PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ALAT PENDINGIN AIR MENGGUNAKAN 4 PELTIER TUGAS AKHIR
Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1
Program Studi Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin
Diajukan oleh : SAMUEL VICTOR ZACHARIAS NIM : 085214053
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
WATER AIR CONDITIONER USING 4 PELTIERS FINAL PROJECT
As partial fulfillment of the requirement to obtain the Sarjana Teknik degree
Mechanical Engineering Study Program Mechanical Engineering Department
by SAMUEL VICTOR ZACHARIAS Student Number : 085214053
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2013
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
INTISARI Sistem pendinginan digunakan untuk penyimpanan bahan makanan, minuman, obat, vaksin atau bahan lainnya agar tidak cepat rusak atau membusuk. Saat ini sebagian besar pendingin yang dipakai bekerja dengan sistem kompresi uap dan mempergunakan refrigeran sintetik. Refrigeran sintetik mempunyai dampak negatif pada lingkungan seperti merusak lapisan ozon dan menimbulkan pemanasan global. Banyak usaha dilakukan untuk mencari sistem pendingin alternatip yang lebih ramah lingkungan dan salah satunya adalah sistem pendingin termoelektrik. Sistem pendingin termoelektrik memerlukan sumber DC yang dapat diperoleh dari cas aki. Tujuan dari pembuatan alat pendingin air yaitu : (1) Membuat alat pendingin air dengan mempergunakan alat peltier. (2) Mengetahui karakteristik dari alat pendingin air menggunakan peltier dengan variasi volume air 400 ml, 300 ml, 200 ml. (3) Mengetahui suhu sisi panas peltier dengan variasi volume air 400 ml, 300 ml, 200 ml. Pengujian alat pendingin air menggunakan 4 peltier dengan rangkaian pararel dilalukan dengan melakukan beberapa variasi antara lain : (1) variasi volume air 400 ml, 300 ml, 200 ml. Pengujian alat pendingin air dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dari percobaan alat pendingin yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : (1) Alat pendingin air dengan menggunakan modul termoelektrik (peltier) berhasil dibuat dan mampu mendinginkan air dengan baik. (2) Alat pendingin dengan menggunakan 4 buah modul peltier yang telah dibuat mampu mendinginkan air dengan volume air 400 ml, 300 ml, 200 ml, dalam waktu yang berbeda dengan pencapaian suhu air terendah sebesar 19,5 ºC. Kata Kunci : Peltier, Pendingin air, TEC, thermoelectric.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkah dan anugerahNya, sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 program studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma. Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “ Alat Pendingin Air Menggunakan 4 Peltier ” ini karena adanya bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. P.H. Prima Rossa, S.Si, M.Sc selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma. 2. Ir. PK. Purwadi, M.T selaku Ketua Program studi Teknik Mesin, Dosen Pembimbing Tugas Akhir dan Dosen Pembimbing Akademik. 3. Seluruh staf pengajar Jurusan Teknik Mesin yang telah memberikan materi selama kuliah di Universitas Sanata Dharma. 4. Ag. Rony Windaryawan yang telah membantu memberikan ijin dalam penggunakan fasilitas yang diperlukan dalam penelitian ini. 5. Orang tua yang selalu memberikan dukungan baik dalam bentuk moril maupun materil, dan saudara - saudaraku yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung dan memberi semangat penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir. 6. Seluruh anak kost
pjka 9”. Mas ruby, aryo, mylo, paul, awang, gusti dan
haril yang selalu memberikan dukungan.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
TITLE PAGE ..............................................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
iii
DAFTAR DEWAN PENGUJI....................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR .........................................
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .....................
vi
INTISARI ....................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR .................................................................................
viii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR...................................................................................
xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
1
1.1.
Latar Belakang Penelitian ..................................................................
1
1.2.
Tujuan3
1.3.
Batasan Masalah3
1.4.
Manfaat dari hasil penelitian4
BAB II DASAR TEORI .............................................................................
5
2.1.
Sejarah Peltier ...................................................................................
5
2.2.
Peltier – Thermoelectric cooler ..........................................................
5
2.3.
Efek Thermoelektrik ..........................................................................
6
2.4.
Efek Seeback .....................................................................................
7
2.5.
Efek Peltier .......................................................................................
8
2.6.
Elemen Peltier ...................................................................................
8
2.7.
Cara Kerja Termoelektrik ..................................................................
9
2.8.
Perpindahan Panas ............................................................................
10
2.8.1. Perpindahan Panas Konduksi .................................................
11
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.8.2. Perpindahan Panas Konveksi .................................................
12
Tinjauan Pustaka ...............................................................................
14
BAB III METODE PEMBUATAN ALAT ...............................................
16
3.1.
Diagram Alir Pelaksanaan .................................................................
16
3.2.
Alat Dan Bahan ................................................................................
17
3.3.
Proses Pemasangan Komponen – komponen Alat Pendingin .............
26
3.4.
Uji Coba Alat Pendingin ....................................................................
38
3.4.1. Gambar Skema ......................................................................
38
3.4.2. Penjelasan Cara Kerja ............................................................
39
3.5.
Variasi Penelitian ..............................................................................
40
3.6.
Langkah Pengambilan Data ...............................................................
40
3.7.
Langkah Pengolahan Data .................................................................
41
3.8.
Cara Mengambil Kesimpulan ............................................................
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................
43
4.1.
Hasil Penelitian .................................................................................
43
4.1.1. Hasil penelitian suhu air didinginkan untuk volume air 400 ml
43
4.1.2. Hasil penelitian suhu air didinginkan untuk volume air 300 ml
44
4.1.3. Hasil penelitian suhu air didinginkan untuk volume air 200 ml
46
4.1.4. Hasil penelitian suhu sisi panas peltier untuk volume air 400 ml
47
4.1.5. Hasil penelitian suhu sisi panas peltier untuk volume air 300 ml
49
4.1.6. Hasil penelitian suhu sisi panas peltier untuk volume air 200 ml
50
Pembahasan.......................................................................................
51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................
57
5.1.
Kesimpulan .......................................................................................
57
5.2.
Saran .................................................................................................
57
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
59
LAMPIRAN ................................................................................................
60
2.2.
4.2.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Efek Seebeck dan Efek Peltier................................................
7
Gambar 2.2. Peltier (Termoelektrik) ...........................................................
9
Gambar 2.3. Cara kerja Termoelektrik (TEC) .............................................
10
Gambar 2.4. Perpindahan Panas Konduksi .................................................
11
Gambar 2.5. Perpindahan Panas Konveksi..................................................
13
Gambar 3.1.
Diagram Alir Langkah Pelaksanaan .......................................
16
Gambar 3.2. Konstruksi Alat Pendingin. ....................................................
17
Gambar 3.3.
Rangka peralatan pendingin air ..............................................
19
Gambar 3.4.
Baut pengunci ........................................................................
19
Gambar 3.5.
Penutup bak atas ....................................................................
20
Gambar 3.6.
Bak penampung air ................................................................
20
Gambar 3.7.
Saluran lubang air masuk .......................................................
21
Gambar 3.8.
Bak penampung air bagian bawah ..........................................
22
Gambar 3.9.
Penutup dan pembuka ............................................................
22
Gambar 3.10. Kran air .................................................................................
23
Gambar 3.11. Plat alumunium ......................................................................
24
Gambar 3.12. Saluran pembuangan air .........................................................
24
Gambar 3.13. Papan PCB.............................................................................
25
Gambar 3.14. Heatsink alumunium ..............................................................
25
Gambar 3.15. Skema pemasangan komponen-komponen alat pendingin ......
26
Gambar 3.16. Skema rangkaian alat pendingin yang selesai dirangkai..........
27
Gambar 3.17. Dioda 50A .............................................................................
28
Gambar 3.18. Kapasitor 80V 10000µF .........................................................
29
Gambar 3.19. Kabel NYAF 2,5mm 450/750 Volt ........................................
30
Gambar 3.20. Thermal pasta ........................................................................
30
Gambar 3.21. Solder listrik ..........................................................................
31
Gambar 3.22. Timah solder ..........................................................................
32
Gambar 3.23. Pemotong pipa (Tubing cutter)...............................................
33
Gambar 3.24. Tang ......................................................................................
33
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 3.25. Obeng plus (+) .......................................................................
34
Gambar 3.26. Cas aki ...................................................................................
35
Gambar 3.27. Transformator/Travo ..............................................................
35
Gambar 3.28. Termokopel ...........................................................................
36
Gambar 3.29. Multimeter digital ..................................................................
37
Gambar 3.30. Amperemeter .........................................................................
38
Gambar 3.31. Skema rangkaian alat .............................................................
39
Gambar 4.1. Suhu air yang di dinginkan dari t = 0 sampai t = 42 menit Untuk volume air : 400 ml......................................................
44
Gambar 4.2. Suhu air yang di dinginkan dari t = 0 sampai t = 38 menit untuk volume air : 300 ml ......................................................
45
Gambar 4.3. Suhu air yang di dinginkan dari t = 0 sampai t = 30 menit untuk volume air : 200 ml ......................................................
47
Gambar 4.4. Suhu sisi panas peltier dari t = 0 sampai t = 42 menit ............
48
Gambar 4.5. Suhu sisi panas peltier dari t = 0 sampai t = 38 menit .............
50
Gambar 4.6. Suhu sisi panas peltier dari t = 0 sampai t = 30 menit .............
51
Gambar 4.7. Suhu air yang didinginkan untuk semua volume percobaan ....
52
Gambar 4.8. Suhu sisi panas peltier untuk volume air : 400 ml, 300 ml, 200 ml....................................................................................
53
Gambar 4.9. Nilai TH, TC dan (TH-TC) dari waktu ke waktu, volume air 400 ml ..................................................................................
54
Gambar 4.10. Nilai TH, TC dan (TH-TC) dari waktu ke waktu, volume air 300 ml. ..................................................................................
55
Gambar 4.11. Nilai TH, TC dan (TH-TC) dari waktu ke waktu, volume air 200 ml....................................................................................
xiii
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 4.1.
Suhu air yang didinginkan, untuk volume : 400 ml .................
43
Tabel 4.2.
Suhu air yang didinginkan, untuk volume : 300 ml .................
45
Tabel 4.3.
Suhu air yang didinginkan, untuk volume : 200 ml ................
46
Tabel 4.4.
Suhu sisi panas peltier untuk volume air : 400 ml ..................
47
Tabel 4.5.
Suhu sisi panas peltier untuk volume air : 300 ml ...................
49
Tabel 4.6.
Suhu sisi panas peltier untuk volume air : 200 ml ...................
50
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Peltier panas dingin yang ada di pasaran ................................
60
Lampiran 2.
Rangkaian pararel menggunakan papan pcb ..........................
62
Lampiran 3.
Rangkaian pararel .................................................................
62
Lampiran 4.
Peltier/keramik panas dingin .................................................
63
Lampiran 5.
Peltier (TEC) .........................................................................
64
Lampiran 6.
Peltier Cooler TEC12706 ......................................................
65
Lampiran 7.
Thermoelectric Cooling Module ............................................
66
Lampiran 8.
Semiconductor peltier thermoeletric module .........................
67
Lampiran 9.
Peltier Cooler (Thermoelectric Cooler and Heater) ................
68
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Di saat kemajuan teknologi yang begitu pesat,ilmuwan atau lembaga dalam bidang teknologi demi menghasilkan suatu alat yang dapat menjadikan kehidupan menjadi nyaman, praktis, dan ramah lingkungan, demi mempermudah segala sesuatu untuk kelangsungan hidupnya, Manusia tidak pernah berhenti mencoba bereksperimen untuk menciptakan suatu alat yang dapat dipakai untuk memberikan hasil yang maksimal namun mudah dalam pengaplikasiannya. Salah satu alat yang mudah dalam pembuatan dan pengoperasiannya di bidang teknik pendingin adalah modul thermoelektrik yang diberi nama Peltier. Penggunaan peltier juga lebih ramah lingkungan dibandingkan mesin siklus kompresi uap karena tidak mengandung refrigeran. Berdasarkan hal tersebut dilakukan kajian tentang penerapan efek peltier untuk alat pendingin minuman. Untuk peltier ini dibutuhkan listrik DC untuk mendapatkan efek panas dan dingin di kedua sisi elemen peltier. Sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan keinginan. Dari definisi diatas maka salah satu sisi peltier dapat berfungsi untuk menurunkan temperatur ruangan yang hendak didinginkan (khusus ruangan yang sangat kecil). Dengan alat ini manusia menemukan solusi ketika menginginkan meminum air dingin dalam jumlah yang banyak tanpa menyita banyak waktu.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Meskipun tinggal di negara tropis (Indonesia), bukan berarti tidak membutuhkan alat pendingin makanan dan minuman. Lihat saja kini sudah banyak perumahan, Perusahaan, Perkantoran, Swalyan dan Mall yang memasang alat pendingin minuman karena memang sudah menjadi kebutuhan utama untuk minum-minuman dingin, apalagi di Negara indonesia banyak terdapat daerah tropis yang sangat panas seperti wilayah indonesia bagian Timur seperti NTT, Ambon, dan Papua yang suhunya sangat panas. Ada beberapa jenis pendingin yang menggunakan modul thermoelektrik (peltier) antara lain pendingin prosesor komputer, pendingin makanan, pendingin obat-obatan, pendingin air minum pada dispenser (ringan, tidak seberat pendingin kompresi uap), pendingin minum kaleng pada mobil (car cool box). Selain praktis dalam pemasangan, Dengan adanya alat ini, diharapkan mampu membuka wacana kita tentang adanya Termoelektrik yang lebih ramah lingkungan bila dibandingkan dengan refrigerant (gas freon). Oleh karena itu, diperlukan suatu rancangan model pendingin air menggunakan peltier yang nantinya dapat dihasilkan koefisien perpindahaan kalor yang baik. Dari keadaan tersebut, memperlihatkan pentingnya penelitian ini perlu dilakukan, mengingat pentingnya peltier di masa kini, maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang penggunaan peltier untuk peralatan pendingin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
1.2. Tujuan Tujuan dari Penelitian adalah : 1.
Membuat alat pendingin air dengan mempergunakan peltier.
2.
Mengetahui karakteristik dari alat pendingin yang telah di buat : a) Mengetahui suhu terendah yang mampu dihasilkan alat pendingin peltier dan waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu terendah, dengan volume air : 400 ml b) Mengetahui suhu terendah yang mampu dihasilkan alat pendingin peltier dan waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu terendah, dengan volume air : 300 ml c) Mengetahui suhu terendah yang mampu dihasilkan alat pendingin peltier dan waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu terendah, dengan volume air : 200 ml
3.
Mengetahui suhu sisi panas peltier dengan variasi volume air 400 ml, 300 ml, 200 ml.
1.3 Batasan Masalah Batasan – batasan dalam pembuatan alat pendingin adalah : 1.
Peralatan pendingin mempergunakan peltier sebanyak 4 buah.
2.
Susunan peltier pada peralatan pendingin menggunakan rangkaian pararel.
3.
Sisi panas peltier dihubungkan dengan plat alumunium dan heatsink.
4.
