PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, INTEGRITAS, OBJEKTIVITAS, DAN PERSEPSI PENGALAMAN KERJA APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT DI PEMERINTAH DAERAH Studi Kasus pada Kantor Inspektorat Kabupaten Manggarai SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Yosefa Maria Juita Hale NIM: 112114104
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, INTEGRITAS, OBJEKTIVITAS, DAN PERSEPSI PENGALAMAN KERJA APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT DI PEMERINTAH DAERAH Studi Kasus pada Kantor Inspektorat Kabupaten Manggarai SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Yosefa Maria Juita Hale NIM: 112114104
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Yosefa Maria Juita Hale NIM
: 112114104
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Pengaruh Kompetensi, Independensi, Integritas, Objektivitas, dan Persepsi Pengalaman Kerja Aparat Pengawas Intern Pemerintah Terhadap Kualitas Hasil Audit di Pemerintah Daerah (Studi Kasus pada Kantor Inspektorat Kabupaten Manggarai).
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 31 Juli 2015 Yang menyatakan,
Yosefa Maria Juita Hale
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tak masalah seberapa sering kita jatuh yang terpenting adalah seberapa cepat kita bangkit (Arsen Wenger). Ketika kamu jatuh jangan tetap dibawah, jatuh bukan berarti kalah itu hanya berarti kamu harus bangkit dan kembali mencoba.
Kupersembahkan untuk: Bapakku Hendrikus Hale, dan Mamaku Katarina K. Bataona Adik-adikku Ita, Dian, dan Nong Yano,
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: Pengaruh Kompetensi, Independensi, Integritas, Objektivitas, dan Persepsi Pengalaman Kerja Aparat Pengawas Intern Pemerintah Terhadap Kualitas Hasil Audit Di Pemerintah Daerah, dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 22 Juni 2015 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulisan aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2015 Yang membuat pernyataan,
Yosefa Maria Juita Hale
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Drs. Johanes Eka Priyatma M.Sc., Ph.D. Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian penulis. 2. Ilsa Haruti Suryandari S.I.P., M.Sc., Ak selaku pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Josephine Wuri, S.E, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah mendukung penulis. 4. Leok E. P. Sripurwati, SH.selaku pimpinan inspektorat Kabupaten Manggarai yang memberikan izin untuk melakukan penelitian. 5. Bapak dan Ibu yang peduli pada pendidikan anaknya, dan banyak mendorong dan mendoakan penulis hingga skripsi ini dapat selesai. 6. Melia, Chatarine, Sr Yuli, Sr Lusia, Sr Erika, Anggit, dan teman-teman akuntansi angkatan 2011 yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Ade Ita, Trisna, Linda, dan Yustin yang memberikan dukungan dan semangat sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 22 Mei 2015
Penulis
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
vi
HALAMAN KATA PENGANTAR
vii
HALAMAN DAFTAR ISI
ix
HALAMAN DAFTAR TABEL
xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
ABSTRAK
xiv
ABSTRACT
xv
BAB I PENDAHULUAN
1
A. B. C. D. E.
Latar Belakang Masalah Batasan Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
1 4 4 5 5
BAB II LANDASAN TEORI
7
A. Kajian Teoritis B. Pengembangan Hipotesis C. Kerangka Pemikiran
7 16 19
BAB III METODE PENELITIAN A. B. C. D. E.
20
Objek Penelitian dan Waktu Penelitian Definisi Operasional Variabel Populasi dan Sampel Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data ix
20 20 22 23 23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. G. H. I.
Uji Kualitas Data Uji Asumsi Regresi Uji Regresi Pengujian Hipotesis
25 25 27 28
BAB IV GAMBARAN UMUM
30
A. Inspektorat Kabupaten Manggarai B. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Inspektorat Kabupaten Manggarai BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan
30 33 36 36 48
BAB VI PENUTUP
56
A. Kesimpulan B. Saran C. Keterbatasan Penelitian
56 56 57
DAFTAR PUSTAKA
58
LAMPIRAN
60
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1
Demografi Responden
36
Tabel 2
Rangkuman Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi APIP
38
Rangkuman Hasil Uji Validitas Variabel Independensi APIP
39
Rangkuman Hasil Uji Validitas Variabel Integritas APIP
39
Rangkuman Hasil Uji Validitas Variabel Objektivitas APIP
40
Rangkuman Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Pengalaman Kerja APIP
40
Rangkuman Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Hasil Audit APIP
40
Tabel 8
Hasil Uji Reliabilitas
41
Tabel 9
Hasil Uji Multikolinieritas
43
Tabel 10
Uji t (Parsial)
46
Tabel 11
Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
49
Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar I
Kerangka Pemikiran
19
Gambar II
Struktur Organisasi
35
Gambar III
Uji Normalitas
42
Gambar IV
Uji Heteroskedastisitas
44
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
61
Lampiran 2 Tabulasi Kuesioner
73
Lampiran 3 Uji Validitas
79
Lampiran 4 Tabulasi Kuesioner Setelah Uji Validitas
85
Lampiran 5 Uji Reliabilitas
91
Lampiran 6 Uji Asumsi Regresi
94
Lampiran 7 Uji Regresi dan Hipotesis
95
Lampiran 8 Tabel t
97
Lampiran 9 Tabel r
98
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, INTEGRITAS, OBJEKTIVITAS, DAN PERSEPSI PENGALAMAN KERJA APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT DI PEMERINTAH DAERAH Studi Kasus pada Kantor Inspektorat Kabupaten Manggarai
Yosefa Maria Juita Hale NIM: 112114104 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015
Pengelolaan keuangan pemerintahan daerah membutuhkan pengawasan. Pengawasan ini dilakukan oleh aparat pengawas intern pemerintah. Dalam melakukan pengawasan, aparat pengawas intern pemerintah diharapkan memiliki kompetensi, independensi, integritas, objektivitas, dan pengalaman kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi, independensi, integritas, objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja aparat pengawas intern pemerintah terhadap kualitas hasil audit di pemerintah daerah. Populasi penelitian ini adalah aparat di inspektorat Kabupaten Manggarai, dengan jumlah 36 orang. Variabel independen penelitian ini adalah kompetensi, independensi, integritas, objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja. Sedangkan variabel dependen adalah kualitas hasil audit. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh langsung dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh aparat pengawas intern pemerintah di inspektorat Kabupaten Manggarai. Metode analisis penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan software SPSS 21. Hasil penelitian ini menyatakan independensi, dan objektivitas berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. Sedangkan kompetensi, integritas, dan persepsi pengalaman kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. Selain itu kompetensi, independensi, integritas, objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja secara simultan berpengaruh terhadap kualitas hasil audit. Kata Kunci: Kompetensi, Independensi, Integritas, Pengalaman Kerja, Kualitas Hasil Audit.
xiv
Objektivitas,
Persepsi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE INFLUENCE OF COMPETENCE, INDEPENDENCE, INTEGRITY, OBJECTIVITY, AND PERCEPTION OF WORK EXPERIENCE OF INTERNAL AUDITOR OF GOVERNMENT OFFICIALS ON THE QUALITY OF AUDIT RESULT IN LOCAL GOVERNMENT A Case Study at Inspectorate of Manggarai District Yosefa Maria Juita Hale NIM: 112114104 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015
Financial management of local government needs supervision. Supervision is done by the internal auditor of government officials. In performing supervision, officials are expected to have competence, independence, integrity, objectivity, and work experience. The purpose of this study was to determine the influence of the competence, independence, integrity, objectivity, and perception of work experience of internal auditor of government officials on the quality of audit result in local government. The population in this research was inspectorate officers in Manggarai regency, with the number of 36 people. Independent variables of this study were the competence, independence, integrity, objectivity, and perception of work experience. Dependent variable of the study was the quality of audit result. The data used is primary data obtained directly by distributing questionnaires for all auditors of inspectorate of Manggarai district. The analytical method of the study was multiple linear regressions using software SPSS 21. The result of this study states that the independence and objectivity significantly affect the quality of audit result. While competence, integrity, and perception of work experience did not significantly affect the quality of audit result. Besides that the competence, independence, integrity, objectivity, and perception of work experience simultaneously effect the quality of audit result. Keywords: Competence, Independence, Intergrity, Objectivity, Experience’s Perseption, Quality of Audit Result.
xv
Work
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Pemerintahan daerah merupakan penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah yaitu urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah tersebut. Pemberian otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam rangka peningkatan daya guna dan hasil guna pelaksanaan tugas pemerintah, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini dituangkan dalam undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. Pemberian otonomi dimaksudkan agar daerah yang menjadi daerah otonom menggunakan dan menikmati potensi yang dimiliki daerah tersebut untuk kepentingan masyarakat setempat. Penerapan undang-undang ini juga dimaksudkan agar pengelolaan bisa dilakukan secara efektif dan efisien, karena daerah yang mengetahui potensi daerahnya sendiri. Pemerintah daerah memiliki wewenang dalam pengelolaan sumber daya dan keuangan yang ada. Selain itu, pemerintah daerah juga dapat membuat kebijakan aturan untuk mendukung pengelolaan tersebut. Dalam pengelolaan sumber daya daerah, tentunya diolah sesuai dengan kebutuhan yang sebenarnya. Untuk itu dalam proses pengelolaan tersebut dibutuhkan pengawas. Terkait dengan proses pengawasan dan pemeriksaan atas pengelolaan sumber daya tersebut dilakukan oleh auditor pemerintah daerah yaitu inspektorat kabupaten/kota. “Peran inspektorat sebagai auditor 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
internal pemerintah daerah adalah memastikan bahwa sistem akuntansi keuangan daerah berjalan dengan baik dan laporan keuangan daerah disajikan dengan wajar. Peranan dari inspektorat didorong untuk membantu kepala daerah dalam menyajikan laporan keuangan yang akuntabel dan berterima umum,”
(Bastian,
2007:34).
