PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
STUDI EKSPLORATORI: PERILAKU SEKSUAL ONLINE DAN GAMBARAN KONSEKUENSINYA PADA REMAJA
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh: Arisa Theresia NIM: 089114116
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
· .. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI
STUDI EKSPLORATORl: PERlLAKU SEKSUAL ONLINE DAN GAMBARAN KONSEKUENSINYA PADA REMAJA
Dipersiapkan dan ditulis oleh: Arisa Tberesia NIM: 089114116
Telah diseluju; oleh:
Dosen Pembimbing /-"40
:C
,;/
C
//
iswa Widyatmoko, M.Psi.
Tanggal 21 Me; 2013
jj
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI STUDI EKSPLORATORI: PERILAKU SEKSUAL ONLINE DAN GAMBARAN KONSEKUENSlNYA PADA REMAJA Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Ari sa Theresia 1M: 089114116
Telah dipertanggungjawabkan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 15 April 2013
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji: Nama Lengkap
Tanda Tangan
Penguji I
C. Siswa Widyatmoko. M.Psi.
Penguji 2
Debri Pristinella, M.Si.
Penguji 3
Dr. Tjipto Susana. M. Sit Psi.
.//!-? <~
.
Yogyakarta, 1 Juni 2013 Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dhanna
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Motto
“Biarkan kayakinan kamu menggantung mengambang 5 cm di depan kening kamu dan sehabis itu yang pelu kamu lakukan hanya...... Kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang lebih sering menatap keatas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, dan mulut yang akan selalu berdoa.” (novel 5 cm)
“Man Jadda Wajadda”, siapa yang bersungguh-sungguh maka akan berhasil (novel negeri 5 menara )
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Semua hasil kerja keras ini saya persembahkan untuk: Tuhan Yesus, demi kemuliaan namaNya Orang tua dan keluarga tercinta Para dosen dan guruku Dan sahabat-sahabat terbaikku
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
STUDI EKSPLORATORI: PERILAKU SEKSUAL ONLINE DAN GAMBARAN KONSEKUENSINYA PADA REMAJA
Arisa Theresia
ABSTRAK
Remaja merupakan kelompok terbesar yang memanfaatkan perkembangan teknologi internet. Mereka menggunakan internet untuk segala aktivitas dalam kehidupannya termasuk untuk mengeksplorasi seksualitas. Perilaku mengkeksplorasi seksualitas ini disebut perilaku seksual online. Perilaku ini menimbulkan konsekuensi, positif maupun negatif pada remaja. Penelitian mengenai perilaku seksual online telah ada sejak beberapa tahun lalu. Meskipun demikian, bentuk perilaku seksual online belum begitu jelas, demikian juga halnya dengan konsekuensi yang diterima remaja, walaupun perilaku tersebut telah dianggap berbahaya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mencari variasi perilaku seksual online dan konsekuensinya berdasarkan sudut pandang remaja sendiri sebagai kelompok yang paling banyak mengalami dampak negatif internet. Penelitian ini bersifat eksploratori. Metode yang digunakan yaitu FGD, untuk mencari istilah familiar, dan angket pertanyaan terbuka untuk mengeksplorasi variasi perilaku seksual online dan konsekuensinya. Partisipan dalam penelitian adalah remaja dengan rentang umur 13 tahun-17 tahun. Data dianalisis dengan teknik analisis tematik. Penelitian ini menemukan dua kategori besar perilaku seksual online yaitu perilaku yang bersifat interaktif dan non interaktif, yang terbagi atas 6 kategori tema yaitu terlibat konten seksualitas, mencari informasi berkaitan seksulitas, sex online, sexting, sexual text, dan prositusi online. Sedangkan konsekuensi terbagi atas konsekuensi pada mental, intensi melakukan perilaku seksual, resiko perilaku seksual, performa akademik, dan relasi interpersonal. Dari sejumlah tema perilaku dan konsekuensi yang ditemukan, terlibat konten seksualitas online (81,30%) dan konsekuensi negatif pada mental (63,77%) yang paling banyak dilakukan dan dirasakan oleh remaja. Penelitian ini merupakan langkah awal untuk meneliti mengenai tema mengenai perilaku seksual online karena topik ini merupakan topik yang cukup baru di Indonesia.
Kata Kunci: remaja, perilaku seksual online, internet, konsekuensi perilaku
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EXPLORATORY STUDY: ADOLESCENTS’ SEXUAL ONLINE BEHAVIOR AND ITS CONSEQUENCES
Arisa Theresia
ABSTRACT
Adolescents is the biggest group who use development of internet technology. They use internet in their various activities, including exploring sexuality. The terminology for the activity to explore sexuality is online sexual behaviour. The activity has both negative and positive consequences to adolescents. Researches focusing on sexual online behaviour have been conducted since a few years ago. However, the form of online sexual behaviour has not been clear, neither has its consequence towards adolescents, although the behaviour is considered to be dangerous. Therefore, this research is also aimed to find variations of online sexual behaviour and their consequences based on adolescents’ view as the group who gets internet negative effect the most. This research is exploratory research. The method used in this research was FGD, to find familiar terminology, and open questionnaire to explore variations of sexual online behaviour and the consequences. The participants in this research are those between 13-17 years old. The data was analyzed using thematic analysis technique. This research found two big categories of sexual online behaviour; they were interactive and non interactive behaviour, which were divided into six theme categories: being involved in sexuality content, searching for information related to sexuality, online sex, sexting, sexual text, and online prostitution. Meanwhile, the consequences were divided into consequence to psychological condition, intention to have sexual behaviour, risk of sexual behaviour, academic performance, and interpersonal relation. Among those behaviour themes and consequences, involving in online sexuality content (81.30%) and negative consequence on psychological condition (63.77%) were found to be the most common of what adolescents do and feel. This research is early to find theme on sexual online behaviour because the topic is quite new in Indonesia.
Keyword: adolescents, online sexual behaviour, internet, consequence of behaviour
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa hingga akhirnya penulisan skripsi yang berjudul “STUDI ESKPLORATORI: PERILAKU SEKSUAL ONLINE DAN GAMBARAN KONSEKUENSINYA PADA REMAJA” dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis. Penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik melalui bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, izinkanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ibu Dekan Dr. Ch. Siwi Handayani selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dan Sempai yang memberikan nasihat dan kata-kata motivasi untuk para mahasiswa dan kenshi Kempo, khususnya Dojo USD. 2. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si. selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu Sylvia C., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan dorongan semangat dan bimbingan selama penulis menjalani perkuliahan. 4. Bapak C. Siswa Widyatmoko, M.Psi. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan, nasihat dan dorongan, serta semangat kepada penulis. 5. Dosen penguji atas kritik, saran, dan bimbingannya yang mendorong penulis untuk melakukan yang terbaik. x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang telah berbagi ilmu dan pengetahuan selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 7. Seluruh karyawan Fakultas Psikologi (Mas Gandung, Bu Nanik, Pak Gie, Mas Muji, dan Mas Doni). Terimakasih atas bantuannya, sehingga proses studi dapat berjalan lancar. 8. Kedua orangtua, kakak, adik, tante, om, para sepupu dan seluruh keluarga besar yang selalu memberikan dukungan, doa, keceriaan, kenyamanan dan hal-hal yang terbaik bagi penulis. 9. Mbak Haksi Mayawati, S.Psi yang memberikan saran, masukan, pembelajaran, dorongan semangat dan dukungan seorang teman selama penulis berproses dalam skripsi. 10. Teman-teman senasib seperjuangan dan sebimbingan, Priscilla Pritha, Jose, Difka Arafiani, Winas Romanastiti, Mario Heimbach, dan Vincent Haryanto, yang telah banyak memberikan masukan, saran, bantuan coding dan analisis, serta dukungan karena memperjuangkan hal yang sama . 11. Sahabat-sahabat hebat yang selalu menemani penulis dalam kuliah ataupun bersenang-senang di Jogja: Pritha, Arum, Mya, Anna, Galuh, Dicky. Terimakasih untuk selalu memaklumi, mengingatkan, dan menemani penulis selama ini. 12. Adrianus Madika, Olivia Tamtomo, Anthony Marindra, Faustinus Yordan, mbak Dian ikarini, dan semua sahabat OMK Vincentius St. xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Mikael, Kranji, yang selalu membuat penulis selalu ingin cepat kembali ke Bekasi. Terima kasih atas persahabatan, dukungan, celaan dan motivasi yang kalian berikan dengan cara yang berbeda dan menyenangkan . 13. Para suster, kakak-kakak alumni, kak Yuris, kak Fabi, kak Bella, teman-teman seunit St.pieter ( Wiwit dan Eta), UBB, unit 7, dan seluruh warga asrama Syantikara yang menjadi seperti rumah dan keluarga bagi penulis selama di Jogja. 14. Seluruh teman-teman penulis di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Juwi, Wina, Gita, Berta, Icot, Shinto, Tinna, Puji, Noni, dll. 15. Para Sempai dan kenshi Kempo USD yang telah memberikan waktu dan dukungan untuk penulis mengerjakan skripsi 16. Para Guru dan murid SD Kanisius Gayam, SMK BOPKRI 1, SMAN 1 Ngemplak, siswi-sisiwi “kece” asrama Stella Duce II, dan para remaja GKI Gejayan, yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini 17. Twitter! yang memberikan inspirasi, kelegaan, dan tempat untuk penulis berekreasi secara online 18. Seluruh pihak yang tidak dapat disebut satu persatu, terima kasih banyak atas doa dan dukungan selama ini.
Yogyakarta, 1 Juni 2013
Penulis xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING..................
ii
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................
iii
HALAMAN MOTTO........................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.......................
vi
ABSTRAK.........................................................................................
vii
ABSTRACT......................................................................................
viii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH..........
ix
KATA PENGANTAR.......................................................................
x
DAFTAR ISI.....................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL.............................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah…………..................................
1
B. Rumusan Masalah..........................................................
8
C. Tujuan Penelitian.............................................................
9
D. Manfaat Penelitian..........................................................
9
1. Manfaat Teoritis........................................................
9
2. Manfaat Praktis.........................................................
10
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................
11
A. Internet.............................................................................
11
1. Definisi Online...........................................................
11
B. Perilaku Seksual Online..................................................
11
1. Definisi Perilaku Seksual Online...............................
11
2. Jenis-jenis Perilaku Seksual Online...........................
12
3. Motivasi Melakukan Perilaku Seksual Online..........
13
4. Kasus-kasus Terkait Dengan Perilaku Seksual Seseorang di Internet.................................................
14
a. Unwanted sexual solicitation........................
14
b. Harrashment................................................
14
c. Unwanted exposure to pornography............
15
d. Penyakit menular seksual dan HIV...............
15
5. Faktor Resiko Perilaku Seksual Online.....................
16
6. Gambaran Konsekuensi Perilaku Seksual Online......
16
C. Remaja...........................................................................
17
1. Pengertian Remaja....................................................
17
2. Perubahan yang Terjadi Pada Masa Remaja.............
18
a. Perkembangan Fisik...........................................
18
b. Perkembangan Kognitif......................................
18
c. Perkembangan Psikososial.................................
19
3. Pengaruh Internet Pada Perkembangan Seksualitas dan Identitas Remaja.................................................. xiv
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Dinamika Perilaku Seksual Online dan Konsekuensinya Pada Remaja.................................................................. BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................
22 26
A. Strategi Penelitian..........................................................
26
B. Fokus Penelitian............................................................
27
C. Metode Pengumpulan Data............................................
27
1. Instrumen.................................................................
27
2. Partisipan.................................................................
28
3. Teknik Sampling......................................................
28
a. FGD..............................................................
28
b. Angket Pertanyaan Terbuka..........................
29
4. Tahap-tahap Penelitian..............................................
29
a. FGD..............................................................
29
b. Angket Pertanyaan Terbuka...........................
32
D. Prosedur Analisis Data....................................................
32
E. Kredibilitas Penelitian....................................................
33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................
35
A. Pelaksanaan Penelitian....................................................
35
1. Pelaksanaan FGD...................................................
36
2. Pelaksanaan Angket Terbuka..................................
38
B. Karakteristik Partisipan....................................................
40
C. Pelaksanaan Analisis Data...............................................
41
D. Proses Validasi Data......................................................
42
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Hasil Penelitian..............................................................
43
1. Bentuk Perilaku Seksual Online...............................
43
2. Bentuk Konsekuensi Perilaku Seksual Online..........
50
F. Pembahasan....................................................................
55
1. Perilaku Seksual Online...........................................
55
2. Konsekuensi.............................................................
62
BAB V PENUTUP..........................................................................
65
A. Kesimpulan....................................................................
65
B. Kekuatan Penelitian........................................................
66
C. Kelemahan Penelitian.....................................................
67
D. Saran..............................................................................
67
1. Penelitian selanjutnya...............................................
67
2. Orang Tua.................................................................
68
3. Psikolog atau Proffesional Helper.............................
68
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................
69
LAMPIRAN.......................................................................................
75
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Pertanyaan FGD....................................................
30
Tabel 2. Proses Pelaksanaan Penelitian.............................................
36
Tabel 3. Proses Pengambilan Data FGD..........................................
37
Tabel 4. Proses Pengambilan Data Kuisioner...................................
38
Tabel 5. Variasi Partisipan...............................................................
41
Tabel 6. Pelaksanaan Analisis Data..................................................
42
Tabel 7. Perilaku Seksual Online.....................................................
45
Tabel 8. Perilaku Seksual Online berdasarkan FGD.........................
49
Tabel 9. Bentuk Konsekuensi Perilaku Seksual Online.....................
51
Tabel 10. Konsekuensi berdasarkan FGD....................................... .
54
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Informed Consent ......................................................... ........
76
Lampiran 2. Verbatim FGD Kelompok Puteri.........................................
77
Lampiran 3. Verbatim FGD Kelompok Putera.........................................
95
Lampiran 4. Angket Pertanyaan Terbuka.................................................
133
Lampiran 5. Tabel Open Coding Perilaku Seksual Online........................
136
Lampiran 6. Tabel Axial Coding Perilaku Seksual Online......................... 137 Lampiran 7. Tabel Open Coding Konsekuensi Perilaku Seksual Online... 138 Lampiran 8. Tabel Axial Coding Konsekuensi Perilaku Seksual Online.... 140
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan
teknologi
internet
di
Indonesia
mengalami
peningkatan yang signifikan sejak tahun 2006 hingga saat ini. Hal ini terbukti dengan jumlah pengguna internet yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Data mengenai jumlah pengguna internet di Indonesia versi PT. Telkom mencatat bahwa terdapat peningkatan jumlah pengguna sekitar 20 juta pengguna dari tahun 2006 hingga tahun 2010 (Grafik eksponensial, 2011) dan berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada tahun 2012 pengguna internet di Indonesia mencapai 63 juta pengguna (Wahyudi, 2012). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa internet merupakan teknologi yang cukup berpengaruh dan memiliki peminat yang cukup besar di Indonesia. Internet memberikan suatu cara baru untuk berkomunikasi, terutama berkomunikasi dengan seseorang yang cukup jauh secara geografis. Internet juga dipandang sebagai dunia yang tanpa batas karena fitur-fitur khusus yang dimilikinya, seperti kemudahan untuk diakses, mudah digunakan, dan tidak memakan banyak biaya (Carvalheira & Gomes, 2003). Internet pun dapat menjangkau wilayah yang lebih luas dan cepat dalam penyebaran informasi, dibandingkan dengan komunikasi lain seperti telepon dan televisi (Rui & Whinston, 2011). Segala keunggulan ini membuat para pengguna internet
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
dapat memanfaatkan internet tidak hanya untuk berkomunikasi, tetapi juga untuk pendidikan, pekerjaan dan segala aspek hidupnya (William & Merten, 2008). Jutaan orang mengakses internet (online) setiap harinya, dan dari jumlah tersebut, remaja merupakan kelompok pengguna yang paling cepat meningkat dalam menggunakan internet dibandingkan kelompok umur lainnya (Marcum, Ricketts & Higgins, 2010). Menurut situs surat kabar Kompas, pengguna terbesar internet adalah remaja yang berusia 15-19 tahun (Dewi, 2009). Remaja menggunakan internet untuk membantu tugas sekolah, hiburan, browsing informasi, dan berkomunikasi dengan orang lain (Bargh, & McKenna, 2004). Di samping hal itu, remaja juga menggunakan internet untuk mengeksplorasi rasa penasaran tentang seksualitas (Baumgartner, Valkenburg, & Peter, 2010 ; Valkenburg & Peter, 2010) Remaja dan seksualitas merupakan dua hal yang memiliki kaitan cukup kuat. Masa remaja merupakan masa puncak dari keingintahuan tentang materi seksualitas (Baumgartner et al., 2010; Valkenburg & Peter, 2010). Efek dari perkembangan seksualitas tersebut adalah munculnya kebutuhan remaja untuk mengeksplorasi seksualitas di internet. Hal ini juga sejalan dengan
yang disebutkan oleh Cooper et al. dalam jurnal yang ditulis
Carvalheira dan Gomes (2003) bahwa internet memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap seksualitas sehingga mungkin menjadi penyebab revolusi seksual berikutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
Perilaku mengeksplorasi seksualitas di internet disebut sebagai perilaku seksual online. Perilaku tersebut termasuk aktivitas yang melibatkan seksualitas dengan tujuan sebagai hiburan, eksplorasi, mencari dukungan, pendidikan, dan mencari pasangan untuk relasi romantis (Cooper & GriffinShelley
dalam
Sevcikova,
2010).
Namun,
perilaku
ini
seringkali
menimbulkan konsekuensi negatif di samping konsekuensi positif bagi remaja yang melakukan perilaku ini. Berbagai dampak negatif dari perilaku seksual online telah disebutkan dalam beberapa penelitian seperti kasus cyberbullying, online harrashment, unwanted exposure sexual material and unwanted sexual solicitation (Mitchell, Wolak, & Finkelhor, 2007; Ybarra, Finkelhor, & Mitchell, 2009; Ybarra & Mitchell, 2008). Di Indonesia sendiri, kasus mengenai internet dan seksualitas juga terjadi. Data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak menyebutkan bahwa anak-anak berusia 14 dan 15 tahun dijadikan pelampiasan kebutuhan biologis seorang melalui Facebook (Affan, 2012). Selain itu, dalam Konferensi Internasional “Kejahatan Seksual Terhadap Anak secara Online” dinyatakan bahwa kejahatan seksual online merupakan kasus kejahatan baru dan rentan terjadi pada negara yang belum memiliki perundang-undangan yang kuat, seperti Filipina (Kejahatan seksual “online” mengancam, 2012). Menyikapi dampak-dampak negatif yang terjadi pada remaja terkait dengan perilakunya di internet, Baumgartner et al. (2010) melakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan perilaku seksual online
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
berisiko dengan persepsi remaja tentang perilaku tersebut. Penelitian tersebut menggunakan empat buah aitem untuk melihat perilaku seksual online berisiko pada remaja. Keempat aitem tersebut meliputi mencari seseorang via online untuk membicarakan seksualitas, mencari seseorang via online untuk berhubungan seksual, mengirim foto atau video intim kepada orang lain yang sedang online, dan memberikan informasi pribadi berupa nomor telepon dan alamat kepada orang lain via online. Empat aitem tersebut bukan didapat dari skala terstandar tentang perilaku seksual online berisiko, melainkan didapat dari penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa perilaku-perilaku tersebut seringkali dilaporkan menimbulkan dampak negatif (McFarlene et al.. 2002; Mitchell et al, 2007, 2008; Ybarra et al. 2007, 2008, 2009; PujazonZazik et al. 2012; Atkinson & Newton, 2010, Mitchell et al. dalam Baumgartner et al, 2010). Metode yang digunakan oleh Baumgartner et al. (2010) adalah studi longitudinal dua gelombang. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan hasil yang inkonsisten. Secara cross sectional perilaku seksual online berisiko berkaitan dengan persepsi keterlibatan teman sebaya, persepsi resiko, persepsi manfaat dan persepsi kerentanan. Secara longitudinal, hanya persepsi keterlibatan teman sebaya, resiko, dan kerentanan yang berkaitan dengan perilaku seksual online berisiko, sedangkan persepsi manfaat tidak berkaitan. Kekuatan asosiasi ketiga persepsi tersebut dengan perilaku seksual online berisiko pun lemah. Menurut Baumgartner et al. (2010), salah satu alasan persepsi manfaat tidak berkaitan dengan perilaku seksual online berisiko karena manfaat dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
perilaku seksual online berisiko belum sangat jelas bagi remaja. Selain itu, interpretasi hasil mengenai asosiasi antara perilaku seksual online berisiko dan persepsi remaja tentang hal tersebut masih sangat terbatas karena kuesioner perilaku seksual online berisiko yang digunakan hanya terdiri atas empat aitem yang belum teruji validasinya. Ketiadaan skala perilaku seksual online berisiko yang tervalidasi ini disebabkan karena topik tersebut masih cukup baru dan masih jarang diteliti (Baumgartner et al. 2010). Berdasarkan hasil-hasil penelitian mengenai dampak negatif internet dan kasus kejahatan seksual online yang muncul, maka penelitian mengenai perilaku seksual online berisiko dirasa penting untuk dikembangkan. Salah satu pengembangan penelitian adalah menemukan variasi perilaku seksual online berisiko. Hal ini berdasarkan saran dan kelemahan yang disampaikan oleh Baumgartner et al. (2012) dalam jurnalnya. Perilaku seksual online berisiko dispesifikasikan sebagai pemberian informasi secara intim atau seksual dengan seseorang yang hanya dikenal sebatas online. Perilaku ini dikatakan berisiko karena menimbulkan konsekuensi negatif bagi orang yang melakukan perilaku tersebut (Baumgartner et al. 2010). Perilaku seksual online berisiko merupakan subtema dari perilaku seksual online. Perilaku seksual online sendiri terbagi atas dua sub tema yaitu perilaku seksual online tidak berisiko dan perilaku seksual online berisiko. Oleh karena itu, untuk sampai pada menemukan variasi perilaku seksual
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
online berisiko, penting untuk mengetahui variasi perilaku seksual online terlebih dahulu. Penelitian mengenai perilaku seksual online telah ada sejak beberapa tahun yang lalu. Mayoritas penelitian menggunakan metode kuantitatif. Dalam beberapa penelitian tersebut misalnya meneliti mengenai perilaku seksual online dan relasinya dengan kecenderungan adiksi seksual dan perilaku bermasalah (Dew et al. 2006; Carvalheira & Gomes, 2003), relasinya dengan perilaku seksual offline (Sevcikova & Konecny, 2011), relasinya dengan kepuasan seksual dan masalah seksual pada pria yang telah menikah (Cooper et al. 2001; 2002) serta relasinya dengan kerentanan seseorang untuk terkena penyakit menular seksual (McFarlane, Bull, & Rietmeijer. 2002). Dari penelitian-penelitian tersebut, menunjukkan bahwa perilaku seksual online merupakan perilaku yang dilakukan oleh seseorang yang bermasalah, seperti kecenderungan adiksi seks, atau seseorang yang memiliki masalah dengan kepuasan seksual sendiri. Namun, perilaku seksual online yang tidak mengacu pada perilaku bermasalah belum diketahui. Hal ini pun juga terlihat di Indonesia yang kebanyakan penelitian meneliti tentang pornografi, namun tidak memberikan gambaran perilaku seksual online secara lebih komprehensif. Ketiadaan perilaku seksual online yang jelas, juga terlihat pada skalaskala yang digunakan pada penelitian sebelumnya. Pada penelitian yang dilakukan Dew et al (2006) dan Carvalheira dan Gomes (2003) misalnya, masing-masing menggunakan skala yang berbeda walaupun tujuannya adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7
melihat relasi perilaku seksual online dengan kecenderungan adiksi dan masalah perilaku. Skala yang terdapat dalam penelitian Sevcikova dan Konecny (2011) juga berbeda dengan skala perilaku seksual online lainnya. Dalam skala tersebut tidak menyertakan item “menonton video seksual” karena perilaku tersebut tidak bersifat interaktif. Hal ini yang akhirnya mempengaruhi interpretasi hasil penelitian. Skala lain yang mengukur perilaku seksual online adalah Internet Sexual Screening Test (ISST) dan seperti yang disebutkan oleh pembuatnya yaitu Delmonico (Delmonico & Miller, 2003), skala ini masih dalam pengembangan validitas dan reliabilitas. Hal ini menandakan bahwa skalaskala yang digunakan dalam penelitian-penelitian diatas kebanyakan merupakan skala yang belum teruji validitas dan reliabilitas dan belum tentu dapat mengukur perilaku seksual online yang sama ketika skala tersebut digunakan dalam penelitian lainnya. Menanggapi hal tersebut, peneliti merasa penting untuk mengadakan penelitian mengenai variasi perilaku seksual online dengan lebih jelas. Penelitian ini dilakukan dengan mengeksplorasi variasi perilaku seksual online yang dilakukan oleh remaja menurut sudut pandang remaja sendiri. Alasan peneliti menggunakan subjek remaja adalah kebanyakan penelitian perilaku seksual online meneliti subjek dewasa atau dewasa awal. Sedangkan untuk remaja masih sangat sedikit padahal remaja diketahui sebagai kelompok yang paling dekat dengan internet dan sering menggunakan internet untuk mengeksplorasi seksualitasnya. Kelebihan dari menemukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
variasi berdasarkan remaja juga adalah mendapatkan variasi perilaku yang benar-benar hadir di kehidupan remaja sehingga lebih representatif, dan diharapkan dapat memberikan penjelasan hasil yang lebih komprehensif dan tepat sasaran. Selain untuk menemukan variasi perilaku seksual online, penting juga untuk mengetahui konsekuensi yang mungkin muncul ketika remaja melakukan perilaku seksual online. Hal ini terkait dengan dampak negatif dan kasus kejahatan seksual yang banyak menimpa remaja. Penelitian mengenai konsekuensi perilaku seksual online juga disarankan dalam penelitian Baumgartner et al. (2010) karena konsekuensi positif maupun negatif yang didapat oleh remaja belum begitu jelas walaupun perilaku tersebut ada yang dianggap berbahaya.
B. Rumusan Masalah Masalah yang ingin diteliti pada penelitian ini adalah: 1. Perilaku apa saja yang termasuk perilaku seksual online yang dilakukan oleh remaja? 2. Bentuk konsekuensi apa saja, positif maupun negatif, yang dialami oleh remaja setelah melakukan perilaku seksual online?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui bentuk-bentuk perilaku seksual yang dilakukan secara online 2. Mengetahui konsekuensi-konsekuensi yang dialami oleh remaja setelah melakukan perilaku seksual online tersebut
D. Manfaat Penelitian Manfaat yang bisa didapat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis a). Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi literatur penelitian perilaku seksual online sebelumnya yang mayoritas menggunakan metode kuantitatif dan pada subjek yang dewasa atau sudah menikah serta mengacu pada kecenderungan adiksi. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai persepsi remaja tentang konsekuensi perilaku seksual online, seperti yang disarankan pada penelitian sebelumnya (Baumgartner et al., 2010) b). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi literatur mengenai perilaku seksual online dan konsekuensinya dari sudut pandang remaja, dalam bidang ilmu sosial terutama
psikologi
sosial, khususnya di Indonesia. Hal ini terkait dengan kerentanan negara Indonesia untuk mengalami kejahatan seksual online namun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
penelitian sebelumnya lebih mengacu pada pornografi dan bukan pada perilaku menggunakan internet yang lebih spesifik.
2. Manfaat Praktis a).
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang perilaku remaja yang dalam menggunakan internet kepada orang tua, professional helper, dan pengambil kebijakan sehingga pihakpihak
tersebut
mampu
menjadi
faktor
protektif
dengan
mengarahkan dan membuat kebijakan yang melindungi remaja dari dampak negatif internet. Hal ini juga berdasarkan kenyataan bahwa banyak orang tua yang tidak mengetahui bahwa anaknya telah menjadi korban kejahatan seksual online dan bahwa kejahatan seksual online rentan terjadi pada negara yang memiliki perundangundangan
yang
belum
kuat
(Kejahatan
seksual
“online”
mengancam, 2012) b). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran perilaku dan konsekuensi yang remaja rasakan sehingga remaja dapat berhatihati
dalam
menggunakan
internet
konsekuensi negatif dari hal tersebut.
agar
tidak
mengalami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Internet 1. Definisi Online Kata Online berasal dari bahasa Inggris yang dapat diartikan terhubung. Menurut kamus elektronika Inggris-Indonesia (Wasito, 1997), online berkaitan dengan kemampuan pengguna untuk berinteraksi dengan komputer.
B. Perilaku Seksual Online 1.
Definisi Perilaku Seksual Online Perilaku seksual online menurut Dew, Brubaker, dan Hays (2006) adalah segala perilaku dalam menggunakan internet untuk berbagai aktivitas yang melibatkan aktivitas seksual, biasanya dalam bentuk teks, audio, dan gambar. Perilaku tersebut dapat berupa melihat dan mengunduh material seksual secara online dan menggunakan internet untuk mencari pasangan seksual. Menurut Cooper dan Griffin (dalam Sevcikova & Konecny, 2010) perilaku seksual online merupakan segala perilaku mengakses materi seksual untuk berbagai tujuan seperti hiburan, eksplorasi, mencari dukungan sosial, dan mencari pasangan. Perilaku seksual di internet ini disebut juga sebagai cybersex dalam penelitian Delmonico dan Miller (2003).
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
2. Jenis-jenis Perilaku Seksual Online Penelitian mengenai perilaku seksual online telah ada sejak beberapa tahun yang lalu dan mayoritas menggunakan metode kuantitatif. Meskipun demikian, jarang ditemukan jurnal penelitian perilaku seksual online yang menggunakan skala pengukuran perilaku seksual online yang sama. Penelitian-penelitian tersebut memiliki variasi perilaku seksual online yang berbeda. Pada penelitian yang dilakukan oleh Dew et al. (2006) tentang perilaku seksual online pada pria yang telah menikah, menggunakan jenis perilaku berikut untuk melihat perilaku seksual online: a. Berbagi gambar seksual b. Membeli material seksual c. Mengunduh materi erotis d. Diskusi mengenai seksualitas, dan e. Mencari pasangan seksual Jenis perilaku ini walaupun hampir sama, namun agak berbeda dengan perilaku yang digunakan pada penelitian Sevcikova et al (2011). Penelitian ini melihat keterkaitan antara pengalaman perilaku seksual offline dengan perilaku seksual online. Peneliti membatasi perilaku seksual online yang interaktif dan non-interaktif. Perilaku seksual interaktif adalah perilaku seksual online yang bertujuan untuk berkomunikasi dengan orang lain dan mendapatkan umpan balik dari perilaku tersebut. Sedangkan non interaktif adalah perilaku seksual online yang tidak mendapatkan umpan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
balik dari orang lain, misalnya melihat video seksual. Sevcikova dan Konecny (2011) hanya menggunakan perilaku seksual online yang interaktif. Berikut jenis perilaku seksual online menurut Sevcikova et al (2011): a. Mengakses informasi terkait dengan seksualitas di internet b. Membicarakan hal seksual c. Membicarakan tentang pengalaman seksual d. Saling bertukar foto erotis e. Berhubungan seksual di internet.
3. Motivasi Melakukan Perilaku Seksual Online Motivasi seseorang melakukan perilaku seksual online telah menjadi fokus perhatian pada beberapa penelitian. Beberapa penelitian perilaku seksual online menyebutkan bahwa alasan seseorang melakukan perilaku seksual adalah ketidakmampuan seseorang untuk melakukan hal tersebut dengan pasangan romantisnya di dunia nyata atau tidak dapat menemukan pasangan seksual secara offline (Carvalheira & Gomes, 2003; Dew et al. 2006). Penelitian yang dilakukan oleh Cooper et al. (2001) menemukan bahwa alasan seseorang melakukan perilaku seksual online adalah untuk distraksi dari aktivitas rutin kehidupan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sevcikova dan Konecny (2011) menemukan bahwa remaja yang berpengalaman melakukan perilaku seksual secara offline cenderung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
menggunakan internet untuk aktivitas seksual dibandingkan remaja yang tidak memiliki pengalaman dalam aktivitas seksual offline.
4. Kasus-kasus terkait dengan perilaku seksual seseorang di internet Beberapa
penelitian
melaporkan
tentang kasus-kasus
yang
menimpa remaja yang menggunakan internet. Kasus-kasus ini merupakan kasus yang menimpa remaja secara tidak sengaja, atau perilaku yang menimpa
remaja
yang
memang
menggunakan
internet
untuk
mengeksplorasi seksualitas. a. Unwanted sexual solicitation Unwanted
sexual
solicitation
didefinisikan
sebagai
permintaan untuk terlibat dalam aktivitas seksual atau pembicaraan seksual atau memberi informasi pribadi mengenai seksualitas secara tidak diinginkan. Perilaku ini biasanya dilakukan oleh orang dewasa (18 tahun ke atas) (Mitchell, et al. 2007). Kebanyakan kasus ini relatif terbatas pada interaksi online dan tidak sampai pada pertemuan tatap muka (Mitchell, Finkelhor, Wolak, 2007). b. Harassment Harrassment didefinisikan sebagai perlakuan atau perilaku menyerang (bukan permintaan seksual) mengirimkan gambar secara online ke remaja atau posting online tentang remaja agar dilihat oleh orang lain (Mitchell, et al. 2007). Hal ini bertujuan untuk membuat remaja tersebut merasa malu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
c. Unwanted exposure to pornography Unwanted exposure to pornography didefinisikan sebagai munculnya gambar porno tanpa dicari atau tanpa bermaksud untuk mencari gambar tersebut. Hal ini terjadi atau didapatkan ketika, misalnya sedang melakukan pencarian, mengakses e-mail, atau melalui link-link pesan di instan messenger (Mitchell, et al. 2007). d. Penyakit menular seksual dan HIV Hasil penelitian yang dilakukan oleh McFarlane, Bull, Rietmeijer (2002) menyatakan bahwa orang muda yang mencari pasangan seksual secara online memiliki kemungkinan yang signifikan untuk terkena risiko penyakit menular seksual dibandingkan dengan seseorang yang mencari pasangan seksual tidak melalui online. Resiko ini terjadi karena biasanya orangorang yang mencari pasangan seksual secara online adalah seorang homoseksual yang mencari pasangan sesama jenis. Selain itu, orang muda yang mencari pasangan seksual melalui internet memiliki pola karakteristik yang berbeda ketika melakukan hubungan seksual dibandingkan seseorang yang menemukan pasangan seksual tidak dari internet.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
5. Faktor Risiko Perilaku Seksual Online Berdasarkan
penelitian Ybarra (2004), remaja yang rentan
mengalami dampak negatif peilaku seksual online dapat dilihat berdasarkan karakteristik remaja itu sendiri, yaitu: a. Memiliki hubungan yang tidak akrab dengan orang tua, atau tingkat konflik dengan orang tua tinggi b. Rendahnya pengawasan dari orang tua c. Depresi dan memiliki masalah dalam menjalin suatu hubungan d. Seorang homoseksual atau remaja yang masih belum jelas dengan orientasi seksualnya.
6. Gambaran Konsekuensi Perilaku Seksual Online Beberapa studi menyatakan bahwa tidak ada konsekuensi negatif yang ditimbulkan kepada mayoritas individu yang melakukan perilaku seksual online (Cooper, 2002; Carvalheira, 2003). Namun, ada pula penelitian yang menyatakan bahwa perilaku seksual online menimbulkan internet abuse atau kejahatan internet (Morahan-Martin & Schumacher dalam Carvalheira, 2003). Cooper et al. (1999) menyebutkan dalam jurnalnya bahwa seseorang yang terlibat dalam perilaku seksual online tidak akan mengalami konsekuensi negatif, bila itu dilakukan dengan tujuan untuk rekreasi atau hiburan. Konsekuensi negatif akan dialami oleh seseorang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
yang melakukan perilaku seksual online namun ia memiliki karakteristik sifat dengan tipe depresif dan reaktif. Konsekuensi yang akan dialami adalah masalah tidur dan perasaan senang sekaligus berdosa ketika melakukan masturbasi saat melakukan perilaku seksual online. Menurut Cooper et al (2001), perilaku seksual online dapat menimbulkan konsekuensi berupa masalah hubungan romantis di dunia nyata. Hal ini karena seseorang yang melakukan perilaku seksual online mengindikasikan
bahwa
ia
jarang
melakukan
hubungan
seksual
sesungguhnya dengan pasangan atau perasaan kurang puas ketika melakukannya. Pengaruh terhadap perilaku seksual online dengan masalah hubungan relasi romantis juga terkait dengan ketidakmampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah atau mengembangkan penyelesaian yang adaptif dalam hubungan ketika di dunia nyata. Hal ini karena orang yang terbiasa melakukan perilaku seksual secara online terbiasa menyelesaikan masalah dengan „mudah‟ karena tidak harus bertatap muka dan dituntut untuk melakukan penyelesaian seperti di dunia nyata. C. Remaja 1. Pengertian Remaja Remaja adalah suatu tahap perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa, yang ditandai oleh perubahan-perubahan fisik umum, serta perkembangan kognitif sosial (Desmita, 2007). Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
atas 3, yaitu 12 tahun hingga 15 tahun merupakan masa remaja awal, 15 tahun hingga 18 tahun adalah masa remaja pertengahan, dan usia 18 tahun hingga 21 tahun merupakan masa remaja akhir. Masa remaja awal umumnya sudah memasuki jenjang sekolah menengah pertama (SMP), sedangkan masa remaja tengah memasuki jenjang sekolah menengah atas (SMA), dan masa remaja akhir memasuki bangku kuliah atau bekerja.
2. Perubahan yang terjadi pada masa remaja Seperti yang telah disebutkan di atas, remaja adalah adalah fase antara masa anak-anak dan masa dewasa yang ditandai oleh perubahan fisik, perkembangan kognitif, dan perkembangan sosial. a. Perkembangan Fisik Perubahan
fisik
merupakan
gejala
primer
dalam
pertumbuhan masa remaja, yang berdampak terhadap perubahanperubahan psikologis (Sarwono dalam Desmita, 2007). Perubahanperubahan fisik pada remaja meliputi perubahan tinggi dan berat, perubahan dalam proposi tubuh, dan perubahan pubertas yang ditandai dengan kematangan kerangka dan seksualitas. b. Perkembangan Kognitif Selama
masa
remaja
pertumbuhan
otak
mencapai
kesempurnaan. Oleh karena itu, kapasitas untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan secara efisien mencapai puncaknya pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
masa remaja (Mussen, Conger, & Kagan dalam Desmita, 2007). Sistem saraf yang berfungsi memproses informasi juga berkembang dengan cepat. Pada masa ini juga terjadi reorganisasi lingkaran saraf Prontal lobe (belahan otak bagian depan sampai pada belahan atau celah sentral). Perkembangan Prontal lobe sangat berpengaruh terhadap
kemampuan
kognitif
remaja
sehingga
mereka
mengembangkan kemampuan penalaran yang memberinya suatu tingkat pertimbangan moral dan kesadaran sosial yang baru. Di samping itu, remaja juga memiliki kemampuan untuk memahami pemikiran sendiri dan pemikiran orang lain sehingga remaja mulai dapat membayangkan apa yang dipikirkan oleh orang tentang dirinya. c.
Perkembangan Psikososial Perkembangan fisik dan perkembangan kognitif pada remaja berpengaruh terhadap perkembangan psikososialnya. Perubahan psikososial meliputi identitas,
perkembangan
perkembangan individuasi dan
hubungan
dengan
orang
tua,
perkembangan hubungan dengan teman sebaya, perkembangan seksualitas,
perkembangan
proaktivitas,
dan
perkembangan
resiliensi. Dari perkembangan-perkembangan tersebut salah satu fenomena yang menonjol adalah perkembangan seksualitas. Masa remaja merupakan masa untuk mengeksplorasi dan bereksperimen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
mengenai fantasi seksual dan realitas seksual (Santrock, dalam Desmita, 2007). Dorongan seksual pada masa remaja ini sangat tinggi dan bahkan lebih tinggi dari dorongan seksual orang dewasa. Untuk melepaskan diri dari ketegangan seksual tersebut, para remaja mencoba mengekspresikan dorongan seksualnya dalam berbagai bentuk tingkah laku seksual, mulai dari melakukan aktivitas pacaran, berkencan, bercumbu sampai dengan melakukan kontak seksual.
3. Pengaruh Internet Pada Perkembangan Seksualitas dan Identitas Remaja Seksualitas dan identitas pribadi merupakan salah satu hal kunci permasalahan remaja (Weinsten & Rosen dalam Subrahmanyam, Smahel, & Greenfield, 2006). Konsekuensi dari hal ini ialah banyak remaja yang menghabiskan waktu untuk membicarakan masalah seksualitas, bercanda mengenai hal seksual, dan mengidentifikasi orientasi seksual (Rice dalam Subrahmanyam et al, 2006). Selama remaja, tingkat aktivitas seksual meningkat sesuai usia. Namun, selain perkembangan seksualitas, remaja juga harus mencapai perkembangan identitas yang konsisten dan stabil. Identitas yang konsisten tersebut terkait dengan jenis kelamin, seksual, moral, politik dan identitas religius
(Subrahmanyam,
2006).
Hal-hal
yang
mempengaruhi
perkembangan seksualitas dan identitas remaja adalah teman sebaya dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
pasangan romantis. Remaja biasa membicarakan masalah seksualitasnya dengan teman sebaya atau kekasihnya. Oleh karena itu, teman sebaya dan pasangan romantis merupakan orang yang berperan penting dalam perilaku dan sikap seksual seseorang (Subrahmanyam, 2006). Kemajuan teknologi dapat membuat remaja berkomunikasi dengan teman sebaya atau pasangan romantis melalui internet. Satu dari tiga remaja lebih senang menggunakan komunikasi online dibandingkan komunikasi tatap muka untuk membicarakan topik yang intim seperti cinta, seks, dan hal lain yang sekiranya dianggap memalukan (Schouren, Valkenburg, & Peter dalam Valkenburg & Peter, 2011). Dengan internet, remaja juga mendapatkan hal-hal yang dibutuhkan untuk perkembangan identitas dan perkembangan seksual. Sebagai faktor pengaruh perkembangan identitas, internet mempengaruhi kejelasan konsep diri dan penghargaan diri selama remaja. Pengaruh pada konsep diri misalnya, dengan internet, remaja dapat berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda latar belakang dengannya, sehingga dapat menstimulasi kejelasan konsep diri. Namun, di sisi lain, internet juga diasosiakan dengan konsep diri yang tidak stabil, karena terkait dengan perasaan kesepian. Demikian halnya dengan pengaruh internet dan penghargaan diri pada remaja, yang dapat membuat lebih baik atau malah memiliki penghargaan diri yang rendah (Valkenburg & Peter, 2011). Sebagai faktor pengaruh perkembangan seksualitas, internet memberikan kesempatan untuk remaja melakukan eksplorasi seksual diri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
Eksplorasi ini bisa dilakukan misalnya dengan komunikasi dengan teman sebaya, pasangan romantis, atau orang lain. Dunia online memberikan ruang gerak yang lebih luas untuk remaja melakukan eksplorasi seksualitas (Valkenburg & Peter, 2011).
D. Dinamika Perilaku Seksual Online dan Konsekuensinya Pada Remaja Remaja, seksualitas, dan internet, tiga hal ini merupakan hal yang erat kaitannya saat ini. Perkembangan seksualitas yang signifikan selama masa remaja membuat remaja memiliki
keinginan untuk
mengeksplorasi
seksualitasnya. Hal ini penting untuk dilakukan bagi remaja karena terkait dengan identitas seksualnya pula. Dengan berkembangnya teknologi internet, remaja memanfaatkannya untuk mengembangkan identitas seksualnya secara online dan menemukan tempat baru untuk melampiaskan hasrat seksualnya. Perilaku mengeksplorasi seksualitas melalui media dilakukan para remaja karena terdorong oleh hasrat seksual yang cukup besar akibat pertumbuhan hormon pada saat remaja (Knight, 2004). Selain itu perilaku ini sebagai kompensasi karena para orang tua dan guru merasa malu dan tidak dapat memenuhi keingintahuan remaja terkait seksualitas karena masih dianggap tabu (Sarwono, 2005). Perilaku remaja mengeksplorasi perilaku seksual ini disebut sebagai perilaku seksual online. Perilaku ini bisa dilakukan untuk tujuan hiburan, pendidikan, pencarian dukungan sosial, dan mencari pasangan romantis (Cooper & Griffin-Shelley dalam Sevcikova & Konecny, 2011).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
Beberapa penelitian yang terkait dengan remaja dan perilaku seksual online menyebutkan bahwa internet menjadi tempat yang lebih nyaman bagi remaja untuk mengeksplorasi seksualitasnya. Hal ini karena media internet bersifat anonim sehingga remaja tidak perlu merasa mendapatkan stigma atau merasa
malu,
untuk
mengeksplorasi
mengenai
masalah
seksualitas
(Carvalheira & Gomes, 2003; Cooper et al. 1999; Dew et al. 2006). Namun, seringkali perilaku ini dianggap berbahaya karena beberapa kasus yang dilaporkan seperti unwanted sexual solicitation, harrashment, unwanted exposure to pornography, dan penyakit menular seksual menimbulkan dampak negatif bagi remaja sendiri. Hal terkait dengan perilaku remaja di internet (Mitchell et al., 2007). Berdasarkan penelitian, kasus-kasus tersebut paling banyak menimpa remaja dengan rentang umur 13-17 tahun. Remaja yang rentan mengalami kasus tersebut adalah remaja yang tidak memiliki hubungan akrab dengan orang tua, rendahnya pengawasan dari orang tua, mengalami depresi, memiliki masalah dalam hubungan dan seorang homoseksual atau seseorang yang belum jelas dengan orientasi seksualnya (Ybarra, 2004). Penelitian mengenai perilaku seksual online telah dilakukan beberapa tahun yang lalu. Penelitian terkait dengan motivasi seseorang melakukan perilaku ini menemukan bahwa seseorang yang melakukan perilaku seksual online biasanya tidak mampu untuk menemukan pasangan romantis di dunia nyata atau telah berpengalaman melakukan perilaku seksual di dunia nyata (Dew et al, 2006; Sevcikova & Konecny, 2011).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
Dari penelitian-penelitian yang telah ada, metode yang banyak digunakan adalah kuantitatif dengan self-report, yang diadministrasikan dengan komputer (Sevcikova & Konency, 2011; Dew et al. 2003; Carvalheira & Gomes, 2006) dan metode analisis isi akun sosial media atau chat room yang diakses oleh remaja (Subrahmanyam et al. 2006 ; William & Merten, 2008). Namun, dari beberapa penelitian kuantitatif tersebut, tidak ada alat pengukuran tetap yang digunakan. Ketiadaaan alat pengukuran tetap yang digunakan untuk mengukur perilaku seksual online disebabkan skala-skala yang telah digunakan pada penelitian
sebelumnya
belum
teruji
validitas
dan
reliabilitasnya
(Baumgartner, 2010; Delmonico & Miller, 2003) Hal ini disampaikan secara eksplisit oleh pembuatnya. Selain itu, item perilaku seksual online dalam skala tersebut inkonsisten antara skala yang satu dengan skala yang lainnya (Carvalheira & Gomes, 2003; Cooper et al. 2001;2002; Dew et al., 2006; Sevcikova & Konecny, 2011). Hal ini mengindikasikan bahwa variasi perilaku seksual online belum diketahui secara jelas. Berdasarkan review literatur dan keterbatasan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini, peneliti akan meneliti mengenai variasi perilaku seksual online pada remaja dan gambaran konsekuensinya. Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat untuk penyusunan alat ukur mengenai perilaku seksual online dan perilaku seksual online dalam penelitian saat ini.
berisiko yang merupakan topik baru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan bottom up kualitatif. Variasi perilaku seksual online dan konsekuensinya diperoleh berdasarkan persepsi remaja sendiri. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kredibilitas temuan variasi perilaku seksual online dan konsekuensinya pada remaja. Metode ini berpotensi untuk mengatasi kelemahan
penelitian
sebelumnya
yang
mendapatkan
variasi
item
berdasarkan review literatur bahwa perilaku tersebut dilakukan oleh remaja (Baumgartner, 2010). Penelitian mengenai perilaku remaja dan internet menjadi salah satu hal yang disarankan karena kemunculan internet membawa manfaat yang berbanding lurus dengan risiko yang didapat (Livingstone & Brake, 2009; Weiss & Samenow, 2010). Banyak orang tua yang tidak mengerti akan kerentanan anaknya mengalami risiko karena remaja biasanya melakukan kegiatan di internet sebagai kegiatan pribadi dan tidak ingin diketahui oleh orang tua (Livingstone & Brake, 2009). Hal ini yang pada akhirnya akan menimbulkan keterkejutan orang tua ketika anaknya telah menjadi sasaran korban kejahatan seksual online (Kompas, 2012). Oleh karena itu, penelitian ini dirasa akan memberikan manfaat di Indonesia, karena literatur mengenai perilaku seksual online di Indonesia masih sangat terbatas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Strategi Penelitian Berdasarkan tujuannya, penelitian ini termasuk dalam penelitian eksploratori. Penelitian eksploratori adalah penelitian awal yang bertujuan untuk lebih mengeksplorasi lagi topik atau masalah yang akan diteliti karena topik tersebut merupakan topik yang baru atau belum banyak diteliti (Neuman, 2000). Peneliti
menggunakan
metode
penelitian
kualitatif
dengan
menggunakan alat pengumpulan data berupa diskusi kelompok terfokus atau Focus Group Discussion (FGD) dan angket dengan pertanyaan terbuka. Metode FGD digunakan untuk mencari istilah familiar di kalangan remaja mengenai “perilaku seksual online”, sedangkan metode angket untuk menemukan variasi perilaku seksual online dan konsekuensi dari perilaku tersebut. Dasar pemilihan dua metode ini adalah metode ini cukup strategis untuk
penelitian eksploratif (Neuman, 2000). Metode ini mengizinkan
partisipan untuk mengemukakan segala pendapatnya mengenai jenis perilaku seksual online dan konsekuensi yang diterima setelah melakukan perilaku tersebut. Kelebihan dari menggunakan metode ini adalah jawaban yang ditemukan lebih variatif dan sifat temuan lebih kredibel karena ditemukan di lapangan (Merton et al dalam Moleong, 2006; Nawawi, 2006).
26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
B. Fokus Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perilaku-perilaku seksual online yang dilakukan oleh remaja dan memberikan gambaran mengenai konsekuensi positif maupun negatif yang diterima remaja setelah melakukan perilaku seksual online.
C. Metode Pengumpulan Data 1. Instrumen Dalam penelitian ini peneliti menggunakan FGD dan angket pertanyaan terbuka sebagai instrumen pengumpulan data. FGD atau diskusi kelompok terfokus adalah sebuah diskusi yang dirancang dengan baik untuk mempereoleh persepsi dalam bidang perhatiannya pada lingkungan yang permisif dan yang tidak menekan (Krueger, 1988). Wawancara kelompok pada dasarnya adalah teknik pengumpulan data kualitatif yang wawancaranya dipandu oleh moderator dengan cara yang terstruktur maupun yang tidak terstruktur, tergantung pada maksud dan tujuan wawancara (Denzim & Lincoln dalam Moleong, 2006). Sedangkan angket pertanyaan terbuka adalah angket yang pertanyaannya dapat dijawab secara bebas oleh partisipan dalam menyampaikan informasi yang diungkapkan oleh peneliti. Jawaban bebas maksudnya adalah uraian berupa pendapat, hasil pemikiran, tanggapan, dan lain-lain (Nawawi & Hadari, 1992).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
2. Partisipan Partisipan dalam penelitian ini adalah remaja putri dan putera dengan rentang usia 13-17 tahun. Pemilihan ini didasarkan atas hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa remaja yang berusia 14-17 tahun yang paling berisiko mengalami konsekuensi negatif dari internet (Ybarra et al., 2007; Mitchell et al., 2007).
3.
Teknik Sampling a. FGD Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam proses FGD adalah teknik snowball sampling. Snowball sampling dilakukan dengan cara satu orang partisipan memberikan nama partisipan kedua, dan partisipan kedua akan memberikan nama untuk partisipan ketiga dan seterusnya untuk menjadi partisipan dalam penelitian (Vogt dalam Atkinson & Flint, 2001). Dalam penelitian ini, peneliti menghubungi seorang remaja untuk menanyakan nama remaja lain yang bersedia menjadi partisipan. Remaja tersebut kemudian memberikan namanama remaja lain, sehingga didapatkan sejumlah remaja (6-8 orang) yang akan berpartisipasi dalam FGD. Snowball sampling dapat diaplikasikan untuk dua jenis tujuan utama, yaitu sebagai metode informal mendapatkan target populasi dan sebagai metode yang formal untuk membuat kesimpulan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
mengenai individu dalam populasi yang sulit untuk didapatkan (Snijders; Faugier & Sergeant dalam Atkinson & Flint, 2001). Alasan
menggunakan
teknik
snowball
sampling
pada
penelitian ini dikarenakan topik diskusi cukup sensitif dan tidak banyak orang yang bersedia menjadi partisipan dalam FGD untuk topik tersebut. Oleh karena itu teknik ini diharapkan dapat mengatasi kekurangan tersebut.
b. Angket pertanyaan terbuka Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel Quota Sampling
ketika proses penyebaran angket
terbuka. Peneliti
menentukan jumlah partisipan sekitar 200 remaja. Penentuan jumlah didasarkan bahwa jumlah tersebut dianggap cukup dapat mewakili sebuah penelitian yang bersifat eksploratif. Hal ini terlihat dari beberapa penelitian eksploratif sebelumnya (Indraswari, Taqiyudin, Yuniarti, Faturochman, & Kim, 2012; Kurnianingsih, Yuniarti, & Kim, 2012; Rarasati, Hakim, & Yuniarti, 2012).
4. Tahap-Tahap Penelitian a. FGD Pengumpulan data pertama kali dilakukan dengan metode FGD dengan proses sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30
1. FGD dilakukan pada 2 kelompok, yaitu remaja putera dan puteri, dengan jenjang pendidikan SMA. Jumlah partisipan 6-8 orang per kelompok sehingga total partisipan antara 12-18 orang. FGD dilaksanakan di tiap kelompok dan di tempat
yang telah ditentukan oleh masing-masing
kelompok partisipan. 2. Setiap kelompok FGD akan dipandu oleh seorang moderator dengan jenis kelamin yang sama dengan jenis kelamin partisipan dalam kelompok tersebut. Hal ini dilakukan
agar
partisipan
merasa
nyaman
ketika
berdiskusi dan dapat terbuka mengenai topik diskusi. Moderator telah terlatih dan cukup memahami topik diskusi
dengan
baik
sehingga
diharapkan
dapat
membawakan materi dengan baik. 3. Di dalam setiap kelompok diskusi, moderator akan membawakan set pertanyan yang sama dan sebisa mungkin dengan urutan yang sama. Berikut adalah daftar pertanyaan yang akan diajukan
Tabel 1 Daftar Pertanyaan FGD Jenis Pertanyaan Opening
Pertanyaan Berapa lama waktu yang anda habiskan untuk online dalam sehari atau seminggu?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
Jenis Pertanyaan Opening Transition Key
Key Key
Key
Key
Key
Key
Key
Key
Ending
Pertanyaan Di mana tempat Anda biasa mengakses internet? Apa saja yang Anda lakukan ketika online? Sekarang tuliskan dalam selembar kertas, menurut Anda, perilakuperilaku apa saja yang dilakukan ketika online yang berhubungan dengan seksualitas? Perilaku tersebut biasa dilakukannya seperti apa? Apa saja hasil yang muncul bila melakukan perilaku tersebut? (menunjuk perilaku satu persatu) Menurut Anda, dampak apa yang terjadi pada orang yang melakukan hal tersebut? Dari hasil-hasil yang telah dituliskan, mana saja yang termasuk hal-hal atau akibat-akibat negatif dari melakukan hal tersebut? Menurut Anda, apa yang mereka rasakan ketika telah melakukan perilaku tersebut? Menurut kalian, apakah banyak remaja yang mengalami hal tersebut? Sepengetahuan Anda, apa yang mereka lakukan setelah mendapatkan pengalaman yang negatif dari melakukan perilaku tersebut? Istilah apa yang biasa dipakai remaja untuk menyebut perilaku online yang terkait seksualitas tersebut? Peneliti membacakan rangkuman perilaku dan konsekuensi negatif dan positif, kemudian bertanya: Apakah rangkuman ini telah menangkap seluruh hasil diskusi kita hari ini? Adakah menurut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
Jenis Pertanyaan
Pertanyaan kalian, hal-hal penting mengenai perilaku seksual online yang terlewatkan dalam pembicaraan ini?
4. Diskusi yang terjadi hanya antar partisipan, sedangkan moderator hanya mengarahkan diskusi. Diskusi selesai ketika tidak ada hal baru yang ditemukan, dan mencapai konsensus. Estimasi waktu diskusi 60-90 menit. Percakapan keseluruhan
ketika
diskusi
akan
direkam
dengan
menggunakan alat perekam dan dicatat oleh notulis.
b. Angket Pertanyaan Terbuka Pertanyaan yang terdapat di angket hampir sama dengan pertanyaan ketika di FGD. Namun, pertanyaan di angket menggunakan istilah yang disebutkan oleh remaja ketika proses FGD yang maknanya hampir sama seperti istilah “perilaku seksual online”. Angket dibagikan kepada partisipan yang memenuhi kriteria yang ditentukan.
D. Prosedur Analisis Data Data yang telah diperoleh ini akan dianalisis dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Tahapan pertama adalah open coding atau kategori informasi. Pada tahap ini, peneliti berusaha menyaring data hingga jenuh dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33
tidak lagi memunculkan kategori baru ketika pengkategorian. Setiap
kategori
disusun
oleh
subkategori
yang
disebut
“properties” yang merepresentasikan berbagai perspektif tentang kategori tersebut. b. Tahap axial coding. Pada tahap ini, peneliti berusaha membangun keterkaitan antara kategori-kategori yang ada, juga antara kategori dan subkategori. Tujuan pada tahap ini adalah mendapatkan kategori sentral yg menjadi pusat. c. Tahap selective coding. Pada tahap ini peneliti mengintegrasikan dan menyaring teori yang dibuat. Pada tahap ini kategori-kategori yang ada disusun menjadi sebuah figur yang mempresentasikan model teoritis mengenai proses/topik yang dipelajari (Creswell, 2007), yang pada penelitian ini adalah perilaku seksual online berisiko.
E. Kredibilitas Penelitian Di dalam metode penelitian kualitatif, dikenal beberapa cara untuk meningkatkan kredibilitas atau derajad kepercayaan suatu penelitian. Maka dari itu peneliti menggunakan cara sebagai berikut (Moleong, 2006): - Member checking. Member checking adalah teknik validasi yang dilakukan dengan peneliti mendiskusikan kembali hasil proses diskusi dengan partisipan. Tujuannya adalah memeriksa kesesuaian antara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
hasil yang ditangkap oleh peneliti dan hasil yang ditangkap oleh partisipan. Dalam penelitian ini, proses member checking dilakukan pada proses FGD. Moderator akan mengulas kembali hasil proses diskusi dan partisipan memeriksa kesesuain ulasan dengan proses diskusi yang telah dilakukan - Triangulasi. Triangulasi adalah teknik validasi yang dilakukan oleh peneliti bersama-sama dengan rekan mahasiswa lain yang cukup tahu mengenai topik yang diteliti atau dosen untuk melakukan pemeriksaan terhadap analisis yang telah dilakukan. Triangulasi data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan proses sebagai berikut: a. Peneliti melakukan coding bersama dengan rekan mahasiswa yang cukup tahu mengenai topik penelitian b. Hasil coding akan diperiksa kembali ketepatannya oleh rekan peneliti dan dosen pembimbing c. Melakukan perubahan coding bila diperlukan d. Memeriksa kembali hasil coding, hingga coding dirasa sudah tepat oleh rekan peneliti dan dosen pembimbing
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan dengan dua metode pengambilan data, yaitu FGD dan penyebaran kuesioner dengan pertanyaan terbuka. Kelompok partisipan FGD perempuan berjumlah 9 orang yang berasal dari satu sekolah yang sama, sedangkan kelompok laki-laki berjumlah 6 orang dan berasal dari sekolah yang berbeda-beda dengan tingkat pendidikan kelas III SMA. Di dalam kelompok laki-laki semua partisipan telah saling mengenal sebelumnya walaupun dari sekolah yang berbeda-beda. Mayoritas partisipan berusia 17 tahun. Responden untuk pengisian kuesioner merupakan siswa-siswi dengan tingkat pendidikan kelas II SMP hingga kelas III SMA/SMK. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan bekerjasama dengan sekolah-sekolah dan remaja yang ditemui di tempat-tempat umum, seperti kafe, atau dititipkan pada remaja yang merupakan rekan peneliti. Berikut proses keseluruhan yang dilakukan peneliti selama melakukan proses pengambilan data hingga analisis hasil penelitian:
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
Tabel 2 Proses Pelaksanaan Penelitian No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kegiatan Persiapan FGD Melakukan FGD bersama kelompok remaja putri Menulis verbatim kelompok putri Melakukan FGD bersama kelompok remaja putera Menulis verbatim kelompok putera Mempersiapkan angket terbuka Menyebarkan angket terbuka Entry data angket terbuka Analisis tematik data angket terbuka Analisis verbatim FGD Membandingkan kedua hasil analisis, menyesuaikan hasil analisis FGD dengan hasil analisis angket, dan menambahkan perilaku dan konsekuensi yang ada pada FGD ke dalam hasil keseluruhan.
1. Pelaksanaan FGD Partisipan pada proses FGD didapatkan dengan teknik snowball sampling. Tujuannya adalah mendapatkan partisipan yang cukup familiar dengan perilaku seksual online. Partisipan berasal dari sekolah yang terletak di lingkungan pedesaan dan pinggir kota. FGD bertujuan untuk mencari istilah lain dari perilaku seksual online, untuk kepentingan pembuatan angket terbuka. Remaja putera dan puteri menyebutkan istilah yang sama, yaitu “perilaku mesum di internet”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
Tabel 3 Proses Pengambilan Data FGD Tanggal 27 September 2012
Kegiatan Konfirmasi mengenai tempat dan jumlah partisipan dengan salah satu partisipan perempuan
Tempat
1 Oktober 2012
Trial FGD
Lt. 3 gedung utama USD Paingan
2 Oktober 2012
FGD dengan siswisiswi remaja putri
SMA A
5 Oktober 2012
Pendekatan dan konfirmasi pada partisipan kelompok laki-laki
17 Oktober 2012
FGD dengan remaja putra
R. sidang Psikologi
Catatan Dalam kelompok FGD perempuan , masing-masing partisipan telah saling mengenal karena merupakan teman satu kelas. Pertanyaan masih tidak teratur, dan ada beberapa pertanyaan yang tidak perlu ditanyakan tetapi ditanyakan Ada kesalahan teknis pada alat perekam sehingga proses FGD tidak terekam oleh recorder. Verbatim dibuat berdasarkan hasil tulisan notulis selama proses FGD Masing-masing partisipan dalam kelompok laki-laki telah saling mengenal sebelumnya. FGD berjalan lancar. Namun, para partisipan ada rasa sungkan dikarenakan notulis adalah seorang perempuan dan topik FGD cukup sensitif
2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
3. Pelaksanaan Angket Terbuka Setelah mendapatkan istilah yang sama dari dua kelompok laki-laki dan perempuan, peneliti kemudian mulai proses pembuatan kuesioner dengan pertanyaan terbuka dan proses izin kerjasama dengan sekolahsekolah. Berikut keterangan proses angket secara rinci: Tabel 4 Proses Pengambilan Data Kuisioner Tanggal 3 November 2012
Kegiatan Penyebaran angket ke SMA
Tempat SMA A
12 November 2012
Penyebaran angket perorangan
21 November 2012
Penyebaran angket di SMP
SMP A
24 November 2012
Penyebaran angket melalui komunitas
Komunitas A
24 November 2012
Penyebaran angket melalui perorangan
Catatan Jumlah angket yang disebar: 25 buah. Jumlah angket yang kembali: 17 angket Jumlah angket yang disebar: 34 buah. Jumlah angket yang kembali: 4 buah Jumlah angket yang disebar: 98 buah. Jumlah angket yang kembali: 98 buah Jumah angket yang disebar: 10 buah Jumlah angket yang kembali: 10 buah Jumlah angket yang disebar: 20 buah Jumlah angket yang kembali: 12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
Tanggal
Kegiatan
Tempat
26 November 2012
Penyebaran angket di SMK
SMK A
8 Desember 2012
Penyebaran angket di Asrama putri
Asrama putri A
10 Desember 2012
Penyebaran angket melalui perorangan
12 Februari 2013
Penyebaran angket ke Asrama Putera
14 Februari 2013
Penyebaran melalui perorangan
12 Februari 2013
Penyebaran melalui perorangan
Asrama putera A
Catatan buah Jumlah angket yang disebar: 70 angket Jumlah angket yang kembali: 70 buah Jumlah angket yang disebar: 17 buah Jumlah angket yang kembali: 17 buah Jumlah angket yang disebar: 50 buah Jumlah angket yang kembali: 35 buah Jumlah angket yang disebar: 40 Jumlah angket yang kembali: 40 Jumlah angket yang disebar: 20 Jumlah angket yang kembali: 20 Jumlah angket yang disebar: 15 Jumlah angket kembali: 13
Dalam proses pembuatan kuesioner beberapa kali mengalami revisi yang dilakukan oleh peneliti dan dosen pembimbing. Hasil dari revisi ini diharapkan pertanyaan lebih familiar, jelas, tidak memaksa dan tidak menghakimi para responden.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
Berikut instruksi pada angket terbuka: 1. Menjawab pertanyaan : “Di bawah ini terdapat pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui aktivitas yang sering dilakukan oleh remaja saat online terkait dengan seksualitas. Saya berharap kamu dapat menuliskan sebanyak-sebanyaknya aktivitas yang kamu ketahui. Aktivitas tersebut bisa berupa yang biasa dilakukan oleh remaja-remaja pada umumnya atau aktivitas yang kamu lakukan sendiri. jawablah dengan spontan dan jelas. Kamu tidak perlu merasa malu atau tidak pantas untuk menuliskan aktivitas yang kamu ketahui”.
Dan
“Hal-hal
apa
saja
yang
mungkin
dirasakan/dialami/terjadi pada remaja setelah melakukan hal-hal “mesum” tersebut?” 2. Kuesioner diberikan di dalam amplop dan diharapkan ketika responden mengembalikan juga dalam keadaan amplop tertutup. Tujuan hal tersebut adalah untuk memastikan kepada para responden bahwa apa yang ditulisnya merupakan hal rahasia sehingga responden merasa terlindungi, bebas dan nyaman ketika mengisi kuesioner.
B. Karakteristik Partisipan Jumlah total kuesioner yang disebar adalah 399 kuesioner, dan jumlah kuesioner yang kembali adalah 336 kuesioner atau sekitar 84,2%. Dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
demikian dapat dikatakan bahwa jumlah angket kembali cukup besar. Kuesioner kosong 1,48% dan kuesioner dengan jawaban yang irrelevant 27,9%, sehingga data yang dianalisis ada 258 responden (76,78%). Jumlah responden perempuan
sekitar 43,02%, responden laki-laki 51,93% dan
5,03% tidak diketahui jenis kelamin dan usianya.
Tabel 5 Variasi Partisipan Variasi usia 12 tahun 13 tahun 14 tahun 15 tahun 16 tahun 17 tahun 18 tahun 19 tahun 20 tahun Total Lain-lain
Perempuan
Laki-laki
4 14 23 14 27 24 5 111
TOTAL
14 38 28 23 22 6 2 1 134
%
13
1.55 10.85 23.64 16.28 19,38% 17.83 4.26 0.78 0.39 94.95 5.05
258
100.00
C. Pelaksanaan Analisis Data Peneliti melakukan analisis kualitatif dan melakukan reanalisis data bersama dua rekan peneliti yang cukup memahami topik mengenai perilaku seksual remaja. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kredibilitas dari hasil analisis yang telah dilakukan. Proses ini dilakukan dalam 5 kali pertemuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
Tabel 6 Pelaksanaan Analisis Data
Kegiatan Entry data kuisioner Analisis data konsekuensi 1
Analisis perilaku 1
data
Analisis data perilaku konsekuensi 2 Analisis data perilaku dan konsekuensi Analisis data perilaku dan konsekuensi 3 Crosscheck Crosscheck tema
Tempat
Lab Psikologi
Lt. 3 gedung utama, USD Paingan
Perpustakaan
Perpustakaan
Perpustakaan
Catatan
Peneliti membagi jenis-jenis konsekuensi yang ada dan mulai dilakukan pengelompokkan untuk konsekuensi tersebut serta membuang yang tidak sesuai. Peneliti membagi jenis-jenis perilaku yang ada dan mulai mengelompokkan dan memberi nama perilaku yang sejenis serta membuang data-data yang tidak sesuai Memeriksa kembali penamaan yang diberikan Memeriksa kembali penamaan yang diberikan dan membuat mejadi sub tema Pemberian subtema dan tema besar dari jenis perilaku dan jenis konsekuensi. Pemeriksaan ketepatan tema Pemeriksaan ketepatan tema
D. Proses Validasi Data -
Member checking Proses member checking dilakukan sesaat setelah FGD dilakukan. Moderator mengulas kembali hasil diskusi kepada peserta dan peserta memeriksa kembali ulasan tersebut apakah telah sesuai dengan proses diskusi. Peserta dari masing-masing kelompok FGD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
menyatakan bahwa ulasan tersebut telah sesuai dan tidak ada penambahan atau materi yang terlewatkan. -
Triangulasi Proses triangulasi dilakukan untuk memvalidasi data yang didapat dari angket pertanyaan terbuka. Triangulasi dilakukan dalam memastikan kesesuaian coding yang telah dilakukan oleh peneliti. Hasil coding dan penelitian tersebut diperiksa kembali oleh rekan peneliti dan dosen pembimbing sehingga hasil coding dapat menjadi hasil penelitian yang sesuai dan objektif.
E. Hasil Penelitian Hasil penelitian akan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu hasil dan pembahasan perilaku seksual online kemudian hasil dan pembahasan konsekuensi yang didapatkan setelah melakukan perilaku tersebut.
1.
Bentuk Perilaku Seksual Online Dari hasil FGD, peneliti menemukan istilah mengenai perilaku seksual online, yaitu “mesum”. Istilah tersebut digunakan dalam pertanyaan untuk menjelaskan atau menerangkan mengenai perilaku seksual online, yang mungkin kurang dimengerti oleh para remaja. Dari hasil jawaban partisipan dalam skala terbuka, peneliti menemukan beberapa variasi perilaku. Variasi tersebut kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik. Walaupun tujuan metode FGD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
adalah mencari istilah, namun ditemukan pula variasi perilaku seksual online. Oleh karena itu, peneliti melakukan analisis terhadap perilaku tersebut dan menggunakan perilaku tersebut sebagai tambahan data. Daftar variasi perilaku dalam tabel 7 di bawah ini merupakan gabungan hasil angket terbuka dan FGD. Peneliti mengkategorikan variasi perilaku tersebut menjadi 6 tema besar perilaku seksual online oleh remaja yang dibagi atas 2 jenis sifat perilaku tersebut, yaitu non-interaktif dan interaktif. Interaktif adalah perilaku timbal balik atau saling berkomunikasi, seperti chat sex. Sedangkan non-interaktif adalah perilaku seksual yang dilakukan sendiri, tanpa berkomunikasi, misalnya menonton video seksual (Sevcikova & Konecny, 2011). Variasi perilaku seksual online selengkapnya disajikan dalam dalam tabel 7.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
Tabel 7 Perilaku Seksual Online No
A
B
C
D
E
F G
Perilaku non-interaktif Terlibat konten seksualitas di internet A.1. melihat video/gambar pornografi A.2. mengunduh konten seksual A.3. membaca cerita tentang seksualitas (cerpen, komik) A.4. mengakses konten seksualitas bersama partner A.5. bermain game sex A.6. menjadi anggota di situs porno* Mencari informasi terkait seksualitas di internet B.1 mencari informasi terkait cara berhubungan seksual B.2 mencari berita mengenai kejahatan seksual B.3 mencari informasi mengenai kesehatan seksualitas Interaktif Sex online C.1. chat sex C.2. video sex Sexting D.1. menyebarkan (sharing) video porno D.2. mengunggah gambar erotis pribadi di internet D.3. mengunggah foto pribadi demi mendapatkan uang Sexual text E.1. menulis kata-kata vulgar di akun media sosial E.2. flirting* Prostitusi di internet F.1 mempromosikan diri dan menjual diri Lain-lain G.1 perilaku online G.2 perilaku online berisiko G.3 tidak tahu Total
*= perilaku yang ditemukan dalam FGD
Frekuensi perilaku (N=476)
%
387 316 30
81.30 66.39 6.30
24 9 8
5.04 1.89 1.68
10
2.10
7 2
1.47 0.42
1
0.21
23 12 11 17 7 7
4.83 2.52 2.31 3.57 1.47 1.47
3 5 5
0.63 1.05 1.05
3 3 31 15 11 5 476
0.63 0.63 6.51 3.15 2.31 1.05 100,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
Berdasarkan tabel 7, perilaku yang paling besar terkait perilaku seksual online yang dilakukan oleh remaja adalah perilaku seksual online non-interaktif. Tema yang menyumbangkan cukup besar pada perilaku non-interaktif adalah terlibat konten seksual, dengan perilaku melihat video/gambar pornografi. Perilaku ini juga merupakan perilaku yang paling banyak ditemukan pada FGD (lihat tabel 8). Kategori lain yang termasuk terlibat konten seksual adalah mengunduh video pornografi untuk disimpan di telepon seluler atau folder di komputer, membuka situs-situs yang menyediakan alat-alat seks, seperti toys sex, membaca cerita pendek terkait hubungan seksual dan membaca komik-komik Jepang yang berkategori “Hentai” atau porno, mengakses pornografi bersama pasangan, bermain permainan di internet yang terkait seksualitas (game sex) dan menjadi anggota situs porno. Pada FGD, perilaku ini lebih banyak disebutkan oleh remaja putera (lihat tabel 8). Perilaku seksual online non-interaktif berikutnya adalah mencari informasi terkait seksualitas di internet. Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui jenis informasi yang menjadi perhatian remaja terkait dengan seksual adalah informasi mengenai cara-cara untuk berhubungan seksual, informasi mengenai kejahatan seksual seperti pemerkosaan, pelecehan dan yang paling sedikit adalah informasi mengenai kesehatan seksual. Pada bagian perilaku seksual interaktif, dibagi atas empat tema yaitu sex online, sexting, sexual text dan prostitusi di internet. Sex online adalah melakukan hubungan seksual namun secara online. Biasanya lewat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47
chat atau video dengan menggunakan kamera web (webcam). Bentuk perilaku ini sama seperti phone sex, di mana seseorang berfantasi sedang berhubungan seksual dengan pasangannya, dan menyampaikan perilaku seksual yang dilakukan melalui kata-kata di chat box atau dengan saling menunjukkan alat kelamin dan bagian-bagian intim lewat video. Perilaku berikut adalah sexting. Sexting dapat diartikan dua hal yaitu, seseorang mengirimkan gambar atau foto sensual/erotik ke orang lain, atau seseorang mengirimkan pesan melalui pesan singkat yang terkait dengan seksual (Ferguson, 2010). Dalam hal ini, sexting yang dimaksud adalah seseorang mengirimkan atau menerima, dan meneruskan gambar erotis entah itu foto pribadi maupun foto orang lain ke orang lain, biasanya melalui aplikasi “share gambar” di media sosial, smartphone, email, dan instan messaging (Lounsbury, Mitchell, & Finkelhor, 2011). Remaja juga melakukan perilaku seksual online dengan cara menulis status-status yang berkonten seksual. Peneliti menggunakan istilah sexual text sebagai istilah atas perilaku ini. Perilaku ini misalnya dari mengirim kata-kata bernada mesra dan menggoda (flirting) sampai katakata yang menggambarkan aktivitas seksual. Pada FGD, terlihat perbedaan remaja puteri dan putera atas perilaku ini. Remaja putera lebih menyebutkan
perilaku menggoda (flirting), sedangkan remaja putri
menyebutkan menulis status berkonten seksual (lihat tabel 8). Perilaku terakhir adalah perilaku prostitusi online. Walaupun perilaku ini hanya 0,63% dari keseluruhan variasi perilaku, dan tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
ditemukan juga pada FGD, namun tetap menjadi perhatian bahwa perilaku ini ada. Yang dimaksud dengan prostitusi online adalah seseorang yang sengaja untuk menawarkan dan menjual diri untuk menjadi partner hubungan seksual, dengan cara online. Kategori lain-lain memiliki frekuensi yang cukup besar, yaitu sebanyak 6,51%. Kategori lain-lain terdiri atas jawaban yang termasuk perilaku online yang tidak terkait seksualitas, perilaku online yang berisiko, seperti menerima pertemanan dari orang asing di media sosial, dan jawaban tidak tahu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
Tabel 8 Perilaku Seksual Online Berdasarkan FGD Puteri Terlibat konten seksual di internet Mengunduh dan membuka gambar porno (p35,2)
Putera Mengunduh dan membuka gambar porno (L37,14) ( L40,2), (L41, 11), (L43, 11)
Menonton video/film porno
Menonton video/film porno (L40,
(p35,2), (p40,2), (p91,1)
2)
Membuka situs porno (P28, 3),
Membuka situs porno
(p36,1)
( L34,17), (L 37,9), (L43, 11), (L47, 10)
Menyimpan video porno di hp (p97,2-3)
Melakukan pencarian tentang situs porno (L79, 1-4), (L336,1-4) Membaca cerita porno ( L43,12), ( L193-199), (L211,2)
Mencari berita tentang masalah seksualitas (L171,2-172,1) Menjadi anggota situs porno (L243,1-2)
Sex online Chat sex (p123,1-2), (p128, 1) Sexting Mengunggah foto erotis pribadi di akun pribadi (p61,1-
Chat sex ( L291-292), (L408,1) Mengunggah foto erotis pribadi di akun pribadi ( L448-449)
2), (p67,1-2), (p68, 1), (p108-109),
Sexual text Menulis status mesum (p79, 24)
3.1 flirting ( L285,1), (L408, M), (L116, 1)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
2.
Bentuk Konsekuensi Perilaku Seksual Online Remaja menyebutkan konsekuensi yang mereka terima setelah melakukan perilaku seksual online. Daftar konsekuensi yang ada pada tabel 9 merupakan hasil dari data angket dan FGD. Peneliti mengkategorikan konsekuensi menjadi 7 hal besar. Kategori tersebut dimulai dari konsekuensi yang dirasakan internal remaja hingga eksternal. Hasil dapat dilihat pada tabel 9. Dari tabel 9, terlihat bahwa perilaku seksual online paling besar berpengaruh pada keadaan mental remaja, yang meliputi konsekuensi negatif dan positif. Hal ini sejalan dengan temuan FGD (lihat tabel 10 halaman 55). Perilaku seksual online juga dapat membuat seseorang berkeinginan melakukan perilaku seksual di dunia nyata sehingga para remaja juga menuliskan risiko atau konsekuensi dari perilaku seksual offline (di dunia nyata) seperti aborsi, hamil di luar nikah, terkena penyakit kelamin dan merasa kelelahan karena melakukan masturbasi. Lebih jauh lagi, perilaku seksual online juga berpengaruh pada menjadi performa akademik, relasi interpersonal dan menjadi korban kriminalitas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
Tabel 9 Bentuk Konsekuensi Perilaku Seksual Online No Konsekuensi Keadaan mental a. Negatif a.1 Kecanduan a.2 Menyesal a.3 Gelisah a.4 Takut a.5 Merasa bersalah a.6 Malu a.7 merasa berdosa a.8Merasa dinodai a.9 Jijik a.10 Perasaan tertekan a.11 Kecewa Positif a.12 Kesenangan a.13 Puas a.14 Mengurangi stress a.15 Bangga a.16 Menjadi lebih tahu a.17 Merasa lebih dewasa b. Intensi b.1 Terangsang b.2 Ingin mencoba b.3 Berimajinasi b.4 Reaksi pada alat kelamin b.5Kecenderungan hypersex b.6 Penasaran C Perilaku seksual c.1 Masturbasi c.2 Melakukan hubungan seksual c.3 Berani menyentuh lawan jenis D Risiko perilaku seksual d.1 Hamil di luar nikah d.2 Penyakit kelamin d.3 Lelah d.4 Aborsi
Jumlah
%
102 27 21 14 7 6 5 5 4 4 2
18.48 4.89 3.80 2.54 1.27 1.09 0.91 0.91 0.72 0.72 0.36
63 54 7 6 2 3
11.41 9.78 1.27 1.09 3.99 0.54
Total 63.77 35.69
28.08
19.38 42 27 25 8 3 2
7.61 4.89 4.53 1.45 0.54 0.36
15 11
2.72
5.07
1.99 2 0.36 3.00 8 6 3 2
1.45 1.09 0.54 0.36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
No Konsekuensi E Akademik e.1Masa depan suram e.2 Sulit fokus e.3 Malas belajar e.4 Membolos F Relasi Interpersonal f.1Membuat selalu ingin dekat dengan pasangan f.2 Dikucilkan f.3 Mencoreng nama baik f.5 Mendapatkan teman* f.6 Unfollow* G Korban Kriminalitas g.1Pemerkosaan g.2 Pelecehan g.3 Penculikan* g.4 Perampokan* h. lain-lain
Jumlah
%
4 4 3 1
0.72 0.72 0.54 0.18
Total 2.17
1.09 2 2 2
0.36 0.36 0.36
3 1
0.54 0.18
30
4.35
0.72
4.35 100.00
*=konsekuensi yang ditemukan di FGD
Dalam kategori keadaan mental, konsekuensi negatif memiliki frekuensi yang lebih banyak dibandingkan konsekuensi positif. Walaupun peneliti tidak bertujuan untuk mencari keterkaitan antar variasi konsekuensi yang didapatkan, namun hasil penelitian dapat menunjukkan kemungkinan seseorang mengalami konsekuensi negatif dalam performa akademik atau relasi interpersonal karena pengaruh pada keadaan mental remaja tersebut. Pada hasil FGD, konsekuensi negatif terhadap keadaan mental lebih banyak disebutkan remaja puteri, sementara remaja putera lebih menyebutkan konsekuensi keadaan mental positif (lihat tabel 10). Namun, kedua kelompok menyebutkan kecanduan, sebagai konsekuensi negatif pada keadaan mental. Hal ini sesuai dengan tabel 9, bahwa kecanduan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
merupakan konsekuensi yang paling banyak dialami setelah melakukan perilaku seksual online. Selain konsekuensi pada keadaan mental, konsekuensi pada relasi interpersonal pun cukup banyak disebutkan oleh partisipan FGD, baik putera maupun puteri (lihat tabel 10). Salah satu konsekuensi pada relasi interpersonal adalah unfollow. Unfollow merupakan suatu istilah dalam media sosial Twitter. Istilah ini memiliki makna „memutuskan hubungan pertemanan‟
di
akun
tersebut.
Selain
konsekuensi
pada
relasi
interpersonal, terdapat juga kategori “menjadi korban kriminalitas, seperti perampokan dan penculikan. Kategori ini hanya muncul di kelompok FGD remaja puteri Kategori lain-lain berisi mengenai jawaban yang tidak jelas atau kurang spesifik, dan jawaban partisipan yang menjawab “tidak tahu”. Jawaban kurang spesifik seperti : “anaknya menjadi rusak”, “biasa-biasa saja sehingga tidak masalah”, dan lain-lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
Tabel 10 Konsekuensi Berdasarkan FGD No. Puteri 1. Pengaruh pada keadaan mental Positif Merasa lebih percaya diri (p178,1) Senang (p179,1), (p204,1) Bangga (p176,1), (p182,1)
2.
3.
4.
5.
6.
Negatif Kecanduan/ketagihan (p184, 1) Malu (p182,1) Jijik (p163, 1), (p181,1) Ilfeel (p164,1), (p177,1) Pengaruh pada intensi pola pikir terganggu(p187,1) ingin mencoba melakukan (p186,1), (p187,1) penasaran(p185,1) Pengaruh pada perilaku seksual menunjukkan perilaku yang aneh(p187,1) Menjadi korban tindakan kriminalitas perampokan(p130, 3-7), (p167,2-4), penculikan(p140,1) Pengaruh pada relasi interpersonal di unfollow (p181,1) di follow (p181,1) jadi perbincangan orang lain (p182, 1) konflik ortu-anak (p193,1) Lain-lain punya uang (p202,1) terkena virus komputer (p219,1)
Putera
Menjadi lebih tahu tentang seks (L528-529,1) Puas (L516,1), (L534,1), (L549,1),(L550,1) Merasa terhibur (mengurangi stress) (L553,1), (L595,1), (L599,1), (L37,14) Senang (L498,1), (L509,1), (L537,1) Bangga (L545,1), (L546,1), Kecanduan/ketagihan (L34,14),
melakukan hubungan seksual (L34,15)
-
mendapat teman(L477,1) merasa tidak ketinggalan zaman (L535,1)
pengisi waktu luang (L551,1)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
F. Pembahasan 1. Perilaku Seksual Online Perilaku yang didapat dari penelitian ini dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu perilaku seksual online yang sifatnya non interaktif dan interaktif. Variasi perilaku seksual online ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif dibandingkan pada perilaku seksual online yang dinyatakan dalam penelitian Cooper et al (2001; 2002) , serta Sevcikova dan Konecny (2011). Perilaku yang khas muncul dari penelitian ini adalah menjadi anggota dalam situs porno dan prostitusi di internet. Kemunculan dua perilaku tersebut diduga karena kemudahan untuk mengakses situs porno dan konsekuensi ekonomi. Hal ini mungkin terjadi mengingat Indonesia merupakan negara berkembang dan belum memiliki undang-undang yang kuat. Sementara itu, penelitian sebelumnya yang dilakukan di negara Barat menemukan bahwa motivasi seorang melakukan perilaku seksual online karena ketidakmampuan mencari pasangan di dunia nyata atau untuk mencari perhatian publik. Oleh karena itu, dua perilaku ini tidak muncul dipenelitian-penelitian sebelumnya. Terkait dengan konsekuensi yang didapat pula, variasi perilaku seksual online yang ditemukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa seseorang melakukan perilaku seksual secara online bukan indikasi adiksi seksual seperti yang ditemukan pada penelitian-penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
sebelumnya melainkan sebagai sesuatu yang normal sebagai hiburan dan konsekuensi perkembangan seksualitas pada remaja. Perilaku yang paling besar frekuensinya adalah perilaku seksual online non-interaktif, yaitu perilaku terlibat dengan konten seksualitas. Jenis perilaku terlibat konten seksualitas yang sering dilakukan adalah menonton video atau melihat gambar pornografi. Besarnya frekuensi perilaku ini mengindikasikan bahwa perilaku ini banyak dilakukan oleh remaja sehingga tidak bisa diabaikan begitu saja dalam penelitian perilaku seksual online pada remaja. Pengabaian perilaku ini mungkin akan berpengaruh dalam hasil pengukuran perilaku seksual online, seperti yang dinyatakan oleh Sevcikova & Konecny (2011) dalam jurnalnya bahwa interpretasi pada hasil mungkin akan berbeda jika dalam skala pengukuran terdapat kategori „terlibat konten seksual‟ yang, sifat perilakunya termasuk non interaktif. Besarnya perilaku „terlibat dengan konten seksualitas‟ dapat dipahami sebagai kompensasi seorang remaja yang ingin memenuhi rasa keingintahuannya mengenai seksualitas namun terhambat oleh normanorma masyarakat yang ada. Para orang tua dan guru masih menilai bahwa membicarakan seksualitas adalah hal yang tabu dan tidak pantas. Akhirnya, remaja mencari sumber informasi lain, yaitu teman sebaya (Sarwono, 2005). Pengetahuan mengenai seksualitas di kalangan remaja menjadi satu titik penting karena hal ini telah menjadi semacam indikator
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
seseorang telah dikatakan dewasa. Berdasarkan karakteristik remaja yang memiliki kebutuhan untuk diperlakukan sebagai orang dewasa dan diterima oleh teman sebaya (Sarwono, 2005), mengetahui seksualitas merupakan suatu langkah bahwa ia telah dewasa dan merupakan cara untuk dapat diterima di pergaulan teman sebaya. Oleh karena itu, remaja mencari informasi seksualitas dengan melihat video dan gambar pornografi, membaca cerita seksualitas, dan mencari informasi-informasi lain terkait seksualitas. Selain dalam rangka untuk mencari informasi, masa remaja juga merupakan masa pertumbuhan hormon testosteron dan estrogen yang memicu remaja memiliki hasrat seksual yang besar dan memiliki keinginan untuk melampiaskan hasrat tersebut untuk mencapai kenikmatan. Pada masa ini, remaja menganggap bahwa hubungan seksual pria dan wanita merupakan hal yang penting (Knight, 2004). Hasrat seksual yang besar inilah yang menjadi faktor utama untuk melakukan perilaku seksual dan dapat membuat remaja terperangkap dalam dunia yang gila seks dan menganggap seks adalah kesenangan semata (Knight, 2004). Usaha remaja untuk mengetahui seksualitas dan melampiaskan hasrat seksual juga didukung oleh keterbukaan media terhadap seksualitas dan kevulgaran seksual. Hal ini juga membuat pornografi tersedia dengan mudah, khususnya di video dan internet sehingga tidak heran apabila hasil penelitian ini menemukan bahwa menonton video
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
atau melihat gambar pornografi paling banyak dilakukan oleh remaja (Reiss & Halstead, 2006). Seks, merupakan kata tertinggi dalam daftar pencarian di internet (Goldman dan Bradley dalam Reiss & Halstead, 2006). Berdasarkan hasil FGD, perilaku terlibat dengan konten seksual lebih banyak dilakukan oleh remaja putera dibandingkan dengan remaja puteri (lihat tabel 8). Hal ini karena remaja putera lebih cenderung melakukan perilaku seksual online yang bersifat soliter sedangkan kelompok remaja puteri lebih bertujuan untuk mencari hubungan romantis atau terlibat aktivitas seksual yang interaktif (Ferree ; Hald ; Johansson & Hammeren dalam Morgan, 2011). Dari kategori perilaku seksual online interaktif, yang paling besar frekuensinya adalah chat sex. Chat sex dapat dimanfaatkan sebagai media seseorang untuk mencari pasangan berhubungan seksual atau berdiskusi mengenai masalah seksual. Chat sex dianggap sebagai tempat yang aman untuk berdiskusi masalah seksual karena setiap orang yang mengakses ini tidak perlu untuk menuliskan identitas yang sesungguhnya sehingga tidak perlu merasa malu untuk mengutarakan hal seksualitas. Sedangkan mengakses chat sex untuk mencari partner berhubungan seksual, menurut Dew et al. (2006) adalah sebagai kompensasi mereka yang tidak bisa mencari pasangan lewat offline/non-online karena ketakutan akan ditolak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
Chat sex digunakan remaja untuk berhubungan seksual dengan cara menunjukkan alat kelamin di video. Perilaku ini cukup banyak dilakukan dibandingkan dengan sexting dan sexual text karena perilaku ini lebih memicu adrenalin. Remaja senang mencoba sesuatu akan halhal yang memicu adrenalin dan mendekati resiko (Baumgartner, 2010), sehingga beberapa remaja juga melakukan chat sex untuk kesenangan karena efek perilakunya mungkin lebih memicu perasaan tertantang dibandingkan tema perilaku yang lain. Perilaku seksual interaktif lainnya adalah sexting. Sexting merupakan fenomena baru yang terjadi di remaja. Efek dari sexting ini menimbulkan rasa malu yang cukup besar bagi seseorang yang tidak tahu bahwa fotonya tersebar. Namun, sexting dapat pula dipahami sebagai cara seorang perempuan untuk menikmati kehidupan seksualnya (Ferguson, 2010) sehingga tak jarang perilaku ini sengaja dilakukan untuk menarik perhatian pasangan atau orang lain, dan mendapatkan uang dari perilaku mengirim gambar tersebut. Perilaku sexting dilakukan untuk mencari perhatian (Ferguson, 2012). Alasan ini juga terkait dengan karakteristik egosentrisme remaja yaitu penonton imajiner (imaginary audience) yang merujuk pada perilaku remaja yang menarik perhatian, berusaha diperhatikan, terlihat dan “berada di panggung” (Santrock, 2007). Hal inilah yang membuat peran teman sebaya dan pasangan juga memungkinkan untuk seseorang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
untuk melakukan sexting atau berbagi gambar erotis ke orang lain melalui media online. Perilaku yang lebih spesifik ditemukan dalam penelitian ini, yaitu menunggah foto pribadi untuk mendapatkan uang dan prostitusi di internet. Bila dalam penelitian sebelumnya dinyatakan bahwa tujuan perilaku seksual online untuk hiburan, pendidikan, dan mencari pasangan romantis (Cooper et al. 2001), maka, hasil ini mengindikasikan terjadi pergeseran tujuan, yaitu alasan ekonomi. Alasan inilah yang kerap menjadikan negara-negara miskin dan berkembang sebagai sasaran kejahatan seksual online (Kejahatan seksual “online” mengancam, 2012). Peneliti menemukan perilaku “bribik”(merayu-Jawa) atau flirting sebagai perilaku yang belum secara spesifik disebutkan pada penelitian perilaku seksual online sebelumnya. Perilaku ini tidak sama dengan diskusi mengenai seksualitas atau membicarakan hal seksual atau membicarakan tentang pengalaman seksual (Dew et al. 2006; Sevcikova & Konecny, 2011). Perilaku ini dilakukan mayoritas oleh kelompok pria dengan tujuan untuk bersenang-senang dan menunjukkan ketertarikan dengan perempuan (lihat tabel 8). Istilah bribik ini adalah merayu sebelum PDKT atau pendekatan sebelum pacaran. Perempuan yang dibribik biasanya merupakan perempuan yang tidak dikenal atau teman dari teman lain yang terkait di media sosial dan kemungkinan tidak dikenal sebelumnya. Perilaku ini merupakan perilaku yang biasa dan menyenangkan bagi pria untuk bribik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
perempuan yang menarik. Hal ini terkait dengan masa remaja dimana seseorang akan mulai merasa tertarik dengan lawan jenis secara seksual dan dilakukan secara online (Gradinger et al, 2012). Namun, untuk perempuan tersebut kemungkinan akan merasa menjadi korban pelecehan. Dari keseluruhan hasil bentuk perilaku seksual online, dapat dilihat bahwa perilaku tersebut dilakukan bukan dengan pasangannya atau orang yang dikenal, terutama perilaku yang bersifat interaktif. Para remaja tidak melakukan perilaku ini untuk mempererat hubungan pada relasi romantisnya. Hal ini menguatkan alasan mengapa remaja memilih melakukan perilaku seksual online yaitu perasaan yang lebih nyaman karena tidak harus menyertakan identitas atau anonim (Valkenburg & Peter, 2011). Kemunculan kategori lain-lain dapat dijelaskan dengan dua hal, yaitu karena partisipan merasa, apa yang dilakukan oleh remaja lain di internet adalah suatu hal yang pribadi, apalagi yang berkaitan dengan masalah seksual, dan alasan lain adalah remaja tidak pernah menggunakan internet untuk bertujuan mengeksplorasi seksualitasnya. Variasi perilaku seksual online ini memberikan gambaran bahwa kasus-kasus kejahatan seksual online yang terjadi, seperti penculikan karena Facebook, mungkin disebabkan juga oleh perilaku seksual online yang dilakukan remaja itu sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
2. Konsekuensi Peneliti membagi bentuk konsekuensi dalam 7 kategori besar. Dengan kategori tersebut, dapat dilihat bahwa perilaku seksual online lebih mempengaruhi pada keadaan mental seseorang dan kemudian intensi atau niat untuk melakukan hubungan seksual dalam dunia nyata. Bila akhirnya remaja telah memiliki intensi untuk melakukan hubungan seksual, maka munculah konsekuensi seperti terkena penyakit kelamin, karena melakukan hubungan seksual dengan tidak aman,
risiko
kehamilan di luar nikah dan aborsi. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa mengeksplorasi konten seksualitas di internet memiliki asosiasi dengan perilaku seksual berisiko seperti memiliki banyak pasangan seksual, menggunakan alkohol dan zat-zat lain ketika berhubungan seksual, tidak menggunakan kontrasepsi selama berhubungan seksual dan menderita penyakit menular seksual (Brau-Courville & Rojas; Caroll et al.; Haggstrom-Nordim, Hanson & Tydem; Wingood et al. dalam Morgan, 2011). Bila remaja mengalami hal demikian, maka kemungkinan ia juga mendapatkan konsekuensi negatif pada performa akademik dan relasi interpersonal seperti dianggap mencoreng nama baik. Konsekuensi yang berpengaruh pada mental juga menunjukkan bahwa remaja mendapatkan konsekuensi positif seperti rasa senang, rasa puas, dan rasa bangga setelah melakukan perilaku seksual online, namun hal ini juga diiringi dengan konsekuensi negatif seperti rasa menyesal,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
takut, merasa bersalah dan merasa berdosa setelah melakukan perilaku tersebut. Pengalaman kondisi mental negatif tersebut menunjukkan bahwa remaja menganggap bahwa perilaku seksual online termasuk dalam perilaku menyenangkan dan dapat mengatasi stress namun tidak sesuai dengan norma masyarakat dan norma agama di budaya timur yang belum bebas dalam membicarakan dan mengeksplorasi masalah seksualitas
(Halstead
&
Reiss,
2006).
Akhirnya
perilaku
ini
memunculkan perasaan bersalah, malu dan merasa berdosa dalam diri dan perasaan dikucilkan oleh orang lain karena menganggap telah melanggar norma masyarakat. Hasil persentase yang kecil pada konskeuensi mental yang positif ini mungkin dapat menjelaskan mengapa persepsi manfaat tidak terbukti terasosiasi pada perilaku seksual online berisiko dalam penelitian sebelumnya (Baumgartner et al. 2010) Bila
dilihat
berdasarkan
data
FGD,
terdapat
perbedaan
konsekuensi yang diterima antara remaja puteri dan remaja putera. Kelompok putera lebih merasa mendapatkan konsekuensi positif dibandingkan kelompok putri. Sedangkan kelompok putri cenderung banyak mendapatkan konsekuensi negatif (lihat tabel 10). Namun, ternyata hal ini tidak terlihat di tabel 9. Artinya, para remaja putera pun merasakan ada konsekuensi negatif yang didapatkan setelah melakukan perilaku tersebut. Konsekuensi pada relasi interpersonal yang ditemukan dalam penelitian ini adalah terkait dengan hubungan teman sebaya seperti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
perasaan dikucilkan di dunia offline maupun dunia online seperti unfollow di twitter maupun mendapat teman. Namun, tidak ditemukan konsekuensi negatif terhadap hubungan romantis seperti yang dikatakan Cooper et al (2001). Pada penelitian Cooper et al (2001), partisipan merupakan pria yang telah menikah sehingga konsekuensi negatif pada hubungan relasi romantis disebabkan oleh frekuensi hubungan seksual yang dilakukan. Hal ini mengacu pada seseorang yang melakukan perilaku seksual online disebabkan karena ketidakpuasan terhadap hubungan seksual yang dilakukan secara offline. Dalam penelitian ini, partisipannya adalah remaja. Faktor yang paling berpengaruh dalam kehidupan remaja adalah relasi romantis dan hubungan teman sebaya (Knight, 2004). Namun, orientasi relasi romantis yang terjadi pada remaja lebih pada hubungan saling mengenal dengan lawan jenis
dan tidak semata-mata hubungan seksual, sehingga
konsekuensi perilaku seksual online yang dilakukan tidak begitu mempengaruhi hubungan relasi romantis (Knight, 2004). Hasil konsekuensi dari penelitian ini juga memperlihatkan bahwa perilaku seksual online menimbulkan kejahatan di dunia nyata seperti pelecehan di media sosial, penculikan, dan pemerkosaan. Dalam FGD, konsekuensi kriminalitas ini lebih banyak diungkapkan oleh remaja putri (lihat tabel 10). Hal ini sesuai dengan laporan kasus bahwa remaja putri yang lebih rentan menjadi korban internet (Ybarra, 2007).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Perkembangan teknologi internet memberikan kesempatan kepada remaja untuk mengeksplorasi seksualitasnya. Segala aktivitas terkait seksual yang dilakukan secara online disebut dengan perilaku seksual online. Perilaku seksual online memberikan konsekuensi negatif maupun positif bagi remaja yang melakukan. Dari penelitian ini ditemukan enam kategori variasi perilaku seksual online yang terbagi atas perilaku seksual online yang non interaktif dan interaktif. Penemuan ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif daripada penelitian-penelitian sebelumnya. Perilaku seksual online juga dilakukan tidak hanya terkait perilaku adiksi atau bermasalah pada kepuasan seksual namun juga sebagai perilaku normal dalam rangka hiburan dan informasi dan motivasi ekonomi. Hal ini terlihat pada perilaku yang khas muncul dalam penelitian ini yaitu prostitusi di internet dan menjadi anggota situs porno. Perilaku seksual online non interaktif meliputi 2 kategori yaitu, terlibat konten seksualitas, dalam bentuk gambar, video, cerita, atau permainan, dan mencari informasi terkait seksualitas di internet, yang terkait dengan pencarian berita kesehatan seksualitas dan kejahatan seksual. Sedangkan perilaku seksual online interaktif meliputi 4 kategori, yaitu sex
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
online, sexting, sexual text, dan prostitusi di internet. perilaku seksual online yang sering dilakukan remaja adalah perilaku seksual online non interaktif, yaitu terlibat konten seksualitas di internet. Mayoritas perilaku dilakukan dengan seseorang yang tidak dikenal atau hanya dikenal ketika online. Perilaku seksual online memiliki konsekuensi bagi remaja sebagai berikut, yaitu pengaruh pada kondisi mental, baik positif, seperti rasa senang, maupun negatif seperti kecanduan dan rasa bersalah. Konsekuensi ini merupakan konsekuensi yang paling besar dialami oleh remaja. Selain itu, perilaku ini juga berpengaruh pada intensi, perilaku seksual, kerentanan menjadi korban kriminalitas, dan pengaruh pada relasi interpersonal. Perilaku seksual online yang dilakukan oleh remaja putri dan remaja putra berbeda. Remaja putri lebih sering melakukan perilaku seksual yang interaktif, sedangkan remaja putera perilaku seksual yang non interaktif. Begitu pula dengan konsekuensi yang didapatkan. Remaja putera lebih menggambarakan konskeuensi positif sedangkan remaja putri lebih konsekuensi negatif.
B. Kekuatan Penelitian 1. Kekuatan dari penelitian ini adalah menemukan variasi perilaku seksual online oleh remaja dengan menggunakan metode angket pertanyaan terbuka dengan partisipan kelompok umur yang paling banyak menggunakan internet, sehingga hasil yang didapatkan benar-benar berdasarkan atas kacamata remaja sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
2. Pencarian istilah untuk perilaku seksual online agar lebih familiar bagi remaja, dilakukan dengan metode FGD, sehingga istilah tersebut ditemukan dari remaja sendiri.
C. Kelemahan Penelitian Kelemahan dalam penelitian ini adalah karakteristik partisipan kurang bervariasi. Kebanyakan partisipan berasal dari sekolah swasta katolik atau kristen. Hal ini mempengaruhi jawaban yang diberikan terutama dalam hal konsekuensi. Walaupun ada pula partisipan yang beragama muslim, namun bila mendapatkan partisipan yang lebih variatif, mungkin data yang dihasilkan juga lebih kaya.
D. Saran Berikut adalah beberapa saran peneliti untuk: 1. Penelitian selanjutnya a. Penelitian ini menghasilkan perilaku seksual online dan konsekuensi yang diterima bila melakukan perilaku tersebut. penelitian ini merupakan langkah awal untuk meneliti tema perilaku seksual online berisiko. Oleh karena itu, baik bila ditemukan suatu cara untuk mengkorelasikan konsekuensi positif maupun negatif dengan perilaku seksual online, sehingga ditemukan variasi perilaku seksual online berisiko.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
b. Penelitian ini sedikit menggambarkan perbedaan antara perilaku seksual online oleh remaja putera dan remaja puteri. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya mungkin dapat berfokus pada perbedaan gender dalam perilaku seksual online. 2. Orang tua Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang perilaku seksual online yang dilakukan oleh remaja sehingga orang tua dapat menjadi faktor protektif bagi remaja agar tidak mengalami konsekuensi negatif dari perilaku tersebut. 3. Psikolog atau Proffesional Helper Penelitian ini menunjukkan bahwa konsekuensi yang diterima oleh remaja paling besar adalah terkait dengan keadaan mental. Hal ini mungkin dapat digunakan sebagai saran untuk penanganan perkembangan kesehatan mental para remaja. Selain untuk melindungi remaja dari konsekuensi negatif internet juga dapat untuk langkah pencegahan bagi remaja untuk melakukan perilaku seksual dini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
AAHUNG, (tanpa tahun). A booklet on enhancing communication between caretakers and children. How to talk to children and young people about their bodies. Karachi. Website: www.aahung.org. Affan, H., (2010, Februari 17). Remaja menjadi „korban‟ Facebook. bbc.co.uk. diunduh dari http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2010/02/100217_facebook .shtml Angeli, E., Wagner, J., Lawrick, E., Moore, K., Anderson, M., Soderlund, L., & Brizee, A., (2010, May 5). General format. Diunduh dari http://owl.english.purdue.edu/owl/resource/560/01/ Atkinson, R. & Flint, J., (2001). Accesing hidden and hard-to-reach populations: Snowball research strategies. Social Research Update, 33 Atkinson, C., & Newton, D. (2010). Online behavior of adolescence: victims, perpetrators and web 2,0. Journal of Sexual Aggression, 16, 107-120. doi: 10.1080/135552600903337683 Bargh, J. A., & McKenna, Y. A. (2004). The Internet and social Life. Annual Review Psychology, 55. 573-590. doi: 10.1146/annurev.psych.55.090902.141922 Baumgartner, S. E., Valkenburg, P. M., & Peter, J. (2010). Assesing causality in the relationship between adolescents‟ risky sexual online behavior and their perception of this behavior. Journal Youth Adolescent, 39, 1226-1239. doi: 10.1007/s10964-010-9512-y Barnes, S. J. & Bohringer, M. (2011). Modelling use continuance behavior in microblogging services: the case of twitter. The journal of computer information systems, 51 (4). 1-10. Bicen, H. & Cavus, N. (2011). Social network sites usage habits of undergraduate students: case study of facebook. Procedia: social and behavioral sciences, 28, 943-947. doi: 10. 1016/j.sbspro.2011.11.174 Brown, J. D. & Bobkowski, P.S. (2011). Older and newer media: Patterns of use and effects on adolescents‟ health and well-being. Journal of Research On Adolescence, 21(1), 95-113. doi: 10.1111/j.1532-7795.2010.00717.x
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70
Carvalheira, A. & Gomes, F. A. (2003). Cybersex in Portuguese chatrooms: a study of sexual behaviors related to online sex. Journal of Sex & Marital Therapy, 29, 345-360. doi: 10.1080/00926230390224729 Cooper, A., Golden, G. H., Kent-Feraro, J. (2002). Online sexual behavior in the workplace: How can human resource departments and employee assistance programs respond effectively?. Sexual Addiction and Compulsivity, 9: 149165. doi: 1080/10720160290062293 Cooper, A., Griffin-Shelley, E. Delmonico, D. L., & Mathy, R. M. (2001). Online sexual problems: Assessment and predictive variables. Sexual Addiction & Compulsivity, 8: 267-285. Cooper, A., Mansson, S., Daneback, K., Tikkanen, R., & Ross, M. W. (2003). Predicting the fiture of internet sex: Online sexual activities in Sweden. Sexual and relationship Therapy, 18(3). Cooper, A., Putnam, D. E., Planchon, L. A., & Boies, S. C. (1999). Online sexual compulsivity: Getting tangled in the net. Journal of Sexual Addiction & Compulsivity, 6: 79-104. Creswell, J. W. (2009). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (ed. Ke-3). New York: Sage Publication, inc. Creswell, J. W. (2010). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. New York: Sage Publication,inc. Das, B., & Sahoo, S. J. (2011). Social Networking Sites- A critical analysis of its impact on personal and social life. International Journal of Business and Social Science, 2(14), 222-229. Delmonico, D. L., & Miller, J. A. (2003). The Internet Sex Screening Test: A comparison of sexual compulsives versus non-sexual compulsives. Sexual and Relationship Therapy. 18(3) Desmita. (2007). Psikologi perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya Dew, B., Brubaker, M., & Hays, D. (2006). From the altar to the internet: Married men and their online sexual behavior. Sexual Addiction & Compulsivity, 13, 195-207. doi: 10.1080/10720160600870752. Dewi, R., (2009, 20 Maret). Pengguna internet Indonesia didominasi remaja. Kompas.com Diunduh dari: http://nasional.kompas.com/read/2009/03/20/2028042/Pengguna.Internet.In donesia.Didominasi.Remaja Ferguson, C. J. (2011). Sexting behaviors among youth Hispanic women: Incidence and association with other high-risk sexual behaviors. PsychiatrQ, 82: 239-243. doi: 10.1007/s11126-010-9165-8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71
Gradinger, Strohmeier, Schiller, Stefanek, & Spiel. (2012). Cyber-victmization and popularity in early adolescence: Stability and predictive association, European Journal of Developmental Psychology, 9:2, 228-243 Grafik eksponensial (survei pengguna internet Indonesia 2006-2010). (2011, 07 Februari ).Sharingvision.biz. Diunduh dari http://www.sharingvision.biz/tag/jumlah-pengguna-internet-di-indonesia/ Hasinoff, A. A. (2012). Sexting as media production: Rethinking social media and sexuality. New Media & Society, 0(0), 1-17. doi: 10.1177/1461444812459171. Hunt, S. A., & Kraus, S. W. (2009). Exploring the relationship betweetn erotic distruption during the latency period and the use of sexually explicit material, online sexual behaviors, and sexual dysfunctions in young adulthood. Sexual addiction & Compulsivity, 16, 79-100. doi: 10.1080/10720160902724228 Indraswari, Taqiyudin, M., Yuniarti, K. W., Faturochman, & Kim, U. (2012). Future goals of students with different social economic status. International Journal of Research Studies in Education, 1-12. doi: 10.5861/ijrse.2012.XXX Kejahatan seksual “online” mengancam.(2012, 31 Oktober). KOMPAS, h.12 Kim, J. Y., Shim, J. P., & Ahn, K. M. (2011). Social Networking Service: motivation, pleasure, and behavioral intention to use. The Journal Of Computer Information System, 51(4), 92-101 Knight, J. F. (2004). So, You‟re a teenager. (Siboro, P. A., terj). Bandung: Indonesia Publishing House Krueger, R. A. (1998). Analyzing & reporting focus group result. Focus Group Kit 6. New York: Sage Publication,Inc. Kurnianingsih, S., Yuniarti, K. W., & Kim, U. (2012). Factors influencing trust of teachers among students. International Journal of Research Studiesin Education, 1(2), 85-94. Doi: 10.5861/ijrse.2012vli2.77 Livingstone, S. & Brake, D. R. (2010). On the rapid rise of social networking sites: New findings and policy implication. Children and Society, 24. 75-83. doi: 10.1111/j. 1099-0860.2009.00243.x Lounsbury, K., Mitchell, K., & Finkelhor, D. (2011). The true prevalence of “sexting”. Crimes Against Children Research Center
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
Marcum, C. D., Ricketts, M. L, & Higgins, G. E. (2010). Assesing sex experience of online victimization: An examination of adolescent online behaviors using routine activity theory. Criminal Justice Review, 35:412. doi: 10.1177/0734016809360331 McFarlene, M., Bull, S. S., & Rietmeijer, C. A. (2002). Young adults on the internet: risk behavior for sexually transmitted disease and HIV. Journal Of Adolescent Health, 31. 11-16. doi: 10.1016/S1054-139X(02)00373-7 McCarthy, J. A. (2010). Internet sexual activity: A comparison between contact and non-contact child pornography offenders. Journal of sexual aggresion, 16(2). 181-195. Mitchell, K. J., Wolak, J., & Finkelhor, D. (2007). Trends in youth reports of sexual solicitations, harrashment and unwanted exposure to pornography on the internet. Jornal of Adolescent Health, 40. 116-126. doi: 10.1016/j.jadohealth.2006.05.021 Mitchell, K. J., Wolak, J., & Finkelhor, D. (2008). Are blogs putting youth at risk for online sexual solicitation or harrashment? Child Abuse & Neglect, 32, 277-294. doi: 10.1016/j.chiabu.2007.04.015 Moleong, L. J. (2006). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Morgan, D. & Krueger, R. (1998). The focus group guidebook. Focus Group Kit. USA: Sage Publication, inc Morgan, E. M. (2011). Association between young adults‟ use of sexually explicit materials and their sexual preferences, behaviors and satisfaction. Journal of sex research, 48(6), 520-530. doi: 10.1080/00224499.2010.543960 Nawawi, H. H. (1990). Metode penelitian bidang sosial (Cet, ke: 4). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Nawawi, H. H., & Hadari, M. (1992). Instrumen penelitian bidang sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Neuman, W. L. (2000). Social research methods: Qualitative and quantitative approaches. (Ed. Ke: 4). New York: Apearson education company. Parrish Jr., J. L. (2010). PAPA knows best: Priciples for the ethical sharing of information on social networking sites. Ethics Information Technology, 12. 187-193. doi: 10.1007/s10676-010-9219-5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
Pujazon-Zazik, M. A., Mannasse, S. M., & Orrel-Valente., J. K. (2012). Adolescents‟ self-presentation on a teen dating web site: A risk- content analysis. Journal Of Adolescent Health, 50. 517-520. doi: 10.1016/j.jadohealth.2011.11.015 Rarasati, N., Hakim, M., & Yuniarti, K. W. (2012). Javanese adolescent‟s future orientation and support for its effort: An indigeneous psychological analysis. World Academy of Science, Engineering, and Technology, 66. 597-601
Reiss, M. & Halstead, M. (2006). Pendidikan seks bagi remaja: dari prinsip ke praktek. Yogyakarta: Alenia Press. Rui, H., & Whinston, A. (2011). Information or attention? An empirical study of user contribution on twitter. Information System E-Business Management. doi: 10.1007/s10257-011-0164-6 Santrock, John W. (2007). Remaja (Ed. Ke: 11). Jakarta: Erlangga Sarwono, Sarlito W. (2005). Psikologi remaja. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Sengupta, A., & Chaudhuri, A. (2011). Review: Are social networking sites a source of online harrashment for teens? Evidence from survey data. Children and Youth Service, 284-290. doi: 10.1016/j.childyouth.2010.09.011 Sevcikova, A., & Konecny, S. (2011). An exploration of the relationship between real-world sexual experienced and online sexual activity among 17 years old adolescents. Cyberpsychology: Journal Of Psychosocial/Research Cyberspace, 5(1).3. Diunduh dari http://cyberpsychology.eu/view.php?cisloclanku=2011062702&article=3 Subrahmanyam, K. Greenfield, P., & Smahel, D. (2006). Connecting developmental constructions to the internet: Identity presentation and sexual exploration in online teen chat rooms. Developmental Psychology, 42(3), 395-406. doi: 10.1037/0012-1649.42.3.395 Valkenburg, P. M., & Peter, J. (2010). Online communication among adolescents: an integrated model of its attraction, opportunities, and risks. Journal Of Adolescent Health, 48. 121-127. doi: 10.1016/j.jadohealth.2010.08.020 Waite, C. (2011). Sociality online: an exploratory study into the online habits of young Australians. Youth Studies Australia, 30(4), 17-24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
Wahyudi, Reza. (2012, 13 Desember). 2013, pengguna internet bisa tembus 82 juta. Apjii.com. Diunduh dari http://www.apjii.or.id/v2/index.php/read/article/apjii-at-media/139/2013pengguna-internet-indonesia-bisa-tembus-82-ju.html Wasito, S. (1997). Kamus elektronika Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Weiss, R. & Samenow, C. P. (2010). Smart phones, social networking, sexting and problematic sexual behaviors-A call for research. Sexual Addiction & Compulsivity: The Journal of Treatment & Prevetion, 17:4, 241-246. http://dx.doi.org/10.1080/10720162.2010.532079
William, A. L. & Merten, M. J. (2008) A review of online social networking profiles by adolescents: implications for future research and intervention. Adolescent, 43(170). 253-274. Wynton, J. S. (2011). Myspace, yourspace, but not theirspace: The constitutionality of banning sex offenders from social networking sites. Duke Law Journal, 60, 1859-2011 Ybarra, M. L. (2004). Linkages between depressive symtomatology and internet harrashment amoung young reguler internet. CyberPsychology & Behavior, 7(2). doi: 10.1089/109493104323024500 Ybarra, M. L., Espelaga, D. L., & Mitchell, K. J. (2007). The co-occurance of internet harrashment and unwanted sexual solicitation victimization and perpetration: Association with psychosocial indicators. Journal Of Adolescent Health, 41. S31-S41. doi: 10.1016/j.jadohealth.2007.09.010 Ybarra, M. L., Finkelhor, D., Mitchell, K. J., & Wolak, J. (2009). Association between blocking, monitoring, and filtering sofware on the home computer and youth-reported unwanted exposure to sexual material online. Child & Neglect, 33. 857-869. doi: 10.1016/j.chiabu.2008.09.015 Ybarra, M. L. & Mitchell, K. J. (2008). How risky are social networking sites?A comparison of places online where youth sexual solicitation and harrashment occures. Pediatric, 121. e350. doi: 10.1542/peds.2007-0693 Yen, J. Y., Yen, C. F., Wu, H. Y., Huang, C. J., & Ko, C. H. (2011). Hostility in the real world and online: The effect of internet addiction, depression, and online activity. Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, 14(11), 649-656. doi: 10.1089/cyber.2010.0393.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
Lampiran 1 Informed Consent Hai Saya, Arisa Theresia adalah mahasiswi Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saat ini saya sedang mengerjakan studi dengan tema “aktivitas online pada remaja”. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dilakukan para remaja ketika online. studi ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu: obrolan yang dilakukan secara berkelompok dan penyebaran angket. Dengan ikut dalam studi ini, kamu turut membantu untuk memberikan informasi mengenai hal-hal yang dilakukan remaja ketika online. Saya meminta kesediaanmu untuk menjadi peserta dalam obrolan ini. obrolan ini kira-kira akan berjalan selama 1-1,5 jam. Kelompok akan terdiri dari 6-8 remaja dengan jenis kelamin dan tingkat pendidikan yang sama. Kita akan ngobrol mengenai hal-hal yang dilakukan oleh remaja ketika online. selama obrolan berlangsung, kamu bebas untuk berpendapat, bertanya, atau menimpali pendapat teman lain. kamu juga bebas untuk tidak berpendapat bila tidak mau. Obrolan kelompok ini akan diadakan di tempat yang menurut kamu nyaman. Orang-orang yang terlibat dalam obrolan ini adalah seorang moderator yang akan menimpali obrolan, seorang notulis yang akan mencatat hasil obrolan secara singkat, dan 6-8 remaja sebagai peserta. Obrolan yang dilakukan akan direkam. Selama obrolan berlangsung, kamu tidak perlu unuk menyebutkan nama asli. Hasil rekaman, akan saya jaga kerahasiaanya dan tidak seorangpun yang dapat mendengar rekaman tersbeut kecuali saya dan Dosen Pembimbing, yaitu Bapak C. Siswa Widyatmoko, M. Psi. Bila ada pertanyaan atau ada ada yang belum jelas, kamu bisa menghubungi saya, di nomor 085693806602 atau email:
[email protected] SURAT PERSETUJUAN Saya, yang bertandatangan di bawah ini: Nama: .............................................................................................. Sudah membaca, memahami, dan setuju dengan informasi yang sudah disebutkan diatas. oleh karena itu, saya mau ikut menjadi peserta dalam studi mengenai hal-hal yang dilakukan remaja ketika online, dengan sukarela dan kesadaran yang sepenuhnya. Yogyakarta, .........................................2012
Mengetahui, Peneliti
(Arisa Theresia)
Peserta
(..................................)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2 Vebatim FGD Kelompok Puteri
NB 1
2 3
4 5
6 7
Diskusi M Selamat sore, teman-teman. Kita kenalan dulu yah, aku Rissa. Nama panjangnya Arisa Theresia, seperti yang kalian baca tadi (di inform consent). Aku mahasiswi psikologi Sadhar. Terima kasih telah menyempatkan waktunya untuk kumpul dan ngobrol-ngobrol disini., Padahal ini sore-sore gini, abis pulang sekolah, abis ngeles juga. Panas.. A-I gak papa mbak. M hehehe, iyah hari ini kita mau ngobrol-ngobrol masalah internet dan remaja. Nah, kalian kan remaja tuh, pada tau dan pake internet kan?? Kayak facebook, twitter H youtube youtube M iyah, youtube, chat, dan lain-lain. Nah, itu nanti yang kita obrolin. Sebelumnya, ada aku, dan temenku Anna, yang nanti akan mencatat poinpoin penting dari obrolan kita. Gitu. Obrolan ini nanti aku rekam, tapi identitas kalian gak disebutin kok, tetep rahasia. B, wah, jujur. Mesti jujur ki. H M nah, iyah. Jadi nanti aku akan menyebut kalian, dengan sebutan A, B, C, D, E, F, G, H, I (sambil
Refleksi
77
Kode
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
8 9 10.
11. 12. 13. 14.
15.
menunjuk masing2 partisipan). Jadi kalo kalian ngomong nanti, kalian sebutin nama dulu, misalnya, H, H! Baru ngomong. Biar aku gampang dengernya. Gitu??ini aku bagiin ini, di taro di atas meja yah, biar kalian gak lupa. Trus, menghadap ke Anna, biar Annanya bisa liat. A wah, kayak jawab pertanyaan kuis ini D kalo gak bisa jawab piye mbak? M hah? Bukan jawaban kok. Kalian nanti akan berpendapat. Pendapat apa ajah., bukan jawaban. Pendapatnya juga gak ada yang bener atau salah. Kalian bebas berpendapat apa ajah. Nimpalin pendapat temen lain juga gak papa. Nah, tapi aku harap sih, kalo ngomongin semua yang kalian tau, gak usah ada rahasia-rahasian sih. Gitu. Oke yah? A-I iya mbak. M Nah, sebagai pemanasan, aku akan bagiin kertas, untuk kalian satu-satu. D Buat apaan mbak? M Nanti dulu,sampe semua udah pegang kertas dulu. Udah? Nah, di kertas itu, aku minta, kalian tulis seeeeebanyak-banyaknya yang dilakukan remaja ketika online. Remaja itu bebas siapa ajah, pokoknya yang kalian tau, misalnya temen kalian atau dari majalah. Oke?sekarang. A wah, aku ora duwe pulpen cah. (sambil ambil pulpen)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
16 17. 18. 19
A M D M
20 21.
M
22 23 24. 25.
G A H M
26 27. 28.
H M I
29.
H
30.
G
wahh..malu iki mbak. Ini jujur ajah lah yah mbak. iyah..pokoknya yang sepengetahuan kalian lah ini gak mesti kita kan mbak? iya, gak. Ini bebas, mau remaja lain atau temanteman kalian juga boleh. Pokoknya yang dilakuin di internet. ----------------------------------------------------------------------Udah? pokoknya tulis sebanyak-banyaknya yang kalian tau. Udah? Kalo udah.. Dibacain ajah mbak. Ojo. Isin.. (jangan. Malu) Dibacain ajah mbak biar seru. Iyah dibacain yuks, eh tapi mungkin gini, kertasnya dikumpulin di tengah terus baru diacak nanti kalian baca punya temennya. Gitu yah. Nih. Podo wae mbak. Kenal tulisan‟e Hehehe, yaudah dibacain ajah. Yuks bacain Mengerjakan tugas yang diberikan guru, membuka sosial media seperti fb, twitter, ym, dll, mencari sesuatu yang kita ingin mengerti, membuka situs porno, mendownload lagu terbaru, membuka youtube game, browsing, twitter, ngeblog, facebook, chatting, youtube. jejaring sosial, facebook, twitter, chatting, mencari tugas sekolah, mencari informasi atau berita, buka email, melihat video-video di youtube, download video, gambar, atau mp3.
Membuka situs porno
A.1
Perilaku online remaja
G.1
Perilaku online remaja
G.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
31
F
32.
E
33.
D
34
C
35
B
36
A
37
M
38
A-I
39
M
meluapkan emosi, galau, nyindir orang, narsis, chattingan, buka video, mencari ilmu, update status, mendownlad lagu, like status, coment status, eksis browsing, ngegame, twitteran, facebookan, nonton di youtube, blogger, download lagu, video,dll, upload foto, membuka email. browsing, buka twitter, ngeblog, youtube, facebookan, chattingan, ngegame, blackberry atau BBMan mencari tugas sekolah, chatting, fb an, twitteran, melihat gambar-gambar, melihat biografi tokoh, cari video, download, video call‟an, upload foto. buka facebook, buka twitter, chatting, YM, buka google, buka gambar porno, video porno, mencari tugas, cari lirik lagu, download lagu, download video, google translate, update status facebook, twitter, youtube, download situs porno, chatting, browsing, ngegame. Nah, itu tadi kan yang temen-temen tulis. Sekarang aku mau tanya, kalo misalnya kalian buka facebook itu ngapain ajah sih? yah, chatting-chattingan, wall-wall an, upload foto, ngestalk mantan trus balikan lagi, ngestalkin temen eh, yang dilakuin di internet itu kalo yang berbaubau mesum-mesum gitu, kira-kira ada gak?
Tujuan remaja Online Perilaku Online remaja
G.1
Perilaku Online remaja
G.1
Perilaku Online remaja
G.1
Perilaku Online remaja
Membuka gambar porno Melihat video porno
A.1
Mendownload situs porno, perilaku online
A.2, G.1
Perilaku online remaja
G.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
40
A-I
41
I
42 43
M G
44 45 46 47.
M G D G
48 49. 50. 51
I G M C
52
M
53
G
54
M
wah banyak mbak, itu yang banyak di sampingsamping gitu mbak, nonton bokep, youtubean. ih itu lowh mbak, kalo misalnya kita suka confirm-confirm sembarangan. kan ada tuh yang main fb demi temennya banyak jadi suka-suka confirm yang gak jelas, nah itu tuh di wall kita suka muncul link atau yang ngeshare-share gitu ha? share apa? yang kalo di klik tuh buat kita seperti habis buka itu itu apa? ya yang gitu-gitu mbak mesum yah yang gitu-gitu, yang berbau-bau mesum gitu. jadi kesannya kita abis buka itu, padahal kita gak ngapa-ngapain mbak. jadi tuh seakan-akan kita yang buka mbak. kayaknya jebakan batman hah?jebakan batman? iyah jebakan batman, jadi kalo diliat itu kayak game tapi kalo dibuka ternyata begituan. oh jadi jebakan batman itu, kayak link-link yang kayak games atau gambar gitu tapi ternyata kalo dibuka bukan games? iyah mbak. Makanya disebut jebakan batman, kayak kalo kita mau buka-buka cerita seru, gambar atau link-link gitu. oh ya..ya. baru denger aku. Hehehe
Melihat video porno
A.2
Perilaku seksual berisiko
G.2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
55
B
56 57 58 59 60
M G,I ,D M A-I M
61
I
62 63 64 65 66
M I M I G
67
M
68
C
69 70
E M
71
A-I
trus kadang yang suka muncul di sampingsamping itu lowh mbak, yang berbau-bau mesum. oh, ini terjadinya dimana? Facebook mbak. owh..eh terus apa lagi, selain itu?? apa yah mbak.. eh, kalo yang pasang foto yang telanjang gitu, ada gak? oh iya. Ada mbak. jadi dia itu ng-upload foto di FB, trus gitu nunjukkin barangnnya. barang apa? ya itu.. mbakk.barangnya..ehm.. dadanya? iyah mbak. trus kadang mereka foto bareng-bareng nunjukkin barangnya. owh.. jadi mereka kadang pasang foto telanjang, bisa sendiri dan kadang rame-rame gitu. trus apa lagi? ada yang pasang PP (profil picture) ciuman mbak. iyah lagi ciuman sama pacarnya. Gitu-gitu mbak. oh..ya.ya.. eh, trus apa lagi yah.. tadi Fb kan? Masih ada lagi? ehm..udah sih mbak. kayaknya gitu aja.
Mengunggah gambar erotis pribadi
D.2
Mengunggah gambar erotis
D.2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
72
M
73 74 75
A M D
76
M
77 78 79
E M E
80 81 82
G M C
83 84
M I
85 86
H M
kalo di tempat lain? tadi kan banyak yah kalo kalian lagi online tuh.. ehmm.. twitter mbak. oh, kalo twitter gimana?? kalo twitter mah gak mesum mbak. biasanya tuh yang ngomporin gitu mbak, adu domba. Kalo di twitter itu lebihh... lebih...bagus kata-katanya, tapi ada juga yang nyindir-nyindir sih. owh, berarti kalo di twitter, lebih sering buat nyindir-nyindir? Kalo yang mesum-mesum itu gak ada? ada mbak. aku. owh ada. Oke, cerita. Ceritanya gimana? jadi mbak, temen SMP ku dulu, yah sekarang sih dia jadi cewek yang gak bener gitu. jadi di twitter itu mereka RT-RT an sama gebetannya tuh loh.. sama cowo-cowo. Yang sini-sini cium dulu, atau cubit nih.. yah gitu-gitu mbak. terus ada yang pegang-pegang gitu. hah? pegang-pegang apa? Pegang tangan? bukan mbak... itu pegang-pegangan dalam arti yang gitu-gitu lah mbak. oh gitu, ada yang lain gak? kalo twitter itu bersifat pribadi mbak, kalo FB kan malah mendunia daripada twitter, jadi mungkin jarang mesum-mesumnya. kalo youtube malah sering digunakan mbak. owh, kalo buka youtube itu kalian ngapain aja?
Menulis status mesum
E.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
87
H
88 89
M H
90
D
91
M
92 93 94 95 96 97
H G M G M E
98 99 100
M E G
101
M
yo kan kalo biasanya nyari-nyari video gitu mbak, dapet tugas buat nyari video apa gitu kan dari sekolah, yah sambil nyambi mbak nyambi gimana? yah kan kadang kalo cari video gitu di youtube kan, sampingnya ada link-link video gitu kan mbak. Nah itu kan buat penasaran, terus diliat dari judul-judulnya, terus dibuka deh mbak. Terus kalo udah kebuka satu, semuanya jadi muncul video lain yang sejenis mbak. jadi le mbhukak diurutke. (jadi kalo membuka itu, diurutkan) owh gitu, jadi itu kayak nonton video mesum gitu yah? yah, gitu mbak. hehehe tapi itu banyak mbak anak-anak SD oh iyah? ih, iyah mbak. owh, kalian tau? ih, adik saya mbak. jadi ini ceritanya temen adik saya. Kan pas ada razia di sekolah terus dia ketauan kalo di hape nya tuh nyimpen video porno di hp oh iyah? Kelas berapa? 6 SD mbak. ih, banyak mbak. anak-anak SD kan tau nya yah dari gitu-gitu. owhh.. SMP?
Menonton video mesum
A.1
Mennyimpan video porno di mobile phone
A.2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
102
G
103 104 105
G M G
106 107
M G
108
M
109
A
110
G
111
M
112
D
113 114
M D
115 116 117
A M A
iyah mbak. SD, SMP gitu udah banyak mbak sekarang. malah ada cah SMP wis meteng. ha?gimana-gimana? iyah, jadi ada temenku SMP wis meteng mbak. hamil. SMP di Bantul tuh. owh..karena itu? yah iyah mbak. bisa ajah. Kan namanya juga SMP mbak, lagi penasaran-penasarannya. Jadi yah gitu banyak yang terjerumus. owh, terus-terus ada lagi gak?? Kalo upload video gitu? ada dulu. Tapi udah gak ada. Lupa. Itu mah jarang banget mbak. kalo download lebih sering. kalo download dulu pernah ada temenku, satu kelas bisa liat semua, kalo ada yang terbaru semua nonton. Sekelas nonton. Cuma pengen tau aja. owh gitu. terus, apa lagi?ehm, tadi, yang kalian sebutin apa aja sih? Blog?kalo blog gimana? kalo biasanya kalo di blog itu iklan mbak. yang memperbesar ini lah... iklan apa? ya kalo cewe-cewe memperbesar dadanya, kalo yang cowo yah gitu mbak. iyah itu cari lirik lagu juga sering yang kayak gitu oh gitu? wooo.. iyah mbak. mau nyari lirik lagu apa gitu, pas website nya dibuka wis metu kabeh. (sudah
unggah video erotis
D.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86
118
M
119 120 121 122 123
H D I M I
124 125 126
D M G
127 128
D G
129
M
130
G
keluar semua) oh, jadi kayak iklan-iklan yang berbau mesum gitu yah?? Eh, kalo pas chat gimana? nah ini kalo chat. aku pernah di chat diajak ketemuan mbak ngajak nakal. ngajak nakalnya kayak gimana? ngomongin gitu mbak. Kan awal-awal ngobrolngobrol gitu, terus yah itu ngajak ngomongin yang mesum-mesum. itu sih biasanya kalo asal confirm mbak. kok bisa asal confirm? yo kan biasanya yang jenenge waton-waton mbak, terus kan bisa kenal semua orang bisa kenal mana-mana biasanya seks gitu mbak ngajakinnya. Bukan ditanya-tanya. kalian pernah tau orangnya gak yang pernah ngalamin? ada mbak. temen ku. Jadi tuh awal-awalnya kan diajak chat gitu kan mbak, terus diajak ketemuan, nah itu tuh terus pas ketemuan, dia itu kayak dihipnotis gitu mbak. Terus ambil, hpnya, uangnya, dompetnya gitu mbak. habis. Dia ajah tuh gak kenal temen yang diajakin. Pas di rumah dia juga lupa kejadiannya gimana. Dia cuma inget abis ketemuan tapi lupa muka yang diajak ketemuannya.
Diajak untuk kencan/ML chat sex
C.1
Chat sex
C.1
Perilaku seksual online berisiko
G.2
Chat sex
C.1
Konsekuensi: Dihipnotis, perampokan
g.2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87
131
M
132
G
133 134 135
M G M
136 137 138 139 140
G H G M G
141
M
142 143 144
I M I
145 146
M D
147 148
G D
149
M
owh..dia dihipnotis trus kayak di rampok gitu yah? iyah mbak. lah, dia sendirian ketemunya? berdua mbak sama temennya. lah kok gak kenal? Temennya gak ngapangapain? gak tau mbak, yah pokoknya kayak gitu. itu kapan? baru 3 minggu yang lalu lah kayaknya. oh baru? iyah baru kok mbak. ya itu banyak yang kayak di culik gitu. oh, terus apa lagi? Yang remaja lakukan di internet yang mesum gitu? yah paling di warnet mbak. oh, di warnet gimana?online? Gak mbak. Melakukan yang kayak gitu di warnet, warnet jadi tempatnya. Jadi pada melakukan di warnet. oh iyah?kalian kok tahu? udah banyak mbak itu. Itu loh yang warnet di Jakal (jalan kaliurang) sana itu gak usah sebut nama iyah gak usah sebut nama, itu lowh yang di depan Oishi. eh iyah?gimana ceritanya?
Konsekuensi Penculikan
g.2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88
150
B
151 152
M B
153 154 155
D M D
156
B
157 158 159 160 161
A M A M AH M
162
itu mah ya mbak, minta warnetnya, tanya warnetnya, pas masuk tuh biliknya gede, dikasih kunci, terus ada semprotan pengharum ruangan. Kadang juga sengaja dikasih video gitu. maksudnya? Itu semprotannya buat apa? kayak pewangi ruangan gitu mbak. Jadi kayaknya kalo di ruangan itu mereka ngapa-ngapain, mungkin keringetan atau gimana gitu kan yah mbak, biar gak apek, disemprot. terus ada videonya juga mbak kadang hah?video?maksudnya? iyahh, jadi tuh kadang di pasang video gitu. jadinya gak sengaja kerekam trus nanti di upload. Itu kayak yang kasus video mesum itu mbak. kadang kalo datang nya sepasang-sepasang, mesti udah dikasih ruangan spesial. Dapet yang di pojok. kalo udah, ditanyain. Mau pake itu gak pake apa? pengaman mbak. kondom. owh gitu. oke. :D. Eh, terus ada lagi gak?? ehhmm... ini aku sebutin lagi yah. Tadi kan kalian nyebutin hal-hal yang dilakukan remaja di internet kayak asal confirm orang karena pengen temennya banyak, terus jelek-jelekin temen di wall, terus pasang gambar telanjang, timeline yang ada cium dan cubitnya, buka-buka video youtube yang bikin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89
163
E
164 165
H E
166
M
167
G
168 169 170
M G H
171
M
172
A
penasaran, download video porno, terus liat video porno, terus ada iklan mesum ketika cari lirik atau ngeblog, terus di chat diajak ketemuan, gitu?nah, aku mau tau yang dirasain atau didapat oleh remaja ketika telah melakukan hal-hal yang tadi apa sih. Aku tanya satu-satu yah. Kalo misalnya, yang asal confirm tadi itu, yang dirasain apa yah? kalo orang yang gak biasa pasti jijik, itu buat umum, buat anak gede. Ilfil terus lebih hati-hati ajah kalo diajak ketemuan, bisa diculik mbak, dirampok terus dihipnotis. oh, eh, kalian pernah tau ada yang kenal kah, orang yang pernah di hipnotis karena ini? ada mbak. jadi ada temenku, dia itu diajak ketemuan sama orang yang kenal di facebook. eh terus diambil antingnya, gelang, cincinnya, gitugitu mbak. yang dikenalin cuma yang ngajak. Itu anak SMP, anak Bantul mbak, kelas 2. eh itu kejadiannya kapan? baru kok, baru 3 bulan yang laluan kayaknya. biasa anak SMP pikirane...... asumsinya kalo pacaran kan wah, aku payu..belum menemukan yang pas. owh, oke., jadi tadi cerita yang dihipnotis. Terus kalo yang jelek-jelekin temen lewat facebook piye? saling hujat.
Konsekuensi: Jijik Ilfeel
a.9
Konsekuensi: Diajak ketemuan Dirampok
g.2
a.9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90
173 174
H G
yang tadinya ayem tentrem jadi mecicil gocek bola itu mbak, terus labrak-labrak, ngecengece, nambah musuh. oh, kalo yang pasang gambar telanjang? Apa yang dirasain atau yang didapet yah kira-kira? yang ngupload merasa bangga ilfil mbak yang masang itu menurut‟e payu banget hiburan mbak, ngeksis
175
M
176 177 178 179
H I H I
180
M
181
D
182
I
183
M
184
H
oh, oke, apa tadi, bangga, ilfil, ngerasa payu. Terus kalo timeline yang cium dan cubit-cubit tadi, yang didapat atau yang dirasain apa? temen-temen‟e podo gilo, unfollow, tapi mungkin aja jadi pada follow jadi omongan. Bisa biasa bisa bangga, malu yang ngelakuin. oh, itu tadi yang di twitter, kalo yang di youtube. Yang liat video porno, itu yang didapat apa yah? ketergantungan, ketagihan
185 186
G H
187
G
188
M
Perasaan bangga Ilfeel Merasa “laku” Merasa terhibur, merasa eksis
a.15 a.9 a.16 a.14
Jijik, di unfollow, pada follow.
a.9, f.3
Jadi pembicaraan orang, bangga, malu
f.3, a.15, a.6
Ketergantungan/ketagihan
a.1
Penasaran marai pengen
Penasaran Ingin melakukan
2.6 2.1
jadi gak anteng. Diam-diam mengayutkan. Kalo yang gak kuat iman pasti pengen nyoba, pikirannya pasti kesana terus. owh. Itu tadi yang download? kalo yang liat video?
Berperilaku aneh. Perasaan ingin mencoba, Pikirannya selalu ke video mesum
2.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91
189
H
190
M
191
G
192 193
M I
194
G
195
G
196
M
197 198
I M
199 200 201
H G I
yah itu mbak. download sik, terus liat, atau cuma diliat tapi gak di download. oh baiklah. Kalo yang iklan-iklan yang mesummesum tadi pas buka blog atau cari lirik gitu gimana? bikin diliatin sama orang tua jadi gimana gitu mbak. gimana gitu maksudnya apa? yah kan ada sisi negatif muncul link-link gitu. bikin salah paham, jadi orang tua jadi mikir negatif, anaknya buka apa, buka apa. Dikira kita yang lagi buka. kalo pas adik liat, adiknya jadi tau. Anak SD kan tau nya dari link-link mbak, sama film horor Indonesia itu mbak.. pernah yah, ada anak kecil, pinjem film horor di rental, kan aku jadi penasaran, terus aku pinjem juga, ternyata isinya begitu-begitu mbak. oh, itu tuh bikin salah paham yah. Terus itu yang bikin anak-anak SD jadi tau yah? iyah mbak. oh terus kalo yang tadi chat diajak ketemuan, itu yang didapet atau yang dirasain apa yah? kalo gak kuat iman, pasti mengikuti. mau dijadiin ini jual diri mbak.
202
G
punya uang.
Kesalahpahaman antara ortu-anak
6.2
Perilaku seksual online. prostitusi di internet
F.1
Konsekuensi: punya uang
H
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92
203
I
204 205
H M
206
D
207
M
208 209 210 211 212 213 214
B M B M I A I
215 216 217
M D M
dia itu tuh cuma mikir, wah aku yang penting dapet bayaran, gak mikir ke depannya gimana. kesenangan sesaat oh.. hahahhaha, baiklah, jadi yang kalo chat diajak ketemuan, itu biasanya terjadi dimana sih? YM? kalo YM kan kebanyakan udah kita kenal mbak akunnya, itu mah tadi. Kebanyakan di facebook. owh gitu. jadi YM gak terlalu ada untuk ngobrol sama yang gak dikenal yah? iyah mbak. oh gitu, eh terus dimana lagi? ada lagi gak? BBM mbak. hahahhaha. eh, kenapa BBM? BBM buat selingkuh bribik‟annya banyakI kalo invite kan gak ada fotonya, terus langsung terima-terima ajah. Yang kira-kira dari namanya sugih, ganteng, nah itu pasti diterima. oh. Hahahahaha. Baiklah. Ada lagi gak? ehm.. gak ada mbak kayaknya oke, kalo gak ada, ini aku rangkum yah. Jadi tadi dari diskusi kita, menurut kalian ada beberapa hal yang dilakukan remaja di internet yaitu, main facebook. Itu yang asal confirm. Yang asal confirm itu bisa di dapet hal-hal kayak perasaan jijik, ilfil, terus lebih hati-hati kalo diajak ketemuan, diculik, dirampok, dihipnotis. Terus
Merasa senang
a.13.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93
218
H
219
I
210 211
G M
wall-wall-an, kadang wall-wall nya yang jelekjelek temen. Nah ini yang di dapet itu jadi saling menghujat, labrak-labrakan ngece-ngece terus tambah musuh. Pasang gambar telanjang atau profil picture yang ciuman itu ada perasaan jijik, bangga, ilfil tapi juga hiburan dan jadi bisa ngeksis. Kalo di twitter ada timeline yang ciumcium cubit-cubit, itu jadinya bisa diunfollow, atau malah jadi follow, jadi omongan, biasa aja, terus merasa bangga, dan malu. Kalo yang liat dan download video porno itu jadi ketergantungam makin penasaran, marai pengen, jadi pengen nyoba, pikirannya kesitu terus, perasaan jijik, terus bikin salah paham sama orang tua. Kalo yang iklan-iklan yang mesum itu, biasa aja, tapi juga merasa jijik. Kalo yang chat itu efeknya mengikuti, terus ditawari macem-macem, jual diri lewat FB dan itu efeknya punya uang, gaul, terus mendapatkan kesenangan sesaat. Terus ada lagi yang BBMan itu jadi tempat selingkuh. Gitu, ada yang mau ditambahkan? yah jadi kalo mau invite orang, itu dilihat dulu, menarik. link-link itu sering menipu, karena virus, yahh jadi hati-hati pilih yang ini, jadi ini gitu. oh oke. Jadi menurut kalian, remaja itu harusnya lebih berhati-hati lagi, jangan mau langsung tertarik, dan bisa milih-milih yang gak menipu,. Gitu? ada lagi yang mau di tambahkan atau ada
Konsekuensi: terkena virus
h.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94
212 213
G M
214 215 216 217 218 219
A M D A M M
yang belum aku simpulkan? gak ada mbak kayaknya eh, kalo yang tadi yang hal-hal yang dilakuin remaja pas mesum itu namanya apa yah? Biasa dikenal apa? Yah kegiatan mesum mbak. atau bokep mbak. kalo chat? itu loh chat sex. Ps. apa PS?Phone sex. oke, kalo gak ada, diskusi kita bisa selese sampai disini. Terima kasih banget, diskusinya seru, menarik. Semoga ini sangat berguna buat data skripsiku, terima kasih udah disempetin dateng yah :D
Term Term term
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3 Verbatim FGD Kelompok Putera NB 1
M
2 3 4 5 6 7
D M D C B M
8 9 10 11
B D M D
12
M
13 14 15
D A M
Diskusi ya nanti kan mau ngobrolin tentang remaja dan internet gitu dan temen-temen aktif online gitu kan? Aktif kalo seminggu itu biasanya berapa kali? Lupa gak diitung‟e paling 3-4 kali, standart 3-4 kali dalam seminggu gitu yah?terus biasanya online dirumah atau dimana? Warnet Warnet warnet yah? Warnet mana sih biasanya? sebenernya asal mas, tapi lebih suka di.. karena lebih cepet koneknya iyah, banyak sing lambat juga kan kadang internet itu? Truss..apalagi yah, kalo dari hp gitu kadang pake gak? Pake Boros iyah sih hp boros. Iyah sing paket internet kan gak 95
Refleksi
kode
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96
16 17
A,D M
18
M1
19
M
20 21 22 23 24 25 26
B M M1 M B D F
27
M1
28
M
boros. iyah. oke lanjut. Karena kita sebenernya mau. Sebenernya kan kita ngomongin remaja dan internetnya , lebih ke arah kita mau tau tentang semacam perilaku remaja, apa aja sih perilaku atau yang dilakukan remaja di internet , jadi kami minta tolong untuk menuliskan di kertas yang aku kasih itu untuk menuliskan sebanyak mungkin hal-hal yang remaja lakuin kalo di internet gitu apapun lah, semua..semuanya yang kalian tau..yah..apapun..apapun boleh kan yah? apapun boleh facebookan, twitteran, kalian ngapainsih biasanya pas internet. yang kalian lakuin mungkin, temen kalian lakuin atau apa pun lah yang kalian tau lah dikasih nama? gak usah dikasih nama kertasnya yang mesum-mesum juga boleh lowh yah semuanya..semuanya. Pengalaman ra tau e aku (tidak tahu aku) ini yang ditulis ini cuman temanya internet dan kelakuan remaja juga gak? terserah. Pokoknya yang berhubungan dengan internet. Remaja dan internet. ehm..ini kan kita mau baca. Kalian mau baca punya kalian sendiri atau diacak?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97
29 30 31 32 33 34
35
B D M E M E
D
acak. acak. siapa yang mau baca duluan? aku. cuma baca to? boleh-boleh. internet itu adalah suatu hiburan yang disukai banyak orang, terutama remaja, karena mereka dapat browsing dan chatting dan membuka apapun yang mereka cari misalnya buka facebook, twitter, dan blog. Bisa juga untuk menjadi ajang cari temen atau pacar. Kebanyakan anak remaja membuka internet untuk membuka situs-situs contohnya yang berbau mesum dan website yang bermakna positif. Kelakuan anak SMA SMP SD, cenderung suka buka situs yang pengen banget diliat karena usia remaja adalah usia masa pubertas dan semua hal pengen diketahui. Dalam kurung Penasaran. Ada temen saya yang ketagihan internet sampai-sampai pengen ngelakuin yang ada di internet, sebut saja Mr. W. Dia sering buka situs porno dan berlanjut ke adegan ranjang sama pacarnya. Kebrutalan kayak gitu apakah layak dapat sorotan dari pemerintah, karna setau saya kenakalan remaja bermula dari internet. Kalau ada internet berakibat positif dan negatif. Kalau tidak ada internet malah gak ada hiburan yang menyenangkan aku mbak aku. D! D!
Perilaku: Browsing Chatting Media sosial Membuka situs mesum Membuka situs porno Konsekuensi: Ketagihan Melakukan adegan ranjang sesuai situs porno Terasa menyenangkan karena sebagai hiburan
G.1, A.1
Konsekuensi: a.1, c.2, a.12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98
36 37
E D
38 39 40
C M C
41
B
tadi E! Tadi E twitter, detik, facebook, goal, komikid, kadangkadang saya main game online tapi itu dulu. Sekarang mungkin saya lebih condong ke twitter dan komik. kalimat „e singkat-singkat Kadangkadang saya juga membuka youtube. Youtube. Biasanya saya suka mendownload anime, misal one piece, naruto, fairy tail, bleach, belzebub. Kadang-kadang juga ngechats, kadang-kadang juga membuka situs negatif tetapi sekarang sudah jarang sekali. Biasanya saya selalu up to date dengan internet lewat hp. Setiap menit sekali mungkin buka twitter, fb, detik. Saya juga senang melihat-melihat foto-foto temen temen cewek saya yang cantik seksi. Intinya saya tidak bisa hidup tanpa internet. Yahoo. Mencari tugas. C! ya, C, mari C!. facebookan, twitteran, pacaran, cari tugas, mesum, goal.com, nonton hal negatif “BF”, download video, tidur sampai pagi, cari gambar tatto buat gambar badan, ngegame, mbribik
kalau saya pribadi biasanya suka Fban di warnet sambil merokok. Lihat situs bursa taruhan bola online, twitteran yah social media gitu. saya
Perilaku: Membuka media sosial Membaca komik Bermain game online Chatting Membuka situs negatif Membuka media sosial untuk melihat foto teman wanita yang seksi Mencari tugas
G.2, A.1, Konsekuensi: a.12
Konsekunsi: Senang
Perilaku: Membuka media sosial Menonton hal negatif “BF” Download video Browsing Game online Menggoda wanita di media sosial Perilaku: -browsing Social media
G.2, A.1, A.2, E.2
G.2, A.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99
42 43
D D
44 45 46 47
M1 B M1 A
pasang internet di rumah, tetapi kalau di rumah itu khusus buat pembelajaran saya, ,melihat beritaberita terkini dan apa yang sedang terjadi di dunia. Oh iya, saya juga suka membaca komik online di internet, update terbaru dari one piece, naruto, bleach, juga melihat video-video lucu di internet, video debat, gulat, musik dan lain lain. kalau di google, biasanya cuma nyari gambar-gambar mesum weh, ditambahin dewe. artikel tugas dari sekolah dan artikel pengetahuan yang aku penasaran. Ini saya lakukan di rumah. Dan walaupun di rumah ada, tapi kadang-kadang aku juga main ke warnet agar lebih bebas, bisa merokok, dan lebih bebas daripada di rumah. Itu sih saya, kalau temen saya ke warnet main Fban, biasanya melihat foto-foto cewek cantik, isengiseng, menambah kenalan, tapi semuanya itu ada sisi positif dan negatif nya. Jadi terkadang juga mengakses situs-situs porno, melihat gambar, video dan cerita, sangat lengkap memang. B udah? Udah A. twitteran, fb-an, youtube, nonton video di youtube, baca komik naruto, main game online, kalau lagi di game net. Download lagu, video, ngerjain tugas, cari artikel, dan lain lain. ambil lagu atau
Membaca komik Melihat video debat Googling gambar-gambar mesum
Perilaku Melihat foto wanita cantik di media sosial Mengakses situs porno Melihat gambar porno Melihat video porno Dan membaca cerita porno
A.1, A.3
Perilaku: Media sosial Game online Membaca komik
G.2, A.1,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100
48 49
B A
50 51
D F
52 53
D M
54
D
video dr warnet tersebut. biasanya kalo ke warnet sendirian atau sama temen cuma buka FB dan youtube, baca komik, kebanyakan. Kadang kalo ke warnet itu cuma buat pelarian kalo ndak bisa ngerokok di rumah. Pernah iseng-iseng liat situs porno, tapi itupun gak sering karena memang gak terlalu suka yang seperti itu. wah ini ngapusi.. Pernah diceritain temen kalo dia pernah mesum dan mesumnya di warnet yang tertutup waahhh.. ngerti aku. Yang F itu, F terlupakan. pergi ke warnet biasanya cuma cari tugas. Alasan mengapa warnet jadi pilihan adalah karena lebih cepet dan infrastrukturnya lebih lengkap dibandingkan di rumah. Di warnet juga sesekali buka situs pertemanan seperti facebook, tapi tidak sering-sering juga. Tapi juga banyak remaja menyalahgunakan fungsi dari warnet itu sendiri. Dari membuka situs situs porno dan hal-hal lain yang bersifat negatif. Saran saya bagi teknologi ke depannya ada jam-jam tertentu bagi situs-situs porno tersebut, karena bisa merusak moral dan jati diri remaja ada kata-kata ranjang itu lowh jal. ehm..kita mau bahas satu-satu yah coba yah. Ehm.. darimana yah.. facebook an ajah. Biasanya kalo facebookan itu, ngapainajah sih? liat foto.
Membuka situs porno
Perilaku: mesum di warnet
Membuka situs pertemanan Membuka situs porno
G.2, A.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101
55 56 57 58 59 60 61 62
C F A D M D F M
63
D
64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79
E C M E M D M D,B F D E M F E M F
foto cewe cantik. cari temen Dolan cari kenalan temen liat foto, mbribik, terus apa, cari kenalan tadi? Iya main game. main game. Oh iyah ada game-game di facebook. trus apa lagi? itu lowh mas, update status kalo lagi stress atau apa... Curhat nge like-ngelike status cewe cantik lah woh, bukan isinya tapi orangnya. colak colek di facebook bisa colak colek? Bisa terus kalo yang berbau-bau mesum gitu ada gak? gak ada ada. woh ada. woiyo, ada. gimana tuh? cuman cari di pencarian ajah, banyak mas. laiyo piye? misal misal misalnya,itu kalau mau cari video atau apa,
Melihat foto wanita cantik
A.1
Menggoda teman wanita
E.2
Mengakses konten porno melalui
A.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102
80 81 82 83 84 85 86 87
M F M F D M F M
88 89 90 91 92 93 94 95
F E M F B D M D
96 97 98 99 100 101
M D E M F M
contohnya cari nama, alamatnya itu di pencarian, tar banyak yang muncul. Bisa diliat disitu tar ada websitenya trus bisa di download oh itu carinya pake facebook gitu? iyah. Pencarian kayak owh..di pencarian kayak search nya itu? Iyah Pengalaman terus nanti ketemu kayak video-video gitu. frontal sisan gak papa. Bebas, ngobrol ajah. Terus apa lagi? Di facebook, ngapain lagi? Chattingan iyah, chatting chattingan, sama cewek cantik? sama cewek jelek juga pernah. koe to‟. F cari cewek jelek untuk tugas sekolah ada lagi kalo di facebook? ada. Itu pembelian jual beli online, baju. Jaket, clothing, clothing oke. Apalagi facebook? itu mas D, jual beli tiket..tiket musik gitu ada konser, konser. owh jual beli tiket konser bisa nggo undangan kalo ulang tahun iku iso to‟ undangan apa?
media sosial
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103
102
F
103 104 105 106 107 108 109 110
M F D C M B E E
111 112 113 114 115 116
C M D M E C
117 118 119 120 121 122 123 124 125
F B D M D F D F A
undangan buat ulang tahun atau ada acara apa itu bisa diundang lewat facebook semua itu lowh mas. owh bikin event gitu Iyah owh terus ada lagi. Buat group kelas. upload foto undangan acara, buat group kelas, upload foto, .. nambah temen kontak temen misuh-misuh di FB Menggunakan kata-kata kasar di media sosial Curhat ada lagi? Cukup oke. Lanjut lanjut. Tadi.. FB udah, twitter. mention-mention an Bribik Menggoda wanita yang tidak dikenal cari temen cari temen piye carane? piye carane jal? bedanya apa sih twitter sama facebook itu? lebih frontal mas lebih simple ono lo. chattingan twitteran, ra iso yo? iso iso. DM.
E.1
E.2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104
126
M
127 128 129 130 131 132 133 134 135 134 135 136 137
D,B, F M D F B C M B-F M C M F D
138 139 140 141 142 143 144 145 146
M D C D D M C C D
kayak chatting gitu berarti? Terus lebih frontal. Percakapannya terlihat semua gitu? Iyah apalagi kalo di twitter? bisa follow artis mention-mention artis, tapi gak pernah bales. nikita.. nikita mirzani weh, padahal nikita willy wae.. bisa mention artis juga? bisa. Bisa. di follow gitu terus di mention gitu. gak usah di follow juga bisa. Hehehe owh kalo ndak di follow juga bisa? bisa. kalo gak di privacy, bisa mas. Kalau akun sana di privasi, kita gak bisa liat. Kita mention juga gak bisa. owh kecuali followernya? ehem. ehm kalo ada event event sama ajah facebook. cari informasi mas cari informasi. Follow tentang event-event gitu? iyah. nonton-nonton konser, terus emo, liat profil idola.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105
147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165
M D,B, F M F M E M M E D E B M D C D C M D
166 167 168 169 170 171
M D M D B M
kalau yang berbau mesum-mesum ada gak? jarang. apalagi nih twitter? gak ada. Cuma dikit. kalo detik itu? Detik itu apa? berita. Cari berita. situs berita gitu? biasanya cari berita apa kalian? real madrid sepak bola Ramal Ramalan sepak bola, ramalan, apa lagi? aku ra tau buka. hal-hal unik, seperti kota-kota tersepi, kota-kota... hotspot itu biasane ada di detik. detik.com ya itu yah? di detik tuh liat berita, telur kuda. Hahaha. Ga mas ini bercanda sekarang kalian ndak buka gaul?eh goal. ah iyah, goal. Goal itu kayak detik juga? iyah. Tapi semuanya tentang bola Olahraga kalo kayak gitu kan berarti dia situs berita, itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106
172 173 174
F M C
175 176 177 178 179 180
M C C D F D
181 182 183 184 185 186
C M D M D,C, B D
187 188 189 190 191 192 193
M D M E B A M
kadang membuka berita yang agak.. syur? heeh. kadang-kadang ada yang syur. Yang cara meningkatkan gairah ada gak sih? ada. Cuma berita kayak skandal-skandal gitu cara meningkatkan gairah. Dalam waktu 5 detik. 5-7 centi. Hubungi.. diameter 10 centi wah ojo ngono ndes.(wah, jangan bicara seperti itu) we, weh ra sopan.(wah, wah tidak sopan) kalo komik id itu apa sih tadi? itu buat baca komik online mas buat baca komik? Owh pakenya komik id? iyah. tapi kan tiap minggu di update jadi kan yang online langsung masuk situ mas. owh.. bahasa indonesia? udah indonesia. Translate. pada suka ngikutin apa ini? Naruto one piece, usro, unyil, kalo komik-komik yang mesum-mesum gitu ada
Mencari berita tentang seksualitas
B. 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107
194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211
C M D C D C D M D M D,C C D M D C F M
212 213 214 215
C M C M
216 217
C,D E
gak? owh ada. ono nek kui? itu beda web mas. ono kok web yang kui. ono po? ono. East at peace. waa... kamu baca juga gak? kadang-kadang. Gak tau kalo yang itu aku mas. tapi ada maksud‟e? ada. ada banyak kok mas, east at peace, kugy, .. ngerti ne nek beda web. itu juga sama? Update mingguan gitu? iyah. iyah. biasanya seminggu sekali ada. komik id itu, baca komik indonesia , trus ada juga komik seks nya..tapi ada di web lain juga? ada. terus...ke youtube, youtube, youtube. gulat, smackdown. di youtube buka apa aja?ngapain ajah sih biasanya? liat-liat video lucu. video mesum.
Membaca komik tentang seks
A.3
Membaca komik seks
A.3
Membuka video mesum
A.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108
218
M
219 220 221
B-F D M
222 223
D M
224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240
C-F M D M D M E D M D M M D M A M C
selain video lucu, apa ajah biasanya? Itu video semua kan adanya? iyah. paling download lagu, musik gitu mas. suka download juga gak?maksudnya kalau cuma liat di youtube terus download. kadang. Kadang suka download. youtube, liat video lucu, terus video lagu-lagu gitu? iyah. apa lagi?kalo di youtube ada apa lagi? liat video gulat. gulat? iyah, UFC, UFC bukannya gulat? united football itu lowh. Tarung bebas yang di kerangkeng itu gak sih? iyah yang di kerangkeng. di tivi udah gak ada kan itu kan. olahraga gitu ada gak? ada. rekaman, rekaman gitu? ya. Lomba lari. kalo di youtube, yang mesum-mesum ada? gak ada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109
241 242 243
D M D
244
M
245
E
246 247 248 249 250
M D M E M
251 252
D M
253 254 255 256 257 258 259
C M C B D C M
ada mas. Tapi ini. harus..harus jadi member dulu. maksudnya jadi member piye? kita search d youtube, terus register jadi member Menjadi anggota dalam situs yg disitu, nanti jadi bisa akses gitu menyediakan konten porno baru bisa buka yang ..owh, kalo gak anu, berarti gak bisa? aku malah ra tau nyoba. (aku malah belum pernah mencoba) terus pernah nyoba, membernya susah gak sih? gak tau mas. Aku gak nyoba. ada yang pernah nyoba? belum pernah aku. jadi ada kayak video-video mesum gitu tapi kudu member baru bisa buka, gitu yah? ehem. terusss..apa lagi, game online..main apa sih biasanya? RS, seal, ayo dance. itu games apa aja maksdunya? tembak-tembakan Petualangan terus joged-joged mas. Ngedance tembak-tembakan, joged-joged..petualangan, apa lagi?maksudnya game online?
A.5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110
260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271
F D F D M F D M D M D,C M
272 273 274
M M C
275 276 277 278 279
C D M C,D M
280
C
membangun kota itu facebook. itu game online oraa? yooo..sekarepmu game apa? balapan. owh itu mas. Catur online juga ada catur? iyah. terus tanding sama.... member lain. dari negara lain gitu. tembak-tembakan, joged, petualangan, balapbalapan, bangun kota, catur, apa lagi? uda mas itu ajah. itu kalo RO itu apa? petualangan juga. Udah gak populer yah itu sekarang? iyah. permainan jaman dulu itu mas. game online sing mesum-mesum itu ada gak? gak ada.. terus... chatting-chatting gitu, selain pake facebook, pake apa lagi biasanya? game online juga bisa. Jual beli juga bisa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111
281 282 283 284 285
M C D B M
286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303
B M D M D M D,C E F M F M E M E M E M
terus kalo chatting itu biasanya ngobrolin apa sih? dimana? Di facebook atau di game? di.. ya kalo di facebook apa, kalo di game apa. opo yoh.. macem-macem..pokoknya bribik bribik nomor satu yah? Selain pake game online Chatting menggoda wanita dan facebook, bisa chat pake apa lagi? BBM. Hahahaha. BBM online juga sih? gak. YM.. YM itu, yahoo messenger? iyah. nek situs chat khusus gitu ono ora sih? mig33 Chat sex dulu tapi sekarang gak pernah buka e. sekarang gak pernah buka itu, tapi dulu. apa itu? yah buat chatting. nulis‟e? M I G 3 3. itu khusus chatting? Chat semua gitu yah? iyah. jadi orang join situ cuma buat chat? iyah. chatting nya sama temen atao..kalau di mig33?
E.1
D.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112
304 305
E B
306 307 308 309 310
M B M D M
311 312 313 314 315 316
F D M F M C
317 318 319 320 321 322 323 324
M C M C D M C D
macem-macem. dulu, aku tuh dulu pas main game online, terus punya kenalan dari situ, terus main bareng owh.. kenalannya di mig 33? iyah. terus awak e dewe jadi main gameonline? iyah, chatting-chatting gitu yang berbau seksual ada gak sih? mungkin ada kalau setau ku ndak ada. tergantung orangnya gitu gak sih? iyah. kalau download anime itu biasanya di apa? di komik id itu dipaling bawah ada web nya. Download. anime itu maksudnya film? iyah. Kalau saya komiknya, film juga bisa. kalo komiknya bisa di download juga? save image. copy gambarnya satu-satu. cari tugas, cari tugas itu apa maksdunya? artikel. tugas dari sekolah mas. Kalau disuruh. Cari ini,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 113
325 326 327 328 329
M D M D M
330 331
A-F M
332 333 334 335 336
A-F M D M D
337 338 339 340 341
M D M D M
cari ini. cari artikel? iyah. pake apa biasanya? Yahoo yah? google. selain buat cari tugas, google juga bisa cari foto gak sih? bisa..bisa.. pernah cari yang mesum-mesum gitu di google gitu?bisa gak sih? bisa.. Foto-foto gitu bisaa? bisa. itu gak di filter gitu kalo di google? sebenarnya di filter mas, tapi, terus kan di bawahnya ada webnya ini, klik webnya ini, kita masuk ke web lainnya lagi yang itu khusus, blakblak an owh..jadi tuh ngikut ke..jadi ngelink gitu yah? iyah ngelink. kalo situs-situs porno gitu, ada yang pernah buka? ada. biasanya liat apa kalo di situ? Liat atau baca atau...
Melakukan pencarian situs porno Membuka web/situs mesum
A.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114
342 343 344 345 346 347 348 349 350 351 352 353
D F E M F D B D D M F D
354 355 356 357
D M D M
358 359 360
D M D
yah ada. Bisa baca, liat gambar, liat video, liat cerita. baca-baca cerita kalo yang situs-situs porno itu indo atau... berbagai macam negara. macem-macem. dari berbagai belahan dunia. asia, eropa, sampai afrika.. Yang ada videonya tapi ra ono kepala ne gak ada kepalanya? disensor itu lowh. maksudnya, ada video tapi palanya gak diliatin. Akhh..ini. hahahaha kepalanya di rak ketoke. Mas dari dada ke bawah. dari dada ke bawah gitu mas. eh, tadi kan ada yang bilang yang mesum-mesum gitu yah, perasaan tadi aku dengerin semuanya ada yang mesum-mesum itu kan yah? Itu tuh biasanya dapet dr mana sih? Dari mana, atau dapet dari mana gitu. dari google mbak. dari google? maksudnya gimana mbak?
Membaca konten porno Melihat gambar porno Melihat video porno
A.3, A.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115
361
F
362
M
363 364 365
D M F
366 367 368 369
M F D M
370
D
371 372 373 374 375 376 377 378
M M F M D C D M
maksudnya jenenge situs e seko ngendi. (maksudnya nama situsnya di dapat darimana) iyah. Kan tadi kalian pada nyebutin kan yang biasa mesum-mesum di internet kan, nah itu biasa nya itu ngapain? lihat. owh lihat. nonton. Lah buat apa lagi mbak, mandangnya cuma monitor owh.. itu biasanya kalo liat dimana? warnet. Di rumah gak berani owh berarti itu udah ada di komputer warnetnya? Bukan buka situs apa.. yo kadang di komputernya warnet itu udah ada mbak videonya, owhh udah ada terus kalo misalnya online gitu gak ada? streaming. Nonton langsung. dimana website nya??yang streaming? owh yang streaming.. ono ora yo? streaming iki.. streaming itu langsung gitu yah mbak? heeh. Yang tadi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116
379 380
D M
381 382 383 384 385 386
F M F M F M
387 388
D M
389 390 391 392 393 394 395
F M F D F D F
396
E
wah, aku belum pernah mbak. jadi yang mesum-mesum tadi cuma liat doank? Kalo yang chat-chat tadi gak ada? ada. Tergantung websitenya mbak. websitenya apa? ada fasilitas chattingnya gak. iyah, terus? itu bisa itu gimana? Maksudnya tadi kalo ada fasilitas chattnya bisa. Maksudnya contoh chat mesum itu kayak gimana? Ada ada cerita gak? Gak mesti kalian..gak mesti kalian orang lain. anggap wae konco mu. (anggap saja temanmu) piye-piye, ada cerita gak? (gimana-gimana, ada cerita gak?) malu e.. mau cerita gak? cerita ra? (cerita tidak ya?) cerita wae..(cerita saja) angel e ceritane.(susah ceritanya) nanti di bantuin, di bantuin. contoh‟e koe dadi wedok yo? (contohnya kamu jadi wanitanya yah?) yoo.yo (iya iya)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117
397
F
398 399 400
C D F
401
E
402 403 404 405
F F M D
406 407
M F
408 409 410
M F M
yowis lah. Itu bahasa inggris e. Gak bisa aku. (ya sudahlah. Itu bahasa inggris, aku tidak bisa) gpp waton.(tidak apa-apa. Kacau saja) pake bahasa Indonesia. nek aku arep chatting pake bahasa inggris kudu translate ke google translate dulu e. (kalau aku mau chatting menggunakan bahasa inggris harus translate ke google translate dulu) ya wis rapopo. Berarti wis ngerti bahasa Indonesia‟ne.(ya tidak apa-apa. Berarti sudah mengerti bahasa Indonesianya) jadi kamu chatt pake bahasa inggris? iyah. iyah? Kok yoi banget, keren banget. iyah mbak, ini tiap arep mbalesi katane harus translate di google translate hahaha (iyah mbak. ini tiap mau membalas katanya harus translate dulu) kenapa harus bahasa inggris? yah kan itu chat nya sama orang luar negeri mbak. kalo di Indonesia gak ada. owh..berarti ini chatnya sama yang gak dikenal? iyah. owh..
