PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR YANG TERINTEGRASI DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK KETERAMPILAN MENULIS PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SD KELAS IV SEMESTER GASAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Hesti Wulandari 091134086 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Halaman Judul Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter Untuk Keterampilan Menulis Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Hesti Wulandari 091134086 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan kepada:
Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan kekuatan, mendampingi, dan menjaga dalam setiap perjalanan hidup ini.
Kedua orang tuaku tercinta, Sahono dan Paryanti yang selalu memberikan doa, dukungan, perhatian, kasih sayang dan semangat untuk menyelesaikan pendidikan.
Kedua adikku tercinta, Ardian Prihantoro dan Emilia Pamungkasih yang selalu memberikan doa dan dukungan untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
Semua orang yang ada di sekitar hidupku; sahabat dan teman-teman, terimakasih atas dukungan, semangat, kritik, saran, dan motivasi yang membangun disetiap langkah-langkah penulisan hingga tahap ini.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua. (Aristoteles)
Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah. (Lessing)
Berusahalah jangan sampai terlengah walau sedetik saja, karena atas kelengahan kita tak akan bisa dikembalikan seperti semula.
Knowledge is power.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Hesti Wulandari NIM
: 091134086
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR YANG TERINTEGRASI DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK KETERAMPILAN MENULIS PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SD KELAS IV SEMESTER GASAL Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Hesti Wulandari (2013). Pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
Kata kunci: Metode penelitian pengembangan, bahan ajar, keterampilan menulis. Skripsi ini merupakan skripsi pengembangan (R&D). Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk berupa bahan ajar. Produk yang dikembangkan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan siswa kelas IV SD dalam pembelajaran keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia semester gasal. Pengembangan produk ini dilakukan melalui tujuh tahap yang merupakan hasil modifikasi langkah-langkah kemp dengan langkah-langkah R&D milik Borg and Gall yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) perbaikan desain, (6) uji coba desain, (7) revisi desain. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertanyaan wawancara dan kuesioner. Produk bahan ajar divalidasi oleh pakar pembelajaran bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, dan guru bahasa Indonesia SD. Setelah uji coba terhadap pakar, produk diuji coba lapangan pada siswa kelas IV SDN Langensari Yogyakarta. Produk bahan ajar memiliki kualitas “sangat baik” berdasarkan hasil validasi para pakar dan hasil uji coba lapangan. Hasil validasi yang diperoleh dari pakar pembelajaran bahasa Indonesia terhadap produk bahan ajar diperoleh skor 4,17 dengan kategori “baik”. Pakar pendidikan karakter memberikan skor 3,91 dengan kategori “baik”. Guru memberikan skor rata-rata 4,52 terhadap produk bahan ajar dengan kategori “sangat baik”. Berdasarkan validasi lapangan diperoleh skor rata-rata 4,82 dengan kategori “sangat baik”. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan produk bahan ajar untuk keterampilan menulis kelas IV SD semester gasal layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
Hesti Wulandari (2013). The Development of Teaching Material Integrated which Character Education
for the Ability to Write Indonesian Language
Summary Class IV Elementary School an Odd Semester. Thesis. Yogyakarta: Elementary School Teachers Study Program, Sanata Dharma University.
Key words: Research and Development method, teaching material, writing skill.
It was a research and development (R&D) research. This research was aimed to make products, it is teaching material. The products were developed to fulfill the needs of the students class IV elementary school when having writing practice in Indonesian Language learning odd semester. There were seven steps to develop the products. They were (1) the potential and problems, (2) data collection, (3) product design, (4) validation of the design, (5) improved the design, (6) the trial design, (7) design revisions. The instrument used in this research was questionnaires. The quality of the teaching material was “very good” based on the results of experts’ validity and on field trial results. The validity gained from the experts of Indonesian language learning to the teaching material was 4,17. It meant that it was “good”. According to the character education experts, the score for the teaching material was 3,91, in the category of “good”. According to the teachers, the average score for the teaching material was 4.52, in the category of “very good”. Based on the field validity, the average score was 4.82, in the category of “very good”. Based on the results of the research, it could be concluded that The development of teaching material integrated which character education for the ability to write Indonesian Language summary class IV elementary school an odd semester was suitable for learning material.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Syukur atas rahmat dan karunia Tuhan sehingga skripsi yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter Untuk Keterampilan Menulis Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna meraih gelar Sarjana Pendidikan. Pembuatan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada: 1. Rohandi Ph.D. selaku Dekan FKIP USD yang telah memberikan waktu untuk menyelesaikan skripsi ini. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J. S.S., BST., M.A., selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan sekaligus dosen pembimbing I yang telah mendampingi selama skripsi. 3. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan ilmu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan ilmu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 5. Sofiatun, S.Pd I., selaku Kepala Sekolah SDN Langensari Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. 6. Ratna Juwita Ghazali, S.Si., selaku guru kelas IVA SDN Langensari Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan selaku pakar bahasa Indonesia. 7. Rusmawan, S.Pd., M.Pd., selaku pakar pendidikan karakter yang telah memberikan ilmu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 8. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd, selaku pakar pembelajaran bahasa Indonesia yang telah memberikan ilmu dan saran sehingga produk dalam skripsi ini menjadi lebih baik. 9. Seluruh siswa kelas IVA SDN Langensari Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 yang telah berkenan untuk membantu peneliti selama melakukan penelitian. x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama proses perkuliahan. 11. Kedua orang tuaku, Sahono dan Paryanti terimakasih atas doa dan kasih sayang yang selama ini telah diberikan. 12. Adikku, Ardian Prihantoro dan Emilia Pamungkasih yang selalu memberikan doa dan dukungan agar aku cepat menyelesaikan skripsi ini. 13. Teman-teman seperjuangan skripsi payung Bahasa Indonesia, Rischa Kristiana, Domingos De Araujo, Margareta Erna, Deny Adventisari, Fr. Gorius Geor, Agnes Arinjani P, Windy Ariezona, Intan Reni Wulandari, Punky M, dan Yohana Prisca A. 14. Semua teman-teman PGSD angkatan 2009 kelas A. 15. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, maka saran dan kritik sangat penulis harapkan.
Penulis,
Hesti Wulandari
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ....................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................................
vii
ABSTRAK ....................................................................................................
viii
ABSTRACT ....................................................................................................
ix
PRAKATA .....................................................................................................
x
DAFTAR ISI .................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................
4
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................
5
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................
5
1.5 Batasan Istilah .........................................................................................
6
1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ................................................
6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka .........................................................................................
8
2.1.1Pendidikan Karakter ..............................................................................
8
2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Karakter ........................................................
9
2.1.1.2 Tujuan Pendidikan Karakter .............................................................
9
2.1.1.3 Nilai-Nilai Karakter ..........................................................................
11
2.1.2 Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia .............................................
13
2.1.2.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ..............................................
13
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.2.2 Keterampilan Menulis yang Terintegrasi Dengan Pendidikan Karakter 14 2.1.3 Pengembangan Bahan Ajar ..................................................................
16
2.1.4 Model Pengembangan Bahan Ajar ......................................................
17
2.2 Kajian Penelitian yang Relevan ..............................................................
21
2.3 Kerangka Berpikir ...................................................................................
22
2.5 Pertanyaan Penelitian ..............................................................................
22
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................
24
3.2 Prosedur Pengembangan .........................................................................
24
3.3 Uji Coba Produk ......................................................................................
28
3.4 Instrumen Penelitian ................................................................................
29
3.5 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................
29
3.6 Teknik Analisis Data ...............................................................................
30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Analisis Kebutuhan .........................................................................
33
4.2 Deskripsi Produk Awal ...........................................................................
33
4.3 Data Validasi dan Revisi Produk ............................................................
37
4.3.1 Deskripsi Data Validasi Pakar Pembelajaran Bahasa ..........................
38
4.3.2 Deskripsi Data Validasi Pakar Pendidikan Karakter ...........................
39
4.3.3 Deskripsi Data Validasi Guru Bahasa Indonesia .................................
40
4.3.4 Deskripsi Data Validasi Lapangan .......................................................
42
4.4 Kajian Produk Akhir ...............................................................................
43
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan .............................................................................................
45
5.2 Keterbatasan Pengembangan ..................................................................
46
5.3 Saran ........................................................................................................
46
DAFTAR REFERENSI ................................................................................
47
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN ..................................................................................................
49
CURRILUM VITAE ......................................................................................
107
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima Menurut Sukardjo ..........................................................................................
30
Tabel 2. Kriteria Skor Skala Lima .................................................................
32
Tabel 3. Komentar Pakar Pembelajaran Bahasa dan Revisi .........................
39
Tabel 4. Komentar Pakar Pendidikan Karakter dan Revisi ...........................
40
Tabel 5. Komentar Guru Bahasa Indonesia dan Revisi ................................
41
Tabel 6.Komentar Siswa dan Revisi ..............................................................
43
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1Siklus Pembangan Perangkat Model Kemp ................................
18
Gambar 3.1 Modifikasi Langkah Kemp dengan Borg and Gall ...................
25
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Hasil Wawancara Guru Kelas IV SD ....................................
50
Lampiran 2.
Silabus Pembelajaran..............................................................
52
Lampiran 3.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................
55
Lampiran 4.
Lembaran Kuesioner Validasi Pakar Pembelajaran Bahasa ..
64
Lampiran 5.
Lembaran Kuesioner Validasi Pakar Pendidikan Karakter ...
68
Lampiran 6.
Lembaran Kuesioner Validasi Guru ......................................
72
Lampiran 7.
Lembaran Kuesioner Validasi Lapangan ..............................
80
Lampiran 8.
Surat Ijin Penelitian ............................................................... 100
Lampiran 9.
Surat Keterangan Selesai Penellitian ...................................... 101
Lampiran 10. Foto Validasi Lapangan .......................................................... 102
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah satu indikator kemajuan bangsa. Mutu pendidikan yang baik menunjukan peradaban suatu bangsa yang maju, karena dengan mutu pendidikan yang baik maka akan menghasilkan banyak sekali Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Banyaknya SDM yang berkualitas akan mempercepat pertumbuhan suatu bangsa dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam penyelenggaraan pendidikan, tidak hanya mementingkan aspek intelektual saja tetapi harus diimbangi dengan aspek moralitas sehingga akan terbentuk manusia yang utuh. Pendidikan diharapkan dapat mengembalikan dan menerapkan kembali nilainilai karakter bangsa Indonesia yang sudah mulai tenggelam. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mana pendidikan bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang tersebut jelas sekali terlihat bahwa tujuan pendidikan nasional tidak hanya mengembangkan aspek intelektual siswa tetapi juga mengembangkan nilai-nilai karakter siswa. Pendidikan karakter, meskipun sudah sering kali digembar-gemborkan sebagai suatu kepentingan dalam kinerja pendidikan akan tetapi kenyataan
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
dilapangan tidak sehebat dengungannya. Pendidikan karakter pelan-pelan semakin hilang dan kurang begitu mendapatkan perhatian (Doni Koesoema, 2007: 118). Bukan hal yang mudah untuk menanamkan kembali nilai-nila karakter kepada siswa, dibutuhkan waktu yang lama supaya nilai-nilai karakter dapat menjadi suatu kebiasaan. Oleh sebab itu, maka pendidikan Sekolah Dasar (SD) memiliki peranan yang penting untuk menanamkan kembali nilai-nilai karakter pada siswa. Kemerosotan karakter yang dialami siswa juga terlihat dari hasil kajian peneliti terhadap beberapa berita dari surat kabar yang menunjukan adanya indikasi kemerosotan moral anak-anak bangsa. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan karakter memang belum terlaksana dan tertanam dengan baik dalam diri siswa. Berdasarkan berita dari kompas.com banyak terjadi tawuran antar pelajar yang sampai menyebabkan korban jiwa, bahkan tawuran antar pelajar kini sudah merembet ke siswa-siswa SD. Seperti yang diberitakan di kompas.com bahwa ada salah satu SD di daerah Bogor yang siswanya ketahuan membawa senjata yang berbahaya. Salah satu faktor penyebab dari maraknya tawuran pelajar ini adalah kurangnya pendidikan karakter, salah satunya adalah karakter menghargai. Jika setiap siswa timbul rasa saling menghargai maka aksi serang menyerang siswa lain tidak akan terjadi. Kasus lain disamping maraknya tawuran antar siswa adalah joki ujian. Seperti dilansir dari kompas.com bahwa joki-joki ujian sudah semakin menjamur. Sebagian siswa merasa tidak perlu lagi belajar ketika akan menghadapi UN ataupun SNMPTN, mereka hanya perlu membayar sejumlah uang kepada joki kemudian joki yang akan mengerjakan soalnya. Melihat realita joki ujian ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
menunjukan bahwa siswa tidak mau bekerja keras dengan kemampuannya sendiri dalam menghadapi ujian. Salah satu mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar yang dapat diintegrasikan dengan pendidikan karakter adalah Bahasa Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia memuat empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dalam penelitian ini penulis berfokus pada keterampilan menulis. Melalui tulisan dapat dilihat kepribadian seseorang. Ketika seseorang mengungkapkan pikiran atau perasaannya melalui bahasa tulis, dari situ dapat dilihat baik buruknya seseorang. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan Pranowo (2009; 3) dalam bukunya yaitu bahasa merupakan cerminan kepribadian sesorang. Bahkan, bahasa merupakan cerminan kepribadian bangsa. Melalui Bahasa seseorang atau suatu bangsa dapat diketahui kepribadiannya. Sulit untuk mengukur kepribadian seseorang jika mereka tidak mengungkapkan pikiran atau perasaannya melalui tindak bahasa (baik verbal maupun non verbal). Bahasa Verbal adalah mengungkapkan bahasa dengan kata baik lisan maupun tertulis (Pranowo, 2009: 3). Pentingnya bahasa dalam pengembangan pendidikan karakter juga dicantumkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menyatakan bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Selain itu, bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi (Depdiknas, 2006: 113). Salah satu penunjang keberhasilan proses pembelajaran disekolah adalah adanya bahan ajar. Bahan ajar membantu siswa untuk mencapai kompetensi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
diharapkan.
Bahan
ajar
yang
baik
adalah
bahan
ajar
yang
4
dalam
pengembangannya diintegrasikan dengan pendidikan karakter. Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 28 November 2012 dengan guru kelas IV SD N Langensari menyatakan bahwa mereka belum menemukan dan menggunakan bahan ajar yang terintegrasi dengan baik dengan pendidikan karakter dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Bahan ajar yang digunakan guru masih terfokus pada pencapaian aspek kognitif saja, sehingga kegiatan yang menunjukan pengembangan nilai-nilai karakter belum nampak dalam bahan ajar yang digunakan. Selain itu, guru belum pernah mencoba untuk membuat bahan ajar ataupun kegiatan pembelajaran yang secara sengaja diintegrasikan dengan pendidikan karakter meskipun mereka mengungkapkan pentingnya pendidikan karakter untuk siswa. Berdasarkan hasil wawancara dan kajian peneliti, maka dari itu peneliti akan membuat sebuah produk bahan ajar Bahasa Indonesia kelas IV yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Materi yang akan dikembangkan peneliti adalah keterampilan menulis melengkapi bagian cerita yang hilang (rumpang) dengan menggunakan kata atau kalimat yang tepat sehingga menjadi cerita yang padu yang terintegrasi dengan karakter menghargai dan kerja keras. 1.2
Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah prosedur pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk empat keterampilan berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
1.2.2 Bagaimanakah kualitas produk Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter Untuk Empat Keterampilan Berbahasa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal? 1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk memaparkan prosedur pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk empat keterampilan berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal. 1.3.2 Untuk mendeskripsikan kualitas produk bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk empat keterampilan berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal. 1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi mahasiswa Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam mengembangkan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. 1.4.2 Bagi guru Dapat memberikan gambaran dan menambah referensi bahan ajar mata pelajaran Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal dengan Research and Development. 1.4.3 Bagi siswa Dapat mengembangkan karakter yang dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan menulis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
1.4.4 Bagi sekolah Dapat menambah referensi bahan ajar mata pelajaran Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. 1.4.5 Bagi Prodi PGSD Produk ini dapat digunakan sebagai acuan mengembangkan produk-produk lainnya. 1.5
Batasan Istilah
1.5.1 Pendidikan karakter adalah upaya mendorong peserta didik tumbuh dan berkembang dengan kompetensi berpikir dan berpegang teguh pada prinsip – prinsip moral dalam hidupnya. 1.5.2 Bahan ajar adalah sekumpulan materi atau bahan-bahan pelajaran yang disusun secara sistematis untuk digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik. 1.5.3 Keterampilan berbahasa menulis merupakan serangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan melalui bahasa tulis. 1.6
Spesifikasi Produk yang dikembangkan
1.6.1 Produk bahan ajar yang disusun mengembangkan kompetensi dasar melengkapi cerita rumpang. 1.6.2 Produk bahan ajar yang dikembangkan diintegrasikan dengan karakter kerja keras dan menghargai. 1.6.3 Produk bahan ajar memuat penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan, apersepsi, uraian materi, kegiatan siswa, pos tes,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
1.6.4 refleksi, tindakan siswa, pekerjaan rumah, rangkuman materi, evaluasi, penilaian, kunci jawaban, glosarium, dan daftar pustaka. 1.6.5 Produk bahan ajar mengintegrasikan gambar, teks, dan bermacam warna yang dapat menarik minat siswa untuk mempelajarinya. 1.6.6 Produk bahan ajar dapat digunakan sebagai lembar kerja siswa (LKS) karena memuat beragam aktivitas siswa sesuai dengan materi yang dikembangkan. 1.6.7 Produk bahan ajar dikembangkan dan dinilai berdasarkan enam aspek yakni; (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) keterampilan berbahasa, (4) isi, (5) topik, dan (6) metodologi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pendidikan Karakter 2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Karakter Karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 2008). Wynne dalam Mulyasa (2012: 3), mengemukakann bahwa karakter berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “to mark” (menandai) dan memfokuskan pada bagaimana menerapkan nilai – nilai kebaikan dalam tindakan nyata atau perilaku sehari – hari. Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa karakter adalah sifat-sifat yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditampilkan pada perilaku sehari-hari. Menurut Mulyasa (2012: 3), “pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai – nilai karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen: kesadaran, pemahaman, kepedulian, dan komitmen tinggi untuk melaksanakan nilai – nilai tersebut, baik terhadap Allah Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun masyarakat dan bangsa secara keseluruhan, sehingga menjadi manusia sempurna sesuai dengan kodratnya”. Pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya (Ratna Megawangi, 2004: 95). Dalam konteks kajian p3 dalam Dharma Kesuma, dkk (2011: 5), pendidikan krakter dalam setting sekolah sebagai “pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah”. Dari definisi tersebut dapat diambil beberapa makna: 1) Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terintegrasi dengan pembelajaran yang terjadi pada semua mata pelajaran; 2) Diarahkan pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh. Asumsinya anak merupakan organisasi manusia yang memiliki potensi untuk dikuatkan dan dikembangkan; 3) Penguatan dan pengembangan perilaku didasari oleh nilai yang dirujuk sekolah (lembaga). Pendidikan karakter adalah upaya untuk memfasilitasi peserta didik mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai karakter yang di integrasikan dengan kegiatan pembelajaran di sekolah. 2.1.1.2 Tujuan Pendidikan Karakter Tujuan pendidikan karakter menurut Mulyasa (2012: 9) adalah untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui pendidikan karakter peserta didik diharapkan mampu secara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya untuk mengkaji nilainilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Dharma Kesuma, dkk (2011: 9) mengemukan tiga tujuan pendidikan karakter dalam setting sekolah yaitu: 1) Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian/kepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan;
2) Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak besesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah; 3) Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama. Tujuan pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam pedoman sekolah “Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (Kemendiknas, 2010) adalah: 1) Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa; 2) Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius; 3) Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
4) Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan 5) Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity). 2.1.1.3 Nilai-Nilai Karakter Menurut Kementrian Pendidikan Nasional (2011), berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi 25 butir nilai karakter yang dikelompokan
