PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA HITUNG CAMPURAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS II SEMESTER GENAP SDN KEMBARAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
JUMARTINAH NIM. 101132019
PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA HITUNG CAMPURAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS II SEMESTER GENAP SDN KEMBARAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG
Oleh : JUMARTINAH NIM. 101132019
Telah disetujui oleh :
Pembimbing I
Rusmawan, S.Pd, M.Pd.
Tanggal, 10 Maret 2014
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA HITUNG CAMPURAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS II SEMESTER GENAP SDN KEMBARAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG
Dipersiapkan dan ditulis oleh Jumartinah NIM : 101132019
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 15 Maret 2014 dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap
Tanda Tangan
Ketua
: Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A. ............................
Sekretaris
: E. Catur Rismiati, S.Pd.MA.Ed.D
............................
Anggota 1
: Rusmawan, S.Pd, M.Pd
............................
Anggota 2
: Drs. YB. Adimassana, M.A
............................
Anggota 3
: Drs. Paulus Wahono, M.Hum
............................
Yogyakarta, 15 Maret 2014 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan
Rohandi, Ph.D
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
1.
Suamiku tercinta yang senantiasa menjadi motivsi bagiku untuk menjadi yang terbaik
2.
Anakku tersayang
3.
Rekan-rekan guru di SD Negeri Kembaran Candimulyo
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
- Selalu mensykuri apa yang Tuhan telah berikan - Bekerja dan berdoa - Barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasulnya dan takut kepada Allah, dan bertaqwa kepadaNya, maka merekalah orang-orang yang mendapatkan kemenangan (Q.S. An-Nuur : 562)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 10 Maret 2014
Penulis
Jumartinah
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertnda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama
: Jumartinah
NIM
: 101132019
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul : PENINGKATAN
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA HITUNG
CAMPURAN
DENGAN
MENGGUNAKAN
MODEL
PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS II SEMESTER
GENAP
SDN
KEMBARAN
CANDIMULYO
KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada) Dengan demikian, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 10 Maret 2014 Yang menyatakan
Jumartinah
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA HITUNG CAMPURAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS II SEMESTER GENAP SDN KEMBARAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG Jumartinah Universiats Sanata Dharma 2014 Penelitian ini didasari oleh prestasi belajar siswa kelas II SD Negeri Kembaran dalam mata pelajaran Matematika yang masih rendah. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai ulangan Matematika yang hanya mencapai 58,82. Hal ini disebabkan karena tidak digunakannya metode pembelajaran yang menarik yang dapat membuat siswa termotivasi dalam belajar. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) bagaimanakah penerapan metode bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II SD Negeri Kembaran Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang dalam mata pelajaran Matematika tahun pelajaran 2013/2014 dan (2) apakah penerapan metode bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II SD Negeri Kembaran Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang dalam mata pelajaran Matematika tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dengan 2 siklus. Pada siklus I pembelajaran dilakukan dalam 1 kali pertemuan dengan menggunakan metode bermain peran dengan membagi siswa dalam kelompok sesuai dengan peran yang ada dalam soal cerita tersebut. Pada siklus II pembelajaran dilakukan dalam 1 kali pertemuan dengan menggunakan metode bermain peran dengan membagi siswa dalam kelompok sesuai dengan peran yang ada dalam soal cerita tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 pada siswa kelas II SD Negeri Kembaran dengan jumlah siswa 17 orang. Data dikumpulkan menggunakan instrumen tes tertulis. Validitas instrumen diuji dengan ujicoba yang dilakukan di kelas III SD Negeri Kembaran. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa : (1) penerapan metode bermain peran dapat dilaksanakan untuk meningkatkan prestasi belajar dan (2) penggunaan metode bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II SD Negeri Kembaran Candimulyo Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014 mata pelajaran Matematika khususnya pada kompetensi dasar melakukan operasi hitung bilangan campuran. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat ditunjukkan dengan nilai rata-rata ulangan kelas pada kondisi awal 58,82 menjadi 66,47 pada siklus I dan 75,88 pada siklus II. Sedangkan pada kondisi awal jumlah siswa yang memenuhi KKM (65) adalah 35,29% pada siklus I menjadi 52,94% dan pada siklus II menjadi 88,24% kata kunci : Metode bermain peran, prestasi belajar viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT STUDY ACHIEVEMENT IMPROVEMENT MATHEMATIC SUBJECT ON THE MATERIAL ARITMETIC OPERATION MIX BY USING ROLE PLAYING METHOD IN STUDENT CLASS TWO SDN KEMBARAN MAGELANG SECOND SEMESTER IN THE SCHOOL YEAR 2013/2014 Jumartinah Sanata Dharma University 2014 This research is constituted by achievement learn class two students of SDN Kembaran for Mathematic subject which still lower. This matter seen from flattening value of Mathematic subject which only reaching 58,82. It was caused the teacher didn’t use the interesting methode in learning activity so the students were not motivated. This study aimed to determine : (1) how the using of role playing methode can improve students achievement class two SDN Kembaran Candimulyo, Magelang Regency for Mathematic subject in school year 2013/2014 and (2) whether the using of role playing methode can improve students achievement class two SDN Kembaran Candimulyo, Magelang Regency for Mathematic subject in school year 2013/2014. This research is a class action research who carried on with two cycles. In the first cycle is done in once meetings by using role playing methode by dividing student in some groups based on the role in the aritmetic. In the second cycle is done in once meetings by using role playing methode by dividing student in some groups based on the role in that aritmetic. This research is done on January until March 2014 to the scond grade students of SD N Kembaran with seventeen students. Data collected to use instrument of tes written. Validity of instrument was examined by try out which was done in class three SD N Kembaran. Result of research indicated that : (1) the applying of role playing can be done to improve students achievement and (2) the using of role playing methode can improve students achievement class two SD N Kembaran Candimulyo Magelang Regency school year 2013/2014 for Mathematic subject specially at basic competence doing aritmetic operation mix. Improved student achievement is marked with an average rating of grade reptition in the initial conditions 58,82 improve 66,47 in the first cycle and 75,88 in the second cycle. While the students reach KKM (65) in the initial condition are 35,29% in the first cycle improve 52,94% and 88,24% in the second cycle
Key word : Method of role playing, achievement study
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini selesai pada waktunya. Skripsi ini dimaksudkan guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1.
Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2.
Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3.
Bapak Drs. YB Adimassana, M.A., selaku Koordinator SKGJ PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4.
Bapak Rusmawan S.Pd, M.Pd., selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan arahan, dorongan, semangat, serta sumbangan pemikiran yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.
5.
Bapak Sunudin, S.Ag, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Kembaran yang memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas.
6.
Siswa kelas II SD Negeri Kembaran yang telah bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini.
7.
Ibu Suryati Astuti Suwarno Faddilah selaku teman sejawat dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya
Magelang, 15 Maret 2014 Penulis
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………..
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................
vii
ABSTRAK .................................................................................................
viii
ABSTRACT ................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ...............................................................................
x
DAFTAR ISI ..............................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xvii
BAB I
PENDAHULUAN ………………………………………......
1
A. Latar Belakang Masalah ………………………………....
1
B. Pembatasan Masalah .........................................................
4
C. Rumusan Masalah ……………………………………......
4
D. Batasan Pengertian ...........................................................
5
E. Tujuan Penelitian .......................................…………….....
5
F. Manfaat Penelitian ..............................................................
6
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI …………………………………………
7
A. Kajian Pustaka ....................................................................
7
1. Prestasi Belajar Siswa ....................................................
7
2. Metode Mengajar ..........................................................
9
3. Metode Bermain Peran .................................................
10
4. Pembelajaran Matematika ............................................
12
5. Pembelajaran Matematika Menggunakan Model
BAB III
Bermain Peran ..............................................................
15
B. Kerangka Pikir ……………………………………...........
17
C. Hipotesis Tindakan …………….........……………………
18
METODE PENELITIAN ………………………………...........
20
A. Jenis Penelitian .....................………………………………
20
B. Setting Penelitian …………………………………………..
21
1. Lokasi dan Waktu Penelitian ...........................................
21
2. Subyek Penelitian ............................................................
22
3. Obyek Penelitian ..............................................................
22
C. Langkah-langkah Tindakan Penelitian ...…………………..
22
1. Persiapan ..........................................................................
23
2. Rencana Tindakan setiap Siklus .....................................
23
1) Siklus I ......................................................................
23
2) Siklus II .....................................................................
25
Teknik Pengumpulan Data .................................................
26
E. Instrumen Penelitian ..........................................................
27
F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ...........................
28
D
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV
G. Teknik Analisis Data ........................................................
31
H. Jadwal Penelitian ..............................................................
33
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................
34
A. Hasil Penelitian ..................................................................
34
1. Siklus I ..........................................................................
34
a. Perencanaan .............................................................
34
b. Pelaksanaan Penelitian .............................................
34
c. Pengamatan ..............................................................
36
d. Refleksi .....................................................................
36
2. Siklus II ..........................................................................
37
a. Perencanaan .............................................................
37
b. Pelaksanaan Penelitian .............................................
37
c. Pengamatan .............................................................
39
d. Refleksi .....................................................................
39
B. Pembahasan ........................................................................
39
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................
45
A. Kesimpulan ........................................................................
45
B. Saran ..................................................................................
46
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
47
BAB V
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1
: Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ............................................
28
Tabel 2
: Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II .........................................
28
Tabel 3
: Kualifikasi Reliabilitas .......................................................
31
Tabel 4
: Indikator Keberhasilan Penelitian .........................................
32
Tabel 5
: Jadwal Penelitian .................................................................
33
Tabel 6
: Hasil Nilai Ulangan Matematika Siklus I ...........................
35
Tabel 7
: Hasil Nilai Ulangan Matematika Siklus II ..........................
38
Tabel 8
: Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas dan Ketuntasan
Tabel 9
Nilai Siswa ............................................................................
40
: Hasil Peningkatan Prestasi Belajar .........................................
