PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI KALIKUTUK SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Kristina Rika Damayanti NIM : 091134176
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI KALIKUTUK SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Kristina Rika Damayanti NIM : 091134176
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN Karya sederhana ini aku persembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus Simbah Atemo Pawiro dan Saliyem Ayah Paida dan IbuWakinem Kakak Marsuti, Purwadi, Margi, dan Suparno. Ponakan Dika, Rafa dan Farel Semua pihak yang telah membantu penulis, terima kasih atas bantuannya
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
KESABARAN ITU MANIS BUAHNYA
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Rika, Kristina Damayanti. 2013. Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar denganmenggunakanModel PembelajaranKooperatif Learning Teknik Jigsaw Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V SD Negeri Kalikutuk Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalikutuk dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw I pada mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013, (2) prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalikutuk dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw I pada mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013 dan (3) seberapa besar peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalikutuk dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw I pada mata pelajaran IPStahunajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa–siswi kelas V SD Negeri Kalikutuk berjumlah 20 siswa. Obyek penelitian adalah motivasi dan prestasi belajar siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar skala dan tes pilihan ganda. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Skor rata-rata motivasi belajar di dapat data awal adalah 51,1 yang jika dilihat dalam tabel tingkatan motivasi menunjukkan motivasi sangat rendah. Penelitian siklus I mengalami peningkatan 67,4 menjadi motivasi rendah. Ratarata motivasi belajar siklus II 78,7 dimana tabel tingkatan motivasi menunjukkan motivasi sedang. Nilai KKM mata pelajaran IPS adalah 63 sedangkan nilai ratarata prestasi belajar IPS SDN kalikutuk mencapai 61. Pada penelitian siklus I meningkat menjadi 71,25 dan siklus II meningkat menjadi 79,75 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa skor motivasi belajar meningkat sebesar 27,6 dan nilai KKM prestasi belajar mengalami peningkatan sebesar18,75 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw I dibandingkan dengan data awal tanpa menggunakan model pembelajaran. Kata kunci: motivasibelajar, prestasibelajar, teknik jigsaw.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Rika. 2013. Improving the Learning Motivation and Achievement Among the Fifth Grade Students of SDN Kalikutuk on Sosial Studies lesson Using Cooperative Learning Jigsaw Tehnique. This research aims to find out (1) motivation to learn grade V SD NegeriKalikutuk cooperative learning model by using the technique of jigsaw I in IPS subjects academic year 2012/2013, (2) learning achievements of students of class V SD NegeriKalikutuk cooperative learning model by using the technique of jigsaw I in IPS subjects academic year 2012/2013 and (3) how large an increase in motivation and learning achievements of students of class V SD NegeriKalikutuk cooperative learning model by using the technique of jigsaw I in the eyes lesson IPS school year 2012/2013. This type of research is research action class. The subject of this research is the siswa–siswi class V SD NegeriKalikutuk amounted to 20 students. The object of the research was the motivation and learning achievements of students. The instruments used in this research is the sheet scale and multiple choice tests. Technique of data analysis in this study uses descriptive analysis. An average score of motivation studied obtained initial data was 51.1 which if seen in the table shows the level of motivation motivation is extremely low. Research cycle I have elevated the low motivation to 67,4. Average learning motivation cycle II table where levels of motivation 78,7 shows the motivation was. The value of the KKM subjects IPS is 63, while the average value of learning achievements IPS SDN kalikutuk reached 61. Research on cycle I increased to 71,25 and cycle II increased to 79,75. The results of this research show that learning motivation score increased by 27.6 and the value of learning achievements have elevated the KKM is equal to 18.75 with cooperative learning techniques using model jigsaw I compared with initial data without using the model instruction. Keywords: students motivation, students achievement, jigsaw technique.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala berkat, anugerah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar denganModel PembelajaranKooperatif Learning Teknik Jigsaw pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V SD Negeri Kalikutuk Tahun Ajaran 2012/2013” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. G. Ari Nugrahanta, SJ,S.S.,BST.,M.A., selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3. Rusmawan, S.Pd.,M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah begitu baik meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingannya, masukan dan kritik yang sangat berharga, dengan penuh perhatian dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Ag. Kustulasari 81, S.Pd.,M.A., selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, memberikan kritik, saran dan masukan serta nasehatnasehatnya yang sangat berarti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 5. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membagikan ilmunya dan membantu penulis. 6. Kepala
Sekolah,
Guru
dan
Karyawan
serta
siswa-siswi
SD
NegeriKalikutuk yang saya cintai, yang telah membantu dapat terselesaikannya skripsi ini.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Ayah, Ibu, adik dan seluruh keluarga yang saya kagumi. 8. Teman-teman yang telah mendukung dan membantu serta menemani dalam suka maupun duka. 9. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Yogyakarta, 29 Agustus2013 Penulis
Kristina Rika Damayanti
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .........................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................iv MOTTO .............................................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ..............................................vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................................vii ABSTRAK .........................................................................................................viii ABSTRACT .......................................................................................................ix KATA PENGANTAR .......................................................................................x DAFTAR ISI ......................................................................................................xii DAFTAR TABEL .............................................................................................xiv DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xv BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1 1.1.
Latar Belakang Masalah ...........................................................................1
1.2.
Batasan Masalah .......................................................................................4
1.3.
Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.4.
Pemecahan Masalah .................................................................................5
1.5.
Batasan Pengertian ...................................................................................6
1.6.
Tujuan Penelitian ......................................................................................6
1.7.
Manfaat Penelitian ....................................................................................7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................8 2.1
Teori Belajar Anak ...................................................................................8
2.2
Motivasi Belajar .......................................................................................11
2.3
Prestasi Belajar .........................................................................................14
2.4
Model Pembelajaran Kooperatif ...............................................................18
2.5
Hakekat Ilmu Pengetahuan .......................................................................25
2.6
Penelitian Yang Relevan ..........................................................................28
2.7
Kerangka Berpikir ....................................................................................29
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.8
Hipotesis ...................................................................................................30
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................32 3.1
Jenis Penelitian ........................................................................................32
3.2
Setting Penelitian ....................................................................................33
3.3
Rencana PelaksanaanTindakan ...............................................................34
3.4
Teknik Pengumpulan Data ......................................................................37
3.5
Teknik Analisis Data ...............................................................................38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................41 4.1
Hasil Penelitian .......................................................................................41
4.2
Pembahasan .............................................................................................56
BAB V PENUTUP .............................................................................................58 5.1
Kesimpulan .............................................................................................58
5.2
Saran........................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................60 LAMPIRAN .......................................................................................................62
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 JadwalPenelitian ...........................................................................34 Tabel 3.2 TeknikPengumpulan Data ............................................................37 Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Motivasi .............................................................38 Tabel 3.4 Analisis Data Motivasi .................................................................39 Tabel 3.5 Analisis Data Prestasi ...................................................................39 Tabel 4.1 MotivasiPra-Siklus .......................................................................42 Tabel 4.2 PrestasiPra-Siklus .........................................................................44 Tabel 4.3 MotivasiSiklus 1...........................................................................46 Tabel 4.4 PrestasiSiklus 2 ............................................................................48 Tabel 4.5 MotivasiSiklus 2...........................................................................52 Tabel 4.6 PrestasiSiklus 2 ............................................................................54
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PIE CHART Halaman Pie Chart 4.1
Motivasi Pra-Siklus ..............................................................43
Pie Chart 4.2
Prestasi Pra-Siklus................................................................45
Pie Chart 4.3
Motivasi Siklus 1 .................................................................47
Pie Chart 4.4
Prestasi Siklus 2 ...................................................................49
Pie Chart 4.5
Motivasi Siklus 2 .................................................................53
Pie Chart 4.6
PrestasiSiklus 2 ....................................................................55
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Judul Lampiran
Halaman
Lampiran 1
Silabus ..................................................................................62
Lampiran 2
RPP siklusI ...........................................................................64
Lampiran 3
Lembar kerja siswa siklus I ..................................................67
Lampiran 4
Latihan soal1 ........................................................................70
Lampiran 5
Kisi siklus I ..........................................................................74
Lampiran 6
RPP siklus II.........................................................................75
Lampiran 7
Lembar kerja siswa siklus II ................................................78
Lampiran 8
Latihan Soal2 .......................................................................81
Lampiran 9
Kisi siklus II .........................................................................85
Lampiran 10
Petunjuk kegiatan kelompok siklus I danII ..........................86
Lampiran 11
Lembar skala nilai ................................................................89
Lampiran 12
Validitas dan Reliabilitas .....................................................90
Lampiran 13
Foto-foto Pembelajaran ........................................................91
Lampiran 14
Surat izin penelitian .............................................................93
Lampiran 15
Surat keterangan telah melakukan penelitian .......................94
LAmpiran 16
BiodataPenulis .....................................................................95
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu yang dipelajari siswa dan
memuat keadaan lingkungan sosial siswa, karena IPS merupakan cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masyarakat.Pendidikan IPS pertama kali diberikan ditingkat Sekolah Dasar (SD).IPS di SD merupakan IPS terpadu karena memadukan
beberapa
unsur
meliputi
sejarah,
ekonomi
dan
hubungan
masyarakat.Pembelajaran IPS berupa sejumlah materi mengenai keragaman budaya, konflik, nasionalisme, kesinambungan dan perubahan, interaksi sosial.Materi yang terkandung dalam mata pelajaran IPS diberikan guna mengembangkan dan melatih sikap, nilai, moral dan keterampilan siswa.Hal ini sesuai dengan rumusan tujuan pendidikan IPS yang disampaikan oleh Gross dalam Solihatin (2007:14) yaitu mempersiapkan siswa yang hidup di dalam masyarakat menjadi warga negara yang baik.Siswa tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat.Suatu ketika siswa tersebut dihadapkan dalam suatu masalah di lingkungan sekitar, pendidikan IPS memberi bekal kemampuan dasar dalam mengambil keputusan dalam setiap persoalan yang dihadapinya. Oleh karena itu tujuan pendidikan IPS yang sangat penting bukan sebatas transfer ilmu melainkan terletak pada manfaat bagi peserta didik dalam menjalankan kehidupan di masyarakat dan guna melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Hasil wawancara dengan guru kelas V di SD Negeri Kalikutuk pada tanggal 20 Agustus 2012 didapat fakta bahwa guru merasa kesulitan dalam 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
pembelajaran yang saat itu bertepatan dengan materi IPS Kompetensi Dasar peninggalan sejarah. Guru menerapkan metode ceramah disetiap pembelajaran dan diakhiri dengan merangkum. Guru berdalih metode ceramah digunakan karena materi yang terlalu luas dibandingkan dengan materi sebelumnya dan kompetensi peninggalan sejarah harus diajarkan dengan bercerita. Siswa merasa bosan, mengantuk dan kurang bersemangat setiap kali berlangsungnya pelajaran IPS. Data awal yang diperoleh kemudian peneliti kembangkan.Peneliti dengan bantuan guru kelas mengobservasi 20 siswa kelas V pada mata pelajaran IPS di SDN Kalikutuk pada semester I tahun pelajaran 20112/2013 dengan mengunakan lembar pengamatan untuk mendapatkan data awal mengenai motivasi belajar. Peneliti mendapatkan data bahwa nilai rata-rata motivasi belajar siswa SD Negeri Kalikutuk sebesar 51,1%. Nilai rata-rata tersebut jika dilihat dalam tabel kriteria peningkatan motivasi belajar ada dalam kelompok sangat rendah.Hal yang serupa yang terjadi pada prestasi belajar siswa SD Negeri Kalikutuk juga masih rendah.Sebanyak 20 siswa yang mengikuti ulangan harian mendapat nilai rata-rata 61, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk materi tokoh peninggalan sejarah adalah 63. Walaupun antara nilai rata-rata dengan nilai KKM hanya memiliki selisih nilai 2, namun penelitian akan tetap bertujuan untuk meningkatkanprestasi belajar karena akan menjadi penting jika seluruh siswa mampu melampaui KKM. Oleh karenanya penelitian ini akan terfokus pada memperbaiki motivasi dan prestasi belajar yangmasih rendah.Kenyataan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
dilapangan menunjukkan bahwa guru sering menghadapi kesulitan atau masalah dalam kelas namun tidak tahu cara mencari pemecahannya. Guru adalah pihak yang memegang peranan penting dalam upaya melakukan perbaikan. Kualitas pembelajaran.Guru harus memiliki strategi pembelajaran guna mengelola pembelajaran sehingga Standar Kompetensi (SK) dapat dicapai oleh siswa dengan baik.Strategi pembelajaran yang ditawarkan semakin beragam.Menurut Lie (2008:23) ada tiga pilihan model pembelajaran yaitu, kompetisi, individual dan kooperatif .Pada model pembelajaran kompetisi, siswa belajar dalam suasana persaingan. Tujuan dari model pembelajaran ini adalah menempatkan siswa dalam kategori berprestasi yang paling baik sampai dengan paling jelek. Dalam model pembelajaran individual, siswa belajar materi bahan ajar secara mandiri dan guru bertugas untuk memonitor.Siswa tidak perlu bersaing dengan teman-teman tetapi siswa belajar sesuai dengan minat.Sedangkan dalam model kooperatif, siswa belajar dengan teman sebaya untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran. Siswa dituntut untuk dapat bertanggung jawab atas masalah kelompoknya sehingga setiap siswa terpacu untuk menyelesaikan tugas agar yang lain dapat berhasil. Guna memperbaiki permasalahan yang telah diuraikan di awal, peneliti mengkonsultasikan
strategi
pemecahan
dengan
dosen
pembimbing
dan
mempelajari pustaka terkait.Permasalahan di SDN Kalikutuk sangat cocok diatasimenggunakan satu model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw. Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw menekankan aspek kerjasama antar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
kelompok atau tim, siswa belajar menjadi tim ahli dan tim asal kemudian merencanakan bagaimana mengajarkan informasi subtopik tersebut kepada anggota kelompok lainnya. Pengaruh positif dari penggunaan Teknik Jigsaw dikemukakan oleh Johnson and Johnson dalam Rusman (2010:219) yaitu meningkatkan prestasi belajar, menumbuhkan motivasi intrinsik (kesadaran individu) serta meningkatkan hidup bergotong royong. Penulis mengadakan penelitian untuk meningkatkanmotivasi dan prestasi belajar siswa menggunakan model pembelajarankooperatif learning teknik jigsawpada mata pelajaran IPS siswa kelas V SD negeri kalikutuk tahun ajaran 2012/2013.Model
pembelajaran
teknik
jigsaw
sesuai
digunakan
untuk
menyelesaikan permasalahan tentang motivasi belajar dan prestasi belajar IPS di SD Kalikutuk. 1.2
Pembatasan Masalah Permasalahan yang timbul dalam pembelajaran IPS di SD terlalu luas
sehingga tidak mungkin diteliti dalam penelitian ini secara keseluruhan. Oleh karena itu, penelitian harus dibatasi. Pembatasan dimaksudkan agar peneliti lebih fokus. Maka penelitian ini hanya dibatasi pada: 1.2.1
Motivasi belajar siswa terhadap pelajaran IPS
1.2.2
Prestasi belajar IPS siswa kelas V semester genap SD Negeri Kalikutuk.
