PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI IDENTIFIKASI TINDAKAN GURU DALAM PEMBELAJARAN YANG DIDASARKAN ATAS KONDISI SISWA DI SMA A YOGYAKARTA (Sebuah Studi Untuk Mendalami Salah Satu Aspek Kompetensi Dari Kompetensi Pedagogik)
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh: Triyanti Chris Febrina Saragih NIM. 081424039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
IDENTIFIKASI TINDAKAN GURU DALAM PEMBELAJARAN YANG DIDASARKAN ATAS KONDISI SISWA DI SMA A YOGYAKARTA (Sebuah Studi Untuk Mendalami Salah Satu Aspek Kompetensi Dari Kompetensi Pedagogik)
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh: Triyanti Chris Febrina Saragih NIM. 081424039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Filipi 2:1-4 1
“ Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, 2karena itu sempurnakanlah suka citaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, 3dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; 4dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga”. Filipi 4:6 “Janganlah kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”.
Karya yang sederhana ini ku persembahkan untuk my beloved daddy & mommy dan semua orang yang telah hadir dalam hidupku dan mengajariku arti hidup...
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
IDENTIFIKASI TINDAKAN GURU DALAM PEMBELAJARAN YANG DIDASARKAN ATAS KONDISI SISWA DI SMA A YOGYAKARTA (Sebuah Studi Untuk Mendalami Salah Satu Aspek Kompetensi Dari Kompetensi Pedagogik) Triyanti Chris Febrina Saragih Universitas Sanata Dharma 2013 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengetahuan guru tentang siswanya yang meliputi (1) bagaimana pengetahuan guru tentang kemampuan awal siswa; (2) bagaimana pengetahuan guru tentang motivasi dan keaktifan siswa; (3) bagaimana pengetahuan guru tentang miskonsepsi siswa; dan (4) bagaimana pengetahuan guru tentang kesulitan belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA A Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Oktober 2012. Subjek penelitian ini adalah guru fisika dan objek penelitian ini adalah pengetahuan guru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan instrumen pengumpulan data terdiri dari video rekaman proses pembelajaran dan wawancara guru. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) guru mengetahui konsep Q dan W, merupakan kemampuan awal siswa yang diperlukan siswanya untuk mempelajarai proses termodinamika dan guru mengetahui persamaan PV = nRT = nKT merupakan kemampuan awal yang dikuasai siswanya dalam mempelajari perubahan ∆U; (2) guru mengetahui dan menyadari motivasi dan keaktifan siswanya yang rendah dalam mempelajari fisika; (3) guru mengetahui grafik isotermal merupakan miskonsepsi yang terjadi pada siswanya; (4) guru mengetahui kesulitan siswanya dalam memahami diferensial integral, mengkonversikan P ke atm dan V ke liter pada proses isobarik, dan perubahan ∆U pada kekekalan energi, serta konsep volume dan menyelesaikan soal latihan.
Kata kunci: pengetahuan guru
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
The Identification of Teacher’s Steps in Learning Based on Students’ Condition in Senior High School in Yogyakarta (A Study To Comprehend One of Competence Aspect of Pedagogical Competences) Triyanti Chris Febrina Saragih Sanata Dharma University 2013 This research aimed to understand (1) teachers’ knowledge about students’ initial knowledge; (2) teachers’ knowledge about students’ motivation and liveliness; (3) teachers’ knowledge about students’ misconception; and (4) teachers’ knowledge about students’ learning difficulties. This research was conducted at “A” High School in Yogyakarta, started from April until October 2012. Subject of this research was a physics teacher and object of this research was the teachers’ knowledge about students. This research was a qualitative descriptive research and the data collection instrument consisted of videos recording during learning process and teacher interview. Result of this research showed that (1) teacher knew the concept of Q and W the initial ability required by the students to ferreting out students anda teacher knew the thermodynanimcs equation PV = nRT = NKT is controlled by the ability of students in the initial study changes ∆U; (2) teacher knew and realized the motivation and liveliness of his students was low in learning physics; (3) teacher knew the isothermal chart is misconception that occurs in students; (4) teacher knew the students’ difficulties in understanding the concept of the integral differential, convert P to atm and V to liters on isobaric process, and the change ΔU in eternity energy, as well as the concept of volume and complete the exercises.
Keywords: teachers’ knowledge
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Krsitus atas kekuatan dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Tersusunnya skripsi ini dengan baik tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan dari beberapa pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada: 1. Drs. A. Atmadi, M. Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku dosen pembimbing yang dengan segenap pikiran, waktu, dan tenaga memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berharga bagi penulis. 3. SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dan Bapak Unggul S.Pd. yang telah memberikan waktu dan kesempatan untuk melakukan penelitian. Terimakasih atas pengalaman berharga yang diberikan selama ini.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Segenap dosen Universitas Sanata Dharma, khususnya Program Studi Pendidikan Fisika yang banyak berperan dalam proses belajar penulis di Universitas Sanata Dharma. 5. Seluruh staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atas segala informasi dan pelayanan yang diberikan kepada penulis. 6. Keluargaku tercinta: Bapak A. Saragih Sidauruk, Mamak P. Purba Sidadolog, Bang Mico dan Rio, Eda Riana, Dedek Agnes dan Oby, keluarga besar Saragih/Sidauruk, keluarga besar Tulang Purba dan Sinaga, Namboru dan sepupu-sepupu tercinta, yang selalu mendorong dan memotivasi penulis dalam menyusun skripsi ini. Terimakasih atas cinta dan doa yang tiada batas, kesabaran perhatian, kesempatan yang diberikan baik material maupun spiritual sehingga skripsi ini dapat selesai. 7. Sayangku Januaris Edward Gultom S.Sn, terima kasih atas cinta, dukungan, doa, nasehat, kesabaran, kebersamaan, dan bantuan selama penulisan skripsi. 8. Sahabatku Dearni Purba, Denny Tarihoran, dan Maryanti Yosefin Tobing yang selalu mendukung penulis dengan luar biasa. 9. Teman-teman terhebatku: Afrina, Enggar, Fradha, Fr.Raja, Hana, Katarina, Leo, Mitha, Sr.Renata, Tinha, dan Yul atas warna-warni yang dihadirkan dalam perjalanan panjang di Universitas Sanata Dharma. 10. Teman-teman
seperjuangan
P.FIS’08
bantuannya.
x
atas
segala
semangat
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .....................................
v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....................
vi
ABSTRAK .......................................................................................................
vii
ABSTRACT.....................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
ix
DAFTAR ISI....................................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
xvi
DAFTAR TABEL............................................................................................ xvii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................................
1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................
2
C. Batasan Masalah .........................................................................................
2
D. Tujuan Penelitian.........................................................................................
2
E. Manfaat Penelitian ......................................................................................
3
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II. LANDASAN TEORI A. Pengetahuan Guru tentang Kemampuan Awal Siswa ................................
6
B. Pengetahuan Guru tentang Motivasi dan Keaktifan Siswa ........................
11
1. Motivasi intrinsik ................................................................................
12
2. Motivasi ekstrinsik ..............................................................................
13
C. Pengetahuan Guru tentang Kesulitan Belajar Siswa . .................................
19
1. Faktor internal siswa ...........................................................................
20
2. Faktor eksternal siswa .........................................................................
21
D. Pengetahuan Guru tentang Miskonsepsi Siswa...........................................
21
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...........................................................................................
25
B. Subjek Penelitian ........................................................................................
25
C. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................
25
D. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................................
25
1. Instrumen observasi..............................................................................
26
2. Instrumen wawancara dengan guru......................................................
26
E. Metode Pengumpulan Data ........................................................................
28
F. Metode Analisis Data ..................................................................................
28
1. Transkipsi data rekaman video dan rekaman wawancara ...................
29
2. Kategorisasi data .................................................................................
29
3. Penarikan kesimpulan .........................................................................
30
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data ............................................................................................................
31
1. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................
31
2. Hasil Penelitian ...................................................................................
32
a) Data penelitian ...........................................................................
33
b) Transkipsi....................................................................................
34
B. Analisis dan Pembahasan ...........................................................................
35
1. Topik data ............................................................................................
35
2. Kategori data .......................................................................................
36
a) Kemampuan awal siswa ............................................................
36
b) Motivasi dan keaktifan siswa ....................................................
36
c) Miskonsepsi siswa .....................................................................
36
d) Kesulitan belajar siswa...............................................................
36
3. Analisis ..............................................................................................
36
4. Pembahasan ........................................................................................
37
A) Pengetahuan guru tentang kemampuan awal siswa ...............
37
B) Pengetahuan guru tentang motivasi dan keaktifan siswa .......
40
C) Pengetahuan guru tentang miskonsepsi siswa ........................
45
D) Pengetahuan guru tentang kesulitan belajar siswa .................
47
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V. KESIMPULAN A. Kesimpulan..................................................................................................
57
B. Saran ...........................................................................................................
59
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
60
LAMPIRAN....................................................................................................
63
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1
Surat Permohonan Ijin Penelitian dari Kampus .......................
60
Lampiran 2
Surat Keterangan Melakukan Penelitian di Sekolah .................
61
Lampiran 3
Transkip Video Penelitian .........................................................
62
Lampiran 4 Transkip Wawancara ................................................................
92
Lampiran 5
Rekapitulasi Data ......................................................................
xvi
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Sebab-sebab miskonsepsi siswa ....................................................
22
Tabel 3.1 Kisi-kisi pertanyaan wawancara ...................................................
25
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran di kelas, guru dan siswa sama-sama memiliki peranan yang penting dan saling mempengaruhi. Pengetahuan guru mengenai siswa tidak kalah penting dalam proses pembelajaran. Pengetahuan guru tentang para siswanya akan sangat membantu guru untuk memutuskan tindakan-tindakannya yang akan diterapkan dalam kelas tersebut selama proses pembelajaran. Dengan mengenal dan mengetahui siswa, guru dapat melakukan tindakan yang tepat untuk setiap siswa karena setiap siswa memiliki pengetahuan awal yang berbeda, berasal dari tempat dan lingkungan berbeda bahkan berasal dari budaya yang berbeda. Oleh karena itu guru tidak hanya cukup tahu materi namun juga perlu tahu siswanya. Pengetahuan guru mengenai siswanya akan terlihat dalam tindakannya di kelas dan dapat dianalisa melalui perekaman proses pembelajaran di kelas melalui video menggunakan handycame. Hal tersebut yang mendorong penulis ingin tahu lebih banyak mengenai segala sesuatu yang dilakukan guru untuk menunjukkan pengetahuannya tentang siswanya. Dari situ maka penulis ingin mengetahui “Identifikasi Tindakan Guru Dalam Pembelajaran yang Didasarkan Atas Kondisi Siswa di SMA A Yogyakarta”.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan di atas, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu: 1. Bagaimana pengetahuan guru tentang kemampuan awal siswa? 2. Bagaimana pengetahuan guru tentang motivasi dan keaktifan siswa? 3. Bagaimana pengetahuan guru tentang miskonsepsi siswa? 4. Bagaimana pengetahuan guru tentang kesulitan belajar siswa?
C. Pembatasan Masalah Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki pengetahuan guru terkait dengan pembahasan termodinamika namun tidak menutup kemungkinan ditemukan pengetahuan guru yang bersifat umum. Penelitian ini juga terbatas pada kemampuan pedagogi saja atau pada hal-hal yang dilakukan guru dalam pembelajaran dan tidak membahas materi ajar dalam hal ini materi termodinamika.
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah diketahui di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan guru mengenai siswa yang diajarnya dengan rincian sebagai berikut: 1. Bagaimana pengetahuan guru tentang kemampuan awal siswa? 2. Bagaimana pengetahuan guru tentang motivasi dan keaktifan siswa? 3. Bagaimana pengetahuan guru tentang miskonsepsi siswa? 4. Bagaimana pengetahuan guru tentang kesulitan belajar siswa?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat utama yang dapat disumbangkan oleh penelitian ini: 1. Bagi Peneliti dan Calon Guru Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap agar peneliti/calon guru dapat menambah wawasan mengenai cara-cara guru mengatasi masalah siswa, semakin tahu tindakan-tindakan yang tepat dilakukan guru setelah mengenal siswanya, dan semakin tahu pentingnya pengetahuan guru tentang siswa yang diajarnya. 2. Bagi Guru Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu masukan, informasi, dan refleksi bagi guru mengenai tindakan yang telah dilakukannya dalam upaya membantu siswanya. Dan guru dapat menyiapkan dan melakukan tindakan yang tepat apabila guru mengetahui siswanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu (Hamzah, 2006). Maksud dari pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi,
persentuhan, dan hubungan dengan
lingkungan dan alam sekitarnya. Pengetahuan ini meliputi emosi, tradisi, keterampilan, informasi, akidah, dan pikiran-pikiran. Pengetahuan seseorang terbentuk dari hubungan dan jalinan ia dengan realitas-realitas yang tetap dan yang senantiasa berubah (Jhon Dewey, 1986, dalam Sadulloh, 2006). Dalam Suparno (2007), menyatakan pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan/realitas (Von Glaserfeld, 1996). Pengetahuan bukanlah gambaran dari dunia kenyataan yang ada, tetapi selalu merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan seseorang (Bettencourt, 1989, dalam Suparno, 2007). Van Glaserfeld (1996) menjelaskan bahwa pengetahuan itu dibentuk oleh struktur konsepsi seseorang waktu seseorang mengalami atau berinteraksi dengan lingkungannya (Suparno, 2007). Menurut Sarkim (2005, dalam Wahyu, 2010), komponenkomponen pengetahuan guru dapat digolongkan ke dalam tiga kategori. 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertama adalah pengetahuan tentang kurikulum. Pengetahuan ini termasuk pengetahuan tentang isi atau materi pokok dan pengetahuan tentang dokumen kurikulum (atau kurikulum yang tercetak) dimana perkara materi pokok diorganisir untuk tujuan pengajaran. Yang kedua adalah pengetahuan tentang strategi pengajaran. Pengetahuan ini tidak hanya terdiri dari pengetahuan prosedural atau teknis tentang presentasi isi tetapi juga mencakup pengetahuan tentang teori-teori yang mendasari prosedur-prosedur
teknis.
Sebagai
contoh,
pengetahuan
tentang
bagaimana cara memeriksa pengetahuan terdahulu dari siswa didasarkan pada teori kognitif. Kategori yang ketiga adalah pengetahuan tentang siswa. Dalam penelitian ini, gagasan Shulman mengenai pengetahuan tentang pemahaman siswa terdahulu diperluas pada pengetahuan tentang para siswa secara umum. Grossman (dalam Sarkim, 2005) menyatakan bahwa pengetahuan mengenai para siswa tidak hanya terdiri dari pengetahuan tentang pemahaman siswa terdahulu tapi juga pengetahuan tentang siswa secara umum, termasuk latar belakang budaya mereka. Pengetahuan tentang para siswa membantu guru untuk memutuskan tindakan-tindakan mana yang sesuai diterapkan dalam kelas. Jadi dapat disimpulkan pengetahuan guru tentang siswa adalah pengetahuan akan suatu fakta atau kondisi mengetahui sesuatu dengan baik yang didapat lewat pengalaman dan pelatihan dan dapat terlihat dari interaksi guru dengan siswa saat pembelajaran.
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengetahuan guru tentang siswa dapat dilihat dari berbagai hal namun peneliti membatasi pengamatan dan pembahasan pada hal-hal sebagai berikut: A. Pengetahuan Guru tentang Kemampuan Awal Siswa Pada saat anak menerima pelajaran sains secara formal di bangku sekolah, di dalam dirinya telah terbentuk seperangkat keyakinan atas dasar pengetahuan awal yang dimiliki tentang berbagai fenomena-fenomena alam. Dalam kasus tertentu, keyakinan-keyakinan dan intuisi tersebut sangat kuat dipegang oleh anak dan bisa jadi berbeda dengan yang diajarkan melalui pembelajaran sains di sekolah. Akan tetapi tidak jarang pula keyakinan yang telah berkembang itu sejalan dengan teori yang diakui kebenarannya oleh para ilmuwan (Driver, 1983:2-3, dalam Sarkim, 1998:242). Menurut Sarkim (1998:242) pengetahuan dan keyakinan yang dimiliki seseorang seperti disebut di atas dinamakan pengetahuan awal. Siswa mengikuti pelajaran fisika tidak dengan kepala yang kosong yang kemudian dapat diisi dengan pengetahuan fisika. Kepala siswa sudah penuh dengan pengalaman yang berhubungan dengan fisika yang mungkin tidak disadarinya. Semua siswa sudah berpengalaman dengan gerak, gaya, benda yang jatuh bebas, listrik, energi, dan banyak gejala fisis lainnya. Dengan
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pengalaman itu sudah terbentuk intuisi dan “teori” mengenai gejala-gejala fisis di lingkungannya sehari-hari. Namun, belum tentu intuisi dan teori yang terbentuk itu benar. Menurut Driver (Sarkim, 1998:243), pengetahuan awal mempunyai ciri-ciri: 1. Bersifat sangat personal, artinya pengetahuan sangat bervariasi meskipun mengacu pada pokok yang sama; 2. Tampak tidak koheren, artinya bahwa pengetahuan tersebut seringkali tidak sesuai dengan pengalaman sebelumnya dan dal ini digunakan untuk menjelaskan atau meramalkan dalam konteks kepentingan yang berbeda-beda pula; 3. Bersifat stabil, artinya sekalipun sudah mengikuti pelajaran di sekolah siswa tidak memodifikasi pengetahuannya meskipun pengetahuan itu sudah dicoba diubah oleh guru dengan
menunjukkan
bukti
bertentangan
dengan
pengetahuan yang dimiliki siswa; 4. Pemikiran anak didominasi oleh persepsi yang disebabkan penalaran didasarkan pada peristiwa-peristiwa terobservasi; 5. Pusat perhatian siswa terbatas yang mengakibatkan ruang lingkup penelaahan suatu fenomena menjadi terbatas dan kurang memperhatikan hal-hal lain yang mestinya terkait; dan
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Pusat perhatian lebih pada perubahan bukan pada keadaan, di mana hal ini sangat terkait dengan perhatian siswa yang terbatas. Belajar merupakan proses aktif pelajar mengkonstruksi arti entah teks, dialog, pengalaman fisis dan lain-lain (Suparno, 1997:61). Belajar juga merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang diajarkan dengan pengertian
yang
sudah
dipunyai
sehingga
pengertiannya
dikembangkan. Proses tersebut antara lain: 1. Belajar berarti membentuk makna. Makna diciptakan manusia dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. Konstruksi arti itu dipengaruhi oleh pengertian yang telah ia punyai. 2. Konstruksi arti itu adalah proses yang terus-menerus. Setiap kali berhadapan dengan fenomena atau persoalan yang baru, diadakan rekonstruksi, baik secara kuat maupun secara lemah. 3. Belajar bukanlah mengumpulkan fakta, melainkan lebih suatu pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Menurut Fosnot (1996, dalam Suparno, 1997:61), belajar
bukan
hasil
perkembangan,
melainkan
perkembangan itu sendiri; yakni suatu perkembangan yang
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menuntut penemuan dan pengaturan kembali pemikiran seseorang. 4. Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema seseorang dalam keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut. Situasi ketidakseimbangan (disequilibrium) adalah situasi yang baik untuk memacu belajar. 5. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. 6. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui siswa: konsep-konsep, tujuan, dan motivasi yang memperngaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari. Dari uraian di atas dapat didefinisikan bahwa ciri-ciri kegiatan belajar adalah menghasilkan perubahan-perubahan tingkah laku, pengetahuan, keterampilan, dan sikap individu yang belajar, sehingga bagi siswa belajar berarti mencoba memahami apa yang disampaikan dalam proses belajar mengajar dengan pengetahuan yang telah dimiliki atau mengkonstruksi struktur dasar baru yang merupakan perpaduan antara yang telah dimiliki dengan yang baru (Ardiyanti, 2006:8). Dengan demikian sangatlah penting mengetahui pengetahuan awal siswa. Pandangan tentang pentingnya mengetahui pengetahuan awal siswa dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, didasari
keyakinan
bahwa
pembelajaran
sains
akan
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengakibatkan restrukturisasi konsep siswa. Keyakinan tersebut juga membawa konsekuensi pada perlunya guru memahami adanya konsepsi awal siswa agar guru dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran yang membantu siswa dalam melakukan restrukturisasi konsepsinya. Siswa sudah memiliki konsepsi tentang berbagai hal yang telah diamati atau dialaminya. Apabila siswa mengalami atau melihat sesuatu yang tidak cocok dengan konsep yang ada pada dirinya, siswa akan mengubah konsepnya. Menurut Suparno (2005), perubahan konsep terdapat dua jenis, yaitu perubahan konsep yang kuat dan yang lemah. Perubahan konsep yang kuat terjadi bila seseorang mengubah konsep lamanya secara menyeluruh menjadi konsep yang baru (akomodasi) ketika berhadapan dengan hal yang baru. Perubahan konsep
yang
lemah
terjadi
bila
orang
tersebut
tetap
mempertahankan konsep awalnya dan hanya menambah atau memperincinya (asimilasi) bila orang tersebut berhadapan dengan hal yang baru. Menurut Piaget (dalam Suparno, 2000), pembentukan pengetahuan
menuntut
seseorang
bertindak/aktif
terhadap
lingkungannya. Perkembangan koginitif akan berkembang bila orang itu mengasimilasikan dan mengakomodasikan rangsangan dari luar yang dihadapi dalam pemikiran yang sudah dimilikinya.
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Pengetahuan Guru tentang Motivasi dan Keaktifan Siswa Menurut Sugeng Paranto (1981:3) defenisi motivasi adalah sebagai daya atau usaha yang menyebabkan seseorang terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Motivasi
sangat
erat
hubungannya
dengan
kebutuhan dan dorongan yang bersemayam dalam diri siswa. Seseorang akan terdorong untuk melakukan sesuatu bila dirasakan kebutuhan yang ada pada dirinya menuntut akan pemenuhan. Selama kebutuhan tersebut belum terpenuhi, maka selama itu pula yang bersangkutan belum merasakan adanya kepuasan pada dirinya. Rasa puas inilah yang senantiasa mendorong seseorang untuk bertindak atau melakukan sesuatu dalam memenuhi kebutuhannya. Sedangkan menurut Donal’d (Sardiman, 2012) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan. Adanya tiga komponen terutama dalam motivasi, yaitu: kebutuhan, dorongan, dan pujian. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan.
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan atau pencapaian tujuan. Tujuan adalah yang ingin dicapai oleh seoang individu, mengarahkan perilaku, dalam hal ini perilaku belajar. Sardiman (2012) membagi motivasi menjadi dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. 1. Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang berasal dari dalam diri siswa sendiri. Motif-motif telah menjadi aktif atau berfungsi tanpa harus dirangsang dari luar. Dengan kata lain, di dalam diri siswa sudah ada dorongan atau keinginan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh, seseorang yang senang membaca tanpa harus disuruh pasti sudah rajin mencari bukubuku untuk dibaca. Kalau dilihat dari tujuan kegiatan yang dilakukan (misalnya: belajar), motivasi intrinsik merupakan keinginan untuk mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkret, seorang siswa melakukan kegiatan belajar, karena betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai dan keterampilan yang berguna bagi masa depannya, dan bukan karena tujuan yang lain. Oleh karena itu, motivasi intrinsik dapat pula dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajarnya. 2. Motivasi ekstrinsik Yang dimaksud dengan motivasi ekstrinsik adalah motifmotif yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar menjelang ujian supaya mendapat nilai yang baik sehingga dipuji oleh temantemannya sebagai anak yang pintar. Atau ada juga yang belajar karena takut dihukum oleh gurunya karena mendapat nilai yang jelek atau tidak bisa menjawab pertanyaan guru. Jadi, yang penting bukan karena ingin mengetahui sesuatu tetapi hadiah berupa pujian atau karena takut hukuman. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivai yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi ini tetap penting, sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan kemungkinan komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik. Menurut Foresst (2008), pemberian motivasi di luar individu dilakukan oleh guru dengan ciri-ciri:
13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bagaimana guru menunjukkan persetujuan kepada muridmurid? Kalimat-kalimat apa yang guru-guru gunakan dalam pujian mereka? Jenis penghargaan apa yang guru berikan? Peringatan-peringatan apa yang guru berikan? Hukuman apa yang diberikan kepada siswa? Bagaimana guru membangkitkan kepedulian siswa? Bagaimana
guru
menaikkan
antusiasme
dalam
mengerjakan suatu tugas? Bagaimana guru membangkitkan semangat kelas? Bagaimana guru-guru melibatkan murid-murid yang tidak aktif dalam pekerjaan mereka? Dengan cara-cara apa guru memberikan apresiasi pada pencapaian-pencapaian murid? Sobry (2010) mengemukakan ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa: Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik. Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siswa. makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hadiah. Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi. Siangan atau kompetisi. Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk
meningkatkan
prestasi
belajarnya,
berusaha
memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya. Pujian. Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun. Hukuman. Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar. Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik. Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain pemberian motivasi, guru juga dapat mengaktifkan siswa dalam belajar dengan membuat pelajaran itu menjadi menantang, merangsang daya cipta untuk menemukan serta mengesankan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan sehingga proses belajar yang ditempuh benar-benar memperoleh hasil yang optimal khususnya dalam proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah yang banyak dipengaruhi oleh komponen belajar mengajar, misalnya siswa, guru, sarana dan prasarana belajar. Menurut Uzer Usman, dkk (1993:88, dalam Wahyu, 2010), prinsip-prinsip untuk mengaktifkan siswa adalah sebagai berikut: Prinsip motivasi. Ada dua jenis motivasi yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri anak (intrinsik), motivasi ini dapat dilakukan dengan cara menggairahkan perasaan ingin tahu anak, keinginan untuk mencoba dan hasrat untuk sukses. Dan motivasi ekstrinsik dapat dilakukan dengan cara memberi
16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ganjaran, hukuman, atau penugasan untuk berbagai perbaikan. Prinsip latar atau konteks. Guru perlu mengetahui tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perasaan serta pengalaman yang dimiliki para siswanya. Perolehan ini perlu dihubungkan dengan pelajaran baru yang hendak diajarkan guru kepada siswa. Apa yang telah diketahui anak akan lebih menarik minat anak apabila dikaitkan dengan pelajaran baru, akibatnya siswa akan lebih mudah menangkap dan cepat memahami bahan pelajaran. Prinsip fokus. Hendaknya dalam pembelajaran difokuskan pada satu arah atau pola tertentu. Tanpa suatu pola pelajaran akan terpecah-pecah dan para siswa akan sulit memusatkan perhatian. Titik pusat itu akan tercipta melalui upaya merumuskan
masalah
yang
hendak
dipecahkan,
merumuskan pertanyaan yang hendak dijawab, atau merumuskan konsep yang hendak ditemukan. Prinsip sosialisasi. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar para siswa perlu dilatih untuk bekerja sama dengan rekan-rekan sebayanya. Dengan prinsip ni para siswa akan dapat
17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
membedakan hubungan dengan guru, dengan sesama temannya, dan hubungan dengan sesama masyarakat. Prinsip ini sangat penting dalam rangka pembentukan kepribadian anak. Prinsip individualis. Setiap
siswa
pada
hakikatnya
memiliki
perbedaan
tersendiri baik dalam hal bakat, minat, kecerdasan, sikap, maupun
kebiasaan.
Maka
hendaklah
guru
tidak
memperlakukan siswa seolah-olah sama. Prinsip menemukan. Guru
sebenarnya
tidak
perlu
menjelaskan
seluruh
informasi kepada anak. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk mencari dan menemukan informasi tersebut. Informasi yang disampaikan guru hendaknya ang bersifat mendasar dan memancing siswa untuk mengail informasi selanjutnya, sehingga suasana kelas tidak membosankan bahkan sebaliknya akan menjadi bergairah. Prinsip pemecahan masalah. Sebagai motivator guru senantiasa mendorong para siswanya untuk melihat masalah, merumuskan, dan berupaya
memecahkan
sesuai
dengan
taraf
kemampuannya. Bila terjadi hal-hal tentang perbedaan pendapat dan penemuan mereka belum sesuai dengan
18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tujuan
yang
diharapkan,
maka
guru
hendaknya
melengkapinya dengan tetap menghargai pendapat mereka. C. Pengetahuan Guru tentang Kesulitan Belajar Siswa Kesulitan belajar siswa adalah keadaan dimana anak didik atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya (dalam Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, 1991:74). Setiap siswa pada prinsipnya tentu berhak memperoleh peluang untuk mencari kinerja akademik yang memuaskan. Namun dari kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara seorang siswa dengan siswa lainnya. Menurut Hitsuke (2009), dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan sejumlah karakteristik siswa yang beraneka ragam. Aktivitas belajar di kelas bagi setiap individu tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain beberapa siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Dalam hal dimana anak didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut kesulitan belajar (learning difficulty). Kesulitan belajar juga dapat diartikan sebagai hambatan yang dihadapi oleh siswa dalam
19
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
proses belajar sehingga mereka memperoleh prestasi belajar di bawah rata-rata (Uzer dan Setiawati, 1992:99). Fenomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya. Namun, kesulitan belajar juga dapat dibuktikan dengan muncunya kelainan perilaku (misbehavior) siswa seperti kesukaan berteriakteriak di dalam kelas, mengusik teman, berkelahi, sering tidak masuk sekolah, dan sering bolos sekolah. Secara garis besar, faktorfaktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua macam yaitu faktor internal siswa dan faktor eksternal siswa. 1. Faktor internal siswa Faktor
internal
siswa
meliputi
gangguan
atau
kekurangmampuan psiko-fisik siswa, yakni: a) Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya kapasitas intelektual/intelegensi siswa. b) Yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan sikap. c) Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti terganggunya alat-alat indera penglihat dan pendengar (mata dan telinga).
