PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EVALUASI ASPEK PROSES BIMBINGAN KLASIKAL (Studi Evaluasi Keterlaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal di Kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Tahun Ajaran 2012/2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh: Puteri Rahmawati Cahyani NIM 091114061
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EVALUASI ASPEK PROSES BIMBINGAN KLASIKAL (Studi Evaluasi Keterlaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal di Kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Tahun Ajaran 2012/2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh: Puteri Rahmawati Cahyani NIM 091114061
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (Q.S. Al Insyirah:5)
“Berpikir positif, optimis, diiringi usaha dan doa” (Deddy Setiawan)
“Hidup tak semanis kopi hitam panas dengan gula, ada kalanya pahit” (Puteri Rahmawati Cahyani)
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini ku persembahkan untuk: Dunia Pendidikan terlebih Bimbingan dan Konseling
Keluargaku tercinta: Kedua orang tua ku Bapak Maskur dan Ibu Titik Murtiati Adik ku Fajar Putera Kuniawan, Hanif ikhwan Saputra dan Yulia Rizki Rahmawati Keluarga Besar Umar Hadi dan Keluarga Besar Topoharjo Serta Mas Deddy Setiawan
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang lazim.
Yogyakarta, 17 Desember 2013 Penulis
Puteri Rahmawati Cahyani
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI Saya yang bertanda tangan di bawah ini mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Puteri Rahmawati Cahyani
Nomor Induk Mahasiswa
: 091114061
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: EVALUASI ASPEK PROSES BIMBINGAN KLASIKAL (Studi Evaluasi Keterlaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal di Kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Tahun Ajaran 2012/2013)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Yogyakarta, 17 Desember 2013 Yang menyatakan
Puteri Rahmawati Cahyani
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
EVALUASI ASPEK PROSES BIMBINGAN KLASIKAL (Studi Evaluasi Keterlaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal di Kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Tahun Ajaran 2012/2013)
Puteri Rahmawati Cahyani Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses bimbingan klasikal di kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman, Tahun Ajaran 2012/2013. Masalah pertama yang perlu dijawab adalah keterlaksanaan layanan bimbingan klasikal sebagai salah satu strategi layanan dasar bimbingan dan konseling komprehensif. Masalah kedua adalah tingkat keterampilan minimal guru BK dalam memberikan layanan bimbingan klasikal. Objek penelitian ini adalah evaluasi dalam layanan bimbingan klasikal sebagai salah satu bentuk strategi layanan dasar bimbingan dan konseling komprehensif di kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman Tahun Ajaran 2012/2013. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling serta peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman Tahun Ajaran 2012/2013. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara, lembar penilaian/kuesioner dan RPL/SATLAN. Data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif. Data yang diperoleh melalui lembar penilaian/kuesioner dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kuantitatif dengan katagorisasi lima jenjang ordinal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan bimbingan klasikal pada kedua materi sampel (HIV dan AIDS serta Hikmah Suatu Masalah) di kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak berjalan sesuai dengan RPL namun ada catatan perbaikan dalam beberapa kegiatan dan waktu pelaksanaan bimbingan klasikal. Guru bimbingan dan konseling menunjukkan kemampuan yang baik dalam penyampaian bimbingan klasikal dan memenuhi kriteria evaluasi. Hal tersebut ditandai dengan kepuasan siswa terhadap kedua materi bimbingan sebanyak 58,5% dan 50% siswa. Sebanyak 50% dan 31,6% siswa menyetujui bahwa metode yang digunakan dalam bimbingan klasikal mampu membuat siswa aktif dalam dua materi bimbingan. Kemudian ada 41,4% dan 41,6% siswa yang mengatakan bahwa media bimbingan yang digunakan dalam bimbingan klasikal menarik. Sebanyak 21,9% dan 20% siswa pada dua materi sampel dalam jam bimbingan klasikal telah mencapai kompetensi yang baik dalam proses bimbingan. Kata kunci: evaluasi, proses, layanan dasar, BK Komprehensif
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT EVALUATION OF CLASSROOM GUIDANCE PROCESS (An Evaluation Study of Classroom Guidance Delivery Process on Grade XI Students of State Senior High School 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta Academic Year 2012/2013)
Puteri Rahmawati Cahyani Sanata Dharma University Yogyakarta 2013
This research aimed to evaluate guidance and counseling process on grade XI students of State Senior High School 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, Academic Year 2012/2013. The first problem to be answered is the feasibility of classroom guidance service as one of the comprehensive guidance and counseling basic service strategies. The second problem to be answered is to know the minimal skills level of the guidance and counseling teacher in delivering classroom guidance service. The object of the research is evaluation on classroom guidance service as one of the basic guidance program components in Senior school. Data resources were guidance and counseling teacher and grade XI students of the school. Research instruments were observation guidelines, interview guidelines, questionnaires and homeroom lesson plans. Data that was acquired from observation and interview was analyzed using qualitative data analysis. Data acquired from questionnaires was analyzed using quantitative data analysis. The results of the research showed that the classroom guidance on two sample of topics (HIV AIDS and Hikmah Suatu Masalah) for grade XI students of State Senior High School 1 Ngemplak were carried out as planned in the homeroom lesson plans. However, there were some notes for improvements of the classroom guidance activities and time duration. The guidance and counseling teacher showed a good level of skills in delivering classroom guidance and fulfill the evaluation criteria. This finding was supported by 58,5% students and 50% students who were satisfied with the two samples of classroom guidance sessions. There were 50% and 31,6% students who agreed to say that the methods used in the classroom guidance encouraged them to be active during the two sessions. There were 41,4% and 41,6% of the students who said that the learning media used in the classroom guidance is interesting. There were 21,9% and 20% of the students of the two samples of classroom guidance sessions who achieved good comprehension level on the learning material. Keywords: evaluation, process, basic service, comprehensive guidance and counseling
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah terucap atas segala syukur nikmat yang Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. Penulisan skripsi ini terselesaikan dengan baik atas bantuan, semangat, dan doa dari berbagai pihak yang sangat mendukung penulis. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku ketua program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan memberikan kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi ini 2. A. Setyandari, S.Pd., S.Psi., P.Si., M.A, selaku sekretaris program studi bimbingan dan konseling yang telah membantu dan memberikan kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi ini 3. J. Donal Sinaga, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dan ketekunan dalam membimbing dan mendampingi penulis pada setiap tahap dan seluruh proses penyusunan skripsi ini 4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah mencurahkan ilmunya dengan sepenuh hati sehingga berguna untuk bekal hidup
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Basuki Jaka Purnama. M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman yang berkenan menerima dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian 6. Dra. Astutiningsih, selaku koordinator Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman yang bersedia membantu, membimbing, dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian 7. Seluruh staf Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman yang berkenan menerima dan memberikan saran bagi penulis dalam melaksanakan penelitian 8. Para siswa dan siswi kelas XI IPA dan XI IPS Tahun Angkatan 2012/2013 atas kebersamaan dan kebahagiaannya saat pelaksanaan penelitian 9. Kedua orang tua ku, Bapak Maskur dan Ibu Titik Murtiati yang selalu menginggatkan, memberikan motivasi, semangat dan doa serta kasih sayang 10. Adik-adikku Fajar Putera Kurniawan, Hanif Ikhwan Saputra dan Yulia Rizki Rahmawati dengan gurauan-gurauan kecil dan kasih sayang 11. Keluarga besar Umar Hadi dan keluarga besar Topoharjo yang selalu melekat di hati dan selalu memberikan doa 12. Deddy Setiawan yang setiap hari mengingatkan untuk menyelesaikan skripsi ini, memberikan semangat dan menemani dengan penuh kasih sayang serta cinta 13. Clara Iyud dan Geta Ramadhani, teman satu tim dalam penelitian ini yang memberikan masukan, ide dan semangat
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14. Sahabat-sahabatku Suryati Murni, Lylin Sabto Rini, Lesli Aida C.L , Yustina Dauk Bria, Lisbeth Riyani Purba, Vitally Rica Vernando, dan semua mahasiswa BK USD angkatan 2009, yang selalu memberikan motivasi, semangat dan kebahagiaan persahabatan 15. Teman-teman kos “Annisa” yang selalu memberikan canda tawa kebersamaan 16. Mas A. Priyatmoko, atas kesabaran dalam membantu penulis mengurus administrasi perkuliahan 17. Perpustakaan USD sebagai gudang ilmu beserta karyawan perpustakaan atas pelayanan pada penulis selama penulis menyelesaikan studi 18. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Terimakasih
Puteri Rahmawati Cahyani
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................
iii
HALAMAN MOTTO .............................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................
vii
ABSTRAK ..............................................................................................
viii
ABSTRACT..............................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ............................................................................
x
DAFTAR ISI...........................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL...................................................................................
xvi
DAFTAR GRAFIK.................................................................................
xvii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................
xviii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................
xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
7
C. Tujuan Penelitian ........................................................................
8
D. Manfaat Penelitian ......................................................................
8
E. Definisi Operasional....................................................................
9
BAB II KAJIAN TEORI A. Hakikat Bimbingan dan Konseling Komprehensif .....................
11
1. Pengertian Bimbingan dan Konseling Komprehensif...........
11
2. Sejarah Bimbingan dan Konseling Komprehensif ................
12
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling Komprehensif........................................................................
14
4. Sifat Bimbingan dan Konseling Komprehensif ....................
15
5. Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling Komprehensif .....
17
6. Komponen Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif
18
7. Strategi Bimbingan dan Konseling Komprehensif ...............
20
8. Ciri Bimbingan dan Konseling Komprehensif......................
22
B. Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling .............................
24
1. Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Koseling .......
24
2. Model Evaluasi CIPP ............................................................
26
3. Tujuan Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling...........
28
4. Prinsip Dasar Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling
29
5. Evaluasi Proses Program Bimbingan dan Konseling............
29
6. Prosedur Evaluasi Bimbingan dan Konseling pada Aspek Proses 30
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian............................................................................
37
B. Waktu dan Tempat Penelitian .....................................................
38
C. Subjek Penelitian.........................................................................
38
D. Desain Penelitian.........................................................................
38
E. Instrumen Penelitian....................................................................
40
1. Jenis Instrumen .....................................................................
41
2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .....................................
44
F. Teknik Analisis Data...................................................................
49
1. Analisis Data Angket/ Lembar Penilaian ..............................
49
2. Analisis Data Observasi, Wawancara dan Studi Dokumen ..
52
G. Tahapan Penelitian ......................................................................
53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...........................................................................
56
B. Pembahasan.................................................................................
72
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Rekomendasi Evaluasi ................................................................
76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................
77
B. Saran............................................................................................
78
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
80
LAMPIRAN............................................................................................
81
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1. Proporsi Perhatian dan Waktu Alokasi BK.......................................
22
Perbedaan Program Tradisional dan Komprehensif .......................
24
Tabel 2
Tabel 3. Kriteria Keberhasilan Evaluasi Aspek Proses Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling Komprehensif...............................
32
Tabel 4. Perencanaan Evaluasi Aspek Proses .......................................
33
Tabel 5. Kriteria Evaluasi Aspek Proses Layanan Dasar (Bimbingan Klasikal) Program BK Komprehensif ......................................
40
Tabel 6. Kriteria Penilaian Bimbingan Klasikal....................................
41
Tabel 7. Kriteria Panduan Observasi Evaluasi Aspek Proses Layanan Dasar (Bimbingan Klasikal) Program BK Komprehensif ......
43
Tabel 8. Daftar Indeks Korelasi Reliabilitas .................................................
47
Tabel 9. Kategori Evaluasi Proses Bimbingan Klasikal Perindikator Keberhasilan Evaluasi Proses ..................................................
51
Tabel 10. Hasil Studi Dokumen RPL/ SATLAN....................................
57
Tabel 11. Hasil Observasi Proses Bimbingan Klasikal...........................
62
Tabel 12. Kategori Penilaian Siswa Terhadap Materi Bimbingan Klasikal ...................................................................................
65
Tabel 13. Kategori Penilaian Siswa Terhadap Penggunaan Media Bimbingan ...............................................................................
66
Tabel 14. Kategori Penilaian Siswa Terhadap Penggunaan Metode Bimbingan ...............................................................................
68
Tabel 15. Kategori Penilaian Siswa Terhadap Ketercapaian Materi Bimbingan Klasikal.................................................................
xvi
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Kategori Penilaian Siswa Terhadap Pemberian Materi Bimbingan Klasikal................................................................
66
Grafik 2. Kategori Penilaian Siswa Terhadap Pemberian Media Bimbingan Klasikal................................................................
67
Grafik 3. Kategori Penilaian Siswa Terhadap Pemberian Metode Bimbingan Klasikal................................................................
69
Grafik 4. Kategori Penilaian Siswa Terhadap Ketercapaian Materi Bimbingan Klasikal................................................................
xvii
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Konseptual BK Perkembangan..................................
17
Gambar 2. Mekanisme Kerja BK Komprehensif..................................
21
Gambar 3. Desain Perencanaan Evaluasi Aspek Proses Layanan Dasar (Bimbingan Klasikal)..................................
xviii
39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Penilaian Proses Bimbingan Klasikal ...................
81
Lampiran 2. Panduan Wawancara...........................................................
86
Lampiran 3. Panduan Observasi .............................................................
89
Lampiran 4. Studi Dokumen ...................................................................
92
Lampiran 5. Uji Validitas dan Reliabilitas..............................................
119
Lampiran 6. Tabulasi Data Penelitian.....................................................
121
Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian ............................................................
126
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi paparan secara berurutan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional. A. Latar Belakang Pendidikan formal pada umumnya memiliki komponen akademik dan non akademik.
