PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun oleh : Ditya Intan Kusuma NIM : 111434017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk :
Tuhan yang Maha Esa Orangtuaku tersayang Budi Wiyatno dan Setya Mardi Rahayuningsih Adik-adik tersayang Shella, Igor, dan Figo Keluarga besar tersayang Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Biologi Sahabat-sahabatku Pendidikan Biologi 2011 Kekasihku Ryan Putranda Kristianto Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Sabar
dalam
mengatasi
kesulitan
dan
bertindak
bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama
Bersabar, berusaha, dan bersyukur Bersabar dalam berusaha Berusaha dengan tekun dan pantang menyerah
Dan bersyukur atas apa yang telah diperoleh
Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan entah mereka menyukainya atau tidak
(Aldus Huxley)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM
Ditya Intan Kusuma Universitas Sanata Dharma 2015 Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Guru Biologi di SMA Negeri 11 Yogyakarta, didapatkan adanya berbagai masalah seperti nilai rata-rata kelas hanya 66,3%. Selain itu motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran tergolong sangat rendah. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X A SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi ekosistem dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu siklus I dengan tiga kali pertemuan dan siklus II dengan tiga kali pertemuan. Pada setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu 1) Perencanaan 2) Pelaksanaan 3) Pengamatan 4) Refleksi. Pengumpulan data didapatkan dari hasil penilaian pre-test, post-test, lembar observasi, dan kuisioner. Subyek penelitian adalah 32 siswa kelas X A SMA Negeri 11 Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Untuk hasil belajar siswa aspek kognitif meningkat dari rata-rata 78,75 pada siklus I menjadi 82,5 pada siklus II. Sedangkan persentase siswa yang mencapai nilai KKM meningkat dari 59,37% menjadi 100%. Hasil belajar siswa aspek afektif adalah 100% tinggi pada siklus I maupun siklus II. Motivasi siswa pada siklus I adalah 59,37% dan pada siklus II adalah 81,25% tinggi. Data yang diperoleh menunjukkan indikator yang ingin dicapai telah memenuhi target yaitu 76 untuk nilai rata-rata, 75% untuk ketuntasan KKM, 70% untuk nilai afektif siswa, dan 70% untuk motivasi minimal tinggi siswa. Berdasarkan data, dapat disimpulkan bahwa Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas X A SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi Ekosistem.
Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif, Snowball Throwing, Motivasi, Hasil Belajar, Ekosistem.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT IMPLEMENTATION COOPERATIVE LEARNING OF SNOWBALL THROWING TO INCREASE MOTIVATION AND STUDENT LEARNING RESULT CLASS X SENIOR HIGH SCHOOL 11 OF YOGYAKARTA ON ECOSYSTEM FIELD Ditya Intan Kusuma Sanata Dharma University 2015 Based on observations and interviews with Biology teacher at Senior High School 11 Yogyakarta, the researcher found that the class average score was 66,3%. Besides that, students motivation in class were far from the students learning expectation. The research was conducted to increase of motivation and learning outcomes at classroom X A SMA Negeri 11 Yogyakarta on the subject Ecosystem by implementating cooperative learning of Snowball Throwing methods. Classroom action research was conducted in two cycles, three meetings in the first phase and three meetings in the second phase. Each cycle consists of 4 stages. 1) Planning 2) Implementation 3) Observation 4) Reflection. The data was collected from pre-test, post-test grading results, observation worksheets, and questionnaire filled in forms. The research subject is 32 students class X A Senior High School 11 Yogyakarta. The research result is showing there’s motivation increase and student learning result. For cognitive aspect of student learning result increase from the average 78,75 on cycle 1 be 82,5 on cycle II. While student percentation who reach score of KKM increase from 59,73% be 100%. The afective aspect of student learning result is 100% (high) on cycle I as well as cycle II. Student motivation on cycle I is 59,73% and on cycle II is 81,25% (high). The data obtainable show indicator what’s want to reach is target completely is 76 for average score, 75% for KKM completely, 70% for student afective score and 70% for student high min motivation. Based of data, can be conclusing that Snowball Throwing Method can be increase motivation and student biology learning result class X A Senior High School 11 Yogyakarta on ecosystem field.
Keyword
: Cooperative Learning, Snowball Throwing, Motivation, Learning Result, ecosystem.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat dan kasih-Nya yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
Snowball
Throwing
Untuk
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta Pada Materi Ekosistem”. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program studi Pendidikan Biologi. Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada 1. Tuhan yang Maha Esa yang selalu memberi rahmat kehidupan, penyertaan, dan memberkatiku sepanjang waktu. 2. Papaku Budi Wiyatno dan mamaku Setya Mardi Rahayuningsih yang telah memberikan dorongan semangat serta perhatian sehingga aku dapat sampai sekolah ke jenjang ini. 3. Ibu Dra Maslichah Asy’ari, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah sabar menghadapi saya selama bimbingan dan berkenan meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 4. Ibu Titi Dwi Kurniasih S.Pd. selaku guru biologi SMA Negeri 11 Yogyakarta yang telah membantu dalam pelaksanaaan penelitian dan membimbing saya. 5. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Biologi Pak Tri, Bu Luisa, Romo Wir, Bu Ika, Bu Nana, Bu Wiwid, Pak Suthardi, dan segenap Staff Sekretariat JPMIPA Sanata Dharma yang telah mendukung penulisan skripsi ini secara tidak langsung. 6. Adik-adikku Shella Mekaria, Igor Gadira, dan Figo Catur Palusa yang telah memberikan semangat untuk penulisan skripsi ini. 7. Kekasihku Ryan Putranda Kristianto yang telah memberikan semangat dan membantu dalam penulisan skripsi ini x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................... iv HALAMAN MOTTO ................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................... vii ABSTRAK.................................................................................................................. viii ABSTRACT ................................................................................................................. ix KATA PENGANTAR ................................................................................................... x DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 5 C. Batasan Masalah ................................................................................................... 6 D. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 7 E. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................... 9 A. Belajar dan Pembelajaran ...................................................................................... 9 B. Motivasi Belajar .................................................................................................. 13 C. Hasil Belajar ....................................................................................................... 20 D. Pembelajaran Kooperatif ..................................................................................... 27 E. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing ................................... 33 F. Pembelajaran Ekosistem...................................................................................... 37 G. Kajian Empiris .................................................................................................... 38 H. Kerangka Berpikir ............................................................................................... 38
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 41 A. Jenis Penelitian ................................................................................................... 41 B. Setting Penelitian ................................................................................................ 41 C. Rancangan Penelitian .......................................................................................... 42 D. Instrumen Penelitian ........................................................................................... 47 E. Validitas Instrumen ............................................................................................. 52 F. Analisis Data....................................................................................................... 53 G. Indikator Keberhasilan ........................................................................................ 59 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 60 A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................................ 60 B. Hasil Penelitian ................................................................................................... 60 C. Analisis Data....................................................................................................... 76 D. Pembahasan ........................................................................................................ 80 BAB V KESIMPULAN ............................................................................................... 90 A. Kesimpulan ......................................................................................................... 90 B. Saran................................................................................................................... 90 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 92 LAMPIRAN .................................................................................................................. 1
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Penetapan Skor Kuisioner ......................................................................... 51 Tabel 3.2 Kriteria Motivasi Siswa ............................................................................ 52 Tabel 3.3 Kriteria Skor Ketuntasan Individu ........................................................... 53 Tabel 3.4 Kriteria Lembar Observasi Ranah Afektif Siswa .................................... 56 Tabel 3.5 Indikator Keberhasilan Penelitian ............................................................ 57 Tabel 4.1 Hasil Pre-test siswa.................................................................................... 61 Tabel 4.2 Data Kuisioner Motivasi Awal Siswa ...................................................... 62 Tabel 4.3 Hasil Observasi Kelompok Aspek Afektif Siswa Siklus I ...................... 67 Tabel 4.4 Hasil Post-test Siklus I .............................................................................. 68 Tabel 4.5 Data Kuisioner Motivasi Akhir Siswa ..................................................... 72 Tabel 4.6 Hasil Observasi Kelompok Siswa Aspek Afektif Siklus II .................... 73 Tabel 4.7 Hasil Post-test Siklus II ............................................................................. 74 Tabel 4.8 Perbandingan Post-test Siklus I dan Siklus II .......................................... 76 Tabel 4.9 Persentase Aspek Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II .......................... 78
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Observasi Guru Mengajar dan Kondisi Kelas ..................................... 60 Gambar 4.2 Setiap Ketua Kelompok diberikan Materi Pokok ................................ 63 Gambar 4.3 Siswa Membuat Pertanyaan Beserta Jawaban ..................................... 64 Gambar 4.4. Siswa Melemparkan Pertanyaan ke Kelompok lain ........................... 64 Gambar 4.5 Siswa Berdiskusi bersama Kelompoknya ............................................ 64 Gambar 4.6 Siswa bersama Kelompok mempersentasikan Hasil Diskusi ............. 65 Gambar 4.7 Siswa Mengerjakan Post-test Siklus I .................................................. 66 Gambar 4.8 Siswa Membuat Pertanyaan Beserta Jawabannya ............................... 70 Gambar 4.9 Siswa Melempar Bola Mainan yang berisi pertanyaan ....................... 70 Gambar 4.10 Siswa Berdiskusi Menjawab Pertanyaan yang telah dilemparkan oleh Kelompok lain .................................................................................................... 71 Gambar 4.11 Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi ............................................ 71 Gambar 4.12 Peneliti Meriview dan Menjelaskan Materi Pembelajaran ............... 71 Gambar 4.13 Grafik Persentase Motivasi Awal Siswa ............................................ 75 Gambar 4.14 Grafik Persentase Motivasi Akhir Siswa ........................................... 76 Gambar 4.15 Grafik Perbandingan Persentase Motivasi Awal dan Akhir Siswa .. 80 Gambar 4.16 Perbandingan Nilai Kognitif Siklus I dan Siklus II........................... 82 Gambar 4.17 Persentase Aspek Afektif Siklus I dan Siklus II ................................ 85
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Silabus ................................................................................................................... 92 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ....................................................... 95 Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Kunci Jawaban ............................................... 96 Kisi-Kisi .............................................................................................................. 126 Soal Pre-test, post-test, dan Kunci Jawaban ..................................................... 130 Materi Ekosistem ............................................................................................... 150 Lembar Observasi Kelas .................................................................................... 161 Lembar Kuisioner............................................................................................... 164 Data Nilai Pre-test .............................................................................................. 171 Data Nilai Post-test I .......................................................................................... 173 Data Nilai Post-test II......................................................................................... 175 Data Perhitungan Lembar Observasi ................................................................ 177 Data Perhitungan Kuisioner Motivasi Awal dan Akhir ................................... 180 Hasil Post-test I terendah dan tertinggi ............................................................. 184 Hasil Post-test II terendah dan tertinggi ........................................................... 194 Hasil LKS terendah dan tertinggi siklus I pertemuan 1 ................................... 206 Hasil LKS terendah dan tertinggi siklus I pertemuan 2 ................................... 210 Hasil LKS terendah dan tertinggi siklus II pertemuan 1 ................................. 218 Hasil LKS terendah dan tertinggi siklus II pertemuan 2 ................................. 222 Pertanyaan Snowball throwing siklus I............................................................. 230 Pertanyaan Snowball throwing siklus II ........................................................... 232 Hasil Lembar Observasi .................................................................................... 235 Hasil Lembar Kuisioner Motivasi Awal ........................................................... 238 Hasil Lembar Kuisioner Motivasi Akhir .......................................................... 247 Surat Ijin Penelitian dari BAPPEDA ................................................................ 269 Surat Keterangan telah Menyelesaikan Penelitian ........................................... 270
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Menurut Listyarti (2012) pendidikan merupakan sebuah proses sadar dan terencana untuk terus mendorong perubahan serta pembaharuan individu dan sosial untuk
mencapai
mutu
kehidupan
yang
lebih
baik,
dengan
cara
memaksimalkan kemerdekaan pribadi peserta didik, serta membela kondisi kemanusiaan dalam lingkungan sosialnya. Faktor mendasar dalam pendidikan adalah proses “mengada” si anak. Diantaranya adalah sasaran-sasaran sosial, makna-makna, dan nilai-nilai yang terwujud dalam pengalaman sejarah orang dewasa. Selain itu, yang mendasari proses pendidikan adalah metode yang memungkinkan interaksi antara faktor anak dan faktor orang dewasa. Ada banyak hal yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajar mengajar, antara lain guru sebagai fasilitator dan motivator, sarana dan prasarana yang digunakan, dan juga adanya minat dari siswa itu sendiri. Sebagai fasilitator dan motivator, guru memegang peranan yang sangat penting. Peran guru sebagai motivator adalah memberi motivasi kepada siswa agar mereka melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri sesuai dengan tujuan belajar yang ditetapkan oleh kurikulum. Peran guru sebagai fasilitator
adalah
memfasilitasi
siswa
agar
dapat
belajar
dengan
mendayagunakan potensi yang mereka miliki. Cara yang dapat dilakukan oleh 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
guru untuk memfasilitasi siswa antara lain dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memberikan bimbingan pada saat kegiatan belajar (Sardiman, 2004). Inti dari proses pembelajaran tidak lain adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran yakni keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, unsur-unsur dalam proses pembelajaran haruslah memberikan kontribusi yang maksimal pada proses pembelajaran. Salah satu cara untuk memberikan kontribusi maksimal adalah dengan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan dan didukung dengan sarana prasarana lainnya akan sangat membantu siswa untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Faktor lain yang juga dapat mendukung kegiatan belajar mengajar adalah suasana kelas, suasana yang menyenangkan dan tidak monoton. Maka suasana seperti ini akan membuat proses belajar mengajar menjadi menyenangkan bagi siswa. Berdasarkan pengalaman selama masa PPL di SMA Negeri 11 Yogyakarta, diketahui bahwa kegiatan pembelajaran masih menggunakan metode ceramah dengan bantuan media powerpoint. Metode ceramah membuat siswa menjadi kurang aktif selama pembelajaran. Meskipun selama pembelajaran, guru memberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab, namun hanya 5 orang saja yang bertanya sehingga peran guru masih sangat dominan. Siswa hanya mendengarkan penjelasan pelajaran dari guru tanpa adanya aktifitas yang melibatkan siswa untuk aktif. Selain itu, selama proses pembelajaran siswa juga asik sendiri dan menghiraukan penjelasan dari guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
seperti mengobrol dengan teman sebangku hingga menggangu teman nya sampai membuat keributan di kelas. Hal ini menunjukkan bahwa guru masih sebagai teacher center bukan fasilitator. Hasil wawancara dengan guru pamong diketahui bahwa guru terkadang melakukan diskusi secara berkelompok, namun belum maksimal dikarenakan jumlah anggota dalam satu kelompok cukup banyak yaitu sekitar 4 sampai 5 orang sehingga hanya ada beberapa siswa yang aktif dalam mengerjakan tugas kelompok. Berdasarkan hasil ulangan harian biologi pada materi ekosistem kelas X sebelumnya didapatkan nilai rata-rata 66,3 dengan nilai terendah 60 dan tertinggi 85. Berdasarkan ulangan harian biologi yang dilakukan pada materi ekosistem terdapat 37,5 % siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yang telah ditentukan. Sementara 62,5 % siswa memperoleh nilai di bawah KKM yang ditentukan. Secara nasional pembelajaran dianggap tuntas apabila ketercapaian KKM minimal 76 %. Dari data tersebut terlihat bahwa hasil belajar siswa kelas X A masih perlu ditingkatkan. Hal ini disebabkan karena metode pembelajaran yang dipakai oleh guru masih menggunakan metode ceramah sehingga motivasi belajar siswa masih rendah. Metode yang digunakan hampir sama terus menerus di setiap materi pembelajaran maka akan menimbulkan kejenuhan bagi siswa. Setelah mengkaji hasil observasi selama masa PPL di SMA Negeri 11 Yogyakarta, maka peningkatan hasil belajar dapat dilakukan dengan cara memotivasi siswa baik motivasi dari diri siswa sendiri maupun dari luar siswa. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi adalah dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat memiliki minat terhadap proses pembelajaran yang dilakukan di kelas. Biologi sebagai sebuah ilmu alam mengkaji tentang makhluk hidup. Objek biologi bisa diamati secara langsung dan akan lebih bermakna apabila menggunakan metode atau cara yang menyenangkan yang melibatkan siswa dalam berpikir sehingga mudah mendalami materi yang disampaikan dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat mengembangkan keaktifan, minat, kemandirian, dan tanggung jawab, serta menunjang siswa dalam pembelajaran yang bermakna dengan memberikan kemudahan bagi siswa untuk merumuskan dan memahami konsep-konsep yang dianggap sulit. Peserta didik dapat saling mendiskusikan masalah yang dihadapi dengan temannya. Menurut Sugiyanto (2010) pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Salah satu metode kooperatif adalah Snowball Throwing yang diharapkan dapat membantu meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Metode Snowball Throwing berasal dari kata Snowball yang berarti bola salju, sedangkan Throwing artinya melempar. Snowball Throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju. Dalam pembelajaran Snowball Throwing, bola salju merupakan kertas yang berisi pertanyaan yang dibuat oleh siswa kemudian dilempar kepada temannya yang lain untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
dijawab. Menurut Mohib Asrori (2010), Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif (active learning) yang dalam pelaksanaannya banyak melibatkan siswa. Peran guru di sini hanya sebagai pemberi arahan awal mengenai topik pembelajaran dan selanjutnya penertiban terhadap jalannya pembelajaran. Menurut Widodo (2009), Model Pembelajaran Snowball Throwing disebut juga model pembelajaran gelundungan bola salju. Model pembelajaran ini melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari siswa lain dalam bentuk bola salju yang terbuat dari kertas, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. Bertolak dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi Ekosistem”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah penerapan
pembelajaran
kooperatif
tipe
Snowball
Throwing
dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi Ekosistem?”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
C. Batasan Masalah Agar dapat menemukan jawaban dari suatu masalah dengan efisien dan terarah, maka diperlukan suatu batasan masalah yang akan dikaji secara mendalam. Pada penelitian ini, batasan masalahnya adalah sebagai berikut. 1.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X A SMA Negeri 11 Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 32 orang.
2.
