PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA MATERI SISTEM IMUN DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIA 1 SMA NEGERI 1 PRAMBANAN SLEMAN, YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Nining Sugiarti NIM : 111434039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA MATERI SISTEM IMUN DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIA 1 SMA NEGERI 1 PRAMBANAN SLEMAN, YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Nining Sugiarti NIM : 111434039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk: Allah SWT yang selalu memberikan pertolongan dan petunjuk-Nya dalam setiap langkah hidupku Kedua orangtua ku Bapak Mastar dan Ibu Tutiyah, kakak-kakakku (Teh Erliyanti dan Mas Andi, Teh Ana dan Mas Ali, Teh Indah, Teh Ipus, Teh Ima) dan Adek-adekku (Nok Lilis, Aa Aji, Aa Akhmad, Nok Epi, Aa Azis, Dedek Iyos). Tanteku (Aat), Keluarga Om-ku (Amak), Keluarga Wawak Iyak, keluarga Wawak Ono, Keluarga Angnir, Wak Mu dan semua keluarga yang mendukung dan mendoakan ku. Aa Erika Iskandar As Saleh. Almamater tercinta Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
“Kekayaan tidak dilihat dari melimpahnya harta, tetapi dari perasaan berpuas diri” ˜ Nabi Muhammad SAW ˜
“Sesungguhnya Sesudah Kesulitan itu ada Kemudahan” (QS. Al – Insyirah : 6)
“Man Jadda Wajada : Barang Siapa yang Bersungguhsungguh akan Mendapatkannya”.
D-U-I-T (Do’a, Usaha, Ikhtiar, Tawakal)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA MATERI SISTEM IMUN DALAM MENINGATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIA 1 SMA NEGERI 1 PRAMBANAN SLEMAN YOGYAKARTA. Nining Sugiarti Universitas Sanata Dharma 2015 Hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Prambanan pada materi sistem imun masih belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan minat siswa dalam belajar pun kurang. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada materi sistem imun pada siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan dengan menerapkan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS). Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas XI MIA 1 tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 27 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus di mana setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi, hasil tes pada setiap siklus dan kuesioner. Hasil penelitian yang diperoleh pada aspek afektif siswa pada siklus I memiliki kategori tinggi sebesar 44,44%, kategori sedang sebesar 55,56% dan kategori rendah 0%. Sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 88,89% dengan kategori tinggi dan 11,11% kategori sedang. Ketercapaian KKM pada siklus I yaitu 11,11% sedangkan pada siklus II sebesar 77,78%. Peningkatan juga terlihat pada nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 46,05 menjadi 74,76 pada siklus II. Minat siswa di akhir siklus II diperoleh hasil dengan kriteria sedang sebesar 59,26% dan kategori tinggi sebesar 40,74%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman Yogyakarta pada materi sistem imun.
Kata Kunci : Two Stay Two Stray, minat siswa, hasil belajar, sistem imun.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE IMPLEMENTATION OF TWO STAY TWO STRAY (TSTS) LEARNING METHOD ON IMMUNITY SYSTEM TOPIC TO INCREASE STUDENTS’S INTERESTS AND OUTCOMES LEARNING CLASS XI MIA 1 IN SMA NEGERI 1 PRAMBANAN SLEMAN YOGYAKARTA. Nining Sugiarti SANATA DHARMA UNIVERSITY 2015 Outcomes learning student in SMA Negeri 1 Prambanan on immunity system topic were not able to reach minimum completness criteria (MCC) and the interest student was low. Therefore, this research aims to improve the interest and outcomes learning student on immunity system topic in class XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan by using Two Stay Two Stray (TSTS) learning methods. The form of this research is Classroom Action Research (CAR) with the research subject is the students of class XI MIA 1 school year 2014/2015 which consist 27 students. This research is carried out in 2 cycles, where each cycles has consist of planning, acting, observing and reflecting. Data collection was carried out by using a sheet of observations, test achievement at each cycles and the questionnaire. The research of result that obtained on affective aspects students on first cycle has a high category is 44,44%, the middle category is 55,56% and the low category is 0%. Whereas on the second cycle was increase become 88,89% with the high category and 11,11% is the middle category. The achievement of MCC on the first cycle is 11,11% whereas on the second cycle is 77,78%. The increase was also seen in the average value of students on the first cycle is 46,05 become 74,76 on the second cycle. The interest students in the last second cycle was obtainable result with the middle category is 59,26% and the high category is 40,74%. Based on the result, this research showed that the implementation Two Stay Two Stray (TSTS) learning method can improve the interest and outcomes learning students class XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman Yogyakarta on the immunity system topic.
Word Keys : Two Stay Two Stray, Interest Student, Outcomes Learning, Immunity System.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat serta rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) pada Materi Sistem Imun dalam Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman Yogyakarta” dengan baik.
Skripsi ini dapat tersusun atas bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan FKIP dan Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis. 3. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi yang telah memberikan motivasi dan dorongan kepada penulis selama penulis menempuh studi di Universitas Sanata Dharma. 4. Ibu Maslichah Asy’ari M.Pd. selaku dosen pemimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan dan arahan dengan sabar dan teliti kepada penulis selama penyusunan dan penyelesaian skripsi.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Segenap dosen program studi Pendidikan Biologi yang dengan tulus dan segenap hati membagikan ilmu kepada penulis. 6. Para karyawan dan staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma. 7. Bapak, Ibu, kakak-kakakku, adik-adikku, tante, om dan seluruh keluarga besar penulis yang selalu memberikan dukungan, dorongan dan tak lupa do’a yang selalu mengiringi langkahku. 8. Aa Erika Iskandar As saleh yang telah memberikan dorongan, dukungan, semangat dan kasih sayang. 9. Bapak Drs. Mawardi Hadisuyitno selaku Kepala SMA Negeri 1 Prambanan Sleman Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian. 10. Bapak Rochmat Yuwono, S.Pd. selaku guru pembimbing di sekolah yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di kelas beliau. 11. Siswa-siswi kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman yogyakarta atas kerjasama dan partisipasi dalam penelitian yang telah dilakukan. 12. Rekan observer : Fenti A, Fenti D, Lia W yang telah membantu keberhasilan pelaksanaan penelitian. 13. Teman-teman kos Mushola Al-Hidayah: Mbak Ani, Mbak Wulan, Mbak Chint, Mbak Wahyu dan Niken yang telah menyemangati, menemani, mendukung penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma. 14. Sahabat-sahabat penulis : Fenti A, Galuh, Ela, Helen, Ria, Lia A, Ricca, Reni, Dyah yang selalu memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis baik selama perkuliahan maupun penyelesaian skripsi.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv MOTTO .......................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 8 C. Batasan Masalah................................................................................... 8 D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 9 E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 11 A. Belajar .................................................................................................. 11 1. Pengertian Belajar............................................................................ 11 2. Unsur Belajar ................................................................................... 12 3. Ciri-Ciri Perilaku Belajar................................................................. 15 4. Jenis Belajar ..................................................................................... 16 5. Ketuntasan Belajar ........................................................................... 18 6. Hasil Belajar .................................................................................... 21 7. Indikator Hasil Belajar..................................................................... 26 B. Minat .................................................................................................... 28
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Pengertian Minat ............................................................................. 28 2. Macam-Macam Minat ..................................................................... 29 3. Indikator Minat ................................................................................ 30 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat ...................................... 31 C. Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS)............................. 33 1. Pengertian Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) ...... 33 2. Tahapan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) ......... 34 3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS)..................................................................................... 36 D. Materi Sistem Imun .............................................................................. 37 E. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 38 F. Kerangka Berpikir ................................................................................ 40 G. Hipotesa Tindakan ............................................................................... 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 44 A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 44 B. Setting Penelitian ................................................................................. 45 1. Obyek Penelitian ............................................................................. 45 2. Subyek Penelitian ............................................................................ 45 3. Tempat Penelitian ............................................................................ 45 4. Waktu Penelitian ............................................................................. 45 C. Rancangan Penelitian ........................................................................... 45 1. Pra Tindakan .................................................................................... 46 2. Siklus I ............................................................................................. 47 3. Siklus II ........................................................................................... 50 D. Instrumen Penelitian............................................................................. 52 1. Instrumen Pembelajaran .................................................................. 53 2. Instrumen Pengumpulan Data ......................................................... 54 E. Validitas Instrumen .............................................................................. 59 F. Teknik Analisa Data ............................................................................. 61 1. Analisis Kognitif (Tes) .................................................................... 61 2. Analisis Afektif ............................................................................... 63
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Analisis Minat (Non Tes) ................................................................ 64 G. Indikator Keberhasilan Penelitian ........................................................ 65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 66 A. Deskripsi Penelitian ............................................................................. 66 1. Deskripsi Siklus I ............................................................................ 66 2. Deskripsi Siklus II ........................................................................... 76 B. Hasil Penelitian .................................................................................... 81 1. Analisa Peningkatan Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif .............. 81 2. Analisa Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif ..................................... 83 3. Analisa Minat Siswa terhadap Pembelajaran .................................. 84 C. Pembahasan .......................................................................................... 85 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif ........................... 85 2. Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif .................................................. 89 3. Minat Siswa terhadap Pembelajaran................................................ 91 4. Faktor-Faktor Pendukung Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) .................................................................................... 92 5. Kendala-Kendala dalam Penerapan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) .................................................................... 93 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 95 A. Kesimpulan .......................................................................................... 95 B. Saran ..................................................................................................... 96 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 98 LAMPIRAN .................................................................................................... 101
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
: Penentuan Nilai KKM................................................................ 20
Tabel 3.1
: Kisi-Kisi Lembar Kuesioner ...................................................... 58
Tabel 3.2
: Kriteria Hasil Prosentase Skor Observasi Aspek Afektif Siswa .......................................................................................... 64
Tabel 3.3
: Panduan Penskoran Kuesioner/Angket ...................................... 64
Tabel 3.4
: Kategori Minat Siswa ................................................................ 65
Tabel 3.5
: Indikator Keberhasilan Siswa .................................................... 65
Tabel 4.1
: Hasil Analisa Data Pretes Siswa ............................................... 81
Tabel 4.2
: Hasil Analisa Data Posttes Siswa Siklus I ................................. 82
Tabel 4.3
: Hasil Analisa Data Posttes Siswa Siklus II................................ 83
Tabel 4.4
: Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif Siswa Siklus I .................... 84
Tabel 4.5
: Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif Siswa Siklus II ................... 84
Tabel 4.6
: Hasil Analisa Minat Siswa ......................................................... 85
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
: Bagan Kerangka Berpikir ................................................................. 42
Gambar 3.1
: Bagan Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kurt Lewin .................. 44
Gambar 4.1
: Siswa Mengerjakan Soal Pretest ...................................................... 68
Gambar 4.2
: Para siswa sedang Mengerjakan LKS 1 dan Mencari Informasi dari Referensi yang Ada ................................................................... 69
Gambar 4.3
: Siswa Menerapkan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) .............................................................................................. 70
Gambar 4.4
: Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Di Depan Kelas ................ 71
Gambar 4.5
: Siswa Mengerjakan Soal Posttes 1 .................................................. 73
Gambar 4.6
: Siswa Mengerjakan Lembar Kerja ................................................... 78
Gambar 4.7
: Siswa sedang Bertamu ke Kelompok Lain ...................................... 79
Gambar 4.8
: Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusinya .................................... 79
Gambar 4.9
: Siswa Mengerjakan Soal Posttes 2 .................................................. 80
Gambar 4.10 : Grafik Peningkatan Nilai Posttes 1 dan Posttes 2............................ 86 Gambar 4.11 : Grafik Hasil Observasi Aspek Afektif Siklus I dan Siklus II .......... 90 Gambar 4.12 : Grafik Minat Siswa .......................................................................... 91
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16 Lampiran 17 Lampiran 18 Lampiran 19 Lampiran 20 Lampiran 21 Lampiran 22 Lampiran 23 Lampiran 24 Lampiran 25 Lampiran 26 Lampiran 27 Lampiran 28 Lampiran 29 Lampiran 30 Lampiran 31 Lampiran 32
: Silabus .................................................................................... : RPP Siklus I ........................................................................... : LKS 1 ..................................................................................... : Kunci Jawab LKS 1 ............................................................... : LKS 2 ..................................................................................... : Kunci Jawab LKS 2 ............................................................... : RPP Siklus II .......................................................................... : LKS 3 ..................................................................................... : Kunci Jawab LKS 3 ............................................................... : LKS 4 ..................................................................................... : Kunci Jawab LKS 4 ............................................................... : Kisi-Kisi Soal Pretes .............................................................. : Soal Pretes.............................................................................. : Kunci Jawab Soal Pretes ........................................................ : Panduan Penskoran Soal Pretes ............................................. : Kisi-Kisi Soal Posttes 1 ......................................................... : Soal Posttes 1 ......................................................................... : Kunci Jawab Soal Posttes 1 ................................................... : Panduan Penskoran Soal Posttes 1 ......................................... : Kisi-Kisi Soal Posttes 2 ......................................................... : Soal Posttes 2 ......................................................................... : Kunci Jawab Soal Posttes 2 ................................................... : Panduan Penskoran Soal Posttes 2 ......................................... : Kisi-Kisi Kuesioner ................................................................ : Kuesioner ............................................................................... : Lembar Observasi Siklus I ..................................................... : Lembar Observasi Siklus II .................................................... : Hasil Analisa Aspek Kognitif Siswa ...................................... : Hasil Analisa Aspek Afektif Siswa Siklus I ......................... : Hasil Analisa Aspek Afektif Siswa Siklus II ......................... : Data Hasil Pengolahan Kuesioner Di Akhir Siklus ............... : Contoh Pekerjaan Pretes Siswa yang Mendapat Nilai Tinggi ..................................................................................... Lampiran 33 : Contoh Pekerjaan Pretes Siswa yang Mendapat Nilai Rendah ................................................................................... Lampiran 34 : Contoh Pekerjaan Posttes 1 Siswa yang Mendapat Nilai Tinggi ..................................................................................... Lampiran 35 : Contoh Pekerjaan Posttes 1 Siswa yang Mendapat Nilai Rendah ................................................................................... xviii
102 107 117 120 124 127 130 139 142 145 148 150 153 157 159 161 163 168 170 172 174 179 181 183 184 186 188 190 191 194 197 199 203 207 211
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 36 : Contoh Pekerjaan Posttes 2 Siswa yang Mendapat Nilai Tinggi ..................................................................................... Lampiran 37 : Contoh Pekerjaan Posttes 2 Siswa yang Mendapat Nilai Rendah ................................................................................... Lampiran 38 : Contoh Pekerjaan Lembar Kerja Siswa 1(LKS 1) ................. Lampiran 39 : Contoh Pekerjaan Lembar Kerja Siswa 2(LKS 2) ................. Lampiran 40 : Contoh Pekerjaan Lembar Kerja Siswa 3(LKS 3) ................. Lampiran 41 : Contoh Pekerjaan Lembar Kerja Siswa 4(LKS 4) ................. Lampiran 42 : Contoh Pekerjaan Kuesioner Siswa ....................................... Lampiran 43 : Contoh Hasil Observasi Siswa Siklus I .................................. Lampiran 44 : Contoh Hasil Observasi Siswa Siklus II ................................ Lampiran 45 : Surat Ijin Penelitian ................................................................ Lampiran 46 : Surat Keterangan Penyelesaian Penelitian .............................
xix
215 219 223 227 230 233 237 239 241 243 244
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan, seseorang dapat dipandang terhormat, memiliki karir yang baik dan menjalankan norma-norma yang ada dan sesuai di masyarakat. Pendidikan dapat diajarkan sejak seseorang tersebut berada di dalam kandungan. Pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi merupakan bagian dari pendidikan formal. Sedangkan pendidikan yang terjadi di keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar merupakan pendidikan informal. Dunia pendidikan saat ini sudah berkembang pesat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat didukung juga oleh perkembangan pendidikan yang berkualitas dan bermutu. Terwujudnya pendidikan yang bermutu membutuhkan upaya yang terus menerus untuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya peningkatan kualitas pendidikan memerlukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran karena muara dari berbagai program pendidikan adalah terlaksananya program pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, upaya meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan tercapai tanpa adanya peningkatan kualitas pembelajaran (Uno dan Koni, 2012).
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Peningkatan kualitas pembelajaran sangat berpengaruh pada aspekaspek yang dapat menunjang keberhasilan pendidikan. Aspek-aspek tersebut diantaranya kurikulum, sarana dan prasarana, guru, siswa, serta metode pembelajaran yang digunakan. Keberhasilan pendidikan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dapat dilakukan dengan cara melakukan perubahan antara lain dalam hal memperbaiki kondisi lingkungan belajar, perubahan metode mengajar, maupun menggunakan media pembelajaran yang menarik minat siswa dalam belajar di kelas. Keberhasilan guru dalam mengajar tidak hanya tercermin dalam aspek kognitif atau kemampuan dalam berpikir saja, namun ada aspek sikap atau afektif maupun psikomotor juga harus dikembangkan siswa dalam proses pembelajaran tersebut. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UndangUndang No. 20 tahun 2003 pasal 3 menyebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab”. Serta lebih lanjut mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Biologi merupakan salah satu cabang sains yang ada dalam dunia pendidikan. Namun kebanyakan siswa menganggap mata pelajaran Biologi hanya teori saja. Hal ini menimbulkan berkurangnya minat terhadap mata pelajaran tersebut. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu guru Biologi di SMA Negeri 1 Prambanan Sleman Yogyakarta yaitu bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran Biologi kelas XI MIA yaitu 75 atau dalam penilaian yang sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu 3,00. Di kelas XI MIA 1 terdapat sebanyak 64,52% siswa tidak mencapai KKM 75 pada materi sistem imun. Selain itu, minat belajar siswa pada materi sistem imun pun kurang. Berdasarkan hasil observasi di kelas XI MIA 1 terdapat beberapa siswa yang masih mengobrol dan bermain-main saat guru sedang menerangkan. Minat yang kurang ini dapat menyebabkan hasil belajar yang kurang pula. Minat yang kurang ini disebabkan karena pembelajaran yang dilakukan guru masih menggunakan metode ceramah dan materi tentang sistem imun merupakan materi yang terletak diakhir bab pada semester genap di kelas XI MIA sehingga waktu yang tertinggal hanya cukup untuk memberikan materi saja. Sehingga guru dalam melakukan evaluasi terkait materi sistem imun memberikan ulangan diakhir semester (evaluasi akhir). Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas yaitu dengan cara memilih metode yang tepat sesuai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
dengan materi dan kondisi siswa tersebut. Seorang guru yang menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan dengan kondisi siswa yang tepat, maka respon yang diberikan siswa dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Hal ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Sebaliknya jika guru memberikan metode yang kurang tepat, maka respon siswa terhadap pembelajaran kurang dan bahkan mengalami penurunan hasil belajar. Untuk itu guru diharapkan dapat mengolah kelas dengan baik menggunakan metode pembelajaran yang dapat menarik siswa sehingga proses belajar dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang telah dirancang dalam rancangan pembelajaran. Setiap guru dalam melakukan proses mengajar menggunakan metode yang berbeda-beda. Bahkan guru yang mengampu mata pelajaran yang sama namun mengajar di kelas yang berbeda bisa menggunakan metode yang berbeda. Hal ini karena menyesuaikan materi dan kondisi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar. Metode yang digunakanpun harus sesuai dengan materi yang diajarkan agar dapat berjalan dengan baik. Metode pembelajaran atau strategi pembelajaran merupakan salah satu komponen utama di dalam kurikulum. Selain itu komponen lain dalam kurikulum yang dapat menunjang proses pembelajaran yaitu tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, organisasi kurikulum dan evaluasi pembelajaran. Antara komponen kurikulum yang satu dengan komponen kurikulum yang lain saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Beberapa pemahaman mengenai kurikulum menurut para pakar pendidikan yaitu (1) kurikulum dipandang sebagai suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu sekolah yang harus dilaksanakan dari tahun ke tahun. (2) kurikulum dilukiskan sebagai bahan tertulis untuk digunakan para guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. (3) kurikulum merupakan suatu usaha untuk menyampaikan asasasas dan ciri-ciri yang penting dari suatu rencana dalam bentuk yang sedemikian rupa, sehingga dapat dilaksanakan guru di sekolah. (4) kurikulum diartikan sebagai tujuan pengajaran, pengalaman-pengalaman belajar, alatalat pelajaran dan cara-cara penilaian yang direncanakan dan digunakan dalam pendidikan. (5) kurikulum dipandang sebagai program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Dari pemahaman di atas, dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu (1) kurikulum sebagai suatu rencana atau bahan tertulis yang dapat dijadikan pedoman bagi para guru di sekolah. (2) kurikulum sebagai program yang direncanakan dan dilaksanakan dalam situasi yang nyata di kelas (Siregar dan Nara, 2010). Kurikulum yang digunakan di SMA Negeri 1 Prambanan Sleman Yogyakarta tetap menggunakan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 sering disebut juga dengan kurikulum berbasis karakter. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pada pemahaman, skill dan pendidikan karakter di mana siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi (student center) serta memiliki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
sopan santun dan sikap disiplin yang tinggi (Erick, 2014 dalam http://www.gubuginformasi.com/2014/04/apa-itu-kurikulum-2013.html). Kurikulum 2013 mempunyai tujuan agar siswa memiliki kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan yang lebih baik serta lebih kreatif, inovatif dan kritis dalam memecahkan masalah yang ada sesuai dengan apa yang telah dipelajari di sekolah dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kurikulum 2013 menuntut siswa-siswi aktif dalam proses belajar di kelas (student center) sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dalam proses belajar mengajar dan tetap pada tugas guru yaitu membimbing siswasiswinya dalam proses tersebut. Sehingga proses belajar dapat berjalan dengan baik yakni guru menjalankan tugasnya dan siswa mendapatkan haknya dalam belajar. Dalam proses belajar mengajar terkadang ada juga siswa yang kurang paham dengan penjelasan yang diberikan oleh guru, namun siswa lebih paham dengan penjelasan yang diberikan teman sejawatnya. Sehingga dibutuhkan metode pembelajaran yang menarik minat siswa dan dalam proses belajar mengajar tersebut ada suatu kegiatan yang mengaktifkan siswa-siswinya. Untuk mengatasi hal tersebut di atas, peneliti menggunakan metode pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam proses belajar dan meningkatkan minat serta hasil belajar siswa khususnya pada materi sistem imun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray / TSTS). Dengan metode ini siswa tidak hanya belajar dan menerima dari apa yang telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
disajikan oleh guru dalam proses belajar mengajar, melainkan siswa bisa juga belajar dari siswa lainnya dan sekaligus mempunyai kesempatan untuk mengajarkan kepada siswa yang belum paham bahkan kepada kelompok lainnya. Sehingga akan lebih banyak lagi ilmu yang siswa informasikan ke siswa lainnya. Metode Two Stay Two Stray (TSTS) lebih berorientasi kepada keaktifan, kemampuan berbicara atau bertanya siswa dapat ditingkatkan dan siswa lebih berani dalam mengungkapkan pendapatnya. Dilihat dari kodisi siswa selama observasi di kelas XI MIA 1, saat kegiatan berdiskusi kelompok dapat berjalan dengan baik. Namun hanya siswa-siswi tertentu yang aktif dan mengemukakan pendapatnya ketika presentasi maupun saat guru memberikan pertanyaan. Oleh karena itu, dengan metode pebelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) kemampuan siswa dalam berbicara atau bertanya dan mengemukakan pendapat dapat ditingkatkan. Dengan
demikian
diasumsikan
bahwa
penerapan
metode
pembelajaran Two Stay Two Stray mampu membuat suasana belajar di kelas menjadi lebih aktif, partisipatif dan menyenangkan. Hal ini dikarenakan siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan siswa lainnya dalam membahas materi pelajaran khususnya sistem imun. Sehingga diharapkan siswa akan memperoleh pemahaman pelajaran yang luas dalam berdiskusi dengan teman sejawatnya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan judul penelitian yaitu “PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TWO
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
STAY TWO STRAY (TSTS) PADA MATERI SISTEM IMUN DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIA 1 SMA NEGERI 1 PRAMBANAN SLEMAN, YOGYAKARTA”.
B. Rumusan Masalah Sesuai dengan uraian latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah penerapan metode Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan minat belajar siswa pada materi sistem imun di kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman, Yogyakarta? 2. Apakah penerapan metode Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem imun di kelas XI MIA 1 SMA Negeri1 Prambanan Sleman, Yogyakarta?
C. Batasan Masalah Agar pengkajian masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka diperlukan adanya batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Materi pokok yang akan digunakan dalam penelitian yaitu materi sistem imun dengan kompetensi dasar 3.14 mengaplikasikan pemahaman tentang prinsip–prinsip sistem imun untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan kekebalan yang dimilikinya melalui program imunisasi sehingga dapat terjaga proses fisiologi di dalam tubuh. Serta kompetensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
dasar 4.16 menyajikan data jenis-jenis imunisasi (aktif dan pasif) dan jenis penyakit yang dikendalikannya. 2. Parameter keberhasilan yang diukur dalam penelitian ini adalah minat dan hasil belajar. Hasil belajar yang akan diukur meliputi aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif diukur berdasarkan hasil post-test yang diberikan setiap akhir siklus pembelajaran sedangkan aspek afektif diukur berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan minat belajar siswa diukur dengan kuesioner atau angket yang dibagikan pada akhir siklus II. 3.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2014/2015, di kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman, Yogyakarta.
D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah 1.
Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa pada materi sistem imun di kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman, Yogyakarta melalui penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS).
2.