Komponen
akademik
meliputi
kegiatan
belajar
yang
lebih
menitikberatkan pada sisi kognitif peserta didik, sedangkan komponen non akademik lebih menekankan pada sisi afeksi peserta didik. Sisi afeksi peserta didik merupakan bidang kajian bimbingan dan konseling. Pencapaian sisi afeksi peserta didik yang optimal membutuhkan program bimbingan dan konseling yang baik. Program bimbingan dan konseling di Indonesia sudah berjalan puluhan tahun lamanya. Buchori (dalam Badrujaman, 2011) mengemukakan bahwa tenaga guru bimbingan dan konseling belum mendapatkan tempat yang layak di kebanyakan sekolah. Bahkan di beberapa sekolah, guru bimbingan dan konseling dijauhi siswanya kerena dipandang sebagai “polisi sekolah”. Bukan hanya siswa yang memiliki persepsi negatif tetapi, guru mata pelajaran juga sering kali memiliki persepsi kurang baik kepada guru bimbingan dan konseling dan program bimbingan dan konseling itu sendiri. Program bimbingan dan konseling dianggap sebagai komponen pelengkap di sekolah sebagai salah satu persyaratan administrasi.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Sejatinya program bimbingan dan konseling di sekolah memberikan bantuan kepada siswa untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi seperti permasalahan pribadi, belajar, sosial dan karier. Program bimbingan dan konseling di sekolah juga merupakan salah satu cara untuk membantu perkembangan afeksi peserta didik secara optimal, seperti yang tertulis dalam PP No. 28 tahun 1990 pasal 25 ayat 1 (Badrujaman, 2011) dijelaskan bahwa bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Salah satu contoh perkembangan afeksi yang optimal dari peserta didik adalah memiliki kepribadian yang utuh. Perkembangan program bimbingan dan konseling di Indonesia mengalami perubahan. Perkembangan program bimbingan dan konseling dimulai dengan perubahan model atau pola yang digunakan yaitu: pola 17, pola 17 plus dan saat ini program bimbingan dan konseling komprehensif. Program bimbingan dan konseling komprehensif adalah program yang melibatkan seluruh stakeholder dalam pemberian bantuan kepada peserta didik. Program bimbingan dan konseling komprehensif disusun sebagai pedoman guru bimbingan dan konseling dalam memberikan bantuan kepada peserta didik. Program bimbingan dan konseling disusun oleh guru bimbingan dan konseling berdasarkan hasil assesmen kebutuhan peserta didik dan alat ungkap masalah. Program bimbingan dan konseling komprehensif meliputi bimbingan kurikulum, perencanaan individual, layanan responsif serta sistem pendukung. Keempat komponen dalam program bimbingan dan konseling komprehensif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
memiliki porsi masing-masing dalam pencapaian tujuan program bimbingan. Tujuan penyusunan program bimbingan dan konseling komprehensif adalah pemberian dampak positif bagi peserta didik dan stakeholder yang dilayani. Program bimbingan dan konseling komprehensif dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh guru bimbingan dan konseling. Pelaksanaan program bimbingan dan konseling komprehensif tersebut meliputi assesmen, layanan bimbingan dan konseling, kolaborasi antara guru bimbingan dan konseling dengan stakeholder dan evaluasi proses, hasil serta dampak program tersebut. Pelaksanaan program bimbingan dan konseling komprehensif tidak terlepas dari adanya evaluasi. Tuntutan evaluasi program bimbingan dan konseling terdapat dalam keputusan MENPAN No. 84 Tahun 1993 Bab II pasal 3 mengenai tugas pokok guru bimbingan dan konseling (Bdrujaman, 2011). Tugas pokok guru bimbingan dan konseling adalah menyusun program bimbingan, melaksanakan program bimbingan, evaluasi peleksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan dan tindak lanjut dalam program bimbingan. Evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif dapat diartikan sebagai proses penetapan secara sistematis tentang nilai, tujuan, efektivitas, atau kecocokan sesuatu dengan kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Adanya evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif sangat penting sebagai sumber data atau penilaian terhadap keterlaksanaan suatu program. Evaluasi program tidak hanya digunakan untuk menilai program dari sisi negatifnya saja melainkan juga menilai sisi positif dari program yang telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
disusun. Evaluasi dari sisi negatif akan digunakan untuk perbaikan program agar menjadi lebih baik dan evaluasi dari sisi positif akan digunakan untuk tetap memperjuangkan program yang telah disusun. Evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif dapat dibagi menjadi tiga yaitu evaluasi perencanaan, proses dan hasil. Evaluasi program tersebut berguna sebagai bahan kajian atau rujukan perbaikan program bimbingan dan konseling yang akan disusun pada semester berikutnya. Evaluasi program sebaiknya dilaksanakan secara berkala atau teratur. Keteraturan dalam melakukan evaluasi program khususnya pada evaluasi proses akan lebih memudahkan guru bimbingan dan konseling dalam membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan yang sering dihadapi. Evaluasi proses adalah penilaian terhadap proses pelaksanaan dari program bimbingan dan konseling komprehensif yang telah disusun oleh guru bimbingan dan konseling. Evaluasi program memiliki ciri khas tertentu yang membedakan dengan penilaian. Ciri khas pertama adalah dalam evaluasi terjadi proses pengumpulan data melalui proses pengukuran. Kedua dalam evaluasi terdapat proses analisis dan interpretasi informasi, artinya dalam evaluasi terdapat proses membandingkan fakta dengan patokan tertentu. Ciri ketiga adalah evaluasi menjadi dasar pengambilan keputusan. Artinya evaluasi harus dapat memberikan rekomendasi dengan keputusan apakah program dilanjutkan, program dihentikan atau program dapat dilanjutkan dengan catatan atau beberapa perbaikan pada bagian yang cacat atau tidak sesuai antara perencanaan dengan pelaksanaan lapangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Penelitian ini fokus pada evaluasi proses pelaksanaan bimbingan klasikal. Pelaksanaan bimbingan klasikal saat ini belum menunjukkan ketercapaian program yang optimal. Hal tersebut dapat ditandai dengan tidak adanya jadwal terstuktur bagi guru bimbingan dan konseling untuk memberikan layanan bimbingan di kelas. Selain jadwal bimbingan terstuktur fenomena lain adalah materi yang digunakan masih berulang sehingga siswa merasa bosan dengan bimbingan di kelas. Layanan bimbingan klasikal merupakan salah satu strategi layanan pokok dari komponen layanan dasar. Layanan tersebut diberikan secara teratur oleh guru bimbingan dan konseling di kelas. Layanan bimbingan klasikal memiliki peran penting dalam membantu peserta didik mengembangkan dirinya. Keberhasilan layanan bimbingan klasikal tergantung pada ketercapaian aspek yang telah disusun pada program bimbingan dan konseling komprehensif. Evaluasi proses layanan bimbingan klasikal memberikan bantuan kepada guru bimbingan dan konseling dalam menilai ketercapaian materi layanan yang telah disusun dalam program bimbingan dan konseling komprehensif. Pelaksanaan program bimbingan dan konseling komprehensif, terutama di SMA Negeri belum dijalankan secara optimal. Hal tersebut diperoleh peneliti saat melakukan observasi di salah satu SMA Negeri pada mata kuliah manajemen bimbingan dan konseling pada semester V. Program yang disusun belum sepenuhnya
dikembangkan
untuk
mengoptimalkan
pelaksanaan
layanan
bimbingan dan konseling. Peneliti menemukan bahwa program bimbingan telah disusun dengan baik namun dalam pelaksanaannya belum sesuai dengan program.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
Misalnya tidak adanya jam masuk kelas BK, metode yang digunakan ceramah, dan pengungkapan kebutuhan siswa kurang mendalam, belum optimalnya media BK, dan masih menggunakannya program bimbingan dan konseling pola 17. Selain hasil observasi yang dilakukan peneliti juga mendapatkan pengalaman yang serupa saat peneliti ber-PPL di SMP dan SMA Negeri. Selain pengalaman dari peneliti, peneliti juga mendapatkan informasi yang serupa dari teman-teman yang ber-PPL di sekolah lainnya. Penelitian ini dilaksanakan bersamaan dengan evaluasi pada aspek input dan tujuan (perencanaan). Hasil yang diperoleh dalam evaluasi perencanaan menujukkan bahwa ada beberapa kebutuhan siswa yang masih belum terpenuhi dan kurang sesuai dengan tugas perkembangan siswa sehingga perlu perbaikan pada program berikutnya. Penelitian ini dilakukan sebagai kelanjutan dari evaluasi perencanaan untuk mengetahui lebih mendalam proses yang terjadi di lapangan sebagai fakta perbaikan program bimbingan dan konseling komprehensif yang telah disusun. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ngemplak dengan alasan bahwa sekolah tersebut telah memiliki program bimbingan dan konseling komprehensif dan telah dijalankan dengan ditandai adanya jadwal tatap muka terstruktur, penangan responsive, perencanaan individual dan dukungan system yang dilaksanakan dengan baik. Selain hal tersebut pemilihan sekolah juga dipengaruhi oleh jumlah siswa dan warga sekolah yang ramah serta memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
Penelitian ini lebih menekankan proses atau keterlaksanaan program bimbingan dan konseling komprehensif pada layanan bimbingan klasikal di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman khususnya di kelas XI. Penelitian ini berjudul “Evaluasi Aspek Proses Bimbingan Klasikal (Studi Evaluasi Keterlaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal di Kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Tahun Ajaran 2012/2013)”.
B. Rumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah keterlaksanaan layanan bimbingan klasikal sebagai salah satu strategi layanan dasar bimbingan dan konseling komprehensif di kelas XI SMAN 1 Ngemplak, Sleman, Tahun Ajaran 2012/2013 sesuai dengan rencana pelaksanaan layanan (RPL) dalam program kerja bimbingan dan konseling komprehensif yang telah disusun oleh guru bimbingan dan konseling? 2. Bagaimana tingkat keterampilan minimal guru bimbingan dan konseling dalam mengimplementasikan layanan bimbingan klasikal di kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Mengetahui keterlaksanaan layanan bimbingan klasikal sebagai salah satu strategi layanan dasar bimbingan dan konseling komprehensif untuk kelas XI SMA N 1 Ngemplak, Sleman Tahun Ajaran 2012/2013 sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan
Layanan
(RPL)
bimbingan
dan
konseling
komprehensif yang telah disusun. 2. Menggambarkan tingkat keterampilan minimal guru bimbingan dan konseling dalam mengimplementasikan layanan bimbingan klasikal di kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak
D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini berdasarkan tujuan penelitian dapat dituliskan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini sebagai informasi tambahan bagi pengembangan program bimbingan dan konseling terutama dalam melakukan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif, agar program yang belum terlaksana dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tugas perkembangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
siswa. Penelitian ini memandang bahwa evaluasi sebagai aktifitas yang baik dilakukan untuk mengumpulkan data sebagai perbandingan dengan program yang telah disusun guna pengambilan keputusan perbaikan dan kelanjutan program. b. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan atau referensi yang dapat digunakan saat sudah menjadi guru bimbingan dan konseling di sekolah. c. Bagi Sekolah Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi pelaksaan bimbingan dan konseling di sekolah. Berdasarkan penelitian ini diharapkan ada tindak lanjut evaluasi berkala dalam jangka waktu tertentu sesuai kebutuhan sekolah.
E. Definisi Operasional 1. Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif Program bimbingan dan konseling komprehensif adalah program bimbingan dan konseling yang disusun oleh guru bimbingan dan konseling di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman sebagai program terstuktur untuk membantu perkembangan optimal siswa serta membantu siswa kelas XI dalam menyelesaikan permasalaan yang dihadapi dalam lingkup pribadi, sosial, belajar dan karier.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
2. Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling Komprehensif Layanan dasar bimbingan dan konseling komprehensif adalah layanan bantuan yang diberikan kepada peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman melalui kegiatan-kegiatan di luar kelas maupun di dalam kelas, yang terlaksanan secara sistematis atau terstruktur, dalam rangka membantu mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. 3. Evaluasi Proses Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif Evaluasi proses program bimbingan dan konseling komprehensif adalah penilaian yang diberikan pada program yang telah disusun, melalui tahapan observasi evaluator, tanggapan siswa
dan ketercapaian materi
bimbingan di kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman sebagai salah satu cara untuk mengetahui kesesuaian program yang telah disusun dengan pelaksanaan program atau relevansi antara perencanaan dengan pelaksanaan layanan bimbingan klasikal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORI
Bab ini berisi paparan mengenai hakikat bimbingan dan konseling komprehensif serta evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif. A. Hakikat Bimbingan dan Konseling Komprehensif 1. Pengertian Bimbingan dan Konseling Komprehensif Moegiadi (dalam Winkel dan Sri Hastuti, 2010) mengartikan bimbingan sebagai berikut: (1) suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman dan informasi tentang diri sendiri; (2) suatu cara pemberian pertolongan atau bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya; (3) sejenis pelayanan kepada individuindividu, agar mereka dapat menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat dan menyusun rencana yang realistis, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan memuaskan di dalam lingkungan dimana mereka hidup; (4) suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal: memahami diri sendiri; menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan; memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungan. Menurut Natawijaya (dalam Winkel dan Sri Hastuti, 2010) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masayarakat. Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dimana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang (Tolbert, dalam Prayitno, 2004 ). Bimbingan dan konseling komprehensif adalah proses pemberian bantuan kepada stakeholder dengan wawancara (face to face) yang dilakukan oleh konselor untuk dapat membantu konseli memecahkan masalah yang sedang dihadapinya (pengentasan masalah), membantu konseli untuk memahami dirinya, menerima dirinya dan mengaktualisasikan diri dengan baik, agar menjadi pribadi yang utuh. 2. Sejarah Bimbingan dan Konseling Komprehensif Bimbingan dan konseling di Indonesia mengalami pasang surut. Pada perkembangannya pola atau model bimbingan dan konseling mengalami perubahan-perubahan. Pelayananan bimbingan dan konseling telah resmi memasuki sekolah-sekolah, yaitu dengan dicantumkannya pelayanan tersebut pada kurikulum 1975 yang berlaku di sekolah-sekolah seluruh Indonesia, pada jenjang SD, SLTP, dan SLTA. Tahun 1984 keberadaan bimbingan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
konseling lebih dimantapkan lagi dengan adanya bimbingan dan konseling di sekolah. Pola yang digunakan oleh pembimbing atau guru bimbingan dan konseling pada awalnya tidak jelas. Ketidakjelasan tersebut mengakibatkan bimbingan dan konseling dianggap negatif, kemudian banyak upaya yang dilakukan agar bimbingan dan konseling memiliki payung atau berlabuh pada pola yang lebih menjelaskan fungsi adanya bimbingan dan konseling di sekolah. Dengan adanya tekat dari para guru pembimbing atau guru bimbingan dan konseling (saat ini disebut konselor sekolah) lahirlah pola 17 dalam program bimbingan dan konseling. Dengan adanya pola 17 ini bimbingan dan konseling di institusi pendidikan mulai menemukan jalan terang untuk membantu para peserta didik memenuhi tugas perkembangannya. Dalam prosesnya keterlaksanaan program bimbingan dan konseling dengan pola 17 ini mengalami penyempurnaan melalui tahapan evaluasi. Bimbingan dan konseling masih belum begitu dikenal oleh masyarakat awam. Kemudian lahirlah program bimbingan dan konseling komprehensif (Santoadi, 2010). Program bimbingan dan konseling komprehensif adalah program bimbingan berbasis sekolah yang melibatkan guru bimbingan dan konseling atau guru pembimbing dan stakeholder. Program bimbingan dan konseling komprehensif dirancang menjadi bagian integral dari proses pendidikan di sekolah. Program bimbingan dan konseling komprehensif memberikan bantuan kepada peserta didik secara menyeluruh dan melakukan kolaborasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dengan seluruh warga sekolah serta
14
orang tua dan masyarakat guna
membantu siswa memenuhi tugas perkembangnnya. 3. Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling Komprehensif Tujuan bimbingan dan konseling adalah agar sesama manusia mampu mengatur kehidupannya sendiri, menjamin perkembangan dirinya sendiri seoptimal mungkin, memikul langsung tanggung jawab sepenuhnya atas arah hidupnya sendiri, menggunakan kebebasannya sebagai manusia secara dewasa dengan berpedoman pada cita-cita yang mewujudkan semua potensi yang baik padanya, dan menyelesaikan semua tugas yang dihadapi dalam kehidupan ini secara memuaskan (Winkel dan Sri Hastuti, 2010). Tujuan bimbingan dan konseling memiliki khas tersendiri, yaitu bantuan yang diberikan adalah bantuan secara psikis atau bersifat psikologis. Tujuan layanan bimbingan diberikan kepada individu atau kelompok agar dapat memenuhi tugas perkembangannya dengan optimal. Fungsi pokok bimbingan dan konseling terbagi dalam tiga fungsi yaitu: a. Fungsi Penyaluran Fungsi penyaluran adalah fungsi bimbingan dalam membantu siswa mendapatkan program studi yang sesuai baginya. Mengajarkan siswa untuk dapat memilih ektrakulikuler yang akan diikuti. Menentukan program studi lanjut yang sesuai dengan dirinya. Membantu siswa dalam menentukan pilihan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
b. Fungsi Penyesuaian Fungsi penyesuaian adalah fungsi bimbingan dalam membantu siswa menemukan cara menempatkan diri secara tepat dalam berbagai keadaan dan situasi yang dihadapi. Fungsi ini lebih mengarahkan untuk mengubah pemikiran siswa untuk lebih dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. c. Fungsi Pengadaptasian Fungsi pengadaptasian adalah fungsi yang digunakan untuk melayani stakeholders selain siswa. Fungsi ini lebih mengarahkan rangkaian kegiatan pendidikan dan pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan siswa. 4. Sifat Bimbingan dan Konseling Komprehensif Program bimbingan dan konseling komprehensif bersifat sistemik (Santoadi:2010). Seperti yang sudah dijelaskan dalam latar belakang, sifat sistemik adalah sistem yang dirancang untuk menjangkau berbagai pihak. Sifat sistemik dalam program bimbingan dan konseling komprehensif dapat terlihat dalam beberapa hal yaitu: a. Assesmen kebutuhan siswa dan stakeholder. b. Layanan bimbingan dan konseling menyeluruh kepada siswa dan stakeholder. c. Program bimbingan dan konseling sistemik dapat melibatkan stakeholder relevan, tidak saja sebagai penerima layanan, tetapi juga sebagai rekan dalam memberikan layanan yang relevan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
d. Evaluasi proses, hasil dan dampak yang menjangkau siswa dan stakeholder. Program bimbingan dan konseling sistemik dilakukan dengan tujuan jangka panjang untuk membentuk lingkungan perkembangan (Santoadi, 2010). Menurut Gysbers & Henderson lucymen.blogspot.com, di unduh tgl 20/10/2013) sifat dari program bimbingan dan konseling komprehensif ini dapat dimaknai sebagai berikut: a. Program bimbingan dan konseling bersifat kompatibel, yang berarti dalam pendidikan memiliki standar dan kompetensi tertentu yang harus dicapai oleh siswa. b. Program bimbingan dan konseling bersifat pengembangan, yang berarti
konselor
mampu
membantu
siswa
dalam
mengatasi
permasalahan dan membantu siswa untuk tumbuh, berkembang, dan menjadi pribadi yang utuh. c. Program
bimbingan
dan
konseling
melibatkan
kolaborasi
(komprehensif) yang berasumsi bahwa tanggungjawab kegiatan bimbingan melibatkan seluruh warga sekolah. d. Program bimbingan dan konseling dikembangkan secara sistematis dari mulai perencanaan, desain, implementasi, evaluasi, dan berkelanjutan (terstruktur dan tepat sasaran).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
5. Konsep Dasar Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan dasar adanya bimbingan dan konseling komprehensif. Asumsi dasar pendekatan BK perkembangan adalah pemikiran bahwa perkembangan individu yang sehat akan terjadi dalam interaksi yang sehat dengan lingkungannya. Kerangka konseptual bimbingan dan konseling perkembangan ada dalam gambar 1 di bawah ini: Positif psychology + Developmental theory
Kerangka Teoritik
Level teoritik
Bimbingan dan konseling (berorientasi) perkembangan manusia (peserta didik /konseli, lingkungan-lingkungan hidup peserta didik/konseli)
Apa Model pengelolaan program yang sesuai???
Level praktik
Manajemen Program BK Komprehensif
Gambar 1. Bagan Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling Perkembangan (Santoadi, 2010)
Bagan di atas menjelaskan bahwa bimbingan dan konseling perkembangan
berdasarkan
teori
perkembangan.