44
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Siklus PTK Model Kurt Lewin .............................................. ... 20 Gambar 2. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas ........................................... 42 Gambar 3. Capaian KKM ......................................................................... 43 Gambar 4. Jumlah Siswa yang Memperoleh Nilai di atas KKM ................ 43
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus .................................................................................. 49 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................... 51 Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) ................................................... 61 Lampiran 4. Kisi-kisi Soal Evaluasi ............................................................ 63 Lampiran 5. Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus .............................. 65 Lampiran 6. Soal untuk Uji Validitas ........................................................ 73 Lampiran 7. Uji Validitas Soal .................................................................... 83 Lampiran 8. Reliabilitas Soal Siklus.......................................................... 84 Lampiran 9. Data Prestasi Belajar Siswa ................................................... 88 Lampiran 10. Surat Ijin Melakukan Penelitian dari Dekan ......................... 91 Lampiran 11. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian di SD ........... 92 Lampiran 12. Foto Kegiatan Pembelajaran ...... ......................................... 93
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana yang sangat penting dalam upaya menciptakan manusia yang berkualitas. Dalam proses pendidikan, terjadi proses transformasi budaya, adat, maupun norma yang mampu mengubah pola pikir manusia. Pendidikan yang baik akan mampu mengubah manusia ke arah kedewasaan dan kesempurnaan yang ideal. Untuk
itu,
pemerintah
sedang
mengupayakan
pendidikan
berkualitas di segala bidang. Salah satunya adalah melalui Sistem Pendidikan Nasional, yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Adapun upaya pencapaian tujuan tersebut merupakan tanggung jawab seluruh komponen pendidikan, mulai dari pemerintah, guru, siswa, maupun masyarakat. Dan secara khusus, pencapaian tujuan pendidikan ditentukan oleh proses pembelajaran yang berkualitas. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.19 Tahun 2005 pasal 19, “Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarya kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik”. Salah satu indikasi dari standar 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
pembelajaran tersebut adalah memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, sekolah maupun masyarakat guna menumbuhkan partisipasi aktif siswa sehingga prestasi belajarnya tinggi. Selain itu, penerapan metode pembelajaran yang cocok dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga materi mudah dipahami siswa. Akan tetapi pada kenyataannya, kebanyakan guru hanya terpusat pada metode tertentu saja dan mengabaikan penerapan metode lain. Selama ini, guru lebih sering menggunakan metode ceramah. Guru belum menerapkan metode kreatif serta kurang memberdayakan siswa di kelasnya. Guru juga masih terkesan textbook sehingga proses pembelajaran tampak berorientasi pada guru. Demikian pula yang terjadi pada pembelajaran Matematika. Pembelajaran yang dialami siswa kurang menyenangkan, dan proses pembelajarannya masih berpihak pada peningkatan aspek kognitif dibandingkan aspek psikomotor dan afektif. Tujuan pembelajaran Matematika tidak hanya sebatas pada diperolehnya hasil berbagai operasi bilangan, namun lebih dari itu, mengembangkan rasa ingin tahu, perhatian, dan minat terhadap sesuatu, serta mengembangkan nalar berpikir logis dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu, Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang dinilai dapat memberikan kontribusi positif dalam memicu ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini sejalan dengan pendapat Hudoyo (1988:74) bahwa matematika mempunyai peranan yang sangat esensial untuk ilmu lain,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
utamanya sains dan teknologi, sehingga Matematika mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu, para siswa dituntut untuk menguasai matematika. Namun, menurut data UNESCO menunjukkan peringkat prestasi belajar Matematika di Indonesia berada di deretan 34 dari 38 negara. Sejauh ini, Indonesia masih belum mampu lepas dari deretan penghuni papan bawah. Pencapaian prestasi belajar Matematika yang rendah ini juga dialami oleh para siswa kelas II (dua) SD Negeri Kembaran Kecamatan Candimulyo. Hasil tes formatif yang diadakan oleh peneliti menunjukkan dari 17 siswa, hanya 6 siswa yang tuntas sedangkan 11 siswa belum tuntas dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65 dan nilai rata-rata ulangan 58,82. Padahal, guru sudah menjelaskan berulang-ulang. Namun tetap saja, guru harus mengalokasikan waktu lebih lama untuk menyampaikan materi. Hal ini disebabkan karena tidak digunakannya metode pembelajaran yang menarik yang dapat membuat siswa termotivasi dalam belajar. Maka, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan penerapan metode Bermain Peran (role playing) pada pembelajaran Matematika. Melalui metode bermain peran, siswa diajak untuk meresapi materi
secara
lebih
mendalam.
Siswa
diajak
membayangkan
(mengimajinasikan) serta memerankan dengan nyata kondisi atau suasana yang berkaitan dengan materi. Dengan pembelajaran melalui pengalaman langsung, diharapkan kemampuan siswa akan meningkat dan prestasi belajar siswa akan dapat meningkat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
B. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini peneliti membatasi penelitian pada hal-hal sebagai berikut: 1.
Masalah dalam penelitian ini difokuskan pada materi operasi hitung campuran dengan kompetensi dasar 3.3 Melakukan operasi hitung campuran.
2.
Tindakan yang dipilih dalam penelitian ini adalah menggunakan model bermain peran.
C. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Bagaimanakah model bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran matematika soal cerita hitung campuran siswa kelas II SD Negeri Kembaran, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang?
2.
Apakah penerapan model bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran matematika soal cerita hitung campuran siswa kelas II SD Negeri Kembaran Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
D. Batasan Pengertian Agar tidak menimbulkan pertanyaan dan tidak menimbulkan penafsiran yang beragam tentang suatu istilah yang akan dipakai penulis memberikan batasan pengertian sebagai berikut : 1.
Soal cerita matematika adalah soal yang diungkapkan melalui serangkaian kalimat dan dapat diubah menjadi kalimat matematika.
2.
Model bermain peran adalah salah satu metode pembelajaran yang diarahkan pada upaya pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan antar manusia (interpersonal relationship).
3.
Prestasi Belajar adalah hasil yang diraih/didapat setelah seseorang melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Prestasi Belajar juga berubahnya tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman belajar.
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan utama dalam penelitian ini adalah : 1.
Mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan prestasi mata pelajaran matematika soal cerita hitung campuran siswa kelas II SD Negeri Kembaran Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
6
Mengetahui apakah penerapan model pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan prestasi mata pelajaran matematika soal cerita hitung campuran siswa kelas II SD Negeri Kembaran Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang.
F. Manfaat Penelitian Berdasarkan uraian di atas, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara positif dalam kegiatan pembelajaran matematika. Kontribusi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagi siswa, penggunaan metode bermain peran dalam kegiatan pembelajaran dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep bahan ajar Matematika, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 2. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih metode dan mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi tertentu yang dialami oleh siswa, sehingga dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. 3. Bagi Kepala Sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk merumuskan kebijakan yang mengarah pada peningkatan prestasi belajar siswa khususnya di lingkungan SD.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka 1. Prestasi Belajar Siswa Menurut Arifin (1988: 2) kata ”prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Winkel (1984: 162) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai. Sedangkan Jamarah (1991: 19) mengemukakan bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan. Jadi prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan atau mengerjakan kegiatan atau aktivitas tertentu. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang karena usahanya dalam belajar sesuatu. Setiap siswa mempunyai cara yang berbeda-beda dalam belajar untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008; 101) menyatakan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan). Kata belajar identik dengan kegiatan menghafalkan catatan, membaca buku, bahkan mengingat-ingat materi pelajaran/pengetahuan. Sehingga apa yang akan dipelajari mudah hilang setelah pengetahuan itu 7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
dipergunakan. Pemahaman tentang belajar tersebut hanyalah makna sempit saja. Jika dicermati kata belajar tidak hanya berhenti pada kegiatan mengingat ataupun menghafal. Belajar merupakan suatu proses atau kegiatan yang ditandai dengan perubahan tingkah laku yang positif dari orang yang belajar. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007; 17), belajar berarti 1. Berusaha memperoleh kepandaian ilmu; 2. Berlatih; 3. Berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Suratinah
Tirtonegoro
(1984;
43)
menyatakan
bahwa
pencapaian hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi belajar juga berubahnya tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman belajar. Sukirin berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku pada saat orang belajar maka responnya menjadi baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar maka responnya menurut Sukirin tidak baik. Menurut Sukirin dalam bukunya yang berjudul “Pokokpokok Psikologi Pendidikan” dikemukakan sebagai berikut : belajar adalah suatu kegiatan yang disengaja untuk mengubah tingkah laku sehingga diperoleh kecakapan baru (Sukirin, 1978: 36). Dari beberapa pendapat tersebut dapat dirumuskan prestasi belajar adalah suatu proses kognitif yang terjadi secara aktif untuk memperoleh pengetahuan sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang diharapkan. Perilaku yang positif menuju kemajuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
2. Metode Mengajar Metode mengajar memiliki peranan yang sangat besar dalam proses belajar mengajar. Metode mengajar menjadi mediasi bagi siswa untuk dapat menyerap konsep-konsep keilmuan dari setiap materi pelajaran yang sedang dikomunikasikan dalam proses belajar mengajar. Penggunaan metode mengajar yang tepat dapat membantu proses pencapaian tujuan dalam kegiatan belajar mengajar. Secara prinsip, semakin banyak metode yang dikuasai oleh guru akan semakin baik dalam proses belajar mengajar. Tetapi dalam kenyataan sehari-hari sering kita lihat bahwa setiap guru selalu menggunakan metode mengajar yang sama untuk semua materi pelajaran. Sehingga proses belajar mengajar banyak mengalami kendala dan kurang dapat mencapai tujuan secara optimal. Keadaan seperti ini sangat perlu untuk memperoleh perhatian yang lebih besar dari setiap guru, agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan semakin baik. Pada saat terjadi interaksi dengan siswa, maka guru memilih dan melakukan dengan cara-cara tertentu agar kegiatan interaksi dengan siswa dapat berjalan dengan kondusif sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Cara-cara yang dilakukan oleh guru dalam melakukan interaksi dengan siswa ini disebut metode mengajar. Metode mengajar memiliki peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Soetomo (1993: 144) menyebutkan “ Metode mengajar sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan pengajaran yang ingin dicapai, sehingga semakin baik penggunaan metode mengajar semakin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
berhasillah pencapaian tujuan, …”. Penggunaan metode mengajar secara tepat dapat menumbuhkan minat siswa untuk dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik, sehingga kreatifitas anak akan muncul dan berkembang dengan baik pula. Namun sebaliknya, jika penggunaan metode mengajar ini kurang tepat, maka akan menjadi tidak bermakna bahkan dapat mematikan kreatifitas siswa. Pemilihan metode mengajar sangat tergantung pada situasi dan kondisi pada saat guru mengajar. Tidak semua metode mengajar selalu tepat digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran. Metode mengajar sangat banyak ragamnya, antara lain: metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode pemberian tugas, metode bermain peran, metode inkuiri, metode demontrasi, metode pemecahan masalah. Berbagai metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 3. Metode Bermain Peran Metode bermain peran (role-play) merupakan metode mengajar yang dilakukan dengan jalan pemeranan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan spontan, tanpa diadakan latihan. Pemeranan ini dapat dilakukan oleh dua orang atau lebih, yang selanjutnya dipakai sebagai bahan untuk analisa bagi kelompok yang lain. Kegiatan analisa dapat bersumber dari karakter dari pelaku yang melakukan pemeranan, maupun isi dari kegiatan pemeranan yang dilakukan oleh pelaku. Menurut Slameto (1991: 104), gunakan Role-play: 1. Jika peserta perlu mengetahui lebih banyak tentang pandangan yang berlawanan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
