PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS UNJUK KERJA PORT FORWARDING SWITCH DAN ROUTER TERKONFIGURASI SEBAGAI SWITCH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika
Disusun oleh: Kristopel
105314068
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERFORMANCE ANALYSIS OF PORT FORWARDING SWITCH AND ROUTER CONFIGURED AS A SWITCH
THESIS
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain Sarjana Komputer Degree In Informatics Engineering Study Program
By: Kristopel
105314068
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Matius 21:22 “Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan kamu akan menerimanya”
ALWAYS WALKING BY FAITH BUT NOT BY SIGHT
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini saya persembahkan kepada :
Tuhan Yesus Kristus, karena telah memberikan hikmat, berkat, dan kesehatan buat saya untuk menyelesaikan Tugas ini dengan sempurna. Keluarga tercinta. Untuk Papa, alm. Mama, abang-abang dan kakak-kakakku tercinta bang Reky, bang Logak, kak Ayang, Kak Nita dan adikku satu-satunya Nokus serta keponakankeponakanku yang lucu-lucu Nia, Ale, Indi, Dion, Biel, Dan Riel terimakasih buat support maupun doanya. Sepupuku yang luar biasa Risko dan Arias. Makasih buat doa dan supportnya. Rainbowie. Irma, Mbak Tyas, Opa, Nani, Tirza, dan Makje Silvia, makasih buat kebersamaannya, traktirannya, ketawa barengnya, ngumpul barengnya dan lain-lainnya. Sohib SMP Alberikus Erik Pambudi dan Sohib SMA Petrus Widodo, makasih udah datang pas pendadaran dan makasih buat doa dan supportnya. Temen-temen “KULI”. Adit, Pai, Uchup, Oddo, Welly, dan Bayu. Teman-teman Teknik Informatika 2010. Terimakasih untuk semua dukungan dan semangatnya. Terutama sohib gue Aweng, Roy, Eko, Rio, Fani, Damai, Adit, Tomi, Krisma, Kejut,Tiara, Angga, Rency, Jojo, Windy, Hohok, Charlie, Obhe, Dimpel, dan mas Yosi makasih buat kebersamaannya selama empat tahun, bangga punya sahabat-sahabat seperti kalian. Keluarga History Maker. Pak Priyo, Mbak Irene, Fonzie, Mas Rinto, Mas Danesh, Mas Ivan, Mas Arya, Mas Ferry, Bro Markus, Bro Indra, Bro Badai, Bro Ray, Bro Dimas, dan Bro Candra. Terimakasih buat dukungan dan doanya. Pak Tanto dan Istri. Makasih buat doa dan dukungannya.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keluarga Youth Impact Singers. Daddy Uchu, Albert, Angel, Belinda, Ci Amel, Bro Erik, Om Marthen, Baby Huey (Fila), Dedek Si Jeremi Teti, Kak Fey, Kak Irene, Kak Fey, Kak Meika, Kak Lita, Kak Siska, Ci Zenia, Amel Bang Jack, Haris, dan Yezia. Makasih Buat doa dan dukungannya, dan makasih juga buat kebersamaannya dalam pelayanan yang luar biasa. Youth Impact. Terutama Ko Agung, Ko Jhon, Rommy, Rinzky, Rini, Sari, Ci Devina, Hezron, Daniel, Lucky Harefa, dan lain-lain. Makasih buat semua doanya. Amazing People. Kak Angel, Kak Lita, Kak Iyan, Bella, Keke, Ezra, Moses, Ko Dhev, Dio, dan lain-lain. Makasih buat semua doa dan dukungannya, dan keseruannya pas ngumpul-ngumpul. Temen Panitia ESBC. Terutama Cenda, Fenty, Ko Robert, Mami Nancy, dll. Makasih buat semua doa dan dukungannya. Kak Ongen dan Kak Nina. Makasih Kakak-kakak yang luar biasa, semoga makin langgeng sampe kakek nenek. Kelurga Tim Pujian Gereja Keluarga Allah “STAR Worshippers”. Terutama Mom Susan, Kak Lian, Priskila, Bro Andra, Kak Fajar, Ko Ayim, dll . Makasih buat doa dan dukungannya.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
Switch merupakan perangkat yang bekerja pada layer data link dengan tugas utama adalah MAC address learning, Forwarding and filtering, dan Segmenting end stations. Hal utama yang paling diperhatikan pada proses Switching adalah kecepatan port forwarding. Kecepatan port forwarding menentukan seberapa cepat frame dapat diteruskan antara host pengirim menuju host penerima. Pada tugas akhir ini, pengujian dilakukan untuk mengetahui kecepatan port forwarding antara Switch Gigabit asli dengan Router Gigabit yang terkonfigurasi menjadi Switch dengan skenario tanpa VLAN (Virtual LAN) maupun dengan menggunkan VLAN (Virtual LAN). Parameter yang digunakan dalam pengujian adalah menghitung jumlah
throughput, jitter dan packet loss. Throughput digunakan untuk mengukur unjuk kerja port forwarding pada layer transport pada protokol TCP dan UDP , sedangkan jitter dan packet loss untuk mengukur unjuk kerja port forwarding hanya pada protokol UDP. Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa pada Switch Gigabit asli dan Router Gigabit yang terkonfigurasi menjadi Switch yang sudah di uji port forwarding-nya diperoleh throughput tidak mampu mencapai kecepatan maksimal sebesar 1 Gbps akan tetapi diperoleh rata-rata setiap port hanya mencapai kurang lebih sekitar 400 Mbps pada saat upload maupun download baik pada protokol TCP maupun UDP. Jitter yang diperoleh pada setiap skenario tidak melebihi dari 1 ms. Ketika menggunakan VLAN presentasi packet loss lebih besar dibandingkan dengan tanpa menggunakan VLAN sehingga unjuk kerja menggunakan VLAN tidak lebih baik dibandingkan dengan tanpa menggunakan VLAN.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
Switch is a device which works at the link data layer and the main task is the MAC address learning, forwarding and filtering, and Segmenting end stations. The main thing in the switching process is the speed of the port forwarding. It determines how fast the frame can be passed between the host sender to the host receiver. In this thesis, the test is performed to determine the speed of the port forwarding between native Gigabit Switch with Gigabit Router configured into a Switch with a scenario without VLAN (Virtual LAN) and vice versa. In the test, the researcher used parameters in the test which functions are to calculate the amount of throughput, jitter and packet loss. Again, Throughput is to measure the performance of the transport layer port forwarding on TCP and UDP. While jitter and packet loss are to measure the performance of port forwarding on the UDP protocol. Based on the result of the tests performed, it can be concluded that the configuration of the original Gigabit Switch and Router Gigabit Switch into the test port forwarding, Throughput could not obtain to reach a maximum speed of 1 Gbps. In each port, however, it could reach on average approximately 400 Mbps at the time of uploading and downloading on TCP or UDP. Then, Jitter obtained in each scenario did not exceed 1 ms. When using VLANs packet loss, the presentation was greater than without using VLANs. Therefore, the performance of using VLANs were not work well than without using VLANs.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus , sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir sebagai salah satu mata kuliah wajib dan merupakan syarat akademik pada jurusan Teknik Informatikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis baik selama penelitian maupun saat pengerjaan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan di antaranya kepada : 1. Bapak Henricus Agung Hernawan, S.T., M.Kom., sebagai Dosen Pembimbing Tugas Akhir. 2. Bapak Puspaningtyas Sanjoyo Adi S.T., M.T. dan Iwan Binanto M.Cs., sebagai Dosen penguji 3. Ibu Ridowati Gunawan S.Kom., M.T., sebagai Kaprodi yang sudah memberikan dispensasi keterlambatan naskah. 4. Orang tua, Stefanus Mandjot dan alm. Tresia Etet. Sodara-sodaraku Ratno Reky, Petrus Logak, dan Nokus Frans atas dukungan moral, doa maupun finansial dalam penyusunan skripsi hingga selesai dengan sempurna. 5. Seluruh teman-teman Teknik Informatika 2010 atas dukungan dan semangatnya. 6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca. Yogyakarta, 26 Februari 2015
Penulis
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN ................................ Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................. Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK .......................................................................................................... viii ABSTRACT .......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ............................................................................................x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1 1.1
Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah .....................................................................................2
1.3
Tujuan Penelitian .......................................................................................3
1.4
Batasan ......................................................................................................3
1.5
Metode Penelitian ......................................................................................4
1.6
Sistematika Penulisan ................................................................................5
BAB II Landasan Teori ........................................................................................7 2.1
Switch ........................................................................................................7
2.1.1 Switch Basics .......................................................................................... 9 2.1.2 Ports ...................................................................................................... 10 2.1.3 Address Learning and Forwarding ....................................................... 11 2.1.4 Shared Bus ............................................................................................ 12 2.1.5 Shared Memory..................................................................................... 12 2.1.6 Shared Crossbar .................................................................................... 12 2.1.7 Ethernet ................................................................................................. 13 2.2
VLAN (Virtual LAN) ..............................................................................17
2.2.1 Impementasi VLAN .............................................................................. 21 2.3
UDP (User Datagram Protocol)...............................................................21 xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.3.1 Karakteristik UDP................................................................................. 21 2.3.2 Penggunaan UDP .................................................................................. 23 2.4
TCP (Transmission Control Protocol) .....................................................24
2.4.1 Karakteristik TCP ................................................................................. 24 2.4.2 TCP Three-way handshake ................................................................... 26 2.5
Iperf tool ..................................................................................................27
2.6
Parameter Performa Jaringan ..................................................................27
2.6.1 Throughput............................................................................................ 27 2.6.2 Packet Loss ........................................................................................... 28 2.6.3 Delay (Latency) .................................................................................... 29 2.6.4 Jitter ...................................................................................................... 29 2.6.5 Bandwidth ............................................................................................. 30 BAB III Perancangan ........................................................................................31 3.1
Spesifikasi Alat........................................................................................31
3.1.1Switch gigabit 5 port RB260GS ............................................................ 31 3.1.2 Switch TP-Link TL-SG3210 ................................................................ 32 3.1.3 Router Board Mikrotik RB951G .......................................................... 34 3.1.4 Router Board Mikrotik RB450G .......................................................... 35 3.2
Topologi dan Skenario Pengujian ...........................................................37
3.2.1 Skenario 0 ............................................................................................. 37 3.2.2 Skenario I .............................................................................................. 37 3.2.3 Skenario II a .......................................................................................... 38 3.2.4 Skenario II b.......................................................................................... 39 3.2.5 Skenario III a ....................................................................................... 40 3.2.6 Skenario III b ........................................................................................ 41 3.3
Spesifikasi Tool yang digunakan ............................................................42
BAB IV IMPLEMENTASI dan ANALISA ......................................................45 4.1
Analisa dan Grafik ...................................................................................45
4.2
Analisa Skenario 0 (Tes PC to PC) .........................................................45
4.3
Analisa Skenario I ...................................................................................50
4.4
Skenario II ...............................................................................................56
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.4.1Analisa Skenario II a.............................................................................. 58 4.4.2 Analisa Skenario II b ............................................................................ 61 4.5
Skenario III ..............................................................................................65
4.5.1 Analisa Skenario III a ........................................................................... 67 4.5.2 Analisa Skenario III b ........................................................................... 71 4.6
Analisa Bridge .........................................................................................75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................79 5.1
Kesimpulan ..............................................................................................79
5.2
Saran ........................................................................................................80
DAFTAR PUSATAKA ......................................................................................81 Lampiran ............................................................................................................83
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Topologi Star ........................................................................................7 Gambar 2.2 Contoh DMA ........................................................................................9 Gambar 2.3 Contoh Switch Fabric .........................................................................10 Gambar 2.4 Switch Crossbar .................................................................................13 Gambar 2.5 Jaringan tanpa VLAN................................................……………….19 Gambar 2.6 Jaringan dengan VLAN ......................................................................20 Gambar 3.1 Switch gigabit 5 port RB260G-S .......................................................32 Gambar 3.2 Switch TP-Link TL-SG3210 ..............................................................34 Gambar 3.3 Router Board RB951G .......................................................................35 Gambar 3.4 Router Board RB450G .......................................................................36 Gambar 3.5 Skenario nol test PC to PC .................................................................37 Gambar 3.6 Skenario pertama test kecepatan port .................................................37 Gambar 3.7 Skenario kedua test kecepatan empat port tanpa VLAN....................38 Gambar 3.8 Skenario ketiga test kecepatan empat port dengan VLAN ................39 Gambar 3.9 Skenario lima port tanpa VLAN ........................................................40 Gambar 3.10 Skenario lima port network dengan VLAN ....................................41 Gambar 3.11 Server TCP .......................................................................................42 Gambar 3.12 Client TCP ........................................................................................43 Gambar 3.13 Server UDP ......................................................................................43 Gambar 3.14 Client UDP .......................................................................................44 Gambar 4.1 Ethernet Status .................................................................................46 Gambar 4.2 Bandwidth TCP dan UDP .................................................................47 Gambar 4.3 Jitter Skenario 0..................................................................................48 Gambar 4.4 Packet Loss Skenario 0 ......................................................................49 Gambar 4.5 Grafik Throughput Skenario 1 ...........................................................51 Gambar 4.6 Grafik Jitter Skenario 1 ......................................................................54 Gambar 4.7 Grafik Packet Loss Skenario 1 ...........................................................55 Gambar 4.8 Grafik Throughput TCP Skenario IIa ................................................58
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 4.9 Grafik Throughput UDP Skenario IIa ................................................58 Gambar 4.10 Grafik Jitter Skenario IIa ..................................................................60 Gambar 4.11 Grafik Packet Loss Skenario IIa .....................................................61 Gambar 4.12 Grafik Throughput TCP Skenario IIb ..............................................62 Gambar 4.13 Grafik Throughput UDP Skenario IIb ..............................................62 Gambar 4.14 Grafik Jitter Skenario IIb..................................................................63 Gambar 4.15 Grafik Packet Loss Skenario IIb ......................................................64 Gambar 4.16 Grafik Throughput TCP Skenario IIIa .............................................68 Gambar 4.17 Grafik Throughput UDP Skenario IIIa ............................................68 Gambar 4.18 Grafik Jitter Skenario IIIa ................................................................69 Gambar 4.19 Grafik Packet Loss Skenario IIIa .....................................................70 Gambar 4.20 Grafik Throughput TCP Skenario IIIb .............................................71 Gambar 4.21 Grafik Throughput UDP Skenario IIIb ............................................72 Gambar 4.22 Grafik Jitter Skenario IIIb ................................................................73 Gambar 4.23 Grafik Packet Loss Skenario IIIb .....................................................73 Gambar 4.24 Grafik Throughput Bridge Skenario IIIa ..........................................75 Gambar 4.25 Grafik Throughput Bridge Skenario IIIb .........................................75 Gambar 4.26 Grafik Jitter Bridge...........................................................................76 Gambar 4.37 Grafik Packet Loss Bridge ...............................................................78
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi gigabit 5 port RB260G-S .......................................... 32 Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi TP-Link TL-SG3210 ................................................ 34 Tabel 3.3 Tabel Spesifikasi Router Board RB951G ............................................ .35 Tabel 3.4 Tabel Spesifikasi Router Board RB450G ............................................ .36 Tabel 4.1 Tabel Throughput TCP dan UDP tes PC ............................................. .46 Tabel 4.2 Tabel Jitter dan Packet loss setiap PC .................................................. .47 Tabel 4.3 Tabel Throughput pada router RB951G .............................................. .50 Tabel 4.4 Tabel Throughput pada router RB450G .............................................. .50 Tabel 4.5 Tabel Throughput pada router RB260G .............................................. .51 Tabel 4.6 Tabel Throughput pada router TP-Link ............................................... .51 Tabel 4.7 Tabel Jitter dan packet loss pada router RB951G ................................ .53 Tabel 4.8 Tabel Jitter dan packet loss pada router RB450G ................................ .53 Tabel 4.9 Tabel Jitter dan packet loss pada router RB260G ................................ .53 Tabel 4.10 Tabel Jitter dan packet loss pada router TP-Link .............................. .53 Tabel 4.11 Tabel Data pengujian empat port Router RB951G ............................ .56 Tabel 4.12 Tabel Data pengujian empat port Router RB450G ...................... .…..56 Tabel 4.13 Tabel Data pengujian empat port Router RB260G ............................ .57 Tabel 4.14 Tabel Data pengujian empat port Router TP-Link............................. .57 Tabel 4.15 Tabel Data pengujian lima port Router RB951G ................................. .65 Tabel 4.16 Tabel Data pengujian lima port Router RB450G .............................. .65 Tabel 4.17 Tabel Data pengujian lima port Router RB260G .............................. .66 Tabel 4.18 Tabel Data pengujian lima port Router TP-Link.................................66
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Internet merupakan salah satu kebutuhan yang tidak bisa ditinggalkan oleh hampir setiap penggunanya. Hal ini dikarenakan banyaknya informasi yang dapat kita peroleh dengan cepat di dunia maya . Perkembangan teknologi informasi tersebut juga ikut serta membawa perkembangan akan perangkat-perangkat pendukung dalam koneksi internet salah satunya adalah swicth yang merupakan suatu alat yang berperan penting sebagai jembatan penghubung pada sebuah jaringan. Switch adalah sebuah mekanisme
yang memungkinkan kita untuk
menghubungkan link untuk membentuk jaringan yang lebih besar. Switch adalah multiinput multi-output perangkat yang mentransfer paket dari input ke satu atau lebih output. [1]. Pada penelitian ini penulis akan membandingkan unjuk kerja kecepatan switching antara dua switch asli dengan dua router yang terkonfigurasi menjadi switch. Berikut switch tipe switch asli yang digunakan dalam penelitian ini adalah Switch Gigabit 5 port RB260G-S dan Switch 8 Port TP-Link TL-SG3210D. Sedangkan router yang digunakan adalah Router Wireless 5 Port RB951G dan Router Indoor 5 Port RB450G. Switch dan router yang digunakan pada penelitian ini sudah termasuk kategori managable sehingga dapat juga dapat dikonfigurasikan menjadi beberapa VLAN. VLAN menyediakan cara untuk memisahkan switch ke dalam domain broadcast kecil.[2]. Pengertian Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga.[2] Pada dasarnya sebuah switch yang dibutuhkan adalah sebuah unjuk kerja kecepatan pada saat mentransfer data karena hal ini menjadi hal utama pada sebuah jaringan internet. Bicara tentang transfer data, switch memiliki port yang sudah di set kecepatan datanya berdasarkan jumlah bandwidth yang di sediakan misalnya 100 Mbps per port. Biasanya semakin tinggi bandwidth yang di sediakan untuk setiap port maka harga switch tersebut akan semakin mahal. Akan tetapi pada kenyataan ini tidak menjadi faktor penentu harga. Ada switch yang memiliki kecepatan transfer hanya 100 Mbps lebih mahal di banding dengan switch dengan kecepatan 1000 Mbps. Pada swicth dikenal yang namanya port forwarding. Port forwarding bertugas sebagai penerjemah alamat atau nomor port dari sebuah paket ke tujuan baru dan meneruskan paket sesuai dengan tabel routing. Hal tersebut yang akan diteliti nantinya, sejauhmana pengaruh port forwarding dalam mengirimkan data.
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang maka dapat dirumuskan masalah yaitu: Sejauhmana kemampuan port forwarding dan transfer data antara Switch Gigabit asli dengan Router Gigabit yang terkonfigurasi menjadi Switch? Sejauhmana pengaruh VLAN terhadap unjuk kerja Switch Gigabit asli dengan Router Gigabit yang terkonfigurasi menjadi Switch?
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah: Menganalisa unjuk kerja pada Switch asli yaitu Gigabit 5 port RB260G-S dan Switch 8 Port TP-Link TL-SG3210D dengan router yang terkonfigurasi menjadi switch yaitu Router Wireless 5 Port RB951G dan Router Indoor 5 Port RB450G. Mengetahui perbedaan unjuk kerja antara Switch Gigabit asli dengan Router Gigabit yang terkonfigurasi menjadi Switch. 1.4
Batasan
1.
Pengukuran dilakukan pada perangkat Switch Gigabit 5 port RB260G-S, Switch 8 Port TP-Link TL-SG3210D, Router Wireless 5 Port RB951G dan Router Indoor 5 Port RB450G.
2.
Pengujian ini hanya meneliti sebanyak 5 port saja.
3.
Pengujian unjuk kerja jaringan menggunakan iperf tool.
4.
Tidak menguji trunk
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1.5
Metode Penelitian
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1.
Studi Literatur, yaitu menelaah buku-buku dan jurnal-jurnal referensi yang
berkaitan dengan permasalahan. 2.
Perancangan Sistem
Pada tahap ini dilaksanakan Perancangan Sistem yang akan dibuat berdasakan Studi Literatur. Perancangan Sistem meliputi skenario perancanan topologi jaringan, implementasi topologi jaringan, setting Virtual LAN pada setiap alat, pemberian IP address. 3.
Pemilihan Hardware dan Software
Pada tahap ini, dilakukan pemilihan hardware dan software yang dibutuhkan untuk membangun jaringan komputer sesuai skenario topologi jaringan yang dibuat dan sekaligus untuk pengujian. 4.
Tahap konfigurasi
Tahap ini, tahap konfigurasi dimasing-masing switch dan router yang digunakan dalam jaringan, meliputi instalasi ip address di masing-masing interface switch maupun router, konfigurasi dari router menjadi switch, dan dikonfigurasi VLAN pada setiap alat. 5.
Pengujian
Dalam tahap pengujian, dilakukan 2 tahap pengujian, yaitu Pengujian Skenario tanpa menggunakan VLAN dan Pengujian Skenario dengan menggunakan VLAN. Pengujian dengan memastikan komunikasi switching terbentuk dengan cara melakukan ping terlebih dahulu kesemua interface. Software pengujian menggun Iperf untuk membangkitkan koneksi TCP dan UDP. 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6.
Analisa
Dalam tahap Analisa, dihasilkan output pengambilan data yang didapatkan dari tahaptahap pengujian beserta revisinya. Sehingga data-data yang didapatkan dari pengujian throughput, datagram loss dan jitter terkumpul dari hasil uji coba dapat dianalisa sesuai parameter pengujian yang akan diukur dalam penulisan tugas akhir ini.
1.6
Sistematika Penulisan
Dalam laporan tugas akhir ini, pembahasan disajikan dalam enam bab dengan sitematika pembahasan sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini dijelaskan tentang teori-teori pemecahan masalah yang berhubungan dan digunakan untuk mendukung penulisan tugas akhir ini.
BAB III
METODE PENULISAN Bab ini dijelaskan tentang sfesifikasi alat, tools pengujian, dan perancangan skenario pengujian.
BAB IV
ANALISA HASIL PENGAMBILAN DATA Pada bab ini berisi evaluasi dari pelaksanaan uji coba skenario yang dibuat.Hasil pengambilan data dikumpulkan dan dianalisa. 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V
KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran sesuai dengan perumusan masalah.
DAFTAR PUSTAKA Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini. LAMPIRAN Pada bagian ini berisi tentang cara konfirgurasi dan datadata mentah pengujian.
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI 2.1
Switch
Dalam istilah sederhana, switch adalah sebuah mekanisme yang memungkinkan kita untuk menghubungkan Link untuk membentuk jaringan yang lebih besar. Switch adalah multi-input multi-output perangkat yang mentransfer paket dari input ke satu atau lebih output. Dengan demikian, switch menambahkan topologi star (lihat Gambar 2.1) ke link point-to-point, bus (Ethernet), dan cincin topologi. Sebuah topologi star memiliki beberapa sifat yang menarik:
Meskipun switch memiliki jumlah tetap dari input dan output, yang membatasi jumlah host yang bisa dihubungkan ke satu switch, jaringan yang besar dapat dibangun oleh interkoneksi sejumlah switch.
Gambar 2.1 topologi star
Kita dapat menghubungkan switch satu sama lain dan host menggunakan point-topoint, yang biasanya berarti bahwa kita dapat membangun jaringan lingkup geografis yang luas.
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menambahkan host baru ke jaringan dengan menghubungkannya ke switch tidak perlu mengurangi kinerja jaringan untuk lainnya host sudah terhubung. Sebagai contoh, tidak mungkin bagi dua host pada segmen Ethernet 10-Mbps yang sama untuk mengirimkan terus menerus pada 10 Mbps karena mereka berbagi media transmisi yang sama. Setiap komputer di sebuah jaringan mempunyai link ke switch, sehingga mungkin sekali bisa banyak host untuk mengirimkan pada kecepatan link penuh (bandwidth), asalkan switch dirancang dengan kapasitas keseluruhan cukup. Menyediakan agregat throughput yang tinggi merupakan salah satu tujuan desain untuk switch; kita kembali ke topik ini nanti. Secara umum, jaringan switch dianggap lebih terukur (yaitu, lebih mampu tumbuh dalam jumlah besar node) dari jaringan sharedmedia karena kemampuan ini untuk mendukung banyak host dengan kecepatan penuh.[1] Switch terhubung ke satu set link dan, untuk masing-masing link tersebut, berjalan protokol data link yang tepat untuk berkomunikasi dengan node diujung link. Tugas utama Sebuah switch adalah untuk menerima paket yang datang salah satu link dan untuk mengirimkan mereka pada beberapa link lainnya. Fungsi ini kadang-kadang disebut sebagai salah satu perpindahan atau forwarding, dan dalam hal Open System Interconnection (OSI) arsitektur, itu adalah fungsi utama dari lapisan jaringan.[1] Pertanyaannya, kemudian, adalah bagaimana switch menentukan keluaran link ke menempatkan masing-masing paket ? Jawaban umum adalah bahwa hal itu terlihat pada header paket untuk identifikasi yang digunakan untuk membuat keputusan. Rincian bagaimana menggunakan identifier ini bervariasi, tetapi ada dua pendekatan umum.Yang pertama adalah datagram atau pedekatan tanpa koneksi . Yang kedua adalah virtual circuit atau pendekatan berorientasi koneksi. Pendekatan ketiga, sumber
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI routing, kurang commonthan dengan dua lainnya, tetapi merupakan aplikasi yang berguna.[1]
2.1.1
Switch Basics
Switch dan router menggunakan teknik pelaksanaan yang sama. Gambar 2.2 menunjukkan prosesor dengan tiga inteface jaringan yang digunakan sebagai Switch. Angka ini menunjukkan jalan yang paket mungkin mengambil dari waktu itu tiba pada interface 1 sampai output pada interface 2. Kami telah mengasumsikan disini bahwa prosesor memiliki mekanisme untuk memindahkan data langsung dari interface ke memori utama tanpa harus langsung disalin oleh CPU, teknik yang disebut akses memori langsung (DMA). Setelah paket dalam memori, CPU memeriksa header untuk menentukan interface paket harus dikirim keluar. Kemudian menggunakan DMA untuk memindahkan paket ke interface yang sesuai.[1]
Gambar 2.2 Contoh DMA
Pada contoh, setiap paket yang melintasi I / O bus dua kali ditulis dan dibaca oleh memori utama saja. Batas teratas jumlah throughput dari alat tersebut (total data rate berkesinambungan jika dijumlahkan dengan semua input), dengan demikian, baik 9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI setengah bandwidth memori utama atau setengah I / O bandwidth bus, mana yang lebih sedikit. (Biasanya, itu adalah I / O bandwidth bus.) Sebagai contoh, sebuah mesin dengan 133-MHz, 64-bit-lebar I / O bus dapat mengirimkan data dengan kecepatan tinggi sedikit di atas 8 Gbps. Sejak forwarding packet melintasi bus dua kali,batas yang sebenarnya 4 Gbps-cukup meningkatkan switch dengan cukup banyak Port Ethernet 100-Mbps.[1] 2.1.2
Ports
Kebanyakan switch terlihat secara konseptual mirip dengan yang ditunjukkan pada Gambar 2.3. Switch terdiri dari sejumlah input dan output port dan sebuah fabric. Di sana biasanya sedikitnya satu prosesor kontrol yang bertanggung jawab atas seluruh Switch yang berkomunikasi dengan port baik secara langsung maupun, seperti yang ditunjukkan di sini, melalui switch fabric. Port berkomunikasi dengan dunia luar. Portport tersebut dapat berisi penerima serat optik dan laser, buffer untuk menahan paket yang sedang menunggu untuk diaktifkan atau dikirim, dan seringkali sejumlah besar sirkuit lain yang memungkinkan switch berfungsi.[1]
Gambar 2.3 Contoh Switch Fabric
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2.1.3
Address Learning and Forwarding
Fungsi yang paling utama yang switch lakukan adalah memperlajari alamat atau Addess Learning . Address Learning membuat keputusan forwarding lebih cerdas. Tanpa kemampuan untuk membuat keputusan forwarding, switch akan menjadi hub. Hub tidak mempelajari beberapa informasi pada jaringan dan, karena itu, hub hanya bisa membanjiri setiap traffic pada setiap port.[2] Bridge membuat lompatan pertama dengan menciptakan media access control (MAC) . Pada switch juga disebut tabel alamat MAC dan tabel content addressable address (CAM). Dengan melihat sumber alamat MAC dari frame ketika diterima, bridge dapat mengetahui di mana semua perangkat host berada dalam pada jalur port yang dimilikinya. Switch juga melakukan hal yang persis sama, tetapi switch dapat meneruskan frame jauh lebih cepat dari bridge karena switch dapat melakukan pencarian dan proses forwarding pada hardware bukan pencarian pada software seperti yang dilakukan oleh brigde.[2] Sebagai contoh, katakanlah kita memiliki switch dengan dua host yang terhubung. Host A terhubung pada Fast Ethernet 0 / 1 dan Host B terhubung pada Fast Ethernet 0 / 2 . Ketika switch dihidupkan , tidak ada alamat dinamis yang diketahui dalam tabel . Jika host A mengirimkan sebuah frame ke switch, switch akan mengambil nomor port masuk dan sumber alamat MAC dan menempatkan informasi itu ke dalam tabel alamat MAC . Tapi, apa pun tujuan dari frame ini , switch belum tahu. Ketika switch tidak tahu kemana tujuannya, switch harus membanjiri framenya . Sekarang manfaat dari proses ini , ketika Host B mengirim sebuah frame kembali ke Host A , switch akan lagi menerima frame dan menempatkan port dan sumber alamat MAC yang masuk ke dalam tabel alamat MAC . Namun, kali ini ketika switch membuat keputusan forwarding , ia tahu letak port dari Host A dan dapat meneruskan framenya keluar 11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI melalui Fast Ethernet 0 / 1 saja. Satu hal tambahan yang perlu diingat adalah bahwa proses ini hanya berlaku untuk trafik unicast . Semua broadcast dan trafik multicast secara default dibanjiri oleh switch.[2]
2.1.4
Shared Bus
Sistem Bus-ini adalah jenis "struktur" yang ditemukan dalam prosesor konvensional yang digunakan juga sebagai switch, seperti dijelaskan di atas. Karena bandwidth pada bus yang menentukan throughput dari switch, kinerja yang tinggi dari switch bus biasanya telah dirancang khusus daripada bus standar yang ditemukan di PC.[2]
2.1.5
Shared Memory
Dalam switch memori , paket ditulis ke dalam memori dengan port input dan kemudian dibaca dari memori dengan port output. Besar memori yang menentukan throughput pada switch. Sebuah switch memori pada prinsipnya mirip dengan switch bus, kecuali dengan rancangan tertentu, kecepatan bus memori lebih tinggi daripada I / O bus.[2]
2.1.6
Shared Crossbar
Sebuah switch crossbar adalah matriks jalur yang dapat dikonfigurasi untuk menghubungkan beberapa port input ke beberapa port output. Gambar 2.4 menunjukkan 4 × 4 switch crossbar. Masalah utama dengan crossbars adalah dalam bentuk yang paling sederhana, yang mereka butuhkan setiap output port yang dapat menerima paket dari semua masukan sekaligus, menyiratkan bahwa setiap port akan 12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI memiliki bandwidth memory sebesar total throughput switch. Pada kenyataannya, desain yang lebih kompleks biasanya digunakan untuk mengatasi masalah ini (lihat, misalnya, switch Knockout dan virtual pendekatan output buffer).
Gambar 2.4 Switch Crossbar
2.1.7
Ethernet Ethernet (bahasa Inggris: Ethernet) adalah keluarga teknologi jejaring
komputer untuk jaringan wilayah setempat (LAN). Ethernet mulai merambah pasaran pada tahun 1980 dan dibakukan pada tahun 1985 sebagai IEEE 802.3. Ethernet telah berhasil menggantikan kabel teknologi LAN yang ikut bersaing lainnya. Baku Ethernet terdiri dari beberapa kabel dan sinyal yang beragam dari lapisan wujud
OSI
yang
digunakan
dengan
Ethernet.
Ethernet
10BASE5
asli
menggunakan kabel sesumbu sebagai sarana berkongsi (shared medium). Kabel sesumbu kelak digantikan dengan pasangan berpilin dan serat optik untuk penyambungannya dengan pusatan (hub) atau pengalih (switch). Laju data secara 13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI berkala kian meningkat pula dari 10 megabit per detik hingga mencapai 100 gigabit per detik. Sistem perhubungan melalui Ethernet membagi aliran data menjadi potonganpotongan pendek yang disebut sebagai bingkai (frame). Setiap bingkai berisi alamat sumber dan tujuan, serta data pemeriksa galat (error-checking data) sehingga data yang rusak dapat dilacak dan dihantarkan kembali. Sesuai dengan acuan OSI, Ethernet menyediakan layanan sampai dengan lapisan taut data (data link layer). Sejak perintisan awal, Ethernet telah mempertahankan mutu keserasian antarperanti (compatibility) yang cukup baik. Fitur-fitur sepertialamat MAC 48-bit dan bentukjadi bingkai Ethernet telah mempengaruhi kaidah jejaring (network protocol) lainnya.[14] a. Jenis-Jenis Ethernet Jika dilihat dari kecepatannya, Ethernet terbagi menjadi empat jenis, yakni sebagai berikut:
10 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Ethernet saja (standar yang digunakan: 10Base2, 10Base5, 10BaseT, 10BaseF)
100 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Fast Ethernet (standar yang digunakan: 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX)
1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik, yang sering disebut sebagai Gigabit Ethernet
(standar
yang
digunakan: 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX, 1000BaseT).
10000 Mbit/detik atau 10 Gbit/detik. Standar ini belum banyak diimplementasikan.
14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI b. Cara Kerja Ethernet Spesifikasi Ethernet mendefinisikan fungsi-fungsi yang terjadi pada lapisan fisik dan lapisan data-link dalam model referensi jaringan tujuh lapis OSI, dan cara pembuatan paket data ke dalam frame sebelum ditransmisikan di atas kabel. Ethernet merupakan sebuah teknologi jaringan yang menggunakan metode transmisi Baseband yang mengirim sinyalnya secara serial 1 bit pada satu waktu. Ethernet beroperasi dalam modus half-duplex, yang berarti setiap station dapat menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan keduanya secara sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit Ethernet dapat bekerja dalam modus full-duplex atau halfduplex. Ethernet menggunakan metode kontrol akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection untuk menentukan station mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet, setiap komputer akan "mendengar" terlebih dahulu sebelum "berbicara", artinya mereka akan melihat kondisi jaringan apakah tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data. Jika tidak ada komputer yang sedang mentransmisikan data, maka setiap komputer yang mau mengirimkan data dapat
mencoba untuk
mengambil
alih jaringan
untuk
mentransmisikan sinyal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan yang dibuat berdasrkan basis First-Come, FirstServed, daripada melimpahkan kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam teknologi jaringan lainnya. Jika dua station hendak mencoba untuk mentransmisikan data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision (kolisi/tabrakan), yang akan
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI mengakibatkan dua station tersebut menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin banyak station dalam sebuah jaringan Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi yang semakin besar pula dan kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet yang seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node, umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari bandwidth yang diharapkan (10 Mbit/detik). Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke dalam beberapa collision domain. [14] c. Frame Ethernet Ethernet mentransmisikan data melalui kabel jaringan dalam bentuk paketpaket data yang disebut dengan Ethernet Frame. Sebuah Ethernet frame memiliki ukuran minimum 64 byte, dan maksimum 1518 byte dengan 18 byte di antaranya digunakan sebagai informasi mengenai alamat sumber, alamat tujuan, protokol jaringan yang
digunakan,
dan
beberapa
informasi
lainnya
yang
disimpan
dalam header serta trailer (footer). Dengan kata lain, maksimum jumlah data yang dapat ditransmisikan (payload) dalam satu buah frame adalah 1500 byte.[14] Ethernet menggunakan beberapa metode untuk melakukan enkapsulasi paket data menjadi Ethernet frame, yakni sebagai berikut:
Ethernet II (yang digunakan untuk TCP/IP)
Ethernet 802.3 (atau dikenal sebagai Raw 802.3 dalam sistem jaringan Novell, dan digunakan untuk berkomunikasi dengan Novell NetWare versi 3.11 atau yang sebelumnya) 16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Ethernet 802.2 (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 without Subnetwork Access Protocol, dan digunakan untuk konektivitas dengan Novell NetWare 3.12 dan selanjutnya)
Ethernet SNAP (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 with SNAP, dan dibuat sebagai kompatibilitas dengan sistem Macintosh yang menjalankan TCP/IP) Sayangnya, setiap format frame Ethernet di atas tidak saling cocok/kompatibel satu dengan lainnya, sehingga menyulitkan instalasi jaringan yang bersifat heterogen. Untuk mengatasinya, lakukan konfigurasi terhadap protokol yang digunakan via sistem operasi.
d. Topologi Ethernet dapat menggunakan topologi jaringan fisik apa saja (bisa berupa topologi bus, topologi ring, topologi star atau topologi mesh) serta jenis kabel yang digunakan (bisa berupa kabel koaksial (bisa berupa Thicknet atau Thinnet), kabel tembaga (kabel UTP atau kabel STP), atau kabel serat optik). Meskipun demikian, topologi star lebih disukai. Secara logis, semua jaringan Ethernet menggunakan topologi bus, sehingga satu node akan menaruh sebuah sinyal di atas bus dan sinyal tersebut akan mengalir ke semua node lainnya yang terhubung ke bus.[14] 2.2
VLAN (Virtual LAN)
Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu
LAN
atau
lebih
yang
dikonfigurasikan
(menggunakan
perangkat
lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga. 17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Selama bertahun-tahun , jaringan telah dirancang pada arsitektur datar. Dengan datar seperti itu dapat diartikan sudah terdiri dari beberapa hub atau bridge yang berada dalam broadcast domain tunggal . Jika salah satu perangkat mengirimkan paket broadcast , setiap sistem pada jaringan harus membaca data, bahkan pada perangkat yang tidak dimaksudkan . Pada saat itu dalam sejarah , sebuah switch diperlakukan sebagai broadcast domain tunggal. Memiliki broadcast domain tunggal membatasi jumlah perangkat yang dapat terhubung ke jaringan. Ada kelemahan lain selain hanya memiliki satu domain broadcast besar . Satu domain broadcast besar membatasi kemampuan untuk mengamankan jaringan karena setiap end station bisa terhubung ke setiap port switch dan memiliki akses ke semua perangkat lain . Membuat domain broadcast yang terpisah juga memungkinkan kita untuk lebih mudah mengelola dimana saja dan bahkan jika perangkat sudah terhubung ke dalama suatu jaringan , hal ini juga dapat memindahkan , menambahkan , atau mengubah host menjadi lebih mudah.[2] Baiklah, kita dapat mengkonfigurasi VLAN pada switch sekarang. VLAN menyediakan cara untuk memisahkan switch ke dalam domain broadcast kecil atau bisa dikatakan individu. Lihat contoh pada Gambar 2.4, itu menunjukkan bagian dari jaringan yang FutureTech (teknologi masa depan) yang ingin diterapkan. Di gedung besar, tiga lantai rumah terdapat tiga bagian penelitian yang berbeda yang melakukan pekerjaan terpisah dan memiliki sumber daya jaringan yang terpisah.[2]
18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 2.5 Jaringan tanpa VLAN
Dalam jaringan dan perusahaan saat ini, tidak semua pengguna duduk bersamasama terisolasi dari bagian lain dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk akses tidak selalu terletak pada bagian mereka lagi. Bahkan, kita sekarang tahu bahwa sebagian besar sumber daya akan diterapkan atau dalam beberapa pusat pengendali data. Nah, jika switch dioperasikan dengan cara yang sama seperti dulu, kita akan perlu memiliki tiga switch fisik yang terpisah di setiap lantai sehingga pengguna dari masingmasing subnetwork bisa terhubung ke jaringan yang sesuai. Tidak hanya itu, masingmasing dari switch harus memiliki koneksi terpisah ke router. Dengan tiga lantai dan tiga switch,akan menjadi sembilan koneksi ke router. Belum lagi jika sembilan switch merupakan sebuah pemborosan terutama jika banyak port yang tidak diperlukan.[2] Dari pada menggunakan begitu banyak switch dan port, FutureTech dapat membuat VLAN pada switch. Dengan membuat VLAN tambahan pada setiap switch, switch dapat secara logika dibagi menjadi beberapa switch. Bila kita membuat VLAN pada switch dan menetapkan port ke VLAN itu, kita membuat domain broadcast yang lain. Sekarang, meskipun host terhubung ke switch yang sama, jika port terhubung ke dalam VLAN yang berbeda, maka tidak akan dapat berkomunikasi secara langsung
19
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI melalui Layer 2 switch. Agar perangkat dalam VLAN yang berbeda untuk berkomunikasi, mereka harus diarahkan oleh perangkat Layer 3.[2] Jadi, kembali ke contoh. Hal yang sama tiga bagian sekarang telah terhubung ke switch yang sama. Port-port tersebut dapat ditugaskan ke VLAN yang berbeda, yang mewakili subnet masing-masing. Pengaturan ini memungkinkan
untuk dapat
mengakses resource pada setiap subnet . Kita dapat melihat contoh jaringan dengan VLAN pada Gambar 2.5.
