PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA KORBAN ERUPSI GUNUNG MERAPI YANG TINGGAL DI HUNIAN TETAP
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Oleh:
Angela Merici Reviana Tika Wibawati 089114058
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA KORBAN ERUPSI GUNUNG MERAPI YANG TINGGAL DI HUNIAN TETAP
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Oleh:
Angela Merici Reviana Tika Wibawati 089114058
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
Cintailah perjuangan, Karena perjuangan mendekatkan kita Kepada tercapainya cita-cita (Soedirman)
Kemauan adalah seperti sebilah pedang tajam, Yang dapat membuat jalan melalui hutan rimba. (Charles Dickens)
Banyak ide yang akan tumbuh lebih baik Jika ditanamkan ke dalam pikiran orang lain Daripada di dalam pikiran pencetus ide itu sendiri (Oliver W Holmes)
5 iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
Karya ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria,
Buat Bapak dan Ibu tercinta. Aku buktikan dapat memperolah jubah Sarjana ku sebelum aku kenakan jubah pengantinku.
Buat Eyang, Mas Nanang, Mbak Ning, Diana, _Terimakasih Doanya_
v6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA KORBAN ERUPSI GUNUNG MERAPI YANG TINGGAL DI HUNIAN TETAP Angela Merici Reviana Tika Wibawati ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap. Hipotesis penelitian adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap. Subjek penelitian ini adalah 254 kepala keluarga yang berusia 20-60 tahun yang telah tinggal di hunian tetap minimal 1 bulan. Istrumen penelitian ini terdiri dari Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial dan Skala Penyesuaian Diri yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas skala penelitian menghasilkan koefisien reliabilitas 0,919 untuk Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial, sedangkan untuk Skala Penyesuaian Diri adalah 0,923. Analisis data menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson dengan uji satu ekor (one-tailed). Koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,980 dan p < 0,000. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hipotesis diterima. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antar persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap. Kata kunci: persepsi terhadap dukungan sosial, penyesuaian diri
vii 8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
CORRELATION BETWEEN PERCEPTION ABOUT SOCIAL SUPPORT AND SELF-ADJUSTMENT ON DISASTER VICTIM MERAPI VULCANO ERUPTION LIVES IN FIXED RESIDENCE. Angela Merici Reviana Tika Wibawati ABSTRACT The purpose of this research was to find out correlation between perception of social support and self-adjustment on disaster victim of Merapi eruption lives in fixed residence. Hypothesis stated there is correlation between perception social support and self-adjustment on disaster victim of Merapi eruption lives in fixed residence. Subject were two hundred and fifty-four in the age of 20-60 years who have live in fixed residence at least for one months. Instruments in this research perception of social support scale and self-adjustment scale organized by researcher. The reliability coefficient of Perception Of Social Support scale was 0,919 and 0,923 for SelfAdjustment scale. Data analized using one tailed, Pearson Product Moment Correlations. The correlation coefficient was 0,980 and p < 0,000. The research showed that hypothesis was accepted. There is significant positive correlation between perception of social support and selfadjustment on disaster victim of Merapi eruption lives in fixed residence. Keywords: perceptions of social support, self-adjustment
viii 9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas segala berkat dan pendampinganNya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Selama proses penyusunan skripsi ini saya mendapatkan banyak dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu saya ingin mengucapkan limpahan terima kasih kepada semua pihak, yaitu: 1. Ibu Dr. Ch. Siwi Handayani, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. 2. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si, selaku Ketua program studi. 3. Ibu Debri Pristinella, M.Si, selaku Dosen Pembimbing skripsi yang dengan sabar selalu membimbing saya, memberikan saran, kritik, dan nasehat sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Terima kasih ya bu, sudah sabar mengingatkan saya ketika mulai jenuh mengerjakan skripsi. 4. Ibu Agnes Indar E, S.Psi., M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik. 5. Ibu Dewi Soerna Anggraeni, M.Si dan Ratri Sunar Astuti, M.Si, selaku dosen penguji. 6. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi atas kesabarannya dalam mendidik dan membimbing saya selama masih studi. 7. Seluruh Staf Sekretariat Fakultas Psikologi, Mas Gandung, Mbak Nanik, Pak Gie, Mas Muji, dan Mas Doni, yang telah membantu kelancaran pengurusan penelitian, studi, praktikum, skripsi, dan asistensi, matur nuwun sanget sedoyo kemawon. 11 x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
8. Kedua orang tua saya, Antonius Suratmanto dan Dra. Chr. Ennie Soesiana terima kasih atas semua doa, perhatian, semangat dan pengorbanan yang kalian berikan untuk membiyayai pendidikan ku, walaupun belum seberapa karya ini ku persembahkan untuk kalian. Thank’s Mom and Dad, God Bless You, I always loving you. 9. Kakakku Fx. Nanang Widyatmoko, Elisabeth Riningsih, dan adikku Clara Diana Widyaswara terima kasih buat dukungan dan semangat yang kalian berikan, Ayo gek ndang makan-makan ki 10. Buat Mas Gani Sadat, terima kasih atas semua perhatian mu, kasih sayang bimbinganmu dan perjuanganmu dalam menjagaku. Atas kesabaranmu dalam menghadapi semua ego ku. Terima kasih atas semua pelajaran hidup yang telah kau berikan. You’re my inspirations. Terimakasih untuk bapak, ibu, denok atas penerimaan kalian terhadap semua kekuranganku. 11. Eyang putri, Eyang Kakung (Alm), Simbah putri (Alm), Simbah kakung (Alm), atas doa dan kasih sayang kalian, tambahan uang saku dari kalian benar-benar membantu dalam perjuanganku menuntut ilmu. He…He…He… 12. Sahabat-sahabatku Dini, Theot, Adriana, Eni, dan Radit senang bisa mengenal kalian, kehadiran kalian membuat hidupku lebih berwarna, spesial buat Caecilia Intan, ku susul kelulusan mu, thank’s for everything, you’re the best sister I have. 13. Buat Yudha yang telah mengajarkanku SPSS secara kilat, Mas Say yang sudah memberikan pinjaman buku tentang Merapi, Tiwi terima kasih telah menemaniku ke Manggong. Teman-teman Angkatan 2008 Fakultas Psikologi, 12 xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
dan teman-teman KKN XLII (Sasa, Tine, Ellen, Ayu, Mengthy, Dea, Yudha, Gery) untuk kerja samanya selama ini serta semua warga dusun Pusmalang. 14. Seluruh Korban Erupsi Merapi yang tinggal di Hunian Tetap, terutama warga dusun Manggong terima kasih banyak atas bantuannya, kehangatan kalian tak akan terlupakan. 15. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, atas dukungan yang diberikan sehingga karya ini dapat selesai dengan lancar. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Terima kasih.
Yogyakarta, 20 Juni 2013
Angela Merici Reviana Tika Wibawati
xii 13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
………………………………………………………
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN
i
…………………
ii
……………………………………………
iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN
……………………………
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………
vi
ABSTRAK
…………………………………………………………………
vii
………………………………………………………………
viii
ABSTRACT
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
………………………………
ix
……………………………………………………
x
……………………………………………………………..
DAFTAR TABEL
…………………………………………………...........
DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
…………………………………………………
A. Latar Belakang Masalah
…………………………………………
xiii xvi xviii
1 1
B. Rumusan Masalah
………………………………………………
11
C. Tujuan Penelitian
………………………………………………
11
D. Masalah Penelitian
………………………………………………
11
1. Manfaat Teoritis ………………………………………………
11
2. Manfaat Praktis
12
………………………………………………
xiii 14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi
…………………………………………
13
…………………………………………………………
13
1. Definisi Persepsi
……………………………………………
2. Macam - macam Persepsi
13
……………………………………
14
3. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Persepsi …………………
14
B. Dukungan Sosial
…………………………………………………
1. Definisi Dukungan Sosial
……………………………………
2. Aspek – aspek Dukungan Sosial
16 16
……………………………
18
3. Sumber Dukungan Sosial
…………………………………
20
4. Manfaat Dukungan Sosial
…………………………………
22
5. Persepsi Terhadap Dukungan Sosial C. Penyesuaian Diri
………………………
24
………………………………………………
25
1. Definisi Penyesuaian Diri
…………………………………
25
……………………………
26
2. Karakteristik Penyesuaian Diri
3. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri D. Hunian Tetap
……
29
……………………………………………………
30
1. Definisi Penyesuaian Diri
…………………………………
2. Standar Minimum Hunian Tetap
……………………………
3. Jumlah Hunian Tetap yang Dibangun
31
………………………
31
……………………………
32
…………………………………………………
33
4. Kondisi Hunian Tetap Saat Ini E. Korban Merapi
30
xiv 15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
F. Dinamika Hubungan antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri Korban Erupsi yang Tinggal di Hunian Tetap …………………… G. Hipotesis
………………………………………………………
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
34 38
………………………………………
39
…………………………………………………
39
B. Identifikasi Variabel Penelitian C. Definisi Operasional
…………………………………
39
……………………………………………
40
1. Persepsi Terhadap Dukungan Sosial 2. Penyesuaian Diri D. Subjek Penelitian
…………………………
40
……………………………………………
41
………………………………………………
41
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
……………………………
1. Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial 2. Skala Penyesuaian Diri F. Prosedur Pengumpulan Data
44
…………………
44
………………………………………
48
……………………………………
51
G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
……………………………
51
…………………………………………………
51
2. Seleksi Aitem …………………………………………………
52
3. Uji Reliabilitas
………………………………………………
56
……………………………………………
56
1. Uji Validitas
H. Metode Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
…………………
57
……………………………………………
57
……………………………………………………
57
A. Persiapan Penelitian 1. Perizinan
xv 16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
2. Pelaksanaan Uji Coba
………………………………………
57
…………………………………………
58
……………………………………
58
………………………………………
58
E. Hasil Penelitian
…………………………………………………
61
1. Uji Asumsi
…………………………………………………
61
………………………………………………
63
B. Pelaksanaan Penelitian C. Deskripsi Proses Penelitian D. Deskripsi Data Penelitian
2. Uji Hipotesis
3. Uji Data Tambahan F. Pembahasan
…………………………………………
64
……………………………………………………
70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
…………………………………
78
……………………………………………………
78
…………………………………………………………
78
1. Bagi Pihak - pihak yang Berinteraksi Dengan Korban Erupsi …
78
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
79
A. Kesimpulan B. Saran
…………………………………
3. Bagi Korban Erupsi yang Tinggal di Hunian Tetap
………
79
……………………………………………………
80
……………………………………………………………
80
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xvi 17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Butir Pernyataan Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial ……………………………………………………………
Tabel 2
46
Blue print Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial (Sebelum Uji Coba)
……………………………………………
46
Tabel 3
Butir Pernyataan Skala Penyesuaian Diri ………………………
49
Tabel 4
Blue print Skala Penyesuaian Diri (Sebelum Uj- Coba) …………
50
Tabel 5
Perbandingan Jumlah Aitem Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial (Sebelum dan Setelah Uji-Coba) ………………
Tabel 6
Distribusi Aitem Persepsi Terhadap Dukungan Sosial (Untuk Penelitian) ………………………………………………
Tabel 7
53
54
Perbandingan Jumlah Aitem Skala Penyesuaian Diri (Sebelum dan Setelah Uji-Coba) ………………………………
54
Tabel 8
Distribusi Aitem Penyesuaian Diri (Untuk Penelitian) …………
55
Tabel 9
Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Subjek ……….
59
Tabel 10 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ……
59
Tabel 11 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga ………………………………………………
60
Tabel 12 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Pekerjaan ……
60
Tabel 13 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Lama Tinggal Di Hunian tetap …………………………………………………
61
Tabel 14 One-Sampel Kolomogov-Smirnov Test …………………………
62
xvii 18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
Tabel 15 Compare Means Test for Linearity
……………………………
63
Tabel 16 Korelasi Dukungan Emosional Dengan Penyesuaian Diri ………
65
Tabel 17 Korelasi Dukungan Instrumental Dengan Penyesuaian Diri ……
65
Tabel 18 Korelasi Dukungan Penghargaan Dengan Penyesuaian Diri ……
66
Tabel 19 Korelasi Dukungan Informasi Dengan Penyesuaian Diri ………
67
Tabel 20 Perbedaan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Berdasarkan Kategori Usia ……………………………………………………
68
Tabel 21 Perbedaan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga ………………………………………
69
Tabel 22 Perbedaan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Berdasarkan Lama Tinggal Di Hunian Tetap …………………………………
19 xviii
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Angket Skala Penelitian (try out) …………………………
86
Lampiran 2
Angket Skala Penelitian
99
Lampiran 3
Uji Reliabilitas Skala Persepsi terhadap Dukungan Sosial (try out)
…………………………………
……………………………………………
107
Lampiran 4
Uji Reliabilitas Skala Penyesuaian Diri (try out) …………
113
Lampiran 5
Uji Reliabilitas Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial ………………………………………………………
119
Lampiran 6
Uji Reliabilitas Skala Penyesuaian Diri ……………………
123
Lampiran 7
Uji Normalitas
……………………………………………
127
Lampiran 8
Uji Linearitas ………………………………………………
129
Lampiran 9
Uji Hipotesis ………………………………………………
132
Lampiran 10 Korelasi Dukungan Emosional dengan Penyesuaian Diri …
134
Lampiran 11 Korelasi Dukungan Instrumental dengan Penyesuaian Diri...
136
Lampiran 12 Korelasi Dukungan Penghargaan dengan Penyesuaian Diri..
138
Lampiran 13 Korelasi Dukungan Informasi dengan Penyesuaian Diri……
140
Lampiran 14 Uji Perbedaan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Berdasarkan Usia Subjek …………………………………
142
Lampiran 15 Uji Perbedaan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga ……………………
xix 20
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
Lampiran 16 Uji Perbedaan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Berdasarkan Lama Tinggal Di Hunian Tetap ………………
146
Lampiran 17 Surat Izin Penelitian ………………………………………
148
xx 21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada periode bulan Oktober hingga bulan November 2010 telah membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat di sekitar puncak Gunung Merapi. Korban yang harus mengungsi karena bencana Gunung Merapi tersebut mencapai 320.090 jiwa. Belum lagi korban meninggal yang mencapai 151 jiwa terdiri atas 135 orang di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan 16 orang di Jawa Tengah. Erupsi Gunung Merapi juga merusak 291 rumah dan 1 tanggul di desa Ngepos akibat luapan lahar dingin (Ketua BPPTK Yogyakarta, Subandriyo
dalam Kompas.com
2010). Setelah erupsi merapi, sebagian korban selamat harus tinggal di shelter yang telah didirikan di beberapa wilayah Kecamatan Cangkringan. Shelter-shelter tersebut adalah shelter Plosokerep, Gondang, Banjarsari, Watuadeg, Kuwang dan yang terakhir shelter Ketingan.
Shelter yang
didirikan dilengkapi dengan fasilitas umum, seperti jalan lingkungan, bale warga, tempat ibadah, pasar, air bersih dan listrik. Meskipun telah tinggal di shelter, para korban tetap membutuhkan tempat tinggal yang lebih layak. Hal ini membuat pemerintah merencanakan untuk membangun hunian tetap bagi para korban. Hunian tetap bagi para korban ini didanai oleh pemerintah.
1 22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 23
Masyarakat sekitar juga memberikan bantuan tenaga sehingga pembangunan hunian tetap ini lebih cepat selesai. Hunian tetap yang saat ini menjadi tempat tinggal bagi para korban dibangun seluas 36
di atas tanah 100
dengan fasilitas yang ada di
dalamnya adalah dua ruang kamar tidur, satu ruang tamu, kamar mandi dan teras. Hunian tetap ini dibangun menggunakan batako dengan lantai semen. Kondisi ini jauh berbeda dengan shelter yang hanya menggunakan anyaman bambu. Jarak antara satu hunian tetap dengan hunian tetap yang lain kurang lebih 1 meter sehingga terlihat berhimpitan. Jalan lingkungan yang ada di hunian tetap juga masih berupa jalan tanah yang ketika kemarau mengakibatkan banyak debu dan pada saat hujan turun mengakibatkan genangan air dan menyebabkan jalanan menjadi becek. Tinggal di hunian tetap para korban memiliki lingkungan sosial yang baru, seperti tetangga baru dan lokasi rumah yang baru. Hal ini membuat para korban erupsi harus berusaha untuk menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi lingkungannya saat ini. Sebelum terjadi erupsi Gunung Merapi, warga memiliki fasilitas jalan yang memadai. Fasilitas-fasilitas tersebut berupa jalan yang beraspal, rumah dengan dinding semen, dan fasilitas lain yang dimiliki warga seperti media hiburan (televisi) atau kamar tidur yang layak. Setelah para korban erupsi tinggal di hunian tetap, permasalahan yang dialami belum selesai. Penyediaan air bersih dan listrik bagi rumahrumah hunian tetap belum sepenuhnya tersedia (Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto, kompas.com). Hal ini membuat warga kesulitan untuk melakukan 23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24 3
kegiatan sehari-hari seperti mencuci pakaian, dan mandi. Untuk keperluan itu warga harus kembali ke shelter untuk mencuci pakaian, mandi dan membersihkan peralatan dapur. Selain itu, distribusi listrik yang belum sepenuhnya selesai membuat beberapa rumah di hunian tetap belum memiliki penerangan. Beberapa hunian tetap juga belum dipasang pintu dan jendela, sehingga para korban menutup jendela-jendela dengan triplex. Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada tahun 2010 tidak hanya meninggalkan kerugian secara fisik tetapi juga meninggalkan kerugian secara psikologis. Hal ini dikarenakan warga tidak hanya kehilangan tempat tinggal mereka tetapi juga kehilangan mata pencaharian dan orang-orang yang disayangi dalam sekejap mata. Dari wawancara singkat dengan Bapak Saidi, salah satu warga, erupsi Gunung Merapi juga memaksa warga untuk berpindah tempat pengungsian sebanyak 3 kali. Pengungsian yang pertama di Desa Hargobinangun, kemudian di
Desa Harjobinangun
dan
yang
terakhir di Stadion Maguwoharjo. Lokasi pengungsian yang berpindah-pindah ini membuat korban erupsi Gunung Merapi semakin tertekan (Menurut koordinator posko kesehatan barak pengungsian Kusumawati, kompas.com). Setelah berpindah-pindah pengungsian, para korban harus tinggal di shelter sebelum akhirnya dapat tinggal di hunian tetap. Di hunian tetap, para korban belum tentu dapat hidup dengan nyaman. Hal ini dikarenakan fasilitas yang diterima belum maksimal. Dalam kondisi demikian, pemerintah dan masyarakat terus memberikan dukungan terhadap para korban. Bantuan yang diberikan pemerintah berupa pembangunan shelter dan kemudian 24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25 4
pembangunan hunian tetap. Hunian tetap tersebut dibangun di atas tanah kas Desa Umbulharjo dan Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan yang merupakan bantuan dari pemerintah dan Rekompak. Pertolongan yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat luas membuat beban yang harus dihadapi korban erupsi Gunung Merapi sedikit teratasi. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor 7 Tahun 2008 bab 2 dijelaskan bahwa hunian sementara atau hunian tetap merupakan tempat tinggal yang diberikan oleh pemerintah kepada korban bencana alam untuk setiap keluarga atau individu. Pembangunan hunian tetap harus terletak dikawasan aman yaitu minimal radius 10 kilometer (km) dari puncak Gunung Merapi. Selain merupakan tanggung jawab pemerintah, pembangunan hunian tetap sendiri dapat dilakukan karena perhatian yang diberikan oleh masyarakat kepada korban erupsi Gunung Merapi. Bapak Paidi (salah satu penghuni hunian tetap) mengatakan bahwa dana pembangunan hunian tetap diberikan oleh pemerintah, tetapi masyarakat sekitar merapi yang tidak terkena dampak erupsi dan beberapa organisasi juga membantu dalam pembangunan sehingga hunian tetap bagi korban erupsi cepat selesai. Perubahan fisik dan psikologis yang terjadi akibat erupsi Gunung Merapi membuat korban selamat harus menyesuaikan diri di tempat yang baru secara emosional, sosial, demografi dan kultur. Hal ini dikarenakan lingkungan hunian tetap yang saat ini menjadi tempat tinggal para korban memiliki perbedaan dan perubahan dengan lingkungan tempat tinggal para 25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5 26