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Faktor eksternal siswa Faktor eksternal siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor ini dapat dibagi tiga macam, yakni: a) Lingkungan keluarga, contohnya: ketidak harmonisan hubungan antara ayah dan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga. b) Lingkungan
perkampungan/masyarakat,
contohnya:
wilayah perkampungan kumuh (slum area), dan teman sepermainan (per group) yang nakal. c) Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru serta alat-alat belajar yang berkualitas rendah. Guru yang telah mengajarkan materi tertentu dalam jangka waktu lama, maka guru akan tahu materi atau konsep yang dianggap sulit bagi siswanya. Guru yang mengetahui kesulitan siswa akan melakukan penekanan pada materi yang sulit tersebut, mengulang-ulang hal sulit, dan mengingatkan. D. Pengetahuan Guru tentang Miskonsepsi Siswa Suparno (2005:4) menjelaskan bahwa miskonsepsi atau salah konsep menunjuk pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima para pakar dalam
21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bidang itu. Bentuk miskonsepsi dapat berupa konsep awal, kesalahan, hubungan yang tidak benar antara konsep-konsep, gagasan intuitif atau pandangan yang naif. Secara lebih rinci, Fowler (1987, dalam Suparno, 2005:5) memandang miskonsepsi sebagai pengertian yang tidak akurat akan konsep, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah, kekacauan konsep-konsep yang berbeda, dan hubungan hirarkis konsep-konsep yang tidak benar. Menurut Suparno (2005), beberapa faktor penyebab miskonsepsi siswa antara lain adalah dari siswa itu sendiri, dari guru, buku/teks, konteks, dan cara mengajar. Tabel 2.1 Sebab-sebab miskonsepsi siswa Sebab utama Siswa
Guru/Pengajar
Buku teks
Sebab khusus Prakonsepsi Pemikiran asosiatif Pemikiran humanistik Reasoning yang tidak lengkap/salah Intuisi yang salah Tahap perkembangan kognitif siswa Kemampuan siswa Minat belajar siswa Tidak menguasai bahan, tidak kompeten Bukan lulusan dari bidang ilmu terkait Tidak membiarkan siswa mengungkapkan gagasan/ide Relasi guru-siswa tidak baik Penjelasan keliru Salah tulis, terutama dalam rumus Tingkat kesulitan penulisan buku terlalu tinggi bagi siswa Siswa tidak tahu membaca buku teks Buku fiksi sains kadang-kadang konsepnya menyimpang demi menarik pembaca Kartun sering memuat miskonsepsi
22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konteks
Cara mengajar
23
Pengalaman siswa Bahasa sehari-hari berbeda Teman diskusi yang salah Keyakinan dan agama Penjelasan orangtua/orang lain yang keliru Konteks hidup siswa (TV, radio, film yang keliru) Perasaan senang/tidak senang; bebas atau tertekan Hanya berisi ceramah dan menulis Langsung ke dalam bentuk fisika Tidak mengungkapkan miskonsepsi siswa Tidak mengoreksi PR yang salah Model analogi Model praktikum Model diskusi Model demonstrasi yang sempit Non-miltiple Intelligences
Guru harus memperhatikan miskonsepsi yang terjadi pada siswanya sebelum memulai pembelajaran agar tidak mengalami kesulitan dalam menanamkan konsep yang benar. Secara garis besar langkah yang digunakan untuk membantu mengatasi miskonsepsi adalah: Mencari atau mengungkap miskonsepsi yang dilakukan siswa. Mencoba menemukan penyebab miskonsepsi tersebut. Mencari perlakuan yang sesuai untuk mengatasi. Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, pengetahuan guru tentang siswa adalah pengetahuan guru yang didapat lewat pengalaman dan pelatihan. Pengetahuan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru ketika mengajar di kelas. Hal ini supaya proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
belajar mengajar yang dilakukan menjadi bermakna dan memperoleh hasil yang optimal. Pengetahuan guru tentang siswa tersebut dapat terlihat interaksi guru dengan siswa saat pembelajaran yang meliputi pengetahuan guru tentang kemampuan awal siswa, pengetahuan guru tentang motivasi dan keaktifan siswa, dan kesulitan belajar yang dialami siswa, serta miskonsepsi yang dialami oleh siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang menekankan pada keadaan yang seadanya dan berusaha mengungkapkan fenomena-fenomena yang ada dalam keadaan tersebut. Peneliti tidak membuat manipulasi apapun, hanya mengamati, mencatat, dan merekam apa yang terjadi (Suparno, 2007).
B. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah seorang guru fisika kelas XI di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
C. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di sekolah menengah atas yaitu SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 hingga Agustus 2012.
D. Instrumen Pengumpulan Data Penelitian ini akan mengungkap pengetahuan guru fisika khususnya terkait berbagai bentuk pengetahuan guru tentang siswanya dalam praktek pembelajaran fisika kelas XI IPA-2 dalam materi termodinamika di SMA 25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Pangudi Luhur Yogyakarta. Dalam penelitian ini, materi pokok bahasan ditentukan oleh guru sesuai dengan perencanaan dan alur pembelajaran yang sesungguhnya di kelas. Hal ini dilakukan agar hasil yang tampak dalam rekaman video merupakan pengetahuan dari guru dan tidak ada campur tangan dari peneliti. Instrumen pengumpulan data selain menggunakan ‘handcam’ peneliti juga menggunakan: 1. Instrumen observasi Metode observasi atau pengamatan merupakan suatu aktivitas untuk pengumpulan data, dengan cara mengamati dan mencatat mengenai kondisi-kondisi, proses-proses, dan perilaku-perilaku subyek penelitian. Observasi dititikberatkan kepada setiap kejadian yang berhubungan dengan interaksi guru dengan siswa, keadaan siswa di kelas tersebut, cara guru mengajar di kelas tersebut, dan bertujuan untuk membiasakan siswa dengan adanya proses perekaman pembelajaran yang terjadi dalam kelas tersebut. Observasi difokuskan pada kejadian-kejadian yang berkaitan dengan cara guru memahami siswa dan mengetahui miskonsepsi yang dialami oleh siswa serta kesulitan belajar siswa. Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan data yang memberikan sebuah gambaran mengenai bentuk-bentuk pengetahuan guru tentang para siswanya dalam aktivitas pembelajaran di kelas. 2. Instrumen wawancara dengan guru Wawancara dengan guru digunakan untuk melengkapi dan memperkuat hasil rekaman video pembelajaran. Bentuk wawancara bebas pemimpin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
yaitu peneliti bebas mengemukakan pertanyaan yang mendukung untuk penelitian kepada guru yang menjadi subyek dalam penelitian ini. Wawancara dengan guru dilakukan di luar kelas menggunakan handycam. Pertanyaan wawancara didasari hasil rekaman video pembelajaran, dimana ada bagian dari video pembelajaran (klip) yang digunakan dalam wawancara. Kisi-kisi wawancara dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini: Tabel 3.2 kisi-kisi pertanyaan wawancara Kisi-kisi pertanyaan Berapa lama Bapak mengajar? Mengajar di kelas berapa saja? Bagaimana metode yang digunakan Bapak dalam mengajar? Atas dasar apa menggunakan metode tersebu? Mengapa Bapak meminta beberapa siswa untuk maju menjelaskan jawabannya sedangkan ada siswa lain yang tidak diminta untuk menjelaskan di depan kelas? Apa perbedaannya? Bagaimana strategi Bapak dalam memberikan pertanyaan bimbingan/pancingan? Bagaimana cara Bapak mengetahui kesulitan/miskonsepsi pada diri siswa? Dalam pembelajaran Bapak sering melakukan pendekatan ke siswa, tujuannya apa? Dalam pembelajaran Bapak sering melakukan pendekatan, keliling, dan membimbing siswa, bagaimana dengan pengelolaan waktu? Apakah dengan cara memberi soal Bapak dapat mengetahui apakah siswa sudah menguasai materi atau konsep yang ingin dicapai? Bagaimana Bapak memilih soal yang dijadikan soal latihan? Mengapa Bapak menjelaskan lagi konsep, diulang dan diulang lagi? Apakah konsep tersebut benar-benar
Tujuan Mengungkap latar belakang guru mengajar (lamanya mengajar dan kelas siswa yang diajar) Mengungkap alasan guru dalam memilih suatu metode di dalam pembelajaran Mengungkap tujuan guru meminta siswa menjelaskan jawabannya di depan kelas
Mengungkap alasan guru memberikan pertanyaan bimbingan Mengungkap pengetahuan guru akan kesulitan/miskonsepsi siswa Mengungkap pengetahuan guru akan pendekatan terhadap siswa Mengungkap pengetahuan guru akan pengelolaan waktu
Mengungkap pengetahuan guru akan pemahaman siswa
Mengungkap alasan guru dalam memilih soal latihan Mengungkap pengetahuan guru dalam penekanan konsep
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
penting? Dari pengalaman Bapak mengajar, Mengungkap pengetahuan guru akan apakah siswa mengalami kesulitan kesulitan yang dialami siswa dalam memahami konsep yang selalu Bapak ulang ? Bagaimana Bapak tahu bahwa siswa mengalami kesulitan?
E. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui observasi proses pembelajaran di kelas dengan perekaman video dan diperkuat dengan wawancara terhadap guru. Rekaman proses pembelajaran guru didahului dengan observasi sebanyak tiga kali pertemuan kemudian selanjutnya dilakukan pengambilan data (dengan menggunakan alat bantu handycam) sebanyak tiga kali pertemuan (satu pertemuan dua jam pelajaran dan satu jam pelajaran sama dengan empat puluh lima menit). Dalam penelitian ini, kelas yang diteliti adalah kelas XI IPA-2 sebanyak 30 siswa. Pembelajaran yang dilakukan hanya di dalam kelas saja dengan seorang guru lelaki dan siswa heterogen (putera dan puteri). Selain pengumpulan data observasi di dalam kelas, wawancara juga akan digunakan dalam pengumpulan data untuk memperkuat hasil observasi rekaman video pembelajaran mengenai berbagai bentuk pengetahuan guru tentang para siswa.
F. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini data yang dianalisis adalah data hasil transkipsi rekaman video pembelajaran di kelas dan hasil wawancara dengan guru. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan kategori bentuk-bentuk pengetahuan guru tentang para siswa, sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
1. Kemampuan awal siswa 2. Motivasi dan keaktifan siswa 3. Miskonsepsi yang dialami siswa 4. Kesulitan belajar siswa: Guru melakukan penekanan konsep atau pengulangan materi-materi penting atau dirasa sulit Guru mengingatkan materi yang sudah dipelajari Tahapan dalam proses analisa data meliputi: 1. Transkipsi data rekaman video dan rekaman wawancara Proses transkripsi ini merupakan penyajian kembali bagian-bagian tertentu dari rekaman video yang sesuai dengan topik-topik data yang akan diteliti dalam hal ini tentang pengetahuan guru fisika mengenai siswanya dan pengaruhnya terhadap aktivitas pembelajaran yang akan diulas kedalam bentuk narasi. 2. Kategorisasi data Proses membandingkan topik-topik data satu sama lain, sehingga menghasilkan suatu kategori-kategori data. Topik-topik data yang mempunyai kesamaan makna kemudian dikumpulkan dan ditentukan suatu gagasan abstrak yang mewakili. Gagasan abstrak tersebut yang disebut kategori data. Pengelompokan topik-topik data akan menghasilkan kategori-kategori data yang bersesuaian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
3. Penarikan kesimpulan Berdasarkan proses analisis data yang dilakukan nantinya maka dapat ditarik suatu kesimpulan yang dapat menjawab masalah yang akan diteliti, dalam hal ini bentuk-bentuk pengetahuan guru mengenai siswanya dalam aktivitas pembelajaran yang disimpulkan dari data wawancara. Selain itu, data wawancara juga digunakan untuk memperkuat dalam menyimpulkan bentuk-bentuk pengetahuan guru mengenai siswanya yang belum terekam dalam video pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A. DATA 1. Pelaksanaan penelitian Penelitian dilaksanakan di satu sekolah menengah atas swasta di Yogyakarta yaitu SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Sekolah ini merupakan sekolah yang heterogen dengan mengambil sampel yang berjumlah 31 siswa. Penelitian dilakukan di kelas XI IPA-2 dengan materi Termodinamika. Subjek dari penelitian ini adalah guru fisika dan objeknya adalah pengetahuan guru tentang siswanya dan pengaruhnya terhadap aktivitas pembelajaran serta alasan guru yang diduga mendasarinya. Penelitian ini hanya dilakukan di satu sekolah dengan satu guru dengan harapan penelitian ini fokus dalam mengetahui tentang bentuk-bentuk pengetahuan guru tentang siswanya. Sebelum melakukan penelitian, pada tanggal 5, 7, dan 10 Mei 2012 peneliti melakukan observasi di sekolah tersebut tanpa handycam dengan tujuan untuk melihat situasi kelas dan proses pembelajaran yang berlangsung serta untuk membiasakan siswa dengan keberadaan peneliti di kelas. Selama observasi peneliti mengatur sudut-sudut yang tepat untuk mengambil data dengan handycam.
31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada tanggal 14, 19, dan 21 Mei 2012. Penelitian tersebut dilakukan di dalam kelas yaitu kelas XI IPA-2. Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan peneliti sebagai pengamat sekaligus memfoto (dengan alat bantu kamera) beberapa peristiwa penting dan satu orang teman bertugas merekam proses pembelajaran (dengan alat bantu handycam). Pengamatan yang dilakukan peneliti bertujuan untuk berjaga-jaga jika ada suatu peristiwa dalam proses pembelajaran tidak teramati oleh handycam. Setelah pengambilan data di kelas, peneliti kemudian memutar kembali video rekaman secara berulang-ulang untuk mendiskripsikan dan menemukan bentuk-bentuk pengetahuan guru tentang siswanya serta
mentranskip
rekaman
video
tersebut.
Bentuk-bentuk
pengetahuan guru tentang siswanya diidentifikasi melalui tindakan guru selama proses pembelajaran. Setelah peneliti menemukan bentuk-bentuk
pengetahuan
guru
tentang
siswanya,
peneliti
melakukan wawancara dengan guru untuk memperoleh informasi tentang alasan dari tindakan guru. Proses wawancara juga direkam dengan handycam sehingga peneliti dapat mencatat hasil wawancara dengan lengkap. Wawancara dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pada tanggal 3 Mei, 16 Juli dan 13 Agustus 2012. 2. Hasil penelitian Berdasarkan pengamatan selama pengambilan data dari video rekaman proses pembelajaran yang dilakukan di kelas dan wawancara,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
bentuk-bentuk pengetahuan guru tentang siswanya telah terungkap. Hasil penelitian akan dipaparkan sebagai berikut: a. Data penelitian Pengambilan data dilakukan dengan observasi (peneliti mengamati kegiatan pembelajaran secara langsung) dan perekam kegiatan pembelajaran dengan handycam. Dari data yang diperoleh, ternyata sebagian besar dari apa yang teramati dan dicatat oleh peneliti telah terekam juga oleh handycam. Data rekaman video proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru diperoleh dari tiga kali pertemuan, pertemuan I terdiri dari 2 JP, pertemuan II terdiri dari 1 JP, dan pertemuan III terdiri dari 2 JP dilakukan di kelas. Pertemuan tersebut yaitu: 1. Pertemuan I (14 Mei 2012), membahas tentang proses-proses termodinamika. 2. Pertemuan II (19 Mei 2012), membahas usaha termodinamika dan mengerjakan soal-soal latihan. 3. Pertemuan III (21 Mei 2012), membahas latihan soal. Guru yang dijadikan subjek dalam penelitian ini merupakan guru yang sangat berpengalaman karena sudah mengajar dalam waktu yang cukup lama yaitu 20 tahun. Dari hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 3 Mei 2012, diperoleh informasi bahwa guru (subjek penelitian) adalah seorang guru fisika lelaki yang mengajar kelas heterogen. Latar belakang guru sebelum mengajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
fisika, guru menempuh pendidikan calon guru di sebuah universitas swasta terkemuka di Yogyakarta pada fakultas keguruan program sarjana S1 pendidikan fisika. Sebelum lulus dari pendidikan guru, beliau sudah menjadi tentor di salah satu lembaga bimbingan belajar yaitu Neutron selama 1 tahun, dan beliau juga ditawarkan oleh kepala sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta mengajar di sekolah tersebut. Beliau diminta (ditawarkan) mengajar karena pada saat itu guru fisika di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta hanya satu guru, kebetulan guru fisika satu-satunya di sekolah tersebut akan segera menyelesaikan pengurusan berkas-berkas dari sekolah tersebut karena telah lolos dalam ujian seleksi PNS (pegawai negeri sipil). Dan akhirnya guru menetap mengajar hanya di satu sekolah selama 20 tahun dengan kondisi siswa yang heterogen. Guru mengajar semua kelas dari kelas 1 sampai kelas 3.
b. Transkipsi Pembuatan transkipsi dilakukan sendiri oleh peneliti dengan mengamati rekaman video pembelajaran dan rekaman wawancara dengan guru yang bersangkutan. Peneliti mengamati apa yang tampak di rekaman video (aktivitas guru dan tutur kata) yang memuat bentuk-bentuk pengetahuan guru tentang siswanya yang disalin dalam bentuk tulisan. Proses tersebut dilakukan dengan memutar dan mendengar video secara berulang-ulang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
sampai peneliti yakin bahwa data-data yang diperlukan telah ditranskip semua. Transkipsi data video proses pembelajaran guru dapat dilihat pada lampiran 3, transkip data wawancara guru dapat dilihat pada lampiran 4.
B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Data dari penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Pada bagian ini akan dibahas bentuk-bentuk pengetahuan guru fisika tentang siswanya, yang akan tampak pada deskripsi hasil observasi rekaman video pembelajaran. Peristiwa-peristiwa yang menunjukkan bentuk-bentuk pengetahuan guru tentang siswanya dibuat dalam topik data, kemudian topik-topik data yang memiliki kesamaan makna dikelompokkan dalam satu kategori. Setelah itu, dilakukan pembahasan pada tiap kategori data dari peristiwa-peristiwa yang menunjukkan bentukbentuk pengetahuan guru tentang siswanya. Pembahasan didasarkan pada hasil wawancara dengan guru yang bersangkutan dan teori yang ada, serta pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti. Hasil wawancara digunakan untuk mengungkap pengetahuan-pengetahuan guru yang mendasari tindakannya sebagai pengetahuan guru tentang siswanya. 1. Topik data Dari transkipsi data, kemudian dibuat topik data yaitu deskripsi ringkas mengenai bagian data yang mengandung pengetahuan guru yang meliputi bentuk-bentuk pengetahuan guru tentang siswanya. Tiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
topik data diberi kode (koding) yang berupa suatu kata yang menunjukkan isi dari topik tertentu. Topik data dari video proses pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 5. 2. Kategori data Dari topik data yang memiliki kesamaan makna dikelompokkan dalam satu kategori data. Kategori data merupakan gagasan abstrak yang mewakili makna yang sama dalam sekelompok topik data. Kategori data dibuat sendiri oleh peneliti dengan membandingkan topik-topik data satu dengan data yang lain. Pembuatan kategori data disesuaikan dengan teori dan data yang diperoleh, seperti di bawah ini: a. Kemampuan awal siswa b. Motivasi dan keaktifan siswa c. Miskonsepsi siswa d. Kesulitan belajar siswa: Guru melakukan penekanan konsep atau pengulangan materi-materi yang penting atau dirasa sulit Guru mengingatkan materi yang sudah dipelajari. 3. Analisis Bentuk-bentuk pengetahuan guru tentang siswanya yang teramati dalam pembelajaran, peneliti melihat guru memiliki pengetahuan tersendiri yang mendasari setiap tindakannya. Peneliti melihat adanya bentuk-bentuk pengetahuan guru tentang siswa. Apa yang mendasari tindakan guru dalam penelitian ini ditelusuri melalui wawancara dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
guru yang bersangkutan. Dalam memberikan pertanyaan wawancara peneliti berusaha untuk tidak mengarahkan jawaban guru pada jawaban yang diinginkan oleh peneliti, sehingga alasan yang diberikan guru pada setiap tindakannya murni dari pengetahuan guru. Karena keterbatasan peneliti dalam wawancara dimana peneliti kurang bisa mengembangkan pertanyaan dan menggali jawaban dari guru, sehingga tidak semua tindakan yang dilakukan guru berhasil dicari tahu alasannya. Pertanyaan wawancara dapat dilihat pada lampiran 4. 4. Pembahasan Pengetahuan yang dimiliki guru dalam penelitian ini adalah pengetahuan guru tentang siswa. Pengetahuan guru tentang siswa dapat diketahui dengan mengamati perilaku dan tindakan guru pada saat mengajar di kelas. Peneliti membatasi pengungkapan pengetahuan guru mengenai pengetahuan siswa. Pengetahuan guru tentang siswa yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi oleh peneliti yaitu pengetahuan guru yang terdiri dari: (1) pengetahuan guru tentang kemampuan awal siswa, (2) pengetahuan guru tentang motivasi dan keaktifan siswa, (3) pengetahuan guru tentang miskonsepsi yang dialami siswa, dan (4) pengetahuan guru tentang kesulitan belajar siswa. A. Pengetahuan Guru tentang Kemampuan Awal Siswa Kemampuan awal siswa merupakan kemampuan yang telah dimiliki siswa sebelum mengikuti pembelajaran. Kemampuan awal menggambarkan kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran yang akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
disampaikan oleh guru. Kemampuan awal siswa penting diketahui guru sebelum
memulai
pembelajarannya.
Pengetahuan
guru
mengenai
kemampuan awal dapat terlihat dari penyajian permasalahan yang dihadapkan oleh siswa. Dalam pembelajaran tanggal 14 Mei 2012 (rekaman video menit ke 11.12), guru menggali kemampuan awal siswa tentang defenisi Q dan W sebelum memasuki materi proses termodinamika. Peneliti menduga dari tindakan guru menggali kemampuan awal yang harus dimiliki siswa sebelum mempelajari hal baru adalah sebagai pengetahuan guru tentang kemampuan awal siswa. Peneliti melihat kemampuan awal yang guru gali seperti defenisi panas Q dan usaha W, proses-proses termodinamika, dan persamaan PV = nRT = nKT adalah kemampuan awal yang harus siswa miliki sebelum memasuki materi baru. Dari hasil pengamatan peneliti tampak bahwa guru mempunyai pengetahuan tentang kemampuan awal siswa. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan guru melalui transkip wawancara seperti berikut ini: P: apa tujuan Bapak dengan bertanya kepada siswa apa itu definisi Q dan W sebelum memasuki materi? G: kalo Q kan Q sudah pernah diajarkan dikelas satu Q=mc∆T yaitu panas, kalo W itu kan mengingat kembali di sebelum ini kan Teori Kinetik Gas usaha gitu lho P: berarti untuk mengingatkan apa yang sudah pernah dipelajari gitu ya pak? G: ya ho oh.. P: disini kan kelihatan Bapak itu mengajak siswa seperti untuk mengingat proses termodinamika, apakah ada motivasi lain kenapa Bapak memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa seperti itu?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
G: ya ini kan waktu bahas sebelum ini kan ada Teori Kinetik Gas, itu kan ada bagian namanya isobar ada isovolum ada isotermik dan sebagainya kan mengingat lagi nek isovolum itu apa lalu mengingat lagi lagi
Guru menyatakan bahwa guru tahu siswa telah mempelajari usaha W dengan mengatakan “kemarin di.. usaha ki opo?” yaitu mengenai rumus W = F.s. Pernyataan guru “kemarin di.. usaha ki opo?” menyatakan bahwa usaha W pernah dipelajari siswa, hal itu menunjukkan kemampuan siswa mengenai usaha W tersebut. Guru juga memberikan pernyataan sederhana yang disampaikan kepada siswa menunjukkan bahwa sebelumnya hal-hal tersebut telah dipelajari sebelumnya atau guru terlihat menunjukkan pengetahuan guru mengenai kemampuan awal siswa. Kutipan pernyataan yang disampaikan guru: G: ayo tulis..”termodinamika adalah ilmu yang mempelajari hukum-hukum dasar yang dipatuhi oleh (Q) dan usaha (W). Pada suatu sistim yang mengalami proses termodinamika. Yang termasuk proses termodinamika...” yang kemarin sudah bukan? (video, 14 Mei 2012) G: ”isovolume. Kalo prosesnya dari isovolum dulu baru ke isobar. Kalo langsung prosesnya dari I langsung ke F. Nah kita cari satu per satu. Saya akan memberi contoh satu proses dulu untuk proses IAF, nanti IF dan IBF kamu yang nyari..semuanya dengarkan..ditanyakan WIAF brapa? ∆UIAF brapa? kemudian QIAF brapa? yang pertama dulu W, bagaimana proses mencari W? yang kemaren sama seperti ini apa? WIAF = luas IAF, dong ra?” (video, 19 Mei 2012) G: ”nanti ketika anda mencari WIF bagaimana mencari WIBF juga akan tahu, sekarang yang berikutnya ∆U. Kemaren waktu kita bahas PV = nRT = nKT, kemaren sama dengan? brapa? PV = nRT = NKT = 2/3 NEK atau = 2/3 N.., NEK itu apa?” (video, 19 Mei 2012)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
G: ’nah s’karang kita lanjutkan yang kemarin A. Proses–proses gas, ada apa?” (video, 19 Mei 2012) Pernyataan guru “yang kemaren sudah, yang kemaren sama seperti, kemaren sudah kita bahas, yang kemarin ada apa” menunjukkan bahwa hal-hal yang disampaikan
guru tersebut pernah dipelajari
sebelumnya. Pernyataan tersebut dapat mengungkap kemampuan awal siswa karena guru tahu siswa telah mempelajarinya. Dengan demikian, guru mengetahui kemampuan awal siswa terlihat dari hasil pengamatan peneliti dan wawancara. Guru mengetahui bahwa siswa memiliki pemahaman awal. Hal tersebut terlihat dari pembelajaran yang berlangsung dengan baik, ketika guru bertanya tentang materi yang sudah pernah dipelajari sebelumnya siswa dapat menjawab pertanyaan guru dan mengikuti pembelajaran.
B. Pengetahuan Guru tentang Motivasi dan Keaktifan Siswa Dari hasil pengamatan peneliti dan hasil wawancara, pengetahuan guru tentang motivasi dan keaktifan siswa dalam penelitian ini terungkap. Pengetahuan tersebut adalah guru mengetahui siswanya mempunyai motivasi dan keaktifan yang rendah dalam mempelajari fisika. Menurut guru dalam wawancara: “anak sekarang kesadaran diri untuk belajar serius itu kurang kebanyakan seneng main lari sana sini, nek belajar kui yo ogah-ogahan mesti meneng ae pas guru ngajar di depan”. Pernyataan tersebut sama dengan hasil pengamatan peneliti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Dari pengamatan peneliti, selama pembelajaran siswa terlihat tidak terlalu aktif dalam mengikuti pembelajaran, tidak ada siswa yang mengerjakan soal secara suka rela untuk maju ke depan kelas, siswa akan maju jika guru yang meminta atau menunjuk secara langsung. Hal lain yang menunjukkan siswa mempunyai motivasi rendah adalah hanya ada satu siswa saja yang bertanya secara langsung kepada guru selama pembelajaran dan siswa terlihat sibuk mencatat apa yang guru bicarakan dan guru tulis di papan tulis. Guru berusaha menumbuhkan motivasi dan keaktifan siswa dengan memberi lelucon, melakukan tanya-jawab dengan siswa, dan memberi latihan soal. Dalam pembelajaran tanggal Mei 2012 (rekaman video menit ke ), menunjukkan
metode
tanya-jawab
yang
guru
terapkan
untuk
mengaktifkan siswanya. Selama pembelajaran, metode yang guru terapkan terlihat efektif karena kelas menjadi lebih hidup dan aktif. Tidak hanya itu, guru juga menambahkan alasan kenapa guru menjelaskan dengan cara melakukan tanya-jawab kepada siswa yaitu untuk menghemat waktu. Kemudian guru memberikan lelucon untuk memotivasi siswanya. Pada saat siswa mengerjakan soal, guru memberikan lelucon “nanti malam belajar besok ulangan..” (video pembelajaran tanggal 19 Mei menit ke 28.29) pemberian lelucon yang guru berikan adalah sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
guyonan karena besok yang dimaksud yaitu hari minggu (dalam hal ini guru bercanda). Guru memberi lelucon dengan tujuan supaya kelas tidak tegang dan untuk memecahkan suasana yang ada. Pemberian motivasi berupa membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok terungkap dalam penelitian ini. Guru membantu kesulitan belajar siswa secara individual dengan menjawab pertanyaan siswa dan guru tidak langsung membantu siswa namun guru memberi pertanyaan-pertanyaan yang mengarah sehingga siswa secara tidak langsung siswa sendirilah yang berpikir. Dalam proses pembelajaran tanggal 21 Mei (rekaman video menit ke 49.75), guru membantu siswa untuk memahami konsep mesin carnot. Guru membantu siswa memahami mesin carnot dengan menggambar tampungan air. Guru membantu siswa dalam memahami mesin carnot dengan cara guru menggambar tampungan air dengan tujuan untuk memancing atau menggali pemahaman siswa. Guru memotivasi siswa dengan cara menggambar tampungan air. Guru dalam membantu kesulitan belajar siswa secara individual dengan mendekati siswa kemudian guru mengoreksi jawaban siswa dan tidak langsung membantu siswa namun guru membimbing siswa dengan memberi pertanyaan-pertanyaan yang mengarah, sehingga siswa secara tidak langsung siswa sendirilah yang berpikir. Tujuan guru melakukan pendekatan secara individual adalah agar siswa merasa terdorong dalam mengerjakan soal, siswa merasa nyaman, dan juga merasa dihargai kalau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
salah tidak didengar oleh siswa lain. Dengan membantu kesulitan yang dihadapi siswa baik secara individual maupun kelompok, siswa menjadi terdorong untuk belajar lebih giat karena merasa apa yang menjadi kesulitannya terbantu oleh guru. Dalam pembelajaran tanggal 21 Mei 2012 (rekaman video menit ke 63.67), terlihat guru memotivasi siswa dengan memberi guyonan untuk membuat suasana, kemudian guru mencoba menggali pemikiran siswa dengan cara tanya-jawab kepada siswa. Dari data analisis guru mencoba menggali pemikiran siswa dengan cara melakukan tanya-jawab kepada siswa. Pada saat memberikan penjelasan guru berusaha menyisipkan guyonan kepada siswa dengan tujuan untuk mencairkan suasana supaya siswa tidak mengantuk dan bosan, siswa termotivasi untuk belajar dan tidak jenuh. Dalam pembelajaran tanggal 14 Mei 2012 (rekaman video menit 23.63), guru meminta seorang siswa membacakan materi pengantar proses isotermal pada buku acuan. Banyak hal menunjukkan dalam pembelajaran guru menggunakan metode meminta siswa membacakan materi pengantar untuk mengaktifkan siswa. Selama pembelajaran terlihat metode yang guru gunakan efektif dalam mengaktifkan siswa. Selain itu, dalam pembelajaran tanggal 14 Mei 2012 (rekaman video menit 45.01), guru meminta siswa1 membacakan pengertian proses adiabatik,
kemudian
guru
memberikan
penjelasan
dengan
cara
melakukan tanya-jawab kepada siswa. Dari data analisis tampak bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
guru berusaha mengaktifkan siswa dengan cara melakukan tanya-jawab kepada siswa setelah guru meminta seorang siswa membacakan pengertian proses adiabatik. Tidak hanya itu, menurut guru pada saat siswa diminta membacakan pengertian proses adiabatik itu akan membantu pemahaman siswa sekaligus (semua siswa). Selanjutnya, guru mengaktifkan siswa dengan cara guru berkeliling kelas melihat pekerjaan siswa lalu guru meminta dua orang siswa maju mengerjakan soal post test di papan tulis “udah denger dulu.. kita kerjain bersama, kamu maju sama kamu (nunjuk 2 siswa maju ke depan) kerjakan di depan!” (video pembelajaran tanggal 21 Mei menit ke 35.32). Guru meminta dua orang siswa maju ke depan mengerjakan bersama di papan tulis karena siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan persoalan yang ada. Dari uraian di atas dapat disimpulkan pengetahuan guru tentang motivasi dan keaktifan siswa terungkap. Guru mengetahui dan menyadari siswanya mempunyai motivasi dan keaktifan yang rendah dalam mempelajari fisika. Metode yang guru gunakan dalam mengatasi hal tersebut yaitu guru berusaha menumbuhkan motivasi siswa dengan memberikan lelucon, mengoreksi jawaban siswa, dan membantu kesuliatan siswa. Guru berusaha mengaktifkan siswa dengan memberikan soal latihan, meminta siswa membacakan materi pada buku, dan melakukan tanya-jawab dengan siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
C. Pengetahuan Guru tentang Miskonsepsi Siswa Pada miskonsepsi ini guru tidak secara langsung terlihat mengetahui
miskonsepsi
siswa
namun
guru
mengetahui
adanya
miskonsepsi saat membahas soal. Hal tersebut ditekankan pada tindakan guru yang menjelaskan kembali dan dalam wawancara guru juga menyatakan bahwa siswa dapat belajar dari kesalahan sehingga siswa menjadi ingat dan tahu maksudnya. Dalam pembahasan soal guru menemukan adanya kesalahan pemahaman tentang proses isotermal. Guru menunjukkan kesalahan siswa dengan menjelaskan dengan gambar grafik dan mengingat yang telah dipelajari sebelumnya sehingga siswa benar-benar tahu kesalahannya. Miskonsepsi yang terjadi terungkap pada kutipan data di bawah ini:
Gambar 4. Guru mengoreksi pekerjaan siswa G: mana ada isotermal? S1: yang IF itu pak? G: ini bukan isotermal..dari I sampai F ? nah isotermal kan gini melengkung, IF itu bukan isotermal bukan..nah isotermal P nya kan ada dua turun ke bawah ini..kalo isotermal itu gambarnya parabola kaya parabola gini (menggambar grafik isotermal)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Gambar 4. Guru menggambar grafik isotermal S1: berarti yang itu bukan isotermal ya G: lha iyow..jadi isotermal. Kalo ini bukan isotermal.
Dari kutipan transkip di atas tampak bahwa guru mendekati dan melihat pekerjaan seorang siswa, guru menemukan bahwa siswa mengalami miskonsepsi pada grafik isotermal kemudian guru memberikan koreksi terhadap perkerjaan siswa untuk meluruskan kesalahan konsep yang dialami oleh siswa. Terkadang guru menjelaskan dijadikan satu kelas menjelaskan ke semua anak bukan personal supaya anak tidak mengalami kekeliruan yang sama, seperti terungkap pada transkip wawancara di bawah ini: P: ini disini pak kan terlihat siswa ada kekeliuran yang dialaminya pada saat Bapak berkeliling ee melihat pekerjaan siswa tersebut Bapak kan terlihat memberikan koreksi dan berkata “mana ada isotermal”, mungkin di catatan siswa itu kan dia menulis isotermal gitu kan pak, kira-kira Bapak tahu ndak kenapa siswa tersebut bisa keliru salah konsep seperti itu pak? G: nah disitu kan grafike lurus jadi itu bukan isotermal, nek isotermal kui kan gambare parabola, maka saya memberikan koreksi terhadap siswa tersebut untuk meluruskan kesalahan konsep yang dia buat sendiri begitu.. P: apakah hal mengoreksi pekerjaan siswa selalu Bapaka lakukan? G: ya ha ah selalu nanti kan saya jadikan satu kelas gitu lho menjelaskan ke semua anak bukan personal supaya mereka tidak mengalami kekeliruan yang sama.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan pengetahuan guru tentang miskonsepsi yang terjadi pada siswa terungkap. Miskonsepsi siswa melalui
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
proses pembelajaran sebagai contoh di grafik isotermal. Kemudian guru memberikan koreksi terhadap perkerjaan siswa dan menggambarkan grafik isotermal untuk meluruskan kesalahan konsep yang dialami oleh siswa.
D. Pengetahuan Guru tentang Kesulitan Belajar Siswa Berdasarkan pengamatan peneliti dan hasil wawancara, guru memiliki pengetahuan mengenai kesulitan yang dialami siswa dalam menguasai materi. Guru mampu menunjukkan pengetahuannya mengenai kesulitan dalam memahami materi dengan berbagai bentuk tindakan, sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa. Berbagai macam tindakan yang dilakukan guru yang menunjukkan pengetahuannya mengenai kesulitan belajar siswa seperti yang dilakukan guru yang terekam dalam video pembelajaran. Guru menjelaskan ulang diferensial integral, menunjukkan dengan gambar maupun grafik, pemberian analogi, memberi kesempatan siswa bertanya, mengingatkan soal yang sering muncul di UN, memberi penekanan konsep penting, mengingatkan konsep, memberi penekanan asal rumus, dan memberi kebebasan pada siswa untuk berkreasi. Dalam pembelajaran tanggal 14 Mei 2012 (rekaman video menit ke 32.83), menunjukkan bahwa guru mengetahui kesulitan dan kebingungan yang dialami siswa dalam memahami integral, kemudian guru menjelaskan ulang mengenai integral.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Dari pengalaman selama mengajar dan dari data analisis, guru mengetahui kesulitan belajar yang dialami oleh siswa mengenai diferensial integral lalu guru memberikan pengulangan penjelasan mengenai integral. Guru juga mengatakan bahwa pemahaman siswa akan terbantu jika siswa diarahkan untuk membaca di buku lalu diberikan penjelasan supaya tidak bingung, hal itu terungkap dalam wawancara: P: nah disini pak dalam video pembelajaran ini kan terlihat Bapak menjelaskan diferensial integral trus kan siswanya tampak kebingungan gitu ya? G: ya ya betul nah makanya tadi kan suruh m’baca dijelaskan turunan integral yo bingung to, P: apakah dari pengalaman Bapak selama mengajar siswa mengalami kesulitan yang sama? G: ya ho oh
Dalam proses pembelajaran tanggal 14 Mei 2012 (rekaman video menit ke 39.26), terlihat guru mengingatkan kepada siswa bahwa pada waktu UN biasanya soal yang sering muncul adalah proses isobarik. Guru mengetahui bahwa kesulitan yang sering dialami siswa selama ini adalah mengkonversikan P ke atm dan V ke liter, bagaimana menyesuaikan dengan persoalan yang ada agar dapat menghitung dengan cepat dan tepat.
Gambar 4. Guru menjelaskan grafik PV pada proses isobarik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
G: ”w = p.(v2-v1). Jadi ini luas nya luas grafik. Jadi gampang tho ini ? dan waktu UN biasanya yang muncul adalah proses isobarik, jadi menghitung dengan cepat harus dilihat ini P dibuat atm dan v dibuat apa ? v dibuat liter harus dirobah dulu. Atm itu bukan pascal, ini (v) bukan ?” S1: “meter kubik” G: ”meter kubik. Jadi disesuaikan dirobah dulu. Jadi di soal itu dibuat, grafik PV pada proses isobarik dibawah ini, berapakah usaha yang dilakukan dari a sampai b ? tapi karna di kelas dua anda sudah ingat tidak perlu diulang, nanti pas UN gampang tho”.
Berdasarkan pengalaman selama mengajar guru mengetahui bahwa kesulitan yang sering dialami siswa adalah mengkonversikan P ke atm dan V ke liter, bagaimana menyesuaikan dengan persoalan yang ada agar dapat menghitung dengan cepat dan tepat, sehingga guru mengingatkan dan menekankan bahwa soal yang sering muncul di UN adalah mengenai proses isobarik supaya siswa tidak mengabaikan konsep penting seperti grafik PV pada proses isobarik, seperti terungkap pada kutipan transkip wawancara berikut ini: P: disini Bapak mengingatkan ke siswa bahwa soal yang sering muncul di UN itu mengenai proses isobarik kan, itu karena pengalaman dari tahun ke tahun pak? G: hu um iya ya P: kenapa hal tersebut penting pak? Kenapa itu harus diingatkan gitu? G: nanti kan ini di kelas tiga toh nantinya dia akan menemukan itu lagi ketika di UAN, maka saya tekankan bener-bener ngono lho tentang grafik PV itu P: supaya siswa tidak mengabaikan pak ya G: ya ho oh betul,,
Dari data analisis pada pembelajaran 14 Mei 2012 (rekaman video menit ke 64.07), pengetahuan guru tentang kesulitan belajar siswa terungkap saat guru mencoba membimbing siswa dalam menyelesaikan soal latihan dengan memberikan pertanyaan terbimbing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Guru mengetahui kesulitan belajar siswa dalam menyelesaikan soal latihan terlihat dari cara guru memberikan pertanyaan termbimbing kepada siswa. Dikarenakan waktu yang terbatas dan mengejar waktu yang mepet sehingga
mendorong
guru
untuk
membimbing
langsung
dalam
menyelesaikan persoalan tersebut, seperti tertuang pada kutipan transkip wawancara berikut: P: nah disini Bapak membimbing siswa dalam menyelesaikan soal latihan, itu apakah Bapak memberikan pertanyaan seperti itu apakah Bapak sudah mengetahui bahwa siswa itu tidak mampu menyelesaikan soal tersebut gitu pak? G: kan alasannya kan ini ben dipercepat waktunya ya ngejar waktu kan sangat mepet ya kemarin ya makanya contoh soal langsung saya kerjakan selalu saya kerjakan
Dalam pembelajaran tanggal 19 Mei 2012 (rekaman video menit ke 06.52) terlihat cara guru memberi penekanan konsep yang dianggap penting pada materi kekekalan energi. Guru melakukan penekanan konsep supaya siswa dapat mengingat dan memahami mengenai materi tersebut karena konsep tersebut sangat penting untuk pemahaman berikutnya, seperti terungkap pada kutipan transkip berikut ini: G: ”perubahan pada ∆U dirumuskan tidak langsung dengan melihat hukum pertama termodinamika yang merupakan prinsip kekekalan energi. Jadi hukum ini dikenal dengan hukum kekekalan energi, yaitu energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tapi dapat dikonfersi jadi satu... Secara umum hukum ini dinyatakan bahwa jumlah kalor Q yang diserap oleh gas sama dengan usaha W yang dilakukan oleh gas dan pertambahan energi dalam ∆U. Jadi... tulis sek..”hukum ini dikenal dengan hukum kekekalan energi, jadi energi tidak dapat diciptakan tidak dapat dimusnahkan”. Bikin tanda petik tulis.. kita mengejar waktu biar cepat slese materinya tulis.. “jumlah energi kalor (Q) yang diserap oleh gas sama dengan pertambahan energi dalam (∆U) dan usaha luar (W) yang dilakukan gas”. Jadi ini Q = apa ?” S: ”∆U” G: ”+ ? W, yang selalu dipake ini. Nah ini ceret” (menggambar) hehe
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Gambar 4. Guru menggambar ceret S: ”∆U”
Dari kutipan data transkip di atas tampak bahwa guru mengetahui kesulitan belajar siswa mengenai perubahan ∆U terlihat dari cara guru memberikan penekanan prinsip kekekalan energi. Guru melakukan penekanan konsep karena perubahan ∆U sudah pernah dipelajari pada Teori Kinetik Gas yaitu nRT atau usaha dalamnya, karena nR nya tetap maka T nya yang berubah berarti ∆U itu suhunya yang beruba h, apabila terjadi perubahan suhu maka tenaga dalamnya juga berubah, seperti terungkap pada kutipan wawancara berikut ini: P: disini tampak kesulitan siswa mengenai perubahan ∆U seperti ini (menunjukkan rekapitulasi pembelajaran), ini kan pertanyaannya panjang pak.. G: ehm,, nah perubahan ∆U karena itu udah dipelajari di teori kinetik gas yaitu nRT itu usaha dalamnya, nah nR nya nR e tetap kan T nya yang berubah berarti ∆U itu suhunya yang berubah aaa maka kalo terjadi perubahan suhu tenaga dalamnya berubah ya pada intinya kan gitu.
Pengetahuan guru tentang kesulitan belajar siswa terungkap saat guru mengajukan pertanyaan dan mengingatkan kepada siswa mengenai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
konsep volume pada peristiwa kemarin dengan cara melakukan tanyajawab kepada siswa, seperti terlihat pada kutipan transkip di bawah ini: G: ”kalo di dalam ini partikel membuat energi keluar atau usaha luar yaitu membuat usaha keluar jadi W. Saya ulangi ..Q yang diberikan oleh gas atau yang diserap oleh gas pertama untuk tenaga dalam, kalo tenaga dalamnya semakin besar ini jadi keluar dia jadi W. Kemarin kita konsepkan volume kan gini (menggambar wadah).
Gambar 4. Guru menggambar wadah Kemaren volume dalam wadah ini berubah dari posisi satu ke posisi dua artinya apa ? terjadi perubahan volume. Ya sama ketika ini (∆U) meledak volum nya berubah, maka hukumnya panas yang diberikan untuk tenaga dalam dan usaha. Jadi kalo nanti tidak terjadi perubahan volume, ada perubahan W gak ?” S: ”gak” G: ”kalo ini (∆U) gak meledak, ada usaha gak ?” S: ”gak” G: ”nggak..tapi airnya jadi panas gak ?” S: ”panas”
Dari transkip data di atas terlihat bahwa guru mengingatkan siswa mengenai konsep volume pada peristiwa kemarin dengan cara mengajukan pertanyaan kepada siswa. Guru melakukan hal tersebut karena guru menyatakan bahwa yang namanya usaha ada hubungannya dengan volume, jika volumenya tidak berubah maka namanya bukan perubahan usaha.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
G: kan namanya usaha ini kan pertanyaannya tentang usaha nah itu hubungannya dengan volume, kalo volumenya ndak berubah kan namanya ya ndak perubahan usaha.
Pengetahuan guru tentang kesulitan belajar siswa terungkap dalam pembelajaran tanggal 21 Mei 2012 (rekaman video menit ke 14.35), saat guru bertanya dan siswa tidak dapat memecahkan soal post test yang diberikan oleh guru. Dari analisis data tampak bahwa guru mengetahui kesulitan yang dialami siswa pada saat mengerjakan soal post test, siswa tidak mampu menyelesaikan persoalan yang ada. Guru berkeliling kelas bertanya kepada siswa bisa tidak mengerjakan soalnya dan ternyata tidak satu pun siswa yang mampu memecahkan soal yang ada kemudian guru meminta siswa melihat bukunya, seperti terungkap pada kutipan wawancara di bawah ini: P: nah disini Bapak kan mengetahui bahwa siswa kesulitan dalam memecahkan soal posttest sebelum Bapak menyuruh dua orang siswa tadi kan, nah Bapak bertanya iso ora iso ora? G: hehehe sampe keliling to itu muter-muter... P: akhirnya Bapak meminta siswa melihat bukunya? G: ya kelihatan dari keliling keliling gak dapat ada yang satu pun ndak bisa ya sudah trus lihat bukunya gitu kan hehe.. P: berarti Bapak bertanya ke siswa dan berkeliling ternyata siswa tidak mampu mengerjakan soal posttest nya ya.. G: lah iya hehe
Dalam pembelajaran tanggal 21 Mei 2012 (rekaman video menit ke 21.35) terlihat guru memberi penekanan asal rumus “PV = nRT”. Guru melakukan hal tersebut karena guru mengetahui siswa sering lupa akan asal rumus PV = nRT sehingga kesulitan dalam menghitung persoalan yang ada dalam soal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
G: ”boleh. Dari rumus ini lho PV = nRT. Jangan dilupakan itu loh. Menjadi W = 2,3 PBVB log VC/VB. Sudah..oke 2,3 PB ne piro? 10, VB ne?
Guru memberi penekanan asal rumus “PV = nRT” karena guru mengetahui siswa sering lupa akan asal rumus PV = nRT sehingga kesulitan dalam menghitung persoalan yang ada dalam soal. Guru menekankan kepada siswa supaya tidak melupakan rumus PV = nRT karena itu dianggap penting bagi siswa. Guru juga mengatakan bahwa PV = nRT sudah dibahas pada materi sebelumnya Teori Kinetik Gas maka siswa harus benar-benar hapal karena soal seperti itu sering ditemukan di UAN, hal itu terungkap dalam wawancara: P: nah disini Bapak memberikan penekanan asal rumus “dari rumus ini lho PV=nRT jangan dilupakan itu loh!” mengapa hal itu penting pak? G: ya itu nanti ke UAN ya prinsipnya kan disitu kok di UAN nanti akan ada soal seperti itu jadi yo siswa mesti hapal dan ndak boleh lupa akan rumus itu. PV=nRT kan udah dibahas pada materi sebelumnya teori kinetik gas jadi penting untuk siswa..
Setelah dua orang siswa selesai mengerjakan soal post test di papan tulis, guru menjelaskan kembali pekerjaan siswa tersebut untuk membantu kesulitan yang dialami siswa dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman siswa. Setelah kedua siswa selesai mengerjakan soal post test yang diberikan oleh guru di papan tulis kemudian guru menjelaskan ulang pekerjaan siswa dengan menggunakan pemikiran siswa dengan harapan supaya siswa yang lain lebih paham, seperti tertuang pada kutipan wawancara berikut: P: setelah siswa selesai mengerjakan di papan kemudian Bapak menjelaskan kembali, apakah dengan menjelaskan kembali akan sangat membantu siswa?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
G: ya kita kan menggunakan pemikiran siswa ya kalo pemikiran bagaimana oh kek gitu toh ya dijelaskan ulang dengan cara itu saja supaya siswa lain lebih dong ngono.
Selanjutnya, guru bertanya kepada siswa tanda negatif pada pekerjaan siswa di papan tulis itu disebut apa dan guru memberikan penegasan terhadap tanda negatif tersebut, terlihat pada kutipan transkip di bawah ini: G: ”Tanda negatif ini disebut apa?” S1: ”kurang” G: ”yo jelas..kalo ini Q nya positif.. tanda negatif nya ini artinya garis F membuang panas. Jadi dari sini pindah kesini ini membuang panas. Kosek yang kedua, WIBF berarti W isoterm isokhorik tambah W iso?” S: isobarik G: ”isobarik.. yang isokorik nol, isobarik 200, ∆U nya – 600, Q nya membuang panas – 400,
Guru memberikan penegasan terhadap tanda negatif yaitu bertujuan untuk menjelaskan kembali prinsip usaha, dimana pada usaha terjadi pemuaiam atau penyusutan. Misalnya, kalau menyusut maka volumenya akan menyusut dan kalau grafiknya ke kiri berarti usahanya negatif seperti terungkap pada kutipan transkip wawancara di bawah ini: P: yang terakhir terlihat Bapak memberikan penegasan terhadap tanda negatif, nah ini disini nah itu kenapa pak perlu ditegaskan? G: karena kan kalo menyusut volumenya kan menyusut ya to,, kalo grafiknya itu ke kiri berarti kan dia negatif usahanya itu menjelaskan lagi prinsip usaha, usaha itu terjadi pemuaian atau penyusutan menekankan saja itu gitu.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan pengetahuan guru tentang kesulitan belajar siswa terungkap. Guru mengetahui dan meyakini siswanya
kesulitan
dalam
memahami
diferensial
integral,
mengkonversikan P ke atm dan V ke liter pada proses isobarik, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
perubahan ∆U pada kekekalan energi, serta konsep volume dan menyelesaikan soal latihan. Tindakan guru mengatasi kesulitan belajar siswa dengan melakukan: menjelaskan ulang diferensial integral, menunjukkan dengan gambar maupun grafik, pemberian analogi, mengingatkan soal yang sering muncul di UN, memberi penekanan konsep penting, mengingatkan konsep, memberi penekanan asal rumus, dan membimbing siswa dalam menyelesaikan soal latihan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi paparan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan saran. Kedua hal tersebut diuraikan seperti pada subbab berikut: A. Kesimpulan 1. Pengetahuan Guru tentang Kemampuan Awal Siswa Pengetahuan guru tentang kemampuan awal siswa dalam penelitian ini terungkap. Guru mengetahui dan meyakini defenisi panas Q dan usaha W dan proses-proses gas merupakan kemampuan awal yang diperlukan siswanya sebelum mempelajari proses termodinamika. Guru mengetahui persamaan PV = nRT = nKT merupakan kemampuan awal yang dikuasai siswanya dalam mempelajari perubahan ∆U. 2. Pengetahuan Guru tentang Motivasi dan Keaktifan Siswa Pengetahuan guru tentang motivasi dan keaktifan siswa siswa dalam penelitian ini terungkap. Guru mengetahui dan meyakini motivasi dan keaktifan siswanya yang rendah dalam mempelajari fisika. Guru berusaha menumbuhkan motivasi dengan memberi lelucon dan membantu kesulitan siswa dengan menggambar grafik, tampungan air dan wadah, dan memberi latihan soal. Guru mengaktifkan siswa dengan memberikan latihan soal, meminta siswa membacakan materi penghantar dari buku acuan, dan menggunakan metode tanya-jawab dengan siswa, serta meminta siswa maju mengerjakan soal di papan tulis.
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
3. Pengetahuan Guru tentang Miskonsepsi yang dialami Siswa Pengetahuan guru tentang miskonsepsi yang dialami siswa dalam penelitian ini terungkap. Miskonsepsi siswa melalui proses pembelajaran sebagai contoh di grafik isotermal. Guru memberikan koreksi terhadap perkerjaan siswa dan menggambarkan grafik isotermal untuk meluruskan kesalahan konsep yang dialami oleh siswa. 4. Pengetahuan Siswa tentang Kesulitan Belajar Siswa Pengetahuan guru tentang kesulitan belajar siswa dalam penelitian ini terungkap. Guru mengetahui dan meyakini siswanya kesulitan dalam memahami diferensial integral, mengkonversikan P ke atm dan V ke liter pada proses isobarik, dan perubahan ∆U pada kekekalan energi, serta konsep volume dan menyelesaikan soal latihan. Tindakan guru mengatasi kesulitan belajar siswa dengan melakukan: menjelaskan ulang diferensial integral, menunjukkan dengan gambar maupun grafik, pemberian analogi, mengingatkan soal yang sering muncul di UN, memberi penekanan konsep penting, mengingatkan konsep, memberi penekanan asal rumus, dan membimbing siswa dalam menyelesaikan soal latihan. Dari
uraian
di
atas
dapat
disimpulkan
penelitian
ini
berhasil
mengidenfikasi pengetahuan yang dimiliki guru khususnya pengetahuan guru tentang siswa. Pengetahuan guru tersebut ialah kemampuan awal siswa, motivasi dan keaktifan siswa, dan miskonsepsi siswa, serta kesulitan belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
B. Saran-saran 1. Bagi calon guru Pengetahuan guru di atas dapat menjadikan bahan pertimbangan dan referensi bagi calon guru dalam melaksanakan pembelajaran fisika di kelas nantinya. Dengan mempelajari pengetahuan guru mengenai cara berpikir dan miskonsepsi siswa calon guru diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan-nya sehingga pembelajaran fisika di kelas dapat berlangsung dengan efektif-efisien. 2. Bagi guru Dengan melihat pengetahuan guru di atas dapat dijadikan pertimbangan bagi guru dalam menyempurnakan pembelajaran fisika yang berlangsung di kelas. Guru juga dapat merefleksikan diri mengenai pembelajaran yang dilakukan selama ini apakah sudah benar-benar membantu siswa atau tidak sehingga nantinya dalam pembelajaran selanjutnya guru dapat lebih memperhatikan siswanya, dengan demikian proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif-efisien tidak ada yang merasa dirugikan dan tujuan pembelajaran pun dapat tercapai. 3. Bagi peneliti selanjutnya Melihat dari keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengungkapkan lebih banyak lagi pengetahuan guru fisika sehingga referensi untuk pengajaran dalam pembelajaran dapat lebih bervariatif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, H, dan Supriyanto, Widodo. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineke Cipta Ardiyanti, Tri. 2006. Pengetahuan Awal Tentang Gaya Internal Dalam Hubungannya Dengan Gerak (Pada Siswa Kelas I SMU N I Jetis Ponorogo). Skripsi. Yogyakarta: USD Forrest, W. 2008. Menjadi Seorang Guru. Jakarta: Indeks Hamzah, 2006. Orientasi dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Hitsuke.
2009.
Kesulitan
Belajar
Siswa,
dalam
http://hitsuke.blogspot.com/2009/05/kesulitan-belajar-siswa-danbimbingan.html. Diakses tanggal 10 April 2012 Paranto, Sugeng. 1981. Motivasi dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Penetaran Lokakarya tahatp II Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sadulloh.
2006.