Chatsex dengan orang yang tidak dikenal
D.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118
411 412 413 414 415 416
F M F M D M
417
E
418
F
419 420
D F
421 422 423 424 423
M F M F B
yang di luar negeri sana mbak. owh.. itu di mana?website mana contohnya? contohnya tuh..Xhapster .com. terus, terus gimana ceritanya? yo terus ke ceritane. (ya teruskan ceritanya) piye ceritane? Jadi cerita gak? (bagaimana ceritanya? Jadi cerita tidak?) nih, kan koe dadak translate to, tapi wis ngerti bahasa indonesia ne. Nah, bahasa indonesia ne kui ki opo? (nih, kan kamu harus translate dulu kan, tapi sudah mengerti bahasa Indonesia nya. Nah, bahasa Indonesianya itu apa?) contohnya..hai..lagi ngapain mbak?nek bahasa inggrisnya piye lagi ngapainmbaknya? (kalo bahasa inggrisnya gimana kata-kata lagi ngapainmbak?) what are you doing? what are you doing miss?terus di bales.. trus..lupa...hahahahha pokoknya intinya..intinya.. ngobrol. ngobrolnya tapi menjurus ke... jurus tapak kuda woh. Maksud koe ki opo.. hahaha (wah, maksud
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119
424
M
425 426 427
D F M
428 429 430 431
F E D E
432 433 434
D M D
435 436
M D,B, C E M D M
437 438 439 440
kamu itu apa?) tadi kan dibilangnya buka situs-situs negatif tuh. Situs-situs negatif itu apa yah? yaa..yang kayak gitu. yaa..porno kayak gitu mas. iyahh apa contohnya yang kayak gitu?kayak gimana? Dapet darimana dari google aku dikasih tau temen aku dikasih tau temen temennya yo wis tau kan yah mbak.. hahahaha (temannya yah sudah tahu kan yah mbak) kalau dikasih tau temenku..leng..kap banget owh gitu. gini lowh referensinya di bawah gitu akn ada hurufnya, itu dr huruf 0-9, dari A-Z itu ada semua itu mbak. ya dari temen itu tadi. Hahaha temennya pengetahuannya banyak berarti? owhh banyakk..banyakk.. berpengalaman. Owhhh banyak makan garam itu. Laut terus-terus apa lagi? Remaja gitu doank?
Membuka situs porno
A.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120
441 442 443 444 445 446
D F E F D M
447 448
D M
449 450 451 452 453 454 455 456
F M F M F M F M
457 458 459
B,F M D
aku ora ik. (aku tidak kok) remaja yah tawuran.. itu bukan internet, yang internet. kelakuan remaja tawuran orang internet kok. kalo di FB gitu, gak ada situs-situs porno gitu yah? adaaa mbak. ini tadi kan udah bilang apa? Owh.. yang tadi yang di search itu? Owh, terus kalo misalnya yang apa.. ngeshare-share foto telanjang gituuu? Cowo-cowo foto telanjang? Ada gak? ada. ada. Owwhh. Tapi itu di search juga? iyah. Pengen tau mbak? hah? mau liat? ya apa namanya? ini kayak butuh bukti tuh lowh.biar ada bukti bukan. Maksudnya, itu temen yang kalian kenal atau gak? gak.. gak.. owhh gak. aku ra ngerti..
Share foto telanjang di facebook
B. 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121
460 461 462 463 464
M F M F M
465 466 467
F C D
468
M
469
D
470 471 472 473 474 475
M F C M C M
itu profil atau search? page. fan page gitu? iyah. oke. Sekarang kita mau ngomongin apa yang di rasain atau di dapet gitu, misalnya dari.. apa yang di dapet, misal dari bikin-bikin group kelas gitu? apa sih yang di dapet dari, apa yang di rasain atau di dapet dari itu? kebersamaan. info kalau ada acara. rasa kebersamaan itu seakan di dunia maya juga ada. terus.. kalo kayak jual beli tiket konser atau jual baju gitu? itu biasanya ada orang bikin terus desainnya di upload terus di promosiin , tag-tag ke orang lain gitu lowh. Ada yang minat gak. terus pernah ada yang nyoba beli? ini beli jaket. sering saya enak online gitu atau enak biasa? enak biasa, tapi kan pas bagus, bisa beli online. terus... chatting. Chatting, apa yang di dapet dr
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122
476 477 478 479 480 481
F C B B M D
482
M
483 484
B F
485 486 487
M F M
488 489 490
D M F
491 492
M F
chatting? chatting sama siapa dulu? dapet bribikan bisa mendapatkan nomor hp ora mung koyo koe, catet di kertas. apa lagi ini chatting? chatting itu sebenarnya alternatif lain kalau hp mati atau gak ada pulsa gitu. terus itu apa tadi?colek colek? Apa yang di dapet dari colak colek? F itu mas. kalo dari colak colek itu yah Cuma iseng-isengan mas. Kalau di facebook kan ada yang colek. Di pemberitahuan, si ini mencolek anda gitu. owh.,,, itu kita bisa colek-colek dan bisa di colek? bisa. terus apa yang di dapat dari nyolek?yang di rasain gitu? yah..mendapat perhatian ini yang di colek kenal gak? kenal. Tapi aku pernah di colek sama yang gak dikenal i. Terus sama cowo lagi. Hahaha itu kalo gak friend tetep bisa colek gitu? bisa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123
493
M
494
D
495 496 497 498 499 500 501 502 503 504 505 506 507 508 509
M D M E M B C M F M M B C B M
510 511
F M
dapet perhatian berarti yah? Dapet dan memberi berarti yah? Update status atau nulis status gitu. apa yang dirasakan? yah..kulo aja mas (saya saja mas), misalnya baru stress, baru banyak kerjaan atau apa kan bisa misuh-misuh (berkata kasar) pelampiasan gitu?mengeluarkan apa yang di rasa? iyah. terus, liat-liat foto teman-teman yang cantik. nyenengke ati. nyenengke ati, apalagi? iseng..iseng cuci mata iseng, cuci mata, apa tadi? pelampiasan orang jomblo katanya. pelampiasan jomblo.. main game, apa yang di dapat? yah iseng-iseng ajah mas. gak ada. yah hiburan lah dapet hiburan yah? Terus buka fan page fan page yang tadi itu? kayak fans khusus gitu. misalnya artis-artis fanpage artis-artis itu atau gimana?
Konsekuensi: senang
a.12
Konsekuensi: senang
Konsekuensi: a.12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 124
512 513
F M
514
E
515
M
516 517 518 519
E E D M
520 521 522
B E M
523 524 525 526
B M D M
ya. di fanpage itu liat apa maksudnya? Fanpage itu kayak profil gitu yah? iyah. Kayak apa yah.. profilnya artis. Informasi tentang artis gitu mas. Lagi ngapain. terus ini.. twitter, twitter, apa yang di rasakan atau yang di dapat gitu dari twitter? Mungkin dari mention-mention, dari .. apa yang di rasain apa yang di.. puas. Konsekuensi: puas yo kayak FB to. puas. berarti bisa twitteran itu puas rasanya? Terus kalo kayak baca-baca cerita gitu? yang di dapat apa berarti? Dari lihat-lihat kota sepi, yang unik, sepak bola? Pengetahuan gak kuper (kurang pergaulan) jadi up to date. Gak kuper. Dapat pengetahuan juga berarti. iyah. baca komik. itu juga update mas bisa ngikutin komik itu puas, suka update juga
Konsekuensi:a.13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125
527 528
D M
529 530 531 532 533 534
C M D M M B
535 536 537 538
E M F M
539
D
540 541
M D
yah berarti. suka sama cerita nya mas. suka juga. Kalau komik seks itu ada yang pernah baca gak? Apa yang di dapet atau di rasain?
Konsekuensi: Mendapatkan pengetahuan tentang cara berhubungan seks
pengetahuan e pengetahuan tentang gitu-gitu? itu tuh adegan seks tapi di komik kan tu lowh mas. berarti, ada ceritanya juga? yang di rasain setelah baca? puas ajah lah. Merasa puas setelah membaca komik up to date. Hahaha Merasa tidak ketinggalan jaman seneng gitu? seneng gak? seneng. Perasaan senang nih youtube nih, kalo liat apa, buka-buka, misalnya video lucu, klip lagu, trus apa tadi gulat, olah raga, gitu-gitu, apa yang di rasain atau yang di dapet dari itu? yah itu tadi mas. Rasa ingin tau nya kan telah Menjadi lebih tahu tentang sex tersalurkan itu lowh. Penasaran opo yo, terus dilihat, oh ternyata gini. memuaskan rasa ingin tahu Heeh
Konsekuensi: a.16
Konsekuensi: a.13, Konsekuensi: a.16 a.12
a.16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 126
542
M
543 544 545 546 547 548
C M D M D M
549 550 551 552 553 554
C M B E E M
555 556 557 558 559
D F E M F
kalo game online? Apa yang di dapet dari game online?? Hiburan hiburan. Refresing gitu yah? sama ini mas, rasa bangga. banggaa.. bangga kalau dapet wan banyak kan bangga. terus ini kalo liat situs porno, mungkin liat foto, liat video, atau baca cerita gitu gitu. apa konsekuensinya? Atau apa yang di rasain atau di dapet dari liat itu? puas..puas..menyenangkan. puas, seneng. mengisi waktu luang Pengetahuan hilangin stress. kalo chat sex itu, ada yang pernah nyoba? Itu apa yang di dapet? belum pernah bisa ngobrol sama ngobrolin tentang apa ngobrolin sama sapa? ngobrol sama bintang..
Senang
a.16
Bangga
a.15
Merasa puas , senang
a.13, a.12
Sebagai pengisi waktu luang Sebagai pengetahuan Sebagai penghilang stress
a.14 a.16 a.14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 127
560 561 562 563 564
M F M F M
565 566
F M
567 568 569
F D M
570 571
F M
572 573 574 575 576 577
F C D M F M
serius sm bintang porno? pake kata-kata angel-angel gitu mas. owh.. angel-angel bisa webcam barang owh bisa webcam. Berarti chatnya gak cuma ketika tapi webcam juga iyah bisa. kalo webcam itu liat sambil ngomong atau chat juga? yah bisa. Vchat sambil ngomong. tar liat rupa ne mas. dari kalian ada lagi?? Mungkin apa perilaku remaja lain yang ada di internet apa ajah? ya cuma itu. tadi kan ada chat, ada liat-liat foto, liat- liat video, baca komik porno, terus liat cerita gitu.. yang lain gitu, ada gak? Yang kalian tau lah yah. mainan. mainan game online. dipermainan mas katanya mas owh..yah dipermainan piye maksudnya? yah... game yang menjurus bokep gitu mas emank main gimana? Maksudnya main tembaktembak an ngono? (memang, mainnya seperti
Chatting dengan bintang film porno
D.1
Webcam mesum
D.2
Bermain game sex
A.4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 128
578
F
579 580
D F
581 582
M F
583
D
584
D
585 586 587 588 589
F M E D E
590
F
591 592
M M
apa?tembak-tembakan, begitu?) mau nyebutin tapi saru . (mau menyebutkan tapi tidak sopan) biar ndelok kabeh. (biar lihat semua) ora cah,. Saru. Ra sopan. (tidak, cah. Saru. Tidak sopan) gak papa kok. Mbak risa gak papa. nanti di cap jelek mbak. wis saru tenan cuk. (nanti di cap jelek mbak. beneran saru, cuk) anggep aja kui konco mu. Hahahha (anggap saja itu temanmu) wis mbak risa ra krungu. (sudah, mbak risa tidak dengar) aku cerita karo koe, (aku cerita sama kamu) mau cerita gak? Cerita ajah donk. mau cerita mbak. dia mau cerita. itu baru di tulis kok mas. ya ngomong piye nek gini? (ya bilangnya gimana kalau begini) wah.. aku sebut ini ajah ra sopan kok. (wah..aku sebut ini saja tidak sopan kok) owhh.. (liat hp: menembakkan yang main cuma si F.. temen saya pernah liat tuh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129
593 594 595 596 597
D M F B M
598 599 600 601 602 603 604 605
M F M E M D M D
606 607
F D
608
M
berarti beneran tembak-tembakan. perasaan abis main? terhibur mbak. Perasaan terhibur, senang abis itu buat id terus main sendiri. abis main berarti terhibur yah berarti? Temen mu kok itu. apa lagi selain terhibur? melepas kejenuhan Sebagai pelepas kejenuhan ada lagi gak yang main. aku belum pernah main kayak gitu terus apa lagi? Ada lagi gak ada lagi gak? biasanya remaja itu mesti video mbak. mesti. berarti yang paling banyak tu video. soalnya paling lengkap mbak video itu..semua ada. siaran langsung gak pake mikir-mikir lagi. yang paling lengkap itu. Yang dikasih tau temenya F. kalo gitu bisa diringkas? Jadi tadi kita udah ngomongin macem-macem yang dilakuin remaja di internet, mulai dari facebookan, twitteran, situssitus berita, baca komik di interent, terus liat-liat video di youtube, terus main game online, chatting-chatting gitu. terus apa tadi, owh bisa
a.12, a.14
a.14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 130
609
M
610 611
E M
612
D
613
M
buka situs porno juga. Liat-liat foto, liat-liat video terus bisa baca cerita juga, streaming online gitu juga, terus ada chat sex juga,terus ada game menjurus porno juga bisa. Terus umum‟e yang di rasakan atau yang di dapet dari melakukan hal-hal itu memuaskan rasa ingin tahu gitu yah, memuaskan rasa ingin tahu, up to date, terus kayak games tadi itu, jadi seneng, terus jadi hiburan, ada rasa bangga juga, ketika naik level, ketika naik level atau membunuh lawannya, terus..... terhibur, melepas kejenuhan, Terus facebook itu, berinteraksi sama temen terus ada kebersamaan gitu yah, ada rasa kebersamaan, terus misalnya buat acara-buat acar gitu lebih apa, bisa lebih up to date dengan acara. Ada yang kelewatan? Ada yang kurang?? kalo kayak kelakuan yang mesum-mesum gitu, di internet gitu ada sebutannya gitu gak sih? maksudnya apa mas? jadi misal buka foto porno gitu, misalnya nyebutnya apa..gitu. owh. Ada mas.. tapi cuma aku sama temenku nyebutnya istilah nya ini tuh ada. itu umum di remaja atau?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 131
614
D
615 616 617 618 619 620 621 622 623
D M F D M D B M M
624 625 626 627
D F D M
628
F
629 630 631 632
M F M D
gak., gak umum., itu hanya sesama temen aja. Misal, misalnya apa? ngetube. tulisnya gimana? N g e – t u b e. ngetube. itu kalo misalnya mau ngapainitu? nonton video, nonton bareng hahaha misalnya liat video porno bareng-bareng gitu ya. kalo yang di remajanya? Kalo ini kan yang di sesamanya. owh ada mbak. Mbokep bokep. ada M nya yah bokepnya.? Bokep itu kalo ngapain? Nonton video nya, kalo kita nonton jadi mbokep. Hahahahaha itu kalo misalnya istilah orang-orang umum. Ada lagi mas. Nyepet. ha? ngepep. Hahahaha apa? Ngepep? jadi gini lowh mas, videonya itu namanya sepep.
Istilah perilaku seksual online
Term
Istilah perilaku seksual online
Term
Istilah perilaku seksual online
Term
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 132
633
D
634 635 636 637 638 639 640
M D M D M B M
641 642
M B
Kalo kita nonton jadi nyepep itu yah mas, yang di atas tadi, itu videonya namanya tube sex,, namanya tuh tube site, tapi karena kita nonton, jadi ngetube. tube site itu link nya? Owh gitu.oke. oke. dari temenku. yang lain ada lagi gak istilahnya? apa yah? main game porno gitu apa istilahnya? apa yah.. aku ra tau. Opo yo. gak ada lagi yah? Berarti ini yang nonton video video itu? Oke, udah gak ada. Terimakasih sudah mau datang, yah cerita temen-temen sangat membantu untuk kami belajar tentang remaja dan internet. Oke terima kasih untuk kehadirannya terus.. makasih temen-temen sudah mau datang iyah..
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 133
Lampiran 4 Angket Pertanyaan Terbuka
Hai Saya, Arisa Theresia adalah mahasiswi Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saat ini saya sedang mengerjakan studi dengan tema perilaku seksual online pada remaja. Studi ini bertujuan untuk mengetahui berbagai aktivitas yang dilakukan remaja saat online terkait dengan seksualitas. Dengan ikut dalam studi ini, kamu turut membantu memperluas pemahaman tentang aktivitas online pada remaja. Saya meminta kesediaanmu untuk menjawab beberapa pertanyaan di angket ini. Kamu tidak perlu ragu untuk menjawab karena saya menjamin kerahasiaan semua jawabanmu. Untuk menjamin rahasianya, saya meminta kamu untuk tidak perlu menuliskan identitas di dalam angket dan mengembalikan angket ini dalam keadaan amplop tertutup. Studi ini dikerjakan dalam arahan dosen Fakultas Psikologi USD, Bapak C. Siswa Widyatmoko, M. Psi. Apabila ada pertanyaan terkait mengenai studi ini, silahkan menghubungi saya di nomor 085693806602. Atas kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih. Salam,
Arisa Theresia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 134
Di bawah ini terdapat pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui aktivitas yang sering dilakukan oleh remaja saat online terkait seksualitas. Saya berharap kamu dapat menuliskan sebanyak-banyaknya aktifitas yang kamu ketahui. Aktifitas tersebut bisa berupa yang biasa dilakukan oleh remaja-remaja pada umumnya atau aktifitas yang kamu lakukan sendiri. Jawablah dengan spontan dan jelas, kamu tidak perlu merasa malu atau tidak pantas untuk menuliskan aktivitas yang kamu ketahui.
1. Aktifitas apa saja yang dilakukan remaja di internet yang termasuk dalam kegiatan yang “mesum” ? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 135
2. Hal-hal apa saja yang mungkin dirasakan / dialami / terjadi pada remaja setelah melakukan hal-hal “mesum” tersebut ? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 136
Lampiran 5 Tabel Open Coding Perilaku Seksual Online
no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Perilaku mengunduh video/film porno membicarakan hal sex di internet membuka gambar pornografi menunjukkan alat kelamin lewat video menonton video porno membuka situs porno membaca cerita porno membaca komik hentai chatting mesum game sex pencarian tentang situs porno berkata mesum di jejaring sosial FB dengan orang yang tidak dikenal iklan yang berhubungan dengan seksual di jejaring sosial penawaran untuk mengakses situs porno ketika mengakses intenet mengakses pornografi bersama pasangan mencari seseorang untuk berhubungan sex jual diri melakukan sex lewat video (video sex) mengunggah foto erotis pribadi di akun pribadi mengirimkan video/foto erotis berkata mesum ketika memberi komentar di akun jejaring sosial mengakses pornografi bersama teman mencari informasi mengenai seksualitas membeli alat-alat sex via online tidak tahu membuka media sosial tanpa terkait seksual Irelevan Total
frekuensi 30 3 76 1 145 82 17 7 12 8 13 4 1 2
% (N=532) 5.64 0.56 14.29 0.19 27.26 15.41 3.20 1.32 2.26 1.50 2.44 0.75 0.19 0.38
2 8 4 3 10 6 7
0.38 1.50 0.75 0.56 1.88 1.13 1.32
1 1 9 1 5 15 59 532
0.19 0.19 1.69 0.19 0.94 2.82 11.09 100.00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 137
Lampiran 6 Tabel Axial Coding Perilaku Seksual Online no. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Perilaku mengakses konten porno mengunduh konten seksualitas membaca cerita porno chat sex melakukan sex lewat video mengakses pornografi dengan partner game sex mengupload foto erotis pribadi mengunggah gambar pribadi untuk mendapatkan uang menyebarluaskan video porno menulis kata-kata vulgar di akun media sosial berinteraksi di akun media sosial dengan orang yang tidak dikenal mencari informasi mengenai seksualitas jual diri mendiskusikan hal sex di internet menunjukkan alat kelamin lewat video mencari seseorang untuk berhubungan sex membeli alat sex
19. 20.
tidak tahu membuka media sosial tanpa terkait seksual
9. 10. 11.
frekuensi % 316 30 24 12 10 9 8 7
66.39 6.30 5.04 2.52 2.10 1.89 1.68 1.47
3 7 5
0.63 1.47 1.05
4 9 3 3 1 4 1
0.84 1.89 0.63 0.63 0.21 0.84 0.21
5 15 476
1.05 3.15 100.00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 138
Lampiran 7 Tabel Open Coding Konsekuensi Perilaku Seksual Online No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Konsekuensi Kecanduan/ketagihan Perasaan puas Terangsang Senang Ingin mencoba melakukan Menyesal Ingin melakukan lagi Masturbasi Merasa lebih tahu tentang sexualitas Mempraktekkan hubungan seksual Membayangkan Merasa lega Berpikiran jorok Menjadi lebih tahu mengenai seksualitas Reaksi pada alat kelamin Hamil diluar nikah Perasaan nikmat Takut dosa Mengurangi stress Perasaan bersalah Merasa enak Malu Bangga Terbiasa dengan hal porno Mengalami penyakit kelamin Perasaan tidak nyaman Merasa berdosa Perilaku aneh Takut ketahuan orang lain Hasrat tersampaikan Pikiran tidak konsentrasi Kondisi mental Senang karena nafsu terpenuhi Khawatir Perasaan depresi Jijik Gelisah Menunjukkan perilaku yang aneh
frekuensi % 79 54 42 34 27 27 23 15 13 11 11 10 9 9 8 8 8 8 7 7 7 6 6 6 6 6 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
14.6 9.68 7.53 6.09 4.84 4.84 4.12 2.69 2.33 1.97 1.97 1.79 1.61 1.61 1.43 1.43 1.43 1.43 1.25 1.25 1.25 1.08 1.08 1.08 1.08 1.08 0.90 0.90 0.90 0.72 0.72 0.72 0.72 0.72 0.72 0.72 0.72 0.72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 139
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
Haus sex Masa depan suram Hati berdebar Malas belajar Pemerkosaan merasa lebih dewasa Perasaan was-was Tidak tahu Lelah Gangguan pada pikiran Perasaan kurang puas Kecewa Membunuh/aborsi Dikucilkan Mencoreng nama baik Pola pikir terganggu Penasaran Senang karena dapat memegang tubuh wanita Membuat selalu ingin dekat dengan pasangan Melakukan seks bebas Berani menyentuh lawan jenis Pasrah Merasa dinodai Membolos Emosi sensitif Pelecehan seksual di media sosial Takut akan konsekuensi
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 558
0.72 0.72 0.54 0.54 0.54 0.54 0.54 0.54 0.54 0.54 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.18 0.18 0.18 0.18 0.18 0.18 100.00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Lampiran 8 Tabel Axial Coding Konsekuensi Perilaku Seksual Online Konsekuensi frekuensi % Kecanduan untuk melakukan perilaku tersebut 102 18.28 Kesenangan 63 11.29 Perasaan puas 54 9.68 Terangsang 42 7.53 Ingin mencoba melakukan perilaku tsb 27 4.84 Menyesal 27 4.84 Berimajinasi seksualitas 25 4.48 Menjadi lebih tahu mengenai seksualitas 22 3.94 Gelisah 21 3.76 Masturbasi 15 2.69 Takut 14 2.51 Melakukan hubungan seksual 11 1.97 Reaksi pada alat kelamin 8 1.43 Hamil di luar nikah 8 1.43 Mengurangi stress 7 1.25 Merasa bersalah 7 1.25 Bangga 6 1.08 Malu 6 1.08 Mengalami penyakit kelamin 6 1.08 merasa berdosa 5 0.90 Merasa dinodai 5 0.90 Jijik 4 0.72 Perasaan tertekan 4 0.72 Sulit fokus 4 0.72 Masa depan suram 4 0.72 Merasa lebih dewasa 3 0.54 Pemerkosaan 3 0.54 Malas belajar 3 0.54 Lelah 3 0.54 Kecenderungan hypersex 3 0.54 Tidak tahu 3 0.54 Penasaran mengenai seksualitas 2 0.36 Kecewa 2 0.36 Berani menyentuh lawan jenis 2 0.36 Membuat selalu ingin dekat dengan pasangan 2 0.36 Dikucilkan 2 0.36 Mencoreng nama baik 2 0.36 Membunuh/aborsi 2 0.36 Jijik 1 0.18 Membolos 1 0.18 Pelecehan seksual di media sosial 1 0.18 Irelevan 26 4.66 Total 558 100.00%
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141