Berdasarkan
teori
perkembangan maka muncul bimbingan dan komprehensif sebagai praktiknya dan layanan nyata untuk peserta didik. Teori tersebut digunakan karena bimbingan dan konseling tidak berhubungan dengan perilaku maladaptif dan mencegah perilaku maladaptif tersebut. Namun bimbingan dan konseling perkembangan lebih mengembangkan perilaku efektif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
Bimbingan dan konseling perkembangan dengan demikian dapat diartikan
perspektif,
pendekatan
dalam
bimbingan
dan
konseling
berlandaskan pada teori-teori perkembangan yang bertujuan mengembangkan individu kearah perkembangan optimal (Santoadi, 2010). Prinsip dasar bimbingan dan konseling perkembangan adalah hal mendasar yang diadopsi dari prinsip perkembangan. 6. Komponen Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif Komponen program bimbingan dan konseling menurut Winkel (2010) adalah saluran khusus unutk melayani para siswa, rekan tenaga pendidik dan orang tua siswa. Program bimbingan dan konseling komprehensif memiliki empat komponen utama dan berorientasi perkembangan (Santoadi, 2010). Empat komponen bimbingan dan konseling komprehensif adalah sebagai berikut: a. Kurikulum bimbingan/Layanan Dasar Kurikulum bimbingan berarti semua kegiatan bimbingan yang diselenggarakan sudah terprogram atau terstruktur. Kegiatan ini dilakukan dalam kelompok besar atau kelompok kecil. Kurikulum bimbingan ini berupa layanan yang sekuensial sehingga perhatian pada fungsi developmental
dapat
terjaga.
Kegiatan
ini
berpusat
pada
developmental dalam bidang pribadi, sosial, akademik dan karier.
fungsi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
b. Layanan Responsif Layanan responsif yaitu pemberian bantuan kepada siswa yang memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan “bantuan segera”. Layanan ini bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mengatasi masalah yang dialaminya dengan baik, layanan ini dapat dilakukan secara individual (konsultasi, konseling individual, konseling kelompok, referal dan konseling teman sebaya). c. Layanan Perencanaan Individual Layanan perencanaan individual yaitu bantuan kepada siswa agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa depannya, berdasarkan konsep diri yang dimilikinya. Tujuan dari layanan ini adalah agar siswa memiliki kemampuan untuk merumuskan tujuan, merencanakan, atau mengelola pengembangan dirinya. Strategi yang dilakukan melalui penilaian, penasihatan individual atau kelompok. d. Layanan Dukungan Sistem Layanan dukungan sistem yaitu kegiatan-kegiatan menajemen yang bertujuan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan dan konseling
di
sekolah
secara
menyeluruh
melalui
pengembangan
profesional; hubungan masyarakat dan staf; konsultasi dengan guru lain; staf ahli; dan masyarakat yang lebih luas; manajemen program; dan penelitian dan pengembangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
7. Strategi Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif Strategi dalam program bimbingan dan konseling konprehensif adalah cara yang digunakan oleh guru bimbingan dan konseling untuk memberikan bantuan kepada stakeholders. Strategi program bimbingan dan konseling berkaitan dengan keempat komponen bimbingan (Depdiknas, 2007). a. Strategi untuk Layanan Dasar/Kurikulum Bimbingan 1) Bimbingan Klasikal 2) Bimbingan Kelompok 3) Kolaborasi dengan guru mata pelajaran atau wali kelas 4) Kolaborasi dengan orangtua b. Strategi untuk Layanan Responsif 1) Konsultasi 2) Konseling individual dan kelompok 3) Referral 4) Bimbingan teman sebaya c. Strategi untuk Perencanaan Individual 1) Penilaian individual dan kelompok d. Strategi untuk Dukungan Sistem 1) Pengembangan professional 2) Pemberian konsultasi dan kolaborasi 3) Manajemen program
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Strategi bimbingan dan konseling komprehensif dijalankan dalam mekanisme kerja bimbingan dan konseling komprehensif. Menurut Sinaga (2010)
mekanisme
bimbingan
dan
konseling
komprehensif
dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. Mekanisme Kerja Bimbingan dan Konseling Komprehensif (Depdiknas, 2007)
Gambar mekanisme kerja BK Komprehensif tersebut tampak bahwa program BK dimulai dari asesmen kebutuhan. Hasil asesmen dianalisis untuk meggambarkan kebutuhan konseli (harapan dan kondisi konseli serta harapan dan kondisi lingkungan). Dari data tersebut disusun program BK. Program BK terdiri dari empat komponen. Komponen program BK tersebut dilaksanakan melalui sejumlah strategi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Empat komponen tersebut, dalam pelaksanaan harus proposional dengan proposi tertentu. Berikut ini proporsi perhatian dan waktu yang harus dialokasikan untuk implementasi komponen-komponen program bimbingan dan Konseling komprehensif yang rekomendasikan oleh ASCA. Tabel 1. Proporsi Perhatian dan Waktu Alokasi Program Bimbingan dan konseling (Santoadi, 2010)
Komponen Program (Program Componen)
Sekolah Dasar (elementary School)
Sekolah Menengah Pertama (Middle school)
Sekolah Menengah Atas (High School)
Kurikulum Bimbingan (Guidance Curriculum)
35-45%
25-35%
15-25%
Perencanaan Individu (Individual Planning)
10-30%
15-25%
25-35%
Layanan Responsif (Responsive Services)
30-40%
30-40%
25-35%
Sistem pendukung (System Support)
10-15%
10-15%
10-20%
8. Ciri-ciri Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif Program BK komprehensif adalah implikasi dari prinsip BK perkembangan. Menurut Santoadi (2010) ciri-ciri program BK komprehensif sebagai berikut: a. Bimbingan dan konseling berfungsi berdasarkan kerangka kerja developmental dan menjadi bagian integral dari pendidikan di sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
b. Mengurangi penekanan pada kegiatan administratif dan klerikal. c. Meningkatkan aktivitas layanan bimbingan yang berupa kelompok yang dirancang untuk mendukung siswa mengembangkan kemampuan personal-sosial-edukasional dan karier. d. Proaktif dan preventif: BK perkembangan memberikan layanan yang bertujuan kuratif-remidial sebagai langkah awal untuk menciptakan kondisi
yang
kondusif
bagi
pengembangan
perilaku
efektif
selanjutnya. BK perkembangan tidak dipraktikkan dengan menunggu persoalan muncul, tetapi juga melakukan hal-hal lain untuk mengembangkan berbagai macam keterampilan. e. Data awal digunakan sebagai landasan program. Program BK komprehansif harus memiliki data awal yang berkualitas. Data awal yang berkualitas beserta analisis kebutuhan yang berkualitas menjadi dasar bagi pengembangan. Alasan mendasar pentingnya program bimbingan dan konseling komprehensif adalah agar pelayanan program bimbingan dan konseling di sekolah memberikan dapampak yang positif bagi peserta didik dan pihakpihak lain yang juga dilayanai. Ada beberapa perbedaan ciri antara program bimbingan dan konseling komprehensif ini dibandingkan dengan program yang “tradisional”, seperti dikemukakan di bawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Tabel 2. Perbedaaan Program Tradisional dan Komprehensif (Sinaga, 2012)
Pendekatan Tradisional
Reaktif Proses Berfokus pada posisi Layanan Konseling individual • Apa yang dilakukan konselor • Tidak semua siswa
Program Komprehensif
Proaktif Hasil/Baku mutu Berfokus pada program Program Individual/Kelompok/Kelas • Apa yang dipelajari siswa • 100% program untuk semua siswa
B. Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif 1. Pengertian Evaluasi program Bimbingan dan Konseling Komprehensif Menurut Winkel dan Sri Hastuti (2010) evaluasi program bimbingan dan konseling dibagi menjadi tiga yaitu: evaluasi isi, evaluasi cara melakukan dan evaluasi waktu pelaksananan. Evaluasi isi meliputi evaluasi hasil dan evaluasi proses,pada evaluasi cara melakukan meliputi evaluasi spontan dan evaluasi dengan riset dan evaluasi waktu pelaksanaan berisi evaluasi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Tyler (dalam Badrujaman, 2011) mengemukakan bahwa evaluasi adalah proses untuk menentukan sejauhmana tujuan pendidikan dapat dicapai, dan upaya mendokumentasikan kecocokan antara hasil belajar peserta didik dengan
tujuan
Badrujaman,
program.
2011)
Cronbach,
menjelaskan
Alkin bahwa
dan
Stufflebeam
evaluasi
kegiatan
(dalam untuk
mengumpulkan, memperoleh, dan menyediakan informasi bagi pembuat keputusan. Eisner (dalam Badrujaman, 2011) mengemukakan bahwa evaluasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
adalah memutuskan suatu program secara kritis dengan menggunakan jasa keahlian. Moegiadi (dalam Winkel dan Sri Hastuti, 2010) menjelaskan bahwa evaluasi program adalah upaya pengumpulan informasi mengenai suatu program, kegiatan, atau proyek. Groundlund (dalam Badrujaman, 2011) mengenukakan evaluasi sebagai proses sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai siswa. Menurut Badrujaman (2011) evaluasi merupakan proses pemberian penilaian terhadap keberhargaan dan keberhasilan suatu program yang dilakukan melalui pengumpulan data, pengolahan data serta analisi data yang dijadikan dasar untuk membuat keputusan. Berdasarkan berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif adalah kegiatan sistematis untuk mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis dan menyajikan sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan perbaikan program bimbingan dan konseling komprehensif. 2. Model Evaluasi CIPP Model evaluasi yang menekankan pada aspek proses adalah model CIPP (Context Input Process Product )yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Stufflebeam mengatakan bahwa evaluasi proses merupakan pengecekan yang berkelanjutan atas implementasi perencanaan (Stufflebeam & Shinkfield, dalam Badrujaman, 2011). Pendapat Stufflebeam tersebut menegaskan bahwa evaluasi proses merupakan evaluasi yang dilakukan untuk melihat apakah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
pelaksanaan program sesuai dengan strategi yang direncanakan. Pada evaluasi proses instrumen yang digunakan antara lain angket, pedoman observasi dan tes. Model evaluasi ini dilakuakn untuk mengidentifikasi empat unsur program yaitu konteks, masukan, proses dan hasil (context, input, process, and product atau CIPP) yang berkaitan dengan empat macam keputusan tentang perencanaan, struktur, pelaksanaan, dan pendauran program pendidikan luar sekolah. Evaluasi CIPP ini mencakup 4 tipe, konteks, masukan, proses dan produk. Evaluasi ini berkaitan dengan 4 tipe pengambilan keputusan dalam perencanaan program, yaitu: a. Evaluasi Konteks (Context) Evaluasi konteks program menyajikan data tentang alasan-alasan untuk menetapkan tujuan-tujuan program dan prioritas tujuan. Evaluasi ini menjelaskan mengenai kondisi lingkungan yang relevan. Evaluasi berkaitan dengan system nilai yang ada untuk perubahan yang diinginkan. b. Evaluasi Masukan (Input) Evaluasi masukan program menyediakan data untuk menentukan bagaimana penggunaan sumber-sumber yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan program. Evaluasi ini mencakup identifikasi
dan
penilaian kemampuan system yang digunakan dalam program, starategi untuk mencapai tujuan program, dan rancangan implemantasi program. Model evaluasi ini digunakan untuk menjawab pertanyaan
seperti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
“Apakah rencana yang disusun pernah dilaksanakan sesuai dengan waktu yang tertera dalam program?”. c. Evaluasi Proses (Process) Evaluasi proses menyediakan umpan balik yang berkenaan dengan efisiensi pelaksanaan program, termasuk didalamnya pengaruh system dan keterlaksanaan. Evaluasi ini mendeteksi kekurangan dalam rancangan prosedur kegiatan program dan pelaksanaannya, menyediakan data untuk keputusan dalam implementasi program dan memelihara dokumentasi tentang prosedur yang dilakukan. d. Evaluasi Produk (Product) Evaluasi produk mengukur dan mengiterpretasikan pencapaian program selama pelaksanaan program dan pada akhir program. evaluasi produk melibatkan upaya penetapan kriteria, melakukan pengukuran, membandingkan ukuran keberhasilan dengan standar absolute atau relative, dan melakukan interpretasi rasional. Keempat komponen evaluasi program CIPP dapat dilakukan secara bersamaan atau dapat pula dipisah. Keempatnya dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan
tentang
program
bimbingan
dan
konseling
komprehensif. Keunggulan dari jenis evaluasi diatas adalah bahwa evaluasi tersebut sangat membantu untuk memperbaiki dan mengembangkan program, menyajikan informasi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, dan memberikan umpan balik untuk penyususnan program berkelanjutan. Kelemahan dari jenis evaluasi diatas adalah pandangan evaluator
tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
sejalan dengan pandangan pengambilan keputusan penyusuanan program dan komponen program, dan fokus evaluasi yang sangat ditekankan pada hasil program. Seperti yang sudah dijelaskan di atas evaluasi proses lebih tepat menggunakan model CIPP. Evaluasi yang terpisat pada keputusan dilakukan pada saat perencanaan program, peninjauan program secara menyeluruh pada saat program sedang berjalan, pengembangan program baru dan untuk memahami dinamika keputusan dalam pelaksanaan program. 3. Tujuan Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling Tujuan
evaluasi
program
bimbingan
dan
konseling
menurut
Badrujaman (2011) terbagi menjadi dua yaitu: a. Memperbaiki praktik penyelenggaraan program bimbingan dan konseling. Hal ini berarti evaluasi merupakan alat untuk mengungkap berbagai kelebihan dan kelemahan program. b. Evaluasi merupakan alat untuk meningkatkan akuntabilitas program bimbingan dan konseling di mata stakeholder. Program yang akuntabel adalah program yang dapat diketahui sejaumana pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. 4. Prinsip Dasar Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling Menurut Badrujaman (2011) prinsip dasar evaluasi ada tujuh. Ketujuh prinsip dasar evaluasi yang efektif tersebut meliputi: a. Pengenalan tujuan program b. Kriteria Pengukuran yang valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
c. Pelaksanaan pengukuran yang valid terhadap Kriteria d. Penekanan pada hal positif e. Adanya umpan balik f. Perencanaan terus menerus sebagai proses g. Melibatkan semua yang berpengaruh 5. Evaluasi Proses Program Bimbingan dan Konseling Evaluasi aspek proses merupakan evaluasi yang lebih menekankan pada pelaksanaan program dan aspek hasil yang berfungsi untuk mengetahui hasil keseluruhan program (Badrujaman, 2011). Evaluasi proses merupakan evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan pelaksanaan program dan kesesuaian dengan program yang telah direncanakan oleh guru bimbingan dan konseling. Evaluasi proses bertujuan untuk mengidentifikasi proses pelaksanaan, seperti cacat dalam desain prosedur atau implementasinya. Evaluasi program bimbingan dan konseling pada aspek proses merupakan evaluasi yang berorientasi pada diagnosis kelebihan dan kelemahan program. Stufflebeam (dalam Badrujaman, 2010) menegaskan bahwa evaluasi proses merupakan evaluasi yang dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan program sesuai dengan strategi yang direncanakan. Pada evaluasi proses instrument yang digunakan antara lain angket, pedoman observasi dan tes.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
30
Prosedur Pelaksanaan Evaluasi Pada Aspek proses Melakukan evaluasi pada aspek proses memiliki tahapan-tahapan atau
prosedur dalam pelaksanaanya. Prosedur pelaksanaan evaluasi pada aspek proses dapat dituliskan sebagai berikut: a. Menentukan Tujuan Evaluasi Tujuan evaluasi secara umum berkaitan dengan dua hal, pertama berkaitan dengan aspek yang akan dievaluasi dan objek evaluasi. Aspek yang akan dievaluasi
adalah program bimbingan dan konseling
