PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus di PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Oktavianus Dhamar Setya Nugraha NIM : 102114082 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam DOA (Roma 12:12)
Skripsi ini penulis persembahkan untuk: Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menguatkan Yang terkasih papah. Vincentius Sugeng (RIP) Yang tercinta Ibu yang selalu mendampingiku Yang tersayang kedua kakakku Keluarga besar dan saudara-saudaraku Eyang Putri yang mencintaiku RIP Kakek Nenek yang selalu mendoakanku Yang kusayangi Dek Risca Teman-temanku yang kusayang Almamaterku
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada: 1.
Tuhan Yang Maha Esa yang selalu membimbing penulis dan melimpahi penulis dengan berkat dan karunia yang melimpah, karena tanpa kasih-Nya penulis tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini.
2.
Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3.
Lisia Apriani, S.E., M.Si.,Ak.,QIA selaku Dosen Pembimbing yang telah dengan sabar dan penuh perhatian membantu penulis menyelesaikan skripsi dengan memberikan masukan, saran, nasehat dan pandangan baru bagi penulis.
4.
Bapak Petrus Tedja Hapsoro selaku pemilik sekaligus Direktur PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri.
5.
Yuliati, S.E. selaku kepala Administrasi PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri yang telah membantu dalam penelitian.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
Riawan Adi Utomo, P.Si. selaku kepala HRD PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri yang telah member ijin penelitian
7.
Bapak dan Ibu yang tak pernah lelah memberikan semangat dan selalu mendoakan penulis hingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
8.
Kakak - kakakku yang terus mendoakan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
9.
Keluarga besar Hardjo Hudiono yang selalu mendukung usahaku dalam penulisan skripsi ini.
10. Dek Risca yang tak pernah lelah memberi semangat dan memberi masukan untuk dapat diselesaikannya skripsi ini. 11. Teman-temanku yang tak pernah lelah memberi semangat. 12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Oktober 2014
Penulis
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus di PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri) Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 25 September 2014 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Oktober 2014 Yang membuat pernyataan:
(Oktavianus Dhamar Setya Nugraha)
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Nama : Oktavianus Dhamar Setya Nugraha NIM : 102114082 Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “ANALISIS KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus di PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri)”. Saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkodean data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya tulis yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 31 Oktober 2014 Yang menyatakan,
(Oktavianus Dhamar Setya Nugraha)
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL………………………………………………………. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………… HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….. HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………… HALAMAN KATA PENGANTAR……………………………………..... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS…………….. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS…………………………... HALAMAN DAFTAR ISI………………………………………………… HALAMAN DAFTAR TABEL................................................................... HALAMAN DAFTAR GAMBAR.............................................................. ABSTRAK…………….….......................................................................... ABSTRACT……………………………………………………………….. BAB I PENDAHULUAN.................................................................... A. Latar Belakang Masalah…................................................. B. Rumusan Masalah ......……………………………………. C. Batasan Masalah.................................................................. D. Tujuan Penelitian................................................................ E. Manfaat Penelitian............................................................... F. Sistematika Penulisan.......................................................... BAB II LANDASAN TEORI................................................................ A. Laporan Keuangan……….................................................... 1. Pengertian Laporan Keuangan ........................................ 2. Tujuan Laporan Keuangan…………............................... 3. Pengguna Laporan Keuangan........................................... 4. Analisa Laporan Keuangan………………………........... B. Analisis Rasio Keuangan…................................................... 1. Rasio Likuiditas................................................................ 2. Vinancial Leverage Ratio….............................................. 3. Rasio Aktivitas……......................................................... 4. Rasio Profitabilitas…………........................................... C. Tingkat Kesehatan Perusahaan.............................................. D. Analisis Cross Section………………………...................... BAB III METODE PENELITIAN......................................................... A. Jenis Penelitian................................................................... B. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................. C. Subjek dan Objek Penelitian............................................... D. Teknik Pengumpulan Data.................................................. E. Data yang Dicari ................................................................ F. Teknik Analisis Data .......................................................... BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN................................ A. Gambaran Umum Perusahaan...............................................
ix
i ii iii iv v vii viii ix xi xiii xiv xv 1 1 3 3 4 4 5 8 8 8 9 9 10 11 11 12 13 15 18 20 22 22 22 22 23 23 24 27 27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Logo Perusahaan ….............................................................. C. Visi, Misi dan Kebijakan Mutu Perusahaan.......................... D. Struktur Organisasi................................................................ BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN............................... A. Analisis Rasio Keuangan….................................................. 1. Rasio Likuiditas…............................................................ 2. Rasio Aktivitas …............................................................. 3. Vinancial Leverage Ratio………....................................... 4. Rasio Profitabilitas............................................................ B. Analisis Cross Section........................................................... 1. Rasio Likuiditas............................................................... 2. Rasio Aktivitas …........................................................... 3. Vinancial Leverage Ratio.……....................................... 4. Rasio Profitabilitas.......................................................... BAB VI PENUTUP………………........................................................ A. Kesimpulan........................................................................... B. Keterbatasan Penelitian ....................................................... C. Saran………………….......................................................... DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. LAMPIRAN.................................................................................................
x
29 30 31 32 32 33 37 45 48 58 59 61 64 66 76 76 77 77 78 79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 5.1.
Data Laporan Laba/Rugi dan Neraca PT. YPTI Tahun 2011 – 2013….………..................................................
Tabel 5.2.
31
Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan PT. YPTI Tahun 2011 – 2013…………..............................................
32
Tabel 5.3.
Perhitungan Current Ratio tahun 2011 – 2013....................
33
Tabel 5.4.
Perhitungan acid test ratio PT YPTI tahun 2011 - 2013......
35
Tabel 5.5.
Perhitungan periode pengumpulan piutang PT YPTI tahun 2011-2013………………..……................................
Tabel 5.6.
Perhitungan perputaran piutang PT YPTI tahun 2011 – 2013……………...……………..……................................
Tabel 5.7.
34
Perhitungan perputaran aktiva tetap PT YPTI tahun 20112013………………………………….................................
Tabel 5.9.
38
Perhitungan perputaran persediaan PT YPTI tahun 2011 2013…………………..………..……................................
Tabel 5.8.
37
42
Perhitungan perputaran total aktiva PT YPTI tahun 2011 – 2013……………..…...........................................................
43
Tabel 5.10.
Perhitungan Debt Ratio PT YPTI tahun 2011 – 2013.........
45
Tabel 5.11.
Perhitungan Debt to equity ratio PT YPTI tahun 2011 – 2013…………….................................................................
Tabel 5.12.
47
Perhitungan Gross Profit Margin PT YPTI tahun 20112013…………………………………..................................
xi
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.13.
Perhitungan Net Profit Margin PT YPTI tahun 2011 – 2013…………………………………..................................
Tabel 5.14.
Perhitungan Return On Investment PT YPTI tahun 2011 2013.……………................................................................
Tabel 5.13.
50
51
Perhitungan Return On Equity PT YPTI tahun 2011 2013…………………………….........................................
53
Tabel 5.16.
Perhitungan Profit Margin PT YPTI tahun 2011 – 2013.....
54
Tabel 5.17.
Perhitungan rentabilitas ekonomi PT YPTI tahun 2011.......
56
Tabel 5.18.
Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan PT. YPTI tahun 2011-2013…………….............................................
Tabel 5.19.
57
Tabel Ringkasan Rasio Keuangan PT YPTI Tahun 2011 – 2013…………………............................................
xii
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1.
Struktur Organisasi….........................................................
30
Gambar 5.1.
Perbandingan Current ratio tahun 2011 – 2013….............
58
Gambar 5.2.
Perbandingan Acid Test Ratio tahun 2011 – 2013……......
59
Gambat 5.3.
Perbandingan pengumpulan piutang tahun 2011 – 2013....
60
Gambar 5.4.
Perbandingan perputaran piutang tahun 2011 – 2013…….
61
Gambar 5.5.
Perbandingan Perputaran persediaan tahun 2011 – 2013…
61
Gambar 5.6.
Perbandingan Perputaran aktiva tetap tahun 2011 – 2013..
62
Gambar 5.7.
Perbandingan Perputaran total aktiva tahun 2011 – 2013...
63
Gambar 5.8.
Perbandingan Debt ratio tahun 2011 – 2013……………..
63
Gambar 5.9.
Perbandingan Debt to equity ratio tahun 2011 – 2013…..
64
Gambar 5.10. Perbandingan Gross Profit Margin tahun 2011 – 2013….
65
Gambar 5.11. Perbandingan Net Profit Margin tahun 2011 – 2013…….
65
Gambar 5.12. Prbandingan Return On Investment PT YPTI 2011 – 2013
66
Gambar 5.13. Perbandingan Return On Equity tahun 2011 – 2013…….
67
Gambar 5.14. Perbandingan Profit Margin tahun 2011 – 2013………...
67
Gambar 5.15. Perbandingan Rentabilitas Ekonomi tahun 2011 – 2013..
68
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus di PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri)
Oktavianus Dhamar Setya Nugraha NIM : 102114082 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2014
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kinerja keuangan dan mengetahui perbandingan kinerja dengan rata-rata industri selama dua tahun (2012-2013). Jenis penelitian ini adalah studi kasus di PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri (PT. YPTI). Data diperoleh dengan cara wawancara dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan selama dua tahun menunjukan adanya kenaikan pada tahun 2011 ke 2012 dan penurunan tahun 2012 ke 2013. Hasil lain menunjukkan dari lima belas rasio kinerja keuangan perusahaan terdapat tujuh rasio kinerja keuangan perusahaan berada di bawah nilai rasio rata-rata industri pada tahun 2011 yakni: current ratio, acid test ratio, perputaran piutang, perputaran aktiva tetap, perputaran total aktiva, net profit margin, return on investment. Delapan rasio kinerja keuangan perusahaan berada berada di atas nilai rasio rata-rata industri pada tahun 2012 yakni: periode pengumpulan piutang, perputaran persediaan, debt ratio, debt to equity ratio, gross profit margin, return on equity, profit margin dan rentabilitas ekonomi.
Kata Kunci: kinerja keuangan, rata-rata industri, rasio keuangan
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS ( Case Studies in PT. Yogya Presisi Tehnikatma Industri ) Oktavianus Dhamar Setya Nugraha NIM : 102114082 Sanata Dharma University Yogyakarta 2014 The purposes of this research are to analyze (1) financial performance and (2) comparison between company’s financial performance with that of industry average in the year 2012 and 2013. The type of this research was a case study at PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri. The data were obtained by interview and documentation. Technique that used to analyse the data was descriptive analysis The result showed that there was an increase of financial performance from 2011 to 2012 and a decrease of that from 2012 to 2013. Another result showed that seven out of fifteen financial ratio were below of those from industry average in the year 2011, namely current ratio, acid test ratio, accounts receivable turnover, fixed asset turnover, total asset turnover, net profit margin, and return on investment. Eight out of fifteen financial ratio were above of those from industry average in the year 2012, namely collection periode of account receivable, supplies turnover, debt ratio, debt to equity ratio, gross profit margin, return on equity, profit margin and economic rentability.
Keyword: Financial performance, industry average, financial ratio
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai perusahaan baik kecil maupun besar sudah merupakan fenomena yang biasa. Fenomena ini mengakibatkan tingkat persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Persaingan bagi perusahaan dapat berpengaruh positif yaitu dorongan untuk selalu meningkatkan mutu produk yang dihasilkan, tetapi persaingan juga menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan, yaitu produk mereka akan tergusur dari pasar apabila perusahaan gagal meningkatkan mutu dan kualitas produk-produk yang dihasilkan. Selain itu penguasaan teknologi dan kemampuan komunikasi juga sangat dibutuhkan untuk terus dapat bertahan dalam dunia bisnis saat ini maupun di masa depan. Dengan semakin ketatnya persaingan di era globalisasi ini. Perusahaan dituntut untuk dapat bertahan untuk menghadapi semakin ketatnya persaingan. Untuk mengantisipasi persaingan tersebut harus dapat meningkatkan kinerja perusahaan demi kelangsungan usahanya. Untuk dapat mengetahui kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari aspek non keuangan dan aspek keuangan. Dari aspek non-keuangan, kinerja dapat diketahui dengan cara mengukur tingkat kejelasan pembagian fungsi dan wewenang dalam struktur organisasinya, mengukur tingkat kualitas sumber daya yang dimilikinya, mengukur tingkat kesejahteraan pegawai dan karyawannya, mengukur kualitas produksinya, mengukur tingkat kepercayaan 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
masyarakat terhadap perusahaan serta dengan mengukur tingkat kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial sekitarnya. Namun penilaian kinerja melalui aspek non-keuangan ini relatif lebih sulit dilakukan, karena penilaian tersebut tergantung dari pihak penilai, dimana penilaian dari satu orang akan berbeda dengan hasil penilaian orang lain. Sehingga dalam penilaian kinerja kebanyakan menggunakan aspek keuangan, dan pada umumnya banyak yang beranggapan bahwa keadaan keuangan akan mencerminkan keadaan seutuhnya kinerja sebuah perusahaan. Penilaian kinerja keuangan perusahaan umumnya menggunakan analisis likuiditas, aktivitas, financial leverage dan profitabilitas. Kelebihan pengukuran dengan metode tersebut adalah kemudahan dalam perhitungannya selama
data
historis
tersedia.
Dengan
menggunakan
laporan
yang
diperbandingkan, termasuk data tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam jumlah rupiah, penganalisa menyadari bahwa rasio secara individu akan membantu dalam menganalisa dan menginterpretasikan posisi keuangan suatu perusahaan. Rasio
menggambarkan
suatu
hubungan
atau
perimbangan
(mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio perusahaan serupa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kinerja keuangan PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri selama tiga tahun (2011-2013) di tinjau dari: a. Rasio likuiditas b. Rasio aktivitas c. Financial leverage d. Rasio profitabilitas 2. Bagaimana pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan selama tiga tahun (2011-2013) bila dibandingkan dengan rata – rata industri serupa ditinjau dari: a. Rasio likuiditas b. Rasio aktivitas c. Financial leverage d. Rasio profitabilitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
C. Batasan Masalah Penilaian kinerja keuangan perusahaan terdapat banyak rasio yang dapat digunakan dalam menilai kinerja keuangan. Menurut Kasmir (2011), Sartono A. (2001: 113), Bambang Riyanto (2001: 330) rasio tersebut yakni : 1. Rasio likuiditas terdiri dari current ratio, acid test ratio, cash ratio, cash turnover ratio, working capital to total asset 2. Rasio aktivitas terdiri dari periode pengumpulan piutang, perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap, perputaran total aktiva 3. Rasio financial leverage terdiri dari debt ratio, debt to equity ratio, time interest earned ratio, fixed charge coverage 4. Rasio profitabilitas terdiri dari profit margin, net profit margin, return on investment, return on equity, rentabilitas ekonomi 5. Rasio Nilai Pasar terdiri dari PER (Price Earning Ratio), Devidend Yield, Deviden Payout Ratio, PBV (Price to Book Value) Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan empat rasio yang sudah digunakan secara umum dan relevan dengan perusahaan dalam menilai suatu kinerja keuangan, empat rasio tersebut yakni: 1. Rasio likuiditas terdiri dari current ratio, acid test ratio 2. Rasio aktivitas terdiri dari periode pengumpulan piutang, perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap, perputaran total aktiva 3. Rasio financial leverage terdiri dari debt ratio, debt to equity ratio
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
4. Rasio profitabilitas terdiri dari profit margin, net profit margin, return on investment, return on equity, rentabilitas ekonomi D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yakni: 1. Mengetahui kinerja keuangan PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri selama tiga tahun (2011-2013) di tinjau dari perhitungan: a. Rasio likuiditas b. Rasio aktivitas c. Financial leverage d. Rasio profitabilitas 2. Mengetahui
perkembangan
kinerja
keuangan
PT.
Yogya
Presisi
Tehnikatama Industri selama tiga tahun (2011-2013) bila dibandingan dengan rata – rata industri ditinjau dari: a. Rasio likuiditas b. Rasio aktivitas c. Financial leverage d. Rasio profitabilitas
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan Penelitian ini menjadi alat untuk menilai perkembangan perusahaan dan diharapkan dapat memberikan masukan akan suatu kinerja perusahaan yang akan datang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
2. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta dapat menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan dan diterapkannya pada keadaan sesungguhnya yang terjadi di perusahaan. 3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan kepustakaan dan sebagai sumber refrensi bagi mahasiswa dan pihak-pihak yang membutuhkan. F. Sistematika Penulisan BAB I
Pendahuluan Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
Landasan Teori Dalam bab ini berisi tentang teori-teori dan pengembangan hipotesis yang menjadi landasan penulisan skripsi yang diajukan oleh penulis.
BAB III
Metode Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian dan waktu penelitian serta, subjek dan objek penelitian, data yang diperlukan, jenis data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV
7
Gambaran Umum Perusahaan Dalam bab ini berisi uraian mengenai sejarah perusahaan, lokasi perusahaan,
visi
dan
misi
perusahaan,
struktur
organisasi
perusahaan, serta gambaran umum di PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri. BAB V
Analisis Data dan Pembahasan Dalam bab ini akan dijabarkan analisis data dari penelitian yang telah dilakukan penulis serta pembahasannya.
BAB VI
Penutup Dalam bab akhir ini akan disajikan kesimpulan dari hasil penelitian, saran-saran serta keterbatasan penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan Laporan keuangan sebagai alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan adanya keinginan pihak-pihak tertentu yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila dianalisa lebih lanjut, sehingga diperoleh informasi yang dapat mendukung kebijakan yang akan diambil. 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Munawir (2007 : 5), dalam Analisa laporan Keuangan yang dikutip dari Myer dalam bukunya Financial Statement Analysis mengatakan sebgai berikut: Bahwa laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar laba rugi. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan). Menurut A. Sartono (2001:113) yang dimaksud dengan analisa rasio keuangan adalah “dasar untuk menilai dan mengarahkan prestasi operasi perusahaan.Disamping itu, analisa rasio keuangan juga dapat dipergunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan pengendalian keuangan”.
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
2. Tujuan Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004:4), tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut: a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. b. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. 3. Pengguna Laporan Keuangan Menurut Munawir (2010: 2-4) pengguna laporan itu adalah sebagai berikut: a. Bagi manajer kredit, analisa rasio keuangan dipergunakan untuk memperkirakan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran tingkat keuntungan yang diminta. Risiko potensial yang dihadapi oleh para peminjam (debitur) dikaitkan b. Bagi investor, sebagai alat untuk mengevaluasi nilai saham dan obligasi berbagai perusahaan. Selain itu juga dapat dipergunakan untuk mengukur adanya jaminan atas keamanan dana yang akan ditanamkan dalam perusahaan. c. Bagi manajemen perusahaan, untuk merencanakan dan mengevaluasi performance atau prestasi manajemen dikaitkan dengan prestasi ratarata industri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
d. Manajer perusahaan, mengidentifikasikan kemungkinan melakukan merger (penggabungan) dengan perusahaan lain. 4. Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses analisis terhadap laporan keuangan, dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sehingga kualitas keputusan yang diambil akan menjadi lebih baik. Menurut Munawir (2007: 36) ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan, yaitu analisis horizontal dan analisis vertikal. Analisis horizontal adalah analisis dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode horizontal ini disebut pula sebagai metode analisis dinamis. Analisis vertikal yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya meliputi satu atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisis vertikal ini disebut juga sebagai metode analisis yang statis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu saja tanpa mengetahui perkembangannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
B. Analisis Rasio Keuangan Untuk melakukan analisis rasio keuangan, diperlukan perhitungan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan aspek-aspek tertentu.Rasio-rasio keuangan mungkin dihitung berdasarkan atas angka-angka yang ada dalam neraca ataupun laporan laba rugi dan juga rasio dibuat menurut kebutuhan penganalisa. Menurut Bambang Riyanto (2001:330-331),“Rasio keuangan dibagi menjadi 4 rasio utama, yaitu rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas”. Begitu juga dengan menurut Sartono (2001:114) membagi 4 jenis analisis rasio yang digunakan dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan, yaitu rasio likuiditas, rasio financial leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan sebelum pengambilan keputusan terhadap suatu perusahaan. 1. Rasio Likuiditas Ketidakmampuan perusahaan membayar kewajibannya terutama utang jangka pendek (yang sudah jatuh tempo) disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, bisa dikarenakan perusahaan sedang tidak memiliki dana sama sekali. Atau kedua, bisa mungkin saja perusahaan memiliki dana, saat jatuh tempo perusahaan tidak memiliki dana (tidak cukup) secara tunai sehingga harus menunggu dalam waktu tertentu, untuk mencairkan aktiva lainnya seperti menagih piutang, menjual surat-surat berharga atau menjual sediaan atau aktiva lainnya. Likuiditas perusahaan ditunjukan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
meliputi kas, surat berharga, piutang, persediaan. Rasio likuiditas terdiri dari current ratio, acid test ratio, cash ratio, cash turnover ratio, working capital to total asset. Dalam penelititan ini rasio yang digunakan yakni: a. Current ratio Current ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Semakin tinggi ratio ini berarti semankin besaar
kemampuan
perusahaan
untuk
memenuhi
kewajiban
financialnya jangka pendek. Rumus :
b. Acid test ratio Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid. Rumus :
2. Financial Leverage Ratio Rasio ini disebut juga rasio solvabilitas yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Suatu perusahaan yang solvable belum tentu likuid dan sebaliknya sebuah perusahaan yang insolvable belum tentu likuid. Rasio financial leverage terdiri dari debt ratio, debt to equity ratio, time interest earned ratio, fixed charge coverage. Dalam penelititan ini rasio yang digunakan yakni : a. Debt ratio (Rasio Hutang) Perbandingan antara hutang – hutang dan aktiva dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan tingkat risiko yang dihadapi perusahaan dalam kemampuan modal sendiri. Rumus :
b. Total debt to equityt ratio (Rasio Hutang terhadap Modal) Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui.Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rumus:
3. Rasio Aktifitas Salah satu tujuan manajer keuangan adalah menentukan seberapa besar efisiensi investasipada berbagai aktiva. Dengan kata lain rasio
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
aktivitas menunjukan bagaimana sumberdaya telah dimanfaatkan secara optimal, kemudian dengan cara membandingkan rasio aktivitas dengan standar industri, maka akan diketahui tingkat efisiensi perusahaan dalam industri. Yang termasuk dalam rasio aktivitas yakni: a. Periode pengumpulan piutang Periode pengumpulan piutang, yaitu rata-rata hari yang diperlukan untuk mengubah piutang menjadi kas. Rumus:
b. Perputaran piutang Perputaran piutang dengan periode pengumpulan piutang sangatlah berhubungan, dimana hari dalam satu tahun, 360 dibagi dengan periode pengumpulan piutang akan menghasilkan perputaran piutang. Apabila piutang berfluktuasi sangat besar maka sebaiknya menggunakan piutang rata-rata. Rumus:
c. Perputaran persediaan Rasio perputaran persediaan (inventory turnover atau stock turnover) adalah ukuran seberapa sering persediaan barang dagang terjual dalam waktu satu periode. Periode dapat dalam masa tahunan ataupun bulanan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Rumus:
d. Perputaran aktiva tetap Perputaran aktiva tetap adalah posisi aktiva tetap dan taksiran waktu perputaran aktiva tetap dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran aktiva tetap yaitu, dengan membagi penjualan dengan total aktiva tetap bersih. Rumus:
e. Perputaran total aktiva Perputaran total aktiva menunjukan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Rumus:
4. Rasio Profitabilitas Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus mampu untuk memenuhi target yang telah di tetapkan. Artinya besarnya keuntungan haruslah dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan bukan berarti asal untung. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
rasio keuntungan atau rasio profitabilitas yang juga dikenal dengan nama rasio rentabilitas yang termasuk dalam rasio profitabilitas adalah: a. Gross Provit Margin (Margin Laba Kotor) Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan dengan tingkat penjualan. Rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. Rumus :
b. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih) Merupakan rasio yang digunakanuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Rumus:
c. Profit Margin Profit
Marginuntuk
mengukur
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan keuntungan. Profit Margin mengukur persentase dari profit yang diperoleh perusahaan dari tiap penjualan sebelum dikurangi dengan biaya bunga dan pajak. Pada umumnya semakin tinggi rasio ini maka semakin baik Rumus:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
d. Return on Equity Adalah tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan. Dalam pengertian ini, seberapa besar perusahaan memberikan imbal hasil tiap tahunnya per satu mata uang yang diinvestasikan investor ke perusahaan tersebut. Rumus:
e. Return On Investment Adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan
laba
dengan
menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis. Rumus:
f. Rentabilitas Ekonomi Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal
sendiri
dan modal asing
yang dipergunakan
menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase. Rumus:
untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
C. Tingkat Kesehatan Perusahaan Menurut Arifin (2003: 29) analisis rasio keuangan perusahaan ditunjukan untuk melihat kelemahan perusahaan, selanjutnya dilakukan perbaikan dengan menyusun rencana yang lebih terarah di masa mendatang. Penilaian kinerja keuangan dilakukan dengan membandingkan rasio rasio keuangan internal dari tahun-ketahun atau membandingkan rasio dengan perusahaan lain jika tersedia data rasio keuangan yang sejenis. Rasio rata-rata perusahaan atau industri dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan yang diproyeksikan atau disebut juga dengan pro forma financial statment. Menurut Mulyadi (2001: 415) penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan saasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Penilaian kinerja dilakukan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang dan menegakan perilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta penghargaan baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrisik. Menurut Sartono (2011: 216-224) tingkat kesehatan perusahaan berdasarkan rasio:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
1. Current Ratio menunjukan semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendeknya. Kondisi keuangan dilihat dari current ratio, dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat menutupi hutang lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki mencapai angka 100%. 2. Acid Test Ratio menunjukan semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendeknya. Perbedaan dengan current ratio adalah tidak memasukan persediaan dalam aktiva lancar karena persediaan merupakan aktiva lancar yang kurang liquid dibandingkan dengan yang lain. Kondisi keuangan dilihat dari acid test ratio, dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat menutupi hutang lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki mencapai angka 100%. 3. Periode pengumpulan piutang dan perputaran piutang sangat berhubungan. Terlalu tinggi periode pengumpulan piutang itu berarti bahwa kebijakan kredit terlalu liberal atau bebas, akibatnya timbul bed-debt dan investasi dalam piutang menjadi terlalu besar akibatnya keuntungan menurun. Sebaliknya periode pengumpulan piutang yang terlalu pendek berarti kebijakan kredit terlalu ketat dan besar kemungkinan perusahaan akan kehilangan untuk memperoleh keuntungan. Untuk itu standar kredit perlu diperlonggar. 4. Perputaran aktiva tetap untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan aktiva tetap perusahaan mempengaruhi penjualan. Apabila perusahaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
mencapai tingkat penjualan yang sama, sedangkan aktiva tetap yang digunakan lebih sedikit berarti perusahaan semakin efektif. 5. Perputaran total aktiva menunjukan semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba juga menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya ditingkatkan atau diperbesar. 6. Debt ratio memiliki arti bahwa total aktiva yang dimiliki perusahaan dibiayai oleh hutang. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko yang dihadapi dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Rasio tinggi juga menunjukan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva. 7. Gross profit margin menunjukan semakin tinggi profitabilitasnya berati semakin baik. Tetapi perlu diperhatikan bahwa gross profit margin sangat dipengaruhi oleh harga pokok penjualan. Apabila harga pokok penjualanb meningkat maka gross profit margin akan menurun.
D. Analisis Cross section Menurut Fahmi (2011: 214), analisis cross section adalah melakukan suatu teknik analisis dengan melakukan perbandingan terhadap suatu hasil hitungan, terutama hitungan dalam bentuk rasio antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam ruang lingkup sejenis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Menurut Hanafi (2009: 111), mendefinisikan industri sejenis bukan pekerjaan mudah. Industri yang dapat dibandingkan pada dasarnya memiliki satu atau beberapa elemen yang sama, kesamaan tersebut antara lain: 1. Kesamaan dalam jenis dan bahan baku Perusahaan dapat dikelompokan berdasarkan bahan baku yang dipakai, bisa juga berdasarkan proses produksi yang dipunyai. 2. Kesamaan dari sisi permintaan Pendekatan ini menggunakan produk-produk yang dihasilkan sebagai kriteria
pengelopokan
industri.
Apabila
produk-produk
memenuhi
kebutuhan yang sama, dan produk tersebut merupakan substansi satu sama lainnya, maka produk-produk tersebut masuk dalam kelompok industri yang sama. 3. Kesamaan dalam atribut keuangan Dari sudut pandang investasi, saham-saham yang mempunyai beberapa kesamaan atribut bias dimasukan ke dalam satu kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dengan studi kasus, yaitu melakukan penelitian terhadap suatu objek tertentu pada PT. YOGYA PRESISI TEHNIKATAMA INDUSTRI (YPTI). Hasil dan kesimpulan yang diberikan hanya dapat diterapkan pada perusahaan tersebut saja dan hanya digunakan pada periode yang diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT. YOGYA PRESISI TEHNIKATAMA INDUSTRI (YPTI) 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2014 – Agustus 2014
C. Subjek dan Obyek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah pada PT.YPTI. 2. Objek Penelitian Objek Penelitian ini adalah data mengenai laporan keuangan perusahaan yang meliputi neraca dan laporan laba rugi.
22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Dokumentasi Mengumpulkan data-data yang dibutuhkan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dokumentasi ini dilakukan dengan cara melihat dokumen seperti laporan keuangan dan laporan atau catatan yang lainnya yang dibutuhkan untuk keperluan penelitian. 2. Wawancara Wawancara dilakukan dengan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak (bagian personalia dan bagian akuntansi) yang kompeten dengan obyek penelitian. Teknik ini digunakan untuk mengetahui sejarah dan gambaran umum perusahaan.