Konsep
Dasar
Pedagogig,
dalam
http://www.rezaervani.com/artikel/pendidikan/konsep_dasar_pedagog ik_1.pdf. diakses 18 November 2012 Sardiman, A.M. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Sarkim, T. 1998. “Pengetahuan Awal Murid dalam Bidang Sains”, dalam Pendidikan Matematikan dan Sains: Tantangan dan Harapan (Kumpulan Karangan): Yogyakarta: Kanisius Sarkim, T. 2005. Investigating Pedagogical Content Knowledge of Secondary School Physics Teacher Education Indonesia. Australia: The University fo Melboure Sarkim, T. 2005. Investigating Pedagogical Content Knowledge of Secondary School Physics Teacher: A Case Study. Yogyakarta: Widya Dharma, Vol.17. No. 1, p.1, Oktober Sobry, Sutiko. 2010. Peran Guru Dalam Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa, dalam
http://www.bruderfic.or.id/h-129/peran-guru-dalam
membangkitkan-motivasi-belajar-siswa.html. Diakses tanggal 8 April 2012 Suparno, P. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius Suparno, P. 2000. Teori Perkembangan Kognitif Piaget. Yogyakarta: Kanisius Suparno, P. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika. Jakarta: Grasindo Suparno, P. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika (Buku Kuliah Mahasiswa). Yogyakarta: USD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Uzer & Setiawati. 1992. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Pt.Remaja Rosdakarya Wahyu, Albertus. 2010. Identifikasi Pengetahuan Guru Fisika Tentang Siswanya Pada 2 SMA Di Yogyakarta Sebagaimana Terungkap Melalui Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran. Skripsi. Yogyakarta: USD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 1
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 2
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Lampiran 4 Transkipsi Video Pembelajaran SMA Pangudi Luhur Yogyakarta (pertemuan ke-1, 14 Mei 2012) Keterangan: G: Guru ; S: Siswa Guru masuk kelas, mengucapkan salam kepada siswa, menyuruh seorang siswa menghapus whiteboard, guru menyampaikan indikator dan kompetensi yang diharapkan. G: Ini nanti berhubungan dengan gas, jadi persamaan gas ideal PV = nRT tetep kita bahas sampai selese. Jadi pemahaman akan gas ideal masih digunakan. S: (siswa rame sambil senyum lebar) G: udah? S: sudah... G: sebelum saya lanjutkan, masih ingat peragaan? S :masih Pak masih... Guru sambil menunggu siswa selesai mencatat, mengambil spidol ke meja. G: baik udah siap rung? S: udah.. G: kita akan menghemat waktu untuk membahas bab ini, halaman 170. Kita urut saja dari nomor absen 25 sekarang baca. S: (seorang siswa menjawab) 26 Pak G: o..26? ya.. S: (siswa no 26 membacakan, siswa yang lain membaca buku masing-masing) G: T nya berapa? sama dengan nol. Jadi pemahaman kita gas ideal termodinamika adalah cabang fisika yang mempelajari hukum-hukum dasar yang dipatuhi oleh kalor dan usaha. Jadi hubungan antar? S: Q.. G: apa? S: antar Q dan W. G: kalau ada panas harusnya ada usaha. Misalnya kalo pembakaran bensin dalam kaburator menghasilkan gerak. Panas bumi yang naik menggerakkan . jadi hubungan antara panas dengan matahari . jadi ini cakupannya dalam kehidupan sehari-hari sangat sangat besar. Nanti hanya akan kita bahas dengan sisa waktu lima kali pertemuan, sisa waktu yang tersisa. Dan termodinamika adalah studi tentang kalor yang berpindah. Jadi, perpindahan kalor akan menghasilkan usaha. Jadi dari panas ke dingin, itu akan menghasilkan usaha. Kita bahas ini disebut dengan sistim. Misalnya, kaburasi itu sistim, yang dibuat oleh knalpot itu dibuat oleh lingkungan, itu namanya sistim, sistim
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
itu yang dibakar bensin dalam kaburasi. Langsung tulis saja, judulnya adalah Termodinamika. Jadi siapkan diri anda karena materinya begitu banyak tapi waktunya sedikit. Guru menuliskan judul pokok bahasan. Guru mendikte pengertian termodinamika. G: ayo tulis..”termodinamika adalah ilmu yang mempelajari hukum-hukum dasar yang dipatuhi oleh (Q) dan usaha (W). Pada suatu sistim yang mengalami proses termodinamika. Yang termasuk proses termodinamika...” yang kemarin sudah bukan? S: (diam) G: yang termasuk proses termodinamika...iso? isotermal. Trus? S: isobarik G: trus? S: isovolum G: isovolum atau isokhorik. tambah satu lagi? S1: isobar. (seorang siswa menjawab, siswa lain tertawa). G: rupamu le isobar.. (sambil bercanda).. Isobarik.. S: isobarik kan udah tadi Pak.. G: oohh.. adiabatik. Ya nanti kita akan bahas satu per satu. Sek proses isokhorik bagaimana? proses isothermal bagaimana? proses isobarik gimana? proses adiabatik bagaimana? G: sebelum masuk ini kita akan lihat Q dengan W. Kita defenisikan dulu, defenisikan dulu Q itu apa, usaha itu apa, berarti apa? usaha dalam termodinamika... kita defenisikan dulu, jadi dalam boso jowone sek, opo to kui? G: jika volum satu gas berubah, nanti kan nanti akan terlihat apa yang diinginkan,..jika volume satu gas berubah, volume satu gas berubah, maka gas akan melakukan usaha luar. Jadi apa yang dimaksud dengan usaha? S: perubahan volume G: yaitu perubahan volume yang dialami oleh gas. Gas mengalami perubahan volume, maka gas melakukan usaha. Setelah itu ada gambarnya, kita buat gambarnya seperti ini Guru menggambar G: jadi kalo suatu gas mengalami perubahan volume, maka dia akan melakukan usaha. Gambarnya piye penjelasannya ? gambar dibawah sebuah sistem yang mengalami perubahan volume dari V1 ke V2. Ini volume satu nya, V1 nya ini. Kalo misalnya ini kosong lalu ada gasnya, lalu Saya beri panas disini dan ini bisa naik bisa turun. Kalo saya beri panas, ini naik apa turun? S: naik G: misalnya dia naik pada posisi..posisinya adalah V2, dia akan memiliki perubahan volume dari V1 ke? S: V2 G: nah usahanya, usaha nya apa? nah ini misalnya X, usaha itu opo? kemarin di..usaha ik opo?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Guru menulis G: W = F.s, disana s nya grafik jadi x, W = F.x. Lalu gaya yang mengangkat ini datang darimana? S: dari tekanan G: dari tekanan? bisa gak ini diubah jadi tekanan? F nya diubah jadi tekanan per? per? S: A G: W = F.x = P/A.x. piye? S: mbooh (seorang siswa menjawab) G: mboh..hahahaha S: tertawa G: malah mboh...ini bener salah P/A? S: bener Pak G: salah. P = F/A. F? S: P x A G: nahh.. W = P.A.x. karna dia bergerak dari x1 ke x2, maka ini jadi Dw = P.A.dx Oke sek, usaha adalah W = F.s , kalo gitu ini saya sebutkan W1 dan ini W2. Lalu W = F (X2 – X1). F nya diganti P x A. Maka ditulis: W = P x A (X2 – X1). Nah P nya konstan, berarti tinggal A, W = P (AX2 – AX1), penampang (A) kali jarak (X), apa? S: volume G: W = P (V2 – V1) atau W = P.∆V, jadi usaha adalah perubahan volume. Jadi sebetulnya yang di buku kamu W = PV2 – PV1 asalnya dari situ. S: (mencatat penjelasan guru di papan) G: koordinat P x V itu, itu apanya W? S: suhu G: koordinat PV itu apanya suhu? apa dimensi W = dimensi PxV? ngerti gak dimensi? S: ruang.. G: rupamu haha..dimensi? dimensi panjang opo? S: L G: dimensi waktu? S: T G: dimensi massa? S: M G: apa ada hubungan W dengan PxV? sama gak dimensi keduanya? jadi gini W = Joule = kg...?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
S: Newton G: joule = kg.m/ ? wi lho iki ki W = F x S, pasti bingung.. W = m.a.s , maka F = m.a , maka satuannya W = m.a.s = kg.m/s2.m = kg.m2/s2. Apakah sama dengan P.V? P itu opo? S: tekanan G: tekanan itu opo? (sambil menunjuk P = F/A) S: ooh.. G: jadi Newton per meter itu apa? P x V = (kg.m/s2 / m2 ) x m3 = kg.m2/s2 , sama gak? sama kan.. S: yoo..sama.. G: jadi dimensi nya sama, kalo gitu dibawah nya ini tulis,.. “dalam grafik PV atau tekanan dengan volume adalah luas. Dari grafik (menggambar grafik), matematika banget ini.. misalnya grafiknya ini, prosesnya dari si A turun ke si B, berarti usaha A sampai B adalah luas grafik ini (mengarsir grafik). Usaha A = luas grafik. Ini mulanya, A sampai B usaha, asal kamu tau luasnya akan kamu tau usaha nya. Nanti di proses kalor bagian akhir ini, asal ngerti luase tau usahanya. Jadi untuk membuat usaha yang besar, buat luas yang seperti grafik ini jadi dengan grafik ngerti prosenya. Nah kita akan bahas pengaruh proses termodinamika, usahane iki yang a,.. : a. Usaha pada proses isotermal. Seperti di buku kamu...nomor 25 silakan dibaca! S: gak masuk Pak.. G: sopo? S: 23... G: 23? 24? S: siswa nomor 24 membacakan pengantar proses isotermal dari buku G: ya..proses isotermal iki yang sama apanya? yang sama? yang sama adalah suhunya atau T nya tetap ya T nya tetap, kan isotermal suhunya tetap. Lalu dibuat grafiknya grafik P–V, ini P ini V (guru menggambar), iki T nya. Dari A sampai B, PA sama dengan PB gak? PA sama dengan PB gak? S: gak.. G: gak mungkin..PA nya disini PB nya disini (menunjuk grafik), iya tho? S: iya G: VA sama dengan VB gak? S: gak G: gak mungkin..karna apa? karna VA nya disini VB nya disini, yang sama itu suhunya suhu. Bagaimana menghitung luas ini (guru mengarsir grafik) akan....ini ada W nya, gimana menghitung luasnya? S: (diam) G: P nya berubah, V nya juga berubah tapi T nya tetap. Nah,,persamaan nya kita punya PV = nRT. Tinggal P = nRT (1/V), karena nRT nya tetap, suhunya kan tetap, R nya tetap kan, jumlah mol tetap. Lalu usaha itu kita dapat W = P∆V, nah ini brarti kan pake integral..pake integral..kalo gitu kita tulis aja ini jadi delta W atau ∆W = P∆V. Kalo d nya kecil jadi dW = PdV. Coba ini kalo ∆
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
namanya delta, kalo kecil jadi d, hmm...kaya ini lho kalo (A) besar ini (a) kecil, kalo delta (V) besar ini delta (d) kecil, diferensil lho diajari di IA, ada sudah tho? diajari Pak Sugiono? S: beluuumm...(sahut beberapa siswa) G: wah belum? S: sudah (sahut salah satu siswa) G: udah belum? udah? S: udah... G: nah PdV ya udah ini pake integral W = , P nya apa? S: nRT G: integral W = nRT integral dV/V, dV nya ini lho jadine ki, yok ini integrali dari 0 ke W, ini v1 ke v2, dV/V ndelok sek.. S: ngomong bisik-bisik gak jelas (bingung) G: integral...integral dx/x opo? S: hahahaha waahh ooowww.... G: 0 sampai W brarti W/0 kan? tau ya? S: mmm.. (ragu-ragu) G: yoo?? S: iyaaa Paaakkk... G: integral dx hasilnya? S: x (ragu-ragu) G: waiki waddoh... S: siswa tertawa kebingungan G: y = x, berarti dy/dx sama dengan? S: habis (jawab seorang siswa) G: hehehe...apa? S: satuuu G: satu..nah ini dibalik s’karang, brarti dy=dx, integralnya? integral dy? S: y..x..(jawaban siswa beragam) G: integral dy? S: y G: integral dx? S: x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI G: sebetulnya kan sama S: ooh..hehehe G: iyo ra? S: hehe iya.. G: a? Ah? S: ow ya ya..hehe G: kalo sebetulnya kan dy/dx jadinya kan dy = x, kalo diintegralke kembali keatas kan? S: iya (ragu-ragu) G: gak dong mesti.. S: iya Pak..hehe (siswa bingung) G: lha ini y = x2 , y’ = ? S: 2x G: ko iso 2x? S: diturunkan G: ini y’ artinya apa? S: diturunkan...difrensial.. G: dy/dx to? S: iya G: s’karang 2y = 2x dx kan? ya kan? S: ya iya... G: integral..integral dy? S: y (ragu-ragu) G: integral dy? S: y (ragu-ragu) G: apa? S: y G: integral dy = y, integral 2x dx? S: x2 G: apa? S: x2 G: lho gini ko bingung?
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
S: hehehe gitu tho Pak.. G: gampang tho? lha ini, integral dW? S: W..... G: wuuu...(dalam hal ini guru bercanda). W = nRT, integral dv/v itu adalah logaritma normal (v)]v2v1, ora dong tombok ae..( dalam hal ini guru bercanda) S: hahaha G: gak dong ya? S: gaaaaaakkk.... G: ini kan integral dx/x = ln x S: oh ini (bingung, rame)..gak ngerti Pak.. G: sek sek kita ulangi dulu S :yaaa G: ok dari w = nRT ln ? masukkan... S: mmm... G: w = nRT ln v2 – ln v1, logaritma kalo dikurangi jadi opo? S: mmm... G: opo? S: bagi G: bagi..brarti w = nRT ln (v2/ )? S: v1 G: iki lho w = nRT ln (v2/v1) S: ooh.. G: jadi rumuse gitu lho dibuku S: oh yaya..(mangguk-mangguk) S1: logaritma normal apa Pak? G: logaritma normal...? kalo logaritna itu kan per..kosek tulis dulu sek.. (berpikir sambil membaca buku) S: (mencatat) G: yauda ini ada..ditanya apa ln itu apa? ...... hehe S: hahahaha G: lengek gitu tho..hehe S: hehehe
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
G: hmm..jadi ln v itu adalah log log v, ini e, nah nilai e nya itu adalah 2,7..sekiaaaaann. jadi harga e disini itu ya sekian 2,7 S: sekian berapa (seru beberapa siswa) G: mmm... mbooh hehe (dalam hal ini guru bercanda) S: hehehe S1: ln diobah jadi log gimana Pak? G: eh,, s’karang kalo ln diobah jadi log, ln itu sama dengan log e pangkat v, kan ini piye ? log e sama dengan? S: (bingung) G: e log v ini brarti sama dengan apa? S: a log (bingung, ragu-ragu) G: gambarin matematika ik..ngerti tho? S: beloomm G: e log v itu sama dengan? S: e log...(ragu-ragu) G: boleh gak log v per,. Eh ini bukan log v tapi ln v. Ln v itu log v pangkat e. Itu sama gak dengan ln v eh log v per log e? boleh gak? S: boleh..gak..(beda jawaban) G: boleh gak? S: boleh (ragu-ragu) G: boleh ato gak tau? hehe S: hehe G: iki log 10 = ? S: satu G: dari mana? S: dari sononya Pak, dibuku gitu hahaha G: huuu...(guru bercanda) hehe S: hehehe G: ini kan nilainya 10 ya S: ya G: ho oh to? brarti log 10 dibagi log 10, kalo 100? S: dua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
G: nah iki log 100 dibagi log 10, jadi pangkat ini dibuat disini, nek ini pangkate dibawah to? udah ya ngerti ya? S: ya G: udah ya? S: yaaaa.... G: ini sama lho ya, sama seperti tadi log v pangkat c sama dengan log v per log c, sama dengan log v per log dari 2,7 sekian, ini dibalik jadi 2,3 log v, S: oh.. G: sehingga persamaan itu boleh diganti menjadi 2,3 nRT ln (v2/v1). Siswa mencatat sambil mendengarkan guyonan guru. G: selanjutnya usaha proses isobarik. P1 = ? S: P2 G: p1 = p2. Brarti grafik PV gimana? (menggambar grafik) maka ini P ini V, maka proses a sambai b, ini kan? sekarang ini sama gak? S: sama G: nah karna a sama dengan b, maka usaha nya adalah ini (mengarsir grafik), usaha itu apa? usaha adalah luas grafik. Berarti w = p..?, ini v1 ini v2, p kali? S1: p kali (v2 – v1) G: w = p.(v2-v1). Jadi ini luas nya luas grafik. Jadi gampang tho ini? dan waktu UN biasanya yang muncul adalah proses isobarik, jadi menghitung dengan cepat harus dilihat ini P dibuat atm dan v dibuat apa? v dibuat liter harus dirobah dulu. Atm itu bukan pascal, ini (v) bukan? S1: meter kubik G: meter kubik. Jadi disesuaikan dirobah dulu. Jadi di soal itu dibuat, grafik PV pada proses isobarik dibawah ini, berapakah usaha yang dilakukan dari a sampai b ? tapi karna di kelas dua anda sudah ingat tidak perlu diulang, nanti pas UN gampang tho. Siswa mencatat, guru membaca buku. G: satu lagi isokorik. Ya c proses isokorik. Artinya apa ini? volume? proses gas = ? S: tetap G: volume tetap, atau v1 = v2. Grafiknya? grafiknya? S: p – v G: pv ini, a-b segaris ke bawah, tekanan nya berubah gak? S: berubah G: volume nya berubah gak? S: gak..
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
G: maka usaha W = P.∆V, ∆V nya mana? S: nol G: P kali nol, maka usaha nya nol. Nah ini prosesnya misalnya seperti PV prosesnya ini ini ini a-b-c, berapa usahanya? (menggambar contoh grafik) S: nol (ragu-ragu) G: jadi dari a ke b ke c jadi satu, berapa usaha nya? S: nol G: ya usaha nya ya ini luasnya grafik S: oh.. G: t’rakhir proses? S: adiabatik G: proses adiabatik. Uwes isokorik. Nah d.proses adiabatik. Tolong dibaca nomor..ini udah dicatet blum? udah disalin blum? S: udah Pak..belum Pak.. G: sudah? S: belum.. G: yo dibacakan yo..Gas..baca..! proses adiabatik S1: (membaca pengertian proses adiabatik) G: ok wis. Jadi proses adiabatik adalah proses keadaan gas dimana tidak ada kalor yang masuk atau keluar. Jadi panasnya itu tidak dipenuhi. Nah tidak ada kalor yang masuk dan keluar dari sistem. Tetapi mengalami perubahan P dan V. Coba bayangkan ruangan ini tidak menerima panas dan mengeluarkan panas, tetapi mengalami perubahan volume dan tekanan. Jadi proses adiabatik bisa terjadi dari dua proses isotermal. Dua proses isotermal, ini isotermal satu (menggambar grafik) ini jadi T1, ini isotermal dua ini T2. Nah proses adiabatik nya ini dari a ke.. S1: (seorang siswa bersiul) G: wadduh sopo e? ra sopan S1: hehe G: serius iki lho S1: ya Pak G: wae. Gurumu lagi jelasin di depan kamu malah siulan, saya tidak main-main seperti lagi serius belajar begini, ngguyu yo ngguyu jangn begitu, gak betul itu kebiasaan. Udah yo lanjut lagi, nih a ke b, a ke b itu adalah proses adiabatik, jadi panasnya tidak masuk atau keluar dari sistem tapi V nya berubah volumenya berubah. Kalo gitu mencari usaha nya? ya volume ini (mengarsir luas volume), nah ini dua proses isotermal. Jadi luas Va dan Vb sama, jadi terjadi penurunan ruangan. Ruangan itu mana? ruangan dari v1 ke v2. Tetapi, tidak ada panas yang keluar maupun masuk. Bisa terjadi penurunan, jadi misalnya kalo suhu ini diubah jadi ini dan tekanan ini diubah ini, tapi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
nanti terakhir kita bahas mengenai proses di opo? mesin carnot. Nah ini b nya ini, W adalah se per gamma min satu kali? kalo gambar begini brarti P apa? disitu opo? S1: P1V1 G: nah P1 ini brarti W = 1/ᵧ - 1 (PAVA – PBVB). Gamma nya apa? gamma nya apa? S: (ragu-ragu) G: gamma nya adalah...nah liat gamma nya langsung perbandingan tekanan dan volume, namanya tetapan Laplace. S1: laplace G: ᵧ = - - CP / CV titik titik. Wooh kapasitan panah P tetap terhadap kapasitan panah V tetap. Wis kita lihat soal dulu,..jadi lihat usaha sama dengan luas grafik. Wes kie usaha adalah luas grafik. Mau proses nya adibatik, mau prosesnya isokorik, mau proses nya isobarik, pokoknya smuanya usaha nya adalah luas grafik nya. Siswa mencatat G: halaman 117, nomor 1, 17, nomor 22 trus nomor 27. Saya beri satu contoh dulu, “bila gas mengalami proses seperti gambar dibawah, berapakah usaha yang dilakukan selama proses a-b-c-d ?”. saya akan beri satu contoh dulu ya (menghapus papan), ini suatu gas mengalami proses PV dari a ke b ke c ke d. Sekarang pertanyaan WAB brapa ? nah W = P kali ? S: ∆V G: WAB = P.∆V = P kali ? S: nol G: ya WAB = P.0 = 0. Nah WBC = P.∆V, P nya brapa? S1: (nyahut gak jelas) G: bukan itu, brapa? S2: 100 G: 100. ∆V nya? isovolum (10-2). WBC = 100.(10-2) = 800 J. WCD = P.∆V = P kali? S: nol G: WCD = P.0 = 0. WDA = P.∆V, P nya brapa ? S: 50 (beberapa siswa) G: brapa? S: 50, G: 50, jadi 2-10, WDA = P.∆V = 50.(2-10) = S: ko min? G: kan DA S: oh ya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
G: b rapa? S: - 400 J G: ya – 400 J. S’karang W? S: total G: Wtotal = WAB + WBC + WCD + WDA = 800 J + (-400J) = 400 J. Jadi luas ABCD adalah 50 kali? S: 4 G: LABCD = 50.4 = 200 J. Jadi prosenya AB proses isokorik, BC proses? S: isobarik G: isobarik, CD proses? seperti tadi. S: isokorik G: DA juga seperti BC. Nah pada BC ini volume nya meningkat, iya to? S: iya G: maka nilainya ini tadi, artinya apa? Gas mengalami perubahan volume dari v1 ke v2. Gas melakukan usaha untuk ini disini. Dah ya..makanya negatif, ada tertera disitu kalo proses kalor kalo proses isovolum brarti gas dikenai bahan. Tapi kalo membesar titik melakukan? S: usaha G: gitu...aa..jadi proses ini dari nomor 22 sampai nomor 29, cari..! ya gambarnya masih mengenai itu.. Siswa berdiskusi, mencatat, garap soal latihan tambahan. G: sudah? S: (masih berdiskusi) G:16 udah? 20 udah? nah soal latihan nya itu seperti ini sama, proses dari misalnya dari yang x2 menjadi x10, nilainya positif karna terjadi pemuaian dari 10 menjadi 2. Sekarang dari P1 ke P2 itu proses isokorik, nilainya? S: nol G: nol. Nah itu.. Siswa masih garap soal latihan. G: gimana..dah ngerti? maka proses isobarik adalah begini, proses isobarik (menggambar grafik) seperti ini posisi satu posisi dua, jadi ini T1 ini T2 , dan kesini? S: V1.. G: dan yang ini? S: V2 G: T2 ini brapa? S: 2T1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
G: T2 = 2T1. V2 nya brapa ini? S: nV1 G: V2 = nV1, kalo dari ini brapa nilai n nya? S: (ragu-ragu) G: ya sama dengan ini, P1V1 / T1 = P2V2 / T2, P1 dan P2 brapa? S: sama G: sama tho...yaudah jadi V1 / T1 = V2 / T2 slesai to? S: oo..(menyelesaikan) G: udah? brapa? S1: 2 G: 2? 2 apa 1? tenanan? S: tenanan G: itung dewe lho..gitu lho grafiknya dipahami trus usahanya gimana musti gampang. Siswa mengerjakan soal latihan (pilihan ganda) dari buku paket. G: dapat? brapa? S: c..b.. G: dari mana? S: b.. G: iya b..tar Saya beri contoh seperti contoh soal tadi, tulis! “sebanyak 2 m3 dan memiliki tekanan sebesar 4 x 105 Pa dibutuhkan proses isotermal, sehingga volumnya berhenti 0,5 m3. Hitung : a. Tekanan akhir ; b. Usaha untuk melakukan proses itu?”. Yang langsung diketahui apa? S: volum..volume..P..P1..V2.. G: trus? S: V1 G: ya V1..persamaan yang dipakai adalah P1V1 = ? S: (bingung, ragu-ragu) G: = P2V2 itu to? iya to? S: iya (ragu-ragu) G: lha iya to Lihat ini.. S: iya Pak.. G: lha ini isotermal (nunjuk grafik sebelumnya) P1V1/T1 = P2V2/T2. Iso garap to? S: (bingung, berdiskusi)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
G: beda opo sama? beda po sama? S: mmm...beda..(ragu-ragu) G: bedanya di? bedanya di P1V1 = P2V2, untuk nyari P2 bisa kan? S: bisaaa...W nya pake nRT, bisa dipake W = 2,3 nRT log V2/V1, nRT brapa? S1: 9.. G: nRT nya? S2: nol G: nol?? ndaaaakk...tau kan persamaan P1V1 = nRT, brarti pada persamaan W = 2,3 nRT log V2/V1, ini (nRT) nya diganti dengan? S: P1V1 G: ya diganti dengan P1V1 atau P2V2, kan sama P1V1 = P2V2 sama to? S: ya G: jadi boleh kamu ganti ini (nRT) jadi P1V1, gampang to? S: oh..hehe ya Pak G: tekanan nya brapa? usaha nya brapa? jadi W = 2,3 P1V1 log V2/V1, ini (P1) brapa? S: 4 x 105 G: ini (V1)? S: 2 G: log? S: 0,5/2 G: log 0,5/2 brapa? S: 0,25 G: piro? brapa log 0,25? S: -0,6 G: brapa? min? S: -0,6 G: ini ya W = 2,3 . 4 x 105 . 2 (-0,6) = ? S: (menghitung) G: hasilnya brapa ini? makin besar po kecil? S: kecil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
G: jelas wong dari 2 jadi -0,6 ya jawabnya jadi min. Jadi kalo sistem nya usaha nya. Udah ngerti ya tadi? oh tambah ini PR halaman 185 nomor 1,2,...ya itu wae dikerjain ya..samapi ketemu lusa.., siang.. S: iya Pak..siang Pak... SELESAI
Transkipsi Video Pembelajaran SMA Pangudi Luhur Yogyakarta (pertemuan ke-2, 19 Mei 2012)
Guru masuk kelas, memberi salam. G: udah to ini (menghapus whiteboard) S: udah Sambil menghapus whiteboard guru memberikan guyonan kepada siswa. G: lha iki pelajaran apa? S: kimia G: wah kimia gampang kan.. S: hehehe.. Guru mengajak siswa ngobrol, memberikan guyonan. G: nah s’karang kita lanjutkan yang kemarin A. Proses–proses gas, ada apa? S: isobar G: proses gas isobar, proses gas? S: isotermal G: isoterm, proses gas? S: isovolum G: ya isovolum, proses gas? S: isokorik G: lha isokorik sama dengan isovolum S: oohh.. iya hehe G: proses adiabatik, bagaimana bunyi nya kita sudah bahas S: ya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
G: nah sekarang kita akan bahas materi berikutnya yaitu B. Hukum Termodinamika I. Yang energi dalam disitu kita bahas di energi kinetik, kalo kita melihat buku paket kita ada proses-proses gas, b itu energi dalam, energi dalam sedang kita bahas, sekarang masuk yang c hukum satu termodinamika. Energi dalam itu tidak dapat diukur secara langsung, yang dapat diukur secara langsung adalah perubahan energi dalam ketika suatu sistem berubah dari keadaan akhir satu ke keadaan akhir dua atau ∆U = U2 - ? S: U1 G: perubahan pada ∆U dirumuskan tidak langsung dengan melihat hukum pertama termodinamika yang merupakan prinsip kekekalan energi. Jadi hukum ini dikenal dengan hukum kekekalan energi, yaitu energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tapi dapat dikonfersi jadi satu ... . Secara umum hukum ini dinyatakan bahwa jumlah kalor Q yang diserap oleh gas sama dengan usaha W yang dilakukan oleh gas dan pertambahan energi dalam ∆U. Jadi tulis sek..”hukum ini dikenal dengan hukum kekekalan energi, jadi energi tidak dapat diciptakan tidak dapat dimusnahkan”. Bikin tanda petik tulis.. kita mengejar waktu biar cepat slese materinya tulis.. “jumlah energi kalor (Q) yang diserap oleh gas sama dengan pertambahan energi dalam (∆U) dan usaha luar (W) yang dilakukan gas”. Jadi ini Q = apa? S: ∆U G: + ? W, yang selalu dipake ini. Nah ini ceret (menggambar) hehe S: hehehe G: ceret ini diberi panas, jadi bahan bakar slomok S: slomok hehehe G: nah ini jadi panas dari kalor ini dari apa ini yang pertama adalah panasnya ini (gambar Q), dan proses memanasnya disini (ceret) atau merubah energi dalam. Kalo energi dalam ini terus bertambah besar akhirnya tidak mampu mengendalikan yang didalamnya, apa yang terjadi? S: uapnya keluar.. G: apa? meledak kan? S: ya G: kalo di dalam ini partikel membuat energi keluar atau usaha luar yaitu membuat usaha keluar jadi W. Saya ulangi ..Q yang diberikan oleh gas atau yang diserap oleh gas pertama untuk tenaga dalam, kalo tenaga dalamnya semakin besar ini jadi keluar dia jadi W. Kemarin kita konsepkan volume kan gini (menggambar wadah). Kemaren volume dalam wadah ini berubah dari posisi satu ke posisi dua artinya apa ? terjadi perubahan volume. Ya sama ketika ini (∆U) meledak volum nya berubah, maka hukumnya panas yang diberikan untuk tenaga dalam dan usaha. Jadi kalo nanti tidak terjadi perubahan volume, ada perubahan W gak? S: gak G: kalo ini (∆U) gak meledak, ada usaha gak? S: gak G: nggak..tapi airnya jadi panas gak? S: panas G: panas ya..brarti panas yang itu hanya untuk tenaga dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
S: oh.. G: oh gitu..bingung.. S: hehe G: ok. Jadi umumnya adalah ini Q = ∆U + W, Q nya panas ∆U nya energi dalam W nya usaha, satuan nya adalah joule. Kalo satuan nya joule hati-hati tentang yang P = atm dan P = pascal, karna ini harus dirubah. Uwes tulis..! “lima mol gas ideal memuai...”, kalo memuai brarti volumenya bertambah, tuliskan.. “dari I ke F”, nanti ada grafiknya (menggambar grafik) ini grafiknya I ke F, “yang ditunjukkan pada gambar berikut”, nah itu gambarnya, pertanyaan nya : “hitung usaha, energi dalam, dan kalor yang dilakukan gas sepanjang lintasan IAF, IF, dan IBF”. Jadi nanti cari IAF nya brapa IF brapa dan IBF nya brapa, ini satu ini empat ini dua ini empat, ini volume satuannya liter ini P satuannya atm. Jadi prosesnya dari I ke F tapi bisa melewati isobarik plus iso? S: isobarik G: apa? ini iso apa? S: isokorik G: isovolume. Kalo prosesnya dari isovolum dulu baru ke isobar. Kalo langsung prosesnya dari I langsung ke F. Nah kita cari satu per satu. Saya akan memberi contoh satu proses dulu untuk proses IAF, nanti IF dan IBF kamu yang nyari..semuanya dengarkan..ditanyakan WIAF brapa? ∆UIAF brapa? kemudian QIAF brapa? yang pertama dulu W, bagaimana proses mencari W? yang kemaren sama seperti ini apa? WIAF = luas IAF, dong ra? S: ya G: luasnya brapa? S: mmm... G: ini IAF (menggambar grafik IAF), luasnya ini brapa? luasnya mana? S: dari IA sampai ke bawah G: jadi kalo gak ada ini luasnya gimana? S: oo...(bingung) G: sedangkan proses... Pada menit ke 19:10 ada pengumuman dari tata usaha G: ok. Yang proses IA isobar yang proses AF isokorik tanpa usaha. ini (luas IAF) kan boleh saya sebut proses eh luas IAF = WIA + WAF , ini (WIA) proses isobar, isobar tho? S: ya G: sama dengan ini (WAF) proses isokorik atau isovolum yang nilainya kemarina dalah nol. Dan sama juga kalo IAF dan prosesnya ini brarti luasnya daerah ini, brapa? ini brapa ini (PI) empat, ini (VF) empat, ini (VI) dua, jadi hasilnya brapa? S: 10..8.. G: brapa hasilnya? 8. luas IAF = 4.105.., ini lho harus dirubah.., luas IAF = 4.105. (4-2).10-3, jadine brapa? brapa?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
S: 8... G: 800 J. Ini ya udah ya sekarang, dong ora ini dong ra? S: dong G: nanti ketika anda mencari WIF bagaimana mencari WIBF juga akan tahu, sekarang yang berikutnya ∆U. Kemaren waktu kita bahas PV = nRT = nKT, kemaren sama dengan? brapa? PV = nRT = NKT = 2/3 NEK atau = 2/3 N.., NEK itu apa? S: U G: U. Lha kalo saya ambil U dengan ini (nRT) brarti U itu apa? U = 3/2 nRT. Kalo yang terjadi adalah perubahan U (∆U), disini yang diubah apanya? apa molnya jumlah gasnya? S: tidak G: tidak. Apakah tetapannya? S: tidak G: tidak. Yang berubah adalah? S: suhu G: suhunya, brarti ∆T maka disini ∆U = 3/2 nR∆T brapa? ∆T nya dari A sampai F baik dari A sampai F jadi TF - ? S: TI G: dari posisi satu I menuju posisi F. Dong ga ini? perubahan suhunya dari I sampai F ini nah..bisa gak ∆U = 3/2 nRT F - 3/2 nRTI , tau suhu di F gak? S: ga tau G: ga tau..mol ada gak? S: ada G: TI nya ada gak? S: gak G: gak ada..kamu bisa melihat iki opo ki PV = nRT? nRT itu opo? S: PV G: brarti bisa saya ganti menjadi ∆U = 3/2 PFVF - 3/2 PIVI , dong ora? S: dong G: jadi ∆U = 3/2 ( , sekarang ada PFVF dan PIVI nya gak S: ada G: ada. ∆U = 3/2 (PFVF - PIVI), di grafik nya kan P nya empat bagian I, V nya dua, bagian F P nya brapa? S: satu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
G: P nya satu, V nya? S: empat G: tinggal dimasukkan jadi ∆U = 3/2 (1.10 5.4.10-3 – 4. 105.2.10-3) brapa? = 3/2 pangkat min tiga jadi dua = 3/2 (400-800) jadinya = brapa? S: -600 G: -600 J. Kan sewaktu-waktu ini berubah tidak permanen kalo yang satu tidak diketahui bagaimana nyari ini kalo ada yang bagaimana jadi harus tau. Nah yang trakhir mencari apa? Q kan? ya pakai hukumnya ini selesai..ya jadi kalo QIAF = ∆U IAF + W IAF = brapa? ini QIAF = -600 + 400 jadinya QIAF = -200 J, artinya apa min ini? S: 800 Pak bukan 400 G: oh ini QIAF = -600 + 800 = 200 J. Selesai..nah sekarang tugas anda untuk IF dan IBF, ditulis sambil dipahami..nanti malam belajar besok ulangan.. S: minggu Pak minggu haha G: hehe..ok sama gak kalo pake ini boleh gak saya pake ∆U IAF = ∆U IA + ∆U AF boleh gak? boleh ndak? boleh ndak? S: (ragu-ragu)...∆U.. G: ∆UIAF itu berarti sama saja ∆U IA + ∆UAF , kan seperti ini misalkan W IA + W AF , W...nanti kalo ini juga dihitung ketemunya sama = -600 J S1: (nunjuk papan) G: apa? S1: IAF nya? G: IAF ya 3/2 posisi A dikurangi posisi? S: I G: AF, posisi F dikurangi posisi? S: A.. G: nah ∆UAF nya ini berapa? AF P1V1 dan P2V2, = 3/2 (PAVA – PIVI) + 3/2 (PFVF – PAVA), nanti ketemu ini sama. Oke tugas anda adalah ini menjadi WIF , ∆UIF, QIF ? Jadi sambil dijawab di rumah ya pertanyaan nya “apakah QIAF = QIF = QIBF?” terus selanjutnya “mengapa?”. Tambahan pertanyaan.. ini bisa dijawab kalo kalian mau mencari (nunjuk grafik) atau tidak usah dicari pun gak apa-apa gak harus dicari. Yang kedua “apakah WIAF = WIF = WIBF ?’ trus cari , yang terakhir sama yang ini “apakah ∆U IAF = ∆U IF = ∆UIBF? mengapa?” jawabnya kerjakan dulu..kalo nanti selesai bisa dijawab, kalo tidak selesai jawabannya tunggu minggu depan. Kalo kamu bisa kerja selama seperempat jam berarti ya kamu bisa kerjakan dengan baik. S1: jadi kalo nggak selesai dalam seperempat jam gimana pak? G: ya belum kerja udah gitu..ya tak tunggu.. (guru berjalan melihat catatan seorang siswa) G: mana ada isotermal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
S1: yang IF itu pak? G: ini bukan isotermal..dari I sampai F ? nah isotermal kan gini melengkung, IF itu bukan isotermal bukan..nah isotermal P nya kan ada dua turun ke bawah ini..kalo isotermal itu gambarnya parabola kaya parabola gini (menggambar grafik isotermal) S1: berarti yang itu bukan isotermal ya G: lha iyow..jadi isotermal. Kalo ini bukan isotermal. G: kalo libur besok ke Lombok. S: liburan yak pak..refreshing hehehhe G: hehe.. 7 jam itu jogja – surabaya, nah itu ada di kapal (menggoyang-goyangkan badan sambil guyonan) S1: ini gimana nih pak? G: WIF brapa? S: oh..oh G: kamu brapa kamu? gambar grafik E gambar EIF , E grafik E, ya IF. Opo sek? liat itu masih jelas? (menghampiri siswa berkacamata) S1: lihatnya Cuma segini pak kecil hehehe. G: gini masih keliatan kalo gini S1: segini aja gak keliatan pak G: udah minus brapa? S1: 3 atau brapa s’karang ga ngerti pak G: mmm..4? kalo kamu baca buku jarak begini gimana? S2: susah dia pak hehehe S1: hehehe G: brapa? S2: nih baca buku S1: nah segini nih baru bisa baca G: waah 5 berarti..5 lebih..hehe S12: hehehe G: berapa WIF? S: 500..56.. G: loh? di luar grafik IF kan dalamnya ini tho? jadi brarti..dari grafik IF tho? proses dari I sampai F loh prosesnya iki. ∆U nya berapa? S1: sama pak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI G: sama? ya prosesnya dari I ke F ngono loh. Guru menghampiri seorang siswa G: ndi? punyamu ndi? S1: ini pak masih separoh hehehe G: iki grafike opo? S2 : ya ini pak hehe.. G: wuuu Siswa melanjutkan mengerjakan soal. G: heh sssttt berisik...bukumu mana? S1: gak bawa pak hehe.. G: koe bawa buku ora? S2: hehehe gak pak tapi bisa minjam hahaha G: hmm isone minjem...Dah belajar belum? mau belajar ndak? G: w opo ik? S1: mana pak? G: seng seng F mana? S1: oh iya lupaa G: o iyow lupaaa. Yowis rapopo garap terus ae. ok.. mana luas dari IBF? S1: ini kesini pak G: yo ora IBF kok. S1: lha ini kesini pak G: yoo ora.. luas gambarnya mana? grafik dengan sumbu E S: ooh.. G: proses IBF itu proses apa dari apa itu? S1: isoo G: iso opo? S1: isooo.. G: ora isooo..hahaha. I ke B itu iso apa itu? S1: isobar S2: isokhorik G: isokhorik. B ke F?