komprehensif khusus pada layanan dasar bimbingan klasikal. Evaluasi pada aspek proses bimbingan klasikal menandakan bahwa peneliti menginginkan program bimbingan dan konseling komprehensif pada layanan dasar bimbingan klasikal terlaksana dengan efektif. Subjek yang ada dalam evaluasi ini adalah program bimbingan dan konseling komprehensif yang mengarah pada lingkup layanan dasar bimbingan dan konseling. Layanan dasar dalam hal ini adalah bimbingan klasikal. Berdasarkan kedua hal tersebut maka tergambarkan tujuan dari evaluasi proses layanan dasar bimbingan klasikal adalah kesesuaian antara proses pelaksanaan bimbingan klasikal dengan rancangan pemberian layanan (RPL/SATLAN). b. Menentukan Kriteria Evaluasi Pelaksanaan evaluasi proses layanan dasar bimbingan klasikal didasarkan pada kriteria keberhasilan suatu program yang telah disusun. Evaluasi program bimbingan dan konseling memiliki kriteria pokok yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
dapat dijadikan sebagai patokan atau dasar dari evaluasi program bimbingan dan konseling. Menurut Hadi & Mutrofin (dalam Badrujaman, 2011) menjelaskan kriteria merupakan karakteristik program yang dianggap basis penting untuk melakukan riset evaluasi pada program tersebut. Pemberian nilai dalam kriteria didasarkan pada keyakinan, pengalaman pribadi pengalaman orang lain dan hasil kajian teoritis. Juntika (dalam Badrujaman, 2011) menyatakan bahwa yang termasuk dalam aspek penilaian proses adalah kesesuaian antara program dengan pelaksanaan, keterlaksanaan program (proses) serta hambatan yang dijumpai. Berdasarkan uraian di atas, maka kriteria keberhasilan evaluasi proses layanan dasar bimbingan dan konseling komprehensif. sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Tabel 3. Kriteria Keberhasilan Evaluasi Aspek Proses Bimbingan Klasikal Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif
Komponen
Indikator Keterlaksanaan Program Bimbingan Klasikal Waktu Pelaksanaan Bimbingan Klasikal
Pemberian Materi Bimbingan Proses
Kriteria Program Terlaksana sesuai dengan program kerja Sesuai RPL/SATLAN dan Program Kerja BK Siswa merasa sangat puas dengan materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
Siswa merasa sangat tertarik dengan media yang dipilih Penggunaan Media Bimbingan dalam bimbingan klasikal
Penggunaan Metode Bimbingan Ketercapaian Materi Bimbingan
Siswa terlibat sangat aktif dalam kegiatan bimbingan klasikal Siswa sangat paham dengan materi yang disampaikan
c. Memilih Desain Evaluasi Desain evaluasi proses layanan dasar bimbingan klasikal merupakan suatu rencana yang membantu atau lebih mempermudah dalam penganbilan data. Desain ini dibuat untuk meyakinkan bahwa evaluasi akan dilakukan menurut diagram yang dibuat sesuai dengan aturan evaluasi yang baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
d. Menyusun Tabel Perencanaan Evaluasi Tabel perencanaan evaluasi proses layanan dasar bimbingan klasikal terdiri dari empat kolom, yaitu kolom komponen, indikator, sumber data dan teknik pengumpulan data. Tabel 4. Perencanaan Evaluasi pada Aspek Proses Bimbingan Klasikal
Komponen
Indikator Keterlaksanaan Program
Sumber data Guru BK
Waktu Pelaksanaan Program
Proses
Teknik Pengumpulan data Observasi kelas dan Studi Dokumen RPL/SATLAN
Pemberian Materi Bimbingan Penggunaan Media Bimbingan
Siswa
Penggunaan Metode Bimbingan
Penyebaran Lembar Penilaian dan Wawancara
Ketercapaian Materi
e. Menentukan Instrumen Evaluasi Instrumen yang digunakan dalam evaluasi adalah wawancara, angket/lembar penilaian, studi dokumen dan observasi. (1) Observasi Observasi merupakan pendekatan utama dalam penelitian kualitatif. Menurut Asy’ari (1983) observasi merupakan suatu pengamatan yang khusus dan yang ditujukan pada satu atau beberapa fase masalah di dalam rangka penelitian, dengan maksud untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
mendapatkan data yang diperlukan untuk pemecahan persoalan yang dihadapi. Hadi (dalam Sugiyono, 2011) menjelaskan observasi adalah proses yang kompleks atau tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Menurut Sugiyono (2011) proses pelaksanaan observasi dibedakan menjadi dua, yaitu: observasi berperan serta dan observasi nonpartisipan. Dari instrument yang digunakan observasi dibedakan menjadi observasi terstuktur dan observasi tidak terstuktur. Observasi berperan serta adalah observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti. Dalam hal ini peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data. Sedangkan observasi non partisipan adalah observasi yang tidak dilakukan langsung oleh peneliti. Peneliti hanya barlaku sebagai pengamat independen. Instrumen observasi terstuktur menurut Sugiyono (2011) adalah instrumen yang dirancang secara sistematis. Sedangkan instrument observasi tidak terstuktur adalah observasi yang tidak disiapkan secara sistematis. Dalam melakukan observasi peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku. (2) Wawancara Wawancara adalah teknis dalam upaya menghimpun data yang akurat tentang keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah tertentu yang sesuai dengan data. Wawancara dilakukan sesuai dengan pedoman wawancara berdasarkan indikator materi, media, metode,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
ketercapaian materi pada layanan bimbingan klasikal. Hasil wawancara pada penelitian ini dijadikan sebagai data pendukung. Pelaksanaan wawancara dapat dilakukan secara terstuktur dan tidak terstuktur. Wawancara terstuktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi yang akan diperoleh. Oleh karena itu peneliti telah mempersiapkan
instrument
penelitian
berupa
pertanyaan
yang
alternative jawabanya pun telah disiapkan. Wawancara tidak terstuktur adalah wawancara yang tidak menggunakan pedomen wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap. Dalam wawancara tidak terstuktur peneliti belum memiliki infrmasi secara pasti apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan cerita dari narasumber (Sugiyono, 2011). (3) Studi Dokumen Studi Dokumen adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh dari data-data yang sudah ada. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Studi dokumen merupakan pelengkap penggunaan metode observasi dan wawancara (Sugiyono:2011). (4) Kuesioner atau Lembar Penilaian Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden. Kuasior digunakan bila jumlah responden cukup banyak
atau
besar
dan
disebar
dalam
wilayah
yang
luas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
(Sugiyono:2011). Sekaran (dalam Sugiyono, 2011) mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angket sebagai alat pengumpul data yaitu: prinsip penulisan, pengukuran dan penampilan fisik. f. Menentukan Teknik Analisis Data Aspek proses menggunakan teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis data kuantitatif digunakan pada analisis data angke/.lembar penilaian. Sedangkan teknik analisis data kualitatif digunakan untuk analisis data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan studi dokumen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi paparan mengenai penelitian evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif. Metode penelitian meliputi: jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, subjek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis data dan tahapan pelaksanaan penelitian. A. Jenis Penelitian Penelitian evaluasi adalah penelitian yang membandingkan atau menilai sejauhmana ketercapaian pelayanan program dengan kriteria atau patokan tertentu. Pengertian tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Badrujaman (2011:16) bahwa evaluasi merupakan proses pemberian penilaian terhadap keberhargaan dan keberhasilan suatu program yang dilakukan melalui pengumpulan data, pengolahan data, serta analisis data yang akan dijadikan dasar untuk membuat keputusan. Penelitian evaluatif dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan suatu program, produk atau kegiatan tertentu (Danim: 2000 dalam Barus: 2010). Menurut Barus (2010) penelitian evaluatif memiliki dua kegiatan utama yaitu pengukuran atau pengambilan data dan membandingkan hasil pengukuran dan pengumpulan standar yang digunakan. Lingkup penelitian evaluatif dalam bidang pendidikan misalnya evaluasi kurikulum, program pendidikan, pembelajaran, pendidik, siswa, organisasi dan manajemen. Penelitian evaluatif bukan sekedar melakukan evaluasi pada umumnya. Penelitian ini tetap mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku dalam sebuah penelitian.
37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
B. Waktu dan Tempat Penelitian Ijin Penelitian ini diperoleh selama tiga bulan yang dimulai pada 02 Mei 2013 sampai dengan 02 Agustus 2013 bertempat di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman. Waktu penelitian yang digunakan peneliti untuk mengambil data penelitian pada tanggal 16 Mei 2013 dan 23 Mei 2013. System yang digunakan adalah sistem kunjung yang berarti peneliti tidak berada setiap hari di sekolah, melainkan hanya pada saat mengambil data dan ada kepentingan lain terkait penelitian.
C. Subjek Penelitian Subjek Penelitian ini adalah program layanan dasar (bimbingan klasikal) bimbingan dan konseling komprehensif Tahun Ajaran 2012/2013. Sampel penelitian layanan dasar bimbingan klasikal terdiri dari dua materi bimbingan klasikal yaitu HIV dan AIDS serta Hikmah Suatu Masalah. Sumber informasi dari penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling serta siswa kelas XI di SMAN 1 Ngemplak Sleman Tahun Ajaran 2012/2013. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive. Hal tersebut dilakukan dikarenakan adanya pertimbangan tertentu (Sugiyono:2011).
D. Desain Penelitian Penelitian evaluasi ini menggunakan model evaluasi CIPP. Penjelasan model CIPP sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. Pada penelitian ini fokus yang diteliti adalah aspek proses layanan dasar (bimbingan klasikal). Desain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Desain ini dibuat untuk meyakinkan bahwa evaluasi proses yang dilakukan terstruktur dan sesuai dengan aturan evaluasi proses. Desain evaluasi proses layanan dasar (bimbingan klasikal) program bimbingan dan konseling komprehensif dapat digambarkan sebagai berikut:
Keterlaksanaan Bimbingan Klasikal
Waktu Pelaksanaan Bimbingan Klasikal
Evaluasi Proses Layanan Dasar (Bimbingan Klasikal)
Pemberian Materi Bimbingan Klasikal
Kelebihan dan kelemahan Bimbingan Klasikal
Penggunaan Media Bimbingan Klasikal
Penggunaan Metode Bimbingan Klasikal
Ketercapaian Materi Bimbingan Klasikal
Gambar 3. Desain Perencanaan Evaluasi Proses Bimbingan Klasikal Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif
Perbaikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
E. Instrumen Penelitian Penyusunan Instrumen dalam penelitian ini berdasarkan kriteria keberhasilan evaluasi proses layanan dasar (bimbingan klasikal) program bimbingan dan konseling komprehensif. Kriteria evaluasi proses layanan dasar (bimbingan klasikal) program bimbingan dan konseling komprehensif di SMA Negeri 1 Ngemplak sebagai berikut: Tabel 5. Kriteria Evaluasi Aspek Proses Bimbingan Klasikal Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif di Kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman Tahun Ajaran 2012/2013
Komponen
Proses
Indikator
Kriteria
Sumber Data
Keterlaksanaan Program Bimbingan
Program terlaksana
Guru BK
Waktu Pelaksanaan
Sesuai rencana
Guru BK
Pemberian Materi Bimbingan
Siswa serasa sangat puas dengan materi yang disampaikan
Siswa
Penggunaan Media Bimbingan
Siswa merasa sangat tertarik dengan media yang digunakan oleh guru
Siswa
Penggunaan Metode Bimbingan
Siswa terlibat sangat aktif dalam kegiatan bimbingan
Siswa
Ketercapaian Bimbingan
Siswa memahami materi yang disampaikan
Siswa
Berdasarkan kriteria di atas instrumen yang digunakan untuk mengungkap masing-masing indikator keberhasilan dapat dibagi dalam jenis-jenis instrumen. instrumen yang digunakan akan di uji validitas serta reliabilitasnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
1. Jenis Instrumen a. Angket/Lembar Penilaian Proses Bimbingan Klasikal Angket/lembar penilaian dalam penelitian ini berfungsi untuk mengetahui penilaian peserta didik terhadap proses bimbingan klasikal. Lembar penilaian berisi dua puluh butir pernyataan. Butir pertanyaan dalam lembar penilaian disusun berdasarkan indikator keberhasilan dalam kriteria penilaian bimbingan klasikal di kelas XI SMA Negeri 1 Ngmplak, Sleman, Tahun Ajaran 2012/2013. Kriteria lembar penilaian dapat dituliskan dalam tabel dibawah ini: Tabel 6. Kriteria Penilaian Proses Bimbingan Klasikal di Kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Tahun Ajaran 2012/2013
Komponen
Indikator
Kriteria
Pemberian Materi Bimbingan
Siswa merasa sangat puas dengan materi yang disampaikan
Penggunaan Media Bimbingan
Siswa merasa sangat tertarik dengan media yang digunakan oleh guru
Proses Penggunaan Metode Bimbingan
Siswa terlibat sangat aktif dalam kegiatan bimbingan
Ketercapaian Bimbingan
Siswa memahami materi yang disampaikan
Sumber Data
Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Masing-masing indikator dalam kriteria penilaian proses bimbingan klasikal diuraikan dalam lima pernyataan. Pernyataan yang disusun dalam lembar penilaian mengarah pada pernyataan yang mendukung evaluasi proses layanan dasar (bimbingan klasikal) program bimbingan dan konseling komprehensif. Dalam lembar penilaian ini terdapat empat alternatif jawaban. Alternatif jawaban terdiri dari “Sangat Setuju” (SS), “Setuju” (S), “Tidak Setuju” (TS) dan “Sangat Tidak Setuju” (STS). Penentuan skor alternatif jawaban berdasarkan alternatif jawaban. Skor 4 untuk alternative jawaban “Sangat Setuju”. Skor 3 untuk “Setuju”, skor 2 untuk “Tidak Setuju” dan 1 untuk “Sangat Tidak Setuju”. Lembar penilaian selengkapnya terdapat pada lampiran 1. b. Pedomen Wawancara Proses Bimbingan Klasikal Panduan wawacara dalam penelitian ini disusun berdasarkan kriteria penilaian proses bimbingan klasikal. Panduan ini berisi pertanyaanpertanyaan terkait kriteria keberhasilan evaluasi proses. Panduan ini berisi enam belas perntanyaan. Panduan wawancara ini digunakan sebagai alat untuk mempermudah peneliti dalam memberikan pertanyaan kepada narasumber sesuai dengan kriteria keberhasilan evaluasi proses bimbingan klasikal. Penggunaan panduan wawancara ini dapat dikembangkan sesuai jawaban yang diperoleh dari narasumber yang bersangutan. Wawancara dilakukan kepada tiga siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Hasil wawancara pada penelitian ini dijadikan sebagai data pendukung. Panduan wawancara lengkap terdapat pada lampiran 2. c. Pedoman Observasi Evaluasi Proses Bimbingan Klasikal Panduan observasi evaluasi proses layanan dasar (bimbingan klasikal) program bimbingan dan konseling komprehensif merupakan panduan yang berisi panduan pengamatan terhadap proses bimbingan klasikal. Panduan observasi evaluasi proses layanan dasar program bimbingan dan konseling disusun berdasarkan kriteria keberhasilan evaluasi proses layanan dasar (bimbingan klasikal) program bimbingan dan konseling komprehensif. Kriteria keberhasilan yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 7. Kriteria Panduan Observasi Evaluasi Proses Bimbingan Klasikal Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif di Kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Tahun Ajaran 2012/2013
Komponen
Proses
Indikator
Kriteria
Sumber Data
Keterlaksanaan Program Bimbingan
Program terlaksana
Guru BK
Waktu Pelaksanaan
Sesuai rencana
Guru BK
Panduan observasi disusun oleh peneliti dan diisi oleh observer selama pelaksanaan kegiatan bimbingan klasikal berlangsung. Panduan observasi berfungsi untuk mengetahui kesesuaian proses bimbingan klasikal dengan RPL/SATLAN yang telah disusun oleh guru bimbingan dan konseling. Cara pengisian Panduan observasi adalah dengan mencentang kolom sesuai atau tidak sesuluai dan menulis catatat jika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
diperlukan untuk memperjelas hasil pengamatan. Panduan observasi selengkapnya terdapat pada lampiran 3. d. Studi Dokumen Proses Bimbingan Klasikal Dokumen yang menjadi bahan studi adalah dokumen Rencana Pemberian
Layanan
(RPL/SATLAN).