Gambar 2.6 Jaringan dengan menggunakan VLAN
Perhatikan, sebelumnya kita tahu bahwa kita dapat membuat VLAN tambahan. Ya, secara spesifik dapat dikatakan sebuah VLAN tambahan karena setiap switch memiliki VLAN default yang disebut VLAN 1. VLAN 1 selalu ada dan tidak dapat dihapus. Secara default, setiap port switch merupakan VLAN 1, itulah sebabnya switch mewakili satu domain broadcast. Jumlah maksimum VLAN Anda dapat memiliki pada switch adalah 4096. Biasanya, hanya yang pertama 1005, yang digunakan, di atas 1005 VLAN
biasanya
disebut
dengan
20
VLAN
yang
diperpanjang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2.1
Impementasi VLAN
Sekarang kita telah meninjau komponen dasar dari VLAN dan bagaimana cara kerjanya, kita perlu mendiskusikan bagaimana mereka akan diimplementasikan. Ketika dikatakan bagaimana cara
mengimplementasikannya, maksudnya di mana dalam
jaringan VLAN akan secara fisik terletak dan seberapa jauh seluruh jaringan VLAN akan dijangkau. Ketika berpikir tentang cara mengimplementasikan sebuah VLAN, kita juga harus berpikir tentang jenis lalu lintas seperti apa yang akan diterapkan pada VLAN. Selama bertahun-tahun, cara yang telah dirancang pada sebuah jaringan telah mengalami perubahan beberapa kali. Seperti yang sudah dikatakan, ada waktu ketika semua pengguna dari satu departemen bekerja dan duduk bersama. Semua resource berada di subnet lokal secara bersama-sama. Ketika para pengguna mulai yang terpisah secara geografis, jawaban teknis adalah untuk memperluas VLAN untuk switch secara fisik terletak di mana para pengguna berada.
2.3
UDP (User Datagram Protocol)
UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. 2.3.1
Karakteristik UDP
UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak bertukar informasi.
Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masingmasing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP. UDP tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut:
UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika 22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.
2.3.2
Penggunaan UDP
UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
Protokol yang "ringan" (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)
Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).
Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat
23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.. 2.4
TCP (Transmission Control Protocol) Transmission Control Protocol (TCP) adalah suatu protokol yang berada di lapisan transpor (baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable). 2.4.1 Karakteristik TCP
TCP memiliki karakteristik sebagai berikut:
Berorientasi
sambungan
(connection-oriented):
Sebelum
data
dapat
ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan proses terminasi koneksi TCP (TCP connection termination).
Full-duplex: Untuk setiap host TCP, koneksi yang terjadi antara dua host terdiri atas dua buah jalur, yakni jalur keluar dan jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi lapisan yang lebih rendah yang mendukung full-duplex, maka data pun dapat secara simultan diterima dan dikirim. Header TCP berisi nomor urut (TCP
sequence
number)
dari
data
yang
ditransmisikan
dan
sebuah acknowledgment dari data yang masuk.
Dapat diandalkan (reliable): Data yang dikirimkan ke sebuah koneksi TCP akan diurutkan dengan sebuah nomor urut paket dan akan mengharapkan paket positive acknowledgment dari penerima. Jika tidak ada paket Acknowledgment dari penerima, maka segmen TCP (protocol data unit dalam protokol TCP) akan ditransmisikan ulang. Pada pihak penerima, segmen-
24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI segmen duplikat akan diabaikan dan segmen-segmen yang datang tidak sesuai dengan urutannya akan diletakkan di belakang untuk mengurutkan segmensegmen TCP. Untuk menjamin integritas setiap segmen TCP, TCP mengimplementasikan penghitungan TCP Checksum.
Byte stream: TCP melihat data yang dikirimkan dan diterima melalui dua jalur masuk dan jalur keluar TCP sebagai sebuah byte stream yang berdekatan (kontigu). Nomor urut TCP dan nomor acknowlegment dalam setiap header TCP didefinisikan juga dalam bentuk byte. Meski demikian, TCP tidak mengetahui batasan pesan-pesan di dalam byte stream TCP tersebut. Untuk melakukannya, hal ini diserahkan kepada protokol lapisan aplikasi (dalam DARPA Reference Model), yang harus menerjemahkan byte stream TCP ke dalam "bahasa" yang ia pahami.
Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu banyak dikirimkan pada satu waktu, yang akhirnya membuat "macet" jaringan internetwork IP, TCP mengimplementasikan layanan flow control yang dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau dan membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah pihak penerima untuk memperoleh data yang tidak dapat disangganya (buffer), TCP juga mengimplementasikan
flow
control
dalam
pihak
penerima,
yang
mengindikasikan jumlah buffer yang masih tersedia dalam pihak penerima.
Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (dalam DARPA Reference Model)
Mengirimkan paket secara "one-to-one": hal ini karena memang TCP harus membuat sebuah sirkuit logis antara dua buah protokol lapisan aplikasi agar
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI saling dapat berkomunikasi. TCP tidak menyediakan layanan pengiriman data secara one-to-many. TCP umumnya digunakan ketika protokol lapisan aplikasi membutuhkan layanan transfer data yang bersifat andal, yang layanan tersebut tidak dimiliki oleh protokol lapisan aplikasi tersebut. Contoh dari protokol yang menggunakan TCP adalah HTTP dan FTP. 2.4.2
TCP Three-way handshake
Proses pembuatan koneksi TCP disebut juga dengan "Three-way Handshake". Tujuan metode ini adalah agar dapat melakukan sinkronisasi terhadap nomor urut dan nomor acknowledgement yang dikirimkan oleh kedua pihak dan saling bertukar ukuran TCP Window. Prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut:
Host pertama (yang ingin membuat koneksi) akan mengirimkan sebuah segmen TCP dengan flag SYN diaktifkan kepada host kedua (yang hendak diajak untuk berkomunikasi).
Host
kedua
akan
meresponsnya
dengan
mengirimkan
segmen
dengan acknowledgment dan juga SYN kepada host pertama.
Host pertama selanjutnya akan mulai saling bertukar data dengan host kedua. TCP menggunakan proses jabat tangan yang sama untuk mengakhiri koneksi yang dibuat. Hal ini menjamin dua host yang sedang terkoneksi tersebut telah menyelesaikan proses transmisi data dan semua data yang ditransmisikan telah 26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI diterima dengan baik. Itulah sebabnya, mengapa TCP disebut dengan koneksi yang reliable
2.5
Iperf tool Iperf adalah tool yang dikembangkan oleh NLANR / DAST sebagai alternatif modern untuk mengukur kinerja bandwidth pada TCP dan UDP. Iperf adalah alat untuk mengukur bandwith maksimum pada TCP, memungkinkan tuning berbagai parameter dan karakteristik UDP. Iperf melaporkan bandwidth, delay jitter, data loss.
2.6
Parameter Performa Jaringan
Terdapat banyak hal yang bisa terjadi pada paket ketika ditransmisikan dari asal ke tujuan, yang mengakibatkan masalah-masalah dilihat dari sudut pandang pengirim atau penerima, dan sering disebut dengan parameter-parameter perfoma jaringan. Beberapa alasan yang menyebabkan perfoma jaringan penting adalah : -
Memberikan prioritas terhadap aplikasi-aplikasi yang kritis
-
Memaksimalkan penggunaan investasi jaringan
-
Meningkatkan performansi untuk aplikasi yang sensitive terhadap delay, seperti voice, video, transfer file dsb.
-
Merespon perubahan aliran trafik yang ada di jaringan. 2.6.1
Throughput
Yaitu kecepatan(rate) transfer data efektif, yang diukur dengan satuan bps (bit per second). Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sampai ke tujuan selama interval tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. Ada juga 27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI yang disebut dengan goodput. Goodput merupakan kecepatan transfer yang berada antara aplikasi di pengirim ke aplikasi di penerima. Rumus :
2.6.2
Packet Loss
Parameter yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang pada saat transmisi. Packet loss diukur dalam persen (%). Paket dapat hilang karena disebabkan oleh collision dan congestion pada jaringan. Hal ini berpengaruh pada semua aplikasi, karena retransmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan, meskipun bandwidth yang disediakan mencukupi. Bandwidth adalah lebar jalur yang dipakai untuk transmisi data atau kecepatan jaringan. Aplikasi yang berbeda membutuhkan bandwidth yang berbeda juga. Secara umum perangkat jaringan memiliki buffer (tampungan sementara) untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi congestion yang cukup lama, maka buffer akan penuh dan tidak bisa menampung data baru yang akan diterima, sehingga mengakibatkan paket selanjutnya hilang. Berdasarkan standar ITU-T X.642 (rekomendasi X.642 International Telecommunication Union) ditentukan persentase packet loss untuk jaringan adalah : _ Good (0-1%) _ Acceptable (1-5%) _ Poor (5-10%)
28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Rumus :
2.6.3
Delay (Latency)
Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal sampai ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, congestion atau juga waktu proses yang lama. Selain itu adanya antrian atau mengambil rute lain untuk menghindari kemacetan juga dapat mempengaruhi delay, oleh karena itu mekanisme antrian dan routing juga berperan. Rumus : Packet Length(bit) / link bandwidth(bit/s)
2.6.4
Jitter
Jitter didefinisikan sebagai variasi delay dari sebuah paket yang berasal dari aliran data yang sama. Jitter yang tinggi artinya perbedaan waktu delay-nya besar, sedangkan jitter yang rendah artinya perbedaan waktu delay-nya kecil. Jitter dapat diakibatkan oleh variasi-variasi panjang antrian, waktu pengolahan data, dan juga dalam
waktu
penghimpunan
ulang
(reasembly)
paket-paket
di
akhir
perjalanan. Semakin besar beban trafik di dalam jaringan akan menyebabkan semakin besar pula peluang terjadinya congestion dengan demikian nilai
jitter-nya akan
semakin besar. Semakin besar nilai jitter akan mengakibatkan nilai QoS akan semakin turun. Untuk mendapatkan nilai QoS jaringan yang baik, nilai jitter harus dijaga seminimum mungkin.
29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2.6.5
Bandwidth
Bandwidth adalah besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Istilah ini berasal dari bidang teknik listrik , di mana bandwidth yang menunjukkan total jarak atau berkisar antara tertinggi dan terendah sinyal pada saluran komunikasi (band). Banyak orang awam yang kadang menyamakan arti dari istilah Bandwidth dan Data Transfer , yang biasa digunakan dalam internet , khususnya pada paket-paket web hosting. Bandwidth sendiri menunjukkan volume data yang dapat di transfer per unit waktu. Sedangkan Data Transfer adalah ukuran lalu lintas data dari website . Lebih mudah kalau dikatakan bahwa bandwidth adalah rate dari data transfer . Didalam jaringan computer , bandwidth sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Jenis bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Secara umum, koneksi dengan bandwidth yang besar/tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang besar seperti pengiriman gambar/images dalam video presentation.
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III PERANCANGAN
3.1
Spesifikasi Alat
Dalam tugas akhir ini dilakukan pengujian dari beberapa skenario untuk mengetahui kinerja port forwarding pada switch. Pengujian dilakukan menggunakan dua switch dan dau router yang terkonfigurasi sebagai switch di antaranya 2 switch asli dan 2 router terkonfigyrasi switch. 3.1.1
Switch gigabit 5 port RB260GS Produk yang pertama ini adalah merupakan produksi dari salah satu perusahaan
yang sudah dikenal di ranah jaringan yaitu mikrotik dengan memiliki port sebanyak lima port. Harga Produk : Rp 486.000,00 Spesifikasi Produk: Product code:
RB/250GS
CPU:
Taifatech TF470 NAT accelerator (RISC, 50MHz)
RAM:
embedded 96K SRAM
Architecture:
RISC
LAN ports:
5
Gigabit:
Yes
SFP Port:
1
MiniPCI:
0
miniPCI-e
0
Integrated Wireless:
0
Wireless standards:
0
USB:
0
Memory Card:
0
Power Jack:
9-28V DC
PoE:
yes (poe adaptor dibeli terpisah)
Dimensions:
113x89x28mm
Operating System:
MikroTik SwOS
31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Temperature range:
-25℃ to +65℃
3.1 Tabel Spesifikasi gigabit 5 port RB260G-S
Gambar 3.1 Switch gigabit 5 port RB260G-S
3.1.2
Switch TP-Link TL-SG3210 Hampir sama dengan perangkat sebelumnya. Perbedaannya pada perangkat
yang satu ini merupakan perangkat yang diproduksi oleh perusahaan TP Link yang dengan memiliki port sebanyak delapan port. Harga Produk : RP. 1.745.000,00 Spesifikasi Produk: FITUR PERANGKAT KERAS
Tampilan
8 10/100/1000Mbps RJ45 Ports (Auto Negotiation/Auto MDI/MDIX) 2 1000Mbps SFP Slots 1 Console Port
Media Jaringan
10BASE-T: UTP category 3, 4, 5 cable (maximum 100m) 100BASE-TX/1000Base-T: UTP category 5, 5e, 6 or above cable (maximum 100m) 1000BASE-X: MMF, SMF
Fan Quantity
Fanless
Dimensi ( W x D x H )
11.6*7.9*1.7in. (294*200*44 mm)
Catu Daya
100~240VAC, 50/60Hz
KINERJA Bandwidth/Backplane
20Gbps
Tabel Alamat MAC
8k
32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KINERJA Paket Memori Buffer
4Mb
Paket Penerusan Rate
14.9Mpps
Rangka Jumbo
10240 Bytes
FITUR PERANGKAT LUNAK
Quality of Service
Support 802.1p CoS/DSCP priority Support 4 priority queues Queue scheduling: SP, WRR, SP+WRR Port/Flow- based Rate Limiting Voice VLAN
Fitur L2
IGMP Snooping V1/V2/V3 802.3ad LACP (Up to 8 aggregation groups, containing 8 ports per group) Spanning Tree STP/RSTP/MSTP Port isolation BPDU filtering/guard TC/Root protect Loop back detection 802.3x Flow Control
VLAN
Supports up to 4K VLANs simultaneously (out of 4K VLAN IDs) Port/ MAC/Protocol-based VLAN GARP/GVRP Management VLAN configuration
Daftar Akses Kontrol
L2~L4 package filtering based on source and destination MAC address, IP address, TCP/UDP ports, 802.1p, DSCP, protocol and VLAN ID; Time Range Based
Keamanan
IP-MAC-Port-VID Binding IEEE 802.1X Port/MAC Based authentication, Radius,Guest VLAN DoS Defence Dynamic ARP inspection (DAI) SSH v1/v2 SSL v2/v3/TLSv1 Port Security Broadcast/Multicast/Unknown-unicast Storm Control
Manajemen
Web-based GUI and CLI management SNMP v1/v2c/v3,compatible with public MIBs and TP-LINK private MIBs RMON (1, 2, 3, 9 groups) DHCP/BOOTP Client,DHCP Snooping,DHCP Option82 CPU Monitoring Port Mirroring Time Setting: SNTP Integrated NDP/NTDP feature Firmware Upgrade: TFTP & Web System Diagnose: VCT SYSLOG & Public MIBS
Lainnya Sertifikasi
CE, FCC, RoHS
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lainnya Isi Paket
Switch; Power Cord; Quick Installation Guide;Resource CD; Rackmount Kit; Rubber Feet
Kebutuhan Sistem
Microsoft® Windows® 8, 7,Vista™, XP or MAC® OS, NetWare®, UNIX® or Linux.
Lingkungan
Operating Temperature: 0℃~40℃ (32℉~104℉); Storage Temperature: -40℃~70℃ (-40℉~158℉) Operating Humidity: 10%~90% non-condensing Storage Humidity: 5%~90% non-condensing
3.2 Tabel Spesifikasi TP-Link TL-SG3210
Gambar 3.2 Switch TP-Link TL-SG3210 3.1.3
Router Board Mikrotik RB951G Alat yang ketiga ini merupakan sebuah router board akan tetapi router ini dapat
difungsikan juga sebagai switch. Harga Produk : Rp 908.000,00 Spesifikasi Produk: Product Code
RB951G-2HND
Architecture
MIPS-BE
CPU
AR9344 600MHz
Current Monitor
no
Main Storage/NAND
64MB
RAM
128MB
SFP Ports
0
LAN Ports
5
Gigabit
Yes
Switch Chip
1
MiniPCI
0
Integrated Wireless
1
Wireless Standarts
802.11 b/g/n
Wireless Tx Power
30dbm
34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Integrated Antenna
Yes
Antenna Gain
2 x 2,5dBi
MiniPCIe
0
SIM Card Slots
No
USB
1
Power on USB
Yes
Memory Cards
No
Power Jack
8-30V
802.3af Support
No
POE Input
Yes
POE Output
No
Serial Port
No
Voltage Monitor
No
Temperature Sensor
No
Dimentions
113x138x29mm.
Operating System
RouterOS
Temperature Range
-20C .. +50C
RouterOS License
Level4
3.3 Tabel Spesifikasi Router Board RB951G
Gambar 3.3 Router Board RB951G
3.1.4
Router Board Mikrotik RB450G Alat yang terakhir ini merupakan sebuah router board juga yang dapat
difungsikan juga sebagai switch. Harga Produk : Rp 1.379.000,00
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Spesifikasi Produk: Product Code
RB450G
Architecture
MIPS-BE
CPU
AR7161 680MHz
Current Monitor
No
Main Storage/NAND
512MB
RAM
256MB
SFP Ports
0
LAN Ports
5
Gigabit
Yes
Switch Chip
1
MiniPCI
0
Integrated Wireless
No
MiniPCIe
0
SIM Card Slots
No
USB
No
Memory Cards
1
Memory Card Type
MicroSD
Power Jack
10-28V
802.3af Support
No
POE Input
10-28V
POE Output
No
Serial Port
DB9/RS232
Voltage Monitor
No
Temperature Sensor
No
Dimentions
150mm x 105mm
Operating System
RouterOS
Temperature Range
-30C .. +60C
RouterOS License
Level5
3.4 Tabel Spesifikasi Router Board RB450G
Gambar 3.4 Router Board RB450G
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3.2
Topologi dan Skenario Pengujian
Pada tugas akhir ini kita membutuhkan topologi dan skenario yang akan menjadi acuan pada saat pengambilan data nantinya. Skenario dan topologi membantu penulis untuk melakukan penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga skenario pengujian antara lain skenario pengujian PC to PC, skenario Swicth tanpa VLAN, dan yang terakhir skenario Switch dengan menggunakan VLAN. Berikut ini adalah beberapa scenario yang digunakan untuk melakukan pengujian. 3.2.1
Skenario 0
1.5
Gambar skenario nol test PC to PC
Pada gambar 3.5 merupakan scenario nol yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kecepatan maksimal yang dapat dikirim oleh semua PC. Pengujian ini dilakukan dengan cara mengirimkan bandwidth antara PC satu ke PC yang lain dengan cara dua arah atau yang biasa dibilang duplex. 3.2.2
Skenario I
3.6 Gambar skenario pertama test kecepatan per port
37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Pada gambar 3.6 merupakan scenario yang kedua digunakan untuk mengetahui kecepatan maksimal yang dapat dikirim pada setiap portnya. Skenario ini hampir sama dengan skenario 0, perbedaannya terletak pada switch dimana di antara dua host dijembatani dengan sebuah switch. Hal ini dilakukan untuk melihat kecepatan yang dihasilkan pada setiap PC. 3.2.3
Skenario II a
3.7 Gambar skenario kedua test kecepatan empat port tanpa VLAN
Setelah melakukan pengujian setiap port maka sekarang yang dilakukan adalah mengetahui kecepatan maksimal yang dihasilkan dengan menguji empat PC sekaligus. Untuk mengetahui kecepatan yang dapat dihasilkan pada setiap portnya. Pengujian dengan cara PC 1 mengirimkan data dengan bandwith 1 Gb ke PC 2, kemudian PC 2
38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI mengirim bandwith 1 Gb ke PC 3, selanjutnya PC 3 mengirimkan bandwith 1 Gb ke PC4, dan PC 4 mengirimkan bandwidth 1 Gb ke PC1. 3.2.4
Skenario II b
3.8 Gambar skenario ketiga test kecepatan empat port dengan VLAN Setelah melakukan pengujian tanpa VLAN maka sekarang yang dilakukan adalah mengetahui kecepatan maksimal yang dihasilkan dengan menguji empat PC sekaligus dengan menggunakan VLAN. Untuk mengetahui kecepatan yang dapat dihasilkan pada setiap portnya. Pengujian dengan cara PC 1 mengirimkan data dengan bandwith 1 Gb ke PC 2, kemudian PC 2 mengirim bandwith 1 Gb ke PC 1 yang masuk kedalam jaringan VLAN 1, selanjutnya PC 3 mengirimkan bandwith 1 Gb ke PC4, dan PC 4 mengirimkan bandwidth 1 Gb ke PC3 yang masuk dalam jaringan VLAN 2.
39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3.2.5
Skenario III a
3.9 Gambar skenario lima port tanpa VLAN Misalnya ada switch 5 port dalam contoh 1000 Mbps per port, kemudian tertancap pada 5 komputer dengan masing-masing port tersebut mempunyai kecepatan 1000 Mbps. Sebelum melakukan pengujian sudah dilakukan pengujian dari PC ke PC pada skenario 0 untuk melihat apakah PC mampu mengirimkan paket sebesar 1000 Mbps atau tidak. Setelah semua PC lulus tes maka pengujian menggunakan iperf akan dilakukan dengan menggunakan protocol UDP maupun TCP yang nantinya akan dilihat berapa throughput maksimal dari setiap trafik yang terjadi. Untuk melihat throughput maksimalnya dengan cara setiap PC di jadikan server dan client yang nantinya setiap client akan mengirimkan data ke setiap server dengan cara PC1 mengirimkan data dengan bandwidth maksimal ke PC2, PC2 mengirim data ke PC3, PC3 mengirim ke
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PC4, PC 4 mengirim ke PC5, dan PC 5 mengirim ke PC1. Nah dari sana akan di analisa throughput yang diperoleh dalam setiap kali percobaan. 3.2.6
Skenario III b
3.10 Gambar skenario lima port network dengan VLAN Hampir sama dengan skenario yang pertama. Akan tetapi ada perbedaan sedikit di sini yaitu menggunakan VLAN. Setiap VLAN memiliki satu network yang berbeda dengan VLAN yang lain. Pada skenario ini dibagi menjadi dua VLAN yaitu VLAN 1 dengan terhubung dengan tiga PC dan VLAN 2 terhubung dengan dua PC. Dimana pada saat pengujian nanti penulis akan melakukan transfer data pada VLAN 1 yaitu PC1 mengirim ke PC2, PC2 mengirim ke PC3, dan PC3 mengirim ke PC1. Sedangkan pada VLAN 2 terhubung dengan dua PC saja dan dilakukan proses transfer data dengan 41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI cara PC4 mengirim ke PC5 dan PC5 mengirim data ke PC4. Nah dari sini juga sudah terbentuk lima trafik sekaligus yang nantinya akan di analisa throughput maksimal yang diperoleh. 3.3 Spesifikasi Tool yang digunakan
Pada penelitian ini nantinya akan menggunakan tool iperf. Biasanya iperf digunakan untuk mengukur throughput, jitter dan packet loss. Untuk mengukur menggunakan iperf, kedua host harus diinstall iperf terlebih dahulu. Pada penelitian ini available bandwidth dapat diukur dengan Iperf TCP dan UDP test. Langkah-langkah yang dilakukan sebelum melakukan pengujian: a. Lakukan instalasi iperf di PC b. Konfigurasi Iperf Pada penelitian ini penulis menggunakan software iperf yang digunakan untuk membanjiri bandwidth pada setiap port. Protokol yang menjadi parameter pengujian adalah protokol TCP dan UDP. Penulis melakukan konfigurasi client dan server pada pada TCP dan UDP seperti dibawah ini:
Gambar 3.11 Server TCP Pada gambar 3.11 merupakan server TCP dimana penulis melakukan pengujian dengan menggunakan windows size default yaitu sebesar 64.0 Kbyte.
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 3.12 Client TCP Pada gambar 3.12 adalah merupakan client TCP di-set dengan interval 1 detik dengan lama transmisi sebanyak 100 kali.
Gambar 3.13 Server UDP Pada gambar 3.13 merupakan server UDP dimana penulis melakukan pengujian dengan menggunakan buffer size default yaitu sebesar 64.0 Kbyte dengan penambahan perintah –u yang mendefinisikan server menjadi server UDP.
43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 3.14 Client UDP Hampir sama dengan server TCP pada gambar 3.14 adalah merupakan client UDP di-set dengan interval 1 detik dengan lama transmisi sebanyak 100 kali, akan tetapi pada client ditambah perintah –u yang menyatakan bahwa client sudah di set ke dalam UDP dan –b1Gb yang berarti memaksimalkan bandwidth yang terkirim sebanyak 1 Gbit.
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA Pada bab 4 ini, membahas tentang analisa terhadap hasil pengujian TCP dan UDP. Pengujian dilakukan untuk membandingkan unjuk kerja switch tanpa VLAN dan switch dengan VLAN. 4.1
Analisa dan Grafik
Pengujian ini akan mengukur kecepatan port forwarding pada setiap switch mikrotik RB260G, TP-Link TL-SG3210G maupun pada mikrotik Router Wireless RB951G dan mikrotik Router Indoor RB450G yang terkonfigurasi menjadi switch. Pengukuran menggunankan iperf bertujuan untuk melihat jumlah throughput maksimal pada setiap alat. Untuk mendapatkan hasil throughput baik TCP maupun UDP penulis menggunakan tools iperf. Dengan cara membanjiri setiap port yang ada pada switch atau router yang sudah di konfigurasi menjadi switch. Pengujian dilakukan berdasarkan scenario yang sudah ditentukan oleh penulis mulai dari scenario 0, scenario 1a dan 1b, kemudian scenario 2a dan 2b, yang terakhir adalah scenario 3a dan 3b. 4.2
Analisa Skenario 0 (Tes PC to PC)
Sebelum melakukan pengujian menggunakan switch, penulis melakukan pengujian terlebih dahulu terhadap perangkat komputer yang digunakan untuk dilakukan pengujian dengan tujuan untuk mengetahui berapa throughput maksimal yang dapat dikirim oleh setiap PC menggunakan tools iperf.
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 4.1 Ethernet Status Pada gambar 4.1 kita dapat melihat Ethernet Status dengan terfokus pada bagian yang dilingkari. Disitu kita dapat melihat bahwa status kecepatan bandwidthnya mencapai 1 Gbps. Dari Ethernet status di atas kita bisa mengambil kesimpulan sementara bahwa kabel yang digunakan mampu mencapai maksimal 1 Gbps. Rata-rata TCP PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 Rata-rata
Up (Mbps) 691.0 696.3 698.3 530.7 668.3 656.9
Down Up Total UDP (Mbps) (Mbps) 168.0 PC1 531.7 859 161.0 PC2 392.0 857 158.3 PC3 390.7 857 355.0 PC4 487.3 886 202.3 PC5 484.7 871 208.9 4329 Rata-rata 457.3 Tabel 4.1 Throughput TCP dan UDP tes PC
46
Down (Mbps) 414.0 545.3 528.0 500.0 438.3 485.1
Total 945.7 937.3 918.7 987.3 923.0 4712.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Jitter Up 0.2 0.6 0.5 0.1 0.4
Jitter PL Total PL Up Down Down 0.4 8.73% 0.67% 0.6 0.1 0.28% 7.87% 0.7 0.1 0.34% 8.57% 0.6 0.1 4.00% 0.14% 0.1 0.3 4.39% 8.03% 0.6 Tabel 4.2 Jitter dan Packet loss setiap PC
Total 9.40% 8.15% 8.91% 4.14% 12.42%
TEST PC
Mbps
TCP 1000.0 900.0 800.0 700.0 600.0 500.0 400.0 300.0 200.0 100.0 0.0
UDP
945.7 859.0
937.0 857.0
918.7 856.7
987.3 885.7
923.0 870.7
PC1
PC2
PC3
PC4
PC5
Gambar 4.2 Bandwidth TCP dan UDP Pada gambar 4.2 kita dapat melihat bahwa throughput yang dihasikan tidak mencapai 1000 Mbps pada setiap PCnya. Hal ini dikarenakan adanya proses enkapsulasi dan deenkapsulasi data pada saat pengiriman data dari host pengirim menuju host penerima. Proses enkapsulasi mulai dari layer application menuju layer physical membutuhkan waktu sehingga tidak dapat memenuhi kecepatan maksimal 1000 Mbps. Pada gambar juga kita dapat melihat pola yang dihasilkan bahwa pada UDP throughput yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan TCP karena pada saat pengiriman data UDP lebih mementingkan kecepatan dan bersifat connectionless sehingga tidak adanya proses handshake antara host penerima dan pengurim, selain itu juga UDP tidak andal sehingga data yang error tidak diperiksa pada saat terjadinya transfer data. Berbeda dengan TCP yang bersifat connection oriented sehingga terjadi handshaking 47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI terlebih dahulu sebelum mengirimkan data, selain itu juga TCP reliable sehingga pada saat pengiriman data yang masuk dicek terlebih dahulu apakah ada data yang error atau tidak. Karena ketika ada data yang error maka akan dilakukan pengiriman ulang atau yang biasa disebut dengan retransmisi, hal ini yang membuat throughput TCP lebih rendah dari throughput UDP.
JITTER PC 0.7
0.7 0.6
0.6
0.6
0.6
0.5
ms
0.4 0.3 0.2
0.1
0.1 0.0 PC1
PC2
PC3
PC4
PC5
Gambar 4.3 Jitter Skenario 0 Pada gambar 4.3 kita dapat melihat jitter yang dihasilkan pada setiap PC yang akan digunakan untuk melakukan pengujian. Kita bisa lihat bahwa jitter yang dihasilkan pada setiap PC berbeda-beda. Jitter ini dihasilkan karena adanya antrian (congestion) yang terjadi pada saat pengiriman data. Pada grafik kita dapat melihat PC 4 memiliki jitter yang lebih sedikit dibandingkan PC lain, hal ini menandakan bahwa pada PC 4 variasi delay pada saat pengiriman data lebih kecil dibandingkan dengan PC yang lain. Menurut ITU – T Y.1541 ( International Telecomunication Union ) nilai jitter yang baik adalah dibawah 50 ms. Akan tetapi nilai jitter yang dihasilkan oleh semua PC keseluruhan tidak melebihi 1 ms. Maka dari itu penulis berkesimpulan bahwa nilai jitter yang dihasilkan dalam kategori normal karena tidak melebihi 50 ms. 48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PACKET LOSS PC 14.00%
12.42%
12.00% 10.00%
9.40% 8.15%
8.91%
8.00% 6.00% 4.14% 4.00% 2.00% 0.00% PC1
PC2
PC3
PC4
PC5
Gambar 4.4 Packet Loss Skenario 0
Pada gambar 4.4 kita dapat melihat packet loss yang dihasilkan pada setiap PC yang digunakan untuk melakukan pengujian. Packet loss terjadi karena adanya collision (tabrakan) pada saat transmisi antara host pengirim ke host penerima. Pada skenario 0 penulis melakukan pengujian dengan membanjiri setiap PC dengan cara dua arah atau bisa dikatakan bolak-balik. Hal ini yang memungkinkan adanya terjadi collision karena pada setiap Ethernet sudah dilengkapi dengan collision detection. Ketika terjadi collision maka data akan di abaikan. Seperti kita tahu protokol UDP bersifat connectionless oriented dan unreliable memungkinkan bahwa data yang terkirim akan banyak yang bertabrakan dan pada UDP tidak adanya retransmisi sehingga data yang bertabrakan banyak yang dibuang atau di drop atau di abaikan oleh Ethernet. Kita dapat melihat bahwa pada PC 4 memiliki jumlah packet loss yang lebih sedikit dibanding yang lain berbanding lurus dengan jitter yang dihasilkan lebih sedikit karena aliran data yang masuk lebih teratur dibandingkan pada PC yang lain. Dapat disimpulkan berdasarkan standar ITU-T X.642 (rekomendasi X.642 International Telecommunication Union) ditentukan persentase packet loss untuk jaringan adalah kategori Good bernilai (0-1%), kategori Acceptable bernilai (1-5%), dan kategori Poor 49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI bernilai (5-10%). Berdasarkan standar tersebut penulis berkesimpulan bahwa pada PC1-PC3 dan PC5 dalam kategori poor, sedangkan pada PC 4 katergori acceptable.
4.3
Analisa Skenario I
Setelah melakukan pengujian pada PC tanpa menggunakan router ataupun switch, kemudian penulis melakukan pengujian pada scenario pertama dengan cara membanjiri PC dengan menggunakan switch dan router yang digunakan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kecepatan bandwidth up and down pada setiap PC. Kita bisa melihat hasilnya seperti berikut ini :
Rata-rata
TCP
RB951G
PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 Rata-rata
Up Down (Mbps) (Mbps) 692.3 165.0 191.3 688.3 139.7 694.0 530.7 356.0 669.7 102.8
Total
UDP
Up Down (Mbps) (Mbps) 530.7 391.0 389.3 529.3 391.0 531.7 493.7 460.0 520.7 389.0
PC1 857.3 PC2 879.7 PC3 833.7 PC4 886.7 PC5 772.5 846.0 Rata-rata Table 4.3 Throughput pada router RB951G
Total 921.7 918.7 922.7 953.7 909.7 925.3
Rata-rata
TCP
RB450G
PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 Rata-rata
Up Down (Mbps) (Mbps) 688.7 169.3 172.7 691.7 329.3 512.0 605.0 251.0 667.0 116.5
Total
UDP
Up Down (Mbps) (Mbps) 528.3 391.0 391.7 532.3 532.0 390.3 512.7 465.0 524.7 389.0
PC1 858.0 PC2 864.3 PC3 841.3 PC4 856.0 PC5 783.5 840.6 Rata-rata Table 4.4 Throughput pada router RB450GG
50
Total 919.3 924.0 922.3 977.7 913.7 931.4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Rata-rata
TCP
RB260G
PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 Rata-rata
Up Down (Mbps) (Mbps) 692.7 157.3 691.0 153.7 694.7 146.7 602.7 251.7 669.7 104.5
Total
UDP
Up Down (Mbps) (Mbps) 532.3 389.3 529.0 394.0 529.0 390.3 510.0 479.3 527.0 391.3
PC1 850.0 PC2 844.7 PC3 841.3 PC4 854.3 PC5 774.1 832.9 Rata-rata Table 4.5 Throughput pada switch RB260G
Total 921.7 923.0 919.3 989.3 918.3 934.3
Rata-rata
TCP
TP-Link
PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 Rata-rata
Up Down (Mbps) (Mbps) 691.3 160.3 687.3 194.3 690.7 171.7 528.0 351.3 668.7 109.3
Total
UDP
Up Down (Mbps) (Mbps) 530.0 390.3 527.0 391.0 532.7 390.0 489.0 442.0 518.0 391.0
PC1 851.7 PC2 881.7 PC3 862.3 PC4 879.3 PC5 778.0 850.6 Rata-rata Table 4.6 Throughput pada switch TP-Link
Total 920.3 918.0 922.7 931.0 909.0 920.2
Pada tabel di atas kita dapat melihat throughput yang diperoleh pada setiap PC. Untuk memudahkan analisa penulis membuat grafik dengan memasukan rata-rata setiap PC untuk melihat pola data yang dihasilkan pada skenario 1.
SKENARIO I
Mbps
TCP 1000.0 900.0 800.0 700.0 600.0 500.0 400.0 300.0 200.0 100.0 0.0
934.3
925.3 846.0
RB951G
UDP
832.9
RB260GS
931.4 840.6
RB450G
Gambar 4.5 Grafik Throughput skenario 1
51
850.6
920.2
TP Link SG3210
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Pada gambar 4.5 kita dapat melihat bahwa throughput yang dihasilkan pada router RB951G, router RB450G, switch RB260G, dan switch TP-Link memiliki pola yang kurang lebih sama dengan throughput yang dihasilkan pada skenario 0 dimana pada UDP memiliki throughput yang lebih tinggi dibandingkan pada TCP. Hal ini juga dikarenakan karena adanya proses enkapsulasi pada data yang akan dikirim. Akan tetapi terdapat perbedaan pada skenario ini dimana diantara kedua host terdapat switch yang menjadi jembatan antara kedua host yaitu switch. Dimana switch disini mengatur lalu lintas data pada saat pengiriman dengan mempelajari alamat mac address dan menentukan rute tujuan yang akan dituju oleh host pengirim. Karena UDP bersifat connectionless oriented dimana pada saat pengiriman data tanpa melakukan proses handshaking dan tidak adanya flow control seperti pada TCP. Sehingga kecepatan yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan pada TCP. Sedangkan TCP bersifat connection oriented dan memiliki flow control serta dapat mendeteksi kesalahan ketika terjadi error pada saat pengiriman paket dimana TCP akan melakukan retransmit ketika hilang atau errornya data ketika terjadi pengiriman. Tidak ada perbedaan yang signifikan yang dihasilkan pada skenario pertama ini dengan skenario 0 karena proses forwarding yang terjadi hanya melalui dua port saja yang melibatkan antara dua host pengirim dan host penerima. Dari throughput yang sudah kita lihat pada pembahasan sebelumnya maka saat ini kita akan melihat jitter dan packet loss yang dihasilkan pada skenario I seperti berikut ini.
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jitter Up 0.1 0.4 0.5 0.0 0.1
Jitter Down
Total
PL Up
PL Down
Total
8.91% 0.7 8.50% 0.41% 9.19% 0.6 0.42% 8.77% 8.11% 0.6 0.07% 8.03% 8.20% 0.2 0.13% 8.06% 13.27% 0.7 12.67% 0.61% 9.53% Rata-rata 0.5 Table 4.7 Jitter dan packet loss pada Router RB951G
0.6 0.2 0.1 0.1 0.6
Jitter Up
Jitter Down
0.1 0.6 0.1 0.4 0.1
0.6 0.1 0.6 0.3 0.6
Total
PL Up
PL Down
Total
0.7 8.50% 0.13% 8.63% 0.6 0.34% 8.67% 9.01% 0.7 8.27% 0.34% 8.61% 0.6 0.55% 4.38% 4.92% 0.6 12.67% 0.61% 13.27% 8.89% Rata-rata 0.7 Table 4.8 Jitter dan packet loss pada Router RB450G
Jitter Up
Jitter Down
0.1 0.2 0.1 0.1 0.1
0.6 0.6 0.6 0.1 0.6
Total
PL Up
PL Down
Total
0.7 8.67% 0.57% 9.24% 0.8 8.17% 0.19% 8.36% 0.7 8.40% 1.62% 10.02% 0.1 0.94% 3.36% 4.30% 0.7 13.00% 0.12% 13.12% Rata-rata 0.6 9.01% Table 4.9 Jitter dan packet loss pada Switch RB260G
Jitter Up
Jitter Down
0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
0.5 0.6 0.6 0.1 0.6
Total
PL Up
PL Down
Total
0.6 8.73% 0.30% 4.52% 0.6 8.53% 2.55% 5.54% 0.7 8.30% 0.46% 4.38% 0.2 1.62% 7.29% 4.45% 0.7 12.00% 0.35% 6.18% Rata-rata 0.5 5.01% Table 4.10 Jitter dan packet loss pada Switch TP-Link
53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Untuk memudahkan anlisa penulis menuangkan rata-rata jitter dan packet loss pada tabel di atas ke dalam grafik seperti dibawah ini.
JITTER 0.8 0.7 0.7 0.6 0.6 0.5
0.5
0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0.0 RB951G
RB260GS
RB450G
TP Link SG3210
Gambar 4.6 Grafik Jitter Skenario 1 Pada gambar 4.6 kita dapat melihat rata-rata jumlah jitter pada setiap PC. Pada skenario ini kita dapat melihat bahwa jitter yang rata-rata jumlah jitter yang dihasilkan pada setiap router maupun switch yang digunakan sebagai jembatan. Kita dapat melihat bahwa hasil yang diperoleh tidak lebih dari 1. Hal ini masih dalam kategori normal karena jumlah jitter tidak lebih dari 50 ms. Pada skenario ini jitter terjadi karena adanya congestion (antrian) ketika data melewati switch dan router yang sudah terkonfigurasi menjadi switch, sehingga data yang terkirim tidak sampai secara bersamaan. Hal ini hanya terjadi pada protokol UDP karena protokol UDP tidak mempunyai layanan byte stream sehingga data yang terkirim tidak sampai secara berurutan karena pada UDP tidak adanya proses sequencing (pengurutan) data sebelum data di kirim. Pada grafik kita dapat melihat bahwa pada router RB450G memiliki jitter yang lebih tinggi karena pada router ini memiliki variasi delay yang tinggi karena adanya congestion yang panjang.
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Berikut kita dapat melihat rata-rata dari jumlah packet loss yang melalui setiap switch atau router yang digunakan sebagai jembatan antara pengirim dan penerima.
PACKET LOSS 12.00% 10.00%
9.53%
9.01%
8.89%
9.14%
RB260GS
RB450G
TP Link SG3210
8.00% 6.00% 4.00% 2.00% 0.00% RB951G
Gambar 4.7 Grafik Packet Loss Skenario 1
Pada gambar 4.7 kita dapat melihat rata-rata jumlah packet loss setiap PC yang digunakan untuk melakukan pengujian. Salah satu fungsi switch adalah sebagai forwarding and filtering. Ketika adanya data yang lewat maka data yang error akan di drop oleh switch. Packet loss pada skenario ini merupakan rata-rata dari jumlah up dan down karena pengujian ini dilakukan dengan arus bolak-balik dimana kedua PC yang digunakan masing-masing menjadi client dan server sekaligus. Hal ini yang menyebabkan packet loss memiliki jumlah yang relatif besar karena terjadi congestion pada jalur yang sama dengan arus bolak-balik. Bisa di ilustrasikan seperti ini misalnya PC 1 merupakan client dan server dan PC 2 juga merupakan client dan server. Maka ketika client PC1 mengirim data kepada server PC 2 secara bersamaan juga client PC 2 mengirim data pada kepada server PC1 maka akan terjadi congestion sebanyak dua kali yaitu pada PC1 menuju PC2 dan PC2 menuju PC1. Hal ini akan mengakibatkan proses enkapsulasi yang panjang. Sehingga memungkinkan data yang hilang lebih banyak. 55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4.4
Skenario II
Berikut ini adalah pengujian yang dilakukan dengan menggunakan empat port sekaligus. Penulis menampilkan rata-rata dari hasil pengujian sebanyak empat kali yang dilakukan oleh penulis. Rata-rata Skenario IIa
TCP
RB951G
PC1 PC2 PC3 PC4 Rata-rata
Bandwidth Total (Mbps) 472.3 472.25 371.8 371.75 503.3 503.25 528.0 528 468.8 1875.25
UDP PC1 PC2 PC3 PC4 Rata-rata
Bandwidth Total Jitter (Mbps) 516.0 0.11625 516 392.0 0.616 392 389.5 0.57675 389.5 570.3 0.06025 570.25 466.9 1867.75 0.3423125
PL 0.19% 0.01% 0.60% 0.14% 0.23%
Skenario IIb
TCP PC1 PC2 PC3 PC4 Rata-rata
Bandwidth Bandwidth Total UDP Total (Mbps) (Mbps) 409.3 PC1 578.5 409.3 578.5 601.0 PC2 525.3 601 525.3 173.5 PC3 392.0 173.5 392 689.8 PC4 392.0 689.8 392 468.4 1873.5 Rata-rata 471.9 1887.75 Table 4.11 Data pengujian empat port Router RB951G
Jitter Up 0.2 0.5 0.6 0.0 0.3314
PL Up 0.00% 0.11% 0.26% 8.43% 2.20%
Rata-rata Skenario IIa
TCP
RB45G
PC1 PC2 PC3 PC4 Rata-rata
Bandwidth (Mbps) 466.25 420.75 393.5 539.25 454.94
Total
UDP
466.25 420.75 393.5 539.25 1819.75
PC1 PC2 PC3 PC4 Rata-rata
Bandwidth (Mbps) 516.75 392 389.75 576.5 468.75
Total
Jitter
PL
516.75 392 389.75 576.5 1875
0.11625 0.591 0.57675 0.079 0.34075
0.190% 0.007% 0.600% 0.029% 0.21%
Bandwidth Bandwidth Total UDP Total (Mbps) (Mbps) 394.25 PC1 488.75 394.25 488.75 619.75 PC2 391.75 619.75 391.75 155.75 PC3 390.75 155.75 390.75 692.5 PC4 530.5 692.5 530.5 465.56 1862.25 Rata-rata 450.44 1801.75 Table 4.12 Data pengujian empat port Router RB450G
Jitter Up 0.0838 0.5954 0.5772 0.0658 0.33055
Skenario IIb
TCP PC1 PC2 PC3 PC4 Rata-rata
56
PL Up 0.000% 0.044% 0.295% 8.400% 2.18%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rata-rata Skenario IIa
TCP
RB260GS
PC1 PC2 PC3 PC4 Rata-rata
Bandwidth (Mbps) 476 415.5 394.25 583.25 467.25
Total
UDP
476 415.5 394.25 583.25 1869
PC1 PC2 PC3 PC4 Rata-rata
Bandwidth (Mbps) 511.75 392 391.25 569 466
Total
Jitter
PL
511.75 392 391.25 569 1864
0.10625 0.0435 0.55925 0.0725 0.19538
0.015% 0.002% 0.415% 0.066% 0.12%
Skenario IIb
Bandwidth Bandwidth Jitter Total UDP Total PL Up (Mbps) (Mbps) Up PC1 393.25 PC1 489.75 393.25 489.75 0.14575 0.006% PC2 618 PC2 392 0.57575 0.031% 618 392 PC3 178.5 PC3 390.5 0.6055 0.340% 178.5 390.5 PC4 674 PC4 529.5 0.0685 8.500% 674 529.5 Rata-rata 465.94 1863.75 Rata-rata 450.44 1801.75 0.34888 2.22% Table 4.13 Data pengujian empat port Switch RB260G TCP
Rata-rata Skenario IIa
TCP
TPLink
PC1 PC2 PC3 PC4 Rata-rata
Bandwidth Total (Mbps) 461.75 461.75 405.75 405.75 436.25 436.25 524.75 524.75 457.13 1828.50
UDP PC1 PC2 PC3 PC4 Rata-rata
Bandwidth Total (Mbps) 515.75 515.75 392.00 392.00 391.50 391.50 577.50 577.50 469.19 1876.75
Jitter
PL
0.0765 0.71775 0.60375 0.082 0.37
0.061% 0.005% 0.837% 0.022% 0.23%
Skenario IIb
TCP PC1 PC2 PC3 PC4 Rata-rata
Bandwidth Bandwidth Jitter Total UDP Total (Mbps) (Mbps) Up 400.50 PC1 488.50 400.50 488.50 0.06375 608.75 PC2 392.25 0.5615 608.75 392.25 169.00 PC3 389.75 169.00 389.75 0.57675 691.50 PC4 524.75 691.50 524.75 0.06775 467.44 1869.75 Rata-rata 448.81 1795.25 0.317438 Table 4.14 Data pengujian empat port Switch TP-Link
57
PL Up 0.000% 0.023% 0.558% 8.650% 2.31%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4.4.1
Analisa Skenario II a
Untuk memudahkan proses analisa penulis memasukan jumlah throughput ke dalam sebuah grafik. Penulis membagi skenario 2 menjadi kedalam dua sub yaitu skenario 2a dan skenario 2b. Pada skenario 2a merupakan koneksi empat port tanpa menggunakan VLAN dan pada skenario 2b dengan menggunakan VLAN. Berikut adalah skenario 2a.
Mbps
Skenario II A TCP 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0
528
583.25
539.25
524.75
503.25
394.25
393.5
436.25
371.75
415.5
420.75
405.75
472.25
476
466.25
461.75
RB951G
RB260GS
RB450G
TP Link SG3210
PC1
PC2
PC3
PC4
Gambar 4.8 Grafik Throughput TCP Skenario IIa
Mbps
Skenario II B UDP 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0
570.25
569
576.5
577.5
389.5
391.25
389.75
391.5
392
392
392
392
516
511.75
516.75
515.75
RB951G
RB260GS
RB450G
TP Link SG3210
PC1
PC2
PC3
PC4
Gambar 4.9 Grafik Throughput UDP Skenario IIa
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Pada gambar 4.8 dan 4.9 kita dapat melihat jumlah throughput yang dapat dilalui setiap router atau switch pada proses switching. Kita dapat melihat pola yang dihasilkan pada setiap alat kurang lebih tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Data pada grafik dihasilkan ketika empat port pada switch masing-masing mengirimkan data secara bersamaan. Prosesnya adalah seperti berikut ini, PC1 mengirimkan data dengan bandwidth 1 Gbps ke PC 2, kemudian PC2 mengirimkan data dengan bandwidth 1 Gbps ke PC 3 dan terakhir PC 3 juga mengirimkan data dengan bandwidth 1 Gbps. Karena switch dan router yang digunakan adalah dalam kategori Gigabit. Kita dapat melihat tabel bahwa rata-rata setiap PC dapat maksimal mengirimkan rata-rata sekitar 400 Mbps masing-masing pada saat upload atau download baik pada TCP maupun UDP. Hal ini dikarenakan terjadinya congestion (antrian) pada saat terjadinya proses switching karena semakin padatnya trafik pada network maka akan mengakibatkan besarnya congestion yang terjadi. Hal tersebut juga berpengaruh pada proses forwarding pada switch, karena sebelum forwarding diteruskan data terlebih dahulu dilakukan filtering apakah ada data yang rusak atau tidak. Setelah proses filtering maka data akan diteruskan ke host tujuan. Selain itu yang mempengaruhi proses forwarding tidak maksimal karena pada switch karena padatnya trafik dimana setiap port dibanjiri oleh bandwidth sebesar 1 Gbps yang menyebabkan
MAC address learning
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menentukan rute pada saat forwarding data.
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
JITTER SKENARIO II A 0.4 0.35
0.37 0.34075
0.331375
0.3 0.25 0.195375
0.2 0.15 0.1 0.05 0 RB951G
RB260GS
RB450G
TP Link SG3210
Gambar 4.10 Grafik Jitter Skenario IIa
Pada gambar 4.10 kita dapat melihat jitter yang pada saat proses switching. Jitter merupakan variasi delay dihasilkan pada saat terjadinya transmisi. Jitter pada grafik di atas merupakan rata-rata yang diperoleh pada setiap PC. Jitter terjadi hanya pada UDP karena data yang dikirim pada UDP tidak di urutkan terlebih dahulu sehingga mengakibatkan data yang sampai pada tujuan tidak dating secara bersamaan dan berurutan. Kita dapat melihat pada switch RB260G jitter dihasilkan lebih sedikit karena dipengaruhi oleh congestion yang tidak terlalu tinggi. Sehingga jitter yang diperoleh tidak terlalu besar, akan tetapi secara keseluruhan jitter masih dapat diterima karena tidak melebihi 1 ms, karena menurut standar ITU (International Telecommunication Union) jitter yang baik adalah kurang dari 50 ms.
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PACKET LOSS SKENARIO II A 0.25%
0.23%
0.23% 0.21%
0.20% 0.15%
0.12%
0.10% 0.05% 0.00% RB951G
RB260GS
RB450G
TP Link SG3210
Gambar 4.11 Grafik Packet Loss Skenario IIa Pada gambar 4.11 kita dapat melihat packet loss yang dihasilkan merupakan rata-rata dari setiap PC. Pada skenario IIa tanpa menggunakan VLAN kita dapat melihat bahwa setiap data yang terkirim yang hilang kurang dari 1 %. Ini menandakan bahwa hamper tidak ada data yang hilang pada saat pengiriman data karena rata-rata berjumlah nol koma sekian persen.
4.4.2
Analisa Skenario II b
Berikut ini adalah skenario II b dengan menggunakan VLAN. Pada skenario IIb ini kita dapat melihat bahwa adanya pembagian broadcast domain yang lebih kecil. Dengan menggunakan VLAN penulis memasukan PC1 dan PC2 menjadi satu broadcast domain dengan VLAN ID 168 dan pada PC3 dan PC4 penulis juga membuat satu broadcast domain sendiri dengan VLAN ID 55. Kita akan melihat hasil throughputnya seperti pada grafik berikut ini.
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Mbps
Skenario II B TCP 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0
689.75
674
692.5
691.5
173.5
178.5
155.75
169
601
618
619.75
608.75
409.25
393.25
394.25
400.5
RB951G
RB260GS
RB450G
TP Link SG3210
PC1
PC2
PC3
PC4
Gambar 4.12 Grafik throughput TCP Skenario IIb
Mbps
Skenario II B UDP 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0
392 529.5
530.5
524.75
390.5
390.75
389.75
392
391.75
392.25
578.5
489.75
488.75
488.5
RB951G
RB260GS
RB450G
TP Link SG3210
392 525.25
PC1
PC2
PC3
PC4
Gambar 4.13 Grafik throughput UDP Skenario IIb Pada gambar 4.12 dan 4.13 kita dapat melihat throughput yang dihasilkan pada proses switching dengan menggunakan dua broadcast domain yang berbeda. Dengan adanya Virtual LAN sehingga membagi jaringan fisik yang tadinya mempunyai satu broadcast domain pada skenario ini dibagi menjadi dua broadcast domain dengan tujuan untuk mengoptimalkan pemakaian bandwidth. Pada grafik kita dapat melihat throughput yang diperoleh rata-rata kurang dari 2000 Mbps. Proses pada skenario ini adalah sebagai berikut ini, PC1 dan PC2 merupakan satu broadcast domain yang sama
62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI dengan VLAN ID 168 dan PC3 dan PC4 juga merupakan satu broadcast domain yang sama dengan VLAN ID 55. PC1 dan PC2 masing-masing dijadikan sebagai client dan server keduanya saling bertukaran data begitu halnya dengan PC3 dan PC4. Setelah mengamati hasil dari throughput kita dapat menyimpulkan bahwa kemampuan forwarding juga tidak dapat mencapai maksimal. Hal ini dikarenakan adanya proses enkapsulasi pada data sebelum pengiriman dan terjadinya congestion karena adanya antrian. Ada sedikit perbedaan pada proses enkapsulasi pada VLAN karena pada saat data memasuki port maka akan ditambahkan header dan VLAN ID untuk menentukan rute yang akan dituju oleh host pengirim. Sehingga pada tabel kita dapat melihat bahwa kecepatan maksimal yang diperoleh adalah rata-rata sekitar 400 Mbps masing-masing pada saat upload atau download. Berikut ini adalah grafik jitter yang dihasilkan dari rata-rata dari 4 PC yang gunakan untuk melakukan pengujian.
JITTER SKENARIO II B 0.4 0.35
0.3423125
0.348875
0.33055
0.3174375
0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 RB951G
RB260GS
RB450G
TP Link SG3210
Gambar 4.14 Grafik Jitter Skenario IIb Pada gambar 4.14 kita dapat melihat jitter yang pada saat proses switching. Jitter merupakan variasi delay dihasilkan pada saat terjadinya transmisi. Jitter pada grafik di atas merupakan rata-rata yang diperoleh pada setiap PC. Jitter terjadi hanya pada UDP 63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI karena data yang dikirim pada UDP tidak di urutkan terlebih dahulu sehingga mengakibatkan data yang sampai pada tujuan tidak dating secara bersamaan dan berurutan. Kita dapat melihat pada grafik bahwa jitter yang dihasilkan tidak mempunyai perbedaan yang signifikan. Dengan adanya pembagian broadcast domain yang lebih kecil maka jitter yang dihasilkan lebih teratur pada setiap router maupun switch yang digunakan. Akan tetapi secara keseluruhan jitter masih dapat diterima karena tidak melebihi 1 ms, karena menurut standar ITU (International Telecommunication Union) jitter yang baik adalah kurang dari 50 ms. Berikut ini adalah grafik packet loss yang dihasilkan dari rata-rata dari 5 PC yang gunakan untuk melakukan pengujian.
PACKET LOSS SKENARIO II B 2.50%
2.20%
2.22%
2.18%
RB951G
RB260GS
RB450G
2.31%
2.00% 1.50% 1.00% 0.50% 0.00% TP Link SG3210
Gambar 4.15 Grafik Packet Loss Skenario IIb Pada gambar 4.15 kita dapat melihat packet loss yang dihasilkan merupakan rata-rata dari setiap PC. Pada skenario IIb menggunakan VLAN kita dapat melihat bahwa setiap data yang terkirim yang hilang rata-rata mencapai 2 %. Pada VLAN dikenal yang namanya header VLAN. Seperti kita ketahui pada VLAN frame akan ditambahkan dengan header VLAN sehingga membuat data semakin panjang dan 64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI membuat memori akan penuh pada saat pengiriman data. Oleh karena itu packet loss yang diperoleh lebih banyak dibandingkan tanpa menggunakan VLAN. Akan tetapi menurut standar ITU (International Telecommunication Union) persetase packet loss antara 1-5 % masuk dalam kategori acceptable yang artinya masih bisa diterima. 4.5
Skenario III
Untuk mendapatkan throughput TCP penulis melakukan pengujian sebanyak lima kali untuk masing-masing skenario pengujian. Hasil pengujian yang ditampilkan merupakan rata-rata dari pengujian sebanyak lima kali pengujian. Rata-rata Skenario Tanpa VLAN
TCP
RB951G
PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 Rata-rata
Bandwidth (Mbps) 521.5 485.25 378.25 564.25 487.75 487.4
Total
UDP
521.5 485.25 378.25 564.25 487.75 2437
PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 Rata-rata
Bandwidth Total Jitter (Mbps) 435.5 0.0846 435.5 485 0.0652 485 392 0.7612 392 390.25 390.25 0.6008 555.5 0.0784 555.5 451.65 2258.25 0.31804
PL 0.06% 0.58% 0.02% 0.42% 2.41% 0.70%
Skenario VLAN
TCP PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 Rata-rata
Bandwidth Bandwidth Total UDP Total (Mbps) (Mbps) 459 PC1 574 459 574 450.25 PC2 512.5 450.25 512.5 377 PC3 392 377 392 429.25 PC4 389.75 429.25 389.75 670.5 PC5 523 670.5 523 477.2 2386 Rata-rata 478.25 2391.25 Table 4.15 Data pengujian lima port Router RB951G
65
Jitter
PL
0.074 0.0845 1.1435 0.557 0.0635 0.3845
0.01% 1.28% 0.00% 0.57% 8.04% 1.98%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Rata-rata Skenario Tanpa VLAN
TCP
RB450G
PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 Rata-rata
Bandwidth (Mbps) 609.75 483 353 501.5 476.75 484.8
Total
UDP
609.8 483 353 501.5 476.8 2424
PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 Rata-rata
Bandwidth Total Jitter PL (Mbps) 569.5 569.5 0.04325 0.03% 518.75 518.75 0.3595 0.72% 392 0.4685 0.00% 392 390.25 390.25 0.5695 0.39% 565.25 0.085 2.41% 565.25 487.15 2435.75 0.30515 0.71%
Skenario VLAN
Bandwidth Bandwidth Total UDP Total (Mbps) (Mbps) PC1 513.75 PC1 572.75 513.8 572.75 PC2 381.25 PC2 513.5 381.3 513.5 PC3 303.25 PC3 392 303.3 392 PC4 620 PC4 390.5 620 390.5 PC5 676.5 PC5 524.25 676.5 524.25 Rata-rata 498.95 2495 Rata-rata 478.6 2393 Table 4.16 Data pengujian lima port Router RB450G TCP
Jitter Up 0.08025 0.0835 0.4975 0.5745 0.06275 0.2597
PL Up 0.01% 1.63% 0.00% 0.38% 8.23% 2.05%
Rata-rata Skenario Tanpa VLAN
TCP
RB260GS
PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 Rata-rata
Bandwidth Total (Mbps) 534.25 534.25 473.5 473.5 444.75 444.75 329.5 329.5 614.25 614.25 479.25 2396.25
UDP PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 Rata-rata
Bandwidth Total Jitter PL (Mbps) 584.75 584.75 0.051 0.39% 521 0.45625 0.42% 521 392 0.4685 0.01% 392 389.75 389.75 0.685 0.53% 566 0.099 0.69% 566 490.7 2453.5 0.35195 0.41%
Skenario VLAN
Bandwidth Bandwidth TCP Total UDP Total (Mbps) (Mbps) PC1 563 PC1 565.25 563 565.25 PC2 322 PC2 518.25 322 518.25 PC3 439.75 PC3 392 439.75 392 PC4 391 PC4 390.5 391 390.5 PC5 670 PC5 525 670 525 Rata-rata 477.15 2385.75 Rata-rata 478.2 2391 Table 4.17 Data pengujian lima port Switch RB260G-S
66
Jitter
PL
0.0785 0.08025 0.70275 0.58275 0.0945 0.30775
0.03% 1.30% 0.01% 0.35% 8.33% 2.00%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Rata-rata Skenario Tanpa VLAN
TCP
TP-Link
PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 Rata-rata
Bandwidth (Mbps) 489.5 463 453.25 242.65 712 472.08
Total
UDP
489.5 463 453.25 242.65 712 2360.4
PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 Rata-rata
Bandwidth Total (Mbps) 501 501 502.25 502.25 392 392 391.5 391.5 554.5 554.5 468.25 2341.25
Jitter
PL
0.06925 0.185 0.937 0.62475 0.072 0.3776
0.01% 0.14% 0.00% 0.11% 2.38% 0.53%
Jitter
PL
0.07675 0.121 0.70275 0.60175 0.09 0.31845
0.08% 1.17% 0.00% 0.51% 8.28% 2.01%
Skenario VLAN
TCP PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 Rata-rata
4.5.1
Bandwidth Bandwidth Total UDP Total (Mbps) (Mbps) 508.75 PC1 542 508.75 542 386 PC2 530 386 530 346.75 PC3 392 346.75 392 503.25 PC4 389.75 503.25 389.75 666 PC5 526 666 526 482.15 2410.75 Rata-rata 475.95 2379.75 Table 4.18 Data pengujian lima port Switch TP-Link
Analisa Skenario III a
Untuk memudahkan proses analisa penulis memasukan jumlah throughput ke dalam sebuah grafik. Penulis membagi skenario 3 menjadi kedalam dua sub yaitu skenario 3a dan skenario 3b. Pada skenario 3a merupakan koneksi lima port tanpa menggunakan VLAN dan pada skenario 3b dengan menggunakan VLAN. Berikut adalah grafik skenario 3a.
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Skenario III A TCP 3000 2500
Mbps
2000 1500 1000
487.75
614.25
476.75
564.25
329.5
501.5
378.25
444.75
353
485.25
473.5
483
521.5
534.25
609.75
489.5
RB951G
RB260GS
RB450G
TP Link SG3210
712 242.65 453.25 463
500 0
PC1
PC2
PC3
PC4
PC5
Gambar 4.16 Grafik Throughput TCP Skenario IIIa
Skenario III A UDP 3000
Mbps
2500 566
565.25
554.5
389.75
390.25
391.5
392
392
392
521
518.75
502.25
435.5
584.75
569.5
501
RB951G
RB260GS
RB450G
TP Link SG3210
2000
555.5
1500
390.25
1000 500
392 485
0
PC1
PC2
PC3
PC4
PC5
Gambar 4.17 Grafik Throughput UDP Skenario IIIa Pada gambar 4.16 dan 4.17 kita dapat melihat jumlah throughput yang dapat dilalui setiap router atau switch pada proses switching. Kita dapat melihat pola yang dihasilkan pada setiap alat kurang lebih tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Data pada grafik dihasilkan ketika lima port pada switch masing-masing mengirimkan data secara bersamaan. Prosesnya adalah seperti berikut ini, PC1 mengirimkan data dengan bandwidth 1 Gbps ke PC 2, kemudian PC2 mengirimkan data dengan bandwidth 1 Gbps ke PC 3, PC 4 juga mengirimkan data dengan bandwidth 1 Gbps dan PC5 juga 68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI mengirimkan bandwidth 1 Gbps. Switch dan router yang digunakan adalah dalam kategori Gigabit. Kita dapat melihat tabel bahwa rata-rata setiap PC dapat maksimal mengirimkan rata-rata sekitar 400 Mbps masing-masing pada saat upload atau download baik pada TCP maupun UDP. Hal ini dikarenakan terjadinya congestion (antrian) pada saat terjadinya proses switching karena semakin besarnya trafik pada network terjadi maka akan semakin besar juga congestion yang terjadi. Hal tersebut juga berpengaruh pada proses forwarding pada switch, karena sebelum forwarding diteruskan data terlebih dahulu dilakukan filtering apakah ada data yang rusak atau tidak. Setelah proses filtering maka data akan diteruskan ke host tujuan. Selain itu yang mempengaruhi proses forwarding tidak maksimal karena pada switch karena padatnya trafik yang menyebabkan MAC address learning membutuhkan waktu yang cukup lama pada saat forwarding data.
JITTER SKENARIO III A 0.3776
0.4 0.35
0.35195 0.31804
0.30515
0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 RB951G
RB260GS
RB450G
TP Link SG3210
Gambar 4.18 Grafik Jitter Skenario IIIa Pada gambar 4.18 kita dapat melihat jitter yang pada saat proses switching. Jitter merupakan variasi delay dihasilkan pada saat terjadinya transmisi. Jitter pada grafik di atas merupakan rata-rata yang diperoleh pada setiap PC. Jitter terjadi hanya pada UDP 69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI karena data yang dikirim pada UDP tidak di urutkan terlebih dahulu sehingga mengakibatkan data yang sampai pada tujuan tidak datang secara bersamaan dan berurutan. Akan tetapi secara keseluruhan jitter masih dapat diterima karena tidak melebihi 1 ms sama halnya dengan jitter yang dihasilkan pada skenario sebelumnya, karena menurut standar ITU (International Telecommunication Union) jitter yang baik adalah kurang dari 50 ms.
PACKET LOSS SKENARIO III A 0.80%
0.71%
0.70% 0.70% 0.60%
0.53%
0.50%
0.41%
0.40% 0.30% 0.20% 0.10% 0.00% RB951G
RB260GS
RB450G
TP Link SG3210
Gambar 4.19 Grafik Packet Loss Skenario IIIa Pada gambar 4.19 kita dapat melihat packet loss yang dihasilkan merupakan rata-rata dari setiap PC. Pada skenario IIIa tanpa menggunakan VLAN kita dapat melihat bahwa setiap data yang terkirim yang hilang kurang dari 1 %. Ini menandakan bahwa hamper tidak ada data yang hilang pada saat pengiriman data karena rata-rata berjumlah nol koma sekian persen. Di sini kita dapat melihat kemampuan setiap switch dan router berbeda-beda ketika terjadi congestion. Kita dapat melihat pada switch RB260GS dan TP-Link memiliki jumlah packet loss lebih sedikit dibandingkan dengan yang lain, ini dikarenakan dapat menghandle dengan baik ketika terjadi antrian yang panjang (congestion). Akan tetapi secara keseluruhan packet loss dalam kategori baik karena tidak melebihi dari 1 %. 70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.5.2
Analisa Skenario III b
Berikut ini adalah skenario III b dengan menggunakan VLAN. Pada skenario IIIb ini kita dapat melihat bahwa adanya pembagian broadcast domain yang lebih kecil. Dengan menggunakan VLAN penulis memasukan PC1, PC2, dan PC3 menjadi satu broadcast domain dengan VLAN ID 168 dan pada PC4 dan PC5 penulis juga membuat satu broadcast domain sendiri dengan VLAN ID 55. Kita akan melihat hasil throughputnya seperti pada grafik berikut ini.
Skenario III B TCP 3000
Mbps
2500 676.5
666
391
620
503.25
377
439.75
303.25
346.75
450.25
322
381.25
386
459
563
513.75
508.75
RB951G
RB260GS
RB450G
TP Link SG3210
2000
670.5
670
1500
429.25
1000 500 0
PC1
PC2
PC3
PC4
PC5
Gambar 4.20 Throughput TCP Skenario IIIb
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Skenario III B UDP 3000 2500
Mbps
2000 1500 1000
523
525
524.25
526
389.75
390.5
390.5
389.75
392
392
392
392
512.5
518.25
513.5
530
574
565.25
572.75
542
RB951G
RB260GS
RB450G
TP Link SG3210
500 0
PC1
PC2
PC3
PC4
PC5
Gambar 4.21 Throughput UDP Skenario IIIb Pada gambar 4.20 dan 4.21 kita dapat melihat throughput yang dihasilkan pada proses switching dengan menggunakan dua broadcast domain yang berbeda. Dengan adanya Virtual LAN sehingga membagi jaringan fisik yang tadinya mempunyai satu broadcast domain pada skenario ini dibagi menjadi dua broadcast domain dengan tujuan untuk mengoptimalkan pemakaian bandwidth. Pada grafik kita dapat melihat throughput yang diperoleh rata-rata kurang dari 2500 Mbps. Proses pada skenario ini adalah sebagai berikut ini, PC1, PC2, dan PC 3 merupakan satu broadcast domain yang sama dengan VLAN ID 168 dan PC4 dan PC5 juga merupakan satu broadcast domain yang sama dengan VLAN ID 55. PC1, PC2, dan PC3 masing-masing dijadikan sebagai client dan server keduanya saling bertukaran data begitu halnya dengan PC4 dan PC5. Setelah mengamati hasil dari throughput kita dapat menyimpulkan bahwa kemampuan forwarding juga tidak dapat mencapai maksimal. Hal ini dikarenakan adanya proses enkapsulasi pada data sebelum pengiriman dan terjadinya congestion dari banyaknya data yang masuk dalam switch secara bersamaan. Ada sedikit perbedaan pada proses enkapsulasi pada VLAN karena pada saat data memasuki port maka akan ditambahkan header dan VLAN ID untuk menentukan rute yang akan dituju oleh host pengirim. Kita juga dapat melihat tabel bahwa rata-rata setiap PC dapat maksimal mengirimkan rata72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI rata sekitar 400 Mbps masing-masing pada saat upload atau download baik pada TCP maupun UDP. Berikut ini adalah grafik jitter yang dihasilkan dari rata-rata dari 5 PC yang gunakan untuk melakukan pengujian.
JITTER SKENARIO III B 0.45 0.4
0.3845
0.35
0.31845
0.30775
0.3
0.2597
0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 RB951G
RB260GS
RB450G
TP Link SG3210
Gambar 4.22 Grafik Jitter Skenario IIIb Pada gambar 4.22 kita dapat melihat jitter yang pada saat proses switching pada skenario IIIb ini. Seperti kita ketahaui bahwa jitter merupakan variasi delay dihasilkan pada saat terjadinya transmisi. Jitter pada grafik di atas merupakan rata-rata yang diperoleh pada setiap PC. Jitter terjadi hanya pada UDP karena data yang dikirim pada UDP tidak di urutkan terlebih dahulu sehingga mengakibatkan data yang sampai pada tujuan tidak secara bersamaan dan berurutan. Akan tetapi secara keseluruhan jitter pada skenario IIIb ini juga masih dapat diterima karena tidak melebihi 1 ms sama halnya dengan jitter yang dihasilkan pada skenario sebelumnya, karena menurut standar ITU (International Telecommunication Union) jitter yang baik adalah kurang dari 50 ms. Berikut ini kita dapat melihat rata-rata packet loss yang terjadi pada setiap PC yang ketika terjadinya proses switching.
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PACKET LOSS SKENARIO III B 2.50% 2.00%
1.98%
2.00%
2.05%
2.01%
RB951G
RB260GS
RB450G
TP Link SG3210
1.50% 1.00% 0.50% 0.00%
Gambar 4.23 Grafik Packet Loss Skenario IIIb Pada gambar 4.23 kita dapat melihat packet loss yang dihasilkan merupakan rata-rata dari setiap PC. Pada skenario IIIb menggunakan VLAN kita dapat melihat bahwa setiap data yang hilang pada saat pengiriman rata-rata kurang lebih 1-2%. Seperti kita ketahui pada VLAN frame akan ditambahkan dengan header VLAN sehingga membuat data semakin panjang dan membuat memori akan penuh pada saat pengiriman data. Hal tersebut yang mengakibatkan data hilang lebih banyak dibandingkan dengan skenario tanpa VLAN karena pada skenario tanpa VLAN tidak ada penambahan header pada saat melakukan transfering data. Akan tetapi menurut standar ITU (International Telecommunication Union) persetase packet loss antara 1-5 % masuk dalam kategori acceptable yang artinya masih bisa diterima.
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4.6
Analisa Bridge
Berikut ini adalah throughput, jitter, dan packet loss yang diperoleh dari router RB951G dan router RB450G. Pada kedua router ini memiliki kemampuan juga untuk digunakan sebagai bridge. Berikut ini adalah analisa keseluruhan tentang bridge pada router RB951G dan router RB450G.
SKENARIO 3A TCP 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0
UDP
927.112 838.86 639.56 563.336
RB951G
RB450G
Gambar 4.24 Grafik Throughput Bridge Skenario IIIa
SKENARIO 3B TCP 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0
UDP
928.26 742.5 628.6
RB951G
569.08
RB450G
Gambar 4.25 Grafik Throughput Bridge Skenario IIIb
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Pada gambar 4.24-25 kita dapat melihat throughput pada skenario IIIa dan IIIb. Dimana pengunjian skenario 3 menggunakan sebanyak 5 PC. Secara keseluruhan kita dapat melihat pola kedua router pada kedua skenario tersebut kurang lebih hamper sama. Akan tetapi ketika kita cermati throughput yang dihasilkan tidak sebesar pada throughput pada pembahasan sebelumnya ketika router terkonfigurasi menjadi switch. Kita dapat melihat throughput yang dihasilkan pada kedua alat dengan dua skenario yang berbeda menghasilkan throughput yang kurang dari 1000 Mbps. Bisa dikatakan bahwa setiap port hanya memenuhi bandwidth kurang dari 200 Mbps saja. Hal dikarenakan proses forwarding yang dilakukan pada bridge dan switch berbeda. Pada switch data dialirkan atau proses forwarding lebih cepat karena melalui jalur fisik (hardware) sedangkan proses pengiriman data atau proses forwarding pada bridge data dialirkan melalui jalur software melalui MAC address. Hal tersebut yang menyebabkan throughput pada switch lebih tinggi dari pada throughput pada bridge. Berikut ini kita dapat melihat jitter dan packet loss pada kedua router yang diubah menjadi bridge.
JITTER Skenario 3a
Skenario 3b
12
11.04128
10 8 6
6.10432
5.41164 4.5264
4 2 0 RB951G
RB450G
Gambar 4.26 Grafik Jitter Bridge
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Pada gambar 4.26 kita dapat melihat bahwa rata-rata jitter yang diperoleh pada kedua router yang diubah menjadi bridge. Kedua bridge tersebut memiliki jitter yang berbeda pada setiap skenario. Kita dapat melihat brigde pada router RB951G lebih tinggi ketika tanpa menggunakan VLAN dari pada menggunakan VLAN sedangkan pada RB450G memiliki jitter yang lebih tinggi pada VLAN dibandingkan tanpa mengunakan VLAN. Seperti kita ketahaui bahwa jitter merupakan variasi delay dihasilkan pada saat terjadinya transmisi. Karena bridge berjalan pada software mengakibatkan variasi delay tinggi dibandingkan pada switch. Hal tersebut karena diakibatkan karena panjangnya antrian data yang melewati memory mengakibatkan jitter juga tinggi. Kita dapat melihat pada bridge pada RB951G memiliki kinerja yang lebih stabil pada VLAN karena dibagi ke dalam dua broadcast domain yang lebih kecil, sedangkan pada bridge pada router RB450G pada VLAN meninggi dibanding tanpa menggunakan VLAN karena pada saat pengambilan data jitter pada VLAN tidak stabil dan selalu berubah naik dan turun sehigga mengakibatkan rata-ratanya tinggi. Akan tetapi secara keseluruhan jitter pada bridge ini juga masih dapat diterima karena menurut standar ITU (International Telecommunication Union) jitter yang baik adalah kurang dari 50 ms. Berikut ini kita dapat melihat rata-rata packet loss yang terjadi pada setiap PC yang ketika terjadinya pada bridge.
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PACKET LOSS Skenario 3a
Skenario 3b
90.00% 76.23%
80.00% 70.00% 60.00%
59.40%
71.36%
53.28%
50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% RB951G
RB450G
Gambar 4.27 Grafik Packet loss Bridge Pada gambar 4.27 kita dapat melihat packet loss yang dihasilkan merupakan rata-rata dari setiap PC. Kita dapat melihat pada router yang diset menjadi bridge bahwa packet loss yang dihasilkan mencapai rata-rata 50% lebih pada router RB951G dan mencapai rata-rata 70% lebih pada router RB450G. Hal ini terjadi karena diakibatkan pada bridge aliran data melalui memory dan dengan padatnya trafik membuat terjadinya congestion yang sangat tinggi mengakibatkan memory tidak dapat menghandle banyaknya aliran data yang lewat sehingga mengakibatkan banyaknya data yang hilang pada saat transmisi data.