Jadi
inspektorat
mempunyai
tugas
menyelenggarakan kegiatan pengawasan di pemerintah daerah dan tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah. Menurut peraturan menteri dalam negeri nomor 64 tahun 2007 tentang pedoman teknis organisasi dan tata kerja inspektorat provinsi dan kabupaten/kota,
inspektorat
kabupaten/kota
adalah
aparat
pengawas
fungsional yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada bupati. Tugas dari inspektorat kabupaten/kota yaitu melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan didaerah kabupaten/kota, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa. Hasil dari tugas ini selanjutnya dipertanggungjawabkan kepada bupati. Menurut Sukrisno (2012:4) “auditing merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.” Dalam hal ini auditor intenal pemerintah daerah melakukan audit atau pemeriksaan atas laporan keuangan beserta catatan-catatan pembukuan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
bukti pendukungnya atas penggunaan keuangan daerah yang digunakan untuk kepentingan masyarakat daerah tersebut. Pemeriksaan (audit) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang memiliki independensi dan memiliki kompetensi profesional untuk memeriksa apakah hasil kinerja pemerintah telah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kompetensi auditor didukung oleh pengetahuan, dan kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas. Dalam mengudit laporan keuangan yang mempengaruhi kualitas audit yaitu integritas. Prinsip integritas mengharuskan auditor untuk memiliki kepribadian yang dilandasi oleh unsur kejujuran, keberanian, bijaksana, dan bertanggung jawab untuk membangun kepercayaan guna memberi dasar dalam mengambil suatu keputusan yang dapat diandalkan. Dalam sebuah proses pemeriksaan seorang pemeriksa juga harus bebas dari segala gangguan yang dapat mengganggu independensinya. Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh orang lain, dan tidak tergantung pada orang lain. Independensi juga dapat diartikan sebagai kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan obyektif tidak memihak dalam memutuskan dan menyatakan pendapatnya (Mulyadi, 2002:62). Hal ini dimaksudkan agar proses pemeriksaan dilakukan tepat waktu, benar-benar murni dan tidak ada kepentingan lain yang dimasukkan ke dalam pemeriksaan tersebut. Berdasarkan standar umum audit, dikatakan bahwa audit harus dilakukan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
auditor. Pengalaman dan kompleksitas permasalahan menentukan bahwa auditor yang berpengalaman, akan lebih jelas merinci masalah yang dihadapi dibandingkan auditor yang kurang berpengalaman. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada Kantor Inspektorat Kabupaten Manggarai. Dengan judul penelitian “Pengaruh Kompetensi, Independensi, Integritas, Objektivitas, dan Persepsi Pengalaman Kerja Aparat Pengawas Intern Pemerintah Terhadap Kualitas Hasil Audit di Pemerintah Daerah.” B. Batasan Penelitian Batasan dalam penelitian ini adalah hanya fokus pada variabel yang mempengaruhi kualitas hasil audit yaitu kompetensi, independensi, integritas, objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja dari aparat pengawas intern pemerintah terhadap kualitas hasil audit mereka. C. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang dibuat adalah apakah ada pengaruh antara kompetensi, independensi, integritas, objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja aparat pengawas intern pemerintah terhadap kualitas hasil audit di pemerintah daerah baik secara parsial maupun simultan? D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kompetensi, independensi, integritas, objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja aparat pengawas intern pemerintah terhadap kualitas hasil audit baik secara parsial, maupun simultan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi pemegang kebijakan, dalam hal ini pemerintah daerah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai faktor yang mempengaruhi kualitas audit Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah, sehingga akan dapat dimanfaatkan dalam upaya peningkatan kualitas audit Inspektorat. 2. Bagi Inspektorat, sebagai masukan dalam mendukung pelaksanaan otonomi daerah khususnya peranan Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah dan dalam rangka mewujudkan good governance. Sehingga inspektorat diharapkan dapat membuat program yang berkontribusi pada peningkatan kualitas dan kapabilitasnya. 3. Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang pengawasan daerah. 4. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi, dan memberi sumbangan konseptual bagi penelitian sejenis dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan demi kemajuan dunia pendidikan. 5. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan dan untuk pengembangan ide-ide baru untuk penelitian selanjutnya, dan juga sebagai bahan pertimbangan perusahaan lain atau instansi lain yang menghadapi persoalan yang sama. 6. Bagi akademisi, memberikan kontribusi pengembangan literatur akuntansi sektor publik di Indonesia, terutama sistem pengendalian manajemen di sektor publik. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
dan mendorong dilakukannya penelitian-penelitian akuntansi sektor publik. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi penelitian berikutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bab II Landasan Teori A. Kajian Teoritis 1. Audit Internal Pengertian audit internal menurut Pickett (2010) dalam buku Sukrisno (2013:204) mengatakan bahwa “audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan objektif yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan-kegiatan operasi organisasi.” Yang melakukan audit internal disebut auditor internal. Auditor internal merupakan karyawan di perusahaan tersebut. Oleh karena itu auditor internal membantu pimpinan perusahaan atau manajemen dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan analisis, penilaian, saran, dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya. Menurut Akmal (2007:5) tujuan adanya pemeriksaan intern adalah “membantu organisasi dalam mencapai tujuannya, dan membantu seluruh anggota pimpinan, agar mereka dapat melaksanakan kewajibankewajibannya dalam mencapai tujuan organisasi secara hemat, efisien, dan efektif.” Audit internal merupakan suatu pengendalian perusahaan yang berfungsi mengukur dan mengevaluasi efektivitas pengendalian lain yang ada dalam perusahaan. Pengendalian lain yang dimaksud disini adalah pengendalian manajemen yang dilakukan manajemen perusahaan untuk menjamin bahwa tujuan perusahaan tercapai. Audit internal membantu perusahaan mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan
teratur
dengan
mengevaluasi 7
dan
meningkatkan
efektivitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
pengelolaan risiko, pengendalian dan pengaturan. Oleh karenanya audit internal disamping memberikan layanan utama dalam bidang audit, seringkali memberikan layanan tambahan yang berkaitan dengan audit, antara lain mendidik para manager dalam pengelolaan dan pengendalian kinerja, mengelola hubungan dengan para auditor. Inspektorat sebagai auditor internal pemerintah daerah mempunyai tugas (Bastian,2007:35) yaitu: ”pertama melakukan review terhadap sistem pengendalian internal dan sistem akuntansi pemerintah daerah dengan melihat kelemahan dan menganalisis penyebabnya. Kedua memeriksa dan menyempurnakan laporan keuangan daerah yang disusun oleh bagian keuangan pemerintah daerah. Ketiga membantu kepala daerah dalam menentukan kewajaran laporan keuangan yang disusunnya.” Auditor
internal
pemerintah
daerah
dalam
hal
ini
inspektorat
kabupaten/kota memegang peranan yang sangat penting dalam proses terciptanya akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan di daerah. 2. Kompetensi Dalam prinsip etik, auditor intern menerapkan pengetahuan, keahlian, pengalaman, yang diperlukan dalam kinerja jasa layanan audit intern (Arens, et all,2006:489). Kompetensi auditor adalah pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk dapat melakukan audit secara
objektif,
cermat,
dan
seksama
(Effendy,2010:33).
Dalam
melakukan audit, seorang auditor harus memiliki mutu personal yang baik, pengetahuan yang memadai, serta keahlian khusus di bidangnya. Audit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Auditor intern harus memiliki atau mendapatkan pengetahuan, kecakapan, dan disiplin ilmu yang penting dalam melaksanakan pemeriksaan, (Akmal,2007:13). Kompetensi berkaitan dengan keahlian professional yang dimiliki oleh auditor sebagai hasil dari pendidikan formal, ujian profesional maupun keikutsertaan dalam pelatihan. Selain itu dalam aturan perilaku, auditor intern harus hanya memberikan layanannya atau melakukan audit sesuai dengan pengetahuan, kemampuan, dan pengalamannya. 3. Independensi Kebebasan atau independensi merupakan hal yang berpengaruh bagi evektifitas pemeriksaan intern. Menurut Akmal (2007:10), “kebebasan ini terutama diperoleh melalui status organisatoris dari fungsi pemeriksa intern ditambah dengan dukungan pimpinan terhadapnya yang merupakan faktor penentu bagi jangkauan, nilai dan keberhasilan pemeriksa intern.” Jadi independensi seorang auditor juga dipengaruhi oleh pimpinan. Oleh karena itu auditor internal bertanggung jawab ke pejabat tertinggi. Independensi dari seorang auditor intern adalah harus bebas dan terpisah dari ativitas yang diperiksanya, (Akmal, 2007:13). Jadi auditor intern mempunyai kebebasan untuk memenuhi tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Seorang anggota dalam praktik publik harus independen ketika memberikan layanan audit dan jasa atestasi lainnya. Untuk memenuhi pertanggungjawaban profesionalnya, auditor pemerintah harus bersikap independen karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya. Independensi menghindarkan diri dari hubungan yang bisa merusak obyektifitas seorang auditor dalam melakukan jasa atestasi. 4. Integritas Dalam prinsip etik, integritas auditor intern menjadi sumber kepercayaan dan dengan demikian memberikan dasar bagi keandalan pertimbangannya (Arens, et all,2006:489). Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan professional, dan melandasi kepercayaan publik. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Kesalahan yang tidak sengaja dilakukan oleh penerima jasa dapat diterima baik oleh seorang auditor. Menurut Mulyadi (2002:56), integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur tetapi tidak dapat menerima kecurangan atau peniadaan prinsip. Dalam aturan perilaku, seorang auditor intern harus melaksanakan pekerjaannya dengan jujur, rajin, dan tanggung jawab. Harus mengamati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
hukum, dan membuat pengungkapan yang diharapkan oleh hukum dan profesi itu, dan harus menghargai dan memberikan kontribusi ke tujuan organisasi yang sah dan etis. 5. Objektivitas Dalam prinsip etik, seorang auditor intern memperlihatkan tingkat objektivitas profesional tertinggi dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi mengenai aktivitas atau proses yang diteliti. Auditor intern melakukan penilaian seimbang terhadap semua kondisi yang relevan dan seharusnya tidak dipengaruhi oleh kepentingan sendiri atau oleh kepentingan lain dalam membuat pertimbangan (Arens, et all,2006:489). Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya yaitu dalam hal memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota dan bebas dari benturan kepentingan baik kepentingan diri sendiri maupun kepentingan orang lain. Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain (Tugiman, 1997:24). Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan objektivitas mereka dalam berbagai situasi. Anggota dalam praktek publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen. 6. Persepsi atas pengalaman kerja Persepsi menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) berari tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Selain itu persepsi ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
berarti proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindranya. Tanggapan ini membantu seseorang dalam melihat sesuatu, yang hasilnya bisa positif maupun negatif. Pengalaman kerja membantu seseorang untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik lebih baik. Semakin luas pengalaman kerja seseorang, semakin terampil
seseorang dalam
melakukan pekerjaan. Keahlian dalam mengaudit yang dimiliki seseorang ditunjukkan dengan kemampuan mempraktikkan hasil belajar dari pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain (Ulum, 2009:96). Pengalaman merupakan cara pembelajaran yang baik bagi auditor internal untuk menjadikan auditor kaya akan teknik audit. Semakin tinggi pengalaman auditor, maka semakin mampu dan mahir auditor mengusai tugasnya sendiri maupun aktivitas yang diauditnya. Pengalaman kerja menurut Marianus (2009) dalam penelitian Sukriah et al (2009) menyatakan bahwa pengalaman kerja dapat diukur dengan rentan waktu yang telah digunakan terhadap suatu pekerjaan atau tugas. Jadi pengalaman kerja dapat diukur dari lamanya bekerja dan banyaknya tugas yang dikerjakan. 7. Kualitas Hasil Audit Para pengguna laporan keuangan terutama para pemegang saham akan mengambil keputusan berdasarkan pada laporan yang telah dibuat oleh auditor. Hal ini berarti auditor mempunyai peranan penting dalam pengesahan laporan keuangan suatu perusahaan. “Auditor intern melakukan pemeriksaan yang bertujuan untuk membantu para anggota
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
organisasi agar dapat melaksanakan tanggungjawabnya secara efektif. Tujuan pemeriksaan mencakup pula pengembangan pengawasan yagn efektif dengan biaya yang wajar,” (Tugiman, 1997:11). Oleh karena itu auditor harus menghasilkan audit yang berkualitas sehingga dapat mengurangi ketidakselarasan yang terjadi antara pihak manajemen dan pemilik. Kinerja sektor publik bersifat multidimensional sehingga tidak ada indikator tunggal yang dapat digunakan untuk menunjukkan kinerja secara komprehensif, (Ulum, 2009:21). Hal ini berarti belum ada definisi yang pasti mengenai bagaimana dan apa kualitas audit yang baik itu. Tidak mudah untuk menggambarkan dan mengukur kualitas jasa secara obyektif dengan beberapa indikator. Hal ini dikarenakan, kualitas jasa adalah sebuah konsep yang sulit dipahami dan kabur, sehingga kerap kali terdapat kesalahan dalam menentukan sifat dan kualitasnya. Hal ini terbukti dari banyaknya penelitian yang menggunakan dimensi kualitas jasa dengan cara yang berbeda-beda. Kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung. Dengan demikian, kinerja adalah tentang bagaimana melakukan suatu pekerjaan dan hasil yang akan dicapai dari pekerjaan tersebut, (Ulum, 2009:19). Kinerja menjadi isu dunia saat ini. Hal tersebut terjadi sebagai konsekuensi tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan akan pelayanan yang bermutu tinggi. Pentingnya kinerja auditor atau kualitas hasil kerja auditor adalah untuk memperjelas penerapan pengetahuan, kemampuan psikologis,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
konsep-konsep (ide-ide) terhadap organisasi yang dipimpinnya. Selain itu dengan memperlihatkan kinerja tugas yang baik, seorang auditor akan dapat lebih dipercaya oleh pihak pemakai jasanya. 8. Pengaruh kompetensi terhadap kualitas hasil audit Kompetensi auditor adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit dengan benar. Dalam melaksanakan audit, seorang auditor harus memiliki mutu personal yang baik, pengetahuan yang memadai, serta keahlian khusus dibidangnya. Dalam audit pemerintahan, auditor dituntut untuk memiliki dan meningkatkan kemampuan atau keahlian bukan hanya dalam metode dan teknik audit, akan tetapi segala hal yang menyangkut pemerintahan seperti organisasi, fungsi, program, dan kegiatan pemerintah. 9. Pengaruh independensi terhadap kualitas hasil audit Independen mengartikan bahwa seseorang tidak dapat dipengaruhi. Seorang auditor dalam melaksanakan tugas audit harus didukung dengan sikap independen, dimana seorang auditor tidak boleh dipengaruhi oleh pihak lain, dan tidak dikendalikan oleh pihak lain. Dalam hubungannya dengan auditor, independensi berpengaruh penting sebagai dasar utama agar auditor dipercaya oleh masyarakat umum. Independensi auditor merupakan salah satu faktor yang penting untuk menghasilkan audit yang berkualitas. Jika auditor kehilangan independensinya, maka laporan audit yang dihasilkan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada sehingga tidak dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
10. Pengaruh integritas terhadap kualitas hasil audit Prinsip integritas mengharuskan auditor untuk memiliki kepribadian yang dilandasi oleh unsur kejujuran, keberanian, bijaksana, dan bertanggung jawab untuk membangun kepercayaan guna memberi dasar dalam mengambil suatu keputusan yang dapat diandalkan. Integritas merupakan kualitas yang mendasari kepercayaan publik dan merupakan patokan bagi anggota dalam menguji semua keputusannya. Integritas mengharuskan seorang auditor untuk bersikap jujur dan transparan, berani, bijaksana dan bertanggung jawab dalam melaksanakan audit. Dengan integritas yang tinggi, maka auditor dapat meningkatkan kualitas hasil pemeriksaannya. 11. Pengaruh objektivitas terhadap kualitas hasil audit Menurut Peraturan Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, bersikap obyektif merupakan cara berpikir yang tidak berpihak, jujur secara intelektual, dan bebas dari benturan kepentingan. Obyektivitas diperlukan oleh seorang auditor agar mampu bertindak adil tanpa dipengaruhi tekanan ataupun permintaan dari pihak tertentu yang berkepentingan atas hasil audit. Obyektifitas sebagai bebasnya seseorang dari pengaruh pandangan subyektif pihak-pihak lain yang berkepentingan. Standar umum dalam Standar Audit APIP menyatakan bahwa dengan prinsip
obyektifitas
pemeriksaannya.
auditor
maka
semakin
baik
kualitas
hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
Menurut Tugiman (1999:35), pengawas internal harus selalu mengingat kriteria mendasar yaitu salah satunya adalah objektivitas pada saat ia merancang, menulis, dan memperbaiki laporannya. Apabila memenuhi kriteria tersebut, laporan yang ditulisnya pasti akan memiliki nilai yang baik. 12. Pengaruh persepsi pengalaman kerja terhadap kualitas hasil audit Persepsi berkaitan dengan tanggapan seseorang akan sesuatu. Persepsi ini akan membantu seseorang dalam melakukan suatu hal sesuai dengan tanggapan mereka. Tanggapan ini bisa merujuk pada hal yang positif maupun negatif. Pengalaman akuntan publik akan terus meningkat seiring dengan makin banyaknya audit yang dilakukan serta kompleksitas transaksi keuangan perusahaan yang diaudit sehingga akan menambah dan memperluas pengetahuannya dibidang akuntansi dan auditing. Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin lama masa kerja dan pengalaman yang dimiliki auditor maka akan semakin baik dan meningkat pula kualitas audit yang dihasilkan. B. Pengembangan Hipotesis Ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi kualitas hasil audit. Faktor yang pertama adalah kompetensi. Dalam melaksanakan audit seorang auditor dituntut untuk memiliki pengetahuan yang memadai dan keahlian dibidangnya. Penelitian tentang kompetensi pernah dilakukan sebelumnya. Muh. Taufiq Effendy (2010) dalam penelitiannya menunjukkan hasil bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit aparat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
inspektorat di pemerintah Kota Gorontalo dalam pengawasan keuangan daerah. Begitu pula dengan hasil penelitian dari Ayuningtyas (2012) bahwa kompetensi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kualitas hasil audit auditor internal pada inspektorat Kota/Kabupaten Jawa Tengah. Kesimpulan dari kedua penelitian ini adalah bahwa kompetensi seorang auditor intern pemerintah dalam hal ini aparat pengawas intern pemerintah berpengaruh terhadap kualitas hasil audit. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kompetensi yang dimiliki oleh seorang auditor dalam melakukan audit akan mendorong meningkatnya kualitas hasil audit. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis yang pertama yang diajukan adalah sebagai berikut: H1: kompetensi aparat pengawas intern pemerintah berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit di pemerintah daerah. Faktor kedua yang mempengaruhi kualitas hasil audit adalah independensi. Dalam melakukan audit, seorang auditor harus independen salah satunya adalah tidak memihak pada salah satu yang dapat merusak obyektivitas seorang auditor. Penelitian berkaitan dengan independensi pernah dilakukan oleh Gede Arya Prattama (2014) dengan hasil bahwa independensi staf pemeriksa inspektorat Kabupaten Buleleng berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit mereka, bahkan independensi memiliki pengaruh yang paling dominan. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis yang kedua adalah sebagai berikut: H2: independensi aparat pengawas intern pemerintah berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit di pemerintah daerah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
Faktor ketiga yang mempengaruhi kualitas hasil audit adalah integritas. Seorang auditor yang memiliki integritas yang tinggi berarti auditor tersebut memiliki keberanian, kejujuran, yang tanggung jawab yang tinggi pula. Penelitian tentang integritas ini pula pernah dilakukan oleh Komang Pariardi (2014) dengan hasil integritas pegawai inspektorat Kabupaten Buleleng berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Berdasarkan uraian tersebut makan hipotesis ketiga yang diajukan adalah sebagai berikut: H3: integritas aparat pengawas intern pemerintah berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit di pemerintah daerah. Faktor keempat yang mempengaruhi kualitas hasil audit adalah objektivitas. Seorang auditor yang memiliki objektivitas yang tinggi berarti auditor tersebut tidak bias serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain. Penelitian tentang objektivitas ini pun pernah dilakukan sebelumnya oleh Komang Pariardi (2014) dan Ayuningtyas (2012) yang hasilnya menunjukkan bahwa objektivitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil audit. Berdasarkan uraian tersebut hipotesis keempat yang diajukan adalah sebagai berikut: H4: objektivitas aparat pengawas intern pemerintah berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit di pemerintah daerah. Faktor yang kelima yang juga mempungaruhi kualitas hasil audit adalah pengalaman kerja. Seseorang yang selalu melakukan hal yang sama secara terus menerus akan membuat orang tersebut mahir melakukannya. Begitu pula dengan seorang auditor. Seorang auditor yang sering melakukan audit akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
memiliki keahlian yang lebih dibandingkan dengan auditor yang jarang melakukan audit. Hal ini juga berarti semakin tinggi persepsi APIP terhadap pengalaman kerja dapat berakibat peningkatan kualitas hasil audit. Penelitian yang berkaitan dengan pengalaman kerja pernah dilakukan sebelumnya oleh Ika Sukriah, et all (2009) dengan hasil menunjukkan pengalaman kerja aparat pengawas intern pemerintah (APIP) berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. Berdasarkan uraian tersebut hipotesis kelima yang diajukan adalah sebagai berikut: H5: persepsi atas pengalaman kerja aparat pengawas intern pemerintah berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit di pemerintah daerah. C. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini kualitas hasil audit dipilih sebagai variabel dependen. Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas hasil audit dari aparat pengawas intern
pemerintah
diantaranya
kompetensi,
independensi,
integritas,
objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja sebagai variabel independen. Untuk lebih mudah memahami kerangka pemikiran penelitian ini maka dapat dilihat dalam gambar I berikut ini:
Kualitas hasil audit
Gambar I: Kerangka Pemikiran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bab III Metode Penelitian A. Objek Penelitian dan waktu penelitian 1. Objek penelitian Objek penelitian menunjukkan hal apa yang akan diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah aparat pengawas intern pemerintah terutama di pemerintahan daerah. Pengawas intern di pemerintahan daerah adalah inspektorat kabupaten. Penelitian ini dilakukan di kantor Inspektorat Kabupaten Manggarai, oleh karena itu objek penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di kantor tersebut. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian diperkirakan empat bulan (4) bulan. B. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional adalah operasionalisasi konsep agar dapat diteliti atau diukur melalui gejala-gejala yang ada. Definisi operasional yang digunakan untuk penelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang diukur dengan menggunakan item pertanyaan yang diadopsi dari Ika Sukriah et all (2009)yang terdiri dari enam bagian yaitu, bagian pengalaman kerja, independensi, objektifitas, integritas, kompetensi, dan kualitas hasil audit. Selain itu, item pertanyaan lain juga diadopsi dari Muh. Taufiq Effendy(2010) yang terdiri dari dua bagian yaitu meliputi bagian independensi dan kualitas audit.
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
1. Kompetensi Kompetensi auditor adalah pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk dapat melakukan audit secara objektif, cermat, dan seksama (Effendy,2010:33). Indikator yang digunakan dalam pengukuran variabel ini adalah mutu personal, pengetahuan umum, dan keahlian khusus. 2. Independensi Independensi dari seorang auditor intern adalah harus bebas dan terpisah dari ativitas yang diperiksanya, (Akmal, 2007:13). Indikator yang digunakan dalam pengukuran variabel independensi adalah gangguan pribadi, dan gangguan ekstern, independensi penyusunan program, pelaksanaan pekerjaan, dan pelaporan. 3. Integritas Integritas auditor intern menjadi sumber kepercayaan dan dengan demikian memberikan dasar bagi keandalan pertimbangannya (Arens, et all,2006:489). Indikator yang digunakan dalam pengukuran variabel integritas ini adalah kejujuran auditor, keberanian auditor, dan sikap bijaksana auditor. 4. Objektivitas Auditor intern melakukan penilaian seimbang terhadap semua kondisi yang relevan dan seharusnya tidak dipengaruhi oleh kepentingan sendiri atau oleh kepentingan lain dalam membuat pertimbangan (Arens, et all,2006:489). Indikator yang digunakan dalam pengukuran variabel ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
adalah bebas dari benturan kepentingan, dan pengungkapan kondisi sesuai fakta. 5. Persepsi Pengalaman Kerja Pengalaman kerja menurut Marianus (2009) dalam penelitian Sukriah et all (2009) menyatakan bahwa pengalaman kerja dapat diukur dengan rentan waktu yang telah digunakan terhadap suatu pekerjaan atau tugas. . Indikator yang digunakan dalam pengukuran variabel persepsi pengalaman kerja adalah persepsi seseorang dalam menilai lamanya bekerja sebagai auditor, dan banyaknya tugas pemeriksaan. 6. Kualitas hasil audit Kualitas hasil audit adalah kualitas kerja auditor yang ditunjukkan dengan laporan hasil pemeriksaan yang dapat diandalkan berdasarkan standar yang telah ditetapkan (Sukriah, et all, 2009:8). Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel kualitas audit adalah kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit, kualitas laporan hasil pemeriksaan, keakuratan temuan audit, sikap skeptik, nilai rekomendasi, kejelasan laporan, manfaat audit, dan tindak lanjut hasil audit. C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja pada Inspektorat Kabupaten Manggarai sebagai pengawas intern pemerintah. Berdasarkan informasi yang didapatkan, jumlah populasi yakni sebanyak 36 orang. Pengambilan sampel (sampling method) terhadap responden dilakukan dengan teknik total sampling atau sampling jenuh yaitu semua populasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
merupakan sampel dalam penelitian. Teknik total sampling atau sampling jenuh digunakan karena populasi lebih kecil dari 100 sehingga populasi hendaknya semua diambil sebagai sampel. D. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, menggunakan jenis data sebagai berikut: 1. Data primer Dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari sumber primer. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2011:187). Data primer yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari hasil pengisian kuesioner. 2. Data sekunder Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari sumber sekunder. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui pihak lain atau melalui dokumen baik elektronik maupun cetak (Sugiyono, 2011:187). Data sekunder yang dibutuhkan berupa struktur organisasi beserta uraian tugas, serta visi dan misi dari inspektorat Kabupaten Manggarai. E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang tepat, dengan mempertimbangkan penggunaannya berdasarkan jenis data dan sumbernya. Data yang obyektif dan relevan dengan pokok permasalahan penelitian merupakan indikator
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
keberhasilan suatu penelitian. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara pengisian kuisioner dan wawancara untuk memperoleh data primer, sesuai dengan tujuan penelitian. Peneliti menemui responden secara langsung, tentunya sesuai dengan peraturan dan tidak mengganggu kelangsungan proses kerja diperusahaan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah: 1. Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011:192). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti sudah mengetahui variabel yang akan diukur. 2. Studi pustaka Metode pencarian informasi dari buku-buku yang relevan dan sumber yang lain yang membahas masalah dalam penelitian ini. 3. Wawancara Teknik pengumpulan data dengan wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan pertanyaan lisan kepada subyek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari permasalahan yang biasanya terjadi karena sebab-sebab khusus yang tidak dapat dijelaskan dengan kuesioner.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
F. Uji kualitas data 1. Uji validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya instrument yang digunakan dalam suatu penelitian. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiono, 2011:168). Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mengetahui kuesioner yang digunakan sudah tepat untuk mengukur apa yang ingin diukur yaitu: pertama jika koefisien product moment melebihi 0,3. Kedua jika koefisien korelasi product moment lebih dari (>) r-tabel (α; n – 2), n merupakan jumlah sampel. Ketiga Sig. ≤ α (Siregar, 2013:47). 2. Uji reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengukur reliabilitas adalah dengan membandingkan nilai Cronbach’s Alpha variabel. Instrument penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha variabel > 0,6, (Siregar, 2013:55). G. Uji asumsi regresi Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Sebelum melakukan pengujian regresi, terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi agar data yang akan dimasukkan dalam model regresi telah memenuhi ketentuan dan syarat dalam regresi. Uji asumsi regresi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas. 1. Uji normalitas Alat uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, nilai residu dari regresi mempunyai distribusi yang normal. Jika distribusi dari nilai-nilai residual tersebut tidak dapat dianggap berdistribusi normal, maka dikatakan ada masalah terhadap asumsi normalitas. Pengujian ini secara praktis dilakukan lewat pembuatan grafik normal probability plot. Model regresi memenuhi asumsi normalitas jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal (Santoso, 2014:192) 2. Uji multikolinieritas Terjadi korelasi antar variabel bebas dalam regresi linear berganda dengan nilai yang sangat tinggi atau sangat rendah. Nilai yang digunakan untuk menguji multikolinieritas yaitu nilai variance inflation factor (VIF) dengan ketentuan jika nilai VIF > 5 maka terjadi multikolinieritas dan nilai tolerance > 0,1 (Sarwono, 2013:17). 3. Uji heteroskedastisitas Jika penyebaran nilai varian pada semua variabel bebas tidak sama maka hubungan tersebut dikatakan sebagai heteroskedastisitas. Menurut Sarwono (2013:19) terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi jika titik-titik dalam scatterplot membentuk pola-pola tertentu atau dekat nilai nol (0) pada sumbu Y pada kurva yang dihasilkan dengan menggunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
SPSS. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka
nol