Dokumen
RPL/SATLAN
digunakan sebagai data untuk mengetahui proses bimbingan klasikal. Cara pengambilan data melalui dokumen ini adalah dengan mencocokkan dengan panduan observasi yang telah disusun oleh peneliti. Proses yang tercatat dalam RPL/SATLAN disesuaikan dengan kriteria keberhasilan evaluasi yang disusun oleh peneliti dengan cara mencentag kolom “sesuai” atau “tidak sesuai”. Hal tersebut dilakukan saat proses bimbingan klasikal berlangsung untuk mengetahui proses yang berlangsung sesuai atau tidak sesuai dengan proses yang terjadi di kelas. Studi dokumen selengkapnya terdapat pada lampiran 4. 2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Validitas suatu instrumen perlu diperhatikan untuk mendapatkan alat yang baik. Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas berarti proses untuk mengetahui sejauh mana instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2011: 173). Menurut Masidjo (1995:209) reliabilitas suatu alat ukur adalah taraf sampai dimana suatu alat ukur mampu menunjukkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
konsistensi hasil pengukuran. Validitas dan reliabilitas instrument yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan alat yang digunakan, yaitu: a. Angket/Lembar Penilaian 1) Validitas Konstrak Sugiyono (2011) menjelaskan untuk menguji validitas konstrak dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment experts). Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan telah diuji oleh ahli yaitu J. Donal Sinaga, M.Pd. Hasil yang diperoleh melalui uji ahli tersebut yaitu perlu dilakukan perbaikan kalimat pernyataan untuk menjadi kalimat yang efektif sehingga mudah dipahami. 2) Uji Validitas Empirik Setelah melakukan uji validitas konstrak maka tahap selajutnya adalah melakukan uji coba kuesioner (uji empirik). Menurut Purwanto (2007) teknik uji yang digunakan menggunakan rumus korelasi productmoment sebagai berikut:
rXY =
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
Keterangan :
rXY = korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir n = jumlah subyek X = skor butir atau aspek Y = skor skala XY = hasil perkalian antara skor X dan skor Y
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Menurut Sugiyono (2011: 178) bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan konstrak yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik. Namun apabila kurang daripada 0,3 biasanya dianggap sebagai tidak memuaskan (Azwar, 2011: 103). Pengambilan data penilaian dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2013. Perhitungan validitas dapat dihitung menggunakan rumus productmoment. Selain itu juga dapat dihitung melalui SPSS. Perhitungan validitas menggunakan SPSS selengkapnya terdapat pada lampiran 5. 3) Reliabilitas Reliabilitas adalah taraf keajegan lembar penilaian. Bila dilakukan pengukuran di waktu yang berbeda pada kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Perhitungan reliabilitas dapat dihitung menggunakan dua rumus. Rumus yang pertama adalah rumus Pearson yaitu rumus korelasi product-moment. Hasil dari perhitungan rumus Pearson kemudian dimasukan ke dalam rumus Spearman Brown. Rumus koefisien skor-skor belahan ganjil-genap dengan teknik korelasi product-moment(Pearson) disajikan sebagai berikut:
rXY =
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Keterangan: rxy
= koefisien reliabilitas belahan ganjil-genap
X
= belahan ganjil
Y
= belahan genap
N
= jumlah siswa Koefisien korelasi antar item-item ganjil dan item-item genap yang
diperoleh dari hasil perhitungan rumus di atas baru mencerminkan taraf reliabilitas separuh atau setengah tes. Untuk memperoleh taraf reliabilitas satu tes digunakan formula koreksi dari Spearman Brown. Rumusnya adalah: 2rb
ri = 1+rb Keterangan: ri
= Reliabilitas internal seluruh instrumen
rb
= korelasi belahan ganjil-genap Kemudian ditentukan derajat reliabilitas dengan berpedoman
dengan daftar indeks korelasi reliabilitas (Masidjo, 1995: 209) seperti yang disajikan dalam tabel 5. Tabel 8. Daftar Indeks Korelasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi
Kualifikasi
±0,91 - ±1,00
Sangat Tinggi
±0,71 - ± 0,90
Tinggi
±0,41 - ± 0,70
Cukup
±0,20 - ± 0,40
Rendah
0,00 - ± 0,20
Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Hasil penghitungan uji reliabilitas
ri = ri = ri =
2rb 1+rb 2. 0,724 1+ ,724 1,448 1,724
ri = 0,84 Setelah dikoreksi dengan rumus Spearman Brown diperoleh koefisien reliabilitas ri = 0,840. Atas dasar taraf signifikasi 5% untuk N = 40 dituntut rxy = 0,312 (Sugiyono, 2011). Jadi taraf reliabilitas yang diperoleh ternyata signifikan pada taraf 5% ( ri = 0,840 > 0,355); ini termasuk tinggi. Jadi dapat dikatakan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini dapat dipercaya atau reliabel. Uji coba skala penilaian dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2013. Data uji coba ini digunakan oleh peneliti sebagai data penelitian. Data uji coba terpakai ini digunakan kerena peneliti memperhitungkan ijin penelitian yang telah diberikan dari pihak sekolah karena pengambilan data dekat dengan UAS. b. Observasi, Wawancara dan Studi Dokumen Validitas dan reliabilitas instrumen observasi, wawancara dan studi dokumen berbeda dengan validitas dan reliabilitas instrument angket/lembar penilaian. Validitas yang digunakan dalam instrument observasi, wawancara dan studi dokumen adalah uji kredibilitas. Uji kredibilitas digunakan untuk mengecek apakah data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan studi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
dokumen sama dengan kenyataan lapangan. Cara yang digunakan adalah menggunakan teknik triagulasi data. Pada penelitian ini peneliti memiliki mitra kolaboratif dalam pengambilan data observasi proses bimbingan klasikal dan pengecekan RPL/SATLAN. Pada data wawancara, peneliti melakukan wawancara kepada dua siswa. Selain uji kredibilitas instrument, peneliti dapat menguji reliabilitas atau uji dependability instrument. Uji dependability bertujuan untuk mengetahui apakah instrument yang digunakan reliabel. Dapat dikatakan reliabel jika proses yang dilakukan dalam penelitian ini dapat diulangi oleh orang lain. Yang melakukan audit proses penelitian ini adalah auditor. Uji dependability dilakukan karena kekhawatiran adanya manipulasi data penelitian.
F. Teknik Analisis Data Penggunaan teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif digunakan untuk menggolah angket atau lembar penilaian siswa. Sedangkan analisis data kualitatif digunakan untuk menggolah data observasi, wawancara dan studi dokumen. 1. Analisis Data Angket/Lembar Penilaian Analisis data angket menggunakan teknik pengkatagorisasian menurut jenjang. Pengkatagorisasi ini disusun berdasarkan model distribusi normal
dengan
kategori
jenjang.
Tujuan
katagori
tersebut
untuk
menempatkan subjek penelitian ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
secara jenjang menurut suatu kontinium berdasar antribut yang diukur. Kontimun berjenjang ini disusun dengan lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Lembar penilaian yang disusun peneliti berjumlah 20 item. Rincian jumlah item dalam lembar penilaian adalah 5 item untuk mengungkap indikator pemberian materi bimbingan, 5 item untuk mengungkap indikator penggunaan media bimbingan, 5 item untuk mengungkap penggunaan metode bimbingan dan 5 item untuk mengungkap ketercapaian materi bimbingan. Kategorisasi pada penelitian ini digolongkan sesuai dengan indikator keberhasilan evaluasi proses layanan dasar (bimbingan klasikal) program bimbingan dan konseling komprehensif. Kategorisasi perindikator dapat dijabarkan dibawah ini. Kategorisasi perindikator dengan jumlah 5 butir item, diperoleh dari perhituangan sebagai berikut: Xmaksimal
=5x4 = 20
Xminimal
=5x1 =5
σ
= 20 – 5 = 15 (15/6 = 2,5)
μ
= ( 20 + 5 ) : 2 = 12,5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Penentuan kategorisasi dalam evaluasi proses layanan dasar (bimbingan klasikal) program bimbingan dan konseling dituliskan dalam tabel berikut: Tabel 9. Kategori Evaluasi Proses Bimbingan Klasikal Perindikator
Indikator
Rentang
Kategori
X ≤ 8,75
Tidak Puas
8,75 < X ≤ 11,25
Kurang Puas
11,25 < X ≤ 13,75
Cukup Puas
13,75 < X ≤ 16,25
Puas
16,25 < X
Sangat Puas
X ≤ 8,75
Tidak Aktif
8,75 < X ≤ 11,25
Kurang Aktif
11,25 < X ≤ 13,75
Cukup Aktif
13,75 < X ≤ 16,25
Aktif
16,25 < X
Sangat Aktif
X ≤ 8,75
Tidak Menarik
Penggunaan Media
8,75 < X ≤ 11,25
Kurang Menarik
Bimbingan
11,25 < X ≤ 13,75
Cukup Menarik
13,75 < X ≤ 16,25
Menarik
16,25 < X
Sangat Menarik
X ≤ 8,75
Tidak Paham
8,75 < X ≤ 11,25
Kurang Paham
11,25 < X ≤ 13,75
Cukup Paham
13,75 < X ≤ 16,25
Paham
16,25 < X
Sangat Paham
Pemberian Materi
Penggunaan Metode Bimbingan
Ketercapaian Materi Bimbingan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
2. Analisis Data Observasi, Wawancara dan Studi Dokumen Data yang diperoleh melalui berbagai teknik pengumpulan data ini disebut triagulasi data. Triangulasi data ini biasa digunakan dalam penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumen. Analisis data kualitatif bersifat induktif (Sugiyono:2011). Bersfat induktif berarti analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Hipotesis yang dirumuskan secara terus menerus ditunjang oleh data baru yang berulang untuk mendapatkan kesimpulan. Proses analisis data dilakukan sejak sebelum penelitian, proses penelitian dan setelah selesai penelitian. Dalam analisis data kualitatif diperlukan validitas dan reliabilitas. Uji keabsahan dalam analisis data kualitatif meliputi uji kredibilitas, uji keteralihan, uji dependability dan uji objektifitas. Penelitian ini dalam validasi data menggunakan uji kredibititas dengan cara triangulasi. Cara triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono:2011). Uji dependability dalam analisis data kualitatif disebut reliabilitas. Penelitian yang reliabel adala apapila orang lain dapat mengulangi proses penelitian
tersebut
(Sugiyono:2011).
Reliabilitas
dilakukan
dengan
melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit tersebut dilaksanakan oleh auditor untuk mengetahui proses yang terjadi dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan karena adanya kekhawatiran bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
peneliti dapat memiliki data namun tidak melaksanakan prosedur penelitian dengan baik. Peneliti diharapkan mampu memberikan “jejak aktivitas lapangannya”, jika hal tersebut dilakukan maka dapat dikatakan reliabilitas penelitiannya tidak diragukan.
G. Tahapan Penelitian 1. Penyusunan Proposal Penelitian Penyusunan proposal dilakukan oleh peneliti sejak semester tujuh saat mata kuliah seminar bimbingan dan konseling. Proposal disusun berdasarkan hasil pemikiran peneliti dan berdasarkan buku-buku pendukung serta keadaan atau fenomena yang muncul. Penyususnan proposal dimulai dari pembuatan latar belakang, rumusan msalah, maanfaat penelitian, definisi operasional, kajian teori dan pembuatan instrumen penelitian. 2. Penyusunan Instrumen Penelitian (lembar penilaian, panduan wawancara, panduan observasi) Penyusunan instrumen penelitian berdasarkan kriteria keberhasilan penelitian evaluasi yang diperoleh dalam buku wajib atau buku pedoman penelitian yaitu buku teori dan aplikasi bimbingan dan konseling yang ditulis oleh Aip Badrujaman. Instrumen atau alat penelitian ini ada tiga macam, yaitu pedoman observasi, pedoman wawancara dan lembar penilaian oleh peserta didik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Pedoman observasi digunakan sebagai tolak ukur keterlaksanaan program
bimbingan,
yang
diobservasi
dalam
penelitian
ini
adalah
keterlaksanan dan waktu pelaksanaan, serta hal-hal yang terjadi dikelas. Pedoman wawancara disusun sebagai pedoman peneliti mengumpulkan data atau informasi dari siswa secara lisan. Hal-hal yang ditanyakan meliputi keterlaksanaan bimbingan dan waktu pelaksanaan serta materi, metode, media dan ketercapaian materi dalam bimbingan klasikal. Lembar penilaian disusun berdasarkan indikator keberhasilan layanan bimbingan klasikal. Indikator keberhasilan dalam lembar penilaian meliputi pemberian materi, penggunaan metode bimbingan, media bimbingan dan ketercapaian materi bimbingan. 3. Permohonan Ijin Penelitian (Sekolah, Dekan, Bapeda, Dinas pendidikan, Bupati dan Kecamatan) Surat ijin penelitian diperoleh melalui prosedur yang telah ditetapkan. Permohonan surat ijin dilakukan dengan meminta surat ijin dari progam studi bimbingan dan konseling yang ditandatangani oleh kaprodi dan dekan. Surat ijin penelitian yang dikeluarkan oleh Bapeda diberikan tembusan kepada Dekan FKIP, Disdikpora, Bapeda, Bupati, Kebangsaan, Kecamatan, Sekolah yang bersangkutan dan Peneliti. Proses ini dapat dilakukan dalam waktu 1-2 hari. 4. Pengumpulan Data Penelitian Penelitian dilaksanakan pada minggu kedua bulan Mei hingga Minggu keempat dibulan yang sama. Penelitian dilakukan dalam empat kelas yang terdiri dari dua kelas XI IPA dan XI IPS.Minggu pertama saat penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
digunakan untuk kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2. Materi yang diberikan pada kelas tersebut adalah HIV dan AIDS. Penelitian dilakukan pada jam ketiga dan jam keempat. Pada minggu kedua saat penelitian digunakan untuk kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 pada jam kelima dan pada jam ketujuh. 5. Analisis Data Analisis data dilakukan setelah data penelitian sudah terkumpul. Data penelitian diperoleh secara bertahap, dimulai dari pengambilan data dengan teknik studi dokumen kemudian pengambilan data melalui lembar penilaian dan wawancara kepada siswa. 6. Hasil Penelitian Penyusunan hasil penelitian dimulai dengan deskripsi data yang telah diperoleh kemudian di bahas berdasarkan kajian teori yang digunakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi paparan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan dalam tiga bagian yaitu: hasil penelitian, pembahasan dan rekomendasi evaluasi. A. Hasil Penelitian Tujuan pengambilan data ini adalah sebagai bahan evaluasi proses layanan dasar (bimbingan klasikal) program bimbingan dan konseling komprehensif di kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, 2012/2013. Data penelitian dikumpulkan melalui instrumen lembar penilaian yang disebarkan kepada siswa kelas XI SMAN 1 Ngemplak. Selain lembar penilaian, data juga dikumpulkan melalui observasi, studi dokumen (RPL/SATLAN) dan wawancara dengan siswa. Pengambilan data dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh observer (di kelas) pada tanggal 16 Mei 2013 dan 23 Mei 2013 di kelas XI IPA dan XI IPS. Hasil penelitian diuraikan dalam lima bagian pokok. Hasil penelitian terbagi dalam keterlaksanaan dan waktu pelaksanaan layanan dasar, pemberian materi bimbingan, penggunaan media bimbingan, penggunaan metode bimbingan dan ketercapaian materi bimbingan. Berikut hasil pengumpulan data penelitian diuraikan dalam tabel-tabel dibawah ini: 1. Keterlaksanaan dan Waktu Pelaksanaan Layanan Dasar (Bimbingan Klasikal) Berdasarkan hasil dokumen RPL/SATLAN dengan topik bimbingan HIV dan AIDS serta hikmah suatu masalah diperoleh data sebagai berikut:
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
Tabel 10. Hasil Studi Dokumen RPL/SATLAN
Indikator Keberhasilan
Materi Bimbingan Klasikal
Waktu Pelaksanaan RPL/ SATLAN
Tgl.Pelaksa naan 16 Mei 2013
HIV/AIDS
Catatan: Dalam Program Kerja BK, RPL/ SATLAN ini seharusnya diberikan pada minggu ke2 Febuari
Penilaian
Proses BimKlas
Tgl Berlaku 16 Juli 2012
Keterlaksanaa n Layanan Dasar (Bimbingan Klasikal)
Data Dokumen RPL/SATLAN
16 Mei 2013
Sesuai
Tidak Sesuai
Pembukaan
Pembukaan
Pembukaan dengan 4. Tidak Sesuai dengan
1. Pembimbing membuka layanan dengan memberikan salam kepada siswa (Religius) 2. Siswa menjawab salam pembuka (Religius, Komunikatif) 3. Presensi, cek kehadiran (disiplin) 4. Apersepsi: informasi dan Tanya jawab singkat untuk mengetahui sejauh mana siswa mengetahui tentang HIV dan AIDS.
1. Sesuai RPL, bahwa guru BK mengucapkan salam. 2. Sesuai dengan RPL, siswa menjawab salam 3. Sesuai dengan RPL, guru bertanya kepada siswa siapa yang tidak masuk hari ini.
Isi
Isi
Isi
1. Siswa memperhatikan video tentang HIV dan AIDS. 2. Siswa mendiskusikan secara kelompok tentang film yang
1. Sesuai dengan RPL, sebagian siswa memperhatian
2. Tidak sesuai dengan RPL, tidak ada pembagian kelompok saat bimbingan
RPL, karena guru tidak mengajak tanya jawab siswa mengenai HIV dan AIDS melainkan menerangkan bahwa sebelumnya materi ini pernah di bahas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
Indikator Keberhasilan
Materi Bimbingan Klasikal
Waktu Pelaksanaan RPL/ SATLAN 2013
Data Dokumen RPL/SATLAN
Proses BimKlas
Penilaian Sesuai
Tidak Sesuai
dilihat. video mengenai 3. Setiap kelompok HIV dan AIDS mempresentasikan hasil 5. Sesuai dengan diskusi secara bergantian. RPL, sebagian 4. Siswa bertanya hal-hal yang siswa belum dipahami kepada Guru mendengarkan Bimbingan dan Konseling. guru BK saat 5. Siswa memperhatikan memberikan penjelasan Guru Bimbingan penjelasan dan Konseling.
berlangsung, dan tidak ada diskusi kelompok 3. Tidak sesuai, tidak ada kelompok yang maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok 4. Tidak sesuai dengan RPL, siswa tidak bertanya melainkan guru menjelaskan isi video yang diputar
Penutup
Penutup
Penutup
1. Siswa membuat kesimpulan 5. Sesuai dengan tentang pengertian HIV dan RPL, guru BK AIDS. memberikan 2. Siswa membuat kesimpulan penguatan tentang cara penularan HIV dan AIDS. 3. Siswa membuat kesimpulan tentang fase/tahapan HIV dan AIDS.