2. Jika peserta mempunyai kemampuan untuk memakainya. 3. Pada waktu membantu peserta “memahami” suatu masalah. 4. Jika ingin mencoba mengubah sikap. 5. Jika pengaruh emosi dapat membantu dalam penyajian masalah. 6. di dalam dan untuk pemecahan masalah. Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa metode ‘Role-play’ dapat membantu siswa untuk memahami suatu masalah. Selain itu juga dapat mengubah sikap atau perilaku yang kurang baik dalam diri siswa. Dengan ‘role-play’ akan muncul secara alami sikap-sikap yang kurang baik maupun yang baik dalam diri siswa. Sehingga setiap guru dapat memberikan koreksi yang mendalam terhadap sikap tersebut. Selanjutnya disebutkan oleh Slameto (1991:105) tentang keunggulan dan kekurangan metode ‘Role-play’. Keunggulan: 1. Segera mendapat perhatian. 2. Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil. 3. Membantu anggota untuk menganalisa situasi. 4. Menambah rasa percaya diri pada peserta. 5. Membantu anggota dan siswa menyelami masalah. 6. Membantu anggota mendapat pengalaman yang ada pada pikiran orang lain. 7. Membangkitkan minat dan perhatian pada saat untuk pemecahan masalah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Kekurangan: 1. Mungkin masalahnya disatukan dengan pemerannya. 2. Banyak yang tidak senang memerankan sesuatu yang salah. 3. Membutuhkan pemimpin yang terlatih. 4. Terbatas pada beberapa situasi saja. 5. Ada kesulitan dalam memerankan. Berbagai keunggulan tersebut dapat dikembangkan sehingga akan benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh setiap siswa. Kepercayaan dalam diri siswa akan tumbuh untuk melakukan sesuatu kegiatan dalam dimasyarakat karena telah memperoleh bekal yang memadai. Siswa juga memiliki kebiasaan untuk menganalisa setiap sikap atau perilaku yang dilakukan oleh orang lain dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk selanjutnya dapat mengambil nilai-nilai mana yang benar dan mana yang kurang baik bagi dirinya. Sedangkan berbagai kekurangan yang ada digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mempersiapkan kegiatan secara baik, sehingga kekurangan-kekurangan tersebut tidak akan muncul dalam proses kegiatan belajar mengajar. 4. Pembelajaran Matematika Menurut Sri Rumini (2000: 59) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap, baik yang dapat diamati maupun tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Ciri-ciri belajar menurut Sri Rumini (2000: 59-60) sebagai berikut: 1. Dalam belajar ada perubahan tingkah laku, baik tingkah laku yang dapat diamati maupun tingkah laku yang tidak dapat diamati secara langsung. 2. Dalam belajar, perubahan tingkah laku meliputi tingkah laku afektif, kognitif, psikomotor, dan campuran. 3. Dalam belajar, perubahan yang terjadi melalui pengalaman atau latihan. 4. Dalam belajar, perubahan tingkah laku menjadi sesuatu yang relatif menetap. 5. Belajar merupakan proses usaha, yang artinya belajar berlangsung dalam kurun waktu cukup lama. 6. Belajar terjadi karena interaksi dengan lingkungan. Maksudnya, dalam aplikasi kehidupan sehari-hari siswa menggunakan ketrampilan berhitung. Misalnya saja, saat interaksi dengan temannya di rumah bermain kelereng yang di dalamnya ada keterampilan berhitung yaitu perkalian. Dalam Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 bab 1 pasal 1 ayat 20 “pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar suatu lingkungan belajar”. Melalui proses tersebut diharapkan tercipta hubungan yang baik, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Siswa juga dapat merasakan manfaat dari proses tersebut untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
Pembelajaran matematika di kelas dipandang sebagai suatu proses aktif dan sangat di pengaruhi oleh apa yang sebenarnya ingin dipelajari anak. Dari pandangan ini hasil belajar bukan semata-mata bergantung pada apa yang disajikan guru, melainkan dipengaruhi oleh interaksi antara berbagai informasi yang diminati kepada anak dan bagaimana anak mengolah informasi berdasarkan pemahaman yang telah dimiliki sebelumnya. Pada dasarnya, matematika adalah pemecahan masalah karena itu, matematika sebaiknya diajarkan melalui berbagai masalah yang ada disekitar siswa dengan memperhatikan usia dan pengalaman yang mungkin dimiliki siswa. Menurut Usman (1993: 4) belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Lebih lanjut, Usman (1993: 6) mengungkapkan bahwa mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dapat pula dikatakan bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran sehingga menimbulkan terjadinya proses belajar pada diri siswa. Dalam hal belajar mengajar matematika, perlu diketahui karakteristik matematika. Dengan mengetahui karakteristik matematika, maka seharusnya dapat pula diketahui bagaimana belajar dan mengajar matematika. Karakteristik matematika yang dimaksud adalah objek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
matematika bersifat abstrak, materi matematika disusun secara hirarkis, dan cara penalaran matematika adalah deduktif. Objek matematika bersifat abstrak, maka belajar matematika memerlukan daya nalar yang tinggi. Demikian pula dalam mengajar matematika guru harus mampu mengabstraksikan objek-objek matematika dengan baik sehingga siswa dapat memahami objek matematika yang diajarkan. Materi matematika disusun secara hirarkis artinya suatu topik matematika akan merupakan prasyarat bagi topik berikutnya. Oleh karena itu, untuk mempelajari suatu topik matematika yang baru, pengalaman belajar yang lalu dari seseorang akan mempengaruhi proses belajar mengajar matematika tersebut. Ini berarti proses belajar matematika akan terjadi dengan lancar bila belajar itu sendiri dilakukan secara kontinyu. Karena dalam belajar matematika memerlukan materi prasyarat untuk memahami materi berikutnya,
maka
dalam
mengajar
matematika
guru
harus
mengidentifikasikan materi-materi yang menjadi prasyarat suatu topik mata pelajaran matematika. 5. Pembelajaran
Matematika
Menggunakan
Model Pembelajaran
Bermain Peran Kesiapan guru tidak banyak berarti jika tidak diimbangi dengan kesiapan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Dengan berbagai permasalahan yang telah disiapkan oleh guru, akan memaksa siswa untuk ikut serta secara aktif dalam proses pembelajaran. Agar siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
dapat secara aktif dan kreatif dalam mengikuti proses pembelajaran, maka setiap siswa dituntut untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Persiapan yang dimaksud adalah berbagai sumber yang dapat mendukung pemecahan masalah yang sedang dibahas, maupun persiapan diri atau mental dari setiap anggota kelompok untuk dapat melakukan presentasi di depan kelas. Jika setiap siswa selalu mempersiapkan diri dengan baik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, hal ini merupakan bukti bahwa partisipasi siswa semakin meningkat. Peningkatan partisipasi yang disertai dengan persiapan diri siswa sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran, maka dapat dikatan bahwa motivasi belajar siswa juga semakin meningkat. Dengan motivasi yang semakin tinggi, akan membuat siswa selalu siap dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Apabila kegiatan belajar mengajar selalu diikuti dengan baik, diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya dalam penguasaan konsep materi pelajaran. Peningkatan kemampuan penguasaan konsep atau prestasi belajar ditandai dengan meningkatnya jumlah nilai yang diperoleh oleh siswa pada saat dilakukan evaluasi. Pelaksanaan belajar mengajar dengan menggunakan metode bermain peran seperti diuraikan di atas, akan dapat membawa pada siswa ke dalam situasi yang sebenarnya. Siswa dapat berperan sesuai dengan materi yang akan dibahas. Dengan memperhatikan permainan peran, baik yang dilakukan sendiri maupun yang dilakukan oleh temannya, anak akan semakin memahami materi pelajaran yang sedang dibahas. Dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
demikian diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam penguasaan konsep materi pelajaran matematika terutama dalam memahami materi soal cerita hitung campuran. Dengan metode bermain peran memberi kesempatan kepada anak untuk dapat berpikir secara aktif dan kreatif dalam memecahkan setiap permasalahan. Pemahaman yang semakin baik terhadap materi pelajaran, ditunjang dengan aktifitas anak yang semakin baik dalam mengikuti proses belajar mengajar, maka peserta didik juga akan dapat meningkatkan kemampuannya dalam menguasai konsep materi pelajaran yang diajarkan. Jadi dengan penggunaan metode bermain peran yang dilaksanakan secara tepat, proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, sehingga prestasi belajar peserta didik dapat semakin meningkat.
B. Kerangka Berpikir Selama ini, masih banyak guru yang mendesain siswa untuk menghafal seperangkat fakta yang diberikan oleh guru. Seolah-olah guru sebagai sumber utama pengetahuan. Umumnya, pembelajaran didominasi oleh metode ceramah sehingga proses pembelajaran bersifat monoton dan siswa cenderung pasif. Hal itu mengakibatkan kurangnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Untuk dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi siswa, guru harus menciptakan proses pembelajaran yang menarik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memilih metode pembelajaran yang dapat memberi kesempatan siswa untuk ikut berpartisipasi dalam proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
pembelajaran. Metode role playing (bermain peran) merupakan suatu cara untuk
mengembangkan
cara
memperagakan/mempraktikkan
belajar
pengalaman
siswa belajar
aktif secara
dengan langsung,
sehingga hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Dengan metode ini juga, anak belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan problema yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat. Pada pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode bermain peran diharapkan prestasi siswa dalam pembelajaran Matematika akan meningkat. Kondisi di atas dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut. Keadaan Awal:
Keadaan Akhir:
- Proses
pembelajaran
dengan
metode
Tindakan: Pembelajaran
ceramah saja, siswa
Matematika
pasif.
dengan metode
- Prestasi
belajar
role playing (bermain peran)
matematika rendah
- Proses pembelajaran dengan metode bermain peran, siswa aktif. - Prestasi belajar Matematika meningkat
C. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: (1) Cara penggunaan model bermain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
peran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II SD Negeri Kembaran, Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang dalam mata pelajaran Matematika pada Tahun Pelajaran 2013/2014 pada kompetensi dasar
soal
cerita
operasi
hitung
campuran
serta
pengalaman
menggunakannya. (2) Penggunaan model bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II SD Negeri Kembaran, Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang dalam mata pelajaran Matematika pada Tahun Pelajaran 2013/2014 pada kompetensi dasar soal cerita operasi hitung campuran serta pengalaman menggunakannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Penilitian tindakan ini diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru. Penelitian Tindakan Kelas merupakan kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Kegiatan penelitian ini merupakan salah satu upaya guru untuk mengatasi masalah nyata yang ditemukan dalam melaksanakan tugas pembelajaran. Masalah tersebut benar-benar harus segera diatasi untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang dilakukan guru yang bersangkutan. Masalah yang segera diatasi dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah kurangnya nilai hasil belajar matermatika. Adapun siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut. 1. Rencana
1. Rencana
4. Refleksi
Siklus 1
4. Refleksi
2. Tindakan
3. Observasi Gambar : 1 Siklus Model Kurt Lewin
20
Siklus 2
3. Observasi
2. Tindakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Penjelasan alur di atas adalah: 1. Rancangan/rencana awal, dimana sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. 2. Tindakan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran role playing/bermain peran. 3. Refleksi, yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. 4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
B. Seting Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kembaran, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang. Waktu penelitian mengenai peningkatan prestasi belajar siswa menggunakan model bermain peran soal operasi hitung campuran dimulai pada bulan November 2013 sampai dengan Maret 2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
2. Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri Kembaran Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang. Jumlah siswa kelas II adalah 17 siswa. Dengan rincian siswa laki-laki sebanyak 10 orang dan siswa perempuan sebanyak 7 orang. 3. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui seberapa jauh prestasi belajar siswa SD N Kembaran Kecamatan Candimulyo tahun pelajaran 2013/2014 dalam memahami soal cerita operasi hitung campuran dengan benar melalui penggunaan model bermain peran dilihat dari indikator nilai rata-rata ulangan.
C. Langkah-langkah Tindakan Penelitian Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, 2006: 16), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap sikus terdiri dari 2 kali pertemuan dan setiap siklus didasarkan pada materi dan tujuan pembelajaran yang tercantum pada kurikulum, khususnya pembelajaran tentang operasi hitung campuran. Setiap siklus
meliputi
planning
(rencana),
action
(tindakan),
observation
(pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. 1. Persiapan a. Permintaan ijin kepada kepala sekolah b. Melakukan observasi pada siswa kelas II untuk mengetahui kemampuan siswa c. Identifikasi masalah d. Perumusan masalah e. Penyusunan rencana penelitian dalam siklus-siklus f. Penyusunan silabus, RPP, instrumen penelitian 2. Rencana Tindakan Tiap Siklus a. Siklus I a) Rencana Tindakan 1) Mengidentifikasi masalah dan menetapkan alternatif pemecahan masalah 2) Merencanakan pelaksanaan pembelajaran tematik harian yang akan diterapkan dalam PBM 3) Menentukan materi pokok pembelajaran 4) Menyiapkan lembar kerja siswa 5) Menyiapkan sumber dan media yang digunakan dalam mendukung model pembelajaran 6) Menyiapkan lembar kerja kelompok yang berupa soal cerita operasi hitung campuran 7) Menyiapkan lembar evaluasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
b) Pelaksanaan tindakan 1) Mengorganisasikan siswa di kelas 2) Membagi siswa dalam kelompok / berpasangan 3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai 4) Menyampaikan materi pembelajaran 5) Guru membagikan LKS tentang soal cerita operasi hitung campuran 5) Siswa membaca soal cerita operasi hitung campuran 6) Guru memberi contoh menerapkan model bermain peran dalam soal cerita operasi hitung capuran 7) Siswa mempraktekkan model bermain peran dari soal cerita operasi hitung campuran yang telah dibagikan dengan pasangannya 8) Siswa mengerjakan LKS 9) Guru mengamati model bermain peran yang dipraktekkan siswa dan memeriksa LKS 10) Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok bersama-sama 11) Guru memberikan catatan materi 12) Guru memberikan soal evaluasi tentang operasi hitung campuran 13) Guru memberikan tes formatif atau ulangan c) Observasi 1) Guru menilai hasil tes siswa 2) Instrumen yang digunakan peneliti adalah tes tertulis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
d) Refleksi 1) Melakukan evaluasi terhadap hasil tes siswa selam PBM 2) Melakukan
revisi
untuk
perbaikan
proses
pada
siklus
selanjutnya. b. Siklus II a) Rencana Tindakan Identifikasi
masalah
dan
mencari
alternatif
pemecahannya
berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I b) Pelaksanaan Tindakan 1) Mengorganisasikan siswa di kelas 2) Membagi siswa dalam kelompok / berpasangan 3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai 4) Menyampaikan materi pembelajaran 5) Guru membagikan LKS tentang soal cerita operasi hitung campuran 5) Siswa membaca soal cerita operasi hitung campuran 6) Guru memberi contoh menerapkan model bermain peran dalam soal cerita operasi hitung capuran 7) Siswa mempraktekkan model bermain peran dari soal cerita operasi hitung campuran yang telah dibagikan dengan pasangannya dengan maju di depan kelas sehingga guru mudah untuk membimbing siswa 8) Siswa mengerjakan LKS 9) Guru memeriksa LKS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
10) Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok bersama-sama 11) Guru memberikan catatan materi 12) Guru memberikan soal evaluasi tentang operasi hitung campuran 13) Guru memberikan tes formatif atau ulangan c) Observasi 1) Mencatat hasil tes anak d) Refleksi 1) Melakukan evaluasi terhadap hasil tes siswa selam PBM 2) Menganalisis data
D. Teknik Pengumpulan Data Data adalah nilai-nilai variabel yang diperoleh dari hasil pengukuran sutu teknik pengumpulan data (Supratiknya, 2008: 1). Data dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber aslinya; sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber aslinya yitu dengan melakukan tes. Berikut merupakan penjelasan tentang pengumpulan data dan evaluasinya : a. Peubah Dalam penelitian ini prestasi belajar siswa dalam mengerjakan soal cerita operasi hitung campuran dengan menggunakan model bermain peran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
b. Jenis data Jenis data yang dioalah dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa prestasi belajar siswa dalam mengerjakan soal cerita operasi hitung campuran c. Cara pengumpulan data Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan melakukan tes yang berupa pilihan ganda
E. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat pengukur yang disebut tes.
Berdasarkan masalah penelitian, jenis penelitian yang
dilakukan peneliti merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Bentuk instrmen yang digunakan berupa bentuk tes yaitu bentuk tes pilihan ganda (multiple choice). Tes yaitu suatu alat pengukur yang berupa serangkaian pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja dalam suatu yang distandarisasikan, dan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dan hasil belajar individu atau kelompok. Biasanya yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa adalah jenis tes prestasi belajar (masidjo, 1995: 38-39). Tes pilihan ganda (multiple choice) adalah bentuk penilaian yang terdiri atas suatu pernyataan atau pertanyaan dan sejumlah pilihan atau alternatif jawaban. Berikut adalah kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan siklus II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Tabel 1. Kisi-kisi Soal Evaluasi pada Siklus I No 1
Indikator Siswa dapat menjawab operasi hitung campuran
Nomor Soal 1, 2, 3, 4, 5, 6,
tentang perkalian dan pembagian dalam soal
7, 8, 9, 10
cerita
Tabel 2. Kisi-kisi Soal Evaluasi pada Siklus II No 1
Indikator Siswa dapat menjawab operasi hitung campuran tentang perkalian dan pembagian dalam soal
Nomor Soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
cerita
F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen a.
Pengujian Validitas Validitas merupakan penilaian untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan itu dapat diketahui kualitas instrumennya. Suatu meteran disebut valid jika dapat digunakan untuk mengukur panjang dengan tepat. Meteran tersebut tentu bukan instrumen yang valid jika digunakan untuk mengukur berat. Dua prinsip validitas adalah kejituan dan ketelitian. Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Validitas internal instrumen tes harus memenuhi construct validity (validitas konstruksi, yaitu disusun berdasarkan teori yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
relevan, diuji dengan konsultasi ahli atau expert judgment) dan content validity (validitas isi, yaitu disusun berdasarkan rancangan yang telah ada, diuji dengan membandingkan program yang telah ada, dan konsultasi ahli). Instrumen memiliki validitas eksternal jika disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah terbukti. Untuk mengetahui korelasi skor tiap item dengan skor total digunakan rumus korelasi product moment atau korelasi pearson (Sugiyono, 2010a: 255) =
∑ (∑
)(∑
)
Keterangan : rxy
: Koefisien validitas
xy : Jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan x2
: Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
y2
: Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y Uji coba validitas soal tes tiap siklus dilaksanakan di SD Negeri
Kembaran kelas II yang berjumlah 17 siswa pada taraf signifikan 5%=0,482 (dilihat pada tabel harga kritis r product moment). Sedangkan jumlah soal yang digunakan adalah 30 soal berbentuk pilihan ganda untuk masing-masing siklus. Setelah diujikan guru melakukan uji validitas terhadap soal-soal tersebut. Soal yang valid akan digunakan sebagai soal evaluasi tiap siklus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
30
Pengujian Reliabilitas Instrumen disebut reliabel jika instrumen tersebut menghasilkan data yang sama untuk objek yang sama dalam beberapa kali pengukuran. Reliabilitas berarti keajegan. Intrumen yang reliabel belum tentu valid. Instrumen yang valid dan reliabel menjadi syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Pengujian reliabilitas dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara ekternal pengujian dapat dilakukan dengan tes-retest (stability), ekuivalent, dan gabungan keduanya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik belah dua (split half) dari Spearman Brown (Sugiyono, 2010a: 190) dengan rumus sebagai berikut : 2. = 1+ Keterangan : ri
: Koefisien reliabilitas
rb
: Koofisien korelasi Pengukuran reliabilitas menggunakan taraf signifikan 5%. Hasil
perhitungan reliabilitas soal-soal kemudian dikonsultasikan dengan tabel kriteria koofisien reliabilitas berikut (Masidjo, 1995: 209)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Tabel 3. Tabel Kualifikasi Reliabilitas Interval Koofisien Reliabilitas
Kualifikasi
0,91 – 1,00
Sangat tinggi
0,71 – 0,90
Tinggi
0,41 – 0,70
Cukup
0,21 – 0,40
Rendah
Negatif – 0,20
Sangat Rendah
G. Teknik Analisis Data Analisis data penelitian tindakan kelas berupa deskriptifkualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa. Selain itu juga untuk memperoleh respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Sebelum membuat soal evaluasi, peneliti membuat kisi-kisi soal terlebih dahulu dengan cakupan beberapa indikator yang ingin dicapai oleh peneliti. Kisi-kisi dibuat sebagai panduan untuk mempermudah dalam membuat soal evaluasi yang tepat dan sesuai dengan indikator dan tujuan pembekajaran yang ingin dicapai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Tabel 4. Indikator Keberhasilan Penelitian Kondisi yang No
Peubah
Indikator
Prestasi
Nilai
belajar
ulangan
Kondisi Awal
rata-rata
diharapkan pada Siklus I
Siklus II
58,82
70,00
75,00
6 orang
10 orang
14 orang
35,29%
59%
81%
siswa Ketuntasan belajar siswa Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Cara menghitung peningkatan prestasi belajar a. Penyekoran Benar
: 1
Salah
: 0
b. Menghitung jumlah skor setiap siswa c. Menghitung nilai setiap siswa dengan rumus: Nilai Akhir = jumlah skor setiap siswa x 5
d. Menghitung Nilai Rata-rata Nilai rata-rata (N) =
N n
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Ket : ∑N = Jumlah nilai yang diperoleh seluruh siswa n
= Jumlah seluruh siswa
e. Menghitung persentase siswa yang telah mencapai KKM, dengan rumus: Persentase = Jumlah siswa yang mencapai KKM x 100% Jumlah Siswa
H. Jadwal Penelitian Penelitian dilakukan mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 minggu dengan 2 siklus. Jadwal penelitian selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 5. Jadwal Kegiatan Penelitian Bulan / Tahun 2013-Tahun 2014 No
Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr √
1
Pengumpulan data kondisi awal
2
Observasi
3
Ijin pengambilan data
√
4
Pengambilan data
√
5
Analisa data
√
6
Penyusunan laporan
√
7
Ujian skripsi
√
8
Revisi laporan skripsi
√
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Menggunakan Model Bermain Peran Soal Cerita Operasi Hitung Campuran Siswa Kelas II SDN Kembaran Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014” dilaksanakan selama satu minggu. Dimulai pada tanggal 30 Januari 2014 untuk siklus I dan tanggal 6 Februari 2014 untuk siklus II. 1. Siklus I a. Perencanaan Perencanaan siklus I untuk meneliti prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika menyusun rubrik pengamatan prestasi belajar. Dan untuk menilai prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika, peneliti menyusun silabus, RPP, LKS, kisi-kisi tes formatif, soal-soal tes formatif, peneliti juga menyiapkan media, alat dan bahan yang dipergunakan dalam penerapan model pembelajaran bermain peran yaitu : pensil, lidi, buku, batu kerikil, daun, dan lain-lain yang bendanya ada di sekitar siswa agar siswa tertarik dan aktif dalam pembelajaran. b. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas siklus yang pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Januari 2014 di kelas II dengan jumlah siswa 17
34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
orang. Pembelajaran berlangsung dengan model bermain peran dan berpedoman dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Dan pada siklus pertama diadakan tes atau ulangan yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 10 soal kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah menerima pembelajaran. Setelah dilakukan penelitian, hasil yang didapat dari penelitian siklus pertama adalah nilai ulangan siswa sebagai berikut : Tabel 6. Hasil Nilai Ulangan Matematika Siswa Kelas II Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nama Siswa
Beny Lestari Putra Novian Anja Noval Aditya Anang Surahmad Fadhil Muflif Khanz Kyky Eygo Nugroho Monalisa Sulastri Anggi Zaeni Handayani Dwi Ega Siyavirani Fassabila Azzahra Imam Fatkhur Royak Noviansyah Rizkia Saputri Rahayu Pangestu Yoga Asrofi Vika Avrilia Choiruniza Ibnu Alfadillah Jumlah Nilai Rata-rata Persentase Ketuntasan
Nilai 70 50 70 60 60 70 70 90 70 60 60 70 50 80 80 60 60 1130 66,47
Ketuntasan Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 8 52,94%
47,06%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
c. Pengamatan Pengamatan dilakukan dengan bantuan satu orang guru yang telah ditunjuk. Pelaksanaan pengamatan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya pembelajaran. Adapun tugas guru pengamat adalah mengamati berlangsungnya pembelajaran dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup yang menghasilkan data apakah guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana (RPP). Hal yang masih kurang dalam siklus ini adalah guru kurang memberikan penjelasan yang lebih rinci tentang model bermain peran sehingga masih ada siswa yang masih bingung. Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran namun perlu ditingkatkan dalam membimbing siswa. Pada akhir pertemuan siklus I dilaksanakan tes atau ulangan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah menerima pembelajaran. d. Refleksi Dari hasil tes yang telah dikerjakan siswa pada tabel 4 di atas diperoleh nilai rata-rata kelas mencapai 66,47 meningkat dari nilai ratarata kondisi awal yaitu 58,82. dan ketuntasan belajar siswa yang memperoleh nilai di atas KKM meningkat dari 6 siswa atau 35,3% menjadi 9 orang atau 52,94%. Karena rata-rata nilai tes dan ketuntasan belajar belum memenuhi indikator keberhasilan siklus II yaitu 75 maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
2. Siklus II a. Perencanaan Sama dengan siklus I untuk meneliti prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika menyusun rubrik pengamatan prestasi belajar. Dan untuk menilai prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika, peneliti menyusun silabus, RPP, LKS, kisi-kisi tes formatif, soal-soal tes formatif, peneliti juga menyiapkan media, alat dan bahan yang dipergunakan dalam penerapan model pembelajaran bermain peran yaitu : pensil, lidi, buku, batu kerikil, daun, dan lain-lain yang bendanya ada di sekitar siswa agar siswa tertarik dan aktif dalam pembelajaran. b. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 6 Februari 2014 di kelas II dengan jumlah siswa 17 orang. Pembelajaran
berlangsung
dengan
model
bermain
peran
dan
berpedoman dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Setelah dilakukan penelitian selama dua minggu, hasil yang didapat dari penelitian siklus II adalah nilai tes siswa sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 7. Hasil Nilai Ulangan Matematika Siswa Kelas II Siklus II Ketuntasan No
Nama Siswa
Nilai Ya
Tidak
1
Beny Lestari
80
2
Putra Novian
60
3
Anja Noval Aditya
70
√
4
Anang Surahmad
70
√
5
Fadhil Muflif Khanz
70
√
6
Kyky Eygo Nugroho
80
√
7
Monalisa
90
√
8
Sulastri
90
√
9
Anggi Zaeni Handayani
70
√
10
Dwi Ega Siyavirani
60
11
Fassabila Azzahra
70
√
12
Imam Fatkhur Royak
80
√
13
Noviansyah
70
√
14
Rizkia Saputri Rahayu
90
√
15
Pangestu Yoga Asrofi
90
√
16
Vika Avrilia Choiruniza
70
√
17
Ibnu Alfadillah
80
√
Jumlah
1290
15
2
Nilai Rata-rata
75,88 88,24%
11,76%
Persentase Ketuntasan
√ √
√
38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
c. Pengamatan Pengamatan dilakukan dengan bantuan satu orang guru yang telah ditunjuk. Pelaksanaan pengamatan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya pembelajaran. Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus II ini siswa lebih aktif dan bersemangat dalam menerapkan model bermain peran yang dilakukan bersama temannya karena mereka telah memahami model bermain peran. Pada akhir pertemuan siklus II dilaksanakan tes untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah menerima pelajaran. d. Refleksi Dari hasil tes yang telah dikerjakan siswa pada tabel 5 di atas diperoleh nilai rata-rata kelas mencapai 75,88 meningkat dari nilai ratarata kondisi awal yaitu 58,82 dan siklus I 66,47. Dan ketuntasan belajar siswa yang memperoleh nilai di atas KKM meningkat dari 6 siswa atau 35,3% pada kondisi awal dan siklus I 9 orang atau 52,94% menjadi 15 atau 88,24%. Karena rata-rata nilai tes dan ketuntasan belajar sudah memenuhi indikator keberhasilan siklus II yaitu 75 maka penelitian ini dihentikan.
B. Pembahasan Penelitian ini difokuskan pada peningkatan rata-rata nilai tes siswa dan ketuntasan belajar siswa. Untuk memperjelas hasil penelitian yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
telah dilakukan, maka akan diperlihatkan ringkasan hasil penelitian sebagai berikut : Tabel 8. Perbandingan Nilai Tes siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan Sesudah Tindakan No
Nama Siswa
KKM
Sebelum Tindakan
Siklus I Nilai
Tuntas
√
1
Beny Lestari
65
60
70
2
Putra Novian
65
50
50
3
Anja Noval Aditya
65
50
70
4
Anang Surahmad
65
50
60
5
Fadhil Muflif Khanz
65
70
60
6
Kyky Eygo Nugroho
65
60
70
7
Monalisa
65
60
8
Sulastri
65
9
Anggi Zaeni H
10
Siklus II Tidak Tuntas
√
Nilai
Tuntas
80
√
60
Tidak Tuntas
√
70
√
√
70
√
√
70
√
√
80
√
70
√
90
√
80
90
√
90
√
65
60
70
√
70
√
Dwi Ega Siyavirani
65
40
60
√
60
11
Fassabila Azzahra
65
70
60
√
70
√
12
Imam Fatkhur R
65
60
70
80
√
13
Noviansyah
65
40
50
70
√
14
Rizkia Saputri R
65
70
80
√
90
√
15
Pangestu Yoga A
65
70
80
√
90
√
16
Vika Avrilia Ch
65
40
60
√
70
√
17
Ibnu Alfadillah
65
70
60
√
80
√
Jumlah
1000
1130
8
1290
15
2
Nilai Rata-rata
58,82
66,47
88,24%
11,76%
Persentase Ketuntasan
√
√ √
9
√
75,88 52,94%
47,06%
Berdasarkan analisa data pada tabel 6 di atas terdapat kenaikan rata-rata nilai tes dan ketuntasan belajar siswa sampai dengan akhir siklus II. Data awal sebelum adanya tindakan nilai rata-rata hasil tes siswa adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
58,82 dan pada siklus I 66,47, pada akhir siklus II nilai rata-rata hasil tes adalah 75,88. Siswa yang memperoleh nilai di atas KKM pada kondisi awal 6 orang atau 35,29% kemudian meningkat pada siklus I menjadi 9 orang atau 52,94% dan pada siklus II 15 orang atau 88,24%. Dengan adanya peningkatan rata-rata nilai tes siswa dan ketuntasan belajar siswa yang melebihi indikator keberhasilan pada penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peningkatan prestasi sudah tercapai. Oleh karena itu penelitian dihentikan pada siklus II dan tidak dilanjutkan. Pada siklus I penelitian telah dilaksanakan dengan model bermain peran dalam menyelesaikan soal cerita operasi hitung campuran. Dalam hal ini guru memberikan contoh penerapan model bermain peran dan siswa memperhatikan, kemudian siswa melakukan hal yang sama seperti yang dicontohkan oleh guru. Hasil nilai yang diperoleh pada siklus I nilai terendah adalah 50 diraih oleh 2 orang siswa sedangkan nilai tertinggi adalah 90 hanya diraih oleh 1 orang dengan nilai rata-rata kelas 66,47 dan ketuntasan belajar siswa terdapat 9 orang siswa atau 52,94%. Penelitian
dilanjutkan
pada
siklus
II
karena
indikator
keberhasilan nilai rata-rata kelas 75,00 belum tercapai. Pada siklus II ini penelitian juga telah dilaksanakan dengan menggunakan model bermain peran. Di samping guru memberikan contoh bagaimana bermain peran dalam menyelesaikan soal cerita operasi hitung cmpuran guru juga meminta siswa untuk mempraktekkan model bermain peran di depan kelas bersama pasangannya. Pada akhir siklus II diadakan tes untuk mengukur pemahaman siswa setelah mendapatkan penjelasan dari guru. Hasil nilai tes yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
diperoleh siswa pada siklus II meningkat. Jumlah siswa yang tidak tuntas hanya 2 orang dan siswa yang tuntas 20 siswa atau memperoleh prosentase ketuntasan 88,24%. Nilai terendah yang diperoleh adalah 60 diraih oleh 2 orang sedangkan nilai tertinggi adalah 90 diraih oleh 4 orang. Sedangkan nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 75,88. Dari hasil penelitian di atas dapat dilihat terjadi peningkatan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan naiknya nilai rata-rata tes siswa dan ketuntasan belajar siswa. Dengan demikian, hasil penelitian di atas membuktikan hipotesis bahwa penggunaan model bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar dalam mata pelajaran matematika. Selain itu model pembelajaran bermain peran memberikan suasana belajar baru dan dapat membantu memotivasi belajar siswa dalam belajar matematika sehinga prestasi belajar mereka dapat meningkat. Berikut adalah gambar diagram yang menunjukkan capaian nilai rata-rata dan KKM.
Nilai Rata-rata 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10
75,88 58,82
66,47 Nilai Rata-rata
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Gambar 2. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Capaian KKM 100.00% 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%
88,24%
52,94%
Capaian KKM
35.29%
Kondisi Siklus I Siklus II Awal
Gambar 3. Peningkatan Capaian KKM
Jumlah Siswa yang Memperoleh Nilai di atas KKM 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
15 Jumlah Siswa yang Memperoleh Nilai di atas KKM
9 6
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Gambar 4. Peningkatan Jumlah Siswa yang Memperoleh Nilai di atas KKM
43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Hasil peningkatan prestasi belajar pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 9. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar
No 1
Peubah Prestasi belajar siswa
Indikator Rata-rata nilai ulangan Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Kondisi awal
Siklus I
Siklus II
Target 70,00
Capaian 66,47
Target 75,00
Capaian 75,88
6
10
9
14
15
35,29%
59%
81%
88,24%
58,82
52,94%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika dengan signifikan. 1. Penerapan model bermain peran dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika materi operasi hitung campuran siswa kelas II SD Negeri Kembaran tahun pelajaran 2013/2014 ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, dimana dalam setiap siklus terjadi satu kali pertemuan. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tahap persiapan peneliti menyusun perangkat pembelajaran. Pelaksanaan sesuai RPP. Pada saat observasi, peneliti melihat siswa masih sedikit ramai, bingung dalam melaksanakan tugas dari guru, pengaturan tempat duduk masing-masing kelompok masih bingung. Refleksi, siswa masih sedikit ramai, bingung dalam melaksanakan tugas dari guru, dan pengaturan peran siswa pada masing-masing kelompok masih bingung. Untuk mengatasi hal tersebut, ketika dibagi kelompok maka peneliti memberi tanda pada siswa dalam memainkan peran. Dengan demikian siswa akan mudah memahami dirinya dalam memainkan peran. Dalam tugas ini masih ada beberapa siswa yang bingung akan tugas yang harus dikerjakan. Kemungkinan guru kurang jelas dalam memberi petunjuk
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti menjelaskan lagi tentang tugastugas yang harus dikerjakan. 2. Penggunaan model bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar pada operasi hitung campuran siswa kelas II SD Negeri Kembaran semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Pada kondisi awal, rata-rata nilai siswa adalah 58,82, siswa yang tuntas belajar adalah 6 orang dan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 35,29%. Setelah dikenai tindakan, rata-rata nilai dan persentase siswa yang memenuhi KKM pada siklus I mengalami peningkatan. Rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 66,47, siswa yang tuntas belajar menjadi 9 orang dan persentase siswa yang memenuhi KKM menjadi 52,94%. Dilanjutkan dengan siklus II, nilai rata-rata siswa menjadi 75,88, siswa yang tuntas belajar adalah 15 orang. Sedangkan, persentase siswa yang memenuhi KKM meningkat menjadi 88,24%.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyampaikan beberapa saran adalah sebagi berikut: 1.
Sekolah diharapkan mampu memfasilitasi dan mendorong guru dalam berbagai model pembeajaran dalam proses belajar mengajar di kelas dari model yang sederhana sampai ke model bermain peran.
2.
Guru diharapkan mengoptimalkan penggunaan model bermain peran dalam pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Model Silabus Kelas II SD Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD. Jakarta. Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Hudoyo. 1998. Pembelajaran Matematika Konstruktivisme. Malang : PPS IKIP. Djamarah, Syaeful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua (2008). Jakarta : Balai Pustaka Karli, H-Margaretha. 2004. Model-model Pembelajaran. Bandung: CV Bina Media Informasi. Kasbolah, K. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud. Lie, A. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. 30 Moleong, L. J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. Muhsetyo, Gatot, Dkk. 2007. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Rakhmat-Suherdi. 1998/1999. Evaluasi Pengajaran. Jakarta: Dedikbud. Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS). Jakarta: Bumi Aksara. Soetomo (1993). Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional Soetopo. 2004. Matematika Progresif IV. Jakarta : Wiyautama. Suharjono. 1997. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Depdikbud. Sukirin (1976). Pokok-Pokok Psykology Pendidikan, FIP IKIP Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Suryanto. 2001. Pendekatan Matematika Realistik. Yogyakarta : PPPG Matematika. Suyanto. 1997. Pedoman Pelaksanaan PTK. Yogyakarta: Depdikbud. Tirtonegoro, Suratinah. 1984. Anak Super Normal dan Program Normal Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara. Uyu. dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS. Winkel, WS. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia Sumardi Suryabrata, 1984. Psykology Pendidikan, Yogyakarta, UGM. Rajawali Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: UPI dan Rosdakary.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
Lampiran 1 SILABUS Mata Pelajaran Kelas / Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
: : : :
Matematika II / 2 (Genap) 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka 3.3. Melakukan operasi hitung bilangan campuran
Kegiatan Alokasi Indikator Penilaian Sumber Belajar Pembelajaran Waktu Hitung bilangan - Mengaplikasikan Tes Pilihan 2 x 35 A. Media Matematika Campuran perkalian dalam Kognitif Ganda (Soal, 1. Benda yang ada di kelas dan sekitar perkalian dan kehidupan sehari-hari Menghitung kunci siswa pembagian dan dalam B. Buku Sumber secara cepat jawaban) penyelesaian soal Pedoman 1. Matematika SD/MI kelas II kurikulum perkalian cerita penilaian 2006 hasil kali - Mendemonstrasikan 2. Buku matematika BSE kelas 2 penerbit paling besar terlampir. cara cepat menghapal Pusat Perbukuan Depdiknas 20 dan perkalian pembagian - Mendemonstrasikan bilangan yang cara pembagian yang dibagi paling tepat besar 20 Afektif Kerja sama dan partisipasi dengan kelompok dalam melakukan Materi Pokok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
bermain peran Psikomotorik Membuat kalimat soal cerita hitung campuran perkalian dan pembagian yang melibatkan tumbuhan dan binatang Kepala Sekolah
Peneliti
SUNUDIN, S.Ag NIP. 19580130 198405 1 001
JUMARTINAH NIM. 101132019
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2 RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJ ARAN (RPP) SIKLUS I
Nama Sekolah
: SD N KEMBARAN CANDIMULYO
Kelas / Semester
: 2/2
Hari, tanggal
: Kamis, 30 Januari 2014
Mata Pelajaran
: Matematika
Tema
: Lingkungan
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI 3. Bilangan : melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.
B. KOMPETENSI DASAR 3.3 Melakukan operasi hitung bilangan campuran.
C. INDIKATOR - Melakukan operasi hitung campuran yang melibatkan perkalian dan pembagian sampai dengan 50 dalam soal cerita - Menjawab operasi hitung campuran tentang perkalian dan pembagian dalam soal cerita
51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
- Membuat kalimat tentang soal cerita hitung campuran yang melibatkan perkalian dan pembagian serta penyelesaiannya
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
- Siswa dapat mengingat pakta perkalian dengan berbagai cara mulai dari penjumlahan berulang.
- Siswa dapat mengingat pakta pembagian dengan cara pengurangan berulang.
- Siswa dapat menghitung secara cepat perkalian dan pembagian - Siswa dapat melakukan operasi hitung campuran tentang perkalian dan pembagian dalam soal cerita
E. MATERI AJAR (MATERI POKOK)
- Perkalian dan pembagian. - Operasi hitung campuran
F. METODE PEMBELAJARAN
- Bermain peran, demontrasi, latihan, ceramah, pemberian tugas, tanya jawab.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN 1. Kegiatan awal a. Berdoa b. Salam c. Mengabsen siswa d. Apresepsi/ Motivasi : Memberikan motivasi dan semangat kepada siswa dengan menyanyikan sebuah lagu e. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi : a.
Menjelaskan operasi hitung campuran dengan mennggunakan metode bermain peran.
Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi : a. guru menyediakan media atau bahan-bahan seperti pensil, buku, lidi, batu kerikil, dan lain-lain yang akan digunakan untuk mendukung proses pembelajaran dalam penerapan model bermain peran b. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai c. Menyampaikan materi pembelajaran d. Guru membagikan LKS tentang soal cerita operasi hitung campuran e. Siswa membaca soal cerita operasi hitung campuran f. Guru memberi contoh menerapkan model bermain peran dalam soal cerita operasi hitung capuran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
g. Siswa mempraktekkan model bermain peran dari soal cerita operasi hitung campuran yang telah dibagikan dengan pasangannya h. Siswa mengerjakan LKS i. Guru mengamati model bermain peran yang dipraktekkan siswa dan memeriksa LKS j. Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok bersama-sama Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi : a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa b. Guru meluruskan kesalahan pemahaman dan memberikan penguatan 3. Kegiatan akhir Dalam kegiatan akhir : a. Guru memberikan ulangan atau tes. c. Guru memberikan tugas kepada siswa berdasarkan tempat duduk perbaris. Ada 4 baris tempat duduk di kelas 2. Baris 1 masing-masing tempat duduk membawa batu kerikil sebanyak 20 buah. Baris 2 masing-masing tempat duduk membawa lidi sebanyak 20 batang. Baris 3 masing-masing tempat duduk membawa daun sebanyak 20 helai. Baris 4 membawa 20 lembar kertas yang tidak terpakai. b. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H. ALAT DAN SUMBER a. Buku paket BSE kelas 2 penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas b. Alat peraga c. Kreatifitas guru I.
PENILAIAN -
Tes tertulis dengan soal pilihan ganda
-
Soal tes terlampir
-
Kunci jawaban terlampir
-
Pedoman penilaian terlampir
Magelang, 30 Januari 2014 Mengetahui Kepala Sekolah
Mahasiswa
SUNUDIN, S.Ag NIP. 19580130 198405 1 001
JUMARTINAH NIM. 101132019
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJ ARAN (RPP) SIKLUS II
Nama Sekolah
: SD N KEMBARAN CANDIMULYO
Kelas / Semester
: 2/2
Hari, tanggal
: Kamis, 6 Februari 2014
Mata Pelajaran
: Matematika
Tema
: Lingkungan
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI 3. Bilangan : melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.
B. KOMPETENSI DASAR 3.3 Melakukan operasi hitung bilangan campuran.
C. INDIKATOR - Melakukan operasi hitung campuran yang melibatkan perkalian dan pembagian sampai dengan 50 dalam soal cerita - Menjawab operasi hitung campuran tentang perkalian dan pembagian dalam soal cerita - Membuat kalimat tentang soal cerita hitung campuran yang melibatkan perkalian dan pembagian serta penyelesaiannya
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
- Siswa dapat mengingat pakta perkalian dengan berbagai cara mulai dari penjumlahan berulang.
- Siswa dapat mengingat pakta pembagian dengan cara pengurangan berulang.
- Siswa dapat menghitung secara cepat perkalian dan pembagian - Siswa dapat melakukan operasi hitung campuran tentang perkalian dan pembagian dalam soal cerita
E. MATERI AJAR (MATERI POKOK)
- Perkalian dan pembagian. - Operasi hitung campuran
F. METODE PEMBELAJARAN
- Bermain peran, demontrasi, latihan, ceramah, pemberian tugas, tanya jawab.
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN 1. Kegiatan awal a. Berdoa b. Salam c. Mengabsen siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
d. Apresepsi/ Motivasi : Memberikan motivasi dan semangat kepada siswa dengan menyanyikan sebuah lagu e. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi : a.
Menjelaskan operasi hitung campuran dengan mennggunakan model bermain peran.
Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi : a. Guru meminta siswa menyiapkan bahan-bahan yang dibawa siswa seperti kertas, lidi, batu kerikil, dan daun per tempat duduk yang akan digunakan untuk mendukung proses pembelajaran dalam penerapan model bermain peran Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai c. Menyampaikan materi pembelajaran d. Guru membagikan LKS tentang soal cerita operasi hitung campuran e. Siswa membaca soal cerita operasi hitung campuran f. Guru memberi contoh menerapkan model bermain peran dalam soal cerita operasi hitung capuran g. Siswa mempraktekkan model bermain peran dari soal cerita operasi hitung campuran yang telah dibagikan dengan pasangannya h. Siswa mengerjakan LKS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
i. Guru mengamati model bermain peran yang dipraktekkan siswa dan memeriksa LKS j. Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok bersama-sama Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi : a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa b. Guru meluruskan kesalahan pemahaman dan memberikan penguatan 3. Kegiatan akhir Dalam kegiatan akhir : a. Guru memberikan ulangan atau tes. b. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam
H. ALAT DAN SUMBER a. Buku paket BSE kelas 2 penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas b. Alat peraga c. Kreatifitas guru
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I.
PENILAIAN -
Tes tertulis dengan soal pilihan ganda
-
Soal tes terlampir
-
Kunci jawaban terlampir
-
Pedoman penilaian terlampir
Magelang, 6 Februari 2014 Mengetahui Kepala Sekolah
Mahasiswa
SUNUDIN, S.Ag NIP. 19580130 198405 1 001
JUMARTINAH NIM. 101132019
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Lampiran 3 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) SIKLUS I
Satuan Pendidikan Hari, tanggal Kelas / Semester Mata Pelajaran I.
: SD N KEMBARAN CANDIMULYO : Kamis, 30 Januari 2014 : II / 2 : Matematika
Indikator - Melakukan operasi hitung cmpuran
II. Petunjuk Lakukan kegiatan berikut ini sesuai dengan perintah III. Kegiatan Belajar Bacalah soal cerita di bawah ini! 1. Budi mempunyai 3 kantong kelereng. Masing-masing kantong berisi 6 buah kelereng. Berapa jumlah kelereng Budi bila dijadikan satu? Jawab : .......................................................................................................... 2. Ibu membeli jeruk 25 buah di pasar. Sesampainya di rumah kemudian ibu membagikan buah jeruk tersebut kepada 5 orang anak. Berapa buah jeruk yang diterima oleh masing-masing anak? Jawab : .........................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II Satuan Pendidikan Hari, tanggal Kelas / Semester Mata Pelajaran I.
: SD N KEMBARAN CANDIMULYO : Kamis, 6 Februari 2014 : II / 2 : Matematika
Indikator - Melakukan operasi hitung cmpuran
II. Petunjuk Lakukan kegiatan berikut ini sesuai dengan perintah III. Kegiatan Belajar Bacalah soal cerita di bawah ini! 1. Siti mempunyai 4 keranjang apel pemberian kakeknya di desa. Masingmasing keranjang berisi 10 buah apel. Berapa jumlah apel Siti bila dijadikan satu? Jawab : .......................................................................................................... 2. Paman mempunyai 18 ekor bebek di rumahnya. Karena menjelang Hari Raya Lebaran paman membagikan bebek-bebek tersebut kepada 3 orang saudaranya sampai habis. Berapa bebek yang diperoleh oleh 3 orang saudaranya? Jawab : .........................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Lampiran 4 KISI-KISI SOAL SIKLUS I
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: II / 2
Tahun Ajaran
: 2013/2014
Standar Kompetensi
: 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.
Kompetensi Dasar
: 1.4 Melakukan operasi hitung campuran
No 1
Indikator
Nomor Soal
Siswa dapat menjawab operasi hitung campuran tentang perkalian dan pembagian dalam soal cerita
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
Magelang, 30 Januari 2014 Mengetahui Kepala Sekolah
Mahasiswa
SUNUDIN, S.Ag NIP. 19580130 198405 1 001
JUMARTINAH NIM. 101132019
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
KISI-KISI SOAL SIKLUS II
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: II / 2
Tahun Ajaran
: 2013/2014
Standar Kompetensi
: 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.