korban sebelum erupsi terjadi. Para korban harus menyesuaikan diri dengan tetangga yang baru, kondisi rumah yang berbeda dengan rumah sebelum erupsi dan status sosial yang berbeda. Individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik dapat mengendalikan perasaan cemas, khawatir dan marah apabila mendapatkan tekanan dari lingkungan. Hal ini disebabkan adanya dorongan untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam mengaktualisasikan diri di lingkungan (Fahmy, 1982). Sedangkan menurut Gerungan (2000) penyesuaian diri adalah mengubah diri sendiri sesuai dengan keadaan lingkungan dan juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan) diri. Penyesuaian diri merupakan proses individu untuk memahami, mengerti, dan berusaha melakukan apa yang diingikan oleh dirinya maupun oleh lingkungannya. Haber dan Runyon (1998) mengatakan ada beberapa karakteristik penyesuaian diri yang baik yang harus dimiliki oleh seseorang, yaitu: memiliki persepsi yang akurat terhadap realitas/ kenyataan, mampu mengatasi atau menangani stres dan kecemasan, memiliki citra diri yang positif, mampu untuk mengekspresikan perasaan, memiliki hubungan interpersonal yang baik. Pada saat melakukan penyesuaian diri, para korban mendapatkan bantuan dan perhatian dari pemerintah dan warga. Perhatian dari pemerintah serta warga sekitar merupakan salah satu bentuk dukungan sosial yang secara langsung diberikan kepada para korban erupsi Gunung Merapi. Sumber dari dukungan sosial sendiri dibagi menjadi dua (Rook dan Dooley dalam Kuntjoro, 2002) yaitu sumber natural dan sumber artifisial. Dukungan sosial 26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 27
natural bersifat non-formal yang diterima secara spontan dari orang-orang sekitar, misalnya keluarga, teman dekat, atau relasi. Dukungan sosial artifisial berupa dukungan yang dirancang ke dalam kebutuhan primer seseorang, misalnya pembangunan hunian tetap bagi korban bencana yang kehilangan rumah atau dukungan bencana alam melalui berbagai sumbangan sosial. Pemberian dukungan sosial dari pemerintah dan masyarakat kepada korban erupsi merapi dapat dipersepsikan berbeda-beda oleh setiap orang. Hal ini dikarenakan cara setiap orang memaknai dan menilai sesuatu yang diterima dari orang lain berbeda-beda. Persepsi para korban erupsi terhadap dukungan sosial dari pemerintah dan masyarakat dapat menimbulkan respon yang positif maupun negatif. Apabila mereka merespon positif terhadap dukungan sosial yang diterima, maka mereka akan merasa nyaman, mendapatkan perhatian, merasa dicintai dan penerimaan diri. Menurut Moskowitz dan Ogel (dalam Walgito, 2003) persepsi merupakan proses individu dalam mengorganisasikan dan menginterpretasikan stimulus yang diterima sehingga merupakan sesuatu yang berarti dalam diri individu. Dukungan sosial terdiri atas dukungan emosional, instrumental, penghargaan, dukungan informasi dan dukungan jaringan (Sarafino, 1990). Dukungan emosional merupakan dukungan dalam bentuk empati, kepedulian, dan perhatian yang diberikan kepada seseorang. Dukungan instrumental berupa bantuan langsung baik secara materi maupun non materi. Dukungan penghargaan merupakan ungkapan penghargaan positif, dorongan untuk maju, atau persetujuan atas gagasan seseorang. Dukungan informasi meliputi 27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7 28
pemberian nasehat, pengarahan, saran, atau umpan balik. Dukungan jaringan adalah memberikan perasaan menjadi anggota dari sekelompok orang dari berbagai minat dan aktivitas sosial. Adanya dukungan sosial menurut Jhonson and Jhonson (1991) meliputi pemberian perhatian, dukungan emosi, dukungan alat, umpan balik baik dari orang lain yang memperhatikan dan mencintai baik secara langsung maupun tidak langsung akan memberikan manfaat antara lain: meningkatkan produktifitas kerja, dan penyesuaian diri seseorang yang memperkuat kondisi kesehatan fisik sehingga mampu memiliki ketrampilan mengatasi stres atau kondisi yang tidak menyenangkan. Berdasarkan tipenya dukungan sosial yang diberikan kepada korban erupsi Gunung Merapi merupakan dukungan instrumental karena diberikan secara langsung yang berupa pertolongan dan pemberian dana pembanguan hunian tetap. Selain itu, dukungan dari masyarakat atau organisasi-organisasi yang menggalang dana dan memberikan simpati untuk korban erupsi Gunung Merapi merupakan dukungan emosional. Dukungan emosional merupakan salah satu bentuk dari dukungan sosial yang memiliki peran terpenting dibandingkan dengan dukungan lainnya. Dukungan emosional merupakan ekspresi dari afeksi, kepercayaan, perhatian dan perasaan ingin didengarkan. Dukungan emosional sendiri mencakup ungkapan kasih sayang, pemberian perhatian dan ungkapan rasa simpati. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Yulianti (2011) mengenai analisis pengaruh tipe dukungan emosional terhadap tingkat post traumatic 28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8 29
stress disorder (PTSD) pada penyitas bencana letusan gunung Merapi diketahui bahwa korban selamat dari letusan gunung merapi lebih membutuhkan dukungan emosional jika dibandingkan dengan dukungan materi. Hal ini dikarenakan, dukungan emosional yang diterima oleh para korban selamat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan jiwa para korban. Dukungan emosional merupakan bagian dari dukungan instrumental. Dukungan instrumental mencakup pemberian perhatian, dukungan emosi, dukungan alat, umpan balik, perhatian dan cinta, peningkatan produktifitas serta penyesuaian diri. Penelitian ini memfokuskan pada penyesuaian diri sebab, dengan adanya penyesuaian diri para korban dapat memperkuat kondisi fisik dan keterampilan mengatasi stres. Hal ini sesuai dengan Haber dan Runyon (1998) yang menyatakan bahwa penyesuaian diri merupakan proses yang berlanjut sepanjang kehidupan seseorang. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan situasi hidup yang membuat seseorang harus berubah, maka penyesuaian diri merupakan proses aktif dalam menghadapi dan mengatasi permasalahan, mempertahankan stabilitas diri serta merupakan pilihan nyata dalam menghadapi kehidupan. Pada dasarnya kemampuan menyesuaikan diri telah dimiliki oleh setiap individu namun kemampuan tersebut berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain. Hubungan
antara
peran
dukungan
sosial
dan
keterampilan
pemecahan masalah dalam menyesuaian diri untuk menghadapi kehidupan penuh stres, hasilnya menunjukkan bahwa individu yang cukup mendapat dukungan sosial dan memiliki keterampilan pemecahan masalah, memiliki 29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 309
penyesuaian diri yang baik (Feldman, 1998). Selain itu, penelitian mengenai hubungan antara dukungan sosial dan penyesuaian diri pernah dilakukan oleh Hendry (2007) terhadap anak panti asuhan dan Herdiana (2004) terhadap remaja pelajar SMP berusia 12-15 tahun. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah subjek penelitian. Subjek dalam penelitian ini berada dalam rentang usia dewasa awal sampai dengan dewasa akhir. Sementara penelitian tentang penyesuaian diri biasanya dilakukan pada remaja. Subjek penelitian juga merupakan korban selamat dari erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap. Sebagian besar korban erupsi Gunung Merapi merupakan petani dan peternak sedangkan sawah dan ternak mereka sudah tidak ada karena erupsi. Hal ini merupakan kondisi yang tidak menyenangkan dan membuat para korban erupsi mengalami stres. Tekanan yang dialami oleh korban selamat dari erupsi Gunung Merapi adalah hilangnya anggota keluarga, hilangnya mata pencaharian dan perubahan kondisi lingkungan tempat tinggal serta perubahan fasilitas yang dimiliki. Minimalnya fasilitas yang dimiliki membuat korban erupsi yang tinggal di hunian tetap harus dapat memenuhi segala macam kebutuhannya. Menurut Bapak Rajiman, salah satu korban erupsi, saat ini banyak warga yang kemudian bekerja mencari pasir dan batu atau menjadi “guide” bagi para wisatawan yang ingin melihat lokasi yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi.
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10 31
Masyarakat sekitar juga turut membantu para korban untuk mendapatkan tambahan penghasilan dengan cara memberikan pelatihan keterampilan seperti pembuatan makanan khas daerah setempat, penjualan dokumentasi erupsi Gunung Merapi. Hal ini merupakan salah satu bentuk nyata dukungan sosial yang diberikan oleh masyarakat kepada para korban agar dapat melanjutkan hidup setelah erupsi Gunung Merapi. Dukungan sosial dari masyarakat tentu sangat membantu para korban untuk kembali bangkit dan mulai menata kehidupan kembali. Oleh karena itu, dengan penyesuaian diri yang baik dari korban selamat maka pemulihan kehidupan para korban akan semakin cepat karena para korban dapat mengatasi hambatan-hambatan dalam mengaktualisasikan dirinya. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri sangat dibutuhkan agar seseorang dapat mencapai keselarasan dan keharmonisan baik dengan diri sendiri maupun lingkungannya. Penyesuaian diri yang baik dibutuhkan oleh para korban erupsi Gunung merapi agar dapat mengendalikan perasaan cemas, takut dan khawatir terhadap perubahan kondisi hidup setelah erupsi Gunung Merapi terjadi. Persepsi para korban terhadap dukungan sosial yang diberikan oleh masyarakat dan pemerintah dapat membantu terbentuknya penyesuaian diri yang baik bagi para korban selamat. Para korban dapat menyesuaikan diri di hunian tetap sebagai tempat tinggal yang baru dengan adanya persepsi terhadap dukungan sosial. Persepsi terhadap dukungan sosial akan membantu para korban erupsi untuk 31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11 32
menentukan sikap dan tindakan dalam menyesuaikan diri di tempat yang baru. Beberapa penelitian yang telah diuraikan di atas membuktikan bahwa terdapat kaitan antara persepsi seseorang tentang apa yang dialami dengan penyesuaian diri. Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin mengetahui bagaimana hubungan antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan bahwa masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara persepsi dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap.
D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis a. Jika hipotesis dalam penelitian ini dapat dibuktikan, maka hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu psikologi. Khususnya dalam bidang psikologi sosial bagi korban 32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12 33
bencana mengenai persepsi terhadap dukungan sosial dan penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi.
2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan persepsi para korban erupsi Gunung Merapi khususnya yang tinggal di hunian tetap bahwa dirinya mendapatkan dukungan sosial, agar para korban dapat meningkatkan kemampuan penyesuaian diri. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihakpihak terkait dalam memberikan dukungan sosial bagi korban bencana erupsi Gunung Merapi. Terkait dengan pemberian bantuan, baik secara fisik maupun dukungan psikologis agar dapat tersalurkan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan mereka. c. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui persepsi korban erupsi terhadap dukungan sosial yang telah diterima selama ini dari pemerintah dan masyarakat.
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Aktivitas yang kita lakukan setiap hari selalu diawali dengan adanya stimulus. Stimulus ini kemudian dipersepsikan secara berbeda-beda oleh setiap individu. Menurut Desideranto (dalam Rakhmat, 2007) persepsi adalah pengamatan atau penafsiran yang dilakukan oleh seseorang terhadap suatu objek, peristiwa, atau informasi dengan dilandasi pengalaman terdahulu. Pendapat lain mengatakan bahwa persepsi adalah pengamatan tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan infomasi dan menafsirkan pesan (Rakhmat, 2007). Menurut Kartono dan Gulo (2003), persepsi adalah proses dimana individu menyadari akan segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Walgito (2003) mengungkapkan bahwa persepsi merupakan suatu proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsangan yang diterima oleh individu, sehingga merupakan aktivitas yang untuh dalam diri
individu.
Persepsi
adalah
proses
menerima,
menyeleksi,
mengorganisasikan, mengartikan, menguji dan memberikan reaksi kepada rangsangan panca indra (Sobur, 2003).
13 34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14 35
Dari beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan, pengorganisasian, dan penginterpretasian yang dilakukan oleh individu terhadap rangsangan yang diterima dari lingkungan sekitarnya. Proses tersebut dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu yang dialami oleh individu.
2. Macam-macam Persepsi Walgito (1993) mengungkapkan ada dua macam persepsi, yaitu: external perception adalah persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan yang datang dari luar diri individu dan self perception adalah persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan yang berasal dari dalam diri individu seperti pengalaman, perasaan, kemampuan berpikir, dan motivasi. Dalam hal ini, yang menjadi objek adalah diri sendiri.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Menurut Siagian (1995) ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu : a. Diri orang yang bersangkutan Dalam hal ini, yang mempengaruhi persepsi adalah karakteristik individual yang meliputi sikap, kepentingan, minat, pengalaman dan harapan.
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36 15
b. Sasaran persepsi Sasaran persepsi dapat berupa orang, benda, peristiwa yang memiliki sifat dapat mempengaruhi persepsi orang yang melihatnya. Hal-hal lain yang turut mempengaruhi persepsi seseorang adalah gerakan, suara, ukuran, tindak tanduk dari sasaran persepsi. c. Faktor situasi Dalam hal ini tinjauan terhadap persepsi harus secara kontekstual artinya individu perlu berada dalam situasi dimana persepsi itu muncul. Selain itu, Irwanto (dalam Mahvud, 2000) juga merumuskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya persepsi seseorang, seperti: a. Perhatian yang selektif Setiap saat individu menerima banyak sekali rangsangan atau gejala-gejala dari lingkungannya, akan tetapi tidak semua rangsangan tersebut harus ditanggapi. Untuk melakukan persepsi, individu harus memusatkan perhatian pada satu rangsangan saja. Sehingga, macammacam rangsangan yang timbul tidak semua tampil sebagai objek yang harus diamati. b. Ciri-ciri stimulus Rangsangan yang bergerak akan lebih menarik jika dibandingkan dengan rangsangan yang diam. Demikian pula rangsangan yang lebih
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16 37
besar dari rangsangan yang lain dan yang intensitas rangsangannya paling kuat akan lebih menarik. c. Nilai-nilai dan kebutuhan individu Seseorang yang memiliki nilai sosial dan yang tinggi seperti kebutuhan untuk mendapat bantuan ketika mengalami bencana, akan memberikan persepsi yang berbeda terhadap suatu objek atau rangsangan, bila dibandingkan dengan orang lain yang memiliki nilai sosial yang rendah. d. Pengalaman terdahulu Pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi seseorang dalam mempersepsikan
dunianya,
contohnya
seseorang
yang
pernah
mengungsi akibat bencana alam, akan memiliki pandangan yang berbeda terhadap bencana alam dibandingkan orang lain yang belum pernah mengungsi. Dari pendapat di atas, dalam penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang menggunakan pendapat Irwanto tahun 1998 (dalam Mahvud, 2000) yaitu perhatian yang selektif, ciri-ciri stimulus, nilai dan kebutuhan individu, serta pengalaman terdahulu.
B. Dukungan Sosial 1. Definisi Dukungan Sosial Dukungan sosial merupakan penerimaan bantuan dan pertolongan dari orang-orang di sekitar ketika individu dalam kondisi yang tidak 37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17 38
menyenangkan. Dukungan sosial dapat berupa bantuan informasi, emosional, penghargaan dan bantuan nyata yang kita terima dari orang yang menyayangi, menghormati, dan memberikan perhatian. Oleh karena itu, dukungan sosial memberikan manfaat baik materi maupun non materi bagi penerimanya. Menurut Cobb (dalam Smet, 1994) individu yang mendapatkan dukungan sosial akan merasa dirinya dicintai, dipedulikan, dihargai, dan menjadi bagian dalam jaringan sosial yang menyediakan tempat bergantung
ketika
dibutuhkan.
Zautra
(dalam
Taylor,
1999)
mendefinisikan dukungan sosial sebagai hubungan sosial yang diperoleh dari hubungan dengan orang lain yang dianggap sebagai pemuasan emosional dari kehidupan. Hubungan tersebut diharapkan dapat membantu individu
dalam
menanggulangi
dan
menghadapi
keadaan
yang
menegangkan dan menyedihkan. Dukungan sosial merupakan sumbangan yang diberikan orang lain kepada individu yang berupa materi, perhatian, motivasi sehingga dapat mengurangi beban masalah yang dihadapi (Smet, 1994). Menurut Sarafino (1990) yang dimaksud dengan dukungan sosial adalah bantuan yang diterima individu dari orang lain atau kelompok di sekitarnya yang membuat penerimanya merasa nyaman, dicintai dan dihargai. Dukungan sosial antara lain adalah dukungan emosional, dukungan berupa penghargaan, dukungan yang berupa bantuan langsung dan dukungan informasi. 38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18 39
Peneliti menggunakan definisi dukungan sosial menurut Smet (1994), bahwa dukungan sosial adalah sumbangan atau bantuan dari orang lain baik berupa materi maupun non materi yang diharapkan dapat membantu dan meringankan beban individu yang menerimanya.
2. Aspek - aspek Dukungan Sosial Menurut House (dalam Smet, 1994) aspek yang terdapat dalam dukungan sosial meliputi: a. Dukungan Emosional Yaitu dukungan yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat emosional atau menjaga keadaan emosi, afeksi atau ekspresi. Dukungan emosional mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian yang diberikan pada orang yang mengalami stressfull. b. Dukungan Instrumental Yaitu dukungan yang berupa bantuan langsung biasa disebut dukungan nyata dan dukungan alat. Dukungan instrumental mencakup bantuan langsung yang dapat meringankan beban yang ditanggung seseorang. Meliputi bantuan suatu benda, membantu pelaksanaan pekerjaan, dan memberikan peluang waktu. Misalnya: memberi pinjaman, barang atau uang.
39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 40
c. Dukungan Penghargaan Dukungan penghargaan terjadi lewat ungkapan penghargaan yang positif untuk seseorang. Dukungan ini juga merupakan dorongan untuk maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu dan perbandingan positif seseorang dengan orang lain. d. Dukungan Informasi Yaitu dukungan yang berhubungan dengan informasi-informasi berharga yang diberikan seseorang kepada orang lain. Misalnya: saran, nasehat, dan petunjuk. Penjelasan tersebut didukung oleh penelitian Sari (2012) yang menunjukan dampak positif dari dukungan sosial yang diterima oleh penderita kanker payudara dalam mengatasi tekanan psikologis. Gambaran dari dukungan penghargaan dirasakan dari saran mengenai kesehatan dan tidak mengucilkan subjek. Dukungan instrumental yang diterima berupa bantuan kesediaan mengantarkan subjek berobat, dan dukungan informasi berupa pemberian informasi mengenai kanker payudara dari keluarga dan teman. Selain pendapat House (dalam Smet, 1994), Rohman (1997) juga menjelaskan bahwa dukungan sosial memiliki beberapa aspek, yaitu: a. Dukungan emosional Roger (dalam Rohman, 1997) menjelaskan bahwa seseorang yang merasa diterima dan dihargai secara positif oleh orang lain akan
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20 41
mengembangkan sikap positif terhadap diri sendiri, sehingga dapat lebih menerima dan menghargai dirinya. b. Dukungan penilaian Meliputi dukungan yang diberikan dalam melakukan pekerjaan, perbandingan sosial dan persetujuan terhadap ide atau perasaan orang lain c. Dukungan instrumental Dukungan yang menyediakan piranti guna yang menunjang kelancaran dalam penyesuaian diri seseorang. Dimana secara langsung akan meringankan beban yang akan ditanggung seseorang. Dari penjelasan-penjelasan diatas, aspek dukungan sosial yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan House (dalam Smet, 1994) yaitu dukungan emosional, instrumental, penghargaan dan informasi.
3. Sumber Dukungan Sosial Menurut Taylor (1999) dukungan sosial dapat bersumber dari : a. Keluarga Keluarga adalah kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan manusia. Dalam keluarga akan terjalin ikatan batin antara keluarga yang satu dengan yang lainnya. Keluarga dapat menjadi tempat mengeluh dan bercerita tentang masalah-masalah yang sedang dihadapi, sehingga dapat membantu mengurangi ketegangan akibat
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21 42
masalah yang dihadapi dengan memberikan pertolongan emosional dan membantu menyelesaikan masalah. b. Teman Teman yang menjadi sumber dalam dukungan sosial adalah teman dekat. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2009) teman dekat disebut juga sahabat yaitu orang menyenangkan dalam pergaulan yang dapat memberikan dukungan positif. Orang-orang yang dekat akan membentuk suatu kelompok. Pembentukan kelompok memiliki 3 elemen yaitu kegiatan, interaksi, dan perasaan satu sama lain. Semakin banyak kegiatan yang dilakukan bersama maka akan semakin besar perasaan kebersamaan dalam kelompok. c. Kontak sosial dan komunitas Sumber dukungan ini diperoleh individu dengan melakukan interaksi dan menjadi bagian dari suatu kelompok dalam masyarakat. Kelompok ini jauh lebih besar daripada kelompok yang dibuat oleh teman akrab. Kelompok ini tidak hanya dapat memecahkan masalah tetapi juga memberikan dukungan moril maupun material yang dapat membantu individu bersangkutan. Dari penelitian Paramita (2011) tentang penggunaan metode dukungan kelompok untuk meningkatkan keterampilan pendamping berjenjang pada komunitas orang dengan HIV AIDS. Hasil penelitian menunjukan, rata-rata pengetahuan dukungan sosial pertisipan
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22 43
kelompok inti pada keterampilan pendamping meningkat setelah mendapat lokakarya. Berdasarkan penjelasan di atas, dalam penelitian ini sumber dukungan sosial berasal dari keluarga, teman, dan komunitas sosial menurut Taylor (1999). Ketiga sumber tersebut bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang dialami oleh individu.
