PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS SEGI EMPAT KELAS X AP SMK SANJAYA PAKEM TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Matematika
Disusun oleh : BENEDIKTUS RADITYA NIM : 091414027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Setiap kamu mempunyai mimpi, keinginan, atau cita-cita, letakkanlah itu semua di depan keningmu, jangan menempel tapi biarkan dia menggantung, mengambang 5 cm di depan kening kamu. Jadi dia tidak akan pernah lepas dari mata kamu dan kamu bawa impian itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan kamu percaya bahwa kamu bisa, bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh apapun hambatannya. Katakan pada diri sendiri, kalau kamu percaya dengan impian kamu dan kamu tidak akan pernah menyerah_(Zafran)”
Dengan penuh rasa syukur kupersembahkan skripsi ini kepada : Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Kedua orangtuaku dan kakakku yang selalu memberikan semangat dan doanya.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Benediktus Raditya. 2013. Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Pada Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Keliling dan Luas Segi Empat Kelas X AP SMK Sanjaya Pakem Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui : (1) keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together; (2) hasil belajar matematika yang dicapai siswa dalam pembelajaran dengan topik keliling dan luas bangun datar segi empat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif, Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X AP SMK Sanjaya Pakem tahun ajaran 2012/2013. Topik dalam penelitian ini adalah keliling dan luas segi empat. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan catatan lapangan, dokumentasi, Lembar Kerja Siswa, lembar pengamatan keaktifan siswa dan tes siswa, yang keduanya diterapkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. Tes siswa terdiri dari pre-test dan pos-tes. Alat ukur untuk keaktifan adalah lembar pengamatan keaktifan siswa yang terdiri dari 10 kriteria keaktifan dalam diskusi khusus dan 8 kriteria keaktifan dalam diskusi umum, sedangkan hasil belajar siswa menggunakan pre-tes dan pos-tes dengan materi bangun datar, keliling dan luas segi empat. Dari hasil analisis dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) keaktifan siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together masuk dalam kategori cukup dengan prosentase rata-rata keaktifan siswa secara keseluruhan adalah 6,25 % kriteria tinggi, 74,52 % kriteria cukup, dan 19,23 % kriteria rendah; (2) hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together tergolong baik, dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar pada pre-tes adalah 45.69 % dan pada pos-tes menjadi 71,63 %.
Kata kunci : metode Numbered Heads Together, keaktifan, dan hasil belajar
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Benediktus Raditya. 2013. The Liveliness and Student’s Learning Outcomes by Applying Cooperative Learning NHT (Numbered Heads Together) Model towards Mathematics Subject on Circumference and Area of a Quadrangle upon Grade X AP SMK Sanjaya Pakem in Academic Year 2012/2013.Thesis. Programme Study of Mathematics Education, Faculty of Teaching and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. The purposes of the paper aim to examine: (1) students‟ liveliness in the pursuing study by applying Cooperative Learning Numbered Heads Together (NHT) Model, (2) mathematics learning outcomes attained by students in learning circumference and area of a flat quadrangle using Cooperative Learning NHT Model. This study applied a qualitative and a quantitative research based. The subject of the research involved the students of grade X AP Sanjaya Vocational School PAKEM in academic year 2012/2013. The research notably focused on circumference and area of a quadrangle. The data collection included field records, documentation, students‟ worksheet, students‟ invigoration form and tests, which encompassed Cooperative Learning Numbered Heads Together (NHT) Model. The test comprehended pre-test and post-test. The gauge of liveliness based on students‟ liveliness observation form which embodied 10 criteria of students‟ invigoration in particular discussion and 8 liveliness‟ criteria in general discussion, whilst the learning outcomes of students seized the pre-test and post-test containing plane structure, circumference and area of a quadrangle. Based on analysis, the study construed: (1) the students‟ liveliness by applying Cooperative Learning Numbered Heads Together (NHT) Model inhered in the category of „fair‟ with the average percentage of overall students‟ liveliness indicated 6.25% of high criteria, 74,52% of fair criteria and 19,23% of low criteria, (2) students‟ learning outcomes by applying Cooperative Learning Model Numbered Heads Together (NHT) Model classified in good criteria denoted by 45.69% of pre-test value into the 71.63% of post-test value of the average value of learning outcomes.
Key words: Method of Numbered Heads Together, liveliness and learning outcomes
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Pada Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Keliling dan Luas Segi Empat Kelas X AP SMK Sanjaya Pakem Tahun Pelajaran 2012/2013”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, saran, dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S. Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Drs. A. Sardjana, M. Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan memberikan bimbingan, masukan, dan pengarahan dengan penuh kesabaran selama pembuatan skripsi ini. 3. Para dosen penguji yang telah berkenan memberikan saran dan kritik yang membangun pada penyusunan skripsi ini. 4. Segenap Dosen Prodi Pendidikan Matematika yang telah membimbing selama saya menempuh studi di Universitas Sanata Dharma.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Bapak Sugeng, Bu Heni, dan Mas Arif yang memberikan bantuan administrasi selama saya menempuh studi di Universitas Sanata Dharma. 6. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru Matematika, dan siswa kelas X AP yang membantu dalam proses penelitian dan yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melaksanakan penelitian di SMK Sanjaya Pakem Sleman. 7. Keluargaku tercinta dan terkasih, Papa Venantius Widijanto, Mama Ratnawati Elina, Kakakku Marselina Kartika, dan semua keluargaku yang ada di Bangka, Jakarta dan Yogyakarta, terima kasih untuk semua kasih sayang, doa, perhatian, dan pengorbanan yang telah kalian berikan. Semoga saya bisa menjadi lebih baik lagi untuk kalian semua. 8. Teman-teman Pendidikan Matematika 2009 kelas A, terima kasih atas bantuan, saran dan semangat yang selalu diberikan sehingga penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar. 9. Untuk Rio, Ardi, Daniel, dan Jefri yang sudah menyempatkan waktu untuk menjadi observer dalam penelitian saya. 10. Teman-teman “Memory Kos” yang selalu mendukung, membantu, dan memberikan semangat kepada saya dalam penyusunan skripsi ini. 11. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu saya dan memberikan saya begitu banyak doa dan dukungan agar skripsi dapat terlaksana dengan lancar. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, maka penulis terbuka terhadap saran dan kritik demi perbaikan di masa yang akan
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
datang. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis,
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ........... vi ABSTRAK ....................................................................................................... vii ABSTRACT ..................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….. xix BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5 xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 6 D. Rumusan Masalah ................................................................................ 6 E. Batasan Istilah ...................................................................................... 7 F. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8 G. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8 H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 9 BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 11 A. Pengertian Belajar ................................................................................ 11 B. Pembelajaran Matematika .................................................................... 12 C. Keaktifan dan Hasil Belajar ................................................................. 14 D. Pembelajaran Kooperatif ...................................................................... 18 E. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT .................................................... 23 F. Bangun Datar ....................................................................................... 29 G. Kerangka Berpikir ................................................................................ 37 BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 39 A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 39 B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 39 C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 40 D. Variabel Penelitian ............................................................................... 40 E. Metode Pengolahan Data ..................................................................... 40 F. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 42 G. Metode Analisis Data ........................................................................... 45
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H. Analisis Uji Validitas dan Reliabelitas ................................................ 48 I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 50 BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ............ 52 A. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 52 B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 82 C. Tabel Pengamatan Keaktifan dan Hasil Belajar................................... 85 D. Kelemahan Penelitian........................................................................... 88 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 90 A. Kesimpulan .......................................................................................... 90 B. Saran .................................................................................................... 91 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 92 LAMPIRAN ..................................................................................................... 94
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Dalam Diskusi Kelompok... 43 Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Dalam Diskusi Umum ........ 44 Tabel 3.3 Pencarian Rentang Skor ................................................................... 45 Tabel 3.4 Hasil Pengamatan Tingkat Keaktifan Siswa Pada Setiap Pertemuan ........................................................................................ 46 Tabel 3.5 Keaktifan Siswa Pada Setiap Pertemuan ......................................... 46 Tabel 3.6 Keaktifan Seluruh Siswa Secara Keseluruhan ................................. 47 Tabel 3.7 Rata – Rata Hasil Belajar Setiap Tes ............................................... 47 Tabel 3.8 Ketuntasan Belajar Setiap Tes ......................................................... 47 Tabel 4.1 Hasil Pre-Tes Siswa ......................................................................... 54 Tabel 4.2 Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 2 ................................................. 61 Tabel 4.3 Kriteria Keaktifan Siswa Pertemuan 2 ............................................. 62 Tabel 4.4 Kriteria Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 2 .................................... 62 Tabel 4.5 Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 3 ................................................. 69 Tabel 4.6 Kriteria Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 3 .................................... 71 Tabel 4.7 Kriteria Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 3 .................................... 71 xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.8 Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 4 ................................................. 78 Tabel 4.9 Kriteria Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 4 .................................... 79 Tabel 4.10 Kriteria Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 4 .................................. 80 Tabel 4.11 Hasil Belajar Siswa Pada Pos-Tes ................................................. 81 Tabel 4.12 Rata – Rata Keaktifan Siswa .......................................................... 82 Tabel 4.13 Rata – Rata Hasil Belajar ............................................................... 84 Tabel 4.14 Ketuntasan Belajar Dalam Tes ....................................................... 84 Tabel 4.15 Pengamatan Keaktifan Dan Hasil Belajar ...................................... 85
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 94 Lampiran A.2 Soal Pre-Tes .............................................................................. 112 Lampiran A.3 Soal Pos-Tes ............................................................................. 115 Lampiran A.4 Lembar Kerja Siswa 1 .............................................................. 117 Lampiran A.5 Lembar Kerja Siswa 2 .............................................................. 118 Lampiran A.6 Lembar Kerja Siswa 3 .............................................................. 119 Lampiran A.7 Kunci Jawaban Pre-Tes ............................................................ 120 Lampiran A.8 Kunci Jawaban Pos-Tes ............................................................ 123 Lampiran A.9 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 1 ..................................... 127 Lampiran A.10 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 2 ................................... 130 Lampiran A.11 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 3 ................................... 133 Lampiran B.1 Instrumen Pengamatan Keaktifan Siswa .................................. 137 Lampiran B.2 Contoh Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa ......................... 138 Lampiran B.3 Contoh Hasil Pre-Tes, Pos-Tes, LKS 1, 2, dan 3...................... 142 Lampiran C.1 Hasil Uji Validitas Soal Pre-Tes ............................................... 153
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran C.2 Hasil Uji Reliabelitas Soal Pre-Tes........................................... 159 Lampiran D.1 Surat Kelengkapan Administrasi .............................................. 162 Lampiran D.2 Foto – Foto Penelitian............................................................... 164
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Keluarga Segiempat ..................................................................... 94
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampai saat ini, matematika tetap menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah yang sangat menakutkan bagi semua siswa. Sangat susah sekali merubah cara pandang siswa yang telah terlanjur menganggap kalau matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sulit dan susah untuk dimengerti. Pernyataan ini dapat terlihat dari hasil ujian atau ulangan kebanyakan siswa untuk mata pelajaran matematika selalu jelek dan cenderung mengalami penurunan. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya partisipasi aktif siswa saat mengikuti pelajaran matematika karena sudah terlanjur takut dan malas terlebih dahulu sebelum memulai pelajaran. Siswa menjadi kurang berpartisipasi aktif dan cenderung menerima saja apa yang dijelaskan oleh guru, keadaan ini menyebabkan siswa menjadi kurang aktif saat proses pembelajaran berlangsung. Sehingga pada kenyataan yang ada siswa yang aktif di kelas hanya beberapa siswa saja sedangkan yang lain hanya diam dan menerima saja. Hal ini dapat disebabkan karena kebanyakan siswa di kelas menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang menakutkan dan sulit sehingga saat proses pembelajaran mereka menjadi cenderung takut dan tidak siap saat menerima pembelajaran yang menyebakan kesulitan dalam menerima materi yang akan diberikan. Tentu saja ini akan
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
menyebabkan kebanyakan siswa mendapatkan nilai yang jelek saat menghadapi ulangan atau ujian. Berdasarkan hasil percakapan saya dengan guru pamong saya di SMK Sanjaya Pakem sewaktu saya PPL pada semester ganjil kemarin, saya mendapatkan bahwa guru matematika di sekolah itu mengalami kesulitan ketika menyampaikan materi kepada siswa. Kesulitan utamanya adalah sangat kurangnya pemahaman terhadap materi-materi dasar matematika yang seharusnya sudah harus mereka kuasai dengan baik. Hal ini dapat dilihat saat pembelajaran berlangsung, ketika materi yang disampaikan harusnya sudah mereka kuasai saat SMP ternyata mereka belum menguasainya sehingga guru harus mengulang kembali materi dasar tersebut. Dari pengamatan saya sewaktu PPL, guru mengajar masih sering mengajar dengan cara konvensional, dimana guru menjadi pusatnya dan guru menjadi sangat aktif dan terlihat sangat sabar dalam mengajar agar siswanya benar-benar memahami materi yang sedang disampaikan, namun ini kemudian menjadi masalah ketika siswa yang diajar tidak memperhatikan dan cenderung sibuk sendiri sehingga menghambat proses belajar mengajar di kelas. Ketika diberikan latihan, siswa mau mengerjakan latihan, siswa juga mau bertanya ketika ada kesulitan. Namun, sepertinya siswa melakukan hal itu hanya untuk formalitas saja ketika ditanya guru, bahkan cenderung seperti mencari perhatian guru bahwa mereka mengerjakan. Mereka tidak benar-benar paham ketika guru menjelaskan pertanyaan mereka, hal ini dapat dilihat ketika ada teman lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
yang bertanya dengan teman yang sudah bertanya kepada guru mereka, siswa tersebut menjawab tidak tahu, tidak bisa, atau aku juga belum begitu mengerti. Agar siswa benar-benar memahami dan sanggup menerapkan pengetahuan,
mereka
harus
berupaya
menyelesaikan
masalah,
menemukan sesuatu bagi diri sendiri, dan bergumul dengan gagasangagasan (Robert E. Slavin: 2009). Dalam menyampaikan materi matematika, penguasaan konsep matematika sangatlah penting karena penguasaan konsep matematika akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dalam proses belajar-mengajar matematika guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, atau metode yang sesuai dengan situasi kelas sehingga siswa merasa senang dan memiliki semangat untuk belajar. Dari penjelasan tersebut
maka seorang guru harus
bisa
menciptakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi dan minat belajar siswa. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooeperatif adalah suatu metode strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dari metode ini adalah agar setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam proses pembelajarannya, sebagian besar berpusat pada siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Setiap siswa pasti memiliki pengetahuan dan kecepatan belajar yang berbeda-beda, hal ini juga sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Cara
terbaik
untuk
mengatasi
perbedaan
ini
ialah
mengabaikannya: mengajar seluruh kelas dengan kecepatan yang sama, atau dengan menawarkan bantuan tambahan kepada siswa yang berpencapaian rendah dan memberikan kegiatan perluasan atau pengayaan tambahan kepada siswa yang cenderung menyelesaikan tugas dengan cepat (Meyer dan Rose: 2000; Pettig: 2000; Tomlinson, Kaplan dan Renzulli: 2001). Penggunaan metode pembelajaran kerja sama yang tepat, dimana siswa yang mempunyai tingkat kinerja yang berbeda dapat membantu satu sama lain, dapat menjadi sarana yang efektif untuk membantu semua anak belajar (Schniedewind dan Davidson: 2000; Slavin: 1995). Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti ingin menggunakan metode NHT (Number Heads Together) dalam penelitian ini. Metode pembelajaran ini dipilih karena pembelajaran NHT lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas (Rahayu, 2006), selain itu model pembelajaran NHT ini secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi informasi mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajran kooperatif yang menekankan pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Model pembelajaran NHT ini berfungsi untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam merangkum suatu cerita secara runtut sehingga siswa dapat menceritakan kembali apa yang telah dipelajarinya. NHT memiliki kelebihan
yaitu
dapat
mengoptimalkan
partisipasi
siswa.