Objek penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Kurikulum yang digunakan adalah KTSP. b. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ekosistem dengan Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem dan kompetensi dasar 4.1 Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi. c. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat siswa dalam mempelajari pokok bahasan ekosistem yang diukur melalui angket/kuisioner yang diberikan kepada siswa. d. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aspek kognitif dan aspek afektif, aspek kognitif diketahui melalui hasil tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda, sedangkan aspek afektif diketahui melalui lembar observasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi ekosistem melalui pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini bagi siswa, guru, sekolah, maupun bagi peneliti sendiri adalah sebagai berikut : 1. Manfaat bagi siswa. Membantu siswa dalam memahami materi Ekosistem dengan mudah dan lebih menyenangkan, sehingga motivasi dan hasil belajar siswa dapat meningkat. 2. Manfaat bagi guru Menambah informasi bagi guru mengenai metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. 3. Manfaat bagi sekolah Sebagai masukan untuk mengembangkan metode pembelajaran yang dapat dijadikan arahan dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa khususnya pada materi ekosistem.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
4. Manfaat bagi peneliti Penelitian ini dapat menambah pengetahuan yang berkaitan dengan cara meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi dan dapat dijadikan bekal bagi masa depan sebagai seorang calon pendidik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran 1. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang menghasilkan suatu aktifitas dengan latihan dan pengalaman di sekolah, laboratorium, atau di alam terbuka. Belajar membuat seseorang menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan. Dari belajar yang terus menerus membuat seseorang memperoleh pengalaman, sehingga dapat bereksplorasi, menggali, dan menemukan pemahaman pengetahuan dari belajar. Pada hakikatnya pengetahuan lahir dari fakta-fakta yang ada, sehingga fakta alami yang diperoleh berasal dari alam, dimana alam terus mengalami perubahan dan seiring perubahan alam tersebut pengetahuan terus berkembang setiap zamannya (Djiwandono,2006). Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahanperubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut : “Belajar ialah suatu proses atau usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri
dalam
(Slameto,2010). 9
interaksi
dengan
lingkungannya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah : a. Perubahan terjadi secara sadar Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa
pengetahuannya
bertambah,
kecakapannya
bertambah,
kebiasaannya bertambah (Slameto,2010). b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya seorang anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat menulis menjadi dapat menulis. Perubahan ini berlangsung terus hingga kecakapan menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna. Disamping itu, dengan kecakapan menulis yang telah ia miliki, ia dapat memperoleh kecakapan-kecakapan lain misalnya, dapat menulis surat, menyalin catatan, mengerjakan soal-soal dan sebagainya (Slameto,2010).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri. Misalnya perubahan tingkah laku karena proses kematangan yang terjadi dengan sendirinya karena dorongan dari dalam, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar (Slameto, 2010). d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang bersifat temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, menangis dan sebagainya, tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya kecakapan seorang anak dalam memainkan piano setelah belajar, tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus dimiliki bahkan makin berkembang kalau terus dipergunakan atau dilatih (Slameto,2010)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
e. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku ini terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang akan dicapainya. Dengan demikian perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah kepada tingkah laku yang telah ditetapkannya (Slameto,2010). f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. Sebagai contoh, jika seorang anak telah belajar naik sepeda, maka perubahan yang paling tampak ialah dalam keterampilan naik sepeda itu. Akan tetapi, ia mengalami perubahanperubahan lainnya seperti pemahaman tentang cara kerja sepeda, pengetahuan tentang jenis-jenis sepeda, pengetahuan tentang alat-alat sepeda, cita-cita untuk memiliki sepeda yang bagus, kebiasaan membersihkan sepeda, dan sebagainya. Jadi aspek perubahan satu berhubungan erat dengan aspek lainnya (Slameto,2010).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
2. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran merupakan kegiatan mengatur dan mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar. Faktanya dalam praktik pembelajaran, terdapat interaksi antara guru dengan siswa. Suyono dan Hariyanto (2011) berpendapat bahwa pendekatan pembelajaran berbasis lingkungan berkembang maka definisi belajar juga menyesuaikan diri. Belajar secara umum dapat dimaknai sebagai proses
perubahan
perilaku
akibat
interaksi
individu
dengan
lingkungannya. Dalam kaitannya dengan hikmah pembelajaran yang merupakan pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman yang kemudian dikembangkan dan saling berbagi, sehingga memberikan keuntungan. B. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi merupakan tenaga pendorong bagi seseorang agar memiliki energi atau kekuatan melakukan sesuatu dengan penuh semangat. Motivasi sebagai suatu kekuatan yang mampu mengubah energi dalam diri seseorang dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Hamalik (2006), mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan). Perubahan energi di dalam diri seseorang tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
kemudian membentuk suatu aktivitas nyata dalam berbagai bentuk kegiatan. Motivasi terkait erat dengan kebutuhan. Semakin besar kebutuhan seseorang akan sesuatu yang ingin ia capai, maka akan semakin kuat motivasi untuk mencapainya. Kebutuhan yang kuat terhadap sesuatu akan mendorong seseorang untuk mencapainya dengan sekuat tenaga. Hanya dengan motivasi lah anak didik dapat tergerak hatinya untuk belajar bersama teman-temannya yang lain (Djamarah,2006). 2. Macam-macam Motivasi a. Motivasi Instrinsik Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemauan sendiri. Misalnya anak mau belajar karena ingin menjadi orang berguna bagi nusa, bangsa, dan negara. Oleh karena itu, ia rajin belajar tanpa ada suruhan dari orang lain. Prayitno (2006) menyatakan bahwa di dalam proses belajar, siswa yang termotivasi secara instrinsik dapat dilihat dari kegiatannya yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar karena merasa butuh dan ingin mencapai tujuan belajar sebenarnya. Secara langsung dapat disimpulkan bahwa siswa yang termotivasi secara intrinsik aktifitasnya akan lebih baik bila dibandingkan dengan siswa yang termotivasi secara ekstrinsik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
b. Motivasi Ekstrinsik Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya seorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya agar mendapat peringkat pertama dikelasnya (Daryanto dan Muljo,2012). 3. Komponen Motivasi Komponen motivasi belajar meliputi tiga komponen, yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa tidak ada keseimbangan antara yang ia miliki dan yang ia harapkan. Sedangkan dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan, kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau mencapai tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan merupakan inti dari motivasi. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seseorang atau individu. Tujuan tersebut mengarahkan semua perilaku siswa, dalam hal ini perilaku belajar. Sehubungan dengan itu, maka motivasi menyangkut pemenuhan kebutuhan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Menurut Ali Imron dalam Siregar dan Nara (2011), terdapat enam faktor yang mempengaruhi motivasi dalam proses belajar, meliputi : a. Cita-cita siswa, siswa akan memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika sebelumnya sudah memiliki cita-cita. b. Kemampuan siswa, siswa yang mengetahui kemampuannya pada bidang tertentu akan termotivasi dengan kuat untuk terus menguasai dan mengembangkan kemampuannya di bidang tersebut. c. Kondisi siswa, kondisi fisik dan kondisi psikis siswa akan mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi untuk belajar. d. Kondisi lingkungan siswa, kondisi lingkungan dapat diamati dari lingkungan fisik dan sosial siswa. Faktor lingkungan fisik mempengaruhi kenyamanan siswa saat belajar, sedangkan faktor lingkungan sosial seperti teman sepermainan, keluarga, dan teman kelas yang tidak menunjukkan kebiasaan belajar akan berpengaruh terhadap rendahnya motivasi belajar siswa. e. Unsur-unsur dinamis belajar siswa, dilihat dari upaya memotivasi tersebut dilakukan. Bahan pelajaran, alat bantu belajar, dan suasana belajar dapat mendinamisasikan proses pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa. Menurut Uno (2008), hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Indikatornya meliputi: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar; (5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik. 5. Peranan Motivasi dalam Belajar Siswa di kelas masing-masing membawa sikap dan kebutuhan yang berbeda. Dari kedua hal tersebut dipengaruhi oleh motivasi dan partisipasi pada diri yang terlihat saat siswa mengikuti pelajaran dan interaksi dengan guru atau siswa lainnya. Terdapat dua peranan penting motivasi dalam belajar, peranan pertama adalah sebagai daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan menjamin kelangsungan belajar untuk tercapainya tujuan yang diharapkan. Peranan kedua adalah memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar, sehingga siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi mempunyai dorongan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
yang besar untuk melaksanakan kegiatan belajar (Siregar dan Nara, 2011). 6. Cara membangkitkan Motivasi Belajar Cara logis untuk memotivasi siswa selama pelajaran adalah menghubungkan pengalaman belajar dengan minat siswa. Hal ini menjadi tidak mudah karena ada siswa yang harus menguasai mata pelajaran dasar tetapi siswa tidak berminat terhadap pelajaran tersebut. Maka peran guru sangat besar dalam membangkitkan minat siswa dengan memberi tugas yang berhubungan dengan minat siswa. Minat siswa dapat diamati dari tingkah laku siswa di kelas, bertanya langsung, atau dengan kuisioner. Salah satu cara membangkitkan motivasi belajar siswa ialah dengan menggunakan teknik kerja sama dalam kelompok. Djiwandono (2006), menyatakan bahwa dalam situasi kerja sama setiap individu berusaha untuk memberikan sesuatu yang menguntungkan bagi individu lain maupun pada kelompok. Belajar dalam kelompok akan memperoleh suatu hasil dari kerja sama dan interaksi antar anggota. Hasil belajar dari belajar kelompok juga bervariasi, tergantung pada cara berkomunikasi dan siapa saja yang ada di dalamnya. Pemilihan metode kerja kelompok yang dipilih guru juga turut mempengaruhi hasil. Maka pemilihan metode yang tepat dan sesuai dengan materi maupun kondisi kelas dan siswa akan mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Menggunakan permainan merupakan proses yang menarik bagi siswa, karena suasana yang menarik membuat proses belajar menjadi bermakna secara afektif atau emosional bagi siswa. Sesuatu yang bermakna akan selalu diingat, dipahami, dan dihargai. Membuat suasana persaingan yang sehat di antara siswa maupun kelompok memberikan kesempatan siswa mengukur kemampuan diri sendiri maupun orang lain. Belajar bersaing juga menimbulkan upaya belajar bersungguh-sungguh. Selain menimbulkan persaingan antar siswa, motivasi belajar juga ditimbulkan dari mengembangkan persaingan dengan diri sendiri. Persaingan ini dilakukan dengan memberikan tugas atau ulangan yang dilakukan sendiri untuk mengetahui keberhasilan yang diperoleh selama ini. Uno
(2008)
menjelaskan
beberapa
teknik
yang
dapat
membangkitkan motivasi belajar, seperti menggunakan pernyataan sebagai penghargaan verbal. Pernyataan verbal diberikan kepada siswa sebagai penghargaan terhadap hasil belajar siswa yang baik, seperti pernyataan “Bagus sekali” atau “Hebat”. Pernyataan tersebut selain menyenangkan siswa juga menimbulkan interaksi dan pengalaman pribadi antara guru dengan siswa. Menimbulkan rasa ingin tahu juga merupakan daya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa yang penasaran akan berusaha keras untuk memecahkannya, upaya keras tersebut yang membuat motif belajar siswa bertambah besar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
C. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Ada tiga unsur yang terkandung di dalam proses belajar dan mengajar di antaranya yaitu tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses) belajar mengajar, dan hasil belajar. Hasil belajar sebagai objek penilaian pada hakikatnya menilai penguasaan siswa terhadap tujuan-tujuan instruksional. Hal ini adalah karena isi rumusan tujuan-tujuan instruksional menggambarkan hasil belajar yang harus dikuasai
siswa
berupa
kemampuan-kemampuan
siswa
setelah
menerima atau menyelesaikan pengalaman belajarnya. Ada beberapa pengertian hasil belajar menurut beberapa ahli yaitu menurut Lindgren dalam Suprijono (2009), hasil belajar adalah kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap. Sedangkan menurut Sudjana (2010) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. 2. Cakupan Hasil Belajar Menurut Gagne dalam Suprijono (2009), hasil belajar mencakup : a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengkategorisasi, kemampuan analisis-sintesis faktakonsep
dan
mengembangkan
prinsip-prinsip
keilmuan.
Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitif sendiri. Kemampuan kognitif ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. e. Sikap adalah kemampuan
menerima
atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasikan dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. Adapun aspek-aspek dalam setiap ranah hasil belajar adalah : a. Ranah kognitif menurut Anderson dan Krathwohl dalam Gunawan, dkk (2013) merevisi taksonomi Bloom yang sudah lama digunakan, yaitu :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
1. Mengingat Mengingat
merupakan
usaha
mendapatkan
kembali
pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja didapatkan maupun yang sudah lama didapatkan. Mengingat merupakan dimensi yang berperan penting dalam proses pembelajaran yang bermakna dan pemecahan masalah. Kemampuan ini dimanfaatkan untuk menyelesaikan
berbagai
permasalahan
yang
jauh
lebih
kompleks. Mengingat meliputi mengenali dan memanggil kembali. 2. Memahami/mengerti Memahami/mengerti berkaitan dengan membangun sebuah pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi. Memahami/mengerti berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan dan membandingkan. 3. Menerapkan Menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan atau menyelesaikan permasalahan. Menerapkan berkaitan dengan dimensi pengetahuan prosedural. Menerapkan meliputi
kegiatan
mengimplementasikan.
menjalankan
prosedur,
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
4. Menganalisis Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan dengan memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana keterkaitan tersebut dapat menimbulkan permasalahan. Menganalisis berkaitan dengan proses kognitif memberi atribut dan mengorganisasikan. 5. Mengevaluasi Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang biasanya digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria atau standar ini dapat pula ditentukan sendiri oleh siswa. Standar ini dapat berupa kuantitatif maupun kualitatif serta dapat ditentukan sendiri oleh siswa. Evaluasi meliputi mengecek dan mengkritisi. Mengecek mengarah pada kegiatan pengujian hal-hal yang tidak konsisten atau kegagalan dari suatu operasi atau produk. Mengkritisi berkaitan erat dengan berpikir kritis. 6. Menciptakan Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakkan unsurunsur secara bersama-sama untuk membetuk kesatuan yang koheren dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan suatu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
produk baru dengan mengorganisasikan beberapa unsur menjadi bentuk atau pola yang berbeda dari sebelumnya. Menciptakan sangat berkaitan erat dengan pengalaman belajar siswa pada pertemuan sebelumnya. Meskipun menciptakan mengarah pada proses berpikir kreatif, namun tidak secara total berpengaruh
pada
kemampuan
siswa
untuk
dapat
melaksanakan dan menghasilkan karya yang dapat dibuat oleh semua siswa. Perbedaan menciptakan ini dengan dimensi berpikir kognitif lainnya adalah pada dimensi yang lain seperti mengerti, menerapkan, dan menganalisis siswa bekerja dengan informasi yang sudah dikenal sebelumnya, sedangkan pada menciptakan siswa bekerja dan menghasilkan sesuatu. Menciptakan meliputi menggeneralisasikan dan memproduksi. Menggeneralisasikan merupakan kegiatan merepresentasikan permasalahan
dan
penemuan
alternatif
hipotesis
yang
diperlukan. Menggeneralisasikan ini berkaitan dengan berpikir divergen
yang
Memproduksi
merupakan mengarah
inti pada
dari
berpikir
kreatif.
perencanaan
untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Memproduksi berkaitan erat dengan dimensi pengetahuan yang lain yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognisi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Ranah afektif menurut Kratwohl, Bloom, dkk dalam
25
Winkel
(2009) : 1) Penerimaan :
mencakup kepekaan akan adanya suatu
perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan tersebut, seperti buku pelajaran atau penjelasan yang diberikan oleh guru atau mendengarkan dan memperhatikan jawaban teman sekelas. 2) Partisipasi : mencakup keleraan untuk memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. 3) Penilai/penentu
sikap
:
mencakup
kemampuan
untuk
memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu. 4) Organisasi : mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam hidup. 5) Pembentukan pola hidup : mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan dari materi yang telah dipelajari. c. Ranah psikomorik menurut klasifikasi Simpson dalam Winkel (2009) : 1) Persepsi
:
mencakup
kemampuan
untuk
mengadakan
diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan perbedaan antar ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
2) Kesiapan : terkait dengan konsentrasi dalam menyiapkan diri. 3) Gerak terbimbing : mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan. 4) Gerak yang terbiasa : mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan. 5) Gerak kompleks : mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien. 6) Penyesuaian pola gerak : mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu keterampilan yang telah mencapai kemahiran. 7) Kreativitas : mencakup kemampuan untuk melahirkan polapola yang baru, seluruhnya atas dasar prakasa dan inisiatif sendiri. Dari
beberapa
cakupan
hasil
belajar
diatas
dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil belajar yang dikategorikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
fragmentaris
atau
terpisah,
melainkan
27
komprehensif
(Suprijono,2009). 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Sugihartono (2007), yaitu : a. Faktor Internal : faktor jasmaniah / fisik (fungsi alat indera, fungsi anggota badan, dan kondisi lingkungan fisik lainnya), dan faktor psikologis / psikis (intelegensi, perhatian, minat, motivasi, bakat, serta kepribadian siswa). b. Faktor Eksternal : faktor lingkungan sosial (meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat) dan lingkungan
non
sosial
(lingkungan
alam
dan
lingkungan
instrumental seperti kurikulum). D. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyataan itu, belajar berkelompok secara kooperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu
dan
berlatih
berinteraksi-komunikasi-sosialisasi
karena
kooperatif adalah miniatur dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing. Metode belajar yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
menekankan belajar dalam kelompok heterogen saling membantu satu sama lain, bekerjasama menyelesaikan masalah, dan menyatukan pendapat untuk memperoleh keberhasilan yang optimal baik kelompok maupun individual. Model pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri atas 4-5 orang , siswa heterogen (kemampuan, gender, karakter), ada kontrol dan fasilitas, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut : a. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa b. Menyajikan informasi c. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar d. Membimbing kelompok belajar dan bekerja e. Evaluasi f. Memberikan penghargaan 1. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Elemen-elemen pembelajaran kooperatif menurut Lie (2006) adalah saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka, akuntabilitas individual dan keterampilan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
menjalin hubungan antarpribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan. a) Saling ketergantungan positif Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan yang saling membutuhkan inilah yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif. Saling ketergantungan dapat dicapai melalui : 1) saling ketergantungan mencapai tujuan 2) saling ketergantungan menyelesaikan tugas
3)
saling
ketergantungan
bahan
atau
sumber
4)
saling
ketergantungan peran 5) saling ketergantungan hadiah. b) Interaksi tatap muka Interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam kelompok sehingga mereka dapat berdialog. Dialog tidak hanya dilakukan dengan guru. Interaksi semacam itu sangat penting karena siswa merasa lebih mudah belajar dari sesamanya. Ini juga mencerminkan konsep pengajaran teman sebaya. c) Akuntabilitas individual Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok. Penilaian ditujukan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual. Hasil penilaian secara individual selanjutnya disampaikan oleh guru kepada kelompok agar semua anggota kelompok mengetahui siapa anggota kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan. Nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
kelompok didasarkan atas rata-rata hasil belajar semua anggotanya, karena itu tiap anggota kelompok harus memberikan sumbangan demi kemajuan kelompok. Penilaian kelompok yang didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok secara individual ini yang dimaksud dengan akuntabilitas individual. d) Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi Keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman,
mengkritik
ide
dan
bukan
mengkritik
teman,
berani
mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi (interpersonal relationship) tidak hanya diasumsikan tetapi secara sengaja diajarkan. Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan antar pribadi akan memperoleh teguran dari guru juga dari sesama siswa. 2. Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dengan Pembelajaran Tradisional Dalam pembelajaran tradisional dikenal pula belajar kelompok, meskipun demikian, ada sejumlah perbedaan esensial antara kelompok belajar kooperatif dengan kelompok belajar tradisional. Berikut perbedaan antara pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran tradisional : Kelompok Belajar Kooperatif : a. Adanya saling ketergantungan positif, saling membantu dan saling memberikan motivasi sehingga ada interaksi promotif. b. Adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi pelajaran tiap anggota kelompok. Kelompok diberi umpan balik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
tentang hasil belajar para anggotanya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan. c. Kelompok belajar heterogen, baik dalam kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, etnik, dan sebagainya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan. d. Pimpinan kelompok dipilih secara demokratis atau bergilir untuk memberikan pengalaman memimpin bagi para anggota kelompok. e. Keterampilan sosial yang diperlukan dalam kerja gotong royong seperti kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, mempercayai orang lain, dan mengelola konflik secara langsung diajarkan. f. Pada saat belajar kooperatif sedang berlangsung, guru terus melakukan pemantauan melalui observasi dan melakukan intervensi jika terjadi masalah dalam kerja sama antar anggota kelompok. g. Guru memperhatikan secara langsung proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar. h. Penekanan tidak hanya pada penyelesaian tugas tetapi juga hubungan interpersonal (hubungan antar pribadi yang saling menghargai).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Kelompok Belajar Tradisional : a. Guru sering membiarkan adanya siswa yang mendominasi kelompok atau menggantungkan diri pada kelompok. b. Akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas-tugas sering diborong oleh salah seorang anggota kelompok, sedangkan anggota kelompok lainnya hanya ‘enak-enak saja’ di atas keberhasilan temannya yang dianggap ‘pemborong’. c. Kelompok belajar biasanya homogen. d. Pemimpin kelompok sering ditentukan oleh guru atau kelompok dibiarkan untuk memilih pemimpinnya dengan cara masing-masing. e. Keterampilan sosial sering tidak diajarkan secara langsung. f. Pemantauan melalui observasi dan intervensi sering dilakukan oleh guru pada saat belajar kelompok sedang berlangsung. g. Guru sering tidak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar. h. Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas.
3. Keuntungan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Ada banyak nilai pembelajaran kooperatif diantaranya adalah : a. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial. b. Memungkinkan
para
siswa
saling
belajar
mengenai
sikap,
keterampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan. c. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
d. Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen. e. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois. f. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. g. Berbagai keterampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan. h. Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia. i.
Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif.
j.
Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik.
k. Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama dan orientasi tugas.
E. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing berasal dari kata Snowball yang berarti bola salju, sedangkan Throwing artinya melempar. Snowball Throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju. Dalam pembelajaran Snowball Throwing, bola salju merupakan kertas yang berisi pertanyaan yang dibuat oleh siswa kemudian dilempar kepada temannya sendiri untuk dijawab. Menurut Asrori (2010), Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
(activelearning) yang dalam pelaksanaannya banyak melibatkan siswa. Peran guru di sini hanya sebagai pemberi arahan awal mengenai topik pembelajaran dan selanjutnya penertiban terhadap jalannya pembelajaran. Menurut Rachmad Widodo (2009), Model Pembelajaran Snowball Throwing disebut juga model pembelajaran gelundungan bola salju. Model pembelajaran ini melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari siswa lain dalam bentuk bola salju yang terbuat dari kertas, dan menyampaikan pesan tersebut kepada kelompok lain. Menurut Aris Sohimin (2014), Pembelajaran dengan model Snowball Throwing, menggunakan tiga penerapan pembelajaran antara lain : pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas melalui pengalaman nyata (constructivism), pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri (inquiry), pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari “bertanya”
dari
bertanya
siswa
dapat
menggali
informasi,
mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui. Di dalam model pembelajaran Snowball Throwing strategi memperoleh dan pendalaman pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing : Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Menyampaikan
seluruh
tujuan
dalam
pembelajaran
dan
memotivasi siswa. Fase 2 : Menyajikan informasi Menyajikan informasi tentang materi pembelajaran siswa. Fase 3 : Mengorganisasikan siswa duduk dalam kelompok-kelompok belajar. -
Memberikan informasi kepada siswa tentang prosedur pelaksanaan pembelajaran Snowball Throwing.
-
Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 4 orang.
Fase 4 : Membimbing kelompok bekerja dan belajar -
Memanggil ketua kelompok dan menjelaskan materi serta pembagian tugas kelompok.
-
Meminta ketua kelompok kembali ke kelompok masing-masing untuk mendiskusikan tugas yang diberikan guru dengan anggota kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
36
Memberikan selembar kertas kepada setiap kelompok dan meminta kelompok tersebut menulis pertanyaan sesuai dengan materi yang dijelaskan guru.
-
Meminta setiap kelompok untuk menggulung dan melemparkan pertanyaan yang telah ditulis pada kertas kepada kelompok lain.
-
Meminta setiap kelompok menuliskan jawaban atas pertanyaan yang didapatkan dari kelompok lain pada kertas kerja tersebut.
Fase 5 : Evaluasi Guru meminta setiap kelompok untuk membacakan jawaban atas pertanyan-pertanyaan yang diterima dari kelompok lain. Fase 6 : Memberi penilaian / penghargaan Memberikan penilaian terhadap hasil kerja kelompok. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing : -
Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada siswa lain.
-
Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir karena diberi kesempatan untuk membuat soal dan diberikan pada siswa lain.
-
Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu soal yang dibuat temannya seperti apa.
-
Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
37
Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun langsung dalam praktik.
-
Pembelajaran menjadi lebih efektif.
Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing : -
Memerlukan waktu yang panjang
-
Murid yang nakal cenderung berbuat onar
-
Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu menjadi penghambat bagi anggota lain untuk memahami materi sehingga
diperlukan
waktu
yang
tidak
sedikit
untuk
siswa
mendiskusikan materi pelajaran. F. Pembelajaran Ekosistem Materi yang akan digunakan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas X dengan metode Snowball Throwing adalah materi ekosistem dengan standar kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan
manusia dalam keseimbangan ekosistem dengan kompetensi
dasar : 4.1 Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi. Ruang lingkup materi dalam kompetensi dasar tersebut meliputi : Pengertian habitat, nisia, populasi, komunitas, ekosistem, faktor biotik, faktor abiotik, mengidentifikasi berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem, mengidentifikasi pengertian rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi suatu ekosistem.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
G. Kajian Empiris Penelitian yang dilakukan oleh Nur Alfii pada tahun 2014 dengan judul “Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas XI IPA Pada Materi Sistem Ekskresi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing di SMA Muhamadiyah 1 Prambanan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan aktivitas belajar. Hal ini dapat dilihat pada peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus I 86,75% dan siklus II 96,03% , sehingga peningkatannya sebesar 9,28%. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I 69,23% menjadi 85,71% pada siklus II setelah melakukan pembelajaran melalui penerapan model Snowball Throwing. Sedangkan penelitian lain yang dilakukan oleh Bothmir pada tahun 2011 dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas 1V SDN Madyopuro 2 Kecamatan Kedungkandang Kota Malang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPS siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I mengalami peningkatan siswa yang dikatakan tuntas sebanyak 25 siswa (55,56). Pada siklus II meningkat lagi yaitu siswa yang tuntas sebanyak 42 (93,34) siswa setelah penerapan model Snowball Throwing. H. Kerangka Berpikir Keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran tidak lepas dari peran dan usaha guru sebagai fasilitator dan motivator, didukung dengan sarana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
dan prasarana yang tersedia serta keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Namun, hal tersebut kurang berperan maksimal di SMA Negeri 11 Yogyakarta. Berdasarkan observasi dan wawancara terhadap guru biologi diketahui bahwa pencapaian hasil belajar siswa tergolong rendah. Siswa merasa kurang termotivasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal tersebut dikarenakan siswa merasa jenuh dengan pembelajaran yang monoton dengan model pembelajaran yang kurang bervariasi. Motivasi belajar yang rendah ditunjukkan dari perilaku siswa yang kurang terlibat aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian yang relevan menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar Biologi Kelas XI IPA SMA Muhamadiyah 1 Prambanan dan meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Madyopuro 2 Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Maka dari itu, peneliti melakukan suatu tindakan yaitu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing. Pembelajaran dilakukan dalam II siklus yang diharapkan mendapatkan hasil akhir yaitu meningkatnya motivasi dan hasil belajar siswa kelas X A SMA Negeri 11 Yogyakarta. Berikut adalah kerangka berpikir penelitian yang disajikan dalam diagram alir pada gambar 2.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Observasi dan wawancara di SMA Negeri 11 Yogyakarta
Siswa
Guru Kondisi awal
Motivasi dan hasil belajar rendah
Model pembelajaran kurang bervariasi, model pembelajaran yang digunakan adalah ceramah.