1, 2, 3, 4, Tidak sesuai dengan RPL, siswa menarik kesimpulan secara menyeluruh dan tidak semua materi disimpulkan satu-persatu 6. Tidak sesuai, guru tidak memberikan penghargaan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
Indikator Keberhasilan
Materi Bimbingan Klasikal
Waktu Pelaksanaan RPL/ SATLAN
Data Dokumen RPL/SATLAN
Proses BimKlas
Penilaian Sesuai
4. Siswa membuat kesimpulan tentang cara mencegah HIV dan AIDS. 5. Guru Bimbingan dan Konseling memberikan reinforcement (penguatan) temuan-temuan siswa. 6. Siswa yang berperan aktif mengikuti layanan diberi penghargaan oleh Guru Bimbingan dan Konseling . 7. Kegiatan layanan diakhiri bersama dengan berdo’a (Religius) Pembukaan
Tgl.Berlaku 16 Juli 2013 Hikmah Suatu Masalah
Tgl.pelaksa naan 23 Mei 2013 Catatan:
23 Mei 2013
1. Pembimbing membuka layanan dengan memberikan salam kepada siswa (Religius) 2. Siswa menjawab salam pembuka (Religius, Komunikatif) 3. Presensi, cek kehadiran (disiplin)
Tidak Sesuai
siswa yang aktif melainkan untuk seluruh siswa yang mengikuti bimbingan klasikal 7. Tidak sesuai dengan RPL, guru BK tidak mengajak berdoa melainkan mengucap salam penutup
Pembukaan
1,2,3,4 sesuai dengan RPL/SATLAN, guru memberikan salam saat membuka bimbingan, siswa aktif menjawab, guru bertanya siapa saja yang tidak masuk
Pembukaan -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
Indikator Keberhasilan
Materi Bimbingan Klasikal
Waktu Pelaksanaan RPL/ SATLAN Dalam Program Kerja BK, RPL/ SATLAN ini seharusnya digunakan pada bulan Februari
Data Dokumen RPL/SATLAN
Penilaian
Proses BimKlas
Sesuai
4. Apersepsi: informasi dan Tanya jawab singkat untuk mengetahui sejauh mana siswa mengetahui tentang hikmah suatu masalah
pada saat bimbingan beserta alasan ketidakhadiran siswa, serta guru bertanya sejauhmana siswa mengetahui materi hikmah suatu masalah
Isi
Isi
Tidak Sesuai
Isi
1. Siswa melihat video 1. Sesuai dengan 2. Tidak sesuai dengan mengenai Hikmah suatu RPL/SATLAN, RPL/SATLAN, pada masalah. dinyatakan sesuai saat bimbingan 2. Siswa mendiskusikan secara karena sebagian klasikal guru tidak kelompok mengenai film besar siswa memberikan tugas yang dilihat. melihat video untuk berdiskusi 3. Setiap kelompok yang di putar. dengan teman mempresentasikan hasil 4, 5 Sesuai dengan kelompok diskusi secara bergantian. RPL/SATLAN, 3. Tidak sesuai dengan 4. Siswa bertanya hal-hal yang siswa bertanya pada RPL/ SATLAN, guru belum dipahami kepada Guru guru saat penjelasan tidak mengajak Bimbingan dan Konseling. yang diberikan kelompok untuk 5. Siswa memperhatikan kurang dapat mempresentasikan penjelasan Guru Bimbingan dipahami hasil diskusi dan Konseling.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
Indikator Keberhasilan
Materi Bimbingan Klasikal
Waktu Pelaksanaan RPL/ SATLAN
Data Dokumen RPL/SATLAN
Proses BimKlas
Penilaian Sesuai
Tidak Sesuai
Penutup
Penutup
Penutup
1. Siswa membuat kesimpulan tentang pengertian hikmah suatu masalah. 2. Siswa membuat kesimpulan tentang cara menghadapi suatu masalah. 3. Guru Bimbingan dan Konseling memberikan reinforcement (penguatan) temuan-temuan siswa. 4. Siswa yang berperan aktif mengikuti layanan diberi penghargaan oleh Guru Bimbingan dan Konseling 5. Kegiatan layanan diakhiri bersama dengan berdo’a (Religius)
1 dan 2 sesuai dengan RPL/SATLAN. Pada poin 1 dan 2 guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan dari materi hikmah suatu masalah secara individual.
3, 4 dan 5 tidak sesuai dengan RPL/ SATLAN. Pada poin 3 dan 4 guru tidak memberikan penguatan dan penghargaan pada siswa. Pada poin 5 guru mengucapkan salam penutup saja.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Tabel di atas adalah tabel perbandiangan hasil studi dokumen RPL/SATLAN dengan proses yang terjadi saat bimbingan klasikal berlangsung. Dari tabel di atas diperoleh bahwa materi HIV dan AIDS dan Hikmah Suatu Masalah dapat berjalan sesuai dengan RPL/SATLAN. Namun proses tersebut tidak berjalan secara optimal. Hal tersebut ditandai dengan poin-poin yang tertulis pada kolom “tidak sesuai” pada tabel di atas. Sedangkan waktu pelaksanaan dalam RPL/SATLAN tidak sesuai dengan Program kerja. Program kerja selangkapnya terdapat pada lampiran 6. Hasil studi dokumen ini dikuatkan dengan hasil observasi tambahan yang dicatatat oleh observer. Hasil observasi tambahan tersebut terdapat pada tabel dibawah ini: Tabel 11. Hasil Observasi Proses Bimbingan Klasikal
Materi Bimbingan No. 1.
2.
3. 4.
5.
HIVdan AIDS Guru BK sudah mengawali kegiatan pembukaan dengan baik namun masih ada poin yang tidak terlaksana. Guru BK memberikan gambaran materi secara singkat Guru BK tidak memberikan lembar materi kepada siswa Guru BK tidak menguasai kelas dengan baik, hal tersebut ditandai dengan banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan yang diberikan guru 2 hingga 6 siswa mengobrol dengan teman
Hikmah Suatu Masalah Guru BK mengawali kegiatan pembukaan dengan baik
Guru BK memberikan penjelasan singkat materi Hikmah Suatu masalah Siswa memperhatikan video yang diberikan Hampir separuh kelas ramai dengan pembicaraan yang tidak sesuai dengan materi yang diberikan oleh guru
Siswa kurang terlibat aktif dengan bimbingan yang diberikan, hal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Materi Bimbingan No.
6. 7.
8. 9.
10.
11.
12.
HIVdan AIDS
Hikmah Suatu Masalah tersebut ditandai dengan banyak siswa yang mengobrol dengan teman dan bermain HP Siswa memperhatikan video yang Guru BK tidak memberikan lembar diputar dengan seksama materi kepada siswa Siswa dapat menjawab pertanyaan Guru BK tidak memberikan lembar evaluasi secara lisan terkait video evaluasi kepada siswa HIV dan AIDS Guru BK tidak memberikan Guru BK tidak menggunakan lembar evaluasi siswa “pesan aku” saat siswa ramai Guru BK tidak memberikan 4-5 siswa meletakkan kepala di penghargaan kepada siswa yang meja aktif dalam kegiatan 3 siswa meletakkan kepala di Guru BK memberikan penghargaan meja kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan seputar video Hikmah Suatu Masalah Guru BK meninggalkan kelas Siswa terlihat cukup aktif dalam selama ± 10 menit untuk menjawab pertanyaan yang menangani isu negatif terhadap diberikan salah satu siswa di sekolah Guru BK mengakhiri kegiatan bimbingan dengan baik
Guru BK mengakhiri kegiatan bimbingan dengan baik
Tabel observasi di atas menjadi data tambahan pelaksanaan bimbingan klasikal. Dari data di atas dapat diuraikan penguasaan kelas oleh guru BK masih belum optimal. Dikatakan belum optimal karena dari data observasi ditemukan bahwa masih ada sebagian anak mengobrol sendiri, ramai dan kurang memperhatikan guru saat menjelaskan materi. Selaian itu dari data observasi juga diperoleh bahwa guru BK melakukan tahapan-tahapan dalam RPL/SATLAN walaupun masih belum optimal dan ada beberapa hal yang terlompati. Data observasi di kelas dapat diperkuat dengan data hasil wawancara dengan siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Hasil data wawancara menunjukkan bahwa bimbingan klasikal yang diberikan oleh guru BK setiap minggu sesuai dengan jadwal dapat membuat siswa refresing. Adanya jam BK siswa merasa tidak jenuh dan tidak bosan dengan pelajaran-pelajaran lain. Materi–materi yang diberikan pun menyenangkan dan siswa ingin mengetahui, karena sesuai dengan kebutuhan seperi materi HIV dan AIDS serta Hikmah Suatu Masalah. Guru BK juga sering menggunakan media film yang membuat siswa merasa tertarik dan materinya dapat membuat siswa jauh lebih memahami apa yang disampaikan guru BK. Namun menurut siswa guru BK kurang kreatif dalam memberikan materi bimbingan, kerena media yang digunakan lebih sering menggunakan film pendek. Jarang membuat kelompok untuk diskusi dan melakukan permainan dalam bimbingan di luar atau di dalam kelas. Hal tersebut terkadang membuat malas untuk mengikuti bimbingan klasikal. 2. Pemberian Materi Bimbingan Klasikal Materi yang diberikan guru bimbingan dan konseling dalam bimbiangan klasikal dinilai oleh siswa. Penilaian ini menggunakan angket atau lembar penilaian. Hasil data ini digunakan untuk mengetahui keberhasilaan tujuan evaluasi proses layanan dasar (bimbingan klasikal). Hasil penilaian siswa terhadap materi bimbingan HIV dan AIDS serta hikmah suatu masalah terdapat dalam Tabel 12 dibawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Tabel 12. Kategori Penilaian Siswa Terhadap Materi Bimbingan Klasikal
Materi Bimbingan Klasikal Rentang
Kategori
HIV dan AIDS Jml Siswa
Persen
Hikmah Suatu Masalah Jml Persen Siswa
X ≤ 8,75
Tidak Puas
1
2,4 %
0
0%
8,75 < X ≤ 11,25
Kurang Puas
0
0%
1
1,7 %
11,25 < X ≤ 13,75
Cukup Puas
2
4,9 %
4
6,7 %
13,75 < X ≤ 16,25
Puas
14
34,1 %
25
41,7 %
16,25 < X
Sangat Puas
24
58,5 %
30
50 %
Tabel di atas adalah tabel kategorisasi kepuasan siswa terhadap materi bimbingan klasikal. Jumlah siswa yang tidak puas dengan materi HIV dan AIDS sebanyak 2,4 % siswa, dan pada materi HSM sebanyak 0 % siswa. Siswa yang merasa kurang puas dengan materi HIV dan AIDS ditunjukan oleh 0 % siswa, dan untuk materi HSM ditunjukkan oleh 1,7 % siswa. Siswa yang merasa cukup puas dengan materi HIV dan AIDS sebanyak 4,9 %, dan 6,7 % siswa pada materi HSM. Sebanyak 34,1 siswa merasa puas terhadap materi HIV dan AIDS, dan 41,7 % siswa untuk materi HSM. Sebanyak 58,5% siswa merasa sangat puas terhadap materi HIV dan AIDS, dan sebanyak 50 % siswa pada materi HSM. Kategori penilaian siswa terhadap materi dapat dilihat pada Grafik 1 dibawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
30
30 Jumlah Siswa
66
25
25
24
20 15
HIV dan AIDS
14
10 5
0
1 1
0
Tidak Puas
Kurang Puas
0
HSM
4 2 Cukup Puas
Sangat Puas
Puas
Grafik 1. Kategori Penilaian Siswa Terhadap Pemberian Materi Bimbingan Klasikal
3. Penggunaan Media Bimbingan Klasikal Media bimbingan yang digunakan dalam bimbingan klasikal pada kedua materi bimbingan adalah audio visual (film pendek) dan power point (PPT). Berdasarkan angket yang disebarkan oleh peneliti media bimbingan dinilai oleh siswa pada Tabel 13 berikut ini Tabel 13. Kategori Penilaian Siswa Terhadap Penggunaan Media Bimbingan
Materi Bimbingan Klasikal Rentang
Kategori
HIV dan AIDS Jml Siswa
Persen
Hikmah Suatu Masalah Jml Persen Siswa
X ≤ 8,75
Tidak Menarik
0
0%
0
0%
8,75 < X ≤ 11,25
Kurang Menarik
2
4,8 %
1
1,6 %
11,25 < X ≤ 13,75
Cukup Menarik
1
2,4 %
5
8,3 %
13,75 < X ≤ 16,25
Menarik
21
51,2 %
30
50 %
16,25 < X
Sangat Menarik
17
41,4 %
25
41,6 %
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Berdasarkan tabel kategori penilaian siswa terhadap media bimbingan yang digunakan oleh guru diperoleh hasil bahwa media bimbingan tidak menarik perhatian siswa sebanyak 0 % pada kedua materi bimbingan klasikal. Sebanyak 4,8 % siswa merasa kurang tetarik dengan media yang digunakan pada materi HIV dan AIDS, dan 1,6 % siswa pada materi HSM. Media yang digunakan pada materi bimbingan HIV dan AIDS cukup menarik 2,4% siswa, dan pada materi HSM sebanyak 8,3 % siswa. Sebanyak 51,2% siswa merasa media yang digunakan dalam bimbingan klasikal pada materi HIV dan AIDS menarik, sedangkan pada materi HSM sebanyak 50 % siswa. Media yang digunakan pada materi HIV dan AIDS sangat menarik 41,4% siswa, dan pada materi HSM sebanyak 41,6 % siswa. Berikut disajikan penilaian siswa terhadap media bimbingan yang digunakan guru bimbingan pada Grafik 2 dibawah ini.
35
30
Jumlah Siswa
30
25
25 21
20
17
15
HSM
10 5 0
HIV dan AIDS
5 1
0
2
1
Tidak Puas Kurang Puas
Cukup Puas
0
Puas
Sangat Puas
Grafik 2. Kategori Penilaian Siswa TerhadapPenggunaan Media Bimbingan Klasikal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
4. Penggunaan Metode Bimbingan Klasikal Metode bimbingan yang digunakan oleh guru bimbingan dan konseling diberikan penilaian oleh siswa. Metode yang digunakan pada kedua topik bimbingan adalah ceramah dan diskusi. Berdasarkan lembar penilaian diperoleh data pada Tabel 14 dibawah ini. Tabel 14. Kategori Penilaian Siswa Terhadap Penggunaan Metode Bimbingan
Materi Bimbingan Klasikal Rentang
Kategori
HIV dan AIDS Jml Siswa
Persen
Hikmah Suatu Masalah Jml Persen Siswa
X ≤ 8,75
Tidak Aktif
0
0%
1
1,6 %
8,75 < X ≤ 11,25
Kurang Aktif
2
4,8 %
2
3,3 %
11,25 < X ≤ 13,75
Cukup Aktif
3
7,3 %
7
11,6 %
13,75 < X ≤ 16,25
Aktif
14
34,1 %
31
51,6 %
16,25 < X
Sangat Aktif
22
53,6 %
19
31,6 %
Tabel di atas menunjukkan penilaian siswa terhadap metode bimbingan yang digunakan oleh guru bimbingan. Metode yang digunakan pada materi HIV dan AIDS menunjukkan ada 0 % siswa tidak aktif mengikuti bimbingan klasikal, dan 1,6 % siswa pada materi HSM. Penggunaan metode yang sama pada bimbingan klasikal dengan materi HIV dan AIDS membuat 4,8% siswa kurang aktif mengikuti bimbingan klasikal, sedangkan pada materi HSM sebanyak 3,3 % siswa. Metode ceramah dan tanya jawab pada bimbingan klasikal dengan materi HIV dan AIDS menunjukkan ada 7,3 % siswa cukup aktif mengikuti bimbingan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
klasikal dan sebanyak 11,6 % siswa pada materi HSM. Sebanyak 34,1 % siswa aktif mengikuti bimbingan klasikal dengan materi HIV dan AIDS, dan 51,6 % siswa pada materi. Metode yang digunakan saat bimbingan klasikal menunjukkan ada 53,6 % siswa sangat aktif mangikuti kegiatan dalam bimbingan klasikal dengan materi HIV dan AIDS, dan 31,6 % siswa pada materi HSM. Kategori penilaian siswa terhadap penggunaan metode bimbingan tergambar pada Grafik 3 dibawah ini.
