BADAN PUSAT STATISTIK B A DAN P U S AT S TA T IS T IK
No. 41/7/13/ Th. XIX, 1 Juli 2016
PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 2015 PRODUKSI PADI TAHUN 2015NAIK1,25 PERSEN A. PADI
Produksi padi tahun 2015 sebanyak 2,55 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami kenaikan sebanyak 31,6 ribu ton (1,25 persen) dibandingkan tahun 2014. Kenaikan produksi terjadi karena kenaikan luas panen seluas 4.347 hektar (0,86 persen) dan produktivitas sebesar 0,19 kuintal/hektar (0,38 persen).
B. JAGUNG
Produksi jagung tahun 2015 sebanyak 602.549 ton pipilan kering, mengalami penurunan sebanyak 2.803 ton (0,46 persen) dibandingkan tahun 2014. Penurunan produksi terjadi karena penurunan luas panen sebesar 5.272 hektar (5,66 persen), meskipun produktivitas mengalami kenaikan sebesar 3,59 kuintal/hektar (5,52 persen)
C. KEDELAI
Produksi kedelai tahun 2015 sebanyak 353 ton biji kering, menurun sebanyak 558 ton (61,25 persen) dibandingkan tahun 2014. Penurunan produksi kedelai terjadi karena penurunan luas panen seluas 489 hektar (62,29 persen), meskipun produktivitas mengalami kenaikan sebesar 0,32 kuintal/hektar (2,80 persen).
1. PENDAHULUAN Statistik produksi tanaman pangan yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini terdiri dari luas panen, produktivitas, dan angka produksi serta hanya mencakup komoditas padi, jagung, dan kedelai. Angka produksi tanaman pangan yang dirilis tahun 2016 disajikan dengan 2 status angka yang berbeda, yaitu Angka Sementara (ASEM) 2015 dan Angka Tetap (ATAP) 2015. ASEM 2015 merupakan realisasi produksi selama satu tahun (Januari–Desember 2015), tetapi belum final karena mengantisipasi kelengkapan laporan. ATAP 2015 adalah realisasi produksi selama satu tahun (Januari–Desember 2015) dan merupakan angka final. Jadwal rilis ASEM 2015 dan ATAP 2015 melalui BRS adalah seperti berikut:
Berita Resmi Statistik No. 41/7/13/Th. XIX, 1 Juli 2016
1
Jadwal Rilis BRS
Status Angka
Subround Januari–April
September– Desember
Mei–Agustus
1. ASEM 2015
1 Maret 2016
REALISASI 2015 (angka belum final)
2. ATAP 2015
1 Juli 2016
REALISASI 2015 (angka final)
Para konsumen data perlu mencermati status angka tersebut dalam penggunaannya, baik untuk evaluasi/monitoring maupun perencanaan, dan diharapkan konsumen data selalu mengacu pada hasil perhitungan dengan status angka yang dirilis terakhir.
2. PRODUKSI PADI Produksi padi tahun 2015 sebanyak 2,55 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami kenaikan sebanyak 31,6 ribu ton (1,25 persen) dibandingkan tahun 2014. Kenaikan produksi terjadi karena kenaikan luas panen seluas 4.347 hektar (0,86 persen) dan produktivitas sebesar 0,19 kuintal/hektar (0,38 persen). Lima daerah sentra produksi padi di Sumatera Barat tahun 2015 adalah Kabupaten Agam, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Tanah Datar. Produksi padi di lima kabupaten tersebut menyumbang 57,86 persen dari total produksi padi Sumatera Barat. Bila dilihat dari perkembangan produksi, daerah yang mengalami peningkatan produksi padi yang relatif cukup besar dibandingkan produksi tahun 2014 adalah Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Tanah Datar . Sementara itu, daerah yang mengalami penurunan produksi yang relatif besar adalah Kabupaten Solok, Kabupaten Dharmasraya, dan Kota Padang. Gambar 1 Perkembangan Produksi Padi (Ton), 2012–2015 2,550,609 2,519,020
2,430,384
2,368,390
2012
2013
2014
2015
Kenaikan produksi padi tahun 2015 yang sebanyak 31.589 ton terutama terjadi karena kenaikan produksi pada subround Mei-Agustus sebesar 58.539 ton (7,07 persen). Namun pada subround JanuariApril, dan subround September-Desember mengalami penurunan produksi masing-masing sebanyak 7.499 ton (0,88 persen), dan 19.451 ton (2,33 persen), dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2014 (year-on-year).
2
Berita Resmi Statistik No. 41/7/13/ Th. XIX, 1 Juli 2016
Gambar 2 Produksi Padi Menurut Kabupaten/Kota
12,82%
Agam
12,45%
Pesisir Selatan
12,08%
Kab Solok
10,90%
Padang Pariaman 9,61%
Tanah Datar
8,91%
Lima Puluh Kota
8,50%
Pasaman
5,78%
Pasaman Barat
5,35%
Solok Selatan Padang
3,48%
Sijunjung
3,46% 2,25%
Dharmasraya Payakumbuh
1,35%
Pariaman
1,26% 0,65%
Sawahlunto
0,46%
Kota Solok
0,37%
Padang Panjang Bukittinggi
0,20%
Kepulauan Mentawai
0,12% 0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
350000
Keterangan : Angka persentase adalah share kab/kota terhadap produksi padi Sumatera Barat Tabel 1 Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi Menurut Subround, 2013−2015 Perkembangan Uraian
2013
2014
2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
166 199 159 898 161 723 487 820
172 087 167 064 164 047 503 198
168 285 176 118 163 142 507 545
5 888 7 166 2 324 15 378
3,54 4,48 1,44 3,15
(3 802) 9 054 (905) 4 347
(2,21) 5,42 (0,55) 0,86
50,37 48,59 50,48
49,69 49,57 50,95
50,37 50,34 50,04
(0,68) 0,98 0,47
(1,35) 2,02 (0,93)
0,68 0,77 (0,91)
1,37 1,55 (1,79)
49,82
50,06
50,25
0,24
0,48
0,19
0,38
837 189 776 892
855 179 828 074
847 680 886 613
17 990 51 182
2,15 6,59
(7 499) 58 539
(0,88) 7,07
816 303 2 430 384
835 767 2 519 020
816 316 2 550 609
19 464 88 636
2,38 3,65
(19.451) 31 589
(2,33) 1,25
1. LuasPanen (ha) - Januari−April - Mei−Agustus - September−Desember - Januari−Desember 2. Produktivitas (ku/ha) - Januari−April - Mei−Agustus - September−Desember - Januari−Desember 3. Produksi (ton) - Januari−April - Mei−Agustus - September−Desember - Januari−Desember
2013−2014 Absolut %
2014−2015 Absolut % (8)
Keterangan: kualitas produksi padi adalah Gabah Kering Giling (GKG)
Berita Resmi Statistik No. 41/7/13/Th. XIX, 1 Juli 2016
3
3. PRODUKSI JAGUNG Produksi jagung tahun 2015 sebanyak 602.549 ton pipilan kering, mengalami penurunan sebanyak 2.803 ton (0,46 persen) dibandingkan tahun 2014. Penurunan produksi terjadi karena penurunan luas panen seluas 5.272 hektar (5,66 persen), meskipun produktivitas mengalami kenaikan sebesar 3,59 kuintal/hektar (5,52 persen). Tiga daerah sentra produksi jagung di Sumatera Barat tahun 2015 adalah Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kabupaten Agam. Produksi jagung di tiga kabupaten tersebut menyumbang 69,61 persen dari total produksi jagung Sumatera Barat. Bila dilihat dari perkembangan produksi, daerah yang mengalami peningkatan produksi jagung yang relatif cukup besar dibandingkan produksi tahun 2014 adalah Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman, dan Kabupaten Pesisir Selatan. Sementara itu, daerah yang mengalami penurunan produksi yang relatif besar adalah Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Lima Puluh Kota, dan Kabupaten Dharmasraya. Gambar 3 Perkembangan Produksi Jagung (Ton), 2012–2015
495,497
2012
547,437
605,352
602,549
2013
2014
2015
Penurunan produksi jagung tahun 2015 yang sebesar 2.803 ton (0,46 persen) terjadi pada subround September–Desember sebesar 64.328 ton (24,69 persen). Sementara itu, produksi pada subround JanuariApril dan subround Mei–Agustus mengalami kenaikan masing-masing sebesar 13.606 ton (7,43 persen) dan 47.919 ton (29,63 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2014 (year-on-year).
4
Berita Resmi Statistik No. 41/7/13/ Th. XIX, 1 Juli 2016
Gambar 4 Produksi Jagung Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015 (Ton)
39,29%
Pasaman Barat 18,09%
Pesisir Selatan 12,24%
Agam Solok Selatan
8,97%
Pasaman
8,97% 4,93%
Padang Pariaman
3,51%
Tanah Datar
2,84%
Lima Puluh Kota Kab. Solok
0,37%
Sijunjung
0,32%
Payakumbuh
0,24%
Dharmasraya
0,15%
Pariaman
0,04%
Bukittinggi
0,03%
Kota Solok
0,01%
Padang
0,01%
Kepulauan Mentawai
0,01%
Sawahlunto
0,01% 0
50 000
100 000
150 000
200 000
250 000
Keterangan : Angka persentase adalah share kab/kota terhadap produksi jagung Sumatera Barat Tabel 2 Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Jagung Menurut Subround, 2013−2015 Perkembangan Uraian
2013
2014
2015
(1)
(2)
(3)
(4)
22 792 22 750
28 083 25 299
28 463 29 857
5 291 2 549
23,21 11,20
380 4 558
1,35 18,02
36 123 81 665
39 715 93 097
29 505 87 825
3 592 11 432
9,94 14,00
(10 210) (5 272)
(25,71) (5,66)
67,20 65,95
65,18 63,93
69,09 70,22
(2,02) (2,02)
(3,01) (3,06)
3,91 6,29
6,00 9,84
67,61 67,03
65,61 65,02
66,51 68,61
(2,00) (2,01)
(2,96) (3,00)
0,90 3,59
1,37 5,52
153 162 150 043
183 045 161 737
196 651 209 656
29 883 11 694
19,51 7,79
13 606 47 919
7,43 29,63
244 232 547 437
260 570 605 352
196 242 602 549
16 338 57 915
6,69 10,58
(64 328) (2 803)
(24,69) (0,46)
1. LuasPanen (ha) - Januari−April - Mei−Agustus - September−Desember - Januari−Desember 2. Produktivitas (ku/ha)r - Januari−April - Mei−Agustus - September−Desember - Januari−Desember 3. Produksi (ton)r - Januari−April - Mei−Agustus - September−Desember - Januari−Desember
2013−2014 Absolut % (5) (6)
2014−2015 Absolut % (7) (8)
Keterangan: kualitas produksi jagung adalah pipilan kering
Berita Resmi Statistik No. 41/7/13/Th. XIX, 1 Juli 2016
5
4. PRODUKSI KEDELAI Produksi kedelai tahun 2015 sebanyak 353 ton biji kering, menurun sebanyak 558 ton (61,25 persen) dibandingkan tahun 2014. Penurunan produksi kedelai terjadi karena penurunan luas panen seluas 489 hektar (62,29 persen), meskipun produktivitas mengalami kenaikan sebesar 0,32 kuintal/hektar (2,80 persen). Tiga daerah sentra produksi kedelai di Sumatera Barat tahun 2015 adalah Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Agam. Produksi kedelai di tiga kabupaten tersebut menyumbang 67,99 persen dari total produksi kedelai Sumatera Barat. Bila dilihat dari perkembangan produksi, daerah yang mengalami peningkatan produksi kedelai yang relatif cukup besar dibandingkan produksi tahun 2014 adalah Kabupaten Agam, Kota Sawahlunto, dan Kabupaten Sijunjung. Sementara itu, daerah yang mengalami penurunan produksi yang relatif besar adalah Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kabupaten Solok Gambar 5 Perkembangan Produksi Kedelai (Ton), 2012–2015 1,106
911
732
353
2012
2013
2014
2015
Penurunan produksi kedelai tahun 2015 yang sebanyak 558 ton (61,25 persen) terjadi pada subround Januari–April sebanyak 297 ton (59,28 persen), pada subround Mei-Agustus dan subround September–Desember terjadi penurunan produksi masing-masing sebanyak 75 ton (40,32 persen) dan 186 ton (83,04 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2014 (year-on-year). Gambar 6 Produksi Kedelai Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015 (Ton)
37,39%
Pasaman Barat 17,85%
Solok Selatan 12,75%
Agam
9,35%
Pasaman
8,22%
Kab. Solok
6,52%
Sijunjung
3,68%
Sawahlunto
1,98%
Dharmasraya Tanah Datar
1,13%
Kepulauan Mentawai
1,13% 0
20
40
60
80
100
120
140
Keterangan : Angka persentase adalah share kab/kota terhadap produksi kedelai Sumatera Barat
6
Berita Resmi Statistik No. 41/7/13/ Th. XIX, 1 Juli 2016
Tabel 3 Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Kedelai Menurut Subround, 2013−2015 Perkembangan Uraian
2013
2014
2015
(1)
(2)
(3)
(4)
1. LuasPanen (ha) - Januari−April - Mei−Agustus - September−Desember - Januari−Desember 2. Produktivitas (ku/ha) - Januari−April - Mei−Agustus - September−Desember - Januari−Desember 3. Produksi (ton) - Januari−April - Mei−Agustus - September−Desember - Januari−Desember
2013−2014 Absolut % (5)
(6)
2014−2015 Absolut % (7)
(8)
216
323
139
107
49,54
(184)
(56,97)
161 313 690
182 280 785
98 59 296
21 (33) 95
13,04 (10,54) 13,77
(84) (221) (489)
(46,15) (78,93) (62,29)
14,35 10,56
15,51 10,22
14,68 11,33
1,16 (0,34)
8,08 (3,22)
(0,83) (1,11)
(5,35) (10,86)
8,05 10,61
8,00 11,61
6,44 11,93
2,35 1,00
29,19 9,43
(1,56) 0,32
(19,50) 2,80
310 170
501 186
204 111
191 16
61,61 9,41
(297) (75)
(59,28) (40,32)
252 732
224 911
38 353
(28) 179
(11,11) 24,45
(186) (558)
(83,04) (61,25)
Keterangan: kualitas produksi kedelai adalah biji kering
Berita Resmi Statistik No. 41/7/13/Th. XIX, 1 Juli 2016
7
Tabel 4 Perkembangan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai Menurut Kabupaten/Kota, 2014−2015 (ton)
Padi Kabupaten/kota 01 Kepulauan Mentawai
2014
2015
2 106
3 036
02 Pesisir Selatan
312 872
317 573
03 Solok
326 641
307 999
83 357
88 338
05 Tanah Datar
237 610
06 Padang Pariaman
Jagung Perkembangan Absolut
%
2015
Absolut
Perkembangan
2014
2015
-43,86%
2
4
2
100,00%
%
Absolut
%
44,15%
57
32
- 25
4 701
1,50%
102 010
108 976
6 966
6,83%
246
0
- 246
-100,00%
-18 642
-5,71%
1 753
2 245
492
28,07%
62
29
- 33
-53,23%
4 981
5,98%
442
1 939
1 497
338,69%
20
23
3
15,00%
245 196
7 586
3,19%
19 869
21 126
1 257
6,33%
7
4
-3
-42,86%
268 980
278 127
9 147
3,40%
21 950
29 735
7 785
35,47%
-
-
-
-
07 Agam
322 618
326 891
4 273
1,32%
60 421
73 740
13 319
22,04%
31
45
14
45,16%
08 Lima Puluh Koto
217 366
227 184
9 818
4,52%
20 793
17 096
-3 697
-17,78%
-
-
-
-
09 Pasaman
214 784
216 766
1 982
0,92%
41 409
54 037
12 628
30,50%
77
33
- 44
-57,14%
10 Solok Selatan
133 097
136 363
3 266
2,45%
48 741
54 074
5 333
10,94%
83
63
- 20
-24,10%
11 Dharmasraya
62 093
57 356
-4 737
-7,63%
1 335
887
- 448
-33,56%
12
7
-5
-41,67%
141 818
147 528
5 710
4,03%
284 526
236 721
-47 805
-16,80%
371
132
- 239
-64,42%
71 Padang
90 064
88 753
-1 311
-1,46%
7
33
26
371,43%
-
-
-
-
72 Solok
12 725
11 756
- 969
-7,62%
47
55
8
17,02%
-
-
-
-
73 Sawah Lunto
15 076
16 657
1 581
10,48%
19
25
6
31,58%
0
13
13
-
74 Padang Panjang
8 074
9 481
1 407
17,42%
-
-
-
-
-
-
-
-
75 Bukittinggi
5 053
5 096
43
0,85%
111
163
52
46,85%
-
-
-
-
76 Payakumbuh
33 427
34 416
989
2,96%
1 682
1 428
- 254
-15,10%
-
-
-
-
77 Pariaman
31 259
32 093
834
2,67%
180
237
57
31,67%
-
-
-
-
2519 020
2550 609
31 589
1,25%
605 352
602 549
-2 803
-0,46%
911
353
- 558
-61,25%
04 Sijunjung
12 Pasaman Barat
Sumatera Barat
8
930
2014
Kedelai Perkembangan
Berita Resmi Statistik No. 41/7/13/ Th. XIX, 1 Juli 2016