PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS IVA SD KARYA SANG TIMUR
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : NURANI ENDAH PUSPITA 111134226
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN JUDUL
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS IVA SD KARYA SANG TIMUR
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : NURANI ENDAH PUSPITA 111134226
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSETUJUANPEMBIMBING
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PENGESAHAN
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1.
Tuhan Yang Maha Esa sumber doa, sumber kekuatan dan sumber inspirasi bagiku yang senantiasa memberiku rahmat dan hidayahnya, melindungi dan menolongku.
2.
Bapak dan Mamahku yang tercinta dan terhebat Bapak Kusyadi dan Ibu Ellya Sukwaniah terima kasih atas segala doa dan dukunganNya.
3.
Kedua adiku tersayang Nissa Dwi Anggrayeni dan Chairul Cahya Febrianto dan yang terkasih Basri yang tak henti-hentinya memberikan nasehan, semangat dan doa dengan penuh kesabaran.
4.
Keluarga besarku dan sanak saudara.
5.
Para sahabat – sahabatKu dan teman terkasih yang selalu memberi semangat terutama Wiwin Lestari, Ifah Rahcmawati, Linda Dewi Kartika, Maria Deni Pangastuti.
6.
Para guru di SDKarya Sang Timur Yogyakarta yang telah mengajar dan membimbingku.
7.
Para dosen di PGSD Sanata Dharma.
8.
Teman-teman PGSD angkatan 2011.
9.
Almamaterku Tercinta.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN MOTTO MOTTO
"Berusaha yang terbaik dan bersyukur dengan hasilnya" (Anonim) “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (QS. Al Baqarah: 186) ”Tidak ada rahasia untuk sukses. Ini adalah hasil sebuah persiapan, kerja keras, dan belajar dari kesalahan.” (Colin Powel)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta 24 Juni 2015 Penulis
Nurani Endah Puspita
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Nurani Endah Puspita
Nomor Mahasiswa
: 111134226
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN
MODEL
PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
TIPE
STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS IVA SD KARYA SANG TIMUR” Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 24 Juni 2015 Yang menyatakan
Nurani Endah Puspita
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK ABSTRAK Puspita, Nurani Endah. 2015. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division Siswa Kelas IVA SD KARYA SANG TIMUR. Skripsi: Yogyakarta. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini dilatarbelakangi rendahanya minat dan prestasi belajar IPS siswa kelas IVA SDKarya Sang Timur, karena penerapan model pembelajaran yang kurang inovatifdan berpusat pada guru. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minatdan prestasi belajar siswa kelas IVA SD Karya Sang Timur pada tahun pelajaran 2014/2015 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa SDKarya Sang Timur kelas IVA tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 23. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dan tes tertulis. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuisioner dan soal pilihan ganda. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) upaya peningkatan minat dan prestasi belajar IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah berhasil dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: pemberian materi, pembentukan kelompok, pemberian tugas, diskusi kelompok, presentasikan hasil, evaluasi individu, dan pemberian penghargaan. 2) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Hal ini tampakdari peningkatan skor rata-rata minat siswa dari kondisi awal sebesar 37,47(rendah) menjadi 45,17(sedang) pada siklus I dan meningkat menjadi 61,26(tinggi) pada siklus II. 3) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD meningkatkan prestasi belajar IPS siswa. Hal ini tampak dari peningkatan rata-rata nilai siswa dari kondisi awal sebesar 66,87 menjadi 74,73pada sisklus I dan menjadi 80,47 pada siklus II. persentase ketuntasan KKM(73) siswa dari kondisi awal sebesar 35,22% meningkat menjadi 60,86% pada siklus I dan meningkat menjadi 78,26% pada siklus II.
Kata kunci : minat belajar, prestasi belajar, model pembelajaran kooperatif tipe STAD, IPS.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT ABSTRACT Puspita, Nurani Endah. 2015. Improvement Of Social studies’s Interest and Learning Achievement by Using Application of Cooperative Learning Model Student Teams Achievement Divisoin Type at Student of IVA class Sang Timur Karya Elementary School. Thesis: Yogyakarta. Elementary School Teacher’s Education, Sanata Dharma University. This research was based on the low level of students’ interest and achievement in studying Social Science in IVA class Karya Sang Timur Catholic Elementary School, because the application learning model that less innovative and teachercentered.This research aims were to improve student’s interest and learning achievement in IVA class student of Karya Sang Timur Catholic Elementary School at academic year 2014/2015 by using application of cooperative learning model Student Teams Achievement Division(STAD) type. The type of the research was class action research in 2 cycles. The research subject was students of class IVA Karya Sang Timur Catholic Elementary School, in academic year of 2014/2015 consisting of 23 students. The collecting data technique used questionnaire and written test. The instrumentusedin this studywasquestionnairesheetandmultiple choice.The technical analysts data in this research is quantitative descriptively. The result of the research showed that: 1) increased interestandsocial studiesachievementusingcooperative learning modelSTADwas conductedthrough the followingsteps: material providing, making groups, provision of duty, discussiongroup, present the results, individual evaluation, reward providing. 2)the application of cooperative learning model STAD type can improve interest in social studies subject. This can be seen by the improvement of student’s interest average score from former condition was 37,47 (low) into 45,17 (medium) in cycle I and into 61,26 (high) in cycle II; and 3)the application of cooperative learning model STAD type can improve social studies achievement. This can be seen by the improvement of student’s average score from former condition is 66,87 into 74,73 in cycle I and into 81,87 in cycle II. The improvement of student’s percentage who reach KKM (73) from former condition was 35,22% into60,86% in cycle I and into 78,26% in cycle II .
Keywords: interest inlearning, academic achievement, cooperative learning model STAD type, social studies.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Esa atas segala berkat, rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS SISWA KELAS IVA SD KARYA SANG TIMUR” dengan lancar sesuai dengan waktu yang diharapakan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi S-1 PGSD Universitas Sanata Dharma serta dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa doa, bantuan, dorongan, dan perhatian dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Drs. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2.
Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. selaku Ketua Program Studi S1 PGSD Universitas Santa Dharma.
3.
Drs. Y.B. Adimassana, M.A, selaku dosen pembimbing I, yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan dorongan, semangat dan pengetahuan yang sangat bermanfaat sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
4.
Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi. selaku dosen pembimbing II, yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan dorongan, semangat dan pengetahuan yang sangat bermanfaat sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
5.
Semua dosen dan karyawan PGSD, terima kasih atas bantuan dan layanan yang telah diberikan.
6.
Sr. Katrin Maria selaku kepala sekolah SD Karya Sang Timur Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di kelas IVA SD Karya Sang Timur Yogyakarta.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
Fx. Supardi selaku guru kelas IVA SD Karya Sang Timur Yogyakarta yang telah memberikan waktu dan bantuannya untuk penulis dalam melakukan penelitian.
8.
Semua siswa kelas IVA
SD Karya Sang Timur Yogyakarta yang telah
membantu penulis dalam melakukan penelitian. 9.
Semua siswa kelas VIA SD Karya Sang Timur Yogyakarta yang telah membantu penulis untuk mengerjakan soal untuk divalidasi dan dipergunakan dalam pelaksanaa penelitian.
10. Bapakku Kusyadi, mamahku Ellya Sukwaniah, kedua adikku Nissa Dwi Anggraeni dan Chairul Cahya Febrianto serta yang terkasih Basri yang telah memberikan waktu, fasilitas material maupun finansial serta doa, kasih sayang, dukungan dan motivasi sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan skripsi ini. 11. Sahabat-sahabatku: Wiwin, Ifah, Linda, Maria terimakasih atas doa, bantuan, perhatian dan motivasi yang kalian berikan. 12. Teman – teman mahasiswa angkatan 2011 PGSD USD khususnya kelas C. 13. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun untuk penulis. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang berguna bagi semua pihak.
Yogyakarta, 24 Juni 2015 Penulis
Nurani Endah Puspita
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUANPEMBIMBING ...................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................... vii PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......... vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ............................................................................................................. ix KATA PENGANTAR ............................................................................................ x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2
Batasan Masalah ............................................................................................ 7
1.3
Rumusan Masalah .......................................................................................... 7
1.4
Tujuan Penelitian ........................................................................................... 8
1.5
Manfaat Penelitian ......................................................................................... 8
1.6
Definisi Operasional .................................................................................... 10
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 11 2.1
Kajian Pustaka ............................................................................................. 11 2.1.1
Belajar............................................................................................ 11
2.1.2
Minat Belajar ................................................................................. 12
2.1.3
Prestasi Belajar .............................................................................. 15
2.1.4
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ...................................................... 18
2.1.5
Model Pembelajaran Kooperatif.................................................... 20
2.1.6
Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ................................. 23
2.2
Penelitian yang Relevan .............................................................................. 28
2.3
Kerangka Berpikir ....................................................................................... 32
2.4
Hipotesis Tindakan ...................................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 35 3.1
Jenis penelitian............................................................................................. 35
3.2
Setting Penelitian ......................................................................................... 37
3.3
Rencana Tindakan ....................................................................................... 38 3.3.2.1
Siklus I ........................................................................................... 39
3.3.2.2
Siklus II ......................................................................................... 44
3.4
Teknik Pengumpulan Data dan Instrumennya ............................................. 49
3.5
Validitas dan Reliabilitas ............................................................................. 52 3.5.1
Validitas ......................................................................................... 52
3.5.2
Reliabilitas ..................................................................................... 57
3.6
Teknik Analisis Data ................................................................................... 58
3.7
Indikator Keberhasilan................................................................................. 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 68 4.1
4.2
Hasil Penelitian ............................................................................................ 68 4.1.1
Prasiklus ........................................................................................ 68
4.1.2
Deskripsi pelaksanaan ................................................................... 64
4.1.3
Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................. 75
Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................... 80
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.2.1
Peningkatan Minat Belajar Siswa .................................................. 80
4.2.2
Prestasi Belajar Siswa.................................................................... 83
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 95 5.1
Kesimpulan .................................................................................................. 95
5.2
Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 88
5.3
Saran ............................................................................................................ 89
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 90 Lampiran ............................................................................................................... 92
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Literatur map penelitian terdahulu .................................................... 31 Gambar 2.2. Peta Kerangka Berpikir .................................................................... 33 Gambar 3.1 Desain PTK Model Kurt Lewin ........................................................ 36 Gambar 4.1. Grafik Peningkatan Minat Belajar Siswa ......................................... 77 Gambar 4.2 Hasil prestasi belajar siswa ............................................................... 80 Gambar 4. 3 Peningkatan Minat Siswa ................................................................. 82
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Dokumentasi Nilai Ulangan IPS siswa Kelas IVA ................................. 3 Tabel 2.1 Pembagian siswa dalam Tim ................................................................ 25 Tabel 2.2 Perhitungan Skor Kemajuan Individu ................................................... 27 Tabel 2.3 Kriteria Tingkat Penghargaan Kelompok ............................................. 27 Tabel 3.1 Jadwal Penelitian................................................................................... 38 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner Minat Belajar Siswa .............................................. 50 Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus I.................................................... 51 Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus II .................................................. 51 Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ............................ 53 Tabel 3.6 Kriteria validitas perangkat pembelajaran ............................................ 54 Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Validasi dan Kriterianya.......................................... 54 Tabel 3.8 Kriteria Validasi Kuisioner Sugiyono (2010:135) ................................ 55 Tabel 3.9 Hasil Validasi Kuisioner ....................................................................... 55 Tabel 3.10 Perhitungan Validitas Soal Siklus I dan II .......................................... 56 Tabel 3.11 Koefisien Reliabilitas menurut Masidjo ............................................. 57 Tabel 3.12 Hasil Reliabilitas Soal Siklus I dan siklus II ....................................... 57 Tabel 3.13. Kategori Penilaian Minat Belajar Siswa ............................................ 60 Tabel 3.14. Kriteria Keberhasilan ......................................................................... 62 Tabel 4.1 Hasil Kuisioner Minat Belajar siswa .................................................... 77 Tabel 4.2 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa ...................................................... 79 Tabel 4.4 Hasil Penelitian ..................................................................................... 86
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Silabus ............................................................................................... 93 Lampiran 2 RPP Siklus 1 ...................................................................................... 98 Lampiran 3 RPP Siklus 2 .................................................................................... 104 Lampiran 4 Materi Ajar Siklus 1 dan 2............................................................... 108 Lampiran 5 LKS Siklus 1 dan 2 .......................................................................... 115 Lampiran 6 Soal dan Kunci Validasi Siklus 1 .................................................... 123 Lampiran 7 hasil tes pilihan ganda siklus I ......................................................... 128 Lampiran 8 Soal dan Kunci Validasi Siklus 2 .................................................... 130 Lampiran 9 hasil tes pilihan ganda siklus II........................................................ 135 Lampiran10 Validasi Perangkat Pembelajaran ................................................... 137 Lampiran 11 Validasi Judgement Minat ............................................................. 150 Lampiran 12 Kondisi Awal Minat Belajar Siswa ............................................... 154 Lampiran 13 HasilMinat Belajar Siswa Siklus 1 ................................................ 157 Lampiran 14 Hasil Minat Belajar Siswa Siklus 2 ............................................... 160 Lampiran 15 Lembar Kuisioner Minat Belajar Siswa ....................................... 163 Lampiran 16 Soal dan Jawaban Kuis Siklus I..................................................... 164 Lampiran 17 Soal dan Jawaban Kuis Siklus II ................................................... 168 Lampiran 18 Rekapitulasi Skor Siswa ................................................................ 172 Lampiran 19 Lembar Rangkuman Poin Kemajuan Siswa Siklus 1dan 2 ........... 173 Lampiran 20 Hasil Penlitian................................................................................ 175 Lampiran 21 Daftar Nilai Ulangan IPS Kelas IVATahun Pelajaran 2012/2013 176 Lampiran 22 Daftar Nilai Ulangan IPS Kelas IVA Tahun Pelajaran 2013/2014 177 Lampiran 23 Sertifikat Penghargaan Siklus 1 dan 2 ........................................... 178 Lampiran 24 Surat Ijin Penelitian ....................................................................... 179 Lampiran 25 Surat Keterangan Penelitian .......................................................... 180 Lampiran 26 Foto-foto Kegiatan ......................................................................... 181 Lampiran 27 Daftar Riwayat Hidup .................................................................... 183
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab I ini ada enam hal yang akan diuraikan. keenam hal yang akan diuraikan dalam bagian pendahuluan adalah latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional. 1.1
Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab III Pasal 4 tentang
Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan adil dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Pemerataan pendidikan tersebut akan memberikan keterampilan hidup bagi seseorang, sehingga seseorang mampu mengatasi masalah diri dan lingkungannya, serta mendorong
tegaknya
masyarakat
yang
dilandasi
nilai-nilai
pancasila.
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut
yaitu
dengan
meningkatkan
kualitas
pendidikan
nasional.Kualitaspendidikan nasional dapat dilihat dari prestasi belajar siswa.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Bloom dalamRifa’i dan Anni (2009:86) menyampaikan tiga ranah belajar siswa, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Ranah kognitif dapat disebut
sebagai prestasi belajar siswa di sekolah. Oleh karena itu, upaya peningkatan mutu pendidikan nasional salah satunya yaitu dengan meningkatkan prestasi belajar siswa. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Hal ini tertulis dalam pasal 37 UU Sisdiknas bahwa mata pelajaran IPS merupakan muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah (Sapriya, 2009:79). Solihatin dan Raharjo (2008:15) menjelaskan bahwa tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingungannya, serta bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berkaitan dengan adanya tujuan IPS tersebut, Kosasih dalam Solihatin dan Raharjo (2008:15) mengungkapkan bahwa kemampuan dan keterampilan guru dalam memilih dan menggunakan berbagai model, metode, dan strategi pembelajaran senantiasa terus ditingkatkan, agar pembelajaran pendidikan IPS benar-benar mampuh mengkondisikan upaya pembekalan kemampuan dan keterampilan dasar bagi siswa. Dalam kenyataannya didunia pendidikan banyak terjadi kegagalan yang dialami para siswa terutama pada mata pelajaran IPS. Berdasarkan analisi kondisi pendidikan di tingkat sekolah dasar Hasan (1988:57), ternyata masih banyak guru yang belum memiliki kemampuan dan keterampilan dalam memilih dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
menggunakan metode pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPS. Pembelajaran IPS pada tingkat sekolah dasar masih menggunakan metode konvesional, contohnya metode ceramah. Hal ini tidak sesuaikan dengan karakteristik tingkat perkembangan usia siswa SD yang masih pada taraf berfikir konkrit. Sehingga berakibat pada minat siswa yang rendah dan juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa terhadap pelajaran tersebut. Berdasarkan hasil dokumentasi nilai IPS kelas IVA, dapat diketahui bahwa rata-rata nilai ulangan siswa kelas IVA tahun pelajaran 2012/2013 adalah 65,58 dengan persentase ketuntasan KKM (73) sebesar 40% (10 dari 25 siswa). Sedangkan rata-rata nilai siswa kelas IVA tahun pelajaran 2013/2014 adalah 67,86 dengan persentase ketuntasan KKM (73) sebesar 30,43% (7 dari 2 siswa). Dengan demikian rata-rata nilai siswa kelas IVA SD Karya Sang Timur dua tahun terakhir adalah 66,87 dengan persentase ketuntasan KKM sebesar 35,22%. Hal ini membuktikan bahwa prestasi belajar siswa masih rendah. Tabel 1.1 Dokumentasi Nilai Ulangan IPS siswa Kelas IVA No 1. 2.
Tahun Pelajaran 2012/2013 2013/2014 Rata-rata
KKM 73 73
Nilai rata-rata siswa 65,88 67,86 66,87
Persentase siswa yang memenuhi KKM 40% 30,43% 35,22%
Belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam mengajar dituntut kesabaran, keuletan, dan sikap terbuka disamping kemampuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif. Demikian pula dari segi siswa dituntut adanya semangat dan dorongan untuk belajar. Dalam proses belajar mengajar terdapat beberapa kelemahan yang mempengaruhi minat dan prestasi belajar siswa. Hal tersebut dibenarkan ketika peneliti melakukan observsi di kelas IVA SD Karya sang Timur pada pelajaran IPS, terlihat jelas ketika kegiatan pembelajaran dimulai siswa belum siap menerima pembelajaran. Terlihat siswa yang “sibuk sendiri” (siswa terlihat sedang menggambar di buku tulisnya dan bermain-main bolpoin yang diketukkan di atas meja), berbicara dengan temannya. Ketika guru mulai menjelaskan materi, terlihat fokus siswa tidak tertuju pada apa yang dijelaskan guru, tidak adannya keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat sehingga siswa cenderung pasif, dan keberadaan guru pada waktu pembelajaran kurang mendapat perhatian siswa. Dalam proses pembelajaran IPS masih bersifat teacher center, model belajar konvensional (ceramah), dan siswa hanya menjadi objek pembelajaran. Guru cenderung monoton dan kurang mampu dalam mengolah pembelajaran yang dapat membangkitkan minat belajar siswa. Guru hanya berpedoman pada buku paket IPS yang digunakan saat pembelajaran dan sesekali melakukan tanya jawab bersama siswa. Setelah guru memberikan penjelasan dan tanya jawab tentang materi, siswa hanya diberi tugas untuk mengerjakan soal latihan yang ada di buku paket. Cara seperti ini membuat siswa merasa bosan, sibuk sendiri dan siswa kurang mampu menerima dan memahami materi. masalahnya adalah pada keterbatasan guru dalam merangkai serta menerapakan metode pembelajaran,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
sehingga mengakibatkan minat dan prestasi belajar siswa kurang optimal. Ketika guru sedang memberikan pertannyaan dan menjelaskan materi ada 6 siswa dari 22 siswa (27,27%) yang sangat aktif untuk menjawab dan memperhatikan guru ketika menjelaskan, sedangkan 16 siswa dari 22 siswa lain (72,72%) terlihat pasif seperti melamun (siswa sepertinya memerhatikan tetapi ketika diberi pertannyaan siswa tersebut tidak dapat menjawab pertannyaan yang diberikan dan ketika dipanggil untuk menjawab pertannyaan tidak memberi respon hanya diam), dan berbicara dengan teman. Berdasarkan observasi yang dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa minat siswa terhadap mata pelajaran IPS sangat kurang. Rendahnya minat siswa pada saa pembelajaran terbukti dari hasil kuisioner rata-rata minat siswa pada kondisi awal yaitu 37,47 yang termasuk pada kriteria rendah(lampiran 12). Berdasarkan penjelasan di atas kualitas suatu pembelajaran selain dapat dilihat dari hasi prestasi yang dipeoleh siswa juga dapat dilihat dari minat belajar siswa terhadap materi pembelajaran. Minat belajar siswa dapat dimunculkan dengan adannya kegiatan pembelajaran yang menarik. Untuk menciptakan pembelajaran yang menarik, guru perlu menerapkan model pembelajaran yang inovatif. Banyak model pembelajaran inovatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Menurut Iskandar (2009:128) metode STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperati yang dapat diterapkan dalam. proses pembelajaran di kelas.