Penelitian yang dilakukan oleh Nur Alfii tahun 2014 bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Biologi
Siswa masih pasif, kurang termotivasi, dan hasil belajar rendah
Penelitian yang dilakukan oleh Bothmir tahun 2011 bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Madyopuro
Tindakan
Peneliti menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing
Siklus I : menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing
Siklus II : menerapkan pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dan memperbaiki proses pembelajaran siklus I
Hasil Akhir
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa kelas X A SMA Negeri 11 Yogyakarta Meningkat
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Hopkins dalam Setyosari (2010), penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses yang dirancang untuk memberdayakan seluruh partisipan dalam proses pendidikan dalam hal ini adalah peserta didik, guru, dan pihak-pihak lain yang terkait, dengan tujuan untuk meningkatkan praktek pendidikan atau pelajaran yang dilakukan dalam pengalaman pendidikan. Penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahapan meliputi planning, acting, observing, dan reflecting yang dilakukan secara berulang hingga memenuhi target yang diinginkan. B. Setting Penelitian a. Lokasi Penelitian
: SMA Negeri 11 Yogyakarta, Jalan A.M Sangaji No 50 Yogyakarta
b. Waktu Penelitian
: 14 -29 Mei 2015
c. Objek Penelitian
: Motivasi dan Hasil belajar pada Materi Ekosistem
d. Subjek Penelitian
: Siswa kelas X A SMA Negeri Yogyakarta
semester genap tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa.
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
C. Rancangan Tindakan Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc Taggart, setiap siklus penelitian meliputi tahap-tahap : Perencanaan, Pelaksanaan, Pemantauan, Refleksi. Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui tingkat perubahan yang terjadi dan tingkat pencapaian indikator-indikator yang telah ditetapkan. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart disajikan dalam Gambar 3.1
Perencanaan 1
Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Refleksi
SIKLUS I
Refleksi
Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Perencanaan II
SIKLUS II
Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart (Taniredja,2011) Penelitian ini didesain dengan melakukan proses pembelajaran yang akan dibagi menjadi 2 siklus penelitian. Penjabaran rangkaian kegiatan akan dilakukan selama proses penelitian adalah sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
1. Siklus I a. Perencanaan -
Menelaah standar kompetensi dan kompetensi dasar Biologi Kelas X dan menelaah indikator bersama guru mata pelajaran.
-
Menyusun RPP sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan serta skenario pembelajaran yang sesuai dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing.
-
Mempersiapkan sumber belajar dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
-
Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
b. Pelaksanaan -
Siswa mengerjakan soal pretest sebagai data mengenai kemampuan awal siswa
-
Siswa mengerjakan angket (kuisioner) motivasi awal.
-
Membagikan handout bahan belajar tentang materi yang akan digunakan dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing.
-
Membuat kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 4 orang siswa dengan cara berhitung setiap siswanya.
-
Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
44
Siswa melaksanakan proses belajar dengan menggunakan model Snowball Throwing menurut langkah-langkah pembelajarannya.
-
Menggunakan skor hasil pembelajaran dan menentukan pemenang kelompok.
-
Siswa bersama kelompok menjawab pertanyaan pada LKS.
-
Siswa mengerjakan post test diakhir pembelajaran di setiap siklus.
c. Pengamatan Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengamatan langsung terhadap murid mengenai beberapa aspek yaitu : a. Kondisi atau suasana kelas saat proses pembelajaran. b. Perhatian murid selama mengikuti proses pembelajaran. c. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran. d. Kemampuan bekerja sama dalam kelompok. e. Motivasi siswa mengikuti proses pembelajaran. Observasi berjalan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang sedang dilakukan, sehingga keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Observasi dilakukan oleh peneliti yang dibantu oleh observer. Observasi dilakukan dengan mencatat segala aktivitas dalam proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
d. Refleksi Pada tahap ini peneliti merefleksikan proses pembelajaran yang terjadi, masalah-masalah yang muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan selama kegiatan pembelajaran siklus I, baik berupa kelebihan maupun kekurangannya. Hal-hal yang direfleksikan pada akhir siklus I yaitu menggunakan hasil postest siklus I, hasil kuisioner motivasi awal dan hasil pada lembar observasi, kemudian hasil nya direfleksikan dan di diskusikan bersama guru untuk penyempurnaan tindakan dalam siklus II. 2. Siklus II : a. Perencanaan Pada tahap perencanaan dalam siklus II ini, peneliti melakukan perbaikan dan penyempurnaan hal yang dirasa kurang pada kegiatan pembelajaran siklus I kemudian menyusun perencanaan baru bersama guru mengenai tindakan yang akan dilakukan berikutnya. b. Pelaksanaan -
Membagi kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 4 orang siswa yang telah dibuat berdasarkan kemampuan kognitif siswa yang bervariasi.
-
Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing seperti pada siklus I.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
46
Siswa melaksanakan proses belajar dengan menggunakan model Snowball Throwing menurut langkah-langkah pada materi ekosistem siklus II.
-
Menuliskan skor hasil pembelajaran dan menentukan pemenangnya disetiap kelompok.
-
Siswa bersama kelompok menjawab pertanyaan pada LKS.
-
Siswa mengerjakan soal Post-test diakhir pembelajaran.
-
Siswa mengerjakan angket (kuisioner) motivasi akhir. c. Pengamatan Kegiatan observasi pada siklus II sama dengan kegiatan observasi pada siklus I yaitu pengamatan langsung terhadap murid mengenai beberapa aspek yaitu : a. Kondisi atau suasana kelas saat proses pembelajaran. b. Perhatian murid selama mengikuti proses pembelajaran. c. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran. d. Kemampuan bekerja sama dalam kelompok. e. Motivasi siswa mengikuti proses pembelajaran. Observasi berjalan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang sedang dilakukan, sehingga keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Observasi dilakukan oleh peneliti yang dibantu oleh observer. Observasi dilakukan dengan mencatat segala aktivitas dalam proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
d. Refleksi Hasil yang diperoleh dari observasi ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif, seperti tes evaluasi, kuisioner motivasi siswa, dan lembar observasi siswa yang akan dibahas kemudian ditarik kesimpulan. Apakah tindakan yang sudah dilakukan berhasil atau tidak. Diharapkan pada akhir siklus II, motivasi dan hasil belajar siswa kelas X A SMA Negeri 11 Yogyakarta akan mencapai target indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. D. Instrumen Penelitian Sanjaya (2011) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Tanpa instrumen yang tepat, penelitian tidak akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Penelitian ini menggunakan 2 macam instrumen sebagai alat untuk mengumpulkan data yakni instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. 1. Instrumen pembelajaran a. Silabus b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c. Lembar Kerja Siswa (LKS) 2. Instrumen pengumpulan data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non tes. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
pre-test pada pertemuan awal siklus I dan post-tes pada pertemuan akhir siklus I dan siklus II. Sedangkan non tes yang digunakan peneliti adalah melalui pengamatan langsung (Observation) selama proses pembelajaran dengan bantuan lembar observasi siswa dan kuisioner diakhir siklus II.
a. Tes Dalam penelitian ini, soal tes digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar aspek kognitif siswa pada materi ekosistem. Tes yang digunakan adalah pretest dan post test. Pretest dilaksanakan pada awal pembelajaran siklus I yang digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum pelaksanaan tindakan.
Sedangkan
pos-test
dilaksanakan
pada
akhir
pembelajaran di setiap siklus untuk mengetahui pemahaman siswa setelah pelaksanaan tindakan. Bentuk soal tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif pilihan ganda. Jumlah soal pilihan ganda adalah 20 item. Menurut Arifin (2012), disebut dengan tes objektif karena penilaiannya objektif. Siapa pun yang mengoreksi jawaban tes objektif hasilnya akan sama karena kunci jawabannya sudah jelas dan pasti. Sedangkan variasi dari soal tes objektif adalah pilihan ganda. Soal tes bentuk pilihan ganda terdiri atas pembawa pokok persoalan dan pilihan jawaban.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
b. Non tes Teknik non tes yang digunakan peneliti adalah dengan pengamatan langsung atau observasi dan angket (kuisioner).
1. Lembar Observasi Lembar observasi dipakai untuk menilai aktivitas dan respon siswa terhadap pemahaman materi ekosistem dan metode pembelajaran
yang
digunakan
yaitu
metode
pembelajaran
kooperatif tipe Snowball Throwing. Berikut merupakan tabel 3.1 kisi-kisi lembar observasi. Tabel 3.1 Kisi – kisi lembar observasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
2. Angket (kuisioner) Angket (kuisioner) dipakai untuk mengetahui dan melihat peningkatan motivasi belajar siswa terhadap pemahaman materi ekosistem dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Angket (kuisioner) motivasi yang dipakai terdiri dari dua jenis motivasi, yaitu motivasi awal dan motivasi akhir. Motivasi awal diberikan pada awal pertemuan siklus I, sedangkan motivasi akhir diberikan pada akhir siklus II. Angket (kuisioner) motivasi terdiri dari 20 pernyataan, yaitu 10 item positif dan 10 item negatif. Berikut merupakan tabel 3.2 kisi-kisi angket (kuisioner). Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket (kuisioner) Motivasi Awal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket (kuisioner) Motivasi Akhir
No
Indikator Motivasi Belajar
1.
Dorongan Belajar a. Keinginan siswa dalam belajar b. Perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran Partisipasi a. Keaktifan dalam pembelajaran Ketertarikan a. Tertarik pada model pembelajaran Perasaan dalam Pembelajaran a. Perasaan siswa selama mengikuti pembelajaran
2.
3.
4.
Bentuk Pernyataan Jumlah Pernyataan Pernyataan Pernyataan Positif Negatif 3
1
15
4,16
3
11,19
7
3
1
10
2
13,17
5,8
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No Indikator Motivasi Belajar
5.
6.
52
Bentuk Pernyataan Jumlah Pernyataan Pernyataan Pernyataan ` Positif Negatif
Keseriusan a. Keseriusan siswa selama 2,6 mengikuti pembelajaran Penguasaan Materi a. Perasaan siswa ketika 9 mengikuti pembelajaran Jumlah Pernyataan
12,20
4
14,18
3 20
E. Validitas Instrumen Validitas digunakan untuk mengukur atau menentukan apakah satu Test sungguh mengukur apa yang mau diukur yaitu apakah sesuai dengan tujuan. Validitas menunjukkan pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Kesimpulan valid bila sesuai dengan tujuan penelitian (Suparno,2007). Dalam penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan validitas isi (content validity). Yang akan diuji dalam penelitian ini adalah keabsahannya yaitu dengan cara sebagai berikut : 1. Instrumen Tes Validitas instrumen tes dilakukan dengan mempertimbangkan validitas isi. Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak dibentuk. Selanjutnya,
akan
meminta
bantuan
ahli
yang
berkompeten
dibidangnya untuk menilai apakah instrumen yang dibuat telah memenuhi kelayakan sebagai alat pengumpul data (Sudjana,2010).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
2. Instrumen bentuk Non Tes Validitas instrumen non tes yang meliputi kuisioner, dan observasi siswa. Validitas dalam hal ini yaitu dengan membuat kisi-kisi. Selanjutnya,
akan
meminta
bantuan
ahli
yang
berkompeten
dibidangnya untuk menilai apakah instrumen yang dibuat telah memenuhi kelayakan sebagai alat pengumpul data (Sudjana,2010). F. Analisis Data a. Kuisioner/Angket Motivasi Belajar Menurut Arikunto (2010), angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Angket dalam penelitian ini terdiri dari daftar-daftar butir pertanyaan yang
dibagikan
kepada
responden
dan
dipergunakan
untuk
mengumpulkan data yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa dan metode pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Pada penelitian ini, kuisioner motivasi belajar siswa yang digunakan terdiri dari 20 item. Tiap-tiap pernyataan disediakan 4 alternatif jawaban dimana siswa harus memilih salah satu jawaban. Empat alternatif jawaban tersebut antara lain sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (ST), setuju (S), dan sangat setuju (SS). Pernyataanpernyataan tersebut terdiri dari item positif dan item negatif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Tabel 3.4 Penetapan Skor Kuisioner Skor Pilihan Jawaban
Pernyataan
Pernyataan
Positif
Negatif
Sangat Setuju
4
1
Setuju
3
2
Tidak Setuju
2
3
Sangat Tidak Setuju
1
4
Skor yang diperoleh siswa dalam kuisioner kemudian dicari skor keseluruhannya sehingga diperoleh data skor setiap siswa, kemudian dari skor tersebut dicari prosentase motivasi siswa dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut :
100%
Prosentase motivasi =
Seluruh
prosentase
skor
masing-masing
dikategorikan dengan acuan sebagai berikut : Tabel 3.5 Kriteria Motivasi Siswa Skor (%)
Kategori
0-20
Sangat Rendah
21-40
Rendah
41-60
Sedang
61-80
Tinggi
81-100
Sangat Tinggi
siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Kemudian untuk menghitung prosentase jumlah siswa dengan motivasi minimal tinggi digunakan perhitungan sebagai berikut :
P
100%
=
Keterangan : P
= prosentase motivasi kelas
b. Hasil Belajar Data hasil belajar dalam penelitian ini mencakup 2 ranah, yaitu ranah kognitif dan ranah afektif. Setiap ranah memiliki penilaian yang berbeda. Untuk mengetahui tingkat hasil belajar pada ranah kognitif, peneliti berpedoman pada hasil tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan uraian. Sedangkan untuk mengetahui tingkat hasil belajar ranah afektif peneliti berpedoman pada lembar observasi. Perhitungan hasil belajar pada setiap ranah adalah sebagai berikut : 1) Ranah Kognitif Pengukuran
hasil
belajar
siswa
pada
ranah
kognitif
menggunakan tes tertulis. Adapun teknik penskoran adalah sebagai berikut : a) Ketuntasan Individu Setiap siswa dalam proses belajar mengajarnya dikatakan tuntas jika memperoleh nilai ≥ 76 (KKM). Tes kognitif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
dilaksanakan setiap akhir siklus yang ditujukan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Adapun rumus untuk mengetahui ketuntasan individual adalah sebagai berikut : Nilai Individu =
∑
100%
∑
Tabel 3.6 Kriteria Skor Ketuntasan Individu Nilai Individu
Keterangan
≤ 75 dari KKM
Tidak Tuntas
≥ 76 dari KKM
Tuntas
Untuk mengetahui skor rata-rata kelas menggunakan rumus sebagai berikut :
Skor Rata-rata =
∑ ∑
b) Ketuntasan Klasikal Ketuntasan
klasikal
dikatakan
telah
dicapai
siswa
memenuhi KKM dengan target pencapaian ideal ≥ 76 % dari jumlah siswa dalam kelas. Untuk mengetahui ketuntasan secara klasikal menggunakan rumus sebagai berikut : KK =
100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Keterangan : KK
= Ketuntasan Klasikal
n1
= Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 76
n2
= Jumlah siswa yang ikut tes (banyaknya siswa)
2) Ranah Afektif Untuk mengukur hasil belajar siswa pada ranah afektif menggunakan lembar observasi. Penilaian hasil belajar ranah afektif dapat dilihat dari skor pada lembar observasi aspek afektif yang diperoleh. Perolehan skor pada lembar observasi aspek afektif digunakan untuk menentukan seberapa besar tanggapan dan partisipasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran metode kooperatif tipe Snowball Throwing. Data rata-rata prosentase ranah afektif siswa diperoleh dari pertemuan pembelajaran setiap siklus, ranah afektif siswa dianalisis dengan menggunakan deskriptif kuantitatif, yaitu dengan mencari prosentase tertinggi pada tiap kategori kemudian diambil rata-rata
keseluruhan
kategori
seluruh
siswa
berdasarkan
pengamatan dari observer. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : p
=
100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Keterangan : p
= presentase skor hasil observasi kelompok siswa
q
= jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok
r
= skor maksimal (total skor) Adapun kriteria prosentase skor hasil belajar ranah afektif
siswa adalah sebagai berikut : Tabel 3.7 Kriteria ranah afektif siswa Skor (%)
Kategori
0-20
Sangat Rendah
21-40
Rendah
41-60
Sedang
61-80
Tinggi
81-100
Sangat Tinggi
Setelah data observasi ranah afektif siswa secara kelompok diperoleh, kemudian menentukan prosentase jumlah kelompok siswa dengan hasil belajar ranah afektif minimal tinggi digunakan perhitungan sebagai berikut :
Prosentase afektif siswa =
100%
Sehingga peneliti dapat menentukan kesimpulan berdasarkan target yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Peningkatan hasil belajar siswa ranah afektif selama mengikuti proses pembelajaran lebih atau sama dengan 70% termasuk dalam kategori tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
G. Indikator Keberhasilan Tabel 3.8 Indikator Keberhasilan Penelitian Variabel
Instrumen
Indikator Ketercapaian
Motivasi belajar
Kuisioner motivasi
Peningkatan motivasi belajar siswa
siswa
sebelum tindakan
selama mengikuti proses belajar
dan sesudah
mengajar ≥ 70% termasuk dalam
tindakan
kategori tinggi.
Hasil belajar
Post-test 1 dan
Persentase hasil belajar kognitif
siswa aspek
Post-test 2
siswa yang mencapai KKM ≥ 76 sebanyak 75%.
kognitif Hasil belajar
Lembar observasi
Hasil belajar aspek afektif siswa
siswa aspek
siswa
selama mengikuti proses
afektif
pembelajaran mencapai 70% dengan kategori tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015, bertempat di SMA Negeri 11 Yogyakarta dengan subyek penelitian kelas X A yang berjumlah 32 siswa. Obyek penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa kelas X A SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi Ekosistem. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus pertama dan siklus kedua dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Untuk mengetahui motivasi awal, siswa diberikan kuisioner mengenai motivasi siswa dalam belajar biologi sebelumnya yaitu pada pertemuan pertama siklus I, sedangkan untuk mengetahui motivasi akhir siswa terhadap model pembelajaran, siswa diberikan kuisioner pada pertemuan terakhir siklus II. Pada setiap akhir siklus dilakukan post-test untuk mengetahui hasil belajar dan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. B. Hasil Penelitian 1. Siklus 1 Siklus I di mulai pada tanggal 14 Mei 2015 sebanyak 3 kali pertemuan. Materi pokok pertemuan pertama yaitu mengenai pengertian ekologi sebagai ilmu, pertemuan kedua mengenai komponen penyusun ekosistem, dan pertemuan ketiga mengenai interaksi antar komponen ekosistem. Tahapan pelaksanaan pertemuan pertama adalah apersepsi yaitu siswa mengerjakan pre-
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
test selama 15 menit dan mengisi kuisioner motivasi awal selama 10 menit, penyampaian masalah yang akan dipelajari, melakukan pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing, mengerjakan LKS dan presentasi di depan kelas oleh setiap kelompok. a. Perencanaan Sebelum
melaksanakan
penelitian,
peneliti
terlebih
dahulu
melakukan observasi di SMA Negeri 11 Yogyakarta dan di bantu oleh teman sejawat. Observasi pertama dilakukan untuk menentukan target subyek penelitian dengan bertanya kepada guru mata pelajaran biologi yaitu pada materi Ekosistem. Dari hasil observasi didapatkan nilai rata-rata ulangan harian biologi pada materi Ekosistem terendah terdapat pada kelas X A yaitu 66,3 % dari 32 orang siswa dengan nilai terendah 60,00 dan nilai tertinggi 85,00. Berdasarkan ulangan harian biologi yang dilakukan pada materi ekosistem terdapat 37,5 % siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yang telah ditentukan, yaitu 12 orang siswa. Sementara 62,5 % siswa memperoleh nilai di bawah KKM yang ditentukan, yaitu 20 orang siswa. Secara nasional pembelajaran dianggap tuntas apabila ketercapaian KKM minimal 76 %. Setelah peneliti bertanya kepada guru mata pelajaran, peneliti mengamati aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran. Pada saat
proses pembelajaran guru hanya
menggunakan metode ceramah, sehingga siswa merasa bosan dan mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Hasil observasi didapatkan hanya sebanyak 55 % siswa yang mendengarkan saat guru menerangkan pelajaran,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
25 % siswa yang mencatat hal-hal penting saat pelajaran, dan 15 % siswa yang bertanya mengenai materi yang disampaikan guru.
Gambar 4.1 Observasi guru mengajar dan kondisi kelas Setelah selesai melakukan observasi, peneliti mempersiapkan semua perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian. Perangkat pembelajaran ini berupa proposal yang mencakup silabus, RPP, LKS, kuisioner, lembar observasi, kertas dan bola mainan yang akan digunakan untuk pembelajaran Tipe Snowball Throwing. Fungsi dari kertas dan bola mainan ini adalah untuk membuat pertanyaan yang akan dilemparkan ke kelompok lain. Setelah semuanya selesai dipersiapkan peneliti memulai penelitian pada tanggal 14 Mei 2015. b. Pelaksanaan Pada siklus I dilakukan tiga kali pertemuan yaitu pada tanggal 14, 15, dan 21 Mei 2015 yang diikuti oleh 32 siswa kelas X A. Pada pertemuan pertama sebelum memulai proses pembelajaran, terlebih dahulu siswa melakukan pre-test untuk mengetahui kemampuan awal siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
mengenai materi pokok Ekosistem. Hasil pre-test dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No 1 2 3
Tabel 4.1 Hasil Pre-test Siswa Hasil Belajar Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah
Nilai 52,18 70 20
Setelah siswa mengerjakan pre-test, peneliti membagikan kuisioner motivasi awal kepada siswa untuk mengetahui motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran biologi sebelumnya. Berikut merupakan tabel data hasil kuisioner motivasi awal siswa.
