PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASI DI SMP (Studi Evaluatif Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi pada Siswa Kelas VII dan Kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 serta Implikasinya Terhadap Penyusunan Silabus dan Contoh Modul Pendidikan Karakter)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh : Martha Susanti NIM: 111114011
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASI DI SMP (Studi Evaluatif Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi pada Siswa Kelas VII dan Kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 serta Implikasinya Terhadap Penyusunan Silabus dan Contoh Modul Pendidikan Karakter)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh : Martha Susanti NIM: 111114011
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13)
JUST BECAUSE THEY SAID YOU CAN’T DOESN’T MEAN YOU CAN’T -basket nasional putri-
Skripsi ini saya persembahkan kepada: Tuhan Yesus Kristus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Para sahabat dan teman-temanku Ibu dan adikku tercinta
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK HASIL PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASI DI SMP (Studi Evaluasi Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi pada Siswa Kelas VII dan Kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 serta Implikasinya Terhadap Penyusunan Silabus dan Contoh Modul Pendidikan Karakter) Martha Susanti Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2013/2014, mengidentifikasi profil capaian hasil pendidikan karakter terintegrasi pada masing-masing SMP, dan nilai-nilai karakter yang hasilnya belum optimal. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menguji perbedaan hasil pendidikan karakter terintegrasi antara siswa kelas VII dengan kelas VIII. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif evaluatif dengan menggunakan pendekatan survei. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi yang disusun oleh tim peneliti. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII dan kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 241 orang (126 siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta dan 115 siswa SMP Negeri 6 Surakarta). Kategorisasi hasil pendidikan karakter terintegrasi siswa SMP ini menggunakan kriteria penilaian (Penilaian Acuan Patokan) PAP tipe I yang terbagi dalam 5 kategori, yaitu: Sangat baik, Baik, Cukup, Buruk, dan Sangat buruk. Berdasarkan hasil penelitian, ketercapaian hasil pendidikan karakter pada siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP 6 Surakarta tahun ajaran 2013/2014 adalah cukup (67%). Profil capaian hasil pendidikan karakter terintegrasi pada masing-masing SMP juga cukup, (72%) pada SMP Negeri 13 Yogyakarta dan (62%) pada SMP Negeri 6 Surakarta. Berdasarkan analisis butir-butir kuesioner Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi terdapat 9 item nilai karakter pada kelas VII dan 15 item nilai karakter kelas VIII yang termasuk dalam kategori buruk dan sangat buruk, yang dijadikan sebagai dasar dan tolak ukur penyusunan silabus dan contoh modul pendidikan karakter. Hasil uji hipotesis kedua SMP menunjukkan adanya perbedaan hasil pendidikan karakter terintegrasi antara siswa kelas VII dengan siswa kelas VIII, dengan nilai t hitung= 3.606 dan p=0.000 (p<0.05). Hasil uji hipotesis pada masing-masing adalah pada SMP Negeri 13 Yogyakarta tidak ada perbedaan hasil pendidikan karakter antara kelas VII dengan kelas VIII, namun pada SMP Negeri 6 Surakarta terdapat perbedaan hasil pendidikan karakter antara kelas VII dengan kelas VIII.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT INTEGRATED CHARACTER EDUCATION IN JUNIOR HIGH SCHOOL (An Evaluative Study of the Outcome Achievement of the Integrated Character Education in the Seventh Grade and Eighth Grade Students of Junior High School SMPN 13 Yogyakarta and SMPN 6 Surakarta Academic Year 2013/2014 and its Implications Towards the Preparation of the Syllabus and Sample Modules for Character Education) Martha Susanti Sanata Dharma University 2015 This research aims to describe the outcome achivement of the integrated character education program for the Junior High School students of SMPN 13 Yogyakarta and SMPN 6 Solo academic year 2013/2014, by identifying the profile of the outcome achievement of the integrated character education program in each junior high school, and the profile of the low achievement of the character values. In addition, the study also aims to test the difference between the outcomes of the integrated character education programs between the seventh grade students and the eighth grade students. The type of this research is descriptive evaluative research using a survey method. Data collection method used in this research was a questionnaire of the outcome achievement of the integrated character education designed by the researcher. The subjects of this research were 126 (seventh and eighth grade) students of SMPN 13 Yogyakarta and 115 students of SMPN 6 Surakarta during the academic year of 2013/2014. The categorization of the outcome of the integrated character education among the junior high school students used the criterion-referenced test type 1 consisting of 5 categories, namely: excellent, good, sufficient, bad, and very bad. Based on the research results, the outcome achievement of the integrated character education program for students of SMPN 13 Yogyakarta and SMPN 6 Surakarta academic year 2013/2014 was sufficient (67%). The profile of the outcome achievement of the integrated character education program in each school was also sufficient (72%) in SMPN 13 Yogyakarta and (62%) in SMPN 6 Surakarta. Based on the analysis of the questionnaire items of the Outcome Achievement of the Integrated character education, 9 items in the seventh grade students and 15 items of the character values in the eighth grade students were categorized as bad and very bad, which served as a benchmark and basis for preparing the syllabus and sample modules of character education programs. The second hypothesis test results showed a difference in results between the seventh grade and eighth grade students in the integrated character education, with the value of t = 3.606 and p = 0000 (p < 0.05). The hypothesis test results showed that in SMPN 13 Yogyakarta, there was no difference between the outcome achievement of the integrated character education in the seventh and eighth grade students, while in SMPN 6 Surakarta there was a difference between the outcome achievement of the integrated character education in the seventh and eighth grade students.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas perlindungan, pendampingan, dan doa dalam persiapan, pelaksanaan serta penyelesaian penelitian dalam bentuk skripsi ini. Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini dapat terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang telah bersedia membimbing, membantu dan selalu memberikan dorongan kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin untuk penulisan skripsi ini, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing yang telah membimbing dengan kesabaran hati dan memberi masukan kepada penulis guna meningkatkan kualitas skripsi ini. 2. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang senantiasa mendukung, memberikan semangat, dan membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan sehingga berguna dalam penyelesaian penelitian ini. 3. Kepala Sekolah dan guru BK SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Siswa/siswi kelas VII dan kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta, atas kesediaannya mengisi kuesioner. 5. Teman-teman tim STRANAS (Rosa, Dewi, Reni, Nawas, Theo, Danty, Sandy, Sugeng, dan Adven) yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan pengalaman selama proses penelitian dan penulisan skripsi ini. 6. Ibu saya tercinta, Endang Purnama Dewi atas dukungan, doa, perhatian, kasih serta biaya yang diberikan selama menempuh studi di Universitas Sanata Dharma. 7. Adik saya terkasih, Tirza Lydia Susanti atas doa, semangat, dan kebersamaan yang telah diberikan kepada penulis selama ini. 8. Teman-teman BK angkatan 2011 yang telah memberikan dukungan dan motivasi. 9. Sahabat-sahabat tercinta yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan doa, secara khusus kepada Agnes Nina, Devi Puspa, dan Foury Deva. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam proses penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan, saran, dan kritik terhadap karya ini sangat diperlukan. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca.
Penulis
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................... vi ABSTRAK ......................................................................................................... vii ABSTRACT ....................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 6 C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 7 D. Rumusan Masalah ........................................................................... 7 E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 8 F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 8 1. Manfaat teoritis ........................................................................... 8 2. Manfaat praktis ............................................................................ 9 G. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 10 BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................ 12 A. Hakikat Pendidikan Karater ............................................................. 12 1. Definisi Pendidikan Karakter ...................................................... 12 2. Tujuan Pendidikan Karakter ........................................................ 13 3. Aspek-aspek Nilai Pendidikan Karakter ..................................... 14 4. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter ........................................... 18 5. Indikator keberhasilan Pendidikan Karakter ............................... 20 6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pendidikan Karakter ...................................................................................... 21 7. Pendidikan Karakter Terintegrasi pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) ............................................................................ 22 B. Hakikat Evaluasi Hasil Program Pendidikan .................................. 24 1. Definisi Evaluasi Program .......................................................... 24
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Ciri-ciri dan Persyaratan Evaluasi Program ................................ 24 3. Tujuan Evaluasi Program ............................................................ 26 4. Manfaat Evaluasi Program .......................................................... 26 5. Langkah-langkah Evaluasi Program ........................................... 28 6. Evaluasi Hasil Program ............................................................... 28 7. Evaluasi Hasil Pendidikan Karakter ............................................ 31 C. Hakikat Siswa atau Peserta Didik ................................................... 33 1. Definisi Siswa atau Peserta Didik ............................................... 33 2. Karakteristik Umum Perkembangan Peserta Didik SMP ........... 34 3. Ciri-ciri Penting Siswa SMP pada Masa Remaja Awal ............. 35 4. Perkembangan Nilai-nilai Moral pada Remaja ........................... 41 D. Penyusunan Modul Bimbingan ....................................................... 51 1. Definisi Modul ............................................................................ 51 2. Langkah-langkah Penyusunan Modul ......................................... 51 E. Hasil Penelitian yang Relevan Sebelumnya ..................................... 54 F. Kerangka Pikir .................................................................................. 56 G. Hipotesis .......................................................................................... 58 BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................... 59 A. Jenis Penelitian ................................................................................ 59 B. Subyek Penelitian ............................................................................ 59 C. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian .................... 60 1. Cara Pemberian Skor Item .......................................................... 61 2. Konstruk Instrumen ..................................................................... 63 3. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ........................................... 65 D. Uji Empirik Kuesioner Hasil Pendidikan Karakter di SMP ............ 69 1. Validitas Kuesioner ..................................................................... 70 2. Reliabilitas Kuesioner ................................................................. 71 E. Prosedur Pengumpulan dan Teknis Analisis Data ........................... 72 1. Persiapan dan Pelaksanaan .......................................................... 72 2. Teknik Analisis Data ................................................................... 72 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 79 A. Hasil Penelitian ............................................................................... 79 1. Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi pada Siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 .................................................................................... 80 2. Profil Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi pada Siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ............................................ 81 3. Identifikasi Item-item Nilai Karakter yang Belum Optimal (Rendah) ...................................................................................... 90
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Uji Hipotesis Penelitian ............................................................... 102 B. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 106 C. Penyusunan Silabus dan Contoh Modul Pendidikan Karakter ........ 116 BAB V. PENUTUP ............................................................................................ 118 A. Kesimpulan ..................................................................................... 118 B. Keterbatasan .................................................................................... 120 C. Saran ................................................................................................ 120 1. Kepala Sekolah SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta ....................................................................... 121 2. Guru Mata Pelajaran SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta ....................................................................... 122 3. Peneliti ......................................................................................... 122 4. Peneliti Lain ................................................................................. 122 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 124 LAMPIRAN
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1. Contoh Distribusi Nilai-nilai Utama ke dalam Mata Pelajaran ......... 23 Tabel 2. Tingkat dan Tahap Perkembangan Moral Menurut Kohlberg ........... 49 Tabel 3. Rincian Sampel Penelitian Siswa Kelas VII dan Kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ............................................................................... 60 Tabel 4. Kisi-kisi Kuesioner Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi ....................................................................................... 64 Tabel 5. Kriteria Guilford ................................................................................ 69 Tabel 6. Penggolongan Item Valid dan Tidak Valid ........................................ 70 Tabel 7. Koefisien Reliabilitas Instrumen ....................................................... 71 Tabel 8. Koefisien Reliabilitas Instrumen Setelah Seleksi Item ..................... 71 Tabel 9. Kategorial PAP Tipe I Nilai Huruf .................................................... 75 Tabel 10. Kategori Tingkat Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi ........................................................................................ 76 Tabel 11. Data Tingkatan Kelas ........................................................................ 77 Tabel 12. Tingkat Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ................................................................... 79 Tabel 13. Tingkat Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ........... 82 Tabel 14. Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 berdasarkan Tingkatan Kelas .................................................................................................. 84 Tabel 15. Tingkat Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ................. 86 Tabel 16. Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 berdasarkan Tingkatan Kelas ... 88 Tabel 17. Kategori Skor Item Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ................................................ 90 Tabel 18. Nomor-nomor Item Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 yang Terindetifikasi Belum Optimal (Cukup, Buruk, dan Sangat Buruk) ......................... 92 Tabel 19. Nomor-nomor Item sebagai Dasar Penyusunan Silabus Pendidikan Karakter Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ..................... 95 Tabel 20. Kategori Skor Item Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ................................................... 96 Tabel 21. Nomor-nomor Item Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 yang Terindetifikasi Belum Optimal (Cukup, Buruk, dan Sangat Buruk) ..................................... 97 Tabel 22. Nomor-nomor Item sebagai Dasar Penyusunan Silabus Pendidikan Karakter Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ........................... 100
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GRAFIK Grafik 1. Tingkat Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ................................................................... 80 Grafik 2. Tingkat Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ........... 82 Grafik 3. Tingkat Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 Berdasarkan Tingkatan Kelas .......................................... 85 Grafik 4. Tingkat Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ................. 87 Grafik 5. Tingkat Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 Berdasarkan Tingkatan Kelas ............................................................. 89 Grafik 6. Uji Beda Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi antara Siswa Kelas VII dengan Kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogykarakta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ............................................................................... 103 Grafik 7. Uji Beda Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi antara Siswa Kelas VII dengan Kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogykarakta Tahun Ajaran 2013/2014 .............................................. 105 Grafik 8. Uji Beda Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi antara Siswa Kelas VII dengan Kelas VIII di SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 .................................................... 106
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.
Kuesioner Hasil Pendidikan Karakter ........................................ 127
Lampiran 2a. Tabulasi Data Penelitian Kelas VII ............................................ 136 Lampiran 2b. Tabulasi Data Penelitian Kelas VIII ........................................... 142 Lampiran 3.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................ 148
Lampiran 4.
Hasil Uji Beda ............................................................................ 153
Lampiran 5.
Silabus Pendidikan Karakter yang Terintegrasi SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 .................................................................................... 156
Lampiran 6.
Contoh Modul Pendidikan Karakter ........................................... 163
Lampiran 7.
Surat Ijin Penelitian .................................................................... 185
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional variabel penelitian. A. Latar Belakang Masalah Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Pendidikan memiliki peran sangat penting dalam pemenuhan sumber daya manusia sebagai pendukung pembangunan. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 menyebutkan bahwa, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk di sekolah harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan, serta berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun, dan berinteraksi dengan masyarakat.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan pada Pasal 17 Ayat (3) menyebutkan bahwa pendidikan dasar, termasuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: (a) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; (c) berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; (d) sehat, mandiri, dan percaya diri; (e) toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggungjawab. Berdasarkan hal tersebut, jelas bahwa tujuan pendidikan di setiap jenjang sangat berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik. Kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan lain. Kenakalan, kriminalitas, maupun kemerosotan nilai, dan moral yang terjadi dikalangan siswa SMP cukup beragam. Badan Narkotika Nasional (BNN) menemukan bahwa 50-60% pengguna narkoba di Indonesia adalah kalangan pelajar dan mahasiswa. Total seluruh pengguna narkoba berdasarkan penelitian yang dilakukan BNN dan UI adalah sebanyak 3,8 sampai 4,2 juta. 48% di antaranya adalah pecandu dan sisanya sekadar coba-coba serta pemakai. Data dari Komnas Anak, jumlah tawuran pelajar sudah memperlihatkan kenaikan pada enam bulan pertama tahun 2012. Hingga bulan Juni, sudah terjadi 139 tawuran kasus tawuran di wilayah Jakarta. Sebanyak 12 kasus menyebabkan kematian. Pada 2011, ada 339 kasus tawuran menyebabkan 82 anak meninggal dunia. Selain narkoba dan tawuran, masih ada contoh kemerosotan moral remaja. Gerakan moral Jangan Bugil di Depan Kamera (JBDK) mencatat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
adanya peningkatan secara signifikan peredaran video porno yang dibuat oleh anak-anak dan remaja di Indonesia. Jika pada tahun 2007 tercatat ada 500 jenis video porno asli produksi dalam negeri, maka pada pertengahan 2010 jumlah tersebut melonjak menjadi 800 jenis. Fakta paling memprihatinkan dari fenomena di atas adalah kenyataan bahwa sekitar 90 persen dari video tersebut, pemerannya berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Survei yang dilakukan oleh BKKBN LDFE UI (2000) mencatat bahwa di Indonesia terjadi 2,4 juta kasus aborsi pertahun dan sekitar 21% (700-800 ribu) dilakukan oleh remaja. Data yang sama juga disampaikan Komisi Nasional Perlindungan Anak tahun 2008. Dari 4.726 responden siswa SMP dan SMA di 17 kota besar, sebanyak 62,7% remaja SMP sudah tidak perawan, dan 21,2% remaja mengaku pernah aborsi. Buchori (2007) berpendapat pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik kepada pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya sampai pada pengamalan nilai secara nyata. Pendidikan karakter pada dasarnya dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran di sekolah. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Hasilnya pembelajaran nilainilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 yang telah disebutkan sebelumnya, jenjang pendidikan sekolah menengah pertama (SMP) menjadi salah satu tempat pembentukan karakter bagi siswa, dimulai sejak siswa masuk kelas VII dan dikembangkan secara terus menerus sampai tamat dari jenjang SMP. Hanya saja pendidikan karakter yang selama ini dilaksanakan pada tingkat SMP perlu segera dikaji dan dicari altenatifalternatif solusinya, serta perlu dikembangkan secara lebih operasional sehingga mudah diimplementasikan di sekolah. Dilihat dari kematangan karakter dalam diri siswa, siswa kelas VII belum memiliki nilai karakter kuat karena mereka masih melakukan penyesuaian diri dari jenjang sekolah dasar menuju sekolah menengah pertama dan cenderung masih terbawa dengan sikap kekanak-kanakan, sedangkan siswa kelas VIII seharusnya memiliki nilai-nilai karakter yang kuat. Hal ini disebabkan karena siswa kelas VIII dianggap lebih dewasa, memiliki memahaman kognitif yang lebih daripada kelas VII, dan sudah mendapatkan pendidikan karakter di sekolah selama kurang lebih 1,5 tahun di sekolah. Namun, dilihat dari rentang usia dan sisi psikologis, anak dengan usia sekitar 13-14 tahun (di Indonesia berada di tingkat kelas VIII) sedang mengalami fase yang dinamakan fase negatif (Mappiare, 1982). Fase dimana siswa kelas VIII sebagai seorang yang memasuki separuh masa remaja awal dan masa remaja akhir mengalami kegonjangan identitas diri dan puncak dari pubertas. Berbagai gejala yang dapat dianggap negatif pada diri siswa kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
VIII antara lain: tidak tenang, kurang suka bekerja, kurang suka bergerak, lekas lemah, dan kebutuhan untuk tidur menjadi besar. Sifat-sifat negatif tersebut dapat diringkas menjadi dua hal, yaitu: Pertama, negatif dalam prestasi, baik prestasi jasmani maupun prestasi mental. Kedua, negatif dalam sikap sosial, baik dalam bentuk menarik diri dari masyarakat (negatif pasif), maupun dalam bentuk agresif terhadap masyarakat (negatif aktif). Hetzer dan Buhler (dalam Panut & Ida, 1999) berpendapat bahwa penyebab terjadinya gejala-gejala negatif tersebut berpangkal pada keadaan biologis, yaitu mulai bekerjanya kelenjar-kelenjar kelamin. Mulai bekerjanya kelenjar-kelenjar kelamin itu membawa perubahan cepat pada diri remaja dan seringkali perubahan radikal itu tidak mereka pahami, sehingga menimbulkan rasa ragu-ragu, kurang pasti, malu, jengkel, dan sebagainya. Berbagai hal yang terjadi dalam diri seorang siswa kelas VIII membuat mereka mengalami kegoncangan karakter. Tuntutan akademik dari proses pembelajaran serta penanaman nilai dan karakter bersamaan dengan kegoncangan identitas dalam diri mereka karena kondisi psikologis yang tengah berubah. Berbeda dengan siswa kelas VII yang memasuki masa transisi dari Sekolah Dasar (SD) menuju dunia sekolah menengah. Mereka masih melakukan penyesuaian diri dari tingkat sekolah dasar menuju sekolah menengah pertama, sehingga beberapa sifat dan karakter masih terbawa dari sekolah dasar, seperti: penurut, patuh, dan sopan. SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta adalah sekolah yang telah melaksanakan pendidikan karakter terintegrasi sesuai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
dengan kebijakan Kementrian Pendidikan Nasional tahun 2010. Subyek penelitan yang diambil dari kedua sekolah adalah siswa kelas VII dan kelas VIII. Mengambil dari gambaran latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
mengangkat
TERINTEGRASI
judul DI
SMP
“HASIL (Studi
PENDIDIKAN Evaluatif
KARAKTER
Ketercapaian
Hasil
Pendidikan Karakter Terintegrasi pada Siswa Kelas VII dan Kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 serta Implikasinya Terhadap Penyusunan Silabus dan Modul Bimbingan Karakter)” dalam penelitian ini.
B. Identifikasi Masalah Berangkat dari latar belakang masalah di atas, terkait dengan evaluasi hasil pendidikan karakter pada siswa kelas VII dan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta dapat diidentifikasikan berbagai masalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan program pendidikan karakter di dua SMP Negeri yaitu SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta belum menunjukkan hasil yang memuaskan. 2. Belum ada penelitian yang menunjukkan hasil pendidikan karakter terintegrasi pada SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta. 3. Adanya indikasi bahwa beberapa nilai pendidikan karakter bagi para siswa SMP belum tercapai secara optimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
4. Belum ada penelitian yang menunjukkan perbedaan hasil pendidikan karakter terintegrasi pada siswa kelas VII dengan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta.
C. Pembatasan Masalah Fokus kajian penelitian ini diarahkan untuk menjawab masalahmasalah yang teridentifikasi di atas khususnya masalah mengenai hasil pendidikan karakter terintegrasi di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta dan perbedaan hasil pendidikan karakter pada siswa kelas VII dan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2013/2014.
D. Rumusan Masalah Adapun rumusah masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Seberapa baik (optimal) hasil pendidikan karakter terintegrasi pada SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2013/2014? 2. Bagaimana profil ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi pada masing-masing sekolah? 3. Nilai-nilai karakter apa yang terindikasi rendah pada siswa kelas VII dan kelas VIII pada kedua sekolah dalam kaitannya dengan penyusunan silabus dan contoh modul bimbingan?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
4. Apakah ada perbedaan ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi antara siswa kelas VII dengan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta?
E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Mendeskripsikan ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi pada SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta. 2. Mendeskripsikan profil ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi pada masing-masing sekolah. 3. Mengidentifikasi nilai karakter apa yang rendah dalam pendidikan karakter terintegrasi pada siswa kelas VII dan kelas VIII pada kedua sekolah dalam kaitannya penyusunan silabus dan contoh modul bimbingan. 4. Mengidentifikasi apakah ada perbedaan ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi antara siswa kelas VII dengan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta.
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan tentang efektivitas hasil pendidikan karakter terintegrasi pada siswa kelas VII dan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
sehingga dapat digunakan sebagai bahan inspiratif untuk menemukan caracara yang tepat dalam peningkatan pendidikan karakter di kedua sekolah tersebut. 2. Manfaat praktis a. Bagi kepala sekolah dan para guru SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Hasil penelitian ini menjadi tolak ukur yang dapat digunakan oleh sekolah untuk mengetahui dan memahami gambaran nyata seberapa berhasil pendidikan karakter terintegrasi yang selama ini diterapkan kepada para siswa. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat membantu kepala sekolah dan para guru dalam menentukan langkah-langkah tepat guna meningkatkan implikasi pendidikan karakter terintegrasi di sekolah yang kemudian dapat berpengaruh pula untuk meningkatkan nilai-nilai karakter yang perlu dikembangkan dalam diri siswa. b. Bagi siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Para siswa dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk melihat seberapa berhasil pendidkan karakter terintegrasi yang selama ini diberikan kepada diri mereka. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan
kepada
para
siswa
mengenai
manfaat,
pengetahuan, dan bimbingan bagi pengolahan diri siswa khususnya berkaitan dengan karakter. Hal tersebut akan semakin memotivasi siswa untuk dapat berkembang lebih optimal dan menjadi pribadi yang lebih baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
c. Bagi peneliti Peneliti dapat mengetahui dan memahami efektivitas hasil pendidikan karakter terintegrasi pada siswa di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta. Selain itu, peneliti dapat mengusulkan penyusunan silabus dan modul bimbingan yang sesuai untuk meningkatkan nilai-nilai karakter dalam diri siswa.
G. Definisi Operasional Variabel Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini yaitu: 1. Siswa adalah manusia atau murid yang mengikuti pendidikan di sekolah guna mengembangkan dirinya. 2. Siswa kelas VII adalah seorang dengan rata-rata usia 12-13 tahun yang mengikuti pendidikan pertama kali di jenjang Sekolah Menengah Pertama. 3. Siswa kelas VIII adalah seorang dengan rata-rata usia 13-14 tahun yang mengikuti pendidikan setelah dinyatakan lulus atau naik kelas dari kelas VII. 4. Pendidikan karakter adalah sebuah model pendidikan untuk menjadikan seseorang
(peserta
didik)
memahami,
mengembangkan,
dan
menginternalisasikan nilai-nilai karakter dalam diri dalam kehidupan sehari-hari. 5. Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan informasi yang bermanfaat untuk menilai dan menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
6. Terintegrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh. 7. Evaluasi hasil pendidikan karakter terintegrasi adalah upaya menilai, mengukur, dan menakar seberapa jauh capaian indikator keberhasilan pendidikan karakter sebagaimana dipaparkan dalam pedoman pendidikan karakter yang dicanangkan oleh Direktorat Kementerian Pendidikan Nasional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini dipaparkan hakikat pendidikan karakter, hakikat evaluasi hasil program pendidikan, hakikat siswa, serta penyusunan silabus dan modul bimbingan. A. Hakikat Pendidikan Karakter 1.
Definisi Pendidikan Karakter Elkin dan Sweet (dalam Pupuh, Suryana, & Fenny, 2013), menjelaskan
pendidikan
karakter
dimaknai
sebagai,
“Character
education is the deliberate effort to help people understand, care about, and act upon core ethical values”. Pendidikan karakter adalah usaha yang sungguh-sungguh untuk membantu seseorang memahami, peduli, dan bertindak berdasarkan nilai-nilai etika inti. Lickona (dalam Muchlas & Hariyanto, 2013) mendefinisikan pendidikan karakter sebagai upaya yang sungguh-sungguh untuk membantu seseorang memahami, peduli, dan bertindak dengan landasan inti nilai-nilai etis. Secara sederhana, Lickona mendefinisikan pendidikan karakter
sebagai
upaya
yang
dirancang
secara
sengaja
untuk
pendidikan
yang
memperbaiki karakter para siswa. Pendidikan
karakter
dimaknai
sebagai
mengembangkan nilai-nilai karakter peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter dalam diri, yang dapat diterapkan dalam
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
kehidupan sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif (Zubaedi, 2012). Kementrian Pendidikan Nasional 2010-2014 (dalam Daryanto & Darmiatun, 2013) menjelaskan pendidikan karakter disebutkan sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah sebuah model pendidikan untuk menjadikan seseorang (peserta didik) memahami, mengembangkan, dan menginternalisasikan nilai-nilai karakter dalam diri dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Pendidikan Karakter Menurut Kementerian Pendidikan Nasional (2010), pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter atau akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik SMP mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi, serta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, serta masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut dimata masyarakat luas.
3. Aspek-aspek Nilai Pendidikan Karakter Berdasarkan kajian nilai-nilai
agama, norma-norma sosial,
peraturan/hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi 80 butir nilai karakter yang dikelompokkan menjadi lima, yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan (1) Tuhan Yang Maha Esa, (2) diri sendiri, (3) sesama manusia, dan (4) lingkungan, serta (5) kebangsaan. Namun demikian, penanaman ke-80 nilai tersebut merupakan hal yang sangat sulit. Oleh karena itu, pada tingkat SMP dipilih 20 nilai karakter utama yang disarikan dari butir-butir SKL SMP (Permen Diknas nomor 23 tahun 2006) dan SK/KD (Permen Diknas nomor 22 tahun 2006). Berikut adalah daftar 20 aspek-aspek nilai utama yang dimaksud dan deskripsi ringkasnya:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
a. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan (Religius) Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan ajaran agamanya. b. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri 1) Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. 2) Bertanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME. 3) Bergaya hidup sehat Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. 4) Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
5) Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai
hambatan
guna
menyelesaikan
tugas
(belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya. 6) Percaya diri Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya. 7) Berjiwa wirausaha Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. 8) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki. 9) Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. 10) Ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
11) Cinta ilmu Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.
c. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama 1) Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain. 2) Patuh pada aturan-aturan sosial Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepentingan umum. 3) Menghargai karya dan prestasi orang lain Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, serta mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain. 4) Santun Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang. 5) Demokratis Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
d. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. e. Nilai kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 1) Nasionalis Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya. 2) Menghargai keberagaman Sikap memberikan respek dan hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.
4. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter Pendidikan karaker di sekolah akan berjalan dengan lancar jika setiap guru memahami prinsip pendidikan karakter yang sesungguhnya. Kemendiknas (2010) menyatakan bahwa pendidikan karakter harus didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
a. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter; b. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencakup pemikiran, perasaan, dan perilaku; c. Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk membangun karakter; d. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian; e. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan perilaku yang baik; f. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang menghargai semua peserta didik, membangun karakter mereka, dan membantu mereka untuk sukses; g. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada para peserta didik; h. Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai dasar yang sama; i. Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam membangun inisiatif pendidikan karakter; j. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun karakter; k. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan peserta didik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
5. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter Keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui terutama melalui pencapaian butir-butir standar kompetensi lulusan oleh peserta didik yang meliputi sebagai berikut: a. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja; b. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri; c. Menunjukkan sikap percaya diri; d. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas; e. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional; f. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif; g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif; h. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya; i. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari; j. Mendeskripsikan gejala alam dan sosial; k. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
l. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia; m. Menghargai karya seni dan budaya nasional; n. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya; o. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik; p. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun; q. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat; r. Menghargai adanya perbedaan pendapat; s. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana; t. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana; u. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah; dan v. Memiliki jiwa kewirausahaan.
6. Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Keberhasilan
Pendidikan
Karakter Zubaedi (2011), mengutarakan beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan karakter, yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
a. Insting (naluri) Aneka corak refleksi sikap, tindakan, dan perbuatan manusia dimotivasi oleh potensi kehendak yang dimotori oleh naluri seseorang. b. Adat atau kebiasaan Adat atau kebiasaan adalah tindakan yang dilakukan secara berulangulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan, seperti: berpakaian, makan, tidur, berolahraga, dan lain sebagainya. c. Keturunan Secara langsung atau tidak langsung keturunan sangat mempengaruhi pembentukan karakter seseorang. d. Lingkungan Salah satu aspek yang turut memberikan saham dalam terbentuknya corak sikap dan tingkah laku seseorang adalah faktor lingkungan di mana seseorang berada.
7. Pendidikan Karakter Terintegrasi pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Ketika akan mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam proses pembelajaran, tidak semua butir yang ada dimasukkan atau diterapkan dalam proses pembelajaran yang ada. Oleh karena itu, setiap mata pelajaran memfokuskan pada penanaman nilai-nilai utama tertentu yang paling dekat dengan karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Hal tersebut berarti tidak setiap mata pelajaran diberi integrasi semua butir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
nilai, melainkan beberapa nilai utama saja. Sejalan dengan hal tersebut, Kemendiknas (2010) telah memilih dan mengelompokkan sejumlah nilai utama sebagai pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai yang kemudian diintegrasikan pada mata pelajaran yang paling cocok. Berikut ini akan disajikan mengenai nilai-nilai utama karakter yang terintegrasi dengan mata pelajaran bagi peserta didik di SMP. Tabel 1. Contoh Distribusi Nilai-nilai Utama ke dalam Mata Pelajaran NO 1.
Mata Pelajaran Pendidikan Agama
2.
PKn
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
IPS
6.
IPA
7.
Bahasa Inggris
8.
Seni Budaya
9.
Penjasorkes
10.
TIK/Keterampilan
11.
Muatan Lokal
Nilai Utama Religius, jujur, santun, disiplin, bertanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, peduli. Nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur, menghargai keberagaman, sadar akan hak dan kewajiban orang lain. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, percaya diri, bertanggungjawab, ingin tahu, santun, nasionalis. Berpikir logis, kritis, jujur, kerja keras, ingin tahu, mandiri, percaya diri. Nasionalis, menghargai keberagaman, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli sosial dan lingkungan, berjiwa wirausaha, jujur, kerja keras. Ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggungjawab, peduli lingkungan, cinta ilmu. Menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri, bekerjasama, patuh pada aturan sosial. Menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, jujur, disiplin, demokratis. Bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur, percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, bertanggungjawab, dan menghargai karya orang lain. Menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, nasionalis, peduli.
Sumber: Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama (Kemendiknas, 2010)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Berhubung pendidikan karakter merupakan satu kesatuan program kurikulum satuan pendidikan, program pendidikan karakter tingkat SMP secara dokumen diintegrasikan ke dalam kurikulum, mulai dari visi, misi, tujuan, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pelaksanaan pendidikan karakter diintegrasikan melalui kegiatan belajar mengajar (KBM), budaya kehidupan keseharian di satuan pendidikan, dan kegiatan ekstrakurikuler (Dirjen Pendidikan Dasar, 2011).
B. Hakikat Evaluasi Hasil Program Pendidikan 1. Definisi Evaluasi Program Tyler (dalam Suharsimi & Cepi, 2014) menyatakan bahwa evaluasi program adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan sudah dapat terealisasikan. Cronbach dan Stufflebeam (dalam Arikunto & Jabar, 2014) mengemukakan bahwa evaluasi program adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan.
2. Ciri-ciri dan Persyaratan Evaluasi Program Suharsimi & Cepi (2014) menjelaskan evaluasi evaluatif memiliki ciriciri dan persyaratan sebagai berikut: a. Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku bagi penelitian pada umumnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
b. Dalam melaksanakan evaluasi, peneliti harus berpikir secara sistematis, yaitu memandang program yang diteliti sebagai sebuah kesatuan yang terdiri dari beberapa komponen atau unsur yang saling berkaitan satu sama lain dalam menunjang keberhasilan kinerja dari objek yang dievaluasi. c. Agar dapat mengetahui secara rinci kondisi dari objek yang dievaluasi, perlu adanya identifikasi komponen yang berkedudukan sebagai faktor penentu bagi keberhasilan program. d. Menggunakan standar, kriteria, atau tolok ukur sebagai perbandingan dalam menentukan kondisi nyata dari data yang diperoleh dan untuk mengambil kesimpulan. e. Kesimpulan atau hasil penelitian digunakan sebagai masukan atau rekomendasi bagi sebuah kebijakan atau rencana program yang telah ditentukan. Dengan kata lain, dalam melakukan kegiatan evaluasi program, peneliti harus berkiblat pada tujuan program kegiatan sebagai standar, kriteria, atau tolok ukur. f. Agar informasi yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi nyata secara rinci untuk mengetahui bagaimana dari program yang belum terlaksana, maka perlu ada identifikasi komponen yang dilanjutkan dengan identifikasi subkomponen, sampai pada indikator dari program yang dievaluasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
g. Standar kriteria, atau tolok ukur diterapkan pada indikator, yaitu bagian yang paling kecil dari program agar dapat dengan cermat diketahui letak kelemahan dari proses kegiatan. h. Dari hasil penelitian harus dapat disusun sebuah rekomendasi secara rinci dan akurat sehingga dapat ditentukan tindak lanjut secara tepat.
3. Tujuan Evaluasi Program Tujuan dari evaluasi program adalah untuk mengetahui pencapaian tujuan program dengan langkah mengetahui keterlaksanaan kegiatan program, karena evaluator program ingin mengetahui bagian mana dari komponen dan sub komponen program yang belum terlaksana dan apa penyebabnya (Suharsimi & Cepi, 2014).
4. Manfaat Evaluasi Program Evaluasi program dalam organisasi pendidikan dapat disamaartikan dengan kegiatan supervisi. Secara singkat, supervisi dapat diartikan sebagai upaya mengadakan peninjauan untuk memberikan pembinaan, maka evaluasi program adalah langkah awal dalam supervisi, yakni mengumpulkan data yang tepat agar dapat dilanjutkan dengan pemberikan pembinaan yang tepat pula. Berdasarkan pengertian di atas, supervisi sekolah yang diartikan sebagai evaluasi program, dapat disamartikan dengan validasi lembaga dan akreditasi. Evaluasi program merupakan langkah awal dari proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
akreditasi dan validasi lembaga. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi program pendidikan adalah supervisi pendidikan dalam pengertian khusus, tertuju pada lembaga secara keseluruhan. Informasi yang diperoleh dari kegiatan evaluasi sangat berguna bagi pengambilan keputusan dari kebijakan lanjutan program, karena dari masukan hasil evaluasi program itulah para pengambil keputusan akan menentukan tindak lanjut dari program yang sedang atau telah dilaksanakan. Wujud dari hasil evaluasi adalah sebuah rekomen dari evaluator untuk pengambil keputusan. Ada empat kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil dalam pelaksanaan sebuah program keputusan, yaitu: a. Menghentikan program, karena dipandang bahwa program tersebut tidak ada manfaatnya, atau tidak dapat terlaksana sebagaimana yang diharapkan. b. Merevisi program, karena ada bagian-bagian yang kurang sesuai dengan harapan (terdapat kesalahan, tetapi hanya sedikit). c. Melanjutkan program, karena pelaksanaan program menunjukkan bahwa segala sesuatu sudah berjalan sesuai dengan harapan dan memberikan hasil yang bermanfaat. d. Menyebarluaskan program (melaksanakan program di tempat-tempat lain atau mengulangi program di lain waktu), karena program tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
berhasil dengan baik, maka sangat baik jika dilaksanakan lagi di tempat dan waktu yang lain.
5. Langkah-langkah Evaluasi Program Menurut Suharsimi dan Cepi (2014), evaluasi program dilaksanakan melalui beberapa tahapan. Secara garis besar tahapan tersebut meliputi: tahap persiapan evaluasi program, tahap pelaksanaan evaluasi program, dan tahap monitoring pelaksanaan program.
6. Evaluasi Hasil Program a. Definisi evaluasi hasil program Evaluasi hasil merupakan jenis evaluasi program yang paling tua. Pada mulanya yang dimaksud evaluasi identik, ialah evaluasi hasil. Evaluasi hasil dimaksud sebagai hasil belajar dalam pengertian pengetahuan yang dapat diserap oleh peserta didik. Jumlah pengetahuan yang dimiliki peserta didik merupakan indikator keberhasilan suatu program pembelajaran. Makin banyak pengetahuan yang dimiliki peserta didik makin tinggi tingkat keberhasilan suatu program pembelajaran (Arikunto & Jabar, 2014). Menurut Arinkunto (1988), penilaian hasil (evaluasi hasil) adalah penilaian yang dilakukan oleh peneliti dalam mengukur keberhasilan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran tujuan tersebut dikembangkan dan diadministrasikan. Data yang dihasilkan akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
sangat berguna bagi administrator dalam menentukan apakah program diteruskan, dimodifikasi, atau dihentikan. b. Prosedur pelaksanaan evaluasi hasil program Badrujaman (2011) menguraikan prosedur pelaksanaan evaluasi hasil program sebagai berikut: 1) Menentukan tujuan evaluasi Tahap pertama dalam melakukan evaluasi adalah menentukan tujuan evaluasi. Penentuan tujuan ini merupakan hal yang sangat penting karena berdasarkan tujuan inilah peneliti akan melakukan evaluasi. Tujuan evaluasi secara umum berkaitan dengan aspek yang akan dievaluasi dengan objek evaluasi. Penentuan aspek hasil menandakan bahwa peneliti ingin mengetahui dampak dari program. Aspek hasil evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat program yang memberikan pengaruh pada pencapaian kompetensi/tujuan layanan yang telah ditetapkan. 2) Menentukan kriteria evaluasi Sebuah program akan dikatakan berhasil dan sukses apabila memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Membahas mengenai kriteria keberhasilan sebagai patokan evaluasi tidak akan terlepas membahas standar dan indkator. Kriteria merupakan karakteristik program yang dianggap sebagai basis relevan dan penting untuk melakukan riset evaluasi. Menetapkan kriteria sebagai patokan dalam evaluasi program memang tidak mudah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Schimdt (Badrujaman, 2011) menjelaskan empat cara untuk menentukan kriteria dalam evaluasi hasil, yaitu: menggunakan pencapaian melalui presentase; membandingkan pencapaian subjek yang mengikuti program dan yang tidak mengikuti program; menanyakan kepada peserta didik, orangtua, atau guru; serta dengan membandingkan skor pre-test dan post-test. 3) Memilih desain evaluasi Desain evaluasi program merupakan suatu rencana yang menunjukkan waktu evaluasi akan dilakukan dan dari siapa evaluasi atau informasi akan dikumpulkan. Desain ini dibuat untuk meyakinkan bahwa evaluasi akan dilakukan menurut organisasi yang teratur dan menurut aturan evaluasi yang baik. 4) Menyusun tabel perencanaan evaluasi Berdasarkan tujuan evaluasi yang telah ditetapkan, maka segera dilakukan
penyusunan
tabel
perencanaan
evaluasi.
Tabel
perencanaan evaluasi terdiri atas empat kolom, yaitu: kolom komponen, kolom indikator, kolom sumber data, dan kolom teknik pengumpulan data. 5) Menentukan instrumen evaluasi Teknik pengumpulan data yang umumnya digunakan dalam evaluasi hasil ini adalah teknik pengumpulan data melalui pemberian instrumen berupa angket.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
6) Menentukan teknik analisis data Analisis data pada evaluasi hasil menggunakan teknik analisis kuantitatif untuk mengetahui pengaruh progam pada pencapaian kompetensi/tujuan peserta didik yang diteliti. c. Penyusunan laporan evaluasi hasil program Laporan evaluasi hasil berisi gambaran umum pencapaian tujuan program. Laporan evaluasi hasil terdiri atas tiga komponen, yaitu: deskripsi data evaluasi hasil, analisis data evaluasi hasil, dan keputusan/kesimpulan yang diteliti.
7. Evaluasi Hasil Pendidikan Karakter Evaluasi atau penilaian merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pendidikan. Dalam mengevaluasi pendidikan karakter, penilaian harus dilakukan dengan baik dan benar. Penilaian tidak hanya menyangkut pencapaian kognitif peserta didik, tetapi juga pencapaian afektif dan psikomotoriknya. Penilaian karakter lebih mementingkan pencapaian afektif dan psikomotorik peserta didik dibandingkan pencapaian kognitifnya. Sebelum melakukan evaluasi, perlu adanya monitoring pendidikan karakter di sekolah. Monitoring merupakan serangkaian kegiatan untuk memantau proses pelaksanaan program pembinaan pendidikan karakter. Fokus kegiatan monitoring adalah pada kesesuaian proses pelaksanaan program pendidikan karakter berdasarkan tahapan atau prosedur yang telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
ditetapkan. Evaluasi cenderung untuk mengetahui sejauh mana efektivitas program pendidikan karakter berdasarkan pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Hasil monitoring digunakan sebagai umpan balik untuk menyempurnakan proses pelaksanaan program pendidikan karakter. Monitoring mengembangkan
dan dan
evaluasi
secara
meningkatkan
umum
kualitas
bertujuan
program
untuk
pembinaan
pendidikan karakter sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Lebih lanjut secara rinci tujuan monitoring dan evaluasi pembentukan karakter adalah sebagai berikut: a.
Melakukan
pengamatan
dan
pembimbingan
secara
langsung
keterlaksanaan program pendidikan karakter di sekolah. b.
Memperoleh gambaran mutu pendidikan karakter di sekolah secara umum.
c.
Melihat kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan program dan mengidentifikasi masalah yang ada, dan selanjutnya mencari solusi yang komprehensif agar program pendidikan karakter dapat tercapai.
d.
Mengumpulkan dan menganalisis data yang ditemukan di lapangan untuk menyusun rekomendasi terkait perbaikan pelaksanaan program pendidikan karakter ke depan.
e.
Memberikan masukan kepada pihak yang memerlukan untuk bahan pembinaan dan peningkatan kualitas program pembentukan karakter.
f.
Mengetahui tingkat keberhasilan implementasi program pembinaan pendidikan karakter di sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Agar hasil penilian yang dilakukan guru benar dan objektif, guru harus memahami prinsip-prinsip penilaian sesuai dengan standar penilaian yang sudah ditetapkan oleh para ahli penilaian (misalnya Standar Penilaian Pendidikan yang ditetapkan dengan Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007). Dalam penilaian karakter guru hendaknya membuat instrumen penilaian yang dilengkapi dengan rubrik penilaian untuk menghindari penilaian yang subjektif, baik dalam bentuk instrumen penilaian pengamatan (lembar pengamatan) maupun instrumen penilaian skala sikap
C. Hakikat Siswa atau Peserta Didik 1. Definisi Siswa atau Peserta Didik Peserta didik dalam perspektif pedagogis diartikan sebagai sejenis makhluk “homo educandum”, makhluk yang menghajatkan pendidikan. Pengertian tersebut dapat diartikan bahwa peserta didik dipandang sebagai manusia yang memiliki potensi yang bersifat laten, sehingga dibutuhkan binaan dan bimbingan untuk mengaktualisasikannya agar ia dapat menjadi manusia susila yang cakap. Pengertian peserta didik dalam perspektif psikologis adalah individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun psikis menurut fitrahnya masing-masing. Sebagai individu yang tengah tumbuh dan berkembang, peserta didik memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke titik optimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 4, “peserta didik diartikan sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu” (Desmita, 2009). Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa atau peserta didik adalah individu yang sedang mengembangkan diri melalui pendidikan agar menjadi manusia yang semakin berkarakter.
2. Karakteristik Umum Perkembangan Siswa SMP Menurut Desmita (2009), anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) berada pada tahap perkembangan pubertas (10-14 tahun). Sejumlah karakteristik yang menonjol pada anak usia SMP, yaitu: a. Terjadi ketidakseimbangan proporsi tinggi dan berat badan; b. Mulai timbulnya ciri-ciri seks sekunder; c. Kecenderungan ambivalensi, antara keinganan menyendiri dengan keinginan bergaul, serta keiginan untuk bebas dari dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tua; d. Senang membandingkan kaedah-kaedah, nilai-nilai etika atau norma dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa; e. Mulai mempertanyakan secara skeptis mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan; f. Reaksi dan ekspresi emosi masih labil;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
g. Mulai mengembangkan standar dan harapan terhadap perilaku dari sendiri yang sesuai dengan dunia sosial; h. Kecenderungan minat dan pilihan karir relatif sudah lebih jelas.
3. Ciri-ciri Penting Siswa SMP pada Masa Remaja Awal Siswa SMP kelas VII dan kelas VIII termasuk dalam masa remaja awal (praremaja) dengan rata-rata usia 12-14 tahun. Istilah yang biasa diberikan bagi remaja awal adalah teenagers (anak usia belasan tahun). Banyak ahli berusaha memberikan batasan rentangan usia masa remaja. Hurlock (dalam Panut dan Ida, 1999) membuat rentang usia masa remaja sebagai berikut: a. Pubertas/preadolescence
: 10/12 tahun-13/14 tahun
b. Masa remaja awal
: 13/14 tahun-17 tahun
c. Masa remaja akhir
: 17 tahun-21 tahun
Soen Liang (dalam Panut dan Ida, 1999), membagi masa remaja (puberteit) sebagai berikut: a. Pra Puberteit,
b. Puberteit,
c. Adolescence,
laki-laki
: 13-14 tahun > Fase negatif
wanita
: 12-13 tahun > Strumund Drang
Laki-laki
: 14-18 tahun
Merindu
Wanita
: 13-18 tahun
puja
Laki-laki
: 19-23 tahun
Wanita
: 18-21 tahun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Selama paruhan akhir periode pubertas atau paruhan awal masa remaja awal, terdapat gejala-gejala yang disebut gejala negative phase (fase negatif). Masa ini ditandai oleh sifat-sifat negatif pada si remaja, sehingga masa ini seringkali disebut fase negatif. Adapun sifat-sifat negatif itu adalah sebagai berikut: a. Sifat-sifat negatif pada anak perempuan Hetzer yang menyelidiki sifat-sifat negatif pada anak perempuan mengemukakan hal-hal ini sebagai kriteria: 1) Tidak tenang 2) Kurang suka bekerja 3) Suasana hati tidak baik, pemurung 4) Asosial a) Menarik diri dari masyarakat b) Agresif terhadap masyarakat b. Sifat-sifat negatif pada anak laki-laki Hochholzer mengadakan penyelidikan terhadap 300 orang anak remaja di Wina dan menemukan hal-hal berikut ini sebagai kriteria: 1) Kurang suka bergerak 2) Lekas lelah 3) Kebutuhan untuk tidur besar 4) Suasana hati tidak tetap 5) Pessimistik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Atas dasar hasil-hasil penyelidikan yang telah dikemukaan di atas dapat disimpulkan bahwa remaja yang sedang mengalami fase negatif menunjukkan hal berikut: a. Negatif dalam prestasi, baik prestasi jasmani maupun kejiwaan. b. Negatif dalam sikap sosial, baik dalam bentuk menarik diri dari masyarakat (negatif pasif) dan agresif terhadap masyarakat (negatif aktif) Masa-masa fase negatif menunjukkan sifat-sifat yang berlawanan dengan masa pueral. Masa pueral merupakan masa akhir dari masa anak sekolah. Puer adalah ketika anak mulai tidak suka lagi diperlakukan sebagai anak, tetapi ia belum termasuk golongan orang dewasa. Pada masa pueral anak akan cenderung bersikap ekstrovert, sedangkan pada masa negatif anak akan bersikap introvert. H. Hetzer dan CH. Buhler berpendapat bahwa menyebab utama dari fase negatif ini adalah biologis, yaitu mulai bekerjanya kelenjar-kelenjar kelamin. Bekerjanya kelenjar-kelenjar kelamin ini membawa perubahan radikal di dalam tubuh anak dan perubahan ini seringkali tidak dapat dipahami anak sehingga menimbulkan perasaan ragu, kurang pasti, malu, dan sebagainya (Panut & Ida, 1999). Fase negatif ini berakhir apabila gangguan atau kejutan (shock) biologis itu hilang. Heyster (Panut & Ida, 1999) mengatakan bahwa fase negatif akan berakhir saat seorang anak perempuan telah menarche (haid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
yang pertama kali datang) dan anak laki-laki mengalami pollutio (mimpi basah). Akhir dari masa negatif ditandai oleh: a. Kesegaran jasmani b. Kegembiraan dalam bekerja c. Suasana hati yang gembira. Hurlock (dalam Mappiare, 1982) menguraikan cukup lengkap tentang gejala fase negatif, yaitu: a. Keinginan untuk menyendiri (desire for isolation) b. Berkurang kemauan untuk bekerja (disinclination to work) c. Kurang koordinasi fungsi-fungsi tubuh (incoordinations) d. Kejemuan (boredom) e. Kegelisahan (restlessness) f. Pertentangan sosial (sosial antagonism) g. Penantangan terhadap kewibawaan orang dewasa (resistance to authority) h. Kepekaan perasaan (heightened emotionality) i. Kurang percaya diri (lack of self-confidence) j. Mulai timbul minat pada lawan seks (prepoccupation with sex) k. Kepekaan perasaan susila (excessive modesty) l. Kesukaan berkhayal (day dreaming) Di samping ciri-ciri dan gejala fase negatif yang dimiliki bersama (pubertas dan remaja awal), terdapat ciri-ciri khas masa remaja awal. Ciriciri khas tersebut adalah:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
a. Ketidakstabilan keadaan perasaan dan emosi Hall (dalam Mappiare, 1982) menyebutkan masa ini sebagai perasaan yang sangat peka, remaja mengalami gejolak dalam kehidupan perasaan dan emosinya. Istilah untuk keadaan semacam ini adalah strom and stress. Tidak aneh lagi bagi orang yang mengerti sikap dan sifat remaja yang sesekali sangat bergairah dalam bekerja tiba-tiba berganti lesu, kegembiraan yang meledak bertukar dengan rasa sedih, rasa yakin pada diri berganti rasa ragu yang berlebihan. Ketidaktentuan dalam cita-cita juga masuk dalam ciri ini. Persoalan pendidikan lanjutan dan lapangan pekerjaan tidak dapat remaja rencanakan dan tentukan. Terkait dengan persahabatan dan cinta, rasa bersahabat sering bertukar menjadi senang, ketertarikan dengan lawan jenis, dan muncul “cinta monyet” dalam diri remaja. b. Hal sikap dan moral (lebih menonjol menjelang akhir remaja awal, usia 15-17 tahun) Organ-organ seks yang telah matang menyebabkan remaja mendekati
lawan
jenis.
Ada
dorongan-dorongan
seks
dan
kecenderungan memenuhi dorongan tersebut, sehingga kadang-kadang dinilai oleh masyarakat sebagai suatu yang tidak sopan. Sebagai tambahan, ada keberanian dalam diri remaja untuk menonjolkan sex appeal, keberanian dalam pergaulan, dan “menyerempet” bahaya. Dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
keadaan inilah, sering muncul masalah dengan orang tua atau orang dewasa lainnya. c. Hal kecerdasan atau kemampuan moral Kemampuan mental atau kemampuan berpikir remaja awal mulai sempurna. Keadaan ini terjadi pada usia antara 12-16 tahun. Seperti yang dijelaskan oleh Binet, salah seorang pepolor mental test berkebangsaan Perancis bahwa pada usia 12 tahun kemampuan anak untuk mengerti informasi abstrak, barulah sempurna. Kesempurnaan mengambil kesimpulan dan informasi abstrak dimulai pada usia 14 tahun. Akibatnya, pada masa remaja awal seseorang suka menolak halhal yang tidak masuk akal. Penantangan pendapat sering terjadi dengan orang tua, guru, atau orang dewasa lainnya jika remaja mendapatkan pemaksaan menerima pendapat tanpa alasan rasional. Namun, dengan alasan yang masuk akal, remaja juga cenderung mengikuti pemikiran orang dewasa. d. Hal status remaja awal sangat sulit ditentukan Status
remaja
awal
tidak
saja
sulit
ditentukan,
tetapi
membingungkan. Perlakuan yang diberikan oleh orang dewasa terhadap remaja awal sering berganti-ganti. Ada keraguan pada orang dewasa untuk memberikan tanggungjawab kepada remaja dengan alasan “mereka masih kanak-kanak”, tetapi pada kesempatan lain remaja awal sering mendapat teguran sebagai “orang yang sudah dewasa” jika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
mereka bertingkah laku yang kekanak-kanakan. Akibatnya, remaja awal merasa kebingungan dan bertambah masalahnya. e. Remaja awal menghadapi banyak masalah Ciri-ciri di atas menjelaskan bahwa masa remaja awal penuh dengan masalah. Penyebabnya adalah sifat emosional pada masa remaja awal. Kemampuan berpikir pada masa remaja awal lebih dikuasi oleh emosionalitasnya sehingga kurang mampu mengadakan konsensus dengan pendapat orang lain yang bertentangan dengan pendapatnya. Akibat masalah yang paling menonjol adalah pertentangan sosial. f. Masa remaja awal adalah masa yang kritis Dikatakan kritis sebab dalam masa ini remaja akan dihadapkan dengan soal apakah ia dapat menghadapi dan memecahkan masalahnya atau tidak. Keadaan remaja yang dapat menghadapi masalahnya dengan baik menjadi modal dasar dalam menghadapi masalah-masalah selanjutnya sampai ia dewasa. Ketidakmampuan seseorang menghadapi masalahnya dalam masa ini akan menjadikannya orang “dewasa” yang bergantung.
4. Perkembangan Nilai-nilai Moral pada Remaja Sarwono (1989) mengatakan bahwa salah satu karakteristik remaja yang sangat menonjol yang berkaitan dengan nilai adalah bahwa remaja sudah sangat merasakan akan pentingnya tata nilai dan mengembangkan nilai-nilai baru yang sangat diperlukan sebagai pedoman, pegangan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
atau petunjuk dalam mencari jalannya sendiri untuk menumbuhkan identitas diri menuju kepribadian yang semakin matang. Pembentukan nilai-nilai baru ini dilakukan dengan cara identifikasi dan imitasi terhadap
tokoh
atau model
tertentu
atau
bisa
saja
berusaha
mengembangkannya sendiri. Karakteristik yang menonjol dalam perkembangan moral remaja adalah bahwa sesuai dengan tingkat perkembangan kognisi yang mulai mencapai tahapan berfikir operasional formal, yakni mulai mampu berfikir abstrak dan mulai mampu memecahkan masalah-masalah yang bersifat hipotetis, maka pemikiran remaja terhadap suatu permasalahan tidak lagi hanya terikat pada waktu, tempat, dan situasi, tetapi juga pada sumber moral yang menjadi dasar hidup mereka (Gunarsa,1988). Michel meringkas lima perubahan dasar dalam moral yang harus dilakukan oleh remaja, yaitu : a. Pandangan moral individu makin lama makin menjadi lebih abstrak. b. Keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah. Keadilan muncul sebagai kekuatan moral yang dominan. c. Penilaian moral menjadi semakin kognitif. d. Penilaian moral menjadi kurang egosentris.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
e. Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa penilaian moral merupakan bahan emosi dan menimbulkan ketegangan emosi. Furter (1965) mengatakan bahwa kehidupan moral merupakan problematika yang pokok dalam masa remaja. Maka perlu kiranya untuk meninjau perkembangan moralitas mulai dari waktu anak dilahirkan. Dalam tinjauan fenomenologisnya yang luas Furter mengemukakan 3 macam dalil sebagai berikut: a. Tingkah laku moral yang sesungguhnya baru timbul pada masa remaja. b. Masa remaja sebagai periode masa muda harus dihayati betul-betul untuk dapat mencapai tingkah laku moral yang otonom. c. Eksistensi muda sebagai keseluruhan merupakan masalah moral dan bahwa hal ini harus dilihat sebagai hal yang bersangkutan dengan nilai-nilai. Teori Kohlberg (dalam Desmita, 2009) tentang perkembangan moral merupakan perluasan, modifikasi, dan redefensi atas teori Piaget. Kohlberg tetap menggunakan pendekatan dasar Piaget, yaitu menghadapkan anakanak dengan serangkaian cerita-cerita yang memuat dilema moral. Namun, cerita atau situasi yang dikembangkan Kohlberg lebih kompleks daripada teori yang digunakan Piaget. Teori ini didasarkan atas analisisnya terhadap hasil wawancara dengan anak laki-laki usia 10 hingga 16 tahun yang dihadapkan pada suatu dilema moral, dimana mereka harus memilih antara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
tindakan menaati peraturan atau memenuhi kebutuhan hidup dengan cara yang bertentangan dengan peraturan. Pada awalnya Kohlberg mengetengahkan adanya enam tahap perkembangan moral yang harus dilalui seorang anak untuk dapat sampai ke tingkat remaja atau tingkat kedewasaan. Dari keenam tahap perkembangan tersebut seseorang akan bergerak dari satu tingkat kematangan moral ke tingkat kedua dan baru kemudian ke tingkat yang ketiga. Kohlberg (dalam Sjarkawi, 2006) lebih menjelaskan ketiga tingkat perkembangan moral yang masing-masing tingkat memuat pula dua tahap perkembangan: a. Tingkat Prakonvensional Pada tingkat yang pertama ini, anak akan tanggap/responsif terhadap norma atau aturan budaya dan terhadap ungkapan serta label baik atau buruk, benar atau salah. Kendati demikian, seorang anak biasanya hanya akan menginterpretasikan norma-norma tersebut berdasarkan
akibat-akibat
atau
konsekuensi-konsekuensi
yang
mungkin dihadapinya atas berbagai tindakannya (misalnya: hukuman, ganjaran atau berbagai balasan lainnya). Selain itu, anak-anak juga cenderung menginterpretasikan norma-norma tersebut berdasarkan kekuatan fisik mereka yang menerapkan norma atau label tersebut. Tingkat prakonvensional dibagi menjadi dua bagian sebagai dua tahap, yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
1) Orientasi hukuman dan kepatuhan Akibat fisik perbuatannya adalah menentukan baik buruknya perbuatan itu tanpa melihat unsur kemanusiaannya. Menghindari hukuman dan tunduk pada kekuasaan yang tidak beralasan semuanya diukur dari dirinya sendiri. Artinya, tidak atas dasar rasa hormat kepada aturan moral yang mendasarinya yang didukung oleh hukuman dan otoritas. 2) Orientasi Instrumental Relatif Perbuatan benar merupakan cara atau alat untuk memuaskan kebutuhannya sendiri dan kadang-kadang juga kebutuhan orang lain. Hubungan antar manusia dipandang seperti hubungan pasar, dimana unsur-unsur keterusterangan dan rasa timbal balik menempati
kedudukan
yang
cukup
dominan.
Semuanya
dimengerti secara fisik dan pragmatis dan ada elemen kewajaran. Tindakan timbal balik seperti hal “kamu menggaruk punggungku, nanti akan kugaruk punggungmu”. Artinya, menggaruk atau tidak menggaruk yang diperbuat bukan karena loyalitas, rasa terima kasih, atau rasa keadilan. b. Tingkat Konvensional Pada tingkat perkembangan moral yang disebut konvensional ini upaya
memenuhi
harapan-harapan
keluarga,
kelompok
atau
masyarakat bangsanya dianggap sebagai sesuatu yang terpuji. Tindakan-tindakan
tersebut
dilakukan
seseorang
tanpa
harus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
mengkaitkannya dengan akibat-akibat yang mungkin muncul, baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Sikapnya bukan saja mau menyesuaikan diri pada harapan-harapan orang tertentu atau dengan ketertiban sosial, tetapi loyalitas dan sikap ingin menjaganya, sehingga ia secara aktif mempertahankan, mendukung, membenarkan ketentuan, serta mengidentifikasikan dirinya dengan orang atau kelompok yang ada di dalamnya. Tingkat konvensional ini mencakup dua tahap perkembangan moral yang lebih tinggi dari tingkat sebelumnya. Kedua tahap tersebut adalah: 1) Orientasi masuk kelompok “Anak Manis” atau “Anak Baik” Dalam pandangan anak-anak yang masih berada ditahap ini, yang dimaksud dengan perilaku baik atau tingkah laku bermoral adalah tingkah laku yang
menyenangkan, membantu atau tindakan-
tindakan yang diakui dan diterima oleh orang lain. Banyak usaha konformitas dengan gambaran stereotipe yang ada pada mayoritas, atau dengan perilaku yang dianggap umum atau lazim. Perilaku, sering dinilai menurut intensitasnya. “Dia bermaksud baik” untuk pertama kalinya menjadi hal yang penting dan utama. Setiap anak berusaha untuk diterima oleh lingkungannya dengan bersikap manis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
2) Orientasi hukum dan ketertiban Dalam tahap ini, orientasi seorang anak akan senantiasa mengarah kepada otoritas, pemenuhan aturan-aturan, dan sekaligus upaya memeliharan ketertiban sosial. Perilaku yang baik adalah sematamata melakukan kewajiban dan menunjukkan rasa hormat kepada otoritas, serta memelihara ketertiban sosial yang ada demi ketertiban itu sendiri. c. Tingkat Pascakonvensional, Otonom, atau Berprinsip Pada tingkat ketiga ini, terdapat usaha yang konkrit dalam diri seorang anak untuk menentukan nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral yang dianggap memiliki validitas, yang diwujudkan tanpa harus mengkaitkannya dengan otoritas kelompok atau orang yang mendukung prinsip-prinsip tersebut serta terlepas juga dari apakah individu yang bersangkutan termasuk kelompok itu atau tidak. Tingkat ketiga ini juga mencakup dua tahap perkembangan moral, yaitu: 1) Orientasi kontrak sosial legalistis Tahap kelima ini dapat dikatakan merupakan tingkat kematangan moral yang cukup tinggi. Tahap ini menekankan pada unsur yang berkenaan dengan kemanfaatan dan mementingkan kegunaan (utilitarium). Perbuatan yang baik cenderung ditentukan dari segi hak-hak individual yang umum dan dari segi patokan yang sudah dikaji secara kritis dan disetujui oleh anggota masyarakat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
2) Orientasi prinsip kewajiban Pada tahap yang paling tinggi menurut skema Kohlberg ini, perbuatan baik diartikan sebagai yang cocok dengan suara hati, sesuai dengan prinsip etika yang dipilih sendiri dengan berpedoman pada pemahaman kekomprehensifan secara logis, universal, disertai kekonsistenan yang ajeg. Pada dasarnya, prinsipprinsip itu bukan aturan konkret, tetapi abstrak dan etis. Inti moralitas berupa prinsip-prinsip universal tentang keadilan, pertukaran hak, dan persamaan hak asasi manusia yang mengacu pada usaha penghormatan martabat manusia sebagai individu. Struktur tahap pertimbangan moral yang dijelaskan di atas dapat dipahami melalui interpretasi seperti berikut: Tahap pertama,
motif: moral terutama didasarkan pada usaha untuk menghindari diri dari hukuman.
Tahap kedua,
motif moral terutama berupa usaha untuk memperoleh ganjaran atau agar perbuatan baiknya memperoleh imbalan.
Tahap ketiga,
kesadaran moral berfungsi sebagai upaya agar tidak disalahkan atau agar tidak dibenci oleh kelompoknya atau oleh kelompoknya secara mayoritas.
Tahap keempat,
kesadaran moral berfungsi sebagai upaya membebaskan diri dari teguran pejabat yang memegang kekuasaan, di samping itu juga untuk melestarikan aturan-aturan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
umum serta membebaskan diri dari rasa bersalah yang merupakan akibatnya. Tahap kelima,
motif
moral
terletak
pada
keinginan
untuk
mempertahankan penghargaan atau hormat pengamat yang tidak berpihak, seseorang melakukannya sebagai usaha mempertahankan kesejahteraan umum. Tahap keenam,
konformitas terhadap prinsip moral berfungsi untuk menghindari diri dari rasa bersalah yang timbul dari dalam diri sendiri. (Wayan Ardhana dalam Sjarkawi, 2006)
Untuk memperjelas konsep tingkat pertimbangan moral tersebut diaplikasikan pada suatu isu moral dengan sebuah pertanyaan, sedangkan untuk mengetahui pertimbangan moral seseorang dapat dilihat dari jawaban berupa alasan atau pertimbangan yang diberikan atas pertanyaan tersebut. Struktur tingkat pertimbangan moral dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2. Tingkat dan Tahap Perkembangan Moral Menurut Kohlberg No. Tingkat Contoh pertanyaan: 1. Tingkat 1 Tahap 1
Umur Nama “Mengapa kamu tidak mencuri uang itu?” Prakonvensional 6-8 Moralitas heteronomi (orientasi kepatuhan dan tahun hukuman) Jawaban: “Nanti saya dimarahi mama” atau “Nanti saya dihukumpak guru” (Saya harus menaati orang yang berwenang, sebab kalau tidak...)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Tingkat Tahap 2
2.
Tingkat 2 Tahap 3
Tahap 4
3.
Tingkat 3 Tahap 5
Tahap 6
50
Umur Nama 8-10 Individualisme/instrumentalisme (orientasi minat tahun pribadi) Jawaban: “Kalau saya mencuri, nanti barang saya juga akan dicuri” (Saya akan begitu jika saya mau, tetapi jangan mengandaikan kepada saya) Konvensional 10-12 Reksa interpersonal [orientasi keserasian tahun interpersonal dan konformitas (sikap anak baik)] Jawaban: “Nanti saya dikatakan tidak baik” atau “Orang yang mencuri itu tidak disukai orang lain” (Saya mungkin harus begitu, sebab semua orang mengharapkan saya berbuat begitu) 12-15 Sistem sosial dan hati nurani [orientasi otoritas dan tahun pemeliharaan aturan sosial (moralitas hukum dan aturan)] Jawaban: “Menurut hukum, mencuri itu dilarang” atau “Mencuri itu mengganggu atau merusak ketertiban masyarakat” (Saya harus demikian, sebab kewajiban untuk menaati peraturan demi tegaknya hukum) Pascakonvensional Di Orientasi Kontrak sosial dan orientasi konsensus atas Jawaban: “Mencuri tidak boleh karena jelas 15 melanggar hak orang lain, akan tetapi dalam tahun keadaan tertentu misalnya akan mati karena tidak makan dan makanan hanya dapat diperoleh dengan cara mencuri, maka boleh saja mengambil barang orang lain, karena hak hidup lebih tinggi daripada hak milik” (Saya mungkin akan begitu, sebab peranan saya dalam masyarakat, tetapi saya sering mempertahankan nilai-nilai relatif masyarakat) Orientasi Prinsip kewajiban Jawaban: “Jika Anda tidak mau diperlakukan seperti itu terhadap diri Anda, janganlah memperlakukan itu kepada orang lain” atau “Lebih baik memberi daripada menerima” (Saya akan begitu, sebab saya tahu bahwa hal itu benar untuk dilakukan)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
D. Penyusunan Modul Bimbingan 1. Definisi Modul Menurut Afiatin (2013), modul adalah sebuah panduan yang berisi pokok bahasan, materi, kegiatan, dan prosedur untuk sebuah pelatihan. 2. Langkah-langkah Penyusunan Modul Afiatin (2013) menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan modul adalah sebagai berikut: a. Pokok bahasan Memilih dan menentukan pokok bahasan yang sesuai dengan tujuan pelatihan. b. Materi Membuat materi (sesuai pokok bahasan) yang disusun dari bahan ajar, tulisan-tulisan dari media, buku-buku, pengalaman dan intuisi fasilitator, serta dari sumber lain yang relevan. Materi disusun singkat, padat, dan mampu memancing rasa ingin tahu dan kreativitas peserta. c. Kegiatan Menentukan bentuk kegiatan yang sesuai dan selaras dengan materi yang telah disusun, misalnya kegiatan “Observasi Sampah di Lingkungan”. Jelaskan setiap kata dalam tema kegiatan itu secara rinci. Apa itu sampah? Apa itu lingkungan? Mengapa melakukan observasi sampah di lingkungan penting?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
d. Tujuan Umum/Khusus Tujuan adalah hal-hal yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan umum merupakan hal besar atau umum yang ingin diwujudkan, sedangkan tujuan khusus adalah pencapaian secara spesifik atau khusus. e. Alat dan bahan Menuliskan alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan kegiatan secara terperinci. f. Objek Menjelaskan perihal objek yang ingin diamati secara detail selama kegiatan
berlangsung.
Ketika
menentukan
objek,
perlu
mempertimbangkan mobilisasi peserta dan cara mengontrol mereka. g. Waktu Waktu menunjukkan lamanya kegiatan yang akan dilakukan. Sebaiknya waktu disesuaikan dengan jumlah jam yang telah disiapkan dalam jadwal, tidak kurang dan tidak lebih. Jadwal yang semakin detail akan sangat membantu bagi guru (fasilitator). h. Alur kegiatan (prosedur) Alur kegiatan merupakan rincian tahapan kegiatan secara terstruktur. Poin h dan poin i dapat digabung dalam penyusunan modul.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
i.
53
Metode Metode merupakan penggambaran umum terhadap cara kegiatan dilaksanakan. Misalnya: observasi, diskusi kelompok, dan presentasi. Setiap metode perlu dijelaskan agar peserta memahami maksudnya.
j.
Evaluasi Evaluasi menegaskan cara melakukan penilaian terhadap indikator keberhasilan kegiatan. Pada bagian evaluasi dituliskan tentang apa dan bagaimana evaluasi dilakukan.
k. Catatan Catatan fasilitator merupakan bagian terakhir yang menjadi tambahan bilamana ada hal-hal penting yang belum masuk dalam bagian di modul atau hal-hal lain yang dapat digunakan untuk mengembangkan modul agar menjadi lebih baik dan kontekstual dari waktu ke waktu. Susunan dan format di atas merupakan susunan yang ideal. Dalam pelaksanaannya susunan modul dapat menyesuaikan dengan keadaan, dapat dikurangi atau dapat ditambah. Susunan atau format yang minimal harus ada dalam modul, yaitu: tujuan, alat, dan prosedur, sebab ketiga hal itu akan sangat memandu fasilitator dalam memfasilitasi kegiatan atau sesi. Melalui hasil penelitian ini, peneliti menyusun silabus dan contoh modul bimbingan yang dapat membantu guru dalam memberikan penanaman pendidikan karakter yang sesuai dan optimal kepada para
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
siswa. Silabus dan modul bimbingan ini akan memuat topik-topik bimbingan yang termuat dalam butir-butir nilai-nilai karakter yang dirasa nilai-nilai karakter itu perlu dikembangkan oleh para siswa, seperti: tanggung jawab, disiplin, percaya diri, mandiri, dan nasionalisme.
E. Hasil Penelitian yang Relevan Sebelumnya Penelitian tentang pendidikan karakter yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, berikut merupakan kesimpulan dari hasil penelitian sebelumnya. Penelitian oleh Rodiatul Hasanah Hasibuan dengan judul “Implementasi Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Karakter Dalam Membentuk Karakter Siswa Kelas VII SMP Al-Washliyah 27 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013”. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa SMP Al-Washliyah 27 Medan telah menerapkan pendidikan karakter pada mata pelajaran PKn di kelas VII, namun penerapan karakter belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan angket frekuensi dan persentasi terbesar adalah yang menjawab A adalah rata-rata 27,95 responden (69,88%), yang menjawab B rata-rata 4,83 responden (10,88%), yang menjawab C rata-rata 3,53 responden (6,63%), yang menjawab D rata-rata 4,08 responden (6,13%), dan yang menjawab E rata-rata 7,43 responden (6,50%). Hasil analisis data menunjukkan implementasi pendidikan kewarganegaraan berbasis karakter dalam membentuk karakter siswa di kelas VII SMP Al-Washliyah 27 Medan tahun 2012-2013 memperoleh rata-rata 27,95 (69,88%). Berdasarkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
ketentuan penafsiran bahwa hasil angket menunjukkan kecenderungan jawaban
antara
70%-89%
yang
berarti
implementasi
Pendidikan
Kewarganegaraan berbasis karakter dalam membentuk karakter siswa kelas VII SMP Al-Washliyah 27 Medan Tahun Pelajaran 2012-2013 masih dalam kategori sedang. Penelitian lain dilakukan oleh Ripto dengan judul “Implementasi Mata Pelajaran
Pendidikan
Pengembangan
Jasmani
Nilai-nilai
Olahraga
Karakter
Siswa
dan
Kesehatan
SMP”.
terhadap
Penelitian
yang
menggunakan sampel sebanyak 390 siswa SMP se-Kecamatan Pedurungan, Semarang menunjukkan kondisi awal dan kondisi akhir karakter siswa melalui pembelajaran penjasorkes dengan muatan pengembangan nilai karakter. Hasil penelitian menunjukkan kondisi awal karakter siswa SMP se-Kecamatan Pedurungan kota Semarang secara umum 67,8% dan pada kondisi akhir menjadi 80,6%, terjadi peningkatan 12,8%. Kesimpulan penelitian yaitu pembelajaran Penjasorkes yang bermuatan pengembangan nilai-nilai karakter meningkatkan karakter siswa. Penelitian mengenai “Pengadaan Pendidikan Karakter di Sekolah” yang dilakukan oleh Linda Rakhmawati, menunjukkan bahwa pendidikan karakter tidak hanya dengan pemberian informasi dan pemahaman saja, namun juga perlu adanya penerapan secara langsung melalui pembelajaran dengan bantuan dari guru mata pelajaran saat di kelas. Guru kelas dilibatkan untuk melihat sejauh mana keterlaksanaan pendidikan karakter tersebut dan turut mengevaluasi capaian hasil pendidikan karakter siswa. Selain dibantu oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
guru mata pelajaran, peran orang tua juga dianggap penting dan memiliki pengaruh. Peran orang tua menjadi berpengaruh karena orang tua sebagai media dan peran utama yang memberikan pendidikan serta pembentukan karakter ketika anak masih di keluarga.
F. Kerangka Pikir Knowledge is power, but character is more merupakan arti penting dari karakter atau watak. Karakter lebih berharga dari ilmu pengetahuan karena tanpa adanya karakter maka ilmu pengetahuan pun tidak akan mendatangkan kebaikan untuk umat manusia malah kehancuran yang akan muncul dan kekacauan yang hanya akan terjadi. Bangsa yang maju bukanlah semata-mata yang mempunyai teknologi tercanggih ataupun kekayaan alam terbesar, tetapi lebih kepada bangsa yang mempunyai karakter. Untuk mewujudkan manusia yang berkarakter khususnya di Indonesia, maka pemerintah membuat kebijakan yang menghasilkan nilai-nilai karakter bangsa melalui agama, Pancasila, UUD 1945, dan UU No 20/2003 tentang Sisdiknas. Nilai-nilai karakter tersebut ditumbuhkembangankan dan ditingkatkan melalui pendidikan karakter terutama di lingkungan sekolah. Penanaman nilai karakter kepada siswa diintegrasikan dalam mata pelajaran yang ada di sekolah. Guru mata pelajaran memulainya dengan memasukkan nilai-nilai karakter dalam silabus, RPP, dan bahan ajar lain, kemudian untuk pelaksanaannya melalui kegiatan pembelajaran yang telah dirancang, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
terakhir guru melakukan evaluasi terhadap penanaman nilai-nilai karakter tersebut. SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta merupakan sekolah yang telah menjalankan pendidikan karakter terintegrasi dalam mata pelajaran sejak diberlakukannya pendidikan karakter oleh Kemendiknas. Para guru mata pelajaran yang ada juga telah menyertakan nilai-nilai karakter dalam silabus, RPP, dan bahan ajar yang lain. Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengetahui ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi pada siswa di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta. Peneliti menggunakan kuesioner yang mengacu pada prinsip-prinsip skala Semantic Defferensial. Dari hasil pengolahan data kuesioner tersebut peneliti mendapatkan hasil pendidikan karakter terintegrasi pada SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta. Hasil pendidikan karakter tersebut menunjukkan apakah para siswa di kedua sekolah tersebut telah memiliki karakter sangat baik, baik, cukup, buruk atau sangat buruk. Selain itu, peneliti juga ingin melihat adakah perbedaan hasil pendidikan karakter antara kelas VII dan kelas VIII di kedua SMP tersebut ditinjau dari keadaan psikologisnya. Apakah fase negatif yang sedang dialami oleh remaja seusia siswa SMP kelas VIII menyebabkan kegonjangan karakter pula di dalam diri siswa atau tidak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
G. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan penjelasan bab II C3 yang menunjukkan adanya pengaruh psikologis pada siswa SMP kelas VIII yang disebut fase negatif, maka yang menjadi hipotesis penelitian ini sebagai berikut: Ho: Tidak ada perbedaan hasil pendidikan karakter terintegrasi antara kelas VII dengan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2013/2014. Ha: Ada perbedaan hasil pendidikan karakter terintegrasi antara kelas VII dengan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2013/2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan metodologi penelitian, yaitu: jenis penelitian, subyek penelitian, metode pengumpulan data dan instrumen penelitian, uji empirik kuesioner hasil pendidikan karakter di SMP, prosedur pengumpulan dan teknis analisis data. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif evaluatif dengan menggunakan pendekatan survei. Best (dalam Sukardi, 2003) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Sejathi (2011) menjelaskan penelitian evaluatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi yang merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang memerlukan evaluasi. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif evaluatif ini dengan maksud untuk mengukur keberhasilan hasil pendidikan karakter terintegrasi pada siswa kelas VII dan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.
B. Subyek Penelitian Subyek pada penelitian ini ditetapkan dengan memilih sampel. Menurut Sugiono (2010), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar dan tidak
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
dimungkinkan bagi peneliti untuk mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VII dan kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta. Peneliti mengambil masing-masing 2 (dua) kelas pada setiap tingkatan kelas di kedua sekolah. Alasan peneliti memilih SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta sebagai sumber penelitian dikarenakan kedua sekolah tersebut merupakan SMP yang telah melaksanakan program pendidikan karakter terintegrasi. Rincian sampel subyek penelitian yang disajikan pada tabel 3. Tabel 3. Rincian Sampel Penelitian Siswa Kelas VII dan Kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 SEKOLAH SMP Negeri SMP Negeri 6 Total Per KELAS 13 Yogyakarta Surakarta Kelas VII B : 35 VII D : 28 VII D : 29 VII E : 30 VIII B : 29 VIII E : 28 VIII VIII D : 33 VIII G : 29 Total Keseluruhan Siswa Kelas VII dan Kelas VIII VII
122 119 241
C. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket. Kuesioner disusun bersama tim peneliti payung di bawah koordinasi dosen pembimbing dengan mengacu pada prinsip-prinsip skala Semantic Defferensial. Sugiyono (2010) menegaskan, skala Semantic Defferensial digunakan untuk mengukur sikap, hanya saja bentuknya tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawabannya “sangat positif” terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Kuesioner ini memiliki dua jenis pernyataan yang bersifat favorable (positif) dan unfavorable (negatif). Pernyataan favorable (positif) merupakan pernyataan yang sesuai atau mendukung dengan jenis variabel yang akan diukur. Pernyataan yang bersifat unfavorable (negatif) merupakan pernyataan yang tidak sesuai atau tidak mendukung variabel yang akan diukur. 1. Cara Pemberian Skor Item Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dilengkapi dengan nilai skala interval dari 1 sampai 9 dengan angka 5 sebagai titik tengah skala tersebut. Pada item favourable, jika responden memberikan penilaian pada nilai skala 1, maka diartikan sebagai jawaban “sangat negatif”, sedangkan jika memberikan penilaian pada nilai skala 9 maka diartikan sebagai jawaban “sangat positif”. Sebaliknya, pada item unfavourable, jika responden memberikan penilaian pada skala 1, maka diartikan sebagai jawaban “sangat positif”, sedangkan jika responden memberikan penilaian pada skala 9, maka diartikan sebagai jawaban “sangat negatif”. Ketika responden memberikan jawaban ditengah atau nilai pada skala 5, maka jawaban tersebut diartikan netral. Responden diminta untuk menjawab pernyataan/pertanyaan yang terdapat pada kuesioner hasil pendidikan karakter terintegrasi pada rentang jawaban yang positif sampai negatif dengan cara memberi tanda centang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
(√) pada salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan sesuai presepsi subjek. Skoring dilakukan dengan cara menjumlahkan jawaban responden pada masing-masing item. Dengan demikian dapat diketahui hasil nilai-nilai pendidikan karakter terintegrasi pada subjek penelitian ini. Semakin tinggi jumlah skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula hasil pendidikan karakter. Sebaliknya, semakin rendah jumlah skor yang diperoleh, maka semakin rendah pula hasil pendidikan karakter. Berikut ini adalah bentuk atau model pemberian jawaban dengan menggunakan skala Semantic Defferensial: Contoh: Kedisiplinan saya datang ke sekolah… 1
5
Tidak pernah terlambat
9
Selalu terlambat
Pernyataan-Pertanyaan 1. Saya berdoa secara rutin atas kemauan diriku sendiri. 1
Tidak pernah
5
9
Selalu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
2. Saya tetap menjaga rahasia teman saya, walaupun ia telah menyakiti saya. 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
3. Sesekali saya terpaksa terlambat masuk sekolah, dan saya merasa… 1
Tidak menyesal
5
9
Menyesal
2. Konstruk Instrumen Konstruk instrumen ini dibuat berdasarkan aspek-aspek nilai pendidikan karakter yang terdapat pada pedoman pendidikan karakter SMP (Kemendiknas, 2010). Berdasarkan nilai-nilai karakter untuk sekolah menengah pertama yang disarankan oleh Kemendiknas, ditetapkan 20 nilai karakter yang bersumber dari 5 aspek sebagaimana tertera pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Tabel 4. Kisi-kisi Kuesioner Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi No.
Aspek-aspek
Indikator
Item Fav.
1.
Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan (religius) Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri a. Jujur b. Bertanggungjawab
Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja
1, 2
2.
3.
c.
Bergaya hidup sehat
d.
Disiplin
e.
Kerja keras
f.
Percaya Diri
Memahami kekurangan dan kelebihan diri Menunjukkan sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana yang seharusnya dilakukan Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik Menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari Menunjukan sikap percaya diri
g.
Berjiwa wirausaha
Memiliki jiwa kewirausahaan
h.
Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
i.
Mandiri
j.
Ingin tahu
k.
Cinta ilmu
Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama a. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain b.
d.
Patuh pada aturan-aturan sosial Menghargai karya dan prestasi orang lain Santun
e.
Demokratis
c.
4.
5.
Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan Nilai kebangsaan a. Nasionalis b. Menghargai keberagaman
Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis-kritis dan kreatif Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya Menguasai pengerahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menegah Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana dalam Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sederhana
4 5, 6 8, 9
Item Unfav.
3 7 10
11, 12
13
14
15
16, 17, 18 19, 20
21
22, 23
25
24
27
26
29
28
Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan dimasyarakat Menghargai adanya perbedaan pendapat Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia Mendiskripsikan gejala alam dan sosial Memanfaatkan lingkungan secara bertanggungjawab Menghargai karya seni dan budaya nasional Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional JUMLAH
30, 31 34, 35
32, 33
36, 37 38, 39 41, 42
43, 45 46
40 44
47, 48 49, 50
32
18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
3. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner a. Validitas Azwar (2009) mengatakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat yang bersangkutan menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran. Suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar mampu mengungkapkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Sugiyono (2010) menegaskan, validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan kata lain, validitas dari sebuah penelitian mengungkap keakuratan data yang diperoleh peneliti antara data yang ada di lapangan atau sesungguhnya dengan data yang nantinya dilaporkan oleh peneliti dalam penelitiannya. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Nurgiyantoro (2009) menyebutkan, validitas isi adalah validitas yang mempertanyakan bagaimana kesesuaian antara instrumen dengan tujuan dan deskripsi masalah yang akan diteliti. Dari hasil pengukuran validitas inilah peneliti dapat mengetahui sejauh mana kualitas instrumen yang digunakan dalam penelitian dengan memeriksa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
validitas isi. Pemeriksaan keterpenuhan validitas isi didasarkan pada pertimbangan rasional yang dilakukan dengan meminta bantuan seseorang yang ahli dalam bidangnya (expert judgment), seorang ahli di sini yaitu dosen pembimbing. Dengan melakukan expert judgment, dosen pembimbing menelaah secara rasional kesesuaian antara isi pertanyaan kuesioner yang menguraikan indikator yang berasal dari aspek yang dipilih sebagai acuan dalam pembuatan item-item kuesioner. Hasil telaah ahli dilengkapi dengan uji empirik untuk memeriksa keterpenuhan kriteria konsistensi internal setiap item terhadap aspeknya.
Teknik
uji
yang
digunakan
adalah
dengan
cara
mengkorelasikan skor-skor item terhadap skor-skor tabel aspek melalui pendekatan analisis korelasi Pearson Product Moment. Rumus korelasi (r) Pearson Product Moment adalah sebagai berikut: Formula; rXY =
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
Keterangan :
rXY
= koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N
= jumlah subyek
X
= deviasi dari mean untuk nilai variabel X
Y
= deviasi dari mean untuk nilai variabel Y
∑XY
= hasil perkalian antara nilai X dan nilai Y
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Pemeriksaan konsistensi internal dalam uji hubungan ini menggunakan program komputer Statistic Program for Social Science (SPSS) versi 16.0. Penggunaan program tersebut dikarenakan sudah tersedianya nilai probabilitas (probability values) yang dapat membantu penentuan keterpenuhan indeks konsistensi internal ditetapkan berdasarkan probability values (Pv) tersebut, yaitu: Pv yang bernilai < 0,05 dianggap memenuhi/valid; apabila Pv bernilai > 0,05 item tersebut tidak memenuhi konsistensi internal, maka item akan digugurkan. Pertimbangan validitas dalam penelitian ini juga menggunakan korelasi item total dengan batasan 0,03. Menurut Azwar (2009), kriteria pemilihan item dapat didasarkan pada korelasi item total menggunakan batasan 0,03. Apabila terdapat item yang memiliki nilai koefisiensi dibawah 0,03 maka item tersebut dinyatakan gugur. b. Reliabilitas Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran. Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut reliabel (Azwar, 2009). Pengukuran yang menggunakan instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila alat ukur yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak diukur. Ary, Jacobs, dan Razavieh (2011) menjelaskan, reliabilitas alat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
pengukur adalah derajat keajegan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya. Suatu data dinyatakan reliabel apabila seorang dan atau lebih peneliti dalam obyek yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang sama atau tidak berbeda. Jadi kata kunci untuk kualifikasi suatu instrumen pengukuran adalah dengan melihat konsistensi atau keajegan dari hasil penghimpunan data yang dilakukan. Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach (α). Nurgiyantoro (2000) menegaskan, reliabilitas Alpha Cronbach (α) dapat dipergunakan untuk instrumen yang jawabannya berskala maupun jika dikehendaki yang bersifat dikhotomis. Adapun rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) sebagai berikut: 𝛼 =2 1−
𝑠𝑥 2 + 𝑠𝑖 2 𝑠𝑥 2
Keterangan: s1 2 dan s22 = varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2 sx2
= varians skor skala
Untuk mengetahui varians butir itu sendiri dapat diketahui dengan menggunakan rumus berikut:
𝜎𝑖 2 =
(∑𝑋𝑖 )2 𝑁 𝑁
∑𝑋𝑖2 −
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
σ𝑖 2
= Varians butir pertanyaan ke-n
∑X1
= Jumlah skor jawaban subjek untuk butir
69
pertanyaan ke-n
Untuk mengetahui tinggi rendahnya koefisien reliabilitas dan validitas instrumen dapat mengacu pada daftar indeks kualifikasi reliabilitas menurut Guilford (dalam Masidjo, 1995). Kriteria kualifikasi reliabilitas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No 1. 2. 3. 4. 5.
Tabel 5. Kriteria Guilford Koefisien Korelasi 0,91 - 1,00 0,71 – 0,90 0.41 – 0,70 0,21 – 0.40 Negatif – 0,20
Kualifikasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
D. Uji Empirik Kuesioner Hasil Pendidikan Karakter di SMP 1. Validitas Kuesioner Setelah dilakukan uji coba terhadap instrumen (uji empirik) kepada siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 6 Surakarta, diperoleh hasil perhitungan konsistensi internal butir pada setiap aspek dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment dengan jumlah subjek (N) 40. Berdasarkan hasil pemeriksaan konsistensi butir terhadap aspek, diperoleh 7 dari 50 butir pada kuesioner dinyatakan gugur atau tidak valid,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
sehingga terdapat 43 butir item yang digunakan dalam penelitian. Di bawah ini disajikan tabel penggolongan item valid dan tidak valid. Tabel 6. Penggolongan Item Valid dan Tidak Valid No.
Aspek-aspek
1.
Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan (religius) Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri: a. Jujur b. Bertanggungjawab
2.
3.
c.
Bergaya hidup sehat
d.
Disiplin
e.
Kerja keras
f.
Percaya Diri
g. h.
Berjiwa wirausaha Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
i.
Mandiri
j.
Ingin tahu
k.
Cinta ilmu
Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama a. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain b. c. d. e.
Patuh pada aturan-aturan social Menghargai karya dan prestasi orang lain Santun Demokratis
Indikator Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja
Memahami kekurangan dan kelebihan diri Menunjukkan sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana yang seharusnya dilakukan Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik Menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari Menunjukan sikap percaya diri Memiliki jiwa kewirausahaan Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis-kritis dan kreatif Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya Menguasai pengerahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menegah Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana dalam Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sederhana
ITEM Tidak Valid Valid 1,2
4
3
5,7
6
8, 9, 10 11, 12, 13 14, 15 16, 17, 18 20 21, 22, 23
25
24
27
26
29
28
Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan dimasyarakat Menghargai adanya perbedaan pendapat Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia
19
30,31 32, 33, 34,35 36,37 38, 39 40, 41, 42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 4.
5.
Aspek-aspek
Indikator
Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan Nilai kebangsaan a. Nasionalis b. Menghargai keberagaman
Mendiskripsikan gejala alam dan sosial Memanfaatkan lingkungan secara bertanggungjawab
Menghargai karya seni dan budaya nasional Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional
71
ITEM Tidak Valid Valid 43, 44, 45 47, 48 46 49,50
2. Reliabilitas Kuesioner Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan dan telah dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for Window, diperoleh perhitungan reliabilitas seluruh instrumen dengan menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach (α), yaitu 0,881 . Tabel 7. Koefisien Reliabilitas Instrumen Koefisien Alpha Cronbach 0,881
N Item 50
N Subyek 40
Setelah diketahui hasil alpha 0,881 lalu selanjutnya dianalisi dengan mengacu pada tabel kriteria daftar indeks kualifikasi reliabilitas menurut Guilford (dalam Masidjo, 1995), maka dapat diambil keputusan bahwa reliabilitas kuesioner termasuk tinggi. Setelah dilakukan seleksi item dan diperoleh 43 butir item terpakai, peneliti kembali melakukan uji reliabilitas. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap 43 butir item diperoleh hasil uji reliabilitas sebesar 0,892. Tabel 8. Koefisien Reliabilitas Instrumen Setelah Seleksi Item Koefisien Alpha Cronbach 0,892
N Item 43
N Subyek 40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Berdasarkan tabel 8 di atas, maka dapat diketahui bahwa hasil uji reliabilitas instrumen setelah seleksi item adalah sebesar 0,892. Apabila hasil uji reliabilitas instrumen tersebut dianalisis dengan mengacu kriteria Guilford, maka dapat diketahui bahwa reliabilitas kuesioner termasuk tinggi.
E. Prosedur Pengumpulan dan Teknis Analisis Data 1. Persiapan dan Pelaksanaan Berikut ini adalah tahap-tahap yang digunakan dalam pengolahan data: a. Penyusun kuesioner hasil pendidikan karakter terintegrasi di SMP. b. Menentukan responden, yaitu siswa kelas VII dan kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta. c. Pengujian item kuesioner oleh para ahli expert judgement, yakni tim dosen penelitian Stranas dan dosen pembimbing. d. Pengujian empirik terhadap validitas dan reliabilitas kuesioner. e. Menganalisis data uji empirik validitas dan reliabilitas kuesioner. f. Pengambilan data penelitian melalui kuesioner kepada siswa kelas VII dan kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta. g. Melakukan analisis data yang telah terkumpul. 2. Teknik Analisis Data Sugiyono (2010) mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Langkah-langkah yang ditempuh peneliti untuk menganalisi data adalah sebagai berikut: a. Memeriksa
keabsahan
administratif
hasil
kuesioner
jawaban
responden untuk diolah lebih lanjut. b. Memberi skor setiap alternatif jawaban. Alternatif jawaban dengan interval 1 sampai 9, ketika responden memberikan jawaban untuk item favorable pada nilai sekala 1 dapat di artikan ”sangat negatif” sedangkan jika responden memilih nilai sekala 9 dapat diartikan ”sangat positif”, sebaliknya berlaku untuk item unfavorable. Jika ada responden memilih nomor 5 atau di tengah-tengah, maka jawaban dari responden diartikan netral. c. Membuat tabulasi data, menghitung skor total dari masing-masing item kuesioner dan skor rata-rata subjek maupun rata-rata butir. d. Memeriksa validitas dan reliabilitas kuesioner (uji coba terpakai) para siswa (N = 40) dengan cara: 1) Menghitung validitas koefisien korelasi skor item dengan skor total aspek dengan menggunakan teknik Product Moment dari Pearson dengan menggunakan program komputer SPSS 16.0. 2) Menghitung koefisien reliabilitas kuesioner dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan program komputer SPSS 16.0.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
e. Mengkategorisasikan hasil pendidikan karakter terintegrasi siswa SMP dengan menggunakan kriteria penilaian (Penilaian Acuan Patokan) PAP I. Alasan peneliti menggunakan kategorisasi PAP tipe I ini dikarenakan peneliti melihat bahwa karakter merupakan suatu yang dipandang ideal, berisi moral, berisi nilai yang terus dikembangkan, sehingga dalam mengukur ketercapaian hasil karakter harus dengan standar penilaian yang tinggi. Masidjo (1995) menjelaskan Penilaian Acauan Patokan (PAP) tipe I sebagai berikut: 1) Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah suatu penilaian yang memperbandingkan prestasi hasil belajar siswa dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, suatu prestasi yang seharusnya dicapai oleh siswa yang dituntut oleh guru. PAP berorientasi pada suatu patokan keberhasilan atau batas lulus penguasaan bahan yang sifatnya pasti dan absolut. Oleh karena itu, penilaian patokan ini disebut juga Penilaian Acuan Mutlak (PAM) atau Penilaian Acuan Absolut (PAA) 2) Pada PAP tipe I ini, penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing score adalah 65% dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup (6 atau C). Tuntutan pada persentil
65 sering disebut persentil minimal. Hal tersebut
dikarenakan passing score pada 65% dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal. Untuk nilai-nilai di atas dan di bawah cukup diperhitungkan. Pada tipe kategorisasi PAP I ada 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
kategori yang dapat menggambarkan tingkat ketercapaian hasil pendidikan karakter. Norma kategorisasinya adalah sebagai berikut: Tabel 9. Kategorisasi PAP Tipe I Nilai Huruf Tingkat Ketercapaian Hasil Nilai Huruf Pendidikan Karakter 90% - 100 % A 80% - 89% B 65% - 79% C 55% - 64% D Dibawah 55% E
Berikut ini disajikan norma kategorisasi dari penghitungan tingkat ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi berdasarkan rata-rata skor per subyek dengan mengacu kategorial PAP tipe I: Tingkat ketercapaian hasilpendidikan karakter teringrasi
Nilai Huruf
90% x 9 = 8,1
A
80% x 9 = 7,2
B
65% x 9 = 5,85 (dibulatkan menjadi 5,9)
C
55% x 9 = 4,95 (dibulatkan menjadi 5,0)
D
dibawah 46%
E
Berdasarkan perhitungan norma kategorisasi di atas, penggolongan subjek dimasukkan ke dalam 5 kategori diagnosis pencapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi yang tersaji pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Tabel 10. Kategori Tingkat Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Norma/Kriteria Skor 90% - 100 % 80% - 89% 65% - 79% 55% - 64% Dibawah 55%
Skor 8,1 – 9 7,2 – 8,0 5,9 – 7,1 5,0 – 5,8 > 5,0
Nilai Huruf A B C D E
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Buruk Sangat Buruk
f. Menghitung rentang capaian skor item kuesioner hasil pendidikan karakter terintegrasi siswa (keseluruhan siswa yang diteliti pada SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta) berdasarkan hasil rata-rata per aspek dengan mengacu pada kriteria PAP tipe I. Cara penghitungan rentang capaian skore item sama dengan cara penghitungan
tingkat
ketercapaian
hasil
pendidikan
karakter
terintegrasi. g. Uji Hipotesis Penelitian Peneliti melakukan uji hipotesis, yaitu ada tidaknya perbedaan hasil pendidikan karakter terintegrasi dengan cara: 1) Mentransformasi data hasil pendidikan karakter yang sudah para siswa isi ke dalam bentuk data angka. Hal tersebut peneliti lakukan supaya dalam menghitung korelasi dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0. 2) Sebelum melakukan subtitusi data, peneliti terlebih dahulu menyatukan data kelas VII dan kelas VIII pada masing-masing
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
sekolah dan selanjutnya peneliti melakukan perubahan data. Subtitusi data tersebut disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini: Tabel 11. Data tingkatan kelas Data tertulis Data angka Kelas VII 1 Kelas VIII 2
3) Jika dalam kuesioner terdapat satu atau dua siswa tidak mencantumkan angka, maka peneliti dalam mengisi data tersebut dengan melihat rata-rata hasil angka yang diisi siswa. 4) Teknik uji yang digunakan adalah dengan cara membedakan skorskor siswa berdasarkan tingkatan kelas terhadap skor hasil pendidikan karakter melalui pendekatan analisis uji beda T-tes.
Komputasi uji hipotesis menggunakan program komputer SPSS 16.0. Penggunaan program tersebut dikarenakan sudah tersedianya nilai probabilitas (probability values) yang dapat membantu penentuan keterpenuhan indeks konsistensi internal ditetapkan berdasarkan probability values (Pv) tersebut, yaitu: Pv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
yang bernilai < 0,05 dianggap Ho ditolak, artinya ada perbedaan hasil pendidikan karakter terintegrasi antara kelas VII dengan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta, apabila Pv bernilai > 0,05 dapat dianggap Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan hasil pendidikan karakter antara kelas VII dengan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan. Penyajian hasil penelitian didasarkan pada rumusan masalah atau pertanyaan-pertanyaan penelitian. A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi pada Siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 Hasil pengolahan data berdasarkan kriteri PAP tipe I menyimpulkan bahwa ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi pada SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2013/2014 masih belum optimal (cukup). Kategori ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi pada SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2013/2014 tersaji pada tabel di bawah ini: Tabel 12. Tingkat Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 Subyek Norma/Kriteria Nilai Skor (Kelas VII Presentase Kategori Skor Huruf & VIII) 90% - 100 % 8,1 – 9 1 0,7% A Sangat Baik 80% - 89% 7,2 – 8,0 30 12% B Baik 65% - 79% 5,9 – 7,1 162 67% C Cukup 55% - 64% 5,0 – 5,8 45 19% D Buruk Dibawah 55% > 5,0 3 1,3% E Sangat Buruk TOTAL 241 100%
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Dalam perspektif grafis, komposisi, dan sebaran subjek berdasarkan tingkat ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta tergambar sebagai berikut:
Distribusi Subyek 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
162
Sangat Baik Baik Cukup
45
Buruk
30 3
1 Sangat Baik
Baik
Cukup
Buruk
Sangat Buruk
Sangat Buruk
Grafik 1. Tingkat Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014
Pengamatan pada tabel maupun grafik menunjukkan: 1) Terdapat 1 siswa (0,7%), yang mencapai hasil pendidikan karakter sangat baik. 2) Terdapat 30 siswa (12%), yang mencapai hasil pendidikan karakter baik. 3) Terdapat 162 siswa (67%), yang mencapai hasil pendidikan karakter cukup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
4) Terdapat 45 siswa (19%), yang mencapai hasil pendidikan karakter buruk. 5) Terdapat 3 siswa (1,3%), yang mencapai hasil pendidikan karakter sangat buruk. Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar (67%) siswa kelas VII dan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta memiliki tingkat ketercapaian hasil pendidikan karakter pada kategori cukup.
2. Profil Ketercapaian Hasil Pendidikan Karater Terintegrasi pada SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 Profil capaian pendidikan karakter terintegrasi pada SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta dapat dilihat dari hasil pengolahan data berdasarkan kriteria PAP tipe I. Berikut ini disajikan hasil pengolahan data dan kategori hasil pendidikan karakter terintegrasi pada kedua SMP tersebut: a. SMP Negeri 13 Yogyakarta Berdasarkan perolehan data penelitian yang dikumpulkan dengan menggunakan
kuesioner
pendidikan
karakter
terintegrasi
dan
dilanjutkan dengan analisis data, profil ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi di SMP Negeri 13 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 masih belum optimal (cukup). Profil ketercapaian hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
pendidikan karakter terintegrasi pada SMP Negeri 13 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 tersaji pada tabel di bawah ini: Tabel 13. Tingkat Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 Norma/Kriteria Skor 90% - 100 % 80% - 89% 65% - 79% 55% - 64% Dibawah 55% TOTAL
Dalam
Skor
Subyek Presentase
8,1 – 9 7,2 – 8,0 5,9 – 7,1 5,0 – 5,8 > 5,0
perspektif
7 91 27 1 126
grafis,
0% 6% 72% 21% 1% 100%
komposisi,
dan
Nilai Huruf A B C D E
sebaran
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Buruk Sangat Buruk
subjek
berdasarkan tingkat ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 tergambar sebagai berikut:
Distribusi Subyek 91
100 80
Sangat Baik
60
Baik 27
40 20
Cukup Buruk
7
0
1
Sangat Buruk
0 Sangat Baik
Baik
Cukup
Buruk
Sangat Buruk
Grafik 2. Tingkat Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Pengamatan pada tabel maupun grafik menunjukkan: 1) Tidak terdapat siswa (0%), yang mencapai hasil pendidikan karakter sangat baik. 2) Terdapat 7 siswa (6%), yang mencapai hasil pendidikan karakter baik. 3) Terdapat 91 siswa (72%), yang mencapai hasil pendidikan karakter cukup. 4) Terdapat 27 siswa (21%), yang mencapai hasil pendidikan karakter buruk. 5) Terdapat 1 siswa (1%), yang mencapai hasil pendidikan karakter sangat buruk. Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar (72%) siswa kelas VII dan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta memiliki tingkat ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi pada kategori cukup. Selain melihat tingkat ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi siswa secara umum di SMP Negeri 13 Yogyakarta, peneliti juga melihat hasil pendidikan karakter terintegrasi berdasarkan tingkatan kelas yang tersaji pada tabel dibawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Tabel 14. Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 berdasarkan Tingkatan Kelas Norma/Kriteria Skor
Skor
90% - 100 % 8,1 – 9 80% - 89% 7,2 – 8,0 65% - 79% 5,9 – 7,1 55% - 64% 5,0 – 5,8 Dibawah 55% > 5,0 TOTAL
Subyek Kelas VII Kelas VIII (%) (%) 0 (0%) 0 (0%) 3 (5%) 4 (6%) 53 (83%) 38 (62%) 7 (11%) 20 (32%) 1 (1%) 0 (0%) 64 (100%) 62 (100%)
Nilai Huruf
Kategori
A B C D E
Sangat Baik Baik Cukup Buruk Sangat Buruk
Pengamatan pada tabel menunjukkan: 1) Tidak terdapat siswa kelas VII maupun kelas VIII (0%), yang mencapai hasil pendidikan karakter sangat baik. 2) Terdapat 3 siswa kelas VII (5%) dan 4 siswa kelas VIII (6%), yang mencapai hasil pendidikan karakter baik. 3) Terdapat 53 siswa kelas VII (83%) dan 38 siswa kelas VIII (62%), yang mencapai hasil pendidikan karakter cukup. 4) Terdapat 7 siswa kelas VII (11%) dan 20 siswa kelas VIII (32%), yang mencapai hasil pendidikan karakter buruk. 5) Terdapat 1 siswa kelas VII (1%) dan 0 siswa kelas VIII (0%), yang mencapai hasil pendidikan karakter sangat buruk.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Distribusi Subyek berdasarkan Tingkatan Kelas 60
53
50 38
40 30
20
Kelas VII
20 10
0 0
Kelas VIII
7
3 4
1 0
0 Sangat Baik
Baik
Cukup
Buruk
Sangat Buruk
Grafik 3. Tingkat Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 Berdasarkan Tingkatan Kelas
Melihat perbandingan kedua tingkatan kelas yang ada di SMP Negeri 13 Yogyakarta, menunjukkan adanya perbedaan ketercapaian hasil pendidikan karakter. Pada tingkat kelas VII terlihat bahwa sebagian besar siswa yang berada dalam kategori cukup, sedangkan pada tingkat kelas VIII antara kategori cukup dan buruk masih dapat dikatakan seimbang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kelas VII mencapai hasil pendidikan karakter yang lebih baik dibandingkan dengan pencapaian hasil pendidikan karakter siswa kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta. b.
SMP Negeri 6 Surakarta Berdasarkan perolehan data penelitian yang dikumpulkan dengan menggunakan
kuesioner
pendidikan
karakter
terintegrasi
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
dilanjutkan dengan analisis data, profil ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi di SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2013/2014 masih belum optimal (cukup). Profil ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi pada SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2013/2014 tersaji pada tabel di bawah ini: Tabel 15. Tingkat Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 Norma/Kriteria Skor Skor 90% - 100 % 8,1 – 9 80% - 89% 7,2 – 8,0 65% - 79% 5,9 – 7,1 55% - 64% 5,0 – 5,8 Dibawah 55% > 5,0 TOTAL
Dalam
perspektif
Subyek Presentase 1 23 71 18 2 115
grafis,
0,5% 20% 62%% 16%% 1,5% 100%
komposisi,
dan
Nilai Huruf A B C D E
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Buruk Sangat Buruk
sebaran
subjek
berdasarkan tingkat ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi siswa SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2013/2014 tergambar sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Distribusi Subyek 80
71
60 Sangat Baik Baik
40 23
Cukup
18
20
Buruk 2
1 0 Sangat Baik
Baik
Cukup
Buruk
Sangat Buruk
Sangat Buruk
Grafik 4. Tingkat Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Siswa SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 Pengamatan pada tabel maupun grafik menunjukkan: 1) Terdapat 1 siswa (0,5%), yang mencapai hasil pendidikan karakter sangat baik. 2) Terdapat 23 siswa (20%), yang mencapai hasil pendidikan karakter baik. 3) Terdapat 71 siswa (62%), yang mencapai hasil pendidikan karakter cukup. 4) Terdapat 18 siswa (16%), yang mencapai hasil pendidikan karakter buruk. 5) Terdapat 2 siswa (1,5%), yang mencapai hasil pendidikan karakter sangat buruk. Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar (62%) siswa kelas VII dan kelas VIII di SMP Negeri 6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Surakarta memiliki tingkat ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi pada kategori cukup. Selain melihat tingkat ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi siswa secara umum di SMP Negeri 6 Surakarta, peneliti juga melihat hasil pendidikan karakter terintegrasi berdasarkan tingkatan kelas yang tersaji pada tabel dibawah ini: Tabel 16. Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 Berdasarkan Tingkatan Kelas Subyek Norma/Kriteria Nilai Skor Kelas VII Kelas VIII Kategori Skor Huruf (%) (%) 90% - 100 % 8,1 – 9 1 (2%) 0 (0%) A Sangat Baik 80% - 89% 7,2 – 8,0 15 (26%) 7 (12%) B Baik 65% - 79% 5,9 – 7,1 39 (67%) 33 (58%) C Cukup 55% - 64% 5,0 – 5,8 3 (5%) 16 (28%) D Buruk Dibawah 55% > 5,0 0 (0%) 1 (2%) E Sangat Buruk TOTAL 58 (100%) 57 (100%)
Pengamatan pada tabel menunjukkan: 1) Terdapat 1 siswa kelas VII (2%) dan tidak terdapat siswa kelas VIII (0%), yang mencapai hasil pendidikan karakter sangat baik. 2) Terdapat 15 siswa kelas VII (26%) dan 7 siswa kelas VIII (12%), yang mencapai hasil pendidikan karakter baik. 3) Terdapat 39 siswa kelas VII (67%) dan 33 siswa kelas VIII (58%), yang mencapai hasil pendidikan karakter cukup. 4) Terdapat 3 siswa kelas VII (5%) dan 16 siswa kelas VIII (28%), yang mencapai hasil pendidikan karakter buruk.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
5) Tidak terdapat siswa kelas VII (0%) dan 1 siswa kelas VIII (2%), yang mencapai hasil pendidikan karakter sangat buruk.
Distribusi Subyek berdasarkan Tingkatan Kelas 40 35 30 25 20 15 10 5 0
39 33
16
15
Kelas VII
7 3
1 0 Sangat Baik
Baik
Cukup
Buruk
Kelas VIII 0
1
Sangat Buruk
Grafik 5. Tingkat Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Siswa SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 Berdasarkan Tingkatan Kelas
Melihat perbandingan kedua tingkatan kelas yang ada di SMP Negeri 6 Surakarta, menunjukkan adanya perbedaan ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi. Pada tingkat kelas VII terlihat bahwa sebagian besar siswa yang berada dalam kategori cukup dan baik, sedangkan pada tingkat kelas VIII antara kategori cukup dan buruk. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kelas VII mencapai hasil pendidikan karakter yang lebih baik dibandingkan dengan pencapaian hasil pendidikan karakter siswa kelas VIII di SMP Negeri 6 Surakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
3. Identifikasi Item-item Nilai Karakter yang Belum Optimal (Rendah) Berdasarkan analisis skor item pengukuran ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi siswa kelas VII dan kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2013/2014 yang terbagi dalam lima kategori menurut kriteria PAP tipe I diperoleh hasil sebagai berikut: a. Hasil capaian skor item hasil pendidikan karakter terintegrasi secara keseluruhan pada siswa kelas VII Hasil capaian skor item hasil pendidikan karakter terintegrasi siswa kelas VII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2013/2014 disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 17. Kategori Skor Item Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 Norma/Kriteria Skor
Skor
Nilai Huruf
Kategori
No item
Jumlah
90% - 100 %
8,1 ≤ X ≤ 9
A
Sangat Baik
2
1
80% - 89%
7,2 ≤ X ≤ 8
B
Baik
65% - 79%
5,9 ≤ X ≤ 7,1
C
Cukup
55% - 64%
5,0 ≤ X ≤ 5,8
D
Buruk
Dibawah 55%
X ≤ 4,9
E
Sangat Buruk
TOTAL
8, 9, 18, 25, 26, 27, 32, 35, 36, 37, 39 1, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 21, 22, 23, 30, 33, 34, 38, 42, 43 12, 19, 24, 28, 29, 31, 40, 41 20
11
22
8 1 43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Pengamatan pada tabel menunjukkan: 1) Terdapat 1 butir item hasil pendidikan karakter terintegrasi yang termasuk dalam kategori sangat baik, yaitu item nomor 2. 2) Terdapat 11 butir item hasil pendidikan karakter terintegrasi yang termasuk dalam kategori baik, yaitu item nomor 8, 9, 18, 25, 26, 27, 32, 35, 36, 37, dan 39. 3) Terdapat 22 butir item hasil pendidikan karakter terintegrasi yang termasuk dalam kategori cukup, yaitu item nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 21, 22, 23, 30, 33, 34, 38, 42, dan 43. 4) Terdapat 8 butir item hasil pendidikan karakter terintegrasi yang termasuk dalam kategori buruk, yaitu item nomor 12, 19, 24, 28, 29, 31, 40, dan 41. 5) Terdapat 1 butir item hasil pendidikan karakter terintegrasi yang termasuk dalam kategori sangat buruk, yaitu item nomor 20. Butir item dengan skor yang berada pada kategori cukup, buruk, dan sangat buruk menunjukkan bahwa siswa kelas VII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta belum mencapai hasil pendidikan karakter terintegrasi yang ideal. Nomor-nomor item yang termasuk dalam kategori cukup, buruk, dan sangat buruk tersaji pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Tabel 18. Nomor-nomor Item Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 yang Teridentifikasi Belum Optimal (Cukup, Buruk, dan Sangat Buruk) Kategori
Nomor Item 1 3
4
5
6 7 Cukup
10
11
13 14 15
16
17
Pernyataan/ pertanyaan item
Nilai Karakter
Saya berdoa secara rutin atas kemauan diriku sendiri. Saya tetap menjaga rahasia teman saya, walaupun ia telah menyakiti saya. Walaupun kesalahan yang saya lakukan itu kecil, saya harus mengakui kesalahan itu. Saya menyesal jika melanggar tata tertib sekolah, tapi jika dalam keadaan terdesak saya melakukan hal itu (melanggar tata tertib). Keteraturan waktu makan saya setiap hari Keteraturan saya berolahraga setiap hari Apakah saya mengerjakan tugas piket kelas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan? Meski belum punya SIM, saya mengendari sepeda motor di lingkungan rumah dan sekolah. Daripada saya tinggal kelas, pada saat ulangan lebih baik saya menyontek saja. Apakah saya sudah berani tampil di depan kelas? Apakah saya mengungkapkan pendapat saya kepada teman saat belajar bersama? Beranikah saya membuka pembicaraan dalam kelompok tanpa harus orang lain meminta Pernahkah saya mengunjungi suatu bazaar, pameran, atau suatu perusahaan.
Hubungan dengan Tuhan (Religius) Jujur
Bertanggungjawab
Bergaya hidup sehat
Displin
Kerja keras
Percaya diri
Percaya diri
Berjiwa wirausaha
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kategori
Nomor Item 21 22
23
30
33 34 Cukup 38
42
43
12
19 Buruk
24
Pernyataan/ pertanyaan item Membereskan kamar pribadiku adalah kewajibanku. Apakah saya mencari bahan dan materi tambahan pelajaran dari internet? Apakah saya mengajari teman saya yang kesulitan dalam belajar? Saya memberi pujian kepada teman yang berprestasi. Saya berbicara menggunakan bahasa yang sopan kepada semua orang. Saya memaksakan kehendak saya kepada orang lain. Karena tidak tersedia tong sampah di sekitar saya, sesekali saya membuang sampah di sembarang tempat. Walaupun jam beribadah dari orang yang tidak seagama dengan saya belum dimulai, saya bisa mengobrol dan berbicara di sekitar tempat ibadah tersebut. Saya malas kenal dan berteman dengan teman yang tidak se”tipe” (misalnya dalam hal sifat, status sosial, jenis kelamin, agama) dengan saya. Saya sudah mengerjakan tugas saya sendiri tanpa bantuan orang lain. Demi kelancaran sekolah saya, apapun yang saya inginkan seharusnya dipenuhi oleh orang tua saya. Apakah saya mengingatkan teman saya yang beragama lain untuk melaksanakan ibadahnya?
93
Nilai Karakter Mandiri Ingin tahu
Cinta ilmu Menghargai karya dan prestasi orang lain Santun Demokratis Hubungan dengan lingkungan
Menghargai keberagaman
Kerja Keras
Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kategori
Nomor Item 28
29 Buruk
31
40
41 Sangat Buruk
20
Pernyataan/ pertanyaan item Apakah saya memilah sampah sebelum dibuang di tempat sampah (organik, non organik)? Saya memanfaatkan waktu belajar di rumah ketika malam hari (19.00-22.00)? Saya menggunakan barangbarang handmade buatan orang lain Bagiku menghafalkan 5 sila dalam Pancasila tanpa menerapkan sila-sila tersebut sudah cukup. Bagiku mengenal budaya dari daerah sendiri sudah cukup. Bagiku sesuatu yang baru dan unik itu sangatlah sulit.
94
Nilai Karakter
Patuh pada aturanaturan sosial
Menghargai karya dan prestasi orang lain
Nasionalis
Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Peneliti memilih nomor item yang teridentifikasi dalam kategori buruk dan sangat buruk sebagai dasar untuk menyusun silabus pendidikan karakter. Nomor-nomor item tersebut diuraikan pada tabel di bawah ini: Tabel 19. Nomor-nomor Item sebagai Dasar Penyusunan Silabus Pendidikan Karakter Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014
Aspek-aspek Nilai Karakter Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif Menghargai karya dan prestasi orang lain
No Item Pernyataan 20. Bagiku sesuatu yang baru dan unik itu sangatlah sulit. 19. Demi kelancaran sekolah saya, apapun yang saya inginkan seharusnya dipenuhi oleh orang tua saya. 31. Saya menggunakan barangbarang handmade buatan orang lain
Skor Item 4,9
5,0
5,0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
S
Aspek-aspek Nilai Karakter Nasionalis
Patuh pada aturanaturan sosial
Kerja keras
Nasionalis
Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain Patuh pada aturanaturan sosial
No Item Pernyataan 40. Bagiku menghafalkan 5 sila dalam Pancasila tanpa menerapkan sila-sila tersebut sudah cukup. 28. Apakah saya memilah sampah sebelum dibuang di tempat sampah (organik, non organik)? 12. Saya sudah mengerjakan tugas saya sendiri tanpa bantuan orang lain. 41. Bagiku mengenal budaya dari daerah sendiri sudah cukup. 24. Apakah saya mengingatkan teman saya yang beragama lain untuk melaksanakan ibadahnya? 29. Saya memanfaatkan waktu belajar di rumah ketika malam hari (19.00-22.00)?
95
Skor Item 5,0
5,2
5,5
5,7 5,8
5,8
b. Hasil capaian skor item hasil pendidikan karakter terintegrasi secara keseluruhan pada siswa kelas VIII Hasil capaian skor item hasil pendidikan karakter terintegrasi siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2013/2014 disajikan pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Tabel 20. Kategori Skor Item Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 Norma/Kriteria Skor
Skor
Nilai Huruf
90% - 100 %
8,1 ≤ X ≤ 9
A
80% - 89%
7,2 ≤ X ≤ 8
65% - 79%
5,9 ≤ X ≤ 7,1
Kategori
No item
Jumlah
-
0
B
Sangat Baik Baik
5 23
C
Cukup
2, 8, 25, 26, 27 1, 3, 4, 9, 10, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 21, 22, 23, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 43 5, 6, 7, 11, 12, 19, 20, 24, 29, 31, 38, 40, 41, 42 28
55% - 64%
5,0 ≤ X ≤ 5,8
D
Buruk
Dibawah 55%
X ≤ 4,9
E
Sangat Buruk
TOTAL
Pengamatan pada tabel menunjukkan: 1) Tidak ada butir item hasil pendidikan karakter terintegrasi yang termasuk dalam kategori sangat baik. 2) Terdapat 5 butir item hasil pendidikan karakter terintegrasi yang termasuk dalam kategori baik, yaitu item nomor 2, 8, 25, 26, dan 27. 3) Terdapat 23 butir item hasil pendidikan karakter terintegrasi yang termasuk dalam kategori cukup, yaitu item nomor 1, 3, 4, 9, 10, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 21, 22, 23, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, dan 43.
14
1 43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
4) Terdapat 14 butir item hasil pendidikan karakter terintegrasi yang termasuk dalam kategori buruk, yaitu item nomor 5, 6, 7, 11, 12, 19, 20, 24, 29, 31, 38, 40, 41, dan 42. 5) Terdapat 1 butir item hasil pendidikan karakter terintegrasi yang termasuk dalam kategori sangat buruk, yaitu item nomor 28. Butir item dengan skor yang berada pada kategori cukup, buruk, dan sangat buruk menunjukkan bahwa siswa kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta belum mencapai hasil pendidikan karakter terintegrasi yang ideal. Nomor-nomor item yang termasuk dalam kategori cukup, buruk, dan sangat buruk tersaji pada tabel di bawah ini: Tabel 21. Nomor-nomor Item Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 yang Teridentifikasi Belum Optimal (Cukup, Buruk, dan Sangat Buruk) Kategori
Nomor Item 1 3 4
Cukup
9 10 13 14
Penyataan/Pertanyaan Item Saya berdoa secara rutin atas kemauan diriku sendiri. Saya tetap menjaga rahasia teman saya, walaupun ia telah menyakiti saya. Walaupun kesalahan yang saya lakukan itu kecil, saya harus mengakui kesalahan itu. Sesekali saya terpaksa terlambat masuk sekolah, dan saya merasa… Apakah saya mengerjakan tugas piket kelas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan? Daripada saya tinggal kelas, pada saat ulangan lebih baik saya menyontek saja. Apakah saya sudah berani tampil di depan kelas?
Nilai Karakter Hubungan dengan Tuhan (Religius) Jujur Bertanggungjawab
Displin
Kerja keras Percaya diri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kategori
Nomor Item 15 16 17 18 21 22 23 30
Cukup
32 33 34 35 36
37 39
43
Buruk
5
Penyataan/Pertanyaan Item Apakah saya mengungkapkan pendapat saya kepada teman saat belajar bersama? Beranikah saya membuka pembicaraan dalam kelompok tanpa harus orang lain meminta? Pernahkah saya mengunjungi suatu bazaar, pameran, atau suatu perusahaan? Saya berpikir sebelum mengambil keputusan. Membereskan kamar pribadiku adalah kewajibanku. Apakah saya mencari bahan dan materi tambahan pelajaran dari internet? Apakah saya mengajari teman saya yang kesulitan dalam belajar? Saya memberi pujian kepada teman yang berprestasi. Saya menyapa dan memberi salam terlebih dahulu kepada orang yang lebih tua. Saya berbicara menggunakan bahasa yang sopan kepada semua orang. Saya memaksakan kehendak saya kepada orang lain. Saya mendengarkan pendapat orang lain yang sedang berbicara. Saya mempersilahkan teman untuk menggunakan fasilitas sekolah seperti saya pun menggunakannya. Bagiku mengikuti kegiatan kerja bakti di lingkungan rumah merupakan kewajibanku. Bagiku menjaga dan merawat tanaman yang ada di sekolah adalah kewajibanku. Saya malas kenal dan berteman dengan teman yang tidak se”tipe” (misalnya dalam hal sifat, status sosial, jenis kelamin, agama) dengan saya. Saya menyesal jika melanggar tata tertib sekolah, tapi jika dalam keadaan terdesak saya melakukan hal itu (melanggar tata tertib).
98
Nilai Karakter
Percaya diri
Berjiwa wirausaha Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif Mandiri Ingin tahu Cinta ilmu Menghargai karya dan prestasi orang lain Santun
Demokratis
Hubungan dengan lingkungan
Menghargai keberagaman
Bertanggungjawab
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kategori
Buruk
Nomor Penyataan/Pertanyaan Item Item 6 Keteraturan waktu makan saya setiap hari 7 Keteraturan saya berolahraga setiap hari Meski belum punya SIM, saya mengendari 11 sepeda motor di lingkungan rumah dan sekolah. Saya sudah mengerjakan tugas saya sendiri 12 tanpa bantuan orang lain. Demi kelancaran sekolah saya, apapun 19 yang saya inginkan seharusnya dipenuhi oleh orang tua saya. Bagiku sesuatu yang baru dan unik itu 20 sangatlah sulit. Apakah saya mengingatkan teman saya 24 yang beragama lain untuk melaksanakan ibadahnya? Saya memanfaatkan waktu belajar di 29 rumah ketika malam hari (19.00-22.00)? Saya menggunakan barang-barang 31 handmade buatan orang lain.
38
40 41
42
Sangat Buruk
28
Karena tidak tersedia tong sampah di sekitar saya, sesekali saya membuang sampah di sembarang tempat. Bagiku menghafalkan 5 sila dalam Pancasila tanpa menerapkan sila-sila tersebut sudah cukup. Bagiku mengenal budaya dari daerah sendiri sudah cukup. Walaupun jam beribadah dari orang yang tidak seagama dengan saya belum dimulai, saya bisa mengobrol dan berbicara di sekitar tempat ibadah tersebut. Apakah saya memilah sampah sebelum dibuang di tempat sampah (organik, non organik)?
99
Nilai Karakter Bergaya hidup sehat Displin Kerja keras
Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain Patuh pada aturanaturan sosial Menghargai karya dan prestasi orang lain Hubungan dengan lingkungan
Nasionalis
Menghargai keberagaman Patuh pada aturanaturan sosial
Peneliti memilih nomor item yang teridentifikasi dalam kategori buruk dan sangat buruk sebagai dasar untuk menyusun silabus pendidikan karakter. Nomor-nomor item tersebut diuraikan pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Tabel 22. Nomor-nomor Item sebagai Dasar Penyusunan Silabus Pendidikan Karakter Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 Aspek-aspek Nilai No Item Pernyataan Karakter Patuh pada aturan- 28. Apakah saya memilah sampah sebelum dibuang di tempat sampah aturan sosial (organik, non organik)? 20. Bagiku sesuatu yang baru dan unik Berpikir logis, itu sangatlah sulit. kritis, kreatif, dan inovatif Menghargai karya 32. Saya menggunakan barang-barang handmade buatan orang lain dan prestasi orang lain 11. Meski belum punya SIM, saya Disiplin mengendari sepeda motor di lingkungan rumah dan sekolah 41. Bagiku mengenal budaya dari Nasionalis daerah sendiri sudah cukup. 13. Saya sudah mengerjakan tugas Kerja keras saya sendiri tanpa bantuan orang lain. 19. Demi kelancaran sekolah saya, Berpikir logis, apapun yang saya inginkan kritis, kreatif, dan seharusnya dipenuhi oleh orang inovatif tua saya. 40. Bagiku menghafalkan 5 sila dalam Nasionalis Pancasila tanpa menerapkan silasila tersebut sudah cukup. 24. Apakah saya mengingatkan teman Sadar akan hak saya yang beragama lain untuk dan kewajiban diri melaksanakan ibadahnya? dan orang lain 5. Saya menyesal jika melanggar tata Bertanggung tertib sekolah, tapi jika dalam jawab keadaan terdesak saya melakukan hal itu (melanggar tata tertib).
6. Keteraturan waktu makan saya setiap hari 7. Keteraturan saya berolahraga setiap hari Patuh pada aturan- 29. Saya memanfaatkan waktu belajar di rumah ketika malam hari aturan sosial (19.00-22.00)? Bergaya hidup sehat
Skor Item 4,8
5,0
5,0
5,2
5,2 5,3
5,5
5,5
5,6
5,6
5,7 5,7 5,7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
\ Aspek-aspek Nilai Karakter Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan
Menghargai keberagaman
Berdasarkan
No Item Pernyataan 38. Karena tidak tersedia tong sampah di sekitar saya, sesekali saya membuang sampah di sembarang tempat. 42. Walaupun jam beribadah dari orang yang tidak seagama dengan saya belum dimulai, saya bisa mengobrol dan berbicara di sekitar tempat ibadah tersebut.
penghitungan
item
hasil
pendidikan
101
Skor Item 5,7
5,8
karakter
terintegrasi kategori buruk dan sangat buruk kelas VII dan kelas VIII, terdapat 9 item nilai karakter pada siswa kelas VII dan 15 item nilai karakter pada siswa kelas VIII yang digunakan sebagai dasar menyusunan silabus dan contoh modul pendidikan karakter. Terdapat 9 item nilai pendidikan karater yang sama pada kelompok siswa kelas VII dan kelompok siswa kelas VIII. 9 item tersebut masuk dalam nilai-nilai karakter yaitu nilai karakter kerja keras; berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif; sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain; patuh pada aturan-aturan sosial; menghargai karya dan prestasi orang lain; dan nasionalis. 6 item nilai karakter lain yang hanya terdapat pada kelompok siswa kelas VIII, yaitu: nilai karakter bertangungjawab; bergaya hidup sehat;
disiplin;
hubungan
dengan
lingkungan;
dan
menghargai
keberagaman. Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa nilai karakter yang masih berada pada kategori buruk dan sangat buruk pada hasil pendidikan karakter terintegrasi siswa kelas VII dan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
dan SMP Negeri 6 Surakarta berjumlah 15 item nilai karakter, 9 item nilai karakter sama pada kelompok siswa kelas VII dan kelompok siswa kelas VIII dan 6 item nilai karakter tambahan yang hanya terdapat pada kelompok siswa kelas VIII. Dapat dikatakan bahwa dari fakta yang telah diuraikan, item nilai pendidikan karakter terintegrasi yang terindikasi buruk dan sangat buruk pada siswa kelas VIII lebih banyak dibanding siswa kelas VII.
4. Uji Hipotesis Penelitian Uji Beda Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi pada Siswa Kelas VII dan Kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta. a. SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Analisis data hasil pendidikan karakter terintegrasi secara keseluruhan pada siswa kelas VII dan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada hasil pendidikan karakter antara siswa kelas VII dengan kelas VIII. Perbedaan tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil uji beda dengan nilai t hitung = 3.606 dan p = 0.000 (p<0.05) berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil pendidikan karakter pada siswa kelas VII dan kelas VIII. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata skor pada siswa kelas VII = 6.5410 dan siswa kelas VIII = 6.2538, hal ini berarti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
secara umum siswa kelas VII mencapai hasil pendidikan karakter terintegrasi yang lebih baik dibanding siswa kelas VIII. Dalam perspektif grafis, komposisi, dan sebaran subjek berdasarkan uji beda ketercapaian hasil
pendidikan karakter
terintegrasi antara siswa kelas VII dengan kelas VIII di kedua SMP tergambar sebagai berikut:
Kelas Kelas VII Kelas VIII
Perbedaan Hasil Pendidikan Karakter
Grafik 6. Uji Beda Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter antara Siswa Kelas VII dengan Kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
b. SMP Negeri 13 Yogyakarta Analisis data hasil pendidikan karakter terintegrasi pada siswa kelas VII dan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada hasil pendidikan karakter terintegrasi antara siswa kelas VII dengan kelas VIII. Ketidakperbedaan tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil uji dengan nilai t hitung = 1,274 dan p = 0. 205 (p>0.05) berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil pendidikan karakter pada siswa kelas VII dan kelas VIII. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata skor pada siswa kelas VII = 6.3547 dan siswa kelas VIII = 6.2323, hal ini berarti secara umum siswa kelas VII mencapai hasil pendidikan karakter terintegrasi yang hampir sama dengan siswa kelas VIII. Dalam perspektif grafis, komposisi, dan sebaran subjek berdasarkan uji beda ketercapaian hasil
pendidikan karakter
terintegrasi antara siswa kelas VII dengan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta tergambar sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Kelas Kelas VII Kelas VIII
Perbedaan Hasil Pendidikan Karakter
Grafik 7. Uji Beda Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter antara Siswa Kelas VII dengan Kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 c. SMP Negeri 6 Surakarta Analisis data hasil pendidikan karakter terintegrasi pada siswa kelas VII dan kelas VIII di SMP Negeri 6 Surakarta menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada hasil pendidikan karakter terintegrasi antara siswa kelas VII dengan kelas VIII. Perbedaan tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil uji beda dengan nilai t hitung = 3.764 dan p = 0.000 (p<0.05) berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil pendidikan karakter pada siswa kelas VII dan kelas VIII. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai ratarata skor pada siswa kelas VII = 6.7466 dan siswa kelas VIII = 6.2772,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
hal ini berarti secara umum siswa kelas VII mencapai hasil pendidikan karakter terintegrasi yang lebih baik dibanding siswa kelas VIII. Dalam perspektif grafis, komposisi, dan sebaran subjek berdasarkan uji beda ketercapaian hasil
pendidikan karakter
terintegrasi antara siswa kelas VII dengan kelas VIII di SMP Negeri 6 tergambar sebagai berikut:
Kelas Kelas VII Kelas VIII
Perbedaan Hasil Pendidikan Karakter
Grafik 8. Uji Beda Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter antara Siswa Kelas VII dengan Kelas VIII di SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014
B. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengkategorisasian tingkat ketercapaian hasil pendidikan karakter, populasi data tersebar pada 5 tingkat/kategori, yaitu: sangat baik, baik, cukup, buruk, dan sangat buruk. Untuk mempermudah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
peneliti dalam memberikan pembahasan dan untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu, maka dalam pembahasan ini tingkat ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi yang sangat baik dan baik disatukan menjadi baik (tinggi), tingkat ketercapaian pendidikan karakter terintegrasi kategori cukup, sedangkan tingkat ketercapaian pendidikan karakter terintegrasi buruk dan sangat buruk disatukan menjadi buruk (rendah) dimaknai sebagai capaian hasil pendidikan karakter terintegrasi yang belum optimal atau belum berhasil. Berdasarkan fakta hasil penelitian yang didapat, menunjukkan bahwa tingkat ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi secara keseluruhan pada siswa kelas VII dan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta mencapai hasil pendidikan karakter pada kategori cukup dan sebagian siswa yang diteliti masih berada pada capaian hasil pendidikan karater kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan karakter terintegrasi di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta memiliki kualitas hasil yang sedang-sedang saja. Ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi pada kedua SMP tersebut masih belum optimal sehingga perlu adanya upaya peningkatan yang lebih. Penelitian ini juga melihat ketercapaian hasil pendidikan karakter pada masing-masing SMP (SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta). Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil capaian hasil pendidikan karakter terintegrasi pada masing-masing SMP termasuk dalam kategori cukup (belum optimal).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Hasil-hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi siswa kelas VII dan kelas VIII, baik secara keseluruhan maupun pada masing-masing SMP berada pada kategori cukup. Mengingat nilai karakter merupakan suatu hal yang ideal dan dicita-citakan pencapaiannya secara optimal, maka dapat disimpulkan dan dimaknai bahwa ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta belum menunjukkan hasil yang optimal. Kualitas ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi yang masih tergolong dalam kategori cukup ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: nilai karakter merupakan suatu yang dipandang ideal, berisi moral, berisi nilai yang terus dikembangkan sehingga untuk mencapai hasil karakter yang optimal membutuhkan proses yang panjang. Sementara, penanaman karakter melalui pendidikan karakter terintegrasi di sekolah, khususnya di SMP selama ini masih menyentuh pada ranah kognitif belum pada tingkat internalisasi dan mengaplikasian nyata dalam kehidupan seharihari (Kementrian Pendidikan Nasional, 2010). Karakteristik siswa SMP masih cenderung membandingkan nilai-nilai etika atau norma dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari juga dapat mempengaruhi hasil pendidikan karakter. Siswa mengetahui nilainilai karakter yang perlu dimilikinya, namun terkadang siswa melihat dan cenderung mengikuti perilaku orang-orang di sekitarnya karena hal yang dilakukan oleh orang banyak dianggap adalah hal yang baik dan wajar. Hal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
tersebut menjadi gambaran yang menunjukkan bahwa tahapan perkembangan siswa SMP masih dalam ranah kognitif dalam memproses informasi (Desmita, 2009). Selain itu, siswa dari SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta termasuk remaja yang hidup di kota besar. Panut & Ida (1999), mengungkapkan bahwa remaja yang hidup di kota besar banyak dihadapkan pada pengaruh kebudayaan asing yang negatif. Kehidupan masyarakat di kota-kota besar menimbulkan berbagai kotradiktif, dimana segala kebudayaan asing mudah masuk melalui berbagai cara, misalnya: film, bacaan-bacaan porno, alat-alat canggih (komputer dan internet), dan kunjungan-kunjungan wisata dari berbagai negara dengan berbagai model, sikap, dan tindakan mereka. Selain itu, pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka memajukan kotanya memungkinkan remaja menikmati kesenangan hidup secara modern yang kadang-kadang bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat yang kuat keyakinan agama dan adatnya. Selain itu, ciri khas pada masa remaja awal yang sedang mengalami banyak perubahan juga turut berperan sebagai faktor kurang optimalnya ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi. Mappiere (1982), menjelaskan ciri khas remaja awal, yaitu: terjadinya ketidakstabilan perasaan dan emosi, adanya perubahan sikap dan moral yang seringkali bertentangan dengan norma masyarakat, serta perubahan pada pola berpikir yang seringkali menolak hal-hal yang tidak masuk akal dan menimbulkan pertentangan dengan orang tua, guru, atau masyarakat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Berbagai ciri khas yang muncul pada masa remaja awal ini memunculkan berbagai masalah, antara lain: terjadinya penyimpangan nilai dan moral, pertentangan dan pelanggaran terhadap norma sosial, serta kebingungan remaja terhadap situasi sosial dan tanggung jawab yang harus dipenuhi. Masalah-masalah itulah yang kemudian menjadi pemicu semakin banyaknya fenomena sosial pada remaja, yaitu meningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat. Tawuran antar pelajar, penyalahgunaan narkoba, seks bebas, bullying, dan berbagai kasus lainnya memperlihatkan semakin turun nilai moral dan karakter dalam diri remaja SMP. Rendahnya capaian hasil pendidikan karakter terintegrasi juga dapat dipengaruhi oleh penyelenggaraan pendidikan karakter terintegrasi yang belum optimal. Berdasarkan hasil observasi pada masing-masing SMP, nilainilai karakter hanya menjadi “tempelan semata” dan belum dintegrasikan secara optimal pada mata pelajaran. Guru mata pelajaran hanya menuliskan nilai-nilai karakter dalam silabus atau RPP, tetapi belum sepenuhnya diterapkan dalam proses belajar mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter baru sampai pada tahap pengenalan atau tataran kognitif semata dan belum ada pengaplikasian nyata dalam kehidupan sehari-hari, sehingga karakter yang diharapkan dimiliki oleh siswa belum sepenuhnya dihayati secara sungguh-sungguh. Hasil pendidikan karakter juga tidak terlepas dari peran keluarga, khususnya orang tua. Maksudin (2013), mengungkapkan bahwa guru dan orang tua perlu menyadari bahwa dirinya merupakan contoh bagi anak didik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
atau anak-anaknya. Jika tidak, anak-anak akan mengalami kebingungan. Agar anak didik memiliki karakter jujur, guru dan orang tua tidak boleh mengajarkan atau memberikan contoh kebohongan. Orang tua dan guru tidak boleh melakukan pelanggaran hukum apabila mereka menginginkan anakanak atau anak didiknya menghormati hukum. Dengan kata lain, karakter anak atau anak didik sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh karakter orang tua dan guru, terutama dalam setiap proses interaksi yang terjadi. Pada dasarnya, dalam proses interaksi dengan orang tua atau guru, anak dihadapkan pada figur yang merupakan contoh atau teladan baginya. Demikian pula, perilaku moral orang tua dan guru akan menjadi contoh atau model dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak-anak akan melakukan apa yang dilakukan dan akan mengatakan seperti apa yang dikatakan orang tua atau guru. Sehubungan dengan hal itu, Scoresby (dalam Maksudin, 2013) mengatakan bahwa jika akan membantu anak didik belajar hidup bermoral, guru harus menyiapkannya agar mampu menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dan melakukan berbagai tindakan dengan sewajarnya. Oleh karena pengembangan moral merupakan suatu proses, anak didik perlu diberi pendidikan dan keteladanan secara terus menerus. Penddikan yang baik pada pokoknya merupakan proses pengembangan kepribadian manusia sebagai fakta yang diterima secara universal dalam berbagai dimensi kehidupan, seperti: dimensi intelektual, fisik, sosial, dan moral. Pendidikan tidak dapat dipercaya jika proses yang terjadi secara terus menerus itu mengalami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
kegagalan dalam penanaman nilai-nilai yang penting bagi hidup dan kesejahteraan sosial. Dengan demikian, proses pengembangan nilai adalah proses yang berkelanjutan, saling tergantung, dan bersifat kumulatif yang menyentuh semua aspek kepribadian. Pengembangan nilai moral merupakan poros pengembangan karakter dan kepribadian. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti juga memperoleh data tentang hasil uji hipotesis perbedaan ketercapaian hasil pendidikan karakter antara kelas VII dengan kelas VIII. Data di SMP Negeri 6 Surakarta menunjukkan ada perbedaan yang signifikan terkait dengan ketercapaian hasil pendidikan karakter antara siswa kelas VII dan kelas VIII. Perbedaan hasil pendidikan karakter ini dilihat dari sisi perkembangan para siswa, dimana siswa kelas VII berada pada fase transisi dari Sekolah Dasar (SD) menuju Sekolah Menengah Pertama (SMP). Santrock (2003) menjelaskan pada fase ini siswa menghadapi “fenomena yang teratas ke bawah” (top-dog phenomena), yaitu keadaan dimana siswa bergerak dari posisi yang paling atas (saat berada di SD menjadi siswa tertua, terbesar, dan paling berkuasa) menuju posisi yang paling rendah (saat masuk di jenjang SMP menjadi siswa yang paling muda, paling kecil, dan paling tidak berkuasa di sekolah). Selain mengalami fase transisi, siswa kelas VII masih cenderung membawa sifat-sifat penurut, taat, dan patuh pada aturan dan nilai-nilai sehingga pihak sekolah dapat lebih mudah dalam memberikan penanaman nilai-nilai karakter.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berbeda
dengan
siswa
kelas
VIII,
meskipun
mereka
113
telah
mendapatkan pendidikan karakter terintegrasi selama kurang lebih 2 tahun di sekolah dan mengetahui nilai-nilai karakter, namun siswa kelas VIII digolongkan sebagai remaja yang sedang mengalami puncak pubertas. Pada masa pubertas, siswa mengalami fase negatif (negative phase). Masa ini ditandai oleh sifat-sifat negatif pada si remaja, sehingga masa ini seringkali disebut fase negatif. Remaja yang sedang mengalami fase negatif menunjukkan hal-hal seperti: negatif dalam prestasi, baik prestasi jasmani maupun kejiwaan dan negatif dalam sikap sosial, baik dalam bentuk menarik diri dari masyarakat (negatif pasif) dan agresif terhadap masyarakat (negatif aktif). Sejalan dengan ciri-ciri fase negatif yang dialami oleh remaja yang duduk di kelas VIII, Hurlock (dalam Mappiare, 1982) menguraikan cukup lengkap tentang gejala fase negatif, yaitu: keinginan untuk menyendiri (desire for isolation), berkurang kemauan untuk bekerja (disinclination to work), berkurang koordinasi fungsi-fungsi tubuh (incoordinations), merasa jenuh (boredom), mengalami kegelisahan (restlessness), mengalami pertentangan sosial (sosial antagonism), menanntangan terhadap kewibawaan orang dewasa
(resistance
to
authority),
kepekaan
perasaan
(heightened
emotionality), kurang percaya diri (lack of self-confidence), mulai timbul minat pada lawan seks (prepoccupation with sex), kepekaan perasaan susila (excessive modesty), suka berkhayal (day dreaming). Fase negatif yang dialami oleh siswa kelas VIII menjadi salah satu sumber kegoncangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
psikologis, sehingga dapat menimbulkan kegoncangan karakter pada diri siswa. Peneliti juga menganalisis butir item yang belum optimal pada siswa kelas VIII. Banyak butir item yang termasuk dalam kategori buruk dan sangat buruk adalah nilai karakter yang berhubungan dengan diri sendiri dan orang lain. Hal ini cocok dengan gejala-gejala yang terjadi pada fase negatif yang sedang dialami oleh siswa kelas VIII. Gejala pada fase negatif banyak terkait dengan diri sendiri dan orang lain. Berdasarkan penjelasan tentang fase negatif dan analisis butir item yang disampaikan di atas cukup menjadi alasan diperolehnya capaian hasil pendidikan karakter terintegrasi pada siswa kelas VIII lebih rendah daripada siswa kelas VII. Kurangnya pengulangan kembali atau pengingatan akan nilai-nilai karakter yang ada membuat siswa kelas VIII cenderung cepat melupakan dan lebih berfokus pada keinginan diri sendiri. Selain masa negatif, posisi kelas VIII yang berada pada kelas tengah pada jenjang SMP membuat siswa kelas VIII ingin memperlihatkan bahwa mereka menjadi siswa tertua, terbesar, dan berkuasa dibandingkan kelas VII, sedangkan kelas IX sudah difokuskan untuk menghadapi Ujian Nasional oleh sekolah. Hasil uji hipotesis pada SMP Negeri 13 Yogyakarta menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terkait hasil pendidikan karakter antara siswa kelas VII dengan kelas VIII. Pada SMP Negeri 13 Yogyakarta antara siswa kelas VII dengan kelas VIII memperoleh hasil yang relatif sama cukup dalam ketercapaian hasil pendidikan karakter.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
Tidak ada perbedaan hasil pendidikan karakter antara siswa kelas VII dengan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta tetap dilihat dari sisi perkembangan para siswa. Adanya fase negatif yang dialami oleh siswa kelas VIII membuat siswa tersebut mengalami kegonjangan karakter. Hal ini ditunjukkan dengan hasil rata-rata peroleh skor pada siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta tidak jauh berbeda. Ditambah kurangnya pengulangan kembali atau pengingatan akan nilai-nilai karakter yang ada membuat siswa kelas VIII cenderung cepat melupakan dan lebih berfokus pada keinginan diri sendiri. Siswa kelas VII SMP Negeri 13 Yogyakarta juga mengalami masa transisi dari SD menuju ke SMP, akan tetapi nilai karakter yang dibawa siswa kelas VII SMP Negeri 13 Yogyakarta lebih rendah dibanding SMP Negeri 6 Surakarta. Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai karakter yang dibawa oleh siswa kelas VII tidak kuat. Kesamaan tidak kuatnya nilai karakter pada siswa kelas VII maupun kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta mengakibatkan tidak ada perbedaan hasil pendidikan karakter antara kelas VII dengan kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta. Melihat uraian hasil pendidikan karakter terintegrasi di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta peneliti menyimpulkan bahwa hasil ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi pada dua sekolah tersebut tergolong dalam kategori penilaian cukup. Masih perlu adanya perbaikan-perbaikan pada beberapa hal terkait dalam peningkatan hasil nilainilai karakter pada siswa. Agar pendidikan karakter dapat berjalan dengan baik, memerlukan pemahaman yang cukup dan konsisten dari seluruh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
personalia pendidikan. Di sekolah, kepala sekolah, pengawas, guru, dan karyawan harus memiliki persamaan persepsi tentang pendidikan karakter bagi siswa. Selain itu, implementasi pendidikan karakter yang dintegrasikan pada materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dan dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilainilai karakter tidak hanya sampai pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi dan pengalaman nyata kehidupan siswa sehari-hari di masyarakat. Meskipun sekolah mampu meningkatkan pemahaman awal para siswanya ketika mereka berada di sekolah, namun karakter-karakter baik yang dimiliki oleh siswa tersebut akan perlahan hilang apabila nilai-nila yang telah diajarkan di sekolah tidak mendapat dukungan dari lingkungan rumah. Dengan alasan tersebut, sekolah dan keluarga harus seiring dalam menyikapi berbagai masalah moral yang muncul. Adanya kerjasama antara pihak sekolah dan keluarga dapat meningkatkan nilai moral siswa sebagai seorang manusia.
C. Penyusunan Silabus dan Contoh Modul Pendidikan Karakter Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, menunjukkan bahwa dari keseluruhan indikator yang menjadi acuan peneliti dalam pembuatan kuesioner bagi siswa kelas VII dan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta berjumlah 15 butir item nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
karakter, 9 butir item nilai karakter sama antara kelompok siswa kelas VII dan kelompok siswa kelas VIII dan 6 nilai karakter tambahan yang terindikasi belum berhasil yang hanya terdapat pada kelompok siswa kelas VIII. Adapun silabus dan contoh modul pendidikan karakter yang implikatif dapat diusulkan untuk meningkatkan hasil pendidikan karakter terintegrasi siswa kelas VII dan kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2013/2014 terdapat pada lampiran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
Pada bab ini akan disajikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saransaran. A. Kesimpulan Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian adalah: 1. Hasil ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2014/2015 masih belum optimal. Hal ini ditunjukkan dengan sebagian besar (75%) siswa di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2014/2015 mencapai hasil pendidikan karakter terintegrasi dengan kategori nilai cukup. 2. Profil ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi pada masingmasing SMP (SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta) berada pada kategori nilai cukup. 3. Terdapat 9 item pada kelompok kelas VII dan 15 item pada kelompok kelas VIII kuesioner hasil pendidikan karakter yang termasuk dalam kategori buruk dan sangat buruk. Item-item kuesioner hasil pendidikan karakter tersebut dapat menggambarkan nilai-nilai karakter yang masih belum optimal sehingga digunakan sebagai dasar untuk menyusun silabus dan contoh modul pendidikan karakter terintegrasi untuk meningkatkan
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
hasil pendidikan karakter siswa di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta. 4. Secara umum terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil pendidikan karakter terintegrasi pada siswa kelas VII dan kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta. Perbedaan tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil uji beda dengan nilai t hitung = 3.606 dan p = 0.000 (p<0.05) dan nilai rata-rata skor pada siswa kelas VII = 6.5410 dan siswa kelas VIII = 6.2538. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa siswa kelas VII mencapai hasil pendidikan karakter yang lebih baik dibanding siswa kelas VIII. 5. Hasil uji hipotesis ketercapaian hasil pendidikan karakter antara kelas VII dengan kelas VIII pada masing-masing SMP (SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta) menunjukkan perbedaan. Hasil uji hipotesis ada SMP Negeri 13 Yogyakarta menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terkait hasil pendidikan karakter terintegrasi antara siswa kelas VII dengan kelas VIII, sedangkan pada SMP Negeri 6 Surakarta menunjukkan ada perbedaan yang signifikan hasil pendidikan karakter terintegrasi antara siswa kelas VII dengan kelas VIII. Penyebab perbedaan hasil pendidikan karakter terintegrasi antara siswa kelas VII dengan kelas VIII tidak hanya melihat pada faktor psikologis (khususnya fase negatif) yang dialami oleh siswa, tetapi perlu mengkaji faktor penyebab yang lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
B. Keterbatasan 1. Peneliti menyadari bahwa kuesioner hasil pendidikan karakter yang disusun masih jauh dari sempurna karena karakter merupakan hal yang ideal. 2. Ada kemungkinan hasil pendidikan karakter ini tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan sekolah namun juga rumah dan masyarakat, sedangkan subyek tinggal di lingkungan yang berbeda satu sama lain. 3. Adanya kemungkinan uji hipotesis perbedaan hasil pendidikan karakter terintegrasi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor psikologis, tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan tersebut, misalnya: budaya di masyarakat, tuntutan sosial, dan lain-lain. 4. Ada kemungkinan subjek penelitian terlalu sering mengisi kuesioner sehingga kurang adanya keseriusan dalam menyelesaikannya. 5. Metodologi dalam penelitian ini dirasakan sangat terbatas karena hanya menggunakan pengukuran menggunakan angket atau kuesioner dan kurang melibatkan sumber informasi dari guru.
C. Saran Berikut ini dikemukakan saran yang sesuai dengan hasil penelitian untuk berbagai pihak:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
1. Kepala Sekolah SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Berdasarkan hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa sebagian besar siswa mencapai hasil pendidikan karakter cukup bahkan ada beberapa siswa yang mendapat hasil buruk dan sangat buruk, akan menjadi lebih baik apabila Kepala Sekolah berkenan menyusun programprogram kegiatan sekolah yang dapat membantu meningkatkan dan mengembangkan karakter siswa sesuai porgram pemerintah. Program kegiatan yang baik untuk rutin diadakan antara lain: pentas seni (musik, paduan suara, drama, membaca puisi), kegiatan bakti sosial, pramuka, OSIS serta segala macam kegiatan yang melibatkan siswa untuk aktif. Untuk program sekolah yang telah mengarah pada penanaman pendidikan karakter, program perlu dievaluasi secara detail dan mendalam agar pendidikan karakter tersebut tidak hanya sebuah tempelan semata namun benar-benar dipahami, dihayati, dan diaplikasikan oleh para siswa dalam kehidupan sehari-hari. Kepala Sekolah juga memantau sampai sejauh mana pendidikan karakter diintegrasikan dalam mata pelajaran. Ini berarti Kepala Sekolah dan guru mata pelajaran perlu banyak melakukan komunikasi dan kerjasama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
2. Guru Mata Pelajaran SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Guru mata pelajaran alangkah baiknya apabila memberikan dukungan untuk meningkatkan atau mengembangkan karakter pada diri siswa. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap RPP yang disusun dengan memasukkan nilai-nilai karakter di dalam mata pelajaran yang diampu. Guru dapat melibatkan siswa dan orang tua dalam melakukan evaluasi guna meningkatkan nilai-nilai karakter siswa.
3. Peneliti Melalui penelitian ini, peneliti lebih mampu mengembangkan kompetensi dalam bimbingan konseling pribadi-sosial, belajar, dan karir khususnya dalam rangka pengembangan dan peningkatan karakter dalam diri siswa. Peneliti semakin mampu mengembangkan modul-modul bimbingan yang terkait dengan nilai karakter yang ditetapkan oleh pemerintah.
4. Peneliti Lain a. Peneliti lain lebih memperkaya teori-teori terbaru yang berkaitan dengan pendidikan karakter. b. Meninjau kuesioner dengan teliti terutama dalam penggunaan bahasa sehingga mudah dipahami oleh siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
c. Peneliti lain dapat meninjau pendidikan karakter siswa di lingkungan rumah dan masyarakat karena penanaman karakter tidak hanya didapatkan siswa di sekolah. Ini bertujuan agar semakin melengkapi penelitian sebelumnya tentang hasil ketercapaian pendidikan karakter siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu & Munawar Sholeh. (2005). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta Ali, Moh & Asrori, Moh. (2009). Psikologi Remaja-Perkembangan Peserta Didik. Jakara: Bumi Aksara. Arikunto, S & Jabar, C.P. (2014). Evaluasi Program Pendidikan Karakter (Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, S. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Badrujaman, A. (2011). Teori Aplikasi Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Indeks. Clark, Walter Housten. (1977). The Psychology Of Religion. New York: Mac Millan Company. Ceppy Haricahyono. (1995). Dimensi-dimensi Pendidikan Moral. Semarang: IKIP Semarang Press. Daryanto & Darmiatun, Suryatri. (2013). Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Gava Media. Desmita. (2007). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya. ______. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik (Panduan Bagi Orang Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan SMA). Bandung: Remaja Rosdakarya. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional. Dirjen Pendidikan Dasar, (2011). Policy Brief: Pendidikan Karakter Menuju Bangsa Unggul. Jakarta: Http://Dikdas.Kemdiknas.Go.Id (Terbit Online). Hasibuan, Rodiatul Hasanah. (). Implementasi Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Karakter Dalam Membentuk Karakter Siswa Kelas VII SMP AlWashliyah 27 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013. www.library.unimed. ac.id. Diunduh pada tanggal 6 Mei 2015. Hidayatullah, M Furqon. (2010). Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
Hizbut Tahrir. Kriminalitas Remaja di Sekitar Kita. http://HizbutTahrir.Or.Id/2012/11/05/Kriminalitas-Remaja-di-Sekitar-Kita/. Diunduh pada tanggal 13 Januari 2015. Hurlock, Elisabeth B. (1978). Developmental Psychology. New Delhi: Mc. Gren Hill Publising Company Ltd. Linda Rakhmawati. (2013). Pengadaan Pendidikan Karakter di Sekolah. http://jurnalilmiahtp/2013/12/pengadaan-pendidikan-karakter-di-sekolah. Diunduh pada tanggal 15 Januari 2015. Maksudin, H. (2013). Pendidikan Karakter Non-dikotomik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mappiare, Andi. (1982). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional. Masidjo, I. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Panut, H & Ida Umami. (1999). Psikologi Remaja. Yogyakarta: Tiara Wacana. Permana, Johar., Triana, Cepi & Dharma Kusuma. (2011). Pendidikan Karakter (Kajian Teori dan Praktik Di Sekolah). Bandung: Remaja Rosdakarya. Pupuh, F., Suryana, & Fatriany, F. (2013). Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama. Ripto. (2013). Implementasi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Terhadap Pengembangan Nilai-nilai Karakter Siswa SMP. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes. Diunduh pada 24 April 2015. Santrock, J.W. (2003). Adolescence (Perkembangan Remaja). Jakarta: Erlangga. Sejathi. (2011). Penelitian Evaluatif. SVOONG Books (Online). 12 April 2013. Sjarkawi. (1996). Pengaruh Penggunaan Metode Pendidikan Moral Terhadap Peningkatan Pertimbangan Moral Siswa SMP. Disertasi, Tidak Diterbitkan. IKIP Malang, Malang. ______. (2006). Pembentukan Kepribadian Anak (Peran Moral Intelektual, Emosional, dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri). Jakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kulitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta. ______. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. ______. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Zainal Aqib. (2012). Pendidikan Karakter Di Sekolah (Membangun Karakter dan Kepribadian Anak). Bandung: Yrama Widya. Zakiah Daradjat. (1974). Problema Remaja Di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang. Zubaedi. (2012). Desain Pendidikan Karakter (Konsep dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan). Jakarta: Kencana Prenanda Media Group. Zulkifli. (1986). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
LAMPIRAN 1 A. Pengantar Hallo adik-adik remaja yang budiman, perkenankanlah kami dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta meminta kesediaanmu untuk sejenak mengisi kuesioner berikut ini. Masukan-masukan yang kamu berikan secara jujur, obyektif, dan apa adanya akan sangat berguna bagi kami untuk membantu merancang model pendidikan karakter yang lebih sesuai dengan keadaan dan harapan adik-adik remaja seusiamu.Jadi sumbanganmu sangat besar manfaatnya bagi perbaikan pelaksanaan pendidikan karakter bagi sekolah-sekolah SMP di seluruh Indonesia. Oleh sebab itu, mohon kesediaanmu menjawab semua pertanyaan-penyataan secara serius dan sejujurjujurnya. Kami menjamin kerahasiaan data akan sangat kami jaga. Oleh sebab itu, adik-adik remaja tidak perlu khawatir, maka juga tidak perlu kamu tuliskan identitasmu. Untuk semua bantuan dan keikhlasanmu, kami mengucapkan banyak terima kasih. Yogyakarta, Juni 2014 Tim Peneliti Universitas Sanata Dharma
B. Petunjuk Umum Pengisian Kuesioner 1. Kuesioner ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian A, B, dan C. Bagian A memuat 50 butir, bagian B memuat 25 butir, dan bagian C memuat 20 butir pernyataan. 2. Kerjakan semua bagian kuesioner ini pada lembar-lembar kuesioner secara langsung, untuk ini tidak disediakan lembar jawab. 3. Bacalah petunjuk khusus cara pengisian kuesioner untuk setiap bagian. 4. Apapun jawabanmu untuk semua butir tidak akan dianggap salah, sejauh sesuai dengan keadaanmu yang sesungguhnya.
C. Identitas Responden (Mohon dituliskan beberapa data berikut ini) Kelas
:__________ Status urutan anak :anak ke ____ dari ____bersaudara
Jenis Kelamin : __________
Pendidikan ayah :__________ ibu: _____________
Agama
Suku/Etnis
: __________
: ____________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
BAGIAN A Petunjuk Pengisian: Untuk menjawab pertanyaan/pernyataan pada kuesioner bagian A ini, Berilah tanda centang ( ) pada garis skala yang tersedia untuk setiap pertanyaan/pernyataan sesuai dengan sikap dan hati nuranimu. Tanda centang bisa kamu berikan satu saja di sepanjang garis skala tersebut, tidak harus tepat pada garis perpotongan untuk setiap garisnya. Yang harus kamu perhatikan adalah bunyi pernyataan/pertanyaan yang tertulis di atas setiap garis skala dan jawablah sesuai dengan pilihan jawaban pada ujung kanan dan kiri disetiap garis skala tersebut. Contoh: Kedisiplinan saya datang ke sekolah… 1
5
Tidak pernah terlambat
9
Selalu terlambat
Pernyataan-Pertanyaan 1. Saya berdoa secara rutin atas kemauan diriku sendiri. 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
2. Apakah penting bagi saya untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan saya? 1
5
Sangat tidak penting
9
Penting
3. Saya tetap menjaga rahasia teman saya, walaupun ia telah menyakiti saya. 1
Tidak pernah
5
9
Selalu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
4. Walaupun kesalahan yang saya lakukan itu kecil, saya harus mengakui kesalahan itu. 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
5. Saya menyesal jika melanggar tata tertib sekolah, tapi jika dalam keadaan terdesak saya melakukan hal itu (melanggar tata tertib). 1
5
Tidak pernah
9
Sering
6. Keteraturan waktu makan saya setiap hari 1
5
Sangat tidak teratur
9
Sangat teratur
7. Keteraturan saya berolahraga setiap hari 1
5
Sangat tidak teratur
9
Sangat teratur
8. Beberapa remaja seusiaku sudah mencoba-coba merokok, sedangkan saya sendiri… 1
5
Tidak pernah melakukan
9
Sering
9. Sesekali saya terpaksa terlambat masuk sekolah, dan saya merasa… 1
Tidak menyesal
5
9
Menyesal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
10. Apakah saya mengerjakan tugas piket kelas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan? 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
11. Meski belum punya SIM, saya mengendari sepeda motor di lingkungan rumah dan sekolah. 1
5
Tidak pernah
9
Sering
12. Saya sudah mengerjakan tugas saya sendiri tanpa bantuan orang lain. 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
13. Daripada saya tinggal kelas, pada saat ulangan lebih baik saya menyontek saja. 1
5
Tidak pernah
9
Sering
14. Apakah saya sudah berani tampil di depan kelas? 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
15. Apakah saya mengungkapkan pendapat saya kepada teman saat belajar bersama? 1
Tidak pernah
5
9
Selalu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
16. Beranikah saya membuka pembicaraan dalam kelompok tanpa harus orang lain meminta? 1
5
Sangat takut
9
Sangat berani
17. Pernahkah saya mengunjungi suatu bazaar, pameran, atau suatu perusahaan? 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
18. Saya berpikir sebelum mengambil keputusan. 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
19. Demi kelancaran sekolah saya, apapun yang saya inginkan seharusnya dipenuhi oleh orang tua saya. 1
5
Tidak harus
9
Sudah semestinya
20. Bagiku sesuatu yang baru dan unik itu sangatlah sulit. 1
5
Tidak setuju
9
Setuju
21. Membereskan kamar pribadiku adalah kewajibanku. 1
Tidak pernah melakukan
5
9
Selalu melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
22. Apakah saya mencari bahan dan materi tambahan pelajaran dari internet? 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
23. Apakah saya mengajari teman saya yang kesulitan dalam belajar? 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
24. Apakah saya mengingatkan teman saya yang beragama lain untuk melaksanakan ibadahnya? 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
25. Orang tua saya memberikan kasih sayang kepada saya. 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
26. Tawuran merupakan wujud solidaritas antar teman satu sekolah. 1
5
Sangat salah
9
Sangat benar
27. Mencoret-coret (jalan, tembok, halte, tiang) dengan kata-kata kurang pantas merupakan tindakan yang biasa dilakukan oleh kaum muda untuk mencurahkan perasaan. 1
Sangat salah
5
9
Sangat benar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
28. Apakah saya memilah sampah sebelum dibuang di tempat sampah (organik, non organik)? 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
29. Saya memanfaatkan waktu belajar di rumah ketika malam hari (19.00-22.00)? 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
30. Saya memberi pujian kepada teman yang berprestasi. 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
31. Saya menggunakan barang-barang handmade buatan orang lain 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
32. Saya menyapa dan memberi salam terlebih dahulu kepada orang yang lebih tua. 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
33. Saya berbicara menggunakan bahasa yang sopan kepada semua orang. 1
Tidak pernah
5
9
Selalu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
34. Saya memaksakan kehendak saya kepada orang lain. 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
35. Saya mendengarkan pendapat orang lain yang sedang berbicara. 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
36. Saya mempersilahkan teman untuk menggunakan fasilitas sekolah seperti saya pun menggunakannya. 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
37. Bagiku mengikuti kegiatan kerja bakti di lingkungan rumah merupakan kewajibanku. 1
5
Sangat tidak wajib
9
Sangat wajib
38. Karena tidak tersedia tong sampah di sekitar saya, sesekali saya membuang sampah di sembarang tempat. 1
5
Tidak pernah
9
Selalu
39. Bagiku menjaga dan merawat tanaman yang ada di sekolah adalah kewajibanku. 1
Sangat salah
5
9
Sangat benar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
40. Bagiku menghafalkan 5 sila dalam Pancasila tanpa menerapkan sila-sila tersebut sudah cukup. 1
5
Sangat salah
9
Sangat benar
41. Bagiku mengenal budaya dari daerah sendiri sudah cukup. 1
5
Sangat salah
9
Sangat Benar
42. Walaupun jam beribadah dari orang yang tidak seagama dengan saya belum dimulai, saya bisa mengobrol dan berbicara di sekitar tempat ibadah tersebut. 1
5
Sangat salah
9
Sangat benar
43. Saya malas kenal dan berteman dengan teman yang tidak se”tipe” (misalnya dalam hal sifat, status sosial, jenis kelamin, agama) dengan saya. 1
Sangat salah
5
9
Sangat salah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
LAMPIRAN 2a. Tabulasi Data Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 No
Kelas
1 2 3 SMP Negeri 13 Yogyakarta 1 VII B 2.3 8.4 8.5 2 8.7 8.5 4.4 3 7.5 8.5 4.7 4 9 9 8 5 9 9 6.5 6 7.5 8.7 6.5 7 5.3 8.8 2.6 8 6.3 7.4 5.5 9 8.8 8.7 7.7 10 8.8 8.8 7.5 11 2.2 8.2 3.2 12 7.5 7.5 8.4 13 8.4 7.4 7.4 14 8.5 8.5 4.3 15 8.6 8.6 4.6 16 6.5 8.4 6.5 17 8.5 8.5 8.4 18 8.5 8.5 7.6 19 6.4 6.4 5.3 20 7.3 8.4 4.2 21 5.4 8.4 5.3 22 8.6 8.6 4.5 23 5.6 6.2 4.5 24 7.4 8.6 4.8 25 7.4 8.5 8.4 26 6.5 8.5 8.5 27 8.9 1.8 4.1 28 8.5 1.5 4.6 29 6.4 8.6 8.5 30 8.5 8.5 8.8 31 8.5 8.5 8.5 32 8.5 7.5 8.5 33 8.6 8.6 4.4 34 8.5 7.5 7.4 35 6.6 8.4 6.4 36 VII D 5.6 8.5 6.4 37 7.3 8.5 6.5 38 4.4 8.5 4.4 39 5.6 5.4 5.4 40 8.3 8.3 5.2 41 5.5 5.5 5.5 42 7.5 8.5 1.7 43 5.4 8.5 6.4 44 7.3 8.3 8.3 45 7.3 8.5 4.2 46 5 8 5 47 7.4 8.5 4.5 48 7.4 7.4 8.5 49 8.4 8.5 8.4 50 6.6 6.6 7.5
4
5
6
7
8
9
10
Data 11 12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
4.5 5.5 5.5 9 6.4 6.5 8.5 6.5 5.4 7.5 2.2 5.4 8.4 6.8 6.5 6.4 8.4 8.5 5.3 6.4 7.3 5.5 7.5 7.5 4.4 8.5 4.9 5.5 8.5 4.7 4.5 8.5 5.3 7.5 4.5 7.4 7.5 4.5 6.3 6.5 5.5 1.5 7.4 6.3 6.3 5 8.4 8.4 8.4 6.5
6.4 8.6 8.4 9 9 3.6 8.7 8.5 7.8 8.4 2.8 7.6 8.5 6.4 8.5 4.5 5.5 8.5 4.8 5.5 8.6 8.8 6.5 2.6 6.6 7.3 5.2 5.5 7.5 6.4 6.5 8.7 8.8 7.5 5.5 5.5 4.5 4.7 8.4 4.7 4.5 6.5 5.5 4.7 5.5 5 5.6 7.5 8.8 5.5
8.5 6.3 6.5 6 7.5 8.5 5.4 6.1 2.3 4.4 3.2 7.6 8.5 4.5 3.5 5.4 7.4 5.4 5.3 7.4 4.4 4.8 8.5 6.5 8.5 5.5 4.9 5 4.5 8.8 8.8 8.5 5.5 4.5 6.5 5.6 6.5 5.4 6.3 8.5 8.5 8.8 8.4 8.5 8.4 5 4.5 5.5 1.4 6.4
8.5 6.4 4.5 6 4.4 6.5 8.6 8.5 7.4 5.6 2.2 5.5 5.6 5.5 5.5 5.5 7.3 4.5 4.3 6.2 4.3 5.2 5.5 7.5 5.3 6.5 4.9 5.5 7.5 5.4 5.5 8.5 5.3 5.5 5.5 6.6 5.5 7.4 8.4 8.5 8.5 8.7 8.5 8.5 8.4 7.5 8.5 8.5 8.4 5.5
1.6 8.6 8.5 9 9 7.5 7.4 8.7 8.6 8.4 8.8 8.6 8.5 8.6 8.5 8.5 8.6 8.5 5.7 8.8 7.5 8.7 3.5 4.4 3.5 8.4 8.9 8.5 8.5 3.7 3.6 8.7 8.8 8.5 6.5 8.4 8.5 7.7 8.5 1.5 8.6 8.5 8.5 7.5 7.5 8.5 8.5 8.6 8.5 6.5
8.4 8.5 8.5 9 5.5 8.4 8.8 5.6 8.4 8.5 7.2 8.4 8.5 8.5 8.5 5.5 8.5 8.5 5.4 8.4 8.4 8.6 8.5 8.5 8.5 8.6 8.9 8.5 7.5 8.4 8.5 8.5 8.5 8.5 5.5 7.4 5.6 8.4 8.5 8.5 4.5 8.8 7.4 8.5 7.4 5 7.4 7.3 8.4 5.5
4.5 6.6 7.5 8 9 7.3 7.4 6.4 7.3 7.5 8.2 5.5 8.5 7.5 7.5 8.5 8.5 4.5 5.3 6.3 4.4 7.6 4.5 6.5 4.5 8.5 4.9 4.5 8.5 4.7 4.5 8.5 8.5 7.5 6.5 3.5 6.5 6.5 6.6 4.7 6.5 5.5 3.5 4.5 3.3 5 3.4 5.4 8.4 6.5
4.5 7.5 8.5 9 9 3.6 1.4 5.5 2.8 5.5 1.8 8.5 8.5 2.4 8.5 4.4 5.5 8.5 5.5 3.8 8.7 4.8 4.6 3.5 4.5 8.5 9.8 5.5 1.5 4.4 4.6 7.5 5.6 5 4.8 7.5 3.2 4.5 2.5 6.3 8.5 4.5 7.5 1.5 1.5 5 2.6 4.7 8.6 3.5
6.3 8.4 8.5 9 9 7.6 7.6 5.5 7.8 7.4 6.8 7.6 7.4 4.3 7.6 5.5 8.5 7.5 5.5 7.7 5.7 5.5 6.5 4.5 6.5 7.5 5.2 5.5 8.5 6.7 6.5 3.5 5.5 7.5 5.7 2.6 5.5 6.5 7.5 5.5 5.5 4.5 2.8 4.5 4.6 5 8.5 5.5 8.5 4.5
6.3 3.5 4.6 8 1 8.3 2.5 2.4 2.2 2.5 2.2 8.4 5.5 2.4 6.5 5.6 8.4 5.5 4.4 8.3 3.3 5.5 6.4 7.3 6.5 4.5 4.9 4.5 4.5 6.4 6.5 4.5 5.4 2.5 4.6 7.4 4.5 7.4 3.5 7.5 8.5 6.5 6.4 8.3 6.3 8 7.3 5.4 8.4 5.5
8.4 6.5 7.5 8 6.5 8.4 7.4 3.5 6.4 4.5 3.2 6.5 7.4 6.4 7.6 5.5 8.4 5.5 4.4 5.4 2.3 5.4 8.6 7.3 8.4 8.5 4.8 4.5 7.5 8.6 8.5 5.5 5.4 4.5 5.3 5.8 6.6 6.4 8.3 8.3 5.4 8.8 5.4 6.3 5.5 5 3.5 5.4 8.4 5.5
8.4 5.5 5.5 8 6.5 8.5 5.5 6.4 5.4 6.5 3.2 7.4 6.5 2.4 7.5 5.6 6.5 4.5 0.4 5.2 5.3 4.5 8.7 7.4 8.4 4.5 4.8 4.5 4.5 8.8 8.7 8.5 4.5 6.5 6.4 6.7 6.5 5.3 7.5 6.5 5.5 8.8 6.5 6.5 7.2 5 6.4 6.4 8.5 5.5
6.6 6.4 6.4 7 9 7.5 6.3 5.5 5.5 6.4 2.2 7.5 6.5 7.5 5.5 5.5 6.6 5.5 5.3 7.4 5.3 5.3 3.4 5.5 3.4 6.5 4.8 8.5 7.5 3.5 3.5 5.5 5.3 6.5 6.4 4.7 3.5 6.5 6.5 1.8 6.5 5.5 4.4 4.5 7.3 5 7.3 5.4 8.3 5.5
8.4 7.8 7.5 9 9 8.6 7.7 5.6 8.5 7.5 2.2 7.5 7.5 6.5 7.5 5.5 8.5 5.5 8.4 8.6 5.3 8.5 6.6 8.3 6.4 5.5 8.8 8.5 7.4 6.5 6.6 8.5 8.5 7.5 6.4 8.5 5.8 6.5 8.5 8.6 8.5 8.5 8.5 5.5 6.3 5 8.5 8.5 8.5 5.5
8.6 3.6 2.5 3 1 3.5 2.5 5.5 1.8 1.5 1.8 1.6 2.5 5.4 8.5 4.5 2.6 8.6 5.8 5.7 7.8 5.5 1.5 1.7 8.5 7.5 1.3 1.5 7.6 1.5 1.6 1.5 5.6 1.5 3.6 1.5 5.5 3.6 6.7 1.7 5.5 1.5 1.5 5.5 4.6 6 6.6 4.5 8.6 3.5
2.4 5.6 5.4 9 4.5 4.8 4.4 5.5 1.8 1.5 1.8 8.5 5.4 5.5 7.5 4.5 2.5 1.5 4.8 7.8 8.8 4.5 5.5 2.6 5.4 2.5 8.8 8.5 3.6 5.8 5.4 2.5 4.8 1.5 5.4 2.5 4.5 4.7 6.6 2.5 5.5 4.5 2.8 4.5 4.7 5 3.5 3.5 2.7 4.5
4.6 6.4 5.7 7 9 6.5 3.5 5.6 7.4 7.5 4.2 7.6 4.6 8.5 8.5 5.5 8.5 8.5 5.4 8.4 4.3 5.5 8.4 7.5 8.5 8.5 4.8 4.5 7.5 8.8 8.7 7.3 5.3 7.5 7.4 7.5 5.5 5.4 5.4 7.5 3.5 2.6 2.5 4.6 1.4 2 7.3 1.5 6.5 6.5
6.3 3.7 4.8 7 9 6.4 7.6 5.5 8.5 8.8 6.2 7.5 7.4 8.4 1.5 5.5 7.5 7.5 6.3 7.4 5.4 5.5 3.5 7.4 6.5 5.6 4.8 4.5 6.5 3.5 3.4 4.5 5.3 8.5 5.5 8.5 8.5 4.5 5.5 5.5 4.5 6.7 8.5 8.3 5.3 7 3.5 5.5 8.3 5.5
6.4 6.5 6.5 9 1 6.5 8.7 8.5 4.7 5.5 3.2 5.5 6.5 4.6 5.5 5.4 5.5 4.5 4.5 5.3 5.4 4.7 6.5 7.4 6.6 6.5 4.9 4.5 4.5 6.4 6.5 6.5 4.5 5.5 4.5 6.4 4.5 4.4 7.4 5.3 5.5 5.5 6.4 4.5 7.5 3 4.3 5.3 8.4 6.5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51 7.5 7.5 7.4 52 4.5 8.5 7.5 53 6.3 6.3 5.4 54 7.5 8.4 4.5 55 8.8 8.8 8.7 56 6.4 7.4 7.4 57 3.5 8.5 6.5 58 5.5 8.5 5.5 59 8.6 8.5 8.5 60 5.4 8.5 2.3 61 6.2 6.2 7.3 62 7.4 8.4 3.5 63 7.5 8.5 4.5 64 5 8 5 SMP Negeri 6 Surakarta 65 VII D 7.4 8.5 8.3 66 7.5 8.2 8.4 67 4.4 8.6 5 68 8.6 8.7 6.4 69 3.2 8.7 7.1 70 8.3 8.3 6.3 71 7.5 7.5 5 72 7.2 7.2 5.2 73 7.4 8.5 5 74 7.2 8.2 5 75 2.5 6.5 7.5 76 8.5 8.5 5 77 8.5 8.8 5 78 7.5 8.5 7.2 79 7.5 8.5 7.4 80 4.7 8.5 5.5 81 8.5 8.5 7.5 82 8.8 8 7 83 7.4 7.4 8 84 5.5 5.6 5.5 85 6.5 8.5 5.5 86 8.8 8.9 7.8 87 8.5 9 8 88 8.5 8.5 6.5 89 8.5 8.5 7.5 90 8.8 8.9 7.6 91 7 9 7 92 4.4 8.6 7.5 93 VII E 3.5 8.5 8.4 94 6.5 5.7 3.4 95 8.7 8.9 4.7 96 7.4 8.6 8.2 97 8.4 8.5 8.5 98 4.8 7.7 8.3 99 8.4 8.6 8.6 100 7.4 8.5 7.5 101 8.5 8.6 8.9 102 8 8.2 6.3 103 8.8 8.9 8.8 104 8.7 8.3 8.6 105 3.5 7.5 8.5 106 5.4 9 7.5 107 4.6 8.5 5.3 108 6.7 8.9 9 109 6.5 7.5 6.4
137
7.4 7.5 5.4 5.5 8.7 6.4 7.5 7.5 8.5 7.4 5.4 6.5 7.5 5
7.4 8.5 5.5 6.5 8.8 5.6 4.5 6.5 8.5 6.6 4.8 6.5 7.5 8
7.4 7.5 6.5 7.5 8.6 3.4 7.5 8.5 8.5 6.3 7.3 4.5 8.5 8
7.4 7.5 7.4 5.4 8.5 6.5 8.5 8.5 8.5 7.3 7.4 6.5 7.6 8
7.5 8.5 8.5 5.5 8.7 7.5 8.5 8.5 8.5 8.8 8.5 5.7 8.5 5
7.5 8.5 7.4 5.5 8.5 6.5 5 8.5 7.3 8.4 8.3 5.5 7.5 8
7.5 8.5 4.5 7.5 1.4 3.4 4.5 8.5 8.5 6.3 7.3 4.5 4.5 5
7.4 4.5 5.5 4.6 8.7 3.5 3.5 8.5 4.5 2.8 6.5 3.6 7.5 8
7.5 5.5 4.5 4.5 8.5 3.5 3.5 5.5 7.4 6.4 4.4 4.4 7.5 5
7.5 8.5 6.5 5.5 8.7 7.5 4.5 8.5 4.8 5.8 3.4 5.6 6.5 8
7.4 6.5 5.5 4.5 1.5 6.5 6.6 8.5 8.5 5.3 5.5 4.6 5.5 3
7.4 7.5 5.5 4.5 8.5 6.5 7.4 5.4 8.4 7.4 6.5 4.6 6.5 5
7.4 6.5 5.5 4.5 8.5 6.5 5.5 5.4 6.4 8.5 7.4 4.6 5.5 5
6.5 7.5 6.4 6.5 8.5 6.5 6.5 4.5 5.5 7.4 5.5 6.4 3.5 2
3.4 8.5 5.4 5.4 8.5 6.5 7.5 8.5 8.5 7.4 8.5 5.6 7.5 8
6.5 1.5 6.7 5.5 1.5 2.6 1.4 8.7 5.8 5.8 2.5 5.5 4.6 5
3.5 2.5 5.6 4.5 2.5 6.5 8.5 6.6 7.6 4.7 7.5 3.4 5.7 5
6.5 6.7 7.4 5.5 6.5 2.5 8.5 8.5 1.7 5.4 5.5 4.5 2.5 7
6.5 6.5 5.5 5.5 1.5 7.5 7.4 4.5 6.5 7.3 6.3 4.5 2.5 8
7.3 8.3 8.4 7.3 6.2 7.2 6.3 8.2 9 8.1 4.3 7.4 7.5 8.3 8.4 4.5 4.5 7 6.5 6.5 4.5 6.8 5 7.5 6.5 8.5 5 5.5 8.4 5.6 8.8 6.2 6.4 4.8 8.5 6.5 3.8 8.2 8.8 7.5 5.4 8.5 7.5 9 5.5
6.6 8.5 8.5 6.8 4.9 5 5 6.9 3.4 3.6 7.8 5.5 5.5 5.5 5.5 7.5 7.5 5 3 5.5 7.5 2.2 7 8.5 2.5 8.5 7 8.5 8.4 1.5 8.8 5.3 4.5 8.8 8.6 8.5 4 4.7 1.3 4.6 3.6 5.7 6.5 7 8.6
5.3 8.4 9 7.4 5 7 5 7.6 7.5 6.3 2.2 2.5 5 1.5 1.5 5.5 7.5 6 2 5.5 5.5 5 5 7 5 4.4 8 7.4 8.5 8.5 4.9 7.2 6.5 6.3 7.4 7.2 1.4 6.2 7.7 1.7 8.7 9 7.5 6 6.4
5.2 7.3 5 2.6 5 6 8.3 8.3 6 6.3 2.2 5 5 4.5 4.5 3.5 3.5 5 5 4.5 6.5 4 5 5 4 1.5 5 5.4 7.3 8.5 4.9 4.3 5.3 2.7 8.5 6.5 5 5.2 6.8 5.5 4.2 5.3 4.5 7.7 7.3
8.6 8.6 7.7 8.4 8.9 8.5 2 8.9 9 9 8.8 9 9 9 1 9 8.5 8 9 5.5 9 9 9 9 9 9 9 7.5 8.4 4.8 5.2 8.9 8.7 8.7 8.4 8.5 9 8.8 8.8 8.6 8.9 9 8.5 9 8.5
8.3 8.4 9 6.6 8.3 6.2 9 8.5 9 9 5.5 8.5 8.8 8.5 8.5 8.5 7.5 6 5.5 8.5 9 9 9 9 7.4 9 7 9 8.5 8.5 6.8 8.7 8.4 8.8 8.5 8.8 8.9 8.2 8.8 8.3 8.8 9 8.5 9 2.4
8.5 8.3 9 8.7 8 7.5 8.3 7.5 5.5 8 6.5 6.5 8.8 8.5 8.5 6.5 2.5 5.2 9 8.5 6.5 6 8.5 8 5 8.5 6 7.6 8.5 8.6 8.9 6.2 6.4 7.8 8.5 8.6 5.8 7.2 8.8 4.3 8.9 9 8.5 9 4.3
1.7 8.6 4.6 6.4 5 3 6.8 5.5 2.7 5 8.8 6.5 9 8.9 9 9 6.5 5 9 5.5 6.5 8 9 9 8 9 9 3.5 8.3 5.8 5.2 8.9 1.6 4.7 8.6 3.7 1.2 3.7 8.2 1.4 9 8.9 4.5 9 8.7
3.4 7.4 5 3.2 7 4 3.5 6.6 6.5 5.4 4.8 5 5 7.4 8.5 5 5.5 5 5 4.5 3.5 4.8 5 5 8 5 5 5.5 6.5 4.4 8.3 7.1 7.5 6.2 7.3 5.5 5.9 3.8 7.8 5.3 3.2 6.6 4.5 8.4 5.3
5.5 8.7 7.3 7.4 8.6 7 5.6 8.3 5.8 3.8 7.8 6.5 6.8 8.9 9 8 6.5 7 9 8.5 9 5.2 5.6 5 5 5 7 7.4 8.5 6.3 1.1 4.8 6.5 8.2 8.4 8.6 8.7 8.8 8.8 8.5 7.6 5.7 8.5 7.5 6.5
3.2 7.4 5 5.3 8 7 4.5 7.2 7.5 7.2 3.5 5 5 4.5 4.5 8.4 8.5 8.6 6 5 3.5 7 9 6 7 7.4 1 4.4 8.4 6.5 8.8 6.1 5.5 8.8 7.4 7.6 8.9 7.2 8.8 8.4 8.7 9 6.4 6 5.3
5.6 8.6 7.8 7.3 5 5 5 7.2 8.5 7.2 3.5 5.5 5.8 5.3 5.4 2.5 6.5 6 7 7.5 3.5 5.4 6.4 7.5 5 4.6 7 7.5 8.5 8.3 8.8 6.1 8.4 8.8 8.5 7.6 8.9 8.6 8.7 7.5 6.2 7.4 6.5 7.8 5.4
5.3 8.4 5.3 7.3 7.2 6 5 5.2 7.5 6.5 4.5 5 5 4.2 4.3 5 3.5 5 8 5.5 4.5 6 5 5.5 6 4.5 7 5 8.5 8.5 8.8 6.2 7.4 8.8 7.5 8.3 5.9 6.3 8.8 7.5 7.3 3.6 7.5 2.2 6.5
8.6 8.4 8.5 6.3 5 7.5 5 8.5 8.4 5.5 4.5 7.4 7.8 2.4 2.3 6.5 8.5 6 7 7.5 5.5 8 5 9 7 8.5 5 6.5 8.4 8.4 8.8 7.1 5.4 8.8 7.5 8.4 5.8 7.3 6.8 8.5 6.3 8.5 8.5 8 7.4
8.5 8.6 5 7.2 5 7 6.2 8.6 6.4 5 4.5 5 7 7.4 7.5 7.5 8.5 8 8 7.5 5.5 8 8.4 6.5 7 7.5 9 5 8.3 5.1 4.8 7.1 8.3 8.9 8.3 8.6 6 6.3 8.7 6.3 8.6 9 8.5 9 7.5
8.4 8.5 2.5 6.3 5 3 4.6 5 4.6 4.5 8.2 1.5 1.5 8.7 8.5 6.5 9 5 7 5.5 7.5 6 5 9 6 8.5 5 8.5 8.4 1.6 1.3 8.8 4.6 8.8 8.7 8.6 2.5 7.6 2.3 5.7 6.3 9 4.6 1.8 4.7
1.5 1.4 5 4.4 5 4.9 6.5 7.3 5 5 7.8 1.5 2 6.2 3.8 5 1 4.2 3 5.5 4.5 8 1 5 7 5 1 5 3.8 4.5 5.2 6.8 7.4 8.8 7.7 8.4 5.4 5 8.8 4.5 1.2 6.5 5.5 7.8 4.7
8.6 8.6 9 3.4 7.2 3 6.3 7.5 9 5.3 2.4 8.5 8.5 8.5 8.5 5 7.5 1.2 1 8.5 3.5 8 9 5.5 8 9 9 9 8.5 7.4 4.9 8.1 5.4 7.8 8.5 5.6 8.9 7.4 8.8 8.5 7.5 7.5 7.5 9 7.4
6.9 7.5 5 3.3 5 5.5 9 8.4 9 7 7.5 7.5 7.8 7.3 7.4 5 8.5 7 9 8.5 6.5 8 9 9 7 9 1 8.8 8.5 8.5 6.9 6.3 8.4 7.8 7.4 8.6 8 8.4 8.7 1.4 7.6 9 4.5 9 7.4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122
8.9 6.5 9 8.4 5.4 6.8 7 5.5 5.5 8.4 5.4 7.4 8.6
8.5 9 9 8.9 8.5 7.7 9 8.3 8.6 1.5 8.5 9 9
9 9 9 5.3 3.5 7.7 7.5 4.3 1.4 7.5 7.3 7.8 8.5
9 9 7 7.5 4.3 5.6 7.5 5.4 1.5 6.6 7.4 7.8 8.5
7.9 8.6 4.7 8.7 5.4 8.5 9 5.3 8.6 9 7.5 1.9 9
8 6.4 6.3 5.3 5.3 7.6 7.6 4.3 5.4 2.5 5.3 7.8 9
7 8.4 8.6 8.3 3.5 6.4 7.5 4.5 7.4 4.4 3.3 7.1 5.7
9 9 8.7 9 8.6 8.5 9 8.6 8.6 9 8.6 9 9
9 9 9 8.8 7.3 8.5 8.6 5.3 1.4 9 6.5 9 9
9 9 7.5 8.7 4.4 2.5 8.4 5.4 8.4 9 8.4 9 9
9 9 9 9 5.5 8.6 7.5 5.4 6.8 8.5 7.5 9 9
4 5 4.6 5 4.3 4.5 6.5 4.5 5.4 5 5.4 1.9 4.4
9 5 8.8 5 6.6 6.5 2.6 6.7 7.6 6.5 7.7 8.5 9
6.5 9 1.4 8.3 3.3 5.4 8.5 4.3 7.4 5.4 5.5 8.5 4.5
8 6.3 8.5 6.5 5.3 6.4 8.5 5.1 7.4 5.5 7.6 8 9
5.5 9 5.4 7.5 3.3 6.4 8.5 5.4 4.3 4.5 5.3 8.5 7.3
3.5 8.5 7.2 6.3 5.4 7.3 7.5 8.3 6.5 4.5 6.5 7.9 9
9 7.7 9 6.4 4.5 7.6 5.4 8.5 6.6 8.4 9 9
8.5 7.5 6.7 5.7 6.4 4.7 3.5 5.7 5.6 8.4 5.5 7.9 1
138 4 5 8.8 5.1 4.7 6.5 3.5 5.6 4.5 5.5 4.4 3.9 1
9 7.8 6.5 8.7 4.7 4.5 5 4.4 7.5 5.6 7.4 7.4 9
8 4.5 9 7.5 5.3 6.6 8.5 5.3 7.5 6.5 7.5 7.8 9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
5.5 3.4 3.8 8 5.5 4.5 2.3 5.5 6.5 6.8 2.2 7.5 5.4 6.6 6.5 5.6 7.4 5.6 5.2 4.3 2.4 4.7 5.4 5.5 5.5 5.6 4.8 4.5 6.4 5.7 5.5 8.4 4.5 6.5 4.5 8.8 5.6 4.4 5.5 5.2 5.4 1.5 6.5 8.5 6.3 3 8.3 4.5 7.4 7.6
5.5 5.4 7.6 8 9 3.5 1.3 5.8 8.5 8.8 2.2 5.5 3.5 7.4 5.5 5.5 7.5 8.5 4.4 2.5 3.3 5.3 8.6 4.4 8.5 1.6 4.8 4.5 4.5 8.6 8.7 3.5 5.4 8.5 4.5 8.5 6.5 5.4 4.5 7.3 5 5.5 7.5 8.5 2.3 5 8.3 4.5 8.4 6.4
8.4 8.4 8.5 6 9 8.6 8.8 6.5 6.5 6.5 8.2 8.5 8.5 8.6 2.4 5.4 8.5 8.5 6.5 8.4 8.4 8.6 8.4 8.5 8.6 8.4 8.8 8.5 8.5 8.8 8.6 8.4 8.5 6.4 6.6 8.5 8.5 6.4 5.5 8.5 8.6 8.6 5.5 8.4 8.5 8 8.5 8.4 1.5 5.5
1.8 7.8 7.5 9 9 8.5 8.7 7.6 5.5 5.5 6.8 8.6 8.5 8.5 8.4 8.4 8.5 3.5 8.5 4.6 8.8 8.6 8.5 4.5 8.8 8.5 8.8 8.5 8.5 8.8 8.5 8.5 8.5 5.5 7.5 8.4 8.5 7.6 8.5 8.5 8.5 7.5 4.5 8.5 4.6 8 6.5 8.5 8.8 8.5
1.6 7.6 6.5 9 9 7.8 1.7 1.6 3.5 3.5 6.8 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 4.5 4.5 8.6 5.8 8.8 8.6 8.5 3.2 8.7 1.6 8.8 8.5 4.5 8.8 8.4 8.5 8.7 6.5 8.5 8.5 6.5 7.6 8.5 8.5 8.5 8.5 3.8 8.5 4.6 5 4.6 8.5 8.7 6.5
5.4 4.5 4.6 6 1 5.3 1.3 5.8 5.5 5.4 3.2 2.5 5.5 1.5 2.5 5.4 5.5 7.5 4.5 8.2 4.7 4.7 8.6 6.5 8.5 6.4 4.8 4.5 7.5 1.3 8.5 2.5 4.5 5.5 5.4 5.5 5.5 4.5 8.5 2.3 7.5 5.5 5.5 7.5 5.4 3 3.4 2.5 8.4 4.5
8.4 6.4 6.6 9 9 3.5 8.6 5.6 1.4 6.5 3.2 5.4 6.4 6.5 7.5 5.5 6.5 7.5 6.4 6.3 6.4 3.4 2.5 8.4 2.5 5.5 4.8 4.5 6.4 2.7 2.7 3.4 3.5 6.5 5.3 6.5 5.6 4.5 6.4 4.5 5.5 1.8 6.4 3.5 1.3 3 3.5 2.5 8.4 8.5
8.5 6.4 6.6 6 6.3 7.5 8.7 6.6 6.4 7.5 3.2 7.4 6.5 8.5 8.5 5.6 7.5 8.5 6.4 8.4 5.3 6.8 8.5 6.4 8.5 7.4 4.8 4.5 7.5 8.8 8.8 4.5 6.4 7.5 6.4 5.5 5 4.5 6.4 8.4 7.5 8.5 5.5 6.5 7.3 5 8.5 8.5 8.4 8.5
5.5 3.6 3.8 3 1 6.4 5.5 5.5 5.2 5.5 5.2 4.5 4.6 5.4 6.4 4.6 6.5 6.5 2.3 5.4 5.3 1.4 3.4 3.5 3.5 7.5 4.8 4.5 8.5 3.7 3.4 5.5 1.3 5.5 6.5 6.5 4.6 4.4 5.4 4.3 4.5 8.5 6.4 4.5 5.3 5 3.5 4.5 1.4 5.6
8.4 6.6 8.5 9 9 8.4 6.8 7.5 6.3 6.6 4.2 6.4 7.5 8.5 6.4 8.6 8.5 5.8 6.5 8.4 5.3 5.4 8.6 8.5 8.6 7.5 8.8 8.5 8.5 8.7 8.5 6.5 5.3 6.5 8.4 5.6 8.5 5.4 5.4 8.5 7.5 7.5 5.5 8.3 8.5 5 8.5 7.5 8.4 8.4
Data 33 34 8.3 6.4 5.8 8 7.4 7.4 2.4 7.5 5.3 6.5 6.6 7.4 6.4 8.5 5.5 8.6 8.5 6.5 6.5 7.3 5.3 5.4 7.5 7.2 7.5 5.5 4.8 4.6 7.5 8.8 7.5 7.5 5.3 6.5 5.4 7.3 5.6 5.4 5.5 8.4 7.5 8.5 6.4 8.3 7.4 5 7.5 5.4 8.4 7.5
5.5 5.5 5.5 8 4.5 6.4 6.4 3.5 3.8 7.5 4.8 7.6 7.6 5.5 4.5 8.4 1.5 8.4 8.8 4.5 6.8 1.6 8.5 8.5 8.5 8.5 5.2 5.4 7.7 5.5 8.5 8.5 8.7 7.5 5.5 4.5 5.5 5.6 7.5 7.5 8.6 8.5 4.6 5.7 4.7 7 7.5 7.5 8.6 5.6
35
36
37
38
39
40
41
42
43
8.4 2.4 2.5 9 5.3 7.4 7.5 7.6 7.3 7.7 7.2 5.5 7.5 6.6 7.8 7.4 8.5 8.4 5.4 6.3 5.3 8.5 8.6 8.5 8.8 6.5 8.8 8.5 3.5 8.6 8.8 8.8 8.5 7.5 6.4 6.6 7.5 5.4 6.4 8.3 6.5 8.5 6.4 8.5 5.3 7 7.5 7.2 8.3 8.5
5.4 8.5 8.5 8 6.4 8.4 8.8 5.6 6.5 8.5 4.2 4.6 8.5 8.5 8.5 7.3 8.5 8.4 5.3 8.3 4.4 8.5 8.6 8.5 8.7 8.5 8.8 8.5 7.4 8.7 8.8 8.5 8.4 8.5 6.3 5.5 6.6 5.4 6.3 8.5 7.5 8.5 5.5 8.3 5.4 5 8.4 8.4 1.3 8.5
8.4 6.5 7.6 9 5.4 7.4 6.5 7.5 7.3 7.4 8.2 7.5 8.5 8.5 5.5 7.4 8.5 8.4 6.3 5.4 5.4 8.5 8.4 8.4 8.5 5.5 8.8 8.5 8.4 8.7 8.8 7.4 8.5 7.5 8.4 6.5 6.6 5.4 5.4 7.3 6.4 8.5 6.4 6.4 4.3 5 8.5 7.3 8.3 7.5
8.8 4.5 3.5 7 4.6 5.5 3.5 8.5 6.8 6.4 6.8 7.5 8.4 4.4 8.5 5.5 4.5 8.5 7.6 4.8 4.8 6.8 4.5 3.7 4.5 8.5 5.2 5.5 7.6 5.7 4.5 6.4 6.5 6.5 7.6 4.4 8.5 5.5 6.5 5.7 7.6 4.4 4.6 4.6 7.7 5 5.5 4.5 8.7 8.5
6.4 5.5 7.5 9 4.5 8.5 8.5 8.5 5.5 7.6 7.2 8.5 5.3 5.5 4.5 6.4 8.5 8.5 6.4 8.5 8.5 4.5 6.4 7.4 6.5 5.5 8.8 8.5 8.4 8.8 6.4 5.5 4.4 7.4 7.6 7.5 5.5 5.5 7.5 7.3 8.5 5.4 7.4 5.4 5.3 5 8.3 6.4 8.3 8.5
2.6 3.4 1.4 9 2.5 4.6 6.5 2.5 5.5 1.4 5.8 4.5 5.5 5.4 8.5 2.7 4.7 5.4 1.6 8.6 8.8 1.6 5.5 6.4 5.5 7.5 1.2 1.5 7.5 8.6 5.5 8.5 1.7 1.6 1.5 5.6 3.6 4.6 7.6 8.3 1.6 1.5 4.6 6.8 5.8 5 3.4 6.2 8.7 8.5
3.8 7.7 8.4 3 1 4.8 4.4 6.7 6.5 5.6 6.8 4.5 7.4 4.8 2.5 8.4 7.6 4.7 8.5 8.6 8.8 4.6 2.5 2.7 2.7 5.5 8.9 8.5 7.5 6.8 2.5 8.5 4.7 5.5 3.5 4.5 6.4 5.6 6.5 1.4 3.5 4.5 3.7 4.6 7.3 5 5.7 6.2 8.6 6.6
1.5 6.5 4.4 9 2.5 3.5 4 7.6 4.6 4.5 6.8 4.5 6.5 8.5 5.5 5.4 5.5 4.8 5.8 5.7 5.8 5.6 6.5 6.4 6.6 8.4 8.8 8.5 8.5 1.4 6.4 4.5 5.5 4.5 4.6 5.5 6.5 5.6 4.4 5.5 4.5 4.5 4.7 5.5 5 5 7.5 6.2 8.7 7.5
3.5 6.5 7.4 9 9 8.6 8.8 7.6 7.8 7.6 5.8 4.5 8.5 8.5 1.5 8.5 8.4 8.4 5.8 8.5 8.8 8.7 5.5 5.5 5.4 8.4 8.9 8.5 8.5 6.3 5.5 1.5 8.5 7.5 5.4 5.5 8.6 7.6 8.6 8.5 8.5 8.4 4.4 5.4 8.8 5 4.5 6.2 8.6 6.5
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6.4 8.5 5.5 5.5 8.5 6.5 6.5 5.4 7.4 6.4 6.4 3.6 5.4 5
3.4 1.5 2.5 5.5 8.5 7.5 5.5 1.4 5.5 4.3 6.4 5.5 5.5 8
6.5 8.5 8.5 8.5 8.5 7.5 3.5 8.5 8.5 8.3 8.4 8.5 8.5 8
3.5 4.5 6.5 8.5 8.8 7.5 8.5 8.6 8.7 8.7 8.5 8.5 8.5 8
7.5 8.5 8.5 8.4 8.5 7.5 8.5 8.7 8.5 7.6 8.5 7.4 8.5 8
7.4 4.5 1.5 3.5 8.5 3.4 2.5 8.5 8.5 7.3 6.6 1.6 4.5 5
7.4 5.5 6.4 7.4 8.5 7.4 5.5 5.3 7.6 5.3 4.5 5.6 5.5 5
6.5 5.5 7.5 5.3 8.5 7.4 7.5 8.5 7.5 8.3 5.4 6.7 7.4 8
3.6 1.5 5.4 6.6 8.5 3.4 2.5 1.4 5.5 4.3 5.4 5.6 5.5 5
7.5 4.5 5.5 5.3 8.5 7.4 6.5 8.5 8.5 7.3 7.5 6.5 6.5 8
6.6 5.5 6.4 5.5 8.5 7.3 8.5 8.5 8.5 5.4 6.7 5.5 6.5 8
6.4 8.5 6.7 5.5 1.5 6.6 7.5 8.5 8.5 6.7 7.5 5.5 4.6 8
6.5 8.5 7.4 6.5 8.5 7.4 8.5 6.5 8.5 7.5 6.4 6.5 6.5 5
6.4 8.5 8.5 7.3 8.5 6.5 8.5 5.5 8.5 4.5 6.4 8.5 5.5 8
6.5 7.5 5.4 5.5 8.5 2.7 6.5 5.5 8.5 8.3 7.4 5.5 4.5 8
6.8 8.5 5.5 6.5 8.5 6.6 6.5 6.7 7.5 6.8 5.6 6.3 4.6 8
6.5 5.6 5.5 5.3 8.5 7.3 5.5 5.5 8.5 8.3 6.3 5.5 5.4 8
2.5 4.5 5.5 4.5 1.5 6.5 4.5 5.5 1.5 7.5 1.7 4.5 5.6 2
6.4 5.6 7.4 3.4 1.5 6.5 5.5 5.5 4.5 8.6 7.5 3.5 7.5 2
6.5 6.5 6.5 6.4 8.5 6.5 4.5 6.7 7.6 7.8 4.6 6.5 3.5 2
7.4 8.5 8.4 4.5 1.5 6.5 8.5 5.8 8.5 1.5 8.5 4.5 8.5 5
3.2 8.5 5 4.2 5 6.2 6.2 8.3 7.8 6.5 3.5 5 5 5 5 5 6.5 8.8 9 5.6 4.5 5 5 7 5 7 5 7.5 7.5 6.2 4.8 6.2 7.5 5.2 8.4 7.4 7.1 5.3 8.8 5.6 7.5 4.6 6.5 9 4.6
5.2 8.4 7.6 6.3 5 4 6.2 8.5 6.4 7.2 1.5 5 5 7.5 8.5 4.5 1.5 8.1 7 5 4.5 4 7.8 5 4 3 5 6.6 7.5 6.2 8.7 6.2 6.5 3.6 7.5 8.3 8.9 7.3 8.8 8 6.5 5 7.5 8 5.4
8.6 8.4 9 5.3 9 8.2 9 8.3 9 9 5.8 8.5 8.8 8.2 8.4 5 8.5 8.1 6 8.5 9 8 9 9 8 9 9 8.8 8.5 8.4 4.7 8.8 8.5 8.5 8.5 8.3 8.9 8.8 8.8 7.4 8.9 9 4.5 9 8.4
8.5 8.5 9 7.3 9 8.5 9 8.5 9 9 8.8 8.5 8.5 9 9 8.5 8.5 9 5 5.5 9 9 9 9 9 9 9 5.5 1.5 8.7 1.2 8.9 8.5 8.6 8.5 1.6 9 8.8 8.8 8.7 8.9 9 5.6 9 8.6
8.5 8.5 9 7.5 9 8.3 9 8.5 5 9 8.8 5 5 9 9 9 1.5 8 9 8.5 9 9 9 9 9 9 9 8 2.4 1.6 5.2 8.9 8.5 8.7 8.6 8.5 1 1.3 8.8 1.7 8.8 5 6.5 8.9 8.6
3.6 8.5 2.3 6.3 5 6.2 5 6.5 6.5 6.3 3.5 5 5 7.2 7.4 5 1.5 6 1 5 6.5 4 5 5 3 9 5 5 6.2 1.2 8.9 4.7 5.4 1.4 6.5 2.6 1.6 5.2 8.8 1.3 6.3 8.1 5.4 5 6.5
6.2 8.4 5 6.4 6 5.2 5 7.5 5 5 2.5 5 5 7.5 7.5 4 9 6 6 5.5 6.5 8 6 6 6 8 6 5.4 6.5 6.5 4.8 3.8 5.5 3.4 8.4 6.2 5.9 7.6 8.8 5.4 8.3 4.9 2.5 9 5.4
8.4 8.5 6.6 5.3 5 7.5 6.2 8.6 6.4 8.5 2.5 7.5 7.8 7.2 7.5 3.5 5.5 6 8 5.5 7.5 8 8 8 8 9 5 5.5 8.5 7.2 8.9 7.7 8.5 8.8 8.4 8.3 7.9 8.7 8.8 8.7 8.5 7.5 6.5 6 7.4
5.5 8.4 9 6.2 5 5.2 1 4.8 5 5 1.3 5 5 3.3 3.5 1 8.5 4 4 5 4.5 4 5 5 4 5 5 6 6.5 4.5 8.9 5.2 5.4 5.4 8.4 5.6 5 5.2 5.7 5.6 6.4 3.5 4.5 7.7 6.4
8.3 8.4 9 6.2 7 8.2 8.2 8.5 9 8.5 2.4 8.5 8.5 8.5 8.5 5 7.5 8.8 7 7.5 7.5 8 9 9 8 9 9 7 8.3 7.2 8.5 6.2 7.3 7.8 8.5 7.3 7 8.9 8.8 8.4 6.3 9 7.4 9 6.5
5.3 8.4 9 5.2 8 8.9 5 6.5 9 9 4.5 7.5 7.8 8.3 8.5 6.5 8.5 8.8 5 5.4 5.5 7 9 9 7 9 5 6 6.5 5.2 4.8 7.3 7.2 8.8 8.5 6.6 5.9 8.3 8.8 8.7 5.2 8.5 7.5 5 5.4
7.5 5.5 5 6.3 6 6 3.6 4.8 9 9 7.8 5 5 8.5 8.5 5.5 6.5 5.1 5 5.5 5.5 7 8 4.5 7 8 7 4.5 8.5 3.6 1.2 7.7 7.4 2.8 8.5 7.7 4.9 4.9 8.8 4.6 9 7.5 5.5 7.8 7.3
8.4 8.4 9 6.3 8.2 2 6.5 7.3 7.4 7.3 2.8 8.5 8.5 8.3 8.5 4.7 7.5 6 6 5.5 7.5 6 9 9 6 8.5 9 8.5 8.4 5.5 4.7 6.2 7.5 8.7 8.4 7.5 7 8.6 8.8 5.5 8.8 5 6.5 8 6.5
8.5 8.6 6.6 6.3 8 7.6 6.5 6.5 8.5 9 2.5 5 5 8.2 8.5 1 8.5 8 7 5.5 8 5 9 7.5 5 8.7 9 5.5 2.5 6.5 8.7 8.2 8.4 8.7 8.5 8.5 7.2 8.5 8.8 5 8.8 7.5 5.5 9 8.5
8.4 7.3 9 6.3 8 8.2 5 8.6 9 9 4.5 7.5 8 8.3 8.5 7.5 8.5 9 7 5 8 8 7.5 6.5 8 9 5 7.5 8.5 5.4 8.7 8.2 7.5 8.7 8.4 8.3 9 8.3 8.8 8.5 8.7 7.5 6.4 9 6.6
5.4 8.6 7.6 6.4 7.8 6.9 5 5.5 8.5 8.5 6.5 8.5 8.5 7.8 7.5 8.5 8.5 4.9 3 5.5 7.5 7 5.5 8.5 7 6.5 5 8.5 8.6 3.9 5.2 7.8 2.5 2.9 7.6 3.6 5.1 8.7 6.2 4.6 6.6 4.6 4.7 9 6.7
8.6 8.5 9 6.3 5 8.2 7.2 7.8 9 9 3.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.6 8.5 8.1 9 7.5 4.5 8 5 7.5 8 8.5 5 8.5 8.4 5.5 8.7 7.2 7.5 8.6 8.4 6.6 9 8.3 8.8 8.4 7.3 7.6 6.4 9 5.4
1.6 1.7 1 5.4 8.7 6 2.5 8.2 5 8.6 4.5 8.5 8.5 2.8 2.5 5 8.5 5.1 7 5.5 5.5 6 9 9 6 9 9 7.5 7.5 4.8 1.4 5.2 5.5 6.3 8.4 1.4 1.1 1.7 1.2 5.1 9 8.9 5.5 1 4.5
7.4 1.6 1 3.5 5 4.9 6.2 5.6 8.8 8.5 4.5 8.5 8.5 2.8 2.5 5 8.5 5 5 6.5 3.5 5 9 9 5 9 9 8.5 7.5 8.8 1.3 4.8 8.7 8.5 8.3 8.6 1.1 1.5 7.2 5.1 8.9 7.8 3.5 5 3.6
8.4 1.4 9 5.3 5 4.9 5 5.5 5 5 8.8 8.5 8.5 7.8 7.6 7.5 6.4 5.1 5 5.5 6.5 6 9 9 6 8.5 9 8.5 7.5 6.5 5.4 7.8 3.5 8.5 8.5 5.4 5 3.8 8.8 3.6 8.9 7.5 4.6 9 5.7
1.4 8.2 9 7.3 9 3.4 8.5 3.6 9 9 8.5 8.5 8.5 9 9 9 8.5 4.9 8 8.5 9 8 9 9 8 9 9 8.5 8.6 1.5 1.4 1.8 4.8 8.4 8.4 8.6 1 2.8 8.8 5 9 9 5.6 9 7.5
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8 7.6 5.5 5 4.4 5.5 8.5 5.3 5.4 5.4 6.3 7.1 9
8.5 5 8.4 6.4 4.5 5.4 1 5.3 5.6 1 5.3 1 9
9 9 8.4 8.9 5.3 5.5 9 8.2 8.5 7.4 7.4 9 9
9 9 8.7 8.8 6.4 8.5 9 6.5 8.5 9 8.5 9 1
9 9 8.7 9 5.6 7.6 9 7.4 8.5 9 8.6 9 9
8.5 6.4 5.4 6.5 2.7 6.5 5.7 5.4 5.5 5.6 5.4 6.1 7.3
8 6.3 8.4 7.3 3.6 4.4 7.4 3.4 6.5 5.5 6.4 7.5 9
9 9 5.4 6.3 4.4 6.4 8.4 5.6 6.5 7.6 6.5 7.5 8.3
5.5 5 6.3 5 3.6 5.4 7.4 4.3 6.5 7.6 6.4 7.3 7.4
9 9 5.4 8.9 4.3 6.5 8.5 5.5 7.5 6.5 7.3 7.4 9
7.3 5 8.5 7.6 3.4 5.3 7.4 5.4 7.5 5.4 7.3 8.5 9
9 5.1 8.6 5.1 5.5 7.6 4.5 5.4 7.6 8.6 5.4 2.9 7.4
9 7.6 8.6 7.6 4.5 6.6 7.5 5.3 8.4 9 6.7 8.2 9
8.5 5.1 8.3 8.9 4.5 7.7 7.5 5.3 6.6 4.4 6.5 8.6 9
8.5 6.5 8.3 7.4 4.4 6.3 5 5.3 8.3 5.5 5.4 7.7 9
9 8.1 8.6 7.6 4.8 4.5 3.6 6.4 8.4 5.5 8.6 2.6 9
9 9 8.4 9 4.6 6.3 5 5.5 8.5 6.5 7.4 7.1 9
4.5 2.4 4.7 5 5.4 7.6 3.5 4.7 3.7 7.4 3.6 4.5 1
9 8.3 8.7 1.1 4.7 7.4 5 4.4 6.5 6.5 6.7 4 1
9 9 8.7 5.7 5.7 4.7 9 5.7 4.5 5.6 4.5 9 2.7
9 9 1.5 9 5.7 7.8 8.6 5.8 7.6 8.5 7.5 9 1
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
LAMPIRAN 2b. Tabulasi Data Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 No
Kelas
1 2 3 SMP Negeri 13 Yogyakarta 1 VIII B 6.5 8.5 7.4 2 8.4 8.4 8.5 3 8.5 8.5 6.3 4 8.5 8.5 4.4 5 6.3 3.3 6.3 6 5.4 5.4 5.5 7 7.4 8.7 7.4 8 8.5 8.4 5.5 9 7.5 7.5 7.6 10 8.5 8.5 6.5 11 5.4 8.5 4.6 12 7.6 9 5.7 13 4.6 8.4 1.6 14 5.5 8.5 5.6 15 7.4 8.5 7.5 16 8.3 8.7 8.2 17 8.5 6.5 5 18 3.5 8.6 7.3 19 5.5 8.5 5.6 20 8.4 4 8.5 21 8.5 8.5 8.5 22 5.4 5.5 5.4 23 8.3 9 8.3 24 5.5 8.5 5.4 25 6.5 8.5 7.5 26 7.5 8.5 4.5 27 8 9 8.5 28 7.3 8.4 8.5 29 5.5 8.5 8.5 30 VIII D 4.5 7.4 5.4 31 5.4 8.2 5.3 32 7.3 8.5 6.3 33 5.6 8.6 7.6 34 4.4 8.4 8.3 35 5.4 8.3 5.5 36 8.4 8.6 5.3 37 4.3 7.6 4.5 38 8.5 8.4 8.4 39 8.6 8.6 8.6 40 8.4 8.5 8.5 41 8.5 6.5 6.4 42 8.5 8.6 5.4 43 6.3 8.4 6.2 44 5.3 8.3 5.6 45 8.4 8.5 4.5 46 4.3 8.3 4.4 47 6.4 8.4 5.3 48 6.3 8.3 8.4 49 3.4 7.4 3.5 50 7.4 8.5 5.6
4
5
6
7
8
9
10
Data 11 12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
6.5 6.5 7.3 5.5 5.2 5.5 5.3 6.3 5.8 5.5 4.5 6.8 8.4 6.5 7.5 8.2 5.4 7.2 6.7 8.5 8.5 8.5 7.5 5.4 7.5 5.5 8 8.5 8.5 6.3 6.3 6.4 8.4 5.3 8.3 8.5 6.5 8.5 8.5 5.1 6.4 8.6 5.4 4.4 8.4 4.4 6.5 8.5 7.5 6.5
6.5 3.5 4.5 3.7 4.6 4.4 4.5 4.8 4.3 5.4 3.6 3.6 5.5 4.5 7.8 1.8 6.5 3.8 4.5 8.5 8.5 5.5 4.6 4.4 5.5 5.5 5 7.5 5.4 5.7 5.6 3.6 4.6 8.6 1.7 5.6 5.3 2.6 7.4 5.0 5.5 5.4 3.8 4.7 5.6 5.7 5.4 4.6 5.7 5.6
7.5 8.2 5.5 2.5 5.3 5.5 4.5 5.5 4.7 6.7 4.4 5.3 2.4 5.4 7.5 8.2 5.5 6.2 5.6 6.5 6.8 8.5 7.4 5.4 6.5 6.5 2.5 2.5 4.5 5.5 5.7 8.3 6.6 4.3 5.6 8.6 7.3 8.5 8.7 6.5 8.4 8.5 7.4 5.3 7.2 8.3 5.3 4.7 6.6 1.7
6.5 8.2 5.5 1.5 4.5 5.5 4.3 8.5 4.6 7.5 4.5 5.3 8.5 4.4 4.5 4.4 8.5 4.3 4.6 5.5 5.5 8.5 8.4 4.5 5.5 4.5 1 3.4 4.5 8.4 6.2 6.7 8.6 4.3 8.4 8.4 7.5 8.4 8.5 8.4 8.5 8.3 8.3 7.3 7.3 8.2 8.5 8.4 7.7 6.7
8.5 8.5 8.5 6.5 5.4 5.7 8.6 8.6 7.4 8.5 8.5 9 8.5 5.5 8.4 8.5 8.5 3.8 5.5 8.5 8.5 5.5 9 6.5 8.5 8.5 9 8.5 5 6.5 8.7 8.6 8.6 8.6 1.6 8.5 8.5 8.5 8.4 8.6 8.8 8.7 8.6 8.7 8.6 8.8 8.6 8.7 8.6 8.6
8.5 8.5 5.5 6.6 5 5.4 8.4 5.6 5.5 7.6 3.4 5 8.5 5.5 7.5 4.5 8.5 6.3 5.5 8.5 8.5 5.5 8.3 5.5 7.5 8.5 7 8.5 5.5 8.4 4.6 6.3 8.4 8.3 8.4 8.6 7.3 8.4 8.6 6.6 5.4 5.4 7.2 6.2 7.3 4.5 8.3 5.4 6.3 8.6
7.5 7.3 6.5 6.5 5.6 5.5 6.4 5.6 4.7 5.4 8.5 5 8.5 5.5 1.4 8.4 1.5 6.3 5.5 8.5 8.5 5.5 7.4 5.5 8.5 5.5 6 7.3 5.3 6.6 5.5 8.4 8.4 8.3 8.5 5.3 6.4 7.6 5.6 5.0 8.5 4.5 6.3 6.3 4.3 4.6 2.7 6.5 3.6 8.4
8.5 6.7 4.5 2.6 4.4 5.5 8.6 5.7 4.4 4.5 2.5 7 4.6 3.6 3.6 1.3 4.5 4.6 3.4 8.5 8.5 5.5 4.8 5.5 5.5 5 4.7 7.8 4.5 7.7 5.3 3.7 6.7 5.6 4.6 4.6 7.4 2.5 5.0 1.4 1.7 1.7 6.6 4.7 3.6 1.8 8.5 5.7 5.5 5.4
5.4 5.5 4.6 8.5 5.5 5.5 8.6 5.4 4.5 4.5 3.7 4.2 8.5 4.5 5.5 8.5 6.5 3.7 4.3 8.5 8.5 5.5 5 4.5 8.5 5.5 5 7.8 4.8 7.6 6.7 3.7 6.5 8.6 1.5 8.6 7.5 4.8 7.4 4.6 6.7 4.7 4.8 4.7 6.5 8.4 4.5 5.4 7.7 4.4
5.5 5.5 4.5 3.6 5.5 5.5 7.4 5.4 5.4 5.5 7.5 7.7 8.4 5.5 5.5 1.6 6.3 7.4 5.5 5.5 7.5 4.5 8.3 6.5 4.5 4.5 4.5 7.3 4.8 6.6 6.4 8.7 4.8 4.5 8.6 5.5 5.6 5.4 5.0 7.6 5.3 5.5 5.2 4.5 3.3 4.6 6.6 4.4 5.3 8.4
4.5 3.5 6.5 5.5 4.5 5.6 6.5 5.4 5.7 5.6 8.5 7.8 8.5 6.5 6.5 5.2 4.8 6.3 6.5 8.5 8.5 8.5 7.5 5.5 4.5 4.5 4 7.3 5.5 5.3 5.4 6.4 6.4 4.3 8.3 5.6 4.4 7.4 5.0 5.0 8.5 5.2 4.6 5.3 4.4 4.3 6.6 7.4 4.3 6.8
3.5 5.6 5.5 4.6 8.5 5.5 5.4 5.4 5.6 5.6 8.5 7 8.4 6.6 6.5 1.3 8.4 6.4 6.5 7.5 6.5 8.5 8.5 5.5 5.5 5.5 4.5 7.3 5.5 4.7 7.3 6.4 7.4 4.6 8.4 8.6 4.5 5.4 5.0 5.4 4.3 4.9 5.3 5.2 5.4 4.6 6.5 8.4 4.1 8.7
5.5 7.5 8.5 6.5 8.5 5.5 7.2 5.3 4.7 5.5 6.4 7 1.4 6.5 6.5 8.5 6.2 6.7 6.6 8.5 6.5 8.4 8.4 6.5 5.4 5.5 1.5 7.3 5.5 5.2 4.3 1.3 5.4 5.1 1.4 5.6 5.2 5.4 7.3 5.6 6.4 1.4 6.2 4.4 5.3 4.2 6.5 4.4 6.6 5.4
7.5 8.5 8.5 7.5 8.4 5.5 8.3 8.4 6.6 5.5 7.5 7.8 8.4 6.5 7.5 8.5 4.5 6.5 6.5 7.5 8.5 8.5 8.4 4.5 7.6 5.5 5 8.3 5.5 7.2 6.4 7.6 8.6 8.3 8.4 8.5 7.3 8.4 8.4 6.3 7.4 8.4 7.5 6.3 4.4 4.4 8.4 5.3 7.6 8.3
2.5 6.3 3.7 4.6 4.5 4.6 3.6 6.6 3.5 4.5 8.4 9 3.6 4.5 5.6 1.7 2.5 3.4 4.4 8.5 8.5 1.5 5 4.5 8.4 5.5 7 1.6 4.5 6.5 2.7 2.8 5.5 5.6 1.5 8.6 6.4 4.6 5.0 1.6 6.6 1.4 2.7 4.8 3.7 8.8 1.6 3.6 5.7 1.5
3.5 6.3 5.5 7.6 5.8 4.6 2.7 5.5 2.5 4.5 4.6 6 6.5 3.5 5.6 4.5 5.5 3.5 4.5 4.5 4.5 5.5 5.5 3.5 2.5 5.5 4.4 2.7 4.5 5.4 3.7 2.6 4.5 5.8 2.5 5.5 3.7 2.4 2.5 4.5 7.6 8.4 2.8 5.7 3.7 2.7 6.6 2.6 2.8 8.3
8.6 6.3 8.4 7.4 8.4 5.4 7.3 8.5 7.5 5.4 3.5 7 8.6 5.5 6.5 8.4 1.6 7.4 5.6 8.4 5.5 8.5 8.5 6.5 7.5 7.5 4 7.3 5.5 8.4 5.2 1.2 4.6 8.4 7.3 8.4 4.6 7.6 3.6 5.1 8.5 7.4 6.3 4.4 6.3 4.6 8.4 7.7 6.6 1.6
6.5 6.3 7.5 6.5 8.3 4.4 5.4 6.4 4.6 5.6 5.5 9 7.4 5.4 4.4 8.3 4.4 6.3 5.6 8.4 6.5 8.5 7.4 5.5 5.5 3.5 6 8.4 5.5 6.7 7.3 6.5 7.4 8.3 8.3 5.6 6.6 5.4 5.0 5.0 5.4 4.6 6.4 4.4 5.8 4.5 8.5 6.3 5.6 7.3
6.5 4.3 5.4 3.5 4.5 5.6 5.3 5.3 5.6 4.5 4.4 5 4.5 5.5 5.4 8.5 6.7 6.3 5.5 4.5 4.5 4.5 5.3 3.5 6.5 6.5 5.7 7.3 5.5 5.5 5.1 4.3 5.4 4.4 8.6 5.5 7.4 5.2 5.0 4.9 5.4 5.3 5.7 5.7 3.3 4.5 5.6 4.4 8.6 4.4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51 8.5 8.5 52 8.7 8.4 53 5.5 8.6 54 8.7 8.4 55 8.4 8.4 56 8.4 8.4 57 8.9 8.8 58 5.2 7.3 59 6.4 8.3 60 7.1 8.6 61 5.4 8.3 62 6.3 5.3 SMP Negeri 6 Surakarta 63 VIII E 4.5 8.8 64 5.5 8.3 65 5.5 8.4 66 5.3 7.4 67 5.5 7.3 68 6.5 8.5 69 5.5 8.4 70 7.5 8.5 71 5.0 7.0 72 5.3 8.5 73 5.5 8.0 74 4.5 1.5 75 5.0 9.0 76 4.5 7.2 77 5.5 6.4 78 5.5 5.5 79 7.5 8.5 80 7.5 8.5 81 7.5 7.5 82 8.8 8.9 83 4.8 5.4 84 6.5 7.5 85 6.9 6.9 86 7.0 9.0 87 7.4 8.5 88 7.4 6.4 89 8.8 8.9 90 5.3 8.4 91 VIII G 5 6 92 4.5 9 93 8.5 8.5 94 4.5 8.5 95 6 7.8 96 5.4 8.5 97 6.2 7.1 98 8.5 8.5 99 7.5 8.5 100 5.4 1.6 101 7.5 8.5 102 8.5 8.5 103 5.4 5.5 104 8.5 8.5 105 9 8.6 106 9 9 107 8.5 8.5 108 9 9 109 8.4 8.5 110 9 9
143
8.4 8.6 8.6 4.5 7.3 4.5 8.8 8.5 5.1 5.1 8.3 8.4
7.5 8.4 8.5 6.4 7.6 4.3 8.8 6.6 4.7 8.8 8.4 5.4
2.6 5.3 6.3 5.6 5.5 4.8 4.9 4.6 6.7 1.2 6.7 5.6
8.6 4.7 8.4 4.6 7.4 6.4 8.7 8.4 6.5 8.8 8.3 5.4
8.5 8.6 8.6 8.6 8.2 8.4 8.6 8.4 7.5 8.8 8.3 8.3
8.5 8.6 8.5 8.7 1.6 8.9 8.9 8.7 8.6 8.9 8.8 5.7
8.5 4.7 7.6 4.7 7.4 5.4 8.7 5.3 8.3 6.7 7.4 5.3
7.4 4.6 5.4 8.4 5.6 3.3 4.9 7.3 7.6 8.7 5.5 3.3
1.5 1.6 2.5 8.4 2.6 1.5 7.2 7.7 6.7 8.8 2.7 2.7
5.6 5.4 5.4 4.4 5.5 5.3 5.2 4.3 5.4 6.8 5.2 5.1
7.7 5.4 6.6 8.6 5.5 4.7 8.9 5.3 7.6 8.9 6.7 7.3
8.5 8.6 8.5 4.5 3.0 5.2 5.8 4.3 5.3 5.7 8.2 8.6
7.5 8.4 8.4 4.4 6.3 5.2 7.1 5.3 7.5 7.4 8.3 8.5
7.4 8.4 8.5 2.3 6.6 5.3 5.1 6.3 8.4 8.7 8.3 7.5
7.4 4.6 5.4 4.5 1.6 6.5 6.1 2.3 5.3 1.2 5.4 3.4
8.5 8.4 8.6 8.5 8.5 5.6 7.1 5.3 8.2 8.8 8.3 6.5
1.5 5.5 5.4 5.5 5.3 6.7 8.9 5.7 6.7 8.3 5.7 2.5
4.6 2.6 2.7 7.5 5.2 6.4 6.9 5.7 6.6 5.3 2.7 6.6
3.5 8.5 8.5 8.3 7.3 5.6 8.1 5.3 7.3 8.7 7.3 6.3
5.5 8.4 6.4 5.4 5.3 5.4 8.8 3.3 7.3 8.8 6.3 5.4
7.6 6.3 7.4 7.4 5.4 3.6 8.5 8.4 7.0 5.5 8.5 8.7 5.0 6.1 5.5 4.7 6.5 7.5 5.4 7.3 7.5 6.5 5.9 7.5 7.5 7.5 5.5 5.3 2 6.5 7.5 2 4.4 8.4 6.8 8.5 6.5 3.3 7.5 7.5 3.5 8.5 6.3 9 7 9 7.3 7
6.5 4.7 6.6 7.3 7.5 6.5 7.3 7.5 6.0 8.4 7.0 5.5 2.4 6.2 6.5 5.3 6.5 6.6 5.5 8.8 4.7 6.4 6.8 7.4 5.0 2.4 6.6 4.3 6 8.5 6.5 7 5.3 8.5 3.7 8.5 8.5 5.5 7.5 8.5 5.5 8.5 8.5 9 5 8.7 5 8.7
4.7 5.5 5.2 7.7 7.4 7.5 2.6 8.6 5.0 5.4 6.6 6.5 8.5 8.8 7.5 5.5 6.7 6.6 5.4 9.0 7.4 6.5 4.7 5.4 7.5 5.5 4.6 4.7 5 4 5 3 7.7 8.5 6.9 5.5 7.5 5.5 4.5 5.4 5.4 1.5 5 9 4 6.2 3.8 5
2.5 7.3 5.7 6.4 5.4 6.5 8.6 6.5 4.0 5.3 4.6 4.5 5.5 5.1 5.5 5.5 8.5 4.3 2.6 7.0 7.3 6.5 6.8 4.5 5.4 3.5 1.6 8.4 3 7 5.5 3 4.4 1.5 6.8 3.5 5.5 1.5 8.5 1.5 8.5 1.6 8.5 5 1.5 4.8 1.4 4
5.5 4.5 4.6 5.0 5.3 4.4 6.7 3.3 3.0 4.5 4.5 4.5 5.0 4.2 6.5 3.5 8.5 8.4 4.5 6.0 5.2 5.5 5.8 2.4 3.0 2.3 4.7 8.5 5 4.6 4.5 5.5 4.5 5 2.8 4.5 4.5 1.5 4.5 6.5 5.5 2.6 6.5 5 1.5 4.8 1.3 3.5
8.6 5.7 8.3 8.6 8.4 8.4 8.5 8.6 9.0 8.5 9.0 8.6 8.6 8.9 8.6 7.3 8.5 8.5 8.5 9.0 9.0 8.5 6.3 8.7 8.6 8.5 8.4 8.5 9 2 4.5 2 8.8 8.5 5.8 8.5 8.5 8.5 8.5 6.5 5.5 1.5 9 9 8.6 9 8.8 9
8.7 5.5 7.4 7.7 5.5 8.5 8.5 8.5 3.0 5.4 7.0 8.5 5.6 7.2 7.5 6.5 7.2 7.4 7.4 9.0 7.5 7.5 7.0 8.4 7.5 8.6 8.7 3.3 8 9 4.5 8 8.5 8.8 2.3 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 4.5 8.5 9 3 9 3 8.8 9
6.4 8.3 8.3 6.4 5.4 8.5 7.5 8.4 2.0 4.5 4.6 3.3 5.0 3.7 3.5 3.4 5.4 4.4 5.4 9.0 6.2 7.6 7.9 8.5 6.5 1.4 4.6 4.5 4 4.5 1.5 7.5 7.6 8.7 6.7 6.6 6.5 7.5 8.5 4.4 5.5 1.6 9 5 4 8 8.4 3.6
4.5 5.6 7.5 5.0 7.6 4.5 2.5 8.6 2.0 4.5 5.0 8.5 5.0 8.8 5.4 7.0 8.5 5.4 8.6 8.0 8.5 5.5 4.5 8.6 7.5 8.5 8.5 2.7 2 3 4.5 2.5 8 8.5 5.8 6.5 6.5 8.5 5.5 4.5 4.5 5.5 9 1 6 1 5 8.5
7.6 5.2 4.7 4.3 5.5 7.5 8.6 6.4 5.0 5.7 4.5 3.6 5.0 5.8 7.4 7.5 6.5 7.4 3.6 5.1 5.2 5.4 4.4 4.6 4.0 1.3 6.5 3.3 2 4 4.5 6 3 1.5 6.7 6.5 5.5 4.6 4.5 3.4 2.5 8.5 5.4 5 4 5 3.4 3.5
5.4 5.6 5.3 5.6 5.6 6.4 5.6 7.7 6.1 5.7 9.0 5.5 7.7 6.8 7.5 7.4 4.5 5.4 7.5 8.0 6.8 8.5 4.7 2.6 7.0 2.5 4.8 5.7 2 2.5 5 2 8 5 5.8 7.5 7.5 6.4 7.5 8.5 4.5 2.5 5.5 5 4 9 8.8 5.3
6.5 5.4 5.4 5.0 5.2 6.5 6.0 7.5 4.0 4.6 5.5 2.5 7.3 6.8 5.5 6.0 5.5 4.5 7.6 7.8 7.7 6.5 7.0 6.5 6.5 1.5 8.6 8.4 5 5 5 7 4 8.5 4.3 8.5 5.5 1.6 4.5 8.5 4.5 1.5 5.3 9 6 8.8 6 5
8.6 5.3 5.5 5.5 5.3 7.3 7.5 7.5 4.0 6.4 7.4 6.5 7.3 3.7 5.5 6.5 6.5 7.5 5.5 8.3 5.2 6.5 6.0 7.5 6.5 1.4 8.5 1.3 5 5 4.5 7 8 8.5 6.6 7.5 8.5 5.5 6.5 7.5 2.6 6.5 7.5 9 6.4 7 5 6.5
8.5 5.3 7.3 5.0 5.1 6.3 6.6 7.5 7.0 5.3 5.9 2.6 6.5 4.2 8.5 5.5 6.5 7.5 6.5 7.8 4.6 5.5 7.0 7.5 5.0 2.5 5.4 8.4 7 7 5.5 7.4 6 5 6.6 7.5 8.5 2.5 5.5 8.4 2.5 5.5 6.5 9 2 9 6.5 7.5
8.5 4.5 5.8 6.4 5.1 7.4 6.5 7.5 7.0 5.6 7.0 5.6 6.5 6.1 8.4 7.0 7.5 3.6 5.5 7.2 6.4 6.5 6.7 7.5 6.5 6.3 8.6 6.5 7 7.5 5.5 8 8 8.5 4.2 7.5 8.5 8.5 7.5 7.6 8.5 1.8 5.5 5 8.5 9 8.5 5.5
8.5 5.4 7.5 6.3 5.6 6.5 6.5 8.5 6.0 4.6 7.6 2.5 6.5 6.7 7.5 6.4 7.5 7.5 7.5 8.7 7.7 6.5 6.0 7.4 7.0 4.3 5.5 8.4 7 7.6 5 7 7 5 7.2 8.5 7.5 5.7 8.5 8.5 6.5 8.5 7.6 5 5 7 8.5 7.5
8.5 4.5 7.5 4.6 5.6 6.8 5.5 8.5 6.1 5.5 7.6 6.5 7.6 7.8 4.6 5.6 3.5 7.5 6.5 8.0 4.5 5.5 6.8 1.6 5.0 1.5 8.4 7.7 1.6 1.5 5.5 6 8 8.8 5.8 8.5 5.6 6.4 8.5 7.5 7.5 5.6 9 6 6 6 6 3.5
7.5 4.5 6.4 5.0 5.5 8.4 4.0 1.5 4.0 4.4 4.0 4.3 6.5 4.8 7.4 5.0 6.6 6.6 5.3 8.0 4.5 4.5 7.1 1.6 5.0 1.5 5.3 1.6 7 2.5 5 3.7 6 5 2.8 7.5 8.5 2.8 6.5 8.5 5.5 6.5 6.6 5 6 4 6 4.5
8.5 8.2 6.7 5.0 6.5 6.7 8.5 7.5 5.0 8.5 8.0 5.5 5.5 6.2 8.4 6.4 7.5 5.6 8.5 7.9 4.5 7.4 4.6 8.5 8.0 2.5 8.5 1.5 7 8.5 5 7.5 6 8.5 7.2 2.5 8.5 3.4 8.5 8.3 7.5 6.5 9 9 7 4 8.3 7.6
8.5 5.5 5.5 3.4 5.6 7.6 8.4 6.5 6.0 8.5 6.0 5.5 6.5 4.8 8.8 7.0 6.5 6.2 4.6 7.9 3.4 4.5 6.0 5.5 7.0 2.3 5.5 8.3 4.8 4.5 4.5 7.4 7 8.5 7.2 1.5 6.4 4.6 6.5 7.3 6.5 2.5 6.3 9 3 8 5 7.5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111 112 113 114 115 116 117 118 119
5.5 5 3.1 6.4 5.5 6 6.5 5.5 3.3
8.5 8.5 9 8.5 6.5 8.5 8.5 8.5 8.5
6.2 6.4 8 4.5 8 7.5 4.5 2.5 4.5
8.6 5 6 6.4 8 5.5 7.5 6.5 8.5
8.5 7.5 7.1 5.8 6 6.5 5.5 7.5 7.5
7.5 1.5 8 4.4 4 3.6 2.5 5.6 5.7
2.6 3.8 7 4.5 3 4.5 2.5 4.6 5.8
9 8.5 1 8.5 9 9 5.4 5.5 7.4
7.3 7.5 8 7.5 8 8 7.5 8.5 8.5
7.8 6.4 7 4.4 4 4 4.5 4.5 5.5
8.5 1.5 1 2.7 1 4.5 1.5 5.5 1.5
6.3 5 5 4.3 7 5.5 4.5 5.5 8.5
7.5 6.5 2.5 7.4 7 8.5 6.5 7.5 8.5
7.5 6.5 5 5.5 4 8.5 4.5 3.6 6.5
5 5 4 6.4 7.5 6.7 5.5 5.5 6.5
6.3 7.5 7 7.5 7.5 6.4 5.5 4.5 7.4
7.5 6.5 8 6.3 6.5 7.5 7.5 5.5 7.5
6.5 7.5 7 7.4 9 6.4 6.5 7.3 8.5
5.8 3.4 6 7.5 4.5 6.5 7.4 7.4 7.5
5.6 5 3 7.6 6 7.5 6.5 5.6 2.5
144 7.6 1.7 5 6.4 6.5 5.6 5.5 6.5 8.5
4.5 3.5 6.6 6.6 5 6 5.5 5.5 3.4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
4.5 6.3 6.5 4.5 8.8 5.4 5.5 4.5 5 5.5 6.5 5 8.5 8.5 7.4 5.6 8.5 6.5 5.3 7.5 7.5 8.4 5.5 4.5 7.5 4.5 5 6.5 5.5 6.4 8.3 6.7 6.4 1.4 8.4 4.4 4.6 5.5 5.0 4.6 6.6 5.4 5.4 5.3 7.3 5.7 5.3 4.4 4.3 6.4
1.5 6.3 5.5 1.5 5.3 4.4 6.4 4.5 5.6 5.5 4.5 5 8.5 5.2 4.5 1.5 4.6 7.4 5.4 7.5 7.5 8.5 5 4.5 6.5 3.5 6 7.5 5.5 5.4 5.4 7.3 8.5 4.6 1.4 4.5 4.4 5.4 8.4 5.1 5.3 5.4 4.5 5.3 4.4 8.6 8.4 7.4 2.4 8.6
8.5 6.3 8.4 7.4 5.4 5.5 6.3 8.5 6.7 5.5 8.5 7 6.5 5.2 8.5 8.3 8.4 7.3 4.5 8.5 8.5 8.5 8.5 5 8.5 6.5 5.8 7.5 8.5 8.5 7.4 7.5 8.4 4.6 8.5 8.4 8.2 8.4 8.7 8.4 8.4 8.6 7.2 7.4 8.3 8.4 8.6 8.4 8.3 8.6
8.5 6.3 8.5 8.6 1.5 8.5 8.7 8.6 5.5 8.6 8.5 6 8.5 4.8 8.5 1.6 8.4 3.6 4.5 8.5 5 4.9 8.5 2.6 7.5 5.5 9 8.8 4.5 8.6 8.7 8.7 1.5 8.7 4.5 8.6 6.2 8.5 8.4 8.6 7.7 8.6 8.6 8.7 7.7 8.9 8.4 8.7 8.4 8.5
8.5 6.3 8.5 7.5 1.6 8.3 8.5 8.6 6.4 8.5 5.5 9 8.5 4.8 8.5 1.8 7.7 3.5 4.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 9 8.5 1.7 8.5 8.6 8.3 8.6 8.6 1.7 8.5 8.3 8.6 8.7 8.6 8.6 8.6 8.4 8.7 7.7 8.5 8.7 8.4 8.4 8.5
6.4 4.3 4.3 1.6 5.6 8.4 4.5 4.5 4.4 4.5 1.5 5.3 8.5 6.3 6.5 8.3 6.4 6.5 6.5 6.4 5.5 1.4 5.5 2.6 5.5 4.5 3.8 3.4 4.5 5.5 6.3 4.2 1.4 4.4 8.3 8.5 3.4 5.3 8.6 2.6 3.4 1.5 7.3 4.4 7.2 8.8 8.4 2.4 2.5 5.4
6.5 6.7 5.4 3.5 5.5 8.4 5.5 5.5 5.7 5.5 4.5 2 8.5 6.3 6.5 1.5 6.4 6.5 6.5 7.5 7.5 8.5 8.5 3.5 7.5 6.5 3.8 7.4 4.5 4.6 5.3 1.6 4.5 4.6 8.4 5.3 3.3 8.6 6.5 3.5 5.3 5.2 5.4 5.4 6.3 4.6 6.6 6.3 4.3 5.3
7.5 6.7 7.5 6.4 8.3 8.4 6.5 7.5 5.6 5.5 5.5 6 8.5 6.4 7.5 1.5 7.4 6.7 6.4 7.5 8.5 8.5 5 6.5 5.5 6.5 5 7.4 5.5 8.4 6.3 7.3 6.6 5.2 8.4 8.5 6.1 8.4 8.4 4.3 5.3 6.4 7.3 5.4 6.3 4.4 6.5 8.3 6.4 7.4
6.6 4.4 4.5 1.6 8.2 8.4 5.4 1.4 4.7 5.5 6.5 3 6.4 5.4 5.5 1.5 5.5 6.4 5.5 4.5 4.5 4.5 5.3 3.5 5.5 3.5 5 6.3 5.5 4.6 4.5 6.2 4.5 4.3 6.0 1.4 2.6 5.4 5.0 4.9 7.5 5.3 4.4 4.4 4.3 4.6 5.4 5.3 3.2 5.7
7.5 5.5 8.5 4.7 6.5 8.4 7.4 7.4 5.6 8.5 6.4 6 8.4 5.2 7.4 8.3 7.3 6.5 5.6 7.3 8.5 8.3 8.3 5.6 6.5 6.5 8 7.3 8.5 7.6 7.4 6.4 6.6 5.3 8.5 8.4 6.3 8.5 8.5 5.0 8.6 8.6 8.4 7.4 7.3 4.5 8.3 8.3 6.5 7.6
Data 33 34 7.5 8.5 8.5 5.5 8.4 8.5 6.4 6.4 5.8 8.6 4.5 6 8.4 5.3 7.4 8.3 7.2 6.5 5.6 8.4 9.9 8.3 8.5 4.5 6.5 6.5 6 8.4 5.5 5.4 5.3 3.3 6.7 8.4 8.4 8.6 5.4 8.4 8.4 6.3 8.5 8.5 7.3 8.4 8.3 4.5 6.6 6.5 5.4 7.4
8.5 5.5 7.5 6.5 4.6 1.7 5.5 6.6 5.5 5.5 7.4 6 5.7 5.2 2.5 8.7 3.5 3.2 4.5 8.5 8.6 5.6 5.5 6.5 8.5 6.5 6 8.5 4.5 8.6 5.6 7.8 3.8 5.7 1.4 8.6 5.4 4.5 8.3 5.0 4.6 5.4 6.8 5.6 5.7 5.6 6.5 4.8 4.7 8.6
35
36
37
38
39
40
41
42
43
8.5 7.5 8.4 7.3 4.3 8.5 6.4 6.4 5.5 8.5 6.4 5 8.5 5.2 7.5 8.4 7.4 6.7 5.5 8.5 8.4 8.5 8.5 5.5 5.5 6.5 5 7.4 5.5 8.4 6.4 6.6 7.3 4.5 8.3 0.4 5.3 8.4 8.5 5.1 8.5 8.4 5.5 5.4 6.2 4.4 6.4 8.4 5.6 6.4
8.5 5.5 6.4 8.4 5.4 8.6 6.3 6.4 5.5 5.6 6.4 8 1.5 5.9 4.5 8.5 4.5 7.5 5.5 8.5 8.5 8.5 7.4 5.5 8.4 6.5 7.8 8.4 5.5 7.3 7.4 6.5 6.4 1.4 8.3 8.6 5.4 8.4 8.4 6.6 8.4 4.6 6.5 5.3 6.4 4.5 7.5 8.3 4.4 5.3
6.5 5.6 7.5 3.5 8.4 8.5 6.3 7.4 5.6 5.7 4.5 9 1.6 6.3 7.5 3.5 7.5 6.5 6.4 6.4 7.5 8.5 8.5 7.3 7.4 4.5 7 7.3 5.5 7.3 5.4 3.4 8.4 4.6 8.5 8.4 5.2 8.5 8.5 5.1 8.3 5.3 6.5 5.4 6.4 4.6 6.4 6.3 5.4 5.4
3.6 4.5 4.8 6.5 4.5 1.4 7.5 5.4 5.5 4.3 2.5 5 5.4 5.3 6.5 1.6 6.5 3.7 5.5 6.7 7.5 8.5 5 4.7 8.5 5.5 5 6.8 4.5 5.4 4.7 7.7 5.5 8.6 8.7 5.6 4.4 4.5 6.6 6.7 6.7 4.8 6.6 4.5 3.7 5.8 4.8 1.7 6.6 6.7
3.6 5.9 7.3 4.5 8.6 8.6 6.3 6.5 5.6 5.5 4.5 6 8.4 7.4 7.5 4.5 7.4 5.5 7.5 6.5 6.5 8.5 8.5 4.5 6.4 5.5 5 6.7 5.5 5.6 5.5 3.2 6.7 4.4 8.3 8.6 4.9 8.3 7.6 5.1 5.5 5.3 8.5 3.5 3.3 4.3 5.5 3.4 5.3 6.5
4.5 1.4 8.6 3.6 1.7 1.6 1.7 8.5 4.5 8.5 4.5 1 2.5 4.5 1.5 1.7 1.5 3.6 4.5 7.5 7.5 1.8 1.6 2.5 2.7 6.5 6 8.5 4.5 8.6 3.7 2.7 3.3 8.6 1.5 8.7 3.5 1.6 8.4 5.0 1.6 5.5 1.7 7.7 7.7 5.4 3.3 5.5 5.5 5.6
1.6 4.7 8.5 6.8 1.5 1.5 1.5 8.5 4.4 5.5 6.3 4 1.5 2.6 2.5 1.5 2.5 3.7 2.5 7.5 7.5 1.3 5 5.5 4.5 6.5 7 2.8 4.5 8.5 3.6 3.5 4.8 5.7 1.8 1.6 4.9 8.6 1.6 5.0 3.5 4.8 4.7 7.7 7.7 5.4 5.6 4.7 4.7 5.7
5.4 8.5 5.7 6.4 1.4 1.5 4.7 5.5 4.4 5.5 5.4 6 2.8 4.5 3.5 1.6 3.5 3.5 4.5 4.5 4.5 7.7 5.3 5.5 7.5 5.5 5 7.7 4.5 6.5 5.6 6.7 7.7 5.8 4.8 5.5 4.8 8.7 8.6 6.5 3.6 4.6 4.6 5.4 5.7 5.6 5.4 7.5 5.7 6.7
8.5 4.7 8.5 8.5 8.5 1.5 5.6 5.5 5.3 8.4 6.4 8 6.5 3.5 2.5 8.5 2.5 4.4 3.5 8.5 8.5 8.5 8.7 8.5 7.5 6.5 8 1.7 6.5 8.6 3.6 8.6 1.5 8.6 1.7 1.3 5.3 8.4 8.7 7.7 3.7 4.6 8.7 5.7 5.8 5.6 8.6 1.8 5.6 8.4
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8.3 8.5 6.3 4.6 5.6 6.8 8.1 5.3 5.3 7.4 6.3 8.5
8.4 8.5 8.5 8.4 5.3 8.6 8.1 4.7 4.3 5.6 8.3 8.3
6.7 8.4 8.5 8.5 7.4 8.5 8.1 8.7 8.2 8.7 7.0 7.3
8.5 1.6 6.7 8.5 8.6 5.6 8.9 8.6 8.6 8.4 7.0 1.6
8.4 1.6 8.7 8.5 8.5 5.7 8.8 8.6 8.7 6.3 8.6 5.6
1.6 8.4 5.2 8.6 4.4 2.2 4.2 1.4 4.4 6.5 6.3 8.2
8.4 8.4 6.5 4.4 6.7 4.6 5.2 4.5 6.3 7.5 6.4 4.2
8.5 8.5 8.5 8.6 6.4 4.6 8.1 6.5 7.3 5.7 8.4 8.2
4.5 1.6 3.3 4.6 4.6 2.6 6.1 3.4 6.2 6.7 3.4 5.3
8.5 8.4 8.4 8.7 8.3 2.7 8.1 8.7 8.4 7.7 8.4 4.4
8.4 4.6 8.5 8.6 7.4 6.3 8.2 8.7 7.2 8.7 8.3 8.3
8.6 4.6 8.6 8.3 6.7 5.6 8.9 8.4 7.7 7.3 8.7 5.6
8.5 8.4 8.4 8.5 7.5 5.6 8.1 8.8 7.6 6.7 8.3 7.3
8.3 8.4 8.4 8.5 8.4 3.2 8.1 8.6 7.3 7.8 8.4 5.3
5.6 8.3 5.3 8.6 7.5 3.3 8.8 4.8 7.4 7.7 6.4 7.3
8.6 5.5 8.7 8.4 5.6 5.3 4.8 4.4 6.7 6.3 8.6 5.3
5.4 8.5 6.4 8.3 6.5 2.7 8.1 5.4 6.5 8.7 6.4 5.1
5.6 8.6 5.5 8.7 7.6 8.5 8.9 5.6 8.4 6.2 7.2 1.7
1.7 1.7 1.7 5.5 7.6 8.4 1.9 5.6 7.6 6.3 8.7 3.7
7.6 5.4 1.5 8.3 5.7 4.7 8.9 5.7 6.7 6.3 1.7 5.7
1.6 8.4 1.6 8.5 5.7 7.6 1.9 4.8 6.7 6.3 7.0 8.5
8.5 5.5 5.6 5.0 5.2 6.5 5.0 6.5 5.0 8.5 5.0 6.4 6.3 6.4 5.5 3.7 7.5 4.5 3.4 5.0 5.4 6.5 5.5 4.5 5.0 1.4 6.5 4.2 5 5.5 5 7.5 8 5 6.7 7.5 5.5 5.2 7.5 7.4 6.5 2.5 7.5 6 3 8 7 6.5
6.5 5.6 5.5 3.5 4.9 7.4 6.6 7.6 5.0 1.6 4.7 2.4 5.3 1.5 5.5 5.0 6.5 4.5 3.7 7.8 7.2 5.5 5.4 7.5 4.5 4.5 7.6 1.5 5 7.2 4.5 7.3 6 8.5 4.2 8.5 2.5 4.5 8.5 4.4 1.5 1.5 3.5 5 3 6 6 3.5
8.5 7.3 7.3 6.4 6.4 8.5 8.5 8.5 9.0 8.5 8.0 8.4 8.4 7.7 7.5 6.4 6.5 8.3 7.5 7.0 7.5 7.5 5.2 8.3 8.5 8.5 8.5 8.2 6 5.5 8.5 7.3 9 8.5 7.7 8.5 7.5 8.5 8.5 8.5 5.5 8.5 9 9 8.5 9 8 9
8.5 5.5 6.4 7.6 6.5 8.3 8.5 8.6 5.0 5.0 9.0 8.5 8.4 8.8 8.7 9.0 8.5 8.5 8.5 9.0 9.0 6.5 5.7 8.5 8.5 8.6 8.5 8.5 7 3.5 5.5 4 9 8.6 6.3 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.6 6.4 8.4 9 8.6 9 8.5 8.5
8.5 5.4 7.4 7.5 7.3 8.3 1.6 8.5 6.0 8.4 9.0 8.5 8.5 8.8 8.5 7.5 8.5 8.5 6.6 9.0 8.5 6.5 4.2 8.5 4.5 8.5 8.5 8.8 8 5 5.5 6.5 9 8.5 5.8 8.5 7.5 8.5 8.5 5.4 6.6 4.5 9 9 5 9 5 9
5.5 5.5 7.5 5.0 5.0 5.5 7.5 6.5 4.0 1.3 4.0 1.5 5.4 2.2 5.5 6.0 4.4 3.5 5.5 5.0 4.3 4.6 6.0 2.4 5.4 1.6 4.9 3.5 2 3 4.5 6.5 6 5 4.1 2.5 5.5 4.5 1.5 3 3.5 1.5 5 7 4 7 5 3.4
5.5 5.5 7.6 5.0 5.0 6.5 7.5 7.4 5.0 5.3 5.0 3.5 5.4 5.1 7.4 6.0 6.4 3.5 5.6 8.0 2.6 7.6 5.6 2.5 6.4 2.5 7.4 5.4 1.4 5.5 4.5 7.5 8 8.7 7.2 8.5 5.5 5.3 6.5 1.5 3.5 1.5 5 9 5 7 5 5
8.5 5.5 6.5 5.0 5.4 7.4 8.5 6.5 7.0 6.3 8.5 7.4 6.4 3.8 6.5 6.5 6.5 6.7 5.5 8.2 6.5 5.5 6.0 7.4 7.0 8.5 7.5 5.2 3 3.5 5 5.6 8 8.6 7.2 8.5 7.5 6.5 3.5 4.5 2.5 4.5 9 9 8.4 6 8.5 6.5
6.5 4.4 4.5 5.0 5.0 3.5 5.0 6.5 5.0 4.5 5.0 3.5 5.4 4.7 4.5 5.5 6.5 6.6 3.5 5.0 4.6 4.5 5.8 8.5 5.5 8.5 5.5 5.3 2 3.6 4.5 4.6 5 8.6 7.2 8.5 4.5 7.5 3.5 4.3 3.5 7.5 3.4 5 3 4 3 3.6
8.5 5.4 7.5 4.5 5.0 6.7 8.6 6.5 5.0 8.6 8.6 6.4 6.4 6.1 7.5 6.0 6.5 6.5 5.4 7.0 6.5 6.5 7.7 7.5 6.0 7.6 8.5 8.2 2 8.5 5.5 6.5 9 8.6 7.2 8.5 5.5 6.5 6.4 8.4 5.4 8.5 7.4 9 5 9 5 7.5
8.5 8.4 5.7 4.5 5.0 5.5 8.5 7.5 5.0 8.5 8.0 5.5 5.3 8.8 8.5 5.5 6.4 6.5 5.5 5.1 5.2 6.5 7.6 8.5 7.3 7.5 7.4 3.2 2 9 5 7.3 8 8.6 7.2 8.5 5.5 6.5 6.5 8.4 3.4 8.5 5.4 5 5 8 5 8.4
8.5 5.4 6.5 6.5 6.5 6.4 7.7 7.5 7.0 4.5 7.5 8.5 5.6 7.8 5.5 6.3 6.5 7.5 5.5 2.0 5.7 5.5 5.6 5.4 6.0 5.5 5.4 5.6 5 4.5 5.5 5.3 5 8.6 5.8 8.5 7.5 4.8 1.5 8.5 6.4 8.5 2.3 9 6 9 8.5 7.5
8.5 8.6 7.4 5.0 6.3 5.6 7.4 8.4 7.0 5.7 7.0 8.5 5.5 7.5 8.6 5.5 6.5 6.6 6.5 7.8 7.3 5.6 6.0 6.5 7.4 2.5 5.4 5.4 5 5.8 4.5 7.3 8 8.5 7.2 8.5 5.5 8.4 8.4 8.4 4.5 8.5 7.4 9 5 9 8 8.6
8.4 6.4 7.4 5.0 6.5 6.7 7.4 8.5 8.0 5.8 5.5 8.4 5.5 8.2 8.6 6.4 7.4 6.3 8.5 8.2 6.4 5.5 6.9 8.5 5.5 7.5 8.5 5.3 5 5 5.5 7.3 8 8.5 7.2 7.5 5.5 8.5 4.5 8.4 4.5 8.5 6.3 9 4 9 4 7.5
8.5 7.3 5.7 5.0 5.4 8.5 8.4 7.5 5.0 6.7 6.0 4.4 5.5 7.5 8.5 5.5 6.5 7.4 8.6 5.2 3.5 4.5 6.2 1.5 6.0 4.5 8.5 5.5 4 4.5 5.5 5.6 8 5 4.2 6.5 8.5 5.5 8.5 8.5 3.5 4.5 7.4 9 2.5 9 3 8.4
8.5 5.5 5.5 6.6 5.5 4.5 8.5 8.5 5.0 4.4 8.5 6.4 5.0 7.5 6.6 5.5 6.7 4.5 5.6 7.0 7.5 5.4 5.7 4.4 6.5 5.6 8.4 4.5 3 3.5 4.5 6.5 5 5 2.8 6.5 4.5 6.5 6.5 7 3.6 7.5 7.5 9 6.5 5 4 5.5
7.4 5.6 7.4 5.0 5.6 8.5 8.5 5.4 5.0 4.5 8.0 6.5 5.0 7.2 8.6 5.7 6.5 7.5 8.6 8.8 7.7 5.5 6.1 8.4 6.0 3.4 6.6 5.5 5 6 5.5 6.5 9 8.6 7.2 8.5 6.5 6.5 2.5 8.5 3.5 5.6 7.5 6 7.4 9 7.3 7.4
8.5 5.5 3.4 6.6 5.0 1.6 8.5 1.7 1.0 4.5 7.5 7.4 6.6 8.5 8.7 6.4 7.5 7.5 8.4 7.0 7.7 5.5 4.6 8.5 7.0 2.7 1.5 3.6 4 4 4.5 7.6 9 8.5 5.8 8.5 1.5 5.5 8.5 8.5 6.5 6.5 9 9 4.6 7 5 7.5
7.5 5.5 5.5 6.5 6.3 2.5 8.5 8.5 2.0 4.5 6.5 3.7 5.5 8.4 8.7 4.5 7.5 7.4 8.6 7.8 7.6 5.5 5.8 3.4 5.0 3.5 4.8 5.8 5 5 1.5 3.6 6 8.5 5.8 8.5 4.5 5.5 1.5 8 6.5 1.5 9 9 5 9 5 5.7
5.7 5.5 5.5 6.5 5.0 8.5 6.4 6.5 5.0 4.5 7.5 3.6 4.5 7.9 4.4 5.5 6.5 6.5 8.5 5.0 7.5 5.5 5.2 5.6 7.5 5.6 8.4 8.7 5 6 2.6 8.5 9 8.5 5.8 5.5 5.5 7.5 1.5 8.5 6.5 3.4 5.5 5 7.4 9 8 7.5
6.5 5.5 5.5 3.5 6.3 8.5 8.5 8.5 7.0 5.2 9.0 8.5 5.5 7.9 7.5 6.0 6.5 6.5 8.5 8.9 8.7 6.4 8.3 8.6 8.5 5.6 8.4 2.8 8 5 8.5 9 9 8.5 5.8 8.5 4.5 6.7 8.5 8.5 8.8 8.5 9 9 8.6 9 8.5 9
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7.5 7.6 5 6.3 8 7 4.5 6.4 8.4
5.3 8.5 7 4.5 6 5 8.5 3.5 5.5
8.5 8.5 8 6.5 9 9 7.5 5.5 8.5
4.8 6.5 8 8.5 9 9 8.5 6.5 8.5
6.4 7.5 8.1 5.7 8 8 2.5 6.5 1.5
1.5 1.5 3 3.6 3 4 7.5 4.3 8.5
4.6 5 4 6.3 9 8 5.4 5.5 6.5
4.5 7.5 6 6.4 7 7 4.5 5.5 2.5
7.5 7.5 5 5.4 4.6 4.5 7.5 4.4 5.5
6.6 8.5 8 7.3 8 9 4.5 5.5 7.5
8.4 8.5 6 6.4 8 8 3.5 5.5 5.5
6.5 3.5 5 8.5 8 6.5 7.5 7.5 4.5
4.8 5 7 8.5 8 8 6.5 5.6 6.5
7.4 7.5 7 7.4 9 8 6.5 5.4 4.5
7.4 7.5 9 6.5 7 4.5 5.3 6.5 3.5
6.8 3.6 3.5 4.5 5.5 5 6.7 4.5 6.5
8.4 8.5 8 6.5 7 8 7.5 5.5 6.5
5.5 7.5 4.8 5.5 2 7 7.5 6.7 6.5
6.4 5 5.4 5.5 5 7 6.3 7.5 5.5
6.4 8.5 1.3 6.5 3 6 7.5 7.5 6.5
7.6 8.5 6 7.5 9 9 7.5 6.5 8.5
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3
Hasil Penghitungan Taraf Validitas
Uji Validitas Butir Item Pendidikan Karakter Aspek 1 Hasil No. Item Paramater Uji Keputusan Hitung Pearson Correlation 0.820008796 Item 1 VALID Sig. (2-tailed) 9.58072E-11 N 40 Pearson Correlation 0.707978513 Item 2 Sig. (2-tailed) 3.2284E-07 VALID N 40 Uji Validitas Butir Item Pendidikan Karakter Aspek 2 Hasil No. Item Paramater Uji Keputusan Hitung Pearson Correlation 0.17490576 Item 3 Sig. (2-tailed) 0.280377625 GUGUR N 40 Pearson Correlation 0.424889203 Item 4 Sig. (2-tailed) 0.006278758 VALID N 40 Pearson Correlation 0.325416385 Item 5 Sig. (2-tailed) 0.04046258 VALID N 40 Pearson Correlation 0.271726103 Item 6 Sig. (2-tailed) 0.089861015 GUGUR N 40 Pearson Correlation 0.491497118 Item 7 Sig. (2-tailed) 0.001278714 VALID N 40 Pearson Correlation 0.330378789 Item 8 Sig. (2-tailed) 0.03733273 VALID N 40 Pearson Correlation 0.370268812 Item 9 Sig. (2-tailed) 0.01868274 VALID N 40 Pearson Correlation 0.446782393 Item 10 Sig. (2-tailed) 0.00385131 VALID N 40 Item 11 Pearson Correlation 0.512183443 VALID
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item 12
Item 13
Item 14
Item 15
Item 16
Item 17
Item 18
Item 19
Item 20
Item 21
Item 22
Item 23
Item 24
Item 25
Item 26
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
0.000728667 40 0.508531711 0.000806805 40 0.411292 0.008374787 40 0.409757169 0.008645357 40 0.58842279 6.51387E-05 40 0.540059687 0.000322065 40 0.677650141 1.5622E-06 40 0.434975643 0.00503249 40 -0.00927306 0.954712919 40 0.460862674 0.00276471 40 0.564707185 0.000147111 40 0.604933257 3.55402E-05 40 0.368492069 0.019301979 40 -0.11175470 0.492371639 40 0.358136389 0.023263565 40 0.107164493 0.510425556 40
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
GUGUR
VALID
VALID
VALID
VALID
GUGUR
VALID
GUGUR
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item 27
Item 28
Item 29
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
0.441830407 0.004313484 40 0.281720236 0.078217836 40 0.471807651 0.002115979 40
VALID
GUGUR
VALID
Uji Validitas Butir Item Pendidikan Karakter Aspek 3 Hasil No. Item Paramater Uji Keputusan Hitung Pearson Correlation 0.485030115 Item 30 Sig. (2-tailed) 0.001513728 VALID N 40 Pearson Correlation 0.537745422 Item 31 Sig. (2-tailed) 0.00034559 VALID N 40 Pearson Correlation 0.443454276 Item 32 Sig. (2-tailed) 0.004156878 VALID N 40 Pearson Correlation 0.310507948 Item 33 Sig. (2-tailed) 0.05116956 VALID N 40 Pearson Correlation 0.385838966 Item 34 Sig. (2-tailed) 0.013935199 VALID N 40 Pearson Correlation 0.642004043 Item 35 Sig. (2-tailed) 8.00009E-06 VALID N 40 Pearson Correlation 0.682669512 Item 36 Sig. (2-tailed) 1.21897E-06 VALID N 40 Pearson Correlation 0.6011596 Item 37 Sig. (2-tailed) 4.09397E-05 VALID N 40 Pearson Correlation 0.66931446 Item 38 Sig. (2-tailed) 2.33429E-06 VALID N 40 Pearson Correlation 0.665182892 Item 39 Sig. (2-tailed) 2.83523E-06 VALID N 40 Pearson Correlation 0.47790483 Item 40 Sig. (2-tailed) 0.001816142 VALID N 40
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item 41
Item 42
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
0.632630339 1.18807E-05 40 0.659978462 3.60666E-06 40
VALID
VALID
Uji Validitas Butir Item Pendidikan Karakter Aspek 4 Hasil No. Item Paramater Uji Keputusan Hitung Pearson Correlation 0.848494681 Item 43 Sig. (2-tailed) 4.72158E-12 VALID N 40 Pearson Correlation 0.766181833 Item 44 Sig. (2-tailed) 8.31525E-09 VALID N 40 Pearson Correlation 0.755646339 Item 45 Sig. (2-tailed) 1.73665E-08 VALID N 40 Uji Validitas Butir Item Pendidikan Karakter Aspek 5 Hasil No. Item Paramater Uji Keputusan Hitung Pearson Correlation 0.246751875 Item 46 Sig. (2-tailed) 0.124795174 GUGUR N 40 Pearson Correlation 0.754498023 Item 47 Sig. (2-tailed) 1.87761E-08 VALID N 40 Pearson Correlation 0.737436909 Item 48 Sig. (2-tailed) 5.70799E-08 VALID N 40 Pearson Correlation 0.542612234 ITEM 49 Sig. (2-tailed) 0.000297795 VALID N 40 Pearson Correlation 0.635299083 ITEM 50 Sig. (2-tailed) 1.06298E-05 VALID N 40
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uji Reliabilitas Reliability Case Processing Summary N % Cases Valid 40 100.0 Excludeda 0 .0 Total 40 100.0
Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .881 50
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 153
LAMPIRAN 4 Hasil Uji Beda Ketercapaian Hasil Pendidikan Karater antara Kelas VII dengan Kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 T-Test Group Statistics
Kelas Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi
Kelas VII Kelas VIII
N
Mean
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
122
6.5410
.60817
.05506
119
6.2538
.62812
.05758
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the
F Ketercapaian Hasil Pendidikan Equal variances assumed Karakter Terintegrasi
Equal variances not assumed
Sig. 1.249
T .265
df
Sig. (2-
Mean
Std. Error
tailed)
Difference
Difference
Difference Lower
Upper
3.606
239
.000
.28720
.07964
.13032
.44408
3.605
238.219
.000
.28720
.07967
.13026
.44415
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 154
Hasil Uji Beda Ketercapaian Hasil Pendidikan Karater antara Kelas VII dengan Kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 T-Test Group Statistics Kelas Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter
N
Kelas VII Kelas VIII
Terintegrasi
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
64
6.3547
.50330
.06291
62
6.2323
.57396
.07289
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of
F Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi
Equal variances assumed Equal variances not assumed
Sig. 4.166
t .043
df
Sig. (2-
Mean
Std. Error
tailed)
Difference
Difference
the Difference Lower
Upper
1.274
124
.205
.12243
.09609
-.06775
.31261
1.271
120.816
.206
.12243
.09629
-.06820
.31306
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 155
Hasil Uji Beda Ketercapaian Hasil Pendidikan Karater antara Kelas VII dengan Kelas VIII SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 T-Test Group Statistics Kelas Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter
N
Kelas VII Kelas VIII
Terintegrasi
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
58
6.7466
.65056
.08542
57
6.2772
.68661
.09094
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of
F Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi
Equal variances assumed
Sig. .331
t .566
df
Sig. (2-
Mean
Std. Error
tailed)
Difference
Difference
the Difference Lower
Upper
3.764
113
.000
.46936
.12471
.22228
.71644
3.762
112.427
.000
.46936
.12477
.22215
.71657
Equal variances not assumed
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 156 LAMPIRAN 5 Silabus Pendidikan Karakter SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 No.
Kelas
Item
1.
VII & VIII
Saya sudah mengerjakan tugas saya sendiri tanpa bantuan orang lain.
2.
VII & VIII
Apakah saya mengingatkan teman saya yang beragama lain untuk melaksanakan ibadahnya?
Nilai Karakter Kerja Keras
Materi/ Tujuan Pelayanan Topik Layanan Ayo Kerja 1. Siswa dapat Keras!! memahami dan mengembangkan sikap daya juang dalam dirinya. 2. Siswa dapat mempraktekkan sikap kerja keras dalam kehidupan sehari-hari
Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
Yuk, Saling Mengingatkan Antar Umat Beragama
1. Siswa mampu menyadari hak dan kewajiban orang lain dalam hal beragama. 2. Siswa mampu membiasakan diri untuk saling mengingatkan teman dalam melaksanakan ibadah sesuai ajaran dan kepercayaannya.
Bentuk Kegiatan 1. Siswa membentuk kelompok dan bersama-sama melakukan permainan “Benang dan Bola”. 2. Siswa menonton video inspiratif kemudian mesharingkan dalam kelompok 3. Membaca percikan inspiratif dan merefleksikan seluruh kegiatan. 1. Siswa menonton video inspiratif atau membaca percikan inspiratif 2. Siswa merefleksikan isi dari vide dan percikan tersebut. 3. Siswa saling mensharingkan hasil refleksi masing-masing
Penilaian Inventori penilaian pribadi dan lembar refleksi
Inventori penilaian pribadi dan lembar refleksi
Alokasi Sumber Waktu 2x40 Modul, menit benang, bola, video dan bacaan inspiratif.
40 menit
Modul, video dan bacaan inspiratif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 157
No.
Kelas
Item
3.
VII & VIII
Demi kelancaran sekolah saya, apapun yang saya inginkan seharusnya dipenuhi oleh orang tua saya.
4.
VII & VIII
Bagiku sesuatu yang baru dan unik itu sangatlah sulit.
Nilai Karakter Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Materi/ Tujuan Pelayanan Topik Layanan Berpikir logis 1. Siswa dapat dan Kritis memahami dan bukan Krisis mengembangkan kemampuan intelektualnya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Siswa berniat secara mandiri menemukan cara-cara yang logis dalam mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidupnya Harus Ada Siswa dapat Yang Baru mengaplikasikan cara Dong!! berpikir kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan masalah kehidupannya sehari-hari.
Bentuk Kegiatan
Penilaian
Dinamika kelas berupa: diskusi kelompok/sharing, tugas pribadi
Inventori penilaian pribadi dan lembar refleksi
1. Siswa berkelompok dan melakukan games menyusun menara 2. Siswa mengerjakan lembar uji kreativitas secara indvidual 3. Siswa merefleksikan kegiatan
Lembar uji kreativitas dan lembar refleksi
Alokasi Sumber Waktu 40 Video dan menit bacaan inspiratif
40 menit
Modul, lembar uji kreativitas, alat dan bahan permainan Campbell David (disadur oleh) Mangunhardja na). (1986). Mengembangkan kreativitas. Yogyakarta: Kanisius
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 158 Nilai Karakter Patuh pada aturanaturan sosial
Materi/ Tujuan Pelayanan Topik Layanan Belajar 1. Siswa mampu Memilah menyebutkan jenis Sampah sampah organik-non organik 2. Siswa mampu memilah dan membuang sampah sesuai dengan bahan pembuatannya
Saya memanfaatkan waktu belajar di rumah ketika malam hari (19.00-22.00)?
Patuh pada aturanaturan sosial
Aku Taat pada PeraturanPeraturan
Saya menggunakan barang-barang handmade buatan orang lain
Menghargai karya dan prestasi orang lain
No.
Kelas
Item
5.
VII & VIII
Apakah saya memilah sampah sebelum dibuang di tempat sampah (organik, non organik)?
6.
VII & VIII
7.
VII & VIII
1.
2.
Aku Menghargai Sesamaku
1.
2.
Bentuk Kegiatan
1. Siswa membentuk kelompok untuk berdiskusi masalah sampah. 2. Siswa mensharingkan hasil diskusi dalam bentuk presentasi atau paper 3. Siswa menonton video inspiratif Siswa mampu 1. Siswa dibagi dalam menyebutkan kelompok untuk peraturan-peraturan di mendiskusikan masyarakat berbagai aturan dan Siswa mampu norma yang ada di menunjukkan perilaku sekitar mereka. taat terhadap 2. Siswa secara pribadi peraturan yang menuliskan aturan dan berlaku di masyarakat norma apa saja dalam kehidupan sehari-hari disertai alasan. Siswa mengetahui 1. Siswa dibagi dalam barang-barang kelompok untuk handmade membuat barang Siswa menghargai handmade. hasil karya orang lain 2. Siswa menonton video bahkan dapat inspiratif menggunakannya. 3. Siswa merefleksikan seluruh kegiatan.
Penilaian Presentasi kelompok/ paper dan lembar refleksi
Alokasi Sumber Waktu 2x40 Modul, video menit inspiratif
Hasil diskusi kelompok dan pekerjaan individual siswa
40 menit
Modul, video inspiratif, cerita inspiratif, dan lembar kerja siswa
Hasil kerja kelompok, lembar refleksi
2x 40 menit
Modul, video inspiratif, cerita inspiratif, dan alat tulis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 159
No.
Kelas
8.
VIII
Item 1. Bagiku menghafalkan 5 sila dalam Pancasila tanpa menerapkan sila-sila tersebut sudah cukup. 2. Bagiku mengenal budaya dari daerah sendiri sudah cukup.
Nilai Karakter Nasionalis
Materi/ Tujuan Pelayanan Bentuk Kegiatan Topik Layanan Aku Cinta 1. Siswa dapat 1. Siswa menonton video Negeriku memahami dan inspiratif/ membaca menghargai berbagai percikan inspiratif keberagaman di 2. Siswa membentuk sekitarnya tanpa harus kelompok untuk menghilangkan membuat sebuah mini budaya di daerahnya. drama tentang cinta 2. Siswa menunjukkan tanah air sikap-sikap bernilai 3. Siswa merefleksikan Pancasila. seluruh kegiatan
Penilaian Hasil mini drama, lembar refleksi
Alokasi Sumber Waktu 2x40 Modul, video menit inspiratif, cerita inspiratif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 160
No. 9.
10.
Kelas VIII
VIII
Item Saya menyesal jika melanggar tata tertib sekolah, tapi jika dalam keadaan terdesak saya melakukan hal itu (melanggar tata tertib).
1. Keteraturan waktu makan saya setiap hari 2. Keteraturan saya berolahraga setiap hari
Nilai Karakter Bertanggung jawab
Bergaya hidup sehat
Materi/ Tujuan Pelayanan Topik Layanan Berani Berbuat 1. Siswa dapat Berani menumbuhkan sikap Bertanggung tanggung jawab jawab dalam setiap tindakan yang dilakukan. 2. Siswa dapat mengaplikasikan sikap bertanggung jawab dalam setiap tindakannya seharihari.
Aku Remaja 1. Siswa mampu Sehat dan Kuat menjelaskan gaya hidup sehat 2. Siswa berniat melakukan aktivitas yang menunjang pola hidup sehat bagi dirinya.
Bentuk Kegiatan 1. Siswa menonton video inspiratif atau membaca percikan inspiratif. 2. Siswa melakukan Role Play “Racing Piramid” 3. Siswa mensharingkan dalam kelompok kecil yang didapat dari video/percikan inspiratif dan role play 4. Siswa merefleksikan seluruh kegiatan 1. Siswa menuliskan gambaran pola hidup sehat yang akan dilakukannya selama 1 bulan. 2. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya dalam bentuk bebas (gambar, video, tulisan, dll) 3. Siswa secara berkelompok membuat menu makanan sehat sederhana
Penilaian Lembar refleksi
Alokasi Sumber Waktu 2x 40 Modul, video, menit bacaan inspiratif Indah,Ivonna, dkk. (2003). Pendidikan Budi Pekerti. Yogyakarta: Kanisius
Hasil kerja siswa dan kelompok
3x40 menit
Modul, lembar kerja siswa, menu makanan sehat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 161
No.
Kelas
Item
11.
VIII
Meski belum punya SIM, saya mengendari sepeda motor di lingkungan rumah dan sekolah
12.
VIII
Karena tidak tersedia tong sampah di sekitar saya, sesekali saya membuang sampah di sembarang tempat.
Nilai Karakter Displin
Materi/ Tujuan Pelayanan Topik Layanan Aku Tertib Siswa dapat Berlalu Lintas mempraktekkan cara berlalu lintas yang baik sebagai pengguna jalan.
Hubungan dengan lingkungan
Tempatkan Sampah pada Tempatnya
1. Siswa mengetahui akibat membuang sampah sembarangan. 2. Siswa mampu membuang sampah pada tempatnya
Bentuk Kegiatan 1. Siswa membentuk kelompok dan berdiskusi aturanaturan apa saja yang ada di jalan. 2. Siswa secara individu membuat slogan, komitmen (bentuk bebas) yang berhubungan dengan taat berlalu lintas. 3. Siswa menonton video atau membaca percikan inspiratif 4. Siswa mensharingkan hasil pekerjaan 1. Siswa menonton video atau membaca percikan inspiratif 2. Siswa dibagi dalam kelompok untuk membuat suatu proyek cinta lingkungan 3. Siswa mensharingkan hasil pekerjaan kelompok kepada teman lain 4. Siswa merefleksikan seluruh kegiatan
Penilaian Hasil kerja siswa, lembar refleksi
Proyek kerja siswa, lembar refleksi
Alokasi Sumber Waktu 2x40 Modul, video menit inspiratif, cerita inspiratif
2x40 menit
Modul, video inspiratif, cerita inspiratif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 162
No.
Kelas
13.
VIII
Item Walaupun jam beribadah dari orang yang tidak seagama dengan saya belum dimulai, saya bisa mengobrol dan berbicara di sekitar tempat ibadah tersebut.
Nilai Karakter Menghargai keberagaman
Materi/ Tujuan Pelayanan Topik Layanan Toleransi 1. Siswa mampu Beragama mengetahui, memahami, sikap toleransi beragama. 2. Siswa mampu menjaga sikap saat ada orang lain yang melaksanakan ibadah
Bentuk Kegiatan 1. Siswa menonton video inspiratif/ membaca percikan inspiratif 2. Siswa membentuk kelompok untuk membuat sebuah mini drama tentang menghargai keberagaman 3. Siswa merefleksikan seluruh kegiatan
Penilaian Hasil mini drama, lembar refleksi
Alokasi Sumber Waktu 2x40 Modul, video menit inspiratif, cerita inspiratif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
LAMPIRAN 6 Contoh Modul Pendidikan Karakter
AYO KERJA KERAS! No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Keterangan Topik/Nilai karakter Tugas Perkembangan Bidang Bimbingan Jenis Layanan Fungsi Bimbingan Sasaran Standard Kompetensi
8.
Kompetensi Dasar
9.
Indikator
10. Materi
11. 12. 13. 14. 15.
Metode Waktu Tempat Media Mitra Kolaboratif
16. Prosedur 17. Penilaian/ Evaluasi
19. Rencana Tindak Lanjut
18
Sumber Pustaka
Ayo Kerja Keras! Mengembangkan keterampilan diri Pribadi Bimbingan kelas/kelompok, informasi Pemahaman, pengembangan, dan pemeliharaan Siswa SMP kelas VII Peserta didik mampu memahami dan mengembangkan keterampilan dirinya dalam berdaya juang. Peserta didik dapat mempraktekkan sikap kerja keras dalam kehidupan sehari-hari. a. Menjelaskan pengertian kerja keras. b. Menjelaskan karakter orang yang memiliki sikap kerja keras. c. Menjelaskan hal-hal/cara-cara yang perlu dilakukan untuk menumbuhkan sikap kerja keras. d. Menjelaskan manfaat yang diperoleh jika memiliki sikap kerja keras. e. Mengkritisi hikmah yang dapat diambil dari pengalamanpengalaman tokoh yang diceritakan dalam bahan-bahan layanan. f. Menggali nilai-nilai karakter yang tercermin dalam bagian-bagian layanan bimbingan (kisah inspiratif,). a. Pengertian kerja keras. b. Karakter orang yang memiliki sikap kerja keras. c. Cara-cara mengembangkan sikap kerja keras d. Manfaat yang diperoleh jika memiliki sikap kerja keras. e. Mengkritisi pengalaman tokoh inspiratif. f. Penggalian nilai-nilai karakter. Tanya jawab, sharing, dan diskusi antar siswa, story telling. 2x40‟ Ruang Kelas/aula (tempat-tempat yang kondusif untuk layanan) Alat tulis, handout materi, video pendek, cerita inspiratif. Guru Mapel Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Olahraga, PKn, Agama. Ikuti skenario layanan a. Laiseg : Pertanyaan/pernyataan refleksi, Inventori self assessment b. Laipen : Memonitor sikap kerja keras siswa dalam aktivitas pembelajaran sehari-hari. Kelompok-kelompok dalam kelas diberi penugasan untuk merencanakan suatu proyek yang memberi kesempatan menerapkan sikap kerja keras, misalnyalive in,bakti sosial, retreat, membuat karya ilmiah, lomba-lomba dan program-program BK atau programprogram sekolah yang terencana.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
Skenario Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif
NO.
Kegiatan
1.
Pembukaan - Salam - Doa pembuka
2.
Ice breaking
3.
SelfAssessment /Kuesioner “Kerja Keras”
4.
Penjelasan materi/topik
5.
Dinamika kelompok
6.
Refleksi dinamika kelompok
7.
Sharing dinamika kelompok
8.
Menonton video inspiratif Percikan dan
9.
Guru
Siswa
Membuka pertemuan dengan memberi salam yang hangat dan bersamangat kepada siswa. - Meminta dan mempersilahkan salah satu siswa untuk memimpin doa pembuka. Memutarkan video/laguKerja Keras (Slank)dan mengajak siswa untuk memperhatikan dan bernyanyi sesuai dengan lagu. - Membagikan lembar selfassessment/ kuesioner kerja keras kepada seluruh siswa. - Memberikan arahan dan penjelasan pengisian selfassessment/kuesioner kepada siswa
-
-
Menjelaskan materi “Ayo Kerja Keras” dan atau mengintegrasikannya dengan pokok bahasan mapel tertentu yang menjadi mitra layanan ini. Mempersiapkan dan menjelaskan dinamika kelompok bagi siswa. Permainan“Benang dan Bola”. Mengarahkan siswa untuk berefleksi mengenai dinamika kelompokyang telah dilakukan bersama-sama. Mempersilahkan dan meminta siwa untuk men-sharing-kan apa yang telah siswa refleksikan mengenai dinamika kelompok. Menayangkan video inspiratif. Memberikan arahan dan
-
Menyambut salam dari guru dengan bersiap dan semangat untuk menerima materi bimbingan dari guru. Mempimpin doa pembuka (salah satu siswa)
Durasi 5‟
Memperhatikan dan bernyanyi sesuai dengan lagu Kerja Keras (Slank)
5‟
Menerima lembar selfassessment/kuesioner kerja keras kepada seluruh siswa. - Mendengarkan arahan dan penjelasan pengisian selfassessment/kuesioner dari guru. - Mengisi lembar selfassessment/ kuesioner kerja keras. Memperhatikan penjelasan materi “Ayo Kerja Keras” yang diberikan oleh guru.
5„
Memperhatikan dan mengikuti arahan guru dalam dinamika kelompok Permainan“Benang dan Bola”. Merefleksikan dinamika kelompokyang telah dilakukan bersama-sama.
20‟
Men-sharing-kan apa yang telah direfleksikan mengenai dinamka kelompok.
5‟
Menyaksikan video inspiratif.
5„
Membaca dan mengamati
5„
-
10‟
5‟
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10.
kisah inspiratif
mempersilahakan siswa membaca percikan dan kisah inspiratif.
Pernyataan diri: Refleksi dan sharing singkat sebagai arah menuju kesimpulan
-
-
-
11.
165
secara mendalam isi dan makna dari percikan serta kisah inspiratif.
Memberikan pertanyaan refleksi pada siswa mengenai hikmah yang didapat dari keseluruhan kegiatan bimbingan. Memberi waktu kepada siswa untuk menjawab pertanyaan refleksi. Mempersilahkan dan meminta siswa untuk mensharing-kan hasil refleksi dirinya.
-
Memberikan penegasan mengenai materi dan memberikan dukungan serta meyakinkan siswa bahwa untuk meraih suatu tujuan dengan maksimal, diperlukan kerja keras, ketekunan, ulet, dan teliti. Memberi salam penutup pada siswa.
-
-
Menjawab pertanyaan mengenai hikmah yang didapat dari keseluruhan kegiatan bimbingan. Men-sharing-kan hasil refleksi dirinya.
10„
5‟
Penutup - Kesimpula n/Penegu han - Salam penutup
-
-
-
Mendengarkan, memperhatikan, mengerti, dan memahami akan bahwa tujuan dengan maksimal, diperlukan kerja keras, ketekunan, ulet, dan teliti. Menyambut salam dari guru dengan bersemangat.
Uraian Dinamika Kelompok 1. Judul kegiatan “Benang dan Bola” 2. Tujuan a. Siswa dapat mengetahui, memahami, dan mengembangkan sikap kerjakeras dalam diri. b. Siswa dapat fokus akan suatu hal yang ia kerjakan. c. Siswa dapat belajar untuk mencapai sebuah target dalam setiap kegiatan yang ia lakukan. 3. Bahan a. 4 benang kasur masing-masing panjangnya 1m (@kelompok) b. 1 buah bola buah/bola mainan(@kelompok) 4. Tempat Ruang Aula/Lapangan 5. Skenario pelaksanaan dinamika kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
a. Guru membagikan siswa menjadi kelompok kecil, masing-masing kelompok berisi (8 siswa). b. Guru memberikan penjelasan akan aturan permainan. c. Aturan permainan: 1) Setiap kelompok diberikan satu paket bahan seperti pada no.3 (Bahan) 2) Setiap kelompok diharapkan dapat memindahkan 1 buah bola, dari garis mulaihingga garis finish, yang berjarak kurang lebih 5-8 m (jarak
dapat
disesuaikan
dengan
tempat)
dengan
hanya
menggunakan benang kasur yang telah disediakan. 3) Kelompok yang berhasil memindahkan bola pertama kali, ialah pemenangnya.
Contoh gambaran rangkaian benang dan bola: Siswa (S) Siswa (S)
Siswa (S)
Siswa (S) bola
Siswa (S)
Siswa (S) Benang kasur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
PERCIKAN INSPIRASI (TOKOH INSPIRASI)
“Merry Riana yang Sukses karena Fokus dan Bekerja Keras”
Beberapa waktu yang lalu saya membaca buku “MIMPI SEJUTA DOLAR” karya Alberthiene Endah yang membahas tentang kehidupan dan semangat seorang Merry Riana. Setelah selesai membaca buku ini, saya sangat mengagumi sosok beliau, seseorang yang benar-benar berusaha berjuang from zero to hero. Merry Riana berjuang memperoleh sukses dengan semangat dan keyakinannya sendiri. Pada saat kerusuhan Mei ‟98, semua keturunan warga Tionghoa di Indonesia merasa begitu ketakutan. Merry Riana kemudian dikirim oleh orang tuanya untuk melanjutkan pendidikannya di Singapura. Karena orang tuanya sendiri bukanlah dari kalangan kaya, kehidupan yang pas-pasan pun dilalui Merry Riana di Singapura. Dia selalu berusaha untuk mencukupkan dirinya dengan apa yang ada padanya, walaupun ia harus menahan lapar. Semua dilakukan untuk membahagiakan orang tuanya dan membuat mereka bangga. Segala usaha dan perjuangannya lah yang membawa Merry Riana memiliki penghasilan lebih dari 1 juta dolar dan memiliki kantor konsultan keuangan di Singapura. Dia juga menjadi motivator wanita nomor 1 di Asia. Apa rahasia suksesnya? Merry Riana sadar, sebelum ia dapat memimpin orang lain, ia harus mampu memimpin dirinya sendiri. Ia berusaha untuk mengalahkan segala perasaan malu, iri, dan rendah diri dalam dirinya untuk mencapai sukses. Dia sadar bahwa kesuksesan tidak dapat diperoleh secara instan. Ia sadar bahwa banyak proses harus dilakukan untuk mencapai sukses. Merry Riana memiliki keyakinan besar dalam dirinya bahwa ia akan menjadi seseorang yang sukses. Sejak kuliah, Merry Riana sangat terobsesi untuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sewaktu kuliah. Kebiasaan ini terus berlanjut hingga ia berada di dunia kerja. Merry Riana pernah menjadi sales asuransi terhebat pada saat itu. Ia memperoleh banyak penghargaan. Tentu saja kunci utama untuk memperoleh keberhasilan ini adalah keras pada diri sendiri. Walaupun sulit, Merry Riana selalu berusaha memenuhi target yang harus dicapai setiap harinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
Menurut saya, apa yang dilakukan Merry Riana begitu luar biasa. Merry Riana begitu fokus menghadapi hidupnya. Merry Riana juga keras pada dirinya sendiri untuk memperoleh sukses. Dalam hidup ini, begitu banyak pilihan yang dapat kita pilih. Merry Riana bisa saja menjadi seorang gadis kesayangan orang tua yang manja. Tapi ia berusaha untuk keluar dari zona nyamannya untuk memperoleh sukses. Pengalaman hidupnya yang keras menjadikannya pribadi yang tangguh. Merry Riana mampu memimpin karyawannya dengan sangat baik dan bijaksana.
Dikutip dari sumber: http://www.cielsbm.org/merry-riana-yang-sukses-karena-fokus-dan-bekerjakeras.html
SELF-ASSESSMENT KERJA KERAS
Petunjuk: Berikut ini disajikan berbagai pernyataan mengenai kerja keras. Berilah tanda centang ) di depan nomor pernyataan yang maksudnya kamu anggap sesuai bagimu! 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
-setengah. ang saya kerjakan.
-sungguh dalam mengerjakan tugas/PR dari guru. -hari.
malas mengerjakan tugas/PR.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
Cerita Inspiratif/Renungan
1. Tiger Woods
Woods mulai bermain sejak usia 18 bulan.Pemain golf terbaik dunia yang mulai bermain golf sejak usia 18 bulan. Ia digembleng dengan sangat keras oleh ayahnya yang juga berperan sebagai mentor. Baru 18 tahun kemudian Woods menjadi pemain golf proseional di usia 18 tahun. Kalau dia tidak berlatih giat dari umur 1,5 tahun bisa jadi nama Tiger Woods tidak pernah ada dalam dunia golf internasional. (Sumber: via www.csmonitor.com)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
2. Michael Jordan
Jordan dianggap kurang tinggi untuk jadi pemain profesional.Jordan bahkan direndahkan pelatihnya sendiri di usia 10 tahun. Tinggi badan Jordan dianggap tidak mencukupi untuk menjadi pemain profesional. Ia bahkan tidak terpilih untuk jadi pemain utama di liga SMA nya. Walau tidak punya bakat alami sebagai pemain basket, tapi kerja keraslah yang membuat Jordan berhasil. Ia benar-benar mendedikasikan waktunya untuk basket. Jordan selalu datang ke sekolah pagi-pagi sekali untuk latihan sebelum pelajaran dimulai. Menyadari dirinya tidak begitu tinggi, Jordan berlatih keras agar punya kecepatan dan skill yang lebih baik dibanding pemain lain. Jika ditanya soal bakat, Jordan hanya menjawab: “Kamu bisa mendapatkan bakat yang tidak tertandingi lewat semangat dan komitmen tinggi untuk terus berlatih. Lagipula bakat hanya akan membuatmu menang dalam permainan. Sedang dalam sebuah pertandingan dibutuhkan kerjasama dan kecerdasan” via cartelitosface.com
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
Pernyataan Refleksi: 1.
Setelah saya mengikuti bimbingan dengan materi “Ayo Kerja Keras”, saya menjadi tahu dan paham bahwa: a. ___________________________________________ b. ___________________________________________ c. ___________________________________________
2.
Belajar dari hikmah yang dapat saya petik dari pengalamansaya mengikuti seluruh dinamika layanan bimbingan ini,saya berniat : a. ___________________________________________ b. ___________________________________________ c. ___________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pesan Moral . . .
Diunduh dari: www.google.com
172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HANDOUT MATERI
!!
“KERJA KERAS “ Memiliki arti:
Berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Sikap melakukan suatu kegiatan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai.
Karakter orang yang memiliki sikap kerja keras:
Memiliki semangat yang tinggi Memiliki keterampilan Memiliki sikap untuk bersaing Menunjukkan hasil yang baik
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Cara-cara menumbuhkan sikap kerja keras:
Memiliki sikap pantang menyerah
Membuat target dalam hidup
Bertekun dalam usaha
Bersyukur
Manfaat yang diperoleh jika memiliki sikap kerja keras:
Kita dapat bekerja dengan penuh keyakinan. Kita akan memperoleh hasil yang memuaskan. Pekerjaan dapat dipertanggungjawabkan secara profesional. Meraih keberhasilan.
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
Aku Tertib Berlalu Lintas No 1 2 3 4 5 6 7
Topik/Nilai karakter Tugas Perkembangan Bidang Bimbingan Jenis Layanan Fungsi Bimbingan Sasaran Standard Kompetensi
8
Kompetensi Dasar
9
Indikator
10
Materi
11
Metode
12 13 14 15 16 17
Waktu Tempat Media Mitra Kolaboratif Prosedur Penilaian/ Evaluasi
18
Rencana Tindak Lanjut
19
Sumber Pustaka
Keterangan Aku Tertib Berlalu Lintas / Disiplin Mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab Pribadi-Sosial Bimbingan kelas/kelompok Pemahaman dan pengembangan Siswa SMP kelas VIII Peserta didik mampu memahami dan mengembangkan kemampuan mematuhi peraturan lalu lintas Peserta didik dapat mengaplikasikan dan mempraktekkancara berlalu lintas yang baik a. Menjelaskan peraturan tata tertib lalu lintas. b. Menemukan manfaat dari mematuhi tata tertib lalu lintas. c. Mengkritisi hikmah yang dapat diambil dari pengalamanpengalaman tokoh yang diceritakan dalam bahan-bahan layanan. d. Menggali nilai-nilai karakter yang tercermin dalam bagian-bagian layanan bimbingan (muatan film, dinamika kelompok, cerita bergambar, kisah tokoh idola). a. Peraturan tata tertib lalu lintas b. Manfaat mematuhi tata tertib lalu lintas c. Mengkritisi pengalaman tokoh inspiratif d. Penggalian nilai-nilai karakter Tanya jawab, sharing, dan diskusi antar siswa, story telling, menonton video pendek. 2x40‟ Ruang Kelas/aula (tempat-tempat yang kondusif untuk layanan) Alat tulis, kertas, LCD, laptop Guru Mapel PKn, Bahasa Indonesia. Ikuti skenario layanan 1. Laiseg : Pertanyaan/pernyataan refleksi, Inventori self assessment 2. Laipen : Memonitor kebiasaan siswa dalam berkendara di jalan. Kelompok-kelompok dalam kelas diberi penugasan untuk merencanakan suatu proyek yang memberi kesempatan menerapkan tertib lalu lintas, misalnya sosialisasi lalu lintas dan program-program BK atau program-program sekolah yang terencana. 1) Kasno dan Sa‟adon. 2010. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Yudhistira 2) http://hukum.kompasiana.com/2013/09/09/hukum-untuk-sidul-588073.html
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
Skenario Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif NO. 1.
Kegiatan Pembukaan - Salam - Doa pembuka
2.
Ice breaking
3.
Self-Assessment /Kuesioner “Tertib Lalu Lintas”
Guru Membuka pertemuan dengan memberi salam yang hangat dan bersamangat kepada siswa. - Meminta dan mempersilahkan salah satu siswa untuk memimpin doa pembuka. Menaynyi dan menari Peel Banana -
-
-
4.
Penjelasan materi/topik
5.
Dinamika kelompok
6.
Refleksi dinamika kelompok
7.
Sharing
Membagikan lembar selfassessment/ kuesioner tertib lalu lintas kepada seluruh siswa. Memberikan arahan dan penjelasan pengisian selfassessment/kuesioner kepada siswa
Menjelaskan materi “Tertib Lalu Lintas” dan atau mengintegrasikannya dengan pokok bahasan mapel tertentu yang menjadi mitra layanan ini. Mempersiapkan dan menjelaskan dinamika kelompok bagi siswa. Guru dapat memodifikasi dinamika siswa, baik dinamika secara kelompok atau individu. Mengarahkan siswa untuk berefleksi mengenai dinamika kelompokyang telah dilakukan bersama-sama. Mempersilahkan dan meminta
Siswa -
-
Menyambut salam dari guru dengan bersiap dan semangat untuk menerima materi bimbingan dari guru. Mempimpin doa pembuka (salah satu siswa)
Durasi
5’
Memperhatikan dan 5’ bernyanyi sesuai dengan lagu Peel Banana - Menerima lembar self5‘ assessment/kuesioner tertib lalu lintas kepada seluruh siswa. - Mendengarkan arahan dan penjelasan pengisian selfassessment/kuesioner dari guru. - Mengisi lembar selfassessment/ kuesioner tertib lalu lintas. Memperhatikan penjelasan 10’ materi “Tertib Lalu Lintas” yang diberikan oleh guru.
Memperhatikan dan mengikuti arahan guru dalam dinamika kelompok
20’
Merefleksikan dinamika kelompokyang telah dilakukan bersama-sama.
5’
Men-sharing-kan apa yang
5’
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI dinamika kelompok
8. 9.
10.
Menonton video inspiratif Percikan dan kisah inspiratif
Pernyataan diri: Refleksi dan sharing singkat sebagai arah menuju kesimpulan
siwa untuk men-sharing-kan apa yang telah siswa refleksikan mengenai dinamika kelompok. Menayangkan video inspiratif.
telah direfleksikan mengenai dinamka kelompok.
Menyaksikan video inspiratif.
5‘
Memberikan arahan dan mempersilahakan siswa membaca percikan dan kisah inspiratif.
Membaca dan mengamati secara mendalam isi dan makna dari percikan serta kisah inspiratif.
5‘
-
-
-
11.
Penutup - Kesimpulan/ Peneguhan - Salam penutup
177
Memberikan pertanyaan refleksi pada siswa mengenai hikmah yang didapat dari keseluruhan kegiatan bimbingan. Memberi waktu kepada siswa untuk menjawab pertanyaan refleksi. Mempersilahkan dan meminta siswa untuk men-sharing-kan hasil refleksi dirinya.
-
Memberikan penegasan mengenai materi dan memberikan dukungan serta meyakinkan siswa bahwa dalam mematuhi peraturan lalu lintas itu penting bagi keselamatan. Memberi salam penutup pada siswa.
-
-
Menjawab pertanyaan mengenai hikmah yang didapat dari keseluruhan kegiatan bimbingan. Men-sharing-kan hasil refleksi dirinya.
10‘
5’ -
-
-
Mendengarkan, memperhatikan, mengerti, dan memahami akan bahwa tujuan dalam mematuhi peraturan lalu lintas itu penting bagi keselamatan. Menyambut salam dari guru dengan bersemangat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
Percikan Ispirasi
Minggu, 08 September 2013 sekitar pukul 00.45 terjadi kecelakaan di Jalan Tol Jagorawi, tepatnya di jalur Jakarta-Bogor, Km 8. Kecelakaan tersebut melibatkan sebuah Mitsubishi Lancer yang dikendarai Ahmad Abdul Qodir Jaelani, putra bungsu musisi Ahmad Dhani, yang menabrak Daihatsu Grand Max dan Toyota Avanza. Akibat kecelakaan, 6 orang tewas dan 10 orang lainnya luka-luka. Dul sendiri dikabarkan mengalami atah tulang kaki. Dapatkah Dul Dipidana? Jawaban cepatnya adalah dapat. Ahmad Abdul Qodir Jaelani dapat dipidana dalam kasus kecelakaan ini, bahkan pidananya berlapis. Dalam kasus ini, Dul yang masih berumur 13 tahun saya asumsikan saja belum memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM). Mengapa saya hanya mengasumsikan? Karena siapa tahu dia ternyata sudah memiliki SIM. Kita semua tahu SIM bisa dibeli, apalagi oleh orang sekelas Ahmad Dhani.Dengan asumsi ini, Dul dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
dituntut dengan menggunakan UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan khususnya Pasal 281 atas pelanggaran terhadap Pasal 77 Ayat (1). Sanksi pidanya adalah pidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah).Akibat kecelakaan ini 6 orang meninggal dunia, maka Dul juga dapat dituntut dengan menggunakan Pasal 310 Ayat (4) atas pelanggaran terhadap Pasal 229 Ayat (4) UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Sanksinya adalah pidana penjara maksimal 6 (enam) tahun dan/atau denda maksimal Rp 12.000.000,(dua belas juta rupiah).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
PENILAIAN DIRI No
Peryataan
Sering Kadang- Jarang/tidak kadang
pernah
Saya mematuhi rambu-rambu lalu lintas 2 Saya mengendarai motor tanpa memiliki surat-surat kendaraan bermotor 3 Saya menyebrang jalan di zebra cross 4 Saya parkir sembarangan 5 Saya menghormati hak pejalan kaki 6 Saya memakai helm ketika naik kendaraan bermotor 7 Saya tahu arti simbol-simbol lalu lintas 8 Dalam berkendara saya ridak melebihi muatan 9 Jika saya terkena tilang, saya mengakui kesalahan dan patuh pada peraturan hukum 10 Saya menggunakan alat komunikasi ketika berkendara 11 Saya fokus dalam berkendara 1
… x2 …. TOTAL
Ket: >17
= tinggi
14-16 = sedang <13
= rendah
… x1 … x0 + .... + ….
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
PERNYATAAN HASIL BELAJAR
Setelah saya mengikuti kegiatan bimbingan kelas dan mengisi pernyataan diri, saya menjadi tahu dan sadar bahwa, - ….. - ….. - .....
NIATKU Belajar dari hikmah yang dapat saya petik dari pengalamanku mengikuti bagian-bagian layanan bimbingan ini aku berniat : - ....... - ...… - ......
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
Handout/ MateriLayanan
TERTIB LALU LINTAS Pernahkah kalian melihat ini Guysss???
.
Teman.....Ini ni salah satu pelanggaran lalu lintas
Don’t try!!!!!!!!!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Patuhi simbol-simbol ini yaaaaaa......
Manfaat kalau teman-teman mematuhi peraturan lalu lintas.....
1. Tenang dalam perjalanan 2. Tercipta kelancaran, keteraturan, keselamat, serta ketertiban. 3. Dapat mengurangi angka kecelakaan
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI UHTVERSITAS SAHATA
DHARIJIA
FAKULTAS KEGURUAI{ DAil ILilIU PENDIDIKAT{ Mrican Tromol Pos 29, Yogyakarta SS002
Telp (0274) 5'13301, 515352, Fax (0274) 562383 TELEGRAM: SADHAR yOGyA Rek. Gko : CIMB Maga No- m7.01"00272.m.5 dan 081O1.24t60.00.7 ilbndiri No. 137.00.0121498.4
052/Pen/B K/J lP N fi2A 1 5 : Uji Coba Alat Penelitian/ljin Penelitian
No
:
Hal
Kepada Yth. Kepala SMP Negeri 13 Yogyakarta
Dengan horrnat, Dengan ini kami memohonkan ijin bagi mahasiswa kami, Nama No Mahasiswa Program Studi Jurusan Fakultas Perguruan Tinggi
:
:
Martha Susanti
1111144fi
: Bimbingan dan Konseling : llmu Pendidikan : Keguruan dan llmu Pendidikan : Universitas Sanata Dhanna Yogyakarta
Untuk melaksanakan penelitian dalam rangka persiapan penyusunan skripsinya, dengan ketentuan bahwa waktu penelitian disesuaikan dengan waktu yang diberikan oleh pihak sekolah.
JudulSkripsi
: HASIL PENDIDIKAN KARAKTER
BERDASARKAN DUA (Studi TINGKATAN KELAS Evaluatif Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Pada Siswa Kelas Vll dan Kelas Vlll di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 201312015 serta lmplikasinya Terhaddp Penyusunan Silabus dan Contoh Modul Pendidikan Karakter )
Atas perhatian dan ijin yang diberikan, kami ucapkan terirna kasih.
Yogyakarta, 13 Juli 2015
,-"t''
Tembusan:
1. Dekan FKIP 2. Mahasiswa Ybs 3, &sh
Dekan,
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI UHIVENSITA-S SAT{ATA
DHARTIA
FAKULTAS KEGURUAil DA}I ILHU PENDIDIKAN Mrican Tromol Pos 29, Yogyakarta 55002 Telp (0274) s13301, 515352. Fax (0274) 562383 TELEGRAM: SADHAR Y'OGYA Rek- Giro: CIMB
lfr4a
No.2.87.01.00272.m.5 dal081.01:4163.00.7lrardiri No. 137.00.0421493.4
OS2/Pen/Bl(J lP N ilI 2A 1 5
No
:
Hal
: UjiCoba Alat Penelitian/ljin Penelitian
Kepada Yth. Kepata SMP Negeri6
Surakartaz
Dengan hormat Dengan inikami memohonkan ijin bagi mahasiswa kami, Nama
:
Martha Susanti
No Mahasiswa Program Studi Jurusan Fakultas Perguruan Tinggi
:
1111144fl
: :
Bimbingan dan Konseling llmu Pendidikan Keguruan dan llmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
: :
Untuk melaksanakan penelitian dalam rangka persiapan penyusunan skripsinya, dengan ketentuan bahwa waktu penelitian disesuaikan dengan waKu yang diberikan oleh pihak sekolah.
JudulSkripsi
: HASIL
PENDIDIKAN KARAKTER BERDASARKAN DUA TINGKATAN KELAS (Studi Evaluatif Ketercapaian Hasii Pendidikan Karakter Terintegrasi Pada Siswa Kelas Vll dan Kelas Vlll di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2A13,2A15 serta lmplikaslnya Terhadap Penyusunan Silabus dan Contoh Modut Pendidikan Karakter )
Atas perhatian dan ijin yang diberikan, kamiucapkan terima kasih.
Yogyakarta, t3 Juti 2015 ..=+''i Dekan,
Barus, M.Si.
Tembusan : Dekan FKIP Mahasiswa Ybs
'1.
2. 3.
Ar+
186