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi sistem imun di kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman, Yogyakarta melalui penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti a. Sebagai pengembangan pengetahuan tentang penelitian dalam pembelajaran Biologi. b. Peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah. c. Penelitian ini bermanfaat untuk menyelesaikan tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. 2. Bagi Guru a. Sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
menentukan
metode
pembelajaran dengan tujuan agar dapat meningkatkan proses pembelajaran khususnya mata pelajaran Biologi. b. Sebagai bahan masukan untuk guru dalam pemilihan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam proses belajar mengajar. 3. Bagi Siswa a. Sebagai wahana baru dalam proses meningkatkan minat dan hasil belajar dalam pembelajaran Biologi. b. Siswa dapat memahami pembelajaran Biologi dengan lebih baik. 4. Bagi Sekolah a. Sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah pada umumnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, hal ini berarti keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan proses belajar siswa di sekolah dan lingkungan sekitarnya (Jihad dan Haris, 2008). Pengertian belajar oleh Syah (2008) belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Belajar adalah suatu proses dan aktivitas yang selalu dilakukan dan dialami manusia sejak manusia di dalam kandungan, buaian, tumbuh berkembang dari anak-anak, remaja sehingga menjadi dewasa, sampai ke liang lahat, sesuai dengan prinsip pembelajaran sepanjang hayat (Suyono dan Hariyanto, 2011). Lebih lanjut Suyono dan Hariyanto mengatakan belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian. Siregar dan Nara (2010) menyatakan bahwa belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang di dalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut adalah : a. Bertambahnya jumlah pengetahuan b. Adanya kemampuan mengingat dan memproduksi c. Ada penerapan pengetahuan d. Menyimpulkan makna e. Menafsirkan dan mengkaitkannya dengan realitas, dan f. Adanya perubahan sebagai pribadi (Siregar dan Nara, 2010). Dalam berbagai definisi di atas, ditekankan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku akibat pengalaman, yang relatif menetap, menuju kebaikan, perubahan positif-kualitatif. Perubahan tingkah laku yang menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) maupun perubahan nilai dan sikap (afektif). Konsep belajar ini menekankan bahwa belajar tidak hanya dari segi teknis, tetapi juga tentang nilai juga norma. 2. Unsur Belajar Unsur-unsur belajar adalah faktor-faktor yang menjadi indikator keberlangsungan proses belajar. Menurut Cronbach sebagai penganut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
aliran behaviorisme dalam Suyono dan Hariyanto (2011) menyatakan terdapat tujuh unsur utama dalam proses belajar yang meliputi: a. Tujuan. Belajar dimulai karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini muncul karena adanya sesuatu kebutuhan. Perbuatan belajar atau pengalaman belajar akan efektif bila diarahkan kepada tujuan yang jelas dan bermakna bagi individu. b. Kesiapan. Agar mampu melaksanakan perbuatan belajar dengan baik, anak perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik, psikis maupun kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu yang terkait dengan pengalaman belajar. c. Situasi. Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar. Adapun yang dimaksud dengan situasi belajar ini adalah tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, guru, kepala sekolah, pegawai administrasi, dan seluruh warga sekolah yang lain. d. Interpretasi. Di sini anak melakukan interpretasi yaitu melihat hubungan diantara komponen-komponen situasi belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian tujuan. e. Respon. Berlandaskan hasil interpretasi tentang kemungkinan dalam mencapai tujuan belajar, maka anak membuat respon. Respon ini dapat berupa usaha yang terencana dan sistematis, baik juga berupa usaha coba-coba (trial and error).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
f. Konsekuensi. Berupa hasil, dapat hasil positif (keberhasilan) maupun hasil negatif (kegagalan) sebagai konsekuensi respon yang dipilih siswa. g. Reaksi terhadap kegagalan. Kegagalan dapat menurunkan semangat, motivasi, memperkecil usaha-usaha belajar selanjutnya. Namun, dapat juga membangkitkan siswa karena dia mau belajar dari kegagalannya. Dari berbagai unsur utama dalam belajar menurut Cronbach, yang menjadi fokus penelitian ini yaitu siswa, guru dan metode. Sementara itu, para konstruktivis memaknai unsur-unsur belajar sebagai berikut: a. Tujuan Belajar. Tujuan belajar yaitu membentuk makna. Makna diciptakan para pembelajar dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. Konstruksi makna dipengaruhi oleh pengertian terdahulu yang telah dimiliki siswa. b. Proses Belajar adalah proses konstruksi makna yang berlangsung terus menerus, setiap kali berhadapan dengan fenomena atau pengalaman baru diadakan rekonstruksi, baik secara kuat atau lemah. Proses belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta melainkan lebih sebagai pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil perkembangan, melainkan perkembangan itu sendiri. c. Hasil Belajar dipengaruhi oleh pengalaman belajar sebagai hasil interaksi dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung kepada apa yang telah diketahui pembelajar:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
konsep-konsep, tujuan, dan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari. 3. Ciri-Ciri Perilaku Belajar Siregar dan Nara (2010) mengatakan bahwa seseorang dikatakan telah belajar kalau sudah terdapat perubahan tingkah laku dalam dirinya. Sehingga menyimpulkan ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut : a. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku tersebut bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) maupun nilai dan sikap (afektif). b. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja, melainkan menetap atau dapat disimpan. c. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan. d. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obatobatan. Adapun ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar yang penting menurut Syah (2008) adalah: a. Perubahan intensional dalam arti bukan pengalaman atau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan. b. Perubahan positif dan aktif dalam arti baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
sendirinya seperti karena proses kematangan, tetapi karena usaha siswa itu sendiri. c. Perubahan efektif dan fungsional dalam arti perubahan tersebut membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu bagi siswa. Perubahan proses belajar fungsional dalam arti bahwa ia relatif menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan perubahan tersebut dapat diproduksi dan dimanfaatkan. 4. Jenis Belajar Manusia memiliki beragam potensi, karakter dan kebutuhan dalam belajar. Karena itu banyak tipe-tipe belajar yang dilakukan oleh manusia. Gagne dalam Siregar dan Nara (2010) mencatat ada delapan tipe belajar yaitu sebagai berikut: a. Belajar isyarat (signal learning). Menurut Gagne, ternyata tidak semua reaksi spontan manusia terhadap stimulus sebenarnya tidak menimbulkan respon. Dalam konteks inilah signal learning terjadi. b. Belajar stimulus respon. Belajar tipe ini memberikan respon yang tepat terhadap stimulus yang diberikan. Reaksi yang tepat diberikan penguatan (reinforcement) sehingga terbentuk perilaku tertentu (shaping). c. Belajar merantaikan (chaining). Tipe belajar chaining merupakan cara belajar dengan membuat gerakan-gerakan motorik, sehingga akhirnya membentuk rangkaian gerakan dalam urutan tertentu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
d. Belajar asosiasi verbal (verbal association). Tipe belajar verbal association merupakan belajar menghubungkan suatu kata dengan suatu objek yang berupa benda, orang atau kejadian dan merangkaikan sejumlah kata dalam urutan yang tepat. e. Belajar membedakan (discrimination). Tipe belajar discrimination memberikan
reaksi
yang
berbeda-beda
pada
stimulus
yang
mempunyai kesamaan. f. Belajar konsep (concept learning). Belajar mengklasifikasikan stimulus atau menempatkan objek-objek dalam kelompok tertentu yang membentuk suatu konsep. (Konsep: satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang memiliki kesamaan ciri). g. Belajar dalil (rule learning). Tipe belajar rule learning merupakan tipe belajar untuk menghasilkan aturan atau kaidah yang terdiri dari penggabungan beberapa konsep. Hubungan antara konsep biasanya dituangkan dalam bentuk kalimat. h. Belajar memecahkan masalah (problem solving). Tipe belajar problem solving merupakan tipe belajar yang menggabungkan beberapa kaidah untuk memecahkan masalah, sehingga terbentuk kaidah yang lebih tinggi (higher order rule). Jenis belajar yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah jenis belajar yang aktif, menyenangkan dan partisipatif. Dalam penelitian ini siswa dituntut untuk lebih kritis dalam menyerap materi maupun dalam melaksanakan metode pembelajaran TSTS yaitu bertamu. Dengan adanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
kegiatan bertamu siswa dapat mengembangkan stimulus-respon. Pada saat kegiatan bertamu, siswa yang bertugas sebagai tuan rumah menstimulus dengan jawaban-jawaban yang akan diberikan kepada tamu. Sedangkan siswa yang bertugas sebagai tamu dapat merespon jawaban yang diberikan dari tuan rumah. Sehingga diharapkan dapat memecahkan masalah terkait jawaban-jawaban tersebut. 5. Ketuntasan Belajar Pembelajaran tuntas (mastery learning) dalam proses pembelajaran berbasis kompetensi adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran tertentu. Ketuntasan belajar siswa dalam belajar Biologi yang ideal adalah bahwa seluruh siswa (100%) di sebuah kelas telah dapat menguasai seluruh tujuan pembelajaran-pembelajaran khusus (100%) yang telah ditetapkan oleh gurunya. Namun demikian karena syarat ketentuan belajar siswa dalam Biologi yang ideal seperti itu sulit untuk dicapai, maka di dalam buku pedoman kegiatan belajar mengajar kurikulum 1994 tentang ketuntasan siswa dalam belajar Biologi ditetapkan dua hal berikut (1) Secara individual, seorang siswa dikatakan telah tuntas mempelajari sebuah pokok bahasan, apabila siswa tersebut telah dapat menguasai paling sedikit 65% dari seluruh TPK (Tujuan Pembelajaran Khusus) yang telah ditetapkan oleh seorang guru pada sebuah pokok bahasan; (2) Secara kelompok (kelas) telah dikatakan tuntas dalam mempelajari sebuah pokok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
bahasan, apabila paling sedikit 85% siswa di kelas itu telah menguasai paling sedikit 65% dari seluruh TPK (Tujuan Pembelajaran Khusus) yang telah ditetapkan oleh guru (Wahyudin dalam Damayanti, 2008). Sedangkan ketuntasan belajar menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yaitu ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar yaitu 75%. Satuan pendidikan harus
menentukan
kriteria
ketuntasan
minimal
dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan
sumber
daya
pendukung
dalam
penyelenggaraan
pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal (Sungkowo dalam Damayanti, 2008). Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal adalah tingkat kompleksitas, kemampuan daya dukung dan tingkat kemampuan (intake) peserta didik. Penetapan nilai KKM dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran. Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Tabel 2.1 Penentuan Nilai KKM Aspek yang dinilai
Kriteria dan Skala Penilaian
Kompleksitas
Tinggi, <65
Sedang, 65-79
Rendah, 80-100
Daya Dukung
Tinggi, 80-100
Sedang, 65-79
Rendah, <65
Intake Siswa
Tinggi, 80-100
Sedang, 65-79
Rendah, <65
Berdasarkan tabel 2.1 penentuan nilai KKM dapat ditentukan dengan mempertimbangkan tiga aspek diantaranya kompleksitas, daya dukung dan intake siswa. Berikut penjelasan mengenai ketiga aspek: 1. Kompleksitas. Semakin tinggi tingkat kompleksitas maka semakin kecil untuk skor penentuan nilai KKM. Hal ini karena kompleksitas merupakan tingkat kesulitan materi pada setiap indikator, kompetensi dasar maupun standar kompetensi. 2. Daya dukung. Semakin tinggi daya dukung maka semakin tinggi untuk skor penentuan nilai KKM. Daya dukung merupakan faktor penunjang kegiatan belajar siswa yang meliputi sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah, ketersediaan tenaga kerja, biaya operasional pendidikan dan manajemen sekolah. 3. Intake siswa. Penentuan nilai KKM yang ditentukan dengan intake siswa yaitu didasarkan pada kemampuan siswa. Intake bisa didasarkan pada hasil penerimaan siswa baru dan nilai yang dicapai siswa pada kelas sebelumnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
6. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya (Juliah dalam Jihad dan Haris, 2008). Menurut Hamalik (2013) hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikapsikap, apresiasi, abilitas dan keterampilan. Dari kedua pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Menurut Susanto (2013) hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam Susanto (2013) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Belajar bukan merupakan kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan dan kemampuan, daya reaksi, daya penerimaan, dan aspek lain yang ada pada individu tersebut (Sudjana, 2012). Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor internal dari siswa itu sendiri. Hal ini diperkuat oleh Nasution (2006) mengemukakan hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi antara guru dan siswa sebagai makna utama yang memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pengajaran yang efektif. Kedudukan siswa dalam proses belajar mengajar adalah sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek dalam pengajaran sehingga proses belajar mengajar adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami apa yang diajarkan oleh guru dan diiringi dengan perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi. Hasil belajar siswa biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai, di mana nilai tersebut diperoleh dari penampilan siswa sehari-hari ketika belajar. Hasil belajar diukur dengan berbagai cara, misalnya proses bekerja, hasil karya, penampilan, rekaman dan tes. b. Jenis Hasil Belajar Secara garis besar hasil belajar terdiri atas tiga hal, yaitu hasil belajar aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. 1) Aspek Kognitif Aspek kognitif berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu mengingat, mengerti, memakai, menganalisis, menilai dan mencipta (Siregar dan Nara, 2010). 2) Aspek Afektif Menurut taksonomi Krathwol dalam Mardapi (2008), aspek afektif berkaitan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari lima aspek, yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai. 3) Aspek Psikomotor Melalui bidang belajar psikomotorik anak memperoleh keterampilan-keterampilan yang melibatkan otot-otot, urat serta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
persendian tubuh (motorik) dan alat-alat indera seperti mata dan telinga. Dalam penelitian ini terdapat batasan mengenai hasil belajar. Hasil belajar dalam penelitian ini mencakup 2 aspek yaitu hasil belajar aspek kognitif dan aspek afektif. c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Wasliman dalam Susanto (2013) hasil belajar yang dicapai oleh siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Secara perinci, uraian mengenai faktor internal dan faktor eksternal sebagai berikut: 1) Faktor Internal Merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri siswa, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. 2) Faktor Eksternal Faktor yang berasal dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik. Faktor eksternal salah satunya adalah sekolah. Hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah meliputi kondisi kelas saat belajar, sarana dan prasarana (ruang kelas yang kondusif, viewer, papan tulis, spidol, wifi, dll), metode yang digunakan dan waktu sekolah. Kondisi kelas saat belajar seperti membuat kegaduhan saat guru menerangkan, memperhatikan saat guru menerangkan. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah dalam menunjang kegiatan belajar siswa seperti ruang belajar yang kondusif, viewer, papan tulis, spidol, wifi dll. Sedangkan metode yang digunakan guru dalam proses belajar yaitu dapat membuat suasana belajar yang menyenangkan, membuat siswa aktif sehingga terjadi interaksi antara guru dan siswa maupun siswa dan siswa. Selain itu waktu sekolah merupakan waktu terjadinya proses belajar berlangsung. Pagi hari pukul 07.00 semangat siswa dalam belajar lebih tinggi dari pada siang hari yaitu setelah jam istirahat pertama maupun kedua biasanya menurun. Selanjutnya, dikemukakan oleh Wasliman dalam Susanto (2013) bahwa sekolah merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan hasil belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan belajar siswa dan kualitas pengajaran di sekolah, maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Fokus dalam penelitian ini yakni faktor internal dan faktor eksternal yakni sekolah terutama pada metode mengajar. 7. Indikator Hasil Belajar Menurut Sudjana dalam Jihad dan Haris (2008) mengemukakan bahwa terdapat dua kriteria yang menjadi keberhasilan pengajar yang bersifat umum. Dua kriteria tersebut yaitu: a. Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya. Kriteria dari sudut prosesnya menekankan kepada pengajaran sebagai suatu proses yang merupakan interaksi dinamis sehingga siswa sebagai subyek mampu mengembangkan potensinya melalui belajar sendiri. Untuk mengukur keberhasilan pengajaran dari sudut prosesnya dapat dikaji melalui beberapa persoalan di bawah ini: 1) Apakah pengajaran direncanakan dan dipersiapkan terlebih dahulu oleh guru dengan melibatkan siswa secara sistematik? 2) Apakah kegiatan siswa belajar dimotivasi guru sehingga ia melakukan kegiatan belajar dengan penuh kesabaran, kesungguhan dan tanpa paksaan untuk memperoleh tingkat penguasaan, pengetahuan, kemampuan serta sikap yang dikehendaki dari pengajar itu? 3) Apakah guru memakai multi media? 4) Apakah siswa mempunyai kesempatan untuk mengontrol dan menilai sendiri hasil belajar yang dicapainya?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
5) Apakah proses pengajaran dapat melibatkan semua siswa dalam kelas? 6) Apakah suasana pengajaran atau proses belajar mengajar cukup menyenangkan dan merangsang siswa belajar? 7) Apakah kelas memiliki sarana belajar yang cukup kaya, sehingga menjadi laboratorium belajar? b. Kriteria ditinjau dari hasilnya. Di samping tinjauan dari segi proses, keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasil. Berikut ini adalah beberapa persoalan yang
dapat
dipertimbangkan
dalam
menentukan
keberhasilan
pengajaran ditinjau dari segi hasil atau produk yang dicapai siswa: 1) Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran nampak dalam bentuk perubahan tingkah laku secara menyeluruh? 2) Apakah hasil belajar yang dicapai siswa dari proses pengajaran dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa? 3) Apakah hasil belajar siswa yang diperoleh siswa tahan lama diingat dan mengendap dalam pikirannya, serta cukup mempengaruhi perilaku dirinya? 4) Apakah yakin bahwa perubahan yang ditunjukkan oleh siswa merupakan akibat dari proses pengajaran? Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kriteria dilihat dari proses dan hasilnya. Kriteria yang dilihat dari proses bagaimana siswa tersebut melakukan proses belajar dengan metode yang diberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
oleh guru yang dapat dilihat dari aspek afektif siswa. Sedangkan kriteria yang dilihat dari hasilnya yaitu dilihat dari proses tersebut dan posttes siswa yang dapat dilihat dari aspek kognitif siswa. B. Minat 1. Pengertian Minat Minat merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar. Minat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu (Winkel, 2009). Minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2010). Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat akan mempengaruhi keseriusan dalam mengikuti suatu kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang (Slameto, 2010). Menurut Hamalik (2007) kegiatan belajar yang didasari dengan penuh minat akan lebih mendorong siswa belajar lebih baik sehingga akan meningkatkan hasil belajar. Minat belajar ini akan muncul jika siswa merasa tertarik terhadap berbagai hal yang akan dipelajari, atau jika siswa tersebut menyadari kaitan hal-hal yang akan dipelajarinya tersebut terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadinya. Adanya minat terhadap obyek yang dipelajari akan mendorong orang untuk mempelajari sesuatu dan mencapai hasil belajar yang maksimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Karena minat merupakan komponen psikis yang berperan mendorong seseorang untuk meraih tujuan yang diinginkan, sehingga ia bersedia melakukan kegiatan berkisar obyek yang diminati (Khodijah, 2014). Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu (Daryanto dan Muljo, 2012). Hal ini diperkuat oleh William James dalam Daryanto dan Muljo (2012) bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Dari uraian di atas, maka minat belajar merupakan ketertarikan atau rasa suka yang dimiliki oleh siswa terhadap sesuatu yaitu materi ajar sebagai aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan tanpa adanya paksaan. Minat besar berpengaruh terhadap belajar karena jika bahan yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tersebut tidak akan belajar dengan baik (Slameto, 2010). 2. Macam-Macam Minat Menurut Rosyidah dalam Susanto (2013), timbulnya minat pada diri seseorang pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu minat yang berasal dari pembawaan dan minat yang timbul karena adanya pengaruh dari luar. Pertama, minat yang timbul dari pembawaan, timbul dengan sendirinya dari setiap individu. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
faktor keturunan atau bakat alamiah. Kedua, minat timbul karena adanya pengaruh dari luar diri individu, timbul seiring dengan proses perkembangan individu yang bersangkutan. Minat ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan, dorongan orang tua dan kebiasaan atau adat. 3. Indikator Minat a. Ketertarikan Siswa yang berminat terhadap suatu pelajaran maka ia akan memiliki perasaan ketertarikan untuk belajar. b. Perhatian Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa seseorang terhadap pengamatan, pengertian ataupun yang lainnya dengan mengesampingkan hal lain daripada itu. Jadi, siswa akan mempunyai perhatian dalam belajar, jiwa dan pikiran terfokus dengan apa yang dipelajarinya. c. Motivasi Motivasi merupakan suatu usaha atau pendorong yang dilakukan secara sadar untuk melakukan tindakan belajar dan mewujudkan perilaku yang terarah demi tercapainya tujuan yang diharapkan dalam situasi interaksi belajar yang akan mendorong siswa semangat untuk belajar. d. Pengetahuan Selain dari perasaan senang dan perhatian, untuk mengetahui berminat atau tidaknya seorang siswa terhadap suatu pelajaran dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
dilihat dari pengetahuan yang dimilikinya. Siswa yang berminat terhadap suatu pelajaran maka ia akan mempunyai pengetahuan yang luas tentang pelajaran serta bagaimana manfaat belajar dalam kehidupan sehari-hari (Harun dalam Jannah, 2010). 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Faktor-faktor yang mempengaruhi minat dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu yang bersumber dari dalam diri (faktor internal) maupun yang berasal dari luar (faktor eksternal). Faktor internal meliputi niat, rajin, motivasi dan perhatian. Faktor eksternal meliputi keluarga, guru dan fasilitas sekolah, teman sepergaulan, media massa. Penjelasan secara rinci sebagai berikut (Budiyarti, 2011): a. Faktor internal: 1) Niat, merupaan titik sentral yang pokok dari segala bentu perbuatan seseorang. 2) Rajin dan kesungguhan dalam belajar seseorang akan memperoleh sesuatu yang dikehendaki dengan cara maksimal dalam menuntut ilmu tentunya dibutuhkan kesungguhan belajar yang matang dan ketekunan yang intensif pada diri orang tersebut. 3) Motivasi, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi minat seseorang karena adanya dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. 4) Perhatian, minat timbul bila ada perhatian dengan kata lain minat merupakan sebab akibat dari perhatian, karena perhatian itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
merupakan pengarahan tenaga jiwa yang ditujukan kepada suatu obyek yang akan menimbulkan perasaan suka. b. Faktor eksternal: 1) Keluarga, adanya perhatian dukungan dan bimbingan dari keluarga khususnya orang tua akan memberikan motivasi yang sangat baik bagi perkembangan minat anak. 2) Guru dan fasilitas sekolah, faktor guru merupakan faktor yang penting pada proses belajar mengajar, cara guru menyajikan pelajaran di kelas dan pengusaan materi pelajaran yang tidak membuat siswa malas, akan mempengaruhi minat belajar siswa. Demikian pula sarana dan fasilitas yang kurang mendukung seperti buku pelajaran, ruang kelas, laboratorium yang tidak lengkap dapat mempengaruhi minat siswa. 3) Teman sepergaulan, sesuai dengan masa perkembangan siswa yang senang membuat kelompok dan banyak bergaul dengan kelompok yang diminati, teman pergaulan yang ada di sekelilingnya berpengaruh terhadap minat belajar anak. 4) Media massa, kemajuan teknologi seperti VCD, telephon, HP, televisi dan media cetak lainnya seperti buku bacaan, majalah dan surat kabar, semuanya itu dapat mempengaruhi minat belajar siswa. Faktor yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah faktor eksternal yaitu dalam hal materi dan metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
C. Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) 1. Pengertian Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) Menurut Suprijono (2009), Metode Two Stay Two Stray atau metode dua tinggal dua tamu. Pembelajaran dengan metode itu diawali dengan pembagiaan kelompok. Setelah kelompok terbentuk, guru memberikan tugas berupa permasalahan-permasalahan yang harus mereka diskusikan jawabannya. Setelah diskusi intrakelompok usai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok yang lain. Anggota kelompok yang tidak mendapat tugas sebagai duta (tamu) mempunyai kewajiban menerima tamu dari suatu kelompok. Tugas mereka adalah menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada tamu tersebut. Dua orang yang bertugas sebagai tamu diwajibkan bertamu kepada semua kelompok. Jika mereka telah usai menunaikan tugasnya, mereka kembali ke kelompoknya masing-masing. Setelah kembali ke kelompok asal, baik siswa yang bertugas bertamu maupun mereka yang bertugas menerima tamu mencocokkan dan membahas hasil kerja yang telah mereka tunaikan. 2. Tahapan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) Menurut Fitrianto dalam Susilomurti (2014), metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
a. Persiapan Pada tahap persiapan ini, hal yang dilakukan guru adalah memuat silabus dan penilaian, desain pembelajaran, menyiapkan tugas siswa dan membagi siswa dalam beberapa kelompok dengan masing-masing anggota 4 siswa dan setiap anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi akademik siswa dan suku. b. Presentasi guru Pada tahap ini guru menyampaikan indikator pembelajaran, mengenal
dan
menjelaskan
materi
sesuai
dengan
rencana
pembelajaran yang telah dibuat. c. Kegiatan kelompok Pada kegiatan ini pembelajaran menggunakan lembar kegiatan yang berisi tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok. Setelah menerima lembar kegiatan yang berisi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan konsep materi dan klasifikasinya, siswa mempelajarinya dalam kelompok kecil (4 siswa) yaitu mendiskusikan masalah tersebut bersama-sama anggota kelompoknya. Masing-masing kelompok menyelesaikan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri. Kemudian 2 dari 4 anggota dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lain, sementara 2 anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu. Setelah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
memperoleh informasi dari 2 anggota yang tinggal, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok masing-masing dan melaporkan temuannya serta mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. d. Formalisasi Setelah permasalahan
belajar
dalam
yang
diberikan
mempresentasikan
hasil
kelompok
diskusi
salah
dan
menyelesaikan
satu
kelompoknya
kelompok untuk
dikomunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnya. Kemudian guru membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk formal. e. Evaluasi kelompok dan penghargaan Pada tahap evaluasi ini untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diperoleh dengan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS). Masing-masing siswa diberi kuis yang berisi pertanyaanpertanyaan dari hasil pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray, yang dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi. 3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) Menurut Santoso dalam Susilomurti (2014) suatu metode pembelajaran pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Adapun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
kelebihan dari metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) adalah sebagai berikut: a. Dapat diterapkan pada semua kelas tingkatan b. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna c. Lebih berorientasi pada keaktifan d. Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya e. Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa f. Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan g. Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar Sedangkan kekurangan dari metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) adalah: a. Membutuhkan waktu yang lama b. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok c. Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan (materi, dana dan tenaga) d. Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas. Untuk mengatasi kekurangan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) maka sebelum pembelajaran guru terlebih dahulu mempersiapkan
dan
membentuk
kelompok-kelompok
belajar
heterogen yang ditinjau dari segi kelamin dan kemampuan akademis. Berdasarkan sisi jenis kelamin, dalam satu kelompok harus ada siswa laki-laki dan perempuannya. Jika berdasarkan kemampuan akademis maka dalam satu kelompok terdiri dari satu orang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
berkemampuan akademis tinggi, dua orang dengan kemampuan akademis sedang dan satu lainnya dari kelompok kemampuan akademis kurang. Pembentukan kelompok heterogen memberikan kesempatan untuk saling mengajar dan saling mendukung sehingga memudahkan pengelolaan kelas karena dengan adanya satu orang yang berkemampuan akademis tinggi yang diharapkan bisa membantu anggota kelompok lain.
D. Materi Sistem Imun Kompetensi yang akan dicapai melalui materi pembelajaran sistem imun dalam penelitian ini adalah Kompetensi Dasar 3.14 mengaplikasikan pemahaman tentang prinsip–prinsip sistem imun untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan kekebalan yang dimilikinya melalui program imunisasi sehingga dapat terjaga proses fisiologi di dalam tubuh serta kompetensi dasar 4.16 menyajikan data jenis-jenis imunisasi (aktif dan pasif) dan jenis penyakit yang dikendalikannya. Dengan materi pokok pembelajaran Sistem Pertahanan Tubuh, berdasarkan Kurikulum 2013. Secara umum materi yang akan dipelajari dalam bab sistem imun atau sistem pertahanan tubuh ini adalah 1. Fungsi sistem pertahanan tubuh 2. Mekanisme pertahanan tubuh, yang meliputi : a. Pertahanan nonspesifik (alamiah) b. Pertahanan spesifik (adaptif)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
3. Faktor yang mempengaruhi sistem pertahanan tubuh 4. Gangguan sistem pertahanan tubuh (Irnaningtyas, 2014).
E. Penelitian yang Relevan Ada beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilaksanakan. Hasil penelitian tersebut dapat digunakan untuk pengembangan terhadap penelitian yang dilaksanakan. Penelitian
yang
dilakukan
oleh
Susilomurti
(2014)
tentang
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Reproduksi XI IPA 2 SMA Negeri 4 Yogyakarta”. Hasil penelitian yang diperoleh pada aspek aktivitas belajar siswa pada siklus I memiliki kategori tinggi sebesar 95,65%; kategori sedang sebesar 4,35% dan kategori rendah sebesar 0%. Sedangkan pada siklus II diperoleh hasil dengan kategori tinggi 100%. Ketercapaian KKM pada siklus I yakni 13,04% sedangkan pada siklus II sebesar 60,86%. Peningkatan juga terlihat pada nilai rata-rata dari 65,22 menjadi 78,26. Penelitian lain yang dilakukan oleh Mahyuni (2013) tentang “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap Hasil Belajar Kimia Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Selemadeg Ditinjau dari Gaya Berpikir”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif Two Stay
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Two Stray memiliki nilai rata-rata 62,5 sedangkan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional memiliki rata-rata 55,125. Jadi terdapat perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Dalam pembelajaran kimia tipe TSTS secara keseluruhan terbukti lebih baik dan efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Selain itu terdapat penelitian relevan lainnya yang dilakukan oleh Ruhama (2012) tentang “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada siklus I sampai siklus II. Hal ini dibuktikan dengan aktivitas belajar siswa saat proses pembelajaran pada siklus I 68.85%, sedangkan pada siklus II meningkat sebesar 95%. Selain itu, terdapat peningkatan terhadap hasil pretest dan posttest tiap siklusnya. Hal ini dibuktikan dengan hasil pretest siswa pada siklus I sebesar 57.22 meningkat pada siklus II menjadi 76.14 sedangkan hasil post test pada siklus I sebesar 79.9 meningkat pada siklus II menjadi 86.17.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
F. Kerangka Berpikir Materi sistem imun pada kelas XI MIA merupakan materi yang terletak di akhir semester genap. Minat belajar terkait materi sistem imun di kelas XI MIA masih tergolong kurang, hal ini dapat menyebabkan hasil belajar yang kurang pula. Materi sistem imun dengan menggunakan kurikulum 2013 terdapat pada kompetensi dasar 3.14 mengaplikasikan pemahaman tentang prinsip–prinsip sistem imun untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan kekebalan yang dimilikinya melalui program immunisasi sehingga dapat terjaga proses fisiologi di dalam tubuh, serta kompetensi dasar 4.16 menyajikan data jenis-jenis imunisasi (aktif dan pasif) dan jenis penyakit
yang dikendalikannya. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar tersebut maka dibutuhkan metode pembelajaran yang cocok sehingga dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa khususnya pada materi sistem imun. Berdasarkan
hasil
penelitian
yang relevan
di
atas,
metode
pembelajaran Two Stay Two Stray cocok digunakan dalam proses belajar mengajar dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar. Metode pembelajaran Two Stay Two Stray merupakan salah satu metode dalam pendekatan Cooperative Learning, di mana empat orang siswa akan berkumpul dalam kelompok untuk mendiskusikan suatu permasalahan terkait dengan materi pembelajaran yaitu sistem imun. Kemudian dua orang dari mereka akan bertamu ke kelompok lain untuk mendengarkan penjelasan mengenai hasil diskusi. Sedangkan dua orang lainnya akan mensharingkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
hasil diskusinya kepada tamu yang akan berkunjung. Setelah itu, mereka kembali ke kelompok asal untuk mensharingkan hasil dari kelompok yang dikunjungi. Dalam pelaksanaan metode ini, secara tidak langsung mengarahkan siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar atau diskusi. Selain itu dengan metode ini siswa tidak hanya belajar dan menerima dari apa yang telah disajikan oleh guru dalam proses belajar mengajar, melainkan siswa bisa juga belajar dari siswa lainnya dan sekaligus mempunyai kesempatan untuk mengajarkan kepada siswa yang belum paham bahkan kepada kelompok lainnya. Sehingga akan lebih banyak lagi ilmu yang siswa informasikan ke siswa lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
Berdasarkan hasil penelitian yang relevan, yang dilakukan oleh Susilomurti (2014) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajarpada materi sistem reproduksi kelas XI IPA adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari 95,65% kategori tinggi dan 4,35% kategori sedang pada siklus I meningkat 100% pada kategori tinggi, ketercapaian KKM dari 13,04% menjadi 60,86% pada siklus II serta nilai rata-rata dari 65,22 menjadi 78,26.
v
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi SMA Negeri p 1 Prambanan Sleman Yogyakarta: -
Minat dan hasil belajar siswa rendah dan 64,52% siswa belum mencapai KKM 75. Guru masih menggunakan metode ceramah, dan minat siswa dalam mempelajari materi sistem imun masih rendah.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Mahyuni (2013) tentang “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap Hasil Belajar Kimia Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Selemadeg Ditinjau dari Gaya Berpikir”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray memiliki nilai rata-rata 62,5 sedangkan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional memiliki rata-rata 55,125.
Dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat, menarik minat siswa, mengaktifkan siswa sehingga hasil belajar meningkat.
Dilakukan tindakan pembelajaran yang mengaktifkan siswa yaitu menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS).
Minat dan hasil belajar siswa meningkat
Penelitian yang dilakukan oleh Ruhama (2012) tentang “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012”. Hasil penelitian aktivitas siklus I 68.85% meningkat 95% pada siklus II. pre test siklus I 57,22 meningkat 76,14 pada siklus II. Posttes siklus I 79,9 menjadi 86,17 pada siklus II
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
G. Hipotesa Tindakan Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas, hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini bahwa: 1. Penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman Yogyakarata pada materi sistem imun. 2. Penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman Yogyakarta pada materi sistem imun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran (Aqib, 2006). Menurut Uno, Nina dan Satria (2011) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil belajar siswa meningkat. Penelitian ini menggunakan prosedur Kurt Lewin (Sukardi, 2003) yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting) dalam setiap siklusnya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas XI MIA. Berikut ini adalah bagan dari kegiatan PTK model Kurt Lewin:
Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kurt Lewi
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
B. Setting Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, adalah minat dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dalam pembelajaran Biologi materi sistem imun. 2. Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek adalah siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman, Yogyakarta yang berjumlah 27 siswa tahun ajaran 2014/2015. Siswa perempuan berjumlah 18 siswa dan siswa laki-laki berjumlah 9 siswa. 3. Tempat Penelitian Sekolah yang dijadikan tempat penelitian yaitu SMA Negeri 1 Prambanan Sleman, Yogyakarta yang beralamat di Jl. Madubaru Madurejo Prambanan Sleman 55572 Yogyakarta. 4. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan dalam penelitian yaitu pada bulan Mei 2015 dengan menyesuaikan jam pelajaran Biologi kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman, Yogyakarta.
C. Rancangan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dirancang terdiri dari dua siklus. Pelaksanaan siklus pertama disesuaikan dengan permasalahan pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
yang diperoleh peneliti dari hasil observasi awal. Sedangkan pelaksanaan siklus II disesuaikan dengan hasil siklus I dan perubahan yang ingin dicapai oleh peneliti. Adapun rancangan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Pra Tindakan a. Melakukan wawancara dengan salah satu guru Biologi di SMA Negeri 1 Prambanan Sleman dan observasi proses pembelajaran untuk mengetahui gambaran kegiatan belajar mengajar di kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman Yogyakarta. b. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). c. Menyusun soal pretes sebagai pemahaman awal siswa dan soal posttes sebagai bahan evaluasi yang akan digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. d. Menyusun instrumen pengumpulan lainnya berupa lembar observasi dan lembar kuesioner/angket. e. Menyelesaikan rancangan penelitian dengan bimbingan dosen hingga memperoleh persetujuan untuk penelitian. f. Meminta surat izin penelitian di Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma. g. Menyerahkan surat izin penelitian kepada sekolah SMA Negeri 1 Prambanan Sleman Yogyakarta. (Surat ijin penelitian dapat dilihat pada Lampiran 41)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
2. Siklus I Tahap penelitian tidakan kelas yang dilaksanakan pada siklus I dapat diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilaksanakan meliputi: 1) Menyiapkan instrumen pembelajaran yang telah disusun dalam persiapan penelitian meliputi persiapan silabus, RPP siklus I dan alat bahan yang menunjang pembelajaran. 2) Menyusun instrumen berupa soal-soal pretes, handout (materi pembelajaran untuk siswa) dan soal posttes siklus I. 3) Membuat
lembar
observasi
siswa
siklus
I
dalam
proses
pembelajaran. 4) Peneliti membagi siswa ke dalam kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang siswa yang dipilih secara acak. b. Pelaksanaan tindakan (acting) Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan dengan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) terdapat beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: 1) Persiapan Pada persiapan, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu menyiapkan alat dan bahan untuk proses pembelajaran, menyiapkan siswa untuk melaksanakan pretes dan membentuk siswa dalam kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
2) Presentasi guru Guru mempresentasikan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada proses pembelajaran. Selain itu guru juga menjelaskan sedikit tentang metode pembelajaran yang digunakan dalam proses tersebut. 3) Kegiatan kelompok Siswa diminta untuk mengerjakan dan berdiskusi dalam kelompok yang telah dibentuk yang masing-masing kelompok beranggotakan 4 siswa. Setelah itu 2 dari 4 anggota dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompok untuk bertamu ke kelompok lain untuk menyampaikan hasil kerja sedangkan dua orang yang tinggal bertugas untuk menerima informasi dari tamu yang datang. Setelah tamu memperoleh informasi, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok masing-masing. 4) Formalisasi Setelah kegiatan diskusi selesai, guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Kemudian guru membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk formal. 5) Evaluasi kelompok dan Penghargaan Pada tahap evaluasi ini, untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran dengan metode Two Stay Two Stray (TSTS) masing-masing siswa diberi tes
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
atau kuis. Kemudian guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memperoleh skor rata-rata tertinggi. c. Observasi (observing) Pada tahap observasi ini dilaksanakan oleh peneliti, guru pengamat dan observer. Peneliti terlibat dalam kegiatan yang dilakukan siswa sebagai sumber data penelitian. Sedangkan guru pengamat dan observer melakukan penilaian terhadap kegiatan siswa yaitu terkait sikap afektif siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui lembar observasi yang telah dibuat. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan tindakan selama proses pembelajaran Biologi pada materi sistem imun dengan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS). Peneliti dan observer melakukan pengamatan, mendokumentasikan proses,
melihat
permasalahan
yang
muncul
selama
tindakan
berlangsung. Hal ini akan dijadikan data awal dan sebagai bahan refleksi bagi peneliti serta data tersebut akan dianalisis untuk melanjutkan proses pembelajaran berikutnya. d. Refleksi (reflecting) Pada kegiatan refleksi, peneliti menganalisis data yang telah diperoleh dalam bentuk hasil tes siswa maupun hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer serta membicarakan dengan guru pembimbing di sekolah kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran. Hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
analisis ini akan dijadikan bahan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II. 3. Siklus II Tahap penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siklus II sama halnya dengan siklus I, yaitu sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) 1) Berdasarkan refleksi pada siklus I, guru merancang pembelajaran sesuai dengan keadaan siswa. 2) Kelompok baru yang beranggotakan 4 orang siswa berdasarkan jenis kelamin, kemampuan siswa secara heterogen berdasarkan hasil refleksi siklus I. 3) Peneliti menyiapkan instrumen pembelajaran seperti RPP, alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pembelajaran. b. Pelaksanaan tindakan (acting) Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan dengan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) terdapat beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: 1) Persiapan Pada persiapan, kegiatan yang dilakukan oleh guru yaitu menyiapkan alat dan bahan untuk proses pembelajaran, membentuk siswa dalam kelompok yang heterogen berdasarkan tingkat akademis dan jenis kelamin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
2) Presentasi guru Guru mempresentasikan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada proses pembelajaran. Selain itu guru juga menjelaskan sedikit tentang metode pembelajaran yang digunakan dalam proses tersebut. 3) Kegiatan kelompok Siswa diminta untuk mengerjakan dan berdiskusi dalam kelompok yang telah dibentuk. Setelah itu 2 dari 4 anggota dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompok untuk bertamu ke kelompok lain untuk menyampaikan hasil kerja sedangkan dua orang yang tinggal bertugas untuk menerima informasi dari tamu yang datang. Setelah tamu memperoleh informasi, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok masing-masing. 4) Formalisasi Setelah kegiatan diskusi selesai, guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Kemudian guru membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk formal. 5) Evaluasi kelompok dan Penghargaan Pada tahap evaluasi ini, untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran dengan metode Two Stay Two Stray (TSTS) masing-masing siswa diberi tes atau kuis. Kemudian guru memberikan penghargaan kepada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
kelompok yang memperoleh skor rata-rata tertinggi. Setelah itu, guru memberikan lembar kuesioner untuk mengetahui minat siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi sistem imun. c. Observasi (observing) Pada tahap observasi siklus II masih sama seperti pada tahap observasi di siklus I. Observasi dilakukan oleh peneliti, guru pengamat dan observer. d. Refleksi (reflecting) Pada tahap refleksi di siklus II, menjadi tahap terakhir dalam proses pembelajaran. Hal ini merupakan tahap di mana hasil lembar observasi, hasil posttes pada siklus I dan silkus II dianalisis dan ditarik kesimpulan apakah
metode
pembelajaran
yang
digunakan
dalam
proses
pembelajaran tersebut berhasil atau tidak. Diharapkan pada akhir siklus II minat dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan dapat memenuhi target indikator keberhasilan.
D. Instrumen Penelitian Instrumen merupakan alat untuk memperoleh informasi atau hasil yang dibutuhkan untuk mengetahui ketercapaian tujuan dalam penelitian. Terdapat dua macam instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
1. Instrumen Pembelajaran a. Silabus Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kunandar (2013), silabus paling sedikit memuat: (1) identitas mata pelajaran, (2) identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas, (3) kompetensi inti (KI), (4) kompetensi dasar (KD), (5) tema, (6) materi pokok, (7) pembelajaran, (8) penilaian, (9) alokasi waktu, (10) sumber belajar. (Silabus dapat dilihat pada Lampiran 1) b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kunandar (2013), RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Adapun komponen dalam RPP yaitu (1) identitas sekolah, (2) identitas mata pelajaran atau tema/subtema, (3) kelas/semester, (4) materi pokok, (5) alokasi waktu, (6) tujuan pembelajaran, (7) kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, (8) materi pembelajaran, (9) metode pembelajaran, (10) media pembelajaran, (11) sumber belajar, (12) langkah-langkah pembelajaran, (13) penilaian hasil pembelajaran. (RPP siklus I dan siklua II dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 7)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
c. Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar kerja siswa (LKS) merupakan lembar kerja yang berisi soal-soal tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS). LKS ini berfungsi sebagai alat bantu siswa dalam memahami materi sistem imun dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS). (Lembar Kerja Siswa 1,2,3 dan 4 dapat dilihat pada Lampiran 3,5,8 dan 10). 2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari tes dan non tes. a. Tes Menurut Uno, Nina dan Satria (2011) tes merupakan seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Pada siklus I, tes diberikan diawal atau yang biasa disebut pretes yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswa dan tes akhir (posttes) yang dilakukan di setiap akhir siklus I dan siklus II. Tes akhir (posttes) bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap materi sistem imun setelah dilakukan tindakan menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS). Tes awal, tes akhir siklus I dan tes akhir siklus II berupa 15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. (soal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
pretes, posttes 1 dan posttes 2 dapat dilihat pada Lampiran 13,17 dan 21). b. Observasi/Pengamatan Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data dalam penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian (Uno, Nina dan Satria, 2011). Kegiatan observasi dilakukan ketika proses belajar mengajar berlangsung dan bertujuan untuk menilai kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung terkait materi sistem imun. (Lembar observasi siklus I dan siklus II dapat dilihat pada 26 dan 27). Hasil observasi siswa selama proses pembelajaran dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif deskriptif. Lembar observasi yang digunakan, diisi berdasarkan skala nilai 1 sampai 4. Aspek yang dinilai dalam lembar observasi siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung yaitu pada awal pembelajaran, penjelasan guru, diskusi kelompok, penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS), diskusi kelas serta pada bagian penutup pembelajaran. Berikut adalah penjelasan dari aspek-aspek pada lembar observasi: 1) Awal pembelajaran Saat kegiatan pembelajaran akan dimulai, kesiapan siswa dalam belajar di kelas juga diperhitungkan. Hal ini membuktikan bahwa tingkat kesiapan siswa dalam menerima pelajaran tinggi atau malah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
sebaliknya. Kegiatan awal pembelajaran yang dinilai yaitu menyiapkan alat dan buku tulis. 2) Penjelasan guru Kegiatan siswa yang dinilai pada saat pengamatan yaitu meliputi mendengarkan penjelasan dari guru, mencatat penjelasan dari guru, merespon pertanyaan dari guru. 3) Diskusi kelompok Kegiatan siswa yang dinilai saat pengamatan yaitu mengerjakan soal dengan kelompok, membaca referensi (buku atau sumber lain), bekerjasama dengan satu kelompok, menyampaikan ide atau gagasan saat diskusi kelompok. 4) Penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) Kegiatan siswa yang dinilai saat pengamatan yaitu menjelaskan hasil diskusi ke kelompok lain, mencatat hasil diskusi dari kelompok lain dan bertanya saat penerapan metode Two Stay Two Stray (TSTS). 5) Diskusi kelas Kegiatan
siswa
yang
dinilai
saat
pengamatan
yaitu
mempresentasikan hasil diskusi, mendengarkan kelompok lain presentasi, menanggapi presentasi kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
6) Penutup Pada kegiatan penutup, kegiatan yang dinilai dalam pembelajaran yaitu merangkum kegiatan pembelajaran, merefleksikan kegiatan pembelajaran. c. Kuesioner/Angket Menurut
Arifin
(2012)
angket
merupakan
alat
untuk
mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat dan paham dalam hubungan kausal secara tertulis. Keuntungan angket yaitu 1) responden dapat bebas tanpa dipengaruhi oleh hubungan dengan peneliti atau penilai, dan waktu relatif lama, sehingga objektivitas dapat terjamin; 2) informasi atau data terkumpul lebih mudah karena itemnya homogen; 3) dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari jumlah responden yang besar yang dijadikan sampel. Kelemahannya adalah kemungkinan angket diisi oleh orang lain, hanya diperuntukkan bagi yang dapat melihat saja dan reponden hanya menjawab berdasarkan jawaban yang ada. Dalam hal ini peneliti menggunakan angket yang bersifat tertutup, yaitu angket yang setiap pernyataan sudah tersedia berbagai jawaban alternatif. Pada
penelitian
ini,
angket/kuesioner
bertujuan
untuk
mengetahui/mengukur seberapa besar minat siswa pada proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi sistem imun yang diisi oleh siswa. Kuesioner/angket terdiri dari 20 item, 10 item positif dan 10 item
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
negatif secara menyebar. Tiap pernyataan disediakan empat jawaban alternatif di mana siswa harus memilih salah satu jawaban. Empat jawaban alternatif tersebut antara lain Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS). (Lembar kuesioner siswa dapat dilihat pada Lampiran 25). Untuk membuat lembar kuesioner tentang minat siswa terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dibutuhkan aspek dan indikator dalam penyusunan lembar kuesioner. Adapun aspek dan indikator dalam penyusunan lembar kuesioner adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Kuesioner Aspek
Indikator
Minat siswa terhadap mata pelajaran Biologi pada pokok bahasan sistem imun dengan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS)
1. Usaha memahami materi sistem imun 2. Kesungguhan mengerjakan tugas yang diberikan guru 3. Ketertarikan mempelajari mata pelajaran Biologi khususnya sistem imun 4. Memberikan pendapat dalam diskusi kelompok 5. Perasaan senang terhadap metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) 6. Kemampuan dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS) 7. Ketertarikan dalam menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) 8. Pengaruh metode Two Stay Two Stray (TSTS) dalam sikap percaya diri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
E. Validitas Instrumen Validitas merupakan dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran skor tes sesuai dengan tujuan penggunaan tes. Oleh karena itu validitas merupakan fundamen paling dasar dalam mengembangkan dan mengevaluasi suatu tes. Proses validasi meliputi pengumpulan bukti-bukti untuk menunjukkan dasar saintifik penafsiran skor seperti yang direncanakan (Mardapi, 2008). Langkah-langkah
yang
dilakukan
dalam
menyusun
validitas
instrumen pembelajaran yaitu sebagai berikut: 1. Penyusunan kisi-kisi dan lembar instrumen Pada tahap ini peneliti membuat kisi-kisi instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data selama proses pembelajaran yang dibutuhkan untuk mengetahui ketercapaian tujuan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen tes dan non tes. 2. Validasi pakar (expert judgement) Setelah kisi-kisi instrumen dan lembar instrumen yang akan digunakan dalam penelitian disusun, langkah berikutnya dilanjutkan dengan validasi kepada para ahli/pakar (expert judgement). Pakar/ahli yang dilibatkan dalam validasi instrumen penelitian ini meliputi dosen pembimbing skripsi dan guru pembimbing Biologi di sekolah yang dijadikan sebagai tempat penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
3. Revisi dan Pengujian Setelah melakukan validasi dengan dosen pembimbing skripsi dan guru pembimbing di sekolah, peneliti melakukan revisi jika ada hal-hal yang perlu diperbaiki. Setelah melakukan revisi dan telah disetujui oleh dosen pembimbing skripsi maupun guru pembimbing di sekolah, instrumen tersebut dapat dilakukan pengujian ke siswa. Sesuai dengan langkah-langkah dalam penyusunan validitas di atas, bentuk validitas yang sesuai dengan penelitian ini adalah validitas isi (content validity) dan validitas konstruk (construct validity). a. Validitas isi (content validity) Validitas isi (content validity) sering dinamakan validitas kurikulum yang mengandung bahwa suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Salah satu cara yang digunakan untuk menentukan validitas adalah dengan mengkaji isi tes itu (Surapranata, 2006). Validitas isi ditentukan dengan melihat apakah soal-soal yang digunakan telah menunjukkan sampel atribut yang diukur. Dengan demikian menurut Guion dalam Surapranata (2006), validitas isi sangat bergantung kepada dua hal yaitu tes itu sendiri dan proses yang mempengaruhi dalam merespon tes. b. Validitas konstruk (construct validity) Menurut Surapranata (2006) validitas konstruk (construct validity) mengandung arti bahwa suatu alat ukur dikatakan valid apabila telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
cocok dengan konstruksi teoritik di mana tes itu dibuat. Dengan kata lain sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila soal-soalnya mengukur setiap aspek berpikir seperti yang diuraikan dalam kompetensi inti, kompetensi dasar maupun indikator. Konstruksi yang dimaksud pada validitas ini bukanlah merupakan konstruksi seperti bangunan atau susunan, tetapi berupa rekaan psikologis yang berkaitan dengan aspekaspek ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi dan kreasi.
F. Teknik Analisis Data Hasil belajar dalam penelitian ini terdapat 3 ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam penelitian ini, terdapat pembatasan hasil belajar yang digunakan yaitu ranah kognitif dan ranah afektif. Untuk mengetahui tingkat hasil belajar pada ranah kognitif berpedoman pada hasil tes tertulis, sedangkan pada ranah afektif berpedoman pada lembar observasi. Penghitungan hasil belajar pada setiap ranah adalah sebagai berikut: 1. Analisis Kognitif (Tes) a. Perhitungan pretes dan posttes Pengukuran hasil belajar pada ranah kognitif menggunakan tes yaitu berupa pilihan ganda dan uraian untuk soal pretes dan posttes. Soal tes yang digunakan berjumlah 20 soal berupa 15 pilihan ganda dan 5 uraian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
1) Penskoran soal/tes obyektif jenis pilihan ganda untuk pretes, posttes siklus I dan siklus II yaitu dengan menghitung jumlah banyaknya jawaban yang benar. 2) Penskoran soal uraian yaitu sebagai berikut: Teknik penskoran tes uraian berbeda dengan teknik penskoran tes pilihan ganda. Pembeda dari kedua tes tersebut yaitu pada pilihan ganda jawaban yang benar diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0, sedangkan tes uraian masing-masing nomor mempunyai skor yang berbeda-beda tergantung dari tingkat kesukaran soal tersebut. (panduan penskoran pretes, posttes 1 dan posttes 2 dapat dilihat pada Lampiran 15,19 dan 23). 3) Nilai Akhir Nilai akhir yang diberikan yaitu sebagai berikut:
b. Perhitungan nilai rata-rata kelas Menurut Sudjana (2012), untuk menghitung rata-rata kelas menggunakan rumus sebagai berikut: ̅
Keterangan: ̅
= rata-rata kelas
∑X
= jumlah seluruh skor
N
= banyaknya siswa
c. Ketuntasan Belajar Klasikal
∑
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Nilai ketuntasan diperoleh dari hasil tes yang dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. Jika nilai siswa <75 maka siswa dinyatakan belum tuntas, sedangkan jika nilai siswa ≥ 75 maka siswa dinyatakan tuntas. Untuk mengetahui prosentase siswa yang tuntas belajar dengan KKM 75 dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
∑ ∑
2. Analisis Afektif Sumber data yang diambil dari aspek ranah afektif yaitu data hasil observasi di dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) yang dilakukan oleh observer dan peneliti. Hasil pengamatan pada penelitian ini diberi nilai dengan angka 4, 3, 2, 1. Berdasarkan pedoman penskoran yang telah dibuat, maka untuk menghitung prosentase skor hasil observasi aspek afektif digunakan dengan cara sebagai berikut:
Keterangan: q
= prosentase skor hasil observasi siswa
r
= jumlah keseluruhan skor yang diperoleh
T
= skor maksimal (skor total)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Tabel 3.2 Kriteria Hasil Prosentase Skor Observasi Aspek Afektif Siswa Prosentase yang diperoleh Kriteria 76% ≤ q ≤ 100% Tinggi 51% ≤ q ≤ 75% Sedang 25% ≤ q ≤ 50% Rendah (Arikunto,2007) Untuk mengetahui prosentase siswa dengan kategori afektif tinggi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: ∑ ∑ 3. Analisis Minat (Non Tes) Sumber data yang diperoleh untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap materi sistem imun dengan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) yaitu melalui kuesioner/angket. Skor yang diperoleh berdasarkan alternatif jawaban yang diperoleh siswa. Panduan penskoran yang digunakan dalam meberikan skor adalah sebagai beikut: Tabel 3.3 Panduan Penskoran Kuesioner/Angket Skor Alernatif Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Untuk mencari prosentase minat siswa yang diukur melalui kuesioner/angket, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Setelah diketahui prosentase minat siswa, kemudian dikategorikan sesuai dengan tabel berikut: Tabel 3.4 Kategori Minat Siswa Skor Kriteria 76% − 100% Tinggi 51% – 75% Sedang 25% – 50% Rendah
Untuk mengetahui prosentase siswa dengan kategori minat tinggi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: ∑ ∑
G. Indikator Keberhasilan Penelitian Beberapa hal yang menjadi indikator dalam keberhasilan penelitian ini yaitu sebagai berikut: Tabel 3.5 Indikator Keberhasilan Penelitian No. Indikator Keberhasilan Awal Target Rata – rata nilai kognitif 64,35 77 1. siswa Prosentase ketuntasan 35,48 % siswa yang 75 % siswa tuntas 2. KKM 75 tuntas KKM 75 KKM 75 Prosentase aspek afektif Belum terukur 75 % aspek afektif 3. siswa siswa tinggi Minat siswa dalam belajar Belum terukur 80 % minat siswa 4. sistem imun tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV akan diuraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 1 pada materi sistem imun. A. DESKRIPSI PENELITIAN Penelitian yang dilakukan di kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman, Yogyakarta sebanyak 2 siklus. Siklus I dan siklus II masing-masing terdiri dari 2 pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Mei 2015 (10.15 – 11.45) dan hari Kamis, 21 Mei 2015 (10.15 – 11.45). Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Mei 2015 dikarenakan terdapat kegiatan pada hari Rabu, sehingga jam pelajaran Biologi diganti pada hari Selasa. Sedangkan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Mei 2015 (09.30 – 11.00) dan hari Kamis, 28 Mei 2015 (10.15 – 11.45). Berikut penjelasan proses pelaksanaan penelitian dan hasil yang diperoleh selama penelitian: 1. Deskripsi Siklus I Pada siklus I terdapat beberapa tahapan penelitian yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Berikut penjelasan dari penelitian yang diperoleh: a. Perencanaan (planning) Sebelum
melakukan
suatu
kegiatan
pembelajaran,
peneliti
menyiapkan semua instrumen pembelajaran seperti Lembar Kerja Siswa 1 (LKS 1) dan Lembar Kerja Siswa 2 (LKS 2) beserta kunci
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
jawaban, handout siswa dan PPT. Selain itu peneliti juga menyiapkan instrumen penelitian seperti soal pretes yang diberikan di awal pembelajaran untuk mengetahui pemahaman awal siswa tentang materi yang akan diajarkan yaitu materi sistem imun (sistem pertahanan tubuh) dan soal posttes yang diberikan di akhir siklus I. Peneliti berkoordinasi bersama 2 rekan mahasiswa yang menjadi observer. Selain itu peneliti juga menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui
sikap
afektif
siswa
selama
proses
pembelajaran
berlangsung yang dilakukan oleh observer dan peneliti. b. Pelaksanaan Tindakan (acting) Pelaksanaan tindakan (acting) pada siklus I dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan. Pelaksanaan tindakan siklus I pada setiap pertemuannya akan diuraikan sebagai berikut: 1) Pertemuan 1 Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Mei 2015 pukul 10.15 – 11.45. Hal ini karena pada hari Rabu di sekolah terdapat kegiatan, sehingga jam pelajaran biologi pada hari Rabu dipindah di hari Selasa. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, peneliti menyiapkan kondisi belajar siswa, menanyakan keadaan siswa dan siswa diminta untuk mengerjakan pretes yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi sistem imun. Setelah selesai mengerjakan pretes, peneliti melakukan apersepsi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
dan mengajukan pertanyaan kepada siswa serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan pertama. Siswa kelas XI MIA 1 berjumlah 30 siswa diantaranya 10 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Sedangkan siswa yang mengikuti proses pembelajaran selama 2 siklus yaitu 27 siswa. Setelah mengerjakan soal pretes, siswa diajak untuk membentuk kelompok yang beranggotakan 3-4 siswa setiap kelompoknya. Pembagian kelompok pada siklus I pertemuan pertama dilakukan secara acak yaitu dengan cara berhitung.
Gambar 4.1. Siswa mengerjakan pretes Setelah
pembagian
kelompok,
peneliti
memberikan
pengarahan tentang metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran yaitu tentang metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS). Selanjutnya peneliti memberikan handout untuk siswa dan mengajak siswa untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa 1 (LKS 1) tentang fungsi sistem pertahanan tubuh, mekanisme spesifiknonspesifik dan perbedaan antigen-antibodi. Siswa diminta untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
mengerjakan semua soal yang terdapat pada Lembar Kerja selama 10-15 menit dalam kelompok yang telah ditentukan. Setelah selesai mengerjakan, siswa menerapkan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS). Pada kegiatan diskusi kelompok, siswa mengerjakan soalsoal pada Lembar Kerja Siswa 1 dengan menggunakan cara mereka sendiri. Mereka mengerjakan soal-soal yang terdapat di LKS 1 dengan menggunakan handout, buku referensi lain maupun menggunakan internet untuk browsing seperti gambar berikut:
Gambar 4.2. Para siswa sedang mengerjakan LKS 1 dan mencari informasi dari referensi yang ada. Langkah pembelajaran metode Two Stay Two Stray (TSTS) yaitu dua dari anggota kelompok bertamu ke kelompok lain untuk mendapatkan penjelasan dari tuan rumah, sedangkan dua anggota kelompok lainnya menjadi tuan rumah yang bertugas untuk memberikan penjelasan kepada tamu yang datang. Dua anggota yang menjadi tamu maupun tuan rumah saat penerapan metode dipilih sesuai dengan kesepakatan masing-masing kelompok. Saat peneliti menjelaskan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
banyak diantaranya siswa yang mendengarkan dan ada pula yang ribut dengan teman lainnya. Waktu yang dibutuhkan untuk bertamu yaitu sekitar 2-3 menit. Setelah mendapatkan penjelasan dari kelompok, siswa undur diri dan melanjutkan bertamu ke kelompok lainnya. Setelah mendapatkan semua penjelasan dari tiap-tiap kelompok, siswa diminta untuk kembali ke kelompoknya masingmasing dan mencatat hasil dari penjelasan kelompok saat bertamu.
Gambar 4.3. Siswa menerapkan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS). Setelah penerapan metode Two Stay Two Stray (TSTS) dan kegiatan diskusi kelompok selesai, peneliti mengajak siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompokya di depan kelas. Karena jam pelajaran biologi telah usai, maka hanya beberapa kelompok saja yang dapat mempresentasikan hasil diskusinya. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya dengan penuh percaya diri di depan kelas. Peneliti bersama siswa lainnya memberikan tepuk tangan kepada kelompok yang presentasi. Peneliti bersama siswa mengklarifikasi jawaban dari hasil presentasi tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Gambar 4.4. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Bel pelajaran telah berbunyi, sehingga peneliti dan siswa tidak dapat melakukan kegiatan merangkum dan merefleksikan di akhir pelajaran pada siklus I pertemuan pertama. Sebelum meninggalkan kelas, peneliti memberikan tugas yang dikerjakan secara kelompok untuk observasi ke klinik/puskesmas/bidan tentang jenis-jenis imunitas (aktif dan pasif) dan membaca materi yang akan dibahas serta mengumumkan adanya posttes untuk pertemuan selanjutnya. 2) Pertemuan 2 Pertemuan kedua diadakan hari Kamis, 21 Mei 2015 pukul 10.15 – 11.45. Semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran biologi pada pertemuan kedua berbeda dari pertemuan pertama, pada pertemuan kedua mereka agak kurang semangat karena sebelumnya mereka melaksanakan ulangan harian mata pelajaran kimia. Sebelum memulai pelajaran, peneliti melanjutkan kegiatan presentasi hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
diskusi yang belum terselesaikan dan menanyakan tugas observasi tentang jenis-jenis imunitas. Peneliti memberikan apersepsi dan memulai materi baru tentang jenis-jenis imunitas yaitu menampilan gambar bayi yang sedang diimunisasi dan bertanya kepada siswa “apakah kalian pernah diimunisasi?”. Beberapa siswa menjawab pernah dan ada juga yang menjawab lupa. Peneliti menanggapi jawaban dari siswa serta melanjutkan menyampaikan tujuan pembelajaran. Metode yang digunakan masih sama yaitu Two Stay Two Stray (TSTS). Siswa masuk ke dalam kelompok yang sama dengan pertemuan pertama dan mengerjakan Lembar Kerja Siswa 2. Peneliti menjelaskan kembali metode yang digunakan karena ada beberapa siswa yang masih belum paham mengenai metode yang digunakan. Kegiatan diskusi yang dilakukan siswa saat mengerjakan Lembar Kerja 2 sangat baik, mereka sangat antusias dalam mengerjakan soal-soal pada Lembar Kerja dan ada pula yang mengerjakan sambil bergurau dengan teman ataupun mengobrol dengan rekan observer. Setelah mengerjakan dalam kelompok, siswa menerapkan metode Two Stay Two Stray (TSTS). Dalam menerapkan metode pembelajaran tersebut, ada beberapa siswa yang bertanya kepada temannya terkait jawaban yang kurang dimengerti, ada pula yang hanya menyalin jawaban dari kelompok lain saja.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Pada pertemuan kedua waktu yang dibutuhkan dalam mengerjakan Lembar Kerja cukup lama. Beberapa kelompok masih ada yang belum menyelesaikan Lembar Kerja dan bertamu. Oleh karena itu mereka meminta tambahan waktu untuk mengerjakan Lembar Kerja dan bertamu. Sehingga waktu yang tersisa hanya cukup digunakan untuk presentasi, membahas, mengklarifikasi dan mengerjakan soal posttes saja. Pada pertemuan kedua, peneliti dan siswa belum melaksanakan kegiatan penutup pembelajaran yaitu merangkum dan merefleksikan kegiatan pembelajaran karena waktu terbatas.
Gambar 4.5. Siswa mengerjakan soal posttes 1. Didalam perencanaan yang telah disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), posttes diadakan sebelum peneliti bersama siswa membahas dan mengklarifikasi hasil diskusi. Namun dalam pelaksanaannya, peneliti bersama siswa membahas dan mengklarifikasi hasil diskusi terlebih dahulu dan setelah itu mengerjakan posttes. Hal ini tidak sesuai dengan perencanaan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
telah disusun dalam RPP karena keterbatasan waktu dan keefektifan dalam proses pembelajaran. c. Observasi (observing) Pengamatan atau observasi dilakukan oleh 2 rekan mahasiswa dan peneliti. Rekan mahasiswa bertugas untuk mengamati dan menilai kegiatan siswa dalam proses pembelajaran serta mendokumentasikan kegiatan yang sedang berlangsung. Peneliti juga berpartisipasi dalam menilai dan megamati kegiatan yang berlangsung dalam proses pembelajaran. Dalam rancangan penelitian yang telah disusun, pada kegiatan observasi atau pengamatan juga dilakukan oleh guru mata pelajaran Biologi. Namun dalam pelaksanaannya guru mata pelajaran tidak dapat berpartisipasi dalam kegiatan observasi di kelas sehingga hanya rekan mahasiswa dan peneliti yang mengamati kegiatan pembelajaran. Pengamatan atau observasi ini bertujuan untuk mengetahui atau menilai sikap afektif siswa dalam proses pembelajaran mulai dari pembukaan pembelajaran, kegiatan diskusi kelompok (penerapan metode Two Stay Two Stray/TSTS) maupun kegiatan diskusi kelas (presentasi) dan penutup pembelajaran. Hasil pengamatan atau observasi yang dijadikan penilaian yaitu hasil observasi di akhir siklus. d. Refleksi (reflecting) Secara garis besar, pelaksanaan pembelajaran pada siklus I berjalan dengan baik. Saat diskusi kelompok berlangsung, siswa sangat antusias
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
dalam mengerjakan tugas Lembar Kerja yang diberikan oleh peneliti namun ada beberapa yang bermalas-malasan juga. Dari hasil posttes siklus I, hanya 11,11% atau 3 siswa yang mencapai KKM dilihat dari aspek kognitif. Hal ini belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang ingin dicapai dalam penelitian. Indikator yang ditargetkan pada awal penelitian terkait aspek kognitif yaitu 35,48% siswa yang tuntas KKM. sedangkan untuk aspek afektif siswa pada silkus I terdapat dua kategori yaitu sedang sebesar 55,56% atau 15 siswa dan tinggi sebesar 44,44% atau 12 siswa. Pada siklus I terkait aspek afektif siswa belum mencapai indikator keberhasilan, sehingga diadakan perbaikan pada siklus berikutnya. Selama proses pembelajaran siklus I, dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti membutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga pada pembelajaran siklus I terkesan terburu-buru dan tidak sesuai dengan rencana yang telah disusun. Oleh karena itu, peneliti mengambil sikap tegas untuk siklus selanjutnya dalam memberikan waktu saat siswa mengerjakan Lembar Kerja. Metode Two Stay Two Stray (TSTS) membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga peneliti mengambil sikap untuk membagikan Lembar Kerja 3 dan 4 untuk siklus II dikerjakan secara bersama dan penerapan metode Two Stay Two Stray (TSTS) dilakukan hanya sekali saja. Dari hasil pembelajaran siklus I, terdapat siswa yang aktif dan ada juga siswa yang kurang aktif. Sehingga untuk siklus berikutnya peneliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
membagi
kelompok
sesuai
dengan
tingkat
kemampuan
76
serta
menentukan siswa yang bertugas sebagai tamu maupun sebagai tuan rumah. 2. Deskripsi Siklus II a. Perencanaan (planning) Pada tahap perencanaan siklus II, peneliti melakukan perbaikan dari siklus I. Pada pembentukan kelompok di siklus II berbeda dari siklus I. Pada pembentukan kelompok di siklus II berdasarkan hasil posttes pada siklus I. Selain itu, peneliti menyiapkan instrumen pembelajaran berupa RPP siklus II, Lembar Kerja 3 dan 4, handout, PPT dan instrumen pengumpulan data berupa soal-soal posttes 2, lembar observasi aspek afektif siswa dan lembar kuesioner minat siswa yang dibagikan di akhir siklus II. b. Pelaksanaan Tindakan (acting) Pelaksanaan tindakan (acting) pada siklus II dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan. Materi pada siklus II membahas tentang imunitas humoral dan seluler, faktor yang mempengaruhi sistem pertahanan tubuh, gangguan sistem pertahanan tubuh dan cara pencegahan yang ditimbulkan akibat gangguan sistem pertahanan tubuh. Pelaksanaan tindakan siklus II pada setiap pertemuannya akan diuraikan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
1) Pertemuan 1 Pertemuan 1 pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Mei 2015 pukul 09.30 – 11.00 WIB yang diikuti oleh 30 siswa. Sebelum memulai pembelajaran, peneliti menyiapkan kondisi belajar siswa. Di siklus II pertemuan 1 dimulai dengan menunjukkan gambar orang yang sedang berolahraga dan menanyakan kepada siswa “mengapa olahraga dapat meningkatkan kekebalan tubuh seseorang?”.
Selanjutnya
peneliti
menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan 1 siklus II. Peneliti membagi siswa ke dalam 8 kelompok, masingmasing kelompok terdiri dari 3-4 siswa dan membagi Lembar Kerja 3 dan 4 serta handout. Peneliti menjelaskan kembali metode yang digunakan dalam pembelajaran kepada siswa. Penerapan metode Two Stay Two Stray (TSTS) membutuhkan 2 siswa yang berperan sebagai tamu yang bertugas untuk mencari jawaban dari masingmasing kelompok dan 2 siswa yang berperan sebagai tuan rumah yang bertugas untuk menjelaskan jawaban kepada tamu kelompok lain yang datang. Selain kelompok, pemilihan tamu dan tuan rumah juga ditentukan oleh peneliti dari hasil refleksi siklus I. Siswa mengerjakan Lembar Kerja dengan cara mereka sendiri, ada yang menggunaan handphone untuk mencari jawaban melalui internet, ada juga yang membaca referensi lain seperti buku maupun handout yang telah dibagikan oleh peneliti. Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
mengerjakan Lembar Kerja dengan serius namun ada beberapa siswa juga yang mengerjakan sambil bercanda dengan teman kelompok lain.
Gambar 4.6. Siswa mengerjakan Lembar Kerja. Siswa meminta tambahan waktu kepada peneliti sehingga pada pertemuan 1 siklus II ini hanya cukup untuk mengerjakan LKS 3 dan 4 serta hanya beberapa menit saja siswa melakukan kegiatan bertamu. Kelompok yang belum bertamu ke kelompok lain dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Karena bel pelajaran telah berbunyi, pembelajaran dilanjutkan pada pertemuan berikutnya dan peneliti
menginformasikan
kepada
siswa
bahwa
pertemuan
selanjutnya diadakan posttes 2. 2) Pertemuan 2 Pertemuan 2 pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Mei 2015 pukul 10.15 – 11.45. Sebelum memulai pelajaran, peneliti menyapa dan menyiapkan kondisi siswa serta mengkoordinir siswa untuk melanjutkan kegiatan bertamu yang tertunda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Gambar 4.7. Siswa sedang bertamu ke kelompok lain. Setelah bertamu, kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Presentasi berjalan dengan baik dan semua kelompok dapat mempresentasikan hasil diskusinya. Saat kegiatan diskusi berlangsung, ada yang memperhatikan dan ada pula yang berbicara dengan teman lainnya. Sehingga sedikit siswa yang menanggapi presentasi kelompok.
Gambar 4.8. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, peneliti mengkoordinasi siswa untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing dan mengajak siswa untuk merefleksikan serta merangkum proses belajar selama 2 pertemuan. Peneliti juga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
memberikan waktu untuk membaca sekitar 5-10 menit sebelum memulai posttes 2.
Gambar 4.9. Siswa mengerjakan soal posttes 2. c. Observasi (observing) Observasi atau pengamatan sama halnya pada siklus I. Pengamatan atau observasi ini bertujuan untuk mengetahui atau menilai sikap afektif siswa dalam proses pembelajaran mulai dari pembukaan pembelajaran, kegiatan diskusi kelompok (penerapan metode Two Stay Two Stray/TSTS) maupun kelas (presentasi) dan penutup pembelajaran. Hasil pengamatan atau observasi yang dijadikan penilaian yaitu hasil observasi di akhir siklus. d. Refleksi (reflecting) Pelaksanaan siklus II sudah lebih baik dari sikus I, namun masih ada beberapa hasil yang perlu diperbaiki yaitu antara lain: 1) Selama proses belajar mengajar, peneliti sudah melakukan perbaikan dari siklus sebelumnya dengan cukup baik, namun masih ada saja siswa yang ribut dan berbicara selama proses pembelajaran yang tidak sesuai dengan topik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
2) Hasil belajar siswa aspek kognitif maupun aspek afektif mengalami peningkatan pada akhir siklus II. Namun hasil belajar aspek kognitif terkait rata-rata siswa yang tidak sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah dibuat. Seharusnya dapat dilanjutkan siklus ketiga, namun waktu yang diberikan sekolah terbatas. 3) Minat yang diukur dengan kuesioner yang dibagikan pada akhir siklus II belum mencapai indikator keberhasilan penelitian. Hasil yang diperoleh minat siswa dengan kategori tinggi hanya sebesar 40,74% sedangkan minat siswa dengan kategori sedang sebesar 59,26%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa minat siswa terhadap pembelajaran sedang.
B. HASIL PENELITIAN 1. Analisa Peningkatan Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Hasil belajar siswa yang meliputi aspek kognitif siswa dapat dilihat dari hasil pretes, posttes siklus I dan posttes siklus II. Berikut masingmasing hasil perolehan nilai siswa setiap tes. a. Pretes Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan, berikut hasil yang diperoleh: Tabel 4.1. Hasil Analisa Data Pretes Siswa No. Jenis Data Hasil yang Diperoleh 1 Nilai Rata-Rata 23,58 2 Nilai Tertinggi 41,67 3 Nilai Terendah 6,67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Berdasarkan tabel di atas, nilai rata-rata terkait pemahaman awal siswa terhadap materi pembelajaran sistem imun yaitu 23,58. Nilai tertinggi dari hasil pretes yaitu 41,67 sedangkan nilai terendah yaitu 6,67. b. Posttes siklus I Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan, berikut hasil yang diperoleh: Tabel 4.2. Hasil Analisa Data Posttes Siswa Siklus I No. Jenis Data Hasil yang Diperoleh 1 Nilai Rata-Rata 47,72 2 Nilai Tertinggi 75,83 3 Nilai Terendah 30 4 Jumlah siswa yang tuntas 3 5 Jumlah siswa yang tidak tuntas 24 6 %Ketuntasan 11,11% 7 %Ketidaktuntasan 88,89% *) Hasil nilai posttes siklus I dapat dilihat pada Lampiran 28. Berdasarkan tabel di atas, nilai rata-rata posttes pada siklus I yaitu sebesar 47,72. Hal ini masih belum sesuai dengan standar kriteria ketuntasan minimal (KKM). Selain itu peningkatan juga terjadi pada siswa yang tuntas KKM sebanyak 3 siswa dan prosentase (%) ketuntasan menjadi 11,11%. Nilai tertinggi pada posttes siklus I yaitu 75,83 sedangkan nilai terendah yaitu 30. c. Posttes siklus II Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan, berikut hasil yang diperoleh:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Tabel 4.3. Hasil Analisa Data Posttes Siswa Siklus II No. Jenis Data Hasil yang Diperoleh 1 Nilai Rata-Rata 74,76 2 Nilai Tertinggi 89,23 3 Nilai Terendah 50,77 4 Jumlah siswa yang tuntas 21 5 Jumlah siswa yang tidak tuntas 6 6 %Ketuntasan 77,78% 7 %Ketidaktuntasan 22,22% *) Hasil nilai posttes siklus II dapat dilihat pada lampiran 28. Nilai rata-rata pada posttes siklus II sebesar 74,76 namun belum mencapai nilai rata-rata dalam indikator keberhasilan penelitian. Nilai tertinggi pada posttes siklus II yaitu 89,23 sedangkan nilai terendah 50,77. Jumlah siswa yang tuntas KKM 75 yaitu sebanyak 21 atau 77,78%. Jumlah siswa yang belum mencapai KKM 75 sebanyak 6 siswa. Perlakuan terhadap siswa yang belum mencapai KKM 75 dilakukan perbaikan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. 2. Analisa Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif Hasil belajar siswa aspek afektif dapat dilihat dari hasil observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh observer dan peneliti. Hasil pengamatan atau observasi yang dijadikan penilaian yaitu hasil observasi di akhir siklus. a. Analisa Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Siklus I Hasil observasi atau pengamatan yang telah dilakukan oleh rekan mahasiswa dan peneliti terhadap kegiatan pembelajaran pada siklus I terkait aspek afektif siswa telah mencapai aspek-aspek yang telah ditentukan. Hasil pengamatan pada siklus I sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Tabel 4.4. Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif Siswa Siklus I Kriteria Pencapaian Siklus I Tinggi (T) 44,44% (12 siswa) Sedang (S) 55,56% (15 siswa) Rendah (R) 0% (0 siswa)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar aspek afektif siswa yang mencapai kriteria tinggi yaitu 44,44% sedangkan siswa yang mencapai kriteria sedang yaitu 55,56% dan tidak ada siswa yang mencapai kriteria rendah. (Hasil analisa aspek fektif siswa siklus I dapat dilihat pada Lampiran 29). b. Analisa Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Siklus II Dari hasil upaya yang telah dilakukan pada siklus I, didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 4.5. Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif Siswa Siklus II Kriteria Pencapaian Siklus II Tinggi (T) 88,89% (24 siswa) Sedang (S) 11,11% (3 siswa) Rendah (R) 0% (0 siswa)
Dari tabel 4.5 di atas, terlihat bahwa hasil belajar siswa aspek afektif pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini terlihat dari prosentase kriteria pencapaian siswa pada siklus II sebanyak 88,89% siswa dengan kriteria tinggi dan 3 siswa atau 11,11% dengan kategori sedang. (Hasil analisa aspek fektif siswa siklus II dapat dilihat pada Lampiran 30).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
3. Analisa Minat Siswa terhadap Pembelajaran Pemberian kuesioner untuk mengetahui minat siswa terhadap metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dan materi sistem imun diberikan sebanyak satu kali yaitu di akhir siklus II. Berikut adalah hasil kuesioner minat siswa terhadap metode dan materi pembelajaran:
No. 1 2 3
Tabel 4.6. Hasil Analisa Minat Siswa Kriteria Skor Siklus II Tinggi (T) 76% − 100% 40,74% (11 siswa) Sedang (S) 51% – 75% 59,26% (16 siswa) Rendah (R) 25% – 50% 0% (0 siswa)
Dari tabel 4.6 minat siswa terhadap metode maupun materi yang mencapai kriteria tinggi sebanyak 11 siswa atau 40,74% sedangkan yang mencapai kriteria sedang sebanyak 16 siswa atau 59,26%. Indikator pencapaian minat pada siklus II yaitu pencapaian minat dengan kategori tinggi sebesar 80%. Hal ini belum sesuai dengan indikator pencapaian penelitian. (Data hasil pengolahan kuesioner di akhir siklus dapat dlihat pada Lampiran 31).
C. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan minat dan hasil belajar baik aspek kognitif maupun aspek afektif siswa. Peningkatan aspek kognitif ditandai dengan adanya peningkatan nilai rata-rata posttes 1 dan posttes 2. Berikut pembahasan masing-masing aspek hasil belajar, minat,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
faktor
pendukung
dan
kendala-kendala
dalam
penerapan
86
metode
pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS): 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Hasil belajar yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi 2 aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, aspek kognitif siswa dapat dilihat dari nilai posttes1 dan posttes2. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
89,23 75,83
74,76
77,78
50,77
47,74
Nilai Rata-Rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah
30
% ketuntasan 11,11
Posttes 1
Posttes 2
Gambar 4.10. Grafik Peningkatan Nilai Posttes 1 dan Posttes 2. Berdasarkan gambar 4.10, terlihat adanya peningkatan dari posttes 1 ke posttes 2 baik dilihat dari nilai rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah maupun prosentase ketuntasan. Nilai rata-rata yang dicapai kelas XI MIA 1 pada materi sistem imun selama posttes 1 belum menunjukkan ketuntasan KKM yaitu 75. Hal ini karena nilai yang paling banyak diperoleh kelas XI MIA 1 yaitu 30 sebanyak 6 siswa. Selain itu, saat mengerjakan soal posttes 1 Kamis 21 Mei 2015 kondisi siswa sebelumnya telah melaksanakan ulangan harian mata pelajaran kimia. Sehingga kesiapan dalam menerima pelajaran selanjutnya masih agak kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
semangat. Selain itu respon siswa dalam proses pembelajaran kurang seperti kurang memperhatikan saat penjelasan guru maupun siswa yang sedang presentasi dan adanya yang ribut dengan teman lainnya. Adanya ulangan harian Kimia sebelum mata pelajaran Biologi ini merupakan salah satu faktor yang membuat kesiapan belajar selanjutnya menjadi berkurang. Sehingga respon siswa terhadap belajar Biologi menjadi berkurang seperti malas, tidak mendengarkan peneliti atau siswa lainnya yang presentasi, bermain game. Namun peneliti berusaha untuk membuat situasi kelas yang kondusif untuk belajar. Kondisi siswa seperti itu diperkuat oleh Cronbach sebagai penganut aliran behaviorisme dalam Suyono dan Hariyanto (2011) yang menyatakan tujuh unsur utama dalam proses belajar salah satunya adalah kesiapan, situasi dan respon. Kesiapan, situasi dan respon siswa sangat berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Siswa yang mempunyai kesiapan yang tinggi kemudian situasi belajarnya mendukung akan menghasilkan respon yang baik dalam proses belajar. Posttes 1 dilaksanakan pada siklus I pertemuan kedua. Siswa mengerjakan Lembar Kerja dan bertamu membutuhkan waktu yang cukup lama. Kemungkinan lain inilah yang dapat menyebabkan hasil posttes 1 kurang memenuhi KKM yaitu kekurangan waktu dalam mengerjakan soal posttes tersebut. Sehingga siswa mengerjakan soal posttes dengan terburuburu. Dilihat saat mengerjakan soal posttes 1 ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan dan mereka gunakan untuk bermalas-malasan (tidur),
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
sehingga peneliti menghampiri dan menyuruhnya untuk mengerjakan soal posttes tersebut. Dalam hal ini kesiapan siswa dalam mengerjakan soal posttes masih kurang. Hal inilah yang menyebabkan hasil posttes 1 siswa belum mencapai KKM 75. Dari hasil belajar posttes 1 diadakan perbaikan pada tahap refleksi, sehingga diadakan posttes 2 yang dilaksanakan pada akhir siklus II. Hasil yang diperoleh pada posttes 2 mengalami peningkatan dalam hal nilai ratarata, nilai tertinggi, nilai terendah maupun prosentase ketuntasan. Namun dalam hal nilai rata-rata pada posttes 2 yaitu 74,76 belum sesuai dengan nilai rata-rata yang telah ditentukan pada indikator keberhasilan penelitian yaitu 77 pada akhir siklus II. Peningkatan nilai pada posttes 2 yaitu beberapa siswa yang pada siklus I tidak mengerjakan dan mereka gunakan untuk tidur saat mengerjakan soal posttes 1, pada posttes 2 siswa mau mengerjakan. Faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II yaitu adanya kemauan siswa dalam memperbaiki nilai yang kurang. Siswa yang belum mencapai KKM 75 mempunyai keinginan untuk berlomba-lomba dalam mendapatkan nilai yang terbaik. Hal ini diperkuat oleh Cronbach dalam Suyono dan Hariyanto (2011) yang menyatakan reaksi terhadap kegagalan dalam unsur belajar yang dapat menurunkan semangat, motivasi, memperkecil usaha-usaha selanjutnya. Namun reaksi terhadap kegagalan juga dapat membawa dampak positif bagi siswa yang ingin belajar dari kegagalannya. Selain itu faktor minat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
dalam pembelajaran materi sistem imun dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS) cukup. Hal ini dibuktikan dengan perolehan dari kuesioner siswa dengan kategori tinggi sebesar 40,74% dan sedang sebesar 59,26%. Selain itu faktor ekternal yang menyebabkan hasil belajar yaitu waktu yang digunakan dalam mengerjakan soal posttes sedikit, karena tersita saat mengerjakan Lembar Kerja dan melaksanakan kegiatan bertamu. Selain waktu, materi sistem imun merupakan materi yang cukup sulit menurut siswa, karena materi sistem imun menggunakan bahasa asing atau bahasa ilmiah. Saat melakukan kegiatan bertamu, siswa cenderung tidak bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti. Sehingga pada saat mengerjakan soal posttes yang pertanyaannya hampir sama dengan yang ada di Lembar Kerja, ada beberapa siswa yang tidak bisa menjawab. 2. Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif Penilaian hasil belajar siswa aspek afektif dapat dilihat dari hasil observasi
atau
pengamatan
rekan
mahasiswa
selama
kegiatan
pembelajaran berlangsung. Penilaian yang digunakan yaitu penilaian di akhir siklus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100,00%
90
88,89%
80,00% 60,00%
55,56% 44,44%
Tinggi Sedang
40,00%
Rendah 20,00%
11,11% 0%
0%
0,00% siklus I
siklus II
Gambar 4.11. Grafik Hasil Observasi Aspek Afektif Siklus I dan Siklus II Menurut taksonomi Krathwol dalam Mardapi (2008) hasil belajar aspek afektif siswa berkaitan dengan sikap dan nilai. Sikap tidak dapat diukur dengan tes tertulis, namun dapat diukur dengan pengamatan atau observasi yang dibuat berdasarkan aspek-aspek yang akan diamati pada lembar observasi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Aspekaspek yang diamati dalam lembar observasi yaitu pembukaan (menyiapkan alat tulis), penjelasan guru (mendengarkan, mencatat dan merespon), penerapan metode TSTS (menjelaskan hasil diskusi, mencatat hasil diskusi, bertanya), diskusi kelas (mempresentasikan, mendengarkan, menanggapi) dan penutup (merangkum dan merefleksikan). Berdasarkan aspek-aspek yang telah dibuat dalam lembar observasi, aspek tertinggi dalam perhitungan (lihat lampiran 29) terdapat pada aspek diskusi kelompok saat pengamatan di siklus I. Saat mengerjakan Lembar Kerja yang diberikan oleh peneliti, siswa maupun kelompok bertanggungjawab menjalankan tugas yaitu mengejakan Lembar Kerja dengan baik. Sedangkan pada siklus II aspek tertinggi dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
perhitungan (lihat lampiran 30) terdapat pada aspek diskusi kelas yaitu mendengarkan kelompok lain yang sedang presentasi. Secara keseluruhan penilaian terhadap aspek-aspek yang telah dibuat dalam lembar observasi untuk mengukur sikap siswa selama proses pembelajaran sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan pada grafik, prosentase siswa dengan kategori tinggi mencapai 44,44% dan kategori sedang 55,56% pada siklus I meningkat pada siklus II dengan kategori tinggi sebesar
88,89%
dan
kategori
sedang
11,11%.
Siswa-siswi
bertanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya masing-masing dalam proses pembelajaran. 3. Minat Siswa terhadap Pembelajaran Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar minat siswa pada materi sistem imun dan minat siswa terhadap metode pembelajaran yaitu metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS). Minat diukur melalui pemberian kuesioner kepada siswa tentang materi dan metode yang digunakan. 70,00% 59,26%
60,00% 50,00%
40,74%
40,00%
Tinggi
30,00%
Sedang Rendah
20,00% 10,00% 0% 0,00% Minat Siswa
Gambar 4.12 Grafik Minat Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Minat merupakan ketertarikan seseorang terhadap sesuatu tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Minat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, hal ini diperkuat oleh Hamalik (2007) bahwa kegiatan belajar yang didasari dengan penuh minat akan lebih mendorong siswa belajar lebih baik sehingga akan meningkatkan hasil belajar. Namun dalam penelitian yang telah dilakukan, minat tidak sepenuhnya meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terjadi karena faktor yang mempengaruhi minat diantaranya faktor internal dan eksternal siswa. Faktor yang mempengaruhi minat siswa terhadap pembelajaran yaitu materi dan metode. Materi yang sulit dan banyak menggunakan bahasa asing atau ilmiah dapat menyebabkan siswa malas untuk memperlajari materi tersebut. Materi sistem imun merupakan materi yang membutuhkan pemahaman yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil belajar siswa aspek kognitif terkait nilai rata-rata yang kurang. Selain itu metode yang digunakan yaitu metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) baru diterapkan di kelas. Berdasarkan gambar 4.12, minat siswa selama proses pembelajaran dengan kategori tinggi sebesar 40,74%, kategori sedang sebesar 59,26% dan kategori rendah sebesar 0%. Minat dengan kategori tinggi lebih kecil daripada minat dengan kategori sedang ini membutikan bahw siswa mempunyai ketertarikan dan keinginan dalam belajar biologi yang cukup atau dengan kategori sedang. Hal ini belum mencapai indikator ketercapaian penelitian yaitu 80% minat siswa tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
4. Faktor-Faktor Pendukung Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS). Faktor pendukung metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) yaitu : 1. Siswa
yang
hadir
selama
proses
pembelajaran
berlangsung
mendukung berjalannya proses pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS). 2. Adanya sambungan internet di sekolah SMA Negeri 1 Prambanan, sehingga dapat mempermudah siswa dalam mencari sumber pustaka lainnya selain buku mata pelajaran. 3. Kegiatan diskusi kelompok di kelas XI MIA 1 berjalan cukup baik dan siswa-siswinya dapat dikoordinasikan saat bekerja dalam kelompok. 4. Ruang kelas yang cukup besar di kelas XI MIA 1 menjadi faktor pendukung dalam menerapkan metode Two Stay Two Stray (TSTS). Sehingga siswa dapat dengan mudah berpindah-pindah saat kegiatan bertamu. 5. Kendala-Kendala dalam Penerapan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) Kendala-kendala dalam penelitian selama penerapan metode Two Stay Two Stray (TSTS) yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
94
Metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) merupakan metode yang baru diterapkan di kelas XI MIA 1 sehingga siswa membutuhkan penyesuaian tehadap metode yang baru diterapkan.
2.
Penyesuaian
siswa
dalam
hal
memahami
langkah-langah
pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stray Two Stray (TSTS) masih membutuhkan bimbingan atau arahan. Sehingga peneliti harus mengulang penjelasan terkait langkah-langkah metode tersebut kepada siswa. 3.
Pengaturan waktu dalam melaksanakan metode pembelaaran Two Stay Two Stray (TSTS) maupun dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) kurang tegas. Sehingga siswa meminta tambahan waktu untuk mengerjakan LKS dan melakukan kegiatan bertamu dan waktu untuk melakukan kegiatan selanjutnya menjadi berkurang.
4.
Saat melakukan kegiatan bertamu, diharapkan siswa mengembangkan kemampuan bertanya dan kritis. Namun dalam pelaksanaannya, karena waktu yang tersita untuk mengerjakan LKS maka siswa hanya mencatat dan memfoto jawaban dari tuan rumah tanpa mengetahui apakah terdapat jawaban yang kurang dimengerti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan, Sleman Yogyakarta dapat diperoleh kesimpulan bahwa: 1. Penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan minat siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya hasil yang diperoleh berdasarkan hasil kuesioner dengan kategori tinggi sebesar 40,74% dan kategori sedang sebesar 59,26%. Minat dengan kategori ini belum mencapai indikator keberhasilan penelitian yang menargetkan minat dengan kategori tinggi sebesar 80%. 2. Penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa ditandai dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa baik dari aspek kognitif maupun aspek afektif. Peningkatan hasil belajar aspek kognitif dapat dilihat dari nilai posttes. Prosentase siswa yang tuntas pada siklus I sebesar 11,11% meningkat menjadi 77,78% pada siklus II. Nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan dilihat dari nilai posttes siklus I sebesar 46,05 menjadi 74,76 pada siklus II namun belum mencapai indikator keberhasilan penelitian. Sedangkan hasil belajar aspek afektif juga mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari hasil pengamatan atau observasi siswa selama proses pembelajaran. Hasil yang diperoleh pada siklus I siswa dengan kategori sedang 55,56% dan kategori tinggi 44,44%
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
meningkat pada siklus II menjadi 11,11% untuk kategori sedang dan 88,89% kategori tinggi.
B. SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang ditujukan kepada pihak yang terkait dalam penelitian ini: 1. Guru atau peneliti lain hendaknya harus lebih tegas dalam memberikan waktu
kepada
siswa
dalam
melaksanakan
pembelajaran
dengan
menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS) maupun dalam mengerjakan tugas. 2. Dalam penerapan kegiatan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS), peneliti atau guru hendaknya mengembangkan siswa dalam hal kemampuan bertanya kepada siswa lainnya atau mengembangkan kemampuan
menanggapi
pendapat
dari
siswa
lainnya
sehingga
pembelajaran dapat berjalan menarik dan menyenangkan. 3. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan dalam menggunakan metode pembelajaran pada rencana pelaksanaan sehingga pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan rencana pelaksanaan. 4. Saat proses pembelajaran berlangsung atau penelitian berlangsung, guru sebaiknya berpartisipasi dan telibat di dalamnya. Sehingga dapat mengetahui dan menjadikan variasi metode pembelajaran yang akan digunakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Bagi
peneliti
lain
yang
akan
melakukan
penelitian,
97
sebaiknya
memperdalam baik materi ataupun metode yang akan digunakan sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Aqib, Z, 2006, Penelitian Tindakan Kelas untuk:Guru, Bandung, YRAMA WIDYA. Arifin, Z, 2012, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung, Remaja Rosdakarya. Arikunto, S, 2007, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara. Budiyarti, Y, 2011, Minat Belajar Siswa terhadap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia (studi kasus di SMA PGRI 56 Ciputat), Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah. Damayanti, Y, 2008, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) Menggunakan CD Pembelajaran, Tesis, Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang. Daryanto dan Muljo R, 2012, Model Pembelajaran Inovatif, Yogyakarta, Gava Media. Erick,
2014, Apa itu kurikulum, Dalam http://www.gubuginformasi.com/2014/04/apa-itu-kurikulum-2013.html, Diunduh pada 26 Februari 2015.
Hamalik, O, 2007, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung, PT Remaja Rosda Karya. Hamalik, O, 2013, Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara. Irnaningtyas, 2014, Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam Jilid 2, Jakarta, Erlangga. Jannah, F, 2010, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa Kelas X-4 dalam Belajar Bahasa Arab (Study Kasus di MAN Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2009-2010), Skripsi, Yogyakarta, Uniersitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jihad, A dan Haris, A, 2008, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta, Multi Pressindo. Khodijah, N, 2014, Psikologi Pendidikan, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Kunandar, 2013, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis, Disertai dengan Contoh, Edisi Revisi, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada. Mahyuni, S, 2013, Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap Hasil Belajar Kimia Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Selemadeg Ditinjau dari Gaya Berpikir, Tesis, Program Studi Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Mardapi, D, 2008, Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes, Yogyakarta, Cendekia Press. Nasution, 2006, Pengertian Hasil Belajar, Dalam http://www.hasiltesguru.com/2012/04/pengertian-hasil-belajar.html, Diunduh pada 15 Februari 2015. Ruhama, E, 2012, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012, Skripsi, Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta. Siregar, E dan Nara, H, 2010, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor, Ghalia Indonesia. Slameto, 2010, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, PT Rineka Cipta. Sudjana, N, 2012, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT Romadja Rosda Karya. Sukardi, H M, 2003, Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya Ed:1, Jakarta, Bumi Aksara Suprijono, A, 2009, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Surapranata, S, 2006, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi kurikulum 2004, Bandung, PT Remaja Rosdakarya Offset. Susanto, A, 2013, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta, Kencana Prenada Media Group. Susilomurti, K, A 2014, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
pada Materi Sistem Reproduksi XI IPA 2 SMA Negeri 4 Yogyakarta, Skripsi, Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma. Suyono dan Hariyanto, 2011, Belajar dan Pembelajaran, teori dan konsep dasar, Bandung, PT Remaja Rosdakarya. Syah, M, 2008, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung, Remaja Rosdakarya. Uno, B H dan Koni, S, 2012, Assessment Pembelajaran, Jakarta, PT Bumi Aksara. Uno. B H, Nina L dan Satria M.A.K, 2011, Menjadi Peneliti PTK yang Profesional, Gorontalo, Bumi Aksara. Winkel, W. S, 2009, Psikologi Remaja, Yogyakarta, Media Abadi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
LAMPIRAN LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102
Lampiran 1 SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI
Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Atas (SMA)
Kelas/Semester
: XI/II
Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive, proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari apa yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan keatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103
Kompetensi Dasar 1.1
2.1.
Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan
Indikator 1.1.1 Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhanatas nikmat sehat melalui sistem imun
2.1.1 Bekerjasama mendiskusikan pertanyaan/soal diskusi dengan kelompok 2.1.2 Berani mengemukakan pendapat dalam proses belajar 2.1.3 Proaktif dalam kegiatan diskusi kelompok maupun diskusi kelas (menjawab ataupun menanyakan sesuatu yang belum paham/dimengerti)
Materi Pokok 1. Fungsi sistem pertahanan tubuh 2. Mekanisme pertahanan tubuh nonspesifik (alamiah) dan spesifik (buatan) 3. Imunitas humoral dan imunitas seluler 4. Antigen dan antibody 5. Jenis-jenis imunitas 6. Faktor yang mempengaru hi sistem
Pembelajaran Mengamati: - Membaca literatur tentang sistem imun Menanya: - Apa fungsi sistem pertahanan tubuh? - Bagaimana mekanisme pertahanan tubuh alamiah dan buatan? - Apa perbedaan imunitas humoral dan seluler? - Apa fungsi antigen dan antibodi - Apa saja jenis-jenis imunitas? - Apa faktor yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, bagaimana cara penyembuhannya? Mengumpulkan Informasi/Mencoba - Berdiskusi dengan kelompok mengerjakan soal - Mengkaji buku
Penilaian Penilaian Kognitif Tes tertulis dan lembar soal siswa Penilaian Afektif Lembar observasi
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
2 minggu Buku x 4 JP siswa Buku referensi berbagai sumber
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104
Kompetensi Dasar
Indikator
dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 3.14.
Mengaplikasikan pemahaman tentang prinsip-prinsip sistem immun untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan kekebalan yang dimilikinya melalui program immunisasi sehingga dapat terjaga proses fisiologi di dalam tubuh.
3.14.1 Menyebutkan fungsi sistem pertahanan tubuh 3.14.2 Mengidentifikasi mekanisme pertahanan tubuh nonspesifik (alamiah) dan spesifik (adaptif) 3.14.3 Menjelaskan perbedaan antigen dan antibodi 3.14.4 Menjelaskan jenisjenis imunitas 3.14.5 menjelaskan sel-sel yang terlibat dalam respon imunitas 3.14.6 Menjelaskan mekanisme imunitas humoral dan imunitas seluler 3.14.7 Menjelaskan faktor yang mempengaruhi
Materi Pokok
Pembelajaran
pertahanan tubuh
sumber sebagai bahan referensi untuk menjawab pertanyaan/soal - Melakukan kegiatan observasi (rumah sakit, puskesmas, klinik) untuk mengetahui jenis, cara, tujuan dilakukannya immunisasi pada anak maupun orang dewasa Menalar - Menganalisis bahwa terjadinya kekebalan tubuh dapat terjadi secara pasif dan aktif - Menyimpulkan bahwa kekebalan tubuh dapat terganggu oleh berbagai sebab Mengkomunikasikan - Menjelaskan tentang hasil temuan dari hasil mengaji teori tentang sistem imun - Mempresentasikan
7. Gangguan sistem pertahanan tubuh 8. Pencegahan yang ditimbulkan akibat gangguan sistem pertahanan tubuh
Penilaian
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105
Kompetensi Dasar
4.16.
Menyajikan data jenis-jenis imunisasi (aktif dan pasif) dan jenis penyakit yang dikendalikannya.
Indikator sistem pertahanan tubuh 3.14.8 Mengidentifikasi gangguan sistem pertahanan tubuh 3.14.9 Menjelaskan pencegahan penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan sistem pertahanan tubuh 4.16.1 Menyajikan data jenis imunissi (aktif dan pasif) yang ada di klinik atau puskesmas 4.16.2 Mengidentifikasi jenis penyakit imunitas dan cara pengendaliannya
Materi Pokok
Pembelajaran
-
Penilaian
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
hasil diskusi tentang mekanisme pertahanan tubuh alamiah dan buatan di depan kelas Mengemukakan pendapat tentang faktor yang berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh, gangguan dan cara pencegahannya melalui mengkaji sumber atau data hasil observasi
Yogyakarta, April 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Rochmat Yuwono, S. Pd.
Peneliti
Nining Sugiarti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: XI/II
Aloksi Waktu
: 2 x Pertemuan (4 x 45 menit)
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsive,
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,
menerapkan
dan
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari apa yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan keatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
B. Kompetensi Dasar 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup. 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 3.14Mengaplikasikan pemahaman tentang prinsip-prinsip sistem immun untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan kekebalan yang dimilikinya melalui program immunisasi sehingga dapat terjaga proses fisiologi di dalam tubuh. 4.16Menyajikan data jenis-jenis imunisasi (aktif dan pasif) dan jenis penyakit yang dikendalikannya.
C. Indikator 1.1.1
Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan atas nikmat sehat melalui sistem imun.
2.1.1
Bekerjasama mendiskusikan pertanyaan/soal diskusi dengan kelompok.
2.1.2
Berani mengemukakan pendapat dalam proses belajar.
2.1.3
Proaktif dalam kegiatan diskusi kelompok maupun diskusi kelas (menjawab
ataupun
menanyakan
sesuatu
yang
belum
paham/dimengerti). 3.14.1
Menyebutkan fungsi sistem pertahanan tubuh
3.14.2
Mengidentifikasi
mekanisme
pertahanan
(alamiah) dan spesifik (adaptif) 3.14.3
Menjelaskan perbedaan antigen dan antibodi
tubuh
nonspesifik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
3.14.4
Menyebutkan jenis-jenis imunitas
3.14.5
Menyebutkan sel-sel yang terlibat dalam respon imunitas
4.16.1
Menyajikan data jenis imunisasi (aktif dan pasif) yang ada di klinik atau puskesmas
D. Tujuan Pembelajaran 1.1.1
Siswa mampu menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan atas nikmat sehat melalui kegiatan belajar Biologi tentang sistem imun
2.1.1
Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu bekerjasama dalam menjawab pertanyaan/soal-soal.
2.1.2
Siswa berani mengemukakan pendapat melalui kegiatan kelompok.
2.1.3
Siswa mampu menunjukkan sikap proaktif dalam mengerjakan soal melalui kegiatan diskusi kelompok
3.14.1
Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menyebutkan fungsi sistem pertahanan tubuh
3.14.2
Siswa mampu mengidentifikasi mekanisme pertahanan tubuh nonspesifik (alamiah) dan spesifik (buatan) melalui membaca literatur
3.14.3
Siswa mampu menjelaskan perbedaan antigen dan antibody melalui kegiatan diskusi kelompok
3.14.4
Melalui kegiatan membaca literatur siswa mampu menyebutkan jenis-jenis imunitas
3.14.5
Siswa mampu menyebutkan sel-sel yang terlibat dalam respon imunitas melalui diskusi kelompok
4.16.1
Siswa mampu menyajikan data jenis imunisasi (aktif dan pasif) yang ada di klinik atau puskesmas melalui kegiatan observasi
E. Materi Pembelajaran 1. Fungsi sistem pertahanan tubuh 2. Mekanisme pertahanan tubuh nonspesifik (alamiah) dan spesifik (buatan)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
3. Antigen dan antibody 4. Jenis-jenis imunitas 5. Sel-sel yang terlibat dalam respon imunitas
F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran
: Pembelajaran kooperatif
Metode Pembelajaran
: Diskusi (Two Stay Two Stray/TSTS), Presentasi dan Ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I (2 x 45 menit) Kegiatan (Waktu)
Fase
Pendahuluan (20
Menyiapkan kondisi
menit)
belajar siswa
Kegiatan Guru dan Siswa 1. Menyiapkan suasana belajar yang kondusif dan mengecek kesiapan siswa 2. Guru memberikan soal pretes
Melakukan apersepsi,
3. Menunjukkan gambar
menyampaikan tujuan
dan memberi pertanyaan
pembelajaran dan
kepada siswa terkait
memotivasi siswa.
gambar tersebut 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran (3.14.1; 3.14.2; 3.14.3) yang akan dicapai 5. Menjelaskan metode pembelajaran yang akan digunakan kepada siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan (Waktu)
Fase
111
Kegiatan Guru dan Siswa 6. Membagi siswa ke dalam kelompok dan wakil tiap kelompok mengambil lembar soal
Inti (60 menit)
Mengamati
7. Siswa mengamati lembar soal dan mengerjakan dengan kelompok 8. Siswa menjawab
Menanya
pertanyaan yang ada di lembar soal secara kelompok 9. Siswa berdiskusi
Mengumpulkan
menjawab pertanyaan
informasi / Mencoba
dengan kelompok yang telah dibentuk 10. Mengkaji buku sumber atau sumber lain yang dapat mendukung siswa mengerjakan soal diskusi 11. Menyampaikan dan
Menalar
menerima hasil diskusi dari kelompok lain dengan penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray 12. Mencocokkan dan menganalisa hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan (Waktu)
Fase
112
Kegiatan Guru dan Siswa diskusi dari kelompok lain yang didapat 13. Mempresentasikan hasil
Mengkomunikasikan
yang didapat dari hasil diskusi kelompok dan kelompok lain dan mengklarifikasi bersama dengan guru
Evaluasi
14. Siswa bersama guru mengevaluasi dengan beberapa pertanyaan saat kegiatan presentasi
Penutup (10 menit)
Klarifikasi,
15. Memberikan tepuk
Penghargaan,
tangan kepada
merangkum dan
kelompok yang
merefleksikan
presentasi dan Guru mengklarifikasi jawaban yang kurang tepat 16. Guru bersama siswa merangkum butir-butir pembelajaran 17. Mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajarnya 18. Memberikan tugas tentang mencari data tentang jenis imunisasi (aktif dan pasif) dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan (Waktu)
Fase
113
Kegiatan Guru dan Siswa membaca materi selanjutnya
Pertemuan II (2 x 45 menit) Kegiatan (Waktu)
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan (15
Menyiapkan kondisi
1. Menyiapkan suasana
menit)
belajar siswa, melakukan
belajar yang kondusif
apersepsi,
dan mengecek kesiapan
menyampaikan tujuan
siswa dan menagih
pembelajaran dan
tugas terkait jenis
memotivasi siswa.
imunisasi 2. Guru menunjukkan gambar bayi yang sedang diimunisasi.”jenis imunisasi apa yang ada pada gambar tersebut?” 3. Siswa menjawab pertanyaan dari guru 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran (3.14.4; 3.14.5) yang akan dicapai 5. Membagi siswa ke dalam kelompok dan wakil tiap kelompok mengambil lembar soal
Inti (60 menit)
Mengamati
6. Siswa mengamati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan (Waktu)
Fase
114
Kegiatan Guru dan Siswa lembar soal dan mengerjakan dengan kelompok 7. Siswa menjawab
Menanya
pertanyaan yang ada di lembar soal secara kelompok 8. Siswa berdiskusi
Mengumpulkan
menjawab pertanyaan
informasi / Mencoba
dengan kelompok yang telah dibentuk 9. Mengkaji buku sumber atau sumber lain yang dapat mendukung siswa mengerjakan soal diskusi 10. Menyampaikan dan
Menalar
menerima hasil diskusi dari kelompok lain dengan penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray 11. Mencocokkan dan menganalisa hasil diskusi dari kelompok lain yang didapat 12. Mempresentasikan hasil
Mengkomunikasikan
yang didapat dari hasil diskusi kelompok dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan (Waktu)
Fase
115
Kegiatan Guru dan Siswa kelompok lain dan mengklarifikasi bersama dengan guru
Evaluasi
13. Guru membagikan soal posttes kepada siswa untuk dikerjakan secara mandiri
Penutup (15 menit)
Klarifikasi, merangkum dan merefleksikan
14. Guru menanyakan soalsoal posttes yang dikerjakan 15. Mengklarifikasi pertanyaan saat presentasi 16. Guru bersama siswa merangkum butir-butir pembelajaran 17. Mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajarnya 18. Memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materi selanjutnya
H. Sumber Belajar Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA kelas XI kelompok peminatan matematika dan ilmu alam jilid 2. Jakarta: Erlangga. Priadi, A. 2010. Biologi SMA kelas XI. Jakarta: Yudistira.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
I. Alat dan Bahan 1. Lembar soal 2. Spidol dan papan tulis 3. Viewer 4. Laptop
J. Penilaian Jenis Penilaian
: Tes (Pilihan Ganda dan Uraian) dan Non Tes (Lembar observasi)
Instrumen
: Lembar soal, lembar kunci jawaban, kisi-kisi lembar observasi
Yogyakarta, April 2015 Peneliti
Nining Sugiarti 111434039
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
Lampiran 3 LEMBAR KERJA SISWA 1 Judul: Fungsi Sistem Pertahanan Tubuh, Mekanisme Nonspesifik-Spesifik dan Perbedaan Antigen-Antibodi. A. Tujuan 1. Siswa mampu menyebutkan fungsi sistem pertahanan tubuh 2. Siswa mampu mengidentifikasi mekanisme pertahanan tubuh nonspesifik dan spesifik 3. Siswa mampu menjelaskan perbedaan antigen dan antibodi B. Alat dan Bahan 1. Bolpoin 2. Buku tulis 3. Handout C. Cara Kerja 1. Diskusikan pertanyaan di bawah ini dengan kelompok. 2. Jawablah semua pertanyaan di bawah ini dengan benar! D. Pertanyaan Diskusi Kelompok 1 1. Apa yang dimaksud dengan sistem kekebalan/sistem imunitas?
2. Sebutkan fungsi sistem pertahanan tubuh!
Kelompok 2 3. Apa yang dimaksud dengan antigen dan antibodi?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
4. Sebutkan macam-macam Imunoglobulin dan ciri khas yang dimilikinya!
Kelompok 3 5. Buatlah tabel perbedaan antara sistem pertahanan spesifik dan nonspesifik!
Kelompok 4 6. Apa yang dimaksud dengan imflamasi?
7. Apakah yang dimaksud dengan sistem pertahanan spesifik dan nonspesifik?
Kelompok 5 8. Jelaskan rangkaian peristiwa imflamasi!
Kelompok 6 9. Sebutkan dan jelaskan 5 komponen sistem petahanan tubuh!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
Kelompok 7 10. Sebutkan dan jelaskan macam-macam cara pengikatan antibodi ke antigen!
Kelompok 8 11. Sebutkan dan jelaskan 2 bagian dari antigen!
E. Kesimpulan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
Lampiran 4 KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA I 1. Sistem kekebalan/imunitas merupakan kelompok sel, molekul dan organ yang bekerjasama untuk mempertahankan tubuh terhadap serangan benda asing yang dapat menyebabkan penyakit seperti bakteri, virus, jamur atau sel yang abnormal. Sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor. 2. Fungsi sistem pertahanan tubuh: -
Mempertahankan tubuh dari patogen invasif (dapat masuk ke dalam sel inang) misalnya virus dan bakteri
-
Melindungi tubuh terhadap suatu agen dari lingkungan eksternal yang berasal dari tumbuhan dan hewan (makanan tertentu, serbuk sari dan rambut binatang) serta zat kimia (obat-obatan dan polutan)
-
Menyingkirkan sel-sel yang sudah rusak akibat suatu penyakit atau cedera, sehingga memudahkan penyembuhan luka dan perbaikan jaringan
-
Mengenali dan menghancurkan sel abnormal (mutan) seperti kanker
3. Antigen merupakan zat yang merangsang respon imunitas, terutama dalam menghasilkan antibodi. Umumnya berupa zat dengan berat molekul besar dan kompleks seperti protein dan polisakarida. Sedangkan antibodi merupakan protein larut yang dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai respon terhadap keberadaan suatu antigen dan akan bereaksi dengan antigen tersebut. 4. Macam-macam imunoglobulin dan ciri khasnya No a
Macam Imunoglobulin (Ig) IgA
b
IgD
c
IgE
d
IgG
Ciri Khas Terdapat dalam sekresi eksternal seperti urin, air ludah, ASI Melekat pada permukaan luar sel limfosit B Disekresikan oleh sel plasma di kulit, mukosa dan tonsil, dapat melepaskan histamin penyebab radang dan reaksi alergi Diperoleh bayi dari plasenta dan kolostrum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
ibu e IgM Dihasilkan pertama kali dalam stimulus antigen 5. Perbedaan antara sistem pertahanan spesifik dan nonspesifik No.
Objek Pembeda
Pertahanan NonSpesifik Cepat Menit hingga jam, selalu siap
a b
Mekanisme kerja Waktu respon
c
Tidak perlu
d
Kontak dengan antigen (pajanan) Respon memori
e
Resistensi
f
Sasaran infeksi
Tidak berubah oleh infeksi Pada umunya efektif terhadap semua mikroba
g h
Protein darah Komponen cairan darah
Tidak ada
Pertahanan Spesifik Lebih lambat Dalam hitungan hari, tidak siap sampai terpajan alergen Harus ada pajanan sebelumnya Memori menetap, respon lebih baik pada infeksi serupa berikutnya Membaik oleh infeksi berulang Spesifik terhadap mikroorganisme yang sudah dikenali sebelumnya Limfosit Antibodi
Komplemen Banyak peptida antimikroba dan protein 6. Inflamasi merpakan reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera.
Penyebabnya antara lain terbakar, toksin, produk bakteri, gigitan serangga atau pukulan keras. 7. Sistem pertahanan spesifik merupakan sistem kompleks yang memberikan respon imun terhadap antigen yang spesifik. Antigen spesifik contohnya virus, bakteri, toksin atau zat lain yang dianggap asing. Sistem pertahanan nonspesifik merupakan imunitas bawaan sejak lahir, berupa komponen normal tubuh yang selalu ditemukan pada individu sehat dan siap mencegah serta menyingkirkan dengan cepat antigen yang masuk ke dalam tubuh. 8. Peristiwa inflamasi: -
Sel yang rusak/cedera memproduksi/melepaskan sinyal senyawa kimia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
122
Senyawa kimia tersebut menyebabkan vasolidasi (pelebaran pembuluh darah), meningkatnya aliran dan volume darah sehingga darah keluar
-
Adanya pembatasan area cedera/luka terjadi akibat terlepasnya fibrinogen dari plasma ke jaringan. selanjutnya fibrinogen berubah menjadi fibrin membentu bekuan yang mengisolasi area kerusakan
-
Kemokinesis dan kemotaksis menarik sel fagosit dari darah ke area luka
-
Fagositosis patogen dan penyembuhan jaringan.
9. Lima komponen sistem pertahanan tubuh -
Makrofag merupakan komponen sel darah putih yang memerankan fungsi imunitas bawaan melalui proses fagositosis
-
Limfosit merupakan sel darah putih yang khusus berfungsi untuk mengidentifikasi dan menghancurkan antigen penyerbu
-
Reseptor antigen merupakan struktur khusus yang berada pada bagian permukaan sel limfosit
-
Sel-sel pengangkut antigen merupakan sel-sel yang mengangkut antigen setelah masuk ke sel tubuh dan membawa antigen tersebut ke permukaan sel menuju sel limfosit T.
-
Antibodi merupakan protein larut yang dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai respon terhadap keberadaan suatu antigen dan akan bereaksi dengan antigen tersebut.
10. Cara pengikatan antibodi ke antigen: -
Fiksasi komplemen (aktivasi sistem komplemen) yaitu aktivasi sistem komplemen oleh kompleks antigen-antibodi yang menyebabkan lisisnya banyak jenis virus dan sel-sel patogen.
-
Netralisasi, jika antibodi menutup situs determinan antigen, sehingga antigen menjadi tidak berbahaya dan sel fagosit dapat mencerna antigen tersebu.
-
Aglutinasi (penggumpalan), terjadi jika antigen berupa materi partikel seperti bakteri atau sel-sel darah merah.
-
Presipitasi (pengendapan) yaitu pengikatan silang molekul-molekul antigen yang terlarut dalam cairan tubuh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
11. Dua bagian dari antigen yaitu: -
Determinan antigen (epitop) merupakan bagian antigen yang dapat membangkitkan respon imunitas (dapat mengnduksi pembentukan antibodi)
-
Hapten merupakan molekul kecil yang jika sendirian tidak dapat menginduksi produksi antbodi. Namun hapten akan bersifat imunogenik (mampu menginduksi produksi antibodi) jika bergabung dengan carier yang bermolekul besar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
Lampiran 5 LEMBAR KERJA SISWA 2 Judul: Jenis-Jenis Imunitas dan Sel-sel yang terlibat dalam respon imunitas A. Tujuan 1. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis imunitas 2. Siswa mampu menjelaskan sel-sel yang terlibat dalam respon imunitas B. Alat dan Bahan 1. Bolpoin 2. Buku tulis 3. Handout C. Cara Kerja 1. Diskusikan pertanyaan di bawah ini dengan kelompok. 2. Jawablah semua pertanyaan di bawah ini dengan benar! D. Pertanyaan Diskusi Kelompok 1 1. Apa yang dimaksud dengan imunitas dan jelaskan jenis-jenis imunitas!
Kelompok 2 2. Sebutkan dan jelaskan macam dari imunitas aktif beserta contohnya!
Kelompok 3 3. Sebutkan dan jelaskan macam dari imunitas pasif beserta contohnya!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
Kelompok 4 4. Apa yang dimaksud dengan vaksin dan sebutkan 2 contoh vaksin beserta kegunaannya!
Kelompok 5 5. Setelah divaksinasi, balita mengalami demam! jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi!
Kelompok 6 6. Mengapa vaksinasi dapat menimbulkan kekebalan tubuh?
Kelompok 7 7. Sebutkan 4 jenis sel yang berperan penting dalam imunitas beserta fungsinya masing-masing!
Kelompok 8 8. Sebutkan 3 jenis sel T efektor dan peranannya dalam respon imunitas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Kesimpulan
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
Lampiran 6 KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA 2 1. Imunitas merupakan kelompok sel, molekul dan organ yang bekerjasama untuk mempertahankan tubuh terhadap serangan benda asing yang dapat menyebabkan penyakit seperti bakteri, virus, jamur atau sel yang abnormal. Sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor. Jenis-jenis imunitas ada dua yaitu imunitas aktif merupakan imunitas yang dapat diperoleh akibat kontak langsung dengan toksin atau patogen sehingga tubuh mampu memproduksi antibodinya sendiri, sedangkan imunitas pasif merupakan imunitas yang diperoleh jika antibodi dari satu individu dipindahkan ke individu lainnya. 2. Imunitas aktif terdiri dari dua yaitu imunitas aktif alami dan imunitas aktif buatan. -
Imunitas aktif alami terjadi jika seseorang terpapar satu jenis penyakit, kemudian sistem imunitas memproduksi antibodi dan limfosit khusus. Imunitas ini dapat bersifat seumur hidup (contohnya: cacar dan campak) atau sementara (contohya: gonore dan pneumonia).
-
Imunitas aktif buatan merupakan hasil vaksinasi. Contohnya: vaksin BCG (Bacille calmette guerin) untuk melawan TBC (tuberkulosis), vaksin TFT (Tetanus formol toxoid) untuk melawn tetanus, vaksin MMR (Meales mumps rubella) untuk melawan campak, vaksin DPT untuk melawan difteri.
3. Imunitas pasif terdiri dari dua yaitu imunitas pasif alami dan imunitas pasif buatan. -
Imunitas pasif alami merupakan imunitas yang terjadi melalui pemberian ASI kepada bayi dan saat IgG ibu masuk ke plasenta, sehingga dapat memberikan kekebalan sementara untuk beberapa minggu atau beberapa bulan setelah kelahiran. Contohnya pemberian ASI melalui plasenta
-
Imunitas pasif buatan merupakan imunitas yang terjadi melalui injeksi antibodi dalam serum yang dihasilkan oleh orang atau hewan yang kebal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
karena pernah terpapar antigen tertentu. Contohnya antibodi dari kuda yang kebal terhadap gigitan ular dapat diinjeksikan kepada manusia yang digigit ular sejenis. 4. Vaksin merupakan patogen yang mati atau dilemahkan, atau toksik yang telah diubah. -
Contoh vaksin dan kegunaannya : vaksin BCG (Bacille calmette guerin) untuk melawan TBC (tuberkulosis), vaksin TFT (Tetanus formol toxoid) untuk melawn tetanus, vaksin MMR (Meales mumps rubella) untuk melawan campak, vaksin DPT untuk melawan difteri.
5. Demam yang timbul pasca imunisasi disebabkan oleh respon tubuh terhadap vaksin yang diberikan. Vaksin yang dilemahkan akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi melalui serangkaian proses. Salah satu proses tersebut melibatkan timbulnya respon peradangan yang dapat memicu timbul demam. 6. Vaksinasi dapat menimbulkan kekebalan tubuh karena vaksinasi merupakan proses pemberian vaksin (pathogen yang dilemahkan) ke dalam tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit. Jika vaksin yang di masukkan ke dalam tubuh dapat merespon dengan baik maka system kekebalan tubuh menjadi meningkat dan tahan terhadap penyakit. Jika vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh tersebut tidak dapat merepon dengan baik, maka akan mengakibatkan ketidakseimbangan proses dalam tubuh sehingga menurunkan system kekebalan dalam tubuh. 7. Empat jenis sel yang berperan penting dalam imunitas dan fungsinnya,yaitu: -
Sel B, berfungsi membentuk antibodi untuk melawan antigen.
-
Sel T, berfungsi mengenali dan membedakan jenis antigen atau patogen spesifik.
-
Makrofag, berfungsi menelan antigen atau bakteri untuk dihancurkan secara enzimatik.
-
Sel pembunuh alami, berfungsi untuk menghancurkan sel-sel kanker pada lokasi primer (metastatis), virus, jamur dan parasit lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
8. 3 jenis sel T efektor dan peranannya: -
Sel T sitotoksik peranannya mengenali dan menghancurkan sel yang memperlihatkan antigen asing pada permukaannya.
-
Sel T penolong peranannya tidak beperan langsung dalam pembunuhan sel tetapi berfungsi mengenali antigen MHC kelas II yang hanya ditemukan pada jenis sel tertentu terutama sel-sel yang menelan antigen asing, seperti sel B dan makrofag.
-
Sel T supresor berpean dalam menekan sel B dan sel T setelah diaktivasi oleh sel T penolong.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
Lampiran 7 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: XI/II
Aloksi Waktu
: 2 x Pertemuan (4 x 45 menit)
A. Kompetensi Inti 5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 6. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsive,
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 7. Memahami,
menerapkan
dan
menganalisis
pengetahuan
factual,
konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 8. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari apa yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan keatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
B. Kompetensi Dasar 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup. 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 3.14Mengaplikasikan pemahaman tentang prinsip-prinsip sistem immun untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan kekebalan yang dimilikinya melalui program immunisasi sehingga dapat terjaga proses fisiologi di dalam tubuh. 4.16Menyajikan data jenis-jenis imunisasi (aktif dan pasif) dan jenis penyakit yang dikendalikannya.
C. Indikator 1.1.1
Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan atas nikmat sehat melalui sistem imun.
2.1.1
Bekerjasama dalam menjawab pertanyaan/soal diskusi dengan kelompok.
2.1.2
Berani mengemukakan pendapat dalam proses belajar.
2.1.3
Proaktif dalam kegiatan diskusi (menjawab ataupun menanyakan sesuatu yang belum paham/dimengerti).
3.14.6
Menjelaskan mekanisme imunitas humoral dan imunitas seluler
3.14.7
Menyebutkan faktor yang mempengaruhi sistem pertahanan tubuh
4.14.8
Mengidentifikasi gangguan sistem pertahanan tubuh
3.14.9
Menjelaskan pencegahan penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan sistem pertahanan tubuh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.16.1
132
Mengidentifikasi jenis penyakit imunitas dan cara pengendaliannya
D. Tujuan Pembelajaran 1.1.1
Siswa mampu menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan atas nikmat sehat melalui belajar sistem imun
2.1.1
Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu bekerjasama dalam menjawab pertanyaan/soal-soal.
2.1.2
Siswa mampu berani mengemukakan pendapat melalui kegiatan kelompok.
2.1.3
Siswa mampu proaktif dalam mengerjakan soal melalui kegiatan diskusi kelompok
3.14.6
Melalui mengkaji literatur, siswa mampu menjelaskan mekanisme imunitas humoral dan imunitas seluler
3.14.7
Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu menyebutkan faktor yang mempengaruhi sistem pertahanan tubuh
3.14.8
Siswa mampu mengidentifikasi gangguan sistem pertahanan tubuh melalui kajian literatur
3.14.9
Siswa mampu menjelaskan pencegahan penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan sistem petahanan tubuh melalui kegiatan presentasi
4.16.1
Melalui kegiatan presentasi siswa mampu mengidentifikasi jenis penyakit imunitas dan cara pengendaliannya
E. Materi Pembelajaran 1. Imunitas humoral dan imunitas seluler 2. Faktor yang mempengaruhi sistem pertahanan tubuh 3. Gangguan sistem pertahanan tubuh 4. Pencegahan yang ditimbulkan akibat gangguan sistem pertahanan tubuh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran
: Pembelajaran Kooperatif
Metode Pembelajaran
: Diskusi (Two Stay Two Stray/TSTS), Presentasi dan Ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I (2 x 45 menit) Kegiatan (Waktu)
Fase
Pendahuluan (20
Menyiapkan kondisi
menit)
belajar siswa
Kegiatan Guru dan Siswa 1. Menyiapkan suasana belajar yang kondusif dan mengecek kesiapan siswa
Melakukan apersepsi,
2. Menunjukkan gambar
menyampaikan tujuan
dan memberi pertanyaan
pembelajaran dan
kepada siswa terkait
memotivasi siswa.
gambar tersebut 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran (3.14.6; 3.14.7)yang akan dicapai 4. Menjelaskan metode pembelajaran yang akan digunakan kepada siswa 5. Membagi siswa ke dalam kelompok dan wakil tiap kelompok mengambil lembar soal
Inti (60 menit)
Mengamati
6. Siswa mengamati lembar soal dan mengerjakan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan (Waktu)
Fase
134
Kegiatan Guru dan Siswa kelompok 7. Siswa menjawab
Menanya
pertanyaan yang ada di lembar soal secara kelompok 8. Siswa berdiskusi
Mengumpulkan
menjawab pertanyaan
informasi / Mencoba
dengan kelompok yang telah dibentuk 9. Mengkaji buku sumber atau sumber lain yang dapat mendukung siswa mengerjakan soal diskusi 10. Menyampaikan dan
Menalar
menerima hasil diskusi dari kelompok lain dengan penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray 11. Mencocokkan dan menganalisa hasil diskusi dari kelompok lain yang didapat 12. Mempresentasikan hasil
Mengkomunikasikan
yang didapat dari hasil diskusi kelompok dan kelompok lain dan mengklarifikasi bersama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan (Waktu)
Fase
135
Kegiatan Guru dan Siswa dengan guru
Evaluasi
13. Memberikan kesempatan untuk bertanya saat kegiatan presentasi
Penutup (10 menit)
Klarifikasi,
14. Memberikan tepuk
merangkum dan
tangan kepada
merefleksikan
kelompok yang presentasi dan guru mengklarifikasi jawaban yang kurang tepat 15. Guru bersama siswa merangkum butir-butir pembelajaran 16. Mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajarnya 17. Memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materi selanjutnya
Pertemuan II (2 x 45 menit) Kegiatan (Waktu)
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan (15
Menyiapkan kondisi
1. Menyiapkan suasana
menit)
belajar siswa, melakukan
belajar yang kondusif
apersepsi,
dan mengecek kesiapan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan (Waktu)
Fase menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.
136
Kegiatan Guru dan Siswa siswa 2. Guru menunjukkan gambar seseorang yang terkena penyakit imunitas:”apa yang kalian lihat dari gambar ini?” 3. Guru menunjuk siswa dan menanggapi jawaban siswa 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran (3.14.8; 3.14.9) yang akan dicapai 5. Membagi siswa ke dalam kelompok dan wakil tiap kelompok mengambil lembar soal
Inti (60 menit)
Mengamati
6. Siswa mengamati lembar soal dan mengerjakan dengan kelompok
Menanya
7. Siswa menjawab pertanyaan yang ada di lembar soal secara kelompok 8. Siswa berdiskusi menjawab pertanyaan
Mengumpulkan
dengan kelompok yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan (Waktu)
Fase informasi / Mencoba
137
Kegiatan Guru dan Siswa telah dibentuk 9. Mengkaji buku sumber atau sumber lain yang dapat mendukung siswa mengerjakan soal diskusi 10. Menyampaikan dan
Menalar
menerima hasil diskusi dari kelompok lain dengan penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray 11. Mencocokkan dan menganalisa hasil diskusi dari kelompok lain yang didapat 12. Mempresentasikan hasil
Mengkomunikasikan
yang didapat dari hasil diskusi kelompok dan kelompok lain dan mengklarifikasi bersama dengan guru
Evaluasi
13. Guru membagikan soal posttes kepada siswa untuk dikerjakan secara mandiri
Penutup (15 menit)
Merangkum dan merefleksikan
14. Guru bersama siswa merangkum butir-butir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan (Waktu)
Fase
138
Kegiatan Guru dan Siswa pembelajaran 15. Mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajarnya 16. Membagikan angket/kuesioner siswa.
H. Sumber Belajar Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA kelas XI kelompok peminatan matematika dan ilmu alam jilid 2. Jakarta: Erlangga. Priadi, A. 2010. Biologi SMA kelas XI. Jakarta: Yudistira.
I. Alat dan Bahan 1. Lembar soal 2. Spidol dan papan tulis 3. Viewer 4. Laptop
J. Penilaian Jenis Penilaian
: Tes (Pilihan Ganda dan Uraian) dan Non Tes (Lembar
Observasi) Instrumen
: Lembar soal, lembar kunci jawaban, kisi-kisi lembar
observasi Yogyakarta, April 2015 Peneliti
Nining Sugiarti 111434039
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
Lampiran 8 LEMBAR KERJA SISWA 3 Judul: Imunitas humoral-seluler dan Faktor yang mempengaruhi sistem imunitas. A. Tujuan 1. Siswa mampu menjelaskan mekanisme imunitas humoral dan imunitas seluler 2. Siswa mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi sistem pertahanan tubuh (imunitas) B. Alat dan Bahan 1. Bolpoin 2. Buku tulis 3. Handout C. Cara Kerja 1. Diskusikan pertanyaan di bawah ini dengan kelompok. 2. Jawablah semua pertanyaan di bawah ini dengan benar! D. Pertanyaan Diskusi Kelompok 1 1. Apa yang dimaksud dengan respon imunitas humoral dan bagaimana mekanismenya!
Kelompok 2 2. Apa yang dimaksud dengan respon imunitas seluler dan bagaimana mekanismenya!
Kelompok 3 3. Komponen apa saja yang terlibat dalam mekanisme respon imunitas humoral!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
Kelompok 4 4. Komponen apa saja yang terlibat dalam mekanisme respon imunitas seluler baik secara ekstraseluler maupun intraseluler!
Kelompok 5 5. Apakah perbedaan peranan sel T penolong dan sel T sitotoksik?
Kelompok 6 6. Sebut dan jelaskan 5 (lima) faktor yang mempengaruhi sistem imunitas/pertahanan tubuh!
Kelompok 7 7. Mengapa usia dapat mempengaruhi sistem imunitas seseorang?
Kelompok 8 8. Mengapa ketika kita belum makan dan melakukan aktivitas seperti olahraga, terkadang kita merasa pusing?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Kesimpulan
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
Lampiran 9 KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA 3 1. Sistem imunitas humoral merupakan sistem yang diperantarai oleh antibodi. Sistem ini melibatkan aktivasi sel B yang akan menghasilkan antibodi dalam plasma darah dan limfa. Mekanisme sistem imunitas humoral yaitu antigen (patogen) memasuki tubuh antigen dibawa ke limfosit B di dalam nodus limfa Sel T penolong
mengaktifkan
limfosit
B
dan
berpoliferasi
sehingga
menghasilkan tiruan sel B tiruan sel B banyak terdiferensiasi menjadi sel plasma sel plasma ini menyekresikan antibodi di bawa ke lokasi infeksi di lokasi infeksi, kompleks antigen-antibodi secara langsung mengnonaktifkan patogen. 2. Sistem imunitas seluler merupakan sistem imunitas yang diperantarai oleh sel. Sistem ini dibagi menjadi 2 yaitu secara ekstraseluler (jika antigen dicerna oleh makrofag) dan intraseluler (jika antigen menginfeksi sel). Mekanisme ektraseluler yaitu antigen (bakteri) ditelan oleh makrofag (mengandung fragmen protein dari antigen tersebut) makrofag membentuk molekul MHC kelas II menuju ke permukaan makrofag molekul MHC kelas II menangkap peptida antigen dan membawanya ke permukaan serta memperihatkan ke sel T penolong sel T penolong akan mengaktivasi makrofag untuk menghancurkan mikroorganisme yang ditelan. Mekanisme intraseluler yaitu antigen (virus) menginfeksi sel tubuh sel tubuh membentuk MHC kelas I menuju ke permukaan sel MHC kelas I menangkap peptida virus dan membawanya ke permukaan sel serta memperlihatkannya ke sel T sitotoksik sel T sitotoksik akan teraktivasi oleh kompleks MHC kelas I, peptida virus pada sel yang terinfeksi dan sel T penolong sel T sitotoksik berdiferensiasi menjadi sel pembunuh aktif yang akan menghancurkan sel infeksi. Sel T sitotoksik yang tidak berdiferensiasi akan menjadi sel T memori yang berfungs dalam respon imunitas sekunder jika terjadi pajanan antigen berulang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
3. Komponen yang terlibat dalam mekanisme sistem imunitas humoral yaitu -
Limfosit B (sel B)
-
Sel T penolong
-
Sel B tiruan
-
Antibodi
4. Komponen yang terlibat dalam mekanisme sistem imunitas seluler yaitu -
Ekstraseluler o Makrofag o MHC kelas II o Sel T penolong
-
Intraseluler o Molekul MHC kelas I o Sel T sitotoksik o Sel T penolong o Sel T memori
5. Perbedaan sel T penolong dan sel T sitotoksik yaitu sel T penolong berperan mengenali antigen MHC kelas II yang hanya ditemukan pada jenis sel tertentu, terutama sel-sel yang menelan antigen asing, seperti sel B dan makrofag. Sedangkan sel T sitotoksik berperan menyerang dan membunuh sel lainnya. Target utama sel T sitotoksik yaitu sel yang terinfeksi virus, juga menyerang jaringan lain yang terinfeksi oleh bakteri intraseluler, parasit, sel kanker dan sel asing lainnya yang memasuki tubuh melalui transfusi darah atau transplantasi organ. 6. Faktor yang mempengaruhi sistem pertahanan tubuh : -
genetik: kerentanan seseorang terhadap penyakit ditentukan oleh gen.
-
umur: dapat meningkatkan atau menurunkan kerentanan terhadap penyakit tertentu. contohnya pada bayi yang lahir prematur lebih rentan daripada bayi yang lahir normal, usia 45 tahun atau lebih resiko timbul penyakit kanker meningkat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
144
stress: dapat mempengaruhi sitem kekebalan tubuh karena melepas hormon seperti neuroendoktrin, glukokortikoid dan katekolamin. stress bisa berdampak buruk pada produksi antibodi.
-
olahraga: jika dilakukan secara teratur akan membantu meningkatkan aliran darah dan membersihkan tubuh dari racun. namun olahraga yang berlebihan meningkatkan kebutuhan suplai oksigen sehingga memicu timbulnya radikal bebas yang dapat merusak tubuh.
-
nutrisi: seperti vitamin dan mineral yang diperlukan dalam pengaturan sistem
imunitas.
namun
kadar
kolesterol
yang tinggi
dapat
memperlambat proses penghancuran bakteri oleh makrofag. 7. Usia dapat mempengaruhi sistem imunitas seseorang karena dapat meningkatkan atau menurunkan kerentanan terhadap penyakit tertentu. Selain itu semakin bertambahnya usia seseorang fungsi sel-sel dalam tubuh seseorang menurun tidak seperti saat muda. Contohnya bayi yang lahir prematur lebih rentan terhadap infeksi daripada bayi yang lahir normal. Pada usia 45 tahun atau lebih, resiko timbulnya penyakit kanker meningkat. 8. Sebelum makan kita melakukan aktivitas seperti olahraga, terkadang pusing karena tubuh kurang asupan makanan. Kurangnya asupan makanan dapat menurunkan sisem pertahanan tubuh bahkan dapat dengan mudah virus atau bakteri dapat masuk jika sistem pertahanan tubuh kita menurun. Oleh karena itu tubuh perlu membutuhkan asupan makanan yang bergizi dan seimbang agar sistem pertahanan tubuh dapat meningkat dan terhindar dari berbagai penyakit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
Lampiran 10 LEMBAR KERJA SISWA 4 Judul: Gangguan sistem pertahanan tubuh (imunitas) dan Pencegahan penyakit yang ditimbulkan. A. Tujuan 1. Siswa mampu mengidentifikasi gangguan sistem pertahanan tubuh (imunitas) 2. Siswa mampu menjelaskan pencegahan penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan sistem pertahanan tubuh (imunitas) B. Alat dan Bahan 1. Bolpoin 2. Buku tulis 3. Handout C. Cara Kerja 1. Diskusikan pertanyaan di bawah ini dengan kelompok. 2. Jawablah semua pertanyaan di bawah ini dengan benar! D. Pertanyaan Diskusi Kelompok 1 1. Donor organ dapat menyebabkan penolakan oleh tubuh penerima transplan akibat adanya reaksi sistem imun tubuh. Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi!
Kelompok 2 2. Sebutkan gangguan yang terjadi pada sistem imunitas?
Kelompok 3 3. Jelaskan bagaimana defisiensi imun (imunodefisiensi) dapat terjadi!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
Kelompok 4 4. Seseorang yang menderita penyakit cacar saat masih kecil, kemungkinan saat dewasa nanti ia dapat terserang penyakit cacar lagi atau tidak? Jelaskan jawabanmu!
Kelompok 5 5. Apa yang dimaksud dengan autoimun? sebutkan contoh penyakit autoimun!
Kelompok 6 6. Jelaskan usaha-usaha untuk meningkatkan kekebalan tubuh!
Kelompok 7 7. Menurutmu, apakah program penyuluhan tentang penularan HIV dan pencegahannya pada masyarakat efektif dalam mencegah penyakit AIDS? Ungkapkan alasanmu!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
Kelompok 8 8. Apakah orang yang terinfeksi HIV pasti akan menderita AIDS? Jelaskan alasanmu!
E. Kesimpulan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
Lampiran 11 KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA 4 1. Donor organ dapat menyebabkan penolakan oleh tubuh penerima transplan akibat adanya reaksi sistem imun tubuh (isoimunitas). Obat-obat imunosupresan bekerja menekan sistem imun tubuh sehingga mengurangi risiko terjadinya reaksi penolakan tubuh. Ginjal tersebut bukan berasal dari tubuh pasien sendiri sehingga kemungkinan akan terjadi reaksi tubuh untuk menolak benda asing, yaitu ginjal donor tersebut. 2. Gangguan yang terjadi pada sistem imunitas yaitu : Hipersensitivitas (alergi), penyakit autoimunitas, imunodefisiensi (defisiensi imun), isoimunitas. 3. Defisiensi
sistem imun
atau imunodefisiensi
merupakan kondisi
menurunnya keefektifan sistem imunitas/ketidakmampuan sistem imunitas untuk merespon antigen. dapat diperoleh dari keturunan, kegagalan pewarisan suatu gen kepada generasi berikut sehingga menghasilkan makrofag yang tidak mampu mencerna dan menghancurkan organisme penyerbu. 4. Tidak. Karena seseorang yang pernah terkena penyakit cacar, tubuh akan memproduksi antibodi yang sama yaitu antibodi yang mengandung fragmen protein virus cacar dan antibodi tersebut dapat mengenali serta mempertahankan tubuh dari virus cacar tersebut. Sehingga seseorang yang pernah terkena cacar tidak akan terkena cacar untuk kedua kalinya. 5. Autoimun merupakan kegagalan sistem imunitas untuk membedakan sel tubuh dengan sel asing sehingga sistem imunitas menyerang sel tubuh sendiri. Contoh penyakit autoimun adalah artritis rematoid, penyakit Grave (hipertiroidism), anemia pernisiosa, penyakit addison, systemic lupus erythematosus (SLE), DM tipe 1 dan multiple sclerosis (MS, penyakit neurologis kronis).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
6. Usaha untuk meningkatkan kekebalan tubuh -
melakukan olahraga teratur menjaga berat badan yang ideal, menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung. olahraga juga dapat meningkatkan suhu tubuh yang daat mencegah pertumbuhan baktei dan patogen yang merugikan
-
kebersihan diri menjaga
kesehatan
diri
merupakan
salah
satu
usaha
untuk
meningkatkan kekebalan tubuh. Dengan menjaga kebersihan diri, kita dapat terhindar dari berbagai jenis penyakit. Karena sumber penyakit terdapat pada sesuatu yang kotor dan banyak terdapat bakteri yang menimbulkan penyakit. -
pola makan seimbang makanan yang kaya vitamin E, C, bioflavonoid, zinc, karotenoid,asam lemak omega 3. buah-buahan, sayuran dan makanan pendukung lainnya. selain itu, yang wajib dihinsari untuk meningkatkan kekebalan tubuh yaitu tidak merokok, kurang minum, kurang tidur, makanan cepat saji
7. Efektif karena dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai bahayanya HIV dalam menyerang sistem imun, sehingga untuk lebih berhati-hati. 8. Ya. Orang yang terinfeksi HIV akan menderita AIDS,
karena AIDS
disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency virus). Hal ini menyebabkan sel T penolong berkurang sehingga sistem imunitas melemah. Penderita AIDS pun rentan terhadap penyakit oportunistik (penyakit infeksi yang timbul saat daya tubuh melemah).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 150
Lampiran 12 KISI –KISI SOAL PRETES
Kompetensi Dasar
Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Prambanan Sleman, Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: XI/II
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda dan Uraian
Materi Pokok
Indikator
1. Menyebutkan fungsi 3.14Mengaplikasikan 5. Fungsi sistem pertahanan tubuh sistem pertahanan tubuh pemahaman 6. Mekanisme pertahanan tubuh, tentang prinsip2. Mengidentifikasi yang meliputi : prinsip sistem mekanisme pertahanan c. Pertahanan nonspesifik immun untuk tubuh nonspesifik (alamiah) meningkatkan (alamiah) dan spesifik d. Pertahanan spesifik (adaptif) kualitas hidup (buatan) 7. Faktor yang manusia dengan mempengaruhi sistem 3. Menjelaskan perbedaan
Nomor Soal C1
C2
C3
A3
A7, A8
A9, A2
B5
C4
C5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 151
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
kekebalan yang
pertahanan tubuh 8. Gangguan sistem pertahanan tubuh
dimilikinya melalui program immunisasi sehingga dapat terjaga proses fisiologi di dalam tubuh.
Nomor Soal
Indikator
C1
C2
C3
C4
antigen dan antibody 4. Menyebutkan jenis-jenis imunitas
A13
5. Menyebutkan sel-sel yang terlibat dalam repon imunitas
A15
6. Menjelaskan mekanisme imunitas humoral dan imunitas seluler
A4
7. Menyebutkan faktorfaktor yang mempengaruhi sistem pertahanan tubuh
B1
A14
B2
8. Mengidentifikasi gangguan sistem pertahanan tubuh
A11, A1
9. Menjelaskan pencegahan penyakit yang
A6
A10, A5, B4 A12
B3
C5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 152
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator
Nomor Soal C1
ditimbulkan akibat gangguan sistem pertahanan tubuh
keterangan: C1: Pengetahuan
C2: Pemahaman
C3:Penerapan
C4: Analisa
C5: Evaluasi
C2
C3
C4
C5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
Lampiran 13 SOAL PRETES Nama/No. Absen Kelas
: : Materi
: Sistem Imun
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D dan E 1. Respon berlebihan terhadap antigen tertentu dapat menimbulkan.... a. peradangan
d. imunodefisiensi
b. demam
e. autoimunitas
c. reaksi alergi 2. Tubuh akan membentuk antibodi lebih cepat terhadap antigen yang sama yang pernah menginfeksi karena adanya..... a. autoimunitas
d. hipersensitivitas
b. imunodefisiensi
e. sel-sel limfosit
c. memori imunologis 3. Sistem pertahanan tubuh memiliki beberapa fungsi, kecuali..... a. menyingkirkan sel-sel yang sudah rusak akibat cedera b. mengenali dan menghancurkan sel-sel normal c. mempetahankan tubuh dari patogen invasif d. melindungi tubuh terhadap serangan antigen dari lingkungan e. melakukan respon imunitas yang tidak tepat sehingga terjadi alergi 4. Yang merupakan pengertian sistem imunitas humoral..... a. imunitas yang diperantarai oleh sel b. melibatkan aktivasi sel B yang menghasilkan antigen c. dibagi menjadi 2 macam yaitu imunitas ekstrahumoral dan imunitas intrahumoral d. imunitas yang melibatkan aktivasi sel B yang menghasilkan antibodi dalam plasma darah dan limfa e. imunitas yang diperoleh melalui kontak langsung dengan toksin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
154
5. Penderita AIDS umumnya meninggal karena...... a. komplikasi berbagai penyakit infeksi b. serangan akut virus HIV c. terjadi kerusakan jaringan d. terjadi reaksi hipersensitivitas e. terjadi reaksi autoimunitas 6. Vaksin BCG yang berasal dari patogen yang dilemahkan digunakan untuk melawan penyakit..... a. tuberchulosis
c. polio
e. alergi
b. diare
d. DBD
7. Enzim yang terdapat dalam keringat, air ludah, air mata dan ASI berfungsi sebagai penghancur lapisan peptidoglikan bakteri yaitu enzim..... a. amilase
c. lipase
b. lisozim
d. HCl
e. preoteolitik
8. Interferon merupakan protein yang dapat disintesis oleh sel-sel tubuh sebagai respon terhadap infeksi..... a. bakteri
c. jamur
b. cacing
d. protozoa
e. virus
9. Perhatikan gambar mekanisme pengikatan antibodi dan antigen berikut. Terjadi ikatan antara antibodi dan bakteri tersebut dengan cara.... a. fiksasi kompleks
d. netralisasi
b. opsonisasi
e. aglutinasi
c. presipitasi 10. Kegagalan sistem imunitas untuk membedakan sel tubuh dengan sel asing sehingga sistem imunitas menyerang sel tubuh sendiri disebut dengan..... a. alergi
d. AIDS
b. imunodefisiensi
e. gatal-gatal
c. autoimun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
11. Zat yang menyebabkan alergi disebut.... a. alergen
d. toksin
b. antigen
e. protein
c. antibodi 12. Berikut merupakan pernyataan yang benar tentang vaksin adalah...... a. sama seperti antibodi monoklonal b. memiliki waktu perlindungan aktif yang singkat c. merupakan modifikasi bakteri/virus yang merangsang kekebalan tubuh d. merupakan protein MHC e. dapat memberantas semua penyakit yang diakibatkan virus 13. Kekebalan terhadap penyakit cacar yang diperoleh setelah menderita penyakit tersebut disebut imunitas (kekebalan)...... a. aktif alami
d. humoral
b. pasif alami
e. pasif buatan
c. aktif buatan 14. Proses penelanan dan pencernaan mikroorganisme dan toksin yang masuk ke tubuh dilakukan oleh..... a. makrofag dan neutrofil
d. limfosit dan antigen
b. sel limfosit B dan sel limfosit T
e. molekul MHC
c. antigen dan antibodi 15. Komponen sistem kekebalan tubuh yang membawa antigen untuk dihancurkan ke permukaan sel menuju sel-sel limfosit T adalah.... a. limfosit
d. limfosit T pembunuh
b. makrofag
e. reseptor antigen
c. molekul MHC
B. ESSAY 1. Setelah divaksinasi, balita mengalami demam! Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi! (10) Jawab:.................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 2. Sebut dan jelaskan 5(lima) faktor yang mempengaruhi sistem imunitas/pertahanan tubuh!(10) Jawab:.................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. . 3. Donor organ dapat menyebabkan penolakan oleh tubuh penerima transplan akibat adanya reaksi sistem imun tubuh. Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi?(10) Jawab:.................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 4. Jelaskan bagaimana defisiensi imun (imunodefisiensi) dapat terjadi! (10) Jawab:.................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 5. Lengkapilah tabel di bawah ini (5) No Jenis Ciri Khas Imunoglubulin A ............................ Diperoleh sejak bayi dari plasenta B IgA ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... C ............................ Melekat pada permukaan luar sel limfosit B D IgM ............................................................................... ............................................................................... ........................................................... E ............................ Disekresikan oleh sel plasma di kulit, mukosa, ............ dapat melepaskan histamin penyebab radang dan reaksi alergi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
Lampiran 14 KUNCI JAWABAN SOAL PRETES A. PILIHAN GANDA 1.C 6.A 11.A 2.C 7.B 12.C 3.B 8.E 13.A 4.D 9.E 14.A 5.A 10.C 15.C B. ESSAY 1. Demam yang timbul pasca imunisasi disebabkan oleh respon tubuh terhadap vaksin yang diberikan. Vaksin yang dilemahkan akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi melalui serangkaian proses. Salah satu proses tersebut melibatkan timbulnya respon peradangan yang dapat memicu timbul demam. 2. Faktor yang mempengaruhi sistem imun - genetik: kerentanan seseorang terhadap penyakit ditentukan oleh gen. - umur: dapat meningkatkan atau menurunkan kerentanan terhadap penyakit tertentu. contohnya pada bayi yang lahir prematur lebih rentan daripada bayi yang lahir normal, usia 45 tahun atau lebih resiko timbul penyakit kanker meningkat. - stress: dapat mempengaruhi sitem kekebalan tubuh karena melepas hormon seperti neuroendoktrin, glukokortikoid dan katekolamin. stress bisa berdampak buruk pada produksi antibodi - olahraga: jika dilakukan secara teratur akan membantu meningkatkan aliran darah dan membersihkan tubuh dari racun. namun olahraga yang berlebihan meningkatkan kebutuhan suplai oksigen sehingga memicu timbulnya radikal bebas yang dapat merusak tubuh. - nutrisi: seperti vitamin dan mineral yang diperlukan dalam pengaturan sistem imunitas. namun kadar kolesterol yang tinggi dapat memperlambat proses penghancuran bakteri oleh makrofag.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
3. Donor organ dapat menyebabkan penolakan oleh tubuh penerima transplan akibat adanya reaksi sistem imun tubuh (isoimunitas). Obat-obat imunosupresan bekerja menekan sistem imun tubuh sehingga mengurangi risiko terjadinya reaksi penolakan tubuh. Ginjal tersebut bukan berasal dari tubuh pasien sendiri sehingga kemungkinan akan terjadi reaksi tubuh untuk menolak benda asing, yaitu ginjal donor tersebut. 4. Defisiensi sistem imun atau imunodefisiensi merupakan kondisi menurunnya keefektifan
sistem
imunitas/ketidakmampuan
sistem
imunitas
untuk
merespon antigen. dapat diperoleh dari keturunan, kegagalan pewarisan suatu gen kepada generasi berikut sehingga menghasilkan makrofag yang tidak mampu mencerna dan menghancurkan organisme penyerbu. 5. Jenis
Ciri Khas
Imunoglubulin IgG
Diperoleh sejak bayi dari plasenta
IgA
Terdapat di sekresi eksternal, seperti air ludah, urin ASI
IgD
Melekat pada permukaan luar sel limfosit B
IgM
dihasilkan pertama kali dalam stimulus antigen
IgE
Disekresikan oleh sel plasma di kulit, mukosa, dapat melepaskan histamin penyebab radang dan reaksi alergi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
Lampiran 15 PANDUAN PENSKORAN SOAL PRETES A. PILIHAN GANDA Setiap nomor dengan jawaban benar diberi skor 1 dan jika jawaban salah diberi skor 0. Sehingga skor maksimal yang diperoleh 15. B. ESSAY 1. Total penskoran = 10 - Jika menjelaskan respon tubuh terhadap vaksin dan peradangan yang terjadi sebagai pemicu dari peningkatan suhu tubuh = 10 - Jika menjelaskan respon tubuh menerima vaksin tanpa mengkaitkan akibatnya = 7 - Jika tidak menjelaskan secara lengkap dan jelas serta kaitannya dengn pemicu peningkatan panas tubuh = 5 - Jika tidak menjawab = 0 2. Total penskoran: 10 - Jika menyebutkan dan menjelaskan 5 faktor dengan tepat dan benar = 10 - Jika menyebutkan dan menjelaskan 5 faktor namun kurang tepat = 7 - Jika hanya menyebutkan dan menjelaskan 4 faktor saja = 5 - Jika hanya menyebutkan saja 5 faktor tersebut = 3 - Jika tidak menjawab = 0 3. Total penskoran: 10 - Jika menjawab dengan lengkap dan tepat = 10 - Jika menjelaskan penolakan tersebut termasuk gangguan sistem imun yaitu isoimunitas = 7 - Jika menjelaskan sedikit terkait adanya penolakan dari tubuh si penerima = 5 - Jika menjelaskan sedikit tentang obat dan tidak menyinggung penolakan = 3 - Jika tidak menjawab = 0 4. Total penskoran: 10 - Jika menjelaskan disertai dengan contoh = 10 - Jika menjelaskan tanpa disertai contoh = 5 - Jika menjelaskan kurang tepat = 3 - Jika tidak menjawab = 0 5. Total penskoran = 5 - Setiap nomor dengan jawaban benar diberi skor = 1 - Jika tidak menjawab dan jawaban salah = 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sehingga skor maksimal soal uraian yaitu 45. C. Nilai akhir yang diperoleh yaitu:
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 161
Lampiran 16 KISI-KISI SOAL POSTTES (SIKLUS I)
Kompetensi Dasar 3.14Mengaplikasikan pemahaman tentang prinsip-prinsip sistem immun untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan kekebalan yang
Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Prambanan, Sleman Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: XI/II
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda dan Uraian
Materi Pokok 1. Fungsi sistem pertahanan tubuh 2. Mekanisme pertahanan tubuh nonspesifik (alamiah) dan spesifik (buatan)
Indikator
Nomor Soal C1
1. Menyebutkan fungsi sistem pertahanan tubuh 2. Mengidentifikasi mekanisme pertahanan tubuh nonspesifik (alamiah) dan spesifik (buatan)
C2
C3
C4
A1
A.8
A.6, A.14,
B.5
B.4
A.15
3. Menjelaskan perbedaan antigen dan antibody
A.9, A.10,
B.3,
A.11 A5
dimilikinya melalui program immunisasi 3. Antigen dan
4. Menyebutkan jenis-jenis
A.4
B.1 A.3,
B.2
C5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 162
sehingga dapat
antibody
terjaga proses
4. Jenis-jenis imunitas
fisiologi di dalam tubuh.
5. Sel-sel yang terlibat dalam respon imunitas
imunitas
A.12, A.13
5. Menyebutkan sel-sel yang terlibat dalam repon imunitas
A.2
keterangan: C1: Pengetahuan
C2: Pemahaman
C3:Penerapan
C4: Analisa
C5: Evaluasi
A.7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
Lampiran 17 SOAL POSTTES 1 Nama/No. Absen Kelas
: : Materi
: Sistem Imun
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D dan E 1. Sistem pertahanan tubuh memiliki beberapa fungsi, kecuali..... a. menyingkirkan sel-sel yang sudah rusak akibat cedera b. mengenali dan menghancurkan sel-sel normal c. mempertahankan tubuh dari patogen invasif d. melindungi tubuh terhadap serangan antigen dari lingkungan e. mengenali dan menghancurkan sel-sel abnormal 2. Komponen sistem kekebalan tubuh yang membawa antigen untuk dihancurkan ke permukaan sel menuju sel-sel limfosit T adalah.... a. limfosit
d. limfosit T pembunuh
b. makrofag
e. reseptor antigen
c. molekul MHC 3. Penyuntikan vaksin yang masih mengandung antigen ke dalam tubuh sehingga tubuh mengembangkan sistem kekebalan dengan cara membentuk antibodi untuk melawan antigen yang disuntikkan disebut..... a. imunitas aktif
d. opsonisasi
b. imunitas pasif
e. netralisasi
c. fiksasi kompleks 4. Pemberian ASI (air susu ibu) kepada bayinya, merupakan usaha untuk meningkatkan imunitas secara.... a. aktif alami
d. pasif alami
b. aktif buatan
e. tradisional
c. pasif buatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
5. Perhatikan gambar mekanisme pengikatan antibodi dan antigen berikut. Terjadi ikatan antara antibodi dan bakteri tersebut dengan cara.... a. fiksasi kompleks
c. presipitasi
b. opsonisasi
d. netralisasi
e. aglutinasi
6. Enzim yang terdapat dalam keringat, air ludah, air mata dan ASI berfungsi sebagai penghancur lapisan peptidoglikan bakteri yaitu enzim..... a. amilase
d. HCl
b. lisozim
e. proteolitik
c. lipase 7. Proses penelanan dan pencernaan mikroorganisme dan toksin yang masuk ke tubuh dilakukan oleh..... a. makrofag dan neutrofil
d. limfosit dan antigen
b. sel limfosit B dan sel limfosit T
e. molekul MHC
c. antigen dan antibodi 8. Yang termasuk ke dalam sifat imunitas adaptif, kecuali..... a. hanya akan berfungsi jika penyerbu telah datang b. bersifat spesifik c. merupakan imunitas bawaan sejak lahir d. mempunyai kemampuan mengenali dan mengingat dalam waktu lama e. tidak menyerang komponen tubuh yang normal 9. Respon berlebihan terhadap antigen tertentu dapat menimbulkan....... a. imunodefisiensi
d. deman
b. reaksi alergi
e. peradangan
c. autoimunitas 10. Protein yang terbentuk sebagai respons terhadap antigen dan secara spesifik bereaksi dengan antigen tersebut adalah... a. histamin
d. fibrin
b. albumin
e. antibodi
c. antigen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
11. Tubuh akan membentuk antibodi lebih cepat terhadap antigen yang sama yang pernah menginfeksi karena adanya..... a. autoimunitas
d. hipersensitivitas
b. imunodefisiensi
e. sel-sel limfosit
c. memori imunologis 12. Kekebalan terhadap penyakit cacar yang diperoleh setelah menderita penyakit tersebut disebut imunitas (kekebalan)...... a. aktif alami
c. aktif buatan
b. pasif alami
d. humoral
e. pasif buatan
13. Imunitas pasif alami diperoleh melalui..... a. penyakit yang pernah diderita
d. diperoleh janin dari ibunya
b. pemberian imunisasi
e. pemberian serum
c. pemberian vaksinasi 14. Kulit merupakan struktur pertahanan karena... kecuali.... a. berlapis keratin b. sel epitelium tersusun rapat c. sekresi kulit besifat asam d. sebum kulit mengandung zat anti bakteri e. banyak terdapat rambut/bulu pada permukaan kulit 15. Interferon merupakan protein yang dapat disintesis oleh sel-sel tubuh sebagai respon terhadap infeksi..... a. bakteri
d. protozoa
b. cacing
e. virus
c. jamur B. ESSAY 1. Jelaskan perbedaan antara imunitas aktif alami dan imunitas pasif alami beserta contohnya! (10) Jawab:.................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 2. Setelah divaksinasi, balita mengalami demam! Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi! (10) Jawab:.................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 3. Lengkapilah tabel di bawah ini (5) No Jenis Ciri Khas Imunoglubulin A ............................ Diperoleh sejak bayi dari plasenta .......... B IgA ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... C ............................ Melekat pada permukaan luar sel limfosit B .......... D IgM ............................................................................... ............................................................................... ........................................................... E ............................ Disekresikan oleh sel plasma di kulit, mukosa, ............ dapat melepaskan histamin penyebab radang dan reaksi alergi 4. Apa yang dimaksud dengan inflamasi dan jelaskan rangkaian peristiwanya! (15) Jawab:.................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 5. Lengkapilah tabel di bawah ini (5) No.
Objek Pembeda
Pertahanan Nonspesifik (Alamiah) ......................................
Pertahanan Spesifik
a.
Mekanisme kerja
b.
................................ Banyak peptida antimikroba dan protein
Antibodi
c.
Respon memori
.................................
d.
................................ Komplemen
Limfosit
e.
Resistensi
..................................
......................................
.......................................
..................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
Lampiran 18 KUNCI JAWABAN SOAL POSTTES 1 A. PILIHAN GANDA 1.B 6.B 2.C 7.A 3.A 8.C 4.D 9.B 5.E 10.E
11.C 12.A 13.D 14.E 15.E
B. ESSAY 1. imunitas aktif alami adalah imunitas/pertahanan yang tejadi jika seseorang terpapar suatu jenis penyakit, kemudian sistem imun memproduksi antibodi dan dan limfosit khusus. contohnya seseorang terkena cacar/campak. imunitas pasif alami adalah imunitas/pertahanan yang terjadi melalui pemindahan antibodi dari individu yang satu ke individu yang lain tanpa menyuntikkan antigen jenis apapun. contohnya pemberian ASI kepada bayi yang belum lahir melalui plasenta ibunya. 2. Demam yang timbul pasca imunisasi disebabkan oleh respon tubuh terhadap vaksin yang diberikan. Vaksin yang dilemahkan akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi melalui serangkaian proses. Salah satu proses tersebut melibatkan timbulnya respon peradangan yang dapat memicu timbul demam. 3. Jenis Ciri Khas Imunoglubulin Diperoleh sejak bayi dari plasenta IgG IgA Terdapat di sekresi eksternal, seperti air ludah, urin ASI Melekat pada permukaan luar sel limfosit B IgD IgM dihasilkan pertama kali dalam stimulus antigen IgE Disekresikan oleh sel plasma di kulit, mukosa, dapat melepaskan histamin penyebab radang dan reaksi alergi 4. Proses imflamasi: - Sel yang rusak/cedera memproduksi/melepaskan sinyal senyawa kimia - senyawa kimia tersebut menyebabkan vasolidasi (pelebaran pembuluh darah), meningkatnya aliran dan volume darah sehingga darah keluar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
169
adanya pembatasan area cedera/luka terjadi akibat terlepasnya fibrinogen dari plasma ke jaringan. selanjutnya fibrinogen berubah menjadi fibrin membentu bekuan yang mengisolasi area kerusakan kemokinesis dan kemotaksis menarik sel fagosit dari darah ke area luka fagositosis patogen dan penyembuhan jaringan.
5.
No.
Objek Pembeda
Pertahanan Nonspesifik (Alamiah)
Pertahanan Spesifik
a.
Mekanisme kerja
Cepat
Lebih lambat
b.
Komponen cairan darah
Banyak peptida antimikroba dan protein
Antibodi
c.
Respon memori
Tidak ada
Memori menetap, respon lebih baik pada infeksi serupa berikutnya
d.
Protein darah
Komplemen
Limfosit
e.
Resistensi
Tidak berubah karena infeksi
Membaik oleh infeksi berulang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
Lampiran 19 PANDUAN PENSKORAN SOAL POSTTES 1 A. PILIHAN GANDA Setiap nomor dengan jawaban benar diberi skor 1 dan jika jawaban salah diberi skor 0. Sehingga skor maksimal yang diperoleh 15. B. ESSAY 1. Total penskoran = 10 - Jika menjelaskan dengan benar pengertian beserta contohnya = 10 - Jika menjelaskan dengan benar pengertian, contohnya kurang tepat = 7 - Jika menjelaskan kurang tepat pengertian dan contohnya = 5 - Jika hanya menyebutkan contohnya = 3 - Jika tidak menjawab = 0 2. Total penskoran = 10 - Jika menjelaskan respon tubuh terhadap vaksin dan peradangan yang terjadi sebagai pemicu dari peningkatan suhu tubuh = 10 - Jika menjelaskan respon tubuh menerima vaksin tanpa mengkaitkan akibatnya = 7 - Jika tidak menjelaskan secara lengkap dan jelas serta kaitannya dengn pemicu peningkatan panas tubuh = 5 - Jika tidak menjawab = 0 3. Total penskoran = 5 - Setiap nomor dengan jawaban benar diberi skor = 1 - Jika tidak menjawab dan jawaban salah = 0 4. Total penskoran = 15 - Jika menyebutkan dan menjelaskan urutan langkah-langkah terjadinya imflamasi dengan benar dan tepat = 15 - Jika hanya menyebutkan urutan langkah-langkah dengan benar, penjelasan kurang tepat = 10 - Jika menyebutkan dan menjelaskan secara tidak urut langkahlangkahnya = 7 - Jika menyebutkan urutan langkah-langkahnya tanpa penjelasan = 5 - Jika tidak menawab = 0 5. Total penskoran = 5 - Setiap nomor dengan jawaban benar diberi skor = 1 - Jika tidak menjawab dan jawaban salah = 0 Sehingga skor maksimal soal urian yaitu 45.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Nilai akhir yang diperoleh yaitu:
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 172
Lampiran 20 KISI-KISI SOAL POSTTES (SIKLUS II)
Kompetensi Dasar
Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Prambanan Sleman, Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: XI/II
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda dan Uraian
Materi Pokok
Indikator
1. Imunitas humoral
1. menjelaskan mekanisme
pemahaman tentang
dan imunitas
prinsip-prinsip sistem
seluler
imunitas humoral dan imunitas seluler
3.14Mengaplikasikan
immun untuk
2. Faktor yang
meningkatkan kualitas
mempengaruhi
hidup manusia dengan
sistem pertahanan
kekebalan yang
tubuh
dimilikinya melalui program immunisasi sehingga dapat terjaga proses fisiologi di
C1
C2
C3
C4
A1,A6, A11,
2. menyebutkan faktor yang
B2
mempengaruhi sistem pertahanan tubuh 3. mengidentifikasi gangguan
sistem pertahanan tubuh
3. Gangguan sistem
A2,A7,
A3,A4,
A9,
A5,A8,
B1
A10,A13,
pertahanan tubuh
A15,B3
4. Pencegahan yang ditimbulkan akibat
Nomor Soal
4. menjelaskan pencegahan
A12,A14
B4,B5
C5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 173
Nomor Soal
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator
dalam tubuh.
gangguan sistem
penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan sistem petahanan tubuh
pertahanan tubuh
C1
keterangan: C1: Pengetahuan
C2: Pemahaman
C3:Penerapan
C4: Analisa
C5: Evaluasi
C2
C3
C4
C5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
Lampiran 21 SOAL POSTTES 2 Nama/No. Absen Kelas
: : Materi
: Sistem Imun
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D dan E 1. Yang merupakan pengertian sistem imunitas humoral..... a. imunitas yang diperantarai oleh sel b. melibatkan aktivasi sel B yang menghasilkan antigen c. dibagi menjadi 2 macam yaitu imunitas ekstrahumoral dan imunitas intrahumoral d. imunitas yang melibatkan aktivasi sel B yang menghasilkan antibodi dalam plasma darah dan limfa e. imunitas yang diperoleh melalui kontak langsung dengan toksin 2. Zat yang menyebabkan alergi disebut.... a. alergen
d. toksin
b. antigen
e. protein
c. antibodi 3. Penyakit yang disebabkan kegegalan fungsi dari komponen sistem imunitas sehingga dihasilkan makrofag yag tidak mampu mencerna dan dan menghancurkan organisme penyerbu disebut.... a. alergi
d. autoimun
b. AIDS
e. defisiensi imun
c. penolakan transplantasi 4. Kegagalan sistem imunitas untuk membedakan sel tubuh dengan sel asing sehingga sistem imunitas menyerang sel tubuh sendiri disebut dengan..... a. alergi
d. AIDS
b. imunodefisiensi
e. gatal-gatal
c. autoimun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
5. Macam-macam penyakit: 1. addison
4. lupus
2. parkinson
5. multiple sklerosis
3. artritis rematoid
6. sirosis hati
Penyakit yang tergolong autoimunitas adalah....... a. 1,2,4 dan 6
d. 2,3,4 dan 6
b. 1,3,4 dan 5
e. 3,4,5 dan 6
c. 2,4,5 dan 6 6. Unsur penting yang berperan dalam imunitas humoral adalah..... a. sel T
d. fagosit
b. antigen
e. antibodi
c. limfosit 7. Respon berlebihan terhadap antigen tertentu dapat menimbulkan.... a. peradangan
d. imunodefisiensi
b. demam
e. autoimunitas
c. reaksi alergi 8. Penderita AIDS umumnya meninggal karena...... a. komplikasi berbagai penyakit infeksi b. serangan akut virus HIV c. terjadi kerusakan jaringan d. terjadi reaksi hipersensitivitas e. terjadi reaksi autoimunitas 9. Pada transplantasi organ, biasanya terjadi penolakan organ jika tidak sesuai. Hal ini sering disebut sebagai..... a. autoimunitas
d. imunodefisiensi
b. isoimunitas
e. alergi
c. hipersensitivitas 10. Pada pria terdapat hormon yang dapat memperkecil resiko penyakit autoimun, yaitu hormon.... a. progesteron
d. androgen
b. estrogen
e. sitotosik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
c. neuroendokrin 11. Jenis mikroorganisme (antigen) pada respon imunitas humoral yaitu.... a. mikroorganisme intraseluler
d. mikroorganisme pasif
b. mikroorganisme aktif
e. mikroorganisme patogen
c. mikroorganisme ekstraseluler 12. Vaksin BCG yang berasal dari patogen yang dilemahkan digunakan untuk melawan penyakit..... a. tuberchulosis
d. DBD
b. diare
e. alergi
c. polio 13. Reaksi alergi yang disebabkan oleh mekanisme humoral, seperti alergi terhadap tepung sari atau hewan kesayangan disebut...... a. reaksi alergi lambat
d. gatal-gatal
b. hipersensitif
e. reaksi alergi cepat
c. defisiensi imun 14. Berikut merupakan pernyataan yang benar tentang vaksin adalah...... a. sama seperti antibodi monoklonal b. memiliki waktu perlindungan aktif yang singkat c. merupakan modifikasi bakteri/virus yang merangsang kekebalan tubuh d. merupakan protein MHC e. dapat memberantas semua penyakit yang diakibatkan virus 15. AIDS merupakan penyakit imunitas yang menyerang....... a. sel T pembunuh
d. neutrofil
b. sel B
e. makrofag
c. sel T penolong B. ESSAY 1. Donor organ dapat menyebabkan penolakan oleh tubuh penerima transplan akibat adanya reaksi sistem imun tubuh. Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi?(10) Jawab:.................................................................................................................. .............................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
177
............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 2. Sebut dan jelaskan 5(lima) faktor yang mempengaruhi sistem imunitas/pertahanan tubuh!(10) Jawab:.................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 3. Jelaskan bagaimana defisiensi imun (imunodefisiensi) dapat terjadi! (10) Jawab:.................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
4. Menurutmu, apakah program penyuluhan tentang penularan HIV dan pencegahannya pada masyarakat efektif dalam mencegah penyakit AIDS? Ungkapkan alasanmu! (10) Jawab:.................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 5. Jelaskan usaha-usaha untuk meningkatkan kekebalan tubuh beserta contohnya! (10) Jawab:.................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
Lampiran 22 KUNCI JAWABAN SOAL POSTTES 2 A. PILIHAN GANDA 1.D 6.E 2.A 7.C 3.E 8.A 4.C 9.B 5.B 10.D
11.C 12.A 13.E 14.C 15.C
B. ESSAY 1. Donor organ dapat menyebabkan penolakan oleh tubuh penerima transplan akibat adanya reaksi sistem imun tubuh (isoimunitas). Obat-obat imunosupresan bekerja menekan sistem imun tubuh sehingga mengurangi risiko terjadinya reaksi penolakan tubuh. Ginjal tersebut bukan berasal dari tubuh pasien sendiri sehingga kemungkinan akan terjadi reaksi tubuh untuk menolak benda asing, yaitu ginjal donor tersebut. 2. Faktor yang mempengaruhi sistem imun -
genetik: kerentanan seseorang terhadap penyakit ditentukan oleh gen.
-
umur: dapat meningkatkan atau menurunkan kerentanan terhadap penyakit tertentu. contohnya pada bayi yang lahir prematur lebih rentan daripada bayi yang lahir normal, usia 45 tahun atau lebih resiko timbul penyakit kanker meningkat.
-
stress: dapat mempengaruhi sitem kekebalan tubuh karena melepas hormon seperti neuroendoktrin, glukokortikoid dan katekolamin. stress bisa berdampak buruk pada produksi antibodi
-
olahraga: jika dilakukan secara teratur akan membantu meningkatkan aliran darah dan membersihkan tubuh dari racun. namun olahraga yang berlebihan meningkatkan kebutuhan suplai oksigen sehingga memicu timbulnya radikal bebas yang dapat merusak tubuh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
180
nutrisi: seperti vitamin dan mineral yang diperlukan dalam pengaturan sistem
imunitas.
namun kadar kolesterol
yang tinggi
dapat
memperlambat proses penghancuran bakteri oleh makrofag. 3. Defisiensi sistem imun atau imunodefisiensi merupakan kondisi menurunnya keefektifan sistem imunitas/ketidakmampuan sistem imunitas untuk merespon antigen. dapat diperoleh dari keturunan, kegagalan pewarisan suatu gen kepada generasi berikut sehingga menghasilkan makrofag yang tidak mampu mencerna dan menghancurkan organisme penyerbu. 4. Efektif karena dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai bahayanya HIV dalam menyerang sistem imun, sehingga untuk lebih berhati-hati. 5. Usaha-usaha untuk meningkatkan kekebalan tubuh: -
melakukan olahraga teratur menjaga berat badan yang ideal, menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung. olahraga juga dapat meningkatkan suhu tubuh yang daat mencegah pertumbuhan baktei dan patogen yang merugikan
-
kebersihan diri
-
pola makan seimbang makanan yang kaya vitamin E, C, bioflavonoid, zinc, karotenoid,asam lemak omega 3. buah-buahan, sayuran dan makanan pendukung lainnya. selain itu, yang wajib dihinsari untuk meningkatkan kekebalan tubuh yaitu tidak merokok, kurang minum, kurang tidur, makanan cepat saji
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
Lampiran 23 PANDUAN PENSKORAN POSTTES 2 A. PILIHAN GANDA Setiap nomor dengan jawaban benar diberi skor 1 dan jika jawaban salah diberi skor 0. Sehingga skor maksimal yang diperoleh 15. B. ESSAY 1. Total penskoran: 10 - Jika menjawab dengan lengkap dan tepat (penolakan/ketidakcocokan/penyesuaian) serta untuk mengurangi dibutuhkan obat-obatan imunosupresan = 10 - Jika menjelaskan penolakan tersebut termasuk gangguan sistem imun yaitu isoimunitas, ketidakcocokan/penyesuaian = 7 - Jika menjelaskan adanya penolakan dari tubuh si penerima tanpa dikaitkan penolakan tersebut merupakan isoimunitas = 5 - Jika menjelaskan sistem imun setiap orang berbeda dan tidak menyinggung penolakan = 3 - Jika tidak menjawab = 0 2. Total penskoran: 10 - Jika menyebutkan dan menjelaskan 5 faktor dengan tepat dan benar = 10 - Jika hanya menyebutkan dan menjelaskan 4 faktor saja = 7 - Jika hanya menyebutkan dan menjelaskan 3 faktor saja = 5 - Jika hanya menyebutkan 5 faktor saja tanpa menjelaskan = 3 - Jika tidak menjawab = 0 3. Total penskoran: 10 - Jika menjelaskan pengertian imunodefisiensi dan menghasilkan makrofag yang tidak mencerna dan menghancurkan organisme penyerbu = 10 - Jika menjelaskan pengertian imunodefisiensi saja = 7 - Jika hanya menjelaskan kekebalan tubuh melemah = 5 - Jika menjelaskan kurang tepat = 3 - Jika tidak menjawab = 0 4. Total penskoran: 10 - Jika menjawab ya dengan menjelaskan dan alasan tepat = 10 - Jika menjawab ya dan alasan kurang tepat = 7 - Jika menjawab tidak dan menyarankan program lain atau alasan lain yang mendukung = 5 - Jika tidak menjawab = 0 5. Total penskoran: 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
182
Jika menyebutkan dan menjelaskan dengan tepat disertai contoh= 10 Jika menyebutkan dan menjelaskan tanpa disertai contoh = 7 Jika menyebutkan contohnya saja = 5 Jika tidak menjawab = 0
Sehingga skor maksimal soal uraian yaitu 50. C. Nilai akhir yang diperoleh yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
Lampiran 24 KISI-KISI KUESIONER Aspek
Indikator
Minat siswa terhadap mata pelajaran Biologi pada pokok bahasan sistem imun dengan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS)
9. Usaha memahami materi sistem imun 10. Kesungguhan mengerjakan tugas yang diberikan guru 11. Ketertarikan mempelajari mata pelajaran Biologi khususnya sistem imun 12. Memberikan pendapat dalam diskusi kelompok 13. Perasaan senang terhadap metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) 14. Kemampuan dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS) 15. Ketertarikan dalam menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) 16. Pengaruh metode Two Stay Two Stray (TSTS) dalam sikap percaya diri
Nomor Pernyataan Item Positif Item Negatif 14 20 1,5
12,17
9
15
13
19
4
8
2,7
16,11
3
18
10
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
Lampiran 25 KUESIONER No. Absen/kelas
:
PETUNJUK: 1. Isilah kuesioner berikut dengan jujur! 2. Bacalah pernyataan di bawah ini dengan teliti! 3. Isilah pernyataan sesuai dengan pendapat Anda, lalu beri tanda (√) pada kolom yang tersedia! 4. Keterangan: SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju) Jawaban No. Pernyataan SS S TS STS 1.
Saya bersungguh-sungguh mengerjakan tugas yang diberikan guru.
2.
Saya mampu mengikuti proses pembelajaran dengan metode Two Stay Two Stray (TSTS) dengan baik.
3.
Saya tertarik belajar menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS) karena membantu saya dalam memahami materi.
4.
Saya senang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS).
5.
Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan penuh tanggungjawab.
6.
Metode Two Stay Two Stray (TSTS) membuat saya minder karena membutuhkan kemampuan berbicara di dalam kelompok maupun di depan kelas.
7.
Belajar menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) sangat mengaktifkan bagi saya.
8.
Saya malas mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9.
Setelah mempelajari materi sistem imun, saya tertarik untuk mendalami materi tersebut.
10.
Metode Two Stay Two Stray (TSTS) membuat saya lebih percaya diri mengemukakan pendapat di dalam kelompok maupun di depan kelas.
11.
Belajar menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) membingungkan bagi saya.
12.
Saya mengerjakan soal yang diberikan guru dengan asal-asalan.
13.
Saya selalu memberikan pendapat ketika ada kegiatan diskusi kelompok.
14.
Dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS) saya berusaha memahami materi sistem imun dengan baik.
15.
Saya mempelajari sistem imun hanya sebatas materi di sekolah saja.
16.
Setelah belajar menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS) saya bosan mempelajari sistem imun.
17.
Saya acuh tak acuh dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru.
18.
Saya malas menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS) karena harus berpindah-pindah untuk mendapatkan jawaban dari kelompok lain.
19.
Saya cenderung diam dan hanya mengikuti pendapat teman saat diskusi kelompok.
20.
Materi sistem imun terlalu banyak menggunakan bahasa ilmiah, sehingga saya sulit memahami materi sistem imun dengan baik. MOHON PERIKSA KEMBALI JAWABAN ANDA, JANGAN SAMPAI ADA YANG TERLEWATKAN
TERIMA KASIH
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
Lampiran 26 LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I SMA NEGERI 1 PRAMBANAN SLEMAN Kelas
:
Pertemuan ke : Hari,Tanggal : No. Absen
:
Kelompok
:
PETUNJUK : 1. Amatilah kegiatan
kelompok siswa di
kelas dalam melaksanakan
pembelajaran! 2. Berilah lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang diamati
NO.
ASPEK YANG DIAMATI
SKOR
Kegiatan Awal Pembelajaran 1.
Siswa menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran
1
2
3
4
Penjelasan Guru 1.
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
1
2
3
4
2.
Siswa mencatat penjelasan dari guru
1
2
3
4
3.
Siswa merespon dengan baik pertanyaan dari guru
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Diskusi Kelompok 1.
Siswa mengerjakan soal dengan kelompoknya masingmasing
2.
Siswa membaca atau mencari referensi (buku atau sumber lain)
3.
Siswa bekerjasama menjawab pertanyaan dengan kelompok
4.
Siswa menyampaikan ide atau gagasan saat diskusi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
kelompok Penerapan Metode Two Stay Two Stray (TSTS) 1.
Siswa menjelaskan hasil diskusi ke kelompok lain
1
2
3
4
2.
Siswa mencatat hasil diskusi dari kelompok lain
1
2
3
4
3.
Siswa (tamu) menanyakan hasil diskusi kepada siswa lain
1
2
3
4
(tuan rumah). Diskusi Kelas 1.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
1
2
3
4
2.
Siswa mendengarkan kelompok lain yang sedang
1
2
3
4
1
2
3
4
presentasi 3.
Siswa menanggapi presentasi kelompok lain
Kegiatan Penutup Pembelajaran 1.
Siswa merangkum kegiatan pembelajaran dengan baik
1
2
3
4
2.
Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran dengan baik
1
2
3
4
Keterangan: 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Kurang 1 = Sangat Kurang
Yogyakarta,
Mei 2015 Observer
(........................)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
Lampiran 27 LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II SMA NEGERI 1 PRAMBANAN SLEMAN Kelas
:
Pertemuan ke : Hari,Tanggal : No. Absen
:
Kelompok
:
PETUNJUK : 1. Amatilah kegiatan
kelompok siswa di
kelas dalam melaksanakan
pembelajaran! 2. Berilah lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang diamati
NO.
ASPEK YANG DIAMATI
SKOR
Kegiatan Awal Pembelajaran 1.
Siswa menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran
1
2
3
4
Penjelasan Guru 1.
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
1
2
3
4
2.
Siswa mencatat penjelasan dari guru
1
2
3
4
3.
Siswa merespon dengan baik pertanyaan dari guru
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Diskusi Kelompok 1.
Siswa mengerjakan soal dengan kelompoknya masingmasing
2.
Siswa membaca atau mencari referensi (buku atau sumber lain)
3.
Siswa bekerjasama menjawab pertanyaan dengan kelompok
4.
Siswa menyampaikan ide atau gagasan saat diskusi kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
Penerapan Metode Two Stay Two Stray (TSTS) 1.
Siswa menjelaskan hasil diskusi ke kelompok lain
1
2
3
4
2.
Siswa mencatat hasil diskusi dari kelompok lain
1
2
3
4
3.
Siswa (tamu) menanyakan hasil diskusi kepada siswa lain
1
2
3
4
(tuan rumah). Diskusi Kelas 1.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
1
2
3
4
2.
Siswa mendengarkan kelompok lain yang sedang
1
2
3
4
1
2
3
4
presentasi 3.
Siswa menanggapi presentasi kelompok lain
Kegiatan Penutup Pembelajaran 1.
Siswa merangkum kegiatan pembelajaran dengan baik
1
2
3
4
2.
Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran dengan baik
1
2
3
4
Keterangan: 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Kurang 1 = Sangat Kurang
Yogyakarta, Mei 2015 Observer
(........................)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
Lampiran 28 HASIL ANALISA ASPEK KOGNITIF SISWA POSTTES 1
POSTTES 2
Siswa NILAI
KETERANGAN
NILAI
KETERANGAN
Siswa 1
30
Tidak Tuntas
61,54
Tidak Tuntas
Siswa 2
51,67
Tidak Tuntas
87,69
Tuntas
Siswa 3
60
Tidak Tuntas
75,38
Tuntas
Siswa 4
30
Tidak Tuntas
75,38
Tuntas
Siswa 5
30
Tidak Tuntas
75,38
Tuntas
Siswa 6
46,67
Tidak Tuntas
89,23
Tuntas
Siswa 7
55
Tidak Tuntas
75,38
Tuntas
Siswa 8
75,83
Tuntas
77
Tuntas
Siswa 9
60
Tidak Tuntas
75,38
Tuntas
Siswa 10
70
Tidak Tuntas
77
Tuntas
Siswa 11
36,67
Tidak Tuntas
84,62
Tuntas
Siswa 12
52,5
Tidak Tuntas
75,38
Tuntas
Siswa 13
53,33
Tidak Tuntas
80
Tuntas
Siswa 14
75
Tuntas
83,08
Tuntas
Siswa 15
35
Tidak Tuntas
81,54
Tuntas
Siswa 16
63,33
Tidak Tuntas
61,54
Tidak Tuntas
Siswa 17
45
Tidak Tuntas
81,54
Tuntas
Siswa 18
30
Tidak Tuntas
63,08
Tidak Tuntas
Siswa 19
40
Tidak Tuntas
75,38
Tuntas
Siswa 20
43,33
Tidak Tuntas
67,69
Tidak Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
Siswa 21
43,33
Tidak Tuntas
78,46
Tuntas
Siswa 22
40
Tidak Tuntas
53,85
Tidak Tuntas
Siswa 23
51,67
Tidak Tuntas
78,46
Tuntas
Siswa 24
30
Tidak Tuntas
75,38
Tuntas
Siswa 25
75
Tuntas
75,38
Tuntas
Siswa 26
35
Tidak Tuntas
78,46
Tuntas
Siswa 27
30
Tidak Tuntas
50,77
Tidak Tuntas
JUMLAH
1288,33
2018,58
RATARATA
47,72
74,76
KETUNTASAN BELAJAR KLASIKAL A. POSTTES 1
B. POSTTES 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 192
Lampiran 29 HASIL ANALISA ASPEK AFEKTIF SISWA SIKLUS I Aspek yang Diamati Siswa Pembukaan
Penjelasan Guru
Penerapan TSTS
Diskusi Kelompok
Diskusi Kelas
Penutup
1
2
3
1
2
3
4
1
2
3
1
2
3
1
2
Jml
%
Kriteria
Siswa 1
4
2
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
2
2
1
1
39
60,94
Sedang
Siswa 2
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
3
3
4
4
1
1
53
82,81
Tinggi
Siswa 3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
3
1
1
53
82,81
Tinggi
Siswa 4
4
3
2
3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
2
1
1
40
62,5
Sedang
Siswa 5
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4
4
3
1
1
51
79,69
Tinggi
Siswa 6
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
1
1
49
76,56
Tinggi
Siswa 7
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
1
1
54
84,37
Tinggi
Siswa 8
4
4
3
3
3
4
3
4
4
4
3
4
2
3
1
1
50
78,12
Tinggi
Siswa 9
3
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
1
1
47
73,44
Sedang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 193
Aspek yang Diamati Siswa Pembukaan
Penjelasan Guru
Penerapan TSTS
Diskusi Kelompok
Diskusi Kelas
Penutup
1
2
3
1
2
3
4
1
2
3
1
2
3
1
2
Jml
%
Kriteria
Siswa 10
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
1
1
53
82,81
Tinggi
Siswa 11
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
1
43
67,19
Sedang
Siswa 12
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
1
1
48
75
Sedang
Siswa 13
4
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
1
1
49
76,56
Tinggi
Siswa 14
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
1
1
47
73,44
Sedang
Siswa 15
3
3
2
3
4
4
3
2
2
3
3
3
3
3
1
1
43
67,19
Sedang
Siswa 16
4
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
1
1
48
75
Sedang
Siswa 17
4
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
2
3
1
1
48
75
Sedang
Siswa 18
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
1
1
50
78,12
Tinggi
Siswa 19
3
3
2
3
4
4
3
2
2
3
3
3
3
4
1
1
44
68,75
Sedang
Siswa 20
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
1
1
49
76,56
Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 194
Aspek yang Diamati Siswa Pembukaan
Penjelasan Guru
Penerapan TSTS
Diskusi Kelompok
Diskusi Kelas
Penutup
1
2
3
1
2
3
4
1
2
3
1
2
3
1
2
Jml
%
Kriteria
Siswa 21
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
1
1
47
73,44
Sedang
Siswa 22
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
1
1
42
65,62
Sedang
Siswa 23
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
1
1
45
70,31
Sedang
Siswa 24
3
4
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3
4
3
1
1
50
78,12
Tinggi
Siswa 25
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
1
1
50
78,12
Tinggi
Siswa 26
4
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
2
2
2
1
1
36
56,25
Sedang
Siswa 27
3
3
2
3
3
3
3
2
2
2
3
3
2
3
1
1
39
60,94
Sedang
Jumlah
96
93
74
84
99
100
96
75
81
86
79
85
85
80
27
27
1267
1979,688
Rata2
3,56
3,44 2,7 3,11 3,67
3,19 2,93 3,15 3,15 2,96
1
1
46,92
73,32
Prosentase (%)
88,9
86,1
77,8 91,7 92,6 88,9 69,4 75 79,6 73,1 78,7 78,7 74,1
25
25
69
3,7
3,56 2,78
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 195
∑ ∑
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 196
KETERANGAN: PEMBUKAAN
1. Menyiapkan alat dan buku tulis
PENJELASAN GURU
1. Mendengarkan penjelasan guru 2. Mencatat pejelasan guru 3. Merespon pertanyaan dari guru
DISKUSI KELOMPOK
1. Mengerjakan soal dengan kelompok 2. Membaca referensi (buku atau sumber lain) 3. Bekerjasama dengan kelompok 4. Menyampaikan ide atau gagasan saat diskusi kelompok
PENERAPAN TSTS
1. Menjelaskan hasil diskusi ke kelompok lain 2. Mencatat hasil diskusi dari kelompok lain 3. Bertanya saat penerapan metode TSTS
DISKUSI KELAS
1. Mempresentasikan hasil dskusi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 197
2. Mendengarkan kelompok lain presentasi 3. Menanggapi presentasi kelompok lain PENUTUP
1. Merangkum kegiatan pembelajaran 2. Merefleksikan kegiatan pembelajaran
Lampiran 30 HASIL ANALISA ASPEK AFEKTIF SISWA SIKLUS II Aspek yang Diamati Nama Siswa
Pembukaan
Penjelasan Guru
Diskusi Kelompok
Penerapan TSTS
Diskusi Kelas
Penutup
1
2
3
1
2
3
4
1
2
3
1
2
3
1
2
Jml
%
Kriteria
Siswa 1
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
46
71,87
Sedang
Siswa 2
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
51
79,68
Tinggi
Siswa 3
4
4
3
3
4
4
4
3
2
3
4
3
4
3
3
3
54
84,37
Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 198
Aspek yang Diamati Nama Siswa
Pembukaan
Penjelasan Guru
Diskusi Kelompok
Penerapan TSTS
Diskusi Kelas
Penutup
1
2
3
1
2
3
4
1
2
3
1
2
3
1
2
Jml
%
Kriteria
Siswa 4
4
3
2
3
4
4
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
50
78,12
Tinggi
Siswa 5
3
4
2
3
4
3
3
3
2
3
4
4
4
3
3
3
51
79,68
Tinggi
Siswa 6
4
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
53
82,81
Tinggi
Siswa 7
4
3
2
3
4
3
4
3
2
3
4
3
4
3
3
3
51
79,68
Tinggi
Siswa 8
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
4
3
3
3
45
70,31
Sedang
Siswa 9
4
4
3
3
4
4
4
3
2
3
4
3
4
3
3
3
54
84,37
Tinggi
Siswa 10
3
4
2
3
4
3
3
3
2
3
4
4
4
3
3
3
51
79,68
Tinggi
Siswa 11
3
4
2
3
4
4
4
3
2
3
4
3
4
3
3
3
52
81,25
Tinggi
Siswa 12
4
3
2
3
4
3
3
3
2
3
4
3
4
3
3
3
50
78,12
Tinggi
Siswa 13
4
4
3
3
4
4
4
3
2
3
4
3
4
3
3
3
54
84,37
Tinggi
Siswa 14
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
57
89,06
Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 199
Aspek yang Diamati Nama Siswa
Pembukaan
Penjelasan Guru
Diskusi Kelompok
Penerapan TSTS
Diskusi Kelas
Penutup
1
2
3
1
2
3
4
1
2
3
1
2
3
1
2
Jml
%
Kriteria
Siswa 15
4
3
2
3
4
3
3
2
3
4
3
3
4
3
3
3
50
78,12
Tinggi
Siswa 16
4
3
2
3
4
3
3
3
2
3
4
3
4
3
3
3
50
78,12
Tinggi
Siswa 17
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
55
85,93
Tinggi
Siswa 18
3
3
3
3
4
3
4
2
2
3
3
3
4
3
3
3
49
76,56
Tinggi
Siswa 19
4
3
2
3
4
3
3
2
3
4
3
3
4
3
3
3
50
78,12
Tinggi
Siswa 20
4
4
3
3
3
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
54
84,37
Tinggi
Siswa 21
4
3
2
3
4
3
4
3
2
3
4
3
4
3
3
3
51
79,68
Tinggi
Siswa 22
3
3
2
3
4
3
4
3
2
3
4
3
4
3
3
3
50
78,12
Tinggi
Siswa 23
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
57
89,06
Tinggi
Siswa 24
4
4
3
3
4
4
4
3
2
3
4
3
4
3
3
3
54
84,37
Tinggi
Siswa 25
4
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
53
82,81
Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 200
Aspek yang Diamati Nama Siswa
Pembukaan
Penjelasan Guru
Diskusi Kelompok
Penerapan TSTS
Diskusi Kelas
Penutup
1
2
3
1
2
3
4
1
2
3
1
2
3
1
2
Jml
%
Kriteria
Siswa 26
3
2
2
3
3
3
3
3
2
2
2
3
4
3
3
3
44
68,75
Sedang
Siswa 27
4
4
3
3
4
4
3
3
2
3
4
4
4
3
3
3
54
84,37
Tinggi
Jumlah
99
91
69
81
104
95
96
77
64
85
95
86
105 81
81
81
1390
2171,875
Rata2
3,67
3,37 2,56
3
3,85 3,52 3,56 2,85 2,37 3,15 3,519 3,19
3,9
3
3
3
Prosentase (%)
91,7
84,3 63,9 75 96,3
97
75
75
75
88
88,9 71,3 59,3 78,7 87,96 79,6
∑ ∑
51,48148 80,43981
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 201
KETERANGAN: PEMBUKAAN
1. Menyiapkan alat dan buku tulis
PENJELASAN GURU
1. Mendengarkan penjelasan guru 2. Mencatat pejelasan guru 3. Merespon pertanyaan dari guru
DISKUSI KELOMPOK
1. Mengerjakan soal dengan kelompok 2. Membaca referensi (buku atau sumber lain) 3. Bekerjasama dengan kelompok 4. Menyampaikan ide atau gagasan saat diskusi kelompok
PENERAPAN TSTS
1. Menjelaskan hasil diskusi ke kelompok lain 2. Mencatat hasil diskusi dari kelompok lain 3. Bertanya saat penerapan metode TSTS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 202
DISKUSI KELAS
1. Mempresentasikan hasil dskusi 2. Mendengarkan kelompok lain presentasi 3. Menanggapi presentasi kelompok lain
PENUTUP
1. Merangkum kegiatan pembelajaran 2. Merefleksikan kegiatan pembelajaran
Lampiran 31 DATA HASIL PENGOLAHAN KUESIONER DI AKHIR SIKLUS Skor setiap Pernyataan Siswa
Jml
%
Ket
2
54
67,5
S
3
2
58
72,5
S
3
3
2
58
72,5
S
3
4
3
65
81,25
T
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Siswa 1
3
2
2
2
3
3
2
2
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
Siswa 2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
Siswa 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
Siswa 4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
2
3
3
3
2
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 203
Skor setiap Pernyataan Siswa
Jml
%
Ket
3
65
81,25
T
3
2
63
78,75
T
4
4
4
71
88,75
T
4
4
4
4
67
83,75
T
3
3
3
3
2
57
71,25
S
3
3
4
4
4
2
66
82,5
T
3
3
3
4
3
4
3
68
85
T
3
3
3
3
3
3
3
3
62
77,5
T
4
2
3
3
3
4
4
3
2
65
81,25
T
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
59
73,75
S
2
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
53
67,5
S
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
57
71,25
S
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
64
80
T
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Siswa 5
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
Siswa 6
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Siswa 7
3
3
3
3
4
4
3
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
Siswa 8
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
2
3
3
3
3
Siswa 9
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
Siswa 10
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
4
3
3
Siswa 11
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
3
4
3
Siswa 12
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
Siswa 13
4
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
Siswa 14
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
Siswa 15
3
2
2
3
3
4
2
2
3
Siswa 16
3
3
3
3
3
2
3
3
Siswa 17
3
3
4
4
4
3
3
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 204
Skor setiap Pernyataan Siswa
Jml
%
Ket
1
51
63,75
S
2
2
43
53,75
S
3
3
2
54
67,5
S
4
3
3
3
66
82,5
T
3
3
2
3
2
52
65
S
3
3
2
3
3
2
55
68,75
S
3
2
3
3
2
3
2
57
71,25
S
3
3
2
3
3
3
3
2
57
71,25
S
2
3
3
2
3
2
2
2
2
49
61,25
S
2
3
3
3
2
3
3
2
2
2
52
65
S
77
78
85
77
81
69
79
84
77
83
65
1588
1985
2,9
2,85
2,9
3,1
2,9
3
2,56 2,93 3,11
2,85
3,07
2,41
58,81
73,52
71
71,3
72
79
71
75
63,9 73,1 77,8
71,3
76,9
60,2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Siswa 18
4
3
3
3
4
2
3
1
2
2
2
4
4
3
3
2
1
2
2
Siswa 19
3
1
1
2
3
3
2
1
3
2
2
4
4
3
1
1
2
1
Siswa 20
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
Siswa 21
4
3
3
3
4
3
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
Siswa 22
3
3
2
2
3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
2
Siswa 23
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
3
Siswa 24
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Siswa 25
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
Siswa 26
3
2
3
3
3
2
3
2
3
2
2
Siswa 27
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
Jumlah
89
79
76
80
87
83
81
81
77
Rata2
3,3
2,9
2,8
3
3,2
3,1
3
3
%
82
73
70
74
81
77
75
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 205
keterangan :
T = Tinggi S = Sedang ∑ ∑
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
206
Lampiran 32 Contoh Pekerjaan Pretes Siswa yang Mendapat Nilai Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
208
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
209
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
210
Lampiran 33 Contoh Pekerjaan Pretes Siswa yang Mendapat Nilai Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
211
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
212
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
213
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
214
Lampiran 34 Contoh Pekerjaan Posttes 1 Siswa yang Mendapat Nilai Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
215
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
217
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
218
Lampiran 35 Contoh Pekerjaan Posttes 1 Siswa yang Mendapat Nilai Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
220
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
221
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
222
Lampiran 36 Contoh Pekerjaan Posttes 2 Siswa yang Mendapat Nilai Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
223
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
224
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
225
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
226
Lampiran 37 Contoh Pekerjaan Posttes 2 Siswa yang Mendapat Nilai Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
228
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
229
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
230
Lampiran 38 Contoh Pekerjaan Lembar Kerja Siswa 1 (LKS 1)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
231
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
232
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
233
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
234
Lampiran 39 Contoh Pekerjaan Lembar Kerja Siswa 2 (LKS 2)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
235
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
236
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
237
Lampiran 40 Contoh Pekerjaan Lembar Kerja Siswa 3 (LKS 3)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
238
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
239
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
240
Lampiran 41 Contoh Pekerjaan Lembar Kerja Siswa 4 (LKS 4)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
241
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
242
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
243
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
244
Lampiran 42 Contoh Pekerjaan Kuesioner Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
245
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
246
Lampiran 43 Contoh Hasil Observasi Siswa Siklus I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
247
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
248
Lampiran 44 Contoh Hasil Observasi Siswa Siklus II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
249
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
250
Lampiran 45 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
251
Lampiran 46 Surat Keterangan Penyelesaian Penelitian