menjadi
lima,
yaitu
nilai-nilai
perilaku
manusia
dalam
hubungannya dengan (1) Tuhan Yang Maha Esa, (2) diri sendiri, (3) sesama manusia, (4) lingkungan, serta (5) kebangsaan. Berikut adalah 25 nilai karakter yang dimaksud: (1) kereligiusan, (2) kejujuran, (3) kecerdasan, (4) tanggung jawab, (5) kebersihan dan kesehatan, (6) kedisiplinan, (7) tolong menolong, (8) berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, (9) kesantunan, (10) ketangguhan, (11) kedemokratisan. (12) kemandirian, (13) keberanian mengambil resiko, (14) berorientasi pada tindakan, (15) berjiwa kepemimpinan, (16) kerja keras, (17) percaya diri, (18) keingintahuan, (19) cinta ilmu, (20) kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain, (21) kepatuhan terhadap aturan-aturan sosial, (22) menghargai karya dan prestasi orang lain, (23) kepedulian terhadap lingkungan, (24) nasionalisme, (25) menghargai keberagaman. Menurut Doni Koessoema (2011:124), nilai-nilai yang ditanamkan ini dapat berupa nilai yang bersifat individual personal maupun yang lebih sosial. Nilai yang bersifat indivual personal adalah tanggung jawab, kemurahan hati,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
penghargaan diri, kejujuran, pengendalian diri, bela rasa, disiplin, daya tahan, percaya diri, dan rasa terimakasih. Nilai yang bersifat lebih sosial adalah tanggung jawab, kewarganegaraan, kerjasama, keadilan dan kesedian mendengarkan. Diantara butir-butir nilai tersebut peneliti memfokuskan pada nilai kerja keras dan menghargai. 1. Kerja keras Kemendiknas (2010) mendeskripsikan nilai kerja keras sebagai perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Disamping untuk menyelesaikan tugas, nilai kerja keras perlu ditanamkan dalam usaha untuk mencapai cita-cita. Ciri-ciri orang mau bekerja keras adalah; (1) tidak mudah putus asa, (2) bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakannya, dan (3) selalu bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu. Berdasarkan uraian diatas peneliti mengembangkan dua indikator kerja keras dalam pengembangan bahan ajar. Indikator pertama adalah menyelesaikan tugas tepat waktu. Siswa yang memiliki sikap kerja keras tentunya akan berusahan menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Indikator kedua adalah pantang menyerah ketika mendapatkan tugas yang sulit. Salah satu ciri orang yang bekerja keras akan berupaya sungguh-sungguh dalam mengatasi kesulitan atau hambatan yang ditemui ketika mengerjakan tugas. 2. Menghargai Menurut Johnshon (dalam Novitasari, 2009), sikap menghargai merupakan salah satu sikap keterampilan sosial. Keterampilan sosial merupakan keterampilan berinteraksi dengan orang lain dalam konteks sosial dengan cara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
yang spesifik yang dapat diterima oleh masyarakat, bermanfaat bagi pribadi dan orang lain serta dapaat dipelajari. Menghargai adalah suatu sikap memberi terhadap suatu nilai yang diterima oleh manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menghargai diartikan memberi harga, menghormati, mengindahkan, dan memandang penting terhadap suatu hal. Menghargai orang lain dapat menciptakan keharmonisan dalam suatu kelompok, entah itu di sekolah, masyarakat, ataupun dalam keluarga. Adapun sikap-sikap atau ciri-ciri orang yang menghargai orang lain, diantaranya; (1) tidak melecehkan orang lain, (2) mau mendengarkan orang lain ketika berbicara, dan (3) tidak melakukan diskriminasi terhadap orang atau kelompok tertentu. Berdasarkan uraian diatas peneliti mengembangkan dua indikator menghargai dalam pengembangan bahan ajar. Indikator yang pertama adalah mendengarkan orang lain yang berbicara. Mendengarkan dengan baik adalah kunci utama dalam komunikasi agar suatu komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Indikator yang kedua adalah tidak membeda-bedakan teman. Dalam kehidupan sehari-hari di sekolah maupun dirumah siswa akan bertemu dengan orang-orang yang berbeda dengan dirinya, maka sangat perlu menekankan kepada siswa bahwa kita harus bisa menerima orang lain dengan baik. 2.1.2 Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia 2.1.2.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik
secara lisan maupun tulis serta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia (KTSP, 2006:113). Menurut Zulela (2012:4), pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
diarahkan
untuk
meningkatkan
kemampuan
peserta
didik
dalam
berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan maupun tulisan. Hakikat pembelajaran Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara lisan maupun tertulis serta menumbuhkan rasa cinta terhadap sastra Indonesia. Tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD sesuai dengan KTSP (2006: 113-114) adalah peserta didik mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku; menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan; memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya secara tepat, menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, sosial dan emosional; menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan,
memperhalus
budi
pekerti,
serta
meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa; menghargai dan mengembangkan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. 2.1.2.2 Keterampilan Menulis yang Terintegrasi Dengan Pendidikan Karakter Pembelajaran Bahasa Indonesia memuat empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Empat keterampilan berbahasa tersebut merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang saling berkaitan satu dengan lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis menurut Tarigan (1986:15) adalah kegiatan menuangkan ide atau gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampaiannya. Dalam KBBI menulis diartikan sebagai melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat puisi, membuat surat dan sebagainnya) dengan tulisan. Keterampilan menulis dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menuangkan perasaannya atau gagasannya melalui tulisan atau bahasa tulis. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan kreatif. Seseorang melakukan sebuah tindakan pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai, begitu pula dengan menulis. Dengan menulis seseorang akan menghasilkan sebuah karya., sesuai dengan Depdiknas Bahasa 2009 (dalam skripsi Anastasia Tiur Rohani, 2012: 18-19) menuliskan tujuan menulis sebagai berikut. a) menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data maupun peristiwa termasuk pendapat dan pandangan terhadap fakta, data dan pertistiwa agar khalayak pembaca memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru tentang berbagai hal yang dapat maupun terjadi di muka bumi ini. b) membujuk. Melalui tulisan seorang penulis mengharapkan pula pembaca dapat menentukan sikap, apakah menyetujui atau mendukung yang dikemukan. Penulis harus mampu membujuk dan meyakinkan pembaca dengan menggunakan bahasa yang persuasif. c) mendidik merupakan salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan. Melalui membaca hasil tulisan wawasan pengetahuan seseorang akan terus bertambah, kecerdasan terus diasah, yang pada akhirnya akan menentukan perilaku seseorang. Orang yang berwawasan luas akan lebih terbuka dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
berbagai hal, penuh toleransi, lebih menghargai pendapat orang lain dan mampu berpikir rasional. d) menghibur. Fungsi dan tujuan menghibur dalam komunikasi, bukan monopoli media massa, radio, televisi, namun media cetak dapat pula berperan dalam menghibur khalayak pembacanya. Tulisan-tulisan ringan atau bacaan-bacaan “ringan” yang kaya dengan anekdot, cerita dan pengalaman lucu bisa pula menjadi bacaan yang menghibur untuk melepaskan ketegangan setelah seharian sibuk beraktifitas. Dalam bukunya Tarigan (2008: 24) juga menuliskan tujuan dari kegiatan menulis, a) memberitahukan atau mengajar; b) meyakinkan atau mendesak; c) menghibur atau menyenangkan; d) mengutarakan/mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi-api. Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam kegiatan menulis dapat memupuk nilai-nilai karakter, karena tulisan merupakan cerminan pribadi seseorang. Keterampilan menulis yang dikembangkan peneliti adalah melengkapi cerita rumpang. 2.1.3 Pengembangan Bahan Ajar Yang Terintegrasi Dengan Pendidikan Karakter Menurut National Centre For Competency Based Training dalam Andi Prastowo (2012: 16), bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunkan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun tak tertulis. Panen dalam Andi Prastowo (2012: 17), mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
Prastowo (2012: 17, menyimpulkan bahwa bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan didalam pembelajaran. Bahan ajar dapat diartikan sebagai sekumpulan materi atau bahan-bahan pelajaran yang disusun secara sistematis untuk digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik. Bahan ajar keterampilan menulis berbasis karakter adalah sekumpulan materi atau bahan-bahan yang memuat kompetensi keterampilan menulis yang harus dikuasai siswa yang diintegrasikan dengan pendidikan karakter. Unsurunsur yang harus ada dalam sebuah bahan ajar meliputi, petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, latihan-latihan pendukung, petuntuk kerja atau lembar kerja dan evaluasi. 2.1.4 Model Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi Pendidikan Karakter Model yang digunakan untuk mengembangkan bahan ajar ini adalah model pengembangan bahan ajar model kemp yang telah direvisi dalam Triyanto (2009: 180-183) yaitu sebagai berikut.
Planing PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
Revision Instructional problem
Learner characteristic
Evaluation instrument
Task Analysis
Instructional Delivery
Instructional Objectives
Instructional Strategies
Summative Evaluation
Support Servive
Instructional Resource
Content Sequencing
Formative Project Management
Gambar. 2.1. Siklus Pengembangan Perangkat Model Kemp yang direvisi Pengembangan model Kemp berupa lingkaran yang kontinum. Setiap langkah dalam pengembangan model kemp ini berkaitan langsung dengan aktivitas revisi. Pengembangan dalam model kemp ini dapat dimulai dari titik manapun, sehingga memungkinkan pengembang dapat memulai dari titik mana saja. Semua komponen dalam pengembangan model kemp saling berhubungan satu dengan lainnya, sehingga apabila terjadi perubahan pada satu komponen dapat mengakibatkan pengaruh pada komponen lainnya. Dalam lingkaran model Kemp menunjukkan kemungkinan revisi pada tiap komponen, sehingga memungkinkan pengembang untuk merevisi bagian mana saja yang diperlukan untuk revisi. Unsur-unsur dalam pengembangan model kemp meliputi Pertama, identifikasi masalah pembelajaran. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan dalam kurikulum dan fakta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
dilapangan. Kedua, analisis siswa. Analisis siswa diperlukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakteristik siswa seperti ciri, kemampuan, dan pengalaman baik individu maupun kelompok. Ketiga, analisis tugas. Menurut Kemp dalam Triyanto (2009: 181), analisis tugas adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi suatu pengajaran. Analisis tugas memuat analisis struktur isi, analisis konsep, analisis prosedural, dan analisis pemrosesan informasi. Analisis struktur isi dilakukan dengan mencermati kurikulum mulai dari bahan kajian, pokok bahasan, sub pokok bahasan, serta garis besar perincian isi pokok bahasan. Analisis konsep dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-konsep utama yang akan diajarkan dan disusun secara sistematis sesuai urutan penyjiannya dan merinci konsep-konsep yang relevan. Menurut Kemp dalam Triyanto (2009: 182), analisis konsep digunakan untuk mengidentifikasi fakta, konsep, prinsip, dan aturan yang dibutuhkan dalam pengajaran. Analisis prosedural dilakukan dengan mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaian tugas sesuai dengan bahan kajian, hasil analisis ini akan diperoleh peta tugas dan analisis prosedural. Analisis pemrosesan informasi dilakukan untuk mengelompokan tugas-tugas yang dilaksanakan siswa selama pembelajaran. Hasil analisis ini adalah cakupan konsep atau tugas yang akan diajarkan dalam satu rencana pelajaran. Keempat,
merumuskan
indikator.
Indikator
merupakan
tujuan
pembelajaran yang diperoleh dari hasil analisis tujuan pada tahap satu. Indikator dirumuskan berfungsi sebagai alat untuk mendesain kegiatan pembelajaran, kerangka kerja dalam merencanakan cara mengevaluasi hasil belajar siswa, dan panduan siswa dalam belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Kelima, penyusunan instrumen evaluasi. Penyusunan instrumen evaluasi digunakan untuk mengukur ketuntasan indikator dan ketuntasan penguasaan siswa terhadap materi. Keenam, strategi pembelajaran. Pemilihan strategi belajar mengajar disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Kegiatan pada tahap meliputi pemilihan model, pendekatan dan metode, pemilihan format yang dipandang mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ketujuh, pemilihan media atau sumber pembelajaran. Pemilihan media dan sumber pembelajaran berdasarkan hasil analisis tujuan, karakteristik siswa, dan tugas. Kedelapan, pelayanan pendukung. Pelayanan pendukung tidak berkaitan langsung dengan substansi pengembangan perangkat, namun sangat menentukan keberhasilan pengembangan perangkat. Pelayanan pendukung berupa kebijakan kepala sekolah, guru mitra, dan lain-lain yang dapat membatu keberhasilan pengembangan perangkat. Kedelapan, evaluasi formatif. Evaluasi formatif
brefungsi sebagai
pemberi informasi kepada pengajar atau tim pengembang seberapa baik program telah berfungsi dalam mencapai bebagai sasaran. Penilaian formatif dilaksanakan selama pengembangan dan uji coba. Kesembilan, evaluasi sumatif.
Evaluasi sumatif digunakan untuk
mengukur tingkat pencapaian tujuan-tujuan utama pada akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil ujian akhir unit, dan uji akhir untuk pelajaran tertentu. Kesepuluh, revisi perangkat pembelajaran. Kegiatan revisi dilakukan secara terus-menerus pada setiap langkah pengembangan. Kegiatan revisi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. Revisi dilakukan berdasarkan masukan dan penilaian yang diperoleh dari kegiatan validasi perangkat pembelajaran oleh pakar dan uji coba terbatas. 2.2 Penelitian Yang Relevan Terdapat dua penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu penelitian Ajeng Christy Suryaningrum (2012) dan Anastasia Tiur Rohani (2012). Penelitian pertama oleh Ajeng Christy Suryaningrum (2012) yang berjudul “Pengembangan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Bermuatan Pendidikan Karakter Bangsa Kelas XI Semester I SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta, Tahun Ajaran 2011/1012 Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)”. Langkah-langkah pengembangan materi pembelajaran bahasa Indonesia bermuatan pendidikan karakter bangsa, meliputi (1) analisis kebutuhan, (2) pembuatan produk, (3) uji coba, (4) penilaian, (5) revisi. Hasil penilaian yang diperoleh yaitu siswa 75%, guru 80%, dan dosen 90%. Masing-masing hasil data penelitian mendapat kualifikasi baik dari siswa dan guru, kualifikasi sangat baik dari dosen. Produk pengembangan materi dikatakan layak untuk dipergunakan karena hasil data >65% dan kualifikasi diatas cukup. Penelitian kedua ditulis oelh Anastasia Tiur Rohani (2012) yang berjudul “Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran Menulis Bahasa Indonesia Untuk Siswa SMP Kelas VIII Semester 1 dan 2”. Langkah-langkah pengembangan pembelajaran menulis yang terintegrasi dengan pendidikan karakter adalah (1) analisis kebutuhan, (2) pengembangan produk (3) validasi ahli, (4) revisi, (5) uji coba produk, (6) revisi akhir, (7) produk bahan ajar akhir. Dari hasil uji coba produk berupa modul pembelajaran menulis untuk kelas VIII telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
sesuai dengan kebutuhan siswa,akan tetapi dengan syarat perbaikan pada hal-hal yang diperlukan. 2.3 Kerangka Berpikir Pendidikan karakter adalah usaha penanaman nilai-nilai budi pekerti melalui pendidikan terutama pendidikan disekolah. Pendidikan karakter dilaksanakan disetiap jenjang pendidikan, dimulai dari pendidikan dasar. Mengaplikasikan pendidikan karakter untuk Sekolah Dasar dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran yang ada disekolah. Salah satu mata pelajaran yang dapat diintegrasikan dengan pendidikan karakter adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar. Materi pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspek, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Khususnya dalam aspek menulis, siswa dituntut untuk mampu melengkapi bagian cerita yang rumpang. Bahan ajar Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter akan menjadi produk dari penelitian pengembangan ini. Dengan menggunakan bahan ajar Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter akan membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan berbahasa khususnya menulis sekaligus mengembangkan nilai-nilai budi pekerti. 2.4 Pertanyaan Penelitian 2.4.1
Bagaimana prosedur pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia pada
keterampilan menulis melengkapi bagian cerita rumpang yang terintegrasi dengan pendidikan karakter?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.4.2
23
Bagaimana kualitas bahan ajar Bahasa Indonesia pada keterampilan
menulis melengkapi bagian cerita rumpang yang terintegrasi dengan pendidikan karakter menurut pakar pembelajaran Bahasa Indonesia? 2.4.3
Bagaimana kualitas bahan ajar Bahasa Indonesia pada keterampilan
menulis melengkapi bagian cerita rumpang yang terintegrasi dengan pendidikan karakter menurut pakar guru kelas IV SD N Langen Sari? 2.4.4
Bagaimana kualitas bahan ajar Bahasa Indonesia pada keterampilan
menulis melengkapi bagia cerita rumpang yang terintegrasi dengan pendidikan karakter menurut siswa kelas IV SD N Langen Sari?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bab III Metode Penelitian
3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau research and Development (R&D). R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji kefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2009: 407). Peneliti memilih jenis penelitian R&D karena peneliti akan mengembangkan suatu produk. Produk yang akan dikembangkan berupa bahan ajar bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis pada kelas IV SD semester satu yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. 3.2 Prosedur Pengembangan Untuk mengembangkan bahan ajar Bahasa Indonesia khususnya pada keterampilan menulis peneliti memodifikasi langkah-langkah kemp yang dimodifikasi dengan langkah-langkah R & D milik Borg and Gall (dalam buku Sugiyono, 2010: 408-425). Prosedur pengembangan dalam penelitian ini melalui tujuh langkah, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) perbaikan desain, (6) uji coba desain, (7) revisi desain. Prosedur pengembangan tersebut dapat dijelaskan melalui bagan dibawah ini.
24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar. 3.1. Modifikasi langkah Kemp dan Borg and Gall
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berikut
adalah
gambaran
langkah-langkah
dalam
penelitian
26
dan
Pengembangan (Research and Development), 1. Potensi dan Masalah Pada tahap potensi masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan guru terhadap bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Untuk menganalisis kebtuhan yang terdapat dilapangan, maka peneliti melakukan wawancara dengan guru SD N Langen Sari. Wawancara berkisar antara pembelajaran Bahasa Indonesia yang telah dilakukan oleh guru, bahan ajar yang digunakan guru, karakter yang perlu dikembangkan sesuai degan keputusan menteri
pendidikan
dan
pengintegrasian
kegiatan
pembelajaran
dengan
pendidikan karakter. 2. Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data, peneliti mengumpulkan data menggunakan teknik wawancara terstruktur dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan. Wawancara dilakukan kepada guru kelas IV SD. Kuesioner digunakan untuk memvalidasi bahan ajar, validasi dilakukan oleh pakar pembelajaran bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, guru kelas bahasa Indonesia, dan siswa. 3. Desain Produk Desain produk meliputi menentukan SK dan KD, menentukan indikator, menentukan tujuan pembelajaran, menentukan isi bahan ajar, menentukan strategi pembelajaran, menyusun kegiatan belajar, menentukan sumber belajar, dan menyusun evaluasi untuk mengukur ketercapaian kompetensi dasar. Langkah-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
langkah tersebut akan menjadi pedoman pembuatan desain produk bahan ajar. Produk yang didesain akan diintegrasikan dengan pendidikan karakter yang berbasis aktivitas siswa. 4.
Validasi Desain Sebelum diuji cobakan, desain produk divalidasi terlebih dahulu. Validasi
desain produk akan dilakukan oleh empat pakar orang yang kompeten, yang terdiri pakar pembelajaran Bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, dan dua guru bahasa Indonesia. Validasi dilakukan dengan cara memberikan desain produk dan lembar kuesioner kepada pakar yang ditunjuk. 5. Revisi desain Berdasarkan hasil validasi, maka peneliti melakukan revisi desain produk. Kritikan dan masukan dari pakar pembelajaran Bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, dan Guru bahasa Indonesia mengenai kelemahan dan kekuatan desain produk dijadikan dasar merevisi desain produk. 6. Uji Coba desain Desain produk yang telah direvisi akan diujicobakan kepada siswa kelas IV SDN Langen Sari. Uji coba desain produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data guna mengetahui kualitas produk bahan ajar dan keefektifannya untuk kegiatan pembelajaran. Pada uji coba lapangan ini siswa diminta untuk mengisi lembar kuesioner mengenai produk yang sudah diujicobakan. 7. Revisi desain Revisi desain produk didasarkan pada hasil uji coba lapangan. Validasi lapangan ini dilakukan oleh siswa melalui lembar kuesioner. Hasil analisis validasi lapangan inilah yang digunakan sebagai acuan untuk merevisi produk.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
3.3 Uji Coba Produk Uji coba produk dilakukan untuk mengumpulkan data untuk melihat kualitas produk pengembangan bahan ajar. Data yang diperoleh dari hasil uji coba digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan produk bahan ajar. Uji coba dilakukan setelah produk divalidasi oleh: (a) pakar pembelajaran bahasa Indonesia, (b) pakar pendidikan karakter, (c) guru. Kegiatan uji coba akan dilakukan kepada siswa kelas IV SDN Langensari Yogyakarta. 3.3.1
Desain Uji Coba Desain uji coba dibutuhkan untuk mengetahui produk yang dihasilkan
layak atau tidak untuk digunakan. Pengujian desain produk dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama produk bahan ajar akan dievaluasi oleh empat pakar yang terdiri dari pakar pembelajaran bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, dan 2 guru bahasa Indonesia. Untuk melakukan evaluasi akan digunakan instrumen kuesioner. Masukan yang diperoleh dari para pakar akan dijadikan bahan pertimbangan untuk merevisi produk bahan ajar. Tahap kedua adalah validasi lapangan, produk yang telah direvisi diujicobakan kepada siswa kelas IV SDN Langen Sari. Validasi lapangan ini digunakan untuk mengetahui kefektifan produk bahan ajar untuk kegiatan pembelajaran. Masukan dari siswa setelah melakukan uji coba lapangan dijadikan acuan untuk merevisi produk. 3.3.2
Subjek Uji Coba Subjek uji coba dalam penelitian pengembangan bahan ajar bahasa
Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter adalah 24 siswa kelas IV SD Negeri Langen Sari tahun ajaran 2012/2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
3.4 Instrumen Penelitian 3.4.1
Jenis Data Uji Coba Data yang diperoleh dari kegiatan uji coba berupa data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif berupa kritik dan saran yang dikemukakan oleh pakar pembelajaran bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, guru bahasa Indonesia, dan siswa. Kritik dan saran yang diperoleh akan dijadikan acuan dalam memperbaiki produk bahan ajar bahasa Indonesia. Data kuantitatif berupa informasi yang diperoleh dari penyebaran kuesioner. 3.4.2
Instrumen Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, instrumen pengumpulan data berupa daftar
pertanyaan wawancara dan kuesioner. Daftar pertanyaan wawancara digunakan ketika wawancara dengan guru untuk melakukan analisis kebutuhuan. Kuesioner digunakan untuk validasi pakar, guru, dan siswa. Nilai akhir pada penilaian kuesioner dari pakar pembelajaran bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, guru, dan siswa akan digunakan sebagai bahan masukan untuk bahan ajar bahasa Indonesia yang dikembangkan. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa lembar wawancara dan kuesioner. Lembar wawancara dimaksudkan untuk memperoleh data awal dari guru kelas IV SD Negeri Langen Sari mengenai pembelajaran Bahasa Indonesia dan bahan ajar Bahasa Indonesia khususnya pada aspek menulis. Lembar kuesioner digunakan untuk mengevaluasi kualitas produk yang dikembangkan. Peneliti menyerahkan bahan ajar bahasa Indonesia yang telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
dikembangkan kepada pakar pembelajaran bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, dan guru bahasa Indonesia untuk divalidasi dengan mengisi lembar kuesioner yang telah dilampirkan. Setelah itu, peneliti merevisi bahan ajar sesuai dengan hasil validasi yang dilakukan oleh pakar pembelajaran bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, dan guru kelas IV SD. Setelah melakukan revisi, peneliti melakukan validasi lapangan kepada siswa kelas IV SDN Langen sari dengan mengisi kuesioner setelah dilakukan uji coba produk. 3.6 Teknik Analisis Data Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan statistik deskriptif kualitatif. Data kuantitatif yang diperoleh dari angket penilaian akan dianalisis dengan statistik deskriptif kemudian dikonversikan ke data kualitatif dengan skala lima.
Konversi yang dilakukan mengacu pada pendakatan Penilaian Acuan
Patokan (PAP), seperti tabel berikut (Sukardjo, 2008: 101)
Tabel 1. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima Interval
Kategori
X > ̅̅̅ + 1,80 Sbi
Sangat Baik
̅̅̅ + 0,60 Sbi< X ≤ ̅̅̅ + 1, 80Sbi
Baik
̅̅̅ – 0,60 Sbi < X ≤ ̅̅̅ + 0,60Sbi
Cukup Baik
̅̅̅ – 1,80 Sbi < X ≤ ̅̅̅ – 0,60Sbi
Kurang Baik
X ≤ ̅̅̅ – 1,80Sbi
Sangat Kurang Baik
Keterangan: ̅̅̅
: Rerata ideal = ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Sbi
: Simpangan baku ideal = 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal
ideal. X
: Skor aktual
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Skala penilaian diberikan lima pilihan untuk menilai produk bahan ajar yang dikembangkan, yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2), dan sangat kurang baik (1). Berdasarkan rumus konversi tersebut, maka perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Adapun penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal
:5
Skor minimal ideal
:1
Rerata ideal (̅̅̅ )
: ½ (5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi)
: 1/6 (5-1) = 0,67
Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik.
Jawaban: Kategori sangat baik = X>̅̅̅̅+ 1,80 SBi = X> 3+ (1,80. 0,67) = X> 3 + (1,21) = X> 4,21 Kategori baik
= ̅̅̅̅+ 0,60SBi < X≤̅̅̅̅+ 1,80SBi = 3 + (0,60. 0,67) < X ≤ 3 + (1,80. 0,67) = 3 + (0,40) < X≤ 3 + (1,21) = 3,40 < X≤ 4,21
Kategori cukup baik = ̅̅̅̅- 0,60SBi < X≤̅̅̅̅+ 0,60SBi = 3 - (0,60. 0,67) < X ≤ 3 + (0,60. 0,67) = 3 – (0,40) < X≤ 3 + (0,40) = 2,60 < X≤ 3,40 Kategori kurang baik = ̅̅̅̅- 1,80SBi < X≤̅̅̅̅- 0,60SBi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
= 3 - (1,80. 0,67) < X ≤ 3 - (0,60. 0,67) = 3 - (1,21) < X≤ 3 - (0,40) = 1,79 < X≤ 2,60 Kategori sangat kurang baik =
≤̅̅̅̅ – 1,80SBi
= X ≤ 3 - (1,80. 0,67) = X ≤ 3 - (1,21) = X ≤ 1,79
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima yaitu sebagai berikut. Tabel 2. Kriteria Skor Skala Lima Interval Skor X > 4,21 3,40 < X ≤ 4,21 2,60 < X ≤ 3,40 1,79 < X ≤ 2,60 X ≤ 1,79
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara wawancara. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 28 November 2012, wawancara dilakukan dengan dua orang guru kelas IV SDN Langensari. Wawancara digunakan untuk mengetahui pemahaman guru terhadap pendidikan karakter, pentingnya pengembangan pendidikan karakter, usaha guru dalam mengintegrasikan pendidikan karakter pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, kesulitan guru dalam mengintegrasikan pendidikan karakter pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan kebutuhan guru terhadap bahan ajar Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Berdasarkan hasil wawancara analisis kebutuhan guru dapat disimpulkan bahwa guru belum mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran. Guru sangat membutuhkan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. 4.2 Deskripsi Produk Awal Penelitian pengembangan ini diawali dengan menentukan mata pelajaran, kompetensi dasar, dan karakter yang akan dikembangkan, yaitu Bahasa Indonesia aspek menulis kelas IV semester gasal, dengan kompetensi dasar 4.3 melengkapi bagian cerita yang hilang (rumpang) dengan menggunakan kata/kalimat yang tepat sehingga menjadi cerita yang padu serta karakter kerja keras dan menghargai. Selanjutnya, dilakukan proses desain program semester (prosem), silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan 33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
mengkaji tujuan dan materi mata pelajaran tersebut. Setelah desain prosem, silabus, dan RPP selesai, kemudian peneliti mengumpulkan bahan-bahan yang digunakan dalam menyusun bahan ajar. Setelah semua bahan siap, selanjutnya adalah menyusun bahan ajar yang sesuai dengan prosem, silabus, dan RPP. Program semester (prosem) adalah program pengajaran yang harus dicapai selama satu semester. Komponen yang terdapat pada prosem meliputi (1) identitas yang berisi mata pelajaran, nama sekolah, kelas/semester, (2) standar kompetensi, (3) kompetensi dasar, (4) indikator, (5) materi pokok, (6) alokasi waktu, (7) waktu pelaksanaan terdiri dari bulan dan minggu. Silabus adalah seperangkat rencana dan pelaksanaan pembelajaran beserta penilaiannya. Silabus digunakan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan dalam produk yang dikembangkan adalah model pembelajaran cooperative terintegrasi dengan pendidikan karakter berbasis aktivitas. Silabus disusun secara sistematis dan berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi pencapaian kompetensi dasar 4.3 yaitu melengkapi bagian cerita yang hilang (rumpang) dengan menggunakan kata/kalimat yang tepat sehingga menjadi cerita yang padu. Komponen yang terdapat dalam silabus ini adalah (1) identitas yang berisi nama sekolah, kelas, semester, dan mata pelajaran, (2) standar kompetensi, (3) kompetensi dasar, (4) karakter, (5) materi pembelajaran, (6) kegiatan pembelajaran, (7) indikator, meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik, (8) penilaian, meliputi teknik penilaian, bentuk instrumen, dan contoh instrumen, (9) alokasi waktu, dan (10) sumber belajar. Silabus terdapat pada lampiran 2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Tahap kedua membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berpedoman pada model pembelajaran cooperative yang terintegrasi dengan pendidikan karakter yang berbasis aktivitas. RPP adalah rencana yang menggambarkan pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. Komponen dalam RPP meliputi (1) identitas RPP, (2) standar kompetensi, (3) kompetensi dasar, (4) indikator, meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik, (5) tujuan, meliputi kognitif, afektif, psikomotorik, (6) materi pembelajaran, (7) model dan metode pembelajaran, (8) kegiatan pembelajaran, (9) media dan sumber pembelajaran, (10) penilaian, meliputi teknik penilaian, bentuk instrumen, dan contoh instrumen, (11) lampiran. RPP yang dikembangkan memiliki kelebihan yaitu siswa mampu menunjukan nilai-nilai karakter seperti kerja keras dan menghargai berdasarkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. RPP dapat dilihat pada lampiran 3. Tahap selanjutnya adalah pengembangan bahan ajar, terlebih dahulu peneliti membuat kerangka bahan ajar. Setelah kerangka bahan ajar dibuat, tahap selanjutnya adalah mengumpulkan bahan atau materi yang meliputi materi pembelajaran melengkapi cerita rumpang, karakter yang akan dikembangkan, cerita anak, gambar, dan lagu. Materi pembelajaran diperoleh dari beberapa buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD. Cerita anak didapat dari internet dan peneliti membuat sendiri. Untuk gambar dan lagu, peneliti mengambil dari internet. Pengembangan bahan ajar menggunakan program Mocrosoft Office Word 2010. Karakter font yang digunakan adalah Cambria Headings, Broadway, Times New Roman, dan Bookman Old Style yang mudah dibaca siswa dengan ukuran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
yang disesuaikan dengan kebutuhan baca siswa. Bahan ajar yang dikembangkan oleh peneliti digunakan untuk dua pertemuan. Komponen dalam bahan ajar terdiri dari, sampul bahan ajar, isi, penilaian dan kunci jawaban, dan daftar referensi. Berikut penjelasan dari komponen-komponen tersebut. 1. Sampul bahan ajar Sampul bahan ajar terdiri dari judul, karakter yang akan dikembangkan, aspek bahasa Indonesia yang dikembangkan, tema, kelas dan semester, dan nama penyusun. 2. Isi Isi terdiri dari, (a) penjabaran SK dan KD. Dalam penjabaran SK dan KD ini memuat penjabaran indikator dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai di tiap akhir pertemuan, (b) apersepsi, apersepsi dalam bahan ajar berupa permainan “cari kata” pada pertemuan pertama dan menyanyikan lagu berjudul “kring-kring” pada pertemuan kedua, (c) uraian materi, uraian materi berisis materi melengkapi cerita rumpang beserta contoh-contohnya pada pertemuan pertama dan membuat cerita rumpang pada pertemuan kedua, (d) kegiatan siswa, dalam kegiatan siswa berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa setelah mempelajari uraian materi. Dalam kegiatan siswa juga terdapat petunjuk-petunjuk untuk mengerjakan tugas yang diarahkan sesuai dengan karakter yang dikembangkan, (e) pos tes, pos tes digunakan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah mempelajari bahan ajar. Pos tes dilaksanakan tiap akhir pertemuan, (f) refleksi, pada kolom refleksi terdapat beberapa pertanyaan yang mengacu pada karakter yang dikembangkan, (g) tindakan siswa, pada kolom tindakan siswa terdapat beberapa pertanyaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
yang menanyakan tindakan siswa setelah siswa mempelajari materi dan alasan siswa memilih tindakan tersebut, (h) pekerjaan rumah, pekerjaan rumah berisi tugas yang harus dikerjakan siswa dirumah, (i) rangkuman, rangkuman berisi poin-poin penting dari uraian materi, (j) evaluasi, evaluasi berisi soal-soal untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami seluruh materi pada bahan ajar, (k) glosarium, glosarium berisi daftar kata-kata sulit yang terdapat dalam bahan ajar. 3. Penilaian dan kunci jawaban Pada penilaian berisi uraian skor untuk menilai hasil evaluasi siswa yang meliputi penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kunci jawaban berisi jawaban dari pos tes dan evaluasi. 4. Daftar referensi Daftar referensi berisi uraian referensi apa saja yang digunakan dalam pembuatan bahan ajar. Langkah selanjutnya adalah mengemas produk yang telah siap divalidasi. Produk bahan ajar dikemas dalam bentuk buku melalui proses cetak. Selanjutnya, bahan ajar diberikan kepada pakar pembelajaran Bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, dan guru kelas IV SDN Langen Sari untuk divalidasi yang nantinya akan dijadikan bahan untuk memperbaiki produk sebelum dilakukan validasi lapangan. 4.3 Data Uji Coba dan Revisi Produk Produk yang sudah dikemas diberikan pakar pembelajaran bahasa Indonesi, pakar pendidikan karakter, dan guru bahasa Indonesia kelas IV SD. Validasi dlakukan untuk melihat seberapa baik produk yang dikembangkan. Validasi ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
menggunakan pedoman penyekoran skala lima menurut Sukardjo (2008: 101) seperti dalam tabel berikut. 4.3.1
Data Validasi Pakar Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Revisi Produk Validasi pakar pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan oleh Dr.Yuliana
Setiyaningsih, M.Pd. Validasi pakar pembelajaran bahasa Indonesia harus dilakukan guna meningkatkan kualitas bahan ajar. Validasi produk dilakukan pada tanggal 2 Mei 2013. Aspek yang dinilai dari bahan ajar adalah (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) isi, dan (4) keterampilan berbahasa. Validasi pakar pembelajaran bahasa Indonesia diperoleh penilaian pada kualitas produk bahan ajar dengan rata-rata 4,17, maka termasuk dalam kategori “baik”. Meskipun kualitas bahan ajar sudah baik tetapi pakar pembelajaran bahasa Indonesia memberikan komentar yaitu (1) penggunaan EYD perlu di perbaiki, (2) kegiatan siswa dibuat lebih variatif, (3) gambar perlu ditambah supaya lebih menarik. Kesimpulan yang diperoleh dari validasi yang dilakukan
kepada
pakar
pembelajaran
bahasa
dinyatakan
layak
untuk
digunakan/uji coba lapangan dengan beberapa revisi. Produk yang telah divalidasi oleh pakar pembelajaran bahasa Indonesia kemudian direvisi sesuai dengan komentar dan saran dari pakar pembelajaran bahasa Indonesia. Revisi dilakukan pada tanggal 3 Mei 2013. Berikut adalah tabel penjabaran dari komentar dan saran pakar pembelajaran bahasa Indonesia beserta revisinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Tabel 3 . Komentar pakar pembelajaran Bahasa Indonesia dan revisi No
Komentar pakar pembelajaran Revisi bahasa Indonesia
1
Penggunaan
EYD
diperbaiki 2
3
perlu Memperbaiki penggunaan EYD
Kegiatan siswa dibuat lebih Menambahkan kegiatan variatif
siswa
Gambar perlu ditambah
Menambah gambar
Berdasarkan komentar yang diberikan oleh pakar pembelajaran bahasa Indonesia, peneliti melakukan revisi pada bagian-bagian yang disarankan yaitu penggunaan EYD, penambahan kegiatan siswa, dan penambahan gambar. Peneliti melakukan revisi sesuai saran dan komentar agar kualitas produk yang dikembangkan menjadi lebih baik. 4.3.2
Data Validasi Pakar Pendidikan Karakter dan Revisi Produk Validasi dilakukan oleh seorang pakar pendidikan karakter yaitu
Rusmawan, S.Pd, M.Pd. Validasi pakar media dilakukan untuk mendapatkan komentar dan saran secara tertulis dengan cara menyerhakan produk untuk dievaluasi dengan menyerahkan kuesioner untuk penilaian. Validasi produk dilakukan pada tanggal 2 Mei 2013. Aspek yang dinilai dari bahan ajar adalah (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) isi, dan (4) keterampilan berbahasa, pada penilaian yang dilakukan oleh pakar pendidikan karakter lebih fokus terhadap karakter yang dikembangkan oleh peneliti. Skor pada kualitas bahan ajar adalah 3,91 dan masuk dalam kategori “baik”. Meskipun kualitas bahan ajar sudah baik tetapi pakar pendidikan karakter memberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
komentar yaitu (1) perlu ada alokasi waktu, (2) refleksi perlu dikaitkan dengan karakter yang dikembangkan. Produk yang telah divalidasi oleh pakar pendidikan karakter kemudian direvisi sesuai dengan komentar dan saran dari pakar pendidikan karakter. Revisi dilakukan pada tanggal 3 Mei 2013. Berikut adalah tabel penjabaran dari komentar dan saran pakar pendidikan karakter beserta revisinya. Tabel 4 . Komentar pakar pendidikan karakter dan revisi No
Komentar pakar pembelajaran Revisi bahasa Indonesia
1
Perlu menambahkan
alokasi Menambahkan
waktu 2
waktu pada bahan ajar
Refleksi perlu dikaitkan dengan Mengaitkan karakter yang dikembangkan
alokasi
dengan
refleksi
karakter
yang
dikembangkan Berdasarkan komentar yang diberikan oleh pakar pendidikan karakter, peneliti melakukan revisi pada bagian-bagian yang disarankan yaitu penambahan alokasi waktu dan mengaitkan refleksi dengan karakter yang dikembangkan. Peneliti melakukan revisi sesuai saran dan komentar agar kualitas produk yang dikembangkan menjadi lebih baik. 4.3.3
Data Validasi Guru Bahasa Indonesia SD Kelas IV dan Revisi Produk Validasi pakar pembelajar bahasa dilakukan oleh dua orang guru SD.
Validasi dilakukan untuk mendapatkan komentar atau saran secara tertulis dengan cara penyerahan produk beserta lembar kuesioner. Aspek yang dinilai dari bahan ajar adalah (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) isi, dan (4) keterampilan berbahasa. Pertama validasi dilakukan oleh guru SDN Langensari Yogyakarta yaitu Ratna Juwita Ghazali, S.Si selaku wali kelas IVA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
SDN Langensari Yogyakarta. Validasi dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2013. Skor yang diperoleh dari hasil validasi bahan ajar adalah 4,54, masuk dalam dalam kategori “sangat baik” karena sistematika penulisan bahan ajar sudah baik, menarik, dan merangsang perkembangan pola pikir anak secara mandiri. Meskipun kualitas bahan ajar sangat baik guru bahasa Indonesia memberikan komentar penggunaan istilah asing perlu diberi keterangan. Kedua, validasi dilakukan oleh guru SDN 2 Gumulan yaitu Lin Zaky Asyahid, S.Pd selaku wali kelas IV SDN 2 Gumulan Klaten. Validasi dilakukan pada tanggal 27 April 2013. Skor yang diperoleh dari validasi bahan ajar adalah 4,49 dengan kategori “sangat baik” karena secara keseluruhan baha ajar sudah baik. meskipun kualitas bahan ajar sangat baik masih diperlukan revisi pada penggunaan EYD.Rata-rata skor validasi bahan ajar dari guru kelas IV SD adalah 4,52 masuk dalam kategori “sangat baik”. Tabel 5 . Komentar guru bahasa Indonesia dan revisi No
Komentar guru bahasa Indonesia
1
Perlu memberikan keterangan pada Menambahkan kata asing kata asing
2
Revisi
dalam daftar glosarium
Perlu perbaikan dalam menggunakan Memperbaiki EYD
penggunaan
EYD
Berdasarkan komentar yang diberikan oleh guru bahasa Indonesia, peneliti melakukan revisi pada bagian-bagian yang disarankan yaitu memberikan keterangan pada kata asing dan perbaikan penggunaan EYD. Peneliti melakukan revisi sesuai saran dan komentar agar kualitas produk yang dikembangkan menjadi lebih baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.3.4
42
Data Validasi Lapangan dan Revisi Produk Validasi lapangan dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2013, di kelas IVB
SDN Langensari Yogyakarta dengan jumlah anak 10 siswa. Pembelajaran dilakukan dengan meminta bantuan guru untuk mengajar para siswa dengan menggunakan bahan ajar yang telah dikembangkan. Validasi lapangan dilakukan satu kali dengan waktu empat jam pelajaran. Di akhir kegiatan pembelajaran, peneliti mendistribusikan kuesioner kepada siswa untuk mengetahui penilaian siswa terhadap bahan ajar yang telah digunakan dalam pembelajaran. Aspek yang dinilai di antaranya (1) bahasa yang digunakan, (2) petunjuk dalam bahan ajar, (3) ukuran dan jenis huruf, (4) gambar dan foto, (5) materi yang dipaparkan, (6) karaker yang dikembangkan, dan sebagainya. Hasil skor rata-rata yang diperoleh saat uji lapangan adalah 4,82 dengan kategori “sangat baik” dengan alasan bahwa bahan ajar menarik, gambarnya indah, mempermudah siswa untuk belajar, bahasanya mudah dipahami, dan petunjuknya jelas. Akan tetapi masih ada komentar perlu memperjelas gambar pada bahan ajar. Skor tertinggi yang diperoleh pada uji coba lapangan adalah 5, skor sedang 4,79, dan skor terendah 4,71 dengan kategori “sangat baik”. Komentar yang diberikan siswa menunjukan bahwa mereka merasa senang dengan adanya bahan ajar bahasa Indonesia. Dengan adanya bahan ajar bahasa Indonesia khususnya pada aspek menulis siswa lebih paham mengenai materi melengkapi cerita rumpang dan dapat menumbuhkan karakter yang diharapkan. Kesimpulan yang diperoleh pada uji lapangan bahwa bahan ajar layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan sedikit revisi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Tabel 6 . Komentar siswa dan revisi No
Komentar guru bahasa Indonesia
Revisi
1
Gambar kurang jelas
Memperjelas gambar pada bahan ajar
Berdasarkan komentar yang diberikan oleh siswa, peneliti melakukan revisi pada bagian-bagian yang disarankan yaitu memperjelas gambar pada bahan ajar. Peneliti melakukan revisi sesuai saran dan komentar agar kualitas produk yang dikembangkan menjadi lebih baik. 4.4
Kajian Produk Akhir Produk akhir diperoleh berdasarkan masukan, saran, dan komentar yang
diberikan pakar pembelajaran bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, guru Bahasa Indonesia kelas IV SDN Langensari Yogyakarta dan SDN 2 Gumulan Klaten, dan 10 siswa kelas IV SDN Langensari Yogyakarta. Ada beberapa bagian dari produk awal yang direvisi oleh peneliti untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik dan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Produk akhir dikemas dalam bentuk buku dicetak menggunakan kertas HVS 80gr. Bahan ajar dikembangkan menggunakan Microsoft Office Word 2010 yang selanjutnya diubah ke program PDF. Karakter font yang digunakan adalah Cambria Headings, Broadway, Times New Roman, dan Bookman Old Style yang mudah dibaca siswa dengan ukuran 12. Berikut ini uraian penjelasan komponenkomponen yang terdapat dalam bahan ajar. 1. Sampul bahan ajar Sampul bahan ajar terdiri dari keterangan mata pelajaran Bahasa Indonesia, judul, karakter yang akan dikembangkan, keterampilan yang dikembangkan, tema, kelas dan semester, dan nama penyusun. Gambar yang digunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
adalah kegiatan anak menulis, agar sesuai dengan tema dan keterampilan yang diambil. 2. Isi Isi terdiri dari 22 halaman. Bagian isi terbagi menjadi dua pertemuan. Pada lembar awal setiap pertemuan terdapat penjabaran standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan. Kemudian dilanjutkan dengan apersepsi, penjabaran materi, kegiatan siswa, pos tes, refleksi, tindakan siswa, pekerjaan rumah, rangkuman materi, evaluasi, dan glosarium. Pada bagian pos tes, refleksi, tindakan siswa, dan evaluasi terdapat ruang untuk jawaban siswa. 3. Penilaian dan kunci jawaban Pada penilaian berisi uraian skor untuk menilai hasil evaluasi siswa yang meliputi penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kunci jawaban berisi jawaban dari pos tes dan evaluasi. 4. Daftar referensi Daftar referensi berisi uraian referensi apa saja yang digunakan dalam pembuatan bahan ajar. Berdasarkan kajian produk bahan ajar yang telah direvisi sesuai dengan hasil validasi pakar pembelajaran bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, guru Bahasa Indonesia kelas IV SD, dan 10 siswa SDN Langensari Yogyakarta, dapat disimpulkan bahwa produk bahan ajar Bahasa Indonesi aspek menulis dinilai sudah memenui kriteria kelayakan yang baik digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran menulis Bahasa Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V Kesimpulan, Keterbatasan Pengembangan, dan Saran
3.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut. 3.1.1 Bahan ajar Bahasa Indonesia untuk keterampilan menulis kelas IV SDN Langensari pada semester ganjil dikembangkan dengan prosedur penelitian pengembangan yang melalui tujuh tahap, yakni (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) perbaikan desain, (6) uji coba desain, (7) revisi desain 3.1.2 Pengembangan bahan ajar keterampilan menulis melengkapi certa rumpang bahasa Indonesia kelas IV SDN Langensari Yogyakarta semester ganjil memiliki kualitas “sangat baik” berdasarkan validasi dari pakar pembelajaran bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, dan guru bahasa Indonesia, serta sesuai dengan hasil uji lapangan. Hasil validasi yang diperoleh berdasarkan penilaian pakar pembelajaran bahasa Indonesia terhadap bahan ajar diperoleh skor rata-rata sebesar 4.17 dengan kategori “baik”. Pakar pendidikan karakter memberikan penilaian terhadap bahan ajar dengan skor rata-rata sebesar 3.91 dengan kategori “baik”. Guru memberikan skor rata-rata sebesar 4.52 terhadap bahan ajar dengan kategori “sangat baik”. Berdasarkan validasi lapangan diperoleh skor ratarata sebesar 4.82 dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian, dapat
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
3.1.3 disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan berupa bahan ajar Bahasa Indonesia menulis melengkapi cerita rumpang siswa kelas IV SD layak digunakan sebagai media pembelajaran. 3.2
Keterbatasan Pengembangan Penelitian pengembangan multimedia ini memiliki keterbatasan sebagai
berikut: 3.2.1 Produk yang dikembangkan terbatas pada satu keterampilan dan satu Kompetensi Dasar. 3.2.2 Karakter yang dikembangkan terbatas pada dua karakter, yaitu kerja keras dan menghargai. 3.2.3 Penyusunan bahan ajar sebatas kemampuan peneliti dalam menggunakan program Microsoft Office word 2010, belum menggunakan program yang lebih bagus seperti Corel Draw. 3.3
Saran Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan produk
multimedia dalam pembelajaran adalah sebagai berikut. 3.3.1
Produk yang dikembangkan sebaiknya tidak hanya terdiri dari satu keterampilan dan satu kompetensi dasar saja, akan tetapi dapat lebih meluas.
3.3.2
Produk yang dikembangkan dapat memuat lebih banyak karakter yang akan diterapkan.
3.3.3
Bahan ajar yang dikembangkan diharapkan menggunakan progam yang lebih bagus seperti Corel Draw supaya desain produk yang dihasilkan lebih menarik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR REFERENSI Bukatko, Danuta. 2008. Child and Adolescent Develompment: A Chronoligical Approach. Boston: Houghton Mifflin Company. Depdiknas. 2006. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar. Jakarta: Cipta Karya. Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi keempat. Jakarta: Gramedia. Djuanda, Dadan. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia Yang Komunikatif dan Menyenangkan. Departemen Pendidikn Nasional. Hidayatullah, Furqon. 2010. Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka. http://edukasi.kompas.com/read/2012/06/13/19372517/Peserta.Curang.Dipastik an.Tak.Lulus.SNMPTN. Diakses pada tanggal 16 Juli 2013 pukul 10.30 WIB. http://edukasi.kompas.com/read/2011/14/29/10101941/Enam.Joki.Ditahan.Dipa stikan.Tak.Lulus. Diakses pada tanggal 16 Juli pukul 10.30 WIB. http://megapolitan.kompas.com/read/2012/01/30/151101030/Pelajar.SMK.Nege ri.Ditangkap.Tawuran. Diakses pada tanggal 16 juli 2013 pukul 10.30. http://regional.kompas.com/read/2012/10/10/18504655/Pelajar.Satu.Sejolah.Ta wuran.di.Warung.Kopi. Diakses pada tanggal 16 Juli 2013 pukul 10.40 WIB. http://megapilotan.kompaas.com/read/2012/03/07/10470286/Tawuran.Sudah.M erembet.ke.Siswa.SD. Diakses pada tanggal 16 Juli 2013 pukul 10.40 WIB. http://regional.kompas.com/read/2012/04/20/11361291/Siswa.SD.di.Palu.Terlib at.Tawuran. Diakses pada tanggal 16 Juli 2013 pukul 10.45 WIB. http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/12/19075720/Tawuran.Bocah.SD .Nangis.Diancam.Direndam.di.Kolam.Lele. Diakses pada tanggal 16 Juli 2013 pukul 10.45 WIB. Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Pedoman Sekolah. Jakarta: Puskur Balitbang Kemendiknas. Kesuma, Dharma, dkk. 2011. Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Koesoema, Doni. 2010. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo. Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara. Novitasari, Dwi Putri. 2009. Pengembangan Panduan Bimbingan Peningkatan Keterampilan Sosial Siswa SMTA Kelas Akselerasi di Kota Malang. Skripsi, Jurusan Bimbingan san Psikologi. Universitas Negeri Malang. Pranowo. 2009. Berbahasa Secara Santun. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2010. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardjo. 2008. Kumpulan materi evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Prodi Teknologi Pembelajaran, Pps UNY. Tarigan, H.G. (2008). Menulis sebagai suatu Bandung: Angkasa.
keterampilan berbahasa.
Trianto. 2009. Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif: konsep, landasan, dan implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Pernada Media Group.
Zubaedi. 2012. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Zulela, 2012. Pembelajaran Bahasa Indonesia, Apresiasi Sastra di Sekolah Dasar. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LampiranPLAGIAT IPLAGIATMERUPAKAN
50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SD Negeri Langensari
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: IV/1
Hari/Tanggal
:
Alokasi Waktu
: 3X35menit (8JP)
A. Standar Kompetensi 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk percakapan, petunjuk, cerita dan surat. B. Kompetensi Dasar 4.3 Melengkapi bagian cerita yang hilang (rumpang) dengan menggunakan kata/kalimat yang tepat sehingga menjadi cerita yang padu. C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Kognitif 4.3.1
Menjelaskan pengertian cerita rumpang.
4.3.2
Melengkapi bagian awal, tengah, dan akhir cerita rumpang.
Afektif (karakter) 4.3.3
Mengembangkan sikap bekerja keras dalam menyelesaikan tugas.
4.3.4
Mengembangkan sikap sikap saling menghargai .
Psikomotorik 4.3.5
Menuliskan cerita lengkap.
D. Tujuan Pembelajaran Kognitif 4.3.1
Melalui diskusi siswa mampu menjelaskan pengertian cerita rumpang menggunakan kalimatnya sendiri.
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.3.2
Melalui diskusi siswa dapat melengkapi bagian awal, tengah, dan akhir cerita yang rumpang dengan tepat.
Afektif (karakter) 4.3.3
Melalui kegiatan belajar dikelas siswa dapat mengembangkan sikap bekerja keras dalam menyelesaikan semua tugas yang diberikan.
4.3.4
Melalui kegiatan belajar dikelas siswa dapat mengembangkan sikap saling menghargai minimal dilingkungan sekolah.
Psikomotorik 4.3.5
Melalui membaca siswa dapat menuliskan cerita lengkap sesuai dengan EYD.
E. Materi Pembelajaran Cerita Rumpang F. Model Dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran Cooperatif Learning Metode Pembelajaran
Diskusi
Tanya jawab
Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Alokasi Waktu
1. Kegiatan Awal a. Salam, doa, presensi b. Motivasi dan Apersepsi Siswa diajak bermain kata beranting. Dalam permainan ini siswa diminta meneruskan kata yang sudah disampaikan guru. Setiap siswa hanya boleh menyumbangkan satu kata saja, tetapi kata satu dengan kata yang lain harus runtut membentuk kalimat. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai pengalaman siswa bermain merangkai kata. c. Orientasi
56
10 Menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan urutan kegiatan yang akan dilaksanakan. 2. Kegiatan Inti Eksplorasi a. Siswa
diminta
membuat
kelompok,
setiap
kelompok
beranggotakan 2-3 orang. b. Siswa melakukan permainan “mencari kata”. Permainan ini dilakukan secara berkelompok, tiap kelompok terdiri dari 2-3 orang. Dalam permainan ini siswa diberi 10 kalimat rumpang yang tertulis pada lembar A3 berserta kartu-kartu kata. Siswa mencari kata yang tepat
pada kartu kata untuk melengkapi
kalimat yang rumpang, setelah ketemu siswa menempelkan kartu kata pada bagian yang rumpang. c. Siswa dan guru bersama-sama mencocokan hasil kerja siswa. Kelompok yang berhasil menjawab dengan benar akan mendapat hadiah sebuah stiker smile dan bertuliskan “good”. d. Siswa membaca dua buah cerita yang diberikan guru. Cerita pertama yaitu cerita utuh kemudian cerita kedua adalah cerita rumpang. Elaborasi a. Siswa menerima lembar kerja siswa, pada lembar kerja terdiri dari dua kegiatan. Kegiatan pertama berisi tugas siswa untuk mencari perbedaan cerita yang sudah dibaca sebelumnya kemudian mencari pengertian cerita rumpang. b. Siswa dan guru membahas hasil pekerjaan siswa pada kegiatan pertama, beberapa kelompok bergantian untuk membacakan hasil pekerjaannya kemudian kelompok lain mendengarkan dan memberi tanggapan mengenai pekerjaan temannya apakah sudah benar atau belum. c. Siswa secara berkelompok mengerjakan lembar kerja kegiatan dua, yaitu melengkapi bagian cerita yang rumpang. Dalam lembar kerja kegiatan dua ini terdapat tiga buah cerita rumpang.
57
50 Menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Siswa dan guru mencocokan hasil pekerjaan siswa, tiap kelompok mewakilkan satu siswa untuk secara bergantian membacakan cerita yang sudah lengkap. Guru dan siswa lain menyimak siswa yang sedang membaca sambil mencocokan jawaban. Konfirmasi a. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai hal yang belum dipahami oleh siswa. 3. Kegiatan Penutup a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. b. Siswa mengerjakan lembar evaluasi c. Siswa
bersama-sama
merefleksikan
kegiatan
yang
sudah
dilaksanakan. d. Siswa menuliskan tindakan atau niat-niat yang akan dilaksanakan setelah mengikuti pelajaran e. Doa dan salam penutup H. Media dan Sumber Pembelajaran 1. Media Pembelajaran LKS Kartu kata Teks cerita 2. Sumber Belajar Praptanti, dkk. 2009. Ayo Belajar Bahasa Indonesia: Untuk Kelas 4 SD. Yogyakarta: Kanisius. (hal 50-54) Warsidi, Edi dan Farika. 2007. Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas 4: Untuk kelas IV Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. (hal 44-46) Nur’aini, Umri dan Indrayani. 2008. Bahasa Indonesia: untuk kelas IV SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. (hal 65-71)
58
40 Menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Darmadi, Kaswan dan Rita Nirbaya. 2008. Bahasa Indonesia 4: Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. (hal 3436) I. Penilaian Indikator Pencapaian
Jenis
Kompetensi Menjelaskan pengertian
Tes
Bentuk Uraian
Teknik Tertulis
cerita rumpang.
Contoh Instrumen Jelaskan
apa
yang
dimaksud dengan cerita rumpang!
Melengkapi bagian
Tes
Uraian
Tertulis
Lengkapi bagian awal,
awal, tengah, dan akhir
tengah, dan akhir cerita
cerita rumpang.
rumpang berikut!
Bekerja keras dalam
Non Tes
Skala sikap
Observasi
menyelesaikan tugas
Siswa
dapat
menyelesaikan
tugas
tepat waktu Menerapkan sikap
Non Tes
Skala sikap
Observasi
saling menghargai .
siapa saja.
Melalui membaca siswa Non Tes
Rubrik
dapat
penilaian
menuliskan
paragraf lengkap sesuai
Siswa mau bekerja bersama
produk
dengan EYD.
59
Unjuk kerja
Tepat dalam menggunakan tanda baca.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SD Negeri Langensari
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: IV/1
Hari/Tanggal
:
Alokasi Waktu
: 3X35menit (8JP)
A. Standar Kompetensi 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk percakapan, petunjuk, cerita dan surat. B. Kompetensi Dasar 4.3 Melengkapi bagian cerita yang hilang (rumpang) dengan menggunakan kata/kalimat yang tepat sehingga menjadi cerita yang padu. C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Kognitif 4.3.6
Membuat cerita rumpang
Afektif (karakter) 4.3.1
Mengembangkan sikap bekerja keras dalam menyelesaikan tugas.
4.3.2
Mengembangkan sikap sikap saling menghargai .
Psikomotorik 4.3.1
Menulis cerita rumpang
D. Tujuan Pembelajaran Kognitif 4.3.6
Melalui diskusi siswa mampu membuat satu cerita rumpang.
Afektif (karakter) 4.3.7
Melalui kegiatan belajar dikelas siswa dapat mengembangkan sikap bekerja keras dalam menyelesaikan semua tugas yang diberikan.
4.3.8
Melalui kegiatan belajar dikelas siswa dapat mengembangkan sikap saling menghargai minimal dilingkungan sekolah.
Psikomotorik
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.3.1
Melalui bekerja kelompok siswa dapat menulis cerita rumpang sesuai dengan EYD.
E. Materi Pembelajaran Cerita Rumpang F. Model Dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran Cooperatif Learning Metode Pembelajaran
Diskusi
Tanya jawab
Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Alokasi Waktu
1. Kegiatan Awal a. Salam, doa, presensi b. Apersepsi Siswa diajak bernyanyi lagu “Kring-Kring”. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai lagu yang sudah
15 Menit
dinyanyikan. Mengingatkan kembali materi pada pertemuan pertama c. Orientasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti Eksplorasi a. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok, tiap kelompok beranggotakan tiga orang. b. Siswa didalam kelompok dibagikan teks cerita rumpang. c. Siswa diminta membaca teks cerita rumpang, kemudian siswa mencermati teks cerita rumpang tersebut untuk menemukan ciri dari cerita rumpang. d. Siswa dan guru saling berdiskusi mengenai ciri dan cara
61
50 Menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
membuat cerita rumpang sesuai dengan teks cerita rumpang yang sudah dibaca siswa.
Elaborasi a. Setiap kelompok siswa menerima lembar kerja siswa . Dalam lembar kerja, siswa didalam kelompok diminta untuk membuat satu cerita rumpang minimal tiga paragraf. b. Setelah setiap kelompok selesai membuat satu cerita rumpang maka cerita rumpang yang sudah dibuat oleh tiap kelompok saling ditukarkan dan dikerjakan. Selain mengerjakan teks cerita rumpang dari kelompok lain, kelompok juga harus menilai soal cerita rumpang yang sudah dibuat oleh kelompok lain. c. Setelah kelompok-kelompok selesai melengkapi cerita rumpang, tiap kelompok mewakilkan satu orang juru bicara untuk membacakan hasil pekerjaannya. Kelompok yang membuat soal cerita rumpang memberikan penilaian terhadap hasil pekerjaan kelompok lain. Konfirmasi b. Guru meluruskan pemahaman siswa yang dirasa keliru. c. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai hal yang belum diketahui oleh siswa. 3. Kegiatan Penutup a. Siswa
dan
guru
membuat
kesimpulan
mengenai
kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. b. Siswa mengerjakan lembar evaluasi. c. Siswa membuat refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. d. Siswa merumuskan tindakan atau niat setelah mengikuti pelajaran. e. Doa dan salam penutup H. Media dan Sumber Pembelajaran 1. Media Pembelajaran LKS Teks cerita
62
45 Menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Sumber Belajar Praptanti, dkk. 2009. Ayo Belajar Bahasa Indonesia: Untuk Kelas 4 SD. Yogyakarta: Kanisius. (hal 50-54) Warsidi, Edi dan Farika. 2007. Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas 4: Untuk kelas IV Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. (hal 44-46) Nur’aini, Umri dan Indrayani. 2008. Bahasa Indonesia: untuk kelas IV SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. (hal 65-71)
I. Penilaian Indikator
Pencapaian Jenis
Bentuk
Teknik
Contoh Instrumen
Isian
Tertulis
Buatlah
satu
rumpang
sesuai
Kompetensi Membuat cerita
Tes
rumpang.
cerita dengan
tema yang kamu pilih! Bekerja keras dalam
Non Tes
Skala sikap
Observasi
menyelesaikan tugas
Menerapkan sikap
tugas tepat waktu
Non Tes
Skala sikap
Observasi
saling menghargai .
Menulis satu cerita rumpang
Siswa dapat menyelesaikan
Siswa mau bekerja bersama siapa saja.
Non Tes
Rubrik
Unjuk kerja
penilaian produk
63
Tepat dalam menggunakan huruf kapital.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4
Lembar Kuesioner Pakar Pembelajaran Bahasa Indonesia
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5
Lembar Kuesioner Pakar Pendidian Karakter
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 6
Lembar Kuesioner Guru
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 7
Lembar Kuesioner Validasi Lapangan
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8
Surat Ijin Penelitian
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 9 Surat Keterangan Selesai Penelitian
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 10 Foto-Foto Kegiatan Validasi Lapangan
Guru mengajar menggunakan bahan ajar dari peneliti
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa mengerjakan tugas secara berkelompok
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa mengerjakan LKS pada bahaan ajar
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa membacakan hasil pekerjaannya didepan kelas
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa mengisi lembar validasi
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Curriculum Vitae Penulis bernama Hesti Wulandari yang merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Sahono danParyanti. Lahir di Gunungkidul pada tanggal 12 Mei 1991. Penulis menempuh pendidikan dari SD Negeri Giri Sekar pada tahun 1997-2003, SLTP 2 Panggang pada tahun 2003-2006, dan SMA Negeri 1 Panggang pada tahun 2006-2009. Saat ini penulis sedang menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis pernah mengikuti beberapa seminar, workshop, dan pelatihan pengembangan antara lain Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa tahun 2010, Inisiasi Mahasiswa Baru Keguruan tahun 2009, Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar tahun 2010, Week End Moral tahun 2010, Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa Program Studi PGSD tahun 2010, Pendidikan Etika Pengguna “Tertib Dan Bertanggung Jawab Di Perpustakaan tahun 2010, UNA Seminar And WorkshopOn Anti Bias Curriculum And Teaching tahun2012, dan Pendidikan Pengguna Tingkat Lanjut “Program Literasi Informasi” tahun 2013. Penulis juga aktif dalam kegiatan kemasyarakatan antara lain menjadi sekretaris pemuda Banagung, panitia Kirab Budaya dusun Mendak, Giriekar.
107