Model
pembelajaran NHT memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berpartisipasi aktif, dapat saling berbagi ide dan jawaban yang paling tepat, selain itu NHT juga melatih siswa untuk dapat belajar bekerja sama dengan teman mereka di kelas. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti mengadakan penelitian yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika. Peneliti mengambil judul: “KEAKTIFAN
DAN
HASIL
BELAJAR
SISWA
DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS SEGI EMPAT KELAS X AP SMK SANJAYA PAKEM TAHUN PELAJARAN 2012/2013”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan bahwa identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
1. Kegiatan pembelajaran matematika di kelas, terkesan hanya satu arah yaitu guru menjadi pusat dari kegiatan pembelajaran matematika. 2. Siswa kurang aktif dan kebanyakan diam. 3. Guru kurang mengeksplorasi pengetahuan siswa. 4. Sebagian siswa cenderung kurang antusias untuk terlibat dalam pembelajaran matematika. C. Pembatasan Masalah Dengan adanya keterbatasan kemampuan, waktu, dan biaya, maka penelitian ini hanya dibatasi pada pembelajaran matematika yang dilakukan dengan pendekatan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT), khususnya di kelas X AP SMK Sanjaya Pakem. Materi yang dipelajari adalah keliling dan luas segi empat. Melalui pembelajaran yang dilaksanakan, peneliti ingin mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran NHT terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa dan kesimpulan yang didapat tidak dapat diterapkan pada kelas ataupun sekolah lain. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Bagaimanakah pembelajaran
tingkat dengan
kooperatif tipe NHT?
keaktifan
siswa
menggunakan
dalam
model
mengikuti
pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
b. Bagaimanakah hasil belajar matematika yang dicapai siswa dalam pembelajaran dengan pokok bahasan keliling dan luas bangun datar segi empat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT? E. Batasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pengertian konsep yang akan dipergunakan untuk penelitian, maka peneliti membatasi beberapa konsep yaitu : 1. Belajar adalah suatu proses perubahan dari tidak bisa menjadi bisa dan proses perubahan itu terjadi selama jangka waktu tertentu. 2. Keaktifan siswa adalah keaktifan siswa terhadap pelajaran yang sedang berlangsung yang terdiri dari kegiatan diskusi, bertanya, mendengarkan, berpendapat, dan mengerjakan soal. 3. Hasil belajar adalah keseluruhan kecakapan dan hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dapat dinyatakan dengan skor atau yang diukur dengan skor. 4. Model Pembelajaran Kooperatif
Numbered Heads Together
adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Model pembelajaran NHT ini berfungsi untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam merangkum suatu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
cerita secara runtut sehingga siswa dapat menceritakan kembali apa yang telah dipelajarinya. Jadi yang dimaksud dari judul penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk melihat
keaktifan
dan
hasil
belajar
siswa
dalam
proses
pembelajaran. F. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut : a. Mengetahui keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. b. Mengetahui hasil belajar matematika yang dicapai siswa dalam pembelajaran dengan pokok bahasan datar segi empat
keliling dan luas bangun
dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT. G. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Guru Dengan adanya penelitian ini, diharapkan guru dapat mencoba menerapkan metode pembelajaran model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) dalam pembelajaran matematika di kelasnya untuk melibatkan siswa dalam proses pembelajaran agar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa yang lebih baik. 2. Bagi Siswa Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif model pembelajaran NHT diharapkan dapat mendorong siswa untuk dapat berpartisipasi atau terlibat lebih aktif lagi dalam pembelajaran sehingga dapat lebih meningkatkan keaktifan dan memberikan hasil belajar yang baik dalam memahami materi pelajaran. 3. Bagi Peneliti Bagi peneliti, dengan penelitian ini peneliti dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi dalam melibatkan siswa pada proses pembelajaran matematika sehingga dapat memberikan hasil belajar yang baik dengan model pembelajaran NHT. Selain itu penelitian ini dapat menjadi bekal berguna bagi peneliti untuk menambah pengetahuan dalam menerapkan model pembelajaran ini di kelas nantinya saat mengajar. H. Sistematika Penulisan Penulis membagi skripsi ini dalam 5 bagian, yaitu : Bab I : Pendahuluan, yang memuat : latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, batasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II : Landasan teori. Dalam landasan teori ini peneliti mendeskripsikan pendapat para ahli yang berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Dalam bab ini memuat : pengertian belajar, pembelajaran matematika, keaktifan dan hasil belajar, pembelajaran kooperatif, pembelajaran kooperatif tipe NHT, materi bangun datar segi empat, dan kerangka berpikir. Bab III : Metode Penelitian. Bab ini akan menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, metode pengolahan data, metode pengumpulan data, metode analisis data, analisis uji validitas dan reliabelitas, dan prosedur pelaksanaan penelitian. Bab IV : Deskripsi dan Pembahasan Hasil Penelitian. Bab ini menjelaskan tentang deskripsi hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian, tabel pengamatan keaktifan dan hasil belajar, dan kelemahan penelitian. Bab V : Kesimpulan dan Saran. Bab ini akan menguraikan tentang kesimpulan yang didapat dan saran untuk penelitian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Belajar Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuankemampuan yang lain. Berikut ini adalah pengertian dan definisi belajar menurut beberapa ahli, antara lain : 1. Herman Hudoyo (1998:1) mengemukakan bahwa seseorang dikatakan belajar bila diasumsikan dalam diri orang itu terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku. 2. Winkel (1989:36), belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilakan sejumlah perubahan dalam pengetahuan – pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. 3. Slameto (2010:2), berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi itu dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dilepaskan berdasarkan atas tanggapan bawaan. 11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
4. Sudjana (2010), belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, dan kemampuan, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain yang ada pada individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Dari beberapa pendapat tentang pengertian belajar dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilaisikap yang tidak disebabkan oleh pembawaan, kematangan, dan keadaan sesaat seseorang, namun terjadi sebagai hasil latihan dalam nteraksi dengan lingkungan. B. Pembelajaran Matematika Matematika merupakan salah satu jenis dari enam materi ilmu yaitu matematika, fisika, biologi, psikologi, ilmu sosial, dan linguistik. Didasarkan pada pandangan konstruktivisme, hakikat matematika yakni anak yang belajar matematika dihadapkan pada masalah tertentu berdasarkan konstruksi pengetahuan yang diperolehnya ketika belajar dan anak berusaha memecahkannya (Hamzah, 2007: 126-132).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan yang diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya. Namun demikian, dalam pembelajaran pemahamn konsep sering diawali secara induktif melalui pengalaman peristiwa nyata. Proses innduktif-deduktif dapat digunakan untuk mempelajari konsep matematika. Selama mempelajari matematika di kelas, aplikasi hasil rumus atau sifat yang diperoleh dari penalaran deduktif maupun induktif sering ditemukan meskipun tidak secara formal hal inidisebut dengan belajar bernalar (Depdiknas, 2003:5-6). Sedangkan pembelajaran ialah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 157) Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan
siswa
guna
memperoleh
ilmu
pengetahuan
dan
keterampilan matematika. Suatu proses pembelajaran yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan situasi agar siswa belajar dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing. Tujuan pembelajaran matematika itu sendiri adalah terbentuknya kemampuan bernalar pada diri siswa yang tercermin melalui kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis, dan memiliki sifat obyektif, jujur, disiplin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain, maupun dalam kehidupan sehari-hari (PPPG, 2004: 1). Jadi apabila seorang guru memahami dengan baik matematika maka seorang guru matematika akan mampu menggunakan matematika untuk membawa peserta didik atau siswanya agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Sebaliknya, apabila pemahaman guru terhadap matematika kurang baik dapat dipastikan bahwa penggunaan matematika juga tidak akan maksimal seperti yang diharapkan. Selain itu, matematika cukup dikenal dengan mata pelajaran yang sulit, keabstrakan objek-objek matematika perlu diupayakan agar dapat diwujudkan secara lebih konkret agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik atau siswa. Inilah yang seharusnya menjadi perhatian guru matematika, dan diharapkan dapat menjadi pendorong untuk lebih kreatif dalam merencanakan proses pembelajaran. C. Keaktifan dan Hasil Belajar 1. Keaktifan Siswa Menurut Sardiman (2008: 95) aktivitas diperlukan dalam belajar karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku menjadi melakukan kegiatan. Belajar merupakan suatu proses aktif, siswa harus berpartisipasi aktif dalam belajar. Beberapa jenis aktivitas belajar menurut Dierich (Oemar Hamalik, 2004: 172) adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
1. Kegiatan – kegiatan visual. Kegiatan ini meliputi membaca, melihat, mengamati, mendemonstrasikan, dan pameran. 2. Kegiatan-kegiatan
lisan.
Kegiatan
ini
meliputi
mengemukakan pendapat, wawancara, bertanya, diskusi, dan interupsi. 3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan. Kegiatan ini meliputi mendengarkan pelajaran, mendengarkan diskusi-kelompok. 4. Kegiatan-kegiatan menulis. Kegiatan ini meliputi menulis cerita, mengerjakan tes, dan menulis karangan. 5. Kegiatan-kegiatan menggambar. Kegiatan ini meliputi menggambar grafik, diagram peta, dan pola. 6. Kegiatan-kegiatan metrik. Kegiatan ini meliputi melakukan percobaan, memilih alat-alat, dan membuat model. 7. Kegiatan-kegiatan mental. Kegiatan ini meliputi mengingat, merenungkan, dan memecahkan masalah. 8. Kegiatan-kegiatan emosional. Kegiatan ini meliputi minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur terpenting bagi keberhasilan proses pembelajaran dengan model NHT yang mengutamakan keaktifan belajar siswa di kelas, keaktifan siswa dalam berinteraksi dengan guru dan siswa, dan kemandirian siswa dalam belajar matematika. Keaktifan siswa dalam model pembelajaran NHT meliputi keaktifan siswa dalam bertanya,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengemukakan
pendapat,
menjelaskan,
bertanya,
16
merespon
pendapat, dan mengerjakan latihan. 2. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004: 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar, yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengarahan, dan sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004: 22). Dari pendapat tersebut, dapat
dikatakan
bahwa
hasil
belajar
adalah
kemampuan
keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 1989: 39). Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya
seperti
yang
dikemukakan
Clark
(1981:
21)
menyatakan bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran (Sudjana, 2002: 39).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
Belajar adalah suatu perubahan perilaku, akibat interaksi dengan lingkungannya. Perubahan perilaku dalam proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja. Dengan demikian belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri individu. Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri individu maka belajar tidak dikatakan
berhasil.
Hasil
belajar
siswa
dipengaruhi
oleh
kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah professional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual),
bidang
sikap
(afektif),
dan
bidang
perilaku
(psikomotorik). Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan dari dalam individu siswa itu sendiri. Sehingga dapat disimpulkan, hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau pikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan, dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga Nampak pada diri individu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan, dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga Nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
D. Pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin, pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerjasama dan memecahkan masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman yang lain. Jadi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri : 1. Untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif. 2. Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. 3. Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam tiap kelompok terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
4. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada perorangan. Dalam pembelajaran kooperatif, dua atau lebih individu saling tergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan bersama. Menurut Ibrahim dkk. siswa yakin bahwa tujuan mereka akan tercapai jika dan hanya jika siswa lainnya juga mencapai tujuan tersebut. Untuk itu setiap anggota berkelompok bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya. Siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong untuk bekerjasama
pada
suatu
tugas
bersama
dan
mereka
harus
mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya. Menurut Roger dan David Johnson mengatakan bahwa untuk mencapai hasil maksimal, ada lima unsure dalam model pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan, yaitu : 1. Positive interpendence (saling ketergantungan positif) 2. Personal responsibility (tanggung jawab perorangan) 3. Face to face promotive interaction (interaksi promotif) 4. Interpersonal skill (komunikasi antar anggota) 5. Group processing (pemrosesan kelompok) Menurut Ibrahim, unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif sebagai berikut: 1. Siswa dalam kelompok haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
2. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu didalam kelompoknya. 3. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota didalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama. 4. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya. 5. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok. 6. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan
untuk
belajar
bersama
selama
proses
belajarnya. 7. Siswa
akan
diminta
mempertanggungjawabkan
secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Pembelajaran kooperatif memiliki keuntungan (Sugiyanto: 2010) antara lain : 1. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial; 2. Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi, dan perilaku sosial; 3. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial; 4. Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen; 5. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
6. Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia 7. Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif; 8. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik. Beberapa variasi model pembelajaran kooperatif (Trianto, 2011), diantaranya sebagai berikut: 1. Student Team Achievment Divisions (STAD) Slavin (dalam Nur, 2000:
26) menyatakan bahwa
pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan tipe pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompokkelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok adalah 4-5 orang siswa yang heterogen, campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. 2. Tim Ahli (Jigsaw) Pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan beranggotakan 5-6 orang. Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam teks yang sudah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab lagi. Siswa tersebut bekerja dalam kelompok asal dan kelompok ahli, dengan catatan kelompok asal anggotanya heterogen. Salah satu anggota dari kelompok asal diberi tugas untuk menjadi tim ahli pada suatu topic pembelajaran. Setelah tim
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
ahli mempelajari topic tersebut, maka tim ahli kembali ke kelompok masing-masing untuk menjelaskan materi yang telah mereka pelajari dalam kelompok ahli. 3. Investigasi Kelompok (Group Investigation) Pada tipe ini, guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok dengan anggota 5-6 orang yang heterogen. Pembagian
kelompok
dapat
dilakukan
dengan
mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topic tertentu. Topic dipilih oleh siswa dan kemudia siswa tersebut melakukan penyelidikan mendalam atas topic yang dipilih dalam kelompok. Selanjutnya kelompok menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas. 4. Numbered Heads Together (NHT) Numbered Heads Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek
pemahaman
tersebut.Diawali
dengan
siswaterhadap penomoran,
isi
pelajaran
guru
membagi
siswakedalam kelompok dengan beranggotakan 3-5 dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 15.Guru mengajukanpertanyaan/ persoalan, kemudian siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
berpikir
bersama
menyatukan
pendapatnya
23
terhadap
jawaban pertanyaan itu. Guru memanggil suatu nomor tertentu
,
kemudian
siswa
yang
nomornya
sesuai
mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. 5. Team Games Tournament (TGT) Tipe TGT hampir sama dengan tipe STAD, yang membedakan hanyalah
cara mengetahui
kemampuan
pemahaman siswanya saja. Pada STAD diakhiri dengan pemberian
penghargaan
kelompok
berdasarkan
skor
peningkatan kuis individu, sedangkan TGT diakhiri dengan permainan atau turnamen yang pesertanya merupakan perwakilan dari masing-masing kelompok yang tingkat kemampuannya sama. Keberhasilan pada pembelajaran kooperatif tergantung dari keberhasilan
masing-masing
individu
dalam
kelompok,
dimana
keberhasilan tersebut sangat berarti untuk mencapai suatu tujuan yang positif dalam belajar kelompok. E. Pembelajaran Kooperatif tipe NHT Numbered Head Together (NHT) merupakan suatu pendekatan yang dikembangkan oleh Spencer Kagan untuk melibatkan banyak siswa dalam memperoleh materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran (Ibrahim, 2008: 28).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Numbered Head Together adalah model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas (Rahayu, 2006). Struktur yang dikembangkan oleh Kagen ini menghendaki siswa saling belajar saling membantu dalam kelompok kecil dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif dari pada penghargaan individual. Ada struktur yang memiliki tujuan umum untuk meningkatkan penguasaan isi akademik dan ada pula struktur yang tujuannya untuk mengajarkan keterampilan sosial (Ibrahim, 2000: 25). Model NHT adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif structural, yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Struktur tersebut dikembangkan sebagai bahan alternatif dari struktur kelas tradisional seperti mengacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan. Suasana seperti ini menimbulkan kegaduhan dalam kelas, karena para siswa saling berebut dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti (Tryana, 2008). Ibrahim (2000), mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT, yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
1. Hasil belajar akademik struktural Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. 2. Pengakuan adanya keragaman Bertujuan agara siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang. 3. Pengembangan keterampilan sosial Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan yang dimaksud adalah berbagi tugas, aktif bertanya, mengharagai pendapat orang lain, mau menjelaskan idea tau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya. Menurut
Agus
Suprijono
(2009:92)
pembelajaran
dengan
menggunakan NHT diawali dengan numbering. Guru membagi kelas menjadi
kelompok-kelompok,
setelah
kelompok
terbentuk
guru
mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok. Tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya “heads together” berdiskusi memikirkan jawaban atas pertanyaan guru. Guru memanggil peserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk menjawab pertanyaan dari guru. Hal ini dilakukan terus hingga semua peserta didik dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok mendapat giliran memaparkan jawaban atas pertanyaan guru. Berdasarkan jawaban-jawaban itu guru dapat mengembangkan diskusi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
lebih mendalam, sehingga peserta didik dapat menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh. Numbered Head Together dikembangkan oleh Spencer Kagen (1998, dalam Arends 2008) dengan melibatkan para siswa dalam mereview bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek atau memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut. Langkah-langkah pembelajaran metode Numbered Heads Together menurut Kagan (1998, dalam Arends 2008) adalah sebagai berikut : 1. Langkah 1: Penomoran (numbering) Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok heterogen atau tim yang beranggotakan 3 hingga 5 orang dan memberi mereka nomor, sehingga tiap siswa dalam satu tim tersebut memiliki nomor yang berbeda. 2. Langkah 2: Pengajuan pertanyaan (questioning) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi dari yang bersifat spesifik hingga yang bersifat umum. 3. Langkah 3: Berpikir bersama (Head Together) Para siswa berpikir
bersama untuk
menggambarkan dan
meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
4. Langkah 4: Pemberian jawaban (answering) Guru menyebutkan suatu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas (Ibrahim, 200: 28). Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa yang hasil belajarnya rendah seperti yang dikemukakan oleh Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah : 1. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi 2. Memperbaiki kehadiran 3. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar 4. Perilaku menganggu menjadi lebih kecil 5. Konflik antara pribadi berkurang 6. Pemahaman yang lebih mendalam 7. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi 8. Hasil belajar lebih tinggi Model pembelajaran kooperatif tipe NHT juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut ini adalah kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT, yaitu : 1. Memberi Motivasi Motivasi adalah suatu tujuan jiwa yang mendorong individu untuk aktivitas-aktivitas tertentu dan tujuan-tujuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
tertentu terhadap situasi di sekitarnya. Segala sesuatu yang baru dan segala perubahan dapat menumbuhkan motivasi. Begitu juga dengan metode NHT, dengan pemberian nomro merupakan hal baru bagi siswa dalam belajar, sehingga siswa dapat termotivasi dalam belajar. 2. Menambah rasa percaya diri Metode ini dapat menambah rasa percaya diri siswa, karena dalam metode ini ada pemanggilan nomor dalam menjawab hasil diskusi. Sehingga dalam diri siswa timbul rasa percaya diri. 3. Siswa menjadi lebih aktif Metode NHT akan menambah keaktifan siswa dalam belajar, karena siswa boleh memberikan pendapat dan menukar pendapat, sehingga siswa lebih aktif dalam belajar. 4. Setiap siswa menjadi siap semua. 5. Diskusi dapat dilakukan dengan sungguh-sungguh. 6. Siswa yang pandai dapat mengajarkan siswa yang kurang pandai. 7. Tidak ada siswa yang mendominasi dalam suatu kelompok. Sedangkan kelemahan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
1. Waktu ruang Belajar dengan menggunakan metode NHT memerlukan waktu yang agak panjang, supaya siswa lebih memahami materinya. 2. Membuat panik siswa Di samping membuat percaya diri, metode ini juga dapat membuat grogi atau panik siswa, karena dalam metode ini bagi nomor yang dipanggil harus menjawab dan mereka panic pada saat pemanggilan nomor. 3. Membuat repot guru Metode NHT merupakan metode diskusi kelompok yang menggunakan nomor, sehingga sebelum pembelajaran dimulai guru harus mempersiapkan nomor, hal ini dapat membuat guru menjadi agak repot. F. Bangun Datar Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan bangun datar seperti permukaan papan tulis kelas yang berbentuk persegi panjang atau permukaan jam dinding yang berbentuk lingkaran. Bangun datar terdiri atas segi empat, segitiga, dan lingkaran. Namun dalam penelitian ini peneliti hanya akan membahas bangun datar segi empat saja. Di sini juga akan dibahas tentang keliling dan luas dari bangun datar segi empat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
1. Keliling dan Luas Segi Empat Segi empat adalah bangun yang memiliki empat sisi. Keliling daerah segiempat adalah jumlah total dari semua sisi yang dimiliki bangun datar tersebut, sedangkan luas daerah segiempat adalah banyaknya persegi dengan sisi satu satuan panjang yang menutupi seluruh bangun datar tersebut. 2. Keluarga Segiempat Gambar 2.1 Keluarga Segiempat Segiempat
1
4 2
3
5
6
7 Keterangan gambar : a. 1 = segiempat sembarang b. 2 = trapesium c. 3 = jajargenjang d. 4 = layang-layang e. 5 = persegi panjang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
f. 6 = belah ketupat g. 7 = persegi Segiempat terdiri dari 4 macam yaitu segiempat sembarang, trapesium, jajargenjang, dan layang-layang. Segiempat yang memiliki tepat 1 pasang sisi sejajar disebut trapesium, segiempat yang memiliki 2 pasang sisi sejajar disebut jajargenjang, sedangkan segiempat yang memiliki sepasang sisi yang berdekatan kongruen dan sisi lainnya juga kongruen disebut dengan layanglayang. Kemudian, jajargenjang yang memiliki 4 sudut siku-siku dinamakan persegipanjang, jajargenjang dan layang-layang yang memiliki 4 sisi sama panjang disebut dengan belah ketupat. Persegipanjang dan belah ketupat yang memiliki 4 sisi sama panjang dan mempunyai 4 sudut siku-siku dikenal dengan nama persegi. Contoh bangun segi empat antara lain persegi panjang, persegi, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium. a. Persegi Panjang Persegi panjang adalah segi empat yang memiliki dua pasang sisi sejajar dan besar salah satu sudutnya adalah 900. D
C l
A
p
B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Gambar di atas menunjukkan persegi panjang ABCD dengan sisi-sisi : AB, BC, CD, dan AD, panjang (p): AB dan CD, lebar (l): AD dan BC, serta diagonal: AC dan BD. Keliling dan luas persegi panjang dapat dirumuskan sebagai berikut: Keliling (K) = 2(p + l) Luas (L) = p ∙ l dengan panjang = p dan lebar = l b. Persegi Persegi merupakan segiempat yang keempat sisinya sama panjang dan salah satu sudutnya siku-siku. D
C s
A
B
Gambar di atas menunjukkan persegi ABCD dengan sisi (s): AB=BC=CD=DA dan diagonal AC=BD. Jika diketahui panjang sisi persegi = s, maka : K=4∙s L=s∙s c. Jajar Genjang Jajar genjang adalah segi empat dengan sisi – sisi yang berhadapan sejajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D
33
C s2
A
E
s1
B
Gambar di atas menunjukkan jajar genjang ABCD dengan sisi (s): AB = CD, AD = BC, diagonal: AC = BD, dan tinggi (t): DE. Rumus keliling dan luas jajar genjang dirumuskan sebagai berikut: K = 2 (s1 + s2 ) L=a∙t dengan, s1 = sepasang sisi sejajar yang pertama, s2 = sepasang sisi sejajar yang kedua, a = alas, dan t = tinggi. d. Belah Ketupat Belah ketupat adalah jajargenjang dengan sisi – sisi yang berdekatan konkruen. D
A
C
E
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Gambar di atas adalah belah ketupat ABCD dengan sisi (s) AB = BC = CD = AD, dan diagonal AC = BD. Rumus keliling dan luas belah ketupat adalah sebagai berikut: K = 4s dan L = ∙ diagonal ∙ diagonal e. Layang-Layang Layang-layang adalah segiempat yang masing-masing pasang sisinya sama panjang. C D
B
A Gambar di atas menunjukkan layang-layang ABCD dengan sisi: AB, BC, CD, AD dan diagonal: AC dan BD. Keliling dan luas layang-layang adalah sebagai berikut: K = Jumlah panjang semua sisi L = ∙ diagonal ∙ diagonal lainnya f. Trapesium Trapesium adalah segi empat yang mempunyai satu dan hanya satu pasang sisi sejajar. Berikut adalah 3 macam trapesium :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
1) Trapesium sembarang Trapesium sembarang adalah trapesium
yang
keempat sisinya tidak sama panjang. D
C
A
B
2) Trapesium sama kaki Trapesium sama kaki adalah trapesium yang memiliki sepasang sisi yang sama panjang dan juga memiliki sepasang sisi yang sejajar. D
C
A
B
3) Trapesium siku-siku Trapesium siku-siku adalah trapesium yang salah satu sudutnya merupakan sudut siku-siku 900. D
A
C
B
Sisi-sisi yang berpotongan tegak lurus tersebut disebut tinggi trapesium, AD = tinggi = t. Rumus luas dan keliling trapesium adalah: L = ∙ jumlah panjang sisi sejajar ∙ tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
K = Jumlah panjang semua sisi Contoh soal : Hitunglah keliling dan luas bangun-bangun segiempat berikut ini: 1.
A
B
10 cm C
25 cm
D
Jawaban : ABCD adalah persegi panjang dengan p = 25 cm dan l = 10 cm.
Keliling K=2(p+l) = 2 ( 25 + 10 ) = 2 ( 35 ) = 70
Luas L=p∙l = 25 ∙ 10 = 250
Jadi, kelilingnya adalah 70 cm dan luasnya adalah 250 cm2.
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
D
37
C
12 cm
dengan DE = 10 cm
A
E
20 cm
B
Jawaban : ABCD adalah jajar genjang dengan AB = 20 cm, AD = 12 cm, dan DE = t = 10 cm.
K = 2 ( AB + AD ) = 2 ( 20 + 12 ) = 2 ( 32 ) = 64
L = AB ∙ t = 20 ∙ 10 = 200
Jadi, kelilingnya adalah 64 cm dan luasnya adalah 200 cm2. G. Kerangka Berpikir Tingkat keberhasilan proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh seberapa besar tingkat keterlibatan dan keaktifan siswa. Sehingga perlu adanya perubahan dalam model pembelajaran untuk meningkatkan tingkat keaktifan siswa dalam belajar matematika. Caranya adalah dengan menjadikan semua siswa saling membantu dan mendukung dalam proses pembelajaran agar menguasai materi yang diajarkan, semua siswa dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
satu kelas harus benar-benar siap dalam proses pembelajaran agar dapat menciptakan suatu proses pembelajaran yang baik dan menyenangkan. Pembelajaran kooperatif model NHT mengajak siswa untuk berani bertanya, berpendapat, dan saling membantu teman untuk memahami materi, dan mengerjakan soal. Model NHT ini dapat membantu mengoptimalkan tingkat partisipasi siswa. Model pembelajaran NHT memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berpartisipasi aktif, dapat saling berbagi ide dan jawaban yang paling tepat, selain itu NHT juga dapat melatih siswa untuk dapat belajar bekerja sama dengan teman mereka di kelas. Model pembelajaran NHT diharapkan dapat menumbuhkan minat dan
keaktifan
belajar
siswa
dalam
belajar
matematika,
proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan menyenangkan, dan akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah
penelitian pra-eksperimental, yaitu penelitian yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk mengetahui keaktifan dan hasil belajar matematika. Cara analisis penelitian ini adalah menggunakan penelitian campuran dari kualitatif dan kuantitatif karena data yang diperoleh adalah data dalam bentuk angka dan uraian. Peneliti akan mendeskripsikan semua kejadian dan menginterpretasikan data bentuk uraian kualitatif, sedangkan data yang menunjukkan angka-angka akan dianalisi secara kuantitatif. Dalam penelitian ini, data keaktifan akan dilihat dari catatan lapangan, dokumentasi, dan instrument pengamatan dianalisis secara kualitatif deskriptif. Sedangkan untuk mengetahui hasil belajar akan dianalisis secara kuantitatif. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian dilaksanakan di SMK Sanjaya Pakem, 2. Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2013 semester genap tahun ajaran 2012/2013.
39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
C. Subyek dan Objek Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan pada bagian awal, maka dapat ditentukan subjek dan objek penelitian ini. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X AP SMK Sanjaya Pakem tahun ajaran 2012/2013. Sedangkan objek penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa kelas X AP SMK Sanjaya Pakem tahun ajaran 2012/2013. D. Variabel Penelitian Variabel adalah suatu faktor, sifat, atau kondisi yang memiliki variasi nilai yang dapat diukur. Berikut adalah variabel-variabel yang terkandung dalam penelitian ini : 1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran kepada siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ( Numbered Heads Together) di dalam kelas. 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat keaktifan dan hasil belajar siswa terhadap pokok bahasan luas dan keliling persegi panjang, persegi, jajargenjang, belah ketupat, layanglayang, dan trapesium. E. Metode Pengolahan Data Dalam penelitian ini, guru matematika SMK Sanjaya Pakem yang akan mengajar. Peneliti dan beberapa orang observer mengamati kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
pembelajaran tersebut. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan : 1. Pre-tes Tes berupa pertanyaan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu.
Pre-tes
ini
diberikan
sebelum
dilakukan
pembelajaran pada pokok bahasan keliling dan luas segi empat. Hasil tes ini akan digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum menggunakan pembelajaran dengan NHT. Hasil ini juga akan digunakan untuk menentukan pembagian kelompok diskusi siswa di dalam kelas. 2. Kelompok Siswa akan dibentuk dalam beberpa kelompok dengan jumlah
anggota
4-5
orang.
Pembagaian
kelompok
akan
dikonsultasikan dengan guru matematika di kelas itu terlebih dahulu dengan memperhatikan keragaman siswa seperti jenis kelamin, kemampuan intelektual, hasil belajar, dan perbedaan komunikasi sosial. 3. Orientasi Siswa diberi penjelasan mengenai model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
4. Pelaksanaan a. Di awal, guru akan mempresentasikan pokok bahasan keliling dan luas segi empat sesuai dengan rancangan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. b. Siswa dalam kelompok masing-masing akan berdiskusi tentang materi yang akan diberikan dan menyelesaikan masalah yang ada pada Lembar kerja yang dibagikan. c. Setelah selesai, peneliti atau guru akan memanggil salah satu nomor kepala siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Guru dan siswa diperbolehkan
untuk
memberikan
pertanyaan
dan
tanggapan. d. Di akhir kegitaan, guru memberi penguatan dan menarik suatu kesimpulan terakhir mengenai materi yang dibahas. 5. Pos-tes Tes ini diberikan setelah dilakukan pembelajaran pada pokok bahasan keliling dan luas segi empat. Tes ini untuk melihat hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. F. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah untuk kegiatan pembelajaran dan instrument untuk pengumpulan data.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Instrument kegiatan pembelajaran berisi tentang desain pembelajaran, rancangan pembelajaran dan lembar kerja siswa. Sedangkan instrument pengumpulan data berisi lembar pengamatan untuk mengamati siswa selama proses pembelajaran berlangsung, kemudian tes akan dilakukan sebanyak 2 kali. 1. Desain Pembelajaran Desain pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan lembar kerja untuk siswa. Lembar kerja tersebut berisi soal atau permasalahan yang akan didiskusikan dalam kelompok nantinya, sehingga nantinya diharapkan siswa dapat menjadi aktif. 2. Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Lembar pengamatan keaktifan siswa terdiri dari dua macam dalam penelitian ini, yaitu : lembar pengamatan keaktifan siswa dalam diskusi kelompok dan lembar pengamatan siswa dalam diskusi umum. Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Dalam Diskusi Kelompok Kelompok No. Aktivitas yang diamati Frekuensi (1) (2) (3) (4) 1. Siswa mengajukan pertanyaan tanpa diminta 2. Siswa mengajukan pertanyaan dengan diminta 3. Siswa bertanya kepada guru saat diskusi kelompok 4. Siswa mengemukakan pertanyaan tanpa diminta 5. Siswa mengemukakan pertanyaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. 7. 8. 9. 10.
44
dengan diminta Siswa merespon pendapat temannya tanpa diminta Siswa merespon pendapat temannya dengan diminta Siswa mengerjakan semua tugas Siswa mengerjakan tugas tepat waktu Siswa mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan
Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Dalam Diskusi Umum Kelompok No. Aktivitas yang diamati Frekuensi 1. Siswa mengajukan pertanyaan tanpa diminta 2. Siswa mengajukan pertanyaan dengan diminta 3. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru tanpa diminta 4. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru dengan diminta 5. Siswa mengemukakan pendapatnya tanpa diminta 6. Siswa mengemukakan pendapatnya dengan diminta 7. Siswa merespon pendapat temannya dengan diminta 8. Siswa merespon pendapat temannya tanpa diminta
3. Tes (Pre-Tes dan Pos-Tes) Tes adalah merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar atau salah. Tes diartikan juga sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban, atau sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang dikenai
tes.
Pre-tes diberikan sebelum
pembelajaran, sedangkan pos-tes
45
dilakukan
diberikan setelah dilakukan
pembelajaran. G. Metode Analisis Data Seperti yang telah dijelaskan di atas, analisa data yang akan digunakan adalah dengan menggunakan analisa kuantitatif dan analisa kualitatif deskriptif. Untuk analisa kualitatif digunakan hasil pengamatan, sedangkan analisa kuantitatif dengan statistika. Langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Keaktifan Siswa Keaktifan siswa akan diamati dengan menggunakan lembar pengamatan. Keaktifan yang diamati adalah keaktifan siswa saat diskusi kelompok dan diskusi umum dalam pembelajaran dengan NHT. Untuk mengetahui kriteria keaktifan siswa maka dicari rentang skornya. Untuk diskusi kelompok dan diskusi umum, terdapat 10 dan 8 aktivitas yang masing-masing bernilai 1, sehingga total skor yang diinginkan adalah 18 dan banyak siswa ada 16 orang. Tabel 3.3 Pencarian Rentang Skor Tingkat Keaktifan Siswa
Rentang Skor
70% x 18 = 12,8 (dibulatkan 13-18 menjadi 13)
Kriteria Keaktifan
Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
40% x 18 = 7,2 (dibulatkan 7-12 Cukup menjadi 7) Dibawah 40% = dibawah 6 0-6 Rendah Dari hasil observasi yang didapatkan selama dilakukan pengamatan
dalam
setiap
pertemuan,
maka
analisisnya
menggunakan tabel berikut: Tabel 3.4 Hasil Pengamatan Tingkat Keaktifan Siswa Pada Setiap Pertemuan Kode Siswa
Diskusi Kelompok
Keaktifan menyimpulkan
Diskusi Umum
Jumlah Skor
siswa
dianalisi
dengan
data-data
yang
terkumpul
Kriteria Keaktifan
menfsirkan dalam
dan
lembar
pengamatan tingkat keaktifan siswa pada setiap pertemuan dan dimasukkan ke dalam tabel seperti berikut: Tabel 3.5 Keaktifan Siswa Pada Setiap Pertemuan Kriteria Keaktifan
Jumlah yang Aktif Setiap Pertemuan (%)
1
Rata-Rata setiap Pertemuan (%)
2
Tinggi (T) Cukup (C) Rendah (R)
Dari data tersebut akan terlihat jumlah siswa yang hasil belajarnya masuk dalam kriteria tinggi, cukup, dan rendah. Maka berikut adalah tabel kriteria keaktifan hasil belajar secara keseluruhan :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
T
47
Tabel 3.6 Keaktifan Seluruh Siswa Secara Keseluruhan Keaktifan Siswa (%) Keaktifan C R
2. Tes Hasil Belajar Pre-tes digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai keliling dan luas segi empat. Sedangkan pos-tes digunakan untuk mengetahui kemampuan tentang keliling dan luas segi empat. Kriterianya sebagai berikut untuk jawaban benar ada yang bernilai 30, 20, 10 dan salah bernilai 0, total skor adalah 100. Hasil belajar siswa dianalisis dengan menafsirkan dan menyimpulkan data-data yang didapat dari nilai pre-tes dan pos-tes. Berikut adalah tabel hasil belajar secara keseluruhan : Tabel 3.7 Rata-Rata Hasil Belajar Setiap Tes Nilai Rata-Rata Belajar Matematika Siswa Pre-Tes Pos-Tes
Dari data di atas dapat terlihat jumlah siswa yang hasil belajarnya masuk dalam kriteria tuntas dan tidak tuntas. Tabelnya disajikan sebagai berikut : Tabel 3.8 Ketuntasan Belajar Setiap Tes Ketuntasan Belajar Matematika Siswa (%) Pre-Tes Pos-Tes
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
H. Analisis Uji Validitas dan Reliabelitas Suatu tes yang reliable atau ajeg atau andal adalah suatu tes yang hasil pengukurannya dalam satu atau berbagai pengukuran menunjukkan hasil yang konsisten atau hasil yang tepat dan teliti. Akan tetapi hasil pengukuran yang konsisten atau tepat dan teliti dari suatu tes belum menjamin bahwa hasil pengukuran yang demikian itu merupakan hasil yang dikehendaki oleh tes tersebut. Dengan kata lain, hasil pengukuran dari suatu yang konsisten belum tentu valid. Sebaliknya suatu tes yang valid diharapkan reliable. Suatu tes yang valid adalah suatu tes yang mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Karena tes yang valid tersebut telah disusun berdasarkan perencanaan yang baik dan petunjukpetunjuk konstruksinya, maka setidak-tidaknya memiliki validitas isi (Masidjo, 1995:257). Validitas sendiri terdiri dari 3 jenis validitas, yaitu validitas isi, validitas butir soal, dan validitas uji pakar. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan uji validitas butir soal dan uji reliabelitas saja. 1. Analisis Validitas Item/Butir Soal Analisis butir soal bertujuan untuk memperoleh kualitas soal yang baik sehingga dapat memperoleh gambaran tentang prestasi siswa yang sebenarnya. Analisis validitas bertujuan mengkaji kesahihan alat ukur atau soal dalam menilai apa yang seharusnya diukur atau mengkaji ketepatan soal tes sebagai alat ukur ( Sudjana, 2010: 149).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Untuk mencari validasi butir soal dapat menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar, yaitu : ∑ √* ∑
(∑ )(∑ ) (∑ ) +* ∑
(∑ ) +
Dengan = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = nilai tes siswa Y = nilai ujian akhir ∑ = jumlah nilai tes siswa ∑ = jumlah nilai ujian akhir siswa ∑
= jumlah perkalian antara X dan Y Untuk mengetahui valid atau tidaknya soal yang digunakan, maka peneliti
menggunakan nilai
tabel pada taraf signifikansi
5% dengan jumlah n = 16 adalah 0,497. Nilai n disini adalah jumlah siswa. 2. Analisis Reliabelitas Tes Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan (Arikunto, 2012:100).reliabilitas mengkaji keajegan (stability) atau ketepatan hasil tes manakala tes tersebut diujikan kepada siswa yang sama lebih dari satu kali, atau dari dua perangkat tes yang setara kepada objek yang sama (Sudjana, 2010: 149). Rumus yang digunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
adalah rumus alpha karena soal yang digunakan berbentuk uraian, yaitu : (
)(
∑
)
Keterangan : reliabilitas yang dicari. banyaknya item soal. ∑
jumlah varian skor tiap-tiap item soal. varians total.
Kriteria koefisien reliabilitas sebagai berikut : Koefisien Reliabilitas
Interpretasi Reliabel Tidak Reliabel
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Penyusunan Proposal 2. Persiapan Penelitian a. Meminta surat pengantar ijin penelitian di SMK Sanjaya Pakem ke pihak Universitas Sanata Dharma yang akan diserahkan kepada Kepala Sekolah yang bersangkutan. b. Meminta surat ijin penelitian di SMK Sanjaya Pakem. 3. Pelaksanaan Penelitian a. Peneliti mengadakan pre-tes. b. Guru memberikan sedikit presentasi materi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Siswa
kemudian
dibagi
dalam
kelompok
51
untuk
mengerjakan lembar kerja dari peneliti. d. Pengamatan keaktifan siswa dengan menggunakan lembar pengamatan. e. Diskusi kelas. f. Pelaksanaan pos-tes. 4. Analisis Data Data akan dianalisis sesuai dengan metodologi penelitian yang diuraikan pada proposal penelitian. 5. Penulisan Laporan Laporan penelitian akan mulai disusun setelah data terkumpul dan dianalisis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang deskripsi semua data penelitian dan pembahasan tentang hasil penelitian pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. A. Deskripsi Hasil Penelitian 1.
Perencanaan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa persiapan, antara lain sebagai berikut : a.
Peneliti membuat instrument untuk melakukan kegiatan pembelajaran dan instrument pengumpulan data.
b.
Peneliti membuat dan meminta surat ijin untuk mengadakan penelitian di SMK Sanjaya Pakem, Sleman
c.
Peneliti mengadakan pertemuan dengan guru bidang studi matematika untuk membicarakan dan membahas tentang penelitian yang akan dilakasanakan di sekolah.
d.
Peneliti mempersiapkan beberapa orang observer untuk membantu peneliti dalam pengumpulan data di sekolah.
e.
Peneliti menemui guru bidang studi matematika untuk menyerahkan lembar instrument dan rancangan penelitian untuk diukur validitasnya.
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
f.
53
Peneliti mengadakan uji validitas untuk pre tes dan pos tes di kelas.
g.
Peneliti mengumpulkan para observer yang akan membantu peneliti saat penelitian nanti. Pertemuan ini berfungsi untuk membahas cara penelitian dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan memberitahukan kepada para observer apa saja yang haru dikerjakan saat penelitian dan bagaimana cara mengisi lembar keaktifan siswa, agar terjadi kesamaan dalam pengamatan antara observer yang satu dengan observer yang lain. Jumlah observer yang dipakai peneliti adalah sebanyak 4 orang.
2.
Pelaksanaan dan Pengamatan Hasil Penelitian Dalam pelaksanaan dan pengamatan hasil penelitian ini, peneliti merancang pembelajaran yang akan dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan. Berikut ini uraian singkat mengenai proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. a.
Pertemuan I Pertemuan pertama diisi oleh peneliti untuk melakukan pre-tes. Peneliti memberikan soal pre-tes yang telah diuji terlebih dahulu kepada siswa kelas X AP SMK Sanjaya Pakem Sleman mengenai materi Keliling dan Luas Bangun Datar. Materi ini sudah pernah dipelajari sebelumnya oleh semua siswa saat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
mereka masih berada di SMP. Tes pre-tes ini juga menjadi acuan bagi peneliti dan guru untuk membagi kelompok diskusi siswa. Berikut adalah hasil pre-tes yang telah dilakasanakan siswa : Tabel 4.1 Hasil Pre-Test siswa Kode Siswa Skor Pre Tes Ketuntasan Belajar (1) (2) (3) D1 42 Tidak Tuntas A1 94 Tuntas D3 84 Tuntas B4 23 Tidak Tuntas B3 39 Tidak Tuntas A3 33 Tidak Tuntas B2 44 Tidak Tuntas D2 18 Tidak Tuntas A2 25 Tidak Tuntas C3 36 Tidak Tuntas C2 39 Tidak Tuntas A4 26 Tidak Tuntas D4 76 Tuntas C1 38 Tidak Tuntas B1 85 Tuntas C4 29 Tidak Tuntas 731 Jumlah 45,6875 Rata-rata Siswa yang telah mencapai KKM 64 pada tes Pretes sebanyak 18,18 %. Setelah pelaksanaan pre-tes selesai dilakukan, peneliti
menjelaskan
dilaksanakan
dan
tentang
penelitian
bagaimana
prosedur
yang
akan
pelaksanaan
pembelajaran kooperatif tipe NHT dilaksanakan. Saat penjelasana ini ada beberapa siswa yang terlihat antusia untuk memperhatikan dan ada juga siswa yang diam saja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
dan malah asik ngobrol dengan teman-temannya. Suasana kelas itu tidak terlalu ramai. Kemudian, untuk pembagian kelompok diskusi, peneliti mebagi kelompok dengan dibantu oleh guru bidang studi matematika. pembagian kelompok berdasarkan hasil pre-tes yang telah dilaksanakan. b.
Pertemuan II Pertemuan II berlangsung selama 2 x 45 menit ( 2 jam pelajaran ). Berikut adalah uraian pada pertemuan II. a) Pendahuluan 1) Pada saat bel masuk berbunyi, peneliti dan guru matematika langsung berjalan masuk menuju kelas X AP. Pelajaran matematika hari itu akan dimulai setelah istirahat pertama. Keadaan kelas saat peneliti dan guru masuk sangat ramai, masih ada beberapa siswa yang masih makan saat kami masuk, selain itu masih ada sekitar 6 siswa yang masih berada di kantin sekolah.
Guru
matematika
itu
pun
mencoba
menunggu beberapa saat sampai semua siswa masuk. 2) Beberapa saat menunggu, masih juga ada beberapa siswa yang belum masuk, sehingga guru pun memutuskan untuk memulai pelajaran walaupun belum lengkap.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
3) Sisa siswa yang belum masuk tiba di kelas saat guru sedang memberikan penjelasan, mereka masuk setelah diijinkan guru matematika itu untuk masuk. Suasana kelas saat itu masih ramai, siswa masih saling berbicara satu sama lain, hanya beberapa siswa yang terlihat memperhatikan penjelasan guru matematika di depan kelas. Lalu, guru pun meminta kepada seluruh siswa
untuk
tenang
agar
pembelajaran
dapat
terlaksana dengan lancar. 4) Guru kembali mengingatkan kepada seluruh siswa bahwa pelajaran hari ini akan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Setelah itu guru pun memulai pembelajaran. b) Presentasi Kelas 1) Pada pertemuan II ini, guru akan memberikan presentasi mengenai keliling dan luas persegi panjang dan persegi. 2) Guru
menyampaikan
apersepsi
dan
memulai
pembelajaran tentang keliling dan luas bangun datar. 3) Saat guru mulai memberikan presentasi ini, suasana kelas sudah lumayan tenang, hampir semua siswa memperhatikan apa yang sedang dipresentasikan oleh guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
c) Diskusi Kelompok 1) Setelah guru selesai memberikan presentasi, peneliti mulai meminta siswa untuk langsung masuk ke dalam kelompok diskusi yang telah dibagi pada pertemuan sebelumnya. Guru dan peneliti membagi siswa ke dalam 4 kelompok, saat masuk ke dalam kelompok ini suasana kelas menjadi kembali gaduh. 2) Kemudian peneliti mulai membagikan lembar kerja yang
akan
dikerjakan
semua
siswa
dalam
kelompoknya. 3) Siswa diberikan waktu sebanyak 30 menit untuk mengerjakan soal yang ada di lembar kerja. 4) Aktivitas siswa ini diamati oleh 4 observer pada saat kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. 5) Sambil mengamati, guru dan peneliti berkeliling untuk melihat jalannya diskusi sekaligus membantu siswa dalam kelompok yang kurang paham. 6) Pada diskusi kelompok ini, siswa terlihat serius dalam mengerjakan soal yang ada di lembar kerja yang telah dibagikan. Hanya beberapa siswa saja yang terlihat malas-malasan saat berdiskusi dan mngerjakan soal dalam kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
7) Pada saat diskusi berlangsung, siswa mulai terlihat berani untuk bertanya kepada guru, teman maupun kepada peneliti. Namun, ada juga beberapa siswa yang masih malu-malu dalam bertanya. 8) Pada saat mengerjakan soal, ada beberapa siswa yang terlihat hanya menyalin hasil kerja teman-temannya dalam kelompok. d) Diskusi Umum 1) Setelah selesai mengerjakan lembar kerja yang diberikan oleh peneliti dan guru tadi, guru pun memulai proses diskusi umum. Guru meminta salah satu wakil kelompok dengan cara memanggil kepala nomor salah satu wakil kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka di depan kelas. 2) Saat guru memanggil nomor kepala tersebut keadaan kelas menjadi agak ramai, murid yang dipanggil malu-malu untuk maju, sehingga memancing temantemannya untuk tertawa dan rebut di dalam kelas. Setelah dibujuk peneliti dan guru, barulah siswa tersebut mau maju untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
3) Pada saat sudah maju pun, proses diskusi umum ini cenderung tidak terlalu berjalan dengan baik jika dibandingkan pada saat diskusi kelompok. Pada saat diskusi kelompok siswa-siswa ini terlihat mau untuk berbicara satau sama lain untuk bertanya ataupun membahas soal yang sedang mereka kerjakan, sedangkan dalam diskusi umum ini prose situ tak terlihat karena siswa yang maju masih enggan atau malu-malu untuk menjelaskan hasil kerja di depan kelas. Mereka hanya mau menuliskan hasil kerjanya di papan tulis saja, untuk menjelaskan bahkan ada yang harus dibantu oleh gurunya untuk menjelaskan di depan kelas. Ada juga siswa yang ketika dipanggil maju sampai menangis di depan kelas karena tidak mau menjelaskan hasil kerja kelompoknya di depan, sehingga harus dibantu oleh teman kelompoknya. Peneliti menganalisa ini terjadi karena pada saat diskusi
kelompok
tadi
siswa
tersebut
tidak
berpartisipasi secara penuh dan hanya cenderung mengandalkan
siswa
yang
pandai
saja
untuk
mengerjakan dan siswa tersebut tinggal menyalin saja. Selama diskusi umum ini, kelas masih terlihat ramai, banyak anak yang tidak memperhatikan apa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
temannya kerjakan di depan dan apa yang guru sedang jelaskan di depan. Siswa juga terkesan kaku pada saat diskui umum dan cenderung tidak aktif dalam berdiskusi. 4) Melihat kondisi seperti ini, guru mencoba untuk memancing siswa agar mau bertanya. Caranya guru tersebut mencoba untuk bertanya apakah ada yang tidak jelas, apakah jawabannya ada yang beda dengan yang dikerjakan di depan, apakah ada yang belum jelas. 5) Pertanyaan guru seperti yang telah saya uraikan di atas pun belum terlihat berjalan dengan baik. Hanya sedikit siswa yang mau bertanya kepada guru atau kepada teman yang sedang maju tadi. Ini mungkin terjadi karena siswa-siswa ini belum terbiasa dengan metode ini sehingga masih terlihat kurang aktif dan kaku pada saat diskusi. e) Observasi Pada lampiran instrument observasi keaktifan siswa pada pertemuan II dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang hadir adalah 13 siswa dari jumlah total 16 siswa. Siswa yang tidak hadir pada hari itu ada 3 siswa, ketiga siswa tersebut tidak masuk karena sakit. Atau sebanyak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
81,25 %. Berikut akan disajikan tabel hasil keaktifan siswa pada pertemuan II : Tabel 4.2 Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 2 Kode Diskusi Diskusi Jumlah Kriteria Siswa Kelompok Umum Skor Keaktifan D1 5 4 9 Cukup A1 10 0 10 Cukup D3 4 4 8 Cukup B3 8 2 10 Cukup A3 10 0 10 Cukup B2 8 2 10 Cukup D2 2 0 2 Rendah A2 9 0 9 Cukup C3 8 2 10 Cukup C2 5 3 8 Cukup A4 10 0 10 Cukup C1 7 0 7 Cukup B1 8 2 10 Cukup Dalam pertemuan II ini, keaktifan siswa dalam diskusi kelompok dan diskusi umum terlihat dalam aspek : 1) Siswa mengajukan pertanyaan kepada teman satu kelompok, kemudian teman yang ditanyai tersebut menjelaskan. 2) Siswa bertanya kepada guru saat diskusi kelompok. 3) Siswa
mengemukakan
pendapat
dalam
diskusi
kelompok, lalu teman lain ikut memperhatikan. 4) Siswa mengerjakan semua tugas yang diberikan. Dengan total skor yang dituntut adalah 18 dan banyaknya siswa adalah 13 orang. Berikut adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
pencarian rentang skor untuk mengetahui kriteria keaktifan siswa : Tabel 4.3 Kriteria Keaktifan Siswa Pertemuan 2 Rentang Skor 13 – 18 7-12 0-6
Jumlah Siswa 0 12 1
Presentase (%) 0 92,31 7,69
Kriteria Tinggi Cukup Rendah
Tabel 4.4 Kriteria Keaktifan Siswa Pada Pertemuan II Jumlah yang Aktif T C R 0 92,31 7,69 % % f)
Keaktifan Cukup ( C )
Penutup Dalam pertemuan II karena terbatasnya waktu yang ada dan dalam diskusi umum menyita banyak waktu karena siswa yang diminta menjelaskan merasa kesulitan, sehingga hanya 2 nomor saja yang dapat dibahas pada pertemuan II.
g) Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi di atas terlihat bahwa keaktifan seluruh siswa cukup. Ini disebabkan karena siswa belum dan tidak terbiasa dengan metode pembelajaran yang sedang digunakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Dalam diskusi kelompok pada pertemuan II ini, hampir seluruh siswa bersemangat dalam mengerjakan tugas dan memahami materi yang diberikan. Ini dapat terlihat dari semangat mereka dalam mengerjakan tugas, mereka mengerjakan semua tugas dan mengumpulkan tepat pada waktu yang diinginkan, selain itu mereka juga berani bertanya kepada teman kelompoknya dan bertanya kepada guru dan peneliti. Hanya ada beberapa siswa yang tidak terlalu bersemangat mengerjakan dan hanya menunggu jawaban dari teman kelompoknya. Sedangkan dalam diskusi umum, hampir semua siswa tidak terlibat aktif, siswa masih terlihat kaku pada saat diskusi umum, mereka masih malu-malu dan tidak mau mengutarakan pendapatnya kepada teman-temannya. Mereka hanya mau menuliskan hasil kerja mereka saja di depan kelas, hanya ada 1 siswa yang mau menjelaskan hasil tulisannya kepada teman-temannya. Peneliti menyimpulkan bahwa dari uraian di atas terlihat bahwa siswa-siswa tersebut cukup aktif dalam diskusi kelompok, sedangkan saat memasuki diskusi umum, hampir semua siswa hanya diam saja dan tidak mau menunjukkan keaktifan seperti pada saat kelompok.
diskusi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
64
Pertemuan III Pertemuan III berlangsung selama 2 jam pelajaran ( 2 x 45 menit ). Berikut adalah uraian kegiatan pada pertemuan III. a) Pendahuluan 1) Pertemuan ke III ini dimulai pada jam terakhir yaitu jam ke – 7 dan ke – 8 di kelas X AP. Peneliti dan guru langsung menuju ke kelas untuk memulai pelajaran. Keadaan kelas di X AP kurang lebih sama dengan keadaan pada saat pertemuan II. Hanya saja pada pertemuan III ini, semua siswa sudah hadir dan duduk di tempat masing-masing. 2) Sebelum memulai pelajaran guru mengabsen siswa yang ada di kelas, guru bertanya apakah ada murid yang tidak masuk pada hari itu. Hari itu semua siswa masuk semua. Sehingga jumlah siswa di kelas itu ada 16 siswa. 3) Guru
matematika
itu
kembali
memberitahukan
seluruh siswa bahwa pelajaran hati itu masih tetap menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. b) Presentasi Kelas 1) Suasana kelas pada saat guru akan memulai pembelajaran terlihat berbeda dengan pertemuan II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Seluruh siswa sudah mulai terbiasa dan terlihat siap memulai pembelajaran. Ini terlihat dari ketika guru mempersiapkan presentasi, seluruh siswa sudah tenang dan memperhatikan guru yang ada di depan. Bahkan ketika ada salah satu siswa yang masih rebut, teman kelasnya tidak segan untuk menegur agar memperhatikan ke depan. 2) Pertemuan III ini, guru akan membahas dan mempresentasikan materi mengenai keliling dan luas jajar genjang dan belah ketupat. 3) Guru
menyampaikan
apersepsi
dan
memulai
pembelajaran tentang keliling dan luas bangun datar. 4) Hari itu guru menyampaikan materi terlihat sedikit berbeda. Guru menyampaikan materi terlihat lebih santai, karena pada saat itu seluruh siswa terlihat sudah capek dan letih. 5) Saat guru sudah memulai pembelajaran suasana kelas terlihat lumayan tenang, semua siswa memperhatikan apa yang sedang dipresentasikan oleh guru. Ada beberapa siswa yang juga bertanya kepada guru jika ada yang tidak dimengerti. c) Diskusi Kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1) Seperti
pertemuan
sebelumnya,
guru
66
langsung
meminta siswa untuk masuk ke dalam kelompok masing-masing. Suasana kelas saat masuk ke dalam kelompok tidak terlihat gaduh lagi. Mereka masuk ke dalam kelompok dengan cukup tenang. 2) Kemudian setelah seluruh siswa masuk dalam kelompok masing-masing, peneliti pun membagikan lembar kerja ke semua kelompok. 3) Sama
seperti
diberikan
pertemuan
waktu
sebelumnya,
sebanyak
30
menit
mereka untuk
mengerjakan soal dalam kelompok. 4) Peneliti
dan
pembelajaran
observer dengan
mengamati menggunakan
kegiatan model
pembelajaran tipe NHT. Sambil mengamati, guru dan peneliti berkeliling untuk memantau jalannya diskusi dan membantu siswa yang mau bertanya. 5)
Pada diskusi kelompok pertemuan III ini, siswa terlihat lebih serius lagi dan terlihat lebih aktif. Mereka semua terlihat serius dalam mengerjakan soal. Tidak ada yang rebut dan semuanya saling berdiskusi satu sama lain untuk menyelesaikan soal yang diberikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
6) Siswa juga terlihat lebih banyak bertnya kepada guru dan peneliti, bahkan ada beberapa siswa yang juga bertanya
kepada
para
observer
yang
sedang
mengamati jalannya pembelajaran. Namun, masih tetap ada beberapa siswa yang harus diminta baru mau bertanya. 7) Tidak terlihat lagi siswa yang hanya menyalin pekerjaan temannya, semuanya mengerjakan. Ada juga salah satu kelompok yang salah satu anggotanya mengerjakan sambil menjelaskan kepada temannya cara pengerjaannya. d) Diskusi Umum 1) Guru meminta salah satu wakil kelompok dengan cara memanggil kepala nomor salah satu wakil kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka di depan kelas. 2) Guru segera memanggil nomor kepala siswa secara acak.
