa dengan amplop surat, angka-angka, dan lingkaran. Dia meminta Asro memecahkan tekateki sederhana temannya yang waktu itu masih kelas III SD, sedangkan Asro saat itu sedang kelas VI SD. Teka-tekinya adalah : Tempatkanlah bilangan-bilangan 1,2,3,4,dan 5 di dalam lingkaran-lingkaran yang mengitari amplop dengan syarat-syarat sebagai berikut : 1) selisih dua bilangan
89
dalam tiap dua lingkaran yang dihubungkan satu garis (sisi) harus lebih dari atau sama dengan 2. 2) tiap bilangan hanya digunakan satu kali. Waktu membaca teka-teki tersebut, Asro sungguh senang. Walau sederhana, tekateki tersebut cukup menantang. Asro pun mendiskusikannya dengan Aldo. Aldo yang seusia dengan teman pena kakaknya saat itu sangat antusias untuk memecahkan teka-teki tersebut. Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya mereka mampu menyelesaikannya. 14. Tema dari isi bacaan di atas adalah ? a. Teka-teki amplop b. Permainan c. Surat pena d. Teka-teki pena 15. Apa isi surat teman pena Asro ? a. Bercerita tentang hobi b. Mengirimi teka-teki amplop c. Sekedar perkenalan d. Tukar-menukar foto 16. Bagaimana cara menyelesaikan teka-teki amplop ? a. Menselisihkan dua bilangan dalam tiap dua lingkaran yang dihubungkan satu garis (sisi) harus lebih dari atau sama dengan dua dan tiap bilangan hanya digunakan satu kali. b. Membagi tiap bilangan menjadi 2 c. Tiap bilangan boleh digunakan dua kali d. Tidak menselisihkan dua bilangan. 17. Terdapat dimana sajakah sahabat-sahabat pena Asro? a. Di seantero tanah air b. Di sekitar rumah Asro c. Di lingkungan sekolah Asro d. Di luar kota saja
90
18. Kesimpulan dari isi bacaan di atas adalah ? a. Sahabat pena b. Tepecahkannya teka-teki amplop c. Menulis surat sahabat pena d. Mengirim surat sahabat pena Bacalah teks di bawah ini untuk mengerjakan soal nomor 19 – 23 ! Tadi sore, sepulang sekolah, Adi dan Ado menonton pertandingan bola voli. Lapangan bola voli terletak di dekat rumah mereka. Pertandingan itu sangat seru, Adi dan Ado pun bersemangat mendukung tim favorit mereka. Malam hari, Adi asyik belajar matematika kesukaannya, untuk persiapan pelajaran besok harinya. Ado juga sedang mempersiapkan pelajaran. Mereka berdua memang rajin belajar. Tiba-tiba Ado bertanya kepada Kak Adi, kenapa luas daerah persegi panjang itu panjang kali lebar? Kak Adi pun menjelaskannya melalui contoh lapangan bola voli yang terletak dekat rumah mereka. Misalkan panjang lapangan bola voli adalah 26 meter dan lebarnya adalah 10 meter luasnya adalah L = p x l = 26 m x 10 m = 260 m². Maksud dari 260 artinya adalah banyaknya persegi-persegi satuan yang terdapat dalam persegi panjang. Jadi luas persegi panjang berarti banyaknya persegi satuan (segi empat kecil berukuran sisi 1) yang melingkupi seluruh wilayah persegi panjang. Karena banyaknya persegi satuan adalah 260 berarti luas persegi panjang adalah 260. Ini didapat dari perkalian 26 dan 10. Angka 26 menyatakan banyaknya persegi satuan tiap baris, bertindak sebagai panjang persegi panjang. Dan 10 menyatakan banyaknya persegi satuan kolom bertindak sebagai lebar dan persegi panjang. Sekarang kamu tahu alasannya mengapa luas daerah persegi panjang itu panjang kali lebar. Kata Kak Adi kepada Ado. 19. Apa yang ditanyakan Ado kepada Kak Adi ? a. Soal matematika b. Kenapa luas daerah persegi panjang itu panjang kali lebar? c. Mencari keliling persegi panjang d. Rumus matematika
91
20. Bagaimana rumus luas daerah persegi panjang ? a. L = 2p x 2l b. L = p c. L = p x l d. L = l 21. Mengapa Ado bertanya tentang luas daerah persegi panjang kepada Kak Adi ? a. Karena Ado ingin mentest Kak Adi b. Karena Ado hanya iseng saja c. Karena Ado masih kepikiran tentang asal usul luas daerah persegi panjang itu panjang kali lebar d. Karena Ado sudah paham 22. Dimana Adi dan Ado menonton pertandingan bola voli ? a. Di lapangan sekolah b. Di lapangan bola voli dekat rumah mereka c. Di rumah teman mereka d. Di belakang rumah mereka 23. Kesimpulan dari isi bacaan di atas adalah ? a. Asal – usul rumus luas daerah persegi panjang b.Pertandingan bola voli c. Rumus persegi panjang d.Rumus keliling persegi panjang Bacalah teks di bawah ini untuk mengerjakan soal nomor 24 – 25 ! Hari ini, di sekolah akan belajar tentang bangun-bangun datar geometri. Tapi sebelum Ibu Rahma menjelaskan, Bu Rahma menyuruh siswanya untuk membentuk kelompok dan setiap kelompok mencari permasalahan matematika dari benda-benda yang ada di luar kelas yang terkait dengan bangun-bangun geometri. Setelah 30 menit, Bu Rahma pun menyuruh para siswa dan siswinya masuk kembali ke ruang kelas. Bu Rahma memberi waktu sepuluh menit pada
92 tiap kelompok untuk menuliskan permasalahan matematika yang mereka temukan dari luar kelas. Setelah itu tiap kelompok mengumpulkannya. Ibu Rahma sudah menerima sepuluh permasalahan matematika, ibu Rahma memutuskan memilih soal matematika yang diajukan oleh kelompok Pythagoras yang diketuai Alvi. Soal yang diajukan oleh kelompok Pythagoras adalah ada berapa banyak segitiga yang terdapat pada pintu pagar sekolah ?
Namun semua kelompok tidak ada yang bisa menjawab dengan tepat, akhirnya Alvi pun menjelaskannya: jika kita lihat seksama sebenarnya ada tiga jenis (ukuran) segitiga pada gambar pagar. Jadi total segita yang ada pada pintu pagar tersebut adalah 16 buah. Setelah itu Ibu Rahma pun melanjutkan pelajaran yang sudah hampir berakhir, tetapi sebelum berakhir Bu Rahma memberikan tugas untuk dijadikan PR. 24. Tema dari isi bacaan di atas adalah ? a. Pagar sekolah b. Tugas Bu Rahma c. Matematika dari pagar sekolah d. Tugas matematika 25. Apa masalah yang diajukan kelompok Pythagoras ? a. Masalah jumlah pagar sekolah b. Menghitung luas lapangan sekolah c. Menghitung berapa banyak segitiga yang terdapat pada pintu pagar sekolah d. Menghitung luas sekolah Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab pertanyaan nomor 26 – 29 ! Di sekolah, Nina dan teman-temannya sedang melakukan praktikum. Namun, kali ini bukan praktikum di laboratorium IPA, melainkan di laboratorium matematika. Sebenarnya belum bisa disebut laboratorium matematika, karena ruangan itu
93 Cuma berupa gudang atau ruangan yang berisi alat-alat peraga matematika. Kelompok Pythagoras, yang diketuai Nina, sedang mengumpulkan data tentang hubungan antara banyaknya titik sudut, rusuk dan sisi (permukaan) suatu bangun ruang limas segitiga, sampai limas segi enam. Bangun-bangun ruang yang sedang diamati Nina dan teman-teman sekelompoknya adalah limas segitiga sampai segi delapan. Setelah melakukan pengamatan tersebut ternyata banyaknya titik sudut (T) ditambah banyaknya permukaan (P) itu sama dengan banykanya rusuk (R) ditambah 2. Kemudian mereka mengecek benar tidaknya rumus yang dikemukakan oleh kelompoknya. Untuk limas segitiga, kita tahu T = 4, P = 4, dan R = 6, maka T + P = 4 + 4 = 8. Sementara itu, R + 2 = 6 + 2 = 8. Jadi benar, berlaku hubungan T + P = R + 2. Akhirnya, temuan mereka itu dilaporkan kepada Pak Tono. Menurut beliau, hubungan atau rumus yang ditemukan oleh kelompok Pythagoras itu dinamakan sebagai rumus Euler. Ternyata, rumus tersebut tidak hanya berlaku pada limas atau pyramid saja, melainkan berlaku pula untuk bangun-bangun ruang lainnya seperti kubus, balok, atau prisma. 26. Tema dari isi bacaan di atas adalah ? a. Menghitung bangun ruang limas b. Menghitung luas limas c. Menemukan Rumus Euler d. Menemukan rumus matematika 27. Bagaimana rumus Euler yang ditemukan oleh kelompok Pythagoras ? a. T + R = P b. P + T = 2 c. T + P = R + 2 d. R + 3 = T + P 28. Dimana Nina dan teman-temannya belajar matematika ? a. Di dalam kelas b. Di sekolah c. Di laboratorium IPA
94
d. Di laboratorium matematika 29. Mengapa belum bisa disebut laboratorium matematika ? a. Karena ruangan itu Cuma berupa gudang atau ruangan yang berisi alat-alat peraga matematika b. Karena berisi alat-alat peraga IPA c. Karena hanya ruangan kosong d. Karena hanya sebuah gudang
95
Lampiran 6 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Kemampuan Memahami Isi Bacaan 1. a
11. a
21. c
2. c
12. b
22. b
3. c
13. b
23. a
4. b
14. a
24. c
5. c
15. b
25. c
6. d
16. a
26. c
7. d
17. a
27. c
8. c
18. b
28. d
9. b
19. b
29. a
10.b
20. c
96
Lampiran 7 INSTRUMEN PENELITIAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Sekolah Mata Pelajaran Pokok Bahasan Kelas / Semester Waktu
: SDN Kembangan Utara 10 Pagi : Matematika : Bilangan Pecahan dalam Perbandingan dan Skala : V / II : 70 Menit
Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c atau d pada jawaban yang benar ! 1. Ibu Rahma dan Ibu Mita berbelanja ke supermarket MERPATI, mereka membeli buah apel kesukaan anaknya, jika dijumlahkan perbandingan buah apel mereka adalah 24 : 40. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan FPB nya adalah…. a. 2 : 3 b. 3 : 2 c. 3 : 5 d. 5 : 3 2. Nina dan Ani mempunyai hobi yang sama yaitu memelihara kucing, sehingga jumlah kucing yang mereka pelihara cukup banyak. Jika dijumlahkan perbandingan kucing mereka adalah 12 : 18. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan FPB nya adalah…. a. 1 : 2 b. 2 : 3 c. 3 : 1 d. 3 : 3 3. Perbandingan buku matematika kelas 4, 5 dan 6 adalah 28 : 56 : 70. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan FPB nya adalah…. a. 2 : 4 : 5 b. 3 : 2 : 5 c. 3 : 5 : 4
97
d. 5 : 3 : 2 4. Sore itu Dodi, Doni, dan Dido pergi ke toko buku dekat rumah mereka, mereka membeli pensil untuk keperluan sekolahnya. Jika dijumlahkan perbandingan pensil mereka adalah 12 : 18 : 30. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan FPB nya adalah…. a. 1 : 2 : 3 b. 2 : 3 : 5 c. 3 : 2 : 4 d. 6 : 2 : 3 5. Alvi, Asro dan Doni mempunyai hobi membaca komik,jika dijumlahkan perbandingan komik mereka adalah 36 : 54 : 90. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan FPB nya adalah…. a. 1 : 2 : 3 b. 2 : 3 : 5 c. 3 : 2 : 4 d. 6 : 2 : 3 6. Perbandingan panjang antara pensil Doni dengan pensil Alvi adalah 30 cm : 1 m. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan persamaan satuan panjangnya adalah…. a. 2 : 5 b. 2 : 8 c. 3 : 10 d. 3 : 20 7. Perbandingan panjang celana Nino dan Nano adalah 450 cm : 35 dm. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan persamaan satuan panjangnya adalah…. a. 1 : 3 b. 3 : 3 c. 9 : 7
98 d. 45 : 35 8. Perbandingan waktu untuk mengerjakan soal ulangan matematika dan IPA adalah 90 menit : 3 jam. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan persamaan waktunya adalah…. a. 1 : 2 b. 2 : 4 c. 2 : 5 d. 2 : 8 9. Perbandingan waktu untuk pergi ke sekolah antara Dina dan Dini adalah 60 menit : 2 jam. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan persamaan waktunya adalah…. a. 1 : 2 b. 60 : 6 c. 60 : 60 d. 60 : 120 10. Perbandingan berat beras yang di beli Ibu Nina dan Ibu Nuni adalah 150 kg : 1 ton. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan persamaan beratnya adalah…. a. 3 : 10 b. 3 : 20 c. 3 : 30 d. 3 : 40 11. Perbandingan berat gula pasir di toko Serba Ada dengan toko Serba Punya adalah 2 ton : 150 kg. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan persamaan beratnya adalah…. a. 10 : 3 b. 20 : 3 c. 30 : 3
99 d. 40 : 3 12. Perbandingan jumlah kertas di gudang Pak Tono dan Pak Toni adalah 15 ton : 3
kuintal.
Hasil
penyederhanaan
perbandingan
tersebut
berdasarkan
persamaan beratnya adalah…. a. 1 : 2 b. 1 : 3 c. 15 : 2 d. 15 : 3 13. Perbandingan berat bayi Ibu Rina dan Ibu Rini adalah 50 gram : 10 kg. Hasil penyederhanaan perbandingan tersebut berdasarkan persamaan beratnya adalah…. a. 1 : 200 b. 1 : 50 c. 50 : 2 d. 15 : 30 14. Jumlah pembilang dan penyebut sebuah pecahan adalah 28 sedangkan nilai dari pecahan itu
. Hasil pecahan tersebut adalah….
a. b. c. d. 15. Nilai suatu pecahan
, jika selisih pembilang dan penyebutnya 15. Hasil
pecahan tersebut adalah.... a. b.
100 c. d. 16. Nilai pecahan itu
, jika selisih pembilang dan penyebut sebuah pecahan itu
adalah 15. Hasil pecahan tersebut adalah…. a. b. c. d. 17. Uang A berbanding uang B adalah 3 : 2, sedangkan uang B
uang C. Jumlah
uang A dan C Rp. 51.000,00. Hasil uang mereka masing-masing adalah.... a. A=Rp 27.000,00, B=Rp. 18.000,00, C=Rp. 24.000,00 b. A=Rp 20.000,00, B=Rp. 17.000,00, C=Rp. 14.000,00 c. A=Rp 30.000,00, B=Rp. 19.000,00, C=Rp. 20.000,00 d. A=Rp 30.000,00, B=Rp. 16.000,00, C=Rp. 21.000,00 18. Jumlah kelereng A,B, dan C adalah 72 butir. Kelereng A kelereng B kelereng C. Banyak kelereng mereka masing-masing adalah…. a. A= 20 butir, B= 21 butir, C= 18 butir b. A= 20 butir, B= 19 butir, C= 18 butir c. A= 30 butir, B= 21 butir, C= 18 butir d. A= 16 butir, B= 24 butir, C= 32 butir 19. Jumlah bola A = 3, bola B = 4, dan bola C = 5. Perbandingan bola A terhadap bola B ialah
, perbandingan bola A terhadap bola C ialah
, dan
perbandingan bola B terhadap bola C ialah . Jumlah perbandingan bola A, B dan C adalah….
101
a. 1 : 2 : 3
c. 3 : 4 : 5
b. 3 : 2 : 4
d. 3 : 5 : 2
20. Buah apel A berbanding buah apel B = 4 : 5. Sedangkan buah apel B =
buah
apel C. Perbandingan buah apel A,B, dan C adalah…. a. 8 : 10 : 15
c. 8 : 10 : 25
b. 8 : 10 : 10
d. 8 : 20 : 25
21. Pada suatu peta, dua kota yang berjarak 15 km tergambar 3 cm. Skala dari peta tersebut adalah.... a. 1 : 250.000
c. 1 : 500.000
b. 1 : 300.000
d. 1 : 600.000
22. Pada peta, jarak kota A ke kota B adalah 5 cm. Di peta tertulis skala 1 : 800.000. Jarak sebenarnya adalah... a. 4 km
c. 400 km
b. 40 km
d. 4000 km
23. Jarak kota Jakarta – Bandung pada peta 9 cm. Skala peta 1 : 2.000.000. Jarak sesungguhnya Jakarta – Bandung adalah... a. 18 km
c. 1.800 km
b. 180 km
d. 18.000 km
24. Sebidang tanah kelilingnya 240 m. Lebar tanah itu
dari panjangnya. Luas
persegi tanah itu adalah.... a. 2.400 m²
c. 3.500 m²
b. 3.500 m²
d. 3.600 m²
25. Pada peta Indonesia yang berskala 1 : 12.000.000, Selat Lombok lebarnya 0,3cm. Sebuah kapal Feri berangkat dari Pulau Lombok pukul 08.30 menuju Bali, jika kecepatan rata-rata 24 km per jam, maka kapal Feri sampai di Bali pada pukul.... a.
Pukul 09.00
c. Pukul 11.00
b.
Pukul 10.00
d. Pukul 12.00
102
26. Pak Jupri mempunyai 90 itik. Perbandingan itik jantan dan itik betina 3 : 12. Banyak itik jantan adalah.... a. 15 ekor
c. 17 ekor
b. 16 ekor
d. 18 ekor
27. Ani memiliki 7 bolpoin sedangkan Ina memiliki 10 bolpoin. Perbandingan jumlah bolpoin Ani dengan bolpoin Ina adalah... a. 1 : 7
c. 7 : 10
b. 7 : 1
d. 10 : 7
28. Arman memiliki 8 kelereng merah dan 12 kelereng biru. Perbandingan antara kelereng merah dan biru... a. 1 : 2
c. 2 : 4
b. 2 : 3
d. 3 : 3
29. Perbandingan umur Kakak dengan umur Ayah adalah 2 : 5. Jika umur Ayah 40 tahun, maka umur Kakak adalah…. a. 12 tahun
c. 15 tahun
b. 13 tahun
d. 16 tahun
103
Lampiran 8 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Hasil Belajar Matematika Siswa Tes Pokok Bahasan Bilangan Pecahan dalam Perbandingan dan Skala 1. c
11. d
21. c
2. b
12. a
22. b
3. a
13. a
23. b
4. b
14. b
24. b
5. b
15. d
25. b
6. c
16. d
26. d
7. c
17. a
27. c
8. a
18. d
28. b
9. a
19. c
29. d
10.b
20. a
104
Lampiran 9 Data Validitas Uji Coba Kemampuan Memahami Isi Bacaan (Variabel X) No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Σx p q
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 28 25 17 21 7 23 28 24 22 24 8 0,77 0,75 0,47 0,58 0,19 0,63 0,77 0,66 0,61 0,66 0,22 0,23 0,25 0,53 0,42 0,81 0,37 0,23 0,34 0,39 0,34 0,78
12 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 12 0,33 0,67
13 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 17 0,47 0,53
14 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 14 0,38 0,62
15 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 12 0,33 0,67
16 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 20 0,55 0,45
17 18 19 20 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 17 30 17 23 0,47 0,83 0,47 0,63 0,53 0,17 0,53 0,37
Butir Item 21 22 23 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 24 28 28 0,66 0,77 0,77 0,34 0,23 0,23
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 33 0,91 0,09
25 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 17 0,47 0,53
26 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 23 0,63 0,37
27 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 14 0,38 0,62
28 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 30 0,83 0,17
29 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 30 0,83 0,17
30 31 32 33 34 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 17 27 7 21 21 0,47 0,75 0,19 0,58 0,58 0,53 0,25 0,81 0,42 0,42
35 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 15 0,41 0,59
36 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 16 0,44 0,56
37 38 39 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 20 24 14 0,55 0,66 0,38 0,45 0,34 0,62
40 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 7 0,19 0,81
X 25 19 20 29 27 34 22 20 25 26 31 27 20 19 22 18 24 20 19 21 32 34 25 24 28 17 18 23 26 28 17 10 13 16 13 13 805
X² 625 361 400 841 729 1156 484 400 625 676 961 729 400 361 484 324 576 400 361 441 1024 1156 625 576 784 289 324 529 676 784 289 100 169 256 169 169 19253
108
Lampiran 10 Langkah-langkah Perhitungan Validitas Uji Coba Butir Soal Variabel X (Kemampuan Memahami Isi Bacaan) Contoh Perhitungan Butir Soal No. 25 :
1. Mp =
Mp =
= 25,29
2. Mt =
Mt =
= 22,36
3. St =
St =
=
St
St = St = 4. P =
p = p = 0,47 5. q = 1 – p
= 5,89
109 q = 1‐ 0,47 q = 0,53
6.
γpbi
=
γpbi = γpbi γpbi γpbi
= =
(0,94)
= 0,467
Dari perhitungan tersebut didapat rhitung = 0,467, sedangkan rtabel = 0,329, karena
rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no. 25 valid. Contoh Perhitungan Butir Soal No. 11 :
1. Mp =
Mp =
= 21,12
2. Mt =
Mt =
3. St =
= 22,36
St = St
=
110
=
St
St =
= 5,89
4. P =
p = p = 0,22 5. q = 1 – p q = 1‐ 0,22 q = 0,78
6.
γpbi
=
γpbi = γpbi γpbi γpbi
= =
(0,53)
= - 0,111
Dari perhitungan tersebut didapat
rhitung
= -0,111, sedangkan
rtabel
= 0,329,
karena rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no. 11 tidak valid.
Lampiran 11
111 Data Hasil Uji Coba Kemampuan Memahami Isi Bacaan (Variabel X)
No. Butir Σx 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
28 27 17 21 7 23 28 24 22 24 8 12 17 14 12 20 17 30 17 23 24 28 28 33 17 23 14 30 30 17 27 7 21 21 15 16 20 24 14 7
Mp
Mt
p
q
SD
rpbi
rtabel
Kesimp.
24,53 23,03 25,70 23,47 28,42 24,08 23,89 23,95 24,5 24,83 21,12 22,19 21,58 26,64 25,00 25,45 25,70 23,56 25,29 22,26 24,33 23,89 24,53 23,30 25,29 24,52 25,92 23,56 23,56 24,88 23,66 28,42 19,85 21,57 19,73 25,93 25,45 24,83 25,92 21,85
22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36 22,36
0,77 0,75 0,47 0,58 0,19 0,63 0,77 0,66 0,61 0,66 0,22 0,33 0,47 0,38 0,33 0,55 0,47 0,83 0,47 0,63 0,66 0,77 0,77 0,91 0,47 0,63 0,38 0,83 0,83 0,47 0,75 0,19 0,58 0,58 0,41 0,44 0,55 0,66 0,38 0,19
0,23 0,25 0,53 0,42 0,81 0,37 0,23 0,34 0,39 0,34 0,78 0,67 0,53 0,62 0,67 0,45 0,53 0,17 0,53 0,37 0,34 0,23 0,23 0,09 0,53 0,37 0,62 0,17 0,17 0,53 0,25 0,81 0,42 0,42 0,59 0,56 0,45 0,34 0,62 0,81
5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89 5,89
0,670 0,196 0,533 0,220 0,493 0,379 0,472 0,375 0,454 0,582 −0,111 −0,020 −0,121 0,566 0,313 0,577 0,533 0,448 0,467 0,022 0,464 0,472 0,670 0,505 0,467 0,476 0,471 0,448 0,336 0,402 0,381 0,493 −0,498 −0,156 −0,370 0,533 0,577 0,582 0,471 −0,041
0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329
Valid Drop Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Drop Drop Valid Drop Valid Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Drop Drop Valid Valid Valid Valid Drop
112
Lampiran 12 Data Reliabilitas Tes Kemampuan Memahami Isi Bacaan (Variabel X) No Resp. 1 3 1 1 1 2 1 0 3 1 0 4 1 0 5 1 0 6 1 1 7 1 1 8 1 1 9 1 1 10 1 1 11 1 1 12 1 1 13 1 1 14 1 0 15 1 0 16 0 0 17 1 1 18 1 0 19 1 0 20 1 0 21 1 1 22 1 1 23 1 0 24 1 0 25 1 1 26 0 1 27 0 1 28 1 0 29 1 1 30 1 1 31 1 0 32 0 0 33 0 0 34 0 0 35 0 0 36 0 0 28 17 Σx p 0,77 0,47 0,23 0,53 q Σpq 0,17 0,24
5 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 0,19 0,81 0,15
6 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 23 0,63 0,37 0,23
7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 28 0,77 0,23 0,17
8 9 10 14 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 24 22 24 14 0,66 0,61 0,66 0,38 0,34 0,39 0,34 0,62 0,22 0,23 0,22 0,23
16 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 20 0,55 0,45 0,24
Butir 17 18 19 21 22 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 17 30 17 24 28 0,47 0,83 0,47 0,66 0,77 0,53 0,17 0,53 0,34 0,23 0,24 0,14 0,24 0,22 0,17
Item 23 24 25 26 27 28 29 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 28 33 17 23 14 30 30 0,77 0,91 0,47 0,63 0,38 0,83 0,83 0,23 0,09 0,53 0,37 0,62 0,17 0,17 0,17 0,08 0,24 0,23 0,23 0,14 0,14
30 31 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 17 27 0,47 0,75 0,53 0,25 0,24 0,18
32 36 37 38 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 7 16 20 24 0,19 0,44 0,55 0,66 0,81 0,56 0,45 0,34 0,15 0,24 0,24 0,22
39 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 14 0,38 0,62 0,23
X 20 16 15 24 23 29 15 14 18 25 26 22 18 15 12 12 18 13 16 14 26 29 24 22 27 9 8 19 22 24 12 2 4 13 7 10 623
X² 400 256 225 576 529 841 225 196 324 225 676 484 324 225 144 144 324 169 256 196 676 841 576 484 729 81 64 361 484 576 144 4 16 169 49 100 12093
113
Lampiran 13 Langkah-langkah Perhitungan Reliabilitas Tes Variabel X (Kemampuan Memahami Isi Bacaan)
Diketahui : Σx = 623
Σx² = 12093
n = 36
k
Σpq = 5,84
= 29
1. Mencari varians: St² =
St² =
St² = St² = St² =
2. Mencari reliabilitas yang dihitung dengan menggunakan rumus K-R 20, maka:
r11 = r11 = r11 =
114
r11 = (1,03) (0,83) r11 = 0,854 Dari perhitungan di atas, didapat rhitung = 0,854 sedangkan dari tabel didapat rtabel = 0,329. Karena rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
115
Lampiran 14 Data Validitas Uji Coba Hasil Belajar Matematika Siswa (Variabel Y)
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 7 5 14 11 10 9 12 23 9 16 4 27 13 17 0,25 0,44 0,11 0,75 0,26 0,47 0,19 0,13 0,38 0,30 0,27 0,25 0,33 0,63 0,75 0,56 0,89 0,25 0,64 0,53 0,81 0,87 0,62 0,7 0,73 0,75 0,67 0,37
Butir Item 17 18 19 20 21 22 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 27 14 16 14 17 9 0,75 0,38 0,44 0,38 0,47 0,25 0,25 0,62 0,56 0,62 0,53 0,75
23 24 25 26 27 28 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 16 23 25 6 12 17 0,44 0,63 0,69 0,16 0,33 0,47 0,56 0,37 0,31 0,84 0,67 0,53
29 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 13 0,36 0,64
30 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 16 0,44 0,56
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 19 4 10 7 8 16 11 12 20 9 0,52 0,11 0,27 0,19 0,22 0,44 0,30 0,33 0,55 0,25 0,48 0,89 0,73 0,81 0,78 0,56 0,7 0,67 0.5 0,75
Y 23 24 15 18 16 25 11 12 12 20 14 10 13 14 13 14 12 7 17 10 20 27 13 13 16 16 18 9 19 8 19 17 15 13 8 14 545
Y² 529 576 225 324 256 625 121 144 144 400 196 100 169 196 169 196 144 49 289 100 400 729 169 169 256 256 324 81 361 64 361 289 225 169 64 196 9065
116
Lampiran 15 Langkah-langkah Perhitungan Validitas Uji Coba Butir Soal Variabel Y (Hasil Belajar Matematika Siswa) Contoh Perhitungan Butir Soal No. 1 :
1. Mp =
Mp =
= 17,28
2. Mt =
Mt =
= 15,13
3. St =
St = St = St = St = 4. p =
p = p = 0,38
= 4,75
117 5. q = 1 – p q = 1- 0,38 q = 0,62 6.
γpbi = γpbi = γpbi = γpbi = (0,78) γpbi = 0,353
Dari perhitungan tersebut didapat rhitung = 0,353, sedangkan rtabel = 0,329, karena
rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no. 1 valid. Contoh Perhitungan Butir Soal No. 7 :
1. Mp =
Mp =
= 16
2. Mt =
Mt =
3. St =
St =
= 15,13
118 St = St = St =
= 4,75
4. p =
p = p = 0,36 5. q = 1 – p
q = 1- 0,36 q = 0,64 6.
γpbi = γpbi = γpbi = γpbi = (0,75) γpbi = 0,13
Dari perhitungan tersebut didapat rhitung = 0,13, sedangkan rtabel = 0,329, karena
rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no. 7 tidak valid.
Lampiran 16
119 Data Hasil Uji Coba Hasil Belajar Matematika Siswa (Variabel Y)
No. Butir
Σy
Mp
Mt
p
q
SD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
14 13 9 16 4 27 13 17 7 5 14 11 10 9 12 23 27 14 16 14 17 9 16 23 25 6 12 17 13 16 19 4 10 7 8 16 11 12 20 9
17,28 17,69 18,30 17,43 19,50 16,37 15,46 14,29 20,28 14,60 17,92 14,27 18,30 18,30 19,50 16,73 16,37 17,92 17,43 17,28 14,11 19,00 17,37 16,73 16,20 15,33 19,50 13,76 17,69 17,43 16,89 19,50 18,30 13,28 13,00 17,37 13,27 13,25 17,30 19,00
15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13
0,38 0,36 0,25 0,44 0,11 0,75 0,36 0,47 0,19 0,13 0,38 0,30 0,27 0,25 0,33 0,63 0,75 0,38 0,44 0,38 0,47 0,25 0,44 0,63 0,69 0,16 0,33 0,47 0,36 0,44 0,52 0,11 0,27 0,19 0,22 0,44 0,30 0,33 0,55 0,25
0,62 0,64 0,75 0,56 0,89 0,25 0,64 0,53 0,81 0,87 0,62 0,70 0,73 0,75 0,67 0,37 0,25 0,62 0,56 0,62 0,53 0,75 0,56 0,37 0,31 0,84 0,67 0,53 0,64 0,56 0,48 0,89 0,73 0,81 0,78 0,56 0,70 0,67 0,45 0,75
4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75 4,75
rpbi rtabel 0,353 0,404 0,380 0,426 0,993 0,451 0,052 −0,336 0,520 0,042 0,458 −0,117 0,400 0,380 0,644 4,378 0,451 0,458 0,426 0,353 −0,408 0,464 0,414 4,378 0,335 0,018 0,644 −0,548 0,404 0,426 0,385 0,993 0,400 −0,186 −0,237 0,414 −0,254 −0,277 0,502 0,464
0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329
Kesimp. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Drop Valid Drop Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Drop Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Drop Drop Valid Drop Drop Valid Valid
120 Lampiran 17 Data Reliabilitas Tes Hasil Belajar Matematika Siswa (Variabel Y) No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Σy p q Σpq
Butir Item 1 2 3 4 5 6 9 11 13 14 15 16 17 18 19 20 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 14 13 9 16 4 27 7 14 10 9 12 23 27 14 16 14 0,38 0,36 0,25 0,44 0,11 0,75 0,19 0,38 0,27 0,25 0,33 0,63 0,75 0,38 0,44 0,38 0,62 0,64 0,75 0,56 0,89 0,25 0,81 0,62 0,73 0,75 0,67 0,37 0,25 0,62 0,56 0,62 0,23 0,23 0,18 0,24 0,09 0,18 0,15 0,23 0,19 0,18 0,22 0,23 0,18 0,23 0,24 0,23
22 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 9 0,25 0,75 0,18
23 24 25 27 29 30 31 32 33 36 39 40 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 23 25 12 13 16 19 4 10 16 20 9 0,44 0,63 0,69 0,33 0,36 0,44 0,52 0,11 0,27 0,44 0,55 0,25 0,56 0,37 0,31 0,67 0,64 0,56 0,48 0,89 0,73 0,56 0.5 0,75 0,24 0,23 0,19 0,22 0,23 0,24 0,24 0,09 0,19 0,24 0,24 0,18
Y 20 22 12 20 12 25 4 9 9 18 13 8 7 14 6 9 7 1 14 7 18 26 9 13 12 10 14 5 15 5 15 15 10 8 5 7 424
Y² 400 484 144 400 144 625 16 81 81 324 169 64 49 196 12 81 49 1 196 49 324 676 81 169 144 100 196 25 225 25 225 225 100 64 25 49 6218
121
Lampiran 18
Langkah-langkah Perhitungan Reliabilitas Tes Variabel Y (Hasil Belajar Matematika Siswa)
Diketahui : Σx = 424
Σx² = 6218
n = 36
k
Σpq = 5,94
= 29
1. Mencari varians: St² =
St² =
St² =
St² = St² = 2. Mencari reliabilitas yang dihitung dengan menggunakan rumus K-R 20, maka:
r11 = r11 = r11 =
122
r11 r11
= (1,03) (0,82) = 0,844
Dari perhitungan di atas, didapat rhitung = 0,844 sedangkan dari tabel didapat rtabel = 0,329. Karena rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
123 Lampiran19 Data Penelitian Variabel X dan Variabel Y Kelas V SDN Kembangan Utara 10 Pagi Jakarta Barat Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Σ
Skor Variabel X 22 14 21 15 23 19 23 23 8 28 14 22 27 15 22 25 22 20 11 23 22 25 20 22 27 25 23 17 23 17 23 22 21 21 705
Skor Variabel Y 23 24 15 18 16 25 12 14 11 20 14 10 22 13 18 21 20 13 6 17 19 20 13 10 25 27 19 17 19 14 19 21 15 14 584
124
Lampiran 20 Perhitungan Rata-rata, Simpangan baku, Median dan Modus Variabel X Data Variabel X Kelas V 1. Nilai Rata – rata ( ) = = = 20,73 2. Simpangan Baku (S) : S=
= = = = 4,58 Distribusi frekuensi dari data kemampuan memahami isi bacaan siswa sebagai berikut : a. Rentangan (R) : R = Data terbesar – data terkecil = 28 – 8 = 20 b. Banyak kelas : K = 1 + 3,3 log n
125 = 1 + 3,3 log 34 = 1 + 3,3 (1,531) = 1 + 5,052 = 6,052 = 6 Daftar distribusi frekuensi data kemampuan memahami isi bacaan siswa kelas V No
Kelas
Nilai Tengah
fi
Xi.fi
fk
fr
Interval
(Xi)
1
8 - 11
9,5
2
19
2
5,88%
2
12 - 15
13,5
4
54
6
3
16 - 19
17,5
3
52,5
4
20 - 23
21,5
19
5
24 - 27
25,5
6
28 - 31
29,5
∑
(Xi- )
(Xi- )²
fi(Xi- )²
20,73
-11,23
126,11
252,22
11,76%
20,73
-7,23
52,27
209,08
9
8,82%
20,73
-3,23
10,43
31,29
408,5
28
55,88%
20,73
0,77
0,592
11,248
5
127,5
33
14,70%
20,73
4,77
22,75
113,75
1
29,5
34
2,94%
20,73
8,77
76,91
76,91
34
3. Median (Me) : Me = b + p Ket : Me : median b : batas bawah kelas median p : panjang interval kelas median n : ukuran sampel / banyak data F : jumlah frekuensi dengan tanda kelas sebelum median f : frekuensi kelas median Diketahui : Kelas median = 20 - 23 b = 19,5 p=4 F=2+4+3=9
694,498
126
f =19 n =34 Me = 19,5 + 4 Me = 19,5 + 4 Me = 19,5 + 4 Me = 19,5 + Me = 19,5 + 1,68 Me = 21,18 4. Modus (Mo) : Mo = b + p Ket : Mo : modus b
: batas bawah kelas modus yaitu kelas interval dengan frekuensi terbesar
p
: panjang interval kelas
b1 : selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi sebelum modus b2 : selisih antara frekuensi kelas modus dengan setelah kelas modus Diketahui : Kelas modus = 20 - 23 b = 19,5 p =4 b1 = 19 – 3 = 16 b2 = 19 – 5 = 14 Mo = 19,5 + 4
127
Mo = 19,5 + 4
Mo = 19,5 + Mo = 19,5 + 2,13 Mo = 21,63
128
Lampiran 21
Perhitungan Rata-rata, Simpangan baku, Median dan Modus Data Variabel Y Kelas V 1. Nilai Rata-rata ( ) = = = 17,20 2. Simpangan Baku (S) : S=
= = =
= 4,63
Distribusi frekuensi dari data hasil belajar matematika siswa sebagai berikut : a. Rentangan (R) : R = Data terbesar – data terkecil = 27 – 6 = 21 b. Banyak kelas : K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 34
129 = 1 + 3,3 (1,531) = 1 + 5,052 = 6,052 = 6 c. Panjang Interval Kelas : P= = = 3,5 =4 Daftar distribusi frekuensi data hasil belajar matematika siswa kelas V No
Kelas
Nilai Tengah
fi
Yi.fi
fk
fr
Interval
(Yi)
1
6–9
7,5
1
7,5
1
2,94%
2
10 – 13
11,5
7
80,5
8
3
14 – 17
15,5
9
139,5
4
18 – 21
19,5
11
5
22 – 25
23,5
6
26 - 29
27,5
∑
3.
(Yi- )
(Yi- )²
17,2
-9,7
94,09
94,09
20,58%
17,2
-5,7
32,49
227,43
17
26,47%
17,2
-1,7
2,89
26,01
214,5
28
32,35%
17,2
2,3
5,29
58,19
5
117,5
33
14,70%
17,2
6,3
39,69
198,45
1
27,5
34
2,91%
17,2
10,3
106,09
106,09
34
Median (Me) : Me = b + p Ket : Me : median b : batas bawah kelas median p : panjang interval kelas median
fi(Yi- )²
710,26
130
n : ukuran sampel / banyak data F : jumlah frekuensi dengan tanda kelas sebelum median f : frekuensi kelas median Diketahui : Kelas median = 14 - 17 b = 13,5 p =4 F =1+7=8 f =9 n = 34 Me = 13,5 + 4 Me = 13,5 + 4 Me = 13,5 + 4 Me = 13,5 + 4 Me = 17,5 4. Modus (Mo) : Mo = b + p Ket : Mo : modus b
: batas bawah kelas modus yaitu kelas interval dengan frekuensi
terbesar p
: panjang interval kelas
b1 : selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi sebelum modus b2 : selisih antara frekuensi kelas modus dengan setelah kelas modus Diketahui : Kelas modus = 18 – 21 b = 17,5 p =4 b1 = 11 – 9 = 2 b2 = 11 – 5 = 6
131
Mo = 17,5 + 4 Mo = 17,5 + 4
Mo = 17,5 + Mo = 17,5 + 1 Mo = 18,5
133 Lampiran 22 Uji Normalitas Variabel X (Kemampuan Memahami Isi Bacaan) Kelas V SDN Kembangan Utara 10 Pagi JakartBarat No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 S
Xi 8 11 14 14 15 15 17 17 19 20 20 21 21 21 22 22 22 22 22 22 22 23 23 23 23 23 23 23 25 25 25 27 27 28 20,73 4,58
X-12,7 -9,7 -6,7 -6,7 -5,7 -5,7 -3,7 -3,7 -1,7 -0,7 -0,7 0,2 0,2 0,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 4,2 4,2 4,2 6,2 6,2 7,2
Zi -2,77 -2,11 -1,46 -1,46 -1,24 -1,24 -0,80 -0,80 -0,37 -0,15 -0,15 0,04 0,04 0,04 0,26 0,26 0,26 0,26 0,26 0,26 0,26 0,48 0,48 0,48 0,48 0,48 0,48 0,48 0,91 0,91 0,91 1,35 1,35 1,57
F (Zi) 0,0028 0,0174 0,0721 0,0721 0,1075 0,1075 0,2119 0,2119 0,3557 0,4404 0,4404 0,516 0,516 0,516 0,6026 0,6026 0,6026 0,6026 0,6026 0,6026 0,6026 0,6844 0,6844 0,6844 0,6844 0,6844 0,6844 0,6844 0,8186 0,8186 0,8186 0,9115 0,9115 0,9419
S (Zi) 0,0294 0,0588 0,1176 0,1176 0,1764 0,1764 0,2352 0,2352 0,2647 0,3235 0,3235 0,4117 0,4117 0,4117 0,6176 0,6176 0,6176 0,6176 0,6176 0,6176 0,6176 0,8235 0,8235 0,8235 0,8235 0,8235 0,8235 0,8235 0,9117 0,9117 0,9117 0,9705 0,9705 1
│F (Zi) - S(Zi)│ 0,0266 0,0414 0,0455 0,0455 0,0689 0,0689 0,0233 0,0233 0,091 0,1169 0,1169 0,1043 0,1043 0,1043 0,015 0,015 0,015 0,015 0,015 0,015 0,015 0,1391 0,1391 0,1391 0,1391 0,1391 0,1391 0,1391 0,0931 0,0931 0,0931 0,059 0,059 0,0581
Dari perhitungan di atas, didapat nilai Lhitung terbesar 0,1391, Ltabel untuk n=34 dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,1520. Lhitung < Ltabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa data variable X berdistribusi normal. Lampiran 23 Uji Normalitas Variabel Y (Hasil Belajar Matematika Siswa) Kelas V SDN Kembangan Utara 10 Pagi Jakarta Barat No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Yi 6 10 10 11 12 13 13 13 14 14 14 14 15 15 16 17 17 18 18 19 19 19 19 20 20 20 21 21 22 23 24 25 25 27 17,2
Y-11,2 -7,2 -7,2 -6,2 -5,2 -4,2 -4,2 -4,2 -3,2 -3,2 -3,2 -3,2 -2,2 -2,2 -1,2 -0,2 -0,2 0,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 2,8 2,8 2,8 3,8 3,8 4,8 5,8 6,8 7,8 7,8 9,8
Zi -2,41 -1,55 -1,55 -1,33 -1,12 -0,90 -0,90 -090 -0,69 -0,69 -0,69 -0,69 -0,47 -0,47 -0,25 -0,04 -0,04 0,17 0,17 0,38 0,38 0,38 0,38 0,60 0,60 0,60 0,82 0,82 1,03 1,25 1,46 1,68 1,68 2,11
F (Zi) 0,008 0,0606 0,0606 0,0918 0,1314 0,1841 0,1841 0,1841 0,2451 0,2451 0,2451 0,2451 0,3192 0,3192 0,4013 0,484 0,484 0,5676 0,5676 0,648 0,648 0,648 0,648 0,7258 0,7258 0,7258 0,7939 0,7939 0,8485 0,8944 0,9279 0,9535 0,9535 0,9826
S (Zi) 0,0294 0,0882 0,0882 0,1176 0,1470 0,2352 0,2352 0,2352 0,3529 0,3529 0,3529 0,3529 0,4117 0,4117 0,4411 0,5 0,5 0,5588 0,5588 0,5882 0,6764 0,6764 0,6764 0,7647 0,7647 0,7647 0,8235 0,8235 0,8529 0,8823 0,9117 0,9705 0,9705 1
│F (Zi) - S (Zi)│ 0,0214 0,0276 0,0258 0,0156 0,0511 0,0511 0,0511 0,0511 0,1078 0,1078 0,1078 0,1078 0,0925 0,0925 0,0398 0,016 0,016 0,0087 0,0087 0,0284 0,0284 0,0284 0,0284 0,0389 0,0389 0,0389 0,0296 0,0296 0,0044 0,0121 0,0162 0,017 0,017 0,0174
134
4,63 S Dari perhitungan di atas, didapat nilai Lhitung terbesar 0,1078, Ltabel untuk n=34 dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,1520. Lhitung < Ltabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa data variable Y berdistribusi normal. Lampiran 24 Perhitungan uji Linieritas dengan persamaan regresi linier Diketahui : N = 34
∑X = 705
∑X² = 14991
∑Y = 584
∑Y²= 10818
∑XY= 12456
Dimasukkan ke dalam rumus : Ŷ = a + bx, dimana a dan b dihitung menggunakan rumus :
a =
= = = = -2,110 b= = = =
= 0,930
Jadi persamaannya adalah Ŷ = -2,110 + 0,930X
135
136 Setelah didapat persamaan regresi linier, kemudian akan diuji regresinya dengan menggunakan Analisis Varians (ANAVA) dengan pengajuan hipotesis sebagai berikut: 1. Hipotesis H0 : β = 0 H0 : β > 0 2. Kriteria pengujian H0 diterima jika Fhitung =
< Ftabel, maka persamaan regresi tidak
signifikan H0 ditolak jika Fhitung =
> Ftabel, maka persamaan regresi signifikan
3. Berdasarkan tabel uji linieritas dan analisis korelasi didapat nilai-nilai sebagai berikut : Xi
Yi
Xi
Yi
Xi
Yi
Xi
Yi
8
11
20
13
22
16
25
19
11
6
21
15
23
12
27
27
14
24
21
14
23
14
27
25
14
14
21
23
23
17
28
20
15
18
22
10
23
19
15
13
22
18
23
19
17
17
22
20
23
15
17
14
22
19
23
22
19
25
22
10
25
21
20
13
22
21
25
20
N = 34
∑X = 705
∑X² = 14991
∑Y = 584
∑Y²= 10818
∑XY= 12456
137
Maka dapat dicari nilai-nilai : JK (t)
= 10818
JK (a)
=
=
=
= 10031,05
JK (b/a) = b = 0,930 = 0,930 = 0,930 = 0,930 x 346,59 = 322,328 JK res = ∑Y² - JK (b/a) – = 10818 – 322,328 – = 10818 – 322,328 – 10031,05 = 464,622 JK (E) =
+
+ +
+ +
+
+ +
+
+
+
138 + = (0) + (0) + (50) + (12,5) + (4,5) + (0) + (0) + (48,7) + (125,5) + (70,9) + (2) + (2) + (0) = 316,1 JK (TC) = JKres – JK (E) = 464,622 – 316,1 = 148,522 S² res
= = = = 14,51
S² TC = = = = 13,50
S² e
= = = = 15,05
139 Selanjutnya nilai-nilai di atas dimasukkan ke dalam tabel analisis varians dan hasilnya sebagai berikut : Tabel 9 Hasil Analisis dan Varians (ANAVA) Sumber Varians
dk
JK
KT
Total
34
10818
Regresi
1
10031,05
10031,05
Regresi (b/a)
1
322,328
322,328
Residu
32
464,622
464,622
Tuna Cocok
11
148,522
13,50
Kekeliruan
22
361,1
15,05
Fhitung
Ftabel
22,21
4,15
0,89
2,26
Fhitung = = = 22,21 Fhitung = = = 0,89 Berdasarkan perhitungan regresi linier dengan taraf signifikansi α= 0,05 dan n = 34 didapat Ftabel = 4,15 karena Fhitung = 22,21 > 4,15 = Ftabel, maka persamaan regresi linier signifikan. Untuk menguji regresi linier dengan taraf signifikansi α=0,05 dan n= 34 didapat Ftabel = 2,26 karena Fhitung = 0,89 < 2,26 = Ftabel, maka koefisiensi regresi sihnifikan. Maka berdasarkan hipotesis yang dibuat H0 diterima yang berarti model regresi adalah linier, artinya ada hubungan yang linier antara dua variabel.
141
Lampiran 25 Perhitungan Koefisien Korelasi Product Moment, Signifikansi Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinan ∑X = 705
(∑X)² = 497025
∑X² = 14991
∑Y = 584
(∑Y)² = 341056
∑Y² = 10818
A. Perhitungan Korelasi :
rxy
=
=
= =
= = = 0,640 B. Perhitungan Signifikansi Koefisien Korelasi :
thitung =
=
∑XY = 12456 n
= 34
142
= = = = 4,671 Setelah didapat t hitung maka selanjutnya mencari t tabel, tetapi karena dk 32 tidak terdapat di tabel t maka untuk mencari tabel t dengan dk 32 adalah dengan menggunakan interpolasi pada tabel t: Rumus mencari interpolasi : C = C0 Keterangan : B : Nilai dk yang dicari B0 : Nilai dk pada awal nilai yang sudah ada B1 : Nilai dk pada akhir nilai yang sudah ada C : Nilai t tabel yang di cari C0 : Nilai t tabel pada awal nilai yang sudah ada C1 : Nilai t tabel pada akhir nilai yang sudah ada Diketahui : B : 32 (dk = n-2 = 34 – 2 = 32) B0 : 30 B1 : 40 C : nilai t tabel yang dicari melalui interpolasi?
C0 : 1,697 C1 : 1,684 C= C= C= C = 1,697 – 0,0026 C = 1,6944 Adapun cara lain untuk mencari interpolasi tabel t : Tabel interpolasi : dk
Nilai t tabel
30
1,697
32
x
40
1,684
t tabel x =
=
=
=
=5
=
= x – 1,697 = = x – 1,697 = - 0,0026 = - 0,0026 + 1,697 x = 1,6944
Dari perhitungan product moment di atas diperoleh rhitung=0,640>0,339=
rtabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara variabel X terhadap variabel Y. Sedangkan
dari perhitungan uji
signifikansi di atas, dapat diketahui bahwa thitung>ttabel. Dimana ttabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk (n-2) = (34-2) = 32 sebesar 1,6944, dengan kriteria pengujian H0 : ditolak jika thitung>ttabel dan H0 : diterima jika thitung1,6944=ttabel, maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara kemampuan memahami isi bacaan dengan hasil belajar matematika siswa. C. Perhitungan Koefisien Determinan : KP = r² x 100% = 0,640² x 100% = 0,4096 x 100% = 0,4096 = 40,96% Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa variabel X (kemampuan memahami isi bacaan) memberikan kontribusi terhadap variabel Y (hasil belajar matematika siswa) sebesar 0,4096 atau sebesar 40,96% dan sisanya 59,04% ditentukan oleh faktor lain.
146 Lampiran 26 Nilai – Nilai r Product Moment N 3 4 5
Taraf Signifikan 5% 1% 0,997 0,999 0,950 0,990 0,878 0,959
N 27 28 29
Taraf Signifikan 5% 1% 0,381 0,487 0,374 0,478 0,367 0,470
N 55 60 65
Taraf Signifikan 5% 1% 0,266 0,345 0,254 0,330 0,244 0,317
6 7 8 9 10
0,811 0,754 0,707 0,666 0,632
0,917 0,874 0,834 0,798 0,765
30 31 32 33 34
0,361 0,355 0,349 0,344 0,339
0,463 0,456 0,449 0,442 0,436
70 75 80 85 90
0,235 0,227 0,220 0,213 0,207
0,306 0,296 0,286 0,278 0,270
11 12 13 14 15
0,602 0,576 0,553 0,532 0,514
0,735 0,708 0,684 0,661 0,641
35 36 37 38 39
0,334 0,329 0,325 0,320 0,316
0,430 0,424 0,418 0,413 0,408
95 100 125 150 175
0,202 0,195 0,176 0,159 0,148
0,263 0,256 0,230 0,210 0,194
16 17 18 19 20
0,497 0,482 0,468 0,456 0,444
0,623 0,606 0,590 0,575 0,561
40 41 42 43 44
0,312 0,308 0,304 0,301 0,297
0,403 0,398 0,393 0,389 0,384
200 300 400 500 600
0,138 0,113 0,098 0,088 0,080
0,181 0,148 0,128 0,115 0,105
21 22 23 24 25 26
0,433 0,423 0,413 0,404 0,396 0,388
0,549 0,537 0,526 0,515 0,505 0,496
45 46 47 48 49 50
0,294 0,291 0,288 0,284 0,281 0,279
0,380 0,376 0,372 0,368 0,364 0,361
700 800 900 1000
0,074 0,070 0,065 0,062
0,097 0,091 0,086 0,081
Sumber : Riduwan,2009,Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung: Alfabeta
147 Lampiran 27 Luas Di Bawah Lengkungan Kurva Normal Standar Dari O Ke Z (Bilangan Dalam Daftar Menyatakan Desimal) Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 0,0 0000 0040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 0,1 0398 0438 0478 0517 0557 0596 0636 0675 0714 0,2 0793 0832 0871 0910 0948 0987 1026 1064 1103 0,3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 0,4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 0,5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 2190 0,6 2258 2291 2324 2357 2389 2422 2454 2486 2517 0,7 2580 2612 2642 2673 2703 2734 2764 2794 2823 0,8 2881 2910 2939 2967 2995 3023 3051 3078 3106 0,9 3159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 3340 3365 1,0 3413 3438 3461 3485 3508 3531 3554 3577 3599 1,1 3643 3665 3686 3708 3729 3749 3770 3790 3810 1,2 3849 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 1,3 4062 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 1,4 4192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 1,5 4332 4345 4357 4370 4382 4394 4406 4419 4429 1,6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 1,7 4554 4564 4573 4582 4591 4599 4608 4616 4625 1,8 4641 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4693 4699 1,9 4713 4719 4726 4732 4738 4744 4750 4756 4761 2,0 4772 4778 4783 4788 4793 4798 4808 4808 4812 2,1 4821 4826 4830 4834 4838 4842 4846 4850 4854 2,2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 2,3 4898 4896 4898 4901 4004 4906 4909 4911 4913 2,4 4918 4920 4922 4025 4927 4929 4931 4932 4934 2,5 4938 4940 4941 4043 4945 4946 4948 4949 4951 2,6 4953 4955 4956 4957 4959 4960 4961 4962 4963 2,7 4965 4966 4967 4968 4969 4970 4971 4972 4973 2,8 4074 4975 4976 4977 4977 4987 4979 4979 4980 2,9 4981 4982 4982 4083 4984 4984 4985 4985 4986 3,0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 4990 3,1 4990 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 3,2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4994 4995 3,3 4995 4995 4995 4986 4996 4996 4996 4996 4997 3,4 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 3,5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 3,6 4998 4998 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 3,7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 3,8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 3,9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000
9 0359 0753 1141 1517 1879 2224 2549 2852 3133 3389 3621 3830 4015 4177 4319 4441 4545 4633 4706 4767 4817 4857 4890 4916 4936 4952 4964 4974 4981 4986 4990 4993 4995 4997 4998 4998 4999 4999 4999 5000
148 Lampiran 28 Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors Ukuran Sampel N= 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 25 30
0,01 0,417 0,405 0,364 0,348 0,331 0,311 0,394 0,284 0,275 0,268 0,261 0,257 0,250 0,245 0,239 0,235 0,231 0,200 0,187 1,031 1,031
Taraf Signifikansi (α) 0,05 0,10 0,15 0,381 0,352 0,319 0,337 0,315 0,299 0,319 0,294 0,277 0,300 0,276 0,258 0,285 0,261 0,244 0,271 0,249 0,233 0,258 0,239 0,224 0,249 0,230 0,217 0,242 0,223 0,212 0,234 0,214 0,202 0,227 0,207 0,194 0,220 0,201 0,187 0,213 0,195 0,182 0,206 0,289 0,177 0,200 0,184 0,173 0,195 0,179 0,169 0,190 0,174 0,166 0,173 0,158 0,147 0,161 0,144 0,136 0,886 0,805 0,768 0,886 0,805 0,768
0,20 0,300 0,285 0,265 0,247 0,233 0,223 0,215 0,206 0,199 0,190 0,183 0,177 0,173 0,169 0,166 0,163 0,160 0,142 0,131 0,736 0,736
N > 30 Sumber: R.Santosa Muwarni,2000,Satistika Terapan (Teknik Analisis Data), Jakarta: Universitas Negeri
149
Lampiran 29 Nilai-Nilai Dalam Distribusi t α untuk uji dua fihak (two tail test) 0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01 α untuk uji satu fihak (one tail test) dk 0,25 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005 1 1,000 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 2 0,816 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 3 0,765 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 4 0,741 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604 5 0,727 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 6 0,718 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 7 0,711 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 8 0,706 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 9 0,703 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250 10 0,700 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 11 0,697 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 12 0,695 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 13 0,692 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 14 0,691 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 15 0,690 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 16 0,689 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 17 0,688 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 18 0,688 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 19 0,687 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 20 0,687 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 21 0,686 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 22 0,686 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 23 0,685 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807 24 0,685 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 25 0,684 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787 26 0,684 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 27 0,684 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771 28 0,683 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763 29 0,683 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756 30 0,683 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750 40 0,681 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704 60 0,679 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660 120 0,677 1,289 1,658 1,980 2,358 2,617 ∞ 0,674 1,282 1,645 1,960 2,326 2,576 Sumber : Riduwan,2009,Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung: Alfabeta
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Kiki Nuswantari merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ia dilahirkan pada tanggal 19 Agustus 1990 di Jakarta. Ia menempuh pendidikan dari Sekolah Dasar Negeri di SDN Kembangan Utara 10 Pagi lulus tahun 2001, kemudian melanjutkan pada tingkat SLTP di SLTP Negeri 82 Jakarta lulus tahun 2004, selanjutnya melanjutkan di tingkat SMA bertempat di SMA Negeri 111 Jakarta dan lulus pada tahun 2007. Setelah itu melanjutkan ke Tingkat Perguruan Tinggi di Universitas Muhammadiyah Prof.DR.Hamka di Jakarta, sejak 2007 hingga 2011.