E. Data yang Dicari 1. Data Primer Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer dapat berupa opini subyek secara individual dalam kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Data primer berupa hasil wawancara. 2. Data Sekunder Data yang diperoleh secara tidak langsung melalui perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah
terususun
dalam
arsip
yang
dipublikasikan
dan
tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
dipublikasikan. Dalam hal ini data sekunder yang dicari melalui membaca dokumen maupun arsip-arsip perusahaan, Pojok Bursa Sanata Dharma serta media internet
F. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif, artinya data yang diperoleh di lapangan diolah sedemikian rupa sehingga memberikan data yang sistematis, faktual dan akurat mengenai permasalahan yang diteliti. Teknik analisis deskriptif yang digunakan untuk menganalisa data yaitu dengan cara : 1. Menghitung rasio likuiditas yang terdiri dari rasio lancar (current ratio) dan Acid Test Ratio. Perhitungan rasio ini dengan rumus : a. Rasio Lancar (Current ratio)
b. Acid test ratio
2. Menghitung Financial Leverage terdiri dari Debt ratio (rasio hutang), dan Debt to equity ratio (rasio hutang terhadap modal). Perhitungan rasio ini dengan rumus : a. Debt ratio (rasio hutang)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
b. Total Debt to equity ratio (rasio hutang terhadap modal)
3. Menghitung Rasio Aktivitas yang terdiri dari periode pengumpulan piutang, perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap, perputaran total aktiva Perhitungan rasio ini dengan rumus : a. Periode Pengumpulan Piutang
b. Perputaran Piutang
c. Perputaran Persediaan
d. Perputaran Aktiva Tetap
e. Perputaran Total Aktiva
4. Menghitung rasio profitabilitasyang terdiri dari margin laba (profit margin), Net Profit Margin, ROA (return on asset), ROE (Return On Equity), dan rentabilitas ekonomi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Perhitungan rasio ini dengan rumus : a. Gros Profit Margin
b. Net Profit Margin
c. Margin Laba (Profit Margin)
d. Return On Equit (ROE)
e. Return On Investment (ROI)
f. Rentabilitas Ekonomi
5. Membandingkan hasil perhitungan rasio dengan metode cross section untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan. Metode cross section adalah metode analisis laporan keuangan dengan perbandingan, meliputi perbandingan rasio perusahaan dengan perusahaan sejenis atau dengan rata-rata industri pada satu titik yang sama. Metode lintas seksi/industri (Cross section) yang secara sistematis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Perusahaan PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri (YPTI) Salah satu perusahaan yang selama ini mendapatkan pembinaan dan bimbingan dari Ditjen IKM Kemenperin dan memanfaatkannya dengan baik dan optimal hingga berhasil meraih sukses adalah PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri (YPTI). Perusahaan yang berlokasi di Yogyakarta ini bergerak di bidang manufaktur mould (cetakan) untuk produk-produk tertentu dan memproduksi spare part mesin-mesin industri dan otomotif. Pemilik perusahaan Petrus Tedja Hapsoro, mendirikan PT YPTI pada tanggal 9 September 1999 di Yogyakarta. Ia tertarik menggeluti usaha ini karena melihat adanya peluang usaha yang terbuka lebar untuk memenuhi kebutuhan pasar akan produk-produk cetakan (moulding), spare part permesinan industri dan produk plastik. PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri, adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa logam pembuatan mould (cetakan) suatu produk, dan Spare Part untuk kebutuhan mesin-mesin industri, serta Plastic Injection pada tahun 2012. Berlokasi di desa Dhuri, Tirtomartani, Kalasan, Sleman Yogyakarta. 55571 PT.YPTI juga menjadi perusahaan unggulan di Kabupaten Sleman, dalam bidang Tehnologi pemesinan dan otomotif.PT.YPTI juga menjadi salah satu tempat penelitian teknologi oleh berbagai lembaga Pendidikan 27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Tinggi dan sekolah di Yogyakarta, Jawa tengah, jawa timur sampai pada perguruan diluar jawa.Dalam melakukan proses produksi, menggunakan Computer Aided Design, Computer Aided Manufakturing, Computerized Numerical Control. Sehingga bisa membuat berbagai design sesuai permintaan Costumer. Dalam pengoperasiannya, menggunakan mesinmesin baik sistem program maupun manual dimana semua produk pesanan bisa dikerjakan menurut keinginan costumer. Beberapa produk unggulan PT YPTI saat ini diantaranya adalah mould dan spare part serta plastik injeksi. Mould merupakan produk cetakan dengan material besi yang dipergunakan untuk mencetak produk jadi. Spare part adalah produk komponen untuk permesinan, baik mesin industri, otomotif, elektronik dan lain-lain. Sedangkan plastik injeksi adalah produk yang terbuat dari plastik, baik produk untuk kebutuhan rumah tangga, makanan dan minuman, elektronik, otomotif, peralatan lain yang terbuat dari material plastik. Untuk mendukung perusahaan yang terus berkembang. Ditjen IKM Kemenperin terus memberikan pembinaan, bimbingan dan bantuan kepada PT YPTI yang disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan perusahaan.Beberapa kali Ditjen IKM Kemenperin memfasilitasi PT YPTI untuk mengikuti pameran komponen otomotif dan permesinan. Ditjen IKM Kemenperin juga memfasilitasi perusahaan ini dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001. Total nilai penjualan PT YPT terus meningkat dari Rp 5,5 miliar tahun 2006 menjadi Rp 6,2 miliar tahun 2007, Rp 7,1 miliar tahun 2008,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Rp 8,2 miliar tahun 2009 dan menjadi Rp 8,8 miliar tahun 2010.Selama ini PT YPTI masih lebih memfokuskan penjualan berbagai produknya di pasar domestik. Namun demikian PT YPTI kini juga mulai merintis ekspor produk mould dan spare part tertentu. Ekspor produk mould tahun 2010 baru mencapai sekitar 2% dari total penjualan. Sedangkan ekspor produk spare part baru sekitar 1% dari total penjualan. Penjualan ekspor masih rendah karena untuk melayani tingginya permintaan di pasar domestik saja PT YPTI sering kali kewalahan. Industri pembuatan mould, spare part dan plastik injeksi selain telah menciptakan lapangan kerja bagi 175 karyawannya juga telah membuahkan penghargaan pemerintah yang sangat prestisius bagi pemilik, yaitu penghargaan UPAKARTI yang diterimanya pada bulan Januari 2010 untuk kategori IKM Modern. Bisnis plastik injeksi yang dikembangkan PT YPTI sejak tahun 2012 pun terus berkembang. Untuk memenuhi permintaan produk plastik injeksi yang terus meningkat, maka pada tahun 2012 PT YPTI kembali membangun fasilitas produksi baru seluas 3.000 meter persegi di lokasi yang tidak jauh dari pabrik yang sudah ada di wilayah Dhuri, Tirtomartani.
B. Logo Perusahaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
C. Visi dan Misi dan Kebijakan Mutu Berdasarkan SK Direktur, Nomor : 249/P/YPTI/VIII/2008 tentang visi, misi dan Budaya Perusahaan sebagai berikut: 1. Visi Perusahaan PT. YPTI memiliki misi yakni: a) Berkembang bersama seluruh komponen perusahaan yang ada b) Mengutamakan kepuasan pelanggan c) Mengutamakan kualitas d) Mengajak seluruh karyawan untuk berkarya segenap jiwa dan raga e) Selalu berkembang dan berinovasi f) Bangga menjadi bagian perusahaan 2. Misi Perusahaan Menjadi partner yang tepat bagi pelanggan 3. Kebijakan Mutu Dengan penuh kesadaran, kami senantiasa melayani dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan produk dan jasa yang berkualitas, dan memberikan nilai manfaat yang tinggi bagi pelanggan 4. Budaya Perusahaan Selalu berkembang bersama seluruh komponen perusahaan serta pelanggan, dengan menciptakan iklim usaha yang berdasarkan azas kekeluargaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
D. Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Stuktur Organisasi Sumber: PT. Yogya Presisi Teknikatama Industri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dilakukan analisis laporan keuangan pada PT. YPTI. Analisis laporan keuangan ini dilakukan berdasarkan teknik analisis data seperti yang telah diuraikan pada Bab III. Adapun analisisnya diuraikan dalam bahasan berikut ini. A. Analisis Rasio Keuangan Tabel 5.1. Data Laporan Laba/Rugi dan NeracaPT. YPTI Tahun 2011-2013 Tahun AKTIVA Aktiva Lancar Persediaan Rata-Rata Persediaan Piutang Aktiva Tetap Total Aktiva PASIVA Hutang Lancar Hutang Jangka Panjang Total Hutang Modal Total Pasiva
2011
2012
2013
9,976,440,119.50 1,003,352,204.00 159,465,874.00 7,295,971,101.00 14,007,361,531.00 23,983,801,650.50
15,560,716,023.77 14,147,579,369.00 1,297,193,078.00 1,270,160,740.57 220,572,789.00 291,863,163.00 10,909,673,978.00 766,922,407.00 21,266,431,283.00 20,995,656,706.00 36,827,147,306.77 35,143,236,075.07
14,321,540,183.90 7,378,623,732.68 21,700,163,916.58 2,283,637,733.92 23,983,801,650.50
19,467,594,114.04 19,772,650,655.90 12,399,138,124.89 7,509,413,262.72 31,866,732,238.93 27,282,063,918.62 4,960,415,067.84 7,861,172,156.45 36,827,147,306.77 35,143,236,075.07
33,519,258,969.00 45,084,525,361.00 53,886,579,208.75 Penjualan Harga Pokok 25,237,937,927.00 34,293,870,727.68 41,710,784,352.28 Penjualan Laba Kotor Penjualan 8,281,321,042.00 10,790,654,633.32 12,175,794,856.47 2,637,927,946.81 4,210,297,400.50 5,096,242,731.09 EBIT Biaya Bunga 854,290,212.89 1,114,923,821.58 1,452,360,209.48 Pajak 418,596,245.00 743,125,433.00 895,314,750.00 Laba Setelah Pajak 1,365,041,488.92 2,352,248,145.92 2,748,567,771.61 (EAT) Sumber: Data data primer tahun2011-2013 yang diolah 32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.2. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan PT. YPTI Tahun 2011-2013 Keterangan
2011
2012
Rasio Likuiditas Current Ratio 69% 79% Acid Test Ratio 63% 73% Rasio Aktivitas Periode Pengumpulan Piutang 78.36 hari 87.11 hari Perputaran Piutang 4.59 kali 4.13 kali Perputaran Persediaan 21.2 kali 28.81 kali Perputaran Aktiva Tetap 2.4 kali 2.12 kali Perputaran Total Aktiva 1.4 kali 1.22 kali Rasio Financial Leverage Debt Ratio 90.47% 86.53% Debt To Equity Ratio 950.20% 642.40% Rasio Profitabilitas Gross Profit Margin 25% 24% Net Profit Margin 4.07% 5.21% Return On Investment 5.67% 6.39% Return On Equity 59.77% 47.42% Profit Margin 7.87% 9.34% Rentabilitas Ekonomi 10.10% 11.43% Sumber: Data data primer tahun 2011-2013 yang diolah
2013
71% 65%
52.95 hari 6.79 kali 35.07 kali 2.56 kali 1.53 kali 77.63% 347.04% 23% 5.10% 7.82% 34.96% 9.46% 14.50%
1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio Perhitungan current ratio untuk tahun 2011 sebagai berikut:
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Perhitungan current ratio untuk tahun 2012 sebagai berikut:
Perhitungan current ratio untuk tahun 2013 sebagai berikut:
Tabel 5.3.Perhitungan Current ratio PT YPTI tahun 2011 - 2013 Tahun
Current ratio
Rata-rata Industri
2011
69%
361%
2012
79%
372%
2013
71%
Sumber: data primer yang diolah Current ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.Analisis perhitungan current ratio diperoleh dan disajikan dalam tabel 5.3. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh bahwa tahun 2011 memiliki current ratio sebesar 69%. Hal ini berarti setiap hutang lancar sebesar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,69. Tahun 2012 mengalami peningkatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
menjadi 79% dan tahun 2013 mengalami penurunan pula menjadi 71%. Semakin tinggi current ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek. Kondisi keuangan, dilihat dari current ratio PT YPTI dapat dikatakan tidak sehat karena perusahaan dapat menutupi hutang lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan namun kurang dari 100%. b. Acid Test Ratio Perhitungan acid test ratio untuk tahun 2011 sebagai berikut:
3% Perhitungan acid test ratiountuk tahun 2012 sebagai berikut:
Perhitungan ratio acid test untuk tahun 2013 sebagai berikut:
%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Tabel 5.4.Perhitungan acid test ratio PT YPTI tahun 2011 - 2013 Acid test ratio
Rata-rata Industri
2011
63%
211%
2012
73%
238%
2013
65%
Sumber: data primer yang diolah Acid test ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.Analisis perhitungan acid test ratio diperoleh dan disajikan dalam tabel 5.4. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh bahwa tahun 2011 memiliki Acid test ratio sebesar 0,63. Tahun 2012 mengalami penigkatan menjadi 0,73 dan tahun 2013 mengalami peningkatan pula menjadi 0,85. Secara keseluruhan, dari tahun 2011 hingga tahun 2013, angka acid test ratio mempunyai nilai kurang dari 1 atau 100%. Kondisi keuangan, dilihat dari Acid test ratio, PT YPTI dapat dikatakan kurang sehat karena perusahaan dapat menutupi hutang lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan namun belum mencapai angka 100%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
2. Rasio Aktivitas a. Periode Pengumpulan Piutang Perhitungan periode pengumpulan piutang untuk tahun 2011 sebagai berikut:
Perhitungan periode pengumpulan piutang untuk tahun 2012 sebagai berikut:
Perhitungan periode pengumpulan piutang untuk tahun 2013 sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Tabel 5.5.Perhitungan periode pengumpulan piutang PT YPTI tahun 2011 – 2013 Tahun
Periode Pengumpulan Piutang
Rata-rata Industri
2011
78,36 hari
66,74 hari
2012
87,11 hari
85,24 hari
2013
52,95 hari
Sumber: data primer yang diolah Rasio ini menggambarkan kemampuan rata-rata perusahaan dalam menagih piutang yang dihitung dalam hari. Analisis perhitungan periode pengumpulan piutang diperoleh dan disajikan dalam tabel 5.5. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh bahwa tahun 2011 memiliki periode pengumpulan piutang selama 78,36 hari. Tahun 2012 mengalami penigkatan menjadi 87,11 hari dan tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 52,95 hari. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin lama waktu yang diperlukan untuk menagih piutangnya. Dengan kata lain kemampuan penagihannya menjadi semakin kecil. Dalam hal ini PT. YPTI memiliki periode pengumpulan piutang yang cukup tinggi artinya periode penagihan piutang perusahaan memiliki periode yang cukup lama dan memiliki risiko tingkat kesulitan penagihan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
b. Perputaran Piutang Perhitungan perputaran piutang untuk tahun 2011 sebagai berikut:
Perhitungan perputaran piutang untuk tahun 2012 sebagai berikut:
Perhitungan perputaran piutang untuk tahun 2013 sebagai berikut:
Tabel5.6. Perhitungan perputaran piutang PT YPTI tahun 2011 - 2013 Perputaran Piutang
Rata-rata Industri
2011
4,59 kali
7,84 kali
2012
4,13 kali
6,62 kali
2013
6,79 kali
Sumber: data primer yang diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Analisis perhitungan perputaran piutang diperoleh dan disajikan dalam tabel 5.6. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh bahwa tahun 2011 memiliki perhitungan perputaran piutang sebesar 4,59 kali. Tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 4,13 kali dan tahun 2013 mengalami
penurunan
pula
menjad
1,52
kali.
Rasio
ini
menggambarkan apabila perputaran piutang terlalu tinggi itu berarti bahwa kebijakan kredit terlalu liberal atau bebas, akibatnya timbul bed-debt dan investasi dalam piutang menjadi terlalu besar akibatnya keuntungan akan menurun. Sebaliknya periode pengumpulan piutang yang terlalu pendek berarti kebijakan kredit terlalu ketat dan besar kemungkinannya perusahaan akan kehilangan untuk memperoleh keuntungan. Dalam hal ini perputaran piutang yang di tunjukan PT. YPTI tidak terlalu tinggi yang menunjukkan perputaran piutang memiliki kebijakan kredit yang tidak terlalu bebas dan memiliki dampak kenaikan keuntungan. c. Perputaran Persediaan Perhitungan perputaran persediaan untuk tahun 2011 sebagai berikut:
kali
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Perhitungan perputaran persediaan untuk tahun 2012 sebagai berikut:
Perhitungan perputaran persediaan untuk tahun 2013 sebagai berikut:
Tabel 5.7. Perhitungan perputaran persediaan PT YPTI tahun 2011 2013 Perputaran Persediaan
Rata-rata Industri
2011
158,2 kali
7,08 kali
2012
155,4 kali
6,11 kali
2013
142,9 kali
Sumber: data primer yang diolah Rasio perputaran persediaan (inventory turnover atau stock turnover) adalah ukuran seberapa sering persediaan barang dagang terjual dalam waktu satu periode. Analisis perhitungan perputaran persediaan diperoleh dan disajikan dalam tabel 5.7. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh bahwa tahun 2011 memiliki perputaran persediaan sebanyak 158,2 kali. Tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 155,4 kali dan tahun 2013 mengalami peningkatan pula menjadi 142,9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
kali. Jadi, tingkat perputaran persediaan PT. YPTI untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terjadi dengan jarak antara 142 - 158 kali perputaran persediaan. Dalam hal ini PT. YPTI menunjukan tingkat perputaran
persediaan
yang
tinggi
dikarenakan
perusahaan
menggunakan model penjualan secara pesanan, jadi untuk persediaan di pengaruhi oleh jenis, model, dan kategori bahan baku yang akan digunakan. d. Perputaran Aktiva Tetap Perhitungan perputaran aktiva tetap untuk tahun 2011 sebagai berikut:
kali Perhitungan perputaran aktiva tetap untuk tahun 2012 sebagai berikut:
kali Perhitungan perputaran aktiva tetap untuk tahun 2013 sebagai berikut:
kali
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Tabel 5.8.Perhitungan perputaran aktiva tetap PT YPTI tahun 2011 2013 Perputaran Aktiva tetap
Rata-rata Industri
2011
2,4 kali
4,8 kali
2012
2,12 kali
3,34 kali
2013
2,56 kali
Sumber: data primer yang diolah Perputaran aktiva tetap untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan aktiva tetap perusahaan mempengaruhi penjualan. Apabila perusahaan mencapai tingkat penjualan yang sama, sedangkan aktiva tetap yang digunakan lebih sedikit berarti perusahaan semakin efektif. Rasio segera menurun apabila tidak diikuti naiknya penjualan yang profesional. Analisis perhitungan perputaran persediaan diperoleh dan disajikan dalam tabel 5.8. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh bahwa tahun 2011 memiliki perputaran aktiva tetap sebanyak 2,4 kali. Tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 2,12 kali dan tahun 2013 mengalami peningkatan pula menjadi 2,56 kali. Dalam hal ini PT. YPTI tidak memiliki jarak nilai rasio yang terlalu signifikan setiap tahunnya. Namun untuk tahun 2012 mengalami penurunan oleh karena tingkat aktiva tetap yang dimiliki perusahaan tinggi namun tidak di imbangi penjualan. Tingkat aktiva yang tinggi tahun 2012 ini menunjukan bahwa terjadinya penambahan mesin dan peralatan di tahun tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
e. Perputaran Total Aktiva Perhitungan perputaran total aktiva untuk tahun 2011 sebagai berikut:
kali Perhitungan perputaran total aktiva untuk tahun 2012 sebagai berikut:
kali Perhitungan perputaran total aktiva untuk tahun 2013 sebagai berikut:
kali Tabel 5.9. Perhitungan perputaran total aktiva PT YPTI tahun 2011 – 2013 Perputaran Total Aktiva
Rata-rata Industri
2011
1,4 kali
1,59 kali
2012
1,22 kali
1,31 kali
2013
1.53 kali
Sumber: data primer yang diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Perputaran total aktiva menunjukan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Analisis perhitungan perputaran aktiva tetap diperoleh dan disajikan dalam tabel 5.9. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh bahwa tahun 2011 memiliki perputaran total aktiva sebanyak 1,4 kali. Tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 1,22 kali dan tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi 1,53 kali. Jadi semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba juga menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya ditingkatkan atau diperbesar. Dalam hal ini PT. YPTI memiliki rasio perputaran total aktiva naik maupun turun dikarenakan adanya peningkatan aktiva baik aktiva tetap maupun aktiva lancar dan belum diimbaingi kenaikan penjualan.
3. Vinancial Leverage Ratio a. Debt Ratio Perhitungan Debt Ratio untuk tahun 2011 sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Perhitungan Debt Ratio untuk tahun 2012 sebagai berikut:
Perhitungan Debt Ratio untuk tahun 2013 sebagai berikut:
Tabel 5.10.Perhitungan Debt Ratio PT YPTI tahun 2011 – 2013 Debt Ratio
Rata-rata Industri
2011
65%
2012
64%
2013 Sumber: data primer yang diolah Debt ratio memiliki arti bahwa total aktiva yang dimiliki perusahaan dibiayai oleh hutang. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko yang dihadapi dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Rasio tinggi juga menunjukan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva. Analisis perhitungan debt ratio diperoleh dan disajikan dalam tabel 5.10. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh bahwa tahun 2011 memiliki debt
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
ratiosebesar 90,47%. Tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 86,53% dan tahun 2013 mengalami penurunan 77,63%. Dalam hal ini PT.YPTI memiliki rasio yang tinggi menandakan bahwa sebagian besar dari aktiva yang dimiliki perusahaan dibiayai oleh hutang. b. Debt to Equity Ratio Perhitungan Debt to equity ratio untuk tahun 2011 sebagai berikut:
Perhitungan Debt to equity ratio untuk tahun 2012 sebagai berikut:
Perhitungan Debt to equity ratio untuk tahun 2013 sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Tabel 5.11.Perhitungan Debt to equity ratio PT YPTI tahun 2011 – 2013 Debt to equity ratio
Rata-rata Industri
2011
175%
2012
174%
2013
374,04%.
Sumber: data primer yang diolah Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Analisis perhitungan debt to equity ratio diperoleh dan disajikan dalam tabel 5.11. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh bahwa tahun 2011 memiliki Debt to equity ratio sebesar 950,2%. Tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 642,4%
dan tahun 2013 mengalami penurunan 374,04%.
Dalam hal ini PT. YPTI memiliki rasio yang tinggi.
4. Rasio Profitabilitas a. Gross Profit Margin Perhitungan Gross Profit Margin untuk tahun 2011 sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Perhitungan Gross Profit Margin untuk tahun 2012 sebagai berikut:
Perhitungan Gross Profit Margin untuk tahun 2013 sebagai berikut:
Tabel 5.12.Perhitungan GrossProfit Margin PT YPTI tahun 2011 – 2013 Gross Profit Margin
Rata-rata Industri
2011
16%
2012
14%
2013 Sumber: data primer yang diolah Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan dengan tingkat penjualan. Rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. Analisis perhitungan gross profit margin diperoleh dan disajikan dalam tabel 5.12.Berdasarkan tabel tersebut diperoleh bahwa tahun 2011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
memiliki gross profit margin sebesar 25%. Tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 24% dan tahun 2013 mengalami penurunan 23%. Pada tahun 2011 rasio ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan mampu menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,24. Dalam hal ini PT. YPTI Gross Profit Margin
sangat dipengaruhi oleh harga pokok
penjualannya. b. Net Profit Margin Perhitungan Net Profit Margin untuk tahun 2011 sebagai berikut:
Perhitungan Net Profit Margin untuk tahun 2012 sebagai berikut:
Perhitungan Net Profit Margin untuk tahun 2013 sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Tabel 5.13.Perhitungan Net Profit Margin PT YPTI tahun 2011 - 2013 Net Profit Margin
Rata-rata Industri
2011
53%
2012
38%
2013 Sumber: data primer yang diolah Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Analisis perhitungan Net Profit Margin diperoleh dan disajikan dalam tabel 5.13. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh bahwa tahun 2011 memiliki Net Profit Margin sebesar 4,07%. Tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 5,21% dan tahun 2013 mengalami penurunan 5,1%. Dalam hal ini PT. YPTI memiliki rasio cenderung kecil, ini menandakan perusahaan belum efektif dalam mengeluarkan biaya – biaya yang sehubungan dengan usahanya. c. Return On Investment Perhitungan Return On Investment untuk tahun 2011 sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Perhitungan Return On Investment untuk tahun 2012 sebagai berikut:
Perhitungan Return On Investment untuk tahun 2013 sebagai berikut:
Tabel 5.14. Perhitungan Return On Investment PT YPTI tahun 2011 – 2013 Return On Investment
Rata-rata Industri
2011
7,37%
2012
7,93%
2013 Sumber: data primer yang diolah Merupakan caramengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada. Analisis perhitungan Return On Investment diperoleh dan disajikan dalam tabel 5.14. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh bahwa tahun 2011 memiliki Return On Investment sebesar 5,67%. Tahun 2012 mengalami peningkatan
menjadi
6,39%
dan
tahun
2013
mengalami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
kenaikan7,82%. Untuk tahun 2011 menunjukan Return On Investment sebesar 5,67% berarti bahwa dengan menggunakan Rp. 1,00 aktiva akan menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 56,7. d. Return On Equity Perhitungan Return On Equity untuk tahun 2011 sebagai berikut:
Perhitungan Return On Equity untuk tahun 2012 sebagai berikut:
Perhitungan Return On Equity untuk tahun 2013 sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Tabel 5.15.Perhitungan Return On Equity PT YPTI tahun 2011 - 2013 Return On Equity
Rata-rata Industri
2011
11,33%
2012
9,25%
2013
%
Sumber: data primer yang diolah Merupakan
tingkat
pengembalian
yang
dihasilkan
oleh
perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan. Menunjukan seberapa besar perusahaan memberikan imbal hasil tiap tahunnya per satu mata uang yang diinvestasikan investor ke perusahaan tersebut. Analisis perhitungan Return On Equity diperoleh dan disajikan dalam tabel 5.15. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh bahwa tahun 2011 memiliki Return On Equity sebesar 59,77%. Tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 47,42%
dan tahun 2013
mengalami penurunan pula 34,96%. e. Profit Margin Perhitungan Profit Margin untuk tahun 2011 sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Perhitungan Profit Margin untuk tahun 2012 sebagai berikut:
Perhitungan Profit Margin untuk tahun 2013 sebagai berikut:
Tabel 5.16.Perhitungan Profit Margin PT YPTI tahun 2011 - 2013 Profit Margin
Rata-rata Industri
2011
7%
2012
7%
2013
%
Sumber: data primer yang diolah Profit Margin berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan juga mengukur persentase dari profit yang diperoleh perusahaan dari tiap penjualan sebelum dikurangi dengan biaya bunga dan pajak. Pada umumnya semakin tinggi rasio ini maka semakin baik. Analisis perhitungan Profit Margin diperoleh dan disajikan dalam tabel 5.16. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh bahwa tahun 2011 memiliki Profit Margin sebesar 7,87%. Tahun 2012
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
mengalami peningkatan menjadi 9,34% dan tahun 2013 mengalami peningkatan pula 9,46%.Dalam hal ini PT. YPTI memiliki rasio yang tiap tahunnya selalu naik menandakan bahwa tingkat keuntungan perusahaan selalu meningkat setiap tahunnya. f. Rentabilitas Ekonomi Perhitungan Rentabilitas Ekonomi untuk tahun 2011 sebagai berikut:
Perhitungan Rentabilitas Ekonomi untuk tahun 2012 sebagai berikut:
Perhitungan Rentabilitas Ekonomi untuk tahun 2013 sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Tabel 5.17.Perhitungan rentabilitas ekonomi PT YPTI tahun 2011 2013 Rentabilitas Ekonomi
Rata-rata Industri
2011
9%
2012
9%
2013 Sumber: data primer yang diolah Merupakan menghasilkan
laba
tolok
ukur
dengan
kemampuan
aktiva
yang
perusahaan
dalam
digunakan.Rasio
ini
menunjukan pula tingkat efisiensi investasi yang nampak pada tingkat perputaran aktiva. Analisis perhitungan rentabilitas ekonomi diperoleh dan disajikan dalam tabel 5.17. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh bahwa tahun 2011 memiliki rentabilitas ekonomi sebesar 10,1%. Tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 11,43%
dan tahun 2013
mengalami peningkatan 14,5%. Dalam hal ini PT. YPTI dapat memperoleh laba yang dihasilkannya dengan aktiva yang dimilikinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
B. Analisis Cross section Tabel 5.18.Hasil Perhitungan Rasio-Rasio KeuanganPT. YPTI Tahun 2011-2013
Keterangan Rasio Likuiditas Current Ratio Acid Test Ratio Rasio Aktivitas Periode Pengumpulan Piutang Perputaran Piutang Perputaran Persediaan
Rasio perusahaan 2011
Rata - Rata Industri 2011
69% 63%
361% 211%
78.36 hari 4.59 kali 142.9 kali
66.74 hari 7.84 kali 7.08 kali
4.8 kali Perputaran Aktiva Tetap 2.4 kali 1.59 kali Perputaran Total Aktiva 1.4 kali Rasio Financial Leverage 65% Debt Ratio 90.47% 175% Debt To Equity Ratio 950.20% Rasio Profitabilitas 16% Gross Profit Margin 25% 53% Net Profit Margin 4.07% 7.37% Return On Investment 5.67% 11.33% Return On Equity 59.77% 7% Profit Margin 7.87% 9% Rentabilitas Ekonomi 10.10% Sumber: data primer yang diolah
Rasio Rasio Rata - Rata Industri perusahaan perusahaan 2012 2012 2013 79% 73%
87.11 hari 4.13 kali 155.4 kali
372% 238%
85.24 hari
71% 65%
6.62 kali 6.11 kali
52.95 hari 6.79 kali 158.2 kali
2.12 kali 1.22 kali
3.34 kali 1.31 kali
2.56 kali 1.53 kali
86.53% 642.40%
64% 174%
77.63% 347.04%
24% 5.21% 6.39% 47.42% 9.34% 11.43%
0.14 38 7.93 9.25 0.07 0.09
23% 5.10% 7.82% 34.96% 9.46% 14.50%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
1. Rasio Likuiditas a. Current ratio Berdasarkan perhitungan current ratio selama tahun 2011 - 2013 maka dan dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 5.1.dibawah ini: 400%
372%
361% 300%
rasio perusahaan
200% 100%
rata-rata industri 79%
69%
71%
0% 2011
2012
2013
Gambar 5.1.Perbandingan Current ratio tahun 2011 – 2013 Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan grafik diatas, current ratio PT YPTI masih berada dibawah nilai rata-rata industri yang serupa dengan selisih current ratio sebanyak 3 (tiga).Hal ini disebabkan karena tingkat hutang lancar yang lebih tinggi dibandingkan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.Posisi perusahaan
seperti
dalam
ini
memenuhi
menggambarkan kewajiban
kemampuan
financial
jangka
pendek.Kondisi ini dapat mempengaruhi persepsi kreditur tentang tingkat hutang lancar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
b. Acid test ratio Berdasarkan perhitungan Acid test ratio selama tahun 2011 - 2013 dan dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis maka dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 5.2. dibawah ini: 250%
238% 211%
200% 150%
rasio perusahaan 100%
rata-rata industri 63%
50%
73%
65%
0% 2011
2012
2013
Gambar 5.2.Perbandingan Acid Test Ratio tahun 2011 – 2013 Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan grafik diatas acid test ratio PT YPTI masih berada dibawah rata-rata industri dengan selisih kurang lebih 1,5. Hal ini disebabkan karena tingkat hutang lancar yang lebih tinggi dibandingkan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan namun tidak termasuk persediaan.Posisi seperti ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendek. Kondisi ini dapat mempengaruhi persepsi kreditur tentang tingkat hutang lancar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
2. Rasio Aktivitas a. Periode Pengumpulan Piutang Berdasarkan perhitungan periode pengumpulan piutang selama tahun 2011 - 2013 dan dibandingkan dengan rata-rata industri maka dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 5.3 dibawah ini. 100 80 60
78.36 66.74
87.11 85.24
52.95
40
rasio perusahaan rata-rata industri
20 0 2011
2012
2013
Gambar 5.3.Perbandingan pengumpulan piutang tahun2011 – 2013 Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan grafik periode pengumpulan piutang PT YPTI untuk tahun 2011 dan 2012 menunjukan rata-rata industri berada dibawah garis periode pengumpulan piutang. Namun selisih nilai tidak terlampau jauh. b. Perputaran Piutang Berdasarkan perhitungan perputaran piutang selama tahun 2011 – 2013 dan dibandingkan dengan rata-rata industri maka dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 5.4.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
62
7.84 6.62 4.59
6.79 rasio perusahaan
4.13
rata-rata industri
2011
2012
2013
Gambar 5.4. Perbandingan perputaran piutang tahun 2011 – 2013 Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa untuk nilai perputaran piutang perusahaan berada di bawah nilai rata-rata industri dengan selisih nilai 2. c. Perputaran Persediaan Berdasarkan perhitungan perputaran persediaan selama tahun 2011 2013 dan dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis maka dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 5.5. dibawah ini: 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
142.9
155.4
158.2
rasio perusahaan rata-rata industri
7.08 2011
6.11 2012
2013
Gambar 5.5.Perbandingan Perputaran persediaan tahun 2011 – 2013 Sumber: data primer yang diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Berdasarkan grafik diatas menunjukan perputaran persediaan PT YPTI berada diatas nilai rata-rata industri serupa yang ditemukan. Selisih nilai mencapai kurang lebih 20. d. Perputaran Aktiva Tetap Berdasarkan perhitungan perputaran aktiva tetapselama tahun 2011 2013 dan dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis maka dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 5.6. dibawah ini 6 5
4.8
4 3.34
3 2
2.4
rasio perusahaan 2.57
2.12
rata-rata industri
1 0 2011
2012
2013
Gambar 5.6.Perbandingan Perputaran aktiva tetap tahun 2011 – 2013 Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan grafik diatas menunjukan nilai perputaran aktiva tetap PT YPTI berada dibawah nilai rata-rata industri serupa yang ada dengan selisih nilai 2. e. Perputaran Total Aktiva Berdasarkan perhitungan perputaran total aktiva selama tahun 2011 2013 dan dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis maka dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 5.7.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
2 1.59 1.4
1.5
1.53 1.31 1.2
rasio perusahaan
1
rata-rata industri 0.5 0 2011
2012
2013
Gambar 5.7.Perbandingan Perputaran total aktiva tahun 2011 – 2013 Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan grafik diatas perputaran total aktiva PT. YPTI menunjukan masih berada dibawah nilai dari rata-rata industi serupa yang ada. Artinya perusahaan belum dapat memaksimalkan pengunaan total aktiva yang dimiliki dalam penjualan dibandingkan dengan rata-rata industri.