Tabel 4.2 Data Kuisioner Motivasi Awal Siswa Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
81-100 61-80 41-60 21-40 0-20
Hasil Jumlah Siswa Persentase (%) 0 0 19 59,37 13 40,62 0 0 0 0
Setelah selesai mengerjakan pre-test dan mengisi lembar kuisioner motivasi awal, siswa melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Berikut merupakan kegiatan yang dilakukan pada pertemuan I yaitu. a. Pembagian Kelompok Langkah awal adalah peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran serta memotivasi siswa. Memotivasi siswa adalah dengan cara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menanyakan
kepada
siswa
tentang
materi
pelajaran
64
dan
membangkitkan siswa untuk belajar. Kemudian peneliti membagi siswa menjadi 8 kelompok. Pada siklus I pertemuan pertama ini, pembagian kelompok dihitung secara acak oleh siswa. Setelah itu siswa yang mendapatkan kelompok dengan nomor yang sama berkumpul menjadi satu kelompok. Peneliti kemudian menjelaskan secara singkat langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan dan meminta setiap kelompok menunjuk temannya untuk menjadi ketua kelompok. Setelah masing-masing kelompok memiliki ketua, maka ketua setiap masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk diberitahu oleh peneliti materi pokok apa yang akan dijadikan pertanyaan.
Gambar 4.2 Setiap ketua kelompok diberikan materi pokok b. Diskusi Kelompok Peneliti kemudian memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan kertas kepada setiap kelompok. Kertas yang diberikan berfungsi untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
menuliskan pertanyaan yang akan dibuat oleh kelompok tersebut. Setiap kelompok diminta untuk membuat pertanyaan sebanyak 2 soal beserta jawabannya. Pertanyaan beserta jawabannya dituliskan di Lembar Kerja Siswa (LKS) dan pertanyaan juga dituliskan di kertas yang akan dilemparkan untuk kelompok lain. Setelah kelompok selesai membuat pertanyaan beserta jawabannya, peneliti mengecek setiap pertanyaan yang dibuat oleh masing-masing kelompok. Mengecek pertanyaan bertujuan untuk melihat apakah pertanyaan yang dibuat oleh setiap kelompok sudah benar dan menunjukkan tingkat soal yang sedang sampai sulit atau tidak. Langkah awal adalah peneliti terlebih dahulu melemparkan bola mainan yang berisi pertanyaan kepada salah satu kelompok, kemudian anggota kelompok menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu kelompok tersebut bergantian untuk melemparkan pertanyaan yang telah dibuat kepada kelompok lain, jika setiap kelompok dapat menjawab pertanyaan yang telah dilemparkan oleh kelompok lain, maka kelompok tersebut mendapatkan poin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 4.3 Siswa membuat pertanyaan beserta jawaban
66
Gambar 4.4 Siswa melemparkan pertanyaan ke kelompok lain
Gambar 4.5 Siswa berdiskusi bersama kelompoknya c. Presentasi Setiap Kelompok Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, kemudian kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan kepada kelompok tersebut. Pada saat diskusi berlangsung, peneliti berperan sebagai moderator yang memimpin jalannya proses diskusi kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Gambar 4.6 Siswa bersama kelompok mempresentasikan hasil diskusi
d. Presentasi Kelas Peneliti kemudian memberikan presentasi, yaitu menjelaskan materi
yang
telah
digunakan
selama
kegiatan
diskusi
dan
mengklarifikasi materi pokok yang belum jelas.
e. Mengerjakan Post-test Setelah selesai melaksanakan diskusi kelas, siswa diminta untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing kemudian diminta untuk mengerjakan soal post-test Siklus I. Siswa diminta untuk mengerjakan soal post-test secara individu tanpa mencontek jawaban dari teman lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Gambar 4.7 Siswa mengerjakan Post-test Siklus I c. Observasi Pada tahap observasi, dilakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa selama kegiatan pembelajaran siklus I. Kegiatan observasi ini dibantu oleh teman sejawat dan hasil observasi ditulis dilembar observasi siswa. Observasi dilakukan pada setiap kelompok siswa sehingga observer bertugas untuk mengamati setiap kelompok siswa di kelas. Di dalam satu kelas terdapat 8 kelompok yang beranggotakan 4 orang siswa. Pada lembar observasi dilakukan dalam setiap anggota kelompok siswa. Pada lembar observasi terdapat 20 aspek kategori dalam ranah afektif kemudian skor yang harus diisi oleh observer dalam rentang 1, 2, 3, 4, 5. Skala tersebut diisi sesuai dengan pernyataan di lembar observasi. Berdasarkan skala tersebut didapatkan skor maksimal 100. Pada siklus I terdapat 2 lembar observasi untuk dua kali pertemuan. Untuk melihat hasil observasi setiap kelompok, terlebih dahulu harus dirata-rata in antara lembar observasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
pertemuan 1 dan pertemuan 2. Berikut merupakan hasil observasi kelompok aspek afektif siswa pada siklus I.
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kelompok Aspek Afektif Siswa Siklus I Nama Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata Kategori Kelompok Kelompok 1 76 73 74,5 Tinggi Kelompok 2 72 67 69,5 Tinggi Kelompok 3 74 75 74,5 Tinggi Kelompok 4 66 70 68 Tinggi Kelompok 5 71 74 72,5 Tinggi Kelompok 6 67 71 69 Tinggi Kelompok 7 73 70 71,5 Tinggi Kelompok 8 69 72 70,5 Tinggi Persentase Kelompok Kategori Tinggi
8 100 = 100% 8
d. Evaluasi Pada pertemuan ketiga, peneliti mengadakan evaluasi berupa posttest. Siklus I yaitu untuk mengetahui pemahaman dan peningkatan hasil belajar pada siklus I dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Post-test I diadakan pada hari Kamis tanggal 21 Mei 2015 selama 30 menit di ruang kelas X A SMA Negeri 11 Yogyakarta.
No 1 2 3 4 5 6 7
Tabel 4.4 Hasil Post-test Siklus I Hasil Belajar Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Jumlah Siswa yang mendapat nilai ≥ 76 Jumlah Siswa yang mendapat nilai < 76 Persentase Ketuntasan Persentase Ketidaktuntasan
Nilai 78,75 95,00 55,00 19 13 59,37 40,62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Dapat dilihat pada tabel 4.4 bahwa nilai rata-rata siswa adalah 78,75, nilai tertinggi 95,00, nilai terendah 55,00, jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 19 orang, sedangkan yang tidak mencapai KKM adalah 13 orang, persentase siswa yang tuntas adalah 59,37 % sedangkan persentase yang belum tuntas adalah 40,62. e. Refleksi Proses pembelajaran pada siklus I telah berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat pada hasil observasi yang menunjukkan 100% ranah afektif siswa dikategorikan tinggi. Sedangkan hasil tes evaluasi atau posttest pada siklus I ini memperoleh nilai rata-rata 78,75 dan presentase siswa yang tuntas atau mencapai KKM sebanyak 59,37. Sehingga dapat dilihat indikator dalam ranah kognitif telah melebihi target, dimana nilai rata-rata yang ditargetkan adalah 76. Namun persentase siswa yang tuntas atau mencapai KKM belum mencapai target yang diinginkan, karena persentase siswa yang ditargetkan adalah 75%. Oleh karena itu, peneliti melaksanakan siklus II yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta. 2. Siklus 2 a. Perencanaan Pada tahap ini, peneliti melakukan perbaikan proses pembelajaran dari siklus I, yaitu dengan cara mempersiapkan kembali instrumen pembelajaran yang akan digunakan. Peneliti menambah beberapa buku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
referensi dan juga memberikan handout pembelajaran yang diharapkan dapat membantu mempermudah siswa dalam proses belajar kelompok. b. Pelaksanaan Pada siklus II dilakukan tiga kali pertemuan yaitu pada tanggal 22, 28, dan 29 Mei 2015. Pada tanggal 22 Mei 2015 mempelajari tentang rantai makanan dan jaring-jaring makanan sedangkan pada tanggal 29 Mei 2015 mempelajari tentang piramida ekologi. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II kurang lebih sama dengan kegiatan pembelajaran pada siklus I, hanya pada saat melakukan pembelajaran tipe Snowball Throwing, peneliti terlebih dahulu telah membagikan kelompok siswa. Kelompok siswa dibagi berdasarkan kemampuan kognitif siswa yang dilihat dari hasil Post-test siklus I. Dalam satu kelas terdapat 10 kelompok yang tiap kelompok terdiri dari 3 dan 4 orang. Setelah siswa berkumpul dalam kelompoknya, hal yang sama pada siklus I yaitu memilih salah satu temannya untuk menjadi ketua kelompok. Kemudian ketua kelompok maju ke depan kelas untuk diberikan materi oleh peneliti, yang akan digunakan untuk pembelajaran tipe Snowball Throwing. Peneliti membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan kertas pada setiap kelompok, kemudian peneliti meminta siswa untuk membuat pertanyaan sebanyak 2 soal beserta jawabannya. Siswa membuat pertanyaan pada kertas yang akan dilemparkan untuk kelompok lain. Langkah awal adalah peneliti terlebih dahulu melemparkan bola mainan yang berisi pertanyaan kepada salah satu kelompok. Setelah itu, kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
tersebut menjawab pertanyaan yang didapat. Jika kelompok tersebut dapat menjawab pertanyaan yang dilemparkan oleh kelompok lain, maka kelompok tersebut akan mendapatkan point. Kemudian kelompok tersebut bergantian melemparkan pertanyaan yang telah dibuat untuk kelompok lain, begitu seterusnya. Setelah melalukan pembelajaran tipe Snowball Throwing, peneliti meminta siswa untuk berdiskusi mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dibagikan.
Gambar 4.8 Siswa membuat pertanyaan beserta jawabannya
Gambar 4.9 Siswa melempar bola mainan yang berisi pertanyaan
Gambar 4.10 Siswa berdiskusi menjawab pertanyaan yang telah dilemparkan oleh kelompok lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Kemudian pada pertemuan selanjutnya siswa mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas dan kelompok yang tidak
presentasi mendengarkan dan menanggapi hasil presentasi. Setelah presentasi berakhir, peneliti meminta siswa untuk membuat kesimpulan dan merefleksikan hasil belajarnya, kemudian peneliti meriview serta mengklarifikasi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Gambar 4.11 Siswa mempresentasikan hasil diskusi
Gambar 4.12 Peneliti menjelaskan materi pembelajaran
Pada pertemuan terakhir, siswa mengerjakan post-test Siklus I. Setelah siswa selesai mengerjakan post-test, peneliti membagikan kuisioner motivasi akhir kepada siswa. kuisioner motivasi akhir ini bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa dalam belajar menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Berikut merupakan hasil dari pengisian kuisioner motivasi akhir siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Tabel 4.5 Data Kuisioner Motivasi Akhir Siswa Hasil Kriteria Jumlah Siswa Persentase (%) Sangat Tinggi 81-100 0 0 Tinggi 61-80 26 81,25% Sedang 41-60 6 18,75 Rendah 21-40 0 0 Sangat Rendah 0-20 0 0
c. Observasi Pada tahap observasi pada siklus II kurang lebih sama dengan siklus I, yaitu dilakukan pengamatan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran. Peneliti dibantu oleh teman sejawat untuk menjadi observer yang bertugas untuk mengobservasi kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran pada siklus II. Hasil observasi ditulis di
lembar observasi siswa dan
observasi dilakukan pada setiap kelompok siswa. Pada siklus II ini dilakukan 2 kali pengamatan observasi sama dengan siklus I, kemudian hasil observasi akan dirata-rata atau dibagi dengan 2 sebanyak jumlah pengamatan. Berikut merupakan hasil observasi kelompok siswa pada siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Tabel 4.6 Hasil Observasi Kelompok Siswa Aspek Afektif Siklus II No Nama Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata Kategori Kelompok 1 Kelompok 1 83 78 80,5 Tinggi 2 Kelompok 2 81 76 78,5 Tinggi 3 Kelompok 3 87 74 80,5 Tinggi 4 Kelompok 4 79 82 80,5 Tinggi 5 Kelompok 5 82 77 79,5 Tinggi 6 Kelompok 6 81 79 80 Tinggi 7 Kelompok 7 74 78 76 Tinggi 8 Kelompok 8 80 81 80,5 Tinggi 9 Kelompok 9 86 74 80 Tinggi 10 Kelompok 10 70 80 75 Tinggi Persentase Kelompok Kategori Tinggi
10 100 = 100% 10
d. Evaluasi Pada tahap ini, peneliti mengadakan evaluasi berupa post-test siklus II yang di lakukan pada pertemuan terakhir siklus II. Post-test siklus ke II dilakukan untuk melihat peningkatan hasil belajar kognitif siswa terhadap materi ekosistem, selain itu juga untuk mengetahui ketercapaian indikator yang telah ditentukan. Hasil post-test II dapat dilihat pada tabel berikut.
No 1 2 3 4 5 6 7
Tabel 4.7 Hasil Post-test Siklus II Hasil Belajar Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Jumlah Siswa yang mendapat nilai ≥ 76 Jumlah Siswa yang mendapat nilai < 76 Persentase Ketuntasan Persentase Ketidaktuntasan
Nilai 82,5 95,00 80 32 0 100 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
e. Refleksi Pada siklus II ini peneliti sudah melaksanakan upaya-upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus II. Hasil belajar kognitif siswa pada siklus II ini mengalami peningkatan melebihi target yang ditentukan yaitu mencapai persentase ketuntasan 100%. Pada ranah afektif dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer juga mengalami peningkatan. Pembagian kelompok yang dilakukan oleh peneliti ternyata memberikan dampak positif yang cukup besar untuk siswa. Sedangkan untuk hasil kuisioner yang diisi oleh siswa kelas X A, motivasi siswa termasuk dalam kategori tinggi dan sedang. C. Analisis Data 1. Motivasi Belajar Siswa a. Motivasi Belajar Awal Kuisioner motivasi awal siswa diberikan dengan tujuan untuk melihat motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran biologi. Kuisioner motivasi awal ini terdiri dari 10 pernyataan positif dan 10 pernyataan negatif, dengan kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Dari data yang diperoleh, hasil kuisioner motivasi awal adalah 59,37% siswa yang memiliki motivasi tinggi dan 40,62% siswa yang memiliki motivasi sedang. Hasil kuisioner motivasi awal siswa dapat dilihat dalam grafik berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
60 50 40
Tinggi
30
Sedang 20 10 0
Sedang
Tinggi
Gambar 4.13 Grafik Persentase Motivasi Awal Siswa
b. Motivasi Belajar Akhir Kuisioner motivasi akhir siswa diberikan dengan tujuan untuk melihat
motivasi
siswa
terhadap
pembelajaran
biologi
dengan
menggunakan pembelajaran Tipe Snowball Throwing. Data kuisioner motivasi akhir siswa menunjukkan bahwa motivasi siswa terhadap pembelajaran biologi menggunakan Tipe Snowball Throwing adalah 81,25% siswa memiliki motivasi yang tinggi dan 18,75% siswa memiliki motivasi sedang. Hasil kuisioner motivasi akhir siswa dapat dilihat dalam grafik berikut ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
90 80 70 60 50
Tinggi
40
Sedang
30 20 10 0 Sedang
Tinggi
Gambar 4.14 Grafik Persentase Motivasi Akhir Siswa 2. Hasil Belajar a. Hasil Belajar Aspek Kognitif Hasil belajar kognitif siswa dapat dilihat dari hasil post-test siklus I dan post-test siklus II. Berikut merupakan tabel perbandingan post-test siklus I dan post-test siklus II. Tabel 4.9 Perbandingan Post-test Siklus I dan Siklus II No Hasil Belajar Post-test I Post-test II 1 Nilai Rata-rata 78,75 82,5 2 Nilai Terendah 55,00 80 3 Nilai Tertinggi 95,00 95 4 Jumlah Siswa yang mendapat nilai ≤ 76 13 0 5 Jumlah Siswa yang mendapat nilai > 76 19 32 6 Persentase Ketidaktuntasan 40,62% 0% 7 Persentase Ketuntasan 59,37% 100%
Dari data di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa di post-test II lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata post-test I. Nilai rata-rata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
dari post-test I ke post-test II mengalami peningkatan yaitu dari 78,75 menjadi 82,5. Pada siklus I, terdapat 2 orang yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 95, namun kedua siswa tersebut mengalami penurunan dalam post-test II yaitu dari 95 menjadi 80 dan 85. Hal ini dapat terjadi karena siswa kurang teliti dalam mengerjakan soal-soal ataupun kurang mempersiapkan belajar. Sedangkan nilai terendah siswa pada post-tes I mengalami peningkatan dalam post-test II yaitu dari 55 menjadi 85. Jumlah siswa yang mencapai KKM juga mengalami peningkatan dari 19 orang siswa (59,37%) menjadi 32 orang siswa (100%). Sehingga membuat persentase siswa yang belum tuntas menurun drastis dari 40,62% menjadi 0%. b. Hasil Belajar Aspek Afektif Hasil belajar siswa dalam aspek afektif dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer. Observer bertugas untuk mengisi data dilembar observasi kelompok siswa. Anggota kelompok siswa dalam siklus I dan siklus II berbeda, pada siklus II anggota kelompok siswa telah dibagi oleh peneliti berdasarkan kemampuan akedemik siswa yang dilihat dari hasil post-test siklus I. Sehingga data hasil observasi kelompok siklus I akan dibandingkan dengan data hasil observasi kelompok pada siklus II. Data yang dihasilkan akan dihitung dalam bentuk data kuantitatif. Berikut merupakan hasil perhitungan dan pengelompokkan kategori dalam ranah afektif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Tabel 4.10 Persentase Aspek Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II No Kategori Siklus I Siklus II 1 Tinggi 100% 100% 2 Sedang 0% 0% 3 Rendah 0% 0%
Berdasarkan data perhitungan observasi di atas, hasil belajar dalam aspek afektif dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan, yaitu rata-ratanya dari 71,25 menjadi 79,1. Ini membuktikan bahwa hasil belajar siswa dalam ranah afektif pada siklus II lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Hasil belajar siswa dalam aspek afektif pada siklus I dan siklus II adalah 100%, ini memperlihatkan bahwa sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat dikategorikan baik. D. Pembahasan 1. Motivasi Belajar Motivasi menurut Hamalik (2006) adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan). Perubahan energi di dalam diri seseorang tersebut kemudian membentuk suatu aktivitas nyata dalam berbagai bentuk kegiatan. Motivasi sendiri dibedakan menjadi 2 yaitu, motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Prayitno (2006) menyatakan bahwa di dalam proses belajar, siswa yang termotivasi secara instrinsik dapat dilihat dari kegiatannya yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar karena merasa butuh dan ingin mencapai tujuan belajar sebenarnya. Secara langsung dapat disimpulkan bahwa siswa yang termotivasi secara instrinsik aktivitasnya akan lebih baik bila dibandingkan dengan siswa yang termotivasi secara ekstrinsik. Sedangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
motivasi ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar, misalnya seorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya agar mendapat peringkat pertama di kelasnya (Daryanto dan Muljo,2012). Motivasi belajar ini dilihat dari lembar kuisioner yang telah diisi oleh siswa. Lembar kuisioner diberikan dua kali yaitu kuisioner motivasi awal yang diberikan sebelum pembelajaran siklus I dan kuisioner motivasi akhir yang diberikan diakhir pembelajaran siklus II. Kuisioner motivasi awal siswa diberikan untuk melihat dan mengukur motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran biologi sebelumnya dan kuisioner motivasi akhir siswa diberikan untuk melihat dan mengukur motivasi belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran Tipe Snowball Throwing. Dari data perhitungan menunjukkan bahwa motivasi awal siswa terhadap mata pelajaran biologi adalah 59,37% tinggi dan 40,62% sedang. Sedangkan untuk motivasi akhir siswa terhadap pembelajaran Tipe Snowball Throwing menunjukkan bahwa 81,25% tinggi dan 18,75% sedang. Data kuisioner dapat dilihat pada grafik berikut ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
82
Tinggi Sedang
Motivasi Awal
Motivasi Akhir
Gambar 4.15 Grafik Perbandingan Persentase Motivasi Awal dan Akhir Siswa
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar awal siswa belum mencapai indikator yang diinginkan, kemudian pada motivasi akhir siswa mengalami peningkatan dan mencapai indikator yang diinginkan. Terjadi peningkatan motivasi tinggi dari 59,4% pada siklus I menjadi 81,25% pada siklus II. Peningkatan persentase motivasi ini menunjukkan bahwa siswa semakin termotivasi belajar dengan menggunakan pembelajaran Tipe Snowball Throwing. Selain dari data lembar kuisioner, hasil yang memperlihatkan bahwa siswa termotivasi dengan pembelajaran Tipe Snowball Throwing adalah pada saat berdiskusi kelompok. Pada saat melakukan pembelajaran Tipe Snowball Throwing, siswa terlihat sangat antusias dan bersemangat, baik itu dalam membuat pertanyaan, melemparkan pertanyaan, maupun menjawab pertanyaan yang dilemparkan oleh kelompok lain. Sehingga pada saat menjawab pertanyaan di LKS, siswa dengan segera dapat mengerjakannya karena masih mengingat materi yang masuk ke dalam pembelajaran Tipe Snowball Throwing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran Tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran dan membantu siswa untuk dapat lebih mengingat pelajaran yang sudah dipelajari karena semua terlibat secara aktif di dalam proses pembelajaran. Seperti yang telah dijelaskan oleh Asrori (2010), bahwa Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif (active learning) yang dalam pelaksanaannya banyak melibatkan siswa. Peran peneliti di sini hanya sebagai pemberi arahan awal mengenai topik pembelajaran dan selanjutnya penertiban terhadap jalannya pembelajaran. Menurut Rachmad (2009), pembelajaran Tipe Snowball Throwing ini melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari siswa lain dalam bentuk bola dan menyampaikan pesan tersebut kepada kelompok lain. Sedangkan menurut Aris (2014), pembelajaran dengan Tipe Snowball Throwing menggunakan tiga penerapan pembelajaran antara lain pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas melalui pengalaman nyata (constructivism), pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri (inquiry), pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalau bermula dari bertanya (questioning) dari bertanya siswa dapat menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui. Di dalam pembelajaran Tipe Snowball Throwing strategi memperoleh dan pendalaman pengetahuan lebih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan tersebut. Pembelajaran Tipe Snowball Throwing ini memiliki banyak kelebihan sehingga membuat siswa termotivasi dengan pembelajaran tersebut, diantaranya adalah suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan karena siswa seperti bermain dengan melempar bola mainan kepada kelompok lain, siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir karena diberi kesempatan untuk membuat pertanyaan dan diberikan pada kelompok lain, membuat siswa menjadi lebih siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu pertanyaan yang dibuat oleh kelompok lain seperti apa, selain itu siswa juga menjadi terlibat aktif dalam pembelajaran. 2. Hasil Belajar a. Aspek Kognitif Berdasarkan data kognitif pada tabel 4.9 maka perkembangan kognitif siswa pada siklus I dan siklus II dapat digambarkan dalam grafik berikut ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