4. Manfaat Dukungan Sosial Dukungan sosial memiliki manfaat yang berbeda-beda sesuai dengan bentuk dukungan yang diberikan, (Sarafino, 1990). Manfaat tersebut adalah: a. Dukungan instrumental berupa fisik yang dapat mengurangi beban kesulitan yang dihadapi individu. b. Dukungan informatif dapat membantu individu memperoleh informasi yang dibutuhkan, membantu dalam mencari jalan keluar dari kesulitan yang dihadapi, dan memperoleh solusi dari kesulitan. c. Dukungan emosional, mencakup pernyataan empati dan melindungi yang memberikan manfaat agar individu merasa nyaman, tentram, merasa ada dilingkungan dan dicintai pada saat menghadapi kondisi stressfull. d. Dukungan penghargaan berupa penilaian positif sehingga dapat membangun harga diri, meningkatkan kepercayaan diri dan konsep diri individu. 43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44 23
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lindawati (2009) mengenai dukungan keluarga, diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan emosional dan dukungan penghargaan dengan kejadian depresi. Penelitian tersebut menyatakan bahwa melalui dukungan emosional dan penghargaan seseorang akan terhindar dari depresi pada saat mengalami masalah. Selain itu, menurut Will (dalam Sears et al, 2000) ada beberapa manfaat dari dukungan sosial yaitu: a. Dukungan keberhargaan bermanfaat untuk meningkatkan harga diri seseorang. b. Dukungan informasi bermanfaat dalam memberikan informasi yang relevan terhadap masalah-masalah yang sedang dihadapi dan alternatif penyelesaiannya. c. Dukungan instrumental bermanfaat untuk memberikan bantuan dalam bentuk materi atau penyelesaian masalah. d. Dukungan emosional dapat memberikan keyakinan bahwa masalah yang sedang dihadapi seseorang dapat terselesaikan. Dalam penelitian ini, manfaat dukungan sosial yang diterima dari orang lain dapat menimbulkan perasaan bahwa dirinya diterima orang lain. Jika dukungan yang diberikan diterima tepat dengan baik oleh seseorang, maka dapat bermanfaat untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24 45
5. Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Persepsi adalah proses dimana individu menyadari akan segala sesuatu yang ada di lingkungannya (Kartono dan Gulo, 2003). Setiap individu memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap stimulus yang diterima dari lingkungan sekitar. Dukungan sosial yang diterima oleh korban bencana merapi juga akan dipersepsikan berbeda-beda oleh para korban. Persepsi terhadap dukungan sosial akan mempengaruhi para korban dalam menyesuaikan diri setelah bencana alam terjadi. Hal ini dikarenakan persepsi yang muncul pada setiap individu dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, ciri-ciri stimulus, perhatian yang selektif, serta nilai dan kebutuhan individu. Persepsi korban erupsi terhadap dukungan sosial yang diterima juga dapat meningkatkan motivasi untuk memiliki kehidupan yang lebih baik setelah erupsi merapi terjadi. Persepsi yang baik terhadap dukungan-dukungan yang diterima, akan membantu para korban erupsi dalam menstabilkan emosi dan meringankan beban yang harus dihadapi. Hal ini didukung oleh penelitian Sari (2012), yang menunjukan dampak positif dari dukungan sosial yang diterima oleh penderita kanker payudara dalam mengatasi tekanan psikologis. Gambaran dari dukungan penghargaan dirasakan dari saran mengenai
kesehatan
dan
tidak
mengucilkan
subjek.
Dukungan
instrumental yang diterima berupa bantuan kesediaan mengantarkan subjek berobat, dan dukungan informasi berupa pemberian informasi mengenai kanker payudara dari keluarga dan teman. 45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25 46
Menurut Sarason (dalam Kuntjoro, 2002) persepsi terhadap dukungan sosial dapat ditinjau dari dua pendekatan, yaitu secara kuantitas dan kualitas. Persepsi individu terhadap dukungan sosial secara kuantitas adalah individu mempersepsikan jumlah sumber dukungan yang didapatkan, contohnya seperti jumlah orang yang membantu pada saat individu membutuhkan bantuan, jumlah bantuan yang diberikan baik berupa
uang
atau
benda.
Sedangkan
secara
kualitas,
individu
mempersepsikan apakah kebutuhannya akan terpenuhi dengan adanya dukungan sosial yang diterima. Persepsi yang positif terhadap dukungan sosial terjadi apabila dukungan
sosial
tersebut
dipersepsikan
sebagai
sesuatu
yang
menguntungkan. Sebaliknya, jika persepsi terhadap dukungan sosial itu negatif karena individu yang menerima dukungan sosial tidak memahami dukungan tersebut sebagai dukungan bagi dirinya. Jadi, dukungan sosial yang diterima oleh individu akan bermakna apabila menimbulkan persepsi yang positif mengenai ketepatan dari dukungan tersebut.
C. Penyesuaian Diri 1. Definisi Penyesuaian Diri Penyesuaian
diri
adalah
tercapainya
keselarasan
dan
keharmonisan baik dengan diri sendiri maupun dengan lingkungan tempat tinggal. Menurut Kartono (2000), penyesuaian diri adalah usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47 26
dan lingkungannya, hingga dapat mempertahankan eksistensinya, serta memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah. Gerungan (2000) mengatakan bahwa penyesuaian diri adalah mengubah diri sendiri agar sesuai dengan keadaan lingkungan dan sebaliknya juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan atau keinginan diri. Selain itu, menurut Mu’tadin (2002) penyesuaian diri merupakan suatu proses yang dilakukan oleh individu secara dinamis untuk mengubah perilaku agar terbentuk hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya. Penelitian yang dilakukan oleh Bangun (2010), mengenai kemampuan penyesuaian diri pada mahasiswa baru menunjukan bahwa, mahasiswa baru yang mampu menyesuaikan diri dengan baik dapat bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku disekitarnya. Hal ini membuat mahasiswa baru dapat diterima oleh lingkungannya dan dapat menerima keadaan lingkungannya. Dalam penelitian ini, penyesuaian diri didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan seseorang dalam memahami dan mengubah diri sendiri agar sesuai dengan keadaan lingkungan. Sebaliknya, mengubah lingkungan agar sesuai dengan keinginan.
2. Karakteristik Penyesuaian Diri Schneiders (dalam Rice, 2002) menyatakan ada kemampuan yang dituntut dalam menyesuaikan diri yaitu kemampuan yang dimiliki 47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27 48
oleh individu berkaitan dengan penerimaan dirinya dan kemampuan untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan lingkungan sosialnya. Karakteristik penyesuaian diri menurut Vembriarto (1993) disebut sebagai kriteria penyesuaian diri. Penyesuaian diri dibagi menjadi dua yaitu berhasil dan tidak berhasil. Penyesuaian diri yang berhasil akan menimbulkan perasaan senang, bahagia dan nyaman. Sedangkan, yang tidak berhasil akan menimbulkan perasaan gelisah, depresi dan stress. Kriteria penyesuaian diri sendiri yang terdiri dari: a. Kepuasan Psikis Individu yang berhasil melakukan penyesuaian diri akan merasa senang, tenang dan aman sehingga menimbulkan kepuasan psikis. Sedangkan, individu yang gagal atau tidak berhasil melakukan penyesuaian diri akan menimbulkan perasaan kecewa, gelisah dan depresi. b. Efisiensi Kerja Keberhasilan penyesuaian diri akan terlihat apabila idividu dapat melakukan pekerjaan atau kegiatannya dengan baik, sebaliknya penyesuaian diri yang gagal terlihat pada individu yang melakukan pekerjaan atau kegiatannya dengan tidak efisien. c. Gejala Fisik Individu yang tidak berhasil melakukan penyesuaian diri akan gelisah dan depresi dengan memperlihatkan gejala-gejala fisik kurang
48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49 28
baik seperti sakit perut, pusing dan pencernaan terganggu sedangkan yang berhasil menyesuaikan diri fisiknya selalu baik. d. Penerimaan Sosial Bagi individu yang berhasil dalam menyesuaikan diri, akan diterima baik oleh masyarakat, sebaliknya yang tidak berhasil melakukan
penyesuaian
diri
akan
mendapat
penolakan
dari
masyarakat. Pendapat lain mengatakan individu yang berhasil menyesuaikan diri dengan baik memiliki ciri-ciri (Gunarsa, 1985): a. Dapat diterima di suatu kelompok b. Dapat menerima dirinya sendiri c. Dapat menerima kekurangan dan kelebihan dirinya sendiri Pendapat ini didukung oleh penelitian Bangun (2010) mengenai kemampuan penyesuaian diri pada mahasiswa baru: sebuah studi deskriptif. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa subjek yang berhasil menyesuaikan diri dengan baik, dapat bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku disekitarnya. Sehingga subjek dapat diterima oleh
lingkungannya
dan
subjek
juga
dapat
menerima
keadaan
lingkungannya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan karakteristik penyesuaian diri menurut Vembriarto (1993) yaitu kepuasan psikis, efisiensi kerja, gejala fisik, dan penerimaan sosial.
49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29 50
3. Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri Daradjat (1996) mengemukakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri individu, seperti: a. Tekanan Perasaan (Frustasi) Individu yang mengalami frustasi merasa bahwa dirinya memiliki hambatan ketika memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Hal ini membuat individu tersebut menjadi pesimis pada saat menghadapi tuntutan dari lingkungan, sehingga dirinya merasa sulit untuk berpikir, mengorganisasikan perasaan dan tingkah laku. Penyesuaian diri yang baik terjadi apabila individu tersebut dapat memenuhi segala tuntutan dari dalam dirinya maupun lingkungan. Sebaliknya, ketika tuntutan tidak terpenuhi maka penyesuaian diri akan menurun b. Konflik Konflik adalah dua dorongan (keinginan) atau lebih dalam diri individu yang saling bertentangan satu dan lainnya, sehingga tidak dapat dipenuhi dalam waktu bersamaan. Individu yang mengalami konflik akan memiliki hambatan dalam menghadapi masalah karena hanya dapat memenuhi satu dorongan atau keinginan saja. Konflik ini akan membuat penyesuaian diri menurun karena individu hanya dapat memenuhi satu dorongan saja, sedangkan penyesuaian diri yang baik adalah ketika individu dapat memenuhi berbagai macam dorongan atau keinginan dirinya. 50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51 30
c. Kecemasan Kecemasan adalah manifestasi dari berbagai proses ketika individu mengalami frustasi dan konflik, yang berupa rasa takut, terkejut serta rasa tak berdaya. Penyesuaian diri yang baik apabila individu dapat mengatasi proses emosi yang terjadi sehingga tuntutan dari dalam dirinya dan lingkungan dapat terpenuhi. Tetapi, individu yang tidak dapat mengatasi emosinya akan menyebabkan penyesuaian diri menurun. Hal ini dikarenakan individu tidak dapat memenuhi tuntutan dari dalam dirinya dan lingkungannya. Pada penelitian ini, faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri individu sesuai dengan yang disampaikan oleh Daradjat (1996) yaitu tekanan perasaan, konflik, dan kecemasan.
D. Hunian Tetap 1. Definisi Hunian Tetap Hunian tetap merupakan tempat tinggal permanen yang diberikan oleh pemerintah kepada korban bencana dengan fasilitas umum dan dibangun di tempat yang berada dalam radius aman sehingga para korban bencana akan merasa aman dan nyaman. Hunian tetap merupakan bantuan non pangan yang diberikan dalam bangunan tempat tinggal dengan gedung fasilitas umum atau sosial seperti tempat ibadah, balai desa, dan sebagainya yang memunginkan
51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31 52
untuk digunakan sebagai relokasi korban bencana. (Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No 7 Tahun 2008, bab 2). Dengan demikian, hunian tetap adalah rumah yang dibangun oleh pemerintah dan masyarakat sekitar untuk korban erupsi Gunung Merapi dengan berbagai fasilitas umum agar para korban merasa aman dan nyaman.
2. Standar Minimum Hunian Tetap Menurut Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No 7 Tahun 2008 bab 2, pembangunan hunian tetap memiliki standar minimum, yaitu: a. Berukuran 3 meter persegi per orang. b. Memiliki persyaratan keamanan dan kesehatan. c. Memiliki aksesibilitas terhadap fasilitas umum. d. Menjamin privasi antara jenis kelamin dan berbagai kelompok usia.
3. Jumlah Hunian Tetap yang Dibangun Hunian tetap yang dibangun oleh pemerintah dan masyarakat bagi korban erupsi Gunung Merapi terletak di Desa Umbulharjo dan Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan. Adapun jumlah hunian tetap pada masing-masing Kecamatan adalah sebagai berikut: a. Desa Umbulharjo di Karangkendal 88 unit. b. Desa Kepuharjo di Batur Miri 184 unit dan Pagerjurang 301 unit.
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32 53
c. Desa Glagaharjo di Gading 59 unit, Jetis Sumur 77 unit, dan Banjarsari 169 unit.
4. Kondisi Hunian Tetap Saat Ini Menurut
Yuni Zaffria (Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Sleman dalam VIVAnews) hunian tetap yang menjadi tempat tinggal para korban erupsi Gunung Merapi memiliki luas 36 dibangun di lahan kavling 100
dan
. Hunian tetap tersebut dibangun dengan
dinding dari batako dan memiliki dua kamar tidur, satu ruang tamu dan satu kamar mandi serta dapur. Jarak antara satu rumah dengan rumah yang lain sekitar 1 meter. Menurut Bapak Benu (salah satu warga Dusun Manggong, penghuni Hunian Tetap), pembagian lokasi rumah dilakukan dengan cara diacak, sehingga tetangga yang saat ini di hunian tetap berbeda dengan tetangga ketika masih di shelter. Hunian tetap juga tersebut dibangun dengan fasilitas umum seperti masjid, balai desa, dan jalan umum yang masih terbuat dari tanah. Para korban menempati hunian tetap tersebut dalam keadaan kosong. Hunian tersebut diisi oleh para korban dengan barang-barang yang diterima ketika tinggal di shelter. Fasilitas seperti air bersih dan listrik belum terdistribusi dengan baik. Pipa penyaluran air sudah disediakan oleh pemerintah namun hingga saat ini para korban belum menerima air bersih (Kepala Desa Kepuharjo, 53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54 33
Heri Suprapto dalam Kompas.com 2012). Selain itu, penerangan yang memadai juga belum diterima oleh para korban erupsi yang tinggal di hunian tetap karena saluran listrik belum disediakan.
E. Korban Merapi Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada tahun 2010 lebih besar jika dibandingkan dengan erupsi yang terjadi pada tahun 1872. Hal ini diukur dari indeks letusan yaitu jumlah material vulkanik yang dilontarkan. Pada letusan tahun 1872 jumlah material yang dilontarkan Gunung Merapi mencapai 100 juta meter kubik. Sementara pada tahun 2010 jumlah material yang dilontarkan Gunung Merapi mencapai 140 juta meter kubik. Korban yang selamat dari erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada periode bulan Oktober hingga bulan November 2012 sebanyak 320.090 jiwa. Sedangkan korban yang meninggal dunia sebanyak 151 jiwa terdiri atas 135 jiwa di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan 16 jiwa di Jawa Tengah (Ketua BPPTK Yogyakarta, Subandriyo dalam Kompas.com 2010). Akibat dari erupsi Gunung Merapi banyak kerugian yang harus ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat yang tinggal di sekitar lereng Merapi. Banyak masyarakat yang kehilangan ternak dan lahan pertanian. Jumlah ternak yang mati mencapai 1.221 ekor, sedangkan dari sektor pertanian kerugian mencapai Rp 247 miliar (Desi dalam Red Blog, 2010).
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34 55
F. Dinamika Hubungan antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri Korban Erupsi yang tinggal di Hunian tetap Korban selamat erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap masih mengalami banyak masalah, baik masalah pekerjaan, keuangan, dan juga penyesuaian diri terhadap lingkungan yang baru. Masalah-masalah yang harus dihadapi tak jarang menimbulkan tekanan sehingga mereka sering dihadapkan pada keadaan stressfull (Oktaviyani, 2011). Salah satu faktor yang dapat mengurangi tingkat stres adalah dukungan sosial yang diterima oleh masyarakat yang tinggal di hunian tetap. (Smet, 1994). Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Yulianti (2011) mengenai analisis pengaruh tipe dukungan emosional terhadap tingkat post traumatic stress disorder (PTSD) pada penyitas bencana letusan gunung Merapi. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa semakin sering dukungan emosional diberikan maka semakin kecil pula peluang para penyitas bencana untuk terkena post traumatic stress disorder (PTSD). Dengan adanya dukungan sosial seseorang akan merasa dicintai, diperhatikan dan menjadi bagian dari lingkungannya sehingga dapat mengurangi beban masalah yang sedang dihadapi. Sumber dukungan sosial dapat berasal dari keluarga, teman dan komunitas sosial (Taylor, 1999). Dukungan sosial yang diterima oleh para korban erupsi Gunung Merapi dapat memberikan keterampilan mengatasi stress pada saat tinggal di hunian tetap. Dukungan ini juga dapat membantu membangun hubungan yang harmonis
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56 35
antara para korban erupsi yang tinggal di hunian tetap dengan lingkungan mereka, sehingga menghindarkan para korban dari depresi. Dukungan sosial yang diterima dapat dipersepsikan berbeda-beda oleh penerimanya. Persepsi para korban yang tinggal di hunian tetap akibat erupsi Gunung Merapi terhadap dukungan sosial yang diterima dapat berupa persepsi positif dan negatif. Persepsi yang positif dari korban erupsi Merapi yang tinggal di hunian tetap terhadap dukungan sosial yang diterima, dapat mempengaruhi penyesuaian dirinya. Hal ini dikarenakan, dukungan sosial dapat membantu para korban yang tinggal di hunian tetap untuk membangun hubungan yang harmonis dengan lingkungannya. Hal ini didukung oleh Hendri (2007) yang meneliti hubungan antara penyesuaian diri dan persepsi mengenai dukungan sosial pada anak panti asuhan. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa anak panti asuhan yang merasa banyak menerima dukungan sosial akan memiliki kemampuan penyesuaian diri yang baik. Sebaliknya, individu yang merasa menerima sedikit dukungan sosial akan memiliki kemampuan penyesuaian diri yang rendah. Dalam penelitian ini, Hendri mengukur variabel penyesuaian diri menggunakan karakteristik penyesuaian diri. Kemampuan penyesuaian diri yang baik akan membuat seseorang dapat mencapai tujuan hidupnya dengan kepercayaan pada kemampuan yang dimiliki. Hal ini membuat seseorang dapat mengubah dirinya sesuai dengan keadaan lingkungan dan mengubah lingkungan sesuai dengan keadaannya (Gerungan, 2000). Berdasarkan uraian di atas diasumsikan bahwa ada 56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36 57
hubungan yang positif antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi tinggal di hunian tetap.
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37 58
BAGAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIALDENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA KORBAN ERUPSI GUNUNG MERAPI TANG TINGGAL DI HUNIAN TETAP Korban Erupsi Gunung Merapi Tinggal dirumah sendiri
Tinggal di hunian tetap - Perubahan tempat tinggal - Perubahan mata pencaharian - Perubahan relasi sosial
Dukungan sosial dari keluarga, teman, dan komunitas (pemerintah dan masyarakat)
- Dukungan Informasi - Dukungan Penghargaan - Dukungan Emosional - Dukungan Instrumental
- Memberikan kertampilan mengatasi stress. - Membantu membangun hubungan harmonis dengan lingkungan. - Menghindarkan dari depresi.
Dipersepsikan positif
Dipersepsikan negatif
- Dapat menerima keadaan lingkungan dan diri sendiri. - Diterima oleh masyarakat. - Mampu melakukan kegiatan secara efisien. Penyesuaian diri tinggi
58
- Tidak dapat menerima keadaan lingkungan dan diri sendiri. - Tidak diterima oleh masyarakat - Melakukan kegiatan dengan tidak efisien. Penyesuaian diri rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38 59
G. HIPOTESIS Hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap. Semakin positif persepsi terhadap dukungan sosial maka semakin tinggi kemampuan penyesuaian diri korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap. Sebaliknya, semakin negatif persepsi terhadap dukungan sosial maka semakin rendah kemampuan penyesuaian diri korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap.
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk menyelidiki kaitan antara suatu variabel dengan satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 1999). Menurut Kuncoro (2003) penelitian korelasional bertujuan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih, serta menunjukan seberapa kuat hubungan antara dua variabel-variabel tersebut. Metode kuantitatif korelasional akan diperoleh signifikasi hubungan antar variabel-variabel yang diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan positif antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap. Artinya, semakin positif persepsi terhadap dukungan sosial maka semakin tinggi kemampuan penyesuaian diri korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap. Sebaliknya, semakin negatif persepsi terhadap dukungan sosial maka semakin rendah kemampuan penyesuaian diri korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap.
B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian menurut Best (dalam Narbuko, 2007) adalah suatu kondisi yang dimanipulasi, dikontrol, dan diobservasi oleh peneliti dalam 60 39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40 61
penelitian. Pendapat lain mengatakan variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian (Narbuko, 2007). Dalam penelitian ini, variabel penelitian yang akan diteliti ada dua macam, yaitu: 1. Variabel bebas (independen)
: persepsi terhadap dukungan sosial
2. Variabel tergantung (dependen)
: penyesuaian diri
C. Definisi Operasional Definisi operasional dari penelitian-penelitian ini adalah: 1. Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Persepsi terhadap dukungan sosial adalah skor kemampuan individu dalam menyadari kuantitas dan kualitas bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh orang lain, dan diukur menggunakan skala persepsi terhadap dukungan sosial. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek, maka persepsi subjek terhadap dukungan sosial semakin positif. Aspek persepsi terhadap dukungan sosial yang akan diukur mengacu pada dukungan sosial menurut House (dalam Smet, 1994) yaitu: a. Dukungan Emosional b. Dukungan Instrumental c. Dukungan Penghargaan d. Dukungan Informasi
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62 41
2. Penyesuian Diri Penyesuaian diri adalah suatu usaha yang dilakukan oleh individu untuk memahami dan mengubah diri sendiri sesuai dengan keadaan lingkungan, serta mengubah lingkungan agar sesuai dengan keinginan dirinya untuk mencapai kepuasan dan kebahagiaan, dan diukur dengan menggunakan skala penyesuaian diri. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek, maka semakin tinggi pula penyesuaian diri yang dimiliki subjek. Berdasarkan empat karakteristik yang dikemukakan Vembriato (1993) maka penyesuaian diri yang baik ditandai oleh komponen: a. Kepuasan Psikis b. Efisiensi Kerja c. Gejala Fisik d. Penerimaan Sosial
D. Subjek Penelitian Dalam
penelitian
ini,
teknik
pengambilan subjek
(sampling)
menggunakan metode purposive sampling. Dalam teknik ini pemilihan subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Hadi, 2004). Kriteria populasi dalam penelitian ini adalah: 1. Berada dalam rentang usia dewasa awal sampai dewasa akhir yang tinggal di hunian tetap, yaitu pada usia 20 - 60 tahun. 62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63 42
2. Memiliki tingkat pendidikan minimal Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang dimaksudkan agar para subjek penelitian dapat memahami pernyataan-pernyataan pada skala dengan baik. 3. Sudah berkeluarga dan menjadi tulang punggung keluarga. Subjek penelitian memiliki tanggung jawab yang lebih besar daripada kelompok usianya. 4. Subjek penelitian adalah warga korban erupsi merapi yang menempati hunian tetap di Dusun Pagerjurang. Pada penelitian ini, peneliti membuat beberapa kriteria dalam menentukan subjek penelitian dengan alasan bahwa subjek yang menjadi tulang punggung keluarga akan menanggung beban tanggung jawab yang lebih besar. Perubahan kondisi dan keadaan setelah subjek tinggal di shelter kemungkinan akan menambah beban yang harus ditanggung. Hal ini dikarenakan, subjek harus menyesuaikan diri di lingkungan yang baru sedangkan subjek harus mencari penghasilan untuk menghidupi keluarganya. Tekanan yang diterima subjek sebagai kepala keluarga ini lebih besar jika dibandingkan dengan anggota keluarga yang lain. Peneliti memberikan kriteria usia dengan tujuan untuk memberikan batasan dalam menentukan subjek penelitian. Seubjek dengan rentang usia 2060 tahun sudah dapat memahami dukungan sosial yang diterima dari masyarakat lain atau pemerintah. Peneliti memilih subjek dari usia tersebut karena menurut Santrock (2002) masa dewasa awal seseorang dimulai dari usia 20 tahun. Masa dewasa awal adalah masa kematangan fisik dan 63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64 43
psikologis. Dengan kematangan psikologis yang dimiliki, subjek sudah dapat menentukan apakah dukungan sosial yang diterima bermanfaat atau tidak bagi diri subjek dan keluarganya. Peneliti menentukan subjek hingga dewasa akhir karena peneliti ingin mengetahui perbedaan persepsi terhadap dukungan sosial berdasarkan usia subjek. Warga dusun Pagerjurang dipilih oleh peneliti sebagai subjek penelitian karena hunian tetap yang ada di dusun Pagerjurang terbagi lagi menjadi tiga bagian yaitu warga dari dusun kepuh, warga dusun manggong dan warga dusun pagerjurang sendiri. Hal ini membuat warga yang tinggal di hunian tetap dusun Pagerjurang harus menyesuaiakan diri dengan lingkungan dan tetangga yang dulu tidak mereka kenal. Peneliti memilih hunian tetap di dusun Pagerjurang karena jumlah warga yang menempati hunian tersebut paling banyak dibandingkan dengan hunian tetap yang lain. Azwar (2003), mengungkapkan bahwa sebaiknya sampel penelitian diambil sepuluh persen dari populasi sebagai aturan kasar, tetapi apabila populasi terlalu besar maka prosentase dapat dikurangi dengan pertimbangan sumber daya. Dalam penelitian korelasional digunakan jumlah subjek minimal 30 orang (Singarimbun dan Effendi, 1995). Dengan demikian, jumlah subjek penelitian dalam penelitian ini minimal 30 orang. Dengan beberapa pertimbangan di atas, peneliti menetapkan seluruh warga korban erupsi merapi yang tinggal di hunian tetap dusun Pagerjurang dengan jumlah 301 Kepala Keluarga sebagai subjek penelitian.
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65 44
E. Metode dan Alat Pengumpul Data Dalam mengumpulkan data penelitian ini menggunakan skala psikologi, yaitu instrumen yang dapat dipakai untuk mengukur atribut psikologi (Azwar, 2003). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert adalah skala yang mengukur kekuatan persetujuan dari pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk mengukur sikap dan perilaku (Gable dalam Azwar, 2003). Pada masing-masing aitem akan diberikan 4 kategori jawaban. Dimana setiap aitem jawaban yang bersifat favorable diberi rentang penilaian 4, 3, 2, 1 untuk jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Sebaliknya, pada pernyataan unfavorable setiap jawaban diberi rentang penilaian 1, 2, 3, 4 untuk jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). 1. Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Peneliti menyusun skala persepsi terhadap dukungan sosial berdasarkan teori House (dalam Smet, 1994) yang memuat empat aspek dukungan sosial. Adapun skor persepsi terhadap dukungan sosial disusun berdasarkan: a. Dukungan Emosional Yaitu dukungan yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat emosional atau menjaga keadaan emosi, afeksi atau ekspresi. Dukungan emosional mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian yang diberikan pada orang yang mengalami stressfull. 65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66 45
b. Dukungan Instrumental Yaitu dukungan yang berupa bantuan langsung biasa disebut dukungan nyata dan dukungan alat. Dukungan Instrumental mencakup bantuan langsung yang dapat meringankan beban yang ditanggung seseorang. Meliputi bantuan suatu benda, membantu pelaksanaan pekerjaan, dan memberikan peluang waktu Misalnya: memberi pinjaman, barang atau uang. c. Dukungan Penghargaan Dukungan penghargaan terjadi lewat ungkapan penghargaan yang positif untuk seseorang. Dukungan ini juga merupakan dorongan untuk maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu dan perbandingan positif seseorang dengan orang lain. d. Dukungan Informasi Yaitu dukungan yang berhubungan dengan informasi-informasi berharga yang diberikan seseorang kepada orang lain. Misalnya: saran, nasehat, dan petunjuk. Skala ini terdiri dari 60 butir pernyataan, yang terdiri dari 30 butir pernyataan favorable dan 30 butir pernyataan unfavorable. Berikut adalah butir pernyataan skala persepsi terhadap dukungan sosial sebelum uji coba.
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46 67
Tabel 1 Butir Pernyataan Skala Persepsi terhadap Dukungan Sosial No.
Aspek – Aspek
Favorable Unfavorable
Total
1.
Dukungan Emosional
8
8
16
2.
Dukungan Instrumental
8
8
16
3.
Dukungan Penghargaan
7
7
14
4.
Dukungan Informasi
7
7
14
30
30
60
Total
Skala persepsi terhadap dukungan sosial berisi 85 aitem pernyataan yang terdiri dari 43 aitem favorable dan 42 aitem unfavorable yang disusun berdasarkan empat aspek peyesuaian diri menurut House (dalam Smet, 1994) dengan distribusi aitem dapat dilihat pada blue print berikut Tabel 2 Blue print Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial (Sebelum Uji-Coba) Aitem
Jumlah
Aspek Favorabel 1. Dukungan Emosional
Unfavorabel Aitem
14, 21, 22, 26, 4, 6, 8, 16,
a. Ungkapan empati
33, 39, 46, 54, 18, 19, 28,
b. Kepedulian
60, 64, 71, 73, 57, 63, 68, 67
24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47 68
c. Perhatian
77.
2. Dukungan Instrumental
76.
24, 30, 31, 36, 2, 5, 13, 17,
a. Memberikan pinjaman
45, 49, 55, 58, 25, 41, 56,
b. Penyediaan sarana untuk
81, 85.
pemenuhan kebutuhan individu
21
65, 66, 69, 82.
c. Bantuan dalam melakukan pekerjaan dan kegiatan 3. Dukungan Penghargaan
7, 23, 27, 29,
a. Ungkapan penghargaan positif dari orang lain untuk individu
11, 20, 34,
20
32, 35, 50, 51, 38, 44, 47, 62, 72.
b. Dorongan untuk maju
48, 75, 78, 83.
c. Persetujuan terhadap pendapat atau gagasan d. Perbandingan positif dari orang lain 4. Dukungan Informasi
9, 12, 37, 40,
a. Pemberian informasi mengenai sesuatu
52, 67, 70, 74, 42, 43, 53, 79, 84.
b. Pemberian saran, nasehat, dan atau pengarahan
68
1, 3, 10, 15,
59, 61, 80.
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48 69
2. Skala Penyesuaian Diri Skala penyesuaian diri disusun oleh peneliti berdasarkan empat karakteristik yang dikemukakan oleh Vembriato (1993), yaitu: a. Kepuasan Psikis Individu yang berhasil melakukan penyesuaian diri akan merasa senang, tenang dan aman sehingga menimbulkan kepuasan psikis. Sedangkan, individu yang gagal atau tidak berhasil melakukan penyesuaian diri akan menimbulkan perasaan kecewa, gelisah dan depresi. b. Efisiensi Kerja Keberhasilan penyesuaian diri akan terlihat apabila idividu dapat melakukan pekerjaan atau kegiatannya dengan baik, sebaliknya penyesuaian diri yang gagal terlihat pada individu yang melakukan pekerjaan atau kegiatannya dengan tidak efisien. c. Gejala Fisik Individu yang tidak berhasil melakukan penyesuaian diri akan gelisah dan depresi dengan memperlihatkan gejala-gejala fisik kurang baik seperti sakit perut, pusing dan pencernaan terganggu sedangkan yang berhasil menyesuaikan diri fisiknya selalu baik. d. Penerimaan Sosial Bagi individu yang berhasil dalam menyesuaikan diri, akan diterima baik oleh masyarakat, sebaliknya yang tidak berhasil
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49 70
melakukan penyesuaian diri akan merasa mendapat penolakan dari masyarakat. Skala ini terdiri dari 60 butir pernyataan, yang terdiri dari 30 butir pernyataan favorable dan 30 butir pernyataan unfavorable. Berikut adalah butir pernyataan dari skala penyesuaian diri sebelum dilakukan uji coba.
Tabel 3 Butir pernyataan Skala Penyesuaian Diri No.
Aspek – Aspek
Favorable
Unfavorable
Total
1.
Kepuasan Psikis
8
8
16
2.
Efisiensi Kerja
7
7
14
3.
Gejala Fisik
7
7
14
4.
Penerimaan Sosial
8
8
16
30
30
60
Total
Skala penyesuaian diri berisi 84 aitem pernyataan yang terdiri dari 40 aitem favorable dan 44 aitem unfavorable yang disusun berdasarkan empat aspek peyesuaian diri menurut Vembriato (1993) dengan distribusi aitem dapat dilihat pada blue print berikut:
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71 50
Tabel 4 Blue print Skala Penyesuaian Diri (Sebelum Uji Coba) Aitem
Jumlah
Aspek Favorabel 1. Kepuasan Psikis
Unfavorabel Aitem
2, 7, 20, 26, 4, 22, 29, 37,
a. Perasaan nyaman, aman, dan tenang 35, 36, 51,
39, 45, 50, 57,
b. Suasana hati senang
58, 81, 83.
61, 65, 66, 72.
6, 21, 23,
9, 16, 40, 54,
31, 47, 52,
60, 68, 71, 73,
56, 63, 67,
74, 77, 78.
2. Efisiensi Kerja a. Mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik b. Dapat melakukan pekerjaan sehari-
22
22
76, 80.
hari c. Dapat membagi waktu dengan baik 3. Gejala Fisik
1, 10, 14,
3, 5, 8, 13, 18,
a. Kondisi tubuh baik
15, 28, 38,
30, 43, 53, 62,
b. Tidak menunjukan gejala-gejala
41, 59, 64.
75, 79.
11, 12, 17,
24, 27, 32, 33,
a. Diterima oleh masyarakat
19, 25, 42,
34, 44, 46, 48,
b. Dalam bertindak mendapat
69, 70, 82.
49, 55, 84.
20
sakit 4. Penerimaan Sosial
persetujuan dari orang lain
71
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72 51
F. Prosedur Pengumpulan Data 1. Menyusun skala persepsi terhadap dukungan sosial dan skala penyesuaian diri untuk korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di shelter berdasarkan aspek dari setiap variabel penelitian. 2. Melakukan uji coba aitem kepada kelompok subjek yang memiliki karakteristik yang setara dengan kelompok subjek penelitian. 3. Melakukan analisis terhadap aitem-aitem yang telah diuji coba untuk memperoleh aitem yang sahih. 4. Skala yang berisi aitem-aitem sahih diberikan pada subjek penelitian. 5. Melakukan analisis data dengan teknik analisis korelasi Pearson Product Moment. 6. Membuat kesimpulan dari hasil yang telah didapatkan berdasarkan uji statistik.
G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan sebelum alat ukur digunakan dalam suatu penelitian. Agar kualitas dari seluruh proses pengumpulan data dalam penelitian ini terjaga, maka dilakukan langkahlangkah berikut. 1. Uji Validitas Validitas adalah ukuran untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsinya. Tujuan pengujian validitas adalah untuk mengetahui skala psikologi 72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52 73
menghasilkan data akurat sesuai dengan tujuan pengukurannya (Azwar, 2003). Dalam penelitian ini, pengujian validitas menggunakan validitas isi. Validitas isi ditentukan oleh
professional judgment dalam proses
telaah soal (Suryabrata, 2005). Pengujian validitas dilakukan oleh dosen pembimbing yang menyatakan bahwa skala persepsi terhadap dukungan sosial dan penyesuaian diri telah layak untuk dijadikan alat ukur penelitian.
2. Seleksi Aitem Setelah mendapatkan data uji coba, peneliti melakukan seleksi aitem dengan menggunakan program SPSS 15.0. kualitas aitem diukur dengan analisis butir dengan menggunakan parameter daya beda (daya diskriminasi) aitem. Azwar (2003) mengatakan bahwa indeks daya diskriminasi aitem merupakan indikator konsistensi antara fungsi aitem dan fungsi skala secara keseluruhan. Koefisien korelasi aitem total (
) dapat dianggap memuaskan
apabila lebih atau sama dengan 0,30 (Azwar, 2003). Hasil seleksi aitem dapat dilihat sebagai berikut.
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5374
a. Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial
Tabel 5 Perbandingan Jumlah Aitem Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial (Sebelum dan Setelah Uji Coba) Jumlah Aitem Aspek Sebelum
Sesudah
Dukungan Emosional
24
8
Dukungan Instrumental
21
8
Dukungan Penghargaan
20
12
Dukungan Informasi
20
8
Peneliti menggunakan standar kriteria
0,30 dan diperoleh
perbandingan seperti tabel diatas. Peneliti menyisihkan aitem-aitem yang koefisien korelasinya dibawah 0,30. Distribusi aitem skala persepsi terhadap dukungan sosial yang akan digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75 54
Tabel 6 Distribusi Aitem Persepsi Terhadap Dukungan Sosial (Untuk Penelitian) Aitem Aspek
Jumlah Favorabel
Dukungan Emosional
Unfavorabel
22, 54, 77
4, 6, 28, 57, 63
8
Dukungan Instrumental 30, 36, 49, 55, 85 2, 17, 66
8
Dukungan Penghargaan 23, 27, 29, 32, 50, 11, 20, 34, 44,
12
Dukungan Informasi
62, 72
83
9, 12, 40, 79
42, 61, 53, 59
8
17
36
Jumlah
19
b. Skala Penyesuaian Diri Tabel 7 Perbandingan Jumlah Aitem Skala Penyesuaian Diri (Sebelum dan Setelah Uji Coba) Jumlah Aitem Aspek Sebelum
Sesudah
Kepuasan Psikis
22
11
Efisiensi Kerja
22
11
Gejala Fisik
20
13
Penerimaan Sosial
20
11
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55 76
Peneliti menggunakan standar kriteria
0,30 dan diperoleh
perbandingan seperti tabel diatas. Peneliti menyisihkan aitem-aitem yang koefisien korelasinya dibawah 0,30 (Azwar, 2003). Distribusi aitem skala penyesuaian diri yang akan digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 8 Distribusi Aitem Penyesuaian Diri (Untuk Penelitian) Aitem Aspek
Jumlah Favorabel
Kepuasan Psikis
Unfavorabel
2, 7, 20, 26, 35, 36, 22, 61, 81
11
51, 58, Efisiensi Kerja
6, 23, 31, 52, 56, 63, 9, 16, 60, 74
11
76 Gejala Fisik
1, 5, 14, 28, 38, 59, 3, 13, 30, 43, 53,
13
75,79, Penerimaan Sosial 11, 12, 17, 25, 42,
24, 33, 46,
11
17
46
69, 70, 82 Jumlah
29
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56 77
3. Uji Reliabilitas Menurut Azwar (2003) reliabilitas merupakan konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan. Reliabilitas dalam penenitian ini diuji dengan menggunakan koefisien alpha (α) Cronbach karena skala hanya diberikan satu kali saja pada sekelompok subjek. Reliabilitas dikatakan memuaskan apabila
koefisien mencapai
0,900. Berdasarkan perhitungan statistik menggunakan SPSS 15.0, diperoleh hasil reliabilitas skala persepsi terhadap dukungan sosial sebesar 0,778. Setelah seleksi aitem jumlah skala aitem menjadi 36 dan koefisien reliabelnya menjadi 0,919. Sedangkan pada skala penyesuaian diri diperoleh reliabilitas sebesar 0,911. Kemudian setelah seleksi aitem dilakukan, aitem skala penyesuaian diri menjadi 46 aitem dan koefisien reliabelnya sebesar 0,923. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa skala persepsi terhadap dukungan sosial dan skala penyesuaian diri yang disusun oleh peneliti sudah reliabel sebagai alat penelitian.
H. Metode Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS 15.0 untuk menghitung koefisien korelasi dengan Person Product Moment antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap. 77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian 1. Perizinan Sebelum melaksanakan penelitian,
peneliti
terlebih dahulu
meminta surat izin penelitin pada Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Peneliti memperoleh surat izin penelitian dari Fakultas Psikologi dengan No. : 78b/D/KP/Psi/USD/IX/2012. Untuk mendapatkan surat izin secara formal, peneliti membawa surat izin penelitian dari fakultas ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Sleman dengan No. : 070/ Bappeda/ 2930/ 2012. Setelah
mendapatkan
surat
izin
dari
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Sleman, peneliti kemudian mengurus surat izin di Kantor Kecamatan Cangkringan untuk mendapatkan surat pengantar melakukan penelitian di wilayah Kelurahan Kepuharjo.
2. Pelaksanaan Uji Coba Uji coba alat tes dilakukan sebelum melaksanakan pengambilan data penelitian. Uji coba alat tes dilaksanakan oleh peneliti selama dua minggu yaitu minggu pertama dan kedua bulan Oktober 2012. Subjek uji coba adalah warga dusun Manggong yang tinggal di Hunian Tetap Dusun Pagerjurang. Jumlah subjek uji coba adalah 40 orang 78 57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58 79
yang masing-masing mengisi 85 aitem skala persepsi terhadap dukungan sosial dan 84 aitem skala penyesuaian diri.
B. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 8-16 November 2012. Subjek penelitian adalah warga korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di Hunian Tetap yang ada di Dusun Pagerjurang, Kelurahan Kepuharjo.
C. Deskripsi Proses Penelitian Korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap yang terletak di dusun pagerjurang berjumlah 301 Kepala Keluarga (KK). Dalam penelitian ini, subjek penelitian sebanyak 254 Kepala Keluarga (KK). Hal ini dikarenakan 47 Kepala Keluarga (KK) tidak bersedia mengerjakan skala penelitian yang diberikan oleh peneliti. Pengumpulan data penelitian dibantu oleh beberapa warga yang tinggal di hunian tetap dan berlangsung selama satu setengah bulan. Masingmasing subjek penelitian mengerjakan 36 butir skala persepsi terhadap dukungan sosial dan 46 butir skala penyesuaian diri.
D. Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh subjek penelitian sebanyak 254 orang yang terdiri dari 131 (51 %) laki-laki dan 123
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80 59 53
(49 %) perempuan. Untuk deskripsi lebih lanjut terdapat pada tabel dibawah ini: Tabel 9 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Tempat penelitian No.
1.
Kategori
Usia
N
Keterangan Manggong
Kepuh
Kaliadem
a. 20-30 tahun
20
26
29
75
b. 35-45 tahun
23
32
30
85
c. 46-60 tahun
28
27
39
94
Jumlah
254
Tabel 10 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Tempat Penelitian No.
1.
Kategori
Keterangan
N Manggong
Kepuh
Kaliadem
Jenis
a. Laki-laki
44
45
42
131
Kelamin
b. Perempuan
26
49
48
123
Jumlah
80
254
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81 60
Tabel 11 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Tempat Penelitian No.
Kategori
Keterangan Manggong
1. Jumlah Anggota a. 2-4 orang Keluarga
b. > 5 orang
Kepuh
Kaliadem
N
34
50
45
129
45
34
46
125
Jumlah
254
Tabel 12 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tempat Penelitian No. Kategori
Keterangan
Manggong Kepuh Kaliadem
1. Pekerjaan a. Buruh
N
14
30
20
64
b. Karyawan
16
17
30
63
c. Peternak
5
15
20
40
d. Penambang Pasir
20
32
15
67
e. Tukang Ojek
15
-
5
20
Jumlah
81
254
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82 61
Tabel 13 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Lama Tinggal Di Hunian Tetap
Tempat Penelitian No. Kategori
Keterangan
1.
Lama
N
Manggong
Kepuh
Kaliadem
a. 1-2 bulan
9
13
16
38
tinggal di
b. 3-4 bulan
37
30
20
87
Huntap
c. > 5 bulan
35
48
46
129
Jumlah
254
E. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji linearitas hubungan. Uji asumsi ini dilakukan untuk memenuhi syarat penggunaan korelasi product moment pearson. Uji asumsi yang dilakukan adalah: a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran skor variabel pada penelitian bersifat normal atau tidak. Bila p > 0,05 berarti variabel bersifat normal, sedangkan bila p < 0,05 berarti sebaran skor variabel tidak normal. Apabila sebaran skor variabel tidak
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62 83
normal maka tidak dapat dianalisis dengan teknik korelasi product moment pearson. Untuk mendapatkan hasil uji normalitas, metode pengujiannya menggunakan uji One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test (K-S), dan perhitungannya menggunakan SPSS for Windows versi 15.0. Untuk variabel persepsi terhadap dukungan sosial diperoleh nilai sebesar 0,654 dengan harga p sebesar 0,785. Untuk variabel penyesuaian diri diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Test sebesar 0,590 dengan harga p sebesar 0,877. Dari hasil tersebut diketahui bahwa harga p untuk kedua variabel lebih besar dari 0,05 (p > 0,05), dengan demikian sebaran skor variabel persepsi terhadap dukungan sosial dan variabel penyesuaian diri adalah normal. Tabel 14 One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test Variabel
N
Persepsi Terhadap Dukungan Sosial
Kolmogorov- Asymp. Sig. (2-tailed)/ Smirnov
Taraf Signifikasi
0,654
0,785
0,590
0,877
254 Penyesuaian Diri
b. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah korelasi antara variabel persepsi terhadap dukungan sosial dan penyesuaian diri 83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63 84
merupakan garis lurus (linear) atau tidak. Metode pengujiannya menggunakan uji Compare Means Test for Linearity dari SPSS for Windows versi 15.0. Kedua veriabel dinyatakan linear jika harga p untuk linearitasnya lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Dari hasil perhitungan uji linearitas diperoleh nilai F sebesar 5946,571 dengan harga p sebesar 0,000. Dari hasil tersebut diketahui bahwa harga p < 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan hubungan antara variabel persepsi terhadap dukungan sosial dan variabel penyesuaian diri merupakan garis lurus atau memiliki hubungan linear.
Tabel 15 Compare Means Test for Linearity F
Sig.
Penyesuaian Diri* Between Groups (Combined)
139,201
,000
Persepsi Terhadap
Linearity
5946,571
,000
Dukungan Sosial
Deviation from
0,930
,597
Linearity
2. Uji Hipotesis Dari perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai
sebesar
0,980 dengan nilai p sebesar 0,000. Nilai p < 0,01. Terdapat korelasi positif signifikan antara persepsi terhadap dukungan sosial dan penyesuaian diri. Dapat disimpulkan bahwa semakin positif persepsi 84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85 64
terhadap dukungan sosial yang dirasakan individu maka semakin tinggi kemampuan penyesuaian diri yang dimiliki individu. Sebaliknya, semakin negatif persepsi terhadap dukungan sosial yang dirasakan individu maka semakin rendah kemampuan penyesuaian diri yang dimiliki oleh individu. Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima. Artinya, terdapat hubungan positif antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap.
3. Uji Data Tambahan Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat korelasi tiap aspek dalam dukungan sosial yang memiliki hubungan paling tinggi dengan penyesuaian diri. Peneliti juga ingin melihat apakah ada perbedaan data demografis subjek terhadap persepsi yang mereka miliki. Untuk itu, peneliti melakukan uji t terhadap usia, jumlah keluarga dan lama subjek tinggal di hunian tetap. Untuk itu peneliti melakukan uji data tambahan sebagai berikut: a. Hubungan aspek-aspek dukungan sosial dengan penyesuaian diri 1. Korelasi Dukungan Emosional dengan penyesuaian diri Dari perhitungan yang dilakukan diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,785 dengan p < 0,000. Hal ini menunjukan dukungan emosional memiliki korelasi positif dengan penyesuaian diri.
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65 86
Tabel 16 Korelasi Dukungan Emosional dengan penyesuaian diri Penyesuaian Dukungan Diri Penyesuaian diri
Emosional
Pearson Correlation
1
0,785 (**)
Sig. (1-tailed) N Dukungan Emosional
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
0,000 254
254
0,785 (**)
1
0,000 254
254
Signifikasi 0,01
2. Korelasi Dukungan Instrumental dengan penyesuaian diri Nilai koefisien korelasi dukungan instrumental dengan penyesuaian diri sebesar 0,781 dengan p < 0,000. Hal ini menunjukan bahwa dukungan instrumental memiliki korelasi positif dengan penyesuaian diri.
Tabel 17 Korelasi Dukungan Instrumental dengan Penyesuaian Diri Penyesuaian Dukungan Diri Penyesuaian diri
Pearson Correlation
Instrumental 1
Sig. (1-tailed) N 86
0,781 (**) 0,000
254
254
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87 66
Dukungan Instrumental Pearson Correlation
0,781 (**)
Sig. (1-tailed)
1
0,000
N
254
254
Signifikasi 0,01
3. Korelasi Dukungan Penghargaan dengan penyesuaian diri Dari uji korelasi yang telah dilakukan diperoleh hasil sebesar 0,883 dengan p < 0,000 sehingga menunjukan dukungan penghargaan memiliki korelasi signifikan dengan penyesuaian diri.
Tabel 18 Korelasi Dukungan Penghargaan dengan penyesuaian diri Penyesuaian Dukungan Diri Penyesuaian diri
Pearson Correlation
Penghargaan 1
Sig. (1-tailed) N Dukungan Penghargaan
0,883 (**) 0,000
254
254
Pearson Correlation 0,883 (**)
1
Sig. (1-tailed) N
0,000 254
Signifikasi 0,01
87
254
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67 88
4. Dukungan Informasi dengan penyesuaian diri Dari hasil perhitungan diperoleh korelasi sebesar 0,724 dengan p < 0,000, sehingga nilai p < 0,01. Hal ini menunjukan dukungan informasi memiliki korelasi positif dengan penyesuaian diri.
Tabel 19 Korelasi Dukungan Informasi dengan penyesuaian diri
Penyesuaian diri
Pearson Correlation
Penyesuaian
Dukungan
Diri
Informasi 1
Sig. (1-tailed) N Dukungan informasi Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
0,724(**) 0,000
254
254
0,724 (**)
1
0,000 254
254
Signifikasi 0,01
b. Uji perbedaaan persepsi terhadap dukungan sosial berdasarkan usia subjek Dari hasil penelitian menggunakan teknik Analisis Variasi Satu Jalan (One Way Anova) diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05, hal ini berarti ada perbedaaan persepsi terhadap dukungan sosial dengan usia subjek. Rata-rata skor subjek dalam kategori usia 20-30 tahun 107,56 dan 88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89 68
subjek dalam kategori usia 31-45 tahun 120,96 tahun. Sedangkan subjek dalam kategori usia 46-60 tahun nilai rata-ratanya 131,18. Hal ini berarti subjek yang termasuk dalam kategori usia 46-60 tahun memiliki persepsi yang lebih tinggi.
Tabel 20 Perbedaan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Berdasarkan Usia Subjek Sumber
df
DK
MK
F
Sig
variasi Kategori usia
2
23279,220 11639,610 213,887
Dalam
251
13659,300
Total
253
36938,520
0,000
54,420
Taraf signifikan 0,05
c. Uji perbedaan persepsi terhadap dukungan sosial berdasarkan jumlah anggota keluarga Hasil yang diperoleh menunjukan nilai p sebesar 0,967 dengan nilai uji t sebesar 1,033. Hal ini menunjukan nilai p > 0,05 sehingga tidak ada perbedaan persepsi dukungan sosial berdasarkan jumlah anggota yang dimiliki oleh subjek.
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69 90
Tabel 21 Perbedaan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Status
N
Mean
SD
Df
t
p
2-4 orang
129
121,56
11,952
252
1,033
0,967
> 5 orang
125
119,99
12,214
Taraf signifikan 0,05
d. Uji perbedaan persepsi terhadap dukungan sosial berdasarkan lama tinggal di hunian tetap Dari perhitungan yang dilakukan diperoleh nilai p < 0,05 yaitu sebesar 0,012. Hal tersebut berarti ada perbedaan persepsi dukungan sosial pada subjek yang sudah lama tinggal dihunian tetap dengan subjek yang baru sebentar tinggal di hunian tetap.
Tabel 22 Perbedaan persepsi terhadap dukungan sosial berdasarkan lama tinggal di hunian tetap Sumber variasi
df
DK
MK
F
Sig
Lama tinggal
2
1273,392
636,696
4,481
0,012
di hunian tetap Dalam
251
35665,127 142,092
Total
253
36938,520
Taraf signifikan 0,05 90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70 91
F. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada korban erupsi gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap. Dari hasil uji hipotesis diperoleh koefisien korelasi signifikan sebesar 0,980 sehingga hipotesis penelitian diterima. Jadi, ada hubungan positif antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri. Semakin positif persepsi terhadap dukungan sosial yang dimiliki individu, semakin tinggi penyesuaian diri yang dimiliki. Koefisien determinasi yang diperoleh dari kuadrat koefisien korelasi ( ) sebesar 0,9604. Nilai tersebut menunjukan bahwa sumbangan efektif variabel persepsi dukungan sosial terhadap penyesuaian diri sebesar 96%. Sedang 4% sisanya berasal dari variabel-variabel lainnya. Berdasarkan hasil penelitian, sumber dukungan sosial yang diterima oleh korban erupsi gunung Merapi berasal dari keluarga, teman, dan komunitas sosial. Sumber dukungan sosial diperoleh jika para korban berinteraksi secara sosial dan menjalin hubungan interpersonal yang dekat/ akrab. Seseorang yang mampu berinteraksi dengan orang lain akan mendapatkan dukungan sosial. Hasil perhitungan perbedaan lamanya subjek tinggal di hunian tetap dengan persepsi terhadap dukungan sosial, diperoleh nilai p sebesar 0,012, sehingga p < 0,05. Hal tersebut berarti ada perbedaan persepsi dukungan sosial pada subjek yang sudah lama tinggal dihunian tetap dengan subjek yang baru sebentar tinggal di hunian tetap. 91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71 92
Dukungan sosial yang dipersepsikan positif oleh para korban erupsi Merapi dapat meningkatkan motivasi untuk memiliki kehidupan yang lebih baik setelah terjadinya erupsi. Kehadiran sumber-sumber dukungan sosial yang sesuai merupakan faktor utama yang menentukan penyesuaian diri individu dalam menghadapi peristiwa-peristiwa yang menekan, sebaliknya ketidakhadiran sumber dukungan sosial dapat menimbulkan perasaan kesepian dan kehilangan yang akan menghambat proses penyesuaian diri individu (Caplan dalam Cohen & Syme, 1985). Dari hasil uji data tambahan tidak ada perbedaan persepsi dukungan sosial berdasarkan jumlah anggota keluarga yang dimiliki subjek. Hal ini dibuktikan dengan uji t yang dilakukan peneliti untuk kategori jumlah keluarga pada persepsi terhadap dukungan sosial. Hasil penelitian menunjukan standar deviasi yaitu 0,943 untuk subjek yang memiliki jumlah keluarga 2-4 orang dan subjek yang memiliki jumlah keluarga > 5 orang. Sarason (dalam Kuntjoro, 2002) menyatakan secara kualitas individu akan mempersepsikan apakah kebutuhannya terpenuhi dengan adanya dukungan sosial yang diterima. Selain itu, Feldman (1989) menyatakan bahwa individu yang merasa cukup mendapat dukungan sosial dan memiliki keterampilan memecahkan masalah yang baik akan memiliki penyesuaian diri yang baik pula. Dukungan sosial yang dipersepsikan baik oleh korban erupsi Merapi dapat bermanfaat untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Penelitian Ismunarwanto (2007) menyatakan bahwa seorang karyawan yang memiliki persepsi positif 92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93 72
terhadap dukungan sosial yang diterimanya akan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi. Sebaliknya, seorang karyawan yang memiliki persepsi negatif terhadap dukungan sosial yang diterimanya maka motivasi berprestasinya rendah. Hal tersebut juga berlaku pada korban erupsi yang tinggal di hunian tetap. Dimana semakin positif persepsi para korban terhadap dukungan sosial yang diterima dari orang lain, semakin tinggi motivasi yang dimiliki oleh korban erupsi untuk melakukan penyesuaian diri pada lingkungan baru mereka. Sehingga korban erupsi memiliki kemampuan untuk menerima keadaan dirinya sendiri dan lingkungannya. Schneiders (dalam Rice, 2002) menyatakan kemampuan yang dituntut dalam menyesuaikan diri adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu berkaitan dengan penerimaan dirinya dan
kemampuan
untuk
menciptakan
hubungan
hamonis
dengan
lingkungannya. Persepsi terhadap dukungan sosial dalam penelitian ini meliputi lima aspek yaitu emosional, instrumental, penghargaan dan informasi. Aspek-aspek dukungan sosial yang dipersepsikan positif akan membantu para korban erupsi dalam menyesuaian diri dengan kondisi lingkungan yang baru. Aspek pertama emosional yaitu bantuan yang berupa empati, kepedulian, perhatian. Dukungan ini membuat korban erupsi Merapi merasa diterima, dicintai, nyaman, tenang, tentram dan bahagia. Perasaan yang ditimbulkan dapat membantu korban erupsi Merapi mampu melakukan koping stres ketika menyesuaikan diri dilingkungan baru (Sarafino, 1990). Persepsi 93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73 94
positif terhadap dukungan emosional yang diterima oleh korban erupsi Merapi dapat memberikan semangat karena mereka merasa tidak sendiri. Dari uji data tambahan yang dilakukan diperoleh koefisien korelasi yang positif dari dukungan emosional dengan penyesuaian yaitu sebesar 0,785 dengan nilai p < 0,000. Persepsi positif terhadap dukungan emosional akan membuat korban erupsi memiliki semangat untuk melakukan koping stres pada saat menyesuaikan diri di lingkungan hunian tetap. Lindawati (2009) menyatakan bahwa individu akan terhindar dari depresi pada saat mengalami masalah ketika mendapatkan dukungan penghargaan dan dukungan emosional dari keluarga. Aspek kedua, instrumental yang berupa bantuan fisik, pinjaman, pertolongan
langsung,
memberikan
peluang
waktu
dan
membantu
menyelesaikan pekerjaan (Sarafino, 1990). Bantuan ini membantu korban erupsi Merapi dalam menyelesaikan masalah dan meringankan beban yang ditanggung misalnya ketika para korban kehilangan tempat tinggal, pemerintah memberikan hunian tetap yang dapat ditinggali oleh mereka. Hasil korelasi yang diperoleh antara dukungan instrumental dengan penyesuaian diri adalah sebesar 0,781 dengan p < 0,000. Nilai p < 0,01, sehingga persepsi positif terhadap dukungan instrumental akan membuat korban erupsi Merapi lebih mudah dalam menyesuaikan diri karena merasakan mendapat dukungan secara langsung. Ketiga, aspek penghargaan berupa ungkapan positif, ungkapan hormat, dorongan untuk maju, persetujuan terhadap gagasan atau ide dari korban 94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74 95
erupsi Merapi. Dukungan ini akan membuat korban erupsi Merapi merasa dihargai, dihormati dan merasa mendapatkan kepercayaan. Hal ini membantu mereka untuk memperbaiki konsep diri, meningkatkan harga diri dan keyakinan mereka serta rasa percaya terhadap orang lain. Potensi tersebut dapat membantu mengatasi masalah yang sedang dihadapi (Sarafino, 1990). Dari perhitungan korelasi terhadap tiap aspek, dukungan penghargaan memiliki koefisien korelasi paling tinggi yaitu sebesar 0,883 dengan nilai p < 0,000. Hal ini menunjukan, dalam melakukan penyesuaian diri korban erupsi memerlukan dukungan penghargaan yang lebih besar dibandingkan dengan dukungan yang lainnya. Dukungan penghargaan yang dipersepsikan positif akan memumbuhkan rasa percaya diri dan perasaan dihargai sehingga dapat meningkatkan keyakinan mereka terhadap orang lain (Sarafino, 1990). Aspek yang terakhir adalah dukungan informasi yang berupa saran, nasehat, petunjuk serta informasi yang berharga. Dukungan ini dapat diperoleh jika korban erupsi Merapi mampu berinteraksi dengan lingkungan sosial sehingga menuntut mereka untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Misalnya, ketika tinggal di hunian tetap tetangga korban erupsi Merapi berbeda ketika sebelum terjadi erupsi. Secara tidak langsung mereka dituntut untuk berinteraksi dengan lingkungan jika mereka ingin mendapatkan informasi mengenai bantuan yang akan diberikan oleh pemerintah. Dari hasil uji data tambahan diketahui korelasi antara dukungan informasi dengan penyesuaian diri sebesar 0,724 dengan nilai p < 0,000. Hal ini menunjukan dengan persepsi yang positif terhadap dukungan informasi 95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75 96
akan membantu korban erupsi untuk mendapatkan saran dan nasehat yang relevan untuk menyelesaikan masalah. Menurut Will (dalam Sears et al, 2000) dukungan informasi bermanfaat dalam memberikan informasi yang relevan terhadap masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh individu dan alternatif penyelesaiannya Korban erupsi Merapi yang memiliki persepsi positif terhadap dukungan sosial yang diterimanya, berarti mereka merasa mendapatkan dukungan sosial yang sesuai dengan kebutuhannya sehingga merasa lega secara emosional karena diperhatikan, mendapat saran yang berguna untuk dirinya, mendapat kesan yang menyenangkan mengenai dirinya (Sarafino, 1990). Sehingga korban erupsi Merapi merasa mendapat penerimaan dari orang lain. Persepsi seseorang terhadap sikap-sikap orang lain pada dirinya akan membentuk konsep diri (Gunarsa, 1995). Dari hasil uji data tambahan pada usia subjek dengan persepsi terhadap dukungan sosial yang dimiliki diperoleh p sebesar 0,000. Nilai p < 0,05 sehingga diketahui ada perbedaan antara usia subjek dengan persepsi terhadap dukungan sosial yang dimiliki. Nilai rata-rata pada subjek dengan usia < 30 tahun sebesar 107,56 dan nilai rata-rata subjek dengan usia 31-45 tahun sebesar 120,96. Sedang nilai rata-rata pada subjek yang berusia antara 46-60 tahun sebesar 131,18. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi usai subjek maka persepsi terhadap dukungan sosialnya lebih besar jika dibandingkan subjek dengan usia muda.
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76 97
Berdasarkan pengamatan peneliti, persepsi terhadap dukungan sosial positif dengan penyesuaian diri yang tinggi yang dimiliki oleh subjek dikarenakan adanya hubungan yang erat antar korban erupsi Merapi. Meskipun mereka berasal dari dusun yang berbeda dan latar belakang yang berbeda, namun mereka memiliki hubungan yang erat satu sama lain. Mereka melakukan aktivitas setiap hari bersama-sama dan kondisi hunian tetap yang saling berimpitan membuat mereka sering berinteraksi dengan tetangga barunya, sehingga tercapai hubungan yang harmonis antar korban erupsi. Hal ini didukung oleh Kartono (2000), yang menyebutkan bahwa penyesuaian diri merupakan usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan lingkungannya. Dari interaksi yang terjadi antara para korban erupsi Merapi akan membuat hubungan yang terjalin semakin erat sehingga dapat saling memberikan dukungan emosional, instrumental, penghargaan, maupun informasi. Adanya dukungan-dukungan seperti ini menjadi faktor yang akan meningkatkan kemampuan korban erupsi Merapi untuk menyesuaikan diri secara pribadi maupun secara sosial. Schneiders (1964) menyatakan individu akan memiliki penyesuaian diri yang baik apabila dapat menyelaraskan kebutuhan, harapan dan tuntutan dari dalam dirinya dengan lingkungan luar. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa menjadi bagian dari lingkungan tertentu. Menurut Fatimah (2006) dalam melakukan penyesuaian diri, individu memiliki dua aspek yaitu penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial. 97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77 98
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan individu untuk menerima sepenuhnya siapa dirinya, apa kelebihan dan kekurangannya sehingga mampu bertindak objektif sesuai dengan kondisi dirinya. Hal ini membuat individu tidak memiliki jarak pemisah antara kemampuan dan tuntutan yang diharapkan oleh lingkungan. Sedangkan penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial di tempat individu itu hidup dan berinterakasi dengan orang lain. Hubungan-hubungan sosial tersebut mencakup hubungan dengan anggota keluarga, masyarakat, sekolah, teman sebaya, atau anggota masyarakat luas secara umum. Hal ini dilakukan individu untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,980 dengan nilai p sebesar 0,000 sehingga nilai p < 0,01. Ini menunjukan bahwa hipotesis penelitian diterima dan signifikan. Jadi ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin positif persepsi terhadap dukungan sosial maka semakin tinggi penyesuaian diri indivdu. Sebaliknya, semakin negatif persepsi terhadap dukungan sosial maka semakin rendah penyesuaian dirinya.
B. Saran Hasil kesimpulan menunjukan bahwa persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri memiliki hubungan positif yang signifikan pada korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti menyarankan: 1. Bagi Pihak-pihak yang Berinteraksi Dengan Korban Erupsi Persepsi terhadap dukungan sosial merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri korban erupsi. Untuk itu disarankan bagi pihak-pihak yang berinteraksi secara langsung dengan korban erupsi, 99 78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79 100
misalnya pemerintah, masyarakat, organisasi-organisasi sosial untuk memberikan pelatihan yang dapat meningkatkan persepsi para korban erupsi. Hal ini bertujuan agar para korban erupsi memiliki kemampuan menyesuaikan diri yang baik dan optimal.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti yang selanjutnya mengadakan penelitian berkaitan dengan penyesuaian diri korban erupsi Gunung Merapi, peneliti menyarankan untuk memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyesuaian diri seperti kecemasan dalam diri korban erupsi. Selain itu, untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih akurat peneliti selanjutnya perlu melakukan observasi lebih mendalam pada subjek penelitian.
3. Bagi Korban Erupsi yang Tinggal Di Hunian Tetap Pelatihan-pelatihan keterampilan yang telah diberikan oleh organisasi-organisasi dan masyarakat, misalnya: pembudidayaan lele, pembuatan abon lele, dan pembuatan bakpia telo agar dipergunakan untuk bersosialisasi sehingga persepsi terhadap dukungan meningkat dan akhirnya lebih mudah menyesuaikan diri.
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101
DAFTAR PUSTAKA
Agustresningati, dan Sulistiyo, P. (2007, 30 Juni). Abstrasi Penelitian: Persepsi terhadap Bencana Lumpur Panas Pada Anak-anak Pengungsian di Porong, Sidoarjo. Fakultas Psikologi, Universitas Mohammadiyah Malang, Malang. Diunduh dari http://eprints.umm.ac.id/3493 Azwar, S. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. .(1999). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bangun, F. (2010). Kemampuan Penyesuaian Diri pada Mahasiswa Baru: Sebuah Studi Deskriptif. Skripsi Tidak Diterbitkan. Fakultes Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Cohen, S. dan Syme, S. L. (1985). Social Support and Health. Florida: Academic Press, Inc. Daradjat, Z. (1996). Kesehatan Mental. Jakarta: PT Gunung Agung. Fahmy, M. (1982). Pengertian Penyesuaian Diri dan Peranannya Dalam Kesehatan Mental. Jakarta: PT Bulan Bintang. Fatimah, N. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia. Feldman. R. (1998). Adjustment (applying psychology in a complex world). Singapore: Mc Grow-Hill Gerungan, W. A. (2000). Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama. Gunarsa, S. dan Gunarsa. (1995). Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Haber, A., Runyon, R. P. (1998). Psychology of Adjustment. Illnois: The Dorsey Press. Hadi, S. (2004). Statistik (jilid 2). Yogyakarta: Penerbit Andi. . (2004). Metode research (jilid 1). Yogyakarta: Penerbit Andi. Hendry, Theresia. (2007). Hubungan Antara Penyesuaian Diri Dan Persepsi Mengenai Dukungan Sosial Anak Panti Asuhan Pada Akhir Masa Kanakkanak. Skripsi Tidak Diterbitkan. Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. 80 101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81 102
Herdiana, A. L. (2004, 13 Maret). Abstraksi Penelitian: Dukungan Sosial Dalam Kaitannya dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal. Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas Psikologi, Universitas Tarumanegara, Jakarta. Diunduh dari http://www.psikologi-untar.com Indarti, Setiasih Dwi. (2009). Perbedaan Tingkat Penyesuaian Diri Antara Pensiunan Guru Laki-laki dan Perempuan. Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Jhonson; DW and Jhonson ; FP. (1991). Joining Together Group Theory and Group Skills 4th edition. New York: Prentice Hall International Editions. Kartono, K. (2000). Hygiene Mental. Bandung: Mandar Maju. Kartono, K. dan Gulo, D. (2003). Kamus Psikologi. Bandung: Pionir Jaya. Kuncoro, M. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Kuntjoro, Z.K (2002, 16 Agustus). Dukungan Sosial Pada Lansia. Diunduh dari http://www.e-psikologi.com Lindawati. (2009, 23 Juni). Abstraksi Penelitian: Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kejadian Depresi Pasien Pasca Serangan Stroke di Instalasi Rawat Jalan RSUP Dokter Moh. Jamil. Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas, Padang. Diunduh dari http://repostory.unand.ac.id Mahvud, I. (2000). Hubungan antara Persepsi Persuator dalam Minat Membeli. Skripsi Tidak Diterbitkan. Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma. Mu’tadin, Zainun. (2002, 11 Agustus). Penyesuaian Diri Remaja. Diunduh dari www.e-psikologi.com Narbuko, C dan Achmadi, H, A. (2007). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Oktaviyani, Yeni. (2011, 2 Juli). Efektifitas Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Diskusi Kelompok untuk Meningkatkan Komunikasi Remaja Korban Bencana Alam Letusan Gunung Merapi. Skripsi Tidak Diterbitkan. Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Bimbingan Konseling, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Diunduh dari http://repository.upi.edu
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82 103
Paramita, Dyah A K. (2011, 27 Juli). Abstraksi Penelitian: Pengunaan Metode Dukungan Kelompok untuk Meningkatkan Ketrampilan Pendamping Berjenjang pada Komunitas Orang dengan HIV AIDS. Fakultas Psikologi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Diunduh dari http://etd.ugm.ac.id Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 7 Tahun 2008. (2011, 12 Oktober). Diunduh dari www.bnpb.go.id Rakhmat, J. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rice, P. F dan Dolgin, K. G. (2002). The Adolescent, Development, Relationship, and Culture Tenth Edition. Boston: Allyn and Bacon. Rohman, T. N, Prihartanti, N. dan Rosyid, H. F. (1997). Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Burnout Perawat Putri di Rumah Sakit Swasta. Psikologika No. 4. Tahun II. Santrock, John W. (Ed). (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga. Sarafino,. E. P. (1990). Health Psychology, Biopsychosocial Interaction. New York: John Wiley & Winston. Sari, Qotrin N R. (2012, 27 Juli). Dukungan Sosial Pada Penderita Kanker Payudara di Masa Dewasa Tengah. Jurnal Penelitian Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma, Jakarta. Diunduh dari http://repositori.gunadarma.ac.id Schneiders, A. (1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York: Holt, Rinehart & Winston. Sears, D. O., Peplau, L. A., dan Taylor, S. E. (2000). Social Psychology. New York: Prentice Hall, Inc. Siagian, S, P. (1995). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. Singarimbun, M dan Effendi, S. (1995). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo. Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83 104
Subandriyo,.( 2010, 17 November). Artikel: Erupsi Merapi 2010 Lebih Besar dari 1872. Diunduh dari www.kompas.com. Suprapto, Heri. (2012, 9 Juli). Artikel: Warga Huntap Merapi Mulai Kesulitan Air Bersih. Diunduh dari www.kompas.com. Suryabrata, S. (2005). Pengembangan Alat Ukur Psikologi. Yogyakarta: ANDI. Taylor, S. E. (1999). Health Psychology (4
ed). New York: McGrawhill.
Trihendradi, Cornelius. (2005). SPSS 13: Step by Step Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Andi Offset. Vembriarto, ST. (1993). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Walgito, Bimo. (2003). Psikologi Sosial. Yogyakarta: C.V Andi Offset. , (1993). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Yulianti, Wiwien. (2011, 18 Mei). Analisis Pengaruh Tipe Dukungan Emosional Terhadap Tingkat Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Pada Penyitas Bencana Letusan Gunung Merapi. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Diunduh dari http://digilib.its.ac.id Zaffria, Yuni. (2010, 15 Desember). Artikel: Ribuan Hunian Korban Merapi Siap Dibangun. Diunduh dari nasional.news.viva.co.id
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105
LAMPIRAN
105 84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106
LAMPIRAN 1 Angket Skala Penelitian (try out)
85 106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86 107
SKALA PENELITIAN (Try Out)
Inisial
:
Usia
:
Jk
:
Jml Anggota Keluarga : Sebelum Erupsi Bekerja : Ya / Tidak Setelah Erupsi Bekerja : Ya / Tidak Pekerjaan
:
Lama tinggal di Huntap :
bulan/
hari.
Bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada. Kemudian berilah tanda X pada kolom jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda saat ini.
Adapun arti dari pernyataan: SS
= Sangat Setuju
S
= Setuju
TS
= Tdak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Usahakan agar tidak ada jawaban yang terlewatkan. Karena setiap jawaban anda sangat berarti bagi kami. Anda bebas dalam menentukan pilihan. Dalam hal ini tidak ada penilaian baik dan penilaian buruk, atau jawaban benar dan salah.
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108 87
Skala 1
No.
Pernyataan
SS
1. Informasi yang saya dapat mengenai huntap, justru membuat saya menjadi tidak nyaman tinggal di huntap. 2. Saya sudah menyampaikan apa saja barang yang saya butuhkan, tetapi pemerintah sepertinya tidak peduli. 3. Tidak ada petunjuk apapun dari pemerintah mengenai bantuan yang akan kami terima. 4. Saat sedih, saya kecewa karena teman-teman tetap tertawa didepan saya. 5. Tetangga saya memberikan banyak alasan ketika saya akan meminjam uang kepadanya. 6. Sewaktu saya putus asa teman-teman tidak ada yang member semangat. 7. Kepercayaan yang diberikan oleh teman-teman menbuat saya merasa mampu melewati musibah yang saya alami. 8. Keluarga bosan mendengar keluhan saya. 9. Saudara saya memberikan nasehat-nasehat bagi saya agar bisa bersosialisasi di huntap. 10. Pemerintah tidak memberikan penjelasan mengenai lokasi yang aman untuk kami tempati saat ini 11. Ketika saya berbicara teman-teman menyepelekan ucapan saya. 12. Teman-teman memberikan saran yang saya butuhkan, agar saya dapat bangkit dari kondisi ini. 13. Semua orang tidak
percaya
bahwa saya
dapat
segera
menyelesaikan masalah. 14. Pada saat saya mulai mengeluh, teman-teman tetap mendorong saya agar lebih semangat. 108
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88 109
No.
Pernyataan
SS
15. Saya merasa saran yang diberikan oleh orang-orang tidak tepat untuk memperbaiki kondisi saya saat ini. 16. Saya merasa semua orang sibuk dengan urusannya sendiri. 17. Bagi saya tempat yang disediakan oleh pemerintah kurang layak. 18. Ketika saya mengalami musibah tidak ada orang yang menanyakan kabar saya. 19. Saya merasa semua orang tersenyum sinis melihat kondisi saya sekarang. 20. Semenjak kondisi ini terjadi, ide yang saya ungkapkan sering tidak disetujui. 21. Ketika menghadapi masalah orang-orang disekitar saya selalu memberikan senyuman yang dapat menguatkan saya. 22. Saya merasa banyak yang memperhatikan ketika mengalami kesusahan. 23. Saya merasa tegar ketika harus tinggal di huntap, karena kondisinya jauh lebih baik daripada di pengungsian. 24. Relawan dan pemerintah menyediakan tempat yang nyaman untuk saya tinggali. 25. Saya merasa bahwa pemerintah tidak peduli dengan huntap yang saya tempati. 26. Keluarga tidak bosan ketika saya menceritakan masalah yang saya hadapi. 27. Ketika harus tinggal di huntap, saya merasa semua orang tetap menghargai saya. 28. Teman-teman terlihat bosan ketika saya sedang menceritakan masalah yang saya alami. 29. Meskipun sudah tidak memiliki apa-apa lagi, keluarga tetap menghormati saya.
109
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11089
No.
Pernyataan
SS
30. Walaupun tinggal di huntap, saya tetap mudah mendapatkan kebutuhan sehari-hari. 31. Saya merasa peralatan rumah tangga yang diberikan oleh relawan cukup memadai. 32. Ketika saya merasa minder dengan kondisi saya saat ini, orangorang memberikan semangat untuk menambah kepercayaan diri saya. 33. Walaupun tinggal di huntap, rekan saya masih mau mengunjungi saya. 34. Walaupun kami sering mengungkapkan perasaan yang kami rasakan, pemerintah tetap tidak memberikan tanggapan yang baik. 35. Saya merasa dapat bangkit dari kondisi ini karena saudarasaudara menyemangati saya. 36. Saat saya membutuhkan pekerjaan, teman saya mempercayakan sebagian pekerjaannya. 37. Orang-orang disekitar saya selalu memberikan informasi ketika ada bantuan dari pemerintah. 38. Setelah musibah yang saya alami, banyak orang meremehkan usaha yang saya lakukan. 39. Ketika saya mengalami musibah, banyak orang yang peduli pada saya. 40. Tetangga-tetangga saya selalu memberikan informasi mengenai kapan kami akan mendapat bantuan. 41. Saat tinggal di huntap, saya harus berusaha keras hanya untuk mendapatkan barang keperluan sehari-hari. 42. Pemerintah tidak memberikan informasi yang jelas mengenai fasilitas yang saya dapat ketika tinggal di huntap.
110
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90 111
No.
Pernyataan
SS
43. Tidak ada penjelasan yang benar ketika saya menanyakan kemana bantuan yang seharusnya saya terima. 44. Saya merasa sendirian ketika menghadapi musibah karena tidak ada yang memberikan semangat. 45. Pemerintah menyediakan peralatan yang saya butuhkan, ketika saya tinggal di huntap. 46. Dengan kondisi saya saat ini, teman-teman tetap ramah. 47. Saya merasa orang-orang disekitar meremehkan perubahan kondisi hidup saya saat ini. 48. Setelah tinggal di huntap, banyak teman yang tidak ingin mengenal saya lagi. 49. Menurut saya fasilitas umum yang diberikan pemerintah di huntap cukup layak. 50. Banyak orang yang datang memberikan semangat ketika saya mengalami musibah. 51. Ketika
saya
mendapatkan
musibah,
teman-teman
tetap
memberikan semangat walaupun lewat telepon dan sms. 52. Bagi saya pemerintah sudah menyediakan petunjuk tentang lokasi yang aman untuk saya tinggali. 53. Informasi yang saya dapat mengenai huntap, justru membuat saya menjadi tidak nyaman tinggal di huntap 54. Teman- teman peduli dengan keadaan saya, terutama dengan keadaan saya saat ini. 55. Ketika saya menbutuhkan bantuan tenaga, tetangga-tetangga dengan senang hati membantu. 56. Ketika saya mengalami musibah, orang-orang di sekitar mulai menghindari saya. 57. Setelah tinggal di huntap, semua orang seperti enggan datang ke rumah saya. 111
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91 112
No.
Pernyataan
SS
58. Ketika saya mengalami musibah, banyak orang meluangkan waktunya untuk saya. 59. Ketika kami bertanya mengenai masa depan kami setelah tinggal di huntap, pemerintah tidak memberikan jawaban yang memuaskan. 60. Orang-orang menghibur saya dengan cara memberikan kasih sayang. 61. Setelah saya tinggal di huntap, saudara-saudara saya tidak pernah memberikan nasehat-nasehat yang berguna lagi. 62. Keluarga menghargai usaha yang saya lakukan untuk bangkit dari kondisi ini. 63. Saya rasa orang-orang disekitar saya tidak seramah dulu. 64. Ketika saya mengeluh dengan kondisi saat ini, keluarga dengan sabar tetap mendampingi saya. 65. Saya merasa pemerintah tidak menyediakan ruangan yang nyaman di dalam huntap. 66. Saya merasa sangat sulit mendapatkan peralatan sehari-hari setelah tinggal di huntap. 67. Kami selalu berbagi informasi tentang bantuan yang akan kami terima dari pemerintah. 68. Banyak orang tidak peduli ketika saya sedang mendapat musibah. 69. Ketika
saya
harus
bekerja
keras
untuk
memulihkan
perekonomian keluarga, saudara-saudara diam saja. 70. Saya merasa pemerintah memberikan petunjuk secara langsung mengenai cara mendapatkan bantuan. 71. Saat saya mendapat kesusahan, tetangga-tetangga dengan senang hati membantu.
112
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 113 92
No.
Pernyataan
SS
72. Ketika melakukan hal positif di huntap, saya merasa mendapat dukungan yang positif. 73. Musibah yang saya alami tidak mengurangi kasih sayang dari keluarga. 74. Pemerintah memberikan informasi yang jelas mengenai kapan saya mendapatkan ganti rugi akibat musibah yang saya alami. 75. Dengan kondisi saat ini, keluarga menbanding-bandingkan saya dengan teman-teman saya yang lebih sukses. 76. Ketika sedih, saya merasa orang lain tidak peduli. 77. Walaupun harus tinggal di huntap, keluarga tetap mencintai saya. 78. Walaupun saya sudah berusaha keras untuk maju, orang-orang di sekitar saya tetap tidak memberikan pujian. 79. Informasi mengenai bantuan apa saja yang kami terima ketika tinggal di huntap diberikan langsung oleh pemerintah. 80. Saya rasa pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh relawan tidak dapat diterapkan dengan kondisi seperti ini. 81. Keluarga saya memberikan waktu untuk melakukan kegiatan yang saya senangi. 82. Pemerintah kurang memperhatikan fasilitas umum yang ada di huntap. 83. Karena tinggal di huntap, saya merasa tidak dihargai oleh orang lain. 84. Dari saran saudara-saudara, saya dapat menata kehidupan kembali. 85. Tetangga memberikan pinjaman ketika saya membutuhkan uang.
113
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114 93
Skala 2 No.
Pernyataan
SS
1. Tidak ada gangguan yang serius sejak saya tinggal di huntap. 2. Saya senang tinggal di huntap. 3. Ketika memikirkan kejadian di masa lalu, saya sering merasa tidak enak badan. 4. Saya tidak nyaman ketika berpapasan dengan tetangga. 5. Tinggal di huntap tidak membuat saya mengalami gangguan pencernaan. 6. Saya bersemangat ketika memulai aktivitas karena membuat saya dapat melupakan masalah. 7. Saya mampu membuat usaha di huntap, sehingga saya dapat lebih nyaman tinggal di huntap. 8. Saya sering melamun memikirkan masa lalu saya. 9. Saya kurang fokus dengan pekerjaan setelah tinggal di huntap. 10. Apapun kondisi saya saat ini, saya merasa tetap sehat. 11. Jika ada kegiatan di huntap, saya selalu berusaha untuk ikut serta. 12. Saya
berpartisipasi
dalam
kegiatan
kemasyarakatan
di
lingkungan yang baru. 13. Semenjak tinggal di huntap saya menjadi sering pergi ke dokter karena sakit. 14. Rasa sedih akibat masalah yang saya hadapi tidak membuat saya mengalami gangguan kesehatan. 15. Saya jarang melamun ketika tinggal di huntap. 16. Saya kehilangan minat untuk melakukan banyak kegiatan yang menyita waktu. 17. Tetangga sering mengandalkan saya dalam berbagai kegiatan. 18. Keadaan saya saat ini membuat saya menjadi kurang sehat.
114
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94 115
No.
Pernyataan
SS
19. Saya harus kuat dalam menjalani hidup karena ada dukungan dari orang-orang di sekitar saya. 20. Tetangga-tetangga membuat saya merasa aman. 21. Saya ditegur oleh tetangga ketika tidak datang di kegiatan kemasyarakatan. 22. Tetangga-tetangga saya di huntap membuat saya menjadi tidak nyaman. 23. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan keadaan serba terbatas ini. 24. Orang lain sering salah paham dengan apa yang saya lakukan. 25. Dengan kondisi saat ini saya berusaha agar orang-orang dapat menerima diri saya apa adanya. 26. Saya merasa senang ketika melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang-orang di sekitar huntap. 27. Kondisi saat ini membuat saya dijauhi oleh orang-orang yang saya kenal. 28. Saya mampu menjaga kesehatan walaupun dihadapkan dengan masalah yang berat. 29. Orang-orang disekitar membuat saya merasa semakin tertekan. 30. Saya mudah jatuh sakit karena masalah yang harus saya hadapi. 31. Saya mampu menjaga kepercayaan yang diberikan oleh orang lain kepada saya. 32. Saya merasa kesepian karena orang-orang sibuk dengan urusannya sendiri. 33. Saya sering menolak untuk mengikuti kegiatan di sekitar saya. 34. Saya merasa kesepian karena harus tinggal di huntap. 35. Saya nyaman dengan kondisi huntap, karena tetangga-tetangga yang selalu ramah.
115
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116 95
No.
Pernyataan
SS
36. Saya senang dengan kegiatan kemasyarakatan yang ada di huntap 37. Saya tertekan dengan masalah yang saya hadapi saat ini. 38. Perasaan murung tidak berguna untuk mengatasi masalah. 39. Ketika ada masalah, saya sering merasa gagal. 40. Saya kerepotan membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan. 41. Saya jarang sakit ketika tinggal di huntap. 42. Saya berusaha agar orang-orang di sekitar terhibur dengan kehadiran saya. 43. Akibat masalah yang saya hadapi, saya sering mengalami gangguan pencernaan. 44. Tetangga saya bosan ketika mendengar cerita saya. 45. Fasilitas yang saya dapat membuat saya merasa tenang tinggal di huntap. 46. Saya malas ketika berkumpul dengan tetangga sekitar. 47. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, meski harus menanggung kesusahan. 48. Saya kurang bersemangat untuk bersosialisasi ketika tinggal di huntap. 49. Tetangga saya tidak peduli dengan keberadaan saya di huntap. 50. Saya merasa tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungan baru. 51. Saya menyukai kegiatan-kegiatan yang saya lakukan di huntap. 52. Saya dapat membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan. 53. Kondisi saat ini sering membuat saya murung. 54. Saya berharap ketika mengeluh orang-orang bersedia membantu pekerjaan saya. 55. Tidak ada yang mengajak saya untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan di lingkungan tempat tinggal saya.
116
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96 117
No.
Pernyataan
SS
56. Pekerjaan-pekerjaan saya di rumah dapat saya selesaikan dengan baik. 57. Saya merasa gelisah ketika memikirkan masa depan saya. 58. Saya menjadi tenang ketika mengetahui huntap yang saya tempati berada di lokasi aman. 59. Saya dapat menguasai emosi dengan musibah yang saya alami saat ini. 60. Kondisi
saya
saat
ini
membuat
saya
kesulitan
untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan baik. 61. Saya tertekan ketika harus tinggal di huntap 62. Saya sering mengalami gangguan kesehatan setelah tinggal di huntap. 63. Sebanyak apapun kegiatan, saya tetap ingin mengikuti kegiatan kemasyarakatan yang ada di huntap. 64. Saya tidak mudah sakit ketika teringat dengan masa lalu saya. 65. Saya sering gagal ketika harus menyelesaikan pekerjaan. 66. Saya tidak dapat membuat orang-orang bahagia. 67. Saya dapat membagi waktu dengan baik, sehingga tidak ada waktu untuk menyesali kondisi saya ini. 68. Setelah pulang bekerja saya banyak menghabiskan waktu untuk beristirahat saja di rumah. 69. Jika saya memerlukan bantuan tetangga bersedia membantu. 70. Jika tetangga mengalami musibah, sebisa mungkin saya memberikan bantuan. 71. Saya kurang berminat menghabiskan waktu untuk bekerja setelah tinggal di huntap. 72. Setiap bangun pagi, saya selalu merasa gelisah. 73. Waktu yang saya miliki habis hanya untuk memperbaiki kondisi hidup saya saat ini. 117
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97 118
No.
Pernyataan
SS
74. Pekerjaan yang saya kerjakan tidak dapat selesai tepat waktu. 75. Saya sering mengalami gangguan kesehatan dengan perubahan kondisi saya saat ini. 76. Setelah tinggal di huntap, saya tetap memiliki waktu luang untuk melakukan pekerjaan yang bermanfaat. 77. Saya tetap bersikap biasa saja walaupun tidak mengikuti kegiatan kemasyarakatan 78. Saya tidak ditegur oleh tetangga ketika tidak datang di kegiatan kemasyarakatan. 79. Saya merasa tidak enak badan ketika harus kembali ke huntap. 80. Saya mampu menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan pada saya dengan baik. 81. Saya kecewa dengan huntap yang saya tempati. 82. Saya berusaha agar tidak kesepian walaupun harus tinggal di huntap. 83. Saya mampu membuat keluarga merasa lebih bahagia. 84. Setelah tinggal di huntap, tidak ada teman-teman yang mengunjungi saya.
_Terima Kasih_
118
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119
LAMPIRAN 2 Angket Skala Penelitian
98 119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120 99
SKALA PENELITIAN Inisial
:
Usia
:
Jk
:
Jml Anggota Keluarga : Sebelum Erupsi Bekerja : Ya / Tidak Setelah Erupsi Bekerja : Ya / Tidak Pekerjaan
:
Lama tinggal di Huntap :
bulan/
hari.
Bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada. Kemudian berilah tanda X pada kolom jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda saat ini.
Adapun arti dari pernyataan: SS
= Sangat Setuju
S
= Setuju
TS
= Tdak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Usahakan agar tidak ada jawaban yang terlewatkan. Karena setiap jawaban anda sangat berarti bagi kami. Anda bebas dalam menentukan pilihan. Dalam hal ini tidak ada penilaian baik dan penilaian buruk, atau jawaban benar dan salah.
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100 121
Skala 1 No.
Pernyataan
SS
1. Teman- teman peduli dengan keadaan saya, terutama dengan keadaan saya saat ini. 2. Ketika saya merasa minder dengan kondisi saya saat ini, orangorang memberikan semangat untuk menambah kepercayaan diri saya. 3. Saya merasa sangat sulit mendapatkan peralatan sehari-hari setelah tinggal di huntap. 4. Ketika melakukan hal positif di huntap, saya merasa mendapat dukungan yang positif. 5. Walaupun kami sering mengungkapkan perasaan yang kami rasakan, pemerintah tetap tidak memberikan tanggapan yang baik. 6. Saat saya membutuhkan pekerjaan, teman saya mempercayakan sebagian pekerjaannya. 7. Tetangga-tetangga saya selalu memberikan informasi mengenai kapan kami akan mendapat bantuan. 8. Sewaktu saya putus asa teman-teman tidak ada yang memberi saya semangat. 9. Keluarga menghargai usaha yang saya lakukan untuk bangkit dari kondisi ini. 10. Saudara saya memberikan nasehat-nasehat bagi saya agar bisa bersosialisasi di huntap. 11. Menurut saya fasilitas umum yang diberikan pemerintah di huntap cukup layak. 12. Banyak orang yang datang memberikan semangat ketika saya mengalami musibah. 13. Saya rasa orang-orang disekitar saya tidak seramah dulu.
121
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101 122
No.
Pernyataan
SS
14. Karena tinggal di huntap, saya merasa tidak dihargai oleh orang lain. 15. Pemerintah tidak memberikan informasi yang jelas mengenai fasilitas yang saya dapat ketika tinggal di huntap. 16. Bagi saya tempat yang disediakan oleh pemerintah kurang layak. 17. Ketika harus tinggal di huntap, saya merasa semua orang tetap menghargai saya. 18. Saya merasa banyak yang memperhatikan ketika mengalami kesusahan. 19. Saya merasa tegar ketika harus tinggal di huntap, karena kondisinya jauh lebih baik daripada di pengungsian. 20. Teman-teman memberikan saran yang saya butuhkan, agar saya dapat bangkit dari kondisi ini. 21. Semenjak kondisi ini terjadi, ide yang saya ungkapkan sering tidak disetujui. 22. Saya sudah menyampaikan apa saja barang yang saya butuhkan, tetapi pemerintah sepertinya tidak peduli. 23. Walaupun tinggal di huntap, rekan saya masih mau mengunjungi saya. 24. Ketika saya membutuhkan bantuan tenaga, tetangga-tetangga dengan senang hati membantu. 25. Meskipun sudah tidak memiliki apa-apa lagi, keluarga tetap menghormati saya. 26. Walaupun tinggal di huntap, saya tetap mudah mendapatkan kebutuhan sehari-hari. 27. Setelah tinggal di huntap, semua orang seperti enggan datang ke rumah saya. 28. Setelah saya tinggal di huntap, saudara-saudara saya tidak pernah memberikan nasehat-nasehat yang berguna lagi. 122
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102 123
No.
Pernyataan
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
29. Saat sedih, saya kecewa karena teman-teman tetap tertawa di depan saya. 30. Ketika saya sedang berbicara, teman-teman menyepelekan ucapan saya. 31. Saya merasa sendirian ketika menghadapi musibah karena tidak ada yang memberikan semangat. 32. Teman-teman terlihat bosan ketika saya sedang menceritakan masalah yang saya alami. 33. Ketika kami bertanya mengenai masa depan kami setelah tinggal di huntap, pemerintah tidak memberikan jawaban yang memuaskan. 34. Tetangga memberikan pinjaman ketika saya membutuhkan uang. 35. Informasi yang saya dapat mengenai huntap, justru membuat saya menjadi tidak nyaman tinggal di huntap 36. Informasi mengenai bantuan apa saja yang kami terima ketika tinggal di huntap diberikan langsung oleh pemerintah.
Skala 2 No.
Pernyataan
1. Saya senang tinggal di huntap. 2. Sebanyak apapun kegiatan, saya tetap ingin mengikuti kegiatan kemasyarakatan yang ada di huntap. 3. Saya malas ketika berkumpul dengan tetangga sekitar. 4. Saya menyukai kegiatan-kegiatan yang saya lakukan di huntap. 5. Orang lain sering salah paham dengan apa yang saya lakukan. 6. Saya merasa senang ketika melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang-orang di sekitar huntap. 123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103 124
No.
Pernyataan
SS
7. Saya mampu menjaga kesehatan walaupun dihadapkan dengan masalah yang berat. 8. Jika ada kegiatan di huntap, saya selalu berusaha untuk ikut serta. 9. Saya tertekan ketika harus tinggal di huntap. 10. Tidak ada gangguan kesehatan yang serius sejak saya tinggal di huntap. 11. Dengan kondisi saat ini saya berusaha agar orang-orang dapat menerima diri saya apa adanya. 12. Ketika memikirkan kejadian di masa lalu, saya sering merasa tidak enak badan. 13. Tinggal di huntap tidak membuat saya mengalami gangguan pencernaan. 14. Saya menjadi tenang ketika mengetahui huntap yang saya tempati berada di lokasi aman. 15 Saya dapat menguasai emosi dengan musibah yang saya alami saat ini. 16. Kondisi
saya
saat
ini
membuat
saya
kesulitan
untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan baik. 17. Semenjak tinggal di huntap saya menjadi sering pergi ke dokter karena sakit. 18. Pekerjaan-pekerjaan saya di rumah dapat saya selesaikan dengan baik. 19. Saya berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan di lingkungan yang baru. 20. Saya sering mengalami gangguan kesehatan dengan perubahan kondisi saya saat ini. 21. Saya berusaha agar orang-orang di sekitar terhibur dengan kehadiran saya. 22. Saya mudah jatuh sakit karena masalah yang harus saya hadapi. 124
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104 125
No.
Pernyataan
SS
23. Tetangga sering mengandalkan saya dalam berbagai kegiatan. 24. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan keadaan serba terbatas ini. 25. Saya kehilangan minat untuk melakukan banyak kegiatan yang menyita waktu. 26. Saya mampu membuat usaha di huntap, sehingga saya dapat lebih nyaman tinggal di huntap. 27. Saya senang dengan kegiatan kemasyarakatan yang ada di huntap. 28. Rasa sedih akibat masalah yang saya hadapi tidak membuat saya mengalami gangguan kesehatan. 29. Jika tetangga mengalami musibah, sebisa mungkin saya memberikan bantuan. 30. Saya berusaha agar tidak kesepian walaupun harus tinggal di huntap. 31. Saya nyaman dengan kondisi huntap, karena tetangga-tetangga yang selalu ramah. 32. Setelah tinggal di huntap, saya tetap memiliki waktu luang untuk melakukan pekerjaan yang bermanfaat. 33. Pekerjaan yang saya kerjakan tidak dapat selesai tepat waktu. 34. Perasaan murung tidak berguna untuk mengatasi masalah. 35. Akibat masalah yang saya hadapi, saya sering mengalami gangguan pencernaan. 36. Jika saya memerlukan bantuan tetangga bersedia membantu. 37. Saya bersemangat ketika memulai aktivitas karena membuat saya dapat melupakan masalah. 38. Tetangga-tetangga saya di huntap membuat saya menjadi tidak nyaman. 39. Saya dapat membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan. 40. Saya kecewa dengan huntap yang saya tempati. 125
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105 126
No.
Pernyataan
SS
41. Kondisi saat ini sering membuat saya murung. 42. Saya kurang fokus dengan pekerjaan setelah tinggal di huntap. 43. Saya merasa tidak enak badan ketika harus kembali ke huntap. 44. Tetangga-tetangga membuat saya merasa aman. 45. Saya sering menolak untuk mengikuti kegiatan di sekitar saya. 46. Saya mampu menjaga kepercayaan yang diberikan oleh orang lain kepada saya.
_Terima Kasih_
126
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 127
Lampiran 3 Uji Reliabilitas Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial (try out)
106 127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107 128
Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial (Try Out)
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded(a)
40
% 100.0
0
.0
Total
40 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .778
N of Aaitems 85
Aitem Statistics
aitem1
Mean 2.3750
Std. Deviation .95239
aitem2
2.6500
.76962
40
aitem3
2.5750
1.00989
40
aitem4
2.6750
.65584
40
aitem5
2.8500
.92126
40
aitem6 aitem7
2.7250 2.7250
.67889 .64001
40 40
aitem8
3.0500
.63851
40
aitem9
2.7500
.74248
40
aitem10
2.9250
.65584
40
aitem11
2.7000
.56387
40
aitem12
2.6250
.95239
40
aitem13
2.7250 3.0000
.55412 .78446
40 40
aitem14 aitem15
N 40
2.9000
.70892
40
aitem16
3.3000
.56387
40
aitem17
2.4500
.59700
40
aitem18
2.9500
.67748
40
aitem19
2.7250
.78406
40
aitem20
2.7750
.80024
40
aitem21
2.9500 2.5000
.63851 .81650
40 40
aitem22
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108 129
aitem23
2.6500
.69982
40
aitem24
3.0250
.76753
40
aitem25
2.8250
.74722
40
aitem26
2.8500
.69982
40
aitem27
2.9750
.76753
40
aitem28
2.3500
.80224
40
aitem29
2.7000 2.8250
.82275 .63599
40 40
aitem30 aitem31
2.9750
.76753
40
aitem32
2.7000
.56387
40
aitem33
2.9500
.78283
40
aitem34
2.7500
.74248
40
aitem35
3.0500
.67748
40
aitem36
2.7500
.77625
40
aitem37
2.8500 3.0500
.83359 .63851
40 40
aitem38 aitem39
3.0750
.72986
40
aitem40
2.7250
.90547
40
aitem41
3.0250
.73336
40
aitem42
2.3500
.80224
40
aitem43
3.0500
.71432
40
aitem44
2.5250
.78406
40
aitem45
3.0500 3.0750
.71432 .76418
40 40
aitem46 aitem47
2.9750
.80024
40
aitem48
3.2250
.65974
40
aitem49
2.7500
.77625
40
aitem50
2.3500
.80224
40
aitem51
3.0000
.67937
40
aitem52
2.8750
.75744
40
aitem53
2.6500 2.8500
.80224 .73554
40 40
aitem54 aitem55
2.8750
.68641
40
aitem56
3.0750
.57233
40
aitem57
2.7250
.67889
40
aitem58
2.9250
.97106
40
aitem59
2.5250
.78406
40
aitem60
2.9500
.90441
40
aitem61
2.8250 2.4750
.50064 .81610
40 40
aitem62 aitem63
2.5250
.81610
40
aitem64
2.9250
.72986
40
aitem65
2.9500
.71432
40
aitem66
2.6000
.67178
40
aitem67
3.0250
.80024
40
aitem68
2.8500
.80224
40
aitem69
3.1000
.70892
40
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109 130
aitem70
2.8750
.72280
40
aitem71
3.0000
.75107
40
aitem72
2.7250
.67889
40
aitem73
2.9250
.91672
40
aitem74
3.0000
.78446
40
aitem75
3.1750
.67511
40
aitem76
2.9500 2.8000
.84580 .60764
40 40
aitem77 aitem78
3.0500
.74936
40
aitem79
2.6750
.97106
40
aitem80
2.8750
.79057
40
aitem81
3.0000
.81650
40
aitem82
3.1750
.71208
40
aitem83
2.8750
.68641
40
aitem84
3.2250 2.6250
.65974 .95239
40 40
aitem85
Aitem-Total Statistics
aitem1 aitem2
Scale Mean if Aitem Deleted 238.6500
Scale Variance if Aitem Deleted 208.900
Corrected Aitem-Total Correlation -.022
Cronbach's Alpha if Aitem Deleted .782
238.3750
198.138
.483
.768
aitem3
238.4500
201.177
.245
.774
aitem4
238.3500
202.746
.323
.773
aitem5
238.1750
209.430
-.040
.783
aitem6
238.3000
197.446
.592
.767
aitem7
238.3000
207.805
.054
.779
aitem8
237.9750 238.2750
208.692 199.846
.006 .420
.780 .770
aitem9 aitem10
238.1000
208.451
.017
.780
aitem11
238.3250
202.738
.383
.773
aitem12
238.4000
194.862
.505
.766
aitem13
238.3000
208.728
.011
.779
aitem14
238.0250
208.179
.018
.780
aitem15
238.1250
212.420
-.180
.784
aitem16
237.7250 238.5750
210.974 200.456
-.127 .496
.782 .770
aitem17 aitem18
238.0750
213.610
-.246
.785
aitem19
238.3000
208.164
.019
.780
aitem20
238.2500
199.628
.395
.770
aitem21
238.0750
209.610
-.044
.781
aitem22
238.5250
199.589
.388
.771
aitem23
238.3750
202.035
.336
.773
aitem24
238.0000 238.2000
210.615 208.882
-.090 -.011
.783 .781
aitem25
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110 131
aitem26
238.1750
207.379
.066
.779
aitem27
238.0500
197.023
.538
.767
aitem28
238.6750
198.174
.460
.769
aitem29
238.3250
199.712
.379
.771
aitem30
238.2000
200.215
.477
.770
aitem31
238.0500
204.356
.194
.776
aitem32
238.3250 238.0750
202.738 209.097
.383 -.022
.773 .781
aitem33 aitem34
238.2750
199.846
.420
.770
aitem35
237.9750
209.717
-.050
.781
aitem36
238.2750
199.589
.411
.770
aitem37
238.1750
208.815
-.013
.781
aitem38
237.9750
209.204
-.022
.780
aitem39
237.9500
203.690
.239
.775
aitem40
238.3000 238.0000
196.215 207.128
.480 .073
.767 .779
aitem41 aitem42
238.6750
196.892
.518
.767
aitem43
237.9750
206.589
.103
.778
aitem44
238.5000
199.282
.420
.770
aitem45
237.9750
207.769
.045
.779
aitem46
237.9500
208.100
.024
.780
aitem47
238.0500
209.895
-.057
.782
aitem48
237.8000 238.2750
212.267 199.589
-.182 .411
.784 .770
aitem49 aitem50
238.6750
198.174
.460
.769
aitem51
238.0250
212.743
-.202
.784
aitem52
238.1500
210.387
-.080
.782
aitem53
238.3750
198.497
.445
.769
aitem54
238.1750
199.738
.429
.770
aitem55
238.1500
198.285
.541
.768
aitem56
237.9500 238.3000
209.792 201.087
-.055 .398
.781 .771
aitem57 aitem58
238.1000
214.554
-.221
.789
aitem59
238.5000
199.282
.420
.770
aitem60
238.0750
204.994
.131
.778
aitem61
238.2000
203.908
.353
.774
aitem62
238.5500
197.331
.489
.768
aitem63
238.5000
198.718
.427
.769
aitem64
238.1000 238.0750
207.631 211.866
.049 -.153
.779 .784
aitem65 aitem66
238.4250
201.071
.403
.771
aitem67
238.0000
210.667
-.091
.783
aitem68
238.1750
207.379
.051
.779
aitem69
237.9250
208.789
-.004
.780
aitem70
238.1500
208.028
.031
.780
aitem71
238.0250
209.307
-.031
.781
aitem72
238.3000
197.446
.592
.767
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111 132
aitem73
238.1000
207.631
aitem74
238.0250
aitem75
237.8500
aitem76 aitem77
.028
.781
203.922
.208
.775
212.131
-.172
.784
238.0750
216.738
-.331
.790
238.2250
202.538
.364
.773
aitem78
237.9750
206.076
.119
.778
aitem79
238.3500 238.1500
193.208 209.310
.558 -.032
.764 .782
aitem80 aitem81
238.0250
207.871
.028
.780
aitem82
237.8500
209.003
-.015
.781
aitem83
238.1500
201.054
.395
.771
aitem84
237.8000
211.856
-.161
.783
aitem85
238.4000
194.862
.505
.766
Scale Statistics
Mean 241.0250
Variance 209.204
Std. Deviation 14.46390
N of Aitems 85
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 133
Lampiran 4 Uji Reliabilitas Skala Penyesuaian Diri (try out)
112 133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 134 113
Skala Penyesuaian Diri (Try Out)
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded(a)
40
% 100.0
0
.0
Total
40 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .911
N of Aitems 84
Aitem Statistics
aitem1
Mean 2.5250
Std. Deviation .78406
aitem2
2.7250
.90547
40
aitem3
2.3500
.80224
40
aitem4
2.5500 2.6500
.90441 .80224
40 40
aitem5 aitem6
N 40
2.6000
.87119
40
aitem7
2.5250
.81610
40
aitem8
2.5500
.90441
40
aitem9
2.6750
.79703
40
aitem10
2.6750
.65584
40
aitem11
2.6250
.95239
40
aitem12
2.6750 2.4500
.97106 .59700
40 40
aitem13 aitem14
2.6250
.66747
40
aitem15
2.8000
.91147
40
aitem16
2.4750
.81610
40
aitem17
2.6500
.69982
40
aitem18
2.5000
.75107
40
aitem19
2.7750
.65974
40
aitem20
2.6250
.89693
40
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114 135
aitem21
2.7250
.81610
40
aitem22
2.4750
.71567
40
aitem23
2.8250
.50064
40
aitem24
2.7250
.67889
40
aitem25
2.7500
.77625
40
aitem26
2.7250
.67889
40
aitem27
2.4750 2.7000
.55412 .56387
40 40
aitem28 aitem29
2.6000
.67178
40
aitem30
2.5000
.81650
40
aitem31
2.7250
.67889
40
aitem32
2.4000
.54538
40
aitem33
2.5000
.75107
40
aitem34
2.6000
.81019
40
aitem35
2.6750 2.9750
.52563 .76753
40 40
aitem36 aitem37
2.5000
.55470
40
aitem38
2.6500
.69982
40
aitem39
2.4500
.63851
40
aitem40
2.6000
.90014
40
aitem41
2.6000
.54538
40
aitem42
2.8750
.68641
40
aitem43
2.5000 2.6250
.55470 .83781
40 40
aitem44 aitem45
2.6000
.63246
40
aitem46
2.3500
.80224
40
aitem47
2.7750
.73336
40
aitem48
2.5000
.64051
40
aitem49
2.9500
.74936
40
aitem50
2.8000
.88289
40
aitem51
2.6750 2.8500
.65584 .76962
40 40
aitem52 aitem53
2.5750
.54948
40
aitem54
2.5000
.75107
40
aitem55
2.5750
.78078
40
aitem56
2.8000
.60764
40
aitem57
2.6250
.58562
40
aitem58
2.8500
.73554
40
aitem59
2.8750 2.6000
.68641 .67178
40 40
aitem60 aitem61
2.7500
.74248
40
aitem62
2.4750
.93336
40
aitem63
2.6500
.76962
40
aitem64
2.6250
.58562
40
aitem65
2.5750
.59431
40
aitem66
2.6500 2.6000
.73554 .49614
40
aitem67
40
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115 136
aitem68
2.5000
.55470
40
aitem69
2.7250
.55412
40
aitem70
2.9500
.87560
40
aitem71
2.5000
.50637
40
aitem72
2.6250
.74032
40
aitem73
2.6000
.70892
40
aitem74
2.7000 2.7250
.79097 .59861
40 40
aitem75 aitem76
2.5750
.74722
40
aitem77
2.5750
.74722
40
aitem78
2.7250
.71567
40
aitem79
2.6500
.69982
40
aitem80
2.8000
.64847
40
aitem81
2.7250
.78406
40
aitem82
2.8250 2.5000
.63599 .81650
40 40
2.5500
.95943
40
aitem83 aitem84
Aitem-Total Statistics
aitem1
Scale Mean if Aitem Deleted 219.1500
Scale Variance if Aitem Deleted 435.413
Corrected Aitem-Total Correlation .421
Cronbach's Alpha if Aitem Deleted .909
aitem2
218.9500
427.946
.562
.908
aitem3
219.3250
432.840
.489
.909