3. Rasio Financial Leverage a. Debt Ratio Berdasarkan perhitungan Debt Ratio selama tahun 2011 – 2013 dan dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis maka dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 5.8. dibawah ini: 100.00% 80.00% 60.00%
90.48%
86.53%
65%
64%
87.53% rasio perusahaan
40.00%
rata-rata industri
20.00% 0.00% 2011
2012
2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Gambar 5.8.Perbandingan Debt ratio tahun 2011 – 2013 Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan grafik diatas, PT YPTI memiliki debt ratio yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri perusahaan yang bergerak dibidang yang serupa. b. Debt to Equity Ratio Berdasarkan perhitungan Debt to equity ratio selama tahun 2011 2013 dan dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis maka dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 5.9. dibawah ini 1000.00%
950.20%
800.00% 624.40%
600.00%
rasio perusahaan 400.00% 200.00%
347.04% 175%
rata-rata industri
123%
0.00% 2011
2012
2013
Gambar 5.9.Perbandingan Debt to equity ratio tahun 2011 – 2013 Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan grafik diatas, PT YPTI memiliki Debt to equity ratio yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri perusahaan yang bergerak dibidang yang serupa. Artinya tingkat porsi hutang dibandingan dengan modal masih mendominasi tingkat hutang yang tinggi dalam perusahaan. Kondisi seperti ini berbeda dengan rata-rata industri yang porsi hutang dan modal tidak terlampau jauh meski porsi hutang yang lebih tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
4. Rasio Profitabilitas a. Gross Profit Margin Berdasarkan perhitungan Gross Profit Margin selama tahun 2011 2013 dan dibandingkan dengan rata-rata industri maka dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 5.10. 30% 25%
25%
24%
23%
20% 15%
16%
rasio perusahaan
14%
rata-rata industri
10% 5% 0% 2011
2012
2013
Gambar 5.10.Perbandingan Gross Profit Margin tahun 2011 – 2013 Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan grafik diatas, PT YPTI memiliki GrossProfit Margin yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri perusahaan yang bergerak dibidang yang serupa. b. Net Profit Margin Berdasarkan perhitungan Net Profit Margin selama tahun 2011 - 2013 dan dibandingkan dengan rata-rata industri maka dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 5.11.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
60.00% 50.00%
53%
40.00%
38%
30.00%
rasio perusahaan
20.00%
rata-rata industri
10.00% 0.00%
5.21%
4.07% 2011
2012
5.10% 2013
Gambar 5.11.Perbandingan Net Profit Margin tahun 2011 – 2013 Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan grafik diatas, PT YPTI memiliki Net Profit Margin yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata industri perusahaan yang bergerak dibidang yang serupa. c. Return On Investment Berdasarkan perhitungan Return On Investment selama tahun 2011 2013 maka dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 5.12. dibawah ini 10.00% 8.00% 6.00%
7.37% 5.68%
7.93%
7.82%
6.38% rasio perusahaan
4.00%
rata-rata industri
2.00% 0.00% 2011
2012
2013
Gambar 5.12.Perbandingan Return On Investment PT YPTI 2011 – 2013 Sumber: data primer yang diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Berdasarkan grafik diatas, PT YPTI memiliki Return On Investment yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata industri perusahaan yang bergerak dibidang yang serupa. d. Return On Equity Berdasarkan perhitungan Return On Equity selama tahun 2011 - 2013 dan dibandingkan dengan rata-rata industri maka dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 5.13. 70.00% 60.00%
59.77%
50.00%
47.42%
40.00%
34.41%
30.00%
rasio perusahaan rata-rata industri
20.00% 11.33%
10.00%
9.25%
0.00% 2011
2012
2013
Gambar 5.13.Perbandingan Return On Equity tahun 2011 – 2013 Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan grafik diatas, PT YPTI memiliki Return On Equity yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata industri perusahaan yang bergerak dibidang yang serupa. e. Profit Margin Berdasarkan perhitungan Profit Margin selama tahun 2011 - 2013 maka dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 5.14.dibawah ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10.00% 8.00% 6.00%
9.34% 7.87% 7%
69
9.46%
7% rasio perusahaan
4.00%
rata-rata industri
2.00% 0.00% 2011
2012
2013
Gambar 5.14.Perbandingan Profit Margin tahun 2011 – 2013 Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan grafik diatas, PT YPTI memiliki Profit Margin yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri perusahaan yang bergerak dibidang yang serupa. f. Rentabilitas Ekonomi Berdasarkan perhitungan rentabilitas ekonomi selama tahun 2011 2013 maka dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 5.15. 16.00% 14.00% 12.00% 10.00% 8.00% 6.00% 4.00% 2.00% 0.00%
14.50% 10.99% 9%
11.44% 9%
rasio perusahaan rata-rata industri
2011
2012
2013
Gambar 5.15. Perbandingan Rentabilitas Ekonomi tahun 2011 – 2013 Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan
grafik
diatas,
PT
YPTI
memiliki
rentabilitas
ekonomiyang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri perusahaan yang bergerak dibidang yang serupa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Tabel 5.19. Tabel Ringkasan Rasio KeuanganPT YPTI Tahun 2011 – 2013 Rasio
Keterangan
Rasio Likuiditas Current ratio
Dari tahun 2011 ke 2013 current rasio perusahaan menunjukan peningkatan maupun penurunan. Ini disebabkan oleh adanya perluasan usaha dengan cara membangun pabrik baru hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya piutang usaha dan persediaan bahan pada tahun 2011 ke 2012 dan adanya persediaan bahan di akhir 2012 sehingga membuat current rato 2013 turun. Current ratio perusahaan dibandingkan
rata-rata
industri
masih
berada
dibawah rata-rata industri. Acid test ratio
Dari tahun 2011 ke 2013 current rasio perusahaan menunjukan peningkatan maupun penurunan. Ini disebabkan oleh adanya perluasan usaha dengan cara membangun pabrik baru hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya piutang usaha tahun 2011 ke 2012 dan penurunan 2013. Acid Test Ratio perusahaan dibandingkan rata-rata industri masih berada dibawah rata-rata industri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Tabel 5.19. Tabel Ringkasan Rasio Keuangan PT YPTI Tahun 2011 – 2013 (Lanjutan) Rasio Aktivitas Periode
Dari tahun 2011 sampai 2013 periode pengumpulan
Pengumpulan
piutang
Piutang
maupun penurunan. Peningkatan ini tahun 2012
perusahaan
menunjukkan
peningkatan
disebabkan karena tingkat penjualan selama tiga tahun meningkat dan tingkat piutang terjadi kenaikan pada tahun tersebut. Periode pengumpulan piutang perusahaan dibandingkan rata-rata industri masih berada dibawah rata-rata industri. Perputaran
Dari tahun 2011 sampai 2013 perputaran piutang
Piutang
perusahaan
menunjukan
penurunan
maupun
peningkatan. Penurunan terjadi pada tahun 2012 dikarenakan peningkatan penjualan yang diikuti oleh peningkatan piutang usaha. Namun terjadi kenaikan perputaran piutang pada tahun 2013 dikarenakan peningkatan penjualan yang terjadi diikuti dengan penurunan piutang usaha. Perputaran piutang perusahaan dibandingkan rata-rata industri masih berada dibawah rata-rata industri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Tabel 5.19. Tabel Ringkasan Rasio Keuangan PT YPTI Tahun 2011 – 2013 (Lanjutan) Perputaran Dari tahun 2011 sampai 2013 perputaran persediaan Persediaan
perusahaan menunjukan peningkatan. Peningkatan ini disebabkan peningkatan harga pokok penjualan setiap tahunnya dan memiliki rata-rata persediaan yang rendah. Rasio perusahaan dibandingkan ratarata industri masih berada diatas rata-rata industri.
Perputaran Aktiva Dari tahun 2011 sampai 2013 perputaran aktiva Tetap
tetap
perusahaan
menunjukan
peningkatan.
Peningkatan ni disebabkan oleh adanya perluasan usaha dengan cara membangun pabrik baru sehingga mempengaruhi jumlah aktiva tetap berupa tanah, gedung, mesin, peralatan dan interior serta meubel. Rasio perusahaan dibandingkan rata-rata industri masih berada bawah rata-rata industri. Perputaran Aktiva
Total Dari tahun 2011 sampai 2013 perputaran total aktiva perusahaan menunjukan baik peningkatan atau penurunan. Ini disebabkan oleh
adanya
perluasan usaha dengan cara membangun pabrik baru sehingga mempengaruhi jumlah aktiva. Rasio perusahaan dibandingkan rata-rata industri masih berada dibawah rata-rata industri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Tabel 5.19. Tabel Ringkasan Rasio Keuangan PT YPTI Tahun 2011 – 2013 (Lanjutan) Vinancial Leverage Ratio Debt Ratio
Dari tahun 2011 sampai 2013 debt ratioperusahaan menunjukan baik peningkatan maupun penurunan. Ini disebabkan oleh
hampir seluruh aktiva
perusahaan dibiayai oleh hutang. Debt ratio perusahaan dibandingkan rata-rata industri masih berada diatas rata-rata industri. Debt To Equity Dari tahun 2011 sampai 2013 Debt to equity ratio Ratio
perusahaan menunjukan penurunan. Ini disebabkan oleh adanya tingginya total hutang yang dimiliki perusahaan dan belum diimbangi tingginya total modal. Rasio perusahaan dibandingkan rata-rata industri masih berada diatas rata-rata industri.
Rasio Probabilitas Gross Margin
Profit Dari tahun 2011 sampai 2013 Gross Profit Margin perusahaan menunjukan penurunan. Ini disebabkan karena adanya peningkatan penjualan pertahunnya. Gross profit margin perusahaan dibandingkan ratarata industri masih berada diatas rata-rata industri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Tabel 5.19. Tabel Ringkasan Rasio Keuangan PT YPTI Tahun 2011 – 2013 (Lanjutan) Net Profit Margin Dari tahun 2011 sampai 2013 Net Profit Margin perusahaan
menunjukan
penurunan.
Ini
kenaikan
disebabkan
maupun
karena
adanya
peningkatan laba bersih dan penjualan pertahunnya. Net profit margin perusahaan dibandingkan ratarata industri masih berada dibawah rata-rata industri. Return
On Dari tahun 2011 sampai 2013 Return On Investment
Investment
perusahaan
menunjukan
peningkatan.
Ini
disebabkan oleh adanya perluasan usaha dengan cara mengembangkan pabrik baru yang telah berjalan satu setengah tahun terakhir ini sehingga mempengaruhi
jumlah
aktiva
yang
dapat
memaksimalkan perolehan laba. Dalam hal ini rasio perusahaan dibandingkan rata-rata industri masih berada dibawah rata-rata industri. Return On Equity
Dari tahun 2011 sampai 2013 Return On Equity perusahaan menunjukan penurunan. Ini disebabkan jumlah
modal
setiap
tahunnya
mengalami
peningkatan. Rasio perusahaan dibandingkan ratarata industri masih berada diatas rata-rata industri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Tabel 5.19. Tabel Ringkasan Rasio Keuangan PT YPTI Tahun 2011 – 2013 (Lanjutan) Profit Margin Dari tahun 2011 sampai 2013 Profit Margin perusahaan
menunjukan
peningkatan.
Ini
disebabkan karena adanya peningkatan penjualan pertahunnya.
Profit
margin
perusahaan
dibandingkan rata-rata industri masih berada diatas rata-rata industri. Rentabilitas
Dari tahun 2011 sampai 2013 rentabilitas ekonomi
Ekonomi
perusahaan
menunjukan
peningkatan.
Ini
disebabkan oleh adanya perluasan usaha dengan cara
membangun
pabrik
mempengaruhi jumlah aktiva.
baru
sehingga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data data keuangan PT. Yogya Presisi Teknikatama Industri dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kinerja PT. Yogya Presisi Teknikatama Industri berdasarkan analisis laporan keuangan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dalam perhitungan diketahui rasio perusahaan selama tiga tahun mengalami fluktuasi kenaikan maupun penurunan nilai rasio. 2. Tingkat
perkembangan
Teknikatama
Industri
perusahaan sejenis
kinerja
keuangan
berdasarkan
PT.
perbandingan
Yogya rata-rata
Presisi rasio
pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2012
menunjukan bahwa dari lima belas rasio yang diteliti terdapat tujuh rasio perusahaan yang berada di bawah nilai rasio rata-rata industri yaitu:Current ratio, Acid test ratio, Perputaran Piutang, Perputaran Aktiva Tetap, Perputaran Total Aktiva, Net Profit Margin, Return On Investment. Delapan rasio kinerja keuangan perusahaan berada di atas nilai rasio rata-rata industri yaitu: Periode Pengumpulan Piutang, Perputaran Persediaan, Debt Ratio, Debt To Equity Ratio, Gross Profit Margin, Return On Equty, Profit Margin dan Rentabilitas Ekonomi.
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
B. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian
ini terdapat keterbatasan dalam melakukan
penelitian yaitu: 1. Data rata-rata industri serupa tahun 2013 belum diterbitkan. 2. Laporan keuangan perusahaan tahun 2013 belum diaudit C. Saran Berdasarkan analisa yang telah dilakukan penulis, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut: 1. Kinerja PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri berdasarkan analisis laporan keuangan pada tahun 2011 -2013. Terdapat rasio yang perlu diperhatikan yakni: current ratio, acid test ratio, periode pengumpulan piutang, perputaran piutang, perputaran aktiva tetap, perputaran total aktiva, gross profit margin, return on equity, rentabilitas ekonomi hal ini perlu ditingkatkan oleh PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri. Terdapat rasio yang perlu dipertahankan yakni: return on investment, net profit margin, profit margin. Selain itu terdapat dua rasio yaitu: debt ratio dan debt to equity ratio, perusahaan harus mengelola hutang secara efisien agar dapat menghasilkan aktiva yang lebih besar. 2. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya variabel kinerja keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan ditambah dengan variabel kinerja yang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Johar. 2004. Analisi Laporan Keuangan Berbasis Komputer. Jakarta: Penerbit PT. Elek Media Komputindo Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI. Bringham,E.F. & J.F.Houston 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan. Erlangga. Jakarta Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit Alfabeta, Bandung. Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kedua. UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Harahap, Sofyan S. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Pertama. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Keuangan. Edisi
Horne, James C. 2002. Financial Management And Policy. Prentice-Hall, Inc. Upper Saddle River, New Jersey. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Yogyakarta:BPFE-YOGYAKARTA
Bisnis.
Cetakan
Pertama.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Edisi 3. Penerbit: Salemba Empat. Munawir, S. 2007. Liberty,Yogyakarta.
Analisa
Laporan
Keuangan.
Edisi
Keempat.
Pramuditha, Marcus Anang. 2013. ”Analisa Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas Untuk Mengukur Kinerja Perusahaan”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Prastowo, Dwi dan Rifka Juliaty. 2002. Analisis Laporan Keuangan-Konsep dan Aplikasi. Cetakan Kedua. AMP YKPN, Yogyakarta. Prihadi, Toto. 2010. Analisis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi. Cetakan Pertama. Penerbit PPM, Jakarta Pusat. Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. Penerbit: BPFE-YGYAKARTA Yusup, Haryono. 2003. Dasar-Dasar Akuntansi Jilid i. Edisi 6. Penerbit: STIE YKPN Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. Head Office
Jl. Kembang Jepun 38-40 Surabaya 60162 Phone (031) 353-1445, 354-1040, 353-0333 Fax (031) 353-3055, 353-3218 Telex 31127 MSPION IA Representative Office Maspion Plaza 15th & 17th Floor Jl. Gunung Sahari Kav. 18, Jakarta 14420 Phone (021) 645-6005, 645-6050 Fax (021) 645-6036 Factory Sawotratap, Gedangan, Sidoarjo 61254, Jawa Timur Phone (031) 853-2994, 853-2208, 853-1531 Fax (031) 853-2608 Telex 33221 MSPION Email:
[email protected] Business Producer of aluminum sheet and foil Company Status PMDN
Financial Performance: The Company booked net income amounted IDR 13.9 billion in 2012, lower than last year income worth IDR 48.8 billion. Brief History: The company began commercial production in 1983. Products are classified by thickness into two categories: aluminum sheet with thickness varying from 0.15 mm to 6.0 mm, and aluminum foil of less than 0.15 mm thickness. Aluminum sheet is further divided into several product types, ranging from thick, circle, and roofing aluminum sheet to aluminum foil and heat exchanger fins. Production capacity in 1996 stood at 71,200 tons per annum, comprising 64,000 tons of aluminum sheet and 7,200 tons of aluminum foil. The main raw material used in production is aluminum ingot, 70% of which is imported from Switzerland and Australia, and the remainder supplied by PT Inalum, an Indonesian company. Marketing normally takes place through the current network of 15 distributors, but embossed coil aluminum, used as raw material for aluminum roofing’s, is sold directly to manufacturers. In 1995, about 23.6% of production was sold to Maspion Stainless Steel Indonesia, which is also 100% owned by the company. In addition to domestic sales, the company has also exported its products to China, Taiwan, Japan, and countries in South East Asia, with exports accounting for 7.6% of sales in 1995. The production operations do not generate any environmentally hazardous waste as the aluminum scraps left over from production are recyclable. Shareholders PT Husin Investama PT Marindo Investama PT Satria Investindo PT Guna Investindo PT Prakindo Investama PT Mulindo Investama PT Anugerah Investindo PT Alumindo Industrial Estate Alim Markus Gunardi Go Welly Muliawan Public
350
32.10% 15.17% 12.40% 6.36% 6.24% 5.92% 2.85% 2.79% 1.47% 0.09% 0.04% 14.57%
Metal and Allied Products
Summary of Financial Statement (Million Rupiah) 2010 2011 2012
Total Assets Current Assets of which Cash and cash equivalents Trade receivables Inventories Non-Current Assets of which Fixed Assets-Net Accounts Receivable to Related Parties Other Assets
1,559,150 821,065
1,862,966 1,214,525
1,881,569 1,196,172
152,770 159,215 412,964 738,084
99,135 256,917 551,129 648,441
130,888 258,306 600,180 685,396
599,025 74,775 n.a
630,004 18,398 n.a
684,846 508 n.a
Liabilities Current Liabilities of which Bank loans Trade payables Accrued expenses Non-Current Liabilities
998,363 974,085
1,274,907 1,010,835
1,293,685 925,799
683,642 281,673 7,359 24,278
333,483 618,461 13,577 264,072
198,928 620,592 8,880 367,887
Shareholders' Equity Paid-up capital Paid-up capital in excess of par value Retained earnings (accumulated loss)
560,787 154,000
588,059 154,000
587,883 154,000
66,439 340,348
66,439 367,620
66,439 367,444
3,019,070 2,834,456 184,615 84,586 100,029 (40,046) 59,983 43,723
3,605,496 3,419,732 185,764 86,014 99,750 (32,040) 67,711 48,832
3,221,635 3,103,342 118,293 86,171 32,122 (29,505) 2,617 13,949
Per Share Data (Rp) Earnings (Loss) per Share Equity per Share Dividend per Share Closing Price
142 1,821 70 840
159 1,909 n.a 910
45 1,909 n.a 650
Financial Ratios PER (x) PBV (x) Dividend Payout (%) Dividend Yield (%)
5.92 0.46 49.31 8.33
5.74 0.48 n.a n.a
14.35 0.34 n.a n.a
0.84 1.78 0.64 0.06 0.03 1.45 6.86 1.94 2.80 7.80
1.20 2.17 0.68 0.05 0.03 1.35 6.20 1.94 2.62 8.30
1.29 2.20 0.69 0.04 0.01 0.43 5.17 1.71 0.74 2.37
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit (Loss) before Taxes Comprehensive Profit (Loss)
Current Ratio (x) Debt to Equity (x) Leverage Ratio (x) Gross Profit Margin (x) Operating Profit Margin (x) Net Profit Margin (x) Inventory Turnover (x) Total Assets Turnover (x) ROI (%) ROE (%)
PER = 4,52x ; PBV = 0,30x (June 2013) Financial Year: December 31 Public Accountant: Paul Hadiwinata, Hidayat, Arsono, Ade Fatma & Co.
Indonesian Capital Market Directory 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PT Betonjaya Manunggal Tbk. Head Office
Business Company Status
Jl. Raya Krikilan No. 434 Km. 28 Kec. Driyorejo, Gresik 61177 Jawa Timur Phone (031) 750-7303, 570-7791, 749-0598 Fax (031) 750-7302, 749-0581 Steel Manufacturing Industry PMDN
Financial Performance: The Company booked net profit worth IDR 24.654 billion in 2012, increase from IDR 19.105 billion in 2011. Brief History: The company was founded on February 27, 1995, and owns 13,160 square meters of land in Gresik, East Java. It operates three rolling mills, each with different production capacity.
Metal and Allied Products Summary of Financial Statement (Million Rupiah) 2010 2011 2012
Total Assets Current Assets of which Cash and cash equivalents Trade receivables Inventories Non-Current Assets of which Fixed Assets-Net Investments Deffered Tax Assets-Net
89,824 53,402
118,716 77,479
145,101 98,050
29,281 13,634 8,277 36,422
133 18,850 10,513 41,237
50,614 14,361 9,736 47,051
7,088 27,933 1,357
9,849 30,126 1,262
14,720 31,172 1,159
Liabilities Current Liabilities of which Trade payables Taxes payable Accrued expenses Non-Current Liabilities
16,630 14,845
26,591 24,694
31,922 29,749
13,050 366 905 1,785
21,051 2,339 1,056 1,897
26,256 2,486 854 2,173
Shareholders' Equity Paid-up capital Paid-up capital in excess of par value Revaluation of fixed assets Retained earnings (accumulated loss)
73,150 18,000
92,125 18,000
113,179 18,000
530 n.a 54,621
530 n.a 73,595
530 n.a 94,649
127,919 111,140 16,779 5,079 11,700 (343) 11,357 8,393
153,646 128,658 24,989 5,180 19,808 4,678 24,486 19,105
155,006 124,592 30,413 5,008 25,405 6,985 32,391 24,654
Per Share Data (Rp) Earnings (Loss) per Share Equity per Share Dividend per Share Closing Price
47 406 n.a 340
106 512 n.a 335
137 629 n.a 700
Financial Ratios PER (x) PBV (x) Dividend Payout (%) Dividend Yield (%)
7.29 0.84 n.a n.a
3.16 0.65 n.a n.a
5.11 1.11 n.a n.a
3.60 0.23 0.19 0.13 0.09 0.07 13.43 1.42 9.34 11.47
3.14 0.29 0.22 0.16 0.13 0.12 12.24 1.29 16.09 20.74
3.30 0.28 0.22 0.20 0.16 0.16 12.80 1.07 16.99 21.78
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit (Loss) before Taxes Comprehensive Profit (Loss)
Current Ratio (x) Debt to Equity (x) Leverage Ratio (x) Gross Profit Margin (x) Operating Profit Margin (x) Net Profit Margin (x) Inventory Turnover (x) Total Assets Turnover (x) ROI (%) ROE (%)
PER = 6,87x ; PBV = 0,91x (March 2013) Financial Year: December 31 Public Accountant: RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto
Shareholders Positive Mind Ltd. Profit Add Ltd. Jenny Tanujaya PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Public
352
45.56% 34.31% 9.58% 1.96% 8.59% Indonesian Capital Market Directory 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. Head Office/Factory
Business Company Status
Metal and Allied Products
Summary of Financial Statement
Jl. Margomulyo No. 29A Greges-Asemrowo, Surabaya 60183 Phone (031) 749-0598 Fax (031) 749-0581, 749-9065 Email:
[email protected] Website: www.gunawansteel.com Hot Rolling Steel Plate PMA
(Million Rupiah) 2010 2011 2012
Financial Performance: The Company booked net income at IDR 46.591 billion in 2012, decrease compared to last year net income at IDR 99.659 billion. Brief History: PT Gunawan Dianjaya Steel TBK. The Company’s principal activity is producing hot rolled steel plates. Its products are used in ship building, heavy equipments and constructions. It has an annual production capacity of 400,000 tons. The Company exports its products in Australia, Middle East, Europe, Canada and in other Asian countries.
Total Assets Current Assets of which Cash and cash equivalents Short Investments Trade receivables Inventories Non-Current Assets of which Fixed Assets-Net Deffered Tax Assets Other Assets
1,074,570 709,598
977,463 666,847
1,163,971 825,949
3,721 6,047 89,919 556,894 364,972
3,540 7,141 114,578 470,311 310,616
336,959 12,153 175,819 257,229 338,022
270,737 56,801 9,743
272,271 16,626 9,153
320,878 2,534 n.a
Liabilities Current Liabilities of which Trade payables Taxes payable Accrued expenses Non-Current Liabilities
428,856 419,816
232,090 220,681
371,046 356,945
377,023 7,019 9,990 9,041
195,479 5,324 10,831 11,409
319,703 1,109 11,236 14,100
Shareholders' Equity Paid-up capital Paid-up capital in excess of par value Retained earnings (accumulated loss)
645,713 820,000
745,373 820,000
792,924 820,000
56,414 (230,700)
56,414 (131,041)
56,414 (83,489)
1,710,132 1,413,251 296,881 90,757 206,124 8,526 214,649 171,428
2,093,545 1,846,950 246,594 113,099 133,496 6,360 139,855 99,659
1,647,928 1,512,091 135,837 75,386 60,451 1,338 61,789 46,591
Per Share Data (Rp) Earnings (Loss) per Share Equity per Share Dividend per Share Closing Price
21 79 n.a 160
12 91 n.a 129
6 97 n.a 108
Financial Ratios PER (x) PBV (x) Dividend Payout (%) Dividend Yield (%)
7.65 2.03 n.a n.a
10.61 1.42 n.a n.a
19.01 1.12 n.a n.a
1.69 0.66 0.40 0.17 0.12 10.02 2.54 1.59 15.95 26.55
3.02 0.31 0.24 0.12 0.06 4.76 3.93 2.14 10.20 13.37
2.31 0.47 0.32 0.08 0.04 2.83 5.88 1.42 4.00 5.88
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit (Loss) before Taxes Comprehensive Profit (Loss)
Current Ratio (x) Debt to Equity (x) Leverage Ratio (x) Gross Profit Margin (x) Operating Profit Margin (x) Net Profit Margin (x) Inventory Turnover (x) Total Assets Turnover (x) ROI (%) ROE (%)
Shareholders Kellywood Holding Limited Bavarian Venture Investment Ltd. PT. Jaya Pari Steel Tbk PT Betonjaya Manunggal Tbk Gwie Gunato Gunawan Public
356
51.37% 35.94% 8.29% 2.36% 0.01% 2.03%
PER = 12,38x ; PBV = 0,96x (March 2013) Financial Year: December 31 Public Accountant: Hadori Sugiarto Adi & Co.
Indonesian Capital Market Directory 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PT Indal Aluminium Industry Tbk. Head Office
Jl. Kembang Jepun No. 38-40 Surabaya 60162, Jawa Timur Phone (031) 353-0333, 353-1445 Fax (031) 353-3055 Representative Office Maspion Plaza 15th – 17th Floor Jl. Gunung Sahari Kav. 18 Jakarta 14420 Phone (021) 647-0100 Fax (021) 6470-1025 Factory Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan Sidoarjo 61254, Jawa Timur Phone (031) 853-1531, 853-6993 Fax (031) 853-2812 E-mail:
[email protected] Business Manufacturer of aluminum sheets, rolling mill and plant extrusion Company Status PMDN
Financial Performance: The Company booked net income at IDR 23.155 billion in 2012, while last year booked net income amounted IDR 26.357 billion. Brief History: The company produces aluminium billet, extrusions (lightweight strong metal that is easily melded, and has various shape and colour), door and window frames, jalousie windows, aluminium ladders, aluminium sheets and panels. The raw materials required are aluminium ingots, aluminium billet, scrap aluminium and master alloys. Some materials are imported from Australia. The company production capacity annually consists of 12,000 tons of aluminium extrusions, 12,000 tons of aluminium billet and 7,200 tons of aluminium sheets and circles. The majority of sales are made to the purchasers placing orders. The customers are primarily high rise construction contractors. The company owns factories with an aluminium production unit and an aluminium products factory, standing on 48 hectares at Waru, Sidoarjo, East Java. As of 24 August 1994, the company acquired PT Indalex which operates construction services. The company is a member of the Maspion Group. The company will buy 103.400 meter square of lands in the Gresik industry area with the total amount of Rp. 15.15 billion. The company will use the land, which is located in a strategic area, to build a new gypsum plant. In conjunction with several of its subsidiaries, PT Indal Aluminium Industry Tbk has founded two new companies, PT Indal Servis Sentra (PT ISS) and PT ERP Multisolusi Indonesia (PT EMI). Set up with paid-up capital of Rp 1.25 billion, PT ISS will market, in particular, the company’s extrusion and processed aluminium products. With paid-up capital of Rp 50 million, PT EMI will operate in the computer consultancy business, including provision, installation, training and consultation for implementation of comprehensive computerized systems for control of all resources. Shareholders PT Husin Investama PT Satria Investindo PT Marindo Investama PT Mulindo Investama PT Prakindo Investama PT Guna Investindo Public
358
29.21% 10.00% 7.84% 6.27% 6.27% 6.27% 34.14%
Metal and Allied Products
Summary of Financial Statement (Million Rupiah) 2010 2011 2012
Total Assets Current Assets of which Cash and cash equivalents Shorts investment Trade receivables Inventories Non-Current Assets of which Fixed Assets-Net Deffered Tax Assets-Net Investments Other Assets
389,007 290,103
544,282 383,677
612,224 428,198
4,574 12,432 63,998 183,421 98,904
3,496 20,257 107,437 226,988 160,605
4,188 51,595 112,722 229,122 184,026
20,761 573 56,396 225
70,717 2,708 60,568 126
82,994 3,219 73,533 32
Liabilities Current Liabilities of which Bank loans Trade payables Taxes payable Non-Current Liabilities
309,302 207,386
438,220 322,571
483,006 214,821
111,314 51,844 1,633 101,915
135,207 107,726 3,175 115,649
39,883 55,501 2,419 268,185
79,706 79,200
106,063 79,200
129,218 79,200
3,740 (3,234)
3,740 23,123
3,740 46,278
461,421 375,001 86,420 46,211 40,209 (15,738) 24,471 15,925
555,887 457,472 98,414 51,327 47,087 (16,468) 30,619 26,357
582,654 481,087 101,567 54,121 47,446 (17,102) 30,344 23,155
Per Share Data (Rp) Earnings (Loss) per Share Equity per Share Dividend per Share Closing Price
101 503 n.a 360
166 670 n.a 540
146 816 n.a 450
Financial Ratios PER (x) PBV (x) Dividend Payout (%) Dividend Yield (%)
3.58 0.72 n.a n.a
3.25 0.81 n.a n.a
3.08 0.55 n.a n.a
1.40 3.88 0.80 0.19 0.09 0.03 2.04 1.19 4.09 19.98
1.19 4.13 0.81 0.18 0.08 0.05 2.02 1.02 4.84 24.85
1.99 3.74 0.79 0.17 0.08 0.04 2.10 0.95 3.78 17.92
Shareholders' Equity Paid-up capital Paid-up capital in excess of par value Retained earnings Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit (Loss) Other Income (Expenses) Profit (Loss) before Taxes Comprehensive Profit (Loss)
Current Ratio (x) Debt to Equity (x) Leverage Ratio (x) Gross Profit Margin (x) Operating Profit Margin (x) Net Profit Margin (x) Inventory Turnover (x) Total Assets Turnover (x) ROI (%) ROE (%)
PER =3,63x ; PBV = 0,39x (June 2013) Financial Year: December 31 Public Accountant: Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Co.
Indonesian Capital Market Directory 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. Head/Factory Office
Marketing Office
Business Company Status
Jl. Rawa Terate II No. 1 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta 13930 Phone (021) 460-2832 (Hunting), 527-0272 Fax (021) 460-2831, 527-0121 PO Box 1387 Jkt 13031 Jl. Raya Bekasi Km. 21-22 Jakarta 13920 Phone (021) 460-2836 (Hunting) Fax (021) 460-2837 Industry and Trade (Iron and Steel) PMDN
Financial Performance: The Company booked net loss amounted IDR 16.452 billion in 2012, while in 2011 booked net loss at IDR 2.553 billion. Brief History: The company was established in 1974 under a joint venture between Kyoei Steel Works of Japan and PT Bone Commercial Company of Indonesia, with the share ownership composition of 75% and 25% respectively. Kyoei Steel Works of Japan has released its shares in the foreign investment company since December 30, 1995 and the status of the company has been converted into a domestic investment company afterward. Nonetheless, the two partners have been involved in technical cooperation, mainly in the process of production. PT Jakarta Kyoei Steel Works is one of the steel alloy producers capable of fulfilling the requirements which have been stipulated by the Indonesian National Standard (SNI), Japan Industrial Standard Institution (JIS), British Standard Institution (BSI) and the American Society For Testing and Materials (ASTM). Apart from that, the company secured a certificate of ISO 9002 for quality and product management system. The company’s production capacity reaches 4,490 tons per day, consisting of steel wire and alloys (2,460 tons) and threaded steel alloys (2,030 tons). Some 70% of the raw material (billet) is imported from Ukraina, Russia, Brazil and Turkey, while the remaining 30% is supplied by the affiliated companies. In addition to the company itself, the distribution and marketing of its products are also entrusted to other companies. The international marketing of the products is supported by international trading companies, like : Itochu, Klockner, Marubeni and Mitsui. The waste resulting from the production process is not harmful to the environment because the iron filings are directly put onto the ground, instead of released in the air. The production waste is collected and can be sold again.
Metal and Allied Products
Summary of Financial Statement (Million Rupiah) 2010 2011 2012
Total Assets Current Assets of which Cash and cash equivalents Trade receivables Inventories Non-Current Assets of which Fixed Assets-Net Deffered Tax Assets Other Assets Liabilities Current Liabilities of which Taxes Payable Trade payables Accrued expenses Non-Current Liabilities
289,988 119,950
287,132 110,983
278,719 102,584
382 93,476 23,610 170,038
367 82,575 27,329 176,149
986 79,280 21,051 176,135
47,216 38,925 1,231
47,080 39,024 1,233
39,165 39,024 9,088
670,205 9,170
669,902 8,983
677,941 16,992
46 7,384 652 661,035
400 6,879 626 660,919
332 15,025 554 660,949
Shareholders' Equity Paid-up capital Paid-up capital in excess of par value Revolution of fixed assets Retained earnings (accumulated loss)
(380,218) 75,000
(382,770) 75,000
(399,223) 75,000
4,846 n.a (460,063)
4,846 n.a (462,616)
4,846 n.a (479,068)
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit (Loss) Operating Expenses Operating Profit (Loss) Other Income (Expenses) Profit (Loss) before Taxes Comprehensive Profit (Loss)
181,159 168,824 12,335 10,628 1,707 372 2,079 6,776
142,107 137,056 5,051 8,111 (3,060) 409 (2,651) (2,553)
86,198 97,259 (11,062) 6,243 (17,305) 853 (16,452) (16,452)
45 (2,535) n.a 161
(17) (2,552) n.a 93
(110) (2,661) n.a 88
Financial Ratios PER (x) PBV (x) Dividend Payout (%) Dividend Yield (%)
3.56 (0.06) n.a n.a
(5.46) (0.04) n.a n.a
(0.80) (0.03) n.a n.a
Current Ratio (x) Debt to Equity (x) Leverage Ratio (x) Gross Profit Margin (x) Operating Profit Margin (x) Net Profit Margin (x) Inventory Turnover (x) Total Assets Turnover (x) ROI (%) ROE (%)
13.08 n.a. 2.31 0.07 0.01 0.04 7.15 0.62 2.34 1.78
12.35 n.a. 2.33 0.04 n.a. n.a. 5.02 0.49 (0.89) (0.67)
6.04 n.a. 2.43 (0.13) n.a. n.a. 4.62 0.31 (5.90) (4.12)
Per Share Data (Rp) Earnings (Loss) per Share Equity per Share Dividend per Share Closing Price
PER = -11,84x ; PBV = -0,03x (June 2013) Financial Year: December 31 Public Accountant: Muhammad Sofwan & Co. (2011); Gideon Ikhwan Sofwan (2012)
Shareholders PT Devisi Multi Sejahtera PT Matahari Diptanusa Thee Ning Khong Public
360
30.56% 28.67% 1.33% 39.44% Indonesian Capital Market Directory 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PT Jaya Pari Steel Tbk. Head Office
Factory
Business Company Status
Metal and Allied Products
Jl. Margomulyo No. 4, Tandes, Surabaya PO Box 1092, Surabaya 60186, Jawa Timur Phone (031) 749-1288 (Hunting), 749-0940 Fax (031) 749-1714 Telex 32245, 32253 JAFAR IA Email:
[email protected] Jl. Margomulyo No. 4, Tandes, Surabaya PO Box 109, Surabaya, Jawa Timur Phone (031) 749-1288 (hunting), 749-0940 Fax (031) 749-1714 Telex 32245, 32253 JAFAR IA Iron and Steel Industry PMA
Financial Performance: The Company booked net income amounted IDR 9.69 billion in 2012, decreasing from IDR 37.685 billion booked in 2011. Brief History: Founded in 1973, the company cooperates with PT Krakatau Steel and suppliers from Hong-Kong and Korea in expanding its production and in obtaining raw materials.
Summary of Financial Statement (Million Rupiah) 2010 2011 2012
Total Assets Current Assets of which Cash and cash equivalents Trade receivables Inventories Non-Current Assets of which Fixed Assets-Net Investments Other Assets
411,282 285,524
437,849 305,037
398,607 264,396
12,552 93,613 116,710 125,758
11,190 191,576 93,863 132,811
1,015 179,058 69,481 134,210
17,619 102,880 71
14,977 111,141 28
15,425 115,084 20
Liabilities Current Liabilities of which Trade payables Taxes payable Accrued expenses Non-Current Liabilities
111,147 103,141
100,029 90,142
51,097 39,437
92,619 293 2,181 8,006
80,004 678 2,437 9,888
32,196 176 2,406 11,661
Shareholders' Equity Paid-up capital Paid-up capital in excess of par value Retained earnings (accumulated loss)
300,134 75,000
337,819 75,000
347,509 75,000
348 224,786
348 262,471
348 272,161
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit (Loss) Other Income (Expenses) Profit (Loss) before Taxes Comprehensive Profit (Loss)
427,793 372,059 55,733 17,314 38,420 251 38,671 28,446
641,375 584,529 56,846 17,424 39,422 8,900 48,322 37,685
461,125 435,326 25,800 18,557 7,243 5,040 12,283 9,690
Per Share Data (Rp) Earnings (Loss) per Share Equity per Share Dividend per Share Closing Price
38 2,001 n.a 580
50 2,252 n.a 485
13 2,317 n.a 330
Financial Ratios PER (x) PBV (x) Dividend Payout (%) Dividend Yield (%)
15.29 0.29 n.a n.a
9.65 0.22 n.a n.a
25.54 0.14 n.a n.a
2.77 0.37 0.27 0.13 0.09 0.07 3.19 1.04 6.92 9.48
3.38 0.30 0.23 0.09 0.06 0.06 6.23 1.46 8.61 11.16
6.70 0.15 0.13 0.06 0.02 0.02 6.27 1.16 2.43 2.79
Current Ratio (x) Debt to Equity (x) Leverage Ratio (x) Gross Profit Margin (x) Operating Profit Margin (x) Net Profit Margin (x) Inventory Turnover (x) Total Assets Turnover (x) ROI (%) ROE (%)
PER = 13,41x ; PBV = 0,74x (March 2013) Financial Year: December 31 Public Accountant: RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto
Shareholders International Magnificent Fortune Limited Vihara Limited Gwie Gunadi Gunawan Public
362
35.70% 32.72% 15.53% 16.05% Indonesian Capital Market Directory 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PT Lion Metal Works Tbk. Head Office
Factory Business Company Status
Metal and Allied Products Summary of Financial Statement
Jl. Raya Bekasi Km. 24.5 Jakarta 13910 Phone (021) 460-0779 Fax (021) 460-0785 Telex 48938 LION IA Jl. Raya Bekasi Km. 24.5 Jakarta 13910 Metal Office Equipment PMA
(Million Rupiah) 2010 2011 2012
Financial Performance: The Company booked net income amounted IDR 85.374 billion in 2012, increase from IDR 52.535 billion booked in 2011. Brief History: Founded in 1972 by J.P. Sudarma of Indonesia, Teoh Chiang Manufacturing Pte. Ltd. of Singapore and Lion Enterprise Sdn. Bhd. of Malaysia. Lion Enterprise Sdn. Bhd. and Lion Holding Pte. Ltd., the majority shareholders in the company are members of the Lion Group. The products made by the company fall within five major categories: office and hospital equipment, including filing systems and accessories, security systems and equipment, building and construction products, and C-channel and similar products made of steel plate with a C-shaped profile. Production totaled 242,000 units in 1992, equal to 82% of capacity. Seventy five percent of the company’s raw materials, comprising hot rolled steel and cold rolled steel, are supplied by PT Krakatau Steel. Products are marketed under the Lion trade mark, and most of the company’s products are sold to PT Bantrunk Murni Indonesia, who is affiliated with the company. The company has launched 3,251 million shares of its first right issue at Rp 1,000 per share in the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange on June 1996. The expected funds used for expanding the new plant construction: 38%, retiring of some debt 19%, working capital 16%, and purchasing land in and out of Jakarta 17%.
Total Assets Current Assets of which Cash and cash equivalents Trade receivables Inventories Non-Current Assets of which Fixed Assets-Net Deffered Tax Assets Liabilities Current Liabilities of which Trade payables Taxes payable Accrued Expenses Non-Current Liabilities
303,900 271,268
365,816 327,815
433,497 394,803
148,966 33,086 81,373 32,632
173,117 36,228 103,979 38,000
202,359 62,452 100,545 38,694
18,209 6,780
18,552 7,346
30,424 8,271
43,971 31,104
63,755 46,611
61,668 42,249
6,640 5,172 2,123 12,868
12,840 4,356 2,294 17,144
9,145 8,973 2,100 19,418
Shareholders' Equity Paid-up capital Paid-up capital in excess of par value Retained earnings
259,929 52,016
302,060 52,016
371,829 52,016
1,983 205,930
1,983 248,062
1,983 317,831
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit (Loss) Other Income (Expenses) Profit (Loss) before Taxes Comprehensive Profit (Loss)
207,833 114,902 92,931 45,911 47,020 3,251 50,270 38,631
268,414 154,387 114,028 53,903 60,125 7,070 67,195 52,535
333,922 199,170 134,752 38,220 96,532 7,120 103,652 85,374
743 4,997 n.a 4,800
1,010 5,807 300 5,250
1,641 7,148 n.a 10,400
6.46 0.96 n.a n.a
5.20 0.90 29.70 5.71
6.34 1.45 n.a n.a
8.72 0.17 0.14 0.45 0.23 0.19 1.41 0.68 12.71 14.86
7.03 0.21 0.17 0.42 0.22 0.20 1.48 0.73 14.36 17.39
9.34 0.17 0.14 0.40 0.29 0.26 1.98 0.77 19.69 22.96
Per Share Data (Rp) Earnings (Loss) per Share Equity per Share Dividend per Share Closing Price Financial Ratios PER (x) PBV (x) Dividend Payout (%) Dividend Yield (%) Current Ratio (x) Debt to Equity (x) Leverage Ratio (x) Gross Profit Margin (x) Operating Profit Margin (x) Net Profit Margin (x) Inventory Turnover (x) Total Assets Turnover (x) ROI (%) ROE (%)
PER =13,12x ; PBV = 1,76x (June 2013) Financial Year: December 31 Public Accountant: Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Co.
Lion Holdings Pte. Ltd., Singapore Lion Holdings Sdn. Bhd. Malaysia Cheng Yong Kim Lim Tai Pong Ir. Krisant Sophiaan Public
368
28.85% 28.85% 0.13% 0.09% 0.02% 42.06% Indonesian Capital Market Directory 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PT Lion Mesh Prima Tbk. Head Office
Factory Business Company Status
Metal and Allied Products
Jl. Raya Bekasi Km 24.5 Jakarta 13910 Phone (021) 460-0779 Fax (021) 460-0785 Telex 48938 LION IA Jl. Raya Bekasi Km 24.5, Cakung Jakarta 13910 Manufacturer Weld Mesh and Steel Fabrication PMDN
Financial Performance: The company record net profit at IDR 41.283 billion in 2012, increase from net profit at IDR 10.897 billion in 2011. Brief History: The Company began its production of welded wire mesh in mid 1984 and marketed its products using LIONMESH as its registered trade mark. The products, either in sheets or rolls, come in a variety of sizes with plain or ribbed surface. The Company is a pioneer in producing and marketing ribbed welded wire mesh for Indonesian market. In line with the domestic construction growth, the Company had foreseen building materials needs by producing welded wire mesh, wire mesh fence, gabion, practice columns and other related products. To date, the Company has five production lines with total production capacity of 45,768 tons per year. Four production lines are located in Jakarta and one in Sidoarjo, East Java. Initially, the Company had only one production line; then in 1986, 1991 and 1997, additional production lines were gradually installed. In 1995 as an expansion plan to the eastern part of Indonesia, the Company installed and operated a new production line in Sidoarjo, East Java. Currently the Company has a manufacturing plant in Jakarta with an area of approximately 5,700 m2 sitting on 9,500 m2 of land. The plant in Sidoarjo has an area of approximately 5,200 m2 on 19,799 m2 of land.