100%
100 78,75
82,5 59,37%
80 60
Ratarata
40
% KKM Tuntas
20
% KKM Tuntas
0
Rata-rata Siklus I Siklus II
Gambar 4.16 Perbandingan Nilai Kognitif Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan grafik 4.16 Hasil post-test siklus I dan post-test siklus II mengalami peningkatan. Dari semula rata-ratanya adalah 78,75 menjadi 82,5 sehingga meningkat 3,75. Sedangkan jumlah siswa yang mencapai KKM dari 59,37% menjadi 100%, sehingga meningkat sebanyak 40,63% pada siklus II, pada siklus II ini tidak ada satupun siswa yang tidak tuntas. Pada siklus I, hasil post-test siswa mencapai rata-rata kelas yaitu 78,75. Dari hasil yang diperoleh dalam siklus I tersebut dapat dikatakan sudah mencapai indikator yang ditetapkan oleh peneliti, dimana indikator yang ingin dicapai adalah 76 poin untuk rata-rata kelas. Namun untuk ratarata persentase siswa yang mencapai nilai KKM adalah 59,37% , dari hasil tersebut dikatakan belum mencapai indikator yang ditetapkan oleh peneliti. Karena indikator yang ingin dicapai untuk ketuntasan siswa dalam mencapai nilai KKM adalah 75%. Ini memperlihatkan bahwa persentasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
siswa yang tuntas pada siklus I belum berhasil mencapai target yang ditentukan, sehingga peneliti memperbaiki pembelajaran pada siklus II untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Penelitian siklus II nilai rata-rata post-test siswa adalah 82,5 dan ketuntasan belajar siswa yang mencapai KKM adalah 100%. Penelitian pada siklus II ini dapat dikatakan berhasil karena hasil post-test pada siklus II mengalami peningkatan dan telah mencapai target yang diinginkan. Hasil kognitif siswa pada siklus II mengalami peningkatan, ini dapat dibuktikan pada nilai rata-rata kelas maupun dari persentase siswa yang mencapai KKM. Peningkatan hasil belajar kognitif siswa juga dipengaruhi oleh suasana pembelajaran yang lebih kondusif dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II, peneliti memperbaiki proses pembelajaran yang terjadi di siklus I, yaitu dengan cara membagi kelompok secara rata berdasarkan hasil kognitif siswa siklus I. Sehingga dalam siklus II, kelompok belajar siswa menjadi rata antara siswa yang memiliki hasil belajar tinggi dengan siswa yang memiliki hasil belajar rendah, dengan demikian dalam kelompok belajar di siklus II semua siswa dalam kelompok akan terlibat aktif dan siswa yang tidak tahu akan menjadi tahu. Selain itu, ada beberapa hal yang memperlihatkan bahwa siswa menyukai pembelajaran Tipe Snowball Throwing tersebut, yaitu pada saat diakhir pembelajaran peneliti meminta siswa untuk berefleksi. Pada saat refleksi tersebut, peneliti bertanya kepada beberapa siswa yang memiliki hasil belajar rendah, sedang, dan tinggi. Peneliti bertanya tentang bagaimana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
tanggapan siswa terhadap pembelajaran Tipe Snowball Throwing. Untuk siswa yang memiliki hasil belajar rendah dan dibawah rata-rata mengemukakan bahwa dengan menggunakan pembelajaran Tipe Snowball Throwing membuat mereka lebih aktif dan lebih mengingat tentang materi yang diajarkan. Dari pernyataan yang mereka kemukakan dan dari data yang ada membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran Tipe Snowball Throwing dalam pembelajaran berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar ini disebabkan peningkatan hasil belajar siswa melalui pembelajaran Snowball Throwing ini disebabkan oleh karena siswa yang dapat membuat pertanyaan sendiri, sehingga di sini siswa dapat berpikir secara kreatif. Selain itu, karena alat yang digunakan selama pembelajaran sangat menarik, sehingga membuat siswa juga tidak bosan dalam melakukan proses pembelajaran b. Aspek Afektif Berdasarkan hasil analisis hasil observasi kelompok selama proses pembelajaran berlangsung, persentase dalam aspek afektif siswa pada siklus I maupun siklus II adalah 100%, ini dapat dikategorikan tinggi. Jadi sejak siklus I sampai dengan siklus II, siswa memiliki sikap yang baik dalam proses pembelajaran. Berikut merupakan persentase aspek afektif siklus I dan siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
100% 90% 80% 70% 60% 50%
Siklus I
40%
Siklus II
30% 20% 10% 0% Siklus I
Siklus II
Gambar 4.17 Persentase Aspek Afektif Siklus I dan Siklus II
Dapat dilihat bahwa hasil analisis perhitungan rata-rata aspek afektif dari siklus I ke siklus II mengalami penigkatan dari 71,25 menjadi 79,1. Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar afektif siswa dikategorikan baik. Hasil afektif siswa dari siklus I sudah dikategorikan baik, hal ini ditunjukkan pada saat siswa bersama dengan kelompok sangat antusias dan bersemangat
mengikuti pembelajaran menggunakan Snowball
Throwing. Pada saat pembelajaran, siswa terlihat sangat aktif dan serius, ini juga disebabkan oleh karena pembelajaran Snowball Throwing yang menyenangkan dan membuat semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil peningkatan rata-rata observasi pada aspek afektif, menunjukkan bahwa pembelajaran Tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan aspek afektif siswa dalam pembelajaran. Dengan ikut serta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
melemparkan pertanyaan, membuat mereka tidak kaku dan monoton. Karena proses pembelajaran tersebut seperti bermain sambil belajar sehingga tidak membuat siswa merasa bosan dengan pembelajaran. Ada beberapa masalah yang timbul pada proses pembelajaran siklus I, diantaranya adalah siswa yang terlalu aktif untuk bertanya sehingga membuat suasana kelas menjadi sangat ribut dan waktu melebihi yang ditargetkan. Oleh sebab itu, pada proses pembelajaran siklus II permasalahan tersebut diperbaiki yaitu dengan cara peneliti lebih tegas dalam mengkondisikan suasana kelas. Di siklus II peneliti juga telah membagi kelompok siswa secara bervariasi dalam kemampuan berpikir yang dilihat dari hasil post-test siklus I, maka dari itu proses pembelajaran pada siklus II dapat berjalan dengan baik. Sehingga siswa memiliki sikap afektif yang baik pada saat pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 11 Yogyakarta dapat dilihat bahwa motivasi siswa yang diketahui dari kuisioner yang diisi oleh siswa terjadi peningkatan persentase motivasi dari siklus I ke siklus II, yaitu sebesar 59,37% menjadi 81,25%. Persentase motivasi siswa yang termasuk ke dalam tinggi ini sudah mencapai target yang dibuat oleh peneliti yaitu sebesar 70%. Hasil belajar aspek kognitif siklus I untuk rata-rata adalah 78,75 meningkat pada siklus II yaitu 82,5. Sedangkan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I yaitu 59,37% meningkat pada siklus II menjadi 100%. Hasil belajar siswa aspek afektif pada siklus I maupun siklus II adalah 100% tinggi. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi
dan hasil
belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi ekosistem.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif Tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa terhadap materi Ekosistem. Peneliti menyarankan kepada para Guru untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe Snowball Throwing ini terhadap
materi
Ekosistem
dan
dalam
pembelajaran
biologi
dengan
memperhatikan beberapa hal agar dalam pelaksanaannya target dapat tercapai.
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe Snowball Throwing di dalam pembelajaran adalah management waktu yang digunakan, karena pembelajaran Tipe Snowball Throwing ini membutuhkan waktu yang optimal dan efisien. Selain itu siswa diminta sudah membaca materi pelajaran sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan Snowball Throwing agar dalam membuat pertanyaan menjadi lebih mudah dan kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dengan waktu yang efisien.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z, 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta. Asrori. S., 2010, Penggunaan Model Belajar Snowball Throwing dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta. Bothmir, Dewinta Kartini,2011. Penerapan Model Pembelajara Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Madyopuro II Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Dalam http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=50875 (diakses pada 28/02/2015). Daryanto & Raharjo Muljo, 2012, Model Pembelajaran Inovatif, Yogyakarta : Penerbit Gava Media. Djamarah., S B. Zain Aswan, 2006, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Asdi Mahasatya. Djiwandono, Sri Esti Wuryani., 2006, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Grasindo. Gunawan, Imam, dan Anggarini Retno Palupi., 2012. Taksonomi Bloom- Revisi Ranah Kognitif: Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Penilaian. IKIP PGRI Madiun, Edisi 2. Dalam http://www.ikippgrimadiun.ac.id/ejournal/sites/default/files/2_Imamgun %20&%20Anggraini_Taksonomi%20Bloom20%E2%80%93%20Revis i%20Ranah%20Kognitif%20Kerangka%20Landasan%20untuk%20Pe mbelajaran%20Pengajaran%20&20Penilaian.pdf. (diakses pada 23/032015). Hamalik, Oemar, 2006, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. Lie, A, 2006, Cooperative Learning, Jakarta: Grasindo. Listyarti. R, 2012, Pendidikan karakter dalam metode aktif, inovatif, dan kreatif, Pengantar oleh Prof. Dr.Winarno Surakhmad, Jakarta: Esensi penerbit Erlangga.
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
Nur, 2014, Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas XI IPA Pada Materi Sistem Eksresi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing di SMA Muhamadiyah 1 Prambanan. Dalam http://jupemasipbio.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/3.NP_10008005_NUR-ALFII-ANNA.pdf 12.00. diakses pada (23/03/2015). Prayitno, 2006, Motivasi dalam Belajar : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Sanjaya, W. 2011, Strategi Pembelajaran dengan problem Standar Proses Pendidikan Cetakan 8. Jakarta: Kencana. Sardiman, A.M., 2004, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Press. Setyosari, 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : PT Grasindo Persada. Shoimin, 2014, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam kurikulum 2013, Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA. Siregar, Eveline dan Nara, Hartini, 2011, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Ghalia Indonesia. Slameto, 2010, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi, Jakarta: PT Rineka Cipta. Sudjana, N. 2010, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugihartono, Kartika, Farida Agus, Farida Harap, Siti Rohmah., 2007, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Press. Sugiyanto, H., 2010, Model-model pembelajaran inovatif, Surakarta: Penerbit Yuma Pustaka. Suparno, P. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suprijono, 2009, Cooperative Learning Teori dan PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Suyono dan Hariyanto., 2011, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Taniredja, T,. Pujiati, I,. dan Nyata, 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta. Uno, B. Hamzah., 2008, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara. Widodo, R, 2009, Model Pembelajaran Snowball Throwing, Jakarta: Bumi Aksara. Winkel, W.S. 2009, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95
SILABUS Satuan Pendidikan
: SMA (Sekolah Menengah Atas)
Sekolah
: SMA Negeri 11 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X/II
Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. Alokasi Waktu Kompetensi
: 9 x 45 menit (6 kali pertemuan) Indikator
Materi Pembelajaran
Dasar 4.1
Kegiatan
Penilaian
Pembelajaran 1. Mendefinisikan
Mendeskripsikan
pengertian ekologi
peran komponen
sebagai ilmu
1. Pengertian
ekologi
sebagai ilmu
pembelajaran
2. Ekosistem
ekosistem dalam
2. Mendeskripsikan
aliran energi dan
istilah-istilah
daur biogeokimia
habitat,
serta
populasi,
komponen
pemanfaatan
komunitas,
berdasarkan
dan
komponen
dengan
model
Snowball Throwing
penyusunnya nisia,
1. Melakukan
2. Mendiskusikan
3. Pengelompokkan biotik
materi pembelajaran secara berkelompok 3. Melakukan
tanya-
Alokasi
Alat, Media, dan
Waktu
Sumber Belajar
1. Post-tes
15 x 45
1. Laptop
2. LKS
menit
2. LCD
3. Tugas
Proyektor 3. Papan Tulis 4. Spidol 5. Media Pembelajaran berupa
Bola
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96
komponen ekosistem kehidupan.
bagi
ekosistem,
faktor
biotik,
faktor
abiotik
fungsinya 4. Tingkat
organisasi
komponen
3. Menyebutkan
yang terjadi dalam ekosistem
5. Berbagai
dalam ekosistem makanan,
jaring-jaring
berbagai interaksi
makanan,
yang terjadi dalam
ekologi
ekosistem
7. Aliran
5. Mendeskripsikan rantai
makanan 6. Mendeskripsikan pengertian jaringjaring makanan 7. Mendeskripsikan pengertian piramida makanan
piramida
energi
dan
siklus materi dalam ekosistem
mengenai
materi pembelajaran
dan
kartu
nama 6. Buku Biologi SMA Kelas X
interaksi
6. Rantai
4. Menjelaskan
8. Membedakan
biotik
dalam ekosistem
berbagai interaksi
pengertian
jawab
7. Internet
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97
pengertian
rantai
makanan,
jaring-
jaring
makanan,
piramida ekologi
Yogyakarta, April 2015 Peneliti
Ditya Intan Kusuma Nim 111434017
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Satuan Pendidikan
: SMA (Sekolah Menengah Atas)
Sekolah
: SMA Negeri 11 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X A 1/II
Alokasi Waktu
: 5 x 45 menit (3 kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. B. Kompetensi Dasar 4.1 Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi C. Indikator Kognitif 1. Mendefinisikan pengertian ekologi sebagai ilmu. 2. Mendeskripsikan istilah-istilah habitat, nisia, populasi, komunitas, ekosistem, faktor biotik, dan faktor abiotik. 3. Menyebutkan komponen-komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem. 4. Menyebutkan berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Afektif Karakter 1. Serius dalam kegiatan diskusi. 2. Percaya diri saat menjawab pertanyaan. Afektif Sosial 1. Bekerjasama dalam berdiskusi dan saling menghargai pendapat teman.
D. Tujuan Pembelajaran Kognitif 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian ekologi sebagai ilmu. 2. Setelah melakukan pembelajaran menggunakan model Snowball Throwing, siswa dapat menjelaskan perbedaan habitat, nisia, populasi, ekosistem, faktor biotik, dan faktor abiotik. 3. Setelah mengamati pertanyaan yang ada di LKS, siswa dapat menyebutkan komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem. 4. Setelah mengamati gambar yang ada di LKS, siswa dapat menyebutkan berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem. Afektif Karakter 1. Siswa dapat serius dalam kegiatan diskusi. 2. Siswa percaya diri saat menjawab pertanyaan. Afektif Sosial 1. Siswa dapat bekerjasama dalam berdiskusi dan saling menghargai pendapat teman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
E. Materi Pembelajaran 1. Pengertian ekologi sebagai ilmu 2. Komponen penyusun ekosistem 3. Interaksi antar komponen ekosistem
F. Model dan Metode Pembelajaran -
Model Pembelajaran
: Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing
-
Metode Pembelajaran
: Diskusi, Presentasi, dan Ceramah.
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I (2 x 45 menit) Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu) Pendahuluan
Menyiapkan kondisi
(30 menit)
belajar Melakukan
persiapan kelas. Pretest,
apersepsi, menyampaikan
1. Guru memberikan salam, cheching
2. Guru memberi pretest
dan angket
(kuisioner) motivasi awal tujuan
dan memotivasi siswa
3. Guru
bertanya
ekosistem,
dan
tentang ilmu
apa apa
itu yang
mempelajarinya? 4. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai Inti
Menyampaikan
(50 menit)
masalah
5. Guru bertanya apa yang kalian ketahui tentang ekosistem?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
6. Dari semua yang kalian sebutkan tadi, apa yang paling menarik bagi kalian untuk dipelajari. 7. Siswa menanggapi pertanyaan 8. Guru mengkaitkan masalah
tersebut
dengan materi yang akan dibahas Menjelaskan langkah kooperatif
langkah-
9. Guru mengorganisasi siswa untuk duduk
pembelajaran
berkelompok dengan cara setiap siswa
tipe
berhitung secara acak, yang setiap
Snowball Throwing dan membimbing kelompok
kelompok terdiri dari 4 orang siswa 10. Guru memberi penjelasan langkahlangkah pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing 11. Guru memanggil masing-masing ketua kelompok dan menyampaikan materi atau topik pembelajaran 12. Masing-masing
ketua
kelompok
memberitahu tentang materi atau topik yang disampaikan oleh guru kepada teman-teman sekelompoknya. 13. Siswa
bersama
dengan
kelompok
melakukan pembelajaran kooperatif tipe Snowball membuat jawabannya,
Throwing
dengan
pertanyaan dan
cara beserta
pertanyaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
dilemparkan ke kelompok lain. 14. Siswa mengerjakan LKS yang berisi pertanyaan-pertanyaan
yang
dilemparkan oleh kelompok lain. Penutup (10 menit)
Evaluasi
15. Guru memberikan beberapa masukan dan pertanyaan untuk menyempurnakan proses
pembelajaran
menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing 16. Guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan, hadiah, dan kesan yang dapat memotivasi siswa. 17. Guru mengajak siswa merefleksikan hasil belajarnya 18. Guru mengingatkan kepada siswa untuk belajar kembali di rumah agar dapat melakukan pembelajaran di pertemuan berikutnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Pertemuan ke II 1 x 45 menit Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu) Pendahuluan
Menyiapkan
(5 menit)
belajar
kondisi 1. Guru
memberikan
salam,
cheching
persiapan kelas.
Menyampaikan
tujuan 2. Guru
pembelajaran
dan
memotivasi siswa
menyampaikan
tujuan
pembelajaran 3. Guru
meriview
kembali
pelajaran
sebelumnya Inti (35 mnit) Menyampaikan masalah,
berkelompok
mengorganisasikan siswa,
4. Siswa diorganisasikan duduk secara
membimbing
siswa,
5. Siswa bersama kelompok mengerjakan LKS yang berisi soal-soal yang belum muncul dalam pembelajaran snowball throwing. 6. Setiap
kelompok
mempresentasikan
hasil diskusi 7. Guru dan siswa memberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan presentasi yang diberikan 8. Kelompok memberikan jawaban atas pertanyaan teman dan guru Penutup menit)
(5 Penghargaan
9. Memberikan penghargaan berupa tepuk tangan , hadiah, dan kesan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
memotivasi siswa 10. Guru
mengajak
siswa
untuk
merefleksikan hasil belajarnya 11. Bagi siswa yang belum mendapat giliran
presentasi
hari
ini,
akan
mempresentasikan
hasil
diskusinya
pada pertemuan berikutnya
Pertemuan III 2 x 45 menit Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu) Pendahuluan
Menyiapkan
(5 menit)
belajar
kondisi
Menyampaikan pembelajaran memotivasi siswa
1. Guru
memberikan
salam,
cheching
persiapan kelas. tujuan dan
2. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran 3. Guru
meriview
sebelumnya
kembali
pelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Inti
Mengorganisasikan
(75 menit)
siswa,
membimbing
siswa ( 55 menit )
105
4. Siswa diorganisasikan untuk duduk secara
berkelompok
dan
kembali
yang
belum
mendengarkan presentasi 5. Setiap
kelompok
mendapatkan dibimbing
giliran untuk
presentasi
mempresentasikan
hasil diskusi mereka 6. Guru dan siswa memberikan pertanyaan berkaitan
dengan
presentasi
yang
diberikan 7. Kelompok memberikan jawaban atas pertanyaan teman dan guru 8. Guru mengklarifikasi dan menjelaskan materi melalui power point Evaluasi ( 20 menit ) Penutup (5 menit)
Penghargaan
9. Siswa mengerjakan postest 10. Guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan, hadiah, dan kesan yang dapat memotivasi siswa 11. Guru dan siswa merangkum butir-butir pembelajaran 12. Guru mengajak siswa merefleksikan hasil belajarnya 13. Guru mengingatkan kepada siswa untuk belajar kembali di rumah agar dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
melakukan pembelajaran di pertemuan berikutnya
H. Sumber Belajar Pratiwi, dkk, 2012, Biologi untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta Syamsuri, I, dkk, 2007, Biologi untuk SMA Kelas X Semester 2, Erlangga, Jakarta Internet
I. Alat dan Bahan -
Laptop
-
Viewer
-
Spidol
-
Kartu nama
-
Bola mainan
J. Penilaian 1. Penilaian Proses -
Prosedur
: Kegiatan selama pembelajaran Kooperatif Tipe snowball Throwing
-
Jenis
: Tertulis dan lisan
-
Alat penilaian
: Lembar observasi dan kuisioner
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. Penilaian Hasil -
Prosedur
: Tes tulis pada akhir pembelajaran siklus
-
Jenis tes
: Tes tertulis dan lisan
-
Bentuk
: Obyektif
-
Alat Penilaian
: Lembar Kerja Siswa dan kunci jawaban
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Titi Dwi Kurniasih S.Pd
Ditya Intan Kusuma
NIP.19770314 200604 2 015
NIM 111434017
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Satuan Pendidikan
: SMA (Sekolah Menengah Atas)
Sekolah
: SMA Negeri 11 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X A 1/II
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit (3 kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. B. Kompetensi Dasar 4.1 Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi C. Indikator Kognitif 1. Mendeskripsikan pengertian rantai makanan 2. Mendeskripsikan pengertian jaring-jaring makanan dan piramida ekologi 3. Membedakan pengertian rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi Afektif Karakter 1. Aktif dalam memberi tanggapan pertanyaan. 2. Jujur dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Afektif Sosial 1. Bekerjasama dalam berdiskusi dan saling menghargai pendapat teman.
D. Tujuan Pembelajaran Kognitif 1. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat mendeskripsikan pengertian rantai makanan. 2. Setelah melakukan pembelajaran menggunakan model Snowball Throwing, siswa dapat mendeskripsikan jaring-jaring makanan dan piramida ekologi 3. Melalui presentasi kelompok, siswa dapat membedakan pengertian rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi Afektif Karakter 1. Siswa dapat aktif dalam memberikan tanggapan pertanyaan. 2. Siswa dapat jujur dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok. Afektif Sosial 1. Siswa dapat bekerjasama dalam berdiskusi dan saling menghargai pendapat teman.
E. Materi Pembelajaran 1. Aliran energi -
Rantai makanan
-
Jaring-jaring makanan
-
Piramida ekologi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
F. Model dan Metode Pembelajaran -
Model Pembelajaran
: Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing
-
Metode Pembelajaran
: Diskusi, Presentasi, dan Ceramah.