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
S: isobar G: isobar. Nek iso volum kan ini. S1: iso volume G: opo? S1: iso volume G: lah ik opo? ini kan W bukan V. ∆V nya gak ada tidak ada perubahan volume. Berapa? W nya? apakah W nya sama? S1: gak G: mengapa? S1: karna beda pak hehe G: hahaha. Wis rung? S2: belum pak G: koe ki menggambar mulu kaya anak TK.. (bel berbunyi) G: oke ya kerjain di rumah ya kalo sama mengapa gak sama mengapa. SELESAI.
Transkipsi Video Pembelajaran SMA Pangudi Luhur Yogyakarta (pertemuan ke-3, 21 Mei 2012)
Guru masuk ke ruangan kelas G: ayo ambil selembar kertas kita tes yang kemarin sebentar S: wah belum belajar pak G: ayo gampang.. ambil kertas toh Siswa ramai mempersiapkan diri G: satu..dua.. S1: tiga S2: sek tho pak G: tiga..lah kamu gak masuk blus ki bajumu (nunjuk siswa) (siswa masukin baju ke celana)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
G: empat. Tulis! “10 mol gas ideal melakukan proses isobarik dan kemudian melakukan proses isotermal seperti gambar. Hitung usaha energi dalam dan panas yang bekerja pada sistem gas”. Jadi PV nya ini (menggambar grafik) P1 nya 10, ini (P) atm, ini (P2) 1, (V1) 0,1, (V2) 1, ini (V3) 10. Jadi proses isobarik kemudian proses isotermal. Seorang siswa mengetuk pintu G :ya (menghampiri ke pintu) Siswa mengerjakan soal post test (dari menit 05.28 s.d menit ke 14.30) Guru keliling kelas G: iso ora? ora iso? ora iso.. S1: ora iso G: ora iso..ora iso..iso ora? S1: gak pak G: ora iso..iso ora? S2: raiso pak G: ora iso..iso ora? piye? S3: hehe G: ora iso..ora iso.. G :wes wes artinya...Liat bukunya yok S: oh iya G: udah? gimana? coba didalami tinggal baca, kalo usaha isobar piye kalo usaha isotermik piye.. 2,3 nRT log.. Piye? Ayo yang pojokan untuk yang isobarik gimana? tinggal mencari luasnya kan? S: ya G: saya sebut misalnya prosesnya ini apa? AB trus C, nah AB ini proses? S: isobarik G: isobar. Ini luasnya. Kalo yang isobarik yang ini tadi apa? S :isotermal G: apa? S: isotermal G: ya. Lalu untuk mencari energi dalam tinggal disini sama sini awal akhir (AC). ∆U nya sini sama sini, udah kerjakan! S1: oohh..sama to G: yo sama S1: sama ya pak?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
G: ho oh.. ini apa? ∆U? oh..piye? S2: sek pak G: oke yang ini tinggal energi dalam E iya tho? S: ya G: yang ini? W = 2,3 nRT log VC/VB. Suhune piro? Suhu nya brapa? Suhunya berapa ini? S1: tetap G: nRT? S1: tetap G: ya tetap itu berapa? nah ini (n) ada 10 mol, R nya? S: 8,3 G: 8,314. T nya? S1: 273 G: Dari mana rumusnya? dari mana rumusnya? S1: dari buku pak G: woo edaaann.. Nah ini tho PV = ? S: nRT G: ini (PV) = ini (nRT) to? S: iya pak G: = 2,3, ganti opo iki (nRT)? S: PV G: PV boleh gak? S: boleh G: boleh. Dari rumus ini lho PV = nRT. Jangan dilupakan itu loh. Menjadi W = 2,3 PBVB log VC/VB. Sudah..oke 2,3 PB ne piro? 10, VB ne? S: 1 G: 1. Log 10/1. Berapa? S: 2,3 G: jelas 2,3 J. Lho kok ini pake PBVB kok gak pake PCVC? S: salah G: ah? ya namanya isotermis kan harusnya sama kan, sama gak? Kalo saya pake PC sama VC ini S: sama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
G: VC nya brapa? siji. PC nya brapa? S: 10 G: sek iki sek iki belum bener iki, beda ora? PB = 10.105, VB nya? S: 1 G: 10-3, jadinya? S1: 2300 G: nah W = 2300 J. G: yang namanya energi dalam itu dari awal sampai akhir S: awal dan akhir (bingung) G: ya kan ini ∆U artinya awal dan akhir, kita gak tau energi dalam disini berapa gak tau, disini berapa gak tau, ini selisihnya gak tau, kemarin kita sudah bahas jadi kalo selisihnya masalah piye? (guru mendekati dan melihat pekerjaan siswa) G: piye? baru mulai? mana seng isobarik? S1: ini pak G: woo..aah ini isotermal S1: haa iya..hehe G: ya ini berapa W ne? 900 J ya? S: ya G: sehingga W totalnya 3200 J. Apa ∆U? ∆U dari awal A sampai C, tinggal opo kemarin ? ∆U = 3/2 PCVC – PAVA, ketemunya = 3/2 (1000-100), 900, 3/2 x 900, berapa? seribu? S: 1350 G: ah..1350 J. Sehingga Q nya Q nya? S: ∆U G: Q = ∆U + ? S: W G: Q = 1350 + 3200 = 4550. Ngono kui.. jadi dipahami benar-benar dulu, oh iya (membaca buku paket) G: dong ora? ayo buka.. ah bukan itu, ayo buka...punyamu ndi? (mendekati siswa) S1: belum Pak hehehe G: yo... koe dong ora? S2: gak Pak.. G: hahaha...mana? belum? jujur ra jur.. mana?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
S1: gak ngerti Pak.. G: piye cah dapate? S1: gak tau Pak..hehe G: banyak alasan we kie.. S1: gak tau Pak beneran Pak...hehehe G: ndi? S2: gak dong Pak hehehe G: baik udah selese rung? S: udah..belum.. G: iki piye kie? dong ora? S1: ora e Pak hehehe G: udah denger dulu.. kita kerjain bersama, kamu maju sama kamu (nunjuk 2 siswa maju ke depan) kerjakan di depan! Kedua siswa tersebut mengerjakan soal di papan tulis. S1: Pak ijin ke belakang sek Pak hehhee G: iyo.. G: wis udah dikerjain nih.. BIF selisih sejajar kali papat tambah satu lima kali nya satu, bener gak? S1: bener G: ∆U titik F kurangi titik I, awal akhir - akhir awal.. yo awal akhir.. ∆U nya adalah akhir awal,, ketemunya? – 600 J. Tanda negatif ini disebut apa? S1: kurang G: yo jelas..kalo ini Q nya positif.. tanda negatif nya ini artinya garis F membuang panas. Jadi dari sini pindah kesini ini membuang panas. Kosek yang kedua, WIBF berarti W isoterm isokhorik tambah W iso? S: isobarik G: isobarik.. yang isokorik nol, isobarik 200, ∆U nya –600, Q nya membuang panas –400, sekarang kita baca kemarin, apakah ∆Q nya sama? apa? S: beda G: ya beda.. apakah ∆U nya sama? S: sama G: sama ya.. ∆U nya sama kenapa? proses nya kan awal akhir baik jalan nya langsung gini atau jalan nya muter-muter gini dulu sampai kesini, yang namanya ∆U awalnya mana akhirnya mana? tidak berubah. Misalnya ini, ini mau lewat sini mau lewat sini pokonya awal dan akhir ∆U. Sekarang untuk W apa W nya sama?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
S: tidak G: misalnya yang mana? IF? IBF? atau IAF? S: IAF G: bisa? ya sekarang membuat luasan yang sebesar-besarnya.. kalo IAF kan yang ini,, membuat luasnya yang sebesar-besarnya. Nah dengan cara seperti ini, jadi mencari W yang besar inilah nanti kita masuk ke Carnot. Jadi membuat luasan yang seluas-luasnya supaya apa? supaya menghasilkan usaha yang besar. Pertama, ini kemudian memuai tekanan tetap habis memuai diturunkan ke volume gas, ini menghasilkan usaha yang besar. Jadi, mesin itu prinsipnya mencari usaha yag besar. G: hei sek bentar dong ora iki? woee dong ora? S: dooonngg G: dihapus gak? S: gak G: wuuu... (menghapus papan sebelah). Sudah kita kembali ke buku halaman 174, yang bagian d sama e untuk S1: halaman brapa Pak? G: 174. Yang d e f kapasitas kalor, panas jenis,.. Ah ? gimana? G: 30 silakan baca! S1:(membaca) G: wes brenti sek.. jadi mesin Carnot adalah mesin dimana setiap proses yang adalah vektor simbol G: ato gini kalo apa namanya motor listrik G: ya oke tak tambah lagi ini, misalnya tampungan air kemudian penuh trus bocor.. bocor kan? S: hmm G: brarti ini otomatis keluar kan airnya S: ya G: ini tinggi e tempat nya tinggi, nah sekarang disini ada sumur trus ini ada pipa naik begini nah ini ditutu, kalo airnya keluar berarti? Bisa gak? bisa gak? S: bisa G: kalau bisa gak usah pake pompa air S: hahaha G: pasti harus membutuhkan yang namanya usaha yaitu berupa W naik keatas. Oke catat sek, mesin Carnot adalah mesin imajiner. Nanti ada pengembangannya mesin , mesin bensin. Yang terdiri dari dua proses isothermal dan dua proses adiathermal. Digambar PV nya dua isothermal ini isothermal nya isothermal isothermal V1 V2. Kalo dari V1 dan V2 terjadi pemuaian adiabatik, jadi pertama ini, ini trus kesini dan kesini dan kembali ke atas ke posisi awal semula. Nah prosesnya seperti ini, gambar A B C D. Proses AB..udah paham blum?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
S:udah G: udah ya.. proses AD adalah proses isother pemuaian, proses AD adalah proses pemuaian isothermal yang membutuhkan panas +Q1 panasnya adalah Q1. Jadi pemuaian, yang mana? dari P yang sekian jadi P nya. Kalo terjadi pemuaian ada usaha ya usaha.. usahanya mana? ya luas dari grafik ini 2,3 nRT log VB/VA lalu ada perubahan energi dalamnya, ada perubahan energi dalamnya gak? ada perubahan energi dalamnya gak? ada gak? S: ada..gak.. (ragu-ragu) G: ada gak? S: adaa... G: ya gak ada wong ∆V nya sama og. Dicari meneh nek W nya 2,3 nRT log VB/VA, kalau ∆U? 3/2 nR ∆T, ∆U nya ada gak? katanya proses isothermal ada gak? S: gak ada G: gak ada berarti nol. Berarti Q nya sama dengan W. Sekarang BC proses BC proses BC, proses BC adalah proses adiabatik pemuaian adiabatik artinya tidak ada panas yang keluar ataupun yang masuk. Proses proses BC berarti Q nya sama dengan nol tidak ada panas yang keluar maupun yang masuk. Adiabatik itu Q nya nol. Berikutnya proses CD, proses CD adalah proses penyusutan isothermal sehingga gas membuang panas atau Q nya –Q. Lalu proses DA apa? proses DA adalah proses penyusutan adiabatik atau Q nya sama dengan nol. Lalu dari ketiga itu ini positif ini negatif berarti ini Q nya masuk menghasilkan luasan, apa itu luasan Q? luasan itu apa? S: W G: W ya. Dan yang ini Q nya keluar Q2. Kalau digambar mungkin begini ini, ini suhu dinginnya akan dapat memutar suhu turbin atau bagian kesana dan sisanya dibuang di Q, ini Q1 ini Q2 ini menghasilkan W. Jadi panas misalnya ya panas ini memutar turbin sisanya dibuang ke Q2. Dong gak? pembakaran dari kabulator menggerakkan penggerak turbin sisanya dibuang uap dari kalor itu lho, dong gak? S: dong G: nah supaya menjadi efisien itu kan berati usaha ini harus dibuat luas-luasnya. T nya ini panas yang ada trus dibuang, bener gak? S: bener G: kalo V kan dibikin sendiri panas datng langsung dibawa semua kan gak mungkin pasti ada sisa yang dibuang. Nah berarti yang namanya grafik ideal.. sek ini ditulis gambar sek! jadi di dalam itu maunya semua ada usaha. G: dong ora? S1: hehehe G: gambar ya berarti usaha nya apa? ini grafiknya W sama dengan apa? W = Q1 – Q2, dong ora? S: dong G: jadi panas yang dikeluarkan terhadap penggerak dan Q2, berarti kalo W saja berarti ini dikurangi gak? S: gak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
G: sama. Dan efisiensi mesin gambarnya opo iki adalah hasil dibagi Q1. Maunya W sama dengan Q1 tapi gak mungkin, atau W diganti menjadi Q1- Q2 per Q1, jadinya 1 – Q2 / Q1. Andaikan nilai Q2 nol berarti iki nol, nol dibagi sesuatu? sesuatu banget S: hahaha G: tau dibagi sesuatu? S: gak G: nol. Berarti kan tidak ada yang dibuang tidak ada yang masuk gak ada yang bisa mendapat nilai efisiensi 100 %. Nah rumus itu persamaan itu bisa dari Q, Q itu udara dari T. Apakah anda masih ingat Q = m c ∆T? massa nya k kapasitas kalornya k artinya Q itu sebanding dengan suhu T. Kalo Q sebanding T berarti efisiensi nya satu min T2/T1 kali 100 %, nah ini bisa pake ini bisa pake ini. Kalo ini prosesnya otomatis gak dari panas tinggi ke panas rendah? otomatis gak? Otomatis gak? jadi panasnya itu mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Kalo ruangan ini menjadi dingi karna apa? S: C G: AC itu berarti prosesnya apa? dinginnya di dalam tabung ato luar? S: luar G: artinya kan kalo di ruangan gini artinya diusahakan supaya yang masuk keluar lagi tow? S: iya pak G: berarti prosesnya begini kalo dari dingin ke panas maka menemukan usaha, bener gak? S: oh G: nek menemukan usaha berarti diputar di penggerak nah itu kipas supaya disini di dalam ini turun dingin, tapi kalo proses yang alami pasti dari panas menuju ke dingin akan bergerak kesana, dong tow? S: oh hehehe G: nek iki otomatis, ini gak bisa dibalik arah. Contoh, contohnya dari buku ae halaman 181 nomor 38. Nomor satu opo dua? S: hehhe G: opo tiga? opo empat? suatu mesin carnot jika pemuaian panasnya 400 K akan mempunyai efisiensi 40 %. Jika panasnya 640 K maka efesiensi nya menjadi? S: gak ada hehehes G: ngawuuurr hehehe. Yang 400 K itu jadi apa? S: T1 G: T2 nya mana? S: gak ada pak hehehe G: ngawur gak ada hehe. Jadi suhu lingkungan suhu luarnya dicari dulu, kalau T1 = 400 K efesiensinya 40 %, kalo T1 nya itu 640 efesiensinya brapa? efisiensinya 1 – T2/T1, ini 40 % = 1 – T2/400 K, piye iki?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI S: coret coret G: coret coret gini po? S: hahahaha G: ngawuurr hehhe. T2/400 sama dengan 1 – 40 %, SELESAI.
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Lampiran 5 Transkipsi Wawancara: Kamis, 3 Mei 2012 Keterangan: P: Peneliti; G: Guru P: Sudah berapa lama Bapak mengajar di SMA Pangudi Luhur? G: Ya..cukup lama..saya mengajar di PL itu sejak tahun 1995, itu saya masih semester 10 di IKIP Sanata Dharma nyambi menyelesaikan tugas akhir, saya sudah mengajar di sekolah ini sebagai guru honorer. P: Lalu ditetapkan menjadi guru tetap disini tepatnya kapan ya Pak? G: Saya menjadi guru tetap dari tahun 1999 hingga sekarang ini.. P: Mengajar di kelas berapa saja? G: Ya..semua mbak. Dari tahun 1995 sampai tahun 2003 Saya mengajar kelas X keseluruhan, kelas XI IPA, dan kelas XII IPA juga. Pada waktu itu Saya masih sendiri mengajar mata pelajaran fisika disini tidak ada guru lain, sehingga mau tidak mau Saya harus mengajar semua kelas.. P: Lalu selanjutnya pada tahun berikutnya apakah Bapak tidak lagi mengajar di semua kelas-kelas tersebut tadi? G: Mmm.. pada tahun 2003 rekan saya Pak Roto sudah bergabung dengan sekolah ini, beliau mengajar bidang studi fisika sama seperti Saya. Dan pada kesempatan itu Saya menjabat sebagai WaKaSek (wakil kepala sekolah). Jadi saya hanya mengajar kelas XII saja, selebihnya untuk kelas X dan kelas XI bagian Pak Roto sendiri..heheee.. P: Berapa lama Bapak menjabat sebagai WaKaSek? G: Lumayan lama mbak..dari tahun 2003 sampai tahun 2011.. Itu selang waktunya dua periode gitu mbak. P: Selama dua periode Bapak mengajar kelas berapa saja? G: wah..kalau sebagai WaKaSek itu sibuk e mbk..banyak urusan sana sini kadang sampai urusan keluar kota. Karena banyak urusan begitu jadi Saya dari tahun 2003 sampai pada tahun 2011 itu hanya mengajar kelas XII saja..begitu.. P: Pernah menjadi wali kelas berapa saja Pak selama mengajar di PL? G: hehehe...banyak mbak, tahun 98 Saya menjadi wali kelas XI IPA-3, selanjutnya kelas XI IPA-8, XI IPA-9 dan XI IPA-10. Terakhir itu Saya menjadi wali kelas siswa tahun kemarin mbak, ajaran 2011-2012 yaitu kelas XII IPA-2. P: Bapak pernah gak mengajar selain di kelas IPA? G: Oh..tidak pernah. Saya selalu mengajar di kelas IPA P: Apakah Bapak pernah mengajar bidang studi lain selain fisika? G: Tahun 2003 sampai tahun 2010 Saya mengajar bidang studi TIK di kelas XII. P: Lho..Bapak kan lulusan dari fisika, kenapa kok malah jadi mengajar bidang studi lain? Apakah waktu itu tidak ada guru bidang studi TIK di sekolah ini?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
G: hehehe...Saya hanya diminta Kepala Sekolah mengajarkan bidang studi tersebut untuk kelas XII. Saya mengajar sebisa Saya saja, tentunya Saya harus mempersiapkan diri dulu di rumah lalu berani mengajar esoknya. Saya juga tidak tahu kenapa Saya yang dipilih untuk hal tersebut, jelasjelas ada guru TIK. Mungkin karena Beliau sudah mengajar seluruh kelas X ditambah kelas XI, terlalu banyak yang harus diampu bisa jadi kewalahan karena waktunya..begitu.. P: Mengajar di PL apakah bulat keputusan Bapak sendiri? G: yaa tentu.. Jadi dulu tahun 1995 sampai 1996 Saya jadi tutor di tempat bimbingan belajar (bimbel) di Neutron bersama dengan teman Saya berdua. Tetapi teman Saya nyambi jadi guru honorer di PL. Kemudian Ia keterima PNS di SMP N Bantul, kan dia harus pindah dari sekolah ini dan KepSek mengharuskan-nya untuk mencari pengganti-nya sebelum Ia meninggalkan sekolah ini. Lalu teman Saya menceritakan keberadaan Saya kepada KepSek lalu kemudian KepSek memanggil Saya untuk ngajar disini hehehe... G: Selama Bapak mengajar di PL sudah berapa kali pergantian KepSek gitu Pak? P: mmm...sudah empat kali ganti KepSek. G: oh ya Pak..tadi kan Bapak katakan bahwa Bapak pernah menjadi WaKaSek selama dua periode. Nah..apakah ada pengalaman yang paling berkesan? G: wah..tidak ada yang spesial mbak. Yang ada malah sibuk ini itu seperti harus mengurus tugas keluar, belum lagi ngurusin cah mbolos gitu..yahh macam-macamlah mbak hehhe.. P: Kalau boleh tahu, Bapak tinggalnya dimana ya? G: Minggir. Dari lahir sampai nikah punya momongan Saya masih bertahan di Minggir mbak..jauh e 23km dari sini..nglaju tiap hari pokok e. P: Istri Bapak seorang guru juga? G: yaa..istri Saya ngajar matematika di STTNAS. P: Punya momongan berapa Pak? G: Saya nikah itu..tahun 1999 dan punya momongan tahun 2000, hanya tiga yang jadi selebihnya gagal hehehe... P: Sudah pada besar dong Pak? G: yang pertama baru kelas V SD, yang kedua itu kelas II SD, nah yang bungsu masih TK mbak. P: tidak pernah nyoba PNS Pak? G: tahun 1997 saya ket’rima di SMP Menteng tapi ra oleh sama Bapak Ibu di rumah, jadi Saya bertahan disini hehehe..kemudian tahun 1998 saya menang PNS di Kalimantan Barat, ra oleh juga sama Orang tua Saya..yaa tidak diijinkan keluar jogja mbak..ya Saya nikmati saja disini di kampung halaman terus hehehe.. P: Bapak lulusan kapan ya dari Sadhar? G: mmm...saya honorer di PL tahun 1995, oh ya Oktober 1996 saya wisuda. P: Masuk IKIP SADHAR pilihan satu-satunya? Tidak pernah nyoba semacam SPMB gitu Pak? G: hehehe..pilihan sendiri tho yo..tahun 1989 saya nyoba di UGM kalah..Saya nganggur setahun yaa ngikutin bimbel di BIMA GAMA yang top pada waktu itu, nyambi momongin (menjaga) anak e Kakak Saya. T’rus pada 1990 Saya nyoba lagi di UGM eee..kalah lagi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
P: Nyoba prodi apa itu Pak? G: di UGM itu Saya nyoba teknik fisika hehehe.. P: jadi guru memang sudah cita-cita awal Bapak sejak kecil? G: Sebenarnya begini mbak.. Sejak Saya duduk di bangku SMP, Saya minta sama Orang tua masuk seminari saja karena teman Saya banyak yang masuk sekolah seminari. Tapi kata orang tua tunggu dulu sampai tamat SMP. T’rus Saya tunggu sampai masuk SMA belum juga dimasukin ke seminari, Saya nuntut lagi tho..malah disuruh nunggu sampai tamat SMA lagi..ya sudah Saya jalani saja begitu. G: karena kalah masuk UGM, lantas Saya pikir lebih baik masuk IKIP SADHAR. Toh nnt kalau Saya memang terpanggil jadi Romo, mungkin lewat SADHAR Saya bisa sampai ke titik tersebut. Saya kuliah ambil prodi pendidikan fisika. Waktu itu dosen pembimbing Saya Bapak Sarkim mbak hehehe...tapi di semester enam itu Saya ketemu Romo “gila”..ya gitulah Saya jadi... P: Maksudnya “gila” gimana Pak? G: ya..Romo nya gila mbak homo gitu..iihhh jijiki mbak.. yah pas PPL gitu, Saya nyaris tidak mengerjakan laporan PPL. Saya curhat ceritera semuanya sama Pak Sarkim ya Saya ceritakan apa adanya jujur..beliau akhirnya mengerti keadaan Saya dan Saya tidak apa-apa meskipun tidak garap laporan PPL. Sejak itu mbak niat Saya untuk menjadi Romo sudah tidak ada lagi, ya mungkin disinilah hidup Saya bukan disana, karena toh Saya nyaman ngajar disini dan saya mencintai pekerjaan Saya hehehe... P: Sebelum Bapak mengajar itu, Bapak itu membuat apa Pak, punya persiapan yang khusus atau gak ? Sebelum mengajar menyiapkan materi atau? G: Mmm.. tahun pertama sampai tahun ke tujuh Saya ngajar disini Saya selalu punya persiapan dari rumah. Catat materi sebanyak mungkin yaa usahakan sampai betul-betul memahami materi yang akan diajar esok baru Saya bisa tenang. Kan kalo dulu fotocopy sangat jarang mbak, mahal lagi..jadi Saya tidak bisa mfoto copy hand book buat dibagikan sama siswa. Malamnya Saya catat semua yang penting-penting, esoknya Saya jelaskan dan Saya catat semua di papan tulis hehehe. P: berarti tahun pertama berat gitu ya Pak? G: yaa..berat sih enggak mbak karena Saya kan sudah punya basic dari prodi di kampus yaitu setelah lulus ya emang tujuannya ngajar. Dan juga Saya sudah terbiasa ngajar di tempat bimbel jadi cukup siap untuk terjun ngajar di sekolah hehehe...tapi yo ada juga ribetnya disitu tadi harus benar-benar mempersiapkan semuanya dari rumah karena keterbatasan fasilitas.. P: oh yaa, setelah tujuh tahun kemudian apakah Bapak masih tetap dengan persiapan yang sama dalam mengajar? G: yo ora..tujuh tahun keatas persiapan mulai berkurang dan sangat berkurang. Karena merasa sudah terbiasa dengan materi itu itu dan itu lagi, jadi mulai malas untuk belajar lagi mbak hehehe..yo paling nek besok ngajar malamnya sekilas liat materi trus tutup karena sudah bosan dengan materi itu hehehe.... P: oh iya Pak kan terkait dengan waktu Bapak menjabat jadi WaKaSek, apakah ada kekhawatiran di saat seperti siswa akan jelang UAN? G: ya tentu mbak...kalau anak jaman sekarang sangat berbeda mbak dengan anak jaman Saya dulu. Kalau sekarang itu siswa disini beranggapan gini “Saya punya kok, belajar nanti saja” meskipun ada satu dua anak yang masih mau belajar artinya mereka punya kesadaran akan pendidikan dan mau berjuang. Nah,.kalau siswa yang ogah-ogahan tadi susah mbak, yo piye yo siswa setengah mateng gitu lho mbak..dibilang pintar tidak dibilang bodoh juga nggak jadi yo setengahnya mbak..
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
P: usaha apa yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut? G: saya sebagai guru jelas prihatin mbak, piye ya wong kendalanya ada pada siswa itu sendiri. Ya Saya harus memberikan les tambahan lagi di sore hari. Capek mbak ngajar anak jaman sekarang, kalo dulu Saya tidak pernah ngajar les tambahan di sore hari sekarang ya hampir tiap hari. Belum ngladeni permintaan siswa yang minta diajari materi ini itu, yaa Saya mau tidak harus membantu siswa to yo.. P: selain ngajar di PL apakah Bapak punya kegiatan lain diluar jam sekolah? Atau nyari tambahan penghasilan untuk keluarga gitu Pak? G: hehehe gak ada mbak..Saya hanya ngajar di sekolah saja. Sekolah saja sudah sangat menyita waktu Saya, boro-boro mbak ada kegiatan lain lagi.. P: masih betah ngajar disini Pak? Punya rencana lain? G: ya betah tho mbak wong Saya sudah 16 tahun ngajar disini ya nyamanlah, buktinya sampai hari ini Saya masih disini hehehe. Rencana Saya sekitar empat tahun lagi mau pensiun muda saja mbak.. P: loh? Kenapa Pak? G: ya supaya Saya bisa menghabiskan banyak waktu bersama keluarga Saya. Yah banyak kegiatan yang bisa dilakukan dikampung sana mbak, nyangkul ngapain gitu hehehe..ya namanya rencana ya ndak apa-apa tho mbak.. P: hehehe...emang batas maksimal pensiun itu berapa tahun Pak? G: 56 tahun..ya itu masih di angan-angan mbak. Mungkin saja Saya akan menghabiskan waktu di sekolah ini sampai batas maksimal pensiunan kelak. P: ngomong-ngomong, bagaimana hubungan Bapak dengan Bapak Sarkim saat ini? Apakah masih sering komunikasi atau? G: wah..Saya masih sangat sering ketemu dengan beliau mbak.. setiap ada acara maupun kegiatan gitu Saya selalu bertemu dengan beliau, seperti waktu itu pendidikan karakter di jakal selama 3 hari, lalu di Semarang yah lumayan sering mbak. Beliau tau banyak tentang Saya jadi tidak mungkin Saya putus komunikasi dengan beliau hehehe. P: oh hehehe...Bapak ada berapa bersodara ya? G: kami ada tujuh bersodara, Saya anak ke-6 mbak...
Transkip Wawancara: Sabtu, 11 Agustus 2012 Keterangan: P: Peneliti;
G:Guru
P: bapak yang kemarin itu pas pembelajaran nya itu bapak menggunakan metode apa pak yang digunakan di kelas? G: apa ya, kebanyakan sama ceritanya P: jadi gak ada yang namanya metode apa gitu? G: gak..gak ada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
P: trus apa hubungan persamaan gas ideal dengan peragaan yang bapak ingatkan kepada siswa. Kan di awal pembelajaran itu sebelum bapak masuk ke materi persamaan gas ideal itu, bapak kan pertama menyinggung sedikit tentang apa alat peragaan itu lo.. P: Mengapa sebelum Bapak menjelaskan proses termodinamika Bapak meminta siswa mengingat kembali tentang peragaan? G: nah ini untuk membantu pengetahuan siswa ke proses berikutnya. Untuk mengingatkan pelajaran yang berhubungan dengan apa yang kita pelajari ini, jadi itu seperti prasyarat pengetahuan. P: jadi itu penting berkaitan gitu ya pak? G: ya karena prasyarat juga. P: berarti apa peragaan itu prasyarat untuk memahami materi termodinamika? G: iya ho oh. P: apakah mengulang materi itu selalu Bapak lakukan sebelum memulai materi baru? G: ya kalo ada hubungannya dengan materi yang kemarin ya kita ingatkan kembali. Misalnya seng ra ono hubungannya dengan materi, misalnya satuan, itu kan nek di SMP gak diajari kan itu berarti hal yang baru. P: apa saja yang Bapak persiapkan sebelum Bapak memberikan materi di kelas? Apakah ada persiapan khusus? G: kadang ada kadang tidak gitu, dan udah sekian lama mengajar kan materinya itu-itu saja. Tapi kalo prinsipnya mengajar kan memang harus dipersiapkan dari awal terutama membaca kembali RPPnya, gitu.. P: kalau persiapan yang tadi pak, misalnya mau dikasih soal berapa gitu besoknya pas mau pertemuan berikutnya gimana pak? ada gak persiapan seperti itu pak? G: gak ada.. kadang-kadang malah kita ambil dari buku aja. P: salah satu bentuk cara untuk mengevaluasi kemampuan siswa adalah dengan kuis, nah apakah ada maksud khusus mengapan bapak diawal sebelum memulai materi,.. kan kemarin bapak memberikan kuis dadakan seperti itu pak, itu ada maksud khusus gak pak? G: pertama untuk ngecek tadi malam ada belajar ato ndak, gitu. Yang kedua mengingatkan kembali pelajaran yang sudah ada. Jadi kalo tadi malam gak belajar ya susah juga, jadi kadang-kadang itu justru malah untuk melihat anak belajar atau ndak. P: berarti tujuan diadakannya kuis itu untuk itu ya pak untuk mengecek anak belajar atau gak. Nah trus kenapa lembar pekerjaan kuis siswa itu tidak dikumpul pak? G: itu kan hanya untuk ngecek coba dong ora, oh ternyata banyak yang gak dong berarti kan harus ngulang lagi gitu. Siapa yang jelas atau siapa yang benar, dengan cara melihat sekilas kita keliling oh ini gak nyambung ini gak nyambung berarti kan udah artinya kan udah jauh itu, ora jelas gitu. P: ee..saat siswa mengerjakan latihan seringkali bapak berkeliling kelas seperti itu, kenapa bapak melakukan seperti itu? G: itu untuk ngecek, nanti kan, waduh dilihat saja kan tau bahwa jawaban iki salah ini bener, ini runut ini tidak, kan segera tau dari situ. Seandainya dikumpulkan pun kan akhirnya percuma, liat sekilas aja udah tau, secara menyeluruh belum dong gitu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
P: trus ini pak, kan di pertemuan itu pada saat bapak sudah memberikan materi bapak mengajak siswa untuk mengerjakan latihan soal latihan dari paket, nah disitu pada saat siswa mengerjakan soalsoal itu bapak kan pasti berkeliling kelas , itu untuk melihat atau gimana pak? G: ya untuk melihat dia jelas atau ndak, dong bisa menjelaskan ada permasalahan yang berhubungan dengan termodinamika itu dia dong atau ndak, kalo ndak kan berarti ya banyak yang dong banyak yang tidak itu tau dari situ, jadi saya jarang menggunakan post test sama pre test itu jarang. P: ee..dalam video tampak setiap cara baru atau jawaban yang diungkapkan oleh siswa selalu bapak share/ungkapkan di depan kelas? mengapa demikian? G: supaya tau tho ada banyak kesalahan ada disini, oh ini ada buktinya siapa? teman kamu itu, ini kalo temanmu menjawab gini nih salah, ini kan gak bener supaya mereka juga belajar dari pengalaman temen-temen yang lain. P: apakah selalu demikian pak selalu bapak ungkapkan di depan kelas? G: ya ya bahkan kadang-kadang ada ulangan harian yang sudah saya tekankan, kalau soalnya disini nanti salahnya seringnya disini, besok kalo ulangan harian itu lupa saya akan lingkari lupa ya? gitu. Dengan kata-kata itu kadang-kadang anak sudah tau maksudnya ketika saya keliling melihat lupa ya? mereka lalu oh ini ada yang salah disini. P: saat siswa diberi latihan soal, bapak kemudian menunjuk siswa satu atau siswa untuk mau ke depan, apakah ada pertimbangan tertentu pak untuk memilih siswa maju ke depan? G: gak gak ada pertimbangan cuma ngacak saja. P: mengapa bapak seringkali menanyakan kepada siswa kesulitan siswa mengenai materi? apakah ini ada kaitannya dengan pemahaman siswa? G: ya ya ada, untuk menjajaki pemahaman siswa. P: dengan cara bapak bertanya kepada siswa begitu dong ora? G: ya dengan bertanya seperti itu dong ora. P: bagaimana bapak memilih soal latihan dan PR ? pertimbangannya apa? apakah pertanyaan pada latihan dan PR tersebut cenderung sama atau tidak dari tahun ke tahun? itu pada saat bapak memberikan contoh latihan di kelas dan PR yang bapak berikan itu cenderung sama gak pak dari tahun kemarin? G: tidak sama karena sering bukunya berbeda bahkan mungkin malamnya saya belajar pake buku yang ini, tahun depan bukan pake bukunya itu lagi akhirnya kan berbeda lagi gitu, jadi gak sama. P: berarti mengenai pertimbangannya itu seperti apa pak? G: ini ada hubungannya gak dengan..soal ini ada hubungannya dengan yang diajarkan gak? kan misalnya, tahun kemarin hanya baru sampai usaha tapi sekarang udah sampai wah kepada menghitung panasnya ya lalu kan jadi banyak, akhirnya ya jadi semakin banyak. P: kemudian pak saat diluar pelajaran bapak mengoreksi atau saat pembelajaran juga bisa saat bapak mengoreksi pekerjaan siswa, kira-kira kesuliatan siswa yang seringkali bapak temui itu apa? pekerjaan siswa itu kesulitannya dimana pak? G: karna opo yo, karna nek.. sekarang anak untuk belajar susah udah banyak gangguannya jadi hanya masalah soal-soal sepele saja mereka hampir tidak ngerti misalnya, mencari luas udah dikasih contoh, luas PV kan udah dikasih tau nyarinya gini udah tau nyari luasnya gini tapi pagi hari yo
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
nek ada tugas misalnya, ngetes coba mencari luasnya, kemarin kan saya kasih contoh, coba luasnya mana? woo gak nyambung juga lho berarti kepiye? mungkin mereka gak belajar. P: berarti dari siswanya pak ya? G: iya.. P: ee kalau di ulangan juga apakah kesulitannya sama seperti itu pak yang bapak lihat dari pekerjaan siswanya? gitu? G: hmm.. kadang-kadang per tahunnya sama. Makanya kan sering saya mengatakan yang sering lupa itu disini misal, ada grafik PV, P nya itu kalau P nya dalam N/m2 maka V nya harus? m2, tapi disitu hanya dikatakan liter berarti harus dikonversi, yang sering lupa disini, kamu bisa menghitung luasnya tapi karna lupa konversi jadinya salah. Ngono, kan seringnya begitu, jadi pengalamanlah gitu. P: jadi kebanyakan siswanya kalo mengerjakan bisa kurang teliti dan bisa lupa gitu pak ya? G: ya demikian. P: trus bapak selama pembelajaran kan juga sering menanyakan bagaimana sudah mengerti apa udah dong apa belum? nah itu untuk memancing siswanya untuk bertanya atau apa pak maksudnya? G: ya termasuk itu juga, mungkin memancing pertanyaan atau memang anak itu dong ora, kalau gak kan udah diam aja itu. P: sebelumnya bapak sudah pernah mengajar di kelas sebelumnya belum pak? ee kan yang kemarin itu di kelas XI IPA-2, maksudnya bapak sudah pernah mengajar mereka di kelas X gitu pak? G: belum belum.. P: berarti baru di kelas XI ini pak? G: ya baru sekarang ini, tapi kan itu sudah nganu satu tahun kan kemarin materi terakhir di semester dua kan, sudah satu tahu kan. P: berarti bapak sudah memahami tiap-tiap watak siswanya pak? G: ya ho oh sudah paham. P: itu menurut bapak bagaimana kira-kira pak di kelas itu siswanya? G: di kelas itu? P: iya pak G: yang pinter itu cuma 25% yang lainnya itu gak. P: selebihnya? G: selebihnya ya itu ada yang luwes juga ada, ada yang mengalir saja. Tapi ada juga yang memang serius yang di depan.. P: siapa namanya pak? G: si Jong itu juga termasuk serius, kemudian Galih, kemudian Riana, kemudian... agak lupa e saya hehe
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
P: hehe.. oh ya kemudian dalam hal pemilihan soal latihan itu soal ulangan atau PR ada pertimbangan tertentu gak pak? misalnya, kelasnya itu bapak sudah mengenal karakteristik siswanya seperti apa, apakah bapak itu memberikan soal yang sulit atau yang apa yang kategorinya rendah sedang seperti itu pak? ada gak pak kategori seperti itu? G: tidak, karena di SMA ini gak ada yang tinggi dan rendah tapi dijadikan sama gitu ya P: penyamarataan gitu ya pak? G: ya, karena pengambilan jurusan itu kan awalnya di rangking semua dari satu sampai terakhir lalu IPA nya ada berapa ? ada tiga berati IPA-1, -2, -3, 1-2-3 1-2-3 lalu disorting jadinya menyeluruh sama, ada yang kelompok pinter ada yang rendah. P: berarti pemerataan pak ya? gak ada istilah ini pinter ini rendah. G: gak ndak ada. P: untuk media pak, bapak seringnya menerangkan di depan kelas atau kadang-kadang pernah menggunakan media seperti PPt gitu gak pak? G: ya kadang-kadang menggunakan PPt, dan lebih sukanya kalau ada klimasi kaya flash itu. Tapi catatan disitu ya, yang kemarin itu kan kita mengajarkan disitu kan dalam waktu yang sangat tergesa-gesa sekali, karena untuk menghabiskan materi ajar di semester itu. Nanti kalau itu gak dihabiskan toh menjadi beban bagi saya di kela tiganya, nanti itu harus mengingat lagi, sedangkan anak ini di kelas satu punya dua utang yaitu listrik statis sama apa ya satu lagi itu..optik, nanti kalau di kelas tiga kan untuk mengejar materi itu susah sekali. Kalau lagi di kelas dua punya utang lagi waduh nanti di kelas tiga tidak punya waktu lagi untuk mengulang. P: trus itu bagaimana pak itu kan kemarin apa pembahasan materi ini kan konteksnya tergesa-gesa seperti itu, trus ee diakhir itu kan bapak tidak memberikan ulangan seperti itu, itu pak gimana mengetahui kalau siswa itu udah dong atau gak? G: ya akhirnya saya hanya mengambil apa mengambil kesimpulan ketika dia semesterannya itu. P: dari UAS gitu pak? G: ya ho oh, apalagi kalau kita lihat misalnya, untuk termo itu soal nomor 34 sampai 40 kan lihat kalau mau melihat itu ya kelihatan dari situ. Yang jelas yang saya ajarkan disitu itu hanya prinsip saya hanya menuju ke SKL, jadi yang tidak secara detail bangat itu lho. Maka nanti yang menjadi catatan dalam skripsi adalah yang saya ajarkan itu hanya yang sering keluar di ujian nasional, karena itu mengajar waktu saja. Sebetulnya kan kalo tatap muka lebih dari itu. P: berarti garis-garis besarnya aja pak ya? G: ho oh hanya garis-garis besar tapi yang sering keluar. P: ee trus ee apakah ada kaitannya di pembelajaran itu bapak sering mendikte kepada siswa, apakah itu karena pengaruh waktu yang sempit juga? G: ya waktunya itu pasti ada pengaruhnya. Saya waktu itu kalo piye nek digunakan untuk skripsi ra sip gitu lho, nanti jadi catatan saja disana bahwa itu materi yang diajarkan hanya mengarah ke SKL (Standar Kelulusan) di kelas tiga, tidak sampai mendalam. P: nah disini pak apa sebelum masuk ke materi yang akan diajarkan bapak mengajak siswa untuk mengingat Q dan W, itu apakah siswa harus memahami terlebih dahulu pak Q dan W nya? G: ya.. yang W itu kan kita ajarkan ketika sebelum masuk ini, W itu hanya luasnya sedangkan Q ini kan pernah diajarkan di SMP atau apa tuh Q = mc∆T itu. Jadi pan as yang diberikan itu untuk apa?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
nah dengan melihat panas yang diberikan menghasilkan kerja sama apa sama panas dalam, nah itu kan nanti kita definisikan dulu dalam termodinamika yang namanya yang Q itu apa yang namanya W itu apa? biar nanti proses contoh contoh opo pemahaman Q W ∆U nyambung gitu lho. P: langkah berarti pak ya? G: ya P: nah disini kan bapak seringkali menggambar grafik, apakah gambar dapat membantu pemahaman siswa? G: grafik itu sering keluar di UAN bentuknya dalam bentuk grafik, makanya kan sering menggambar itu. Jadi itu memang untuk menjelaskan juga. P: nah ini pak disini ini kan dimensi W, ini mengenai koordinat PV, itu apakah ada kaitannya dengan dimensi pak? G: ya kalo W itu satuannya apa? nanti kan ketemu, P kali V ketemunya apa? Joule, oh Joule..kalau begitu dalam grafik P kali V itu nanti juga ketemunya Joule. P: berarti harus ngerti pak ya G: iya harus, bahwa boleh kalau kita mencari W itu dari luas grafik P dan V, luas grafiknya. luas grafike opo berarti ya luas P kali V. P: nah ini pak nah yang bapak menjelaskan integral ini masuk integral ini kan siswanya kebingungan pak? G: nah pada integral itu kan saya katakan pokoke.. kalau di matematika kan belum ada, udahlah integral dv/v itu namanya apa? namanya adalah ln, gitu aja. P: berarti tujuan bapak menjelaskan panjang lebar ini supaya siswanya memahami gitu pak ya. Nah ini pak apakah di dalam materi termodinamika ini banyak ditemui integral pak? G: cuma satu itu yang iso isothermis aja. Sebenarnya ora kalau mencari luas grafik kan pake integral sebenarnya, tapi yang paling susah kan integralnya kalo isothremis pake ln karena bentuknya lengkung gitu lho. P: berarti siswa harus memahami integral pak? G: gak.. gak perlu, itu kan makanya harus pokoke dx/x itu adalah x, gitu aja. Kalau di matematika itu yo belum diajarkan. P: nah ini pak bapak menjelaskan tentang logaritma tadi kan trus kemudian seorang siswa bertanya, logaritma normal itu apa? G: nah logaritma normal kan logaritma.. kalau log biasa kan pake kalo misalnya 2 log 4 itu berapa? Jadi berdasarkan opo ya.. tapi kalau logaritma ln ini artinya nilainya adalah 10 log. P: apakah menurut bapak ketika dengan siswa bertanya seperti itu siswa itu mengalami kebingungan gak pak? atau dia ingin tau? G: saya pikir itu kebingungan juga, karena di matematika mungkin belum diajarkan bentuk-bentuk logaritma ln. P: yang ini pak kan siswanya disini ee bapak bertanya nilai log 10 berapa log 100 berapa, trus ee apa bagaimana cara bapak mengetahui kalo siswa itu mengerti log 10 itu berapa loga 100 itu brapa?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
G: nek log di kelas X sudah ada. Jadi hanya mengingatkan kembali, logaritma ik di semester dua sudah ada. P: jadi menurut bapak mereka sudah mengerti gitu pak ya? G: ya nek log memahami, tapi kalo difrensiale belum P: difrensial nya belum pak ya G: ya integral difensialnya belum. Integral itu di kelas tiga. P: nah ini pak bapak menjelaskan langsung dari proses pertama sampai.. itu kan ada empat proses pak, nah jadi pada saat bapak menjelaskan proses adiabatik misalnya, bapak kan tidak langsung memberikan contoh soal, kenapa pak? kenapa dari proses satu sampai empat itu bapak tidak memberikan contoh soal? G: ya kemarin catatan bagi kita bagi saya ya itu kan mengejar SKL kan, nah itu yang jadi masalah. Coba bayangkan materi yang sepadat itu hanya dalam waktu empat kali pertemuan susah bangat tho kie.. Nah memang harusnya kaya gitu. P: jadi pak ee ini kan karna konteksnya waktunya kan mepet, nah kalo misal di tahun lalu pak apakah bapak langsung memberikan contoh soal setelah menjelaskan per prosesnya? G: ya ha ah P: berarti karna mepet waktu pak ya G: ya itu kan video kamu juga hanya 3 4 film, udah kaya ngajar anak-anak hebat saja saya haha. Saya semakin sadar wih iki terlalu padat terus kenapa tho saya melakukan kaya gitu? akhirnya kan saya berpikir oh ini kan ngejar waktu karna pertemuan udah mau masuk ke semesteran materi ini belum selesai. Ya mungkin kalo seorang mahasiswa pun diajar seperti itu jauh ra dong. P: ee itu kan kalo mengajarkan materi termodinamika nya dari eh selama tiga kali pertemuan ini pak ya, nah dari tiga kali pertemuan itu yang sudah bapak lakukan, bagaimana cara bapak untuk apa untuk mengetahui cara berpikir siswa itu pak? G: ya tadi seperti anu ada test dadakan, kemudian kalo ada soal saya keliling itu hanya untuk ngecek aja karena saya tidak melakukan proses ulangan harian kan disitu. Ya langsung itu selesai waktu langsung test akhir semester. P: trus untuk mengetahui adanya kesulitan dan miskonsepsi siswa gimana pak? G: ya lewat soal tadi kan sekedar saya putar lihat trus karo test dadakan trus saya lihat waduh ini gimana ini gak ada satu pun yang bener kan. Saya ngulang lagi tetapi yang saya ulang itu pun ya sebatas SKL di kelas tiga nantikaya gini. P: berarti dengan cara bapak berkeliling kelas tadi saat siswa mengerjakan soal berarti pada saat itu bapak menemukan kalo siswa itu mengalami kesulitan? G: ya, dan sedikit tau peta kelas ya oh anak ini sampe bertubi-tubi ra nyambung, anak ini bisa, tau juga gitu lho. P: trus bagaimana untuk mengatasi itu pak? kan ada siswa yang bebal G: halaahh.. itu itu akhirnya saya pasrah aja itu, nanti kalo kelas tiga baru saya ulangi lagi ketika bulan Januari saya ulangi lagi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Transkip Wawancara: Sabtu, 18 Agustus 2012 Keterangan: P: Peneliti;
G:Guru
P: apa tujuan Bapak dengan bertanya kepada siswa apa itu definisi Q dan W sebelum memasuki materi? G: kalo Q kan Q sudah pernah diajarkan dikelas satu Q=mc∆T yaitu panas, kalo W itu kan mengingat kembali di sebelum ini kan Teori Kinetik Gas usaha gitu lho P: berarti untuk mengingatkan apa yang sudah pernah dipelajari gitu ya pak? G: ya ho oh.. P: disini kan kelihatan Bapak itu mengajak siswa seperti untuk mengingat proses termodinamika, apakah ada motivasi lain kenapa Bapak memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa seperti itu? G: ya ini kan waktu bahas sebelum ini kan ada Teori Kinetik Gas, itu kan ada bagian namanya isobar ada isovolum ada isotermik dan sebagainya kan mengingat lagi nek isovolum itu apa lalu mengingat lagi lagi P: seperti untuk mereview gitu pak ya G: ya ho oh.. P: disini kan Bapak menjelaskan tentang koordinat PV Bapak kan melontarkan pertanyaan “koordinat PV itu apanya W” dengan bertanya kepada siswa itu bagaimana pak? G: dengan melihat W=P.∆V kan berarti itu luasnya ya untuk memancing saja, ini apanya luasnya kan? Gitu P: sebelum menjelaskan materi usaha pada proses isotermal itu Bapak meminta siswa membacakan pengantar proses isotermal pada buku, itu siswanya Bapak pilih secara acak gitu ya? G: ya acak itu lupa saya namanya hehehe P: hmm kenapa pak meminta siswa untuk membaca? G: kan membaca kan kalo ini kan agak susah karena pake diferensial turunan dari bentuk opo garis melengkung saya suruh baca dulu supaya mengerti maksude P: oh karena grafik isotermal itu melengkung gitu ya G: iya nanti kan bentuknya logaritma gitu P: apakah itu termasuk untuk mengaktifkan siswa juga pak? G: lha iyo,, kalo saya langsung saya menjelaskannya kan nanti bingung asalnya darimana tapi kan dengan membaca dulu kan lalu siswa tahu P: ini pada saat Bapak memberikan contoh soal disitu terlihat Bapak membantu kesulitan siswa karena belum bisa mengerjakan soal makanya soal latihan yang pertama itu kan Bapak langsung mengerjakan ya? Itu kira-kira kenapa pak kenapa ndak langsung siswa aja gitu yang kerjakan?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
G: karena kan contoh soal sebenarnya cara menghitungnya seperti itu, saya memberikan contol soalnya saja untuk memotivasi siswa dalam memecahkan soal latihan selanjutnya P: nah disini juga kelihatan Bapak meminta siswa membaca pengertian proses adiabatik dengan apa namanya cara tanya-jawab begitu, apakah hal ini Bapak sering lakukan? G: ya seperti itu, kalo konsepnya susah dipahami ya harus dibaca dulu supaya membantu pemahaman siswa sekaligus dan juga bertujuan mengaktifkan siswa engan cara tanya-jawab tersebut P: nah disini pak dalam video pembelajaran ini kan terlihat Bapak menjelaskan diferensial integral trus kan siswanya tampak kebingungan gitu ya? G: ya ya betul nah makanya tadi kan suruh mbaca dijelaskan turunan integral yo bingung to, P: apakah dari pengalaman Bapak selama mengajar siswa mengalami kesulitan yang sama? G: ya ho oh P: disini Bapak mengingatkan ke siswa bahwa soal yang sering muncul di UN itu mengenai proses isobarik kan, itu karena pengalaman dari tahun ke tahun pak? G: hu um iya ya P: kenapa hal tersebut penting pak? Kenapa itu harus diingatkan gitu? G: nanti kan ini di kelas tiga toh nantinya dia akan menemukan itu lagi ketika di UAN, maka saya tekankan bener-bener ngono lho tentang grafik PV itu P: supaya siswa tidak mengabaikan pak ya G: ya ho oh betul,, P: nah disini Bapak membimbing siswa dalam menyelesaikan soal latihan, itu apakah Bapak memberikan pertanyaan seperti itu apakah Bapak sudah mengetahui bahwa siswa itu tidak mampu menyelesaikan soal tersebut gitu pak? G: kan alasannya kan ini ben dipercepat waktunya ya ngejar waktu kan sangat mepet ya kemarin ya makanya contol soal langsung saya kerjakan selalu saya kerjakan P: tapi kalo misalkan di kelas lain pak kan kelas lain kan tidak ngebut to? G: sama.. sama ngejar waktu yo dua minggu bayangkan satu bab tok gitu P: nah disini Bapak juga memberikan pertanyaan nah disini kan terlihat siswa ragu-ragu pak, bagaimana cara Bapak untuk meyakinkan supaya tidak ragu-ragu tidak bingung gitu pak? G: hmm..itu kelemahannya ya saya itu kan memperhatikan personal susah jadi ya say tinggal saja seperti itu hehehe P: trus e nah disini ini kan pertemuan kedua pak tadi kan pertemuan pertama, nah di pertemuan kedua ini di awal pelajaran itu Bapak mengingatkan kembali ke siswa bagaimana proses termodinamika yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya nah itu kenapa harusa direview pak supaya? G: afeksasi to mengingat-ingat kembali nanti kan kita pelajari lagi jadi mengingat pelajaran yang lalu kan P: berarti hal itu penting pak? G: iya sangat penting ho oh..
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
P: disini terlihat Bapak mengajak siswa persamaan WIAF = luas IAF, nah itu untuk apa pak apakah hal itu penting? G: ini kan hukum termodinamika kan ya ini contoh soal bagaimana persamaan seperti ini masih ndak? Kan mengingat lagi to P: yang ini juga sama pak persamaan PV = nRT = nKT, ini dianggap penting juga pak? G: ya ini kan sudah dipelajari pada materi sebelumnya tentang Teori Kinetik Gas jadi untuk mengingatkan kembali saja P: lalu kemudian disini Bapak membantu kesulitan siswa karena belum bisa mengerjakan soal latihan ini apakah karena mengejar waktu yang mepet atau mengetahui siswa belum mampu menyelesaikan sendiri? G: iya iya waktunya sangat ngebut hehehe... P: apakah tidak ada cara lain untuk mengatasi itu pak misalnya e apakah dari tahun sebelumnya juga untuk materi ini hanya tiga kali pertemuan biasanya gitu pak? G: tidak tidak itu dua minggu og dua minggu lebih lho sama latihannya yo sampe tiga minggu ya seperti waktu itu kan susah seperti tahun ini juga kan sama kelihatannya kan dua minggu lagi gak ada satu minggu lagi P: berarti bisa dikatakan bahwa rerata nya itu dari tahun ke tahun selalu seperti ngebut kejar waktu gitu pak ya? G: ya ya ha ah karena di semester dua itu habis di e apa namanya di paskah, libur ujian nasional, libur untuk try out, tapi kira-kira untuk efektif e ki tidak banyak ngono lho tidak banyak di semester dua P: berarti terkesan apa ya jadinya Bapak itu kerjain sendiri tanpa perlu siswanya yang kerja gitu pak ya? G: ya ho oh,, kemungkinan semester ini nanti disimpan untuk kelas tiga karena kita tidak mampu mengejar waktu dengan materi yang sebanyak itu P: Bapak juga pada saat menjelaskan sesekali kali gitu Bapak menyelipkan guyonan memberikan lelucon begitu ke siswa, tujuannya apa pak ya? G: ya biar ndak tegang biar agak rileks ngono lho.. P: oh berarti untuk memecahkan suasana tegang seperti itu pak ya G: ya ho oh betul P: nah disini terlihat seorang siswa bertanya dengan menunjuk papan yaitu siswa bertanya IAF nya itu bagaimana? Disitu kan terlihat Bapak apa mencoba menjawab pertanyaan siswa, dengan menjelaskan grafik di papan tersebut, hal itu apakah sering Bapak lakukan saat ssiwa bertanya Bapak langsung menjawab aa kenapa tidak melempar ke siswa lain dulu pak kan kali saja ada siswa yang bisa menjawab? G: ya waktu masalahe ki waktu ngebut waktu to yo hehehe P: oh ya hehehe.. kalo misal waktunya cukup kemungkinan? G: ya bisa bisa..lalu latihan pun akan lebih banyak lagi P: nah pada episode ini terlihat Bapak menekankan prinsip kekekalan energi dengan kalimat “jadi”, hal itu apakah perlu ditekankan demikian pak?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
G: lha iya kan itu kan hukum kedua termodinamika ya nanti ketemu meneh untuk ujian nasional jadi saya kira sangat perlu untuk lebih ditekankan ke siswa supaya mereka punya pandangan atau persiapan gitu P: yang ini Bapak mengajukan pertanyaan dan pada saat Bapak mengajukan pertanyaan itu bermaksud sekaligus untuk mengingatkan siswa itu lho pak mengenai konsep volume, bapak mengingatkan konsep volume dengan cara bertanya seperti itu, kenapa konsep volume itu penting pak? G: kan namanya usaha ini kan pertanyaannya tentang usaha nah itu hubungannya dengan volume, kalo volumenya ndak berubah kan namanya ya ndak perubahan usaha P: disini tampak kesulitan siswa mengenai perubahan ∆U seperti ini ( menunjukkan rekapitulasi pembelajaran), ini kan pertanyaannya panjang pak.. G: ehm,, nah perubahan ∆U karena itu udah dipelajari di teori kinetik gas yaitu nRT itu usaha dalamnya, nah nR nya nR e tetap kan T nya yang berubah berarti ∆U itu suhunya yang berubah aaa maka kalo terjadi perubahan suhu tenaga dalamnya berubah ya pada intinya kan gitu P: ini disini pak kan terlihat siswa ada kekeliuran yang dialaminya pada saat Bapak berkeliling ee melihat pekerjaan siswa tersebut Bapak kan terlihat memberikan koreksi dan berkata “mana ada isotermal”, mungkin di catatan siswa itu kan dia menulis isotermal gitu kan pak, kira-kira Bapak tahu ndak kenapa siswa tersebut bisa keliru salah konsep seperti itu pak? G: nah disitu kan grafike lurus jadi itu bukan isotermal, nek isotermal kui kan gambare parabola, maka saya memberikan koreksi terhadap siswa tersebut untuk meluruskan kesalahan konsep yang dia buat sendiri begitu.. P: apakah hal mengoreksi pekerjaan siswa selalu Bapaka lakukan? G: ya ha ah selalu nanti kan saya jadikan satu kelas gitu lho menjelaskan ke semua anak bukan personal supaya mereka tidak mengalami kekeliruan yang sama P: lalu disini Bapak terlihat mendekati siswa dan melihat pekerjaannya yang duduk semeja kalo tidak salah ingat siswa itu yang duduk di belakang pojok kiri pak.. P: nah ini pertemuan terakhir pak, kan Bapak masuk kelas tiba-tiba memberikan posttest tanpa memberikan kesempatan ke siswa untuk membaca mempersiapkan diri sebentar, kenapa melakukan hal itu pak? G: aa untuk memperdalam menggali apakah dia mengerti atau tidak apakah dia belajar atau tidak untuk ngecek aja gitu P: hal itu selalu Bapak lakukan untuk kelas yang berbeda juga? G: yaa.. kadang-kadang malah saya kumpulkan kalo besok dadakan ngono ambil kertas separoh soal ngono P: trus yang kemarin kenapa tidak dikumpulkan pak? G: hahaha jelas tu keliatan aja udah ndak mampu ya buktinya akhirnya mereka ndak bisa kerjakan jadi ya hehe.. P: disini Bapak membantu kesulitan siswa itu apa dalam memahami mesin carnot nah Bapak kan menggambarkan tampungan air, apakah dengan menggambarkan tampungan air seperti itu menurut Bapak siswa akan terbantu pak pemahamannya? G: ini bukan air ini lho ee..
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
P: tampungan air pak yang dikasih pipa apa ee.. G: oh yang bisa gak mengalir gitu ya,, ya itu untuk memancing aja memancing anak itu untuk ikut berpikir gitu P: berarti kalo dikasih gambar seperti itu bisa membantu pak ya? G: ya saya rasa begitu dengan mengilustrasikan tampungan air maka akan membantu pemahaman awal siswa mendorong siswa untuk berpikir ngono P: nah di rekaman video pembelajaran terlihat selalu Bapak menjelaskan ke siswa dengan cara tanyajawab itu tujuannya bagaimana pak? G: ya seperti yang saya katakan tadi ngebut jadi untuk mengaktifkan siswa dan menghemat waktu juga hehehe... P: lalu Bapak mengoreksi jawaban siswa dan menentukan nilai Q, Bapak membimbing siswa ini untuk menentukan nilai Q, apakah dengan mendekati salah satu siswa menurut Bapak tidak akan menimbulkan kecemburuan bagi siswa lainnya atau bagaimana dengan siswa yang lain? G: hahaha ndak ndak biasa aja to mreka hehe.. P: Bapak melakukan tanya-jawab kepada siswa mengenai konsep grafik ideal, apakah konsep grafik ideal ini termausk konsep penting pak dalam materi termodinamika? G: tentang opo? P: grafik ideal pak G: iya nanti kan ada bolak balik nanti kan akan ketemu lagi sering mesin panas ya nanti akan berkesinambungan dengan materi berikutnya P: lalu disini Bapak terlihat memberikan lelucon dengan bertanya “nol dibasgi sesuatu? Sesuatu banget” hehehe.. itu kenapa pak melakukan apakah sengaja memberikan lelucon begitu? G: hahaha..nol dibagi sesuatu kok hahaha itu ya untuk mencairkan ketegangan aja mencairkan suasana supaya anak tidak ngantuk dan bosen to P: membuat suasana pak ya hehe.. kemudian Bapak mengajukan pertanyaan lagi ke siswanya apakah hanya sekedar membuat suasana saja gitu pak? G: ya dengan memberi guyonan ngono nanti siswa akan termotivasi belajar supaya tidak ngantuk juga dan jenuh hehe.. P: nah ini kan siswanya disuruh maju ke depan karena tidak mampu menyelesaikan soal post test tadi pak lalu Bapak meminta kedua orang siswa ini untuk maju ke depan, itu siswanya dipilih secara acak pak ya? G: hu um acak P: Bapak meminta siswa maju ke depan mengerjakan soalnya karena Bapak telah mengetahui bahwa siswa tidak mampu menyelesaikannya? G: ya siswa kan tidak mampu ya akhirnya dibahas bareng-bareng lewat dia (2 siswa yang maju ke depan) P: termasuk mengaktifkan siswa juga pak? G: ya ho oh mengaktifkan ssiwa mengerjakan ke depan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
P: setelah siswa selesai mengerjakan di papan kemudian Bapak menjelaskan kembali, apakah dengan menjelaskan kembali akan sangat membantu siswa? G: ya kita kan menggunakan pemikiran siswa ya kalo pemikiran bagaimana oh kek gitu toh ya dijelaskan ulang dengan cara itu saja supaya siswa lain lebih dong ngono P: nah disini Bapak kan mengetahui bahwa siswa kesulitan dalam memecahkan soal posttest sebelum Bapak menyuruh dua orang siswa tadi kan, nah Bapak bertanya iso ora iso ora? G: hehehe sampe keliling to itu muter-muter... P: akhirnya Bapak meminta siswa melihat bukunya? G: ya kelihatan dari keliling keliling gak dapat ada yang satu pun ndak bisa ya sudah trus lihat bukunya gitu kan hehe.. P: berarti Bapak bertanya ke siswa dan berkeliling ternyata siswa tidak mampu mengerjakan soal posttest nya ya.. G: lah iya hehe P: nah disini Bapak memberikan penekanan asal rumus “dari rumus ini lho PV=nRT jangan dilupan itu loh!” mengapa hal itu penting pak? G: ya itu nanti ke UAN ya prinsipnya kan disitu kok di UAN nanti akan ada soal seperti itu jadi yo siswa mesti hapal dan ndak boleh lupa akan rumus itu P: apakah soal seperti ini juga sering muncul di UAN pak? G: iya.. P: atau apakah yang ini sudah pernah dipelajari sebelumnya pka? G: PV=nRT kan udah dibahas pada materi sebelumnya teori kinetik gas jadi penting untuk siswa P: yang terakhir terlihat Bapak memberikan penegasan terhadap tanda negatif, nah ini disini nah itu kenapa pak perlu ditegaskan? G: karena kan kalo menyusut volumenya kan menyusut ya to,, kalo grafiknya itu ke kiri berarti kan dia negatif usahanya itu menjelaskan lagi prinsip usaha, usaha itu terjadi pemuaian atau penyusutan menekankan saja itu gitu..
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111
Lampiran 5 Kategorisasi Data Pembelajaran SMA A Yogyakarta
1. Observ1_A2_14052012_sen07.00-08.30 Video ini menggambarkan pertemuan pertama dari materi Termodinamika yang dilaksanakan pada hari Senin 14 Mei 2012 pukul (jam pertama dan kedua). Di bawah ini akan terlihat pada rekapitulasi aktivitas guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Kemampuan dan kelemahan siswa (rekaman video menit ke 11.12) Dalam episode ini, sebelum masuk materi usaha dalam termodinamika guru bertanya kepada siswa apa definisi Q dan W dengan memberikan pertanyaan terbimbing kepada siswa. G:”sebelum masuk ini kita akan liat Q dan W. Kita definisikan dulu, definisikan dulu Q itu apa, usaha itu apa, berarti apa? usaha dalam termodinamika... kita definisikan dulu, jadi dalam boso jowone sek opo to kui?” G:”jika volum satu gas berubah, nanti kan nanti akan terlihat apa yang diinginkan,.. jika volume satu gas berubah, volume satu gas berubah, maka gas akan melakukan usaha luar.. jadi apa yang dimaksud dengan usaha?” S:“perubahan volume” G:“yaitu perubahan volume yang dialami gas. Gas mengalami perubahan volume, maka gas melakukan usaha. Setelah itu ada gambarnya,. Kita buat gambarnya seperti ini..” G:”jadi kalo suatu gas mengalami perubahan volume, maka dia akan melakukan usaha. Gambarnya piye penjelasannya? gambar di bawah sebuah sistem yang mengalami perubahan volume dari V1 ke V2. Ini volume satu nya V1 nya ini,. kalo misalnya ini kosong lalu ada gasnya, lalu saya beri panas disini dan ini bisa naik bisa turun. Kalo saya beri panas, ini naik apa turun?” S:“naik..” G:”misalnya dia naik pada posisi.. posisinya adalah V2, dia akan memiliki perubahan volume dari V1 ke?” S:”V2” G:”nah usahanya, usaha nya apa? nah ini misalnya x, usaha itu opo? kemarin di.. usaha ki opo? G:”W=F.s, disana s nya grafik jadi x, W=F.x. lalu gaya yang mengangkat ini datang dari mana?” S:”tekanan”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112
G:”dari tekanan ? bisa gak ini jadi tekanan? F nya diubah jadi tekanan per? per?” S:”A” G:”W=F.xP/A.x, piye ? ini bener salah P/A?” S:”bener Pak..” G:”salah.. P=F/A. F?” S:”PxA” G:”nahh.. W = P.A.x karna dia bergerak dari x 1 ke x2, maka ini jadi Dw=P.A.dx,.. oke sek, usaha adalah W=F.s, kalo gitu ini saya sebutkan W1 dan ini W2, lalu W=F(X2-X1). F nya diganti PxA. Maka ditulis: W=P x A (X2-X1). Nah P nya konstan, berarti tinggal A, W=P (AX2-AX1), penampang (A) kali jarak (X) apa?” S:”volume” G:”W=P (V2-V1) atau W=P.∆V, jadi usaha adalah perubahan volume. Jad i munculnya yang di buku kamu W=PV2-PV1 asalnya dari situ”.
Kemampuan awal siswa (rekaman video menit ke 07.25) Guru mengajak siswa mengingat proses termodinamika dengan memberikan pertanyaan pancingan. G: oohh.. adiabatik. Ya nanti kita akan bahas satu per satu. G: ayo tulis..”termodinamika adalah ilmu yang mempelajari hukum-hukum dasar yang dipatuhi oleh (Q) dan usaha (W). Pada suatu sistim yang mengalami proses termodinamika. Yang termasuk proses termodinamika...” yang kemarin sudah bukan? S: (siswa diam) G: yang termasuk proses termodinamika...iso? isotermal. Trus? S: isobarik G: trus? S: isovolum G: isovolum atau isokhorik. tambah satu lagi? S1: isobar. (seorang siswa menjawab, siswa lain tertawa). G: rupamu le isobar..(sambil bercanda). Isobarik.. S: isobarik kan udah tadi Pak..
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 113
Kemampuan awal siswa (rekaman video menit ke 19.06) Dalam episode ini, guru bertanya kepada siswa koordinat PV itu apanya W dengan memberikan pertanyaan terbimbing kepada siswa. G:”koordinat PV itu, itu apanya W? S:”suhu” G:”apa hubungan W dengan PV? sama gak dimensi keduanya? jadi gini W=Joule=kg ..?” S:”newton..” G:”joule=kg.m/ ? wi lho iki ki W=F.s, pasti bingung.. W=m.a.s, maka F=m.a, maka satuannya W=m.a.s=kg.m/s2.m=kg.m2/s2. Apakah sama dengan P.V? P itu opo?” S:”tekanan” G:”tekanan itu opo?” (guru sambil menunjuk P = F/A) S:”oh..” G:”jadi Newton per meter itu apa? P x V=(kg.m/s2/ m2) x m3= kg.m2/s2, sama gak? sama kan.. S:”yo..sama..” G:”jadi dimensi nya sama, kalo gitu dibawahnya ini tulis,.. dalam grafik PV atau tekanan dengan volume adalah luas. Dari grafik, matematika banget ini.. misalnya grafik ini, prosesnya dari si A turun ke si B, berarti usaha A sampai usaha B adalah luas grafik ini (guru mengarsir grafik). Usaha A=luas grafik. Ini mulanya, A sampai B usaha, asal kamu tau luasnya akan kamu tau usaha nya,..”
Mengaktifkan siswa (rekaman video menit ke 23.63) Sebelum menjelaskan materi usaha pada proses isotermal, guru meminta siswa membacakan pengantar proses isotermal pada buku. G: ...”nah kita akan bahas pengaruh proses termodinamika, usahane iki yang a. Usaha pada proses isotermal. Seperti di buku kamu,. Nomor 25 silakan dibaca!” S:”gak masuk Pak” G:”sopo? 23? 24?” S:”...........”(siswa nomor 24 membacakan pengantar proses isotermal) G:”ya..proses isotermal iki yang sama apanya? yang sama? yang sama adalah suhunya atau T nya tetap ya T tetap, kan isotermal suhunya tetap. Lalu dibuat grafiknya grafik P-V, ini P ini V (guru menggambar), iki T nya. Dari A sampai B, PA sama dengan PB gak? PA sama dengan PB gak?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114
S:”gak..” G:”gak mungkin.. PA nya disini PB nya disini iya tow?” (guru menunjuk grafik) S:”iya” G:”VA sama dengan VB gak?” S:”gak”
Memotivasi siswa (rekaman video menit ke 56.18) Guru memotivasi siswa dengan membantu kesulitan siswa karena belum bisa mengerjakan soal. G:”halaman 117, nomor 1, 17, nomor 22 trus nomor 27. Saya beri satu contoh dulu, “bila gas mengalami proses seperti gambar dibawah, berapakah usaha yang dilakukan selama proses a-bc-d?”. saya akan beri satu contoh dulu ya (guru menghapus papan), ini suatu gas mengalami proses PV dari a ke b ke c ke d. Sekarang pertanyaan WAB brapa? nah W=P kali?” S:”∆V” G:”WAB=P.∆V=P kali?” S:”nol” G:”ya WAB=P.0=0. Nah WBC=P.∆V, P nya brapa?” S2:”100” G:”100. ∆V nya ? isovolum (10-2). WBC=100.(10-2)=800 J. WCD=P.∆V=P kali?” S:”nol” G:”WCD=P.0=0.WDA=P.∆V, P nya brapa?” S:”50” (beberapa siswa) G:”brapa?” S:”50” G:”50, jadi 2-10, WDA=P.∆V=50.(2-10)= - “ S:“ko min ?” G:”kan DA” S:”oh ya” G:”brapa?” S:”- 400 J”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115
G:”ya – 400 J. S’karang W?” S:”total” G:”Wtotal=WAB+WBC+WCD+WDA=800 J+(-400J)=400 J. Jadi luas ABCD adalah 50 kali?” S:”4” G:”LABCD=50.4=200 J,..”
Mengaktifkan siswa (rekaman video menit ke 45.01) Guru meminta siswa1 membacakan pengertian proses adiabatik, kemudian guru memberikan penjelasan dengan cara tanya-jawab kepada siswa. G:”t’rakhir proses?” S:”adiabatik” G:”yo dibacakan yo..Gas..baca..! proses adiabatik” S1:(siswa membacakan pengertian proses adiabatik) G:”ok wis. Jadi proses adiabatik adalah proses keadaan gas dimana tidak ada kalor yang masuk atau keluar. Jadi panasnya itu tidak dipenuhi. Nah tidak ada kalor yang masuk dan keluar dari sistem. Tetapi mengalami perubahan P dan V. Coba bayangkan ruangan ini tidak menerima panas dan mengeluarkan panas, tetapi mengalami perubahan volume dan tekanan. Jadi proses adiabatik bisa terjadi dari dua proses isotermal. Dua proses isotermal, ini isotermal satu (guru menggambar grafik) ini jadi T1, ini isotermal dua ini T2. Nah proses adiabatik nya ini dari a ke...” G:nih a ke b, a ke b itu adalah proses adiabatik, jadi panasnya tidak masuk atau keluar dari sistem tapi V nya berubah volumenya berubah. Kalo gitu mencari usaha nya? ya volume ini (mengarsir luas volume), nah ini dua proses isotermal. Jadi luas Va dan Vb sama, jadi terjadi penurunan ruangan. Ruangan itu mana? ruangan dari v1 ke v2. Tetapi, tidak ada panas yang keluar maupun masuk. Bisa terjadi penurunan, jadi misalnya kalo suhu ini diubah jadi ini dan tekanan ini diubah ini, tapi nanti terakhir kita bahas mengenai proses di opo? mesin carnot. Nah ini b nya ini, W adalah se-per gamma min satu kali? kalo gambar begini brarti P apa? disitu opo? S1:”P1V1” G:”nah P1 ini brarti W = 1/ᵧ - 1 (PAVA – PBVB). Gamma nya apa ? gamma nya apa?” S: (ragu-ragu) G:”gamma nya adalah...nah liat gamma nya langsung perbandingan tekanan dan volume, namanya tetapan Laplace”. S1:”laplace” G:”ᵧ = - - CP / CV titik titik. Wooh kapasitan panah P tetap terhadap kapasitan panah V tetap. Wis kita lihat soal dulu,..jadi lihat usaha sama dengan luas grafik. Wes kie usaha adalah luas grafik. Mau proses nya adibatik, mau prosesnya isokorik, mau proses nya isobarik, pokoknya smuanya usaha nya adalah luas grafik nya”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116
Kesulitan belajar siswa (rekaman video menit ke 32.83) Guru menjelaskan diferensial integral. Guru menjelaskan ulang mengenai integral karena siswa masih kebingungan dalam memahami integral. G: gak dong ya? S: gaaaaaakkk.... G: ini kan integral dx/x=ln x S: oh ini (bingung, rame)..gak ngerti Pak.. G: sek sek kita ulangi dulu S: yaaa G: ok dari w=nRT ln? masukkan... S: mmm... G: w=nRT ln v2–ln v1, logaritma kalo dikurangi jadi opo? S: mmm... G: opo? S: bagi G: bagi..brarti w=nRT ln (v2/ )? S: v1 G: iki lho w=nRT ln (v2/v1) S: ooh.. G: jadi rumuse gitu lho dibuku S: oh yaya..(mangguk-mangguk)
Mengingatkan soal yang sering muncul di UN (rekaman video menit ke 39.26) Guru mengingatkan siswa bahwa pada waktu UN biasanya soal yang muncul adalah proses isobarik, oleh karena itu guru menekankan kepada siswa untuk dapat menghitung dengan cepat harus dilihat P dibuat atm dan V dibuat liter harus dirubah dulu ke meter kubik, jadi disesuaikan dengan persoalan yang ada. G:”selanjutnya usaha proses isobarik. P1 = ?”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117
S:”P2” G:”p1=p2. Brarti grafik PV gimana? (guru menggambar grafik) maka ini P ini V, maka proses a sambai b, ini kan? sekarang ini sama gak?” S:”sama” G:”nah karna a sama dengan b, maka usaha nya adalah ini (guru mengarsir grafik), usaha itu apa? usaha adalah luas grafik. Berarti w=p..?, ini v1 ini v2, p kali?” S1:”p kali (v2–v1)” G:”w=p.(v2-v1). Jadi ini luas nya luas grafik. Jadi gampang tho ini ? dan waktu UN biasanya yang muncul adalah proses isobarik, jadi menghitung dengan cepat harus dilihat ini P dibuat atm dan v dibuat apa ? v dibuat liter harus dirobah dulu. Atm itu bukan pascal, ini (v) bukan?” S1:“meter kubik” G:”meter kubik. Jadi disesuaikan dirobah dulu. Jadi di soal itu dibuat, grafik PV pada proses isobarik dibawah ini, berapakah usaha yang dilakukan dari a sampai b? tapi karna di kelas dua anda sudah ingat tidak perlu diulang, nanti pas UN gampang tho”.
Kesulitan belajar siswa (rekaman video menit ke 64.07) Pengetahuan guru mengenai kesulitan belajar siswa terlihat dari cara guru membimbing siswa menyelesaikan soal latihan dengan memberikan pertanyaan terbimbing. G:”gitu...aa..jadi proses ini dari nomor 22 sampai nomor 29, cari..! ya gambarnya masih mengenai itu..” S: (siswa masih berdiskusi) G:”16 udah ? 20 udah ? nah soal latihan nya itu seperti ini sama, proses dari misalnya dari yang x2 menjadi x10, nilainya positif karna terjadi pemuaian dari 10 menjadi 2. Sekarang dari P1 ke P2 itu proses isokorik, nilainya ?” S:”nol” G:”nol. Nah itu..” G:”gimana..dah ngerti? maka proses isobarik adalah begini, proses isobarik (menggambar grafik) seperti ini posisi satu posisi dua, jadi ini T1 ini T2 , dan kesini ?” S:”V1..” G:”dan yang ini?” S:”V2” G :”T2 ini brapa ?” S:”2T1” G:”T2=2T1. V2 nya brapa ini?”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118
S:”nV1” G:”V2=nV1, kalo dari ini brapa nilai n nya?” S: (siswa ragu-ragu) G:”ya sama dengan ini, P1V1 / T1 = P2V2 / T2, P1 dan P2 brapa?” S:”sama” G:“sama tho...yaudah jadi V1 / T1=V2 / T2 slesai tho?”
Menggali pemikiran siswa (rekaman video menit ke 42.41) Guru menggali pemikiran siswa. G:”satu lagi isokorik. Ya c proses isokorik. Artinya apa ini? volume? proses gas= ?” S:”tetap” G:”volume tetap, atau v1=v2. Grafiknya? grafiknya?” S:”p – v” G:”pv ini, a-b segaris ke bawah, tekanan nya berubah gak?” S:”berubah” G:”volume nya berubah gak?” S:”gak..” G:”maka usaha W=P.∆V, ∆V nya mana ?” S:”nol” G:”P kali nol, maka usaha nya nol. Nah ini prosesnya misalnya seperti PV prosesnya ini ini ini ab-c, berapa usahanya?” (guru menggambar contoh grafik) S:”nol” (ragu-ragu) G:“ jadi dari a ke b ke c jadi satu, berapa usaha nya?” S:”nol” G:”ya usaha nya ya ini luasnya grafik”
1. Observ1_A2_19052012_sab07.00-07.45 Video ini menggambarkan pertemuan kedua dari materi Termodinamika yang dilaksanakan pada hari Sabtu 19 Mei 2012 pukul (jam pertama dan kedua). Di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119
bawah ini akan terlihat pada rekapitulasi aktivitas guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Mereview materi sebelumnya (rekaman video menit ke 03.25) Sebelum materi berikutnya, guru mengingatkan kembali ke empat proses termodinamika yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya. G:nah s’karang kita lanjutkan yang kemarin A. Proses–proses gas, ada apa? S:isobar G:proses gas isobar, proses gas? S:isotermal G:isoterm, proses gas? S:isovolum G:ya isovolum, proses gas? S:isokorik G:lha isokorik sama dengan isovolum S:oohh.. iya hehe G:proses adiabatik, bagaimana bunyi nya kita sudah bahas S:ya
Kemampuan awal siswa (rekaman video menit ke 17.04) Guru mengajak siswa mengingat persamaan WIAF =luas IAF. G:isovolume. Ato prosesnya dari isovolum dulu baru ke isobar. Kalo langsung prosesnya dari I langsung ke F. Nah kita cari satu per satu. Saya akan memberi contoh satu proses dulu untuk proses IAF, nanti IF dan IBF kamu yang nyari..semuanya dengarkan..ditanyakan WIAF brapa? ∆UIAF brapa? kemudian QIAF brapa? yang pertama dulu W, bagaimana proses mencari W? yang kemaren sama seperti ini apa? WIAF=luas IAF, dong ra? S:ya G:luasnya brapa? S:mmm... G:ini IAF (menggambar grafik IAF), luasnya ini brapa? luasnya mana? S:dari IA sampai ke bawah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120
G:jadi kalo gak ada ini luasnya gimana? S:oo...(bingung) G:sedangkan proses... ok. Yang proses IA isobar yang proses AF isokorik tanpa usaha. ini (luas IAF) kan boleh saya sebut proses eh luas IAF=WIA+WAF , ini (WIA) proses isobar, isobar tho? S:ya G:sama dengan ini (WAF) proses isokorik atau isovolum yang nilainya kemarina dalah nol. Dan sama juga kalo IAF dan prosesnya ini brarti luasnya daerah ini, brapa? ini brapa ini (PI) empat, ini (VF) empat, ini (VI) dua, jadi hasilnya brapa? S:10..8.. G:brapa hasilnya? 8. luas IAF=4.105.., ini lho harus dirubah.., luas IAF=4.105.(4-2).10-3, jadine brapa? brapa? S:8... G:800 J. Ini ya udah ya sekarang, dong ora ini dong ra? S:dong
Memotivasi siswa (rekaman video menit ke 16.32) Guru memotivasi siswa dengan membantu kesulitan siswa karena belum bisa mengerjakan soal. G:ok. Jadi umumnya adalah ini Q=∆ U+W, Q nya panas ∆U nya energi dalam W nya usaha, satuan nya adalah joule. Kalo satuan nya joule hati-hati tentang yang P = atm dan P = pascal, karna ini harus dirubah. Uwes tulis..! “lima mol gas ideal memuai...”, kalo memuai brarti volumenya bertambah, tuliskan.. “dari I ke F”, nanti ada grafiknya (menggambar grafik) ini grafiknya I ke F, “yang ditunjukkan pada gambar berikut”, nah itu gambarnya, pertanyaan nya:“hitung usaha, energi dalam, dan kalor yang dilakukan gas sepanjang lintasan IAF, IF, dan IBF”. Jadi nanti cari IAF nya brapa IF brapa dan IBF nya brapa, ini satu ini empat ini dua ini empat, ini volume satuannya liter ini P satuannya atm. Jadi prosesnya dari I ke F tapi bisa melewati isobarik plus iso? S:isobarik G:apa? ini iso apa? S:isokorik G:isovolume. Kalo prosesnya dari isovolum dulu baru ke isobar. Kalo langsung prosesnya dari I langsung ke F. Nah kita cari satu per satu. Saya akan memberi contoh satu proses dulu untuk proses IAF, nanti IF dan IBF kamu yang nyari..semuanya dengarkan..ditanyakan WIAF brapa? ∆UIAF brapa? kemudian QIAF brapa? yang pertama dulu W, bagaimana proses mencari W? yang kemaren sama seperti ini apa? WIAF luas IAF, dong ra? S:ya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121
G:luasnya brapa? S:mmm... G:ini IAF (menggambar grafik IAF), luasnya ini brapa? luasnya mana? S:”dari IA sampai ke bawah” G:”jadi kalo gak ada ini luasnya gimana?” S:”oo...”(bingung) G:”ok. Yang proses IA isobar yang proses AF isokorik tanpa usaha. ini (luas IAF) kan boleh saya sebut proses eh luas IAF=WIA+WAF , ini (WIA) proses isobar, isobar tho?” S:ya” G”sama dengan ini (WAF) proses isokorik atau isovolum yang nilainya kemarin dalah nol. Dan sama juga kalo IAF dan prosesnya ini brarti luasnya daerah ini, brapa? ini brapa ini (PI) empat, ini (VF) empat, ini (VI) dua, jadi hasilnya brapa?” S:10..8..” G:”brapa hasilnya? 8. luas IAF 4.105.., ini lho harus dirubah.., luas IAF=4.105.(4-2).10-3, jadine brapa? brapa?” S:”8...” G:”800 J. Ini ya udah ya sekarang, dong ora ini dong ra?” S:”dong”
Memberikan lelucon (rekaman video menit ke 28.29) Guru memberi lelucon “nanti malam belajar besok ulangan”. Tujuan guru adalah membuat suasana (dalam hal ini guru bercanda). G:selesai..nah sekarang tugas anda untuk IF dan IBF, ditulis sambil dipahami..nanti malam belajar besok ulangan.. S:minggu Pak minggu hahaha G:hehehe..
Memotivasi siswa (rekaman video menit ke 29.75) Pengetahuan guru tentang motivasi siswa terungkap saat guru menjawab pertanyaan siswa. S1: (nunjuk papan)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122
G: apa? S1: IAF nya? G: IAF ya 3/2 posisi A dikurangi posisi? S: I G: AF, posisi F dikurangi posisi? S: A.. G: nah ∆U AF nya ini berapa ? AF P1V1 dan P2V2, =3/2 (PAVA–PIVI)+3/2 (PFVF–PAVA), nanti ketemu ini sama.
Penekanan konsep penting (rekaman video menit ke 06.52) Guru menekankan prinsip kekekalan energi dengan kalimat “jadi”. G:”perubahan pada ∆U dirumuskan tidak langsung dengan melihat hukum pertama termodinamika yang merupakan prinsip kekekalan energi. Jadi hukum ini dikenal dengan hukum kekekalan energi, yaitu energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tapi dapat dikonfersi jadi satu... Secara umum hukum ini dinyatakan bahwa jumlah kalor Q yang diserap oleh gas sama dengan usaha W yang dilakukan oleh gas dan pertambahan energi dalam ∆U. Jadi... tulis sek..”hukum ini dikenal dengan hukum kekekalan energi, jadi energi tidak dapat diciptakan tidak dapat dimusnahkan”. Bikin tanda petik tulis.. kita mengejar waktu biar cepat slese materinya tulis.. “jumlah energi kalor (Q) yang diserap oleh gas sama dengan pertambahan energi dalam (∆U) dan usaha luar (W) yang dilakukan gas”. Jadi ini Q = apa ?” S:”∆U” G:”+ ? W, yang selalu dipake ini. Nah ini ceret” (menggambar) hehe S:”∆U” G:”+? W, yang selalu dipake ini. Nah ini ceret” (menggambar) hehe S:”hehehe” G:”ceret ini diberi panas.. nah ini jadi panas dari kalor ini dari apa ini yang pertama adalah panasnya ini (gambar Q), dan proses memanasnya disini (ceret) atau merubah energi dalam. Kalo energi dalam ini terus bertambah besar akhirnya tidak mampu mengendalikan yang didalamnya, apa yang terjadi?” S:”uapnya keluar..” G:”apa? meledak kan?” S:”ya”
Mengingatkan konsep volume
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123
(rekaman video menit ke 11.56) Guru mengajukan pertanyaan sekaligus mengingatkan siswa mengenai konsep volume pada peristiwa kemarin. G:”kalo di dalam ini partikel membuat energi keluar atau usaha luar yaitu membuat usaha keluar jadi W. Saya ulangi ..Q yang diberikan oleh gas atau yang diserap oleh gas pertama untuk tenaga dalam, kalo tenaga dalamnya semakin besar ini jadi keluar dia jadi W. Kemarin kita konsepkan volume kan gini (menggambar wadah). Kemaren volume dalam wadah ini berubah dari posisi satu ke posisi dua artinya apa? terjadi perubahan volume. Ya sama ketika ini (∆U) meledak volum nya berubah, maka hukumnya panas yang diberikan untuk tenaga dalam dan usaha. Jadi kalo nanti tidak terjadi perubahan volume, ada perubahan W gak?” S:”gak” G:”kalo ini (∆U) gak meledak, ada usaha gak?” S:”gak” G:”nggak..tapi airnya jadi panas gak?” S:”panas”
Guru memotivasi siswa
(rekaman video menit ke 21.41) Guru memotivasi siswa dengan membantu kesulitan memahami konsep perubahan ∆U. G: nanti ketika anda mencari WIF bagaimana mencari WIBF juga akan tahu, sekarang yang berikutnya ∆ U. Kemaren waktu kita bahas PV=nRT=nKT, kemaren sama dengan? brapa? PV=nRT=NKT=2/3 NEK atau=2/3 N.., NEK itu apa? S: U G:U. Lha kalo saya ambil U dengan ini (nRT) brarti U itu apa? U=3/2 nRT. Kalo yang terjadi adalah perubahan U (∆U), disini yang diubah apanya? apa molnya jumlah gasnya? S: tidak G: tidak. Apakah tetapannya? S: tidak G: tidak. Yang berubah adalah? S: suhu G: suhunya, brarti ∆T maka disini ∆U=3/2 nR∆T brapa? ∆T nya dari A sampai F baik dari A sampai F jadi TF - ? S: TI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 124
G: dari posisi satu I menuju posisi F. Dong ga ini? perubahan suhunya dari I sampai F ini nah..bisa gak ∆U=3/2 nRTF-3/2 nRTI , tau suhu di F gak? S: ga tau G: ga tau..mol ada gak? S: ada G: TI nya ada gak? S: gak G: gak ada..kamu bisa melihat iki opo ki PV=nRT? nRT itu opo? S: PV G: brarti bisa saya ganti menjadi ∆U=3/2 PFVF-3/2 PIVI , dong ora? S: dong G: jadi ∆U =3/2,, sekarang ada PFVF dan PIVI nya gak? S: ada G: ada. ∆U =3/2 (PFVF-PIVI), di grafik nya kan P nya empat bagian I, V nya dua, bagian F P nya brapa? S: satu G: P nya satu, V nya? S: empat G: tinggal dimasukkan jadi ∆U=3/2 (1.105.4.10-3–4. 105.2.10-3) brapa? =3/2 pangkat min tiga jadi dua =3/2 (400-800) jadinya =brapa? S: -600
Miskonsepsi siswa (rekaman video menit ke 34.49) Guru menemukan kekeliruan pada pekerjaan siswa, kemudian guru memberikan koreksi terhadap kesalahan siswa, sehingga siswa mengerti letak kesalahannya. (guru berjalan melihat catatan seorang siswa) G:”mana ada isotermal” S1:”yang IF itu pak?!” G:”ini bukan isotermal..dari I sampai F? nah isotermal kan gini melengkung, IF itu bukan isotermal bukan..nah isotermal P nya kan ada dua turun ke bawah ini..kalo isotermal itu gambarnya parabola kaya parabola gini..”(menggambar grafik isotermal) S1:”berarti yang itu bukan isotermal ya”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125
G:”lha iyow..jadi isotermal. Kalo ini bukan isotermal”
Memotivasi siswa (rekaman video menit ke 39.77) Guru memotivasi siswa dengan mendekati dan melihat pekerjaan siswa (duduk semeja). G: ndi? punyamu ndi? S1: ini pak masih separoh hehehe G: iki melanjutkan mengerjakan soal) G: heh sssttt berisik...bukumu mana? S1: gak bawa pak hehe.. G: koe bawa buku ora? S2: hehehe gak pak tapi bisa minjam hahaha G: hmm isone minjem...Dah belajar belum? mau belajar ndak? G: w opo ik? S1: mana pak? G: seng seng F mana? S1: oh iya lupaa G: o iyow lupaaa. Yowis rapopo garap terus ae. S1: iya pak.. G: ah..ok.. mana luas dari IBF? S1: ini kesini pak G: yo ora IBF kok. S1: lha ini kesini pak G: yoo ora.. luas gambarnya mana? grafik dengan sumbu E S: ooh.. G: proses IBF itu proses apa dari apa itu? S1: isoo G: iso opo? S1: isooo.. G: ora isooo..hahaha. I ke B itu iso apa itu?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 126
S1: isobar S2: isokhorik G: isokhorik. B ke F? S: isobar G: isobar. Nek iso volum kan ini. S1: iso volume G: opo? S1: iso volume G: lah ik opo? ini kan W bukan V.∆V nya gak ada tidak ada perubahan volume. Berapa? W nya? apakah W nya sama? S1: gak G: mengapa?
2. Observ1_A2_21052012_sen07.00-08.30 Video ini menggambarkan pertemuan ketiga dari materi Termodinamika yang dilaksanakan pada hari Senin 21Mei 2012 pukul (jam pertama dan kedua). Di bawah ini akan terlihat pada rekapitulasi aktivitas guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Menggali pemahaman siswa (rekaman video menit ke 00.08) Dalam episode ini, guru menggali pemahaman siswa dengan memberikan soal post test mengenai materi yang telah dipelajari kemarin. G:“ayo ambil selembar kertas kita tes yang kemarin sebentar” S:”wah belum belajar pak” G:”ayo gampang.. ambil kertas toh,, satu..dua..” S1:”tiga” S2:”sek tho pak” G:”tiga..lah kamu gak masuk blus ki bajumu (nunjuk siswa)” G:empat. Tulis! “10 mol gas ideal melakukan proses isobarik dan kemudian melakukan proses isotermal seperti gambar. Hitung usaha energi dalam dan panas yang bekerja pada sistem gas”. Jadi PV nya ini (menggambar grafik) G:“ayo ambil selembar kertas kita tes yang kemarin sebentar” S:”wah belum belajar pak”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 127
G:”ayo gampang.. ambil kertas toh,, satu..dua..” S1:”tiga” S2:”sek tho pak” G:”tiga..lah kamu gak masuk blus ki bajumu (nunjuk siswa)” G: empat. Tulis! “10 mol gas ideal melakukan proses isobarik dan kemudian melakukan proses isotermal seperti gambar. Hitung usaha energi dalam dan panas yang bekerja pada sistem gas. Jadi PV nya ini (menggambar grafik) P1 nya 10, ini (P) atm, ini (P2) 1, (V1) 0,1, (V2) 1, ini (V3) 10. V nya,, Jadi proses isobarik kemudian proses isotermal”.
Memotivasi siswa (rekaman video menit ke 49.75) Guru memotivasi siswa dengan membantu kesulitan siswa tentang memahami mesin Carnot dengan menggambar tampungan air. G: jadi mesin Carnot adalah mesin dimana setiap proses yang adalah vektor simbol, ato gini kalo apa namanya motor listrik G: ya oke tak tambah lagi ini, misalnya tampungan air kemudian penuh trus bocor.. bocor kan? S:hmm G:brarti ini otomatis keluar kan airnya S: ya G:ini tinggi e tempat nya tinggi, nah sekarang disini ada sumur trus ini ada pipa naik begini nah ini ditutu, kalo airnya keluar berarti?Bisa gak? bisa gak? S:bisa G: kalau bisa gak usah pake pompa air S:hahaha G: ya pasti harus membutuhkan yang namanya usaha yaitu berupa W naik keatas..
Mengaktifkan siswa
(rekaman video menit ke 53.45) Dalam episode ini, pengetahuan guru terungkap mengenai mengaktifkan siswa dengan cara tanya-jawab kepada siswa. G:Oke catat sek, “mesin Carnot adalah mesin imajiner. Nanti ada pengembangannya mesin, mesin bensin. Yang terdiri dari dua proses isothermal dan dua proses adiathermal”. Digambar PV nya dua isothermal ini isothermal nya isothermal isothermal V1 V2. Kalo dari V1 dan V2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 128
terjadi pemuaian adiabatik, jadi pertama ini, ini trus kesini dan kesini dan kembali ke atas ke posisi awal semula. Nah prosesnya seperti ini, gambar A B C D. Proses AB..udah paham blum? S:udah G:udah ya.. proses AD adalah proses isother pemuaian, proses AD adalah proses pemuaian isothermal yang membutuhkan panas +Q1 panasnya adalah Q1. Jadi pemuaian, yang mana? dari P yang sekian jadi P nya. Kalo terjadi pemuaian ada usaha ya usaha.. usahanya mana? ya luas dari grafik ini 2,3 nRT log VB/VA lalu ada perubahan energi dalamnya, ada perubahan energi dalamnya gak? ada perubahan energi dalamnya gak? ada gak? S:ada..gak.. (ragu-ragu) G:ada gak? S:adaa... G:ya gak ada wong ∆V nya sama og. Dicari meneh nek W nya 2,3 nRT log V B/VA, kalau ∆U? 3/2 nR ∆T, ∆U nya ada gak? katanya proses isothermal ada gak? S:gak ada G:gak ada berarti nol. Berarti Q nya sama dengan W. Sekarang BC proses BC proses BC, proses BC adalah proses adiabatik pemuaian adiabatik artinya tidak ada panas yang keluar ataupun yang masuk. Proses proses BC berarti Q nya sama dengan nol tidak ada panas yang keluar maupun yang masuk. Adiabatik itu Q nya nol. Berikutnya proses CD, proses CD adalah proses penyusutan isothermal sehingga gas membuang panas atau Q nya –Q. Lalu proses DA apa? proses DA adalah proses penyusutan adiabatik atau Q nya sama dengan nol. Lalu dari ketiga itu ini positif ini negatif berarti ini Q nya masuk menghasilkan luasan, apa itu luasan Q? luasan itu apa? S:W G:W ya. Dan yang ini Q nya keluar Q2. Kalau digambar mungkin begini ini, ini suhu dinginnya akan dapat memutar suhu turbin atau bagian kesana dan sisanya dibuang di Q, ini Q1 ini Q2 ini menghasilkan W. Jadi panas misalnya ya panas ini memutar turbin sisanya dibuang ke Q2. Dong gak? pembakaran dari kabulator menggerakkan penggerak turbin sisanya dibuang uap dari kalor itu lho, dong gak? S:dong
Mengoreksi jawaban siswa dan membimbing siswa (rekaman video menit ke 26.16) Guru mengoreksi jawaban siswa dan membimbing siswa dalam menentukan nilai Q. G: piye? baru mulai? mana seng isobarik? S1: ini pak G: woo..aah ini isotermal S1: haa iya..hehe
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129
G: ya ini berapa W ne? 900 J ya? S: ya G:sehingga W totalnya 3200 J. Apa ∆U? ∆U dari awal A sampai C, tinggal opo kemarin ? ∆U=3/2 PCVC –PAVA, ketemunya =3/2(1000-100), 900, 3/2 x 900, berapa? seribu? S: 1350 G: ah..1350 J. Sehingga Q nya Q nya? S: ∆U G: Q=∆U +? S: W G: Q=1350+3200=4550. Ngono kui.. jadi dipahami benar-benar dulu,..
Memotivasi siswa (rekaman video menit ke 61.65) Guru memotivasi siswa dalam memahami konsep grafik ideal dengan cara tanya-jawab kepada siswa. G: nah supaya menjadi efisien itu kan berati usaha ini harus dibuat luas-luasnya. T nya ini panas yang ada trus dibuang, bener gak? S: bener G:kalo V kan dibikin sendiri panas datang langsung dibawa semua kan gak mungkin pasti ada sisa yang dibuang. Nah berarti yang namanya grafik ideal.. sek ini ditulis gambar sek! jadi di dalam itu maunya semua ada usaha. G:dong ora? S1:hehehe G:gambar ya berarti usaha nya apa? ini grafiknya W sama dengan apa? W=Q1–Q2, dong ora? S:dong
Memotivasi siswa dan menggali pemikiran siswa (rekaman video menit ke 63.67) Guru memberi guyonan “nol dibagi sesuatu? sesuatu banget” untuk membuat suasana. Kemudian guru menggali pemikiran siswa dengan cara tanya-jawab kepada siswa. G: jadi panas yang dikeluarkan terhadap penggerak dan Q2, berarti kalo W saja berarti ini dikurangi gak?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 130
S: gak G: sama. Dan efisiensi mesin gambarnya opo iki adalah hasil dibagi Q1. Maunya W sama dengan Q1 tapi gak mungkin, atau W diganti menjadi Q1-Q2 per Q1, jadinya 1–Q2/Q1. Andaikan nilai Q2 nol berarti iki nol, nol dibagi sesuatu? sesuatu banget hahaha S:hahaha G:tau dibagi sesuatu? S:gak G:nol. Berarti kan tidak ada yang dibuang tidak ada yang masuk gak ada yang bisa mendapat nilai efisiensi 100 %. Nah rumus itu persamaan itu bisa dari Q, Q itu udara dari T. Apakah anda masih ingat Q=m c ∆T? massa nya k kapasitas kalornya k artinya Q itu sebanding dengan suhu T. Kalo Q sebanding T berarti efisiensi nya satu min T2/T1 kali 100 %, nah ini bisa pake ini bisa pake ini. Kalo ini prosesnya otomatis gak dari panas tinggi ke panas rendah? otomatis gak? Otomatis gak? jadi panasnya itu mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Kalo ruangan ini menjadi dingi karna apa? S: AC G:AC itu berarti prosesnya apa? dinginnya di dalam tabung ato luar? S: luar G:artinya kan kalo di ruangan gini artinya diusahakan supaya yang masuk keluar lagi to? S: iya pak G:berarti prosesnya begini kalo dari dingin ke panas maka menemukan usaha, bener gak? S: oh G:nek menemukan usaha berarti diputar di penggerak nah itu kipas supaya disini di dalam ini turun dingin, tapi kalo proses yang alami pasti dari panas menuju ke dingin akan bergerak kesana, dong tow? S: oh hehehe G:nek iki otomatis, ini gak bisa dibalik arah. Contoh, contohnya dari buku ae halaman 181 nomor 38. Nomor satu opo dua? S:hehehe G:opo tiga? opo empat? suatu mesin carnot jika pemuaian panasnya 400 K akan mempunyai efisiensi 40%. Jika panasnya 640 K maka efesiensi nya menjadi? S:gak ada hehehe G:ngawuuurr hehehe. Yang 400 K itu jadi apa? S:T1 G:T2 nya mana? S:gak ada pak hehehe
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 131
G:ngawur gak ada hehe.. Jadi suhu lingkungan suhu luarnya dicari dulu, kalau T1=400 K efesiensinya 40%, kalo T1 nya itu 640 efesiensinya brapa? efisiensinya 1–T2/T1, ini 40%=1– T2/400 K, piye iki? S:coret coret G:coret coret gini po? S:ahahahaha G:ngawuurr hehhe. T2/400 sama dengan 1–40 %,
Mengaktifkan siswa (rekaman video menit ke 35.32) Pengetahuan guru tentang kesulitan belajar siswa terungkap guru mencoba membantu pemahaman siswa dan kelas dengan meminta dua siswa mengerjakan di papan tulis. G:dong ora? ayo buka... ah bukan itu, ayo buka...punyamu ndi? (mendekati siswa) S1:belum Pak hehehe G:yo... koe dong ora? S2:gak Pak.. G: hahaha...mana? belum? jujur ra jur.. mana? S1: gak ngerti Pak.. G: piye cah dapate? S1: gak tau Pak..hehe G: banyak alasan we kie.. S1: gak tau Pak beneran Pak...hehehe G: ndi? S2: gak dong Pak hehehe G: baik udah selese rung? S: udah..belum.. G: iki piye kie? dong ora? S1: ora e Pak hehehe G:udah denger dulu.. kita kerjain bersama, kamu maju sama kamu (nunjuk 2 siswa maju ke depan) kerjakan di depan! (Kedua siswa tersebut mengerjakan soal di papan tulis)
Kesulitan belajar siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 132
(rekaman video menit ke 14.35) Pengetahuan guru tentang kesulitan belajar siswa terungkap dalam memecahkan soal post test. G: iso ora? ora iso? ora iso.. S1: ora iso G: ora iso..ora iso..iso ora? S1: gak pak G: ora iso..iso ora? S2: raiso pak G: ora iso..iso ora? piye? S3: hehe G: ora iso..ora iso.. G: wes wes artinya...Liat bukunya yok S: oh iya G: udah? gimana? coba didalami tinggal baca, kalo usaha isobar piye kalo usaha isotermik piye... 2,3 nRT. Piye? Ayo yang pojokan untuk yang isobarik gimana? tinggal mencari luasnya kan? S: ya G: saya sebut misalnya prosesnya ini apa? AB trus C, nah AB ini proses? S: isobarik G: isobar. Ini luasnya. Kalo yang isobarik yang ini tadi apa? S: isotermal G: apa? S: isotermal G: ya. Lalu untuk mencari energi dalam tinggal disini sama sini awal akhir (AC). ∆U nya sini sama sini, udah kerjakan! S1:oohh..sama to G: yo sama S1 sama ya pak? G: ho oh.. ini apa? ∆U? oh..piye? S2: sek pak G: oke yang ini tinggal energi dalam E iya tho?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 133
S: ya G: yang ini? W=2,3 nRT log VC/VB. Suhune piro? Suhu nya brapa? Suhunya berapa ini? S1: tetap G: nRT? S1: tetap G: ya tetap itu berapa? nah ini (n) ada 10 mol, R nya?
Penekanan asal rumus (rekaman video menit ke 21.35) Guru memberi penekanan asal rumus “Dari rumus ini lho PV = nRT., Jangan dilupakan itu loh.. Menjadi W = 2,3 PBVB log VC/VB”. G: T nya? S1: 273 G: dari mana rumusnya? dari mana rumusnya? S1: dari buku pak G: woo edaaann.. Nah ini tho PV =? S: nRT G: ini (PV)=ini (nRT) to? S: iya pak G: = 2,3, ganti opo iki (nRT)? S: PV G: PV boleh gak? S: boleh G:boleh. Dari rumus ini lho PV=nRT. Jangan dilupakan itu loh. Menjadi W=2,3 PBVB log VC/VB. Sudah..oke 2,3 PB ne piro? 10, VB ne? S: 1 G: 1. Log 10/1. Berapa? S: 2,3 G: jelas 2,3 J. Lho kok ini pake PBVB kok gak pake PCVC? S: salah G: ah? ya namanya isotermis kan harusnya sama kan, sama gak? Kalo saya pake PC sama VC ini S: sama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 134
G: VC nya brapa? siji. PC nya brapa? S: 10 G: sek iki sek iki belum bener iki, beda ora? PB = 10.105, VB nya? S:1 G: 10-3, jadinya? S1: 2300
Menjelaskan pekerjaan siswa (rekaman video menit ke 40.00) Guru menjelaskan dialami siswa.
pekerjaan siswa di papan tulis untuk membantu kesulitan yang
G:wis udah dikerjain nih.. BIF selisih sejajar kali papat tambah satu lima kali nya satu, bener gak? S1:bener G:∆U titik F kurangi titik I, awal akhir-akhir awal.. yo awal akhir.. ∆U nya adalah akhir awal,, ketemunya? –600 J. Tanda negatif ini disebut apa? S1:kurang G:yo jelas..kalo ini Q nya positif.. tanda negatif nya ini artinya garis F membuang panas. Jadi dari sini pindah kesini ini membuang panas. Kosek yang kedua, WIBF berarti W isoterm isokhorik tambah W iso? S:isobarik G:isobarik.. yang isokorik nol, isobarik 200, ∆U nya –600, Q nya membuang panas –400, sekarang kita baca kemarin, apakah ∆Q nya sama? apa? S:beda G:ya beda.. apakah ∆U nya sama? S:sama G:sama ya.. ∆U nya sama kenapa? proses nya kan awal akhir baik jalan nya langsung gini atau jalan nya muter-muter gini dulu sampai kesini, yang namanya ∆U awalnya mana akhirnya mana? tidak berubah. Misalnya ini, ini mau lewat sini mau lewat sini pokonya awal dan akhir ∆U. Sekarang untuk W apa W nya sama? S:tidak G:misalnya yang mana? IF? IBF? atau IAF? S:IAF G:bisa? ya sekarang membuat luasan yang sebesar-besarnya.. kalo IAF kan yang ini,, membuat luasnya yang sebesar-besarnya. Nah dengan cara seperti ini, jadi mencari W yang besar inilah nanti kita masuk ke Carnot. Jadi membuat luasan yang seluas-luasnya supaya apa? supaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 135
menghasilkan usaha yang besar. Pertama, ini kemudian memuai tekanan tetap habis memuai diturunkan ke volume gas, ini menghasilkan usaha yang besar. Jadi, mesin itu prinsipnya mencari usaha yag besar. G:hei sek bentar dong ora iki? woee dong ora? S:dooonngg
Memberikan penegasan
(rekaman video menit ke 41.04) Guru memberikan penegasan terhadap tanda negatif. G: tanda negatif ini disebut apa? S1: kurang G: yo jelas..kalo ini Q nya positif.. tanda negatif nya ini artinya garis F membuang panas. Jadi dari sini pindah kesini ini membuang panas. Kosek yang kedua, WIBF berarti W isoterm isokhorik tambah W iso? S: isobarik G: isobarik.. yang isokorik nol, isobarik 200, ∆U nya –600, Q nya membuang panas –400,