35
31
Jumlah Siswa
30 25 19 22
20
HIV dan AIDS
15
14
10 5 0
HSM
7 2
1 0 Tidak Puas
2 Kurang Puas
3 Cukup Puas
Puas
Sangat Puas
Grafik 3. Kategori Penilaian Siswa Terhadap Penggunaan Metode Bimbingan Klasikal
5. Ketercapaian Materi Bimbingan Klasikal Materi yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling dalam bimbingan klasikal sebaiknya di evaluasi sejauh apa ketercapaian tujuan materi tersebut. Menurut penilaian siswa mengenai ketercapaian materi bimbingan klasikal terdapat dalam Tabel 15 dibawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Tabel 15. Kategori Penilaian Siswa Terhadap Ketercapaian Materi Bimbingan Klasikal
Materi Bimbingan Klasikal Rentang
Kategori
HIV dan AIDS Jml Siswa
Persen
Hikmah Suatu Masalah Jml Persen Siswa
X ≤ 8,75
Tidak Paham
0
0%
0
0%
8,75 < X ≤ 11,25
Kurang Paham
1
2,4 %
10
16,6 %
11,25 < X ≤ 13,75
Cukup Paham
7
17,07 %
9
15 %
13,75 < X ≤ 16,25
Paham
24
58,5 %
29
48,3 %
16,25 < X
Sangat paham
9
21,9 %
12
20 %
Berdasarkan tabel di atas dapat diuraikan bahwa ketercapaian materi pada kedua materi menunjukkan 0 % siswa tidak paham dengan materi yang disampaikan. Materi HIV dan AIDS kurang dipahami oleh 2,4 % siswa, dan 16,6 % siswa pada materi HSM. Materi HIV dan AIDS cukup dipahami oleh 17,07 % siswa, dan 15 % siswa pada materi HSM. Materi HIV dan AIDS dipahami oleh 58,5 % siswa, dan sebanyak 48,3 % siswa pada materi HSM. Pada materi HIV dan AIDS sangat dipahami sebanyak 21,9 % siswa, sedangkan pada materi HSM sebanyak 20 % siswa. Kategori penilaian siswa terhadap ketercapaian materi bimbingan klasikal dapat terlihat pada Grafik 4 dibawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
29
Jumlah Siswa
30 25
24
20
HIV dan AIDS
15
10
10 5 0
71
12
9
9
7 0 0 Tidak Puas
HSM
1 Kurang Puas
Cukup Puas
Puas
Sangat Puas
Grafik 4. Kategori Penilaian Siswa Terhadap Ketercapaian Materi Bimbingan Klasikal
Berdasarkan hasil penelitian evaluasi proses layanan dasar (bimbingan klasikal) di kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Tahun Ajaran 2012/2013 yang terurai dalam tabel-tabel kategori di atas, keputusan yang diberikan adalah keterlaksanaan dan waktu pelaksanaan layanan dasar (bimbingan klasikal) perlu diperhatikan kembali agar sesuai dengan RPL/SATLAN. Pada pemberian materi bimbingan, kedua materi yang digunakan sebagai sampel dapat digunakan kembali dengan catatan perbaikan agar dapat sesuai dengan kriteria keberhasilan. Penggunaan media bimbingan pada kedua materi perlu diperbaiki dengan variasi media bimbingan agar siswa lebih tertarik memperhatikan bimbingan. Metode yang digunakan pada kedua materi sampel dapat digunakan kembali dengan catatan perbaikan agar lebih bervariasi dan membuat siswa sangat aktif mengikuti bimbingan klasikal. Ketercapaian kedua materi perlu diperhatikan kembali oleh guru bimbingan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Secara keseluruhan dapat diputuskan kedua materi sampel pada proses bimbingan klasikal dapat digunakan kembali dengan catatan perbaikan sesuai dengan hasil penelitian.
B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan angket/lembar penilaian, panduan wawancara, panduan observasi dan studi dokumen RPL/SATLAN serta program kerja tahunan dapat diuraikan bahwa secara umum pelaksanaan layanan dasar (bimbingan klasikal) di kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman berjalan sesuai dengan perencanaan pada program kerja tahunan dan juga RPL/SATLAN. Namun kesesuaian pelaksanaan layanan dasar (bimbingan klasikal) ini masih memiliki catatan yang perlu diperbaiki dalam proses bimbingan klasikal berikutnya. Proses keterlaksanaan dan waktu pelaksanaan layanan dasar (bimbingan klasikal) berdasarkan hasil observasi dan studi dokumen menunjukkan pada kegiatan pembukaan dalam bimbingan klasikal dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling dengan baik. Namum pada kegiatan pembukaan bimbingan klasikal dengan materi HIV dan AIDS masih perlu perbaikan pada kegitan apersepsi dan tanya jawab singkat untuk mengetahui sejauhmana siswa mengetahui tentang HIV dan AIDS. Kegiatan isi/inti pada dua layanan bimbingan klasikal secara umum belum berjalan sesuai rencana dalam RPL/SATLAN. Hal tersebut terjadi karena kegitan yang berjalan pada proses bimbingan klasikal tidak sesuai dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
rencana yang disusun. Pada kegiatan ini guru bimbingan dan konseling tidak membagi siswa dalam kelompok sehingga pada sebagian kegiatan isi/inti tidak dapat terlaksana dengan baik. Selain kegiatan pembuka dan isi/inti pada keterlaksanaan dan waktu pelaksanaan juga ada kegiatan penutup. Kegiatan penutup pada dua layanan bimbingan klasikal berdasarkan hasil observasi proses dan studi dokumen RPL/SATLAN diperoleh bahwa kegiatan penutup secara umum tidak terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana kegiatan. Waktu yang digunakan pada dua layanan bimbingan klasikal tidak sesuai dengan yang telah direncanakan dalam program kerja tahunan. Hal tersebut terjadi karena adanya penangan kasus yang harus segera diselesaikan oleh guru bimbingan dan konseling. Contohnya seperti ketika ada isu salah satu siswa yang terlibat dalam tawuran. Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan kegiatan yang ada dalam layanan dasar (bimbingan klasikal) secara garis besar proses keterlaksanaan dan waktu pelaksanaan layanan dasar (bimbingan klasikal) tidak berjalan sesuai dengan pengertian layanan dasar bimbingan dan konseling komprehensif. Pada layanan dasar jadwal bimbingan tatap muka di kelas sangat diperlukan untuk membantu siswa memenuhi tugas perkembangannya. Layanan dasar khususnya bimbingan klasikal hendaknya dilakukan secara terstruktur dan disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tugas perkembangan yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan (Sinaga, 2012).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Berdasarkan hasil angket/ lembar penilaian siswa terhadap pemberian materi, penggunaan media bimbingan, penggunaan metode bimbingan dan ketercapaian materi bimbingan secara garis besar dua layanan bimbingan klasikal sudah memenuhi kriteria keberhasilan evaluasi aspek proses layanan dasar (bimbingan klasikal). Namun pada aspek ketercapaian materi bimbingan masih ada catatan yang perlu diperhatikan. Aspek ini merupakan salah satu tolak ukur tercapainya tujuan bimbingan klasikal. Ketercapaian materi bimbingan didukung oleh media dan metode yang digunakan oleh guru bimbingan dan konseling. Sesuai dengan tujuan evaluasi aspek proses yaitu untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan suatu program (Badrujaman, 2011) diperoleh hasil evaluasi aspek proses layanan dasar (bimbingan klasikal) dalam penelitian ini lebih menekankan pada kelemahan RPL/SATLAN. Ketidaksesuaian pelaksanaan bimbingan klasikal didukung oleh beberapa faktor. Berdasarkan hasil penelitian, faktor yang kurang mendukung tercapainya bimbingan klasikal dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Waktu pelaksanaan yang tidak sesuai dengan program kerja dan waktu yang tertera dalam RPL/SATLAN tidak digunakan dengan efektif 2. Kegiatan pembuka, isi/inti dan penutup tidak dilaksanakan sesuai dengan RPL/SATLAN 3. Suasana kelas yang kurang kondusif, karena masih banyak siswa yang mengobrol sendiri dan sedikit gaduh 4. Siswa yang menganggap jadwal bimbingan sebagai refreshing setiap minggunya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
5. Media yang digunakan guru kurang bervariasi 6. Metode yang digunakan guru kurang bervariasi 7. Evaluasi terhadap materi bimbingan untuk mengetahui ketercapaian materi kurang diperhatikan oleh guru bimbingan dan konseling karena hanya menggunakan pertanyaan evaluasi secara lisan. Berdasarkan temuan di atas dapat dirumuskan bahwa pelaksanaan bimbingan klasikal di kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman dapat terlaksana dengan baik tetapi ada catatan perbaikan pada setiap kriteria keberhasilan evaluasi aspek proses layanan dasar. Adanya dukungan waktu pelaksanaan, materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa, media dan metode yang bervariasi serta evaluasi terhadap pencapaian materi bimbingan. Faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan agar tujuan pelaksanaan layanan dasar (bimbingan klasikal) bimbingan dan konseling komprehensif di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman dapat berjalan sesuai dengan tujuan bimbingan dan sifat bimbingan itu sendiri. Sesuai dengan hasil penelitian yang menyatakan keterlaksanaan layanan bimbingan klasikal sebagai salah satu strategi layanan dasar bimbingan dan konseling komprehensif di kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Tahun Ajaran 2012/2013 berjalan sesuai RPL/SATLAN dalam program kerja bimbingan dan konseling yang telah disusun oleh guru bimbingan. Namun kesesuaian tersebut dengan catatan perbaikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
C. Rekomendasi Evaluasi Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat diberikan rekomendasi bahwa keterlaksanaan dan waktu pelaksanana bimbingan klasikal perlu diperbaiki sesuai dengan RPL/SATLAN dan program kerja semester. Pada indikator pemberian materi, materi HIV dan AIDS serta Hikmah Suatu Masalah dapat digunakan kembali sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh siswa. Dalam penggunaan media bimbingan, film dan PPT dapat digunakan dalam pemberian materi karena media tersebut dapat membuat siswa tertarik untuk memperhatikan materi bimbingan. Penggunaan metode bimbingan dengan ceramah dan tanya jawab dapat digunakan kembali pada bimbingan klasikal dengan materi HIV dan AIDS serta HSM. Metode tersebut dapat digunakan kembali karena berdasarkan hasil metode tersebut dapat membuat siswa aktif dalam mengikuti bimbingan klasikal. Pada ketercapaian
materi
bimbingan,
guru
bimbingan
dan
konseling
dapat
menggunakan pertanyaan lisan sebagai evaluasi ketercapaian materi HIV dan AIDS serta HSM. Evaluasi yang direkomendasikan oleh peneliti adalah guru bimbingan dan konseling dapat melakukan evaluasi jangka pendek untuk lebih mempermudah guru bimbingan mengetahui apa saja kelemahan program sehingga dapat dengan cepat diperbaiki.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi dua bagian yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisi kesimpulan penelitian evaluasi dan saran berisi saran untuk penelitian yang selanjutnya. A. Kesimpulan Penelitian ini dapat disimpulkan berdasarkan hasil penelitian bahwa proses bimbingan klasikal dengan materi HIV dan AIDS serta Hikmah Suatu Masalah bahwa sebagian kegiatan yang terencana dalam RPL/SATLAN belum dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling. Proses bimbingan klasikal yang kurang optimal ini menjadikan tujuan dari program bimbingan dan konseling di SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman tidak tercapai. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya kegiatan yang belum terlaksana pada kegiatan pembukaan, isi dan penutup. Selain itu dari hasil penelitian juga diperoleh data bahwa materi sampel dalam penelitian ini dapat membuat siswa sangat puas yang terlihat dari jumlah siswa yang menyatakan bahwa materi tersebut diberikan dan membuat siswa menjadi sangat puas. Dikatakan sangat puas karena materi ini sesuai dengan kebutuhan siswa. Dalam penggunaan media dan metode bimbingan guru bimbingan dan konseling kurang memberikan variasi sehingga siswa yang merasa sangat puas kurang dari separuh kelas. Untuk ketercapain materi bimbingan guru bimbingan dapat dinyatakan bahwa masih banyak siswa yang kurang paham dengan materi yang diberikan.
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
B. Saran Penelitian evaluasi ini memberikan banyak sekali masukan untuk perbaikan program layanan bimbingan dan konseling pada program tahunan, program semester, pembuatan RPL/SATLAN serta catatan atau evaluasi setiap pelaksanaan layanan bimbingan klasikal. Saran dari peneliti dapat dituliskan sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah -
Sebaiknya sekolah dapat memahami lebih dalam pentingnya fungsi layanan bimbingan dan konseling komprehensif.
-
Sebaiknya sekolah mendukung program bimbingan dan konseling yang telah disusun oleh guru BK.
-
Sebaiknya seluruh warga sekolah memberikan evaluasi secara berkala mengenai program yang telah disusun.
2.
Bagi Guru Bimbingan dan Konseling -
Sebaiknya guru bimbingan dan konseling memperhatikan program kerja tahunan yang telah disusun untuk membuat RPL/SATLAN.
-
Sebaiknya guru bimbingan dan konseling membuat evaluasi berkala untuk mengetahui lebih rinci perkembangan siswa sesuai dengan layanan bimbingan klasikal yang diberikan
-
Sebaikanya guru bimbingan dan konseling lebih kreatif dalam menggunakan media bimbingan dan metode bimbingan
-
Sebaiknya guru bimbingan dan konseling menyiapkan evaluasi untuk lebih mengetahui ketercapaian materi bimbingan yang telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
disampaikan, sehingga guru bimbingan dapat memberikan pelayanan lebih mendalam bagi siswa yang membutuhkan -
Sebaiknya guru bimbingan dan konseling berkoordinasi dengan stakeholder
lainnya
untuk
mengetahui
tingkat
keberhasilan
bimbingan klasikal dan program bimbingan dan konseling 3.
Bagi Peneliti lain Penelitian
evaluasi
proses
program
bimbingan
dan
konseling
komprehensif tidak hanya terletak pada layanan dasar. Oleh karena itu peneliti berharap penelitian evaluasi proses dapat dilaksanakan pada layanan lainya dalam komponen program bimbingan dan konseling komprehensif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Asy’ari, Safari Imam. 1983. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Usaha Nasional Azwar, Syaifudin. 2003. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Badrujaman, Aib. 2011. Teori dan Aplikasi Evaluasi Proses Bimbingan Konseling, Jakarta: PT Indeks. Barus, Gendon. 2010. Manajemen Bimbingan dan Konseling I. Modul mata kuliah tidak diterbitkan. Daryanto, Haji. 2007. Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Depdiknas.2007. Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta. Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius Nurihsan, Juntika. 2006. Bimbingan & Konseling dalam Berbagai Latar Belakang Kehidupan, Bandung: PT Refika Aditama. Prayitno & Erman Amti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: PT.Rineka Cipta. Purwanto. 2007. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Santoadi, Fajar. 2010. Manajemen Bimbingan dan Konseling Komprehensif, Yogyakarta: penerbit USD. Sinaga, Donal. 2012. Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif. Modul Mata Kuliah tidak diterbitkan. Sudjana, Djudju. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah (Untuk Pendidikan Nonformal dan pengembangan Sumber Daya Manusia), Bandung: Rosda. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta. Winkel, W. S & Sri Hastuti. 2010. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (edisi revisi), Yogyakarta: Media Abadi.
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1 Lembar Penilaian Proses Bimbingan Klasikal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PENILAIAN
PROSES BIMBINGAN KLASIKAL KELAS XI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN
Disusun Oleh: Puteri Rahmawati Cahyani 091114061
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Petunjuk Pengisian 1. Tuliskan Identitas Anda pada tempat yang sudah disediakan. 2. Berilah tanda cek () pada alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaan
bimbingan
keterlaksanaan
hari
ini
bimbingan
pada
klasikal,
bagian dengan
A
penilaian keterangan
alternative jawaban: SS
= Sangat Setuju
TS
= Tidak Setuju
S
= Setuju
TST = Sangat Tidak Setuju
Contoh: No. 1.
Alternatif Jawaban SS S TS TST
Butir Penilaian Guru BK memberikan materi bimbingan yang ingin Anda ketahui
3. Buatlah
pernyataan
hasil
belajar
dengan
menggunakan
I
Statement pada lembar yang telah disediakan pada bagian B. Contoh: “ Setelah saya mengikuti bimbingan hari ini, saya menjadi tahu bahwa pengambilan keputusan didasari oleh pertimbanganpertimbangan atau nilai-nilai yang penting dalam hidup saya.”
Terimakasih atas kesediaan Anda mengisi lembar penilaian ini.
Penulis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama
:
Kelas/No. Absen
:
Hari/Tanggal
:
Topik Bimbingan
:
Sekolah
:
A. Penilaian proses bimbingan klasikal No.
Butir Penilaian
1.
Guru BK memberikan materi bimbingan yang ingin Anda ketahui
2.
Guru BK memberikan materi bimbingan yang menyenangkan
3.
Guru BK memberikan materi bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan yang Anda hadapi
4.
Materi yang diberikan memberikan maanfaat bagi Anda
5.
Anda merasa Puas dengan materi yang diberikan guru BK
6.
Guru BK menggunakan media bimbingan yang menarik
7.
Media yang digunakan Guru BK dalam bimbingan sangat bervariasi
8.
Guru BK menggunakan media dalam bimbingan untuk membantu Anda memahami kegiatan bimbingan di kelas Media yang digunakan guru BK dalam bimbingan sesuai dengan materi bimbingan
9.
Alternatif Jawaban SS S TS TST
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10.
Penggunaan media bimbingan oleh guru BK membuat Anda memperhatikan materi yang diberikan dengan seksama
11.
Guru BK menggunakan metode bimbingan yang bervariasi
12.
Guru BK mengajak Anda aktif saat pelayanan bimbingan klasikal
13.
Metode yang digunakan guru BK mengajak Anda untuk lebih memahami materi bimbingan
14.
Guru Bk menggunakan metode bimbingan yang membuat Anda memperhatikan materi dengan seksama
15.
Metode bimbingan yang digunakan guru BK menyenangkan
16.
Guru BK memberikan lembar evaluasi untuk mengetahui pemahaman Anda di akhir bimbingan klasikal
17.