aitem4
219.1250
444.163
.127
.912
aitem5
219.0250
432.384
.503
.908
aitem6
219.0750
434.430
.403
.909
aitem7
219.1500 219.1250
433.105 444.163
.472 .127
.909 .912
aitem8 aitem9
219.0000
438.051
.334
.910
aitem10
219.0000
441.436
.288
.910
aitem11
219.0500
428.869
.508
.908
aitem12
219.0000
428.718
.501
.908
aitem13
219.2250
438.589
.435
.909
aitem14
219.0500
438.921
.374
.910
aitem15
218.8750 219.2000
445.343 433.087
.095 .473
.912 .909
aitem16 aitem17
219.0250
437.512
.404
.909
aitem18
219.1750
446.302
.093
.912
aitem19
218.9000
442.400
.251
.910
aitem20
219.0500
434.408
.391
.909
aitem21
218.9500
452.356
-.092
.913
aitem22
219.2000
434.882
.483
.909
aitem23
218.8500 218.9500
442.387 440.254
.341 .319
.910 .910
aitem24
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 137 116
aitem25
218.9250
436.379
.396
.909
aitem26
218.9500
431.946
.617
.908
aitem27
219.2000
442.626
.295
.910
aitem28
218.9750
439.922
.405
.910
aitem29
219.0750
445.353
.141
.911
aitem30
219.1750
433.020
.475
.909
aitem31
218.9500 219.2750
437.741 447.846
.409 .072
.909 .911
aitem32 aitem33
219.1750
438.507
.342
.910
aitem34
219.0750
440.276
.261
.910
aitem35
219.0000
439.128
.473
.909
aitem36
218.7000
430.062
.602
.908
aitem37
219.1750
445.225
.183
.911
aitem38
219.0250
438.948
.354
.910
aitem39
219.2250 219.0750
445.512 439.763
.144 .245
.911 .911
aitem40 aitem41
219.0750
444.225
.230
.910
aitem42
218.8000
438.010
.394
.909
aitem43
219.1750
441.892
.327
.910
aitem44
219.0500
439.536
.273
.910
aitem45
219.0750
447.969
.054
.912
aitem46
219.3250
430.071
.574
.908
aitem47
218.9000 219.1750
444.605 444.302
.151 .189
.911 .911
aitem48 aitem49
218.7250
445.025
.134
.911
aitem50
218.8750
440.317
.235
.911
aitem51
219.0000
439.949
.343
.910
aitem52
218.8250
437.738
.357
.910
aitem53
219.1000
440.297
.400
.910
aitem54
219.1750
441.840
.235
.911
aitem55
219.1000 218.8750
440.041 439.138
.280 .405
.910 .909
aitem56 aitem57
219.0500
443.536
.241
.910
aitem58
218.8250
432.199
.558
.908
aitem59
218.8000
435.497
.483
.909
aitem60
219.0750
435.507
.494
.909
aitem61
218.9250
434.225
.486
.909
aitem62
219.2000
438.062
.279
.910
aitem63
219.0250 219.0500
434.999 444.972
.443 .182
.909 .911
aitem64 aitem65
219.1000
442.554
.276
.910
aitem66
219.0250
440.435
.286
.910
aitem67
219.0750
444.379
.248
.910
aitem68
219.1750
444.712
.205
.911
aitem69
218.9500
437.433
.521
.909
aitem70
218.7250
435.743
.364
.910
aitem71
219.1750
448.353
.056
.911
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117 138
aitem72
219.0500
445.844
.109
.911
aitem73
219.0750
446.020
.110
.911
aitem74
218.9750
439.204
.301
.910
aitem75
218.9500
441.587
.313
.910
aitem76
219.1000
437.836
.365
.910
aitem77
219.1000
451.221
-.062
.913
aitem78
218.9500 219.0250
442.972 437.769
.210 .395
.911 .909
aitem79 aitem80
218.8750
442.574
.250
.910
aitem81
218.9500
432.972
.497
.909
aitem82
218.8500
440.644
.328
.910
aitem83
219.1750
441.943
.210
.911
aitem84
219.1250
441.394
.186
.911
Scale Statistics Mean 221.6750
Variance 449.815
Std. Deviation 21.20884
N of Aitems 84
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 139
Lampiran 5 Uji Reliabilitas Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial
118 139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 140 119
Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid
40
% 100.0
0
.0
Excluded(a) Total
40 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .919
N of Aitems 36
Aitem Statistics
Aitem1
Mean 2.6500
Std. Deviation .76962
Aitem2
2.6750
.65584
40
Aitem3
2.7250
.67889
40
Aitem4
2.7500
.74248
40
Aitem5
2.7000
.56387
40
Aitem6
2.6250 2.4500
.95239 .59700
40 40
Aitem7 Aitem8
N 40
2.7750
.80024
40
Aitem9
2.5000
.81650
40
Aitem10
2.6500
.69982
40
Aitem11
2.9750
.76753
40
Aitem12
2.3500
.80224
40
Aitem13
2.7000
.82275
40
Aitem14
2.8250 2.7000
.63599 .56387
40 40
Aitem15 Aitem16
2.7500
.74248
40
Aitem17
2.7500
.77625
40
Aitem18
2.7250
.90547
40
Aitem19
2.3500
.80224
40
Aitem20
2.5250
.78406
40
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120 141
Aitem21
2.7500
.77625
40
Aitem22
2.3500
.80224
40
Aitem23
2.6500
.80224
40
Aitem24
2.8500
.73554
40
Aitem25
2.8750
.68641
40
Aitem26
2.7250
.67889
40
Aitem27
2.5250 2.8250
.78406 .50064
40 40
Aitem28 Aitem29
2.4750
.81610
40
Aitem30
2.5250
.81610
40
Aitem31
2.6000
.67178
40
Aitem32
2.7250
.67889
40
Aitem33
2.8000
.60764
40
Aitem34
2.6750
.97106
40
Aitem35
2.8750 2.6250
.68641 .95239
40 40
Aitem36
Aitem-Total Statistics
Aitem1
Scale Mean if Aitem Deleted 93.3500
Scale Variance if Aitem Deleted 181.054
Corrected Aitem-Total Correlation .490
Cronbach's Alpha if Aitem Deleted .917
Aitem2
93.3250
184.738
.372
.918
Aitem3
93.2750 93.2500
179.281 182.756
.663 .423
.915 .917
Aitem4 Aitem5
93.3000
184.779
.437
.917
Aitem6
93.3750
176.548
.567
.916
Aitem7
93.5500
183.382
.498
.917
Aitem8
93.2250
184.076
.326
.919
Aitem9
93.5000
182.769
.379
.918
Aitem10
93.3500
183.926
.389
.918
Aitem11
93.0250 93.6500
179.871 180.644
.551 .487
.916 .917
Aitem12 Aitem13
93.3000
184.215
.309
.919
Aitem14
93.1750
184.302
.410
.918
Aitem15
93.3000
184.779
.437
.917
Aitem16
93.2500
182.756
.423
.917
Aitem17
93.2500
180.859
.495
.917
Aitem18
93.2750
178.615
.511
.916
Aitem19
93.6500 93.4750
178.951 182.461
.568 .412
.916 .918
Aitem20 Aitem21
93.2500
180.859
.495
.917
Aitem22
93.6500
180.644
.487
.917
Aitem23
93.3500
179.259
.554
.916
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 142 121
Aitem24
93.1500
182.028
.465
.917
Aitem25
93.1250
182.522
.475
.917
Aitem26
93.2750
184.512
.370
.918
Aitem27
93.4750
182.461
.412
.918
Aitem28
93.1750
186.097
.399
.918
Aitem29
93.5250
180.307
.494
.917
Aitem30
93.4750 93.4000
179.538 182.451
.530 .490
.916 .917
Aitem31 Aitem32
93.2750
179.281
.663
.915
Aitem33
93.2000
184.677
.409
.918
Aitem34
93.3250
175.507
.596
.915
Aitem35
93.1250
184.010
.393
.918
Aitem36
93.3750
176.548
.567
.916
Scale Statistics
Mean 96.0000
Variance 191.795
Std. Deviation 13.84900
N of Aitems 36
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 143
Lampiran 6 Uji Reliabilitas Skala Penyesuaian Diri
143 122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123 144
Skala Penyesuaian Diri
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded(a) Total
% 40 0
100.0 .0
40
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .923
N of Aitems 46
Aitem Statistics Mean
Std. Deviation
N
Aitem1
2.5250
.78406
40
Aitem2
2.7250 2.3500
.90547 .80224
40 40
Aitem3 Aitem4
2.6500
.80224
40
Aitem5
2.6000
.87119
40
Aitem6
2.5250
.81610
40
Aitem7
2.6750
.79703
40
Aitem8
2.6250
.95239
40
Aitem9
2.6750
.97106
40
Aitem10
2.4500 2.6250
.59700 .66747
40 40
Aitem11 Aitem12
2.4750
.81610
40
Aitem13
2.6500
.69982
40
Aitem14
2.6250
.89693
40
Aitem15
2.4750
.71567
40
Aitem16
2.8250
.50064
40
Aitem17
2.7250
.67889
40
Aitem18
2.7500 2.7250
.77625 .67889
40 40
Aitem19 Aitem20
2.7000
.56387
40
Aitem21
2.5000
.81650
40
Aitem22
2.7250
.67889
40
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 145 124
Aitem23
2.5000
.75107
40
Aitem24
2.6750
.52563
40
Aitem25
2.9750
.76753
40
Aitem26
2.6500
.69982
40
Aitem27
2.8750
.68641
40
Aitem28
2.5000
.55470
40
Aitem29
2.3500 2.6750
.80224 .65584
40 40
Aitem30 Aitem31
2.8500
.76962
40
Aitem32
2.5750
.54948
40
Aitem33
2.8000
.60764
40
Aitem34
2.8500
.73554
40
Aitem35
2.8750
.68641
40
Aitem36
2.6000
.67178
40
Aitem37
2.7500 2.6500
.74248 .76962
40 40
Aitem38 Aitem39
2.7250
.55412
40
Aitem40
2.9500
.87560
40
Aitem41
2.7000
.79097
40
Aitem42
2.7250
.59861
40
Aitem43
2.5750
.74722
40
Aitem44
2.6500
.69982
40
Aitem45
2.7250 2.8250
.78406 .63599
40 40
Aitem46
Aitem-Total Statistics
Aitem1 Aitem2
Scale Mean if Aitem Deleted 120.1000
Scale Variance if Aitem Deleted 245.374
Corrected Aitem-Total Correlation .405
Cronbach's Alpha if Aitem Deleted .922
119.9000
239.631
.552
.920
Aitem3
120.2750
243.281
.480
.921
Aitem4
119.9750
241.769
.542
.920
Aitem5
120.0250
243.051
.446
.921
Aitem6
120.1000
242.862
.488
.921
Aitem7
119.9500
246.869
.337
.922
Aitem8
120.0000 119.9500
240.205 239.023
.502 .532
.921 .920
Aitem9 Aitem10
120.1750
247.481
.431
.921
Aitem11
120.0000
248.410
.336
.922
Aitem12
120.1500
242.695
.494
.921
Aitem13
119.9750
246.589
.403
.922
Aitem14
120.0000
243.692
.408
.922
Aitem15
120.1500
244.592
.484
.921
Aitem16
119.8000
250.677
.316
.922
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 146 125
Aitem17
119.9000
248.349
.333
.922
Aitem18
119.8750
243.804
.475
.921
Aitem19
119.9000
242.862
.596
.920
Aitem20
119.9250
248.122
.422
.921
Aitem21
120.1250
244.010
.441
.921
Aitem22
119.9000
247.323
.382
.922
Aitem23
120.1250 119.9500
246.369 247.638
.382 .485
.922 .921
Aitem24 Aitem25
119.6500
241.618
.575
.920
Aitem26
119.9750
247.204
.374
.922
Aitem27
119.7500
245.987
.440
.921
Aitem28
120.1250
249.958
.323
.922
Aitem29
120.2750
241.128
.568
.920
Aitem30
119.9500
249.126
.308
.922
Aitem31
119.7750 120.0500
247.102 248.356
.340 .420
.922 .921
Aitem32 Aitem33
119.8250
247.276
.434
.921
Aitem34
119.7750
243.051
.538
.920
Aitem35
119.7500
244.808
.496
.921
Aitem36
120.0250
245.666
.466
.921
Aitem37
119.8750
244.420
.472
.921
Aitem38
119.9750
243.974
.473
.921
Aitem39
119.9000 119.6750
245.990 243.353
.554 .432
.921 .921
Aitem40 Aitem41
119.9250
248.276
.282
.923
Aitem42
119.9000
249.836
.303
.922
Aitem43
120.0500
246.921
.360
.922
Aitem44
119.9750
246.281
.417
.921
Aitem45
119.9000
243.426
.486
.921
Aitem46
119.8000
247.497
.401
.922
Scale Statistics
Mean 122.6250
Variance 255.933
Std. Deviation 15.99790
N of Aitems 46
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 147
Lampiran 7 Uji Normalitas
147 126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 127 148
UJI NORMALITAS
NPar Tes Descriptive Statistics N PersepsiTerhadapDukungan Sosial
254
PenyesuaianDiri
254
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
94.89
9.805
70
136
120.79
12.083
90
173
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PersepsiTerhadap DukunganSosial N Normal Parameters(a,b)
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Absolute Positive Negative
Penyesuaian Diri
254 94.89
254 120.79
9.805
12.083
.041
.037
.041
.034
-.039
-.037
Kolmogorov-Smirnov Z
.654
.590
Asymp. Sig. (2-tailed)
.785
.877
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 149
Lampiran 8 Uji Linearitas
128 149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129 150
UJI LINEARITAS Means Case Processing Summary Cases Included N PenyesuaianDiri * PersepsiTerhadap DukunganSosial
Excluded
Percent 254
N
Percent
100.0%
0
Report PenyesuaianDiri PersepsiTerhadap DukunganSosial 70
Mean 90.00
Std. Deviation
N 1
.
71
91.00
1
.
72
93.00
1
.
74
95.50
2
.707
75 78 79
95.00 98.33
1 3
. .577
101.00
1
.
80
103.00
1
.
81
102.67
3
1.528
82
106.33
6
1.633
83
106.44
9
1.333
84
105.00
7
2.380
85
110.00 109.60
7 10
1.414 3.273
111.40
5
2.191
86 87 88
113.33
9
2.550
89
113.15
13
3.484
90
115.43
7
3.259
91
116.50
8
2.726
92
117.25
8
2.188
93
119.22 119.67
9 12
2.167 2.060
94 95
122.08
13
2.565
96
121.89
9
2.759
97
124.64
11
3.613
150
Total
.0%
N
Percent 254
100.0%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 130 151
98
124.20
10
1.932
99
126.09
11
2.119
100
126.89
9
2.472
101
127.67
9
2.500
102
131.00
4
.816
103
130.71
7
1.704
104
130.56 134.00
9 2
3.046 .000 1.669
105 106
134.75
8
107
135.00
1
.
108
136.00
11
2.236
109
137.50
4
1.000
111
141.00
2
.000
112
142.00
2
1.414
113
141.00 142.00
1 2
. .000
114 116
142.00
2
1.414
117
148.00
1
.
136
171.00
2
2.828
Total
120.79
254
12.083
ANOVA Table Sum of Squares PenyesuaianDiri * PersepsiTerhadap DukunganSosial
Between Groups
df
Mean Square
43
829.919
35686.496 Linearity
35453.569
Deviation from Linearity Total
.000
1 35453.569 5946.571
.000
42
5.546
1252.024
210
5.962
36938.520
253
Measures of Association R
R Squared .980
Sig.
139.201
232.927
Within Groups
PenyesuaianDiri * PersepsiTerhadap DukunganSosial
F
(Combined)
.960
151
Eta .983
Eta Squared .966
.930
.597
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 152
Lampiran 9 Uji Hipotesis
152 131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 153 132
UJI HIPOTESIS
Correlations Descriptive Statistics Mean PersepsiTerhadap DukunganSosial PenyesuaianDiri
Std. Deviation
N
94.89
9.805
254
120.79
12.083
254
Correlations
PersepsiTerhadap DukunganSosial
PersepsiTerhadap DukunganSosial
Penyesuaian Diri
1
.980(**)
254
.000 254
.980(**)
1
Pearson Correlation Sig. (1-tailed)
PenyesuaianDiri
N Pearson Correlation Sig. (1-tailed)
.000
N
254
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
153
254
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 154
Lampiran 10 Korelasi Dukungan Emosional dengan Penyesuaian Diri
154 133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 155 134
KORELASI DUKUNGAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUIAN DIRI
Correlations
Descriptive Statistics PenyesuaianDiri DukunganEmosional
Mean 120.79
Std. Deviation 12.083
21.24
2.895
N 254 254
Correlations
PenyesuaianDiri
Pearson Correlation
Penyesuaian Diri 1
Sig. (1-tailed)
.000
N DukunganEmosional
Dukungan Emosional .785(**)
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
155
254
254
.785(**)
1
.000 254
254
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 156
Lampiran 11 Korelasi Dukungan Instrumental dengan Penyesuaian Diri
135 156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 136 157
KORELASI DUKUNGAN INSTRUMENTAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI
Correlations Descriptive Statistics
PenyesuaianDiri DukunganInstrumental
Mean 120.79
Std. Deviation 12.083
20.93
2.711
N 254 254
Correlations
PenyesuaianDiri
Pearson Correlation
Penyesuai anDiri 1
Sig. (1-tailed)
.000
N DukunganInstrumental
DukunganInstr umental .781(**)
Pearson Correlation
254
254
.781(**)
1
Sig. (1-tailed)
.000
N
254
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
157
254
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 158
Lampiran 12 Korelasi Dukungan Penghargaan dengan Penyesuaian Diri
158 137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 138 159
KORELASI DUKUNGAN PENGHARGAAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI
Correlations
Descriptive Statistics
PenyesuaianDiri DukunganPenghargaan
Mean 120.79
Std. Deviation 12.083
31.80
3.711
N 254 254
Correlations
PenyesuaianDiri
Pearson Correlation
Penyesuai anDiri 1
Sig. (1-tailed)
.000
N DukunganPenghargaan
DukunganPeng hargaan .883(**)
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
254 .883(**) .000 254
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
159
254 1 254
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 160
Lampiran 13 Korelasi Dukungan Informasi dengan Penyesuaian Diri
139 160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 161 140
KORELASI DUKUNGAN INFORMASI DENGAN PENYESUAIAN DIRI
Correlations
Descriptive Statistics
PenyesuaianDiri DukunganInformasi
Mean 120.79
Std. Deviation 12.083
20.92
2.675
N 254 254
Correlations
PenyesuaianDiri
Penyesuai anDiri
DukunganInfor masi
1
.724(**) .000
254
254
.724(**)
1
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
DukunganInformasi
Pearson Correlation Sig. (1-tailed)
.000
N
254
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
161
254
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 162
Lampiran 14 Uji Perbedaan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Berdasarkan Usia Subjek
141 162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 142163
UJI PERBEDAAN PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL BERDASARKAN USIA SUBJEK
Oneway
Descriptives PenyesuaianDiri N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Min
Max
Lower Bound Upper Bound
< 30 tahun
75
107.56
6.593
.761
106.04
109.08
90
130
31-45 tahun
85 94
120.96 131.18
6.673 8.489
.724 .876
119.53 129.44
122.40 132.92
108 114
148 173
254
120.79
12.083
.758
119.29
122.28
90
173
46-60 tahun Total
Test of Homogeneity of Variances PenyesuaianDiri Levene Statistic 1.610
df1
df2 2
Sig. 251
.202
ANOVA PenyesuaianDiri
Between Groups
Sum of Squares 23279.220
Within Groups Total
df 2
Mean Square 11639.610
13659.300
251
54.420
36938.520
253
163
F 213.887
Sig. .000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 164
Lampiran 15 Uji Perbedaan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga
143 164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 165 144
UJI PERBEDAAN PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL BERDASARKAN JUMLAH ANGGOTA KELUARGA
T-Test Group Statistics
Penyesuaian Diri
KategoriJumlah AnggotaKeluarga 2 - 4 orang > 5 orang
Std. Deviation
N
Mean
129
121.56
11.952
Std. Error Mean 1.052
125
119.99
12.214
1.092
Independent Samples Test Levene's Test for t-test for Equality of Means Equality of Variances
F
Sig.
T
df
Sig. Mean Std. Error (2-tailed) Difference Difference
95% Confidence Interval of the Difference Upper Lower
Penyesuaian Diri
Equal variances .002 assumed Equal variances not assumed
.967 1.033
252
.303
1.566
1.516 -1.420 4.552
1.033 251.285
.303
1.566
1.517 -1.421 4.553
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 166
Lampiran 16 Uji Perbedaan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Berdasarkan Lama Tinggal di Hunian Tetap
166 145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 146 167
UJI PERBEDAAN PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL BERDASARKAN LAMA TINGGAL DI HUNIAN TETAP
Oneway Descriptives PenyesuaianDiri 95% Confidence Interval for Mean Lower Upper Bound Bound 119.68 129.79
1- 2 bulan
N 38
Mean 124.74
Std. Deviation 15.383
Std. Error 2.495
3 - 4 bulan
87
118.10
11.299
1.211
115.70
> 5 bulan
129 254
121.43 120.79
11.156 12.083
.982 .758
119.49 119.29
Total
Min 91
Max 173
120.51
93
143
123.38 122.28
90 90
169 173
Test of Homogeneity of Variances PenyesuaianDiri Levene Statistic 2.386
df1
df2 2
Sig. .094
251
ANOVA PenyesuaianDiri Sum of Squares Between Groups Within Groups Total
df
Mean Square
1273.392 35665.127
2 251
36938.520
253
636.696 142.092
167
F 4.481
Sig. .012
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 168
Lampiran 15 Izin Penelitian
147 168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 148 169
169