Kompetensi Dasar
: 1.4 Melakukan operasi hitung campuran
No 1
Indikator
Nomor Soal
Siswa dapat menjawab operasi hitung campuran tentang perkalian dan pembagian dalam soal cerita
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
Magelang, 6 Februari 2014
Mengetahui Kepala Sekolah
Mahasiswa
SUNUDIN, S.Ag NIP. 19580130 198405 1 001
JUMARTINAH NIM. 101132019
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Lampiran 5 SOAL EVALUASI SIKLUS I Mata Pelajaran Kelas / Semester Hari / Tanggal Waktu
: Matematika : II / Genap : Kamis, 30 Januari 2014 : 2 x 35 menit
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, atau c pada jawaban yang paling tepat! 1.
Ibu Siti membeli buah sawo 4 keranjang. Setiap keranjang berisi 6 sawo. Buah sawo diberikan kepada ke-3 anaknya. Setiap anak mendapat bagian sama. Berapa sawo yang diterima setiap anak?
2.
a. 6
c. 8
b. 7
d. 9
Panitia sepeda santai menyiapkan 25 kaos cadangan. Panitia memesan lagi 10 kaos. Kemudian kaos tersebut dibagi kepada 5 kelompok. Berapa banyak kaos yang dibagikan kepada kelompok tersebut sama banyak?
3.
a. 5
c. 7
b. 6
d. 8
Paman sedang memetik jambu. Pohon pertama dipetik 15 buah. Pohon kedua dipetik 25 buah. Kemudian buah tersebut dibagikan kepada 5 orang anak. Berapa jambu yang diperoleh anak tersebut?
4.
a. 8
c. 9
b. 9
d. 10
Dina mempunyai 2 kotak kembang gula. Tiya mempunyai 1 kotak kembang gula. Setiap kotak berisi 8 kembang gula. Kembang gula dibagikan kepada 6 kawan. Setiap kawan menerima sama banyak. Berapa kembang gula diterima setiap kawannya? a. 4
c. 6
b. 5
d. 7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
66
Sebuah perusahaan pakaian mempunyai 8 karyawan. Seorang karyawan dapat membuat 5 pakaian setiap hari. Setiap 10 pakaian dimasukkan dalam satu kotak. Berapa kotak yang dibutuhkan perusahaan setiap hari?
6.
a. 1
c. 3
b. 2
d. 4
Iwan mempunyai 2 kantong plastik yang berisi kelereng. Setiap kantong plastik berisi 10 kelereng. Iwan memberikan kelereng tersebut kepada 4 kawannya sama banyak. Berapa kelereng yang diterima temannya?
7.
a. 5
c. 7
b. 6
d. 8
Tersedia 10 piring besar di atas meja. Piring tersebut berisi 2 mangga. Kemudian ada 5 orang yang mengambil mangga tersebut sama banyak. Jadi berapa mangga yang diperoleh orang tersebut?
8.
a. 1
c. 3
b. 2
d. 4
Permen sukma ada 2 kantong plastik. Setiap kantong berisi 6 permen. Lalu permen di bagikan kepada 3 orang temannya. Berapa permen yang diterima teman-temannya?
9.
a. 1
c. 3
b. 2
d. 4
Tiya mempunyai 2 kotak permen. Dina mempunyai 1 kotak permen. Setiap kotak berisi 8 permen. Permen dibagikan kepada 6 kawan sama banyak. Berapa permen yang yang diterima kawannya? a. 3
c. 5
b. 4
d. 6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
10. Seorang pedagang mempunyai 4 keranjang jambu. Setiap keranjang berisi 9 jambu. Jambu dikemas dalam beberapa tas plastik. Setiap tas plastik berisi 6 jambu. Berapa tas plastik yang diperlukan? a. 4
c. 6
b. 5
d. 7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS I Mata Pelajaran Kelas / Semester
1.
C
2.
C
3.
A
4.
A
5.
D
6.
A
7.
D
8.
D
9.
B
10.
C
: Matematika : II / Genap
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
SOAL EVALUASI SIKLUS II Mata Pelajaran Kelas / Semester Hari / Tanggal Waktu
: Matematika : II / Genap : Kamis, 6 Februari 2014 : 2 x 35 menit
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, atau c pada jawaban yang paling tepat! 1.
Iwan mempunyai 2 kantong plastik yang berisi kelereng. Setiap kantong plastik berisi 10 kelereng. Iwan memberikan kelereng tersebut kepada 4 kawannya sama banyak. Berapa kelereng yang diterima temannya?
2.
a. 5
c. 7
b. 6
d. 8
Burung puyuh paman bertelur 25 butir dalam 1 kandang. Padahal Paman memiliki 2 kandang. Kemudian telur tersebut dimbil oleh 5 orang pembeli. Berapa butir telur yang diambil oleh masing-masing pembeli sama banyak?
3.
a. 5
c. 15
b. 10
d. 20
Retno mempunyai 12 gelang karet dalam 1 plastik. Retno memiliki 3 kantong plastik. Retno membagi gelang tersebut kepada 2 orang temannya sama banyak. Berapa jumlah gelang karet yang diterima temannya?
4.
a. 15
c. 17
b. 16
d. 18
Sebanyak 8 mobil berisi 6 orang datang ke Pameran. Masuk ke ruang pameran harus dibagi menjadi 4 kelompok. Berapa orang dalam kelompok tersebut? a. 12
c. 20
b. 15
d. 25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
70
Ibu Neti membeli buah sawo 2 keranjang. Setiap keranjang berisi 6 sawo. Buah sawo diberikan kepada ke-3 anaknya. Setiap anak mendapat bagian sama. Berapa sawo yang diterima setiap anak?
6.
a. 3
c. 5
b. 4
d. 6
Pak Hasan bersama 3 temannya membawa pulang 1 keranjang besar yang berisi 40 ekor ikan. Pak Hasan kemudian membagi ikan tersebut kepada teman-temanya tersebut. Berapa ikan yang diperoleh pak Hasan dan ketiga temannya?
7.
a. 8
c. 10
b. 9
d. 11
Pak guru mempunyai 4 kotak hadiah yang berisi 4 buku. Buku tersebut diberikan sama banyak kepada 4 siswa yang mendapat nilai paling bagus. Berapa buku yang siswa itu terima?
8.
a. 1
c. 3
b. 2
d. 4
Bu Ina membawa 4 ikat bunga. Setiap ikat berisi 6 tangkai bunga. Bunga itu dimasukkan ke dalam 3 vas bunga sama banyak. Berapa tangkai isi setiap vas bunga?
9.
a. 6
c. 8
b. 7
d. 9
Ayah membeli 6 kotak pensil. Tiap kotak berisi 6 batang pensil. Ayah membagikan pensil-pensil itu kepada 4 anak secara merata. Berapa batang pensil yang diperoleh tiap anak? a. 6
c. 8
b. 7
d. 9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. Pak Ali mengangkut balok sebanyak 4 kali. Sekali mengangkut Pak Ali membawa 6 buah balok. Balok tersebut diletakkan pada 2 tempat. Berapa jumlah balok pada setiap tempat? a. 12
c. 14
b. 13
d. 15
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS II Mata Pelajaran Kelas / Semester 1.
A
2.
B
3.
D
4.
A
5.
B
6.
C
7.
D
8.
C
9.
D
10.
A
: Matematika : II / Genap
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Lampiran 6 SOAL UJI VALIDITAS SIKLUS I
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, atau c supaya pernyataan menjadi benar! 1.
Ibu kepasar membeli 4 keranjang apel. Masing-masing keranjang berisi 5 apel. Sesampainya di rumah ibu memberikan apel tersebut kepada saya dan 3 orang saudara saya. Berapa apel yang kami terima? a. 4 c. 6 b. 5 d. 7
2.
Ibu Andi mempunyai 4 keranjang. Setiap keranjang berisi 9 mangga. Semua mangga dimasukkan ke beberapa kantong plastik. Setiap kantong plastik berisi 6 mangga. Berapa banyak kantong plastik yang diperlukan? a. 3 c. 5 b. 4 d. 6
3.
Ibu Siti membeli buah sawo 4 keranjang. Setiap keranjang berisi 6 sawo. Buah sawo diberikan kepada ke-3 anaknya. Setiap anak mendapat bagian sama. Berapa sawo yang diterima setiap anak? a. 6 c. 8 b. 7 d. 9
4.
Ibu membeli roti 4 bungkus. Setiap bungkus berisi 6 roti. Roti dibagikan kepada 3 anaknya. Setiap anak menerima bagian yang sama. Berapa roti yang diterima setiap anak? a. 5 c. 7 b. 6 d. 8
5.
Sebanyak 50 wisatawan datang ke Borobudur. Wisatawan tersebut dibagi dalam 5 mobil kecil. Berapa orang wisatawan yang ada dalam masing-masing mobil? a. 10 c. 20 b. 15 d. 25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
6.
Panitia sepeda santai menyiapkan 25 kaos cadangan. Panitia memesan lagi 10 kaos. Kemudian kaos tersebut dibagi kepada 5 kelompok. Berapa banyak kaos yang dibagikan kepada kelompok tersebut sama banyak? a. 5 c. 7 b. 6 d. 8
7.
Pak danu mempunyai 2 kandang kambing. Masing-masing kandang berisi 12 kambing. Pak Danu membuat 1 kandang lagi. Jadi berapa ekor kambing yang ada dalam kandang Pak Danu sekarang? a. 6 c. 8 b. 7 d. 9
8.
Peserta upacara bendera ada 3 regu. Setiap regu berisi 15 anak. Karena halaman sekolah yang sempit pak Guru membagi ke dalam 9 regu. Jadi berapa siswa yang ada dalam setiap regu? a. 3 c. 5 b. 4 d. 6
9.