Sisi dingin peltier dihubungkan pada dasar bak dari alumunium yang berisi air yang akan didinginkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
1.4 Manfaat dari hasil Penelitian ini adalah 1. Dapat menambah kasanah ilmu pengetahuan terkait dengan penggunaan peltier untuk mesin pendingin. 2. Dapat di pergunakan sebagai referensi bagi para penelitian lain yang terkait dengan penggunaan peltier.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II DASAR TEORI
2.1 Sejarah Peltier Efek peltier pertama kali ditemukan oleh Jean Charles Athanase Peltier pada tahun 1834 dengan memberikan tegangan pada dua sambungan logam yang berbeda, yang ternyata menghasilkan perbedaan temperatur. Sedangkan thermoelektrik sebagai sebuah sistem pertama kali di teliti pada tahun 1950. Termoelektrik ini digunakan pada sistim pengkondisian ruangan (AC) dan sistem pendingin. 2.2 Peltier- thermoelectric cooler Peltier ini adalah modul Thermo-Electric (TEC), dibungkus oleh keramik tipis yang berisikan batang-batang Bismuth Telluride didalamnya. Ketika disuplai tegangan DC salah satu sisi akan menjadi panas, sementara sisi lainnya akan dingin (peltier effeck) atau sebaliknya jika sisi panas peltier ini diberi panas dan sisi dingin diberi pendingin (terjadi perbedaan suhu) maka akan menghasilkan arus listrik (seeback effeck). Kesimpulannya peltier ini bisa sebagai generator mini. Untuk pendingin (TEC) sisi panas peltier ini harus diturunkan serendah mungkin,
bisa
gunakan
heatsink
dan
fan
(dan
pasta
thermal
untuk
memaksimalkan pendinginan). Jika sisi panas peltier 60 derajat maka sisi dinginnya sekitar 0 derajat, atau perbedaan suhunya antara kedua sisi peltier ini sekitar 60 derajat dan juga peltier harus dalam keadaan di pres (terjepit heatsink).
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
Jika digunakan untuk generator sisi panas peltier ini tidak boleh di tempelkan langsung ke sumber panas, sebaiknya digunakan media penghantar panas seperti pasta termal. Penggunaan peltier bisa untuk kulkas mini, pendingin prosesor, pendingin aquarium, AC, ice box, air intake untuk mobil, pendingin untuk box panel listrik yang lainnya atau mungkin pembangkit listrik mini tenaga panas, sumber panas bisa diambil dari knalpot, blok mesin dll. Catatan tentang peltier : Umur peltier umumnya sekitar 50 rb jam operasional dengan ketentuan volt max 12-15V, suhu pada sisi panas peltier 80 derajat (tipe TEC). Alat peltier ini juga bisa dirangkai menggunakan rangkaian paralel atau rangkaian seri. Jika dirangkai menggunakan rangkaian paralel maka voltase tetap dan ampere bertambah, jika dirangkai menggunakan rangkaian seri maka voltase bertambah dan ampere tetap. 2.3 Efek Thermoelektrik Teori dasar dari efek thermokopel ditemukan dari sifat perpindahan listrik dan panas dari logam yang berbeda. Dalam keadaan tertentu, ketika suhu berbeda diberikan pada logam, terjadi vibrasi dan pergerakan atom electron yang diakibatkan karena perbedaan potensial pada bahan. Perbedaan potensial ini dihubungkan dengan fakta bahwa elektron lebih panas. Arus yang bervariasi untuk logam yang berbeda pada suhu yang sama disebabkan perbedaan konduktivitas panasnya. Jika rangkaian tertutup oleh hubungan konduktor, arus akan ditemukan yang mengalir pada loop tertutup. Deskripsi yang tepat tentang efek ini adalah emf ada karena keberadaan arus yang mengalir dalam rangkaian. Kita lihat reprsentasi Gambar 2.1. dari efek ini di mana dua logam yang berbeda A dan B digunakan pada lup tertutup yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
dihubungkan dengan temperatur T1 dan T2. kita tidak dapat membuat lup tertutup dengan logam yang sama karena perbedaan potensial pada masing-masing kaki akan menjadi sama, yang menyebabkan tidak adanya tegangan emf. Sebagai catatan adalah emf dihasilkan sebanding dengan perbedaan suhu diantara dua titik.
Gambar 2.1. Efek Seebeck dan Efek Peltier.
2.4 Efek Seeback Tiga belas tahun setelah penemuan Seeback, J. Peltier menemukan efek termoelektrik yang kedua. Dia menemukan bahwa bagian dari arus listrik yang dilalui oleh dua konduktor elektrik tersebut menghasilkan panas dan dingin bergantung pada arah pegerakan elektronnya. Pada awalnya, terlihat tidak ada hubungan antara penemuan Seeback dan Peltier. Namun, pada 1855, W. Thomson (yang kemudian menjadi Lord Kelvin) menemukan keterkaitan antara dua penemuan tersebut. Dengan menerapkan teori Termodinamika, dia mendapatkan hubungan antara koefisein yang ditetapkan Seebeck dan efek Peltier.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
Thomson menemukan bahwa perlu adanya teori ketiga dari Termoelektrik untuk menunjukkan keterkatian terdapat dalam sebuah konduktor yang homogen. Efek ini dikenal sebagai efek Thomson, yaitu: terdiri dari pemanasan dan pendinginan yang memiliki kemampuan keterbalikan ketika sedang berlangsung pemanasan dan pendinginan dengan aliran arus elektron.
2.5 Efek Peltier Efek peltier pertama kali ditemukan oleh Jean Charles Athanase Peltier pada tahun 1834, menemukan suatu teori pembalik efek seebeck. Teori ini disebut Efek peltier. Jean Charles Athanase Peltier menemukan bahwa ketika suatu termokopel diberikan tegangan, maka akan terjadi perbedaan temperatur pada kedua sisinya. Teori ini sering juga dikenal sebagai Thermoelectric cooler (TEC).
2.6 Elemen peltier Peltier adalah suatu komponen yang mengaplikasikan efek peltier. Peltier merupakan sebuah komponen yang tergolong komponen Thermoelektrik, dimana ketika terjadi perbedaan suhu diantara dua sisinya maka komponen ini mengubahnya menjadi besaran tegangan listrik, dan begitu pula sebaliknya, ketika suatu tegangan listrik diberikan kepada komponen ini, maka dapat mengubahnya menjadi suhu yang berbeda, seperti yang ada pada gambar 2.2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
Gambar 2.2 Peltier (Termoelektrik)
2.7 Cara kerja Termoelektrik Elektron akan mengalir melalui arus DC berpindah secara bebas ke konduktor tembaga termoelektrik. Elektron akan masuk dari tembaga ke sisi panas tipe p. Pada semikondutor tipe-p, elektron akan bergerak memenuhi lubang untuk dapat berpindah kembali ke tembaga. Ketika elektron memenuhi lubang, elektron harus menurunkan tingkat energi ke energi yang lebih rendah. Pada proses ini, elektron akan melepas panas. Elektron akan berpindah dari tipe-p kembali ke konduktor tembaga. Elektron kembali ditubruk ke tingkat energi yang lebih tinggi. Pada proses ini, elektron kembali menyerap panas. Elektron akan berpindah secara bebas melalui tembaga hingga mencapai semi konduktro tipe-n. Elektron yang hendak masuk ke dalam tipe n harus menaikkan tingkat energi untuk berpindah melalui semi konduktor. Panas diserap ketika peristiwa ini terjadi. Akhirnya, elektron akan meninggalkan panas dari tipe-n untuk berpindah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
secara bebas melalui tembaga. Pada fasa ini, energi akan diturunkan ke tingkat energi yang lebih rendah. Panas dilepas dalam proses ini. Bagian elektron yang menyerap panas dan melepas panas akan disatukan dalam satu aliran. Hal ini membuat satu sisi akan panas akibat pelepasan energi terus-menerus. Sedangkan, satu sisi akan dingin akibat penyerapan panas terus menerus. Rangkaian tersebut akan tampak seperti gambar 2.3.
Gambar 2.3 Cara kerja Termoelektrik (TEC)
2.8 Perpindahan Panas Perpindahan panas atau heat transfer adalah ilmu yang mempelajari perpindahan energi sebagai akibat dari adanya perbedaan temperatur diantara dua medium. Misalnya, sesama medium padat atau medium padat dengan fluida.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
Energi yang berpindah tersebut dinamakan kalor atau panas (heat). Panas akan berpindah dari medium yang bertemperatur lebih tinggi ke medium dengan temperatur yang lebih rendah. Perpindahan ini berlangsung terus sampai terjadi kesetimbangan temperatur di antara kedua medium tersebut. Perpindahan panas dapat terjadi melalui beberapa mekanisme yaitu : perpindahan secara konduksi, konveksi dan radiasi.
2.8.1. Perpindahan Panas Konduksi Perpindahan panas konduksi adalah perpindahan panas jika panas mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke tempat yang suhunya rendah, dengan media pengantar panas tetap. Perpindahan panas konduksi dapat berlangsung pada benda padat,cair dan gas. Contoh perpindahan panas konduksi adalah besi atau logam yang dipanaskan pada salah satu ujungnya maka ujung lainnya akan terasa panas, seperti pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Perpindahan Panas Konduksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
Persamaan laju umum untuk perpindahan panas dengan cara konduksi dikenal dengan hukum fourier yang dirumuskan sebagai berikut:
Pada persamaan (2.1) q = laju perpindahan panas (W) = gradien suhu perpindahan panas (ºC/m) k = konduktifitas thermal bahan (W/m.ºC) A = luas (m²) T1= suhu dinding di sebelah kiri (ºC) T2= suhu dinding di sebelah kanan (ºC) Nilai minus (-) dalam persamaan diatas menunjukan bahwa panas selalu berpindah ke temperatur yang lebih rendah.
2.8.2. Perpindahan Panas Konveksi Perpindahan panas konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi antara permukaan padat dengan fluida yang mengalir disekitarnya, dengan menggunakan penghantar berupa fluida (cairan atau gas). Contoh perpindahan panas konveksi adalah air yang dipanaskan dipanci, air di bagian bawah naik karena massa jenisnya berkurang dan digantikan oleh air yang lebih dingin di atasnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
Gambar 2.5. Perpindahan Panas Konveksi Persamaan perpindahan panas konveksi dikenal sebagai hukum Newton untuk pendinginan, yang dirumuskan sebagai berikut: q = h.A(Ts − T∞ )
.....................................................................................(2.2)
Pada persamaan (2.2) : q = laju perpindahan panas (W) h = koefisien perpindahan panas konveksi W/(m².K) A = luas permukaan yang bersentuhan dengan fluida (m²) Ts = temperatur permukaan (K) T∞= temperatur fluida yang mengalir dekat permukaan (K) Macam-macam konveksi yaitu: 1. Konveksi bebas/konveksi alamiah (free convection/natural convection) Perpindahan panas dimana aliran fluida yang terjadi disebabkan karena adanya perbedaan massa jenis, tanpa adanya alat bantu penggerak aliran fluida. Contoh: plat panas dibiarkan berada diudara sekitar tanpa ada sumber gerakan dari luar yang menggerakan udara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
2. Konveksi paksa (forced convection) Perpindahan panas dimana aliran fluida yang terjadi disebabkan karena adanya alat bantu penggerak aliran fluida. Contoh: plat panas dihembus udara dengan kipas atau blower.
2.2 Tinjauan Pustaka Kapa Cossa Jonahtan (2011), melakukan penelitian terhadap peralatan Cryosurgery.
Pengujian terhadap peralatan Cryosurgery dilakukan dengan
menggunakan satu dan dua termoelektrik. Dalam hal ini peralatan termoelektrik yang digunakan adalah peltier. Peralatan Cryosurgery diberi beban plat tembaga. Suhu
rendah
minimum
yang
dapat
dicapai
sebesar
-50,86
ºC,
jika
mempergunakan peltier dengan daya 57,36 watt. Sedangkan pada penggunaan dua peltier suhu rendah minimum yang dapat dicapai sebesar -56,46 ºC (untuk daya sebesar 44,3 watt) dan -54,68 ºC (untuk daya sebesar 37,2 watt). Lia Muliani, Gandi Sugandi dan Elli Herlia, (2003), melakukan penelitian terkait dengan peltier yang dipergunakan pada peralatan pendingin mini menggunakan tenaga surya. Penelitian yang dilakukan menggunakan satu peltier untuk mendinginkan vaksin sebesar 50 cc. Diperoleh suhu terendah sampai 5 ºC dengan waktu yang diperlukan sekitar 10 menit. Jika digunakan 4 buah peltier maka waktu yang digunakan 2,5 menit. Selanjutnya untuk mempertahankan suhu (fluktuatif ± 2 ºC ) maka waktu yang dibutuhkan lebih kecil lagi. Sandya Priyambada (2012) melakukan penelitian Pendingin Kabin Mobil Berbasis Termoelektrik. Posisi mobil di parkir di tempat lapangan terbuka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
Penelitian dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan dengan cara melakukan pengukuran suhu udara dalam kabin tanpa alat pendingin berbasis termoelektrik. Tahap kedua dilakukan dengan cara melakukan pengukuran suhu udara dalam kabin dengan mempergunakan alat pendingin berbasis termoelektrik. Hasil penelitian memperlihatkan : (1) bila tanpa alat pendingin suhu udara dalam kabin mobil dapat mencapai suhu 52,4 ºC. (2) bila menggunakan alat pendingin, suhu udara dalam kabin sebesar 48,0 ºC.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PEMBUATAN ALAT
3.1. Diagram Alir Pelaksanaan Langkah kerja yang dilakukan dalam pelaksanaan tugas akhir ini disajikan dalam Gambar 3.1. :
Mulai Perancangan Alat Pendingin
Persiapan Komponen-komponen Alat Pendingin Proses pemasangan Komponen-komponen Alat Pendingin Pendingin
Uji coba Alat Pendingin
Tidak baik
Alat baik
Pengambilan Data Pengolahan Data Selesai
Gambar 3.1. Diagram Alir Langkah Pelaksanaan
16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
3.2. Alat Dan Bahan Alat pendingin air beserta komponen-komponennya tersaji pada Gambar 3.2.
1
7
2
3 8
4 9 5
10 6 11
Gambar 3.2. Konstruksi Alat Pendingin. Keterangan Gambar : 1. Rangka alat pendingin air 2. Baut pengancing penutup bagian atas 3. Penutup bak penampung bagian atas 4. Bak penampung air yang akan didinginkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
5. Saluran lubang air masuk 6. Bak penampung air bagian bawah 7. Penutup dan pembuka untuk mengisi air 8. Kran 9. Penutup bak penampung bagian atas 10. Saluran pembuangan air 11. Papan Pcb 12. Heatsink Alat pendingin air pada konstruksi seperti pada Gambar 3.2. memiliki beberapa bagian penting, yaitu : 1. Rangka alat pendingin air Rangka alat pendingin air berfungsi sebagai kaki-kaki pendukung peralatan pendingin air. Gambar 3.3 menyajikan gambar dari rangka peralatan pendingin air.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
Gambar 3.3. Rangka peralatan pendingin air. 2. Baut pengancing Baut pengancing berfungsi untuk mengunci penutup bagian atas agar tetap rapat. Gambar 3.4. menyajikan gambar baut pengunci
Gambar 3.4. Baut pengunci.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
3. Penutup bak Penutup bak atas berfungsi untuk menutup bak agar udara luar tidak dapat masuk pada saat proses pendinginan air. Gambar 3.5. menyajikan gambar penutup bak
Gambar 3.5. Penutup bak atas.
4. Bak penampung air Bak penampung air berfungsi sebagai wadah/tempat dari penampung air yang akan didinginkan pada saat proses pendinginan. Gambar 3.6. menyajikan gambar dari bak penampung air.
Gambar 3.6. Bak penampung air.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
5. Saluran lubang air masuk Saluran lubang air masuk berfungsi untuk mengalirkan air kedalam bak. Gambar 3.7. menyajikan gambar dari bak penampung air.
Gambar 3.7. Saluran lubang air masuk.
6. Bak penampung air bagian bawah Bak penampung air bagian bawah berfungsi sebagai wadah/tempat air yang dipergunakan untuk mendinginkan heatsink yang terjadi akibat perpindahan panas agar tetap dingin pada saat uji coba alat. Gambar 3.8. memperlihatkan gambar bak penampung air bagian bawah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
Gambar 3.8. Bak penampung air bagian bawah.
7. Penutup dan pembuka Penutup dan pembuka berfungsi untuk mengisi air untuk proses uji coba alat. Gambar 3.9. memperlihatkan gambar penutup dan pembuka.
Gambar 3.9. Penutup dan pembuka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
8. Kran air Kran air kegunaannya sebagai pembuka saluran air dalam bak pendingin. Gambar 3.10. memperlihatkan gambar kran air.
Gambar 3.10. Kran air.
9. Plat alumunium Plat alumunium berfungsi sebagai penutup bak penampung bagian atas dan dudukan peltier dan penahan heatsink. Gambar 3.11. memperlihatkan gambar plat alumunium.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
Gambar 3.11. Plat alumunium.
10. Saluran pembuangan air Saluran pembuangan air berfungsi sebagai pelepas kalor pada heatsink yang sudah didinginkan oleh air. Gambar 3.12. memperlihatkan gambar saluran pembuangan air.
Gambar 3.12. Saluran pembuangan air.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
11. Papan PCB Papan PCB adalah singkatan dari Printed Circuit Board dengan adanya PCB maka komponen-komponen elektronika itu menjadi terlihat rapi tidak semrawut dan mudah untuk melacak kesalahan atau kerusakan bila peralatan tersebut suatu saat nanti mengalami gangguan. Gambar 3.13. memperlihatkan gambar papan pcb.
Gambar 3.13. Papan PCB.
12. Heatsink Alumunium Heatsink Alumunium berfungsi membantu proses pendinginan sebuah processor.Secara teknik, semakin luas permukaan perpindahan panas sebuah benda maka akan semakin cepat proses pendinginan benda tersebut.Gambar 3.14. menyajikan gambar heatsink alumunium.
Gambar 3.14. Heatsink alumunium.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
3.3. Proses Pemasangan Komponen-komponen Alat Pendingin. Komponen-komponen alat pendingin seperti elemen peltier, papan pcb dan kabel di solder dipapan pcb menggunakan alat solder dan timah. Komponenkomponen alat pendingin seperti bak penampung bawah dipasang pada rangka alat pendingin serta heatsink yang dipasang melekat bersama dengan plat alumunium sebagai pengantar kalor panas yang akan didinginkan oleh air yang mengalir. Komponen-komponen elemen peltier, papan pcb dipasang diatas plat alumunium dan bak atas penampung air dipasang diatas elemen peltier. Bak penampung atas diikat menggunakan baut agar tetap rapat, Gambar 3.15. Memperlihatkan proses pemasangan komponen-komponen alat pendingin.
Penutup dan pembuka
Bak penampung air Kran air Papan pcb
Elemen peltier Plat alumunium Lubang pengikat heatsink Heatsink
Bak penampung air bagian bawah
Gambar 3.15. Skema pemasangan komponen-komponen alat pendingin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
Rangkaian alat pendingin yang sudah selesai dirangkai, tersaji pada Gambar 3.16.
Penutup dan pembuka Bak penampung air yang di dinginkan
Elemen peltier
Saluran air keluar Saluran air masuk Bak penampung untuk wadah mendinginkan heatsink
Gambar 3.16. Skema rangkaian alat pendingin yang selesai dirangkai.
Dalam
pembuatan
alat
pendingin
digunakan
beberapa
peralatan
penunjang, diantaranya : 1. Dioda Dioda berfungsi sebagai penyearah sinyal tegangan AC menjadi sinyal DC. Gambar 3.17. memperlihatkan gambar dioda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
Gambar 3.17. Dioda 50A. 2. Kapasitor Fungsi kapasitor adalah untuk menyimpan arus/tegangan listrik. Untuk arus DC kapasitor berfungsi sebagai isulator/penahan arus listrik, sedangkan untuk arus AC berfungsi sebagai konduktor/melewatkan arus listrik.
Dalam
penerapannya
kapasitor
digunakan
sebagai
filter/penyaring,perata tegangan DC pada pengubah AC to DC,pembangkit gelombang ac atau oscillator. Gambar 3.18. memperlihatkan gambar kapasitor.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
Gambar 3.18. Kapasitor 80V 10000µF.
3. Kabel Kabel adalah conductor /penghantar yang telah diisolasi yaitu dilindungi dari gangguan mekanis dan pengkaratan, disekat agar kedap air mempergunakan material standard sehingga mempunyai kemampuan dilalui arus. Gambar 3.19. memperlihatkan gambar kabel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30
Gambar 3.19. Kabel NYAF 2,5mm 450/750 Volt. 4. Thermal pasta Thermal pasta sangat penting dalam membantu proses perambatan panas sehingga kinerja heatsink menjadi lebih maksimal. Gambar 3.20. memperlihatkan thermal pasta yang berada di dalam tempatnya.
Gambar 3.20 Thermal pasta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
5. Solder listrik Solder listrik adalah alat yang berfungsi melelehkan timah, dipakai pada pemasangan kaki komponen elektronika pada jalur papan cetak (PCB). Gambar 3.21. menyajikan gambar solder listrik.
Gambar 3.21. Solder listrik. 6. Timah solder Timah Solder adalah kawat dari bahan timah yang dibuat khusus dan digunakan untuk menyambung kaki komponen elektronika dengan jalur papan cetak PCB. Timah ini dilelehkan dengan solder. Gambar 3.22. memperlihatkan sebuah timah solder.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
Gambar 3.22. Timah solder.
7. Pemotong Pipa (Tubing cutter) Pemotong Pipa (Tubing cutter) fungsinya untuk memotong pipa-pipa pada mesin pendingin agar potongan yang dihasilkan bisa rata. Untuk memotong pipa dengan tubing cutter yaitu pipa dimasukan antara roller dan cutting wheel lalu tangkai dari tubing cutter diputar 360°. Gambar 3.23. memperlihatkan sebuah pemotong pipa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33
Gambar 3.23. Pemotong pipa (Tubing cutter). 8. Tang Tang adalah alat yang digunakan untuk mencengkeram, memotong kawat atau kabel. Dalam pembuatan alat pendingin ini tang digunakan untuk memotong kabel. Gambar 3.24. memperlihatkan sebuah tang.
Gambar 3.24. Tang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
9. Obeng plus (+), Obeng plus berfungsi sebagai alat untuk membuka dan memasang baut kepala plus (bunga). Gambar 3.25. memperlihatkan sebuah obeng.
Gambar 3.25 Obeng plus (+). 10. Cas aki Fungsi cas aki sebagai pengisian kembali/pengecasan/recharge aki secara optimal adalah hal yang paling penting untuk merawat dan mendukung umur aki/accu. Gambar 3.26. memperlihatkan sebuah cas aki.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
Gambar 3.26. Cas aki.
11. Transformator/Travo Yang dimaksud dengan trafo ini adalah alat yang berbentuk gulungan kawat yang berfungsi untuk memindahkan tenaga dari input ke output. Gambar 3.27. memperlihatkan sebuah transformator/travo.
Gambar 3.27. Transformator/Travo.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
Dalam pengambilan data digunakan beberapa peralatan penunjang, di antaranya : 1. Termokopel Termokopel adalah alat yang digunakan untuk mengukur perubahan suhu besaran entalpi refrigeran sebagai data yang dibutuhkan. Jenis termokopel yang digunakan adalah Tipe K (Chromel (Ni-Cr alloy) / Alumel (Ni-Al alloy)). Prinsip kerjanya ujung kabel ditempelkan pada bagian yang akan diukur kemudian menghidupkan termokopel tekan T1 atau T2 sensor akan secara otomatis bekerja dan hasilnya ditampilkan pada layar digital. Gambar 3.28. memperlihatkan sebuah termokopel.
Gambar 3.28. Termokopel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
2. Multimeter digital
Fungsi multimeter dapat digunakan untuk berbagai tujuan atau aktivitas dalam merangkai atau membuat perlengkapan elektronik, diantaranya untuk mengukur resistansi, mengukur tegangan DC, mengukur daya, mengukur tegangan AC, Mengukur Arus (Searah), menguji kondensator, menguji hubungan pada sirkuit, menguji diode, menguji Transistor, mengukur daya dan lain-lain. Gambar 3.29. memperlihatkan sebuah multimeter digital.
Gambar 3.29 Multimeter digital. 3. Ampere meter Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik. Alat multi tester listrik yang disebut avometer, gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter. Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
Lorentz dan gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya. Gambar 3.30. memperlihatkan sebuah amperemeter.
Gambar 3.30 Amperemeter.
3.4. Uji Coba Alat Pendingin 3.4.1. Gambar Skema Rangkaian alat penguji, tersusun seperti di perlihatkan pada Gambar 3.31.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
Bak penampung air Termometer Termometer
Cas aki Travo Ampere meter Arus listrik pln
Multimeter digital Dioda Kapasitor
Bak penampung air
Gambar 3.31. Skema rangkaian alat.
3.4.2. Penjelasan Cara Kerja Arus listrik dari Pln adalah arus tegangan AC, disalurkan ke travo dan cas aki. Cas aki adalah tegangan DC, arus tegangan AC diubah menjadi arus tegangan DC menggunakan cas aki. Arus tegangan DC dari cas aki disalurkan kedioda, capasitor. Arus tegangan DC dari dioda dan capasitor disalurkan ke elemen peltier sehingga elemen peltier berkerja dengan arus tegangan DC. Arus tegangan DC diberikan ke elemen peltier, sehingga elemen peltier mengalami dua suhu yang berbeda. Sisi atas elemen peltier menjadi dingin dan sisi bawah elemen peltier menjadi panas. Sisi dingin atas elemen peltier untuk mendinginkan air, sedangkan untuk sisi bawah elemen peltier menjadi panas. Sisi panas elemen peltier akan mengenai plat alumunium dan heatsink. Panas Plat alumunium, heatsink akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
didinginkan oleh air yang mengalir sebagai media untuk mendinginkan panas dari elemen peltier. Sisi panas yang didinginkan oleh air akan mempercepat proses pendingin air pada elemen peltier. Maka sisi dingin atas elemen peltier dapat mempercepat proses air menjadi dingin, semakin dingin sisi panas elemen peltier maka dapat mempercepat proses pendinginan air oleh elemen peltier. Untuk mengetahui suhu air yang didinginkan elemen peltier dan panas yang dihasilkan elemen peltier digunakan termometer digital sebagai alat pengukur suhu. Proses pengambilan data mempergunakan alat multimeter digital digunakan untuk mengatur tegangan agar stabil 12 volt. Amperemeter digunakan untuk mengetahui berapa Tegangan Amper yang dihasilkan elemen peltier dalam proses pengambilan data.
3.5. Variasi Penelitian Penelitian dilakukan dengan memvariasikan volume air yang di dinginkan. a) Penelitian I
: Mempergunakan volume air : 400 ml.
b) Penelitian II
: Mempergunakan volume air : 300 ml.
c) Penelitian III : Mempergunakan volume air : 200 ml.
3.6. Langkah Pengambilan Data Pengambilan data beserta suhu air yang didinginkan elemen peltier dan suhu panas pada elemen peltier menggunakan termokopel digital, multimeter, amperemeter dilakukan secara bersama-sama. Hal pertama yang dilakukan adalah mengecek alat ukur termokopel, multimeter dan amper meter sebelum dipasang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
pada tempatnya, agar saat proses pengambilan data tidak ada kendala pada alat ukur. Selanjutnya untuk pengambilan data memerlukan proses sebagai berikut : 1. Memasang rangkaian kabel pada travo, cas aki, dioda, capasitor, multimeter, ampere meter dan elemen peltier. 2. Memasang ujung kabel termokopel pada dinding ruang pendingin. 3. Mengisolasi tempat ruang pendingin air agar tidak terjadi kontak langsung dengan udara luar. 4. Mengisi air pada bak penampung yang akan didinginkan oleh elemen peltier. 5. Melakukan pengecek kembali semua alat yang sudah di pasang pada alat pendingin. 6. Alat pendingin siap untuk di uji coba. 7. Pengambilan data dilakukan setiap dua menit, perubahan suhu air yang didinginkan elemen peltier dan suhu panas pada elemen peltier dicatat sebagai hasil data penelitian.
3.7. Langkah Pengolahan Data Dengan hasil data-data yang telah diperoleh, maka data tersebut dapat diolah. Data – data kemudian disajikan dalam bentuk grafik untuk memudahkan analisis. Pembuatan grafik dilakukan dengan bantuan Microsoft Office Excel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
3.8. Cara Mengambil Kesimpulan Berdasarkan hasil yang sudah di analisis, maka dapat diperoleh suatu kesimpulan. Kesimpulan yang diperoleh harus mampu menjawab tujuan dari penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Hasil penelitian suhu air didinginkan untuk volume air 400 ml. Hasil penelitian suhu air yang didinginkan untuk volume air 400 ml di sajikan pada Tabel 4.1. Penggambaran data dalam bentuk grafik disajikan pada Gambar 4.1. Tabel 4.1. Suhu air yang didinginkan, untuk volume : 400 ml. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Waktu t (menit) 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32
Suhu air yang di dinginkan T1 (ºC) 28,3 25,5 24,8 24,4 23,9 23,6 23,2 23,2 22,9 22,7 21,7 21,4 21,1 20,9 20,7 20,5 20,3
43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
Lanjutan Tabel 4.1. No 18 19 20 21 22
Waktu t (menit) 34 36 38 40 42
Suhu air yang di dinginkan T1 (ºC) 20,2 20 19,8 19,6 19,5
Gambar 4.1. Suhu air yang di dinginkan dari t = 0 sampai t = 42 menit Untuk volume air : 400 ml 4.1.2. Hasil penelitian suhu air didinginkan untuk volume air 300 ml. Hasil penelitian suhu air yang didinginkan untuk volume air 300 ml di sajikan pada Tabel 4.2. Penggambaran data dalam bentuk grafik disajikan pada Gambar 4.2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
Tabel 4.2. Suhu air yang didinginkan, untuk volume : 300 ml.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
waktu t (menit) 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38
Suhu air yang di dingin T1 (°C) 28,3 26,4 25,3 24,8 24,1 23,6 23,3 23 22,5 22,3 22,1 22 21,8 21,4 21 20,7 20,3 19,8 19,6 19,5
Gambar 4.2. Suhu air yang di dinginkan dari t = 0 sampai t = 38 menit untuk volume air : 300 ml.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
4.1.3. Hasil penelitian suhu air didinginkan untuk volume air 200 ml. Hasil penelitian suhu air yang didinginkan untuk volume air 200 ml di sajikan pada Tabel 4.3. Penggambaran data dalam bentuk grafik disajikan pada Gambar 4.3. Tabel 4.3. Suhu air yang didinginkan, untuk volume 200 ml. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Waktu t (menit) 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Suhu air yang di dinginkan T1 (ºC) 28,3 24,9 23,9 23,3 22,6 22,1 21,6 21,1 20,9 20,4 20,2 20 19,9 19,8 19,6 19,5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47
Gambar 4.3. Suhu air yang di dinginkan dari t = 0 sampai t = 30 menit untuk volume air : 200 ml
4.1.4. Hasil penelitian suhu sisi panas peltier untuk volume air 400 ml. Hasil penelitian suhu sisi panas peltier untuk volume air 400 ml di sajikan pada Tabel 4.4. Penggambaran data dalam bentuk grafik disajikan pada Gambar 4.4. Tabel 4.4. Suhu sisi panas peltier untuk volume air 400 ml. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
waktu t (menit) 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Suhu sisi panas peltier T2 (°C) 27,2 27,5 28,1 28,4 28,8 29,1 29,4 29,6 29,9 30,1 30,3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
Lanjutan Tabel 4.4. No 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Waktu t (menit) 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42
Suhu sisi panas peltier T2 (ºC) 30,6 30,4 30,2 29,9 29,9 29,7 29,4 29,2 29,2 29,3 29,3
Gambar 4.4. Suhu sisi panas peltier dari t = 0 sampai t = 42 menit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
4.1.5. Hasil penelitian suhu sisi panas peltier untuk volume air 300 ml. Hasil penelitian suhu sisi panas peltier untuk volume air 300 ml di sajikan pada Tabel 4.5. Penggambaran data dalam bentuk grafik disajikan pada Gambar 4.5. Tabel 4.5. Suhu sisi panas peltier untuk volume air 300 ml. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
waktu t (menit) 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38
Suhu sisi panas peltier T2 (°C) 27,2 29,3 29,6 29,7 29,4 29,7 29,5 29,3 29,3 29,2 29,2 29,1 28,9 28,8 28,8 29 29,2 29,4 29,4 29,4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
Gambar 4.5. Suhu sisi panas peltier dari t = 0 sampai t = 38 menit. 4.1.6. Hasil penelitian suhu sisi panas peltier untuk volume air 200 ml. Hasil penelitian suhu sisi panas peltier untuk volume air 200 ml di sajikan pada Tabel 4.6. Penggunaan data dalam bentuk grafik di sajikan pada Gambar 4.6. Tabel 4.6. Suhu sisi panas peltier untuk volume air 200 ml. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
waktu t (menit) 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Suhu sisi panas peltier T2 (°C) 27,2 29,2 29,6 29,7 29,4 29,7 29,5 29,3 29,3 29,4 29,4 29,4 29,5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
Lanjutan Tabel 4.6. No 14 15 16
waktu t (menit) 26 28 30
Suhu sisi panas peltier T2 (°C) 29,3 29,2 29,2
Gambar 4.6. Suhu sisi panas peltier dari t = 0 sampai t = 30 menit. 4.2. Pembahasan Gambar 4.7. menyajikan hasil penelitian untuk ketiga percobaan dengan volume yang berbeda – beda : 400 ml, 300 ml, 200 ml. Nampak dari gambar bahwa nilai suhu air yang didinginkan dipengaruhi oleh banyaknya air yang didinginkan. Untuk percobaan dengan volume air 200 ml, diperoleh nilai suhu dari waktu ke waktu paling rendah dibandingkan dengan percobaan dengan volume air : 300 ml ataupun 400 ml. Hasil penelitian ini juga memperlihatkan bahwa alat pendingin dengan mempergunakan peltier telah berhasil melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
proses pendinginan terhadap air dengan baik. Jika air yang didinginkan ini dipergunakan untuk di minum, maka dengan suhu yang dihasilkan sudah dapat memberikan rasa segar bagi peminumnya. Pada percobaan dengan volume 400 ml, setelah pendinginan berjalan selama 42 menit, diperoleh suhu air sebesar 19,5 ºC. Pada percobaan dengan volume air 300 ml, setelah proses pendinginan berjalan selama 38 menit diperoleh suhu air sebesar 19,5 ºC. Sedangkan pada percobaan dengan volume 200 ml, setelah proses pendinginan berjalan selama 30 menit, diperoleh suhu air sebesar 19,5 ºC. Nampak dari ketiga hasil penelitian ini, suhu terendah yang mampu dicapai alat pendingin sebesar 19,5 ºC. Dengan demikian waktu tercepat untuk mencapai suhu 19,5 ºC adalah pada percobaan dengan volume terkecil (200 ml).
Gambar 4.7. Suhu air yang didinginkan untuk semua volume percobaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
Gambar 4.8. memperlihatkan suhu sisi panas peltier untuk ketiga hasil penelitian. Dari Gambar 4.8. nampak bahwa perjalanan suhu sisi panas peltier dari waktu kewaktu untuk setiap penelitian berbeda, tetapi untuk waktu yang lama (lebih dari 30 menit) suhu yang diperoleh tidak jauh berbeda. Untuk volume air 400 ml setelah 42 menit diperoleh suhu sisi panas peltier sebesar 29,3 ºC, untuk volume air 300 ml setelah 38 menit diperoleh suhu sisi panas peltier sebesar 29,4 ºC dan untuk volume air 200 ml setelah 30 menit diperoleh suhu sisi panas peltier sebesar 29,5 ºC. Dari hasil penelitian ini, didapatkan suhu rata – rata sisi panas peltier adalah 29,4 ºC.
Gambar 4.8. Suhu sisi panas peltier untuk volume air : 400 ml, 300 ml, 200 ml.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
Gambar 4.9. Menyajikan hasil percobaan untuk volume air 400 ml dengan nilai TH-TC yang dihasilkan peltier ketika digunakan dalam proses pendinginan. Nampak dari Gambar 4.9. nilai TC-TH (perbedaan suhu rendah dan tinggi) lebih rendah dari nilai yang ada pada spesifikasi peltier (TH-TC= 66 ºC). Hal ini berarti peltier dapat pergunakan untuk peralatan pendingin dengan aman. Nilai TH-TC selama proses ketika peltier digunakan tidak lebih dari 10 ºC. Nampak juga dari gambar, nilai TH-TC mempunyai kecenderungan bernilai tetap setelah 25 menit yaitu seharga 10 ºC.
Gambar 4.9. Nilai TH, TC dan (TH-TC) dari waktu ke waktu, volume air 400 ml.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
Gambar 4.10. Menyajikan hasil percobaan untuk volume air 300 ml dengan nilai TH-TC yang dihasilkan peltier ketika digunakan dalam proses pendinginan. Nampak dari Gambar 4.10. nilai TC-TH (perbedaan suhu rendah dan tinggi) lebih rendah dari nilai yang ada pada spesifikasi peltier (TH-TC= 66 ºC). Hal ini berarti peltier dapat pergunakan untuk peralatan pendingin dengan aman. Nilai TH-TC selama proses ketika peltier digunakan tidak lebih dari 10 ºC. Nampak juga dari gambar, nilai TH-TC mempunyai kecenderungan bernilai tetap setelah 34 menit yaitu seharga 10 ºC.
Gambar 4.10. Nilai TH, TC dan (TH-TC) dari waktu ke waktu, volume air 300 ml.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
Gambar 4.11. Menyajikan hasil percobaan untuk volume air 200 ml dengan nilai TH-TC yang dihasilkan peltier ketika digunakan dalam proses pendinginan. Nampak dari Gambar 4.11. nilai TC-TH (perbedaan suhu rendah dan tinggi) lebih rendah dari nilai yang ada pada spesifikasi peltier (TH-TC= 66 ºC). Hal ini berarti peltier dapat pergunakan untuk peralatan pendingin dengan aman. Nilai TH-TC selama proses ketika peltier digunakan tidak lebih dari 10 ºC. Nampak juga dari gambar, nilai TH-TC mempunyai kecenderungan bernilai tetap setelah 20 menit yaitu seharga 10 ºC.
Gambar 4.11. Nilai TH, TC dan (TH-TC) dari waktu ke waktu, volume air 200 ml.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Dari percobaan alat pendingin yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Alat pendingin air dengan menggunakan modul termoelektrik (peltier) berhasil dibuat dan mampu mendinginkan air dengan baik. 2. Alat pendingin dengan menggunakan 4 buah modul peltier yang telah dibuat mampu mendinginkan air dengan volume air 400 ml, 300 ml, 200 ml dalam waktu yang berbeda dengan pencapaian suhu air terendah sebesar 19,5 ºC. 3. Suhu sisi panas rata – rata dari keping peltier untuk ketiga volume air 400 ml, 300 ml, 200 ml, adalah 29,4 ºC.
5.2. Saran Setelah dilakukan pengambilan data dari alat pendingin ada kekurangan dan kelebihan yang perlu di perhatikan, untuk itu perlu adanya saran untuk pengembangan alat pendingin ini, antara lain : 1. Pembuatan alat pendingin dibuat serapi mungkin agar lebih mudah mengetahui kesalahan dalam proses perangkaian alat.
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
2. Sebelum proses pengambilan data sebaiknya dilakukan pengecekan beberapa kali, pada rangkaian alat pendingin sehingga saat proses pengambilan data tidak terjadi kendala seperti pemasangan rangkaian kabel yang salah. 3. Penelitian dapat dikembangkan dengan mencari bentuk mesin pendingin sehingga dihasilkan mesin pendingin dengan efisiensi yang tinggi. 4. Perlu dipelajari lebih lanjut dimana posisi elemen Peltier yang tepat ditempatkan, agar mampu bekerja dengan efisiensi yang tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Diambil pada tanggal 26 April 2013 dari. http://www.peltier-info.com/ Diambil pada tanggal 29 April 2013 dari. http://Termoelektrik/peltier-pendinginportable-20739216
Lia muliani, Gandi sugandi, Elli herlia. Perancangan Mini Refrigerator Thermoelektrik Tenaga Surya.pdf diambil pada tanggal 4 Mei 2013, dari http://repository.upi.edu/operator/upload/ta_ptk_0808225_chapter3.pdf.
Kapa Cossa Jonathan. 2011. Pengujian Alat Cryosurgery Berbasis Elemen Peltier Ganda. Fakultas Teknik. Universitas Indonesia. Diambil pada tanggal 6 Mei 2013, dari http://www.digilib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-20165271.pdf Sandya Priyambada. 2012. Pendingin Kabin Mobil Berbasis Termoelektrik. Fakultas Teknik. Universitas Indonesia. Diambil pada tanggal 8 Mei 2013, dari http://lontar.ui.ac.id/file?file=pdf/metadata-20295619.pdf Diambil pada tanggal 1 Mei 2013 dari. Sumber Foto : www.tellurex.com
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
Peltier pendingin di Pasaran Peltier yang ada di pasaran memilik bentuk seperti tersaji pada Gambar L.1.
Gambar L 1: Peltier panas dingin yang ada di pasaran
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
Spesifikasi Peltier : • Bentuknya tipis, berukuran 4 x 4cm dengan tebal hanya 4mm. Umumnya dibungkus dengan keramik tipis yang berisikan batang-batang Bismuth Telluride di dalamnya. • Peltier yang memiliki 2 material semikonduktor • Keping peltier umumnya diberi kode angka yang dituliskan di salah satu sisi keping pendingin. Bila kode keping peltier angka 12706, maka berarti tegangan masukan 12 volt, arus optimal yang diminta 6 ampere. • Beda suhu antara sisi panas dan dingin bisa mencapai 65 derajat Celcius. • Apabila sisi panas dibuat serendah mungkin, maka sisi dingin akan bisa sangat dingin bahkan berbuih es. Contoh : sisi panas 80C (batas maksimal yang diperbolehkan), maka sisi dingin akan 15 oC. • Namun kelemahan Peltier adalah Arus yang dibutuhkan cukup besar, hingga 57 amper agar bisa bekerja optimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
Gambar dibawah ini memperlihatkan rangkaian pararel menggunakan papan pcb.
Gambar L.2 Rangkaian pararel menggunakan papan pcb
Gambar struktur di bawah ini adalah bentuk rangkaian pararel. Struktur seperti ini biasa digunakan untuk menghubungkan peltier lebih dari satu.
Gambar L.3 Rangkaian pararel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
Peltier / keramik panas dingin
Gambar L.4 Peltier/keramik panas dingin Vmaks = 14,4 volt Imaks = 6,4 Ampere Rint = 1,98 ohm DeltaTmaks = 66 ºC Pmaks = 50 watt Dimensi PxLxT = 40mm x 40mm x 3,8mm Suhu Operasi Maksimal = 138 ºC Diambil pada tanggal 12 Agustus 2013 dari. https://www.bukalapak.com/p/hp-elektronik/home-appliance/others-220/5q8d_peltier-keramik-panas-dingin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
Peltier cooler, si keping demam yang panas dingin
Gambar L.5 Peltier (TEC)
Vmaks = 14,4 volt Imaks = 6,4 amper Rint = 1,98 ohm DeltaTmaks = 66 derajat celcius Pmaks = 50 watt Dimensi PxLxT = 40mm x 40mm x 3,8mm Suhu Operasi Maksimal = 138 derajat celcius Kisaran umur pakai = 200.000 jam Diambil pada tanggal 12 Agustus 2013 dari. http://digihadiy.wordpress.com/2011/07/05/peltier-cooler-si-keping-demam-yangpanas-dingin/
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
Peltier Cooler TEC12706
Gambar L.6 Peltier Cooler TEC12706
TEC12706 40mm x 40mm x 4mm. Thermoelectric Cooler, Elemen pendingin dengan input listrik DC, satu sisi dingin dan satu sisi panas, spesifikasinya : Vmaks = 14,4 volt Imaks = 6,4 amper Rint = 1,98 ohm DeltaTmaks = 66 ºC Pmaks = 50 watt Dimensi PxLxT = 40mm x 40mm x 3,8mm Suhu Operasi Maksimal = 138 ºC Kisaran umur pakai = 200.000 jam Diambil pada tanggal 12 Agustus 2013 dari. http://digihadiy.indonetwork.co.id/3743370/peltier-cooler-tec12706.htm
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
Thermoelectric Cooling Module
Gambar L.7 Thermoelectric Cooling Module
TEC1-12703T125 Spesifikasi Temperatur Sisi panas: 25 C, Imax: 4 A, Umax:1,8V Qmax:4,7 W Delta T max: 67 ºC ACR: 4,37 Ohm Size:15X20X4,6Mm Ceramic Material: Oksid aluminium ( 97% Al2O3, 3% Strontiumcarbonate,Nanometre) Konstruksi Patri: 138ºc, ( 99,3% Sn, 0,7% Cu) Diambil pada tanggal 12 Agustus 2013 dari. http://www.imexbb.com/thermoelectric-cooling-module-peltier-module-tecmodule-11096008.htm
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
Semiconductor peltier thermoeletric module
Gambar L.8 Semiconductor peltier thermoeletric module Quick Details Place of Origin: Zhejiang China (Mainland)
Brand Name: Maite
Model Number: TEC1-12706
Vmax: 15,4V
lmax: 6A
Qcmax: 51,4
Colour: white
Couples: 127
Dimension: 40 x 40x 3,7mm
Tmax: 67 ºC
OEM: Accepted
Material: wire/Se/Bi/Te/Sn/Sb
Diambil pada tanggal 12 Agustus 2013 dari. http://zjmtdz.en.alibaba.com/product/511362571200809042/Semicondutor_Peltier_Thermoelectric_Module_TEC1_12706.html
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
Peltier Cooler(Thermoelectric Cooler and Heater)
Gambar L.9 Peltier Cooler (Thermoelectric Cooler and Heater)
Ringkas dan ramping Jenis: TEC1-12703 45W Kopel: 127 Imax ( A): 4, Vmax ( V): 15,4 QCMAX ( W) 35,6 Tmax : 68 ºC R(Ω)" 1,12 Kawat Panjangnya: 133Mm ( 5") Disegel Untuk perlindungan melawan terhadap embun. Diambil pada tanggal 12 Agustus 2013 dari. http://www.miniinthebox.com/45w-watt-peltier-cooler-thermoelectric-cooler-andheater_p378881.html