PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS UNJUK KERJA VoIP (VOICE OVER INTERNET PROTOCOL) versus VoIP over VPN (VIRTUAL PRIVATE NETWORK) berbasis OPENSOURCE BRIKER Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Program Studi Teknik Informatika
Disusun Oleh: Putu Angga Yudha Dinata NIM: 105314026 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
THE PERFORMANCE ANALYSIS of VoIP (VOICE OVER INTERNET PROTOCOL) versus VoIP over VPN (VIRTUAL PRIVATE NETWORK) ON OPENSOURCE BRIKER
A THESIS
Presented as Partial Fulfillment of The Requirements to Obtain The Sarjana Komputer Degree in Informatics Engineering Department
Created By: Putu Angga Yudha Dinata 105314026
DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2014 ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak memuat karya milik orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagai layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Oktober 2014 Penulis
Putu Angga Yudha Dinata
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Putu Angga Yudha Dinata NIM
: 105314026 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “ANALISIS UNJUK KERJA VoIP (VOICE OVER INTERNET PROTOCOL) versus VoIP over VPN (VIRTUAL PRIVATE NETWORK) berbasis OPENSOURCE BRIKER” Bersama perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk
media
lain,
mengelola
dalam
bentuk
pangkalan
data,
mendistribusikannya secara terbatas, mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 28 Oktober 2014 Penulis
Putu Angga Yudha Dinata
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN MOTTO
“Do whatever you like, be consistent, and success will come naturally.” Lakukan apapun yang kamu sukai, jadilah konsisten, dan sukses akan datang dengan sendirinya.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala hasil ini saya persembahkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang dengan segala rahmat telah diberikan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Kepada Guru (Bapak), Ibu, Adik dan Keluarga besar yang memberikan doa, dukungan dan semangat selama proses perkuliahan. Kepada Dwi Herayanthi Wardianto, atas dukungan,kesabaran dalam menunggu, semangat dan saran dalam proses pengerjaan skripsi. Kepada teman – teman di kampus Sanata Dharma, terima kasih atas cerita yang telah diberikan selama saya menjalani masa kuliah. Kepada para dosen yang telah memberi ilmu kepada saya selama proses perkuliahan
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK VoIP(Voice over Internet Protokol) adalah teknologi yang memungkinkan user melakukan komunikasi suara melalui jaringan komputer.Komunikasi dengan menggunakan jaringan VoIP membutuhkan bandwidthyang tepat dan akurat sehingga kualitas dari komunikasi suara dapat berjalan dengan baik. Untuk menjaga nilai dari jitter dan packet loss agar tidak tinggi. Dibutuhkan bandwidth yang tepat agar kualitas dari jaringanVoIP tidak menurun dan handal dari gangguan yang mengakibatkan berkurangnya kebutuhan bandwidth VoIP.Sehingga komunikasi suara tersebut dapat memenuhi komunikasi baikVoIPmenurut standar kualitasITU-T. Pada teknologi VoIP tersebut belum adanya teknik pengamanan yang memungkinkan komunikasi suara antar user dapat terjaga keamanannya.VPN (Virtual Private Network) adalah salah satu teknik pengamanan dalam komunikasi suara antar remote-site. Pengujian ini menggunakan Operating SystemBriker 1.4.Dimana Briker 1.4tersebut digunakan sebagai ServerVoIP sehingga komunikasi suara antar user dengan menggunakan jaringan VoIP dapat dilakukan.Pengujian awal adalah untuk mendapatkan kebutuhan awal bandwidth dari komunikasi VoIP dan VoIPover VPN. Lalu mengganggu kebutuhan bandwidthVoIP dan VoIPover VPNdengan memberikan beban trafik pada jaringannya dan melihat kualitas dari komunikasi suara tersebut dengan parameter Jitter, Packet loss, dan MOS (Mean Opinion Score). Kata Kunci :VoIP, VPN , Bandwidth,Briker 1.4, Jitter, Packet loss, MOS (Mean Opinion Score) ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
VoiP (Voice over internet protocol) is a technology that allows the user doing communication via computer network. Communication by using VoIP network need the bandwidth proper and accurate so that the quality of communication can running properly. To maintain the value of jitter and packet losshigher. Needed bandwidth proper to the quality of the network of VoIP not decreasing and reliable from disturbance resulting in a reduction in the needs of bandwidth VoiP. So that communication can fulfill communication good VoIP according to standards of quality by ITU-T. VoIP in technology that there is no security techniques that enable the user could be maintained communication between security. VPN (Virtual Private Network) is one security techniques in communication between remote-site Testing is using Operating Systems briker 1.4.Where briker 1.4 is used as a VoIPserver so that of communication between users by using VoIP it can be. Early testing is to obtain the bandwidth beginning of the communication VoIP and VoIP over VPN. And then disturb the needs of bandwidth VoIP and VoIP over VPN by giving the burden of traffic in their networks and see the quality of communication with the parameters as jitter, packet loss, and MOS( Mean Opinion Score ). Key Word :VoIP, VPN , Bandwidth,Briker 1.4, Jitter, Packet loss, MOS (Mean Opinion Score)
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atas segala karunia, rahmat dan bimbingan yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi “ANALISIS UNJUK KERJA VoIP (VOICE OVER INTERNET PROTOCOL) versus VoIP over VPN (VIRTUAL PRIVATE NETWORK) berbasis OPENSOURCE BRIKER” Dalam menyelesaikan skripsi ini, bantuan banyak diberikan dari sejumlah pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang telah menjawab doa memberi bimbingan
dan
mencurahkan
rahmat
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini. 2.
I Ketut Sucita dan Widiyani Murniati, Kedua orang tua yang telah banyak memberikan bantuan baik dalam bentuk materi maupun dukungan dan doa. Terlebih lagi telah percaya kepada saya bahwa saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
3.
Bapak H. Agung Hernawan, S.T., M.Kom., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membantu dalam proses pengerjaan skripsi ini
4.
Bapak Puspaningtyas Sanjoyo, S.T., M.T dan Bapak Bambang Soelistijanto, S.T,. M.Sc. selaku panitia penguji
yang telah
memberikan banyak saran dalam penyempurnaan skripsi ini. 5.
Rusdanang Ali Basuni yang mendukung dalam peminjaman alat yang diperlukan dalam proses pengerjaan skripsi ini.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
Dwi Herayanthi Wardianto, yang telah banyak memberikan semangat kepada saya untuk segera lulus dan pulang ke Bali.
7.
Paskalis Bogi Prasetyo dan Yonathan Chris, yang telah membantu saya dalam mempelajari dasar teori dari skripsi ini.
8.
Teman – teman satu nasib pengguna Lab Skripsi Jaringan Komputer Antonius Windy ,Benediktus Theo,Yoseph Dian Sahadewa,,Annisa Virginia, Florencia Paramitha, Krisma Argyanta.
9.
Teman – teman seperjuangan TI angkatan 2010 yang telah berbagi cerita hidup selama menimba ilmu di Program Studi Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma. Terima kasih untuk kebersamaan yang telah diberikan selama 4 tahun ini.
10.
Untuk pihak – pihak yang tidak saya sebutkan satu persatu. Penulis ucapkan Terima Kasih atas bantuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..i HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................................................iii HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................................... v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................................................vi HALAMAN MOTTO .............................................................................................................. vii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................................. viii ABSTRAK ................................................................................................................................ix ABSTRACT.................................................................................................................................x KATA PENGANTAR ..............................................................................................................xi DAFTAR ISI ........................................................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. xvi DAFTAR TABEL................................................................................................................... xix DAFTAR GRAFIK .................................................................................................................. xx BAB I ........................................................................................................................................ 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1 1.1Latar Belakang Penelitian ................................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 5 1.4 Batasan Masalah ............................................................................................................. 5 1.5 Metode Penelitian ........................................................................................................... 6 BAB II....................................................................................................................................... 9 LANDASAN TEORI ................................................................................................................ 9 2.1 Pengertian VoIP (Voice over Internet Protocol) ............................................................. 9 2.1.1 Komponen VoIP .................................................................................................... 11 2.1.2 Format Paket VoIP ................................................................................................. 12 2.2 Parameter Kualitas Layanan VoIP ................................................................................ 13 xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.3 Mean Opinion Score (MOS) ..................................................................................... 15 2.4Pengertian VPN ............................................................................................................. 16 2.4.1
Proses Enkapsulasi .......................................................................................... 17
2.4.2
Proses Enkripsi VPN....................................................................................... 18
2.4.3
VPN Protocol .................................................................................................. 19
2.4.4
Encryption Protocols ....................................................................................... 22
2.5Briker 1.4 ....................................................................................................................... 24 2.6Compression / Decompression (Codec) ......................................................................... 24 2.7Protokol SIP (Session Initiation Protocol) ..................................................................... 27 2.7.1
Susunan Protokol SIP...................................................................................... 27
2.7.2
Komponen SIP ................................................................................................ 28
2.8Flow Control .................................................................................................................. 32 2.8.1
Stop and Wait Control..................................................................................... 33
2.8Alur percakapan VoIP.................................................................................................... 34 BAB III ................................................................................................................................... 38 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ......................................................... 38 3.1 Spesifikasi Alat ............................................................................................................. 38 3.1.1
Perangkat keras (Hardware) ............................................................................ 38
3.1.2
Perangkat Lunak (Software) ........................................................................... 39
3.2 Diagram Alur Desain Pengujian ................................................................................... 40 3.3 Topologi Jaringan VoIP ................................................................................................ 45 3.4 Skenario Pengujian Kebutuhan awal Bandwidth VoIP dan VoIP over VPN: ............. 49 3.5 Skenario Gangguan trafik secara Statis: ...................................................................... 50 3.6 Skenario Gangguan bervariasi ...................................................................................... 51 3.7 Pengujian Skenario ....................................................................................................... 52 3.8Setting Jaringan VPN pada router mikrotik R951 ......................................................... 60 BAB IV ................................................................................................................................... 70 PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM ............................................................................... 70 4.1
Pengujian Sistem ..................................................................................................... 70
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.1.1Pengujian Kebutuhan awal Bandwidth VoIP dan VoIP over VPN ........................ 71 4.1.2 Pengujian pada Jaringan dengan gangguan statis .................................................. 75 4.1.3Pengujian pada Jaringan dengan gangguan bervariasi ............................................ 87 BAB V .................................................................................................................................... 94 KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................................... 94 5.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 94 4.2Saran .............................................................................................................................. 95 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 96 LAMPIRAN ............................................................................................................................ 98
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1 KONSEP KERJA VOIP...........................................................10 GAMBAR 2.2 FORMAT PAKET VOIP…………………….……………….12 GAMBAR 2.3 MODEL TUNNEL VPN…………………………..…………..17 GAMBAR2.4 PROSES ENKAPSULASI VPN…………………...…………18 GAMBAR 2.5 SUSUNAN PROTOKOL SIP………………………….……...27 GAMBAR 2.6 UAC DAN UAS………………………………….……………..28 GAMBAR 2.7PROXY SERVER………………………….…………………..30 GAMBAR2.8 REDIRECT SERVER………………………………………...31 GAMBAR2.9 REGISTER SERVER………………………………………...32 GAMBAR2.10 PROSES STOP AND WAIT CONTROL…….……………33 GAMBAR 2.1` ALUR PERCAKAPAN VOIP………………………………..34 GAMBAR3.1FLOWCHART PENGUJIAN VOIP………………………...41 GAMBAR3.2 FLOWCHART PENGUJIAN VOIP OVER VPN………….43 GAMBAR 3.3 FLOWCHART SKENARIO PENGUJIAN GANGGUAN DITG………………………………………………………….…………………...44 GAMBAR3.4 TOPOLOGI JARINGAN VOIP……………………………..46 GAMBAR3.5 TOPOLOGI JARINGAN VOIP OVER VPN………………46 GAMBAR3.6 PENGUJIAN KEBUTUHAN AWAL BANDWIDTH TANPA ADANYA GANGUAN….……………………………………………………...49
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
GAMBAR3.7 SKENARIO JARINGAN YANG DIBERIKAN GANGGUAN TRAFIK DENGAN GANGGUAN STATIS………………...…….………….50 GAMBAR3.8 SKENARIO JARINGAN YANG DIBERIKAN GANGGUAN TRAFIK DENGAN GANGGUAN BERVARIASI…………………………..51 GAMBAR3.9 TOPOLOGI PENGUJIAN SKENARIO KEBUTUHAN AWAL BANDWIDTH JARINGAN VOIP TANPA PENGGANGU………………..53 GAMBAR 3.10 TOPOLOGI JARINGANPENGUJIAN GANGGUAN TRAFIK SECARA STATIS VoIP DENGAN 2 PASANG PC PENGIRIM BEBAN TRAFIK………………………..…………………………………….54 GAMBAR 3.11TOPOLOGI PENGUJIAN SKENARIO KEBUTUHAN AWAL BANDWIDTH JARINGAN VOIP OVER VPN TANPA PENGGANGGU………………………………………………….…………….55 GAMBAR 3.12TOPOLOGI JARINGANPENGUJIAN GANGGUAN TRAFIK SECARA STATIS VOIP OVER VPN DENGAN 2 PASANG PC BEBAN TRAFIK…………………………………………………………………………56 GAMBAR 3.13 TOPOLOGI JARINGAN VOIP DENGAN 2 PASANG PC DENGAN GANGGUAN BERVARIASI………………………………………58 GAMBAR 3.14 TOPOLOGI JARINGAN VOIP OVER VPN DENGAN 2 PASANG PC DENGAN GANGGUAN BERVARIASI………………………59 GAMBAR 4.1PENGUJIAN KEBUTUHAN BANDWIDTH TANPA ADANYA GANGGUAN…………………………………………………………………….71 GAMBAR 4.2 PAKET HEADER VOIP DAN PAKET HEADER VOIP OVER VPN …………………………………………………………..…………….…….73 GAMBAR 4.3 TAMBAHAN HEADER PADA VOIP OVER VPN ….……..73 GAMBAR 4.4 GANGGUAN PADA BANDWIDTH 128 KBPS………..……74 GAMBAR 4.6 JARINGAN YANG DIBERIKAN GANGGUAN TRAFIK DENGAN GANGGUAN BERVARIASI ……………………………………..86 GAMBAR 4.7 JARINGAN YANG DIBERIKAN GANGGUAN TRAFIK DENGAN GANGGUAN BERVARIASI PADA KUALITAS BAIK……….87 xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
GAMBAR 4.8 JARINGAN YANG DIBERIKAN GANGGUAN TRAFIK DENGAN GANGGUAN BERVARIASI PADA KUALITAS KURANG…...87 GAMBAR 4.9 JARINGAN YANG DIBERIKAN GANGGUAN TRAFIK DENGAN GANGGUAN BERVARIASI PADA KUALITAS BURUK……..87
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1 PARAMETER PAKET LOSS ITU-T……………………..…14 TABEL 2.2PARAMETER JITTER ITU-T…...........................................15 TABEL 2.3TABEL NILAI MOS…………………………………...……..15 TABEL 3.1SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS……………..……….38 TABEL 3.2 SPESIFIKASI PERANGKAT LUNAK……………..……...39 TABEL 4.1 HASILPENGUJIAN KEBUTUHAN MINIMIMUM BANDWIDTH BERDASARKAN MOS SCORE……………………..…71 TABEL 4.2 BESARANGANGGUAN YANG DIKIRIMKAN TRAFIK GENERATOR PADA KUALITAS SURA BAIK………………………..76 TABEL 4.3 BESARAN GANGGUAN YANG DIKIRIMKAN TRAFIK GENERATOR PADA KUALITAS SUARA KURANG…………………76 TABEL 4.4 BESARAN GANGGUAN YANG DIKIRIMKAN TRAFIK GENERATOR PADA KUALITAS SUARA BURUK……………………76
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
GRAFIK 4.1HASIL PENGUKURAN KEBUTUHAN MINIMUM BANDWIDTH BERDASARKAN MOS SCORE MENURUT APLIKASI COMMVIEW PADA JARINGAN VOIP DAN VOIP OVER VPN……….72 GRAFIK 4.2 HASIL PENGUJIAN NILAI JITTER KUALITAS SUARA BAIK DENGAN GANGGUAN STATIS PADA JARINGAN VOIP DAN VOIP OVER VPN………………………………………………………………………….…78 GRAFIK 4.3 HASIL PENGUJIAN NILAI JITTER KUALITAS SUARA KURANG BAIK DENGAN GANGGUAN STATIS PADA JARINGAN VOIP DAN VOIP OVER VPN………………………………………………………78 GRAFIK 4.4 HASIL PENGUJIAN NILAI JITTER KUALITAS SUARA BURUK DENGAN GANGGUAN STATIS PADA JARINGAN VOIP DAN VOIP OVER VPN……………….……………………….……………………79 GRAFIK 4.5 HASIL PENGUJIAN NILAI PACKET LOSS KUALITAS SUARA BAIK DENGAN GANGGUAN STATIS PADA JARINGAN VOIP DAN VOIP OVER VPN………………………………….…………………………………81 GRAFIK 4.6 HASIL PENGUJIAN NILAI PACKET LOSS KUALITAS SUARA KURANG BAIK DENGAN GANGGUAN STATIS PADA JARINGAN VOIP DAN VOIP OVER VPN………………………….………………………..…81 GRAFIK 4.7 HASIL PENGUJIAN NILAI PACKET LOSS KUALITAS SUARA BURUK DENGAN GANGGUAN STATIS PADA JARINGAN VOIP DAN VOIP OVER VPN………………………………….…………………………82 GRAFIK 4.8 HASIL PENGUJIAN NILAI MOS KUALITAS SUARA BAIK DENGAN GANGGUAN STATIS PADA JARINGAN VOIP DAN VOIP OVER VPN………………………………….…………….……………………..……83 GRAFIK 4.9 HASIL PENGUJIAN NILAI MOS KUALITAS SUARA KURANG BAIK DENGAN GANGGUAN STATIS PADA JARINGAN VOIP DAN VOIP OVER VPN………………………….……………………………84
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
GRAFIK 4.10 HASIL PENGUJIAN NILAI MOS KUALITAS SUARA BURUK DENGAN GANGGUAN STATIS PADA JARINGAN VOIP DAN VOIP OVER VPN………………………….…………….…………………………….………84 GRAFIK 4.11 HASIL PENGUJIAN NILAI JITTER DENGAN GANGGUAN BERVARIASI PADA JARINGAN ……………..……………………………88 GRAFIK 4.12 HASIL PENGUJIAN NILAI PACKET LOSS DENGAN GANGGUAN BERVARIASI PADA JARINGAN ………………..…………90 GRAFIK 4.13 HASIL PENGUJIAN NILAI MOS DENGAN GANGGUAN BERVARIASI PADA JARINGAN ………………………………….…..……91
xxi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan jaringan komputer saat ini sangat pesat.Dimanauser dapat melakukan
komunikasi
dengan
melewatkan
suara
melalui
jaringan
komputer.Kebutuhan manusia akan komunikasi menjadi hal yang sangat penting saat ini.Teknologi yang memungkinkan user melakukan komunikasi dengan melewatkan trafik suara melalui jaringan komputer itu disebut VoIP (Voice over Internet Protocol).VoIP adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet.Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirim paket-paket data dan bukan lewat sirkuit analog biasa.Definisi VoIP adalah suara yang dikirim melalui Internet Protocol.Saat ini terdapat 2 protokol yang mendukung komunikasi dengan menggunakan VoIP yaitu Protokol H.323 dan SIP(Session Initiation Protocol) [1]. Kualitas suara pada VoIP sangat dipengaruhi oleh beberapa parameter diantaranya adalah bandwidth, delay, jitter,dan packet loss. Apabila paket dari suara mengalami proses yang lama (delay) untuk sampai ke tujuan , maka dapat merusak kualitas suara yang terdengar.Selain itu, besarnya nilaijitter dan packet loss juga berpengaruh terhadap kualitas dari VoIP itu sendiri. [6] Sehingga dilakukan pengujian dengan menggunakan bandwidth yang 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
berbeda-beda untuk mengetahui kualitas suara dari VoiP dan kebal tidaknya pada gangguan trafik yang akan mengganggu kualitas suara dari VoIP tersebut.VoIP menjadi alternatiflain untuk melakukan komunikasi karena biaya yang murah dan tanpa harus membangun infrastruktur baru karena VoIP mampu melewatkan trafik suara dengan menggunakan jaringan internet.Penggunaan teknologi VoIP yang efisien dapat dipermudah dengan digabungkan ke jaringan telepon lokal yang sudah ada. Namun pada teknologi VoIP tersebut belum adanya teknik pengamanan yang memungkinkan komunikasi antar user dapat terjaga keamanannya.[3] VPN (Virtual Private Netowrk) adalah salah satu teknik pengamanan dalam komunikasi suara antar remote-site. Teknologi VPN (Virtual Private Netowrk) adalah sebuah teknik pengamanan pada VoIP yang digunakan oleh kedua user yang akan melakukan komunikasi suara melalui media internet [2].VPN adalah sebuah koneksi virtual yang bersifat pribadi ,disebut demikian karena pada jaringan tersebut hanya ada dua user yang sedang menggunakan atau melakukan komunikasi VoIP over VPN dan user lain tidak dapat masuk atau mengetahui apa yang sedang dibicarakan oleh keduauser yang sedang melakukan komunikasi tersebut. Penggunaan VPN adalah salah satu alternatif untuk mengirimkan suarayang bersifat pribadi dan aman karena koneksi yang digunakan oleh VPN sudah terenkripsi dan memerlukan authentikasi dalam membangun koneksi sehingga tidak sembarang user dapat masuk ke dalam koneksi tersebut. [3]
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dominiko Fahdi Jaya Patih, Helmy Fitriawan, dan Yeti Yuniati, menjelaskan bahwa pada lingkungan dengan menggunakan Operating SystemAsterisk, VoIP over VPN lebih aman dibandingkan server VoIP, namun pada penelitian tersebut masih menggunakan topologi LAN (Local Area Network).[3] Dimana hal tersebut terlihat kurang tepat karena teknologi VPN adalah membuat jaringan publik menjadi seolah-olah jaringan pribadi. Disini penulis ingin membangun dan meneliti server VoIP dan VoIP over VPN dengan menggunakan topologi jaringan yang lebih luas dengan menggunakan 2 router pada lingkunganOperating System Briker 1.4 dengan menggunakan protocol SIP(Session Initiation Protocol).Penulis menggunakan topologi jaringan dengan menggunakan 2 router agar dapat membangun jaringan LAN dengan ruang lingkup yang lebih luas sehingga dapat membentuk jaringan publik dan dapat memanfaatkan teknologi VPN untuk membuat jaringan publik tersebut seolah-olah menjadi jaringan pribadi. Penulis menggunakan protokol SIP karena protokol SIP merupakan protokol yang berada pada lapisan aplikasi yang mendefinisikan proses awal, perubahan dan pemutusan suatu sesi komunikasi multimedia.Protokol SIP juga mampu untuk mengontrol sinyal untuk jaringan IP. [5] Penulis menggunakanOperating SystemBriker 1.4 karena Briker 1.4 adalah salah satu contoh dari serverVoIP.Briker 1.4 merupakan distro linux, buatan lokal (Indonesia asli) yang dikembangkan oleh Anton Raharja, Briker 1.4mendukung penuh terhadap komunikasisuaramaupun video. Salah satu yang menarik lagi dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Briker 1.4 adalahBriker 1.4dapat menciptakan LCR (Least Cost Routing) dimana Briker 1.4dengan pintar mencari jalur terhemat untuk telepon dengan interkoneksi ke PSTN, GSM dan CDMA atau provider VoIP lainnya. [4]
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, terdapat beberapa masalah yang dirumuskan sebagai berikut: 1.
Bagaimana pengaruh tingkat kebutuhan bandwidth VoIP tanpa menggunakan
VPN danVoIP dengan menggunakanVPN? 2.
Bagaimana pengaruh kualitas suara VoIP tanpa menggunakan VPN dan VoIP
dengan menggunakanVPNketika diberi gangguan secara statis dan bervariasi dengan parameter penguji QoS (Quality of Service) Jitter, Packet loss beserta MOS ( Mean Opinion Score) ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Membangun jaringan yang lebih luas yang mendukung layanan VoIP dengan VoIP over VPN 2. Mengetahui parameter-parameter yang diperlukan agar jaringan VoIP yang dibangun dapat berjalan optimal. 3. Mengetahui bagaimana perubahan kualitas jaringan VoIP ketika ada trafik penggangu dengan menganalisa jitter dan packet loss
1.4 Batasan Masalah
Aplikasi yang digunakan adalah Wireshark untuk pengambilan nilai QoS (Quality of Service) , aplikasiD-ITG untuk mengirimkan beban trafik, Operating System Briker 1.4 untuk membangun server Voip dan Voip over VPN,aplikasi Winbox untuk memonitoring beban jaringan dan aplikasi commview untuk melihat nilai MOS (Mean Opinion Score) dari komunikasi VoIP dan VoIP over VPN.
Menggunakan protokol SIP (Session Initiation Protocol).
Codec suara yang digunakan adalah G 711 Alaw.
Pengujian dilakukan pada jaringan yang lebih luas dengan menggunakan 2 router.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
Menggunakan bandwidth jaringan yang tepat dan akurat sehingga mendapatkan kualitas suara yang jernih dan kebal dari gangguan .
Pengujian kualitas jaringan VoIP menggunakan suara pembaca berita yang berdurasi 2 menit.sehingga akan mendapatkan kualitas suara yang sama ketika melakukan pengujianbandwidth.
Gangguan yang dilakukan oleh komputer trafik generator adalah bersifat statis dan gangguan bervariasi dengan menggunakan aplikasiD-ITG.
1.5 Metode Penelitian
Adapun metodelogi dan langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Studi Literatur Mempelajari tentang teori VoIP, VoIP over VPN, dan pembangunan jaringan VoIP dan VoIP over VPN dengan menggunakan Operating Syatem Briker 1.4 dengan mengumpulkan jurnal-jurnal, buku-buku, dan referensi lainnya yang dapat mendukung topik ini. 2. Metode Pengumpulan Data Data yang diambil dalam penelitian ini adalah berupa hasil pengujian kualitas VoIP dan VoIP over VPN pada lingkungan Operating System
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
Briker 1.4dan menguji kualitas suara dengan mengirimkan gangguan trafik dari user lain.Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kebutuhan awal bandwidthVoIP dan VoIP over VPNdan ketika diberi gangguan secara statis dan bervariasi apakah kualitas suara dari jaringan VoIP dan VoIP over VPNmengalami penurunan atau kebal terhadap gangguan tersebut. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah a. Metode Observasi Kegiatan observasi dalam penelitian dilakukan untuk mengamati proses unjuk kerja VoIP dan VoIP over VPN pada lingkungan Operating SystemBriker 1.4 yang diamati langsung ditempat penelitian. b. Metode Dokumentasi Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gambar atau foto penelitian , perangkat dan software serta data-data yang didapat saat penelitian. c. Metode Analisa Data Dalam metode ini, penulis menganalisa dan menyimpulkan hasil penelitian yang telah didapat.Hal itu dilakukan dengan melakukan perbandingan terhadap dari beberapa kali hasil pengujian dan dicari penyebab jika terjadi perbedaan terhadap data tersebut. Dari hal-hal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
tersebut dapat ditarik kesimpulan tentang analisis unjuk kerja VoIP dan VoIP over VPNakan kebutuhan awal bandwidth dan handalnyanya kualitas jaringan terhadap gangguan statis dan bervariasi yang dikirimkan user lain.
d. Pengambilan dan analisa data Setelah dilakukan implementasi, akan dicatat data–data yang berhubungan dengan parameter QoS (Quality of Service) pada kualitas suara VoIP dan VoIP over VPN dengan bantuan aplikasi wireshark dari aplikasi tersebut yang meliputi jitter dan packet loss dan aplikasi commview untuk mendapatkan nilai MOS Score yang nanti hasilnya akan dianalisa. e.
Penarikan Kesimpulan Dari hasil analisa didapat kesimpulan mengenai pengaruh kualitas suara dari beberapa skenario pengujian gangguan trafik untuk mendapatkan nilai QOS dan MOS.
f.
Dokumentasi Pembuatan laporan skripsi bertujuan untuk dijadikan sebagai dokumentasi hasil penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian VoIP (Voice over Internet Protocol) VoIP(Voice over Internet Protocol) adalah teknologi yang mampu mengirimkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket secara real-time dengan menggunakan jaringan internet protokol.VoIP memanfaatkan infrastruktur internet yang sudah ada untuk berkomunikasi seperti layaknya telepon biasa dan tidak dikenakan biaya telepon untuk berkomunikasi dengan pengguna VoIP lainnya dimana saja dan kapan saja.[3] Konsep dan cara kerja VoIP yaitu dengan melakukan pengiriman sebuah sinyal secara digital. Sebelum proses transmisi (pengiriman) dilakukan, data yang berupa sinyal analog akan dikonversikan terlebih dahulu dengan ADC (Analog to Digital Conventer) menjadi bentuk data digital. Setelah proses konversi dilakukan data digital akan ditransmisikan ke sumber tujuan. Setelah sampai, data sinyal tersebut akan dikonversi kembali menjadi data sinyal analog dengan DAC (Digital to Analog Converter) sehingga dapat diterima oleh sumber tujuan sesuai dengan data sinyal yang ditransmisikan. Konsep kerja VoIP ditujukan pada gambar 1. [6]
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Gambar 2.1 Konsep kerja voip. Trafik VoIP dibagi menjadi dua bagian transmisi jaringan yaitu : -
Transmisi untuk signaling
-
RTP (Realtime Transfer Protocol).
Protokol yang digunakan untuk signaling selalu berbasis TCP(Transfer Control Protocol) sedang untuk RTP(Real Time Protocol)yang digunakan adalah protokol berbasis UDP (User Datagram Protocol).Signaling dilakukan diantara port TCP yang sudah umum diketahui misalkan : 2. H.323 menggunakan port 1720 untuk melakukan signaling. 3. SIP (Session Initiation Protocol) menggunakan port5060 untuk menggunakan signaling.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
2.1.1 Komponen VoIP Ada 4 komponen dari VoIP yaitu: 1. UserAgent 2. Proxy 3. Protocol 4. Codec 1. UserAgent UserAgent adalah komponen VoIP yang langsung berhubungan dengan user.User dapat menggunakan dan mengoperasikan untuk melakukan komunikasi dengan user yang lain dan juga melakukan pengaturan untuk berkomunikasi dengan telepon analog. 2. Proxy Proxy merupakan software yang digunakan sebagai server VoIP yang menangani proses registrasi dan autentifikasi user.Proxy melakukan banyak proses yang membuat panggilan dapat terlaksana diantara user dan menampilkan proses panggilan yang terlihat dalam log serverVoIP. 3. Protocol Signaling dilakukan sebelum melakukan panggilan. Jalur dibentuk point-to-point menggunakan protokol signaling yang berbasis TCP. Setelah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
jalur terbentuk, RTP melakukan transfer sinyal suara yang telah dipaketisasi melalui jalur UDP. 4. CODEC CODEC (Compression Decompression) digunakan untuk mengubah informasi sinyal suara analog menjadi sinyal digital yang dapat ditransmisikan melalui jaringan IP dengan bandwidth tertentu dan mendapatkan informasinya kembali.
2.1.2 Format Paket VoIP Paket headerVoIP terdiri atas dua bagian, yakni header dan payload (beban). Header terdiri atas : 1. IP header 2. RTP (Real-time Transport Protocol) header 3. UDP(User Datagram Protocol) header 4. Ethernet header
Format Paket VoIP Ethernet Header
IP Header
UDP Header
RTP Header
Voice Payload
X Bytes
20 Bytes
8 Bytes
12 Bytes
X Bytes
Gambar 2.2 Format Paket VoIP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
IP header pada paket VoIP tersebut berfungsi untuk menyimpan informasi routing untuk mengirimkan paket ke tujuan, IP header memiliki ukuran data 20 Bytes.Sedangkan untuk UDP header sangat cocok untuk digunakan pada aplikasi real time yang sangat peka terhadap delay.RTP header adalah header untuk melakukan framming dan segmentasi data secara real time.[8]
2.2 Parameter Kualitas Layanan VoIP
Parameter kualitas layanan pada VoIP atau biasa disebut QoS (Quality of Service) digunakan untuk mengukur seberapa baik kualitas suara pada jaringan tersebut. Tujuan dari parameter QoS adalah untuk memenuhi layanan yang berbedabeda dan untuk mengetahui kemampuan jaringan yang digunakan sebagai layanan yang memiliki nilai baik atau buruk. Parameter QoS terdiri dari Jitter dan Packet loss. Setiap parameter memiliki peran sendiri-sendiri dalam menentukan kualitas jaringan tersebut apakah baik atau buruk. 1. Packet loss Packet loss didefinisikan sebagai kegagalan pada saat transmisi paket untuk mencapai tujuan. Kegagalan saat mencapai tujuan disebabkan oleh beberapa hal yaitu terjadinya overload traffic(beban trafik yang melewati batas)di dalam jaringan , kemacetan (congestion) dalam jaringan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
disebabkan oleh antrian yang panjangsedangkan kegagalan dari sisi penerima disebabkan oleh buffer yang terlalu lama.Packet loss dikatakan baik apabila jumlah tingkatan paket yang hilang berkisar antara 0 – 0,5 % dari pengiriman data.Standar packet loss menurut ITU-T dikategorikan seperti di bawah ini.[6] Packet loss
Kualitas
0 – 0,5 %
Sangat baik
0,5 – 1,5 %
Baik
>1,5 %
Buruk
Tabel 2.1 Parameter Packet loss ITU-T 2. Jitter Merupakan variasi delay yang terjadi pada jaringan. Besarnya nilai jitter akan sangat berpengaruh pada beban trafik. Semakin besar beban trafiknya maka akan menyebabkan semakin tinggi nilai jitternya dan membuat nilai QoS akan semakin turun dan untuk mendapatkan nilai QoS jaringan yang baik , nilai jitterharus dijaga seminimum mungkin. Untuk meminimalisir tingginya nilai jitter dalam jaringan maka perlu diimplementasikan suatu buffer yang akan menahan beberapa urutan paket sepanjang waktu tertentu hingga paket terakhir datang. Namun adanya buffer tersebut akan mempengaruhi waktu tunda total sistem akibat adanya tambahan proses untuk mengompresi jitter. Menurut ITU-T nilai jitter dikategorikan sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nilai Jitter
Kualitas
0 – 20 ms
Baik
20 – 50 ms
Cukup
>50 ms
Buruk
15
Tabel 2.2. Parameter Jitter ITU-T 2.3 Mean Opinion Score (MOS) MOS (Mean Opinion Score) merupakan penilaian yang berhubungan dengan kualitas suara yang didengar pada ujung pesawat penerima. Standar penilaian MOS dikeluarkan ITU-T pada tahun 1996. Penilaian dengan menggunakan MOS masih bersifat subyektif karena kualitas pendengaran dari masing-masing pendengar berbeda-beda. Nilai MOS
Kualitas
5
Sangat Bagus
4
Bagus
3
Cukup
2
Buruk
1
Sangat Buruk
Tabel 2.3. Tabel Nilai MOS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
2.4 Pengertian VPN Teknologi VPN (Virtual Private Network) adalah sebuah teknik pengamanan komunikasi pada VoIP (Voice over Internet Protocol) yang digunakan oleh kedua user yang akan melakukan komunikasi melalui media internet.[2]VPN adalah koneksi virtual yang bersifat pribadi,disebut demikiankarena pada jaringan tersebut hanya ada dua user yang sedang menggunakan atau melakukan komunikasi VoIP dengan menggunakan teknik pengamanan VPN dan user lain tidak dapat masuk atau mengetahui apa yang sedang dibicarakan oleh kedua user yang sedang melakukan komunikasi tersebut. Penggunaan VPN adalah salah satu alternatif untuk mengirimkan suara yang bersifat pribadi dan aman karena koneksi yang digunakan oleh VPN sudah terenkripsi dan memerlukan authentikasi dalam membangun koneksi sehingga tidak sembarang user dapat masuk ke dalam koneksi tersebut.[3]Dalam VPN terdapat adanya sebuahtunnel(terowongan) yang menjelaskan bahwa hubungan komunikasi dalam jaringan komputer membutuhkan tunnel yang nantinya akan digunakan untuk menghubungkan antar kedua titik komunikasi tersebut secara aman. Cara kerja VPN adalah melakukan komunikasi dengan menggunakan media umum (internet) namun bersifat pribadi dengan enkripsi dan menggunakan teknik tertentu sehingga komunikasi antar remote-site aman dan tidak memungkinkan pihak lain untuk menyusupkan trafik yang tidak semestinya ke dalam remote-site.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
Gambar 2.3 Model Tunnel VPN
2.4.1
Proses Enkapsulasi
Paket lama dibungkus dengan paket baru dan alamat ujung tujuan terowongan diletakkan di destination address paket baru yang disebut dengan encapsulation header. Tujuan akhir ada pada header paket lama yang dibungkus (encapsulated). Saat sampai di endpoint, encapsulasi akan dibuka, dan paket lama dikirimkan ke tujuan akhirnya.[9]
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.4.2
18
Proses Enkripsi VPN
Paket Header VoIP over VPN Gambar 2.4 Proses Enkapsulasi VPN
2.4.2.1 Layer 2 Tunneling VPN paling sering menggunakan lapisan data link, misalnya:
1. PPTP (Point-to-Point Tunneling Protocol) dari Microsoft. Contoh yang lain adalahL2F(Layer 2 Forwarding) dari Cisco yang bisa bekerja pada jaringan ATM dan Frame Relay.L2F didukung oleh Internetwork Operating System yang didukung oleh router-router Cisco. Yang terbaru adalahL2TP(Layer 2 Tunneling Protocol) yang mengkombinasikan elemen dari PPTP dan L2F.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
2.4.2.2 Layer 3 Tunneling Tunneling(terowongan) dapat dibuat pula pada lapisan IP.Jadi paket IP dibungkus dalam IP Security (IPSec) dengan menggunakan pula IKE (Internet Key Exchange). IPSec bisa dipergunakan dengan beberapa cara: 2.3.1.2.1
Transport mode: IPSec melakukan enkripsi, tetapi tunnel dibuat oleh
L2TP.Perhatikan bahwa L2TP bisa juga mengenkapsulasi IPX (Internetwork Packet Exchange) dan jenis paket-paket layer 3 lainnya. 2.3.1.2.2 Tunneling mode: IPSec melakukan enkripsi dan tunneling-nya.Ini mungkin harus dilakukan jika router/gateway tidak mendukung L2TP atau PPTP.
2.4.3 1.
VPN Protocol
PPTP Dikembangkan oleh Microsoft dari PPP yang dipergunakan untuk remote access. Caranya: a. PPTP mengenkapsulasi frame yang bisa berisi IP, IPX atau NetBEUI dalam sebuah header Generic Routing Encapsulation (GRE).Tetapi PPTP membungkus GRE dalam paket IP. Jadi PPTP membutuhkan IP untuk membuat tunnel-nya, tetapi isinya bisa apa saja. b. Data aslinya dienkripsi dengan MPPE. PPTP-linux adalah client software.Sedangkan yang server adalah PoPToP untuk Linux, Solaris dan FreeBSD.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
2. PPP(Point-to-PointProtocol) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN).PPP (Point-to-Point Protocol) adalah protokol untuk komunikasi antara dua komputer menggunakan serial interface, biasanya sebuah komputer PC/Desktop yang terhubung dengan saluran telepon ke server. Sebagai contoh, Internet provider server dapat memberikan koneksi PPP sehingga server provider dapat merespon permintaan, lulus mereka ke Internet, dan forward tanggapan yang diminta internet anda kembali kepada anda. PPP menggunakan Internet Protocol (IP) dan dirancang untukmenangani orang lain. Hal ini kadang-kadang dianggap anggota dari pasangan TCP / IP protokol. Dalam referensi Open System Interconnection (OSI), model PPP menyediakan pelayanan layer 2 (layer data-link). Pada dasarnya, komputer anda merupakan TCP/IP dan mengirimkannya ke server di mana mereka benar-benar dapat diletakkan di Internet.PPP adalah fullduplex protokol yang dapat digunakan pada berbagai media fisik, termasuk twisted pair atau serat optik atau transmisi satelit. Ini menggunakan variase High speed Data Link Control (HDLC) untuk paket enkapsulasi.PPP biasanya lebih disukai daripada serial sebelumnya Standard Line Internet Protocol (SLIP) karena dapat menangani komunikasi syncronize dan asyncronize. PPP dapat berbagi line dengan pengguna lain dan memiliki deteksi kesalahan yang tidak dimiliki SLIP sehingga pilihan PPP lebih banyak digunakan.[9]
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
3. Point-to-Point Protocol over Ethernet (PPPoE) adalah protokol jaringan untuk mengenkapsulasi PPP(Point-to-Point Protocol) frame dalam frame Ethernet. Hal ini digunakan terutama dengan layanan DSL di mana pengguna individu terhubung ke modem DSL over Ethernet dan di dataran jaringan Ethernet Metro. Ini dikembangkan oleh UUNET, Redback Networks dan RouterWare (sekarang Wind River Systems) dan tersedia sebagai informasi RFC 2516.
4. L2F Dibuat Cisco tahun 1996.Bisa menggunakan ATM dan Frame Relay, dan tidak membutuhkan IP. L2F juga bisa menyediakan otentikasi untuk tunnel endpoints. 5. L2TP Dikembangkan oleh Microsoft dan Cisco.Bisa mengenkapsulasi data dalam IP, ATM, Frame Relay dan X.25. Keunggulan L2TP dibandingkan PPTP: a. multiple tunnels between endpoints, sehingga bisa ada beberapa saluran yang memiliki perbedaan Quality of Service (QoS). b. mendukung kompresi c. bisa melakukan tunnel authentication d. bisa bekerja pada jaringan non-IP seperti ATM dan Frame Relay.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
6. IPSec Dalam tunneling mode, IP Sec bisa dipergunakan untuk mengenkapsulasi paket.IP Sec juga bisa dipergunakan untuk enkripsi dalam protokol tunneling lainnya. IPSec menggunakan 2 protokol : a.
Authentication Header (AH): memungkinkan verifikasi identitas pengirim. AH juga memungkinkan pemeriksaan integritas dari pesan/informasi.
b. Encapsulating Security Payload (ESP): memungkinkan enkripsi informasi sehingga tetap rahasia. IP original dibungkus, dan outer IP header biasanya berisi gateway tujuan. Tetapi ESP tidak menjamin integrity dari router IP header, oleh karena itu dipergunakan berbarengan dengan AH. 2.4.4
Encryption Protocols
Encryption Protocols a. MPPE b. IPSec encryption: DES atau 3DES c. VPNd: Blowfish d. SSH: public key encryption
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
VPN Security 1. Authentication Proses mengidentifikasi komputer dan manusia/user yang memulai VPN connection. Metode otentikasi dapat dilakukan dengan protokol: a. Extensible Authentication Protocol (EAP) b. Challenge Handshake Authentication (CHAP) c. MS-CHAP d. Password Authentication Protocol (PAP) e. Shiva-PAP 2. Authorization Menentukan apa yang boleh dan yang tidak boleh diakses seorang user. 3.Enkripsi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
2.5 Briker 1.4 Briker 1.4 adalah salah satu contoh dari server VoIP.Briker 1.4merupakan distro linuxbuatan lokal (Indonesia asli) yang dikembangkan oleh Anton Raharja, Briker 1.4 mendukung penuh terhadap komunikasi suara dan video.Salah satu yang menarik dari Briker 1.4adalah dapat menciptakan LCR (Least Cost Routing) dimana Briker 1.4dengan pintar mencari jalur terhemat untuk telepon dengan interkoneksi ke PSTN, GSM dan CDMA atau provider VoIP lainnya. Selain itu Briker 1.4 memiliki fitur-fitur IVR, ring group, call forward, follow me, ACD, trunking, billing, unlimited registered accounts. [4]Briker 1.4memiliki dukungan protokol SIP (Session Initation Protocol) dan H.3.2.3. Sedangkan untuk dukungan codec,Briker 1.4 memiliki bebrapa jenis codec diantaranya : g711(ulaw & alaw), gsm, g723, dan g729.[4]
2.6 Compression / Decompression (Codec) Codec yang merupakan singkatan dari coder-decodermerupakan proses pengubahan atau pengkonversian kode analog menjadi kode digital agar suara dapat dikirim melalui jaringan komputer.Berbagai jenis codec dikembangkan agar bisa menggunakan bandwidth secara hemat tanpa mengorbankan kualitas suara. Perbedaan skema kompresi dapat dibandingkan dengan 4 parameter, yaitu (Boger,Y) :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
1. Compresed voice rate, codec mengkompresi suara berkisar dari 64 kbps sampai bitrate yang lebih rendah. 2. Complexity, semakin tinggi tingkat kerumitan codec , semakin tinggi resource komputer yang diminta. 3. Voice quality, pengompresan suara ada di beberapa codec menghasilkan kualitas yang sangat bagus, sedangkan yang lain menyebabkan degradasi yang signifikan. 4. Digitalizing delay, setiap algoritma membutuhkan waktu untukmem-buffer percakapan
sebelum
pengompresan,
inilah
yang
disebut
dengan
digitalizing delay. Delay ini dimasukkan ke dalam delay end-to-end secara keseluruhan.
1. Codec G.711 A-law G.711 adalah suatu standar internasional untuk kompresi audio dengan menggunakan teknikPCM(Pulse Code Modulation) dalam pengiriman suara.PCM mengkonversi sinyal analog menjadi sinyal digital dengan melakukan sampling sinyal analog tersebut 8000 kali perdetik dan dikodekan dalam angka.Jarak antar sampel adalah 125 µ detik.Sinyal analog pada suatu percakapan diasumsikan berfrekuensi 300 Hz – 3400 Hz. Sinyal tersampel lalu dikonversikan ke bentuk diskrit yang nantinya dipresentasikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
sesuai dengan amplitude sinyal sampel.Format PCM menggunakan 8 bit untuk pengkodean, sedangkan laju transmisi diperoleh hasilnya dengan mengkalikan 8000 sampel perdetik dengan 8 bit persampel sehingga diperoleh 64.000 bit perdetik. Bit rate 64 Kbps ini merupakan standar transmisi untuk satu kanal telepon dgital. Komunikasi yang masih berupa sinyal analog yang melewati jaringan PSTN akan mengalami kompresi dan pengkodean menjadi sinyal digital oleh PCM G.711 sebelum nantinya masuk ke VoIP gateway.Pada bagian terminal di VoIP gateway terdapat audio codec yang melakukan proses framing (pembentukan frame datagram IP yang dikompresi) dari sinbyal suara terdigitarisasi (hasil PCM G.711) dan juga melakukan rekonstruksi pada sisi receiver.Frame
yang merupakan paket-paket informasi ini lalu
ditransmisikan
melalui
jaringan
IP
komunikasi jaringan packetbased.[11]
dengan
suatu
standar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
2.7 Protokol SIP (Session Initiation Protocol) SIP (Session Initation Protocol) adalah peer-to-peer signaling protokol, yang dikembangkan
oleh
IETF(Internet
Engineering
Task
Force),
yang
mengijinkan endpoint-nya untuk memulai dan mengakhiri sessions dari komunikasi tersebut. Protokol SIP didukung oleh beberapa protokol, antara lain RSVP untuk melakukan pemesanan pada jaringan , RTP dan RTCP untuk mentransmisikan media dan mengetahui kualitas layanan, serta SDP untuk mendeskripsikan sesi media. Secara default, SIP menggunakan protokol UDP tetapi beberapa kasus dapat juga menggunakan TCP sebagai protokol transport. (Johnston,2010) 2.7.1
Susunan Protokol SIP
SDP
SIP
RTP
TCP
UDP
Physical Layer
Gambar 2.5 Susunan Protokol SIP
IP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.7.2
Komponen SIP
Arsitektur dari SIP terdiri dari 2 komponen yaitu user agent dan servers. 1. User Agent Merupakan endpoint dari sistem dan memuat 2 sub sistem yaitu : 1. User Agent Client (UAC), yang membangkitkan requests, 2. User Agent Server (UAS), yang merespon requests dari user.
Gambar 2.6 UAC dan UAS
28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
2. Network Server
Agar userpada jaringan SIP dapat memulai suatu panggilan dan dapat pula dipanggil, maka userterlebih dahulu harus melakukan registrasi agar lokasinya dapat diketahui.Registrasi dapat dilakukan dengan mengirimkan pesan REGISTER ke server SIP.Lokasi userdapat berbeda-beda sehingga untuk mendapatkan lokasi useryang aktual diperlukan location server. Pada jaringan SIP, ada tiga tipe network server, yaitu : a.Proxy Server Proxy server adalah komponen penengah antar user agent.Proxy server bertindak sebagai server dan client yang menerima request message dari user agent dan menyampaikan pada user agent lainnya.Request dapat dilayani sendiri atau disampaikan (forward) pada proxy server lain.Proxy Server bertugas menerjemahkan data dan/atau menulis ulang request message sebelum menyampaikan pada user agent tujuan atau proxy lain. Selain itu, proxy server bertugas menyimpan seluruh state sesi komunikasi antara UAC dan UAS.Proxyserver dapat berfungsi sebagai client dan server karena proxy server dapat memberikan request dan response.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Gambar 2.7. Proxy Server b.Redirect Server Komponen ini merupakan server yang menerima request message dari user agent, memetakan alamat SIP user agent atau proxy server tujuan kemudian memberikan respon terhadap request tersebut dan menyampaikan hasil pemetaan kembali pada user agent pengirim (UAC).Redirect Server tidak menyimpan state sesi komunikasi antara UAC dan UAS setelah pemetaan disampaikan pada UAC.Berbeda dengan Proxy Server, Redirect Server tidak dapat memulai inisiasi request message dan tidak dapat menerima ataupun menutup sesi komunikasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Gambar 2.8 Redirect Server c. Registrar Server Registar Server adalah komponen yang menerima request message REGISTER.Registrar Server menyimpan databaseuser untuk otentikasi dan lokasi sebenarnya agar userdapat dihubungi oleh komponen SIP lainnya. Pada gambar 2.8 menunjukkan proses registrasi oleh user dengan alamat sip:
[email protected] sip:
[email protected] atau sip:
[email protected]:5060 berada dalam database server.Proses yang dilakukan adalah user meregistrasikan dirinya ke server dengan mengirimkan pesan REGISTER ke Registar.Bila otentikasi yang diberikan valid dan ada dalam database, maka Registrar akan mengirimkan pesan respon 200 OK dan proses registasi pun selesai dilakukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Gambar 2.9. Register Server Semua fungsi network server di atas, merupakan sekumpulan fungsi server yang telah dijadikan satu bundle pada sebuah fungsi IPPBX Server pada protokol SIP. 2.8 Flow Control Flow control adalah suatu teknik untuk mengatur transmisi data antar titik agar dari sisi pengirim tidak membanjiri data pada sisi penerima. Tanpa adanya flow control dan buffer, maka dari sisi receiver akan penuh dan dapat mengakibatkan pemrosesan data yang lama. Karena ketika data diterima pada , sisi penerima harus melakukan beberapa proses sampai buffer dapat dikosongkan kembali dan kembali menerima banyak data dari sisi pengirim.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.8.1
33
Stop and Wait Control Proses Stop and Wait Control adalah mekanisme sebuh pengiriman
yang mengirimkan paket atau frame dan menunggu balasan dari penerima yang berupa ACK sebelum pengirim mengirimkan paket atau frame itu kembali. Namun saat terjadi paket yang hilang dalam proses pengiriman maka pengirim akan berhenti mengirim paket tersebut dan menunggu sampai ada jeda waktu tertentu untuk mengirimkan paketnya kembali. Setelah waktu menunggu untuk mengirimkan paket itu ada maka paket yang semula hilang akan dikirimkan ulang kembali.
Gambar 2.10 Proses Stop and Wait Control
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.8 Alur percakapan VoIP PC 1
PC 2 Server VoIP
Caller
Calling
INVITE SDP
180 Ringing 180 Ringing 200 OK SDP ACK 200 OK SDP RTP RTP RTP RTP ACK BYE 200 OK BYE 200 OK
Gambar 2.11 Alur Percakapan VoIP
34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Penjelasan dari alur percakapan VoIP tersebut adalah : 1. PC1 (user) atau Callerakan melakukan sesi INVITE ke server VoIP yang menunjukkan bahwa server diundang untuk bergabung ke dalam session komunikasi multimedia. Isi dari pesan INVITE tersebut adalah suatu uraian session untuk PC2 (user) yang diundang untuk melakukan panggilan. 2. Selanjutnya server akan merespon bahwa informasi dari PC1 (user) sudah diterima dan dilanjutkan untuk melakukan sesi selanjutnya. 3. Langkah selanjutnya ketika PC1 (user) membalasringing dari server dan server membalas jika tujuan dari PC1 (user) untuk menelpon PC2 (user) maka server akan mengirimkan request OK kepada PC1 (user). 4. PC1 (user) akan mengirim ACK kepada server karena PC1 (user) telah menerima suatu final response untuk suatu INVITE request, dan hanya digunakan di INVITE request. 5. Step selanjutnya PC1(user) akan menelpon PC2 (user) dan jika tersambung maka PC1 (user) akan mengirimkan requests OK dan server pun akan memberikan codec kepada PC 1 untuk melakukan komunikasi kepada PC1 (user) dimana protokol yang digunakan adalah protokol RTP (Real Time Protocol). 6. Step berikutnya PC1 (user)dan PC2 (user)melakukan percakapan dengan menggunakan protokol RTP (Real Time Protocol) dan disinilah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
kesempatan untuk sniffing bagi hacker untuk mengambil informasi dari percakapan End-to-End yang dilakukan oleh PC1 (user) dan PC2 (user). 7. Step berikutnya PC2 (user) mengirimkan ACK kepada PC1 (user) karena telah menerima response dari request yang dikirimkan PC1 (user). 8. Ketika PC2 (user) ingin memutuskan sesi percakapan tersebut maka PC2 (user)akan mengirimkan request BYE kepada PC1 (user)dan PC1 (user) akan meresponrequest BYE dari PC2 (user) dengan responseOK. 9. Lalu selanjutnya PC1 (user) akan me-requests BYE ke server dan server pun akan membalasrequest dari PC1 (user) dengan messages OK. Sedangkan untuk percakapan VoIP dengan menggunakan VPN tidak didapat alur percakapannya karena VoIP dengan menggunakan VPNsudah dilakukan pengaturan dari awal untuk authentikasi dan enkripsi paket sehingga dapat melindungi jalur komunikasi atau alur percakapan VoIP dengan menggunakan VPN. [10]
a.
Messages yang terdapat pada Protokol SIP Messages yang terdapat pada SIP didefinisikan dalam dua format : 1. Request, dikirim dari user ke server, yang berisi tentang operasi yang diminta oleh user tersebut. 2. Response, dikirim dari server ke user, yang berisi informasi mengenai status dari apa yang diminta oleh user.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
b. Ada enam tipe dari requestmessages : 1. INVITE : menunjukan bahwa user atau service sedang diundang untuk bergabung dalam session. Isi dari pesan ini akan memasukan suatu uraian menyangkut session untuk user yang diundang. 2. ACK : mengkonfirmasi bahwa client telah menerima suatu final response untuk suatu INVITE request, dan hanya digunakan di INVITE request. 3. OPTION : digunakan untuk query suatu server tentang kemampuan yang dimilikinya. 4. BYE : dikirim oleh user agentclient untuk menunjukan pada server bahwa percakapan ingin segera diakhiri. 5. CANCEL : digunakan untuk membatalkan suatu request yang sedang menunggu keputusan. 6. REGISTER : digunakan oleh client untuk mendaftarkan informasi kontak. [8]
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
3.1 Spesifikasi Alat Pada perancangan serverVoIP ini akan dilakukan beberapa skenario untuk mengetahui unjuk kerja VoIP dan VoIP over VPN. Pengujian dilakukan dengan menggunakan perangkat sebagai berikut:
3.1.1
Perangkat keras (Hardware) Hardware
ini
digunakan
untuk
membangun
infrastruktur jaringan VoIP dan VoIP over VPN. Spesifikasi hardware yang disediakan ditujukan pada tabel3.1 : Platform
Dekstop PC
Processor
Intel®
Core™
@3.30GHz Memort
4 GB DDR3
Total Hard Drive Capacity
500 GB
Optical Drive
DVD-Super Multi
Graphics
Intel®HD graphics
38
i3-3220
CPU
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Card Reader
Multi-in-One
Operating System
Windows 7
39
Tabel 3.1Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
3.1.2
Perangkat Lunak (Software) Aplikasi ini digunakan untuk mendukung dalam membangun infrastruktur jaringan VoIP dan VoIP over VPN dan untuk menganalisa dari data yang akan didapat dari hasil pengujian ditujukan pada tabel3.2 :
Software Operating
Fungsi System Untuk membangun infrastruktur jaringan VoiP
Briker 1.4 softwareWireshark
Aplikasi ini digunakan untuk mengambil nilai QoS (Quality of Service)
Software D-ITG
Aplikasi ini untuk memberikan beban trafik pada jaringan dengan mengirmkan paket data UDP secara statis dan bervariasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Software X-Lite
40
Aplikasi ini digunakan untuk melakukan panggilan dan menerima panggilan yang dilakukan antar user
Software Winbox
Aplikasi ini digunakan untuk melakukan pengaturan padarouter Mikrotik dan memonitoring beban jaringan pada saat user melakukan komunikasi.
Software Commview
Aplikasi ini digunakan untuk mendapatkan nilai MOS (Mean Opinion Score) yang dilakukan antar kedua user secara real timepada saat melakukan komunikasi VoIP.
Tabel 3.2 Spesifikasi Perangkat Lunak (software)
3.2 Diagram Alur Desain Pengujian Pada pengujian jaringan VoIP dan VoiP over VPN ini dibutuhkan suatu perencanaan yang tepat agar hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan . gambar 3.1 & 3.2 menunjukkan flowchart atau diagram alir pengujian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Mulai
Penentuan Desain Jaringan
Instalasi dan Konfigurasi VoIP
Melakukan komunikasi antar user
Menjalankan aplikasi Wireshark dan aplikasi commviev
Pencatatan hasil pengujian kebutuhan awal Bandwidth
Analisa Pengujian
Selesai
Gambar 3.1.Flowchart pengujian VoIP Untuk gambar 3.1 konfigurasi jaringan VoIP menggunakan 3 komputer, 1 untuk server VoIP, 2 komputer untuk user, 2
router mikrotik, dan 2 switch. Adapun
software yang digunakan pada skenario ini sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
a) Briker 1.4, berfungsi sebagai server VoIP untuk membangun jaringan VoIP b) X-Lite softphone , aplikasi yang berfungsi untuk melakukan panggilan dan penerima telepon dari komputer user. c) Wireshark, aplikasi ini digunakan untuk memonitoring jaringan VoIPdan mendapatkan nilai QoS (Quality of Service). d) Commview, aplikasi ini digunakan untuk melihat nilai MOS (Mean Opinion Score) pada saat user sedang melakukan komunikasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Mulai
Penentuan Desain Jaringan
Instalasi dan Konfigurasi VoIP over VPN
Melakukan komunikasi antar user
Menjalankan aplikasi Wireshark dan aplikasi commview
Pencatatan hasil pengujian kebutuhan awal Bandwidth
Analisa Pengujian
Selesai
Gambar 3.2.Flowchart pengujian VoIP over VPN Untuk gambar 3.2 konfigurasi jaringan VoIP Over VPN3 komputer, server VoIP, komputer untuk user, 2 router mikrotik, dan 2 switch. Adapun software yang digunakan pada skenario ini sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
a) Briker 1.4 , berfungsi sebagai server VoIP untuk membangun jaringan VoIP b) X-Lite softphone , aplikasi yang berfungsi untuk melakukan panggilan dan penerima telepon dari komputer user. c) Wireshark, aplikasi ini digunakan untuk memonitoring jaringan VoIP dan mendapatkan nilai QoS (Quality of Service). d) Commview, aplikasi ini digunakan untuk melihat nilai MOS (Mean Opinion Score) pada saat user sedang melakukan komunikasi. Mulai
Jalankan Aplikasi X-Lite
Status terdaftar ?
Tambahkan SIP Account
Melakukan Komunikasi antar User
Menjalankan Aplikasi D-ITG
Mengirimkan Gangguan dengan D-ITG
Menjalankan Aplikasi dan Capture data menggunakan Wireshark
Selesai
Gambar 3.3.Flowchart pengujian skenario gangguan D-ITG
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Untuk gambar 3.3 konfigurasi jaringan VoIP dan VoIP Over VPN menggunakan 7 komputer, 1 untuk server VoIP, 2 komputer untuk user, 2 router mikrotik, 2 switch, 4 komputer untuk sebagai pengirim beban trafik untuk mengganggu jaringan.Adapun software yang digunakan pada skenario ini sebagai berikut : a) Briker 1.4, berfungsi sebagai server VoIP untuk membangun jaringan VoIP b) X-Lite softphone , aplikasi yang berfungsi untuk melakukan panggilan dan penerima telepon dari komputer user. c) Wireshark, aplikasi ini digunakan untuk memonitoring jaringan VoIP dan mendapatkan nilai QoS (Quality of Service). d) Commview, aplikasi ini digunakan untuk melihat nilai MOS (Mean Opinion Score) pada saat user sedang melakukan komunikasi. e) D-ITG, aplikasi ini digunakan untuk mengirimkan gangguan pada jaringan VoIP.
3.3 Topologi Jaringan VoIP Topologi yang digunakan untuk melakukan pengujian kualitasVoiP dan VoIP over VPN adalah seperti pada gambar 3.4 berikut : Memakai 7 komputer fisik, yaitu 1 komputer digunakan untuk server VoIP dengan menggunakan Operating SystemBriker 1.4 , 2 komputer untuk melakukan komunikasi dengan Operating System Windows 7 dan 4 komputer yang berfungsi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
sebagai penggangu trafik jaringan dengan menggunakan Operating System windows 7.
Gambar 3.4. Topologi Jaringan VoIP
Gambar 3.5. Topologi Jaringan VoIP over VPN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Implementasi dan pengujian ini dilakukan di laboratorium jaringan komputer lantai
4
kampus
III
Universitas
Sanata
Dharma.Akan
dibuat
skenario
implementasinya yang akan dilakukan yaitu : 1. Server Voip dan VoIP over VPN ini akanmenggunakan 2 router yang menggabungkan 2 jaringan LAN. 2. Sistem operasi yang digunakan untuk membangun server VoIPsebagai komunikasi suara adalah Briker 1.4. 3. Untuk VPN server menggunakan fungsi di router Mikrotik yang bernama PPP untuk authentikasinya dan membuat tunneling dari PPoE ( Point-to-Point over Ethernet). 4. Server VoIP yang akan dikonfigurasikan adalah VoIP server, VPN server pada router 1 dan router 2 akan dikonfigurasikan menggunakan static IP. 5. UserVoIP dapat melakukan panggilan secara aman dengan menggunakan IP tunneling yang akan didapat dari server VPN. 6.
PC1 (user)akan melakukan panggilan ke PC2(user) dengan nomor extensi yang sudah dikonfigurasi oleh administrator sebelumnya pada komputer serverVoIP.
7. 2 PC(user) pada topologi tersebut sudah di daftarkan dengan nomor dial yang telah ditentukan pada PC(user) masing-masing dan berhasil melakukan registrasi, login pada softphone X-Lite yang digunakan, setelah semua PC(user) berhasil melakukan registrasi ke komputer server.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
8. Setelah semua registrasi ke server berhasil dilakukan maka tiap-tiap PC(user) dapat melakukan komunikasi selama status dari softphone di PC(user) tersebut online. Untuk pengujian awal mencari kebutuhan bandwidth VoIPdan VoIP over VPN tanpa adanya gangguan. 9. Untuk pengujian kualitas komunikasi suaraVoIP ketika jaringan tersebut diberi gangguan penulis akan menggunakan aplikasiD-ITG dengan mengirim beban trafik pada jaringan. 10. Pada
pengujian
gangguan
statis
dan
gangguan
bervariasi
penulis
menggunakan 2 pasang PC gangguan trafik yang mengirim paket berupa UDP. Penulis menggunakan paket UDP karena UDP tidak memiliki flow control sehingga banyaknya paket yang dikirimkan oleh PC trafik generator sesuai dengan yang diinginkan sehingga bisa membanjiri jaringan yang ada. Berbeda dengan paket TCP yang memiliki mekanisme flow control yaitu sliding window dimana paket yang dibangkitkan oleh PC trafik generator tidak dapat maksimal dalam mengirimkan gangguannya. Hal tersebut disebabkan oleh besaran paket yang dikirimkan oleh PC trafik generator pada saat tertentu hanya sebatas window maksimum . 11. Penulis menggunakan 4 PC generator karena pada aplikasiD-ITG harus ada PC pengirim beban trafikdan PCpenerima beban trafik untuk menerima dan mengirim gangguan tersebut sehingga dibutuhkan 4 PC untuk skenario gangguan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
12. Pengiriman beban trafik di simulasikan mengirim ke dua arah atau saling menyilang sehingga mampu untuk memenuhi jaringan VoIPdanVoIP over VPN yang digunakan.
3.4 Skenario Pengujian Kebutuhan awal Bandwidth VoIP dan VoIP over VPN: Dari topologi VoIP dan VoIP over VPN yang ada penulis mencoba untuk melakukan pengujian awal yaitu untuk mengetahui besarnya bandwidth awal yang dibutuhkan untuk melakukan panggilan antar userdari kualitas baik hingga buruk sebelum mengujinya dengan skenario trafik gangguan atau ditambahnya bebantrafik jaringan.
Bandwidth
Kebutuhan bandwidth Voip
Gambar 3.6.Pengujian kebutuhan awalbandwidthVoIP dan VoIP over VPN tanpa adanya gangguan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
3.5 Skenario Gangguan trafik secara Statis: Setelah mendapatkan kebutuhan awal bandwidthVoIP dan VoIP over VPN maka untuk selanjutnya penulis mencoba untuk menganggu kebutuhan awal dari bandwidth tersebut. Sebelum penulis memberikan beban trafik untuk mengganggu jaringan dari VoIP, penulis menyediakan bandwidth yang tepat dan akurat untuk user lain sebagai kebutuhan bandwidth bersama. Penulis mencoba untuk mengganggu bandwidth tersebut dengan cara, komunikasi yang sedang berlangsung antara PC1(user) dan PC2(user) dengan menyertakan 2 pasang PC Traffic Generator yang bertujuan untuk mengganggu jalur komunikasi tersebut dengan mengirimkan paket secara statis dengan menggunakan aplikasi D-ITG. Gangguan secara statis ini di asumsikan ketika ada user lain yang sedang melakukan proses download ataupun mengupload data melalui jaringanVoIP tersebut sehingga menambah beban trafik dan kebutuhan akan bandwidth untuk komunikasi VoIP menjadi terganggu.
Bandwidth
Gambar 3.7.Skenario jaringan yang diberikan gangguan trafik dengan statis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
3.6 Skenario Gangguan bervariasi Pada skenario gangguan bervariasiini jaringanVoIP atau VoIP over VPN akan diberikan kebutuhan bandwidth yang sama seperti pengujian gangguan statis. Maka dari tiap-tiap jaringan VoIP dan VoIP over VPN selanjutnya akan diberikan gangguan dengan ukuran yang bervariasi sehingga gangguan tersebut mengenai kebutuhan bandwidthVoIP dan VoIP over VPN . Gangguan seperti ini diasumsikan ketika ada user yang akan menggunakan jaringan dan user tersebut melakukan browsing internet sehingga akan membuat beban trafik menjadi meningkat dan kebutuhan bandwidth untuk komunikasi VoIP menjadi tergangggu..
Gambar 3.8.Jaringan yang diberikan gangguan trafik dengan gangguan bervariasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
3.7 Pengujian Skenario
Skenario Pertama : Pengujian kebutuhan awalbandwidth VoIP Skenario Kedua
: Pengujian gangguan trafik secara statis VoIP
Skenario Ketiga
: Pengujian kebutuhan awalbandwidth VoIP over VPN
Skenario Keempat : Pengujian gangguan trafik secara statisVoIP over VPN Skenario Kelima
: Pengujian gangguan trafik VoIP secara bervariasi
Skenario Keenam : Pengujian gangguan trafik VoIP over VPN secara bervariasi
Penjelasan Skenario pertama :Pengujian kebutuhan awal bandwidth VoIP: 1. Pengujian pertama dilakukan tanpa adanya pengganggu sama sekali. Sehinggaakan didapatkan bandwidth untuk kebutuhan awalbandwidthVoIP dengan
menilai kualitas suara tersebut apakah baik atau buruk dengan
menggunakan aplikasiwireshark, winbox, dan commview untuk memonitoring kualitas dari jaringan VoIP tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Skenario Pertama :
Gambar 3.9Topologi pengujian skenario kebutuhan awal bandwidth jaringan VoIP tanpa pengganggu.
Penjelasan Skenario kedua : Pengujiangangguan trafik secara statis VoIP: 1. Untuk skenario kedua ketika kebutuhan awalbandwidth tersebut sudah didapatkan, maka akan dilakukan pengujian untuk memberikan gangguan pada jaringan.Dengan melihat apakah ketika kebutuhan bandwidth awal tersebut diberi gangguan pada jaringan VoIP tersebut, kualitas suara dari VoIP masih dalam kualitas baik atau buruk menurut MOS(Mean Opinion Score).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Skenario kedua :
Gambar 3.10Topologi jaringan pengujian gangguan trafik secara statis VoIPdengan 2 pasang PC pengirim beban trafik.
Setting routing pada router Mikrotik untuk jaringan VoIP Pada router 1 setting untuk routingadalah : Eth 3 = 192.168.9.5
/255.255.255.0
Eth 4 = 192.168.10.3
/255.255.255.0
Eth 5 = 192.168.11.4
/255.255.255.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Pada router 2setting untuk routingnya adalah: Eth 2 = 192.168.11.3
/255.255.255.0
Eth 3 = 192.168.8.7
/255.255.255.0
Penjelasan Skenario ketiga : Pengujian kebutuhan awal bandwidth VoIP over VPN: 1. Pengujian
ketiga
sekali.Sehinggaakan
dilakukan
tanpa
didapatkan
adanya
pengganggu
bandwidthuntuk
sama
kebutuhan
awalbandwidthVoIP over VPN.Dengan menilai kualitas suara tersebut apakah baik atau buruk dengan menggunakan aplikasiwireshark, winboxdan commview untuk memonitoring kualitas dari jaringan VoIP over VPN tersebut. Skenario 3:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Gambar 3.11Topologi jaringan pengujian skenario kebutuhan awal bandwidth jaringan VoIP over VPN tanpa penggangu. Penjelasan Skenario keempat :Pengujian gangguan trafik secara statis VoIP over VPN: 1. Untuk skenario keempatketika kebutuhan awalbandwidth tersebut sudah didapatkan, maka akan dilakukan pengujian untuk memberikan gangguan pada jaringan.Dengan melihat apakah dengan bandwidthawal tersebut ketika diberikan gangguan pada jaringan VoIPapakah kualitas suara dari VoIP over VPN masih dalam kualitas baik atau buruk menurut MOS (Mean Opinion Score). Skenario 4 :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Gambar 3.12.Topologi jaringan pengujian gangguan trafik secara statis VoIP over VPNdengan 2 pasang PC pengirim beban trafik.
Setting routing pada router Mikrotik untuk Jaringan VoIP over VPN Pada Router 1 setting untuk Routing adalah : Eth 3 = 192.168.9.5
/255.255.255.0
Eth 4 = 192.168.10.3
/255.255.255.0
Eth 5 = 192.168.11.4
/255.255.255.0
Pada Router 2 setting untuk routingnya adalah: Eth 2 = 192.168.11.3
/255.255.255.0
Eth 3 = 192.168.8.7
/255.255.255.0
Penjelasan Skenario kelima: pengujian gangguan trafik VoIP secara bervariasi 1. Untuk skenariokelima pengujian gangguan trafik bervariasiVoIP.Dimana PC trafik generator memberikan gangguan kepada bandwidth jaringan dengan ukuran yang bervariasi.Dimana gangguan seperti ini di asumsikan ada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
userlain yang sedang melakukan browsing internet sehingga akan menambah beban jaringan dan akan mengganggu kebutuhan bandwidth dari VoIP.
Skenario 5
Gambar 3.13Topologi pengujian gangguan trafik VoIP secara bervariasijaringan VoIP dengan 2 pasang PC pengirim beban trafik.
Penjelasan Skenario keenam: Pengujian gangguan trafik VoIP over VPN secara bervariasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
1. Untuk skenariokeenam pengujian gangguan trafik bervariasiVoIP over VPN.Dimana PC trafik generator memberikan gangguan kepada bandwidth jaringan dengan ukuran yang bervariasi. Dimana gangguan ini di asumsikan ada userlain yang sedang melakukan browsing internet sehingga akan menambah beban jaringan dan akan mengganggu kebutuhan bandwidth dari VoIP over VPN.
Scenario 6:
Gambar 3.14Topologi jaringan pengujian gangguan trafik VoIP over VPN secara bervariasi dengan 2 pasang PC pengirim beban trafik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.8
60
Setting Jaringan VPN pada router mikrotik R951
Untuk pengujian jaringan VoIP over VPN sebelumnya penulis melakukan pengaturan padarouter agar dapat membuat server VPN untuk membuat Tunneling (terowongan) antaruser yang nantinya digunakan untuk melakukan komunikasi suara VoIP over VPN. 1. Membuka aplikasi winbox dan mengkoneksikan ke router 1 untuk membuat server VPN pada router 1. 2. Jika sudah konek dengan router 1 maka selanjutnya memilih fungsi PPP (Point to Point Protocol) untuk membuat server VPN pada router 1.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
3. Pilih fungsi PPP dan masuk ke “Profiles” dan membuat Profiles baru untuk VPN di router 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
4. Pada menu “Profiles” ini penulis mengisi nama profiles1 dan memberi IP router 1 dengan IP 192.168.1.1 untuk remote addressnya penulis akan menjelaskan ditahap berikutnya.
5. Untuk membuat IP pool yang fungsinya untuk membuat range IP yang digunakan untuk menambah user dalam satu network. Pertama penulis memilih fungsi “IP” dan selanjutnya memilih “pool” sehingga akan muncul tampilan “IP Pool” seperti diatas. Didalam IP pool kita memberikan IP dan memberikan range untuk menambah IP lainnya.IP pool berfungsi untuk memberikan IP kepada user yang akan melakukan koneksi dengan menggunakan VPN.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
6. Selanjutnya kembali ke menu PPP dan memilih fungsi “PPoE Server” dan menambahkan interface mana yang nantinya akan digunakan pada router untuk dijadikan jalur VPN.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
7. Setelah selesai dengan membuat “PPoE Server” selanjutnya penulis mengisi pada menu “Secrets” yang nanti digunakan sebagai authentifikasi sebagai login untuk masuk ke server VPN. 8. Setelah selesai dengan membuat server VPN pada router 1 lakukan perintah yang sama pada router 2.
9. Setelah selesai membuat server VPN pada router 1 maka selanjutnya menkoneksikannya dengan PC1 (user) dengan membuka “Network and Sharing Center” dan memilih “Set up a new Connection or Network”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. Setelah itu memilih “Connect to the internet”
11. Setelah itu memilih “Broadband (PPoE)”.
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12. Setelah
memilih
“Broadband
PPoE”
maka
akan
muncul
66
tampilan
authentifikasi untuk masuk ke server VPN yang sudah dibuat.
13. Jika sukses dengan authentifikasi yang sama persis seperti yang sudah dibuat pada server VPN maka akan muncul tampilan seperti ini, penulis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
menyarankan agar step ini sebaiknya di “Skip” saja karena akan memakan waktu yang lama .
14. Setelah langkah diatas sudah di “ Skip” seperti yang disarankan oleh penulis maka untuk mengkoneksikannya lagi dengan memilih “Connect” pada Broadband Connection.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
15. Setelah memilih tombol“Connect” maka akan muncul tampilan authentifikasi yang sama seperti awal dan koneksi ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan langkah di awal tadi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
16. Setelah authentifikasi berhasil maka PC1 (user) akan mendapatkan IP dari server VPN.ini merupakan fungsi dari IP pool yang sudah dijelaskan di atas. Maka PC1 (user) ini mendapatkan IP 192.168.10.4.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
Pada Bab ini dilakukan pengujian dan analisa unjuk kerja jaringanVoIP (Voice over Internet Protocol) dan VoIP overVPN(Virtual Private Network). Pengujian akan dilakukan dengan menggunakan parameter pengujian yaitu jitter, packet loss dan Mean Opinion Score (MOS) baik dalam pengujian awal yaitu menguji kebutuhan awal bandwidth dan dalam pengujian dengan menggunakan gangguan statis dan gangguan bervariasi. 4.1
Pengujian Sistem
Pengujian
dilakukan
ketika
PC1(user)melakukan
komunikasi
suara
menggunakan jaringanVoIP atau dengan menggunakan jaringanVoIP over VPN dengan PC2(user).Lamanya sesi komunikasi suara antara user berlangsung selama 2 menit dengan menggunakan rekaman suara pembaca berita yang di asumsikan hampir mirip dengan orang yang sedang melakukan percakapan. Pengujian dilakukan 10 kali untuk masing-masing skenario dan masing-masing pengujian yang menggunakan gangguan terhadap kebutuhan bandwidthVoIP.
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.1.1
71
Pengujian Kebutuhan awal Bandwidth VoIP dan VoIP over VPN
Pada skenario ini akan dilakukan pengujian kebutuhan awalbandwidth yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan awalbandwidthVoIP dan VoIP over VPN. Menurut ITU-T, kebutuhan bandwidth dibagi menjadi 3 kategori yaitu : 1. Kebutuhan bandwidth untuk kualitas suara Baik (MOS 3.6 – 4.4)
2. Kebutuhan bandwidth untuk kualitas suara Kurang Baik (MOS3.1 – 3.5)
3. Kebutuhan bandwidth untuk kualitas Buruk (nilai MOS kurang dari 3.0) Pengujian awal kebutuhan bandwidth ini dilakukan tanpa adanya gangguan yang mengganggu jaringan VoIPdan VoIP over VPN. Pengujian kebutuhan awal bandwidth dan pengujian gangguan statis atau bervariasi ini menggunakan teknik antrian default FIFO(First In First Out) pada router Mikrotik. Penulis melakukan pengujian dengan cara melakukan panggilan awal dengan menggunakan bandwidth 90 kbps, kemudian secara bertahap kebutuhan bandwidth akan dikurangi 1 kbps, sampai ditemukan kebutuhanbandwidth minimum untuk setiap kategori MOS Score. Selain untuk mendapatkan kebutuhan awal bandwidth VoIP dan VoIP over VPN menurut kategori acuan MOS Score , hasil yang didapat dalam pengujian kebutuhan awal bandwidth ini nantinya akan digunakan untuk pengujian skenario gangguan statis dan bervariasi. Sehingga pada skenario gangguan statis dan bervariasi sudah didapatkankebutuhan minimum daribandwidth VoIP dan VoiP over VPN.Makaketika diberikan gangguan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
untuk mengganggu bandwidth VoIP dan VoiP over VPN, jaringan tersebut sudah merasakan gangguan yang dikirimkan trafik generator. Adapun hasil yang didapat dari pengujian ini adalah :
Bandwidth Kebutuhan bandwidth Voip
Gambar 4.1 Pengujian kebutuhan awal bandwidthVoIP tanpa adanya gangguan beban trafik yang mengganggu jaringan.
Kualitas Suara
Bandwidth (Kbps) VoIP
VoIP over VPN
MOS Score
Baik
81,07
81,81
3.6 – 4.4
Kurang Baik
79,31
79,77
3.1 – 3.5
Buruk
77,32
77,74
3.0
Tabel 4.1 Hasil pengujian kebutuhan Minimum Bandwidth berdasarkan MOS Score. Data-data diatas adalah kebutuhan bandwidth minimum menurut acuanMOS Score yang diperoleh dari pengujian kualitas suara dengan menggunakan bandwidth 90 kbps hingga 72 kbps.Data kebutuhan bandwidth minimum dengan menggunakan acuan MOS Score tersebut diperoleh dari pengujian dengan menggunakan aplikasi commview.Dengan menggunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
acuan MOS Score, data yang diperoleh akan di kelompokkan menjadi 3 kategori yaitu kualitas suara baik, kurang baik dan buruk menurut standar ITU-T.[13].
Setelah data-data diatas berhasil didapat maka untuk mempermudah melihat perbedaannya penulis mengubah hasil tabel tersebut menjadi grafik agar lebih mudah melihat perbedaanya :
Grafik 4.1 Hasil pengujian kebutuhan minimum bandwidth berdasarkan MOS Score menurut aplikasi commview pada jaringan VoIP dan VoIP over VPN
Dari hasil yang didapat pada pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan awalbandwidthuntuk jaringan VoIP over VPN lebih besar daripada jaringan VoIP. Hal ini disebabkan karena pada VoIP over VPN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
dibutuhkan proses enkapsulasi paket dimana ada paket header yang ditambahkan untuk mengamankan data payload dan proses Authentikasi username dan Password.Sehingga membutuhkan bandwidth yang lebih dari jaringan VoIP. Dimana tambahan paket header itu sebesar 8 byte yaitu 6 byte untuk PPoE dan 2 byte untuk PPP sebagai authentikasi dan enkapsulasi paket yang dikirimkan.Adapun gambaran paketheader dari VoIP dan VoIP over VPN sebagai berikut :
Paket Header VoIP over VPN
Gambar 4.2 Paket Header VoIP dan Paket Header VoIP over VPN
Gambar4.3 Tambahan header pada VoIP over VPN yaitu PPoE dan PPP.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
4.1.2 Pengujian pada jaringan dengan gangguan statis
Pengujian pada skenario ini dilakukan untuk melihat kualitas suaraVoIP dan VoIP over VPN ketika adanya gangguan pada jaringannya.Setelah mendapatkan kebutuhan awalbandwidth untuk setiap kategori menurut acuan MOS Score pada pengujian sebelumnya.Penulis menyediakan kebutuhan bandwidth untuk pengujian ini sebesar 128 kbps. Penulis menyediakan bandwidth 128 kbps ini bertujuan untuk kebutuhan awal bandwidthVoIP dan sisa dari bandwidth tersebut digunakan userlain untuk berbagi bandwidth. Sisa dari bandwidth digunakan user lain untuk memberikan gangguanpada jaringan sehingga akan mengganggukebutuhanbandwidth VoIP. Penulis ingin menguji kualitas jaringan VoIP dan VoiP over VPNketika diberi gangguan sebesar 10%, 15%, 20%, 25%, 30% dari kebutuhan bandwidth VoIP. Gangguan 10% hingga 30% ini di asumsikan memberikan beban trafik kepada jaringanVoIP dengan mengirimkan gangguan yang semakin lama semakin besar sehingga akan mengganggu kebutuhan dari bandwidth VoIP dan VoIP over VPN.
Sisa bandwidth untuk sharing Gangguan beban trafik
Bandwidth 128 Kbps
Kebutuhan bandwidth VoIP Gambar 4.4 .Gangguan pada bandwidth 128 kbps.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Pada skenario gangguan jaringanstatisini dilakukan pengujian dimana PC1 (user) akan melakukan panggilan ke PC2 (user). Lalu PC trafik generator akan mengirimkan gangguan yang bersifat statis dengan menggunakan aplikasiDITG. Gangguan yang bersifat statis ini di asumsikan sebagai userlain yang sedang melakukan prosesupload ataupun download. Dimana hal tersebut dapat berakibat menaikkan
beban
trafik
pada
jaringan
danmengganggu
kebutuhan
awalbandwidthVoIP dan VoIP over VPN. Sehingga akan dilihat kualitas suara dariVoIP danVoIP over VPN ketika diberi gangguan secara statis. Adapun parameter yang diukur dari pengujian skenario gangguan jaringanstatis ini adalah Jitter, Packet Loss dan Mean Opinion Score (MOS) dari jaringanVoIP dan VoIP over VPN
Perhitungan untuk gangguan VoIP dan VoIP over VPN :
G = ( (BW – BW VoIP) + n% BW VoIP)
Ket : G =Gangguan BW= Bandwidth BW VoIP= kebutuhan bandwidth VoIP n% = nilai gangguan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nilai gangguan Gangguan VoIP Gangguan VoIP over VPN
10%
15%
20%
25%
30%
55,03
59,09
63,14
67.20
71.25
54,37
58,47
62,55
66,64
70,73
77
Tabel 4.2Besaran gangguan yang dikirimkan trafik generator pada kategori kualitas suara baik
Nilai gangguan Gangguan VoIP Gangguan VoIP over VPN
10%
15%
20%
25%
30%
56.62
60,58
64,55
68,51
72,48
56,20
60,19
64,18
68,17
72,16
Tabel 4.3 Besaran gangguan yang dikirimkan trafik generator padakategori kualitas suara kurang baik
Nilai gangguan
10%
15%
20%
25%
30%
Gangguan VoIP Gangguan VoIP over VPN
58,41
62,27
66,14
70,01
73,87
57,98
61,88
65,78
69,65
73,54
Tabel 4.4Besaran gangguan yang dikirimkan trafik generator pada kategorikualitas suara buruk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Besaran gangguan pada tabel 4.2, 4.3, dan 4.4 diatas adalah besaran gangguan yang dikirimkan untuk mengganggu jaringan VoIP dan VoIP over VPN berdasarkan kategori MOS Score menurut standar ITU-T.[13] Pengiriman gangguan tersebut bertujuan untuk memberikan beban trafik pada jaringan yang dapat mengganggu jaringan VoIP dan VoIP over VPN. Dimana gangguan tersebut semakin lama semakin besar dan dapat mengganggu kebutuhan awal bandwidth yang sudah dikategorikan pada awal pengujian bandwidth menggunakan acuan MOS Score. Setelahsetiap kategori tersebut diberikan gangguan sebesar 10% hingga 30% maka akan dilihat perbedaan kualitas pada tiap-tiap kategori tersebut dengan menggunakan aplikasi commviewyang akan memberikan nilai MOS Scoredan aplikasi wireshark yang akan memberikan nilai QoS (Quality of Service) dengan parameter jitter dan packet loss pada pengujian gangguan statis ini.Adapun hasil yang didapat dari pengujian ini adalah :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.1.2.1
79
Hasil pengujian nilai Jitter pada gangguan statis
Jitter (ms)
Kualitas Suara Baik 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2
10%
15%
20%
25%
30%
VoIP
3.538
3.558
3.626
3.76
4.352
VPN
3.534
3.638
3.89
3.988
4.44
*) Semakin tinggi nilai jitter maka semakin buruk kualitas VoIP. Grafik 4.2 Hasil pengujian nilai jitter kualitas suara baik dengan menggunakan gangguan statis pada jaringan VoIP dan VoIP over VPN.
Jitter (ms)
Kualitas Suara Kurang Baik 5.5 5 4.5 4 3.5 3
10%
15%
20%
25%
30%
VoIP
3.54
3.674
3.692
4.076
4.562
VPN
3.734
3.87
3.778
4.358
4.928
*) Semakin tinggi nilai jitter maka semakin buruk kualitas VoIP. Grafik 4.3 Hasil pengujian nilai jitter kualitas suara kurang baik dengan menggunakan gangguan statispada jaringan VoIP dan VoIP over VPN.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Jitter (ms)
Kualitas Suara Buruk 6 5.5 5 4.5 4 3.5 3
10%
15%
20%
25%
30%
VoIP
3.518
3.606
3.786
4.098
4.61
VPN
3.482
3.592
4.16
4.478
5.56
*) Semakin tinggi nilai jitter maka semakin buruk kualitas VoIP. Grafik 4.4 Hasil pengujian nilai jitter kualitas suara buruk dengan menggunakan gangguan statispada jaringan VoIP dan VoIP over VPN.
Pengaruh tingkat kebutuhan bandwidth pada jaringan VoIP dan VoIP over VPN memiliki peranan yang sangat penting. Hal tersebut dapat dilihat ketika besarnya beban trafik pada jaringan dan yang mengakibatkan menurunnya kebutuhan bandwidth untuk melakukan panggilan VoIP ataupun menggunakan jaringan VoIP over VPN sangat berpengaruh terhadap nilai jitter yang tinggi. Perbedaan nilai jitter pada jaringan VoIP over VPN dengan VoIP pada grafik diatas adalah karena adanya tambahan header pada VPN yang menyebabkan proses paketisasi menjadi lebih lama. Hal tersebut dapat dilihat pada pengujian kualitas suara baik, kualitas suara kurang baik dan kualitas suara buruk pada jaringan VoIP dan VoIP over VPN pada grafik 4.2 , 4.3 , 4.4.Dimana pada jaringan tersebut semakin bandwidth
menurun karena
besarnya beban trafik yang mengganggu jaringan maka nilai jitter pada jaringan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
tersebut akan semakin tinggi. Perbedaan yang paling jelas ketika kebutuhan bandwidth semakin mengecil dan beban trafik gangguan sebesar 30% maka akan terjadi kenaikan nilai jitter sangat tinggi dan suara mulai tidak terdengar jelas (terputus-putus) dan menyebabkan nilai MOSScore menjadi turun sehingga perbedaan waktu antara suara asli dengan suara yang terdengar dari sisi penerima akan semakin sulit didengar.Hal itu disebabkan oleh rentannya jaringan VoIP dan VoIP over VPN karenakebutuhan awal bandwidth untuk jaringan VoIP dan VoIP over VPN sudah ditentukan ketika pengujian kebutuhan awal bandwidth. Sehingga ketika bandwidth dari kebutuhan untuk komunikasi tersebut disentuh atau terkena gangguan maka kualitas dari komunikasi tersebut akan turun seiring dengan gangguan yang diberikan dan berkurangnya kebutuhan bandwidth dari jaringan VoIP dan VoIP over VPN tersebut. Sedangkan menurut ITU–T nilai jitter yang baik adalah< 20 ms dan kedua pengujian skenario gangguan untuk VoIP dan VoIP over VPN tersebut dapat memenuhi standar jitter yang baik menurut ITU-T.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.1.2.2
82
Hasil pengujian nilai Packet Losspada gangguan statis
Packet Loss (%)
Kualitas Suara Baik 25 20 15 10 5
10%
15%
20%
25%
30%
VoiP
7.5
9.82
10.60
15.64
17.14
VPN
6.9
9.18
15.89
20.50
20.44
*) Semakin tinggi nilai packet loss maka semakin buruk kualitas VoIP. Grafik 4.5 Hasil pengujian nilaipacket losskualitas suara baik dengan menggunakan gangguan statispada Jaringan VoIP dan VoIP over VPN.
Packet Loss (%)
Kualitas Suara Kurang Baik 25 20 15 10 5
10%
15%
20%
25%
30%
VoIP
7.14
10.1
11.48
14.42
16.78
VPN
11.96
18.52
20.48
20.68
22.62
*) Semakin tinggi nilai packet loss maka semakin buruk kualitas VoIP. Grafik 4.6 Hasil pengujian nilaipacket losskualitas suara kurang baik dengan menggunakan gangguan statispada Jaringan VoIP dan VoIP over VPN.
Packet Loss (%)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Kualitas Suara Buruk 30 25 20 15 10 5
10%
15%
20%
25%
30%
VoIP
8.56
10.08
12.1
16.52
17.70
VPN
13.38
19.80
21.20
23.97
27.29
*) Semakin tinggi nilai packet loss maka semakin buruk kualitas VoIP. Grafik 4.7 Hasil pengujian nilaipacket losskualitas suara burukdengan menggunakan gangguan statispada Jaringan VoIP dan VoIP over VPN. Pada grafik4.5, 4.6 , dan 4.7 diatas menunjukkan bahwaketika beban jaringan yang semakin bertambah dan kebutuhanbandwidthVoIPsemakin mengecil yang menyebabkan nilai dari packet loss akan semakin tinggi.Hal itu disebabkan oleh bandwidth yang kecil tidak mampu menampung paket yang berukuran besar dan menyebabkan congestion ( kemacetan transmisi paket akibat padatnya trafikyang harus dilayani) dalam batas waktu tertentu, maka frame ( gabungan data payload dan header yang ditransmisikan) suara akan dibuang dan menyebabkan banyakpaket data suarayang hilang di tengah jalan sehingga nilai MOSScore untuk pengujian packet loss ini menjadi turun.Pada grafik 4.6 dan 4.7 sangat terlihat perbedaan packet loss antara VoIP dan VoIP over VPN dimana nilai packet loss VoIP over VPN lebih besar dibandingkan dengan jaringan VoiP. Hal tersebut dipengaruhi oleh rentannya jaringan tersebut terhadap gangguan yang dikirimkan oleh PC trafik generator yang berfungsi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
untuk membanjiri jaringan dengan mengirimkan paket UDP dan kurangnya kebutuhan bandwidth untuk VoIP over VPN terutama ketika diberi gangguan sebesar 30% jaringan VoIP over VPN memiliki nilai packet loss yang sangat tinggi dibandingkan dengan gangguan 30% ketika menggunakan jaringan VoiP. Besarnya gangguan yang dikirimkan oleh PC trafik generator yang menyebabkan paket yang melewati jaringan VoIP over VPN tersebut banyak didrop sehingga jaringan VoIP over VPN kekurangan bandwidth untuk mengirimkan paketnya sampai pada tujuan.Menurut ITU-T standar nilai Packet loss yang baik adalah 0,5% - 1,5% dan pada pengujian dua jaringan tersebut (VoIP dan VoIP over VPN) tidak dapat memenuhi standar kualitas baik dari ITU-T karena nilai yang dihasilkan di kedua pengujian tersebut masuk dalam kategori buruk dimana kategori buruk itu memiliki nilai > 1.5%. 4.1.2.3
Hasil Pengujian nilai Mean Opinion Score (MOS)
MOS Score
Kualitas Suara Baik 3.5 3 2.5 2 1.5 1
10%
15%
20%
25%
30%
VoIP
2.7
2.36
2.34
1.86
1.74
VPN
3.1
2.46
2.40
1.88
1.84
*) Semakin turun nilai MOS Score maka semakin buruk kualitas VoIP. Grafik 4.8Hasil pengujian nilaiMOS kualitas suara baik dengan menggunakan gangguan statis pada Jaringan VoIP dan VoIP over VPN.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Kualitas Suara Kurang Baik MOS Score
3 2.5 2 1.5 1
10%
15%
20%
25%
30%
VoIP
2.69
2.33
2.29
1.78
1.66
VPN
2.4
2.3
2.10
1.52
1.5
*) Semakin turun nilai MOS Score maka semakin buruk kualitas VoIP. Grafik 4.9Hasil pengujian nilaiMOSkualitas suara kurang baik padadengan menggunakan gangguan statis Jaringan VoIP dan VoIP over VPN.
MOS Score
Kualitas Suara Buruk 2.6 2.4 2.2 2 1.8 1.6 1.4 1.2 1
10%
15%
20%
25%
30%
VoIP
2.48
2.31
1.76
1.45
1.33
VPN
2.0
2.18
1.60
1.5
1.4
*) Semakin turun nilai MOS Score maka semakin buruk kualitas VoIP. Grafik 4.10Hasil pengujian MOSkualitas suara buruk pada Jaringan VoIP dan VoIP over VPNdengan menggunakan gangguan statis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hasil
penelitian
pengukuran
MOS
ini
menggunakan
86
software
commview.Pengukuran MOS dilakukan bersamaan dengan pengukuran QoS. Pada grafik 4.8nilai MOS untuk jaringan VoIP untuk kualitas suara baik adalah 2.7 dimana kategori tersebut merupakan standar untuk kualitas suara buruk dari ITU-T sehingga dapat disimpulkan pada jarigan VoIP tidak memiliki daya tahan atau kehandalan untuk mengantisipasi gangguan yang diberikan oleh trafik generator. Akan tetapi pada grafik 4.8tersebut pada jaringan VoIP over VPN dimana untuk kualitas baik nilainya adalah 3.1 yang masuk dalam kategori kurang baik pada standar MOS ITUT.Hal tersebut dapat disimpulkan menggunakan jaringan VoIP over VPN lebih handal dalam keadaan jaringan yang diberi gangguan dibandingkan pada jaringan VoIP pada kualitas suara baik.dimana menurut ITU-T kualitas suara kurang baik adalah 3.1 – 3.5.Namun pada grafik 4.9 dan 4.10pada jaringanVoIP over VPN nilai MOS mengalami penurunan dan jaringan VoIP lebih stabil untuk pengukuran nilai MOS.Hal itu disebabkan karena kebutuhan bandwidth yang semakin kecil untuk komunikasi VoIP over VPN dan banyaknya nilai packet loss dan jitter yang besar mengakibatkan nilai MOS untuk jaringan VoIP over VPN menjadi turun.Pada pengujian awal kebutuhan bandwidthdengan pengujian gangguan statis ini memiliki nilai MOS yang berbeda. Ketika untuk kebutuhan bandwidth yang sama, nilai MOS pada gangguan statis ini lebih baik jika dibandingkan dengan pengujian awal kebutuhan bandwidth VoIP. Hal tersebut dikarenakan ketika pengujian kebutuhan awal bandwidth, bandwidth yang digunakan dibatasi hanya untuk kebutuhan bandwidth VoIP. Sedangkan untuk pengujian gangguan statis, ketika jaringan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
VoIPdiberi gangguan dan dengan menggunakan kebutuhan bandwidth yang sama.Jaringan VoIP masih memiliki sisa bandwidth untuk berbagi (Sharing) dengan user lain. Sehingga gangguan yang dikirimkan untuk mengganggu jaringan VoIP masih ada yang membatasi gangguan tersebut. 4.1.3
Pengujian pada Jaringan dengan gangguan bervariasi
Pada skenario gangguan bervariasi jaringan VoIP atau VoIP over VPNpenulis menyediakan bandwidth yang sama pada pengujian gangguan statis yaitu 128 kbps. Penulis menyediakan bandwidth 128 kbps dimana bandwidth tersebut digunakan untuk kebutuhan awalbandwidth dan sisa dari bandwidth tersebut digunakan untuk berbagi dengan user yang lain. Maka dari tiap-tiap jaringan VoIP dan VoIP over VPN selanjutnya akan diberikan gangguan dengan ukuran yang bervariasi sehingga hanya tersisa bandwidth untuk kebutuhan masing-masing jaringan. Gangguan seperti ini diasumsikan ketika ada user lain yang akan menggunakan jaringan dan user tersebut melakukan browsing internet untuk memenuhi beban jaringan.
128 kbps
Gambar 4.6 Jaringan yang diberikan gangguan trafik dengan gangguan bervariasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 4.7Jaringan yang diberikan gangguan trafik dengan gangguan bervariasi pada kualitas suara baik.
Gambar 4.8Jaringan yang diberikan gangguan trafik dengan gangguan bervariasi pada kualitas suara kurang baik.
Gambar 4.9Jaringan yang diberikan gangguan trafik dengan gangguan bervariasi pada kualitas suara buruk.
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
Parameter yang diukur dari pengujian skenario gangguan jaringan bervariasi ini adalah Jitter, Packet Loss dan Mean Opinion Score (MOS) untuk jaringan VoIP dan VoIP over VPN. Adapaun hasil yang didapat dari pengujian ini adalah : 4.1.3.1
Hasil pengujian nilai jitter VoIP dan VoIP over VPN pada gangguan bervariasi
Jitter (ms)
Gangguan Variasi 5 4.5 4 3.5 3
Kualitas Baik
Kualitas kurang baik
Kualitas Buruk
VoIP
3.766
4.126
4.21
VPN
3.97
4.46
4.75
*) Semakin tinggi nilai Jitter maka semakin buruk kualitas VoIP Grafik 4.11Hasil pengujian nilai jitter dengan menggunakan gangguan bervariasi VoIP dan VoIP over VPN.
Berdasarkan dari grafik 4.11 diatas dapat disimpulkan pengaruh kebutuhan bandwidth untuk skenario gangguan trafik bervariasi sangat penting. Hal tersebut dapat dilihat pada
jaringanVoIP over VPNmemiliki nilai yang lebih tinggi
dibandingkan dengan jaringan VoIP.Hal ini disebabkan karena kebutuhan bandwidth dari jaringan VoIP over VPN lebih besar dibandingkan dengan jaringan VoIP dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
rentannya jaringan VoiP over VPN akan tingginya gangguan yang dikirimkan oleh PC trafik generator yang menyebabkan nilai jitter dari jaringan VoIP over VPN tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan jaringan VoIP.Gangguan bervariasi ini memiliki variasi pengiriman gangguan yang mengakibatkan bandwidth dari kebutuhan untuk komunikasi VoIP dan VoIP over VPN tersebut menjadi naik dan turun seiring dengan gangguan yang dikirimkan oleh PC trafik generator. Karena di asumsikan gangguan variasi tersebut seperti ada yang mengganggu jaringan dengan melakukan browsing yang bandwidthnya bisa berubah-ubah sehingga nilai jitter yang keluar akan bervariasi dan apabila bandwidth tersebut telah menyentuh titik limit dari kebutuhan bandwidthVoIP dan VoIP over VPN maka nilai jitter akan semakin tinggi.Menurut ITU-T merekomendasikan untuk nilai jitter yang Baik adalah < 20 ms dan kedua percobaan tersebut memenuhi standar nilai jitter yang baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.1.3.2
91
Hasil pengujian nilai Packet loss VoIP dan VoIP over VPN pada
Packet Loss (%)
gangguan bervariasi
Gangguan Variasi 75 65 55 45 35
Kualitas Baik
Kualitas kurang baik
Kualitas Buruk
VoIP
44.82
67.30
72.64
VPN
52.08
52.70
59.80
*) Semakin tinggi nilai packet loss maka semakin buruk kualitas VoIP Grafik 4.12 Hasil pengujian nilai packet lossdengan menggunakan gangguan bervariasi VoIP dan VoIP over VPN
Pada grafik 4.12diatas menunjukkan bahwa pengaruh dari kurangnya kebutuhan bandwidth menyebabkan semakin besar beban trafik yang terjadi, maka semakin besar juga kemungkinan terjadi packet loss yang tinggi .hal ini dikarenakan adanya delay dan jitter yang terjadi .Pada skenario gangguan bervariasi ini packet loss menjadi sangat tinggi dibandingkan dengan skenario sebelumnya dikarenakan banyaknya paket yang mengantri pada router untuk diproses dan ditambahnya beban jaringan yang padat mengakibatkan buffer dari router penuh.Sehingga paket yang ingin diproses akan hilang dan menyebabkan packet loss yang sangat tinggi. Menurut ITU–T nilai packet loss yang baik adalah 0.5 – 1.5 % sedangkan pada pengujian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
gangguan bervariasi nilai tersebut kurang dari standar untuk nilai packet loss yang baik. Pada grafik diatas dapat disimpulkan nilai tersebut masuk dalam kategori buruk sekali karena melebihi nilai > 1.5 % yang merupakan standar dari ITU –T untuk nilai packet loss dengan kategori buruk.
4.1.3.3
Mean Opinion Score (MOS)
MOS Score
Gangguan Variasi 1.25 1.2 1.15 1.1 1.05 1 0.95 0.9 Kualitas Baik
Kualitas kurang baik
Kualitas Buruk
VoIP
1.2
1.1
1.0
VPN
1.1
1.1
1.0
*) Semakin turun nilai MOS maka semakin buruk kualitas VoIP Grafik 4.13 Hasil pengujian nilai MOSdengan menggunakan gangguan bervariasi VoIP dan VoIP over VPN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
Menurut ITU –T nilai MOS kualitas suara untuk jaringan VoIP yang baik adalah 3.6 - 4.0 dimana nilai pada grafik 4.13nilai MOS untuk jaringan VoIP untuk kualitas suara baik adalah pada gangguan bervariasi 1.2 dimana kategori tersebut merupakan standar untuk kualitas suara buruk dari ITU-T yaitu < 3.0.Sehingga dapat disimpulkan pada jarigan VoIP tidak memiliki daya tahan untuk mengantisipasi gangguan yang diberikan oleh trafik generator dan membuat kualitas dari komunkiasi tersebut menjadi buruk menurut pengujian MOS, begitu juga sebaliknya pada jaringan VoIP over VPN dimana untuk kualitas baik nilai nya adalah pada gangguan variasi 1.1 yang juga masuk dalam kategori buruk pada standar MOS ITU-T. Hal tersebut disebabkan karena kebutuhan bandwidthyang semakin kecil untuk komunikasi VoIP dan VoIP over VPN yang mengakibatkan nilai MOS menjadi semakin turun. Nilai MOS bisa sangat turun karena nilai jitter dan packet loss yang sangat tinggi. Untuk mencegah terjadinya nilai MOS yang turun sebaiknya dua parameter tersebut ( jitterdan packet loss) dijaga agar mendapatkan nilai yang sekecil mungkin sehingga nilai MOS dapat dikategorikan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengujian atau penelitian VoIP dan VoIP over VPN dengan menggunakan gangguan statis dan gangguan bervariasi penulis dapat menarik kesimpulan : 1. Pada saat pengujian kebutuhan awalbandwidth pada jaringan,VoIP over VPN membutuhkan bandwidth yang lebih besar dibandingkan dengan jaringan VoIP. 2. JaringanVoIP dan VoIP over VPN sangat rentan terhadap gangguan secara statis dan bervariasi yang dikirimkan berupa paket UDP. 3. Pengaruh kualitas suara pada jaringan VoIP dan VoIP over VPN tergantung kepada besaranya bandwidth yang digunakan. Yaitu untuk kebutuhan bandwidth minimumVoIP adalah 81,07 kbps dan VoIP over VPN 81,81 kbps untuk kualitas suara baik dengan nilai MOS Score 3.6 ,untuk kualitas kurang baik pada VoIP adalah 79,31 dan VoIP over VPN 79,77 dengan nilai MOS Score 3.1, dan pada kualitas buruk VoIP membutuhkan bandwidth 77,32 dan VoiP over VPN 77,74 dengan nilai MOS Score 3.0.
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
4. Nilai jitter dan packet loss harus dijaga seminimum mungkin agar nilai MOS Score tidak mengalami penurunan pada kualitas komunikasi VoIP dan VoIP over VPN. 5. Penurunan kebutuhan bandwidth VoIP dan VoIP over VPN ketika menerima gangguan 30% berdampak pada menurunnya nilai MOS Scoreyang menjadi kan kategori kualitas komunikasi tersebut buruk dengan angka 2.1 .
5.2
Saran
Saran untuk penulis agar dari peneliti selanjutnya dapat memperhatikan hal-hal dibawah ini, yang nantinya dapat mengarah kearah yang lebih baik. Adapun saran yang diberikan penulis adalah : 1. Untuk pengembangan selanjutnya menggunakan codec yang berbeda pada jaringan VoIP danVoIP over VPN dan menambah parameter yang belum di ujikan di skripsi ini. 2. Menggunakan teknik pengamanan VPN yang berbeda dengan yang ditulis oleh penulis. 3. Melakukan pengujian menggunakanteknik antrian yang lain pada VoIP dan VoIP over VPN.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
DAFTAR PUSTAKA
[1] Purbo,W.Onno& Raharja, Anton.2010.VoiP Cookbook Building your own Telecommunication Infrastructure.hlm 5. [2] Taufiq, Mochammad.2008. Membuat SIP Extensions padan Linux Trixbox untuk Server VoIP (Skripsi).hlm 11. [3] Patih,Dominiko Fahdi Jaya, & Fitriawan, Helmy.2012 .Analisa Perancangan Server VoIP (Voice over Internet Protokol) Dengan OpenSource Asterisk dan Vpn(Virtual Private Network) sebagai pengaman antar client.JITET.Hlm 2 & Hlm 6. Universitas Lampung [4] www.briker.org [5] Tuomas Nurmela.“Session Initiation Protocol” – Seminar on Transport of Multimedia Streams in Wireless Internet”. Univercity Helsinky. [6] Setiawan , Eko Budi. Volume I nomor.2 .2012. Anaslisa Quality of Service (QoS) Voice over Internet Protocol (VoIP) dengan Protokol H323 dan Session Initiation
Protocol
(SIP).Jurnal
Ilmiah
Komputer
dan
Informatika
(KOMPUTA).hlm 1. Program Studi Tehnik Informatika UNIKOM. [7] Simson Garfinkel, “PGP: Pretty Good Privacy,” O’Reilly & Associates, Inc., 1995. [8] Wijaya Indra, 2011. Analisis Perbandingan kualitas jaringan VoIP pada protocol H3.2.3 dan SIP.Tugas akhir.Fakultas tehnik dan ilmu computer UNIKOM.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
[9] Debra Littlejohn Shinder, Computer Networking Essentials, Cisco Press, Indianapolis, 2001. [10]Mustaqim,Fahmi, &Solikin, Sularsa, Anang.2012 .IMPLEMENTASI VOIP OVER VPN MENGGUNAKAN IPV4 (STUDI KASUS POLITEHNIK TELKOM). POLITENIK TELKOM.Kesimpulan. POLITENIK TELKOM BANDUNG [10] Boger, Y.Fine-Tunning Voice over Packet Service {internet}, Tech Papers. http://www.protocols.com diakses 22 Agustus 2014. [11] Wiranda , Eri.2013.Analisis Unjuk Kerja Jaringan Voice over Internet Protcol (VoIP) dengan menggunakan Codec Audio G.711 A-Law, G.711 U-Law dan GSM 06.10.Skripsi. Program Studi Tehnik Informatika .Universitas Sanata Dharma. [12] Bogi, Paskalis.2014.ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO CALL VOIP CODEC VIDEO H.264 BERDASARKAN ALGORITMA ANTRIAN PFIFO DAN SFQ PADA ROUTER MIKROTIK. Program Studi Tehnik Informatika .Universitas Sanata Dharma. [13] ITU-T, “ End – user multimedia QoS categories”, didownload pada tanggal 30 Agustus 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN A.
Tutorial instalasi Server Briker dan setting IP server. 1. Instalasi Briker memilih nomer 1. “Automatic (WARNING: this will remove everything”
2. Menunggu proses instalasi selesai
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
3. Masuk login : Support dan passwordnya : Briker dan “Enter”
4. Setting konfigurasi pada network sebelumnya mengetikkan keyword Setup untuk memunculkan gambar berikut ini
5. Memilih “Device configuration” untuk masuk mengedit IP server pada Briker.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Memilih Eth0 , Eth0 merupakan Ethernet yang akan keluar untuk disampbungkan ke router.
7. Setting IP server Briker
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
B. Tutorial menambahkan ekstensi agar user bisa melakukan komunikasi 1. Masuk firefox dan memasukkan IP server Briker
2. Login sebagai Administrator dan password Briker
3. Masuk ke menu IPBBX Administration dan pilih Extension lalu submit untuk menambahkan Extension
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Menu Extension dan memasukkan data dan authentikasi
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
C. Setting X-Lite 1. Membuka X-Lite dan pilih Add untuk menambah Account yang sebelumnya sudah didaftarkan pada extension pada Web Server Briker
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
2. Menambahkan data Acoount dan pada domain masukkan IP server agar bisa konek dengan Extensi lainnya yang sudah didaftarkan pada Web Server Briker.
3. Setelah selesai maka PC yang terinstall X-lite tersebut sudah menjadi 1001 seperti yang sudah didaftarkan pada web server Briker
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
D. Setting VPN pada router mikrotik R951 Untuk pengujian jaringan VoIP over VPN sebelumnya penulis melakukan setting jaringan agar bisa membuat server VPN dengan menggunakan Mikrotik untuk membuat Tunneling antar client yang nantinya untuk melakukan komunikasi. 1. Membuka Sofware Winbox dan mengkoneksikan ke Router 1 untuk membuat server VPN pada Router 1. 2. Jika sudah konek dengan Router 1 maka selanjutnya memilih fungsi PPP untuk membuat server VPN pada router 1.
3. Pilih fungsi PPP dan masuk ke “Profiles” dan membuat Profiles baru untuk VPN di router 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
4. Pada menu “profiles” ini kita mengisi nama profiles1 dan memberi IP router 1 dengan IP 192.168.1.1 untuk remote addressnya penulis akan menjelaskan ditahap berikutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
5. Untuk membuat IP pool yang fungsinya untuk membuat range IP yang digunakan untuk menambah client dalam satu network. Pertama kita memilih fungsi “IP” dan selanjutnya memilih “pool” sehingga akan muncul tampilan “IP Pool”
seperti diatas. Didalam IP pool kita memberikan IP dan
memberikan range untuk menambah IP lainnya. IP pool berfungsi untuk memberikan IP kepada client yang akan melakukan koneksi dengan menggunakan VPN.
6. Selanjutnya kembali ke menu PPP dan memilih fungsi “PPoE Server” dan menambahkan interface mana yang nantinya akan digunakan pada router untuk dijadikan jalur VPN.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
7. Setelah selesai dengan membuat “PPoE Server” selanjutnya penulis mengisi pada menu “Secrets” yang nanti digunakan sebagai Authentifikasi sebagai login untuk masuk ke server Vpn. 8. Setelah selesai dengan membuat server VPN pada router 1 lakukan perintah yang sama pada router 2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
9. Setelah selesai membuat server VPN pada router 1 maka selanjutnya menkoneksikannya dengan PC client dengan membuka “Network and Sharing Center” dan memilih “Set up a new Connection or Network”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
10. Setelah itu memilih “Connect to the internet”
11. Setelah itu memilih “Broadband (PPoE) seperti yang sudah kita setting pada server VPN.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12. Setelah
memilih
“Broadband
PPoE”
maka
akan
muncul
111
tampilan
authentifikasi untuk masuk ke server VPN yang sudah dibuat.
13. Jika sukses dengan authentifikasi yang sama persis seperti yang sudah dibuat pada server VPN maka akan muncul tampilan seperti ini, penulis menyarankan agar step ini sebaiknya di “Skip” saja karena akan memakan waktu yang lama .
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
14. Setelah step diatas sudah di “ Skip” seperti yang disarankan oleh penulis maka untuk mengkoneksikannya lagi dengan memilih “Connect” pada Broadband Connection.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
15. Setelah memilih button Connect maka akan muncul tampilan authentifikasi yang sama seperti awal dan koneksi ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan step di awal tadi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
16. Setelah authentifikasi berhasil maka computer client akan mendapatkan IP dari server VPN .ini merupakan fungsi dari IP pool yang sudah dijelaskan di atas. Maka computer client ini mendapatkan IP 192.168.10.4 yang sebelumnya di computer ini belum terisi IP atau masih Obtain.
E. Tambahan Header VoIP over VPN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. Kebutuhan bandwidth VoIP dan VoIP over VPN Kualitas Suara
Bandwidth (Kbps) VoIP
VoIP over VPN
MOS Score
Baik
81,07
81,81
3.6 – 4.4
Kurang Baik
79,31
79,77
3.1 – 3.5
Buruk
77,32
77,74
3.0
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
G. Capture Jitter dan Packet loss di Wireshark
H. Capture Nilai MOS pada Commview
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gangguan Statis VoIP dan VoIP over VPN 1. Grafik nilai Jitter VoIP dan VoIP over VPN a. Nilai Jitter Kualitas Suara Baik
Jitter (ms)
Kualitas Suara Baik 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2
10%
15%
20%
25%
30%
VoIP
3.538
3.558
3.626
3.76
4.352
VPN
3.534
3.638
3.89
3.988
4.44
*) Semakin tinggi nilai jitter maka semakin Buruk kualitas VoIP. b. Nilai Jitter Kualitas Suara Kurang Baik
Kualitas Suara Kurang Baik Jitter (ms)
I.
5.5 5 4.5 4 3.5 3
10%
15%
20%
25%
30%
VoIP
3.54
3.674
3.692
4.076
4.562
VPN
3.734
3.87
3.778
4.358
4.928
*) Semakin tinggi nilai jitter maka semakin Buruk kualitas VoIP.
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Nilai Jitter Kualitas Suara Buruk
Jitter (ms)
Kualitas Suara Buruk 6 5.5 5 4.5 4 3.5 3
10%
15%
20%
25%
30%
VoIP
3.518
3.606
3.786
4.098
4.61
VPN
3.482
3.592
4.16
4.478
5.56
*) Semakin tinggi nilai jitter maka semakin Buruk kualitas VoIP.
2. Grafik nilai Packet loss VoIP dan VoIP over VPN a. Nilai Packet loss Kualitas Suara Baik
Packet Loss (%)
Kualitas Suara Baik 25 20 15 10 5
10%
15%
20%
25%
30%
VoiP
7.5
9.82
10.60
15.64
17.14
VPN
6.9
9.18
15.89
20.50
20.44
*) Semakin tinggi nilai Packet loss maka semakin buruk kualitas VoIP.
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Nilai Packet loss Kualitas Suara Kurang Baik
Packet Loss (%)
Kualitas Suara Kurang Baik 25 20 15 10 5
10%
15%
20%
25%
30%
VoIP
7.14
10.1
11.48
14.42
16.78
VPN
11.96
18.52
20.48
20.68
22.62
*) Semakin tinggi nilai Packet loss maka semakin buruk kualitas VoIP.
Packet Loss (%)
c. Nilai Packet loss Kualitas Suara Buruk
Kualitas Suara Buruk 30 25 20 15 10 5
10%
15%
20%
25%
30%
VoIP
8.56
10.08
12.1
16.52
17.70
VPN
13.38
19.80
21.20
23.97
27.29
*) Semakin tinggi nilai Packet loss maka semakin buruk kualitas VoIP.
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Grafik nilai MOS VoIP dan VoIP over VPN a. Nilai MOS Kualitas Suara Baik
MOS Score
Kualitas Suara Baik 3.5 3 2.5 2 1.5 1
10%
15%
20%
25%
30%
VoIP
2.7
2.36
2.34
1.86
1.74
VPN
3.1
2.46
2.40
1.88
1.84
*) Semakin turun nilai MOS Score maka semakin buruk kualitas VoIP.
b. Nilai MOS Kualitas Suara Kurang Baik
Kualitas Suara Kurang Baik MOS Score
3 2.5 2 1.5 1
10%
15%
20%
25%
30%
VoIP
2.69
2.33
2.29
1.78
1.66
VPN
2.4
2.3
2.10
1.52
1.5
*) Semakin turun nilai MOS Score maka semakin buruk kualitas VoIP.
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Nilai MOS Kualitas Suara Buruk
MOS Score
Kualitas Suara Buruk 2.6 2.4 2.2 2 1.8 1.6 1.4 1.2 1
10%
15%
20%
25%
30%
VoIP
2.48
2.31
1.76
1.45
1.33
VPN
2.0
2.18
1.60
1.5
1.4
*) Semakin turun nilai MOS Score maka semakin buruk kualitas VoIP.
J.
Gangguan Bervariasi VoIP dan VoIP over VPN a. Gambar Trafikgangguan pada Kuliatas Suara Baik
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Gambar Trafikgangguan pada Kuliatas Suara Kurang Baik
c. Gambar Trafikgangguan pada Kuliatas Suara Buruk
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Grafik nilai Jitter VoIP dan VoIP over VPN
Jitter (ms)
Gangguan Variasi 5 4.5 4 3.5 3
Kualitas Baik
Kualitas kurang baik
Kualitas Buruk
VoIP
3.766
4.126
4.21
VPN
3.97
4.46
4.75
*) Semakin tinggi nilai Jitter maka semakin buruk kualitas VoIP
Packet Loss (%)
2. Grafik nilai Packet loss VoIP dan VoIP over VPN
Gangguan Variasi 75 65 55 45 35 Kualitas Baik
Kualitas kurang baik
Kualitas Buruk
VoIP
44.82
67.30
72.64
VPN
52.08
52.70
59.80
*) Semakin tinggi nilai Packet loss maka semakin buruk kualitas VoIP
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Grafik nilai MOS VoIP dan VoIP over VPN
MOS Score
Gangguan Variasi 1.25 1.2 1.15 1.1 1.05 1 0.95 0.9 Kualitas Baik
Kualitas kurang baik
Kualitas Buruk
VoIP
1.2
1.1
1.0
VPN
1.1
1.1
1.0
*) Semakin turun nilai MOS maka semakin buruk kualitas VoIP
124