Summary of Financial Statement (Million Rupiah) 2010 2011 2012
Total Assets Current Assets of which Cash and cash equivalents Trade receivables Inventories Non-Current Assets of which Fixed Assets-Net Deffered Tax Assets
78,200 52,938
98,019 74,304
128,548 101,833
1,175 17,521 30,182 25,262
6,217 27,649 33,885 23,715
34,442 28,242 34,376 26,715
23,302 1,286
20,218 1,562
23,737 1,487
Liabilities Current Liabilities of which Bank loans Trade payables Taxes payable Accrued expenses Non-Current Liabilities
31,415 23,256
40,816 31,870
31,023 25,036
3,349 11,115 1,394 355 8,159
5,000 16,849 1,441 294 8,947
n.a 16,035 854 482 5,986
Shareholders' Equity Paid-up capital Paid up capital in excess of par value Retained earnings (accumulated loss)
46,785 9,600
57,203 9,600
97,525 9,600
164 37,021
164 47,439
164 87,761
161,012 142,989 18,022 6,572 11,450 (1,134) 10,316 7,351
207,523 184,400 23,123 6,936 16,187 (1,039) 15,148 10,897
223,079 201,400 21,679 (23,533) 45,212 (142) 45,071 41,283
766 4,873 n.a 4,800
1,135 5,959 100 5,000
4,300 10,159 n.a 10,500
6.27 0.98 n.a n.a
4.40 0.84 8.81 2.00
2.44 1.03 n.a n.a
2.28 0.67 0.40 0.11 0.07 0.05 4.74 2.06 9.40 10.26
2.33 0.71 0.42 0.11 0.08 0.05 5.44 2.12 11.12 8.74
4.07 0.32 0.24 0.10 0.20 0.19 5.86 1.74 32.11 10.77
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit (Loss) before Taxes Comprehensive Profit (Loss) Per Share Data (Rp) Earnings (Loss) per Share Equity per Share Dividend per Share Closing Price Financial Ratios PER (x) PBV (x) Dividend Payout (%) Dividend Yield (%) Current Ratio (x) Debt to Equity (x) Leverage Ratio (x) Gross Profit Margin (x) Operating Profit Margin (x) Net Profit Margin (x) Inventory Turnover (x) Total Assets Turnover (x) ROI (%) ROE (%)
PER = 6,68x ; PBV = 0,79x (June 2013) Financial Year: December 31 Public Accountant: Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Co.
Shareholders Lion Holding Pte., Ltd., Singapore Jusuf Sutrisno Lawer Soependi Trinidad Investment Pte., Ltd., Singapore Warno Public
366
25.55% 14.09% 11.49% 6.67% 0.03% 42.17% Indonesian Capital Market Directory 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PT Pelangi Indah Canindo Tbk. Head Office
Factory
Business Company Status
Metal and Allied Products Summary of Financial Statement
Jl. Daan Mogot Km.14 No. 700 Jakarta 11840 Phone (021) 619-2222, 544-2323 Fax (021) 619-3446, 541-6380 E-mail:
[email protected] Website: http://www.pic.co.id Jl. Raya Serang Km. 4 No. 700 Cimone, Tangerang, Banten Phone (021) 552-7420, 552-0733 Fax (021) 552-7456 Metal Packaging Industry PMA
(Million Rupiah) 2010 2011 2012
Financial Performance: The Company booked net income amounted IDR 11.199 billion in 2012, declining from IDR 12.323 billion booked in 2010. Brief History: The company’s installed capacity is 31.7 million cans, 720,000 drums, and 560,000 LPG gas bottles per annum. Production is currently running at 80% of its capacity, with marketing undertaken by the management of the company itself. The principal raw materials used in production are tinplate, cold rolled steel, and hot rolled steel, most of which are imported from Titan Steel Corporation, USA, Daewoo Corporation, South Korea, and Prosperhill Ltd., Argentina. The production process used by the company generates only recyclable steel scraps, and because of this, the company does not have any waste treatment plant. The company owns one subsidiary, PT Intipelangi Drumasindo, in which it has a 99.92% interest. This unit operates in the same line of business as the company.
Total Assets Current Assets of which Cash and cash equivalents Trade receivables Inventories Non-Current Assets of which Fixed Assets-Net Deffered Tax Assets Other Assets
570,360 354,570
561,840 371,050
594,616 420,816
4,560 66,704 258,926 215,790
3,665 72,299 257,193 190,790
1,236 104,351 246,953 173,800
207,995 7,642 n.a
185,384 5,329 n.a
170,466 3,334 n.a
Liabilities Current Liabilities of which Bank loans Trade payables Taxes payable Current maturities of long-term debts Non-Current Liabilities
395,129 345,396
373,926 319,184
395,503 338,979
274,649 50,128 11,222
269,598 40,917 243
307,272 16,508 809
3,350 49,733
3,441 54,742
8,685 56,524
Shareholders' Equity Paid-up capital Paid-up capital in excess of par value Retained earnings (accumulated loss)
175,591 130,726
187,914 130,726
199,113 130,726
n.a 44,865
n.a 57,188
n.a 68,387
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit (Loss) before Taxes Comprehensive Profit (Loss)
586,318 505,850 80,468 27,384 107,852 (91,177) 16,674 12,063
621,234 541,428 79,805 27,703 107,509 (90,761) 16,747 12,323
593,267 514,993 78,274 28,413 106,687 (91,534) 15,153 11,199
Per Share Data (Rp) Earnings per Share Equity per Share Dividend per Share Closing Price
21 309 n.a 190
22 331 n.a 193
20 350 n.a 260
Financial Ratios PER (x) PBV (x) Dividend Payout (%) Dividend Yield (%)
8.95 0.62 n.a n.a
8.90 0.58 n.a n.a
13.20 0.74 n.a n.a
1.03 2.25 0.69 0.14 0.18 0.02 1.95 1.03 2.11 ( 6.87)
1.16 1.99 0.67 0.13 0.17 0.02 2.11 1.11 2.19 ( 6.56)
1.24 1.99 0.67 0.13 0.18 0.02 2.09 1.00 1.88 ( 5.62)
Current Ratio (x) Debt to Equity (x) Leverage Ratio (x) Gross Profit Margin (x) Operating Profit Margin (x) Net Profit Margin (x) Inventory Turnover (x) Total Assets Turnover (x) ROI (%) ROE (%)
Shareholders Hammond Holdings Limited PT Citrajaya Perkasamulia PT Saranamulia Mahardhika Tjiptadi Ko Dandy So Helen Susilowati Public
370
76.16% 12.15% 5.70% 0.04% 0.03% 0.01% 5.91%
PER =9,27x ; PBV = 0,55x (June 2013) Financial Year: December 31 Public Accountant: Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry (2011); Griselda, Wisnu & Arum (2012)
Indonesian Capital Market Directory 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. Head Office/Factory
Business Company Status
Jl. Daan Mogot Km. 16 Desa Semanan, Cengkareng Banten 11850 Phone (021) 619-0131, 619-0196, 619-0322 Fax (021) 544-1220, 619-0135, 545-2567 Telex 41334 TMS JKT Copper Rod, Wire and Aluminum Rod Manufacturer PMA
Financial Performance: In 2012, the company booked net income at IDR 25.675 billion, while last year booked net income at IDR 27.236 billion. Brief History: Founded in 1977 as a joint venture between Supreme Cable Manufacturing Corporation (SUCACO) of Indonesia and two Japanese companies, Furukawa Electric Co. Ltd. And Toyomenka Kaisha Ltd., the company has a factory on a 3.6 Ha site in Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta with an installed capacity of 51,000 tons per annum. The company began to export its product in 1987. In 1991 the company took over a new plant from PT Dwi Putra Lestari Nusantara at Bekasi. At the end of 1995 the company planned to purchase a machine with a function for recycling the waste of copper cable.
Metal and Allied Products
Summary of Financial Statement (Million Rupiah) 2010 2011 2012
Total Assets Current Assets of which Cash and cash equivalents Trade receivables Inventories Non-Current Assets of which Fixed Assets-Net Other Assets
1,251,208 1,113,093
1,484,150 1,305,242
1,909,952 1,441,341
61,054 743,122 261,068 138,115
66,460 1,006,088 206,870 178,908
114,105 913,429 385,167 468,611
119,478 3,070
120,579 11,180
120,579 11,180
Liabilities Current Liabilities of which Short-term debt Trade payables Accrued expenses Non-Current Liabilities
1,119,789 1,117,787
1,326,314 1,323,254
1,719,711 1,715,555
640,660 462,419 7,754 2,002
827,208 475,735 10,484 3,060
827,208 475,735 10,484 4,156
131,420 111,831
157,836 112,789
190,241 120,277
215,049 (195,461)
216,891 (171,844)
231,290 (161,325)
4,275,538 4,198,064 77,474 49,493 27,981 (23,935) 4,047 3,229
6,276,505 6,165,713 110,792 69,052 41,739 (7,450) 34,290 27,236
29 1,175 n.a 9,000
241 1,399 200 5,900
213 1,582 n.a 6,750
311.72 7.66 n.a n.a
24.43 4.22 82.82 14.29
31.62 4.27 n.a n.a
1.00 8.52 0.89 0.02 0.01 0.00 16.08 3.42 0.26 2.46
0.99 8.40 0.89 0.02 0.01 0.00 29.80 4.23 1.84 17.26
0.84 9.04 0.90 0.02 0.00 0.00 17.11 3.51 1.34 13.50
Shareholders' Equity Paid-up capital Paid-up capital in excess of par value Retained earnings (accumulated loss) Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit (Loss) before Taxes Comprehensive Profit (Loss) Per Share Data (Rp) Earnings (Loss) per Share Equity per Share Dividend per Share Closing Price Financial Ratios PER (x) PBV (x) Dividend Payout (%) Dividend Yield (%) Current Ratio (x) Debt to Equity (x) Leverage Ratio (x) Gross Profit Margin (x) Operating Profit Margin (x) Net Profit Margin (x) Inventory Turnover (x) Total Assets Turnover (x) ROI (%) ROE (%)
6,697,374 6,590,510 106,863 75,140 31,724 6,924 38,647 25,675
PER = 9,49x ; PBV = 0,76x (June 2013) Financial Year: December 31 Public Accountant: Purwantono, Suherman & Surja
Shareholders The Furukawa Electric Co. Ltd., Japan PT SUCACO Tbk Toyota Tsusho Corporation, Japan Elly Soepono Public
378
42.42% 33.81% 10.00% 0.05% 13.72% Indonesian Capital Market Directory 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PT Tira Austenite Tbk. Head Office/Factory
Business Company Status
Metal and Allied Products
Pulo Gadung Industrial Estate Jl. Pulo Ayang R-1 Jakarta 13930 Phone (021) 460-2594 (Hunting) Fax (021) 460-2593 E-mail:
[email protected] Website: http://www.tiraaustenite.com Manufacturer and Distributor of Machinery PMDN
Financial Performance: Net income decreasing to IDR 7.147 billion in 2012, compared to IDR 7.462 billion booked last year. Brief History: PT TIRA AUSTENITE Tbk. was established in April 1974 and commenced its business activities as trading company with a focus as distributor, representative and licensed sole agent for high quality of European specialized products of technical machineries. The company has been widely recognized to represent leading European Enterprises, such as: Industeel of France, ODS of the Netherlands; and EWM, MESSER of Germany. Due to the vast growth, its business area was further expanded from trading to manufacture. In July 1993, PT Tira Austenite Tbk became a public enterprise with its shares were subsequently listed in Jakarta Stock Exchange. Since december 31, 2006, the shareholders are PT Mulia Darma Sarana (42,52%), PT. Widjaja Tunggal Sejahtera (25,09%), PT. Martensite Unggul (25,15 %), PT. Penta Widjaja Investindo (3,67) and the remaining 3,57 % are owned by public. Today, the continued growth of PT Tira Austenite Tbk. has been maintained in 11 branches and 3 representatives throughout the country. With the company’s affiliates, PT Tira Andalan Steel, PT Alpha Austenite, PT. Tanah Sumber Makmur, PT Tekun Asas Sumber Makmur and PT Genta Laras Semesta, the staff are composed over 900 highly motivated managers, sales engineers and skilled technicians that are ready to challenge short and long term global economy.
Summary of Financial Statement (Million Rupiah) 2010 2011 2012
Total Assets Current Assets of which Cash on hand and in banks Trade receivables Inventories Non-Current Assets of which Fixed Assets-Net Deffered Tax Assets Investments Other Assets
217,837 147,587
223,874 152,766
240,324 162,016
19,875 51,845 66,364 70,250
20,355 51,283 75,843 71,108
11,261 55,073 77,188 78,308
63,687 4,015 n.a 1,042
63,687 3,240 n.a 934
72,309 3,101 n.a 1,836
Liabilities Current Liabilities of which Short-term debt Trade payable Taxes payables Accrued expenses Current maturities of long term debts Non-Current Liabilities
122,080 100,345
121,291 104,834
132,643 117,607
62,210 17,284 9,024 4,946
57,076 22,340 8,374 7,509
71,794 22,433 7,591 2,923
4,454 21,736
4,269 16,457
5,655 15,036
95,757 58,800
102,584 58,800
107,681 58,800
9,494 27,463
9,494 34,290
9,494 39,387
268,978 174,447 94,531 77,937 16,593 (7,397) 9,197 5,085
296,927 194,792 102,135 82,782 19,353 (6,101) 13,252 7,462
278,539 181,945 96,594 90,556 6,038 5,687 11,725 7,147
Per Share Data (Rp) Earnings (Loss) per Share Equity per Share Dividend per Share Closing Price
86 1,629 n.a 1,740
127 1,745 17 1,740
122 1,831 48 1,740
Financial Ratios PER (x) PBV (x) Dividend Payout (%) Dividend Yield (%)
20.12 1.07 n.a n.a
13.71 1.00 13.40 0.98
14.31 0.95 39.51 2.76
1.47 1.27 0.56 0.35 0.06 0.02 2.63 1.23 2.33 5.31
1.46 1.18 0.54 0.34 0.07 0.03 2.57 1.33 3.33 7.27
1.38 1.23 0.55 0.35 0.02 0.03 2.36 1.16 2.97 6.64
Shareholders' Equity Paid-up capital Paid-up capital in excess of par value Retained earnings (accumulated loss) Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit (Loss) before Taxes Comprehensive Profit (Loss)
Current Ratio (x) Debt to Equity (x) Leverage Ratio (x) Gross Profit Margin (x) Operating Profit Margin (x) Net Profit Margin (x) Inventory Turnover (x) Total Assets Turnover (x) ROI (%) ROE (%)
Shareholders PT Martensite Unggul PT Widjaja Tunggal Sejahtera PT Penta Widjaja Investindo Cooperative Johny Santoso Public
380
46.41% 46.35% 3.67% 0.03% 0.01% 3.53%
PER = 2993,18x ; PBV = 0,93x (June 2013) Financial Year: December 31 Public Accountant: Tjendradjaja & Handoko Tomo
Indonesian Capital Market Directory 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI