PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SDN KARANGWUNI 1 MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : CHRISMA TRI AGUS PAWISTRI NIM: 091134025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SDN KARANGWUNI 1 MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : CHRISMA TRI AGUS PAWISTRI NIM: 091134025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN Karya sederhana ini aku persembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menjadi pelindungku yang selalu memberkati dan menolong hidupku. Kedua orang tuaku Imanuel Suwondo dan Theresia Widyaningsih yang selalu memberi dukungan, semangat dan doa demi kesuksesanku di masa depan. Kakakku Andar Dani Suwondo dan Beni Dwi Nursetya serta adikku Dicky Febrian Suwondo yang selalu mendoakanku dan menjadi penyemangat hidupku. Dosen-dosenku yang selalu memberikan bimbingan untuk menjadi calon pendidik yang baik. Kekasihku yang selalu memberi kasih sayang dan inspirasi padaku Sahabat-sahabatku yang selalu mmemberikan motivasi dan semangat dalam segala rintangan. Teman-teman PGSD angkatan2009 terima kasih atas persahabatan yang indah Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah menuntunku menjadi calon pendidik yang bermutu dan berkualitas.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO Didiklah orang muda menurut jalan yang patut bagiNya Maka masa tuanya pun Ia takkan menyimpang dari jalan itu (Amsal 22:6) Everything starts with a dream -Sheila PoutyNek wani ojo wedi-wedi, nek wedi ojo wani-wani
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam daftar pustaka atau daftar kutipan sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 4 Juli 2013 Penulis
Chrisma Tri Agus Pawistri NIM. 091134025
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Chrisma Tri Agus Pawistri NIM : 091134025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SDN KARANGWUNI 1 MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR
Dengan demikian saya memberitahukan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, dan mempublikasikan ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya, atau memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 4 Juli 2013 Yang menyatakan
Chrisma Tri Agus Pawistri
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SDN KARANGWUNI 1 MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR Chrisma Tri Agus Pawistri Universitas Sanata Dharma 2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana upaya peningkatan keaktifan belajar dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap melalui penggunakan media gambar. (2) apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar PKn siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap. (3) apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 dengan jumlah siswa 20 siswa, 13 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn materi mematuhi keputusan bersama. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Maret 2013. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan denagn masing-masing pertemuan 2 x 35 menit (2 jam pelajaran). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes tertulis dan pengamatan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pada siklus I dan II guru mengunakan media gambar saat siswa melakukan diskusi kelompok dan saat melakukan kesimpulan. Siswa lebih aktif dan tertarik terhadap media yang digunakan guru sehingga keaktifan belajar siswa berpengaruh pada peningkatan prestasi belajar (2) persentase awal jumlah siswa yang aktif dalam kegiatan belajar sebesar 35%. Setelah diberi tindakan pada siklus I persentase jumlah siswa yang aktif dalam kegiatan belajar meningkat menjadi 55% Sedangkan pada siklus II persentase jumlah siswa yang aktif dalam kegiatan belajar sebanyak 65%.(3) kondisi awal prestasi siswa adalah 69,9 dan persentase siswa yang mencapai KKM yaitu 48,5%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 77,75 dan persentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 60%. Pada siklus II, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 80,8 dan presentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 85%. Kata Kunci: Keaktifan Belajar, Prestasi Belajar, Media Gambar
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE IMPROVEMENT OF THE SDN KARANGWUNI 1 FIFTH GRADERS ACTIVE LEARNING ENGAGEMENT AND SCORE ACHIEVEMENT IN CITIZENSHIP EDUCATION BY USE OF PICTURE AS THE MEDIA Chrisma Tri Agus Pawistri Universitas Sanata Dharma 2013 The research aims to know: (1) how effective the use of pictures to increase the active learning engagement and score achievement of the fifth graders of SD Karangwuni 1 in the year of 2013, even semester. (2) if the use of pictures as the media can improve learning engagement of the fifth graders of SDN Karangwuni 1 in the year of 2013, even semester. (3) if the use of pictures can increase score achievement of the fifth graders of SDN Karangwuni 1 in the year of 2013, even semester. The research is a class action research. The subject of the class action research is the fifth grade students of SDN Karangwuni 1, year 2013. There are 20 students: 13 schoolboys and 7 schoolgirls. The objects of the research are their active learning engagement and score achievement. The school subject is citizenship education and the material is obeying mutual agreements. The research was conducted on March 2013 in two cycles (periods). Each cycle consisted of two meetings; each meeting lasted for 2 x 35 minutes (2 lesson periods). The data are collected by conducting written tests and observation. The data are then analyzed through a descriptive-data analysis technique. The result of the research shows that: (1) in the cycle I and II, the teacher uses pictures when students are discussing in groups and to conclude. Students are more active and interested in the media so that the students engagement affects the improvement of their score achievement. (2) The early percentage of active students in the learning activity 35%. After an action is taken in the cycle I, the percentage rises to 55%. Meanwhile, in the cycle II the percentage in the indicator 1 is 65%. (3) students’ earlier score achievement is 69,9. 48,5 % of students achieves the minimum mastery criteria (KKM). After the action is taken in the cycle 1, the average of students’ score is 77,75 and the percentage of students’ achieving KKM rises to 60%. In the cyle II, the average of students’ score rises to 80,8 and the percentage of students’ achieving KKM rises to 85% Keywords: active learning, learning achievement, pictures as media
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Bak air yang sungainya terus mengalir, begitu juga kelegaan hati penulis saat terselesainya skripsi ini. Kelegaan hati penulis ini teriring rasa syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan anugrah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar dalam Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak dapat selesai jika tidak ada bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga terselesaikannya skripi ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat: 1. Rohandi, Ph.D selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J. S.S., BST., M.A, selaku ketua program pendidikan PGSD Universitas Sanata Dharma. 3. Drs. Y.B. Adimassana, M.A selaku dosen pembimbing I yang bersedia memberikan dukungan dan bimbingan selama penulisan skripsi. 4. E. Desiana Mayasari, S.Psi, M.A selaku dosen pembimbing II yang bersedia memberikan bimbingan, petunjuk, serta pengarahan selama proses penulisan skripsi ini hingga selesai. 5. Tri Muryanti, S.Pd selaku kepala SDN Karangwuni 1 yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. 6. Sumardi A.Ma.Pd selaku guru kelas V SDN Karangwuni 1
Taji
Prambanan yang telah memberikan bantuan untuk pelaksanaan penelitian. 7. Siswa SDN Karangwuni 1, khususnya kelas V. Terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian berlangsung. 8. Teman-teman PPL SDN Karangwuni 1 yang selalu memberikan bantuan dan dukungan untuk penulis.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9. Bapak dan Ibuku yang tersayang Imanuel Suwondo dan Theresia Widyaningsih atas semua doa, semangat, dorongan, kasih sayang, perhatian, dan kesabaran yang sudah diberikan selama ini. Semoga atas terselesaikannya penulisan skripsi ini dapat menjadi hadiah yang membanggakan. 10. Kakakku tercinta Andar Dani Suwondo, S.Mn., Beni Dwi Nursetyo dan adikku tercinta Dicky Febrian Suwondo atas doa dan semangatnya. 11. Semua teman-temanku kelas B atas semangat dan dukungan sampai saat ini. 12. Hery Nugraha atas perhatian dan kasih sayang dalam membantu dan mendukung selama penulisan skripsi ini. 13. Sahabat peneliti, Galih Hema Suryani dan Dwi Puji Nurcahya yang membantu peneliti sebagai tim pengamat dalam melaksanakan penelitian. 14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan telah mendukung dan berperan penting. Terimakasih atas bantuan yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam skripsi ini. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Universitas Sanata Dharma.
Yogyakarta, 4 Juli 2013 Penulis
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ....................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 1.2 Pembatasan Masalah ........................................................................... 8 1.3 Rumusan Masalah ................................................................................ 8 1.4 Pemecahan Masalah ............................................................................. 8 1.5 Batasan Pengertian ............................................................................... 8 1.6 Tujuan Penelitian ................................................................................ 9 1.7 Manfaat Penelitian .............................................................................. 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 11 2.1 Landasan Teori ..................................................................................... 11 2.1.1 Keaktifan Belajar .......................................................................... 11 2.1.2 Prestasi Belajar ............................................................................ 14 2.1.3 Pendidikan Kewarganegaraan ...................................................... 16 2.1.4 Media Gambar .............................................................................. 18
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2 Penelitian Lain yang Relevan .............................................................. 22 2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................ 26 2.4 Hipotesis Tindakan............................................................................... 27 BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 29 3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................... 29 3.2 Setting Penelitian ................................................................................. 31 3.3 Rencana Tindakan ................................................................................ 32 3.4 Instrumen Penelitian............................................................................. 35 3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 39 3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian .................................. 40 3.7 Analisis Data ........................................................................................ 52 3.8 Jadwal Penelitian.................................................................................. 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 58 4.1 Pra Penelitian Tindakan Kelas ............................................................. 58 4.2 Hasil Penelitian ................................................................................... 61 4.2.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .................................... 61 4.2.2 Hasil Keaktifan Siswa .................................................................. 70 4.2.3 Hasil Prestasi Belajar Siswa ......................................................... 73 4.3 Pembahasan .......................................................................................... 76 4.3.1 Keaktifan Belajar Siswa ............................................................... 78 4.3.2 Prestasi Belajar Siswa ................................................................... 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 88 5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 88 5.2 Saran ..................................................................................................... 89 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 91
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Peubah Indikator, Data, Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Keaktifan Belajar ................................................................................... 35 Tabel 2. Peubah Indikator, Data, Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Prestasi Belajar ..................................................................................... 35 Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Tes Tertulis .................................................................... 36 Tabel 4. Rubrik Penilaian Aspek Afektif ........................................................... 38 Tabel 5.Rubrik Penilaian Aspek Psikomotor ..................................................... 38 Tabel 6. Perolehan Skor Validasi Perangkat Pembelajaran ................................ 43 Tabel 7. Perolehan Skor Validasi Lembar Pengamatan Keaktifan Belajar ........ 44 Tabel 8. Perhitungan Validitas Soal Siklus I ...................................................... 47 Tabel 9. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I ............................................................ 48 Tabel 10. Perhitungan Validitas Soal Siklus II ................................................... 49 Tabel 11. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II ....................................................... 50 Tabel 12. Hasil Perhitungan Reliabilitas Siklus I ............................................... 51 Tabel 13. Hasil Perhitungan Reliabilitas Siklus II .............................................. 51 Tabel 14. Kriteria Kasifikasi Reabilitas Instrumen ............................................. 52 Tabel 15. Kriteria Keberhasilan Keaktifan Belajar Siswa .................................. 57 Tabel 16. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar ................................................ 57 Tabel 17. Jadwal Penelitian................................................................................. 57 Tabel 18. Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa Tahun Ajaran 2010/2012 ........... 59
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 19. Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa Tahun Ajaran 2011/2012 ........... 60 Tabel 20. Waktu Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 61 Tabel 21. Jumlah Turus Keaktifan Siswa Siklus I .............................................. 71 Tabel 22. Jumlah Turus Keaktifan Siswa Siklus II ............................................. 72 Tabel 23. Hasil Prestasi Belajar SiklusI .............................................................. 74 Tabel 24. Hasil Prestasi Belajar Siklus II............................................................ 75 Tabel 25. Kondisi Awal Keaktifan Belajar, Siklus I dan Siklus II Keaktifan Belajar dan Prestasi Belajar ............................................... 77 Tabel 26. Hasil Peningkatan Keaktifan Siswa .................................................... 79 Tabel 27. Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus I ................................................ 81 Tabel 28. Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus II .............................................. 84 Tabel 29. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siklus .......................................... 86
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar l. Diagram Penelitian lain yang Relevan ........................................... 25 Gambar 2. Bagan Tahapan Penelitian menurut Kurt Lewin ............................ 30 Gambar 3. Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa ............................................ 73 Gambar 4. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa................................................ 76 Gambar 5. Grafik Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus I................................ 82 Gambar 6. Grafik Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus II ............................. 85
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Silabus ..................................................................................... 95 Lampiran 2.1 RPP Siklus I ......................................................................... 97 Lampiran 2.2 LKS Siklus I ......................................................................... 103 Lampiran 2.3 RPP Siklus II ........................................................................ 109 Lampiran 2.4 LKS Siklus II ....................................................................... 114 Lampiran 3 Daftar Siswa ............................................................................ 118 Lampiran 4.1 Soal Uji Coba Evaluasi Siklus I ........................................... 119 Lampiran 4.2 Soal Uji Coba Evaluasi Siklus II .......................................... 125 Lampiran 4.3 Soal Evaluasi Siklus I .......................................................... 133 Lampiran 4.4 Soal Evaluasi Siklus II ......................................................... 138 Lampiran 4.5 Kunci Jawaban Soal Evaluasi ............................................... 143 Lampiran 5.1 Bahan Ajar Siklus I ............................................................. 145 Lampiran 5.2 Bahan Ajar Siklus II ............................................................. 150 Lampiran 6 Daftar Media Gambar .............................................................. 153 Lampiran 7.1 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa tiap Kelompok pada Siklus I ......................................................................... 151 Lampiran 7.2 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa tiap Kelompok pada Siklus II ....................................................................... 161 Lampiran 8.1 Hasil Pengamatan tiap Kelompok Aspek Afektif pada Siklus I ......................................................................... 165
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8.2 Hasil Pengamatan tiap Kelompok Aspek Psikomotor pada Siklus I ...................................................... 169 Lampiran 8.3 Hasil Pengamatan tiap Kelompok Aspek Afektif pada Siklus II ....................................................................... 173 Lampiran 8.4 Hasil Pengamatan tiap Kelompok Aspek Psikomotor pada Siklus II ..................................................... 177 Lampiran 8.5 Kriteria Penilaian Aspek Afektif........................................... 181 Lampiran 8.6 Kriteria Penilaian Aspek Psikomotorik................................. 182 Lampiran 9.1 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Dosen ..... 183 Lampiran 9.2 Instumen Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Kepala Sekolah...................................................................... 188 Lampiran 9.3 Insttrumen Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru Kelas ............................................................................ 193 Lampiran 10.1 Perhitungan Validitas Soal Siklus I dengan SPSS 16.0 ..... 198 Lampiran 10.2 Perhitungan Validitas Soal Siklus II dengan SPSS 16.0 ..... 199 Lampiran 11 Daftar HadirRefleksi Tiap pertemuan .................................... 200 Lampiran 12 Data Awal Prestasi Siswa ...................................................... 208 Lampiran 13 Data Awal Keaktifan Belajar Siswa....................................... 210 Lampiran 14.1 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus 1 .................................... 212 Lampiran 14.2 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus 2 .................................... 218 Lampiran 15.1 Hasil Evaluasi Siklus 1 ...................................................... 222 Lampiran 15.2 Hasil Evaluasi Siklus 2 ...................................................... 232 Lampiran 16. Surat Ijin Penelitian dari Kampus ........................................ 242 xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 17. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian di SD ........... 243 Lampiran 18. Foto-foto ............................................................................... 244
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pendidikan seperti yang tercantum pada UU RI No. 12 Tahun 2012 pasal 1
merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sekolah sebagai tempat yang disediakan pemerintah dalam menangani masalah pendidikan di Indonesia bertujuan mengembangan ketrampilan peserta didik. Proses belajar mengajar dalam berbagai satuan pendidikan mengharapkan terciptanya suatu kondisi yang aktif antara guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik demi tercapainya tujuan. Menurut Dimyati & Mudjiono (1999:45) dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakan keaktifan yang beranekaragam bentuknya. Keaktifan ini membentuk suatu proses belajar dengan melibatkan partisipasi siswa secara maksimal. Bentuk partisipasi siswa ini terlihat dari sikap siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar di kelas, terjadi interaksi yang melibatkan guru dan siswa. Hubungan antara guru dan siswa ini tidak bersifat sepihak, namun juga guru dan siswa berinteraksi secara seimbang demi tercapainya tujuan belajar. Menurut Suyono & Hariyanto (2011:11) praktik pembelajaran di sekolah harus
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
menciptakan suasana yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan meyenangkan. Suasana ini harus tetap terjaga untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Saat siswa menunjukan perilaku aktif dalam proses belajar mengajar maka interaksi belajar akan menyenangkan dan mempengaruhi tujuan belajar. Tujuan belajar ini terlihat saat siswa sebagai peserta didik mampu meningkatkan kemampuan dan ketrampilan serta perilaku baru sebagai akibat-akibat latihan atau pengalaman dalam hal ini akibat dari kegiatan belajar. Hal ini terlihat dari prestasi belajar yang di dalamnya terdapat hasil belajar yang diperoleh dalam kurun waktu tertentu. Menurut Arifin (2009:12) prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan pada bidang tertentu. Prestasi belajar dapat diukur melalui evaluasi yang dilakukan oleh guru atau pengajar. Menurut Syah (2012:225) evaluasi adalah penilaian terhadap keberhasilan program pembelajaran siswa, yang bertujuan antara lain untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai siswa, dan berfungsi antara lain untuk menentukan posisi siswa dalam kelompoknya. Menurut Bloom dalam Solihatin (2012:5) evaluasi hasil belajar dibagi dalam 3 ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar ini didapat dari interaksi siswa dengan lingkungan yang telah direncanakan guru sebagai proses pembelajaran. Hasil belajar ini dapat menjadi tolak ukur tercapainya tujuan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pendidikan Kewarganegaraan atau lebih dikenal dengan singkatan PKn yang merupakan salah satu mata pelajaran wajib di sekalah dasar dapat secara terencana diajarkan dengan tujuan untuk pendidikan anak dan pemeliharaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
hubungan dengan masyarakat dan negara. Dari segi subsitansi, PKn memperkaya wawasan dan membentuk kepribadian sebagai warga negara yang baik. Menurut Darmadi (2010:34) Pendidikan Kewarganegaraan berupaya untuk membentuk anak didik menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab dan ikut serta mampu mengenalkan Pancasila dan UUD 45. PKn lebih banyak belajar tentang pengalaman nilai dan moral. Dalam materi ajar terdapat banyak sekali pengertian yang harus dihafalkan agar dapat dimengerti oleh siswa. Semua materi tidaklah berisi pengertian namun juga banyak mengenai sikap atau tindakan. Dalam upaya membangun sikap yang baik dalam pelaksanaan nilai dalam hidup bermasyarakat, siswa harus mempunyai dasar yang kuat tentang pengertian materi yang diajarkan guru. Peneliti melakukan dua kali pengamatan di SDN Karangwuni 1 yang dilaksanakan pada waktu berbeda. Pengamatan pertama dilaksanakan pada tanggal 22 September 2012 dan pengamatan kedua dilaksanakan seminggu setelah pengamatan yang pertama pada tanggal 29 September 2012. Pengamatan dilaksanakan pada siswa kelas V SDN Karangwuni 1 yang berjumlah 20 siswa, dimana terdiri dari 7 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Pengamatan yang pertama dilakukan pada tanggal 22 September 2012 pukul 07.00. Dalam pengamatan ini peneliti melihat, kegiatan pembelajaran yang terjadi di kelas masih menggunakan pembelajaran tradisional dimana peran guru masih mendominasi pembelajaran sehingga sangat terlihat guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran. Guru dalam proses pembelajaran memberi informasi dan peserta didik hanya berperan sebagai penerima informasi. Sikap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
guru saat menerangkan masih terpaku di depan dan cenderung memperhatikan siswa yang berada di deretan depan. Guru dalam menjelaskan materi pada siswa berfokus pada satu bahan ajar atau pada satu buku pegangan guru. Saat guru menjelaskan materi, guru sama sekali tidak menggunakan papan tulis sebagai media pembelajaran yang dapat dimaksimalkan kegunaannya. Sikap guru dalam mengambil kesimpulan di akhir pembelajaran masih bersifat umum atau menyeluruh belum pada tiap siswa atau individu sehingga guru tidak tahu apakah siswa sudah benar tahu atau hanya pura-pura tahu. Setelah guru menerangkan materi pada siswa, guru melakukan tanya jawab. Saat kegiatan tanya jawab, terlihat siswa kurang bersemangat terlihat dari beberapa siswa yang enggan untuk mengangkat tangan dan menjawab. Dari sikap siswa ini terlihat bahwa tingkat keaktifan peserta didik saat proses pembelajaran kurang aktif. Tingkat keaktifan yang kurang ini masih terlihat pada pengamatan kedua yang dilakukan peneliti pada tanggal 29 September 2012 pukul 07.00. Guru masih menggunakan metode ceramah selama proses belajar mengajar dan melakukan tanya jawab diakhir pembelajaran. Pada pelajaran yang berlangsung 2 x 35 menit ini, guru hanya melakukan penguatan materi sebelumnya. Selanjutnya, guru melakukan tanya jawab. Guru melakukan tanya jawab dengan memanggil nama siswa sebelum memberi pertanyaan dan dari beberapa siswa hanya sedikit siswa yang mampu menjawab. Guru pada pengamatan kedua ini masih belum menggunakan papan tulis sebagai media pembelajaran dan tidak menyuruh siswa untuk membuat catatan diakhir pembelajaran. Dari kedua data hasil pengamatan tersebut, peneliti mendapati persamaan yaitu interaksi antara guru dengan siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
dan siswa dengan siswa yang cenderung menggunakan pembelajaran tradisional dan dalam pembelajaran belum terlihat guru menggunakan media belajar, sehingga terasa monoton dan membosankan. Saat melakukan pengamatan, peneliti juga mengisi lembar pengamatan yang berhubungan dengan keaktifan belajar siswa saat proses belajar mengajar. Lembar pengamatan keaktifan belajar siswa ini dibagi dalam tiga indikator. Indikator pertama mengamati partisipasi siswa selama proses belajar mengajar, indikator kedua mengamati keberaniaan siswa mengemukakan pendapat dan indikator ketiga mengamati komitmen siswa dalam mengerjakan tugas kelompok. Jumlah turus dari ketiga indikator ini untuk selanjutnya dihitung menjadi satu dan dibandingkan dengan rata-rata keaktifan kelas. Siswa dinyatakan aktif apabila jumlah turus yang didapat lebih besar atau sama dengan jumlah rata-rata keaktifan kelas. Dari data hasil pengamatan, peneliti memperoleh persentase jumlah siswa yang aktif selama pembelajaran sebanyak 35% . Begitu juga peneliti dapat melihat tingkat keaktifan belajar siswa pada pengamatan kedua, jumlah persentase siswa yang aktif selama pembelajaran sebanyak 35% . Dari kedua hasil pengamatan tersebut, peneliti membuat data awal yang akan dipergunakan dalam penelitian ini meliputi persentase jumlah siswa yang aktif selama adalah 35%. Data pengamatan keaktifan belajar siswa pada pengamatan pertama dan kedua dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 210. Dari hasil pengamatan ini peneliti mendapat banyak informasi yang menujukkan bahwa materi PKn banyak terdapat beberapa materi yang abstrak, sehingga membutuhkan proses pembelajaran yang lebih komunikatif dari guru dan juga untuk menyampaikan materi tersebut perlu menggunakan media
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
pembelajaran yang mendukung agar tujuan pembelajaran tercapai. Namun, keterbatasan sarana dan prasarana di SDN Karangwuni 1 menyebabkan siswa kelas V mengalami kesulitan dalam memahami materi PKn. Karena kurang adanya sarana dan prasarana ini guru hanya menggunakan media yang telah ada seperti papan tulis dan buku pegangan guru. Selain itu, pada pengamaan ini juga menunjukkan bahwa usaha guru untuk menciptakan media ataupun penggunaan metode pembelajaran yang inovatif sangat minim sehingga hal yang tetap dilakukan guru hanyalah penyampaian materi secara tradisional. Hal ini menyebabkan tingkat keaktifan belajar peserta didik rendah karena guru hanya memakai metode ceramah dan tanya jawab. Selain dari pengamatan di kelas, peneliti juga melakukan dokumentasi tentang nilai-nilai PKn siswa kelas V saat ulangan harian materi mematuhi keputusan bersama. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran PKn kelas V adalah 75, sedangkan data menunjukkan bahwa peserta didik yang tidak mencapai KKM pada saat ulangan harian materi mematuhi keputusan bersama, dua tahun lalu memiliki persentase sebesar 50 % dari 14 orang. Data lain menunjukan nilai ulangan harian siswa materi mematuhi keputusan bersama siswa kelas V tahun lalu adalah sebesar 47% dari 17 orang yang tidak mencapai KKM. Daftar nilai siswa pada dua tahun dan satu tahun yang lalu dapat di lihat pada lampiran 12 halaman 209. Berdasarkan masalah klasikal tersebut prestasi belajar siswa cenderung rendah karena banyak siswa yang nilainya tidak mencapai KKM. Pada saat guru menjelaskan banyak dari siswa cenderung pasif dan beberapa siswa banyak yang kurang mengerti akan materi namun takut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
bertanya. Peneliti mengetahui hal tersebut saat peneliti mendengar percakapan antar siswa yang mengatakan siswa tersebut lebih baik diam tidak menjawab daripada nanti saat menjawab salah dan dimarahi oleh guru. Peningkatan keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan penggunaan media yang sesuai dengan materi. Menurut Anitah (2009:5) media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi
yang memungkinkan pembelajar untuk menerima pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap. Guru dapat memilih media yang benar-benar tepat sehingga pembelajaran akan menarik dan materi mudah dipahami oleh pembelajar. Media yang dipilih guru tidak harus yang susah dicari, media yang baik dapat disiapkan sendiri oleh guru sesuai dengan kreatifitas guru dalam menyiasati proses belajar mengajar yang aktif melibatkan siswa sehingga prestasi belajarnya meningkat. Media yang mudah didapat dan juga mudah bagi guru untuk mengaplikasikan dalam pembelajaran adalah media gambar. Dengan memanfaatkan visual dari gambar media, guru dapat memberi gambaran secara konkret dan suasana belajar akan lebih menyenangkan. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengambil penelitian tentang “Peningkatan Keaktifan Belajar dan Prestasi Belajar PKn pada Siswa Kelas V SDN Karangwuni 1 melalui Penggunaan Media Gambar”. Peneliti menganggap media gambar mudah didapat, diaplikasikan oleh guru dalam pembelajaran dan juga mudah bagi siswa menggunakannya. Selain itu media gambar dapat dengan mudah dikaitkan dengan materi yang ada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.2
8
Pembatasan Masalah Mengingat keterbatasan waktu dan materi mata pelajaran PKn yang terlalu
luas, maka penelitian ini dibatasi pada materi mematuhi keputusan bersama kelas V SD N Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap dengan menggunakan media gambar yang berupa contoh gambar-gambar bentuk keputusan bersama. Pembatasan pada variabel keaktifan dan prestasi belajar. 1.3
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut. 1. Bagaimana upaya peningkatan keaktifan belajar dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap melalui penggunakan media gambar? 2. Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar PKn siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap? 3. Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap? 1.4
Pemecahan Masalah Dari penelitian ini masalah akan terpecahkan dengan menerapkan media
gambar pada materi mematuhi keputusan bersama pada siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap. 1.5
Batasan Pengertian
1. Keaktifan
belajar
adalah
kegiatan
yang
dilakukan
siswa
untuk
mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya dengan peka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
terhadap lingkungan dan mencari informasi yang ada disekitar untuk tujuan tertentu. 2. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai saat individu melakukan upaya supaya mendapat kepandaian yang dinilai dari tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor 3. PKn adalah salah satu mata pelajaran wajib untuk siswa sekolah dasar yang memfokuskan pada pembentukan nilai dalam berhubungan dengan sesama dan pengenalan akan nusantara 4. Media gambar adalah media visual yang terbuat dari kertas dan terdapat gambar untuk memperjelas materi pembelajaran. 1.6
Tujuan Penelitian: Berdasakan rumusan masalah diatas tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui bagaimana penggunaan media gambar dalam upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn kelas V SD N Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap. 2. Mengetahui apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar PKn siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap. 3. Mengetahui apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar PKn siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap. 1.7
Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti: Menambah wawasan peneliti tentang media gambar yang digunakan pada mata pelajaran PKn.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
2. Bagi siswa : Memudahkan siswa memahami materi dengan kerjasama dalam kelompok sehingga materi yang didapat bertahan lama dan tidak dangkal. 3. Bagi Guru: Menambah wawasan guru tentang media-media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa untuk dijadikan alternatif pembelajaran yang bisa dikembangkan. 4. Bagi Sekolah : Menambah bahan bacaan penelitian yang dapat dijadikan sebagai inspirasi dalam mengajarkan mata pelajaran PKn.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan berbagai pengertian yang dikaji oleh peneliti dalam kajian pustaka. Menyajikan penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini yang terdahulu dan menjelaskan kerangka berpikir dalam penelitian ini. Selanjutnya dijelaskan hipotesis tindakan yang dicapai oleh peneliti. 2.1
Landasan Teori
2.1.1 Keaktifan Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:31) keaktifan adalah kegiatan, kesibukan sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Dari kedua kata tersebut, peneliti menyimpulkan keaktifan belajar adalah kegiatan memperoleh kepandaian yang disebabkan oleh pengalaman. Yamin (2007:77) mengemukakan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat memecah permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Ormord dalam Utami (2010:11) pembelajaran aktif adalah mereka peka terhadap lingkungannya dan aktif mencari informasi agar mengerti dan memahaminya. Maka berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan potensipotensi yang ada dalam dirinya dengan peka terhadap lingkungan dan mencari informasi yang ada disekitar untuk tujuan tertentu.
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
2.1.1.1 Indikator Keaktifan Menurut Joni (1984:17-19) indikator-indikator keaktifan yaitu 1)
Prakarsa siswa dalam kegiatan belajar, yang ditunjukkan melalui keberanian memberi urunan pendapat tanpa secara eksplisit diminta.
2)
Keterlibatan siswa di dalam kegiatan-kegiatan belajar yang tengah berlangsung, perhatian serta pikiran siswa dengan tugas yang tengah dihadapi, serta komitmennya untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya secara tuntas.
3)
Peranan guru yang lebih banyak sebagai fasilitator.
4)
Belajar dengan pengalaman langsung (experiental learning).
5)
Kekayaan variasi bentuk dan alat kegiatan belajar-mengajar.
6)
Kualitas interaksi antar siswa, baik intelektual maupun sosio-emosional. Menurut
McKeachie
dalam
Hasibuan
&
Moedjiono
(1995:7-8)
mengemukakan tujuh dimensi di dalam proses belajar mengajar yang di dalamnya ada variasi kadar ke-CBSA-an, yaitu 1)
Partisipasi siswa di dalam menetapkan tujuan kegiatan belajar mengajar.
2)
Tekanan pada aspek afektif dalam pengajaran.
3)
Partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
4)
Penerimaan (acceptance) guru terhadap perbuatan atau konstribusi siswa yang kurang relevan atau bahkan sama sekali salah.
5)
Kekhohesian kelas sebagai kelompok.
6)
Kebebasan atau lebih tepat kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk mengambil keputusan-keputusan penting dalam kehidupan sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7)
13
Jumlah waktu yang dipergunakan untuk menanggulangi masalah pribadi siswa, baik yang tidak maupun yang berhubungan dengan pelajaran. Dari beberapa pertimbangan diatas, indikator-indikator tersebut disusun
kembali oleh peneliti. Indikator-indikator tersebut adalah sebagai berikut: 1)
Partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dari indikator pertama ini dikembangkan lagi menjadi 4 aspek yang diamati, yaitu: - Memperhatikan penjelasan guru - Bertanya kesukaran pada guru - Menanggapi pertanyaan guru - Membaca buku sumber
2)
Keberanian siswa menyampaikan pendapat. Dari indikator kedua ini dikembangkan lagi menjadi 2 aspek yang diamati, yaitu: - Menyampaikan pendapat pada guru - Menyampaikan pendapat dalam diskusi
3)
Komitmen siswa menyelesaikan tugas kelompok Dari indikator ketiga ini dikembangkan lagi 3 aspek yang diamati, yaitu: - Mengerjakan tugas dalam kelompok - Bertanya kesukaran pada teman - Menjawab pertanyaan teman
2.1.1.2 Pengaruh keaktifan belajar terhadap proses belajar siswa Menurut Dimyati & Mudjiono (1999:44) belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. Menurut Solihatin (2012:4) interaksi belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bersifat interaktif dari berbagai komponen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
untuk mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keaktifan berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Belajar mengajar yang ada dalam lingkugan sekolah, kelas pada khususnya merupakan serangkaian kegiatan yang melibatkan guru dan siswa untuk mencapai tujuan akhir dalam setiap pelajaran. Pembelajaran akan menjadi berhasil apabila siswa dan guru saling bekerjasama dalam proses pembelajaran. Kerjasama antara guru dan siswa akan tergambar dari keaktifan yang terjadi pada dalam diri siswa menyikapi pembelajaran yang akan siswa lakukan. 2.1.2 Prestasi Belajar Menurut Sugono (2008:1101) prestasi belajar adalah pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau nilai nilai yang diberikan guru. Menurut Syah (2012:216) prestasi belajar dapat mengungkapkan perubahan tingkah laku pembelajaran dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor . Menurut Solihatin (2012:224) penilaian berbasis kelas harus memperhatikan tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga ranah ini hendaknya dinilai secara proposional sesuai dengan sifat mata pelajaran yang bersangkutan. Berdasarkan uraian diatas prestasi belajar berarti hasil yang dicapai saat setiap individu melakukan upaya supaya mendapat kepandaian yang dinilai dari tiga aspek yaitu kognitif, afektik dan psikomotor. Prestasi belajar dalam penelitian ini meliputi hasil belajar pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Evaluasi terhadap prestasi belajar dilakukan guru dengan menggunakan alat evaluasi berupa tes dan non tes. Melalui evaluasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
tes dan nontes, siswa dituntut untuk menunjukkan prestasi tertentu. Prestasi tersebut dapat dinilai dalam bentuk angka yang akan mempermudah guru untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan yang didapat oleh anak didiknya. 2. 1. 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Menurut Ahmadi & Supriyono (1991:130-131) prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah: 1. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya. 2. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh 3. Faktor kematangan fisik maupun psikis. Faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah: 1. Faktor sosial yang terdiri atas: a. Lingkungan keluarga b. Lingkungan sekolah c. Lingkungan masyarakat d. Lingkungan kelompok 2. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. 3. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
4. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ini secara langsung atau tidak akan mempengaruhi tingkat prestasi belajar siswa. 2.1.3 Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran wajib untuk siswa sekolah dasar yang memfokuskan pada pembentukan nilai dalam berhubungan dengan sesama dan pengenalan akan nusantara. Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (dalam Kurikulum SD, 2006) meliputi aspek-aspek sebagai berikut. a. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional. c. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM. d. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara. e. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi. f. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi. g. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilainilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka. Materi PK untuk SD disesuaikan dengan Standar Kompetensi (SK). Untuk kelas V terdapat 4 Standar Kompetensi (SK) yaitu 2 SK pada semester 1 dan 2 SK pada semester 2. SK yang terdapat pada semester satu, yaitu 1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah. Selanjutnya SK pada semester dua, yaitu 3. Memahami kebebasan berorganisasi 4. Menghargai keputusan bersama. Standar Kompetensi yang akan digunakan oleh peneliti adalah SK 4 Menghargai keputusan bersama. Kompetensi dasar (KD) yang dipilih adalah KD 4.2 Mematuhi keputusan bersama. Kompetensi dasar tersebut dipilih karena materi yang terlalu sulit dipahami oleh siswa melihat dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
nilai ulangan harian siswa dua tahun secara berurutan. Oleh karena itu, peneliti berusaha mengatasi permasalahan yang ada pada materi PKn tersebut. 2.1.4 Media Gambar 2.1.4.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Association for Educational Communications and Tecnology (AECT) dalam Solihatin (2012:185) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Menurut Smaldino, dkk dalam Anitah (2009:5) media adalah suatu alat komunikasi dan sumber informasi. Menurut Anitah (2009:6) media pembelajaran mempunyai dua segi yang satu sama lain saling menunjang, yaitu perangkat keras (hardware) dan materi atau disebut perangkat lunak (software). Dari beberapa pengertian media pembelajaran di atas, peneliti dapat menyimpulkan media pembelajaran merupakan suatu alat komunikasi dan sebagai sumber informasi yang saling menunjang untuk menyalurkan pesan. 2.1.4.2 Jenis-jenis media pembelajaran Menurut Anderson dalam Solihatin (2012:190) media dibagi menjadi 10 golongan, yaitu: 1. Audio 2. Cetak 3. Audio- Cetak 4. Proyeksi visual diam 5. Proyeksi audio visual diam 6. Visual gerak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
7. Audio visual gerak 8. Obyek visik 9. Manusia dan lingkungan 10. Komputer 2.1.4.3 Karakteristik media pembelajaran Menurut Gerlach & Ely dalam Kustandi & Sutjipto (2011:13-15) mengemukakan tiga kegunaan media yang dapat membantu guru saat guru tidak dapat menyampaikan materi secara jelas. 1) Ciri fiksatif (fixative property) Media dapat disusun kembali dengan media lain seperti fotografi ataupun video. Dengan ciri ini media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu. 2) Ciri manipulatif (manipulative property) Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit. Seperti menampilkan proses metamorfosis pada
kupu-kupu.
Dengan
menggunakan
media
ini,
peneliti
dapat
mempercepat atau bahkan memperlambat adegan yang ada dalam film. 3) Ciri distributif (distributive property) Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Dengan ciri ini, media dapat digunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
dalam waktu yang sama atau digunakan secara berulang-ulang pada satu tempat. Informasi yang sama akan konsisten dengan aslinya. 2.1.4.4 Kriteria pemilihan media pembelajaran Menurut Kustandi & Sutjipto (2011:84) pemilihan media dapat ditempuh dengan memperhatikan enam faktor berikut: 1) Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan peratana yang telah tersedia, waktu yang tersedia, sumber-sumber yang tersedia (manusia dan material). 2) Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. 3) Hambatan dari sisi siswa dalam mempertimbangkan kemampuan dan ketrampilan awal. 4) Tingkat kesenangan dan keefektivannya. 5) Kemampuan pengakomodasian penyajian yang tepat, respon siswa yang tepat, umpan balik, latihan dan tes. 6) Media sekunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil akan menggunakan media yang beragam. 2.1.4.5 Media gambar Menurut Solihatin (2012:192) gambar adalah media yang paling umum dipakai dalam pembelajaran karena sifatnya yang universal, mudah dimengerti, dan tidak terikat oleh keterbatasan bahasa. Menurut Munadi (2010:85) media gambar secara garis besar dibagi pada tiga jenis, yakni sketsa, lukisan, dan foto. Gambar merupakan media visual yang penting dan mudah didapat. Gambar membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang terkandung di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
dalamnya dengan lebih jelas, daripada yang diungkapkan kata-kata. Menurut Anitah (2009:8-9) media gambar mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan media gambar: 1) Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata. 2) Banyak tersedia dalam buku-buku. 3) Sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan. 4) Relatif tidak mahal. 5) Dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi. Kekurangan media gambar: 1) Kadang-kadang terlampau kecil untuk ditunjukkan di depan kelas yang besar. 2) Gambar mati atau gambar dua dimensi. Untuk menunjukan dimensi ketiga harus digunakan satu seri gambar dari obyek yang sama namun sisinya berbeda. 3) Tidak dapat menunjukan gerak. 4) Pebelajar tidak selalu mengetahui bagaimana membaca (menginterprestasi) gambar. 2.1.4.6 Penggunaan media gambar dalam pembelajaran PKn Menurut Solihatin (2012:186) manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga dalam kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Media dalam pembelajaran dapat membuat proses belajar mengajar lebih jelas dan menarik. Pembelajaran PKn dengan menggunakan media yang berupa gambar akan lebih memperjelas pemahaman siswa dan menarik perhatian siswa. Media gambar yang menarik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
perhatian siswa akan berdampak pada komunikasi dalam pembelajaran yang lebih interaktif dan siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar. Keaktifan belajar siswa yang meningkat dengan penggunaan media akan meningkatkan kualitas hasil belajar atau prestasi belajar siswa. Media gambar yang dipergunakan peneliti dalam pembelajaran PKn adalah dengan menggunakan gambar-gambar yang berhubungan dengan materi yang ditelti yaitu mematuhi keputusan bersama. Peneliti menggunakan media gambar dalam proses belajar mengajar PKn. Media gambar dipergunakan dalam kegiatan awal yaitu apresepsi dan motivasi. Pada kegiatan inti media gambar dipergunakan saat guru menjelaskan materi, siswa berdiskusi dengan kelompok dan saat siswa mempresentasikan hasil diskusi. Pada akhir kegiatan, media gambar dipergunakan saat siswa dan guru melakukan tanya tentang materi yang belum dimengerti dan saat siswa dengan bantuan guru membuat kesimpulan pelajaran untuk menguatkan pemahaman siswa. 2.2 Penelitian lain yang relevan Pada bagian ini dijelaskan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti. Penelitian yang relevan adalah dari penelitian skripsi yang tidak diterbitkan yang dilakukan oleh Hapsari (2011), Sutrisno (2012) dan dari jurnal yang ditulis oleh Rudi (2000). 1. Penelitian Hapsari (2011) dengan judul: “Peningkatan Keaktifan dan Kemampuan Menulis Siswa Kelas III SDN 6 Parakan Kauman Tahun Ajaran 2010/2011
dalam
Pembelajaran
Menulis
Karangan
Narasi
dengan
Menggunakan Pendekatan Integratif dan Media Gambar Seri”. Menghasilkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
kesimpulan sebagai berikut: (1) keaktifan belajar meningkat dari kondisi awal yang semula 34% pada siklus pertama menjadi 63% dan diakhir siklus kedua menjadi 87,8 % dengan menggunakan media gambar seri. (2) prestasi belajar dan pemahaman siswa meningkat dari kondisi awal dari 41% pada akhir siklus pertama menjadi 66% dan diakhir siklus kedua menjadi 90%. (3) media gambar berpengaruh positif terhadap keaktifan belajar yang terbukti dari peningkatan prestasi belajar dan pemahaman dalam menulis karangan narasi. 2. Penelitian Sutrisno (2012) dengan judul: “Penggunaan Alat Peraga dengan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN Bojong pada Mata Pelajaran Matematika”. Menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: (1) penggunaan alat peraga dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa kelas III SDN Bojong pada mata pelajaran Matematika. (2) persentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 75%. 3. Penelitian Rudi (2000) yang berjudul: “Keefektifan Penggunaan Alat Peraga PPKn Model dalam Meningkatkan Hasil Belajar PPKn Siswa SD”. Dapat disimpulkan bahwa alat peraga PPKN model efektif digunakan dalam meningkatkan hasil belajar PPKn siswa SD. Penelitaian dengan mengunakan siswa SD di daerah Surabaya sebagai subyek penelitian ini berhasil menyimpulkan bahwa alat peraga yang digunakan oleh guru dapat meningkatkan prestasi belajar. Alat peraga yang dibuat secara sederhana lebih memaksimakan hasil belajar anak daripada alat peraga yang telah disediakan oleh pemerintah. Alat peraga yang telah disediakan oleh pemerintah ternyata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
memiliki banyak kelemahan, sehingga guru dapat mengurangi bahkan menghilangkan kekurangan itu dan membuat alat peraga baru yang sesuai dengan siswa. Alat peraga PPKn bahan bakunya selain ekonomis juga mudah didapat. Jenis alat peraga ini antara lain: gambar atau foto, sketsa, diagram, grafik, globe, dan papan bulletin. Berdasarkan penelitian-penelitian yang relevan ini dapat disimpulkan bahwa media gambar dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar dalam proses belajar mengajar. Pada penelitian ini, peneliti meneliti mata pelajaran PKN materi menghargai keputusan bersama pada subyek yang berbeda namun tetap memggunakan media yang sama yaitu media gambar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Hapsari, 2011 Peningkatan Keaktifan dan Kemampuan Menulis Siswa Kelas III SDN 6 Parakan Kauman Tahun Ajaran 2010/2011 dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Pendekatan Integratif dan Media Gambar Seri.
- media gambar - keaktifan belajar dan prestasi belajar serta pemahaman siswa
Sutrisno,2012 Penggunaan Alat Peraga dengan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN Bojong pada Mata Pelajaran Matematika
-
alat peraga keaktifan belajar dan prestasi belajar
-
alat peraga prestasi belajar PPKn SD
Rudi Sunarni 2010 Keefektifan Penggunaan Alat Peraga PPKn dalam Meningkatkan Hasil Belajar PPKn Siswa SD
Penigkatan Keaktifan Belajar dan Prestasi Belajar PKn pada Siswa Kelas V SDN Karangwuni 1 melalui Penggunaan Media Gambar
Gambar 1. Diagram Penelitian Lain yang Relevan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
2.3 Kerangka berpikir Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan siswa diharapkan mampu berinteraksi dengan baik hal ini berarti guru tidak hanya mendominasi pelajaran namun juga melibatkan peran aktif siswa dalam belajar. Pola interaksi guru memegang kendali penuh atas berlangsungnya kegiatan belajar mengajar (Solihatin, 2012:9). Interaksi yang baik antara guru dan siswa membentuk hasil belajar yang maksimal. Hasil belajar diperoleh dari aktifitas siswa di dalam kelas saat pelajaran berlangsung. Tapi pada kenyataannya guru cenderung mendominasi kegiatan belajar mengajar di kelas. Guru lebih banyak menggunakan model ceramah dan siswa hanya mendengarkan. Hal ini berpengaruh pada tingkat keaktifan belajar siswa yang nantinya akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Keaktifan belajar siswa mempengaruhi peningkatan prestasi belajar. Dalam upaya peningkatan keaktifan belajar dan prestasi beajar beberapa peneliti terdahulu telah melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Keaktifan dan Kemampuan Menulis Siswa Kelas III SDN 6 Parakan Kauman Tahun Ajaran 2010/2011 dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Pendekatan Integratif dan Media Gambar Seri.” Dari penelitian ini peneliti menemukan keefektifan penggunaan media gambar seri untuk meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis. Selain dalam penelitian dengan judul diatas, peneliti juga menjumpai penelitian yang serupa dengan judul: “Penggunaan Alat Peraga dengan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN Bojong pada Mata Pelajaran Matematika”. Pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
penelitian ini menunjukan bahwa alat peraga pendekatan kontekstual mampu meningkatkan keaktifan belajar dan prestasi belajar pada mata pelajaran Matematika. Selain dari penelitian terdahulu, peneliti juga menemukan jurnal yang berhubungan dengan media pembelajaran dan pembelajaran PKn SD dengan judul jurnal “Keefektifan Penggunaan Alat Peraga PPKn dalam Meningkatkan Hasil Belajar PPKn Siswa SD”. Dari jurnal ini peneliti mengetahui perlunya media dalam pembelajaran PKn SD. Dari penelitian dan jurnal di atas peneliti menyimpulkan bahwa peningkatan keaktifan belajar dan prestasi belajar pada mata pelajaran PKn akan meningkat dengan menggunakan media pembelajaran, media pembelajaran yang peneliti gunakan adalah media gambar. Media gambar selain meningkatkan keaktifan belajar juga mengembangkan pemahan akan materi PKn. Setelah penggunaan media berhasil diterapkan maka peningkatan keaktifan belajar akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar. 2.4 Hipotesis Tindakan Karena rumusan masalah pertama berkaitan dengan proses belajar mengajar maka peneliti tidak membuat hipotesis tindakan.. Peneliti hanya
membuat
hipotesis tindakan untuk rumusan masalah kedua dan ketiga karena menyatakan hasil. Rumusan hipotesis tindakan kedua dan ketiga tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar PKn siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
2. Penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bagian ini peneliti memaparkan tentang jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, analisis data dan jadwal penelitian. 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keaktifan belajar dan prestasi belajar. Menurut Kunandar (2008:45) penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan PTK kolaboratif. PTK kolaboratif ini ditandai dengan adanya kerjasama antara guru bidang studi atau guru kelas dengan peneliti. Guru berperan sebagai pengamat atau observer dan membantu peneliti selama proses belajar mengajar. Sedangkan peneliti berperan sebagai fasilitator bagi peserta didik. Guru bidang studi dan peneliti bekerjasama dalam proses belajar mengajar dan saling memberi saran demi tercapainya target yang telah direncanakan.
29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Penelitian ini menggunakan model penelitian Kurt Lewin (1946), penelitian yang merupakan suatu lingkaran atau rangkaian langkah–langkah (a spiral of steps) yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Rangkaian ini dapat dilihat dalam gambar berikut:
1. Rencana 1. Rencana
4. Refleksi
2. Tindakan
4. Refleksi
2. Tindakan
SIKLUS I
SIKLUS II
3. Observasi
3. Observasi
Gambar 2. Bagan Tahapan Penelitian menurut Kurt Lewin dalam Aqib Zainal (2007:21) Kurt Lewin menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah pemnelitian yaitu: perencanaan (planning), aksi atau tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Keempat langkah penelitian tersebut menurut Kunandar (2008:128-129) dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut: a. Perencanaan Perencanaan untuk pelaksanaan PTK, antara lain tim peneliti melakuakan analisis kurikulum, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, membuat media pembelajaran, membuat LKS, membuat instrumen, dan menyusun alat evaluasi pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan, yaitu deskripsi tindakan yang akan dilaksanakan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan. c. Pengamatan Pengamatan atau observasi, yaitu prosedur perekaman data mengenai proses dan produk dari tindakan yang telah dirancang. d. Refleksi Refleksi berupa uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi yang berdampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan, serta kriteria untuk siklus selanjutnya. 3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Subyek yang diteliti dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang. Terdiri dari 7 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. 3.2.2 Obyek yang akan diteliti dalam peneltian tindakan kelas ini adalah peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn menggunakan media gambar. 3.2.3 Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SD Negeri Karangwuni 1. Alamat: Jl. Kaliurang Km.5, Gg. Mijil, Karangwuni, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55581. 3.2.4 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Juni tahun 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
3.3 Rencana Tindakan 3.3.1 Perencanaan 1. Permintaan izin kepada Kepala SDN Karangwuni 1 untuk melakukan penelitian agar penelitian berjalan lancar dan mendapatkan data yang sesuai dengan yang dibutuhkan peneliti. 2. Melakukan observasi atau pengamatan pada subyek penelitian dan mendokumentasikan nilai-nilai harian siswa tahun lalu dan dua tahun lalu pada materi yang bersangkutan sebagai kondisi awal. 3. Setelah melakukan pengamatan dan mendokumentasikan nilai-nilai siswa, peneliti mengidentifikasi masalah dan menentukan tindakan yang akan selanjutnya dilaksanakan. 4. Mengkaji Kompetensi Dasar, mendeskripsikan materi tentang mamatuhi keputusan bersama. 5. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran yang akan digunakan. 6. Menyusun Silabus, RPP, LKS dan media belajar. 7. Membuat kisi-kisi instrumen pengamatan keaktifan siswa, soal untuk tes evaluasi siklus I dan siklus II. 8. Membuat instrumen pengamatan keaktifan siswa,soal untuk tes evaluasi siklus I dan siklus II dengan berkonsultasi kepada expert judgment yaitu kepada Drs. YB Adimassana, M.A. 9. Melakukan uji coba instrumen penelitian pada siswa kelas VI SDN Puren, SDN Minomartani 6 dan SDN Karangjati Yogyakarta. Peneliti melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
uji coba instrumen kepada siswa yang telah mendapat materi yang peneliti bahas. 10. Menguji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. 3.3.2 Pelaksanaan tiap siklus 3.3.2.1 Siklus pertama Pelaksanaan tindakan dalam siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan masing-masing pertemuan beralokasi waktu 2 x 35 menit atau 2 JP. Berikut ini uraian pelaksanaan tindakan pada tiap pertemuan. 1. Pertemuan 1 a) Guru menyampaikan meteri dan tujuan pembelajaran kepada siswa. b) Siswa membentuk kelompok (masing-masing kelomok 5 siswa) dan mendiskusikan macam-macam bentuk keputusan bersama. c) Guru menampilkan gambar bentuk keputusan bersama yang ada di keluarga, sekolah,dan masyarakat. d) Siswa dalam kelompok mengerjakan LKS. e) Siswa menuliskan bermacam- macam bentuk keputusan besama. f) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya bersama kelompok. g) Siswa bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami. h) Siswa membuat kesimpulan tentang materi dengan bantuan guru. 2. Pertemuan 2 a) Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi sebelumnya yaitu bentuk keputusan bersama. b) Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
3.3.2.2 Siklus kedua Pelaksanaan tindakan dalam siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan masing-masing pertemuan beralokasi waktu 2 x 35 menit atau 2 JP. Berikut ini uraian pelaksanaan tindakan pada tiap pertemuan. 1. Pertemuan 1 a) Guru menyampaiakan meteri dan tujuan pembelajaran kepada siswa. b) Siswa membentuk kelompok (masing-masing kelompok 5 siswa) dan mendiskusikan cara mematuhi dan menerima keputsan bersama. c) Guru menampilkan gambar contoh cara mematuhi keputusan bersama. d) Siswa dalam kelompok mengerjakan LKS. e) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya bersama kelompok. f) Siswa bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami. g) Siswa membuat kesimpulan tentang materi dengan bantuan guru. 2. Pertemuan 2 a) Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi sebelumnya yaitu mematuhi keputusan bersama. b) Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II. 3.3.3 Pengamatan Pengamatan berlangsung saat proses belajar mengajar dilaksanakan. Pengamatan dilakukan dengan mengisi lembar keaktifan belajar siswa, penilaian siswa dari segi afektif dan psikomotor. Dalam pengamatan ini, peneliti juga mencatat hal-hal yang terjadi saat proses belajar mengajar berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
3.3.4 Refleksi Peneliti mengevaluasi keberhasilan penelitian pada siklus I dan II, mencatat dan mengevaluasi proses belajar mengajar (kesulitan, hambatan dan kejadiankejadian khusus). Peneliti juga menanalisisi hasil evaluasi dan hasil pengamatan keaktifan belajar siswa. Hasil belajar dan hasil pengamatan ini dianalisis apakah sudah mencapai target keberhasilan atau belum. Apabila hasil belum mencapai target, maka peneliti akan merancang dan melaksanakan siklus lanjutan. 3.4 Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel atau peubah sesuai dengan judul yakni keaktifan dan prestasi belajar. Indikator, data yang diperlukan, cara pengumpulan data, dan instrumen yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Peubah, Indikator, Data, Pengumpulan Data, dan Instrumen Penelitian Keaktifan Belajar No. 1.
Peubah Keaktifan belajar
Indikator Persentase jumlah siswa yang aktif.
Data Jumlah yang terlibat
Pengumpulan Data Pengamatan
Instrumen Lembar pengamatan tertutup
Tabel 2. Peubah. Indikator, Data, Pengumpulan Data, dan Instrumen Penelitian Prestasi Belajar No. 1.
Peubah Prestasi belajar siswa
Indikator 1. Rata-rata nilai ulangan. 2. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM (75).
Data Nilai tes dan nontes siswa
Pengumpulan Data Tes tertulis dan unjuk kerja
Instrumen Lembar kerja siswa, lembar evaluasi tes, rubrik penialaian afektif dan psikomotorik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua instrumen yakni tes dan nontes. Instrumen tersebut adalah: 1. Tes tertulis Menurut Sudijono dalam Taniredja & Mustafidah (2011:49) tes adalah cara atau prosedur dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaanpertanyaan, atau perintah-perintah oleh testee, sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee; nilai mana dapat diabandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya, atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu. Dalam penelitian ini, soal tes yang digunakan adalah pilihan ganda. Tes ini digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa pada ranah kognitif. Tes ini dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan bimbingan dosen pembimbing yang mengacu pada kisi-kisi soal. Soal tes tertulis siklus I dan siklus II disusun berdasarkan kisi-kisi soal sebagai berikut: Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Tes Tertulis KISI-KISI SOAL TES TERTULIS MATA PELAJARAN PKN KELAS V SEMESTER 2 Standar Kompetensi : 4. Menghargai keputusan bersama Kompetensi Dasar : 4.2 Mematuhi keputusan bersama Siklus
Siklus I
Siklus II
Indikator
Menyebutkan bentuk keputusan bersama
Memberi contoh bentuk keputusan bersama
Menjelaskan manfaat keputusan bersama dalam penyelesaian masalah
Menjelaskan manfaat keputusan bersama dalah hidup bersama dalam lingkungan
Terbiasa mematuhi hasil keputusan bersama
Nomor Soal 1, 3, 6, 7, 9, 10, 11, 24, 25, 30 8, 12, 15, 19, 20, 21, 22, 23, 26 2, 4, 5, 13, 14, 16, 17, 18, 27, 28, 29 1, 2, 3, 4, 5, 7, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 22, 28, 29, 30, 33, 34, 35, 36, 37, 38 6, 8, 9, 10, 16, 17, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 31, 32, 39, 40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
2. Nontes Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen non tes dalam bentuk pengamatan atau observasi sebagai alat evaluasi. Menurut Kunandar (2008:143) pengamatan atau observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Menurut Aries & Haryono (2012:76-77) pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif, misal perilaku, aktivitas, dan proses lainnya. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan jenis pengamatan partisipasif dimana peneliti melakukan pengamatan yang dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan. Peneliti melakukan pengamatan terhadap keaktifan belajar siswa dalam kegiatan belajar. Lembar pengamatan disusun berdasarkan indikator keaktifan belajar yang sudah ada. Selain lembar pengamatan keaktifan belajar siswa, peneliti juga mengukur prestasi belajar siswa khususnya penilaian pada aspek afektif dan psikomotor. Prestasi belajar ini diukur dengan menggunakan rubrik pengamatan yang sudah dibuat oleh peneliti dengan bimbingan expert judgment. Rubrik penilaian aspek afektif dan psikomotor dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Tabel 4. Rubrik Penilaian Aspek Afektif Aspek yang dinilai No.
Nama Siswa
1.
……………..
2.
……………..
3.
……………..
4.
Dst.
Terlibat aktif dalam diskusi
Pembagian tugas dalam kelompok
Menghargai pendapat teman
Menanggapi pertanyaan teman sekelompok
Jumlah Nilai
Skor minimum untuk setiap aspek adalah 1 dan skor maksimum untuk setiap aspek adalah 5. Pedoman penskoran rubrik menurut Mulyasa (2009:9) adalah sebagai berikut: Nilai akhir =
x bobot
Pada penelitian bobot tiap aspek adalah 25, karena pada rubrik terdapat 4 aspek maka bobot seluruh aspek adalah 100. Jadi, rumus yang digunakan adalah : Nilai akhir =
x 100
Tabel 5. Rubrik Penilaian Aspek Psikomotor Aspek yang dinilai No.
Nama Siswa
1.
……………..
2.
……………..
3.
……………..
4.
Dst.
Cermat dalam menjawab
Menjawab dengan lengkap
Menggunakan bahasa yang tepat
Kerapian hasil kerja
Jumlah Nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Skor minimum untuk setiap aspek adalah 1 dan skor maksimum untuk setiap aspek adalah 5. Pedoman penskoran rubrik menurut Mulyasa (2009:9) adalah sebagai berikut: Nilai akhir =
x bobot
Pada penelitian bobot tiap aspek adalah 25, karena pada rubrik terdapat 4 aspek maka bobot seluruh aspek adalah 100. Jadi, rumus yang digunakan adalah : Nilai akhir =
x 100
3.5 Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini memiliki dua variabel (peubah) berdasarkan judul penelitian, yakni keaktifan belajar dan prestasi belajar. Untuk memperoleh data mengenai keaktifan belajar dan prestasi belajar digunakan beberapa teknik, di antaranya: 1. Pengamatan atau Observasi Pada penelitian ini, kegiatan pengamatan dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Peneliti melakukan pengamatan terhadap keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa mengenai aspek afektif serta psikomotorik. Pengamatan dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar pengamatan keaktifan belajar dan rubrik penilaian prestasi belajar yang sudah disediakan pada pertemuan 1 setiap siklusnya. 2. Tes Pada penelitian ini, tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa pada aspek kognitif. Tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berupa pilihan ganda. Tes ini dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran di akhir setiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
siklus. Tes ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa. 3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 3.6.1. Validitas Menurut Arikunto (2010:211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mempunyai angka validitas yang tinggi. Untuk mengetahui tingkat validitas suatu instrumen, peneliti harus melakukan kegiatan uji coba (try-out) instrumen. Apabila data yang telah diuji ini sudah sesuai dengan yang seharusnya, maka instrumennya sudah baik, sudah valid. Kusaeri & Suprananto (2012:79-81) mengklasifikasikan validitas menjadi 3 yaitu: 1) Validitas Terkait Isi (Content-Related Validity) Validitas ini berkaitan dengan derajat kemampuan tes mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Pada validitas ini mencakup dua aspek penting yaitu valid isi dan valid teknik sampling. Valid isi berkaitan dengan butirbutir tes itu apakah sudah menggambarkan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan valid teknik sampling berkaitan dengan bagaimana baiknya sampel tes menggambarkan total cakupan isi materi. 2) Validitas Terkait Kriteria (Criterion-Related Validity) Dikatakan validitas terkait kriteria jika skor tes digunakan untuk memprediksi kemampuan anak di masa mendatang dengan membandingkan kemampuan anak saat menggunakan hasil pengukuran dari alat ukur lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
3) Validitas Terkait Konstruk (Construct-Related Validity) Validitas terkait konstruk didefinisikan sebagai proses menentukan derajat kemampuan tes diinterpretasikan ke dalam satu atau lebih konstruk. Maksudnya, kemampuan tes untuk mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 2 jenis validitas yaitu validitas terkait isi dan validitas terkait konstruk. Validitas isi digunakan untuk mengukur soal evaluasi yang berupa pilihan ganda sedangkan validitas terkait konstruk peneliti gunakan dalam pembuatan kisi-kisi soal. Menurut Taniredja & Mustafidah (2011:43) untuk pengembangan instrumen penelitian, uji validitas dapat dilakukan dengan cara berkonsultasi dengan pakar permasalahan yang diteliti sampai menghasilkan suatu instrumen penelitian yang benar-benar mantap. Oleh karena itu, peneliti dalam penelitian ini melakukan validasi dengan mengadakan uji coba soal dan validasi yang dilakukan oleh ahli (expert jugdment) dalam hal ini adalah dosen pembimbing sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. a. Validasi Perangkat Pembelajaran Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran yang dibuat
peneliti kepada expert judgement atau ditanyakan
kepada ahli. Perangkat pembelajaran merupakan komponen yang penting dalam kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dimaksud meliputi: silabus, RPP, LKS dan bahan ajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Setelah melakukan validasi kepada expert judgment atau tim ahli yang di antranya adalah dosen pembimbing 1 selaku dosen mata pelajaran PKn, kepala SDN Karangwuni 1, guru wali kelas SDN Karangwuni 1 penulis mendapatkan hasil validasi sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Tabel 6. Perolehan Skor Validasi Perangkat Pembelajaran
Silabus Ahli
Skor Komponen Penilaian
Perangkat Pembeljaran RPP
LKS Skor Komponen Penilaian
Skor Komponen Penilaian
Bahan Ajar Skor Komponen Penilaian
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1
2
3 4 5 6 7
1
2
3
4
Dosen PKn
4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5
5
4
4
4
4
4
4
4 5 4 4 5
4
5
4
4
Kepala Sekolah SDN Karangwuni 1
4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4
4
4
4
2
4
4
4
4 4 4 4 5
4
5
4
4
Guru Kelas V SDN Karangwuni 1
5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5
4
4
4
5
4
5
4
5 5 5 4 4
5
5
4
4
43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Dari hasil perolehan skor validasi perangkat pembelajaran di atas, peneliti akan melakukan revisi pada perangkat pembelajaran yang mendapatkan nilai kurang dari atau sama dengan 2. Peneliti akan melakukan revisi pada perangkat pembelajaran bagian RPP komponen penilaian ke-13 yaitu kelengkapan instrumen penelitian. Setelah peneliti melakukan revisi, maka hasil revisi selanjutnya akan dipergunakan peneliti dalam penelitian. b. Validasi Lembar Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Selain melakukan validasi soal perangkat pembelajaran, peneliti juga melakukan validasi lembar pengamatan keaktifan siswa yang divalidasi oleh tim ahli diantaranya dosen pembimbing 1 sebagai dosen mata pelajaran PKn, kepala SDN Karangwuni 1 dan guru kelas V SDN Karangwuni 1. Lembar validasi dapat dilihat pada lampiran 9.1 halaman 183. Hasil perolehan skor dari komponen aspek penilaian adalah sebagai berikut: Tabel 7. Perolehan Skor Validasi Lembar Pengamatan Keaktifan Belajar
Dosen PKn
Skor Komponen Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 4 4 5 4 4 5 4
Ke-pala Sekolah SDN Karangwuni 1
5
4
5
4
4
4
4
Guru Kelas V SDN Karangwuni 1
5
4
5
4
4
5
5
Ahli
Dari hasil perolehan skor validasi lembar pengamatan keaktifan siswa diatas, peneliti tidak lagi melakukan revisi karena dari perolehan skor tidak ada komponen penilaian yang mendapatkan skor kurang dari atau sama dengan 2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
c. Validasi Instrumen Soal Validasi instrumen soal pada penelitian ini, ditempuh cara diujikan di lapangan. Peneliti membuat instrumen penelitian sebaik mungkin kemudian dikonsultasikan kepada ahli, setelah itu diujikan di lapangan. Validasi instrumen soal pertama diberikan kepada siswa kelas VI SDN Puren dan validasi instrumen soal yang kedua diberikan kepada siswa kelas VI SDN Minomartani 6 sebagai soal evaluasi siklus I, validasi Instrumen ketiga diberikan kepada siswa kelas VI SDN Karangjati untuk soal evaluasi siklus II. Peneliti memilih siswa kelas VI karena siswa kelas VI
sudah pernah mengalami dan mempelajari materi
mematuhi keputusan bersama. Peneliti memilih melakukan ujicoba di ketiga SD tersebut atas rekomendasi kepala sekolah serta guru kelas. Ketiga SD ini dipilih karena SD ini sama tingakatannya dengan SDN Karangwuni 1 dengan akreditasi A dan berada di daerah yang tidak jauh dari SDN Karangwuni 1. Soal yang akan digunakan pada siklus I diujicobakan di SDN Puren. Dari 30 soal yang diujikan, peneliti mendapatkan 13 soal yang valid. Karena jumlah soal tidak sesuai dengan yang peneliti harapkan yaitu soal yang valid hanya pada indikator pertama dan pada indikator kedua tidak ada satupun soal yang valid. Karena hal tersebut, peneliti melakukan validasi soal kepada expert judgment dan melakukan ujicoba soal ke SD yang berbeda yaitu SDN Minomartani 6. Soal yang diujikan pada siswa kelas VI SDN Minomartani 6 dapat dilihat pada lampiran 4.1 halaman 119. Setelah diujikan di lapangan dan memperoleh hasil, peneliti kemudian menghitung validitas soal dengan menggunakan program SPSS 16.0. Karena pada validasi instrumen yang kedua peneliti mendapatkan jumlah soal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
yang valid lebih banyak dan mencangkup seluruh indikator maka peneliti menggunakan validasi instrumen soal yang kedua sebagai alat evaluasi siklus I. Validasi ketiga digunakan untum mencari soal yang valid yang akan digunakan pada evaluasi siklus II. Peneliti menggunakan program SPSS 16.0 agar perhitungan lebih akurat dan waktu yang dibutuhkan dalam menghitung lebih singkat. Menurut Teguh (2008:27) suatu instrumen dinyatakan valid apabila memenuhi tiga hal, yaitu r hitung lebih besar dari r tabel. Taraf signifikan tidak lebih atau sama dengan 0,05 da terdapat tanda asterik (*)/(**). Pada uji validitas ini jika r hitung lebih besar dari r table maka soal dinyatakan valid. Selain itu, peneliti juga menggunakan hasil pearson correlation pada tabel SPSS 16.0 untuk melihat soal tersebut valid atau tidak. Pada tabel SPSS 16.0 jika nomer soal hasil pearson correlation terdapat tanda asterisk tunggal (*) menunjukan koefisien korelasi pada level signifikan 0,05 atau 5%. Soal dinyatakan valid apabila hasil pearson correlation lebih kecil dari 0,05. Sedangkan apabila pada tabel SPSS 16.0 menunjukan soal pearson correlation hasil terdapat dua asterisk (**) maka menunjukan koefisien korelasi pada level signifikan 0,01 atau 1%. Soal dinyatakan valid apabila hasil pearson correlation lebih kecil dari 0,01. Perhitungan pada SPSS 16.0 dengan menggunakan hasil pearson correlation dengan melihat taraf signifikan dapat dilihat pada lampiran 10.1 halaman 198 dan pada lampiran 10.2 halaman 199.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Berikut ini adalah hasil perhitungan validitas soal instrumen yang diujikan pada siswa pada siklus I Tabel 8. Perhitungan Validitas Soal Siklus I No.Item Soal
r hitung
r tabel
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
0,552 0,364 0,279 0,379 0,282 0,331 0,537 0,781 0,187 0,696 0,537 0,336 0,592 0,213 0,781 0,272 0,537 0,486 0,626 0,604 0,379 0,133 0,253 0,362 0,748 0,372 0,563 -0,014 0,486 0,475
0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355
Symbol Asteriks (*/**) ** * *
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** *
* ** * ** ** **
Taraf Signifikan 0.01 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.01 0.01 0.05 0.01 0.01 0.05 0.01 0.05 0.01 0.05 0.01 0.01 0.01 0.01 0.05 0.05 0.05 0.05 0.01 0.05 0.01 0.05 0.01 0.01
Taraf Signifikan yang diperoleh 0.001 0.044 0.129 0.036 0.125 0.068 0.002 0.000 0.314 0.000 0.002 0.064 0.000 0.250 0.000 0.139 0.002 0.006 0.000 0.000 0.036 0.476 0.170 0.045 0.000 0.039 0.001 0.945 0.006 0.007
Keterangan Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid
Soal ini diujicobakan pada 31 siswa. Setelah diujikan peneliti mendapat 20 soal yang valid. Peneliti menggunakan 20 soal yang valid ini menjadi soal evaluasi siklus I. Setelah peneliti mendapatkan soal yang akan dipergunakan untuk evaluasi siklus I, peneliti menyusun kembali kisi-kisi soal pada siklus I, yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Tabel 9. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I No.
Indikator
Nomor Soal
Jumlah soal
1, 4, 6, 7, 15, 16, 20
7
1.
Menyebutkan bentuk keputusan bersama
2.
Memberi contoh bentuk keputusan bersama
5, 9, 12, 13, 14, 17
6
3.
Menjelaskan manfaat keputusan bersama dalam penyelesaian masalah
2, 3, 8, 10, 11, 18, 19
7
Jumlah Soal
20
Peneliti juga melakukan ujicoba soal untuk evaluasi siklus II. Peneliti melakukan ujicoba di SDN Karangjati. Soal yang diujicobakan pada siswa kelas VI SDN Karangjati dapat dilihat pada lampiran
4.2 halaman
125. Setelah
diujikan di lapangan dan memperoleh hasil, peneliti kemudian menghitung validitas soal dengan menggunakan program SPSS 16.0. Beikut ini adalah hasil perhitungan validitas soal instrumen yang diujikan pada siswa pada siklus II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Tabel 10. Perhitungan Validitas Soal Siklus II No.Item Soal
r hitung
r tabel
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
-0,071 0,477 -0,012 0,558 0,583 0,205 0,511 0,186 0,119 0,467 0,599 0,256 0,163 0,726 -0,026 0,716 0,222 0,454 0,695 0,000 0,006 0,567 0,396 0,695 0,023 0,310 0,442 0,339 0,339 0,322 0,436 0,592 0,467 0,599 0,256 0,812 -0,186 0,283 0,740 0,145
0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361 0, 361
Symbol Asteriks (*/**) ** ** ** **
** **
** ** * **
** * **
*
* ** ** ** **
**
Taraf Signifikan 0.05 0.01 0.05 0.01 0.01 0.05 0.01 0.05 0.05 0.01 0.01 0.05 0.05 0.01 0.05 0.05 0.05 0.05 0.01 0.05 0.05 0.01 0.05 0.01 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.01 0.01 0.01 0.05 0.01 0.05 0.05 0.01 0.05
Taraf Signifikan yang diperoleh 0.709 0.008 0.949 0.001 0.001 0.278 0.004 0.325 0.530 0.009 0.000 0.172 0.390 0.000 0.891 0.000 0.238 0.012 0.000 1.000 0.976 0.001 0.030 0.000 0.903 0.095 0.015 0.067 0.067 0.083 0.016 0.001 0.009 0.000 0.172 0.000 0.001 0.325 0.000 0.443
Keterangan Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid
Peneliti melakukan ujicoba soal siklus II ini pada 30 siswa. Dari 40 soal yang diujikan, peneliti mendapatkan 20 soal yang valid. Karena peneliti telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
mendapatkan jumlah soal yang valid sesuai keinginan yaitu mencangkup semua indikator yang akan dinilai, maka peneliti tidak perlu melakukan validasi kepada expert judgment dan juga tidak perlu melakukan ujicoba soal ulang. Peneliti menggunakan 20 soal yang valid ini menjadi soal evaluasi siklus II. Setelah peneliti mendapatkan soal yang akan dipergunakan untuk evaluasi siklus II, peneliti menyusun kembali kisi-kisi soal pada siklus II, yaitu: Tabel 11. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II No.
Indikator
1.
Menjelaskan manfaat keputusan bersama dalah hidup bersama dalam lingkungan
2.
Terbiasa mematuhi hasil keputusan bersama
Nomor Soal
Jumlah soal
1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 17, 18,19 5, 8, 12, 13, 14, 15, 16, 20
12
Jumlah Soal
20
8
3.6.2 Reliabilitas Menurut Arikunto (2010:221) reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumrn tersebut sudah baik. Menurut Masidjo (1995:209) reliabilitas suau tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Dalam penelitian ini, reliabilitas ditempuh atau diujikan di lapangan. Untuk penentuan reliabilitas hanya item-item soal yang valid saja yang akan dihitung reliabilitas. Soal yang valid itu adalah 20 soal evaluasi siklus I dan 20 soal evaluasi siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Perhitungan reliabilitas pada soal pilihan ganda ini dihitung menggunakan SPPS 16.0.
Hasil perhitungan reliabilitas tes siklus 1 menunjukkan 0,876.
Menurut kriteria klasifikasi reliabilitas instrumen, hasil perhitungan tersebut ada pada koefisien korelasi 0,71-0,90 maka dapat dikatan hasil perhitungan reliabilitas instrumen tersebut masuk pada kriteria tinggi. Sedangkan hasil perhitungan reliabilitas siklus II menunjukkan hasil 0,906 atau 0,91. Menurut kriteria klasifikasi reliabilitas instrumen, hasil perhitungan tersebut ada pada koefisien korelasi 0,91-1.00 maka dapat dikatan hasil perhitungan reliabilitas instrumen tersebut masuk pada kriteria sangat tinggi. Hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan SPSS 16.0, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 12. Hasil Perhitungan Reliabilitas Siklus I Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
31
100.0
0
.0
31
100.0
a
Total
%
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.876
20
Tabel 13. Hasil Perhitungan Reliabilitas Siklus II Case Processing Summary Cases
Valid Excluded Total
a
N
%
30
100.0
0
.0
30
100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Case Processing Summary Cases
Valid Excluded
a
Total
N
%
30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.906
20
Tabel 14. Kriteria Klasifikasi Reliabilitas Instrumen Koefisien Korelasi
Kualifikasi
0,91-1,00
Sangat tinggi
0,71-0,90
Tinggi
0,41- 0,70
Cukup
0,21- 0,20
Rendah
Negatif- 0,20
Sangat rendah
Sumber: Masidjo, hal 209 3.7 Analisis Data Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ada dua jenis data yang dikumpulkan. Menurut Kunandar (2008:127) dua jenis data yang dikumpulkan yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data
kualitatif yaitu data yang berupa
informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang aktivitas siswa selama mengikuti pelajaran. Data kuantitatif adalah nilai hasil belajar siswa dapat dianalisis secara deskriptif misalnya nilai rata-rata, persentase keberhasilan, dan lain-lain. Data tersebut kemudian dianalisis menurut jenis datanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Teknik analisis yang digunakan peneliti untuk menganalisis data-data yang telah berhasil dikumpulkan yaitu teknik analisis data deskriptif (statistik deskriptif). Menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012:54) Statistik deskriptif adalah suatu teknik pengolahan data yang tujuannya untuk melukiskan dan menganalisis kelompok data tanpa membuat atau menarik kesimpulan atas populasi yang diamati. Analisis data ini dapat menggambarkan dengan tepat mengenai rata-rata, perbedaan, hubungan-hubungan, dan sebagainya. Analisis data deskriptif dapat ditempuh dengan cara membandingkan data sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi tindakan. 3.7.1. Perhitungan keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa 3.7.1.1 Keaktifan belajar Data
mengenai
keaktifan
siswa
diperoleh
berdasarkan
kegiatan
pengamatan atau observasi yang dilakukan peneliti. Analisis data keaktifan belajar siswa dapat di tempuh dengan cara membandingkan keadaaan awal keaktifan belajar siswa dengan keadaan setelah siklus I dan siklus II. Peningkatan keaktifan belajar siswa dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: 1) Menghitung keaktifan setiap siswa sesuai dengan lembar pengamatan pada pertemuan 1 setiap siklusnya. 2) Menghitung rata-rata keaktifan belajar seluruh siswa per indikator Mencari rata-rata keaktifan seluruh siswa per indikator menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Masidjo (1995: 123) yaitu: M=
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Keterangan: M
= Mean
∑ X = Jumlah semua skor N
= Jumlah siswa
Menurut rumus diatas, maka cara menghitung rata-rata keaktifan belajar seluruh siswa per indikator adalah dengan perhitungan: = 3) Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan jumlah turus yang didapat per anak per indikator. Jika jumlah turus lebih besar atau sama dengan rata-rata keaktifan belajar seluruh kelas, maka siswa tersebut dinyatakan aktif. 4) Membandingkan tingkat keaktifan awal dengan tingkat keaktifan belajar siklus I dan membandingkan tingkat keaktifan belajar siklus I dengan tingkat keaktifan belajar siklus II. Pembandingan ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan keaktifan belajar siswa. 3.7.1.2 Prestasi belajar Untuk mengetahui prestasi belajar siswa tentang materi mematuhi keputusan bersama,
peneliti menyediakan soal-soal evaluasi yang harus
dikerjakan siswa pada setiap akhir siklus. Soal-soal tersebut adalah soal pilihan ganda. Selain soal evaluasi terdapat penilaian proses belajar siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar. Analisis hasil prestasi belajar ditempuh dengan membandingkan kondisi awal, akhir siklus I dan akhir siklus II. Langkahlangkah penilaian sebagai berikut: 1) Memberi skor nilai kognitif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jawaban benar = skor 1
55
Jawaban salah = skor 0
2) Penghitungan skor yang diperoleh setiap siswa 3) Menghitung nilai siswa dengan rumus: a) Nilai kognitif Nilai kognitif dihitung berdasarkan penilaian soal tes pilihan ganda dengan. Menurut Suwandi (2010:66) perhitungan nilai dalam soal pilihan ganda adalah: Nilai =
x 100
Pada penelitian ini banyak soal adalah 20, maka perhitungan dalam mencari nilai kognitif adalah
x 100
b) Nilai afektif Penilaian untuk setiap rubrik penilaian menurut Mulyasa (2009:9) adalah sebagai berikut: Nilai akhir =
x bobot
Pada penelitian bobot tiap aspek adalah 25, karena pada rubrik terdapat 4 aspek maka bobot seluruh aspek adalah 100. Jadi, rumus yang digunakan adalah : Nilai akhir =
x 100
c) Nilai psikomotorik Penilaian untuk setiap rubrik penilaian menurut Mulyasa (2009:9) adalah sebagai berikut: Nilai akhir =
x bobot
Pada penelitian bobot tiap aspek adalah 25, karena pada rubrik terdapat 4 aspek maka bobot seluruh aspek adalah 100. Jadi, rumus yang digunakan adalah : Nilai akhir =
x 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
4) Menghitung nilai akhir Menghitung nilai akhir pada penelitian ini dengan memperhatikan 3 ranah yaitu dari kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Solihatin (2012:224) ketiga ranah ini hendaknya dinilai secara proposional sesuai dengan sifat mata pelajaran yang bersangkutan. Untuk mendapatkan nilali secara proposional peneliti mendapat masukan dari guru kelas untuk membuat perbandingan nilai kognitif, afektif, dan psikomotor. Nilai akhir adalah penilaian kognitif mendapat bobot 50%, afektif 25%, dan psikomotor 25%. Nilai akhir yang dipergunakan dihitung dengan berdasar acuan diatas, yaitu: Nilai Akhir = nilai afektif + nilai psikomotorik + nilai kognitif = (25%x nilai afektif ) + (25% x nilai psikomotor ) + (50% x nilai kognitif) 5) Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus: x 100% = 6) Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus Persentase = =
7) Membandingakan tingkat nilai prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II dengan kondisi awal. Kegiatan membandingkan ini dilakukan untuk mengetahui ada peningkatan prestasi siswa atau tidak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.7.2
57
Kriteria Keberhasilan Tabel 15. Kriteria Keberhasilan Keaktifan Belajar Siswa
Peubah
Indikator
Keaktifan belajar
Kondisi Awal
Akhir Siklus I
Akhir Siklus II
35%
50%
60%
Persentase jumlah siswa yang aktif.
Tabel 16. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Peubah
Indikator 1. Rata-rata nilai ulangan
Prestasi belajar siswa
2. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Kriteria Keberhasilan Kondisi Akhir Akhir Awal Siklus I Siklus II 69.9 75 80 48.5 %
55%
70%
3.8 Jadwal Penelitian Tabel 17. Jadwal Penelitian No.
Kegiatan
1.
Observasi pra penelitian
2.
Penyusunan proposal
3.
Permohonan ijin penelitian
4.
Pengumpulan data
5.
Pengolahan data
6.
Penyusunan laporan
7.
Ujian Skripsi
8.
Revisi
9.
Pembuatan artikel
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV peneliti akan dipaparkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Bab ini akan berisi tentang pra penelitian tindakan kelas, hasil penelitian dan pembahasan. 4.1 Pra Penelitian Tindakan Kelas Kegiatan pra penelitian tindakan kelas ini diawali dengan mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 22 September 2012 dan 29 September 2012, peneliti menemukan bahwa pembelajaran masih didominasi oleh guru. Guru menjelaskan materi kepada siswa dengan berceramah dan tanpa menggunakan media pembelajaran. Siswa hanya akan menjawab saat guru menunjuk salah seorang siswa. Peneliti sempat bertanya pada beberapa siswa mengapa mereka diam saat guru bertanya. Beberapa dari siswa menjawab mereka takut apabila jawaban yang mereka berikan salah. Selain melakukan pengamatan pada proses pembelajaran, peneliti juga mendokumentasikan beberapa nilai ulangan harian siswa pada mata pelajaran PKn dua tahun yang lalu dan satu tahun yang lalu. Nilai ulangan harian siswa pada dua tahun lalu dan tahun lalu adalah sebagai berikut:
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 18. Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa Tahun Ajaran 2010/ 2011 Materi Mematuhi Keputusan Bersama
KKM: 75
No.
Nomer Induk
Nilai
1.
2592
88
2.
2593
60
3.
2594
76
4.
2595
50
5.
2597
60
6.
2599
80
7.
2601
78
8.
2604
60
9.
2605
80
10.
2606
60
11.
2608
85
12.
2613
60
13.
2635
80
14.
2705
60
Rata-Rata Nilai
69,78
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Tabel 19. Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa Tahun Ajaran 2011/ 2012 Materi Mematuhi Keputusan Bersama
KKM: 75
No.
Nomer Induk
Nilai
1.
2616
78
2.
2619
75
3.
2620
60
4.
2621
78
5.
2622
78
6.
2625
60
7.
2626
80
8.
2627
78
9.
2628
73
10.
2629
50
11.
2630
60
12.
2631
60
13.
2663
55
14.
2691
78
15.
70
16.
70
17.
78 Rata-Rata Nilai
70
Dari kedua data hasil dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti, meneliti mendapatkan rata-rata jumlah nilai ulangan harian dari kedua daftar nilai tersebut sebesar 69,9 dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM (75) pada kedua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
daftar nilai tersebut sebanyak 48,5%. Pada kegiatan pra penelitian selanjutnya peneliti memberikan penjelasan pada guru kelas dan siswa mengenai jalannya pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh peneliti dengan menggunakan media gambar. Penjelasan ini dimaksudkan agar penelitian perjalan lancar. Peneliti juga menjelaskan tentang materi yang akan dijelaskan adalah mamatuhi keputusan bersama yang akan dibagi menjadi dua siklus. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap skilus terdari dari 2 pertemuan. Berdasarkan kesepakatan dengan guru, penelitian dimulai pada hari Sabtu, 9 Maret 2013. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Karangwuni 1 dengan jumlah siswa 20 siswa yang terdiri dari 7 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Adapun pelaksanaan penelitian dituliskan pada tabeldibawah ini: Tabel 20. Waktu Pelaksanaan Penelitian Siklus Pertemuan keI
II
Hari/Tanggal
1
Sabtu, 9 Maret 2013
2
Sabtu, 16 Maret 2013
1
Senin, 18 Maret 2013
2
Senin, 25 Maret 2013
4.2.1.1 Siklus 1 Peneliti memulai penelitian siklus I dengan 2 kali pertemuan pada tanggal 9 Maret 2013 dan 16 Maret 2013. Materi pembelajaran yang diajarkan adalah bentuk-bentuk keputusan bersama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
1. Perencanaan Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam penelitian. Persiapan tersebut meliputi materi bentukbentuk keputusan bersama, mempersiapkan silabus, RPP, LKS, media gambar, lembar pengamatan siswa (afektif, psikomotorik, keaktifan belajar), dan instrumen tes yang telah diuji validitasnya. Dalam perencanaan siklus I peneliti juga berkonsultasi dengan guru kelas supaya penelitian berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. 2. Tindakan a. Pertemuan 1 Pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2013. Pembelajaran berlangsung dengan berpedoman pada RPP dan media gambar yang telah dipersiapkan oleh peneli. Pertemuan pertama ini dilaksanakan mulai pukul 07.00 dan berlangsung selama 2 x 35 menit (2 JP). Dalam pertemuan pertama ini siswa diajak untuk belajar dengan menggunakan media pembelajaran yang berupa media gambar. Materi yang akan dipelajari pada pertemuan pertama adalah bentuk-bentuk keputusan bersama. Sebelum memasuki ruang kelas, seperti biasa siswa berbaris di luar dan selanjutnya satu persatu siswa memasuki ruang kelas. Kegiatan awal yang dilakukan peneliti adalah memimpin siswa berdoa, melakukan absensi dengan bertanya siapa siswa yang tidak hadir dan melakukan apersepsi. Apersepsi dilakukan untuk mengarahkan siswa pada materi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
yang akan dipelajari. Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu “Kerjasama”. Setelah memnyanyikan lagu tersebut diharapkan siswa dapat mengetahui pentingnya kerjasama dalam pengambilan keputusan bersama. Guru selanjutnya menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa. Setelah itu, guru membagikan bahan ajar tentang bentuk-bentuk keputusan bersama kepada tiap siswa. Pada kegiatan inti, guru meminta siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 5 orang siswa tiap kelompoknya. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara berhitung secara acak. Sebelum siswa berkumpul dengan kelompoknya, guru memberi arahan terlebih dahulu tentang cara mengerjakan LKS. Siswa mengerjakan LKS bersama anggota kelompoknya. Dalam kelompok, siswa mendiskusikan LKS, saling bertukar pendapat,, membuat bagan dengan menempelkan gambar pada LKS yang telah disediakan, serta menjawab beberapa soal terkait dengan materi. Pada saat berdiskusi, masih banyak siswa dalam kelompoknya bertanya pada guru hal ini disebabkan karena saat guru memberikan arahan petunjuk mengerjakan soal, beberapa siswa tidak memperhatikan. Setelah kegiatan berdiskusi selesai, semua kelompok secara bergantian melakukan presentasi di depan kelas. Pada saat presentasi ini jika masih ada jawaban siswa yang kurang tepat, guru dapat membenarkan di akhir presentasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Pada kegiatan akhir, siswa dan guru membuat kesimpulan mengenai materi yang dipelajari hari ini. Guru memberi penguatan mengenai materi bentuk-bentuk keputusan bersama b. Pertemuan 2 Pembelajaran pada pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2013. Pertemuan kedua ini dilaksanakan mulai pukul 07.00 dan berlangsung selama 2 x 35 menit (2 JP). Dalam pertemuan kedua ini siswa diajak mengulas materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama yaitu tentang materi bentuk-bentuk keputusan bersama. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti. Pada pertemuan kedua ini siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi siklus I. Pada akhir kegiatan pembelajran guru memberikan kenang-kenangan bagi siswa yang aktif selama pembelajaran. 3. Pengamatan Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan pengamatan yang dibantu oleh guru kelas dan juga beberapa teman sebagai pengamat. Pengamatan ini berpedoman pada lembar pengamatan keaktifan belajar siswa dan juga rubrik penilaian afktif dan psikomotor. Dari hasil pengamatan siswa pada pertemuan pertama, siswa terlihat aktif bertanya saat guru menjelaskan dan dalam kegiatan diskusi kelompok. Dalam pembagian kelompok ada beberapa siswa yang kurang senang karena siswa merasa tidak cocok dengan teman sekelompoknya. Hal ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
mengakibatkan tak jarang ada beberapa kelompok yang anggotanya ebih cenderung bekerja secara individu. 4. Refleksi Dalam penelitian pada siklus I keaktifan belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sudah terlihat aktif. Hal ini terlihat dari banyak siswa yang bertanya saat proses pembelajaran dan juga aktif terlibat dalam diskusi. Dari hasil pengamatan siklus I, masih banyak hal yang perlu diperbaiki oleh peneliti, diantaranya: a. Kekurangan 1. Kurangnya pemberian motivasi. 2. Kurang jelasnya petunjuk pengerjaan soal. 3. Siswa rebut dan kurang teratur. 4. Kurang ada kegiatan yang memancing pengetahuan siswa. b. Kelebihan 1) Proses belajar mengajar berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang ditentukan. 2) Kegiatan pembelajaran terlihat aktif dan siswa antusias. Secara keseluruhan siklus I telah memenuhi kriteria keberhasilan siklus I. Namun penelitian pada siklus I belum memenuhi kriteria keberhasilan siklus II sehingga peneliti membutuhkan siklus II. Dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangan pada siklus I peneliti melakukan penelitian untuk siklus II. Adapun hal yang perlu diperbaiki dalam siklus II adalah lebih memberi motivasi pada siswa, memberi perintah soal dengan leibih jelas dan tegas sebelum kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
diskusi kelompok dan memperbanyak kegiatan yang melibatkan siswa berperan aktif dalam penyampaian pendapat. 4.2.1.2 Siklus II Pada penelitian ini, kegiatan siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu tanggal 18 Maret 2013 dan 25 Maret 2013. Materi pembelajaran yang diajarkan adalah mematuhi keputusan bersama. Perbedaan antara siklus I dengan siklus II adalah dengan penggunaan media gambar yang lebih banyak sehingga masingmasing siswa dapat memngamati gambar lebih jelas tanpa menunggu teman lain saat melihat media gambar. 1. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan peneliti masih sama perencanaan yang dilakukan pada siklus pertama yaitu mempersiapkan materi menghargai keputusan bersama, mempersiapkan silabus, RPP, LKS, media gambar, lembar pengamatan siswa (afektif, psikomotorik, keaktifan belajar), dan instrumen tes yang telah diuji validitasnya. Dalam perencanaan siklus II peneliti juga berkonsultasi dengan guru kelas supaya penelitian berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. 2. Tindakan a. Pertemuan 1 Pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013. Pembelajaran berlangsung dengan berpedoman pada RPP dan media gambar yang telah dipersiapkan oleh peneli. Pertemuan pertama ini dilaksanakan mulai pukul 07.00 dan berlangsung selama 2 x 35 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
(2 JP). Dalam pertemuan pertama ini siswa maih belajar dengan menggunakan media pembelajaran yang berupa media gambar. Materi yang akan dipelajari pada pertemuan pertama adalah mematuhi keputusan bersama. Sebelum memasuki ruang kelas, seperti biasa siswa berbaris di luar dan selanjutnya satu persatu siswa memasuki ruang kelas. Kegiatan awal yang dilakukan peneliti adalah memimpin siswa berdoa, melakukan absensi dengan bertanya siapa siswa yang tidak hadir dan melakukan apersepsi. Apersepsi dilakukan untuk mengarahkan siswa pada materi yang akan dipelajari. Guru selanjutnya menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa. Pada kegiatan inti, guru memberikan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari. Setelah itu guru melakukan tanya jawab kepada siswa, misalnya dengan pertanyaan lisan seperti ”Bagaimana jika kamu mendapat giliran piket tapi kamu berhalangan hadir?”. Bagi siswa yang dapat menjawab dan jawabannya benar, guru memberikan poin dan diakhir pelajaran siswa yang mendapat poin paling banyak akan mendapatkan hadiah. Setelah tanya jawab, guru membagi kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang siswa. Pembagian kelompok ini dilakukan dengan cara acak. Sebelum siswa berkumpul dengan kelompoknya, guru memberi arahan terlebih dahulu tentang cara mengerjakan LKS. Siswa mengerjakan LKS bersama anggota kelompoknya. Dalam kelompok, siswa mendiskusikan LKS, saling
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
bertukar pendapat,, membuat bagan dengan menempelkan gambar pada LKS yang telah disediakan, serta menjawab beberapa soal terkait dengan materi. Setelah kegiatan berdiskusi selesai, semua kelompok secara bergantian melakukan presentasi di depan kelas. Pada saat presentasi ini jika masih ada jawaban siswa yang kurang tepat, guru dapat membenarkan di akhir presentasi. Pada kegiatan akhir, siswa dan guru membuat kesimpulan mengenai materi yang dipelajari hari ini. Guru memberi penguatan mengenai materi mematuhi keputusan bersama. Setelah itu suru memberikan kado kepada siswa yang tadi mendapat poin terbanyak pada kegiatan tanya jawab. b. Pertemuan 2 Pembelajaran pada pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2013. Pertemuan kedua ini dilaksanakan mulai pukul 07.00 dan berlangsung selama 2 x 35 menit (2 JP). Dalam pertemuan kedua ini siswa diajak mengulas materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama yaitu tentang materi mematuhi keputusan bersama. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti. Pada pertemuan kedua ini siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi siklus II. Pada akhir kegiatan pembelajran guru memberikan kenang-kenangan bagi siswa yang aktif selama pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
3. Pengamatan Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan pengamatan yang dibantu oleh guru kelas dan juga beberapa teman sebagai pengamat. Pengamatan ini berpedoman pada lembar pengamatan keaktifan belajar siswa dan juga rubrik penilaian afktif dan psikomotor. Dari hasil pengamatan siswa pada pertemuan pertama, siswa terlihat aktif bertanya saat guru menjelaskan dan dalam kegiatan diskusi kelompok. Dalam pembagian kelompok, siswa mau menerima anggota kelompok meskipun beberapa dari mereka kurang bisa bekerjasama dalam kelompok tersebut. Beberapa siswa dalam kelompok juga melakukan sumbang saran agar jawaban yang mereka tulis nantinya benar dan tepat. 4. Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus II keaktifan dan prestasi
siswa
dalam
mengikuti
kegiatan
pembelajaran
meningkat
dibandingkan dengan siklus I. Dari kegiatan belajar mengajar siklus II ini, masih harus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diperbaiki oleh peneliti, di antaranya: 1) Kekurangan Waktu yang digunakan masih melampaui dari rencana yang telah dibuat. 2) Kelebihan a) Kelas lebih terkondisikan karena sebelum melakukan kegiatan guru terlebih dahulu memberikan aturan dalam melakukan kegiatan belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
b) Siswa aktif dan antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Hasil akhir siklus II telah memenuhi kriteria keberhasilan siklus II, sehingga penelitian selesai pada siklus II ini dengan hasil akhir memenuhi target akhir yang direncanakan 4.2.2 Hasil Keaktifan Siswa Pembelajaran PKn dengan menguunakan media gambar di kelas V SDN Karangwuni 1 telah dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Peningkatan keaktifan belajar siswa ditentukan dari tiga indikator dalam lembar pengamatan dari guru kelas dan teman-teman pengamat yang telah dirangkum oleh peneliti. Berdasarkan data yang sudah diperoleh, dapat dilihat jumlah siswa yang aktif dalam tiap indikator keaktifan belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal sebelum diberi tindakan dan setelah diberi tindakan. Persentase awal siswa yang aktif dalam kegiatan belajar
pada indikator 1 sebanyak 37,5%,
indikator 2 sebanyak 27,5% dan indikator 3 sebanyak 30%. Setelah diberi tindakan persentase siswa yang aktif dalam kegiatan belajar mengalami peningkatan. Pada siklus I persentase siswa yang aktif dalam kegiatan belajar pada indikator 1 sebanyak 55%, indikator 2 sebanyak 55% dan indikator 3 sebanyak 55%. Sedangkan pada siklus II persentase jumlah siswa yang aktif dalam kegiatan belajar pada indikator 1 sebanyak 60% , indikator 2 sebanyak 65% dan indikator 3 sebanyak 65%. Berikut ini hasil penghitungan persentase rata-rata jumlah siswa yang aktif dalam kegiatan belajar pada setiap siklus:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Tabel 21. Jumlah Turus Keaktifan Siswa Siklus I Partisipasi Komitmen Keberanian Aktif/ siswa siswa siswa Jumlah Tidak dalam menyelesaikan menyampaikan Turus Aktif kegiatan tugas pendapat (A/TA) belajar kelompok mengajar 3 1 4 8 TA
No.
Nama Siswa
1.
YP
2.
ADS
2
3
3
8
TA
3.
AAJ
5
3
9
17
A
4. 5.
AM AP
6 5
3 4
8 7
17 16
A A
6. 7. 8. 9. 10. 11.
DAN EDC GAM IOS RE RA
1 5 5 2 5 8
0 0 4 1 4 4
4 3 8 3 6 9
5 8 17 6 15 21
TA TA A TA A A
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
RP SJ UT VA CN JU SNWS AS RAS Jumlah Rata-rata
24 9 16 13 22 5 2 2 23 254 12.7
A TA A A A TA TA TA A
8 5 11 3 1 5 5 4 7 4 1 6 8 4 10 2 0 3 2 0 0 1 0 1 8 4 11 88 46 118 4.4 2.3 5.9 Persentase Jumlah Siswa yang Aktif Persentase Jumlah Siswa yang Tidak Aktif
A= 11 TA=9 55% 45%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Tabel 22. Jumlah Turus Keaktifan Siswa Siklus II Prakasa Komitmen siswa Keberanian Aktif/ siswa dalam siswa Jumlah Tidak menyelesaikan kegiatan menyampaikan Turus Aktif tugas belajar pendapat (A/TA) kelompok mengajar 4 2 3 9 TA
No.
Nama Siswa
1.
YP
2.
ADS
3
2
5
10
TA
3.
AAJ
9
3
10
22
A
4.
AM
8
4
6
18
A
5. 6. 7.
AP DAN EDC
7 2 3
3 0 1
6 2 2
16 4 6
A TA TA
8.
GAM
5
2
8
15
A
9.
IOS
8
3
5
16
A
10.
RE
7
3
11
21
A
11.
RA
7
3
9
19
A
12.
RP
9
4
10
23
A
13.
SJ
6
2
7
15
A
14.
UT
8
3
8
19
A
15.
VA
8
2
7
17
A
16.
CN
10
5
10
25
A
17.
JU
2
1
2
5
TA
18.
SNWS
2
0
2
4
TA
19.
AS
2
0
0
2
TA
20.
RAS
8
5
9
22
Jumlah
118
48
122
288
Ratarata
A A=13 TA=7
5.9
2.4
6.1
14.4
Persentase Jumlah Siswa yang Aktif
65%
Persentase Jumlah Siswa yang Tidak Aktif
35%
Siswa dikatakan aktif apabila perolehan turus yang sudah diubah dalam skor lebih besar atau sama dengan rata-rata kelas. Sedangkan siswa dikatakan tidak aktif apabila perolehan turus yang sudah diubah dalam skor lebih kecil jika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
dibandingkan dengan rata-rata kelas. Perhitungan rata-rata ini menggunakan rumus yang telah ditetapkan oleh Masidjo (1995: 123) yaitu dengan menghitung perolehan turus/skor semua siswa dan membaginya dengan jumlah siswa. Hasil peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Keaktifan Belajar Siswa 70% 60% 50% 40% 65%
30% 20%
55% 35%
10% 0% Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Gambar 3. Peningkatan Keaktifan Belajar siswa 4.2.3 Hasil Prestasi Belajar Siswa. Pembelajaran PKn dengan mengunakan media gambar pada siswa kelas V SDN Karangwuni 1 mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil belajar dari kondisi awal sebelum diberi tindakan
dan setelah diberi
tindakan. Rata-rata awal prestasi belajar siswa adalah 69,9. Setelah diberi tindakan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata prestasi belajar siswa adalah 77,75 sedangkan pada siklus II rata-rata prestasi belajar siswa adalah 8,08. Hasil prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai aspek afektif, aspek psikomotorik, dan aspek kognitif. Berikut ini hasil nilai prestasi belajar siswa:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 23. Hasil Prestasi Belajar Siklus I Nilai Siswa
Nilai Akhir (25%xA)+(25%xP)+ (50% x K)
No.
Nama Siswa
1.
YP
55
90
75
73.8
2.
ADS
35
85
80
70
3.
AAJ
90
90
85
87.5
4. 5.
AM AP
90 80
85 90
75 85
81.3 85
6.
DAN
35
85
60
60
7.
EDC
75
80
70
73.8
8. 9. 10. 11.
GAM IOS RE RA
80 75 45 90
85 80 85 80
85 70 70 85
83.8 73.8 67.5 85
12.
RP
95
85
95
92.5
13. 14. 15. 16. 17.
SJ UT VA CN JU
80 70 85 80 70
80 85 80 85 90
90 85 90 85 75
85 81.3 86.3 83.8 77.5
18.
SNWS
55
85
70
70
19. 20.
AS RAS Ratarata
20 95
90 85
40 90
47.5 90
70
85
78
77.78
Afektif Psikomotorik Kognitif
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 24. Hasil Prestasi Belajar Siklus II Nilai Siswa
Nilai Akhir (25%xA)+(25%xP)+ (50% x K)
No.
Nama Siswa
1.
YP
60
70
80
72.5
2.
ADS
75
90
75
78.8
3.
AAJ
90
70
90
4. 5.
AM AP
85 75
90 70
85 90
85.0 86.3
6.
DAN
70
90
65
72.5
7.
EDC
75
70
80
8. 9. 10. 11.
GAM IOS RE RA
85 75 70 90
90 85 95 85
90 75 70 90
76.3 88.8 77.5 76.3 88.8
12.
RP
90
95
95
13. 14. 15. 16. 17.
SJ UT VA CN JU
85 75 85 85 80
85 95 85 95 85
85 80 90 85 75
18.
SNWS
70
95
75
19. 20.
AS RAS Ratarata
25 90
70 90
45 95
78.8 46.3 92.5
76.75
85
80.75
80.8
Afektif Psikomotorik Kognitif
81.3
93.8 85.0 82.5 87.5 87.5 78.8
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Hasil peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Prestasi Belajar Siswa 82 80
80.8
78 77.75
76 74 72 70 69.9
68 66 64
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Gambar 4. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa 4.3 Pembahasan Pada pembahasan ini, peneliti akan menampilkan tabel yang berisi tentang keaktifan belajar dan prestasi siswa kelas V SDN Karangwuni 1 pada kondisi awal, siklus I dan siklus II pada pelajaran PKn sebelum diberi tindakan dan setelah mendapat tindakan dengan penggunaan media gambar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Tabel 25. Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II Keaktifan Belajar dan Prestasi Belajar Prestasi Belajar KKM (75)
Keaktifan Belajar No.
Kondisi Awal 0.5 1 9 7.5 3 1 1 1 0.5 1 15.5 16.5 1 4.5 5.5 18.5 1 1 0 11 100
Siklus I
Siklus II
8 8 17 17 16 5 8 17 6 15 21 24 9 16 13 22 5 2 2 23 254
9 10 22 18 16 4 6 15 16 21 19 23 15 19 17 25 5 4 2 22 288
5
12.7
14.4
Persentase jumlah siswa yang aktif
35%
55%
65%
Persentase jumlah siswa yang tidak aktif
65%
45%
35%
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Jumlah Ratarata
Kondisi Awal
Rata-rata nilai ulangan harian 69,9 Jumlah Siswa yang Mencapai KKM (75)= 48,5
Jumlah Ratarata Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM Persentase jumlah siswa yang tidak mencapai KKM
Siklus I
Siklus II
73.8 70 87.5 81.3 85 60 73.8 83.8 73.8 67.5 85 92.5 85 81.3 86.3 83.8 77.5 70 47.5 90 1,555
72.5 78.8 85 86.3 81.3 72.5 76.3 88.8 77.5 76.3 88.8 93.8 85 82.5 87.5 87.5 78.8 78.8 46.3 92.5 1,616
77.8
80.8
60%
85%
40%
15%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Pada tabel diatas dapat dilihat, bahwa keaktifan belajar memberi pengaruh pada peningkatan prestasi belajar siswa. Keaktifan belajar yang meningkat pada siklus I berpengaruh pada persentase jumlah siswa yang mencapai KKM padasiklusI. Demikian juga pada siklus II, keaktifan belajar meningkat dari siklus I dan prestasi belajar juga mengalami peningkatan.Agar pembahasan lebih jelas, maka peneliti membagi pembahasan menurut variabel yaitu keaktifan belajar dan prestasi belajar. 4.3.1. Keaktifan Belajar Siswa 4.3.1.1Siklus I Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Karangwuni 1 pada tahun 2013. Subyek penelitian pada penelitian ini adalah semua siswa kelas V SDN Karangwuni 1. Pengamatan keaktifan belajar siswa tidak dilakukan sendiri oleh peneliti namun dengan bantuan guru kelas dan beberapa teman sebagai pengamat. Pengamatan keaktifan belajar ini mengacu pada lembar pengamatan keaktifan belajar siswa. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2013 dan 16 Maret 2013. Pada penelitian siklus I peneliti melakukan pengamatan keaktifan belajar siswa hanya pada pertemuan pertama. Hal ini disebabkan karenapada pertemuan kedua pada siklus I siswa hanya mengerjakan soal evaluasi siklus I. Dari penelitian siklus I dapat dilihat tingkat rata-rata keaktifan belajar siswa mengalami peningkatan. Target atau kriteria keberhasilan siklus I pada tiap indikator adalah 50%. Siklus I dikatakan berhasil karena mencapai target pada tiap indikator. Persentase jumlah siswa yang aktif pada kegiatan belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Adapun pencapaian persentase jumlah siswa yang aktif dalam kegiatan belajar pada siklus I sebanyak 55%. Namun keberhasilan itu tidak cukup sampai pada siklus I, peneliti masih memerlukan tindakan selanjutnya pada siklus II karena hasil pada siklus I belum memenuhi kriteria keberhasilan siklus II. 4.3.1.2 Siklus II Siklus II pada penelitian ini dilaksanakan pada 18 Maret 2013 dan 25 Maret 2013. Sama seperti pada siklus I, pada siklus II peneliti, guru kelas, dan pengamat melakukan pengamatan hanya pada pertemuan pertama. Pada siklus II pertemuan 1 ini, siswa lebih aktif terlihat siswa banyak bertanya dan lebih antusias terlebih dalam diskusi kelompok. Pada siklus II persentase jumlah siswa yang aktif dalam kegiatan belajar meningkat dibandingkan dengan kondisi awal dan siklus pertama. Hal ini dibuktikan dengan persentase jumlah siswa yang aktif dalam kegiatan sebanyak 65%. Hasil peningkatan minat belajar siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 26. Hasil Peningkatan Keaktifan Siswa Waktu Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Persentase jumlah siswa yang aktif 35% 55% 65%
Dengan demikian, dapat disimpulkan sesuai dengan hipotesis bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan siswa. Demikian juga dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar mempengaruhi proses belajar belajar siswa seperti yang dikemukakan oleh Dimyati & Mudjiono (1999:44) belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. Aktif dalam kegiatan belajar mengajar dapat dilihat dari tingkat partisi pasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar, keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan komitmen siswa menyelesaikan tugas dalam kelompok. Saat siswa aktif dalam belajar, guru akan lebih mudah untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi yang diajarkan misalnya pada kegiatan tanya jawab. Keaktifan belajar yang meningkat ini juga dipengaruhi pengunaan media gambar yang digunakan selama proses belajar mengajar. Hal ini sama seperti penelitian sebelumnya yang dilakukanoleh Hapsari (2011), Sutrisno (2012) dan Rudi (2000) yang mengatakan penggunaan media dalam pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. 4.3.2 Prestasi Belajar Siswa 4.3.2.1 Siklus I Kriteria keberhasilan prestasi belajar siswa siklus I adalah 55% jumlah siswa yang mencapai KKM. Hasil prestasi belajar pada siklus I menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 12 siswa dari 20 siswa. Dan jumlah siswa yang belum mencapai KKM adalah 8 siswa dari 20 siswa. Sehingga jumlah siswa yang mencapai KKM dihitung dalam persen adalah 60%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan pada siklus I telah memenuhi indikator keberhasilan yang direncanakan oleh peneliti. Pencapaian ketuntasan KKM siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 27. Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus I No.
Nama Siswa
Nilai
KKM
Keterangan
1.
YP
73.75
75
Tidak Tercapai
2.
ADS
70
75
Tidak Tercapai
3.
AAJ
87.5
75
Tercapai
4.
AM
81.25
75
Tercapai
5.
AP
85
75
Tercapai
6.
DAN
60
75
Tidak tercapai
7.
EDC
73.75
75
Tidak Tercapai
8.
GAM
83.75
75
Tercapai
9.
IOS
73.75
75
Tidak Tercapai
10.
RE
67.5
75
Tidak tercapai
11.
RA
85
75
Tercapai
12.
RP
92.5
75
Tercapai
13.
SJ
85
75
Tercapai
14.
UT
81.25
75
Tercapai
15.
VA
86.25
75
Tercapai
16.
CN
83.75
75
Tercapai
17.
JU
77.5
75
Tercapai
18.
SNWS
70
75
Tidak Tercapai
19.
AS
47.5
75
Tidak Tercapai
20.
RAS
90
75
Tercapai
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Perbandingan persentase jumlah siswa yang tercapai KKM dengan yang tidak tercapai KKM dapat dilihar dalam grafik di bawah ini:
Grafik Ketuntasan KKM Siklus I
Tidak tercapai KKM 40% (8 siswa)
Tercapai KKM 60% (12 siswa)
Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM
Gambar 5. Grafik Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus I Meskipun dalam persentasenya siklus I mengalami keberhasilan namun dalam prosesnya masih banyak mengalami kekurangan yang perlu diperbaiki dan diharapkan berikutnya diharapkan memperoleh hasil yang lebih baik lagi. Kekurangan itu antara lain dalam kegiatan pembelajaran ada beberapa siswa yang merasa tidak senang dengan anggota kelompoknya sehingga beberapa siswa dalam kelompok tersebut bekerja secara individu. Selain itu dalam pembelajaran suasana pembelajaran terkesan ramai hal ini terbukti saat siswa mengerjakan LKS banyak siswa yang mengeluh karena tidak memperhatikan penjelasan tentang perintah soal. Dalam hal ini peneliti masih banyak memerlukan tindak lanjut untuk memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar yang kurang baik. Tindak lanjut ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
diperlukan untuk memperbaiki prestasi belajar siswa agar lebih meningkat walaupun kriteria keberhasilan telah tercapai. 4.3.2.2 Siklus II Pada penelitian siklus I masih banyak memerlukan perbaikan untuk mengurangi jumlah siswa yang tidak mencapai KKM. Berdasarkan kekurangan yang terjadi pada siklus I, peneliti melakukan beberapa upaya untuk melakukan perbaikan. Upaya tersebut antara lain, peneliti lebih sering melakukan pertanyaan yang bersifat individual agar peneliti mengetahui tingkat pemahaman siswa. Selain itu, peneliti juga memperbanyak media gambar, agar siswa masing-masing mendapat media untuk memperjelas dan mempermudah siswa dalam memahami materi. Setelah itu peneliti juga berkonsulasi pada guru kelas serta teman-teman yang menjadi pengamat untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Pada siklus II persentase kriteria keberhasilan persentase jumlah siswa adalah 70% jumlah siswa yang mencapai KKM . pada penelitian siklus II adalah 17 siswa dari 20 siswa yang telah mencapai KKM dan jumlah siswa yang belum mencapai KKM ada 3 orang dari 20 siswa.
Sehingga jumlah siswa yang
mencapai KKM dalam persen adalah sebesar 85% dan jumlah siswa yang tidak mencapai KKM dalam persen adalah sebesar 15%. Berikut ini nilai prestasi belajar siswa yang sudah mencapai KKM dan yang belum mencapai KKM:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 28. Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus II No.
Nama Siswa
Nilai
KKM
Keterangan
1.
YP
72.5
75
Tidak Tercapai
2.
ADS
78.75
75
Tercapai
3.
AAJ
85
75
Tercapai
4.
AM
86.25
75
Tercapai
5.
AP
81.25
75
Tercapai
6.
DAN
72.5
75
Tidak tercapai
7.
EDC
76.25
75
Tercapai
8.
GAM
88.75
75
Tercapai
9.
IOS
77.5
75
Tercapai
10.
RE
76.25
75
Tercapai
11.
RA
88.75
75
Tercapai
12.
RP
93.75
75
Tercapai
13.
SJ
85
75
Tercapai
14.
UT
82.5
75
Tercapai
15.
VA
87.5
75
Tercapai
16.
CN
87.5
75
Tercapai
17.
JU
78.75
75
Tercapai
18.
SNWS
78.75
75
Tercapai
19.
AS
46.25
75
Tidak Tercapai
20.
RAS
92.5
75
Tercapai
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Perbandingan persentase jumlah siswa yang tercapai KKM dengan yang tidak tercapai KKM dapat dilihar dalam grafik di bawah ini:
Grafik Ketuntasan KKM Siklus II Tidak tercapai KKM 15% (3 siswa)
Tercapai KKM 85% (17 siswa)
Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM
Gambar 6. Grafik Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus II Hasil perhitungan prestasi belajar pada siklus II adalah meningkat sebesar 25% dari siklus I yaitu menjadi 85%. Secara umum selama proses belajar mengajar siswa mampu mengikuti semua kegiatan dengan baik pada siklus II. Mereka sudah mulai terbiasa menerima anggota kelompok secara terbuka dan tidak memilih dalam berkelompok. Dalam mengerjakan LKS mereka lebih tenang dan lebih terlihat keaktifan karena dalam berkelompok, banyak siswa yang melakukan urun pendapat diskusi kelompok. Berikut ini tabel peningkatan prestasi belajar siswa dari kondisi awal hingga akhir siklus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
Tabel 29. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Peubah
Indikator
Prestasi 1. Rata-rata nilai Belajar ulangan Siswa 2. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Kondisi Awal
Siklus I Siklus II Target Capaian Target Capaian
69,9
75
77,75
80
80,8
48,5%
55%
60%
70%
85%
Dari tabel di atas dapat dilihat pencapaian nilai setiap siklus. Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa prestasi belajar mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari: b. Pada kondisi awal rata-rata prestasi belajar siswa 69,9. Setelah diberi tindakan dengan menggunakan media gambar pada siklus I rata-rata menjadi 77,75 dan pada siklus ke II diperoleh rata-rata 80,8. c. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal sebanyak 48,5%. Setelah diberi tindakan dengan menggunakan media gambar persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus I meningkat 11,5% sebesar 60% Sedangkan, pada siklus II siswa yang mencapai KKM meningkat 25% dari hasil siklus I sebesar 85%. d. Media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Anitah (2010:8-9) media gambar mempunyai kelebihan antara lain dapt menerjemahkan die-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata dan dapat dipakai karena tidak membutuhkan peralatan serta dapat digunakan untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi. Pada penelitian ini, media gambar berperan maksimal terhadap prestasi belajar siswa SDN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Karangwuni 1 kelas V pada mata pelajaran PKn dengan ditandai adanya peningkatan pada tiap siklusnya. Pada penelitian ini prestasi belajar meningkat dengan penggunaan media gambar sama halnya seperti penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hapsari (2011), Sutrisno (2012) dan Rudi (2000). e. Penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus III karena target rata-rata dan persentase belajar siswa yang mencapai KKM sudah terpenuhi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab V ini peneliti akan membahas tentang kesimpulan dan saran peneliti setelah penelitian dilaksanakan. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun ajaran 2013 mata pelajaran PKn, dapat disimpulkan: 1. Penggunaan media gambar dalam upaya meningkatkan keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun ajaran 2013 mata pelajaran PKn dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: -
Guru menampilkan media gambar di papan tulis saat menyampaikan materi “menghargai keputusan bersama”.
-
Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang gambar yang ditampilkan.
-
Siswa berdiskusi dalam kelompok tentang gambar “menghargai keputusan bersama”.
-
Siswa menampilkan bagan “keputusan bersama” dalam presentasi kelompok.
-
Guru memberikan konfirmasi atau penguatan dan tanggapan atas presentasi siswa.
-
Guru dan siswa membuat kesimpulan dari gambar bentuk keputusan bersama.
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
2. Penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar PKn siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengamatan keaktifan belajar siswa sebagai berikut: -
Persentase jumlah siswa yang aktif pada kondisi awal sebanyak 35%.
-
Pada akhir siklus I persentase jumlah siswa yang aktif meningkat menjadi 55%.
-
Pada akhir siklus II persentase jumlah siswa yang aktif meningkat menjadi 65%.
3. Penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap. Hal ini dapat dilihat pada perolehan nilai sebagai berikut: -
Rata-rata nilai ulangan harian siswa pada kondisi awal adalah 69,9 dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 48,5%.
-
Pada akhir siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 77,75 dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 60%.
-
Pada akhir siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 80,8 dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 85%.
5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyampaikan beberapa saran. Saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Persiapan yang matang diperlukan guru saat akan mengajar. Berbagai perangkat pembelajaran, media dan strategi perlu dipersiapkan dan dipertimbangkan sesuai dengan materi yang terkait.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
2. Kegiatan belajar mengajar menggunakan media gambar memerlukan persiapan yang maksimal seperti pemilihan gambar yang dapat memberikan penjelasan pada siswa bukan justru membingungkan siswa. 3. Guru
diharapkan
menggunakan
media
gambar
dengan
tepat
dan
mengaplikasikan dengan strategi-strategi mengajar untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa yang akan mempengaruhi proses belajar mengajar yang berdapak pada prestasi belajar siswa. 4. Guru diharapkan mengkondisikan kelas lebih maksimal terlebih saat siswa mengadakan kegiatan diskusi kelompok, guru dapat membimbing siswa yang kurang dapat bekerjasama dalam kelompok dan dapat melihat siswa yang sudah dan kurang menguasai materi. 5. Kegiatan refleksi pada tiap pertemuan dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan. Dari kegiatan refleksi guru dapat melihat kekurangan dan kelebihan saat mengajar dan dapat merencanakan kegiatan selanjutnya agar lebih baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 1995. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Evaluasi Penbelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Aries, Erna Febu dan Ari Dwi Haryono. 2012. Penelitian Tindakan Kelas: Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta: Aditya Media Publishing. Anitah, Sri. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka. Anonim. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Aqib, Zainal. 2007. Penelitian TIndakan Kelas bagi Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Yrama Widya. Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Reneka Cipta. Depdikbud. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk SD/MI. Jakarta: Depdikbud. Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI Nomor 20, Sisdiknas. Jakarta: Depdiknas. Darmadi, Hamid. 2010. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta. Dimyati dan Mudjiono. 1991. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Remeka Cipta. Hapsari, Ratna. 2011. Peningkatan Keaktifan dan Kemampuan Menulis Siswa Kelas III SDN 6 Parakan Kauman Tahun Ajaran 2010/2011 dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Pendekatan Integratif dan Media Gambar Seri. Yogyakarta: PBSID, FKIP, USD. Hasibuah dan Moedjiono. 1995. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Joni, Raka. 1984. Cara Belajar Siswa Aktif: Implikasinya Terhadap Sistem Penyampaian. Jakarta: Departemen Pendidikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Prefesi Guru. Jakarta: PT Grafindo Persada. Kusaeri dan Suprananto. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. 2012. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran; Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia. Masidjo,Ign. 1995. Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Mulyasa. 2009. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interprestasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta: Gaung Persada Press. Rudi, Sunarti. 2000. Keefektifan Penggunaan Alat Peraga PPKn dalam Meningkatkan Hasil Belajar PPKn Siswa SD. Solihatin, Etin. 2012. Strategi Pembelajaran PPKN. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sugono, Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sujarweni, Wiratna dan Poly Endrayanto. 2012. Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sutrisno, Andang. 2012. Penggunaan Alat Peraga dengan Pendekatan Kontekstual unuk Meningkatkan Keaktifan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN Bojong pada Mata Pelajaran Matematika. Yogyakarta: PGSD, FKIP, USD. Suwandi, Sarwiji. 2010. Model Assesment dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka. Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Taniredja, Tukiran dan Hidayati Mustafidah. 2011. Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar). Bandung: Alfabeta. Teguh. 2008. Cara Mudah Melakukan Analisa Statistik dengan SPSS (Studi Kasus, Pembahasan, dan Teknik Membaca Output). Yogyakarta: Gava Media. Utami, Dwi Tyas. 2010. Panduan Pakem PKn SD. Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 1
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2.1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Satuan Pendidikan
: SD N Karangwuni 1
Mara Pelajaran
: Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester
: V/ 2
Pertemuan Ke
: 1 dan 2
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit (4 JP) (2 x pertemuan)
I. Standar Kompetensi 4. Menghargai keputusan bersama II. Kompetensi Dasar 4.2 Mematuhi keputusan bersama III. Indikator Kognitif Menyebutkan bentuk keputusan bersama Memberi contoh bentuk keputusan bersama Menjelaskan manfaat keputusan bersama dalam penyelesaian masalah
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
Afektif Bekerjasama dalam kelompok untuk menyusun bagan bentuk keputusan bersama Psikomotorik Mempresentasikan hasil diskusi mengenai bentuk dan contoh keputusan bersama IV. Tujuan Pembelajaran Kognitif Siswa mampu menyebutkan 3 bentuk keputusan bersama Siswa mampu memberi contoh minimal 2 bentuk keputusan bersama Siswa mampu menjelaskan minimal 2 manfaat keputusan bersama dalam penyelesaian masalah Afektif Siswa mampu bekerjasama dalam kelompok untuk menyusun bagan bentuk keputusan bersama Psikomotorik Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi mengenai bentuk dan contoh keputusan bersama V. Materi Pokok Pembelajaran Bentuk- bentuk keputusan bersama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
VI. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 a) Kegiatan Awal (10 menit)
Doa dan salam pagi
Absensi
Apersepsi: Guru menanyakan pada siswa tentang kegiatan rutin masyarakat yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal
Motivasi: Siswa menyanyikan lagu “Kerjasama”. Mari kita kerjasama, kerjasama, kerjasama Mari kita kerjasama, kerjasama, kerjasama Kerjamu kerjaku semua buat Tuhan Mari kita kerjasama, senang di hati
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa b) Kegiatan Inti (50 menit)
Guru menampilkan beberapa gambar bentuk keputusan bersama
Guru menjelaskan materi berdasarkan gambar.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
dan berdiskusi mengenai
bentuk keputusan bersama yang ada di lingkungan keluarga, sekolah,dan masyarakat dengan media gambar.
Hasil diskusi tersebut dipresentasikan didepan kelas, siswa/ kelompok lain dapat memberikan tanggapan dari presentasi tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
c) Kegiatan Akhir (10 menit) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal yang belum dimengerti. Siswa dengan bantuan guru membuat kesimpulan hasil belajar. Siswa mengumpulkan pekerjaannya. Refeksi pembelajaran, apakah siswa dapat menerima pelajaran hari ini dengan baik, bagaimana perasaannya saat proses pelajaran berlangsung, dan penguatan konsep materi agar materi yang dipelajari dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Salam Penutup Pertemuan 2 a) Kegiatan Awal (15 menit)
Salam Pembuka
Absensi
Apersepsi: Mengulas materi sebelumnya dan tanya jawab bila ada yang belum dimengerti.
b) Kegiatan Inti (50 menit)
Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I.
c) Kegiatan Akhir (5 menit)
Siswa mengumpulkan lembar jawab dan soal ke depan kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
VII. Sumber Belajar a.
Al Hakim Suparian, dkk. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas 5. Jakarta: Dian Prima Lestari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Lampiran 2.2
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I
Satuan Pendidikan
: SD N Karangwuni 1
Mara Pelajaran
: Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester
: V/ 2
Pertemuan Ke
: 1 dan 2
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit (4 JP) (2 x pertemuan)
I.
Indikator Kognitif Menyebutkan bentuk keputusan bersama Memberi contoh bentuk keputusan bersama Menjelaskan manfaat keputusan bersama dalam penyelesaian masalah Afektif Bekerjasama dalam kelompok untuk menyusun bagan bentuk keputusan bersama Psikomotorik Mempresentasikan hasil diskusi mengenai bentuk dan contoh keputusan bersama
II.
Petunjuk ( untuk siswa ) Kerjakan Sesuai Petunjuk Soal !
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
III. Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan Belajar 1 Dikusikanlah dengan teman kelompokmu! Lengkapilsh bagan dibawah ini dan dengan menempel gambar dan memberi keterangan di tempat yang telah disediakan!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Bentuk keputusan
Bentuk keputusan
Bentuk keputusan
bersama:
bersama:
bersama:
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
b. Kegiatan Belajar 2 Sebutkan bentuk lalu berilah contoh keputusan bersama yang ada pada gambar!
Gambar Bentuk Keputusan No
Tempat Bersama
1.
2.
Contoh Kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
4.
5.
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 2.3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Satuan Pendidikan
: SD N Karangwuni 1
Mara Pelajaran
: Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester
: V/ 2
Pertemuan Ke
: 1 dan 2
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit (4 JP) (2 x pertemuan)
I.
Standar Kompetensi 4. Menghargai keputusan bersama
II.
Kompetensi Dasar 4.2 Mematuhi keputusan bersama
III. Indikator Kognitif
Menjelaskan manfaat keputusan bersama dalah hidup bersama dalam lingkungan
Terbiasa mematuhi hasil keputusan bersama
Afektif
Bekerjasama dalam kelompok untuk mengetahui manfaat keputusan bersama
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Psikomotorik
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang mematuhi hasil keputusan bersama
IV.
Tujuan Pembelajaran Kognitif
Siswa mampu menjelaskan manfaat keputusan bersama dalah hidup bersama dalam lingkungan
Siswa terbiasa mematuhi hasil keputusan bersama
Afektif
Siswa mampu bekerjasama dalam kelompok untuk mengetahui manfaat keputusan bersama
Psikomotorik
Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang mematuhi hasil keputusan bersama
V.
Materi Pokok Pembelajaran Menghargai dan Mematuhi Keputusan Bersama
VI.
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 a) Kegiatan Awal (10 menit)
Salam Pembuka
Absensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Apersepsi: Guru melakukan tanya jawab mengenai bentuk keputusan
bersama. b) Kegiatan Inti (50 menit)
Guru menjelaskan materi mengenai pentingnya keputusan bersama di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Guru menjelaskan bentuk keputusan dengan contoh yang sering ditemui di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat
Siswa membuat rangkuman tentang menghargai keputusan bersama
Guru menjelaskan cara menghargai keputusan bersama dengan menggunakan media gambar
Siswa membentuk kelompok dan mengerjakan LKS
c) Kegiatan Akhir (10 menit)
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal yang belum dimengerti.
Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan.
Siswa mengumpulkan pekerjaannya.
Refeksi pembelajaran, apakah siswa dapat menerima pelajaran hari ini dengan baik, bagaimana perasaannya saat proses pelajaran berlangsung, dan penguatan konsep materi agar materi yang dipelajari dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Salam Penutup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
Pertemuan 2 a) Kegiatan Awal (10 menit)
Salam Pembuka
Absensi
Apersepsi: Mengulas materi sebelumnya dan tanya jawab bila ada yang belum dimengerti.
b) Kegiatan Inti (50 menit)
Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II.
c) Kegiatan Akhir (10 menit)
Siswa mengumpulkan lembar jawab dan soal ke depan kelas.
VIII. Sumber Belajar a. Al Hakim Suparian, dkk. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas 5. Jakarta: Dian Prima Lestari. b. Priyatna Opih, dkk. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan 5. Jaarta: PT.Intimedia Ciptanusantara. c. Gambar-gambar menghargai keputusan bersama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 2.4 LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II
Satuan Pendidikan
: SD N Karangwuni 1
Mara Pelajaran
: Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester
: V/ 2
Pertemuan Ke
: 1 dan 2
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit (4 JP) (2 x pertemuan)
I.
Indikator Kognitif
Menjelaskan manfaat keputusan bersama dalah hidup bersama dalam lingkungan
Terbiasa mematuhi hasil keputusan bersama
Afektif
Bekerjasama dalam kelompok untuk mengetahui manfaat keputusan bersama
Psikomotorik
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang mematuhi hasil keputusan bersama
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
II.
115
Petunjuk ( untuk siswa ) Kerjakan Sesuai Petunjuk Soal !
III.
Kegiatan Pembelajaran
Dikusikanlah dengan teman kelompokmu! Tuliskan bagaimana cara menghargai dan mematuhi keputusan bersama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Nama Anggota Kelompok: 1. Jika kamu adalah anggota masyarakat dan kamu tidak bisa mengikuti musyawarah sampai akhir, maka apa yang kamu lakukan terhadap hasil musyawarah? Jawab: ………………………………… ………………………………… ………………………………… ………………………………… …………………………….........
2. Setiap peserta musyawarah mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam mengemukakan pendapat, maka seharusnya? Jawab: ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……… 3.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Kampung
Maju
117
Makmur
mempunyai kebiasaan bergotong royong tiap hari Minggu pagi. Pada
suatu
hari
Minggu,
keluarga pak Doni tidak dapat mengikuti
kegiatan
gotong
royong karena suatu hal. Apa yang seharusnya dilakukan oleh pak Doni? Jawab: ………………………………… ………………………………… …………………………………. 4. Santi adalah siswi kelas V di SD N Majusari. Hari Rabu merupakan hari yang padat baginya. Setelah pulang sekolah ia harus les Matematika sampai jam 5. Suatu hari, siswa kelas V mengadakan perubahan jadwal piket dan Santi
tidak
masuk
sekolah.
Santi
mendapat piket pada hari Rabu. Apa yang sebaiknya dilakukan Santi? Jawab: ………………………………… ………………………………… …………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Lampiran 3 DAFTAR NAMA SISWA KELAS V SDN KARANGWUNI 1 TAHUN 2013 Jenis Kelamin No
Induk
Nama Siswa L
P
1.
2618
YUSUF PARDIYANTO
L
2.
2624
ARIF DWI SUPRIYANTO
L
3.
2647
ALIF ALFIAN JULIANSYAH
L
4.
2648
AMBAR
L
5.
2649
AYU PURNAMASARI
P
6.
2650
DEVI AVRA NATASYA
P
7.
2652
ERWIN DWI CAHYANA
8.
2653
GANIS ADISTY MELANI
9.
2654
ILHAM OKTAVIANTO SETIAJI
10.
2655
11.
2656
RIFKI ARIFIANTO
L
12.
2657
RISWANDHA PRASETYA
L
13.
2658
SIWI JULIANI
14.
2659
UTSMAN
15.
2660
RIAN EFENDI
L P L L
P L
VANISA ARYANTI P CAHYA NUGROHO
16.
2666
L
17.
2667
JUPRIANTO
18.
2724
SHEILVINIA NADELA W.S
P
19.
2747
ANNISA
P
20.
2752
RIZKY ANANDA SYAHPUTRA
L
L
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
Lampiran 4.1 Soal Uji Coba Evaluasi Siklus 1 Nama
:
Kelas/ No.Absen : Berilah
tanda
silang
(x)
pada
3. Secara
garis
besar
keputusan
dibagi menjadi 2 jenis, yaitu …
jawaban yang paling tepat! 1. Cara terbaik dalam menyelesaikan masalah bersama adalah dengan … a. Musyawarah
a.
Keputusan
pemerintah
dan
keputusan daerah b.
Keputusan
pribadi
dan
keputusan teman
b. Berdebat
c.
c. Bertukar pikiran
Keputusan
sendiri
dan
keputusan orang lain
d. Berbincang-bincang
d.
Keputusan
pribadi
dan
keputusan bersama 4. Berikut ini yang bukan merupakan manfaat
melaksanakan
hasil
keputusan bersama adalah … 2. Ketika ada teman yang sedang mengemukakan
pendapat
kita, sebaiknya … a.
Mendukungnya
b.
Mendengarkannya
c.
Melaksanakannya
d.
Mengomentarinya
a.
Menumbuhkan
kerjasama
yang kompak
sikap b.
Mempererat
persatuan
dan
kesatuan c.
Menciptakan kehidupan yang rukun
d.
Menumbuhkan sikap saling tergantung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Sebelum mengambil keputusan,
c.
yang harus dilakukan adalah… a.
Mewadahi
120
aspirasi
semua
anggota
Menanyakan pendapat orang
d.
lain
Menguntungkan
sebagian
besar anggota,
b.
Tidak perlu memikirkannya
c.
Mempertimbangkan baik-baik
dibutuhkan untuk menyelesaikan
untung dan ruginya
masalah
Mendengarkan nasihat teman-
persoalan yang dapat dipecahkan
teman lain
dengan keputusan bersama adalah
d.
8. Keputusan
bersama
organisasi.
sangat
Contoh
… a.
Bono kesulitan mengerjakan ulangan karena lebih suka bermain
b.
6.
Imran sering terlambat ke
Gambar diatas merupakan bentuk
sekolah
pengambilan keputusan di kelas
bangun pagi
dengan cara …
c.
Berdiskusi
b.
Musyawarah
c.
Pemungutan suara
d.
Aklamasi satu
d.
b.
Mimi kesulitan mengerjakan
9. syarat
Kampung Aji tidak aman karena warga malas meronda
keputusan
Pengambilan keputusan dimana seluruh peserta menyetujui pilihan secara lisan disebut …
bersama adalah … a.
Menguntungkan sekelompok
a.
Proklamasi
anggota
b.
Globalisasi
c.
Aklamasi
d.
Deklarasi
Merupakan kelompok
kesulitan
PR karena malas belajar
a.
7. Salah
karena
usulan
ketua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
d. Teman 13. Semua
hasil
keputusan
musyawarah harus dilaksanakan dengan … 10.
a. Hati gelisah Pembahasan maksud
bersama
dengan
mengambil
suatu
b. Senang hati c. Keterpaksaan
keputusan disebut …
d. Penuh tanggung jawab
a. Organisasi
14. Musyawarah
harus
dilakuakn
b. Musyawarah
dengan didasari semangat ...
c. Voting
a. Cari untung
d. Mufakat
b. Cari senang
11. Musyawarah
mufakat
c. Kekeluargaan
mencerminkan pelaksanaan nilai-
d. Kesepakatan
nilai pancasila, terutama sila… a. Pertama b. Kedua c. Ketiga d. Keempat 15. Musyawarah mengambil
kelas
untuk
keputusan
yang
penting sebaiknya dipimpin oleh
12. Gambar diatas merupakan bentuk pengambilan lingkungan… a. Orang tua b. Sekolah c. Keluarga
keputusan
di
… a. Ayah b. Ibu c. Kakak d. Guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16. Pelanggaran keputusan
terhadap bersama
hasil dapat
20. Berikut ini yang bukan merupakan contoh
sikap
menghargai
merugikan…
keputusan bersama
a. Diri sendiri
disepakati di kelas, yaitu …
b. Orang lain
a.
c. Diri sendiri dan orang lain b. keinginan
dan
pendapat dalam bermusyawarah
Biasa dilakukan
b.
Wajar saja
c.
Perlu dihargai
d.
Perlu dihindari
c.
Melaksanakan
piket
sesuai
Mengikuti kegiatan yang telah disepakati
d.
21. Di
Datang terlambat pada saat
bawah
merupakan
mengajukan usul adalah . . . . a.
Semua peserta
b.
Bapak guru
c.
Ketua rapat
d.
Kepala sekolah dalam
belajar
belajar kelompok
18. Dalam musyawarah yang boleh
19. Apabila
kegiatan
dengan jadwal
adalah perbuatan yang … a.
Ikut
yang telah
kelompok
d. Orang tua 17. Memaksakan
122
ini
yang
contoh
bukan
keputusan
bersama di kelas adalah … a.
Keputusan bersama mengenai uang gedung
b.
Keputusan bersama mengenai tugas kebersihan kelas
c.
bermusyawarah
muncul banyak pendapat yang semuanya baik, maka yang harus dipilih adalah yang paling …
Keputusan bersama mengenai kepengurusan sekolah
d.
Keputusan bersama mengenai kerja bakti sekolah
22. Keamanan lingkungan di desa
a.
Mudah dilaksanakan
merupakan tanggung jawab …
b.
Tinggi kebaikannya
a. Ketua RT
c.
Menyenangkan
b. Semua warga
d.
Sedikit membutuhkan biaya
c. Kepala keluarga d. Kepala desa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23. Keputusan yang diambil secara musyawarah
mufakat
di
kelas
menjadi tanggung jawab …
26. Bentuk keputusan
123
yang tidak
ditempuh lewat pemungutan suara adalah …
a. Semua warga kelas
a. Pemilihan anggota DPR
b. Guru kelas
b. Pemilihan presiden
c. Pemimpin musyawarah
c. Pemilihan mentri
d. Panitia penyelenggara
d. Pemilihan kepala desa
24.
27. Keamanan lingkungan di desa merupakan tanggung jawab … a.
Ketua RT
b.
Semua warga
c.
Kepala keluarga
d.
Kepala desa
28. Mutia sudah dipilih sebagai ketua Gambar di atas merupakan bentuk
kelas. Pada saat pemilihan suara
pengambilan
Tono tidak mendukung Mutia.
keputusan
dengan
cara …
Sikap yang seharusnya dilakukan
a. Berdiskusi
oleh Tono adalah …
b. Musyawarah
a.
Menolak Mutia sebagai ketua
c. Pemungutan suara
kelas, karena Mutia bukan
d. Aklamasi
pilihan Tono
25. Yang
merupakan
contoh
cara
b.
Mengacuhkan Mutia karena
pengambilan keputusan berdasar
Mutia dianggap tidak bisa
suara terbanyak adalah …
menjadi ketua yang baik
a. Musyawarah
c.
Menerima
Mutia
sebagai
b. Voting
ketua dengan rendah hati dan
c. Pemungutan suara
penuh rasa tanggung jawab
d. Pemilu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d.
Terpaksa
menerima
Mutia
c.
daripada dibenci oleh seluruh teman-teman
124
Menciptakan kehidupan yang tertib
d.
Menguntungkan semua warga
30. Jika pengambilan keputusan tidak bisa
dilakukan
musyawarah
untuk
dengan mencapai
mufakat maka ditempuh dengan cara…
29. Peraturan di masyarakat dibuat
a. Suara terbanyak
untuk …
b. Perdamaian
a.
Membatasi kebebasan warga
c. Ketetapan ketua
masyarakat
d. Pendapat para tokoh
b.
Menyenangkan semua warga
*****Selamat Mengerjakan*****
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
Lampiran 4.2 Soal Uji Coba Evaluasi Siklus II Nama
:
Kelas/No.Absen : Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang tepat! 1.
Dasar pengambilan keputusan
b.
bersama di Indonesia adalah … c. berbeda-beda d.
c. Azas musyawarah mufakat
2.
Di
dalam
Menimbang
keputusan
bersama 4.
Mengemukakan
pendapat
merupakan hak setiap orang. Hal
sikap-sikap
ini diatur dalam pasal 27 UUD
dibawah ini yang tidak diharapkan
1945 yang mengatakan bahwa
adalah …
setiap warga …
a.
b.
bersama
Selalu menghormati semua
a.
Memiliki pendapat
pihak
b.
Bebas berpendapat
Bertenggang rasa dan tidak
c.
Berbeda- beda dalam
menang sendiri c.
berpendapat
Saling mencari kejelekan pendapat orang lain
d.
Tidak ingin
memaksakan
kehendak dan kemauannya 3.
keputusan
pengambilan
keputusan
proses
Mengesahkan bersama
tetapi satu
d. Tap MPR
keputusan
bersama
a. UUD 1945 b. Semangat
Menghasilkan
d. 5.
Sama dalam berpendapat
Pengambilan keputusan di dalam pemerintahan RI berpedoman pada Pancasila, khususnya sila ke ….
Musyawarah adalah salah satu
a. Dua
cara untuk…
b. Tiga
a.
Melaksanakan bersama
keputusan
c. Empat d. Lima
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
Di setiap masyarakat hendaknya
pengambilan
dibuat
dilakukan dengan cara …
keputusan-keputusan
a.
Musyawarah dihentikan
a. Tidak terjadi perpecahan di
b.
Musyawarah dibubarkan
c.
Bertanya pada orang yang
b. Seluruh
rakyat
menjadi
ahli
makmur dan sejahtera
d.
c. Pemerintah diuntungkan dan
9.
makin maju d. Tidak
Setiap
terjadi
Perbedaan
dalam
diselesaikan dengan …
perbedaan
musyawarah
mengalah
mempunyai hak dan kesempatan
b. Musyawarah untuk mencapai
yang sama dalam mengemukakan
mufakat
pendapat, maka seharusnya …
c. Menyerahkan pada pemimpin
a. Setiap peserta menghormati
rapat
pendapat yang berbeda b. Setiap
d. Mematuhi
peserta
mengembangkan
c. Pendapat
pendapat
guru
kelas 10.
pendapatnya
Jika
kamu
adalah
anggota
masyarakat dan kamu tidak bisa setiap
peserta
diterima sebagai keputusan
semua
pendapat
a. Meminta salah satu pihak
peserta
d. Setiap
Pemungutan suara terbanyak
pemilihan ketua kelas seharusnya
pendapat
peserta pendapat
menerima sebagai
keputusan 8.
keputusan
bersama, agar …
masyarakat
7.
126
Apabila dalam musyawarah tidak
mengikuti
musyawarah
sampai
akhir, maka kamu harus … a. Menerima
keputusan
musyawarah walaupun dengan menggerutu b. Tidak
menerima
hasil
bisa mencapai kata mufakat dan
musyawarah yang tidak sesuai
waktu sudah mendesak maka
dengan pendapatmu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Menerima dan melaksanakan keputusan
a. Menggunakan akal budi
musyawarah
b. Menguntungkan diri sediri
dengan konsekuen d. Menerima
c. Selalu menyesuaikan dengan keputusan
musyawarah
asalkan
13.
15.
Pendapat
yang
dikemukakan
dalam musyawarah harus kita …
ada yang merasa…
a. dicemooh
a. Dibahagiakan
b. dihormati
b. Dirugikan
c. Dicegah
c. Dibenarkanan
d. Dicela 16.
Peraturan perpustakaan
Memaksa kehendak dalam suatu
menyebutkan “Dilarang berbicara
rapat
kelas di perpustakaaan”. Apabila
adalah perbuatan
yang
sebaiknya …
aturan tersebut dilanggar, yang
a. Dihargai
terjadi adalah…
b. Dilakukan
a. Ramai dan kacau
c. Tidak dilakukan
b. Tenang dan terkendali
d. Tidak dilarang
c. Sunyi sekali
Bertanggung
jawab
terhadap
keputusan bersama artinya …
d. Tertib dan teratur 17.
Salah satu sikap yang harus
keputusan
dilatih dan dikembangkan dalam
a. Melanggar
kegiatan musyawarah adalah …
b. Mengingat
a. Memotong
c. Melaksanakan
Sikap
b. Berani
yang
kebijaksanaan
pembicaraan
orang lain
d. Mengubah 14.
d. Bertindak dengan cepat
Terhadap hasil musyawarah jangan
d. Diuntungkan 12.
situasi
sesua
dengan kepentingan kamu 11.
127
menunjukan dalam
keputusan adalah …
membuat
mengemukakan
pendapat c. Berdebat
dengan
musyawarah
peserta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Diam
mendengarkan
perhitungan suara sehingga
pendapat orang lain 18.
Keluarga
Ani
musyawarah meminta oleh
guru favorit siswa menjadi
mengadakan
keluarga.
kalah
Ani
keinginannya
semua
c. Sangat setuju, semua pasti ada
dituruti
anggota
alasannya,
keluarga,
mungkin
guru
berdedikasi dan guru favorit
berarti Ani …
berbeda pengertian
a. Melaksanakan
keputusan
d. Setuju, jika hasil didapat dari
bersama
perhitungan suara maka hasil
b. Memaksakan kehendak
tersebut dapat dihitung ulang
c. Mematuhi keputusan bersama
supaya lebih terpercaya
d. Melaksanakan
musyawarah
mufakat 19.
128
20.
Semua warga negara Indonesia memiliki
kewajiban
Di sekolahmu ada seorang guru
menjaga
dan
wali kelas yang menjadi favorit
negaranya. Siswa sekolah pun
seluruh siswa, namun ketika ada
memiliki kewajiban itu. Salah
pemilihan guru berdedikasi yang
satu kewajiban seorang siswa
dilakukan
sebagai warga negara adalah …
di
sekolah,
dia
dikalahkan oleh guru yang terkenal galak.
Padahal
hasil
tersebut
didapatkan melalui penghitungan suara terbanyak dari pihak guru, murid dan staf sekolah. Maka sikapmu adalah …
pasti ada yang curang dalam perhitungan suara
a. Selalu membantu orang tua mencari nafkah b. Melakukan
siskampling
seminggu sekali c. Belajar dengan rajin serta
guru d. Melakukan semua peraturan yang berlaku di lingkungan
b. Ragu-ragu, mungkin ada yang mengerti
membangun
menghormati orang tua dan
a. Tidak setuju, kamu merasa
kurang
dalam
cara
tempat tinggal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21.
Sebagai seorang siswa, jika kamu tidak
mematuhi
a. Memotong
keutusan
usulan
b. Menyampaikan usul dengan
dapatkan adalah …
sopan
a. Cacian
c. Mendengarkan
b. Pujian
ketua rapat
c. Hukuman
arahan
dari
d. Datang di tempat rapat tepat
d. Cemoohan
waktu
22. Dalam suatu diskusi kelompok perselisihan
Pihak-pihak
peserta
rapat lain
bersama, maka yang akan kamu
terjadi
129
yang
24. Pendapat kita ditolak dalam rapat. Kita sebaiknya …
pendapat. berdiskusi
bersikeras
mempertahankan
pendapatnya.
Jika
a. Menerima dengan lapang dada b. Menolak hasil rapat
dibiarkan,
yang
disepakati
mungkin akan terjadi perkelahian.
c. Menerima dengan terpaksa
Dalam situasi seperti ini, sikap
d. Keluar dari tempat rapat
yang sebaiknya dilakukan peserta diskusi adalah .... adanya
dalam
keputusan
memtuhi
bersama
adalah
bersikap menghargai karena …
perbedaan yang terjadi b. Membenarkan pendapat yang lebih pintar
a. Banyak
waktu
terbuang
percuma dalam menghasilkan
c. Mendukung pendapat
yang
lemah karena kasihan pemungutan
suara terbanyak 23. Berikut ini adalah perilaku yang kurang baik dalam musyawarah, yaitu …
Salah satu sikap yang harus dimiiki
a. Membiarkan
d. Mengusulkan
25.
keputusan
bersama,
maka
saying kalau tidak dihargai b. Semua pihak yang berperan dalam
proses
pengambilan
keputusan menghargainya c. Keluarga, teman sejawat dan semua orang yang kamu kenal pun menghargainya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Proses unutk menghasilkan keputusan
bersama
c. Orang yang tidak setuju dengan
cukup
usul tersebut
lama dan melibatkan banyak pihak
130
d. Semua peserta musyawarah 29. Contoh pelajar yang mematuhi peraturan sekolah, yaitu…
26. Bentuk perwujudan sikap tanggung jawab terhadap hasil musyawarah
a. PR dikerjakan disekolah
di
b. Semua uan sakunya ditabung
lingkungan
masyarakat,
adalah…
c. Membawa bekal dari rumah
a. Memberi sedekah pada fakir
d. Masuk sekolah tepat waktu
miskin b. Ikut kerja bakti kampung c. Membantu
teman
yang
kesusahan d. Menyingkirkan batu yang ada di tengah jalan
30.
27. Dalam suatu rapat kita bebas
Gambar di atas merupakan contoh
mengeluarkan pendapat, namun
sikap patuh terhadap keputusan
perlu diingat bahwa kebebasan kita
bersama di lingkungan…
…
a. Keluarga
a. Tanpa batas
b. Sekolah
b. Mutlak
c. Masyarakat
c. Dibatasi aturan
d. Pemerintah
d. Absolut
31. Pada
saat
merencanakan
28. Orang yang menanggung akibat
darmawisata, semua anak kelas
atas gagalnya pelaksanaan hasil
lima mempertahankan keinginan
musyawarah adalah…
mereka masing-masing, ini artinya
a. Pemimpin musyawarah
semua anak…
b. Orang yang setuju dengan usul
a. Musyawarah mufakat
tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
b. Memaksa kehendak c. Menerima keputusan d. Menghargai
pendapat
orang
lain 32. Sikap kalian jika dalam rapat OSIS
34.
sekoah terjadi perdebatan, adalah
Gambar diatas merupakan contoh
…
cara mengambil keputusan di kelas
a. Diam
saja
melihat
orang
membahas tentang… a. Uang SPP yang naik
berdebat b. Meninggalkan rapat dan tidak
b. Tujuan darmawisata kelas V c. Jadwal membersihkan rumah
menerima hasil rapat c. Memberi usul yang baik agar suasana menjadi tenang d. Marah dan ikut berdebat dengan
d. Memilih presiden 35. Keputusan
bersama
sangat
dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah organisasi. Berikut ini
orang lain
yang merupakan contoh persoalan yang dapat dipecahkan dengan keputusan bersama adalah … a. Ebo kesulitan mengerjakan PR karena kurang belajar
33. Gambar diatas merupakan contoh sikap
mematuhi
keputuhan
bersama yang disetujui oleh..
b. Kampung Ita tidak aman karena warga malas meronda c. Modi
sering
terlambat
ke
a. Orang tua
sekolah karena kesulitan bangun
b. Kepala sekolah
pagi
c. Kepala yayasan d. Semua siswa
d. Jodi kesulitan menyelesaikan ulangan
karena
lebih
bermain daripada belajar
suka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36. Hal
yang
sebelum
harus
diperhatikan
mengambil
keputusan,
adalah ...
karena lebih tua
dan
kesatuan
c. Mempertimbangkan baik dan buruknya
kasih
d. Menumbuhkan
sikap
ingin
menang sendiri
rotong di desa Sukamaju. Sikap Doni seharusnya…
diputuskan 37. Setiap hari Ani membersihkan rumah karena sudah menjadi tugas dan tanggung jawabnya di rumah. sikap…terhadap
berdasarkan
39. Hari minggu adalah jadwal gotong
d. Masa bodoh dan langsung
tersebut
rukun sayang
b. Tidak perlu berpikir panjang
a. Di rumah karena ayah dan ibu pergi gotong royong b. Ikut
gotong
royong
karena
merupakan
merupakan tanggung jawabnya
keputusan
c. Pura-pura tidak tahu jadwal
bersama
gotong royong
a. Mematuhi
d. Bermain
b. Mengabaikan
40. Pendapat
d. Melanggar
melaksanakan
hasil
keputusan bersama adalah …
tolong-menolong
orang
disampaikan
38. Berikut ini yang bukan merupakan
a. Menumbuhkan
bersama
teman-
temannya
c. Menyukai
manfaat
peraturan
c. Menciptakan kehidupan yang
a. Mengikuti pendapat orang lain
Hal
b. Mempererat
132
sikap
lain
yang
dalamrapat
harus
didengarkan dan … a. Diabaikan b. Dipertimbangkan
saling
c. Disepelekan d. Dibiarkan
****Selamat Mengerjakan****
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
Lampiran 4.3
Soal Evaluasi Siklus 1 Nama
:
Kelas/ No.Absen : Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang paling tepat! 1. Cara terbaik dalam menyelesaikan masalah bersama adalah dengan … a. Musyawarah b. Berdebat c. Bertukar pikiran d. Berbincang-bincang
2. Ketika ada teman yang sedang mengemukakan pendapat sikap kita, sebaiknya … a.
Mendukungnya
b.
Mendengarkannya
c.
Melaksanakannya
d.
Mengomentarinya
3. Berikut ini yang bukan merupakan manfaat melaksanakan hasil keputusan bersama adalah … a. Menumbuhkan kerjasama yang kompak b. Mempererat persatuan dan kesatuan c. Menciptakan kehidupan yang rukun d. Menumbuhkan sikap saling tergantung 4. Salah satu syarat keputusan bersama adalah … a. Menguntungkan sekelompok anggota
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
b. Merupakan usulan ketua kelompok c. Mewadahi aspirasi semua anggota d. Menguntungkan sebagian besar anggota 5. Keputusan bersama sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah organisasi. Contoh persoalan yang dapat dipecahkan dengan keputusan bersama adalah … a. Bono kesulitan mengerjakan ulangan karena lebih suka bermain b. Imran sering terlambat ke sekolah karena kesulitan bangun pagi c. Mimi kesulitan mengerjakan PR karena malas belajar d. Kampung Aji tidak aman karena warga malas meronda
6. Pembahasan bersama dengan maksud mengambil suatu keputusan disebut … a. Organisasi b. Musyawarah c. Voting d. Mufakat 7. Musyawarah mufakat mencerminkan pelaksanaan nilai-nilai pancasila, terutama sila… a. Pertama b. Kedua c. Ketiga d. Keempat 8. Semua hasil keputusan musyawarah harus dilaksanakan dengan … a. Hati gelisah b. Senang hati c. Keterpaksaan d. Penuh tanggung jawab
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
9. Musyawarah kelas untuk mengambil keputusan yang penting sebaiknya dipimpin oleh … a. Ayah b. Ibu c. Kakak d. Guru 10. Memaksakan keinginan dan pendapat dalam bermusyawarah adalah perbuatan yang … a. Biasa dilakukan b. Wajar saja c. Perlu dihargai d. Perlu dihindari 11. Dalam musyawarah yang boleh mengajukan usul adalah . . . . a.
Semua peserta
b.
Bapak guru
c.
Ketua rapat
d.
Kepala sekolah
12. Apabila dalam bermusyawarah muncul banyak pendapat yang semuanya baik, maka yang harus dipilih adalah yang paling … a. Mudah dilaksanakan b. Tinggi kebaikannya c. Menyenangkan d. Sedikit membutuhkan biaya 13. Berikut ini yang bukan merupakan contoh sikap menghargai keputusan bersama yang telah disepakati di kelas, yaitu …
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
a. Ikut kegiatan belajar kelompok b. Melaksanakan piket sesuai dengan jadwal c. Mengikuti kegiatan yang telah disepakati d. Datang terlambat pada saat belajar kelompok 14. Di bawah ini yang bukan merupakan contoh keputusan bersama di kelas adalah … a. Keputusan bersama mengenai uang gedung b. Keputusan bersama mengenai tugas kebersihan kelas c. Keputusan bersama mengenai kepengurusan sekolah d. Keputusan bersama mengenai kerja bakti sekolah 15.
Gambar di atas merupakan bentuk pengambilan keputusan dengan cara … a. Berdiskusi b. Musyawarah c. Pemungutan suara d. Aklamasi 16. Yang merupakan contoh cara pengambilan keputusan berdasar suara terbanyak adalah … a. Musyawarah b. Voting c. Pemungutan suara d. Pemilu 17. Bentuk keputusan yang tidak ditempuh lewat pemungutan suara adalah … a. Pemilihan anggota DPR b. Pemilihan presiden
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
c. Pemilihan mentri d. Pemilihan kepala desa 18. Keamanan lingkungan di desa merupakan tanggung jawab … a. Ketua RT b. Semua warga c. Kepala keluarga d. Kepala desa
19. Peraturan di masyarakat dibuat untuk … a. Membatasi kebebasan warga masyarakat b. Menyenangkan semua warga c. Menciptakan kehidupan yang tertib d. Menguntungkan semua warga 20. Jika pengambilan keputusan tidak bisa dilakukan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat maka ditempuh dengan cara… a. Suara terbanyak b. Perdamaian c. Ketetapan ketua d. Pendapat para tokoh *****Selamat Mengerjakan*****
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
Lampiran 4.4
Soal Evaluasi Siklus II Nama
:
Kelas/No.Absen : Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang tepat! 1. Di dalam proses pengambilan keputusan bersama sikap-sikap dibawah ini yang tidak diharapkan adalah … a. Selalu menghormati semua pihak b. Bertenggang rasa dan tidak menang sendiri c. Saling mencari kejelekan pendapat orang lain d. Tidak ingin memaksakan kehendak dan kemauannya 2.
Mengemukakan pendapat merupakan hak setiap orang. Hal ini diatur dalam pasal 27 UUD 1945 yang mengatakan bahwa setiap warga … a. Memiliki pendapat b. Bebas berpendapat c. Berbeda- beda dalam berpendapat d. Sama dalam berpendapat
3.
Pengambilan keputusan di dalam pemerintahan RI berpedoman pada Pancasila, khususnya sila ke …. a. Dua b. Tiga c. Empat d. Lima
4.
Setiap peserta musyawarah mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam mengemukakan pendapat, maka seharusnya … a. Setiap peserta menghormati pendapat yang berbeda b. Setiap peserta mengembangkan pendapatnya c. Pendapat setiap peserta diterima sebagai keputusan d. Setiap peserta menerima semua pendapat sebagai keputusan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
139
Jika kamu adalah anggota masyarakat dan kamu tidak bisa mengikuti musyawarah sampai akhir, maka kamu harus … a. Menerima keputusan musyawarah walaupun dengan menggerutu b. Tidak menerima hasil musyawarah yang tidak sesuai dengan pendapatmu c. Menerima dan melaksanakan keputusan musyawarah dengan konsekuen d. Menerima keputusan musyawarah asalkan sesua dengan kepentingan kamu
6.
Terhadap hasil musyawarah jangan ada yang merasa… a. Dibahagiakan b. Dirugikan c. Dibenarkanan d. Diuntungkan
7.
Sikap yang menunjukan kebijaksanaan dalam membuat keputusan adalah … a. Menggunakan akal budi b. Menguntungkan diri sediri c. Selalu menyesuaikan dengan situasi d. Bertindak dengan cepat
8.
Peraturan
perpustakaan
menyebutkan
“Dilarang
berbicara
kelas
di
perpustakaaan”. Apabila aturan tersebut dilanggar, yang terjadi adalah… a. Ramai dan kacau b. Tenang dan terkendali c. Sunyi sekali d. Tertib dan teratur 9.
Keluarga Ani mengadakan musyawarah keluarga. Ani meminta keinginannya dituruti oleh semua anggota keluarga, berarti Ani … a. Melaksanakan keputusan bersama b. Memaksakan kehendak c. Mematuhi keputusan bersama d. Melaksanakan musyawarah mufakat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10.
140
Di sekolahmu ada seorang guru wali kelas yang menjadi favorit seluruh siswa, namun ketika ada pemilihan guru berdedikasi yang dilakukan di sekolah, dia dikalahkan oleh guru yang terkenal galak. Padahal hasil tersebut didapatkan melalui penghitungan suara terbanyak dari pihak guru, murid dan staf sekolah. Maka sikapmu adalah … a. Tidak setuju, kamu merasa pasti ada yang curang dalam perhitungan suara b. Ragu-ragu, mungkin ada yang kurang mengerti cara perhitungan suara sehingga guru favorit siswa menjadi kalah c. Sangat setuju, semua pasti ada alasannya, mungkin guru berdedikasi dan guru favorit berbeda pengertian d. Setuju, jika hasil didapat dari perhitungan suara maka hasil tersebut dapat dihitung ulang supaya lebih terpercaya
11. Dalam suatu diskusi kelompok terjadi perselisihan pendapat. Pihak-pihak yang berdiskusi bersikeras mempertahankan pendapatnya. Jika dibiarkan, mungkin akan terjadi perkelahian. Dalam situasi seperti ini, sikap yang sebaiknya dilakukan peserta diskusi adalah .... a. Membiarkan adanya perbedaan yang terjadi b. Membenarkan pendapat yang lebih pintar c. Mendukung pendapat yang lemah karena kasihan d. Mengusulkan pemungutan suara terbanyak 12. Berikut ini adalah perilaku yang kurang baik dalam musyawarah, yaitu … a. Memotong usulan peserta rapat lain b. Menyampaikan usul dengan sopan c. Mendengarkan arahan dari ketua rapat d. Datang di tempat rapat tepat waktu 13. Pendapat kita ditolak dalam rapat. Kita sebaiknya … a. Menerima dengan lapang dada b. Menolak hasil rapat yang disepakati c. Menerima dengan terpaksa d. Keluar dari tempat rapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
14. Dalam suatu rapat kita bebas mengeluarkan pendapat, namun perlu diingat bahwa kebebasan kita … a. Tanpa batas b. Mutlak c. Dibatasi aturan d. Absolut 15. Pada
saat
merencanakan
darmawisata,
semua
anak
kelas
lima
mempertahankan keinginan mereka masing-masing, ini artinya semua anak… a. Musyawarah mufakat b. Memaksa kehendak c. Menerima keputusan d. Menghargai pendapat orang lain 16. Sikap kalian jika dalam rapat OSIS sekoah terjadi perdebatan, adalah … a. Diam saja melihat orang berdebat b. Meninggalkan rapat dan tidak menerima hasil rapat c. Memberi usul yang baik agar suasana menjadi tenang d. Marah dan ikut berdebat dengan orang lain
17. Gambar diatas merupakan contoh sikap mematuhi keputuhan bersama yang disetujui oleh.. a. Orang tua b. Kepala sekolah c. Kepala yayasan d. Semua siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
18. Gambar diatas merupakan contoh cara mengambil keputusan di kelas membahas tentang… a. Uang SPP yang naik b. Tujuan darmawisata kelas V c. Jadwal membersihkan rumah d. Memilih presiden 19. Hal yang harus diperhatikan sebelum mengambil keputusan, adalah ... a. Mengikuti pendapat orang lain karena lebih tua b. Tidak perlu berpikir panjang c. Mempertimbangkan baik dan buruknya d. Masa bodoh dan langsung diputuskan 20. Hari minggu adalah jadwal gotong rotong di desa Sukamaju. Sikap Doni seharusnya… a. Di rumah karena ayah dan ibu pergi gotong royong b. Ikut gotong royong karena merupakan tanggung jawabnya c. Pura-pura tidak tahu jadwal gotong royong d. Bermain bersama teman-temannya ****Selamat Mengerjakan****
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 4.5 KUNCI JAWABAN SIKLUS 1 1. A
11.
A
2. B
12.
B
3. D
13.
D
4. C
14.
A
5. D
15.
C
6. B
16.
D
7. D
17.
C
8. D
18.
B
9. D
19.
C
10. D
20.
A
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SIKLUS II 1. C
11.
D
2. B
12.
A
3. C
13.
A
4. A
14.
C
5. C
15.
B
6. B
16.
C
7. C
17.
D
8. A
18.
B
9. B
19.
C
10. D
20.
B
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
Lampiran 5.1 BAHAN AJAR SIKLUS I Memahami Keputusan Bersama Bermusyawarah merupakan salah satu cara dalam mengambil keputusan secara bersama-sama untuk menyelesaikan sebuah masalah. Lalu tahukah yang dimaksud keputusan? Keputusan adalah kebijakan yang diambil oleh seseorang dari beberapa alternatif pilihan untuk menyelesaikan suatu persoalan atau masalah yang dihadapi. Keputusan yang diambil dilakukan melalui berbagai pertimbangan, seperti: pertimbangan untung rugi, baik atau buruk, dan benar atau salah. Setiap keputusan yang diambil juga mempertimbangkan dampak keputusan/akibat keputusan, karena dari setiap keputusan tentulah akan mengakibatkan permasalahan baru. Dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan, apakah keputusan itu benar atau salah dan baik atau buruk haruslah memperhatikan ajaran atau nilainilaikebenaran menurut Tuhan Yang Maha Esa, memperhatikan kepentingan semua orang yang berkaitan dengan keputusan sebagai wujud menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, dan memperhatikan nilai kebenaran dan keadilan serta mengutamakan persatuan dan kesatuan. Pengambilan keputusan bersama bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dilakukan dengan jalan musyawarah atau dengan pemungutan suara. Agar kamu dapat memahami lebih jelas tentang pengambilan keputusan, ikuti pembahasan berikut! Dengan mengikuti pembahasan berikut ini kamu akan mengerti tentang bagaimana cara pengambilan keputusan bersama, baik itu melalui musyawarah maupun dengan suara terbanyak. Kamu juga diharapkan dapat mematuhi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
keputusan bersama. Agar kamu dapat memahami pembahasan pada bab ini, bacalah setiap materinya dengan runtut, lakukan setiap tugas atau pekerjaan yang diberikan, serta jangan lupa tanyakan kepada guru kamu bila ada yang tidak dipahami. Sebagai langkah awal memahaminya, ikutilah dengan seksama uraian berikut. Musyawarah Musyawarah artinya melakukan pertemuan yang melibatkan beberapa orang dalam suatu tempat dengan tujuan menyatukan pendapat atau menghasilkan keputusan bersama. Keputusan yang diambil dalam musyawarah didasarkan pada sikap saling menghormati dan menghargai setiap pendapat yang dikemukakan oleh peserta pertemuan. Dalam kehidupan sehari-hari, mencari kata mufakat melalui musyawarah sangat dianjurkan dan tepat sekali dilakukan. Sebagai sebuah negara yang berasaskan Demokrasi Pancasila, musyawarah merupakan cerminan sikap bangsa Indonesia. Oleh karena itu musyawarah harus selalu dilakukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Sebagai warga negara yang baik, kita harus menjadikan musyawarah sebagai jalan keluar dalam mengambil keputusan bersama. Membiasakan musyawarah dalam kehidupan sehari-hari bisa dimulai dari lingkungan keluarga, kemudian di lingkungan tempat tinggal atau di lingkungan sekolah, sampai di lingkungan yang lebih luas lagi. Tahukah kamu yang dimusyawarahkan oleh wakil rakyat? Wakil rakyat, baik DPR maupun DPRD senantiasa bermusyawarah dalam mengambil keputusan, terutama yang menyangkut kepentingan semua rakyat, seperti dalam membuat UU atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
Peraturan Daerah. Di lingkungan desa atau kelurahan pun selalu diadakan musyawarah, minimal dalam pembuatan peraturan desa. Musyawarah yang dilakukan di desa disebut rapat desa atau rembug desa. Musyawarah yang dilakukannya terutama menyangkut peraturan desa atau persoalan yang menyangkut kepentingan umum. Selain oleh BPD dan kepala desa, tokoh-tokoh masyarakat pun pada saat musyawarah senantiasa diikutsertakan, seperti tokoh agama, pendidikan, adat, dan sebagainya. Mereka diberi kesempatan untuk memberikan saran dan masukan pada musyawarah tersebut, sehingga diharapkan keputusannya dapat sesuai dengan harapan semua warga masyarakat. Lalu bagaimana langkah-langkah kita melaksanakan musyawarah? Langkah pertama sebelum kita melaksanakan musyawarah adalah memilih pimpinan atau ketua yang mengatur jalannya musyawarah. Pemilihan pemimpin musyawarah hendaknya mempertimbangkan aspek ketakwaan, jujur dalam memegang teguh amanah, mau mengabdi bagi kepentingan bersama, berlaku adil pada semua golongan, dan memandang semua orang sama (egaliter). Tahukah kamu apa yang harus dilakukan setelah pemimpin terpilih? Setelah pemimpin terpilih, musyawarah pun mulai dilakukan. Setiap orang atau kelompok yang memiliki pendapat dipersilakan untuk mengemukakan pendapatnya. Pendapat yang diajukan dalam musyawarah harus disampaikan dengan niat baik, rendah hati, dan sopan. Selain itu pendapat yang disampaikan harus mengutamakan kepentingan bersama, tidak memaksakan kehendak, menghargai pendapat orang lain, serta berdasarkan akal sehat dan hati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
nurani yang luhur. Di samping itu, setiap peserta musyawarah harus menjauhi sikap-sikap yang tidak baik dalam mengikuti kegiatan musyawarah, di antaranya: 1. Peserta pasif Peserta pasif maksudnya anggota musyawarah bersikap acuh tak acuh atau tidak memperhatikan saat kegiatan musyawarah berlangsung. Ia tidak ambil pusing dalam mengambil keputusan atau bagaimana baiknya, dan tidak memiliki pendirian dalam mengambil keputusan bersama. 2. Peserta super aktif (over acting) Peserta yang super aktif maksudnya peserta yang mendominasi pembicaraan, memaksakan kehendak, kurang menghargai pendapat orang lain, teguh mempertahankan pendapatnya walaupun keliru. Ia memilih keluar (walk out) dari tempat musyawarah bila keputusan atau pendapatnya tidak sesuai dengan pendiriannya.
Pemungutan Suara atau Voting Bentuk keputusan bersama yang kedua adalah keputusan bersama berdasarkan suara terbanyak. Cara pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak akan dilakukan, apabila cara pengambilan keputusan dengan cara musyawarah tidak dapat mencapai mufakat. Bisa terjadi dalam pengambilan keputusan dengan cara musyawarah tidak mencapai mufakat. Karena para peserta musyawarah setuju untuk mengambil keputusan bersama dengan cara pengambilan suara terbanyak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
Voting dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Voting terbuka, yaitu voting yang dilakukan secara terbuka, di mana para peserta menyebutkan secara langsung apa yang menjadi pilihannya. 2. Voting tertutup, yaitu voting yang dilakukan secara tertutup, di mana para peserta menuliskan pilihannya pada selembar kertas Peserta yang tidak memberikan hak suaranya disebut abstain. Abstain adalah tindakan tidak memberikan suaranya pada saat pemungutan suara.Tindakan abstain, sebenarnya tidak dilarang, namun semua peserta dianjurkan untuk memberikan suaranya. Aklamasi Ada kalanya keputusan bersama tidak diambil dengan cara mufakat atau voting, tetapi dengan cara aklamasi. Aklamasi adalah pertanyaan setuju secara lisan dari seluruh anggota kelompok. Pernyataan setuju ini dilakukan untuk melahirkan keputusan bersama. Pernyataan setuju dilakukan tanpa melalui pemungutan suara. Aklamasi terjadi karena adanya pendapat yang dikehendaki oleh semua anggota kelompok. Keputusan bersama yang disetujui dengan cara aklamasi ini harus dilaksanakan oleh seluruh anggota. Keputusan bersama yang disetujui dengan cara aklamasiini harus dilaksanakan oleh seluruh anggota.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
Lampiran 5.2 BAHAN AJAR SIKLUS II
Menerima dan Mematuhi Keputusan Bersama Setelah dicapai keputusan bersama, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat, maka hasilnya harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Namun, terkadang ada orang yang melanggar hasil keputusan bersama. Melanggar keputusan bersama dapat merugikan diri sendiri, selain itu juga akan merugikan orang lain. Berikut ini contoh pelaksanaan keputusan bersama. 1. Di Lingkungan Keluarga Keluarga Pak Budi telah memiliki keputusan bersama, bahwa setiap hari Minggu mereka akan bekerja bakti membersihkan lingkungan rumah. Mereka selalu menaati keputusan tersebut. Seperti halnya pagi ini, Pak Budi merapikan tanaman dan bunga-bunga yang ada di halaman rumahnya. Niko mengepel lantai rumah, Tesa mengelap kaca jendela, dan ibu sedang membuat kue-kue kesukaan keluarganya. Mereka bekerja dengan senang hati dan penuh tanggung jawab. Kebersihan lingkungan rumah merupakan tanggung jawab bersama. Semua anggota keluarga mempunyai tugas untuk selalu menjaga kebersihan rumah. Mereka membagi tugas secara adil. Tesa masih kecil, dia belum mampu bila dia diberi tugas mengepel lantai, kemudian tugas itu diberikan kepada Niko. Tesa dan Niko melaksanakan tugas mereka dengan penuh tanggung jawab. Mereka melaksanakan tugas masing-masing dengan kesadaran mereka sendiri. Bagaimana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
dengan kalian? Apa kalian juga melaksanakan tugas kalian tanpa disuruh orang tua? 2. Di Lingkungan Sekolah Beberapa hari yang lalu, siswa kelas lima mengadakan musyawarah kelas. Musyawarah tersebut didampingi oleh wali kelas. Masalah yang dibahas adalah kegiatan belajar kelompok. Musyawarah tersebut menghasilkan beberapa keputusan bersama, antara lain: a) semua anggota kelas harus mengikuti belajar kelompok, b) setiap kelompok belajar anggotanya lima siswa, c) setiap kelompok harus ada salah satu ketua kelompok, dan d) belajar kelompok dilaksanakan sore hari yang bertempat di rumah salah satu siswa. 3. Di Lingkungan Masyarakat Di lingkungan masyarakat pun banyak hasil keputusan musyawarah yang harus dilaksanakan. Untuk itu kita sebagai warga masyarakat harus turut aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, seperti ikut ronda malam untuk menjaga keamanan dan kerja bakti menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, di masyarakat tempat kita tinggal terdapat peraturan atau norma yang berlaku, baik norma agama, kesusilaan, kesopanan, maupun norma hukum. Sebagai warga masyarakat yang bertanggung jawab, kita hendaknya mematuhi norma-norma tersebut, karena pada hakekatnya norma-norma merupakan hasil keputusan bersama. Ingat pepatah mengatakan “Di mana ada masyarakat pasti di situ ada aturan”. Ini memberikan pemahaman, bahwa jika tidak ada masyarakat tidak akan ada peraturan, jika ada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
masyarakat barulah peraturan ada. Dengan demikian aturan yang ada di masyarakat hakekatnya merupakan hasil keputusan semua warganya. Jika tidak ditaati selain akan mendapat sanksi, juga masyarakat akan kacau.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6 MEDIA GAMBAR
Musyawarah di keluarga
Musyawarah di masyarakat
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Situasi sidang MPR
Pengambilan keputusan di kelas
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Musyawarah di kelas
Kegiatan Voting di kelas
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pelaksanaan hasil keputusan bersama di kelas
Pelaksanaan hasil keputusan bersama di masyarakat
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
Lampiran 7.1 HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA TIAP KELOMPOK PADA SIKLUS I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
Lampiran 7.2
HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA TIAP KELOMPOK PADA SIKLUS II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 8.1
HASIL PENGAMATAN TIAP KELOMPOK ASPEK AFEKTIF SIKLUS I
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8.2
HASIL PENGAMATAN TIAP KELOMPOK ASPEK PSIKOMOTOR SIKLUS I
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 8.3
HASIL PENGAMATAN TIAP KELOMPOK ASPEK AFEKTIF SIKLUS II
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 8.4
HASIL PENGAMATAN TIAP KELOMPOK ASPEK PSIKOMOTOR SIKLUS II
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
Lampiran 8.5 KRITERIA PENILAIAN ASPEK AFEKTIF No.
1.
Aspek yang dinilai Terlibat aktif dalam diskusi
2.
Pembagian tugas dalam kelompok
3.
Menghargai pendapat teman
4.
Menanggapi pertanyaan teman sekelompok
1 Siswa tidak menyampaikan pendapatnya dalam kelompok
2 Siswa satu kali menyampaikan pendapatnya dalam kelompok
Skor 3 Siswa dua kali menyampaikan pendapatnya dalam kelompok
Siswa melakukan pembagian tugas kelompok setelah menunggu kelompok lain mengerjakan dan dengan paksaan
Siswa melakukan pembagian tugas kelompok setelah menunggu kelompok lain mengerjakan
Siswa melakukan pembagian tugas kelompok setelah diberi perintah dan dengan paksaan
Siswa melakukan pembagian tugas kelompok setelah diberi perintah dan tanpa paksaan
Siswa tidak menghargai masukan dari anggota kelompok
Siswa menghargai masukan dari satu anggota kelompok
Siswa menghargai masukan dari dua anggota kelompok
Siswa menghargai masukan dari tiga anggota kelompok
Siswa bertanya kembali pada teman dan dibantu teman dalam menjawab
Siswa mampu menjawab pertanyaan namun tidak berhubungan dengan pertanyaan soal
Siswa mampu menjawab pertanyaan namun tidak menghasilkan jawaban untuk soal
Siswa tidak mampu menjawab pertanyaan
4 Siswa tiga kali menyampaikan pendapatnya dalam kelompok
5 Siswa lebih dari tiga kali menyampaika n pendapatnya dalam kelompok
Siswa melakukan pembagian tugas kelompok tanpa paksaan
Siswa menghargai masukan dari semua anggota kelompok Siswa mampu menanggapi dan menjawab pertanyaan anggota kelompok untuk mencari jawaban yang tepat
Skor untuk setiap aspek penilaian adalah 1 – 5. Penilaian untuk setiap rubrik penilaian adalah sebagai berikut: Nilai akhir =
x 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
Lampiran 8.6
KRITERIA PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTOR Skor
No.
Aspek yang dinilai
1
2
3
4
5
1.
Cermat dalam menjawab
Jawaban tidak sesuai
Jawaban kurang sesuai
Jawaban cukup sesuai
Jawaban sesuai
Jawaban runtut dan sesuai
2.
Menjawab dengan lengkap
Jawaban tidak lengkap
Jawaban kurang lengkap
Jawaban cukup lengkap
3.
4.
Menggunakan bahasa yang tepat
Tidak menggunakan tata bahasa yang benar serta banyak mengulang kata hubung yang sama
Kurang dalam mengembangkan pokok bahasan dan masih banyak pengukangan kata
Kerapian hasil kerja
Terdapat lebih dari 6 tulisan yang tidak bisa dibaca dan terdapat lebih dari 6 penggunaan tanda baca yang salah
Terdapat maksimal 6 tulisan yang tidak bisa dibaca dan terdapat maksimal 6 penggunaan tanda baca yang salah
Bahasa sudah cukup baik namun dalam pemilihan kata dan penggunaan tanda baca masih kurang Terdapat maksimal 4 tulisan yang tidak bisa dibaca dan terdapat maksimal 4 penggunaa n tanda baca yang salah
Jawaban lengkap
Jawaban sangat lengkap
Bahasa sudah baik namun masih salah dalam penggunaan tanda baca
Menggunakan EYD, tanda baca, tata bahasa dan kata penghubung dengan tepat
Terdapat maksimal 2 tulisan yang tidak bisa dibaca dan terdapat maksimal 2 penggunaan tanda baca yang salah
Tulisan bisa dibaca dengan baik dan penggunaan tanda baca benar
Skor untuk setiap aspek penilaian adalah 1 – 5. Penilaian untuk setiap rubrik penilaian adalah sebagai berikut: Nilai akhir =
X 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 9.1
VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN OLEH DOSEN
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
Lampiran 9.2
VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 9.3
VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN OLEH GURU KELAS
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 10.1
198
200
Lampiran 10.2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
199
201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 11
DAFTAR HADIR REFLEKSI DAN NOTULEN TIAP PERTEMUAN
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
203
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 12
208
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
209
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 13
210
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
211
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 14.1
212
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
213
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
214
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
215
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
217
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 14.2
218
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
220
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
221
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 15.1
222
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
223
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
224
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
225
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
226
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
228
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
229
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
230
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
231
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 15.2
232
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
233
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
234
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
235
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
236
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
237
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
238
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
239
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
240
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
241
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 16
242
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 17
243
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 18
FOTO-FOTO KEGIATAN
Peneliti menjelaskan materi
Siswa menggunakan media gambar
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Kegiatan diskusi
Persiapan presentasi siswa
Pengamatan siswa
244
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Peneliti menjelaskan materi
Siswa bertanya pada peneliti
Siswa mengerjakan soal evaluasi
245
Siswa berdiskusi
Persiapan presentasi siswa
Pengamatan siswa