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengukuran dan analisa pengujian dari skenario 0, 1, 2 dan 3 dapat disimpulkan bahwa : 1. Dari keempat alat (switch dan router terkonfirgurasi switch) yang sudah di uji port forwarding-nya dapat kita lihat bahwa throughput yang dihasilkan antara switch dengan router terkonfigurasi switch sama-sama tidak mencapai kecepatan maksimal 1 Gbps akan tetapi memiliki rata-rata sekitar 400 Mbps pada saat upload ataupun download baik pada protokol UDP maupun TCP baik pada skenario II dengan 4 port dan skenario II dengan 5 port. 2. Dari keempat alat yang sudah diuji dan dengan melihat hasil kecepatan port forwarding yang dihasilkan kurang lebih sama pada setiap alat, maka lebih baik menggunakan switch RG260G dengan mempertimbangkan harga yang lebih murah kecepatan port forwardingnya tidak kalah dengan alat yang lain. 3. Packet loss pada skenario dengan menggunakan VLAN lebih besar persentasenya dibandingan tanpa menggunakan VLAN sehingga membuat unjuk kerja skenario tanpa menggunakan VLAN lebih baik dibandingkan pada skenario dengan menggunakan VLAN baik pada switch asli maupun pada router yang terkonfigurasi menjadi switch. 4. Untuk router RB951 dan RB450G dapat dikonfigurasi menjadi switch dan bridge. Akan tetapi jika ingin digunakan untuk switching lebih baik jika dikonfigurasi sebagai switch karena port forwarding-nya lebih cepat dan lebih andal karena presentase packet lossnya lebih sedikit dibandingkan ketika menjadi bridge.
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5.2
Saran Penulis menyarankan penelitian ini dapat dilanjutkan dengan menguji trunk link dan inter-VLAN routing.
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR PUSATAKA
1. Larry L Peterson And Bruce S. Davie, Computer Network A System Approach Fifth Edition. 2. Andrew S. Tanenbaum, 2003, "Computer Networks", Pearson Education International, New Jersey. 3. Copyright (c) The Board of Trustees of the University of Illinois All Rights Reserved. 4. W. Richard Stevens. TCP/IP Illustrated, Volume 1: The Protocols. ISBN 0-20163346-9 W. Richard Stevens and Gary R. Wright. TCP/IP Illustrated, Volume 2: The Implementation. ISBN 0-201-63354-X W.
Richard
Stevens.
TCP/IP
Illustrated,
Volume
3:
TCP
for
Transactions, HTTP, NNTP, and the UNIX Domain Protocols. ISBN 0-20163495-3 Irish Times Father of the Net adopts practical view of his child's future 16 January 2004 Vinton G. Cerf, Robert E. Kahn, A Protocol for Packet Network Intercommunication, IEEE Transactions on Communications, Vol. 22, No. 5, May 1974 pp. 637-648 5. Dhani, Thomas, 2012 , Analisis Unjuk Kerja Wireless LAN, Skripsi, Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta 6. http://en.wikipedia.org/wiki/MikroTik diakses pada tanggal 6 Desember 2013 7. Nababan, Sabar Saut Martua, 2013. Implementasi Bandwidth Management dan Pengaturan Akses Menggunakan Mikrotik Router OS. Universitas Widyatama. Bandung. 81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8. Steven, Richards. TCP/IP Illustrated Volume 1 : The Protocols. 1993. 9. http://www.mikrotik.com/aboutus diakses pada tanggal 6 Desember 2013 10. Sofana, Iwan. Cisco CCNA dan Jaringan Komputer. Informatika. Bandung. 2010. 11. Steven, Richards. TCP/IP Illustrated Volume 1 : The Protocols. 1993. 12. http://www.cisco.com/en/US/tech/tk365/technologies_white_paper09186a008 0094e9e.shtml diakses pada tanggal 14 Desember 2013 13. Forouzan, Behrouz, 2007, Data Communication and Networking 4th Edition. McGraw-hill. 14. http://id.wikipedia.org/wiki/Ethernet di akses tanggal 14 Desember 2014
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran Konfigurasi
Hal pertama yang dilakukan sebelum melakukan pengujian yaitu melakukan implementasi dengan cara menghubungkan setiap PC pada setiap port switch dan router yang sudah di konfigurasi menjadi switch. Setelah itu melakukan konfigurasi switch group pada setiap router untuk menjadikan router sebagai switch. Setelah itu untuk melakukan penelitian pada skenario kedua dilakukan konfigurasi VLAN. Berikut langkah-langkah yang dilakukan : a. Konfigurasi Router Outdoor RB450G dan Router Wireless RB951G menjadi Switch. Pada router RB450G dan RB951G digunakan maka langkah pertama yang dilakukan adalah menjadikan semua port tersebut ke dalam switch group seperti langkah berikut di bawah ini:
Gambar a.1 Konfigurasi Switch Group
Pada gambar a.1 adalah proses membuat switch group dengan cara men-set Ethernet 1, Ethernet 3, Ethernet 4, dan Ethernet 5 kedalam master port Ethernet 2 karena Ethernet 2 merupakan master local. Hal ini dilakukan adalah untuk menjadikan router beralih fungsi menjadi sebuah switch.
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI b. Konfigurasi VLAN RB450G dan RB951G Untuk melakukan pengujian pada skenario yang kedua menggunakan VLAN maka langkah selanjutnya yang penulis lakukan adalah melakukan konfigurasi VLAN pada kedua router. Langkah-langkah yang dilakukan adalah seperti dibawah ini :
Gambar b.1 Konfigurasi header, Vlan Mode, dan Vlan ID Pada gambar yang ada di atas dilakukan adalah menetapkan "vlan-mode" dan "vlanheader" mode pada setiap port dan "default-vlan-id" pada ingress untuk setiap port akses. Set "vlan-mode = secure" memperhatikan table VLAN sehingga mengabaikan paket diluar tabel VLAN . Set "vlan-header = always-strip" untuk port akses - ini menghapus Header VLAN frame ketika meninggalkan switch Chip. "Default-vlan-id" menentukan apa VLAN ID ditambahkan untuk lalu lintas masuknya port akses.
Gambar b.2 Konfigurasi swtich VLAN ID Proses pada gambar b.2 adalah menambahkan setiap port ke dalam table VLAN berdasarkan VLAN ID yang sudah dilakukan pada konfigurasi sebelumnya. c. Konfigurasi VLAN RB260GS Sama seperti kedua alat yang sudah penulis konfigurasi sebelumnya. Akan tetapi perbedaanya adalah dimana alat yang ketiga ini tidak melakukan proses pengalihan dari router menjadi switch karena alat RB260GS merupakan switch murni/asli dan konfigurasi melalui 84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Mikrotik SwOS. Berikut langkah-langkah konfigurasi VLAN pada RB260GS seperti di bawah ini:
Gambar c.1 Konfigurasi VLAN ID
Proses pada gambar c.1 adalah menambahkan Default VLAN ID pada setiap port dimana Default VLAN ID pada port 1,2, 3 di-set menjadi 168 dan pada port 4,5 menjadi 55. Langkah selanjutnya adalah menambahkan header ‘always-strip’ pada setiap port yang ada.
Gambar 4.5 Menambahkan header ‘always-strip’ Pada gambar 4.5 merupakan proses penambahan header ‘always-strip’ pada setiap port.
d. Konfigurasi VLAN TL-SG3210
Alat yang terakhir dalam pengujian ini adalah TL-SG3210 dengan jumlah port sebanyak 8 port, akan tetapi pada penelitian ini penulis hanya menguji 5 port saja dengan alasan kesetaraan dengan alat yang sebelumnya yang memiliki port sebanyak 5 port saja. Pada TLSG3210 juga tidak melakukan konfigurasi router menjadi switch karena TL-SG3210 merupakan switch murni. Berbeda dengan alat sebelumnya yang merupakan produk dari Mikrotik sedangkan TL-SG3210 adalah produk dari TP-Link. Berikut ini adalah langkahlangkah konfigurasi VLAN pada TL-SG3210 seperti di bawah ini:
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar d.1 Mengubah Link Type Langkah pertama sebelum membuat VLAN ID adalah penulis mengubah Link Type dari ACCESS menjadi GENERAL tujuannya supaya setiap port dapat di-set kedalam beberapa VLAN ID. Sedangkan ACCESS hanya bisa di-set pada satu VLAN ID saja yaitu Default VLAN ID.
Gambar d.2 Konfigurasi VLAN 1 Langkah pada gambar d.2 adalah membuat VLAN 1 dengan ID =168 dan memasukan port 1, 2, 3 ke dalam VLAN 1.
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar d.3 Konfigurasi VLAN 2 Sama dengan langkah sebelumnya pada gambar 4.8 penulis melakukan konfigurasi VLAN 2 dengan ID =55 dan memasukan port 4, 5 ke dalam VLAN 2.
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hasil Skenario 0 Test PC to PC Pengujian 1 TCP
Up
Down
Total
UDP
Up
Down
Total
Jitter Up
Jitter Down
PL Up
PL Down
PC1
696
135
831
PC1
531
463
994
0.528
0.065
9.00%
0.88%
PC2
694
171
865
PC2
391
531
922
0.65
0.074
0.18%
8.40%
PC3
701
143
844
PC3
391
517
908
0.528
0.06
0.09%
8.80%
PC4
458
456
914
PC4
484
499
983
0.079
0.098
5%
0%
PC5
660
204
864
PC5
391
531
922
0.527
0.073
0.10%
12%
4318
Total
Data PC
Total
4729
Pengujian 2
Data PC
TCP
Up
Down
Total
UDP
Up
Down
Total
Jitter Up
Jitter Down
PL Up
PL Down
PC1
683
210
893
PC1
531
391
922
0.059
0.527
8.80%
0.31%
PC2
701
139
840
PC2
394
524
918
0.595
0.085
0.13%
7.00%
PC3
692
196
888
PC3
393
534
927
0.528
0.06
0.07%
8.50%
PC4
676
159
835
PC4
480
477
957
0.077
0.031
4.50%
0.04%
PC5
671
185
856
PC5
532
391
923
0.527
0.058
0.07%
12%
Total
4312
Total
4647
Pengujian 3
Data PC
TCP
Up
Down
Total
UDP
Up
Down
Total
Jitter Up
Jitter Down
PL Up
PL Down
PC1
694
159
853
PC1
533
388
921
0.082
0.528
8.40%
0.81%
PC2
694
173
867
PC2
391
581
972
0.53
0.062
0.53%
8.20%
PC3
702
136
838
PC3
388
533
921
0.591
0.058
0.86%
8.40%
PC4
458
450
908
PC4
498
524
1022
0.069
0.072
2.80%
0%
PC5
674
218
892
PC5
531
393
924
0.091
0.628
13%
0.09%
Total
4358
Total
88
4760
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengujian 1 Skenario 1
RB951G
TCP
Up
Down
Total
UDP
Up
Down
Total
Jitter Up
Jitter Down
PL Up
PL Down
PC1
689
190
879
PC1
532
391
923
0.068
0.527
8.30%
0.17%
PC2
178
690
868
PC2
389
531
920
0.059
0.589
0.52%
8.80%
PC3
164
692
856
PC3
391
532
923
0.528
0.06
0.10%
7.70%
PC4
460
456
916
PC4
524
393
917
0.069
0.123
0%
24%
PC5
670
106
776
PC5
529
385
914
0.059
0.53
13.00%
2%
4295
Total
Total
4597
Pengujian 2 Skenario 1
RB951G
TCP
Up
Down
Total
UDP
Up
Down
Total
Jitter Up
Jitter Down
PL Up
PL Down
PC1
693
164
857
PC1
532
391
923
0.062
0.613
8.90%
0.17%
PC2
187
688
875
PC2
390
528
918
0.631
0.058
0.35%
8.80%
PC3
131
695
826
PC3
391
531
922
0.527
0.087
0.06%
8.10%
PC4
678
154
832
PC4
508
489
997
0.037
0.124
0%
0%
PC5
670
97.4
767.4
PC5
500
391
891
0.202
0.625
13.00%
0%
4157.4
Total
Total
4651
Pengujian 3 Skenario 1
RB951G
TCP
Up
Down
Total
UDP
Up
Down
Total
Jitter Up
Jitter Down
PL Up
PL Down
PC1
695
141
836
PC1
528
391
919
0.062
0.65
8.30%
0.88%
PC2
209
687
896
PC2
389
529
918
0.528
0.067
0.39%
8.70%
PC3
124
695
819
PC3
391
532
923
0.528
0.092
0.07%
8.30%
PC4
454
458
912
PC4
449
498
947
0.036
0.078
0%
0%
PC5
669
105
774
PC5
533
391
924
0.059
0.528
12.00%
0%
4237
Total
Total
4631
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengujian 1 Skenario 1
RB450G
TCP
Up
Down
Total
UDP
Up
Down
Total
Jitter Up
Jitter Down
PL Up
PL Down
PC1
690
163
853
PC1
525
391
916
0.058
0.597
8.30%
0.06%
PC2
175
691
866
PC2
533
395
928
0.538
0.06
0.19%
8.30%
PC3
135
694
829
PC3
533
391
924
0.058
0.527
7.90%
0.10%
PC4
459
454
913
PC4
517
454
971
0.07
0.106
0%
13%
PC5
669
116
785
PC5
521
391
912
0.093
0.604
13.00%
0%
4246
Total
Total
4651
Pengujian 2 Skenario 1
RB450G
TCP
Up
Down
Total
UDP
Up
Down
Total
Jitter Up
Jitter Down
PL Up
PL Down
PC1
688
185
873
PC1
528
391
919
0.201
0.528
8.70%
0.18%
PC2
180
692
872
PC2
391
533
924
0.531
0.078
0.12%
8.60%
PC3
161
691
852
PC3
532
388
920
0.078
0.631
8.70%
0.83%
PC4
677
167
844
PC4
525
486
1011
0.98
0.618
0%
0%
PC5
660
142
802
PC5
533
385
918
0.058
0.597
12.00%
2%
4243
Total
Total
4692
Pengujian 3 Skenario 1
RB450G
TCP
Up
Down
Total
UDP
Up
Down
Total
Jitter Up
Jitter Down
PL Up
PL Down
PC1
688
160
848
PC1
532
391
923
0.058
0.586
8.50%
0.16%
PC2
163
692
855
PC2
389
531
920
0.618
0.079
0.72%
9.10%
PC3
692
151
843
PC3
531
392
923
0.064
0.618
8.20%
0.09%
PC4
679
132
811
PC4
496
455
951
0.067
0.097
2%
0%
PC5
672
91.6
763.6
PC5
520
391
911
0.06
0.528
13.00%
0%
4120.6
Total
Total
4628
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengujian 1 Skenario 1
RB260G
TCP
Up
Down
Total
UDP
Up
Down
Total
Jitter Up
Jitter Down
PL Up
PL Down
PC1
694
145
839
PC1
533
391
924
0.058
0.59
8.50%
0.20%
PC2
692
140
832
PC2
525
393
918
0.2
0.529
7.60%
0.18%
PC3
694
144
838
PC3
534
391
925
0.063
0.595
8.20%
0.15%
PC4
678
159
837
PC4
496
467
963
0.072
0.066
2%
0%
PC5
670
97.4
767.4
PC5
532
392
924
0.271
0.6
13.00%
0%
4113.4
Total
Total
4654
Pengujian 2 Skenario 1
RB260G
TCP
Up
Down
Total
UDP
Up
Down
Total
Jitter Up
Jitter Down
PL Up
PL Down
PC1
690
181
871
PC1
534
387
921
0.067
0.587
8.60%
1.10%
PC2
690
158
848
PC2
530
394
924
0.415
0.599
7.90%
0.23%
PC3
696
149
845
PC3
530
392
922
0.058
0.651
9.10%
3.70%
PC4
675
152
827
PC4
506
506
1012
0.069
0.089
1%
0%
PC5
669
110
779
PC5
532
391
923
0.069
0.528
13.00%
0%
4170
Total
Total
4702
Pengujian 3 Skenario 1
RB260G
TCP
Up
Down
Total
UDP
Up
Down
Total
Jitter Up
Jitter Down
PL Up
PL Down
PC1
694
146
840
PC1
530
390
920
0.059
0.591
8.90%
0.42%
PC2
691
163
854
PC2
532
395
927
0.082
0.591
9.00%
0.16%
PC3
694
147
841
PC3
523
388
911
0.062
0.588
7.90%
1.00%
PC4
455
444
899
PC4
528
465
993
0.065
0.071
0%
10%
PC5
670
106
776
PC5
517
391
908
0.074
0.587
13.00%
0%
4210
Total
Total
4659
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengujian 1 Skenario 1
TP-Link
TCP
Up
Down
Total
UDP
Up
Down
Total
Jitter Up
Jitter Down
PL Up
PL Down
PC1
693
158
851
PC1
531
391
922
0.059
0.589
8.80%
0.17%
PC2
687
190
877
PC2
518
390
908
0.058
0.527
8.40%
0.78%
PC3
691
160
851
PC3
531
392
923
0.149
0.611
8.80%
0.13%
PC4
674
156
830
PC4
538
455
993
0.06
0.091
0%
12%
PC5
669
111
780
PC5
525
389
914
0.11
0.589
12.00%
1%
4189
Total
Total
4660
Pengujian 2 Skenario 1
TP-Link
TCP
Up
Down
Total
UDP
Up
Down
Total
Jitter Up
Jitter Down
PL Up
PL Down
PC1
690
159
849
PC1
531
389
920
0.069
0.529
8.50%
0.62%
PC2
688
192
880
PC2
530
392
922
0.058
0.529
8.70%
6.70%
PC3
689
195
884
PC3
533
391
924
0.062
0.528
7.90%
0.14%
PC4
450
440
890
PC4
444
399
843
0.024
0.098
0%
10%
PC5
668
108
776
PC5
517
392
909
0.072
0.589
12.00%
0%
4279
Total
Total
4518
Pengujian 3 Skenario 1
TP-Link
TCP
Up
Down
Total
UDP
Up
Down
Total
Jitter Up
Jitter Down
PL Up
PL Down
PC1
691
164
855
PC1
528
391
919
0.058
0.527
8.90%
0.10%
PC2
687
201
888
PC2
533
391
924
0.058
0.595
8.50%
0.17%
PC3
692
160
852
PC3
534
387
921
0.061
0.592
8.20%
1.10%
PC4
460
458
918
PC4
485
472
957
0.084
0.114
5%
0%
PC5
669
109
778
PC5
512
392
904
0.107
0.529
12.00%
0%
4291
Total
Total
4625
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hasil Skenario II Pengujian 1 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
476
476
PC1
519
519
0.06
0.120%
PC2
428
428
PC2
392
392
0.937
0.001%
PC3
400
400
PC3
389
389
0.594
0.360%
PC4
524
524
PC4
580
580
0.087
0.040%
1828
Rata-rata
Rata-rata
1880
RB951G Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
406
406
PC1
592
592
0.7
0.007%
PC2
607
607
PC2
524
524
0.104
0.390%
PC3
145
145
PC3
392
392
0.589
0.002%
PC4
693
693
PC4
392
392
0.077
8.110%
1851
Rata-rata
Rata-rata
1900
Pengujian 2 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
474
474
PC1
517
517
0.078
0.081%
PC2
315
315
PC2
392
392
0
0.001%
PC3
623
623
PC3
389
389
0.6
0.820%
PC4
530
530
PC4
576
576
0.084
0.007%
1942
Rata-rata
Rata-rata
1874
RB951G Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
411
411
PC1
593
593
0.093
0.000%
PC2
601
601
PC2
527
527
0.596
0.011%
PC3
181
181
PC3
392
392
0.528
0.190%
PC4
689
689
PC4
392
392
0
8.700%
1882
Rata-rata
Rata-rata
1904
Pengujian 3 Skenario Tanpa VLAN
RB951G
TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
465
465
PC1
514
514
0.266
0.300%
PC2
317
317
PC2
392
392
0.058
0.016%
PC3
604
604
PC3
391
391
0.586
0.460%
PC4
504
504
PC4
562
562
0
0.060%
1890
Rata-rata
Total
UDP
Jitter Up
PL Up
Rata-rata
1859
Skenario VLAN TCP
Bandwidth
93
Bandwidth
Total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PC1
405
405
PC1
588
588
0.073
0.000%
PC2
604
604
PC2
528
528
0.611
0.017%
PC3
176
176
PC3
392
392
0.59
0.610%
PC4
691
691
PC4
392
392
0
8.000%
1876
Rata-rata
Rata-rata
1900
Pengujian 4 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
474
474
PC1
514
514
0.061
0.260%
PC2
427
427
PC2
392
392
1.469
0.009%
PC3
386
386
PC3
389
389
0.527
0.760%
PC4
554
554
PC4
563
563
0.07
0.450%
1841
Rata-rata
Rata-rata
1858
RB951G Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
415
415
PC1
541
541
0.121
0.000%
PC2
592
592
PC2
522
522
0.631
0.027%
PC3
192
192
PC3
392
392
0.589
0.230%
PC4
686
686
PC4
392
392
0
8.900%
1885
Rata-rata
Rata-rata
1847
Pengujian 1 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
466
466
PC1
519
519
0.061
0.260%
PC2
432
432
PC2
392
392
1.369
0.009%
PC3
412
412
PC3
389
389
0.527
0.760%
PC4
528
528
PC4
580
580
0.068
0.008%
1838
Rata-rata
Rata-rata RB450G
1880
Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
412
412
PC1
488
488
0.121
0.000%
PC2
594
594
PC2
392
392
0.631
0.027%
PC3
159
159
PC3
391
391
0.589
0.230%
PC4
693
693
PC4
533
533
0.071
8.400%
1858
Rata-rata
Rata-rata
1804
Pengujian 2 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
465
465
PC1
514
514
0.266
0.300%
PC2
392
392
PC2
392
392
0.058
0.016%
RB450G
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PC3
422
422
PC3
390
390
0.586
0.460%
PC4
542
542
PC4
572
572
0.077
0.060%
1821
Rata-rata
Rata-rata
1868
Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
393
393
PC1
488
488
0.073
0.000%
PC2
630
630
PC2
392
392
0.611
0.017%
PC3
161
161
PC3
390
390
0.59
0.610%
PC4
693
693
PC4
525
525
0.061
8.000%
1877
Rata-rata
Rata-rata
1795
Pengujian 3 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
469
469
PC1
517
517
0.078
0.081%
PC2
427
427
PC2
392
392
0
0.001%
PC3
365
365
PC3
389
389
0.6
0.820%
PC4
552
552
PC4
577
577
0.084
0.007%
1813
Rata-rata
Rata-rata RB450G
1875
Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
384
384
PC1
490
490
0.093
0.000%
PC2
631
631
PC2
392
392
0.596
0.011%
PC3
167
167
PC3
391
391
0.528
0.190%
PC4
691
691
PC4
530
530
0.059
8.700%
1873
Rata-rata
Rata-rata
1803
Pengujian 4 Skenario Tanpa VLAN
RB450G
TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
465
465
PC1
517
517
0.06
0.120%
PC2
432
432
PC2
392
392
0.937
0.001%
PC3
375
375
PC3
391
391
0.594
0.360%
PC4
535
535
PC4
577
577
0.087
0.040%
1807
Rata-rata
Rata-rata
1877
Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
388
388
PC1
489
489
0.059
0.000%
PC2
624
624
PC2
391
391
0.528
0.120%
PC3
136
136
PC3
391
391
0.589
0.150%
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PC4
693
Rata-rata
693
PC4
1841
Rata-rata
534
534
0.077
8.500%
1805
Pengujian 1 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
508
508
PC1
514
514
0.064
0.003%
PC2
481
481
PC2
392
392
0
0.004%
PC3
213
213
PC3
391
391
0.527
0.130%
PC4
757
757
PC4
575
575
0.069
0.002%
1959
Rata-rata
Rata-rata
1872
RB260G-S Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
398
398
PC1
489
489
0.342
0.000%
PC2
614
614
PC2
392
392
0.528
0.054%
PC3
164
164
PC3
391
391
0.608
0.220%
PC4
690
690
PC4
530
530
0.059
8.300%
1866
Rata-rata
Rata-rata
1802
Pengujian 2 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
463
463
PC1
504
504
0.069
0.012%
PC2
356
356
PC2
392
392
0.058
0.001%
PC3
580
580
PC3
394
394
0.528
0.540%
PC4
515
515
PC4
553
553
0.064
0.260%
1914
Rata-rata
Rata-rata
1843
RB260G-S Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
406
406
PC1
490
490
0.085
0.000%
PC2
603
603
PC2
392
392
0.611
0.011%
PC3
189
189
PC3
390
390
0.59
0.430%
PC4
689
689
PC4
527
527
0.077
8.500%
1887
Rata-rata
Rata-rata
1799
Pengujian 3 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
467
467
PC1
516
516
0.232
0.021%
PC2
424
424
PC2
392
392
0.058
0.001%
PC3
364
364
PC3
390
390
0.595
0.610%
PC4
531
531
PC4
581
581
0.09
0.000%
RB260G-S
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Rata-rata
1786
Rata-rata
1879
Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
384
384
PC1
490
490
0.097
0.028%
PC2
629
629
PC2
392
392
0.527
0.021%
PC3
168
168
PC3
391
391
0.596
0.370%
PC4
629
629
PC4
529
529
0.078
8.800%
1810
Rata-rata
Rata-rata
1802
Pengujian 4 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
466
466
PC1
513
513
0.06
0.026%
PC2
401
401
PC2
392
392
0.058
0.000%
PC3
420
420
PC3
390
390
0.587
0.380%
PC4
530
530
PC4
567
567
0.067
0.001%
1817
Rata-rata
Rata-rata
1862
RB260G-S Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
385
385
PC1
490
490
0.059
0.000%
PC2
626
626
PC2
392
392
0.637
0.017%
PC3
193
193
PC3
390
390
0.628
0.460%
PC4
688
688
PC4
532
532
0.06
8.600%
1892
Rata-rata
Rata-rata
1804
Pengujian 1 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
465
465
PC1
516
516
0.059
0.067%
PC2
396
396
PC2
392
392
0.058
0.002%
PC3
376
376
PC3
391
391
0.587
0.220%
PC4
530
530
PC4
581
581
0.068
0.015%
Rata-rata
441.75
1767
Rata-rata
470
1880
TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
415
415
PC1
488
488
0.064
0.000%
PC2
591
591
PC2
392
392
0.527
0.011%
PC3
184
184
PC3
391
391
0.6
0.360%
PC4
690
690
PC4
525
525
0.069
8.800%
Rata-rata
470
1880
Rata-rata
449
1796
TP-Link Skenario VLAN
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengujian 2 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
455
455
PC1
516
516
0.1
0.110%
PC2
285
285
PC2
392
392
0.937
0.005%
PC3
629
629
PC3
392
392
0.611
2.900%
PC4
485
485
PC4
575
575
0.089
0.013%
Rata-rata
463.5
1854
Rata-rata
468.75
1875
TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
388
388
PC1
489
489
0.062
0.000%
PC2
623
623
PC2
392
392
0.528
0.020%
PC3
185
185
PC3
386
386
0.531
1.500%
PC4
689
689
PC4
521
521
0.062
8.400%
Rata-rata
471.25
1885
Rata-rata
447
1788
TP-Link Skenario VLAN
Pengujian 3 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
465
465
PC1
517
517
0.069
0.043%
PC2
431
431
PC2
392
392
0.939
0.007%
PC3
375
375
PC3
391
391
0.591
0.150%
PC4
549
549
PC4
580
580
0.092
0.010%
1820
Rata-rata
Rata-rata
1880
TP-Link Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
385
385
PC1
488
488
0.062
0.000%
PC2
628
628
PC2
393
393
0.596
0.033%
PC3
149
149
PC3
391
391
0.648
0.160%
PC4
695
695
PC4
529
529
0.062
8.600%
1857
Rata-rata
Rata-rata
1801
Pengujian 4 Skenario Tanpa VLAN
TP-Link
TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
462
462
PC1
514
514
0.078
0.023%
PC2
511
511
PC2
392
392
0.937
0.005%
PC3
365
365
PC3
392
392
0.626
0.077%
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PC4
535
Rata-rata
535
PC4
1873
Rata-rata
574
574
0.079
0.048%
1872
Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
414
414
PC1
489
489
0.067
0.000%
PC2
593
593
PC2
392
392
0.595
0.026%
PC3
158
158
PC3
391
391
0.528
0.210%
PC4
692
692
PC4
524
524
0.078
8.800%
1857
Rata-rata
Rata-rata
1796
Skenario III
Pengujian 1 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
481
481
PC1
296
296
0.135
0.13%
PC2
465
465
PC2
458
458
0.069
0.46%
PC3
328
328
PC3
392
392
0.058
0.01%
PC4
580
580
PC4
390
390
0.626
0%
PC5
709
709
PC5
539
539
0.087
3%
2563
Rata-rata
Rata-rata RB951G
2075
Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
460
460
PC1
581
581
0.061
0.00%
PC2
450
450
PC2
526
526
0.087
1.60%
PC3
437
437
PC3
392
392
0.937
0.01%
PC4
362
362
PC4
390
390
0.527
1%
PC5
672
672
PC5
534
534
0.059
8%
2381
Rata-rata
Rata-rata
2423
Pengujian 2 Skenario Tanpa VLAN
RB951G
TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
677
677
PC1
300
300
0.125
0.03%
PC2
508
508
PC2
461
461
0.061
0.40%
PC3
296
296
PC3
392
392
0.937
0.02%
PC4
670
670
PC4
391
391
0.588
0%
PC5
223
223
PC5
548
548
0.077
4%
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Rata-rata
2374
Rata-rata
2092
Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
447
447
PC1
556
556
0.07
0.01%
PC2
453
453
PC2
512
512
0.084
0.58%
PC3
282
282
PC3
392
392
0.94
0.00%
PC4
629
629
PC4
391
391
0.527
0%
PC5
658
658
PC5
532
532
0.062
8%
2469
Rata-rata
Rata-rata
2383
Pengujian 3 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
679
679
PC1
595
595
0.028
0.09%
PC2
510
510
PC2
518
518
0.065
1.00%
PC3
426
426
PC3
392
392
0.937
0.02%
PC4
502
502
PC4
391
391
0.599
0%
PC5
340
340
PC5
576
576
0.065
0%
2457
Rata-rata
Rata-rata RB951G
2472
Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
465
465
PC1
582
582
0.077
0.00%
PC2
450
450
PC2
507
507
0.093
0.02%
PC3
404
404
PC3
392
392
0.937
0.00%
PC4
340
340
PC4
389
389
0.587
1%
PC5
673
673
PC5
511
511
0.061
8%
2332
Rata-rata
Rata-rata
2381
Pengujian 4 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
249
249
PC1
551
551
0.107
0.00%
PC2
458
458
PC2
503
503
0.066
0.44%
PC3
463
463
PC3
392
392
0.937
0.01%
PC4
505
505
PC4
389
389
0.592
1%
PC5
679
679
PC5
559
559
0.098
2%
2354
Rata-rata
RB951G Rata-rata
2394
Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
464
464
PC1
577
577
0.088
0.02%
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PC2
448
448
PC2
505
505
0.074
2.10%
PC3
385
385
PC3
392
392
1.76
0.00%
PC4
386
386
PC4
389
389
0.587
1%
PC5
679
679
PC5
515
515
0.072
8%
2362
Rata-rata
Rata-rata
2378
Pengujian 1 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
679
679
PC1
541
541
0.031
0.00%
PC2
502
502
PC2
518
518
0.068
0.94%
PC3
272
272
PC3
392
392
0
0.00%
PC4
683
683
PC4
391
391
0.528
0%
PC5
236
236
PC5
567
567
0.07
3%
2372
Rata-rata
Rata-rata RB450G
2409
Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
679
679
PC1
576
576
0.062
0.01%
PC2
171
171
PC2
508
508
0.106
2.80%
PC3
312
312
PC3
392
392
0.058
0.00%
PC4
607
607
PC4
389
389
0.589
1%
PC5
681
681
PC5
525
525
0.059
8%
2450
Rata-rata
Rata-rata
2390
Pengujian 2 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
583
583
PC1
587
587
0.071
0.00%
PC2
466
466
PC2
521
521
0.425
0.64%
PC3
427
427
PC3
392
392
0.937
0.01%
PC4
337
337
PC4
391
391
0.618
0%
PC5
702
702
PC5
568
568
0.11
2%
2515
Rata-rata
Rata-rata
2459
RB450G Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
456
456
PC1
555
555
0.113
0.00%
PC2
451
451
PC2
515
515
0.075
0.01%
PC3
278
278
PC3
392
392
0.937
0.00%
PC4
620
620
PC4
391
391
0.528
0%
PC5
679
679
PC5
514
514
0.064
8%
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Rata-rata
2484
Rata-rata
2367
Pengujian 3 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
679
679
PC1
567
567
0.067
0.06%
PC2
499
499
PC2
518
518
0.059
0.84%
PC3
262
262
PC3
392
392
0
0.00%
PC4
685
685
PC4
388
388
0.53
1%
PC5
261
261
PC5
547
547
0.074
5%
2386
Rata-rata
Rata-rata RB450G
2412
Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
464
464
PC1
585
585
0.034
0.00%
PC2
452
452
PC2
523
523
0.086
1.10%
PC3
302
302
PC3
392
392
0.937
0.01%
PC4
635
635
PC4
391
391
0.592
0%
PC5
670
670
PC5
528
528
0.065
8%
2523
Rata-rata
Rata-rata
2419
Pengujian 4 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
498
498
PC1
583
583
0.004
0.04%
PC2
465
465
PC2
518
518
0.886
0.47%
PC3
451
451
PC3
392
392
0.937
0.00%
PC4
301
301
PC4
391
391
0.602
0%
PC5
708
708
PC5
579
579
0.086
0%
2423
Rata-rata
Rata-rata RB450G
2463
Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
456
456
PC1
575
575
0.112
0.01%
PC2
451
451
PC2
508
508
0.067
2.60%
PC3
321
321
PC3
392
392
0.058
0.00%
PC4
618
618
PC4
391
391
0.589
0%
PC5
676
676
PC5
530
530
0.063
8%
2522
Rata-rata
Rata-rata
102
2396
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengujian 1 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
494
494
PC1
591
591
0.068
0.02%
PC2
469
469
PC2
523
523
0.786
0.65%
PC3
501
501
PC3
392
392
0.937
0.00%
PC4
158
158
PC4
390
390
0.665
0%
PC5
742
742
PC5
559
559
0.115
1%
2364
Rata-rata
Rata-rata RB260G-S
2455
Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
445
445
PC1
569
569
0.104
0.05%
PC2
456
456
PC2
514
514
0.088
2.70%
PC3
500
500
PC3
392
392
0.937
0.01%
PC4
456
456
PC4
391
391
0.528
0%
PC5
685
685
PC5
530
530
0.159
8%
2542
Rata-rata
Rata-rata
2396
Pengujian 2 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
491
491
PC1
595
595
0.001
0.02%
PC2
465
465
PC2
526
526
0.075
0.32%
PC3
426
426
PC3
392
392
0.937
0.00%
PC4
360
360
PC4
391
391
0.606
0%
PC5
703
703
PC5
579
579
0.108
0%
2445
Rata-rata
Rata-rata RB260G-S
2483
Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
453
453
PC1
522
522
0.065
0.08%
PC2
457
457
PC2
517
517
0.061
0.18%
PC3
396
396
PC3
392
392
0.937
0.00%
PC4
412
412
PC4
391
391
0.616
0%
PC5
652
652
PC5
519
519
0.095
8%
2370
Rata-rata
Rata-rata
2341
Pengujian 3 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
475
475
PC1
583
583
0.067
0.02%
PC2
459
459
PC2
521
521
0.111
0.35%
RB260G-S
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PC3
439
439
PC3
392
392
0
0.03%
PC4
315
315
PC4
390
390
0.86
1%
PC5
708
708
PC5
575
575
0.069
0%
2396
Rata-rata
Rata-rata
2461
Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
676
676
PC1
591
591
0.034
0.01%
PC2
162
162
PC2
532
532
0.074
0.60%
PC3
439
439
PC3
392
392
0.937
0.01%
PC4
333
333
PC4
391
391
0.6
0%
PC5
675
675
PC5
533
533
0.062
8%
2285
Rata-rata
Rata-rata
2439
Pengujian 4 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
677
677
PC1
570
570
0.068
1.50%
PC2
501
501
PC2
514
514
0.853
0.36%
PC3
413
413
PC3
392
392
0
0.00%
PC4
485
485
PC4
388
388
0.609
1%
PC5
304
304
PC5
551
551
0.104
1%
2380
Rata-rata
Rata-rata
2415
RB260G-S Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
678
678
PC1
579
579
0.111
0.01%
PC2
213
213
PC2
510
510
0.098
1.70%
PC3
424
424
PC3
392
392
0
0.00%
PC4
363
363
PC4
389
389
0.587
1%
PC5
668
668
PC5
518
518
0.062
8%
2346
Rata-rata
Rata-rata
2388
Pengujian 1 Skenario Tanpa VLAN
TP-Link
TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
497
497
PC1
545
545
0.021
0.00%
PC2
465
465
PC2
514
514
0.078
0.02%
PC3
504
504
PC3
392
392
0.937
0.01%
PC4
78.6
78.6
PC4
392
392
0.626
0%
PC5
725
725
PC5
549
549
0.072
2%
2269.6
Rata-rata
Rata-rata
Skenario VLAN
104
2392
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
673
673
PC1
426
426
0.074
0.00%
PC2
194
194
PC2
494
494
0.162
0.25%
PC3
400
400
PC3
392
392
0.937
0.01%
PC4
381
381
PC4
388
388
0.6
1%
PC5
679
679
PC5
525
525
0.06
8%
2327
Rata-rata
Rata-rata
2225
Pengujian 2 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
491
491
PC1
587
587
0.095
0.01%
PC2
463
463
PC2
519
519
0.273
0.10%
PC3
441
441
PC3
392
392
0.937
0.00%
PC4
317
317
PC4
391
391
0.65
0%
PC5
708
708
PC5
559
559
0.064
1%
2420
Rata-rata
Rata-rata TP-Link
2448
Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter Up
PL Up
PC1
460
460
PC1
585
585
0.088
0.28%
PC2
450
450
PC2
517
517
0.079
0.20%
PC3
298
298
PC3
392
392
0.937
0.00%
PC4
628
628
PC4
390
390
0.602
1%
PC5
671
671
PC5
521
521
0.17
8%
2507
Rata-rata
Rata-rata
2405
Pengujian 3 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
495
495
PC1
291
291
0.004
0.02%
PC2
462
462
PC2
450
450
0.064
0.17%
PC3
424
424
PC3
392
392
0.937
0.01%
PC4
304
304
PC4
392
392
0.6
0%
PC5
702
702
PC5
545
545
0.082
4%
2387
Rata-rata
TP-Link
Rata-rata
2070
Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
447
447
PC1
564
564
0.075
0.01%
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PC2
452
452
PC2
581
581
0.116
4.10%
PC3
307
307
PC3
392
392
0
0.01%
PC4
621
621
PC4
391
391
0.616
0%
PC5
663
663
PC5
529
529
0.071
8%
2490
Rata-rata
Rata-rata
2457
Pengujian 4 Skenario Tanpa VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
475
475
PC1
581
581
0.157
0.00%
PC2
462
462
PC2
526
526
0.325
0.28%
PC3
444
444
PC3
392
392
0.937
0.00%
PC4
271
271
PC4
391
391
0.623
0%
PC5
713
713
PC5
565
565
0.07
3%
2365
Rata-rata
Rata-rata
2455
TP-Link Skenario VLAN TCP
Bandwidth
Total
UDP
Bandwidth
Total
Jitter
PL
PC1
455
455
PC1
593
593
0.07
0.02%
PC2
448
448
PC2
528
528
0.127
0.13%
PC3
382
382
PC3
392
392
0.937
0.00%
PC4
383
383
PC4
390
390
0.589
0%
PC5
651
651
PC5
529
529
0.059
8%
2319
Rata-rata
Rata-rata
106
2432