1.2.3
Model yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif teknik
jigsaw. Peneliti menggunakan model ini untuk meningkatkan motivasi belajar dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
prestasi belajar siswa, karena model ini menekankan aspek kerjasama diantara kelompok dan keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan siswa. 1.3
Perumusan Masalah
Dilandasi latar belakang, masalah dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut: 1.3.1
Bagaimana peningkatan motivasi belajar dan prestasi belajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif siswa kelas V semester 1 SD Negeri Kalikutuk tahun pelajaran 2012/2013? 1.3.2
Apakah pembelajaran IPS dengan model pembelajaran kooperatif teknik
jigsaw siswa kelas V semester 1 SD Negeri Kalikutuk tahun ajaran 2012/2013 dapat meningkatkan motivasi belajar? 1.3.3
Apakah pembelajaran IPS dengan model pembelajaran kooperatif teknik
jigsaw siswa kelas V semester 1 SD Negeri Kalikutuk tahun ajaran 2012/2013 dapat meningkatkan prestasi belajar? 1.4
Pemecahan Masalah Seperti yang diuraikan pada latar belakang, permasalahan sikap siswa
dalam mengikuti pelajaran IPS dan masalah rendahnya kemampuan siswa dalam mata pelajaran IPSkhususnya KD 2.4 dapat diatasi dengan model kooperatif teknik jigsaw. Siswa berperan aktif dalam kelompok kemudian saling bekerjasama. Siswa dibagi dalam sebuah tim, tim ahli mempelajari materi kemudian mengajarkan materi tersebut kepada tim lain sehingga akhirnya nanti didapat prestasi siswa yang mencapai KKM serta tumbuhnya motivasi yang positif dalam diri siswa terhadap mata pelajaran tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
1.5
Batasan Pengertian Agar tidak menimbulkan pertanyaan dan multi tafsir tentang suatu istilah
yang akan digunakan dalam penelitian ini maka perlu pembatasan seperti: 1.5.1
Motivasi belajar merupakan faktor psikis manusia yang bersifat non-
intelektual. Motivasi ini memiliki peranan yang khas dalam hal merasa senang dan semangat belajar,serta penumbuhan gairah. Motivasi dapat diukur dengan instrumen-instrumen salah satunya dengan lembar skala. 1.5.2
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. 1.5.3
Model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw adalah model pembelajaran
yang menekankan aspek kerjasama diantara tiap tim. Tim terdiri dari timahli yang kemudian merencanakan pembelajaran dari subtopik materi yang akan disampaikan kepada tim lain. 1.6
Tujuan Penelitian
1.6.1
Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan motivasi belajar dan
prestasi belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw pada mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013. 1.6.2
Untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalikutuk
setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw pada mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
1.6.3
Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalikutuk
setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw pada mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013. 1.7 1.7.1
Manfaat Penelitian Bagi peneliti
Merupakan pengalaman berharga mampu menerapkan model pembelajaran kooperatif. 1.7.2
Bagi guru
Merupakan salah satu acuan pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk materi pokoklain dan di kelas yang berbeda dengan kooperatif teknik jigsaw. 1.7.3
Bagi sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam proses belajar siswa di SD Negeri Kalikutuk dengan pembelajaran kooperatif teknik jigsaw. 1.7.4
Bagi siswa
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dapat memberi pengalaman belajar yang aktif bagi siswa dalam pelajaran IPS kelas V. 1.7.5
Bagi Prodi PGSD
Penelitian ini dapat menambah referensi bacaan yang dimanfaatkan untuk temanteman dan sebagai contoh penelitian tindakan kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.
Teori Belajar Anak Para ahli Psikologi berpendapat bahwa tingkah laku seseorang selalu
didasarkan pada kognisi yaitu perbuatan pikiran terhadap situasi dimana tingkah laku seseorang terjadi. Berikut keempat tokoh penting pengembang teori psikologi kognitif : 2.1.1
Teori belajar menurut Jerome Bruner Dahar (1988:118) dan Ahmadi (1991:217) menyatakan bahwa belajar
menurut Bruner yang terpenting adalah cara bagaimana orang memilih mentransformasi informasi dan mempertahankan. Bruner memusatkan perhatian pada masalah yang dilakukan manusia dengan informasi yang telah diterimanya setelah informasi diterima, apa yang dilakukannya untuk mencapai pemahaman yang memberikan kemampuan kepadanya. Model belajar yang sangat berpengaruh dan dikenal yaitu belajar penemuan.Belajar penemuan berarti siswa berpartisipasi aktif dalam melakukan eksperimen dan berusaha sendiri mencari pemecahan masalah sehingga menghasilkan seta menemukan konsep pengetahuan yang benar-benar bermakna.Belajar penemuan membangkitkan keingintahuan siswa serta memberi motivasi untuk bekerja sampai siswa tersebut dapat menemukan jawaban atas masalah yang ingin dipecahkan. 2.1.2
Teori belajar menurut David Ausubel Teori belajar yang kedua dikenal dengan teori belajar bermakna oleh
Ausabel. Belajar bermakna merupakan proses dikaitkannya informasi baru dengan 8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
konsep-konsep yang relevan dalam struktur kognitif. Ausubel mengatakan di dalam buku Ahmadi (1991:220) bahwa strategi belajar yang mencegah belajar hafalan adalah dengan meminta anak untuk mengatakan ide-ide baru menurut cara atau kata-kata mereka sendiri dan menentukan inti dari pada informasi baru itu. Contohnya : saat pelajaran berhitung bisa menjadi belajar hafalan apabila siswa disuruh menghafal rumus tanpa mengetahui arti dari rumus itu sendiri. Sebaliknya menjadi bermakna apabila siswa tahu arti dan fungsi dari rumus-rumus itu sendiri.Ausubel tidak menolak adanya belajar penemuan dari bruner namun dia berpendapat bahwa belajar penemuan lebih cocok diterapkan oleh siswa dalam tingkat perkembangan kognitif kongkrit namun bila siswa sedang dalam tingkat kognitif formal dapat dipakai metode bermakna. 2.1.3
Teori belajar menurut Robert M. Gagne Teori belajar Gagne tertuang dalam bukunya Dahar (1988:172). Gagne
bertitik tolak pada 8 fase kejadian belajar yang diikuti dengan kejadian instruksi. Fase motivasi dengan guru membangkitkan perhatian siswa dalam isi pelajaran (motivasi), fase pengenalan dengan memberitahu rumusan tujuan-tujuan belajar, fase perolehan dengan mengarahkan perhatian siswa agar siswa siap menerima stimulus dan memilih informasi yang akan disimpan dalam memori, fase retensi yaitu merangsang ingatan tentang pelajaran yang telah lampau (memori jangka panjang), fase pemanggilan yaitu dengan menyediakan bimbingan dengan cara mengaitkan informasi baru dengan pengalaman siswa, fase generalisasi yaitu caracara agar materi yang dipelajari tidak segera dilupakan, fase penampilan yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
membantu transfer belajar dan yang terakhir fase umpan balik yaitu dengan memberi test. 2.1.4
Teori belajar menurut Piaget Teori yang sangat terkenal dari Piaget yaitu mengenai tingkat
perkembangan intelektual anak. Dalam bukunya Dahar (1988:183), Piaget membagi perkembangan intelektual anak menjadi 4 tingkat: pertama, tingkat sensori-motor yaitu 0-2 tahun. Periode ini bayi mengatur hidupnya dengan inderanya (sensori) dan tindakannya (motor).Kedua tingkat pra-operasional, yaitu antara umur 2 sampai dengan 7 tahun.Tingkat ini anak belum mampu melaksanakan operasi mental seperti menembah, mengurangi, perkalian dan lainlain. Mempunyai sifat egosentis yaitu kesulitan menerima pendapat orang lain. Ketiga tingkat operasional konkrit adalah antara umur 7-11 tahun.Anak ini sudah mampu mengambil keputusan atas masalah yang dihadapinya dan berkurangnya egoisentris menjadi sosiosentris.Tingkatan terakhir yaitu operasional formal, yaitu berumar 11keatas.Periode ini anak sudah mempunyai berfikir abstrak mengenai benda-benda, atau peristiwa-peristiwa yang terjadi. Jelas disampaikan oleh piaget bahwa dengan mengukur tingkat perkembangan kognitif seorang anak maka akan memberi informasi tentang tujuan pendidikan yang akan dicapai. Dari keempat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa anak belajar sesuai dengan tingkatan intelektual agar siswa dapat menerima isi bahan ajar sesuai dengan kematangan intelektualnya. Disamping itu anak diajak untuk menggali pengetahuan sendiri melalui percobaan-percobaan dan menemukan pengetahuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
itu sendiri yang sesuai dengan materi yang ia baca. Guru sebagai pendamping anak, mengarahkan agar proses belajar dapat sesuai dengan yang diharapkan. 2.2
Motivasi Belajar
2.2.1
Pengertian motivasi belajar Hamzah
(2007:55) mengatakan bahwa motivasi belajar dapat timbul
karena adanya faktor intrinsik dan faktor entrinsik. Faktor intrinsik berupa hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan belajar dan harapan akan cita-cita sedangkan faktor entrinsik berupa lingkungan belajar yang kondusif, kegiatan belajar yang menarik dan adanya penghargaan. Kedua faktor tersebut muncul karena adanya rangsangan tertentu sehingga siswa berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat.Senada dengan pengertian yang disampaikan oleh Sardiman (1986:75) bahwa motivasi belajar adalah faktor psikis manusia yang bersifat non-intelektual.Motivasi ini memiliki peranan yang khas dalam hal merasa senang dan semangat belajar, serta penumbuhan gairah.Seorang siswa yang mempunyai kemampuan intelektual/kecerdasan yang tinggi bisa saja gagal karena kekurangan motivasi belajar.Kegagalan belajar siswa disebabkan kurangnya semangat belajar dan gairah belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan aktivitas belajar. Oleh karenanya hasil belajar akan optimal jika ada motivasi yang tepat. Ketiga menurut Winkel (1996:173) berpendapat mengenai motivasi belajar yaitu motivasi yang dihayati oleh diri sendiri biarpun orang lainmempunyai peranan dalam menimbulkan motivasi.Motivasi yang khas bukanlah ada atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
tidaknya pengaruh dari luar, lebih merupakan kebutuhan diri sendiri yang ingin dipenuhi dalam belajar.Jadi motivasi belajar tumbuh karena adanya rangsangan atau dorongan belajar dari individu dan dikuatkan dengan pengaruh luar individu sehingga individu dapat memenuhi kebutuhan akan belajar. 2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar Menurut Sardiman (1986:88), Winkel (1996:173) dan Hamalik (2001:162) faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa
dibedakan menjadi dua.
Pertama motivasi intrinsik yaitu motivasi karena setiap individu memiliki dorongan dalam melakukan sesuatu.Sebagai contoh, dilihat dari tujuannya, siswa melakukan kegiatan belajar karena ingin mendapat pengetahuan, nilai atau agar keterampilannya dapat berubah.Yang kedua adalah motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang berfungsi karena adanya rangsangan dari luar individu.Sebagai contoh, seseorang belajar karena disuruh orangtua atau guru, ingin dipuji temannya, atau dipuji oleh pacarnya.Motivasi dari dalam maupun dari luar perlu digerakkan dalam proses belajar mengajar agar didapat formula tertentu dalam pencapaian tujuan. 2..2.3 Fungsi motivasi belajar Oemar Hamalik (2001:161), Ahmadi (1991:139) danSardiman (1986:84) menjelaskan 4 fungsi motivasi yaitu: pertama, mendorong manusia untuk berbuat sesuatu hal seperti belajar. Fungsi kedua adalah sebagai pengarah, yakni tujuan yang
ingin
dicapai
haruslah
sesuai
dengan
kegiatan
yang
sedang
dilakukan.Kemudian fungsi ketiga adalah, sebagai penyeleksi perbuatan, artinya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
bahwa perbuatan-perbuatan bermanfaat bagi tujuan. Seseorang yang akan melakukan kegiatan belajar tidak akan bermain atau melakukan hal-hal aneh sebab tidak serasi dengan tujuan yang akan dicapainya. Fungsi terakhir adalah sebagai penggerak maksudnya motivasi digunakan dalam pencapaian prestasi belajar. Seseorang yang tekun belajar karena adanya motivasi maka akan melahirkan prestasi yang baik. 2.2.4
Cara mengerakkan motivasi
Oemar Hamalik (2001:166) dan Sardiman (1986:91) menjelaskan berbagai cara untuk
membangkitkan motivasi belajar siswa yaitu: pujian, guru harus
memberikan apresiasi ketika siswa dapat menjawab dengan tepat karena pujian menimbulkan perasaan senang dan puas serta pendorong belajar;memberi angka, setelah selesai mengerjakan tugas biasanya siswa mendapatkan hasil. Murid yang mendapatkan angka sempurna akan mendorong motivasi belajarnya menjadi lebih besar sebaliknya siswa yang mendapat angka kurang akan mendorong agarselanjutnya belajar lebih giat:kerja kelompok, pada mata pelajaran tertentu dimana siswa melakukan kerja kelompok kadang-kadang untuk menjadikan kelompoknya menjadi yang terbaik biasanya siswa terdorong untuk belajar. Motivasi digunakan agar diri siswa tergugah niatnya dalam melakukan tujuan yang hendak dicapai melalui dorongan baik dari individu itu sendiri maupun dari luar individu dengan cara mengerakkan motivasi. 2.2.5
Cara mengukur motivasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
Hasil belajar menurut Masidjo (1995:58), Hadi (2004:152) dan Solihatin (2007:44) dapat diukur melalui dua cara yaitu tes dan non tes. Alat pengukur tes dilakukan apabila sifat suatu objek yang diukur berupa perubahan tingkat laku yang berhubungan apa yang diketahui, dipahami yang tidak dapat diamati oleh indera kita. Sedangkan alat pengukur non tes yaitu serangkaian pernyataan atau pertanyaan yang harus dijawab untuk mengukur kemampuann belajar siswa yang dapat diamati secara kongkret.Hasil belajar tentang motivasi dapat diukur mengunakan non tes karena sifat suatu objek dapat diamati. Untuk mengukur motivasi belajar siswa, peneliti menggunakan teknik observasi partisipan dengan alat ukur skala nilai. Observasi partisipan berarti peneliti turut ikut ambil bagian dalam proses penelitian sedangkan skala nilai adalah pedoman pengamatan
yang berupa daftar yang memuat sejumlah
pertanyaan atau pernyataan tentang perilaku yang dijabarkan dalam bentuk skala . 2.3
Prestasi Belajar
2.3.1
Pengertian Prestasi Belajar Menurut Winkel (1996:226)prestasi belajar adalah bukti pencapaian dari
usaha-usaha belajar siswa.Siswa mengalami peningkatan kecerdasan setelah siswa tersebut belajar dengan usahanya sendiri dan dibuktikan melalui tes-tes dan didapat
nilai
yang
memenuhi
target.