Sama
seperti
sebelumnya,
saat
proses
pemanggilan nomor suasana kelas menjadi ramai. Namun, kali ini siswa yang dipanggil nomor kepalanya sudah tidak malu – malu lagi untuk maju. Semua Nomor yang dipanggil langsung mengerjakan soal di papan tulis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
3) Pada pertemuan III ini, proses diskusi umum berjalan dengan lumayan lancar. Siswa yang nomornya dipanggil mau maju dan langsung mengerjakan. Ketika diminta oleh guru untuk menjelaskan apa yang ditulis di papan tulis, siswa mulai berani berbicara dan mengungkapkan
pendapat
tentang
apa
yang
dikerjakan di papan tulis. Semua siswa yang maju sudah mulai berani menjelaskan di depan, walaupun siswa tersebut menjelaskan dengan masih sedikit ragu dan terbata-bata. 4) Kemudian, guru juga mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa apakah ada yang mau bertanya, apakah ada yang tidak jelas, dan apakah ada jawaban yang berbeda dengan penjelasan di depan, karena memang pada diskusi kali ini, ternyata ada 2 kelompok dengan jawaban yang berbeda cara satu sama lain, namun jawabannya sama. 5) Ketika guru bertanya, siswa mulai terlihat sedikit aktif, terlihat sudah ada beberapa siswa yang bingung kenapa caranya berbeda tapi jawabannya sama dengan jawaban kelompoknya. Akhirnya siswa itu bertanya dan guru meminta kepada siswa yang mengerjakan di depan untuk menjelaskan. Siswa itu menjelaskan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
caranya
dibantu
dengan
teman-teman
69
satu
kelompoknya. Saat itu beberapa siswa juga mulai bertanya kepada teman-temannya tentang soal yang sedang dibahas. ada juga salah satu siswa yang mencoba memberi kritik kepada kelompok lain karena kelompok tersebut tidak memberikan satuan pada akhir jawaban. 6) Kemudian guru mencoba merangkum semua yang sudah dijelaskan di depan kelas. Guru mengambil kesimpulan untuk menutup menutup pelajaran pada hari itu. e) Observasi Pada lampiran instrument observasi keaktifan siswa untuk pertemuan III ini, jumlah siswa yang hadir adalah 16 siswa, sebanyak 100 %. Berikut akan disajikan tabel hasil keaktifan siswa pada pertemuan III : Tabel 4.5 Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 3 Kode Siswa (1) D1 A1 D3 B4 B3 A3 B2 D2
Diskusi Kelompok (2) 5 10 4 8 8 8 7 6
Diskusi Umum (3) 2 1 2 3 2 0 0 0
Jumlah Skor (4) 7 11 6 11 10 8 7 6
Kriteria Keaktifan (5) Cukup Cukup Rendah Cukup Cukup Cukup Cukup Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(1) A2 C3 C2 A4 D4 C1 B1 C4
(2) 8 8 9 9 7 8 7 10
(3) 0 0 1 0 0 0 2 0
(4) 8 8 10 9 7 8 9 10
70
(5) Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Dalam pertemuan III, keaktifan siswa dalam diskusi terlihat dalam aspek : 1) Siswa mengajukan pertanyaan kepada teman satu kelompok, kemudian teman yang ditanyai tersebut menjelaskan. 2) Siswa bertanya kepada guru saat diskusi tanpa harus diminta terlebih dahulu. 3) Siswa mengerjakan semua tugas yang diberikan. 4) Siswa mengerjakan tugas tepat pada waktunya. 5) Siswa mengumpulkan tugas tepat pada waktunya. 6) Siswa mengemukakan pendapat dalam diskusi, baik diskusi kelompok maupun diskusi umum. Siswa lain merespon pertanyaan temannya dengan menjawab apa yang ditanyakan. Berikut adalah kriteria keaktifan siswa pada pertemuan III :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Tabel 4.6 Kriteria Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 3 Rentang Skor 13 – 18 7-12 0-6
Jumlah Siswa 0 14 2
Presentase (%) 0 87,5 12,5
Kriteria Tinggi Cukup Rendah
Tabel 4.7 Kriteria Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 3 Jumlah yang Aktif T C R 0 87,5 12,5 % %
f)
Keaktifan Cukup ( C )
Penutup Pada pertemuan III karena terbatasnya waktu yang ada dan proses diskusi umum belum berjalan dengan baik, siswa yang maju masih terbata-bata untuk menjelaskan, sehingga hanya 3 nomor yang dtulis di depan, tapi hanya bisa terbahas 2 nomor saja.
g) Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi di atas terlihat bahwa keaktifan siswa pada pertemuan III ini cukup. Siswa sudah mulai terbiasa dengan metode pembelajaran yang dipakai. Dalam diskusi kelompok pertemuan III, tidak jauh berbeda dengan pertemuan sebelumnya. Seluruh siswa bersemangat dalam mengerjakan tugas dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
memahami materi yang diberikan. Sudah banyak siswa yang mau bertanya kepada guru maupun teman sekelompoknya
ketika
tidak
mengerti.
Mereka
mengerjakan dan mengumpulkan semua tugas tepat pada waktunya. Sedangkan dalam diskusi umum, sudah mulai ada beberapa siswa yang terlihat aktif. Sudah ada yang mau menyampaikan pendapatnya di depan kelas dan bertanya kepada teman yang maju ke depan. Siswa lain juga sudah terlihat mau menyampaikan pendapat atau pertanyaan walaupun belum berani mengungkapkan secar langsung tapi melalui teman sekelompoknya. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan III ini hampir semua siswa sudah mulai mau menunjukkan keaktifannya. Keaktifan yang terlihat banyak ada dalam diskusi kelompok, sedangkan untuk diskusi umum sudah mulai terlihat aktif walaupun belum semua terlibat aktif dalam diskusi umum. d.
Pertemuan IV Pertemuan IV berlangsung selama 2 jam pelajaran. Berikut adalah uraian pada pertemuan IV. a) Pendahuluan 1) Pelajaran matematika pada pertemuan ini akan dimulai setelah istirahat. Sewaktu guru dan peneliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
masuk ke dalam kelas, suasana kelas masih terlihat ramai dan beberapa siswa terlihat belum ada di bangkunya. Saat ditanyakan kepada temannya mereka menjawab kalau masih ada beberapa siswa yang masih di kantin dan ada juga yang sedang ke wc. Guru pun mengambil inisiatif untuk menunggu beberapa siswa tersebut sampai masuk. Keadaan ini membuat kelas ramai, siswa memanfaatkan waktu ini untuk mengobrol dengan teman sebangkunya dan sambil menghabiskan makanan yang mereka bawa dari kantin. Setelah menunggu sekitar 5 menit, semua siswa pun sudah berada dalam kelas. Ketika melihat guru dan peneliti sudah ada di dalam kelas. Mereka pun mulai mengurangi tingkat keramaiannya agar bisa segera memulai pelajaran. 2) Setelah semua duduk dengan rapi dan siap mengikuti pembelajaran, maka guru pun memulai pembelajaran dengan menjelaskan terlebih dahulu kepada siswa bahwa hari tersebut adalah hari terakhir mereka belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Ada beberapa reaksi dari siswa ketika mendengar pemberitahuan tersebut. Ada siswa yang berteriak kegirangan, ada yang terlihat biasa-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
biasa saja, dan ada juga yang mengungkapkan seperti ini : “yaaa brarti besok-besok sudah ga belajar kelompok lagi dong pak” atau : “yaaaa”. b) Presentasi Kelas 1) Pada
peretemuan
ini
guru
akan
memberikan
presentasi dan membahas mengenai keliling dan luas trapesium dan layang-layang. 2) Kemudian
guru
menyampaikan
apersepsi
dan
memulai proses pembelajaran. 3) Ketika guru memberikan presentasi terlihat suasana kelas tenang dan semua siswa memperhatikan presentasi dan pembahasan materi yang sedang disampaikan oleh guru di depan kelas. 4) Ketika
guru
menjelaskan
guru
juga
mencoba
menyampaikan pertanyaan tentang materi yang dibahas, guru mencoba bertanya ke beberapa siswa tertentu dan mereka menjawab pertanyaan tersebut dengan beramai-ramai. c) Diskusi Kelompok 1) Setelah presentasi selesai, guru kembali membagi siswa ke dalam 4 kelompok yang sudah ada. Guru dan peneliti
membagikan
dikerjakan
seluruh
lembar siswa.
kerja
yang
Sebelumnya
akan guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
memberikan instruksi tentang cara pengerjaan lembar kerja tersebut. 2) Siswa diberikan waktu kerja sebanyak 30 menit untuk mengerjakan semua soal yang diberikan. 3) Kegiatan ini diamati oleh 4 orang observer bersama peneliti dan guru di kelas. Sementara itu peneliti dan guru juga berkeliling kelas untuk memantau jalannya diskusi dan membantu siswa ketika ada yang bertanya. 4) Seluruh siswa terlihat mengerjakan semua soal yang ada, tidak ada siswa yang sibuk sendiri. Mereka sibuk mengerjakan soal yang diberikan. 5) Dari pengamatan observer dan peneliti hampir semua siswa mngerjakan soal dan ada juga siswa yang bertanya kepada guru dan peneliti tentang soal yang dikerjakan. Bahkan ada juga siswa yang bertanya berkali-kali
ke
peneliti
karena
masih
belum
memahami maksud pertanyaan soal tersebut, ada juga yang bertanya tentang jawaban dan cara kerja. Beberapa siswa dalam satu kelompok sibuk saling menjelaskan satu sama lain kepada temannya yang sedang mengerjakan soal. Ada juga yang beradu pendapat tentang cara kerjanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
6) Pada pertemuan kali ini, tidak terlihat siswa yang hanya duduk menyalin hasil kerja temannya dalam satu kelompok. d) Diskusi Umum 1) Setelah siswa mengumpulkan hasil kerja mereka ke depan, maka guru pun kembali memulai diskusi umum. Guru memanggil secara acak nomor kepala salah satu wakil kelompok. 2) Siswa yang nomor kepalanya dipanggil langsung maju ke depan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Kali ini, tidak ada sisw ayang terlihat ragu untuk maju, mereka langsung maju ke depan. Ada beberapa siswa yang disemangati oleh temanteman satu kelompoknya ketika maju ke depan. 3) Namun, kali ini ketika diskusi kelas berjalan suasana kelas terlihat agak ramai tidak seperti pada pertemuan sebelumnya.
Beberapa
siswa
bahkan
tidak
memperhatikan ke depan. Melihat situasi ini guru langsung menegur dan meminta mereka semua untuk tenang dan memperhatikan ke depan.. barulah susasana kelas menjadi tenang kembali. 4) Setelah
itu
semua
siswa
yang
maju
pun
mempresentasikan hasil kerjanya. Kemudian guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
meminta
siswa
lain
yang
tidak
maju
77
untuk
memberikan tanggapan. Beberapa siswa terlihat memberikan tanggapan dan pertanyaan kepada siswa yang maju. Ada juga yang bertanya kepada guru mengapa jawaban dan cara mereka berbeda saat mengerjakan tapi hasilnya bisa sama. Guru pun menjelaskan dengan perlahan agar siswa tersebut paham. Beberapa siswa lain ada juga yang bertanya kepada teman-teman satu kelompoknya. Suasana kelas terlihat ramai saat diskusi umum ini, karena hampir semua siswa mengajukan pertanyaan ke depan dan kepada guru matematika untuk menjelaskan. 5) Ternyata masih ada beberapa siswa yang tidak mengerti dengan penjelasana yang diberikan sehingga dia meminta untuk dijelaskan kembali. Karena guru memberikan penjelasan yang berulang maka saat itu hanya ada 2 soal yang berhasil dibahas di kelas saat itu di sisa waktu yang tersisa. 6) Setelah proses diskusi umum selesai, peneliti pun memberitahukan informasi bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan pos-tes untuk mengetahui sampai mana tingkat pengetahuan mereka. Peneliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
pun meminta mereka untuk belajar tentang materi keliling dan luas bangun datar segi empat tersebut. e)
Observasi Pada pertemuan ini, jumlah siswa yang hadir sebanyak 14 siswa atau sebanyak 87,5 %. Dua orang siswa yang tidak masuk absen karena sedang sakit. Berikut akan disajikan tabel hasil keaktifan siswa pada pertemuan IV : Tabel 4.8 Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 4 Kode Siswa (1) D1 D3 B4 A3 B2 D2 A2 C3 C2 A4 D4 C1 B1 C4
Diskusi Kelompok (2) 8 8 4 10 5 1 10 7 7 10 9 6 6 7
Diskusi Umum (3) 2 2 0 5 0 0 5 1 0 3 0 0 1 1
Jumlah Skor (4) 10 10 4 15 5 1 15 8 7 13 9 6 7 8
Kriteria Keaktifan (5) Cukup Cukup Rendah Tinggi Rendah Rendah Tinggi Cukup Cukup Tinggi Cukup Rendah Cukup Cukup
Dalam pertemuan IV ini, keaktifan siswa dalam diskusi kelompok dan diskusi umum terlihat dalam aspek : 1) Siswa mengajukan pertanyaan kepada teman satu kelompok, kemudian teman yang ditanyai tersebut menjelaskan kepada teman yang bertanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
2) Siswa bertanya kepada guru saat diskusi tanpa harus diminta terlebih dahulu. 3) Siswa mengerjakan semua tugas yang diberikan. 4) Siswa mengerjakan tugas tepat pada waktunya. 5) Siswa mengumpulkan tugas tepat pada waktu yang diberikan. 6) Siswa mengemukakan pendapat dalam diskusi, baik dalam diskusi kelompok maupun dalan diskusi umum. Siswa
lain
juga
terlihat
merespon
pertanyaan
temannya dengan menjawab apa yang ditanyakan. 7) Pada
saat
diskusi
umum,
siswa
mengajukan
pertanyaan kepada guru dan siswa yang mengerjakan soal di depan. Berikut adalah kriteria keaktifan siswa pada pertemuan IV : Tabel 4.9 Kriteria Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 4 Rentang Skor 13 – 18 7-12 0-6
Jumlah Siswa 3 7 4
Presentase (%) 21,43 50 28,57
Kriteria Tinggi Cukup Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Tabel 4.10 Kriteria Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 4 Jumlah yang Aktif T C R 21,43 50 % 28,57 % % f)
Keaktifan Cukup ( C )
Penutup Karena terbatasnya waktu yang ada dan pada saat diskusi umum ini, guru harus menjelaskan banyak pertanyaan bahkan ada yang harus diulang penjelasannya, sehingga soal yang bisa dibahas pada pertemuan IV ini hanya 2 soal saja.
g) Kesimpulan Peneliti menyimpulkan dari pertemuan IV ini, seluruh siswa pada pertemuan ini sudah terlihat lebih aktif daripada pertemuan sebelumnya, meskipun belum semuanya. Bahkan ada beberapa siswa yang tingkat keaktifannya tinggi dari data keaktifan yang ada di atas. Siswa terlihat sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang dipakai, sehingga mereka tidak lagi menjadi tegang dan lebih bersemangat saat pembelajaran dilaksanakan. e.
Pertemuan V Pertemuan V ini diisi oleh peneliti untuk melakukan pos-tes, dengan soal yang telah diuji juga terlebih dahulu. Pos-tes ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
diadakan di kelas X AP SMK Sanjaya Pakem Sleman. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal ini adalah 1 jam waktu normal ( 60 menit ). Namun karena saat waktu habis masih banyak yang belum selesai mengerjakan maka peneliti menambah waktu 20 menit sehingga waktu yang terpakai adalah 1 jam 20 menit. Berikut adalah hasil pos-tes yang telah dilaksanakan siswa : Tabel 4.11 Hasil Belajar Siswa Pada Pos-Test Kode Siswa (1)
Skor Pos Tes (2)
Ketuntasan Belajar (3)
D1 77 Tuntas A1 94 Tuntas D3 98 Tuntas B4 49 Tidak Tuntas B3 91 Tuntas A3 75 Tuntas B2 48 Tidak Tuntas D2 47 Tidak Tuntas A2 35 Tidak Tuntas C3 75 Tuntas C2 98 Tuntas A4 35 Tidak Tuntas D4 98 Tuntas C1 64 Tuntas B1 99 Tuntas C4 63 Tidak Tuntas 1146 Jumlah 71,625 Rata-rata Dari data di atas dapat dilihat bahwa siswa yang telah mencapai KKM 64 adalah sebanyak 10 siswa, sedangkan 6 siswa lainnya masih berada di bawah KKM.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Keaktifan Siswa Dari 3 pertemuan yang telah dilakukan oleh peneliti, terlihat bahwa tingkat keaktifan siswa pada 3 pertemuan tersebut cukup. Keaktifan siswa pada 3 pertemuan tersebut dapat kita lihat dari tabel yang akan disajikan berikut :
Kriteria Keaktifan
Tinggi ( T ) Cukup ( C ) Rendah ( R )
T 7,14
Tabel 4.12 Rata-rata Keaktifan Siswa Jumlah Siswa Aktif per Rata – Rata Pertemuan (%) per Pertemuan 1 2 3 (%) 0 0 21,43 7,14 92,31 87,5 50 76,60 7,69 12,5 28,57 16.25
Keaktifan Siswa ( % ) C 76,60
Keaktifan R 16,25
Cukup ( C )
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat keaktifan siswa pada 3 kali pertemuan tergolong cukup. Siswa sudah mulai berani untuk berbicara di depan kelas walaupun pada awalnya susah, siswa juga sudah mau saling berdiskusi satu sama lain antar anggota kelompok masing-masing. Ketika murid diminta ke depan untuk menjelaskan jawabannya ke teman-temannya, siswa sudah mulai berani berbicara namun masih terbata-bata dan terlihat masih ragu dalam menjelaskan. Keadaan ini disebabkan karena siswa belum terbiasa untuk mengungkapkan pendapat di depan kelas dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
mereka juga belum terlalu memahami soal yang sedang dibahas, namun ada juga siswa yang tidak bisa menjelaskan dengan lancar karena tersebut ragu dengan cara penjelasannya dan tidak tahu bagaimana harus mulai menjelaskan jawabannya. Selain itu guru di sini juga belum terlalu mampu untuk mencoba meningkatkan dan mengajak siswa terlibat lebih aktif dalam proses pembelajaran, Dari 3 pertemuan yang telah dilakukan ini, jumlah siswa yang aktif saat proses pembelajaran juga terbilang meningkat. Dapat kita lihat pada pertemuan pertama, jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria Cukup ada 12 siswa, kemudian pada pertemuan kedua jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup ada 14 siswa. Namun, pada pertemuan ketiga kriteria keaktifan siswa yang masuk kategori cukup mengalami sedikit penurunan. Jumlah siswa yang masuk kriteria cukup ada 7 siswa, tapi pada pertemuan 3 ini juga ada beberapa siswa yang kriteria keaktifannya masuk kategori tinggi yaitu sebanyak 3 siswa, sedangkan yang rendah ada 6 siswa. Dari data ini dapat dikatakan bahwa pada pertemuan 3 jumlah siswa yang aktif mulai mengalami peningkatan walaupun belum semuanya. Dari tiga kali pertemuan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran NHT ini sangat mungkin untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
2. Hasil Belajar Untuk mengetahui bagaimana hasil
belajar
dalam model
pembelajaran kooperatif tipe NHT, maka peneliti melakukan pretes dan pos-tes. Berikut adalah tabel hasil tes siswa pada tes pre-tes dan pos-tes secara keseluruhan : Tabel 4.13 Rata-Rata Hasil Belajar Nilai Rata-Rata Hasil Tes Siswa Pre-Test Pos-Test 45,69 71,63
Tabel 4.14 Ketuntasan Belajar dalam Tes Ketuntasan Belajar Siswa (%) Pre-Test Pos-Test 25 62,5
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar siswa dalam pre-tes adalah 45,69, sedangkan dalam pos-tes ratarata siswa mengalami kenaikan yaitu 71,63. Sedangkan untuk hasil ketuntasan belajar siswa pada pre-tes sebesar 25 % dan untuk postes nya mencapai 62,5 %. Sehingga dapat dikatakan hasil belajar siswa secara keseluruhan adalah cukup baik jika dilihat dari kriteria KKM yaitu 64. Nilai terendah dalam pre-tes dan pos-tes adalah 23 dan 35 dan untuk nilai tertinggi dalam pre-tes dan postes adalah 94 dan 99.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Materi yang terdapat dalam soal pre-tes dan pos-tes adalah materi mengenai keliling dan luas bangun datar segi empat. Bentuk soal dari pre-tes dan pos-tes ini kurang lebih sama bentuknya hanya saja bentuk soalnya berbeda namun tetap dengan kisi-kisi yang sama. Materi ini sudah pernah dipelajari oleh siswa pada saat masih berada di sekolah menengah pertama, sehingga seharusnya mereka sudah benar-benar menguasai materi yang diberikan dan tinggal mengulang dan memperdalam lagi saja. Namun ternyata, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal untuk mencari keliling dan luas bangun datar segi empat. Siswa terlihat bingung dalam mengerjakan soal ketika mendapat soal yang telah diubah sedikit dan dikembangkan sedikit lebih sulit. Selain itu, kesulitan siswa adalah kurang paham dalam membedakan mana yang disebut dengan sisi dan panjang sejajar. Siswa juga terkadang lupa rumus yang harus digunakan untuk menjawab soal. C. Tabel Pengamatan Keaktifan dan Hasil Belajar
Kode Siswa (1) D1 A1 D3 B4 B3 A3 B2
Tabel 4.15 Pengamatan Keaktifan dan Hasil Belajar PrePertemuan Pertemuan Pertemuan Test 1 2 3 (2) (3) (4) (5) 42 9 7 10 94 10 11 84 8 6 10 23 11 4 39 10 10 33 10 8 15 44 10 7 5
PosTest (6) 77 94 98 49 91 75 48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D2 A2 C3 C2 A4 D4 C1 B1 C4
18 25 36 39 26 76 38 85 29
2 9 10 8 10 7 10 -
6 8 8 10 9 7 8 9 10
1 15 8 7 13 9 6 7 8
86
47 35 75 98 35 98 64 99 63
Dari tabel di atas kita dapat melihat keaktifan dan hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT, sebagai berikut : 1. Keaktifan Siswa Pada keaktifan siswa, dapat dilihat pada tabel pada pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3 memiliki tingkat keaktifan yang cukup. Pada pertemuan 3 terdapat tingkat keaktifan yang beragam,ada siswa yang tingkat keaktifannya tinggi, cukup, dan rendah. Setelah dihitung, rata – rata keaktifan siswa pada 3 pertemuan tersebut adalah cukup. Pada pertemuan 1, siswa D1, A1, C2, D3, B3, A4, A3, B2, C1, A2, C3, B1 memiliki tingkat keaktifan yang cukup, sedangkan siswa D2 memiliki tingkat keaktifan yang rendah. Pada pertemuan 2, siswa D1, A1, B4, B3, A3, B2, A2, C3, C2, A4, D4, C1, B1, dan C4 memiliki tingkat keaktifan yang cukup, sedangkan siswa D2 dan D3 memiliki tingkat keaktifan yang rendah. Sedangkan pada pertemuan 3, terdapat keragaman tingkat keaktifan. Siswa A3, A2, dan A4 memiliki tingkat keaktifan yang tinggi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
siswa D1, D3, C3, C2, D4, B1, dan C4, kemudian siswa B4, B2, D2, dan C1 memiliki tingkat keaktifan yang rendah. Data yang lebih lengkap dapat dilihat dari tabel di atas. 2. Hasil Belajar Siswa Pada hasil belajar siswa, terlihat terjadi kenaikan dari nilai pre-tes dan nilai pos-tes. Nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ingin dicapai pada pelajaran Keliling dan Luas segiempat ini adalah 64. Dari nilai Pre-tes yang dilaksanakan, peneliti mendapatkan
4
orang anak yang nilainya melampaui KKM, sedangkan yang belum mencapai nilai KKM ada 12 siswa. Kemudian, pada pos-tes yang dilaksanakan, jumlah siswa yang nilainya melewati KKM mengalami peningkatan yang cukup banyak. Jumlah siswa yang melewati KKM ada 10 siswa, sedangkan yang nilainya tidak mencapai KKM hanya 6 siswa. Jika dilihat dari nilai yang didapat siswa pada saat pre-tes dan postes terjadi kenaikan atas nilai yang didapat. Dapat kita lihat dari tabel di atas semua siswa mengalami kenaikan nilai, namun kenaikan yang dicapai belum melewati batas KKM yang diinginkan. Seperti yang terjadi pada siswa B4, B2, D2, A2, A4, dan C4, siswa-siswa ini mengalami kenaikan nilai pada hasil pos-tesnya bila dibanding pretesnya, hanya saja keenam siswa ini nilainya tersebut belum mencapai KKM yang ingin dicapai yaitu 64. Sedangkan siswa B1, B3, D1, D3, D4, A1. A3, C1, C2, dan C3 nilainya sudah melewati KKM yang ingin dicapai dan juga mengalami kenaikan nilai yang cukup baik, bahkan ada beberapa siswa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
mengalami kenaikan yang sangat baik, seperti pada siswa D1, B3, A3, C3, C2, dan C4. Satu catatan khusus, ada seorang anak yaitu C4 tidak mencapai KKM, tapi peneliti melihat ada kenaikan nilai yang sangat baik, nilai pre-tesnya hanya 29 tapi saat pos-tes mengalami kenaikan nilai menjadi 63, hanya kurang 1 angka lagi untuk mencapai nilai 64 KKM yang diinginkan. Selain itu, dari tabel di atas kita juga
melihat ada
beberapa
pertemuan yang nilainya tidak ada isinya, tabel yang tidak ada isinya menunjukkan bahwa siswa tersebut tidak dapat mengikuti pembelajaran pada pertemuan itu karena sakit ada siswa yang sedang menjadi wakil sekolah untuk mengikuti lomba. Siswa tersebut adalah A1, B4, B3, D1, dan C4. Peneliti menganalisa mungkin saja kelima siswa ini dapat memiliki nilai yang lebih baik lagi, andai saja mereka mengikuti secara keseluruhan semua pertemuan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dapat membuat kenaikan pada keaktifan dan hasil belajar siswa sesuai dengan yang diinginkan model pembelajaran ini. D. Kelemahan Penelitian Berikut adalah beberapa kelemahan yang terdapat dalam penelitian ini : 1. Peneliti tidak memiliki dokumentasi berupa video saat penelitian ini dilaksanakan karena waktu yang mendadak dan kurangnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
bantuan orang yang betugas untuk mengambil video saat penelitian. Peneliti hanya mempunyai dokumentasi berupa foto saat penelitian dilaksanakan. 2. Guru mata pelajaran yang kurang menguasai metode pembelajaran kooperatif NHT, sehingga masih terlihat kaku saat menerapkan model pembelajaran ini dalam kelas. 3. Ada waktu yang banyak terbuang karena siswa tidak masuk dengan tepat waktu ke kelas untuk memulai proses pembelajaran di kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Dari hasil penelitian model pembelajaran kooperatif tipe NHT di SMK Sanjaya Pakem Sleman, peneliti menyimpulkan bahwa : a. Tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan materi keliling dan luas segi empat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah cukup. Dengan kriteria keaktifan tinggi sebesar 7,14 %, cukup sebesar 76,60 %, dan rendah sebesar 16,25 %. Keaktifan siswa dalam penelitian ini dapat dilihat dari siswa yang sudah mulai berani bertanya kepada teman atau gurunya saat siswa tidak mengerti dan siswa juga sudah mulai berani mengungkapkan pendapatnya saat diskusi kelompok maupun dalam diskusi umum. b. Hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan materi keliling dan luas segi empat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT tergolong cukup baik, jika dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah yaitu 64. Ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pada pre-tes dan pos-tes yang dilakukan oleh siswa. Nilai rata-rata pre-tes siswa hanya 45,69, namun ketika pos-tes nilai rata-rata siswa menjadi 71,63.
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
2. Saran a. Model pembelajaran NHT ini menuntut guru untuk pandai dalam mengatur waktu agar semua soal dapat dibahas dalam suatu pertemuan, selain itu guru juga harus bisa meningkatkan dan menggerakkan siswa untuk terlibat aktif dalam suatu proses pembelajaran. b. Perlu persiapan yang lebih matang dan penguasaan materi yang lebih dalam mengajar sebelum menggunakan model pembelajaran ini, karena keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh persiapan dan penguasaan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. c. Penelitian ini hanya membahas tentang keaktifan dan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran tipe NHT, oleh sebab itu perlu diadakan penelitian untuk melihat segi kefektifan dan ketuntasan hasil belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
DAFTAR PUSTAKA Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arends, Richard, I. 2008. Learning to Teach (Belajar Untuk Mengajar). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Djemari Mardapi. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Eveline Siregar dan Hartini Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Herman Hudoyo. 1998. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud. Ibrahim. M, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Margono, S. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Mukhlas Sumarni. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensido Offset. Oemar Hamalik. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Robert E. Slavin. 2005. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Matematika. Jakarta: Raja Grapindo Persada. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Susanta, B. 2009. Individual Texbook : Geometri Euclid. Malang: Universitas Negeri Malang. Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Tuti Masrihani, dkk. 2008. Matematika Program Keahlian Akuntansi dan Penjualan untuk SMK dan MAK Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Winkel W. S. 1989. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN A LAMPIRAN A.1
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
LAMPIRAN A.2
: Soal Pre-Tes
LAMPIRAN A.3
: Soal Pos-Tes
LAMPIRAN A.4
: Lembar Kerja Siswa 1
LAMPIRAN A.5
: Lembar Kerja Siswa 2
LAMPIRAN A.6
: Lembar Kerja Siswa 3
LAMPIRAN A.7
: Kunci Jawaban Pre-Tes
LAMPIRAN A.8
: Kunci Jawaban Pos-Tes
LAMPIRAN A.9
: Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 1
LAMPIRAN A.10
: Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 2
LAMPIRAN A.11
: Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 3
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
LAMPIRAN A.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: SMK Sanjaya Pakem
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X AP/II
Materi Pokok
: Keliling dan Luas Segi Empat
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi Menentukan kedudukan jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi dua. B. Kompetensi Dasar Menentukan keliling bangun datar segi empat dan luas bangun datar segi empat. C. Indikator Menghitung keliling dan luas bangun datar segi empat persegi panjang dan persegi D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menghitung keliling dan luas bangun datar segi empat persegi panjang dan persegi. E. Materi Pembelajaran Keliling dan Luas Segi Empat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Keberadaan luas dan keliling bangun datar sangatlah dekat dengan keseharian kita. Pada dasarnya, setiap benda yang ada di sekitar kita pasti memiliki ukuran, baik benda dengan bentuk dasar bangun datar maupun bangun ruang. Untuk itu, perlu kiranya kita mengetahui terlebuh dahulu pengertian luas dan keliling bangun datar tersebut supaya lebih mudah untuk mempelajarinya. Berikut adalah pengertian keliling dan luas bangun datar, yaitu : 1. Keliling adalah jumlah total dari semua sisi yang dimiliki bangun datar tersebut. 2. Luas adalah banyaknya persegi dengan sisi 1 satuan panjang yang menutupi seluruh bangun datar tersebut. Setelah memahami pengertian keliling dan luas bangun datar di atas, sekarang kita akan mempelajari lebih dalam tentang keliling dan luas bangun datar pada segi empat, yaitu : a. Persegi Panjang Persegi panjang adalah segi empat yang memiliki dua pasang sisi sejajar dan besar salah satu sudutnya adalah 900. D
C
l A
p
B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
Gambar di atas menunjukkan persegi panjang ABCD dengan sisisisi : AB, BC, CD, dan AD, panjang (p): AB dan CD, lebar (l): AD dan BC, serta diagonal: AC dan BD. Keliling dan luas persegi panjang dapat dirumuskan sebagai berikut: Keliling (K) = 2(p + l) Luas (L) = p ∙ l dengan panjang = p dan lebar = l b. Persegi Persegi merupakan segiempat yang keempat sisinya sama panjang dan salah satu sudutnya siku-siku. D
A
C
s
B
Gambar di atas menunjukkan persegi ABCD dengan sisi (s): AB=BC=CD=DA dan diagonal AC=BD. Jika diketahui panjang sisi persegi = s, maka : K=4∙s L=s∙s
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
F. Metode Pembelajaran Pembelajaran Kooperatif dengan metode Numbered Heads Together. G. Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber Belajar
Media Pembelajaran 1. Lembar Kerja Siswa 2. White Board, Spidol, dan Penggaris
H. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 1. Pendahuluan
Guru
mengecek
kesiapan
siswa
untuk
memulai
pembelajaran.
Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi: a) Apersepsi Mengingat kembali mengenai materi menghitung keliling dan luas segi empat di waktu SMP. b) Motivasi Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka siswa diharapkan dapat menghitung keliling dan luas bangun datar segi empat persegi panjang dan persegi
Guru membagi siswa dalam kelompok (masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa diharapkan dapat menghitung keliling dan luas segi empat persegi panjang dan persegi.
Guru memberikan nama kelompok dan nomor kepala untuk setiap anggota kelompok.
Guru menjelaskan prosedur pembelajaran dengan metode Numbered Heads Together.
Siswa diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara menghitung keliling dan luas bangun datar segi empat persegi panjang, persegi, dan jajar genjang.
2. Kegiatan Inti a. Diskusi Kelompok
Guru membagikan lembar kerja siswa pada tiap kelompok.
Guru mengarahkan siswa untuk mendiskusikan jawaban pada kelompok, jika tidak bisa, siswa dapat bertanya kepada guru.
Guru membantu siswa mempelajari keliling dan luas bangun datar segi empat persegi panjang, persegi, dan jajar genjang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
b. Diskusi Umum
Guru akan menyebut nomor kepala siswa yang akan mempresentasikan hasil diskudi kelompok pada lembar kerja siswa.
Siswa yang ditunjuk kemudian mempresentasikan hasil diskusinya.
Setelah itu, guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk bertanya dan menanggapi jawaban presentasi dari temannya.
3. Penutup Guru membimbing siswa untuk merangkum dan menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. I. Penilaian
Jenis Penilaian a. Kekompakan kelompok diskusi b. Penampilan presentasi kelas c. Lembar kerja siswa
Bentuk Soal/instrument
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: SMK Sanjaya Pakem
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X AP/II
Materi Pokok
: Keliling dan Luas Segi Empat
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi Menentukan kedudukan jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi dua. B. Kompetensi Dasar Menentukan keliling bangun datar segi empat dan luas bangun datar segi empat. C. Indikator Menghitung keliling dan luas bangun datar segi empat jajar genjang dan belah ketupat. D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menghitung keliling dan luas bangun datar segi empat jajar genjang dan belah ketupat. E. Materi Pembelajaran Keliling dan Luas Segi Empat a. Jajar Genjang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
Jajar genjang adalah segi empat segi empat dengan sisi – sisi yang berhadapan sejajar. D
C
s2 A
E
s1
B
Gambar di atas menunjukkan jajar genjang ABCD dengan sisi (s): AB = CD, AD = BC, diagonal: AC = BD, dan tinggi (t): DE. Rumus keliling dan luas jajar genjang dirumuskan sebagai berikut: K = 2 (s1 + s2 ) L=a∙t dengan, s1 = sepasang sisi sejajar yang pertama, s2 = sepasang sisi sejajar yang kedua, a = alas, dan t = tinggi. b. Belah ketupat Belah ketupat adalah segi empat yang keempat sisinya sama panjang dan sepasang sisi yang saling berhadapan sejajar. D
A
C
E
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Gambar di atas adalah belah ketupat ABCD dengan sisi (s) AB = BC = CD = AD, dan diagonal AC = BD. Rumus keliling dan luas belah ketupat adalah sebagai berikut: K = 4s dan L = ∙ diagonal ∙ diagonal F. Metode Pembelajaran Pembelajaran Kooperatif dengan metode Numbered Heads Together. G. Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber Belajar
Media Pembelajaran 1. Lembar Kerja Siswa 2. White Board, Spidol, dan Penggaris
H. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 2 1. Pendahuluan
Guru
mengecek
kesiapan
siswa
untuk
memulai
pembelajaran.
Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi: a. Apersepsi Mengingat kembali mengenai materi menghitung keliling dan luas segi empat yang pada pertemuan sebelumnya telah dibahas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
b. Motivasi Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka siswa diharapkan dapat menghitung keliling dan luas bangun datar segi empat persegi panjang, persegi, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium.
Guru mengarahkan siswa untuk kembali masuk ke dalam kelompok diskusi yang sebelumnya telah dibentuk.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa diharapkan dapat menghitung keliling dan luas segi empat jajar genjang dan belah ketupat.
Siswa diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara menghitung keliling dan luas bangun datar segi empat jajar genjang dan belah ketupat.
2. Kegiatan Inti c. Diskusi Kelompok
Guru membagikan lembar kerja siswa pada tiap kelompok.
Guru mengarahkan siswa untuk mendiskusikan jawaban pada kelompok, jika tidak bisa, siswa dapat bertanya kepada guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Guru membantu siswa mempelajari keliling dan luas bangun datar segi empat jajar genjang dan belah ketupat.
d. Diskusi Umum
Guru akan menyebut nomor kepala siswa yang akan mempresentasikan hasil diskusi kelompok pada lembar kerja siswa.
Siswa yang ditunjuk kemudian mempresentasikan hasil diskusinya.
Setelah itu, guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk bertanya dan menanggapi jawaban presentasi dari temannya.
3. Penutup Guru membimbing siswa untuk merangkum dan menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. I. Penilaian
Jenis Penilaian a. Kekompakan kelompok diskusi b. Penampilan presentasi kelas c. Lembar kerja siswa
Bentuk Soal/instrument
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: SMK Sanjaya Pakem
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X AP/II
Materi Pokok
: Keliling dan Luas Segi Empat
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi Menentukan kedudukan jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi dua. B. Kompetensi Dasar Menentukan keliling bangun datar segi empat dan luas bangun datar segi empat. C. Indikator Menghitung keliling dan luas bangun datar segi empat layang-layang dan trapesium. D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menghitung keliling dan luas bangun datar segi empat layang-layang dan trapesium. E. Materi Pembelajaran Keliling dan Luas Segi Empat a. Layang-layang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Layang-layang merupakan segiempat yang masing-masing pasang sisinya sama panjang. C D
B
A Gambar di atas menunjukkan layang-layang ABCD dengan sisi: AB, BC, CD, AD dan diagonal: AC dan BD. Keliling dan luas layang-layang adalah sebagai berikut: K = Jumlah panjang semua sisi L = ∙ diagonal ∙ diagonal lainnya b. Trapesium Trapesium adalah segi empat yang memiliki tepat sepasang sisi yang berhadapan sejajar. Berikut adalah 3 macam trapesium : 4) Trapesium sembarang Trapesium sembarang adalah trapesium keempat sisinya tidak sama panjang. D
A 5) Trapesium sama kaki
C
B
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Trapesium sama kaki adalah trapesium yang memiliki sepasang sisi yang sama panjang dan juga memiliki sepasang sisi yang sejajar. D
C
A
B
6) Trapesium siku-siku Trapesium siku-siku adalah trapesium yang salah satu sudutnya merupakan sudut siku-siku 900. D
A
C
B
Sisi-sisi yang berpotongan tegak lurus tersebut disebut tinggi trapesium, AD = tinggi = t. Rumus luas dan keliling trapesium adalah: L = ∙ jumlah panjang sisi sejajar ∙ tinggi
K = Jumlah panjang semua sisi F. Metode Pembelajaran Pembelajaran Kooperatif dengan metode Numbered Heads Together. G. Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber Belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Media Pembelajaran 1. Lembar Kerja Siswa 2. White Board, Spidol, dan Penggaris
H. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 3 1. Pendahuluan
Guru
mengecek
kesiapan
siswa
untuk
memulai
pembelajaran.
Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi: a. Apersepsi Mengingat kembali mengenai materi menghitung keliling dan luas segi empat yang pada pertemuan sebelumnya telah dibahas. b. Motivasi Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka siswa diharapkan dapat menghitung keliling dan luas bangun datar segi empat persegi panjang, persegi, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium.
Guru mengarahkan siswa untuk kembali masuk ke dalam kelompok diskusi yang sebelumnya telah dibentuk.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa diharapkan dapat menghitung keliling dan luas segi empat layang-layang dan trapesium.
Siswa diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara menghitung keliling dan luas bangun datar segi belah ketupat, layang-layang, dan trapesium.
2. Kegiatan Inti a. Diskusi Kelompok
Guru membagikan lembar kerja siswa pada tiap kelompok.
Guru mengarahkan siswa untuk mendiskusikan jawaban pada kelompok, jika tidak bisa, siswa dapat bertanya kepada guru.
Guru membantu siswa mempelajari keliling dan luas bangun datar segi empat layang-layang dan trapesium.
b. Diskusi Umum
Guru akan menyebut nomor kepala siswa yang akan mempresentasikan hasil diskudi kelompok pada lembar kerja siswa.
Siswa yang ditunjuk kemudian mempresentasikan hasil diskusinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Setelah itu, guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk bertanya dan menanggapi jawaban presentasi dari temannya.
3. Penutup Guru membimbing siswa untuk merangkum dan menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Setelah itu, guru membagikan soal Pos Test untuk dikerjakan oleh semua siswa. I. Penilaian
Jenis Penilaian a. Kekompakan kelompok diskusi b. Penampilan presentasi kelas c. Lembar kerja siswa
Bentuk Soal/instrumen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
LAMPIRAN A.2 PRE-TEST
Nama
Mata pelajaran
: Matematika
Pokok Bahasan
: Keliling dan Luas Segiempat
Waktu
: 60 menit
:
No. Presensi : 1. Tentukanlah keliling dan luas bangun datar segi empat di bawah ini : a. A B 4 cm
b.
C A
D B 5 cm
C c.
11 cm
D
D AC = 8 cm BD = 6 cm A
C
B 2. Hitunglah keliling dan luas bangun datar segi empat di bawah ini : a. C D 4 cm A
t = 3 cm
7 cm
B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
b. C
D CD = 8 cm AB = 14 cm BD = 6 cm CE = 7 cm AC = 5 cm
A
E
c.
B
D
A
C
DO = 16 cm AO = 12 cm BO = 24 cm
B 3. Hitunglah : a. Luas suatu persegi panjang adalah 105 cm2 dan panjangnya adalah 15 cm. Hitunglah lebar persegi panjang tersebut, kemudian carilah keliling persegi panjang tersebut ! b. Sebuah belah ketupat mempunyai panjang sisi 10 cm dan panjang salah satu diagonalnya adalah 16 cm. Hitunglah panjang diagonal lainnya kemudian carilah luas belah ketupat tersebut ! 4. Diketahui trapesium dengan ukuran seperti pada gambar di bawah. Jika AE = 4 cm, DE = 9 cm, AC = 15 cm. Maka, hitunglah luas daerah trapesium tersebut ! D C
A
B
E 5. Halaman rumah berbentuk persegi panjang berukuran panjang 90 m dan lebar 65 m. Di sekeliling halaman itu akan dipasang pagar dengan biaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rp 135.000,00 per meter. Berapakah biaya yang diperlukan untuk pemasangan pagar tersebut ?
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN A.3 POS – TEST Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Keliling dan Luas Segiempat Waktu Nama
: 60 menit
:
No. Presensi : Petunjuk
: Kerjakan semua soal berikut ini beserta cara penyelesaiannya.
1. Tentukanlah keliling dan luas bangun datar segi empat di bawah ini : a. A B 6 cm
b.
C A
D B 7 cm
C c.
15 cm
D
D AC = 12, BD = 16 cm A
C
B B 2. Hitunglah keliling dan luas bangun datar segi empat di bawah ini : a.
C 16 cm A
28 cm 18 cm
E B
D
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
b.
c.
3. Hitunglah : a.
45 cm
25 cm
b. Sebuah belah ketupat mempunyai panjang sisi 13 cm dan panjang salah satu diagonalnya adalah 10 cm. Hitunglah panjang diagonal lainnya dan hitunglah luas dari belah ketupat tersebut ! 4. Perbandingan panjang sisi sejajar pada sebuah trapesium sama kaki adalah 2 : 3. Diketahui panjang kaki trapesium = 10 cm, tinggi = 8 cm, dan luasnya 80 cm2. Tentukan keliling trapesium tersebut. 5. Halaman rumah berbentuk persegi panjang berukuran panjang 70 m dan lebar 50 m. Di sekeliling halaman itu akan dipasang pagar dengan biaya Rp 120.000,00 per meter. Berapakah biaya yang diperlukan untuk pemasangan pagar tersebut ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
LAMPIRAN A.4 LEMBAR KERJA SISWA 1 Kelompok
:
Nama/No.Presensi
: 1. 2. 3. 4. 5.
Latihan : 1. Sebuah lantai berbentuk persegi dengan panjang sisinya 6 m. Lantai tersebut akan dipasang ubin berbentuk persegi berukuran 30 cm x 30 cm. Berapa banyak ubin yang dibutuhkan untuk menutup lantai tersebut? 2. Keliling suatu persegi panjang adalah 72 cm dan lebarnya 8 cm kurang dari panjangnya. Hitunglah luas persegi panjang tersebut ! 3. Hitunglah keliling dan luas bangun yang diarsir berikut ini.
4. Hitunglah keliling dan luas persegi panjang dengan ukuran panjang = 18 cm dan lebar = 12 cm.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
LAMPIRAN A.5 LEMBAR KERJA SISWA 2 Kelompok
:
Nama/No.Presensi
: 1. 2. 3. 4. 5.
Latihan : 1. Luas jajar genjang ABCD adalah 66,5 cm2 dan panjang alasnya adalah 9,5 cm. Tentukan tinggi dari jajar genjang tersebut! 2. Pada sebuah jajargenjang diketahui luasnya 250 cm2. Jika panjang alas jajargenjang tersebut 5x dan tingginya 2x, tentukanlah tinggi dari jajargenjang tersebut ! 3. Panjang salah satu diagonal suatu belah ketupat adalah 18 cm. Jika luas belah ketupat tersebut 216 cm2, tentukan nilai diagonal lainnya dari belah ketupat tersebut ! 4. Panjang diagonal-diagonal suatu belah ketupat diketahui berturut-turut adalah 18 cm dan (2x + 3) cm. Jika luas belah ketupat tersebut 81 cm2, tentukan nilai dari x !
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
LAMPIRAN A.6 LEMBAR KERJA SISWA 3 Kelompok
:
Nama/No.Presensi
: 1. 2. 3. 4. 5.
1. Diketahui trapesium ABCD dengan panjang AB = 15 cm, CD = 12 cm, dan BC = 5 cm. Tentukan luas trapesium ABCD tersebut ! D
C
A
B
2. Pada gambar di bawah ini panjang DC = 10 cm, CB = (2x + 5) cm, dan kelilingnya adalah 54 cm. Tentukanlah nilai x. D
A
C (2x + 5) cm
B 3. Sebuah trapesium, panjang sisi – sisi sejajar adalah 12 cm dan 8 cm, serta tingginya adalah 5 cm. Hitunglah luas trapesium tersebut. 4. Hitunglah luas layang – layang yang panjang diagonal – diagonalnya adalah 13 cm dan 21 cm.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN A.7 Kunci Jawaban Pre-Tes 1. Jawab : a. K = 4 x s =4x4 = 16 cm
L=sxs =4x4 = 16 cm2
b. K = 2 x (p + l) = 2 x (11 + 5) = 2 x 16 = 32 cm
L=pxl = 11 x 5 = 55 cm2
c. Untuk mencari salah satu sisi pada belah ketupat dapat dengan menggunakan rumus pyhtagoras, yaitu : AD2 = 32 + 42 AD2 = AD2 = AD = √ = 5 K=4xs =4x5 = 20 cm
L = ½ x d1 x d2 =½x8x6 = ½ x 48 = 24 cm2
2. Jawab : a. K = AB + BD + CD + CA = 7 + 4 + 7 +4 = 22 cm b. K = CD + DB + BA + CA = 8 + 6 + 14 + 5 = 33 cm
L=axt =7x3 = 21 cm2 L = ½ x JSS x t = ½ x 22 x 7 =
= 77 cm2
c. Untuk mencari salah satu sisi dari layang-layang, maka : AB2 = 122 + 242 AB2 = AB2 = AB = √ AD2 = 122 + 162 AD2 =
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
AD2 = AD = √
= 20
K = AB + BC + CD + DA =√ +√ + 20 + 20 =√ + 40 L = ½ x d1 x d2 = ½ x 24 x 40 = 480 cm2 3. Jawab : a. Diketahui : Luas persegi panjang = 105 cm2 Panjang = 15 cm Ditanyakan : keliling persegi panjang? Jawab : L=pxl 105 = 15 x l l
=
= 7 cm, maka :
K = 2 x (p + l) = 2 x (15 + 7) = 2 x 22 = 44 cm Jadi keliling persegi panjang tersebut adalah 44 cm. b. Diketahui : Sisi belah ketupat = 10 cm Diagonal belah ketupat = 16 cm Ditanyakan : panjang diagonal lain dan luas belah ketupat? Jawab :
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
AC = 16 cm, AD = 10 cm, BD = ? BO2 = 102 - 82 BO2 = BO2 = BO = √ = 6 cm Maka, diagonal BD = 6 x 2 = 12 cm. L = ½ x d1 x d2 = ½ x 16 x 12 = 96 cm2 Jadi, panjang diagonal yang lain adalah 12 cm dan luas belah ketupat tersebut adalah 96 cm2 4. L = ½ x JSS x t = ½ x ( 8 + (4 + 8 + 4)) x 9 = ½ x ( 8 + 16 ) x 9 = ½ x 24 x 9 = 108 cm2 5. Diketahui : halaman rumah bentuk persegi panjang dengan ukuran 90 m x 65 m. Biaya pemasangan pagar Rp 135.000,00 per meter. Ditanyakan : biaya yang diperlukan untuk pemasangan pagar tersebut? Jawab : K = 2 x (p + l) = 2 x (90 + 65) = 2 x 155 = 310 m Untuk mencari biayanya, maka : 310 x 135.000 = 41.850.000 Jadi, biaya yang diperlukan untuk pemasangan pagar tersebut adalah Rp 41.850.000,00.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN A.8 Kunci Jawaban Pos-Tes 1. Jawab : a. K = 4 x s =4x6 = 24 cm
L=sxs =6x6 = 36 cm2
b. K = 2 x (p + l) = 2 x (15 + 7) = 2 x 22 = 44 cm
L=pxl = 15 x 7 = 105 cm2
c. Untuk mencari salah satu sisi pada belah ketupat dapat dengan menggunakan rumus pyhtagoras, yaitu : AD2 = 62 + 82 AD2 = AD2 = AD = √ = 10 K=4xs L = ½ x d1 x d2 = 4 x 10 = ½ x 12 x 16 = 40 cm = 96 cm2
2. Jawab : a. K = AB + BD + CD + CA = 28 +16 + 28 + 16 = 88 cm b. K = AB + BC + CD + DA = 15 + 9 + 15 + 4 = 43 cm c. Jawab : K = KL + KN + NM + LM = + + 20 + 20 = 70 cm L = ½ x d1 x d2
L=axt = 16 x 18 = 288 cm2 L = ½ x JSS x t = ½ x 13 x 12 =
= 78 cm2
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
= ½ x 24 x 25 = 300 cm2 3. Jawab : a. Jawab : Lpersegi panjang = p x l = 25 x 45 = 1125 cm2 Llayang-layang = ½ x d1 x d2 = ½ x 25 x 45 =
= 562,5 cm2
Ldaerah yang diarsir = 1125 cm2 – 562,5 cm2 = 562,5 cm2 Jadi, luas daerah yang diarsir adalah 562, 5 cm2. b. Diketahui : Sisi belah ketupat = 13 cm Diagonal belah ketupat = 10 cm Ditanyakan : panjang diagonal lain dan luas belah ketupat? Jawab : AC = 13 cm, AD = 10 cm, BD = ? BO2 = 132 - 52 BO2 = BO2 = BO = √ = 12 cm Maka, diagonal BD = 12 x 2 = 24 cm. L = ½ x d1 x d2 = ½ x 10 x 24 = 120 cm2 Jadi, panjang diagonal yang lain adalah 24 cm dan luas belah ketupat tersebut adalah 120 cm2.
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
4. Diketahui : Perbandingan panjang sisi sejajar trapesium sama kaki adalah 2 : 3 Panjang kaki trapesium = 10 cm Tinggi trapesium sama kaki = 8 cm Luas trapesium sama kaki = 80 cm2 Ditanyakan : keliling trapesium sama kaki? Jawab : Kita misalkan panjang sisi sejajar itu dengan x, jadi 2x dan 3 x. L
= ½ x JSS x t
80 cm2 = ½ x (2x +3x) x 8 cm 80 cm2 = ½ x 5x x 8 cm 80 cm2 = 5x x 4 cm 5x
=
5x
= 20 cm
x
= 4 cm.
subtitusikan nilai x tersebut ke panjang sisi sejajar yang kita misalkan, maka : 2x = 2 x 4 =8 3x = 3 x 4 = 12 Sehingga panjang sisi sejajar berturut turut adalah 8 dan 12. K = 12 + 10 + 8 + 10 = 40 cm Jadi, keliling trapesium sama kaki tersebut adalah 40 cm.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
5. Diketahui : halaman rumah bentuk persegi panjang dengan ukuran 70 m x 50 m. Biaya pemasangan pagar Rp 120.000,00 per meter. Ditanyakan : biaya yang diperlukan untuk pemasangan pagar tersebut? Jawab : K = 2 x (p + l) = 2 x (70 + 50) = 2 x 120 = 240 m Untuk mencari biayanya, maka : 240 x 120.000 = 28.800.000 Jadi, biaya yang diperlukan untuk pemasangan pagar tersebut adalah Rp 28.800.000,00.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
LAMPIRAN A.9 Kunci Jawaban LKS 1 1. Diketahui : Suatu lantai persegi sisinya 6 m = 600 cm. Ubin persegi dengan ukuran 30 cm x 30 cm. Ditanyakan : ubin yang dibutuhkan untuk menutup lantai tersebut? Jawab : Luas lantai = 600 cm x 600 cm = 360.000 cm2 Luas ubin = 30 cm x 30 cm = 900 cm2 Banyaknya ubin =
= 400
Jadi, banyaknya ubin yang dibutuhkan untuk menutup lantai tersebut adalah 400 buah. 2. Diketahui : Keliling persegi panjang = 72 cm. Lebar persegi panjang 8 cm kurang dari panjangnya = (p – 8) Ditanyakan : luas persegi panjang ? Jawab : Kpersegi panjang = 2p + 2l 72 cm = 2p + 2(p – 8) 72 cm = 2p + 2p – 16 72 cm = 4p – 16 -4p
= (-72) – 16
-4p
= -88
p
=
= 22 cm
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Diketahui lebar persegi panjang 8 cm kurang dari panjang, maka : l = 22 – 8 = 14 cm L=pxl = 22 x 14 = 308 cm2 Jadi, luas persegi panjang tersebut adalah 308 cm2. 3. Keliling dan luas bangun tersebut adalah K = 8 + 8 +8 + 8 + 16 + 16 = 64 cm L =sxs =8x8 = 64 cm2 Karena persegi dalam bangun tersebut ada 3, maka luas persegi tersebut dikalikan 3 : L = 64 x 3 = 192 cm2 Jadi, keliling dan luas bangun tersebut adalah 64 cm dan 192 cm2.
4. Diketahui : suatu persegi panjang dengan ukuran : p = 18 cm l = 12 cm Ditanyakan : keliling dan luas persegi panjang ? Jawab : K = 2p + 2l = 2 x 18 + 2 x 12 = 36 + 24 = 60 cm L=pxl
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
= 18 x 12 = 216 cm2 Jadi keliling dan luas persegi panjang tersebut adalah 60 cm dan 216 cm2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
LAMPIRAN A.10 Kunci Jawaban LKS 2 1. Diketahui : Luas jajargenjang ABCD = 66,5 cm2 Alas jajargenjang = 9,5 cm Ditanyakan : tinggi jajargenjang ? Jawab : L
=axt
66,5
= 9,5 x t
66, 5 : 9,5 = t 7 cm
= t
Jadi, tinggi jajargenjang adalah 7 cm. 2. Diketahui : Luas jajargenjang = 250 cm2 Alas jajargenjang = 5x Tinggi jajargenjang = 2x Ditanyakan : tinggi jajargenjang ? Jawab : Untuk mencari tinggi jajargenjang tersebut, kita perlu tahu terlebih dahulu berapa nilai x pada alas dan tinggi jajargenjang tersebut, maka : L=axt 250 = 5x x 2x 250 = 10x2 25 = x2 x = 5 cm Nilai x = 5 cm, maka :
Alas = 5x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
=5x5 = 25 cm Tinggi = 2x =2x 5 = 10 cm.
Jadi, tinggi dari jajargenjang tersebut adalah 10 cm. 3. Diketahui : Luas belah ketupat = 216 cm2 Panjang diagonal 1 belah ketupat = 18 cm Ditanyakan : nilai diagonal 2 dari belah ketupat tersebut? Jawab : L = ½ x d1 x d2 216 = ½ x 18 x d2 216 = 9 x d2 d2 = 216/9 d2 = 24 cm. jadi, nilai diagonal 2 dari belah ketupat tersebut adalah 24 cm. 4. Diketahui : Panjang diagonal-diagonal belah ketupat adalah 18 cm dan (2x + 3) cm. Luas belah ketupat = 216 cm2 Ditanyakan : nilai dari x ? Jawab : L
= ½ x d1 x d2
81
= ½ x 18 x (2x + 3)
81
= 9 (2x + 3)
81 : 9 = 2x + 3 9
= 2x + 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9–3
= 2x
6
= 2x
x
=3
Jadi, nilai dari x adalah 3 cm.
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
LAMPIRAN A.11 Kunci Jawaban LKS 3 1. Diketahui : Sebuah trapesium ABCD dengan panjang AB = 15 cm, CD = 12 cm, BC = 5 cm. Ditanyakan : luas trapesium ABCD? Jawab : Untuk mencari luas trapesium di atas, maka kita terlebih dahulu perlu mencari tinggi trapesium dari nilai yang diketahui di atas. Maka caranya sebagai berikut dengan menggunakan teorema pyhtagoras : t=√ =√ =√ = 4 cm. Maka, luas trapesium = ½ x Jumlah sisi sejajar x tinggi = ½ x ( AB + CD ) x 4 = ½ x ( 15 + 12 ) x 4 = ½ x 27 x 4 = 2 x 27 = 54 cm2 Jadi, luas trapesium ABCD adalah 54 cm2. 2. Diketahui : Layang-layang ABCD dengan panjang DC = 10 cm, CB = (2x + 5) cm Keliling layang-layang ABCD = 54 cm. Ditanyakan : nilai x? Jawab :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
K
=s+s+s+s
54
= 10 + 10 + (2x + 5) + (2x + 5)
54
= 20 + ( 4x + 10 )
54
= 30 + 4x
54 – 30 = 4x 24
= 4x
x
= 24 : 4
x
= 6 cm
Jadi, nilai x adalah 6 cm. 3. Diketahui : Sebuah trapesium sama kaki, perbandingan sisi sejajar pada trapesium tersebut adalah 2 : 5 Panjang kaki trapesium = 10 cm Tinggi trapesium = 8 cm Luas trapesium = 84 cm2 Ditanyakan : keliling trapesium? Jawab : Kita misalkan sisi sejajar trapesium sama kaki tersebut adalah x, jadi panjang sisi-sisi sejajarnya 2x dan 5x. Dengan menggunakan rumus luas trapesium, maka: L
= ½ x jumlah sisi sejajar x t
84
= ½ x ( AB + CD ) x 8
84
= ½ x ( 5x + 2x ) x 8
84
= 4 x ( 5x + 2x)
84
= 20x + 8x
84
= 28x
x
= 3 cm
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kemudian, subtitusikanlah nilai x tersebut ke dalam panjang sisi-sisi sejajar yang dimisalkan di awal. Maka menjadi : AB = 5x
CD = 2x
AB = 5 x 3
CD = 2 x 3
AB = 15 cm
CD = 6 cm
Keliling = AB + BC + CD + DA = 15 + 10 + 6 + 10 = 41 cm 4. Diketahui : Panjang diagonal-diagonal layang-layang = 13 cm dan 21 cm Ditanyakan : Luas layang-layang? Jawab : L
= ½ x ( d1 x d2 ) = ½ x ( 13 x 21 ) = ½ x 273 = 136,5 cm2
Jadi, luas layang-layang itu adalah 136,5 cm2.
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
LAMPIRAN B LAMPIRAN B.1
: Instrumen Pengamatan Keaktifan Siswa
LAMPIRAN B.2
: Contoh Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa
LAMPIRAN B.3
: Contoh Hasil Pre-Tes, Pos-Tes, LKS 1, 2, dan 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
LAMPIRAN B.1 Instrumen Pengamatan Keaktifan Siswa Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Dalam Diskusi Kelompok Kelompok No. Aktivitas yang diamati Frekuensi 1. Siswa mengajukan pertanyaan tanpa diminta 2. Siswa mengajukan pertanyaan dengan diminta 3. Siswa bertanya kepada guru saat diskusi kelompok 4. Siswa mengemukakan pertanyaan tanpa diminta 5. Siswa mengemukakan pertanyaan dengan diminta 6. Siswa merespon pendapat temannya tanpa diminta 7. Siswa merespon pendapat temannya dengan diminta 8. Siswa mengerjakan semua tugas 9. Siswa mengerjakan tugas tepat waktu 10. Siswa mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan
Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Dalam Diskusi Umum Kelompok No. Aktivitas yang diamati Frekuensi 1. Siswa mengajukan pertanyaan tanpa diminta 2. Siswa mengajukan pertanyaan dengan diminta 3. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru tanpa diminta 4. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru dengan diminta 5. Siswa mengemukakan pendapatnya tanpa diminta 6. Siswa mengemukakan pendapatnya dengan diminta 7. Siswa merespon pendapat temannya tanpa diminta 8. Siswa merespon pendapat temannya dengan diminta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN B.2
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN B.3
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN C LAMPIRAN C.1
: Hasil Uji Validitas Soal Pre-Tes
LAMPIRAN C.2
: Hasil Uji Reliabelitas Soal Pre-Tes
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN C.1 Hasil Uji Validitas Soal Pre-Tes Tabel Uji Validitas Pre Test
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Nama Ruth Dewi Partini Maharani .S Menik Ambar Rosalia Ratri MM. Dewi Ririn. A Nur Widya Anisa Nurul Fitriani Dian M. Yuski Ririn. P Indri. P Yohana. RK M. Nenden
1
Nomor Butir 2 3 4 5
30 8 9 21 21 16 19 21 12 18 22 19 24 30 28 28
21 6 6 15 3 6 8 15 6 9 12 8 0 28 20 19
9 4 4 4 0 2 2 0 0 0 4 2 5 10 10 10
6 2 2 2 2 2 2 0 0 2 2 2 2 6 7 7
10 5 2 2 2 0 2 0 0 0 2 8 8 20 20 20
Y 76 25 23 44 38 26 33 36 18 29 42 39 39 94 85 84
Y2 5776 625 529 1936 1444 676 1089 1296 324 841 1764 1521 1521 8836 7225 7056
indeks validitas item soal tes hasil belajar X = skor siswa pada item soal nomor 1 Y = skor total yang dicapai siswa n = banyak subjek penelitian nilai
tabel pada taraf signifikansi 5% dengan jumlah n = 16 adalah 0,497
perhitungan:
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Validasi Nomor 1 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. N: 16
X12 900 64 81 441 441 256 361 441 144 324 484 361 576 900 784 784
X1 30 8 9 21 21 16 19 21 12 18 22 19 24 30 28 28 ∑
√{ ∑
= = = =
∑
∑
∑
(∑ (∑
(
) }{ ∑
) +*
)(
√(
√(
)(
√
= = 0,875616567 (valid)
)
∑
) (∑ )
( √*
Y2 5776 625 529 1936 1444 676 1089 1296 324 841 1764 1521 1521 8836 7225 7056
Y 76 25 23 44 38 26 33 36 18 29 42 39 39 94 85 84
(∑ ) } )(
) (
) +
)
X1Y 2280 200 207 924 798 416 627 756 216 522 924 741 936 2820 2380 2352 ∑
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Validasi Nomor 2 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. N: 16
X22 441 36 36 225 169 36 69 225 36 81 144 64 0 784 400 361
X2 21 6 6 15 13 6 8 15 6 9 12 8 0 28 20 19 ∑
√{ ∑
= = = =
∑
∑
∑
(∑ (∑
(
) }{ ∑
√(
) +*
)(
√(
)(
√
= = 0,869821677 (valid)
∑
) (∑ )
( √*
Y2 5776 625 529 1936 1444 676 1089 1296 324 841 1764 1521 1521 8836 7225 7056
Y 76 25 23 44 38 26 33 36 18 29 42 39 39 94 85 84
(∑ ) } )(
) (
)
)
) +
X2Y 1596 150 138 660 494 156 264 540 108 261 504 312 0 2632 1700 1596 ∑
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Validasi Nomor 3 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. N: 16
X32 81 16 16 16 0 4 4 0 0 0 16 4 25 100 100 100
X3 9 4 4 4 0 2 2 0 0 0 4 2 5 10 10 10 ∑
√{ ∑
= = = =
∑
∑
∑
(∑ (∑
(
) }{ ∑
)(
√(
√(
) +*
)(
√
= = 1,026830333 (valid)
∑
) (∑ )
( √*
)(
(∑ ) } ) (
)
)
Y2 5776 625 529 1936 1444 676 1089 1296 324 841 1764 1521 1521 8836 7225 7056
Y 76 25 23 44 38 26 33 36 18 29 42 39 39 94 85 84
) +
X3Y 684 100 92 176 0 52 66 0 0 0 168 78 195 940 940 940 ∑
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Validasi Nomor 4 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. N: 16
X42 36 4 4 4 4 4 4 0 0 4 4 4 4 36 49 49
X4 6 2 2 2 2 2 2 0 0 2 2 2 2 6 7 7 ∑
√{ ∑
= = = =
∑
∑
∑
(∑ (∑
(
) }{ ∑
)(
√(
√(
) +*
)(
∑
) (∑ )
( √*
)(
(∑ ) } ) (
)
)
√
= = 0,9262948092 (valid)
Y2 5776 625 529 1936 1444 676 1089 1296 324 841 1764 1521 1521 8836 7225 7056
Y 76 25 23 44 38 26 33 36 18 29 42 39 39 94 85 84
) +
X4Y 456 50 46 88 76 52 66 0 0 58 84 78 78 564 595 588 ∑
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Validasi Nomor 5 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. N: 16
X52 100 25 4 4 4 0 4 0 0 0 4 64 64 400 400 400
X5 10 5 2 2 2 0 2 0 0 0 2 8 8 20 20 20 ∑
√{ ∑
= = = =
∑
∑
∑
(∑ (∑
(
) }{ ∑
√(
) +*
)(
√(
)(
√
= = 0,913917308 (valid)
)
∑
) (∑ )
( √*
Y2 5776 625 529 1936 1444 676 1089 1296 324 841 1764 1521 1521 8836 7225 7056
Y 76 25 23 44 38 26 33 36 18 29 42 39 39 94 85 84
(∑ ) } )(
) (
)
) +
X5Y 760 125 46 88 76 0 66 0 0 0 84 312 312 1880 1700 1680 ∑
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
LAMPIRAN C.2 Hasil Uji Reliabelitas Soal Pre-Tes Tabel Uji Reliabelitas Soal Pre-Tes No.
Subjek
Nomor Butir
Y
1
2
3
4
5
Y2
1
D4
30
21
9
6
10
76
5776
2
A2
8
6
4
2
5
25
625
3
B4
9
6
4
2
2
23
529
4
B2
21
15
4
2
2
44
1936
5
C1
21
3
0
2
2
38
1444
6
A4
16
6
2
2
0
26
676
7
A3
19
8
2
2
2
33
1089
8
C3
21
15
0
0
0
36
1296
9
D2
12
6
0
0
0
18
324
10
C4
18
9
0
2
0
29
841
11
D1
22
12
4
2
2
42
1764
12
B3
19
8
2
2
8
39
1521
13
C2
24
0
5
2
8
39
1521
14
A1
30
28
10
6
20
94
8836
15
B1
28
20
10
7
20
85
7225
16
D3
28
19
10
7
20
84
7056
Jumlah
16
326
182
66
46
101
731
42459
7342
3102
482
210
1473
Jumlah Kuadrat
( )
( )
( )
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
( )
( )
∑
Rumus Alpha (
∑
)(
(
) ( ) (
)
(
)
( )
) (
) = 0,8575 = 0,86 (Reliabel)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
LAMPIRAN D LAMPIRAN D.1
: SURAT KELENGKAPAN ADMINISTRASI
LAMPIRAN D.2
: FOTO – FOTO PENELITIAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN D.1 Surat Kelengkapan Administrasi
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN D.2 Foto –Foto saat Penelitian
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168