PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN SISWA Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: Stefani Dwi Cahyani NIM. 091334045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk: Kakekku KRT. Robertus Soekiman Tejasaputra Ayahku Yohakim Murhandoyo Ibuku B.M. Nuring Dwiyanti Kakakku Maria Advensia Astutiningtyas Dan Almamaterku, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Tuhan tak’kan terlambat! Juga tak’kan lebih cepat! Semuanya... Dia jadikan indah tepat pada waktunya. -Pengkotbah 3:11A-
Anggaplah ini adalah saat terakhirmu bertemu orang-orang di sekitarmu. Maka kau tidak akan menyia-nyiakan setiap waktu bersama mereka.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN SISWA Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
Stefani Dwi Cahyani Universitas Sanata Dharma 2013
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) peningkatan motivasi belajar pada materi jurnal penyesuaian melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT; (2) peningkatan pemahaman belajar pada materi jurnal penyesuaian melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah 31 siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam satu siklus yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Data analisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara signifikan pada materi jurnal penyesuaian (rerata sebelum penelitian = 51,70, dan rerata sesudah penelitian = 66,48; sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05); (2) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara signifikan pada materi jurnal penyesuaian (rerata pre-test = 44,09 dan rerata post-test = 83,66; sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05).
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING (TGT type) ON ADJUSTMENT JOURNAL ENTRIES MATERIALS TO IMPROVE STUDENT’S LEARNINGS MOTIVATION AND ACHIEVEMENT A classroom Action Research in the Eleventh Grade Students of the Social Science 1 Department of Stella Duce 1 Yogyakarta Senior High School
Stefani Dwi Cahyani Sanata Dharma University 2013
The aims of this research are to find out: (1) the improvement of students’ learning motivation on adjustment journal entries material through cooperative learning: teams-games-tournament; (2) the improvement of student’s learning achievement on adjustment journal entries material through cooperative learning: teams-games-tournament. This research is a classroom action research. The participants of this research were 31 students of the Eleventh Grade Students of the Social Science 1 Department of Stella Duce 1 Yogyakarta. There was one cycle in this research which includes four stages; those were planning, action, observation, and reflection. The data were gathered by using four research instruments namely observation, questionnaire, interview, and documentation. The researcher used descriptive and comparative analysis techniques to analyze the data. The results of this research show that: (1) the implementation of cooperative teaching learning type TGT improves students’ learning motivation significantly (the average before the implementation = 51,70 and the average after the implementation = 66,48; sig. (2-tailed) = 0.000 < α = 0.05); (2) the implementation of cooperative learning type TGT improves students’ learning achievement significantly (the average of pre-test = 44,09 and the average of posttest = 83,66; sig. (2-tailed) = 0.000 < α = 0.05).
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena skripsi ini telah selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai masukan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalamdalamnya kepada: 1.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2.
Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
3.
Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi dan Dosen Pembimbing yang telah membimbing, memberi masukan, kritik, saran, dan dukungan penuh bagi penulis untuk perbaikan dalam penyelesaian skripsi ini;
4.
Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. dan Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku dosen penguji yang telah menyediakan waktu, memberi kritik dan saran untuk menjadikan skripsi ini semakin baik;
5.
Ibu Agustina Vista Elprina Gaudiawati, S.Pd. selaku guru mitra yang telah memberikan kesempatan, waktu, dan kerja sama yang sangat berharga bagi penulis dalam melaksanakan penelitian;
6.
Staf pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmunya kepada mahasiswa;
7.
Mbak Theresia Aris Sudarsilah selaku sekretaris Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang telah membantu dalam segala administrasi dan melancarkan proses belajar selama ini;
8.
Orangtua dan kakak penulis yakni Bapak Yohakim Murhandoyo, Ibu Bertha Maria Nuring Dwiyanti, Mbak Maria Advensia Astutiningtyas yang telah x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ..........................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..............................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................. vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ..........................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .........................................................................................
x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................
1
A. Latar Belakang .......................................................................................
1
B. Batasan Masalah ....................................................................................
5
C. Rumusan Masalah .................................................................................
5
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................
5
E. Manfaat Penelitian .................................................................................
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................
7
A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ..........................................................
7
B. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) ................................. 15 C. Metode Teams Games Tournament ....................................................... 22 D. Motivasi Belajar .................................................................................... 28 E. Pemahaman ............................................................................................ 30 F. Mata Pelajaran Akuntansi: Jurnal Penyesuaian ..................................... 32 G. Paradigma Penelitian ............................................................................. 35 xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 37 A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 37 B. Lokasi & Waktu Penelitian .................................................................... 37 C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 38 D. Prosedur Penelitian ................................................................................ 38 E. Instrumen Penelitian .............................................................................. 51 F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 61 G. Teknik Analisis Data ............................................................................. 62 BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ...................................................... 67 A. Sejarah, Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta .............................................................................................. 67 B. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta 70 C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta ........... 70 D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta ............................................................................................. 72 E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta ............................................................................................. 77 F. Siswa Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta ................... 79 G. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta ................................................................................ 80 H. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ........................................................... 85 I.
Majelis Sekolah / Dewan Komite / Komite Sekolah ............................. 88
J.
Hubungan Antar Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan Instansi Lain .............................................................................. 89
K. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan .......................................... 91 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................... 97 A. Deskripsi Data ....................................................................................... 97 B. Analisis Data ......................................................................................... 131 C. Pembahasan ........................................................................................... 139 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN .......................... 143 A. Kesimpulan ............................................................................................ 143 xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 144 C. Saran ...................................................................................................... 144 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 146 LAMPIRAN ........................................................................................................ 150
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas XI IPS 1 .......................................
2
Tabel 2.1. Kriteria Predikat Kelompok ................................................................ 26 Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar .................................................. 55 Tabel 3.2. Pemberian Skor pada Kuesioner ......................................................... 56 Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar ................................................... 56 Tabel 3.4. Reliability Statistics ............................................................................. 57 Tabel 3.5. Kisi-kisi Soal ....................................................................................... 58 Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas Soal Pre-test ......................................................... 58 Tabel 3.7. Hasil Uji Validitas Soal Post-test ........................................................ 60 Tabel 3.8. Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan TGT ..................................................................................................... 63 Tabel 3.9. Komparasi Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Pembelajaran ..... 63 Tabel 4.1. Kepala Sekolah SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Sampai Tahun 2013 68 Tabel 4.2. Struktur Kurikulum SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013 ............................................................................................ 71 Tabel 4.3. Tenaga Edukatif .................................................................................. 77 Tabel 4.4. Tenaga Non Edukatif .......................................................................... 78 Tabel 4.5. Distribusi Siswa SMA Stella Duce 1 Yogyakarta ............................... 80 Tabel 5.1. Hasil
Observasi
Terhadap
Aktivitas
Guru
dalam
Kegiatan
Pendahuluan Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ............................................................................................. 98 Tabel 5.2. Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru dalam Kegiatan Inti Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ........ 99 Tabel 5.3. Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru dalam Kegiatan Penutup Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ........ 101 Tabel 5.4. Hasil
Observasi
Terhadap
Kegiatan
Siswa
dalam
Proses
Pembelajaran Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ............................................................................................. 101 Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa ada Awal Pembelajaran 105 xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Pemahaman Siswa pada Awal Pembelajaran .... 113 Tabel 5.7. Distribusi
Frekuensi
Motivasi
Belajar
Siswa
pada
Akhir
Pembelajaran ....................................................................................... 120 Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Pemahaman Siswa pada Akhir Pembelajaran ... 121 Tabel 5.9. Rangkuman Refleksi Siswa ................................................................. 122 Tabel 5.10. Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Saat Pembelajaran ............ 124 Tabel 5.11. Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Saat Pembelajaran ............ 124 Tabel 5.12. Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Saat Pembelajaran ............ 126 Tabel 5.13. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Saat Pembelajaran ........................... 127 Tabel 5.14. Refleksi Guru ...................................................................................... 129 Tabel 5.15. Komparasi Motivasi Belajar Siswa ..................................................... 132 Tabel 5.16. Rangkuman Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa pada Awal dan Akhir Pembelajaran ...................................................................... 133 Tabel 5.17. Komparasi Pemahaman Siswa ............................................................ 134 Tabel 5.18. Rangkuman Distribusi Frekuensi Pemahaman Siswa pada Awal dan Akhir Pembelajaran ............................................................................. 135 Tabel 5.19. Pengujian Normalitas Motivasi Belajar Pra Penerapan dan Pasca Penerapan Berdasarkan One Sample Kolmogorov Smirnov Test ........ 137 Tabel 5.20. Pengujian Beda Rata-rata Berdasarkan Paired Samples Test ............. 137 Tabel 5.21. Pengujian Normalitas Pre-test dan Post-test Berdasarkan One Sample Kolmogorov Smirnov Test ...................................................... 138 Tabel 5.22. Pengujian Beda Rata-rata Berdasarkan Paired Samples Test ............. 139
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Langkah-langkah PTK ....................................................................
9
Gambar 2.2. Bagan Struktur Akuntansi Perusahaan Jasa .................................... 33 Gambar 4.1. Struktur Organisasi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta ..................... 72 Gambar 4.2. Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
83
Gambar 4.3. Tata Kerja Perpustakaan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta ............. 84
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN ........................................................................................................... 149 INSTRUMEN RENCANA .................................................................................... 150 Lampiran 1 Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas Sebelum Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ...................................... 151 Lampiran 2 Instrumen Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ...................................... 153 Lampiran 3 Instrumen Observasi Terhadap Kelas Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ................................................. 154 Lampiran 4 Pedoman Wawancara Terhadap Guru Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ................................................. 155 Lampiran 5 Pedoman Wawancara Terhadap Siswa Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ................................................. 156 Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...................................... 157 Lampiran 7 Skenario Pembelajaran ..................................................................... 163 Lampiran 8 Pembagian Kelompok ....................................................................... 166 Lampiran 9 Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas pada Saat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ...................................... 167 Lampiran 10 Instrumen Observasi Aktivitas Siswa di Kelas pada Saat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ...................................... 170 Lampiran 11 Instrumen Observasi Terhadap Kelas pada Saat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ................................................. 171 Lampiran 12 Pedoman Wawancara terhadap Guru Setelah Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ...................................... 172 Lampiran 13 Pedoman Wawancara terhadap Siswa Setelah Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ...................................... 173 Lampiran 14 Instrumen Refleksi Guru ................................................................... 174 Lampiran 15 Instrumen Refleksi Siswa ................................................................. 175 Lampiran 16 Kuesioner Motivasi Belajar Pra Penerapan ...................................... 176 Lampiran 17 Kuesioner Motivasi Belajar Pasca Penerapan .................................. 179 xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 18 Pre-test .............................................................................................. 183 Lampiran 19 Post-test ............................................................................................ 191 Lampiran 20 Tata Letak Kelas ............................................................................... 199
INSTRUMEN PENELITIAN PENDAHULUAN ................................................. 201 Lampiran 21 Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ...................................... 202 Lampiran 22 Instrumen Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ...................................... 204 Lampiran 23 Instrumen Observasi terhadap Kelas Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ................................................. 205 Lampiran 24 Hasil Wawancara terhadap Guru Sebelum Penerapan TGT ............. 206 Lampiran 25 Hasil Wawancara terhadap Siswa Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ................................................. 208 Lampiran 26 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan TGT .. 210 Lampiran 27 Hasil Pre-test Siswa Sebelum Penerapan TGT ................................ 230
MEDIA DAN INSTRUMEN PELAKSANAAN .................................................. 242 Lampiran 28 Handout ............................................................................................ 243 Lampiran 29 Lembar Kerja Siswa .......................................................................... 247 Lampiran 30 Neraca Saldo Stece Travel per 31 Desember 2011 ........................... 250 Lampiran 31 Kartu Bukti Memorial ....................................................................... 251 Lampiran 32 Kartu Perhitungan dan Analisis ........................................................ 255 Lampiran 33 Kartu Pengecoh Perhitungan dan Analisis ........................................ 259 Lampiran 34 Kartu Jurnal ....................................................................................... 263 Lampiran 35 Kartu Pengecoh Jurnal ...................................................................... 267 Lampiran 36 Lembar Jawab Tempel ...................................................................... 271 Lampiran 37 Uang Mainan ..................................................................................... 277 Lampiran 38 Kunci Jawaban dan Lembar Skoring Games .................................... 278 Lampiran 39 Neraca Saldo Stece Travel per 31 Desember 2010 ........................... 280 Lampiran 40 Soal Tournament ............................................................................... 281 xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 41 Kunci Jawaban dan Lembar Skoring Tournament ............................ 282 Lampiran 42 Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas Saat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ...................................... 283 Lampiran 43 Instrumen Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Saat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ...................................... 285 Lampiran 44 Instrumen Observasi terhadap Kelas Saat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ................................................. 286
TINDAKAN LANJUTAN SETELAH PELAKSANAAN ................................... 287 Lampiran 45 Instrumen Refleksi Guru ................................................................... 288 Lampiran 46 Instrumen Refleksi Siswa ................................................................. 289 Lampiran 47 Hasil Wawancara Guru Setelah Penerapan TGT .............................. 300 Lampiran 48 Hasil Wawancara Siswa Setelah Penerapan TGT ............................ 301 Lampiran 49 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Setelah Penerapan TGT ... 302 Lampiran 50 Hasil Post-test Siswa Setelah Penerapan TGT ................................. 319
DATA DAN HASIL UJI STATISTIK .................................................................. 331 Lampiran 51 Data dan Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Motivasi Belajar ................................................................................ 332 Lampiran 52 Data dan Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas pada Soal Pretest ..................................................................................................... 337 Lampiran 53 Data dan Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas pada Soal Posttest ..................................................................................................... 345 Lampiran 54 Hasil Pengujian Motivasi Belajar Siswa ........................................... 352 Lampiran 55 Hasil Pengujian Pemahaman Siswa .................................................. 354 Lampiran 56 Surat Ijin Penelitian .......................................................................... 356
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Materi jurnal penyesuaian merupakan materi pembelajaran yang penting dipahami
siswa.
Jurnal
penyesuaian
merupakan
salah
satu
tahap
pengikhtisaran dalam siklus akuntansi. Jurnal penyesuaian berfungsi untuk mengubah sedemikian rupa nilai akun sehingga neraca saldo memperlihatkan saldo sebenarnya dari harta, utang, beban, pendapatan, dan beban. Jurnal penyesuaian penting dipahami siswa sebagai seorang pembelajar akuntansi supaya siswa dapat memperlihatkan nilai-nilai akun menjadi sesuai dengan saldo
yang
sebenarnya.
Dengan
pemahaman
tersebut
maka
akan
mempermudah siswa memasuki tahap selanjutnya dalam siklus akuntansi, yaitu tahap pembuatan laporan keuangan. Pentingnya
siswa
dalam
memahami
materi
jurnal
penyesuaian
memberikan tuntutan lebih pada guru. Guru wajib memfasilitasi siswa supaya mereka dapat lebih memahami materi dengan baik. Dengan kata lain pembelajaran idealnya tidak lagi berpusat pada guru, tetapi pembelajaran berpusat pada siswa. Guru karenanya perlu memilih metode-metode pembelajaran yang tepat yang mendorong siswa untuk aktif, inovatif, dan kreatif
sehingga
pembelajaran
menjadi
pembelajaran dapat dicapai secara efektif.
1
menyenangkan
dan
tujuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Fakta hasil-hasil observasi menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran akuntansi rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar (ulangan harian) akuntansi yang sebagian besar belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM yang ditetapkan untuk mata pelajaran akuntansi adalah sebesar 70. Siswa yang hasil belajarnya belum mencapai KKM adalah sebesar 64,52% (20 dari 31 orang siswa). Berikut ini akan disajikan hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada materi posting ke buku besar:
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Siswa Nama Nilai KKM Tuntas/Tidak Erlia Novitasari 86 70 Tuntas Gabriella 60 70 Tidak tuntas Sandrina Oktiana B.r. Sianturi 62 70 Tidak tuntas Yoanita Dyna Gunawan 69 70 Tidak tuntas Angelia Fionarita Marbun 42 70 Tidak tuntas Astrid Natalia 62 70 Tidak tuntas Fransiska Heni Ratnawati 82 70 Tuntas Maria Brigitta Dewi Hapsari Putri 69 70 Tidak tuntas Ni Made Intan Purnama Sari 80 70 Tuntas Angelina Cynthia Devi Setiawati 44 70 Tidak tuntas Catarina Ananda Putri 67 70 Tidak tuntas Maria Acynta Christy 84 70 Tuntas Maria Neyssa Indah Kushartantry 60 70 Tidak tuntas Bernadeta Larasati Handri Atmaja 69 70 Tidak tuntas Eugenia Grizelda Noegroho S. 58 70 Tidak tuntas Nadia Dewinda Kristanto 89 70 Tuntas Anastasia Fernanda Harlin 69 70 Tidak tuntas Elisabeth Noviasari 73 70 Tuntas Felicia Dinda Ayu Rinanti 87 70 Tuntas Jeanne Kusma Swasti Arini 58 70 Tidak tuntas Mega Cahyawati 62 70 Tidak tuntas Anak Agung Indira K. 78 70 Tuntas Fidelis Alvin Elma Damara 67 70 Tidak tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
Saptya Pratiwi Putri Stephanie Asri Widowati Marselina Berda Warih Utami Rianty Indah Handayani P. Theresia Devani Chintia Monica Diana Phoandra Regina Dyah Irma Larasaty Vincensa Dias Saridewi Rata-rata
56 44 67 71 47 87 82 56 67,32
70 70 70 70 70 70 70 70
3
Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas
Faktor-faktor penyebab rendahnya pemahaman siswa terhadap materi tersebut dapat dilihat dari aspek guru, siswa sendiri, maupun lingkungan sekolah. Ditinjau dari aspek guru tampak bahwa guru kurang berusaha menciptakan kondisi belajar yang aktif, inovatif, kreatif, sehingga pembelajaran menjadi tidak menyenangkan bagi siswa. Dampaknya adalah motivasi
belajar
siswa
rendah.
Rendahnya
motivasi
belajar
siswa
menyebabkan pembelajaran tampak tidak menarik bagi siswa sehingga siswa sulit untuk fokus pada materi pembelajaran. Hal inilah yang menyebabkan pemahaman siswa rendah yang tampak dari hasil belajar siswa yang tidak memuaskan. Di antara faktor-faktor penyebab di atas, rendahnya prestasi belajar siswa diduga kuat disebabkan metode pembelajaran yang dilakukan guru yang belum tepat. Guru karenanya perlu segera mengambil tindakan dengan menggunakan model pembelajaran di kelas yang lebih tepat. Siswa perlu diupayakan dapat lebih aktif, inovatif, kreatif, dan merasa senang dalam proses pembelajaran akuntansi. Jika siswa senang dalam proses pembelajaran, maka mereka akan dapat lebih cepat menangkap dan memahami materi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
dipelajari. Hal ini sejalan dengan pendapat Suyatno (2009:100) yang mengatakan bahwa cara belajar siswa zaman sekarang adalah siswa lebih suka fun learning dan interaktif. Siswa selalu tertarik akan hal-hal baru, antusias untuk mencoba, dan mereka belajar sesuai dengan cara belajar mereka masing-masing. Salah satu model yang dapat dipilih guru dalam pembelajaran adalah Teams Games Tournament (TGT). TGT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat mengajak siswa menjadi aktif, inovatif, kreatif, dan merasa senang, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif. Dalam teams, siswa akan bekerja di dalam kelompok kecil dan secara bersama-sama memecahkan persoalan-persoalan yang diajukan oleh guru. Dalam games, guru mengemas pembelajaran dalam bentuk permainan sehingga siswa tanpa terasa telah belajar sambil bermain. Lalu dalam tournament, guru membuat perlombaan antar kelompok agar siswa merasa termotivasi untuk menjawab dengan benar soal-soal yang diberikan oleh guru agar dapat memenangkan tournament. Model pembelajaran seperti ini mendorong siswa untuk menjadi lebih aktif, inovatif, kreatif, dan senang dalam mengikuti pembelajaran. Mereka akan lebih antusias dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran sehingga lebih cepat memahami dan hasil belajar akan lebih baik. Berdasarkan berbagai latar belakang tersebut di atas, penulis bermaksud melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament pada Materi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Jurnal Penyesuaian Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi dan Pemahaman Siswa”. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa Kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.
B. Batasan Masalah Ada berbagai cara meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa selama pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan difokuskan pada upaya meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa tentang materi jurnal penyesuaian dalam mata pelajaran akuntansi kelas XI SMA melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dirumuskan masalah dalam penelitian ini bagaimana peningkatan motivasi dan pemahaman siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada materi jurnal penyesuaian melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)?
D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan tentang bagaimana peningkatan motivasi dan pemahaman siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada materi jurnal penyesuaian melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
E. Manfaat Penelitian 1.
Bagi siswa Siswa dapat belajar sambil bermain dalam sebuah tim dalam mempelajari jurnal penyesuaian. Melalui pembelajaran demikian siswa akan aktif, inovatif, kreatif, dan senang sehingga lebih termotivasi untuk belajar dan secara efektif meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi.
2.
Bagi guru Guru dapat menjadikan penelitian ini sebagai referensi pembelajaran materi jurnal penyesuaian yang memungkinkan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, dengan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif.
3.
Bagi sekolah Penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi sekolah agar proses pembelajaran di kelas menjadi efektif sehingga membantu terwujudnya tujuan pembelajaran di sekolah.
4.
Bagi perguruan tinggi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk membantu peningkatan mutu pembelajaran di sekolah.
5.
Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi penelitian tindakan kelas. Peneliti berikutnya perlu memperbaiki kekurangankekurangan penelitian ini agar hasil-hasil penelitian menjadi lebih baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 1.
Pengertian PTK PTK pertama kali diperkenalkan oleh ahli psikologi Amerika yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1946. Inti gagasan Lewin inilah yang selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli seperti Stephen Kemmis, Robin Mc Tanggart, John Elliot, Dave Ebbut, dan sebagainya (Zainal Aqib, 2006:13). Dalam Bahasa Inggris PTK sering disebut dengan classroom action research, yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran (Susilo, 2007:16). Menurut Hopkins (Masnur Muslich, 2011:8), PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakantindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran. Menurut Carr dan Kemmis (Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2009:8), PTK adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri (self reflective) yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi sosial untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran: (a) praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri, (b) pengertian mengenai praktik-
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
praktik tersebut, (c) situasi-situasi dimana praktik-praktik tersebut dilaksanakan. Menurut Mc Niff (Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2009:8), PTK adalah sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan keahlian mengajar, PTK merupakan penelitian tentang, untuk, dan oleh masyarakat/kelompok sasaran dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi, dan kolaboratif antara peneliti dan kelompok sasaran. Sedangkan menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2009:9), PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara: (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dari berbagai referensi di atas, dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan suatu kondisi pembelajaran yang bertujuan untuk menyempurnakan atau meningkatkan praktik dan proses dalam pembelajaran yang akan memperbaiki kualitas guru dan siswa. 2.
Prinsip-Prinsip PTK Menurut Hopkins (Zainal Aqib, 2006:17), 6 prinsip PTK adalah: a.
Pekerjaan utama guru adalah mengajar, dan apa pun metode PTK yang diterapkannya seyogianya tidak mengganggu komitmennya sebagai pengajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
c.
d.
e.
f.
3.
9
Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran. Metodologi yang digunakan reliable, sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk menjawab hipotesis yang dikemukakannya. Masalah program yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah yang cukup merisaukan, dan bertolak dari tanggung jawab profesional. Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan dengan pekerjaannya. Dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan class room excercise perspective, dalam arti permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas dan atau mata pelajaran tertentu, melainkan perspektif misi sekolah secara keseluruhan. Sebagai contoh yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah memperbaiki sekolah, sedangkan pengawas sekolah memperbaiki sistem pendidikan (operasional kepengawasan). PTK hanyalah sebuah modal, yang penting proses memperbaiki.
Langkah PTK Dalam model Kurt Lewin (Susilo, 2007:16), prosedur penelitian mencakup empat langkah yaitu : a. b. c. d.
Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan (planning). Melaksanakan tindakan (acting) dan pengamatan (observing). Merefleksikan (reflecting) hasil pengamatan. Perbaikan atau perubahan perencanaan (replanning) untuk pengembangan tingkat keberhasilan. Gambar Siklus PTK Model Kurt Lewin yang dimodifikasi oleh
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2009:28): TAHAP 1
TAHAP 2
TAHAP 3
TAHAP 4
Perencanaan
Tindakan
Pengamatan
Refleksi
Gambar 2.1. Langkah-langkah PTK
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2009:38-41), ada beberapa langkah-langkah yang terperinci yang seharusnya diikuti oleh peneliti/guru dalam melaksanakan PTK, yaitu : a.
b. c.
d.
e.
Adanya ide awal. Pada umumnya ide awal yang menggayut di PTK adalah terdapatnya permasalahan yang berlangsung di suatu kelas. Ide awal tersebut diantaranya berupa upaya yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan. Dalam penerapan PTK itu, dapat diketahui hal-hal yang perlu dilakukan peneliti demi perubahan dan perbaikan dalam kelas yang sedang diajarinya. Prasurvei. Ini dimaksudkan untuk mengetahui secara detail kondisi yang terdapat di kelas yang akan diteliti. Diagnosis. Diagnosis dilakukan oleh peneliti yang tidak terbiasa mengajar di kelas yang dijadikan sasaran penelitian. Dengan diperolehnya hasil diagnosis, PTK akan dapat menentukan berbagai hal, misalnya strategi pengajaran, media pengajaran, dan materi pengajaran yang tepat dalam kaitannya dengan implementasi PTK. Diagnosis tidak diperlukan bagi guru yang melakukan PTK di kelasnya sendiri. Perencanaan. Penentuan perencanaan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perencanaan umum dan perencanaan khusus. Perencanaan umum dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang terkait PTK. Sementara itu, perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus per siklus. Oleh karenanya dalam perencanaan khusus ini tiap kali terdapat perencanaan ulang (replanning). Hal-hal yang direncanakan diantaranya terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan materi pembelajaran, dan sebagainya. Perencanaan dalam hal ini kurang lebih hampir sama dengan apabila kita menyiapkan suatu kegiatan belajar-mengajar. Biasanya perencanaan dimasukkan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan juga dapat dimasukkan ke dalam silabus mata pelajaran yang bersangkutan. Implementasi tindakan. Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang digunakan, materi apa yang diajarkan atau dibahas dan sebagainya. PTK bersifat emansipatoris dan membebaskan (liberating), karena mendorong kebebasan guru dalam berpikir dan berargumentasi dalam bereksperimen, meneliti, dan mengambil keputusan atau judgment. Pekerjaan utama seorang guru adalah mengajar, sehingga dalam melakukan PTK seyogianya tidak berpengaruh pada komitmennya sebagai pengajar. Adanya kebebasan dalam PTK di sekolah justru harus menyulut guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
f.
g.
h.
4.
11
melakukan inovasi dalam proses pembelajarannya di kelas dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Pengamatan. Pengamatan, observasi, atau monitoring dapat dilakukan sendiri oleh peneliti atau kolaborator, yang memang diberi tugas untuk hal itu. Pada saat memonitoring pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di kelas penelitian. Misalnya mengenai kinerja guru, situasi kelas, perilaku dan sikap siswa, penyajian atau pembahasan materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya. Metode pengumpulan data yang tidak digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru sehingga tidak berpeluang mengganggu proses pembelajaran. Dengan kata lain sejauh mungkin harus menggunakan prosedur pengumpulan data yang dapat ditangani sendiri oleh guru sementara ia tetap aktif berfungsi sebagai guru yang bertugas secara penuh. Refleksi. Pada prinsipnya yang dimaksud dengan refleksi ialah perbuatan merenung atau memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi yang dilakukan oleh para kolaborator atau partisipan yang terkait dengan suatu PTK yang dilaksanakan. Refleksi ini dilakukan dengan kolaboratif, yaitu adanya diskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi di kelas penelitian. Dengan demikian refleksi dapat ditentukan sesudah adanya implementasi tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan (replanning) selanjutnya ditentukan. Penyusunan laporan PTK. Laporan hasil PTK seperti halnya jenis penelitian yang lain, yaitu disusun sesudah kerja penelitian di lapangan berakhir. Penyusunan laporan harus sistematis dan sesuai dengan acuan yang telah diberikan dalam pelatihan PTK. Sebenarnya, PTK yang dilakukan guru lebih bersifat individual. Artinya bahwa tujuan utama bagi PTK adalah self-improvement melalui self-evaluation dan self-reflection, yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan mutu proses dan hasil belajar siswa. Dengan demikian hasil pelaksanaan PTK yang berupa terjadinya inovasi pembelajaran akan dilaporkan kepada si peneliti (Guru) sendiri. Guru perlu mengarsipkan langkah-langkah dan teknik pembelajaran yang dikembangkan melalui aktivitas PTK demi perbaikan proses pembelajaran.
Karakteristik PTK Menurut Susilo (2007:17), karakteristik utama yang membedakan penelitian tindakan kelas dengan berbagai jenis penelitian lainnya, yaitu: a.
Ditinjau dari segi permasalahan, karakteristik PTK adalah masalah yang berangkat dari persoalan praktik yang diangkat berangkat dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
c.
d.
12
persoalan praktik dalam proses pembelajaran sehari-hari di kelas yang benar-benar dirasakan oleh guru. Penelitian Tindakan Kelas selalu berangkat dari kesadaran kritis guru terhadap persoalan yang terjadi ketika proses pembelajaran berlangsung, dan guru menyadari pentingnya untuk mencari pemecahan masalah melalui suatu tindakan atau aksi yang direncanakan dan dilakukan secermat mungkin dengan cara-cara ilmiah dan sistematis. Karakteristik yang unik dari PTK, yaitu adanya rencana tindakantindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki praktik dan proses pembelajaran di kelas. Jika penelitian yang dilakukan hanya sekedar ingin tahu tanpa disertai tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki persoalan atau permasalahan maka penelitian itu tidak bisa disebut sebagai penelitian tindakan kelas. Karakteristik PTK yang berikutnya, yaitu adanya upaya kolaborasi antara guru dengan teman sejawat (para guru atau peneliti) lainnya dalam rangka membantu untuk mengobservasi dan merumuskan persoalan mendasar yang perlu diatasi. Sedangkan menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama
(2009:11), karakteristik PTK meliputi : a. b. c. d. e.
Berkelanjutan. PTK merupakan upaya yang berkelanjutan secara siklusitis. Integral. PTK merupakan bagian integral dari konteks yang diteliti. Ilmiah. Diagnosis masalah berdasar pada kejadian nyata. Motivasi dari dalam. Motivasi untuk memperbaiki kualitas harus tumbuh dari dalam. Lingkup. Masalah tidak dibatasi pada masalah pembelajaran di dalam dan luar ruang kelas. Menurut Zainal Aqib (2006:16), karakteristik PTK antara lain :
a. b. c. d. e. 5.
Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional; Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya; Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi; Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional; Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Zainal Aqib (2006:18) menyebutkan bahwa tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
secara berkesinambungan. Tujuan ini melekat pada diri guru dalam penunaian misi profesional kependidikannya. Sedangkan menurut Susilo (2007:17-18), tujuan PTK adalah sebagai berikut : a. b. c.
d.
e.
6.
Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas. Perbaikan dan peningkatan profesional guru kepada peserta didik dalam konteks pembelajaran di kelas. Mendapatkan pengalaman tentang keterampilan praktik dalam proses pembelajaran secara reflektif, dan bukan untuk mendapatkan ilmu baru. Pengembangan kemampuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas dalam rangka mengatasi permasalahan aktual yang dihadapi sehari-hari. Adapun tujuan penyerta penelitian tindakan kelas yang dapat dicapai adalah terjadinya proses latihan dalam jabatan selama proses penelitian itu berlangsung.
Manfaat PTK Masnur Muslich (2011:11) menyebutkan beberapa manfaat yang dapat dipetik dari pelaksanaan PTK, yaitu sebagai berikut: a. b. c. d. e. f.
g. h.
Terjadi peningkatan kompetensi guru dalam mengatasi masalah pembelajaran yang menjadi tugas utamanya. Terjadi peningkatan sikap profesional guru. Terjadi perbaikan dan/atau peningkatan kinerja belajar dan kompetensi siswa. Terjadi perbaikan dan/atau peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas. Terjadi perbaikan dan/atau peningkatan kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan sumber belajar lainnya. Terjadi perbaikan dan/atau peningkatan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa. Terjadi perbaikan dan/atau pengembangan pribadi siswa di sekolah. Terjadi perbaikan dan/atau peningkatan kualitas penerapan kurikulum. Selain itu, manfaat lain yang dapat diperoleh dari PTK adalah
sebagai berikut (Susilo, 2007:18):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. b. c. 7.
14
Inovasi pembelajaran. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas. Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik.
Jenis-Jenis PTK Zainal Aqib (2006:19-20) mengemukakan tentang empat jenis PTK, yaitu sebagai berikut: a.
b.
c.
d.
PTK diagnostik. Maksud dari PTK diagnostik ialah penelitian yang dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan. Dalam hal ini peneliti mendiagnosis dan memasuki situasi yang terdapat di dalam latar penelitian. Sebagai contohnya ialah apabila peneliti berupaya menangani perselisihan, perkelahian, konflik yang dilakukan antar siswa yang terdapat di suatu sekolah atau kelas dengan cara mendiagnosis situasi yang melatarbelakangi situasi tersebut. PTK partisipan. Suatu penelitian dikatakan sebagai PTK partisipan apabila peneliti terlibat langsung di dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian yang berupa laporan. Dengan demikian, sejak perencanaan penelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisis data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya. PTK partisipan juga dilakukan di sekolah seperti halnya contoh secara langsung dan terus-menerus sejak awal sampai berakhirnya penelitian. PTK empiris. Yang dimaksud dengan PTK empiris ialah apabila peneliti berupaya melaksanakan sesuatu tindakan atau aksi dan membukukan apa yang dilakukan dan apa yang terjadi selama aksi berlangsung. Pada prinsipnya proses penelitiannya berkenaan dengan penyimpangan catatan dan pengumpulan pengalaman peneliti dalam pekerjaan sehari-hari. PTK eksperimental. Yang dikategorikan sebagai PTK eksperimen ialah apabila PTK diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai teknik atau strategi secara efektif dan efisien di dalam suatu kegiatan belajar-mengajar, dimungkinkan terdapat lebih dari satu strategik teknik yang diterapkan untuk mencapai suatu tujuan instruksional. Dengan diterapkannya PTK ini diharapkan peneliti dapat menentukan cara mana yang paling efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
B. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Model pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model cooperative learning dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif (Lie, 2010:29) 1.
Pengertian Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif) Menurut
Slavin
(2011:20),
pembelajaran
kooperatif
adalah
pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerja sama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman yang lain. Suyatno (2009:51) menjelaskan pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok atau bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Artzt & Newman (Trianto, 2009:56) menyatakan bahwa dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
belajar kooperatif siswa belajar bersama sebagai suatu tim dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab yang sama untuk keberhasilan kelompoknya. Trianto (2009:56-57) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori konstruktivis. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalahmasalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif. Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar. Jadi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
17
Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Roger dan David Johnson (Anita Lie, 2010:31), ada lima unsur model pembelajaran gotong-royong yang harus diterapkan, yaitu: a. b. c. d. e.
Saling ketergantungan positif Tanggung jawab perseorangan Tatap muka Komunikasi antar anggota Evaluasi proses kelompok Doantara
Yasa
(http://ipotes.wordpress.com/2008/05/10/metode-
pembelajaran-kooperatif/) dalam blog-nya menjelaskan unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g.
Siswa dalam kelompok haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Prinsip-prinsip dari belajar kooperatif menurut Slavin (Trianto,
2009:61-62) adalah sebagai berikut: a. b.
c.
Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria yang ditentukan. Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok tergantung pada belajar individual semua anggota kelompok. Tanggung jawab ini terfokus dalam usaha untuk membantu yang lain dan memastikan setiap anggota kelompok telah siap menghadapi evaluasi tanpa bantuan yang lain. Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah membantu kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri. Hal ini memastikan bahwa siswa berkemampuan tinggi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
sedang, dan rendah sama-sama tertantang untuk melakukan yang terbaik dan bahwa kontribusi semua anggota kelompok sangat bernilai. 3.
Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Doantara
Yasa
(http://ipotes.wordpress.com/2008/05/10/metode-
pembelajaran-kooperatif/) menjelaskan ciri-ciri model pembelajaran kooperatif, yaitu: a. b. c.
d.
Untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif, Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah, Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam tiap kelompok terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula, dan Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada perorangan. Menurut Lie (Sugiyanto, 2010:40-42), elemen-elemen pembelajaran
kooperatif adalah: a.
b.
c. d.
Saling ketergantungan positif yang dapat dicapai melalui: 1) saling ketergantungan mencapai tujuan; 2) saling ketergantungan menyelesaikan tugas; 3) saling ketergantungan bahan atau sumber; 4) saling ketergantungan peran; 5) saling ketergantungan hadiah, Interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam kelompok sehingga mereka dapat berdialog. Ini juga mencerminkan konsep pengajaran teman sebaya. Akuntabilitas individual. Penilaian kelompok didasarkan atas ratarata hasil belajar semua anggota kelompok secara individual. Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi. Keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi tidak hanya diasumsikan tetapi secara sengaja diajarkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
19
Tujuan Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting (Doantara Yasa, tersedia
dalam
http://ipotes.wordpress.com/2008/05/10/metode-
pembelajaran-kooperatif/): a.
b.
c.
Meningkatkan hasil akademik, dengan meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademiknya. Siswa yang lebih mampu akan menjadi narasumber bagi siswa yang kurang mampu, yang memiliki orientasi dan bahasa yang sama. Pembelajaran kooperatif memberi peluang agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belajar. Perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial. Mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud antara lain, berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya. Johnson & Johnson (Trianto, 2009:57) menyatakan bahwa tujuan
pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Karena siswa bekerja dalam satu tim, maka dengan sendirinya dapat memperbaiki hubungan di antara para siswa dari berbagai latar belakang etnis dan kemampuan, mengembangkan keterampilan-keterampilan proses kelompok dan pemecahan masalah. 5.
Manfaat Cooperative Learning Menurut
Ibrahim
dkk
(Doantara
Yasa,
tersedia
dalam
http://ipotes.wordpress.com/2008/05/10/metode-pembelajaran-kooperatif /), pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang positif untuk siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
yang hasil belajarnya rendah sehingga mampu memberikan peningkatan hasil belajar yang signifikan. Sementara Cooper mengungkapkan keuntungan dari metode pembelajaran kooperatif, antara lain: 1) siswa mempunyai tanggung jawab dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, 2) siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, 3) meningkatkan ingatan siswa, dan 4) meningkatkan kepuasan siswa terhadap materi pembelajaran. Menurut Zamroni (Trianto, 2009:57-58), manfaat penerapan belajar kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya dalam wujud input pada level individual. Di samping itu, belajar kooperatif dapat mengembangkan solidaritas sosial di kalangan siswa. Dengan belajar kooperatif, diharapkan kelak akan muncul generasi baru yang memiliki prestasi akademik yang cemerlang dan memiliki solidaritas sosial yang kuat. Sugiyanto
(2010:43-44)
menambahkan
ada
banyak
nilai
pembelajaran kooperatif, diantaranya: a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa Berbagai keterampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktikkan Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
j. k.
6.
21
Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama, dan orientasi tugas.
Teknik Belajar-Mengajar Cooperative Learning Anita Lie (2010:55-71) menyebutkan beberapa teknik cooperative learning dalam bukunya. Teknik-teknik tersebut antara lain: a. b. c.
Mencari Pasangan (Make a Match) Bertukar Pasangan Berpikir-Berpasangan-Berempat (Think-Pair Share dan Think-PairSquare) d. Berkirim Salam dan Soal e. Kepala Bernomor (Numbered Heads) f. Kepala Bernomor Terstruktur g. Dua Tinggal Dua Tamu h. Keliling Kelompok i. Kancing Gemerincing j. Keliling Kelas k. Lingkaran Kecil Lingkaran Besar (Inside-Outside Circle) l. Tari Bambu m. Jigsaw n. Bercerita Berpasangan (Paired Storytelling) 7.
Model Evaluasi Belajar Cooperative Learning Dalam penilaian, siswa mendapat nilai pribadi dan nilai kelompok. Siswa bekerja sama dengan metode Cooperative Learning. Mereka saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk tes. Kemudian, masingmasing pribadi mengerjakan tes sendiri-sendiri dan menerima nilai pribadi. Nilai kelompok bisa dibentuk dengan beberapa cara. Pertama, nilai kelompok bisa diambil dari nilai terendah yang didapat oleh siswa dalam kelompok. Kedua, nilai kelompok juga bisa diambil dari rata-rata nilai semua anggota kelompok, dari “sumbangan” setiap anggota.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Kelebihan kedua cara tersebut adalah semangat gotong-royong yang ditanamkan. Dengan cara ini, kelompok bisa berusaha lebih keras untuk membantu semua anggota dalam mempersiapkan diri untuk tes. Namun, kekurangannya adalah perasaan negatif dan tidak adil. Siswa yang mampu akan merasa dirugikan oleh nilai rekannya yang rendah, sedangkan siswa yang lemah mungkin bisa merasa bersalah karena sumbangan nilainya paling rendah. Untuk menjaga rasa keadilan ada cara lain yang bisa dipilih. Setiap orang anggota menyumbangkan poin di atas nilai rata-rata mereka sendiri. Misalnya, nilai rata-rata si A adalah 60 dan kali ini dia mendapat 65, dia akan menyumbangkan 5 poin untuk kelompok. Ini berarti siswa pandai ataupun lamban, mempunyai kesempatan untuk memberikan kontribusi. Siswa lamban tidak akan merasa minder terhadap rekan-rekan mereka karena mereka juga bisa memberi sumbangan. Malahan mereka akan merasa terpacu untuk meningkatkan kontribusi mereka dan dengan demikian menaikkan nilai pribadi mereka sendiri (Lie, 2010:88-89).
C. Model Teams Games Tournament 1.
Gambaran Mengenai Teams Games Tournament (TGT) Menurut Ekocin (http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/modelpembelajaran-teams-games-tournaments-tgt-2/),
model
pembelajaran
TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Trianto mengatakan (2009:83) TGT pada mulanya dikembangkan oleh Davied De Vries dan Keath Edward, ini merupakan metode pembelajaran pertama dari Johns Hopkins. Dalam model ini siswa memainkan permainan
dengan
anggota-anggota tim
lain untuk
memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka. Dalam model ini kelas terbagi dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3 sampai dengan 5 siswa yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya, kemudian siswa akan bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecilnya. Pembelajaran dalam TGT hampir sama seperti STAD dalam setiap hal kecuali satu, sebagai ganti kuis dan sistem skor perbaikan individu, TGT menggunakan turnamen permainan akademik. Dalam turnamen itu siswa bertanding mewakili timnya dengan anggota tim lain yang setara dalam kinerja akademik mereka yang lalu. Nur & Wikandari (Trianto, 2009:83) menjelaskan bahwa TGT telah digunakan dalam berbagai macam mata pelajaran, dan paling cocok digunakan untuk mengajar tujuan pembelajaran yang dirumuskan dengan tajam dengan satu jawaban benar, seperti perhitungan dan penerapan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
berciri matematika, dan fakta-fakta serta konsep IPA. Meski demikian, TGT juga dapat diadaptasi untuk digunakan dengan tujuan yang dirumuskan kurang tajam dengan menggunakan penilaian yang bersifat terbuka, misalnya esai atau kinerja. Suyatno (2009:54-56) mengatakan bahwa TGT merupakan metode dimana siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk tim mereka. Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa pula berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi. 2.
Pendekatan Kelompok Kecil dalam TGT Ekocin
(http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelaja
ran-teams-games-tournaments-tgt-2/)
mengatakan
pendekatan
yang
digunakan dalam TGT adalah pendekatan secara kelompok yaitu dengan membentuk
kelompok-kelompok
kecil
dalam
pembelajaran.
Pembentukan kelompok kecil akan membuat siswa semakin aktif dalam pembelajaran. Ciri dari pendekatan secara berkelompok dapat ditinjau dari segi (Dimyati dan Mundjiono, 2006): a.
Tujuan Pengajaran dalam Kelompok Kecil Tujuan pembelajaran dalam kelompok kecil yaitu: (a) memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah secara rasional, (b) mengembangkan sikap social dan semangat bergotong royong (c) mendinamisasikan kegiatan kelompok dalam belajar sehingga setiap kelompok merasa memiliki tanggung jawab, dan (d) mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam kelompok tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
c.
3.
25
Siswa dalam Pembelajaran Kelompok Kecil Agar kelompok kecil dapat berperan konstruktif dan produktif, dalam pembelajaran diharapkan: (a) anggota kelompok sadar diri menjadi anggota kelompok, (b) siswa sebagai anggota kelompok memiliki rasa tanggung jawab, (c) setiap anggota kelompok membina hubungan yang baik dan mendorong timbulnya semangat tim, dan (d) kelompok mewujudkan suatu kerja yang kompak. Guru dalam Pembelajaran Kelompok Peranan guru dalam pembelajaran kelompok, yaitu: (a) pembentukan kelompok (b) perencanaan tugas kelompok, (c) pelaksanaan, dan (d) evalusi hasil belajar kelompok.
Komponen dan Pelaksanaan
Teams
Games
Tournament
dalam
Pembelajaran Ekocin (http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajar an-teams-games-tournaments-tgt-2/) menyebutkan ada lima komponen utama dalam TGT,yaitu: a.
b.
c.
d.
Penyajian kelas Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini, siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang diberikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat games karena skor games akan menentukan skor kelompok. Kelompok (teams) Kelompok biasanya terdiri atas empat sampai dengan lima orang siswa. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat games. Games Games terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan games terdiri dari pertanyaanpertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapatkan skor. Tournament (turnamen) Untuk memulai turnamen masing-masing peserta mengambil nomor undian. Siswa yang mendapatkan nomor terbesar sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e.
26
reader 1, terbesar kedua sebagai chalenger 1, terbesar ketiga sebagai chalenger 2, terbesar keempat sebagai chalenger 3. Dan kalau jumlah peserta dalam kelompok itu lima orang maka yang mendapatkan nomor terendah sebagai reader 2. Reader 1 tugasnya membaca soal dan menjawab soal pada kesempatan yang pertama. Chalenger 1 tugasnya menjawab soal yang dibacakan oleh reader 1 apabila menurut chalenger 1 jawaban reader 1 salah. Chalenger 2 tugasnya adalah menjawab soal yang dibacakan oleh reader 1 tadi apabila jawaban reader 1 dan chalenger 1 menurut chalenger 2 salah. Chalenger 3 tugasnya adalah menjawab soal yang dibacakan oleh reader 1 apabila jawaban reader1, chalenger 1, chalenger 2 menurut chalenger 3 salah. Reader 2 tugasnya adalah membacakan kunci jawaban. Permainan dilanjutkan pada soal nomor dua. Posisi peserta berubah searah jarum jam. Yang tadi menjadi chalenger 1 sekarang menjadi reader 1, chalenger 2 menjadi chalenger 1, chalenger 3 menjadi chalenger 2, reader 2 menjadi chalenger 3 dan reader 1 menjadi reader 2. Hal itu terus dilakukan sebanyak jumlah soal yang disediakan guru. Penghargaan kelompok (team recognise) Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Tabel 2.1. Kriteria Predikat Kelompok Kriteria ( Rerata Kelompok ) Predikat ≥ 45 Super Team 40 – 45 Great Team 30 – 40 Good Team
4.
Implementasi Model Pembelajaran TGT Ekocin (http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembe lajaran-teams-games-tournaments-tgt-2/)
mengatakan
dalam
pengimplementasian hal yang harus diperhatikan yaitu: a. b. c. d. e.
Pembelajaran terpusat pada siswa Proses pembelajaran dengan suasana berkompetisi Pembelajaran bersifat aktif (siswa berlomba untuk dapat menyelesaikan persoalan) Pembelajaran diterapkan dengan mengelompokkan siswa menjadi tim-tim Dalam kompetisi diterapkan sistem poin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
f. g. h. i.
5.
27
Dalam kompetisi disesuaikan dengan kemampuan siswa atau dikenal kesetaraan dalam kinerja akademik Kemajuan kelompok dapat diikuti oleh seluruh kelas melalui jurnal kelas yang diterbitkan secara mingguan Dalam pemberian bimbingan guru mengacu pada jurnal Adanya sistem penghargaan bagi siswa yang memperoleh poin banyak.
Kelebihan Model Pembelajaran TGT Ekocin (http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembe lajaran-teams-games-tournaments-tgt-2/)
mengutip
melaporkan
riset
beberapa
laporan
hasil
dari
tentang
Slavin
pengaruh
pembelajaran kooperatif terhadap pencapaian belajar siswa yang secara
implisit
mengemukakan
keunggulan
dan
kelemahan
pembelajaran TGT, sebagai berikut: a.
b.
c. d. e. f.
Para siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT memperoleh teman yang secara signifikan lebih banyak dari kelompok rasial mereka daripada siswa yang ada dalam kelas tradisional. Meningkatkan perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung dari kinerja dan bukannya pada keberuntungan. TGT meningkatkan harga diri sosial pada siswa tetapi tidak untuk rasa harga diri akademik mereka. TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerja sama verbal dan nonverbal, kompetisi yang lebih sedikit) Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi menggunakan waktu yang lebih banyak. TGT meningkatkan kehadiran siswa di sekolah pada remajaremaja dengan gangguan emosional, lebih sedikit yang menerima skors atau perlakuan lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
D. Motivasi Belajar 1.
Pengertian Motivasi Menurut
Mc Donald (Sardiman 1986:73), motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian tersebut mengandung tiga elemen penting, yaitu : a.
b.
c.
Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem neurophysiological yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/feeling, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkahlaku manusia. Motivasi dirangsang karena ada tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan. Sedangkan menurut Sardiman A.M (1986:75), motivasi dapat juga
dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Motivasi dapat mendorong dan mengarahkan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang baik. Tentu saja motivasi tidak lepas dari sebuah tujuan yang ingin dicapai. Seorang siswa belajar dengan tekun karena
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
adanya motivasi yang baik. Semakin besar motivasi seorang siswa untuk belajar, maka hasil yang didapat tentunya akan maksimal. Intensitas motivasi akan menentukan pencapaian prestasi belajar seorang siswa.
2.
Motivasi Belajar Menurut Winkel (1984:27-30), motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai. Dikatakan “keseluruhan”, karena biasanya ada beberapa motif bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal gairah/semangat belajar; siswa yang bermotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Uno (2007:23) menjelaskan motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan citacita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Slavin (2008:34-36) menjelaskan perspektif motivasional pada pembelajaran kooperatif terutama memfokuskan pada penghargaan atau struktur tujuan dimana para siswa bekerja. Dari perspektif motivasional, struktur tujuan kooperatif menciptakan sebuah situasi dimana satusatunya cara anggota kelompok bisa meraih tujuan pribadi mereka adalah jika kelompok mereka bisa sukses.
E. Pemahaman 1.
Pengertian Pemahaman Pemahaman berasal dari kata 'paham' yang mendapat imbuhan pe-an. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Purwodarminto, 1989:694), paham memiliki arti pengertian, pendapat pikiran, dan mengerti benar. Suatu pembelajaran dasar yang hampir dilupakan oleh setiap orang adalah pemahaman. Pemahaman adalah suatu titik temu antara 2 pola yang terdapat didalam diri manusia yaitu pola akal dan pola rasa, jika di setiap/suatu pembelajaran dimulai dan didasari oleh suatu pemahaman terlebih dahulu maka akan lebih berharga dan bermaknalah suatu pembelajaran tersebut. Cara belajar yang berdasarkan suatu pemahaman dapat dikategorikan atau dikatakan sebagai cara belajar yang tidak mengingat akan tetapi mengingat tapi dengan suatu aplikasi, seperti contoh: di dalam tubuh manusia terdapat berbagai macam unsur ataupun elemen yang bersifat komprehensif, kompleks dan mutlak sebagai suatu kesatuan dan tak dapat dipisah-pisahkan, akan tetapi si orang itu tadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
terkadang juga lupa akan apa yang ia miliki di dalam dirinya sendiri sedangkan suatu ketika terjadi sesuatu permasalahan baik itu yang berasal/disebabkan oleh faktor dari dalam maupun dari luar pada si orang itu sendiri maka perlu segera dicari jalan keluarnya baik itu dengan usaha pemikirannya maupun lewat perasaannya. Tingkat pemahaman siswa dapat dilihat dari prestasi belajar yang diperoleh selama proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dinilai melalui
evaluasi
pembelajaran.
Evaluasi
atau
penilaian
adalah
pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan kriteria tertentu (Purwanto, 2009:3). Dari evaluasi pembelajaran, diperoleh datadata mengenai pencapaian skor yang diperoleh siswa. Skor siswa tersebut akan diolah guru menjadi nilai. Nilai dari hasil belajar ini menunjukkan sejauh mana peserta didik memahami suatu materi pelajaran yang selama ini dipelajari. Siswa yang memiliki nilai di atas standar kelulusan atau kriteria tertentu dapat dinyatakan bahwa siswa tersebut telah memahami suatu materi ajar. Jika ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah standar kelulusan maka siswa tersebut dikatakan belum paham. Dalam enam jenjang aspek kognitif menurut taksonomi Bloom (Daryanto, 2007:101-109), pemahaman merupakan aspek kedua setelah pengetahuan. Aspek ketiga merupakan penerapan, aspek keempat adalah analisis, aspek kelima sintesis, lalu aspek keenam adalah penilaian. Kemampuan
pemahaman
(comprehension)
umumnya
mendapat
penekanan dalam proses belajar-mengajar. Siswa dituntut memahami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkannya dengan hal-hal lain. Kemampuan pemahaman dapat dijabarkan menjadi tiga, yaitu: 1.
2.
3.
Menerjemahkan (translation). Pengertian menerjemahkan di sini bukan saja pengalihan arti dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain, dapat juga dari konsepsi abstrak menjadi suatu model, yaitu model simbolik untuk mempermudah orang mempelajarinya. Pengalihan konsep yang dirumuskan dengan kata-kata ke dalam gambar grafik dapat dimasukkan dalam kategori menerjemahkan. Menginterpretasi (interpretation). Kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan. Ini adalah kemampuan untuk mengenal dan memahami. Mengekstrapolasi (extrapolation). Agak lain dari menerjemahkan dan menafsirkan, tetapi lebih tinggi sifatnya. Ia menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi. Menurut Arikunto (1995:247-251), ada beberapa skala penilaian
yang dapat mengukur pemahaman atau keberhasilan siswa dalam mempelajari materi mata pelajaran, yaitu: 1.
2. 3. 4.
Skala bebas adalah skala penilaian yang tidak tetap. Ada kalanya skor tertinggi 20, lain kali 25, lain kali 50. Ini semua tergantung dari banyak dan bentuk soal Skala 0 – 10 adalah skala penilaian untuk angka 0 adalah angka terendah dan angka 10 adalah angka tertinggi. Skala 0 – 100 adalah skala penilaian yang lebih halus dibanding skala 0 – 10, karena skala ini menilai dalam bilangan bulat. Skala huruf adalah skala penilaian yang menggunakan huruf A, B, C, D dan E.
F. Mata Pelajaran Akuntansi : Jurnal Penyesuaian. Materi ini merupakan salah satu materi yang tercakup dalam siklus akuntansi perusahaan jasa. Siklus akuntansi perusahaan jasa dapat digambarkan dalam bagan berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
• Analisis bukti transaksi (dari bukti-bukti transaksi) • Penjurnalan • Pemindahbukuan dari jurnal ke akun-akun (posting)
Tahap pencatatan
Tahap pengikhtisaran • Neraca saldo • Jurnal Penyesuaian • kertas Kerja
33
• Neraca • Laporan laba rugi • Laporan perubahan modal
Tahap pembuatan laporan keuangan
Gambar 2.2. Bagan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Materi yang akan dipelajari oleh siswa dalam metode teams games tournament ini terdapat dalam tahap pengikhtisaran, yaitu jurnal penyesuaian. Berikut ini adalah uraian materi jurnal penyesuaian (Alam, 2007:228-236): 1.
Jurnal Penyesuaian a. Pengertian Jurnal Penyesuaian Jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mengoreksi perkiraan riil/nominal supaya menunjukkan keadaan yang sebenarnya. b. Manfaat Jurnal Penyesuaian 1) Untuk mencerminkan keadaan yang sebenarnya. 2) Selalu dibuat setiap akhir periode. c. Faktor-faktor Penyebab Saldo Akun Tidak Menunjukkan Keadaan Sebenarnya 1) Salah catat atau salah pengakuan. 2) Belum melakukan pencatatan. d. Akun-Akun yang Perlu Disesuaikan pada Akhir Periode Akuntansi 1) Beban dibayar di muka (prepaid expense). 2) Pendapatan diterima di muka (deferred revenue). 3) Piutang penghasilan/pendapatan yang masih harus diterima (accrued receivable). 4) Beban yang masih harus dibayar (eccrued expense). 5) Penyusutan aktiva tetap (depreciation of fixed asset). 6) Pemakaian perlengkapan. e. Pencatatan Jurnal Penyesuaian 1) Beban dibayar di muka (prepaid expense) Beban dibayar di muka adalah transaksi yang pada saat terjadinya dianggap sebagai harta, tetapi akan menjadi beban di kemudian hari. Pencatatan beban dibayar di muka dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2)
3)
4)
5)
6)
34
a. Sebagai harta (sewa dibayar di muka, asuransi dibayar di muka, gaji dibayar di muka, beban iklan dibayar di muka, dll). b. Sebagai beban (beban sewa, beban asuransi, beban gaji, beban iklan, beban listrik, dll). Pendapatan diterima di muka (deferred revenue) Pendapatan diterima di muka adalah transaksi yang sejak awalnya dicatat sebagai kewajiban, tetapi akan menjadi pendapatan di kemudian hari selama periode akuntansi. Pencatatan pendapatan diterima di muka juga dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: a) Sebagai kewajiban/utang (bunga diterima di muka, sewa diterima di muka, premi asuransi diterima di muka, dll). b) Sebagai pendapatan (pendapatan bunga, pendapatan sewa, pendapatan premi asuransi, dll). Piutang penghasilan/pendapatan yang masih harus diterima (accrued receivable) Adalah pendapatan yang sudah menjadi hak dilihat dari segi waktu tetapi belum diterima karena belum jatuh tempo. Piutang penghasilan yang disesuaikan akan menambah pendapatan selama periode yang dilaporkan. Beban yang masih harus dibayar (accrued expense) Adalah beban atau kewajiban yang sudah menjadi beban dilihat dari segi waktu, tetapi belum dibayar dan dicatat. Jurnal penyesuaian untuk transaksi ini dibuat sedemikian rupa sehingga menambah beban untuk periode yang sedang dilaporkan. Penyusutan aktiva tetap (depreciation of fixed asset) Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dan dipakai dalam kegiatan normal akan berkurang nilai ekonomisnya secara berangsurangsur. Berkurangnya nilai aktiva tersebut merupakan biaya yang harus dicatat dalam laporan akuntansi. Hal ini dikenal dengan istilah penyusutan. Metode yang sering digunakan untuk menghitung penyusutan adalah metode garis lurus. Cara menghitungnya adalah: Nilai/harga perolehan – Nilai sisa (residu) Umur ekonomis Pemakaian perlengkapan Mencatat pencatatan pemakaian perlengkapan kantor secara fisik berarti mencatat sejumlah perlengkapan yang sudah menjadi biaya pada tahun tersebut. Angka yang tercatat dalam jurnal penyesuaian adalah besarnya pemakaian perlengkapan selama periode berjalan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
G. Kerangka Teoretik Sekarang ini guru dituntut untuk lebih kreatif dalam membangun suasana kelas agar tercipta sebuah pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Salah satu caranya adalah menerapkan pembelajaran dengan metode yang beragam. Guru tidak lagi menjadi pusat pembelajaran, melainkan siswa yang menjadi pusat dalam kegiatan pembelajaran. Siswa diharapkan menjadi siswa yang cerdas secara kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Salah satu model pembelajaran yang dapat dipilih untuk mencapai tujuan tersebut adalah pendekatan cooperative learning atau pembelajaran kooperatif. Ada banyak tipe dalam model pembelajaran kooperatif. Salah satunya adalah TGT. TGT adalah salah satu model pembelajaran yang membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil yang heterogen, setiap kelompok akan menyelesaikan tugasnya masing-masing dan berkompetisi dengan kelompok lain. Peneliti bersama guru mitra akan menerapkan metode TGT pada materi jurnal penyesuaian. Kelas akan dibagi menjadi beberapa kelompok, lalu mereka diberikan latihan-latihan soal yang dikemas secara menarik, dan akan dikerjakan dalam kelompok. Semua kelompok akan berkompetisi untuk menjadi kelompok yang terbaik, yaitu kelompok yang mendapatkan hasil akhir tertinggi. Dengan kompetisi tersebut, motivasi belajar dan pemahaman siswa akan meningkat karena masing-masing kelompok akan berusaha untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan sebaik mungkin untuk menjadi kelompok yang terbaik. Setiap individu dalam kelompok akan lebih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
termotivasi untuk belajar dan dapat saling membantu. Dengan pembelajaran dengan metode ini, siswa yang dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran diharapkan akan merasa senang, sehingga saat siswa senang siswa akan merasa lebih termotivasi dalam belajar dan mudah memahami materi yang dipelajari. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Indrayanti (2011:145) menunjukkan bahwa dengan penerapan metode TGT, motivasi belajar siswa meningkat dari rata-rata awal sebesar 56,72 menjadi 82,72 pada akhir penelitiannya sig.(2-tailed) = 0,000 < α = 0,005. Selain itu, penelitian dengan metode TGT juga diterapkan oleh Yustina Dwi Riyanti (2011:108) yang menunjukkan bahwa peningkatan pemahaman siswa meningkat dengan ratarata pre-test sebesar 64,34 dan rata-rata post-test sebesar 81,74. Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis untuk penelitian ini sebagai berikut: Ha1 : terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Ha2 : terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada siswa kelas XI SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, mata pelajaran akuntansi. PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan suatu kondisi pembelajaran yang bertujuan untuk menyempurnakan atau meningkatkan praktik dan proses dalam pembelajaran yang akan memperbaiki kualitas guru dan siswa. Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif antara guru sebagai pelaku tindakan dan peneliti sebagai mitra kerja. Melalui PTK ini diharapkan masalah-masalah yang ada di dalam kelas dapat diatasi dan terjadi perbaikan kualitas pembelajaran akuntansi khususnya materi jurnal penyesuaian.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.
Lokasi Penelitian Penelitian berlokasi di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, Jl. Sabirin No. 13, Kotabaru, Yogyakarta.
2.
Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2012.
37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
C. Subjek dan Objek Penelitian 1.
Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.
2.
Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah peningkatan motivasi belajar dan pemahaman siswa dalam mempelajari materi jurnal penyesuaian pada siklus akuntansi perusahaan jasa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT).
D. Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap, yaitu: 1.
Kegiatan Pra Penelitian Sebelum kegiatan PTK dilaksanakan, dilakukan observasi awal dan wawancara terlebih dahulu. Observasi dan wawancara awal yang dilakukan yaitu: a. Observasi Guru Observasi
awal
terhadap guru
diperlukan untuk mengetahui
bagaimana kegiatan guru lakukan dalam proses pembelajaran sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Observasi dilakukan dengan cara melihat langsung kegiatan guru dalam proses pembelajaran di kelas. Melalui observasi guru diharapkan diperoleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
data tentang kegiatan guru dari pra pembelajaran, kegiatan pembuka, kegiatan inti, sampai kegiatan penutup pembelajaran. b. Observasi Siswa Observasi terhadap siswa diperlukan untuk melihat kegiatan dan sikap siswa selama pembelajaran di kelas sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Observasi dilakukan dengan cara melihat langsung kegiatan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Melalui observasi siswa diperoleh data tentang kesiapan siswa dalam memulai pelajaran, kegiatan yang siswa lakukan, perhatian, minat, dan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. c. Observasi Kelas Observasi kelas dilakukan untuk melihat keadaan kelas, iklim kelas, sarana dan prasarana yang terdapat di kelas. Observasi dilakukan dengan cara melihat langsung kondisi kelas yang digunakan dalam proses pembelajaran. Melalui observasi ini diharapkan diperoleh data tentang lingkungan fisik kelas, tata letak kelas, dan manajemen kelas. d. Wawancara Guru Wawancara guru dilakukan untuk melihat proses pembelajaran melalui sudut pandang guru, pembelajaran seperti apa yang selama ini diterapkan guru, apa yang mendukung dan menghambat proses pembelajaran, dan karakteristik siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
e. Wawancara Siswa Wawancara siswa dilakukan untuk melihat proses pembelajaran melalui sudut pandang siswa. Pembelajaran seperti apa yang selama ini mereka dapatkan, karakter guru, pemahaman yang didapatkan, dan motivasi dalam setiap mengikuti proses pembelajaran. f. Kuesioner Motivasi Siswa Kuesioner motivasi siswa digunakan untuk mengetahui motivasi siswa sebelum penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 2.
Pelaksanaan Penelitian Tahap-tahap yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian meliputi: a. Perencanaan Dalam perencanaan, peneliti bersama dengan guru mengidentifikasi permasalahan
yang
ditemukan
dalam
observasi
awal
lalu
merencanakan persiapan tindakan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Persiapan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini meliputi: 1) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Perencanaan kegiatan pembelajaran dituangkan dalam RPP. Rencana pembelajaran adalah 2 x 45 menit. Berbagai acuan-acuan penting dalam proses pembelajaran yang tersaji dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran
meliputi:
standar
kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, langkah-langkah atau skenario kegiatan pembelajaran, dan evaluasi. 2) Mempersiapkan skenario pembelajaran Skenario pembelajaran dimaksudkan agar dalam pelaksanaan PTK lebih terarah. Skenario pembelajaran berisi tentang petunjuk langkah-langkah pelaksanaan PTK secara detail. 3) Mempersiapkan materi pembelajaran Materi yang akan dipelajari dalam PTK ini adalah jurnal penyesuaian. Materi akan dikemas dalam bentuk handout. 4) Membagi siswa berkelompok Guru mitra bersama dengan peneliti membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa. Pembagian kelompok dilakukan berdasarkan tingkatan prestasi, yang digolongkan menjadi siswa dengan prestasi sangat baik, baik, sedang, dan kurang. Penggolongan tingkat prestasi siswa tersebut didasarkan pada data nilai yang telah diperoleh siswa dalam materi sebelumnya. Dengan demikian, satu kelompok terdiri dari siswa yang heterogen dalam tingkat prestasi, dan homogen terhadap kelompok lain. Pembagian kelompok ini dilakukan sebelum proses pembelajaran. 5) Menyiapkan soal pre-test dan post-test. Peneliti dan guru mitra menyiapkan soal pre-test untuk mengecek pengetahuan siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
kooperatif tipe TGT. Dan peneliti menyiapkan soal post-test untuk mengetahui hasil belajar apakah terjadi perkembangan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 6) Menyiapkan soal beserta media. Peneliti dan guru mitra menyiapkan soal beserta media yang akan digunakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 7) Menyiapkan instrumen observasi Instrumen observasi diperlukan untuk sebagai bentuk tertulis dari proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Instrumen observasi yang digunakan adalah sebagai berikut: a) Instrumen observasi guru, yaitu instrumen observasi aktivitas guru pada saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. b) Instrumen observasi siswa, yaitu instrumen observasi aktivitas siswa pada saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. c) Instrumen observasi kelas, menggunakan instrumen observasi keadaan kelas saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (anekdotal). 8) Menyiapkan instrumen refleksi Refleksi merupakan suatu tindakan memaknai, menganalisis, dan menyimpulkan kegiatan yang telah berlangsung. Peserta didik dan guru diberikan kesempatan untuk memberikan masukan mengenai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
manfaat yang mereka terima. Instrumen refleksi yang perlu disiapkan adalah: a) Menyiapkan instrumen refleksi guru. b) Menyiapkan instrumen refleksi siswa. b. Tindakan Pelaksanaan pembelajaran
tindakan
sesuai
yang
berisi telah
guru
melaksanakan
direncanakan
kegiatan
dalam
tahap
perencanaan. 1) Kegiatan awal pembelajaran a) Guru mitra memberikan salam pembuka dan melakukan presensi. b) Guru mitra membagi siswa menjadi 6 kelompok dan meminta siswa untuk duduk sesuai dengan kelompoknya. c) Guru mitra menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai. d) Guru mitra memberikan apersepsi dan motivasi. e) Guru mitra menjelaskan kepada siswi tentang kegiatan yang akan dilakukan siswi dengan model pembelajaran TGT yang akan diterapkan pada pembelajaran kali ini. f)
Guru mitra memberikan soal pre-test kepada siswa.
g) Guru mitra dibantu fasilitator menyiapkan segala keperluan yang dipakai dalam pelaksanaan PTK. 2) Kegiatan Inti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
a) Teams (1) Guru mitra dibantu fasilitator memberikan handout untuk dibaca siswa. (2) Guru mitra dibantu fasilitator memberikan Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan siswa dalam kelompok masingmasing. (3) Guru mitra dibantu fasilitator menarik Lembar Kerja Siswa. b) Games (1) Guru mitra menjelaskan prosedur dan aturan main dalam pelaksanaan games dan dibantu fasilitator dalam memberikan simulasi secara singkat. (2) Prosedur dalam games adalah sebagai berikut: (a) Fasilitator membagi neraca saldo Stece Travel per 31 Desember 2011, kertas coret-coretan, kartu, dan uang mainan kepada masing-masing kelompok. (b) Setiap anggota diberikan kartu permainan secara acak, masing-masing siswa memegang 6-7 buah kartu. (c) Setiap kelompok diberikan uang sebesar Rp 50.000,00 sebagai modal untuk investasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
(d) Saat guru mengatakan “Silahkan investasikan dana untuk pengerjaan soal nomor satu di tempat yang sudah disediakan”, siswa melakukan investasi. (e) Saat guru mengatakan “Silahkan kerjakan soal nomor satu” (peluit 1x), siswa yang memegang kartu Bukti Memorial nomor satu menjatuhkan kartunya di atas meja. Lalu siswa yang bersangkutan/lain yang memegang kartu perhitungan/analisis dan jurnal menyusul menaruh kartu miliknya yang cocok dengan Bukti Memorial. (f) Saat peluit 2x dibunyikan, perwakilan kelompok maju untuk menempelkan kartunya di depan kelas. (g) Setelah peluit 3x dibunyikan, perwakilan kelompok kembali ke kelompoknya. (h) Fasilitator yang bertugas mengecek jawaban siswa di depan kelas melaporkan jawaban siswa setiap kelompok kepada fasilitator kelompok. (i) Jika jawaban benar maka nilai kelompok akan bertambah sesuai dengan investasi. Jika jawaban salah maka nilai kelompok akan berkurang sesuai dengan investasi. (3) Aturan main dalam games sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
(a) Siswa dilarang menghitung menggunakan alat bantu hitung elektronik (kalkulator/HP). (b) Antar anggota tidak diperbolehkan menukarkan kartu miliknya dengan anggota lain. (c) Soal ada 7 buah. Kelompok wajib melakukan investasi pada setiap soal dan uang investasi yang dimiliki kelompok wajib habis. (d) Waktu siswa mengerjakan soal adalah 2 menit. (e) Setiap anggota kelompok tidak diperbolehkan berdiskusi baik secara verbal maupun non verbal dengan teman satu kelompoknya maupun kelompok lain. (f) Diskusi
diperkenankan
melalui
media
tulisan
menggunakan HVS yang telah disediakan. (g) Waktu menempel kartu jawaban adalah 30 detik. (h) Perwakilan kelompok yang menempelkan jawaban tidak diperkenankan kembali ke kelompok sebelum peluit 3x dibunyikan. (i) Pelanggaran pertama terhadap aturan main ini akan diberikan
peringatan
berupa
kartu
KUNING.
Pelanggaran yang kedua kalinya akan diberikan kartu MERAH dan kelompok tidak diperkenankan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
melanjutkan
mengerjakan
nomor
soal
47
yang
bersangkutan. (4) Begitu seterusnya sampai semua soal games selesai dikerjakan. (5) Guru mitra dibantu fasilitator menarik perlengkapan games. c) Tournament (1) Guru
mitra
dibantu
fasilitator
mempersiapkan
perlengkapan untuk tournament. (2) Guru mitra menjelaskan prosedur dan aturan main dalam tournament. (3) Berikut ini prosedur tournament: (a) Kelompok diberi neraca saldo dan kertas HVS oleh fasilitator. (b) Setiap kelompok diberikan uang sebesar Rp 50.000,00 sebagai modal untuk investasi. (c) Soal ada 7 buah. Kelompok wajib melakukan investasi pada setiap soal dan uang investasi yang dimiliki kelompok wajib habis. (d) Guru mitra memberikan petunjuk bahwa kelompok boleh melakukan investasi. (e) Guru mitra membacakan soal sesuai dengan nomor.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
(f) Timer meniup peluit 1x sebagai tanda siswa boleh mengerjakan soal di kertas HVS yang telah disediakan. (g) Timer meniup peluit 2x sebagai tanda berakhirnya waktu pengerjaan soal dan siswa harus mengangkat jawabannya. (h) Guru membacakan jawaban. (i) Fasilitator mengoreksi jawaban kelompok dan mencatat skor yang diperoleh kelompok. (j) Jika jawaban benar maka nilai kelompok akan bertambah sesuai dengan investasi. Jika jawaban salah maka nilai kelompok akan berkurang sesuai dengan investasi. (4) Aturan main dalam tournament adalah: (a) Siswa dilarang menghitung menggunakan alat bantu hitung elektronik (kalkulator/HP). (b) Waktu siswa mengerjakan soal adalah 1,5 menit. (c) Pelanggaran pertama terhadap aturan main ini akan diberikan
peringatan
berupa
kartu
KUNING.
Pelanggaran yang kedua kalinya akan diberikan kartu MERAH dan kelompok tidak diperkenankan melanjutkan bersangkutan.
mengerjakan
nomor
soal
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
(5) Begitu seterusnya sampai semua soal tournament selesai dikerjakan. (6) Guru mitra dibantu fasilitator menarik perlengkapan tournament. 3) Kegiatan Penutup a) Guru mitra mengumumkan kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi dalam kelas itu lalu memberikan hadiah kepada kelompok tersebut. b) Guru mitra memberikan soal post-test kepada siswa. c) Siswa melakukan refleksi atas pembelajaran yang baru saja dilakukan. c. Observasi Observasi akan dilakukan saat PTK berjalan. Observasi dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Observasi secara langsung yaitu peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek-objek yang diobservasi, dan observasi secara tidak langsung, yaitu peneliti mengamati secara tidak langsung melalui video yang diambil saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Ada 3 elemen yang perlu diobservasi oleh peneliti, yaitu: 1) Observasi Guru Observasi ini merupakan observasi aktivitas guru saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Observasi ini berguna untuk
melihat
bagaimana
guru
menyampaikan
materi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
pendampingan guru, sikap-sikap guru dalam situasi pembelajaran. Observasi ini dilakukan secara tertulis. 2) Observasi Siswa Observasi ini merupakan observasi kegiatan siswa saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Observasi ini dilakukan untuk melihat bagaimana sikap dan tanggapan siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari observasi ini dapat dilihat apakah siswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. 3) Observasi Kelas Observasi kelas merupakan observasi terhadap kondisi kelas saat diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Observasi ini diperlukan untuk menilai situasi kelas, keadaan fisik dan nonfisik kelas saat sedang dilakukannya kegiatan belajar-mengajar. Hal utama yang dilihat adalah tentang sarana-prasarana dan kondisi fisik kelas. Dari sini dapat dilihat apakah saat kegiatan pembelajaran kondisi kelas cukup kondusif untuk dijadikan sebagai tempat pembelajaran dengan metode pembelajaran yang digunakan. Observasi ini berupa catatan anekdotal. d. Refleksi Refleksi merupakan suatu tindakan memaknai, menganalisis, dan menyimpulkan kegiatan yang telah berlangsung. Refleksi dilakukan secara tertulis oleh guru. Dari hasil refleksi yang dilakukan oleh siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
dan guru dan evaluasi yang telah dilakukan, peneliti menganalisis halhal apa saja yang masih harus diperbaiki dalam pembelajaran TGT dan hal mana yang harus dipertahankan. Lalu peneliti menetapkan tindakan selanjutnya yang akan dilakukan.
E. Instrumen Penelitian Berbagai instrumen yang digunakan dalam penelitian antara lain: 1.
Instrumen Pra Penelitian a. Lembar observasi terhadap kegiatan guru dalam proses pembelajaran di kelas sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (lampiran 1, halaman 151). b. Lembar observasi terhadap kegiatan dan sikap siswa dalam proses pembelajaran di kelas sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (lampiran 2, halaman 153). c. Lembar observasi terhadap keadaan kelas, iklim kelas, sarana dan prasarana yang terdapat di kelas sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (lampiran 3, halaman 154). d. Pedoman wawancara terhadap guru sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (lampiran 4, halaman 155). e. Pedoman wawancara terhadap siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (lampiran 5, halaman 156). f. Kuesioner motivasi belajar siswa sebelum penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT (lampiran 16, halaman 176)
model
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
52
Instrumen Pelaksanaan Penelitian a. Perencanaan PTK 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terdapat pada lampiran 6 halaman 157. 2) Skenario Pembelajaran (lampiran 7, halaman 163). 3) Lembar pembagian kelompok (lampiran 8, halaman 166). 4) Soal pre-test (lampiran 18, halaman 183) dan post-test (lampiran 19, halaman 191). 5) Soal dan media 6) Instrumen observasi yang digunakan saat penerapan PTK ialah: a) Observasi
guru
saat
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif tipe TGT (lampiran 9, halaman 167). b) Observasi
siswa
saat
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif tipe TGT (lampiran 10, halaman 170). c) Observasi
kelas
saat
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif tipe TGT (lampiran 11, halaman 171). 7) Instrumen refleksi guru (lampiran 14, halaman 174) dan refleksi siswa (lampiran 15, halaman 175). b. Tindakan PTK 1) Kegiatan awal pembelajaran a) Papan kelompok b) Soal pre-test (lampiran 18, halaman 183). 2) Kegiatan inti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
a) Instrumen yang digunakan dalam teams: (1) Handout untuk siswa (lampiran 28, halaman 243). (2) Lembar kerja siswa (lampiran 29, halaman 247). b) Instrumen yang digunakan dalam games: (1) Neraca saldo Stece Travel per 31 Desember 2011 (lampiran 30, halaman 250) (2) Kartu bukti memorial (lampiran 31, halaman 251). (3) Kartu perhitungan dan analisis (lampiran 32, halaman 255). (4) Kartu jurnal (lampiran 34, halaman 263). (5) Kartu pengecoh (lampiran 33, halaman 259 dan lampiran 35, halaman 267). (6) Lembar jawab tempel (lampiran 36, halaman 271). (7) Uang mainan sebesar Rp 50.000,00 untuk setiap kelompok (lampiran 37, halaman 277). (8) Satu buah kotak investasi untuk setiap kelompok. (9) Lembar kunci jawaban games dan penilaian kelompok (lampiran 38, halaman 278). c) Instrumen yang digunakan dalam tournament: (1) Neraca saldo Stece Travel per 31 Desember 2010 (lampiran 39, halaman 280). (2) Uang mainan sebesar Rp 50.000,00 untuk setiap kelompok (lampiran 37, halaman 277).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
(3) Lembar soal tournament (lampiran 40, halaman 281). (4) Lembar kunci jawaban tournament dan penilaian kelompok (lampiran 41, halaman 282). c. Observasi PTK 1) Lembar observasi guru saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (lampiran 9, halaman 167). 2) Lembar observasi aktivitas siswa saat penerapan
model
pembelajaran kooperatif tipe TGT (lampiran 10, halaman 170). 3) Lembar observasi kelas saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (anekdotal) terdapat pada lampiran 11 halaman 171. d. Wawancara 1) Pedoman wawancara guru setelah penerapan TGT (lampiran 12, halaman 172). 2) Pedoman wawancara siswa setelah penerapan TGT (lampiran 13, halaman 173). e. Refleksi dan evaluasi 1) Lembar refleksi guru setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berlangsung (lampiran 14, halaman 174). 2) Lembar refleksi siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berlangsung (lampiran 15, halaman 175).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
55
Instrumen Motivasi Belajar Uno (2007:23) mengatakan motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung yang dapat diklasifikasi sebagai berikut: (a) adanya hasrat dan keinginan berhasil; (b) adanya dorongan dan kebutuhan belajar; (c) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (d) adanya penghargaan dalam belajar; (e) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (f) adanya lingkungan belajar yang kondusif. Berikut kisikisi motivasi yang digunakan dalam penelitian ini:
Variabel Motivasi
a. b. c. d. e. f.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Nomor Indikator Pertanyaan (+) Adanya hasrat dan 1, 7, 10 keinginan berhasil Adanya dorongan dan 2, 12, 13 kebutuhan dalam belajar Adanya harapan dan cita3, 6 cita masa depan Adanya penghargaan 15, 16, 17 dalam belajar Adanya kegiatan menarik 5, 20 dalam belajar Adanya lingkungan belajar 9, 18 yang kondusif
Nomor Pertanyaan (-) 4, 8, 11
14
19
Berdasarkan kisi-kisi tersebut disusun item-item pernyataan dan pertanyaan (lampiran 16 halaman 176). Setiap pernyataan disusun dalam skala Likert dengan opsi linear dengan alternatif jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Berikut ini penskorannya (Azwar, 2004:26-27):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 3.2 Pemberian Skor pada Kuesioner Kategori Positif Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Kuesioner
penelitian
ini
mengadopsi
56
Negatif 1 2 3 4
Sitarusmi
(2011:49).
Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian ini telah dilakukan oleh Sitarusmi (2011:49) pada siswa SMA BOPKRI 1 Yogyakarta kelas XI IPS 1 (25 siswa) dan XI IPS 4 (24 siswa) tanggal 11 November 2011. Berikut ini disajikan hasil pengujian validitas dan reliabilitas variabel motivasi belajar. a. Pengujian Validitas Instrumen Motivasi Belajar Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung 1 0,2377 0,407 2 0,2377 0,302 3 0,2377 0,514 4 0,2377 0,493 5 0,2377 0,478 6 0,2377 0,288 7 0,2377 0,257 8 0,2377 0,414 9 0,2377 0,304 10 0,2377 0,485 11 0,2377 0,303 12 0,2377 0,518 13 0,2377 0,565 14 0,2377 0,652 15 0,2377 0,259 16 0,2377 0,562 17 0,2377 0,485 18 0,2377 0,504 19 0,2377 0,393 20 0,2377 0,384 Sumber: Data diolah oleh Sitarusmi (2011:49)
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Dari tabel 3.3 menunjukkan bahwa kedua puluh butir pernyataan dan pertanyaan motivasi belajar adalah valid. Dengan jumlah data (n) sebanyak 27 responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05 maka diperoleh nilai rtabel sebesar 0,381. Karena rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan/pertanyaan variabel motivasi belajar adalah valid. b. Pengujian Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar Tabel 3.4 Reliability Statistics Cronbach's Cronbach's Alpha Based N of Items Alpha on Standardized Items 0.840 0.849 20 Sumber: Data diolah oleh Sitarusmi (2011:49) Dari dua puluh pertanyaan pada variabel motivasi belajar diperoleh nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,840. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini reliabel dengan nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,840 > 0,60 (Nunnally, 1967 dalam Imam Ghozali, 2006:42). 4.
Instrumen Pemahaman Siswa Pengukuran pemahaman siswa dilakukan berdasarkan hasil pre-test dan post-test sesuai dengan materi pembelajaran. Pre-test dilakukan sebelum proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berlangsung, sedangkan post-test dilakukan setelah proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Soal berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban pada setiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
soalnya. Skor maksimum yang bisa dicapai siswa adalah 100. Berikut ini merupakan kisi-kisi soal yang digunakan sebagai pengukur pemahaman siswa: Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal No. Indikator 1. Siswa mampu mendefinisikan pengertian jurnal penyesuaian 2. Siswa mampu melakukan pencatatan jurnal pernyesuaian
Nomor Soal 1, 2, 3 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15
Sumber: Alam S. (2007:220)
Berdasarkan kisi-kisi tersebut disusun soal-soal pre-test yang terdapat pada lampiran 18 halaman 183 dan soal-soal post-test yang terdapat pada lampiran 19 halaman 191. Pengujian validitas dan reliabilitas soal pre-test dilakukan pada siswa kelas XI IPS 2 (30 siswa) dan soal post-test pada XI IPS 3 (29 siswa) SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada tanggal 19 Oktober 2012. Berikut ini disajikan hasil uji validitas dan reliabilitas butir soal pre-test dan posttest. a. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Butir Soal Pre-test 1) Rangkuman Uji Validitas Butir Soal Pre-test
Butir No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Butir Soal Pre-test Pearson Sig. Nilai r Correlation (2-tailed) tabel 0,5041 0,005 0,3610 0,5022 0,005 0,3610 0,4017 0,028 0,3610 0,4521 0,012 0,3610 0,6096 0,000 0,3610 0,5051 0,004 0,3610 0,5895 0,001 0,3610
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
0,5092 0,6918 0,6500 0,5240 0,4096 0,5371 0,4325 0,5925
0,004 0,000 0,000 0,003 0,025 0,002 0,017 0,001
0,3610 0,3610 0,3610 0,3610 0,3610 0,3610 0,3610 0,3610
59
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 3.6 menunjukkan bahwa setiap butir soal pre-test memiliki nilai Pearson Correlation lebih besar dari nilai koefisien teoritik (r = 0,3610). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh butir soal pre-test variabel pemahaman siswa adalah valid. 2) Pengujian Reliabilitas Butir Soal Pre-test (Lampiran 52, halaman 336) Pengujian reliabilitas dilakukan berdasarkan rumus Kuder Richardson (KR20) dalam Masidjo (2006:232-235): 𝑟𝑡𝑡 =
𝑛 𝑛−1
𝑠𝑡2 − 𝑝𝑞 𝑠𝑡2
Perhitungan: 𝑟𝑡𝑡 =
30 30 − 1
𝑟𝑡𝑡 =
30 29
𝑟𝑡𝑡 =
15,2233 − 3,6367 15,2233
11,5867 15,2233
347,6000 441,4767
𝑟𝑡𝑡 = 0,8155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Dari ke-15 butir soal pre-test pada variabel pemahaman siswa diperoleh nilai 𝑟𝑡𝑡 sebesar 0,8155. Kategori koefisien reliabilitas tersebut sangat tinggi, mengingat nilai berada pada kisaran nilai 0,80 < 𝑟𝑡𝑡 < 1,00 (Guilford, 1956:145). b. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Butir Soal Post-test 1) Uji Validitas Butir Soal Post-test
Butir No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Butir Soal Post-test Pearson Sig. Nilai r Correlation (2-tailed) tabel 0,5111 0,005 0,3673 0,4477 0,015 0,3673 0,5048 0,005 0,3673 0,5525 0,002 0,3673 0,4348 0,018 0,3673 0,5424 0,002 0,3673 0,6334 0,000 0,3673 0,5154 0,004 0,3673 0,4236 0,022 0,3673 0,7097 0,000 0,3673 0,5953 0,001 0,3673 0,4885 0,007 0,3673 0,5929 0,001 0,3673 0,4581 0,012 0,3673 0,4097 0,027 0,3673
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 3.7 menunjukkan bahwa setiap butir soal post-test memiliki nilai Pearson Correlation lebih besar dari nilai koefisien teoritik (r = 0,3673). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh butir soal post-test variabel pemahaman siswa valid. 2) Uji Reliabilitas Butir Soal Post-test (Lampiran 53, halaman 344) Pengujian reliabilitas dilakukan berdasarkan rumus Kuder Richardson (KR20) dalam Masidjo (2006:232-235):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
𝑟𝑡𝑡 =
𝑛 𝑛−1
61
𝑠𝑡2 − 𝑝𝑞 𝑠𝑡2
Perhitungan: 𝑟𝑡𝑡 =
29 29 − 1
𝑟𝑡𝑡 =
29 28
𝑟𝑡𝑡 =
13,8811 − 3,3888 13,8811
10,4923 13,8811
304,2759 388,6706
𝑟𝑡𝑡 = 0,8099 Dari ke-15 butir soal post-test pada variabel pemahaman siswa diperoleh nilai 𝑟𝑡𝑡 sebesar 0,8099. Kategori koefisien reliabilitas tersebut tinggi, mengingat nilai berada pada kisaran nilai 0,80 < 𝑟𝑡𝑡 < 1,00 (Guilford, 1956:145).
F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa cara, antara lain: 1.
Observasi (Observing) Menurut Margono (Zuriah, 2005:173), observasi sebagai pencatatan dan pengamatan secara sistematis mengenai objek yang diamati. Observasi ini dilakukan oleh peneliti untuk melihat kegiatan guru dan siswa serta keadaan kelas. Observasi dilakukan secara langsung pada saat proses pembelajaran berlangsung.
2.
Wawancara (Interview)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Menurut Black dan Champion (Zuriah, 2005:179), wawancara adalah teknik penelitian yang dilakukan dalam bentuk komunikasi verbal antara peneliti dan responden. Dari wawancara yang dilakukan peneliti dapat mengetahui pendapat dari sudut pandang guru maupun siswa mengenai pembelajaran yang dilakukan. 3.
Dokumentasi (Documentation) Suwarno (2006:225) mengatakan dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dari surat-surat kabar, pengumuman, dan pernyataan tertulis lainnya. Dokumentasi dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mengumpulkan data siswa dan hasil belajarnya. Selain itu dokumentasi juga dilakukan dengan cara merekamnya dalam video recorder.
G. Teknik Analisis Data 1.
Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dilakukan dengan cara memaparkan seluruh data observasi, wawancara, maupun data dokumen secara deskriptif berdasarkan pengamatan yang dilakukan di kelas. Data motivasi maupun pemahaman dideskripsikan berupa cerita maupun rangkuman dalam tabel dan dipaparkan menggunakan PAP tipe II.
2.
Analisis Komparatif a. Komparatif Deskriptif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Dalam analisis komparatif peneliti membandingkan data sebelum dan sesudah penelitian. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan motivasi dilakukan pembandingan motivasi sebelum dengan sesudah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Begitu juga dengan instrumen pemahaman, peneliti akan membandingkan skor yang diperoleh siswa pada pre-test dan post-test untuk melihat apakah ada peningkatan pemahaman siswa setelah diterapkannya pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hasil dari analisis komparatif akan dianalisis untuk mengetahui
sebab-sebab
adanya
peningkatan
motivasi
dan
pemahaman siswa. Tabel 3.8 Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT No. Nama Pre-test Post-test Peningkatan KKM Ket.
Keberhasilan PTK ini adalah jika ada peningkatan pemahaman siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Peningkatan pemahaman siswa tersebut ditargetkan sama atau melebihi batas KKM untuk pembelajaran akuntansi. KKM untuk pelajaran akuntansi adalah sebesar 70. Tabel 3.9 Komparasi Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Nama Motivasi Awal Motivasi Akhir Perubahan (%)
Total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Keberhasilan PTK ini adalah jika ada peningkatan motivasi belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Pada akhir PTK ditargetkan secara rerata tingkat motivasi belajar siswa masuk dalam kategori tinggi. b. Pengujian Prasyarat Analisis Uji normalitas data akan dilakukan sebelum dilakukan uji mean. Hal ini dilakukan untuk melihat normal atau tidaknya data hasil pengukuran. Uji normalitas akan dilakukan dengan menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov (Sugiyono, 2003:150): D = Maks | Fo(xi) – Fn(xi) | Keterangan: D = Deviasi maksimum Fo(xi) = Distribusi kumulatif yang ditentukan Fn(xi) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi Kriteria pengujian dilakukan sebagai berikut: jika nilai probabilitas > 0,05 maka distribusi populasi normal, sedangkan jika nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi populasi dikatakan tidak normal. Proses penghitungan uji normalitas data menggunakan program SPSS for Windows versi 17. c. Pengujian Hipotesis Penelitian 1) Motivasi belajar siswa a) Rumusan Hipotesis Penelitian Ho1 = tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Ha1 = terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan
sesudah
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Ho2 = tidak terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan
sesudah
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Ha2 = terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. b) Uji t (Paired Sample T-test) Uji t dimaksudkan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran. Rumus uji t (Sugiyono, 2008:122) 𝑥1 − 𝑥2
𝑡=
𝑠12 𝑠22 𝑛1 + 𝑛2 − 2𝑟
𝑠1 𝑛1
𝑠2 𝑛2
Keterangan: 𝑥1 = Rata-rata sampel 1 𝑥2 = Rata-rata sampel 2 𝑠1 = Simpangan baku sampel 1 𝑠2 = Simpangan baku sampel 2 2 𝑠1 = Varians sampel 1 𝑠22 = Varians sampel 2 𝑟 = Korelasi antara dua sampel Besarnya derajat kebebasan diketahui dengan rumus: dk = (n1 + n2 – 2)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Keterangan: dk = Jumlah derajat kebebasan n = Jumlah sampel Kriteria pengujian hipotesis adalah apabila thitung < ttabel maka Ho diterima, dan sebaliknya jika thitung > ttabel maka Ho ditolak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah, Visi, Misi dan Tujuan Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta 1. Sejarah Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, bukanlah merupakan sekolah muda dan baru di Yogyakarta. Sekolah ini telah dibangun sejak lama dan telah melalui warna-warni perjalanan bagai manusia yang mengalami tahapan proses kehidupan. Secara singkat, sejarah singkat mengenai SMA Stella Duce 1 Yogyakarta adalah: atas hasil permufakatan antara Romo A. Djojoseputro SJ. dan suster-suster St. Carolus Borromeus serta didukung oleh Mgr. A. Sugijopranoto SJ., pada tanggal 19 Agustus 1948 didirikan Sekolah Menengah Atas Kanisius (SMA K). Sekolah ini ada dua bagian, bagian putra dipimpin oleh romo-romo Jesuit dan bagian putri dipimpin suster-suster St. Carolus Borromeus. SMA K bagian putra dipimpin oleh Romo B. Dumarno SJ. dengan mengambil St. Joanes De Britto sebagai pelindung, yang sekarang menjadi SMA Kolese De Britto. SMA K bagian putri dipimpin oleh Sr. Chatarinia CB dengan mengambil nama pelindung STELLA DUCE, yang berarti Bintang Pembimbing, dan sekarang menjadi SMA Stella Duce. Tanggal 30 Juni 1949 Belanda meninggalkan Yogyakarta. Sr. Chatarinia CB dan Sr. Bernadia CB memboyong murid-muridnya ke Jalan
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Sumbing (sekarang Jalan Sabirin) dari Jalan Code 4. Sejak Agustus 1949 berlangsunglah kegiatan belajar-mengajar di Jalan Sumbing 1. Untuk menampung pelajar dari luar kota Yogyakarta didirikanlah Asrama Putri Stella Duce di Terban Taman (sekarang Jl. Colombo). Tahun 1973 asrama yang berada di Jalan Sabirin 3 dipindahkan ke Jalan Supadi 5. Tahun 1987 gedung asrama di Terban Taman dibongkar dan didirikan gedung provinsialat suster-suster CB, asrama dipindahkan ke Samirono, tepatnya di belakang Asrama Syantikara. Sampai sekarang ada dua asrama putri Stella Duce yaitu di Samirono dan di Jalan Supadi 5. Untuk mewadahi sekolah-sekolah yang ada, suster-suster St. Carolus Borromeus mendirikan yayasan yang diberi nama TARAKANITA, dari bahasa Sansekerta yang berarti Bintang Pembimbing. Yayasan ini didirikan pada tanggal 29 April 1952, dan pertama kali diketuai Sr. Ursulia CB. Kepala SMA Stella Duce 1 Yogyakarta sejak awal sampai sekarang adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Kepala Sekolah SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Sampai Tahun 2013 NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
NAMA Sr. Catharinia CB Dra. Sr. Bernadia CB Sr. M. Xaverius CB C. Hartini Sr. Rosalima CB Dra. Sr. Floriana CB A. Ganjar Raharjo, M.A. Sr. Petra CB, S.Pd. Sr. Imelda CB, M.Pd.
PERIODE 1949 – 1954 1954 – 1973 1973 – 1976 1976 – 1987 1987 – 1996 1996 – 2003 2003 – 2006 2006 – 2012 2012 – sampai sekarang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
2. Visi dan Misi Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Visi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan yang berasaskan iman Katolik adalah mendidik dan mengembangkan manusia, khususnya remaja putri, dengan kesederhanaan yang kreatif dalam suasana kondusif menjadi manusia berkepribadian utuh yang berbelarasa dan peduli terhadap lingkungan. Misi dari SMA Stella Duce 1 Yogyakarta adalah : a. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki, khususnya perempuan yang beriman, jujur, adil, disiplin, berbela rasa, dan santun. b. Melaksanakan proses pendidikan yang kontekstual, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, peduli lingkungan, dan bertanggung jawab. c. Membangun keunggulan kompetensi dalam Berbahasa, Ilmu Sosial, Matematika dan Ilmu Alam yang berbasis teknologi. d. Membangun sikap ikut handarbeni, hangrungkebi, dan hangrasawani sekolah, masyarakat, gereja, bangsa, dan negara. e. Terus menerus meningkatkan profesionalitas dan kesejahteraan bersama. 3. Tujuan Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta SMA Stella Duce 1 Yogyakarta mendidik putri-putri remaja lulusan SMP : a. menjadi manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki, khususnya perempuan yang beriman, jujur, adil, disiplin, berbela rasa, dan santun;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
b. menjadi pembelajar yang kontekstual, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, peduli terhadap lingkungan, dan bertanggung jawab; c. menjadi manusia unggul dalam kompetensi Berbahasa, Ilmu Sosial, Matematika dan Ilmu Alam yang berbasis penguasaan teknologi, melalui peningkatan profesionalitas dan kesejahteraan Sumber Daya Manusia; d. memiliki sikap ikut handarbeni, hangrungkebi, dan hangrasawani sekolah, masyarakat, gereja, bangsa, dan negara; e. menjadi manusia yang siap melanjutkan ke Perguruan Tinggi dan mempunyai sikap profesional serta sejahtera dalam hidupnya.
B. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Sesuai dengan bunyi pasal 15 PP No. 29 tahun 1990 lama pendidikan Sekolah Menengah Umum adalah 3 tahun. Sistem semester telah diterapkan kembali pada tahun ajaran 2002/2003 sampai sekarang. Dalam sistem semester ini, 1 tahun ajaran terdiri dari 2 penggalan yaitu semester gasal dan semester genap.
C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta SMA Stella Duce 1 menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mengacu pada delapan standar pendidikan. Tahun ajaran 2007/2008 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta mendapat block
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
grant Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional.
71
Berikut ini tabel Struktur
Kurikulum SMA Stella Duce 1 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 : Tabel 4.2 Struktur Kurikulum SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013 No.
KOMPONEN
KELAS X 8
A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
15 16
17 18 19
B 1 2 3 C
MATA PELAJARAN Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Fisika Biologi Kimia Sejarah Geografi Ekonomi Sosiologi Sastra Indonesia Bahasa Asing a. Bahasa Jepang b. Bahasa Jerman Antropologi Seni Budaya a. Seni Musik b. Seni Tari Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan Teknologi Informasi dan Komunikasi**) Ketrampilan/Bahasa Asing Lain a. Ketrampilan = Tata Boga b. Bahasa Asing Bahasa Mandarin MUATAN LOKAL Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa English Conversation PKT PENGEMBANGAN DIRI Jumlah
2 2 4 4 5 3 3 3 1 1 2 2
KELAS XI
KELAS XII
BHS 1
IPA 4
IPS 4
BHS 1
IPA 4
IPS 3
JUMLAH
2 2 4 6 4 -
2 2 4 4 5 5 4 5 1
2 2 4 5 4 -
2 2 4 6 4 -
2 2 4 5 4 -
3 3 6 4
2
2 2 4 4 5 5 5 4 1
50 50 100 111 116 64 60 60 38 29 55 44 10
2
5
3 3 5 4
5
5 5 2
2
2
5 5 2
2
2
40 10 4
1 1
1 1
1 1
1 1
2
2
2
33 17
2
2
2
2
2
2
2
50
2
2
2
2
2
2
2
50
2
2
2
2
34
2
2
2 2*) 44
2 2 2*) 44
4
2 2 2*) 44
2 2*) 44
2 2*) 44
Keterangan: *) Kegiatan Pengembangan Diri senilai dengan 2 jam pelajaran **)Jadwal kelas X sebagian pada sore hari
2 2 2*) 44
2 2 2*) 44
16 16 50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta 1. Struktur Organisasi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta SMA Stella Duce 1 Yogyakarta bernaung di bawah Yayasan Tarakanita yang dikelola oleh para Suster dari tarekat Carolus Borromeus (CB). SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki personil yang cukup mendukung, seperti karyawan dan guru yang profesional dalam bidangnya. Dari segi organisatorik yang bernaung di bawah Yayasan Tarakanita secara struktur diantaranya; satu orang kepala sekolah, kepala tata usaha dan para stafnya, dan empat orang wakil kepala sekolah. Selain itu, guru-guru wali kelas turut berperan aktif sehingga semua aturan sekolah dapat terwujud dengan baik. Untuk saat ini, SMA Stella Duce 1 dipimpin oleh Sr. Imelda CB, M.Pd. Struktur organisasi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut :
Gambar 4.1. Struktur Organisai SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
2. Wewenang dan Tanggung Jawab Masing-Masing Unsur a. Kepala Sekolah Kepala Sekolah : Sr. Imelda CB, M.Pd. Tugas Kepala Sekolah diantaranya ialah menyusun perencanaan, mengorganisasikan
kegiatan,
mengarahkan
kegiatan,
mengkoordinasikan kegiatan, melakukan pengawasan, melaksanakan evaluasi
kegiatan,
menentukan
kebijakan,
mengadakan
rapat,
mengambil keputusan, mengatur proses pembelajaran, mengatur administrasi (kantor, siswa, pegawai, perlengkapan, keuangan) mengatur OSIS, dan mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat. b. Wakil Kepala Sekolah 1. Kesiswaan Wakasek Kesiswaan : Antonius Haryanto, M.Pd. Tugas wakasek kesiswaan ialah melakukan pelayanan dalam
bidang
pencatatan,
akademis
pengolahan,
dimana dan
bertugas
penyimpanan
mengendalikan data
siswa,
mengusahakan agar data tentang siswa dapat terkumpul tepat waktu, menangani atau mengatur semua hal yang berkaitan dengan siswa dalam mengikuti pembelajaran di sekolah yang dengan tujuan terciptanya situasi pembelajaran yang tertib, teratur, dan aman, membiasakan para siswa untuk memeriksa kebenaran data tentang dirinya, serta membangun sikap mental yang baik pada diri anak didik, melalui pembinaan kedisiplinan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Tugas Kesiswaan juga berkaitan erat dengan urusan lain seperti urusan Ekstrakurikuler, Bimbingan Konseling, Urusan Kurikulum, Wali kelas dll. Semuanya berjalan secara sinergi demi tercapainya tujuan pembelajaran. 2. Kurikulum Wakasek Kurikulum : Dra. F. Ina Dharmawati Adapun tugas dari wakasek meliputi: a. Menyusun program pembelajaran, pembagian tugas guru, tugas pelajaran, jadwal evaluasi belajar, pelaksanaan UAS/UN, kriteria persyaratan naik kelas atau lulus/tidak lulus dan laporan pengajaran secara berkala. b. Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan program pelajaran, menyediakan daftar buku acuan dan siswa serta menyusun laporan secara berkala. c. Mengembangkan sistem penilaian. 3. Sarana dan Prasarana Wakasek Sarana dan Prasarana : Ag. Vista Elprina G., S.Pd. Adapun tugas dari wakasek Sarana dan Prasarana meliputi: a. Tugas pembagian Sarana-Prasarana adalah merencanakan/ optimalisasi penggunaan ruang/fasilitas yang sudah dimiliki sekolah, pembangunan gedung beserta perlengkapannya, belanja kebutuhan sekolah, inventarisasi barang sekaligus pemeliharaannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
b. Tugas lain adalah menyusun program kesejahteraan pegawai dan melaksanakan tugas-tugas kerumahtanggaan. Semua tugas dikoordinasikan dengan bagian lain yang terkait agar dapat terlaksana dengan lancar. 4. Humas Wakasek Humas : L. Joko Sunarno, S.Si. Tugasnya ialah membangun komunikasi yang harmonis dengan komunitas pendukung, misalnya instansi pemerintah, perguruan tinggi, orang tua, gereja, kepolisian, alumni, dan lainlain. Meningkatkan mutu sekolah dalam menghadapi perubahan masyarakat, meningkatkan kesesuaian program kegiatan hubungan masyarakat dalam pelaksanaan semua kegiatan administrasi sekolah dengan kebutuhan masyarakat. c. Tata Usaha Tugas Tata Usaha antara lain : 1. Melayani pembayaran SPP/UU/UAN/UAS 2. Pembukuan 3. Penggajian guru dan karyawan 4. Menyusun program tata usaha sekolah 5. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah 6. Menyusun perlengkapan sekolah 7. Menyusun dan menyajikan data statistik sekolah, menilai hasil kerja staf-stafnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
8. mengendalikan penyampaian informasi tertulis seperti notulen rapat sekolah, daftar presensi, pendataan yang ditempelkan di dinding kelas, dan pengumuman-pengumuman. d. Bimbingan dan Konseling Koordinator Bimbingan dan Konseling : Sr. Yustisia, CB, S. Pd Bimbingan konseling di sekolah merupakan pemberian bantuan kepada siswa dalam upaya menemukan pribadi dengan mengenal lingkungannya serta dapat merencanakan masa depannya. Sasaran layanan BK adalah siswa usia remaja. BK bertujuan membimbing dan mendampingi siswa dalam mengatasi gejolak yang terjadi di dalam dirinya, membantu dan mengarahkan siswa dalam melihat dunia luar yang lebih tua, menyadarkan para siswa pada masalah-masalah yang dihadapi dengan berusaha membantu mereka memecahkan masalah-masalah tersebut dengan kemampuan dan usahanya sendiri
sehingga perkembangan pribadinya berlangsung
lancar sesuai dengan ciri khasnya masing-masing. e. Dewan Guru Guru selaku pelaksana pembelajaran mengemban tugas membuat program pembelajaran, membuat satuan pembelajaran, melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, meneliti daftar hadir siswa, membuat catatan kemajuan siswa, dan mengelola kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Tenaga edukatif SMA Stella Duce 1 pada tahun ajaran 2011/2012 sejumlah 58 orang, yang terdiri dari 36 guru berstatus guru tetap (GT), 22 guru berstatus guru tidak tetap (GTT). Mayoritas tenaga edukatif/guru SMA Stella Duce 1 berlatar belakang pendidikan sarjana dan pelaksanaan tugas sudah sesuai dengan bidang studinya. Tenaga non edukatif SMA Stella Duce 1 terdiri dari 17 karyawan/pegawai berstatus pegawai tetap (PT) dan 3 pegawai berstatus pegawai tidak tetap (PTT). Berikut ini adalah tabel tenaga edukatif dan non edukatif SMA Stella Duce 1 Yogyakarta : Tabel 4.3 Tenaga Edukatif No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama Sr. Imelda CB, M.Pd. A. Ganjar Raharjo, M.A. Drs. Bambang Nurdjoko, M.Pd. Dra. M. Yulianti Drs. A. Rumadi Drs. A. M. Suprobo Eko Putranto Drs. P. Ari Kriswardana Drs. Ig. Pramono M B. Nanik Winarti, S.Pd. Dra. F. Ina Dharmawati Linus Karyanto, S. Pd., M.Si. R. Gunawan Susilowarno, S.Pd. Antonius Haryanto, M.Pd. Drs. Y. Yanie Lishartanto Drs. P. Boidi Agustina Maryanti, S.Ag. Damianus, S.Pd. L. Joko Sunarno, S. Si., M.Pd. Th. Indriati, S. Pd., M.Hum. Ag. Vista Elprina Gaudiawati, S.Pd. Fr. Awan Tyaswati, S.Pd.
NIP/NP II-171 0703 0296 19540428 198003 1 013 19551224 198503 1 006 19670314 198903 2 007 II-171 0785 0040 II-171 0588 0054 II-171 1090 0074 II-171 1090 0066 II-171 1092 0082 II-171 1093 0086 II-171 0495 0109 II-171 0495 0108 II-171 0496 0114 II-171 0496 0113 II-171 0496 0115 II-171 0798 0134 II-171 0400 0157 II-171 0400 0150 II-171 1001 0169 II-171 0405 0212 II-171 0405 0210
Mengajar Mata Pelajaran Kepala Sekolah Fisika Pendidikan Jasmani PKT Bahasa Indonesia Sejarah Biologi Sejarah Kewarganegaraan Matematika Fisika Biologi Fisika Sosiologi/Geografi Matematika Pendidikan Agama Pendidikan Agama Matematika Bahasa Inggris Ekonomi Bahasa Inggris
Status Kepegawaian GT PNS PNS PNS GT GT GT GT GT GT GT GT GT GT GT GT GT GT GT GT GT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Agus Arjatmoko, S.Pd. Fr. Sudewi, S.Pd. Ch. Wiwit Ary Astuti, S.Si. Endang Murjiyatun, S.Si. Victoria Rez Naryanti, S.Psi. Lusia Gunawati Sintadewi, S.Pd. Catarina Tricahyanti, S.Ant. C. Heri Sulistiawan, S.Pd. E. Fransiska Setiawati Gunawan, S.Pd. M. Junandar Usman, S.T., MM. Danny Anggoro S, S.S. Sr. Yustisia CB, S.Pd.
II-171 0405 0211 II-171 0406 0228 II-171 0406 0229
34
Agustinus Suyoto, S.Pd.
II-171 1001 0175
35
Theresia Yuniaryani, S.Pd.
II-171 1010 0279
36 37 38 39 40
Veronica Josri Utami, S.Pd. Sr. Anunsita CB, S.Pd. Evi Pramudiarti Puspitasari, S.E. Thomas Aryo Indrastiono, S.T. Maria Denok Dewi Wulandari PS, S.Pd.
II-171 0412 0302 = = = =
41
Okt. Teguh Prayitno, S.T.
=
42
Paulus Yeni Krisbiyanto, S.T.
=
43 44 45 46
Daniel Dian Permana, S.T. Rita Ike Lisdiana, S.Pd. Budi Rahayu, S.Pd. A. Prastyono, S.Pd.
= = = =
47
Wasana, S.Pd.
=
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
Posma Lumban Raja Bernadeta Ajeng Setia Pratami, S.Pd. Purwaningsih, S.Pd. Dra. FI. Sri Wahyuni Irene Yesi, S.Pd. Brigitta Andriani Lestari, S.Pd. Novita Dewi Johansah Sungsang Prayudha, S.Pd. Macra Endarti Jani Utami, S.S. Natalia Pratiwi, S.Pd. Febriantama Saputra, S.Pd
II-171 0407 0237 II-171 0407 0238 II-171 0407 0239 II-171 0407 0240 II-171 0408 0251 II-171 0408 0250 II-171 1008 0261 II-171 0210 0264
= = = II-181 1096 0122 = = = = = = =
78
Pendidikan Jasmani Kimia Matematika Geografi/Sosiologi PKT Ekonomi Sosiologi/Antropologi Matematika Bahasa Inggris Kimia Kewarganegaraan PKT Bahasa dan Sastra Indonesia Bahasa dan Sastra Indonesia PKT / BK PKT / BK Bahasa Jepang Seni Budaya (Musik) Seni Budaya (Tari) Teknik Informasi dan Komunikasi Teknik Informasi dan Komunikasi. Kimia Tata Boga Tata Boga Bahasa Indonesia Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Bahasa Jepang Bahasa Inggris Ekonomi Biologi Bahasa Jerman Bahasa Inggris Bahasa Mandarin Seni Budaya (musik) Bahasa Jepang Ekonomi Seni Budaya (Musik)
Tabel 4.4 Tenaga Non Edukatif No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Endang Widayanti Ag. Sumarni Bimo Sukatno Christiana Tur Setyowati P. Agus Supardal F. X. Haryanto
Staf Bidang Perpustakaan Perpustakaan Perpustakaan Perpustakaan Tata Usaha Tata Usaha
Status Kepegawaian PT PT PT PT PT PT
GT GT GT GT GT GT GT GT GT GT GT GT GT GT GT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Alb. Tri Haryanto Y. Wuryantoko Anna Dyah Prabandaru, S. Pd. Fr. Pungkas Herliana A. Hari Wantoro A. Puji Purnama R. B. Wasijan Sugino Dwiantara Pribadi Sumandana Fr. Suwarti Sr. Roberta CB L. Suyono Fx. Ratidjo Yusup Dedy Sunarto
Tata Usaha Tata Usaha Tata Usaha Tata Usaha Laboran Laboran Fotokopi Sopir Keamanan Dapur UKS Penjaga Sekolah Penjaga Sekolah Penjaga Seolah
79
PT PT PT PT PT PT PT PT PT PT PT PTT PTT PTT
Keterangan : GT : Guru Tetap GTT : Guru Tidak Tetap PNS : Pegawai Negeri Sipil PT : Pegawai Tetap PTT : Pegawai Tidak Tetap
1. Jumlah guru
: 58 guru
2. Jumlah karyawan
: 20 karyawan
3. Kepangkatan perekrutan: perekrutan dilakukan oleh Yayasan Tarakanita
F. Siswa Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta 1. Jumlah peserta didik SMA Stella Duce 1 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah swasta di Yogyakarta yang semua muridnya adalah wanita. Untuk tahun ajaran 2012 / 2013 jumlah seluruh siswa adalah 820 orang. Kelas X dan kelas XII terdiri dari delapan kelas, sedangkan kelas XI terdiri dari sembilan kelas dengan perincian sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kelas X A B C D E F G H Jumlah
Tabel 4.5. Distribusi Siswa SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Jumlah Kelas XI Jumlah Kelas XII 34 BHS 32 BHS 34 IA.1 31 IA.1 34 IA.2 32 IA.2 34 IA.3 32 IA.3 34 IA.4 31 IA.4 34 IS.1 31 IS.1 34 IS.2 30 IS.2 36 IS.3 29 IS.3 IS.4 30 274 Jumlah 278 Jumlah
80
Jumlah 23 33 34 33 34 37 37 37 268
G. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta SMA Stella Duce 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Sabirin No. 1-3 Kotabaru Yogyakarta mempunyai keliling tanah keseluruhan 383 m yang sudah dipagar permanen dan luas tanah keseluruhan 5245 m2 yang digunakan 3200 m2 untuk bangunan, 1445 m2 untuk halaman/ taman, dan 600 m2 untuk lapangan olahraga. Halaman SMA Stella Duce 1 Yogyakarta cukup memadai, pintu dan pagar sekolah terbuat dari besi dan tembok sehingga aman. Tersedia pula tempat parkir yang memadai bagi siswa, guru, dan karyawan. Kamar kecil yang dimiliki permanen dengan penyediaan air yang cukup bersih dan kamar kecil untuk guru dan siswa terpisah. Kantin sekolah menyediakan berbagai makanan yang bergizi dengan harga yang terjangkau bagi siswa. Di atas tanah tersebut dibangun 70 unit ruang yang terdiri dari 25 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang tata usaha, 1 ruang kepala sekolah, 3 laboratorium IPA (1 laboratorium fisika 1 laboratorium biologi, 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
laboratorium kimia), 1 laboratoium IPS, 1 laboratorium bahasa, 1 laboratorium komputer, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang musik, 1 ruang praktik tata boga, 1 ruang serba guna, 1 ruang UKS, 1 ruang BP/BK, 1 ruang tata usaha, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang sound system, 1 aula, 1 ruang fotocopy, 1 ruang OSIS, 8 kamar mandi/WC guru, 10 kamar mandi/WC siswa, 1 unit ruang produksi, dan 6 ruang lain-lain. 1. Ruang kelas Jumlah ruang kelas untuk kelas X dan XII masing-masing delapan kelas, sedangkan kelas XI ada sembilan kelas, jumlah seluruhnya 25 kelas dengan fasilitas : luas per ruang 64 m, papan visi misi, meja dan kursi siswa dan guru, penghapus, penerangan cukup, penggaris, kipas angin, lambang garuda, white board, gambar presiden dan wapres, almari tempat inventaris kelas, salib, lcd proyektor, tiang bendera, screen, jam dinding, stand lcd, gambar pahlawan, speaker, peta Indonesia, papan informasi, dan tempat sampah. 2. Laboratorium SMA Stella Duce 1 memiliki 6 laboratorium antara lain : a. Laboratorium Kimia b. Laboratorium Fisika Laboratorium ini dilengkapi dengan ruang gelap berukuran 3m x 3m, digunakan untuk praktik mengenai sifat-sifat cahaya. c. Laboratorium Biologi d. Laboratorium Bahasa dan Audiovisual
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Laboratorium ini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas seperti master control Yamaha, radio tape, 2 buah TV 29” berwarna serta computer multimedia, dan 50 booth lengkap dengan headset-nya. e. Laboratorium Komputer Laboratorium ini memiliki 23 unit komputer yang terhubung dengan server. f. Laboratorium IPS Laboratorium ini berisi media-media pembelajaran untuk mata pelajaran IPS. 3. Usaha Kesehatan Sekolah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari usaha kesehatan masyarakat yang dipusatkan di Puskesmas. UKS Stella Duce 1 mempunyai fasilitas yang cukup memadai, antara lain : 1 ruang administrasi, 1 ruang periksa, 1 ruang istirahat dengan 4 tempat tidur, peralatan kesehatan seperti stetoskop, obat-obatan dengan jumlah yang cukup. 4. Kantor Ruang kantor terdiri dari : kantor kepala sekolah, kantor wakil kepala sekolah, kantor guru, kantor Tata Usaha, kantor BK. 5. Alat penunjang pendidikan Alat penunjang pendidikan meliputi : peta, jadwal pelajaran, gambar pahlawan, papan pengumuman, papan presensi, multimedia (lcd proyektor, screen, speaker).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
6. Lapangan olahraga dan aula Lapangan olahraga terdiri dari 4 tempat, antara lain: lapangan basket, lapangan voli, aula, lapangan kecil berpasir untuk lompat jauh. 7. Perpustakaan Perpustakaan SMA Stella Duce 1 adalah salah satu penunjang yang cukup penting bagi pembelajaran. Rata-rata pengunjung perpustakaan pada bulan Juli dan Agustus 2012 kurang lebih 21 orang setiap harinya dan sekitar 10 buku keluar untuk dipinjam setiap harinya. Saat ini tersedia sekitar 29.996 buku dari 11.561 judul. Berikut ini gambar diagram struktur organisasi dan tata kerja Perpustakaan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
Gambar 4.2. Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Gambar 4.3. Tata Kerja Perpustakaan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta 8. Kantin Kantin SMA Stella Duce 1 yang mempunyai luas 50 m2 cukup representatif dalam memenuhi kebutuhan siswa akan makanan sehat layak santap setiap harinya. Kantin ini dikelola oleh karyawan dengan didukung oleh lima unit pelayanan yang menyediakan berbagai jenis makanan dan minuman yang cukup terjaga kebersihannya. 9. Parkir kendaraan Bagi guru, karyawan, dan siswa disediakan area parkir kendaraan yang cukup aman dan terlindung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
H. Fasilitas Pendidikan dan Latihan Untuk menunjang proses belajar mengajar di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, maka sekolah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendidikan yang mendukung kegiatan pembelajaran, antara lain: 1. Tenaga pengajar (guru) Pengajaran di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta diberikan oleh guru sesuai dengan keahliannya dan terseleksi. Dalam perekrutan guru dan karyawan, sekolah tidak dapat menerima secara langsung tenaga kerja, melainkan melalui Yayasan Tarakanita. Tenaga kerja yang akan bekerja sebagai guru dan karyawan ditentukan dan kemudian diseleksi oleh yayasan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Untuk meningkatkan kualitas pengajar, maka tenaga pengajar diwajibkan mengembangkan diri dengan mengikuti berbagai kegiatan pelatihan dan seminar. Evaluasi terhadap kualitas pengajaran terus menerus dilakukan baik secara kelembagaan (supervisi) maupun secara perorangan (refleksi). Di samping itu, secara rutin sekolah dan Yayasan Tarakanita mengadakan kegiatan pembinaan terhadap guru khususnya pembinaan dalam hal kualitas keteladanan guru. 2. Sumber belajar Sumber belajar meliputi : a. Perpustakaan Ruang perpustakaan dilengkapi dengan (a) almari dan rak buku, (b) meja dan kursi petugas perpustakaan, (c) meja dan kursi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
pembaca, (d) almari kotak katalog, (e) koleksi buku-buku bacaan, (f) buku pelajaran, (g) koran, (h) majalah, (i) kliping, (j) papan struktur organisasi perpustakaan, (k) tempat koran, dan (l) media televisi. b. Laboratorium Laboratorium terdiri dari : 1. Ruang laboratorium IPA (laboratorium Fisika, laboratorium Kimia, laboratorium Biologi) Ruang laboratorium IPA dilengkapi dengan peralatan paktik, meja dan kursi, bahan-bahan paktik, almari untuk menyimpan alat-alat dan bahan praktikum, papan tulis, dan ruang persiapan alat berukuran 3m x 3m dan ruang penyimpanan alat berukuran 5m x 5m. 2. Laboratorium Komputer Laboratorium ini memiliki 23 unit komputer yang terhubung dengan server. 3. Laboratorium Bahasa dan Audiovisual Laboratorium ini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas seperti master control Yamaha, radio tape, 2 buah TV 29” berwarna serta computer multimedia, dan 50 booth lengkap dengan headset-nya. 4. Laboratorium IPS Laboratorium IPS tersedia sebagai sarana untuk pembelajaran IPS. Di dalamnya terdapat berbagai media pembelajaran seperti peta,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
patung, globe, dan beberapa media pembelajaran hasil-hasil karya siswa. c. Buku paket Sekolah menyediakan layanan jika siswa ingin membeli buku paket. Selain itu perpustakaan juga menyediakan buku paket yang dibutuhkan siswa. d. Alat musik Alat musik yang dimiliki sekolah dan bisa digunakan oleh siswa antara lain gamelan, piano, dan keyboard. 3. Fasilitas ruang Fasilitas ruang-ruang yang dimiliki SMA Stella Duce 1 adalah: aula, UKS, kantin, tempat parkir siswa maupun guru, ruang penyimpanan alat-alat olahraga, ruang kesenian, ruang fotokopi, ruang sound system, kamar mandi/WC, ruang-ruang kelas, dan kantor-kantor. 4. Fasilitas di dalam ruang kelas Fasilitas ruang kelas yang dimiliki SMA Stella Duce 1 meliputi: papan tulis dan kapur tulis, penggaris dan jangka, meja dan kursi guru, meja dan kursi siswa, hiasan dinding, denah tempat duduk, jam dinding, salib, kalender, jadwal pelajaran, gambar pahlawan, papan pengumuman, papan presensi, peta, almari siswa, penerangan kelas yang cukup, loud speaker, perangkat ICT (LCD, layar, remote, dan kabel).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
5. Kantor Ruang kantor terdiri dari: kantor kepala sekolah, kantor wakil kepala sekolah, kantor guru, kantor tata usaha, kantor BK. 6. Alat penunjang pendidikan Alat penunjang pendidikan meliputi: peta, jadwal pelajaran, gambar pahlawan, papan pengumuman, papan presensi. 7. Olahraga SMA Stella Duce 1 Yogyakarta juga menyediakan fasilitas olahraga yaitu berupa lapangan basket, lapangan voli, lapangan kecil berpasir untuk lompat jauh,dan aula. 8. Musik Untuk kegiatan musik ada fasilitas berupa ruang musik, ruang gamelan. Alat musik yang tersedia ada piano, keyboard, dan gamelan. 9. Asrama Yayasan Tarakanita menyediakan asrama yang berada di kompleks sekolah bagi siswa yang membutuhkan. Asrama ini dikelola oleh SusterSuster CB sehingga pendampingan belajar dan pengembangan kepribadian siswa cukup terjamin.
I. Majelis Sekolah / Dewan Komite / Komite Sekolah Secara eksplisit sekolah tidak memiliki komite. Yang bertanggung jawab dalam kaitan tugas dan fungsi komite adalah Yayasan Tarakanita. Kegiatan-kegiatan sekolah tetap dikomunikasikan dengan para orang tua.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
J. Hubungan antara Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan Instansi Lain Hubungan antara SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan instansi lain meliputi: 1. Hubungan Sekolah dengan Kanwil SMA
Stella
Duce
1
Yogyakarta
memberikan
laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara rutin kepada pihak Kanwil. 2. Hubungan Sekolah dengan Orang Tua/ Wali Murid Hubungan kerjasama SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan orang tua siswa atau wali murid sangat penting karena bertujuan untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan bagi siswa. Oleh karena itu diadakan acara pendampingan terhadap siswa-siswa di luar Yogyakarta pada tanggal 28 Juli 2012. 3. Hubungan antar Sekolah SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki hubungan dengan sekolah lain yang sederajat dalam berbagai bentuk kerjasama seperti studi banding dan kunjung mengunjungi. Beberapa sekolah luar DIY yang pernah berkunjung ke SMA Stella Duce 1 selama ini adalah SMA Gembala Baik Pontianak, SMA Makale Tana Toraja, dan SMA Caritas Batam. Kunjungan dan studi banding ke sekolah lain misalnya kunjungan kelompok IPA SMA Stella Duce 1 ke SMA Taruna Nusantara Magelang untuk meninjau keadaan laboratorium.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
4. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Sekitar Hubungan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan masyarakat sekitar tampak dalam komunikasi yang intensif, yaitu ikut melibatkan masyarakat
sekitar
dalam
hal
keamanan
pada
saat
sekolah
menyelenggarakan acara yang melibatkan pihak luar sekolah. Selain itu, SMA Stella Duce 1 Yogyakarta juga berusaha menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar, diantaranya dengan melibatkan diri dalam kegiatan yang diadakan oleh warga di sekitar sekolah. Contohnya pada Ulang Tahun Sekolah ke-64 sekolah mengadakan kenduri dengan mengundang masyarakat sekitar dan mengadakan bakti sosial. Selain itu, sekolah sebagai warga masyarakat juga bekerja sama dengan RT/RW setempat (sekitar Jalan Sabirin)
untuk terlibat dalam
kegiatan seperti menjaga keamanan lingkungan, kebersihan, ketertiban parkir, bakti sosial, acara dan seremoni sekolah, dan lain sebagainya. 5. Hubungan Sekolah dengan Perguruan Tinggi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi diantaranya ialah kerjasama tes potensi akademik siswa kelas X dan penyelenggaraan PPL dengan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Kemudian, ada pendaftaran dan penyelenggaraan tes masuk mahasiswa baru UK Petra Surabaya oleh Universitas Kristen Petra Surabaya. Ada pula pendaftaran dan penyelenggaraan tes masuk mahasiswa baru Binus Jakarta oleh Universitas Bina Nusantara Jakarta, serta kerjasama SOLBRIDE International School of Business yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
informasi penerimaan mahasiswa baru dan studi di Korea. Ada pula acara career day yang dihadiri oleh berbagai universitas yang merupakan sarana bagi siswa agar dapat memilih perguruan tinggi dan jurusan/program studi di universitas yang diminati. 6. Hubungan Sekolah dengan instansi lain. SMA Stella Duce 1 Yogyakarta bekerjasama dengan berbagai instansi, ada Satree Phuket School Thailand yaitu bantuan tentang Exchange of scholarly ideas, information, and materials; Establishment of partnership between teachers and students to explore mutually based activities. Kemudian bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan Nasional Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan yaitu pengadaan Schoolnet. Selain itu, bekerjasama dengan Paguyuban Guru Bahasa Mandarin Yogyakarta tentang pengadaan tenaga pengajar mata pelajaran Bahasa Mandarin kelas XI Bahasa dan XII Bahasa, ILP Yogyakarta dengan pengadaan tenaga pengajar dan program untuk English Conversation kelas XII. Ada pula kerjasama dengan perusahaan diantaranya, PT. Tata Karya Gemilang dengan pengadaan tenaga Cleaning Service serta PT Vidya Rejeki Tama dengan pengadaan Security.
K. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan Untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh sekolah, SMU Stella Duce 1 Yogyakarta memberlakukan kurikulum yang sesuai dengan ketentuan pemerintah serta kurikulum pengembangan berupa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
program-program khusus yang memuat materi yang dipandang berguna untuk persiapan pendidikan di perguruan tinggi maupun dalam kehidupan wanita di kemudian hari. Program-program tersebut meliputi : 1. Pengembangan Bidang Intelektual Tujuan program pengembangan di bidang ini adalah untuk mengoptimalkan perkembangan siswa dalam bidang intelektual sehingga siswa mampu berkembang secara maksimal dan mempunyai bekal yang memadai dalam melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Program pengembangan meliputi: a. Matrikulasi Program matrikulasi diberikan kepada siswa kelas XII pada setiap awal bulan. Program ini bertujuan agar siswa mengingat kembali materi-materi yang telah dipelajari di kelas X dan XI. b. Remedial Program remedial ini diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Siswa yang nilai ulangannya dianggap kurang diwajibkan mengikuti program ini. c. Bimbingan Penjurusan Program pembimbingan jurusan meliputi pelayanan psikotes (bekerja sama dengan Universitas Sanata Dharma), konsultasi penjurusan bagi siswa kelas X, dan konsultasi pemilihan jurusan di perguruan tinggi. d. Bimbingan Persiapan UN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
Program bimbingan persiapan UN berupa pemberian pelatihan khusus bagi siswa kelas XII dalam mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional. 2.
Pengembangan Bidang Kerohanian Tujuan program pengembangan di bidang ini adalah untuk memberikan pendampingan aktif bagi para siswa sehingga kehidupan rohaninya
dapat
berkembang
dan
tetap
terpelihara.
Program
pengembangan meliputi: a. Rekoleksi Rekoleksi merupakan pertemuan khusus dengan bimbingan Suster, Frater atau Pastor dan dibantu oleh tim kerohanian sekolah. Rekoleksi ini diadakan setahun sekali dan diberikan pada siswa kelas X dan XI secara berjenjang dengan mengangkat tema tertentu yang berhubungan dengan kehidupan rohani siswa. b. Retret Retret merupakan pertemuan khusus dan intensif dengan bimbingan Pastor dan dibantu oleh tim kerohanian sekolah. Retret ini dikhususkan bagi siswa kelas XII dengan kelompok kecil (tiap-tiap kelas) dengan mengangkat tema tertentu yang berhubungan dengan kehidupan rohani siswa. c. Renungan Harian Renungan harian dilakukan setiap hari oleh suster dan teman-teman dari prodi IPAK, dalam pelayanannya mereka tidak hanya membantu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dalam bidang rohani, tetapi juga membantu
94
dalam pembangunan
kepribadian dan bimbingan konseling terhadap siswa bermasalah. d. Misa Kudus Misa kudus diadakan pada setiap jumat pertama dan pada saat acara/perayaan khusus (misalnya pada awal semester dan saat HUT SMA Stella Duce 1 Yogyakarta). 3.
Pengembangan Bidang Sosial Tujuan program pengembangan di bidang ini adalah untuk memberikan bekal yang memadai bagi siswa agar dapat beradaptasi dengan masyarakat dan menjadi anggota masyarakat yang berkualitas. Program pengembangan meliputi: a. Kaderisasi Kaderisasi adalah program pelatihan kepemimpinan dan kepekaan sosial untuk menciptakan pribadi-pribadi yang tangguh dan siap menjadi pemimpin. Kegiatan ini diberikan bagi siswa kelas X dan dilaksanakan dalam waktu 3 hari. b. Live-in Live-in adalah kegiatan tinggal di lingkungan masyarakat dengan tujuan mempelajari kehidupan masyarakat dan belajar bermasyarakat. Kegiatan ini diberikan bagi siswa kelas XI dan dilaksanakan selama 7 sampai 10 hari c. Jaringan Komunikasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Jaringan Komunikasi adalah kegiatan pembekalan akhir pada siswa yang berupa penambahan pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana mengaktualisasi semangat kader dalam kehidupan pasca SMA. Kegiatan ini diberikan bagi siswa kelas XII dan dilaksanakan selama 3 hari. d. Bakti Sosial Bakti Sosial adalah kegiatan pencarian dan penggalangan dana untuk kegiatan sosial seperti mengadakan mengamen di persimpangan jalan
Gramedia
dan
kantor.
Kemudian
bakti
sosial
dengan
mengumpulkan bahan pangan yang dibagikan kepada mereka yang tidak mampu pada Hari Kemerdekaan RI yang ke-66. 4. Pengembangan Bidang Kepribadian Tujuan program pengembangan di bidang ini adalah untuk memaksimalkan perkembangan kepribadian siswa sehingga terdapat keseimbangan antara perkembangan intelektual dan perkembangan kepribadian. Kegiatan ini dikelola secara khusus oleh tim Bimbingan dan Konseling, yang meliputi: a. Konsultasi pribadi b. Bimbingan klasikal c. Tes kemampuan dasar d. Tes seleksi perguruan tinggi e. Ceramah kepribadian, seksualitas, narkoba dan lain-lain f. Pemantauan prestasi akademik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
96
Pengembangan Bidang Bakat Minat Tujuan program pengembangan di bidang ini adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat-bakat khusus yang dimiliki dan bidang-bidang yang diminati. Pengembangan bakat ini diharapkan akan memberikan manfaat besar pada saat siswa terjun dalam dunia masyarakat. Program pengembangan bakat minat ini terbagi dalam 3 kelompok yaitu: a. OSIS Konsentrasi pengembangannya adalah pada kemampuan berorganisasi dan mengelola program-program kegiatan bagi seluruh siswa. b. Ekstrakurikuler Konsentrasi pengembangannya adalah pada bakat-bakat khusus siswa yang meliputi basket, voli, renang, PMR, English Club, biola, karawitan, fotografi, paduan suara, pleton inti dan tidak tertutup bagi pengembangan bakat-bakat yang lain. c. Jurnalistik Konsentrasi pengembangannya adalah pada bakat khusus penulisan baik penulisan untuk media massa maupun penulisan pada berbagai perlombaan. Kegiatannya meliputi: pelatihan jurnalistik, fotografi, penerbitan majalah sekolah, dan penulisan-penulisan lain untuk perlombaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada tanggal 1 Oktober - 20 November 2012. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan observasi pendahuluan dan wawancara secara lisan dengan guru dan siswa untuk mengetahui permasalahan kegiatan pembelajaran akuntansi di kelas XI IPS 1 sebagai dasar penyusunan rancangan dan pelaksanaan PTK. Berikut ini disajikan uraian kegiatan-kegiatan tersebut: 1.
Penelitian Pendahuluan Observasi pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui proses belajar mengajar di kelas. Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2012 pada jam pelajaran ke 5-6 atau jam 10.00-11.30 WIB. Guru pengampu mata pelajaran akuntansi yang juga menjadi guru mitra dalam penelitian ini adalah Ibu Agustina Vista Elprina Gaudiawati, S.Pd. Jumlah siswa di kelas XI IPS 1 pada tahun ajaran 2012-2013 adalah 31 siswa. Materi yang dipelajari saat dilakukan observasi adalah jurnal penyesuaian. Berikut ini dijabarkan hasil-hasil observasi: a. Observasi tindakan guru (observing teacher) 1) Kegiatan membuka pelajaran
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
Berikut ini disajikan rangkuman kegiatan guru pada aspek pra pembelajaran dan membuka pembelajaran:
NO. I
II
Tabel 5.1 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru dalam Kegiatan Pendahuluan Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ASPEK YANG DIAMATI SKOR PRA PEMBELAJARAN 1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan 1 2 4 5 media 2. Memeriksa kesiapan siswa 1 2 4 5 MEMBUKA PEMBELAJARAN 1. Melakukan kegiatan apersepsi 2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya
1 2 4 5 1 2 4 5
Sumber: Data primer (Lampiran 21, halaman 202)
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa guru sudah memeriksa kesiapan siswa dalam memulai pembelajaran dengan baik. Guru tidak memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media. Sedangkan dalam kegiatan membuka pembelajaran, guru telah melakukan kegiatan apersepsi dengan baik, tetapi belum terlihat menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan tidak menyampaikan rencana kegiatannya. 2) Kegiatan inti pembelajaran Berikut ini disajikan rangkuman kegiatan guru dalam inti proses belajar mengajar:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Tabel 5.2 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru dalam Kegiatan Inti Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penguasaan materi pelajaran 1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 4 5 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang 1 2 4 5 relevan 3. Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar 1 2 4 5 4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 4 5 B. Pendekatan/strategi pembelajaran 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai 2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa 3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi 5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 6. Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara 7. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar 1. Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media 2. Menghasilkan pesan yang menarik 3. Menggunakan media secara efektif dan efisien 4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 2. Merespons positif partisipasi siswa 3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa
1 2 4 5 1 2 4 5 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. 5. 6.
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
100
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
E. Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi 1. Menumbuhkan sikap ekonomis 2. Menumbuhkan sikap produktif
1 2 4 5 1 2 4 5
F. 1. 2. 3. 4.
Penilaian proses dan hasil belajar Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
1 1 1 1
G. 1. 2. 3.
Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
2 2 2 2
Sumber: Data primer (Lampiran 21, halaman 202)
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa guru menguasai materi pembelajaran. Guru juga sudah melaksanakan pembelajaran sesuai kompetensi yang hendak dicapai, runtut, dan waktu yang digunakan sudah pas dalam pembelajaran. Guru menunjukkan sikap terbuka terhadap respon-respon positif dari siswa. Tugastugas dan penilaian yang diberikan guru tepat dan sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai. Guru juga sudah menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tertulis dengan baik. Namun, pembelajaran yang disampaikan oleh guru kurang kontekstual. Media yang digunakan oleh guru juga kurang menarik dan tidak dapat melibatkan siswa dalam pemanfaatannya
4 4 4 4
5 5 5 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
sehingga partisipasi siswa dalam proses pembelajaran menjadi kurang. 3) Kegiatan penutup pembelajaran Berikut rangkuman kegiatan guru dalam penutup proses belajar mengajar: Tabel 5.3 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru dalam Kegiatan Penutup Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR IV PENUTUP A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran 1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan 1 2 4 5 siswa 2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 1 2 4 5 B. Pelaksanaan tindak lanjut 1. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi 2. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan
1 2 4 5 1 2 4 5
Sumber: Data primer (Lampiran 21, halaman 202)
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa, guru sudah baik dalam menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. Tetapi guru tidak melakukan refleksi dan memberikan tugas lanjutan baik untuk remedial maupun pengayaan. b. Observasi tindakan siswa (observing students) Tabel 5.4 Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan 1 Siswa siap mengikuti 70% siswa belum siap proses pembelajaran. √ untuk mengikuti proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Siswa memperhatikan penjelasan guru.
√
3
Siswa menanggapi pembahasan pelajaran.
√
4
Siswa mencatat hal-hal penting.
5
Siswa mengerjakan tugas dengan baik.
√
√
102
pembelajaran. Hal ini juga dikarenakan jam istirahat yang berlangsung sebelum proses pembelajaran dimulai. Hanya 10 orang siswa yang sungguh-sungguh memperhatikan penjelasan guru. Dari 31 siswa hanya 7 siswa yang aktif menanggapi pembahasan pelajaran 80% siswa mencatat halhal yang dicatat guru di papan tulis. 10 orang siswa mengerjakan tugas dengan baik. Siswa lainnya tidak mengerjakan tugas sendiri dan meminta bantuan teman yang lain.
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa sebelum memulai pelajaran, siswa masih sibuk dengan kegiatan masing-masing bahkan sampai saat guru telah memasuki kelas. Saat proses pembelajaran dimulai, siswa masih kurang perhatian terhadap apa yang diberikan guru. Siswa yang memperhatikan penjelasan guru hanya sebagian dan yang menanggapi pembahasan pelajaran secara aktif hanya 7 siswa. Walaupun tidak memperhatikan guru, tetapi sebagian besar siswa tetap mencatat halhal penting terutama yang dicatat guru di papan tulis. Saat diberikan tugas, hanya sebagian kecil siswa yang bersungguh-sungguh mengerjakan tugas dengan baik, sedangkan sebagian besar siswa yang lain tidak mengerjakan tugas yang diberikan dan meminta bantuan atau melihat jawaban teman lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
c. Observasi terhadap kelas (observing classroom) Kondisi ruang kelas XI IPS 1 secara fisik memiliki fasilitas yang sangat memadai untuk dilaksanakan proses belajar mengajar. Kelas memiliki 1 whiteboard, 1 buah meja guru, 1 buah kursi guru, 1buah jam dinding, 2 buah kipas angin, 1 buah papan pengumuman, 1 buah lemari, 40 buah meja belajar siswa, 40 buah kursi siswa, 1 buah papan presensi, 1 buah papan daftar ulangan, 1 buah viewer, 1 buah screen, 2 buah kipas angin, dan berbagai hiasan dinding. Kelas juga memiliki catatan kemajuan kelas untuk mencatat aktivitas apa yang dilakukan di kelas dan materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu juga ada catatan berkas pengembalian ulangan untuk mengecek berkas ulangan yang telah dibagi guru. Berbagai fasilitas yang ada di kelas itu telah cukup menunjang proses pembelajaran di kelas. Kelas memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang cukup memadai. Namun, posisi jendela yang terbuka terkadang mengganggu konsentrasi siswa karena saat ada yang lewat di depan kelas, siswa cenderung lebih tertarik untuk melihat keluar. Tata letak kelas kurang mendukung karena kelas memiliki meja dan kursi yang lebih banyak dari jumlah siswa sehingga kelas menjadi lebih sempit. Hal ini menyebabkan sirkulasi siswa dan guru di dalam kelas menjadi agak sulit. Hasil observasi terhadap kelas terdapat di lampiran 23, halaman 205. Sedangkan tata letak kelas terdapat pada lampiran 20, halaman 199.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
d. Wawancara terhadap guru Peneliti melakukan wawancara terhadap guru mengenai proses pembelajaran yang selama ini guru terapkan di kelas. Dari wawancara ini diketahui bahwa metode pembelajaran yang biasa diterapkan guru adalah ceramah, diskusi, dan latihan soal. Guru menggunakan metode ceramah terutama saat mempelajari materi baru karena lebih mudah dalam menjelaskan ke siswa dan tidak banyak memakan waktu. Sedangkan diskusi lebih dipilih guru untuk penyelesaian soal-soal yang sulit. Dalam wawancara ini guru mengakui bahwa dalam mempelajari jurnal penyesuaian, siswa perlu berulang kali dijelaskan terutama untuk kelas XI karena ini materi baru dipelajari oleh mereka. Dan dalam materi ini banyak nama-nama akun baru dan butuh banyak latihan untuk bisa memahaminya dengan baik. Hasil wawancara ini tersaji dalam lampiran 24, halaman 206. e. Wawancara terhadap siswa Peneliti juga melakukan wawancara terhadap siswa untuk mengetahui pendapat mereka tentang motivasi mereka saat proses pembelajaran dan pemahaman materi jurnal penyesuaian. Dalam wawancara diketahui bahwa motivasi siswa dalam pembelajaran kurang karena model pembelajaran yang digunakan guru monoton, sehingga dalam proses pembelajaran siswa lebih banyak mengobrol dengan temannya. Guru memang banyak memberikan latihan soal, tetapi dalam setiap pembahasan guru selalu menggunakan metode
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
ceramah, sedangkan siswa tidak dapat dengan mudah memahami bahasa yang digunakan guru karena tidak kontekstual. Hasil wawancara dengan siswa terdapat pada lampiran 25, halaman 208. f. Deskripsi Motivasi Belajar Pengumpulan data juga dilakukan melalui pembagian kuesioner motivasi kepada siswa. Tujuan pengumpulan data ini adalah untuk mengetahui motivasi awal siswa. Pengisian kuesioner dilakukan pada hari Sabtu tanggal 17 November 2012. Jumlah siswa sebanyak 27 orang. Motivasi siswa dirangkum pada tabel di bawah ini:
No. 1 2 3 4 5
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa Pada Awal Pembelajaran Interval Frekuensi Frekuensi Kategori Kinerja Relatif 69 – 80 0 0% Sangat Tinggi 60 – 68 1 3,70% Tinggi 54 – 59 10 37,04% Sedang 48 – 53 8 29,63% Rendah 20 – 47 8 29,63% Sangat Rendah 27 100%
Sumber: Data Primer (Lampiran 26, halaman 210)
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut: 1 siswa (3,70%) tinggi, 10 siswa (37,04%) sedang, 8 siswa (29,63%) rendah, dan 8 (29,63%) sangat rendah. Hasil perhitungan statistik rata-rata (mean) diperoleh hasil = 51,70, nilai modus 57, dan nilai tengah (median) 51. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara umum motivasi belajar siswa sedang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara sebagaimana diuraikan di atas dapat diidentifikasi persoalan pembelajaran sebagai berikut: a. Pembelajaran berpusat pada guru. Metode pembelajaran yang diterapkan guru tidak bervariasi dan tidak kontekstual sehingga membuat siswa menjadi tidak termotivasi untuk belajar. b. Mayoritas siswa tidak terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan guru selama ini tidak menarik minat siswa. Akibatnya dalam proses pembelajaran siswa cenderung mengobrol dengan temannya dan melakukan berbagai kegiatan lain yang tidak mendukung proses pembelajaran. Dampaknya adalah tujuan yang telah ditetapkan tidak tercapai dengan baik. Permasalahan-permasalahan pembelajaran tersebut diduga kuat berakar dari adanya permasalahan pembelajaran yang disebabkan oleh metode pembelajaran yang tidak tepat yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran. Oleh karenanya, guru mitra bersama peneliti berencana akan menerapkan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
TGT
dalam
pembelajaran. Diharapkan dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran, siswa terlibat secara aktif dan merasa senang dalam mengikuti pembelajaran. Hal demikian diharapkan siswa akan lebih termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran dan materi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
107
Deskripsi PTK Berikut ini diuraikan tahap penelitian tindakan kelas mulai dari perencanaan, tindakan, observasi, refleksi, dan evaluasi. a. Menyusun rencana tindakan (planning) Berdasarkan hasil analisis pada kegiatan pendahuluan, peneliti bersama guru menyusun perencanaan tindakan kelas. Berikut ini disajikan langkah-langkah perencanaan tindakan: 1) Peneliti bersama guru mitra membagi siswa menjadi 6 kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Pembagian kelompok terdapat dalam lampiran 8, halaman 166. 2) Peneliti membuat instrumen observasi sebagai berikut: a) Lembar observasi tindakan guru Lembar ini bertujuan untuk mendokumentasikan secara tertulis kegiatan guru selama proses pembelajaran dengan penerapan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
TGT
berlangsung. b) Lembar observasi perilaku siswa Lembar
observasi
perilaku
siswa
bertujuan
untuk
mendokumentasikan secara tertulis perilaku siswa saat proses pembelajaran
dengan
penerapan
kooperatif tipe TGT berlangsung. c) Lembar observasi kelas
model
pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Lembar observasi kelas bertujuan untuk mendokumentasikan secara tertulis kondisi kelas saat pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. d) Pedoman wawancara Wawancara diperlukan untuk mengetahui pendapat guru dan siswa secara lisan setelah pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. e) Lembar refleksi Lembar refleksi digunakan untuk menganalisis, memaknai, dan membuat kesimpulan dari pembelajaran. 3) Menyiapkan media pembelajaran a) Media
yang
secara
umum
digunakan
dalam
proses
pembelajaran adalah papan nama kelompok, viewer, peluit, stopwatch, kartu kuning, dan kartu merah. b)
Media yang harus disiapkan dalam kegiatan teams adalah sebagai berikut: (1) Handout Handout dibuat sebagai ringkasan materi pembelajaran dan
dapat
membantu
siswa
dalam
berdiskusi
mengerjakan LKS. Handout terdapat dalam lampiran 28, halaman 243. (2) Lembar Kerja Siswa (LKS)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
LKS berisi soal-soal yang dapat dikerjakan siswa secara berkelompok dengan cara berdiskusi (lampiran 29, halaman 247). c) Media yang harus disiapkan dalam tahap games adalah: (1) Neraca saldo Stece Travel per 31 Desember 2011 Neraca saldo Stece Travel per 31 Desember 2011 ini dirancang supaya siswa mengetahui saldo dari akun-akun sebelum
dilakukan
penyesuaian.
Setiap
kelompok
mendapat satu buah neraca saldo Stece Travel per 31 Desember 2011 (lampiran 30, halaman 250). (2) Kertas coret-coretan Setiap kelompok mendapat kertas HVS kosong yang dapat digunakan untuk coret-coretan. (3) Kartu bukti memorial Kartu bukti memorial dibuat sebagai soal dalam tahap games. Kartu bukti memorial diberi nomor sesuai dengan nomor urut soal. Setiap kelompok mendapat 7 kartu bukti memorial (lampiran 31, halaman 251). (4) Kartu perhitungan dan analisis Kartu ini mencantumkan cara perhitungan beserta analisis transaksi penyesuaian dari soal yang telah tersedia. Setiap kartu diberi kode untuk memudahkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
pengoreksian. Setiap kelompok mendapat 14 kartu perhitungan dan analisis (lampiran 32, halaman 255). (5) Kartu jurnal Kartu jurnal berisi jurnal penyesuaian dari transaksi yang ada.
Kartu
ini
diberi
kode
untuk
memudahkan
pengoreksian. Setiap kelompok mendapat 14 kartu jurnal (lampiran 34, halaman 263). (6) Kartu pengecoh Kartu pengecoh ini merupakan kartu yang jawabannya salah. Kartu pengecoh terdiri dari kartu pengecoh perhitungan dan analisis (lampiran 33, halaman 259) dan kartu pengecoh jurnal (lampiran 35, halaman 267). (7) Lembar jawab tempel Lembar jawab tempel ini digunakan untuk menempelkan kartu-kartu bukti memorial sesuai urutan nomor soal, serta kartu perhitungan dan analisis, dan kartu jurnal yang merupakan jawaban dari soal. Lembar jawab tempel ini terdapat dalam lampiran 36, halaman 271. (8) Uang mainan Uang mainan ini digunakan sebagai modal investasi. Setiap kelompok mendapatkan modal untuk melakukan investasi sebesar Rp 50.000,00 (lampiran 37, halaman 277).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
(9) Satu buah kotak investasi untuk setiap kelompok. (10) Lembar kunci jawaban dan penilaian kelompok Lembar kunci jawaban berisi kode jawaban yang benar. Lembar kunci jawaban dan penilaian kelompok dipegang oleh fasilitator untuk mengoreksi jawaban kelompok dan mencatat skor yang diperoleh oleh setiap kelompok (lampiran 38, halaman 278). d) Media yang harus disiapkan dalam tahap tournament adalah: (1) Neraca saldo Stece Travel per 31 Desember 2010 Neraca saldo ini berisi saldo dari setiap akun dalam Stece Travel per 31 Desember 2010 sebelum penyesuaian. Setiap kelompok mendapat 1 lembar (lampiran 39, halaman 280). (2) Kertas HVS untuk lembar jawaban Setiap kelompok akan diberikan kertas HVS kosong untuk menuliskan jawaban pada tahap tournament. (3) Uang mainan Sama seperti dalam tahap games, uang mainan digunakan sebagai modal kelompok untuk melakukan investasi. Setiap kelompok mendapatkan modal sebesar Rp 50.000,00 (lampiran 37, halaman 277). (4) Satu buah kotak investasi untuk setiap kelompok (5) Lembar soal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
Lembar soal pada tahap tournament ini dipegang dan dibacakan oleh guru (lampiran 40, halaman 281). (6) Lembar kunci jawaban dan penilaian kelompok Lembar kunci jawaban dan penilaian kelompok dipegang oleh fasilitator untuk mengoreksi jawaban dan mencatat skor yang diperoleh setiap kelompok (lampiran 41, halaman 282). b. Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian ini pada hari Selasa, 20 November 2012 pada jam pelajaran ke 1-2 pukul 06.45-08.00 WIB. Jumlah siswa kelas XI IPS 1 pada tahun ajaran 2012-2013 adalah 31 siswa. Seluruh siswa hadir pada saat pelaksanaan tindakan kelas. Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut: 1) Guru membuka pembelajaran a) Guru memeriksa kesiapan ruangan, alat pembelajaran, dan media. b) Guru memeriksa kesiapan siswa. c) Guru mitra memberikan salam pembuka dan melakukan presensi. d) Guru mitra membagi siswa menjadi 6 kelompok dan meminta siswa untuk duduk sesuai dengan kelompoknya. e) Guru mitra menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
f)
113
Guru mitra memberikan apersepsi dan motivasi.
g) Guru mitra menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang akan diterapkan pada pembelajaran kali ini. h) Guru membagikan soal pre-test Peneliti melakukan pre-test pada hari Selasa, 20 November 2013. Hasil pre-test dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
No. 1 2 3 4 5
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Pemahaman Siswa Pada Awal Pembelajaran Interval Frekuensi Frekuensi Kategori Kinerja Relatif 81 – 100 0 0% Sangat Paham 66 – 80 0 0% Paham 56 – 65 6 19,35% Cukup Paham 46 – 55 12 38,71% Tidak Paham 0 – 45 13 41,94% Sangat Tidak Paham 31 100% Sumber: Data primer (lampiran 27, halaman 230)
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa pemahaman siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut: 6 siswa (19,35%) cukup paham, 12 siswa (38,71%) tidak paham, dan 13 siswa (41,94%) sangat tidak paham. Hasil perhitungan statistik rata-rata (mean) diperoleh hasil = 44,09, nilai modus 60, dan nilai tengah (median) 47. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara umum siswa cukup paham.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
i)
114
Guru mitra dibantu fasilitator menyiapkan segala keperluan yang dipakai dalam pelaksanaan PTK.
j)
Guru mitra meminta siswa memakai kartu bernomor yang tersedia di meja.
2) Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti ini dilaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. a) Teams (1) Guru mitra dibantu fasilitator memberikan handout untuk dibaca siswa. (2) Guru mitra dibantu fasilitator memberikan Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan siswa dalam kelompoknya masing-masing. (3) Guru mitra dibantu fasilitator menarik kembali Lembar Kerja Siswa. b) Games Prosedur dan aturan main dalam games adalah sebagai berikut: (1) Guru mitra menjelaskan prosedur dan aturan main dalam pelaksanaan games dan dibantu fasilitator dalam memberikan simulasi secara singkat. (2) Prosedur dalam games adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
(a) Fasilitator membagi neraca saldo Stece Travel per 31 Desember 2011, kertas coret-coretan, kartu, dan uang mainan kepada masing-masing kelompok. (b) Setiap anggota diberikan kartu permainan secara acak, masing-masing siswa memegang 6-7 buah kartu. (c) Setiap kelompok diberikan uang sebesar Rp 50.000,00 sebagai modal untuk investasi. (d) Saat guru mengatakan “Silahkan investasikan dana untuk pengerjaan soal nomor satu ditempat yang sudah disediakan”, siswa melakukan investasi. (e) Saat guru mengatakan “Silahkan kerjakan soal nomor satu” (peluit 1x), siswa yang memegang kartu Bukti Memorial nomor satu menjatuhkan kartunya di atas meja. Lalu siswa yang bersangkutan/lain yang memegang kartu perhitungan/analisis dan jurnal menyusul menaruh kartu miliknya yang cocok dengan Bukti Memorial. (f) Saat peluit 2x dibunyikan, perwakilan kelompok maju untuk menempelkan kartunya di depan kelas. (g) Setelah peluit 3x dibunyikan, perwakilan kelompok kembali ke kelompoknya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
(h) Fasilitator yang bertugas mengecek jawaban siswa di depan kelas melaporkan jawaban siswa setiap kelompok kepada fasilitator kelompok. (i) Jika jawaban benar maka nilai kelompok akan bertambah sesuai dengan investasi. Jika jawaban salah maka nilai kelompok akan berkurang sesuai dengan investasi. (3) Aturan main dalam games sebagai berikut: (a) Siswa dilarang menghitung menggunakan alat bantu hitung elektronik (kalkulator/HP). (b) Antar anggota tidak diperbolehkan menukarkan kartu miliknya dengan anggota lain. (c) Soal ada 7 buah. Kelompok wajib melakukan investasi pada setiap soal dan uang investasi yang dimiliki kelompok wajib habis. (d) Waktu siswa mengerjakan soal adalah 2 menit. (e) Setiap anggota kelompok tidak diperbolehkan berdiskusi baik secara verbal maupun non verbal dengan teman satu kelompoknya maupun kelompok lain. (f) Diskusi
diperkenankan
melalui
media
tulisan
menggunakan HVS yang telah disediakan. (g) Waktu menempel kartu jawaban adalah 30 detik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
(h) Perwakilan kelompok yang menempelkan jawaban tidak diperkenankan kembali ke kelompok sebelum peluit 3x dibunyikan. (i) Pelanggaran pertama terhadap aturan main ini akan diberikan
peringatan
berupa
kartu
KUNING.
Pelanggaran yang kedua kalinya akan diberikan kartu MERAH dan kelompok tidak diperkenankan melanjutkan
mengerjakan
nomor
soal
yang
bersangkutan. (4) Begitu seterusnya sampai semua soal games selesai dikerjakan. (5) Guru mitra dibantu fasilitator menarik perlengkapan games. c) Tournament Prosedur dan aturan main dalam tournament adalah: (1) Guru
mitra
dibantu
fasilitator
mempersiapkan
perlengkapan untuk tournament. (2) Guru mitra menjelaskan prosedur dan aturan main dalam tournament. (3) Berikut ini prosedur tournament: (a) Kelompok diberi neraca saldo dan kertas HVS oleh fasilitator.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
(b) Setiap kelompok diberikan uang sebesar Rp 50.000,00 sebagai modal untuk investasi. (c) Soal ada 7 buah. Kelompok wajib melakukan investasi pada setiap soal dan uang investasi yang dimiliki kelompok wajib habis. (d) Guru mitra memberikan petunjuk bahwa kelompok boleh melakukan investasi. (e) Guru mitra membacakan soal sesuai dengan nomor. (f) Timer meniup peluit 1x sebagai tanda siswa boleh mengerjakan soal di kertas HVS yang telah disediakan. (g) Timer meniup peluit 2x sebagai tanda berakhirnya waktu pengerjaan soal dan siswa harus mengangkat jawabannya. (h) Guru membacakan jawaban. (i) Fasilitator mengoreksi jawaban kelompok dan mencatat skor yang diperoleh kelompok. (j) Jika jawaban benar maka nilai kelompok akan bertambah sesuai dengan investasi. Jika jawaban salah maka nilai kelompok akan berkurang sesuai dengan investasi. (4) Aturan main dalam tournament adalah:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
(a) Siswa dilarang menghitung menggunakan alat bantu hitung elektronik (kalkulator/HP). (b) Waktu siswa mengerjakan soal adalah 1,5 menit. (c) Pelanggaran pertama terhadap aturan main ini akan diberikan
peringatan
berupa
kartu
KUNING.
Pelanggaran yang kedua kalinya akan diberikan kartu MERAH dan kelompok tidak diperkenankan melanjutkan
mengerjakan
nomor
soal
yang
bersangkutan. (5) Begitu seterusnya sampai semua soal tournament selesai dikerjakan. (6) Guru mitra dibantu fasilitator menarik perlengkapan tournament. d) Guru mitra mengumumkan kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi dalam kelas itu lalu memberikan hadiah kepada kelompok tersebut. 3) Kegiatan penutup a) Guru memberikan kuesioner motivasi belajar dan post-test setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. (1) Deskripsi motivasi siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Setelah
pembelajaran
dengan
menerapkan
model
pembelajaran kooperatif tipe TGT selesai dilaksanakan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
siswa diminta mengisi kuesioner setelah penerapan. Pengisian kuesioner ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan motivasi setelah penerapan model
pembelajaran
pembelajaran
tentang
kooperatif jurnal
tipe
TGT
dalam
penyesuaian
dalam
akuntansi perusahaan jasa. Di bawah ini adalah rangkuman hasil kuesioner motivasi belajar setelah penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT:
No. 1 2 3 4 5
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa Pada Akhir Pembelajaran Interval Frekuensi Frekuensi Kategori Kinerja Relatif 69 – 80 12 44,44% Sangat Tinggi 60 – 68 10 37,04% Tinggi 54 – 59 5 18,52% Sedang 48 – 53 0 0% Rendah 20 – 47 0 0% Sangat Rendah 27 100%
Sumber: Data primer (Lampiran 49, halaman 302)
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa hasil kuesioner motivasi siswa setelah pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi jurnal penyesuaian
dalam
akuntansi
perusahaan
jasa
menunjukkan ada 12 siswa (44,44%) yang masuk kategori sangat tinggi, 10 siswa (37,04%) masuk kategori tinggi, dan 5 siswa (18,52%) masuk kategori sedang. Rata-rata
(mean)
motivasi
belajar
siswa
setelah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
penerapan adalah 66,48, sedangkan nilai modus-nya adalah 71, dan nilai tengahnya (median) adalah 67. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa secara umum sangat tinggi. (2) Deskripsi pemahaman siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Setelah
penerapan
pembelajaran
dengan
model
pembelajaran kooperatif tipe TGT, siswa mengerjakan soal post-test. Post-test ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa akan materi jurnal penyesuaian dalam perusahaan jasa setelah penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut ini disajikan distribusi frekuensi hasil post-test siswa:
No. 1 2 3 4 5
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Pemahaman Siswa Pada Akhir Pembelajaran Interval Frekuensi Frekuensi Kategori Kinerja Relatif 81 – 100 14 45,16% Sangat Paham 66 – 80 17 54,84% Paham 56 – 65 0 0% Cukup Paham 46 – 55 0 0% Tidak Paham 0 – 45 0 0% Sangat Tidak Paham 31 100%
Sumber: Data primer (Lampiran 50, halaman 319)
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ada 14 siswa (45,16%) yang mencapai kategori sangat paham dan 17 siswa (54,84%) yang mencapai kategori paham. Hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
perhitungan statistik rata-rata (mean) diperoleh hasil 83,66, nilai modus 80, dan nilai tengah (median) 80. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara umum siswa paham. b) Siswa melakukan refleksi Setelah siswa selesai mengerjakan post-test dan kuesioner, siswa diminta untuk mengisi refleksi untuk mengetahui apa yang diperoleh siswa selama pembelajaran. Berikut disajikan rangkuman hasil refleksi yang dilakukan siswa: Tabel 5.9 Rangkuman Refleksi Siswa No Uraian Komentar 1 Bagaimana menurut Anda tentang Dari 31 siswa, seluruh siswa yang pembelajaran dengan menggunakan memberikan pernyataan positif atas metode teams games tournament pembelajaran yang dengan (topik pembahasan, media menggunakan model pembelajaran pembelajaran, situasi kelas, kooperatif tipe TGT. Mereka penampilan guru, lingkungan menyatakan bahwa pembelajaran kelas,dll)? seru, menyenangkan, tidak membosankan, menarik, media yang digunakan bagus, guru dan murid bisa berinteraksi dengan baik. 2 Apakah Anda berminat mengikuti Dari 31 siswa, 27 siswa menyatakan pembelajaran dengan menggunakan berminat mengikuti pembelajaran metode teams games tournament? dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT karena siswa dapat lebih terlibat aktif dalam pembelajaran. 3 Apakah Anda lebih paham tentang Dari 31 siswa, 81% siswa atau materi jurnal penyesuaian dalam sebanyak 25 siswa menyatakan lebih siklus akuntansi perusahaan jasa paham tentang jurnal penyesuaian pada pembelajaran dengan karena pembelajaran menyenangkan menggunakan metode teams games sehingga lebih mudah memahami tournament? materi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
5
123
Hambatan apa yang Anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode teams games tournament?
Hambatan-hambatan yang dirasakan siswa antara lain waktu yang terlalu cepat, adanya perbedaan pendapat dengan teman satu kelompok, kurangnya memahami materi, dan kurang teliti. Manfaat apa yang Anda peroleh Ada beragam manfaat yang pada pembelajaran dengan diperoleh siswa. Manfaat itu antara menggunakan metode teams games lain lebih memahami materi, merasa tournament? lebih dapat menjalin kekompakan, belajar bekerjasama, berlatih konsentrasi, adanya motivasi untuk mau lebih rajin dalam belajar, tidak merasa bosan dalam belajar, belajar teliti, berlatih berpikir lebih cepat. Tabel 5.9 menunjukkan bahwa siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran pada materi jurnal penyesuaian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT karena pembelajaran seperti ini tidak biasa bagi mereka. Sebagian besar siswa juga mendapat banyak manfaat dari pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini, salah satunya dapat lebih memahami materi yang dipelajari. Ada pula siswa yang termotivasi untuk mau belajar lebih lagi.Namun ada kendala yang dihadapi yaitu waktu yang terlalu cepat membuat siswa jadi terburu-buru sehingga mereka tidak dapat mengerjakan soal dengan maksimal. Hasil refleksi siswa dapat dilihat pada lampiran 46, halaman 289. c) Guru menutup pelajaran Guru
menutup
pembelajaran
mengucapkan salam kepada siswa.
pada
hari
itu
dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
c. Pengamatan (observing) 1) Pengamatan terhadap tindakan guru a) Kegiatan membuka pelajaran
NO. I
II
Tabel 5.10 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Saat Pembelajaran ASPEK YANG DIAMATI PRA PEMBELAJARAN 1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media 2. Memeriksa kesiapan siswa MEMBUKA PEMBELAJARAN 1. Melakukan kegiatan apersepsi 2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya
SKOR 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
Sumber: Data primer (Lampiran 42, halaman 283)
Tabel 5.10 menunjukkan bahwa guru sudah membuka pelajaran dengan baik. Guru memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media, serta memeriksa kesiapan siswa. Guru juga melakukan kegiatan apersepsi serta menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya. b) Kegiatan inti pembelajaran
NO. III
Tabel 5.11 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Saat Pembelajaran ASPEK YANG DIAMATI SKOR KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penguasaan materi pelajaran 1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 4 5 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang 1 2 4 5 relevan 3. Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar 1 2 4 5 4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Pendekatan/strategi pembelajaran 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai 2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa 3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi 5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 6. Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara 7. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar 1. Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media 2. Menghasilkan pesan yang menarik 3. Menggunakan media secara efektif dan efisien 4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 2. Merespons positif partisipasi siswa 3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa 4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 5. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif 6. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar E. Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi 1. Menumbuhkan sikap ekonomis 2. Menumbuhkan sikap produktif F. Penilaian proses dan hasil belajar
125
1 2 4 5 1 2 4 5 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
1. 2. 3. 4.
Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
1 1 1 1
2 2 2 2
4 4 4 4
5 5 5 5
G. 1. 2. 3.
Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
Sumber: Data primer (Lampiran 42, halaman 283)
Tabel 5.11 menunjukkan bahwa guru sudah melaksanakan kegiatan inti pembelajaran dengan baik. Guru sudah menunjukkan
penguasaan
materi
pembelajaran,
menggunakan pendekatan/strategi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, pembelajaran bersifat kontekstual,
memanfaatkan
media
belajar
yang
menumbuhkan partisipasi aktif dan antusiasme siswa, menggali kemampuan khusus siswa dalam pembelajaran bidang studi, melakukan penilaian proses dan hasil belajar, dan menggunakan bahasa yang baik. Hal ini menunjukkan perubahan ke arah yang positif dibanding pada pembelajaran yang sebelumnya. c) Kegiatan penutup pembelajaran Tabel 5.12 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Saat Pembelajaran NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR IV PENUTUP A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran 1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan 1 2 4 5 siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa B. Pelaksanaan tindak lanjut 1. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi 2. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan
127
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
Sumber: Data primer (Lampiran 42, halaman 283)
Tabel 5.12 menunjukkan bahwa dalam kegiatan penutup, guru menutup pembelajaran dengan baik. Guru telah melakukan refleksi pembelajaran dan merangkum pelajaran dengan
melibatkan
siswa,
selanjutnya
guru
memberi
penugasan untuk dikerjakan siswa. 2) Pengamatan terhadap tindakan siswa
No 1
2
3
4 5
Tabel 5.13 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Saat Pembelajaran Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan Siswa memahami √ Seluruh siswa memahami instruksi guru dengan instruksi guru dengan baik. baik. Siswa antusias √ Seluruh siswa antusias mengikuti teams games dalam mengikuti tournament. pembelajaran dengan model teams games tournament. Siswa konsentrasi √ 81% atau 25 orang siswa dalam mengikuti sungguh berkonsentrasi pembelajaran model dalam mengikuti teams games pembelajaran model teams tournament. games tournament. Kelompok aktif dan √ Semua kelompok aktif dan kompak. kompak. Masing-masing siswa √ 96% siswa ikut ikut berpartisipasi berpartisipasi dalam dalam kelompok. kelompok. Dalam pembelajaran tentang jurnal penyesuaian pada akuntansi perusahaan jasa dengan model pembelajaran kooperatif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
tipe TGT ini siswa mengikuti prosesnya dengan baik. Di awal pembelajaran siswa sudah terlihat siap untuk mengikuti proses pembelajaran.
Saat
guru
memberikan
instruksi,
siswa
memperhatikan dan memahami instruksi guru dengan baik. Siswa bisa berkonsentrasi dengan baik dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model teams games tournament. Dalam mengerjakan tugas yang diberikan, mereka bekerja sama satu sama lain dengan baik. Mereka sangat antusias dan terlihat senang dalam proses pembelajaran. Masing-masing siswa juga dapat berpartisipasi aktif dalam kelompok. (lampiran 43, halaman 285). 3) Pengamatan terhadap kelas Dalam pembelajaran tentang jurnal penyesuaian dalam akuntansi perusahaan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, tata letak kelas ditata sedemikian rupa supaya memudahkan siswa untuk bekerja dalam kelompok. Ruang kelas yang sebelumnya terasa sempit sehingga guru maupun siswa cukup sulit untuk melakukan sirkulasi, menjadi terasa lebih longgar sehingga mempermudah sirkulasi siapa saja yang berada dalam kelas. Tata letak kelas terdapat dalam lampiran 20, halaman 199. Saat pembelajaran kelas menjadi gaduh, tetapi dalam kegaduhan siswa tetap berada pada kegiatan yang positif karena siswa merasa antusias dalam berdiskusi satu sama lain dalam kelompok. Walaupun
peraturan
dilarang
berkomunikasi
secara
lisan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
dilanggar, tetapi situasi kelas tetap terkendali dan tidak mengganggu kelas lain. (Lampiran 44, halaman 286). d. Refleksi (reflecting) dan evaluasi Refleksi merupakan suatu tindakan memaknai, menganalisis, dan menyimpulkan kegiatan yang telah berlangsung. Berikut ini disajikan refleksi yang dilakukan oleh guru: Tabel 5.14 Refleksi Guru No Uraian Komentar 1 Kesan guru terhadap komponen RPP sudah baik, pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam berlangsung dengan lancar walau pembelajaran dengan menggunakan melebihi waktu yang sudah ada. metode teams games tournament. 2 Kesan guru terhadap aktivitas, Siswa berpartisipasi aktif. partisipasi dan minat siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode teams games tournament. 3 Kesan guru terhadap pemahaman Siswa lebih termotivasi dalam siswa dalam proses pembelajaran belajar/melakukan TGT sehingga dengan menggunakan metode teams pemahaman mereka terhadap jurnal games tournament. penyesuaian menjadi lebih baik. 4 Hambatan yang dihadapi apabila - Persiapan media waktu KBM nanti guru hendak melaksanakan - Apabila dilakukan sendiri dalam pembelajaran dengan menggunakan pelaksanaan kewalahan metode teams games tournament. 5 Hal-hal yang mendukung apabila - Siswa lebih berantusias dengan guru nanti akan menggunakan metode model pembelajaran pembelajaran dengan metode teams - Sekolah memfasilitasi untuk games tournament. mengadakan PTK 6 Manfaat yang diperoleh dengan - Siswa lebih mudah memahami merencanakan rencana pembelajaran materi dan membuat perangkat pembelajaran - Bisa menilai kerjasama, dengan menggunakan metode teams kekompakan siswa dalam games tournament. berkelompok. 7 Hal-hal apa saja yang masih harus - Pengaturan waktu diperbaiki dalam pembelajaran - Pengaturan posisi tempat duduk dengan menggunakan metode teams games tournament. Sumber: Data primer (Lampiran 45, halaman 288)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
Tabel 5.14 menunjukkan bahwa guru merasakan banyak manfaat dari pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Pembelajaran menarik minat siswa sehingga siswa lebih aktif, termotivasi, mampu bekerja sama, dan lebih memahami materi pembelajaran.
Namun
guru
mengatakan
mengalami
kesulitan
mempersiapkan media pembelajaran yang membutuhkan waktu yang banyak untuk mempersiapkannya jika guru hendak melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. e. Wawancara pada guru Selain observasi dan refleksi, peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru. Dalam wawancara, guru menyatakan pembelajaran lebih menarik dan siswa menjadi lebih dapat berpartisipasi secara aktif, siswa tidak jenuh sehingga siswa lebih memahami materi. Hambatan yang dirasakan guru dalam persiapan adalah pembuatan media yang membutuhkan waktu cukup lama. Sedangkan hambatan yang dirasakan saat penerapan adalah waktu yang terbatas sehingga tidak semua soal yang dipersiapkan dapat dikerjakan. Hal-hal yang masih harus diperbaiki adalah dalam mendisiplinkan siswa, sehingga apa yang sudah mereka pelajari dalam pembelajaran dapat sungguh dipelajari dan diserap. Hasil wawancara terhadap guru terdapat dalam lampiran 47, halaman 300.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
f. Wawancara pada siswa Selain observasi dan refleksi, peneliti melakukan wawancara pada siswa untuk mengetahui pendapat siswa akan pembelajaran jurnal penyesuaian dalam akuntansi perusahaan jasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Siswa menyatakan pembelajaran terasa seru, asyik, menyenangkan, dan tidak membosankan. Siswa menyatakan lebih termotivasi dalam mengikuti pelajaran supaya dapat lebih memahami materi yang biasanya susah. Siswa juga menyatakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini menjadi terbantu untuk lebih memahami materi jurnal penyesuaian dalam akuntansi perusahaan jasa. Hambatan yang siswa rasakan adalah waktu yang kurang dan terlalu cepat sehingga membuat mereka terburu-buru dalam mengerjakan soal. Siswa menyarankan agar lebih sering diterapkan pembelajaran dengan metode yang menyenangkan agar tidak bosan karena akuntansi materinya banyak dan cukup sulit. Jadi, jika memakai metode yang menyenangkan siswa merasa senang dan lebih mudah memahami materi. Hasil wawancara pada siswa dapat dilihat pada lampiran 48, halaman 301.
B. Analisis Data 1.
Analisis komparatif-deskriptif a. Motivasi belajar siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
Tabel 5.15 Komparasi Motivasi Belajar Siswa No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nama
Awal
Akhir
Erlia Novitasari 62 77 Gabriella 45 55 Sandrina Oktiana B.r. Sianturi 51 66 Yoanita Dyna Gunawan 49 62 Angelia Fionarita Marbun 57 67 Astrid Natalia 49 57 Fransiska Heni Ratnawati 53 72 Maria Brigitta Dewi Hapsari P. 59 69 Ni Made Intan Purnama Sari 47 56 Angelina Cynthia Devi Setiawati 48 60 Catarina Ananda Putri 44 64 Maria Acynta Christy 56 71 Maria Neyssa Indah Kushartantry 43 61 Bernadeta Larasati Handri A. 42 68 Nadia Dewinda Kristanto 54 71 Anastasia Fernanda Harlin 59 75 Elisabeth Noviasari 58 74 Felicia Dinda Ayu Rinanti 48 60 Mega Cahyawati 57 71 Anak Agung Indira K. 53 76 Fidelis Alvin Elma Damara 57 73 Stephanie Asri Widowati 59 76 Rianty Indah Handayani P. 51 62 Theresia Devani Chintia M. 58 76 Diana Phoandra 43 57 Regina Dyah Irma Larasaty 47 63 Vincensa Dias Saridewi 47 56 Rata-rata 51,70 66,48 Sumber: Data primer (Lampiran 49 halaman 302)
Peningkatan Motivasi (%) 24,19 22,22 29,41 26,53 17,54 16,33 35,85 16,95 19,15 25,00 45,45 26,79 41,86 61,90 31,48 27,12 27,59 25,00 24,56 43,40 28,07 28,81 21,57 31,03 32,56 34,04 19,15 29,02
Tabel 5.15 menunjukkan adanya perubahan motivasi belajar siswa pada materi jurnal penyesuaian dalam akuntansi perusahaan jasa saat sebelum dan sesudah penerapan metode teams games tournament. Masing-masing siswa mengalami peningkatan motivasi belajar yang berbeda-beda. Rata-rata motivasi siswa sebelum penerapan adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
sebesar 51,70, lalu setelah penerapan meningkat menjadi 66,48. Ratarata peningkatan motivasi siswa adalah 29,02%. Tabel 5.16 Rangkuman Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa Pada Awal dan Akhir Pembelajaran Frekuensi Frekuensi Relatif Interval No. Kategori Kinerja Awal Akhir Awal Akhir 1 69 – 80 0 12 0% 44,44% Sangat Tinggi 2 60 – 68 1 10 3,70% 37,04% Tinggi 3 54 – 59 10 5 37,04% 18,52% Sedang 4 48 – 53 8 0 29,63% 0% Rendah 5 0 – 47 8 0 29,63% 0% Sangat Rendah Jumlah 27 27 100% 100% Dari tabel 5.16 dapat dilihat bahwa ada peningkatan motivasi belajar siswa akan materi jurnal penyesuaian pada siklus akuntansi perusahaan jasa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat dari distribusi frekuensi siswa. Sebelum penerapan, motivasi belajar siswa masuk dalam kategori sangat rendah sampai tinggi. Setelah penerapan, motivasi belajar siswa masuk dalam kategori sedang sampai sangat tinggi. Peningkatan pemahaman siswa juga dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), nilai tengah (median), dan modus-nya. Rata-rata motivasi belajar siswa sebelum penerapan adalah 51,70, sedangkan rata-rata setelah penerapan adalah 66,48. Nilai tengah (median) motivasi belajar siswa sebelum penerapan adalah 51, sedangkan setelah penerapan adalah sebesar 67. Modus motivasi belajar siswa sebelum penerapan adalah 57, sedangkan modus setelah penerapan adalah 71. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
PTK ini telah berhasil. Oleh karena pada akhir pelaksanaan PTK tingkat motivasi belajar siswa dikategorikan tinggi. b. Pemahaman Siswa Tabel 5.17 Komparasi Pemahaman Siswa Peningkatan No. Nama Awal Akhir KKM Keterangan Pemahaman (%) 1 Erlia Novitasari 60.00 100.00 66.67 70 Tuntas 2 Gabriella 33.33 86.67 160.00 70 Tuntas 3 Sandrina Oktiana B.r. S. 26.67 86.67 225.00 70 Tuntas 4 Yoanita Dyna Gunawan 60.00 93.33 55.56 70 Tuntas 5 Angelia Fionarita Marbun 46.67 86.67 85.71 70 Tuntas 6 Astrid Natalia 26.67 73.33 175.00 70 Tuntas 7 Fransiska Heni Ratnawati 40.00 80.00 100.00 70 Tuntas 8 Maria Brigitta Dewi H. P. 60.00 80.00 33.33 70 Tuntas 9 Ni Made Intan Purnama S. 33.33 80.00 140.00 70 Tuntas 10 Angelina Cynthia Devi S. 40.00 86.67 116.67 70 Tuntas 11 Catarina Ananda Putri 46.67 73.33 57.14 70 Tuntas 12 Maria Acynta Christy 60.00 93.33 55.56 70 Tuntas 13 Maria Neyssa Indah K. 53.33 80.00 50.00 70 Tuntas 14 Bernadeta Larasati H. A. 40.00 86.67 116.67 70 Tuntas 15 Eugenia Grizelda N. S. 46.67 93.33 100.00 70 Tuntas 16 Nadia Dewinda Kristanto 46.67 86.67 85.71 70 Tuntas 17 Anastasia Fernanda Harlin 60.00 86.67 44.44 70 Tuntas 18 Elisabeth Noviasari 53.33 100.00 87.50 70 Tuntas 19 Felicia Dinda Ayu Rinanti 33.33 80.00 140.00 70 Tuntas 20 Jeanne Kusma Swasti A. 53.33 73.33 37.50 70 Tuntas 21 Mega Cahyawati 20.00 80.00 300.00 70 Tuntas 22 Anak Agung Indira K. 40.00 73.33 83.33 70 Tuntas 23 Fidelis Alvin Elma D. 53.33 80.00 50.00 70 Tuntas 24 Saptya Pratiwi Putri 46.67 73.33 57.14 70 Tuntas 25 Stephanie Asri Widowati 20.00 80.00 300.00 70 Tuntas 26 Marselina Berda Warih U. 60.00 80.00 33.33 70 Tuntas 27 Rianty Indah Handayani P. 53.33 93.33 75.00 70 Tuntas 28 Theresia Devani C.M. 20.00 73.33 266.67 70 Tuntas 29 Diana Phoandra 46.67 80.00 71.43 70 Tuntas 30 Regina Dyah Irma L. 33.33 80.00 140.00 70 Tuntas 31 Vincensa Dias Saridewi 53.33 93.33 75.00 70 Tuntas Rata-rata 44.09 83.66 89.76 Sumber: Data primer (Lampiran 50, halaman 319)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
Dari tabel 5.17 dapat dilihat bahwa setiap siswa mengalami peningkatan pemahaman akan materi jurnal penyesuaian pada siklus akuntansi perusahaan jasa. Peningkatan pemahaman siswa berbedabeda. Sebelum penerapan, rata-rata pemahaman siswa adalah 44,09, setelah penerapan, rata-rata pemahaman siswa meningkat menjadi 83,66. Peningkatan pemahaman siswa adalah sebesar 89,76%. Sebelum penerapan, belum ada siswa yang mencapai KKM, sesudah penerapan, seluruh siswa sudah dapat mencapai KKM. Tabel 5.18 Rangkuman Distribusi Frekuensi Pemahaman Siswa Pada Awal dan Akhir Pembelajaran Frekuensi Frekuensi Relatif Interval No. Kategori Kinerja Awal Akhir Awal Akhir 1 81 – 100 0 14 0% 45,16% Sangat Paham 2 66 – 80 0 17 0% 54,84% Paham 3 56 – 65 6 0 19,35% 0% Cukup Paham 4 46 – 55 12 0 38,71% 0% Tidak Paham 5 0 – 45 13 0 41,94% 0% Sangat Tidak Paham Jumlah 31 31 100% 100% Dari tabel 5.18 dapat dilihat bahwa ada peningkatan pemahaman siswa akan materi jurnal penyesuaian pada siklus akuntansi perusahaan jasa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Peningkatan pemahaman siswa dapat dilihat dari berada dalam kategori apa pemahaman siswa dalam distribusi frekuensi. Sebelum penerapan, seluruh siswa masuk dalam kategori sangat tidak paham sampai cukup paham. Setelah penerapan, pemahaman siswa meningkat menjadi paham sampai sangat paham. Peningkatan pemahaman siswa juga dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
tengah (median), dan modus-nya. Rata-rata pre-test siswa adalah 44,09, sedangkan rata-rata post-test siswa adalah 83,66. Nilai tengah (median) pre-test siswa adalah 47, sedangkan pada post-test 80. Modus pre-test siswa adalah 60, sedangkan modus post-test siswa adalah 80. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan PTK ini telah berhasil. Oleh karena semua siswa telah tuntas dalam pembelajaran akuntansi materi jurnal penyesuaian. Rata-rata hasil post-test = 83,66 > nilai KKM = 70. 2.
Pengujian Hipotesis a. Motivasi belajar siswa 1) Rumusan Hipotesis Ho = tidak terdapat perbedaan motivasi siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament. Ha = terdapat perbedaan motivasi siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament. 2) Pengujian normalitas distribusi data Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov (lampiran 54, halaman 352):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
Tabel 5.19 Pengujian Normalitas Motivasi Belajar Pra Penerapan dan Pasca Penerapan Berdasarkan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Selisih_pra_pasca N Normal Parametersa,,b Most Extreme Differences
27 14.7778 4.34417 .093 .093 -.076 .483 .974
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Tabel 5.19 menunjukkan bahwa distribusi data normal (Asymp. Sig.(2-tailed) = 0,974 > α = 0,05). Oleh sebab itu, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik parametrik. 3) Pengujian paired sample t-test Berikut ini disajikan hasil pengujian paired sample t-test motivasi belajar sebelum dan sesudah penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (lampiran 49, halaman 302): Tabel 5.20 Pengujian Beda Rata-rata Berdasarkan Paired Samples Test Paired Differences
Mean
Pair 1 Pra_motivasi Pasca_motivasi
-14.778
Std. Deviation 4.344
Std. Error Mean .836
95% Confidence Interval of the Difference Lower
t
Df
Sig. (2tailed)
Upper
-16.496 -13.059 -17.676
Tabel 5.20 menunjukkan bahwa perbandingan motivasi antara
26
.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
sebelum dan sesudah penerapan menunjukkan nilai sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat perbedaan motivasi siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament. b. Pemahaman 1) Rumusan Hipotesis Ho = tidak terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament. Ha = terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament. 2) Pengujian normalitas distribusi data Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov (lampiran 55, halaman 355): Tabel 5.21 Pengujian Normalitas Pre-test dan Post-test Berdasarkan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Selisih_pre_post N Normal Parametersa,,b Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
31 39.5706 11.79262 .146 .121 -.146 .812 .525
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
Tabel 5.21 menunjukkan bahwa distribusi data normal (Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,525 > α = 0,05). Selanjutnya dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik parametrik. 3) Pengujian paired sample t-test Berikut ini disajikan hasil pengujian paired sample t-test pemahaman belajar sebelum dan sesudah penerapan (lampiran 55, halaman 354): Tabel 5.22 Pengujian Beda Rata-rata Berdasarkan Paired Samples Test Paired Differences
Mean
Pair 1 Pre_test Post_test
-39.56968
Std. Error Mean
Std. Deviation 11.79333
95% Confidence Interval of the Difference Lower
t
df
Upper
2.11815 -43.89551 -35.24385 -18.681
Tabel 5.22 menunjukkan bahwa perbandingan antara pre-test dan post-test memiliki nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament.
C. Pembahasan 1.
Peningkatan motivasi belajar siswa pada materi jurnal penyesuaian melalui penerapan model kooperatif tipe TGT
Sig. (2tailed)
30
.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
Hasil-hasil pengujian statistik menyatakan bahwa terdapat perbedaan motivasi yang signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi jurnal penyesuaian dalam siklus akuntansi perusahaan jasa. Perbandingan motivasi belajar tersebut ditunjukkan dengan nilai rata-rata motivasi siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebesar 51,70 dan setelah penerapan meningkat menjadi 66,48 dengan sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,000. Nilai sig. (2-tailed) lebih kecil dari α = 0,05 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan motivasi siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament. Metode belajar yang tepat terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dalam penelitian ini model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan motivasi siswa karena siswa merasa senang dalam
pembelajaran.
Dalam
pembelajaran
siswa
dapat
belajar
bekerjasama, berpartisipasi secara aktif, dan siswa lebih mudah fokus dalam belajar sehingga siswa dapat lebih mudah memahami apa yang dipelajari. Siswa juga merasa lebih termotivasi untuk dapat belajar lebih lagi sehingga memahami materi yang mereka pelajari. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada materi jurnal penyesuaian dalam siklus akuntansi perusahaan jasa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yustina Dwi Riyanti (2012:115). Penelitiannya menunjukkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara signifikan (rerata sebelum penelitian = 53,91 dan rerata sesudah penelitian = 60,78; sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05). Hasil ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Stevani Elia Indrayanti (2011:145) yang menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara signifikan (rerata sebelum penelitian = 56,72 dan rerata sesudah penelitian = 82,72; sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05). 2.
Peningkatan pemahaman siswa pada materi jurnal penyesuaian melalui penerapan model kooperatif tipe TGT Hasil-hasil pengujian statistik menyatakan bahwa terdapat perbedaan pemahaman yang signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament pada materi jurnal penyesuaian dalam siklus akuntansi perusahaan jasa. Perbandingan pemahaman tersebut ditunjukkan dengan nilai rata-rata pre-test siswa adalah sebesar 44,09 dan nilai rata-rata post-test meningkat menjadi 83,66 dengan sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,000. Nilai sig. (2-tailed) lebih kecil dari α = 0,05 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament. Metode belajar yang tepat terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa. Dalam penelitian ini model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan pemahaman siswa karena siswa merasa senang dalam
pembelajaran.
Dalam
pembelajaran
siswa
dapat
belajar
bekerjasama, berpartisipasi secara aktif, dan siswa lebih mudah fokus dalam belajar sehingga siswa dapat lebih mudah memahami apa yang dipelajari. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta akan materi jurnal penyesuaian dalam siklus akuntansi perusahaan jasa. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Danu Eri Setiawan (2011:102). Penelitiannya menunjukkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa secara signifikan (rerata sebelum penelitian = 56,875 dan rerata sesudah penelitian = 76,625; sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan antara lain: 1.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada materi jurnal penyesuaian dalam siklus akuntansi perusahaan jasa. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari ratarata motivasi belajar sebelum penerapan yaitu 51,70 dan setelah penerapan meningkat menjadi sebesar 66,48. Pengujian statistik menunjukkan hasil sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,000 < α = 0,05. Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan motivasi siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament.
2.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament juga dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada materi jurnal penyesuaian dalam siklus akuntansi perusahaan jasa. Hal ini dapat dilihat dari rerata pemahaman siswa sebelum penerapan yang terdapat pada pre-test yaitu sebesar 44,09 dan selanjutnya meningkat pada hasil post-test yang dilakukan setelah penerapan yaitu sebesar 83,66. Hasil uji statistik menunjukkan sig. (2-
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
tailed) sebesar 0,000 < α = 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
B. Keterbatasan Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti menyadari ada beberapa keterbatasan. Keterbatasan tersebut adalah: 1.
Terlambatnya waktu pelaksanaan dan alokasi waktu yang kurang tepat menyebabkan pada beberapa bagian dilaksanakan secara terburu-buru dan ada soal tournament yang tidak dikerjakan. Namun dengan perubahan seperlunya pada beberapa kegiatan, akhirnya kegiatan pembelajaran dapat selesai tepat pada waktunya dan tidak mengganggu pelajaran setelahnya.
2.
Penelitian yang dilakukan masih terlalu banyak menggunakan bantuan fasilitator dan orang-orang di luar peneliti dan guru mitra, sehingga penelitian tersebut menjadi kurang memungkinkan untuk dilaksanakan oleh guru secara mandiri.
C. Saran 1.
Peneliti berharap supaya guru tetap konsisten untuk menggunakan metode-metode pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa selalu termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dan dapat lebih cepat memahami materi yang mereka dapat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
145
Peneliti selanjutnya bisa membuat penelitian menjadi lebih sederhana dan efektif, sehingga lebih memungkinkan dan memotivasi guru untuk melaksanakan PTK secara mandiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Alam, S. 2009. Akuntansi SMA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis Anita Lie. 2010. Cooperative Learning : Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT Gramedia Daryanto, H. 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Elaine B. Johnson. 2007. Contextual Teaching & Learning : Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: MLC Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro Guillford. J. P. 1956. Fundamental Statistics In Psychology and Education. New York: Mc Graw-hill Book Co. Inc. http://dwady.com/ptk-sahyar-dan-eka-afrianti/ http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-games-tourn aments-tgt-2/ http://firstiawan.student.fkip.uns.ac.id/2010/03/10/macam-macam-metode-dalammengajar/ http://herdy07.wordpress.com/author/herdy07/ http://ipotes.wordpress.com/2008/05/10/metode-pembelajaran-kooperatif/ Imam H. Suyitno. 2011. Memahami Tindakan Pembelajaran: Cara Mudah dalam Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Bandung: Refika Aditama Indrayanti, S. E. 2011. “Peningkatan Prestasi Dan Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Pembelajaran Jurnal Penyesuaian Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournament (TGT)”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta : tidak diterbitkan. Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius Masnur Musclich. 2011. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
Ngalim Purwanto. 2009. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nurul Zuriah. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Poerwadarminta. 1989. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Riyanti, Y. D. 2012. “Peningkatan Prestasi Dan Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Pembelajaran Jurnal Penyesuaian Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournament (TGT)”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: tidak diterbitkan. Setiawan, D. E. 2011. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pembelajaran Ekonomi”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: tidak diterbitkan. Sitarusmi. N. 2011. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pembelajaran Pemindah Bukuan Jurnal Umum ke Buku Besar (Posting)”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: tidak diterbitkan. Slavin, Robert. 2011. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: Indeks Sugiyanto. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta Suharsimi Arikunto. 1995. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep, Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Wijaya Kusumah & Dedi Dwitagama. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
Winkel. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia Yana Karyana. 2006. Teori Ringkas Latihan Soal & Pembahasan Ekonomi SMA Kelas X, XI, XII. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Zainal Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
INSTRUMEN RENCANA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
Lampiran 1
INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS SEBELUM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Nama pengamat Hari dan tanggal observasi Lama observasi Orang dan atau peristiwa yang diamati Tujuan observasi NO. I
II
III
: : : : :
ASPEK YANG DIAMATI PRA PEMBELAJARAN 1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media 2. Memeriksa kesiapan siswi MEMBUKA PEMBELAJARAN 1. Melakukan kegiatan apersepsi 2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penguasaan materi pelajaran 1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 3. Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar 4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan B. Pendekatan/strategi pembelajaran 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai 2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswi 3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi 5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 6. Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara 7. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan
C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
SKOR 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
1 2 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA TERHADAP GURU SEBELUM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
1.
Metode apa saja yang biasa ibu lakukan dalam pembelajaran di kelas?
2.
Mengapa ibu menggunakan metode tersebut?
3.
Apakah metode tersebut sudah cukup efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa?
4.
Kendala apa saja yang dihadapi dengan menggunakan metode tersebut?
5.
Hal-hal apa saja yang masih harus diperbaiki?
6.
Persoalan apa saja yang biasanya muncul dalam materi jurnal penyesuaian?
7.
Apa saja yang sudah ibu lakukan supaya siswa dapat menangkap materi dengan baik?
8.
Media-media apa saja yang sudah pernah ibu gunakan?
9.
Hal-hal apa saja yang masih bisa diperbaiki?
10. Bagaimana motivasi belajar siswa selama pembelajaran? 11. Hal-hal apa yang bisa membuat motivasi belajar siswa meningkat?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
Lampiran 5
PEDOMAN WAWANCARA TERHADAP SISWA SEBELUM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
1.
Menurut kalian, bagaimana metode yang digunakan guru saat mengajar?
2.
Apakah kalian paham dengan materi yang diberikan?
3.
Apakah kalian mempunyai catatan tentang materi yang dipelajari?
4.
Bagaimana dengan tugas yang diberikan guru?
5.
Apakah kalian mengerjakan tugas dengan baik?
6.
Apakah tugas yang diberikan diperiksa dan dibahas oleh guru?
7.
Apakah guru pernah menggunakan model-model pembelajaran selain ceramah?
8.
Bagaimana keaktifan kalian di kelas?
9.
Bagaimana motivasi kalian di kelas? Apakah main HP atau mengobrol?
10. Apakah ada saran untuk pembelajaran selanjutnya?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran
: Ekonomi Akuntansi
Kelas/Semester
: XI/ 1
Alokasi waktu
: 2 x 45 menit
I.
Standar Kompetensi Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa
II.
Kompetensi Dasar Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa
III.
Indikator Membuat jurnal penyesuaian perusahaan jasa
IV.
Tujuan Pembelajaran Siswa mampu membuat jurnal penyesuaian perusahaan jasa.
V.
Materi Pembelajaran Materi ini merupakan salah satu materi yang tercakup dalam siklus akuntansi perusahaan jasa. Siklus akuntansi perusahaan jasa dapat digambarkan dalam bagan berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
•Analisis bukti transaksi (dari bukti-bukti transaksi) •Penjurnalan •Pemindahbukuan dari jurnal ke akun-akun (posting)
Tahap pengikhtisaran •Neraca saldo •Jurnal Penyesuaian •kertas Kerja
Tahap pencatatan
158
•Neraca •Laporan laba rugi •Laporan perubahan modal
Tahap pembuatan laporan keuangan
Materi yang akan dipelajari oleh siswa dalam metode teams games tournament ini terdapat dalam tahap pengikhtisaran, yaitu jurnal penyesuaian. Secara detail materi jurnal penyesuaian terlampir dalam handout.
VI.
Pendekatan dan Metode 1. Pendekatan Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif) 2. Metode Teams games tournament
VII.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No. 1.
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Kegiatan Pembuka : a. Guru
memberikan
salam
pembuka
dan
1’
melakukan presensi. b. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan meminta siswa untuk duduk sesuai dengan kelompoknya di tempat yang telah disediakan. c. Guru menyampaikan SK, KD, dan tujuan
1’
pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa pada pembelajaran kali ini. d. Guru memberikan apersepsi dan motivasi.
1’
Metode
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI e. Guru menjelaskan kepada siswa tentang
159
1’
kegiatan yang akan dilakukan siswa dengan metode pembelajaran teams games tournament yang akan diterapkan pada pembelajaran kali ini. f. Guru memberikan soal pre-test kepada siswa.
10’
g. Guru membacakan informasi umum tentang perusahaan jasa Stece Travel. 2.
Kegiatan Inti : a. TEAMS
Teams games
1) Guru mitra dibantu fasilitator memberikan
1’
handout untuk dibaca siswa. 2) Guru mitra dibantu fasilitator memberikan
5’
Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan siswa dalam kelompok masing-masing. 3) Guru mitra dibantu fasilitator menarik
1’
Lembar Kerja Siswa. b. GAMES 1) Guru mitra menjelaskan prosedur dan
5’
aturan main dalam pelaksanaan games dan dibantu fasilitator dalam memberikan simulasi secara singkat. 2) Guru mitra dibantu fasilitator membagikan
1’
neraca saldo, kertas coret-coretan, kartu soal, dan uang sebesar
Rp 50.000,00
kepada siswa. 3) Guru mengatakan “Silahkan investasikan 1’ x 7 = 7’ dana untuk pengerjaan soal nomor satu ditempat yang sudah disediakan”, lalu siswa melakukan investasi. 4) Guru mengatakan “Silakan kerjakan soal nomor satu.” 5) Timer meniup peluit 1x sebagai tanda
2’ x 7 =
tournament
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14’
siswa boleh mengerjakan soal. 6) Timer meniup peluit 2x sebagai tanda perwakilan
kelompok
meju
dan
0.5’ x 7 = 3,5’
menempelkan jawaban. 7) Timer meniup peluit 3x sebagai tanda perwakilan
kelompok
kembali
ke
kelompoknya. 8) Fasilitator di depan kelas mengecek
0,5’x7
jawaban siswa dan melaporkan kepada
=3,5’
fasilitator setiap kelompok untuk dicatat skornya. 9) Saat
semua
soal
selesai
dikerjakan,
fasilitator membereskan seluruh perangkat games.
c. TOURNAMENT 1) Guru
mitra
mempersiapkan
dibantu perlengkapan
fasilitator
1’
untuk
tournament. 2) Fasilitator membagikan neraca saldo dan
1’
kertas HVS kepada kelompok. 3) Guru mitra menjelaskan prosedur dan
3’
aturan main dalam tournament. 4) Guru mitra memberikan petunjuk bahwa
1’
kelompok boleh melakukan investasi. 5) Guru membacakan soal sesuai dengan nomor. 6) Timer meniup peluit 1x sebagai tanda siswa boleh mengerjakan soal di kertas
1,5’x7 = 10,5’
HVS yang telah disediakan. 7) Timer meniup peluit 2x sebagai tanda tanda berakhirnya waktu pengerjaan soal
0,5’x7 =
dan siswa harus mengangkat jawabannya.
3,5’
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
8) Guru membacakan jawaban yang benar. 9) Fasilitator mengecek jawaban kelompok dan mencatat skor yang diperoleh. 10) Saat seluruh soal tournament selesai dikerjakan,
fasilitator
membereskan
seluruh perangkat tournament. 3.
Kegiatan Penutup : a. Guru mitra mengumumkan kelompok yang
5’
mendapatkan nilai tertinggi dalam kelas itu lalu memberikan hadiah kepada kelompok tersebut. b. Siswa mengerjakan soal post-test.
10’
c. Guru dan siswa bersama melakukan refleksi
5’
atas kegiatan pembelajaran yang baru saja dilakukan.
VIII. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Sumber Pembelajaran a. Pegangan Guru S. Alam. 2007. Ekonomi untuk SMA dan Ma Kelas X. Jakarta: Esis S. Alam. 2011. Economics 2B for Senior High School Grade XI Semester 2. Jakarta: Esis
b. Pegangan Siswa S. Alam. 2011. Economics 2B for Senior High School Grade XI Semester 2. Jakarta: Esis
2. Media a. Powerpoint
i. Kertas HVS
b. Soal pre-test dan post-test
j. Kertas untuk menempel jawaban
c. Kuesioner
k. Kartu soal, analisis, dan jurnal umum
d. Papan nama kelompok
l. Lembar skoring
e. Handout
m. Bolpoin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
Lampiran 7
Skenario Pembelajaran 1.
Pendahuluan a. Guru memberikan salam pembuka dan melakukan presensi. b. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan meminta siswa untuk duduk sesuai dengan kelompoknya di tempat yang telah disediakan. c. Guru menyampaikan SK, KD, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa pada pembelajaran kali ini. d. Guru memberikan apersepsi dan motivasi. e. Guru menjelaskan kepada siswa tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa dengan metode pembelajaran teams games tournament yang akan diterapkan pada pembelajaran kali ini. f. Guru memberikan soal pre-test kepada siswa. g. Guru dibantu oleh fasilitator menyiapkan segala keperluan yang dipakai dalam pelaksanaan PTK. h. Guru membacakan informasi umum tentang perusahaan jasa Stece Travel.
2.
Inti a. TEAMS 1) Guru mitra dibantu fasilitator memberikan handout untuk dibaca siswa. 2) Guru mitra dibantu fasilitator memberikan Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan siswa dalam kelompok masing-masing. 3) Guru mitra dibantu fasilitator menarik Lembar Kerja Siswa. b. GAMES 1) Guru mitra menjelaskan prosedur dan aturan main dalam pelaksanaan games dan dibantu fasilitator dalam memberikan simulasi secara singkat. 2) Guru mitra dibantu fasilitator membagikan neraca saldo, kertas coretcoretan, kartu soal, dan uang sebesar Rp 50.000,00 kepada siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
3) Guru mengatakan “Silahkan investasikan dana untuk pengerjaan soal nomor satu ditempat yang sudah disediakan”, lalu siswa melakukan investasi. 4) Guru mengatakan “Silakan kerjakan soal nomor satu.” 5) Timer meniup peluit 1x sebagai tanda siswa boleh mengerjakan soal. 6) Timer meniup peluit 2x sebagai tanda perwakilan kelompok maju dan menempelkan jawaban. 7) Timer meniup peluit 3x sebagai tanda perwakilan kelompok kembali ke kelompoknya. 8) Fasilitator di depan kelas mengecek jawaban siswa dan melaporkan kepada fasilitator setiap kelompok untuk dicatat skornya. 9) Saat semua soal selesai dikerjakan, fasilitator membereskan seluruh perangkat games.
c. TOURNAMENT 1) Guru mitra dibantu fasilitator mempersiapkan perlengkapan untuk tournament. 2) Fasilitator membagikan neraca saldo dan kertas HVS kepada kelompok. 3) Guru mitra menjelaskan prosedur dan aturan main dalam tournament. 4) Guru mitra memberikan petunjuk bahwa kelompok boleh melakukan investasi. 5) Guru membacakan soal sesuai dengan nomor. 6) Timer meniup peluit 1x sebagai tanda siswa boleh mengerjakan soal di kertas HVS yang telah disediakan. 7) Timer meniup peluit 2x sebagai tanda tanda berakhirnya waktu pengerjaan soal dan siswa harus mengangkat jawabannya. 8) Guru membacakan jawaban yang benar. 9) Fasilitator mengecek jawaban kelompok dan mencatat skor yang diperoleh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10) Saat
seluruh
soal
tournament
selesai
dikerjakan,
165
fasilitator
membereskan seluruh perangkat tournament.
3.
Penutup a.
Guru mitra mengumumkan kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi dalam kelas itu lalu memberikan hadiah kepada kelompok tersebut.
b.
Siswa mengerjakan soal post-test.
c.
Guru dan siswa bersama melakukan refleksi atas kegiatan pembelajaran yang baru saja dilakukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
Lampiran 8
Pembagian Kelompok
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kelompok 1 Sandrina Oktiana B.r. Sianturi (3) Angelia Cynthia Devi Setiawati (10) Bernadetta Larasati Handri Atmaja (14) Nadia Dewinda Kristanto (16) Mega Cahyawati (21) Theresia Devani Chintia Monica (28)
1. 2. 3. 4. 5.
Kelompok 3 Angelia Fionarita Marbun (5) Astrid Natalia (6) Ni Made Intan Purnama Sari (9) Marselina berda Warih utami (26) Rianty Indah Handayani Pattipeilohy (27)
1. Gabriella (2) 2. Maria Brigitta Dewi Hapsari Putri (8) 3. Eugenia Grizelda Noegroho S (15) 4. Elisabeth Noviasari (18) 5. Saptya Pratiwi Putri (24)
1. 2. 3. 4. 5.
Kelompok 5 Erlia Novitasari (1) Yoanita Dyna Gunawan (4) Maria Neyssa Indah Kushartantry (13) Jeanne Kusma Swasti Arini (20) Fidelis Alvin Elma damara (23)
Kelompok 6 1. Fransiska Heni Ratnawati (7) 2. Maria Acynta Christy (12) 3. Anastasia Fernanda Harlin (17) 4. Felicia Dinda Ayu Rinanti (19) 5. Regina Dyah Irma Larasaty (30)
1. 2. 3. 4. 5.
Kelompok 2 Catarina Ananda Putri (11) Anak Agung Indira Kusumawardhani (22) Stephanie Asri Widowati (25) Diana Phoandra (29) Vincensa Dias Saridewi (31)
Kelompok 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
Lampiran 9
INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS PADA SAAT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Nama pengamat Hari dan tanggal observasi Lama observasi Orang dan atau peristiwa yang diamati Tujuan observasi NO. I
II
III
: : : : :
ASPEK YANG DIAMATI PRA PEMBELAJARAN 1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media 2. Memeriksa kesiapan siswi MEMBUKA PEMBELAJARAN 1. Melakukan kegiatan apersepsi 2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penguasaan materi pelajaran 1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 3. Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar 4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan B. Pendekatan/strategi pembelajaran 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai 2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswi 3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi 5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 6. Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara 7. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
SKOR 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan
C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar 1. Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media 2. Menghasilkan pesan yang menarik 3. Menggunakan media secara efektif dan efisien 4. Melibatkan siswi dalam pemanfaatan media D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswi 1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswi dalam pembelajaran 2. Merespons positif partisipasi siswi 3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswi dan siswi-siswi 4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswi 5. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif 6. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswi dalam belajar
IV
168
1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
E. Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi 1. Menumbuhkan sikap ekonomis 2. Menumbuhkan sikap produktif
1 2 4 5 1 2 4 5
F. 1. 2. 3. 4.
Penilaian proses dan hasil belajar Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
1 1 1 1
G. 1. 2. 3.
Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
PENUTUP A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran 1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswi 2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswi B. Pelaksanaan tindak lanjut
2 2 2 2
4 4 4 4
5 5 5 5
1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
Lampiran 12
Pedoman Wawancara terhadap Guru Setelah Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
1. Apa pendapat guru tentang metode TGT yang sudah dilaksanakan? 2. Apa hambatan yang terjadi dalam pembelajaran dengan metode TGT? 3. Bagaimana kesan guru terhadap motivasi, pemahaman, keaktifan, partisipasi, dan minat siswa? 4. Hal-hal apa yang mendukung pembelajaran dengan metode TGT? 5. Hal-hal apa saja yang masih harus diperbaiki dalam pembelajaran dengan metode TGT?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
Lampiran 13
Pedoman Wawancara terhadap Siswa Setelah Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
1.
Bagaimana kesan kalian terhadap pembelajaran dengan metode TGT?
2.
Apakah kalian lebih paham dengan apa yang diajarkan jika pembelajaran menggunakan metode TGT?
3.
Bagaimana motivasi kalian dalam mengikuti pelajaran?
4.
Apakah pembelajaran dengan metode TGT bermanfaat?
5.
Hambatan apa yang kalian rasakan selama pembelajaran dengan metode TGT?
6.
Apa saja usaha yang kalian lakukan dalam pembelajaran dengan metode TGT?
7.
Apa usul dan saran kalian terhadap pembelajaran dengan metode TGT?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
Lampiran 15
Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Nama
:
Kelompok
:
Hari,tanggal
:
Kelas
:
No 1
Uraian Bagaimana menurut Anda tentang pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (topik pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, lingkungan kelas,dll)?
2
Apakah Anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament?
3
Apakah Anda lebih paham tentang materi siklus akuntansi perusahaan dagang pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament?
4
Hambatan apa yang Anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament?
5
Manfaat apa yang Anda peroleh pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament?
Komentar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
Lampiran 16
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR (pra penerapan) Petunjuk Pengisisan: 1.
Pada lembar penilaian diri tentang motivasi belajar ini terdapat 20 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran dan tentukan kebenarannya sesuai dengan situasi yang anda alami!
2.
Pilihlah satu jawaban dari empat kemungkinan jawaban yakni:
Sangat Setuju
(SS)
Setuju
(S)
Tidak Setuju
(TS)
Sangat Tidak Setuju
(STS)
3.
Berilah tanda check () pada kolom jawaban yang ada pilih
4.
Apabila anda keliru menjawab berilah tanda silang (X) pada jawaban yang keliru, dan pilihlah jawaban baru yang anda anggap tepat!
5.
Jawablah semua pernyataan berikut tanpa melewati nomor pernyataan yang tersedia dan periksalah kembali jawaban sebelum dikumpulkan!
No 1.
PERNYATAAN Anda belajar tanpa disuruh oleh orang tua atau guru
2.
Anda merasa senang dalam belajar
3.
Anda belajar dengan tekun setiap hari untuk meningkatkan prestasi
4.
Anda puas dengan nilai yang anda dapatkan selama ini sehingga anda tidak perlu belajar lagi
5.
Anda tertarik untuk mempelajari materi pembelajaran
SS
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 6.
PERNYATAAN Anda belajar ketika besok ada ujian
7.
Anda kecewa jika mendapat nilai jelek pada saat ulangan atau ujian
8.
Anda tidak merasa tersaingi bila teman anda mendapat nilai yang lebih baik dari anda
9.
Ada keinginan untuk berdiskusi dengan teman-teman kelas, jika menemukan kesulitan dalam mempelajari materi
10.
Tugas yang diberikan oleh guru dikerjakan dengan sungguh- sungguh
11.
Anda meminta bantuan teman untuk mengerjakan tugas tanpa anda berusaha lebih dahulu untuk mengerjakan sendiri
12.
Anda mempelajari kembali materi yang diberikan oleh guru, ketika belajar mandiri
13.
Jika anda mendapat nilai yang lebih rendah dari teman anda, anda akan berusaha memperbaiki cara belajar dan lebih giat belajar.
14.
Anda rajin belajar untuk meraih prestasi
15.
Anda termotivasi untuk belajar karena ada hadiah
16.
Anda rajin belajar untuk mendapat simpati dari orangtua
17.
Anda rajin belajar untuk mendapat simpati dari guru dan teman-teman
18.
Anda mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung pelajaran sebelum pelajaran dimulai
19.
Anda senang bila ada jam pelajaran yang kosong
20.
Ada keinginan mendapat rasa aman bila mengikuti dan menguasai pelajaran
SS
S
177
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
Jawablah pertanyaan berikut ini di tempat yang disediakan! 1.
Bagaimana perasaan anda selama ini dalam pembelajaran akuntansi selama ini? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
2.
Apakah anda sudah termotivasi untuk belajar dengan pembelajaran akuntansi selama ini? Mengapa? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
Lampiran 17
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR (pasca penerapan) Petunjuk Pengisisan: 1. Pada lembar penilaian diri tentang motivasi belajar ini terdapat 20 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran dan tentukan kebenarannya sesuai dengan situasi yang anda alami! 2. Pilihlah satu jawaban dari empat kemungkinan jawaban yakni: Sangat Setuju
(SS)
Setuju
(S)
Tidak Setuju
(TS)
Sangat Tidak Setuju
(STS)
3. Berilah tanda check () pada kolom jawaban yang ada pilih 4. Apbila anda keliru menjawab berilah tanda silang (X) pada jawaban yang keliru, dan pilihlah jawaban baru yang anda anggap tepat! 5. Jawablah semua pernyataan berikut tanpa melewati nomor pernyataan yang tersedia dan periksalah kembali jawaban sebelum dikumpulkan!
No 1.
PERNYATAAN Ada kesadaran diri untuk belajar setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
2.
Ada rasa senang dalam belajar setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
3.
Anda belajar dengan tekun setiap hari untuk meningkatkan prestasi setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
SS
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 4.
PERNYATAAN Anda puas dengan nilai yang anda dapatkan selama ini sehingga anda tidak perlu belajar lagi setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
5.
Anda tertarik untuk mempelajari materi pembelajaran setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
6.
Anda belajar ketika besok ada ujian setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
7.
Anda kecewa atau malu jika mendapat nilai jelek pada saat ulangan atau ujian setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
8.
Anda tidak merasa tersaingi bila teman anda mendapat nilai yang lebih baik dari anda setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
9.
Ada keinginan untuk berdiskusi dengan temanteman kelas, jika menemukan kesulitan dalam mempelajari materi setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
10.
Tugas yang diberikan oleh guru dikerjakan dengan sungguh-sungguh setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
11.
Anda selalu meminta bantuan teman untuk mengerjakan tugas tanpa anda berusaha lebih dahulu untuk mengerjakan sendiri setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
12.
Anda mempelajari kembali materi yang diberikan oleh guru, ketika belajar mandiri setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
13.
Jika anda mendapat nilai yang lebih rendah dari teman anda, anda akan berusaha memperbaiki cara belajar dan lebih giat belajar setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
SS
S
TS
180
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 14.
PERNYATAAN Anda rajin belajar untuk meraih prestasi setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
15.
Anda termotivasi dalam belajar karena ada hadiah setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
16.
Anda rajin belajar untuk mendapat simpati dari orangtua setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
17.
Anda rajin belajar untuk mendapat simpati dari guru dan teman-teman setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
18.
Anda mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung pelajaran sebelum pelajaran dimulai setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
19.
Anda senang bila ada jam pelajaran yang kosong setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
20.
Ada keinginan mendapat rasa aman bila mengikuti dan menguasai pelajaran setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
SS
S
TS
181
STS
Jawablah pertanyaan berikut ini di tempat yang disediakan! 1. Bagaimana perasaan anda selama pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif? ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... ......................................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
2. Apakah anda sudah termotivasi untuk belajar dengan pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif? Mengapa? ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... ......................................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
Lampiran 18
PRE-TEST Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X) sesuai nomor soal di lembar jawab yang telah tersedia! 1.
Jurnal penyesuaian dibuat setiap akhir periode untuk .... a. mempermudah akuntan untuk membuat laporan keuangan. b. membantu manajemen untuk pengambilan keputusan. c. menjalankan kewajiban sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. d. melanjutkan siklus akuntansi. e. mengoreksi perkiraan riil/nominal supaya menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
2.
Salah satu faktor yang menyebabkan saldo akun tidak menunjukkan keadaan yang sebenarnya adalah .... a. sudah melakukan pencatatan. b. pengakuan dan pencatatan sudah benar. c. salah catat atau salah pengakuan. d. akuntan tidak bekerja dengan baik. e. bukti transaksi salah.
3.
Berikut ini adalah akun-akun yang perlu disesuaikan pada akhir periode akuntansi, kecuali: a. Prive yang masih harus dikembalikan. b. Penyusutan aktiva tetap. c. Beban dibayar di muka. d. Pemakaian perlengkapan. e. Piutang penghasilan/pendapatan yang masih harus diterima.
4.
STECE Jasa Akuntan Yogyakarta
No. Bukti : 01/BM/11 Tanggal : 31 Desember 2011 BUKTI MEMORIAL
Tanggal 1 Agustus 2011 membayar sewa untuk 1 tahun sebesar Rp 120.000,-. Saat mencatat transaksi dibukukan sebagai harta. Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2011 yang dibuat oleh bagian akuntansi STECE Laundry adalah.... a. Sewa dibayar di muka Rp 50.000,00 Beban Sewa Rp 50.000,00 b. Beban Sewa Rp 50.000,00 Sewa dibayar di muka Rp 50.000,00 c. Beban Sewa Rp 40.000,00 Sewa dibayar di muka Rp 40.000,00 d. Sewa dibayar di muka Rp 40.000,00 Beban Sewa Rp 40.000,00 e. Sewa dibayar di muka Rp 120.000,00 Kas Rp 120.000,00 5.
6.
Jurnal penyesuaian untuk penyusutan aktiva tetap perlu dibuat karena .... a. perusahaan harus mematuhi peraturan dari standar akuntansi yang berlaku. b. aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dan dipakai dalam kegiatan normal perusahaan akan berkurang nilai ekonomisnya secara berangsur-angsur. c. akuntan mempunyai tugas untuk membuat jurnal penyesuaian dari penyusutan aktiva tetap. d. volume aktiva tetap yang dimiliki perusahaan akan mengalami penyusutan secara berangsur-angsur. e. perusahaan membutuhkan informasi untuk menjual aktiva tetap yang dimilikinya.
STECE Salon Yogyakarta
No. Bukti : BM-017 Tanggal : 31 Desember 2007 BUKTI MEMORIAL
Dari jumlah total pendapatan usaha yaitu Rp 5.000.000,00 sebesar Rp 1.500.000,00 adalah pendapatan diterima di muka. Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
Jurnal penyesuaian yang dibutuhkan dari bukti memorial di atas adalah.... a. Pendapatan diterima di muka Rp 3.500.000,00 Pendapatan Usaha Rp 3.500.000,00 b. Pendapatan Usaha Rp 3.500.000,00 Pendapatan diterima di muka Rp 3.500.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
c. Pendapatan diterima di muka Rp 1.500.000,00 Pendapatan Usaha Rp 1.500.000,00 d. Pendapatan Usaha Rp 1.500.000,00 Pendapatan diterima di muka Rp 1.500.000,00 e. Pendapatan Usaha Rp 5.000.000,00 Pendapatan diterima di muka Rp 5.000.000,00 7.
STECE Car Rental Yogyakarta
No. Bukti : 05/12/09BM Tanggal : 31 Desember 2009 BUKTI MEMORIAL
Masih harus diterima sewa mobil sebesar Rp 2.750.000,00. Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
Jurnal penyesuaiannya adalah.... a. Kas Pendapatan Usaha b. Piutang Usaha Pendapatan Usaha c. Pendapatan diterima di muka Pendapatan Usaha d. Pendapatan Usaha Pendapatan diterima di muka e. Beban Sewa Utang sewa 8.
Rp 2.750.000,00 Rp 2.750.000,00 Rp 2.750.000,00 Rp 2.750.000,00 Rp 2.750.000,00 Rp 2.750.000,00 Rp 2.750.000,00 Rp 2.750.000,00 Rp 2.750.000,00 Rp 2.750.000,00
Beban dibayar di muka adalah .... a. transaksi yang pada saat terjadinya dianggap sebagai harta dan tetap menjadi harta di kemudian hari. b. transaksi yang pada saat terjadinya dianggap sebagai beban dan akan menjadi harta di kemudian hari. c. transaksi yang pada saat terjadinya dianggap sebagai hutang, tetapi akan menjadi beban di kemudian hari. d. transaksi yang pada saat terjadinya dianggap sebagai harta, tetapi akan menjadi beban di kemudian hari. e. transaksi yang pada saat terjadinya dianggap sebagai beban, tetapi akan menjadi hutang di kemudian hari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9.
186
STECE Laundry Yogyakarta
No. Bukti : BM-001/11 Tanggal : 31 Desember 2009 BUKTI MEMORIAL Stece Laundry berlangganan catering untuk makan pegawai setiap harinya dengan biaya Rp 10.000,00/hari. Laundry buka setiap hari. Catering dibayar setiap hari Sabtu. Tanggal 31 Desember 2009 jatuh hari Kamis. Dibukukan Dibuat Akuntansi
Keuangan
Bagaimana jurnal penyesuaian yang perlu dibuat oleh Akuntan STECE Laundry? a. Beban makan pegawai Rp 50.000,00 Utang makan pegawai Rp 50.000,00 b. Beban makan pegawai Rp 50.000,00 Kas Rp 50.000,00 c. Beban dibayar di muka Rp 10.000,00 Beban makan pegawai Rp 10.000,00 d. Beban dibayar di muka Rp 50.000,00 Beban makan pegawai Rp 50.000,00 e. Beban makan pegawai Rp 10.000,00 Utang makan pegawai Rp 10.000,00 10. Transaksi yang sejak awal dicatat sebagai kewajiban, tetapi akan menjadi pendapatan di kemudian hari selama periode akuntansi adalah .... a. pendapatan diterima di muka b. beban dibayar di muka c. pendapatan yang masih harus diterima d. beban yang masih harus dibayar e. piutang usaha 11.
Stece Bengkel Yogyakarta
No. Bukti : 09/BM/10 Tanggal : 31 Desember 2010 BUKTI MEMORIAL Hitunglah besarnya penyusutan kendaraan pada bulan Desember, jika diketahui: Pembelian tanggal 1 Januari 2007 seharga Rp 150.000.000, Taksiran nilai residu/sisa adalah Rp 50.000.000, Taksiran umur ekonomis 5 tahun Penyusutan menggunakan metode garis lurus Dibukukan Dibuat Akuntansi
Keuangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
Jurnal penyesuaian yang dibuat tanggal 31 Januari 2010 adalah .... a. Beban penyusutan kendaraan Rp 100.000.000,00 Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 100.000.000,00 b. Beban penyusutan kendaraan Rp 80.000.000,00 Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 80.000.000,00 c. Beban penyusutan kendaraan Rp 60.000.000,00 Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 60.000.000,00 d. Beban penyusutan kendaraan Rp 40.000.000,00 Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 40.000.000,00 e. Beban penyusutan kendaraan Rp 20.000.000,00 Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 20.000.000,00 12. Mencatat pemakaian perlengkapan kantor secara fisik berarti mencatat .... a. Sejumlah perlengkapan yang sudah menjadi pendapatan pada tahun tersebut. b. Sejumlah perlengkapan yang sudah menjadi harta pada tahun tersebut. c. Sejumlah perlengkapan yang sudah menjadi biaya pada tahun tersebut. d. Sejumlah perlengkapan yang sudah menjadi hutang pada tahun tersebut. e. Sejumlah perlengkapan yang sudah menjadi modal pada tahun tersebut. 13.
STECE Beauty & SPA Yogyakarta
No. Bukti : 016/12/11BM Tanggal : 31 Desember 2011 BUKTI MEMORIAL
Saldo awal Perlengkapan adalah Rp 2.365.000,00. Sisa perlengkapan 31 Desember 2012 adalah Rp 550.000,00. Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
Jurnal penyesuaian yang diperlukan adalah .... a. Beban perlengkapan Rp 2.365.000,00 Perlengkapan Rp 2.365.000,00 b. Beban perlengkapan Rp 550.000,00 Perlengkapan Rp 550.000,00 c. Beban perlengkapan Rp 1.815.000,00 Perlengkapan Rp 1.815.000,00 d. Beban penyusutan perlengkapan Rp 550.000,00 Akumulasi penyusutan perlengkapan Rp 550.000,00 e. Beban penyusutan perlengkapan Rp 1.815.000,00 Akumulasi penyusutan perlengkapan Rp 1.815.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
14. Jika transaksi pendapatan sewa diterima di muka dicatat sebagai pendapatan maka jurnal penyesuaiannya adalah .... a. Kas (D), Sewa diterima di muka (K) sebesar yang sudah menjadi hutang. b. Sewa diterima di muka (D), Pendapatan sewa (K) sebesar yang sudah menjadi pendapatan. c. Sewa diterima di muka (D), Pendapatan sewa (K) sebesar yang sudah menjadi hutang. d. Pendapatan sewa (D), Sewa diterima di muka (K) sebesar yang sudah menjadi pendapatan. e. Pendapatan sewa (D), Sewa diterima di muka (K) sebesar yang sudah menjadi hutang. 15.
STECE Tailor Yogyakarta
No. Bukti : 12/08/BM/03 Tanggal : 31 Desember 2008 BUKTI MEMORIAL
Saldo piutang adalah Rp 1.000.000,00. Piutang tak tertagih adalah 2% dari saldo piutang Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
Jurnal penyesuaian yang perlu dibuat adalah .... a. Piutang Dagang Rp 20.000,00 Kerugian Piutang Rp 20.000,00 b. Piutang Dagang Rp 2.000.000,00 Kerugian Piutang Rp 2.000.000,00 c. Kerugian Piutang Rp 2.000.000,00 Piutang Dagang Rp 2.000.000,00 d. Kerugian Piutang Rp 200.000,00 Piutang Dagang Rp 200.000,00 e. Piutang Dagang Rp 200.000,00 Kerugian Piutang Rp 200.000,00
SELAMAT MENGERJAKAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
Nama : ______________________ No
: ______________________
LEMBAR JAWAB PRE-TEST No.
A
B
C
D
E
1.
A
B
C
D
E
2.
A
B
C
D
E
3.
A
B
C
D
E
4.
A
B
C
D
E
5.
A
B
C
D
E
6.
A
B
C
D
E
7.
A
B
C
D
E
8.
A
B
C
D
E
9.
A
B
C
D
E
10.
A
B
C
D
E
11.
A
B
C
D
E
12.
A
B
C
D
E
13.
A
B
C
D
E
14.
A
B
C
D
E
15.
A
B
C
D
E
GOOD LUCK
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KUNCI JAWABAN PRE-TEST
No.
A
B
C
D
E
1.
A
B
C
D
E
2.
A
B
C
D
E
3.
A
B
C
D
E
4.
A
C
D
E
5.
A
B B
C
D
E
6.
A
B
C
D
E
7.
A
B
C
D
E
8.
A
B
C
D
E
9.
A A
B
C
D
E
B
C
D
E
11.
A
B
C
D
E
12.
A
B
D
E
13.
A
B
C C
D
E
14.
A
B
C
D
E
15.
A
B
C
D
E
10.
190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
Lampiran 19
POST-TEST Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X) sesuai nomor soal di lembar jawab yang telah tersedia! 1. Mengoreksi perkiraan riil/nominal supaya menunjukkan keadaan yang sebenarnya adalah tujuan dari .... a. jurnal umum b. buku besar c. jurnal penyesuaian d. jurnal penutup e. jurnal pembalik 2. Salah catat, salah pengakuan, dan belum melakukan menyebabkan .... a. saldo akun menunjukkan keadaan sebenarnya. b. manajemen tidak dapat mengambil keputusan. c. kinerja akuntan tidak bisa dipertanggungjawabkan. d. perusahaan dianggap buruk. e. saldo akun tidak menunjukkan keadaan sebenarnya.
pencatatan
3. Kejadian yang perlu untuk dibuat jurnal penyesuaian di bawah ini adalah ..... a. Pendapatan jasa tunai b. Penyusutan aktiva c. Setoran modal pemilik d. Pengambilan modal pemiliki (prive) e. Penjualan aktiva 4. Berikut ini adalah jurnal yang dibuat di Jasa Akuntan Stece: Tanggal 2011 September 1
Keterangan Beban Sewa Kantor Kas (Sewa 1 tahun)
Debet
Kredit
6.000.000 6.000.000
Jurnal penyesuaian yang dibuat oleh Jasa Akuntan Stece tanggal 31 Desember 2011 adalah....
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Sewa kantor dibayar di muka Beban Sewa Kantor b. Beban Sewa Kantor Sewa kantor dibayar di muka c. Kas Beban Sewa kantor d. Beban Sewa Kantor Sewa kantor dibayar di muka e. Sewa dibayar di muka Kas 5.
STECE Salon Yogyakarta
192
Rp 2.000.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00 No. Bukti : BM-012 Tanggal : 31 Desember 2011
BUKTI MEMORIAL Tanggal 1 Februari 2010 diterima pendapatan sewa gedung untuk 1 tahun sebesar Rp 3.600.000,00. Saat pencatatan dicatat sebagai pendapatan. Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
Jurnal penyesuaian yang dibutuhkan dari bukti memorial di atas adalah.... a. Pendapatan diterima di muka Rp 3.300.000,00 Pendapatan Usaha Rp 3.300.000,00 b. Pendapatan Usaha Rp 3.300.000,00 Pendapatan diterima di muka Rp 3.300.000,00 c. Pendapatan diterima di muka Rp 3.000.000,00 Pendapatan Usaha Rp 3.000.000,00 d. Pendapatan Usaha Rp 3.000.000,00 Pendapatan diterima di muka Rp 3.000.000,00 e. Pendapatan Usaha Rp 3.600.000,00 Pendapatan diterima di muka Rp 3.600.000,00 6. Gaji belum dibayar adalah sebesar Rp 550.000,00. Jurnal penyesuaian yang harus dibuat .... a. Utang Gaji (D); Kas (K) sebesar Rp 550.000,00 b. Beban Gaji (D); Kas (K) sebesar Rp 550.000,00 c. Beban Gaji (D); Utang Gaji (K) sebesar Rp 550.000,00 d. Kas (D); Utang Gaji (K) sebesar Rp Rp 550.000,00 e. Utang gaji (D); Beban Gaji (K) sebesar Rp 550.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
STECE Car Rental Yogyakarta
193
No. Bukti : 05/12/09BM Tanggal : 31 Desember 2009 BUKTI MEMORIAL
Pendapatan yang masih harus diterima adalah Rp 4.500.000,-. Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
Jurnal penyesuaiannya adalah.... a. Kas Rp 4.500.000,00 Pendapatan Usaha Rp 4.500.000,00 b. Pendapatan diterima di muka Rp 4.500.000,00 Pendapatan Usaha Rp 4.500.000,00 c. Pendapatan Usaha Rp 4.500.000,00 Pendapatan diterima di muka Rp 4.500.000,00 d. Piutang Usaha Rp 4.500.000,00 Pendapatan Usaha Rp 4.500.000,00 e. Beban Sewa Rp 4.500.000,00 Utang sewa Rp 4.500.000,00 8. Berikut ini adalah jurnal yang dibuat oleh STECE Tailor: Tanggal 2010 Oktober 1
Keterangan Kas Pendapatan sewa diterima di muka (Untuk 6 bulan)
Debet
Kredit
6.000.000 6.000.000
Jurnal penyesuaian yang dibuat oleh Jasa Akuntan Stece tanggal 31 Desember 2010 adalah.... a. Pendapatan sewa diterima di muka 3.000.000 Kas 3.000.000 b. Pendapatan sewa diterima di muka 3.000.000 Pendapatan Sewa 3.000.000 c. Kas 3.000.000 Pendapatan Sewa 3.000.000 d. Pendapatan Sewa 3.000.000 Pendapatan Sewa diterima di muka 3.000.000 e. Pendapatan Sewa 3.000.000 Utang Sewa 3.000.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9.
194
STECE Laundry Yogyakarta
No. Bukti : BM-001/11 Tanggal : 31 Desember 2009 BUKTI MEMORIAL Upah bulan Desember yang belum dibayarkan adalah sebesar Rp 375.000,00. Dibukukan Dibuat Akuntansi
Bagaimana jurnal penyesuaian yang Laundry? a. Beban gaji & upah dibayar di muka Beban gaji & upah b. Beban gaji & upah Kas c. Beban gaji & upah Utang gaji & upah d. Beban gaji & upah dibayar di muka Beban gaji & upah e. Beban gaji & upah Utang gaji & upah 10.
Keuangan
perlu dibuat oleh Akuntan STECE Rp 375.000,00 Rp 375.000,00 Rp 375.000,00 Rp 375.000,00 Rp 375.000,00 Rp 375.000,00 Rp 357.000,00 Rp 357.000,00 Rp 357.000,00 Rp 357.000,00
Stece Bengkel Yogyakarta
No. Bukti : 09/BM/10 Tanggal : 31 Desember 2010 BUKTI MEMORIAL Kendaraan dibeli tanggal 1 Desember 2010 dengan harga perolehan Rp 50.000.000,00. Penyusutan ditetapkan sebesar 2% per bulan. Dibukukan Dibuat Akuntansi
Keuangan
Jurnal penyesuaian yang dibuat tanggal 31 Desember 2010 adalah .... a. Beban penyusutan kendaraan Rp 5.000.000,00 Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 5.000.000,00 b. Beban penyusutan kendaraan Rp 4.000.000,00 Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 4.000.000,00 c. Beban penyusutan kendaraan Rp 3.000.000,00 Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 3.000.000,00 d. Beban penyusutan kendaraan Rp 2.000.000,00 Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 2.000.000,00 e. Beban penyusutan kendaraan Rp 1.000.000,00 Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 1.000.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
195
11. Jurnal penyesuaian yang ada pada STECE Salon sebagai berikut: Tanggal Keterangan 2010 Desember 31 Beban Perlengkapan Perlengkapan
Debet
Kredit
3.000.000 3.000.000
Dilihat dari jurnal di atas, maka yang terjadi pada STECE Salon adalah .... a. Penyusutan peralatan sebesar Rp 3.000.000 b. Pengambilan pribadi sebesar Rp 3.000.000 c. Pendapatan diterima di muka sebesar Rp 3.000.000 d. Beban dibayar di muka sebesar Rp 3.000.000 e. Pemakaian perlengkapan sebesar RP 3.000.000 12. Jurnal penyesuaian yang ada pada STECE Bengkel sebagai berikut: Tanggal Keterangan 2010 Desember 31 Beban penyusutan peralatan Akumulsi penyusutan peralatan
a. b. c. d. e. 13.
Debet
Kredit
7.000.000 7.000.000
Penyusutan peralatan sebesar Rp 7.000.000 Pengambilan pribadi sebesar Rp 7.000.000 Pendapatan diterima di muka sebesar Rp 7.000.000 Beban dibayar di muka sebesar Rp 7.000.000 Pemakaian perlengkapan sebesar RP 7.000.000 STECE Beauty & SPA Yogyakarta
No. Bukti : 016/12/11BM Tanggal : 31 Desember 2011 BUKTI MEMORIAL
Saldo awal Perlengkapan adalah Rp 500.000,00. Pemakaian perlengkapan bulan Desember 2012 adalah Rp 200.000,00. Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
Jurnal penyesuaian yang diperlukan adalah .... a. Beban perlengkapan Rp 200.000,00 Perlengkapan Rp 200.000,00 b. Beban perlengkapan Rp 300.000,00 Perlengkapan Rp 300.000,00 c. Beban perlengkapan Rp 500.000,00 Perlengkapan Rp 500.000,00 d. Beban penyusutan perlengkapan Rp 200.000,00 Akumulasi penyusutan perlengkapan Rp 200.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e. Beban penyusutan perlengkapan Rp 300.000,00 Akumulasi penyusutan perlengkapan Rp 300.000,00 14.
STECE Tailor Yogyakarta
No. Bukti : 12/08/BM/03 Tanggal : 31 Desember 2008 BUKTI MEMORIAL
Saldo piutang adalah Rp 5.000.000,00. Piutang tak tertagih adalah 5% dari saldo piutang Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
Jurnal penyesuaian yang perlu dibuat adalah .... a. Piutang Dagang Rp 50.000,00 Kerugian Piutang Rp 50.000,00 b. Piutang Dagang Rp 2.500.000,00 Kerugian Piutang Rp 2.500.000,00 c. Kerugian Piutang Rp 2.500.000,00 Piutang Dagang Rp 2.500.000,00 d. Kerugian Piutang Rp 250.000,00 Piutang Dagang Rp 250.000,00 e. Piutang Dagang Rp 250.000,00 Kerugian Piutang Rp 250.000,00
15. Dari akun-akun di bawah ini, yang tidak perlu disesuaikan adalah .... a. Peralatan b. Kas c. Beban gaji d. Pendapatan diterima di muka e. Sewa dibayar di muka
SELAMAT MENGERJAKAN
196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197
Nama : ______________________ No
: ______________________
LEMBAR JAWAB POST-TEST No.
A
B
C
D
E
1.
A
B
C
D
E
2.
A
B
C
D
E
3.
A
B
C
D
E
4.
A
B
C
D
E
5.
A
B
C
D
E
6.
A
B
C
D
E
7.
A
B
C
D
E
8.
A
B
C
D
E
9.
A
B
C
D
E
10.
A
B
C
D
E
11.
A
B
C
D
E
12.
A
B
C
D
E
13.
A
B
C
D
E
14.
A
B
C
D
E
15.
A
B
C
D
E
GOOD LUCK
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KUNCI JAWABAN POST-TEST
No.
A
B
C
D
E
1.
A
B
C
D
E
2.
A
B
C
D
E
3.
A
B
C
D
E
4.
A
B
C
D
E
5.
A
B
C
D
E
6.
A
B
C
D
E
7.
A
B
C
D
E
8.
A
B
C
D
E
9.
A
B
C
D
E
10.
A
B
C
D
11.
A
B
C
D
E E
12.
A A
B
C
D
E
B
C
D
E
14.
A
B
C
D
E
15.
A
B
C
D
E
13.
198
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 20 Tata Letak Kelas Sebelum Penerapan PTK
Keterangan peta: Pintu
:
Meja guru
:
Papan tulis
:
Tempat duduk siswa : Meja kosong
:
199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tata Letak Kelas Saat Penerapan PTK
Keterangan peta: Pintu
:
Meja guru
:
Papan tulis
:
Meja siswa
:
Tempat duduk sisswa
:
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
INSTRUMEN PENELITIAN PENDAHULUAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
202
Lampiran 21 INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS SEBELUM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Nama pengamat : Stefani Dwi Cahyani Hari dan tanggal observasi : Senin, 1 Oktober 2012 Lama observasi : 10.00 – 11.30 Orang dan atau peristiwa yang diamati : Ibu Ag. Vista Elprina G., S.Pd. Tujuan observasi : Penelitian pendahuluan NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR I PRA PEMBELAJARAN 1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan 1 2 4 5 media 2. Memeriksa kesiapan siswi 1 2 4 5 II
III
MEMBUKA PEMBELAJARAN 1. Melakukan kegiatan apersepsi 2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penguasaan materi pelajaran 1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 3. Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar 4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan B. Pendekatan/strategi pembelajaran 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai 2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswi 3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi 5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 6. Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara 7. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar 1. Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media 2. Menghasilkan pesan yang menarik 3. Menggunakan media secara efektif dan efisien
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
206
Lampiran 24
HASIL WAWANCARA TERHADAP GURU SEBELUM PENERAPAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT
1.
Peneliti : Metode apa saja yang biasa ibu lakukan dalam pembelajaran di kelas? Guru
2.
: Ceramah bervariasi dan diskusi.
Peneliti : Mengapa ibu menggunakan metode tersebut? Guru
: Diskusi digunakan agar anak-anak menemukan dulu, baru guru membantu membuat kesimpulan. Ceramah bervariasi digunakan saat ada materi baru.
3.
Peneliti : Apakah metode tersebut sudah cukup efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa? Guru
: Selama ini sudah cukup, kalau pakai metode lain kesulitan mengelola waktunya.
4.
Peneliti : Kendala apa saja yang dihadapi dengan menggunakan metode tersebut? Guru
: Kalau diskusi lebih membutuhkan banyak waktu karena siswa menemukan sendiri, maka butuh 2 jam pelajaran. Kalau 1 jam pelajaran lebih menggunakan ceramah bervariasi, latihan soal, dan tugas kelompok.
5.
Peneliti : Hal-hal apa saja yang masih harus diperbaiki? Guru
: Lebih ke pengelolaan anak dan pendekatan siswa, kalau anak sudah bisa dikelola, guru lebih mudah masuk dan memberi materi.
6.
Peneliti : Persoalan apa saja yang biasanya muncul dalam materi jurnal penyesuaian? Guru
: Untuk kelas XI karena materi baru masih sulit untuk menjelaskan, jadi selama ini lebih banyak ceramah. Siswa bingung karena muncul nama akun baru, diterangkan 1-2 kali belum jelas. Sudah pakai media pun masih harus diingatkan lagi, untuk bisa memahami materi ini butuh waktu tidak hanya 1-2 jam pelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
207
Peneliti : Apa saja yang sudah ibu lakukan supaya siswa dapat menangkap materi dengan baik? Guru
: Membuat media, memberikan contoh-contoh yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga siswa lebih mudah memahami.
8.
Peneliti : Media-media apa saja yang sudah pernah ibu gunakan? Guru
: Memberikan contoh-contoh, membuat skema misalnya untuk bunga dan sejenisnya sudah berjalan berapa lama, sisanya berapa.
9.
Peneliti : Hal-hal apa saja yang masih bisa diperbaiki? Guru
: Tetap harus menggunakan ceramah dulu dalam menjelaskan, baru setelah itu menggunakan model-model pembelajaran. Tetapi memang belum banyak model yang dipakai.
10. Peneliti : Bagaimana motivasi belajar siswa selama pembelajaran? Guru
: Motivasi belajar siswa sudah cukup, tetapi saat menemukan materi yang sulit siswa menjadi agak malas.
11. Peneliti : Hal-hal apa yang bisa membuat motivasi belajar siswa meningkat? Guru
: Dengan penguatan-penguatan dari guru dan pembelajaran yang menyenangkan motivasi belajar siswa bisa meningkat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
208
Lampiran 25
HASIL WAWANCARA TERHADAP SISWA SEBELUM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
1.
Peneliti : Menurut kalian, bagaimana metode yang digunakan guru saat mengajar? Siswa
: Kurang membuat mengerti, kurang komunikatif, terlalu kaku, dan kurang tegas.
2.
Peneliti : Apakah kalian paham dengan materi yang diberikan? Siswa
: Tidak. Dalam menjelaskan, bahasa guru kurang bisa dimengerti. Terkadang merasa seperti belajar sendiri.
3.
Peneliti : Apakah kalian mempunyai catatan tentang materi yang dipelajari? Siswa
: Hanya sedikit catatan yang kami punya. Catatan tentang jurnal penyesuaian hanya tentang piutang.
4.
Peneliti : Bagaimana dengan tugas yang diberikan guru? Siswa
: Tugas banyak, tetapi kalau diberi tugas hari itu belum selesai, dilanjutkan pertemuan berikutnya. Kalau belum selesai juga dan belum dibahas, terkadang sudah diberi tugas lagi.
5.
Peneliti : Apakah kalian mengerjakan tugas dengan baik? Siswa
: Tidak. Kalau tugasnya dikumpulkan, baru dikerjakan di sekolah. Sudah malas karena terlanjur tidak mengerti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
209
Peneliti : Apakah tugas yang diberikan diperiksa dan dibahas oleh guru? Siswa
: Iya diperiksa, dengan cara maju satu per satu, lalu dicatat sudah mengerjakan sampai nomor berapa.
7.
Peneliti : Apakah guru pernah menggunakan model-model pembelajaran selain ceramah? Siswa
8.
: Tidak pernah. Hanya ceramah dan latihan soal.
Peneliti : Bagaimana keaktifan kalian di kelas? Siswa
: Hanya beberapa orang yang mau bertanya. Biasanya yang bertanya hanya yang sewaktu SMP sudah pernah mendapat pelajaran akuntansi dan beberapa teman lain yang berani. Kalau yang lainnya lebih memilih bertanya pada teman lain. Karena sering bingung bagaimana menjelaskan ke guru bagian mana yang tidak mengerti.
9.
Peneliti : Bagaimana motivasi kalian di kelas? Apakah main HP atau mengobrol? Siswa
: Kalau main HP tidak, karena waktu kami sudah tersita di tugas-tugas yang guru berikan. Ada keinginan untuk bisa, kalau tidak bisa tanya ke teman lain yang lebih mengerti.
10. Peneliti : Apakah ada saran untuk pembelajaran selanjutnya? Siswa
: Kalau ada tugas sebaiknya dibahas sampai jelas, bukan hanya disuruh mengerjakan lalu tidak dibahas. Lalu bahasa yang digunakan guru jangan terlalu baku, sebaiknya lebih komunikatif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 26
Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan TGT No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nama Erlia Novitasari Gabriella Sandrina Oktiana B.r. Sianturi Yoanita Dyna Gunawan Angelia Fionarita Marbun Astrid Natalia Fransiska Heni Ratnawati Maria Brigitta Dewi Hapsari Putri Ni Made Intan Purnama Sari Angelina Cynthia Devi Setiawati Catarina Ananda Putri Maria Acynta Christy Maria Neyssa Indah Kushartantry Bernadeta Larasati Handri Atmaja Nadia Dewinda Kristanto Anastasia Fernanda Harlin Elisabeth Noviasari Felicia Dinda Ayu Rinanti Mega Cahyawati Anak Agung Indira Kusumawardhani Fidelis Alvin Elma Damara Stephanie Asri Widowati Rianty Indah Handayani Pattipeilohy Theresia Devani Chintia Monica Diana Phoandra Regina Dyah Irma Larasaty Vincensa Dias Saridewi Rata-rata
JUMLAH 62 45 51 49 57 49 53 59 47 48 44 56 43 42 54 59 58 48 57 53 57 59 51 58 43 47 47 51.70
210
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
211
Distribusi Frekuensi Motivasi Siswa Kuesioner Awal No. 1 2 3 4 5
Interval Kinerja 69 – 80 60 – 68 54 – 59 48 – 53 20 – 47
Frekuensi 0 1 10 8 8 27
Frekuensi Relatif 0% 3,70% 37,04% 29,63% 29,63% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
212
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
213
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
214
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
215
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
217
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
218
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
220
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
221
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
222
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
223
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
224
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
225
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
226
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
228
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
229
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 27
Hasil Pre-test Siswa Sebelum Penerapan TGT No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama Erlia Novitasari Gabriella Sandrina Oktiana B.r. Sianturi Yoanita Dyna Gunawan Angelia Fionarita Marbun Astrid Natalia Fransiska Heni Ratnawati Maria Brigitta Dewi Hapsari Putri Ni Made Intan Purnama Sari Angelina Cynthia Devi Setiawati Catarina Ananda Putri Maria Acynta Christy Maria Neyssa Indah Kushartantry Bernadeta Larasati Handri Atmaja Eugenia Grizelda Noegroho Setjodiningrat Nadia Dewinda Kristanto Anastasia Fernanda Harlin Elisabeth Noviasari Felicia Dinda Ayu Rinanti Jeanne Kusma Swasti Arini Mega Cahyawati Anak Agung Indira Kusumawardhani Fidelis Alvin Elma Damara Saptya Pratiwi Putri Stephanie Asri Widowati Marselina Berda Warih Utami Rianty Indah Handayani Pattipeilohy Theresia Devani Chintia Monica Diana Phoandra Regina Dyah Irma Larasaty Vincensa Dias Saridewi Rata-rata
Nilai 60.00 33.33 26.67 60.00 46.67 26.67 40.00 60.00 33.33 40.00 46.67 60.00 53.33 40.00 46.67 46.67 60.00 53.33 33.33 53.33 20.00 40.00 53.33 46.67 20.00 60.00 53.33 20.00 46.67 33.33 53.33 44.09
230
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Distribusi Frekuensi Kinerja Siswa Pada Pre-test No. 1 2 3 4 5
Interval Kinerja 81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 0 – 45
Frekuensi 0 0 6 12 13 31
Frekuensi Relatif 0% 0% 19,35% 38,71% 41,94% 100%
Kategori Sangat Paham Paham Cukup Paham Tidak Paham Sangat Tidak Paham
231
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
232
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
233
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
234
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
235
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
236
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
237
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
238
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
239
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
240
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
241
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MEDIA DAN INSTRUMEN PELAKSANAAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
243
Lampiran 28 HANDOUT 1. Jurnal Penyesuaian a. Pengertian Jurnal Penyesuaian Jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mengoreksi perkiraan riil/nominal supaya menunjukkan keadaan yang sebenarnya. b. Manfaat Jurnal Penyesuaian: 1) Untuk mencerminkan keadaan yang sebenarnya. 2) Selalu dibuat setiap akhir periode. c. Faktor-faktor Penyebab Saldo Akun Tidak Menunjukkan Keadaan Sebenarnya: 1) Salah catat atau salah pengakuan. 2) Belum melakukan pencatatan. d. Akun-Akun yang Perlu Disesuaikan pada Akhir Periode Akuntansi: 1) Beban dibayar di muka (prepaid expense). 2) Pendapatan diterima di muka (deferred revenue). 3) Piutang penghasilan/pendapatan yang masih harus diterima (accrued
receivable). 4) Beban yang masih harus dibayar (eccrued expense). 5) Penyusutan aktiva tetap (depreciation of fixed asset). 6) Pemakaian perlengkapan. e. Pencatatan Jurnal Penyesuaian 1) Beban dibayar di muka (prepaid expense) Beban dibayar di muka adalah transaksi yang pada saat terjadinya dianggap sebagai harta, tetapi akan menjadi beban di kemudian hari. Pencatatan beban dibayar di muka dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: a) Sebagai harta (sewa dibayar di muka, asuransi dibayar di muka, gaji dibayar di muka, beban iklan dibayar di muka, dll). b) Sebagai beban (beban sewa, beban asuransi, beban gaji, beban iklan, beban listrik, dll).
Misal: Pada tanggal 1 Oktober 2011 membayar sewa untuk 1 tahun sebesar Rp 1.200.000,00. Jika transaksi tersebut dibukukan sebagai harta, maka jurnalnya:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1 Okt
Sewa dibayar di muka
2011
244
1.200.000
Kas
1.200.000
Jurnal penyesuaian yang dibuat pada 31 Desember 2011 adalah: 31 Des 2011
Beban Sewa
300.000
Sewa dibayar di muka
300.000 Dicatat sesuai yang sudah
( 3/12 x 1.200.000 = 300.000)
menjadi beban
Jika transaksi tersebut dibukukan sebagai beban, maka jurnalnya: 1 Okt
Beban Sewa
2011
1.200.000
Kas
1.200.000
Jurnal penyesuaian yang dibuat pada 31 Desember 2011 adalah: 31 Des 2011
Sewa dibayar di muka
900.000
Beban Sewa
900.000
( 9/12 x 1.200.000 = 900.000)
Dicatat sebesar yang masih menjadi harta
2) Pendapatan diterima di muka (deferred revenue) Pendapatan diterima di muka adalah transaksi yang sejak awalnya dicatat sebagai kewajiban, tetapi akan menjadi pendapatan di kemudian hari selama periode akuntansi. Pencatatan pendapatan diterima di muka juga dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: a) Sebagai kewajiban/utang (bunga diterima di muka, sewa diterima di muka, premi asuransi diterima di muka, dll). b) Sebagai
pendapatan
(pendapatan
bunga,
pendapatan
sewa,
pendapatan premi asuransi, dll).
Misalkan tanggal 1 Agustus 2011 diterima di muka bunga pinjaman hipotek sebesar Rp 120.000,00 untuk masa 1 tahun. Jika transaksi ini dicatat sebagai kewajiban/utang, maka jurnalnya: 1 Agst 2011
Kas
120.000
Bunga diterima di muka
120.000
Jurnal penyesuaian yang dibuat pada 31 Desember 2011 adalah: 31 Des 2011
Bunga diterima di muka/Utang bunga
50.000
Pendapatan bunga
( 5/12 x 120.000 = 50.000)
50.000 Dicatat sebesar yang sudah menjadi pendapatan
Jika transaksi ini dicatat sebagai pendapatan, maka jurnalnya: 1 Agst 2011
Kas Pendapatan bunga
120.000 120.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
245
Jurnal penyesuaian yang dibuat pada 31 Desember 2011 adalah: 31 Des
Pendapatan bunga
2011
70.000
Bunga diterima di muka/Utang bunga
70.000 Dicatat sebesar yang
( 7/12 x 120.000 = 70.000)
3) Piutang
penghasilan/pendapatan
yang
sudah menjadi utang
masih
harus
diterima
(accrued receivable) Adalah pendapatan yang sudah menjadi hak dilihat dari segi waktu tetapi belum diterima karena belum jatuh tempo. Piutang penghasilan yang diseuaikan akan menambah pendapatan selama periode yang dilaporkan.
Misal: tanggal 31 Desember 2011 masih harus diterima sewa gedung untuk bulan September, Oktober, November, dan Desember 2011 sebesar Rp 500.000,00 per bulan. Jurnal penyesuaiannya pada akhir periode, 31 Desember 2011: 31 Des 2011
Piutang sewa
2.000.000
Pendapatan sewa
2.000.000
4) Beban yang masih harus dibayar (eccrued expense) Adalah beban atau kewajiban yang sudah menjadi beban dilihat dari segi waktu, tetapi belum dibayar dan dicatat. Jurnal penyesuaian untuk transaksi ini dibuat sedemikian rupa sehingga menambah beban untuk periode yang sedang dilaporkan.
Misalkan: suatu perusahaan mempekerjakan 5 orang karyawan dengan upah Rp 4.000,00 per hari per orang. Karyawan bekerja selama 6 hari seminggu (hari Minggu libur) dan upah dibayar setiap hari Senin. Pembayaran upah terakhir tanggal 26 Desember 2011.
Dengan demikian, upah yang tertuang adalah Rp 100.000,00 dengan perhitungan sebagai berikut: Selasa, 27 Desember 2011
5 x Rp 4.000,00 = Rp 20.000,00
Rabu, 28 Desember 2011
5 x Rp 4.000,00 = Rp 20.000,00
Kamis, 29 Desember 2011
5 x Rp 4.000,00 = Rp 20.000,00
Jumat, 30 Desember 2011
5 x Rp 4.000,00 = Rp 20.000,00
Sabtu, 31 Desember 2011
5 x Rp 4.000,00 = Rp 20.000,00
Jumlah
Rp100.000,00
Jadi, jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2011 adalah:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31 Des
Beban upah
2011
246
100.000
Utang upah/upah yang masih harus dibayar
100.000
5) Penyusutan aktiva tetap (depreciation of fixed asset) Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dan dipakai dalam kegiatan normal akan berkurang nilai ekonomisnya secara berangsur-angsur. Berkurangnya nilai aktiva tersebut merupakan biaya yang harus dicatat dalam laporan akuntansi. Hal ini dikenal dengan istilah penyusutan. Metode yang sering digunakan untuk menghitung penyusutan adalah metode garis lurus. Cara menghitungnya adalah: Nilai/harga perolehan – Nilai sisa (residu) Umur ekonomis
Misalnya: PT Jaya membeli sebuah kendaraan pada tanggal 1 Januari 2011. Harga perolehan kendaraan adalah Rp 11.000.000,00. Diperkirakan nilai residunya adalah sebesar Rp 1.000.000,00 dan umur ekonomisnya adalah 5 tahun. Metode penyusutan yang digunakan PT Jaya adalah metode garis lurus. Tarif penyusutan per tahun:
Rp 11.000.000,00 – Rp 1.000.000,00
= Rp 2.000.000,00
5 tahun Jurnal penyesuaian yang dibuat pada 31 Desember 2011 adalah: 31 Des 2011
Beban penyusutan kendaraan
2.000.000
Akumulasi penyusutan kendaraan
2.000.000
6) Pemakaian perlengkapan Mencatat pencatatan pemakaian perlengkapan kantor secara fisik berarti mencatat sejumlah perlengkapan yang sudah menjadi biaya pada tahun tersebut. Angka yang tercatat dalam jurnal penyesuaian adalah besarnya pemakaian perlengkapan selama periode berjalan.
Misalnya: Pada awal tahun 2011 diketahui saldo akun Perlengkapan sebesar Rp 900.000,00. Tanggal 31 Desember 2011 diketahui nilai perlengkapan yang tersisa adalah sebesar Rp 300.000,00.
Maka besarnya pemakaian perlengkapan selama tahun 2011 adalah : Rp 900.000,00 – Rp 300.000,00 = Rp 600.000,00. Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2011 adalah: 31 Des
Beban perlengkapan
2011
Perlengkapan
600.000 600.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 247
Lampiran 29
Lembar Kerja Siswa STECE TRAVEL adalah perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang transportasi dengan menggunakan travel. Berikut ini adalah bukti memorial yang dibuat oleh bagian keuangan STECE TRAVEL. Buatlah jurnal penyesuaiannya! Setelah jurnal penyesuaian selesai dibuat, bubuhkan tanda tangan pada bagian akuntansi sebagai tanda bahwa bukti memorial tersebut telah dicatat ke dalam jurnal.
STECE TRAVEL Yogyakarta
No. Bukti:
031BM
BUKTI MEMORIAL Upah driver dibayar per minggu (6 hari kerja) sebesar Rp 600. Upah dibayar setiap hari Rabu. Tanggal 31 Maret 2012 jatuh pada hari Sabtu. Dibukukan oleh
Yogyakarta, 31 Maret 2012 Dibuat oleh
Stella Akuntansi
Keuangan
STECE TRAVEL Yogyakarta
No. Bukti:
032BM
BUKTI MEMORIAL Kendaraan dibeli tanggal 1 januari tahun 2009 dengan harga Rp 250.000. Nilai Sisa Rp 50.000; Umur ekonomis 5 tahun. Perusahaan menggunakan metode garis lurus sebagai dasar penyusutan Yogyakarta, 31 Maret 2012 Dibukukan oleh
Dibuat oleh
Stella Akuntansi
Keuangan
selamat mengerjakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 248
Lembar Jawab 1. Perhitungan :
Jurnal penyesuaian : Tanggal No. Bukti
Akun/Keterangan
Ref Debet
Kredit
Akun/Keterangan
Ref Debet
Kredit
2. Perhitungan :
Jurnal penyesuaian : Tanggal No. Bukti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 249
Kunci jawaban: Perhitungan: 031BM: Kamis, 29 Maret 2012 – Sabtu, 31 Maret 2012 3 hari.
3 𝑥 𝑅𝑝 600 = 𝑹𝒑 𝟑𝟎𝟎 6 032BM: Beban penyusutan per tahun:
𝑅𝑝 250.000−𝑅𝑝 50.000 5
Beban penyusutan tanggal 31 Maret 2012:
3 12
= 𝑅𝑝 40.000 𝑥 𝑅𝑝 40.000 =
𝑹𝒑 𝟏𝟎. 𝟎𝟎𝟎
Tanggal No. Bukti Akun/Keterangan Ref Debet 2012 Maret 31 031BM Beban Gaji & Upah 1300 Utang Gaji & Upah 3 Mencatat upah yang masih harus dibayar 31 032 BM
Beban Penyusutan Kendaraan Akumulasi Penyusutan Kendaraan Mencatat penyusutan kendaraan
10.000 1 1
Kredit
300
10.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
250
Lampiran 30 Get ready for games……
STECE TRAVEL NERACA SALDO PER 31 DESEMBER 2011 No. Rek
Rekening/Akun
D
K
111
Kas
Rp
330.000
112
Piutang Usaha
Rp
312.000
113
Perlengkapan
Rp
12.000
114
Sewa kantor dibayar di muka
Rp
18.000
115
Bunga dibayar di muka
Rp
12.000
121
Peralatan Kantor
Rp
35.000
121.1
Rp
10.000
Akm. Penyst. Kendaraan
Rp
80.000
211
Utang Usaha
Rp
200.000
212
Utang Bank
Rp
100.000
213
Utang Gaji
311
Modal Ny. Srikandi
Rp
300.000
312
Prive Ny. Srikandi
411
Pendapatan Usaha
Rp
310.000
511
Beban Gaji
512
Beban Bunga
513
Beban Pemakaian Perlengkapan
514
Beban Sewa Kantor
515
Beban Penyst. Peralatan Kantor
516
Beban Penyst. Kendaraan
122 122.1
Akm. Penyst. Peralatan Kantor Kendaraan
Rp
Rp Rp
250.000
1.000 30.000
Rp 1.000.000
#Good luck#
Rp 1.000.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
251
Lampiran 31 Kartu Bukti Memorial
STECE TRAVEL Yogyakarta
No. Bukti:
BM-01
BUKTI MEMORIAL Sewa kantor per tahun dibayar setiap tanggal 1 Juli Yogyakarta, 31 Desember 2011 Dibukukan oleh
Dibuat oleh
Akuntansi
Keuangan
STECE TRAVEL Yogyakarta
No. Bukti:
BM-02
BUKTI MEMORIAL Peralatan kantor dibeli tanggal 1 Januari 2009. Nilai Residu/Sisa Rp5.000; Umur ekonomis 6 tahun. Yogyakarta, 31 Desember 2011 Dibukukan oleh
Dibuat oleh
Akuntansi
Keuangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
STECE TRAVEL Yogyakarta
252
No. Bukti:
BM-03
BUKTI MEMORIAL Beban bunga terhadap utang bank dibayar setiap tanggal 1 Oktober untuk 1 tahun ke depan dengan bunga 12% per tahun. Yogyakarta, 31 Desember 2011 Dibukukan oleh
Dibuat oleh
Akuntansi
Keuangan
STECE TRAVEL Yogyakarta
No. Bukti:
BM-04
BUKTI MEMORIAL Perlengkapan yang tersisa adalah Rp 7.500.
Yogyakarta, 31 Desember 2011 Dibukukan oleh
Dibuat oleh
Akuntansi
Keuangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
STECE TRAVEL Yogyakarta
253
No. Bukti:
BM-05
BUKTI MEMORIAL Kendaraan dibeli tanggal 1 januari tahun 2009. Nilai Residu/Sisa Rp 50.000; Umur ekonomis 5 tahun. Yogyakarta, 31 Desember 2011 Dibukukan oleh
Dibuat oleh
Akuntansi
Keuangan
STECE TRAVEL Yogyakarta
No. Bukti:
BM-06
BUKTI MEMORIAL Pendapatan yang belum tercatat dan belum diterima pembayarannya adalah sebesar Rp 10.000. Yogyakarta, 31 Desember 2011 Dibukukan oleh
Dibuat oleh
Akuntansi
Keuangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
STECE TRAVEL Yogyakarta
No. Bukti:
BM-07
BUKTI MEMORIAL Gaji yang belum dibayar dalam bulan Desember 2011 adalah Rp 5.400. Yogyakarta, 31 Desember 2011 Dibukukan oleh
Dibuat oleh
Akuntansi
Keuangan
254
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
255
Lampiran 32 Kartu Perhitungan dan Analisis
5 Perhitungan: 6 𝑥 18.000 = 9.000 12 Analisis: Beban sewa bertambah (D); Sewa kantor dibayar di muka berkurang (K) sebesar Rp 9.000,00
13 Perhitungan: 35.000 − 5.000 = 5.000 6 Analisis: Beban penyusutan peralatan kantor bertambah (D); Akumulasi penyusutan peralatan kantor bertambah (K) sebesar Rp 5.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
256
7 Perhitungan: 3 𝑥 12% 𝑥 100.000 = 3.000 12 Analisis: Beban bunga bertambah (D); Bunga dibayar di muka berkurang (K) sebesar Rp 3.000,00
11 Perhitungan: 12.000 − 7.500 = 4.500
Analisis: Beban pemakaian perlengkapan bertambah (D); Perlengkapan berkurang (K) sebesar Rp 4.500,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
257
2 Perhitungan: 250.000 − 50.000 = 40.000 5 Analisis: Beban penyusutan kendaraan bertambah (D); Akumulasi penyusutan kendaraan bertambah (K) sebesar Rp 40.000,00
8 Analisis: Piutang usaha bertambah (D); Pendapatan usaha bertambah (K) sebesar Rp 10.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
258
3 Analisis: Beban gaji bertambah (D); Utang gaji bertambah (K) sebesar Rp 5.400,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
259
Lampiran 33 Kartu Pengecoh Perhitungan dan Analisis
4 Perhitungan: 6 𝑥 18.000 = 9.000 12 Analisis: Sewa kantor dibayar di muka bertambah (D); Beban sewa berkurang (K) sebesar Rp 9.000,00
12 Perhitungan: 35.000 + 5.000 = 6.667 6 Analisis: Beban penyusutan peralatan kantor bertambah (D); Akumulasi penyusutan peralatan kantor bertambah (K) sebesar Rp 6.667,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
260
9 Perhitungan: 3 𝑥 12% 𝑥 12.000 = 360 12 Analisis: Bunga dibayar di muka bertambah (D); Beban bunga berkurang (K) sebesar Rp 360,00
6 Analisis: Beban pemakaian perlengkapan bertambah (D); Perlengkapan berkurang (K) sebesar Rp 7.500,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
261
14 Perhitungan: 250.000 + 50.000 = 60.000 5 Analisis: Beban penyusutan kendaraan bertambah (D); Akumulasi penyusutan kendaraan bertambah (K) sebesar Rp 60.000,00
10 Analisis: Piutang usaha bertambah (D); Pendapatan diterima di muka bertambah (K) sebesar Rp 10.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
262
1 Analisis: Utang gaji bertambah (D); Beban gaji berkurang (K) sebesar Rp 5.400,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
263
Lampiran 34 Kartu Jurnal
G No. Akun Bukti 2011 31 BM- Beban Sewa Des 01 Sewa Kantor Dibayar di Muka Tgl
Debet Kredit 9.000 9.000
J No. Akun Bukti 2011 31 BM- Beban penyusutan Des 02 peralatan kantor Akumulasi penyusutan peralatan kantor Tgl
Debet Kredit 5.000 5.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
264
D No. Akun Bukti 2011 31 BMBeban Bunga Des 03 Tgl
Debet Kredit 3.000
Bunga Dibayar di Muka
3.000
N No. Akun Bukti 2011 31 BM- Beban pemakaian Des 04 perlengkapan Tgl
Perlengkapan
Debet Kredit 4.500 4.500
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
265
A No. Akun Bukti 2011 31 BM- Beban penyusutan Des 05 kendaraan Akumulasi penyusutan kendaraan Tgl
Debet
Kredit
40.000 40.000
L No. Akun Bukti 2011 31 BMPiutang usaha Des 06 Pendapatan usaha Tgl
Debet
Kredit
10.000 10.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
266
H No. Akun Bukti 2011 31 BM- Beban gaji Des 01 Utang gaji Tgl
Debet Kredit 5.400 5.400
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
267
Lampiran 35 Kartu Pengecoh Jurnal
K No. Akun Debet Kredit Bukti 2011 31 BM- Sewa Kantor Dibayar 9.000 Des 01 di Muka Tgl
Beban Sewa
9.000
C No. Akun Bukti 2011 31 BM- Beban penyusutan Des 02 peralatan kantor Akumulasi penyusutan peralatan kantor Tgl
Debet Kredit 6.667 6.667
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
268
B No. Akun Debet Kredit Bukti 2011 31 BMBunga Dibayar di Muka 360 Des 03 Tgl
Beban Bunga
360
F No. Akun Bukti 2011 31 BM- Beban pemakaian Des 04 perlengkapan Tgl
Perlengkapan
Debet Kredit 7.500 7.500
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
269
M No. Akun Bukti 2011 31 BM- Beban penyusutan Des 05 kendaraan Akumulasi penyusutan kendaraan Tgl
Debet
Kredit
60.000 60.000
I No. Akun Bukti 2011 31 BMDes 06 Piutang usaha Tgl
Pendapatan diterima di muka
Debet
Kredit
10.000 10.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
270
E No. Akun Bukti 2011 31 BM- Utang gaji Des 01 Beban gaji Tgl
Debet Kredit 5.400 5.400
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 271 Lampiran 36 Lembar Jawab Tempel
KELOMPOK 1 Bukti Memorial
Perhitungan & Analisis
Jurnal Penyesuaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 272
KELOMPOK 2 Bukti Memorial
Perhitungan & Analisis
Jurnal Penyesuaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 273
KELOMPOK 3 Bukti Memorial
Perhitungan & Analisis
Jurnal Penyesuaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 274
KELOMPOK 4 Bukti Memorial
Perhitungan & Analisis
Jurnal Penyesuaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 275
KELOMPOK 5 Bukti Memorial
Perhitungan & Analisis
Jurnal Penyesuaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 276
KELOMPOK 6 Bukti Memorial
Perhitungan & Analisis
Jurnal Penyesuaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 37 Uang Mainan
277
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
278
Lampiran 38
Kunci Jawaban Games BM-01 - 5 - G BM-02 - 13 - J BM-03 - 7 - D BM-04 - 11 - N BM-05 - 2 - A BM-06 - 8 - L BM-07 - 3 - H
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
279
Lembar Skoring Games
Soal
Kelompok ….
Kelompok ….
No.
+/-
+/-
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. TOTAL SKOR
Investasi
Investasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
280
Lampiran 39 Get ready for tournament……
STECE TRAVEL NERACA SALDO PER 31 DESEMBER 2010 No.
Neraca Saldo
Rekening/Akun
Rek.
D
111
Kas
Rp
300.000
112
Piutang Usaha
Rp
150.000
113
Perlengkapan
Rp
10.000
114
Sewa kantor dibayar di muka
Rp
12.000
115
Bunga dibayar di muka
Rp
24.000
121
Peralatan Kantor
Rp
35.000
121.1
Rp
5.000
Akm. Penyst. Kendaraan
Rp
40.000
211
Utang Usaha
Rp
100.000
212
Utang Bank
Rp
200.000
213
Utang Gaji & Upah
214
Pendapatan Diterima di Muka
311
Modal Ny. Srikandi
Rp
208.500
312
Prive Ny. Srikandi
411
Pendapatan Usaha
Rp
250.000
511
Beban Gaji & Upah
512
Beban Bunga
513
Beban Pemakaian Perlengkapan
514
Beban Sewa Kantor
515
Beban Penyst. Peralatan Kantor
516
Beban Penyst. Kendaraan
122 122.1
Akm. Penyst. Peralatan Kantor
K
Kendaraan
Rp
Rp
#Good luck#
250.000
2.500
Rp
20.000
Rp
803.500
Rp
803.500
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
281
Lampiran 40
Soal Tournament 1. Sewa kantor per tahun dibayar setiap tanggal 1 Februari. Jawaban : Beban sewa Rp 11.000 Sewa dibayar di muka Rp 11.000 2. Peralatan kantor dibeli tanggal 1 Januari 2009. Nilai Residu/Sisa Rp5.000; Umur ekonomis 6 tahun. Jawaban : Beban peny. peralatan kantor Rp 5.000 Akum. peny. peralatan kantor Rp 5.000 3. Kendaraan dibeli tanggal 1 Januari tahun 2009. Nilai Residu/Sisa Rp 50.000; Umur ekonomis 5 tahun. Jawaban : Beban peny. kendaraan Rp 40.000 Akum. peny. kendaraan Rp 40.000 4. Beban bunga terhadap utang bank dilakukan tanggal 1 Oktober untuk 1 tahun ke depan dengan bunga 12% per tahun. Jawaban : Beban bunga Rp 6.000 Bunga dibayar di muka Rp 6.000 5. Perlengkapan yang tersisa adalah Rp 6.200. Jawaban : Beban pemakaian perlengkapan Perlengkapan
Rp 3.800 Rp 3.800
6. Dari pendapatan tahun 2010, sebesar Rp 25.000 merupakan pendapatan diterima di muka. Jawaban : Pendapatan usaha Rp 25.000 Pendapatan diterima di muka Rp 25.000 7. Upah driver dibayar per minggu (6 hari kerja) sebesar Rp 600. Upah dibayar setiap hari sabtu. Tanggal 31 Desember 2010 jatuh pada hari Jumat. Jawaban : Beban gaji Rp 500 Utang gaji Rp 500
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
282
Lampiran 41
Lembar Skoring Tournament Soal No.
Kunci jawaban Beban sewa (D),
1.
Sewa dibayar di muka (K) Rp 11.000 Beban penyusutan peralatan
2.
kantor (D), Akumulasi penyusutan peralatan kantor (K) Rp 5.000 Beban penyusutan kendaraan
3.
(D), akumulasi penyusutan kendaraan (K) Rp 40.000 Beban bunga (D), Bunga
4.
dibayar di muka (K) Rp 6.000 Beban pemakaian perlengkapan
5.
(D), Perlengkapan (K) Rp 3.800 Pendapatan usaha (D),
6.
Pendapatan diterima di muka (K) Rp 25.000 Beban gaji (D), Utang gaji (K)
7.
Rp 500
TOTAL SKOR
Kelompok …. +/- Investasi
Kelompok …. +/- Investasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
283
Lampiran 42
INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS SAAT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Nama pengamat Hari dan tanggal observasi Lama observasi Orang dan atau peristiwa yang diamati Tujuan observasi NO. I
II
III
: Stefani Dwi Cahyani : Selasa, 20 November 2012 : 06.45 – 08.15 : Aktivitas guru (Ag. Vista Elprina G.,S.Pd) : Pelaksanaan PTK
ASPEK YANG DIAMATI PRA PEMBELAJARAN 1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media 2. Memeriksa kesiapan siswa MEMBUKA PEMBELAJARAN 1. Melakukan kegiatan apersepsi 2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penguasaan materi pelajaran 1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 3. Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar 4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan B. Pendekatan/strategi pembelajaran 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai 2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa 3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi 5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 6. Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara 7. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar 1. Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media
SKOR 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
1 2 4 5
1 2 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
TINDAKAN LANJUTAN SETELAH PELAKSANAAN (REFLEKSI, WAWANCARA, KUESIONER PASCA PENERAPAN, DAN POST-TEST)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
289
Lampiran 46
Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
290
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
291
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
292
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
293
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
294
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
295
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
296
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
297
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
298
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
299
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
300
Lampiran 47
Hasil Wawancara Guru Setelah Penerapan Metode Teams Games Tournament
1.
Peneliti : Apa pendapat ibu tentang metode TGT yang sudah dilaksanakan? Guru
: Pembelajaran lebih menarik, partisipasi dan aktivitas siswa meningkat. Namun karena waktunya terbatas, jadi tidak semua soal yang sudah disiapkan dapat dikerjakan siswa. Padahal soalnya sudah runtut, tetapi terkendala waktu.
2.
Peneliti : Apa hambatan yang terjadi dalam pembelajaran dengan metode TGT? Guru
: Lebih ke masalah personal siswa. Terkadang siswa hanya berlari tanpa berpikir dulu jawaban yang benar apa.
3.
Peneliti : Bagaimana kesan ibu terhadap motivasi, pemahaman, keaktifan, partisipasi, dan minat siswa? Guru
: Motivasi, partisipasi, keaktifan, dan minat siswa sudah meningkat. Untuk pemahaman juga sudah meningkat, tetapi ada beberapa bagian yang siswa lupa, sehingga masih harus mengulangi lagi.
4.
Peneliti : Hal-hal apa yang mendukung pembelajaran dengan metode TGT? Guru
: Jika siswa, aturan main, dan setting kelas dipersiapkan dengan baik semuanya dapat berjalan dengan lancar.
5.
Peneliti : Hal-hal apa saja yang masih harus diperbaiki? Guru
: Lebih mendisiplinkan anak untuk belajar setelah penerapan TGT, sehingga apa yang sudah mereka mainkan dalam TGT sungguh dipelajari dan diserap dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
301
Lampiran 48
Hasil Wawancara Siswa Setelah Penerapan Metode Teams Games Tournament
1.
Peneliti : Bagaimana kesan kalian terhadap pembelajaran dengan metode TGT? Siswa
: Seru, asyik, tidak membosankan. Daripada pembelajaran yang biasanya lebih baik TGT. Karena ada game-nya, jadi tidak mengantuk.
2.
Peneliti : Apakah kalian lebih paham dengan apa yang diajarkan? Siswa
3.
: Iya, menjadi lebih paham.
Peneliti : Bagaimana motivasi kalian dalam mengikuti pelajaran? Siswa
: Lebih semangat dan termotivasi. Supaya lebih mengerti materi yang dipelajari. Materi yang biasanya susah, menjadi terbantu untuk lebih mengerti.
4.
Peneliti : Apakah bermanfaat untuk pelajaran? Siswa
5.
Peneliti : Hambatan apa yang kalian rasakan? Siswa
6.
: Ya, sangat bermanfaat. Menjadi lebih paham.
: Waktunya kurang dan terlalu cepat.
Peneliti : Apa saja usaha kalian dalam pembelajaran dengan metode TGT? Siswa
: Berusaha lebih semangat, mengerjakan dengan teliti, bekerja cepat, bekerja sama dengan teman satu kelompok.
7.
Peneliti : Apa usul dan saran kalian terhadap pembelajaran dengan metode TGT? Siswa
: Lebih sering diadakan games seperti itu agar tidak bosan dan ngantuk. Karena materi akuntansi banyak dan sulit, kalau memakai game jadi tidak terasa, senang, dan lebih mudah paham.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
302
Lampiran 49
Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Setelah Penerapan TGT
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nama Erlia Novitasari Gabriella Sandrina Oktiana B.r. Sianturi Yoanita Dyna Gunawan Angelia Fionarita Marbun Astrid Natalia Fransiska Heni Ratnawati Maria Brigitta Dewi Hapsari Putri Ni Made Intan Purnama Sari Angelina Cynthia Devi Setiawati Catarina Ananda Putri Maria Acynta Christy Maria Neyssa Indah Kushartantry Bernadeta Larasati Handri Atmaja Nadia Dewinda Kristanto Anastasia Fernanda Harlin Elisabeth Noviasari Felicia Dinda Ayu Rinanti Mega Cahyawati Anak Agung Indira Kusumawardhani Fidelis Alvin Elma Damara Stephanie Asri Widowati Rianty Indah Handayani Pattipeilohy Theresia Devani Chintia Monica Diana Phoandra Regina Dyah Irma Larasaty Vincensa Dias Saridewi Rata-rata
Jumlah 77 55 66 62 67 57 72 69 56 60 64 71 61 68 71 75 74 60 71 76 73 76 62 76 57 63 56 66.48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Distribusi Frekuensi Motivasi Siswa Kuesioner Setelah Penerapan No. 1 2 3 4 5
Interval Kinerja 69 – 80 60 – 68 54 – 59 48 – 53 20 – 47
Frekuensi 12 10 5 0 0 27
Frekuensi Relatif 44,44% 37,04% 18,52% 0% 0% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Rendah Sangat Rendah
303
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
304
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
305
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
306
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
307
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
308
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
309
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
310
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
311
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
312
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
313
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
314
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
315
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
316
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
317
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
318
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 50
Hasil Post-test Siswa Setelah Penerapan TGT No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama Erlia Novitasari Gabriella Sandrina Oktiana B.r. Sianturi Yoanita Dyna Gunawan Angelia Fionarita Marbun Astrid Natalia Fransiska Heni Ratnawati Maria Brigitta Dewi Hapsari Putri Ni Made Intan Purnama Sari Angelina Cynthia Devi Setiawati Catarina Ananda Putri Maria Acynta Christy Maria Neyssa Indah Kushartantry Bernadeta Larasati Handri Atmaja Eugenia Grizelda Noegroho Setjodiningrat Nadia Dewinda Kristanto Anastasia Fernanda Harlin Elisabeth Noviasari Felicia Dinda Ayu Rinanti Jeanne Kusma Swasti Arini Mega Cahyawati Anak Agung Indira Kusumawardhani Fidelis Alvin Elma Damara Saptya Pratiwi Putri Stephanie Asri Widowati Marselina Berda Warih Utami Rianty Indah Handayani Pattipeilohy Theresia Devani Chintia Monica Diana Phoandra Regina Dyah Irma Larasaty Vincensa Dias Saridewi Rata-rata
Nilai 100.00 86.67 86.67 93.33 86.67 73.33 80.00 80.00 80.00 86.67 73.33 93.33 80.00 86.67 93.33 86.67 86.67 100.00 80.00 73.33 80.00 73.33 80.00 73.33 80.00 80.00 93.33 73.33 80.00 80.00 93.33 83.66
319
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
320
Distribusi Frekuensi Kinerja Siswa Pada Post-Test No. 1 2 3 4 5
Interval Kinerja 81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 0 – 45
Frekuensi 14 17 0 0 0 31
Frekuensi Relatif 45,16% 54,84% 0% 0% 0% 100%
Kategori Sangat Paham Paham Cukup Paham Tidak Paham Sangat Tidak Paham
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
321
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
322
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
323
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
324
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
325
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
326
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
327
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
328
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
329
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
330
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DATA & HASIL UJI STATISTIK
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
332
Lampiran 51 Data Uji Validitas Kuesioner Motivasi Belajar No. Res
Butir-butir Pertanyaan
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
27
18
19
20
1
3
3
4
1
4
2
1
1
3
4
2
4
4
4
1
4
4
3
1
3
56
2
4
4
3
2
4
1
2
2
4
4
2
3
3
4
2
3
4
2
2
4
59
3
3
4
2
1
4
2
3
1
4
2
3
2
3
3
1
4
2
2
1
2
49
4
3
3
3
1
2
1
1
1
3
3
1
2
3
2
1
2
3
2
1
2
40
5
4
4
2
1
3
1
1
1
3
2
1
2
3
3
1
3
2
3
1
3
44
6
2
4
3
1
3
1
2
1
3
2
1
2
2
3
1
3
2
2
1
2
41
7
3
3
3
2
4
1
2
2
2
3
1
3
3
4
2
4
3
4
2
4
55
8
2
3
2
1
2
2
2
1
3
3
1
2
3
4
1
3
3
2
1
4
45
9
2
3
3
1
3
1
1
1
4
4
1
3
4
3
1
4
4
4
1
4
52
10
3
3
2
1
3
1
1
1
3
3
1
2
3
3
1
3
3
3
1
3
44
11
4
4
4
2
3
2
2
2
4
4
2
3
4
4
2
4
4
4
2
4
64
12
4
4
2
1
4
1
1
1
4
4
1
2
4
4
1
3
4
4
1
3
53
13
4
4
3
1
3
1
2
1
3
3
1
3
3
3
1
4
3
2
1
4
50
14
3
3
2
3
3
1
2
1
4
4
2
3
3
3
1
4
4
2
3
3
54
15
4
4
3
1
4
1
1
1
4
4
1
3
4
4
1
4
4
4
1
3
56
16
4
4
3
1
4
1
3
1
4
3
1
4
4
4
1
4
3
3
1
4
57
17
3
4
2
2
2
2
2
2
3
4
2
3
3
3
1
3
4
2
2
2
51
18
3
4
2
2
2
2
1
2
2
2
1
2
4
4
2
4
2
2
2
4
49
19
4
4
3
1
3
1
3
1
4
3
1
3
4
4
1
4
3
4
1
4
56
20
4
4
2
1
4
1
1
1
4
3
1
2
3
2
1
2
3
2
1
4
46
21
4
4
4
1
4
2
4
1
4
4
1
4
4
4
2
4
4
4
1
4
64
22
3
3
4
1
2
1
1
1
3
2
3
4
3
4
1
3
2
3
1
4
49
23
4
4
4
1
4
1
1
1
4
4
1
4
4
4
1
4
4
4
1
4
59
24
4
4
4
3
4
1
1
3
3
3
1
4
3
4
3
4
3
4
3
4
63
25
3
4
3
1
4
1
2
1
4
4
1
4
4
4
1
4
4
4
1
4
58
26
3
4
3
2
4
2
3
2
4
2
2
2
3
3
2
3
2
2
2
3
53
27
4
4
4
3
4
3
1
3
4
3
2
3
4
4
3
3
3
4
3
3
65
28
3
3
3
1
2
3
3
1
2
2
1
4
4
3
1
3
2
4
1
3
49
29
3
2
2
1
2
2
4
1
4
3
3
2
2
3
1
4
3
2
1
3
48
30
4
4
4
2
3
1
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
56
31
2
2
2
1
3
1
2
1
4
3
1
2
3
4
1
4
3
2
1
4
46
32
3
4
4
1
3
2
3
1
4
4
1
3
4
4
1
4
4
4
1
4
59
33
4
4
4
1
4
1
3
2
4
4
1
4
4
4
1
4
4
4
1
2
60
34
4
4
4
1
4
1
4
2
2
4
1
2
4
4
1
4
4
4
1
4
59
35
4
4
4
1
3
1
4
1
4
4
1
3
4
4
1
4
4
3
1
2
57
36
2
2
3
2
3
1
4
2
4
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
333
37
4
4
3
2
3
2
4
1
4
4
2
2
4
4
2
4
4
4
2
4
63
38
4
4
4
4
4
1
4
3
4
4
3
4
4
4
1
4
4
4
1
4
69
39
2
4
2
3
4
3
3
1
4
3
4
3
4
4
3
4
3
3
3
4
64
40
2
2
2
3
2
3
4
3
4
2
3
2
4
4
3
4
2
2
3
4
58
41
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
1
4
4
3
3
4
72
42
2
2
3
1
3
1
4
1
4
3
1
2
4
3
1
3
3
3
1
4
49
43
4
4
4
1
4
1
4
2
4
4
2
4
4
4
1
4
4
4
1
4
64
44
4
2
4
1
4
2
4
1
4
2
1
2
4
4
1
4
2
4
1
4
55
45
4
4
4
2
4
2
3
1
4
4
2
3
4
4
1
4
4
4
2
4
64
46
3
3
4
1
4
1
1
1
3
4
2
4
4
4
1
4
4
3
1
3
55
47
4
4
3
2
4
2
2
1
4
4
2
3
3
4
2
4
4
2
2
4
60
48
3
4
2
1
4
1
3
2
4
2
1
2
3
3
1
3
2
2
1
2
46
49
3
3
3
1
2
1
1
1
3
3
1
2
3
2
2
2
3
2
1
2
41
Uji validitas dan reliabilitas kuesioner motivasi belajar Case Processing Summary
Cases
N
%
49
100.0
Excluded
0
.0
Total
49
100.0
Valid a
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
N of Items
.840
.849
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
butir1
3.33
.747
49
butir2
3.53
.710
49
butir3
3.08
.812
49
butir4
1.53
.793
49
butir5
3.33
.774
49
butir6
1.51
.739
49
butir7
2.41
1.171
49
butir8
1.45
.679
49
butir9
3.57
.645
49
butir10
3.24
.778
49
butir11
1.59
.788
49
butir12
2.88
.807
49
butir13
3.51
.582
49
butir14
3.57
.612
49
butir15
1.39
.640
49
butir16
3.57
.612
49
butir17
3.24
.778
49
butir18
3.06
.876
49
butir19
1.47
.710
49
butir20
3.41
.762
49
Scale Statistics Mean
Variance
Std. Deviation
N of Items
54.67
57.308
7.570
20
334
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
335
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected if Item Variance if Item-Total Deleted Item Deleted Correlation
Cronbach Squared 's Alpha if Multiple Item Correlation Deleted
butir1
51.35
52.356
.407
.
.833
butir2
51.14
53.667
.302
.
.838
butir3
51.59
50.705
.514
.
.828
butir4
53.14
51.083
.493
.
.829
butir5
51.35
51.398
.478
.
.830
butir6
53.16
53.639
.288
.
.838
butir7
52.27
51.616
.257
.
.847
butir8
53.22
52.761
.414
.
.833
butir9
51.10
54.010
.304
.
.837
butir10
51.43
51.292
.485
.
.830
butir11
53.08
53.202
.303
.
.838
butir12
51.80
50.707
.518
.
.828
butir13
51.16
52.223
.565
.
.828
butir14
51.10
51.219
.652
.
.825
butir15
53.29
54.458
.259
.
.839
butir16
51.10
51.969
.562
.
.828
butir17
51.43
51.292
.485
.
.830
butir18
51.61
50.284
.504
.
.829
butir19
53.20
52.749
.393
.
.834
butir20
51.27
52.491
.384
.
.834
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
336
1. Motivasi Belajar Siswa Pengkategorian tinggi rendahnya motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut: Pedoman :
81% - 100% dari Total Skor
= Sangat Tinggi
66% - 80% dari Total Skor
= Tinggi
56% - 65% dari Total Skor
= Sedang
46% - 55% dari Total Skor
= Rendah
Dibawah 46% dari Total Skor
= Sangat Rendah
Sumber : Modul Evaluasi Pembelajaran ( S. Widanarto P, 2006:128-130 dan Masidjo) Diketahui bahwa item soal untuk kuesioner motivasi belajar siswa kelas XI IPS 1 sebelum implementasi tindakan adalah 20, dengan 4 option/ pilihan dalam setiap itemnya. Dengan: a. Skor tertinggi yang dapat dicapai : 4 x 20
= 80
b. Skor terendah yang dapat dicapai : 1 x 20
= 20
Rumus Penentuan Skor (Penilaian) dengan PAP Tipe II : SKOR = Skor terendah + Presentase kategori (Skor tertinggi – Skor terendah)
Tabel Perhitungan PAP tipe II Perhitungan 20 + 81% (80-20) 20 + 66% (80-20) 20 + 56% (80-20) 20 + 46% (80-20) Dibawah 46%
Skor 69 – 80 60 – 68 54 – 59 49 – 53 48
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
337
Lampiran 52
Data dan Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Pada Soal Pre-test No.
Butir Soal
Nama
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
Annora Baraputri Kinanti
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
3
2
Bernadea Linawati
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
3
Emmelia Dyah Kirana
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
12
4
Fabiola Devina Elgatami
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
6
5
Adheline Trijaya Prasetiyo
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
10
6
Angela Merici Prillisca
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
5
7
Grace Stella Damayanti
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
4
8
Margarita Harvin Dwi O.
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
8
9
Anastasia Tita Pratiwi
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
6
10
Conchita Kevin Kurniadi
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
10
11
Regina Kezia Kentjana
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
4
12
Saraswati Widyantoko
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
13
Intan Wulandari
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
10
14
Maria Desy Setyawati
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
15
Redempta Novita Ika Wijayanti
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
10
16
Agnes Andrea Ayu Kristianti
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
4
17
Frederica Agsha Vegananda
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
9
18
Gabriela Novrida Dwitama Siwi
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
19
Vanya Angeline Pranawa
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
11
20
Viranti
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
13
21
Agnes Pepethinganing Piwi
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
13
22
Paulina Sudharman
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
23
Zipora
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
24
Zita Parama Kitri
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
3
25
Eunike Indrawati Susilo
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
3
26
Lia Marchelina Yuanto
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
4
27
Vincentia Anggita Eva Maharani
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
3
28
Agatha Vivien Setyowati
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
7
29
Kezia Prasetya Christvidya
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
4
30
Viena Nindy Anisha BR Ketaren
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uji validitas dan reliabilitas soal pre-test
Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
SoalPre1
.5000
.50855
30
SoalPre2
.6000
.49827
30
SoalPre3
.4333
.50401
30
SoalPre4
.4667
.50742
30
SoalPre5
.5333
.50742
30
SoalPre6
.4333
.50401
30
SoalPre7
.5000
.50855
30
SoalPre8
.4000
.49827
30
SoalPre9
.4667
.50742
30
SoalPre10
.5667
.50401
30
SoalPre11
.5333
.50742
30
SoalPre12
.7333
.44978
30
SoalPre13
.6000
.49827
30
SoalPre14
.6000
.49827
30
SoalPre15
.5333
.50742
30
7.9000
3.96841
30
Total
338
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
339
Correlations Pre1 Pre1 Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N
Pre2
.136 .471** .473
30
30
Pre2 Pearson Correlation
.136
1
Sig. (2-tailed)
.473
N
Pre3
Pre4
Pre9 Pre10 Pre11 Pre12 Pre13 Pre14 Pre15 Total
.200 .408*
.267
.336
.134
.151 .408* -.136
.134 .504**
.009 1.000
.481
.069
.289
.025
.153
.069
.481
.426
.025
.473
.481
.005
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.165 -.055
.191
.302 .408*
.250
.218
.247
.191
.123
.167
.306
.327 .502**
.384
.775
.312
.105
.025
.183
.247
.188
.312
.517
.379
.101
.077
.005
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.126 .548** .457* -.067 -.027
.261
.086
.009 -.081
.027 -.110
.279 .402*
.508
.002
.011
.724
.885
.164
.651
.962
.670
.885
.563
.136
.028
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.205 -.009
.267
.191 .464**
.144
.339
.262 .491**
.218 -.063 .452*
.276
.962
.153
.312
.010
.448
.067
.162
.006
.247
.743
.012
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pre3 Pearson Correlation
.471**
.165
1
Sig. (2-tailed)
.009
.384
30
30
30
30
.000 -.055
.126
1
N
Pre8
.336
30
Sig. (2-tailed)
Pre7
.134
30
Pre4 Pearson Correlation
Pre6
.000
30
N
Pre5
1.000
.775
.508
30
30
30
30
Pre5 Pearson Correlation
.134
.191 .548**
.205
1 .548**
.267
.082 .473** .396*
.063
.040
.055
.191 .598** .610**
Sig. (2-tailed)
.481
.312
.002
.276
.002
.153
.667
.008
.031
.743
.833
.775
.312
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
.202
.110 .396*
.222
.144 -.081 -.110
.165
.279 .505**
.285
.563
.031
.239
.448
.670
.563
.384
.136
.004
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.134 .452*
.136
.473 1.000
N Pre6 Pearson Correlation
.336
.302 .457* -.009 .548**
Sig. (2-tailed)
.069
.105
.011
.962
.002
30
30
30
30
30
30
.200 .408* -.067
.267
.267
.202
.289
.025
.724
.153
.153
.285
30
30
30
30
30
30
N Pre7 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 .408* .401* .471** .025
.028
.009
.481
.012
30
30
30
30
30
30
1
.191 .439* .312
.000 .401* .589** .028
.001
30
30
30
30
.218
.185 .389*
.111
.082 .509**
.015
.247
.329
.034
.559
.667
.004
30
30
Pre8 Pearson Correlation
.408*
.250 -.027
.191
.082
.110 .408*
Sig. (2-tailed)
.025
.183
.885
.312
.667
.563
.025
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pre9 Pearson Correlation
.267
.218
.261 .464** .473** .396* .401*
.191
1
.279
.339
.262
.355
.355
.205 .692**
Sig. (2-tailed)
.153
.247
.164
.010
.008
.031
.028
.312
.136
.067
.162
.055
.055
.276
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
N
N
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pre1 Pearson Correlation
.336
.247
.086
.144 .396*
.222 .471** .439*
.279
0
.069
.188
.651
.448
.031
.239
.009
.015
.136
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pre1 Pearson Correlation
.134
.191
.009
.339
.063
.144
.134
.218
1
.481
.312
.962
.067
.743
.448
.481
30
30
30
30
30
30
Sig. (2-tailed) N
Sig. (2-tailed) N
340
.126
.233 .384*
.247 .530** .650**
.508
.215
.036
.188
.003
.000
30
30
30
30
30
30
30
.339
.126
1
.342
.327 .464**
.330 .524**
.247
.067
.508
.064
.077
.010
.075
.003
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
.123
.123
.191 .410*
.517
.517
.311
.025
30
30
1
Pre1 Pearson Correlation
.151
.123 -.081
.262
.040 -.081 .452*
.185
.262
.233
.342
2
.426
.517
.670
.162
.833
.670
.012
.329
.162
.215
.064
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pre1 Pearson Correlation
.408*
.167
.027 .491**
.055 -.110
.136 .389*
.355 .384*
.327
.123
1
.306
.191 .537**
3
.025
.379
.885
.006
.775
.563
.473
.034
.055
.036
.077
.517
.101
.312
.002
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.306 -.110
.218
.191
.165
.000
.111
.355
.247 .464**
.123
.306
1
.473
.101
.563
.247
.312
.384 1.000
.559
.055
.188
.010
.517
.101
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pre1 Pearson Correlation
.134
.327
.279 -.063 .598**
.279 .401*
.082
.205 .530**
.330
.191
.191
.191
1 .593**
5
.481
.077
.136
.743
.000
.136
.028
.667
.276
.003
.075
.311
.312
.312
.001
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Sig. (2-tailed) N
Sig. (2-tailed) N
Pre1 Pearson Correlation 4
Sig. (2-tailed) N
Sig. (2-tailed) N
Total Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
-.136
30
.191 .432* .312
.017
30
30
30
30
.504** .502** .402* .452* .610** .505** .589** .509** .692** .650** .524** .410* .537** .432* .593**
1
.005
.005
.028
.012
.000
.004
.001
.004
.000
.000
.003
.025
.002
.017
.001
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
341
Reliabilitas
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .815
N of Items .815
15
Summary Item Statistics Maximum / Mean
Minimum Maximum Range
Minimum
Variance
N of Items
Item Means
.527
.400
.733
.333
1.833
.007
15
Inter-Item Correlations
.227
-.136
.598
.734
-4.396
.027
15
Scale Statistics Mean 7.9000
Variance 15.748
Std. Deviation 3.96841
N of Items 15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
342
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
343
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
344
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
345
Lampiran 53
Data dan Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Pada Soal Post-test No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Butir Soal
Nama
Cinthya Dyah Setyawati Elisabeth Diesti Prasetyaningtyas Lati Gilang Panjining Rosalia Nadya Narulita Stefanie Jessica Maria Ovi Puspitasari Severin Lintang Pinasti Veronica Endah K. Clara Azalia Winoto Marcellina Ungti Putri Utami Verena Redi Bella Ardiani Maria Florensia Evi Putri N. Theresia Dirda Rosari Widyadara Yohana Rosarika Berthi Elizabeth Florence Warikar Renata Savitri Sutanto Tamara Natasya Muller Theresia Rosana Eklesia Voni Novita Amanda Azalia Sispravelda Elisabeth Nadya Prasetyaningsari Elisabeth Retno Kusharjanti Yolanda Chesa Anggiya Desi Permata Sari Jeanne Rahadiana Nindya Putri Stanisla Ariesta Ermiaty Yuanita Pratiwi Alfreninda Sudrajat Maria Graciella Subekti
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
4
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
12
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
8
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
7
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
11
0
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
8
0
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
7
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
6
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
4
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
3
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
10
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
6
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
12
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
14
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
3
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
5
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
14
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
10
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
9
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
9
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
346
Uji validitas dan reliabilitas soal post-test
Descriptive Statistics Mean SoalPost1 SoalPost2 SoalPost3 SoalPost4 SoalPost5 SoalPost6 SoalPost7 SoalPost8 SoalPost9 SoalPost10 SoalPost11 SoalPost12 SoalPost13 SoalPost14 SoalPost15 Total
Std. Deviation
.3793 .5172 .5862 .4828 .4138 .5862 .6207 .4828 .7586 .6207 .6207 .7586 .3448 .6897 .7931 8.6552
N
.49380 .50855 .50123 .50855 .50123 .50123 .49380 .50855 .43549 .49380 .49380 .43549 .48373 .47082 .41225 3.79168
29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29
Correlations Post1 Post2 Post3 Post4 Post5 Post6 Post7 Post8 Post9 Post10 Post11 Post12 Post13 Post14 Post15 Post1
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N
Total
.044
.224
.383*
.065
.080
.318
.383*
.441*
.172
.172
-.057
.629**
.064
.048
.511**
.820
.243
.041
.739
.681
.093
.041
.017
.373
.373
.768
.000
.743
.803
.005
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
Post2 Pearson Correlation
.044
1
.309
.243
.111 .589**
.098
.243
.100
.240
.098
.261
-.025
.098
.018
.448*
Sig. (2-tailed)
.820
.015
.103
.204
.566
.001
.613
.204
.605
.209
.613
.171
.897
.614
.928
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
Post3 Pearson Correlation
.224
.309
1
.391*
.279
.431*
.209
.391*
.181
.065
.209
.017
.315
-.110
-.083
.505**
Sig. (2-tailed)
.243
.103
.036
.142
.019
.277
.036
.349
.739
.277
.931
.096
.571
.667
.005
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
Post4 Pearson Correlation
.383*
.243
.391*
1
.029 .531**
.044
.448*
-.100
.044
.186
.222
.606**
.051
.153
.552**
Sig. (2-tailed)
.041
.204
.036
.881
.003
.820
.015
.605
.820
.333
.246
.000
.791
.429
.002
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
Post5 Pearson Correlation
.065
.111
.279
.029
1
.137
.368*
.169
.310
.368*
.224
-.017
.127
.110
.083
.435*
Sig. (2-tailed)
.739
.566
.142
.881
.478
.049
.381
.101
.049
.243
.931
.512
.571
.667
.018
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
.080 .589**
.431* .531**
.137
1
-.080
.391*
.017
.209
.209
.181
.168
.193
.089
.542**
.681
.001
.019
.003
.478
.681
.036
.931
.277
.277
.349
.385
.316
.645
.002
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
Post7 Pearson Correlation
.318
.098
.209
.044
.368*
-.080
1
.186
.389*
.707**
.414*
.389*
.418*
.244
.302
.633**
Sig. (2-tailed)
.093
.613
.277
.820
.049
.681
.333
.037
.000
.026
.037
.024
.203
.111
.000
N
N
N
N Post6 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
N Post8 Pearson Correlation
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
.383*
.243
.391*
.448*
.169
.391*
.186
1
.384*
.186
.186
.061
.170
-.098
-.188
.515**
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sig. (2-tailed)
347
.041
.204
.036
.015
.381
.036
.333
.040
.333
.333
.753
.377
.614
.329
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
Post9 Pearson Correlation
.441*
.100
.181
-.100
.310
.017
.389*
.384*
1
.555**
.057
.058
.070
-.030
-.089
.424*
Sig. (2-tailed)
.017
.605
.349
.605
.101
.931
.037
.040
.022
29
29
29
29
29
29
29
29
Post10 Pearson Correlation
.172
.240
.065
.044
.368*
Sig. (2-tailed)
.373
.209
.739
.820
29
29
29
29
Post11 Pearson Correlation
.172
.098
.209
Sig. (2-tailed)
.373
.613
29
29
Post12 Pearson Correlation
-.057
Sig. (2-tailed)
N
.004
.002
.768
.763
.718
.877
.646
29
29
29
29
29
29
29
29
.209 .707**
.186 .555**
1
.414*
.555**
.268
.397*
.478**
.710**
.049
.277
.000
.333
.002
.026
.002
.160
.033
.009
.000
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
.186
.224
.209
.414*
.186
.057
.414*
1
.389*
.268
.551**
.302
.595**
.277
.333
.243
.277
.026
.333
.768
.026
.037
.160
.002
.111
.001
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
.261
.017
.222
-.017
.181
.389*
.061
.058
.555**
.389*
1
.070
.493**
.309
.489**
.768
.171
.931
.246
.931
.349
.037
.753
.763
.002
.037
.718
.007
.103
.007
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
Post13 Pearson Correlation
.629**
-.025
.315 .606**
.127
.168
.418*
.170
.070
.268
.268
.070
1
.173
.371*
.593**
Sig. (2-tailed)
.000
.897
.096
.000
.512
.385
.024
.377
.718
.160
.160
.718
.369
.048
.001
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
Post14 Pearson Correlation
.064
.098
-.110
.051
.110
.193
.244
-.098
-.030
.397*
.551**
.493**
.173
1
.577**
.458*
Sig. (2-tailed)
.743
.614
.571
.791
.571
.316
.203
.614
.877
.033
.002
.007
.369
.001
.012
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
Post15 Pearson Correlation
.048
.018
-.083
.153
.083
.089
.302
-.188
-.089
.478**
.302
.309
.371*
.577**
1
.410*
Sig. (2-tailed)
.803
.928
.667
.429
.667
.645
.111
.329
.646
.009
.111
.103
.048
.001
29
29
29
29
29
29
N
N
N
N
N
N
N Total
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
29
.027
29
29
29
29
29
29
29
29
29
.448* .505** .552**
.435* .542** .633** .515**
.424*
.710**
.595**
.489**
.593**
.458*
.410*
1
.005
.015
.005
.002
.018
.002
.000
.004
.022
.000
.001
.007
.001
.012
.027
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
.511**
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliabilitas Case Processing Summary N Cases
Valid
% 29
100.0
0
.0
29
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's Alpha Based
Alpha
on Standardized Items .810
.809
N of Items 15
29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
348
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
SoalPost1
.3793
.49380
29
SoalPost2
.5172
.50855
29
SoalPost3
.5862
.50123
29
SoalPost4
.4828
.50855
29
SoalPost5
.4138
.50123
29
SoalPost6
.5862
.50123
29
SoalPost7
.6207
.49380
29
SoalPost8
.4828
.50855
29
SoalPost9
.7586
.43549
29
SoalPost10
.6207
.49380
29
SoalPost11
.6207
.49380
29
SoalPost12
.7586
.43549
29
SoalPost13
.3448
.48373
29
SoalPost14
.6897
.47082
29
SoalPost15
.7931
.41225
29
Summary Item Statistics Maximum / Mean
Minimum
Maximum
Range
Minimum
Variance
N of Items
Item Means
.577
.345
.793
.448
2.300
.019
15
Inter-Item Correlations
.220
-.188
.707
.895
-3.762
.036
15
Scale Statistics Mean 8.6552
Variance 14.377
Std. Deviation 3.79168
N of Items 15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
349
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
350
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
351
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
352
Lampiran 54
Hasil Pengujian Motivasi Belajar Siswa
1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Selisih_pra_pasca N a,,b Normal Parameters Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
27 14.7778 4.34417 .093 .093 -.076 .483 .974
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Ho
: distribusi data selisih kuesioner awal dan kuesioner akhir adalah normal
Intepretasi : karena asymptotic sig (2-tailed) = 0,653 > 0,05 maka Ho diterima dan disimpulkan bahwa distribusi data selisih kuesioner awal dan kuesioner akhir adalah normal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
353
2. Uji Paired Samples T-test
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval
Mean Pair 1 Pra_motivasi -
-14.77778
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
4.34417
.83604
of the Difference Lower -16.49627
Upper -13.05928
t -17.676
df
Sig. (2-tailed) 26
Pasca_motivasi
Ho = tidak terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament. Ha = terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament.
Tabel di atas menunjukkan bahwa perbandingan motivasi antara sebelum dan sesudah penerapan menunjukkan nilai sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat perbedaan motivasi siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament.
.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
354
Lampiran 55
Data dan Hasil Pengujian Pemahaman Siswa
1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Selisih_pre_post N
31
Normal Parameters
a,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
39.5706 11.79262
Absolute
.146
Positive
.121
Negative
-.146
Kolmogorov-Smirnov Z
.812
Asymp. Sig. (2-tailed)
.525
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Ho
: distribusi data selisih pre-test dan post-test adalah normal
Intepretasi : karena asymptotic sig (2-tailed) = 0,653 > 0,05 maka Ho diterima dan disimpulkan bahwa distribusi data selisih pretest dan post-test adalah normal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
355
2. Uji Paired Samples T-test
Paired Samples Test
Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference
Mean Pair 1
Pre_test -
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
-39.56968
11.79333
2.11815
Lower
Upper
-43.89551
t
-35.24385 -18.681
df
Sig. (2-tailed)
30
Post_test
Ho = tidak terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
teams
games
tournament. Ha = terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament.
Tabel 5.22 menunjukkan bahwa perbandingan antara pre-test dan post-test memiliki nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament.
.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 56 Surat Ijin Penelitian
356