Sedangkan
menurut
Muhhibin
(2003:150)Prestasi belajar adalah pengungkapan hasil belajar meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Kemudian yang ketiga menurut Masidjo (1995:13)prestasi belajar siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
dapat diukur dengat alat tes prestasi belajar.Tujuan dari tes tersebut semata-mata untuk memberi gambaran terhadap keberhasilan siswa dalam belajar dan pengambilan keputusannya. Berpangkal dari pengertian para ahlidapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan alat yang digunakan oleh guru dalam mengukur keberhasilan siswanya setelah siswa melakukan usaha belajarnya yang meliputi ranah psikologisnya dan alat yang digunakan disebut tes prestasi belajar. 2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Ketiga ahli Muhibbin (2003:110), Sardiman (1986:50), dan Winkel (1996:50) mengungkapkan hal yang senada bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah dibedakan menjadi dua. Yang pertama, faktor internadalah faktor yang timbul dari dalam diri siswa itu sendirimeliputi: kecerdasan/inteligensi, bakat, minat dan motivasi. Yang kedua faktor ekstern adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, meliputi: keadaan keluarga, keadaan sekolah dan keadaan masyarakat. Kecerdasan/inteligensimenurut Winkel (1996:138) adalah kemampuan berfikir seseorang dalam mencapai prestasi sekolah. Prestasi tidak akan didapat oleh siswa jika siswa itu sendiri tidak mengalami proses berfikir. Ketika anak dihadapkan dalam masalah maka anak akan memecahkan masalah. Di dalam masalah terjadi proses berfikir. Namun anak belum bisa dikatakan cerdas jika belum dites oleh orang yang berkompeten dibidangnya.Tes kecerdasan tersebut dikenal dengan tes IQ (IntelligenceQuestion). Hasil test biasanya berupa angka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
angka dan memcerminkan taraf intelengensi. Semakin tinggi angka itu maka semakin tinggi pula taraf intelegensinya.Sama halnya dengan Reber dalam Muhibbin (2003:147) mengatakan bahwa inteligensi adalah kemampuan seseorang untuk mereaksi rangsangan di lingkungan dan dengan cara yang tepat dalam hubungannya dengan psiko-fisik (otak).Otak bukan saja satu-satunya alat penentu inteligensi seseorang karena otak tidak bekerja sendirian, otak memerlukan organ-organ tubuh lainnya.Namun otak dalam kaitannya dengan intelegensi sangat menonjol karena otak merupakan menara pengontrol bagi sebagian aktivitas manusia.Jadi di dalam otak terjadi kegiatan berfikir, kegiatan ini membawa anak menjadi cerdas.Cerdas memberi peluang bagi siswa untuk berprestasi meraih sukses. Faktor intern yang kedua yaitu menurut Winkel (1996:54)berpendapat bakat adalah kemampuan seseorang yang belum muncul oleh karenanya perlu diasah dan dikembangkan melalui belajar sehingga menjadi kecakapan yang nyata.Menurut Chaplin dalam Muhibbin (2003:150) bakat adalah pencapaian keberhasilan dengan potensi yang dimiliki pada masa yang akan datang. Peneliti sependapat dengan dua ahli diatas, bahwa bakat perlu diasah guna pencapaian keberhasilan yang akan datang. Namun tidak dipungkiri biasanya siswa tidak sadar akan potensi dalam dirinya dan orang tua juga tidak peka terhadap potensi yang dimiliki anaknya. Kebanyakan orang tua memaksakan kehendak untuk memilihkan keahlian pada bidang yang disenangi.Oleh karena itu adalah hal yang tidak bijaksana jika orang tua memaksakan kehendak untuk menyekolahkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
anaknya pada jurusan keahlian tertentu tanpa menyelidiki lebih dahulu bakat yang dimiliki anaknya.Pemaksaan kehendak dan ketidakpastian siswa terhadap jurusanyang sebenarnya bukan bakatnya berpengaruh terhadap prestasi belajar. Minatmenurut Winkel (1996:24) adalah ketertarikan seseorang dalam bidang tertentu dan merasa senang melakukan hal pada bidang tersebut.Muhibbin juga berpendapat mengenai bakat yaitu kegairahan dan keinginan seseorang yang besar terhadap sesuatu.Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan kecenderungan individu pada sesuatu hal dan individu tersebut merasa nyaman melakukan hal yang dia inginkan.Kemudian faktor intern yang terakhir adalah mengenai motivasi. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi ini sudahdibahas pada subtopik sebelumnya. Lingkungan keluarga menurut Hasbullah (2006:39) merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama. Pertama maksudnya bahwa anak lahir karena hubungan antara kedua orang tuanya. Mereka harus bertanggungjawabterhadap pemeliharaannya
karena
merekatermasukorang
dewasa.Kemudian
utama,
maksudnya anak lahir mempunyai ketergantungan dengan orangtua oleh karena itu orang tua berkewajiban memberikan pendidikan dengan corak warna yang dikehendaki terdapat anaknya. Keadaan sekolah menurut Hasbullah (2006:47), Muhibbin (2003:48) dan Winkel (1996:25) menyebutkan bahwa sekolah merupakan pendidikan kedua setelah keluarga dan bersifat pendidikan formal. Dikatakan formal karena terjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
serangkaian kegiatan yang terencana dan terorganisasi dalam proses belajarmengajar di kelas. Pendidikan sekolah sangat diperlukan dalam pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik anak.Dalam sebuah keluarga tidak selamanya tersedia kesempatan dan kesanggupan memberikan pendidikan oleh karena itu sekolah dibutuhkan guna menyerahkan tanggungjawabnya kepada sekolah. Terakhir Lingkungan masyarakat menurutDriyarkara dan Moh.Nor Syam dalam Hasbullah (2006:55) merupakan sekumpulan orang di suatu daerah yang senasib dan mempunyai tata nilai dan tata budaya sendiri. Masyarakat mempunyai andil yang luas terhadap pendidikan karena ketika anak-anak lepas dari pengasuhan orang tua dan pendidikan sekolah, mereka akan bersama masyarakat dalam pergaulan yang berbeda-beda. Jika lingkungan belajar anak-anak di masyarakat terdapat teman sebaya dan mempunyai kondisi belajar yang baik maka dapat dipastikan bahwa anak-anak akan mendapatkan hak belajar yang sesuai. Sedangkan jika lingkungan tersebut terdapat anak-anak nakal, maka siswa akan terpengaruh dampak buruk dan siswa tidak akan mendapat haknya dalam belajar. Mengacu pada faktor-faktor prestasi belajar yang sudah dibahas diatas, yang akan penulis tindak lanjuti dan sesuai dengan penelitian yaitu mengenai motivasi belajar siswa karena motivasi yang optimal akan menunjang prestasi belajar siswa yang optimal juga. 2.3.3
Cara mengukur prestasi belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Teknik pengukur prestasi belajar siswa yaitu menggunakan tes karena prestasi belajar belum dapat diamati menggunakan alat indera. Alat ukur prestasi belajar yang paling cocok dan mudah diaplikasikan menggunakan tes pilihan ganda.Tes pilihan ganda yaitu sejumlah pertanyaan yang memuat sejumlah item yang jawabannya harus dipilih yang paling tepat.Yang harus diperhatikan dalam pembuatan soal ini adalah sebelum diuji cobakan kepada siswa harus melalui tahapan yang sesuai karena hasil bejar harus benar-benar mewakili suatu objek dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.Tes buatan guru harus diuji validitas dan reliabilitasnya.Hadi (1995:122) dan Masidjo (1995:208) Yang dimaksud reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatus tes mampu menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam pengukuran. Sedangkan validitas adalah taraf sampai dimana mampu mengukur apa yang ingin diukur. Validitas yang akan peneliti pakai yaitu validitas isi, dimana validitas isi mampu mengukur secara tepat apa yang seharusnya diukur dandibuktikan dengan kisi-kisi soal. 2.4
Model Pembelajaran Kooperatif
2.4.1
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Davinson dan Kroll dalam Nur Asma (2006:11) pembelajaran
kooperatif adalah kegiatan belajarsiswa dalam kelompok dimana siswa saling bertukar ide dan bekerjasama dalam memecahkan suatu masalah.Siswa belajar dalam suatu kelompok dan menghadapi masalah.Berdasarkan kemampuan tiap individu, mereka berbagi ide guna memecahkan masalah belajar sedangkan menurut Cooper dan Heninich dalam Nur Asma (2006:11), Pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
kooperatif melibatkan kelompok kecil yang berbeda dan pencapaian tujuan dari tugas akademik sambil belajar keterampilan kolaboratif dan sosial.Kelompok belajar diatur oleh guru agar meratanya kesempatan belajar dari siswa pintar dan yang kurang pintar. Siswa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tujuan yang dicapai dan siswa juga belajar cara berkelompok antar anggota serta memupuk kepedulian sosial antar anggota. Kemudian Anita Lie (2008:28)mengatakan bahwa kooperatif adalah suatu sistem dimana siswa bekerjasama dengan siswa lain dalam tugas tersruktur (pembelajaran gotong royong). Tugas terstruktur dibuat oleh guru agar ketika siswa bekerjasama mempunyai arah yang jelas dan tidak ada siswa yang bercanda atau bermalas-malasan. Ahli yang lain yaitu Slavin dalm Isjoni dan Arif Ismail (2008:150), Pembelajaran kooperatif adalah suatu model yang merangsang siswa untuk belajar dalam kelompok kecil secara kolaboratif.Sebaiknya dalam pembelajaran kooperatif, pembagian kelompok terdiri dari 4-6 0rang agar setiap siswa mampu membina hubungan belajar bersama kelompoknya secara optimal.Menurut Sunal dan Hans dalam Isjoni dan Arif Ismail (2008:152), Model pembelajaran kooperatif adalah suatu cara untuk mendorong siswa bekerjasama dalam proses pembelajaran dengan serangkaian strategi.Pembelajaran disini menuntut siswa lebih aktif dalam memecahkan masalah dengan menggunakan cara-cara yang disepakati oleh kelompok. Setiap kelompok akan mempunyai strategi yang berbeda-beda, disinilah proses pembelajaran kelompok berlangsung. Terakhir menurut Agus Suprijono (2009:54), Model pembelajaran kooperatif adalah kerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
kelompok yang dipimpin dan diarahkan oleh guru dengan suatu konsep yang luas.Acuan penugasan kelompok dibuat oleh guru dari awal sampai akhir.Memuat indikator yang hendak dicapai dan tindak lanjut dari masing-masing kelompok. Dari pengertian para ahli penulis menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang dilakukan dalam proses pembelajaran dimana siswa bekerjasama dalam kelompok untuk memecahkan masalah, siswa dituntut aktif dan mampu menyesuaikan dalam kelompok. 2.4.2
Macam-macam model pembelajaran kooperatif
Menurut Rusman (2010:213) terdapat 6 macam model pembelajaran kooperatif yaitu: 2.4.2.1 Model Kooperatif Teknik STAD (Studend Teams Achievement Division) Model pembelajaran yang melibatkan anggota kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa heterogen untuk menguasai materi pelajaran dimana guru melakukan evaluasi setiap satu atau dua minggu sekali. Siswa dilibatkan dalam sebuah tim dalam berdiskusi, prosedur kuis maupun mengerjakan tugas. Siswa-siswa yang mampu menguasai materi pelajaran baik secara individual maupun di dalam tim dengan prestasi tinggi akan mendapatkan penghargaan. 2.4.2.2 Model Kooperatif Teknik GI (Group Investigasi) Model pembelajaran kooperatif di mana siswa dibentuk berdasarkan atas kesamaan minat atau kesenangan berteman setelah dilakukannya investigasi yang mendalam. Siswa belajar mengenai sub topik pelajaran yang telah mereka pilih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
dari berbagai sub topik lainnya sesuai hasil investigasi. Siswa menyiapkan dan menyajikan laporan di depan kelas. 2.4.2.3 Model Pembelajaran Kooperatif teknik membuat pasangan ( Make a Match) Merupakan salah satu jenis model pembelajaran dimulai dengan teknik mencari pasangan kartu antara jawaban dan soal. Siswa yang berhasil mencocokkan kartunya akan mendapatkan poin. Keunggulan dari teknik ini adalah suasana belajar yang menyenangkan dalam suatu topik pembelajaran. 2.4.2.4 Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Struktural Model ini menekankan bahwa ada hubungan antara siswa lakukan dengan siswa pelajari.Penerapan model structural member pengaruh besar pada perkembangan siswa pada sisi sosial, kognitif dan akademisnya.Pembelajaran di dalam kelas memerlukan adanya interaksi siswa dengan siswa dan pembentukan kelompok belajar dibedakan menjadi kelompok heterogen, kelompok acak, kelompok minat, dan kelompok homogen. 2.4.2.5 Model Pembelajaran Kooperatif Teknik TGT ( Teams Games Tournaments) Adalah memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor membuat
bagi tim kelompoknya. Permainan TGT dilakukan dengan
pertanyaan-pertanyaan
yang
ditulis
pada
kartu
yang
diberi
angka.Permainan dalam bentuk turnamen ini digunakan sebagai penilaian alternative guru dalam mereview materi pelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
2.4.2.6 Model Pembelajaran Kooperatif Teknik jigsaw I Model pembelajaran jigsaw dilaksanakan dengan pembagian kelompok secara heterogen. Anggota setiap kelompok dihadapkan pada permasalhan yang berbeda tetapi permasalahan yang dihadapi setiap kelompok sama. Utusan dalam kelompok yang berbeda membahas permasalahan yang sama(tim ahli) selanjutnya hasil pembahasan tersebut dibawa ke tim asal dan disampaikan ke anggota kelompoknya. Teknik ini akan peneliti ambil karena menurut jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif yang fleksibel, memberi pengaruh yang positif terhadap perkembangan serat memberi motivasi intrinsic bagi siswa. 2.4.3. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik jigsaw I Model ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan teman-temannya di Universitas Texas dan setelah itu dikembangkan lagi oleh Slavin. Jigsaw dalam Bahasa Inggris berarti gergaji ukir namun pengertian lain juga menyebutnya dengan
istilah
puzzle
yaitu
teka-teki
menyusun
menyusun
potongan
gambar.Pembelajaran kooperatif teknik jigsaw mengambil pola/cara bekerja gergaji yaitu siswa melakukan kegiatan belajar dengan cara bekerja dalam tim-tim atau kelompok untuk tujuan bersama. Hubungan antara gergaji dengan bekerja dalam tim bahwa gergaji terdiri dari ruas-ruas besi yang tajam. Ruas-ruas besi yang tajam dibuat banyak agar tugas memotong kayu dapat segera terselesaikan.Sama halnya dengan siswa belajar dengan kelompok (ruas gergaji banyak), agar tugas yang harusnya tidak bisa diselesaikan secara individual dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
diselesaikan secara bersama dengan waktu yang cepat dan tepat (gergaji:dapat memotong kayu lebih cepat). Menurut Wardani dalam Isjoni dan Arif Ismail (2008:155) menyatakan teknik jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif yang membantu siswa menguasai pelajaran dan mendorong siswa beraktivitas untuk mencapai prestasi belajar.Siswa tidak mampu menghafal bahan mata pelajaran secara keseluruhan pada saat pelajaran berlangsung, ketidakmampuan siswa tersebut dapat diatasi dengan teknik ini.Siswa berinteraksi dalam kelompok dan membagi materi dengan
anggota
kelompok
lainnya,
kemudian
bertukar
materi.
Proses
pembelajaran seperti ini dapat mendorong siswa untuk berfikir dan aktif.Menurut Rusman (2010:218) model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw menitiberatkan kerja kelompok yang berjumlah 4-6 orang dan siswa memiliki ketergantungan positif dan bertanggungjawab secara mandiri.Pembelajaran teknik jigsaw yaitu dengan membuat anggota kelompok dihadapkan ke topik permasalahan yang berbeda. Namun permasalahan tiap kelompok sama. Tiap-tiap utusan kelompok yang berbeda membahas materi yang sama (tim ahli). Tim ahli bertugas membahas permasalahan yang sedang dihadapi dan selanjutnya hasil dari pembahasan tersebut dibawa ke kelompok asal. 2.4.4
Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw Menurut Anita Lie (2008:69) pembelajaran kooperatif teknik jisaw
mempunyai kekurangan dan kelebihan.kekurangan seperti:
teknik ini
membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembahasan materi dari tiap-tiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
tim, teknik jigsaw hanya dapat diaplikasikan di kelas atas mengingat kelas cara berfikirnya sudah konkrit dan nyata, serta diperlukan pendampingan oleh guru secara eksklusif. Adapun kelebihan dari seperti: teknik ini cocok digunakan untuk semua kelas/tingkatan; dapat digunakan dalam beberapa mata pelajaran IPA, IPS, Matematika, Agama dan Bahasa; teknik ini biasa digunakan dalam pengajaran membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara. 2.5
Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial
2.5.1
Pengertianilmu pengetahuan sosial Menurut Rosdijati (2010:01) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan satu
mata pelajaran diberikan di tingkat SD/MI/SDLB mengkaji seperangkat peristiwa, konsep dan generalisasi berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran ini siswa diarahkan menjadi warga masyarakat yang menghargai nilai-nilai sosial, bertanggung jawab, mencintai lingkungan alam, dan menjadi warga dunia yang cinta damai.Solihatin (2007:14) menyatakan IPS adalah ilmu yang ada hubungannya antara manusia dengan lingkungannya.Sama halnya dengan Sapriyo (2009:20) mengatakan bahwa IPS di Sekolah dasar merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep, disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan berbagai isu dan dimasalah sosial kehidupan. Mata pelajaran IPS
dirancang secara sistematis, kompreherensif dan terpadu
sehingga IPS mampu diberikan kepada siswa dengan baik dalam hubungannya dengan kehidupannya dimasyarakat. 2.5.2
Tujuan pembelajaran IPS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Mengacu pada standar isi dan standar kopentensi lulusan, maka pembelajaran IPS dilakukan untuk mencapai kompetensi-kompetensi sebagai berikut:Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial, Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, dan memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal, nasional dan global.Tujuan IPS tersebut harus diberikan kepada siswa lewat pendidikan IPS melalui
guru
kelas.IPS
memiliki
tujuan
yang
mulia
namun
kualitas
pembelajarannya seringkali jauh dari harapan. 2.5.3
Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di Sekolah Dasar pada kelas satu
hingga kelas enam.Kelas rendah diberikan secara tematik yaitu dengan mengaitkan antar mata pelajaran lainnya sedangkan kelas atas diberikan secara terpadu yaitu mengaitkan antara antar cabang ilmu pengetahuan sosial seperti: ekonomi, sejarah, geografi dan masalah sosial. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar umumnya berisi keragaman budaya, konflik, nasionalisme, kesinambungan dan perubahan, interaksi sosial yang sebagian besar berisi fakta dan konsep.Pendidikandalam mata pelajaran IPS
memerlukan guru kelas yang
mampu mengatasi setiap persoalan. Sebagai contoh: guru kelas yang mengajar materi tentang perlawanan rakyat Indonesia dalam mengusir penjajah, guru yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
baik tidak akan membiarkan siswanya menaruh dendam kepada penjajah. Contoh lainnya: pada materi keragaman budaya, guru harus menanamkan sikap yang menghargai budaya suku lain bukan fanatisme budaya sendiri. Ditambah lagi dengan metode guru dalam menyampaikan materi dengan metode ceramah yang mengakibatkan informasi penting yang harusnya dapat diterima oleh siswa, terbuang begitu saja.Kemudian masalah pembelajaran IPS dari faktor siswa seperti mengantuk saat pelajaran berlangsung karena guru hanya menerangkan dengan metode ceramah, bosan karena tiap belajar IPS hanya membaca dan merangkum, malas menghafal karena bahan yang terlalu luas. Jelaslah bahwa masalah-masalah perlu mendapat perhatian dari guru kelas dan perbaikan cara mengajar. Para guru menghadapi masalah yang klasik dan tak kunjung usai seperti rendahnya prestasi belajar siswa dan kurangnya motivasi.Guru harus mampu mengatasi masalah tersebut dengan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, tepatlah jika pembelajaran IPS disajikan dengan model pembelajaran yang inovatif yaitu model pembelajarn kooperatif teknik jigsaw. Penerapan model pembelajaran ini dalam mata pelajaran IPS sangat baik karena siswa-siswa yang mempunyai prestasi kurang baik dapat menjadi lebih baik. Siswa-siswa berprestasi dapat membantu siswa yang kurang berprestasi, hal ini karena manusia tidak dapat hidup sendiri dan harus saling membantu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
2.6
Kajian Penelitian Yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh Yohanes yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar dengan Menggunakan Kooperatif Learning Teknik Jigsaw dalam Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Kanisius Gowongan Tahun Ajaran 2009/2010”.Penelitian ini memberikan hasil sebanyak 16 siswa di dapat bahwa pertemuan siklus pertama terjadi peningkatan rata-rata nilai ujian yang semula 53,69 menjadi 69,37. pada siklus kedua, meningkat menjadi 81,25 sedangkan pada siklus ketiga adalah 7,40. Penelitian yang senada dilakukan oleh Fitriyang berjudul “Penerapan Model pembelajaran Teknik Jigsaw untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri I Kalasan Kelas VII E Pada Mata Pelajaran Ekonomi”.Hasil penelitian didapat data bahwa model pembelajaran teknik jigsaw dapat meningkatkan belajar siswa.dilihat dari indikator-indikator yang mengalami peningkatan seperti: keinginan belajar diperoleh data awal sebesar 2,8 siklus I meningkat menjadi 3,8 siklus II menjadi 3,9; hasrat berprestasi data awal 2,4 silkus I 3,5 siklus II 3,7; hasrat mengerjakan tugas data awal 2,4 silkus I 3,4 siklus II 3,9; ganjaran data awal 2,6 siklus I 3,2 siklus II 3,6; hasrat mengikuti pelajaran data awal 2,9 siklus I 3,7 siklus II 3,8; hasrat mendapat simpati data awal 2,6 siklus I 3,2 siklus II 3,6; hasrat untuk menang data awal dari 2,5 siklus I4,3 dan siklus II tetap. Kedua penelitian diatas memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
kooperatif. Pembelajaran kooperatif yang dipilih yaitu teknik jigsaw, teknik ini dikenalkan
di
dalam
kelas
untuk
mengatasi
permasalahan
rendahnya
pembelajaran. Siswa dibagi ke dalam kelompok yang terdiri dari kelompok asal dan ahli sehingga teman sebaya yang semula kurang termotivasi dan nilai belajarnya belum maksimal menjadi meningkat. Penelitian sebelumnya tersebut diatas memantapkan peneliti untuk meneliti motivasi belajar dan prestasi belajar dengan model kooperatif teknik jigsaw karena penelitian sebelunnya dapat disimpulkan berhasil. 2.7
Kerangka Berpikir Pendidikan IPS di SD haruslah sesuai dengan rumusan tujuan pendidikan
IPS. Tujuan pendidikan IPS yang utama adalah member bekal kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam berbagai masalah yang akan dihadapinya. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas didapat fakta bahwa banyak permasalahan
kelas
yang
dialami
guru
dan
berimbas
kepada
siswanya.Permasalahan yang telah disampaikan pada halaman sebelumnya jelaslah bahwa rata-rata motivasi belajar belum sesuai dengan tingkatan motivasi dan prestasi belajar siswa rendah. Seorang guru dikatakan kompeten apabila memiliki kekhasan dalam menyampaikan dan menyajikan pengalaman belajar jika guru tersebut menguasai teori-teori belajar. Teori belajar akan sangat membantu guru dalam mempelajari muridnya dan menggunakan prinsip psikologi dalam menilai cara mengajarnya. Di setiap teori belajar yang telah disampaikan dalam Bab II, memuat motivasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
belajar.Motivasi belajar sangat penting diberikan kepada siswa baik secara intrinsik maupun ekstrinsik.Motivasibelajar berguna untuk menciptakan dorongan belajar sehingga diperoleh prestasi belajar yang maksimal.Model pembelajaran yang tepat member sumbangsih terhadap peningkatan motivasi belajar dan prestasi belajar dalam pembelajaran IPS. Banyak ragam inovasi yang ditawarkan namun yang sesuai dengan kriteria siswa SD adalah menggunakan model kooperatif yang menekankan kerjasama diantara teman sebaya. Permasalahan motivasi dan prestasi belajar di sd sangat cocok diatasi dengan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw. Model pembelajaran ini bekerja didalam kelompok yang terbagi menjadi kelompok asal dan kelompok ahli.Setiap siswa bertanggungjawab terhadap kemajuan kelompoknya.Siswa belajar mengemukakan pendapat dan belajar menemukan solusi dari setiap permasalahan
kelompoknya.
Guru
bertugas
membimbing
pelaksanaan
pembelajaran. 2.8
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori, kerangka berpikir diatas serta adanya penelitian sebelumnya maka, hipotesis tindakannya adalah : 2.8.1
Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw dapat meningkatkan motivasi
siswa kelas V SD Negeri Kalikutuk semester1 pada mata pelajaran IPS Tahun Ajaran 2012/2013 KD 1.1.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
2.8.2
Pembelajaran Kooperatif Teknik jigsaw dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa kelas V SD Negeri Kalikutuk semester1 pada mata pelajaran IPS Tahun Ajaran 2012/2013 KD 1.1.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Jenis penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah Penelitian
Tindakan Kelas. Penelitian ini sangat praktisdigunakan oleh guru dalam memperbaiki praktik mengajarnya dalam kawasan sebuah kelas.Permasalahan yang diangkat benar-benar merupakan permasalahan yang ada dalam pekerjaan keseharian guru bersama anak didik. Suharsimi (2010:17) berpendapat mengenai desain penelitian tindakan kelas yaitu :
Perencanaan
SIKLUS I Refleksi
Pelaksanaan Pengamatan Pengamatan Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan
Artinya: satu siklus terdiri dari empat langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan rekfleksi. Perencanaan adalah langkah yang harus dilakukan oleh guru ketika akan memulai tindakannya. Pelaksanaan adalah implementasi dari perencanaan yang sudah dibuat. Pengamatan adalah proses mencermati jalannya
32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
pelaksanaan tindakan. Refleksi adalah perenungan kembali kegiatan siswa yang sudah dilakukan. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan paling sedikit dua siklus Sistematika Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi Arikunto (2010:159) dibagi menjadi 4 tahapan, pertama setting penelitian, pelaksanaan penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: Setting penelitian menjelaskan tentang keadaan subjek tindakan dan obyek yang akan diteliti. Pelaksanaan penelitianberisi langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti dalam menyusun rencana tindakan yang tertera dalam RPP kemudian dilanjutkan dengan jalannya keseluruhan siklus. Metode pengumpulan data ialah cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang digunakan. Peneliti memerlukan instrument yaitu alat bantu agar pekerjaan mengumpulkan data menjadi lebih mudah. Terakhir metode analisis data adalah menyatukan data yang berasal dari jenis instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data yang akan bermakna menjadi kesimpulan. 3.2
Setting Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri Kalikutuk yang beralamat Kalikutuk, Sentolo, Kulon Progo.Penelitian melibatkan siswa sebanyak 20 siswa diantaranya terdiri dari 12 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Obyek penelitian mengenai motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPS
semester 1 Tahun Ajaran 2012/2013. Waktu penelitiandilakukan pada awal bulan Agustus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tahun 2012/2013 No
1.
Kegiatan
Agt Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt
Pengumpulan data kondisi awal dan observasi
2.
Penyusunan proposal
3.
Ijin pengambilan data
4.
Pengambilan data
5.
Analisis data
6.
Penulisan laporan
√ √ √
√ √
√
√ √
3.3
Rencana Pelaksanaan Tindakan
3.3.1
Persiapan
√
√
√
√
√
√
Langkah persiapan dalam tahap ini, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut: mengidentifikasi masalah, mengkaji kompetensi dasar dan pokok pembelajaran,
mempersiapkan
silabus,
menyusun
rencana
pelaksanaan
pembelajaran, menyusun alat dan bahan yang diperlukan serta menyiapkan instrument penelitian. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengidentifikasi masalah tentang motivasi dan prestasi belajar siswa khususnya pada materi peninggalan sejarah.Dari observasi menggunakan skala nilai diperoleh informasi bahwa motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS sangat rendah. Hal ini terbukti dengan hasil rata-rata nilai motivasi sebesar 51,1 dan menurut kriteria peningkatan motivasi belajar dikatakan sangat rendah. Kedua mengenai hasil rata-rata nilai ulangan harian untuk kompetensi peninggalan sejarah didapat data bahwa
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
sebanyak 50% dari 20 siswa SD Negeri Kalikutuk masih dibawah KKM yaitu sebesar 61 padahal KKM untuk materi tersebut adalah 63. Untuk memecahkan permasalahan tersebut peneliti merencanakan sebuah pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Kalikutuk semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Peneliti mengkaji kompetensi dasar dan pokokpembelajaran
dengan
mencari data-data kepustakaan. Kemudian menyusun silabus dengan mengambil satu kompetensi dasar dari sebelas kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum kelas
V
semester
ganjil
yang
sesuai
dengan
permasalahan
yang
diteliti.Selanjutnya menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat dalam tiap siklus. Menyiapkan alat dan bahan apa saja yang diperlukan untuk pelaksanaan model kooperatif teknik jigsaw. Terakhir adalah menyiapkan instrument penelitian yang dapat dilihat pada lampiran. 3.3.2
Rencana tindakan siklus I Langkah pelaksanaan penelitian dijelaskan melalui rencana tindakan tiap
siklus.Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, di mana masing-masing siklus terdiri dari 1 pertemuan (2X45 menit) dan di akhir siklus siswa mengerjakan lembar soal dan lembar observasi. Pembelajaran siklus pertama ini diawali dengan salam pembuka dan apersepsi kemudian guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok dan disebut tim asal. Setiap kelompok diberi materi yang berbeda-beda. Kelompok asal tersebut berpencar dan membentuk kelompok ahli dalam materi yang sama. Kelompok ahli
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
tersebut
kembali
ke
kelompok
asal.Tiap
kelompok
ahli
mempresentasikanhasil.Guru memberi motivasi ketika pelajaran berlangsung ketika siswa mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik.Siswa mengerjakan soal yang terdiri dari 20 soal secara mandiri dan mengerjakan lembar skala.Guru mencatat temuan-temuan yang diperoleh selama proses pembelajaran serta menganalisis hasil yang diperoleh siswa dengan hasil skor. Guru membuat refleksi mengenai kejadian-kejadian khusus, hambatan serta mengidentifikasi masalah dengan pendampingan guru kelas. 3.3.3
Rencana tindakan siklus II Siklus kedua dilakukan mengacu pada proses pembelajaran pada siklus
pertama dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan sebelumnya. Langkah pembelajarannya dimulai dengan salamdan menyampaikan tujuan yang akan dicapai. Siswa dibagi ke dalam kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 siswa.Siswa
membahas
materi
berdasarkan
instruksi
guru.Siswa
mempresentasikan hasil kerjanya. Guru merevisi hasil kerja kelompok dan menyimpulkannya. Siswa melaksanakan tes untuk mengukur keberhasilan siswa.Selanjutnya siswa mengerjakan lembar obevasi untuk mengetahui sejauh mana motivasi siswa terhadap mata pelajaran IPS.Guru mengumpulkan data dan menghitung presentasi keberhasilan siswa. Terakhir, guru melakukan evaluasi terhadap siklus II.Evaluasi tersebut digunakan untuk mengetahui apakah siklus perlu dilanjutkan atau dinyatakan berhasil.Bila belum berhasil diperlukan perubahan tindakan untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.Namun bila
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
motivasi dan prestasi belajar siswa telah memenuhiindikator keberhasilan, tindakan tidak perlu dilaksanakan lagi dan dinyatakan bahwa penelitian telah berhasil. Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan tes tertulis yang dilakukan setiap akhir siklus. 3.4
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Peubah, Indikator, Pengumpulan data, dan Instrumen pada Prestasi Belajar
Peubah
Indikator
Cara Pengumpulan
Motivasi belajar Skala sikap
Mengerjakan
siswa
lembar kuesioner
Instrumen Soal terdiri dari 10 soal.
Prestasi belajar skor rata-rata Mengerjakan tes
Tes terdiri dari 20 soal kemudian
siswa
sebelum diujikan, dilakukan uji
tes belajar
coba untuk mencari validitas dan realibilitas (terlampir)
Penyekoran jawaban soal benar mendapat nilai satu dan salah mendapat nilai nol. Penilaian pada setiap siklus dilakukan dengan rumus: Skor yang diperoleh siswa Nilai :
X 100 Skor maksimal
Penyusunan instrument dilakukan dengan tes tertulis.Tes prestasi belajar sebanyak 20 soal.Mutu suatu tes dapat diukur menurut validitas dan realibilitasnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
3.5
Teknik Analisis Data
3.5.1
Kriteria Keberhasilan Motivasi belajar
Tingkat keberhasilan motivasi belajar akan dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner yang memuat masalah-masalah yang timbul pada suasana belajar siswa dan kelompok. Siswa mengerjakan soal dengan memberi tanda cek pada salah satu jawaban yang menurutnya benar. Adapun penyekorannya: Item Positif : SS: 5, S: 4, N: 3, TS: 2, dan STS: 1 Item Negatif : SS: 1, S: 2, N: 3, TS: 4, dan STS: 5 Cara menentukan skor rata-rata, Rumusnya : Jumlah Skor Seluruh Siswa X
2
SR : Jumlah siswa
Menentukan tingkat motivasi menggunakan kriteria sebagai berikut : Tabel 3.3 Kriteria Tingkatan Motivasi No
Skor Motivasi
Tingkatan Motivasi
1
90 – 100
Sangat Tinggi
2
80 – 89
Tinggi
3
70 – 79
Sedang
4
60 – 69
Rendah
5
< 60
Sangat Rendah
Tabel 3.4Peubah, Indikator, Pengumpulan data, dan InstrumenMotivasi Peubah
Kondisi Awal
Motivasi belajar
Sangat Rendah 51,1
Kondisi pada Akhir Siklus I II Rendah Sedang 60,1
70,1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
3.5.2
Kriteria KeberhasilanPrestasi Belajar
Penelitian ini dikatakan berhasil, apabila persentase jumlah siswa yang memiliki nilai di atas KKM pada kondisi akhir lebih dari 70 % Tabel 3.5. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar
Peubah
Kondisi
Indikator
Awal
Prestasi
Nilai rata-rata 63
belajar
prestasi belajar 50%
Persentase siswa
Kondisi pada Akhir Siklus ( % ) I
II
65
75
60%
70%
yang
memenuhi KKM
Dari data diatas, akan terjadi keberhasilan pengukuran jika soal-soal tersebut diolah dan terjadi peningkatan nilai dari siklus I dan II jika dibandingkan dengan kondisi awal siswa.Langkah-langkah menghitung skor setiap siswa yaitu nilai 1 jika jawaban benar dan nilai 0 jika jawaban salah. Menghitung nilai pada Siklus I dan II dengan rumus: Skor yang diperoleh siswa Nilai
=
X 100 Skor maksimal
Rumus Menentukan Banyaknya Siswa yang Memenuhi KKM. Cara yang digunakan untuk menarik kesimpulan banyaknya siswa yang sudah memenuhi KKM dalam persen dari setiap siklus, dengan rumus: Jumlah siswa yang memenuhi KKM % KKM
=
X 100 Jumlah siswa seluruhnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Rumus Menentukan Peningkatan Siswa yang Memenuhi KKM. Cara yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan siswa yang memenuhi KKM dalam persen, dengan rumus:
n= N2 – N1
Ket: n
: Besarnya peningkatan jumlah siswa yang memenuhi KKM dalam persen
N1
: Jumlah siswa yang memenuhi KKM dalam persen pada siklus 1
N2
: Jumlah siswa yang memenuhi KKM dalam persen pada siklus 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Motivasi dan
Prestasi Belajar
denganModel Pembelajaran Kooperatif Learning Teknik
Jigsawpada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V SD Negeri Kalikutuk Tahun Ajaran 2012/2013”dilaksanakan mulai pada tanggal 13 September sampai dengan 21 September 2012. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus yang masing-masing dilaksanakan dalam empat tahapan, yaitu rencana kegiatan, pelaksanaan kegiatan, pengamatan, dan refleksi. Berikut penjelasan hasil penelitian dari setiap siklus: 4.1.1 Data awal Pengambilan data awal dilakukan guna mengukur hambatan siswa dalam pelajaran.Pengukuran dilakukan melalui dua tahap, tahap pertama mengenai motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS.Data awal disajikan dalam bentuk rata-rata kelas.Pengukuran dilakukan sebelum penelitian di SD. Pengukuran dilakukan
oleh
guru
kelas
setelah
pembelajaran
IPS
selesai
disampaikan.Pengukuran menggunakan lembar penilaiandan segera dihitung dengan prosedur penghitungan yang sesuai.Hari berikutnya hasil dikonsultasikan kepada guru kelas dan didapat skor rata-rata kelas sebesar 51,1.Rata-rata tersebut jika dilihat dalam tabel kriteria tingkatan motivasi menunjukkan motivasi
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
belajaryang sangatrendah.Berikut ini penulis menyajikan data awal motivasi belajar siswa: Tabel 4.1. Motivasi Pra-Siklus NO
NAMA
SKOR Pra-Siklus
1
Yuw
44
2
Wah
42
3
Ags
34
4
Lin
38
5
Sri
44
6
Mad
40
7
Gun
50
8
Nur
48
9
Ina
60
10
Ris
56
11
Ifu
60
12
Kus
54
13
Tri
44
14
Rin
40
15
Adi
42
16
Ade
58
17
Dan
46
18
Aza
68
19
Tia
74
20
Fio
80
JUMLAH
1022
RATA-RATA
51,1
Data di atas dapat disajikan dalam bentuk lain yaitu bentuk pie chart. Data pie chart 4.1 di bawah ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 15;75% yang tertera dalam pie chart artinya bahwa sebanyak 15 siswa atau 75% dari mendapat kriteria
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
tingkat motivasi sangat rendah. Skor tingkatan motivasi sangat rendah berkisar 59 ke bawah.Siswa kriteria motivasi rendah didapat sebanyak 3 siswa atau jika dipersentekan menjadi 15%.Skor tingkat rendah berkisar antara 60-69 sedangkan tingkat sedang berkisar antara 80-89. Kemudian Sebanyak 5% atau sebanyak 1 siswa memperoleh kriteria sedang. Hal serupa juga terjadi pada tingkat motivasi tinggi, sebanyak 5% atau 1 siswa saja yang memperoleh tingkat motivasi tinggi.Kriteria sangat tinggi belum nampak adanya siswa yang memperoleh skor melebihi dari 90-100.Banyaknya siswa yang masuk kedalam tingkat motivasi sangat rendah mengharuskan guru untuk lebih giat dalam menaikkan status kriteria. Data-data tersebut memacu peneliti untuk segera menanggani permasalahan yang ada dikelas.. Pie Chart 4.1 Kriteria Tingkat Motivasi Pra-Siklus 0; 0% 1; 5% 1; 5% sangat tinggi tinggi
3; 15%
sedang rendah
15; 75%
sangat rendah
Data awal yang kedua adalah data prestasi belajar siswa.Table data awal prestasi belajar dapat dilihat di bawah ini :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Tabel4.2.Prestasi Pra-Siklus NO
NAMA
NILAI Pra-Siklus
1
Yuw
40
2
Wah
50
3
Ags
50
4
Lin
70
5
Sri
80
6
Mad
80
7
Gun
50
8
Nur
70
9
Ina
70
10
Ris
70
11
Ifu
70
12
Kus
70
13
Tri
80
14
Rin
70
15
Adi
50
16
Ade
50
17
Dan
50
18
Aza
50
19
Tia
50
20
Fio
50
JUMLAH
1220
RATA-RATA
61
Persentase siswa yang mencapai KKM
50%
Nilai maksimal diperoleh siswa dengan nilai 80 sedangkan nilai terendah yaitu 40.Rata kelas sesuai data tabel 4.2 sebesar 61.Siswa yang mempunyai nilai di bawah KKM sebanyak 10 siswa atau dipersentasekan menjadi 50%.Siswa di atas KKM dari 20 siswa yang mengikuti ulangan sebesar 10 siswa.Perolehan KKM dapat dilihat dalam pie chart 4.2 di bawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Pie Chart 4.2 KKM Pra-Siklus
Tuntas 10; 50%
10; 50%
Tidak tuntas
4.1.2 Siklus I Pelaksanaan penelitian kelas siklus pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 13 Septemberdi kelasV dengan jumlah 20 siswa. Pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model Kooperatif Teknik Jigsaw. Penelitian akhir siklus I siswa mengerjakan soal evaluasi dan lembar skala untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dan motivasi belajarnya setelah melakukan pembelajaran. 4.1.2.1 Perencanaan Penelitian ini akan dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan siklus I. 4.1.2.2 Pelaksanaan Penelitian siklus I didapat data bahwa terjadi peningkatan rata-rata sebesar 67,4yang semula 51,1 pada tabel kriteria tingkat motivasi menunjukkan motivasi rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Tabel 4.3 Motivasi Siklus1 NO
NAMA
SKOR SIKLUS I
1
Yuw
64
2
Wah
62
3
Ags
54
4
Lin
78
5
Sri
64
6
Mad
78
7
Gun
60
8
Nur
64
9
Ina
74
10
Ris
78
11
Ifu
62
12
Kus
54
13
Tri
64
14
Rin
72
15
Adi
68
16
Ade
64
17
Dan
72
18
Aza
78
19
Tia
74
20
Fio
64
JUMLAH
1348
RATA-RATA
67.4
Tabel 43 di atas menunjukkan bahwa terjadi penurunan persentase siswa kriteria motivasi sangat rendah yang semula 75% menjadi hanya 10%. Hal ini berkebalikan dengan siswa yang pada data awal mencapai motivasi rendah sebesar 15%, pada siklus 1 meningkat menjadi 50%. Sedangakan siswa motivasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
sedang juga mengalami peningkatan sebesar 35% dari data semula yang hanya mencapai 5% saja.Selanjutnya siswa yang masuk motivasi tinggi dan sangat tinggi, tidak ada yang mampu mencapainya.Padahal pada data sebelumnya satu siswa mencapai motivasi tinggi.Peningkatan pengukuran ini sudah melampaui kondisi siklus1 yaitu pada kriteria motivasi rendah. Penelitian motivasi masih akan dilanjutkan mengingat masih ada 2 siswa yang mempunyai skor motivasi sangat rendah walaupun sudah melampau kondisi siklus1.
Pie Chart 4.3 Kriteria Tingkat Motivasi Siklus 1 0, 0% 0, 0% sangat tinggi
2, 10%
tinggi 8, 40%
sedang rendah sangat rendah
10, 50%
Penelitian prestasi belajar siklus 1 dapat dilihat dalam tabel 4.4 dimana hasil ratarata kelas sebesar 71,25. Data siklus 1 mengalami peningkatan rata-rata sejumlah 10,25 jika dibandingkan dengan data awal pestasi belajar. Siswa yang mempunyai nilai tertinggi dicapai oleh 3 siswa yaitu dengan nilai 85.Nilai terendah adalah 60 dan lebih baik dari pada nilai terendah data awal yang mencapai nilai 40.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Tabel 4.4. Prestasi Siklus 1 NO
NAMA
NILAI Siklus 1
1
Yuw
60
2
Wah
60
3
Ags
60
4
Lin
75
5
Sri
85
6
Mad
85
7
Gun
60
8
Nur
70
9
Ina
75
10
Ris
70
11
Ifu
75
12
Kus
75
13
Tri
85
14
Rin
70
15
Adi
70
16
Ade
70
17
Dan
70
18
Aza
70
19
Tia
70
20
Fio
70
JUMLAH
1425
RATA-RATA
71,25
Presentase siswa yang mencapai KKM
80%
Nilai KKM menyusut 30% untuk siswa yang tidak tuntas artinya masih ada 4 siswa yang nilai ulangan di bawah 62.Siswa yang tuntas mengalami kenaikan sebesar 30% menjadi 80% untuk siklus 1.Hal ini terjadi karena sebanyak 6 siswa yang pada data awal nilai ulangan tidak memenuhi KKM dan setelah menggunakan model pembelajaran menjadi naik nilainya dan melebihi KKM.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Nilai KKM dapat diamati pada pai chart 4.4 dibawah ini. Penelitian prestasi juga akan dilanjutkan mengingat masih ada 4 siswa yang mempunyai nilai di bawah KKM walaupun jika dilihat dari rata-rata kelas sudah melebihi target awal. Penelitian selanjutnya berpedoman agar semua siswa mampu melampau KKM dengan menggunakan model kooperatif teknik jigsaw dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Pie Chart 4.4 KKM Siklus 1
4; 20% tidak tuntas tuntas
16; 80%
4.1.2.3 Pengamatan Pengamatan dilakukan dengan bantuan guru kelas dan kepala sekolah. Pelaksanaan
pengamatan
dilakukan
bersamaan
dengan
berlangsungnya
pembelajaran. Adapun tugas guru pengamat adalah mengamati berlangsungnya pembelajaran dari kegiatan awal, kegiatan intidan penutup yang menghasilkan data mengenai guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana (RPP) atau sebaliknya. Pada siklus I ini siswa bekerja dalam kelompok. Selama kegiatan berlangsung ada siswa yang tidak mau bekerja dalam kelompoknya karena tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
satu
kelompok
dengan
teman
akrabnya
sehingga
mengganggu
proses
pembentukan kelompok. Kelompok belajar diatur oleh guru yang sebelumnya peneliti sudah bertanya tentang anak-anak yang pembelajarannya menonjol atau tidak.Data persebut digunakan agar tercipta kelompok yang seimbang dan bukan kemauan siswa.Sebagian besar siswa antusias mengikuti pembelajaran ini, karena siswa dilibatkan dalam pembelajaran.Hal ini terbukti dengan adanya siswa yang mendengarkan penjelasan dari guru, bertanya ketika belum jelas dan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. 4.1.2.4 Refleksi Berdasarkan
hasil
pengamatan
yang
dilakukan
saat
pembelajaran
berlangsungterdapat siswa yang tidak mau bekerja dalam kelompok. Guru menegurnya dan mengarahkannya untuk bekerja dalam kelompok. Adapun siswa yangbercanda dengan teman sendiri tiap kali selesai mengerjakan satu perintah. Siswa lain segera memberitahu kesalahannya setelah guru memberi tahu teman satu kelompoknya. Siswa merasa kesulitan dan binggung mengenai tugas-tugas antara kelompok jigsaw dan kelompok asal karena bangku antara kelompok asal dan kelompok ahli menempati bangku yang sama. Yang membedakan hanyalah orang di dalam kelompoknya saja. Guru melakukan wawancara dengan tiap kelompok mengenai hasil pembelajaran hari ini. Setiap kelompok menguraikan hal-hal yang sama yaitu bahwa anak-anak merasa senang dengan adanya pembelajaran IPS dengan model yang tidak membosankan. Model ini mengharuskan siswa untuk bertanggung jawab atas keberhasilan teman yang lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
dalam proses pembelajaan. Di setiap presentasi kelompok, setiap siswa membantu temannya yang sedang diberi pertanyaan oleh kelompok lain. Siswa yang sudah menjelaskan tidak boeh menjelaskan lagi. Hal ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat
belajar
berbicara
didepan
orang
dan
belajar
mengungkapkan
pendapatnya,teman satu kelompok hanya boleh membantu. 4.1.3 Siklus II Pelaksanaan penelitian kelas siklus kedua dilaksanakan pada hari Jumat21 September 2012di kelasV dengan jumlah 20 siswa. Pembelajaran berlangsung dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik jigsaw. Pada akhir siklus IIsiswa mengerjakan soal evaluasi dan lembarskala. 4.1.3.1
Perencanaan
Penelitian siklus II berpedoman pada rencana tindakan siklus II. 4.1.3.2
Pelaksanaan
Penelitian siklus II mengenai motivasi belajar siswa terjadi peningkatan dari 67,4% menjadi 78,7%. Rata-rata kelas yang telah dicapai menunjukkan tingkat motivasi sedangpada kondisi siklus II yang direncanakan.Sembilan siswa memiliki nilai di atas 70, hal ini meningkat dari data sebelumnya.Nilai motivasi tertinggi adalah 90 sedangkan nilai terendah adalah 72.Nilai tertinggi dicapai siswa sebanyak 2 orang dan nilai terendah dicapai siswa sebanyak 1 orang. Keterangan di atas dapat dilihat pada table 4.5 sebagai berikut: Tabel 4.5. Motivasi Siklus 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
SKOR SIKLUS NO
NAMA
2
1
Yuw
78
2
Wah
78
3
Ags
72
4
Lin
78
5
Sri
78
6
Mad
80
7
Gun
78
8
Nur
74
9
Ina
78
10
Ris
78
11
Ifu
78
12
Kus
90
13
Tri
80
14
Rin
78
15
Adi
78
16
Ade
78
17
Dan
74
18
Aza
90
19
Tia
78
20
Fio
78
JUMLAH
1574
RATA-RATA
78,7
Pencapaian kriteria motivasi siklus 2 sesuai dengan target.Sebanyak 80% siswa mencapai tingkat motivasi sedang sedangkan 20% sisanya dicapai pada motivasi tingkat tinggi dan sangat tinggi.Tingkat motivasi rendah dan sangat rendah tidak menampakkan hasil atau tidak ada satupun siswa yang mencapai motivasi ini.Keterangan di atas dapat digambarkan pada pai chart di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Pie Chart 4.5 Kriteria Tingkat Motivasi Siklus 2 0; 0% 0; 0% 2; 10% 2; 10%
sangat tinggi tinggi sedang rendah
16; 80%
sangat rendah
Penelitian siklus yang ke-2 selanjutnya adalah prestasi belajar. Data hasil penelitian prestasibelajar siswa sebesar 79,75. Nilai rata-rata ini melampau kondisi siklus 2 yang hanya ditargetkan sebesar 75.Nilai tertinggi dicapai siswa no urut 12 yaitu dengan nilai 95.Nilai terendah dicapai oleh siswa sebanyak 5 orang yaitu dengan nilai 70.Nilai tertinggi jauh lebih baik daripada nilai tertinggi pada data siklus 1 yang hanya 80.Sedangkan nilai terendah mengalami kenaikan dari data sebelumnya.Nilai KKM pada mata pelajaran sejarah yaitu 63.Pada data siklus 2, nilai KKM yang berhasil dicapai yaitu sebanyak 20 siswa siswa tuntas belajar.Keadaan ini menandai bahwa prestasi belajar siswa kompetensi dasar peninggalan sejarah dapat dilampaui.Di bawah ini disajikan nilai rata-rata dalam tabel4.6 dan KKM dalam pai chart 4.6:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Tabel 4.6. Prestasi Siklus 2 NILAI SIKLUS NO
NAMA
2
1
Yuw
70
2
Wah
70
3
Ags
70
4
Lin
80
5
Sri
75
6
Mad
90
7
Gun
70
8
Nur
85
9
Ina
80
10
Ris
80
11
Ifu
80
12
Kus
95
13
Tri
85
14
Rin
80
15
Adi
80
16
Ade
70
17
Dan
85
18
Aza
90
19
Tia
85
20
Fio
75
JUMLAH
1595
RATA-RATA
79,75
Presentase siswa yang mencapai KKM
100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Pie Chart 4.6 KKM Prestasi Siklus 2 0; 0%
tidak tuntas tuntas 20; 100%
4.1.3.3
Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan bantuan satu orang guru yang telah ditunjuk. Pelaksanaan
pengamatan
dilakukan
bersamaan
dengan
berlangsungnya
pembelajaran. Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus II ini siswa tampak lebih semangat mengikuti pembelajaran dibandingkan dengan siklus I. Hal ini nampak pada kegiatan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan tepat waktu.Secara keseluruhan pembelajaran berjalan lancar dan aktivitas yang dilakukan siswa mengarah pada pembelajaran tersebut. 4.1.3.4
Refleksi
Berdasarkan data siklus I dan siklus II, dibandingkan dengan keadaan awal, tidak semua siswa mengalami kenaikan skor. Pada siklus II, dibandingkan dengan keadaan awal skor seluruh siswa mengalami kenaikan, sedangkan dibandingkan dengan siklus I, siswa mengalami kenaikan skor yang maksimal dan sesuai target.Siklus II merupakan siklus akhir sesuai rencana tindakan.Anak-anak belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
dirumah untuk dengan materi masuknya agama Budha, Hindu dan Islam sesuai kelompok mereka kemaren.Anak-anak tidak tahu jika pada siklus II ini kelompok mereka berbeda.Ada rasa kekecewaan karena anak-anak tidak bisa berkelompok sesuai teman mereka kemaren baik di kelompok asal maupun kelompok ahli.Rasa kekecewaan ini terlihat ketika salah seorang dari kelompok membandingkan kelompok yang satu dengan yang lain. Guru kemudian memberi arahan bahwa apapun kelompok mereka baik dengan teman yang kurang pandai maupun yang pandai, yang terpenting adalah kerja tim dan proses berfikir mereka. Anak-anak bersemangat belajar sesuai dengan kelompok dari arahan guru.Guna memompa motivasi belajar mereka, guru membagi hadiah bagi anak-anak yang mendapatkan nilai melebihi KKM.Anak-anak merasa senang dan puas atas hasil kerja keras mereka. 4.2
Pembahasan Pelaksanaan siklus I berjalan dengan baik.Siswa yang hadir dalam
penelitian berjumlah 20 siswa. Proses pembelajaran masih memerlukan pendampingan dan arahan dari guru. Pembelajaran dilaksanakan dengan belajar kelompok menggunakan metode jigsaw.Siswa sangat senang dan antusias dalam menerima pelajaran karena pelajaran disajikan dengan metode yang berbeda dari biasanya guru kelas memberikan materi.Siswa mengajukan pertanyaan saat mereka merasa kesulitan.Kesulitan tersebut paling banyak mengenai perpindahan kelompok dan tugas-tugas sebagai kelompok asal dan kelompok ahli.Penelitian dipusatkan pada prestasi belajar dan motivasi belajar. Pertama mengenai prestasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
belajar siswa SDN Kalikutuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk pelajaran IPS adalah 63 sedangkan menurut catatan guru kelas untuk ulangan IPS adalah 61. Hasil penelitian yang sudah dilaksanakan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan siklus I sebesar 10,25%. Kedua mengenai motivasi belajar siswa meningkat dari tingkat sangat rendah menjadi sedang sesuai table kriteria pennigkatan motivasi belajar siswa. Pelaksanaan siklus II berjalan dengan lancar.Siswa yang hadir sebanyak 20 siswa. Proses pembelajaran masih memerlukan pendampingan dari guru namun siswa sudah paham hal-hal yang harus dilakukan dalam kelompok ahli maupun dalam kelompok asal. Siswa merasakan senang karena dapat bertemu kembali untuk belajar bersama dan membantu teman yang merasakan kesulitan karena dalam pembelajaran jigsaw dituntut untuk tutor sebaya dimana siswa mengajari siswa yang kesulitan belajar. Pelaksanaan siklus kedua tidak terdapat masalah baik dari pihak siswa maupun dari pihak guru. Hasil penelitian tersebut memuat prestasi belajar dan motivasi belajar siswa yang akan diukur, prestasi belajar siswa meningkat sebesar 8,5 dari perolehan skor rata-rata siklus pertama.Motivasi belajar siswa juga mengalami peningkatan dari criteria sedang meningkat menjadi tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diungkapkan di bab 4, bab ini menyajikan kesimpulan dan saran – saran. 5.1
Kesimpulan
Kesimpulan ini berisi hasil penelitian yang telah diteliti pada siklus pertama dan siklus kedua 5.1.1
Model kooperatif teknik jigsaw I pada mata pelajaran IPS siswa kelas V
semester 1 SD Negeri Kalikutuk tahun pelajaran 2012/2013 dapat meningkatkan motivasi belajar, ini terbukti dari Skor rata-rata motivasi belajar didapat data awal adalah 51,1 yang jika dilihat dalam tabel tingkatan motivasi menunjukkan motivasi sangat rendah. Penelitian siklus I mengalami peningkatan 67,4 menjadi motivasi rendah. Rata-rata motivasi belajar siklus II 78,7 dimana tabel tingkatan motivasi menunjukkan motivasi sedang. 5.1.2
Model kooperatif teknik jigsaw I pada mata pelajaran IPS siswa kelas V
semester 1 SD Negeri Kalikutuk tahun pelajaran 2012/2013 dapat meningkatkan prestasi belajar sebesar 61 pada data awal, siklus II sebesar 71,25 dan siklus kedua sebesar 79,75. 5.1.3 Model kooperatif eknik jigsaw I pada mata pelajaran IPS siswa kelas V semester 1 SD Negeri Kalikutuk tahun pelajaran 2012/2013 dapat meningkatkan motivasi belajar sebesar 27,6 dan prestasi belajar sebesar 18,75 jika dibandingkan dengan data awal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
5.2
Saran – saran
Peneliti memberikan saran sebagai berikut : 5.2.1
Bagi guru atau calon guru yang akan mengembangkan penelitian sejenis
yaitu menggunakan teknik jigsaw, diharapkan mampu menyempurnakan atau memodifikasi penelitian kooperatif teknik jigsaw sehingga menghasilkan sesuatu yang positif bagi pendidikan. Misalnya mengenai pembelajaran pada tim asal dan tim ahli, guru harus mampu memberikan penjelasan dengan tegas sejak awal anatara tugas-tugas kelompok asal dengan tugas-tugas kelompok ahli sehingga tidak menimbulkan kebinggungan pada anak. 5.2.2
Bagi siswa diharapkan hasil dari proses pembelajaran yang meningkat
tersebut tidak membuat siswa lekas puas namun merangsang anak untuk belajar lebih giat lagi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. 1991. Psikologi Belajar. PT Rineke Cipta. Jakarta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan. Aditya Media. Yogyakarta. Asma, Nur. 2006. Pembelajaran Kooperatif. Depdikbud Dahar, Ratna Wilis. 1988. Teori-Teori Belajar.Depdikbud. Jakarta. Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research. Andi.Yogjakarta. Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta. Hamzah B., Uno. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Bumi Aksara. Jakarta. Hasbullah. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Grafindo. Jakarta. Isjoni, H. dan Ismail, Arif. 2008. Model-model Pembelajaran Muktakhir. Pustaka Pelajar Jakarta. Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning-Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Grasindo. Jakarta. Masidjo, Ignasius. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.Kanisius.Yogyakarta. Muhibbin, Syah. 2003. Psikologi Belajar. Grafindo. Jakarta. Rosdijati. 2010. Praktek Pakem IPS SD. Erlangga. Jakarta. Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Rajawali Pers. Jakarta. Sapriyo. 2009. Pendidikan IPS. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. CV. Rajawali. Jakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Solihatin, Eti. 2007. Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS) Bumi Aksara. Jakarta. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Pustaka Pelajar. Jakarta. Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Grasindo. Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT 62
SILABUS Satuan pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi 1.
Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pokok
: : : :
SD Negeri Kalikutuk IPS V/I 4 X 45 menit ( 2 pertemuan )
Pengalaman Belajar
1. Peserta didik Peningg 1. Menghargai 1.1 Pertemuan I alan mampu berbagai • Guru melakukan apersepsi Men Sejarah • Guru membagikan kelompok dan tiap menyebutkan peninggalan genal kerajaan pada dan tokoh kelompok terdiri dari 5 orang dan makna masa Hindu, sejarah yang disebut tim asal dan mempunyai tugas peningg Budha dan berskala sub materi yang berbeda-beda. alan Kesultanan Islam nasional • Siswa membahas materi yang sama 2. sejarah 2. Peserta didik pada masa dalam ke tim ahli. yang mampu Hindhu• Siswa kembali ke tim asal berskala menyebutkan Budha dan • Siswa mempresentasikan materi ke nasional peninggalan Islam, kelompok lain. dari sejarah pada keragaman • Tim ahli dari tiap kelompok Hindhu‐ masa Hindu, kenampakan mempresentasikan hasil pekerjaannya Budha Budha dan Islam alam dan kemudian teman lainnya dan 3. Peserta didik suku bangsa, 3. menanggapinya. Islam di mampu serta • Siswa mengerjakan soal dan lembar Indonesi menyusun katakegiatan skala nilai. kata penting ekonomi di a Pertemuan II berdasarkan Indonesia. • Guru melakukan apersepsi peninggalan • Guru membagikan kelompok dan tiap sejarah pada kelompok terdiri dari 5 orang dan masa kerajaan 4.
Sumber Belajar Tim Bina IPS. IPS kelas 5 SD. Yudistira. Bogor : 2008 BSE. Trampil dan Cerdas IPS kelas 5 SD/MI. Depdiknas. Jakarta : 2008 Asy’ari, dkk. IPS SD kelas V. Erlangga. Jakarta : 2006 PETA
Penilaian Test Tertulis Terdiri dari 20 soal tes objektif. 10 soal “TIM AHLI JIGSAW” 10 soal “ TIM ASAL JIGSAW”
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT 63
Hindu, Budha dan Kesultanan Islam. 4. Peserta didik mampu mempertunjukka n letak lokasi kerajaan pada masa Hindu, Budha dan Kesultanan Islam.
disebut tim asal dan mempunyai tugas sub materi yang berbeda-beda. Siswa membahas materi yang sama dalam ke tim ahli. Siswa kembali ke tim asal Tim ahli dari tiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya kemudian teman lainnya menanggapinya. Mengerjakan soal dan lembar skala nilai
• • •
•
Yogyakarta, 13 September 2012 Kepala Sekolah
(Basuki S.Pd) N.I.P 19640815.198604.1.004
Guru Kelas
(Suparjana, S.Pd) N.I.P 19710511.200.801.1.006
Mahasiswa
(Kristina Rika Damayanti)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU Satuan pendidikan
: SD Negeri Kalikutuk
Hari / Tanggal / Pertemuan ke
: Kamis/ 13 September 2012 / I
Kelas / Semester
:V/I
Cabang IPS Terkait
: Sejarah
Unit / Tema
: I / Peninggalan Sejarah
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit ( 2 jp )
Standar Kompetensi 1.
Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindhu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
Kompetensi Dasar 1.1 Mengenal makna peninggalan sejarah yang berskala nasional dari Hindhu-Budha dan Islam di Indonesia Sub Materi Pokok Peninggalan Sejarah Indikator 1.
Peserta didik mampu menyebutkan kerajaan pada masa Hindu, Budha dan Kesultanan Islam.
2.
Peserta didik mampu menyebutkan peninggalan sejarah pada masa Hindu, Budha dan Islam.
3.
Peserta didik mampu menyusun kata-kata penting yang berhubungan dengan peninggalan sejarah kerajaan pada masa Hindu, Budha, dan Kesultanan Islam.
4.
Peserta didik mampu mempertunjukkan letak kerajaan pada masa Hindu, Budha dan Kesultanan Islam dengan menggunakan peta Indonesia.
Tujuan pembelajaran 1.
Peserta didik mampu menyebutkan kerajaan-kerajaan yang pernah ada di Indonesia.
2.
Peserta didik mampu menyebutkan peninggalan-peninggalan sejarah masa Hindu, Budha da Islam yang ada di Indonesia
3.
Peserta didik mampu menyusun
kata-kata penting berdasarkan peninggalan
sejarah pada masa kerajaan Hindu, Budha dan Kesultanan Islam bersama teman kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
4.
Peserta didik mampu mempertunjukkan letak lokasi kerajaan pada masa Hindu, Budha dan Kesultanan Islam bersama kelompok di depan anggota kelompok lain.
Kegiatan Pembelajaran APERSEPSI
Tahukah kalian asal mula nenek moyang kita? Bagaimana 2MENIT mereka mengenal agama? Awal mulanya nenek moyang kita belum mengenal agama. Mereka menganut animisme dan dinamisme. Akhirnya masuklah agama Hindhu, Budha dan Islam dari para pedagang. Hari ini kita akan belajar mengenai masuknya agama Hindu, Budha dan Islam di Indonesia.
KELOMPOK Guru membagi kelompok menjadi 5 anggota. Tiap siswa 2 MENIT JIGSAW
mempunyai
bagian
sub
meteri
(Tim Asal)
berdasarkan no urut perhitungan.
yang
berbeda-beda
KELOMPOK Tiap kelompok dari tim asal berpencar dalam satu tim ahli 9 MENIT JIGSAW
dari sub bab materi yang sama guna memecahkan masalah
(Tim Ahli)
dan bersama-sama menyatukan pendapat. Bersama-sama dengan tim ahli, mereka mengerjakan soal “TIM AHLI JIGSAW”.
Kembali Ke Tiap siswa dari berbagai sub materi berdiskusi tentang 5 MENIT TIM ASAL
masalah-masalah
ataupun
kendala
dan
memecahkan
masalah. Mereka diberi soal-soal “TIM ASAL JIGSAW” dan dikerjakan bersama-sama. PRESENTA
Setiap kelompok ahli dari sub materi tertentu menunjukkan 15 MENIT
SI
hasil
kerja.
Tiap
individu
diberi
lembar
kegiatan
“Kelompok Jigsaw”. TANYA
Guru dan murid melakukan Tanya jawab. Guru memberi 2 MENIT
JAWAB
motivasi berupa pujian serta tepuk tangan. Siswa melakukan kegiatan belajar peta dan mengisi “Lembar Portofolio” yang telah disediakan.
EVALUASI
Siswa mengerjakan soal evaluasi dan mengisi lembar 5 MENIT motivasi
PENUTUP
Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
5 MENIT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Penilaian Kelompok Jigsaw (terlampir) Latihan Soal: Tertulis ( soal dan kunci jawaban terlampir ). Lembar observasi (terlampir) Sumber Belajar 1.
Tim Bina IPS. IPS kelas 5 SD. Yudistira. Bogor : 2008
2.
BSE. Trampil dan Cerdas IPS kelas 5 SD/MI. Depdiknas. Jakarta : 2008
3.
Asy’ari, dkk. IPS SD kelas V. Erlangga. Jakarta : 2006 Yogyakarta, 13 September 2012 Guru kelas
Mahasiswa
(Suparjono)
(Kristina Rika Damayanti)
N.I.P. 19710511.200801.1.006 Kepala Sekolah
(Basuki, S.Pd) N.I.P. 19640815.198604.1.004
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
LEMBAR KERJA SISWA
I.
Satuan pendidikan
: SD Negeri Kalikutuk
Hari / Tanggal / Pertemuan ke
: Kamis/ 13 September 2012 / I
Kelas / Semester
:V/I
Cabang IPS Terkait
: Sejarah
Unit / Tema
: I / Peninggalan Sejarah
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit ( 2 jp )
Indikator 1. Peserta didik mampu menyebutkan kerajaan pada masa Hindu, Budha dan Kesultanan Islam 2. Peserta didik mampu menyebutkan peninggalan sejarah pada masa Hindu, Budha dan Islam 3. Peserta didik mampu menyusun kata-kata penting yang berhubungan dengan peninggalan sejarah kerajaan pada masa Hindu, Budha, dan Kesultanan Islam. 4. Peserta didik mampu mempertunjukkan letak kerajaan pada masa Hindu, Budha dan Kesultanan Islam dengan menggunakan peta Indonesia.
II. Petunjuk
Petunjuk kelompok jigsaw
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 5 anggota 2. Kemudian tiap individu dalam kelompok tadi mendiskusikan sub materi yang berbeda-beda dan di sebut tim asal. 3. Tiap kelompok berpencar sesuai sub materi yang samadisebut dengan tim ahli yang akan mempresentasikan sub materi dalam bidangnya. 4. Terakhir anggota kelompok kembali ke dalam tim asal. 5. Mempresentasikan hasil. 6. Diskusi akan diberikan waktu maksimal 10 menit.
III. Kegiatan Belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Tim asal A
TIM ASAL KERAJAAN HINDU
TIM ASAL
Tim asal B
KERAJAAN BUDHA
TIM ASAL
Tim asal C
KERAJAAN ISLAM
Tim lD
TIM ASAL PENINGGALAN SEJARAH
IV. Refleksi 1. Bagaimana perasaan kalian setelah mempelajari materi ini? 2. Kesulitan apa yang masih kalian alami?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Nama No
: ......................................... : .........................................
TIM AHLI JIGSAW
A.
Carilah kata kunci atau penting untuk menerangkan peninggalan sejarah pada masa Hindu, Budha dan Kesultanan Islam! NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Peninggalan Sejarah Candi Prambanan Kaligrafi Candi Borobudur Masjid Prasasti Yupa Karya sastra Tradisi Istana Pesantren Makam
B.
Kata-Kata Kunci Roro jongrang
TIM ASAL
Carilah 10 letak kerajaan dipeta tersebut! 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Kerajaan Kutai Kerajaan Mataram Kerajaan Kediri Kerajaan Singosari Kerajaan Majapahit Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Samudra pasai Kerajaan Aceh Kerajaan Demak Kerajaan Banten
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
LATIHAN SOAL1 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Hari/Tanggal : Kamis/ 13 September 2012 Nama : ………………………... Kelas : V ( Lima )
Nilai
Paraf Guru
I.
Lingkarilahjawaban yang benar pada huruf a, b, c, atau d!
1.
Kerajaan tertua di Indonesia adalah kerajaan............. a. Kutai b. Majapahit c. Mataram Lama d. Singosari
2.
Berikut ini candi peninggalan agama Hindu adalah candi ............ a. Dieng b. Borobudur c. Kalasan d. Mendut
3.
Tiga dewa dalam ajaran Hindu disebut ........... a. Trisatya b. Trimurti c. Tridarma d. Tripitaka
4.
Berikut ini yang merupakan kitab peninggalan Hindu adalah ......... a. Sutasoma b. Baratayuda b. Negarakertadimuka d. Pararaton
5.
Kerajaan Majapahit didirikan oleh ................
Orang Tua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
a. Raden Wijaya b. Kudungga c. Purnawarman d. Ken Arok 6.
Kerajaan Majapahit mengalami kejayaan pada masa pemerintahan ............... a. Hayam Wuruk c. Ken Arok b. Gajah Mada d. RadenWijaya
7.
Kerajaan berikut ini yang bercorak Budha adalah kerajaan .............. a. Kutai b. Sriwijaya c. Majapahit d. Banten
8.
Arca Sang Buddha Gautama pertama kali ditemukan di .............. a. Kutai b. Sikendeng c. Kediri d. Magelang
9.
Sriwijaya mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh ............... a. Dapunta Hyang b. Balaputradewa c. Kertanegara d. Satyakitri
10. Candi Borobudur dibangun pada abad .................. a. ke-5 Masehi b. ke-6 Masehi c. ke-7 Masehi d. ke-8 Masehi 11. Peninggalan sejarah berikut ini yang becorak Islam adalah ..............
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. candi b. stupa c. kaligrafi d. Patung 12. Sultan Ibrahim adalah pendiri kerajaan ......... a. Samudra Pasai b. Demak c. Aceh d. Banten 13. Pembangunan Masjid Agung Demak dipimpin oleh Sunan ........... a. Kudus b. Ampel c. Giri d. Kaijaga 14. Masjid Katangga merupakan peninggalan Islam dari .............. a. Samudra Pasai b. Demak c. Cirebon d. Gowa 15. Candi Muara Takus adalah peninggalan Kerajaan ............. a. Singasari b. Majapahit c. Kediri d. Sriwijaya 16. Berikut ini prasasti dari Kerajaan Tarumanegara, kecuali .... a. Ciareuteun b. Kebon Kopi c. Tugu d. Yupa 17. Kitab yang ditulis oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh adalah ....
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Bharatayuda b. Negara Kertagama c. Arjuna Wiwaha d. Sutasoma 18. Letak Kerajaan Kutai adalah di Provinsi . . . . a. Jawa Barat b. Kalimantan Barat c. Sulawesi Utara d. Kalimantan Timur 19. Prasasti Ciaruteun adalah salah satu peninggalan Kerajaan . . . . a. Kutai b. Sriwijaya c. Tarumanegara d. Kalingga 20. Kesultanan Demak merupakan kesultanan Islam pertama di pulau............ a. Sumatra b. Kalimantan c. Jawa d Sulawesi
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
KISI KISI SOAL EVALUASI I MATA PELAJARAN IPS KELAS V ASPEK DAN NOMOR SOAL JENIS TES NO
TES
INDIKATOR
NONTES
OBYEKTIF KOGNITIF
AFEKTIF
PSIKOMOT ORIK
1
Peserta
didik
mampu 1,3,5,6,8,9,10,1
menyebutkan kerajaan pada
1a.2b,3c,4d,5
2,18,20
masa Hindu, Budha dan Kesultanan Islam 2
Peserta
didik
menyebutkan
mampu peninggalan
2,4,7,11,13,14, 15,16,17,19
sejarah pada masa Hindu, Budha dan Islam 3
Peserta memberi
didik
mampu
pendapatnya
d,2a,2b,2c,2d,
mengenai cara melestarikan
2e
peninggalan sejarah 4
Peserta
didik
mampu
B1,B2,B3,B4,
menunjukkan letak kerajaan
B5,B6,B7,B8,
beserta peninggalan dengan
B9,B10
menggunakan peta Indonesia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU Satuan pendidikan
: SD Negeri Kalikutuk
Hari / Tanggal / Pertemuan ke
: Jumat/ 21 September 2012 / II
Kelas / Semester
:V/I
Cabang IPS Terkait
: Sejarah
Unit / Tema
: I / Peninggalan Sejarah
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit ( 2 jp )
Standar Kompetensi 1.
Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindhu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
Kompetensi Dasar 1.1 Mengenal makna peninggalan sejarah yang berskala nasional dari Hindhu-Budha dan Islam di Indonesia Sub Materi Pokok Peninggalan Sejarah Indikator 1.
Peserta didik mampu menyebutkan kerajaan pada masa Hindu, Budha dan Kesultanan Islam
2.
Peserta didik mampu menyebutkan peninggalan sejarah pada masa Hindu, Budha dan Islam
3.
Peserta didik mampu menyusun kata-kata penting yang berhubungan dengan peninggalan sejarah kerajaan pada masa Hindu, Budha, dan Kesultanan Islam.
4.
Peserta didik mampu mempertunjukkan letak kerajaan pada masa Hindu, Budha dan Kesultanan Islam dengan menggunakan peta Indonesia.
Tujuan Pembelajaran 1.
Peserta didik mampu menyebutkan kerajaan-kerajaan yang pernah ada di Indonesia.
2.
Peserta didik mampu menyebutkan peninggalan-peninggalan sejarah masa Hindu, Budha da Islam yang ada di Indonesia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
3.
Peserta didik mampu menyusun
kata-kata penting berdasarkan peninggalan
sejarah pada masa kerajaan Hindu, Budha dan Kesultanan Islam bersama teman kelompok. 4.
Peserta didik mampu mempertunjukkan letak lokasi kerajaan pada masa Hindu, Budha dan Kesultanan Islam bersama kelompok di depan anggota kelompok lain.
Kegiatan Pembelajaran APERSEPSI
Tahukah kalian agama apa yang dianut oleh sebagian
2 MENIT
besar penduduk Indonesia? Tiap agama mempunyai warisan budaya tersendiri. Mari kita bahas warisan budaya dari masa Hindu, Budha dan Islam. KELOMPOK
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang anggotanya 2 MENIT
ASAL
berbeda dari kemaren. Siswa berkumpul dalam kelompok yang berbeda sub materi.
KELOMPOK
Siswa berpencar berdasarkan nomor urut dan menjadi 10 MENIT
AHLI
tim ahli dari sub materi yang sama. Mereka berdiskusi dan diakhir diskusi mengerjakan soal “TIM AHLI JIGSAW”.
KELOMPOK
Siswa kembali ke kelompok asal dan merundingkan 6 MENIT
ASAL
dan
menerangkan
materi
bersama
siswa
yang
mempunyai sub materi berbeda. Di akhir diskusi, siswa mengerjakan soal “TIM ASAL JIGSAW”. PRESENTASI
Siswa mempresentasikan materi bersama kelompok 12 MENIT ahli dan mengerjakan lembar “ Kelompok Jigsaw”. Siswa mengerjakan soal portofolio bersama kelompok 3 MENIT ahli
EVALUASI
Mengerjakan lembar Evaluasi dan lembar motivasi 7 MENIT belajar.
PENUTUP
Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran
Penilaian Kelompok Jigsaw (terlampir) Belajar mandiri : Tertulis ( soal dan kunci jawaban terlampir ). Lembar observasi (terlampir)
3 MENIT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Sumber Belajar 1.
Tim Bina IPS. IPS kelas 5 SD. Yudistira. Bogor : 2008
2.
BSE. Trampil dan Cerdas IPS kelas 5 SD/MI. Depdiknas. Jakarta : 2008
3.
Asy’ari, dkk. IPS SD kelas V. Erlangga. Jakarta : 200 Yogyakarta, 21 September 2012 Guru Kelas
Mahasiswa
(Suparjono)
(Kristina Rika Damayanti)
N.I.P. 19710511.200801.1.006 Kepala Sekolah
(Basuki, S.Pd) N.I.P. 19640815.198604.1.004
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
LEMBAR KERJA SISWA
I.
Satuan pendidikan
: SD Negeri Kalikutuk
Hari / Tanggal / Pertemuan ke
: Jumat/ 21 September 2012 / II
Kelas / Semester
:V/I
Cabang IPS Terkait
: Sejarah
Unit / Tema
: I / Peninggalan Sejarah
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit ( 2 jp )
Indikator 1. Peserta didik mampu menyebutkan kerajaan pada masa Hindu, Budha dan Kesultanan Islam 2. Peserta didik mampu menyebutkan peninggalan sejarah pada masa Hindu, Budha dan Islam 3. Peserta didik mampu menyusun kata-kata penting yang berhubungan dengan peninggalan sejarah kerajaan pada masa Hindu, Budha, dan Kesultanan Islam. 4. Peserta didik mampu mempertunjukkan letak kerajaan pada masa Hindu, Budha dan Kesultanan Islam dengan menggunakan peta Indonesia.
II. Petunjuk
1. Buatlah kelompok yang berbeda dari kelompok terdahulu. 2. Kelompok terdiri dari tim asal dan tim ahli yang anggotanya 5 orang. 3. Siswa mempresentasikan hasil dari masing‐masing sub materi yang sama.
III. Kegiatan Belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
1. Peserta didik terbagi dalam kelompok ahli yang beranggotakan 5 orang. Dan mempunyai tugas yang berbeda-beda.
Kelompok ahli I: KERAJAAN ISLAM Kelompok ahli II: KERAJAAN BUDHA Kelompok ahli III: KERAJAAN HINDHU Kelompok ahliIV: PENINGGALAN SEJARAH
2. Menguji pemahaman peserta didik dengan mengerjakan soal. IV. Refleksi 1. Bagaimana perasaan kalian setelah mempelajari materi ini? 2. Kesulitan apa yang masih kalian alami?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Nama No
: ..................................... : .....................................
TIM AHLI JIGSAW
A.
Carilah kata kunci atau penting untuk menerangkan peninggalan sejarah pada masa Hindu, Budha dan Kesultanan Islam! NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Peninggalan Sejarah Candi Prambanan Kaligrafi Candi Borobudur Masjid Prasasti Yupa Karya sastra Tradisi Istana Pesantren Makam
Kata-Kata Kunci Roro jongrang
TIM ASAL
B.
Carilah 10 letak kerajaan dipeta! 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Kerajaan Kutai Kerajaan Mataram Kerajaan Kediri Kerajaan Singosari Kerajaan Majapahit Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Samudra pasai Kerajaan Aceh Kerajaan Demak Kerajaan Banten
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
LATIHAN SOAL2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Hari/Tanggal : Jumat/ 21 September 2012 Nama : ………………………... Kelas : V ( Lima )
Nilai
Paraf Guru
Orang Tua
Lingkarilah jawaban yang benar pada huruf a, b, c atau d pada soal di bawah ini! 1. Kerajaan Hindu yang pertama di Indonesia adalah…. a. Kutai b. Mataram c. Tarumanegara d. singosari 2.
Kerajaan Budha yang berpusat di Palembang adalah…. a. Kutai b. Sriwijaya c. Tarumanegara d. Mataram
3.
Kerajaan Kediri merupakan kelanjutan dari Kerajaan….. a. Medang Kawulan b. Majapahit c. Mataram Kuno d. Sriwijaya
4.
Letak Kerajaan Majapahit adalah di . . . . a. Hilir Sungai Musi b. Hilir Sungai Brantas c. Hilir Sungai Bengawan Solo d. Hulu Sungai Brantas
5.
Prasasti kedukan bukit terdapat di….. a. Magelang b. Jambi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Palembang d. Bangkinang 6.
Keistimewaan Masjid Agung Demak terletak pada….. a. bangunannya b. arsitekturnya c. tiang utamanya d. kubahnya
7.
Candi roro jongrang merupakan sebutan lain dari candi…. a. Borobudur b. Prambanan c. Mendut d. Cangkuang
8.
Ciri-ciri mesjid adalah sebagai berikut, kecuali . . . . a. beratap tumpang b. terdapat garasi c. terdapat menara d. terdapat tempat berwudhu
9.
Bangunan khas untuk kediaman para raja dan keluarganya. . . . a. makam b. mesjid c. keraton d. pesantren
10. Kaligrafi adalah tulisan yang menggunakan huruf . . . . a. Jawa b. Latin c. Kawi d. Arab 11. Pendiri Kerajaan Kutai adalah . . . . a. Kundungga b. Aswawarman
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
c. Tunggul Ametung d. Purnawarman 12. Pemimpin wanita dari Kerajaan Kalingga adalah . . . . a. Ken Dedes b. Ratu Sima c. Gayatri d. Dewi Rambi 13. Raja Hayam Wuruk mencapai puncakkejayaannya atas bantuan . . . . a. Mahapatih Gajah Mada b. Ranggalawe c. Raden Wijaya d. Jayanegara 14. Patih yang berhasil mempersatukan Nusantara di bawah KerajaanMajapahit adalah .... a. Gajah Mada b. Patih Narubi c. Mapala d. Fatih Nola 15. Prassasti Ciaruteun ditemukan didaerah…. a. Magelang b. Mojokerto c. Bogor d. Jakarta 16. Raja terkenal dari Aceh adalah .... a. Sultan Malik Al-Saleh b. Sultan Alaudin c. Sultan Malik At-Tahir d. Sultan Iskandar Muda 17. Berita kerajaan Samudra Pasai diperkuat dari pedagang Venesia bernama……
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Cornelis de Houtman b. Ibnu Batutah c. Vasco da Gama d. Marco Polo 18. Meriam Ki Amok adalah salah satu peninggalan sejarah dari Kerajaan .... a. Gowa-Tallo b. Banten c. Ternate d. Tidore 19. Di Yogyakarta, dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad dilaksanakan upacara …… a. Dhug Der b. Sekaten c. Tabuik d. Grebeg besar 20. Candi Borobudur dibangun pada masa kerajaan …. a. Majapahit b. Kediri c. Sriwijaya d. Mataram
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
KISI KISI SOAL EVALUASI II MATA PELAJARAN IPS KELAS V
ASPEK DAN NOMOR SOAL JENIS TES NO
TES
INDIKATOR
KOGNITIF
NONTES AFEKTIF
PSIKO MOTO RIK
1
Peserta
didik
mampu
1,2,3,4,11,12,1
menyebutkan kerajaan pada masa
Hindu,
Budha
3,14,16,17
dan
Kesultanan Islam 2
Peserta
didik
menyebutkan
mampu 5,6,7,8,9,10,15, peninggalan
18,19,20
sejarah pada masa Hindu, Budha dan Islam 3
Peserta didik mampu memberi
1a.2b,3c,4d,
pendapatnya mengenai
5d,2a,2b,2c,
melestarikan
cara
peninggalan
2d,2e
sejarah 4
Peserta
didik
mampu
B1,B2,B
menunjukkan letak kerajaan
3,B4,B5
beserta peninggalan dengan
,B6,B7,
menggunakan peta Indonesia
B8,B9,B 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
PETUNJUK KEGIATAN KELOMPOK Kegiatan Kelompok Asal 1.
Mencatat semua anggotanya kemudian langsung berpencar ke kelompok ahli.
2.
Setelah kembali ke kelompok ahli. Tiap individu melaporkan hasil dari tim ahli tersebut kemudian jika ada yang salah mereka berdiskusi.
3.
Mereka saling tukar-menukar ilmu yang didapat dari masing-masing ahli.
4.
Sambil menunggu tim lain, siswa mengerjakan “ TIM ASAL JIGSAW” secara berkelompok.
Kegiatan Kelompok Tim Ahli 1.
Tim1 Kerajaan Hindu, Tim2 Kerajaan Budha, Tim3 Kesultanan Islam, Tim4 Peninggalan Sejarah
2.
Berdiskusilah dengan teman-teman ahli yang mempunyai topic yang sama.
3.
Untuk topik 1-3 membahas : Sejarah masuknya kerajaan Hindhu, Budha dan kesultanan islam, kapan tanggal berdirinya, dimana letaknya, siapa yang pemimpin kerajaan/kesultanan, bagaimana kisah kepepimpinannya.
4.
Untuk topik 4 membahas: peninggalan sejarah berupa candi/masjid, prasasti, karya sastra, trasisi.
5.
Setiap siswa harus ikut serta dalam kerja kelompok.
6.
Sambil menunggu teman-teman tim lain, siswa mengerjakan tugas “TIM AHLI JIGSAW”. Dikerjakan bersama kelompok tim.
…………………………SELAMAT BERDISKUSI …………………………..
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
SKALA NILAI Dimensi Motivasi Belajar
Indikator - Tanggung jawab murid dalam melaksanakan tugasnya (soal1 dan soal 2) - Prestasi yang dicapainya (soal 3 dan soal 4) - Pengembangan diri (soal 5dan soal 6) - Semangat belajar (soal 7 dan soal 8) - Faktor ekstern (soal 9 dan soal 10)
PETUNJUK Pilihlah salah satu dari beberapa pilihan yang ada di dalam skala ini dengan memberikan tanda cek (√ ) pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda! NO
PERNYATAAN SS
1 2
Saya ingin pekerjaan saya selalu ada umpan baliknya
4
Penghargaan atas prestasi yang saya kerjakan, mendorong saya belajar tidak giat. Saya berusaha mencari informasi untuk mengatasi berbagai tantangan dalam tugas saya. Saya berusaha bekerja secara mandiri dalam tugas saya, dengan menggantungkan diri pada orang lain. Dorongan untuk sukses membuat saya selalu cepatcepat dalam menyelesaikan tugas. Tugas yang saya hadapi membuat saya tidak bersemangat untuk belajar Saya terdorong untuk belajar karena teknik belajar yang baru
6 7 8 9
PILIHAN N TS
Saya tidak keberatan jika diberikan tugas baru diluar tugas rutin saya. Tugas-tugas saya selesaikan tidak tepat waktu
3
5
S
10
Kerjasama yang baik diantara teman-teman mendorong saya untuk bekerja yang santai. Jumlah Keterangan : SS = Sangat Setuju Sekali TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju STS = Sangat Tidak Setuju N = Netral Dikutip dari Hamzah B., Uno halaman 73.
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Uji Validitas NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
X 15 10 16 6 7 13 0 13 12 15 20 18 15 11 16 9 9 11 13 13 12 14 11 2 12 13 14 19 17 6
(ΣX)² 225 100 256 36 49 169 0 169 144 225 400 324 225 121 256 81 81 121 169 169 144 196 121 4 144 169 196 361 289 36
(ΣX²) 15 10 16 6 7 13 0 13 12 15 20 18 15 11 16 9 9 11 13 13 12 14 11 2 12 13 14 19 17 6
ΣX.Y 282 200 303 125 134 247 0 247 230 291 360 331 296 222 307 220 172 226 259 256 249 274 224 35 241 256 274 344 323 133
Rx,y 0,626 0,904 0,847 0,838 0,379 0,379 0 0,379 0,646 1,095 0 0,257 0,626 1,089 0,847 2,633 0,454 1,271 1,184 1,042 1,521 1,180 1,180 1,153 1,042 1,084 0,207 1,075 1,232
Keterangan Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NΣxy-(Σx)(Σy) √{NΣx²(Σx)²} {NΣy²-(Σy)²}
rxy =
20 (282) - (15) (360) √{20(15) - (225)}{20(6578) - (129.600)} 5640 - 5400 √{75} {1960}
rxy = rxy =
rxy =
240 √147.000
rxy =
240 383,41
rxy =
0,626
rxy =
0,63
KESIMPULAN : R TABEL 1% = 0,561 untuk N =20. Maka Rxy=0,626 dan > 0,561 maka Rxy adalah valid
2. Uji Reliabilitas (dengan menggunakan Kuder Richardson/KR 20)
S =
1 x n 1 30 1 = 30 1 = 30 1 = 30 =
n . Σ x²( Σ x)²}
x
30 . 6578(360)²
x
197340
- 129600
x
67740
x
260,27
}
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
= 8 , 68 S ² = 75 , 34
rπ
.
n st ² - Σ pq )( ) n − 1 st ² 30 75 , 34 − 6 , 6 )( ) = ( 30 − 1 75,34 30 = ( )( 0 , 24 ) 29 = 0 , 94 = (
Kriteria reliabilitas soal adalah : Koefisien reliabilitas 0,91 – 1,00 0,71 – 0,90 0,41 – 0,70 0,21 – 0,40 negatif – 0,20
Kualifikasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
KESIMPULAN Sesuai dengan penghitungan dan kriteria reliabilitas soal, reliabilitas soal latihan Matematika dari 10 siswa kelas V adalah sangat tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
FOTO SIKLUS I KELOMPOK ASAL
KELOMPOK AHLI JIGSAW
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Guru menerangkan tentang materi
Siswa mengerjakan evaluasi siklus I
Siswa mengerjakan skala nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
FOTO SIKLUS II KELOMPOK ASAL
KELOMPOK AHLI JIGSAW
Siswa menjawab pertanyaan Guru
Mengerjakan evaluasi siklus II
Guru menerangkan kembali materi
Siswa yang memperoleh nilai tertinggi mendapatkan hadiah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
BIODATA PENULIS
Nama
: Kristina Rika Damayanti
NIM
: 091134176
TTL
: Kulon Progo, 26 Mei 1987
Email
:
[email protected]
Alamat
: Demen rt.61 rw. 18, Wijimulyo, Nanggulan Kulon progo, Yogyakarta 55671
No.telp
: 085743916994
Hobi
: Membaca buku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI