1 TESIS
EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MPd) TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DAN KESEMPATAN KERJA RUMAH TANGGA SASARAN DI KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG
I GUSTI PUTU PUTRA NIM 1291462004
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
2
EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MPd) TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DAN KESEMPATAN KERJA RUMAH TANGGA SASARAN DI KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Unevesitas Udayana
I GUSTI PUTU PUTRA NIM 1291462004
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
3 Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 28 MARET 2015
Pembimbing I,
Pembimbing II
Prof. Dr. Md.Kembar Sri Budhi,Drs,MP Nip. 19580212 198601 1 001
Dr.I N. Mahaendra Yasa,SE,MSi Nip. 19610820 198603 1 001
Mengetahui
Ketua Program StudiMagister Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Prof. Dr. N.Djinar Setiawina,SE.MS. Nip. 19530730 198303 1001
Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Prof. Dr.dr.AA Raka Sudewi,Sp.S (K). Nip. 19590215 198510 2001
4
Tesis ini Telah Diuji pada Tanggal 20 Pebruari 2015
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayanan, No : 4526/UN.14.4/HK/2014 Tanggal 16 Pebruari 2015
Ketua : Prof. Dr. Made Kembar Sri Budhi, Drs, MP Anggota : 1. 2. 3. 4.
Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa,SE, MSi Prof. Dr. Nyoman Djinar Setiawina,SE.MS. Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa,SE, MSi Dr. I Ketut Djayastra, SE, SU
5
Surat Pernyataan Bebas Plagiat
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
:
I Gusti Putu Putra
NIM
:
1291462004
Program Studi
:
Magister Ilmu Ekonomi
Judul Tesis
:
Efektivitas
dan
Dampak
Program
Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPMMPd) Terhadap Kesejahteraan dan Kesempatan Kerja Rumah Tangga sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila ada dikemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
Denpasar, 20 Pebruari 2015 Yang membuat pernyataan
( I Gusti Putu Putra)
6
UCAPAN TERIMA KASIH Pertama-tama
perkenankanlah
penulis
memanjatkan
puji
syukur
kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida sang Hyang Widhi Wasa, karena atas segala rahmat dan petunjuk-Nya, tesis ini dapat penulis selesaikan. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Made Kembar Sri Budhi,Drs,MP sebagai pembimbing I dan Dr.I Nyoman Mahaendra Yasa,SE,MSi sebagai pembimbing II yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan , semangat, bimbingan dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini, Ucapan terima kasih penulis sampaikan juga kepada Bapak Prof. Dr. Nyoman Djinar Setiawina,SE.MS, Bapak Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa,SE, MSi dan Bapak Dr. I Ketut Djayastra,SE,SU selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan penyempurnaan dalam tulisan ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. Dr I Ketut Suastika, SpPD KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Megister Ilmu Ekonomi di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. dr A.A Raka Sudewi,Sp.S (K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister Ilmu Ekonomi pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. I Gusti
Bagus Wiksuana, SE,MS sebagai Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Udayana serta Prof. Dr. I Nyoman Djinar Setiawina,SE.MS selaku Ketua Program Magister Ilmu Ekonomi atas ijin yang diberikan penulis mendapat kesempatan untuk menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Magister Ilmu Ekonomi. Penulis menyadari bahwa tesis ini tidak berhasil tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih serta mempersembahan tesis ini kepada istri tercinta
7 I Gusti Ayu Trisna Dewi dan ananda I Gusti Ngurah Bayu Kuthawaringin dan I Gusti Ayu Sita Resmi Dewin yang terus memberikan motivasi atas penyelesaian tesis ini. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada ibu saya tercinta I Gusti Ayu Rai Artini atas dukungan dan doanya.
Penulis
8
EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPMMPd) TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DAN KESEMPATAN KERJA RUMAH TANGGA SASARAN DI KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG ABSTRAK Penanganan permasalahan kemiskinan merupakan salah satu persoalan yang menjadi perhatian pemerintah di negara manapun. Berbagai strategi yang telah dilaksanakan pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat masih belum menunjukan hasil yang memuaskan ditunjukan dengan masih banyaknya penduduk miskin. Demikian juga halnya dengan masalah kemiskinan di Kec. Abiansemal Kab. Badung,salah satu upaya yang ditempuh dalam penanggulangan kemiskinan adalah berbasis pemberdayaan masyarakat melalui PNPM. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat Efektivitas dan Dampak program PNPM terhadap Peningkatan Kesejahteraan dan Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran di Kec. Abiansemal. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah statistik deskiptif untuk mengetahui tingkat efektivitas program, dan uji beda dua rata-rata pengamatan berpasangan untuk mengetahui dampak program terhadap Peningkatan Kesejahteraan dan Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran. Hasil analisis menunjukan bahwa Efektivitas PNPM di Kec. Abiansemal Kab. Badung tergolong sangat efektif sebesar 84,52 persen.Berdasarkan uji beda dua rata-rata pengamatan berpasangan pendapatan dan kesempatan kerja Rumah Tangga Sasaran menunjukan hasil yang signifikan pada alpha 5 persen. Pendapatan rata-rata per bulan sebelum program Rp.2.066.000, sesudah program Rp.2.961.000,- dan jumlah jam kerja rata-rat per hari sebelum program 5,86 jam, meningkat menjadi 8,29 jam sesudah program. Disarankan agar program PNPM terus ditingkatkan dan dikembangkan dengan jalan membuka lapangan pekerjaan atau kesempatan kerja yang tersedia untuk bekerja sehingga dapat mengembangkan usaha ekonomi produktif secara mandiri. Kata Kunci : efektivitas, kesejahteraan, kesempatan kerja.
9
EFFECTIVENESS AND IMPACT PROGRAM NATIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN ( PNPM - MPD ) THE IMPROVEMENT OF WELFARE AND EMPLOYMENT OF HOUSEHOLD TARGETS IN DISTRICT ABIANSEMAL BADUNG
ABSTRACT Handling the problem of poverty is one of the issues of concern to the government in any country. Various strategies have been implemented by the government to improve the lives of people still do not show satisfactory results shown with still many poor people. Similarly, the problem of poverty in the district Abiansemal one of the efforts taken in poverty reduction is based on community empowerment through PNPM . The purpose of this study was to assess the effectiveness and impact of PNPM program to Welfare and Employment Opportunities Target Households in the district Abiansemal. The analytical tool used in the study is to determine the level of statistical deskiptif program effectiveness, and two different test average pairwise observations to determine the impact of the program on Welfare and Employment Opportunities Target Households. Results of the analysis showed that the effectiveness of PNPM in the district Abiansemal as very effective at 84.52 persen. Based on two different test average pairwise observations income and employment opportunities Target Households showed significant results in alpha 5 percent. The average income of the month before the program Rp.2.066.000, after the program Rp.2.961.000 , - and the number of working hours on average, one day before the program 5.86 hours, increased to 8.29 hours after the program. It is recommended that the PNPM continuously improved and developed with the open jobs or employment opportunities available to work so as to develop economically productive activities independently . Keywords : effectiveness , welfare , employment .
10
DAFTAR ISI
Halaman JUDUL.......................................................................................................
i PRASARAT GELAR ............................................................................... ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................... PENETAPAN PANITIA PENGUJI ........................................................ SURAT PERYATAAN BEBAS PLAGIAT ........................................... UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................... ABSTRAK ................................................................................................ ABSTRACT ............................................................................................. DAFTAR ISI............................................................................................. DAFTAR TABEL..................................................................................... DAFTAR GAMBAR ............................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
iii iv v vi viii ix x xiii xiv xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang..................................................................... 1.2 Rumusan Masalah................................................................. 1.3 Tujuan Penelitian.................................................................. 1.4 Manfaat Penelitian................................................................
1 11 12 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definisi ...........................................................
14
11
2.2
2.3
2.1.1 Konsep Kemiskinan.................................................. 2.1.2 Ukuran Kemiskinan.................................................. 2.1.3 Kesejahteraan Masyarakat ...................................... 2.1.4 Pemberdayaan Masyarakat ....................................... 2.1.5 Tujuan Pelaksanaan PNPM-MPd............................. 2.1.6 Sasaran Program PNPM-MPd.................................. 2.1.7 Prinsip Pelaksanaan PNPM-MPd............................. 2.1.8 Dasar Hukum Pelaksanaan PNPM-MPd.................. Teori yang digunakan ......................................................... 2.2.1 Efektivitas Pelaksanaan PNPM-MPd ................... 2.2.2 Dampak Pelaksanaan PNPM terhadap Pendapatan. 2.2.3 Dampak Pelaksanaan PNPM terhadap Kesempatan Kerja ...................................................................... 2.2.4 Rumah Tangga Sasaran........................................... Keaslian Penelitian .............................................................
14 16 19 20 21 22 23 25 25 25 27 28 30 31
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir dan Konsep Penelitian ......................... 35 3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................ 40 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian........................................................... 4.2 Lokasi, Ruang Lingkup, dan Waktu Penelitian ................... 4.3 Identifikasi Variabel Penelitian ........................................... 4.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................ 4.5 Jenis dan sumber Data ......................................................... 4.5.1 Jenis Data Menurut Sifatnya ..................................... 4.5.2 Jenis Data Menurut Sumber Data .............................. 4.6 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel............... 4.6.1 Populasi dan Sampel ................................................. 4.6.2 Metode Penentuan Sampel ........................................ 4.7 Metode Pengumpulan Data................................................. 4.8 Istrumen Penelitian ............................................................. 4.9 Teknik Analisis .................................................................... 4.9.1 Efektivitas PNPM-MPd ............................................. 4.9.2 Dampak Program ......................................................
41 42 42 43 45 45 45 46 46 46 49 49 50 50 50
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian …………………….. 5.1.2 Mata Pencaharian Penduduk ................................... 5.1.3 Tingkat Pendidikan Penduduk ................................. 5.1.4 Alokasi Anggaran PNPM ....................................... 5.2 Diskipsi Hasil Penelitian ………………………………..
56 57 58 59 61
12 5.2.1 Karakteristik Responden .......................................... 5.2.2 Jenis Kelamin Responden ....................................... 5.2.3 Umur Responden ...................................................... 5.2.4 Tingkat Pendidikan Responden ................................ 5.2.5 Pekerjaan Utama Responden ................................... 5.2.6 Jumlah Anggota Rumah Tangga Responden ........... Analisis Efektivitas PNPM……....................................... 5.3.1 Proses Perencanaan Program ................................... 5.3.2 Proses Pelaksanaan Program ................................... 5.3.3 Proses Pengawasan dan Pengendalian Program ...... 5.3.4 Tingkat Pendapatan ................................................. 5.3.5 Tingkat Kesempatan Kerja ...................................... 5.3.6 Analisis uji Dampak Program terhadap Pendapatan 5.3.7 Analisis uji Dampak Program terhadap Kesempatan Kerja ........................................................................
61 62 62 63 64 65 66 67 69 70 74 75 76
Efektifitas Program PNPM .................................................. 5.4.1 Pencapaian Perencanaan Program ............................ 5.4.2 Pencapaian Pelaksanaan Program ............................ 5.4.3 Pencapaian Pengawasan dan Pengendalian Program.. 5.4.4 Dampak Program terhadap Pendapatan ..................... 5.4.5 Dampak Program terhadan Kesempatan Kerja ..........
80 81 82 82 83 85
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan ........................………………………………….. 6.2 Saran ....................................................................................
87 88
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... LAMPIRAN ............................................................................................
89 93
5.3
5.4
78
13
DAFTAR TABEL
No. Tabel 1.1 1.2 1.3 1.4 2.1 2.2 4.2 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5
Halaman
RTS Per Kabupaten /Kota di Provinsi Bali menurut Klasifikasi Sangat Miskin (SM), Miskin (M), Hampir Miskin (HM) berdasarkan data PPLS tahun 2011 ................................................................................... 8 RTS Per Kecamatan di Kabupaten Badung menurut Klasifikasi Sangat Miskin (SM), Miskin (M), Hampir Miskin (HM) berdasarkan data PPLS tahun 2011........................................................................ 9 RTS menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Abiansemal berdasarkan data PPLS 2011 ..................................................................................... 10 RTS Klasifikasi hampir miskin menurut Desa/Kelurahan di Kec, Abiansemal berdasarkan data PPLS 2011............................................. 11 Standar Pengukuran Efektivitas sesuai acuan Kep.Men Pan No.Kep/25/M/Men Pan/2004 ................................................................ 26 Kriteria Rumah Tangga Sasaran .......................................................... 30 Responden RTS Klasifikasi hampir miskin menurut Desa di Kec. Abiansemal berdasarkan data PPLS 2011............................................. 48 Penduduk menurut jenis kelamin dan kepala keluarga dirinci perdesa di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung 2013 ……………… 57 Jumlah Penduduk menurut sumber mata pencaharian utama ............ 58 Jumlah Penduduk menurut tingkat pendidikan 201..........………….. 59 Jumlah Pendanaan kegiatan PNPM 2011…………………………… 60 Jumlah responden menurut jenis kelamin........... …………………... 62
14 5.6 5.7 5.8 5.9 5.10 5.11 5.12 5.13 5.14 5.15 5.16
Jumlah responden menurut umur ………………………................... Jumlah responden menurut tingkat pendidikan .................................. Jumlah responden menurut lapangan pekerjaan ................................. Jumlah anggota rumah tangga responden ........................................... Pendapat responden mengenai proses perencanaan program ……… Tanggapan responden terhadap proses pelaksanaan progam……… Tanggapan program terhadap proses pengawasan dan pengendalian program ……………………………………………………………. Perhitungan variabel tingkat efektivitas proses program PNPM....... Pendapat responden mengenai peningkatan pendapatan ………….. Pendapat responden mengenai peningkatan kesempatan kerja ……. Perhitungan tingkat efektivitas program PNPM …..........................
63 64 65 66 68 70 71 72 74 75 76
DAFTAR GAMBAR No. Gambar 3.1 3.2 4.1 4.2 4.3 5.1 5.2
Halaman
Kerangka Berpikir Penelitian.......... ................................................... Kerangka Konsep Penelitian.......... .................................................... Rancangan Penelitian ......................................................................... Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 dengan uji t.......... …………. Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 dengan uji t ..........…………. Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 terhadap Pendapatan dengan uji t.......... ………….. ............................................................. Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 terhadap Kesempatan Kerja dengan uji t.......... ...………......................................................
36 38 41 52 55 78 79
15
DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Halaman
Kuesioner Penelitian .......... ................................................................ 93 Rekapitulasi Data Identitas Responden................................................ 97 Lanjutan Data Identitas Responden................................................... 102 Rekapitulasi Data Efektivitas Responden .......... …………................. 106 Jumlah Pendapatan Per bulan responden sebelum dan sesudah Mengikuti Program PNPM (dalam ribuan rupiah) ............................... 110 Jumlah Jam Kerja responden sebelum dan sesudah mengikuti Program PNPM (dalam jam) ................................................................ 114 Perhitungan Kumulatif Efektivitas PNPM-MP ................................... 118 Perhitungan perubahan Pendapatan Responden setelah menerima bantuan PNPM-MP ............................................................................ 119 Perhitungan perubahan Jam Kerja Responden setelah menerima bantuan PNPM-MP .............................................................................. 120 Tabel Distribusi t ................................................................................. 121 Uji t Perbedaan Pendapatan Sebelum dan Sesudah PNPM-MP T-Test .................................................................................................... 122 Uji t Perbedaan Kesempatan Kerja Sebelum dan Sesudah PNPMMP T- Test .......................................................................................... 123
16
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Paradigma pembangunan ekonomi saat ini telah mengalami pergeseran,
tidak lagi hanya mengejar tingkat pertumbuhan ekonomi yang setinggi-tingginya tapi juga mengupayakan peningkatan pemerataan kesejahteraan masyarakat sehingga hasil-hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai subyek sekaligus obyek pembangunan. Dalam pembangunan ekonomi, pertumbuhan (growth) merupakan necessary condition tetapi bukanlah sufficient condition karena pertumbuhan yang tinggi belum menjamin tingkat kemiskinan akan turun. Bahkan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi bisa jadi tidak ada kaitannya dengan penurunan angka kemiskinan. Fakta empirisnya adalah ketika tren pertumbuhan ekonomi selalu naik,tren angka kemiskinan malah
17 fluktuatif dan cendrung meningkat. Kenyataan menunjukan bahwa di negaranegara berkembang seperti Indonesia, peningkatan laju perumbuhan ekonomi belum diikuti oleh penurunan kesenjangan pendapatan, kemiskinan dan pengangguran. Berbagai strategi yang telah dilaksanakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat masih belum menunjukan hasil yang memuaskan ini ditunjukan dengan masih banyaknya penduduk miskin. Kemiskinan merupakan masalah multidimensi dan lintas sektor yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain : tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa. lokasi, geografis dan kondisi lingkungan. Penanganan permasalahan kemiskinan merupakan salah satu persoalan yang menjadi pusat perhatian pemerintah di negara manapun. Oleh karena itu pendekatan ekonomi dalam bentuk pemberdayaan menjadi salah satu strategi untuk pembangunan nasional. Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu pendekatan yang sering digunakan dalam meningkatkan kualitas kehidupan dan meningkatkan harkat martabat keluarga miskin. Orang miskin tidak dipandang sebagai orang yang serba kekurangan dan objek pasif penerima pelayanan saja, melainkan sebagai orang yang memiliki beragam kemampuan yang dapat dimobilisasi untuk perbaikan hidupnya, namun kegagalan tetap saja terjadi dan tingkat kesejahteraan masyarakat masih belum merata karena masih banyaknya ditemukan rumah tangga sasaran yang tergolong miskin.
18 Kemiskinan merupakan permasalahan bangsa yag mendesak dan memerlukan langkah-langkah penanganan dan pendekatan yang sistematik, terpadu dan menyeluruh. Dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar warga negara, diperlukan langkah-langkah strategis dan
komprehensif. Penanggulangan
kemiskinan yang komprehensif memerlukan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha (sektor swasta) dan masyarakat merupakan pihak-pihak yang memiliki tanggungjawab sama terhadap
penanggulangan
kemiskinan.
Pemerintah
telah
melaksanakan
penanggulangan kemiskinan melalui berbagai program dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar warga negara secara layak, meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat miskin, penguatan kelembagaan sosial ekonomi masyarakat serta melaksanakan percepatan pembangunan daerah tertinggal dalam upaya mencapai masyarakat yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan namun keseluruhan upaya tersebut belum maksimal jika tanpa dukungan dari pemangku kepentingan lainnya. Untuk menunjang penanggulangan kemiskinan yang komprehensif dan mewujudkan percepatan penanggulangan dilakukan dengan tiga strategi utama. Strategi-strategi penanggulangan kemiskinan tersebut diantaranya. Prinsip pertama adalah memperbaiki dan mengembangkan sistem perlindungan sosial bagi penduduk miskin dan rentan. Sistim perlindugan sosial dimaksudkan untuk membantu individu dan masyarakat menghadapi goncangangoncangan (shocks) dalam hidup, seperti jatuh sakit, kematian anggota keluarga, kehilangan pekerjaan, ditimpa bencana alam dan sebagainya. Sistem perlindungan
19 sosial yang efektif akan mengantisipasi agar seseorang atau masyarakat yang mengalami goncangan tidak sampai jatuh miskin. Penerapan strategi ini didasari satu fakta besarnya jumlah masyarakat yang rentan jatuh dalam kemiskinan di indonesia. Di samping menghadapi masalah tingginya potensi kerawanan sosial, Indonesia juga dihadapkan pada fenomena terjadinya
populasi
penduduk
tua
(population
ageing)
pada
struktur
demografinya. Tingginya tingkat kerentaan juga menyebabkan tingginya kemungkinan untuk masuk atau keluar dari kemiskinan. Oleh karena itu, untuk menanggulangi semakin besarnya kemungkinan orang jatuh miskin, perlu dilaksanakan suatu program bantuan sosial untuk melindungi mereka yang tidak miskin agar tidak menjadi miskin dan mereka yang sudah miskin agar tidak menjadi lebih miskin. Prinsip kedua dalam penanggulangan kemiskinan adalah memperbaiki akses kelompok masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar diantaranya pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih dan sanitasi, serta pangan dan gizi akan membantu mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh kelompok masyarakat miskin. Disisi lain peningkatan akses terhadap pelayanan dasar mendorong peningkatan investasi modal manusia. Prinsip ketiga adalah upaya memberdayakan penduduk miskin menjadi sangat penting untuk meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan penanggulangan kemiskinan. Dalam upaya penanggulangan sangat penting untuk memperlakukan penduduk miskin semata-mata sebagai obyek pembangunan. Upaya untuk
20 memberdayakan penduduk miskin perlu dilakukan agar penduduk miskin dapat berupaya keluar dari kemiskinan dan tidak jatuh kembali ke dalam kemiskinan (Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung, 2012). Pentingnya
pelaksanaan
strategi
dengan
prinsip
ini
menimbang
kemiskinan juga disebabkan oleh ketidakadilan dan struktur ekonomi yang tidak berpihak kepada kaum miskin, hal ini menyebabkan output pertumbuhan tidak terdistribusi secara merata pada semua kelompok masyarakat (Social Policy and Poverty, vol 20 number 3, april 2011). Kelompok masyarakat miskin, yang secara politik, sosial, dan ekonomi tidak berdaya, tidak dapat menikmati hasil pembangunan tersebut secara proporsional. Proses pembangunan justru membuat mereka mengalami marjinalisasi, baik secara fisik maupun sosial. Konsep pembangunan yang ditujukan untuk menanggulangi kemiskinan umumnya melalui mekanisme atas bawah (top-down) kelemahan dari mekanisme ini adalah tanpa penyertaan partisipasi masyarakat. Semua inisiatif program penanggulangan kemiskinan berasal dari pemerintah pusat, demikian pula dengan penanganannya petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis implementasi program selalu dibuat seragam tanpa memperhatikan karakteristik kelompok masyarakat miskin di masing-masing daerah. Akibatnya, program yang diberikan sering tidak mempunyai korelasi dengan prioritas dan kebutuhan masyarakat miskin setempat. Pemerintah Kabupaten Badung berkomitmen untuk terus melakukan penanganan berkelanjutan terhadap dua permasalahan pokok kemiskinan yaitu kemiskinan struktural dan kemiskinan kultural. Komitmen Pemerintah Kabupaten Badung diwujudkan secara nyata melalui dukungan APBD terhadap 3 kluster
21 kegiatan penanggulangan kemiskinan dan penggangguran. Dengan pertimbangan tersebut, upaya secara menyeluruh disertai dengan pemberdayaan masyarakat miskin
menjadi salah satu prinsip utama dalam strategi penanggulangan
kemiskinan. Strategi percepatan penanggulangan kemiskinan tersebut kemudian dituangkan dalam 3 instrumen utama penanggulangan kemiskinan yang terdiri 3 klaster. Klaster pertama merupakan bantuan sosial terpadu berbasis keluarga yang bertujuan untuk mengurangi beban Rumah Tangga Sasaran melalui peningkatan akses terhadap pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, air bersih maupun sanitasi. Klaster pertama ini dilaksanakan melalui berbagai program seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Program Bantuan Siswa Miskin (BSM), Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) maupun Program Beras untuk Keluarga Miskin (Raskin). Klaster
kedua
merupakan
penanggulangan
kemiskinan
berbasis
pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin untuk terlibat dalam pembangunan. Secara nasional klaster kedua ini diselenggarakan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dengan berbagai jenisnya seperti PNPM Mandiri Perdesaan dan PNPM Mandiri Perkotaan atau Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP). Selain itu juga ada Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja/Padat Karya Produktif. Di Kabupaten Badung juga dilaksanakan Program Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
22 melalui pemberian bantuan usaha kepada Rumah Tangga Sasaran (RTM) sebesar Rp. 2.500.000,-. Klaster
ketiga
merupakan
penanggulangan
kemiskinan
berbasis
pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil yang bertujuan memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil. Klaster ketiga ini dilaksanakan melalui pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Usaha bersama (KUBE),dan UKM (usaha kecil dan menengah) yang memberikan keunggulan kompetitif kepada anggotanya (Guzey & Tasseven, 2011). Pada tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Badung telah menggelontorkan sekitar Rp.103,4 milyar untuk berbagai program pengentasan kemiskinan. Dan di tahun 2011 angka meningkat lagi menjadi Rp. 105,5 milyar bahkan pada tahun 2012 tercatat Pemerintah Kabupaten Badung telah mengucurkan Rp. 191,3 milyar untuk membiayai program-program tersebut. Pemerintah Kabupaten Badung merupakan salah satu Kabupaten yang melaksanakan Perdesaan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakakat Mandiri yang juga merupakan instrumen program untuk percepatan
pencapaian Milenium Development Goals (MDDs).
Lokasi PNPM Mandiri
Perdesaan di Kabupaten Badung terdapat di 6 wilayah Kecamatan. Kecamatan Petang 7 Desa, Kecamatan Abiansemal 18 Desa, Kecamatan Mengwi 20 Desa, Kecamatan Kuta Selatan 6 Desa, Kecamatan Kuta 5 Desa, Kecamatan Kuta Utara 6 Desa. Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Badung Tahun
2011
meliputi bidang pendidikan masyarakat, bidang kesehatan masyarakat, simpan
23 pinjam kelompok perempuan (SPP) dan bidang prasarana masyarakat. Sumber dan ketentuan alokasi dana BLM sumber dana berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Swadaya masyarakat, dan partisipasi dunia usaha. Kriteria Alokasi dana BLM per Kecamatan ditetapkan oleh pemerintah dengan mempertimbangkan jumlah dan distribusi penduduk serta jumlah orang miskin. Sebagai
program
yang
ditujukan
langsung
untuk
meningkatkan
kesejahteraan dalam artian terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat rumah tangga sasaran klasifikasi hampir miskin di
pedesaan dan kemandirian yang
diartikan mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada dilingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan. Secara makro, kondisi kemiskinan di Kabupaten Badung menunjukan perkembangan yang cukup menggembirakan, namun secara mikro di Kabupaten Badung yang merupakan salah satu pusat perekonomian dan sebagai kota pariwisata tidak luput dari masalah kemiskinan yang tersebar di seluruh Kecamatan di Kabupaten Badung. Tabel 1.1 RTS PerKabupaten/Kota di Provinsi Bali Menurut Klasifikasi Sangat miskin (SM), Miskin (M), Hampir Miskin (HM) Berdasarkan data PPLS Tahun 2011 Jumlah RTS No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kabupaten/ Kota 2 Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Buleleng Denpasar Provinsi Bali
Sangat Miskin
SM %
Miskin
M %
Hampir Miskin
HM %
Jumlah RTS
3 4.331 5.540 3.089 5.428 2.663 2.401 5.630 8.422 3.728
4 5,96 5,22 2,17 5,24 6.10 4,33 5,64 4,87 4,01
5 4.412 8.812 5.117 10.225 4.391 5.218 11.622 21.481 5.403
6 6,07 8,30 3,59 9,88 10,06 9,41 11,27 12,41 7,46
7 4.411 8.810 5.117 10.224 4.391 6.293 11.621 21.481 5.402
8 6,97 8,30 3,59 9,88 7,40 9,41 11,27 12,41 7,46
9 13.154 23.162 13.323 25.877 11.445 55.473 28.673 51.384 14.533
41.232
4,01
76.681
7,46
76.675
7,46
194.588
24 Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Provinsi Bali, 2014 Upaya percepatan penanggulangan kemiskinan dimaksudkan tidak hanya untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan RTS hingga dapat melampaui atau minimal mendekati garis kemiskinan namun juga menjaga agar penduduk yang hampir miskin tidak jatuh ke bawah garis kemiskinan. Untuk itu diperlukan data individu/rumah tangga baik yang termasuk katagori sangat miskin, miskin dan hampir miskin. Ketiga katagori inilah yang disebut dengan istilah Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang merupakan sasaran berbagai program anti kemiskinan. Berdasarkan hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) data secara lengkap data Perkembangan Rumah Tangga Sasaran (RTS) menurut
status
Kesejahteraan di Provinsi Bali dapat dilihat pada Tabel 1.1. Kabupaten Badung yang menyandang kabupaten terkaya di Provinsi Bali, dan merupakan salah satu pusat perekonomian dan sebagai kota Pariwisata tak lantas membuat Kabupaten Badung terlepas dari masalah kemiskinan. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah Rumah Tangga Sasaran di masing-masing Kecamatan berdasarkan data PPLS Tahun 2011 menurut Klasifikasi pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 RTS PerKecamatan di Kabupaten Badung menurut Klasifikasi Sangat Miskin (SM), Miskin (M), Hampir Miskin (HM) berdasarkan data PPLS Tahun 2011 RT No
Kecamatan
1 2 3
Kuta Selatan Kuta Kuta Utara
Jumlah Sangat Miskin 162 26 126
S Miskin 302 57 275
Hampir Miskin 263 49 352
Jumla h 747 132 763
25 4 5 6
Mengwi 1.048 1.780 2.008 Abiansemal 1.157 1.915 1.745 Petang 540 788 700 Kab.Badung 3.089 5.117 5.117 Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kab.Badung, PPLS 2011
4.836 4.817 2.028 13.323
Dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan dipilihnya Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung karena merupakan daerah penyangga pariwisata dan sentra kerajinan
yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik
wisatawan domestik maupun mancanegara namun di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung namun tidak luput dari masalah kemiskinan. Hal ini terlihat dari jumlah rumah tangga sasaran di masing-masing Kecamatan
berdasarkan
hasil pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) Tahun 2011 seperti pada Tabel 1.3. Tabel 1.3 Rumah Tangga Sasaran (RTS) Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Abiansemal data PPLS Kabupaten Badung Tahun 2011 Jumlah Desa/Kelurahan Darmasaba Sibang Gede Jagapati Angantaka Sedang Sibang kaja Mambal Mekar bhuwana Abiansemal Dauh Yeh Cani Ayunan Blahkiuh Punggul Bongkasa Taman Selat Sangeh
Sangat Miskin 89 58 17 59 67 37 35 45 50 19 73 56 45 133 221 37 69
Miskin 119 116 62 74 131 104 84 91 119 99 44 102 79 188 256 57 104
RTS Hampir Miskin 115 187 73 72 111 109 85 104 97 104 45 87 59 128 143 59 104
Jumlah RTS 320 361 152 205 309 250 240 204 266 222 162 245 183 449 620 153 277
26 Bongkasa Pertiwi
50
86
63
199
Kecamatan 1.157 1.915 1.745 4.817 Abiansemal Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kab.Badung,2014 Di Kecamatan Abiansemal terdapat 18 Desa dengan masing-masing rumah tangga sasaran klasifikasi hampir miskin yang sangat rentan jatuh ke bawah garis kemiskinan dengan menggunakan pendekatan berbasis
pemberdayaan
penanggulangan
kemiskinan
masyarakat (PNPM-MPd) yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin agar tidak jatuh di bawah garis kemiskinan seperti tampak pada Tabel 1.4. Tabel 1.4 Rumah Tangga Sasaran (RTS) Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Data PPLS Tahun 2011
Desa/Kelurahan
Jumla h Hampir Miskin
Rumah Tangga Sasaran (%)
27 Darmasaba Sibang gede Jagapati Angantaka Sedang Sibangkaja Mekar bhuana Mambal Abiansemal Dauh yeh cani Ayunan Blahkiuh Punggul Bongkasa Taman Selat Sangeh Bongkasa Kecamatan Abiansemal
115 187 73 72 111 109 104 85 97 104 45 87 59 128 143 59 104 63
6,6 10,7 4,2 4,2 6,4 6,2 5,9 4,9 5,5 5,9 2,6 4,10 3,4 7,3 8,2 3,4 5,9 3,6
1.745
100
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Prov. Bali ,2014 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang tertuang dalam latar belakang maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah. 1) Bagaimanakah
Tingkat
Pemberdayaan Masyarakat
Efektivitas
pelaksanaan
Program
Nasional
Mandiri Perdesaan ( PNPM-MPd ) dalam
menanggulangi kemiskinan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung ? 2) Bagaimanakah Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan ( PNPM-MPd )
terhadap Kesejahteraan
Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung ? 3) Bagaimanakah Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan ( PNPM-MPd ) terhadap Kesempatan kerja Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung ?
28
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan atas rumusan masalah maka yang menjadi tujuan penelitian
adalah sebagai berikut. 1) Untuk menganalisis Tingkat Efektivitas pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan ( PNPM-MPd )
dalam
menanggulangi kemiskinan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. 2) Untuk menganalisis Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. 3) Untuk menganalisis Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) terhadap Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.
1.4
Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dari hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut. 1)
Manfaat akademik, yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah hasil penelitian serta menjadi bahan referensi bagi peneliti lainnya yang serius didalam mengembangkan teori-teori dan
kebijakan yang berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan. 2) Manfaat praktis, yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan. Informasi bagi segenap aparatur Pemerintah Kabupaten Badung, guna merumuskan
29 kebijakan strategis yang berkaitan dengan program penanggulangan kemiskinan maupun pemberdayaan masyarakat.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
30 2.1 2.1.1
Konsep dan Definisi Konsep Kemiskinan Arti kemiskinan manusia secara umum telah banyak mengalami
peluasan,seiring dengan semakin kompleksnya faktor penyebab, indikator maupun permasalahan lain yang melingkupinya. Kemiskinan tidak lagi dianggap hanya sebagai dimensi ekonomi melainkan telah meluas hingga dimensi sosial, kesehatan, pendidikan dan politik. Menurut Badan Pusat Statistik, Kemiskinan adalah ketidakmampuan memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makan maupun non makanan. Membandingkan jumlah pengeluaran dalam rupiah untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang disesuaikan dengan harga pasar yang berlaku di masing-masing wilayah kemudian ditetapkan sebagai garis kemiskinan penduduk di suatu wilayah (Badan Pusat Statistik,1999). Kemiskinan dilihat dari aspek ketimpangan sosial, karena ada orang yang sudah dapat memenuhi kebutuhan dasar minimumnya tetapi masih jauh lebih rendah dibanding masyarakat sekitarnya (lingkungannya). Semakin besar ketimpangan pendapatan antara golongan atas dan golongan bawah maka semakin banyak jumlah penduduk yang dikatagorikan miskin, sehingga kemiskinan relatif erat hubungannya dengan masalah kesejahteraan (ILO. 2002). Amartya Sen, dalam Todaro (2004) memaparkan bahwa tingkat kemiskinan tidak dapat diukur dari tingkat pendapatan atau bahkan dari utilitas seperti pemahaman konvensional yang paling penting bukanlah apa yang dimiliki seseorang ataupun kepuasan yang ditimbulkan oleh barang-barang tersebut, melainkan apakah yang dapat dilakukan oleh seseorang dengan barang-barang tersebut. Jadi pada intinya untuk dapat memahami konsep kesejahteraan secara
31 umum dan kemiskinan secara khusus, kita harus berfikir lebih dari sekedar ketersediaan komoditi - komoditi dan kegunaannya. Menurut Mubyarto (1998), Kemiskinan adalah situasi serba kekurangan disebabkan oleh terbatasnya modal yang dimiliki, rendahnya pengetahuan dan ketrampilan, rendahnya produktivitas, rendahnya pendapatan, lemahnya nilai tukar hasil produksi orang miskin dan terbatasnya kesempatan berperan serta dalam pembangunan. Todaro ( 2004 ), salah satu generalisasi (anggapan sederhana) yang terbilang paling valid mengenai penduduk miskin adalah bahwasannya mereka pada umumnya bertempat tinggal di daerah-daerah pedesaan, dengan mata pencaharian pokok dibidang pertanian dan kegiatan lainnya yang erat hubungannya dengan sektor ekonomi tradisional. Arsyad (2004), juga mengemukakan bahwa masalah kemiskinan ini bisa selain ditimbulkan oleh hal yang sifatnya alamiah/kultural juga disebabkan oleh miskinnya strategi dan kebijakan pembangunan yang ada, sehingga para pakar pemikir tentang kemiskinan kebanyakan melihat kemiskinan sebagai masalah struktural yakni kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat karena struktur sosial masyarakat tersebut tidak dapat ikut menggunakan sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka.
Sharp,et.al (1996) dalam
Kuncoro (2004), mencoba mengidentifikasikan penyebab kemiskinan dipandang dari sisi ekonomi. Pertama, secara mikro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumberdaya yang menimbulkan distribusi
32 pendapatan yang timpang. Penduduk miskin hanya memiliki sumberdaya dalam jumlah terbatas dan kualitasnya rendah. Kedua, kemiskinan muncul akibat adanya perbedaan dalam kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktifitasnya rendah, yang pada gilirannya upahnya menjadi rendah. Rendahnya kualitas sumber daya manusia ini karena rendahnya pendidikan, nasib yang kurang beruntung, adanya diskriminasi, atau karena keturunan. Ketiga, kemiskinan muncul akibat adanya perbedaan akses dalam modal, Ketiga penyebab kemiskinan ini bermuara pada teori lingkaran setan kemiskinan (Vicious circle of poverty). Adanya keterbelakangan, ketidaksempurnaan pasar, dan kurangnya modal menyebabkan rendahnya produktifitas. Rendahnya produktifitas akan mengakibatkan rendahnya pendapatan yang mereka terima. Rendahnya pendapatan akan berimplikasi pada rendahnya tabungan dan investasi, dan rendahnya investasi berakibat pada keterbelakangan. Logika berpikir ini dikemukakan oleh Ragnar Nurkse, ekonom pembangunan ternama,
yang
mengatakan Negara miskin itu miskin karena dia miskin: “a poor country is poor because it is poor “ (Ragnar Nurkse ,1961). 2.1.2
Ukuran Kemiskinan Berbagai pendekatan / konsep digunakan sebagai bahan perhitungan dan
penentuan batas-batas kemiskinan adalah sebagai berikut. l)
United Nation Development Program (UNDP, 2000) meninjau kemiskinan dari dua sisi yaitu dari sisi pendapatan dan kualitas manusia. Dilihat dari sisi pendapatan, kemiskinan ekstrim (extreme poverty) atau kemiskinan absolut
33 adalah kekurangan pendapatan untuk keperluan pemcnuhan kebutuhan dasar atau kebutuhan minimal kalori yang diperlukan. Dari sisi kualitas manusia, kemiskinan secara umum (overall poverty), atau sering disebut sebagai kemiskinan relatif adalah kekurangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan non pangan seperti pakaian, energi, dan tempat tinggal. 2) Bank Dunia menetapkan batas kemiskinan pada tahun 1992 melalui ukuran dollar yaitu sebesar $ 98 atau senilai Rp. 203.000,- dan tahun 2000 diubah menjadi $ 470. Karenanya bila seorang individu hanya mampu memenuhi kebutuhan hidupnya kurang dari satu dollar per hari dapat dikatakan sebagai dibawah garis kemiskinan dan dengan menggunakan dollar sebagai mata uang kunci akan dapat diketahui jumlah Rumah Tangga Sasaran
atau keadaan
ekonomi suatu negara. Sumodiningrat (1998 ), mengatakan kemiskinan diukur dengan tingkat pendapatan, pada dasarnya dapat dibedakan dalam kemiskinan absolut, apabila pendapatannya dibawah garis kemiskinan, atau pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, antara lain diukur dengan kebutuhan pangan, sandang, kesehatan, perumahan. Kemiskinan relatif adalah keadaan perbandingan antara kelompok masyarakat dengan tingkat pendapatan sudah di atas garis kemiskinan. Untuk menentukan apakah seseorang dapat dikatakan miskin atau tidak diperlukan tolok ukur yang jelas. Berbagai pendekatan/konsep yang digunakan sebagai bahan perhitungan dan penentuan batas-batas kemiskinan adalah sebagai berikut. 1) Kemiskinan Absolut adalah “tingkat pendapatan minimum yang cukup untuk
34 memenuhi Kebutuhan Fisik Minimum (KFM) terhadap makanan, pakaian dan perumahan untuk menjamin kelangsungan hidup”. Angka KFM ini berbeda dari satu negara ke negara lainnya, bahkan dari satu daerah ke daerah lainnya serta bisa berubah-ubah dari waktu ke waktu. PBB pernah menentapkan “Garis Kemiskinan Internasional” sebesar US $ 125,- per orang per tahun atas dasar harga konstan tahun 1980. Itu berarti seseorang yang konsumsinya kurang dari US $ 125,- per tahun dapat digolongkan berada di bawah garis kemiskinan atau berada dalam kemiskinan absolute (Todaro,1995 ). Selanjutnya Sajogyo dan Subagiyo (1980), mengajukan kriteria untuk mengukur tingkat kemiskinan dengan menggunakan asumsi pendapatan perkapita per tahun dalam nilai yang disetarakan dengan nilai tukar beras yaitu. 1) Kelompok paling miskin : bila pendapatannya kurang dari nilai tukar beras sebesar 240 kg / kapita / tahun. 2) Kelompok miskin sekali : bila pendapatannya hanya setara dengan nilai tukar beras sebesar 240 kg sampai dengan 360 kg per kapita / tahun. 3) Kelompok miskin : bila pendapatannya hanya setara dengan nilai tukar beras sebesar 360 kg sampai dengan 480 kg per kapita / tahun. 4) Kelompok cukup : bila pendapatannya setara dengan nilai tukar beras sebesar 480 kg sampai dengan 960 kg per kapita / tahun. 5) Kelompok kaya : bila pendapatannya sama atau lebih dari nilai tukar beras sebesar 960 kg per kapita / tahun. 2) Kemiskinan Relatif adalah suatu tingkat kemiskinan dalam hubungannya dengan suatu rasio garis kemiskinan absolut atau proporsi distribusi pendapatan (kesejahteraan) yang timpang (tidak merata). Kemiskinan Relatif dapat dilihat dengan memperbandingkan proporsi atau persentase penduduk
35 yang berada pada dan di bawah garis kemiskinan absolut dengan jumlah penduduk keseluruhan. Untuk lebih memperoleh gambaran yang sesungguhnya tentang tingkat kemiskinan relatif atau pemerataan kesejahteraan ekonomi perlu diketahui distribusi pendapatan (Todaro, 2004). 2.1.3
Kesejahteraan Masyarakat Pembangunan
ekonomi
dan
perubahan
kesejahteraan
masyarakat
merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Dalam konteks ini pembangunan ekonomi dapat dianggap berhasil jika tingkat kesejahteraan masyarakat juga semakin
baik.
Keberhasilan
pembangunan
ekonomi
tanpa
menyertakan
peningkatan kesejahteraan akan mengakibatkan kesenjangan dan ketimpangan kehidupan masyarakat. Kesejahteraan dapat diartikan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat (PTO PNPM-MPd). Bappenas (2007) menyatakan bahwa penentuan batasan substansi kesejahteraan dan representasi kesejahteraan menjadi perdebatan luas, sehingga dapat dikatakan secara sederhana tingkat kesejahteraan sebagai indikatornya digunakan output ekonomi perkapita, yang selanjutnya diganti dengan pendapatan perkapita karena output ekonomi perkapita dipandang kurang mencerminkan kesejahteraan masyarakat tetapi lebih mencerminkan nilai tambah produksi yang terjadi pada suatu wilayah, dimana nilai tambah itu tidak dengan sendirinya dinikmati oleh seluruh masyarakat di wilayah itu, bahkan sebagian besar ditransper ke wilayah pemilik modal yang berbeda wilayah dengan tempat berlangsungnya proses produksi. Dengan demikian maka pendapatan rumah
36 tangga digunakan sebagai salah satu indikator kesejahteraan karena dipandang lebih mencerminkan apa yang dinikmati masyarakat.
2.1.4
Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya meningkatkan harkat dan
martabat masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Pemberdayaan didefinisikan sebagai kemampuan seseorang khususnya untuk memiliki akses terhadap sumber daya produktif yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan pendapatan, mendapatkan barang serta layanan yang dibutuhkan dan partisipasi dalam proses pengembangan
dan
keputusan
yang mempengaruhi
masyarakat
miskin.
International Fund for Agricultural Development (IFAD), 2002-2004. Menurut Sumaryadi (2005) secara konseptual, ada 3 (tiga) prinsip dasar dari konsep pemberdayaan masyarakat antara lain. 1) Pemberdayaan sangat menekankan pentingnya partisipasi masyarakat, baik pada tahapan perencanaan program, pelaksanaan program maupun pada tahap pengembangannya. 2) Pemberdayaan selalu tidak memisahkan antara fisik proyek dengan pelatihan ketrampilan. 3) Sumber dana bagi kegiatan pemberdayaan masyarakat umumnya berasal dari anggaran pemerintah, partisipasi swasta dan masyarakat. Menurut Sumartono (2009) pemberdayaan masyarakat sebagai upaya menjadikan suasana kemanusiaan yang adil dan beradab menjadi semakin efektif secara struktural, baik dalam bidang politik, ekonomi, psikologi dan lain-lain. Memberdayakan
masyarakat
mengandung
makna
mengembangkan,
37 memandirikan, menswadayakan dan memperkuat posisi tawar menawar masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan penekan disegala bidang dan sektor kehidupan, karena salah satu akibat dari pemberdayaan adalah meningkatnya kinerja masyarakat sehingga mereka mampu mengambil tanggung jawab terhadap pekerjaannya dan harus dilakukan secara terus menerus antara pemerintah dengan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat miskin dapat dilakukan melalui kegiatan produktif untuk meningkatkan posisi tawar mereka terhadap semua bentuk eksploitasi dan sub ordinasi. (Bustang dkk, 2008).
2.1.5
Tujuan Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan Tujuan
Umum
PNPM
Mandiri
Perdesaan
adalah
meningkatnya
kesejahteraan dan kesempatan kerja Rumah Tangga Sasaran di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Tujuan khususnya meliputi. a. Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, khususnya Rumah Tangga Sasaran dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan. b. Melembagakan
pengelolaan
pembangunan
partisipatif
dengan
mendayagunakan sumber daya lokal. c. Mengembangkan kapasitas pemerintahan desa dalam memfasilitasi pengelolaan pembangunan partisipatif yang berpihak pada masyarakat miskin ( pro poor ).
38 2.1.6
Sasaran Program PNPM Mandiri Perdesaan Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan
secara nasional dibiayai melalui dana BLM diutamakan untuk kegiatan yang memenuhi kriteria. a. b. c. d. e.
Lebih bermanfaat bagi masyarakat miskin atau Rumah Tangga Sasaran. Berdamapak langsung dalam peningkatan kesejahteraan Dapat dikerjakan oleh masyarakat Didukung oleh sumber daya yang ada Memiliki potensi berkembang dan berkelanjutan Jenis-jenis kegiatan yang dibiayai melalui BLM PNPM-Mandiri Perdesaan adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana sarana dasar yang dapat memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang secara ekonomi bagi masyarakat miskin atau Rumah Tangga Sasaran. b. Kegiatan peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan, termasuk kegiatan pelatihan pengembangan ketrampilan masyarakat (pendidikan nonformal) c. Kegiatan peningkatan kapasitas/ketrampilan kelompok usaha ekonomi terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan produksi berbasis sumber daya lokal (tidak termasuk penambahan modal) d. Penambahan permodalan simpan pinjam untuk Kelompok Perempuan (SPP) 2.1.8
Prinsip Pelaksanaan Program PNPM Mandiri Perdesaan Sesuai dengan pedoman umum PNPM Mandiri Perdesaan mempunyai
prinsip atau nilai-nilai yang selalu menjadi landasan atau acuan dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan yang akan diambil dalam pelaksanaan
39 rangkaian kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. Nilai-nilai dasar tersebut diyakini mampu mendorong terwujudnya tujuan PNPM Mandiri Perdesaan. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Program PNPM Mandiri Perdesaan meliputi. a. Bertumpu pada Pembangunan Manusia adalah masyarakat hendaknya memilih kegiatan yang berdampak langsung terhadap upaya pembangunan manusia daripada pembangunan fisik semata b. Berorientasi pada Masyarakat Miskin adalah semua kegiatan yang dilaksanakan mengutamakan kepentingan dan kebutuhan Rumah Tangga Sasaran dan kelompok masyarakat yang kurang beruntung. c. Partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif dalam proses atau alur tahapan
program
dan
pengawasannya,
mulai
dari
tahap
sosialisai,
perencanaan, pelaksanaan, dan pelesterarian kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga pikiran atau dalam bentuk materiil. d. Otonomi adalah masyarakat memiliki hak dan kewenangan mengatur diri sendiri secara mandiri dan bertanggung jawab tanpa intervensi negatif dari luar. e. Desentralisasi adalah memberikan ruang yang lebih luas kepada masyarakat untuk mengelola kegiatan pembangunan sektoral dan kewilayahan yang bersumber dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesuai dengan kapasitas masyarakat. f. Kesetaraan dan Keadilan Gender adalah masyarakat baik laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya di setiap tahap program dan dalam menikmati secara adil manfaat kegiatan pembangunan.
40 g. Demokratis adalah masyarakat mengambil
keputusan pembangunan
dilakukan secara musyawarah dan mufakat dengan tetap berorientasi pada kepentingan masyarakat miskin. h. Transparansi dan Akuntabel adalah masyarakat memiliki akses yang memadai terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan sehingga pengelolaan
kegiatan
dapat
dilaksanakan
secara
terbuka
dan
dipertanggunggugatkan baik secara moral, teknis, legal maupun administratif. i. Prioritas adalah
masyarakat memilih kegiatan yang diutamakan dengan
mempertimbangkan hal yang mendesak dan kemanfaatan untuk pengentasan kemiskinan. j. Keberlanjutan adalah bahwa dalam setiap pengambilan keputusan atau tindakan
pembangunan
mulai
dari
tahap
perencanaan,
pelaksanaan,
pengendalian dan pemeliharaan kegiatan harus telah mempertimbangkan sistem pelestariaanya. 2.1.9
Dasar Hukum Pelaksanaan Program PNPM Mandiri Perdesaan Peraturan Per Undang-Undangan khususnya terkait sistem pemerintahan,
perencanaaan, keuangan Negara, dan kebijakan penanggulangan kemiskinan adalah a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. b. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. c. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
41 d. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.07/2009 tentang Pedoman
Pendanaan
Urusan
Bersama
Pusat
Daerah
untuk
Penanggulangan Kemiskinan. f. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. 2.2 2.2.1
Teori yang Digunakan Efektivitas Pelaksanaan PNPM Menurut Handayani dalam Rivani (2007) Efektivitas diartikan sebagai
pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang ditentukan sebelumnya. Efektivitas adalah kesesuaian antara output dengan tujuan yang ditetapkan. Tingkat efektivitas program dalam hal ini menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan program yang direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan. Apabila realisasi program 1 persen sampai dengan 50 persen dari target termasuk dalam efektivitas rendah, apabila realisasi program antara 51 sampai dengan 100 persen dari target termasuk efektivitas tinggi. Pengukuran efektivitas menggunakan standar sesuai acuan Keputusan Menpan No. Kep./25/M/Men Pan/2/2004 seperti tampak pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Standar Pengukuran Efektivitas Rasio Efektivitas (%)
Tingkat Efektivitas
42 Dibawah 40 Sangat Tidak Efektif 40 – 59,99 Tidak Efektif 60 – 79,99 Cukup Efektif Di atas 80 Sangat Efektif Sumber : Keputusan Menpan No. Kep./25/M/Men Pan/2/2004 Efektivitas dapat diukur dengan variabel tingkat perencanaan , variabel tingkat pelaksanaan dan variabel tingkat pengawasan/pengendalian. Variabel dalam perencanaan program diteliti dengan indikator berorientasi pada masyarakat miskin, demokratis dan partisipasi. Variabel
dalam pelaksanaan
program diteliti dengan indikator prioritas, otonomi, desentralisasi, bertumpu pada pembangunan manusia, kesetaraan gender, keberlanjutan, serta trasparan dan akuntabel.Variabel pengawasan program diteletili dengan trasparan dan akuntabel. Sedangkan dampak program diukur dengan variabel perubahan tingkat pendapatan rumah tangga sasaran dengan membandingkan pendapatannya sebelum dan sesudah menerima bantuan serta peningkatan kesempatan kerja rumah tangga sasaran setelah menerima bantuan program. 2.2.2
Dampak Pelaksanaan Program Terhadap Pendapatan Pendapatan merupakan balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor
produksi dalam jangka waktu tertentu. Balas jasa waktu tersebut dapat berupa sewa, upah/gaji, bunga ataupun laba. Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun, yang diterima oleh penduduk suatu negara (Sukirno, 2004). Tujuan pokok dari pembangunan nasional adalah meningkatkan pendapatan masyarakat. Pendapatan masyarakat merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemakmuran atau kesejahteraan masyarakat, sehingga
43 besar kecilnya pendapatan masyarakat dapat mencerminkan kemajuan ekonomi masyarakat. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tujuan penting yang harus dicapai dalam suatu perekonomian yang baik, yaitu perekonomian yang mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh penduduk di negara atau daerah yang bersangkutan (Todaro, 2004). Pendapatan merupakan salah satu tolak ukur kemajuan ekonomi masyarakat yang sering digunakan dalam melihat keberhasian suatu proses pembangunan. Menurut Sukirno (2004), pendapatan individu merupakan pendapatan yang diterima rumah tangga dalam perekonomian dari pembayaran atas penggunaan faktor-faktor produksi yang dimilikinya, dan dari sumber lain. Untuk menghitung besar kecilnya pendapatan dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu. 1) Pendekatan produksi (production approach), yaitu dengan menghitung semua nilai produksi barang dan jasa yang dapat dihasilkan dalam periode tertentu. 2) Pendekatan pendapatan (income approach), yaitu dengan menghitung nilai keseluruhan balas jasa yang dapat diterima oleh pemilik faktor produksi dalam suatu periode tertentu. 3) Pendekatan pengeluaran (expenditure approach), yaitu pendapatan yang diperoleh dengan menghitung pengeluaran konsumsi keluarga. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan pengeluaran (expenditure approach),
pengeluaran
keluarga
yang
diperhitungkan
adalah
pengeluaran untuk membeli bahan pangan, sandang, papan, sekunder, kesehatan, pendidikan dan sarana upacara. 2.2.3
Dampak PNPM-MPd Terhadap Kesempatan Kerja
44 Pengertian kesempatan kerja adalah mencangkup lapangan pekerjaan yang sudah diisi dan semua lapangan pekerjaan yang masih lowong. Dari pekerjaan yang masih lowong tersebut, kemudian timbul kebutuhan akan tenaga kerja. Kebutuhan akan tenaga kerja ini nyata diperlukan oleh perusahaan/lembaga penerima tenaga kerja pada tingkat upah, posisi dan syarat kerja tertentu. Tingkat upah, posisi maupun syarat kerja tertentu biasanya diumumkan di media massa. Dalam hal ini seseorang dikatagorikan bekerja apabila dia melakukan pekerjaan dan memperoleh keuntungan atau pendapatan paling sedikit 1 (satu) jam dalam seminggu yang lalu atau seminggu sebelum pencacahan. Setiap manusia memiliki kebutuhan untuk menjalani kehidupan mereka kebutuhan pokok dibagi menjadi tiga yaitu pangan, sandang, dan papan. Untuk memenuhi kebutuhan itu setiap manusia harus mencari pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan. Jenis pekerjaan
seseorang
responden
sangat
berpengaruh
terhadap
pendapatannya,selain itu pendapatan juga dipengaruhi oleh jumlah jam kerja responden. Masalah ketenagakerjaan berhubungan sangat erat dengan kemiskinan semakin sedikit lapangan pekerjaan yang tersedia akan meningkatkan jumlah pengangguran yang pada akhirnya mengakibatkan semakin banyak penduduk yang jatuh ke bawah garis kemiskinan. Penyediaan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan karakteristik penduduk miskin merupakan upaya terobosan yang di rasa akan jauh lebih efektif dalam mengentaskan kemiskinan jika dibandingkan dengan berbagai program pemberian bantuan sosial, terutama jika ditinjau dari aspek keberlanjutannya.
45 Banyak hal yang mempengaruhi partisipasi RTS terhadap lapangan kerja di antaranya adalah kemampuan RTS itu sendiri yang sangat terbatas sehingga tidak mampu memasuki pasar kerja yang tersedia. Kondisi ini perlu mendapat perhatian serius dari institusi terkait untuk meningkatkan kemampuan SDM dan kemandirian RTS sehingga mereka dapat memperbaiki tingkat kesejahteraannya melalui usahanya sendiri tanpa selalu mengandalkan bantuan pemerintah. Analisa ketenagakerjaan umumnya dilakukan dengan melihat berbagai karateristik yang mempengaruhi kesempatan kerja. Dalam hal ini yang biasa digunakan untuk menganalisis kesempatan kerja adalah karakteristik kesempatan kerja menurut tingkat pendidikan, status pekerjaan, sektor lapangan usaha dan jabatan (Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia,1995).
2.2.4
Rumah Tangga Sasaran Rumah Tangga Sasaran adalah Rumah tangga yang tergolong sangat
miskin, miskin dan dekat dengan miskin (AE Suryani, 2010). Data Rumah Tangga Sasaran (RTS) ini sering disebut data kemiskinan mikro. Pengumpulan datanya harus dilakukan secara sensus guna memberikan informasi tentang siapa dan dimana penduduk miskin itu berada (by name dan by address). Pengumpulan data rumah tangga sasaran didasarkan pada kriteria Rumah Tangga Sasaran yang diperoleh dari survei kemiskinan seperti pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Kriteria Rumah Tangga Sasaran No 1 2 3 4
Variabel Luas lantai per kapita Jenis lantai rumah Jenis dinding rumah Fasilitas tempat buang air besar (jambam)
Kriteria <8 m2 Tanah/papan/kualitas rendah Bambu, papan kualitas rendah Tidak punya
46 5 6 7 8 9
Sumber air minum Penerangan yang digunakan Bahan bajar yang digunakan Frekuensi makan dalam sehari Kemampuan membeli daging/ayam/susu dalam seminggu 10 Kemampuan membeli pakaian baru bagi setiap ART 11 Kemampuan berobat ke puskesmas/ poliklinik 12 Lapangan pekerjaan kepala rumah tangga 13 Pendidikan kepala rumah tangga 14 Kepemilikan aset/barang berharga minimal Rp. 500.000,Sumber : BPS Kabupaten Badung Tahun 2014
Bukan air bersih Bukan listrik Kayu/arang Kurang dari 2 kali sehari Tidak Tidak Tidak Petani gurem,nelayan, pekebun Belum pernah sekolah/tidak Tidak ada
Secara konseptual rumah tangga sasaran adalah rumah tangga sasaran yang memenuhi minimal kriteria 9 kriteria dari 14 kriteria miskin yang telah disepakati dan ditetapkan. Rumah Tangga Sasaran terdiri dari tiga kelompok,yaitu rumah tangga sangat miskin (memenuhi 13-14 kriteria), rumah tangga sasaran miskin (memenuhi 11-12 kriteria), dan rumah tangga sasaran hampir miskin (memenuhi 9-10 kriteria ). Pemenuhan kriteria/variabel rumah tangga sasaran pada batas kebutuhan dasar minimal yang dinyatakan dalam ukuran garis kemiskinan yaitu sejumlah rupiah yang diperlukan oleh seseorang untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non makanan.
2.3
Keaslian Penelitian Penelitian tentang Efektivitas dan Dampak Pelaksanaan Program Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat
Mandiri
Perdesaan
(PNPM-MPd)
Kesejahteraan dan Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran
terhadap
di Kecamatan
Abiansemal Kabupaten Badung ini belum pernah ada yang melakukannya, sehingga hasil penelitian ini merupakan penelitian baru, namun tidak menutup kemungkinan bahwa hasil penelitian serupa yang berkaitan dengan penelitian di bidang kemiskinan telah banyak yang melakukannya dalam program dan lokasi yang berbeda, seperti sebagai berikut.
47 Subagyo (2000) dengan Judul Efektivitas Penanggulangan kemiskinan dalam Pemberdayaan Masyarakat, studi kasus di Kabupaten Jawa Timur ” dengan obyek penelitiannya adalah masyarakat penerima bantuan program IDT dan Program PKS ( Program Keluarga Sejahtera ) dalam bentuk pernbinaan kredit keluarga sejahtera. Hasil penelitiannya dapat disimpulkan dengan teknik analisis yang digunakan adalah efektivitas program dan uji statistik dengan menggunakan uji t, bahwa bantuan dana yang diberikan kepada masyarakat dalam bentuk program IDT dan PKS memberikan dampak positif tcrhadap peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja masyarakat. Selain itu bantuan tersebut berdampak positif terhadap peningkatan kepedulian penduduk kaya dengan pcnduduk miskin terhadap ketimpangan ekonomi dan terhadap penurunan jumlah penduduk miskin di desa IDT sebesar 5 persen dan di desa non IDT sebesar 20 persen. Perbedaan penelitian ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya terletak pada lokasi yang berbeda, waktu yang berbeda dan variabel yang berbeda. Objek penelitian sebelumnya adalah masyarakat penerima bantuan program IDT dan Program PKS ( Program Keluarga Sejahtera ) dalam bentuk pernbinaan kredit keluarga sejahtera di Kabupaten Jawa Timur. Penelitian sekarang mengenai Efektivitas dan Dampak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) terhadap Kesejahteraan dan Kesempatan kerja Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Wirya (2009) dengan judul Efektivitas dan Dampak Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) terhadap Pendapatan Keluarga di Kecamatan Kuta Utara
48 Kabupaten Badung. Penelitian ini menggunakan variabel input yang terdiri dari sosialisasi, penggalian gagasan dan musyawarah, variabel proses yang terdiri dari penulisan usulan, verifikasi usulan dan penyaluran dana, variabel output terdiri dari atas
tingkat pendapatan. Obyek penelitian ini adalah anggota SPP yang
menjadi manfaat langsung program PPK Mandiri di Kecamatan Kuta Utara. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis menggunakan metode matematika dan statistik sederhana yang menganalisis tingkat efektivitas dan uji statistic parametric (uji t dua sampel berpasangan) untuk menganalisis dampak program SPP. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa program SPP di Kecamatan Kuta Utara sangat Efektif dan berdampak positif serta signifikan terhadap pendapatan keluarga kaum perempuan di Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung. Perbedaan penelitian ini dibandingkan dengan penelian sebelumnya terletak pada lokasi yang berbeda, waktu penelitian yang berbeda. Obyek penelitian sebelumnya adalah Efektivitas dan Dampak Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) terhadap Pendapatan Keluarga di Kecamatan Kuta Utara. Sedangkan penelitian ini mengenai Efektivitas dan Dampak Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat
Mandiri
Perdesaan
(PNPM-MPd)
terhadap
Kesejahteraan dan Kesempatan kerja Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Widiantara (2011) dengan judul Efektivitas dan Dampak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan terhadap Pendapatan dan Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Jembrana. Penelitian ini
49 menggunakan variabel tingkat pemahaman tujuan kegiatan, tingkat ketepatan sasaran, tingkat keterlibatan anggota dalam proses kegiatan dan tingkat pengembalian pinjaman. Obyek penelitian ini adalah peserta program SPP. Teknik analisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif untuk menganalisis tingkat efektivitas dan uji statistic untuk menganalisis dampak kegiatan SPP terhadap pendapatan peserta program SPP. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kegiatan SPP sangat efektif dan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan. Perbedaan penelitian Widiantara (2011) dengan penelitian ini adalah pada lokasi, periode waktu dan obyek penelitian. Obyek penelitian sebelumnya mengenai Efektivitas dan Dampak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan terhadap Pendapatan dan Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Jembrana. Sedangkan penelitian sekarang mengenai Efektivitas dan Dampak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) terhadap Kesejahteraan dan Kesempatan kerja Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis menggunakan metode matematika dan statistik sederhana yang menganalisis tingkat efektivitas dan uji statistic parametric (uji t dua sampel berpasangan) untuk menganalisis dampak program PNPM-MPd.
50
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1
Kerangka Berpikir dan Konsep Penelitian Pembangunan ekonomi dilakukan untuk mengurangi tingkat kemiskinan,
ketimpangan pendapatan dan tingkat pengangguran sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Berbagai
konsep
penanggulangan
kemiskinan
terdahulu bersifat parsial, sektoran dan sumbangan yang menghasilkan kondisi yang kurang menguntungkan seperti salah sasaran, terciptanya benih-benih fragmentasi sosial dan melemahnya kapital sosial di masyarakat. Lemahnya kapital sosial pada gilirannya mendorong pergeseran prilaku masyarakat yang semakin jauh dari semangat kemandirian, kebersamaan, dan kepedulian untuk mengatasi persoalan secara bersama (Hadi, 2009). Kapital sosial yang melemah dapat disebabkan oleh kebijakan atau keputusan dari pengelola program atau pemimpin-pemimpin masyarakat yang tidak adil sehingga menimbulkan sikap skeptis masyarakat yang pada gilirannya mendorong sikap masa bodo, tidak peduli, tidak percaya, mengandalkan bantuan pihak luar untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi dan tidak mandiri, jauh dari rasa keikhlasan, keadilan, dan kejujuran. Dari berbagai program
51 penanggulangan kemiskinan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Badung, akan diteliti satu program yaitu PNPM Mandiri Perdesaan dengan responden Rumah Tangga Sasaran klasifikasi hampir miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Indikator yang diteliti adalah Efektivitas dan Dampak pelaksanaan program PNPM terhadap Peningkatan Kesejahteraan dan Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran. Indikator
Efektivitas diukur dengan variabel proses
perencanan program, tingkat proses pelaksanaan program, tingkat proses pengawasan pendanaan program. Sedangkan indikator Dampak pelaksanaan program diukur dengan variabel perubahan tingkat kesejahteraan rumah tangga sasaran dengan membandingkan pendapatan sebelum dan sesudah menerima bantuan program serta peningkatan kesempatan kerja rumah tangga sasaran setelah menerima bantuan program PNPM-MPd. Kerangka berpikir penelitian dapat disajikan seperti pada Gambar 3.1.
Kemiskinan Pendapatan
Kesempatan
PNPM - MPd
Rumah Tangga Sasaran
Efektivitas Program dan Dampak Program
Kesejahteraan Rumah Tangga Sasaran Pendapatan meningkatKesempatan kerja meningkat
52
Gambar 3.1. Kerangka Berpikir Penelitian Upaya penanggulangan kemiskinan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah selama ini, dirasakan masih menemui berbagai kendala dalam menuntaskan penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Sehingga munculnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan
diharapkan
mampu memberikan perubahan kondisi Rumah Tangga Sasaran di Indonesia melalui sistem pemberdayaan masyarakat. Keberhasilan pelaksanaan program untuk mencapai tujuan yang diinginkan dapat dilihat dari efektifnya pelaksanaan program, yang pada akhirnya akan dapat berdampak positif terhadap kesejahteraan dan kesempatan kerja bagi masyarakat miskin. Tingkat efektivitas dan dampak pelaksanaan program tidak dapat dipisahkan dari unsur-unsur perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan yang baik. Perencanaan dari suatu kegiatan yang baik bila telah berorientasi pada masyarakat katagori miskin, bersifat demokratis, partisipatif yang tinggi dari segenap sumber daya manusia yang ada. Dalam kegiatan Pelaksanaan PNPM Mandiri
Perdesaan
harus
memiliki
implementasi
yang
nyata
dalam
penanggulangan kemiskinan, dimana untuk hal ini harus disesuaikan dengan prinsip-prinsip dari PNPM Mandiri Perdesaan yaitu bertumpu pada pembangunan manusia,memprioritaskan Rumah Tangga Sasaran untuk memperoleh dan memanfaatkan bantuan PNPM Mandiri Perdesaan.
53 Pelaksanaan program harus sederhana, artinya pelaksanaan program memiliki proses administrasi yang mampu dikerjakan dan diselesaikan oleh masyarakat, memiliki kolaborasi program, dan keberlanjutan program. Dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan hal yang sangat penting juga adalah adanya lembaga pengelola program. Organisasi Pengelola merupakan kebutuhan yang mutlak ada karena diperlukan untuk mewadahi segala aktivitas dan aspirasi yang ada agar sebuah program kegiatan dapat berjalan dengan baik.. Desentralisasi yaitu pelimpahan kewenangan sehingga memiliki kewenangan sendiri yang tidak dapat diintervensi oleh kelompok lainnya termasuk Pemerintah Daerah. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan harus memiliki transparansi dan akuntabel, artinya terdapat fungsi pengawasan dan pengendalian baik di tingkat pengelola, tingkat Pemerintah Daerah maupun ditingkat Pemerintah Pusat, bila perlu kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi pengelola dapat dilakukan audit oleh auditor independen. Dengan
diterapkannya
prinsip-prinsip
dalam
proses
perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan dari PNPM Mandiri Perdesaan tersebut akan berdampak pada rumah tangga sasaran baik dari sisi kesejahteraan, kesempatan kerja maupun perubahan prilaku rumah tangga sasaran dalam penanggulangan kemiskinan di wilayahnya, sehingga akan tercapai tujuan pembangunan ekonomi yang dilakukan dengan mengurangi tingkat kemiskinan, ketimpangan pendapatan dan mengurang tingkat pengangguran sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.
54 Berdasarkan uraian di atas maka kerangka konsep penelitian Efektivitas dan Dampak Pelaksanaan Program PNPM Mandiri Perdesaan terhadap Peningkatan Kesejahteraan dan Kesempatan Kerja bagi Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung dapat dilihat seperti pada Gambar 3.2.
PNPM MANDIRI PERDESAAN
Efektivitas Program
Dampak Program
Pengawasan Transparan dan Akuntabel naan 2. Otonomi3. 1. Berorientasi Desentralisasi pada masyarakat 4. Bertumpu miskin2.Demokratis3.Partisipasi pada pembangunan manusia5. Kesejahteraan Kesetaraan dandan Kesempatan keadilan gender6. Kerja Keb
Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian Efektivitas dan Dampak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) terhadap
55 Kesejahteraan dan Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung
3.2
Hipotesis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tinjauan pustaka, maka dirumuskan
hipotesis sebagai berikut. 1) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPMMPd) berdampak positif dan signifikan terhadap Peningkatan Kesejahteraan Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. 2) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPMMPd) berdampak positif dan signifikan terhadap Peningkatan Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.
56
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1
Rancangan Penelitian Rancangan penelitian deskriptif jenis rancangan penelitian ini merupakan
tipe penelitian penjelasan (explanative research) dengan melakukan pengamatan / non eksperimen yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variable-variabel melalui pengujian hipotesa (Singarimbun,1995). Gambar 4.1
rhadap Peningkatan Kesejahteraan Rumah Tangga SasaranPNPM-MPd memiliki pengaruh signifikan
Perencanaan, Dalam Proses Pelaksanaan, Dalam Proses PengawasanDampak Program : Kesejahter
Prosedur pengumpulan data
Populasi dan sampelPopulasi Metode : 1.745Sampel pengumpulan : dataMetode 95 wawancaraMetode Obser
tode analisis dataTingkat Efektivitas : Metode matematika dan statistik sederhanaDampak program
Simpulan
57
4.2
Lokasi, Ruang Lingkup dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung
karena di Kecamatan Abiansemal merupakan daerah penyanga pariwisata dan daerah pertanian namun masih banyak ditemukan Rumah tangga sasaran (RTS) klasifikasi hampir miskin berdasarkan Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) diantara Kecamatan yang ada di Kabupaten Badung. Waktu penelitian ini dilakukan pada tahun 2014.
4.3
Identifikasi Variabel Untuk
menghindari
agar
pembahasan
tidak
keluar
dari
pokok
permasalahan, maka variabel yang di identifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Variabel Perencanaan Program a.
Berorientasi pada masyarakat miskin
b.
Demokratis
c.
Partisipasi
2) Variabel Pelaksanaan Program a.
Prioritas
b.
Otonomi
c.
Desentralisasi
d.
Bertumpu pada pembangunan manusia
58 e.
Kesetaraan dan keadilan gender
f.. Keberlanjutan
3) Variabel Pengendalian Program a.
Transparan dan Akuntabel
4) Variabel Dampak Pelaksanaan Program
4.4
a.
Pendapatan Rumah Tangga Sasaran
b.
Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran
Definisi Operasional Variabel Berdasarkan hasil identifikasi variabel diatas, selanjutnya dapat diuraikan
definisi operasional variabel sebagai berikut. 1)
Berorientasi pada masyarakat miskin adalah segala keputusan yang diambil berpihak kepada masyarakat miskin.
2)
Demokratis adalah masyarakat mengambil
keputusan pembangunan
dilakukan secara musyawarah dan mufakat dengan tetap berorientasi pada kepentingan masyarakat miskin. 3)
Partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif dalam proses atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap sosialisai, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestararian kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga pikiran atau dalam bentuk materiil.
4)
Prioritas adalah
masyarakat memilih kegiatan yang diutamakan dengan
mempertimbangkan hal yang mendesak bagi masyarakat sasaran dan bermanfaat untuk pengentasan kemiskinan.
59 5)
Otonomi adalah masyarakat memiliki hak dan kewenangan mengatur diri sendiri secara mandiri dan bertanggung jawab tanpa intervensi negatif dari luar.
6)
Desentralisasi adalah memberikan ruang yang lebih luas kepada masyarakat untuk mengelola kegiatan pembangunan sektoral dan kewilayahan yang bersumber dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesuai dengan kapasitas masyarakat.
7)
Bertumpu pada pembangunan manusia adalah masyarakat hendaknya memilih kegiatan yang berdampak langsung terhadap upaya pembangunan manusia daripada pembangunan fisik semata.
8)
Kesetaraan dan keadilan gender adalah masyarakat baik laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya di setiap tahap program dan dalam menikmati secara adil manfaat kegiatan pembangunan.
9)
Keberlanjutan adalah bahwa dalam setiap pengambilan keputusan atau tindakan pembangunan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemeliharaan kegiatan harus telah mempertimbangkan sistem pelestariaanya.
10)
Transparansi dan Akuntabel adalah masyarakat memadai
memiliki akses yang
terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan
sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dipertanggunggugatkan administratif.
baik
secara
moral,
teknis,
legal
maupun
60 11)
Pendapatan
Rumah Tangga Sasaran adalah pendapatan yang diterima
rumah tangga sasaran sebelum dan sesudah menerima bantuan PNPMMPd, yang diukur dengan Rupiah. 12)
Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran
adalah jumlah waktu kerja
dalam satuan jam yang tercipta bagi rumah tangga sasaran sebelum dan sesudah menerima bantuan PNPM-MPd, yang diukur dengan Jam.
4.5
Jenis dan Sumber Data
4.5.1 Jenis Data Menurut Sifatnya Berdasarkan sifatnya, data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua. 1) Data Kuantitatif adalah data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka, dengan satuan hitung (Sugiono,2004). Data tersebut seperti misalnya data jumlah penduduk, jumlah penerima manfaat, besarnya bantuan yang diterima, jumlah penduduk penerima bantuan, dan lain-lain. 2) Data Kualitatif adalah data yang tidak berbentuk kata, kalimat skema dan gambar (Sugiono, 2004). Data yang diperoleh dari penelitian, misalnya data mengenai pendapat responden mengenai efektivitas dan dampak pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. 4.5.2 Jenis Data menurut Sumber Data Sumber data menurut sumbernya meliputi data primer dan data sekunder 1) Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diamati dari sumbernya serta memerlukan pengolahan lebih lanjut terhadap data tersebut, misalnya data
61 mengenai jawaban
responden mengenai tingkat efektivitas dan dampak
pelaksanana program PNPM Mandiri Perdesaan terhadap kesejahteraan dan kesempatan kerja rumah tangga sasaran. 2) Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain dan bukubuku,tulisan-tulisan ataupun dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan, diolah dan dipublikasikan oleh suatu instansi atau badan seperti misalnya data kemiskinan yang dikeluarkan oleh BPS Provinsi Bali, BPS Kabupaten Badung, BPMD Provinsi Bali dan BPMD Kabupaten Badung.
4.6 4.6.1
Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini yang di maksud dengan populasi adalah seluruh rumah tangga sasaran menurut klasifikasi hampir miskin yang berjumlah 1.745 RTS yang tersebar di 18 desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung berdasarkan data PPLS Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung Tahun 2011.
4.6.2
Metode Penentuan Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono,2010). Jumlah anggota sampel sering dinyatakan
62 dengan ukuran sampel. Semakin besar jumlah sampel mendekati populasi maka tingkat peluang kesalahan generalisasi akan semakin kecil, dan sebaliknya semakin kecil jumlah sampel menjauhi populasi maka semakin besar kesalahan yang diberlakukan. Semakin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya semakin kecil tingkat kesalahan,maka akan semakin besar jumlah anggota sampel yang diperlukan. Dari sejumlah populasi yang ada di masing-masing desa diambil sampel secara acak dari populasi rumah tangga sasaran klasifikasi hampir miskin dengan menggunakan rumus Slovin (Riduwan 2005 ) dengan derajat kesalahan (α) 10 persen sebagai berikut. N n = ------------------1 + (N.e2) Keterangan : N n e
= = =
Jumlah anggota dalam populasi Jumlah sampel Derajat penyimpangan yang ditoleransi 10 %
N n = ----------------1 + ( N.e2 ) 1.745 n = --------------------------1 + ( 1.745 . 0,12 ) 1.745 n = ---------------------------1 + ( 1.745 . 0,01 ) 1.745 n = --------------------------18,45
63
n = 95 Dari jumlah sampel yang didapat 95 responden kemudian dilakukan teknik sampling dengan teknik Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap populasi untuk dipilih menjadi sampel. Untuk mendapatkan jumlah sampel di masing-masing desa dilakukan dengan
Simple Random Sampling dikatakan simple (sederhana) karena
pengambilan
sampel
anggota
populasi
dilakukan
secara
acak
tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, cara ini dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen (Sugiyono,2010). seperti tampak pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Responden Rumah Tangga Sasaran (RTS) Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Abiansemal data PPLS Kabupaten Badung Tahun 2011
Desa/Kelurahan Darmasaba Sibang gede Jagapati Angantaka Sedang Sibangkaja Mekar bhuana Mambal Abiansemal Dauh yeh cani Ayunan Blahkiuh Punggul Bongkasa Taman Selat Sangeh Bongkasa Kecamatan Abiansemal
Jumlah RTS Klasifikasi Hampir Miskin 115 187 73 72 111 109 104 85 97 104 45 87 59 128 143 59 104 63 1.745
Jumlah Responden 6 11 4 4 6 6 5 4 5 5 3 5 4 7 8 3 5 4 95
64 Sumber : Hasil penelitian Tahun 2014 (data diolah) 4.7
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut. 1) Wawancara terstruktur dengan menggunakan daftar pertanyan (Quistioner) yang telah dipersiapkan, pertanyaan yang diajukan terkait dengan variabelvariabel yang diperlukan untuk menjawab permasalahan penelitian. 2) Observasi yaitu dilakukan dengan cara melakukan pengamatan lapangan terhadap pelaksanan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, seperti mengamati terhadap kegiatan fisik lingkungan yang dilakukan, pengamatan kondisi sosial dan kemiskinan masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. 3) Wawancara mendalam (Indepth Interview) adalah wawancara yang dilakukan khusus terhadap beberapa responden dengan menyiapkan daftar pertanyaan terstruktur sehingga akan diketahui kondisi pelaksanaan program PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, serta permasalahan
yang dihadapi
dalam
penanggulangan
kemiskinan
di
Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.
4.8
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian dirancang secara kualitatif dalam kuesioner yang
terdiri dari pendapat responden tentang pendapat responden tentang efektivitas program pada tahapan perencanaan program, tahapan pelaksanaan program dan
65 tanggapan responden terhadap pengawasan ataun pengendalian program. Tanggapan/ jawaban responden atas pertanyaan dalam dalam kuesioner tersebut akan dikelompokkan dalam dua pernyataan ya (positif) dan pernyataan tidak (negatif), kemudian pernyataan ya (postif) dibandingkan dengan target dan dikalikan 100 persen maka akan didapat nilai tingkat Efektivitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan, dengan menggunakan acuan dari Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor Kep./25/M/M
Pan/2/2004,
sebagaimana
yang
disajikan
dalam
Standar
Pengukuran Efektivitas pada Tabel 2.1.
4.9
Teknik Analisis Data
4.9.1
Efektivitas PNPM Mandiri Perdesaan Untuk menganalisis efektivitas PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan
Abiansemal Kabupaten Badung digunakan metode matematika dan statistika sederhana (Subagiyo,2007). Realisasi Efektivitas PNPM = ---------------- x 100 % …………………….. Target
(1)
Keterangan : Realisasi Target 4.9.2
= Jumlah kegiatan yang telah dilaksanakan = Jumlah kegiatan yang diprogramkan
Dampak program Untuk menganalisis
dampak
program
terhadap Peningkatan
Pendapatan dan Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran digunakan konsep sebelum dan sesudah memperoleh bantuan program dengan analisis yang
66 digunakan uji statistika parametrik. Dalam uji ini dipergunakan uji dua sampel berpasangan Wilcoxon untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan secara signifikan pada pendapatan dan kesempatan kerja rumah tangga sasaran sebelum dan sesudah menerima bantuan /akses PNPM Mandiri Perdesaaan. 1) Untuk menganalisis dampak progran PNPM Mandiri Perdesaan terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga sasaran, menurut
Nata Wirawan
(2002), dilakukan pengujian statistik, yaitu uji beda dua rata-rata pengamatan berpasangan dengan tahapan sebagai berikut. a) Menentukan Hipotesis : Ho :
μd
= 0, artinya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) tidak berdampak positif dan signifikan terhadap Pendapatan Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. H1 :
μd
> 0, artinya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) berdampak positif dan
signifikan
terhadap Pendapatan Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. b) Menghitung nilai statistik (uji t) dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Nata Wirawan, 2002).
t =
́ d Sd √n
Keterangan : d = Nilai beda rata-rata n = Pengamatan berpasangan Sd = Simpangan baku beda pengamatan berpasangan ( Standar deviasi ) yang dapat dihitung dengan rumus.
67
Sd =
∑ ( dі - d )² n–1
d
=
∑d n
df = v = ( n – 1 )
Keterangan : d = Nilai beda rata-rata pendapatan per bulan antara sebelum dan sesudah menerima program PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. n = Banyaknya pasangan data di = Beda pengamatan pasangan ke i df = Derajat bebas Tabel t yang digunakan adalah uji satu sisi, dengan tingkat kepercayaan 95 % atau tingkat kesalahan (α) = 5 %. c) Keputusan Dengan nilai pembatas antara daerah
penerimaan dan penolakan H 0
dengan menggunakana taraf nyata level of signifikan α = 5 persen dengan kriteria uji satu sisi, yaitu sisi kanan. Gambar 4.2 Daerah penerimaan dan Penolakan H0 dengan uji t
Daerah Penolakan H0 Daerah Penerimaan Ho
1 Sumber : Nata Wirawan (2002)
tα, (n-1)
68 Bila uji t lebih kecil dari t tabel maka H 0 diterima, artinya tidak terjadi peningkatan pendapatan rumah tangga sasaran sesudah PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung dan keputusannya berada pada daerah penerimaan hipotesis nol (H0). Sebaliknya apabila uji t lebih besar dari t tabel maka H0 ditolak, artinya terjadi peningkatan pendapatan rumah tangga sasaran klasifikasi hampir miskin sesudah program PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung dan keputusannya berada pada daerah penolakan terhadap hipotesis nol (H0). Dengan kata lain ada dampak positif dan signifikan program/akses
PNPM Mandiri Perdesaan terhadap peningkatan
pendapatan rumah tangga sasaran. 2) Untuk menganalisis dampak progran PNPM Mandiri Perdesaan terhadap kesempatan kerja rumah tangga sasaran, menurut Nata Wirawan
(2002),
dilakukan pengujian statistik, yaitu uji beda dua rata-rata pengamatan berpasangan dengan tahap-tahap sebagai berikut. a) Menentukan Hipotesis : Ho :
μd
= 0, artinya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) tidak berdampak positif dan signifikan terhadap peningkatan kesempatan kerja Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. H1 :
μd
> 0, artinya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) berdampak positif dan
signifikan
terhadap kesejahteraan Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.
69 b) Menghitung nilai statistik (uji t) dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
t =
́ d Sd √n
Keterangan : d = Nilai beda rata-rata n = Pengamatan berpasangan Sd = Simpangan baku beda pengamatan berpasangan ( Standar deviasi ) yang dapat dihitung dengan rumus. ∑ ( dі - d )²
Sd =
n–1 ∑d d
= n
df = v = ( n – 1 ) Keterangan : d = Nilai beda rata-rata jam kerja per hari antara sebelum dan sesudah menerima program PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. n = Banyaknya pasangan data di = Beda pengamatan pasangan ke i df = Derajat bebas Tabel t yang digunakan adalah uji satu sisi, dengan tingkat kepercayaan 95 % atau tingkat kesalahan (α) = 5 %. c) Keputusan Dengan nilai pembatas antara daerah
penerimaan dan
penolakan H0 dengan menggunakana taraf nyata level of signifikan α = 5 persen dengan kriteria uji satu sisi, yaitu sisi kanan.
70 Gambar 4.3 Daerah penerimaan dan Penolakan Ho dengan uji t
Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho
0
tα, (n-1)
Sumber : Nata Wirawan (2002) Bila uji t lebih kecil dari t tabel maka Ho diterima, artinya tidak terjadi peningkatan kesempatan kerja rumah tangga sasaran klasifikasi hampir miskin sesudah PNPM-MPd di Kecamatan
Abiansemal
Kabupaten Badung dan
keputusannya berada pada daerah penerimaan hipotesis nol (Ho). Sebaliknya apabila uji t lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak, artinya terjadi peningkatan kesempatan kerja rumah tangga sasaran sesudah PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung dan keputusannya berada pada daerah penolakan terhadap hipotesis nol (Ho). Dengan kata lain ada dampak positif dan signifikan program/akses
PNPM Mandri Perdesaan terhadap peningkatan
kesempatan kerja rumah tangga sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.
71
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 5.1.1
Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah dan Penduduk Kecamatan Abiansemal Kecamatan Abiansemal terdiri dari 18 desa/kelurahan terdiri dari desa
Darmasaba, Sibang Gede, Jagapati, Angantaka, Sedang, Sibang kaja, Mekar Bhuana, Mambal, Abiansemal, Abiansemal dauh yeh cani, Ayunan, Blahkiuh, Punggul, Bongkasa, Taman, Selat, Sangeh dan Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung memiliki luas wilayah 69,01 Km 2 atau 16,49 persen dari luas wilayah Kabupaten Badung. Jumlah penduduk di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Tahun 2011 berdasarkan data registrasi penduduk tercatat 86.508 jiwa, yang terdiri dari atas penduduk laki-laki 42.867 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 43.641 jiwa, dengan kepala Keluarga adalah 23.020 jiwa. Kepadatan rata-rata penduduk di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung sebesar 1.254 orang per Km 2. Persebaran penduduk antar desa/kelurahan menurut jenis kelamin dan Kepala Keluarga yaitu Desa Darmasaba merupakan wilayah dengan jumlah penduduk tertinggi berjumlah 9.016 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 1.903 KK, sedangkan Desa Ayunan merupakan wilayah terendah
berjumlah 2.306 jiwa
dengan jumlah Kepala Keluarga 641 KK (BPS Kabupaten Badung, 2011). Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kepala keluarga dirinci per desa di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Tahun 2011 pada Tabel 5.1.
72 Tabel 5.1 Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kepala Keluarga dirinci perDesa di Kecamatan Abiansemal Kabupaten 2011 (dalam jiwa) Jenis Laki-laki
Kelamin Perempuan
Desa/Kelurahan Darmasaba 4.406 4.610 Sibang Gede 3.110 3.327 Jagapati 1.469 1.476 Angantaka 1.766 1.770 Sedang 1.908 1.956 Sibang kaja 2.856 2.906 Mambal 2.264 2.322 Mekar bhuwana 2.427 2.529 Abiansemal 3.617 3.652 Dauh Yeh Cani 2.976 2.924 Ayunan 1.173 1.133 Blahkiuh 2.531 2.520 Punggul 1.528 1.595 Bongkasa 2.939 3.047 Taman 3.379 3.303 Selat 1.118 1.174 Sangeh 2.177 2.174 Bongkasa Pertiwi 1.223 1.223 Kec. Abiansemal 42.867 43.641 Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Badung, 2011 5.1.2
Jumlah 9.016 6.437 2.945 3.536 3.864 5.762 4.586 4.956 7.269 5.900 2.306 5.051 3.123 5.986 6.682 2.292 4.351 2.446 86.508
Mata Pencaharian Penduduk Dilihat dari banyaknya penduduk menurut sumber pencahariannya, di
Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung sumber mata pencahariaan yang paling banyak di bidang pertanian bahan makanan sebanyak 22.286 jiwa, di bidang sumber pencahariaanya beternak sebanyak 5.173 jiwa, sumber mata pencahariaanya dalam bidang perikanan sebanyak 383 jiwa, dalam bidang perkebunan sebanyak 3.732 jiwa, sumber mata pencahariaanya di bidang perdagangan sebanyak 12.849 jiwa, dan dalam bidang industri sebanyak 13.222 jiwa dapat dilihat seperti dalam Tabel 5.2.
73 Tabel 5.2 Penduduk Menurut Sumber Mata Pencaharian Utama di Kecamatan Abiansemal Tahun 2011 (dalam jiwa) Desa
Pertanian Bahan Makanan
Peternak an
Perika nan
Perkebu nan
Perdaga ngan
Industri
Darmasaba Sibang Gede Jagapati Angantaka Sedang Sibang kaja Mambal Mekar bhuwana Abiansemal Dauh Yeh Cani Ayunan Blahkiuh Punggul Bongkasa Taman Selat Sangeh Bongkasa Pertiwi
2.364 2.290 667 1.066 1.244 1.238 1.008 1.017 1,014 1.350 482 1.316 948 2.087 1.615 975 986 619
429 218 110 123 130 200 673 110 803 218 142 220 241 467 412 190 305 183
41 10 11 23 21 7 15 21 16 10 8 15 12 21 47 12 89 4
20 219 34 112 163 176 42 208 286 69 316 73 308 429 385 173 501 218
1.496 829 605 319 351 1.416 970 831 1.067 1.269 314 1.123 161 532 354 186 709 317
1.716 891 437 513 549 953 852 930 640 897 410 766 479 723 1.547 199 418 303
Kec.Abiansemal
22.286
5.173
383
3.732
12.849
13.222
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Badung, 2011 5.1.3
Tingkat Pendidikan Penduduk Tingkat Pendidikan Penduduk sangat berpengaruh terhadap pengelolaan
bantuan program/akses PNPM sehingga penggunaanya lebih berdampak dalam meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja rumah tangga sasaran klasifikasi hampir miskin di Kecamatan Abiansemal. Dengan pendidikan yang tinggi memungkinkan penduduk dapat mengembangkan berbagai inovasi yang lebih kreatif dalam memajukan usahanya. Tingkat pendidikan penduduk pada umumnya mempunyai hubungan yang positif dengan produktifitas. Tingkat Pendidikan Penduduk dapat dilihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3 Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2011
74 (dalam jiwa) Desa Darmasaba Sibang Gede Jagapati Angantaka Sedang Sibang kaja Mambal Mekar bhuwana Abiansemal Dauh Yeh Cani Ayunan Blahkiuh Punggul Bongkasa Taman Selat Sangeh Bongkasa Pertiwi
Tidak / Belum Sekolah 441 564 288 349 327 310 442 460 790 532 237 441 274 563 681 290 376 242
Belum Tamat SD 4.991 1.410 415 1.085 1.062 436 1.732 716 767 2.700 499 819 385 2.365 1.936 630 739 700
Kec. Abiansemal
7.607
23.387
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SLTA
987 920 789 945 860 2.315 875 842 1.700 1.062 303 1.313 1.151 956 2.110 618 867 727
692 362 694 294 678 1.186 328 241 802 625 782 832 596 996 982 312 582 525
1.427 2.987 688 687 816 1.302 2.146 1.428 2.889 714 394 1.488 679 1.021 897 396 1.528 191
Tamat Diploma/ Sarmud 136 85 30 74 39 98 34 48 168 132 43 39 32 34 47 22 86 18
19.337
11.482
21.678
1.165
Tamat Sarjana 342 109 44 102 82 115 147 103 153 135 48 119 33 51 29 24 173 43
1.852
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Badung, 2011 5.1.4
Alokasi Anggaran PNPM Mandiri Abiansemal Kabupaten Badung
Perdesaan
di Kecamatan
Program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Badung Tahun Anggaran 2011 dilaksanakan di semua Kecamatan (6 Kecamatan) di mana 2 Kecamatan ikut dalam PNPM Perkotaan dan 4 Kecamatan ikut pada PNPM Mandiri Perdesaan. Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kabupaten Badung Tahun Anggaran 2011 mendapat alokasi dana BLM sebesar Rp. 7.250.000.000, yang bersumber dari APBN sebesar Rp.2.550.000.000,- bantuan dari APBD Provinsi sebesar Rp. 75.000.000,- dan
75 dari Pemerintah Kabupaten Badung sebesar Rp. 4.625.000.000,- Dana tersebut dialokasikan untuk 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Mengwi sebesar Rp. 2.105.000.000,- Kecamatan Kuta Selatan sebesar Rp. 1.580.000.000,- Kecamatan Petang sebesar Rp. 1.635.000.000,- dan Kecamatan Abiansemal dengan alokasi sebesar Rp.1.930.000.000,-.Pendanaan kegiatan PNPM-MPd di Kecamatan Abiansemal dengan rincian sebagai berikut dapat dilihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4 Pendanaan Kegiatan PNPM-MPd Kecamatan Abiansemal Tahun 2011 Desa
Kegiatan Pembangunan
Dana Kegiatan
DO-UPK
DO-TPK
Total
Blahkiuh Sangeh Bongkase P Bongkase Selat Jagapati Ayunan Sedang Abiansemal Mekar bhuana Punggul Mambal Sibang Gede Darmasaba Sibang Kaja Angantaka
Drainase Jalan rabat beton Dinding penahan tanah Jalan rabat beton Drainase Jalan rabat beton Drainase Jalan paving Gedung PAUD Dinding Penahan Tanah Dinding Penahan Tanah Gedung TK Drainase Dinding Penahan Tanah Jalan rabat beton Jalan paving
82.315.000 136.577.000 114.223.000 76.174.000 95.107.000 98.085.000 117.836.000 126.307.000 188.741.000 104.986.000 43.876.000 200.950.000 114.392.000 95.541.000 95.155.000 143.276.000
1.732.000 2.875.000 2.404.400 1.603.000 2.002.000 2.064.000 2.480.000 2.659.000 3.973.000 2,210.000 923.000 4.230.000 2.408.000 2.011.000 2.003000 3.016.000
2.599.000 4.312.000 3.607.000 2.405.000 3.003.000 3.097.000 3.721.000 3.988.000 5.960.000 3.315.000 1.385.000 6.317.000 3.612.000 3.017.000 3.004.000 4.524.000
86.646.000 143.764.000 120.234.000 80.182.000 100.112.000 103.246.000 124.087.000 132.954.000 198.647.000 110.511.000 46.184.000 211.497.000 120.412.000 100.599.000 100.162.000 150.816.000
1.833.541.000
38.593.000
57.866.000
1.930.000.000
Kec.Abiansemal
Sumber : Laporan PNPM-MPd Kec.Abiansemal,2011 Pada bulan juli 2011, kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Abiansemal berjalan sesuai tahapan program, dimana bulan juli 2011 tahapan kegiatan telah memasuki tahap pelaksanaan kegiatan yang dialokasikan untuk sarana dan prasarana fisik di 18 desa yang mendapatkan pendanaan kegiatan sarana dan prasarana fisik dilapangan. Dari 18 desa yang mendapatkan pendanaan
76 12 desa telah melaksanakan kegiatan dilapangan antara lain Desa Angantaka, Sedang, Sibang Gede,Sibang Kaja, Darmasaba, Mekar bhuana, Bongkasa Pertiwi, Punggul, Ayunan, Abiansemal, Blahkiuh dan Sangeh dari dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebesar Rp. 1.930.000.000,-
5.2 5.2.1
Diskripsi Hasil Penelitian Karakteristik Responden Salah satu cara untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan rumah tangga
sasaran melalui karakteristik sosial demografi rumah tangga sasaran, selain aspek lingkungan seperti budaya, kelas sosial, proses komunikasi, keluarga dan lain-lain yang
semuanya
bisa
mempengaruhi
perilaku
rumah
tangga
sasaran
(Sumarwan,2002). RumahTangga Sasaran memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda dapat terlihat
dari karakteristik sosial demografinya
(Sumarwan, 2002; Engel et al, 1996; Mowen dan Minor,2002). Karakteristik sosial demografi adalah ciri yang menggambarkan perbedaan masyarakat berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, suku bangsa, pendapatan, jenis keluarga, status pernikahan, lokasi geografi dan kelas sosial (Kotler dan Armstrong, 2001).
5.2.2
Jenis Kelamin Responden Menurut Sasongko,Sri Sundari (2009) Gender diartikan sebagai perbedaan
status dan peran antara perempuan dan laki-laki yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan nilai budaya yang berlaku dalam periode waktu tertentu, sebagai harapan - harapan budaya terhadap laki-laki dan perempuan, yang tercermin
77 dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dan menjadi sumber pembenaran terhadap sistem pengambilan keputusan, pembagian pekerjaan dan pembagian kewenangan. Jenis kelamin responden dapat dilihat seperti pada Tabel 5.5. Tabel 5.5 Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin Jumlah Responden Jenis Kelamin Orang (%) Laki-laki 52 54,74 Perempuan 43 45,26 Jumlah 95 100,00 Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (data diolah) 5.2.3
Umur Responden Tingkat umur responden tentunya mempunyai pengaruh terhadap
keberlanjutan program PNPM-MPd, dan juga tingkat umur responden merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan (Cahyono, 1998). Di masa umur produktif berkisar antara 20-64 tahun yang merupakan umur ideal bagi para pekerja.Di masa produktif, secara umum semakin bertambahnya umur, maka pendapatan akan semakin meningkat tergantung juga pada jenis pekerjaan yang dilakukan. Kekuatan fisik seseorang untuk melakukan aktivitas sangat erat hubungannya dengan umur karena bila umur seseorang telah melewati masa produktif, maka semakin menurun kekuatan fisiknya sehingga produktivitasnya pun turun dan pendapatan juga ikut turun seperti tampak seperti pada Tabel 5.6. Tabel 5.6 Jumlah Responden Menurut Umur Umur
Jumlah Responden Orang
(%)
78 20 – 29 30 – 39 40 – 49 50 – 59 60 – 69 Jumlah
8 39 27 14 7 95
8,42 41,05 28,42 14,74 7,37 100,00
Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (data diolah) Secara umum rata-rata umur responden masih berada kelompok produktif untuk bekerja, artinya secara fisik responden masih melakukan kegiatan yang dapat menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki responden yang diharapkan akan berdampak terhadap peningkatkan pendapatan serta kesempatan kerja rumah tangga sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. 5.2.4
Tingkat Pendidikan Responden Tingkat pendidikan responden sangat berpengaruh terhadap kemampuan
dalam pengelolaan dan memanfaatkan bantuan/akses untuk usaha ekonomi produktif. Tingkat pendidikan responden juga sangat mempengaruhi besarnya pendapatan seorang responden (Cahyono,1998). Kartasasmita dalam Rahmawati (2006) mengemukakan bahwa taraf pendidikan yang rendah mengakibatkan kemampuan pengembangan diri terbatas dan menyebabkan sempitnya lapangan kerja yang dapat dimasuki,taraf pendidikan yang rendah
juga membatasi
kemampuan seseorang untuk mencari dan memanfaatkan peluang. Tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini sangat bervariasi dari yang tamat sekolah dasar sampai dengan pendidikan yang paling tinggi diploma, sebagian besar dari responden tingkat pendidikannya adalah SLTA sebesar 48,42 persen. Seperti tamapak pada Tabel 5.7.
79 Tabel 5.7 Tingkat Pendidikan Responden Jumlah Responden Umur
Orang 12 29 46 8 95
Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Diploma Jumlah
(%) 12,63 30,53 48,42 8,42 100,00
Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (data diolah) Secara umum tingkat pendidikan memiliki hubungan yang positif dengan pendapatan, artinya semakin tinggi pendidikan seseorang maka kecendrungan pendapatannya akan semakin layak dan meningkat. Orang yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi akan memperoleh pendapatan yang lebih baik. Dengan pendidikan yang tinggi memungkinkan responden dapat mengembangkan berbagai inovasi yang kreatif dalam memajukan usahanya. 5.2.5
Pekerjaan Utama Responden Sumberdaya manusia merupakan salah satu modal penting dalam
membangun dan mengelola suatu usaha dan juga merupakan faktor utama dalam suatu proses produksi dalam perekonomian, karena untuk mencapai produktivitas yang tinggi diperlukan kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan sumber daya manusia yang baik. Pekerjaan utama responden adalah merupakan jenis usaha
yang
mandiri
yang
perlu
mendapatkan
bantuan
modal
untuk
mengembangkan usahanya. Jenis pekerjaan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan (Cahyono,1998). Pendidikan seseorang sangat berpengaruh terhadap jenis pekerjaannya, jika pendidikannya lebih tinggi maka jenis pekerjaannya pun akan lebih tinggi dan hal tersebut akan berpengaruh
80 terhadap pendapatan yang diperoleh seseorang.
Selain itu jenis pekerjaan
seseorang akan dilihat sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. Oleh karena itu tingkat pendidikan dan keterampilan sangat mempengaruhi jenis pekerjaan. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan utama responden dapat dilihat seperti pada Tabel 5.8. Tabel 5.8 Jumlah Responden Menurut Lapangan Pekerjaan Jumlah Responden Lapangan Pekerjaan Orang (%) Pertanian 17 17,89 Perdagangan 41 43,16 Industri Pengolahan/Pengrajin 7 7,37 Tukang Bangunan/Buruh 19 20 Peternak 11 11,58 Jumlah 95 100,00 Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (data diolah) 5.2.6
Jumlah Anggota Rumah Tangga Responden Jumlah anggota rumah tangga responden juga merupakan penentu dari
pendapatan perkapita penduduk. Semakin banyak jumlah anggota rumah tangga maka semakin kecil pendapatan perkapitanya, karena yang membaginya banyak akan dapat menimbulkan kemiskinan. Untuk mengetahui distribusi jumlah anggota rumah tangga responden dapat dilihat pada Tabel 5.9. Tabel 5.9 Jumlah Anggota Rumah Tangga Responden Jumlah Anggota Rumah Tangga 1 2 3 4 ≥5
Jumlah Responden Orang (%) 9 9,47 12 12.63 33 34,74 29 30,53 12 12,63
81 Jumlah Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (data diolah)
95
100,00
Berdasarkan Tabel 5.9 terlihat bahwa jumlah anggota rumah tangga sasaran terbesar adalah memiliki jumlah anggota rumah tangga 3 orang yaitu sebesar 34,74 persen. Artinya sebagian besar keluarga responden tergolong keluarga inti yang terdiri dari bapak, ibu dan anak, sehingga dalam memenuhi kebutuhan hidup tidak terlalu besar, karena semakin besar jumlah anggota keluarga berarti semakin besar pula beban tanggungan kepala keluarga yang bersangkutan termasuk bagi para ibu rumah tangga sehingga memotivasi untuk lebih giat lagi bekerja agar kebutuhan hidup yang ditanggung dapat terpenuhi. 5.3
Analisis Efektivitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Untuk
menganalisis
Masyarakat-Mandiri
efektivitas
Perdesaan
Program
(PNPM-MPd)
di
Nasional
Pemberdayaan
Kecamatan Abiansemal
Kabupaten Badung dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 95 responden. Tujuan umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) adalah meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Tujuan khususnya adalah meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat khususnya masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan. Salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas Program Nasional Pemberdayaan
82 Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung
digunakan beberapa indikator yaitu: proses perencanaan
program, proses pelaksanaan program, dan proses pengawasan dan pengendalian program. 5.3.1
Proses Perencanaan Program Perencanaan program yang dimaksud adalah kesesuaian antara output
dengan tujuan yang ditetapkan.Untuk mengetahui efektivitas perencanaan, digunakan 3 variabel yaitu berorientasi pada masyarakat miskin, demokratis, partisipasi. Selanjutnya, ke-3 variabel ini akan diuraikan sebagai berikut Berorientasi pada masyarakat miskin dimaksudkan adalah bahwa semua kegiatan yang dilaksanakan harus mengutamakan kepentingan dan kebutuhan masyarakat miskin dan kelompok masyarakat yang kurang beruntung. Demokratis diartikan dalam pengambilan
suatu keputusan dalam pembangunan oleh masyarakat
dilakukan secara musyawarah dan mufakat dengan tetap berorientasi pada kepentingan masyarakat miskin. Masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi dan berperan
secara
aktif
dalam
proses
atau
alur
tahapan
program
dan
pengawasannya, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga pikiran atau dalam bentuk meteriil dalam program PNPM
Mandiri Perdesaan, melembagakan
pengelolaan pembangunan partisipasif dengan mendayagunakan sumber daya lokal yang berpihak pada masyarakat miskin (pro poor). Untuk mengetahui tingkat efektivitas proses perencanaan program dapat dilihat pada Tabel 5.10. Tabel 5.10
83 Pendapat Responden Mengenai Proses Perencanaan PNPM-MPd Uraian Berorientasi pada masyarakat miskin kegiatan yang dilaksanakan mengutamakan kepentingan dan kebutuhan Rumah Tangga Sasaran Demokratis dalam pengambilan keputusan dalam pembangunan oleh masyarakat dilakukan secara musyawarah dan mufakat
Jumlah Responden Ya Tidak Orang % Orang
%
95
100
0
0
95
100
0
0
92
96,84
3
3,15
282
98,94
3
1,05
Masyarakat diharapkan berpartisipasi dan berperan secara sktif dalam proses tahapan program dan pengawasannya Jumlah
Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (data diolah) Berdasarkan Tabel 5.10 dapat dilihat, bahwa 98,94 persen responden mengatakan bahwa proses perencanaan program/akses PNPM Mandiri Perdesaan sesuai dengan
perencanaan dalam penggalian gagasan, yaitu proses untuk
menemukan gagasan kegiatan atau kebutuhan masyarakat dalam upaya mengatasi permasalahan kemiskinan yang dihadapi dan mengembangkan potensi yang ada di masyarakat, sedangkan 1,05 persen responden mengatakan bahwa proses perencanaan yang direncanakan dalam penggalian gagasan tidak diketahui oleh responden disebabkan oleh faktor usia. Berdasarkan tingkat efektivitas program berarti proses perencanaan program PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung terhadap responden tergolong sangat efektif.
5.3.2
Proses Pelaksanaan Program Pelaksanaan kegiatan program adalah tahap pelaksanaan seluruh rencana
yang telah disepakati dalam pertemuan musyawarah antar desa penetapan usulan. Sasaran kegiatan program PNPM Mandiri Perdesaan adalah masyarakat miskin
84 atau rumah tangga sasaran klasifiksi hampir miskin. Masyarakat merupakan pemilik kegiatan sehingga keputusan pelaksanaan dan tanggung jawab ada pada masyarakat. Masyarakat desa mendapat prioritas untuk turut bekerja dalam pelaksanaan kegiatan terutama bagi masyarakat miskin atau anggota rumah tangga sasaran. Ketepatan dalam pelaksanaan
program akan berpengaruh
terhadap pengelolaan usaha sehingga masyarakat dapat memilih kegiatan yang diutamakan dengan mempertimbangkan kemendesakan dan kemanfaatannya tanpa intervensi negatif dari luar. Zoe Oxaal (1997) dalam sebuah laporan untuk unit kesetaraan gender, kegiatan proses pelaksanaan program dalam pembangunan yang diharapkan berdampak langsung terhadap upaya pembangunan manusia tanpa membedakan peran laki-laki dan perempuan dalam menikmati manfaat kegiatan program dan ikut juga menjaga hasil pelaksanaan program dengan mempertimbangkan hasil pelestariaanya. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap proses pelaksanaan program PNPM Mandiri Perdesaan dapat dilihat pada Tabel 5.11.
Tabel 5.11 Tanggapan Responden Terhadap Proses Pelaksanaan Program Uraian Orang
Prioritas masyarakat miskin kegiatan pembangunan
dapat
Otonomi masyarakat memiliki kewenangan dalam pembangunan
memilih hak
dan
Desentralisasi masyarakat diberikan ruang yang luas dalam mengelola kegiatan pembangunan Bertumpu pada pembangunan manusia kegiatan pembangunan fisik hendaknya berdampak langsung pada masyarakat miskin
Jumlah Responden Ya Tidak % Orang
%
90
94,73
5
5,26
87 85
91,57 89,47
8 10
8,42 10,52
95
100
0
0
86
90,52
9
9,47
83
87,36
12
12,63
85 Kesetaraan dan keadilan gender peranan laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam menikmati dan manfaat pembangunan Keberlanjutan masyarakat diharapkan berperan dan menjaga hasil pembangunan Jumlah
526
92,27
44
7,71
Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (data diolah) Berdasarkan Tabel 5.11 dapat diketahui, bahwa 92,27 persen responen menjawab proses pelaksanaan seluruh rencana yang disepakati dalam pertemuan antar desa bahwa dalam pelaksanaan kegiatan masyarakat merupakan pemilik kegiatan sehingga keputusan pelaksanaan dan tanggungjawab ada pada masyarakat, masyarakat desa mendapat prioritas untuk turut bekerja dalam pelaksanaan kegiatan terutama bagi masyarakat miskin atau anggota rumah tangga sasaran, sedangkan 7,71 persen responden menjawab tidak mengetahui proses pelaksanaan program karena faktor umur dan tingkat pendidikan. Berdasarkan tingkat efektivitas program berarti proses pelaksanaan
program
PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung terhadap responden tergolong sangat efektif.
5.3.3 Pengawasan dan Pengendalian Program Pengendalian PNPM Mandiri Perdesaan dilakukan melalui kegiatan pengawasan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan kegiatan serta tindak lanjutnya. Pengendalian terhadap pelaksanaan seluruh proses dan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan bertujuan menjaga setiap proses PNPM Mandiri Perdesaan sesuai dengan aturan prinsip dan kebijakan PNPM Mandiri Perdesaan, mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.Pengawasan dan pengendalian adalah proses yang terus menerus
86 dilakukan sepanjang tahapan PNPM Mandiri Perdesaan termasuk pelatihan, sosialisai, perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian. Hasil dari kegiatan pemantauan dan pengawasan digunakan untuk memperbaiki kualitas pelaksanaan dan penyesuaian terhadap perencanaan. Hasil dari pengawasan ini menjadi masukan dan penyesuaian terhadap pelaksanaan program maupun dasar pembinaan kepada pelaku PNPM Mandiri Perdesaan dan masyarakat. Seperti tampak dalam Tabel 5.12. Tabel 5.12 Tanggapan Responden Terhadap Pengawasan dan Pengendalian Program Uraian Transparansi dan Akutabel masyarakat dalam proses pengambilan keputusan memiliki akses terhadap segala informasi pengelolaan kegiatan yang dilaksanakan secara terbuka dapat dipertanggunggugatkan baik secara moral maupun administrasi Jumlah
Jumlah Responden Ya Tidak Orang % Orang % 82
86,31
13
13,68
82
86,31
13
13,68
Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (data diolah) Pengawasan merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap pelaku PNPM Mandiri Perdesaan yaitu masyarakat, aparat pemerintahan di berbagai tingkatan, konsultan, fasilitator, LSM, wartawan, lembaga donor dan lain-lain. Dengan adanya pengawasan dan pengendalian dari pihak lain diharapkan akan terjadi sinergi yang mendorong terjadinya forum lintas pelaku dalam rangka pembelajaran program pemberdayaan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Berdasarkan Tabel 5.12 terlihat, bahwa 86,31 persen menyatakan bahwa pengawasan dan pengendalian partisipatif oleh masyarakat terhadap pelaksanaan
87 program yang dilakukan oleh masyarakat sendiri sebagai pemilik proses dari suatu kegiatan program dan mereka bertanggung jawab untuk memantau dan mengawasi proses kegiatan program, sedangkan 13,68 persen responden tidak mengetahui bahwa pengawasan dan pengendalian partisipatif masyarakat terhadap pelaksanaan program yang dilakukan oleh masyarakat sendiri itu sendiri, disebabkan oleh faktor usia responden dalam menjawab. Berdasarkan kriteria tingkat efektivitas berarti proses pengawasan dan pengendalian program PNPM tergolong sangat efektif Efektivitas proses Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) di Kecamatan Abiansemal dilihat dari indikator proses perencanaan program, pelaksanaan progran, pengawasan dan pengendalian program, dapat dilihat pada Tabel 5.10 sampai dengan Tabel 5.12. Dari perhitungan kumulatif variabel-variabel yang digunakan dalam tingkat efektivitas proses program PNPM Mandiri Perdesaan menunjukkan besarnya efektivitas yang cukup tinggi (sangat efektif), yaitu sebesar 93,68 persen seperti dalam Tabel 5.13. Tabel 5.13 Perhitungan Variabel Efektivitas Proses Program PNPM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Target
Realisasi
Variabel Berorientasi pada masyarakat miskin kegiatan yang dilaksanakan mengutamakan kepentingan dan kebutuhan Rumah Tangga Sasaran Demokratis dalam pengambilan keputusan dalam pembangunan oleh masyarakat dilakukan secara musyawarah dan mufakat Masyarakat diharapkan berpartisipasi dan berperan secara aktif dalam proses tahapan program dan
Orang
Orang
(%)
Tingkat Efektivitas Program
95
95
100
Sangat Efektif
95
95
100
Sangat Efektif
95
92
96,84
Sangat Efektif
95
90
94,73
Sangat Efektif
95
87
91,57
Sangat Efektif
88 pengawasannya Prioritas masyarakat miskin dapat memilih kegiatan pembangunan
95
85
89,47
Sangat Efektif
95
95
100
Sangat Efektif
Desentralisasi masyarakat diberikan ruang yang luas dalam mengelola kegiatan pembangunan
95
86
90,52
Sangat Efektif
Bertumpu pada pembangunan manusia kegiatan pembangunan fisik hendaknya berdampak langsung pada masyarakat miskin
95
83
87,26
Sangat Efektif
95
82
86,31
Sangat Efektif
950
890
93,68
Sangat Efektif
Otonomi masyarakat memiliki hak dan kewenangan dalam pembangunan
Kesetaraan dan keadilan gender peranan laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam menikmati dan manfaat pembangunan Keberlanjutan masyarakat diharapkan berperan dan menjaga hasil pembangunan Transparansi dan Akutabel masyarakat dalam proses pengambilan keputusan memiliki akses terhadap segala informasi pengelolaan kegiatan yang dilaksanakan secara terbuka dapat dipertanggunggugatkan baik secara moral maupun administrasi
Rata-rata
Sumber : Tabel 5.10 – 5.12 (data diolah) Dari perhitungan kumulatif variabel yang digunakan dalam tingkat efektivitas program PNPM Mandiri Perdesaan menunjukkan besarnya tingkat efektivitas yang sangat efektif seperti tampak pada Tabel 5.13. Analisis Efektivitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi dengan target dikalikan 100 persen seperti berikut. Realisasi Efektivitas Program
=
x 100 % Target
89
95 + 95 + 92 + 90+ 87 + 85 + 95 + 86 + 83 + 82 =
x 100 % 95 x 10 890
=
x 100 % 950
=
93,68 %
Berdasarkan hasil perhitungan matematika dan statistika sederhana tersebut didapat nilai 93,68 persen dan bila digolongkan ke dalam standarisasi efektivitas menurut pengukuran efektivitas menggunakan standar sesuai Keputusan Menpan No. Kep./25/M/Men Pan/2/2004,
pada Tabel 2.1. dapat
dikatakan bahwa tingkat efektivitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) terhadap peningkatan pendapatan
dan
kesempatan kerja rumaha tangga sasaran klasifikasi hampir miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung tergolong sangat efektif.
5.3.4
Tingkat Pendapatan Dilihat dari hasil penelitian terhadap responden yang berjumlah 95 orang
pada Tabel 5.14 diperoleh 90,53 persen responden menyatakan bahwa program/akses PNPM Mandiri Perdesaan yang dilaksanakan di Kecamatan Abiansemal
Kabupaten
Badung
mengakibatkan
peningkatan
pendapatan
responden, sedangkan sisanya sejumlah 9,47 persen responden yang menyatakan bahwa tidak mengalami peningkatan pendapatan. Artinya program/akses PNPM
90 Mandiri Perdesaan menunjukan rasio
efektivitas yang sangat tinggi ( sangat
efektif). Tabel 5.14 Pendapat Responden Mengenai Peningkatan Pendapatan Jumlah Responden Jumlah Responden Ya Tidak Jumlah
Orang 86 9 95
(%) 90,53 9,47 100,00
Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (data diolah)
5.3.5
Tingkat Kesempatan Kerja Dilihat dari hasil penelitian terhadap responden yang berjumlah 95 orang
pada Tabel 5.15 diperoleh 90,53 persen responden menyatakan bahwa program/akses PNPM Mandiri Perdesaan yang dilaksanakan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung mengakibatkan peningkatan kesempatan kerja responden, sedangkan sisanya selumlah 9,47 persen responden yang menyatakan bahwa tidak mengalami peningkatan kesempatan kerja.
Tabel 5.15 Pendapat Responden Mengenai Peningkatan Kesempatan Kerja Jumlah Responden Jumlah Responden Ya Tidak Jumlah
Orang 86 9 95
(%) 90,53 9,47 100,00
Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (data diolah) Artinya
program/akses PNPM
Mandiri Perdesaan menunjukan rasio
efektivitas yang sangat tinggi (sangat efektif) untuk meningkatkan kesempatan
91 kerja responden yaitu sebesar 90,53 persen.Tingkat efektivitas program/akses PNPM Mandiri Perdesaan dalam hal meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja menunjukan tingkat efektivitas yang sangat efektif, yaitu sebesar 90,53 persen seperti tampak dalam Tabel 5.16. Hal ini terkait dengan jenis pekerjaan responden yang sebagian besar di sektor perdagangan, pertanian dan peternakan yang banyak membutuhkan dana bantuan pembangunan sarana dan prasarana fisik sehingga akan dapat meningkatkan produksi yang pada akhirnya juga dapat meningkatkan pendapatan dan peningkatan kesempatan kerja responden. Seperti tampak pada Tabel 5.16. Tabel 5.16 Pendapat Responden Mengenai Pendapatan dan Peningkatan Kesempatan Kerja di Kec. Abiansemal Kab. Badung Target
Realisasi
Vaiabel
Orang
Orang
%
Tingkat Efektivitas Program
Pendapatan
95
86
90,53
Sangat Efektif
Kesempatan Kerja
95
86
90,53
Sangat Efektif
Rata-rata
95
86
90,53
Sangat Efektif
Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (data diolah) 5.3.6
Analisis Uji Dampak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) terhadap Pendapatan Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Untuk menguji apakah terdapat peningkatan pendapatan rumah tangga
sasaran sesudah mendapatkan bantuan/akses program, dilakukan pengujian secara statistik dengan uji beda dua rata-rata pengamatan berpasangan, pengujian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut. 1) Menentukan Hipotesis
92 H0
: σ
pdt
= 0 artinya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) tidak berdampak positif dan signifikan terhadap peningkatan Pendapatan Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. H1 : σ
pdt
> 0 artinya
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) berdampak positif dan
signifikan
terhadap peningkatan Pendapatan Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.Taraf nyata yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 persen dengan derajat kesalahan, df
(0,05,95)
sehingga
diperoleh nilai t tabel = 1,658. Jadi daerah kritisnya adalah daerah di sebelah kanan t tabel = 1,658. 2) Menghitung nilai statistik (uji t) dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
t
¿
=
́ d Sd √n
625 476,26 √ 95
= 12,795 ( lampiran 11) Gambar 5.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho
1 Sumber : Nata Wirawan, 2002 3) Simpulan/Keputusan
t tabel = 1,658 t hitung = 12,795
93 Oleh karena statistik uji jatuh pada daerah penolakan dimana t hitung = 12,795 lebih besar dari t tabel = 1,658 maka H 0 ditolak, artinya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) berdampak positif dan
signifikan terhadap
Pendapatan
Rumah Tangga
Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. 5.3.7
Analisis Uji Dampak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) terhadap Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Untuk menguji apakah terdapat peningkatan pendapatan rumah tangga
sasaran sesudah mendapatkan bantuan/akses program, dilakukan pengujian secara statistik dengan uji beda dua rata-rata pengamatan berpasangan, pengujian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut. 1) Merumuskan Hipotesis H0 : σ kkj = 0 artinya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) tidak berdampak positif dan signifikan terhadap Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. H1 : σ kkj > 0 artinya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) berdampak positif dan signifikan terhadap Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Taraf nyata yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 persen dengan derajat kesalahan, df(0,05,95) sehingga diperoleh nilai t tabel = 1,658. Jadi daerah kritisnya adalah daerah di sebelah kanan t tabel = 1,658.
94 2) Menghitung nilai statistik (uji t) dengan menggunakan rumus sebagai berikut. t= =
́ d Sd √n
2,43 1,028 √ 95
¿23,05
(lampiran 12)
Gambar 5.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan HHOH hhHo
0
t tabel = 1,658 t hitung = 23,058
Sumber : Nata Wirawan, 2002 3) Simpulan/Keputusan Oleh karena statistik uji jatuh pada daerah penolakan dimana t hitung = 23,058 lebih besar dari t tabel = 1,658 maka H0 ditolak, artinya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) berdampak positif dan signifikan terhadap peningkatan Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. 5.4
Efektivitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri
Perdesaan
(PNPM-MPd) adalah salah satu program penanggulangan kemiskinan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin
95 diperdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan serta meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya masyarakat miskin mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestariaan pembangunan. Dengan demikian masyarakat bukan lagi sebagai objek pembangunan melainkan sebagai subyek pembangunan, masyarakat diberikan peluang untuk memilih dan menentukan kebutuhannya sendiri dengan menggali dan memanfaatkan potensi yang mereka miliki melalui penguatan peran institusi-institusi lokal atau pelaku-pelaku program lokal, sedangkan pemerintah berperan sebagai fasilitator dalam pencapaian tujuannya. Efektivitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung di tinjau dari beberapa indikator yaitu proses perencanaan program, proses pelaksanaan program, proses pengawasan dan pengendalian peruntukan bantuan program /akses
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di
Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. 5.4.1
Pencapaian Perencanaan Program Perencanaan program yang dimaksud adalah kesesuaian antara output
dengan tujuan yang ditetapkan. Untuk mengetahui tingkat efektivitas perencanaan program, digunakan 3 variabel yaitu berorientasi pada masyarakat miskin, demokratis, partisipasi dapat dilihat pada Tabel 5.10 dapat dilihat, bahwa 98,94 persen responden mengatakan bahwa proses perencanaan program PNPM telah sesuai dengan
perencanaan dalam penggalian gagasan, yaitu proses untuk
menemukan gagasan-gagasan kegiatan atau kebutuhan masyarakat dalam upaya
96 mengatasi permasalahan kemiskinan yang dihadapi dengan cara penentuan klasifikasi kesejahteraan yaitu dengan mengelompokkan rumah tangga sasaran di desa dalam katagori kaya, menengah dan miskin menurut kriteria, sedangkan 1,05 persen responden mengatakan bahwa proses perencanaan yang direncanakan dalam penggalian gagasan tidak sesuai dengan perencanaan PNPM. Kaufman (1972) yang dikutip BintoroTjokroaminoto,mendefinisikanperencanaan sebagai proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan kriteria efektivitas berarti proses perencanaan program/akses Program Nasional Pemberdayaan Mandiri Perdesaan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung terhadap responden tergolong sangat efektif.
5.4.2
Pencapaian Pelaksanaan Program Berdasarkan Tabel 5.11 bahwa 92,27 persen responden menyatakan proses
pelaksanaan seluruh rencana yang telah disepakati dalam pertemuan antar desa bahwa dalam pelaksanaan kegiatan masyarakat merupakan pemilik kegiatan sehingga keputusan pelaksanaan dan tanggung jawab ada pada masyarakat. Sedangkan 7,71 persen responden mengatakan bahwa proses pelaksanaan seluruh rencana yang telah disepakati dalam pertemuan antar desa tidak diketahui oleh responden. Seperti dikatakan Todaro (2004) bahwa tujuan pembangunan ekonomi untuk mengahapus atau mengurangi tingkat kemiskinan dan berupaya menciptakan kesempatan kerja bagi penduduk untuk dapat meningkatkan kesejahteraan. Berdasarkan kriteria tingkat efektivitas berarti proses perencanaan
97 program/akses PNPM-MPd di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung terhadap responden tergolong sangat efektif. 5.4.3
Pencapaian Pengawasan dan Pengendalian Program Berdasarkan Tabel 5.12 dapat diketahui, bahwa 86,31 persen responden
menyatakan bahwa pengawasan dan pengendalian dilakukan secara obyektif dan mampu memberikan umpan balik terhadap setiap proses dan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, ini berarti masyarakat sudah melalukan pengawasan dan pengendalian secara partisipatif terhadap pelakasanaan program, masyarakat adalah pemilik proses dari suatu kegiatan program dan mereka bertanggung jawab untuk memantau
dan
mengawasi proses kegiatan program, sedangkan 13,68 persen responden mengatakan bahwa pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan kegiatan belum dilakukan sesuai dengan aturan, prinsip dan kebijakan PNPM Mandiri Perdesaan. Pengawasan menurut LANRI (2003) adalah suatu kegiatan untuk memperoleh apakah pelaksanaan pekerjaan/kegiatan telah dilakukan sesuai dengan rencana semula. Kegiatan pengawasan pada dasarnya membandingkan kondisi yang ada dengan yang seharusnya terjadi. Pengendalian ialah apabila dalam pengawasan ternyata ditemukan adanya penyimpangan atau hambatan maka segera diambil tindakan koreksi. Pengawasan juga dilakukan secara independen yang dilakukan oleh organisasi atau pihak lain sehingga program bisa menerima sudut pandang yang berbeda, yaitu pihak independen yang mungkin memiliki pandangan lebih obyektif atau sudut pandang yang berbeda dari
98 pelaksana program. Pengawasan eksternal dilakukan antara lain dilakukan oleh LSM dan wartawan. Dengan adanya keberadaan pemantauan dari pihak lain bersama pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perdesaan, diharapkan akan terjadi sinergi yang mendorong terjadinya forum lintas pelaku dalam rangka pembelajaran program pemberdayaan masyarakat. 5.4.4
Dampak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan terhadap Pendapatan Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Untuk mengetahui perubahan tingkat pendapatan rata-rata rumah tangga
sasaran dilakukan dengan membandingkan rata-rata penghasilan sebelum dan sesudah menerima bantuan PNPM dilakukan dengan uji statistik. Dari hasil perhitungan dengan uji beda dua rata-rata pengamatan berpasangan menunjukan bahwa nilai t hitung 12,795 lebih besar dari t tabel = 1,658 yang berarti bahwa H0 ditolak. Ini berarti program PNPM berdampak positif dan signifikan terhadap pendapatan rumah tangga sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Pemerintah Kabupaten Badung telah melaksanakan program pengentasan kemiskinan sesuai dengan tujuan program nasional pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan yaitu dengan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
keluarga
rumah
tangga
sasaran.
Dampak
PNPM
dalam
meningkatkan pendapatan rumah tangga sasaran melalui wawancara dengan 95 responden, 86 responden atau 90,53 persen responden menjawab pendapatannya meningkat setelah mendapat program PNPM. Sedangkan 9 responden atau 9,47 persen mengatakan pendapatannya tetap dikarenakan faktor umur dan pendidikan. Pendapatan responden per bulan dari Rp.2.066.000. sebelum menerima bantuan
99 program PNPM, meningkat menjadi Rp. 2.691.000. Rata-rata pendapatan rumah tangga sasaran diasumsikan 50 persen dipengaruhi oleh PNPM mengalami peningkatan
sebesar Rp. 625.000,-(lampiran 5). Keberhasilan peningkatan
pendapatan ini dipengaruhi oleh jenis pekerjaan utama responden yang sebagian besar adalah pedagang, peternakan, tukang bangunan dan pengrajin. Menurut Mariya Yesseleva, Small and medium size interprise, 2012, mengatakan dampak dari bantuan kredit mikro adalah peningkatan pendapatan, ini berarti program/akses setelah
mendapatkan
PNPM telah sesuai teori yang dibuktikan dengan
bantuan,
responden
penerima
bantuan
mengalami
peningkatan pendapataan yang cukup signifikan. Hal ini juga telah sesuai bila dihubungkan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wirya (2009) yaitu program PNPM (SPP) memberikan dampak yang
positif dan
signifikan terhadap peningkatan pendapatan peserta program.
5.4.5
Dampak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) terhadap Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran Untuk mengetahui dampak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) terhadap Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung dilakukan juga dengan membandingkan kesempatan kerja responden sebelum dan sesudah menerima bantuan PNPM Mandiri Perdesaan, dilakukan dengan menggunakan analisis uji statistik. Maksud dari perbandingan tersebut adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara rata-rata kesempatan kerja responden sebelum adanya bantuan program dan sesudah adanya bantuan program. Dari
100 hasil perhitungan dengan uji beda dua rata-rata pengamatan berpasangan menunjukan, bahwa nilai t hitung 23,058 lebih besar dari t tabel = 1,658 yang berarti bahwa H0 ditolak. Ini berarti program/akses PNPM menunjukan hasil yang baik yaitu program/akses PNPM Mandiri Perdesaan berdampak positif dan signifikan terhadap kesempatan kerja rumah tangga sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Dengan kata lain Pemerintah telah melaksanakan program yang sesuai dengan tujuan program nasional pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan yaitu meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan keluarga peserta program. Hasil penelitian menunjukan bahwa 95 responden,menyatakan kesempatan kerjanya meningkat sesudah mendapatkan bantuan program/akses PNPM Mandiri Perdesaan sebanyak 86 responden atau 90,53 persen, sedangkan sebanyak 9 atau 9,47 persen responden mengatakan tidak mengalami peningkatan kesempatan kerja tidak terlalu tinggi dikarenakan faktor umur dan tingkat pendidikan responden. Kesempatan kerja responden dilihat dari jam kerja responden per hari sebelum dan sesudah menerima bantuan program/akses PNPM. Jam kerja responden per hari dari 5,86 jam sebelum menerima bantuan program/akses PNPM, meningkat menjadi 8,29 jam setelah menerima bantuan program/akses PNPM atau rata-rata meningkat 2,43 jam per hari (lampiran 6). Peningkatan kesempatan kerja tidak terlalu tinggi, hal ini terkait dengan faktor umur dan tingkat pendidikan, semakin rendah tingkat pendidikan akan
mempengaruhi
kesempatan kerja peserta program karena pengalaman dan ketrampilan yang dimiliki rendah.
101 Dampak peningkatan kesempatan kerja rumah tangga sasaran setelah menerima bantuan program/akses PNPM telah sesuai dengan teori yang dikemukanan oleh (Subagyo, 2000), menyebutkan bahwa ada dua dampak utama dari pemberian bantuan kredit
yaitu peningkatan pendapatan masyarakat
( income generation) dan menciptaan peluang usaha atau peluang kerja (employment cration), demikian juga telah sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang oleh Wirya (2009) yaitu program SPP memberikan dampak yang positf dan signifikan terhadap peningkatan kesempatan kerja peserta program.
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan efektivitas dan dampak
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) terhadap peningkatan Kesejahteraan dan Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1) Tingkat Efektivitas pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan dalam menanggulangi kemiskinan di Kecamatan Abiansemal tergolong sangat efektif sebesar 93,68 persen yang ditinjau dari tiga indikator, yaitu proses
102 perencanaan program 98,94 persen, proses pelaksanaan program 92,27 persen, dan proses pengawasan dan pengendalian program 86,31 persen. 2) Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Abiansemal berdampak positif dan signifikan terhadap peningkatan pendapatan per bulan rumah tangga sasaran sebesar Rp.2.066.000,- sebelum program meningkat menjadi Rp. 2.691,000,-setelah program, rata-rata peningkatan pendapatan responden sebesar Rp.625.000,3) Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan berdampak positif dan signifikan terhadap peningkatan kesempatan kerja rumah tangga sasaran di lihat dari jam kerja responden per hari dari 5,86 jam sebelum program meningkat menjadi 8,29 jam setelah program, rata-rata meningkat 2,43 jam per hari. 6.2
Saran Dari simpulan berdasarkan hasil penelitian, dapat disampaikan beberapa
saran sebagai berikut. 1) Pemerintah diharapakan dapat menumbuhkan dan meningkatkan partisipasi rasa memiliki masyarakat terhadap program dengan cara ikut melakukan pemantauan dan pengawasan partisipatif masyarakat
secara obyektif
terhadap hasil kegiatan yang telah dilaksanakan agar dapat memberikan manfaat dan dampak positif secara berkelanjutan (sustainable) terhadap kesejahteraaan masyarakat. 2) Peningkatan Kemandirian di dalam penyediaan sistem dan mekanisme monitoring,evaluasi,perencanaan dan pengendalian secara partisipatif diharapkan anggota masyarakat mengetahui dan ikut mengontrol kegiatan yang direncanakan, sedang berjalan maupun yang sudah selesai dilaksanakan.
103 3) Masyarakat diharapkan menjamin berfungsinya secara berkelanjutan dan menjaga hasil-hasil kegiatan
PNPM Mandiri Perdesaan yang berupa
prasarana/sarana, simpan pinjam kelompok perempuan merupakan aset bagi masyarakat yang harus diawasi,dipelihara, dikembangkan, dan dilestarikan. Sebagaimana sangsi yang ditentukan dari pemerintah bahwa jika hasil kegiatan tidak dikelola dengan baik seperti tidak terpelihara atau bahkan tidak bermanfaat atau pengembalian macet maka
desa atau
kecamatan tidak akan mendapat dana PNPM Mandiri untuk tahun berikutnya. DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Dodo, 1998. Program Kredit untuk Rumah Tangga Sasaran sebagai upaya Pemberdayaan, Jurnal Study Pembangunan, Volume : I No. 2. Halaman 61 - 89. Aisyiah. 2001. Potret Kemiskinan, Jurnal ekonomi Pembangunan,Surakarta FE UMS, Volume: 2 (8), Halaman 62-64. Bayo Ala,Andre.(Editor), 1998. Kemiskinan dan Strategi Memerangi Kemiskinan, Yogjakarta : Liberty. Bappenas, 2005. Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan, Jakarta. Badan Pusat Statistik, Bappenas, UNDP. 2001. Menuju Konsensus Baru Demokrasi dan Pembangunan Manusia Indonesia, Jakarta. BKKBN Provinsi Bali, 2001. Pedoman Tata cara Pencatatan dan Pelaporan Pendataan Keluarga. Bali. Bustang, Basita G. Sugihen, Margono Slamet, dan Djoko Susanto, 2008. Potensi Masyarakat dan Kelembagaan Lokal Dalam Pemberdayaan Keluarga Miskin di Perdesaan, Jurnal Penyuluhan Volume jurnal : 4 Nomor 1 Halaman 39.
104
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Provonsi Bali, 2011. Data RTS Perkabupaten/kota di provinsi bali menurut klasifikasi berdasararkan data PPLS tahun 2011. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Badung, 2012. Analisis Updating Validasi Data Rumah Tangga Sasaran (RTS) Tahun 2012. ________2013, Bappeda Litbang Kabupaten Badung,2013. Badung dalam angka Tahun 2013 Cahyono,S.Andy. 1998. Karakteristik Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Penyadap Getah Pinus di Desa Somagede, Kebumen, Jawa Tengah, Jurnal UGM Departemen Dalam Negeri, 2007. Pedoman Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan. Jakarta. _________, 2008. Petunjuk Teknis Operasional (PTO) PNPM Mandiri Perdesaan, Jakarta Depatemen Tenaga Kerja RI.1995. Perencanaan tenaga Kerja Nasional (PTKN), Edisi Pertama, Jakarta Endah Ernany Triani, 2012. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Pengangguran dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Berau. Jurnal Ekonomi. Halaman 01-28. Tahun 2012 Guzey Yildiz Yilmaz & Tesseven Ozlem, Jurnal Modern Akuntansi dan Audit, Keunggulan Kompetitif dan Clustering UKM Analisis Clustering Efek pada Kompetisidi Skala Kecil Usaha di Istanbul ISSN 1548-6583 September 2011, Vol. 7, No 9, 994-1003 Heru Nugroho, 1999. Kemiskinan, Ketimpangan dan Pemberdayaan.Yogjakarta: CV Aditya Hadi,AP, 2009. Tinjauan terhadap berbagai Program Pemberdayaan Masyarakat Indonesia. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya (PPMA) IFAD:
enabling poor rural people to overcome Poverty. 2002-2004. Empowering The Poor. “world resources institute “ http://www.wri.org./publication/content/8329
ILO. (2002) Perempuan dan Laki-laki dalam Ekonomi Informal:. Sebuah Gambar Statistik Gender dan Sektor Ketenagakerjaan, ILO, Jenewa.
105
Mulyarto,T. 1977. Ekonomi Rakyat IDT dan Demokrasi Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: CV Aditya _________. 1993. Strategi Alternatif Pengentasan Kemiskinan, makalah seminar bulanan P3PK, UGM, Yogyakarta Nata Wirawan. 2002. Cara Mudah Memahami Statistik 2, ( Statistik Inferensial) Denpasar : CV Keraras Emas Nurkse, Ragnar.1956. Balanved Groth on Static Assumtion, The Economic Jurnal Volume 6 page 262 _____________.1961. Problem of capital Formation in Underdevoloped Countries. New York : Oxford University Press, page 163 Oxaal Zoe, Education and Poverty: A Gender Analysis, Report Prepared for the Gender Equality unit, Swedish International Development Coorparation Agency (Sida), Juni 1997 http://www.ids.ac.uk/bridge/ Riduwan, 2004. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta _______ , 2005. Belajar Mudah Penelitian. Bandung : Alfabeta Rivani,
2007. Analisis Efektivitas Pelaksanaan Program Community Development sebagai bentuk Corperate Responsibility oleh PT Chevron di Kabupaten Garut, 12 Januari 2009,http:/resources.unpad.ac.id/unpadcontent/upload/publikasi dosen/analisis Efektivitas Pelaksanaan Program Community development.pdf.
Sandmo, Agnar. 1995 Introduction the Welfere Economics of Welfare State. The Scandinavian Journal of Economics Volume : 97 Nomor 4 pp 469-476 Sukirno, Sadono. 2000. Makro Ekonomi Modern Perkembangan Pemikiran dari Klasik Hingga Keynesian Baru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Sajogyo, Sumantoro. 2005. Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Dalam Kancah Globalisasi. Sains (Yayasan Sajogyo Inti Utama) Cetakan Pertama, 2005 Sumaryadi,2005. Perencanaan Pembangunan Daerah Otonomi & Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta : CV Citra Utama. Sumartono, 2009. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Ekonomi Desa, Jurnal Wacana Volume : 12 Nomor 2 April 2009 images.soemartono.multiplycontent.com.
106 Subagyo, 2000. “Efektivitas Penanggulangan Kemiskinan dalam Pemberdayaan Masyarakat Studi kasus di Kabupaten Jawa Timur “ (tesis). Sasongko,Sri Sundari, 2009. Jakarta : BKKBN Pusat.
Konsep dan Teori Gender menurut BKKBN.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R & D. Bandung : CV. Alfa Beta Syiffaurrihmah 1109 - blogspot.com/2014/07/ Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan. html. Sekretariat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan 2011. Laporan bulanan Fasilitator Kecamatan Tahun 2011 di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Todaro, Michael, P. 2004, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Jilid I. Edisi Ketujuh, Terjemahan Haris Munandar. Jakarta : Penerbit Erlangga UNRISD, International Journal of Social Welfare : Social Policy and Poverty, Volume 20, Number 3, April 2011 Kembar Sri Budhi, Made. 2013. Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengentasan kemiskinan di Bali. Jurnal ekonomi kuantitatif terapan, Program Studi Ekonomi Pembangunan Uneveristas Udayana volume : 6 Nomor 1 Halaman 1-5. Kartika, I Nengah. 2013. Strategi Pengentasan Kemiskinan Terhadap Penurunan Rumah Tangga Sasaran Di Kota Denpasar. Buletin Studi Ekonomi, Universitas Udayana Volume :18 Nomor 1 Halaman 26-33. Kuncoro, Mudrajat. 2001. Sistem Ekonomi Pancasila : antara Mitos dan Realitas, Tinjauan buku, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Volume : 16 Nomor 1 Halaman 88-96. Wirya, I Wayan. 2009. “ Efektivitas dan Dampak Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) terhadap Pendapatan Keluarga di Kecamatan Kuta Utara “ (tesis). Denpasar : Universitas Udayana. Widiantara,I Putu.2011.“Efektivitas dan Dampak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan terhadap Pendapatan dan Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Jembarana “ (tesis). Denpasar : Universitas Udayana. Yesseleva Mariya,2012. Global journal of business research small and madium size interprise,data saurces in australia. volume 6, number 2
107
Lampiran 1 Nomor Responden :
KUESIONER PENELITIAN EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DAN KESEMPATAN KERJA RUMAH TANGGA SASARAN DI KECAMATAN ABIANSEMAL Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan mengisi titik-titik pada setiap pertanyaan atau dengan memberikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang tersedia yang paling cocok dengan keadaan yang sebenarnya. A.
IDENTITAS RESPONDEN 1.Nama
: …………………………..........................................
2.Umur
: ……………………………………………………......
3.Pendidikan
: ……………………………………………………......
108 4.Status
: 1. Kawin
2. Belum kawin
5.Jenis Kelamin : 1. Laki-laki
6.
2. Perempuan
Jumlah Keluarga
: ……………………………………………..
Alamat Tempat Tinggal
: ……………………………………………..
Dusun/Lingkungan
: ……………………………………………..
Desa/Kelurahan
: ……………………………………………..
Kecamatan
: …………………………………………….
Apakah saudara dalam status bekerja saat ini : 1.Ya
7.
3. Janda/Duda
2. Tidak
Jika Ya, sebutkan lapangan pekerjaan yang saudara lakukan saat ini : 1. 2. 3. 4. 5.
Pertanian Perdagangan Tukang bangunan/Buruh bangunan Sopir Jasa lainnya
8.
Saat ini, berapa jam saudara/i menghabiskan waktu setiap hari untuk bekerja ……….. jam
9.
Berapa jumlah anggota keluarga saat ini : …………………………….
10. Jumlah anggota keluarga menurut umur 1. Umur 0 – 14 tahun 2. Umur 15 – 64 tahun 3. Umur 65 tahun ke atas
: …………………………………….. : …………………………………….. : ……………………………………..
11. Berapa pengeluaran rata-rata saudara/i per bulan : 1. Makanan
: Rp. ………………………………..
109 2. Air minum/ air bersih : Rp. ……………………………….. 3. Pakaian : Rp. ……………………………….. 4. Listrik : Rp. ……………………………….. 5. Biaya sekolah : Rp. ……………………………….. 6. Modal usaha : Rp. ……………………………….. 7. Tabungan : Rp. ………………………………... 8. Perbaikan sarana : Rp. ………………………………... 9. Lain -lain : Rp. ………………………………... B.
EFEKTIVITAS
a) Perencanaan program 1.
Apakah saudara mengetahui Program PNPM- Mandiri Perdesaan 1. Ya 2. Tidak
2.
Apakah Apakah saudara tergolong Rumah Tangga Sasaran yang di tetapakan oleh Pemda : 1. Ya 2. Tidak
3. Apakah saudara mengetahui segala keputusan yang diambil telah berpihak dan berorientasi kepada masyarakat miskin : 1. Ya 2. Tidak 4.
Apakah pengambilan keputusan pembangunan dilakukan secara musyawarah dan mufakat : 1. Ya
5.
2. Tidak
Apakah saudara berperan secara aktif dalam proses
kegiatan program
dengan memberikan sumbangan tenaga, pikiran, atau dalam bentuk materiil : 1.Ya
2. Tidak
b) Pelaksanaan Program 1.
Apakah saudara mengetahui prioritas kegiatan yang dipilih bermanfaat untuk pengentasan kemiskinan : 1. Ya
2.
2. Tidak
Apakah saudara mengetahui hak dan kewenangan dalam mengelola kegiatan pembanngunan yang bersumber dari pemerintah : 1. Ya
3.
2. Tidak
Apakah saudara mengetahui kegiatan program yang dipilih berdampak langsung terhadap pembangunan manusia :
110 1. Ya
2. Tidak
4.
Apakah program PNPM
bermanfaat dan berdampak langsung dalam
5.
peningkatan kesejahteraan saudara : 1. Ya 2. Tidak Apakah sudara mengetahui bahwa PNPM mempuyai prinsip keadilan dalam menikmati manfaat pembangunan : 1. Ya
6.
2. Tidak
Apakah saudara mengetahui kegiatan yang dibiayai melalui BLM PNPM Mandiri Perdesaan harus di jaga dan lestarikan : 1. Ya
7.
2. Tidak
Jika Ya bantuan / akses program PNPM apa yang saudara terima : 1. Kegiatan pembangunan dan perbaikan prasanana dasar 2. Kegiatan peningkatan ketrampilan kelompok usaha ekonomi 3. Penambahan permodalan simpan pinjam untuk kelompok perempuan (SPP)
c) Pelaksanaan Pengawasan 1.
Apakah dalam proses pengambilan keputusan kegiatan dilaksanakan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan : 1. Ya
2.
2. Tidak
Apakah selama ini pernah dilakukan pengawasan / pemantauan secara rutin terhadap pelaksanaan program oleh instansi terkait ? 1. Pernah
2. Tidak
C. DAMPAK PROGRAM 1.
Setelah merasakan manfaat bantuan dan akses program PNPM bagaimana pendapatan saudara sekarang dibandingkan dengan sebelum mendapatkan bantuan / akses program : 1. Meningkat
2. Tetap
3. Menurun
2. Jika jawaban meningkat, berapa jumlah peningkatannya Rp. .....………. Berapa besar pendapatan saudara/i per bulan sebelum mendapat bantuan dari pemerintah ? Rp. .........................................
111
3.
Apakah program PNPM memberikan manfaat terhadap peningkatan
4.
pendapatan ? 1. Ya 2. Tidak Kalau Ya, berapa pendapatan saudara/i perbulan setelah mendapatkan bantuan / akses PNPM ? Rp. ........................................
5.
Apakah bantuan/akses PNPM berdampak langsung terhadap penambahan jam kerja saudara : 1. Ya
6.
2. Tidak
Jika bertambah, berapa jumlah penambahan jam kerja saudara/i, jika dibandingkan sekarang dan sebelum menerima bantuan/akses program ……….............. jam.
7. Setelah menerima penambahan permodalan dan pembangunan prasarana dasar apakah akan tercipta lapangan pekerjaan : 1. Ya
2. Tidak
8. Jika Ya, jenis lapangan pekerjaan apa yang tercipta : 1. Pertanian 2. Perkebunan 3. Perdagangan 4. Kerajinan 5. Dan lain-lain (sebutkan) ………………………………………..
Badung, ……………………………. Responden ……………………………… SEKIAN DAN TERIMA KASIH
112
Lampran 2 Rekapitulasi Data Identitas Responden No
Nama responden
Alamat
Umur (Th)
Jenis kelamin
Status
Pendidikan
1
I Gusti Made Mustika
Br. Raketan Taman
40
Laki-Laki
Kawin
SLTP
2
Ni Made Riani
Br. Raketan Taman
39
Perempuan
Kawin
SD
3
I Made Subarman
Br. Jempeng Taman
42
Laki-Laki
Kawin
SMA
4
I Gusti Made Sukadana
Br. Tebejero Taman
39
Laki-Laki
Kawin
SMA
5
I Wayan Arsana
Br. Tabah Taman
38
Laki-Laki
Kawin
SMA
6
Ni Made Kermari
Br. Batubayan Taman
40
Perempuan
Kawin
SMA
7
I wayan Suparta
Br.Batubayan Taman
42
Laki-Laki
Kawin
SMA
8
I wayan Meryana
Br. Pegongan Taman
47
Laki-Laki
Kawin
SMA
9
I Made Setabudhi
Br. Ketogan, Taman
44
Laki-Laki
Kawin
SMA
10
I Nyoman Tangsi
Br. Pegongan Taman
42
Laki-Laki
Kawin
SLTP
11
I Ketut Suaka
Br. Ketogan Taman
42
Laki-Laki
Kawin
SLTP
12
Ni Made Suadi
Br. Sangging Sibangkaja
45
Laki-Laki
Kawin
SMA
13
Ni Nyoman Ratnadani
Br. Sangging Sibangkaja
43
Perempuan
Kawin
SMA
14
I Putu Putra
Br. Lambing Sibangkaja
41
Laki-Laki
Kawin
Diploma
15
I Gst Agung Ayu Sumariati
Br. Sangging Sibangkaja
26
Perempuan
Kawin
SMA
16
Ni Made Rai Suyasti
Br. Piakan Sibangkaja
36
Perempuan
Kawin
SMA
17
Ni Wayan Padmi
Br. Tengah Sibangkaja
43
Perempuan
Kawin
SLTP
18
Komang Trisnawati
Br. Saren Sibangkaja
39
Perempuan
Kawin
Diploma
19
Ni Wayan Sukerti
Br. Tengah Sibangkaja
31
Perempuan
Kawin
SMA
20
Ni Wayan Sepiani
Br. Sangging Sibangkaja
38
Perempuan
Kawin
SMA
21
Ni Made Rai Sutarmi
Br. Sangging Sibangkaja
43
Perempuan
Kawin
SMA
22
I Wayan Madiartha
Br. Bersih Darmasaba
34
Laki-Laki
Kawin
SMA
23
I Nyoman Sarjana
Br. Bersih Darmasaba
31
Laki-Laki
Kawin
SMA
24
I Made Reca
Br. Bersih Darmasaba
42
Laki-Laki
Kawin
SMA
25
I Made Diana
Br. Bersih Darmasaba
36
Laki-Laki
Kawin
SLTP
26
I Ketut Ardana
Br. Bersih Darmasaba
38
Laki-Laki
Kawin
SLTP
27
I Putu Wilentara
Br. Bersih Darmasaba
24
Laki-Laki
Kawin
SMA
28
I Ketut Nesa
Br. Bersih Darmasaba
51
Laki-Laki
Kawin
SMA
29
I Made Mudi Astina
Br. Bersih Darmasaba
29
Laki-Laki
Kawin
Diploma
30
I Wayan Pawitra
Br. Bersih Darmasaba
37
Laki-Laki
Kawin
SMA
31
Si Gede Nyoman Badri
Br. Bersih Darmasaba
53
Laki-Laki
Kawin
SMA
32
Ni Luh Sukerti
Br. Sempidi Abiansemal
48
Perempuan
Kawin
SLTP
33
Jero Pada Asih
Br. Sempidi Abiansemal
42
Perempuan
Kawin
SLTP
113
34
Ni Luh Kencana Asih
Br. Sempidi Abiansemal
41
Perempuan
Kawin
SMA
35
I Gusti Ayu Sayang
Br. Sempidi Abiansemal
44
Perempuan
Kawin
SMA
36
Si Luh Putu Rumadi
Br. Sempidi Abiansemal
49
Perempuan
Kawin
SMA
37
Putu Juliastuti
Br. Sempidi Abiansemal
44
Perempuan
Kawin
SMA
38
Luh Ertiasih
Br. Sempidi Abiansemal
40
Perempuan
Kawin
SMA
39
Ni Luh Putu Sugatri
Br. Sempidi Abiansemal
45
Perempuan
Kawin
SMA
40
Ni Nyoman Karmini
Br. Sempidi Abiansemal
41
Perempuan
Kawin
SMA
41
I Dewa Agung Ayu Puspawati
Br. Sempidi Abiansemal
45
Perempuan
Kawin
SMA
42
I Ketut Suwitra
Br. Benehkawan Blahkiuh
56
Perempuan
Kawin
SMA
43
I Made Dirga Yusa
Br. Tengah Blahkiuh
42
Laki-Laki
Kawin
SLTP
44
I Wayan Gendra
Br. Pikah Blahkiuh
64
Laki-Laki
Kawin
Tamat SD
45
I Made Subawa
Br. Ulapan II
42
Laki-Laki
Kawin
SMA
46
I Wayan Sudirta
Br. Umahanyar Darmasaba
39
Laki-Laki
Kawin
Diploma
47
I Wayan Lastra Gianta
Br. Balerpasar Darmasaba
38
Laki-Laki
Kawin
Diploma
48
I Wayan Rangkip
Br. Taman Darmasaba
64
Perempuan
Janda
Tamat SD
49
Si Gede Nyoman Kawisuda
Br. Gulingan Darmasaba
42
Laki-Laki
Kawin
Diploma
50
I Nyoman Soka
Br. Badung Sibang gede
49
Laki-Laki
Kawin
SMA
51
I Ketut Merta
Br. Senggu Sibang gede
40
Laki-Laki
Kawin
SMA
52
I Gusti Ngurah Windia
Br. Dualang Sibang gede
51
Laki-Laki
Kawin
SLTP
53
I Wayan Tama
Br. Parekan Sibang gede
41
Laki-Laki
Kawin
SMA
54
I Wayan Kayun
Br. Jaba jero Jagapati
38
Laki-Laki
Kawin
SMA
55
I Ketut Grues
Br. Sibang Jagapati
61
Laki-Laki
Duda
Tamat SD
56
I Gede Sulaka
Br. Jaba jero Jagapati
34
Laki-Laki
Kawin
SMA
57
I Nyoman Patri
Br. Sibang Jagapati
45
Perempuan
Kawin
SLTP
58
Gusti Ketut Wardika
Br. Puseh Jagapati
25
Laki-Laki
Kawin
SMA
59
Ni Nyoman Tantri
Br. Desa Jagapati
49
Perempuan
Kawin
SMA
60
I Made Denia
Br. Sedang Kelod Sedang
44
Laki-Laki
Kawin
Diploma
61
I Made Astada
Br. Sigaran Sedang
48
Laki-Laki
Kawin
SMA
62
I Made Sujana
Br. Sigaran Sedang
36
Laki-Laki
Kawin
SMA
63
I Nyoman Oka Sunarjaya
Br. Aseman Sedang
42
Laki-Laki
Kawin
Diploma
64
I Kadek Sudirta
Br. Sedang Kaja Sedang
40
Laki-Laki
Kawin
Diploma
65
I Wayan Suarta
Br. Kauripan Sedang
49
Laki-Laki
Kawin
SLTP
66
I Nyoman Terima
Br. Sigaran Mekar buwana
40
Laki-Laki
Kawin
Diploma
67
Gusti Putu Budiarta
Br. Lambing Mekar buwana
28
Laki-Laki
Kawin
SMA
68
I Ketut Darmayasa
Br. Samu Mekar buwana
43
Laki-Laki
Kawin
Diploma
114
69
I Nyoman Badra
Br. Bindu Mekar buwana
43
Laki-Laki
Kawin
SMA
70
I Nyoman Suparta
Br. Bindu Mekar buwana
43
Laki-Laki
Kawin
SMA
71
I Ketut Suta
Br. Bindu Mekar buwana
46
Laki-Laki
Kawin
SLTP
72
Made Ardika
Br. Gumasih Mambal
32
Laki-Laki
Kawin
SMA
73
I Gst Ketut Lor Adnyana
Br. Trijata Mambal
41
Laki-Laki
Kawin
SMA
74
I Made Muter
Br. Semana Mambal
42
Laki-Laki
Kawin
Diploma
75
Komang Alit Suarjana
Br. Undagi Mambal
28
Laki-Laki
Kawin
Diploma
76
Made Kartayasa
Br. Mambal Kajanan
41
Laki-Laki
Kawin
SMA
77
I Ketut Suardana
Br. Juwet Abiansemal
31
Laki-Laki
Kawin
SMA
78
Wayan Diantara
Br. Purwakarta Abiansemal
33
Laki-Laki
Kawin
SMA
79
Nyoman Sukarma
Br. Pande Abiansemal
39
Laki-Laki
Kawin
Diploma
80
I Ketut Merta
Br. Juwet Abiansemal
55
Laki-Laki
Kawin
SLTP
81
I Putu Miasa
Br. Ambengan Ayunan
36
Laki-Laki
Kawin
SLTP
82
I Made Sudirta
Br. Badung Ayunan
35
Laki-Laki
Kawin
SMA
83
I Ketut Danta
Br. Kembang sari Blahkiuh
34
Laki-Laki
Kawin
SMA
84
I Putu Miasa
Br. Ulapan II Blahkiuh
45
Laki-Laki
Kawin
Tamat SD
85
I Nyoman Wisnawa
Br. Dlod Pasar Blahkiuh
33
Laki-Laki
Kawin
SM A
86
I Made Suardana
Br. Padang Punggul
39
Laki-Laki
Kawin
Diploma
87
I Made Sumadi
Br. Teguan Punggul
58
Laki-Laki
Kawin
Tamat SD
88
Wayan Mara
Br. Tengah Punggul
50
Laki-Laki
Kawin
SLTP
89
I Made Karya
Br. Teguan Bongkasa
39
Laki-Laki
Kawin
SMA
90
Made Sudarsana
Br. Kutaraga Bongkasa
33
Laki-Laki
Kawin
SMA
91
I Wayan Murtika yasa
Br. Selat Selat
40
Laki-Laki
Kawin
SLTP
92
Nyoman Sentana
Br. Mekarsari Selat
32
Laki-Laki
Kawin
Diploma
93
Nyoman Suputra
Br. Muluk babi Sangeh
37
Laki-Laki
Kawin
SMA
94
Gusti Made Lastra
Br. Karang dalem II
39
Laki-Laki
Kawin
Diploma
95
I Made Narsa
Br. Tegal Kuning
40
Laki-Laki
Kawin
SMA
115
Lampiran 3
116
Rekapitulasi Data Identitas Responden No
Nama Responden
Alamat
Umur 20 - 29
30-39
40-49
1
I Gusti Made Mustika
Br. Raketan Taman
2
Ni Made Riani
Br. Raketan Taman
1
3
I Made Subarman
Br. Jempeng Taman
1
4
I Gusti Made Sukadana
Br. Tebejero Taman
1
5
I Wayan Arsana
Br. Tabah Taman
1
6
Ni Made Kermari
Br. Batubayan Taman
7
I wayan Suparta
Br.Batubayan Taman
8
I wayan Meryana
Br. Pegongan Taman
9
I Made Setabudhi
Br. Ketogan, Taman
10
I Nyoman Tangsi
Br. Pegongan Taman
11
I Ketut Suaka
Br. Ketogan Taman
1
12
Ni Made Suadi
Br. Sangging Sibangkaja
1
13
Ni Nyoman Ratnadani
Br. Sangging Sibangkaja
1
14
I Putu Putra
Br. Lambing Sibangkaja
15
I Gst Agung Ayu Sumariati
Br. Sangging Sibangkaja
16
Ni Made Rai Suyasti
Br. Piakan Sibangkaja
17
Ni Wayan Padmi
Br. Tengah Sibangkaja
1
18
Komang Trisnawati
Br. Saren Sibangkaja
1
19
Ni Wayan Sukerti
Br. Tengah Sibangkaja
1
20
Ni Wayan Sepiani
Br. Sangging Sibangkaja
21
Ni Made Rai Sutarmi
Br. Sangging Sibangkaja
22
I Wayan Madiartha
Br. Bersih Darmasaba
1
23
I Nyoman Sarjana
Br. Bersih Darmasaba
1
24
I Made Reca
Br. Bersih Darmasaba
1
25
I Made Diana
Br. Bersih Darmasaba
1
26
I Ketut Ardana
Br. Bersih Darmasaba
27
I Putu Wilentara
Br. Bersih Darmasaba
1
28
I Ketut Nesa
Br. Bersih Darmasaba
1
29
I Made Mudi Astina
Br. Bersih Darmasaba
30
I Wayan Pawitra
Br. Bersih Darmasaba
31
Si Gede Nyoman Badri
Br. Bersih Darmasaba
32
Ni Luh Sukerti
Br. Sempidi Abiansemal
33
Jero Pada Asih
Br. Sempidi Abiansemal
34
Ni Luh Kencana Asih
Br. Sempidi Abiansemal
35
I Gusti Ayu Sayang
Br. Sempidi Abiansemal
36
Si Luh Putu Rumadi
Br. Sempidi Abiansemal
37
Putu Juliastuti
Br. Sempidi Abiansemal
38
Luh Ertiasih
Br. Sempidi Abiansemal
39
Ni Luh Putu Sugatri
Br. Sempidi Abiansemal
40
Ni Nyoman Karmini
Br. Sempidi Abiansemal
50-59 1
1 1 1 1 1
1 1 1
1 1
1
1 1
1 1
1 1 1 1 1
6
117
41
I Dewa Agung Ayu Puspawati
Br. Sempidi Abiansemal
42
I Ketut Suwitra
Br. Benehkawan Blahkiuh
43
I Made Dirga Yusa
Br. Tengah Blahkiuh
44
I Wayan Gendra
Br. Pikah Blahkiuh
45
I Made Subawa
Br. Ulapan II
46
I Wayan Sudirta
Br. Umahanyar Darmasaba
47
I Wayan Lastra Gianta
Br. Balerpasar Darmasaba
48
I Wayan Rangkip
Br. Taman Darmasaba
1
49
Si Gede Nyoman Kawisuda
Br. Gulingan Darmasaba
1
50
I Nyoman Soka
Br. Badung Sibang gede
51
I Ketut Merta
Br. Senggu Sibang gede
52
I Gusti Ngurah Windia
Br. Dualang Sibang gede
53
I Wayan Tama
Br. Parekan Sibang gede
54
I Wayan Kayun
Br. Jaba jero Jagapati
55
I Ketut Grues
Br. Sibang Jagapati
56
I Gede Sulaka
Br. Jaba jero Jagapati
57
I Nyoman Patri
Br. Sibang Jagapati
58
Gusti Ketut Wardika
Br. Puseh Jagapati
59
Ni Nyoman Tantri
Br. Desa Jagapati
1
60
I Made Denia
Br. Sedang Kelod Sedang
1
61
I Made Astada
Br. Sigaran Sedang
1
62
I Made Sujana
Br. Sigaran Sedang
1
63
I Nyoman Oka Sunarjaya
Br. Aseman Sedang
1
64
I Kadek Sudirta
Br. Sedang Kaja Sedang
1
65
I Wayan Suarta
Br. Kauripan Sedang
66
I Nyoman Terima
Br. Sigaran Mekar buwana
67
Gusti Putu Budiarta
Br. Lambing Mekar buwana
68
I Ketut Darmayasa
Br. Samu Mekar buwana
1
69
I Nyoman Badra
Br. Bindu Mekar buwana
1
70
I Nyoman Suparta
Br. Bindu Mekar buwana
1
71
I Ketut Suta
Br. Bindu Mekar buwana
72
Made Ardika
Br. Gumasih Mambal
73
I Gst Ketut Lor Adnyana
Br. Trijata Mambal
74
I Made Muter
Br. Semana Mambal
75
Komang Alit Suarjana
Br. Undagi Mambal
76
Made Kartayasa
Br. Mambal Kajanan
77
I Ketut Suardana
Br. Juwet Abiansemal
78
Wayan Diantara
Br. Purwakarta Abiansemal
1
79
Nyoman Sukarma
Br. Pande Abiansemal
1
80
I Ketut Merta
Br. Juwet Abiansemal
81
I Putu Miasa
Br. Ambengan Ayunan
82
I Made Sudirta
Br. Badung Ayunan
1
1 1
1
1 1
1 1 1 1 1
1
1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1
118
83
I Ketut Danta
Br. Kembang sari Blahkiuh
1
84
I Putu Miasa
Br. Ulapan II Blahkiuh
1
85
I Nyoman Wisnawa
Br. Dlod Pasar Blahkiuh
1
86
I Made Suardana
Br. Padang Punggul
1
87
I Made Sumadi
Br. Teguan Punggul
88
Wayan Mara
Br. Tengah Punggul
89
I Made Karya
Br. Teguan Bongkasa
90
Made Sudarsana
Br. Kutaraga Bongkasa
91
I Wayan Murtika yasa
Br. Selat Selat
92
Nyoman Sentana
Br. Mekarsari Selat
1
93
Nyoman Suputra
Br. Muluk babi Sangeh
1
94
Gusti Made Lastra
Br. Karang dalem II
1
95
I Made Narsa
Br. Tegal Kuning
1
1
1 1 1 1 1
Jumlah
8
39
27
14
Lampiran 4 Rekapitulasi Data Efektivitas Responden No
Nama responden
Berorientasi
Demokratis
Partisipasi
Prioritas
Otonomi
Desentra lisasi
Bertumpu
Keseta raan
Keberl anjuta n
1
I Gst Md Mustika
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
Ni Made Riani
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
I Made Subarman
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
I Gst Md Sukadana
2
2
2
2
2
2
2
2
2
5
I Wayan Arsana
2
2
2
2
2
2
2
2
2
6
Ni Made Kermari
2
2
2
2
2
2
2
2
2
7
I wayan Suparta
2
2
2
2
2
2
2
2
2
8
I wayan Meryana
2
2
2
2
2
2
2
2
2
9
I Made Setabudhi
2
2
2
2
2
2
2
2
2
10
I Nyoman Tangsi
2
2
2
2
2
2
2
2
2
11
I Ketut Suaka
2
2
2
2
2
2
2
2
2
12
Ni Made Suadi
2
2
2
2
2
2
2
2
2
13
Ni Ny Ratnadani
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
I Putu Putra I Gst Agung Ayu Sumariati
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
Ni Made Rai Suyasti
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
Ni Wayan Padmi
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
Komang Trisnawati
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
Ni Wayan Sukerti
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
Ni Wayan Sepiani
1
1
1
1
1
1
1
1
1
21
Ni Made Rai Sutarmi
1
1
1
1
1
1
1
1
1
22
I Wayan Madiartha
1
1
1
1
1
1
1
1
1
23
I Nyoman Sarjana
1
1
1
1
1
1
1
1
1
119
24
I Made Reca
1
1
1
1
1
1
1
1
1
25
I Made Diana
1
1
1
1
1
1
1
1
1
26
I Ketut Ardana
1
1
1
1
1
1
1
1
1
27
I Putu Wilentara
2
2
2
2
2
2
2
2
2
28
I Ketut Nesa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
29
I Made Mudi Astina
2
2
2
2
2
2
2
2
2
30
I Wayan Pawitra
2
2
2
2
2
2
2
2
2
31
Si Gede Nyoman Badri
2
2
2
2
2
2
2
2
2
32
Ni Luh Sukerti
2
2
2
2
2
2
2
2
2
33
Jero Pada Asih
2
2
2
2
2
2
2
2
2
34
Ni Luh Kencana Asih
2
2
2
2
2
2
2
2
2
35
I Gusti Ayu Sayang
2
2
2
2
2
2
2
2
2
36
Si Luh Putu Rumadi
2
2
2
2
2
2
2
2
2
37
Putu Juliastuti
2
2
2
2
2
2
2
2
2
38
Luh Ertiasih
1
1
1
1
1
1
1
1
1
39
Ni Luh Putu Sugatri
1
1
1
1
1
1
1
1
1
40
1
1
1
1
1
1
1
1
1
41
Ni Nyoman Karmini I Dewa Agung Ayu Puspawati
1
1
1
1
1
1
1
1
1
42
I Ketut Suwitra
1
1
1
1
1
1
1
1
1
43
I Made Dirga Yusa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
44
I Wayan Gendra
1
1
1
1
1
1
1
1
1
45
I Made Subawa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
46
I Wayan Sudirta
1
1
1
1
1
1
1
1
1
47
I Wayan Lastra Gianta
1
1
1
1
1
1
1
1
1
48
1
1
1
1
1
1
1
1
1
49
I Wayan Rangkip Si Gede Nyoman Kawisuda
1
1
1
1
1
1
1
1
1
50
I Nyoman Soka
1
1
1
1
1
1
1
1
1
51
I Ketut Merta
1
1
1
1
1
1
1
1
1
52
I Gusti Ngurah Windia
2
2
2
2
2
2
2
2
2
53
I Wayan Tama
1
1
1
1
1
1
1
1
1
54
I Wayan Kayun
2
2
2
2
2
2
2
2
2
55
I Ketut Grues
2
2
2
2
2
2
2
2
2
56
I Gede Sulaka
2
2
2
2
2
2
2
2
2
57
I Nyoman Patri
2
2
2
2
2
2
2
2
2
58
Gusti Ketut Wardika
2
2
2
2
2
2
2
2
2
59
Ni Nyoman Tantri
2
2
2
2
2
2
2
2
2
60
I Made Denia
2
2
2
2
2
2
2
2
2
61
I Made Astada
2
2
2
2
2
2
2
2
2
62
2
2
2
2
2
2
2
2
2
63
I Made Sujana I Nyoman Oka Sunarjaya
1
1
1
1
1
1
1
1
1
64
I Kadek Sudirta
1
1
1
1
1
1
1
1
1
65
I Wayan Suarta
1
1
1
1
1
1
1
1
1
120
66
I Nyoman Terima
1
1
1
1
1
1
1
1
1
67
Gusti Putu Budiarta
1
1
1
1
1
1
1
1
1
68
I Ketut Darmayasa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
69
I Nyoman Badra
1
1
1
1
1
1
1
1
1
70
I Nyoman Suparta
1
1
1
1
1
1
1
1
1
71
I Ketut Suta
1
1
1
1
1
1
1
1
1
72
1
1
1
1
1
1
1
1
1
73
Made Ardika I Gst Ketut Lor Adnyana
1
1
1
1
1
1
1
1
1
74
I Made Muter
1
1
1
1
1
1
1
1
1
75
Komang Alit Suarjana
1
1
1
1
1
1
1
1
1
76
Made Kartayasa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
77
I Ketut Suardana
2
2
2
2
2
2
2
2
2
78
Wayan Diantara
1
1
1
1
1
1
1
1
1
79
Nyoman Sukarma
2
2
2
2
2
2
2
2
2
80
I Ketut Merta
2
2
2
2
2
2
2
2
2
81
I Putu Miasa
2
2
2
2
2
2
2
2
2
82
I Made Sudirta
2
2
2
2
2
2
2
2
2
83
I Ketut Danta
2
2
2
2
2
2
2
2
2
84
I Putu Miasa
2
2
2
2
2
2
2
2
2
85
I Nyoman Wisnawa
2
2
2
2
2
2
2
2
2
86
I Made Suardana
2
2
2
2
2
2
2
2
2
87
I Made Sumadi
2
2
2
2
2
2
2
2
2
88
Wayan Mara
1
1
1
1
1
1
1
1
1
89
I Made Karya
1
1
1
1
1
1
1
1
1
90
Made Sudarsana
1
1
1
1
1
1
1
1
1
91
I Wayan Murtika yasa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
92
Nyoman Sentana
1
1
1
1
1
1
1
1
1
93
Nyoman Suputra
1
1
1
1
1
1
1
1
1
94
Gusti Made Lastra
1
1
1
1
1
1
1
1
1
95
I Made Narsa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Lampiran 5 Jumlah Pendapatan Per bulan Responden Sebelum dan Sesudah Mengikuti Program PNP rupiah) No 1 2 3 4 5 6
Nama responden I Gusti Made Mustika Ni Made Riani I Made Subarman I Gusti Made Sukadana I Wayan Arsana Ni Made Kermari
Alamat Br. Raketan Taman Br. Raketan Taman Br. Jempeng Taman Br. Tebejero Taman Br. Tabah Taman Br. Batubayan Taman
Pend sbl
Pend ssd
Selisih di
d ̅
1300 1250 1300 1300 1300 3100
2500 1550 2400 1550 1500 3100
1200 300 1100 250 200 0
625 625 625 625 625 625
(d
121
7 8 9 10 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 3
I wayan Suparta I wayan Meryana I Made Setabudhi I Nyoman Tangsi
Br. Batubayan Taman Br. Pegongan Taman Br. Ketogan, Taman Br. Pegongan Taman
I Ketut Suaka
Br. Ketogan Taman
Ni Made Suadi
Br. Sangging Sibangkaja
Ni Nyoman Ratnadani
Br. Sangging Sibangkaja
I Putu Putra
Br. Lambing Sibangkaja
I Gst Agung Ayu Sumariati
Br. Sangging Sibangkaja
Ni Made Rai Suyasti
Br. Piakan Sibangkaja
Ni Wayan Padmi
Br. Tengah Sibangkaja
Komang Trisnawati
Br. Saren Sibangkaja
Ni Wayan Sukerti
Br. Tengah Sibangkaja
Ni Wayan Sepiani Ni Made Rai Sutarmi
Br. Sangging Sibangkaja Br. Sangging Sibangkaja
I Wayan Madiartha
Br. Bersih Darmasaba
I Nyoman Sarjana
Br. Bersih Darmasaba
I Made Reca
Br. Bersih Darmasaba
I Made Diana
Br. Bersih Darmasaba
I Ketut Ardana
Br. Bersih Darmasaba
I Putu Wilentara
Br. Bersih Darmasaba
I Ketut Nesa
Br. Bersih Darmasaba
I Made Mudi Astina
Br. Bersih Darmasaba
I Wayan Pawitra Si Gede Nyoman Badri
Br. Bersih Darmasaba Br. Bersih Darmasaba
2000 2000 3000 2800
2500 3200 3500 3500
500 1200 500 700
625 625 625 625
3000
4200
1200
625
2500
3500
1000
625
2000
2500
500
625
2250
3000
750
625
2000
3500
1500
625
3100
3100
0
625
2000
3550
1550
625
2000
3050
1050
625
1300
1500
200
625
2000
2500
500
625
1300
1900
600
625
1200
2500
1300
625
1000
1600
600
625
1900
3000
1100
625
2500
3500
1000
625
2000
3300
1300
625
2000
3200
1200
625
1800
3100
1300
625
2200
3500
1300
625
1500
2000
500
625
1900
2500
600
625
122
1 3 2 3 3 3 4 3 5 3 6 3 7 3 8 3 9 4 0 4 1 4 2 4 3 4 4 4 5 4 6 4 7 4 8 4 9 5 0 5 1 5 2 5 3
Ni Luh Sukerti
Br. Sempidi Abiansemal
Jero Pada Asih
Br. Sempidi Abiansemal
Ni Luh Kencana Asih
Br. Sempidi Abiansemal
I Gusti Ayu Sayang
Br. Sempidi Abiansemal
Si Luh Putu Rumadi
Br. Sempidi Abiansemal
Putu Juliastuti
Br. Sempidi Abiansemal
Luh Ertiasih
Br. Sempidi Abiansemal
Ni Luh Putu Sugatri
Br. Sempidi Abiansemal
Ni Nyoman Karmini
Br. Sempidi Abiansemal
I D.A. Ayu Puspawati
Br. Sempidi Abiansemal
I Ketut Suwitra
Br. Benehkawan Blk
I Made Dirga Yusa
Br. Tengah Blahkiuh
I Wayan Gendra
Br. Pikah Blahkiuh
I Made Subawa
Br. Ulapan II
I Wayan Sudirta
Br. Umahanyar Dsb
I Wayan Lastra Gianta I Wayan Rangkip
Br. Balerpasar Dsb Br. Taman Darmasaba
Si Gede Nyoman Kawisuda
Br. Gulingan Darmasaba
I Nyoman Soka
Br. Badung Sibang gede
I Ketut Merta
Br. Senggu Sibang gede
I Gusti Ngurah Windia
Br. Dualang Sibang gede
I Wayan Tama
Br. Parekan Sibang gede
2100
3000
900
625
2500
2800
300
625
2400
2700
300
625
2250
2450
200
625
2450
3650
1200
625
2700
2900
200
625
2100
2400
300
625
2250
2750
500
625
2450
2750
300
625
2300
2550
250
625
2200
3500
1300
625
2700
4500
1800
625
2650
2800
150
625
2500
3000
500
625
2500
2800
300
625
2400
2700
300
625
1300
1900
600
625
1200
1500
300
625
1000
1600
600
625
2400
3200
800
625
2400
2700
300
625
2250
2450
200
625
1
123
5 4 5 5 5 6 5 7 5 8 5 9 6 0 6 1 6 2 6 3 6 4 6 5 6 6 6 7 6 8 6 9 7 0 7 1 7 2 7 3 7 4 7 5 7
I Wayan Kayun
Br. Jaba jero Jagapati
I Ketut Grues
Br. Sibang Jagapati
I Gede Sulaka
Br. Jaba jero Jagapati
I Nyoman Patri
Br. Sibang Jagapati
Gusti Ketut Wardika
Br. Puseh Jagapati
Ni Nyoman Tantri
Br. Desa Jagapati
I Made Denia
Br. Sedang Kelod
I Made Astada
Br. Sigaran Sedang
I Made Sujana
Br. Sigaran Sedang
I Nyoman Oka Sunarjaya
Br. Aseman Sedang
I Kadek Sudirta
Br. Sedang Kaja Sedang
I Wayan Suarta
Br. Kauripan Sedang
I Nyoman Terima
Br. Sigaran Mekar B
Gusti Putu Budiarta
Br. Lambing Mekar B
I Ketut Darmayasa
Br. Samu Mekar buwana
I Nyoman Badra
Br. Bindu Mekar buwana
I Nyoman Suparta
Br. Bindu Mekar buwana
I Ketut Suta
Br. Bindu Mekar buwana
Made Ardika
Br. Gumasih Mambal
I Gst Ketut Lor Adnyana
Br. Trijata Mambal
I Made Muter Komang Alit Suarjana
Br. Semana Mambal Br. Undagi Mambal
Made Kartayasa
Br. Mambal Kajanan
2100
2400
300
625
2250
2750
500
625
1200
1500
300
625
1000
1600
600
625
1900
2000
100
625
1500
1500
0
625
2000
2300
300
625
2200
3500
1300
625
2300
2550
250
625
1800
2250
450
625
2500
2800
300
625
2400
2700
300
625
2250
2450
200
625
3450
3650
200
625
2700
2900
200
625
2100
2400
300
625
2250
2750
500
625
2450
2750
300
625
2300
2555
255
625
2200
3500
1300
625
2000
3500
1500
625
2000
2800
800
625
2500
3000
500
625
124
6 7 7 7 8 7 9 8 0 8 1 8 2 8 3 8 4 8 5 8 6 8 7 8 8 8 9 9 0 9 1 9 2 9 3 9 4 9 5
I Ketut Suardana
Br. Juwet Abiansemal
Wayan Diantara
Br. Purwakarta Abs
Nyoman Sukarma
Br. Pande Abiansemal
I Ketut Merta
Br. Juwet Abiansemal
I Putu Miasa
Br. Ambengan Ayunan
I Made Sudirta
Br. Badung Ayunan
I Ketut Danta
Br. Kembang sari Blk
I Putu Miasa
Br. Ulapan II Blahkiuh
I Nyoman Wisnawa
Br. Dlod Pasar Blahkiuh
I Made Suardana
Br. Padang Punggul
I Made Sumadi
Br. Teguan Punggul
Wayan Mara
Br. Tengah Punggul
I Made Karya
Br. Teguan Bongkasa
Made Sudarsana
Br. Kutaraga Bongkasa
I Wayan Murtika yasa
Br. Selat Selat
Nyoman Sentana
Br. Mekarsari Selat
Nyoman Suputra
Br. Muluk babi Sangeh
Gusti Made Lastra
Br. Karang dalem II
I Made Narsa TOTAL
Br. Tegal Kuning
1300
1900
600
625
2200
3500
1300
625
1000
1600
600
625
1900
2500
600
625
1500
1500
0
625
2000
2300
300
625
2000
2200
200
625
1800
2100
300
625
2200
2540
340
625
1500
1800
300
625
1900
2000
100
625
2800
3000
200
625
2000
4200
2200
625
2500
3000
500
625
2000
2500
500
625
2250
3000
750
625
2000
3500
1500
625
2000
3500
1500
625
2300
2550
250
625
196300
255695
59395
1
Perhitungan : a) Rata-rata pendapatan responden per bulan sebelum menerima bantuan program /akses PNPM diuraikan sebagai berikut Jumlah pendapatan responden sebelum program/akses PNPM / Jumlah responden : 196.300 / 95 = 2.066 ribu rupiah b) Rata-rata pendapatan responden per bulan sesudah menerima bantuan program/akses PNPM diuraikan sebagai berikut.
125
Jumlah pendatan responden sesudah program/akses PNPM /Jumlah responden : 255.695 / 95 = 2.691 ribu rupiah c) Rata-rata peningkatan pendapatan responden sesudah menerima bantuan program/akses PNPM diuraikan sebagai beriku Jumlah peningkatan pendapatan responden sesudah menerima bantuan program/akses PNPM : 59.395/95 = 625 ribu rupi Keterangan : a) Nilai selisih pendapatan (di) diperoleh dari, pendapatan sesudah menerima bantuan program/akses PNPM - pendapatan menerima bantuan program/akses PNPM. b) Nilai d ( pendapatan rata-rata sesudah menerima bantuan program/akses PNPM) diperoleh dari, jumlah nilai selisih pendapatan (di) / jumlah responden.
Lampiran 6
Jumlah Jam Kerja Responden Sebelum dan Sesudah Mengikuti Program PNPM (d No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Responden I Gusti Made Mustika Ni Made Riani I Made Subarman I Gusti Made Sukadana I Wayan Arsana Ni Made Kermari I wayan Suparta I wayan Meryana I Made Setabudhi I Nyoman Tangsi I Ketut Suaka Ni Made Suadi Ni Nyoman Ratnadani I Putu Putra I Gst Agung Ayu Sumariati Ni Made Rai Suyasti Ni Wayan Padmi Komang Trisnawati Ni Wayan Sukerti Ni Wayan Sepiani Ni Made Rai Sutarmi I Wayan Madiartha I Nyoman Sarjana I Made Reca I Made Diana I Ketut Ardana I Putu Wilentara I Ketut Nesa
Alamat Br. Raketan Taman Br. Raketan Taman Br. Jempeng Taman Br. Tebejero Taman Br. Tabah Taman Br. Batubayan Taman Br.Batubayan Taman Br. Pegongan Taman Br. Ketogan, Taman Br. Pegongan Taman Br. Ketogan Taman Br. Sangging Sibangkaja Br. Sangging Sibangkaja Br. Lambing Sibangkaja Br. Sangging Sibangkaja Br. Piakan Sibangkaja Br. Tengah Sibangkaja Br. Saren Sibangkaja Br. Tengah Sibangkaja Br. Sangging Sibangkaja Br. Sangging Sibangkaja Br. Bersih Darmasaba Br. Bersih Darmasaba Br. Bersih Darmasaba Br. Bersih Darmasaba Br. Bersih Darmasaba Br. Bersih Darmasaba Br. Bersih Darmasaba
Jam Kerja Sebelum 5 5 6 4 6 5 5 5 6 6 6 5 4 4 7 6 7 7 8 7 6 6 5 6 7 7 6 6
Jam Kerja Sesudah 8 8 8 7 8 9 8 8 8 8 9 8 8 8 9 10 8 9 9 10 10 8 8 10 10 10 10 10
selisih di 3 3 2 3 2 4 3 3 2 2 3 3 4 4 2 4 1 2 1 3 4 2 3 4 3 3 4 4
d̅
(di- d
2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43
-0,5 -0,5 0,4 -0,5 0,4 -1,5 -0,5 -0,5 0,4 0,4 -0,5 -0,5 -1,5 -1,5 0,4 -1,5 1,4 0,4 1,4 -0,5 -1,5 0,4 -0,5 -1,5 -0,5 -0,5 -1,5 -1,5
126
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
I Made Mudi Astina I Wayan Pawitra Si Gede Nyoman Badri Ni Luh Sukerti Jero Pada Asih Ni Luh Kencana Asih I Gusti Ayu Sayang Si Luh Putu Rumadi Putu Juliastuti Luh Ertiasih Ni Luh Putu Sugatri Ni Nyoman Karmini I Dewa Agung Ayu Puspawati I Ketut Suwitra
Br. Bersih Darmasaba Br. Bersih Darmasaba Br. Bersih Darmasaba Br. Sempidi Abiansemal Br. Sempidi Abiansemal Br. Sempidi Abiansemal Br. Sempidi Abiansemal Br. Sempidi Abiansemal Br. Sempidi Abiansemal Br. Sempidi Abiansemal Br. Sempidi Abiansemal Br. Sempidi Abiansemal Br. Sempidi Abiansemal Br. Benehkawan Blk
8 6 6 8 7 6 6 7 6 5 6 5 6 5
10 8 8 9 8 8 8 8 9 8 8 9 8 7
2 2 2 1 1 2 2 1 3 3 2 4 2 2
2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43
0,4 0,4 0,4 1,4 1,4 0,4 0,4 1,4 -0,5 -0,5 0,4 -1,5 0,4 0,4
43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
I Made Dirga Yusa I Wayan Gendra I Made Subawa I Wayan Sudirta I Wayan Lastra Gianta I Wayan Rangkip Si Gede Nyoman Kawisuda I Nyoman Soka I Ketut Merta I Gusti Ngurah Windia I Wayan Tama I Wayan Kayun I Ketut Grues I Gede Sulaka I Nyoman Patri Gusti Ketut Wardika Ni Nyoman Tantri I Made Denia I Made Astada I Made Sujana I Nyoman Oka Sunarjaya I Kadek Sudirta I Wayan Suarta I Nyoman Terima Gusti Putu Budiarta I Ketut Darmayasa I Nyoman Badra I Nyoman Suparta
Br. Tengah Blahkiuh Br. Pikah Blahkiuh Br. Ulapan II Br. Umahanyar Dsb Br. Balerpasar Dsb Br. Taman Darmasaba Br. Gulingan Darmasaba Br. Badung Sibang gede Br. Senggu Sibang gede Br. Dualang Sibang gede Br. Parekan Sibang gede Br. Jaba jero Jagapati Br. Sibang Jagapati Br. Jaba jero Jagapati Br. Sibang Jagapati Br. Puseh Jagapati Br. Desa Jagapati Br. Sedang Kelod Sedang Br. Sigaran Sedang Br. Sigaran Sedang Br. Aseman Sedang Br. Sedang Kaja Sedang Br. Kauripan Sedang Br. Sigaran Mekar B Br. Lambing Mekar B Br. Samu Mekar buwana Br. Bindu Mekar buwana Br. Bindu Mekar buwana
6 6 5 6 6 6 6 6 5 7 5 6 5 5 7 7 6 7 7 7 6 6 6 5 5 6 5 6
9 8 8 10 10 10 10 8 7 8 8 9 8 7 9 8 6 9 7 8 7 8 8 8 7 9 9 7
3 2 3 4 4 4 4 2 2 1 3 3 3 2 2 1 0 2 0 1 1 2 2 3 2 3 4 1
2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43
-0,5 0,4 -0,5 -1,5 -1,5 -1,5 -1,5 0,4 0,4 1,4 -0,5 -0,5 -0,5 0,4 0,4 1,4 2,4 0,4 2,4 1,4 1,4 0,4 0,4 -0,5 0,4 -0,5 -1,5 1,4
127
71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
I Ketut Suta Made Ardika I Gst Ketut Lor Adnyana I Made Muter Komang Alit Suarjana Made Kartayasa I Ketut Suardana Wayan Diantara Nyoman Sukarma I Ketut Merta I Putu Miasa I Made Sudirta I Ketut Danta I Putu Miasa
85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95
I Nyoman Wisnawa Br. Dlod Pasar Blahkiuh 5 8 3 2,43 -0,5 I Made Suardana Br. Padang Punggul 5 8 3 2,43 -0,5 I Made Sumadi Br. Teguan Punggul 6 8 2 2,43 0,4 Wayan Mara Br. Tengah Punggul 6 9 3 2,43 -0,5 I Made Karya Br. Teguan Bongkasa 6 9 3 2,43 -0,5 Made Sudarsana Br. Kutaraga Bongkasa 5 7 2 2,43 0,4 I Wayan Murtika yasa Br. Selat Selat 5 7 2 2,43 0,4 Nyoman Sentana Br. Mekarsari Selat 7 9 2 2,43 0,4 Nyoman Suputra Br. Muluk babi Sangeh 5 8 3 2,43 -0,5 Gusti Made Lastra Br. Karang dalem II 4 8 4 2,43 -1,5 I Made Narsa Br. Tegal Kuning 5 9 4 2,43 -1,5 Jumlah 557 788 231 -0,1 Perhitungan : a) Rata-rata jam kerja responden per hari sebelum menerima bantuan program /akses PNPM diuraikan sebagai berikut. Jumlah jam kerja responden sebelum program/akses PNPM / Jumlah responden : 557/95 = 5,86 jam b) Rata-rata jam kerja responden per hari sesudah menerima bantuan program/akses PNPM diuraikan sebagai berikut. Jumlah jam kerja responden sesudah progra/akses PNPM /Jumlah responden : 788 / 95 = 8,29 jam c) Rata-rata peningkatan jam kerja responden sesudah menerima bantuan program/akses PNPM diuraikan sebagai berikut. Jumlah peningkatan jam kerja responden sesudah menerima bantuan program/akses PNPM : 231 / 95 = 2,43 jam Keterangan : a) Nilai selisih jam kerja (di) diperoleh dari, jam kerja sesudah menerima bantuan program/akses PNPM - jam kerja sebelum bantuan program/akses PNPM. b) Nilai d ( jam kerja rata-rata sesudah menerima bantuan program/akses PNPM) diperoleh darijumlah nilai selisih jam kerja (di) / jumlah responden
Lampiran 7
Br. Bindu Mekar buwana Br. Gumasih Mambal Br. Trijata Mambal Br. Semana Mambal Br. Undagi Mambal Br. Mambal Kajanan Br. Juwet Abiansemal Br. Purwakarta Abs Br. Pande Abiansemal Br. Juwet Abiansemal Br. Ambengan Ayunan Br. Badung Ayunan Br. Kembang sari Blk Br. Ulapan II Blahkiuh
6 6 6 6 7 7 6 5 5 7 6 5 5 5
8 7 8 8 8 9 7 8 8 7 8 7 7 8
2 1 2 2 1 2 1 3 3 0 2 2 2 3
2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43 2,43
0,4 1,4 0,4 0,4 1,4 0,4 1,4 -0,5 -0,5 2,4 0,4 0,4 0,4 -0,5
128 Perhitungan Kumulatif Efektivitas Program PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Realisasi Efektivitas Program
=
x 100 % Target
95 + 95 + 92 + 90+ 87 + 85 + 95 + 86 + 83 + 82 =
x 100 % 95 x 10 890
=
x 100 % 950
=
93,68 %
Lampiran 8 Perhitungan perubahan Pendapatan Responden setelah menerima bantuan / akses Program PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung ¿
Menghitung nilai statistik uji t Dimana, di 59.395 d=́ ∑ = =625 n 95 ́ di − d
∑ (¿)2 n−1 Sd = √ ¿
=
√
21.321.250 95−1
= 476,26 Maka, ¿
t =
́ d Sd √n
625 476,26 √ 95
= 12,795
́ d Sd √n
129 Lampiran 9 Perhitungan perubahan Jam Kerja Responden setelah menerima bantuan / akses Program PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung ¿
Menghitung nilai statistik uji t Dimana, di 231 d=́ ∑ = =2,43 n 95 ́ di − d
∑ (¿)2 n−1 Sd = √ ¿
=
√
99,3055 95−1
= 1,028 Maka, ¿
t =
́ d Sd √n
2,43 1,028 √ 95
= 23,058
́ d Sd √n
130
Lampiran 10 Tabel Distribusi t df=v 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 40 60 120 ∞
α 0.25 1 0.816 0.765 0.741 0.727 0.718 0.711 0.706 0.705 0.7 0.697 0.695 0.694 0.692 0.691 0.69 0.689 0.688 0.688 0.687 0.686 0.686 0.685 0.685 0.684 0.684 0.684 0.683 0.683 0.683 0.681 0.679 0.677 0.674
0.2 1.376 1.061 0.978 0.941 0.92 0.906 0.896 0.889 0.883 0.879 0.876 0.875 0.87 0.868 0.866 0.865 0.863 0.862 0.861 0.86 0.859 0.858 0.858 0.857 0.856 0.856 0.855 0.855 0.854 0.854 0.851 0.848 0.845 0.842
Sumber : Gujarati 1999
0.15 1.963 1.386 1.25 1.19 1.156 1.134 1.119 1.108 1.1 1.093 1.088 1.083 1.079 1.076 1.074 1.071 1.069 1.067 1.066 1.064 1.063 1.061 1.06 1.059 1.058 1.058 1.057 1.056 1.055 1.055 1.05 1.046 1.041 1.036
0.1 3.078 1.886 1.638 1.533 1.476 1.44 1.415 1.397 1.383 1.372 1.363 1.356 1.35 1.345 1.341 1.337 1.333 1.33 1.328 1.325 1.323 1.321 1.319 1.318 1.316 1.315 1.414 1.313 1.311 1.31 1.303 1.296 1.289 1.282
0.05 6.314 2.92 2.353 2.132 2.015 1.943 1.895 1.86 1.833 1.812 1.796 1.782 1.771 1.761 1.753 1.746 1.74 1.734 1.729 1.725 1.721 1.717 1.714 1.711 1.708 1.706 1.703 1.701 1.699 1.697 1.684 1.671 1.658 1.645
0.025 0.01 0.005 12.706 31.812 63.657 4.303 6.965 9.925 3.812 4.542 5.841 2.776 3.747 4.604 2.571 3.365 4.032 2.447 3.143 3.707 2.365 2.998 3.499 2.306 2.896 3.355 2.262 2.821 3.25 2.228 2.764 3.169 2.201 2.718 3.106 2.179 2.681 3.055 2.16 2.65 3.012 2.145 2.624 2.977 2.131 2.602 2.947 2.12 2.583 2.921 2.11 2.567 2.898 2.101 2.552 2.878 2.093 2.539 2.861 2.086 2.528 2.845 2.08 2.518 2.831 2.074 2.508 2.819 2.069 2.5 2.807 2.064 2.492 2.797 2.06 2.485 2.787 2.056 2.479 2.779 2.052 2.473 2.771 2.081 2.467 2.763 2.045 2.462 2.756 2.042 2.457 2.75 2.021 2.423 2.704 2.000 2.39 2.66 1.98 2.358 2.617 1.96 2.326 2.576
131
Lampiran 11 Uji t Perbedaan Pendapatan Sebelum dan Sesudah PNPM - MP T- Test Paired Samples Statistics
Pair 1
Mean 2691,52 63 2066,31 58
pend_ssd pend_sbl
Std. Deviation
N 95
681,00992
95
519,79139
Std. Error Mean 69,8701 4 53,3294 7
Paired Samples Correlations Correlatio n
N Pair 1
pend_ssd & pend_sbl
95
,716
Sig. ,000
Paired Samples Test
Mean Pai r1
Paired Differences Std. Std. 95% Confidence Deviati Error Interval of the on Mean Difference
Lower Upper pend_ss 625,210 476,258 48,863 528,191 722,229 d53 09 05 80 25 pend_sb
t
Si g. (2 ta il ed df )
12,7 94 95
, 0 0
132
l
0
Lampiran 12 Uji t Perbedaan Kesempatan Kerja Sebelum dan Sesudah PNPM-MP T-Test
Paired Samples Statistics
Pair 1
jamkerja_ss d jamkerja_sb l
Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
8,2947
95
,93255
,09568
5,8632
95
,88258
,09055
Paired Samples Correlations
Pair 1
jamkerja_ssd & jamkerja_sbl
N
Correlatio n
Sig.
95
,360
,000
Paired Samples Test
Mean Pai r1
Paired Differences Std. Std. Error 95% Confidence Devi Mea Interval of the ation n Difference
jamkerja_s 2,4315 1,02 sd 8 783 jamkerja_s
t
Lower Upper , 2,22220 2,6409 23,0 1054 6 58 5
df
9 4
Sig. (2taile d)
,000
133
bl