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I 1 x 45 menit Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu) Pendahuluan
Menyiapkan
(5 menit)
belajar
kondisi 1. Guru
memberikan
salam,
cheching
persiapan kelas
Melakukan
apersepsi,
menyampaikan
2. Guru bertanya tentang aliran energi ada
tujuan
dan memotivasi siswa
apa saja? 3. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran Inti
Menjelaskan
(35 menit)
langkah
langkah-
4. Guru
membagi
siswa
dalam
10
pembelajaran
kelompok yang telah dibuat oleh guru
tipe
berdasarkan kemampuan kognitif yang
Snowball Throwing dan
bervariasi , masing-masing kelompok
membimbing kelompok
terdiri atas 3 sampai 4 orang.
kooperatif
5.
Guru memberi penjelasan langkahlangkah pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing
6.
Siswa
bersama
membuat
dengan
pertanyaan
kelompok
yang
akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
dilemparkan ke kelompok lain. 7.
Siswa
bersama
dengan
kelompok
melakukan pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing Penutup
Penghargaan
8.
(10 menit)
Guru memberikan beberapa masukan dan pertanyaan untuk menyempurnakan proses
pembelajaran
menggunakan
model snowball throwing 9.
Guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan, hadiah, dan kesan yang dapat memotivasi siswa
10. Guru mengajak siswa merefleksikan hasil belajarnya 11. Guru mengingatkan kepada siswa untuk belajar kembali di rumah agar dapat melakukan pembelajaran di pertemuan berikutnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
Pertemuan ke II 2 x 45 menit Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu) Pendahuluan
Menyiapkan
(5 menit)
belajar
kondisi 12. Guru
memberikan
salam,
cheching
persiapan kelas
Menyampaikan tujuan 13. Guru pembelajaran
dan
memotivasi siswa
menyampaikan
tujuan
pembelajaran 14. Guru
meriview
kembali
pelajaran
sebelumnya Inti (75 mnit) Menyampaikan masalah,
siswa,
Siswa diorganisasikan duduk secara
berkelompok
mengorganisasikan siswa,
15.
membimbing
16.
Siswa
bersama
kelompok
melanjutkan pembelajaran kooperatif Tipe Snowball Throwing 17.
Siswa
mengerjakan
LKS
yang
diberikan oleh guru 18.
Setiap kelompok mempresentasikan
hasil diskusi 19.
Guru
dan
siswa
memberikan
beberapa pertanyaan berkaitan dengan presentasi yang diberikan 20.
Kelompok
memberikan
jawaban
atas pertanyaan teman dan guru 21. Guru mengklarifikasi dan menjelaskan materi melalui power point
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Penutup
(5 Penghargaan
22. Memberikan
menit)
penghargaan
113
berupa
tepuk tangan , hadiah, dan kesan yang memotivasi siswa 23. Guru
mengajak
siswa
untuk
merefleksikan hasil belajarnya 24. Bagi siswa yang belum mendapat giliran
presentasi
hari
ini,
akan
mempresentasikan
hasil
diskusinya
pada pertemuan berikutnya
Pertemuan III 1 x 45 menit Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu) Pendahuluan
Menyiapkan
(5 menit)
belajar
kondisi
Menyampaikan pembelajaran memotivasi siswa
14.
Guru memberikan salam, cheching
persiapan kelas tujuan dan
15.
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran 16.
Guru meriview kembali pelajaran
sebelumnya Inti
Evaluasi
(35 menit) Penutup (5 menit)
17.
Siswa mengerjakan postest dan
kuisioner motivasi akhir Penghargaan
18. Guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan, hadiah, dan kesan yang dapat memotivasi siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
19. Guru mengajak siswa merefleksikan hasil belajarnya
H. Sumber Belajar Pratiwi, dkk, 2012, Biologi untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta Syamsuri, I, dkk, 2007, Biologi untuk SMA Kelas X Semester 2, Erlangga, Jakarta Internet I. Alat dan Bahan -
Laptop
-
Viewer
-
Spidol
-
Kartu nama
-
Bola mainan
J. Penilaian 1. Penilaian Proses -
Prosedur
: Kegiatan selama pembelajaran Kooperatif Tipe snowball Throwing
-
Jenis
: Tertulis dan lisan
-
Alat penilaian
: Lembar observasi dan kuisioner
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. Penilaian Hasil -
Prosedur
: Tes tulis pada akhir pembelajaran siklus
-
Jenis tes
: Tes tertulis dan lisan
-
Bentuk
: Obyektif
-
Alat Penilaian
: Lembar Kerja Siswa dan kunci jawaban
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Titi Dwi Kurniasih NIP.19770314 200604 2 015
Peneliti
Ditya Intan Kusuma NIM 111434017
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama Kelompok :
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I Pertemuan I
116
1. 2. 3. 4.
A. Judul : Ekosistem B. Tujuan : Menjelaskan pengertian, komponen-komponen abiotik dan biotik pada Ekosistem. C. Alat dan Bahan 1. Alat Tulis 2. Bola mainan D. Langkah Kerja 1. Siswa dibagi kedalam 8 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang. 2. Setiap kelompok mempunyai ketua yang akan dipanggil dan dijelaskan pembagian materi oleh guru. 3. Ketua kelompok kembali kekelompok masing-masing untuk mendiskusikan tugas yang diberikan guru dengan anggota kelompok. 4. Menerima selembar kertas dan menuliskan pertanyaan serta jawaban sesuai dengan materi yang dijelaskan oleh guru. 5. Setiap kelompok menggulung pertanyaan dan memasukkan pertanyaan kedalam bola yang telah tersedia. 6. Setiap kelompok melemparkan bola yang berisi pertanyaan tadi kepada kelompok lain. 7. Meminta setiap kelompok menuliskan jawaban atas pertanyaan yang didapatkan dari kelompok lain pada kertas Lembar Kerja Siswa tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
E. Hasil Diskusi .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................
F. Kesimpulan .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Nama Kelompok : LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I Pertemuan II
1. 2. 3. 4.
A. Judul : Ekosistem B. Tujuan : Menjelaskan pengertian, komponen-komponen abiotik dan biotik pada Ekosistem. C. Alat dan Bahan 1. Alat tulis D. Langkah Kerja 1. Perhatikan gambar yang ada di bawah ini ! 2. Jawablah pertanyaan yang terdapat didalam gambar tersebut ! No 1.
Gambar
Penjelasannya Interaksi apa yang terjadi ?
Pengertian interaksi tersebut ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2.
119
Interaksi apa yang terjadi ?
Pengertian interaksi tersebut ?
3.
Interaksi apa yang terjadi ?
Pengertian interaksi tersebut ?
4.
Interaksi apa yang terjadi ?
Pengertian interaksi tersebut ?
5.
Interaksi apa yang terjadi ?
Pengertian interaksi tersebut ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6.
120
Interaksi apa yang terjadi ?
Pengertian interaksi tersebut ?
7.
Interaksi apa yang terjadi ?
Pengertian interaksi tersebut ?
E. Hasil Diskusi .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
.......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................
F. Kesimpulan .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama Kelompok :
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II Pertemuan I
122
1. 2. 3. 4.
A. Judul : Ekosistem B. Tujuan : mendeskripsikan pengertian rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi. C. Alat dan Bahan 1. Alat tulis 2. Bola mainan D. Langkah Kerja 1. Siswa dibagi kedalam 8 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang. 2. Setiap kelompok mempunyai ketua yang akan dipanggil dan dijelaskan pembagian materi oleh guru. 3. Ketua kelompok kembali kekelompok masing-masing untuk mendiskusikan tugas yang diberikan guru dengan anggota kelompok. 4. Menerima selembar kertas dan menuliskan pertanyaan serta jawaban sesuai dengan materi yang dijelaskan oleh guru. 5. Setiap kelompok menggulung pertanyaan dan memasukkan pertanyaan kedalam bola yang telah tersedia. 6. Setiap kelompok melemparkan bola yang berisi pertanyaan tadi kepada kelompok lain. 7. Meminta setiap kelompok menuliskan jawaban atas pertanyaan yang didapatkan dari kelompok lain pada kertas Lembar Kerja Siswa tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
E. Hasil Diskusi .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................
F. Kesimpulan .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................
Nama Kelompok : PLAGIAT TERPUJI PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAK TERPUJI 1. LEMBAR KERJA SISWA
2.
SIKLUS II
3.
Pertemuan II
4.
A. Judul : Ekosistem B. Tujuan : mendeskripsikan pengertian rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi. C. Alat dan Bahan 1. Alat tulis D. Langkah Kerja 1. Perhatikan gambar di bawah ini ! 2. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan menjelaskan proses dari gambar ! No 1.
2.
Gambar
Penjelasannya
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3.
4.
5.
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
6.
E. Hasil Diskusi .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
F. Kesimpulan .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Kisi-kisi Soal Pretest Ekosistem Aspek Indikator
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Menilai Jumlah C1
1. Mendefinisikan
C2
C3
C4
A2
C5 1
pengertian ekologi sebagai ilmu 2. Mendeskripsikan
A11
A1
A6, A10
4
istilah-istilah habitat, nisia, individu, populasi, komunitas, ekosistem, faktor biotik, faktor abiotik 3. Menyebutkan
A5
1
berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem 4. Menjelaskan
A3, A7
A12, A16
A14
5
A4
A17
2
A8
A13
2
berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem 5. Mendeskripsikan pengertian rantai makanan 6. Mendeskripsikan jaring-jaring makanan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7. Mendeskripsikan
A20
A19
A9, A15
129
4
piramida makanan 8. Membedakan
A18
1
pengertian rantai makanan, jaringjaring makanan, piramida ekologi 20
Keterangan : A = soal pilihan ganda
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
Kisi-kisi Soal Postest I “Ekosistem” Indikator 1. Mendefinisikan
Aspek Menerapkan C3
Mengingat C1 A1
Memahami C2
A6, A8
A2, A11,
A9, A10,
A15
A20
A3
A5, A17
Menganalisis C4
Menilai C5
Jumlah 1
pengertian ekologi sebagai ilmu 2. Mendeskripsik an istilah-
A4, A14, A18
11
istilah habitat, nisia, individu, populasi, komunitas, ekosistem, faktor biotik, dan faktor abiotik. 3. Menyebutkan
3
berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem 4. Menjelaskan
A13
berbagai
A7, A12, A16,
5
A19
interaksi yang terjadi dalam ekosistem Total Keterangan : A = Soal Pilihan Ganda
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
Kisi-kisi Soal Postest II “Ekosistem” Indikator 5. Mendeskripsik
Aspek Menerapkan C3 A17
Menganalisis C4
A3
A11
A4, A9, A14
A2, A15
A1, A10, A18
A13, A16, A19
A7
A12
A5
Mengingat C1 A6
Memahami C2
Menilai C5
Jumlah 2
an pengertian rantai makanan 6. Mendeskripsik
5
an jaring-jaring makanan 7. Mendeskripsik an piramida
8
makanan 8. Membedakan
A8
5
pengertian rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi Total Keterangan : A = Soal Pilihan Ganda
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama
: ______________________________________
No Absen
: ______________________________________
132
SOAL PRETEST Materi
: Ekosistem
Kelas/semester
: X/2
Waktu
: 20 menit
PETUNJUK UMUM a. Tulis nama dan nomor Anda pada kolom yang disediakan ! b. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja ! c. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, dan E.
1. Kumpulan dari individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu disebut dengan... a. Komunitas b. Populasi c. Habitat d. Nisia e. Ekosistem 2. Ilmu yang mempelajari tentang interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antar makhluk hidup dengan lingkungannya disebut... a. Ekologi b. Botani c. Morfologi d. Etologi e. Anatomi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
3. Dalam suatu lingkungan terdapat populasi kambing dan populasi sapi. Kedua populasi ini saling bersaing untuk memperebutkan rumput sebagai sumber energi bagi mereka. Interaksi yang terjadi antara kedua populasi ini disebut... a. Anabiosa b. Alelopati c. Kompetisi d. Kompetisi interspesifik e. Komensalisme 4. Rentetan organisme dalam peristiwa makan dan dimakan disebut... a. Jaring-jaring makanan b. Aliran energi c. Daur energi d. Tingkatan trofik e. Rantai makanan 5. Interaksi antara tumbuhan anggrek dan pohon mangga disebut interaksi... a. Mutualisme b. Komensalisme c. Parasitisme d. Netral e. Predasi 6. Yang merupakan faktor abiotik terpenting dalam suatu ekosistem perairan yang memiliki peran bagi Fitoplankton adalah... a. Air b. Suhu c. Sinar matahari d. Ikan e. Arus 7. Pada ekosistem perairan, terdapat ikan remora dan ikan hiu. Ikan remora selalu berada di bawah ikan hiu untuk menghindari musuhnya. Ikan hiu tidak merasa terganggu dengan adanya ikan remora. Interaksi di atas merupakan interaksi antarorganisme yang disebut... a. Komensalisme b. Netral c. Parasitisme
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
d. Predator e. Mutualisme 8. Kumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu ekosistem disebut... a. Piramida makanan b. Tingkatan trofik c. Jaring-jaring makanan d. Piramida ekologi e. Aliran energi
9. Perhatikan gambar diatas Jika konsumen primer berjumlah lebih sedikit dari konsumen sekunder, maka yang terjadi adalah... a. Produsen meningkat, konsumen sekunder menurun b. Produsen meningkat, konsumen sekunder meningkat c. Produsen menurun, konsumen sekunder meningkat d. Produsen menurun, konsumen sekunder menurun e. Produsen dan konsumen sekunder jumlahnya tetap 10. Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu ekosistem sawah: 1. Burung
6. Padi
2. Tikus
7. Bakteri Rhizobium
3. Cahaya matahri
8. Suhu
4. Ular
9. Angin
5. Air
10. Manusia
Dari faktor-faktor diatas, yang termasuk faktor biotik adalah... a. 1, 3, 4, dan 5 b. 2, 6, 4, dan 10 c. 2, 6, 4, dan 8 d. 3, 4, 9, dan 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
e. 1, 2, 4, dan 9
11. Kedudukan atau jabatan fungsional suatu organisme dalam komunitasnya disebut... a. Habitat b. Nisia c. Populasi d. Densitas e. Predasi 12. Predasi merupakan salah satu bentuk interaksi antarorganisme. Dibawah ini yang merupakan contoh predasi, kecuali... a. Kijang dan singa b. Ular dan tikus c. Buaya dan manusia d. Kucing dan tikus e. Kijang dan kucing
13. Perhatikan gambar diatas Dari gambar jaring-jaring makana diatas, katak berperan sebagai... a. Konsumen I b. Konsumen II c. Konsumen III d. Detritivor e. Produsen 14. Apabila suatu daerah mendapatkan penyinaran dengan intensitas cahaya sangat tinggi, maka yang terjadi pada daerah tersebut adalah... a. Tanah menjadi subur dan terdapat berbagai macam jenis organisme b. Tanah menjadi subur tetapi hanya ada beberapa organisme yang mamapu bertahan c. Tanah menjadi tandus tetapi banyak organisme yang hidup diatasnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
d. Tanahnya menjadi tandus dan hanya organisme tertentu yang mampu bertahan e. Tidak terjadi perubahan yang sangat berbahaya 15. Faktor-faktor dibawah ini yang bukan merupakan faktor yang menyebabkan berkurangnya energi pada suatu tingkat trofik adalah... a. Hanya sebagian makanan yang ditangkap dan dimakan b. Makanan yang dimakan tidak semuanya dapat dicerna c. Ada makanan yang dibuang sebagai sampah d. Sisa makanan digunakan sebagai sumber energi e. Seluruh makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme 16. Interaksi antarorganisme 1. Ayam dan kucing
4. Paku ekor kuda dan pohon mangga
2. Tikus dan ular
5. Kerbau dan burung
3. Rhizobium dan kacang
6. Katak dan ulat
Interaksi antarorganisme diatas yang termasuk interaksi mutualisme adalah... a. 1 dan 3 b. 2 dan 4 c. 3 dan 5 d. 4 dan 6 e. 1 dan 5 17. Pada ekosistem sawah terdapat 1. Pohon mangga
5. Katak
2. Tikus
6. Jamur
3. Belalang
7. Bakteri
4. Ulat Rantai makanan yang terjadi dalam ekosistem sawah tersebut adalah... a. 1-3-2-5-7 b. 1-2-5-6 c. 1-4-3-2-7 d. 4-5-2-3-6 e. 4-3-2-5-7 18. Piramida jumlah menggambarkan... a. Jumlah berat kering dari seluruh organisme dalam suatu ekosistem
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
b. Kepadatan populasi jumlah individu diantara tingkat trofik dalam ekosistem c. Jumlah berat kering suatu kelompok organisme dalam ekosistem d. Jumlah energi yang tersedia pada suatu kelompok dalam ekosistem e. Jumlah energi yang tersedia pada seluruh organisme
19. Perhatikan gambar diatas Piramida diatas merupakan piramida... a. Biomassa b. Jumlah c. Energi d. Ekosistem e. Makanan 20. Pada ekosistem sawah, terdapat 500 tumbuhan padi, 100 ekor tikus, 50 ekor ular, dan 10 burung. Piramida yang bisa digambarkan dari ekosistem diatas adalah... a. Piramida biomassa b. Piramida energi c. Piramida jumlah d. Piramida ekosistem e. Piramida ekologi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KUNCI JAWABAN PRETEST 1. B 2. A 3. D 4. E 5. B 6. C 7. A 8. C 9. A 10. B
11. B 12. E 13. B 14. D 15. E 16. C 17. C 18. B 19. C 20. C
Pedoman Penilaian Nilai =
100
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama
: ____________________________________
No absen
: ____________________________________
139
SOAL POSTEST I Materi
: Ekosistem
Kelas/semester : X/2 Waktu
: 20 menit
PETUNJUK UMUM a. Tulis nama dan nomor Anda pada kolom yang disediakan ! b. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja ! c. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, dan E.
1. Ilmu yang mempelajari tentang interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antar makhluk hidup dengan lingkungannya disebut dengan... A. Ekosistem B. Ekologi C. Biologi D. Komunitas E. Populasi 2. Dalam populasi terjadi perubahan yang disebut dinamika populasi. Dinamika populasi ini akan terjadi jika dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain... A. Bencana alam dan penyakit B. Natalitas,mortalitas, dan migrasi C. Predator dan hama D. Natalitas dan bencana alam E. Mortalitas dan penyakit 3. Dalam suatu lingkungan terdapat populasi sapi dan populasi kerbau. Kedua populasi ini saling bersaing untuk memperebutkan rumput sebagai sumber energi bagi mereka. Interaksi yang terjadi antara kedua populasi ini disebut... A. Anabiosa B. Alelopati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
C. Kompetisi D. Kompetisi inter spesifik E. Komensalisme 4. Pernyataan-pernyataan dibawah ini yang bukan merupakan pernyataan fungsi dari sinar matahari dalam suatu ekosistem adalah... A. Sinar matahari dibutuhkan oleh semua makhluk hidup untuk berfotosintesis B. Sinar matahari menentukan suhu lingkungan C. Sinar matahari mempengaruhi perkembangan tumbuhan disuatu ekosistem D. Sinar matahari mempengaruhi jenis tanah disuatu lingkungan E. Sinar matahari berpengaruh terhadap kelembapan suatu daerah 5. Interaksi antara tumbuhan paku tanduk rusa dan pohon mangga disebut interaksi... A. Mutualisme B. Komensalisme C. Parasitisme D. Netral E. Predasi 6. Kedudukan fungsional suatu organisme dalam komunitasnya disebut... A. Habitat B. Niche C. Populasi D. Ekosistem E. Predasi 7. Cicak melepaskan ekornya saat dipegang oleh manusia. Hal ini dilakukan oleh cicak untuk melindungi diri dari musuhnya. Perilaku seperti ini merupakan adaptasi individu terhadap lingkungannya dalam bentuk... A. Adaptasi morfologi B. Adaptasi fisiologi C. Adaptasi perilaku D. Adaptasi individu E. Adaptasi fisik 8. Tempat hidup suatu organisme disebut... A. Habitat B. Nisia C. Populasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
D. Komunitas E. Ekosistem 9. Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu ekosistem sawah : 1. Tikus
6. Bakteri Rhizobium
2. Ular
7. Suhu
3. Air
8. Angin
4. Padi
9. Cahaya matahari
5. Manusia
10. Burung
Dari faktor-faktor diatas, yang termasuk faktor biotik adalah... A. 1,3,4, dan 5 B. 2,4,5, dan 10 C. 2,6,4, dan 8 D. 3,4,9, dan 10 E. 1,2,4, dan 9 10. Kumpulan dari 20 tumbuhan padi, 10 kacang-kacangan, dan 5 ekor tikus disebut... A. Populasi B. Ekologi C. Ekosistem D. Habitat E. Komunitas 11. Angin merupakan salah satu faktor abiotik yang mempengaruhi suatu ekosistem. Dalam ekosistem angin sangat dibutuhkan oleh tumbuhan untuk... A. Menyejukkan udara B. Menentukan kelembapan C. Membantu penyerbukan D. Menentukan suhu lingkungan E. Membantu proses transportasi 12. Apabila suatu daerah mendapatkan penyinaran dengan intensitas cahaya sangat tinggi, maka yang terjadi pada daerah tersebut adalah... A. Tanah menjadi subur dan terdapat berbagai macam jenis organisme B. Tanah menjadi subur tetapi hanya ada beberapa organisme yang mampu bertahan C. Tanah menjadi tandus tetapi banyak organisme yang hidup diatasnya D. Tanahnya menjadi tandus dan hanya organisme tertentu yang mampu bertahan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
E. Tidak terjadi perubahan yang sangat berbahaya 13. Interaksi-interaksi yang terjadi dalam ekosistem bertujuan untuk... A. Memangsa dan menunjukkan kekuasaan B. Menguntungkan demi kelangsungan bersama C. Mempertahankan keseimbangan ekosistem D. Mempertahankan kelangsungan hidup satu kelompok organisme E. Mempertahankan wilayah kekuasaan 14. Perhatikan pernyataan-pernyataan dibawah ini. Apa yang mungkin terjadi jika dalam suatu relung hidup beberapa spesies? Pernyataan yang salah adalah... A. Terjadi perebutan materi dan energi antar spesies B. Terjadinya kompetisi untuk memperebutkan makanan C. Spesies saling bergantung dan saling bersimbiosis untuk kelangsungan hidup bersama D. Spesies yang lain harus dikalahkan dan harus meninggalkan relung E. Kehabisan bahan makanan 15. Organisme heterotrof yang memanfaatkan serpihan organik padat sebagai sumber makanannya adalah... A. Cacing B. Bakteri C. Jamur D. Algae E. Zooplankton 16. Alelopati merupakan salah satu bentuk interaksi pada ekosistem. Contoh di bawah ini yang merupakan interaksi Alelopati adalah... A. Populasi rumput teki dan populasi rumput gajah B. Populasi padi dan populasi kacang C. Populasi kerbau dan populasi tikus D. Komunitas sawah dan komunitas sungai E. Komunitas air kolam dan komunitas kebun 17. Pada ekosistem sawah terdapat berbagai organisme antara lain : 1. Padi
7. Pohon kelapa
2. Kacang tanah
8. Paku ekor kuda
3. Bakteri Rhizobium
9. Kerbau
4. Tikus
10. Benalu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5. Ular
143
11. Burung
6. Pohon mangga Interaksi antarorganisme diatas yang merupakan simbiosis parasitisme adalah interaksi antara... A. 5 dan 4 B. 7 dan 8 C. 10 dan 3 D. 6 dan 10 E. 1 dan 2 18. Didaerah puncak Bogor banyak ditemukan buah-buahan seperti strowberry dan apel, sedangkan pada daerah pantai wonosari tidak ditemukan adanya kedua tanaman buah tersebut. Faktor abiotik berikut mempengarhui terjadinya perbedaan kedua daerah tersebut, kecuali... A. Intensitas cahaya B. Suhu C. Ketinggian D. Tanah E. Air 19. Interaksi-interaksi dibawah ini yang bukan merupakan simbiosis parasitisme adalah... A. Interaksi antara Plasmodium sp dan manusia B. Interaksi antara kantong semar dan seranggap C. Interaksi antara Taenia seginata dan sapi D. Interaksi antara benalu dan pohon mangga E. Interaksi antara hama dan padi 20. Bebek dan itik memiliki selaput pada kakinya untuk mampu berenang pada air. Peristiwa ini merupakan suatu bentuk adaptasi dalam bentuk... A. Adaptasi morfologi B. Adaptasi fisiologi C. Adaptasi perilaku D. Adaptasi individu E. Adaptasi fisik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KUNCI JAWABAN POSTEST I 1. B 2. B 3. D 4. A 5. B 6. B 7. C 8. A 9. B 10. E
11. C 12. D 13. C 14. C 15. A 16. A 17. D 18. E 19. B 20. A
Pedoman Penilaian Nilai =
100
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama
: ____________________________________
No absen
: ____________________________________
145
SOAL POSTEST II Materi
: Ekosistem
Kelas/semester : X/2 Waktu
: 20 menit
PETUNJUK UMUM a. Tulis nama dan nomor Anda pada kolom yang disediakan ! b. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja ! c. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, dan E.
1. Dalam piramida jumlah, agar erjadi keseimbangan dalam suatu ekosistem maka jumlah organisme yang banyak adalah... A. Herbivora B. Produsen C. Karnivora I D. Karnivora II E. Dekomposer 2. Suatu diagram piramida yang menggambarkan hubungan antara tingkat trofik satu dengan tingkat trofik lain secara kuantitatif pada suatu ekosistem disebut... A. Piramida energi B. Piramida jumlah C. Piramida biomassa D. Piramida ekologi E. Piramida ekosistem
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
3. Perhatikan gambar dibawah ini.
Dari gambar jaring-jaring makanan diatas, katak berperan sebagai... A. Konsumen I B. Konsumen II C. Konsumen III D. Detritivor E. Produsen 4. Dari gambar pada no 3 diatas berapa rantai makanan yang menyusun jaring-jaring makanan... A. 8 B. 14 C. 16 D. 18 E. 5 5. Pada daerah perumahan jumlah serangga meningkat secara pesat, apa yang akan terjadi pada daerah tersebut... A. Jumlah tumbuhan meningkat dan jumlah hewan pemakan serangga menurun B. Jumlah tumbuhan meningkat dan jumlah hewan pemakan serangga meningkat C. Jumlah tumbuhan menurun dan hewan pemakan serangga menurun D. Jumlah tumbuhan menurun dan hewan pemakan serangga meningkat E. Semua jawaban salah 6. Rentetan organisme dalam peristiwa makan dan dimakan disebut... A. Jaring-jaring makanan B. Aliran energi C. Daur energi D. Tingkatan trofik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
E. Rantai makanan 7. Perhatikan pernyataab-pernyataaan dibawah ini. Pernyataan yang tidak berhubungan dengan piramida energi adalah... A. Menggambarkan banyaknya energi yang tersimpan B. Energi yang tersimpan merupakan energi primer C. Energi yang tersimpan berupa senyawa organik D. Energi yang tersimpan digunakan sebagai bahan makanan E. Memberikan gambaran keadaan ekosistem pada waktu tertentu 8. Penyemprotan hama menggunakan insektisida dapat
menyebabkan matinya
konsumen tingkat I. Musnahnya konsumen tingkat I mengakibatkan... A. Meningkatkan populasi konsumen I dan menurunkan populasi konsumen tingkat II B. Meningkatkan populasi konsumen II dan menurunkan populasi konsumen tingkat III C. Meningkatkan populasi konsumen III dan menurunkan populasi konsumen tingkat IV D. Meningkatkan populasi konsumen IV dan menurunkan populasi konsumen tingkat II E. Meningkatkan populasi produsen dan menurunkan populasi konsumen tingkat II 9. Dalam suatu ekosistem prairan terdapat Hydrilla verticilliata, udang, ikan kecil, bakteri, ikan besar, burung pemakan ikan. Jaring-jaring makanan yang terjadi pada ekosistem perairan ini adalah... A. Udang-ikan kecil-ikan besar-burung pemakan ikan B. Udang-ikan kecil-burung pemakan ikan-ikan besar C. Hydrilla verticilliata-ikan kecil-udang-ikan besar D. Hydrilla verticilliata-ikan kecil/udang-ikan besar-burung pemakan ikan E. Hydrilla verticilliata-udang-ikan besar-burung pemakan ikan 10. Piramida jumlah menggambarkan... A. Jumlah berat kering dari seluruh organisme dalam suatu ekosistem B. Kepadatan populasi jumlah individu diantara tingkat trofik dalam ekosistem C. Jumlah berat kering suatu kelompok organisme dalam ekosistem D. Jumlah energi yang tersedia pada suatu kelompok dalam ekosistem E. Jumlah energi yang tersedia pada seluruh organisme
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
11. Dalam ekosistem aquarium, Hydrilla verticilliata ditempatkan sebagai... A. Konsumen I B. Produsen C. Konsumen II D. Dekomposer E. Konsumen III 12. Pergerakan energi yang dimulai dari sinar matahari ke tumbuhan (produsen) selanjutnya bergerak ke konsumen kemudian bergerak ke pengurai dan sebagian ada energi yang hilang ke lingkungan disebut... A. Aliran energi B. Rantai makanan C. Tingkatan trofik D. Jaring makanan E. Daur energi 13. Organisme pemakan segala atau omnivor ditempatkan pada tingkat trofik... A. Tingkat trofik I B. Tingkat trofik II C. Tingkat trofik III D. Tingkat trofik IV E. Tingkat trofik V 14. Perhatikan gambar dibawah ini !
Jika hewan yang diberi lingkaran hilang, maka yang terjadi adalah... A. Tumbuhan akan menurun dan ular akan meningkat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
B. Ular akan menurun dan kelinci akan meningkat C. Laba-laba menurun dan tumbuhan akan meningkat D. Belalang akan menurun dan tikusnya meningkat E. Laba-laba akan meningkat dan ular akan menurun 15. Piramida yang menggambarkan berat total organisme yang menempati setiap tingkat trofik disebut... A. Piramida ekosistem B. Piramida ekologi C. Piramida energi D. Piramida jumlah E. Piramida biomassa
16. Gambar diatas merupakan piramida... A. Jumlah B. Biomassa C. Energi D. Makanan E. Ekosistem 17. Dalam suatu ekosistem terdapat 1) tikus 2) ular 3) burung elang 4) jamur. Rantai makanan yang terjadi dalam ekosistem tersebut adalah... A. 3-2-1-4 B. 2-3-1-4 C. 1-2-3-4 D. 4-1-2-3 E. 2-3-4-1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
18. Faktor-faktor dibawah ini yang bukan merupakan faktor yang menyebabkan berkurangnya energi pada suatu tingkat trofik adalah... A. Hanya sebagian makanan yang ditangkap dan dimakan B. Makanan yang dimakan tidak semuanya dapat dicerna C. Ada makanan yang dibuang sebagai sampah D. Sisa makanan digunakan sebagai sumber energi E. Seluruh makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme 19. Pada ekosistem sawah, terdapat 500 tumbuhan padi, 100 ekor tikus, 50 ekor ular, dan 10 burung. Piramida yang bisa digambarkan dari ekosistem diatas adalah... A. Piramida biomassa B. Piramida energi C. Piramida jumlah D. Piramida ekosistem E. Piramida ekologi 20. Energi yang hilang dari proses pernapasan dan proses pencernaan tidak dapat hilang karena dapat dipindahkan ke... A. Produsen dan dekomposer B. Produsen dan konsumen I C. Produsen dan konsumen II D. Produsen dan konsumen III E. Produsen dan konsumen IV
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KUNCI JAWABAN POSTEST II 1. B 2. D 3. B 4. D 5. D 6. E 7. E 8. E 9. E 10. B
11. B 12. A 13. D 14. E 15. E 16. C 17. C 18. E 19. C 20. A
Pedoman Penilaian Nilai =
100
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
Hand Out Siklus I Komponen Penyusun Ekosistem dan Interaksi Antarkomponen Ekosistem
Organisme hidup dalam sebuah sistem ditopang oleh berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kehidupan semua jenis makhluk hidup yang saling mempengaruhi serta saling berinteraksi dengan alam membentuk kesatuan yang disebut Ekosistem. Cabang Biologi yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antar makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai bagian kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Definisi ekologi pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel. Ekologi merupakan cabang ilmu biologi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan lain, seperti kimia, fisika, geologi, dan klimatologi. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan faktor biotik. Faktor abiotik adalah faktor lingkungannya antara lain suhu, kelembapan, cahaya, dan topografi. Faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, dan tumbuhan.
1. Komponen penyusun ekosistem a. Berdasarkan sifatnya 1) Faktor biotik Merupakan faktor meliputi makhluk hidup di bumi. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan sebagai konsumen, dan mikroorganisme sebagai dekomposer (pengurai). Faktor biotik juga meliputi tingkatan organisme di dalam ekologi yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi dan membentuk suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. a) Individu Merupakan organisme tunggal, misalnya seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidupnya, setiap individu dihadapkan pada masalah yang penting. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, dan memelihara anaknya. Untuk mengatasi hal tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus, misalnya duri, sayap, kantong, atau tanduk. Makhluk hidup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
beradaptasi terhadap lingkungannya melalui adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi perilaku. Adaptasi merupakan cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup dimana mereka tinggal. Adaptasi ini diperlukan oleh makhluk hidup dibumi, karena setiap lingkungan dibumi memiliki karakteristik sendiri. Misalkan dikutub suhunya sangat dingin serta banyak terdapat air sedangkan sebaliknya di daerah gurun suhunya panas, gersang, dan sulit untuk mendapatkan air.
Adaptasi morfologi Merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya. Contoh adaptasi morfologi antara lain :
-
-
-
-
-
-
Gigi khusus Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsanya. Selain itu gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik mangsanya. Moncong Hewan pemakan semut (anteater) adalah hewan menyusui yang hidup di hutan amerika tengah dan selatan. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung berupa lubang kecil untuk menghisap semut dari sarangnya. Hewan ini memiliki lidah panjang dan bergetah yang dapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga. Paruh Paruh burung finch memiliki bentuk bervariasi sesuai dengan jenis makanannya. Daun khusus tumbuhan Tumbuhan tertentu misalnya tumbuhan penangkap serangga (lalat) memiliki daun berhelai ganda dengan tepi bergerigi. Lalat yang hinggap akan terperangkap pada ruang diantara helaian daun. Akar Tumbuhan gurun, memiliki akar kuat dan panjang yang berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah. Tumbuhan bakau memiliki akar nafas untuk mengambil oksigen dari udara. Tumbuhan xerofit seperti kaktus memiliki batang yang tebal untuk menyimpan air, memiliki daun yang berduri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan, dan memiliki akar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang panjang dan menyebar agar lebih mudah mencari air. Hal ini dilakukan karena habitatnya yang gersang dan tandus. Adaptasi fisiologi Merupakan penyesuaian fungsi tubuh untuk mempertahankan hidupnya. Contohnya : - Kelenjar bau Musang dapat mensekresikan bau busuk dengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret berfungsi untuk menghindari diri dari musuhnya. - Perubahan warna pada kadal Kulit kadal dapat berubah warna karena memiliki pigmen warna dan perubahan terjadi karena faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu dan keadaan sekitar. - Saat berada di daerah yang tinggi seperti dipuncak gunung manusia memproduksi butir darah merah lebih banyak agar lebih banyak mengikat oksigen. Sebab di dataran tinggi tekanan atmosfirnya lebih kecil daripada didataran rendah sehingga hanya sedikit oksigen yang bisa masuk ketubuh kita.
-
154
Ikan yang hidup di air asin lebih pekat mengeluarkan urin daripada ika yang hidup di air tawar. Ikan yang hidup diair asin mengeluarkan urin yang lebih pekat agar jumlah garam ditubuh ikan tersebut tidak berlebihan. Adaptasi tingkah laku Merupakan cara makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya dalam bentuk tingkah laku. Adaptasi tingkah laku ini berhubungan dengan tindakan makhluk hidup untuk beradaptasi atau melindungi diri dari pemangsa. Selain itu juga adaptasi tingkah laku berhubungan dengan kebiasaan makhluk hidup untuk beradaptasi dan mempertahankan hidupnya disuatu lingkungan.contohnya : - Pura-pura tidur atau mati Beberapa hewan berpura-pura mati atau tidur saat di dekati oleh musuhnya misalnya tupai. - Migrasi Ikan salem raja akan melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai untuk bertelur. - Cicak memutuskan ekornya ketika musuh datang - Kantong tinta Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta berisi cairan berwarna hitam. Jika musuh datang, tinta disemprotkan agar musuh tidak dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
b) Populasi Merupakan kumpulan dari individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu. Misalnya populasi pohon kelapa di desa kulonprogo, atau populasi padi di sawah daerah bantul. Ukuran populasi dapat berubah sepanjang waktu dan perubahan dalam populasi disebut dinamika populasi. Dinamika populasi dapat terjadi akibat ulah manusia atau karena kejadian alam, misalnya bencana alam, kebakaran, penebangan liar atau serangan penyakit. Pada dasarnya, populasi memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggota antara lain : kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik, sebaran umur, dan pertumbuhan. Natalitas dan mortalitas menjadi penentu utama dalam pertumbuhan populasi. Dinamika populasi dapat juga disebabkan oleh migrasi dan emigrasi. Imigrasi merupakan perpindahan satu atau lebih organisme ke daerah yang didatanginya. Emigrasi merupakan peristiwa perginya satu atau lebih organisme dari suatu daerah, sehingga populasi organisme tersebut menurun. c) Komunitas Merupakan kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Tempat hidup hewan atau tumbuhan disebut habitat. Aktivitas organisme dalam pemanfaatan sumber daya alam dan bagaimana organisme berpengaruh pada organisme lain, berkaitan dengan niche atu relung. Relung merupakan kedudukan fungsional suatu organisme dalam komunitasnya. Sebagian besar spesies menempati satu relung yang berbeda-beda. Setiap spesies memerlukan materi dan energi dari lingkungannya, karena keterbatasan materi dan energi dalam suatu lingkungan makan spesies-spesies akan saling berebutan. Perebutan ini akan mengakibatkan adanya kompetisi. 2) Faktor abiotik Merupakan faktor yang meliputi faktor fisik dan kimia antara lain : a) Suhu Merupakan salah satu syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada organisme tertentu yang hanya dapat bertahan hidup pada kisaran tertentu. b) Sinar matahari Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena menentukan suhu pada suatu lingkungan. Sinar matahari juga merupakan unsur penting yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk dapat melakukan fotosintesis. c) Air sangat dibutuhkan oleh setiap organisme. Bagi tumbuhan air penting untuk pertumbuhan, perkembangan, perkecambahan dan penyerbukan. Bagi hewan dan manusia air diperlukan sebagai air minum dan sarana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
hidup lainnya, misalnya transportasi bagi manusia dan tempat hidup bagi ikan dan hewan air lainnya. d) Tanah Tanah penting karena merupakan tempat hidup makhluk hidup. Jenis tanah yang berbeda mempengaruhi jenis organisme yang hidup di dalamnya. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme khususnya tumbuhan. e) Ketinggian Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup pada suatu daerah. Hal ini karena ketinggian daerah menentukan kondisi fisik dan kimia yang berbeda. f) Angin Berperan dalam menentukan kelembapan, juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu. b. Berdasarkan fungsinya 1) Produsen Merupakan organisme yang bersifat autotrof ( auto=sendiri, trophikos=makanan ) atau organisme yang dapat menghasilkan makanan sendiri. Organisme autotrof membuat bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi matahari dan energi kimia. Contohnya : tumbuhan hijau dan lagae. 2) Konsumen Organisme yang bersifat heterotrof (heteros= berbeda, trophikos=makanan ) atau yang memanfaatkan bahan organik yang terdapat pada organisme lain sebagai makanannya. Contohnya : hewan dan manusia. 3) Pengurai (dekomposer) Organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal daro organisme mati (bahan organik kompleks). Contohnya : bakteri dan jamur. 4) Detritivor Organisme heterotrof yang memanfaatkan serpihan organik padat (detritus) sebagai bahan makanan. 2. Interaksi antar komponen ekosistem a. Interaksi Antar organisme Makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lainnya, baik yang berspesies sama maupun yang berbeda spesies. Interaksi antarorganisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dibedakan menjadi : 1) Netral Merupakan hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan. Contohnya adalah capung dan sapi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
2) Predasi Merupakan hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat karena tanpa mangsa predator tidak dapat bertahan hidup. Predator juga berperan sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : singa dan kijang. 3) Parasitisme Merupakan hubunga antarorganisme yang berbeda spesies. Hubungan ini menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lainnya. Disini satu organisme hidup mengambil makanan dari organisme inangnya sehingga merugikan inangnya. Contohnya : benalu dengan pohon inang, plasmodium dengan manusia. 4) Komensalisme Merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies dimana salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan atau diuntungkan. Contohnya : anggrek dan pohon inangnya. 5) Mutualisme Merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies dan saling menguntungkan kedua pihak. Contohnya : bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan. 6) Kompetisi Terjadi karena persaingan makhluk hidup untuk memperoleh kebutuhan hidup dan kekuasan salah satu atau semua hal tersebut. Contoh: Kuda dan sapi yang hidup di padang rumput yang sama akan saling berkompetisi untuk memperoleh makanan (rumput). b. Interaksi Antarpopulasi Dalam suatu komunitas, populasi yang satu akan berinteraksi dengan populasi yang lain baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Contoh interaksi antar populasi adalah alelopati. Alelopati adalah interaksi antarpopulasi, jika populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhan populasi yang lain. Contohnya : rumput teki menghalangi tumbuhnya rumput lain karena menghasilkan zat yang bersifat toksin. Pada mikroorganisme alelopati dikenal sebagai anabiosa. Contohnya : jamur Penicillium sp. Menghasilkan antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu. c. Interaksi Antarkomunitas Contoh dari komunitas adalah komunitas sawah dan komunitas sungai. Komunitas sawah tersusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, tikus, dan gulma. Sedangkan komunitas sungai terdiri dari ikan, algae, zooplankton, fitoplankton dan pengurai. Antara kedua komunitas ini terjadi interaksi antarkomunitas dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme dari kedua komunitas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
d. Interaksi antara komponen biotik dan abiotik Interaksi antar komponen biotik dan abiotik menghasilkan aliran energi dalam suatu sistem. Selain itu, dalam ekosistem juga terdapat struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik serta siklus materi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
Hand Out Siklus II Aliran Energi
Energi dapat kita artikan sebagai kemampuan kerja. Energi dapat diperoleh oleh organisme melalui makanan yang dimakannya. Cahaya matahari sebagai sumber utama kehidupan. Tumbuhan sebagai organisme yang memiliki klorofil memanfaatkan energi matahari untuk berfotosintesis. Organisme yang menggunakan energi cahaya untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik disebut fotoautotrof. Organisme yang menggunakan energi yang didapat dari reaksi kimia untuk membuat makanan disebut organisme Kemoautotrof. Golongan organisme autotrof menjadi makanan bagi organisme heterotrof. Organisme heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri misalnya hewan, manusia, dan bakteri tertentu. Makanan organisme heterotrof adalah bahan organik yang sudah jadi. Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, konsumen primer, ke konsumen tingkat tinggi, sampai ke saproba. Pengalihan energi juga berlangsung melalui sederetan organisme yang memakan dan yang dimakan didalam rantai makanan maupun jaring-jaring makanan. Daur materi dan aliran energi berlangsung di dalam ekosistem. 1. Rantai Makanan Rantai makanan adalah jalur pemindahan (transfer) energi dari satu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya melaui peristiwa makan dan dimakan. Rantai makanan yang dikenal ada tiga yaitu : a. Rantai pemangsa Landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai dimulai dari hewan herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan hewan karnivora sebagai konsumen II, dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen III atau IV. b. Rantai parasit Rantai makanan ini dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. c. Rantai saprofit Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai, misalnya jamur dan bakteri. Rantai makanan tidak berdiri sendiri tetapi saling berkaitan satu dengan yang lainnya sehingga membentuk jaring-jaring makanan. 2. Tingkat Trofik Organisme dalam kelompok ekologi yang terlibat dalam rantai makanan digolongkan dalam tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik tersusun dari seluruh organisme pada rantai makanan yang bernomor sama dengan tingkat makan-memakan. Sumber energi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
terbesar adalah matahari. Tumbuhan yang menghasilkan gula lewat proses fotosintesis hanya memakai energi matahari dan co2 dari udara. Oleh karena itu, tumbuhan digolongkan dalam tingkat trofik pertama, hewan herbivora termasuk tingkat trofik kedua, hewan karnovora sebagai pemakan hewan herbivora termasuk tingkat trofik ketiga. Karnivora yang memakan karnivor di tingkat trofik ketiga termasuk dalam anggota tingkat trofik keempat. 3. Piramida Ekologi Struktur trofik disajikan dalam bentuk piramida ekologi. Ada 3 jenis piramida ekologi, yaitu :
a. Piramida jumlah Komposisi yang tergolong tingkat trofik dapat disajikan dalam piramida jumlah. Organisme di tingkat trofik pertama biasanya paling melimpah, sedangkan organisme di tingkat trofik kedua, ketiga, dan selanjutnya makin berkurang. b. Piramida biomassa Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di waktu tertentu. Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu, dan dinyatakan dalam gram. Untuk menghindari kerusakan habitat, makan biasanya pengukuran menggunakan metode sampel. c. Piramida energi Piramida energi dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam waktu yang lama. Piramida ini mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam ekosistem. Pada piramida energi terjadi penurunan energi dari tingkat trofik terendah sampai tingkat trofik tertinggi. Berkurangnya energi pada setiap tingkat trofik terjadi karena hal-hal berikut : - Hanya sebagian makanan yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya - Makanan yang dimakan tidak bisa seluruhnya dicerna dan akan ada yang dikeluarkan sebagai sampah - Hanya sebagian makanan dari tubuh organisme, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi.
Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari berbagai rantai makanan yang saling berhubungan dan kompleks. Didalam suatu ekosistem, sebuah rantai makanan saling berkaitan dengan rantai makanan lainnya. Semakin kompleks jaring-jaring makanan yang terbentuk, semakin tinggi tingkat kestabilan suatu ekosistem. Oleh karena itu, untuk menjaga kestabilan ekosistem, suatu rantai makanan tidak boleh terputus akibat musnahnya salah satu atau beberapa organisme.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
Kisi-kisi Lembar Observasi Aspek Afektif Bentuk Pernyataan No
1.
Indikator Aspek Afektif
Jumlah Pernyataan
Pernyataan
Pernyataan
Positif
Negatif
1
-
1
3
-
1
5,10
-
2
2,4,16,20
-
4
7,11,15
-
3
17,18
-
2
8,12
-
2
13
-
1
6,14,19
-
3
9
-
1
Perhatian E. Perhatian dalam mengikuti pelajaran F. Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru
2.
Partisipasi a. Bertanya tetang materi yang tidak dipahami b. Berdiskusi tentang materi pembelajaran c. Berpartisipasi dalam proses pembelajaran d. Senang dalam mengikuti proses pembelajaran e. Menghargai pendapat teman
3.
Semangat a. Semangat mengikuti pembelajaran
4.
Percaya diri a. Percaya diri dalam mengungkapkan pendapat
5.
Disiplin a. Mengerjakan tugas tepat waktu Jumlah Pernyataan
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
LEMBAR OBSERVASI SISWA ASPEK AFEKTIF SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA SIKLUS I
Hari, tanggal
:
Observer
:
Kelompok
:
PETUNJUK : 1. Amati kegiatan kelompok siswa di kelas dalam melaksanakan pembelajaran ! 2. Tuliskan tanda silang (X) pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda amati ! NO A.
ASPEK YANG DIAMATI
SKOR
ASPEK AFEKTIF
1.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru/praktikan
1 2 3 4 5
2.
Siswa mampu melakukan diskusi dengan serius dan teliti dalam
1 2 3 4 5
mengerjakan LKS 3.
Siswa antusias menjawab pertanyaan dari guru
1 2 3 4 5
4.
Siswa sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi
1 2 3 4 5
5.
Siswa kritis menanggapi pendapat teman untuk mencari informasi
1 2 3 4 5
6.
Siswa percaya diri mengungkapkan pendapat dalam kelompok
1 2 3 4 5
7.
Siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dengan snowball
1 2 3 4 5
throwing 8.
Siswa mampu memiliki toleransi yang tinggi terhadap pendapat
1 2 3 4 5
teman 9.
Siswa disiplin dalam pengumpulan LKS dan tugas
1 2 3 4 5
10.
Siswa menanggapi jawaban teman dari kelompok lain
1 2 3 4 5
11.
Siswa serius dalam mengikuti pembelajaran
1 2 3 4 5
12.
Siswa menghargai pendapat teman ketika berdiskusi
1 2 3 4 5
13.
Siswa bersemangat mengikuti pembelajaran dengan model snowball
1 2 3 4 5
throwing
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
14.
Siswa berani mengungkapkan pendapat dalam kelompok
1 2 3 4 5
15.
Siswa memperhatikan pembelajaran dengan model snowball
1 2 3 4 5
throwing 16.
Diskusi dalam kelompok berjalan secara efektif dan kondusif
1 2 3 4 5
17.
Siswa merasa senang dengan model pembelajaran yang digunakan
1 2 3 4 5
oleh guru 18.
Siswa merasa senang sudah mampu mengerjakan tugas kelompok
1 2 3 4 5
dengan baik 19.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas
1 2 3 4 5
dengan percaya diri 20.
Siswa dapat berkerjasama dalam kelompok
P=
∑
1 2 3 4 5
100%
Keterangan P = presentase
PEDOMAN PENSKORAN Kelompok dengan jumlah anggota 5 siswa Skor 5, jika sebanyak 4-5 siswa dalam kelompok melakukan aspek seperti pada lembar observasi Skor 4, jika sebanyak 3 siswa dalam kelompok melakukan aspek seperti pada lembar observasi Skor 2, jika sebanyak 2 siswa dalam kelompok melakukan aspek seperti pada lembar observasi Skor 1, jika hanya 1 siswa dalam kelompok melakukan aspek seperti pada lembar observasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kelompok dengan jumlah anggota 4 siswa Skor 5, jika sebanyak 4 siswa dalam kelompok melakukan aspek pada lembar observasi Skor 4, jika sebanyak 3 siswa dalam kelompok melakukan aspek pada lembar observasi Skor 2, jika sebanyak 2 siswa dalam kelompok melakukan aspek pada lembar observasi Skor 1, jika hanya 1 siswa dalam kelompok melakukan aspek pada lembar observasi
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
KISI-KISI KUISIONER MOTIVASI BELAJAR AWAL Bentuk Pernyataan No
1.
2.
Indikator Motivasi Belajar
Pernyataan
Pernyataan
Pernyataan
Positif
Negatif
a. Keinginan siswa dalam belajar
1
2
2
b. Perhatian belajar
5
8
2
10
9
2
a. Usaha mendapatkan nilai
7
13
2
b. Mempelajari buku
14
20
2
c. Usaha siswa mencari informasi
3
17
2
d. Usaha siswa untuk bertanya
16
11
2
e. Usaha siswa dalam memperdalam
4
19
2
18
6
2
12
15
2
Dorongan Belajar
Manfaat Belajar a. Manfaat belajar biologi
3.
Jumlah
Usaha Belajar
materi 4.
Perasaan Selama Pembelajaran a. Perasaan siswa ketika mengikuti pembelajaran
5.
Kesiapan Belajar a. Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran Jumlah Pernyataan
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI No. Absen
: ____________________
Kelas
: ____________________
166
KUISIONER MOTIVASI I Petunjuk : 1. Bacalah setiap pernyataan dibawah ini dengan baik sebelum menjawab 2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendapat anda terhadap mata pelajaran biologi 3. Jawablah kuisioner ini sesuai dengan keadaanmu yang sebenarnya karena hasil angket ini tidak akan berpengaruh terhadap nilai akademikmu 4. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang disediakan dengan ketentuan sebagai berikut : STS
: Sangat Tidak Setuju
TS
: Tidak Setuju
S
: Setuju
SS
: Sangat Setuju
5. Selamat mengerjakan
No
Pernyataan
1.
Saya selalu bersemangat ketika mengikuti pelajaran biologi
2.
Saya belajar biologi karena ingin mendapatkan pujian dari orangtua dan guru
3.
Saya mencari referensi untuk belajar di kelas
4.
Saya selalu berlatih mengerjakan latihanlatihan soal agar lebih mengerti tentang materi pelajaran
5.
Saya selalu memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru mengenai materi
STS
TS
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6.
Saya merasa bosan mengikuti pelajaran biologi
7.
Saya selalu belajar ketika akan mendekati ujian
8.
Saya
sering
mengobrol selama
pelajaran
biologi berlangsung 9.
Penjelasan dari guru tidak membantu saya dalam memahami pelajaran biologi
10.
Saya mendapatkan banyak hal positif setelah mempelajari materi biologi
11.
Saya lebih suka diam ketika saya belum mengerti tentang materi pelajaran
12.
Sebelum
belajar
biologi,
saya
sudah
mempelajari materi yang akan dibahas 13.
Saya sering mencontek hasil ujian teman saya
14.
Saya
selalu
bersungguh-sungguh
dalam
membaca buku biologi 15.
Saya tidak pernah siap untuk mengikuti pelajaran biologi
16.
Saya akan bertanya kepada guru, jika saya belum mengerti tentang materi biologi yang diajarkan
17.
Saya tidak pernah mencari referensi sebelum belajar materi biologi
18.
Saya merasa senang belajar biologi
19.
Saya tidak pernah mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
20.
Saya mau membaca buku cetak biologi karena paksaan dari orangtua dan guru
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
KISI-KISI KUISIONER MOTIVASI BELAJAR AKHIR Bentuk Pernyataan No
1.
Indikator Motivasi Belajar
Pernyataan
Pernyataan
Positif
Negatif
Jumlah Pernyataan
Dorongan Belajar a. Keinginan siswa dalam belajar
3
1
b. Perhatian siswa dalam mengikuti
15
4,16
3
11,19
7
3
1
10
2
13,17
5,8
4
2,6
12,20
4
9
14,18
3
pelajaran 2.
Partisipasi a. Keaktifan dalam pembelajaran
3.
Ketertarikan a. Tertarik pada model pembelajaran
4.
Perasaan dalam Pembelajaran a. Perasaan siswa selama mengikuti pembelajaran
5.
Keseriusan a. Keseriusan siswa selama mengikuti pembelajaran
6.
Penguasaan Materi a. Perasaan siswa ketika mengikuti pembelajaran Jumlah Pernyataan
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. Absen
: ______________________
Kelas
: ______________________
169
KUISIONER MOTIVASI II Petunjuk : 1. Bacalah setiap pernyataan dibawah ini dengan baik sebelum menjawab 2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendapat anda terhadap mata pelajaran biologi dengan model pembelajaran Snowball Throwing 3. Jawablah kuisioner ini sesuai dengan keadaanmu yang sebenarnya karena hasil angket ini tidak akan berpengaruh terhadap nilai akademikmu 4. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang disediakan dengan ketentuan sebagai berikut : STS
: Sangat Tidak Setuju
TS
: Tidak Setuju
S
: Setuju
SS
: Sangat Setuju
5. Selamat mengerjakan No 1.
Pernyataan
STS
Saya sangat tertarik belajar menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing
2.
Pada saat pembelajaran dengan model Snowball Throwing berlangsung, saya mengikuti langkah demi langkah proses pembelajarannya
3.
Saya
belajar
sungguh-sungguh
agar
menjadi kelompok terbaik 4.
Saya
hanya
mengandalkan
kelompok dalam mengerjakan tugas
teman
TS
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5.
Saya
merasa
bosan
dengan
model
pembelajaran yang digunakan 6.
Saya membuat catatan kecil yang saya anggap penting ketika proses pembelajaran berlangsung
7.
Saya tidak pernah memperhatikan proses pembelajaran, biar teman kelompok saya yang memperhatikan dan mengerjakan LKS
8.
Saya tidak merasa senang belajar dengan menggunakan model Snowball Throwing
9.
Dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing, saya dapat memahami pelajaran dengan baik
10.
Saya tidak pernah berpartisipasi ketika belajar
menggunakan
model snowball
throwing 11.
Saya ingin selalu terlibat dalam kegiatan pembelajaran dengan model Snowball Throwing
12.
Saya tidak pernah serius dalam kegiatan pembelajaran
menggunakan
model
Snowball Throwing 13.
Saya sangat bersemangat belajar biologi dengan menggunakan model Snowball Throwing
14.
Saya merasa bingung dalam memahami materi jika menggunakan model Snowball Throwing
15.
Saya selalu memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru
16.
Saya suka mengobrol jika ditugasi guru diskusi dalam kelompok
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17.
Saya merasa percaya diri saat belajar dengan model Snowball Throwing
18.
Dengan Snowball
belajar
menggunakan
Throwing
membuat
model alur
pemikiran saya tidak terkonsep 19.
Apabila materi belum jelas, saya selalu bertanya kepada guru
20.
Saya tidak pernah mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
DAFTAR NILAI UJIAN Satuan Pendidikan Nama Tes Mata Pelajaran Kelas/Program Tanggal Tes No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
NAMA SISWA Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 Siswa 31 Siswa 32 - Jumlah siswa yang test - Jumlah siswa yang tuntas - Jumlah siswa yang belum tuntas
: SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA : PRE-TEST SIKLUS 1 MATERI EKOSISTEM : BIOLOGI :XA1 : 14 Mei 2015
L P P P P P P L P L L L P P L L L L L P P P P L L L P P P P P L 32
HASIL TES OBJEKTIF BENAR SALAH SKOR 8 12 8 10 10 10 14 6 14 9 11 9 11 9 11 9 11 9 9 11 9 8 12 8 13 7 13 10 10 10 12 8 12 11 9 11 11 9 11 14 6 14 10 10 10 10 10 10 13 7 13 12 8 12 8 12 8 9 11 9 7 13 7 13 7 13 13 7 13 8 12 8 9 11 9 4 16 4 11 9 11 14 6 14 12 8 12 11 9 11 14 6 14 7 13 7 334 Jumlah Nilai =
0
Nilai Terendah =
4,00
20
32
Nilai Tertinggi =
14,00
70
L/P
NILAI
KETERANGAN
40 50 70 45 55 45 45 40 65 50 60 55 55 70 50 50 65 60 40 45 35 65 65 40 45 20 55 70 60 55 70 35 1670
Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI -
Persentase siswa tuntas Persentase siswa belum tuntas
0 100
Rata-rata =
10,43
52,18
Standar Deviasi =
2,45
12,25
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
DAFTAR NILAI UJIAN Satuan Pendidikan Nama Tes Mata Pelajaran Kelas/Program Tanggal Tes No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
NAMA SISWA Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 Siswa 31 Siswa 32 - Jumlah siswa yang test - Jumlah siswa yang tuntas - Jumlah siswa yang belum tuntas
: SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA : POST-TEST SIKLUS 1 MATERI EKOSISTEM : BIOLOGI : X IPA 1 : 21 Mei 2015
L P P P P P P L P L L L P P L L L L L P P P P L L L P P P P P L 32
HASIL TES OBJEKTIF BENAR SALAH SKOR 14 6 14 18 2 18 16 4 16 16 4 16 17 3 17 18 2 18 16 4 16 15 5 15 17 3 17 14 6 14 15 5 15 16 4 16 16 4 16 18 2 18 15 5 15 13 7 13 18 2 18 17 3 17 11 9 11 12 8 12 16 4 16 17 3 17 16 4 16 15 5 15 15 5 15 14 6 14 17 3 17 19 1 19 16 4 16 15 5 15 19 1 19 13 7 13 504 Jumlah Nilai =
19
Nilai Terendah =
11,00
55,00
13
Nilai Tertinggi =
19,00
95,00
L/P
NILAI
KETERANGAN
70 90 80 80 85 90 80 75 85 70 75 80 80 90 75 65 90 85 55 60 80 85 80 75 75 70 85 95 80 75 95 65 2520
Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI -
Persentase siswa tuntas Persentase siswa belum tuntas
59,37
Rata-rata =
15,75
78,75
40,62
Standar Deviasi =
1,91
9,58
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
DAFTAR NILAI UJIAN Satuan Pendidikan Nama Tes Mata Pelajaran Kelas/Program Tanggal Tes No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
NAMA SISWA Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 Siswa 31 Siswa 32 - Jumlah siswa yang test - Jumlah siswa yang tuntas - Jumlah siswa yang belum tuntas
: SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA : POST-TEST SIKLUS 2 MATERI EKOSISTEM : BIOLOGI :XA1 : 29 Mei 2015
L P P P P P P L P L L L P P L L L L L P P P P L L L P P P P P L 32
HASIL TES OBJEKTIF BENAR SALAH SKOR 16 4 16 17 3 17 19 1 19 17 3 17 17 3 17 18 2 18 16 4 16 16 4 16 17 3 17 16 4 16 16 4 16 16 4 16 16 4 16 16 4 16 16 4 16 16 4 16 16 4 16 16 4 16 17 3 17 16 4 16 17 3 17 16 4 16 17 3 17 16 4 16 16 4 16 16 4 16 18 2 18 16 4 16 17 3 17 16 4 16 17 3 17 16 4 16 528 Jumlah Nilai =
32
Nilai Terendah =
16,00
80
0
Nilai Tertinggi =
19,00
95
L/P
NILAI
KETERANGAN
80 85 95 85 85 90 80 80 85 80 80 80 80 80 80 80 80 80 85 80 85 80 85 80 80 80 90 80 85 80 85 80 2640
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI -
Persentase siswa tuntas Persentase siswa belum tuntas
100 0
Rata-rata =
16,5
82,5
Standar Deviasi =
0,76
3,81
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 178
Hasil Observasi Siklus I
No 1 2 3 4 5 6 7 8
No 1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
3
4
Hasil Observasi Kelompok Siswa Aspek Afektif Pertemuan I Indikator 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
4 4 4 4 4 4 3 3
4 3 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3 3 3 4 4
3 4 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 3
17
18
19
20
4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 3 4 3 3 3
4 3 4 4 4 4 3 4
3 3 4 4 4 4 4 4
Kelompok I II III IV V VI VII VIII
4 4 4 2 3 3 4 4
4 3 4 3 3 2 3 3
3 3 4 4 4 4 4 4
4 4 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 4 3
4 3 4 4 4 4 4 3
3 3 4 4 4 3 3 3
4 4 3 3 3 3 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4
3 4 3 2 4 3 4 4
1
2
3
4
Hasil Observasi Kelompok Siswa Aspek Afektif Pertemuan II Indikator 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
3 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3
Kelompok I II III IV V VI VII VIII
4 4 4 3 4 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 3 3 3 3 3
4 4 4 3 4 4 4 4
3 3 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 4 4 4 4
3 3 4 4 4 3 3 3
4 3 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 3 4
4 3 3 3 3 3 3 3
Nilai 17
18
19
20
4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 3 3 3 4 3
4 4 3 3 4 4 4 4
4 4 4 3 3 3 3 3
76 72 74 66 71 67 73 69
Nilai 73 67 75 70 74 71 70 72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 179
Hasil Observasi Siklus II Hasil Observasi Kelompok Siswa Aspek Afektif Pertemuan I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kelompok I II III IV V VI VII VIII IX X
1
2
3
4
5
6
7
8
9
5 5 5 4 5 5 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 4 4 4 4 5 3
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 4 4 4 4 5 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 3 4 5 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 3 4 4 3 4 5 3
Indikator 10 11 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Nilai 12
13
14
15
16
17
18
19
20
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 3 4 4 3 4 5 3
4 3 4 4 4 3 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 4 5 5 3 5 5 3
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 3 4 4 3 4 4 3
83 81 87 79 82 81 74 80 86 70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 180
Hasil Observasi Kelompok Siswa Aspek Afektif Pertemuan II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kelompok I II III IV V VI VII VIII IX X
1
2
3
4
5
6
7
8
9
4 4 4 5 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
3 3 3 4 3 3 3 4 3 4
Indikator 10 11 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Nilai 12
13
14
15
16
17
18
19
20
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 3 3 3 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 4 4 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 3 3 3 4 3 4
78 76 74 82 77 79 78 81 74 80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 181
Hasil Kuisioner Motivasi Awal Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nama Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27
1 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 4 2 4 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 3 1 1 2
2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3
3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 2 4 2 3 2 2 2 4
4 2 3 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3
5 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 3 4 2 2 3
6 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 1 1 1 2 2 3 2 3 2 2 3
7 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3
Skor Setiap Pertanyaan Total 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 40 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 47 4 2 2 2 3 4 3 3 2 3 2 3 2 54 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 4 50 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 63 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 56 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 58 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 42 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 57 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 1 3 3 46 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 61 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 53 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 47 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 47 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 43 3 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 3 2 47 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 38 3 2 2 1 2 3 2 3 2 3 2 2 3 44 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 52 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 58 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 55 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 62 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 45 2 1 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 42 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 60
%
Keterangan
61,25 75 51,25 58,75 67,5 62,5 78,75 70 72,5 52,5 71,25 57,5 76,25 66,25 58,75 58,75 53,75 58,75 47,5 55 65 72,5 68,75 77,5 56,25 52,5 75
Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 182
28 Siswa 28 29 Siswa 29 30 Siswa 30 31 Siswa 31 32 Siswa 32 Jumlah
3 2 2 2 2 75
Motivasi awal sedang = Motivasi awal tinggi =
3 3 2 3 3 87
3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 63 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 54 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 41 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 54 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 56 81 74 86 74 89 85 82 88 78 77 95 81 83 70 81 82 89 88 1644
100% = 40,6 % 100% = 59,4 %
78,75 67,5 51,25 67,5 70 2056,25
Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 183
Hasil Kuisioner Motivasi Akhir Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nama Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27
1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3
2 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 1 2 4 2 4 2 4 4 2 2
3 2 2 3 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 2 2 2 4 2 4 2 3 4 2 2
4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
6 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
7 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 2 2 4 4 4 2 4 4 2 2
Skor Setiap Pertanyaan Total 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 44 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 52 2 3 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 51 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 42 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 63 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 51 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 63 2 3 2 4 4 4 3 3 2 3 2 2 2 58 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 41 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 63 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 59 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 55 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 50 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 44 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 39 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 64 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 63 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58
%
Keterangan
55,00 65 63,75 52,5 70 71,25 76,25 78,75 63,75 78,75 72,5 51,25 78,75 73,75 68,75 62,5 55,00 48,75 50,00 77,5 72,5 80 70 75 78,75 71,25 72,5
Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 184
28 Siswa 28 29 Siswa 29 30 Siswa 30 31 Siswa 31 32 Siswa 32 Jumlah
3 3 2 2 4 2 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 2 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77 93 88 69 113 71 94 98 92 109 71 96 90 93 87 86 91 88 86 87
Motivasi akhir sedang
x 100 % = 18,75 %
Motivasi akhir tinggi
100 = 81,25 %
59 56 55 60 59 1756
73,75 70 68,75 75 73,75 2195
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
198
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
203
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
208
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
209
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
210
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
211
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
212
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
213
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
214
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
215
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
217
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
218
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
220
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
221
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
222
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
223
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
224
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
225
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
226
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
228
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
229
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
230
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
231
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
232
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
233
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
234
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
235
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
236
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
237
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
238
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
239
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
240
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
241
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
242
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
243
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
244
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
245
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
246
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
247
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
248
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
249
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
250
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
251
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
252
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
253
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
254
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
255
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
256
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
257
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
258
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
259
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
260
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
261
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
262
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
263
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
264
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
265
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
266
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
267
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
268
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
269
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
270
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
271