BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 38/07/73/Th. IX, 1 Juli 2016
PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 2015 PROVINSI SULAWESI SELATAN PRODUKSI PADI TAHUN 2015 NAIK 0,84 PERSEN PRODUKSI JAGUNG TAHUN 2015 NAIK 2,51 PERSEN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2015 NAIK 22,78 PERSEN
A. PADI
Angka Tetap (ATAP) 2014, produksi Padi di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 5,43 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), yang terdiri dari 5,27 juta ton padi sawah dan 0,15 juta ton padi ladang.
Produksi padi tahun 2015 sebanyak 5,47 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami kenaikan sebanyak 5,71 ribu ton (0,84 persen) dibandingkan tahun 2014. Kenaikan produksi terjadi karena kenaikan luas panen seluas 4,01 ribu hektar (0,39 persen) dan produktivitas sebesar 0,24 kuintal/hektar (0,45 persen).
B. JAGUNG
ATAP 2014, produksi Jagung Sulawesi Selatan pada tahun 2014sebanyak 1,49 juta ton pipilan kering, yang diperoleh dari luas panen 289,74 ribu hektar dan tingkat produktivitas 51,46 kuintal per hektar.
Produksi jagung tahun 2015 sebanyak 1,53 juta ton pipilan kering, mengalami kenaikan sebanyak 37,42 ribu ton (2,51 persen) dibandingkan tahun 2014. Kenaikan produksi terjadi karena kenaikan luas panen seluas 5,38 ribu hektar (1,86 persen) dan produktivitas sebesar 0,33 kuintal/hektar (0,64 persen).
C. KEDELAI
ATAP 2014, produksi Kedelai Sulawesi Selatan pada tahun 2014sebanyak54,72ribu ton biji kering, yang diperoleh dari luas panen 36,39 ribu hektar dan tingkat produktivitas 15,04 kuintal per hektar.
Produksi kedelai tahun 2015 sebanyak 67,19 ribu ton biji kering, meningkat sebanyak 12,47 ribu ton (22,78 persen) dibandingkan tahun 2014. Peningkatan produksi kedelai terjadi karena kenaikan kenaikan luas panen seluas 1,65 ribu hektar dan produktivitas sebesar 2,63 kuintal/hektar (17,50 persen).
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 38/07/73/Th. IX, 1 Juli 2016
1. PENDAHULUAN Statistik produksi tanaman pangan yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini terdiri dari luas panen, produktivitas, dan angka produksi serta hanya mencakup komoditas padi, jagung, dan kedelai. Angka produksi tanaman pangan yang dirilis tahun 2016 disajikan dengan 2 status angka yang berbeda, yaitu Angka Sementara (ASEM) 2015 dan Angka Tetap (ATAP) 2015. ASEM 2015 merupakan realisasi produksi selama satu tahun (Januari–Desember 2015), tetapi belum final karena mengantisipasi kelengkapan laporan. ATAP 2015 adalah realisasi produksi selama satu tahun (Januari–Desember 2015) dan merupakan angka final. Jadwal rilis ASEM 2015 dan ATAP 2015 melalui BRS adalah seperti berikut:
Status Angka
Jadwal Rilis BRS
Subround Januari–April
Mei–Agustus
September– Desember
1. ASEM 2015
1 Maret 2016
REALISASI 2015 (angka belum final)
2. ATAP 2015
1 Juli 2016
REALISASI 2015 (angka final)
Para konsumen data perlu mencermati status angka tersebut dalam penggunaannya, baik untuk evaluasi/monitoring maupun perencanaan, dan diharapkan konsumen data selalu mengacu pada hasil perhitungan dengan status angka yang dirilis terakhir.
2. PRODUKSI PADI Angka Tetap 2015 Produksi padi tahun 2015 sebanyak 5,47 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami kenaikan sebanyak 5,71 ribu ton (0,84 persen) dibandingkan tahun 2014. Kenaikan produksi terjadi karena kenaikan luas panen seluas 4,01 ribu hektar (0,39 persen) dan produktivitas sebesar 0,24 kuintal/hektar (0,45 persen). Realisasi tanam menunjukkan bahwa kenaikan produksi Padi pada tahun 2015 hanya terjadi pada pada subround II (Mei-Agustus), sedangkan pada subround I (Jan-April) dan subround III (Sept-Desember) terjadi penurunan.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. No. 38/07/73/Th. IX, 1 Juli 2016
Pada subround II terjadi kenaikan produksi sebesar 263,67 ribu ton (13,55 persen), yang disebabkan oleh kenaikan luas panen pada subround tersebut seluas 46,29 ribu hektar (11,65 persen) dan kenaikan produktivitas sebesar 0,84 kuintal/hektar (1,71 persen). Subround I, terjadi penurunan produksi sebesar
190,22 ribu ton (-8,74 persen), yang
disebabkan oleh penurunan luas panen pada subround tersebut seluas 36,62 ribu ton (-9,39 persen), sedangkan untuk provitasnya naik sebesar 0,40 kuintal/hektar (0,71 persen). Subround III terjadi penurunan produksi sebesar 27,74 ribu hektar (-2,13 persen), yang disebabkan oleh penurunan luas panen pada subround tersebut seluas 5,67 ribu hektar (-2,24 persen), sedangkan untuk provitasnya naik sebesar 0,06 kuintal/hektar (0,12 persen). Dampak el-nino juga dirasakan di Sulawesi Selatan. Terlihat dari luas puso yang relatif sangat tinggi, bahkan mungkin yang tertinggi terjadi selama lebih dari 10 tahun terakhir. Pada periode subround I (Jan-April) luas puso seluas 249 Ha, periode subround II (Mei-Agustus) seluas 33,77 ribu ha dan periode subround III (Sept-Desember) seluas 22,85 ribu hektar, sehingga total puso pada tahun 2015 ini seluas 56,87 ribu hektar. Kejadian puso itulah yang menyebabkan kenaikan produksi padi di Sulawesi Selatan tidak seperti yang diperkiran pada angka ramalan I sebelumnya. Kejadian puso terjadi merata di hampir semua kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Tertinggi terjadi di Kabupaten Bone (13 ribuan hektar), Soppeng (9 ribuan hektar), Wajo (7 ribuan hektar). Tabel 1 Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi 2013-2015 Di Provinsi Sulawesi Selatan
Luas Panen Perkembangan Produktivitas Perkembangan (Hektar) (%) (Kuintal/Ha) (%)
Produksi (Ton)
Perkembangan (%)
(7)
(8)
No.
Tahun
(1)
(2)
1.
2013
983 107
-
51,22
-
5 035 831
-
2.
2014
1 040 024
5,79
52,17
1,85
5 426 096
7,75
3.
2015
1.044.030
0,39
52,41
0,45
5.471.807
0,84
(3)
(4)
(5)
(6)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 38/07/73/Th. IX, 1 Juli 2016
Tabel 2 Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi (Sawah+Ladang) Menurut Subround di Provinsi Sulawesi Selatan Perkembangan Uraian
(1)
a.
b.
c.
2013
2014
2015
2014-2013
2015-2014
Absolut
%
Absolut
%
(6)
(7)
(8)
(9)
(2)
(3)
(5)
Januari-April
361.574
389.988
353.371
28.414
7,86
(36.617)
(9,39)
Mei-Agustus SeptemberDesember
357.707
397.214
443.504
39.507
11,04
46.290
11,65
263.826
252.822
247.155
(11.004)
(4,17)
(5.667)
(2,24)
Januari-April
54,23
55,80
56,20
1,57
2,89
0,40
0,71
Mei-Agustus
48,6
48,97
49,81
0,37
0,77
0,84
1,71
SeptemberDesember
50,65
51,60
51,66
0,95
1,87
0,06
0,12
Januari-April
1.960.958
2.176.247
1.986.030
215.289
10,98
(190.217)
(8,74)
Mei-Agustus
1.738.484
1.945.284
2.208.953
206.800
11,90
263.669
13,55
SeptemberDesember
1.336.389
1.304.565
1.276.824
(31.825)
(2,38)
(27.741)
(2,13)
Luas panen (Ha)
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi (Ton)
Grafik 1 Perkembangan Luas Panen (Hektar) dan Produksi (Ton) Padi 2007-2015 Di Provinsi Sulawesi Selatan 6,000,000
5438796.0 5471807
5,000,000 4083356
4324177
4500646
4511705
4747910
5035831.0
3635141 4,000,000 3,000,000 2,000,000 770773
1,000,000
835938
862017
884578
889232
935080
983107.0
1022844.0
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
1044030.0
0 2007
Luas Panen
4
2015
Produksi
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. No. 38/07/73/Th. IX, 1 Juli 2016
3. PRODUKSI JAGUNG Angka Tetap 2015 Produksi jagung tahun 2015 sebanyak 1,53 juta ton pipilan kering, mengalami kenaikan sebanyak 37,42 ribu ton (2,51 persen) dibandingkan tahun 2014. Kenaikan produksi terjadi karena kenaikan luas panen seluas 5,38 ribu hektar (1,86 persen) dan produktivitas sebesar 0,33 kuintal/hektar (0,64 persen). Peningkatan produksi Jagung pada tahun 2015 hanya terjadi di subround I, sedangkan di subround II dan III terjadi penurunan. Pada subround I meningkat sebesar 144,79 ribu ton (20,97 persen). Peningkatan pada subround tersebut disebabkan oleh peningkatan luas panen seluas 12,73 ribu hektar (9,36 persen) dan peningkatan produktivitas sebesar 5,39 kuintal/hektar (10,61 persen). Pada subround II turun sebesar 49,82 ribu ton (-9,20 persen). Penurunan pada subround tersebut disebabkan oleh penurunan produktivitas sebesar 4,88 kuintal/hektar (-9,58 persen), sedangkan luas panen mengalami peningkatan yang relatif rendah seluas 441 hektar saja (0,41 persen). Pada subround III juga turun sebesar 57,56 ribu ton (-22,24 persen). Penurunan pada subround tersebut disebabkan oleh penurunan luas panen seluas 7,79 ribu hektar (-16,41 persen) dan produktivitas juga turun sebesar 3,81 kuintal/hektar (-6,99 persen). Dampak el-nino juga terlihat pada komoditas Jagung di Sulawesi Selatan. Hal tersebut terlihat dari luas puso yang relatif sangat tinggi, bahkan mungkin yang tertinggi terjadi selama lebih dari 10 tahun terakhir. Pada periode subround I (Jan-April) luas puso sebesar 110 Ha, periode subround II (Mei-Agustus) sebesar 7,49 ribu ha dan periode subround III (Sept-Desember) seluas 1,68 ribu hektar, sehingga total puso pada tahun 2015 ini seluas 9,29 ribu hektar. Kejadian puso itulah yang menyebabkan kenaikan produksi Jagung di Sulawesi Selatan tidak seperti yang diperkiran pada angka ramalan I sebelumnya. Kejadian Puso terjadi merata di beberapa kabupaten/kota, tertinggi terjadi di Kabupaten Jeneponto (4 ribu hektar), Bantaeng (1,3 ribu hektar) dan Bulukumba (1,2 ribu hektar).
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 38/07/73/Th. IX, 1 Juli 2016
Tabel 3 Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung 2013-2015 Di Provinsi Sulawesi Selatan
Luas Panen Perkembangan Produktivitas Perkembangan (Hektar) (%) (Kuintal/Ha) (%)
Produksi (Ton)
Perkembangan (%)
(7)
(8)
No.
Tahun
(1)
(2)
1.
2013
274.046
-
45,62
-
1.250.203
-
2.
2014
289.736
5,73
51,46
12,80
1.490.990
19,26
3.
2015
295.115
1,86
51,79
0,64
1.528.414
2,51
(3)
(4)
(5)
(6)
Tabel 4 Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung 2013-2015 Menurut Subround di Provinsi Sulawesi Selatan Perkembangan
a.
b.
c.
6
2014-2013
2015-2014
Uraian
2013
2014
2015
Absolut
%
Absolut
%
(1)
(2)
(3)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Januari-April
139.192
135.958
148.685
(3.234)
(2,32)
12.727
9,36
Mei-Agustus
96.473
106.301
106.742
9.828
10,19
441
0,41
SeptemberDesember
38.381
47.477
39.688
9.096
23,70
(7.789)
(16,41)
Januari-April
41,95
50,79
56,18
8,84
21,07
5,39
10,61
Mei-Agustus
46,94
50,96
46,08
4,02
8,56
(4,88)
(9,58)
SeptemberDesember
55,61
54,50
50,69
(1,11)
(2,00)
(3,81)
(6,99)
Januari-April
583.910
690.531
835.328
106.620
18,26
144.798
20,97
Mei-Agustus
452.844
541.710
491.891
88.866
19,62
(49.819)
(9,20)
SeptemberDesember
213.448
258.750
201.195
45.301
21,22
(57.555)
(22,24)
Luas panen (Ha)
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi (Ton)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. No. 38/07/73/Th. IX, 1 Juli 2016
Grafik 2 Perkembangan Luas Panen dan Produksi Jagung 2007-2015 Di Provinsi Sulawesi Selatan Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton) 1515329.520 1490990.01528414.0 1420154.263 1395742.0 1343043.069 1250203.044 1195064.0
2000000.0 1800000.0 1600000.0 1400000.0
969955.0
1200000.0 1000000.0 800000.0 600000.0 400000.0
262436.0 284964.0 299669.0 303375.0 297126.0 325329.0 274046.0 289736.0 295115.0
200000.0 .0 2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
TAHUN
4. PRODUKSI KEDELAI Angka Tetap 2015 Produksi kedelai tahun 2015 sebanyak 67,19 ribu ton biji kering, meningkat sebanyak 12,47 ribu ton (22,78 persen) dibandingkan tahun 2014. Peningkatan produksi kedelai terjadi karena kenaikan kenaikan luas panen seluas 1,65 ribu hektar dan produktivitas sebesar 2,63 kuintal/hektar (17,50 persen). Peningkatan produksi Kedelai pada tahun 2015 terjadi di semua subround. Pada subround I meningkat sebesar 1,26 ribu ton (4,27 persen). Peningkatan pada subround tersebut disebabkan oleh peningkatan provitas sebesar 4,72 kuintal/hektar (32,46 persen), sedangkan luas panen turun seluas 4,34 ribu hektar (-21,27 persen). Pada subround II meningkat sebesar 2,26 ribu ton (18,65 persen). Peningkatan pada subround tersebut disebabkan oleh peningkatan provitas sebesar 0,97 kuintal/hektar (7,17 persen), dan didukung peningkatan luas panen seluas 959 hektar (10,69 persen). Pada subround III meningkat sebesar 8,94 ribu ton (69,05 persen). Peningkatan pada subround tersebut disebabkan oleh peningkatan luas panen yang relatif sangat tinggi seluas 5,02 ribu hektar (71,45 persen), dan juga peningkatan produktivitas sebesar 0,26 kuintal/hektar (1,41 persen).
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 38/07/73/Th. IX, 1 Juli 2016
Luas Puso Kedelai juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Dampak el-nino terlihat pada luas puso kedelai pada tahun 2015 seluas 3,23 ribu hektar. Terjadi Puso terjadi di beberapa kabupaten kota, tertinggi di Kabupaten Jeneponto, yaitu seluas 1,9 ribu hektar. Tabel 5 Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai 2013-2015 Di Provinsi Sulawesi Selatan
Luas Panen Perkembangan Produktivitas Perkembangan (Hektar) (%) (Kuintal/Ha) (%)
Produksi (Ton)
Perkembangan (%)
(7)
(8)
No.
Tahun
(1)
(2)
1.
2013
30.937
-
14,77
-
45.693
-
2.
2014
36.390
17,63
15,04
1,82
54.724
19,76
3.
2015
38.036
4,52
17,67
17,50
67.192
22,78
(3)
(4)
(5)
(6)
Tabel 6 Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai Menurut Subround di Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2015 Perkembangan Uraian
(1)
a.
b.
c.
(2)
2014
(3)
2015
(5)
2014-2013
2015-2014
Absolut
%
Absolut
%
(6)
(7)
(8)
(9)
Luas panen (Ha) Januari-April
13.777
20.390
16.054
6.613
48,00
(4.336)
(21,27)
Mei-Agustus SeptemberDesember
6.960
8.970
9.929
2.010
28,88
959
10,69
10.200
7.030
12.503
(3.170)
(31,08)
5.023
71,45
Januari-April
14,98
14,54
19,25
(0,44)
(2,94)
4,71
32,43
Mei-Agustus
11,72
13,52
14,49
1,80
15,36
0,97
7,17
SeptemberDesember
16,57
18,42
18,16
1,85
11,19
(0,26)
(1,41)
20.638
29.647
30.912
9.009
43,65
1.265
4,27
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi (Ton) Januari-April
8
2013
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. No. 38/07/73/Th. IX, 1 Juli 2016
Mei-Agustus
8.157
12.127
14.389
3.970
48,67
2.261
18,65
SeptemberDesember
16.898
12.949
21.891
(3.949)
(23,37)
8.942
69,05
Grafik 3 Perkembangan Luas Panen dan Produksi Kedelai 2007-2015 Di Provinsi Sulawesi Selatan
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
80,000 67,192
70,000 54,724
60,000 45,693
50,000
41,279 35,710
40,000
33,716
29,125
29,938
30,000 18,972
20,000
25,792
23,641
19,048
10,000
36,390
38,036
2014
2015
30,937 21,441
19,964
2011
2012
12,029
2007
2008
2009
2010
2013
TAHUN
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 38/07/73/Th. IX, 1 Juli 2016