Guru BK mengajak Anda untuk merefleksikan materi yang diberikan dalam bimbingan klasikal
18.
Guru BK mengajak Anda untuk menerapkan nilai-nilai yang diperoleh dari materi bimbingan dalam kehidupan sehari-hari
19.
Guru BK memberikan tugas dari materi bimbingan sebagai tolak ukur pemahaman Anda mengenai materimateri yang disampaikan dalam bimbingan klasikal Guru BK mengulang materi yang sudah disampaikan dipertemuan sebelumnya
20.
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
B. Buatlah tiga pernyataan hasil belajar yang benar-benar anda peroleh dari materi bimbingan hari ini menggunakan “I Statement” 1. Setelah saya mengikuti bimbingan hari ini saya menjadi tahu bahwa …………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………….. 2. Setelah saya mengiikuti bimbingan hari ini saya merasa bahwa …………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………… 3. Setelah saya mengikuti bimbngan hari ini saya akan …………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2 Panduan Wawancara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PANDUAN WAWANCARA
EVALUASI PROSES LAYANAN DASAR (BIMBINGAN KLASIKAL) PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF di SMA NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN
Nama Narasumber
:
Kelas
:
Hari/Tanggal wawancara
:
Topik Bimbingan
:
Pewawancara
:
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Berikut ini panduan wawancara evaluasi proses layanan dasar program bimbingan dan konseling komprehensif Panduan wawancara ini digunakan untuk memperoleh data mengenai keterlaksanaan bimbingan klasikal. Cara penggunaan panduan ini adalah dengan menanyakan butirbutir pertanyaan dibawah ini, kemudian pewawancara dapat menambahkan pertanyaan untuk memperjelas jawaban narasumber. Laporan wawancara dapat di catat pada lembar catatan. A. Pemberian Materi Bimbingan 1. Bagaimana pandangan Anda dengan topik bimbingan hari ini? 2. Menurut Anda materi yang diberikan guru BK sudah sesuai dengan kebutuhan siswa? 3. Apakah Anda merasa terbantu dengan materi bimbingan hari ini? 4. Manfaat apa yang Anda peroleh dari materi bimbingan hari ini? B. Penggunaan Media Bimbingan 1. Apakah media yang digunakan guru BK dalam kegiatan hari ini dapat membantu Anda dalam memahami materi bimbingan? 2. Apakah menurut Anda media yang digunakan dalam topik bimbingan hari ini sudah sesuai dengan materi bimbingan? 3. Apakah Anda merasa senang dengan media yang digunakan guru BK dalam bimbingan hari ini? 4. Apakah Anda tertarik dengan media yang digunakan dalam kegiatan bimbingan hari ini? C. Penggunaan Metode Bimbingan 1. Bagaimana menurut Anda dengan metode bimbingan yang digunakan oleh guru BK dalam penyampaian materi bimbingan hari ini? 2. Apakah metode yang digunakan guru BK dapat membantu Anda lebih mudah memahami materi bimbingan? 3. Metode bimbingan yang seperti apa yang menurut mu tepat dengan materi hari ini? 4. Apakah penggunaan metode bimbingan hari ini dapat membantu Anda aktif mengikuti layanan bimbingan di kelas?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
D. Ketercapaian Materi BK 1. Apakah materi hari ini dapat Anda pahami dengan baik? 2. Topik bimbingan hari ini mampukah Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari? 3. Bagaimana cara Anda merefleksikan nilai-nilai yang didapatkan selama mengikuti kegiatan layanan bimbingan hari ini? 4. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah mengikuti bimbingan hari ini?
Catatan:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3 Panduan Observasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PANDUAN OBSERVASI
EVALUASI PROSES LAYANAN DASAR (BIMBINGAN KLASIKAL) PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF DI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN
Topik Bimbingan
:
Hari/Tanggal Observasi
:
Observer
:
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Berikut panduan observasi evaluasi proses layanan dasar (bimbingan klasikal) program bimbingan dan konseling komprehensif di kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman. Panduan evaluasi proses ini disusun berdasarkan kriteria keberhasilan keterlaksanaan proses bimbingan klasikal. Panduan ini diisi dengan cara menyesuaikan RPL dengan proses yang terjadi dalam bimbingan klasikal berlangsung. Observer dapat mencentang kolom “sesuai” dan “tidak sesuai” pada setiap butir pernyataan yang telah disajikan sesuai dengan proses yang berlangsung. Observer juga dapat memberikan catatan tambahan data pengamatan pada lembar catatan. Panduan ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu pembukaan, isi dan penutup.
No. 1.
2.
3.
4.
Butir Pernyataan Guru BK mengucapkan salam pembuka Siswa menjawab salam yang diberikan guru Guru BK mengecek presensi/kehadiran siswa Guru BK memberikan materi sesuai dengan RPL/SATLAN Guru BK menggunakan media dalam
5.
bimbingan klasikal sesuai dengan RPL/SATLAN
6.
7.
Guru BK menggunakan metode yang sesuai dengan RPL/SATLAN Guru BK melaksanakan kegiatan inti bimbingan sesuai dengan RPL Guru BK memberikan penjelasan
8.
materi lebih lanjut seletah kegiatan inti bimbingan berlangsung
Sesuai
Tidak Sesuai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9.
Guru BK mengajak siswa untuk menarik kesimpulan Guru BK memberikan penghargaan
10.
pada siswa yang secara aktif mengikuti bimbingan klasikal Guru BK memberikan lembar evaluasi
11.
ketercapaian materi bimbingan klasikal
12.
13.
14.
Guru BK memberikan motivasi kepada siswa Guru BK mengajak siswa untuk berefleksi Guru BK mengakhiri kegiatan dengan salam
Catatan pengamatan tambahan
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4 Studi Dokumen (RPL/SATLAN, Program Kerja Tahunan dan Program Kerja Semester)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI No. Dokumen No.Revisi Tgl.berlaku
FM.SMA NGPK-02/02-01 2 16 Juli 2012
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Sekolah
: SMA Negeri 1 Ngemplak
Kelas/Sem
: XI/2
Tahun
: 2012/2013
Waktu
: 1 X 45 menit
Hari, Tanggal : Bulan Mei Minggu ke-3 A. Konteks Permasalahan
: Berdasarkan pengamatan lokasi sekolah berada pada wilayah
yang rawan penyebaran virus HIV dan Aids. Sebagian besar Siswa belum memahami tentang virus HIV dan Aids. B. Topik Layanan
: Pencegahan HIV dan AIDS
C. Bidang Bimbingan
: Bimbingan Sosial (Layanan Dasar)
D. Fungsi Layanan
: Informasi dan Pemahaman
E. Subyek Layanan
: Siswa kelas XI
F. Aspek Perkembangan
: Kesadaran pentingnya hubungan teman sebaya yang sehat
dalam perannya sebagai pria dan wanita. G. Hasil yang diharapkan
:
Setelah mengikuti kegiatan layanan : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian HIV dan AIDS. 2. Siswa dapat menjelaskan cara penularan HIV dan AIDS. 3. Siswa dapat menjelaskan fase/tahapan HIV dan AIDS. 4. Siswa dapat menjelaskan cara mencegah HIV dan AIDS. H. Format Layanan
: Bimbingan klasikal
I. Metode
: Pemutaran Film, ceramah, tanya jawab
J. Kegiatan Layanan Pendahuluan : 1. Pembimbing membuka layanan dengan memberikan salam kepada siswa (Religius)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. Siswa menjawab salam pembuka (Religius, Komunikatif) 3. Presensi, cek kehadiran (disiplin) 4. Apersepsi: informasi dan Tanya jawab singkat untuk mengetahui sejauh mana siswa mengetahui tentang HIV dan AIDS. Kegiatan Inti : 1. Siswa memperhatikan video tentang HIV dan AIDS. 2. Siswa mendiskusikan secara kelompok tentang film yang dilihat. 3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian. 4. Siswa bertanya hal-hal yang belum dipahami kepada Guru Bimbingan dan Konseling. 5. Siswa memperhatikan penjelasan Guru Bimbingan dan Konseling. Penutup : 1. Siswa membuat kesimpulan tentang pengertian HIV dan AIDS. 2. Siswa membuat kesimpulan tentang cara penularan HIV dan AIDS. 3. Siswa membuat kesimpulan tentang fase/tahapan HIV dan AIDS. 4. Siswa membuat kesimpulan tentang cara mencegah HIV dan AIDS. 5. Guru Bimbingan dan Konseling memberikan reinforcement (penguatan) temuantemuan siswa. 6. Siswa yang berperan aktif mengikuti layanan diberi penghargaan oleh Guru Bimbingan dan Konseling . 7. Kegiatan layanan diakhiri bersama dengan berdo’a (Religius) K.
Penilaian 1. Penilaian
segera
(laiseg)
dilakukan
dengan
mencatat
dan
mengamati:
keterlaksanaan program, respon dan antusiasme siswa mengikuti layanan. 2. Penilaian jangka pendek (laijapen) dan penilaian jangka panjang (laijapan) dilakukan dengan mencatat dan mengamati
perilaku siswa dalam pergaulan dan
membiasakan hidup sehat. L.
Tindak Lanjut Layanan : 1.
Membuat materi layanan dalam papan bimbingan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2.
Konseling perorangan atau kelompok bagi siswa yang belum memahami tentang HIV dan AIDS.
Ngemplak, 16 Juli 2013 Mengetahui : Kepala Sekolah
Guru Bimbingan dan Konseling
Darwito, S. Pd
Dra. Astutiningsih
NIP. 19600303 198412 1 003
NIP. 19651108 199512 2 004
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. Dokumen No.Revisi Tgl.berlaku
FM.SMA NGPK-02/02-01 2 16 Juli 2012
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Sekolah
: SMA Negeri 1 Ngemplak
Kelas/Sem
: XI/2
Tahun
: 2012/2013
Waktu
: 1 X 45 menit
Hari, Tanggal : Bulan Februari Minggu ke-4 A. Konteks Permasalahan
: Berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa, siswa masih
cenderung sulit menghadapi permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan seharihari. Sebagian besar siswa belum memahami hikmah suatu masalah. B. Topik Layanan
: Hikmah Suatu Masalah
C. Bidang Bimbingan
: Bimbingan Pribadi (Layanan Dasar)
D. Fungsi Layanan
: Informasi dan Pemahaman
E. Subyek Layanan
: Siswa kelas XI
F. Aspek Perkembangan
: kesadaran yang mantap tentang kehidupan mandiri
secara emosional, intelektual dan ekonomi G. Hasil yang diharapkan
:
Setelah mengikuti kegiatan layanan : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian Hikmah Suatu Masalah 2. Siswa dapat menerapkan cara-cara menghadapi suatu masalah H. Format Layanan
: Bimbingan klasikal
I. Metode
: Pemutaran Film, ceramah, tanya jawab
J. Kegiatan Layanan Pendahuluan :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Pembimbing membuka layanan dengan memberikan salam kepada siswa (Religius) 2. Siswa menjawab salam pembuka (Religius, Komunikatif) 3. Presensi, cek kehadiran (disiplin) 4. Apersepsi: informasi dan Tanya jawab singkat untuk mengetahui sejauh mana siswa mengetahui tentang hikmah sustu masalah Kegiatan Inti : 1. Siswa melihat video mengenai Hikmah suatu masalah. 2. Siswa mendiskusikan secara kelompok mengenai film yang dilihat. 3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian. 4. Siswa bertanya hal-hal yang belum dipahami kepada Guru Bimbingan dan Konseling. 5. Siswa memperhatikan penjelasan Guru Bimbingan dan Konseling. Penutup : 1. Siswa membuat kesimpulan tentang pengertian hikmah suatu masalah. 2. Siswa membuat kesimpulan tentang cara menghadapi suatu masalah. 3. Guru Bimbingan dan Konseling memberikan reinforcement (penguatan) temuan-temuan siswa. 4. Siswa yang berperan aktif mengikuti layanan diberi penghargaan oleh Guru Bimbingan dan Konseling . 5. Kegiatan layanan diakhiri bersama dengan berdo’a (Religius) K.
Penilaian 1. Penilaian segera (laiseg) dilakukan dengan mencatat dan mengamati: keterlaksanaan program, respon dan antusiasme siswa mengikuti layanan.
L.
Penilaian jangka pendek (laijapen) dan penilaian jangka panjang (laijapan)
M. Tindak Lanjut Layanan : 1.
Membuat materi layanan dalam papan bimbingan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
Konseling perorangan atau kelompok bagi siswa yang belum memahami tentang hikmah suatu masalah
Ngemplak, 23 Juli 2013 Mengetahui : Kepala Sekolah
Guru Bimbingan dan Konseling
Darwito, S. Pd
Dra. Astutiningsih
NIP. 19600303 198412 1 003
NIP. 19651108 199512 2
004
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5 Uji Validitas dan Reliabilitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Reliability [DataSet1]
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
% 41
100,0
0
,0
41 100,0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,933
N of Items 20 Item Statistics
Mean
Std. Deviation
N
V1
3,37
,623
41
V2
3,37
,698
41
V3
3,27
,708
41
V4
3,66
,480
41
V5
3,27
,633
41
V6
3,41
,591
41
V7
3,10
,583
41
V8
3,34
,617
41
V9
3,32
,521
41
V10
3,29
,512
41
V11
3,15
,654
41
V12
3,12
,600
41
V13
3,37
,581
41
V14
3,22
,613
41
V15
3,20
,641
41
V16
2,78
,613
41
V17
3,07
,412
41
V18
3,32
,471
41
V19
3,02
,651
41
V20
2,88
,781
41
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item-Total Statistics
V1
Scale Mean if Item Deleted 61,15
Scale Variance if Item Deleted 57,078
Corrected Item-Total Correlation ,754
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,927
V2
61,15
56,678
,703
,928
V3
61,24
57,339
,626
,930
V4
60,85
60,328
,536
,931
V5
61,24
56,539
,800
,926
V6
61,10
57,340
,768
,927
V7
61,41
58,449
,647
,929
V8
61,17
57,095
,760
,927
V9
61,20
58,011
,790
,927
V10
61,22
58,326
,763
,928
V11
61,37
55,888
,842
,925
V12
61,39
57,294
,760
,927
V13
61,15
57,978
,705
,928
V14
61,29
57,912
,672
,929
V15
61,32
56,472
,796
,926
V16
61,73
61,801
,247
,937
V17
61,44
60,102
,671
,930
V18
61,20
60,461
,529
,932
V19
61,49
61,606
,247
,937
V20
61,63
62,638
,106
,942
Scale Statistics Mean 64,51
Variance 64,556
Std. Deviation
N of Items
8,035
20
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6 Tabulasi Data Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabulasi Hasil Evaluasi Proses Layanan Dasar(Bimbingan Klasikal) di Kelas XI IPA No.Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1
2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4
3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 3 4 3 4 3 1 3 3 3 3 4 3 4 3 4
4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 1 4 3 2 3 3 3 2 3 4
5 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4
6 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 2 4 3 4
7 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 4
9 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 2 4 3 4
10 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
11 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4
12 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 4
13 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3 4
14 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 2 4 3 4
15 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 4
16 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 2 4 3 4
17 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 3 2
18 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3
19 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3
20 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2
4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 1 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 1 3 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4
3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4
3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4
3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4
3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4
3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4
3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4
3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4
3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4
3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4
3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4
3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4
3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4
3 2 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4
3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4
3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4
3 2 3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 2 4
3 2 4 3 4 2 4 3 2 3 4 3 2 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabulasi Hasil Evaluasi Proses Layanan Dasar (Bimbingan Klasikal) di Kelas XI IPS No Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
2 4 4 2 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3
4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4
5 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3
6 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3
7 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3
8 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 2 3 4 3 3 4 2 2 3
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3
10 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3
11 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 1 2 4 3 3 4 3 3 3
12 3 3 2 3 4 3 2 2 4 3 4 3 4 2 4 4 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3
13 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3
14 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3
15 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3
16 3 3 1 2 1 3 1 2 3 2 4 2 3 1 4 4 2 4 2 3 4 3 3 4 2 3 3
17 3 3 2 2 1 3 2 2 3 2 4 4 4 1 3 4 2 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3
18 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3
19 3 3 1 3 1 3 2 3 3 3 3 1 3 1 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3
20 3 3 3 2 4 3 3 4 2 2 3 1 2 3 3 4 3 3 2 2 4 2 3 3 2 2 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4
3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3
2 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4
2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 2 3 3 4 2 3 4
3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4
3 3 4 3 4 3 4 2 3 2 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3
3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3
3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 2 4
3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 3 4 2 2 4
3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 1 3 3
3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 2 3 4
3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 2 3 3
3 2 4 2 3 4 3 2 2 1 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 1 3 3 2 3 2 2 4
3 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3
3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 2 3 3
3 2 4 2 3 4 4 2 2 2 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3
2 2 4 2 4 1 4 2 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 4 2 2 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59 60
4 3
4 3
4 3
3 4
3 3
3 3
3 2
3 3
3 3
3 3
3 2
2 3
3 3
3 3
2 3
4 3
3 2
2 3
2 3
3 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI