PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PELABELAN TOTAL AJAIB TITIK PADA GRAF RODA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : Anastasia Meilina Kristinawati NIM : 101414024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Finish what you have started. Donβt quit though it hard, keep trying and believe in your self βyou are an absolute gemβ
Dengan penuh syukur karya ini kupersembahkan kepada : Tuhan Yesus, Bunda Maria, dan Santo Yusuf Bapak, Ibu, dan adik-adikku Para sahabat
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 27 Februari 2015 Penulis,
Anastasia Meilina Kristinawati
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Anastasia Meilina Kristinawati. 2015. Pelabelan Total Ajaib Titik pada Graf Roda. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Pelabelan Total Ajaib Titik atau Vertex Magic Total Labelings (VMTL) merupakan pemetaan bijektif π dari π(πΊ) βͺ πΈ(πΊ) ke bilangan bulat positif 1,2,3, β¦ , π£ + π dengan π£ = π(πΊ) dan π = πΈ(πΊ) sedemikian sehingga untuk setiap π₯ β π(πΊ) berlaku π π₯ + π π₯π¦ = π untuk π¦ β π(πΊ) yang berdekatan dengan π₯. Bilangan π disebut konstanta ajaib. Graf roda π1,π merupakan graf yang dibangun dengan melakukan operasi join pada graf komplet πΎ1 dengan graf sikel πΆπ , dapat dinotasikan π1,π = πΎ1 + πΆπ . Pada skripsi ini, graf π1,π akan disebut ππ . Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui apakah graf roda memiliki Pelabelan Total Ajaib Titik, (2) mengetahui rentang nilai konstanta ajaib k, dan (3) mengetahui cara melabeli elemen graf roda ππ . Batas nilai k ditentukan melalui perhitungan dasar dan perhitungan yang mempertimbangkan struktur graf roda, sehingga diperoleh batas nilai k, 13π 2 +11π+2 2 π +1
β€πβ€
17π 2 +15π+2 2 π +1
dan
π+2 (π +1) 2
β€ π β€ 7π + 6. Setiap elemen pada
graf roda berpeluang dilabeli dengan bilangan bulat positif 1,2,3, β¦ , π£ + π , sehingga ada banyak cara melabeli setiap elemen. Pelabelan merupakan suatu fungsi bijektif, sehingga setiap bilangan hanya dapat digunakan sekali. Pelabelan dilakukan secara iteratif dengan melabeli sebuah jari-jari (spoke), dua buah sisi pada sikel (rim), dan satu buah titik (vertex) secara berulang. Ada banyak cara melabeli elemen graf roda sehingga dibutuhkan suatu algoritma pelabelan untuk graf roda. Algoritma pelabelan disimulasikan melalui program. Graf roda dengan n besar ( n > 11 ) tidak dapat dilabeli. Pelabelan Total Titik Ajaib pada Graf roda ada jika 3 β€ π β€ 11.
Kata kunci : pelabelan total ajaib titik, graf roda
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Anastasia Meilina Kristinawati. 2015. Vertex-Magic Total Labelings of Wheel. Undergradute Thesis. Mathematics Education Study Program, Departement of Mathematics and Science, Faculty of Teacher Training and Education Science, Sanata Dharma University, Yogyakarta. Vertex-magic total labeling is a one-to-one function of f from π(πΊ) βͺ πΈ(πΊ) onto the integer 1,2, β¦ , π + π£ with π£ = π and π = πΈ if there is contant k so that for every π₯ β π(πΊ), π π₯ + π π₯π¦ = π where the sum is over all the vertices y adjecent to x. The integer k called magic constant. Wheel π1,π is the join of πΎ1 with πΆπ , that is π1,π = πΎ1 + πΆπ . In this study, the wheel π1,π is called ππ . The purpose of this study were (1) to know whether the graph wheel has vertex-magic total labeling, (2) to know the interval magic constant k, and (3) to know how to label the elements of wheel ππ . The feasiable range of k is determined by basic counting and computing which consider to the structure of wheel, in order to obtain the interval of k, 13π 2 +11π+2 2 π +1
β€πβ€
17π 2 +15π+2 2 π +1
and
π+2 (π +1) 2
β€ π β€ 7π + 6. Each element of
wheel is labeled with positive integers 1,2,3, ..., π£ + π, so there are many ways to label each element. Labeling is a one-to-one function, so that each label can only be used once. Labeling is started by attempting every possible label for spoke edge π 1 , rim edge π1 and ππ , also vertex π£1 done iteratively. There are many ways to label the element of wheel therefore a labeling algorithm of wheel is needed. Labeling algorithm is simulated through the Matlab 7.1 program. The large wheels (n > 11) cannot be labeled. ππ has a vertex-magic total labeling if and only if 3 β€ π β€11. Keywords : vertex-magic total labeling, wheel
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama
: Anastasia Meilina Kristinawati
No. Mahasiswa
: 101414024
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Pelabelan Total Ajaib Titik pada Graf Roda Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk
pangkalan
data,
mendistribusikan
secara
terbatas,
dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 27 Februari 2015 Yang menyatakan,
Anastasia Meilina Kristinawati
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul βPelabelan Total Ajaib Titik pada Graf Roda.β Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama penyusunan skripsi ini banyak kesulitan dan hambatan yang penulis alami. Namun, dengan bimbingan dari berbagai pihak semua hambatan dan kesulitan dapat teratasi. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Rohandi, Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito,S. Pd selaku Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak D. Arif Budi Prasetyo,S.Si.,M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan memberikan bimbingan, masukan, dan pengarahan dengan penuh kesabaran selama penyusunan skripsi ini. 4. Para dosen penguji yang telah berkenan memberikan saran dan kritik yang membangun pada penyusunan skripsi ini. 5. Segenap Dosen Prodi Pendidikan Matematika yang telah mendidik, membagi pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat bagi penulis. 6. Bapak Sugeng, Bu Tari, dan Mas Arif atas segala bantuan, keramahan, dan kerja sama selama penulis menempuh studi dan menyelesaikan penyususn skripsi ini. 7. Bapak Yohanes Sugeng, Ibu Theresia Sutimah, dan adik-adikku Catharina Aprillia Dwi Wijayanti, Cyrillus Tri Adhie Pamungkas atas kasih sayang, doa, perhatian, dan semangat yang diberikan. Semoga skripsi ini bisa menjadi hadiah kecil yang membanggakan. ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8. Teman-teman Pendidikan Matematika 2010 atas semangat, keceriaan, dan kebersamaan selama menempuh kuliah. 9. Bapak Dedacus Teja Heri Sujana dan Ibu Rosalia Unung Redi Wuryanti atas semangat, bantuan, dan kebersamaan selama di Sayidan. 10. Seluruh staf perpustakaan Universitas Sanata Dharma di Paingan atas bantuan, kerja sama, dan keramahan yang telah diberikan. 11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu telah memberikan bantuan dan dukungan hingga proses penyususan skripsi ini selesai. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 27 Februari 2015 Penulis
Anastasia Meilina Kristinawati
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v ABSTRAK ............................................................................................................. vi ABSTRACT ............................................................................................................ vii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................. viii KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Batasan Masalah....................................................................................... 5 C. Rumusan Masalah .................................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6 F. Metode Penelitian..................................................................................... 6 G. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Graf ...................................... ................................................ .9 B. Jenis β jenis Graf................................ .................................................... 11 C. Isomorfik Graf.........................................................................................17 D. Pelabelan Graf................................... ......................................................19 E. Dualitas Graf............................................. ............................................. 23 xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. Kerangka Berpikir..................................... ............................................. 25
BAB III PELABELAN TOTAL AJAIB TITIK PADA GRAF RODA A. Perhitungan Dasar Pelabelan Total Ajaib Titik ..................................... 27 B. Interval Nilai Konstanta Ajaib Pelabelan Total Ajaib Titik................... 30 C. Pelabelan Graf Roda pada n Besar (n > 11) dan 3 β€ π β€ 11 ................. 32 1. Pelabelan Graf Roda dengan n Besar (n > 11) .............................. 33 2. Pelabelan Graf Roda ππ dengan 3 β€ π β€ 11 ............................. 34
BAB IV ALGORITMA PELABELAN TOTAL AJAIB TITIK PADA GRAF RODA A. Proses Pelabelan Total Ajaib Titik pada Graf Roda ................................. 44 B. Diagram Alir Pelabelan Total Ajaib Titik pada Graf Roda ...................... 46 C. Deskripsi Algoritma Pelabelan Total Ajaib Titik pada Graf Roda ........... 54 D. Simulasi Pelabelan .................................................................................... 65
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................... 71 B. Saran .......................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 73 LAMPIRAN .......................................................................................................... 74
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Jembatan KΓΆnigsberg .................................................................... 1
Gambar 1.2
Graf representasi Jembatan KΓΆnigsberg ........................................ 2
Gambar 1.3
Proses konversi citra sidik jari ke graf berbobot ........................... 3
Gambar 2.1
Tiga buah graf ............................................................................... 9
Gambar 2.2
Graf berbobot .............................................................................. 11
Gambar 2.3
Graf tak berhingga...................................................................... 12
Gambar 2.4
Graf tak berarah ........................................................................... 13
Gambar 2.5
Graf berarah................................................................................. 13
Gambar 2.6
Graf lengkap ................................................................................ 14
Gambar 2.7
Graf sikel ..................................................................................... 14
Gambar 2.8
Graf teratur .................................................................................. 15
Gambar 2.9
Graf roda ..................................................................................... 15
Gambar 2.10
Penamaan elemen graf roda ........................................................ 16
Gambar 2.11
Label elemen graf roda ................................................................ 16
Gambar 2.12
Graf isomorfik dan tidak isomorfik ............................................. 17
Gambar 2.13 Contoh pelabelan π4 dengan k = 26 .......................................... 18 Gambar 2.14 Pelabelan titik ............................................................................. 19 Gambar 2.15
Pelabelan sisi .............................................................................. 19
Gambar 2.16
Pelabelan total ............................................................................ 20
Gambar 2.17
Pelabelan total ajaib titik pada π4 .............................................. 21
Gambar 2.18 Pelabelan total ajaib sisi pada π6 ................................................ 22
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 2.19 Dual pelabelan pada Graf πΎ4 ........................................................ 24 Gambar 3.1
Pelabelan total ajaib titik pada π4 ............................................... 29
Gambar 3.2 Pelabelan pada π3 dengan k = 20 ................................................. 35 Gambar 3.3 Pelabelan pada π3 dengan k = 21 ................................................. 36 Gambar 3.4 Pelabelan pada π3 dengan k = 23 ................................................. 37 Gambar 3.5 Pelabelan pada π3 dengan k = 24 ................................................. 37 Gambar 3.6 Pelabelan pada π6 , π7 , dan π8 ................................................... 40 Gambar 4.1
Proses pelabelan pada graf roda ππ ............................................ 46
Gambar 4.2 Diagram Alir Proses Pelabelan ..................................................... 47 Gambar 4.3 Diagram Alir Sub-Program Batas Nilai k ..................................... 50 Gambar 4.4 Diagram Alir Sub-Program label_awal ........................................ 51 Gambar 4.5 Diagram Alir Sub-Program label_tengah .................................... 53 Gambar 4.6 Diagram Alir Sub-Program label_akhir....................................... 54 Gambar 4.7 (a)Tampilan awal pada command window ................................... 65 Gambar 4.7 (b)Tampilan input n pada command window ............................... 66 Gambar 4.7 (c)Tampilan akhir pada command window .................................. 66 Gambar 4.8 Berkas keluaran fungsi label_awal pada command window ......... 67 Gambar 4.9 Ilustrasi berkas keluaran fungsi label_awal .................................. 67 Gambar 4.10 Berkas keluaran fungsi label_tengah pada command window .... 68 Gambar 4.11 Ilustrasi berkas keluaran fungsi label_tengah ............................. 68 Gambar 4.12 Berkas keluaran fungsi label_awal pada command window ....... 69 Gambar 4.13 Ilustrasi berkas keluaran pelabelan n = 3 dengan k = 21 .......... 69
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Kemungkinan Nilai Konstanta Ajaib k ........................................... 31
Tabel 3.2
Banyaknya Pelabelan pada π3 ....................................................... 38
Tabel 4.1
Variabel yang digunakan dalam pelabelan ..................................... 44
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Berkas Keluaran Program label ...................................................... 74 Lampiran 2 : Listing Program label ...................................................................... 75 Lampiran 3 : Listing Program label_awal ............................................................ 76 Lampiran 4 : Listing Program label_tengah ........................................................ 77 Lampiran 5 : Listing Program label_akhir .......................................................... 77
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Ada berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari β hari yang dapat dimodelkan dalam diagram titik dan garis. Titik
memperagakan
objek
permasalahan dan garis memperagakan hubungan antar objek. Pemodelan semacam ini secara khusus dipelajari dalam metematika pada pokok bahasan graf. Teori graf muncul pertama kali pada tahun 1736 ketika seorang matematikawan Swiss bernama Leonhard Euler mencoba mencari solusi dari teka-teki Jembatan KΓΆnigsberg. Ada tujuh jembatan yang dibangun di atas Kota KΓΆnigsberg. Ketujuh jembatan tersebut dibangun di antara aliran Sungai Pregel, sehingga kota tersebut terbagi menjadi empat bagian seperti tampak pada gambar berikut (Munir, 2001).