(0)
pada
sumbu
Y
maka
tidak
terjadi
heteroskedastisitas (Santoso, 2014:189). D. Uji regresi Regresi dalam pengertian modern yaitu sebagai kajian terhadap ketergantungan satu variabel yaitu variabel tergantung terhadap satu atau lebih variabel lainnya dengan tujuan membuat estimasi atau prediksi (Sarwono, 2013:1). Dalam penelitian ini untuk menganalisis data menggunakan analisis regresi linier berganda yaitu melihat pengaruh kompetensi, independensi, integritas, dan objektivitas terhadap kualitas hasil audit di pemerintah daerah, persamaan matematis analisis regresi linier berganda dituliskan sebagai berikut:
Keterangan: Y = Kualitas audit a = Konstanta b = Koefisien regresi X1= Kompetensi X2= Independensi X3= Integritas X4= Objektivitas X5= Persepsi Pengalaman Kerja e = error
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Analisis regresi linier berganda meliputi uji Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk melihat sumbangan efektif kompetensi, independensi, integritas, objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja dalam menjelaskan kualitas audit. H. Pengujian Hipotesis. Dalam penelitian ini, untuk melakukan pengujian hipotesis menggunakan (Siregar, 2013:304): 1. Uji t (Parsial) Uji t atau uji parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh masingmasing variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi variable bebas yang lain tidak berubah. Langkah-langkah pengujian yang dilakukan adalah dengan pengujian dua arah, yaitu sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis Ho: tidak ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Ha: ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y b. Kaidah pengujian: 1) – ttabel ≤ t hitung ≤ ttabel maka Ho diterima 2) thitung > ttabel maka Ho ditolak c. Berdasarkan probabilitas, Ha akan diterima jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 (α).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
d. Menentukan variabel independen mana yang mempunyai pengaruh saling dominan terhadap variabel dependen. Hubungan ini dapat dilihat dari koefisien regresinya. 2. Uji F (Simultan) Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas. Tahapan uji F sebagai berikut (Siregar, 2013:303): a. Merumuskan hipotesis Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Ha: terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. b. Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0.05 (α = 0,05) atau 5%. c. Kaidah pengujian: 1) Jika Fhitung≤ Ftabel maka Ho diterima. 2) Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bab IV Gambaran Umum A. Inspektorat Kabupaten Manggarai Pengawasan intern pemerintah merupakan salah satu unsur manajemen pemerintah yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik, bersih, dan bertanggung jawab. Menurut Peraturan Bupati Manggarai Nomor 11 tahun 2012, aparat pengawasan intern pemerintah yang selanjutnya disebut APIP adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Inspektorat Kabupaten Manggarai yang melaksanakan tugas pokok melakukan pengawasan terhadap urusan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan Desa/Kelurahan dan pelaksanaan urusan pemerintahan Desa/Kelurahan. Menurut Peraturan Bupati Manggarai Nomor 20 tahun 2008, susunan organisasi inspektorat terdiri dari: a. Inspektur yaitu aparat pejabat struktural kepala inspektorat Kabupaten Manggarai. Inspektur mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah, pelaksanaan dan urusan pemerintahan desa/kelurahan. b. Sekretariat inspektorat yang dipimpin oleh sekretaris yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi urusan perencanaan, evaluasi, dan pelaporan, urusan umum dan kepegawaian, serta urusan keuangan. Fungsi dari sekretariat inspektorat yaitu penyusunan rencana, evaluasi, dan pelaporan. Fungsi lainnya adalah pelaksanaan urusan umum, kepegawaian, keuangan dan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan. 30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
1) Bagian Evaluasi dan Perencanaan mempunyai tugas mengumpulkan bahan dan pedoman atau petunjuk, menyusun, serta mengolah data teknis Renstra, Rencana Kerja Tahunan (RTK), Penetapan kerja laporan bulanan dan lainnya. Tugas lain adalah mengumpulkan dan menyusun bahan evaluasi program inspektorat, serta melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan. 2) Bagian keuangan mempunyai tugas mengumpulkan bahan, petunjuk teknis di bidang keuangan, melaksanakan kegiatan administrasi keuangan dan pembuatan laporan, serta melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan. 3) Bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang tata usaha, surat menyurat dan kearsipan, menyusun dan mengolah data inventarisasi barang milik negara atau daerah, mengolah urusan kepegawaian, serta melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan. c. Inspektur pembantu wilayah yang kemudian disingkat Irban adalah aparat pejabat struktural setingkat dibawah inspektur dalam struktur organisasi inspektorat. Untuk inspektorat Kabupaten Manggarai terdiri dari Irban Wilayah I, II, III,dan IV yang mempunyai tugas pokok membantu inspektur dalam melaksanakan pengawasan terhadap urusan pemerintahan daerah
pada
bidang
pembangunan,
bidang
pemerintahan,
kemasyarakatan sesuai wilayah koordinasi masing-masing Irban. Fungsi dari masing-masing irban yaitu sebagai berikut:
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
1) Seksi pengawas pemerintah bidang pembangunan mempunyai tugas melakukan pemeriksaan, pengujian, dan penilaian serta pengusutan terhadap
perencanaan dan pelaksanaan proyek
pembangunan sesuai wilayah koordinasi. 2) Seksi pengawas pemerintah bidang pemerintahan mempunyai tugas melakukan pemeriksaan, pengujian dan penilaian serta pengusutan
terhadap
perencanaan
dan
penyelenggaraan
pemerintahan sesuai wilayah koordinasi. 3) Seksi pengawas pemerintah bidang kemasyarakatan mempunyai tugas melakukan pemeriksaan, pengujian, dan penilaian serta pengusutan terhadap perencanaan dan penyelenggaraan bidang kemasyarakatan sesuai wilayah koordinasi. d. Kelompok
jabatan
fungsional.
Kelompok
ini
mempunyai
tugas
melaksanakan sebagian tugas inspektorat sesuai keahlian dan kebutuhan. Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh bupati atas usulan inspektur. Jumlah dan jenis jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja yang diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
B. Visi , Misi, Tujuan, dan Sasaran Inspektorat Kabupaten Manggarai 1. Visi Visi dari Inspektorat Kabupaten Manggarai adalah terwujudnya pengawasan
yang
berkualitas
guna
mendorong
terciptanya
tata
pemerintahan daerah yang bersih dan bertanggung jawab di Kabupaten Manggarai. 2. Misi Untuk mewujudkan visi maka Inspektorat Kabupaten Manggarai mempunyai misi sebagai berikut: a. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan intern yang berkualitas serta
mendorong
peningkatan
efisiensi
dan
efektivitas
atas
penyelenggaraan pemerintahan daerah guna mendukung tata kelolah pemerintahan daerah yang baik bersih dan bertanggung jawab. b. Mengembangkan kapasitas pejabat pengawas intern pemerintah menuju sumber daya yang profesional, berintegritas, dan berdedikasi tinggi dalam pelaksanaan tugas kepengawasan. c. Mengelolah dan menata sumber daya internal organisasi secara efisien dan efektif. 3. Tujuan Dengan mengacu kepada misi yang telah ditetapkan tersebut adalah: a. Terwujudnya
efisiensi
dan
efektivitas
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan daerah sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
b. Terwujudnya aparat pengawas intern yang profesional. c. Terwujudnya pelayanan dan pengelolaan administrasi perkantoran yang memadai, bermutu, dan bertanggung jawab. 4. Sasaran a. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik, bersih dan bertanggung jawab. b. Meningkatnya jumlah aparat pengawas pemerintah yang profesional. c. Terwujudnya pelayanan dan pengelolaan administrasi perkantoran yang
memadai,
bermutu,
dan
bertanggung
jawab.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
Gambar II STRUKTUR ORGANISASI INSPEKTORAT INSPEKTUR SEKRETARIS FUNGSIONAL Kasubag Evaluasi & Pelaporan
Kasubag Keuangan
Kasubag Umum & Kepegawaian
IRBAN Wilayah I
IRBAN Wilayah II
IRBAN Wilayah III
IRBAN Wilayah IV
1.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan 2.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan 3.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan
1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan
1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan
1.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan 2.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan 3.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan
Sumber: Inspektorat Kabupaten Manggarai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bab V Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Hasil Penelitian 1. Data penelitian a) Gambaran umum responden Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang telah diberikan kepada aparat pengawas intern pemerintah di kantor Inspektorat Kabupaten Manggarai secara langsung pada tanggal 25 januari 2015. Jumlah karyawan yang bekerja di kantor Inspektorat tersebut adalah 36 orang. Dari 36 orang tersebut seluruhnya mengembalikan kuesioner yang diberikan. Persentasi pengembalian kuesioner adalah 100%. Data demografi responden dalam tabel 1 dibawah ini menyajikan beberapa informasi umum mengenai kondisi responden dilapangan. Tabel 1 berisi informasi yang disajikan antara lain jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, dan masa kerja di kantor inspektorat. Tabel 1. Demografi Responden Keterangan Jenis Kelamin: 1. Laki-laki 2. Perempuan Total Umur: 1. ≤ 20 tahun 2. 21-30 tahun 3. 31-40 tahun 4. ≥ 41 tahun Total
Jumlah orang
36
Persentase 23 13
63.9% 36.1% 100%
0 0 12 24
0.0% 0.0% 33.3% 66.7% 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Lanjutan Tabel 1. Demografi Responden Keterangan
Jumlah orang
Pendidikan terakhir: 1. SMA 2. DIII 3. S1 4. S2 Total Masa kerja 1. ≤5 tahun 2. 6-10 tahun 3. 11-20 tahun 4. 21-30 tahun 5. ≥ 31 tahun Total
Persentase 6 5 24 1
16.7% 13.9% 66.7% 2.8% 100%
15 9 9 2 1
41.7% 25.0% 25.0% 5.6% 2.8% 100%
Sumber: data diolah Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa responden dalam hal ini karyawan yang bekerja di kantor Inspektorat Kabupaten Manggarai jumlah laki-laki lebih banyak yaitu 65.9% dibandingkan dengan responden perempuan yang hanya 36.1%. Selanjutnya responden dikelompokkan berdasarkan umur. Berdasarkan informasi yang diperoleh mayoritas responden berumur lebih dari 40 tahun yaitu sebanyak 66.7%, kemudian sisanya berada pada rentang umur 31-40 tahun yaitu sebanyak 33.3%. Berdasarkan tingkat pendidikan diketahui bahwa mayoritas responden adalah berpendidikan S1 (Strata 1) yaitu sebanyak 66.7%, SMA sebanyak 16.7%, DIII (Diploma) sebanyak 13.9%, dan S2 (Strata 2) sebanyak 2.8%. Selanjutnya responden dikelompokkan berdasarkan masa kerja di kantor inspektorat. Dari informasi yang diperoleh diketahui bahwa masa kerja lebih dari 30 tahun sebanyak 2.8%, masa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
kerja 21-30 tahun sebanyak 5.6%, masa kerja 11-20 tahun dan 6-10 tahun masing-masing sebanyak 25%, dan mayoritas responden mempunyai masa kerja kurang dari 6 tahun yaitu sebanyak 41.7%. b) Uji kualitas data 1) Uji validitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui kuesioner yang digunakan sudah tepat untuk mengukur apa yang ingin diukur. Berdasarkan data uji validitas yang diperoleh adalah n = 36, α=0,05. Nilai r(0,05,36-2) dari tabel product moment = 0,339. Jika nilai r-hitung kurang dari (<) r-tabel, maka dapat disimpulakan bahwa item-item tersebut dinyatakan tidak valid dan harus dikeluarkan atau diperbaiki. Selanjutnya
dilakukan pengolahan data dengan
menggunakan program SPSS versi 21 diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 2 Rangkuman hasil uji validitas untuk variabel kompetensi APIP No r-hitung Keterangan Hasil Butir 1 0,504 >0,339 Valid 2 0,451 >0,339 Valid 3 0,537 >0,339 Valid 4 0,658 >0,339 Valid 5 0,824 >0,339 Valid 6 0,684 >0,339 Valid 7 0,615 >0,339 Valid 8 0,576 >0,339 Valid 9 0,579 >0,339 Valid Sumber: Data diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Tabel 3 Rangkuman hasil uji validitas untuk variabel independensi APIP No r-hitung Keterangan Hasil Butir 1 0,578 >0,339 Valid 2 0,693 >0,339 Valid 3 0,720 >0,339 Valid 4 0,679 >0,339 Valid 5 0,687 >0,339 Valid 6 0,546 >0,339 Valid 7 0,653 >0,339 Valid 8 0,403 >0,339 Valid 9 0,155 <0,339 Tidak valid 10 0,146 <0,339 Tidak valid 11 0,053 <0,339 Tidak valid 12 -0,018 <0,339 Tidak valid 13 0,510 >0,339 Valid 14 0,371 >0,339 Valid 15 0,168 <0,339 Tidak valid Sumber: Data diolah Tabel 4 Rangkuman hasil uji validitas untuk variabel integritas APIP No r-hitung Keterangan Hasil Butir 1 0,519 >0,339 Valid 2 0,376 >0,339 Valid 3 0,584 >0,339 Valid 4 0,708 >0,339 Valid 5 0,615 >0,339 Valid 6 0,828 >0,339 Valid 7 0,688 >0,339 Valid 8 0,825 >0,339 Valid 9 0,759 >0,339 Valid 10 0,497 >0,339 Valid 11 0,804 >0,339 Valid 12 0,803 >0,339 Valid 13 0,670 >0,339 Valid 14 0,442 >0,339 Valid Sumber: Data diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Tabel 5 Rangkuman hasil uji validitas untuk variabel objektivitas APIP No r-hitung Keterangan Hasil Butir 1 0,179 <0,339 Tidak valid 2 0,217 <0,339 Tidak valid 3 0,635 >0,339 Valid 4 0,569 >0,339 Valid 5 0,552 >0,339 Valid 6 0,786 >0,339 Valid 7 0,647 >0,339 Valid 8 0,447 >0,339 Valid Sumber: Data diolah Tabel 6 Rangkuman hasil uji validitas pengalaman kerja APIP No r-hitung Keterangan Butir 1 0,618 >0,339 2 0,669 >0,339 3 0,692 >0,339 4 0,727 >0,339 5 -0,059 <0,339 6 0,209 <0,339 7 0,423 >0,339 8 0,447 >0,339 Sumber: Data diolah
untuk variabel persepsi
Tabel 7 Rangkuman hasil uji validitas hasil audit APIP No r-hitung Keterangan Butir 1 0,347 >0,339 2 0,646 >0,339 3 0,611 >0,339 4 0,824 >0,339 5 0,672 >0,339 6 0,540 >0,339 7 0,676 >0,339 8 0,806 >0,339 9 0,713 >0,339 10 0,424 >0,339 11 0,387 >0,339 12 0,074 <0,339 13 0,058 <0,339
untuk variabel kualitas
Hasil Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid
Hasil Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Lanjutan Tabel 7 Rangkuman hasil uji validitas untuk variabel kualitas hasil audit APIP No r-hitung Butir 14 0,679 15 0,630 16 0,499 17 0,592 18 0,615 Sumber: Data diolah
Keterangan
Hasil
>0,339 >0,339 >0,339 >0,339 >0,339
Valid Valid Valid Valid Valid
Dari hasil uji validitas di atas, item pertanyaan yang tidak valid dihilangkan, dan pengujian selanjutnya hanya menggunakan item pertanyaan yang valid. 2) Uji reliabilitas Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini berguna untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten. Dari hasil uji validitas butir-butir pertanyaan yang valid kemudian dianalisis
reliabilitasnya.
Hasil
perhitungan
uji
reliabilitas
menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha untuk masing-masing variabel adalah lebih besar (>) dari 0,60. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas secara rinci ditampilkan dalam tabel 8 berikut ini: Tabel 8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s Alpha Kompetensi APIP 0,742 Independensi APIP 0,755 Integritas APIP 0,755 Objektivitas APIP 0,780 Persepsi pengalaman kerja APIP 0,764 Kualitas hasil audit 0,750 Sumber: Data diolah
N of items 10 11 15 7 7 17
Hasil Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
c) Uji Asumsi Regresi 1) Uji normalitas Alat uji ini berguna untuk mengetahui nilai residu dari regresi mempunyai distribusi yang normal. Syarat untuk memenuhi asumsi normalitas adalah bahwa jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan program SPSS versi 21 dalam gambar III menunjukkan titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu model regresi layak dipakai.
Gambar III. Uji Normalitas Sumber: Data diolah 2) Uji multikolinieritas Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari gejala multikolinieritas yaitu adanya korelasi antar varibel bebas dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
nilai yang sangat tinggi atau sangat rendah. Jika nilai VIF > 5 maka terjadi multikolinieritas dan nilai tolerance > 0,1 (Sarwono, 2013:17).
Berdasarkan
hasil
uji
multikolinieritas
dengan
menggunakan program SPSS versi 21, nilai VIF (Variance Inflation Factor) untuk kelima variabel independen kurang dari 5 (VIF<5) dan nilai tolerance > 0,1. Dengan demikian dapat disimpulkan
pada
multikolinieritas.
model Hasil
uji
regresi
tersebut
multikolinieritas
tidak
terdapat
secara
rinci
ditampilkan dalam tabel 9 berikut ini: Tabel 9. Hasil Uji multikolinieritas: Variabel Collinearity Statistics VIF Tolerance Kompetensi APIP 1,585 0,631 Independensi APIP 1,539 0,650 Integritas APIP 2,024 0,494 Objektivitas APIP 1,789 0,559 Persepsi pengalaman 1,206 0,830 Kerja APIP Sumber: Data diolah
Keputusan Tidak ada multikolinieritas Tidak ada multikolinieritas Tidak ada multikolinieritas Tidak ada multikolinieritas Tidak ada multikolinieritas
3) Uji heteroskedastisitas Saat batas kesalahan mempunyai varian yang semakin besar maka data disebut heteroskedastisitas. Terjadi heteroskedastisitas bila titik-titik dalam scatterplot membentuk pola tertentu atau atau dekat nilai 0 pada sumbu Y, atau dengan kata lain tidak terjadi pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Berdasarkan hasil uji dengan menggunakan SPSS versi 21, pada gambar IV terlihat bahwa titik-titik dalam scatterplot tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
membentuk pola-pola tertentu dan tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Maka kesimpulannya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Gambar IV. Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Data diolah d) Uji regresi Berdasarkan hasil uji regresi menggunakan program SPSS 21, dihasilkan sebagai berikut:
Konstanta sebesar 19,179 menyatakan bahwa jika tidak ada kompetensi APIP, independensi APIP, integritas APIP, objektivitas APIP ataupun persepsi pengalaman kerja APIP, kualitas hasil audit APIP adalah sebesar 19,179. Berdasarkan hasil uji determinasi diketahui bahwa nilai R square adalah sebesar 0,712. Angka R square disebut juga sebagai koefisien
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
determinasi. Besarnya angka koefisien determinasi 0,712 atau sama dengan 71,2%. Angka tersebut berarti bahwa sebesar 71,2% kualitas hasil audit APIP yang terjadi dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel kompetensi APIP, independensi APIP, integritas APIP, objektivitas APIP, dan persepsi pengalaman kerja APIP. Sedang sisanya yaitu 28,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini. Nilai standard error of the estimate (SEE) adalah 2,370. Nilai ini akan digunakan untuk menilai kelayakan variabel dependen dalam kaitannya dengan variabel independen. Ketentuannya adalah jika nilai SEE lebih kecil dari nilai standard deviasi maka variabel independen yang digunakan untuk memprediksi variabel dependen sudah layak. Berdasarkan hasil pengujian nilai SEE lebih kecil (<) nilai standar deviasi (2,370 < 4,088). Hal ini berarti variabel independen sudah layak dijadikan predictor untuk variabel dependen. e) Pengujian hipotesis 1) Uji t (Parsial) Uji t digunakan untuk menguji signifikan konstansta dan masing-masing variabel independen yang digunakan sebagai predictor untuk variabel kualitas hasil audit APIP. Perhitungan ttabel adalah dengan ketentuan sebagai berikut: a. α/2 = 0,05/2 = 0,025,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
b. Degree of Freedom (DF) = jumlah data – 2 = 36 – 2 = 34. Dengan ketentuan tersebut didapatkan nilai t dari tabel sebesar ±2,032 c. Hasil uji t untuk masing-masing variabel dapat dilihat dalam tabel 10 berikut ini: Tabel 10. Uji t (Parsial) Variabel t-hitung Kompetensi APIP 0,446 Independensi APIP 2,461 Integritas APIP 1,475 Objektivitas APIP 3,691 Persepsi pengalaman -1,508 kerja APIP Sumber: Data diolah d. Berdasarkan
tabel
10
t-tabel 2,032 2,032 2,032 2,032 -2,032
selanjutnya
Sig 0,659 0,020 0,151 0,001 0,142
dilakukan
analisis
berdasarkan kaidah pengujian untuk masing masing variabel 1. Nilai t-hitung untuk variabel kompetensi APIP sebesar 0,446. Nilai ini berarti t-hitung lebih kecil dari t-tabel (0,446 < 2,032), ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan kata lain tidak ada pengaruh antara variabel kompetensi APIP terhadap variabel kualitas hasil audit APIP. 2. Nilai t-hitung untuk variabel independensi APIP sebesar 2,461. Nilai ini berarti t-hitung lebih besar dari t-tabel (2,461 > 2,032), artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain ada pengaruh antara variabel independensi APIP terhadap variabel kualitas hasil audit APIP.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
3. Nilai t-hitung untuk variabel integritas APIP sebesar 1,476. Nilai ini berarti t-hitung lebih kecil dari t-tabel (1,467 < 2,032), artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan kata lain tidak ada pengaruh antara varibel integritas APIP terhadap variabel kualitas hasil audit APIP. 4. Nilai t-hitung variabel objektivitas APIP sebesar 3,691. Nilai ini berarti t-hitung lebih besar dari t-tabel (3,691 > 2,032), artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain ada pengaruh antara variabel objektivitas APIP terhadap variabel kualitas hasil audit APIP. 5. Nilai t-hitung variabel persepsi pengalaman kerja APIP sebesar -1,508. Nilai ini berarti t-hitung lebih besar dari -ttabel (-1,508 > -2,032), artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan kata lain tidak ada pengaruh antara variabel persepsi pengalaman kerja APIP terhadap variabel kualitas hasil audit APIP. Dengan demikian dilihat dari nilai t-tabel dan t-hitung variabel independen yang mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen adalah variabel independensi APIP, dan objektivitas APIP. Selain itu variabel independen yang tidak mempengaruhi variabel dependen adalah variabel kompetensi APIP, integritas APIP, dan persepsi pengalaman kerja APIP.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
e. Selanjutnya berdasarkan probabilitas Ha atau ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y bila kurang dari 0,05 (α). Berdasarkan hasil pengujian terdapat dua variabel independen yang signifikan yaitu variabel independensi APIP, dan variabel objektivitas APIP. Maka yang berpengaruh terhadap kualitas hasil audit APIP adalah variabel independensi APIP, dan objektivitas APIP. 2) Uji F (Simultan) Berdasarkan hasil pengujian nilai F-hitung sebesar 14,823 dan angka probabilitas sebesar 0,000. Sedangkan nilai F-tabel yaitu 2,5026. Angka ini menunjukkan F-hitung lebih besar (>) dari Ftabel. Dengan demikian kompetensi, independensi, integritas, objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja APIP berpengaruh terhadap kualitas hasil audit secara simultan. Berdasarkan pengujian diatas maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen. B. Pembahasan Penelitian ini menguji pengaruh kompetensi, independensi, integritas, objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja terhadap kualitas hasil audit dari aparat pengawas intern pemerintah di kantor inspektorat kabupaten
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Manggarai. Secara keseluruhan hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini: Tabel 11. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Kode Hipotesis H1 Kompetensi APIP berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit H2 Independensi APIP berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. H3 Integritas APIP berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. H4 Objektivitas APIP berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. H5 Persepsi atas pengalaman kerja APIP berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. Sumber: Data diolah
Hasil Tidak ada pengaruh Ada pengaruh Tidak ada pengaruh Ada pengaruh Tidak ada pengaruh
1. Pengaruh kompetensi APIP terhadap kualitas hasil audit APIP Berdasarkan hasil pengujian, kompetensi APIP tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit di pemerintah daerah. Hal ini bisa dilihat dari nilai t-hitung untuk variabel kompetensi APIP sebesar 0,446. Nilai ini berarti t-hitung lebih kecil dari t-tabel (0,446 < 2,032), ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti kompetensi seorang aparat pengawas intern pemerintah itu meningkat atau pun tidak tetap tidak mempengaruhi kualitas hasil auditnya. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat karena karyawan yang bekerja di inspektorat kabupaten Manggarai merupakan karyawan yang menjadi pegawai negeri sipil (PNS) melalui tes calon pegawai negeri sipil (CPNS). Mereka belum memiliki keterampilan dan keahlian dalam melakukan pemeriksaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Muh Taufiq Effendy (2010), dan Ayuningtyas (2012), yang menyatakan bahwa kompetensi seorang auditor intern pemerintah berpengaruh terhadap kualitas hasil audit. Hasil penelitian ini berbeda, karena penelitian sebelumnya dilakukan pada inspektorat di tingkat provinsi. Ayuningtyas melakukan penelitian pada inspektorat di Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari lima (5) kota/kabupaten, Muh Taufiq Effendy melakukan penelitian di Provinsi Gorontalo. Sedangkan penelitian ini dilakukan pada inspektorat tingkat kabupaten, yaitu Kabupaten Manggarai. 2. Pengaruh independensi APIP terhadap kualitas hasil audit APIP Berdasarkan
hasil
pengujian,
independensi
APIP
berpengaruh
signifikan terhadap kualitas hasil audit. Hal ini bisa dilihat dari nilai thitung untuk variabel independensi APIP sebesar 2,461. Nilai ini berarti thitung lebih besar dari t-tabel (2,461 > 2,032), artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini juga berarti bahwa semakin tinggi independensi seorang aparat pengawas intern pemerintah maka semakin tinggi pula kualitas hasil auditnya. Jadi aparat pengawas intern pemerintah yang memiliki kejujuran dalam dirinya dan tidak memihak dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya yang dapat menguntungkan salah satu pihak dapat mempengaruhi kualitas hasil auditnya. Aparat pengawas intern pemerintah yang bekerja di inspektorat kabupaten Manggarai memiliki kejujuran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
dalam dirinya, dan tidak memihak dalam menyatakan pendapatnya, hal ini terbukti pada saat melakukan pemeriksaan dan ada temuan, dimana temuan itu dapat merugikan negara atau daerah, temuan tersebut akan segera diangkat sebagai hasil, kemudian ditindaklanjuti. Hasil ini mendukung penelitian dari Gede Arya Prattama (2014), yang menyatakan independensi staf pemeriksa inspektorat berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit mereka. 3. Pengaruh integritas APIP terhadap kualitas hasil audit APIP Berdasarkan hasil pengujian, integritas APIP tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung untuk variabel integritas sebesar 1,475. Nilai ini berarti t-hitung lebih kecil dari t-tabel (1,475 < 2,032), ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini juga berarti integritas seorang aparat pengawas intern pemerintah itu meningkat ataupun tidak tetap tidak mempengaruhi kualitas hasil auditnya. Berdasarkan jawaban dari responden atas beberapa pernyataanpernyataan sensitif yang dapat menimbulkan ketidaksignifikan hasil. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden pada lampiran yang memberikan pendapat netral untuk pertanyaan nomor 9 sebanyak 5 orang dan pertanyaan nomor 10 sebanyak 4 orang. Berarti sebesar 13,9% dan 11,1% yang masih netral untuk menjawab pernyataan nomor 9 dan 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketidaksignifikan hasil pernyataan nomor 9 dan 10 disebabkan aparat pengawas intern pemerintah mempertimbangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
keadaan pribadi seorang atau sekelompok orang atau organisasi untuk membenarkan perbuatan melanggar ketentuan atau peraturan perundangan yang berlaku, serta bila obyek pemeriksaan melakukan kesalahan maka aparat pengawas intern pemerintah bersikap menyalahkan yang dapat menyebabkan kerugian orang lain. Hal ini terlihat pada saat melakukan pemerikasaan, aparat pengawas intern pemerintah menemukan temuan yang tidak merugikan negara atau daerah misalnya dalam hal administrasi. Apabila administrasi tersebut masih bisa diperbaiki maka hal tersebut tidak akan dianggap sebagai temuan yang dapat merugikan negara ataupun daerah. 4. Pengaruh objektivitas APIP terhadap kualitas hasil audit APIP Berdasarkan hasil pengujian, objektivitas APIP berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-hitung variabel objektivitas APIP sebesar 3,691. Nilai ini berarti t-hitung lebih besar dari t-tabel (3,691 <2,032), artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini juga berarti bahwa semakin tinggi objektivitas seorang aparat pengawas intern pemerintah maka semakin tinggi pula kualitas hasil auditnya. Objektivitas yang dimiliki seorang aparat pengawas intern pemerintah membantu mereka bertindak adil tanpa dipengaruhi tekanan ataupun permintaan dari pihak tertentu yang berkepentingan sangat berpengaruh pada kualitas hasil audit mereka. Untuk kabupaten Manggarai yang pusat pemerintahannya di Ruteng, letak kantor yang berdekatan membuat setiap karyawan dari kantor-kantor tersebut saling kenal satu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
sama lain, dan juga ada yang memiliki hubungan kekeluargaan. Inspektorat kabupaten manggarai juga melakukan pemeriksaan di kantorkantor tersebut, jadi mereka tentu melakukan pemeriksaan pada orang yang mereka kenal. Walaupun mereka kenal dan memiliki hubungan kekeluargaan pada saat melakukan pemeriksaan dan mereka menemukan temuan yang merugikan negara atau daerah mereka akan tetap melaporkannya sebagai temuan. Hal ini mendukung penelitian dari Komang Pariardi (2014) dan Ayuningtyas (2012) yang menyatakan bahwa objektivitas seorang pegawai inspektorat berpengaruh positif terhadap kualitas hasil audit mereka. 5. Pengaruh persepsi atas pengalaman kerja APIP terhadap kualitas hasil audit APIP Berdasarkan hasil pengujian, persepsi atas pengalaman kerja APIP tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. Hal ini ditunjukkan dengan nilai –t-hitung > -t-tabel, selain itu nilai probabilitas > 0,05. Hal ini berarti persepsi pengalaman kerja seorang aparat pengawas intern pemerintah itu meningkat atau pun tidak tetap tidak mempengaruhi kualitas hasil auditnya. Tidak adanya pengaruh ini disebabkan persepsi atas pengalaman kerja APIP tidak sesuai dengan fakta yang ada pada inspektorat Kabupaten Manggarai, hal ini terbukti dari sebanyak 33,3% pegawai baru bekerja selama satu (1) tahun, dan belum mempunyai pengalaman yang banyak dalam melakukan pemeriksaan. Dalam melakukan pemeriksaan aparat pengawas intern pemerintah yang baru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
bekerja kurang dari dua (2) tahun atau junior akan melakukan pemeriksaan bersama APIP yang sudah senior dalam hal ini sudah bekerja lebih dari dua tahun. Mereka yang masih junior hanya membantu mengambil data, dan bila ada temuan mereka akan berkonsultasi dengan yang senior, dan bersama senior mereka akan mengambil keputusan. 6. Pengaruh kompetensi, independensi, integritas, objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja APIP terhadap kualitas hasil audit APIP. Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil uji F, variabel independen ini secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas hasil audit. Hal ini ditunjukkan dengan F-hitung lebih besar dari F-tabel (14,823 > 2,5026).
Probabilitas yang diperoleh adalah 0,000,
angka ini jauh lebih kecil dari 0,05. Hal ini juga berarti bahwa semakin tinggi kompetensi, independensi, integritas, objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja yang dimiliki seorang aparat pengawas intern pemerintah maka semakin tinggi pula kualitas hasil auditnya. Begitu pula sebaliknya,
semakin
rendah
kompetensi,
independensi,
integritas,
objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja yang dimiliki seorang aparat pengawas intern pemerintah semakin rendah pula kualitas hasil auditnya. Pada saat melakukan pemeriksaan aparat pengawas intern pemerintah kabupaten Manggarai tidak memihak dan menyatakan pendapat yang dapat menguntungkan salah satu pihak. Dalam hal ini aparat pengawas intern pemerintah melakukan tugas negara. Jadi pada saat melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
pemeriksaan dan menemukan kesalahan, temuan tersebut merugikan negara atau daerah. Oleh karena itu temuan tersebut akan langsung di tindaklanjuti, walaupun pihak yang diperiksa memiliki hubungan kekeluargaan atau pun aparat pengawas intern pemerintah sangat mengenal dan dekat dengan pihak yang diperiksa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bab VI Penutup A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, diperoleh kesimpulan bahwa independensi, dan objektivitas dari aparat pengawas intern pemerintah di kabupaten Manggarai berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit di pemerintah daerah. Dengan demikian semakin besar independensi, dan objektivitas aparat pengawas intern pemerintah maka semakin meningkat atau semakin baik kualitas hasil audit yang dihasilkan. Sedangkan kompetensi, integritas dan persepsi pengalaman kerja dari aparat pengawas intern pemerintah di kabupaten Manggarai tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil audit mereka. Hal ini berarti semakin tinggi atau semakin rendah kompetensi, dan integritas yang dimiliki aparat pengawas intern pemerintah, serta persepsi pengalaman kerja mereka tidak berpengaruh pada kualitas hasil audit. Kompetensi,
independensi,
integritas,
objektivitas,
dan
persepsi
pengalaman kerja yang dimiliki aparat pengawas intern pemerintah secara bersamaan berpengaruh terhadap kualitas hasil audit, dengan kemampuan menjelaskan terhadap variabel dependen sebesar 71,2%. Hal ini berarti masih banyak variabel independen lainnya yang dapat menjelaskan variabel kualitas hasil audit aparat pengawas intern pemerintah. B. Saran 1. Penelitian ini hanya dilakukan pada inspektorat kabupaten Manggarai dengan jumlah sampel 36, sehingga untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum perlu dilakukan penelitian yang lebih luas lagi dan dengan 56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
sampel yang lebih banyak lagi. Selain itu penelitian ini dilakukan pada tingkat kabupaten, sehingga hanya menggunakan satu inspektorat. Jadi untuk penelitian selanjutnya dilakukan pada tingkat propinsi dengan lebih dari satu inspektorat. 2. Penelitian ini hanya menggunakan variabel independen seperti kompetensi APIP, independensi APIP, integritas APIP, objektivitas APIP, dan persepsi pengalaman kerja APIP, sehingga bisa ditambah dengan menggunakan variabel independen lain yang dapat mempengaruhi kualitas hasil audit aparat pengawas intern pemerintah. 3. Metode pengujian yang digunakan adalah regresi berganda. Pengujian ini lebih cocok digunakan untuk penelitian yang menggunakan variabel dalam bentuk rasio dan interval. Jadi untuk penelitian selanjutnya menggunakan pengujian lain seperti korelasi, atau structured equation modelling (SEM). C. Keterbatasan Penelitian Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kantor inspektorat Kabupaten Manggarai, peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan data dan kekurangan informasi. Adapun keterbatasan penelitian ini yaitu tidak semua karyawan bisa diajak untuk wawancara, selain itu kuesioner yang dibagikan dibawa pulang oleh responden dan dikembalikan beberapa hari kemudian, oleh karena itu keakuratan dari jawaban responden masih dipertanyakan, bisa saja yang mengisi kuesioner tersebut adalah orang lain dan mengatasnamakan responden yang sebenarnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Pustaka Akmal. 2007. Pemeriksaan Intern (Internal Audit). PT Indeks, Jakarta. Arens, Alvin et all. 2006. Auditing dan Pelayanan Verifikasi Edisi 9. PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Ariani,
Komang Gunayanti. 2015. Pengaruh Integritas, Objektivitas, Kerahasiaan, dan Kompetensi pada Kinerja Auditor Inspektorat Kota Denpasar. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10-1.
Arianti, Komang Pariardi. 2014. Pengaruh Integritas,Obyektivitas, dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit di Pemerintah Daerah (studi pada Inspektorat Kabupaten Buleleng). Jurnal Ilmiah Akuntansi vol 2 no. 1 tahun 2014. Ayuningtyas, Harvita. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektivitas, Integritas, dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi Kasus pada Auditor Inspektorat Kota/Kabupaten di Jawa Tengah). Jurnal ilmiah akuntansi vol. 1, no. 2, Tahun 2012. Bastian, Indra. 2007. Audit Sektor Publik Edisi 2. Salemba Empat, Jakarta. Effendy, Muh Taufiq. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (pada Pemerintah Kota Gorontalo). http://eprints.undip.ac.id/24634/1/Muh._Taufiq_Efendy.pdf. Diunduh pada tanggal 9 January 2015. Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor Publik Edisi 2. Penerbit Andi, Yogyakarta. Mulyadi. 2002. Auditing Edisi 6. Salemba Empat, Jakarta. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2007. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Jakarta. Peraturan Bupati Manggarai Nomor 11 Tahun 2012. Tentang Kode Etik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Kabupaten Manggarai. 2012. Ruteng. Peraturan Bupati Manggarai Nomor 20 Tahun 2008. Tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Manggarai. 2008. Ruteng. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota. 2007. Jakarta. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawas Intern Pemerintah.
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Pratama, Gede Arya. 2014. Pengaruh Akuntabilitas, Tingkat Pendidikan, Pendidikan Berkelanjutan, dan Independensi Pemeriksa Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan (studi pada Inspektorat Kabupaten Buleleng). Jurnal ilmiah akuntansi vol. 2 no 1Tahun 2014. Santosa, Purbayu et al. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Penerbit Andi, Yogyakarta. Santoso, Singgih. 2014. Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS Edisi Revisi. Penerbit PT Alex Media Komputindo, Jakarta. Sarwono, Jonathan. 2013. 12 Jurus Ampuh SPSS untuk Riset Skripsi. PT Alex Media Komputindo, Jakarta. Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Kencana, Jakarta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Alfabeta, Bandung. Sukriah, et all. Pengaruh Pengalaman Kerja, independensi, Objektifitas, Integritas, dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. http://multiparadigma.lecture.ub.ac.id/files/2014/10/SNA-12-aspsia13.pdf. Diunduh pada tanggal 9 januari 2015. Sukrisno, Agoes. 2012. Auditing.edisi 4 buku 1. Salemba Empat, Jakarta. . 2013. Auditing.edisi 4 buku 2. Salemba Empat, Jakarta. Supriyono, R.A. 1988. Pemeriksaan Akuntan (Auditing) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Penampilan Akuntan Publik. Penerbit BPFE, Yogyakarta. Tugiman, Hiro. 1999. Internal Auditor Antara Harapan dan Kenyataan. Penerbitan Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang. . 1997. Standar Profesional Audit Internal. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Ulum, Ihyaul. 2009. Audit Sektor Publik Suatu Pengantar. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
LAMPIRAN 1 Kuesioner Penelitian
Ruteng, Januari 2015 Lamp :1 set kuesioner Hal
: Permohonan menjadi responden
Yth Bapak/Ibu Responden Di tempat
Dengan hormat Dengan ini, saya Yosefa Maria Juita Hale mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saat ini saya sedang melakukan penelitian guna menyusun skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetensi,
Independensi,
Integritas,
Objektivitas,
dan
Persepsi
Pengalaman Kerja Aparat Pengawas Intern Pemerintah Terhadap Kualitas Hasil Audit di Pemerintah Daerah (Studi pada Kantor Inspektorat Kabupaten Manggarai)”. Untuk itu Kami mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan sedikit waktu guna memberikan pendapat dengan mengisi kuesioner terlampir. Pendapat Bapak/Ibu tidak digunakan untuk kepentingan lain. Hal ini semata-mata ditunjukkan untuk kepentingan penelitian ilmiah. Peran Bapak/Ibu akan sangat bermanfaat bagi keberhasilan penelitian yang saya dilakukan. Demikian atas bantuan dan kerjasama yang baik dari Bapak/Ibu saya ucapkan terima
kasih.
Dan
apabila
ada
kekurangan
atau
kesalahan
pada
penulisan/perkataan saya mohon maaf.
Hormat saya
Yosefa Maria Juita Hale
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Petunjuk Pengisian Kuesioner Adapun petunjuk pengisian angket adalah sebagai berikut: 1. Isilah identitas anda pada lembar yang tersedia. Anda tidak perlu cemas, karena identitas dan jawaban anda dijamin kerahasiaannya. 2. Periksa kembali angket anda. 3. Pilih jawaban yang sesuai dengan diri anda. Tidak ada jawaban yang dianggap salah, semua jawaban adalah benar. 4. Pilih salah satu (1) jawaban dari lima (5) pilihan jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda silang (X) pada kotak yang tersedia. Keterangan: 1 = sangat tidak setuju (STS) 2 = tidak setuju (TS) 3 = netral (N) 4 = setuju (S) 5 = Sangat setuju (SS) 5. Kuesioner ini akan dapat dipergunakan secara optimal apabila seluruh pertanyaan telah terjawab, karena itu harap diteliti kembali apakah semua pertanyaan telah anda jawab.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
KUESIONER PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, INTEGRITAS, OBJEKTIVITAS, DAN PERSEPSI PENGALAMAN KERJA APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT DI PEMERINTAH DAERAH (Studi pada Kantor Inspektorat Kabupaten Manggarai) Identitas Pribadi Responden: Lingkari pada pilihan jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu, Saudara/saudari. a. Nama
:
b. Jenis kelamin
: 1. Pria
c. Umur
: 1. ≤ 20 tahun 2. 21 – 30 tahun
2. Wanita
3. 31 – 40 tahun 4. ≥ 41 tahun d. Pendidikan terakhir
: 1. SMA (Sekolah Menengah Atas) 2. DIII (Diploma III) 3. S1 (Strata 1) 4. S2 (Strata 2)
e. Pangkat/Golongan
:
f. Jabatan
:
g. Lama di Inspektorat :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
A. Kompetensi Nilai No Pernyataan STS TS N S 1 2 3 4 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pernyataan berikut: Indikator: mutu personal 1. Aparat pengawas intern pemerintah harus memiliki rasa ingin tahu yang besar, berpikiran luas dan mampu menangani ketidakpastian. 2. Aparat pengawas intern pemerintah harus dapat menerima bahwa tidak ada solusi yang mudah, serta menyadari bahwa beberapa temuan dapat bersifat subyektif. 3. Aparat pengawas intern pemerintah harus mampu bekerjasama dalam tim. Indikator: pengetahuan umum 4. Aparat pengawas intern pemerintah harus memiliki kemampuan untuk melakukan review analitis. 5. Aparat pengawas intern pemerintah harus memiliki pengetahuan tentang teori organisasi untuk memahami organisasi. 6. Aparat pengawas intern pemerintah harus memiliki pengetahuan auditing dan pengetahuan tentang sektor publik. 7. Aparat pengawas intern pemerintah harus memiliki pengetahuan tentang akuntansi yang akan membantu dalam mengolah angka dan data. Indikator: keahlian khusus 8. Aparat pengawas intern pemerintah harus memiliki keahlian untuk melakukan wawancara serta kemampuan membaca cepat. 9. Aparat pengawas intern pemerintah memiliki kemampuan untuk menulis dan mempresentasikan laporan dengan baik.
SS 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
B. Independensi Nilai No Pernyataan STS TS N S 1 2 3 4 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pernyataan berikut: Indikator: Independensi penyusunan program 1. Penyusunan program audit bebas dari campur tangan pimpinan (inspektur) untuk menentukan, mengeliminasi atau memodifikasi bagian-bagian tertentu yang diperiksa. 2. Penyusunan program audit bebas dari intervensi pimpinan tentang prosedur yang dipilih auditor. 3. Penyusunan program audit bebas dari usaha-usaha pihak lain untuk menentukan subyek pekerjaan pemeriksaan. Indikator: Independensi pelaksanaan pekerjaan 4. Pemeriksaan bebas dari usaha-usaha manajerial (obyek pemeriksaan) untuk menentukan atau menunjuk kegiatan yang diperiksa. 5. Pelaksanaan pemeriksaan harus bekerjasama dengan manajerial selama proses pemeriksaan. 6. Pemeriksaan bebas dari kepentingan pribadi maupun pihak lain untuk membatasi segala kegiatan pemeriksaan. Indikator: Independensi pelaporan 7. Pelaporan bebas dari kewajiban pihak lain untuk mempengaruhi fakta-fakta yang dilaporkan. 8. Pelaporan hasil audit bebas dari bahasa atau istilah-istilah yang menimbulkan multi tafsir. 9. Pelaporan bebas dari usaha pihak tertentu untuk mempengaruhi pertimbangan pemeriksa terhadap isi laporan pemeriksaan. Indikator: Gangguan Pribadi 10. Saya merasa tidak independen. Auditee meminta temuan yang ada tidak dicantumkan dalam laporan audit. Saya sulit
SS 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menolak permintaan auditee tersebut karena yang bersangkutan adalah kenalan baik yang sewaktu-waktu mungkin akan saya butuhkan bantuannya 11. Saya membatasi lingkup pertanyaan pada saat audit karena auditee masih punya hubungan darah dengan saya 12. Saya menemukan beberapa kesalahan pencatatan yang disengaja oleh auditee akan tetapi tidak semua kesalahan tersebut saya laporkan kepada atasan karena saya sudah memperoleh fasilitas yang cukup baik dari auditee 13. Saya memberitahu atasan jika saya memiliki gangguan independensi Indikator: Gangguan ekstern 14. Saya tidak peduli apakah saya akan dimutasi karena mengungkapkan temuan apa adanya 15. Tidak ada gunanya saya melakukan audit dengan sungguh-sungguh. Saya tahu, ada pihak yang punya wewenang untuk menolak pertimbangan yang saya berikan pada laporan audit
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
C. Integritas Nilai No Pernyataan STS TS N S 1 2 3 4 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pernyataan berikut: Indikator: Kejujuran aparat pengawas intern pemerintah 1. Aparat pengawas intern pemerintah harus taat pada peraturan-peraturan baik diawasi maupun tidak diawasi. 2. Aparat pengawas intern pemerintah harus bekerja sesuai keadaan yang sebenarnya, tidak menambah maupun mengurangi fakta yang ada. 3. Aparat pengawas intern pemerintah tidak menerima segala sesuatu dalam bentuk apapun yang bukan haknya. Indikator: Keberanian aparat pengawas intern pemerintah 4. Aparat pengawas intern pemerintah tidak dapat diintimidasi oleh orang lain dan tidak tunduk karena tekanan yang dilakukan oleh orang lain guna mempengaruhi sikap dan pendapatnya. 5. Aparat pengawas intern pemerintah mengemukakan hal-hal yang menurut pertimbangan dan keyakinannya perlu dilakukan. 6. Aparat pengawas intern pemerintah harus memiliki rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi berbagai kesulitan. Indikator: Sikap bijaksana aparat pengawas intern pemerintah 7. Aparat pengawas intern pemerintah selalu menimbang permasalahan berikut akibat-akibatnya dengan seksama. 8. Aparat pengawas intern pemerintah mempertimbangkan kepentingan negara. 9. Aparat pengawas intern pemerintah tidak mempertimbangkan keadaan seseorang /sekelompok orang atau suatu unit organisasi untuk membenarkan perbuatan melanggar ketentuan atau peraturan perundangundangan yang berlaku. Indikator: Tanggung jawab aparat pengawas intern pemerintah 10. Aparat pengawas intern pemerintah tidak mengelak atau menyalahkan orang lain yang dapat mengakibatkan kerugian
SS 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11.
12.
13.
14.
orang lain. Aparat pengawas intern pemerintah memiliki rasa tanggung jawab bila hasil pemeriksaannya masih memerlukan perbaikan dan penyempurnaan. Aparat pengawas intern pemerintah memotivasi diri dengan menunjukkan antusiasme yang konsisten untuk selalu bekerja. Aparat pengawas intern pemerintah bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan norma yang berlaku. Dalam menyusun rekomendasi, Aparat pengawas intern pemerintah harus berpegang teguh kepada ketentuan /peraturan yang berlaku dengan tetap mempertimbangkan agar rekomendasi dapat dilaksanakan.
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
D. Objektivitas Nilai No
Pernyataan
STS TS N S 1 2 3 4 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pernyataan berikut: Indikator: bebas dari benturan kepentingan 1. Aparat pengawas intern pemerintah dapat bertindak adil tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu yang berkepentingan atas hasil pemeriksaan. 2. Aparat pengawas intern pemerintah menolak menerima penugasan audit bila pada saat bersamaan sedang mempunyai hubungan kerjasama dengan pihak yang diperiksa. 3. Aparat pengawas intern pemerintah tidak boleh memihak kepada siapapun yang mempunyai kepentingan atas hasil pekerjaannya. 4. Aparat pengawas intern pemerintah harus dapat diandalkan dan dipercaya. Indikator: pengungkapan kondisi sesuai fakta 5. Aparat pengawas intern pemerintah tidak dipengaruhi oleh pandangan subyektif pihak-pihak lain yang berkepentingan, sehingga dapat mengemukaan pendapat menurut apa adanya. 6. Dalam melaksanakan tugas, aparat pengawas intern pemerintah tidak bermaksud untuk mencari-cari kesalahan yang dilakukan oleh obyek pemeriksaan. 7. Aparat pengawas intern pemerintah dapat mempertahankan kriteria dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang resmi. 8. Dalam melakukan tindakan atau dalam proses pengambilan keputusan, aparat pengawas intern pemerintah menggunakan pikiran yang logis.
SS 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
E. Persepsi Pengalaman Kerja Nilai No
Pernyataan
STS TS N S SS 1 2 3 4 5 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pernyataan berikut: Indikator: Lamanya bekerja sebagai aparat pengawas intern pemerintah 1. Semakin lama menjadi aparat pengawas intern pemerintah, semakin mengerti bagaimana menghadapi entitas/obyek pemeriksaan dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. 2. Semakin lama bekerja sebagai aparat pengawas intern pemerintah, semakin dapat mengetahui informasi yang relevan untuk mengambil pertimbangan dalam membuat keputusan. 3. Semakin lama bekerja sebagai aparat pengawas intern pemerintah, semakin dapat mendeteksi kesalahan yang dilakukan obyek pemeriksaan 4. Semakin lama menjadi aparat pengawas intern pemerintah, semakin mudah mencari penyebab munculnya kesalahan serta dapat memberikan rekomendasi untuk menghilangkan/memperkecil penyebab tersebut. Indikator: Banyaknya tugas pemeriksaan 5. Banyaknya tugas pemeriksaan membutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam menyelesaikannya. 6. Kekeliruan dalam pengumpulan dan pemilihan bukti serta informasi dapat menghambat proses penyelesaian pekerjaan. 7. Banyaknya tugas yang dihadapi memberikan kesempatan untuk belajar dari kegagalan dan keberhasilan yang pernah dialami. 8. Banyaknya tugas yang diterima dapat memacu aparat pengawas intern pemerintah untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tanpa terjadi penumpukan tugas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
F. Kualitas Hasil audit Nilai No Pernyataan STS TS N S 1 2 3 4 Bagaimana pendapat Bapak/ibu mengenai pernyataan berikut: Indikator: kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit 1. Saat menerima penugasan, aparat pengawas intern pemerintah menetapkan sasaran, ruang lingkup, metodelogi pemeriksaan. 2. Dalam semua pekerjaan saya harus direview oleh atasan secara berjenjang sebelum laporan hasil pemeriksaan dibuat. 3. Proses pengumpulan dan pengujian bukti harus dilakukan dengan maksimal untuk mendukung kesimpulan, temuan audit serta rekomendasi yang terkait. 4. Aparat pengawas intern pemerintah menatausahakan dokumen audit dalam bentuk kertas kerja audit dan disimpan dengan baik agar dapat secara efektif diambil, dirujuk dan dianalisis. 5. Dalam melaksanakan pemeriksaan, aparat pengawas intern pemerintah harus mematuhi kode etik yang ditetapkan. Indikator: kualitas laporan hasil pemeriksaan 6. Laporan hasil pemeriksaan memuat temuan dan simpulan hasil pemeriksaan secara obyektif, serta rekomendasi yang konstruktif. 7. Laporan mengungkapkan hal-hal yang merupakan masalah yang belum dapat diselesaikan sampai berakhirnya pemeriksaan. 8. Laporan harus dapat mengemukakan pengakuan atas suatu prestasi keberhasilan atau suatu tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan obyek pemeriksaan. 9. Laporan harus mengemukakan penjelasan atau tanggapan pejabat/pihak obyek pemeriksaan tentang hasil pemeriksaan. 10. Laporan yang dihasilkan harus akurat, lengkap, obyektif, meyakinkan, jelas,
SS 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ringkas, serta tepat waktu agar informasi yang diberikan bermanfaat secara maksimal. Indikator: Keakuratan temuan audit 11. Saya menjamin temuan audit saya akurat. Saya bisa menemukan sekecil apapun kesalahan / penyimpangan yang ada 12. Saya tidak pernah melakukan rekayasa. Temuan apapun saya laporkan apa adanya Indikator: sikap skeptik 13. Saya percaya pada auditee saya kali ini tidak akan saya temui kesalahan /penyimpangan. Sebab sebelumnya saya pernah mengaudit auditee yang sama dan waktu itu tidak ada temuan Indikator: nilai rekomendasi 14. Rekomendasi yang saya berikan dapat memperbaiki penyebab dari kesalahan / penyimpangan yang ada Indikator: Kejelasan laporan 15. Laporan hasil pemeriksaan saya dapat dipahami oleh auditee Indicator: manfaat audit 16. Pemeriksaan yang saya lakukan akan dapat menurunkan tingkat kesalahan / penyimpangan yang selama ini terjadi Indikator: tindak lanjut hasil audit 17. Hasil audit saya dapat ditindaklanjuti oleh auditee 18. Saya terus memantau tindak lanjut hasil Audit
TERIMA KASIH
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
LAMPIRAN 2 TABULASI KUESIONER 1. TABULASI KUESIONER VARIABEL KOMPETENSI APIP Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4
5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 2 5 4 5 2 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4
5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4
5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4
5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4
5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4
5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4
4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4
4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4
43 45 40 41 39 39 43 36 45 39 43 39 43 39 39 45 40 39 37 39 43 42 40 39 39 39 42 39 41 40 41 41 45 36 45 36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
2. TABULASI KUESIONER VARIABEL INDEPENDENSI APIP Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 5 5 4 4 4 3 4 2 5 5 1 4 5 3 1 5 4 4 2 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 5 5 4
2 4 5 4 4 4 4 4 2 5 5 1 4 5 4 1 5 5 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4
3 4 5 4 4 4 4 4 2 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4
4 4 5 4 4 4 4 4 2 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4
5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
6 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
7 4 5 4 4 4 4 4 2 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4
8 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
9 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4
10 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 3 1 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 3 2 1 2 1 1
11 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 4 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 3 2 1 2 1 1
12 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1
13 5 5 3 4 3 3 4 4 5 5 5 4 5 5 1 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4
14 4 5 5 5 5 4 4 2 5 5 5 4 5 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 5 4 4
15 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1
Total 50 59 49 52 50 51 51 39 59 56 49 49 56 59 42 60 56 55 53 52 50 51 51 52 51 52 50 51 50 51 50 54 57 54 52 48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75
3. TABULASI KUESIONER VARIABEL INTEGRITAS APIP Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5
3 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5
4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5
5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5
6 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5
7 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
8 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
9 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5
10 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
14 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5
Total 60 62 59 60 59 57 58 56 65 57 68
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5
5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5
4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
60 59 57 62 70 70 58 56 58 60 60 54 57 63 59 59 59 58 61 57 56 58 56 56 59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
4. TABULASI KUESIONER VARIABEL OBJEKTIVITAS APIP Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4
4 4 3 1 2 3 4 4 4 1 1 3 4 5 5 1 1 4 5 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
32 32 32 31 30 32 32 32 32 30 34 31 34 37 37 36 35 33 33 31 31 34 30 32 32 32 32 32 33 32 31 33 34 32 32 33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
5. TABULASI KUESIONER VARIABEL PERSEPSI PENGALAMAN KERJA APIP Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5
5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5
4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4
4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
35 34 36 35 36 33 36 32 32 34 34 34 36 34 32 35 34 34 32 35 35 36 34 36 36 36 36 36 36 36 34 36 40 33 34 35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
6. TABULASI KUESIONER VARIABEL KUALITAS HASIL AUDIT APIP Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5
4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4
4 5 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5
4 5 2 2 2 3 2 4 4 1 3 2 4 3 1 2 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
73 84 74 73 72 70 71 70 74 73 80 73 80 78 74 86 85 70 75 74 71 73 72 74 72 76 74 71 72 73 71 74 73 71 76 72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
LAMPIRAN 3 Uji Validitas a. Validitas variabel kompetensi APIP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
b. Validitas variabel independensi APIP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
c. Validitas variabel integritas APIP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
d. Validitas variabel objektivitas APIP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
e. Validitas variabel persepsi pengalaman kerja APIP
f. Validitas variabel kualitas hasil audit APIP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
LAMPIRAN 4 TABULASI KUESIONER SETELAH UJI VALIDITAS 1. TABULASI KUESIONER VARIABEL KOMPETENSI APIP Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4
5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 2 5 4 5 2 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4
5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4
5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4
5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4
5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4
5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4
4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4
4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4
43 45 40 41 39 39 43 36 45 39 43 39 43 39 39 45 40 39 37 39 43 42 40 39 39 39 42 39 41 40 41 41 45 36 45 36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
2. TABULASI KUESIONER VARIABEL INDEPENDENSI APIP Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
13
14
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
5 5 4 4 4 3 4 2 5 5 1 4 5 3 1 5 4 4 2 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 5 5 4
4 5 4 4 4 4 4 2 5 5 1 4 5 4 1 5 5 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4
4 5 4 4 4 4 4 2 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4
4 5 4 4 4 4 4 2 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4
4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 2 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
5 5 3 4 3 3 4 4 5 5 5 4 5 5 1 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4
4 5 5 5 5 4 4 2 5 5 5 4 5 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 5 4 4
42 50 40 41 40 38 40 28 50 48 40 41 45 42 33 49 47 44 41 41 39 40 36 40 40 40 42 40 41 42 36 42 49 43 44 40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
3. TABULASI KUESIONER VARIABEL INTEGRITAS APIP Responden 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14 Total
5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5
4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
60 62 59 60 59 57 58 56 65 57 68 60 59 57 62 70 70 58 56 58 60 60 54 57 63 59 59 59 58 61 57 56 58 56 56 59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
4. TABULASI KUESIONER VARIABEL OBJEKTIVITAS APIP Responden
3
4
5
6
7
8
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
24 24 25 25 24 25 24 24 24 25 28 24 26 28 28 30 29 24 24 24 24 26 23 24 24 24 25 24 25 25 23 26 26 24 24 25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
5. TABULASI KUESIONER VARIABEL PERSEPSI PENGALAMAN KERJA APIP Responden
1
2
3
4
7
8
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5
5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5
4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
27 26 28 26 28 24 28 24 24 26 25 26 28 24 23 25 24 26 24 26 27 28 25 28 28 28 28 28 28 28 25 27 30 25 26 27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
6. TABULASI KUESIONER VARIABEL KUALITAS HASIL AUDIT APIP Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
14
15
16
17
18
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5
4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4
4 5 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
64 74 67 66 65 62 64 62 66 67 72 66 71 71 69 79 79 63 68 67 64 66 64 66 64 69 67 64 65 65 63 67 65 64 68 63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
LAMPIRAN 5 Uji Reliabilitas a) Variabel kompetensi APIP
b) Variabel independensi APIP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
c) Variabel integritas APIP
d) Variabel objektivitas APIP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
e) Variabel persepsi pengalaman kerja APIP
f) Variabel kualitas hasil audit APIP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
LAMPIRAN 6 Uji Asumsi Regresi 1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinieritas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
3. Uji Heteroskedastisitas
LAMPIRAN 7 Uji Regresi dan Hipotesis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
LAMPIRAN 8 Tabel t Pr
0.25
0.10
0.05
0.025
0.01
0.005
0.001
Df 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
0.50 1.00000 0.81650 0.76489 0.74070 0.72669 0.71756 0.71114 0.70639 0.70272 0.69981 0.69745 0.69548 0.69383 0.69242 0.69120 0.69013 0.68920 0.68836 0.68762 0.68695 0.68635 0.68581 0.68531 0.68485 0.68443 0.68404 0.68368 0.68335 0.68304 0.68276 0.68249 0.68223 0.68200 0.68177 0.68156 0.68137 0.68118 0.68100 0.68083 0.68067
0.20 3.07768 1.88562 1.63774 1.53321 1.47588 1.43976 1.41492 1.39682 1.38303 1.37218 1.36343 1.35622 1.35017 1.34503 1.34061 1.33676 1.33338 1.33039 1.32773 1.32534 1.32319 1.32124 1.31946 1.31784 1.31635 1.31497 1.31370 1.31253 1.31143 1.31042 1.30946 1.30857 1.30774 1.30695 1.30621 1.30551 1.30485 1.30423 1.30364 1.30308
0.10 6.31375 2.91999 2.35336 2.13185 2.01505 1.94318 1.89458 1.85955 1.83311 1.81246 1.79588 1.78229 1.77093 1.76131 1.75305 1.74588 1.73961 1.73406 1.72913 1.72472 1.72074 1.71714 1.71387 1.71088 1.70814 1.70562 1.70329 1.70113 1.69913 1.69726 1.69552 1.69389 1.69236 1.69092 1.68957 1.68830 1.68709 1.68595 1.68488 1.68385
0.050 12.70620 4.30265 3.18245 2.77645 2.57058 2.44691 2.36462 2.30600 2.26216 2.22814 2.20099 2.17881 2.16037 2.14479 2.13145 2.11991 2.10982 2.10092 2.09302 2.08596 2.07961 2.07387 2.06866 2.06390 2.05954 2.05553 2.05183 2.04841 2.04523 2.04227 2.03951 2.03693 2.03452 2.03224 2.03011 2.02809 2.02619 2.02439 2.02269 2.02108
0.02 31.82052 6.96456 4.54070 3.74695 3.36493 3.14267 2.99795 2.89646 2.82144 2.76377 2.71808 2.68100 2.65031 2.62449 2.60248 2.58349 2.56693 2.55238 2.53948 2.52798 2.51765 2.50832 2.49987 2.49216 2.48511 2.47863 2.47266 2.46714 2.46202 2.45726 2.45282 2.44868 2.44479 2.44115 2.43772 2.43449 2.43145 2.42857 2.42584 2.42326
0.010 63.65674 9.92484 5.84091 4.60409 4.03214 3.70743 3.49948 3.35539 3.24984 3.16927 3.10581 3.05454 3.01228 2.97684 2.94671 2.92078 2.89823 2.87844 2.86093 2.84534 2.83136 2.81876 2.80734 2.79694 2.78744 2.77871 2.77068 2.76326 2.75639 2.75000 2.74404 2.73848 2.73328 2.72839 2.72381 2.71948 2.71541 2.71156 2.70791 2.70446
0.002 318.30884 22.32712 10.21453 7.17318 5.89343 5.20763 4.78529 4.50079 4.29681 4.14370 4.02470 3.92963 3.85198 3.78739 3.73283 3.68615 3.64577 3.61048 3.57940 3.55181 3.52715 3.50499 3.48496 3.46678 3.45019 3.43500 3.42103 3.40816 3.39624 3.38518 3.37490 3.36531 3.35634 3.34793 3.34005 3.33262 3.32563 3.31903 3.31279 3.30688
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
LAMPIRAN 9 Tabel r