PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM BERDASAR PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NO.14/Per/M.KUKM/XII/2009 (Studi Kasus di Koperasi Kredit Makmur Magelang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Fransisca Bastiani Primi Putri NIM: 092114037
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM BERDASAR PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NO.14/Per/M.KUKM/XII/2009 (Studi Kasus di Koperasi Kredit Makmur Magelang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Fransisca Bastiani Primi Putri NIM: 092114037
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Kita pasti merasa puas dapat melakukan tugas kita dengan baik, dan selanjutnya serahkanlah segala sesuatu kepada belas kasih Allah yang Mahabaik. (St. Julia Billiart)
Karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu menyayangi, mengasihi, mendukung, mendoakan dan menjadi inspirasi dalam hidupku: Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menyertai Papaku Melkias Putrawan Basuki Mamaku Aloysia Ari Setiani Eyang Kakung & Putri Ignatius Soedarsana Alm. Eyang Albertus Kasbun &Alm. Eyang Nanik Saudara dan Sahabat ku Stevanus Risky Marselino
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Berdasar Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 Studi Kasus di Koperasi Kredit Makmur Magelang dan dimajukan untuk di uji pada tanggal 22 Juli 2013 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Yogyakarta, 31 Juli 2013 Yang membuat pernyataan,
(Fransisca Bastiani Primi Putri) v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Fransisca Bastiani Primi Putri NIM
: 092114037
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM BERDASAR PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NO.14/Per/M.KUKM/XII/2009 (Studi Kasus di Koperasi Kredit Makmur Magelang)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 31 Juli 2013 Yang menyatakan
( Fransisca Bastiani Primi Putri ) vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Wiryotamtama, S.J.,M.Sc. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis. 2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini. 3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Kepala Program Studi Akuntansi yang telah memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini. 4. Ibu M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Akt., QIA selaku Pembimbing yang telah
membantu
serta
membimbing
penulis
dengan
sabar
dalam
menyelesaikan skripsi ini. 5. Seluruh Tim Dewan Penguji yang berkenan menguji dan memberikan masukan yang bermanfaat dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Suster M. Linda, SPM selaku Manajer Koperasi Kredit Makmur yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. Mas FX. Kristanto selaku staff manajemen dan segenap pengurus Koperasi Kredit Makmur yang telah banyak membantu dengan mencarikan data yang dibutuhkan. 7. Papa dan Mama tercinta atas segala dukungan dan doanya. 8. Stevanus Risky Marselino atas dukungan, bantuan dan doanya. 9. Sahabat-sahabatku: Emanuela Endah A.P, Rosalia Lina Hastuti, Pipit Widiyastuti, Grace Vienna P, Enggaria Dinar S, Maftuchin, Margaretta Maria, Agustina Prita, Fenike Aprilia Putri, Amelinda Tjahja Lestari, Mellyana Nur O.K yang telah memberikan semangat sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. 10. Teman-teman Akuntansi Angkatan 2009, teman-teman seperjuangan di kelas MPT, teman-teman KKP angkatan 23 dan keluarga Bapak Harjono. 11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Juli 2013
Fransisca Bastiani Primi Putri viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................ v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................... vi HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. ix HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................... xi HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................. xvii ABSTRAK ...................................................................................................... xviii ABSTRACT .................................................................................................... xix BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................ 3 C. Batasan Masalah ............................................................... 3 D. Tujuan Penelitian .............................................................. 4 E. Manfaat Penelitian ............................................................ 4 F. Sistematika Penulisan ....................................................... 5 BAB II LANDASAN TEORI .............................................................. 7 A. Koperasi ............................................................................ 7 B. Koperasi Simpan Pinjam .................................................. 12 C. Akuntansi Koperasi .......................................................... 14 D. Laporan Keuangan Koperasi ............................................ 15 E. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi .............................. 18 F. Penelitian Terdahulu ......................................................... 30 BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 33 A. Jenis Penelitian ................................................................. 33 B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................... 33 C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................ 33 D. Data yang Diperlukan ....................................................... 34 E. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 35 F. Teknik Analisa Data ......................................................... 36 BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI KREDIT MAKMUR .... 59 A. Sejarah Koperasi Kredit Makmur ..................................... 59 B. Lokasi ............................................................................... 61 C. Landasan Azas dan Prinsip ............................................... 61 D. Visi, Misi Tujuan dan Sasaran ......................................... 62 E. Struktur Organisasi ........................................................... 63 ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. G. H. I. J. K.
Keanggotaan ..................................................................... Simpanan .......................................................................... Pinjaman ........................................................................... Dana Sosial ....................................................................... Solidaritas Kematian ........................................................ Asuransi Santunan Duka Anggota (SDA) dan Perlindungan Pinjaman Anggota (PPA) .................... L. Surplus Hasil Usaha ......................................................... BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................. A. Deskripsi Data .................................................................. B. Analisis Data .................................................................... C. Pembahasan ...................................................................... BAB VI PENUTUP ............................................................................... A. Kesimpulan ....................................................................... B. Keterbatasan Penelitian .................................................... C. Saran ................................................................................. DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... LAMPIRAN ....................................................................................................
75 77 78 78 79 122 136 136 136 137 140 142
Lampiran 1 : Laporan Neraca .......................................................................
143
Lampiran 2 : Laporan Realisasi Pendapatan dan Biaya ................................
144
Lampiran 3 : Laporan Klasifikasi Pencairan Pinjaman Tahun 2009, Tahun 2010 dan Tahun 2011 ...................................................
145
Lampiran 4 : Data Pinjaman Diberikan yang Berisiko, Data Pinjaman Bermasalah, Data jumlah biaya karyawan ( Gaji Karyawan ) ....................................................................
146
Lampiran 5 : Perhitungan Perubahan Komponen Aspek Tingkat Kesehatan KSP ...............................................
147
Lampiran 6 : Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 dan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008 ................
154
Lampiran 7 : Perhitungan untuk beberapa data .............................................
189
x
64 69 71 73 75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1
Bobot Penilaian terhadap Aspek dan Komponen Penilaian Kesehatan Koperasi ...................................................
29
Tabel 2.2
Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Koperasi ......................
30
Tabel 3.1
Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
46
Tabel 3.2
Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko .............................
47
Tabel 3.3
Standar Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri ..............
47
Tabel 3.4
Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Total Pinjaman Diberikan ............................
48
Tabel 3.5
Standar Perhitungan Risiko Pinjaman Bermasalah ...................
48
Tabel 3.6
Standar Perhitungan Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah ......................................
49
Tabel 3.7
Standar Perhitungan Rasio Pinjaman Berisiko ..........................
49
Tabel 3.8
Standar Perhitungan Manajemen Umum ...................................
50
Tabel 3.9
Standar Perhitungan Manajemen Kelembagaan ........................
51
Tabel 3.10
Standar Perhitungan Manajemen Permodalan ...........................
51
Tabel 3.11
Standar Perhitungan Manajemen Aktiva ...................................
51
Tabel 3.12
Standar Perhitungan Manajemen Likuiditas ..............................
51
Tabel 3.13
Standar Perhitungan Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto ..........................................................
52
Standar Perhitungan Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor ..................................................................
53
Standar Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan ........................
53
Tabel 3.14
Tabel 3.15
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 3.16
Standar Perhitungan Rasio Kas terhadap Kewajiban Lancar ......................................................................
54
Standar Perhitungan Rasio Pinjaman yang diberikan terhadap Dana yang Diterima ...................................................
54
Standar Perhitungan Skor untuk Rasio Rentabilitas Aset ..............................................................
55
Standar Perhitungan untuk Rasio Rentabilitas Modal Sendiri ..............................................
55
Tabel 3.20
Standar Perhitungan Rasio Kemandirian Operasional ...............
56
Tabel 3.21
Standar Perhitungan Rasio Partisipasi Bruto .............................
56
Tabel 3.22
Standar Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota ............
57
Tabel 3.23
Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam/Kredit ................................................
58
Tabel 4.1
Susunan Organisasi Koperasi Kredit Makmur ..........................
63
Tabel 4.2
Jumlah Anggota dari Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011 ................................................................................
69
Tabel 5.1
Data yang diperoleh ...................................................................
77
Tabel 5.2
Hasil Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset ....................................................................
79
Hasil Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko .............................
80
Tabel 5.4
Perhitungan Modal Tertimbang 2009 ........................................
81
Tabel 5.5
Perhitungan ATMR 2009 ...........................................................
82
Tabel 5.6
Perhitungan Modal Tertimbang 2010 ........................................
83
Tabel 5.7
Perhitungan ATMR 2010............................................................
83
Tabel 5.8
Perhitungan Modal Tertimbang 2011 ........................................
84
Tabel 3.17
Tabel 3.18
Tabel 3.19
Tabel 5.3
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.9
Perhitungan ATMR 2011 ...........................................................
85
Tabel 5.10
Hasil Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri ................
85
Tabel 5.11
Hasil Perhitungan Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan .......................................
87
Hasil Perhitungan Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman Diberikan .....................................................
88
Hasil Perhitungan Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah ..................................................
89
Hasil Perhitungan Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman Diberikan .....................................................
90
Tabel 5.15
Hasil Wawancara Berdasarkan Aspek Manajemen ...................
91
Tabel 5.16
Penilaian Aspek Manajemen Pada Tahun 2009 ........................
96
Tabel 5.17
Penilaian Aspek Manajemen Pada Tahun 2010 ........................
96
Tabel 5.18
Penilaian Aspek Manajemen Pada Tahun 2011 ........................
96
Tabel 5.19
Hasil Perhitungan Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto ..........................................................
97
Hasil Perhitungan Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor ..................................................................
98
Tabel 5.21
Hasil Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan ............................
99
Tabel 5.22
Hasil Perhitungan Rasio Kas .....................................................
100
Tabel 5.23
Hasil Perhitungan Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima ....................................................
101
Tabel 5.24
Hasil Perhitungan Rentabilitas Aset ..........................................
102
Tabel 5.25
Hasil Perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri ...........................
103
Tabel 5.26
Hasil Perhitungan Kemandirian Operasional Pelayanan ...........
104
Tabel 5.12
Tabel 5.13
Tabel 5.14
Tabel 5.20
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.27
Hasil Perhitungan Rasio Partisipasi Bruto .................................
105
Tabel 5.28
Hasil Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota ................
106
Tabel 5.29
Perhitungan Nilai Kredit Pada Aspek Permodalan ....................
108
Tabel 5.30
Perhitungan Nilai Kredit Pada Aspek Kualitas Aktiva Produktif ........................................................................
108
Perhitungan Nilai Kredit Aspek Manajemen Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011 ...................................
108
Perhitungan Nilai Kredit Aspek Efisiensi Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011 ...................................
109
Perhitungan Nilai Kredit Aspek Likuiditas Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011 ...................................
109
Perhitungan Nilai Kredit Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011 .............
109
Perhitungan Nilai Kredit Aspek Jatidiri Koperasi Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011 ...................................
110
Tabel 5.36
Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset .........................
110
Tabel 5.37
Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko ............................................
110
Tabel 5.38
Skor Rasio Kecukupan Modal Sendiri .......................................
111
Tabel 5.39
Skor Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan ...............
111
Skor Rasio Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan ...........................................................
111
Skor Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah ................................................................
112
Skor Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap pinjaman yang diberikan ............................................................
112
Skor Aspek Manajemen .............................................................
112
Tabel 5.31
Tabel 5.32
Tabel 5.33
Tabel 5.34
Tabel 5.35
Tabel 5.40
Tabel 5.41
Tabel 5.42 Tabel 5.43
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.44
Skor rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto ....
113
Tabel 5.45
Skor Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor .........................
113
Tabel 5.46
Skor Rasio Efisiensi Pelayanan .................................................
113
Tabel 5.47
Skor Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar ............
114
Tabel 5.48
Skor Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima ...................................................................
114
Tabel 5.49
Skor Rentabilitas Aset ..............................................................
114
Tabel 5.50
Skor Rentabilitas Ekuitas/ Modal Sendiri ..................................
115
Tabel 5.51
Skor Kemandirian Operasional Pelayanan ................................
115
Tabel 5.52
Skor Rasio Partisipasi Bruto ......................................................
115
Tabel 5.53
Skor Rasio Promosi Ekonomi Anggota .....................................
115
Tabel 5.54
Jumlah Skor Aspek Penilaian Kesehatan ...................................
116
Tabel 5.55
Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Kredit Makmur Tahun 2009 ................................................................................
116
Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Kredit Makmur Tahun 2010 ................................................................................
118
Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Kredit Makmur Tahun 2011 ................................................................................
120
Perkembangan rasio-rasio dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 (dalam %) .......................................
122
Tabel 5.59
Penetapan predikat KSP/USP ....................................................
124
Tabel 5.60
Predikat Kesehatan Koperasi Kredit Makmur ...........................
125
Tabel 5.61
Uraian Skor Penilaian Kesehatan Tahun 2009 ..........................
125
Tabel 5.62
Uraian Skor Penilaian Kesehatan Tahun 2010 ..........................
128
Tabel 5.56
Tabel 5.57
Tabel 5.58
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.63
Uraian Skor Penilaian Kesehatan Tahun 2011 ..........................
xvi
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Koperasi Kredit Makmur ............................
xvii
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM BERDASAR PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 (Studi Kasus di Koperasi Kredit Makmur Magelang) Fransisca Bastiani Primi Putri NIM: 092114037 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan Koperasi Kredit Makmur, Magelang selama tahun 2009 sampai tahun 2011. Latar belakang penelitian ini adalah koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit memiliki tujuan untuk memperbaiki keadaan ekonomi anggota, memberikan pinjaman secara mudah dan cepat untuk kesejahteraan serta membantu anggota dalam memperbesar kemampuan penggunaan uang secara bijaksana. Dengan demikian koperasi akan berhubungan dengan berbagai pihak baik pengurus, anggota dan pihak luar yang turut serta dalam memantau kondisi keuangannya. Oleh karena itu kesehatan koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit menjadi hal penting dalam menjalankan usaha koperasi. Jenis penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah mengacu Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang pedoman penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam koperasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2009 predikat tingkat kesehatan Koperasi Kredit Makmur adalah “Kurang Sehat”, dengan jumlah skor 52,05. Pada tahun 2010 berpredikat “Cukup Sehat”, dengan jumlah skor 60,75. Pada tahun 2011 berpredikat “Kurang Sehat” dengan jumlah skor 53,25.
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Analysis of the Health Level of Savings and Credit Cooperatives Based on The Decree of the Minister of Cooperative and Small and Medium Enterprise the Republic of indonesia No. 14/Per/M.UKM/XII/2009 A Case Study at Credit Union Makmur in Magelang Fransisca Bastiani Primi Putri Sanata Dharma University Yogyakarta 2013 This study aim to find out the soundness level of Credit Union Makmur in Magelang from 2009 to 2011. The saving and credit cooperatives or credit unions aims to improving the economic conditions of members, providing loans easily and quickly and assisting members to increase their ability in using money wisely. The cooperative will have to deal with various parties, i.eofficers, members and external parties participated in monitoring its financial condition. Therefore, the soundness of the Savings and Credit Cooperatives or Credit Unions will be an important aspect in running a cooperative. This study was a case study. Data was obtained through interview and documentation. The data analysis technique employed in this study is a comparation technique based on the Standards of the Minister of Cooperative and Small and Medium Enterprise as stated in the Decree No. 14/Per/M.UKM/XII/2009. Based on the analysis, it was found that in 2009 Credit Union “Makmur” with atotal score of 52,05 was categorized as "Less Healthy". In 2010, with atotal score of 60,75 was categorized as "Fairly Healthy ". In 2011, with atotal score of 53,25 was categorized as "Less Healthy".
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan perekonomian Indonesia, koperasi digunakan sebagai salah satu kegiatan dalam mencapai tujuan ekonomi. Koperasi diharapkan dapat bertahan dalam kondisi perekonomian yang belum stabil dan krisis moneter yang belum juga berakhir. Hasil penelitian Khafid,dkk. (2010) mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan koperasi, koperasi harus dikelola secara benar dan profesional. Pengelolaan koperasi yang profesional akan menjadi salah satu tolok ukur apakah koperasi termasuk ke dalam koperasi yang sehat atau tidak. Sebuah koperasi yang sehat akan melakukan pengelolaan secara profesional dalam semua bidang termasuk dalam bidang keuangan. Koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit memiliki tujuan untuk memperbaiki keadaan ekonomi anggota, memberikan pinjaman secara mudah dan cepat untuk kesejahteraan serta membantu anggota dalam memperbesar kemampuan penggunaan uang secara bijaksana. Dengan demikian koperasi akan berhubungan dengan berbagai pihak baik pengurus, anggota dan pihak luar yang turut serta dalam memantau kondisi keuangannya. Oleh karena itu kesehatan koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit menjadi hal penting dalam menjalankan usaha koperasi. 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2 Dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan untuk meningkatkan kepercayaan dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada anggota dan masyarakat di sekitarnya. Penilaian kesehatan dapat dilakukan menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. Aspek- aspek yang dinilai, yaitu: permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan serta jatidiri koperasi. Perhitungan rasio - rasio diperlukan dalam menilai ketujuh aspek tersebut. Hasil dari perhitungan menggunakan rasio akan digunakan untuk mencari skor. Skor yang dihasilkan akan dijumlah secara keseluruhan dan dapat ditetapkan dalam suatu predikat, yaitu: sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat tidak sehat. Koperasi Kredit Makmur Magelang adalah lembaga keuangan yang berbasis
pada
pola-pola
pemberdayaan
ekonomi
masyarakat
yang
berlandaskan Undang - Undang nomor 25 tahun 1992. Dengan salah satu misinya yakni membantu mengelola keuangan dan usaha anggota, maka Koperasi Kredit Makmur Magelang sebagai pengelola koperasi yang profesional perlu melakukan sebuah penilaian kesehatan. Berdasar uraian tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Berdasar Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3 Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 Studi Kasus di Koperasi Kredit Makmur Magelang”.
B. Rumusan Masalah Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Kredit Makmur, Magelang berdasar Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 selama tahun 2009 sampai tahun 2011?
C. Batasan Masalah Untuk menghindari adanya pembahasan yang keluar dari ruang lingkup permasalahan yang sebenarnya, maka penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut: 1. Tingkat kesehatan Koperasi Kredit “Makmur” akan diamati dari beberapa aspek diantaranya aspek permodalan, kualitas aktiva produktif,
manajemen,
efisiensi,
likuiditas,
kemandirian
dan
pertumbuhan serta jatidiri koperasi. 2. Rasio-rasio yang dimaksudkan akan diamati dan dihitung berdasarkan laporan keuangan Koperasi Kredit “Makmur” berupa neraca, laporan realisasi pendapatan dan biaya serta laporan mengenai pinjaman tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. 3. Terkecuali pada aspek manajemen penulis melakukan wawancara menggunakan pertanyaan yang telah dirumuskan dalam Peraturan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4 Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan Koperasi Kredit Makmur, Magelang berdasar Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 selama tahun 2009 sampai tahun 2011.
E. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu: 1. Bagi Koperasi Kredit Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pengurus koperasi dalam pengelolaan, pengembangan dan pengambilan kebijakan dimasa yang akan datang. Serta bagi para anggota dan pihak-pihak yang terkait koperasi diharapkan semakin menyadari arti penting dari tingkat kesehatan koperasi. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Dapat digunakan sebagai tambahan referensi perpustakaan dan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya dalam bidang perkoperasian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5 3. Bagi Penulis Dapat digunakan sebagai media berlatih dan praktik nyata dari teoriteori yang sudah dipelajari dalam perkuliahan serta menambah wawasan tentang koperasi khususnya mengenai penilaian tingkat kesehatan koperasi.
F. Sistematika Penulisan Bab I
: Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan diakhiri dengan sistematika penulisan.
Bab II
: Landasan Teori Bab ini menjelaskan teori-teori yang didukung dari hasil pustaka yang dijadikan sebagai dasar mengolah data yang didapat dari Koperasi Kredit
Bab III
: Metode Penelitian Bab ini berisi mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang diperlukan, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
Bab IV
: Gambaran Umum Koperasi Kredit Makmur Bab ini berisi tentang gambaran umum koperasi
yang
menyangkut sejarah, lokasi, landasan, azaz, prinsip, visi, misi, tujuan, sasaran koperasi, struktur organisasi, keanggotaan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6 simpanan, pinjaman, dana sosial, solidaritas kematian, asuransi santunan duka anggota (SDA) dan perlindungan pinjaman anggota (PPA) serta surplus hasil usaha. Bab V
: Analisis dan Pembahasan Bab ini berisi deskripsi data, analisis data tingkat kesehatan Koperasi Kredit Makmur serta pembahasannya.
Bab VI
: Penutup Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian, keterbatasan penelitian dan saran-saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi koperasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Koperasi 1. Pengertian Koperasi Menurut pasal 1 Undang – Undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian: “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang - seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”. Berdasarkan ketentuan umum dalam Undang – Undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 1992 terdapat Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder. a. Koperasi Primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-seorang. b. Koperasi Sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan Koperasi. Menurut Moh. Hatta (Sitio 2001:17), “Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8 keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan “semua buat semua dan semua buat seorang”. Menurut Munkner (Sitio, 2001:18), “Mendefinisikan koperasi sebagai organisasi tolong-menolong yang menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong-menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan sosial seperti yang dikandung gotong royong”. 2. Landasan Koperasi Dalam pasal 2 Undang – Undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 1992 “Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan”. 3. Tujuan Koperasi Menurut pasal 3 Undang – Undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9 4. Fungsi dan Peran Koperasi Menurut pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, fungsi dan peran koperasi adalah: a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya. d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. “Koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit hanya menyimpan uang, menyediakan dan mengusahakan pinjaman atau kredit bagi anggota-anggotanya saja” (Widiyanti, 2004:11). 5. Prinsip Koperasi Menurut pasal 5 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan bahwa prinsip koperasi adalah sebagai berikut: a. Koperasi melaksanakan prinsip ekonomi sebagai berikut: 1) Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10 2) Pengelolaan dilakukan secara demokrasi. 3) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. 4) Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal. 5) Kemandirian. b. Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip koperasi sebagai berikut: 1) Pendidikan perkoperasian. 2) Kerjasama antarkoperasi. 6. Keanggotaan Menurut pasal 17 Undang – Undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian: a. Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi. b. Keanggotaan koperasi dicatat dalam buku daftar anggota. Menurut pasal 18 Undang – Undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian: a. Yang dapat menjadi anggota koperasi ialah setiap warga negara Indonesia yang mampu melakukan tindakan hukum atau koperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam anggaran dasar. b. Koperasi dapat memiliki anggota luar biasa yang persyaratan, hak, dan kewajiban keanggotaannya ditetapkan dalam anggaran dasar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11 Menurut pasal 20 Undang - Undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian: a. Setiap anggota mempunyai kewajiban untuk: 1) Mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam rapat anggota. 2) Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi. 3) Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan. b. Setiap anggota mempunyai hak: 1) Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam rapat anggota. 2) Memilih dan/atau dipilih menjadi anggota Pengurus atau Pengawas. 3) Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar. 4) Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus diluar rapat anggota baik diminta maupun tidak diminta. 5) Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota. 6) Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam anggaran dasar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12 7. Jenis Koperasi Menurut Pasal 1 Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 19.5/Per/M.KUKM/VIII/2006 tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi Indonesia: “Pengelompokan koperasi berdasarkan ragam kegiatan pelayanan dan bisnisnya, yaitu terbagi menjadi:
Koperasi Simpan Pinjam,
Koperasi Produsen, Koperasi Konsumen, Koperasi Pemasaran dan Koperasi Jasa”.
B. Koperasi Simpan Pinjam 1. Menurut pasal 44 Undang – Undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian: a. Koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk : 1) Anggota koperasi yang bersangkutan. 2) Koperasi lain dan atau anggotanya. b. Kegiatan usaha simpan pinjam dapat dilaksanakan sebagai salah satu atau satu-satunya kegiatan usaha koperasi. c. Pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13 2. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi: a. Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam. b. Koperasi simpan pinjam dapat berbentuk koperasi primer atau koperasi sekunder. c. Kegiatan usaha koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam adalah: 1) Menghimpun simpanan koperasi berjangka dan tabungan koperasi dari anggota dan calon anggotanya, koperasi lain dan atau anggotanya. 2) Memberikan pinjaman kepada anggota, calon anggotanya, koperasi lain dan atau anggotanya. d. Dari segi permodalan 1) Koperasi simpan pinjam wajib menyediakan modal sendiri dan dapat ditambah dengan modal penyertaan. 2) Koperasi yang memiliki unit simpan pinjam wajib menyediakan sebagian modal dari koperasi untuk modal kegiatan simpan pinjam. 3) Modal unit simpan pinjam sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) berupa modal tetap dan modal tidak tetap. 4) Modal unit simpan pinjam dikelola secara terpisah dari unit lainnya dalam koperasi yang bersangkutan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14 5) Jumlah modal sendiri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan modal tetap unit simpan pinjam sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) tidak boleh berkurang jumlahnya dari jumlah yang semula. 6) Ketentuan mengenai modal yang disetor pada awal pendirian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (3) diatur lebih lanjut oleh Menteri. 7) Koperasi simpan pinjam dapat menghimpun modal pinjaman dari: a) Anggota. b) Koperasi lainnya dan atau anggotanya. c) Bank dan lembaga keuangan lainnya. d) Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya. e) Sumber lain yang sah.
C. Akuntansi Koperasi Menurut Pasal 1 Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 19.5/Per/M.KUKM/VIII/2006 tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi Indonesia : “Akuntansi Koperasi adalah sistem pencatatan yang sistematis dilakukan pihak pengurus koperasi yang mencerminkan pengelolaan koperasi yang transparan dan bertanggungjawab sesuai dengan nilai, norma dan prinsip koperasi”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15 “Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu badan usaha” (Rudianto 2010:9). Dilihat dari siapa pemakai laporan keuangan koperasi, akuntansi dibagi menjadi dua macam, yaitu: 1. Akuntansi Keuangan adalah sistem akuntansi dimana pemakai informasinya adalah pihak eksternal organisasi koperasi, seperti kreditor, pemerintah, anggota koperasi, rekanan kerja, dan sebagainya. 2. Akuntansi Manajemen adalah sistem akuntansi yang pemakai informasinya adalah pihak internal organisasi koperasi, seperti ketua koperasi, manajer produksi, manajer keuangan, manajer pemasaran dan sebagainya. Akuntansi manajemen berguna sebagai alat bantu pengambilan keputusan manajemen.
D. Laporan Keuangan Koperasi 1. Standar Kualitas Laporan Keuangan Koperasi Karena setiap koperasi memiliki bidang usaha dan karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya, maka rincian laporan keuangan satu koperasi dengan koperasi lainnya juga berbeda. Namun setiap laporan keuangan yang dihasilkan oleh setiap institusi harus memenuhi beberapa standar kualitas berikut ini agar bermanfaat (Rudianto 2010:12) :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16 a. Relevan Setiap jenis laporan keuangan yang dihasilkan oleh koperasi harus sesuai dengan maksud penggunaannya sehingga dapat bermanfaat. Karena itu, dalam proses penyusunan laporan keuangan, pengurus koperasi harus berfokus pada tujuan umum pemakai laporan keuangan. b. Dapat dimengerti Laporan keuangan harus disusun dengan istilah dan bahasa yang sesederhana mungkin sehingga dapat dipahami oleh pihak yang membutuhkannya. Laporan keuangan yang tidak dapat dipahami tidak akan ada manfaatnya sama sekali. c. Daya uji Informasi keuangan yang dihasilkan suatu koperasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama. d. Netral Informasi keuangan harus diarahkan pada tujuan umum pemakai, bukan pihak tertentu saja. Laporan keuangan tidak boleh berpihak pada salah satu pihak yang membutuhkan laporan keuangan tersebut. e. Tepat waktu Laporan keuangan harus dapat disajikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan koperasi. Laporan keuangan
yang
terlambat
penyampaiannya
akan
membuat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17 pengambilan keputusan koperasi menjadi tertunda dan tidak relevan lagi dengan waktu dibutuhkannya informasi tersebut. f. Daya Banding Laporan keuangan suatu koperasi harus dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau dengan koperasi lain yang sejenis pada periode yang sama. g. Lengkap Informasi keuangan harus menyajikan semua fakta keuangan yang penting sekaligus menyajikan fakta-fakta tersebut sedemikian rupa sehingga tidak akan menyesatkan para pembacanya. Jadi, harus ada klasifikasi, susunan, serta istilah yang layak dalam laporan keuangan. Demikian pula, semua fakta atau informasi tambahan yang dapat mempengaruhi perilaku dalam pengambilan keputusan harus diungkapkan dengan jelas. 2.
Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Tentang arti penting suatu analisis laporan keuangan, Sudarsono (2004:202) menyatakan sebagai berikut: Penyusunan dan analisis laporan keuangan suatu koperasi berguna untuk mengetahui posisi keuangan koperasi itu pada suatu saat tertentu. Disamping juga dijadikan alat dalam pertanggungjawaban pengurus koperasi kepada Rapat Anggota Tahunan. Manfaat lainnya dari adanya laporan keuangan adalah bagi para pengurus perusahaan dalam menetapkan dan merencanakan langkahlangkah berikutnya agar perusahaan tetap dapat survival.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18 E. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi 1. Pengertian Kesehatan Koperasi Menurut pasal 1 Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008: “Kesehatan KSP dan USP adalah suatu kondisi atau keadaan koperasi yang dinyatakan sehat, cukup sehat, kurang sehat,tidak sehat dan sangat tidak sehat”. Menurut Hendar (2010: 203), kesehatan koperasi jasa keuangan di definisikan sebagai berikut: “Kesehatan koperasi jasa keuangan merupakan suatu indikator untuk kinerja pengurus atau pengelola yang dinyatakan dalam kategori sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat. Hasil penilaian menjadi satu sarana dalam menetapkan strategi usaha diwaktu yang akan datang dan bagi pemerintah khususnya Kementrian Koperasi dan UKM dan Dinas yang membidangi koperasi di daerah dapat digunakan sebagai sarana penetapan dan implementasi strategi pembinaan dan pengawasan”. 2. Tujuan dan Sasaran Penilaian Kesehatan Koperasi Penilaian kesehatan koperasi jasa keuangan diarahkan pada tujuan sebagai berikut: a. Menjaga dan meningkatkan tingkat kepercayaan dari masyarakat terhadap koperasi jasa keuangan. b. Mengetahui kinerja koperasi jasa keuangan. c. Melindungi harta kekayaan koperasi jasa keuangan dan para penabung. d. Mengetahui tingkat kepatuhan koperasi jasa keuangan pada peraturan yang berlaku.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19 e. Mengetahui business plan jasa keuangan yang akan dikelola koperasi jasa keuangan. Pada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008, Sasaran Pedoman Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi adalah : a. Terwujudnya pengelolaan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam koperasi yang sehat dan mantap sesuai dengan jatidiri koperasi. b. Terwujudnya pengelolaan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam koperasi yang efektif, efisien, dan profesional. c. Terciptanya pelayanan prima kepada anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya. 3. Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam a. Menurut pasal 5 Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan
Menengah
Republik
Indonesia
No.
20/Per/M.KUKM/XI/2008 Ruang lingkup penilaian kesehatan adalah sebagai berikut: 1) Ruang lingkup penilaian kesehatan koperasi meliputi penilaian terhadap beberapa aspek sebagai berikut: permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan serta jatidiri koperasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20 2) Setiap aspek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan bobot penilaian yang menjadi dasar perhitungan penilaian kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. 3) Penilaian terhadap setiap aspek sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan menggunakan sistem nilai yang dinyatakan dengan nilai 0 sampai dengan 100. 4) Perincian mengenai bobot setiap aspek yang dinilai serta persyaratan dan tata cara penilaian kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan pedoman sebagaimana terdapat pada lampiran 1 (satu) peraturan ini. b. Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 sebagai penyempurnaan lampiran 1 (satu) dari Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
No.20/Per/M.KUKM/XI/2008.
Berikut
ini
adalah
penjelasan dari setiap aspek yang dinilai: 1) Aspek Permodalan Aspek
permodalan
dimaksudkan
untuk
memperoleh
informasi mengenai kecukupan modal untuk mendukung operasional dan mampu menyerap kerugian yang terjadi dalam penanaman dana atau penurunan nilai aktiva.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21 Penilaian terhadap permodalan didasarkan pada: a) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Penilaian terhadap rasio antara modal sendiri koperasi simpan pinjam/kredit dengan total aset dimaksudkan untuk mengukur kemampuan modal sendiri koperasi simpan pinjam/kredit dalam mendukung pendanaan terhadap total aset. Modal sendiri adalah jumlah dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan lain yang memiliki karakteristik sama dengan simpanan wajib, hibah, cadangan yang disisihkan dari Sisa Hasil Usaha dan dalam kaitannya dengan penilaian kesehatan dapat ditambah dengan maksimal 50% modal penyertaan. b) Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko Penilaian terhadap rasio antara modal sendiri koperasi simpan pinjam/kredit dengan pinjaman diberikan yang berisiko dimaksudkan untuk mengukur kemampuan modal sendiri koperasi simpan pinjam/kredit untuk menutup risiko atas pemberian pinjaman yang tidak didukung dengan agunan. Pinjaman diberikan yang berisiko adalah dana yang dipinjamkan oleh Koperasi Simpan Pinjam dan Unit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22 Simpan Pinjam kepada peminjam yang tidak mempunyai agunan yang memadai dan atau jaminan dari penjamin atau avalis yang dapat diandalkan atas pinjaman yang diberikan tersebut. c) Rasio Kecukupan Modal Sendiri Penilaian terhadap kecukupan modal sendiri yaitu dengan membandingkan modal sendiri tertimbang dengan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen modal Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko. Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen aktiva Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko. Bobot pengakuan risiko mengacu Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/ Per/ M.KUKM/ XII/ 2009 tentang pelaksanaan penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23 2) Aspek Kualitas Aktiva Produktif Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada 4 (empat) rasio: a) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan Menunjukkan bagian dari total volume pinjaman diberikan yang berasal dari volume pinjaman pada anggota. Volume pinjaman pada anggota adalah seluruh piutang pinjaman diberikan kepada anggota. Total volume pinjaman diberikan adalah seluruh piutang pinjaman diberikan baik kepada anggota maupun bukan anggota. b) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan Pinjaman pinjaman
bermasalah
diberikan
yang
menunjukkan berupa
bagian
risiko
dari
pinjaman
bermasalah. Pinjaman yang diberikan adalah dana yang dipinjamkan dan dana tersebut masih ada di tangan peminjam atau sisa dari pinjaman pokok tersebut yang masih belum dikembalikan oleh peminjam. Risiko pinjaman bermasalah adalah perkiraan risiko atas pinjaman yang kemungkinan macet atau tidak tertagih.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24 c) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah Menunjukkan bagian dari risiko pinjaman bermasalah yang dijamin oleh cadangan risiko. Cadangan risiko adalah dana yang dialokasikan oleh koperasi untuk menutup kerugian apabila terjadi pinjaman macet atau tidak tertagih. Dimana cadangan tujuan risiko ditambahkan dengan penyisihan penghapusan pinjaman. d) Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan Membandingkan antara dana yang dipinjamkan oleh koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam kepada peminjam yang tidak mempunyai agunan yang memadai dengan dana yang dipinjamkan oleh koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam. 3) Aspek Manajemen Penilaian aspek manajemen meliputi lima komponen: a) Manajemen Umum b) Kelembagaan c) Manajemen Permodalan d) Manajemen Aktiva e) Manajemen Likuiditas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25 4) Aspek Efisiensi Penilaian efisiensi didasarkan pada 3 (tiga) rasio yang menggambarkan sampai seberapa besar koperasi simpan pinjam atau unit simpan pinjam koperasi mampu memberikan pelayanan yang efisien kepada anggotanya dari penggunaan aset yang dimilikinya, yaitu: a) Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto Beban operasi anggota adalah beban pokok ditambah dengan beban usaha bagi anggota ditambah beban perkoperasian. Untuk unit simpan pinjam koperasi, beban perkoperasian dihitung secara proposional. Partisipasi bruto adalah kontribusi anggota kepada koperasi sebagai imbalan penyerahan barang dan jasa kepada anggota yang mencakup beban pokok dan partisipasi neto. b) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor Beban usaha adalah beban usaha bagi anggota. Sedangkan SHU (Sisa Hasil Usaha) kotor merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya belum
termasuk
bersangkutan.
pajak
dalam
tahun
buku
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26 c) Rasio Efisiensi Pelayanan Dihitung dengan membandingkan biaya karyawan dengan volume pinjaman. 5) Aspek Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan koperasi simpan pinjam dan atau unit simpan pinjam koperasi untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Penilaian kuantitatif terhadap likuiditas dilakukan terhadap 2 (dua) rasio, yaitu: a) Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar Dihitung dengan membandingkan kas dan bank dengan jumlah kewajiban lancar. b) Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima Dana yang diterima adalah total pasiva selain hutang biaya dan SHU belum dibagi. 6) Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan Penilaian terhadap kemandirian dan pertumbuhan didasarkan pada 3 (tiga) rasio, yaitu: a) Rentabilitas Aset, yaitu SHU sebelum pajak dibandingkan dengan total aset. b) Rentabilitas Modal Sendiri, yaitu SHU bagian anggota dibandingkan total modal sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27 c) Kemandirian Operasional Pelayanan, yaitu partisipasi neto dibandingkan beban usaha ditambah beban perkoperasian. Partisipasi neto adalah kontribusi anggota terhadap hasil usaha koperasi yang merupakan selisih antara partisipasi bruto dengan beban pokok. Rentabilitas adalah kemampuan koperasi simpan pinjam dan atau unit simpan pinjam koperasi untuk memperoleh sisa hasil usaha. 7) Jatidiri Koperasi Penilaian jatidiri koperasi dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan
koperasi
dalam
mencapai
tujuannya
yaitu
mempromosikan ekonomi anggota. Penilaiannya menggunakan 2 (dua) rasio, yaitu: a) Rasio Partisipasi Bruto Rasio partisipasi bruto adalah tingkat kemampuan koperasi dalam melayani anggota, semakin tinggi/besar persentasenya
semakin
baik,
yaitu
partisipasi
bruto
dibandingkan dengan partisipasi bruto ditambah pendapatan. Partisipasi bruto adalah kontribusi anggota kepada koperasi sebagai imbalan penyerahan barang dan jasa kepada anggota yang mencakup beban pokok dan partisipasi neto.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28 b) Rasio Promosi Ekonomi Anggota Rasio ini mengukur kemampuan koperasi memberikan manfaat efisiensi partisipasi dan manfaat efisiensi biaya koperasi dengan simpanan pokok dan simpanan wajib, semakin tinggi persentasenya semakin baik. Dihitung dengan membandingkan
promosi
ekonomi
anggota
terhadap
simpanan pokok ditambah simpanan wajib. Promosi ekonomi anggota adalah peningkatan pelayanan koperasi kepada anggotanya dalam bentuk manfaat ekonomi yang diperoleh sebagai anggota koperasi. Manfaat ekonomi partisipasi pemanfaatan pelayanan adalah manfaat yang bersifat ekonomi yang diperoleh anggota dan calon anggota pada saat bertransaksi dengan koperasi simpan pinjam atau unit simpan pinjam koperasi. c. Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009, bobot penilaian terhadap aspek dan komponen adalah sebagai berikut: Dalam melakukan penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam, maka terhadap aspek yang dinilai diberikan bobot penilaian sesuai dengan besarnya pengaruh terhadap kesehatan koperasi tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29 Tabel 2.1 Bobot Penilaian terhadap Aspek dan Komponen Penilaian Kesehatan Koperasi Aspek yang Bobot No Komponen Dinilai Penilaian 1. Permodalan 15 a. Rasio modal sendiri terhadap total 6 aset b. Rasio modal sendiri terhadap 6 pinjaman diberikan yang berisiko c. Rasio kecukupan modal sendiri 3 2. Kualitas Aktiva Produktif 25 a. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume 10 pinjaman diberikan b. Rasio risiko pinjaman bermasalah 5 terhadap pinjaman yang diberikan c. Rasio cadangan risiko terhadap 5 pinjaman bermasalah d. Rasio pinjaman yang berisiko 5 terhadap pinjaman yang diberikan 3. Manajemen 15 a. Manajemen umum 3 b. Kelembagaan 3 c. Manajemen permodalan 3 d. Manajemen aktiva 3 e. Manajemen likuiditas 3 4 Efisiensi 10 a. Rasio beban operasi anggota 4 terhadap partisipasi bruto b. Rasio beban usaha terhadap SHU 4 Kotor c. Rasio efisiensi pelayanan 2 5. Likuiditas 15 a. Rasio kas dan bank terhadap 10 kewajiban lancar b. Rasio pinjaman yang diberikan 5 terhadap dana yang diterima 6. Kemandirian dan Pertumbuhan 10 a. Rentabilitas aset 3 b. Rentabilitas ekuitas 3 c. Kemandirian operasional 4 7. Jatidiri Koperasi 10 a. Rasio partisipasi bruto 7 b. Rasio promosi ekonomi anggota 3 Jumlah 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
d. Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009, Penetapan Kesehatan Koperasi adalah sebagai berikut: Menetapkan predikat tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam/Kredit yang dibagi dalam 5 (lima) golongan yaitu sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat tidak sehat. Tabel 2.2 Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Koperasi Skor Predikat 80 < X < 100 Sehat 60 < X < 80 Cukup Sehat 40 < X < 60 Kurang Sehat 20 < X < 40 Tidak Sehat < 20 Sangat Tidak Sehat
F. Penelitian Terdahulu Penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh Situmorang (2001), yaitu membahas tentang tingkat kesehatan keuangan Koperasi Kredit/CU Mandiri ditinjau dari SK Menkop, Pengusaha Kecil dan Menengah RI No. 194/KEP/M/1998. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dokumentasi dan kuisioner. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 1999 sampai dengan bulan Januari 2001. Teknik analisis data yang dilakukan adalah membandingkan hasil perhitungan aspek penilaian kesehatan keuangan Koperasi Kredit/CU Mandiri selama 3 (tiga) tahun (1997,1998 dan 1999) dengan golongan tingkat kesehatan keuangan koperasi (Sehat, Cukup Sehat, Kurang Sehat dan Tidak Sehat). Dari hasil analisis data dan pembahasan untuk 3 (tiga) tahun berturut-turut (1997,1998 dan 1999)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31 diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Tahun 1997 tergolong cukup sehat (skor 71,76), (2) Tahun 1998 tergolong sehat (skor 87,58) dan (3) Tahun 1999 tergolong cukup sehat (skor 72,7). Penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh Raharjo (2011), yaitu membahas tentang tingkat kesehatan Koperasi Kredit Harapan Bahagia pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2011. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisa data yang dilakukan adalah dengan membandingkan antara hasil perhitungan aspek penilaian kesehatan koperasi dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil
dan
Menengah
Republik
Indonesia
No.
14/Per/M.KUKM/XII/2009. Dari hasil analisis data diperoleh hasil data sebagai berikut: Pada tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010 Koperasi Kredit Harapan Bahagia menunjukkan skor tingkat kesehatan sebesar 82,15 (sehat), 72,75 (cukup sehat), 78,25 (cukup sehat) dan 73,95 (cukup sehat). Perbedaan antara penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Situmorang (2001) dan Raharjo (2011) dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak pada waktu penelitiannya. Penelitian yang dilakukan oleh Situmorang, dilakukan pada bulan Desember 1999 sampai dengan Januari 2001 dan waktu penelitian Raharjo dilakukan pada bulan Maret sampai dengan April 2011 sedangkan waktu penelitian penulis dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2013. Perbedaan selanjutnya terletak pada tempat penelitian. Tempat penelitian yang dilakukan Situmorang berlokasi di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32 Koperasi Kredit/CU Mandiri Kotamadya Tebingtinggi di Provinsi Sumatera Utara dan penelitian yang dilakukan oleh Raharjo berlokasi di Koperasi Kredit Harapan Bahagia, Jakarta Pusat sedangkan penelitian yang dilakukan penulis berlokasi di Koperasi Kredit Makmur, Magelang. Perbedaan lainnya yaitu penelitian yang dilakukan Situmorang menggunakan SK Menkop, Pengusaha Kecil dan Menengah RI no. 194/KEP/M/1998. Sedangkan Raharjo dan penulis menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 karena pedoman yang digunakan Situmorang sudah diubah menjadi pedoman yang Raharjo dan penulis gunakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah berupa studi kasus. Penelitian studi kasus merupakan jenis penelitian yang hanya melibatkan satu objek saja. Penelitian dilakukan di Koperasi Kredit Makmur, Magelang. Hasil penelitian hanya dapat dipakai atau berlaku di Koperasi Kredit Makmur Magelang.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Kredit Makmur, Magelang yang berlokasi di Ruko Armada Estate Blok A1/10 Magelang, Jawa Tengah. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2013.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Pengelola Harian (Manajer dan Staf Manajer) Koperasi Kredit Makmur, Magelang.
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34 2. Objek Penelitian Objek penelitian atas penilaian tingkat kesehatan Koperasi Kredit Makmur adalah laporan keuangan koperasi (neraca, laporan realisasi pendapatan dan biaya serta laporan klasifikasi pencairan pinjaman) periode tahun 2009 sampai dengan 2011.
D. Data yang Diperlukan 1. Gambaran umum koperasi. 2. Untuk menilai 7 (tujuh) aspek, laporan keuangan koperasi (neraca, laporan realisasi pendapatan dan biaya serta laporan klasifikasi pencairan pinjaman) periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 diperlukan untuk menentukan: a. Aspek permodalan, perlu mengetahui jumlah modal sendiri, jumlah aset, serta jumlah pinjaman yang diberikan. b. Aspek kualitas aktiva produktif, perlu mengetahui volume pinjaman pada anggota, jumlah pinjaman bermasalah, cadangan risiko. c. Aspek manajemen, perlu mengetahui jawaban manajemen dari pertanyaan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009. d. Aspek efisiensi, perlu mengetahui beban operasional anggota, jumlah partisipasi bruto, beban usaha, SHU kotor serta biaya karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35 e. Aspek likuiditas, perlu mengetahui jumlah kewajiban lancar serta jumlah dana yang diterima. f. Aspek kemandirian dan pertumbuhan, perlu mengetahui tentang jumlah SHU sebelum pajak dan SHU bagian anggota serta partisipasi neto. g. Aspek jatidiri koperasi, perlu mengetahui tentang pendapatan, jumlah simpanan pokok, jumlah simpanan wajib serta jumlah promosi ekonomi anggota.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kepada pengelola untuk memperoleh informasi yang diperlukan. 2. Dokumentasi Dokumentasi
yaitu
teknik
pengumpulan
data
dengan
cara
mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen yang ada di koperasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36 F. Teknik Analisa Data Teknik analisa data yang dilakukan adalah menggunakan petunjuk pelaksanaan penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.14/Per/M.KUKM/XII/2009. Adapun langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: 1. Melakukan Analisis Aspek Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam/Kredit Cara penilaian untuk memperoleh angka skor terhadap 7 (tujuh) aspek yang dinilai, yaitu: permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan serta jatidiri koperasi di tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011 adalah diawali dengan mencari rasio-rasio (komponen) yang ditetapkan sebagai berikut: a. Aspek Permodalan Beberapa komponen dari aspek permodalan yang digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan, yaitu: 1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Pengukuran rasio modal sendiri terhadap total aset dihitung dengan rumus:
Interpretasi: kemampuan modal sendiri koperasi simpan pinjam/kredit dalam mendukung pendanaan terhadap total aset.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37 2) Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko Pengukuran rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko dihitung dengan rumus:
Interpretasi: kemampuan modal sendiri koperasi simpan pinjam/kredit untuk menutup risiko atas pemberian pinjaman yang tidak didukung dengan agunan yang memadai. 3) Rasio Kecukupan Modal Sendiri Pengukuran rasio kecukupan modal sendiri dihitung dengan rumus:
Interpretasi: kemampuan modal sendiri tertimbang dalam menyerap kerugian akibat penurunan aset. Cara penilaian: a) Rasio kecukupan modal sendiri yaitu perbandingan antara Modal Sendiri Tertimbang dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dikalikan dengan 100 %. b) Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen modal KSP/USP koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38 c) ATMR adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen aktiva KSP dan USP Koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko. d) Menghitung
nilai
ATMR
dilakukan
dengan
cara
menjumlahkan hasil perkalian nilai nominal aktiva yang ada dalam
neraca
dengan
bobot
risiko
masing-masing
komponen aktiva. b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif Terdapat 4 (empat) rasio untuk melakukan penilaian terhadap kualitas aktiva produktif, yaitu: 1) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan Pengukuran rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan dihitung dengan rumus:
Interpretasi: kemampuan koperasi simpan pinjam/kredit dalam memenuhi seluruh pinjaman anggota.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39 2) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan Pengukuran rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan dihitung dengan rumus:
Interpretasi: kemampuan koperasi simpan pinjam/kredit dalam menutup risiko atas pinjaman yang kemungkinan macet atau tidak tertagih. Untuk memperoleh rasio antara risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan, ditetapkan sebagai berikut : a) Menghitung perkiraan besarnya risiko pinjaman bermasalah (RPM) sebagai berikut: (1) 50% dari pinjaman diberikan yang kurang lancar (PKL). (2) 75% dari pinjaman diberikan yang diragukan (PDR). (3) 100% dari pinjaman diberikan yang macet (Pm). b) Hasil penjumlahan tersebut dibagi dengan pinjaman yang disalurkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40 3) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah Pengukuran
rasio
cadangan
risiko
terhadap
pinjaman
bermasalah dihitung dengan rumus:
Catatan: Cadangan risiko adalah cadangan tujuan risiko + penyisihan penghapusan pinjaman. Interpretasi: kemampuan koperasi simpan pinjam/kredit untuk menutup kerugian apabila terjadi pinjaman macet atau tidak tertagih. 4) Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan Pengukuran rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan dihitung dengan rumus:
Interpretasi: kemampuan koperasi simpan pinjam/kredit dalam menutup risiko terhadap pinjaman yang tidak mempunyai agunan yang memadai. c. Aspek Manajemen Penilaian aspek manajemen KSP dan USP koperasi meliputi 5 (lima) komponen sebagai berikut: 1) Manajemen umum 2) Kelembagaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41 3) Manajemen permodalan 4) Manajemen aktiva 5) Manajemen likuiditas Perhitungan nilai didasarkan kepada hasil penilaian atas jawaban pertanyaan aspek manajemen terhadap seluruh komponen dengan komposisi pertanyaan sebagai berikut (pertayaan terlampir): a) Manajemen umum 12 pertanyaan b) Kelembagaan 6 pertanyaan c) Manajemen permodalan 5 pertanyaan d) Manajemen aktiva 10 pertanyaan e) Manajemen likuiditas 5 pertanyaan d. Aspek Efisiensi Penilaian efisiensi KSP/USP koperasi didasarkan pada 3 (tiga) rasio, yaitu: 1) Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto Pengukuran rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto dihitung dengan rumus:
Catatan: Beban operasi anggota adalah beban pokok ditambah dengan beban usaha bagi anggota ditambah beban perkoperasian. Untuk USP Koperasi, beban perkoperasian dihitung secara proposional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42 Interpretasi: mengetahui besarnya beban operasi anggota bila dibandingkan dengan partisipasi bruto. 2) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor Pengukuran rasio beban usaha terhadap SHU kotor dihitung dengan rumus:
Interpretasi: mengetahui besarnya beban usaha bila dibandingkan dengan SHU kotor. 3) Rasio Efisiensi Pelayanan Pengukuran rasio efisiensi pelayanan dihitung dengan rumus:
Interpretasi: mengetahui besarnya biaya karyawan dibandingkan dengan seluruh pinjaman. e. Aspek Likuiditas Penilaian kuantitatif terhadap likuiditas KSP dan USP koperasi dilakukan terhadap 2 (dua) rasio, yaitu: 1) Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar Pengukuran rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar dihitung dengan rumus:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43 Interpretasi: kemampuan koperasi simpan pinjam/kredit untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia. 2) Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima Pengukuran rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima dihitung dengan rumus:
Interpretasi: kemampuan koperasi simpan pinjam/kredit dalam memberikan pinjaman kepada anggota dengan menggunakan sumber dana yang ada. f. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan Penilaian terhadap kemandirian dan pertumbuhan didasarkan pada 3 (tiga) rasio, yaitu: rentabilitas aset, rentabilitas ekuitas dan kemandirian operasional. 1) Rasio Rentabilitas Aset Pengukuran rasio rentabilitas aset dihitung dengan rumus:
Interpretasi: kemampuan koperasi simpan pinjam/kredit untuk memperoleh SHU dari total aset yang digunakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44 2) Rasio Rentabilitas Modal Sendiri Pengukuran rasio rentabilitas modal sendiri dihitung dengan rumus:
Interpretasi: kemampuan koperasi simpan pinjam/kredit dalam memberikan balas jasa kepada anggota yang telah menanamkan dananya berupa simpanan-simpanan. 3) Kemandirian Operasional Pelayanan pengukuran kemandirian operasional pelayanan dihitung dengan rumus:
Interpretasi: kemampuan koperasi simpan pinjam/kredit dalam membiayai beban usaha dan beban perkoperasian. g. Aspek Jatidiri Koperasi Komponen penilaian aspek jatidiri koperasi menggunakan 2 (dua) rasio, yaitu: 1) Rasio Partisipasi Bruto Pengukuran rasio partisipasi bruto dihitung dengan rumus:
Interpreasi: kemampuan koperasi simpan pinjam/kredit dalam melayani anggota.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45 2) Rasio Promosi Ekonomi Anggota Pengukuran rasio promosi ekonomi anggota dihitung dengan rumus:
Interpretasi: kemampuan koperasi simpan pinjam/kredit dalam memberikan manfaat efisiensi partisipasi dan manfaat efisiensi biaya koperasi dengan simpanan pokok dan simpanan wajib. 2. Melakukan Analisis Penetapan Golongan Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam/Kredit Setelah dihitung rasio masing-masing aspek penilaian kesehatan maka untuk membahas penilaian tingkat kesehatan koperasi diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: a.
Menentukan nilai kredit dan bobot berdasarkan standar perhitungan masing-masing aspek penilaian kesehatan. Penilaian aspek dilakukan dengan menggunakan nilai yang dinyatakan dalam angka 0 sampai dengan 100. 1) AspekPermodalan a) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Untuk memperoleh nilai kredit antara modal sendiri terhadap total aset ditetapkan sebagai berikut: (1) Untuk rasio antara modal sendiri dengan total asset lebih kecil atau sama dengan 0% diberikan nilai 0.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46 (2) Untuk setiap kenaikan rasio 4% mulai dari 0 % nilai ditambah 5 dengan maksimum nilai 100. (3) Untuk rasio lebih besar dari 60% sampai rasio 100% setiap kenaikan rasio 4% nilai dikurangi 5. (4) Nilai dikalikan bobot sebesar 6 % diperoleh skor permodalan. Tabel 3.1 Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset adalah sebagai berikut: Rasio Modal Bobot Nilai Skor (%) (%) 0 < X < 20 25 6 1.50 20 < X < 40 50 6 3.00 40 < X < 60 100 6 6,00 60 < X < 80 50 6 3.00 80 < X < 100 25 6 1,50
b) Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko Untuk memperoleh nilai kredit modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko, ditetapkan sebagai berikut : (1) Untuk rasio
modal
sendiri
terhadap pinjaman
diberikan yang berisiko lebih kecil atau sama dengan 0% diberi nilai 0. (2) Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0% nilai ditambah 1 dengan nilai maksimum 100. (3) Nilai dikalikan bobot sebesar 6%, maka diperoleh skor permodalan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47 Tabel 3.2 Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko Bobot Rasio Modal (dinilai (dinilai dalam Nilai Skor dalam %) %) 0 < x <10 0 6 0 10 < x <20 10 6 0,6 20 < x <30 20 6 1,2 30 < x <40 30 6 1,8 40 < x <50 40 6 2,4 50 < x <60 50 6 3,0 60 < x <70 60 6 3,6 70 < x <80 70 6 4,2 80 < x <90 80 6 4,8 90 < x <100 90 6 5,4 ≥ 100 100 6 6,0
c) Rasio Kecukupan Modal Sendiri Nilai kredit dan bobot dapat ditentukan berdasarkan: Tabel 3.3 Standar Sendiri Rasio Modal (%) <4 4<X<6 6<X<8 >8
Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Nilai
Bobot (%)
Skor
0 50 75 100
3 3 3 3
0,00 1.50 2.25 3.00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48 2) Kualitas Aktiva Produktif a) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan Nilai kredit dan bobot ditetapkan sebagai berikut: Tabel 3.4 Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Total Pinjaman Diberikan Rasio Nilai Bobot Skor (%) (%) < 25 0 10 0,00 25 < X < 50 50 10 5,00 50 < X < 75 75 10 7,50 > 75 100 10 10,00 b) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan Nilai kredit dan bobot ditetapkan sebagai berikut : (1) Untuk rasio 45 % atau lebih diberi nilai 0; (2) Untuk setiap penurunan rasio 1% dari 45 % nilai ditambah 2, dengan maksimum nilai 100; (3) Nilai dikalikan dengan bobot 5 % diperoleh skor. Tabel 3.5 Standar Perhitungan Risiko Pinjaman Bermasalah Rasio (%)
Nilai
> 45 40 < x ≤ 45 30 < x ≤ 40 20 < x ≤ 30 10 < x ≤ 20 0 < x ≤ 10 =0
0 10 20 40 60 80 100
Bobot (%) 5 5 5 5 5 5 5
Skor 0 0,5 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49 c) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah (1) Untuk rasio 0%, berarti tidak mempunyai cadangan penghapusan diberi nilai 0. (2) Untuk setiap kenaikan 1 % mulai dari 0 %, nilai ditambah 1 sampai dengan maksimum 100. (3) Nilai dikalikan bobot sebesar 5 % diperoleh skor. Tabel 3.6 Standar Perhitungan Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah Rasio (%) 0 0 < x ≤ 10 10 < x ≤ 20 20 < x ≤ 30 30 < x ≤ 40 40 < x ≤ 50 50 < x ≤ 60 60 < x ≤ 70 70 < x ≤ 80 80 < x ≤ 90 90 < x ≤ 100
Nilai 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Bobot (%) 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Skor 0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0
d) Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan Tabel 3.7 Standar Perhitungan Rasio Pinjaman Berisiko Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor > 30 25 5 1,25 26 – 30 50 5 2,50 21 – <26 75 5 3,75 < 21 100 5 5,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50 3) Aspek Manajemen Perhitungan nilai didasarkan kepada hasil penilaian atas jawaban pertanyaan aspek manajemen terhadap seluruh komponen dengan komposisi pertanyaan sebagai berikut (pertanyaan terlampir halaman 175): a) Manajemen umum 12 pertanyaan (bobot 3 atau 0,25 nilai untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”). b) Kelembagaan 6 pertanyaan (bobot 3 atau 0,5 nilai untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”). c) Manajemen permodalan 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”). d) Manajemen aktiva 10 pertanyaan (bobot 3 atau 0,3 nilai untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”). e) Manajemen likuiditas 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”) Tabel 3.8 Standar Perhitungan Manajemen Umum Jumlah Jawaban Ya Skor 1 0,25 2 0,50 3 0,75 4 1,00 5 1,25 6 1,50 7 1,75 8 2,00 9 2,25 10 2,50 11 2,75 12 3,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51 Tabel 3.9 Standar Perhitungan Manajemen Kelembagaan Jumlah Jawaban Ya Skor 1 0,50 2 1,00 3 1,50 4 2,00 5 2,50 6 3,00
Tabel 3.10 Standar Perhitungan Manajemen Permodalan Jumlah Jawaban Ya Skor 1 0,60 2 1,20 3 1,80 4 2,40 5 3,00
Tabel 3.11 Standar Perhitungan Manajemen Aktiva Jumlah Jawaban Ya Skor 1 0,30 2 0,60 3 0,90 4 1,20 5 1,50 6 1,80 7 2,10 8 2,40 9 2,70 10 3,00
Tabel 3.12 Standar Perhitungan Manajemen Likuiditas Jumlah Jawaban Skor Ya 1 0,60 2 1,20 3 1,80 4 2,40 5 3,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52 4) Aspek Efisiensi a) Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto Cara perhitungan nilai kredit dan bobot beban operasi anggota atas partisipasi bruto ditetapkan sebagai berikut: (1) Untuk rasio sama dengan atau lebih besar dari 100 diberi nilai 0 dan untuk rasio antara 95 persen hingga lebih kecil dari 100 diberi nilai 50, selanjutnya setiap penurunan rasio sebesar 5% nilai ditambahkan dengan 25 sampai dengan maksimum nilai 100. (2) Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh skor penilaian. Tabel 3.13 Standar Perhitungan Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto Rasio Beban Operasi Bobot Anggota terhadap Nilai Skor (%) Partisipasi Bruto (%) > 100 0 4 1 95 < x < 100 50 4 2 90 < x < 95 75 4 3 0 < x < 90 100 4 4
b) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor. Nilai kredit dan bobot beban usaha terhadap SHU Kotor ditetapkan sebagai berikut : (1) Untuk rasio lebih dari 80% diberi nilai 25 dan untuk setiap penurunan rasio 20% nilai ditambahkan dengan 25 sampai dengan maksimum nilai 100.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53 (2) Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh skor penilaian. Tabel 3.14 Standar Perhitungan Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor Rasio Beban Nilai Bobot Skor Usaha terhadap (%) SHU Kotor (%) >80 25 4 1 60 < x < 80 50 4 2 40 < x < 60 75 4 3 0 < x < 40 100 4 4
c) Rasio Efisiensi Pelayanan (1) Untuk rasio lebih dari 15 persen diberi nilai 0 dan untuk rasio antara 10 persen hingga 15 persen diberi nilai 50, selanjutnya setiap penurunan rasio 1 persen nilai ditambah 5 sampai dengan maksimum nilai 100. (2) Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 2% diperoleh skor penilaian. Tabel 3.15 Standar Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan: Rasio Efisiensi Staf (%) <5 5 < x < 10 10 < x < 15 > 15
Nilai 100 75 50 0
Bobot (%) 2 2 2 2
Skor 2,0 1,5 1,0 0,0
5) Aspek Likuiditas a) Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar (1) Untuk rasio kas lebih besar dari 10 % hingga 15 % diberi nilai 100, untuk rasio lebih kecil dari 15 % sampai dengan 20 % diberi nilai 50, untuk rasio lebih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54 kecil atau sama dengan 10 % diberi nilai 25 sedangkan untuk rasio lebih dari 20 % diberi nilai 25. (2) Nilai dikalikan dengan bobot 10% diperoleh skor penilaian. Tabel 3.16 Standar Perhitungan Rasio Kas terhadap Kewajiban Lancar Standar Perhitungan Rasio Kas terhadap Bobot Nilai Skor Kewajiban Lancar (%) Rasio Kas (%) < 10 25 10 2,5 10 < x < 15 100 10 10 15 < x < 20 50 10 5 > 20 25 10 2,5
b) Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima (1) Untuk rasio pinjaman lebih kecil dari 60% diberi nilai 25, untuk setiap kenaikan rasio 10 % nilai ditambah dengan 25 sampai dengan maksimum 100. (2) Nilai dikalikan dengan bobot 5% diperoleh skor penilaian. Tabel 3.17 Standar Perhitungan Rasio Pinjaman yang diberikan terhadap Dana yang Diterima Rasio Bobot Pinjaman Nilai Skor (%) (%) < 60 25 5 1,25 60 < x < 70 50 5 2,50 70 < x < 80 75 5 3,75 80 < x < 90 100 5 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55 6) Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan a) Rasio Rentabilitas Aset (1) Untuk rasio rentabilitas aset lebih kecil dari 5% diberi nilai 25, untuk setiap kenaikan rasio 2,5% nilai ditambah 25 sampai dengan maksimum 100. (2) Nilai dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor penilaian. Tabel 3.18 Standar Perhitungan Skor untuk Rasio Rentabilitas Aset Rasio Bobot Rentabilitas Nilai Skor (%) Aset (%) <5 25 3 0,75 5 < x < 7,5 50 3 1,50 7,5 < x < 10 75 3 2,25 > 10 100 3 3,00
b) Rasio Rentabilitas Ekuitas (Modal Sendiri) (1) Untuk rasio rentabilitas modal sendiri lebih kecil dari 3% diberi nilai 25, untuk setiap kenaikan rasio 1 % nilai ditambah 25 sampai dengan maksimum 100. (2) Nilai dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor penilaian. Tabel 3.19 Standar Perhitungan untuk Rasio Rentabilitas Modal Sendiri Rasio Bobot Rentabilitas Nilai Skor (%) Ekuitas (%) <3 25 3 0,75 3<x<4 50 3 1,50 4<x<5 75 3 2,25 >5 100 3 3,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
c) Kemandirian Operasional Pelayanan (1) Untuk rasio kemandirian operasional lebih kecil atau sama dengan 100% diberi nilai 0, dan untuk rasio lebih besar dari 100 % diberi nilai 100. (2) Nilai dikalikan dengan bobot 4% diperoleh skor penilaian. Tabel 3.20 Standar Perhitungan Rasio Kemandirian Operasional Rasio Kemandirian Nilai Bobot Skor Operasional (%) (%) < 100 0 4 0 > 100 100 4 4
7) Aspek Jatidiri Koperasi a) Rasio Partisipasi Bruto (1) Untuk rasio lebih kecil dari 25% diberi nilai 25 dan untuk setiap kenaikan rasio 25% nilai ditambah dengan 25 sampai dengan rasio lebih besar dari 75% nilai maksimum 100. (2) Nilai dikalikan dengan bobot 7 % diperoleh skor penilaian. Tabel 3.21 Standar Perhitungan Rasio Partisipasi Bruto Partisipasi Nilai Bobot Skor Bruto (%) (%) < 25 25 7 1,75 25 < x < 50 50 7 3,50 50 < x < 75 75 7 5,25 > 75 100 7 7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57 b) Rasio Promosi Ekonomi Anggota (1) Untuk rasio lebih kecil dari 5% diberi nilai 0 dan untuk rasio antara 5 hingga 7,5 diberi nilai 50. Selanjutnya untuk setiap kenaikan rasio 2,5%, nilai ditambah dengan 25 sampai dengan nilai maksimum 100. (2) Nilai dikalikan dengan bobot 3%, diperoleh skor penilaian. Tabel 3.22 Standar Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota Rasio Nilai Bobot Skor PEA (%) (%) <5 0 3 0,00 5 < x < 7,5 50 3 1,50 7,5 < x < 10 75 3 2,25 > 10 100 3 3
b.
Menghitung skor dari masing-masing aspek penilaian.
c.
Menjumlahkan skor masing-masing aspek penilaian.
d.
Memasukkan hasil perhitungan ke dalam tabel penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58 Berdasarkan hasil perhitungan akan ditetapkan predikat tingkat kesehatan koperasi yang dibagi dalam 5 (lima) golongan yaitu sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat tidak sehat. Tabel 3.23 Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam/Kredit Skor Predikat 80 < X < 100 Sehat 60 < X < 80 Cukup Sehat 40 < X < 60 Kurang Sehat 20 < X < 40 Tidak Sehat < 20 Sangat Tidak Sehat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI KREDIT MAKMUR
A. Sejarah Koperasi Kredit Makmur Berdirinya Koperasi Kredit Makmur di Magelang berawal dari Suster Agnes, SPM. Beliau melihat ada keprihatinan para bapak-bapak tukang becak yang mengalami kesulitan mencukupi setoran untuk diberikan kepada pemilik becak. Melihat keprihatinan tersebut yang pada waktu itu bersamaan dengan terjadinya krisis moneter tahun 1998 maka terdapat ide yang muncul untuk mendirikan koperasi kredit (KOPDIT). Yayasan Pendidikan SPM memberikan sosialisasi tentang koperasi kredit kepada para Kepala Sekolah di Surabaya. Hasil dari sosialisasi itu, menggerakkan guru-guru SPM di lingkup Magelang, untuk tahu lebih jauh tentang koperasi kredit. Menanggapi keinginan itu, pada tanggal 17 Agustus 2000 bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 56 (lima puluh enam), Suster Agnes, SPM meminta tolong kepada Suster M.Linda, SPM untuk mengundang beberapa tenaga ahli yang banyak berkecimpung di bidang credit union dari Surabaya dan Probolinggo guna memberi sosialisasi tentang credit union/koperasi kredit dikalangan guru-guru SPM di Magelang, Jawa Tengah. Dalam sosialisasi itu, turut diundang pula karyawan Balai
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60 Pengobatan Santa Maria dan beberapa warga masyarakat sekitar untuk mengikuti kegiatan tersebut. Setelah mengalami beberapa proses pertemuan dan harus mengumpulkan orang untuk menjadi anggota, akhirnya tanggal 12 November 2000 berdirilah koperasi kredit di wilayah Jawa Tengah, dengan nama Koperasi Kredit (KOPDIT) Makmur. Pada waktu itu jumlah simpanan pokok sebesar Rp50.000 serta simpanan wajib Rp10.000. Selanjutnya KOPDIT Makmur ditangani langsung oleh Sr. M. Linda, SPM dan bertindak sebagai manajer operasional. Sedangkan kepengurusan periode pertama masa bakti tahun 2000 sampai dengan 2003, yaitu: Bapak Y.Soemarjono sebagai Ketua, Bapak D. Eddy S sebagai Wakil, Ibu H. Rini S menjabat Sekretaris, Sr.M. Linda, SPM sendiri Bendahara merangkap Manajer dan Bapak Juwadi sebagai Anggota Pengurus. Koperasi Kredit Makmur mendapat status badan hukum pada bulan Desember tahun 2004 dengan No: 188.4/BH.60/480/XII/2004. Awal memulai kegiatan operasionalnya, Koperasi Kredit Makmur melaksanakan pelayanan dengan meminjam salah satu ruangan di Balai Pengobatan Santa Maria Magelang. Seiring dengan perkembangan koperasi kredit yang semakin menuntut pelayanan yang prima, maka tidak lama kemudian Koperasi Kredit Makmur membeli sebuah ruko di Kompleks Ruko Armada Estate Magelang yang sampai sekarang digunakan sebagai tempat pelayanan dan operasional. Berkonsentrasi untuk membangun orang kecil Koperasi Kredit Makmur dapat melayani kurang lebih 600 anggota dan 2.000 rekening aktif nasabah. Setelah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61 beberapa tahun berjalan Koperasi Kredit Makmur mengganti namanya menjadi Credit Union Makmur tujuannya adalah menghilangkan pandangan negatif dari para anggotanya yang sering melakukan transaksi baik menyimpan ataupun meminjam uang dan hingga saat inipun Credit Union Makmur masih tetap menggunakan badan hukumnya yang terdaftar sebagai koperasi kredit dan melakukan operasinya sesuai dengan Undang-Undang Perkoperasian.
B. Lokasi Koperasi Kredit Makmur berlokasi di Ruko Armada Estate Blok A1/10 Magelang. Telepon/Fax: (0293) 313841.
C. Landasan, Azas dan Prinsip 1. Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 2. Koperasi berazaskan kekeluargaan. 3. Koperasi melaksanakan prinsip sebagai berikut: a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis. c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. e. Kemandirian. f. Pendidikan perkoperasian. g. Kerjasama antar koperasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62 D. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 1. Visi Lembaga keuangan profesional yang terpercaya dan pilihan utama masyarakat. 2. Misi a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat memberikan pelayanan prima. b. Menerapkan tata kelola Credit Union yang sehat dan sesuai standar Access Branding. c. Menyediakan program dan produk yang berkualitas dan sesuai kebutuhan anggota. d. Memperluas jaringan pelayanan dengan fasilitas memadai. 3. Tujuan dan Sasaran Tujuan dan sasaran Koperasi Kredit Makmur adalah Masyarakat Umum, diutamakan bagi kalangan menengah kebawah. Serta mengembangkan nilai-nilai, yaitu: a. Mandiri b. Profesional c. Integritas d. Orientasi Pelanggan e. Pemutakhiran diri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63 E. Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Koperasi Kredit Makmur Tabel 4.1 Susunan Organisasi Koperasi Kredit Makmur No. Jabatan Periode 2007-2009 Periode 2010-2012 Susunan Pengurus 1. Ketua Marselus Roni Hariadi Y. Didik Sugiyanto 2.
Wakil Ketua
Y. Didik Sugiyanto
Ag. Widi Hartanto
3. 4.
Sekretaris Bendahara
Gunawan Sudarsana B. Tri Weningastuti
5.
Anggota
Sucipto Adi
Gunawan Sudarsana Natalia Atika V. Endang Gunarti (2010) Sr.M.Yuliana,SPM (2011)
Susunan Pengawas 1. Ketua 2. Sekretaris 3. Anggota
Ag. Widi Hartanto Natalia Atika
Marselus Roni Hariadi B. Tri Weningastuti C. Dalwiyono
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64 Tabel 4.1 Susunan Organisasi Koperasi Kredit Makmur (Lanjutan) Manajemen/ Pengelola Harian 1. Manajer Sr.M.Linda,SPM Sr.M.Linda,SPM 2. Ka. Kredit FX. Kristanto Adi Nugroho 3. Ka. Keuangan Defi Erlina Sari Menik Sudarjati FX. Kristanto Adi N. Staff Ferra Prasetyani Defi Erlina Sari 4. Manajemen Mateus Kirdiyono Mateus Kirdiyono Nony Revlinah Nurul Akmaliah
F. Keanggotaan 1. Jenis Keanggotaan a. Anggota adalah individu yang sudah dewasa, mampu melakukan tindakan hukum, dan secara pribadi memenuhi kewajiban sebagai anggota dan selanjutnya berhak untuk mendapat layanan sebagai anggota sebagaimana diatur dalam AD/ART. b. Anggota Luar Biasa (ALB) adalah anak-anak yang secara ekonomi masih tergantung pada orang tua/wali. Orang tua/wali sudah terdaftar sebagai anggota Koperasi Kredit Makmur. 2. Syarat Keanggotaan a. Syarat menjadi Anggota 1) Mengisi formulir pendaftaran anggota Koperasi Kredit Makmur. 2) Menyerahkan 1 (satu) lembar fotocopy KTP dan 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga. 3) Menyerahkan 2 (dua) lembar pasphoto berwarna terbaru ukuran 3x4.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65 4) Membayar uang: a) Administrasi
Rp 35.000,00
b) Simpanan Pokok
Rp 260.000,00
c) Simpanan Wajib, minimal
Rp 20.000,00
(kelipatan Rp 5.000,00) d) Pendidikan Dasar Anggota
Rp 35.000,00
e) Simpanan Bunga Harian
Rp 25.000,00
f) Solidaritas Kematian
Rp 25.000,00 +
Jumlah
Rp 400.000,00
5) Dijamin oleh minimal 1 (satu) orang anggota Koperasi Kredit Makmur 6) Bersedia mematuhi AD/ART, Pola Kebijakan, dan Aturan Khusus Koperasi Kredit Makmur b. Syarat menjadi Anggota Luar Biasa 1) Mengisi formulir pendaftaran ALB Koperasi Kredit Makmur. 2) Menyerahkan 1 (satu) lembar fotocopy KTP orang tua/wali dan 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga. 3) Membayar uang: a) Administrasi
Rp 35.000,00
b) Simpanan Pokok
Rp 260.000,00
c) Simpanan Wajib, minimal
Rp
5.000,00
(kelipatan Rp 5.000,00) d) Sibuhar Jumlah
Rp 10.000,00 + Rp 310.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66 Keterangan: (1) Peralihan dari ALB menjadi Anggota wajib mengikuti Pendidikan Dasar Anggota (PDA) dan membayar biaya PDA sesuai ketentuan yang berlaku. (2) Anak Anggota berprestasi usia 0 - 3 bulan yang didaftarkan menjadi ALB mendapat subsidi sebesar Rp 190.000,00. Subsidi akan dicabut bila selama 3 (tiga) bulan berturutturut atau 5 (lima) bulan tidak berturut-turut tidak membayar
simpanan
wajib
selama
1
(satu)
tahun
keanggotaan. (3) Subsidi berlaku bagi anggota berprestasi dengan minimal keanggotaan satu tahun. (4) Subsidi ALB bisa digantikan dengan DANSOS kelahiran yang diberikan secara tunai dan berlaku hingga anak kedua. 3. Hak dan Kewajiban Anggota a. Hak Anggota: 1) Memperoleh layanan jasa simpan-pinjam menurut aturan yang berlaku. 2) Menghadiri dan berbicara dalam rapat anggota. 3) Memiliki hak suara yang sama. 4) Memilih dan dipilih menjadi Pengurus atau Pengawas. 5) Memberikan pendapat atau saran kepada Pengurus di dalam atau di luar rapat anggota, baik diminta maupun tidak diminta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67 6) Memperoleh informasi tentang keadaan dan usaha Koperasi Kredit Makmur. 7) Meminta diadakannya Rapat Anggota Tahunan (RAT) maupun Rapat Anggota Khusus menurut ketentuan AD/ART Koperasi Kredit Makmur. 8) Memperoleh Surplus Hasil Usaha (SHU). b. Kewajiban Anggota: 1) Membayar Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib serta simpanan lain yang jumlahnya diputuskan dalam RAT dan Peraturan Khusus. 2) Mengikuti Pendidikan Dasar Anggota (PDA) Koperasi Kredit Makmur. 3) Mengamalkan landasan, asas, dan prinsip-prinsip Koperasi Kredit Makmur. 4) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan usaha simpan-pinjam dan semua kegiatan lain yang bertujuan untuk memajukan Koperasi Kredit Makmur. 5) Mentaati ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koperasi Kredit Makmur. 6) Menyampaikan informasi mengenai pengembangan usaha dan tingkat kesejahteraan yang ada hubungannya dengan pelayanan Koperasi Kredit Makmur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68 7) Menjaga nama baik dan kebersamaan di dalam Koperasi Kredit Makmur. 8) Menanggung kerugian Koperasi Kredit Makmur sebesar Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib bilamana Koperasi Kredit Makmur bubar/dibubarkan. 4. Hak dan Kewajiban Anggota Luar Biasa a. Hak Anggota: 1) Memperoleh layanan dari Koperasi Kredit Makmur, kecuali pinjaman. 2) Memperoleh bagian Surplus Hasil Usaha (SHU). b. Kewajiban Anggota: 1) Membayar Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib serta simpanan lain yang jumlahnya diputuskan dalam RAT dan Peraturan Khusus. 2) Mentaati ketentuan AD/ART dan ketentuan/peraturan lain yang berlaku dalam Koperasi Kredit Makmur. 3) Menjaga nama baik dan kebersamaan dalam Koperasi Kredit Makmur. 4) Menanggung kerugian Koperasi Kredit Makmur sebesar Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib bilamana Koperasi Kredit Makmur bubar/dibubarkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69 5. Perkembangan jumlah anggota dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 Tabel 4.2 Jumlah Anggota dari Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011 Tahun Keterangan 2009 2010 2011 Awal tahun 576 566 570 Anggota Masuk 77 85 85 Anggota Keluar 87 77 69 Akhir tahun 566 574 586
G. Simpanan 1. Jenis Simpanan a. Simpanan Saham Simpanan Saham adalah saham kepemilikan yang terdiri dari Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib dengan nilai 1 saham Rp1.000,00. Simpanan Saham tidak dapat ditarik selama menjadi Anggota Koperasi Kredit Makmur. 1) Simpanan Pokok Disetor satu kali selama menjadi anggota sesuai ketentuan Anggaran Dasar. Jika terjadi perubahan, maka perubahan tersebut berlaku juga bagi anggota lama. Jangka waktu pelunasan Simpanan Pokok sampai dengan akhir Desember tahun berjalan. 2) Simpanan Wajib Simpanan Wajib sebesar minimal Rp 20.000,00 dan maksimal Rp 300.000,00. Disetor setiap bulan sekali atau per 3, 6, 12 bulan dibayar di muka. Anggota yang Simpanan Wajibnya lalai,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70 maka saat pencairan pinjaman akan langsung dipotong sebesar kekurangan. 3) Simpanan Wajib ALB Simpanan Wajib ALB sebesar minimal Rp 5.000,00 dan maksimal Rp 100.000,00. Disetor setiap bulan sekali atau per 3, 6, 12 bulan dibayar di muka. b. Simpanan Non Saham 1) SIBUHAR (Simpanan Bunga Harian) adalah simpanan yang dapat disetor dan ditarik sewaktu-waktu. Jasa simpanan dihitung berdasarkan saldo harian dan dibayarkan setiap akhir bulan. 2) SiAPin (Simpanan Anak Pintar) adalah simpanan yang dapat disetor dan ditarik sewaktu-waktu. Jasa simpanan dihitung berdasarkan saldo harian dan dibayarkan setiap akhir bulan. 3) SM@R PLUS (Simpanan Mandiri Plus) adalah simpanan berhadiah yang dapat ditarik setelah berakhirnya pengundian. 4) SISUKA (Simpanan Sukarela Berjangka) adalah simpanan berjangka yang dapat ditarik sesuai dengan perjanjian/jatuh tempo dengan minimal investasi satu bulan. 5) SIJATRA (Simpanan Sejahtera) adalah simpanan anggota dengan pemberian jasa simpanan kompetitif dan dapat ditarik pada saat jatuh tempo dengan minimal investasi satu tahun. 6) SIPIJAR (Simpanan Pendidikan Pelajar) adalah simpanan berjangka untuk tujuan dana pendidikan anak yang memiliki nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71 manfaat investasi berupa perolehan jasa simpanan yang kompetitif dan manfaat loyalitas di tahun ke-9, ke-10, dan ke-11. 2. Jasa Simpanan Non Saham Besar jasa simpanan ditetapkan oleh Koperasi Kredit Makmur dengan mengacu pada perkembangan/dinamika suku bunga pasar. Apabila terjadi perubahan suku bunga, maka perubahan tersebut segera diberlakukan tanpa pemberitahuan.
H. Pinjaman 1. Ketentuan Umum a.
Mengisi formulir permohonan pinjaman dan surat pernyataan calon peminjam yang dapat dilayani di kantor maupun oleh petugas lapangan.
b.
Setiap anggota berhak memperoleh fasilitas pinjaman bila dinilai berpotensi oleh komite kredit.
c.
Anggota Luar Biasa (ALB) tidak diperkenankan mengajukan pinjaman yang berlaku di Koperasi Kredit Makmur.
d.
Memenuhi syarat dan bersedia mengikuti prosedur pinjaman yang berlaku di Koperasi Kredit Makmur.
e.
Apabila Pemohon telah memiliki pinjaman, maka pasangan (suami/istri) tidak dapat mengajukan pinjaman kepada Koperasi Kredit Makmur, kecuali agunan yang dijaminkan dan rapor pinjaman sebelumnya tidak bermasalah.
f.
Pinjaman tidak dapat dipindahtangankan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72 2. Jenis Produk Pinjaman a. Pinjaman Umum adalah jenis pinjaman yang bisa digunakan untuk modal usaha, investasi, pendidikan, renovasi rumah, dan lain-lain. b. Pinjaman Prestasi adalah pinjaman yang diberikan pada Anggota berprestasi (tidak pernah lalai dan pernah melunasi pinjaman umum). Jenis pinjaman berupa pinjaman kesehatan dan pinjaman multiguna. c. Pinjaman Patas (Pinjaman Cepat dan Terbatas). Sebuah produk pinjaman khusus sebagai bentuk apresiasi bagi anggota. Cepat dalam hal ini berkaitan dengan proses dan terbatas dalam hal jangka waktu. d. Pinjaman Usaha Mitra Anggota (PUMA) adalah pinjaman yang diperuntukkan bagi pedagang skala kecil dan/atau home industry (industri rumah). e. Pinjaman Modal Usaha Dagang Anda (MUDA) adalah pinjaman yang diperuntukkan khusus bagi pedagang kali lima dan memiliki tempat mangkal/ tempat berjualan secara tetap (tidak keliling). f. Pinjaman Pemilikan Rumah (PRIMA) adalah pinjaman yang diberikan kepada anggota berprestasi dengan tujuan untuk pemilikan rumah. 3. Syarat Umum Pinjaman a. Telah menjadi anggota Koperasi Kredit Makmur minimal 2 (dua) bulan dengan menabung aktif minimal 2 (dua) bulan. b. Penabung aktif / Calon Anggota minimal 6 (enam) bulan dapat langsung menjadi anggota dan mendapat fasilitas pinjaman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73 c. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Anggota secara penuh dengan menunjukkan Sertifikat Pendidikan Dasar Anggota Koperasi Kredit Makmur. d. Domisili anggota berada di wilayah kerja Koperasi Kredit Makmur. 4. Jaminan / Agunan Pinjaman Semua pinjaman mewajibkan adanya jaminan apabila selisih pinjaman yang direalisasikan lebih besar dari simpanan. a. Barang Jaminan 1) Simpanan Saham dan Simpanan Non Saham milik anggota yang bersangkutan dan/atau Simpanan Saham ALB milik anak anggota yang bersangkutan. 2) Agunan aset berupa: SHM/HGB dan/atau BPKB masa berlaku HGB harus di atas periode pinjaman. 3) Agunan aset barang tidak bergerak harus atas nama pemohon atau pasangan. Dapat menggunakan nama orang tua bila memenuhi syarat pengikatan notariil dengan sempurna. b. Wilayah Agunan Wilayah agunan meliputi wilayah kerja Koperasi Kredit Makmur.
I. Dana Sosial Dana sosial dialokasikan bagi anggota dan keluarga inti. Bila dalam satu keluarga menjadi anggota semua, maka dana sosial berlaku hanya untuk 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74 (satu) orang dalam satu peristiwa dalam satu keluarga inti. Klasifikasi dan persyaratan dana sosial tersebut adalah sebagai berikut: 1. Dana Sosial Rawat Inap Dana Sosial Rawat Inap adalah dana sosial yang diberikan untuk meringankan biaya rawat inap (opname) anggota atau keluarga inti yang sakit. Dana sosial ini tidak berlaku pada peristiwa yang berhubungan dengan kehamilan. Usia Keanggotaan Jumlah dana yang diterima / hari: 1 tahun - < 5 tahun Rp 75.000,00 5 tahun - < 10 tahun Rp 100.000,00 ≥ 10 tahun Rp 125.000,00 Dana ini diberikan untuk maksimal 7 (tujuh) hari perawatan dalam 1 (satu) tahun. Anggota (dewasa) bisa memberikan haknya pada anggota keluarga inti. Anggota Luar Biasa (ALB) tidak dapat menanggung orang tua yang bersangkutan. Dana sosial ALB hanya berlaku untuk ALB yang bersangkutan. 2. Dana Sosial Suka a. Pernikahan pertama Rp 100.000,00 b. Melahirkan (hingga anak kedua) Rp 100.000,00 c. Khitanan (hingga anak kedua) Rp 100.000,00 3. Dana Sosial Duka : Meninggal Rp 100.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75 J. Solidaritas Kematian Solidaritas kematian adalah bentuk solidaritas anggota kepada anggota lain yang sudah meninggal. Setiap anggota dikenai iuran duka sebesar Rp 25.000,00 per tahun. Sumbangan kematian yang diterima sebesar Rp 1.000.000,00. Iuran solidaritas kematian dapat dibayarkan secara tunai atau didebetkan dari rekening Sibuhar atau memotong dari Balas Jasa Simpanan Anggota (SHU). Dana solidaritas kematian hanya berlaku untuk Anggota (dewasa). ALB tidak ikut membayar iuran solidaritas kematian, dan dengan demikian juga tidak akan mendapatkan dana solidaritas kematian nantinya.
K. Asuransi Santunan Duka Anggota (SDA) Dan Perlindungan Pinjaman Anggota (PPA) 1. Perlindungan Simpanan dan Pinjaman Anggota (PERMATA) PERMATA adalah produk pelayanan bersama yang dikelola oleh Puskopdit Jatim Timur untuk mengelola risiko. PERMATA diberikan sebagai bentuk santunan kepada Anggota yang meninggal atau cacat tetap. Setiap Anggota secara otomatis terdaftar sebagai Anggota PERMATA tanpa dikenai iuran/premi. PERMATA memberikan santunan berupa: a. Santunan Duka Anggota (SDA) terhadap SIMPANAN SAHAM, maksimal Rp 25.000.000,00.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76 b. Perlindungan
Pinjaman
Anggota
(PPA),
maksimal
Rp100.000.000,00. c. Pinjaman Melebihi Batas Perlindungan Perlindungan yang jumlahnya melebihi batas penjaminan sesuai ketetapan pihak Permata, maka sisanya ditanggung oleh ahli waris atau keluarga anggota yang bersangkutan. Asuransi PERMATA hanya berlaku untuk anggota di wilayah Jawa Timur. 2. Dana Perlindungan Bersama (DAPERMA) DAPERMA adalah dana perlindungan yang dikelola oleh Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia (BK3I). Daperma diberikan sebagai bentuk santunan kepada Anggota yang meninggal atau cacat tetap. Setiap Anggota secara otomatis terdaftar sebagai Anggota Daperma tanpa dikenai
iuran/premi.
DAPERMA memberikan
santunan berupa: a. Santunan Duka Anggota (SDA) terhadap Simpanan Saham Anggota maksimal Rp 30.000.000,00. b. Perlindungan Pinjaman Anggota (PPA) Maksimum Rp 100.000.000,00, usia antara 17 - 69 tahun. Maksimum Rp 10.000.000,00, usia 70-76 tahun. c. Pinjaman Melebihi Batas Perlindungan Perlindungan yang jumlahnya melebihi batas penjaminan sesuai ketetapan pihak Daperma, maka sisanya ditanggung oleh ahli waris atau keluarga anggota yang bersangkutan. Asuransi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77 DAPERMA hanya berlaku untuk anggota di wilayah Jawa Tengah.
L. Surplus Hasil Usaha Pembagian SHU 1. SHU setiap Anggota (dewasa) maupun Anggota Luar Biasa (ALB) secara otomatis disetorkan ke Sibuhar yang bersangkutan. 2. Anggota yang keluar sebelum tutup buku tahun berjalan tidak mendapatkan SHU.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan diuraikan pada bab ini untuk menjawab rumusan masalah yang ada. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari laporan keuangan Koperasi Kredit Makmur, Magelang selama 3 (tiga) tahun yaitu tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011. Laporan keuangan yang secara khusus digunakan dalam penelitian ini adalah neraca, laporan realisasi pendapatan dan biaya serta laporan klasifikasi pencairan pinjaman. Tabel 5.1 Data yang diperoleh Aspek yang dinilai Aspek Permodalan Aspek Kualitas Aktiva Produktif Aspek Manajemen
Aspek Efisiensi
Aspek Likuiditas Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan Aspek Jatidiri Koperasi
Data yang diperoleh Jumlah Modal Sendiri, Jumlah Aset, Jumlah Pinjaman yang Diberikan Volume Pinjaman pada Anggota, Jumlah Pinjaman Bermasalah, Cadangan Risiko Jawaban Manajemen dari Pertanyaan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 Beban Operasional Anggota, Jumlah Partisipasi Bruto, Beban Usaha, SHU Kotor, Biaya Karyawan Jumlah Kewajiban Lancar serta Jumlah Dana yang Diterima Jumlah SHU Sebelum Pajak dan SHU Bagian Anggota Partisipasi Neto Pendapatan, Jumlah Simpanan Pokok, Jumlah Simpanan Wajib, Jumlah Promosi Ekonomi Anggota.
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79 Dari data yang diperoleh dari penelitian tersebut diklasifikasikan ke dalam rumus yang relevan dengan permasalahan. Kemudian, dilanjutkan untuk mengetahui tingkat kesehatan Koperasi Kredit Makmur, Magelang.
B. Analisis Data 1. Analisis Aspek Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam/Kredit Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang pelaksanaan penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam, digunakan untuk melakukan penilaian terhadap 7 (tujuh) aspek, yaitu: permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan serta jatidiri koperasi. Adapun langkahlangkah yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Aspek Permodalan Terdapat beberapa komponen dari aspek permodalan yang digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan, yaitu rasio modal sendiri terhadap total aset, rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko serta rasio kecukupan modal sendiri. Pembahasan pada masing-masing komponen akan diuraikan sebagai berikut: 1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan modal sendiri Koperasi Kredit Makmur dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80 mendukung pendanaan terhadap total aset yang ada. Total aset yang dinilai adalah total kekayaan yang dimiliki oleh koperasi yang bersangkutan, yang terdiri dari aset lancar, investasi jangka panjang serta aset tetap. Tabel 5.2 Hasil Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Modal Sendiri Total Aset Tahun (a) (b) 2009 844.133.278 4.903.386.906 17,22 2010 667.806.588 4.949.549.572 13,49 2011 625.543.148 5.295.347.468 11,81
Dari hasil perhitungan rasio ini, terlihat di tahun 2009 besar modal sendiri turut ambil bagian dalam pengembangan aset sebesar 17,22% menurun di tahun 2010 yang hanya sebesar 13,49% dan pada 2011 sebesar 11,81%. Berdasarkan hasil analisis data, rasio yang ditunjukkan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 disebabkan oleh jumlah simpanan yang menurun, sehingga berpengaruh pada jumlah modal sendiri koperasi yang kemudian menurun. Namun demikian terdapat kenaikan total aset sebesar 0,94% dari tahun 2009 ke tahun 2010 serta kenaikan sebesar 6,99% pada tahun 2010 sampai tahun 2011. Pada rasio ini skor yang diperoleh dapat maksimal jika rasio yang dicapai diantara 40% hingga 60%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81 2) Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko Penilaian rasio antara modal sendiri koperasi simpan pinjam/kredit terhadap pinjaman diberikan yang berisiko dimaksudkan untuk mengukur kemampuan modal sendiri koperasi simpan pinjam/kredit untuk menutup risiko atas pemberian pinjaman yang tidak didukung dengan agunan. Tabel 5.3 Hasil Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko Pinjaman Diberikan yang Modal Sendiri Berisiko Tahun (a) (b) 2009 844.133.278 4.345.756.582 19,42 2010 667.806.588 1.725.764.475 38,70 2011 625.543.148 1.827.021.475 34,24
Dari hasil perhitungan rasio ini, terlihat Koperasi Kredit Makmur kemampuannya menutup kerugian akibat pinjaman yang tidak memiliki agunan di tahun 2009 ditunjukkan dengan persentase sebesar 19,42%, di tahun 2010 sebesar 38,70%, dan di tahun 2011 sebesar 34,24%. Berdasarkan hasil analisis data, rasio yang terjadi dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 disebabkan oleh jumlah modal sendiri yang lebih rendah dibandingkan pinjaman diberikan yang berisiko yang jumlahnya lebih tinggi. Pada tahun 2009 sampai tahun 2010 rasio mulai bertumbuh seiring dengan adanya penurunan pinjaman berisiko, lalu pada tahun 2010
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82 sampai tahun 2011 rasio menurun karena ada kenaikan pinjaman berisiko sebesar 5,87%. Harapannya modal sendiri dapat terus bertambah sehingga mampu menutup pinjaman berisiko di tahun – tahun mendatang. Semakin tinggi rasionya maka semakin baik, karena skor maksimal dapat dicapai jika rasio dapat mencapai lebih besar dari 100%. 3) Rasio Kecukupan Modal Sendiri Penilaian terhadap kecukupan modal sendiri yaitu dengan membandingkan modal sendiri tertimbang dengan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). Dimaksudkan untuk mengukur
kemampuan
modal
sendiri
tertimbang dalam
menyerap kerugian akibat penurunan aset. Berikut ini adalah perhitungan modal tertimbang dan aktiva tertimbang menurut risiko pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011: Tabel 5.4 Perhitungan Modal Tertimbang 2009 No
Komponen Modal
(1) (2) I MODAL SENDIRI 1. Modal Anggota a. Simpanan pokok b. Simpanan wajib c. Simpanan Sukarela d. Simpanan Kapitalisasi 2. Modal penyetaraan 3. Modal penyertaan
Bobot Pengakuan Risiko (%) (4)
Nilai (Rp) (3)
Modal Tertimbang (3) x (4)
77.875.000 539.470.000 9.490.000 158.433.304
100 100 100 100
77.875.000 539.470.000 9.490.000 158.433.304
0 0
100 50
0 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83 Tabel 5.4 Perhitungan Modal Tertimbang 2009 (Lanjutan) 4. Cadangan umum/ 47.047.084 cadangan koperasi 5. Cadangan tujuan risiko 0 6. Modal sumbangan/ 588.000 Donasi 7. SHU belum dibagi 11.229.890 II KEWAJIBAN 8. Tabungan koperasi 0 9. Simpanan berjangka 4.053.764.338 10. Beban yang masih harus dibayar 1.605.100 11. Dana yang diterima 0 12. Kewajiban lain-lain 3.884.190 Modal Tertimbang
100
47.047.084
50 100
0 588.000
50
5.614.945
50 50
0 2.026.882.169
50 50 50
802.550 0 1.942.095 2.868.145.147
Tabel 5.5 Perhitungan ATMR 2009 No
Komponen Modal
Nilai (Rp)
(1)
(2)
(3)
1. 2.
Kas/Bank Tabungan dan simpanan berjangka Surat-surat berharga Pinjaman yang diberikan pada anggota Pinjaman yang diberikan pada calon anggota, Koperasi lain dan anggotanya Penyertaan pada koperasi, anggota dan pihak lain Pendapatan yang masih harus diterima Aktiva tetap ATMR
3. 4. 5.
6. 7. 8.
Bobot Pengakuan Risiko (%)
Aktiva Tertimbang
(4)
(3) x (4)
153.591.608
0
0
0 0
20 50
0 0
1.272.263.600
100 100
1.272.263.600
3.073.492.982 0
100
3.073.492.982 0
0
50
0
404.038.716
70
282.827.101 4.628.583.683
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84 Tabel 5.6 Perhitungan Modal Tertimbang 2010 No
Komponen Modal
(1) (2) I MODAL SENDIRI 1. Modal Anggota a. Simpanan pokok b. Simpanan wajib c. Simpanan Sukarela d. Simpanan Kapitalisasi 2. Modal penyetaraan 3. Modal penyertaan 4. Cadangan umum/ cadangan koperasi 5. Cadangan tujuan risiko 6. Modal sumbangan/ Donasi 7. SHU belum dibagi II KEWAJIBAN 8. Tabungan koperasi 9. Simpanan berjangka 10. Beban yang masih harus dibayar 11. Dana yang diterima 12. Kewajiban lain-lain Modal Tertimbang
Bobot Pengakuan Risiko (%) (4)
Nilai (Rp) (3)
Modal Tertimbang (3) x (4)
76.675.000 514.655.000 0
100 100 100
76.675.000 514.655.000 0
0 0 0
100 100 50
0 0 0
49.018.952 0
100 50
49.018.952 0
588.000 13.028.811
100 50
588.000 6.514.406
0 1.387.570.855
50 50
0 693.785.428
1.655.000 2.887.154.959 5.362.170
50 50 50
827.500 1.443.577.480 2.681.085 2.788.322.850
Tabel 5.7 Perhitungan ATMR 2010 No
Komponen Modal
Nilai (Rp)
(1)
(2)
(3)
1. 2.
Kas/Bank Tabungan dan simpanan berjangka Surat-surat berharga Pinjaman yang diberikan pada anggota Pinjaman yang diberikan pada calon anggota, Koperasi lain dan anggotanya
3. 4. 5.
Bobot Pengakuan Risiko (%)
Aktiva Tertimbang
(4)
(3) x (4)
154.044.823
0
0
0 0
20 50
0 0
1.422.910.000
100
1.422.910.000
3.007.725.449
100
3.007.725.449
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85 Tabel 5.7 Perhitungan ATMR 2010 (Lanjutan) 6. Penyertaan pada koperasi, anggota dan pihak lain 9.300.000 7. Pendapatan yang masih harus diterima 0 8. Aktiva tetap 355.569.300 ATMR
100
9.300.000
50 70
0 248.898.510 4.688.833.959
Tabel 5.8 Perhitungan Modal Tertimbang 2011 No
Komponen Modal
(1) (2) I MODAL SENDIRI 1. Modal Anggota a. Simpanan pokok b. Simpanan wajib c. Simpanan Sukarela d. Simpanan Kapitalisasi 2. Modal penyetaraan 3. Modal penyertaan 4. Cadangan umum/ cadangan koperasi 5. Cadangan tujuan risiko 6. Modal sumbangan/ Donasi 7. SHU belum dibagi II KEWAJIBAN 8. Tabungan koperasi 9. Simpanan berjangka 10. Beban yang masih harus dibayar 11. Dana yang diterima 12. Kewajiban lain-lain Modal Tertimbang
Nilai (Rp) (3)
Bobot Pengakuan Risiko (%) (4)
Modal Tertimbang (3) x (4)
77.705.000 457.125.500 0
100 100 100
77.705.000 457.125.500 0
0 0 0 51.624.714
100 100 50 100
0 0 0 51.624.714
0 588.000
50 100
0 588.000
13.495.084
50
6.747.542
0 1.584.901.841
50 50
0 792.450.921
1.053.883 3.073.124.256 10.724.340
50 526.942 50 1.536.562.128 50 5.362.170 2.928.692.916
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86 Tabel 5.9 Perhitungan ATMR 2011 No
Komponen Modal
Nilai (Rp)
(1)
(2)
(3)
1. 2.
Kas/Bank Tabungan dan simpanan berjangka Surat-surat berharga Pinjaman yang diberikan pada anggota Pinjaman yang diberikan pada calon anggota, Koperasi lain dan anggotanya Penyertaan pada koperasi, anggota dan pihak lain Pendapatan yang masih harus diterima Aktiva tetap ATMR
3. 4. 5.
6.
7. 8.
Bobot Pengakuan Risiko (%)
Aktiva Tertimbang
(4)
(3) x (4)
65.008.623
0
0
0 0
20 50
0 0
1.504.094.350
100
1.504.094.350
3.398.197.099
100
3.398.197.099
11.800.000
100
11.800.000
0 316.247.396
50 70
0 221.373.177 5.135.464.626
Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri Tahun 2009 2010 2011
Modal Sendiri Tertimbang (a) 2.868.145.147 2.788.322.850 2.928.692.916
ATMR (b) 4.628.583.683 4.688.833.959 5.135.464.626
61,97 59,47 57,03
Hasil perhitungan rasio tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011 menunjukkan
kemampuan
modal
sendiri
tertimbang
dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87 menyerap kerugian akibat penurunan aset sebesar 61,97%, 59,47% dan 57,03%. Berdasarkan hasil analisis data, rasio dari tahun 2009 ke tahun 2011 menunjukkan penurunan, karena modal sendiri tertimbang dari tahun 2009 sampai tahun 2011 lebih kecil jumlahnya dibandingkan jumlah ATMR terlihat lebih besar. Namun rasio ini menghasilkan skor yang maksimal karena lebih dari 8%, artinya semakin tinggi rasionya semakin baik. b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif Tujuan penilaian aspek kualitas aktiva produktif adalah untuk mengukur kekayaan koperasi simpan pinjam yang mendatangkan penghasilan bagi koperasi. Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada 4 (empat) rasio, yaitu: rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan, rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman diberikan, rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah dan rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan. 1) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi simpan pinjam/kredit dalam memenuhi seluruh pinjaman anggota. Volume pinjaman pada anggota adalah seluruh piutang pinjaman diberikan kepada anggota. Total volume pinjaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88 diberikan adalah seluruh piutang pinjaman diberikan baik kepada anggota maupun bukan anggota. Untuk mengukur rasio antara volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan adalah sebagai berikut: Tabel 5.11 Hasil Perhitungan Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan Volume Volume Pinjaman Pinjaman Diberikan Tahun Anggota a b 2009 1.272.263.600 4.345.756.582 29,28 2010 1.422.910.000 4.430.635.449 32,12 2011 1.504.094.350 4.902.291.449 30,68
Dari hasil perhitungan rasio ini menunjukkan adanya perkembangan dari tahun 2009 ke tahun 2010 dan menurun 1,44% pada tahun 2011. Penghitungan rasio ini menunjukkan kemampuan koperasi memberikan pinjaman kepada anggota. Rasio dari tahun 2009 sampai tahun 2011 yakni 29,28%, 32,12%, 30,68%. Berdasarkan hasil analisis data, meningkatnya jumlah pinjaman
yang
diberikan
menunjukkan koperasi
koperasi
kepada
anggotanya
semakin mampu menyejahterakan
anggotanya serta koperasi dapat selalu melanjutkan aktivitas dan berkembang. Pada tahun 2009 sampai tahun 2010 terdapat kenaikan pinjaman diberikan sebesar 1,95% dan peningkatan di tahun 2010 sampai tahun 2011 sebesar 10,65%. Jika rasio yang dihasilkan bisa mencapai lebih dari 75% maka skor yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89 dihasilkan dapat mencapai maksimum yang berarti seakin tinggi rasio akan lebih lebih baik. 2) Rasio
Risiko
Pinjaman
Bermasalah
terhadap
Pinjaman
Diberikan Perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman diberikan digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi simpan pinjam/kredit dalam menutup risiko atas pinjaman yang kemungkinan macet atau tidak tertagih. Tabel
5.12
Tahun 2009 2010 2011
Hasil Perhitungan Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman Diberikan Pinjaman Volume Pinjaman Bermasalah Diberikan (a) (b) 148.190.299 4.345.756.582 3,41 53.346.037 4.430.635.449 1,20 57.541.100 4.902.291.449 1,17
Hasil perhitungan rasio dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yaitu sebesar 3,41%, 1,20%, dan 1,17%. Ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 pinjaman yang diberikan mampu memenuhi pinjaman bermasalah sebesar Rp 0,0341, Rp 0,0120 dan Rp 0,0117. Berdasarkan analisis data, pada tahun 2009 ke tahun 2011 mengalami penurunan rasio dengan demikian Koperasi Kredit Makmur memiliki risiko yang rendah. Pinjaman bermasalah dari tahun 2009 ke tahun 2011 menurun hal ini justru merupakan
hal
yang
baik
dan
membantu
koperasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90 meningkatkan kualitasnya. Semakin rendah rasio semakin baik sebab skor maksimal akan diperoleh jika rasio sama dengan 0 (nol). 3) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah Tujuan pengukuran rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah adalah untuk mengetahui kemampuan koperasi simpan pinjam/kredit menutup kerugian apabila terjadi pinjaman macet atau tidak tertagih. Rasio ini menunjukkan bagian dari risiko pinjaman bermasalah yang dijamin oleh cadangan risiko. Tabel 5.13 Hasil Perhitungan Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah Cadangan Pinjaman Bermasalah Risiko Tahun (a) (b) 2009 148.190.299 0,00 2010 53.346.037 0,00 2011 57.541.100 0,00 Dari hasil perhitungan tahun 2009 sampai tahun 2011 ditunjukkan dengan rasio 0,00%. Berdasarkan analisis data, hal ini disebabkan tidak adanya cadangan risiko yang disediakan Koperasi Kredit Makmur dari tahun 2009 ke tahun 2011. Dana cadangan risiko ini penting bagi koperasi karena dapat menutup risiko, apabila terjadi pinjaman macet dan apabila dana cadangan risiko sangat rendah maka pinjaman macet tidak akan tertutupi. Rasio yang harus dicapai bila menginginkan skor yang maksimal adalah 90% sampai dengan 100%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91 4) Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi simpan pinjam/kredit dalam menutup risiko terhadap pinjaman yang tidak mempunyai agunan yang memadai. Rasio ini dihitung dengan cara membandingkan antara dana yang dipinjamkan oleh koperasi simpan pinjam atau unit simpan pinjam koperasi kepada peminjam yang tidak mempunyai agunan yang memadai dengan dana yang dipinjamkan oleh koperasi simpan pinjam atau unit simpan pinjam koperasi. Tabel 5.14 Hasil Perhitungan Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman Diberikan Pinjaman yang Volume Pinjaman Berisiko Diberikan Tahun (a) (b) 2009 4.345.756.582 4.345.756.582 100 2010 1.725.764.475 4.430.635.449 39 2011 1.827.021.475 4.902.291.449 37
Dari perhitungan rasio ini
pinjaman yang diberikan
mempunyai risiko yang tinggi di tahun 2009 yaitu 100%, dan berangsur menurun di tahun 2010 sebesar 39% dan 37% di tahun 2011. Berdasarkan analisis data, jumlah pinjaman berisiko sangat tinggi pada tahun 2009 mulai menurun di tahun 2010 dan sedikit meningkat di tahun 2011. Semakin tinggi pinjaman diberikan dan semakin rendah pinjaman berisiko, maka rasio yang dihasilkan akan lebih rendah. Jika Koperasi Kredit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92 Makmur mengharapkan skor maksimal maka harus mengecilkan rasio yang diperolehnya, sebab skor yang maksimal diperoleh jika rasio lebih kecil dari 21%. c. Aspek Manajemen Dalam melakukan penilaian aspek manajemen terdapat 5 (lima) komponen yang dinilai, yakni: manajemen umum, kelembagaan, manajemen permodalan, manajemen aktiva, manajemen likuiditas. Tujuan penilaian manajemen ini untuk mengetahui peranan manajemen dalam pengelolaan koperasi sehingga kegiatan koperasi dapat berjalan dengan lancar. Tabel 5.15 Hasil Wawancara Berdasarkan Aspek Manajemen No Aspek Ya/Tidak A Manajemen Umum 2009 2010 2011 1 Apakah KSP/USP Koperasi memiliki visi, misi dan tujuan Y Y Y yang jelas 2 Apakah KSP/USP Koperasi telah memiliki rencana kerja jangka panjang minimal untuk 3 tahun ke depan dan dijadikan sebagai acuan Y Y Y KSP/USP Koperasi dalam menjalankan usahanya 3
4
5
Apakah KSP/USP Koperasi memiliki rencana kerja tahunan yang digunakan sebagai dasar acuan kegiatan usaha selama 1 tahun Adakah kesesuaian antara rencana kerja jangka pendek dengan rencana jangka panjang Apakah visi, misi, tujuan dan rencana kerja diketahui dan dipahami oleh pengurus, pengawas, pengelola dan seluruh karyawan.
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Keterangan
Setiap tahun menyelenggarakan rapat kerja dan menyusun kalender kerja
Setiap tahun ada pembahasan serta evaluasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93 Tabel 5.15 Hasil Wawancara Berdasarkan Aspek Manajemen (Lanjutan) 6 Pengambilan keputusan yang Telah ada bersifat operasional dilakukan struktur Y Y Y oleh pengelola secara independen organisasi yang dibuat 7 Pengurus dan atau pengelola Tiap tahun KSP/USP Koperasi memiliki pengurus dan komitmen untuk menangani manajemen Y Y Y permasalahan yang dihadapi serta melakukan melakukan tindakan perbaikan evaluasi yang diperlukan. 8 KSP/USP koperasi memiliki tata tertib kerja SDM yang meliputi disiplin kerja serta didukung Y Y Y sarana kerja yang memadai dalam melaksanakan pekerjaan 9 Pengurus KSP/USP koperasi yang Pengurus hanya mengangkat pengelola, tidak melakukan mencampuri kegiatan operasional pengawasan sehari-hari yang cenderung tidak campur Y Y Y menguntungkan kepentingan tangan terhadap sendiri, keluarga atau pengelolaan kelompoknya sehingga dapat harian merugikan KSP/USP Koperasi 10 Anggota KSP/USP Koperasi sebagai pemilik mempunyai kemampuan untuk meningkatkan Y Y Y permodalan KSP/USP Koperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku 11 Pengurus, Pengawas, dan Pengelola KSP/USP Koperasi di dalam melaksanakan kegiatan operasional tidak melakukan halhal yang cenderung Y Y Y menguntungkan diri sendiri, keluarga dan kelompoknya, atau berpotensi merugikan KSP/USP Koperasi 12 Pengurus melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pengelola sesuai dengan Y Y Y tugas dan wewenangnya secara efektif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94 Tabel 5.15 Hasil Wawancara Berdasarkan Aspek Manajemen (Lanjutan) B KELEMBAGAAN Y Y Y 1 Bagan organisasi yang ada telah mencerminkan seluruh kegiatan KSP/USP Koperasi dan tidak Y Y Y terdapat jabatan kosong atau perangkapan jabatan. 2 KSP/USP Koperasi memiliki Telah terbagi rincian tugas yang jelas untuk tugas masingmasing-masing karyawannya. masing Y Y Y karyawan sesuai pembagian tugasnya 3 Di dalam struktur kelembagaan Terdiri dari: KSP/USP Koperasi terdapat 1. Ketua struktur yang melakukan fungsi pengawas sebagai dewan pengawas Y Y Y 2. Wakil pengawas 3. Anggota pengawas 4 KSP/USP Koperasi terbukti mempunyai Standar Operasional dan Manajemen (SOM) dan Y Y Y Standar Operasional Prosedur (SOP ). 5 KSP/USP Koperasi telah menjalankan kegiatannya sesuai Y Y Y SOM dan SOP KSP/USP Koperasi. 6 KSP/USP Koperasi mempunyai sistem pengamanan yang baik Y Y Y terhadap semua dokumen penting. C PERMODALAN 1 Tingkat pertumbuhan modal sendiri sama atau lebih besar dari T T T tingkat pertumbuhan aset. 2 Tingkat pertumbuhan modal sendiri yang berasal dari anggota T T T sekurang kurangnya sebesar 10 % dibandingkan tahun sebelumnya. 3 Penyisihan cadangan dari SHU sama atau lebih besar dari Y Y Y seperempat SHU tahun berjalan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95 Tabel 5.15 Hasil Wawancara Berdasarkan Aspek Manajemen (Lanjutan) 4 Simpanan dan simpanan berjangka koperasi meningkat T T T minimal 10 % dari tahun sebelumnya 5 Investasi harta tetap dari inventaris serta pendanaan Y Y Y ekspansi perkantoran dibiayai dengan modal sendiri D AKTIVA 1 Pinjaman dengan kolektibilitas lancar minimal sebesar 90 % dari T T T pinjaman yang diberikan 2 Setiap pinjaman yang diberikan didukung dengan agunan yang nilainya sama atau lebih besar dari Y Y Y pinjaman yang diberikan kecuali pinjaman bagi anggota sampai dengan 1 juta rupiah. 3 Dana cadangan penghapusan pinjaman sama atau lebih besar Y Y Y dari jumlah pinjaman macet tahunan. 4 Pinjaman macet tahun lalu dapat ditagih sekurang-kurangnya Y Y Y sepertiganya. 5 KSP/USP Koperasi menerapkan prosedur pinjaman dilaksanakan Y Y Y dengan efektif. 6 KSP/USP Koperasi menerapkan prosedur pinjaman dan Y Y Y dilaksanakan dengan efektif 7 Dalam memberikan pinjaman Sesuai dengan KSP/USP Koperasi mengambil SOP kredit yang Y Y Y keputusan berdasarkan prinsip telah dibuat kehati-hatian. 8 Keputusan pemberian pinjaman Ada batasan dan atau penempatan dana nominal tertentu dilakukan melalui komite. Y Y Y yang harus diputuskan lewat komite
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96 Tabel 5.15 Hasil Wawancara Berdasarkan Aspek Manajemen (Lanjutan) 9 Setelah pinjaman diberikan Setelah KSP/USP Koperasi melakukan pencairan pemantauan terhadap penggunaan dilakukan Y Y Y pinjaman serta kemampuan dan monitoring kepatuhan anggota atau peminjam pinjaman secara dalam memenuhi kewajibannya. berkala 10 KSP/USP Koperasi melakukan Berdasarkan peninjauan, penilaian dan analisa dan Y Y Y pengikatan terhadap agunannya. pengikatan legalisasi E LIKUIDITAS 1 Memiliki kebijaksanaan tertulis T T T mengenai pengendalian likuiditas 2 Memiliki fasilitas pinjaman yang akan diterima dari lembaga lain T T T untuk menjaga likuiditasnya. 3 Memiliki pedoman administrasi Telah memakai yang efektif untuk memantau program kewajiban yang jatuh tempo. akuntansi dari Y Y Y Induk Koperasi Kredit (INKOPDIT) 4 Memiliki kebijakan penghimpunan simpanan dan pemberian pinjaman sesuai Y Y Y dengan kondisi keuangan KSP/USP koperasi 5 Memiliki sistem informasi Saat ini manajemen yang memadai untuk memakai pemantauan likuiditas Y Y Y program Sistem Koperasi Kredit dari INKOPDIT Keterangan: Y : Ya T : Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97 Berdasarkan hasil wawancara maka penilaian aspek manajemen pada tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011 sebagai berikut: Tabel 5.16 Penilaian Aspek Manajemen Pada Tahun 2009 Jawaban No Komponen Ya Tidak 1. Manajemen Umum 12 2. Kelembagaan 6 3. Manajemen Permodalan 2 3 4. Manajemen Aktiva 9 1 5. Manajemen Likuiditas 3 2 Tabel 5.17 Penilaian Aspek Manajemen Pada Tahun 2010 Jawaban No Komponen Ya Tidak 1. Manajemen Umum 12 2. Kelembagaan 6 3. Manajemen Permodalan 2 3 4. Manajemen Aktiva 9 1 5. Manajemen Likuiditas 3 2 Tabel 5.18 Penilaian Aspek Manajemen Pada Tahun 2011 Jawaban No Komponen Ya Tidak 1. Manajemen Umum 12 2. Kelembagaan 6 3. Manajemen Permodalan 2 3 4. Manajemen Aktiva 9 1 5. Manajemen Likuiditas 3 2 Dari hasil wawancara terhadap aspek manajemen selama tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011 Koperasi Kredit Makmur menunjukkan kondisi yang konsisten, perubahan-perubahan belum terlalu signifikan dalam hal ini. Namun ketentuan yang ada telah dilaksanakan oleh koperasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98 d. Aspek Efisiensi Penilaian efisiensi dilakukan untuk menggambarkan sampai seberapa besar koperasi mampu memberikan pelayanan yang efisien kepada anggotanya dari penggunaan aset yang dimilikinya. Penilaian didasarkan pada 3 (tiga) rasio, yaitu: rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto, rasio beban usaha terhadap SHU kotor, rasio efisiensi pelayanan. Pembahasannya sebagai berikut: 1) Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto Tujuan dari penilaian rasio ini adalah mengetahui besarnya beban operasi anggota bila dibandingkan dengan partisipasi bruto. Tabel 5.19 Hasil Perhitungan Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto Beban Operasi Partisipasi Bruto Anggota Tahun (a) (b) 2009 592.183.713 602.320.859 98,32 2010 567.374.199 579.687.999 97,88 97,64 551.458.431 564.813.887 2011 Dari hasil perhitungan rasio ini Koperasi Kredit Makmur pada tahun 2009 sampai dengan 2011 menunjukkan rasio sebesar 98,32%, 97,88%, 99,64%. Rasio – rasio yang ada menunjukkan angka yang tinggi. Berdasarkan hasil analisis data, beban operasi anggota menurun dari tahun ke tahun dan jumlah partisipasi bruto lebih tinggi dibandingkan beban operasi anggota. Partisipasi bruto berasal dari jumlah partisipasi jasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99 simpan pinjam ditambah dengan administrasi pinjaman dan administrasi keterlambatan yang terkait. Koperasi Kredit Makmur memiliki rasio yang tergolong tinggi, skor maksimal dapat dicapai jika rasio berkisar diantara 0% sampai 90%. 2) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor Menghitung rasio ini untuk mengetahui besarnya beban usaha bila dibandingkan dengan SHU kotor. Beban usaha dimaksud adalah beban manajemen Koperasi Kredit Makmur. Tabel 5.20 Hasil Perhitungan Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor Beban Usaha SHU kotor Tahun (a) (b) 2009 277.126.615 12.834.990 2159,15 2010 277.773.029 14.683.811 1891,70 2011 254.471.134 15.217.459 1672,23 Dari hasil perhitungan rasio beban usaha terhadap SHU kotor selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 dapat dikatakan beban usaha terlalu banyak menyerap keuntungan yang diperoleh koperasi meskipun persentase semakin berkurang, namun persentase tersebut sangat tinggi yaitu 21595% di tahun 2009, 1891,70% di tahun 2010 serta 1672,23% di tahun 2011. Berdasarkan analisis data, kenaikan beban usaha pada tahun 2009 sampai 2010 sebesar 0,23%. Dan dari tahun 2009 ke 2010 SHU kotor terdapat kenaikan sebesar 14,40% dan 3,63% pada tahun 2010 sampai 2011. Namun dalam hal ini jumlah beban
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100 usaha lebih besar dari SHU kotor, sehingga SHU kotor tidak mampu menutup beban usaha yang terlalu tinggi, menyebabkan rasio yang sangat tinggi presentasenya. Semakin kecil rasionya maka semakin baik, karena skor maksimal dapat dicapai jika rasio yang dicapai berkisar diantara 0% hingga 40%. 3) Rasio Efisiensi Pelayanan Menghitung rasio ini untuk mengetahui besarnya biaya karyawan dibandingkan dengan seluruh pinjaman. Tabel 5.21 Hasil Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan Biaya Volume Pinjaman Karyawan Tahun (a) (b) 2009 114.616.700 4.345.756.582 2,64 2010 107.557.000 4.430.635.449 2,43 2011 124.024.600 4.902.291.449 2,53
Dari perhitungan rasio ini menunjukkan efisiensi pelayanan dengan hasil 2,64% di tahun 2009, 2,43% di tahun 2010 dan 2,53% di tahun 2011. Berdasarkan analisis data, pada tahun 2009 rasio sebesar 2,64% mengalami penurunan di tahun 2010 disebabkan karena ada penurunan biaya karyawan dan pada tahun 2011 rasio sebesar 2,53% meningkat karena ada peningkatan biaya karyawan sebesar 15,31%. Rasio ini bertujuan untuk mengukur besarnya biaya karyawan yang dibandingkan
dengan
seluruh
pinjaman
yang
dianggap
mempengaruhi efisiensi pelayanan. Semakin kecil rasionya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101 maka semakin baik, karena skor maksimal dapat dicapai jika rasio yang dicapai kurang dari 5%. e. Aspek Likuiditas Penilaian kuantitatif terhadap likuiditas koperasi dilakukan terhadap 2 (dua) rasio, yaitu: rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar dan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima. Penilaian ini dilakukan untuk mengukur kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Pembahasan setiap komponen akan diuraikan sebagai berikut: 1) Rasio Kas Tujuannya
mengukur
kemampuan
koperasi
simpan
pinjam/kredit untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dengan menjumlahkan kas ditangan dan kas di bank dibandingkan dengan kewajiban lancar. Tabel 5.22 Hasil Perhitungan Rasio Kas Kas+Bank Kewajiban Lancar Tahun (a) (b) 2009 153.591.608 4.059.253.628 2010 154.044.823 1.394.588.025 2011 65.008.623 1.596.680.064
3,78 11,05 4,07
Dari hasil perhitungan rasio ini kas dan bank yang dimiliki koperasi terlihat kemampuannya membayar kewajiban lancar ditunjukkan dengan rasio pada tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011 yaitu sebesar 3,78%, 11,05% dan 4,07%. Kewajiban
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102 tidak cukup dibiayai dengan kas dan bank yang dimiliki oleh koperasi bila kas dan bank yang tersedia lebih rendah jumlahnya. Kenaikan kas + bank terjadi pada tahun 2009 ke tahun 2010 sebesar 0,29%. Rasio yang harus dicapai bila menginginkan skor yang maksimal adalah 10% sampai dengan 15%. 2) Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi simpan pinjam/kredit dalam memberikan pinjaman kepada anggota dengan menggunakan sumber dana yang ada. Dimana dana yang diterima adalah total pasiva selain hutang biaya dan SHU belum dibagi (lampiran 7, hlm.189). Tabel 5.23 Hasil Perhitungan Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima Pinjaman yang Dana yang Diberikan Diterima Tahun (a) (b) 2009 4.345.756.582 4.890.551.916 88,86 2010 4.430.635.449 4.934.865.761 89,78 2011 4.902.291.449 5.280.798.501 92,83
Dari hasil perhitungan rasio ini menunjukkan kondisi yang baik. Kemampuan koperasi memberikan pinjaman kepada anggota dengan menggunakan sumber dana yang ada dalam tingkatan rasio sebesar 88,86% di tahun 2009, 89,78% di tahun 2010 dan 92,83% di tahun 2011.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103 Berdasarkan analisis data, selama 3 (tiga) tahun dana yang diterima mengalami peningkatan, begitu pula pinjaman yang diberikan. Namun jumlah pinjaman yang diberikan tidak lebih tinggi jumlahnya dari dana yang diterima. f. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan Penilaian terhadap kemandirian dan pertumbuhan didasarkan pada 3 (tiga) rasio, yaitu: rentabilitas aset, rentabilitas ekuitas (modal sendiri) dan kemandirian operasional. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan diukur untuk menilai kemampuan koperasi untuk memperoleh sisa hasil usaha. 1) Rentabilitas Aset Perhitungan
dilakukan
untuk
mengetahui
kemampuan
koperasi simpan pinjam/kredit untuk memperoleh SHU dari total aset yang digunakan. Rasio rentabilitas aset yaitu SHU sebelum pajak dibandingkan dengan total aset. Tabel 5.24 Hasil Perhitungan Rentabilitas Aset SHU Sebelum Pajak Total Aset Tahun (a) (b) 2009 12.834.990 4.903.386.906 0,26 2010 14.683.811 4.949.549.572 0,30 2011 15.217.459 5.295.347.468 0,29 Dari hasil perhitungan rentabilitas aset, kemampuan koperasi simpan pinjam/kredit untuk memperoleh SHU dari total aset yang digunakan terlihat kurang sebanding sebab total aset yang yang relatif besar. Pada tahun 2009 rasionya sebesar 0,26%, sedikit meningkat ditahun 2010 sebesar 0,30%, kemudian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104 menurun pada persentase 0,29% di tahun 2011. Rasio yang harus dicapai bila menginginkan skor yang maksimal adalah lebih dari 10%. 2) Rentabilitas Ekuitas/Modal Sendiri Rasio ini menunjukkan kemampuan koperasi simpan pinjam/kredit dalam memberikan balas jasa kepada anggota yang telah menanamkan dananya berupa simpanan-simpanan. Rasio rentabilitas modal sendiri yaitu SHU bagian anggota yang diasumsikan sebesar 7% di tahun 2009, 11% di tahun 2010 dan 13% di tahun 2011 dari SHU setelah pajak (lampiran 7,hlm.189).dibandingkan total modal sendiri. Tabel 5.25 Hasil Perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri SHU Bagian Total Modal Anggota Sendiri Tahun (a) (b) 0,11 2009 898.449 844.133.278 0,21 2010 1.433.169 667.806.588 0,28 2011 1.754.361 625.543.148 Dari hasil perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri menunjukkan perkembangan walau dalam persentase yang kecil. Hal ini dianggap koperasi mampu memberikan balas jasa kepada anggota yang telah menanamkan dana di koperasi berupa simpanan. Hasil perhitungan rasionya sebesar 0,11% tahun 2009, 0,21% tahun 2010 dan 0,28% tahun 2011. Berdasarkan analisis data, terlihat pada tahun 2009 sampai 2011 SHU bagian anggota jumlahnya meningkat tiap tahun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105 meski jumlah modal sendiri menurun. Namun, akan lebih baik lagi rasio ditingkatkan, rasio yang harus dicapai bila menginginkan skor yang maksimal adalah lebih dari 5%. 3) Kemandirian Operasional Pelayanan Rasio ini menunjukkan kemampuan koperasi simpan pinjam/kredit dalam membiayai beban usaha dan beban perkoperasian. Partisipasi neto adalah kontribusi anggota terhadap hasil usaha koperasi yang merupakan selisih antara partisipasi bruto dengan beban pokok (lampiran 7, hlm 189). Tabel 5.26 Hasil Perhitungan Kemandirian Operasional Pelayanan Beban Partisipasi Neto Usaha+Beban Tahun Perkoperasian 2009 2010 2011
Rasio
(a) 348.055.461 352.403.629 282.026.590
kemandirian
(b) 337.918.315 340.089.829 268.671.134
operasional
pelayanan
103,00 103,62 104,97
menunjukkan
perkembangan baik, karena Koperasi Kredit Makmur mampu membiayai beban usaha dan beban perkoperasian. Hal ini ditunjukkan dengan rasio pada tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011 yaitu sebesar 103%, 103,62%, dan 104,97%. Berdasarkan analisis data, terjadi peningkatan rasio karena partisipasi neto yang lebih tinggi. Sehingga hal ini menjadi hal yang baik untuk dipertahankan bagi koperasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106 g. Jatidiri Koperasi Penilaian aspek jatidiri koperasi dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan
koperasi
dalam
mencapai
tujuannya
yaitu
mempromosikan ekonomi anggota. Aspek penilaian jatidiri koperasi menggunakan 2 (dua) rasio, yaitu: rasio partisipasi bruto dan rasio promosi ekonomi anggota. Pembahasan komponen tersebut adalah sebagai berikut: 1) Rasio Partisipasi Bruto Rasio ini adalah tingkat kemampuan koperasi dalam melayani anggota, semakin tinggi atau besar prosentasenya semakin baik. Partisipasi bruto adalah kontribusi anggota kepada koperasi sebagai imbalan penyerahan jasa pada anggota yang mencakup beban pokok dan partisipasi neto (lampiran 7, hlm 189). Tabel 5.27 Hasil Perhitungan Rasio Partisipasi Bruto Partisipasi Bruto + Partisipasi Bruto Pendapatan Tahun 2009 2010 2011
(a) 602.320.859 579.687.999 564.813.887
(b) 604.142.481 581.453.866 566.225.314
99,70 99,70 99,75
Dari hasil perhitungan rasio partisipasi bruto menunjukkan perkembangan yang baik. Koperasi Kredit Makmur mampu melayani anggota. Hal ini ditunjukkan dengan rasio 99,70% di tahun 2009, 99,70% ditahun 2010 dan 99,75% di tahun 2011.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107 Berdasarkan hasil analisa data, partisipasi bruto ditambah pendapatan lebih tinggi dibanding partisipasi bruto sehingga semakin tinggi atau besar persentasenya semakin baik hasil penilaian ini. 2) Rasio Promosi Ekonomi Anggota Rasio ini mengukur kemampuan koperasi memberikan manfaat efisiensi partisipasi dan manfaat efisiensi biaya koperasi dengan simpanan pokok dan simpanan wajib, semakin tinggi persentasenya semakin baik. Tabel 5.28 Hasil Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota Simpanan Pokok + PEA Simpanan Wajib Tahun (a) (b) 2009 898.449 617.345.000 0,15 2010 1.433.169 591.330.000 0,24 2011 1.754.361 534.830.500 0,33 Promosi Ekonomi Anggota adalah peningkatan pelayanan koperasi kepada anggotanya dalam bentuk manfaat ekonomi yang diperoleh sebagai anggota koperasi (SHU bagian anggota). Rasio ini menunjukkan perkembangan yang cukup baik walaupun dalam persentase yang masih rendah tetapi ada peningkatan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Koperasi Kredit Makmur mampu memberikan manfaat efisiensi partisipasi dan efisiensi biaya koperasi, namun tetap perlu adanya peningkatan.
Hal ini ditunjukkan dengan hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108 perhitungan rasio tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011 yaitu sebesar 0,15%, 0,24% dan 0,33%. Berdasarkan analisis data, terjadi peningkatan pada rasio 3 (tiga) tahun berturut-turut karena jumlah simpanan pokok ditambah simpanan wajib lebih besar. Sesuai yang diungkapkan semakin tinggi persentasenya semakin baik. Rasio ini sangat penting untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota atas simpanan pokok dan simpanan wajib yang ditanamkan di Koperasi Kredit Makmur. 2. Analisis Penetapan Golongan Tingkat Kesehatan Koperasi Dari hasil perhitungan penilaian ketujuh aspek, yakni: aspek permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek manajemen, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian dan pertumbuhan serta aspek jatidiri koperasi pada tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011 akan dapat diperoleh skor secara keseluruhan untuk menetapkan predikat tingkat kesehatan yang dibagi dalam 5 (lima) golongan, yaitu: sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat tidak sehat. Berikut ini merupakan langkah-langkah yang diperlukan untuk penilaian kesehatan: a. Menghitung nilai kredit masing-masing aspek penilaian kesehatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109 1) Aspek Permodalan Tabel 5.29 Perhitungan Nilai Kredit Pada Aspek Permodalan Rasio Rasio Modal Rasio Modal Sendiri Kecukupan Sendiri terhadap Modal Nilai Kredit Pinjaman Sendiri Tahun terhadap Total Diberikan Aset yang Berisiko (a) (b) (c) a b c 2009 17,22% 19,42% 61,97% 25 10 100 2010 13,49% 38,70% 59,47% 25 30 100 2011 11,81% 34,24% 57,03% 25 30 100
2) Aspek Kualitas Aktiva Produktif Tabel 5.30 Perhitungan Nilai Kredit Pada Aspek Kualitas Aktiva Produktif Rasio Rasio Rasio Rasio Volume Risiko Cadangan Pinjaman Pinjaman Pinjaman Risiko yang Pada Bermasalah terhadap Berisiko Anggota terhadap Pinjaman terhadap Nilai Kredit Tahun terhadap Pinjaman Bermasalah Pinjaman Volume yang yang Pinjaman Diberikan Diberikan Diberikan (a) (b) (c) (d) a b c d 2009 29,28% 3,41% 0,00% 100% 50 80 0 25 2010 32,12% 1,20% 0,00% 39% 50 80 0 25 2011 30,68% 1,17% 0,00% 37% 50 80 0 25
3) Aspek Manajemen Tabel 5.31 Perhitungan Nilai Kredit Aspek Manajemen Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011 Jawaban “ya” Nilai Kredit No Komponen 2009 2010 2011 a b c (a) (b) (c) 1 Manajemen umum 12 12 12 3,0 3,0 3,0 2 Kelembagaan 6 6 6 3,0 3,0 3,0 3 Manajemen permodalan 2 2 2 1,20 1,20 1,20 4 Manajemen aktiva 9 9 9 2,70 2,70 2,70 5 Manajemen likuiditas 3 3 3 1,80 1,80 1,80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
4) Aspek Efisiensi Tabel 5.32 Perhitungan Nilai Kredit Aspek Efisiensi Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011 Rasio Beban Rasio Beban Rasio Operasi Usaha Efisiensi Anggota terhadap Pelayanan Nilai Kredit terhadap SHU Kotor Tahun Partisipasi Bruto (a) (b) (c) a b c 2009 98,32% 2159,15% 2,64% 50 25 100 2010 97,88% 1891,70% 2,43% 50 25 100 2011 97,64% 1672,23% 2,53% 50 25 100
5) Aspek Likuiditas Tabel 5.33 Perhitungan Nilai Kredit Aspek Likuiditas Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011 Rasio Kas Dan Rasio Bank terhadap pinjaman Kewajiban yang Nilai Lancar Diberikan Kredit Tahun terhadap Dana yang Diterima (a) (b) a b 2009 3,78% 88,86% 25 100 2010 11,05% 89,78% 100 100 2011 4,07% 92,83% 25 100 6) Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan Tabel 5.34 Perhitungan Nilai Kredit Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011
Tahun
Rentabilitas Aset
Rentabilitas Ekuitas/ Modal Sendiri
2009 2010 2011
(a) 0,26% 0,30% 0,29%
(b) 0,11% 0,21% 0,28%
Kemandirian Operasional
Nilai Kredit
(c) 103,00% 103,62% 104,97%
a b c 25 25 100 25 25 100 25 25 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
7) Aspek Jatidiri Koperasi Tabel 5.35 Perhitungan Nilai Kredit Aspek Jatidiri Koperasi Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011 Rasio Partisipasi Rasio Bruto Promosi Nilai Ekonomi Kredit Tahun Anggota 2009 2010 2011
(a) 99,70% 99,70% 99,75%
(b) 0,15% 0,24% 0,33%
a 100 100 100
b 0 0 0
b. Menghitung skor dari aspek penilaian kesehatan 1) Aspek Permodalan a) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Tabel 5.36 Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Tahun Rasio Modal Sendiri terhadap Nilai Bobot Total Aset Kredit (%) 2009 17,22% 25 6 2010 13,49% 25 6 2011 11,81% 25 6
Skor 1,50 1,50 1,50
b) Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko Tabel 5.37 Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko Rasio Modal Sendiri terhadap Nilai Bobot Tahun Pinjaman Diberikan yang Skor Kredit (%) Berisiko 2009 19,42% 10 6 0,6 2010 38,70% 30 6 1,8 2011 34,24% 30 6 1,8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112 c) Rasio Kecukupan Modal Sendiri Tabel 5.38 Skor Rasio Kecukupan Modal Sendiri Rasio Kecukupan Modal Nilai Tahun Sendiri Kredit 2009 61,97% 100 2010 59,47% 100 2011 57,03% 100
Bobot (%) 3 3 3
Skor 3,00 3,00 3,00
2) Aspek Kualitas Aktiva Produktif a) Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan Tabel 5.39 Skor Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota terhadap Volume Nilai Bobot Tahun Skor Pinjaman Diberikan Kredit (%) 2009 2010 2011
29,28% 32,12% 30,68%
50 50 50
10 10 10
5,00 5,00 5,00
b) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan Tabel 5.40 Skor Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman Nilai Bobot Tahun Skor yang Diberikan Kredit (%) 2009 2010 2011
3,41% 1,20% 1,17%
80 80 80
5 5 5
4,0 4,0 4,0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113 c) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah Tabel 5.41 Skor Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah Rasio Cadangan Risiko Nilai Bobot Tahun terhadap Pinjaman Bermasalah Skor Kredit (%) 2009 2010 2011
0,00% 0,00% 0,00%
0 0 0
5 5 5
0 0 0
d) Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan Tabel 5.42 Skor Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap pinjaman yang diberikan Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap pinjaman yang Nilai Bobot Tahun Skor diberikan Kredit (%) 2009 2010 2011
100% 39% 37%
25 25 25
5 5 5
3) Aspek Manajemen Tabel 5.43 Skor Aspek Manajemen No
Komponen
1
Manajemen umum
2 3 4 5
Kelembagaan Manajemen permodalan Manajemen aktiva Manajemen likuiditas
2009 3,00
Skor 2010 3,00
2011 3,00
3,00 1,20 2,70 1,80
3,00 1,20 2,70 1,80
3,00 1,20 2,70 1,80
1,25 1,25 1,25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114 4) Aspek Efisiensi a) Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto Tabel 5.44
Tahun 2009 2010 2011
Skor Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto Rasio Beban Operasi Anggota Nilai Bobot terhadap Partisipasi Bruto Skor Kredit (%) 98,32% 97,88% 97,64%
50 50 50
4 4
4
2 2 2
b) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor Tabel 5.45 Skor Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor Rasio Beban Usaha terhadap Nilai Bobot SHU Kotor Tahun Skor Kredit (%) 2009 2010 2011
2159,15% 1891,70% 1672,23%
25 25 25
4 4
4
c) Rasio Efisiensi Pelayanan Tabel 5.46 Skor Rasio Efisiensi Pelayanan Rasio Efisiensi Bobot Pelayanan Tahun Nilai Kredit Skor (%) 2009 2010 2011
2,64% 2,43% 2,53%
100 100 100
2 2
2
2,0 2,0 2,0
1 1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115 5) Aspek Likuiditas a) Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar Tabel 5.47 Skor Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar Rasio Kas dan Bank terhadap Bobot Tahun Nilai Kredit Skor Kewajiban (%) Lancar 2009 3,78% 25 10 2,5 2010 11,05% 100 10 10 2011 4,07% 25 10 2,5
b) Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima Tabel 5.48 Skor Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima Rasio Pinjaman yang Diberikan Bobot Tahun Nilai Kredit Skor terhadap Dana (%) yang Diterima 2009 88,86% 100 5 5 2010 89,78% 100 5 5 2011 92,83% 100 5 5
6) Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan a) Rentabilitas Aset Tabel 5.49 Skor Rentabilitas Aset Tahun 2009 2010 2011
Rentabilitas Nilai Kredit Aset 0,26% 0,30% 0,29%
25 25 25
Bobot (%)
Skor
3 3 3
0,75 0,75 0,75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116 b) Rentabilitas Modal Sendiri Tabel 5.50 Skor Rentabilitas Ekuitas/ Modal Sendiri Tahun
Rentabilitas Modal Sendiri
Nilai Kredit
2009 2010 2011
0,11% 0,21% 0,28%
25 25 25
Bobot Skor (%) 3 3 3
0,75 0,75 0,75
c) Kemandirian Operasional Pelayanan Tabel 5.51 Skor Kemandirian Operasional Pelayanan Kemandirian Bobot Tahun Operasional Nilai Kredit Skor (%) Pelayanan 2009 103,00% 100 4 4 2010 103,62% 100 4 4 2011 104,97% 100 4 4 7) Aspek Jatidiri Koperasi a) Rasio Partisipasi Bruto Tabel 5.52 Skor Rasio Partisipasi Bruto Rasio Partisipasi Bobot Bruto Tahun Nilai Kredit Skor (%) 2009 2010 2011
99,70% 99,70% 99,75%
100 100 100
7 7 7
7 7 7
b) Rasio Promosi Ekonomi Anggota Tabel 5.53 Skor Rasio Promosi Ekonomi Anggota Rasio Promosi Bobot Ekonomi Tahun Nilai Kredit (%) Anggota 2009 0,15% 0 3 3 2010 0,24% 0 2011 0,33% 0 3
Skor 0,00 0,00 0,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117 c. Menjumlahkan skor masing-masing aspek penilaian Tabel 5.54 Jumlah Skor Aspek Penilaian Kesehatan Tahun No. Aspek yang dinilai 2009 2010 2011 1 Permodalan 5,1 6,3 6,3 2 Kualitas Aktiva Produktif 10,25 10,25 10,25 3 Manajemen 11,7 11,7 11,7 4 Efisiensi 5 5 5 5 Likuiditas 7,5 15 7,5 6 Kemandirian dan Pertumbuhan 5,5 5,5 5,5 7 Jatidiri Koperasi 7 7 7 Jumlah Skor 52,05 60,75 53,25
d. Memasukan hasil perhitungan ke dalam tabel penilaian kesehatan Tabel 5.55 Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Kredit Makmur Tahun 2009 Aspek Yang Rasio Nilai Bobot No Komponen Dinilai (%) Kredit (%) a. Rasio Modal Sendiri 17,22 25 6 terhadap Total Aset b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman 19,42 10 6 1. Permodalan Diberikan yang Berisiko c. Rasio Kecukupan 61,97 100 3 Modal Sendiri a. Rasio Volume Pinjaman Pada 29,28 50 10 Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan b. Rasio Pinjaman Bermasalah terhadap 3,41 80 5 Pinjaman yang Kualitas Diberikan 2. Aktiva Produktif c. Rasio Cadangan Risiko terhadap 0,00 0 5 Pinjaman Bermasalah d. Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap 100 25 5 Pinjaman yang Diberikan
Skor 1,50 0,6
3,00
5,00
4,0
0
1,25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118 Tabel 5.55 Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Kredit Makmur Tahun 2009 (Lanjutan) a. Manajemen Umum 3,00
3.
Manajemen
Efisiensi 4
b. Kelembagaan
3,00
c. Manajemen Permodalan
1,20
d. Manajemen Aktiva
2,70
e. Manajemen Likuiditas
1,80
a. Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor c. Rasio Efisiensi Pelayanan
5.
6.
7.
a. Rasio Kas Dan Bank terhadap Kewajiban Lancar Likuiditas b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima a. Rentabilitas Aset Kemandirian b. Rentabilitas Ekuitas/ dan Modal Sendiri Pertumbuhan c. Kemandirian Operasional a. Rasio Partisipasi Bruto Jatidiri Koperasi b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota Jumlah Skor
98,32
50
4
2
2159,15
25
4
1
2,64
100
2
2
3,78
25
10
2,5
88,86
100
5
5
0,26
25
3
0,75
0,11
25
3
0,75
103,00
100
4
4
99,70
100
7
7
0,15
0
3
0
Predikat Tingkat Kesehatan
52,05 Kurang Sehat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119 Tabel 5.56 Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Kredit Makmur Tahun 2010 No 1.
2.
3.
Aspek yang dinilai
Komponen
Permodalan a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri Kualitas a. Rasio Volume Aktiva Pinjaman Pada Produktif Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan b. Rasio Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan c. Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah d. Rasio Pinjaman yang Berisiko Terhadap Pinjaman yang Diberikan Manajemen a. Manajemen Umum b. c. d. e.
Rasio (%)
Nilai Kredit
Bobot (%)
Skor
13,49
25
6
1,50
38,70
30
6
1,8
59,47
100
3
3,00
32,12
50
10
5,00
80
5
4,0
0,00
0
5
0
39
25
5
1,25
1,20
Kelembagaan Manajemen Permodalan Manajemen Aktiva Manajemen Likuiditas
3,00 3,00 1,20 2,70 1,80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120 Tabel 5.56 Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Kredit (Lanjutan) 4 Efisiensi a. Rasio Beban Operasi Anggota 97,88 terhadap Partisipasi Bruto b. Rasio Beban Usaha terhadap 1891,70 SHU Kotor c. Rasio Efisiensi 2,43 Pelayanan 5. Likuiditas a. Rasio Kas dan Bank terhadap 11,05 Kewajiban Lancar b. Rasio Pinjaman yang Diberikan 89,78 terhadap Dana yang Diterima 6. Kemandirian a. Rentabilitas Aset 0,30 dan b. Rentabilitas Pertumbuhan Ekuitas/ Modal 0,21 Sendiri c. Kemandirian 103,62 Operasional 7. Jatidiri a. Rasio Partisipasi 99,70 Koperasi Bruto b. Rasio Promosi 0,24 Ekonomi Anggota Jumlah Skor Predikat Tingkat Kesehatan
Makmur Tahun 2010
50
4
2
25
4
1
100
2
2
100
10
10
100
5
5
25
3
0,75
25
3
0,75
100
4
4
100
7
7
0
3
0 60,75 Cukup Sehat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121 Tabel 5.57 Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Kredit Makmur Tahun 2011 No
Aspek Yang Dinilai
1.
Permodalan
2.
3.
Kualitas Aktiva Produktif
Manajemen
Komponen a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri a. Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan b. Rasio Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan c. Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah d. Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan a. Manajemen Umum b. c. d. e.
Rasio (%)
Nilai Bobot Kredit (%)
Skor
11,81
25
6
1,50
34,24
30
6
1,80
57,03
100
3
3,00
30,68
50
10
5,00
80
5
4,0
0,00
0
5
0
37
25
5
1,25
1,17
Kelembagaan Manajemen Permodalan Manajemen Aktiva Manajemen Likuiditas
3,00 3,00 1,20 2,70 1,80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122 Tabel 5.57 Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Kredit Makmur Tahun 2011 (Lanjutan) 4 Efisiensi a. Rasio Beban Operasi Anggota 97,64 50 4 2 terhadap Partisipasi Bruto b. Rasio Beban Usaha terhadap 1672,23 25 4 1 SHU Kotor c. Rasio Efisiensi 2,53 100 2 2 Pelayanan 5. Likuiditas c. Rasio Kas dan Bank terhadap 4,07 25 10 2,5 Kewajiban Lancar d. Rasio Pinjaman yang Diberikan 92,83 100 5 5 terhadap Dana yang Diterima 6. Kemandirian a. Rentabilitas Aset 0,29 25 3 0,75 dan b. Rentabilitas Pertumbuhan Ekuitas / Modal 0,28 25 3 0,75 Sendiri c. Kemandirian 104,97 100 4 4 Operasional 7. Jatidiri a. Rasio Partisipasi Koperasi Bruto 99,75 100 7 7 b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota Jumlah Skor
0,33
0
3
0 53,25 Kurang Sehat
Predikat Tingkat Kesehatan
c. Pembahasan Analisis data yang dilakukan telah mengikuti Peraturan Menteri Negara Koperasi
dan
Usaha
Kecil
dan
Menengah
Republik
Indonesia
No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pelaksanaan Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam. Rangkaian dari analisis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123 data pelaksanaan penilaian kesehatan Koperasi Kredit Makmur Magelang dapat dirangkum sebagai berikut: 1. Analisis Aspek Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam/Kredit Pada saat melakukan analisis pada aspek penilaian kesehatan Koperasi Kredit Makmur bila diringkas nampak suatu bentuk perkembangan dari tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011 dilihat dari rasio-rasio (komponen) dalam tiap aspek, yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 5.58 Perkembangan rasio-rasio dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 (dalam %)
No
1.
2.
Aspek yang dinilai
Tahun Komponen
Permodalan a. Rasio modal sendiri terhadap total aset b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko c. Rasio kecukupan modal sendiri
2009
2010
2011
17,22
13,49
11,81
19,42
38,70
34,24
61,97
59,47
57,03
29,28
32,12
30,68
3,41
1,20
1,17
0,00
0,00
0,00
100
39
37
Kualitas Aktiva Produktif a. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan b. Rasio pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan c. Rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah d. Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124 Tabel 5.58 Perkembangan rasio-rasio dari tahun 2009 sampai dengan 2011 (dalam %) (Lanjutan) 3.
4
Manajemen (dinyatakan dengan skor) a. Manajemen umum
3,00
3,00
3,00
b. c. d. e.
3,00 1,20 2,70 1,80
3,00 1,20 2,70 1,80
3,00 1,20 2,70 1,80
98,32
97,88
97,64
2159,15
1891,70
1672,23
2,64
2,43
2,53
3,78
11,05
4,07
88,86
89,78
92,83
0,26 0,11 103,00
0,30 0,21 103,62
0,29 0,28 104,97
99,70
99,70
99,75
0,15
0,24
0,33
Kelembagaan Manajemen permodalan Manajemen aktiva Manajemen likuiditas
Efisiensi a. Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto b. Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor c. Rasio efisiensi pelayanan
5.
Likuiditas a. Rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar b. Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima
6.
Kemandirian dan Pertumbuhan a. Rentabilitas aset b. Rentabilitas ekuitas c. Kemandirian operasional
7.
Jatidiri Koperasi a. Rasio Partisipasi Bruto b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125 2. Analisis Penetapan Golongan Tingkat Kesehatan Koperasi Dari rasio yang ada, maka pada tahap berikutnya yakni menganalisis penetapan golongan tingkat kesehatan Koperasi Kredit Makmur dilakukan melalui langkah-langkah berikut: a. Menentukan nilai kredit dan bobot berdasarkan standar perhitungan masing-masing aspek penilaian kesehatan. b. Menghitung skor dari masing-masing aspek penilaian. c. Menjumlahkan skor masing-masing aspek penilaian. d. Memasukkan hasil perhitungan ke dalam tabel penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam. Hasil dari langkah-langkah yang telah dilakukan adalah diketahuinya jumlah skor yang akan dibandingkan dengan penetapan predikat koperasi simpan pinjam atau unit simpan pinjam sebagai berikut: Tabel 5.59 Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Koperasi Skor Predikat 80 < X < 100 Sehat 60 < X < 80 Cukup Sehat 40 < X < 60 Kurang Sehat 20 < X < 40 Tidak Sehat < 20 Sangat Tidak Sehat
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011 Koperasi Kredit Makmur menunjukkan skor dan memiliki predikat penilaian tingkat kesehatan:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126 Tabel 5.60 Predikat Kesehatan Koperasi Kredit Makmur Tahun Jumlah Skor Predikat 2009 52,05 Kurang Sehat 2010 60,75 Cukup Sehat 2011 53,25 Kurang Sehat
Predikat tersebut di peroleh dari penjumlahan skor penilaian yang dapat diuraikan kedalam tabel berikut: Tabel 5.61 Uraian Skor Penilaian Kesehatan Tahun 2009 No Aspek Skor Skor Keterangan . Penilaian Riil Ideal Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset adalah 17,22% (kurang dari 20%) maka nilainya adalah 25, dan skornya adalah 1,50. b. Rasio Modal Sendiri terhadap 1 Permodalan 5,1 15 Pinjaman Diberikan yang Berisiko adalah 19,42% (kurang dari 20%) maka nilainya adalah 10, dan skornya adalah 0,6. c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri adalah 61,97% (lebih dari 8%) maka nilainya adalah 100, dan skornya adalah 3,00.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127 Tabel 5.61 Uraian Skor Penilaian Kesehatan Tahun 2009 (Lanjutan) Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan adalah 29,28% berada di antara 25% hingga 50%, berarti nilainya adalah 50 dan skornya adalah 5,00. b. Rasio Pinjaman Bermasalah Kualitas terhadap Pinjaman Yang Diberikan 2 Aktiva 10,25 25 adalah 3,41% berada di antara 0% Produktif hingga 10%, berarti nilainya adalah 80 dan skornya adalah 4,0. c. Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah adalah 0,00%, berarti nilainya adalah 0 dan skornya adalah 0. d. Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan adalah 100%, berarti nilainya adalah 25 dan skornya adalah 1,25. Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Manajemen Umum diperoleh sebanyak 12 jawaban “Ya” berarti mendapat skor 3,00. b. Manajemen Kelembagaan diperoleh sebanyak 6 jawaban “Ya” berarti mendapat skor 3,00. 3 Manajemen 11,7 15 c. Manajemen Permodalan diperoleh sebanyak 2 jawaban “Ya” berarti mendapat skor 1,20. d. Manajemen Aktiva diperoleh sebanyak 9 jawaban “Ya” berarti mendapat skor 2,70. e. Manajemen Likuiditas diperoleh sebanyak 3 jawaban “Ya” berarti mendapat skor 1,80.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128 Tabel 5.61 Uraian Skor Penilaian Kesehatan Tahun 2009 (Lanjutan) Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Rasio Biaya Operasional Pelayanan terhadap Partisipasi Bruto adalah 98,32% berada pada rentang rasio antara 95% hingga 100%, maka nilainya 50 dengan skor 2. 4 Efisiensi 5 10 b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor adalah 2159,15% berada pada rentang lebih dari 80%, maka nilainya 25 dengan skor 1. c. Rasio Efisiensi Pelayanan adalah 2,64% berada pada rentang kurang dari 5%, maka nilainya 100 dengan skor 2,0. Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Rasio Kas Dan Bank terhadap Kewajiban Lancar adalah 3,78%, berada pada rentang rasio kurang dari 100%, nilainya 25, dengan skor 5 Likuiditas 7,5 15 2,5. b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima adalah 88,86%, berada pada rentang rasio antara 80% hingga 90%, nilainya 100, dengan skor 5. Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Rentabilitas Aset adalah 0,11%, berada pada rentang rasio kurang dari 5%, nilainya 25, dengan skor 0,75. Kemandirian b. Rentabilitas Ekuitas/Modal Sendiri 6 dan 5,5 10 adalah 0,46%, berada pada rentang Pertumbuhan rasio kurang dari 3%, nilainya 25, dengan skor 0,75. c. Kemandirian Operasional adalah 103%, berada pada rentang rasio lebih dari 100%, nilainya 100, dengan skor 4.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129 Tabel 5.61 Uraian Skor Penilaian Kesehatan Tahun 2009 (Lanjutan) Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Rasio Partisipasi Bruto adalah 99,70%, berada pada rentang rasio Jatidiri lebih dari 75%, nilainya 100, 7 7 10 Koperasi dengan skor 7. b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota adalah 0,15%, berada pada rentang rasio kurang dari 5%, nilainya 0, dengan skor 0. Jumlah skor hasil penilaian kesehatan berada pada rentang skor antara 40 Jumlah Skor 52,05 100 hingga 60, berarti termasuk kriteria “KURANG SEHAT”.
Tabel 5.62 Uraian Skor Penilaian Kesehatan Tahun 2010 Aspek Skor Skor No. Keterangan Penilaian Riil Ideal Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset adalah 13,49% (kurang dari 20%) maka nilainya adalah 25, dan skornya adalah 1,50. b. Rasio Modal Sendiri terhadap 1 Permodalan 6,3 15 Pinjaman Diberikan yang Berisiko adalah 38,70% berada pada rentang rasio 30% hingga 40% maka nilainya adalah 30, dan skornya adalah 1,8. c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri adalah 59,47% (lebih dari 8%) maka nilainya adalah 100, dan skornya adalah 3,0.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130 Tabel 5.62 Uraian Skor Penilaian Kesehatan Tahun 2010 (Lanjutan) Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan adalah 32,12% berada di antara 25% hingga 50%, berarti nilainya adalah 50 dan skornya adalah 5,00. b. Rasio Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman Yang Kualitas Diberikan adalah 1,20% berada 2 Aktiva 10,25 25 di antara 0% hingga 10%, Produktif berarti nilainya adalah 80 dan skornya adalah 4,0. c. Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah adalah 0,00%, berarti nilainya adalah 0 dan skornya adalah 0. d. Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan adalah 39%, berada pada rentang rasio lebih dari 30 % berarti nilainya adalah 25 dan skornya adalah 1,25. Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Manajemen Umum diperoleh sebanyak 12 jawaban “Ya” berarti mendapat skor 3,00. b. Manajemen Kelembagaan diperoleh sebanyak 6 jawaban “Ya” berarti mendapat skor 3,00. c. Manajemen Permodalan 3 Manajemen 11,7 15 diperoleh sebanyak 2 jawaban “Ya” berarti mendapat skor 1,20. d. Manajemen Aktiva diperoleh sebanyak 9 jawaban “Ya” berarti mendapat skor 2,70. e. Manajemen Likuiditas diperoleh sebanyak 3 jawaban “Ya” berarti mendapat skor 1,80.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131 Tabel 5.62 Uraian Skor Penilaian Kesehatan Tahun 2010 (Lanjutan) Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Rasio Biaya Operasional Pelayanan terhadap Partisipasi Bruto adalah 97,88% berada pada rentang rasio antara 95% hingga 100%, maka nilainya 50 dengan skor 2. 4 Efisiensi 5 10 b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor adalah 1891,70% berada pada rentang lebih dari 80%, maka nilainya 25 dengan skor 1. c. Rasio Efisiensi Pelayanan adalah 2,43% berada pada rentang kurang dari 5%, maka nilainya 100 dengan skor 2,0. Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Rasio Kas Dan Bank terhadap Kewajiban Lancar adalah 11,05%, berada pada rentang rasio antara 10% hingga 15% , 5 Likuiditas 15 15 nilainya 100, dengan skor 10. b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima adalah 89,78%, berada pada rentang rasio antara 80% hingga 90%, nilainya 100, dengan skor 5. Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Rentabilitas Aset adalah 0,30%, berada pada rentang rasio kurang dari 5%, nilainya 25, dengan skor 0,75. Kemandirian b. Rentabilitas Ekuitas/Modal 6 dan 5,5 10 Sendiri adalah 0,21%, berada Pertumbuhan pada rentang rasio kurang dari 3%, nilainya 25, dengan skor 0,75. c. Kemandirian Operasional adalah 103,62%, berada pada rentang rasio lebih dari 100%, nilainya 100, dengan skor 4.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132 Tabel 5.62 Uraian Skor Penilaian Kesehatan Tahun 2010 (Lanjutan) Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Rasio Partisipasi Bruto adalah 99,70%, berada pada rentang Jatidiri rasio lebih dari 75%, nilainya 7 7 10 Koperasi 100, dengan skor 7. b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota adalah 0,24%, berada pada rentang rasio kurang dari 5%, nilainya 0, dengan skor 0. Jumlah skor hasil penilaian kesehatan berada pada rentang skor Jumlah Skor 60,75 100 antara 60 hingga 80, berarti termasuk kriteria “CUKUP SEHAT”
Tabel 5.63 Uraian Skor Penilaian Kesehatan Tahun 2011 Aspek Skor Skor No. Keterangan Penilaian Riil Ideal Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset adalah 11,81% (kurang dari 20%) maka nilainya adalah 25, dan skornya adalah 1,50. b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko 1 Permodalan 6,3 15 adalah 34,24% berada pada rentang rasio 30% hingga 40% maka nilainya adalah 30, dan skornya adalah 1,8. c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri adalah 57,03% (lebih dari 8%) maka nilainya adalah 100, dan skornya adalah 3,00.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133 Tabel 5.63 Uraian Skor Penilaian Kesehatan Tahun 2011 (Lanjutan) Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan adalah 30,68% berada di antara 25% hingga 50%, berarti nilainya adalah 50 dan skornya adalah 5,00. b. Rasio Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan Kualitas adalah 1,17% berada di antara 0% 2 Aktiva 10,25 25 hingga 10%, berarti nilainya adalah Produktif 80 dan skornya adalah 4,0. c. Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah adalah 0,00%, berarti nilainya adalah 0 dan skornya adalah 0. d. Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan adalah 37%, berada pada rentang rasio lebih dari 30 % berarti nilainya adalah 25 dan skornya adalah 1,25. Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Manajemen Umum diperoleh sebanyak 12 jawaban “Ya” berarti mendapat skor 3,00. b. Manajemen Kelembagaan diperoleh sebanyak 6 jawaban “Ya” berarti mendapat skor 3,00. 3 Manajemen 11,7 15 c. Manajemen Permodalan diperoleh sebanyak 2 jawaban “Ya” berarti mendapat skor 1,20. d. Manajemen Aktiva diperoleh sebanyak 9 jawaban “Ya” berarti mendapat skor 2,70. e. Manajemen Likuiditas diperoleh sebanyak 3 jawaban “Ya” berarti mendapat skor 1,80.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134 Tabel 5.63 Uraian Skor Penilaian Kesehatan Tahun 2011 (Lanjutan) Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Rasio Biaya Operasional Pelayanan terhadap Partisipasi Bruto adalah 97,64% berada pada rentang rasio antara 95% hingga 100%, maka nilainya 50 dengan skor 2. 4 Efisiensi 5 10 b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor adalah 1672,23% berada pada rentang lebih dari 80%, maka nilainya 25 dengan skor 1. c. Rasio Efisiensi Pelayanan adalah 2,53% berada pada rentang kurang dari 5%, maka nilainya 100 dengan skor 2,0. Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Rasio Kas Dan Bank terhadap Kewajiban Lancar adalah 4,07%, berada pada rentang rasio kurang dari 10% , nilainya 25, dengan skor 5 Likuiditas 7,5 15 2,5. b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima adalah 92,83%, berada pada rentang rasio lebih dari 90%, nilainya 100, dengan skor 5. Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Rentabilitas Aset adalah 0,29%, berada pada rentang rasio kurang dari 5%, nilainya 25, dengan skor 0,75. Kemandirian b. Rentabilitas Ekuitas/Modal Sendiri 6 dan 5,5 10 adalah 0,28%, berada pada rentang Pertumbuhan rasio kurang dari 3%, nilainya 25, dengan skor 0,75. c. Kemandirian Operasional adalah 104,97%, berada pada rentang rasio lebih dari 100%, nilainya 100, dengan skor 4.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135 Tabel 5.63 Uraian Skor Penilaian Kesehatan Tahun 2011 (Lanjutan) Skor riil yang ada, merupakan penjumlahan yang berasal dari: a. Rasio Partisipasi Bruto adalah 99,75%, berada pada rentang rasio Jatidiri lebih dari 75%, nilainya 100, dengan 7 7 10 Koperasi skor 7. b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota adalah 0,33%, berada pada rentang rasio kurang dari 5%, nilainya 0, dengan skor 0. Jumlah skor hasil penilaian kesehatan berada pada rentang skor antara 60 Jumlah 53,25 100 hingga 80, berarti termasuk kriteria Skor “KURANG SEHAT”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, tingkat kesehatan Koperasi Kredit Makmur, Magelang berdasar Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil
dan
Menengah
Republik
Indonesia
No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 selama tahun 2009 sampai tahun 2011 dapat disimpulkan pada tahun 2009 predikat tingkat kesehatan Koperasi Kredit Makmur adalah “Kurang Sehat”, pada tahun 2010 “Cukup Sehat” serta pada tahun 2011 predikat tingkat kesehatan Koperasi Kredit Makmur adalah “Kurang Sehat”.
B. Keterbatasan Penelitian Berdasarkan data yang diperoleh dari Koperasi Kredit Makmur, terdapat keterbatasan penelitian, yaitu: 1. Tidak terdapat penjelasan laporan keuangan yang disajikan sehingga tidak dapat menelusur secara rinci. 2. Laporan keuangan yang disajikan tidak terdapat rincian khusus mengenai pinjaman kurang lancar, pinjaman yang diragukan dan pinjaman macet yang digunakan untuk mengetahui jumlah pinjaman bermasalah.
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137 C. Saran Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang ada maka peneliti mengajukan beberapa saran, sebagai berikut: 1. Bagi Koperasi a. Semakin meningkatkan ketelitian penyusunan laporan keuangan. b. Menyajikan penjelasan laporan keuangan yang terinci untuk menunjukkan transparansi ke anggota dan pihak lain yang berkepentingan. c. Menyertakan rincian khusus mengenai pinjaman kurang lancar, pinjaman yang diragukan dan pinjaman macet. d. Mengikuti perkembangan perubahan-perubahan baik Undang – Undang yang mengatur tentang perkoperasian maupun Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia yang berlaku untuk memudahkan dalam mengevaluasi. e. Melibatkan pihak yang independen untuk menilai kesehatan Koperasi Kredit Makmur. f. Koperasi Kredit Makmur harus lebih giat mempromosikan dirinya agar jumlah anggota bertambah. g. Memperkecil risiko pinjaman bermasalah seperti kemungkinan pinjaman macet bahkan tidak tertagih dengan terus berupaya memotivasi anggota yang kreditnya bermasalah agar membayar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138 angsuran dan bunga pinjaman sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. h. Mengupayakan adanya cadangan risiko dalam laporan keuangan sebagai suatu bentuk antisipasi dari Koperasi yang berguna untuk menutup kerugian apabila terjadi pinjaman macet atau tidak tergagih. i. Meningkatkan peran manajemen dalam pengelolaan koperasi khususnya dari segi manajemen permodalan, manajemen aktiva dan manajemen likuiditas. Dari manajemen permodalan yang diperlu diperhatikan adalah tingkat pertumbuhan modal sendiri setidaknya sama atau lebih besar dari tingkat pertumbuhan aset serta meningkatkan minimal 10% simpanan dan simpanan berjangka koperasi dari tahun sebelumnya. Dari manajemen atktiva yang perlu diperhatikan adalah tingkat pengembalian pinjaman minimal sebesar 90% dari pinjaman yang diberikan. Dari manajemen likuiditas yang perlu diperhatikan adalah Koperasi Kredit Maksmur harus memiliki kebijaksanaan tertulis mengenai pengendalian kewajiban (hutang) yang dimilikinya. j. Menekan jumlah beban usaha yang jumlahnya terlalu tinggi dibanding jumlah SHU yang diberikan kepada anggota. Harapannya anggota dapat memperoleh sisa hasil usaha yang lebih tinggi dan semakin merasa memiliki koperasinya selain itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139 meningkatkan kepercayaan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada anggota dan masyarakat di sekitarnya. 2. Bagi peneliti selanjutnya, karena penelitian ini belum cukup kuat dalam aspek permodalan dan aspek kualitas aktiva produktif yang disebabkan jumlah skor yang tergolong kecil, serta keterbatasan data yang ada, tanpa harus mengesampingkan kelima aspek yang lain maka sebaiknya peneliti selanjutnya dapat menelusur lebih rinci dan melengkapi ketersediaan data demi kelancaran skripsi atau tugas akhir yang dibuat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Hendar. (2010). Manajemen Perusahaan Koperasi Pokok-pokok Pikiran mengenai Manajemen dan Kewirausahaan Koperasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Khafid, Muhammad,dkk.(2010). “Analisis PSAK No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Usaha pada KPRI”. Jurnal Dinamika Akuntasi. Vol.2. No 1. 1 Maret. 37-45 Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia. (2006). Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 19.5/Per/M.KUKM/VIII/2006 Tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi Indonesia. Jakarta. Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia. (2008). Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. Jakarta. Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia. (2009). Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. Jakarta. Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. (2001). Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi. Jakarta: Kantor Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. Presiden Republik Indonesia. (1992). Undang Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.Pemerintah Republik Indonesia.Jakarta.
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141 Raharjo, Laurensia R. (2011). “Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Studi Kasus pada Koperasi Kredit Harapan Bahagia, Jakarta Pusat”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Rudianto. (2010). Erlangga.
Akuntansi Koperasi Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. (2001) Koperasi: Teori dan Praktik. Jakarta: Penerbit Erlangga. Situmorang, Erita Marsaulina. (2001). “Analisis Kesehatan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Sesuai dengan SK Menkop, Pengusaha Kecil dan Menengah RI No. 194/KEP/M/IX/1998 Studi Kasus pada Koperasi Kredit/ CU Mandiri Kotamadya Tebingtinggi di Propinsi Sumatera Utara”. Skripsi. Yogyakarta:Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Sudarsono dan Edilius. (2004). Manajemen Koperasi Indonesia.. Jakarta: PT Rineka Cipta Sukasih, Ni Ketut. Agustus. (2006). “Analisis Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Di Kota Denpasar”. Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Wicaksana. Vol.15. No 2. Supardiyono, YP., YFM.Gien Agustinawansari dan Yusef Widya Karsana. 2010. Panduan Penulisan Skripsi Program Studi Akuntansi. Universitas Sanata Darma, Yogyakarta. Umar, Husein. (2003). BPFE-Yogyakarta.
Metode Riset Akuntansi Terapan. Yogyakarta:
Widiyanti, Ninik. (2004). Manajemen Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143 Lampiran 1 :Laporan Neraca KOPERASI KREDIT/ CU MAKMUR NERACA 31 DESEMBER 2009 s.d 31 DESEMBER 2011 (dalam rupiah) URAIAN 2009 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Pinjaman yang diberikan Jumlah Aset Lancar
2011
153.591.608 154.044.823 65.008.623 4.345.756.582 4.430.635.449 4.902.291.449 4.499.348.190 4.584.680.272 4.967.300.072
ASET TIDAK LANCAR Investasi jangka panjang Aset tetap Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Nilai buku aset tetap Jumlah Aset Tidak Lancar
634.154.627 634.154.627 637.410.627 (230.115.911) (278.585.327) (321.163.231) 355.569.300 316.247.396 404.038.716 364.869.300 328.047.396
TOTAL ASET
4.903.386.906 4.949.549.572 5.295.347.468
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Simpanan Dana pembagi SHU Hutang Pajak Jumlah kewajiban jangka pendek
4.053.764.338 1.387.570.855 1.584.901.841 3.884.190 5.362.170 10.724.340 1.605.100 1.655.000 1.053.883 4.059.253.628 1.394.588.025 1.596.680.064
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Jumlah Kewajiban
2.887.154.959 3.073.124.256 4.059.253.628 4.281.742.984 4.669.804.320
EKUITAS Simpanan pokok Simpanan wajib Simpanan sukarela Simpanan kapitalisasi Donasi Tanggung renteng Cadangan koperasi SHU tahun berjalan Jumlah Ekuitas
9.300.000
77.875.000 539.470.000 9.490.000 158.433.304 588.000 47.047.084 11.229.890 844.133.278
11.800.000
76.675.000 514.655.000
77.705.000 457.125.500
588.000 13.840.825 49.018.952 13.028.811 667.806.588
588.000 25.004.850 51.624.714 13.495.084 625.543.148
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 4.903.386.906 4.949.549.572 5.295.347.468
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144 Lampiran 2: Laporan Realisasi Pendapatan dan Biaya KOPERASI KREDIT/ CU MAKMUR REALISASI PENDAPATAN DAN BIAYA PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 s.d 31 DESEMBER 2011 (dalam rupiah) Realisasi Keterangan 2009 2010 2011 Pendapatan Operasional 602.320.859 565.474.084 548.528.027 Jasa Simpan Pinjam 10.859.925 11.032.625 Adm. Pinjaman 3.353.990 5.253.235 Adm. Keterlambatan 1.821.622 1.765.867 1.411.427 Pendapatan Lain-Lain 604.142.481 581.453.866 566.225.314 Jumlah Pendapatan Operasional Beban Operasional Beban bunga Beban perkoperasian Beban manajemen Jumlah Beban Operasional SHU sebelum pendapatan (beban) diluar usaha Pendapatan (beban) diluar usaha SHU sebelum pajak Pajak SHU setelah pajak
254.265.398 227.284.370 60.791.700 62.316.800 277.126.615 277.773.029 592.183.713 567.374.199
282.787.297 14.200.000 254.471.134 551.458.431
11.958.768
14.079.667
14.766.883
876.222
604.144
450.576
12.834.990 12.834.990
14.683.811 1.655.000 13.028.811
15.217.459 1.722.375 13.495.084
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145 Lampiran 3: Laporan Klasifikasi Pencairan Pinjaman Tahun 2009, Tahun 2010 Dan Tahun 2011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146 Lampiran 4: Data Pinjaman Diberikan yang Berisiko, Data Pinjaman Bermasalah, Data jumlah biaya karyawan ( Gaji Karyawan )
Data Pinjaman Diberikan yang Berisiko No. Tahun Pinjaman Diberikan yang Berisiko 1
2009
4.345.756.582
2
2010
1.725.764.475
3
2011
1.827.021.475
Sumber: Koperasi Kredit Makmur Data Pinjaman Bermasalah No.
Tahun
Lalai < 12 bulan
Lalai >12 bulan
1
2009
2
2010
7.926.606
45.419.431
53.346.037
3
2011
18.602.500
38.938.600
57.541.100
3,41 % dari jumlah pinjaman diberikan yang berisiko
Sumber: Koperasi Kredit Makmur Data Jumlah Biaya Karyawan ( Gaji Karyawan ) No. Tahun Gaji Karyawan 1
2009
114.616.700
2
2010
107.557.000
3
2011
124.024.600
Sumber: Koperasi Kredit Makmur
Total 148.190.299
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147 Lampiran 5: Perhitungan Perubahan Komponen Aspek Tingkat Kesehatan KSP Perhitungan perubahan masing-masing komponen dari aspek kesehatan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam a. Perubahan Komponen Aspek Permodalan 1. Penurunan Modal sendiri tahun 2009 – 2010 Rp 667.806.588 – Rp 844.133.278 = Rp (176.326.690) 2. Penurunan Modal sendiri tahun 2010 - 2011 Rp 625.543.148 – Rp 667.806.588 = Rp( 42.263.440) 3. Kenaikan Total Aset tahun 2009 - 2010 Rp 4.949.549.572 – Rp 4.903.386.906
= Rp 46.162.666
0,94%
4. Kenaikan Total Aset tahun 2010 - 2011 Rp 5.295.347.468 - Rp 4.949.549.572
= Rp 345.797.896
6,99% 5. Penurunan Pinjaman berisiko tahun 2009 - 2010 Rp 1.725.764.475 - Rp4.345.756.582
= Rp (2.619.992.107)
6. Kenaikan Pinjaman berisiko tahun 2010 – 2011 Rp 1.827.021.475 – Rp 1.725.764.475 5,87%
= Rp 101.257.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148 b. Perubahan Komponen Aspek Kualitas Aktiva Produktif 1. Kenaikan Pinjaman diberikan tahun 2009-2010 Rp 4.430.635.449 – Rp 4.345.756.582
= 84.878.867
2. Kenaikan Pinjaman diberikan tahun 2009-2011 Rp 4.902.291.449 – Rp 4.430.635.449= Rp 471.656.000
3. Penurunan pinjaman bermasalah 2009-2010 Rp 53.346.037 – Rp 148.190.299 = Rp (94.844.262) 4. Kenaikan pinjaman bermasalah 2010-2011 Rp 57.541.100 – Rp 53.346.037= Rp 4.195.063
5. Kenaikan cadangan risiko 2009-2010 Rp 13.840.825 – 0 = 13.840.825 6. Kenaikan cadangan risiko 2010-2011 Rp 25.004.850 – Rp 13.840.825 = Rp 11.164.025
7. Kenaikan pinjaman pada anggota 2009-2010 Rp 1.422.910.000 – Rp 1.272.263.600= Rp 170.646.400
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149 8. Kenaikan pinjaman pada anggota 2010-2011 Rp 1.504.094.350 – Rp 1.422.910.000 = Rp 81.184.350
c. Perubahan Komponen Aspek Efisiensi 1. Penurunan beban operasi anggota 2009-2010 Rp 567.374.199 – Rp 592.183.713 = Rp (24.809.514) 2. Penurunan beban operasi anggota 2010-2011 Rp 551.458.431 – Rp 567.374.199 = Rp (15.915.768) 3. Penurunan partisipasi bruto 2009-2010 Rp 579.687.999 – Rp 602.320.859 = Rp (22.632.860) 4. Penurunan partisipasi bruto 2010-2011 Rp 564.813.887 – Rp 579.687.999 = Rp (14.874.112) 5. Kenaikan bebab usaha 2009-2010 Rp 277.773.029 – Rp 277.126.615 = Rp 646.414
6. Penurunan beban usaha 2010-2011 Rp 254.471.134 – Rp 277.773.029 = Rp (23.301.895) 7. Kenaikan SHU kotor 2009-2010 Rp 14.683.811 – Rp 12.834.990 = Rp 1.848.821
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150 8. Kenaikan SHU kotor 2010-2011 Rp 15.217.459 – Rp 14.683.811 = Rp 533.648
9. Penurunan biaya karyawan 2009-2010 Rp 107.557.000 – Rp 114.616.700 = Rp (7.059.700) 10. Kenaikan biaya karyawan 2010-2011 Rp 124.024.600 – Rp 107.557.000 = Rp 16.467.600
d. Perubahan Komponen Aspek Likuiditas 1. Kenaikan Kas + Bank tahun 2009-2010 Rp 154.044.823 – Rp 153.591.608= Rp 453.215
2. Penurunan Kas + Bank tahun 2010-2011 Rp 65.008.623 – Rp 154.044.823= Rp (89.036.200) 3. Penurunan Kewajiban Lancar tahun 2009-2010 Rp 1.394.588.025 – Rp 4.059.253.628= Rp (2.664.665.603) 4. Kenaikan Kewajiban Lancar tahun 2010-2011 Rp 1.596.680.064 – Rp 1.394.588.025= Rp 202.092.039
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151 5. Kenaikan Dana yang diterima tahun 2009-2010 Rp 4.934.865.761 – Rp 4.890.551.916= Rp 44.313.845
6. Kenaikan Dana yang diterima tahun 2010-2011 Rp 5.280.798.501 – Rp 4.934.865.761= Rp 345.932.740
e. Perubahan Komponen Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan 1. Kenaikan SHU bagian anggota tahun 2009-2010 Rp 3.908.643 – Rp 3.850.497=Rp 58.146
2. Kenaikan SHU bagian anggota tahun 2010-2011 Rp 4.048.525 –Rp 3.908.643= Rp 139.882
3. Kenaikan partisipasi neto tahun 2009-2010 Rp 352.403.629 – Rp 348.055.461 = Rp 4.348.168
4. Penurunan partisipasi neto tahun 2010-2011 Rp 282.026.590- Rp 352.403.629 = Rp (70.377.039)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152 5. Kenaikan beban usaha + beban perkoperasian tahun 2009-2010 Rp 340.089.829 – Rp 337.918.315 = Rp 2.171.514
6. Penurunan beban usaha + beban perkoperasian 2010-2011 Rp 268.671.134 – Rp 340.089.829 = Rp (71.418.695)
f. Perubahan Komponen Aspek Jatidiri Koperasi 1. Penurunan pendapatan tahun 2009-2010 Rp 581.453.866 – Rp 604.142.481 = Rp(22.688.615) 2. Penurunan pendapatan tahun 2010-2011 Rp 566.225.314 – Rp 581.453.866 = Rp (15.228.552) 3. Kenaikan PEA 2009-2010 Rp 3.908.643 – Rp 3.850.497 = Rp 58.146
4. Kenaikan PEA 2010-2011 Rp 4.048.525 – Rp 3.908.643= Rp 139.882
5. Penurunan simpanan pokok 2009-2010 Rp 76.675.000 – Rp 77.875.000 = Rp (1.200.000)
6. Kenaikan simpanan pokok 2010-2011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153 Rp 77.705.000 – Rp 76.675.000 = Rp 1.030.000
7. Penurunan simpanan wajib 2009-2010 Rp 514.655.000 – Rp 539.470.000 = Rp (24.815.000) 8.
Penurunan simpanan wajib 2010-2011 Rp 457.125.500 – Rp 514.655.000 = Rp (57.529.500)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
154 Lampiran 6 : Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 dan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189 Lampiran 7 : Perhitungan untuk beberapa data
Dana yang diterima Total Pasiva – SHU tahun berjalan – Hutang Pajak 2009 2010 2011 Total Pasiva 4.903.386.906 4.949.549.572 5.295.347.468. Dikurangi: SHU tahun berjalan 11.229.890 13.028.811 13.495.084 Hutang Pajak 1.605.100 1.655.000 1.053.883 Dana yang diterima 4.890.551.916 4.934.865.761 5.280.798.501 SHU Bagian Anggota Tahun
SHU setelah Pajak
2009 2010 2011
12.834.990 13.028.811 13.495.084
Persentase SHU Bagian Anggota (%) 7 11 13
SHU Bagian Anggota (axb) 898.449 1.433.169 1.754.361
Partisipasi Neto
Partisipasi Bruto Beban Bunga Partisipasi Neto
Partisipasi Bruto – Beban Bunga 2009 2010 602.320.859 579.687.999 254.265.398 227.284.370 348.055.461 352.403.629
2011 564.813.887 282.787.297 282.026.590
Partisipasi Bruto Jasa simpan pinjam Adm. Pinjaman Adm. Keterlambatan Partisipasi Bruto
2009 2010 2011 602.320.859 565.474.084 548.528.027 10.859.925 11.032.625 3.353.990 5.253.235 602.320.859 579.687.999 564.813.887
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190