Gambar 1.1 Jembatan KΓΆnigsberg
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
Teka-teki jembatan KΓΆnigsberg merupakan suatu pertanyaan yaitu apakah mungkin berjalan melewati ketujuh jembatan tepat satu kali dan kembali ke tempat semula. Pertanyaan ini menarik perhatian Euler yang kemudian mempresentasikan masalah tersebut dalam suatu diagram. Diagram tersebut terdiri dari empat simpul dan tujuh garis. Simpul A, B, C, dan D yang mempresentasikan keempat wilayah yang dilalui aliran Sungai Pregel, sedangkan tujuh buah garis yang mempresentasikan jembatan yang dibangun di atasnya. Diagram tersebut terlihat seperti gambar berikut
Gambar 1.2 Graf representasi Jembatan KΓΆnigsberg
Menurut Euler, orang dapat melewati ketujuh jembatan itu tepat satu kali dan kembali ke tempat asal keberangkatan jika setiap titik berderajat genap. Derajat suatu titik menyatakan
banyaknya garis yang bersisian dengan titik
tersebut. Pada gambar 2.1, titik C bersisian dengan sisi AC, BC, dan CD maka titik C berderajat 3. Titik B dan D berderajat tiga, sedangkan titik A berderajat lima. Karena A, B, C, dan D berderajat ganjil maka orang tidak dapat melewati ketujuh jembatan tepat satu kali dan kembali ke tempat asal keberangkatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
Representasi semacam ini dirasakan manfaatnya pada berbagai bidang antara lain dalam perancangan jalur transportasi, optimasi jaringan komunikasi, pembuatan jadwal kuliah, model ikatan kimia, perancangan alur pengunjung pameran, perancangan jaringan elektrik, dll. Pada beberapa kasus, solusi dari permasalahan-permasalahan tersebut adalah dengan melakukan pelabelan pada sisi atau titiknya, sehingga dapat ditentukan bobot elemen yang dievaluasi. Pelabelan graf merupakan kajian dalam teori graf yang berkembang dan banyak diteliti. Kajian ini pertama kali diperkenalkan oleh SedlΓ‘Δek pada tahun 1963. Kemudian dikembangkan Steward pada tahun 1966 dan pada tahun 1970, Kotzig dan Rosa membahasnya dengan istilah valuation (Wallis, 2001). Pelabelan graf juga mempunyai aplikasi yang cukup luas dalam berbagai bidang seperti x-ray, crystallography, teori koding, kriptografi, radar astronomi, desain sirkuit, dan desain jaringan komunikasi. Sebagai contoh sistem biometrik dengan sidik jari. Citra digital sidik jari dikonversi menjadi graf berbobot. Bobot setiap titik dikonversi menjadi kumpulan bit dan dapat digunakan sebagai alat autentifikasi (Fathoni,2011).
Gambar 1.3 Proses konversi citra sidik jari ke graf berbobot
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
Pelabelan graf merupakan pemetaan bijektif yang memetakan setiap elemen graf ke bilangan bulat positif. Beberapa jenis pelabelan menurut himpunan asalnya, yaitu pelabelan titik (vertex labelings), pelabelan sisi (edge labelings), dan pelabelan total (total labelings). Pelabelan titik merupakan pelabelan dengan himpunan asal berupa titik, pelabelan sisi adalah pelabelan dengan himpunan asal berupa sisi, sedangkan pelabelan total adalah pelabelan yang himpunan asalnya adalah titik dan sisi. Bila pelabelan yang dilakukan memenuhi nilai tertentu, maka pelabelan graf dibedakan menjadi dua yakni pelabelan ajaib (magic labelings) dan pelabelan takβajaib (antimagic labelings). Pada pelabelan ajaib, bobot elemen graf yang dievaluasi memenuhi suatu nilai tertentu. Nilai ini selalu tetap untuk semua elemen yang dievaluasi dan disebut konstanta ajaib. Sedangkan pada pelabelan tak-ajaib, bobot elemen graf yang dievaluasi membentuk barisan aritmetika. Pada penelitian ini akan digunakan pelabelan total ajaib titik (vertex-magic total labelings). Pelabelan total ajaib titik merupakan pemetaan bijektif yang memetakan himpunan titik dan sisi ke himpunan bilangan bulat positif 1,2,3, β¦ , π£ + π dimana π£ dan π secara berturut-turut menyatakan banyaknya titik dan sisi, sedemikian hingga jumlahan dari label titik dan sisi-sisi yang bersisian sama / konstan (Wallis, 2001). Pelabelan total ajaib titik dikembangkan pada berbagai kelas graf, seperti graf sikel, graf lengkap, graf roda, dll. Sejauh ini MacDougall, dkk (2002) menunjukkan bahwa pelabelan total ajaib titik pada graf roda ada jika 3 β€ π β€ 11. Joseph A. Gallian (2014) menyatakan pelabelan total ajaib titik pada graf roda ada jika π β€ 11. Namun, hasil yang ditunjukkan belum mencakup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
semua pelabelan yang (mungkin) ada. Setiap sisi dan titik pada graf roda dapat dilabeli dengan label yang hadir, sehingga ada banyak cara melabelinya. Perkembangan bidang komputasi dimanfaatkan untuk membantu menemukan pelabelan yang (mungkin) ada. Pada tahun 2008, Andrew Baker dan Joe Sawada membangun algoritma pelabelan total ajaib titik diperumum untuk graf sikel dan roda. Algoritma tersebut diwujudkan dalam suatu program dengan keluaran berupa hasil pelabelan yang tidak isomorfik. Karena alasan tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji tentang pelabelan total ajaib titik pada graf roda. Kajian tersebut meliputi pelabelan total ajaib titik pada graf roda, interval nilai konstanta ajaib, dan cara melabeli sisi dan titik graf roda. Proses pelabelan dilakukan dengan membangun algoritma pelabelan dan mengaplikasikannya pada salah satu perangkat lunak.
B. Batasan Masalah Pada skripsi ini akan dibahas graf roda dan pelabelan total ajaib titiknya pada konstanta ajaib tertentu. Algoritma pelabelan disimulasikan dengan program MATLAB 7.1 pada konstanta ajaib k yang mungkin.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, rumusan masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah 1. Apakah pelabelan total ajaib titik berlaku pada graf roda?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
2. Bagaimana rentang nilai konstanta ajaib yang terbentuk dalam pelabelan total ajaib titik pada graf roda? 3. Bagaimana cara melabeli sisi dan titik pada graf roda untuk nilai konstanta ajaib k?
D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui apakah pelabelan total ajaib titik berlaku pada graf roda 2. Mengetahui bagaimana rentang nilai konstanta ajaib yang terbentuk dalam pelabelan total ajaib titik pada graf roda 3. Mengetahui cara melabeli sisi dan titik pada graf roda untuk nilai konstanta ajaib k
E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah 1. Menambah wawasan mengenai pelabelan total ajaib titik pada graf roda dan rentang nilai k yang terbentuk 2. Dapat melabeli sisi dan titik pada graf roda dengan menentukan nilai konstanta ajaibnya
F. Metode Penelitian Penelitian dalam tugas akhir ini adalah penelitian pustaka (literature research) yang mengacu pada buku Magic Graph oleh W. D. Walis (2001), jurnal Magic Labelings on Cycle and Wheels oleh Andrew Baker dan Joe Sawada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7
(2008), dan A Dynamic Survey of Graph Labeling oleh Joseph A. Gallian (2014). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sehingga pola pembahasan dimulai dari hal-hal khusus (induktif) menuju pada suatu generalisasi yang bersifat umum (deduktif). Secara garis besar langkah-langkah penelitian ini sebagai berikut : 1. Mengumpulkan literatur yang berhubungan dengan topik 2. Mempelajari topik 3. Menganalisa sifat-sifat pelabelan total ajaib titik 4. Membangun graf roda 5. Menentukan apakah pelabelan total ajaib titik berlaku pada graf roda, dan menentukan rentang nilai konstanta ajaibnya 6. Menentukan cara melabeli sisi dan titik pada graf roda untuk nilai konstanta tertentu
G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu Bab I : Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitan, dan sistematika penulisan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
Bab II : Kajian Pustaka Pada bab ini dijelaskan mengenai teori graf dasar, jenis-jenis graf, pelabelan graf, dan kerangka berpikir. Bab III : Pelabelan Total Ajaib Titik pada Graf Roda Pada bab ini dianalisis mengenai perhitungan dasar untuk menentukan batasan nilai konstanta ajaib, rentang nilai konstanta ajaib berdasarkan struktur graf roda, dan pelabelan graf roda untuk 3 β€ π β€ 11 Bab IV : Algoritma Pelabelan Total Ajaib Titik pada Graf Roda Algoritma pelabelan total ajaib titik pada graf roda dan simulasinya Bab V : Penutup Pada bab ini dijelaskan kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya serta saran-saran yang berkaitan dengan pembahasan tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Graf Suatu graf πΊ didefinisikan sebagai pasangan himpunan π, πΈ yang terdiri dari himpunan berhingga dan tak kosong dari simpul-simpul / titik-titik (vertices) dan himpunan sisi (edges) yang menghubungkan sepasang simpul. Titik pada graf dinomori dengan huruf, angka, atau gabungan keduanya, contoh v, w,... atau 1, 2, 3,... atau π£1 , π£2 , β¦.. Sementara sisi yang menghubungkan titik u dan v dinyatakan dengan pasangan (u,v) atau dengan lambang π1 , π2 , β¦. Dengan demikian, jika e adalah sisi yang menghubungkan titik u dan v maka e dapat ditulis sebagai e = (u,v) (Munir, 2001).
π£1 π1 π£2
π£4
(c) πΊ1
π3
π4
π£2 π5
π£3
π£1
π£1
π2
π1 π£4
π6 π7
π3
π4
π£2 π5
π2
π£4
π6 π7
π£3
π£3
(b) πΊ2
(a) πΊ3
Gambar 2.1 Tiga buah graf (a)graf sederhana, (b)graf ganda, (c)graf semu
9
π8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
Berikut ini beberapa istilah yang berkaitan dengan graf (Munir, 2001) : 1. Ketetanggan (Adjacent) Titik u bertetangga dengan titik v jika keduanya terhubung langsung, sehingga e = (u,v). Contoh : Pada πΊ1 , titik π£1 bertetangga dengan titik π£2 dan π£4 , tapi tidak bertetangga dengan π£3 . 2. Bersisian (Incident) Pada sembarang sisi e = (u,v) dikatakan e bersisian dengan titik u dan e bersisian dengan titik v. Jika e = (u,u) maka e adalah gelang / kalang (looping) Contoh : Pada πΊ2 , π1 bersisian dengan titik π£1 dan π£2 , tapi tidak bersisian dengan π£4 . Pada πΊ3 terdapat gelang π8 . 3. Derajat (Degree) Derajat titik v atau d(v) adalah banyak sisi yang bersisian dengan titik v. Jika d(π£π ) = 0 maka π£π disebut titik terisolasi (isolated vertex). d(π£π ) = 1, maka π£π disebut antingan (pendant vertex). Pada sembarang gelang e = (u,u), d(u) = 2. Contoh : Pada πΊ3 , π£1 bersisian dengan sisi π1 , π3 , dan π4 sehingga π π£1 = 3 π£2 bersisian dengan sisi π1 , π2 , dan π5 sehingga π π£2 = 3
Jika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
π£3 bersisian dengan sisi π5 , π6 , dan π7 sehingga π π£3 = 3 π£4 bersisian dengan sisi π2 , π3 , π4 , π6 , π7 , dan gelang π8 , maka π π£4 = 7. 4. Graf Berbobot (Weighted Graph) Graf berbobot adalah graf yang elemennya diberikan label. Bobot pada setiap sisi dapat merepresentasikan jarak antara dua kota, waktu tempuh dua kota, dll. Contoh : a 12
10 8
e
b 11
15
9
d
c 14
Gambar 2.2 Graf berbobot
B. Jenis β jenis Graf Berdasarkan cara pengelompokkannya, graf dapat dibedakan dalam beberapa jenis, antara lain : 1. Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graf, maka graf dikelompokkan menjadi dua jenis (Munir, 2001) : a. Graf sederhana (simple graph) Graf sederhana adalah graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi ganda. πΊ1 pada gambar 2.1 (a) merupakan contoh dari graf sederhana.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
b. Graf tak sederhana (unsimple graph) Graf tak sederhana adalah graf yang mengandung gelang atau sisi ganda. Graf tak sederhana dibedakan menjadi dua macam, yakni 1.) Graf ganda (multigraph) adalah graf yang mengandung sisi ganda. Graf πΊ2 pada gambar 2.1(b) adalah contoh graf ganda 2.) Graf semu adalah (pseudograph) graf yang mengandung sisi ganda dan gelang. Graf πΊ3 pada gambar 2.1(c) merupakan contoh graf semu. 2. Banyaknya titik atau sisi pada graf disebut kardinalitas graf dan dinyatakan dengan π£ = π dan π = πΈ . Berdasarkan banyak titik pada suatu graf, maka graf dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yakni : a. Graf berhingga (limited graph) Graf berhingga adalah graf yang banyaknya titik dan sisi n berhingga. Graf pada gambar 2.1 merupakan contoh graf berhingga. b. Graf tak berhingga Graf tak berhingga adalah graf yang banyak titik dan sisinya tidak terbatas.Contoh :
Gambar 2.3 Graf tak berhingga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
3. Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum graf dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni : a. Graf tak berarah (Undirect Graph) Graf tidak berarah adalah graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah sehingga urutan pasangan titik yang dihubungkan tidak diperhatikan.
π£1 π1
π3
π4
π£2 π5
π£4
π6
π2
π7 π£3
Gambar 2.4 Graf tak berarah
b. Graf berarah (Direct Graph) Graf berarah adalah graf yang setiap sisinya diberi orientasi arah, sehingga urutan pasangan titik diperhatikan. Pada graf berarah (π£π , π£π ) berbeda dengan (π£π , π£π ), sebab pada (π£π , π£π ), π£π adalah titik awal (initial vertex) dan π£π merupakan titik terminal (terminal vertex). Sementara pada (π£π , π£π ) berlaku sebaliknya. Sisi berarah pada graf berarah disebut busur (arc). π£1
π£2
π£4
π£3
Gambar 2.5 Graf berarah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
Selain pengelompokkan di atas, terdapat beberapa jenis graf sederhana khusus, antara lain : 1. Graf lengkap (Complete Graph) Graf lengkap adalah graf sederhana yang setiap titiknya mempunyai sisi ke semua titik yang lain. Graf lengkap dengan n buah simpul dilambangkan dengan πΎπ . Graf lengkap πΎπ mempunyai sisi sebanyak
πΎ1
π(πβ1) 2
πΎ2
. Berikut contoh graf lengkap:
πΎ4
πΎ3
πΎ5
Gambar 2.6 Graf lengkap 2. Graf Sikel Graf sikel πΆπ merupakan graf sederhana yang setiap titiknya berderajat dua. Graf sikel dengan n buah simpul dilambangkan dengan πΆπ . Gambar berikut memperagakan graf sikel
πΆ4
πΆ3
πΆ5
Gambar 2.7 Graf sikel 3. Graf teratur (Regular Graph) Graf teratur adalah graf yang setiap titiknya memiliki derajat yang sama. Graf lengkap πΎπ adalah graf teratur berderajat (nβ 1). Graf
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
sikel πΆπ adalah graf teratur berderajat 2. Berikut contoh graf teratur berderajat 3.
Gambar 2.8 Graf teratur Penelitian dan pengembangan pokok bahasan graf, memunculkan beberapa jenis graf baru. Graf tersebut diperoleh dengan melakukan operasi union, join, penghapusan sisi atau titik (edge or vertex deleting) pada suatu graf. Graf roda π1,π merupakan graf yang dibangun dengan melakukan operasi join pada graf lengkap πΎ1 dengan graf sikel
πΆπ , dapat dinotasikan
π1,π = πΎ1 + πΆπ (Buckley & Lewinter, 2002). Selanjutnya pada skripsi ini, graf π1,π akan disebut ππ dengan n mengacu pada banyak titik pada graf sikel. Berikut beberapa contoh graf roda ππ :
πΎπ
πΎπ
πΎπ
Gambar 2.9 Graf roda Dengan memperhatikan cara terbentuknya, graf roda ππ memiliki titik sebanyak (π + 1) dan sisi sebanyak 2π. Titik π£1 sampai π£π merujuk titik pada sikel. Sisi pada sikel disebut rim dan mendapatkan label π1 sampai ππ .
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
Setiap label rim berkorespondensi dengan label sisi π1 sampai ππ . Sisi yang menghubungkan titik pusat dengan titik pada sikel disebut spoke. Label spoke dapat dinyatakan pula dengan π π = βπ’π, π£π
untuk 1 β€ π β€ π. Pola
penamaan secara grafis pada graf roda diperagakan pada gambar berikut (Baker dan Sawada, 2008):
Simpul (vertex)
Sisi (rim)
Jari-jari (spoke)
Titik tengah (hub)
Gambar 2.10 Penamaan elemen graf roda
ππ ππ
ππ
ππ
ππ ππ
ππ
ππ ππ
ππβπ ππβπ ππβπ
ππβπ ππβπ
ππ π
ππ
ππ ππ
ππ
ππβπ
Gambar 2.11 Label elemen graf roda
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
C. Isomorfik Graf Dua buah graf yang sama namun secara geometri tampak berbeda disebut isomorfik. 3
d
c
v
w
a
b
x
y
4
1
2
(b)πΊ2
(a)πΊ1
(c)πΊ3
Gambar 2.12 Graf isomorfik dan tidak isomorfik
Graf πΊ1 isomorfik dengan πΊ2 . Titik 1, 2, 3, dan 4 pada πΊ1 berkorespondensi dengan titik a, b, c, dan d pada πΊ2 . Sisi (1,2), (2,3), (3,1), (3,4), dan (2,4) pada πΊ1 berkorespondensi dengan (a,b), (b,c),(c,d),(a,d),(a,c), dan (b,d) pada πΊ2 . Graf πΊ1 dan πΊ2 tidak isomorfik dengan πΊ3 . (Munir, 2001).
Graf G dan graf H dikatakan isomorfik, dinotasikan πΊ β
π», jika mereka dapat dilabeli sedemikian sehingga u dan v bertetangga pada graf G, jika dan hanya jika titik yang berkorespondensi juga bertetangga pada graf H. Bila pernyataan tersebut dinyatakan dengan konsep fungsi maka menjadi graf G dan graf H dikatakan isomorfik jika terdapat fungsi bijektif π: π(πΊ) β π(π») sedemikian sehingga setiap pasangan titik u dan v yang bertetangga dalam G jika dan hanya jika f(u) dan f(v) juga bertetangga dalam H (Buckley &
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
Lewinter, 2002). Dengan kata lain, bila dua graf dikatakan isomorfik, maka setiap titiknya memiliki derajat yang sama. Pada pelabelan, graf G dan graf H disebut isomorfik jika terdapat fungsi bijektif f dari V(G) ke V(H) dimana a dan b adalah titik yang bertetangga pada G, jika dan hanya jika f(a) dan f(b) adalah titik bertetangga pada H. π
ππ
ππ
π
π
π
π
ππ
ππ ππ
π π
ππ π
π
π
π
π
ππ
π
π
(a)
π π
π π
ππ
(b)
Gambar 2.13 Contoh pelabelan π4 dengan k = 26 Graf A dan B pada gambar 2.12 merupakan contoh dua buah graf yang isomorfik. Pada graf A dan B, Titik dengan label 13 bertetangga dengan titik berlabel 1, 2, 3, dan 7 Titik dengan label 10 bertetangga dengan titik berlabel 11, 1, dan 4 Titik dengan label 8 bertetangga dengan titik berlabel 11, 2, dan 5 Titik dengan label 12 bertetangga dengan titik berlabel 5, 3, dan 6 Titik dengan label 9 bertetangga dengan titik berlabel 6, 7, dan 4. Graf A dan B merupakan graf yang sama baik secara geometri maupun pelabelan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
D. Pelabelan Graf Pelabelan graf merupakan fungsi bijektif yang memetakan setiap elemen graf ke bilangan bulat positif. Menurut himpunan asalnya, terdapat tiga jenis pelabelan yaitu (Wallis, 2001): 1. Pelabelan titik (vertex labelings) Pelabelan titik adalah pelabelan yang himpunan asalnya titik. Berikut contoh pelabelan titik. 2
3
5 1
4
Gambar 2.14 Pelabelan titik
2. Pelabelan sisi (edge labelings) Pelabelan sisi adalah yang himpunan asalnya sisi.
4
1 8
5
7
6
2
3
4
Gambar 2.15 Pelabelan sisi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
3. Pelabelan total (total labelings) Pelabelan total adalah pelabelan yang domainnya titik dan sisi 10 7
8
4
2
12
3
11 5
6 9
13
1
Gambar 2.15 Pelabelan total
Bobot elemen graf adalah hasil penjumlahan label yang dievaluasi dengan label elemen yang bersisian. Berikut ini contoh bobot titik x pada pelabelan f π€π‘ π₯ = π π₯ +
π π₯π¦
Sementara, bobot sisi xy dinyatakan π€π‘ π₯π¦ = π π₯ + π π¦ + π(π₯π¦) Menurut bobot elemen graf yang dievaluasi, terdapat dua jenis pelabelan yaitu 1. Pelabelan ajaib (magic labelings) Pelabelan ajaib adalah suatu pelabelan dimana bobot setiap elemen yang dievaluasi sama / konstan. 2. Pelabelan tak-ajaib (antimagic labelings). Pelabelan tak-ajaib adalah suatu pelabelan bobot elemen yang dievaluasi membentuk suatu barisan bilangan aritmetika.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
Berdasarkan himpunan asal, bobot, dan elemen graf yang dievalusi terdapat jenis pelabelan berikut : 1. Pelabelan total ajaib titik atau vertex-magic total labelings (VMTL) Pelabelan total ajaib titik merupakan pemetaan bijektif π dari π(πΊ) βͺ πΈ(πΊ) ke bilangan bulat positif
1,2,3, β¦ , π£ + π
dengan
π£ = π(πΊ) dan π = πΈ(πΊ) sedemikian sehingga untuk setiap π₯ β π(πΊ) berlaku π π₯ +
π π₯π¦ = π untuk π¦ β π(πΊ) yang berdekatan dengan
π₯. Bilangan π disebut konstanta ajaib (Wallis, 2001). Pada pelabelan total ajaib titik, setiap elemen (sisi dan titik) dilabeli dengan bilangan bulat 1,2,3, β¦ sampai sejumlah titik dan sisi dari graf yang bersangkutan. Label-label ditempatkan sedemikian sehingga setiap titik pada graf tersebut memiliki bobot yang sama. Bobot titik diperoleh dengan menambahkan label titik yang ditunjuk dengan semua label sisi yang bersisian.
ππ
π
π π ππ ππ
π π π π
π π
ππ
Gambar 2.16 Pelabelan total ajaib titik pada π4
Graf roda π4 pada gambar 2.16 memiliki konstanta ajaib 26. Titik dengan label 13 bersisian dengan sisi-sisi yang memiliki label 3, 2, dan 8, sehingga bobot titiknya adalah 13 + 8 + 2 + 3 = 26.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
Titik dengan label 12 memiliki bobot 12 + 8 + 1 + 5 = 26. Titik dengan label 11 memiliki bobot 11 + 5 + 4 + 6 = 26. Titik dengan label 7 memiliki bobot 7 + 6 + 10 + 3 = 26 Titik dengan label 9 memiliki bobot 9 + 2 + 1 + 4 + 10 = 26. 2. Pelabelan total ajaib sisi atau edge-magic total labelings (EMTL) Pelabelan total ajaib sisi merupakan pemetaan bijektif π dari π(πΊ) βͺ πΈ(πΊ) ke bilangan bulat positif
1,2,3, β¦ , π£ + π
π£ = π(πΊ) dan π = πΈ(πΊ) sedemikian sehingga π₯π¦ β π(πΊ) berlaku
dengan
untuk setiap sisi
π π₯ + π π₯π¦ + π π¦ = β untuk setiap konstanta
ajaib β (Wallis, 2001). Pada pelabelan total ajaib sisi, setiap elemen (sisi dan titik) dilabeli dengan bilangan bulat 1,2,3, β¦ sampai sejumlah titik dan sisi dari graf. Label-label ditempatkan sedemikian sehingga setiap sisi pada graf tersebut memiliki bobot yang sama. Bobot sisi diperoleh dengan menjumlahkan label sisi yang dievaluasi dengan semua label titik yang bertetangga dengan sisi tersebut. 19
7
6
1
10
8 14
17
18
3 12
2
4 13
9 15
16
11
5
Gambar 2.16 Pelabelan total ajaib sisi pada π6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
Graf roda π6 pada gambar 2.16 memiliki konstanta ajaib 32. Setiap
sisi pada π6 memiliki bobot yang sama. Sisi dengan label 1
bertetangga dengan titik berlabel 12 dan 19, sehingga bobot sisinya adalah 1 + 12 + 19 = 32. Sisi berlabel 14 memiliki bobot 14 + 12 + 6 = 32 Sisi berlabel 2 memiliki bobot 2 + 12 + 18 = 32 Sisi berlabel 15 memiliki bobot 15 + 12 + 5 = 32 Sisi berlabel 4 memiliki bobot 4 + 12 + 16 = 32 Sisi berlabel 17 memiliki bobot 17 + 12 + 3 = 32 Sisi berlabel 7 memiliki bobot 7 + 19 + 6 = 32 Sisi berlabel 8 memiliki bobot 8 + 6 + 18 = 32 Sisi berlabel 9 memiliki bobot 9 + 18 + 5 = 32 Sisi berlabel 11 memiliki bobot 11 + 5 + 16 = 32 Sisi berlabel 13 memiliki bobot 13 + 16 + 3 = 32 Sisi berlabel 10 memiliki bobot 10 + 3 + 19 = 32
E. Dualitas Graf Pada suatu pelabelan graf teratur dapat dibentuk pelabelan baru dari pelabelan yang ada. Suatu pelabelan f dual dengan pelabelan fβ didefiniskan sebagai π β² π₯π = π£ + π + 1 β π π₯π
untuk sembarang titik π₯π
π β² π₯π¦ = π£ + π + 1 β π π₯π¦ untuk sembarang sisi π₯π¦
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
Dengan demikian pelabelan fβ merupakan pelabelan bijektif dari π βͺ πΈ ke bilangan positif 1,2,3, β¦ , π£ + π dan pelabelan fβ disebut dual dari pelabelan f. Pada pelabelan f, bobot elemen yang dievalusi dinyatakan sebagai konstanta ajaib k. Pada pelabelan fβ , bobot elemen tang dievalusi diperoleh dengan π€π‘ β² π₯ = π β² π₯ + =
πβ²(π₯π¦)
π£+π+1 βπ π₯
+
π£ + π + 1 β π(π₯π¦)
= π+1 π£+π+1 βπ dengan r adalah derajat titik x. Graf lengkap πΎπ merupakan graf teratur dengan berderajat (n β 1). Berikut contoh pelabelan pada πΎ4 dan dual pelabelannya. π
π
π
π
π ππ
π
π
π
π
π
ππ
π
π π
π
π
π
π
π
(a)
(b)
Gambar 2.17 Dual pelabelan pada πΎ4
Graf pada gambar 2.17 (a) dual dengan graf pada gambar 2.17 (b). Graf lengkap πΎ4 memiliki π£ = 4 dan π = 6, sehingga π£ + π = 10. Labelβlabel titik graf pada gambar 2.17 (b) diperoleh dari : 2 = 10 + 1 β 9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
8 = 10 + 1 β 3 3 = 10 + 1 β 8 1 = 10 + 1 β 10 Labelβlabel sisi graf pada gambar 2.17 (b) diperoleh dari : 7 = 10 + 1 β 4 5 = 10 + 1 β 6 6 = 10 + 1 β 5 9 = 10 + 1 β 2 4 = 10 + 1 β 7 10 = 10 + 1 β 1 Graf pada gambar 2.17 (a) memiliki konstanta ajaib 20, konstanta ajaib untuk graf pada gambar 2.17(b) adalah π β² = 3 + 1 10 + 1 β 20 π β² = 24
F. Kerangka Berpikir Graf roda merupakan graf sederhana yang dibangun dengan menambahkan satu titik di bagian tengah sikel dan menghubungkan titik tersebut dengan semua titik pada sikel. Graf roda memiliki n + 1 titik dan 2n sisi. Pelabelan merupakan fungsi bijektif yang memasangkan setiap elemen graf dengan bilangan bulat positif. Bila graf roda dikenakan pelabelan maka banyaknya label atau bilangan bulat positif yang hadir sebanyak 3n + 1. Pada pelabelan total ajaib titik, setiap label diletakkan sedemikian hingga bobot setiap titik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
pada graf roda tersebut sama. Ada banyak variasi atau cara meletakkan label agar memperoleh bobot titik yang diingikan. Namun, pelabelan yang dilakukan pada graf roda tidak boleh menghasilkan graf roda yang isomorfik baik yang diakibatkan rotasi maupun refleksi. Sebab, pelabelan yang bersifat isomorfik hanya menunjuk satu cara pelabelan meskipun letak label nampak berbeda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III PELABELAN TOTAL AJAIB TITIK PADA GRAF RODA
A. Perhitungan Dasar Pelabelan Total Ajaib Titik Suatu
pemetaan
bijektif
πβͺπΈ
dari
ke
bilangan
bulat
positif
1,2,3, β¦ , π£ + π disebut pelabelan total ajaib titik jika ada konstata k sehingga untuk setiap titik berlaku π π₯ +
π π₯π¦ = π
(1)
dimana jumlahan label tersebut merupakan hasil penjumlahan label titik dengan semua label sisi dimana y bertetangga dengan x. Selanjutnya jumlahan label pada titik x merupakan bobot titik, sehingga dapat ditulis wt(x) = k untuk semua x. Selanjutnya, kata pelabelan pada skripsi ini merujuk pada pelabelan total ajaib titik. Tidak semua graf memiliki pelabelan, contohnya graf πΎ2 dengan yang hanya memiliki satu sisi xy, jika π(π₯) β π(π¦), maka π π₯ + π π₯π¦ β π π¦ + π(π₯π¦), sehingga tidak ada pelabelan yang mungkin (MacDougall, dkk, 2001). MacDougall, dkk (2001) meneliti bahwa graf roda memiliki pelabelan. Selanjutnya akan dijelaskan pelabelan yang ada pada graf roda. Pada pelabelan ajaib, nilai konstanta ajaib k akan ditentukan terlebih dahulu. Melalui perhitungan dasar akan diperoleh batas nilai k, sehingga nilai k untuk pelabelan tertentu dapat ditentukan. Andaikan M = v + e dan ππ£ adalah jumlah semua label titik serta ππ adalah jumlah semua label sisi. Label adalah bilangan bulat 1,2,3, β¦ , π, sehingga jumlah semua label adalah
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
π
ππ£ + ππ =
π= 1
Untuk setiap titik π₯π berlaku π π₯π +
28
π+1 π 2
π π₯π π¦ = π. Dengan menjumlahkan
label titik π₯π sebanyak π£ dan ditambah dua kali jumlah semua label sisi, maka diperoleh ππ£ + 2ππ = π£π
(2)
Dengan mengombinasikan (1) dan (2) maka diperoleh
(ππ£ + ππ ) + ππ = π£π 1 + 2 + β― + π + ππ = π£π π π+1 2
+ ππ = π£π
(3)
Berdasarkan persamaan (2), label sisi memberi sumbangan dua kali pada total konstanta ajaib, maka label sisi perlu diketahui lebih dahulu. Sementara label titik dapat ditentukan kemudian dengan mengurangi konstanta ajaib dengan label sisi yang hadir. Namun, hal ini tidak berlaku sebaliknya. Selanjutnya, untuk kepentingan pelabelan, batas ππ perlu ditentukan. Batas bawah diperoleh dengan memberikan label terkecil sebanyak e sisi. Sementara itu batas atas nilai ππ diperoleh dengan melabeli e sisi dengan label terbesar.
π π=1 π
β€ ππ β€
1 + 2 + β― + π β€ ππ β€ π π+1 2
β€ ππ β€
π+π£ π=π£+1 π
π£ +1 + π£ +2 +β―+ π£ +π π£+π π£+π+1 2
β
π£ π£+1 2
(4)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Batas nilai ππ yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk memperoleh batas nilai konstanta ajaib. Dengan menggabungkan pertidaksamaan (3) dan (4) diperoleh
π π+1 2
π π+1 2
+
π£+π π£+π+1
+
β€ π£π β€
2
π£+π π£+π+1
π£+π π£+π+1
β€ π£π β€ 2
2
2
β
π£ π£+1
π£+π π£+π+1
β
2
π£+π π£+π+1
+
2
2
π£ π£+1
(5)
2
Pertidaksamaan (5) menyatakan interval nilai k yang memenuhi suatu pelabelan total ajaib titik pada suatu graf. Secara keseluruhan, persamaan (1) menyatakan ketika nilai k diberikan dan label sisi telah diketahui, maka label titik dapat ditentukan. Jadi, pelabelan secara lengkap digambarkan oleh label sisi. Akibatnya, untuk konstanta ajaib yang sudah tertentu, sisi suatu graf dapat dilabeli dengan cara yang berbeda, meskipun label titiknya tidak diganti.
ππ
ππ
ππ
π
π
π π
π π
ππ π
π π π
π
π ππ
π
π
π
π ππ
π
ππ ππ
π
Gambar 3.1 Pelabelan total ajaib titik pada π4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Pelabelan total ajaib titik pada π4 yang terdapat pada gambar 3.2 merupakan contoh pelabelan total ajaib titik dengan nilai konstanta ajaib yang sama yakni 32 dan label titik yang sama, namun label sisinya berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa label sisi memiliki peran penting dalam penggambaran suatu pelabelan, sehingga dalam suatu pelabelan total ajaib titik, label sisi perlu ditentukan terlebih dahulu.
B. Interval Nilai Konstanta Ajaib Pelabelan Total Ajaib Titik pada Graf Roda Graf roda ππ merupakan graf sederhana yang diperoleh dengan cara menghubungkan semua titik pada graf sikel πΆπ ke titik baru yang disebut titik pusat (hub). Nilai n menyatakan banyaknya titik pada graf sikelπΆπ . Graf roda ππ memiliki π + 1 titik dan 2π sisi. Titik π£π sampai π£π terletak pada sikel, sisi ππ samapi ππ berkorespondensi dengan sisi ππ sampai ππ . Jari β jari (spoke) menghubungkan titik pusat (hub) dengan setiap titik pada sikel dan terhitung sebagai sisi. Berdasarkan pertidaksamaan (5) diperoleh interval nilai konstanta k untuk graf roda sebagai berikut :
2π 2π+1 2
+
3π +1 3π +2 2 13π 2 +11π+2 2
β€ (π + 1)π β€ 2 β€ π+1 π β€
13π 2 +11π+2 2 π+1
β€πβ€
3π +1 3π+2 2
β
(π+1) π +2 2
17π 2 +15π+2
17π 2 +15π+2 2 π+1
2
(6)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Dengan menyubstitusikan nilai n pada pertidaksamaan (6) maka diperoleh kemungkinan nilai k sebagai berikut :
Tabel 3.1 Kemungkinan Nilai Konstanta Ajaib k n ganjil
Batas nilai k
Kemungkinan nilai k
3
19 β€ π β€ 25
5
31,83 β€ π β€ 41,83
7
9
44,75 β€ π β€ 58,75 57,7 β€ π β€ 75,7
11
70,67 β€ π β€ 92,67
...
...
n genap
Batas nilai k
19,20,21,22,23, 24,25
4
25,4 β€ π β€ 33,4
32,33,34,35,36, 37,38,39,40,41
6
38,28 β€ π β€ 50.28
45,46,47,48,49, 50,51,52,53,54, 55,56,57,58
8
58,59,60,61,62, 63,64,65,66,67, 68,69,70,71,72, 73,74,75 71,72,73,74,75, 76,77,78,79,80, 81,82,83,84,85, 86,87,89,90,91, 92 ...
10
12
...
51,22 β€ π β€ 67,22
64,18 β€ π β€ 84,18
77,15 β€ π β€ 101,53
...
Kemungkinan nilai k 26,27,28,29,30, 31,32,33 39,40,41,42,43, 44,45,46,47,48, 49,50 52,53,54,55,56, 57,58,59,60,61, 62,63,64,65,66, 67 65,66,67,68,69, 70,71,72,73,74, 75,76,77,78,79, 80,81,82,83,84 78,79,80,81,82, 83,84,85,86,87, 88,89,90,91,92, 93,94,95,96,97, 98,99,100 ...
Perhitungan dasar memberikan batas nilai k secara umum untuk semua jenis graf. Batas nilai konstanta k untuk graf roda dinyatakan oleh pertidaksamaan (6). Sementara kemungkinan nilai konstanta ajaib k pada setiap nilai n untuk graf roda dinyatakan pada tabel 3.1. Dalam prakteknya, tidak semua graf roda dapat dilabeli. Ada beberapa graf roda dengan n tertentu atau nilai k tertentu tidak memiliki pelabelan. MacDougall (2002) menyatakan interval dari nilai konstanta k yang ditunjukkan pertidaksamaan (6) diperoleh dan belum mempertimbangkan stuktur khusus pada graf yang bersangkutan. Dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
demikian, perlu ada batasan nilai k yang telah disesuaikan dengan struktur graf yang bersangkutan, yakni struktur graf roda.
C. Pelabelan Graf Roda pada π πππ¬ππ« ( π > 11 ) dan π β€ π β€ ππ Interval nilai kontanta ajaib k yang diperoleh dari perhitungan dasar menunjukkan ada pelabelan pada graf roda. Perhitungan dasar memberikan batas nilai konstanta k yang mungkin pada suatu graf secara umum. Sementara, setiap kelas graf memiliki struktur yang berbeda-beda, sehingga kadang ditemui beberapa permasalahan seperti pada nilai n tertentu, graf roda tidak dapat dilabeli, ada nilai konstanta ajaib k yang tidak memiliki pelabelan, dll. Dengan demikian, perlu ada perhitungan khusus untuk menentukan batas nilai
konstanta ajaib yang memepertimbangkan struktur
graf yang
bersangkutan. Graf roda memiliki struktur yang berbeda dengan kelas graf yang lain. Berdasarkan cara terbentuknya, setiap titik pada sikelnya berderajat tiga dan titik pusat berderajat n, menyesuaikan banyaknya nilai n. Setiap titik pada bagian sikel bersisian dengan tiga sisi yakni dua sisi di samping kanan dan kirinya serta satu jari-jari. Titik pusat graf roda memilki derajat n, sesuai dengan banyaknya titik pada sikel yang terhubung dengannya. Dengan kata lain, titik pusat memiliki derajat yang paling tinggi atau sama dengan titik pada sikel saat n = 3. Derajat titik pusat menentukan suatu graf roda dapat dilabeli atau tidak. Semakin besar derajatnya, makin besar juga nilai konstanta ajaibnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Sementara, label yang tersedia terbatas sehingga dimungkinkan pelabelan untuk n besar terbatas atau tidak ada pelabelan (MacDougal, 2002). 1. Pelabelan Graf roda dengan n besar (n > 11) Graf roda ππ memiliki titik sebanyak (n + 1) dan sisi sebanyak 2n, sehingga M = v + e = 3n + 1. Misal c adalah titik pusat dan π₯1 , π₯2 , β¦ , π₯π adalah titik pada sikel, sehingga π β₯ π€π‘ β = 1 + 2 + β―+ π + 1 =
π +2 (π+1)
(7)
2
Pertidaksamaan (7) menyatakan batas bawah untuk bobot titik pusat dengan asumsi titik pusat memiliki derajat yang besar. Selanjutnya akan dihitung jumlah bobot titik pada sikel. Batas atas untuk jumlah bobot ini diperoleh dengan melabeli n sisi pada sikel dengan label besar. Label ini dihitung dua kali. Selanjutnya 2n label besar digunakan melabeli titik dan jari-jari, sehingga diperoleh 3π+1
π€π‘ π₯1 + π€π‘ π₯2 + β― + π€π‘ π₯π β€
3π+1
π+ 2
=2
π 2π+2
3π +1 (3π+2) 2
β
2π +1 (2π+2) 2
β1
= π(7π + 6) Dengan n titik pada sikel , maka diperoleh π β€ 7π + 6 Nilai batas bawah lebih kecil dari batas atas, sehingga dapat ditulis
(8)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
π +2 π +1 2
< 7π + 6
34
(9)
Dengan menyederhanakan pertidaksamaan (9) diperoleh πβ Saat nilai n > 11
10 π
< 11
(10)
pertidaksamaan (10) menjadi tidak benar. Dengan
demikian, untuk n > 11 tidak ada pelabelan yang mungkin pada graf roda.
2. Pelabelan Graf roda ππ dengan 3 β€ π β€ 11 Graf roda ππ merupakan hasil operasi join antara graf lengkap πΎ1 dan graf sikel πΆπ . Nilai n terkecil untuk graf sikel adalah 3 sehingga nilai n terkecil untuk ππ adalah 3. Pada pembahasan sebelumnya dinyatakan bahwa graf roda tidak dapat dilabeli bila π > 11. Jadi, graf roda dapat dilabeli jika 3 β€ π β€ 11 (Gallian, 2014). Proses pelabelan yang dilakukan menemukan bahwa π3 , π4 , dan π5 dapat dilabeli dengan beberapa cara. a. Pelabelan pada π3 Graf roda π3 isomorfik dengan graf lengkap πΎ4 dan graf lengkap πΎ4 merupakan graf teratur, maka π3 merupakan graf teratur. Dualitas pada graf teratur berlaku pada π3 . Graf roda π3 isomorfik dengan graf lengkap πΎ4 . Graf lengkap πΎ4 merupakan graf teratur, maka graf roda π3 merupakan graf teratur. sehingga dualitas juga berlaku pada π3 .
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Berdasarkan pertidaksamaan (7), (8), dan (9) diperoleh nilai konstanta k untuk π3 adalah 19 β€ π β€ 25. Dual nilai k pada π3 yakni 20 dual 24 dan 21 dual 23. π3 tidak ada pelabelan untuk nilai k = 19, 22, 25. Berikut ini contoh pelabelan dengan nilai konstanta 1) k = 20 π
π
π
π
π
π
ππ
π
ππ
π
π
π π
π
π
π
π
π
π
π
Gambar 3.2 Pelabelan pada π3 dengan k =20
2) k = 21
π
π
π
π
π
π
π
π π
π ππ
ππ π
π π
π π
π
π π
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
π
π
π
π
36
π
π
π
π π
π
π
π ππ
ππ π
π
π
π
π
π
π
π
ππ
π π
π π π
π
π
Gambar 3.3 Pelabelan pada π3 dengan k = 21
3) k = 23 π
π
π
ππ
π
π
π
π
π
π
π
π π
π π
π
π
ππ
π π
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
π
π
π
π
π
π
π
ππ π
π
π
π π
π π
ππ
π
π
π
π
π
π
π
ππ π
π π π
π
π
Gambar 3.4 Pelabelan pada π3 dengan k = 23 4) k = 24
π
π
π
π
π
π ππ
ππ π
π
π π
π
π
π π
π
π
π π
Gambar 3.5 Pelabelan pada π3 dengan k = 24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Banyaknya pelabelan untuk nilai konstanta k pada π3 (π3 (π)) ditunjukkan oleh tabel berikut ini
Tabel 3.2 Banyaknya pelabelan pada π3 K
19
20
21
22
23
24
25
π3 (π)
-
2
5
-
5
2
-
Graf roda π3 tidak ada pelabelan untuk nilai k = 19, 22, dan 25. Banyaknya pelabelan pada k = 20 sama dengan banyaknya pelabelan pada k = 24. Demikian juga pada k = 21 dengan k = 23. Dualitas pada π3 Nilai konstanta yang baru π β² = π + 1 π£ + π + 1 β π, dengan r menyatakan derajat titik pada graf. Label-label sisi dan titik diperoleh dengan π β² π₯π = π£ + π + 1 β π π₯π
untuk sembarang titik π₯π
π β² π₯π¦ = π£ + π + 1 β π π₯π¦ untuk sembarang sisi π₯π¦ maka Untuk k = 20 diperoleh π β² = 3 + 1 4 + 6 + 1 β 20 = 24, dengan label-label jari-jari sebagai berikut πβ² 2 = 4 + 6 + 1 β 2 = 9 πβ² 7 = 4 + 6 + 1 β 7 = 4 π β² 1 = 4 + 6 + 1 β 1 = 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Label β label sisi pada sikel : πβ² 4 = 4 + 6 + 1 β 4 = 7 πβ² 6 = 4 + 6 + 1 β 6 = 5 πβ² 5 = 4 + 6 + 1 β 5 = 6
Label βlabel titik : πβ² 9 = 4 + 6 + 1 β 9 = 2 πβ² 4 = 4 + 6 + 1 β 4 = 8 πβ² 8 = 4 + 6 + 1 β 8 = 3 π β² 10 = 4 + 6 + 1 β 10 = 1
Pada π3 , k = 19 berkorespondensi dengan k = 25, k = 22 berkorespondensi dengan k = 26, namun k = 26 tidak terdapat dalam rentang nilai k pada π3 .
b. Pelabelan pada graf roda ππ dengan 4 β€ π β€ 11 Berbeda dengan π3 , graf roda ππ dengan 4 β€ π β€ 11 bukan graf teratur, sehingga dualitas tidak berlaku. Pelabelan graf roda dapat dilakukan dengan meletakkan label sedemikian sehingga setiap titik memiliki bobot yang sama. Jari-jari pada graf roda ππ dilabeli dengan label yang tersedia. Label yang sudah digunakan tidak dapat digunakan lagi, sebab pelabelan merupakan fungsi bijektif. Selanjutnya, sisi dan titik pada sikel dilabeli dengan label yang tersisa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Setiap elemen graf roda dapat dilabeli dengan label yang hadir, sehingga ada banyak cara melabeli elemen graf roda. Pelabelan pada graf roda ππ untuk 4 β€ π β€ 11 dilakukan dengan membangun suatu algoritma pelabelan. Algoritma yang dibangun akan disumulasikan dalam suatu program pada Matlab. Berikut ini contoh pelabelan graf roda pada k tertentu.
ππ
ππ
π
ππ
ππ
ππ π
π
π π
ππ ππ
ππ
π
π
π ππ
ππ
ππ
π
ππ
ππ
ππ
ππ
ππ
π
π
ππ
π
π
π
π
π
π
ππ
ππ
ππ
π
ππ ππ ππ
ππ
(a)
(b) ππ
ππ
ππ
π ππ
ππ
ππ
π
π ππ
π
π
π
ππ
ππ
π ππ
π π
ππ ππ
ππ ππ
(c)
ππ
Gambar 3.6 Pelabelan pada π6 , π7 , dan π8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Gambar 3.6 menunjukkan contoh pelabelan pada π6 , π7 , dan π8 dengan konstanta ajaib secara berturut β turut 39, 48, dan 58. (a) Pelabelan pada π6 dengan k = 39 π€π‘ 17 = 1 + 7 + 14 + 17 = 39 π€π‘ 19 = 2 + 11 + 7 + 19 = 39 π€π‘ 13 = 3 + 12 + 11 + 13 = 39 π€π‘ 15 = 4 + 8 + 12 + 15 = 39 π€π‘ 16 = 5 + 10 + 8 + 16 = 39 π€π‘ 9 = 6 + 14 + 10 + 9 = 39 π€π‘ 18 = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 18 = 39
(b) Pelabelan pada π7 dengan k = 48 π€π‘ 22 = 4 + 14 + 8 + 22 = 48 π€π‘ 17 = 11 + 6 + 14 + 17 = 48 π€π‘ 18 = 15 + 9 + 6 + 18 = 48 π€π‘ 16 = 2 + 21 + 9 + 16 = 48 π€π‘ 10 = 5 + 12 + 21 + 12 = 48 π€π‘ 13 = 3 + 20 + 12 + 13 = 48 π€π‘ 19 = 1 + 8 + 20 + 19 = 48 π€π‘ 7 = 4 + 11 + 15 + 2 + 5 + 3 + 1 = 48
(c) Pelabelan pada π8 dengan k = 58 π€π‘ 9 = 19 + 22 + 8 + 9 = 58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
π€π‘ 13 = 11 + 12 + 22 + 13 = 58 π€π‘ 24 = 5 + 17 + 12 + 24 = 58 π€π‘ 14 = 2 + 25 + 17 + 14 = 58 π€π‘ 10 = 3 + 20 + 25 + 10 = 58 π€π‘ 15 = 7 + 16 + 20 + 15 = 58 π€π‘ 18 = 1 + 23 + 16 + 918 = 58 π€π‘ 21 = 6 + 8 + 23 + 21 = 58 π€π‘ 4 = 19 + 11 + 5 + 2 + 3 + 7 + 1 + 6 = 58
Contoh pelabelan yang ditunjukkan gambar 3.6 merupakan sebagian dari pelabelan yang mungkin untuk nilai n dan k tertentu. Selanjutnya algoritma dan simulasi pelabelan total ajaib titik pada graf roda akan dibahas pada bab berikutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV ALGORITMA PELABELAN TOTAL AJAIB TITIK PADA GRAF RODA
Andrew Baker dan Joe Sawada (2008) membangun algoritma pelabelan total ajaib titik pada graf sikel dan roda. Melalui algoritma tersebut, semua pelabelan yang (mungkin) ada dapat diketahui dengan menentukan konstanta ajaib. Hasil pelabelan merupakan semua pelabelan total ajaib titik yang (mungkin) ada dan tidak isomorfik. Pelabelan total ajaib titik pada graf roda memperhatikan urutan label yang digunakan, sehingga muncul banyak cara melabeli. Bila satu label elemen diganti, maka label elemen yang lain dapat berubah. Dalam hal ini kemampuan fisik manusia memiliki keterbatasan, sehingga diperlukan suatu perangkat yang dapat membantu proses pelabelan tersebut. Perangkat tersebut dapat dirancang dengan memanfaatkan aplikasi yang berkembang di bidang komputasi. Rancangan perangkat dinyatakan dalam suatu algoritma pelabelan. Selanjutnya, algoritma tersebut disimulasikan dalam suatu program. Graf roda dapat dilabeli jika dan hanya jika π β€ 11 (Gallian, 2014). Nilai konstanta ajaib k berada pada rentang π +2 (π+1) 2
13π 2 +11π+2 2 π +1
β€πβ€
17π 2 +15π+2 2 π +1
dan
β€ π β€ 7π + 6.
Secara umum, ide pelabelan total ajaib titik graf roda adalah melabeli sisi dan titik secara berulang sampai semua titik memiliki bobot yang sama. Label sisi
43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
dan titik ditentukan secara acak dan berbeda. Perulangan ini dilakukan sampai semua titik memiliki bobot yang sama. Graf roda merupakan graf sederhana yang dibangun dengan melakukan operasi join graf lengkap πΎ1 dengan graf sikel πΆπ , sehingga graf roda memiliki 2π sisi dan π + 1 titik. Label yang hadir adalah 1,2,3, β¦ ,3π + 1. Contoh : Jika π = 4, dari pertidaksamaan (6) diperoleh 25,4 β€ π β€ 33,4 dan dari pertidaksamaan (7) dan (8) diperoleh 15 β€ π β€ 34, maka batas nilai k untuk pada π4 adalah 26 β€ π β€ 33. Label yang hadir untuk n = 4 adalah 1,2,3, β¦ ,13.
A. Proses Pelabelan Total Ajaib Titik pada Graf Roda Pada proses pelabelan, label sisi (spoke), sisi pada sikel (rim), titik (vertex) secara berturut-turut dinotasikan s, r, v dengan indeks 1,2,3, β¦ , π. Proses pelabelan pada graf roda ditunjukkan gambar 4.1. Berikut ini variabel-variabel yang digunakan dalam proses pelabelan :
Tabel 4.1 Variabel yang digunakan dalam pelabelan
Variabel n
k
s
Keterangan Indeks pada graf roda ππ , menyatakan banyaknya titik pada sikel, variabel global yang dibaca oleh semua perintah, nilai diinputkan oleh pengguna Konstanta ajaib dalam pelabelan, variabel global yang dibaca oleh semua perintah, nilai diinputkan oleh pengguna Sisi jari-jari (spoke), variabel yang memuat label-label sisi (spoke), dalam proses pelabelan memiliki keluaran dalam bentuk matriks π = π 1 π 2 β¦ π π .
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Variabel
dalam pelabelan memiliki keluaran dalam bentuk matriks π = π1 π2 β¦ ππ Titik (vertex), variabel yang memuat label-label titik, dalam proses pelabelan
v
memiliki keluaran dalam bentuk matriks π£ = π£1 π£2 β¦ π£π Titik pusat (hub), variabel yang memuat label titik pusat, dalam pelabelan
h
memiliki keluaran berupa matriks β = [β1 ]
a ,b, c, d
B
D
Keterangan Sisi pada sikel (rim), variabel yang memuat label-label sisi pada sikel (rim),
r
M
45
Variabel sementara pada perulangan, a untuk label spoke, b dan c untuk label rim, d untuk label titik Matriks M, variabel yang memuat label-label yang hadir dalam pelabelan π = 1 2 β¦ 3π + 1 Matriks B, variabel yang memuat label-label yang belum digunakan dalam pelabelan, anggota matriks B selalu diperbaharui Matriks D, variabel yang memuat label-label yang belum digunakan dalam perulangan, anggota matriks D selalu diperbaharui
Proses pelabelan terbagi menjadi tiga sub-program, yakni 1. Label_awal Pelabelan pada graf roda dimulai dengan melabeli sebuah sisi (spoke), dua buah sisi pada sikel (rim), dan satu buah titik (vertex). Setiap elemen tersebut diberi label secara acak dan berbeda. Keluaran label_awal adalah label-label π 1 , π1 , ππ , dan π£1 . 2. Label_tengah Proses pelabelan berikutnya menentukan satu label sisi (spoke), satu label sisi pada sikel (rim), dan satu label titik (vertex). Proses ini diulang (n-2) kali. Keluaran label_tengah adalah label π π , ππ , dan π£π dengan 2 β€ π β€ π β 1.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
3. Label_akhir Proses pelabelan diselesaikan dengan melabeli satu sisi (spoke), satu titik (vertex), dan titik pusat (hub). Keluaran label_akhir adalah π π , π£π , dan h. π(ππ )
ππ
ππ
ππ
π(ππ )
ππ
ππ
ππ
ππ
ππβπ ππβπ ππβπ
π
ππ
ππβπ
π
ππβπ
ππβπ ππβπ
(b)
π(ππ )
π(ππ ) π(ππ )
π(ππ )
π(ππ )
π(ππ ) π(ππ )
π(ππ ) π(ππβπ )
ππβπ
ππ ππ
ππβπ ππβπ
π
ππ
π(ππ )
π(ππ ) ππ
π(π)π
ππ
π(ππ )
π(ππ )
π(ππ )
ππ
ππβπ
ππ
ππ
(a)
ππβπ
ππ
ππ
ππβπ
ππβπ
ππ
ππ
ππ
ππβπ
ππ
ππβπ
π(ππ ) ππ
ππ
ππβπ
ππ
ππ
ππ
ππ
ππ
ππ
π(ππ )
π(ππ ) π(ππ )
π(ππ )
π(ππβπ )
f(π¬π )
π(ππβπ ) ππ
π(ππβπ )
π(ππ )
π(ππβπ )
π
π(ππ )
f(ππβπ)
ππβπ
(c)
(d)
Gambar 4.1 Proses pelabelan pada graf roda ππ
B. Diagram Alir Pelabelan Total Ajaib Titik pada Graf Roda Gagasan proses pelabelan pada graf roda perlu dikembangkan sehingga diperoleh program yang sesuai. Gagasan tersebut dibangun secara bertahap, meliputi membangun diagram alir atau flowchart, membangun algoritma
π(ππ )
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
proses pelabelan, dan membahasakan algoritma pelabelan ke bahasa pemrograman Matlab 7.1. Sub-bab ini membahas diagram alir pelabelan pada graf roda. Rancangan proses pelabelan graf roda tampak pada Gambar 4.2. Pada diagram alir tersebut terdapat beberapa sub-program pelabelan. Perancangan sub-program dimaksudkan untuk memudahkan pengorganisasian perintah. Dalam proses pelabelan pada graf roda terdapat tiga sub-program utama yakni label_awal, label_tengah, dan label_akhir. Sub-program interval menampilkan batas bawah dan batas atas nilai k. mulai
Nilai n
interval Masukan : nilai k
label_awal
Sub 1
label_tengah
Sub 2
minbobot>k
Sub 3
label_akhir
Keluaran : Hasil pelabelan
selesai
Gambar 4.2 Diagram alir proses pelabelan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Proses pelabelan diawali dengan menginputkan nilai n untuk menentukan rentang nilai konstanta k. Berdasarkan rentang nilai k yang ditampilkan, pengguna memilih nilai konstanta k yang dikehendaki dan menginputkan nilai tersebut untuk sub-program label_awal. Label-label yang diperoleh pada proses label awal disimpan dalam variabel s, r, dan v. Keluaran label_awal adalah label-label π 1 , π1 , ππ , dan π£1 . Satu label sisi (π1 ) yang diperoleh pada sub-program
label_awal dibaca untuk menentukan label-label berikutnya.
Perulangan sub-program label_tengah dilakukan sampai (n β 2) kali. Setiap label yang sudah disimpan akan dikurangkan dari daftar label yang hadir, sehingga label-label tersebut hanya dapat digunakan sekali. Sub-program label_akhir memastikan bahwa label yang tersisa merupakan label yang sesuai untuk nilai konstanta k. Keluaran dari proses pelabelan berupa matriks s, r, v, dan h dari proses pelabelan. Bila label yang tersisa tidak sesuai untuk nilai konstanta k, maka proses diulang dari label_tengah. Diagram alir berikut ini menggambarkan sub-program dari program pelabelan pada graf roda ππ , meliputi interval, label_awal, label_tengah, dan label_akhir. 1. Diagram alir interval Diagram alir ini menyatakan proses menentukan batas nilai konstanta k, yakni batas bawah dan batas atas. Pertidaksamaan
(6) , (7), dan (8)
menyatakan rentang nilai konstanta ajaib k. Berdasarkan gambar diagram alir 4.3, diketahui bahwa tidak ada pelabelan pada n < 3 dan n > 11. Bila π β₯ 3 dan kurang dari 12 akan diuji dengan menyubstitusikan nilai n ke
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pertidaksamaan
13π 2 +11π+2 2 π+1
<πβ€
π+2 (π+1) 2
49
. Bila bernilai salah, maka
batas atas dan batas bawahnya diperoleh dengan mensubstitusikan nilai n ke
π+2 (π+1) 2
dan 7π + 6 secara berturut β turut. Sementara bila bernilai
benar, maka batas bawah diperoleh dengan mensubstitusikan nilai n ke 13π 2 +11π+2 2 π+1
. Batas atas ditentukan dari hasil kondisi
17π 2 +15π +2 2 π +1
< 7π + 6.
Bila
hasilnya salah, maka batas atasnya diperoleh dari hasil substitusi nilai n ke 7π + 6.
Jika hasilnya benar maka batas atasnya merupakan hasil substitusi
nilai n ke
17π 2 +15π+2 . 2 π+1
Keluaran proses ini adalah batas nilai konstanta k.
2. Diagram alir sub-program label_awal Ada 4 variabel keluaran sub-program label_awal yakni π 1 , π1 , ππ , dan π£1 . Sebagai variabel sementara terdapat variabel a, b, c, dan d yang digunakan dalam proses perulangan. Keempat variabel ini diberi nilai nol sebagai nilai awal. Perintah berikutnya adalah mengacak label sejumlah (3n+1) untuk setiap variabel. Bila masing-masing label sudah dipastikan tidak sama, barulah keempat label dijumlahkan. Perintah mengacak label akan dilakukan berulang-ulang sampai hasil penjumlahan nilai keempat variabel sama dengan nilai k yang dipilih. Label-label yang memenuhi disimpan pada variabel s, r, dan v sebagai array, tepatnya disimpan pada variabel π 1 , π1 , ππ , dan π£1 .
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
mulai
Masukan nilai n
πβ₯3 Keluaran : tidak ada pelabelan
π < 12
Keluaran : tidak ada pelabelan
13π 2 + 11π + 2 < 2 π+1
π + 2 (π + 1) 2
13π2 + 11π + 2 2 π+1
π + 2 (π + 1) 2
7π + 6
17π2 + 15π + 2 < 7π + 6 2 π+1
17π2 + 15π + 2 2 π+1
7π + 6
Keluaran : batas nilai k
selesai
Gambar 4.3 Diagram alir sub-program batas nilai k
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
a=0 b=0 c=0 d=0 temp=a+b+c+d
a=random(3n+1) b=random(3n+1) c=random(3n+1) d=random(3n+1)
label_awal
a<>b<>c<>d
temp=a+b+c+d
s(1)=a r(2)=b r(n)=c v(1)=d
Gambar 4.4 Diagram alir sub-program label_awal
3. Diagram alir sub-program label_tengah Ide sub-program label_tengah hampir sama dengan sub-program label_awal. Sub-program akan melakukan perulangan sampai hasil penjumlahan keempat variabelnya sama dengan nilai k yang dipilih. Pada sub-program ini, nilai ππ‘β1 selalu diperbaharui untuk perhitungan berikutnya. Sub-program label_tengah diulang sampai (n β 2) kali. Demikian juga dengan keluaran sub-program ini, label-label diperoleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
pada setiap perulangan yang disimpan pada variabel s(i), r(i), r(i-1), dan v(i) dengan 2 β€ π β€ π β 1. Pada akhir proses label_tengah, semua label sisi (spoke) dijumlahkan. Hasilnya ditambah dengan label terkecil yang belum digunakan dan disimpan pada variabel minbobot. Label yang belum digunakan sebanyak (n-i) dijumlahkan, hasilnya ditambahkan pada variabel minbobot. Bila nilai minbobot kurang dari k maka proses dilanjutkan ke sub-program label_akhir. Namun, bila sebaliknya proses label_tengah harus diulang.
4. Diagram alir sub-program label_akhir Setelah perulangan yang dilakukan pada subβprogram label_tengah, tersisa tiga elemen yang belum dilabeli yakni π π , π£π , dan h. Elemen π π dan π£π dilabeli dengan label yang tersisa. Label titik pusat ditentukan dengan mengurangkan nilai k dengan hasil penjumlahan semua label jarijari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
a=0 b=0 c=r d=0 temp=a+b+c+d
a=random(numel(B)) b=random(numel(B)) d=random(numel(B))
label_tengah a<>b<>c<>d
temp=a+b+c+d
minbobot
label_akhir
s(i)=a r(i)=b r(i-1)=c v(i)=d
i< (n-1)
Gambar 4.5 Diagram alir sub-program label_tengah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
a=0 p=0 x=a+p+sum(s)
a=random(3n+1) d=random(3n+1)
label_akhir
a<>d
x=a+p+sum(s)
s(n)=a h=p v(n)=D(1)
Gambar 4.6 Diagram alir sub-program label_akhir
C. Deskripsi Algoritma Pelabelan Total Ajaib Titik pada Graf Roda Pada sub-bab ini akan dibahas algoritma pelabelan pada graf roda. Diagram alir yang telah dibuat, selanjutnya dikembangkan dalam algoritma pelabelan. Seperti diagram alirnya, algoritma pelabelan dibangun secara global dengan nama label. Sub-program dari label adalah label_awal, label_tengah, dan label_akhir. Sub-program interval menampilkan batas nilai konstanta k.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Masukan program pelabelan adalah nilai n yang menyatakan banyaknya titik pada sikel. Keluaran proses ini adalah label-label untuk
semua sisi
(spokes), sisi pada sikel (rims), dan titik (vertices). Nilai n merupakan masukan untuk menentukan rentang nilai konstanta ajaib k. Batas bawah dan batas atas ditentukan berdasarkan perhitungan dasar dan perhitungan yang memperhatikan struktur graf roda. Keluarannya berupa batas nilai konstanta k. Proses selanjutnya, nilai konstanta ajaib k dipilih dan diinputkan untuk proses pelabelan. Nilai n dan k merupakan variabel global yang akan dibaca oleh semua perintah dalam pelabelan. Sub-program label_awal dipanggil untuk memperoleh label-label awal untuk elemen π 1 , π1 , ππ , dan π£1 . Proses pelabelan
dilanjutkan
dengan
memanggil
sub-program
label_tengah.
Keluaran sub-program ini berupa label-label π π , ππ , ππβ1 , dan π£π dengan 2 β€ π β€ π β 1. Sub-program label_akhir dipanggil untuk memperoleh label π π dan π£π . Berikut ini algoritma pelabelan pada graf roda : Langkah 1
: baca nilai n
Langkah 2
: memanggil fungsi interval. Menampilkan batas nilai k
Langkah 3
: input nilai k yang dipilih
Langkah 4
: memanggil fungsi label_awal. Menyimpan label π 1 , π1 , ππ , dan π£1 . Mengurangkan label yang sudah dipakai dari label
yang tersedia. Langkah 5
: memanggil fungsi label_tengah. Menyimpan label π π , ππ , ππβ1 , π£π . Mengurangkan label yang sudah dipakai dari label yang tersedia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Langkah 6
56
: menjumlah semua label π π dengan 1 β€ π β€ π β 1 pada variabel bobot. Menentukan label terkecil, disimpan pada variabel kecil. Menentukan (n-i) label terkecil, menjumlahkannya, dan disimpan pada variabel jarijari. bobot+kecil+jarijari= minbobot. Bila nilai minbobot lebih besar dari nilai k maka langkah 5 diulang. Bila sebaliknya, lanjut ke langkah 7
Langkah 7
: memanggil fungsi label_akhir. Menyimpan label π π , π£π .
Langkah 8
: menentukan label titik pusat melalui pusat = k β bobot
Langkah 9
: menampilkan label pusat, label π π , ππ , π£π dengan 1 β€ π β€ π β 1
Dalam algoritma pelabelan terdapat beberapa sub-program. Selanjutnya, subprogram ini akan disebut fungsi. Berikut ini algoritma dari setiap fungsi yang terdapat pada algoritma pelabelan graf roda. 1.
Algoritma fungsi interval Fungsi interval dipanggil setelah nilai n diinputkan. Keluaran fungsi interval adalah batas bawah dan batas atas nilai k. Berikut ini algoritma fungsi interval : Langkah 1
: baca nilai n, Jika π < 3, tampilkan βtidak ada pelabelanβ Jika π > 12, tampilkan βtidak ada pelabelanβ Jika 3 β€ π β€ 11, lanjut langkah 2
Langkah 2
2
: nilai n disubstitusikan ke 13π2 +11π+2 < π+1
π+2 (π+1) . 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jika salah : batas bawah =
π+2 (π+1) 2
Jika benar : batas bawah =
57
, batas atas = 7π + 6.
13π 2 +11π+2 2 π+1
, batas atas lanjut
langkah 3 Langkah 3
17π 2 +15π +2
: nilai n disubstitusikan ke
2 π +1
< 7π + 6,
Jika salah : batas atas = 7π + 6 2
+2 Jika benar : batas atas = 17π2 +15π π +1
Langkah 4
: tampilkan batas bawah dan batas atas untuk nilai n yang diinputkan
2. Algoritma fungsi label_awal Fungsi label_awal mencari empat buah label secara acak untuk π 1 , π1 , ππ , dan π£1 . Variabel sementara yang digunakan untuk memperoleh label awal adalah a,b,c,dan d. Label β label yang diperoleh disimpan pada π 1 , π1 , ππ , dan π£1 sebagai array. Semua label yang telah digunakan pada proses label awal akan dikurangkan dari himpunan label β label yang tersedia. Cara ini digunakan untuk menghindari label yang sama digunakan lebih dari satu kali. Langkah-langkah dalam fungsi label_awal sebagai berikut : Langkah 1
: inisialisasi a, b, c, dan d
Langkah 2
: temp ο a + b + c + d
Langkah 3
: ulang hingga syarat temp ~= k terpenuhi
Langkah 4
: a ο random(3n+1) b ο random(3n+1) c ο random(3n+1)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
d ο random(3n+1) Langkah 5
: jika a < > b < > c < > d, temp ο a + b + c + d
Langkah 6
: akhiri perulangan
Langkah 7
: s(1) οa r(1) οb r(n) οc v(1) οd
Langkah 8
: setdiff(M,[a b c d])
Label yang tersedia untuk pelabelan adalah
1,2,3, . . ,3π + 1
dinyatakan pada matriks M. Pelabelan total ajaib titik pada graf roda melibatkan empat elemen yakni π π , ππ , ππβ1 , dan π£π dengan 1 β€ π β€ π, sehingga dibutuhkan variabel sementara selama proses perulangan. Keempat variabel tersebut adalah a, b, c, dan d. Langkah pertama pada algoritma label_awal adalah tahap inisialisasi a, b, c, dan d. Pada tahap ini semua variabel sementara diberi nilai nol sebagai nilai awal. Program pelabelan mengenali variabel a, b, c, dan d dengan nilai nol. Langkah kedua, menyediakan variabel temp untuk menampung hasil penjumlahan nilai variabel a, b, c, dan d. Karena nilai awal variabel a, b, c, dan d adalah nol, maka variabel temp memiliki nilai awal nol. Langkah ketiga, perintah-perintah yang dinyatakan setelah langkah ketiga akan diulang sampai syarat temp = k terpenuhi. Perulangan dilakukan sampai jumlah keempat variabel yang ditampung pada variabel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
temp sama dengan nilai konstanta k yang diinputkan. Bila syarat temp = k belum terpenuhi, perulangan dilakukan mulai dari langkah pertama. Langkah keempat, memberi nilai variabel a, b, c, dan d dengan label yang tersedia secara acak. Perintah random(3n+1) adalah perintah untuk mengacak bilangan dari 1 sampai (3n+1). Langkah kelima, jika keempat variabel memiliki nilai yang berbeda, maka temp menyimpan hasil penjumlahan keempat bilangan tersebut. Bila ada bilangan yang sama maka proses diulangi dari langkah pertama. Langkah keenam, bila syarat temp = k sudah terpenuhi maka perulangan akan diakhiri. Langkah ketujuh, label-label yang diperoleh dari perulangan disimpan pada variabel s, r, dan v sebagai array, khususnya dalam bentuk matriks. Variabel s kolom 1 atau π 1 diberi nilai oleh label a. Variabel π1 diberi nilai oleh label b. Nilai label c disimpan pada variabel r kolom ke n atau ππ . Nilai variabel d disimpan pada variabel π£1 . Langkah kedelapan, label-label yang sudah disimpan, dikurangkan dari matriks M dengan perintah setdiff(M,[a b c d]).
3. Algoritma fungsi label_tengah Bilangan-bilangan yang diperoleh pada fungsi label_awal dapat disebut sebagai label inisial. Label inisial diasumsikan memiliki susunan benar, sehingga
label
berikutnya
dapat
ditentukan.
Label-label
untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
subβ program label_tengah dipilih dari sisa label yang tersedia. Perulangan pada proses label_tengah dilakukan untuk memperoleh label sisi (spoke), satu sisi pada sikel (rim), dan label titik (vertex) secara acak. Setiap label yang telah digunakan tidak dapat digunakan lagi. Langkah-langkah fungsi label_tengah : Langkah 1
: baca variabel a, b, c, dan d. aο0 bο0 c ο r(i-1) dο0
Langkah 2
: temp ο a + b + c + d
Langkah 3
: ulang hingga syarat temp ~= k terpenuhi
Langkah 4
: a ο random(numel(B)) b ο random(numel(B)) d ο random(numel(B))
Langkah 5
: jika a < > b < > c < > d, temp ο a + b + c + d
Langkah 6
: akhiri perulangan
Langkah 7
: s(i) οa r(i) οb r(i-1) οc v(i) οd
Langkah 8
: setdiff(D,[a b c d]) jarijari = jumlah (n β i ) label terkecil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
bobot = jumlah label s(i) kecil = label terkecil minbobot = jarijari + bobot + kecil Langkah 9
: jika minbobot>k, ulangi dari langkah 1
Langkah 10
: s(i) οa r(i) οb v(i) οd
Label-label yang belum digunakan disimpan pada matriks dengan nama berbeda untuk menghindari salah baca. Langkah pertama, inisialisasi variabel sementara. Variabel a, b, dan d diberi nilai nol, sedangkan c membaca nilai label ππβ1 yang diperoleh dari label_awal. Langkah kedua, hasil penjumlahan label a, b, c, dan d disimpan pada variabel temp. Langkah ketiga, perintah-perintah yang dinyatakan setelah langkah ketiga akan diulang sampai syarat temp = k terpenuhi. Perulangan dilakukan sampai jumlah keempat variabel yang ditampung pada variabel temp sama dengan nilai konstanta k yang diinputkan. Bila syarat temp = k belum terpenuhi, perulangan dilakukan mulai dari langkah pertama. Langkah keempat, memberi nilai variabel a, b, dan d dengan label yang belum digunakan secara acak. Perintah random(numel(B)) adalah perintah untuk mengacak bilangan dari 1 sebanyak elemen matriks B.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Langkah kelima, jika keempat variabel memiliki nilai yang berbeda, maka hasil penjumlahan keempat bilangan tersebut disimpan pada variabel temp. Bila ada bilangan yang sama maka proses diulangi dari langkah pertama. Langkah keenam, perulangan diakhiri bila syarat temp = k sudah terpenuhi. Langkah ketujuh, label-label yang diperoleh dari perulangan disimpan. Label s(i) diisi label a, label r(i) diisi label b, dan label v(i) diisi label d. Langkah kedelapan, label-label yang diperoleh pada langkah 7 dikurangkan dari label yang tersedia. Label yang tersisa perlu dipastikan dapat digunakan sebagai label. Variabel minbobot menyatakan hasil penjumlahan dari variabel jarijari, bobot, dan kecil. Variabel jarijari menyatakan hasil penjumlahan (n β i ) label terkecil dari label yang belum digunakan. Variabel bobot menyatakan hasil penjumlahan semua label sisi (spoke). Variabel kecil menyatakan label terkecil dari label yang belum digunakan. Langkah kesembilan, jika nilai minbobot lebih besar dari nilai konstanta k, maka proses pelabelan diulangi dari langkah pertama. Namun, jika nilai minbobot lebih kecil atau sama dengan nilai k maka proses dilanjutkan langkah kesepuluh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Langkah kesepuluh, label-label yang diperoleh disimpan pada variabel π π , ππ , dan π£π dengan 2 β€ π β€ π . Proses label_tengah diulang sebanyak (n β 1) kali.
4. Algoritma fungsi label_akhir Pada akhir proses pelabelan label_tengah, terdapat tiga elemen yang belum dilabeli. Elemen tersebut adalah π π , π£π dan h. Label untuk ketiga elemen graf roda tersebut ditentukan pada fungsi label_akhir. Langkah 1
: baca variabel a dan p. aο0 pο0
Langkah 2
: x ο a + p + jumlah label s
Langkah 3
: ulang hingga syarat x ~= k terpenuhi
Langkah 4
: a ο random(numel(D)) p ο random(numel(D))
Langkah 5
: jika a < > p, x ο a + p + jumlah label s
Langkah 6
: akhiri perulangan
Langkah 7
: s(n) οa h οp
Langkah 8
: v(n) οlabel yang tersisa
Label yang tersisa diacak untuk melabeli π π , π£π , dan h. Langkah pertama, membaca variabel a dan p. Variabel a dan p diberi nilai nol.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Keluaran fungsi label_akhir adalah label s dan v dengan indeks n serta label titik tengah (h). Langkah pertama, inisialisasi variabel sementara. Variabel a dan p diberi nilai nol, variabel p akan menyatakan label titik tengah. Langkah kedua, hasil penjumlahan label sisi jari-jari (s), a, dan p disimpan pada variabel x. Langkah ketiga, perintah-perintah yang dinyatakan setelah langkah ketiga akan diulang sampai syarat x = k terpenuhi. Bila syarat x = k belum terpenuhi, perulangan dilakukan mulai dari langkah pertama. Langkah keempat, memberi nilai variabel a dan p dengan label yang belum digunakan secara acak. Perintah random(numel(D)) adalah perintah untuk mengacak bilangan sebanyak elemen matriks D. Langkah kelima, jika kedua variabel memiliki nilai yang berbeda, maka hasil penjumlahannya disimpan pada variabel x. Bila ada bilangan yang sama maka proses diulangi dari langkah pertama. Langkah keenam, perulangan diakhiri bila syarat x = k sudah terpenuhi. Langkah ketujuh, variabel s(n) diisi oleh nilai label a dan variabel h diisi oleh nilai label p. Langkah kedelapan, memberi label v (n) dengan sisa label pada matriks D. Semua label yang telah disimpan pada variabel s, r, v, dan h ditampilkan pada akhir fungsi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
D. Simulasi Pelabelan Total Ajaib Titik pada Graf Roda Algoritma yang dibuat dapat dibahasakan dengan bahasa pemrograman. Salah satu software yang dapat digunakan adalah Matlab 7.1. Program pelabelan total ajaib pada graf roda menggunakan nilai n dan k sebagai masukan. Keluaran dari program ini berupa matriks s, r, v, dan h dengan elemen berupa label-label. Program pelabelan pada graf roda terdiri dari satu program utama yaitu label yang menjalankan tiga sub-program yakni fungsi label_awal, fungsi label_tengah, dan fungsi label_akhir. Variabel n dan k merupakan variabel global yang dapat dibaca semua perintah. Algoritma pelabelan yang disusun diterjemahkan menggunakan sofware Matlab 7.1 (terlampir). Program pelabelan total ajaib titik pada graf roda dipanggil dengan mengetik βlabelβ pada command window, maka akan muncul tampilan berikut.
Gambar 4.7 (a) Tampilan awal pada command window
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Selanjutnya, nilai n diinputkan. Misal nilai n yang diinputkan adalah 3, maka pada command window akan muncul tampilan berikut.
Gambar 4.7 (b) Tampilan input n pada command window
Tahap berikutnya, nilai konstanta k diinputkan berada pada rentang nilai yang ditampilkan pada command window.
Sebagai contoh, nilai k yang
diinputkan adalah 21. Berikut tampilan pada command window.
Gambar 4.7 (c) Tampilan akhir pada command window
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Setelah nilai k diinputkan, fungsi label_awal dipanggil untuk melabeli π 1 , π1 , ππ , dan π£1 . Berkas keluaran fungsi label_awal dapat ditampilkan seperti gambar 4.8. Label sisi π 1 adalah 1, label sisi π1 adalah 9, label sisi π3 adalah 6, dan label π£1
adalah 5 sehingga bobot π£1
adalah
1 + 9 + 6 + 5 = 21. Label yang belum digunakan ditampilkan sebagai matriks B.
Gambar 4.8 Berkas keluaran fungsi label_awal pada command window
Berkas keluaran fungsi label_awal pada gambar 4.8 dapat diilustrasikan sebagai berikut.
π π
π
π
Gambar 4.9 Ilustrasi Berkas keluaran fungsi label_awal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Fungsi label_tengah dipanggil untuk melabeli π π , ππ , dan π£π untuk 2 β€ π β€ π β 1.
Berkas keluaran fungsi label_tengah ditampilkan pada gambar 4.10.
Label π 2 adalah 2, label π2 adalah 3, dan label π£2 adalah 7, sehingga bobot π£2 adalah 2 + 3 + 9 + 7 = 21. Label yang belum digunakan ditampilkan pada matriks B.
Gambar 4.10 Berkas keluaran fungsi label_tengah pada command window
Berkas keluaran fungsi label_tengah pada gambar 4.10 dapat diilustrasikan sebagai berikut : π
π
π
π
π
π
π
Gambar 4.11 Ilustrasi berkas keluaran fungsi label_tengah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Fungsi label_akhir dipanggil untuk melabeli π π , π£π , dan h. Label π 3 adalah 8, label π£3 adalah 4, sehingga bobot π£3 adalah 8 + 3 + 6 + 4 = 21. Variabel h menyatakan label titik pusat yakni 10, sehingga bobot h adalah 1+2+8+10 = 21.
Gambar 4.12 Berkas keluaran fungsi label_akhir pada command window
Berkas keluaran fungsi label_akhir pada gambar 4.12 dapat dilustrasikan sebagai berikut : π
π
π
π ππ
π
π π
π π
Gambar 4.13 Ilustrasi berkas keluaran pelabelan n = 3 dengan k = 21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Berdasarkan ilustrasi pada gambar 4.13, bobot setiap titik sebagai berikut π€π‘ 5 = 1 + 9 + 6 + 5 = 21 π€π‘ 7 = 2 + 3 + 9 + 7 = 21 π€π‘ 4 = 8 + 6 + 3 + 4 = 21 π€π‘ 10 = 1 + 2 + 8 + 10 = 21
Simulasi pelabelan yang dilakukan program pelabelan dengan software Matlab 7.1 memiliki beberapa kelemahan, antara lain ο·
Banyaknya kemungkinan cara melabeli tiap elemen dapat mengakibatkan waktu yang dibutuhkan untuk mengeksekusi perintah menjadi cukup lama
ο·
Algoritma yang dibuat dapat diterjemahkan dalam beberapa bahasa pemrograman, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pelabelan pun beragram
ο·
Semakin tinggi nilai n atau semakin besar nilai k yang diinputkan mengakibatkan waktu mengeksekusi perintah menjadi lebih lama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari permasalahan yang dibahas pada skripsi ini, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelabelan total ajaib titik berlaku pada graf roda 2. Nilai konstanta ajaib k untuk pelabelan total ajaib titik graf roda ππ berada pada rentang π +2 (π+1) 2
13π 2 +11π+2 2 π +1
β€πβ€
17π 2 +15π+2 2 π +1
dan
β€ π β€ 7π + 6
3. Pelabelan total ajaib titik pada graf roda dapat dilakukan secara iteratif yakni dengan memberi label pada jari-jari, sisi pada sikel, dan titiknya dengan label yang tersedia. Algoritma pelabelan dibangun dan disimulasikan dengan Matlab 7.1. Graf roda dengan n besar ( n > 11 ) tidak dapat dilabeli . Pelabelan total titik ajaib pada graf roda ππ ada bila 3 β€ π β€ 11.
B. Saran Penelitian selanjutnya dapat membahas graf roda dengan 1. Jenis pelabelan yang lain, seperti Pelabelan Total Ajaib Sisi, Pelabelan Total Tak β Ajaib Titik, atau Pelabelan Total Tak β Ajaib Sisi.
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
2. Pelabelan Total Ajaib Titik disimulasikan dengan bahasa pemrograman yang lain, seperti Pascal, Visual Basic, atau lainnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Baker, A. & J. Sawada. (2008). Magic Labelings on Cycles and Wheels. COCOA LNCS, 361 β 373.
Buckley, Fred & Marty Lewinter . (2002). A Friendly Introduction to Graph Theory. New York : Pearson Education inc.
Fathoni, Zain. (2011). Penggunaan Autentifikasi Sidik Jari untuk Pengamanan Transaksi ATM. Bandung, 053.
Gallian, J. A. (2014). A Dynamic Survey of Graph Labelings. The Electronic Journal of Combinatorics, # DS6. MacDougall, J.A., M. Miller, W.D. Wallis. (2002). Vertex β Magic Total Labelings of Wheels and Related Graphs. Utilitas Math.
Munir, Rinaldi. (2003). Matematika Diskrit. Bandung :Informatika Bandung.
Wallis, W.D. (2001). Magic Graph. New York : BirkhΓ€user.
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
1. Berkas Keluaran Program label
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Listing Program label function[]=label(n,k) %LABEL : Pelabelan Total Ajaib Titik pada Graf Roda %Function LABEL melabeli setiap elemen pada graf roda %label pada s(i),r(i),r(i-1),dan v(i)dijumlahkan %nilai konstanta k menyatakan hasil jumlahannya clear all; disp(' Program Pelabelan Total Ajaib-Titik'); disp('=======================================================); disp(' '); disp('Program ini untuk menentukan Pelabelan Total Ajaib Titik'); disp('pada graf roda Wn'); disp(' '); global n k n=input('masukkan nilai n= '); disp(' ') %menampilkan rentang nilai k if n<3 fprintf('tidak ada pelabelan'); return; elseif n>11 fprintf('tidak ada pelabelan'); return; elseif n>2 interval(n,k) end disp(' ') k=input('masukkan nilai k yg dipilih : '); %memanggil fungsi label_awal label_awal(n,k) s; r; v; B=setdiff(M,[s r v]); %memanggil fungsi label_tengah label_tengah(n,k) s; r; v; D=setdiff(B,[s r v]); %memanggil fungsi roda_akhir label_akhir(n,k) %mencetak label s r v h function interval(n,k) m=3*n+1; if n>=10
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
((13*(n^2))+(11*n)+2)/(2*(n+1))< (((n+1)*(n+2))/2); %berlaku untuk n = 10 s.d 11 batas_bawah=(((n+1)*(n+2))/2); batas_atas=(7*n+6); elseif ((17*(n^2))+(15*n)+2)/(2*(n+1))>(7*n+6) %berlaku untuk n = 5 s.d 9 batas_bawah=((13*(n^2))+(11*n)+2)/(2*(n+1)); batas_atas=(7*n+6); else batas_bawah=((13*(n^2))+(11*n)+2)/(2*(n+1)); %berlaku untuk n = 3 s.d 4 batas_atas=((17*(n^2))+(15*n)+2)/(2*(n+1)); end fprintf('rentang k : %.f\t',batas_bawah) fprintf('sampai %.f\t',batas_atas) disp(' '); end end
3. Listing Program label_awal function label_awal(n,k) m=3*n+1; M=[1:m]; a=0; b=0; c=0; d=0; temp=a+b+c+d; while temp~=k a=M(randperm(m)); b=M(randperm(m)); c=M(randperm(m)); d=M(randperm(m)); A=[a;b;c;d]; for i=1:m tf=(length(unique(A(:,i)))==(prod(numel(A(:,i))))); if tf==1 temp=a(:,i)+b(:,i)+c(:,i)+d(:,i); break end end end s(1)=a(:,i); r(1)=b(:,i); r(n)=c(:,i); v(1)=d(:,i); end
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Listing Program label_tengah function label_tengah(n,k) jarijari=0; kecil=0; bobot=sum(s); minbobot=jarijari+kecil+bobot; if minbobot>k label_tengah(n,k) else for j=2:n-1 a=0; b=0; c=r(j-1); d=0; temp=a+b+c+d; while temp~=k a=B(randperm(numel(B))); b=B(randperm(numel(B))); c=r(j-1)*ones(1,numel(B)); d=B(randperm(numel(B))); C=[a;b;c;d]; for i=1:numel(B) tf=(length(unique(B(:,i)))==prod(numel(B(:,i)))); if tf==1 temp=a(:,i)+b(:,i)+c(:,i)+d(:,i); break end end end s(j)=a(:,i); r(j)=b(:,i); v(j)=d(:,i); D=setdiff(B,[s r v]); B=D; jarijari=sum(B(1:n-i)); bobot=sum(s); kecil=min(B); minbobot=jarijari+bobot+kecil; end end end
5. Listing Program label_akhir function label_akhir(n,k) a=0; p=0; x=a+p+sum(s); while x~=k a=D(randperm(numel(D))); p=D(randperm(numel(D))); C=[a;p];
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
for j=1:(numel(D)) tf=(length(unique(C(:,j)))==(prod(numel(C(:,j))))); if tf==1 x=a(:,j)+p(:,j)+sum(s); break end s(n)=a(:,j); h=p(:,j); end D=setdiff(D,C(:,j)); end v(n)=D(1) end
78