Metode ini menekankan pada aktivitas dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
interaksi siswa untuk saling memotivasi dan membantu dalam menguasai materi pembelajaran untuk mencapai hasil yang maksimal melalui kinerja tim atau kelompok. Trianto, (2009:73) mengatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai keistimewaan dibanding dengan model pembelajaran yang lain yaitu adanya pemberian penghargaan kelompok. Jika para siswa ingin kelompoknya mendapatkan penghargaan, maka mereka harus melakukan yang terbaik. Setiap siswa mempunyai tanggung jawab secara individu untuk menguasai materi dan membantu teman sekelompoknya dalam penugasan. Secara tidak langsung hal tersebut akan memicu minat siswa dalam proses pembelajaran sehingga akan terciptalah suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan untuk siswa dalam penyerapan materi pembelajaran. Dengan suasana pembelajaran tersebut secara tidak langsung akan juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Dengan
model
pembelajaran
kooperatif
ini,
diharapkan
dapat
meningkatkan minat dan prestasi belajar IPS kelas IVA SDKarya Sang Timur Yogyakarta. Berpedoman pada penjelasan di atas mengenai rendahnya minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONKELAS IVA SDKARYA SANG TIMUR”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.2
7
Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian tindakan kelas ini akan
dibatasi pada minat dan prestasi belajar siswa kelas IVA SDKarya Sang Timur tahun pelajaran 2014/2015 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPS dengan materi yang temuat pada Kompetensi Inti (KI) 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga dan 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah dan tempat tinggal. Sedangkan Kompetensi Dasar (KD) 2.1 Menunjukkan perilaku
rasa
ingin
tahu,
peduli,
menghargai,
dan
bertanggungjawab
terhadapkelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dan 3.3 Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya. Peneliti menggunakan Tema 2. Selalu Berhemat Energi pada Sub Tema 1. Macam-Macam Sumber Energi. 1.3
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalahnnya adalah : 1. Bagaimana upaya peningkatan minat dan prestasi belajar IPS menggunakan model pembelajaran tipe STAD pada siswa kelas IVA SDKarya Sang Timur tahun pelajaran 2014/2015?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
2. Apakah penerapan model pembelajaraan tipe STAD dapat meningkatkan minat dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas IVA SDKarya Sang Timur tahun pelajaran 2014/2015? 3. Apakah penerapan model pembelajaraan tipe STAD dapat meningkatkan prestasi dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas IVA SDKarya Sang Timur tahun pelajaran 2014/2015? 1.4
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, penelitian
ini bertujuan untuk hal sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui upaya peningkatan minat dan prestasi belajar IPS menggunakan model pembelajaran tipe STAD pada siswa kelas IVA SDKarya Sang Timur semester 1 tahun pelajaran 2014/2015. 2. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaraan tipe STAD dapat meningkatkan minat dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas IVA SD Karya Sang Timur semester 1 tahun pelajaran 2014/2015. 3. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaraan tipe STAD dapat meningkatkan prestasi dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas IVA SDKarya Sang Timur semester 1 tahun pelajaran 2014/2015. 1.5
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak,
seperti diuraikan sebagai berikut : a. Manfaat Teoritis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan, serta bahan dalam penerapan ilmu metode khususnya mengeni gambaran pengetahuan tentang metode pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. b. Manfaat Praktis 1. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas, khususnya dalam pembelajaran IPS yang meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas IVA SDKarya Sang Timur tahun pelajaran 2014/2015 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 2. Bagi siswa, dengan adanya penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa dapat lebih berminat dalam belajar karena dalam proses pembelajarannya akan lebih ditekankan pada tutorial teman sebaya sehingga siswa akan lebih aktif dalam belajar. Akibatnya siswa akan dapat memahami materi pelajaran lebih mudah yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 3. Bagi guru, penggunaan metode STAD ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan metode pembelajaran yang sesuai diterapkan di kelas, selain itu guru juga dapat mengevaluasi kekuatan dan kelemahan penggunaan metode STAD dalam kaitannya dengan minat belajar siswa. 4. Bagi sekolah, dengan adanya penggunaan metode STAD yang dikaitkan dengan minat belajar siswa,pihak sekolah mendapatkan tambahan informasi. Pihak sekolah akan dapat melihat efektifitas pembelajaran dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
menggunakan metode STAD, sehingga menjadi suatu pemikiran untuk meneruskan dan mengembangkannya pada mata pelajaran lain. 1.6
Definisi Operasional Untuk
menghindari
kesalahpahaman
tentang
istilah-istilah
yang
digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti merumuskan definisi operasional sebagai berikut : 1. Minat belajar adalah kecenderungan yang berlangsng lama terhadap suatu objek atau dalam melakukan suatu kegiatan (perbuatan) yang didasari oleh perasaan tertarik, senang untuk memperoleh pengetahuan secara kognitif, afektif, dan psikomotorik tanpa ada yang menyuruh. Minat dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa kelas IVA SDKarya Sang Timur terhadap proses pembelajaran di kelas. Pada penelitian ini, minat belajar dibatasi pada aspek perasaan senang, ketertarikan, perhatian, keterlibatan dalam mengikuti pembelajaran. 2. Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar siswa atas pelaksanaanya mengikuti kegiatan belajar. Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas IVA SD Karya Sang Timur dalam aspek kognitif. 3. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah tipe model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam sebuah tim belajar yang beranggota empat sampai lima siswa yang heterogenitas. Model STAD terdiri dari lima komponen yaitu: presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individu, penghargaan tim.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Di dalam bab ini, diuraikan landasan teori yang akan digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini. Pembahasan tentang teori terdiri dari kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. 2.1
Kajian Pustaka Pada bagian kajian pustaka, peneliti memberikan penjelasan yang
berkaitan dengan minat belajar, prestasi belajar, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 2.1.1
Belajar
2.1.1.1 Pengertian Belajar Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan dari orang lain. Mulai dari kelahirannya yang tidak berdaya tanpa adanya bantuan orang lain. Jika bayi manusia tidak mendapat bantuan dari manusia dewasa, tidak akan ada belajar, maka binasahlah. Dan tak mampu hidup sebagai manusia jika tak didik. Menurut Fauzi (1990: 44) belajar adalah suatu proses dimana suatu tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi (atau rangsang) yang terjadi. Sedangkan menurut Sobur (2009: 218) dalam bukunya psikologi umum mengatakan bahwa balajar adalah, “Perubahan perilaku yang relatif tetap sebagai hasil adanya pengalaman. Slameto (2010:2) mengatakan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Crow and Crow dalam Sukmadinata (2007: 155) mengemukakan bahwa belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru. Berdasarkan beberapa pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman baik secara kognitif, afektif, atau psikomotorik dalam wujud perubahan ingkah laku melalui interaksi individu dengan lingkungannya. 2.1.1.2 Ciri-ciri belajar Menurut Sardiman (2010:38) menjelaskan bahwa beberapa ciri dalam belajar adalah mencari makna, makna yang diciptakan siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami. Sedangkan Djmarah (2002:15) mengatakan bahwa ciri-ciri seseorang belajar adalah mengacu adanya perubahan. Perubahan yang terjadi secara sadar, bersifat fungsional, bersifat positif, tidak bersifat sementara, bertujuan atau terarah, serta mencangkup seluruh aspek tingkah laku. Berdasarkan ciri-ciri belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri belajar itu mengacu pada perubahan individu. Dalam proses mengajar, belajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru kepada siswa tetapi merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa merekonstruksi sendri pengetahuannya. 2.1.2
Minat Belajar
2.1.2.1 Pengertian Minat Belajar Kata minat dalam bahasa Inggris disebut interest yang berarti menarik atau tertarik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:450) arti minat adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
keinginan yang kuat gairah; kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Slameto (2010:180) mengungkapkan minat merupakan suatu kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari atau mencoba aktivitas-aktivitas dalam bidang tertentu. Sedangkan menurut Sujanto (2004:92) mengatakan minat sebagai suatu pemusatan perhatian yang tidak sengaja terlahir dengan penuh kemauannya dan tergantung dari bakat serta lingkungannya. Dari pengertian minat di atas dapat dipahami, bahwa seseorang menaruh minat terhadap suatu objek karena adannya rangsangan , stimulus atau dorongan. Rangsangan atau dorongan itu tersebut, berasal dari kekuatan minat itu sendiri, sehingga dapat disimpulkan bahwa seseorang tidak dapat dikatakan mempunnyai minat terhadap suatu obyek tanpa adannya respon atau dorongan terhadapa obyek tersebut. Minat sangat erat hubungannya dengan belajar, belajar tanpa minat akan terasa menjemukan. Hal ini diungkapkan oleh Slameto (1995:57) bahwa minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaikbaiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Dari beberapa uraian pengertian belajar dan pengertian minat di atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar merupakan psikologis yang menunjukkan pemusatan perhatian, ketertarikan atau keinginan yang kuat pada suatu hal atau aktivitas untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baik secara kognitif, afektif, atau psikomotorik tanpa ada yang menyuruh. Seseorang memiliki minat belajar tinggi terhadap mata pelajaran tertentu akan cenderung memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
2.1.2.2 Ciri –ciri Minat Belajar Menurut Winkel (2004:212) ciri-ciri minat cenderung merasa tertarik dan senang pada materi atau topik yang sedang dipelajarainya. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena apabila siswa tidak berminat terhadap bahan pelajaran yang dipelajari maka akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Hal demikian diungkapkan oleh Syah (2008:151) bahwa pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi memungkinkan siswa untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya ciri-ciri minat belajar adalah terdiri dari: adanya perasaan senang, adanya perhatian, dan adanya keterlibatan diri dalam mempelajari suatu hal. 2.1.2.3 Indikator Minat Belajar Indikator minat belajar dapat diambil dari pemaparan ciri-ciri minat belajar yang telah dipaparkan di atas, sebab ciri-ciri minat dari pemaparan di atas sama halnya dengan indikator minat yang diungkapkan oleh Iskandar (2012:14) bahwa indikator minat belajar terdiri dari: ekpresi perasaan senang, perhatian dalam mengikuti pelajaran, ketertarikan siswa pada materi dan metode guru, dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. 2.1.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Menurut Taufani (2008:38), ada tiga faktor yang mendasari timbulnya minat yaitu: a) Faktor dorongan dalam, yaitu dorongan dari individu itu sendiri, sehingga timbul minat untuk melakukan aktivitas atau tindakan tertentu untuk memenuhinya. Misalnya, dorongan untuk belajar dan menimbulkan minat untuk belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
b) Faktor motivasi sosial, yaitu faktor untuk melakukan suatu aktivitas agar dapat diterima dan diakui oleh lingkungannya. Minat ini merupakan semacam kompromi pihak individu dengan lingkungan sosialnya. Misalnya, minat pada studi karena ingin mendapatkan penghargaan dari orangtuanya. c) Faktor emosional, yakni minat erat hubungannya dengan emosi karena faktor emosional selalu menyertai seseorang dalam berhubungan dengan objek minatnya. Kesuksesan seseorang pada suatu aktivitas disebabkan karena aktivitas tersebut menimbulkan perasaan suka atau puas, sedangkan kegagalan akan timbul perasaan tidak senang dan mengurangi minat seseorang terhadap kegiatan yang bersangkutan. Sependapat dengan beberapa hal yang mendasari timbulnya minat menurut Taufani, Sulistyowati (2001:17) mengungkapkan bahwa: Lingkungan keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap minat belajar. Keluarga dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap aktivitas belajar apabila keadaan keluarga harmonis, adanya perhatian orangtua, antara kakak dan adik selalu rukun, kondisi ekonomi berkecukupan. Orang tua dapat memberikan semangat agar anak menjadi optimis dan merasa ada perlindungan dan perhatian dari orangtua, sehingga anak mendapat kemudahan dalam belajar dan berambisi untuk meraih kesuksesan dalam belajar. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar seseorang ialah faktor dorongan dari dalam, faktor emosional dan faktor motivasi sosial yakni lingkungan keluarga. Keluarga yang harmonis dapat membimbing pendidikan anaknya sehingga dapat menimbulkan minat belajar yang optimal. 2.1.3
Prestasi Belajar
2.1.3.1 Pengertian Prestasi Belajar Setiap kegiatan yang dilakukan siswa akan menghasilkan suatu perubahan dalam dirinya, yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar yang diperoleh siswa diukur berdasarkan perbedaan tingkah laku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
sebelum dan sesudah belajar dilakukan. Salah satu indikator terjadi perubahan dalam diri siswa sebagai hasil belajar di sekolah dapat dilihat melalui nilai yang diperoleh siswa pada akhir semester. Pengertian yang lebih umum mengenai prestasi belajar ini dikemukakan oleh Surya (2004: 75), yaitu “prestasi belajar adalah hasil belajar atau perubahan tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap setelah melalui proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya”. Menurut Muhibbin (2008:141), “Prestasi belajar merupakan hasil dari sebagian faktor yang mempengaruhi proses belajar secara keseluruhan.” Pengertian prestasi belajar sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:895) “Prestasi balajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai yang diberikan oleh guru”. Sedangkan Winkel dalam Sunarto (2012:88) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku mencakup tiga aspek (kognitif, afektif dan motorik) seperti penguasaan, penggunaan dan penilaian berbagai pengetahuan dan keterampilan sebagai akibat atau hasil dari proses belajar dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang tertuang dalam bentuk nilai yang di berikan oleh guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
2.1.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Menurut Caroll dalam Angkowo & A. Kosasih (2007: 51) bahwa prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh lima faktor yaitu : 1) bakat belajar; 2) waktu yang tersedia untuk belajar; 3) kemampuan individu; 4) kualitas pengajaran; 5) lingkungan. Sedangkan menurut Sadirman (2007:39) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor intern (dari dalam) diri siswa dan faktor ekstern (dari luar) siswa. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang telah dicapai menurut kemampuan yang tidak dimiliki dan ditandai dengan perkembangan serta perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlukan dari belajar dengan waktu tertentu, prestasi belajar ini dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil tes atau ujian. Dan prestasi belajar juga di pengaruhi banyak faktor baik faktor intern maupun eksteren. 2.1.3.3 Indikator Prestasi Belajar Menurut Muhibbin (2008: 150) “Pengungkapan hasil belajar meliputi segala ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa”. Namun demikian pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah, khususnya ranah afektif sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tidak dapat diraba). Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah indikator yang dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.4
18
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
2.1.4.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di sekolah dasar. Dalam KBBI (2004: 423), Ilmu pengetahuan Sosial adalah ilmu pengetahuan yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial (seperti sejarah, ekonomi, geografi). IPS merupakan bidang studi baru karena dikenal sejak diberlakukan kurikulum 1975. Dalam bidang Ilmu Pengetahuan Sosial terdapat beberapa istilah seperti Ilmu Sosial (socialsciences), Studi Sosial (social studies), dan IPS. Hidayati (2004: 5) memberikan batasan tentang Ilmu Sosial yaitu: “Ilmu sosial terdiri dari disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi yang makin lanjut dan makin ilmiah”. Rudy (2011:36) mengemukakan bahwa IPS adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, disimpulkan pengertian IPS adalah suatu disiplin ilmu sosial atau bidang kajian sosial kemasyarakatan yang mempelajari manusia pada konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat. Bidang kajian Ilmu Sosial, Studi Sosial, dan IPS sama-sama mempelajari kehidupan manusia dan interaksinya dalam masyarakat. 2.1.4.2 Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Menurut Wiharyanto (2012: 35), tujuan kurikuler IPS sekurang kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Membekali peserta didik dalam kemampuan mengidentifikasi, menganalisa, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat; Membekali peserta didik dalam kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian; 2. Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan. 3. Membekali peseta didik dengan kemampuan mengambangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu dan teknologi. 2.1.4.3 Ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial Trianto (2011:171) ilmu pengetahuan sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya Senada dengan pendapat di atas menurut Wahyudi (2002:92) mengungkapkan bahwa di sekolah dasar ilmu pengetahuan sosial merupakan paduan dari sejumlah pengetahuan sosial seperti lingkungan sosial, geografi, ekonomi, pemerintah, dan sejarah... Berdasarkan dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan hasil integrasi dari sejumlah berbagai cabang ilmu sosial kehidupan yang menelaah dan mengkaji problematika yang terjadi di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
masyarakat. Problematika yang terjadi di masyarakat sebagai isi dari pembelajaran IPS terjadi karena dipengaruhi oleh globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi. Untuk itu pembelajaran IPS mencakup berbagai aspek kehidupan sebagai penyusunnya. 2.1.5
Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.5.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif sesungguhnya bukanlah hal yang baru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Para guru telah menerapkannya selama bertahun-tahun dalam bentuk kelompok laboratorium, kelompok tugas, kelompok diskusi, dan sebagainya. Namun model ini senantiasa mengalami perkembangan. Saat ini, para peneliti diseluruh dunia sedang mempelajari aplikasi praktis dari prinsip-prinsippembelajaran kooperatif. Hasilnya, banyak model pembelajaran kooperatif yang ditemukan. Dengan begitu akan lebih mudah untuk membuat proses belajar mengajar dikelas semakin menarik yang membuat siswa merasa berminat untuk belajar. Pengertian model pembelajaran kooperatif sebagaimana dikemukakan oleh Lie (2007: 29) sebagai berikut: Pembelajaran kooperatif disebut dengan istilah pembelajaran gotong-royong, yaitu kelompok pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam tugasantugasan yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif hanya berjalan kalau sudah terbentuk suatu kelompok atau suatu kelompok yang didalamnya siswa bekerja secara terarah untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan jumlah anggota kelompok pada umumnya terdiri dari 4-5 orang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Menurut Rusman (2011: 205) model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang menekankan pada kerja sama kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama. Dengan adanya tujuan tersebut maka siswa akan lebih mudah mendapatkan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan dalam waktu yang lebih cepat diripada belajar sendiri. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif bergantung pada efektivitas kolompok-kelompok siswa tersebut. Dalam pembelajaran ini, guru diharapkan mampu membentuk kelompokkelopmpok kooperatif dengan beehati-hati agar semua anggotannya dapat bekerja bersama-sama untuk memaksimalkan pembelajarannya sendiri dan pembelajaran teman-teman satu kelompoknya. Masing-masing anggota kelompok bertanggung jawab mempelajari apa yang disajikan dan membantu teman-teman satu anggota untuk mempelajarinya juga. Singkatnya, pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar. Pembelajaran kooperatif umumnya melibatkan kelompok yang terdiri dari 4 siswa dengan kemampuan yang berbeda dan ada pula yang menggunakan kelompok dengan ukuran yang berbeda-beda. 2.1.5.2 Jenis-jenis Model Pembelajaran Kooperatif Trianto (2011: 68) membagi jenis model pembelajaran kooperatif, sebagai berikut: 1) Student Teams Achievement Divisions (STAD) Model pembelajaran STAD menempatkan siswa dalam tim belajar beranggota 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku; 2) Jigsaw (Tim Ahli) Model pembelajaran Jigsaw menempatkan siswa dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
kelompok yang heterogen menggunakan pola kelompok asal dan kelompok ahli; 3) Group Investigation (Investigasi Kelompok) Investigasi kelompok merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit diterapkan. Model pembelajaran ini memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih rumit daripada model yang lebih berpusat pada guru. Model ini mengajarkan keterampilan komunikasi dan proses kelompok yang baik; 4) Think Pair Share (TPS) Model think pair share atau berpikir berpasangan berbagi adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa; 4) Numbered Head Together (NHT) Jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional dimana pada model ini melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman siswa terhadap isi pelajaran tersebut; 5) Teams Games Tournament (TGT) Pada model ini siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim atau kelompok. 2.1.5.3 Kelebihan dan KelemahanModel Pembelajaran Kooperatif Menurut Sugiyanto (2010:43) ada banyak keuntungan dari penggunaan pembelajaran kooperatif , diantaranya adalah : 1) Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial. 2) Memungkinkan para siswa belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan. 3) Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4) Memungkinkan
terbentuk
dan berkembangnya
nilai-nilai
sosial
23
dan
komitmen. 5) Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois. 6) Membangun persahabatan yang dapat berlanjut tinggi hingga masa dewasa. 7) Berbagai keterampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan. 8) Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia. 9) Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif. 10) Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik. 11) Meningkatkan
kegemaran
berteman
tanpa
memandang
perbedaan
kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama, dan orientasi tugas. Model pembelajaran kooperatif di samping memiliki kelebihan juga mengandung beberapa kelemahan apabila para anggota kelompoknya tidak menyadari makna kerjasama dalam kelompok. 2.1.6
Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
2.1.6.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD STAD adalah model pembelajaran yang paling sederhana, model ini sangat baik digunakan untuk siswa yang baru mengenal tentang pembelajaran kooperatif. Menurut Iskandar (2009:128) tipe STAD merupakan salah satu model
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas. STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif Slavin (2005:143). STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu: presentasi kelas, tim, skor kemajuan individual, rekognisi tim (penghargaan im). STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi audiovisual. Dalam presentasi kelas ini haruslah benar-benar berfokus pada unit STAD. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka harus benarbenar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka. Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Yang paling sering terjadi, pembelajaran itu melibatkan pembahasan permasalahan bersama,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan. Tim adalah fitur yang paling penting dalam STAD. Pada setiap poinnya, yang ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. Tim ini memberikan dukungan kelompok bagi kinerja akademik penting dalam pembelajaran, dan itu adalah untuk memberikan perhatian dan respek yang penting. Contohmembagi siswa ke dalam tim seperti tercantum pada Tabel 2.1 berikut : Tabel 2.1 Pembagian siswa dalam Tim Prestasi
Siswa berprestasi tinggi
Siswa berprestasi sedang
Siswa berprestasi rendah
Peringkat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nama Tim A B C D E A B A B C E D C B A E D C E D C B A
Selama masa belajar tim, tugas para anggota tim adalah menguasai materi yang guru sampaikan di dalam kelas dan membantu teman sekelasnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
untuk menguasai materi tersebut. Semua anggota tim mempunyai lembar kegiatan dan lembar jawaban yang dapat mereka gunakan untuk melatih kemampuan selama proses pengajaran dan untuk menilai diri mereka sendiri dan teman sekelasnya. Pada hari pertama kerja tim dalam STAD, guru harus menjelaskan kepada siswa apa artinya bekerja dalam tim. Khususnya, sebelum memulai kerja tim bahaslah aturan tim sebagai berikut: 1) Para siswa punya tanggung jawab untuk memastikan bahwa teman satu tim mereka telah mempelajari materinya; 2) Tak ada yang boleh berhenti belajar sampai semua teman satu tim menguasai pelajaran tersebut; 3) Mintalah bantuan dari semua teman satu tim untuk membantu temannya sebelum teman mereka itu bertanya kepada guru; 4) Teman satu tim boleh saling berbicara satu sama lain dengan suara pelan. Setelah satu atau dua periode guru memberikan presentasi para siswa akan mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga, tiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya. Tiap siswa dapat memberikan kontribusi poin yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini, tetapi tak ada siswa yang dapat melakukannya tanpa memberikan usaha mereka yang terbaik. Tiap siswa diberikan skor “awal”, yang diperoleh dari rata-rata kinerja siswa tersebut sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama. Siswa selanjutnya akan mengumpulkan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka. Untukmemberikan skor kemajuan individu dihitung seperti dijelaskan pada Tabel 2.2berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Tabel 2.2 Perhitungan Skor Kemajuan Individu Skor Kuis Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 10 - 1 poin di bawah skor awal Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal Lebih dari 10 poin di atas skor awal Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor awal)
Poin Kemajuan 5 10 20 30 30
Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka. Sesuai dengan rata-rata skor kemajuankelompok , diperoleh kriteria rata-rata nilai tim dan penghargaanya seperti tercantumpada Tabel 2.3 berikut : Tabel 2.3 Kriteria Tingkat Penghargaan Kelompok Kriteria (Rata-rata Tim) 15 16 17
Penghargaan TIM BAIK TIM SANGAT BAIK TIM SUPER
2.1.6.2 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Langkah-langkah penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut. 1. Guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. Guru dapat menggunakan berbagai pilihan dalam menyampaikan materi pembelajaran ini kepada siswa. Misalnya, antara lain dengan metode penemuan terbimbing atau metode ceramah. Langkah ini tidak harus dilakukan dalam satu kali pertemuan, tetapi dapat lebih dari satu. 2. Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individu sehingga akan diperoleh nilai awal kemampuan siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
3. Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 – 5 anggota, dimana anggota kelompok mempunyai kemampuan akademik yang berbeda-beda (tinggi, sedang, dan rendah). Jika mungkin, anggota kelompok berasal dari budaya atau suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. 4. Guru memberikan tugas kepada kelompok berkaitan dengan materi yang telah diberikan, mendiskusikannya
secara
bersama-sama, saling membantu
antaranggota lain, serta membahas jawaban tugas yang diberikan guru. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa setiap kelompok dapat menguasai konsep dan materi. Bahan tugas untuk kelompok dipersiapkan oleh guru agar kompetensi dasar yang diharapkan dapat dicapai. 5. Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individu. 6. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari. 7. Guru memberi penghargaan kepada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari nilai awal ke nilai kuis berikutnya. 2.2
Penelitian yang Relevan Romadi (2012) melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan
Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD dalam Mata Pelajaran IPS Siswa kelas IVA SD Muhammadiyah Bendo Kulon Progo Semester II Tahun Ajaran 2011/2012”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
rata-rata kelas 62(rendah) pada kondisi awal menjadi 66(sedang) siklus 1 dan meningkat menjadi 87(tinggi) pada siklus 2. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal 64 pada siklus 1 terdapat 63% siswa yang mencapai KKM sedangkan pada siklus 2 meningkat menjadi 89%. Mulyati, Anitah dan Sunardi (2013:336-346) mengemukakan dalam Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran Vol.1 tentang “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Ditinjau dari Motivasi Siswa” bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran menggunakan Model STAD dengan Model Jigsaw terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Penelitian yang dilaksanakan di 35 Sekolah Dasar yang tergabung dalam 3 gugus di Kecamatan Girimarto
ini membuktikan bahwa
pembelajaran dengan model STAD pada mata pelajaran IPS di SD lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran dengan Model
Jigsaw. Penelitian yang
menggunakan metode kuantitatif ini juga membuktikan siswa selalu aktif dalam kegiatan belajar mengajar saat mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD, sehingga materi pelajaran akan lebih mudah diterima dan bertahan lama, yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan prestasi siswa. Martina (2013) melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar PKN dengan Model Cooperative Learning Tipe STAD Siswa Kelas IVB SDK Ganjuran”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. dilihat pada kondisi awal minat siswa menunjukkan skor rata-rata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
65,83 meningkat pada siklus 1 menjadi 74,74 dan pada siklus 2 menjadi 82,60. Pada prestasi belajara siswa hasil nilai rata-rata siswa 57,65 siswa yang mencapai KKM ada 39,13% menjadi 69,58 dengan persentase siswa yang mencapai KKM ada 70,83% pada siklus 1 dan pada siklus 2 menjadi 80,41 dengan persentase siswa yang mencapai KKM 87,50%. Laila (2010) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation (GI) dan STAD Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa” bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara pembelajaran menggunakan Model GI dengan STAD terhadap prestasi belajar. Penelitian ini dilaksanakan di 3 sekolah menengah pertama daerah Surakarta. Prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran tipe STAD lebih baik dari pada model pembelajaran tipe GI. Pada penggunaan model pembelajaran STAD kemandirian belajar siswa lebih terlihat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
PENELITIAN TERDAHULU
Eka Romadi (2012)
Martina (2013)
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD dalam Mata Pelajaran IPS Siswa kelas IVA SD Muhammadiyah Bendo Kulon Progo Semester II Tahun Ajaran 2011/2012
Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar PKN dengan Model Cooperative Learning Tipe STAD Siswa Kelas IVB SDK Ganjuran
Sri, Mulyati dan Sunardi (203)
Laila (2010)
Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Ditinjau dari Motivasi Siswa SD di Kecamatan Girimarto
Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation (GI) dan STAD Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa
Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)Kelas IVA SDKarya Sang Timur
Gambar 2.1 Literatur map penelitian terdahulu Keempat artikel di atas memiliki kesamaan dalam hal model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pengaruhnya terhadap minat dan prestasi belajar. Hasil penelitian tersebut yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini berjudul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Kelas IVA SDKarya Sang Timur” bertujuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas IVA di SDKarya Sang Timur pada mata pelajaran IPS tahun pelajaran 2014/2015 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 2.3
Kerangka Berpikir Berdasarkan pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa minat dan
hasil pembelajaran IPS siswa kelas IVA SD Karya Sang Timur pada ulanganulang semester ternyata belum begitu memuaskan sehingga diperlukan sebuah model pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS. Tujuan pembelajaran IPS di SD adalah agar siswa mampu menguasai konsep-konsep pengetahuan IPS yang kompleks dan keterkaitannya dalam kehidupan sehari-hari serta mampu menggunakan metode ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapi. IPS sering dianggap sebagai mata pelajaran yang kurang menarik dan dianggap sepele sehingga minat dan prestasi belajar siswa masih sangat rendah. Cara meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa bermacam-macam, salah satunya adalah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD akan membuat siswa saling berdiskusi, tukar pendapat dengan teman satu kelompoknya dan saling membantu teman terutama yang mengalami kesulitan belajar. Dengan demikian diharapkan masing-masing anggota kelompok mampu memahami materi dan mampu menyelesaikan tugas kelompok mereka dengan baik, sehingga pencapaian hasil prestasi belajar siswa akan meningkat. Selain itu adanya pemberian penghargaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
untuk kelompok yang berprestasi dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar lebih baik lagi. Berdasarkan hal tersebut, diduga penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Berikut ini adalah peta kerangka berpikir dalam penelitian ini: Pengamatan Pembelajaran IPS di kelas IVA SD Karya Sang Timur
Kurangnya model pembelajaran yang inovatif dan pembelajaran masih berpusat pada guru Minat dan prestasi belajar IPS siswa masih sangat rendah
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPS
Meningkatnya minat dan prestasi belajar IPS siswakelas IVA SD Karya Sang Timur
Gambar 2.2. Peta Kerangka Berpikir
2.4
Hipotesis Tindakan
2.4.1
Upaya peningkatan minat dan prestasi belajar IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IVA SD KARYA SANG TIMUR tahun pelajaran 2014/2015 dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a) pemberian materi; b) pembentukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
kelompok; c) pemberian tugas; d) diskusi kelompok; e) presentasikan hasil; f) evaluasi individu; g) pemberian penghargaan. 2.4.2
Penerapan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
dapat
meningkatkan minat dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas IVA SD KARYA SANG TIMUR tahun pelajaran 2014/2015. 2.4.3
Penerapan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
dapat
meningkatkan prestasi belajar dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas IVA SD KARYA SANG TIMUR tahun pelajaran 2014/2015.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab III ini dibahas tentang metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data. Hal di atas yang secara teknik digunakan peneliti untuk penelitian ini. 3.1
Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan
Kelas
(PTK)
atau
dikenal
juga
dengan
istilah
Classroom
Action
Research.Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau memperbaiki praktik pembelajaran dikelas. Sejalan dengan Sanjaya (2011:26) menjelaskan bahwa PTK dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Peneliti memilih model penelitian dari Kurt Lewin. Menurut Lewin dalam Kasbolah (2001:10) penelitian tindakan adalah peneliti yang merupakan suatu lingkaran atau rangkaian langkah-langkah (a spiral of steps) yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Model Kurt Lewin menurut Taniredja (2010: 23) merupakan acuan pokok atau dasar dari berbagai model penelitian tindakan kelas (PTK) yang lain, dan dalam satu siklus penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
dari perencanaan (planning), aksi atau tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Setelah siklus dilaksanakan harus ditindaklanjuti dengan melakukan refleksi dari semua kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Jika tidak ada peningkatan dapat dilakukan dengan merancang ulang pembelajaran untuk dilaksanakan ada siklus selanjutnya. Siklus dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:
(1) PERENCANAAN
(4) REFLEKSI
SIKLUS 1
(5) PERENCANAAN
(2) TINDAKAN
(3) PENGAMATAN
(8) REFLEKSI
SIKLUS 2
(2) TINDAKAN
(3) PENGAMATAN
Gambar 3.1 Desain PTK Model Kurt Lewin (dalam Kasbolah 2001:10) PTK ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pada setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Tahap perencanaan pada siklus 1 berawal dari adanya permasalahan yang terjadi. Tahap tindakan dan tahap pengamatan dilaksanakan dalam satu kesatuan waktu, karena ketika tindakan berlangsung, pengamatan juga sedang berlangsung. Kemudian akan diketahui hasil keberhasilan dan hambatan dari tindakan pada siklus I. Siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki hambatan-hambatan yang terjadi pada siklus I atau menguatkan hasil keberhasilan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.2
Setting Penelitian
3.2.1
Tempat Penelitian
37
Penelitian dilaksanakan di SD Karya Sang Timur yang berlokasi di daerah Yogyakarta bagian timur, termasuk wilayah Umbul Harjo. Jl. Batikan No 7 Yogyakarta 55161. 3.2.2
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVA SD Karya Sang Timur Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 23 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
3.2.3
Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPS pada materi letak geografis dan pengaruhnya terhadap kondisi fisik di Indonesia.
3.2.4
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2014/2015 pada bulan Juli 2014 sampai januari 2015. Secara rinci jadwal penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No 1
2
3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 14 3.3
Kegiatan
Juli 2014
Agust 2014
Sept 2014
Waktu ( Bulan ) Okt Nov Des 2014 2014 2014
Jan 2015
Juni 2015
Juli 2015
Survei ke sekolah Meminta izin kepada kepala sekolah SD K Sang Timur untuk melakukan penelitian Observasi permasalahan Pembuatan proposal Penyusunan instrumen Uji coba instrumen Bimbingan dengan dosen Melaksanakan siklus I Melaksanakan siklus II Pengolahan data Penyusunan skripsi Ujian Skripsi Revisi Rencana Tindakan Langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan
sebagai berikut: 3.3.1
Persiapan Persiapan yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian
tindakan kelas, diantaranya:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
a.
Survei ke sekolah yang akan menjadi sasaranpenelitian
b.
Meminta ijin kepada Kepada Sekolah SD Karya Sang Timur untuk melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) di SD tersebut.
c.
Bertemu dengan guru kelas yang bersangkutan dalam penelitian ini.
d.
Melakukan pengamatan pada siswa di kelas IVA terhadap mata pelajaran IPS untuk memperoleh gambaran awal mengenai minat dan prestasi belajarnya.
e.
Meminta dokumentasi nilai siswa IVA pada guru kelas.
f.
Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas IVA, yaitu rendahnya minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS mengenai materi letak geografis dan pengaruhnya terhadap kondisi fisik di Indonesia.
g.
Merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis.
h.
Menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus.
i.
Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokoknya.
j.
Menyusun silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal, instrumen penelitian.
3.3.2
Rencana Setiap Siklus Pada bagian ini, peneliti memberikan penjelasan mengenai rencana setiap
siklus yang terdiri dari empat kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yang setiap siklusnya terdiri dari dua penggalan. 3.3.2.1 Siklus I a)
Perencanaan Pada siklus I, peneliti terlebih dahulu merancang instrumen pembelajaran
mulai membuat Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Siswa (LKS) dan media Pembelajaran yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini. Pada siklus I ini, peneliti menggunakan metode STAD. Pembelajaran pada siklus I ini akan dilaksanakan selama dua kali penggalan dimana setiap penggalan alokasi waktu 6 x 35 menit. b)
Tindakan
Penggalan 1 (3 x 35 menit) Pelaksanaan tindakan akan peneliti lakukan sesuai dengan perencanaan yang sudah ditentukan, yaitu : 1.
Pendahuluan/kegiatan awal (20 menit) -
Siswa mengucapkan salam.
-
Siswa dan guru berdoa bersama-sama.
-
Siswa menjawab pertanyaan guru, “Bagaimana kabar kalian hari ini?”
-
Siswa diabsen oleh guru.
-
Siswa mengerjakan soal pretest secara mandiri sebagai penentu tingkat pemahaman awal siswa terhadap materi yang akan diajarkan.
-
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran dan aturan dalam pembelajaran.
2.
Guru memotivasi siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran.
Kegiatan inti (80 menit) -
Siswa diminta mengamati beberapa gambar yang ditunjukkan guru. (mengamati) (guru menyampaikan pembelajaran)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
41
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan gambar tersebut. (menanya) (guru menyampaikan materi pembelajaran)
-
Siswa diminta berdiskusi dengan teman sebangku untuk mencoba menjawab pertanyaan yang telah diajukan. (mengumpulkan informasi, menalar) (guru menyampaikan materi pembelajaran)
-
Siswa diminta menyampaikan hasil diskusi dengan teman sebangku. (mengkomunikasikan) (guru menyampaikan materi pembelajaran)
-
Siswa menyimak penjelasan guru tentang letak geografis Indonesia. (mengamati) (guru menyampaikan materi pembelajaran)
-
Siswa dibagi dalam beberapa kelompok (@4-5 siswa) secara heterogen berdasarkan jenis kelamin dan tingkat prestasinya.
-
Siswa
membaca
materi
dalam
kelompoknya
terkait
materi
(mengumpulkan informasi)(siswa belajar dalam tim) -
Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok setelah mendengar penjelasan petunjuk pengerjaan LKS. Semua siswa dipastikan terlibat dalam tugas kelompok tersebut dan mempelajari materi. (menalar) (siswa belajar dalam tim)
-
Siswa membahas bersama LKS yang telah dikerjakan dengan setiap kelompok mempresentasikan di depan kelas. (mengkomunikasikan) (siswa belajar dalam tim)
3.
Penutup (5 menit) -
Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan kegiatan pada pagi ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
Siswa diminta melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan.
-
Guru mengkondisikan siswa untuk istirahat.
42
Penggalan 2 (3 x 35 menit) 1.
Pendahuluan/kegiatan awal (5 menit) -
Siswa dikondisikan oleh guru untuk megikuti pembelajaran setelah istirahat.
-
Siswa masih berada dalam kelompok yang sudah dibentuk pada pembelajaran sebelumnya.
-
Siswa dan guru bertanya jawab sekilas mengenai materi materi sebelum istirahat.
-
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dipelajari yaitu tentang pengaruh letak geografis terhadap iklim, musim dan waktu di Indonesia.
2.
Kegiatan inti (65 menit) -
Siswa mengamati beberapa gambar yang ditunjukkan guru. (mengamati) (guru menyampaikan pelajaran)
-
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi pengaruh letak geografis terhadap perubahan musim, iklim dan perbedaan waktu. (mengamati) (guru menyampaikan pembelajaran)
-
Siswa membaca materi pembelajaran tentang materi pengaruh letak geografis terhadap perubahan musim, iklim dan perbedaan waktu. (mengumpulkan informasi) (siswa belajar dalam tim)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
43
Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok setelah mendengar penjelasan petunjuk pengerjaan LKS. Semua siswa dipastikan terlibat dalam tugas kelompok tersebut dan mempelajari materi. (menalar) (siswa belajar dalam tim)
-
Siswa membahas bersama LKS yang telah dikerjakan dengan setiap kelompok mempresentasikan di depan kelas. (mengkomunikasikan) (siswa belajar dalam tim)
3.
Siswa diminta mengerjakan lembar kuisioner minat secara mandiri.
Penutup (35 menit) -
Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang didapat.
-
Siswa menjawab pertanyaan dari guru untuk mengetahui ketercapaian indikator.
-
Siswa mengerjakan kuis secara mandiri. (siswa mengerjakan tes mandiri)
-
Siswa melakukan refleksi dari kegiatan hari ini.
-
Siswa diberi tugas rumah
-
Guru memberikan skor kuis hasil belajar siklus I yang dikerjakan oleh siswa selama pelajaran berlangsung.
-
Guru memberikan penghargaan kepada elompo yang berprestasi berupa sertifikat dengan kriteria sertifikat Tim Baik, Tim Sangat Baik dan Tim Super. (guru memberikan penghargaan tim)
c.
Pengamatan Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan pada saat proses
pelaksanaan tindakan dan menganalisi proses pelaksanaan yang dilakukan sudah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
sesuai dengan perencanaan atau belum. Peneliti juga memberikan lembar kuisioner minat belajar kepada siswa untuk mengukur tingkat minat belajar siswa pada pertemuan terakhir di setiap siklus. Data prestasi belajar dikumpulkan menggunakan instrumen soal pilihan ganda yang diberikan di akhir siklus I. d.
Refleksi Refleksi ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah
dilakukan yaitu dengan cara mengidentifikasi kendala dalam proses pembelajarn, serta kesulitan yang masih dialami oleh siswa. Setelah itu, mencari jalan keluar terhadap masalah-masalah yang mungkin timbul agar dapat dibuat rencana perbaikan pada siklus selanjutnya. 3.3.2.2 Siklus II Siklus II tidak akan dilaksanakan jika pada siklus I indikator-indikator keberhasilan sudah tercapai. Namun, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk maka peneliti menyusun rencana tindakan siklus II. Siklus II direncanakan dari refleksi siklus I. Siklus II juga terdiri dari 2 penggalan. Pada prinsipnya pelaksanaan kegiatan dalam siklus II sama dengan pelaksanaan kegiatan dalam siklus I, hanya berbeda dalam indikator serta tujuan pembelajaran. a)
Perencanaan Perencanaan yang dilakukan pada siklus II meliputi : mengidentifikasi
dan menganalisis masalah yang muncul pada siklus I, membuat rencana untuk memperbaiki masalah pada siklus I sehingga tidak muncul kembali pada siklus II dan merancang instrumen pembelajaran mulai membuat Silabus, Rencana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan media Pembelajaran yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini. b)
Tindakan Langkah-langkah kegiatan pembelajaran:
Penggalan 1 (3 x 35 menit) Pelaksanaan tindakan akan peneliti lakukan sesuai dengan perencanaan yang sudah ditentukan, yaitu : 1.
Pendahuluan/kegiatan awal (20 menit) -
Siswa mengucapkan salam.
-
Siswa dan guru berdoa bersama-sama.
-
Siswa diabsen oleh guru.
-
Siswa mengerjakan soal pretest secara mandiri sebagai penentu tingkat pemahaman awal siswa terhadap materi yang akan diajarkan.
-
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran dan aturan dalam pembelajaran.
2.
Guru memotivasi siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran.
Kegiatan inti (80 menit) -
Siswa diminta mengamati video persebaran flora dan fauna di Indonesia yang ditunjukkan guru. (mengamati) (guru menyampaikan pelajaran)
-
Siswa menyimak penjelasan guru tentang persebaran flora dan fauna di Indonesia. (mengamati) (guru menyampaikan pelajaran)
-
Siswa dibagi dalam beberapa kelompok (@4-5 siswa) secara heterogen dalam jenis kelamin dan tingkat prestasinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
Siswa
membaca
materi
dalam
kelompoknya
terkait
46
materi
(mengumpulkan informasi) (siswa belajar dalam tim) -
Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok setelah mendengar penjelasan petunjuk pengerjaan LKS. Semua siswa dipastikan terlibat dalam tugas kelompok tersebut dan mempelajari materi. (menalar) (siswa belajar dalam tim)
-
Siswa membahas bersama LKS yang telah dikerjakan dengan setiap kelompok mempresentasikan di depan kelas. (mengkomunikasikan) (siswa belajar dalam tim)
3.
Guru memberikan konfirmasi terkai hasil pekerjaan siswa.
Penutup (5 menit) -
Siswa bersama dengan bimbingan guru menyimpulkan pelajaran yang telah didapat.
-
Siswa menjawab pertannyaan guru untuk mengetahui ketercapaian indikator.
-
Siswa melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan.
-
Guru mengkondisikan siswa untuk istirahat.
Penggalan 2 (3 x 35 menit) 1.
Pendahuluan/ kegiatan awal (5 menit) -
Siswa dikondisikan oleh guru untuk mengikuti pembelajaran setelah istirahat.
-
Siswa tetap duduk dengan kelompoknya.
-
Siswa dan guru bertannya jawab sekilas tentang materi sebelum istirahat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
47
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dipelajari yaitu tentang persebaran tanah di Indonesia.
2.
Kegiatan inti (65 menit) -
Siswa mengamati peta persebaran tanah di Indonesia dan persebaran manusia berdasarkan penggolongan ras atau suku yang ditunjukkan guru. (mengamati) (guru menyampaikan pelajaran)
-
Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi. (mengamati) (guru menyampaikan pelajaran)
-
Siswa membaca materi pelajaran tentang persebaran tanah di Indonesia dan persebaran manusia berdasarkan penggolongan ras atau suku yang telah dibagikan guru. (mengumpulkan informasi) (siswa belajar dalam tim)
-
Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok setelah mendengar penjelasan petunjuk pengerjaan LKS. Semua siswa dipastikan terlibat dalam tugas kelompok tersebut dan mempelajari materi. (menalar) (siswa belajar dalam tim)
-
Siswa membahas bersama LKS yang telah dikerjakan dengan setiap kelompok mempresentasikan di depan kelas. (mengkomunikasikan) (siswa belajar dalam tim)
3.
Siswa diminta mengerjakan lembar kuisioner minat secara mandiri.
Penutup (35 menit) -
Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang didapat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
48
Siswa menjawab pertanyaan dari guru untuk mengetahui ketercapaian indikator.
-
Siswa mengerjakan kuis secara mandiri. (siswa mengerjakan tes secara mandiri)
-
Siswa melakukan refleksi dari kegiatan hari ini.
-
Siswa diberi tugas rumah
-
Guru memberikan skor kuis hasil belajar siklus II yang dikerjakan oleh siswa selama pelajaran berlangsung.
-
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berprestasi berupa sertifikat dengan kriteria sertifikat Tim Baik, Tim Sangat Baik dan Tim Super. (guru memberikan penghargaan tim)
c)
Pengamatan Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan pada saat proses
pelaksanaan tindakan dan menganalisi proses pelaksanaan yang dilakukan sudah sesuai dengan perencanaan atau belum. Peneliti juga memberikan lembar kuisioner minat belajar kepada siswa untuk mengukur tingkat minat belajar siswa pada pertemuan terakhir di setiap siklus.Data prestasi belajar dikumpulkan menggunakan instrumen soal pilihan ganda yang diberikan di akhir siklus II. d)
Refleksi Refleksi ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah
dilakukan yaitu dengan cara mengidentifikasi kendala dalam proses pembelajarn, serta kesulitan yang masih dialami oleh siswa. Setelah itu, mencari jalan keluar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
terhadap masalah-masalah yang mungkin timbul agar dapat dibuat rencana perbaikan pada siklus selanjutnya. 3.4
Teknik Pengumpulan Data dan Instrumennya Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam
penelitian, diperlukan alat atau teknik untuk mendapatkan data yang tepat dan objektif. Penetapan metode untuk mengumpulkan data berdasarkan pada tujuan penelitian yang akan dicapai dan juga berdasarkan pada kebutuhan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data seperti kuisioner dan tes. 3.4.1
DataTentang Minat Belajar Siswa Untuk mengetahui kondisi awal dan peningkatan minat siswa, dalam
penelitian ini peneliti menggunakan kuisioner. Menurut Sugiono (2010:199) mengatakan bahwa kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk menciptakan kondisi yang baik, sehingga responden dengan sukarela akan memberikan data obyektif dan cepat. Kuisioner diisi oleh siswa kelas IVA sebanyak 3 kali yaitu pada saat sebelum dilakukannya tindakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Untuk mengetahui kondisi awal minat siswa dan setelah dilakukannya tindakan dengan medel pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diberikan pada akhir pertemuan setiap siklus. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data peningkatan minat siswa. Dalam penelitian ini, peneliti membuat 20 pernyataan kuisioner(lihat pada lampiran 15).Pernyataan kuisioner tersebut berdasarkan kisi-kisi sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
berikut : Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner Minat Belajar Siswa No 1 2 3 4
Indikator Perasaan siswa dalam mengikuti pelajaran IPS Ketertarikan siswa dalam mengikuti pelajaran IPS Perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran IPS Keterlibatan siswa dalam mengikuti pelajaran IPS Jumlah
Penyebaran Item 1, 2, 3, 4, 5, 6
Jumlah 6
7, 8, 9, 10, 11
5
12, 13, 14, 15
4
16, 17, 18, 19, 20
5
20
Penentuan skor kuisionerminat tersebut terdiri dari empat kategori, yaitu: pernyataan positif dengan alternatif jawaban “Sangat Setuju” (SS) diberi skor 4, “Setuju” (S) diberi skor 3, “Tidak Setuju” (TS) diberi skor 2, dan “Sangat Tidak Setuju” (STS) diberi skor 1; dan pernyataan negatif dengan alternatif jawaban “Sangat Setuju” (SS) diberi skor 1, “Setuju” (S) diberi skor 2, “Tidak Setuju” (TS) diberi skor 3, dan “Sangat Tidak Setuju” (STS) diberi skor 4. 3.4.2
Data Tentang Prestasi Belajar Siswa Pada penelitian ini data prestasi belajar siswa dikumpulkan menggunakan
teknik tes. Menurut Purwanto (2009:66) menjelaskan bahwa tes hasil belajar adalah tes yang bertujuan untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru atau yang dipelajari oleh siswa sendiri. Tes hasil belajar diujikan setelah siswa memperoleh materi. Pengukuran prestasi belajar dilakukan menggunakan tes tertulis. Tes tertulis yang diberikan kepada siswa bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa tentang materi letak geografis dan pengaruhnya terhadap kondisi fisik di Indonesia, yang telah diajarkan oleh guru setelah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
tindakan dilakukan. tes tersebut terdiri dari 21 soal IPS untuk siklus I dan 20 soal IPS pada siklus II. Soal-soal pilihan ganda tersebut disusun berdasarkan kisi-kisi soal dibawah ini : Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus I Kompetensi Dasar
3. 2 Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya
Indikator 3.2.1 Menjelaskan perbedaan letak geografis dan astronomis Indonesia 3.2.2 Menjelaskan letak geografis dan astronomis Indonesi pada peta 3.2.3 Menjelaskan letak geografis dan astronomis Indonesi pada globe 3.2.4 Menjelaskan hubungan letak geografis dengan iklim di Indonesia 3.2.5 Menjelaskan hubungan letak geografis dengan waktu di Indonesia 3.2.6 Menyebutkan pembagian musim di Indonesia Jumlah soal
Nomor soal 1, 2, 4
Jumlah soal 3
5, 6, 7, 10
4
3, 8, 9
3
14, 15, 18, 19, 20 21
5
11, 12, 13, 16, 17
5
1
21
Siswa diminta untuk memilih satu jawaban yang benar dan tepat. Tiap soal dibuat peneliti berdasarkan emam indikator yang telah ditentukan untuk setiap siklusnya. Keenam indikator tersebut disusun peneliti berdasarkan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Berikut ini adalah kisi-kisi soal dalam siklus II yang peneliti gunakan dalam penelitian ini Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus II Kompetensi Dasar 3. 2 Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya
Indikator
Nomor soal
3.4.1 Mengklasifikasi flora di Indonesia 3.4.2 Mengklasifikasi fauna di Indonesia 3.4.3 Menjelaskan persebaran tanah di Indonesia 3.4.4 Menjelaskan persebaran manusia di Indonesia Jumlah soal
1, 2, 3, 4, 5, 6, 11, 12 7, 8, 9, 10
Jumlah soal 8 4
13, 14, 15, 16
4
17, 18, 19, 20
4 20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Di dalam setiap soal terdapat 4 alternatif jawaban yaitu a, b, c, dan d. Siswa diminta untuk memilih satu jawaban yang paling tepat. Rincian pedoman penskoran pilihan ganda yaitu jika jawaban benar mendapat skor 1 dan jika salah mendapatkan skor 0. 3.5
Validitas dan Reliabilitas
3.5.1
Validitas Validitas adalah suatu instrumen evaluasi yang digunakan untuk
mengukur apa yang hendak diukur dan dikatakan valid. Menurut Sukardi (2009:30) dikatakan valid jika adanya ketepatan antara yang dihasilkan dari tes tersebut dengan instrumen evaluasinya. Menurut Sugiyono (2010:173) valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Adapun validitas yang sering digunakan dalam penelitian menurut Masidjo (2010:243) yaitu: validitas isi dan validitas konstruksi atau konsep. Pengujian validitaskonstruk dapat menggunakan pendapat dari para ahli (expert judgement). Setelah instrumen disusun berdasarkan aspek-aspek yang akan diteliti dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya instrumen dikonsultasikan dengan ahli. Kuisioner minat dan perangkat pembelajaran berupasilabus, RPP, LKS, materi ajar dan soal evaluasi dalam penelitian ini dikonsultasikan kepada tiga orang ahli, yaitu kepala, guru kelas IVA dan V SD Karya Sang Timur. Setelah dikonsultasikan dengan ahli, maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Instrumen yang diujicobakan dalam penelitian ini adalah instrumen prestasi belajar berupa 25 soal evaluasi pada siswa kelas VI. Peneliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
memilih kelas VIkarena kelas tersebut telah mendapatkan materi pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian. 1.
Validitas Perangkat Pembelajaran Dalam penelitian ini, validasi perangkat pembelajaran dilakukan melalui
pertimbangan dari para pakar ahli (expert judgment) yaitu guru kelas IVA, guru kelas V, dan kepala sekolah. Dalam penelitian ini, perangkat pembelajaran tersebut dikonsultasikan dengan 1 Kepala Sekolah SD Karya Sang Timur, 1 Guru Kelas IVA SD Karya Sang Timur, dan 1 Guru Kelas V SD Karya Sang Timur. Perangkat pembelajaran tersebut meliputi silabus, RPP, LKS dan bahan ajar. Hasil validasi perangkat pembelajaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran
No
Perangkat Pembelajaran
1
Silabus
2
3
4
5
Ahli
Guru kelas IVA Guru kelas VB Kepala Sekolah Rata-rata Silabus Guru kelas IVA RPP Guru kelas VB Kepala Sekolah Rata-rata RPP
Guru kelas IVA Guru kelas VB Kepala Sekolah Rata-rata LKS Guru kelas IVA Materi Ajar Guru kelas VB Kepala Sekolah Rata-rata Materi Ajar Guru kelas IVA Soal Guru kelas VB Kepala Sekolah Rata-rata Soal LKS
Hasil Penilaian Rata-rata 88 76 100 88 78,09 74,3 84,76 79,05 80 71,42 77,14 76,18 80 66,66 80 75,55 90 87,5 85 87,5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Berikut ini akan adalah kriteria validitas perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 3.6 Kriteria validitas perangkat pembelajaran Rentang Skor 81 – 100 61 – 80 41 – 60 21 – 40 0 – 20
Berdasarkan
pada
tabel
Kriteria Sangat layak Layak Cukup layak Kurang layak Sangat kurang layak
Hasil
Perhitungan
Validasi
Perangkat
Pembelajaran di atas, hasil validasi secara keseluruhan dan termasuk pada kriteri validasi terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Validasi dan Kriterianya Perangkat Pembelajaran 1 Silabus 2 RPP 3 LKS 4 Materi Ajar 5 Soal Rata-rata Keseluruhan
No
Dari
hasil
perhitungan
Hasil
Kriteria
88 79,05 76,18 75,55 87,5 81,25
Sangat layak Layak Layak Layak Sangat layak Sangat layak
secara
keseluruhan
validasi
perangkat
pembelajaran diperoleh rata-rata keseluruhan yaitu 81,25. Berdasarkan tabel kriteri di atas termasuk pada kategori sangat layak, sehingga perangkat pembelajaran dapat digunakan untuk penelitian. 2.
Validitas Instrumen Kuisioner Pada penelitian ini, peneliti membuat validasi instrumen yang
dikonsultasikan kepada ahli yaitu kepala sekolah, guru kelas IVA dan guru kelas V melalui expert judgment. Peneliti menggunakan kriteria Validasi kuisioner dengan skala Likert. Berikut kriteria validasi tersebut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Tabel 3.8 Kriteria Validasi Kuisioner Sugiyono (2010:135) Rentang Skor 81 – 100 61 – 80 41 – 60 21 – 40 0 – 20
Kriteria Sangat layak Layak Cukup layak Kurang layak Sangat kurang layak
Berdasarkan kriteria Validasi kuisioner di atas, berikut adalah hasil perhitungan validasi kuisioner minat dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.9 Hasil Validasi Kuisioner No
Ahli
1 Guru kelas IVA 2 Guru kelas VB Rata-rata
Hasil Penilaian Rata-rata 71,83 77,41 74,62
Dari hasil perhitungan secara keseluruhan validasi kuisioner diperoleh rata-rata keseluruhan yaitu 74,62. Berdasarkan tabel kriteria di atas termasuk pada kategori layak, sehingga kuisioner dapat digunakan untuk penelitian. 3.
Validitas Instrumen Prestasi Belajar Peneliti membuat validasi instrumen soal yang dikonsultasikan kepada
ahi kemudian instrumen soal tersbut diujikan kepada siswa. untuk melakukan uji validitas ini, peneliti mengujikan soal pada 28 siswa kelas VIA di SD Karya Sang Timur. Pengujian dilakukan di SD yang sama dengan alasan untuk memperoleh tingkat taraf kemampuan yang hampir sama. Setelah mendapatkan data skor dari instrumen soal, data tersebut diolah dengan menggunakan program SPSS 20. Perhitungan validasi soal tes setiap siklus menggunakan 25 soal, pada siklus I terdapat 21 soal valid dan pada siklus II terdapat 20 soal yang valid. Peneliti hanya menggunakan soal-soal yang valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
untuk soal kuis
56
pada masing-masing siklus. Hasil perhitungan uji validitas
adalah: Tabel 3.10 Perhitungan Validitas Soal Siklus I dan II No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
SIKLUS I Pearson Correlation 0,404* 0,435* -0,146 0,477* 0,424* 0,049 0,568** 0,064 0,497** 0,405* 0,441* 0,640** 0,382* 0,640** 0,571** 0,537** 0,516** 0,627** 0,627** 0,629** 0,003 0,735** 0,537** 0,581** 0,376*
Keterangan Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
SIKLUS II Pearson Keterangan Correlation 0,592** Valid 0,343 Tidak Valid 0,468* Valid 0,543** Valid -0,147 Tidak Valid 0,542** Valid 0,458* Valid 0,502** Valid 0,261 Tidak Valid 0,382* Valid 0,422* Valid -0,010 Tidak Valid 0,435* Valid 0,614** Valid 0,396* Valid 0,568** Valid 0,262 Tidak Valid 0,623** Valid 0,392* Valid 0,480** Valid 0,435* Valid 0,416* Valid 0,436* Valid -0,436* Valid 0,476* Valid
Berdasarkan hasil uji validitas soal evaluasi siklus I dan II di atas (lihat tabel 3.10), dapat diketahui bahwa harga standar yang digunakan 25 soal evaluasi siklus I dan 25 soal siklus II pada 28 siswa kelas VI adalah 0,374. Soal dinyatakan valid jika harga korelasi soal tersebut lebih besar dari 0,374, jika harga korelasi soal lebih kecil dari 0,374 maka soal tersebut dinyantakan tidak valid. Dari 25 soal pada siklus I yang ditunjukkan, terdapat 21 soal yang valid, sedangkan pada siklus II terdapat 20 soal yang valid dari 25 soal yang diujikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.5.2
57
Reliabilitas Masidjo (2010:209) berpendapat bahwa reliabilitas suatu tes adalah taraf
sampai suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Suatu tes dikatakan reliabel, jika menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam sutu atau berbagai pengukuran. Dalam hal ini, peneliti menggunakan reliabilitas yang ditempuh dengan cara empiris atau setelah diujikan di lapangan. Koefien reliabilitas dapat dinyatakan dalam suaatu bilangan dari negatif sampai 1,00. Koefisien yang dimaksud adalah sebagai berikut : Tabel 3.11 Koefisien Reliabilitas menurut Masidjo Interval Koefisien 0,91 - 1,00 0,71 – 0,90 0,41 – 0,70 0,21 – 0,40 Negatif – 0,20
Kulifikasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
Dalam menentukan reliabilitas, peneliti menggunakan program SPPS 20 untuk menukur reliabilitas dari instrumen yang telah dibuat. Dibawah ini merupakan hasil perhitungan reliabilitas menggunakan SPPS 20, hasil reliabilitas siklus I dan siklus II yang didapat adalah sebgai berikut : Tabel 3.12 Hasil Reliabilitas Soal Siklus I dan siklus II Siklus I
Siklus II
Reliability Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
Cronbach's Alpha
N of Items
0,857
21
0,781
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Hasil perhitungan reliailitas soal siklus I, menunjukkan hasil 0,857 dan masuk dalam kualifikasi tinggi dan pada hasil perhitungan reliailitas soal siklus II, menunjukkan hasil 0,781 masuk dalam kualifikasi tinggi. Bekaitan dengan data di atas, maka instrumen soal dalam penelitian ini dinyatakan reliabel dan layak dijadikan sebagai alat untuk pengambilan data prestasi siswa. 3.6
Teknik Analisis Data Menurut Sanjaya (2011: 117) Menganalisis data adalah suatu poses
mengolah dan menginterprestasi data dengan tujuan untuk menempatkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitianan. Dalam peelitian ini terdapat 2 data yang perlu dianalisis yaitu data mengenai minat siswa dan prestasi belajar siswa kelas IVA SDKarya Sang Timur pada mata pelajaran IPS. Data pada penelitian ini akan diolah dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010:54) yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric (angka), dengan menggunakan metode penelitian ini akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai obyek yang diteliti. Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan kondisi sebelum dan setelah tindakan dan untuk mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar siswa yang telah ditentukan dengan kriteria yang akan dicapai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.6.1
59
Data Minat Belajar Siswa Data minat belajar dihitung menggunakan lembar kuisioner minat. Minat
belajar siswa dapat dinyatakan dalam skor kuisioner minat belajar. Analisis dapat ditempuh dengan cara membandingkan kondisi awal, siklus I, dengan siklus II sesuai dengan kriteria keberhasilan yang diharapkan di atas. Dalam penelitian ini, perhitungan minat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1)
Menjumlah masing-masing skor yang diperoleh setiap siswa
2)
Menghitung rata-rata skor kelas dengan menggunakan rumus: Rata-rata kelas =
3)
Menentukan kategori penilaian minat belajar . Skala minat belajar yang
terdiri atas 20 pernyataan yang setiap pernyataannya diberi skor 1 untuk STS, skor 2 untuk jawaban TS, skor 3 untuk jawaban S, dan skor 4 untuk jawaban ST. Rentang minimum-maksimumnya adalah 20X1 = 20 sampai dengan 20x4 = 80, sehingga luas jarak sebenarnya adalah 80 – 20 = 60. Dengan demikian setiap satuan deviasi standarnya bernilai
60/6 = 10 dan mean teoretiknya adalah
=
20X2,5 = 50. Penggolongan subjek kedalam 3 kategori diagnosis tingakat minat belajar degan mengunakan rumus: X < ( - 1,0 )
Rendah
( - 1,0 )
Sedang
X < ( + 1,0 )
( + 1,0 ) X 4)
Dengan
Tinggi menggunakan
rumus
dari
Azwar
(2012:149)
di
kategoripenilaian minat belajar tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
atas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Tabel 3.13. Kategori Penilaian Minat Belajar Siswa Skor 60-80 40-59 20-39
Kategori Tinggi Sedang Rendah
Keterangan : 1. Kategori rendah
X < ( - 1,0 ) X < (50 – 1,0.10) X < (40)
2. Kategori sedang
( - 1,0 )
X < ( + 1,0 )
(50 – 1,0.10) (40) 3. Kategori tinggi
X < (50 + 1,0.10)
X < (60)
( + 1,0 ) X (50+1,0.10) X (60)
3.6.2
Data Prestasi Belajar Siswa Analisis data mengenai prestasi belajar dihitung menggunakan tes.
Analisis prestasi belajar siswa dapat ditempuh dengan cara membandingkan antara kondisi awal (nilai uts IPS 2 tahun terakhir), siklus I dengan siklus II sesuai dengan kriteria keberhasilan yang diharapkan di atas. (a)
Melakukan penyekoran penilaian soal objektif pilihan ganda
1.
Jika jawaban benar mendapatkan skor 1
2.
Jika jawaban salah mendapatkan skor 0
(b)
Menghitung jumlah skor setiap siswa
(c)
Menghitung nilai kognitif setiap siswa, dengan rumus :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
{Nilai kognitif =
}-------- siklus I
{Nilai kognitif =
}-------- siklus II
(d)
61
Menghitung nilai rata-rata kelas :
Nilai rata – rata = (e)
Menghitung persentase nilai siswa yang mencapai KKM :
Nilai siswa yang di atas KKM = 3.7
∑
Indikator Keberhasilan Dalam penelitian ini, peneliti mentukan keberhasilan minat dan prestasi
belajar siswa dengan cara melihat kondisi awal siswa. Kondisi awal minat siswa diukur menggunakan lembar kuisioner yang diberikan seminggu sebelum diberikan tindakan dan kemudian dibandingkan dengan hasil kuisioner pada siklus I dan siklus II. Sedangkan, untuk mentukan kondisi awal prestasi belajar siswa membandingkan data nilai kelas IVA SDKarya Sang Timur 2 tahun terakhir pada materi “Letak Geografis dan Pengaruhnya Terhadap Kondisi Fisik di Indonesia” yang dibandingkan dengan data setelah diberikan tindakan siklus I dan siklus II untuk mengukur prestasi belajarnya. Cara menentukan target keberhasilan minat dan prestasi belajar siswa dilihat dari indikator yang ingin dicapai, cara untuk mencapai indikator tersebut dan perolehan hasil kondisi awal minat dan prestasi belajar dari kuisioner dan data nilai.Siklus dihentikan jika hasil pencapaian minat dan prestasi belajar IPS siswa telah mencapai target akhir sikluis II. Indikator keberhasilan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 3.14. Kriteria Keberhasilan No
Variabel
1
Minat belajar siswa Prestasi belajar siswa
2
Indikator Penelitian Rata-rata seluruh minat belajar siswa (kuisioner) Rata-rata nilai ulangan Persentase jumlah siswa yang mncapai KKM (73)
Kriteria Keberhasilan Kondisi Kondisi Kondisi Awal Siklus I Siklus II 37,47
44,07
56,19
66,87
72,87
78,87
35,22%
55,22%
75,22%
62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasannya. Disajikan pula grafik hasil perolehan nilai minat dan prestasi belajar siswa. 4.1
Hasil Penelitian
4.1.1
Prasiklus Sebelum melakukan tindakan menggunakan model kooperatif tipe STAD.
Peneliti melakukan proses pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru dikelas. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pembelajaran masih didominasi oleh guru. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab yang diteruskan dengan memberikan soal latihan. Pada saat guru memberikan pertannyaan hanya beberapa siswa saja yang antusias untuk menjawabnya sedangkan yang lainnya hanya diam dan ada yang bermain-main. Setelah melakukan pengamatan di dalam kelas, peneliti melakukan pengumpulan data pada kondisi awal berupa kuisioner minat kelas IVA terhadap mata pelajaran IPS. Data kondisi minat belajar siswa dikategorikan dalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Berdasarkan pengumpulan data terdapat 3 siswa (13,04%) termasuk dalam kategori tinggi, dan 6 siswa (26,08%) termasuk
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
dalam kategori sedang dan 14 siswa (60,86%) termasuk dalam kategori rendah . Dari perhitungan tersebut, rata-rata minat belajar siswa kelas IVA adalah 37,47 dan termasuk dalam kategori rendah. Data minat belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 13. Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa, peneliti meminta dokumentasi nilai IPS kelas IVA pada tahun ajaran 2012/2013 dan 2013/2014. Berdasarkan hasil dokumentasi, dapat diketahui bahwa rata-rata nilai siswa kelas IVA adalah 66,87 dan persentase ketuntasan KKM (73) adalah 35,22%. 4.1.2
Deskripsi pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan selama 4 kali pertemuan dalam 2 siklus, yaitu
siklus I dan siklus II. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVA SD Karya Sang Timur dengan jumlah siswa 23 siswa yaitu 10 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Data penilaian ini diperoleh melalui siklus pertama dan siklus kedua yang telah dilakukan yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Adapun proses penelitian tindakan kelas ini dapat peneliti uraikan sebagai berikut : 4.1.2.1 Siklus I Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan pada tanggal 8 November 2014 dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan adalah 3 x 35 menit dengan pembagian waktu 3 jp. Dalam proses kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas IVA SD Karya Sang Timur. Materi yang dibahas pada siklus I adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
tentang letak geografis dan pengaruhnya terhadap perbedaan musim, iklim dan waktu di Indonesia. 1.
Perencanaan Pada bagian perencanaan ini, peneliti telah melaksanakan rencana yang
dibuat pada bab III,
yaitu sebelum melaksanakan penelitian, peneliti
mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang ada di kelas IVA. Permasalahan yang ditemukan pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Karya Sang Timur adalah rendahnya minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS mengenai materi letak geografis dan pengaruhnya terhadap kondisi fisik di Indonesia. Peneliti kemudian merumuskan masalah dan hipotesis, serta menyusun rencana penelitian dalam setiap siklusnya. Peneliti kemudian mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi pokok. Setelah itu, peneliti menyusun silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal, instrumen penilaian, dan instrumen penelitian. Selain itu peneliti juga mendata nama-nama siswa kelas IVA yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi pada mata pelajaran IPS berdasarkan nilai ulangan siswa. Peneliti kemudian membentuk siswa dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 4 sampai 5 siswa. Pembentukan kelompok ini didasari dari tingkat kemampuan, jenis kelamin dan etnis yang berbeda. Peneliti juga menyiapkan media dan alat peraga yang dibutuhkan saat penelitian, seperti peta geografis dan astronomis Indonesia, peta wilayah pembagian waktu, angin, dan gambar musim-musim di Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
66
Tindakan Siklus I dilaksanakan dalam dua penggalandengan alokasi waktu 6 jp (6
x 35 menit). Pada siklus I penggalan 1, peneliti mengambil data kondisi awal siswa menggunakan instrumen pretest. Sedangkan pada siklus I penggalan 2 digunakan peneliti untuk mengambil data nilai akhir siklus I menggunakan instrumen soal kuis siklus I (lampiran 16). Materi yang didipelajari pada siklus I penggalan 1 adalah tentang letak geografis dan astronomis Indonesia. Sedangkan materi pada siklus I penggalan 2 adalah tentang pengaruhnya letak geografis terhadap perubahan iklim, musim dan perbedaan waktu di Indonesia. Berikut langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan dalam tindakan pada siklus I : Penggalan 1 (3x35 menit) a.
Pendahuluan / kegiatan awal (20 menit) -
Siswa mengucapkan salam.
-
Siswa dan guru berdoa bersama-sama dipimpin salah satu siswa.
-
Siswa menjawab pertanyaan guru, “Bagaimana kabar kalian hari ini?”
-
Siswa diabsen oleh guru.
-
Siswa mengerjakan soal pretest secara mandiri sebagai penentu tingkat pemahaman awal siswa terhadap materi yang akan diajarkan.
-
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran dan aturan dalam pembelajaran.
-
Guru memotivasi siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran dengan memberikan jargon “ IVA - , UYE SEMANGATKU, AWW”
b.
Kegiatan inti (80 menit) -
Siswa diminta mengamati beberapa gambar yang ditunjukkan guru. (mengamati) (guru menyampaikan pembelajaran)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
67
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan gambar tersebut. (menanya) (guru menyampaikan materi pembelajaran)
-
Siswa diminta berdiskusi dengan teman sebangku untuk mencoba menjawab pertanyaan yang telah diajukan. (mengumpulkan informasi, menalar) (guru menyampaikan materi pembelajaran)
-
Siswa diminta menyampaikan hasil diskusi dengan teman sebangku. (mengkomunikasikan) (guru menyampaikan materi pembelajaran)
-
Siswa menyimak penjelasan guru tentang letak geografis Indonesia. (mengamati) (guru menyampaikan materi pembelajaran)
-
Siswa dibagi dalam beberapa kelompok (@4-5 siswa) secara heterogen berdasarkan jenis kelamin dan tingkat prestasinya.
-
Siswa membaca materi dalam kelompoknya terkait materi letak geografis Indonesia (mengumpulkan informasi) (siswa belajar dalam tim)
-
Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok setelah mendengar penjelasan petunjuk pengerjaan LKS. Semua siswa dipastikan terlibat dalam tugas kelompok tersebut dan mempelajari materi. (menalar) (siswa belajar dalam tim)
-
Siswa membahas bersama LKS yang telah dikerjakan dengan setiap kelompok
mempresentasikan
di
depan
kelas.
(mengkomunikasikan)(siswa belajar dalam tim) c.
Penutup (5 menit) -
Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan kegiatan pada pagi ini.
-
Siswa diminta melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan.
-
Guru mengkondisikan siswa untuk istirahat.
Penggalan 2 (3 x 35 menit) a.
Pendahuluan/kegiatan awal (5 menit) -
Siswa dikondisikan oleh guru untuk megikuti pembelajaran setelah istirahat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
68
Siswa masih berada dalam kelompok yang sudah dibentuk pada pembelajaran sebelumnya.
-
Siswa dan guru bertanya jawab sekilas mengenai materi materi sebelum istirahat.
-
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dipelajari yaitu tentang pengaruh letak geografis terhadap iklim, musim dan pembagian waktu di Indonesia.
b.
Kegiatan inti (65 menit) -
Siswa mengamati beberapa gambar yang ditunjukkan guru. (mengamati) (guru menyampaikan pelajaran)
-
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi pengaruh letak geografis terhadap perubahan musim, iklim dan perbedaan waktu. (mengamati) (guru menyampaikan pembelajaran)
-
Siswa membaca materi pembelajaran tentang materi pengaruh letak geografis terhadap perubahan musim, iklim dan perbedaan waktu. (mengumpulkan informasi) (siswa belajar dalam tim)
-
Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok setelah mendengar penjelasan petunjuk pengerjaan LKS. Semua siswa dipastikan terlibat dalam tugas kelompok tersebut dan mempelajari materi. (menalar) (siswa belajar dalam tim)
-
Siswa membahas bersama LKS yang telah dikerjakan dengan setiap kelompok
mempresentasikan
di
depan
kelas.
(mengkomunikasikan)(siswa belajar dalam tim) c.
Siswa diminta mengerjakan lembar kuisioner minat secara mandiri.
Penutup (35 menit) -
Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang didapat.
-
Siswa menjawab pertanyaan dari guru untuk mengetahui ketercapaian indikator.
-
Siswa mengerjakan kuis secara mandiri. (siswa mengerjakan tes secara mandiri)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
-
Siswa melakukan refleksi dari kegiatan hari ini.
-
Siswa diberi tugas rumah
-
Guru memberikan skor kuis hasil belajar siklus I yang dikerjakan oleh siswa selama pelajaran berlangsung.
-
Guru memberikan penghargaan kepada elompo yang berprestasi berupa sertifikat dengan kriteria sertifikat Tim Baik, Tim Sangat Baik dan Tim Super. (guru memberikan penghargaan tim).
3.
Pengamatan Pengamatan
dalam
penelitian
ini
dilakukan
pada
saat
proses
pembelajaran berlangsung sesuai atau tidaknya dengan rencana pembelajaran. Proses pembelajaran pada siklus I ini sudah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan cukup baik, namun masih terlihat beberapa siswa yang belum terfokus pada saat pembelajaran berlangsung. Terlihat saat kerja tim 3 sampai 4 orang siswa mengganggu anggota kelompok lain. Beberapa siswa juga masih terlihat sulit diajak berdiskusi saat diminta mengerjakan tugas kelompok, mereka lebih memilih mengerjakan tugasnya sendri. Pada penggalan 2, nampak sudah mulai bisa diajak kerjasama dengan teman satu kelompoknya. Diakhir pelajaran siswa mengerjakan kuis secara individu, soal yang diberikan hampir sama dengan soal pada pretesthanya diacak nomornya saja. Dan ternyata masih ada para siswa yang kebinggungan saat menjawab, sehingga membuat suasana kelas menjadi ribut. 4.
Refleksi Dari keseluruhan pembelajaran pada siklus I, peneliti merefleksikan
bahwa pembelajaran sudah berlangsung cukup baik. Namun belum semua siswa terlibat aktif dalam timnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Pada Penelitian ini hasil data minat siswa dan prestasi belajar siswa yang diperoleh pada siklus I ini mengalami peningkatan. Rata-rata minat siswa pada siklus I adalah 45,17 (sedang). Berdasarkan hasil analisis minat belajar siswa pada siklus I terjadi peningkatan dengan membandingkannya pada hasil minat kondisi awal sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang mencapai 37,47 (rendah). Hal ini sudah mencapai target siklus I (44,07), namun belum mencapai target siklus II keberhasilan yang ditentukan (56,19). Peningkata juga dapat dilihat dari nilai rata-rata prestasi belajar siswa. Nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus I adalah 72,87. Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan nilai ratarata siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang mencapai 66,87. Persentase siswa yang memenuhi KKM juga mengalami peningkatan dari kondisi awal 35,22% menjadi 55,22% pada siklus I. Adapun kendala yang ditemukan selama proses pembelajaran antara lain: 1. Dalam kegiatan pembelajaran ada anak yang mengganggu teman lain hingga menangis; 2. Saat bekerja dalam kelompok, ada beberapa siswa yang sulit untuk berdiskusi dan bekerjasama dengan teman satu timnya; 3. Beberapa siswa kesulitan dalam mengerjakan soal kuis. Siklus II 1.
Perencanaan Sebelum
melaksanakan
penelitian, peneliti
mengidentifikasi
dan
menganalisis masalah yang muncul pada siklus I yang berhubungan dengan rendahnya minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS mengenai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
materi letak geografis dan pengaruhnya terhadap perbedaan iklim, musim dan pembagian waktu di Indonesia. Berikut ini adalah rencana peneliti untuk memperbaiki masalah yang muncul pada siklus I sehingga tidak muncul kembali pada siklus II, yaitu sebagai berikut: 1. Mengingatkan siswa bahwa setiap anggota memiliki tanggung jawab untuk menguasai materi, agar dapat mengerjakan soal kuis; 2. Peneliti bersikap lebih tegas untuk menghindari pertengkaran antar siswa seperti pada siklus I; 3. Mendorong siswa untuk lebih terlibat aktif dalam diskusi kelompok. Peneliti kemudian mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokoknya, serta menyusun silabus RPP, LKS, kisi-kisi soal, instrumen penilaian dan instrumen penelitian. 2.
Tindakan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 11 November 2014. Siklus II ini
dilaksanakan dalam dua penggalan dengan alokasi waktu 6 jp (6 x 35 menit). Pada siklus II penggalan 1 siswa mempelajari tentang persebaran flora dan fauna di Indonesia, sedangkan pada siklus II penggalan 2 siswa mempelajari tentang persebaran jenis tanah dan persebaran suku atau ras di Indonesia. Langkahlangkah pembelajaran yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II meliputi hal-hal berikut: Penggalan 1 (3x35 menit) a.
Pendahuluan / kegiatan awal (20 menit) -
Siswa mengucapkan salam.
-
Siswa dan guru berdoa bersama-sama.
-
Siswa diabsen oleh guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
72
Siswa mengerjakan soal pretest secara mandiri sebagai penentu tingkat pemahaman awal siswa terhadap materi yang akan diajarkan.
-
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran dan aturan dalam pembelajaran.
b.
Guru memotivasi siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran.
Kegiatan inti (80 menit) -
Siswa diminta mengamati video persebaran flora dan fauna di Indonesia yang ditunjukkan guru. (mengamati) (guru menyampaikan pelajaran)
-
Siswa menyimak penjelasan guru tentang persebaran flora dan fauna di Indonesia. (mengamati) (guru menyampaikan pelajaran)
-
Siswa dibagi dalam beberapa kelompok (@4-5 siswa) secara heterogen dalam jenis kelamin dan tingkat prestasinya.
-
Siswa
membaca
materi
dalam
kelompoknya
terkait
materi
(mengumpulkan informasi) (siswa belajar dalam tim) -
Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok setelah mendengar penjelasan petunjuk pengerjaan LKS. Semua siswa dipastikan terlibat dalam tugas kelompok tersebut dan mempelajari materi. (menalar) (siswa belajar dalam tim)
-
Siswa membahas bersama LKS yang telah dikerjakan dengan setiap kelompok mempresentasikan di depan kelas. (mengkomunikasikan) (siswa belajar dalam tim)
c.
Guru memberikan konfirmasi terkai hasil pekerjaan siswa.
Penutup (5 menit) -
Siswa bersama dengan bimbingan guru menyimpulkan pelajaran yang telah didapat.
-
Siswa menjawab pertannyaan guru untuk mengetahui ketercapaian indikator.
-
Siswa melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan.
-
Guru mengkondisikan siswa untuk istirahat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Penggalan 2 (3 x 35 menit) a.
Pendahuluan/kegiatan awal (5 menit) -
Siswa dikondisikan oleh guru untuk mengikuti pembelajaran setelah istirahat.
-
Siswa tetap duduk dengan kelompoknya.
-
Siswa dan guru bertannya jawab sekilas tentang materi sebelum istirahat.
-
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dipelajari yaitu tentang persebaran tanah di Indonesia.
b.
Kegiatan inti (65 menit) -
Siswa mengamati peta persebaran tanah di Indonesia dan persebaran manusia berdasarkan penggolongan ras atau suku yang ditunjukkan guru. (mengamati) (guru menyampaikan pelajaran)
-
Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi. (mengamati) (guru menyampaikan pelajaran)
-
Siswa membaca materi pelajaran tentang persebaran tanah di Indonesia dan persebaran manusia berdasarkan penggolongan ras atau suku yang telah dibagikan guru. (mengumpulkan informasi) (siswa belajar dalam tim)
-
Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok setelah mendengar penjelasan petunjuk pengerjaan LKS. Semua siswa dipastikan terlibat dalam tugas kelompok tersebut dan mempelajari materi. (menalar) (siswa belajar dalam tim)
-
Siswa membahas bersama LKS yang telah dikerjakan dengan setiap kelompok mempresentasikan di depan kelas. (mengkomunikasikan) (siswa belajar dalam tim)
c.
Siswa diminta mengerjakan lembar kuisioner minat secara mandiri.
Penutup (35 menit) -
Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang didapat.
-
Siswa menjawab pertanyaan dari guru untuk mengetahui ketercapaian indikator.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
74
Siswa mengerjakan kuis secara mandiri. (siswa mengerjakan tes secara mandiri)
-
Siswa melakukan refleksi dari kegiatan hari ini.
-
Siswa diberi tugas rumah
-
Guru memberikan skor kuis hasil belajar siklus II yang dikerjakan oleh siswa selama pelajaran berlangsung.
-
Guru memberikan penghargaan kepada elompo yang berprestasi berupa sertifikat dengan kriteria sertifikat Tim Baik, Tim Sangat Baik dan Tim Super. (guru memberikan penghargaan tim)
3.
Pengamatan Pada siklus II ini proses pembelajaran sudah berjalan lebih baik daripada
siklus I. Siswa sudah mulai nampak memahami langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD. Kerjasama kelompok juga lebih baik jika dibandingkan siklus I. Siswa sudah tidak mengalami kesulitan dan mau berdiskusi dengan teman satu kelompoknya. Perhatian siswa sudah mulai terfous pada saat guru menjelaskan materi, dan nampak lebih tertib juga teratur selama proses belajar. Pada saat mengerjakan kuis sebagian besar para siswa mengerjakannya dengan tenang, hanya ada 1 sampai 3 siswa saja yang masih suka bertannya. Secara keseluruhan sikus II ini berjalan dengan baik dibandingkan dengan siklus I. 4.
Refleksi Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung pada siklus II ini pembelajaran berjalan dengan lebih baik dibandingkan dengan siklus I. pada siklus II ini siswa sudah tampak saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas dan menegur temannya sendiri ketika malas untuk mengerjakan tugasnya. Peneliti sudah melakukan perbaikan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada siklus sebelumnya sehingga hasil minat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
dan prestasi belajar siswa dapat meningkat dan mencapai target yang telah ditetapkan. Hasil minat siswa rata-rata siswa meningakat dari45,17 pada siklus I meningkat menjadi 61,26 pada siklus II. Minat siswa pada siklus II ini telah mencapai target yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu 56,19. Hasil rata-rata prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I yaitu 74,73 dengan persentase siswa yang mencapai KKM 60,86% meningkat pada siklus II menjadi 80,47 dengan persentase siswa yang mencapai KKM 78,26%. Hal ini telah mencapai target yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu 78,87 dengan persentase yang mencapai KKM 78,26%. Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus I dan siklus II,peneliti memutuskan untuk tidak melanjutkan dan penelitian dihentikan pada siklus II karena hasil yang diperoleh telah mencapai target yang sudah ditetapkan. 4.1.3
Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian deskripsi hasil penelitian ini, peneliti memberikan
penjelasan hasil penelitian yang berkaitan dengan minat dan prestasi belajar siswa dari penelitian yang dilakukan peneliti. 4.1.3.1 Minat Belajar Siswa a.
Proses Pembelajaran Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata
pelajaran IPS siswa kelas IVA SD Karya Sang Timur tahun pelajaran 2014/2015 yang
dilakukan
dengan
langkah-langkah:
guru
menyampaikan
materi
pembelajaran, siswa belajar dalam tim, siswa mengerjakan tes secara mandiri, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
guru memberikan penghargaan tim.Peneliti melakukan beberapa hal dalam pelaksanaan pembelajaran supaya siswa lebih berminat yaitu membuat kesepakatan dengan siswa, bahwa jika mereka bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran IPS maka akan mendapatkan nilai positif yang berpengaruh pada penilaina kelompok tetapi sebaliknya jika siswa tidak bersungguh-sungguh maka mendapat nilai negatif. Sesuai dengan kesepakatan bersama tersebut, peneliti berusaha mengingatkan siswa untuk mentaatinya. b.
Hasil Data yang diperoleh dari siklus I dan siklus II adalah data hasil dari
kuisioner yang di isi oleh siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa adalah lembar kuisioner. Pada kondisi awal, 14 siswa (60,86%) termasuk dalam kategori rendah,6 siswa (26,08%) termasuk dalam kategori sedang dan 3 siswa (13,04%) termasuk dalam kategori tinggi. Skor ratarata minat siswa sebesar 37,47 dan berada pada kategori rendah. Pada siklus I, siswa yang masuk dalam kategori rendah ada 10 siswa (43,47%), kategori sedang ada 9 siswa (39,13%), dan kategori tinggi ada 4 siswa (17,39) dengan skor rata-rata minata siswa 45,17 dan berada pada kategori sedang. Pada siklus II tidak ada siwa yang masuk pada kategori rendah, kategori sedang 12 siswa (52,17%), dan 11 siswa (47,82%) yang masuk pada kategori tinggi. Skor rata-rata minata siswa sebesar 61,26 dan berada pada kategori tinggi. Berikut rekapitulasi kuisioner minat belajar siswa kelas IVA SD Karya Sang Timur :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Tabel 4.1 Hasil Kuisioner Minat Belajar siswa No
Inisial siswa 1 AIH 2 ACA 3 ACA 4 ADW 5 APS 6 BDN 7 CSH 8 EIY 9 EYA 10 FJS 11 FAS 12 GLO 13 GML 14 HEP 15 LIG 16 PLA 17 RYB 18 SJ 19 SDN 20 SFS 21 CHA 22 VCH 23 YGH Rata-rata
Kondisi awal 33 22 20 35 43 30 48 65 21 35 44 40 55 60 52 23 20 25 37 77 28 25 24 37,47
Kriteria Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang Tinggi Rendah Rendah Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah
Hasil siklus I 36 27 29 42 47 35 57 73 37 43 50 44 63 65 57 34 29 36 35 79 43 38 40 45,17
Kriteria Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Sedang Rendah Sedang Sedang
Hasil siklus II 55 47 54 57 56 53 67 76 50 56 63 59 78 73 74 60 47 67 60 80 59 58 60 61,26
Kriteria Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata minat belajar siswa mengalami peningkatan dari 37,47 (rendah) pada kondisi awal menjadi 45,17 (sedang) pada siklus I, dan menjadi 61,26 (tinggi) pada siklus II. Karena target akhir minat belajar siklus II sudah tercapai, maka penelitian dihentikan pada siklus II. berikut adalah gambar peningkatan minat belajar siswa :
100
37,47
45,17
61,26
50 0 kondisi awal
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.1. Grafik Peningkatan Minat Belajar Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
4.1.3.2 Prestasi Belajar Siswa a.
Proses Pembelajaran Berdasarkan hasil analisis data siklus I dan siklus IIpenggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: guru melakukan presentasi kelas, siswa belajar dalam tim, siswa mengerjakan kuis, guru memberikan penghargaan pada setiap tim, dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IVA SD Karya Sang Timur tahun pelajaran 2014/2015. b.
Hasil Data yang diperoleh dari siklus I dan II adalah data hasil evaluasi yang
dapat menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa. Soal evaluasi yang digunakan adalah 21 soal pilihan ganda untuk siklus I dan 20 soal pilihan ganda untuk siklus II. Soal evaluasi ini diberikan tiap akhir siklus I dan II.Peningkatan prestasi belajar siswa pada penelitian ini dapat dilihat dari dua indikator, yaitu skor rata-rata nilai siswa dan persentase ketuntasan KKM. KKM yang dipakai dalam penelitian ini adalah KKM pada mata pelajaran IPS di kelas IVA SD Karya Sang Timur pada tahun pelajaran 2014/2015, yaitu sebesar 73. Pada kondisi awal, rata-rata nilai siswa adalah 66,87 dengan persentase siswa yang memenuhi KKM sebesar 35,22%. Pada siklus I, rata-rata nilai siswa adalah 74,73 dengan persentase siswa yang memenuhi KKM sebesar 60,86%. Pada siklus II, rata-rata nilai siswa adalah 80,47 dengan persentase siswa yang memenuhi KKM sebesar 78,26%. Berikut ini adalah tabel rekapitulasi prestasi belajar siswa kelas IVA SD Karya Sang Timur setelah penelitian :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Tabel 4.2 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa
No
Nama
AIH ACA ACA ADW APS BDN CSH EIY EYA FJS FAS GLO GML HEP LIG PLA RYB SJ SDN SFS CHA VCH YGH Jumlah Rata-Rata Persentase Ketuntasan Kkm (73)
Sebelum tindakan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
66,87 35,22%
Setelah Tindakan Siklus I Siklus II Ketuntasan Keuntasan Nilai Nilai Ya Tidak Ya Tidak 60 √ 65 √ 73 √ 80 √ 80 √ 92 √ 78 √ 97 √ 79 √ 69 √ 69 √ 91 √ 70 √ 68 √ 72 √ 74 √ 82 √ 91 √ 80 √ 97 √ 77 √ 86 √ 79 √ 91 √ 72 √ 94 √ 68 √ 83 √ 77 √ 71 √ 76 √ 74 √ 82 √ 80 √ 79 √ 70 √ 76 √ 75 √ 80 √ 76 √ 66 √ 78 √ 72 √ 74 √ 72 √ 75 √ 1719 14 9 1883 18 5 74,73 80,47 60,86%
78,26%
Dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai siswa mengalami peningkatan setelah dilakukan penelitian dari 66,87 pada kondisi awal menjadi 74,73pada siklus I, dan menjadi 80,47 pada siklus II, serta persentase ketuntasan KKM siswa mengalami peningkatan setelah dilakukan penelitiandari 35,22% pada kondisi awal menjadi 60,86% pada siklus I, dan menjadi 78,26% pada siklus II. Karena target akhir prestasi belajar siklus II sudah tercapai, maka penelitian dihentikan pada siklus II. Berikut ini adalah gambar peningkatan prestasi belajar siswa yang dilihat dari skor rata-rata nilai siswa dan persentase ketuntasan KKM (73):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rata-rata nilai siswa
Persentase Ketuntasan KKM (73)
100 80
80,47
74,73
66,87
80
Column1
78,26%
60,86%
60 35,22% 40 20 0 Kondisi Awal
Siklus I
SIKLUS II
Gambar 4.2 Hasil prestasi belajar siswa
4.2
Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian tentang peningkatan minat dan prestasi belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah dilaksanakan di kelas IVA SD Karya Sang Timur pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015. Siklus I dan II penelitian ini telah dilaksanakan dengan baik dan lancar. Berikut ini adalah pembahasan hasil penelitian mengenai peningkatan minat dan prestasi belajar siswa kelas IVA SD KaryaSang Timurdalam mata pelajaran IPS dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD. 4.2.1
Peningkatan Minat Belajar Siswa Penigkatan minat dapat dilihat dari skor rata-rata siswa. Data minat
belajar siswa diambil peneliti dengan menggunakan lembar kuisioner. Berdasarkan data hasil kuisioner minat telah terjadi peningkatan minat belajar siswa. Pada kondisi awal, minat 15 siswa (65,21%) termasuk dalam kategori rendah, 5 siswa (21,73% ) termasuk kategori sedang, 3 siswa (13,04%) termasuk dalam kategori tinggi. Skor rata-rata minat siswa adalah 37,47 dan berada pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
kategori rendah. Pada saat melakukan penelitian di kelas IVA, peneliti menemukan beberapa hal yang menunjukkan minat siswa yang rendah. Hal-hal tersebut antara lain: 1. Sebagian besar siswa kurang memperhatikan pelajaran dari guru; 2. Saat bekerja dalam kelompok, siswa tidak mau bekerja sama, siswa cenderung lebih memilih mengerjakan tugas secara mandiri; 3. Tidak adanya partisipasi aktif selama proses pembelajaran; 4. siswa nampak asik sendri dengan kegiatan mereka; 5. ketika guru memberikan pertannyaan hanya beberapa siswa saja yang dapat menjawabnya. Hal tersebut terjadi karena penerapan model pembelajaran yang kurang inovatif, sehingga siswa merasa bosan dan minat siswa terhadap belajar pun rendah. Reber dalam Syah (1995;136) yang menyatakan minat adalah suatu ketergantungan pada faktor-faktor internal seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan siswa. Pada siklus I, terjadi peningkatan minat dibandingkan pada kondisi awal yaitu 11 siswa (47,82%) termasuk dalam kategori rendah, 8 siswa (34,78%) termasuk dalam kategori sedang, 4 siswa (17,39%) termasuk kategori tinggi. Skor rata-rata minat siswa adalah 45,17 dan berada pada kategori sedang. Data tersebut sudah mencapai target akhir siklus I yaitu 44,07. Peningkatan itu erjadi karena pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu membuat siswa lebih berminat. Slavin (2008:151) menjelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki empat langkah pembelajaran, yaitu: 1) guru menyampaikan materi pembelajaran; 2) siswa belajar dalam tim; 3) siswa mengerjakan tes/kuis secara mandiri; dan 4) guru memberikan penghargaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
tim. Langkah keempat menurut slavin pemberian penghargaan tim adalah faktor pemicu terjadinya peningkatan minat belajar siswa. Pada siklus II, peneliti memperbaiki kekurangan siklus I dan mengoptimalkan pembelajaran agar target penelitian dapat tercapai. Pada siklus II ini terjadi peningkatan minat jika dibandingkan dengan siklus I. hal itu ditunjukkan berdasarkan data hasil kuisioner minat siswa terdapat 8 siswa (34,78%) termasuk pada kategori tinggi, 15 siswa (65,21%) termasuk kategori sedang, dan tidak ada siswa yang termasuk kategori rendah. Skor rata-rata minat siswa mencapai 61,26 dan berada pada kategori tinggi. Data tersebut sudah mencapai target akhir siklus II yaitu 56,19. Kondisi Awal
Target Pencapaian
70
61,26 56,19
60 44,07
50 40
Hasil
45,17 37,47
37,47
30 20 10 0 Siklus I
Siklus II
Gambar 4. 3 Peningkatan Minat Siswa Dengan adanya peningkatan dari kondisi awal ke siklus I sebesar 7,7 dan dari siklus I ke siklus II sebesar 16,09 menunjukkan bahwa siswa lebih berminat pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
kooperatif tipe STAD. Hal ini berarti hipotesi tindakan pada penelitian ini terbukti. 4.2.2
Prestasi Belajar Siswa Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari dua indikator yaitu
nilai rata-rata siswa dan persentase siswa yang memenuhi KKM. Berdasarkan hasil pelaksanaan kuis di akhir siklus I dan II, diketahui telah terjadi peningkatan prestasi belajar dibandingkan dengan kondisi awal. Rata-rata nilai siswa pada kondisi awal sebesar 66,87 dengan ketuntasan KKM sebesar 35,22%. Rendahnya prestasi belajar siswa disebabakan oleh penerapan model pembelajaran yang kurang inovatif.Hal tersebut membuat peneliti memilih model pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Model pembelajaran inovatif yang dipilih peneliti adalah modle pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki keistimewaan dibandingkan model pembelajaran yang lain, yaitu menerapkan adanya tanggung jawab pada anggota timnya dan penghargaan tim. Sehingga memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi dalam belajarnya. Seperti yang dijelaskan oleh Djamarah (1994:19) prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan dan diciptakan secara individu maupun kelompok. Pada penelitian ini hasil belajar siswa dalam penelitian diujkur dari segi aspek kognitif., menggunakan instrumen berupa 21 soal pilihan ganda pada siklus I dan 20 soal pilihan ganda pada siklus II. Peningkatan nilai rata-rata ulangan siswa pada siklus I meningkat dari data awal yang diperoleh siswa yaitu 66,87 meningkat menjadi 74,73 pada siklus I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
dan peningkatannya sebesar 7,86. Persentase siswa yang memenuhi KKM mengalami peningkatan dari kondisi awal 35,22% meningkat menjadi 60,86% pada siklus I. Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan namun peningkatan yang diperoleh belum sesuai dengan yang diharapkan peneliti, siswa masih terlihat kesulitan dalam menjalankan model pembelajaran kooperaatif tipe STAD dan siswa belum terbisa dengan perubahan pembelajaran yang tadinya belajar secara individual harus belajar secara berkelompok. Pada siklus II meningkat dari 74,73 pada siklus I meningkat menjadi 80,47 pada siklus II. Persentase siswa yang memenuhi KKM mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I yaitu 60,86% meningkat menjadi 78,26% pada siklus II siswa yang mencapai KKM. Peningkatan ini terjadi sebab ada kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus I, maka peneliti belajar untuk memperbaiki kekurangan kegiatan pembelajaran yang terdapat pada siklus I agar hasil prestasi belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan. Kegiatan belajar berkelompok ini dapat membantu siswa dalam memahami materi dan dapat saling bertukar informasi ilmu pengetahuan tidak hanya belajar dari buku atau mendengarkan penjelasan dari guru. Jika siswa merasa malu bertanya dan takut dengan guru siswa dapat bertanya dengan teman satu kelompoknya. Berdasarkan rekapitulasi hasil prestasi belajar siswa siklus I dan siklus II nampak bahwa ada peningkatan pada hasil belajar siswa. Berikut ini adalah tabel hasil prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II pada penelitian ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Tabel 4.3 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan II Nama Siswa 1. AIH 2. ACA 3. ACA 4. ADW 5. APS 6. BDN 7. CSH 8. EIY 9. EYA 10. FJS 11. FAS 12. GLO 13. GML 14. HEP 15. LIG 16. PLA 17. RYB 18. SJ 19. SDN 20. SFS 21. CHA 22. VCH 23. YGH Jumlah Rata-Rata Persentase Ketuntasan KKM (73) No
Nilai Kuis Siklus I Siklus II 60 65 73 80 80 92 78 97 79 69 69 91 70 68 72 74 82 91 80 97 77 86 79 91 72 94 68 83 77 71 76 74 82 80 79 70 76 75 80 76 66 78 72 74 72 75 1719 1851 74,73 80,84 60,86%
Peningkatan Meningkat Tidak Meningkat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 15 8
78,26%
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa siswa yang nilainya pengalami peningkatan ada 15 siswa dari 23 siswa. Hal ini kenungkinan dikarenakan pada siklus II siswa sudah mulai terbiasa bekerja kelompok dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dapat dilihat pula bahwa 8 siswa dari 23 siswa tidak mengalami peningkatan nilai, kemungkinan hal ini dikarenakan pada siklus II siswa tersebut tidak memperhatikan pembelajaran dan tidak belajar dalam kelompok dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan peneliti dalam dua siklus, nampak bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diterapkan pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
siswa kelas IVA SD Karya Sang Timur tahun pelajaran 2014/2015 dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Berikut ini adalah tabel hasil penelitian peningkatan minat dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas IVA SD Karya Sang Timur pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 : Tabel 4.4 Hasil Penelitian No 1. 2.
Variabel
Indikator
Minat belajar siswa Prestasi belajar siswa
Skor rata-rata minat kelas Rata-rata nilai siswa Persentase ketuntasan KKM (63)
Kondisi Awal
Kondisi Akhir Siklus I Siklus II Target Hasil Target Hasil
37,47
44,07
45,17
56,19
61,26
66,87
72,87
74,73
78,87
80,47
35,22%
55,22%
60,86%
75,22%
78,26%
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Martina (2013) bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini, minat siswa dapat meningkat dengan adanya penghargaan tim, dan prestasi belajar siswa dapat meningkat dengan adanya saling bekerjasama dalam belajar tim. Siswa dengan tingkat prestasi rendah dapat bekerjasama dengan timnya untuk mendapatkan penghargaan. Hal ini dapat meningkatkan semangat belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
Pada bab V ini akan dibahas mengenai kesimpulan, keterbatasan masalah penelitian dan saran peneliti setelah pelaksanaan penelitian. 5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian tindakan kelas yang
telah dilaksanakan di SD Karya Sang Timur pada siswa kelas IVA dalam mata pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 5.1.1
Upaya peningkatan minat dan prestasi belajar IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IVA SD Karya Sang Timur tahun pelajaran 2014/2015 telah berhasil dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) pemberian materi; b) pembentukan kelompok; c) pemberian tugas; d) diskusi kelompok; e) presentasikan hasil; f) evaluasi individu; g) pemberian penghargaan.
5.1.2
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IVA SD Karya Sang Timur tahun pelajaran 2014/2015 dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan skor rata-rata minat siswa dari sebelum dilakukan tindakan adalah 37,47 (rendah), pada siklus I skor rata-rata minat siswa menjadi 45,17 (sedang), Pada siklus II skor rata-rata minat
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
meningkat sebesar 61,26 (tinggi). Hal ini dapat dilihat dari hasil kuisioner minat siswa. 5.1.3
Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IVA SD Karya Sang Timur tahun pelajaran 2014/2015 dapat meningkatkan prestasi belajar belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan rata-rata nilai ulangan siswa dari kondisi awal 66,87 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 35,22%, pada siklus I meningkat menjadi 74,73 dengan persentase siswa yang mencapai KKM 60,86%. Pada siklus II rata-rata nilai ulangan siswa meningkat menjadi 80,47 dengan persentase siswa yang mencapai KKM 78,26%.
5.2
Keterbatasan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menyadari adanya berbagai
keterbatasan penelitian yang dihadapi. 5.2.1
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri, sehingga siswa kurang terfokus dalam mengikuti pembelajaran.
5.2.2
Data hasil minat belajar siswa hanya dengan pengisian kuisioner sehingga hasil yang didapat kurang objektif. Saat pengisian lembar kuisioner hanya diawasi oleh satu orang yaitu peneliti sendiri.
5.2.3
Idealnya pelaksanaan pertemuan pada setiap siklus dilakukan dihari yang berbeda, tetapi dikarenakan keterbatasan waktu maka setiap pertemuan pada setiap siklus dilakukan pada hari yang sama. Jeda pelaksanaan terlalu dekat, sehingga tidak mengoptimalkan hasil prestasi siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.3
Saran
5.3.1
Bagi Peneliti lain
1.
89
Sebaiknya penelitian dilakukan oleh guru kelas, supaya dalam proses pembelajaran siswa lebih bisa terfokus perhatiannya pada pelajaran.
2.
Sebaiknya untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa tidak hanya dengan pengisian kuisioner minat, tetapi ditambahkan dengan adanya pengamatan oleh observer. Dan sebaiknya observer berjumlah minimal tiga observer, supaya hasilnya lebih akurat dan mengindari subjektivitas.
3.
Sebaiknya pertemuan pada setiap silkusnya dilaksanakan pada hari yang yang berbeda, hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan hasil prestasi belajar siswa.
5.3.2 1.
Bagi Guru Guru diharapkan lebih berinisiatif untuk menggunakan berbagai macam model pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran di kelas, terutama model pembelajaran kooperatif.
5.3.3 1.
Bagi Sekolah Kepala sekolah dihharapkan selalu menyarankan kepada guru untuk menggunakan model-model pembelajaran yang inovatif dalam mengajar. Hal tersebut supaya memancing keaktifan dari diswa yang dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
DAFTAR PUSTAKA Angkowo, &. A. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran . Jakarta: Gramedia. Azwar, S. (2012). Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bahasa, T. P. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. BAB II pasal 3. Jakarta: Sisdiknas. Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. BAB III pasal 4. Jakarta: Sisdiknas. Djamarah, S. B. (1994). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Djamarah, S. B. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rieneka Cipta. Fauzi, U. H. (Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan). 1990. Jakarta: Bumi Aksara. Hasan. (1998). Evaluasi Kurikulum. Jakarta: Erlangga. Indonesia, K. B. (2004). Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional: Balai Pustaka. Iskandar. (2009). Psikologi Pendidikan . Ciputat : Gaung Persada (GP) Pres. Iskandar. (2012). Psikologi Pendidikan. Ciputat: Gaung Persada (GP) Press. Kasbolah E. S, K. (2001). Penelitian Tindakan Kelas. Malang : Universitas Negeri Malang. Lie, A. (2007). Coopertive Learning. Jakarta : Grasindo. Masidjo. (2010). Penilaian Pencapaian Hasil Beljar Siswa di Sekolah . Yogyakarta : Kanisius. Purwanto. (2009). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Karya. Rifa'i & Anni, C. (2009). Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK Universitas Negeri Semarang. Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sanjaya, W. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana. Sapriya. (2009). Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sardiman, A. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sardiman, A. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning (Teori, Riset, dan Praktik). Bandung: Nusa Media. Sobur. (2009). Cooperatif Learning , Anlisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Solihatin, E. d. (2008). Cooperative Learning, Analisi Model Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara. Sugiyanto. (2010). Model -model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : ALFABETA. Sujanto, A. (2004). Psikologi Umum. Jakarta: Aksara Baru. Sukmadinata. (2007). Landasan Psikologi Proses Pendidikan . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sulistyowati, S. (2001). Cara Belajar Yang Efektif dan Efesien. Pekalongan : Cinta Ilmu Pekalongan . Sunarto, S. (2012). Bagaimana Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta: Bumi AKSARA. Surya. (2004). Kapita Selekta Kependidikan SD. Jakarta: UT. Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya. Syah, M. (1995). Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, Rosda Group. Taniredja, T. P. (2010). Penelitian Tindakan Kelas untuk Pengembangan Propesi Guru Praktik, Praktis dan Mudah. Bandung: Alfabeta. Taufani. (2008). Menginstal Minat Baca Siswa. Bandung: Globalindo Universal Multikreasi. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Prograsif:Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Trianto. (2011). Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Wahyudi. (2002). Strategi Pembelajaran . Jakarta : Kencana . Wiharyanto, A. (2012). Kajian IPS PGSD. Yogjakarta: Kanisius.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92
Lampiran
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93
Lampiran 1 Silabus
SILABUS Satuan Pendidikan : SD K SANG TIMUR Kelas / Semester : IVA / 1 Tema / Sub Tema : 2. Selalu Berhemat Energi / 1. Macam-macam Sumber Energi Mata Pelajaran : IPS, Bahasa Indonesia, Matematika Kompetensi Inti : 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain. Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar
3.3 3.3 Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya
IPS
4.3Menceritakan Manusia dalam hubungannya dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya
Indikator 3.3.1Menjelaskan perbedaan letak geografis dan astronomis Indonesia 3.3.2Menjelaskan letak geografis Indonesia pada peta 3.3.3Menjelaskan letak geografis Indonesia pada globe 3.3.4Menjelaskan hubungan geografis dengan iklim di Indonesia
Materi pokok
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
1. Jenis / SIKLUS I Teknik Penilaian Pertemuan 1 a. Tes Lisan: Mengerjakan soal pretes secara Letak Unjuk individu geografis Kerja Mengamati peta letak geografis dan dan b. Tes astronomis Indonesi (mengamati) pengaruh Tertulis : Mengajukan pertannyaan yang nya Latihan berkaitan dengan gambar tersebut. terhadap soal (menanya) keadaan 2. Prosedur Dibagi dalam beberapa kelompok (@ fisik 4 – 5 siswa) secara heterogen dalam jenis Penilaian Indonesi a. Awal : kelamin, agama, dan tingkat prestasinya. a Pre-Test Mempelajaari materi dengan teman b. Tengah: sekelompok(mengumpulkan informasi) Lembar Saling memahami materi dalam Kerja kelompok dan menjawab pertannyaan
Alokas i waktu 12 jp (12 x 35 menit
Sumber belajar 1. Media : Gambar peta letak geografis dan astronomis Indonesia, video persebaran flora dan fauna, peta persebaran tanah di Indonesia dan video persebaran manusia di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94
3.3.5 Menjelaskan hubungan geografis dengan waktu di Indonesia 3.3.4 Menyebutkan pembagian musim di Indonesia 3.3.5 Memahami terjadinya angin muson di Indonesia 3.4.1 Mengklasifikasi pesebran flora di Indonesia. 3.4.2Mengklasifik asi persebaran fauna di Indonesia. 3.4.3 Menjelaskan persebaran tanah di Indonesia. 3.4.5 Menjelaskan persebaran manusia di Indonesia. 4.3.1 Membuat peta pikiran tentang pengaruh letak geografis terhadap kondisi fisik Indonesia
yang diajukan (menalar) Mengerjakan LKS bersama kelompok Mempresentasikan hasil pekerjaan (mengkomunikasikan) Memahami teks bacaan mengenai letak goegrafis dan astronomis (mencari informasi) Membuat 5 pertanyaan sesuai teks yang telah dibaca (eksperimen) Mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya (mengkomunikasikan) Membaca cerita matematika Menyelesaikan LKS berisi soal matematika bersama kelompok (ekperimen) mempresentasikan hasil kerja kelomponya (mengkomunikasikan) Pertemuan 2 Mengamati gambar macam-macam musim (mengamati) Bertannya tentang hal-hal yang diketahui dari gambar tersebut (menanya) Mengamati proses terjadinya angin muson (mengamati) Mengerjakan LKS bersama teman sekelompok (ekspeimen) Mempresentasikan hasil buat peta pikiran mengenai materi tersebut (mengkomunikasikan) Merefleksikan kegiatan hari ini Mengerjakan soal kuis secara individu Pemberian penghargaan pada
Siswa c. Tindak Lanjut : PR 3. Bentuk Instrumen Penilaian a. Lembar Pengamata n Sikap dan Rubrik Penilaian b. Lembar penilaian menulis cerita dan rubrik Penilaian c. Lembar Pengamata n diskusi dan Rubrik Penilaian d. Daftar Periksa
Indonesi. 2. Alat : Pensil, bolpoint, penghapus. 3. Sumber : Multimedi a Pembelajara n CD InteraktifGeografi, Kondisi Fisik Wilayah Indonesia: Untuk SMP/MTS. Diproduksi oleh: Lebah Kreasi Multimedia, Solusi Media Pendidikan. http://ww w.sridianti.c om/strukturgeografidan-tataletakgeografi.htm
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95
kelompok yang berprestasi. SIKLUS II Pertemuan 1 Mengerjakan soal pre-tes secara mandiri Menonton video persebaran flora dan fauna Indonesia (mengamai) bertannya mengenai hal terkait gambar tersebut (mencari informasi) Dibagi dalam beberapa kelompok (@ 4 – 5 siswa) secara heterogen dalam jenis kelamin, agama, dan tingkat prestasinya. Memahami materi bersama kelompok (menalar) Mengerjakan LKS bersama kelompok (eksperimen) Mempresentasikan hasil pekerjaannya (mengkomunikasikan) Membaca teks mengenai suaka marga satwa Membuat 3 pertanyaan berdasarkan teks tersebut Pertemuan 2 Duduk dalam kelompok masingmasing Mengamati peta persebaran tanah dan manusia di Indonesia (mengamati) mendengar penjelasan mengenai materi mengerjakan LKS bersama kelompok
l Kementer ian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Selalu Berhemat Energi Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD / MI Kelas IVA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementeri an Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Selalu Berhemat Energi Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96
(eksprerimen) mempresentasikan hasil pekerjaan ( mengkomunikasikan) menyimpulkan pembeljaran hari ini mengerjakan soal evaluasi secara mandiri pemberian penghargaan pada kelompok yang berprestasi.
Bahasa Indonesia
3.2.1Membuat pertanyanyaan dari teks laporan yang dibaca 3.2.1 Membuat pertanyaan dari Teks teks laporan bacaan yang dibaca. “peta 4.1.1Mempresen dan tasikan globe” pertannyaan dari Dan “ teks laporan suaka yang dibaca. marga satwa dan cagar 4.1 Mengamati, alam” mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energy panas, bunyi, dan 3.2 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan dengan memilih dan memilah kosakata baku.
BukuGuru SD / MI Kelas IVA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 4.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97
cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan dengan memilih dan memilah kosakata baku
3.11Menunjukkan persamaan antara sepasang ekpresi menggunakan penambahan, pengurangan, dan perkalian. Matemati ka
4.1Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri , menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan
3.11.1Menerapk an konsep persamaan antara sepasang ekpresi menggunakan penjumlahan, pengurangan, dan perkalian sepasang ekspresi penjumlahan pengurangan, dan perkalian. 4.1.1Mempresen asikan hasi diskusi kelompok tentang
Kalimat matemat ika yang selaras
5.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98
FPB,
penerapan persamaan sepasang ekspresi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian.
Yogyakarta , 08 November 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
Lampiran 2 RPP Siklus 1 RENCANA PELAKASANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SDK SANG TIMUR Kelas/ Semester : IVA/ 1 (Satu) Tema : Selalu Berhemat Energi Subtema : Macam-macam Sumber Energi Pembelajaran : 1 sampai 6 Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit A. Kompetensi Inti 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. B. Kompetensi Dasar dan Indikator IPS 3.3 Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya 4.3 Menceritakan Manusia dalam hubungannya dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya Indikator 3.3.1 Menjelaskan perbedaan letak geografis dan astronomis Indonesia 3.3.2 Menjelaskan letak geografis Indonesia pada peta 3.3.3 Menjelaskan letak geografis Indonesia pada globe 3.3.4 Menjelaskan hubungan geografis dengan iklim di Indonesia 3.3.5 Menjelaskan hubungan geografis dengan waktu di Indonesia 3.3.4 Menyebutkan pembagian musim di Indonesia 3.3.5 Memahami terjadinya angin muson di Indonesia 4.3.1 Membuat peta pikiran tentang pengaruh letak geografis terhadap kondisi fisik Indonesia Bahasa Indonesia : 3.2 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energy panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan dengan memilih dan memilah kosakata baku Indikator 3.2.1 Membuat pertanyanyaan dari teks laporan yang dibaca 4.1.1 Mempresentasikan pertanyaan dari teks laporan yang dibaca
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Matematika 3.11Menunjukkan persamaan antara sepasang ekpresi menggunakan penambahan, pengurangan, dan perkalian. 4.1 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri , menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas desimal dan persen terkait dengan aktifitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain serta memeriksa kebenarannya. Indikator 3.11.1Menerapkan konsep persamaan antara sepasang ekpresi menggunakan penjumlahan, pengurangan, dan perkalian 4.1.1 Mempresenasikan hasi diskusi kelompok tentang penerapan persamaan sepasang ekspresi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian. C. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan bertannya jawab siswa mampu menjelaskan perbedaan letak geografis dan astronomis Indonesia dengan tepat. 2. Dengan mengamati siswa mampu menjelaskan letak geografis Indonesia pada peta dengan benar. 3. Dengan diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan letak geografis Indonesia pada globe. 4. Dengan diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan hubungan geografis dengan iklim di Indonesia dengan benar. 5. Dengan pengamatan siswa mampu menjelaskan hubungan geografis dengan waktu di Indonesia dengan tepat. 6. Dengan tanya jawab siswa mampu menyebutkan pembagian musim di Indonesia . 7. Dengan menonton video siswa mampu memahami terjadinya angin muson di Indonesia 8. Dengan diskusi kelompok siswa mampu membuat bagan tentang pengaruh letak geografis terhadap kondisi fisik Indonesia 9. Dengan mengitung jumlah hari pada setiap bulan, siswa mampu mengaplikasikan konsep kalimat matematika sepasang ekspresi menggunakan operasi hitung penambahan, pengurangan , dan perkalian. 10. Dengan membaca teks, siswa mampu mengolah informasi menjadi bentuk pertanyaan tentang manfaat bendungan dalam bahasa Indonesia lisan maupun tulisan menggunakan kosakata baku dengan tepat. 11. Dengan berdiskusi kelompok, siswa mampu mempresentasikan pertanyaan dari teks laporan yang dibaca dengan percaya diri. D. Materi Pembelajaran Matematika : kalimat matemtika , Bahasa Indonesia : teks “Peta dan globe” Ips :pengaruh letak geografis pada kondisi fisik Indonesia E. a. b. c.
Metode Pembelajaran Pendekatan Stategi (model ) Metode Pembelajaran pengamatan, penugasan
: Scientifik Intergratif : Cooperatif Learning (STAD) : Diskusi kelompok, ceramah bervariasi, tanya jawab,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F.
100
Media, Alat dan Sumber Belajar 1. Media : Papan tulis Peta Indonesia Globe Indonesia. Video persebaran angin 2. Alat: Pensil, bolpoint,spidol, penghapus. 3. Sumber : Multimedia Pembelajaran CD Interaktif-Geografi, Kondisi Fisik Wilayah Indonesia: Untuk SMP/MTS. Diproduksi oleh: Lebah Kreasi Multimedia, Solusi Media Pendidikan. http://www.sridianti.com/struktur-geografi-dan-tata-letak-geografi.html Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Selalu Berhemat Energi Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD / MI Kelas IVA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Selalu Berhemat Energi Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 BukuGuru SD / MI Kelas IVA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan I No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu 1 Kegiatan Awal - Siswa mengucapkan salam. - Siswa dan guru berdoa bersama-sama dipimpin salah satu siswa. - Siswa menjawab pertanyaan guru, “Bagaimana kabar kalian hari ini?” - Siswa diabsen oleh guru. - Siswa mengerjakan soal pretest secara mandiri sebagai penentu tingkat pemahaman awal siswa 20 menit terhadap materi yang akan diajarkan. - Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran dan aturan dalam pembelajaran. - Guru memotivasi siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran dengan memberikan jargon “ IVA - , UYE SEMANGATKU, AWW” 2
Kegitan Inti Siswa diminta mengamati beberapa gambar yang ditunjukkan guru. (mengamati) (guru menyampaikan pembelajaran) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan
80 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
-
-
-
-
-
-
dengan gambar tersebut. (menanya) (guru menyampaikan materi pembelajaran) Siswa diminta berdiskusi dengan teman sebangku untuk mencoba menjawab pertanyaan yang telah diajukan. (mengumpulkan informasi, menalar) (guru menyampaikan materi pembelajaran) Siswa diminta menyampaikan hasil diskusi dengan teman sebangku. (mengkomunikasikan) (guru menyampaikan materi pembelajaran) Siswa menyimak penjelasan guru tentang letak geografis Indonesia. (mengamati) (guru menyampaikan materi pembelajaran) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok (@4-5 siswa) secara heterogen berdasarkan jenis kelamin dan tingkat prestasinya. Siswa membaca materi dalam kelompoknya terkait materi letak geografis Indonesia (mengumpulkan informasi) (siswa belajar dalam tim) Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok setelah mendengar penjelasan petunjuk pengerjaan LKS. Semua siswa dipastikan terlibat dalam tugas kelompok tersebut dan mempelajari materi. (menalar) (siswa belajar dalam tim) Siswa membahas bersama LKS yang telah dikerjakan dengan setiap kelompok mempresentasikan di depan kelas. (mengkomunikasikan) (siswa belajar dalam tim)
3
Penutup - Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan kegiatan pada pagi ini. - Siswa diminta melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan. - Guru mengkondisikan siswa untuk istirahat. Pertemuan II 1 Kegiatan awal - Siswa dikondisikan oleh guru untuk megikuti pembelajaran setelah istirahat. - Siswa masih berada dalam kelompok yang sudah dibentuk pada pembelajaran sebelumnya. - Siswa dan guru bertanya jawab sekilas mengenai materi materi sebelum istirahat. - Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dipelajari yaitu tentang pengaruh letak geografis terhadap
5 menit
5 menit
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iklim, musim Indonesia. 2
3
dan
pembagian
waktu
di
Kegiatan Inti - Siswa mengamati beberapa gambar yang ditunjukkan guru. (mengamati) (guru menyampaikan pelajaran) - Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi pengaruh letak geografis terhadap perubahan musim, iklim dan perbedaan waktu. (mengamati) (guru menyampaikan pembelajaran) - Siswa membaca materi pembelajaran tentang materi pengaruh letak geografis terhadap perubahan musim, iklim dan perbedaan waktu. (mengumpulkan informasi) (siswa belajar dalam tim) - Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok setelah mendengar penjelasan petunjuk pengerjaan LKS. Semua siswa dipastikan terlibat dalam tugas kelompok tersebut dan mempelajari materi. (menalar) (siswa belajar dalam tim) - Siswa membahas bersama LKS yang telah dikerjakan dengan setiap kelompok mempresentasikan di depan kelas. (mengkomunikasikan) (siswa belajar dalam tim) - Siswa diminta mengerjakan lembar kuisioner minat secara mandiri. Penutup - Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang didapat. - Siswa menjawab pertanyaan dari guru untuk mengetahui ketercapaian indikator. - Siswa mengerjakan kuis secara mandiri. (siswa mengerjakan tes secara mandiri) - Siswa melakukan refleksi dari kegiatan hari ini. - Siswa diberi tugas rumah - Guru memberikan skor kuis hasil belajar siklus I yang dikerjakan oleh siswa selama pelajaran berlangsung. - Guru memberikan penghargaan kepada elompo yang berprestasi berupa sertifikat dengan kriteria sertifikat Tim Baik, Tim Sangat Baik dan Tim Super. (guru memberikan penghargaan tim).
65 menit
35 menit
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H. Penilaian a. b. c. d. e.
103
Prosedur : Pretest, LKS dan Postest Jenis : tes Teknik : tertulis Bentuk instrumen (terlampir) Pedoman skoring Skor = jumlah jawaban benar Nilai = Yogyakarta , 08 November 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
Lampiran 3 RPP Siklus 2 RENCANA PELAKASANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SDK SANG TIMUR Kelas/ Semester : IVA/ 1 (Satu) Tema : Selalu Berhemat Energi Subtema : Pemanfaatan Energi Pembelajaran : Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit A. Kompetensi Inti 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. B. Kompetensi Dasar dan Indikator IPS 3.4 Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya. 4.3 Menceritakan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya. Indikator 3.4.1 Mengklasifikasi pesebran flora di Indonesia. 3.4.2 Mengklasifikasi persebaran fauna di Indonesia. 3.4.3 Menjelaskan persebaran tanah di Indonesia. 3.4.5 Menjelaskan persebaran manusia di Indonesia. Bahasa Indonesia 3.2 Menggali informasi dari taks bacaan laporan hasil pengamatan dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.1 Mengamati, mengolah dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan dengan bahasa Indonesia lisan dan tulisan dengan memilih dan menilah kosakata baku. Indikator 3.2.1 Membuat pertanyaan dari teks laporan yang dibaca. 4.1.1 Mempresentasikan pertannyaan dari teks laporan yang dibaca. C. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan penugasan siswa mampu mengklasifikasikan persebaran flora di Indonesaia dengan tepat. 2. Dengan penugasan siswa mampu mengklasifikasikan persebaran fauna di indonesia dengan tepat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
D.
E.
F.
G.
105
Dengan pengamatan siswa mampu menjelaskan persebaran tanah di Indonesia dengan benar. 4. Dengan diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan persebaran manusia di Indonesia. 5. Dengan membaca teks siswa mampu membuat pertannyaan dari teks laporan yang dibaca dengan benar. 6. Dengan penugasan siswa mampu mempresentasikan pertanyaan dari teks laporan ang dibaca dengan percaya diri. Materi pembelajaran Bahasa Indonesia : tek “suaka marga satwa dan cagar alam” IPS : persebaran flora,fauna dan tanah serta persebaran manusia di Indonesia Metode pembelajaran a. Pendekatan : Scientifik Intergratif b. Stategi (model ) : Cooperatif Learning (STAD) c. Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, ceramah bervariasi, tanya jawab, pengamatan, penugasan Media, Alat dan Sumber Belajar Media : Papan tulis, video persebaran flora dan fauna , Gambar petapersebaran tanah pada peta Alat : Spidol, pensil, balpoin, penghapus Sumber : Koentjaraningrat, et.al.Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Jakarta: Djambatan, 1999), p. 1. Sri Sudarmi dan Waluyo, Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2: Untuk SMP/MTS Kelas VIII. Maryanto (ed.) (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008), p. 5. “Letak Indonesia”, dalam http://mr-geo-mtsn.blogspot.com/2009/07/letakindonesia.html. Download: 25 Oktober 2014. “Wawasan Nusantara”, dalam http://silvianadita1.blogspot.com/2011/05/ wawasan-nusantara.html. Download: 25 Oktober 2014. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan I No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu 1 Kegaiatan Awal - Siswa mengucapkan salam. - Siswa dan guru berdoa bersama-sama. - Siswa diabsen oleh guru. - Siswa mengerjakan soal pretest secara mandiri sebagai penentu tingkat pemahaman awal siswa terhadap materi 20 menit yang akan diajarkan. - Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran dan aturan dalam pembelajaran. - Guru memotivasi siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran. 2 Kegiatan Inti - Siswa diminta mengamati video persebaran flora dan 80 menit fauna di Indonesia yang ditunjukkan guru. (mengamati) (guru menyampaikan pelajaran)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa menyimak penjelasan guru tentang persebaran flora dan fauna di Indonesia. (mengamati) (guru menyampaikan pelajaran) - Siswa dibagi dalam beberapa kelompok (@4-5 siswa) secara heterogen dalam jenis kelamin dan tingkat prestasinya. - Siswa membaca materi dalam kelompoknya terkait materi (mengumpulkan informasi) (siswa belajar dalam tim) - Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok setelah mendengar penjelasan petunjuk pengerjaan LKS. Semua siswa dipastikan terlibat dalam tugas kelompok tersebut dan mempelajari materi. (menalar) (siswa belajar dalam tim) - Siswa membahas bersama LKS yang telah dikerjakan dengan setiap kelompok mempresentasikan di depan kelas. (mengkomunikasikan) (siswa belajar dalam tim) - Guru memberikan konfirmasi terkai hasil pekerjaan siswa. 3 Penutup - Siswa bersama dengan bimbingan guru menyimpulkan pelajaran yang telah didapat. - Siswa menjawab pertannyaan guru untuk mengetahui ketercapaian indikator. - Siswa melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan. - Guru mengkondisikan siswa untuk istirahat. Pertemuan II 1 Kegiatan Awal - Siswa dikondisikan oleh guru untuk mengikuti pembelajaran setelah istirahat. - Siswa tetap duduk dengan kelompoknya. - Siswa dan guru bertannya jawab sekilas tentang materi sebelum istirahat. - Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dipelajari yaitu tentang persebaran tanah di Indonesia. 2 Kegiatan Inti - Siswa mengamati peta persebaran tanah di Indonesia dan persebaran manusia berdasarkan penggolongan ras atau suku yang ditunjukkan guru. (mengamati) (guru menyampaikan pelajaran) - Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi. (mengamati) (guru menyampaikan pelajaran) - Siswa membaca materi pelajaran tentang persebaran tanah di Indonesia dan persebaran manusia berdasarkan penggolongan ras atau suku yang telah dibagikan guru. (mengumpulkan informasi) (siswa belajar dalam tim) - Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok setelah mendengar penjelasan petunjuk pengerjaan LKS. Semua siswa dipastikan terlibat dalam tugas kelompok tersebut dan mempelajari materi. (menalar) (siswa belajar dalam
106
-
5 menit
5 menit
65 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
H.
107
tim) - Siswa membahas bersama LKS yang telah dikerjakan dengan setiap kelompok mempresentasikan di depan kelas. (mengkomunikasikan) (siswa belajar dalam tim) - Siswa diminta mengerjakan lembar kuisioner minat secara mandiri. Penutup - Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang didapat. - Siswa menjawab pertanyaan dari guru untuk mengetahui ketercapaian indikator. - Siswa mengerjakan kuis secara mandiri. (siswa mengerjakan tes secara mandiri) - Siswa melakukan refleksi dari kegiatan hari ini. - Siswa diberi tugas rumah - Guru memberikan skor kuis hasil belajar siklus II yang dikerjakan oleh siswa selama pelajaran berlangsung. - Guru memberikan penghargaan kepada elompo yang berprestasi berupa sertifikat dengan kriteria sertifikat Tim Baik, Tim Sangat Baik dan Tim Super. (guru memberikan penghargaan tim)
Penilaian a. Prosedur : Pretest, LKS dan Postest b. Jenis : tes c. Teknik : tertulis d. Bentuk instrumen (terlampir) e. Pedoman skoring Skor = jumlah jawaban benar Nilai =
Yogyakarta , 11 November 2014
35 e n i t
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Lampiran 4 Materi Ajar Siklus 1 dan 2 RINGKASAN MATERI SIKLUS I Pertemuan 1
LETAK GEOGRAFIS DAN LETAK ASTRONOMIS Letak astronomis adalah letak suatu tempat dilihat dari posisi garis lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis imajiner yang membentanghorisontal melingkari bumi sedangkan garis bujurmerupakan garis imajiner yang melingkari bumi secara vertikal. Garis Lintang dan Bujur dibagi menjadi dua yaitu Garis Lintang Utara dan Garis Lintang Selatan yang dibatasioleh garis ekuator(khatulistiwa) dan Garis Bujur Barat dan dan Bujur Timur yang dibatasi oleh Greenwich Mean Time. Letak Astronomis Indonesia adalah 6o LU (Lintang Utara) - 11o LS (Lintang Selatan) dan antara 95o BT (Bujur Timur) - 141o BT (Bujur Timur)Jika dilihat dari posisi astronomis Indonesia terletak di kawasan iklim tropis dan berada di belahan timur bumi. Indonesia berada di kawasan tropis, hal ini membuat Indonesia selalu disinari matahari sepanjang tahun. Di Indonesia hanya terjadi dua kali pergantian musim dalam setahun yaitu musim kemarau dan hujan. Negara-negara yang memiliki iklim tropis pada umumnya dilimpahi alam yang luar biasa. Curah hujan tinggi akan membuat tanah menjadi subur. Flora dan fauna juga sangat beraneka ragam. Sedangkan pengaruh dari letak dilihat dari garis bujur, maka Indonesia memiliki perbedaan waktu yang dibagi menjadi tida daerah waktu yaitu Indonesia bagian timur (WIT), Indonesia bagian tengah (WITA), dan Indonesia bagian barat(WIB).
Letak geografis ditentukan berdasarkan posisi nyata dibanding posisi daerah lain. Indonesia terletak diantara Benua Asia dan Benua Australia, serta Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Posisi Indonesia sangat setrategis dan penting dalam kaitannya dengan perekonomian. Indonesia berada persimpangan lalu lintas dunia.Letak geografis merupakan salah satu determinan yang menentukan masa depan darisuatu negara dalam melakukan hubungan internasional. Meski untuk sementara waktu diacuhkan, kondisi geografis suatu negara sangat menentukan peristiwa-peristiwa yang memiliki pengaruh secara global. Robert Kaplan menuturkan bahwa geografi secara luas akan menjadi determinan yang mempengaruhi berbagai peristiwa lebih dari pada yang pernah terjadi sebelumnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Pertemuan 2 HUBUNGAN LETAK GEOGRAFIS DENGAN IKLIM, WAKTU DAN MUSIM
A.
B.
C.
1. 2.
Iklim adalah pola cuaca khas di suatu daerah dalam jangka waktu yang lama. Secara umum iklim dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal berikut ini: Lintang astronomis yang disebut juga klasifikasi iklim berdasarkan kedudukan matahari atau iklim matahari yang pembagiannya sebagai berikut: 1. Daerah iklim tropik, yaitu daerah yang melingkari globe bumi 2. Daerah iklim sedang yang letaknya di daerah bumi utara. 3. Daerah kutub di Belahan Bumi. Berdasarkan kedudukan bumi terhadap matahari, bumi dapat dibagi menjadi enam wilayah iklim sebagai berikut. 1. Wilayah Iklim Tropik 2. Wilayah Iklim Subtropik Utara dan Selatan 3. Wilayah Iklim Sedang Utara dan Selatan 4. Wilayah Iklim Dingin Wilayah iklim dingin terletak di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan, tepatnya pada garis lintang 66o30’LU – 90oLU dan 66o30’LS – 90oLS. Wilayah ini setiap tahun selama 8 – 11 bulan rata-rata suhu udara di bawah 0o. Wilayah iklim dingin dibagi dua, yaitu sebagai berikut. Wilayah iklim tundra di sekitar Laut Arktik, pesisir Amerika Utara, Kanada Utara, dan Siberia Utara. Wilayah iklim dingin diwarnai corak musim dingin sangat panjang sehingga hamper semua daratan tertutup salju putih dan es tebal.
Angin Muson atau Angin Musim adalah angin yang bertiup secara periodik. Di Indonesia terjadi dua angin muson setiap tahun yaitu angin muson barat dan angin muson timur. Hal ini terjadi karena terjadi karena perbedaan tekanan udara. Menurut Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan udara minimum. 1. Angin Muson Barat(Oktober – April). Tekanan udara yang tinggi di bagian bumi utara(musim dingin) dan tekanan udara rendah di belahan bumi bagian selatan mengakibatkan perbedaan tekanan sehingga menimbulkan tiupan angin muson barat dari Asia ke Australia yang melewati Indonesia. Hal ini menyebabkan curah hujan yang tinggi, air melimpah, dan tanah menjadi subur. 2. Angin Muson Timur(April-Oktober) Berkebalikan dengan Angin muson barat, terjadinya angin muson timur adalah disebabkan tekanan udara di belahan selatan lebih tinggi daripada tekanan udara di belahan utara.Ketika angin bertiup, maka Indonesia akan memasuki musim kemarau, suplai air berkurang, dan tanah menjadi sulit untuk bercocok tanam.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Seperti yang sudah kamu ketahui dari pembahasan sebelumnya, Indonesia merupakan wilayah iklim tropik dan memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. 1. Musim Kemarau di Indonesia Berlangsungnya musim kemarau di Indonesia bersamaan dengan bertiupnya angin musim timur dan terjadi antara bulan Maret-September. Namun pada bulan Maret dan September, gerakan angin belum menentu sehingga pada bulan tersebut dapat terjadi turun hujan. Secara umum, jika iklimnya berjalan normal, musim kemarau di Indonesia kebanyakan berlangsung antara bulan April sampai bulan September. Pada saat itu, kelembapan udara sangat rendah sehingga terjadi kekeringan di beberapa daerah Indonesia. 2. Musim Hujan di Indonesia Berlangsungnya musim hujan di Indonesia bersamaan dengan bertiupnya angin musim barat dan terjadi antara bulan September dan bulan Maret. Namun pada bulan itu, gerakan angin belum menentu sehingga kemungkinan bulan tersebut curah hujannya belum menentu.Secara umum jika iklimnya berjalan normal, musim hujan di Indonesia kebanyakan berlangsung antara bulan Oktober sampai bulan Febuari. Di beberapa wilayah sering kali hujannya sedemikian lebat hingga terjadi banjir.
Bumi kita berbentuk bulat dan setiap harinya selalu berputar. Bumi berputar pada porosnya disebut rotasi. Bumi kita berputar pada sumbunya dari arah barat ke timur. Untuk satu kali putaran dibutuhkan waktu 24 jam. Maksud sekali putaran adalah bumi berputar 360o dalam waktu 24 jam. Dengan demikian, setiap jam bumi berputar 360o: 24 = 15o. Adapun akibat dari rotasi bumi adalah sebagai berikut: a) terjadinya siang dan malam; b) terjadinya perbedaan waktu pada tempat yang berbeda letak meridian/bujurnya; c) pembelokan arah angin. Indonesia dibagi dalam tiga wilayah waktu, yaitu sebagai berikut. a) Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) yang meliputi seluruh wilayah Pulau Sumatra, Jawa dan Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah. b) Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA), yang meliputi wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTT, NTB, dan Sulawesi. c) Standar meridian 135o BT, ditetapkan Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT), yang meliputi Kepulauan Maluku dan Irian Jaya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
RINGKASAN MATERI SIKLUS II pertemuan 1 Persebaran Flora di Indonesia Indonesia memiliki beraneka ragam jenis tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar, terutama curah hujan dan suhu udara. Jenis-jenis flora di Indonesia antara lain a) Hutan hujan tropis Hutan ini merupakan hutam rimba yang lebat. Hutan heterogen adalah naama lain dari hutan Hujan tropis. Jenis hutan ini banyak ditemukan di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua. Cirinya adalah: Pohonnya besar, tinggi dan rapat Berdaun lebar dan menghijau sepanjang tahun Keadaan didalam hutan gelap Banyak tumbuhan menjalar seperti rotan dan anggrek b) Hutan musim Jenis ini sering disebut hutan homogeny karena tumbuhannya terdiri atas satu jenis tanaman. Jenih hutan ini banyak terdapat di jawa tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat. ciri hutan ini adalah: Pepohonan tidak terlalu tinggi dengan jarak tidak terlalu rapat Umumnya terdiri dari satu pohon, misalnya jati Hutan menghijau dimusim penghujan dan meranggas pada kemarau Pada bagian dasar hutan, semak masih bisa tumbuh c) Stepa Stepa merupakan lahan yang ditumbuhi dengan rumput-rumput tanpa pepohonan. Jenis padang rumput banyak terdapat di daerah yang curah hujan sedikit dan mengalami kemarau cukup panjnag. Di Indonesia Stepa banyak terdapat di Sumbawa, flores dan timor. d) Sabana Sebana memiliki ciri padang rumput yang luas diselingi pohon-pohon atau semak-semak di sekitarnya. Di daerah ini memiliki kamrau panjang dan bersuhu panas. Di Indonesia sabana terdapat di Nusa Tenggara, Madura dan di Dataran Tinggi Gayo (Aceh). e) Hutan bakau atau Mangrove Tumbuh di daerah pantai yang berlumpur. Pohon-pohon ini memiliki akar yang mampu menaham hantaman ombak laut. Hutan ini banyak tumbuh di dataran rendah dan pantai yang banyak lumpurnya. f)
Padang lumut Terjadi karena pengaruh cuaca dingin. Daerah yang dingin biasanya terdapat di puncakpuncak gunung. Di Indonesia, padang lumut dapat dijumpai di Puncak Jayawijaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
Persebaran Fauna di Indonesia
menempati bagian barat Indonesia sampai Selat Makasar dan Selat Lombok. Di daerah ini terdapat berbagai jenis hewan menyusui yang besar seperti gajah (Elepahas maximus sumatranus), harimau (Panthera tigris), badak (Rhinoceros sondaicus), beruang (Helarctos malayanus), orang utan (Pongo phygmaeus).
menempati bagian timur Indonesia, meliputi Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Di daerah ini terdapat jenis hewan seperti burung kasuari (Casuarius casuarius), cendrawasih (Paradisaea rudolphi), kakatua (Cacatua moluccensis).
terdapat di bagian tengah Indonesia, meliputi Sulawesi dan daerah Nusa Tenggara. hewan yang ada di daerah peralihan ini sering disebut sebagai hewan asli Indonesia dan merupakan hewan endemik yang tidak dapat ditemui di negara lain. Di daerah ini terdapat jenis hewan seperti komodo (Varanus komodosiensis), babi rusa (Babyrousa babirussa), anoa daratan (Bubalus depressicornis) dan burung maleo (Macrocephalon maleo).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pertemuan 2 Keterangan Warna:
Merah muda: Tanah Laterit. Tanah ini biasanya berwarna merah atau kekuningkuningan. Tanah laterit miskin akan unsur hara sehingga tidak subur. Tanah ini banyak dijumpai di daerah pegunungan yang hutannya sudah gundul atau lapisan humusnya telah habis karena adanya erosi (tererosi). Jenis tanah ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, harus segera diadakan penghijauan atau reboisasi, yaitu dengan cara mengusahakan menanami kembali supaya tanah tersebut dapat subur kembali. Tanah ini dipergunakan sebagai bahan baku industri gerabah (keramik).
Merah: Tanah Vulkanis. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah sekitar gunung berapi. Tanah ini terbentuk dari abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan. Jenis tanah ini umumnya mempunyai ciri berbutir halus, sifatnya tidak mudah tertiup angin, dan jika terkena hujan lapisan tanah bagian atas menutup sehingga tanah ini tidak mudah erosi. Jenis tanah ini sangat subur. Pemanfaatannya biasanya dipergunakan untuk pertanian dan perkebunan. Ungu: Tanah Litosol. Tanah ini sering jugadisebut tanah berbatu-batu. Tanah ini terbentuk karena pelapukan batuan yang sempurna sehingga sukar ditanami atau kandungan unsur haranya sangat rendah. Sebagian besar jenis tanah ini tidak bisa dimanfaatkan, hanya sebagian kecil yang produktif dimanfaatkan untuk tanaman keras, tegalan, palawija, dan padang rumput.
Biru Muda: Tanah Organosol atau tanah gambut, yaitu tanah yang berasal dari bahan organik yang terbentuk karena genangan air sehingga peredaran udara di dalamnya sangat kurang dan proses penghancurannya menjadi tidak sempurna karena kekurangan unsur hara.
Biru: Tanah Aluvial. Tanah ini juga sering disebut tanah endapan, yaitu berupa lumpur dan pasir halus yang terbawa oleh air sungai, lalu diendapkan di dataran rendah, lembah dan sekungan sepanjang daerah aliran sungai. Tanah aluvial tidak semuanya mempunyai kandungan unsur hara yang sama. Tinggi rendahnya kandungan unsur haranya tergantung pada tanah induknya. Pemanfaatannya sebagai pertanian
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Persebaran Manusia Sebagai daerah lintasan dan menjadi tempat tujuan setiap orang yang melaluinya, bahkan ini sudah terjadi sejak satu juta tahun yang lalu pada zaman prasejarah. Seperti persebaran manusia dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1. Kelompok ras Austronesia-Melanesoid (Papua Melanezoid), ada yang menyebar ke arah barat dan ada yang menyebar ke arah timur. Mereka yang menyebar ke arah timur menduduki wilayah Indonesia Timur: Papua, Pulau Aru dan Pulau Kai. 2. Kelompok ras Negroid, yang kini menjadi orang Semang di semenanjung Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan Andaman. 3. Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatera Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai. 4. Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: a) Ras Proto Melayu (Melayu Tua), antara lain Suku Batak, Toraja, dan Dayak; dan b) Ras Deutro Melayu (Melayu Muda), antara lain Suku Bugis, Madura, Jawa, dan Bali. Berikut ini adalah peta persebaran kelompok ras
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
Lampiran 5 LKS Siklus 1 dan 2 LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS 1 Satuan Pendidikan Kelas / Semester Tema Sub Tema Pembelajaran Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Lembar Kerja Siswa (LKS) : SDK Sang Timur : IVA/ 1 : 2. Slalu Berhemat Energi :1 :4 : Ips, Bahasa Indonesia, Matematika : 6 jp (6 x 35 menit)
A. Indikator keberhasilan belajar IPS 3.3.1 Menjelaskan perbedaan letak geografis dan astronomis Indonesia. 3.3.2 Menjelaskan letak geografis Indonesia pada peta. 3.3.3 Menjelaskan letak geografis Indonesia pada globe. 3.3.4 Menjelaskan hubungan geografis dengan iklim di Indonesia. 3.3.5 Menjelaskan hubungan geografis dengan waktu di Indonesia. 3.3.4 Menyebutkan pembagian musim di Indonesia. 3.3.5 Memahami terjadinya angin muson di Indonesia. 4.3.1 Membuat peta pikiran tentang pengaruh letak geografis terhadap kondisi fisik Indonesia. BAHASA INDONESIA 3.2.1 Membuat pertayanyaan dari teks laporan yang dibaca 4.1.1 Mempresentasikan pertannyaan dari teks laporan yang dibaca MATEMATIKA 3.11.1 Menerapkan konsep persamaan antara sepasang ekpresi menggunakan penjumlahan, pengurangan, dan perkalian B. 1. 2. 3.
Petunjuk kerja Bergabunglah dalam kelompok yang telah ditentukan gurumu! Tulislah nama kelompok dan anggota pada kolom yang tersedia! Ikuti setiap langkah-langkah dalam kegiatan belajar!
C. Kegiatan belajar I 1. Setelah berkumpul dalam kelompok bacalah materi yang telah disediakan oleh guru secara keseluruhan! 2. Setelah kamu membaca keseluruhan materi kerjakan tugas berikut ini! Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar bersama kelompokmu! a. Jelaskan letak astronomis dan geografis Indonesia! ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
b. Jelaskan pengaruh letak geografis terhadap kondisi iklim di Indonesia! ………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………....... c. Apa bedanya letak astronomis dan letak geografis? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… Tunjukkan batas geografis Indonesia bagian untara, timur, selatan, dan barat pada gambar disamping! ..................................................................................... ..................................................................................... ....................................................................................
D. E. F. Kegiatan Belajar 2 1. Setelah berkumpul dalam kelompok bacalah materi yang telah disediakan oleh guru secara keseluruhan! 2. Setelah kamu membaca keseluruhan materi kerjakan tugas berikut ini! Pahami bacaan berikut! “Peta dan Globe” Pernahkah kalian melihat peta? Tahukah kalian apa itu peta? Apa bedannya dengan globe? Tahukah kalian fungsi dari peda dan globe? Yuk kita pelajari bersama. Peta adalah gambaranpermukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Sedangkan globe adalah bola dunia berukuran kecil dalam bentuk tiga dimensi dengan kemiringan 66 1/8 0 pada garis ekliptika (bidang edar bumi) dan kemiringan 23 1/8 0 dari matahari. Globe juga bisa disebut sebagai model tiruan bumi yang memberikan gambaran bentuk bumi sehingga mendekati bentuk sebenarnya. Kata globe berasal dari kata “globus” (bahasa latin) yang berarti bola yang bulat. Fungsi dari peta diantaranya dapat menunjukka posisi atau lokasi, kan kenampakan tertentu, sedangkan globe yaitu mengetahui perbedaan waktu di berbagai tempat, menjelaskan terjadinya siang malam, mengetahui perbedaan iklim , dll. (sumber : id.m.wikipedia.org/wiki/) Buatlah paling sedikit lima pertannyaan tentang peta dan globe sesuai dengan teks di atas. 1. --------------------------------------------------------------------------------------------2. --------------------------------------------------------------------------------------------3. ---------------------------------------------------------------------------------------------
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
4. --------------------------------------------------------------------------------------------5. --------------------------------------------------------------------------------------------Jawab pertanyaan temanmu dan diskusikan jawaban kalian. Tuliskan jawaban yang benar dari pertanyaanmu. Jawaban : 1. --------------------------------------------------------------------------------------------2. --------------------------------------------------------------------------------------------3. --------------------------------------------------------------------------------------------4. --------------------------------------------------------------------------------------------5. --------------------------------------------------------------------------------------------G. Kegiatan belajar 3 Ayo berlatih Di kelas terdapat sebuah globe yang selalu digunakan untuk mempelajari letak suatu wilayah saat pelajaran IPS. Ketika jam istirahat tiba para siswa senang sekali memainkan globe tersebut dengan memutar-mutarnya. Rara dan retno memutarnya globe sebanyak masing-masing 4 putaran Shinta 2 putaran dan budi 3 putaran Hitunglah banyak putaran yang telah dilakukan ketiga siswa tersebut!
Carilah sebanyak mungkin pasangan kalimat matematika yang hasilnya sama dengan jumlah putaran globe di atas .
2X4+2+3
H. 1. 2. 3.
Kegiatan belajar 4 Perhatikan gambar yang ditampilkan oleh guru! Amati terjadinnya angin muson di Indonesia pada video tersebut Kemudian kerjakan tugas dibawah ini!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
a. Jelaskan terjadinnya angin muson barat! ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... b. Jelaskan terjadinnya angin muson timur! ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... c. Buatlah tanda panah yang menandakan terjadinnya angin muson barat pada peta dibawah ini!
d. Buatlah tanda panah yang menandakan terjadinnya angin muson timur pada peta dibawah ini!
4.
Sebutkan pembagian iklim beserta wilyahnya masing-masing 3? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... .........................................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS 2
Lembar Kerja Siswa (LKS) Satuan Pendidikan : SDK Sang Timur Kelas / Semester : IVA / 1 Tema : 2. Slalu Berhemat Energi Sub Tema : 1. Pembelajaran :4 Mata Pelajaran : Ips, Bahasa Indonesia, Matematika Alokasi Waktu : 6 jp (6 x 35 menit) A. Indikator keberhasilan belajar IPS 3.4.1 Mengklasifikasi pesebran flora di Indonesia. 3.4.2 Mengklasifikasi persebaran fauna di Indonesia. 3.4.3 Menjelaskan persebaran tanah di Indonesia. 3.4.5 Menjelaskan persebaran manusia di Indonesia. BAHASA INDONESIA 3.2.1 Membuat pertanyaan dari teks laporan yang dibaca. 4.1.1 Mempresentasikan pertannyaan dari teks laporan yang dibaca. B. Kegiatan belajar I 1. Setelah berkumpul dalam kelompok bacalah materi yang telah disediakan oleh guru secara keseluruhan! 2. Setelah kamu membaca keseluruhan materi kerjakan tugas berikut ini! Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar bersama kelompokmu! a. Sebutkan persebaran flora di Indonesia? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ……………………………………………....………………………………………… ………………………………………………………………………………………… b. Sebutkan persebaran fauna di Indonesia ? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ……………………………………………....………………………………………… ………………………………………………………………………………………… c. Pasangkanlah gambar flora berikut dengan ciri-ciri!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
CIRI-CIRI
FLORA
Pohonnya besar, tinggi dan rapat. Berdaun lebar dan menghijau sepanjang tahun. Keadaan didalam hutan gelap. Banyak tumbuhan menjalar seperti rotan dan anggrek Pepohonan tidak terlalu tinggi dengan jarak tidak terlalu rapat. Umumnya terdiri dari satu pohon, misalnya jati. Hutan menghijau dimusim penghujan dan meranggas pada kemarau. Pada bagian dasar hutan, semak masih bisa tumbuh Tumbuh di daerah pantai yang berlumpur. Pohon-pohon ini memiliki akar yang mampu menaham hantaman ombak laut.
Sebana memiliki ciri padang rumput yang luas diselingi pohon-pohon atau semak-semak di sekitarnya
ditumbuhi dengan rumput-rumput tanpa pepohonan. Jenis padang rumput banyak terdapat di daerah yang curah hujan sedikit dan mengalami kemarau cukup panjnag. C. Kegiatan Belajar 2 1. Setelah berkumpul dalam kelompok bacalah materi yang telah disediakan oleh guru secara keseluruhan! 2. Setelah kamu membaca keseluruhan materi kerjakan tugas berikut ini! Pahami bacaan berikut! Cagar Alam/Suaka Alam Kawasan suaka alam selain mempunyai fungsi po kok sebagai kawasan pengawetan keanekaragam an tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, juga berfungsi sebagai wilayah perlindungan sistem pe nyangga kehidupan. Pengelolaan kawasan suaka alam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
dilaksanakan oleh pemerintah sebagai upaya pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta dengan ekosistemnya. Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi penetapan dan pemanfaatan suatu wilayah sebagai ka was an suaka alam dan penetapan wilayah yang ber batasan dengannya sebagai daerah penyangga diatur dengan Peraturan Pemerintah. Beberapa contoh daerah-daerah cagar alam adalah sebagai berikut. a. Ujungkulon di Banten, untuk melindungi badak, buaya, banteng, rusa, babi hutan, merak, dan tumbuh-tumbuhan. b. Sibolangit di Sumatera Utara, untuk melindungi flora asli khas dataran rendah Sumatera Timur an tara lain bunga lebah dan bunga bangkai raksasa. c. Rafflesia di Bengkulu, untuk melindungi bunga rafflesia sebagai bunga terbesar di dunia. d. Pulau Dua di Jawa Barat, untuk melindungi hutan dan berbagai jenis burung. e. Arjuna Lalijiwo di Jawa Timur, untuk melindungi hutan cemara dan hutan alpina. f. Cibodas di Jawa Barat, untuk melindungi hutan cadangan di daerah basah. g. Tanjung Pangandaran di Jawa Barat, untuk melindu ngi hutan, rusa, banteng, badak, dan babi hutan. Suaka Margasatwa Di dalam suaka margasatwa dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan wisata terba tas, dan kegiatan lainnya yang menunjang budi daya. Dalam rangka kerja sama konservasi internasio nal, kawasan suaka alam dan kawasan tertentu lainnya dapat ditentukan sebagai cagar biosfer. Penetapan suatu kawasan suaka alam dan kawasan tertentu lainnya sebagai cagar biosfer diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah dengan mempertimbangkan: a. setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap ke rusakan kawasan suaka alam, b. ketentuan tidak termasuk kegiatan pembinaan ha bitat untuk kepentingan satwa di dalam suaka margasatwa, c. perubahan terhadap keutuhan kawasan suaka alam meliputi pengurangan, penghilangan fungsi, dan luas kawasan suaka alam, serta penambahan jenis tumbuhan dan satwa lain yang tidak asli. Beberapa contoh suaka margasatwa adalah sebagai berikut. a. Pulau Komodo di NTT, untuk melindungi komodo, rusa, babi hutan, kerbau liar, ayam hutan, dan kakaktua. b. Gunung Leuser di Nanggroe Aceh Darussalam, un tuk melindungi gajah, badak Sumatera, harimau, rusa, kambing hutan, orang utan, dan berbagai jenis burung. c. Way Kambas di Sumatera Selatan, untuk melindu ngi gajah, badak, kerbau liar, tapir, harimau Sumatera, dan rusa. d. Baluran di Jawa Timur, untuk melindungi badak, banteng, kerbau liar, rusa, babi hutan, lutung, ayam hutan, anjing hutan, berbagai jenis kera, dan burung. e. Kutai di Kalimantan, untuk melindungi rusa, babi hutan, dan orang utan. f. Pulau Moyo di Sumbawa, untuk melindungi babi hutan, rusa, sapi liar, burung kakaktua, dan ayam hutan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
Buatlah paling sedikit lima pertannyaan tentang peta dan globe sesuai dengan teks di atas. 1. --------------------------------------------------------------------------------------------------2. --------------------------------------------------------------------------------------------------3. --------------------------------------------------------------------------------------------------4. --------------------------------------------------------------------------------------------------5. --------------------------------------------------------------------------------------------------Tukarkan pertanyaanmu dengan teman sebangku lalu jawab pertanyaan temanmu dan diskusikan jawaban kalian. Tuliskan jawaban yang benar dari pertanyaanmu. Jawaban : 1. --------------------------------------------------------------------------------------------------2. --------------------------------------------------------------------------------------------------3. --------------------------------------------------------------------------------------------------4. --------------------------------------------------------------------------------------------------5. --------------------------------------------------------------------------------------------------d.
Pasangkanlah gambar fauna berikut sesuai dengan tipenya!
Fauna tipe Asiatis
Harimau
cendrawasih
Fauna tipe Australis
kangguru
komodo
kasuari
gajah
Fauna Peralihan dan asli
badak
babi rusa
musang
banteng
D. Kegiatan Belajar 3 Sebutkan persebaran tanah di Indonesia ? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ……………………………………………....………………………………………… E. Kegiata Belajar 4 Isilah pertannyaan di bawah ini dengan tepat! 1. Kelompok ras .................... menduduki wilayah indonesia timur : papua, pulau kai 2. Yang termasuk Ras Proto Melayu (melayu tua) ................ 3. Kelompok ras Weddoid berada di ........................ 4. Orang Tomuna termasuk kelompok ras Weddoid yang berada di ............ 5. Di kepulauan Andaman banyak di huni .............
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
Lampiran 6 Soal dan Kunci Validasi Siklus 1 SOAL KUIS SIKLUS 1 KELAS IVA Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap sebagai jawaban yang paling tepat! 1. Letak suatu tempat dilihat dari kenyataan sebenarnnya dimuka bumi adalah pegertian dari .... A. letak geografis B. letak geologis C. letak benua D. letak astronomis 2. A. B. C. D.
Letak suatu wilayah / negara terhadap garis lintang dan garis bujur adalah pengertian dari .... letak benua letak geologis letak astronomis letak geografis
3. A. B. C. D.
Indonesia berada pada garis khatulistiwa, oleh karena itu indonesia beriklim .... hujan dingin panas tropis
4. A. B. C. D.
Berdasarkan letak astronomisnya, Indonesia berada di antara .... 6° LS – 11° LU dan antara 95° BT – 141° BT 6° LU – 11° LS dan antara 95° BT – 141° BT 9° LU – 11° LS dan antara 65° BT – 111° BT 9° LS – 11° LU dan antara 65° BT – 111° BT
5. Diketahui secara geografis wilayah Indonesia sangat luas, maka negara kita dikenal sebagai .... A. Negara marinir B. Negara terbesar C. Negara terluas D. Negara maritim 6. A. B. C. D.
Dibawah ini yang bukan kenampakan fisik dari peta umum adalah .... sungai gunung laut pemukiman kota
7. Gambaran permukaan bumi yang digambar pada permukaan datar, dan diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi simbol sebagai penjelasan adalah pengertian dari ....
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A. B. C. D.
lukisan globe peta photo
8. A. B. C. D.
Samudra Hindia adalah batas geografis Indonesia bagian .... utara selatan timur barat
9. A. B. C. D.
Jika dilihat pada peta batas geografis Indonesia bagian selatan adalah .... Benua Asia Benua Ausria Benua Australia Benua Amerika
124
10. Perhatikan gambar disamping! Batas utara geografis Indonesia adalah .... A. Samudra Pasifik B. Benua Australia C. Samudra Hindia D. Benua Asia 11. A. B. C. D.
Model tiruan bumi yang mendekati bentuk sebenarnya disebut .... bola bumi bola globe bola tiruan bola dunia
12. A. B. C. D.
Pada globe terdapat dua kutub yaitu .... Kutub Utara dan Kutub Selatan Kutub Utara dan kutub Timur Kutub Selatan dan Kutub Barat Kutub Selatan dan Kutub Timur
13. Letak Indonesia yang diapit dua benua dan berada di antara dua samudra berpengaruh besar terhadap keadaan alam maupun kehidupan penduduk. Letak ini juga disebut/dikenal sebagai .... A. posisi stategis B. posisi istimewa C. posisi silang D. posisi mendatar 14. A. B. C. D.
Bagi petani, musim hujan merupakan saat untuk .... mengembala ternak bercocok tanam bersantai di rumah mencari kerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15. A. B. C. D.
Secara geografis Indonesia mempunya dua musim, yaitu .... kemarau dan dingin dingin dan panas penghujan dan kemarau penghujan dan panas
16. A. B. C. D.
Setiap berapa bulan sekali Indonesia mengalami perubahan musim .... 3 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan
17. A. B. C. D.
Akibat dari perubahan musim di Indonesia adalah .... Angin muson Angin topan Angin musim Angin bergilir
125
18. Indonesia berada di antara dua benua besar yang memiliki tekanan udara yang berbeda, yang berakibat di Indonesia terjadi dua angin muson,yaitu angin muson .... A. Barat dan Utara B. Barat dan Selatan C. Barat dan Timur D. Barat dan Barat 19. A. B. C. D.
Pada bulan Oktober – Maret bertiup angin muson .... Barat Utara Selatan Timur
20. A. B. C. D.
Pada bulan April – September bertiup angi muson .... Barat Utara Selatan Timur
21. A. B. C. D.
Di Indonesia dibagi dalam tiga wilayah waktu yaitu .... WIB, WITA, WIT WIB, WATG, WIT WITA, WIS, WIT WITA, WATG, WIS
22. A. B. C. D.
Dibawah ini yang merupakan wilayah beriklim tropik adalah .... India Kanada Indonesia Singapura
23. Pada wilayah yang beriklim subtropik mempunyai empat macam musim yaitu ....
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A. B. C. D.
Panas, semi, dingin, dan gugur Panas,semi, salju, dan gugur Panas, gugur, kemarau, dan banjir Panas, gugur, banjir, semi
24. A. B. C. D.
Wilayah disekitar laut tundra mengalami iklim .... semi hujan dingin gugur
25. A. B. C.
Waktu Indonesia bagian timur meliputi wilayah .... Sabang Irian jaya Palembang D. Bali
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KUNCI JAWABAN SOAL SIKLUS 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
A C A B D D C D C D B A C
14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24 25.
B C B A C A D A C B C B
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 hasil tes pilihan ganda siklus I
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
Lampiran 8 Soal dan Kunci Validasi Siklus 2 SOAL KUIS SIKLUS 2 KELAS IVA
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap sebagai jawaban yang paling tepat! 1. Gambar di bawah ini adalah termasuk hutan .... A. Hutan savana B. Hutan bakau C. Hutan lumpur D. Hutan hujan
2. Kawasan alam karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistem tertentu yang dilindungi disebut sebagai .... A. taman wisata alam B. cagar alam C. hutan wisata D. suaka margasatwa 3. Berikut ini yang merupakan jenis – jenis flora yang cocok di kawasan daerah pegunungan adalah .... A. Ubi B. Kelapa C. Singkong D. Teh 4. A. B. C. D.
Hutan hujan tropis Indonesia dapat dijumpai di wilayah .... Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Pantai timur Sumatera, pantai utara Jawa, pantai selatan Papua Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
5. A. B. C. D.
Dibawah ini merupakan ciri-ciri hutan hujan tropis .... Banyak pepohonan tinggi Kelembaban udara sangat rendah Tanah sangat tandus Curah hujan 750-1000mm/tahun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. A. B. C. D.
Ciri daerah stepa adalah .... hutan lebat dengan tumbuhan beragam daerah tanpa pohon atau padang lumut padang rumput padang semak dan belukar
7. A. B. C. D.
Hutan sabana di Indonesia dapat dijumpai di .... Kalimantan NTT Sulawesi Sumatra
131
8. Taman nasional yang melindungi karang yang berbentuk atol di Sulawesi adalah .... A. Kepulauan Seribu B. Raja Empat C. Bunaken D. Taka Bone Rate 9. A. B. C. D.
Hewan seperti gambar di bawah ini hanya dapat kita jumpai di daerah .... Papua Sulawesi Sumatra NTT
10. Hewan seperti gamabar di samping sering kita temui di .... A. Sulawesi B. Kalimantan C. Sumatra D. Jawa
11. Jenis fauna di wilayah Indonesia Timur sering juga disebut sebagai fauna tipe .... A. Asiatis B. Australis C. Khatulistiwa D. Peralihan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
12. Wilayah Fauna Daerah Peralihan meliputi pulau berikut .... A. Jawa, Kalimantan, dan Sumatra B. Sulawesi, Papua, dan Maluku C. Sulawesi, Nusa Tenggara, dan maluku D. Kalimantan, Sulawesi, dan Papua 13. Di bawah ini yang merupakan jenis fauna tipe peralihan adalah.... A. cendrawasih, katak pohon, landak semut, ikan duyung B. banteng, gajah, macan tutul, beruang madu, badak jawa C. kuskus, kanguru, burung kasuari, kakaktua raja, musang D. anoa, babi, burung maleo, komodo 14. Taman marga satwa Gunung Leuser, merupakan suaka marga satwa yang melindungi hewan antara lain gajah, badak orang utan, tapir, harimau kambing hutan, dan berbagai jenis burung. Taman tersebut terletak di ... . A. Jawa Timur B. Sumatra Selatan C. Jambi D. Sumatra Utara 15. Kelompok fauna asiatis memiliki kesamaan dengan … A. kelompok fauna Indonesia bagian barat B. kelompok fauna Indonesia bagian tengan C. kelompok fauna Indonesia bagian timur D. kelompok fauna Indonesi bagian selatan 16. Persebaran fauna di Indonesia bagian barat dan tengah dibatasi oleh garis .... A. Wallace B. Colummbus C. Webber D. Junghum 17. Tanah yang ditanami jenis tanaman tertentu dan dipupuk bertujuan …. A. menyuburkan tanah B. tanaman tumbuh subur C. mengambil unsure hara pada tanah D. mempertahankan kesuburan tanah 18. Jenis tanah yang banyak mengandung unsur hara, sehingga cocok untuk pertanian adalah tanah ….
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A. B. C. D.
gambut laterit vulkanik pasir
19. Pada dasarnya jenis tanah dapat dibedakan menjadi .... A. tanah organik dan gambut B. tanah anorganik dan alluvial C. tanah alluvial dan gambut D. tanah organik dan anorganik 20. Sebaran tanah andosol ada di .... A. lereng gunung berapi B. permukaan gunung berapi C. lembah gunung berapi D. jurang gunung berapi 21. Tanah yang terbentuk akibat pengendapan bahan organik adalah tanah .... A. Latosol B. Grumusol C. Alluvial D. Organosol 22. Kelompok ras melayu dibedakan menjadi dua golongan yaitu .... A. Ras Proto Melayu dan Ras Deutro Melayu B. Ras Prota Melayu dan Ras Weutro Melayu C. Ras Proto Melayu dan Ras Melayu asli D. Ras Proto Melayu dan Ras Melayu 23. Di Semenanjung malaka banyak terdapat kelompok ras .... A. Negroid B. Mongoloid C. Tiroid D. Weddoid 24. Suku yang termasuk dalam kelompok ras melayu tua adalah .... A. Bugis B. Jawa C. Dayak D. Bali
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
25. Orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatera Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna adalah termasuk kedalam ras .... A. Ras Melayu B. Ras Austronesia C. Ras weddoid D. Ras mongoloid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KUNCI JAWABAN SOAL SIKLUS II 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
B B D B A B B D A A B C D
14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24 25.
D A A D C D A D A A C C
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9 hasil tes pilihan ganda siklus II
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran10 Validasi Perangkat Pembelajaran
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 11 Validasi Judgement Minat
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 12 Kondisi Awal Minat Belajar Siswa Kondisi Awal Minat Belajar Siswa No
Nama Siswa
Skor
kategori
1
AIH
33
Rendah
2
ACA
22
Rendah
3
ACA
20
Rendah
4
ADW
35
Rendah
5
APS
43
Sedang
6
BDN
30
Rendah
7
CSH
48
Sedang
8
EIY
65
Tinggi
9
EYA
21
Rendah
10
FJS
35
Rendah
11
FAS
44
Sedang
12
GLO
40
Rendah
13
GML
55
Sedang
14
HEP
60
Tinggi
15
LIG
52
Sedang
16
PLA
23
Rendah
17
RYB
20
Rendah
18
SJ
25
Rendah
19
SDN
37
Rendah
20
SFS
77
Tinggi
21
CHA
28
Rendah
22
VCH
25
Rendah
23
YGH
24
Rendah
Jumlah rata-rata
37,47
Rendah
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 13 HasilMinat Belajar Siswa Siklus 1 Kondisi Minat Belajar Siswa Pada Siklus I No
Nama Siswa
Skor
kategori
1
AIH
36
Rendah
2
ACA
27
Rendah
3
ACA
29
Rendah
4
ADW
42
Sedang
5
APS
47
Sedang
6
BDN
35
Rendah
7
CSH
57
Sedang
8
EIY
73
Tinggi
9
EYA
37
Rendah
10
FJS
43
Sedang
11
FAS
50
Sedang
12
GLO
44
Sedang
13
GML
63
Tinggi
14
HEP
65
Tinggi
15
LIG
57
Sedang
16
PLA
34
Rendah
17
RYB
29
Rendah
18
SJ
36
Rendah
19
SDN
35
Rendah
20
SFS
79
Tinggi
21
CHA
43
Sedang
22
VCH
38
Rendah
23
YGH
40
Rendah
Jumlah rata-rata
45,17
Sedang
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 14 Hasil Minat Belajar Siswa Siklus 2 Kondisi Minat Belajar Siswa Pada Siklus II No
Nama Siswa
Skor
kategori
1
AIH
55
Sedang
2
ACA
47
Sedang
3
ACA
54
Sedang
4
ADW
57
Sedang
5
APS
56
Sedang
6
BDN
Sedang
7 8
CSH EIY
53 67 76
9
EYA
50
Sedang
10
FJS
56
Sedang
11
FAS
63
Tinggi
12
GLO
59
Sedang
13
GML
78
Tinggi
14
HEP
73
Tinggi
15
LIG
74
Tinggi
16
PLA
60
Sedang
17
RYB
Sedang
18 19
SJ SDN
47 67 60
20
SFS
80
Tinggi
21
CHA
59
Sedang
22
VCH
58
Sedang
23
YGH
60 61,26
Sedang
Jumlah ratarata
Tinggi Tinggi
Tinggi Sedang
Tinggi
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
Lampiran 15 Lembar Kuisioner Minat Belajar Siswa KUISIONER MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS PETUNJUK : 1. Tuliskan identitas dirimu pada tempat yang telah disediakan. Nama / No. Absen : Kelas : Tanggal : 2. Bacalah setiap pernyataan dengan baik. 3. Angket tidak berpengaruh terhadap penilaian akademik. Oleh karena itu jawablah sesuai dengan keadaanmu sebenarnya. 4. Berilah tanda chec list (√) sesuai pilihan jawabanmu. 5. Keterangan Pilihan Jawaban “ 4 =Sangat Setuju (SS) 2 =Tidak Setuju (TS) 3 =Setuju (S) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pernyataan Saya mengikuti pelajaran IPS degan antusias Saya merasa bosan ketika mengikuti pelajaran IPS Saya senang ketika pelajaran IPS Saya malas saat belajar IPS Saya senang belajar IPS secara berkelompok Saya mengeluh ketika diberi tugas tentang materi IPS Saya membaca buku lain, ketika guru menyampaikan materi IPS Saya lebih tertarik dengan siswa yang sedang bermain diluar kelas dibandingkan dengan pelajaran IPS Saya tidak menghiraukan teman yang mengajak mengobrol saat pelajaran IPS Saya tertarik dengan pelajaran IPS Saya membuka buku paket IPS tanpa disuruh oleh guru Saya memperhatikan penjelasan guru ketika pelajaran IPS berlangsung Saya suka melamun ketika pelajaran IPS berlangsung Saya menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran IPS dimulai Saya lebih suka membicarakan hal lain dengan teman ketika pelajaran IPS sedang berlangsung Saya suka mengandalkan teman ketika belajar IPS dalam kelompok Saya mau membantu teman lain yang mengalami kesulitan saat pelajaran IPS saya tidak pernah mengerjakan tugas IPS yang diberikan guru saya terlibat aktif dalam diskusi tanya jawab di kelas ketika belajar IPS Saya bertanya kepada guru jika ada hal yang tidak dimengerti pada saat pelajaran IPS berlangsung
Pilihan Jawaban 4 3 2 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
Lampiran 16 Soal dan Jawaban Kuis Siklus I SOAL TES SIKLUS 1 Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap sebagai jawaban yang paling tepat! 1.
Model tiruan bumi yang mendekati bentuk sebenarnya disebut .... A. bola bumi B. bola globe C. bola tiruan D. bola dunia
2.
Waktu Indonesia bagian timur meliputi wilayah .... A. Sabang B. Irian jaya C. Palembang D. Bali
3.
Diketahui secara geografis wilayah Indonesia sangat luas, maka negara kita dikenal sebagai .... A. Negara marinir B. Negara terbesar C. Negara terluas D. Negara maritim
4.
Gambaran permukaan bumi yang digambar pada permukaan datar, dan diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi simbol sebagai penjelasan adalah pengertian dari .... A. lukisan B. globe C. peta D. photo
5.
Secara geografis indonesia mempunya dua musim, yaitu .... A. kemarau dan dingin B. kemarau dan panas C. penghujan dan kemarau D. penghujan dan panas
6.
Indonesia berada di antara dua benua besar yang memiliki tekanan udara yang berbeda, yang berakibat di Indonesia terjadi dua angin muson,yaitu angin muson .... A. Barat dan Utara B. Barat dan Selatan C. Barat dan Timur D. Barat dan Barat
7.
Musim hujan di manfaakan petaani untuk .... A. mengembala ternak B. bercocok tanam C. bersantai di rumah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. mencari kerja 8.
Jika dilihat pada peta batas geografis Indonesia bagian selatan adalah .... A. Benua Asia B. Benua Ausria C. Benua Australia D. Benua Amerika
9. Perhatikan gambar disamping! Batas utara geografis Indonesia adalah .... A. Samudra Pasifik B. Benua Australia C. Samudra Hindia D. Benua Asia 10. Pada globe terdapat dua kutub yaitu .... A. Kutub Utara dan Kutub Selatan B. Kutub Utara dan kutub Timur C. Kutub Selatan dan Kutub Barat D. Kutub Selatan dan Kutub Timur 11. Setiap berapa bulan sekali Indonesia mengalami perubahan musim .... A. 3 bulan B. 6 bulan C. 9 bulan D. 12 bulan 12. Salah satu akibat terjadinya perubahan musim di Indonesia adalah .... A. Angin muson B. Angin puting beliung C. Angin musim D. Angin bergilir 13. Pada bulan Oktober – Maret bertiup angin muson .... A. Barat B. Utara C. Selatan D. Timur 14. Pada bulan April – September bertiup angi muson .... A. Barat B. Utara C. Selatan D. Timur 15. Dibawah ini yang merupakan wilayah beriklim tropik adalah .... A. India B. Kanada C. Indonesia D. Singapura
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
16. Pada wilayah yang beriklim subtropik mempunyai empat macam musim yaitu .... A. Panas, semi, dingin, dan gugur B. Panas,semi, salju, dan gugur C. Panas, gugur, kemarau, dan banjir D. Panas, gugur, banjir, semi 17. Berdasarkan letak astronomisnya, Indonesia berada di antara .... A. 6° LS – 11° LU dan antara 95° BT – 141° BT B. 6° LU – 11° LS dan antara 95° BT – 141° BT C. 6° BT – 11° BT dan antara 95° LS – 141° LU D. 6° BT – 11° BT dan antara 95° LU – 141° LS 18. Wilayah disekitar laut tundra mengalami iklim .... A. semi B. hujan C. dingin D. gugur 19. Letak suatu tempat dilihat dari kenyataan sebenarnnya dimuka bumi adalah pegertian dari .... A. letak geografis B. letak geologis C. letak benua D. letak astronomis 20. Letak Indonesia yang diapit dua benua dan berada di antara dua samudra berpengaruh besar terhadap keadaan alam maupun kehidupan penduduk. Letak ini juga disebut/dikenal sebagai .... A. posisi stategis B. posisi istimewa C. posisi silang D. posisi mendatar 21. Letak suatu wilayah / negara terhadap garis lintang dan garis bujur adalah pengertian dari .... A. letak benua B. letak geologis C. letak astronomis D. letak geografis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KUNCI JAWABAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
A C B D C C D B A C B C B
14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
A C A D C B C B
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
Lampiran 17 Soal dan Jawaban Kuis Siklus II Nama : Kelas :
SOAL TES AKHIR SIKLUS 2 Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap sebagai jawaban yang paling tepat! 1.
Gambar di bawah ini adalah termasuk hutan .... a. Hutan savana b. Hutan bakau c. Hutan lumpur d. Hutan hujan
2.
Berikut ini yang merupakan jenis – jenis flora yang cocok di kawasan daerah pegunungan adalah .... A. Ubi B. Kelapa C. Singkong D. Teh
3.
Hutan hujan tropis Indonesia dapat dijumpai di wilayah .... A. Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara B. Pantai timur Sumatera, pantai utara Jawa, pantai selatan Papua C. Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua D. Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
4.
Ciri daerah stepa adalah .... A. hutan lebat dengan tumbuhan beragam B. daerah tanpa pohon atau padang lumut C. padang rumput D. padang semak dan belukar
5.
Hutan sabana di Indonesia dapat dijumpai di .... A. Kalimantan B. NTT C. Sulawesi D. Sumatra
6.
Taman nasional yang melindungi karang yang berbentuk atol di Sulawesi adalah .... A. Kepulauan Seribu B. Raja Empat C. Bunaken D. Taka Bone Rate
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
169
Hewan seperti gamabar di samping sering kita temui di .... A. Sulawesi B. Kalimantan C. Sumatra D. Jawa E.
8.
Jenis fauna di wilayah Indonesia Timur sering juga disebut sebagai fauna tipe .... A. Asiatis B. Australis C. Khatulistiwa D. Peralihan
9.
Di bawah ini yang merupakan jenis fauna tipe peralihan adalah.... A. cendrawasih, katak pohon, landak semut, ikan duyung B. banteng, gajah, macan tutul, beruang madu, badak jawa C. kuskus, kanguru, burung kasuari, kakaktua raja, musang D. anoa, babi, burung maleo, komodo
10.
Taman marga satwa Gunung Leuser, merupakan suaka marga satwa yang melindungi hewan antara lain gajah, badak orang utan, tapir, harimau kambing hutan, dan berbagai jenis burung. Taman tersebut terletak di ... A. Jawa Timur B. Sumatra Selatan C. Jambi D. Sumatra Utara
11.
Kelompok fauna asiatis memiliki kesamaan dengan … A. kelompok fauna Indonesia bagian barat B. kelompok fauna Indonesia bagian tengan C. kelompok fauna Indonesia bagian timur D. semua pernyataan benar
12.
Persebaran fauna di Indonesia bagian barat dan tengah dibatasi oleh garis .... A. Wallace B. Colummbus C. Webber D. Junghum
13.
Jenis tanah yang banyak mengandung unsur hara, sehingga cocok untuk pertanian adalah tanah …. A. gambut B. laterit C. vulkanik D. pasir
14.
Pada dasarnya jenis tanah dapat dibedakan menjadi .... A. tanah organik dan gambut B. tanah anorganik dan alluvial C. tanah alluvial dan gambut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. tanah organik dan anorganik 15.
Sebaran tanah andosol ada di .... A. lereng gunung berapi B. pegunungan kapur C. dataran pantai D. dataran banjir
16.
Tanah yang terbentuk akibat pengendapan bahan organik adalah tanah .... A. Histosol B. Grumusol C. Alluvial D. Latosol
17.
Kelompok ras melayu dibedakan menjadi dua golongan yaitu .... A. Ras Proto Melayu dan Ras Deutro Melayu B. Ras Prota Melayu dan Ras Weutro Melayu C. Ras Proto Melayu dan Ras Melayu asli D. Ras Proto Melayu dan Ras Melayu
18.
Di Semenanjung malaka banyak terdapat kelompok ras .... A. Negroid B. Mongoloid C. Tiroid D. Weddoid
19.
Suku yang termasuk dalam kelompok ras melayu tua adalah .... A. Bugis B. Jawa C. Dayak D. Bali
20.
Orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatera Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna adalah termasuk kedalam ras .... A. Ras Melayu B. Ras Austronesia C. Ras weddoid D. Ras mongoloid
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KUNCI JAWABAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
B D C B B D A B D D A A C
14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
D A D A A C C
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
Lampiran 18 Rekapitulasi Skor Siswa DAFTAR SKOR SISWA
No
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
AIH ACA ACA ADW APS BDN CSH EIY EYA FJS FAS GLO GML HEP LIG PLA RYB SJ SDN SFS CHA VCH YGH
Nilai Awal 33 43 57 0 52 52 62 43 52 52 57 67 43 52 48 43 38 57 48 38 52 43 48
Siklus 1 Nilai Poin Evaluasi Kemajuan 38 20 48 20 71 30 0 48 10 43 10 71 20 52 20 67 30 43 10 67 20 76 20 48 20 62 20 48 10 48 20 43 20 71 30 52 20 38 10 62 20 48 20 48 10
Jumlah
1080
1192
410
Nilai Awal 30 50,5 60 50,5 30,5 30,5 30 20 50 30 60 60,5 0,5 20 30 40 20 30,5 50 30 0 30,5 40 794
Rata-Rata
46,96
51,83
18,64
34,52
Siklus 2 Nilai Poin Evaluasi Kemajuan 20 5 50 5 50,5 5 50 5 50 20 40,5 20 40,5 20 40,5 20 30,5 5 30 20 50,5 5 50,5 5 10,5 20 20 20 30,5 20 40 20 30 20 40 20 60 20 30 20 0 30 5 50 20 844,5 320 36,72
14,55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 173
Lampiran 19 Lembar Rangkuman Poin Kemajuan Siswa Siklus 1dan 2
LEMBAR RANGKUMAN TIM SIKLUS I KELOMPOK A Nama Skor Geby 20 Chesy 20 Aldo 20 Alex 20 Echa 20
KELOMPOK B Nama Skor Orlyn 20 Stevan 10 Jangkar 10 Eli 20 Tia 20
KELOMPOK C Nama Skor Dhias Isel 10 Yosh 10 Nitya 20 Arya 10
KELOMPOK D Nama Skor Bima 10 Mita 30 Herjun 20 Citra 30
KELOMPOK E Nama Skor Deo 20 Siska 20 Dandi 20 Nita 30
Total skor
100
Total skor
80
Total skor
50
Total skor
90
Total skor
90
Rata-rata
20
Rata-rata
16
Rata-rata
12
Rata-rata
22,5
Rata-rata
22,5
Penghargaan
Tim super
Penghargaan
Tim sangat baik
Penghargaan
Tim baik
Penghargaan
Tim super
Penghargaan
Tim super
*ket : Kriteria (Rata-rata Tim) 15 16 17
Penghargaan TIM BAIK TIM SANGAT BAIK TIM SUPER
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 174
Lampiran 19 LEMBAR RANGKUMAN TIM SIKLUS II KELOMPOK A Nama Skor Geby 20 Chesy 20 Aldo 20 Alex 5 Echa -
KELOMPOK B Nama Skor Orlyn 5 Stevan 20 Jangkar 20 Eli 20 Tia 5
KELOMPOK C Nama Skor Dhias 5 Isel 20 Yosh 20 Nitya 20 Arya 20
KELOMPOK D Nama Skor Bima 20 Mita 20 Herjun 20 Citra 5
KELOMPOK E Nama Skor Deo 5 Siska 5 Dandi 20 Nita 5
Total skor
65
Total skor
70
Total skor
85
Total skor
65
Total skor
35
Rata-rata
16,25
Rata-rata
14
Rata-rata
17
Rata-rata
16,25
Rata-rata
8,75
Penghargaan
Tim sangat baik
Penghargaan
Tim baik
Penghargaan
Tim super
Penghargaan
Tim sangat baik
Penghargaan
Tim baik
*ket : Kriteria (Rata-rata Tim) 15 16 17
Penghargaan TIM BAIK TIM SANGAT BAIK TIM SUPER
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
Lampiran 20 Hasil Penlitian HASIL PENELITIAN
No
Nama Siswa
AIH ACA ACA ADW APS BDN CSH EIY EYA FJS FAS GLO GML HEP LIG PLA RYB SJ SDN SFS CHA VCH YGH Jumlah Rata-Rata Persentase Ketuntasan
Sebelum Tindakan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
72
Sesudah Tindakan Siklus 1 Siklus 2 Ketuntasan Ketuntasan Nilai Ya Tidak Ya Tidak 65 √ √ 80 √ √ 92 √ √ 97 √ √ 69 √ √ 91 √ √ 68 √ √ 74 √ √ 91 √ √ 97 √ √ 86 √ √ 91 √ √ 94 √ √ 83 √ √ 71 √ √ √ √ 74 √ √ 80 √ √ 70 √ √ 75 √ √ 76 √ √ 78 √ √ 74 √ √ 75
1699
1851
74,73
80,84
Nilai 60 73 80 78 79 69 70 72 82 80 77 79 72 68 77 76 82 79 76 80 66 72
66,87 35,22%
60,86%
78,26%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 21 Daftar Nilai Ulangan IPS Kelas IVATahun Pelajaran 2012/2013 DAFTAR NILAI ULANGAN IPS KELAS IVA SDK SANG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Siswa Adhistira Arriel H. bumi putra Widia Nigo Wicaksono Osvaldo Gitit Cornelis rudolf Pramesti Rizki Laura Miasari Puspoayu Jofan Katrin Keyla Lee Novelsa Quuenta Erwin Tita Tito Valent Claudya Jumlah Rata-rata Presentase yang tuntas Presentase yang belum tuntas
IPS 65 60 80 73 67 62 77 65 93 82 77 65 78 90 65 40 73 55 73 37 60 48 50 65 50 1647 65,88 40% 60%
KKM 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
KET Tidak lulus Tidak lulus Lulus Lulus Tidak lulus Tidak lulus Lulus Tidak lulus Lulus Lulus Lulus Tidak lulus Lulus Lulus Tidak lulus Tidak lulus Lulus Tidak lulus Lulus Tidak lulus Tidak lulus Tidak lulus Tidak lulus Tidak lulus Tidak lulus
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
177
Lampiran 22 Daftar Nilai Ulangan IPS Kelas IVA Tahun Pelajaran 2013/2014 DAFTAR NILAI ULANGAN IPS KELAS IVA SDK SANG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nama Siswa Antonius Adella Sekarjati Agung Dilianputranto Albertua Andreas Clara Dionisius Frederica Jessie Nauli Maria Esagrata Nadia Neihan Nethania Raymoundus Reinandra Arriel Rulian Selinus Reihard Valentina Puspa Victoria Uli Artha Benedictus Magda Rafael Laurentius Andre Jumlah Rata-rata Presentase yang tuntas Presentase yang belum tuntas
IPS 40 53 80 93 66 45 66 53 65 90 70 65 90 60 70 85 70 75 70 70 70 40 75 1561 67,86 30,43% 69,57%
KKM 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
KET Tidak lulus Tidak lulus Lulus Lulus Tidak lulus Tidak lulus Tidak lulus Tidak lulus Tidak lulus Lulus Tidak lulus Tidak lulus Lulus Tidak lulus Tidak lulus Lulus Tidak lulus Lulus Tidak lulus Tidak lulus Tidak lulus Tidak lulus Lulus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 23 Sertifikat Penghargaan Siklus 1 dan 2 SERTIFIKAT PENGHARGAAN SIKLUS I
SERTIFIKAT PENGHARGAAN SIKLUS II
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 24 Surat Ijin Penelitian
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 25 Surat Keterangan Penelitian
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 26 Foto-foto Kegiatan Dokumentasi Siklus I Siswa mengerjakan soal pretes
Pembagian kelompok
Guru menjelaskan materi
Siswa belajar dalam kelompok
Siswa mengerjakan LKS
Siswa mempresentasikan hasil kerja
Siswa mengerjakan kuis
Pemberian penghargaan
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dokumentasi Siklus II Guru menjelaskan materi
Siswa belajar kelompok
Siswa mempresentasi hasil LKS
Melakukan motivasi
Siswa menonton video pembelajaran
Siswa mengerjakan kuis
Siswa mengisi kuisioner minat
Pemberian penghargaan
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
Lampiran 27 Daftar Riwayat Hidup
Daftar Riwayat Hidup Nurani Endah Puspita lahir di Temanggung , 13 April 1993. Merupakan anak pertama dari pasangan Kusyadi dan Ellya Sukwaniah. Mengawali pendidikan di TK Sejahtera Sukabumi, Jawa Barat dari tahun1998-1999. Melanjutkan pendidikan di SD CBM Cipanengah, Sukabumi, Jawa Barat dari tahun 1999-2005. Melanjutkan jenjang pendidikan menengah lanjutan pertama di SMP Negeri 2 Sukabumi, Jawa Barat tahun 2005-2008. Selanjutnya menempuh pendidikan jenjang atas di SMA Negeri 2 Sukabumi, Jawa Barat pada tahun 2008-2011. Pada tahun 2011 peneliti melanjutkan studinya sebagai mahasiswa pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.Ketika menjadi mahasiswa peneliti banyak mengikuti kegiatan di kampus Universitas Sanata Dharma. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang diikuti peneliti: Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa I, Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa II, English Club, Kursus Mahir Dasar Pramuka, dan berbagai seminar. Tugas Akhir (Skripsi) yang ditulis penulis berjudul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division Siswa Kelas IVA SD Karya Sang Timur.”