Paman sedang memetik jambu. Pohon pertama dipetik 15 buah. Pohon kedua dipetik 25 buah. Kemudian buah tersebut dibagikan kepada 5 orang anak. Berapa jambu yang diperoleh anak tersebut? a. 8 c. 9 b. 9 d. 10
10. Sebuah toko membeli gula sebanyak 6 kantong. Setiap kantong berisi gula 6 kg. Gula dikemas menjadi beberapa bungkus. Berat setiap bungkus 4 kg. Berapa bungkus yang diperoleh? a. 8 c. 10 b. 9 d. 11 11. Pak Hasan bersama temannya membawa pulang 2 keranjang besar yang setiap keranjangnya berisi 15 ekor ikan. Pak Hasan kemudian membagi ikan tersebut kepada 5 temannya tersebut. Berapa ikan yang diperoleh kelima temannya? a. 5 c. 7 b. 6 d. 8 12. Pak candra pergi piknik ke Malang. Ia membawa 3 kantong plastik. Setiap kantong berisi 7 Apel. Apel dibagikan sama banyak kepada 3 anaknya. Berapa apel yang diterima setiap anak? a. 5 c. 7 b. 6 d. 8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
13. Dina mempunyai 2 kotak kembang gula. Tiya mempunyai 1 kotak kembang gula. Setiap kotak berisi 8 kembang gula. Kembang gula dibagikan kepada 6 kawan. Setiap kawan menerima sama banyak. Berapa kembang gula diterima setiap kawannya? a. 4 c. 6 b. 5 d. 7 14. Berapa hasil dari 4 x 3 : 2 = .... a. 6 b. 7
c. 8 d. 9
15. Tentukan operasi hitung dari 2 x 8 : 4 = .... a. 3 c. 5 b. 4 d. 6 16. Sebuah perusahaan pakaian mempunyai 8 karyawan. Seorang karyawan dapat membuat 5 pakaian setiap hari. Setiap 10 pakaian dimasukkan dalam satu kotak. Berapa kotak yang dibutuhkan perusahaan setiap hari? a. 1 c. 3 b. 2 d. 4 17. Iwan mempunyai 2 kantong plastik yang berisi kelereng. Setiap kantong plastik berisi 10 kelereng. Iwan memberikan kelereng tersebut kepada 4 kawannya sama banyak. Berapa kelereng yang diterima temannya? a. 5 c. 7 b. 6 d. 8 18. Hasil dari 3 x 8 : 12 adalah ... a. 1 b. 2
c. 3 d. 4
19. Ibu Rina membawakan oleh-oleh 2 dos yang masing-masing dos berisi 3 buah mainan. Kemudian ia memberikan mainan tersebut kepada 2 orang ankanya. Berapa kedua anak tersebut memperoleh mainan? a. 3 c. 5 b. 4 d. 6 20. Tersedia 10 piring besar di atas meja. Piring tersebut berisi 2 mangga. Kemudian ada 5 orang yang mengambil mangga tersebut sama banyak. Jadi berapa mangga yang diperoleh orang tersebut? a. 1 c. 3 b. 2 d. 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
21. Ibu Reni menyimpan 4 kantong yang masing-masing kantong berisi 8 buah tomat. Tomat diberikan kepada 2 orang ibu. Berapa tomat yang diperoleh ibuibu tersebut? a. 14 c. 16 b. 15 d. 17 22. Permen sukma ada 2 kantong plastik. Setiap kantong berisi 6 permen. Lalu permen di bagikan kepada 3 orang temannya. Berapa permen yang diterima teman-temannya? a. 1 c. 3 b. 2 d. 4 23. Ayah mempunyai 16 pensil. Pensil itu dikemas dalam 2 kotak. Ayah membagikan pensil tersebut kepada 4 anaknya. Berapa pensil yang diterma masing-masing anak? a. 6 c. 8 b. 7 d. 9 24. Joko mempunyai 3 kantong kelereng. Masing-masing kantong berisi 10 butir kelereng. Kelereng itu akan dibagikan kepada 5 teman-temannya. Berapa jumlah kelereng yang akan diterima oleh temannya? a. 6 c. 8 b. 7 d. 9 25. Seorang pekerja mampu membongkar 2 karung yang berisi 10 buah kelapa. Kemudian kelapa tersebut dibagikan kepada 5 pedagang yang telah memesannya. Berapa buah kelapa yang diterima oleh pedagang tersebut? a. 3 c. 5 b. 4 d. 6 26. Sinta membawa 5 kotak kue. Satu kotak berisi 4 kue. Kue tersebut dibagikan kepada 2 orang adikya. Berapa kue yang diterima adik Sinta? a. 8 c. 10 b. 9 d. 11 27. Pak Rahmat mengirim 3 buah kado yang masing-masing kado berisi 7 buah mainan. Mainan tersebut kemudian dibagikan kepada 3 orang keponakannya. Berapa mainan yang diterima oleh setiap anak? a. 7 c. 9 b. 8 d. 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
28. Tiya mempunyai 2 kotak permen. Dina mempunyai 1 kotak permen. Setiap kotak berisi 8 permen. Permen dibagikan kepada 6 kawan sama banyak. Berapa permen yang yang diterima kawannya? a. 3 c. 5 b. 4 d. 6 29. Seorang pedagang mempunyai 4 keranjang jambu. Setiap keranjang berisi 9 jambu. Jambu dikemas dalam beberapa tas plastik. Setiap tas plastik berisi 6 jambu. Berapa tas plastik yang diperlukan? a. 4 c. 6 b. 5 d. 7 30. Sebuah museum dikunjungi oleh 2 mobil yang berisi 6 orang. Untuk memasuki museum harus dibagi dalam 3 kelompok. Berapa orang setiap kelompoknya? a. 2 c. 4 b. 3 d. 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
SOAL UJI VALIDITAS SIKLUS II
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, atau c supaya pernyataan menjadi benar! 1.
Iwan mempunyai 2 kantong plastik yang berisi kelereng. Setiap kantong plastik berisi 10 kelereng. Iwan memberikan kelereng tersebut kepada 4 kawannya sama banyak. Berapa kelereng yang diterima temannya? a. 5 c. 7 b. 6 d. 8
2.
Ibu kepasar membeli 4 keranjang apel. Masing-masing keranjang berisi 5 apel. Sesampainya di rumah ibu memberikan apel tersebut kepada saya dan 3 orang saudara saya. Berapa apel yang kami terima? a. 4 c. 6 b. 5 d. 7
3.
Ibu Andi mempunyai 4 keranjang. Setiap keranjang berisi 9 mangga. Semua mangga dimasukkan ke beberapa kantong plastik. Setiap kantong plastik berisi 6 mangga. Berapa banyak kantong plastik yang diperlukan? a. 3 c. 5 b. 4 d. 6
4.
Ibu Rina membawakan oleh-oleh 2 dos yang masing-masing dos berisi 3 buah mainan. Kemudian ia memberikan mainan tersebut kepada 2 orang ankanya. Berapa kedua anak tersebut memperoleh mainan? a. 3 c. 5 b. 4 d. 6
5.
Tersedia 10 piring besar di atas meja. Piring tersebut berisi 2 mangga. Kemudian ada 5 orang yang mengambil mangga tersebut sama banyak. Jadi berapa mangga yang diperoleh orang tersebut? a. 1 c. 3 b. 2 d. 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
6.
Burung puyuh paman bertelur 25 butir dalam 1 kandang. Padahal Paman memiliki 2 kandang. Kemudian telur tersebut dimbil oleh 5 orang pembeli. Berapa butir telur yang diambil oleh masing-masing pembeli sama banyak? a. 5 c. 15 b. 10 d. 20
7.
Retno mempunyai 12 gelang karet dalam 1 plastik. Retno memiliki 3 kantong plastik. Retno membagi gelang tersebut kepada 2 orang temannya sama banyak. Berapa jumlah gelang karet yang diterima temannya? a. 15 c. 17 b. 16 d. 18
8.
Sebanyak 8 mobil berisi 6 orang datang ke Pameran. Masuk ke ruang pameran harus dibagi menjadi 4 kelompok. Berapa orang dalam kelompok tersebut? a. 12 c. 20 b. 15 d. 25
9.
Panitia jalan santai menyiapkan 10 dus yang berisi 5 minuman. Minuman tersebut dibagikan kepada 25 orang. Berapa minuman yang diperoleh orang tersebut? a. 2 c. 4 b. 3 d. 4 10. Paman sedang memetik rambutan. Pohon pertama menghasilkan 2 keranjang yang berisi 20 buah. Buah rambutan tersebut dibagikan kepada 10 anak. Berapa buah jambu yang diterima masing-masing anak? a. 4 c. 6 b. 5 d. 7 11. Peserta upacara bendera ada 5 regu. 1 regu berisi 10 anak. Kemudian dibuat 2 regu. Berapa anak setiap regunya? a. 23 c. 25 b. 24 d. 26 12. Pak danu mempunyai 2 kandang berisi 15 kambing. Kemudian pak Danu membuat 3 kandang. Berapa kambing yang ada dalam kandang pak danu sekarang? a. 8 c. 10 b. 9 d. 11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
13. Ibu Neti membeli buah sawo 2 keranjang. Setiap keranjang berisi 6 sawo. Buah sawo diberikan kepada ke-3 anaknya. Setiap anak mendapat bagian sama. Berapa sawo yang diterima setiap anak? a. 3 c. 5 b. 4 d. 6 14. Pak candra pergi piknik ke Malang. Ia membawa 3 kantong plastik. Setiap kantong berisi 7 Apel. Apel dibagikan sama banyak kepada 3 anaknya. Berapa apel yang diterima setiap anak? a. 5 c. 7 b. 6 d. 8
15. Dina mempunyai 2 kotak kembang gula. Tiya mempunyai 1 kotak kembang gula. Setiap kotak berisi 8 kembang gula. Kembang gula dibagikan kepada 6 kawan. Setiap kawan menerima sama banyak. Berapa kembang gula diterima setiap kawannya? a. 4 c. 6 b. 5 d. 7 16. Sebuah perusahaan pakaian mempunyai 8 karyawan. Seorang karyawan dapat membuat 9 pakaian setiap hari. Setiap 6 pakaian dikemas dalam satu kotak. Berapa kotak yang dihasilkan perusahaan setiap hari? a. 10 c. 12 b. 11 d. 13 17. Ibu membeli roti 4 bungkus. Setiap bungkus berisi 6 roti. Roti dibagikan kepada 3 anaknya. Setiap anak menerima bagian yang sama. Berapa roti yang diterima setiap anak? a. 5 c. 7 b. 6 d. 8 18. Sebuah toko membeli gula sebanyak 6 kantong. Setiap kantong berisi gula 6 kg. Gula dikemas menjadi beberapa bungkus. Berat setiap bungkus 4 kg. Berapa bungkus yang diperoleh? a. 8 c. 10 b. 9 d. 11 19. Pak Hasan bersama 3 temannya membawa pulang 1 keranjang besar yang berisi 40 ekor ikan. Pak Hasan kemudian membagi ikan tersebut kepada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
teman-temanya tersebut. Berapa ikan yang diperoleh pak Hasan dan ketiga temannya? a. 8 c. 10 b. 9 d. 11 20. Klub sepakbola terdiri dari 11 pemain inti dan 7 pemain cadangan. Pada waktu akan bertanding 3 orang pemain tiba-tiba sakit dan tidak bisa mengikuti pertandingan. Berapa jumlah pemain sepakbola yang bisa mengikuti pertandingan? a. 13 c. 15 b. 14 d. 16 21. Pak Dodi membawa 1 kantong yang berisi 3 buah permen. Permen tersebut dibagikan kepada Anton, Rudi, dan Sinta. Berapa permen yang mereka terima? a. 1 c. 3 b. 2 d. 4 22. Ibu pulang dari pasar membawa 1 ikat bunga. Satu ikat berisi 15 bunga. Kemudian bunga tersebut dimasukkan ke dalam 3 vas bunga. Berapa jumlah bunga dalam setiap vas? a. 4 c. 6 b. 5 d. 7 23. Bu Reni membeli 1 pak buku yang berisi 12 buku. Buku kemudian dibagikan kepada 2 orang anaknya. Berapa buku yang mereka terima? a. 4 c. 6 b. 5 d. 7 24. Pak guru mempunyai 4 kotak hadiah yang berisi 4 buku. Buku tersebut diberikan sama banyak kepada 4 siswa yang mendapat nilai paling bagus. Berapa buku yang siswa itu terima? a. 1 c. 3 b. 2 d. 4 25. Ibu menggoreng pisang 2 kali. Sekali menggoreng ada 9 potong pisang. Pisang itu diletakkan pada 3 piring dengan jumlah sama. Berapa potong isi masing-masing piring? a. 3 c. 5 b. 4 d. 6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
26. Anto membeli kelereng sebanyak 3 kali. Sekali membeli Anto mendapat 8 butir kelereng. Kelereng itu dibagi untuk Andi dan Ari sama banyak. Berapa butir kelereng yang didapat oleh masing-masing anak? a. 11 c. 13 b. 12 d. 14 27. Rudi membawa 2 kantong permen. Setiap kantong berisi 10 butir permen. Permen itu ia bagikan kepada 4 orang temannya. Berapa butir permen yang didapat oleh masing-masing anak? a. 5 c. 7 b. 6 d. 8 28. Bu Ina membawa 4 ikat bunga. Setiap ikat berisi 6 tangkai bunga. Bunga itu dimasukkan ke dalam 3 vas bunga sama banyak. Berapa tangkai isi setiap vas bunga? a. 6 c. 8 b. 7 d. 9 29. Ayah membeli 6 kotak pensil. Tiap kotak berisi 6 batang pensil. Ayah membagikan pensil-pensil itu kepada 4 anak secara merata. Berapa batang pensil yang diperoleh tiap anak? a. 6 c. 8 b. 7 d. 9 30. Pak Ali mengangkut balok sebanyak 4 kali. Sekali mengangkut Pak Ali membawa 6 buah balok. Balok tersebut diletakkan pada 2 tempat. Berapa jumlah balok pada setiap tempat? a. 12 c. 14 b. 13 d. 15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90