PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KONTRIBUSI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE MENGAJAR DOSEN, INTENSITAS BELAJAR, FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR AKUNTANSI II MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2009-2010
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
WIDIA WANTI 091324042 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat dan rahmat serta bimbinganNya……….
Karya ini kupersembahkan untuk :
Kedua Orang Tuaku Ayahanda Mateus Taya dan Ibunda Suwarni yang selalu memberikan semangat, motivasi, kasih sayang serta Do’a yang tiada henti-hentinya dihaturkan untuk mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada Adikku tercinta Yohanes Firman Sujatmiko, yang sangat aku sayangi, semoga Tuhan selalu membimbingmu menjadi anak yang baik dan Cerdas. Kepada Andri Iskarno yang selalu mendampingi penulis, selalu memberikan motivasi, kasih sayang, cinta dan doa yang tiada henti-hentinya dihaturkan untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Para Pendidik yang tiada bosan untuk selalu mendidik, membimbing dan menuntunku dalam menuju kesuksesan hidupku. Sahabat-Sahabatku yang sangat aku cintai Dessy Irawati, Yeni Nur Prilanita, Hesti Eka Yulia, Diana Pramesti, Dwi Haryanti, Febrina Elia Nababan, Maria Reni Irawati, Yuliana dan Hanun Prastiwi. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku : Universitas Sanata Dharma iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MOTTO
Kebahagiaan adalah ketika kita bersyukur dengan apa yang kita miliki (widya) Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua (aristoteles Jangan pergi melalui jalan yang sudah ada, buatlah jalan sendiri dan tinggalkan jejak untuk orang lain. (Ralp Waldo Emerson) Jangan Terlalu Takut…!!!! Tersandung sesuatu tidak otomatis menjadikanmu jatuh, dan jika jatuh pun engkau sesungguhnya masih bisa bangkit. (Mario Teguh)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 14 Agustus 2013
WIDIA WANTI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: WIDIA WANTI
Nomor Induk Mahasiswa
: 091324042
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Kontribusi Persepsi Mahasiswa Tentang Metode Mengajar Dosen, Intensitas Belajar, Fasilitas Belajar, dan Lingkungan Sosial Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009-2010”. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal : 14 Agustus 2013
Yang menyatakan,
Widia Wanti
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK KONTRIBUSI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE MENGAJAR DOSEN, INTENSITAS BELAJAR, FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR AKUNTANSI II MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2009-2010
WIDIA WANTI Universitas Sanata Dharma 2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa. Penelitian ini adalah penelitian eksplanatif yang dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma bulan Mei 2013. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009-2010 yang berjumlah 70 orang. Sampel diambil dengan teknik sampel acak atau random, jumlah sampel sebanyak 42 mahasiswa. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Uji instrumen berupa uji validitas dan reliabelitas yang digunakan pada variabel metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar, dan lingkungan sosial. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen berkontribusi secara signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa (nilai sig. 0,032 < = 0,05). (2) intensitas belajar berkontribusi secara signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa (nilai sig. 0,011 < = 0,05). (3) fasilitas belajar berkontribusi secara signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa (nilai sig. 0,047 < = 0,05). (4) lingkungan sosial tidak berkontribusi secara signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa (nilai sig. 0,229 > = 0,05). (5) persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial dapat menjelaskan variabel prestasi belajar sebesar 39% (Rsquare = 0,390).
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE CONTRIBUTION OF STUDENTS PERCEPTION ON LECTURER TEACHING METHOD, LEARNING INTENSITY, LEARNING FACILITIES AND SOCIAL ENVIRONMENT TOWARDS LEARNING ACHIEVEMENT OF INTRODUCTORY ACCOUNTING COURSE II OF THE STUDENTS OF ECONOMICS THE DEPARTMENT OF EDUCATION STUDENT EDUCATION 2009-2010 BATCH WIDIA WANTI Sanata Dharma University 2013 This study aims to determine the contribution of students' perceptions on methods of lecturer’s teaching method, the intensity of learning, learning facilities and social environment toward student learning achievement. This research is an explanatory research conducted in the Economic Study Program of the Departement of Education Sanata Dharma University in May 2013. The Population of this study were 70 students of Economics Education, 2009-2010 batch. Samples were taken by applying or random sampling techniques, the samples were 42 students. Data were collected by using questionnaires. Validity and reliability were test instrument used to analyze variables of the teaching method, the intensity of studying, learning facilities, and social environments. Data were analyzed by multiple linear regression analysis. The results show that: (1) students' perceptions on lecturer’s teaching methods contributes significantly to the achievement of students lerning achievement (grades sig. 0.032 < = 0.05). (2) the intensity of learning contributes significantly to the achievement of students learning achievement (grades sig . 0.011 < = 0.05). (3) learning facilities contribute significantly to the achievement of students learning achievement (grades sig. 0.047 < = 0.05). (4) the social environment does not contribute significantly to the achievement of students (grades sig. 0.229> = 0,05). (5) student perceptions on lecturer’s teaching methods, intensity of learning, learning facilities and social environment variables can explain the learning achievement of 39% (Rsquare = 0.390).
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat, rahmat dan kasih karunia_Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Kontribusi Persepsi Mahasiswa Tentang Metode Mengajar Dosen, Intensitas Belajar, Fasilitas Belajar Dan Lingkungan Sosial Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dasar-Dasar Akuntansi II Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009-2010 ”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan, program studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidaklah mungkin terlaksana dengan baik tanpa bantuan, kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1.
Tuhan Yesus atas Cinta Kasih yang Begitu Luar Biasa Yang tak terhingga, yang selalu membimbing dan menyertai setiap langkah penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2.
Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. Rektor Universitas Sanata Dharma yang memberikan kesemoatan pada penulis untuk memperoleh pendidikan terbaik selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.
3.
Romo C. Kuntoro Adi, SJ., M.A., M.Sc. Ph.D.,wakil rektor III Universitas Sanata Dharma, yang membimbing penulis selama berproses dalam kegiatan kemahasiswaan.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5.
Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta sekaligus selaku Dosen penguji yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan
bimbingan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 6.
Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar, ikhlas dan mampu meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan saran, serta pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
7.
Bapak Dr. Teguh Dalyono, M.S., selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar, ikhlas, memberikan saran, dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
8.
Bapak Drs. Joko Wicoyo, M.Si. yang telah meluangkan waktunya untuk mengoreksi abstract penulis.
9.
Seluruh Staf Pengajar di Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mencurahkan ilmunya dengan sepenuh hati yang namanya akan selalu terukir dihati penulis sehingga berguna untuk masa depan yang akan membawa penulis kepada istiqarah hidup.
10. Mbak Titin yang selalu memberikan informasi dan membantu dalam kelancaran selama masa perkuliahan dan pembuatan skripsi penulis.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11. Tenaga Administrasi Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah membantu penulis selama menjalankan pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 12. Para responden yang berada di program studi pendidikan ekonomi yang telah bersedia mengisi kuesioner penelitian. 13. Ayahanda Mateus Taya dan Ibunda Theresia Suwarni, terima kasih ayah ibu atas semua kasih sayang yang kalian curahkan, doa, cinta dan nasihat-nasihat kepada
penulis
dalam
menjalankan
perkuliahan
hingga
mampu
menyelesaikannya dengan baik. Pengorbanan yang kalian lakukan untuk dewasakan diriku, hanya bisa ditanggung hati ayah dan ibu. 14. Adekku Yohanes Firman Sujat Miko yang telah memotivasiku untuk cepat menyelesaikan studi, tumbuhlah menjadi anak yang baik dan cerdas. 15. Andri Iskarno atas butir-butir doa dan cinta yang selalu mengiringiku tanpa terdefinisikan, teringat semua yang kamu beri untukku, semoga tuhan selalu mencurahkan kasih sayang-Nya selalu. 16. Sahabat-sahabatku : Hesty, Yanti, Soke, Dessy, Hanun, Reny, Lia, Arif, Ardhy, terima kasih untuk kebersamaan dan rasa kekeluargaan yang selama ini dibangun serta bantuan selama penyusunan skripsi. 17. Teman-Teman Mahasiswa PE Angkatan ’09, Terima kasih atas kebersamaan dan kekompakan serta jalinan persahabatan yang telah dibangun, semoga kita semua mampu meraih kesuksesan dalam meniti karir. 18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.
Penulis
WIDIA WANTI
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................
iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .....................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.....................................
vii
ABSTRAK ................................................................................................. .
viii
ABSTRACT ..................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ............................................................................... .
x
DAFTAR ISI ...............................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... DAFTAR GAMBAR .................................................................................. DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... BAB I. PENDAHULUAN .........................................................................
1
A. Latar Belakang ..................................................................................
1
B. Batasan Masalah .............................................................................. .
4
C. Rumusan Masalah ..............................................................................
4
D. Tujuan Penelitian .............................................................................
6
E. Manfaat Penelitian ........................................................................... .
7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................
8
A. Deskripsi Teori..................................................................................
8
1. Prestasi Belajar ..............................................................................
8
2. Metode Mengajar Dosen ...............................................................
23
3. Intensitas Belajar ...........................................................................
34
4. Fasilitas Belajar .............................................................................
37
5. Lingkungan Belajar .......................................................................
40
B. Kerangka Berpikir ............................................................................
42
C. Hipotesis Penelitian..........................................................................
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Hasil Penelitian Sebelumnya ...........................................................
47
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................
48
A. Jenis Penelitian ................................................................................
48
B. Tempat dan Waktu Penelitian .........................................................
48
C. Subjek dan Objek Penelitian ...........................................................
49
1. Subjek Penelitian...........................................................................
49
2. Objek Penelitrian...........................................................................
49
3. Populasi Penelitian........................................................................
49
4. Sampel Penelitian..........................................................................
49
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ..................................
50
E. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................
53
G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ................................................
53
H. Teknik Analisis Data........................................................................
59
IV. HASIL TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN ...................
77
A. Deskripsi Universitas ......................................................................
77
B. Deskripsi Responden .......................................................................
88
C. Analisis Data dan Pembahasan.........................................................
95
1. Pengujian Prasyarat......................................................................
95
2. Pengujian Asumsi Klasik .............................................................
98
3. Pembahasan..................................................................................
109
V. KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................
124
5.1. Kesimpulan ..................................................................................
124
5.2. Saran .............................................................................................
125
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
126
LAMPIRAN ...............................................................................................
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel III.I Kisi-kisi Instrumen variabel penelitian.......................................
52
Tabel III.2 Pengujian Validitas Metode Mengajar Dosen ...........................
54
Tabel III.3 Pengujian Validitas Intensitas Belajar .......................................
55
Tabel III.4 Pengujian Validitas Fasilitas Belajar .........................................
55
Tabel III.5 Pengujian Validitas Lingkungan Sosial .....................................
56
Tabel III.6 Pengujian Reliabilitas Metode Mengajar Dosen........................
57
Tabel III.7 Pengujian Reliabilitas Intensitas Belajar.................................. .
58
Tabel III.8 Pengujian Reliabilitas Sarana Belajar.................................. ......
58
Tabel III.9 Pengujian Reliabilitas Lingkungan Sosial..................................
59
Tabel III.10 Interval rata-rata Metode Mengajar Dosen..............................
60
Tabel III.11 Interval rata-rata Intensitas Belajar..........................................
62
Tabel III.12 Interval rata-rata Fasilitas Belajar.................................. ..........
63
Tabel III.13 Pengujian Reliabilitas Lingkungan Sosial...............................
64
Tabel IV.1 Deskripsi Responden tentang Metode Mengajar Dosen............
88
Tabel IV.2 Deskripsi Responden tentang Intensitas Belajar.........................
89
Tabel IV.3 Deskripsi Responden tentang FasilitasBelajar............................
91
Tabel IV.4 Deskripsi Responden tentang Lingkungan Sosial.......................
92
Tabel IV.5 Deskripsi Responden tentang Prestasi Belajar............................
94
Tabel IV.6 Hasil Uji Normalitas....................................... ...........................
96
Tabel IV.7 Hasil Uji Linearitas....................................................................
97
Tabel IV.8 Hasil Uji Multikolinearitas.................................. ......................
99
Tabel IV.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas.................................. ...................
100
Tabel IV.10 Hasil Uji Auto Korelasi.................................. .........................
103
Tabel IV.11 Rangkuman Uji Asumsi Klasik.................................. .............
103
Tabel IV.12 Hasil Pengujian Hipotesis........................................................
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama yang berperan penting dalam pembentukan pribadi manusia. Selain itu juga pendidikan merupakan salah satu dasar bagi pembangunan suatu bangsa. Melalui pendidikan diharapkan dapat terlahir manusia-manusia yang berkualitas dan mampu bersaing. Untuk mencapai hal tersebut maka perlu diterapkan adanya pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu hal penting yang mendapat perhatian bangsa indonesia. Kualitas manusia berkaitan erat dengan mutu pendidikan. Bila mutu pendidikan baik, maka kemungkinan besar akan menghasilkan manusia yang berkualitas. Salah satu ciri sukses dalam belajar adalah memperoleh prestasi belajar yang tinggi bila seseorang memperoleh prestasi yang baik, maka secara umum dapat dikatakan bahwa dia sukses dalam belajar. Bila nilai yang diberikan dosen rendah maka prestasi seorang mahasiswa dianggap rendah. Bila nilai yang diberikan dosen tinggi, maka prestasi seorang mahasiswa dianggap tinggi sekaligus dianggap sebagai seorang mahasiswa yang sukses dalam belajar. Untuk mencapai hal tersebut, maka perlu adanya hal-hal yang menggerakan mahasiswa agar semakin giat untuk mencapai prestasi dalam
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
belajar. Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa, misalnya faktor fisiologis (kondisi fisik, panca indera) dan faktor psikologis (minat, bakat, motivasi, intensitas). Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa, misalnya faktor ekonomi, status sosial orang tua, orang tua, dosen, teman, sarana belajar, lingkungan belajar, metode mengajar dosen dan lain-lain. Kemampuan mengajar dengan menggunakan metode yang tepat merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh seorang dosen. Penggunaan metode diperlukan agar penyampaian materi atau bahan dapat tercapai dengan baik. Metode yang digunakan dosen dapat dijadikan sebuah sarana dalam keberhasilan pencapaian prestasi belajar mahasiswa. Selain metode mengajar dosen, intensitas belajar dari mahasiswa juga berperan untuk mencapai prestasi belajar. Faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa adalah fasilitas belajar. Fasilitas belajar tidak hanya menyangkut yang di miliki si mahasiswa sebagai peserta didik, tetapi juga lembaga pendidikan tempat mahasiswa belajar. Perlunya sarana belajar ini mempermudah keberhasilan pencapaian prestasi belajar. Bagaimanapun juga fasilitas belajar menentukan keberhasilan mahasiswa dalam belajar. Adanya fasilitas belajar yang mendukung diharapkan dapat digunakan oleh mahasiswa seoptimal mungkin. Keberhasilan belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
mahasiswa ditentukan juga oleh lingkungan sosial, karena lingkungan mempengaruhi seseorang bagaimana seseorang tersebut belajar sehingga berpengaruh juga terhadap pretasi belajarnya. Penulis melihat di Program Studi Pendidikan Ekonomi ada beberapa mata kuliah yang mahasiswanya berprestasi rendah. Akan tetapi untuk lebih fokus dalam penelitian, penulis lebih menitikberatkan pada satu mata kuliah saja yaitu Dasar-Dasar Akuntansi II. Penulis melihat bahwa di matakuliah ini banyak mahasiswa mendapatkan nilai kurang memuaskan, nilai yang mereka peroleh cenderung berada dalam kategori sedang dan kategori kurang. Ini terjadi pada mahasiswa angkatan 2009 dan angkatan 2010 yang mana dari data yang penulis peroleh menunjukan bahwa mahasiswa pada angkatan tersebut mengalami kegagalan di matakuliah Dasar-Dasar Akuntansi II ini. Berikut data mahasiswa yang tidak tuntas dalam mata kuliah ini. Untuk angkatan 2009 tercatat 10 mahasiswa mendapat nilai D dengan prosentase 25%, dan 4 mahasiswa mendapat nilai E dengan prosentase 10% dari 40 mahasiswa. Sedangkan angkatan 2010 tercatat 6 mahasiswa mendapat nilai D dengan prosentase 15.38% , dan 11 mahasiswa mendapat nilai E dengan prosentase 33.33% dari 31 mahasiswa. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal yang diantaranya adalah mahasiswa yang merasa tidak cocok dengan metode mengajar yang digunakan dosen, fasilitas belajar yang dirasa kurang lengkap, lingkungan sosial yang kurang mendukung, dan intensitas belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
mahasiswa yang masih rendah. Beberapa faktor tersebut di atas diduga dapat mempengaruhi keberhasilan belajar atau prestasi belajar mahasiswa. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Kontribusi Persepsi Mahasiswa Tentang Metode Mengajar Dosen, Intensitas Belajar, Fasilitas Belajar, dan Lingkungan Sosial Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Kuliah DDA II Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009-2010 “ Universitas Sanata Dharma. B. Batasan Masalah Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan variabel metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 20092010 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas dapat, penulis dapat merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1.
Seberapa besar dan signifikan persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa?
2.
Seberapa besar dan signifikan kontribusi intensitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa?
3.
Seberapa besar dan signifikan kontribusi fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
5
Seberapa besar dan signifikan kontribusi lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa?
5.
Seberapa besar dan signifikan kontribusi persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa?
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah suatu atribut dari orang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok tersebut (Sugiyono, 2010). Maka variabel-variabel dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah: 1. Prestasi Belajar (Y) Prestasi
belajar
yang
dimaksud
dalam
penelitian
adalah
penguasaan mahasiswa tentang materi mata kuliah Dasar-Dasar Akuntansi II, yang di wujudkan dengan nilai final mata kuliah tersebut. 2. Metode Mengajar Dosen (X1) Metode mengajar dosen adalah penilaian mahasiswa tentang ketepatan cara dosen mengajar sesuai karakteristik materi yang diajarkan. Indikatornya adalah penilaian mahasiswa tentang kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik materi kuliah. 3. Intensitas Belajar (X2) Intensitas belajar adalah perilaku mahasiswa secara sungguh sungguh dan terus menerus mengumpulkan pengetahuan sehingga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
mencapai hasil yang optimal. Indikator intensitas belajar adalah frekuensi jam belajar dan berapa kali mahasiswa belajar dalam sehari. 4. Failitas Belajar (X3) Fasilitas belajar adalah fasilitas yang dimiliki oleh mahasiswa yang digunakan dalam belajar. Indikator fasilitas belajar adalah buku-buku acuan kuliah, modul, laptop, dan alat tulis. 5. Lingkungan Sosial (X4) Lingkungan Sosial adalah tempat belajar mahasiswa. Indikator lingkungan sosial adalah lingkungan keluarga, lingkungan sepermainan, lingkungan teman sebaya maupun kelompok belajar. E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dirumuskan tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu : 1.
Untuk mengetahui seberapa besar dan signifikan kontribusi persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa.
2.
Untuk mengetahui seberapa besar dan signifikan kontribusi intensitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.
3.
Untuk mengetahui seberapa besar dan signifikan kontribusi fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.
4.
Untuk
mengetahui
seberapa
besar
dan
signifikan
lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa.
kontribusi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
7
Untuk mengetahui seberapa besar dan signifikan kontribusi persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial terhadap belajar mahasiswa.
F. Manfaat Penelitian 1.
Bagi Dosen Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk lebih menyempurnakan kegiatan belajar mengajar mengingat pentingnya hubungan metode mengajar dosen dengan prestasi belajar mahasiswa yang hendak dicapai secara optimal.
2.
Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi mahasiswa agar mempunyai intensitas belajar yang tinggi dengan didukung oleh sarana belajar dan lingkungan belajar yang baik sehingga mencapai prestasi belajar secara optimal.
3.
Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan akan dapat menambah referensi kepustakaan, khususnya referensi mengenai pendidikan yang dapat digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan dalam dunia pendidikan.
4.
Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan menjadiakan banyak memberi bekal bagi penulis sebelum terjun langsung di dunia pendidikan khususnya berkaitan dengan objek penelitian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian prestasi belajar Penilaian merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar. Penilaian berguna bagi para pengajar, sebab dapat membantu
menjawab
masalah-masalah
penting
mahaiswa-
mahasiswanyanya. Selain itu juga untuk mengetahui tingkat keberhasilan mahasiswa. Penilaian hasil belajar selalu ada dalam proses pembelajaran yang dinilai dari hasil belajar mahasiswa seperti ujian sisipan dan ujian akhir semester. Menurut
para
penulis
psikologi
belajar,
mereka
mendefinisikan belajar sebagai suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil sebuah pengalaman (Imron, 1996:3). Prestasi belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penguasaan pengertian yang dikembangkan oleh matapelajaran lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka yang di berikan oleh guru. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi fua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada di
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu (Slameto, 2010:54). 1) Faktor intern a) Faktor jasmaniah (1) Faktor kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagianya atau bebas dari penyakit. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badanya lemah atau ada gangguan-gangguan fungsi alat inderanya serta tubuhnya. Agar seseorang dapat belajar dengan badanya
baik tetap
haruslah terjamin
mengusahakan dengan
kesehatan
cara
selalu
mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi, dan ibadah. (2) Cacat tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenal tubuh atau badan (Slameto, 2010:55). Keadaan cacat tubuh dapat mempengaruhi belajar seseorang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
b) Faktor psikologis (1) Intelegensi Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsepkonsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat (Slameto, 2010:56). Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. (2) Perhatian Untuk menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajariya, jika bahan pelajaran yang tidak menjadi
perhatian,
maka
timbulah
kebosanan,
sehingga siswa tersebut tidak suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakan bahan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya. (3) Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(Slameto,
2010:57).
Kegiatan
yang
11
diminati
seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kesenangan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. (4) Bakat Bakat
adalah
kemampuan
untuk
belajar
(Slameto, 2010:57). Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat mempengaruhi belajar seseorang. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya. (5) Motif Motif erat sekali hubunganya dengan tujuan yang akan dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak atau pendorong. (6) Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru (Slameto, 2010:58). (7) Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi (Slameto, 2010:59). Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya lebih baik. (8) Faktor kelelahan Kelelahan pada seseorang walaupun sulit dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu, kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
2) Faktor-faktor ekstern a) Faktor keluarga (1) Cara orang tua mendidik Cara
orang
tua
mendidik
anaknya
besar
pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan anaknya
dalam
belajar,
dan
kebutuhan-kebutuhan
tidak
mengatur
waktu
belajarnya, tidak menyediakan alat belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anaknya dan lain-lain,dapat menyebabkan anak kurang atau tida berhasil dalam belajarnya. Mendidik anak dengan cara memanjakanya adalah cara mendidik yang tidak baik. Mendidik anak dengan cara memperlakukanya terlalu keras, memaksa, mengejar-ngejar anaknya untuk belajar adalah cara mendidik anak yang juga salah. Disinilah bimbingan dan penyuluhan memegang peranan yang sangat penting. Anak yang mengalami kesukaran-kesukaran dalam belajar dapat ditolong
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
dengan memberikan bimbingan belajar yang sebaikbaiknya. Tentu saja keterlibatan orang tua akan sangat mempengaruhi keberhasilan bimbingan tersebut. (2) Relasi antar anggota keluarga Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Selain relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak. Sebetulnya relasi antar anggota ii erat vhubunganya dengan cara orang tua mendidik. Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh dengan pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri. (3) Suasana rumah Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah juga merupakan faktor yang penting yang tidak termasuk faktor yang disengaja. Suasana rumah yang gaduh atau ramai tidak akan memberi ketenangan pada anak yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
belajar. Begitu pula dengan suasana rumah yang tegang, ribut, sering terjadi cekcok menyebabkan anak menjadi bosan dirumah, suka keluar rumah, akibatnya belajarnya kacau. Perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram agar anak dapat belajar dengan baik. (4) Keadaan ekonomi keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubunganya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar harus terpenuhi
kebutuhan
pokoknya
misalnya
makan,
pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain. Selain itu juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis, uku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang. Jika anak hidup dalam keluarga miskin, kebutuhan pokok anakkurang terpenuhi,
akibatnya
kesehatan
anak
terganggu,
sehingga belajar anak juga akan terganggu. Akibat yang lain anak selalu dirundung kesedihan sehingga anak merasa minder hal ini pasti akan mengganggu belajar anak. Walaupun tidak dipungkiri tentang adanya kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu menderita akibat ekonomi keluarga yang lemah, justru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
keadaan yang seperti itu menjadi cambug baginya untuk belajar lebuh giat dan akhirnya sukses. (5) Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembanganya. (6) Latar belakang kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga amempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar. b) Faktor sekolah (1) Metode mengajar Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui dalam mengajar (Slameto, 2010:65). Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
Metode mengajar yang kurang baik itu misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikanya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar. Guru bisa mengajar dengan progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajarmengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan setepat, efisien, dan efektif mungkin. (2) Kurikulum Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa (Slameto, 2010:65). Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Jelaslah bahwa bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar. Kurikulum yang tidak baik itu misalnya
kurikulum
yang
terlalu
padat,
diatas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatian siswa. Perlu diingat bahwa sistem instruksional sekarang menghendaki proses belajar mengajar yang mementingkan kebutuhan siswa. (3) Relasi guru dengan siswa Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses sendiri. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya. Relasi guru dengan siswa yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikanya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya. Hal itu juga terjadi sebaliknya, jika siswa membenci gurunya. Ia segan mempelajari mata pelajaran yang diberikanya, akibatnya pelajaranya tidak maju. Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar dan siswa segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar. (4) Relasi siswa dengan siswa Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
(5) Disiplin sekolah Kedisiplinan sekolah erat hubunganya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencangkup kedisiplinan guru dalam mengajar dalam melaksanakan tata tertib, kedisiplinan pegawai atau karyawan dalam pekerjaan administrasi, keteraturan kelas, kebersihan gedung sekolah, dan lain-lain. Kepala sekolah dalam mengelola seluruh staf beserta siswa-siswanya, dan kedisiplinan tim BP dalam pelayananya kepada siswa. Agar siswa disiplin haruslah guru beserta staf yang lain disiplin pula. (6) Alat pengajaran Alat pengajaran erat hubunganya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu, alat pengajaran
yang
lengkap
dan
tepat
akan
memperlanca5r penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Mengusahakan alat pengajaran yang baik dan lengkap adalah perlu agar guru dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
pelajaran dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula. (7) Waktu sekolah Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar disekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, sore atau malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa. Sekolah diharpakan mampu memilih waktu sekolah yang tepat sehingga akan memberi pengaruh yang positif terhadap belajar. (8) Standar pelajaran di atas ukuran Guru
berpendirian
untuk
mempertahankan
wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas ukuran standar. Akibatnya siswa kurang mampu dan takut kepada guru, bila banyak siswa yang tidak berhasil dalam mempelajari mata pelajaranya, guru semacam itu merasa senang. Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masingmasing. Yang penting tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai. (9) Keadaan gedung Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
gedung dewasa ini harus memadai di dalam setiap kelas. (10) Metode belajar Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa itu. Belajar secara teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan istirahat cukup akan meningkatkan hasil belajar. (11) Tugas rumah Tugas rumah terutama adalah di sekolah, di samping untuk belajar waktu di rumah biarlah digunakan
untuk
kegiatan-kegiatan
lain.
Maka
diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan di rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain. c) Faktor masyarakat (1) Kegiatan siswa dalam masyarakat Kegiatan
siswa
dalam
masyarakat
dapat
menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagian dalam kegiatan masyarakat yang terlalu banyak misalnya berorganisasi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
kegiatan-kegiatan sosial, keagamaan dan lain-lain, belajarnya akan terganggu, lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam mengatur waktunya. (2) Mass media Yang termasuk mass media adalah bioskop, radio, TV, surat kabar, majalah, buku-buku, komik dan lain-lain. Semuanya itu ada dan beredar dimasyarakat. Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap
siswa
dan
juga
terhadap
belajarnya.
Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa. Maka perlulah kiranya siswa mendapatkan bimbingan dan kontrol yang cukup bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik, baik di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. (3) Teman bergaul Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya dari pada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang sifatnya buruk juga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
(4) Bentuk kehidupan masyarakat Kehidupan masyarakat disekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, mempunyai kebiasaan tidak baik akan berpengaruh jelek kepada anak yang berada disitu. Sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang-orang yang terpelajar yang baik-baik, mereka akan terpengaruh oleh orangorang dilingkunganya tersebut. 2. Persepsi Mahasiswa tentang metode mengajar dosen a. Persepsi Persepsi adalah suatu proses yang didahului dengan penginderaan yaitu merupakan suatu proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Stimulus yang telah diindera tersebut oleh individu diorganisasikan kemudian
diinterprestasikan
sehingga
individu
menyadari,
mengerti, tentang apa yang diindera tersebut. Dalam kenyataanya setiap orang dihadapkan pada sejumlah besar objek dan peristiwa. Objek dan peristiwa itu tidak mempunyai
arti
apa-apa jika tidak
diinterpretasikan
atau
ditafsirkan. Persepsi terhadap suatu objek dan peristiwa yang sama dan disampaikan oleh orang yang sama pula, terhadap hal ini tidak berarti persepsi orang yang satu dengan orang yang lain tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
mungkin tidak kesamaan. Maksudnya satu stimulus dapat menimbulkan lebih dari satu respon yang berbeda dan beberapa stimulus yang berbeda dapat saja menimbulkan satu respon yang sama (Azwar, 1995:10). Jadi dapat dikatakan persepsi mahasiswa dapat bersifat positif atau negatif tergantung cara ia memandang atau mempersepsikan tentang metode mengajar. Sehingga persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen adalah suatu proses pemahaman, menerima,
dan
menginterpretasikan
tentang
metode
yang
digunakan oleh dosen dalam mengajar. b. Metode mengajar 1) Pengertian metode mengajar Peranan metode mengajar adalah sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar. Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran (Sudjana, 2011:76). Metode menentukan berbagai kegiatan belajar mahasiswa sehubungan dengan kegiatan mengajar dosen. Dengan kata lain akan menciptakan interaksi edukatif. Dalam interaksi ini dosen berperan sebagai penggerak atau pembimbing. Sedangkan mahasiswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika mahasiswa banyak yang aktif dibandingkan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
dosen. Oleh karenanya, metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar mahasiswa. Baik tidaknya suatu metode mengajar dosen dapat dinilai dari mahasiswa
itu
sendiri
karenanya
disini
penulis
akan
menguraikan mengenai persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen. 2) Jenis-jenis metode mengajar dosen Proses belajar yang baik sebaiknya menggunakan berbagai jenis metode mengajar secara bergantian atau saling membahu satu sama lain. Masing-masing metode ada kelebihan dan kekuranganya. Oleh karena itu, merupakan tugas dosen untuk memilih berbagai metode yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan untuk menciptakan proses belajar mengajar. Ketepatan penggunaan metode mengajar tergantung pada tujuan, isi proses belajar mengajar dan kegiatan belajar mengajar. Ditinjau dari segi penerapanya, metode-metode mengajar ada yang tepat digunakan untuk mahasiswa salam jumlah besar dan ada yang tepat digunakan untuk mahasiswa dalam jumlah kecil. Ada juga yang tepat digunakan di dalam kelas atau bahkan di luar kelas. Berikut ini akan diuraikan beberapa jenis metode mengajar (Sudjana, 2011:76) yaitu :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
a) Metode ceramah Ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan (Sudjana, 2011:76). Dalam metode ini merupakan dosen harus merangsang mahasiwanya untuk berpikir, membimbing mereka dalam perkembanganya, membantu mereka dalam cara belajar, dan dalam melakukan eksperimen, dan dalam memecahkan masalah-masalah yang ada didalam hidup mereka. metode ini pun akan berhasil dengan baik bila penggunaanya
betul-betul
dipersiapkan
dengan
baik,
didukung dengan media, dan metode-metode yang lain , misalnya tanya jawab, tugas, latihan, dan lain-lain. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode ini (Sudjana, 2011:77) yaitu : (1) Menetapkan apakah metode ceramah wajar digunakan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : (a) Tujuan yang hendak dicapai (b) Bahan
yang
akan
diajarkan
termasuk
buku
sumbernya yang tersedia (c) Alat, fasilitas, waktu yang tersedia (d) Jumlah murid beserta taraf kemampuanya (e) Kemampuan guru dalam penguasaan materi dan kemampuan berbicara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
(f) Pemilihan metode mengajar lainya sebagai metode bantu (g) Situasi pada waktu itu (2) Langkah-langkah menggunakan metode ceramah yang diharapkan adalah sebagai berikut (a) Tahap
persiapan,
artinya
tahap
guru
untuk
menciptakan kondisi belajar yang baik sebelum mengajar dimulai. (b) Tahap penyajian, artinya tiap guru menyampaikan bahan ceramah. (c) Tahap asosiasi, artinya memberikan kesempatan kepada
siswa
untuk
menghubungkan
membandingkan
bahan
ceramah
dan
yang
telah
ini
kelas
diterimanya. (d) Tahap
generalisasi,
pada
tahap
menyimpulkan hasil ceramah. (e) Tahap aplikasi atau evaluasi, trahap terakhir ini diadakan penilaian terhadap pemahaman siswa mengenai bahan yang telah diberikan guru baik lisan, tugas, dan lain-lain. Metode ceramah akan wajar digunakan apabila (Sudjana, 2011:78) apabila : i. Ingin mengajarkan topik baru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
ii. Tidak ada sumber bahan pelajaran kepada siswa iii.Mengahadapi sejumlah siswa yang cukup banyak. b) Metode tanya jawab Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic, sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara dosen dan mahasiswa (Sudjana, 2011:78). Dosen bertanya dan mahasiswa menjawab atau sebaliknya mahasiswa bertanya dan dosen menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara dosen dan mahasiswanya. Metode ini dapat dijadikan sebagai pendorong dan pembuka jalan bagi mahasiswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut dalam rangka belajar kepada berbagai sumber belajar seperti buku, majalah, surat kabar,masyarakat dan lain sebagainya. c) Metode diskusi Pada dasarnya diskusi adalah tukar menukar informasi, pandapat, dan unsur-unsur pengalaman secara
teratur
dengan
maksud
untuk
mendapat
pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tentang
sesuatu
atau
mempersiapkan
29
atau
menyelesaikan keputusan bersama (Sudjana, 2011:79). Diskusi hanya mungkin timbul jika dihadapi suatu masalah yang memungkinkan jawabanya bermacammacam. Tetapi diskusi berbeda denga debat, karena debet adalah perang mulut, orang beradu argumentasi, beradu
paham,
menenagkan
dan
kemampuan
pahamnya
sendiri.
persuasi Dalam
untuk diskusi
mahasiswalah yang harus berbicara bukan dosen. Oleh karena itu, dalam diskusi tiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan paham yang dibina bersama. d) Metode kerja kelompok Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi
kelompok mengandung pengertian
bahwa
mahasiswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil (Sudjana, 2011:83). Ada dua jenis kelompok bisa dilihat dari segi proses kerjanya yaitu : (1) Kelompok jangka pendek, artinya jangka waktu untuk bekerja dalam kelompok tersebut hanya pada waktu itu saja, hanya insidental.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
(2) Kelompok jangka panjang, proses kerja dalam kelompok itu bukan hanya pada waktu itu saja tetapi dapat berlaku untuk satu periode tertentu sesuai dengan tugas masalah yang akan dipecahkan e) Metode demontrasi Metode demonstrasi adalah suatu metode mengajar dengan cara meragakan atau mempertunjukan kepada siswa atau mahasiswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Metode ini baik untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu proses mengerjakan atau
menggunakanya,
komponen-komponen
yang
membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain dan untuk mrengetahui atau melihat kebenaran sesuatu. f) Metode Sosiodrama Metode sosiodrama adalah semacam sandiwara tanpa script (bahan tertulis), tanpa latihan terlebih dahulu, tanpa menyeluruh anak menghafalkan sesuatu. Metrode ini dipergunakan bila kita ingin memberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
pengertian yang lebih mendalam tentang pikiran dan perasaan
manusia
dalam
berbagai
situasi
yang
mengandung suatu masalah sosial. g) Metode eksperimen Metode eksperimen adalah metode mengajar dengan cara melakukan percobaan untuk membuktikan suatu hal yang sudah diajarkan dan kemudian melihat apa yang terjadi yang kemudian membandingkanya dengan teori yang telah diajarkan. h) Metode pemecahan masalah Metode pemecahan masalah adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha mencari pemecahan atau jawaban oleh siswa atau mahasiswa. Metode pemecahan masalah ini sering dinamakan dengan problem solving method, reflective thinking method, atau scientific method. i) Metode latihan Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
j) Metode karyawisata Metode karyawisata adalah metode mengajar dengan cara mengunjungi suatu tenpat keluar kelas dalam rangka belajar. Dengan adanya karyawisata maka akan terbentuk suatu jembatan yang menghubungkan antara kampus dengan masyarakat dan lingkunganya. k) Metode simulasi Simulasi berasal dari kata simulate yang berarti berpura-pura atau berbuat seolah-olah, atau simulation yang berarti tiruan atau perbuatan yang hanya berpurapura saja. Simulasi dengan metode mengajar adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan situasi tiruan atau berpura-pura dalam proses belajar untuk memperoleh suatu pemahaman tentang hakikat suatu konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. l) Metode penemuan Metode pelajaran
penemuan
yang
banyak
adalah
cara
melibatkan
penyajian siswa
atau
mahasiswa dalam proses-proses mental dalam rangka penemuanya. Menurut sound, discovery adalah proses mental, dan dalam proses itu individu mengasimilasi konsep dan prinsip dan prinsip-prinsip.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
m) Metode proyek atau unit Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang titik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahanya secara keseluruhan dan bermakana. n) Metode sistem regu (team-teaching) Metode sistem regu adalah metode mengajar yang dilakukan oleh dua orang dosen atau lebih yang bekerjasama
untuk
mengajar
sebuah
kelompok
mahaiswi. Jadi dalam satu kelas dihadapi oleh beberapa dosen. o) Metode survai masyarakat Metode survai masyarakat adalah metode mengajar dengan cara mencari informasi atau keterangan dari sejumlah unit tertentu baik melalui observasi maupun komunikasi langsung (wawancara). p) Pembelajaran
kontekstual
(contextual
teaching
learning) Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan mendorong siswa membuat hubungan antara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari. q) Pembelajaran kooperatif (cooperatif learning) Pembelajaran pembelajaran
yang
kooperatif berfokus
adalah
pendekatan
pada
penggunaan
kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. 3. Intensitas belajar a. Pengertian Intensitas Belajar Menurut
Kamus Besar Bahasa
Indonesia,
pengertian
intensitas belajar adalah keadaan tingkatan atau intensnya. Sedangkan intens adalah hebat atau sangat kuat, penuh semangat. Sedangkan belajar adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan (Ali imron, 1996:3). Jadi intensitas belajar adalah suatu keadaan dimana seseorang secara sungguh-sungguh dan terus menerus mengumpulkan pengetahuan sehingga memperoleh hasil yang optimal. b. Cara belajar yang efisien Cara belajar yang efisien mengandung asas-asas tertentu yang tidak saja harus dipahami oleh mahasiswa tetapi juga harus dihayati selama masa studinya di perguruan tinggi. dalam setiap usaha apapun tentu terdapat asas-asas yang harus dijadikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
pedoman untuk suksesnya itu. Asas adalah suatu dalil utama yang dapat diterapkan pada suatu rangkaian kegiatan untuk menjadi petunjuk dalam melakukan tindakan-tindakan. Demikian pula dalam usaha belajar dapatlah dicari dan ditentukan asas-asas tertentu yang berguna sebagai pedoman bagi para mahasiswa dalam melakukan studinya. Prinsip-prinsip dalam belajr itu menyangkut 3 hal, yaitu keteraturan, kedsiplinan, dan konsentrasi. 1) Keteraturan dalam belajar Pokok pangkal yang pertama dari cara belajar yang baik adalah keteraturan. Pengetahuan mengenai cara belajar yang efisien pada umumnya berupa rumus-rumus untuk bekerja secara teratur. Hanya dengan bekerja secara teratur seorang mahasiswa akan memperoleh hasil yang baik. Ia harus secara teratur mengikuti kuliah. Membaca buku pelajaran harus juga teratur. Catatan-catatan pelajaran juga harus ditata secara teratur begitu pula dengan perlengkapan belajar. Jika sifat keteraturan ini telah benar-benar dihayati sehingga menjadi kebiasaan seseorang mahasiswa dalam pembuatanya, maka sifat ini akan mempengaruhi pula jalan pikirnya. Hanya dengan jalan pikiran yang teratur maka ilmu itu dapat dimengerti dan dikuasai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
2) Disiplin belajar Disiplin belajar adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan mahasiswa untuk mematuhi aturan, tata tertib, dan sekaligus mengendalikan diri meneysuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar sekalipun yang mengekang dan menunjukan kesadaran akan tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban. Tujuanya agar setiap individu memiliki disiplin jangka panjang, yaitu disiplin yang tidak hanya didasarkan pada kepatuhan terhadap aturan atau otoritas, tetapi lebih kepada pengembangan kemampuan untuk mendisiplinkan diri sendiri sebagai salah satu ciri kedewasaan individu. Dengan adanya disiplin diri yang tertanam dalam diri mahasiswa, hal ini akan menjadikan mereka lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Dengan adanya disiplin belajar yang bagi mahasiswa akan meningkatkan ketekunan serta memperbesar kemungkinan mahasiswa untuk berkreasi dan berprestasi. Dengan jalan berdisiplin untuk melaksanakan pedomanpedoman yang di dalam usaha belajar, barulah seorang mahasiswa mungkin mempunyai cara belajar yang baik. Sifat bermalas-malasan,
keinginan
keseganan
bersusah
untuk
mencari payah
gampangnya
memusatkan
saja,
pikiran,
kebiasaan untuk melamun dan gangguan-gangguan lainya selalu menghinggapi kebanyakan mahasiswa. Gangguan itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
akan bisa diatasi apabila mahasiswa mempunyai disiplin. Berdisiplin selain akan membuat seorang mahasiswa memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik juga merupakan suatu proses ke arah pembentukan watak yang baik. Cara belajar yang baik bukanlah bakat sejak lahir dari segolongan saja. Cara belajar yang baik adalah suatu kecakapan yang dapat dimiliki oleh setiap mahasiswa dengan jalan latihan. Tetapi keteraturan dan disiplin harus ditanam dan dikembangkan dengan penuh kesungguhan agar deapt dimiliki oleh seorang mahasiswa. Dapat dikatakan mahaiswa yang memiliki disiplin belajar
cenderung
dibandingkan
memiliki
dengan
prestasi
mahasiswa
yang
yang
lebih
tidak
baik
memiliki
kedisiplinan dalam belajar. Oleh karena itu mahasiswa harus memiliki kedisiplinan belajar agar mereka memiliki prestasi yang bagus. 3) Konsentrasi Setiap mahasiswa yang sedang menuntut ilmu harus melakukan konsentrasi dalam belajarnya tanpa konsentrasi tak mungkin ia berhasil menguasai pelajaranya. Di dalam ruang kuliah
sering
dijumpai
seorang
mahasiswa
walaupun
tampaknya mendengarkan penjelasan dosen, tapi ternyata pikiranya melayang-layang entah kemana.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
4. Fasilitas belajar a. Pengertian fasilitas belajar Komunikasi anatra pendidik dan anak didik yang berwujud pergaulan memungkinkan terjadinya proses pendidikan. Di dalam suatu kehidupan modern media komunikasi bukanlah barang yang mewah, di mana salah satu syarat untuk berhasil atau tidaknya suatu program organisasi ialah menggunakan media atau sarana yang baik dan tepat. Hal ini pun terjadi dalam pendidikan baik secara formal, informal, ataupun non formal yang biasa diberi nama media pendidikan. Dalam dunia pendidikan hal tersebut dinamakan alat peraga atau sarana belajar. Pengertian sarana belajar adalah bahan, alat atau media yang digunakan dalam belajar mengajar baik didalam kelas maupun luar kelas agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan tepat guna. Seorang dosen harus berusaha agar materi pengajaran yang disampaikan dapat dengan mudah diserap atau dimengerti oleh mahasiswa. Oleh karena itu, untuk memudahkan penyampaian materi pengajaran tersebut perlu diusahakan agar mahasiswa memanfaatkan menggunakan sarana belajar yang ada. Pengertian sarana belajar yang penulis maksud adalah bahan, alat, media atau fasilitas yang digunakan oleh mahasiswa untuk belajar baik di dalam kampus maupun di luar kampus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
b. Fungsi sarana belajar Beberapa fungsi sarana belajar: 1) Fungsi edukatif, artinya dengan sarana belajar ini dapat memberikan pengaruh baik yang mengandung nilai-nilai pendidikan. Pengaruh ini berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. 2) Fungsi sosial, artinya dengan sarana belajar ini berhubungan antara pribadi anak dapat lebih baik lagi, sebab mereka secara gotong royong dapat bersama-sama mempergunakan sarana itu. 3) Fungsi ekonomis, artinya dengan satu macam sarana belajar pendidikan sudah dapat dinikmati oleh sejumlah anak didik dan bisa dipergunakan sepanjang waktu. 4) Fungsi politis, artinya dengan sarana belajar ini berarti sumber pendidikan atau yang lain yang berasal dari pusat akan sama sampai didaerah-daerah bahkan di tiap-tiap kampus. 5) Fungsi seni, artinya dengan adanya sarana belajar ini berarti kita bisa mengenalkan bermacam-macam hasil budaya manusia sehingga pengetahuan mahasiswa tentang nilai-nilai budaya manusia makin lama makin bertambah. c. Jenis-jenis sarana belajar Sarana belajar dapat disebut juga “perangkat keras” dan “perangkat lunak”. Perangkat keras adalah sarana yang secara fisik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
memang keras, misalnya: perpustakaan, meja belajar, ruang belajar, ruang kelas, dan lain-lain sedangkan yang dimaksud dengan perangkat lunak adalah yang secara fisik memang lunak misalnya : modul, buku tulis, alat-alat tulis dan lainya. 5. Lingkungan belajar a. Pengertian lingkungan belajar Selain faktor individu, faktor lingkungan lebih-lebih lingkungan belajar sangat menentukan motivasi belajar seseorang untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik, sebab individu secara sadar atau tidak senantiasa tersosialisasi oleh lingkunganya. Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang terdapat di tempat belajar. b. Jenis-jenis lingkungan belajar Lingkungan belajar ini meliputi : lingkungan fisik dan lingkungan sosial (Ali imron, 1996:103). Adapun uraianya adalah sebagai berikut: 1) Lingkungan fisik Lingkungan fisik adalah tempat di mana pembelajar tersebut belajar sehingga si pembelajar dapat merasakan apakah tempat belajarnya nyaman ataukah tidak. Hal yang demikian sangat berpengaruh pada motivasi belajar yang pastinya akan berpengaruh pada pencapaian prestasi belajar seseorang. Demikian juga tempat yang berantakan, tidak tertata rapi, tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
akan memberi gairah untuk belajar seseorang. Sebaliknya, tempat belajar yang teratur, yang tertata dengan rapi akan mendorong seseorang bergairah dalam belajar. Tempat belajar yang bising pun dapat menganggu belajar seseorang, tapi sebaliknya tempat belajar yang tenang bisa menimbulkan gairah belajar. 2) Lingkungan sosial Lingkungan sosial adalah suatu tempat dimana seseorang itu ada keterkaitan dengan orang lain. Lingkungan sosial ini bisa berupa lingkungan sepermainan, lingkungan teman sebaya, kelompok belajar, dan lingkungan keluarga. Walaupun faktor pribadi seseorang lebih menentukan terhadap diri sendiri haruslah diakui bahwa kelompok belajar, teman sebaya, lingkungan sepermainan, maupun lingkungan keluarga ini pun sangat menetukan motivasi seseorang dalam pencapaian prestasi belajar yang baik. Misalnya jika dalam lingkungan sosial seseorang tidak terbiasa dengan aktivitas belajar, atau dapat disebut belajar belum membudaya maka seseorang itu kurang memotivasi atau bahkan tidak termotivasi sama sekali untuk belajar. Begitupun
dalam
lingkungan
keluarga
yang
kurang
mendukung bahkan tidak adanya dorongan dan pengertian dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
orang tua maupun anggota keluarga yang lainya, terkadang seseorang mengalami lemah semangat untuk belajar. Padahal lingkungan keluarga sangat berperan penting untuk mengajarkan seseorang agar dapat membiasakan belajar sebagai
sebuah
kewajiban.
Apabila
dalam
lingkungan
keluarga, anggota keluarga tidak membiasakan hal tersebut biasanya seseorang tersebut tidak akan termotivasi dalam belajar
karena
menganggap
itu
bukan
budaya
dalam
keluarganya. B. Kerangka Berpikir dan Hipotesis 1. Kerangka Berpikir a. Kontribusi persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa. Berdasarkan penelitian H.M Farid Nasution (2001) yang berjudul “Hubungan metode mengajar dosen, keterampilan belajar, sarana belajar, dan lingkungan belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa“ menunjukan ada hubungan yang positif dan signifikan antara metode mengajar dosen dengan prestasi belajar mahasiswa yang berarti semakin baik metode mengajar dosen akan semakin tinggi pula prestasi belajar mahasiswa. Kontribusi antara persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen dalam kegiatan belajar mengajar, penulis menduga metode mengajar dosen mempunyai kontribusi atau andil yang kuat dalam menentukan prestasi belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
mahasiswa. Metode mengajar yang digunakan dosen sangat mempengaruhi pretasi belajar mahasiswa. Seorang mahasiswa akan senang untuk belajar bila penggunaan metode mengajar dosen telah sesuai dengan materi yang akan disampaikan. b. Kontribusi antara intensitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Intensitas belajar merupakan suatu keadaan dimana seseorang
secara
sungguh-sungguh
dan
terus
menerus
mengumpulkan pengetahuan sehingga memperoleh hasil yang optimal. Indikator intensitas belajar adalah disiplin belajar, tujuanya agar setiap individu memiliki disiplin jangka panjang, yaitu disiplin yang tidak hanya didasarkan pada kepatuhan terhadap aturan atau otoritas, tetapi lebih kepada pengembangan kemampuan untuk mendisiplinkan diri sendiri sebagai salah satu ciri kedewasaan individu. Dengan adanya disiplin diri yang tertanam dalam diri mahasiswa, hal ini akan menjadikan mereka lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Dengan adanya disiplin belajar, penulis menduga disiplin belajar mempunyai kontribusi atau andil besar mahasiswa untuk meningkatkan ketekunan serta memperbesar kemungkinan mahasiswa untuk berkreasi dan berprestasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
c. Kontribusi sarana belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Sarana belajar adalah bahan, alat, media atau fasilitas yang digunakan oleh mahasiswa untuk belajar baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Penggunaan sarana belajar yang baik akan sangat menunjang kegiatan belajar mengajar mahasiswa. dimana mahasiswa akan merasa lebih memahami dan mengerti tentang apa yang telah disampaikan dosen melalui sarana belajar. Dengan adanya sarana belajar yang baik penulis menduga memiliki kontribusi terhadap pretasi belajar mahasiswa. Semakin baik sarana belajar, semakin baik pula prestasi belajar mahasiswa. d. Kontribusi lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Faktor lingkungan, lebih-lebih lingkungan belajar sangat menentukan motivasi belajar seseorang untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik, sebab individu secara sadar atau tidak senantiasa tersosialisasi oleh lingkunganya. Mahasiswa yang merasa lebih nyaman dan tenang dengan lingkungan belajarnya akan dapat lebih berkonsentrasi dan lebih bergairah untuk belajar. Oleh karena itu penulis menduga bahwa kondisi lingkungan belajar akan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Semakin baik kondisi lingkungan belajar semakin tinggi prestasi belajar mahasiswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
e. Kontribusi persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Dengan metode dosen yang sesuai, intensitas belajar, sarana belajar, dan lingkungan belajar yang baik maka mahasiswa akan mempunyai kemauan untuk mengikuti perkuliahan. Semakin baik persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, sarana belajar, dan lingkungan belajar penulis menduga bahwa akan ada kontribusi terhadap prestasi belajar yang dicapai mahasiswa. Gambar. 2.1. Kerangka Teoritik
X1
r1
X2
r2
X3
r3
X4
r4
Y R
Keterangan : X1 : metode mengajar dosen r1 : koefisien kontribusi antara X1 dan Y X2 : intensitas belajar r2 : koefisien kontribusi antara X2 dan Y
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
X3 : fasilitas belajar r3 : koefisien kontribusi antara X3 dan Y X4 : lingkungan sosial r4 : koefisien kontribusi antara X4 dan Y Y : prestasi belajar R : koefisien kontribusi antara Y dengan X1, X2, X3, dan X4 C. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berfikir, maka didapatkan hipotesis sebagai berikut: a. Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikan persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa. Ha
=
Ada kontribusi dan signifikan persepsi mahasiswa tentang
metode mengajar dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa. b. Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikan intensitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Ha
=
Ada kontribusi dan signifikan intensitas belajar terhadap
prestasi belajar mahasiswa. c. Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikan sarana belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Ha = Ada kontribusi dan signifikan sarana belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
d. Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Ha
=
Ada kontribusi dan signifikan lingkungan belajar terhadap
prestasi belajar mahasiswa. e. Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikan persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Ha
=
Ada kontribusi dan signifikan persepsi mahasiswa tentang
metode mengajar dosen, intensitas belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. D. Hasil Penelitian yang Relevan Berdasarkan penelitian Indrawati (2004) yang berjudul “Hubungan antara Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Lingkungan Belajar, dengan Prestasi Belajar Mahasiswa” menunjukan : (1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa artinya semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa semakin tinggi prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa, (2) ada hubungan yang posotif dan signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar mahasiswa artinya semakin tinggi disiplin belajar mahasiswa semakin tinggi prestasi belajar yang dicapai mahasiswa, dan (3) ada hubungan dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa artinya semakin baik kondisi belajar mahasiswa semakin tinggi prestasi yang dicapaioleh mahasiswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Eksplanatif. Penelitian Eksplanatif merupakan suatu penelitian tentang subjek (Y) yaitu prestasi belajar mahasiswa dimana subjek tersebut terbatas pada prestasi belajar mahasiswa Progam Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 20092010 Universitas Sanata Dharma, sehingga kesimpulan yangt diperoleh hanya berlaku pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kontribusi antara persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Dasar-Dasar Akuntansi Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2009 dan angkatan 2010 Universitas Sanata Dharma. Adapun hasil penelitian tidak digeneralisasikan pada kasus-kasus lain dan di Universitas lain. B. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian di lakukan di Universitas Sanata Dharma, Program Studi Pendidikan Ekonomi. b. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2013.
48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
C. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian Subjek Penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2009 dan angkatan 2010. b. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa. D. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130). Populasi dalam penelitian ini adalah 70 mahasiswa yang terdiri dari 40 mahasiswa angkatan 2009 dan 30 mahasiswa angkatan 2010 b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2008:81). Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel berdasarkan Rumus Slovin: n=
( )
+ 1 dimana:
n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 10% atau sig. = 0,1.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah 70, maka jumlah sampel yang digunakan adalah : n = 70 / 70 (0,1)2 + 1 = 41,17 dibulatkan menjadi 42 sampel. c. Teknik Pengambilan Sampel Teknik Pengambilan Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional a. Variabel terikat (prestasi belajar) Variabel terikat adalah himpunan yang memiliki sejumlah aspek atau unsur yang di dalamnya berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi lain yang disebut variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini prestasi mahasiswa belajar Pogram Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2009 dan angkatan 2010 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Data prestasi belajar mahasiswa diukur dengan nilai final mata kuliah Dasar-Dasar Akuntansi II yang dicapai responden sebagai indikator. Nilai final mata kuliah DDA II diklasifikasikan menjadi 3 kriteria yang meliputi: Variabel Prestasi Belajar Mahasiswa Klasifikasi Kriteria Tinggi 80%-100% Sedang 65%-79% Rendah < 64 % Sumber: PAP I yang dimodifikasi (Masidjo,1995)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
b. Variabel bebas (metode mengajar dosen, intensitas belajar , sarana belajar dan lingkungan belajar) Variabel-variabel bebas dalam penelitian ini adalah : 1) Metode mengajar dosen adalah penilaian mahasiswa tentang ketepatan cara dosen mengajar sesuai karakteristik materi yang diajarkan. 2) Intensitas belajar adalah perilaku mahasiswa secara sungguh sungguh dan terus menerus mengumpulkan pengetahuan sehingga mencapai hasil yang optimal. 3) Fasilitas belajar adalah fasilitas yang dimiliki oleh mahasiswa yang digunakan dalam belajar. 4) Lingkungan sosial adalah tempat belajar mahasiswa. Data mengenai metode mengajar, intensitas belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial diperoleh melalui jawaban kuesioner yang berupa daftar pertanyaan. Kuesioner yang digunakan berbentuk pertanyaan tertutup, dimana responden hanya memilih satu jawaban yang telah tersedia. Jawaban yang diperoleh bersifat kualitatif maka menggunakan skala likert dalam memberikan skor. Pembagian pertanyaan dalam kuesioner dibagi menjadi tiga kategori karena pada dasarnya seseorang mempunyai sikap yaitu sikap mendukung (positif), sikap tidak mendukung atau menolak (negatif), dan netral. Penulis berharap responden
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
memiliki sikap mendukung atau tidak mendukung atau menolak maka dari itu jawaban netral dihilangkan, sehingga ada dua kategori yang digunakan yaitu pernyataan positif dan pertanyaan negatif yang dinilai dengan pilihan Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun kisi-kisi kuisioner untuk variabel bebas adalah sebagai berikut : Tabel. III. I Kisi-Kisi Kuesioner No 1
Variabel Metode mengajar
Indikator
2 3
Intensitas Belajar Fasilitas Belajar
Kesesuaian metode mengajar dosen Ketertarikan mahasiswa terhadap metode mengajar dosen Kemampuan dosen memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran Pemberian soal-soal latihan untuk memperdalam materi pembelajaran Memberikan kesempatan mahasiswa untuk bertanya Pendalaman materi dengan umpan balik dari dosen Lama belajar Frekuensi belajar Buku-buku Modul Laptop Alat tulis
Item Positif 1
Item Negatif 3
2
7
4
-
5
-
6
-
8
-
1 2 1,3,4 7 2 3
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Lingkungan Sosial
Lingkungan Keluarga Lingkungan Teman Sebaya Lingkungan Kelompok Belajar
53
1,2,9 3,6,10,11 4,5,7
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data serta keterangan yang diperlukan adalah : a. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden baik laporan tentang pribadinya maupun hal-hal yang ia ketahui. Untuk mengumpulkan data mengenai metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar, dan lingkungan sosial. b. Dokumentasi adalah mencari data mengenai transkip nilai data prestasi mahasiswa Progam Studi Pendidikan Ekonomi matakuliah Dasar-Dasar Akuntansi II angkatan 2009-2010. G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas a. Pengujian Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan berdasarkan uji korelasi Product Moment dari Karl Pearson dengan rumus (Arikunto, 2000:225):
∑
(∑
) (∑ )(∑ )
(∑ )
∑
(∑ )
8 -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Keterangan: N
= Total Responden
Y
= Total item
X
= Total dari setiap item = Koefisien kontribusi antara variabel perbedaan persepsi mahaiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas
belajar dan lingkungan sosial terhadap
prestasi belajar. Koefisien
kontribusi
yang
diperoleh
dari
hasil
perhitungan
menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya nilai koefisien korelasi ini dibandingkan dengan nilai r korelasi Product Moment pada tabel dengan dk=n-2. Jika nilai lebih besar dari pada nilai
扤
, maka butir pernyataan tersebut dapat
dikatakan valid, dan begitu pula sebaliknya. Tabel. III.2 Hasil Uji Validitas Variabel Metode Mengajar Dosen Butir Pertanyaan
R-hitung
1 0.477 2 0.139 3 0.126 4 0.428 5 0.436 6 0.650 7 0.488 Sumber: data diolah, 2013
R-tabel
Kesimpulan
0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Dari data di atas diperoleh butir kuesioner yang valid dan tidak valid, adapun rician yang didapat adalah sebagai berikut : Data Valid
: terdapat 7 butir
Data Tidak Valid
: terdapat 0 butir
Perlakuan untuk butir pernyataan yang tidak valid yaitu dibuang. Tabel. III.3. Hasil Uji Validitas Variabel Intensitas Belajar Butir R-hitung R-tabel Kesimpulan Pertanyaan 1 0.822 2 0.822 Sumber: data diolah, 2013
0,312 0,312
Valid Valid
Dari data di atas diperoleh butir kuesioner yang valid dan tidak valid, adapun rician yang didapat adalah sebagai berikut : Data Valid
: terdapat 2 butir
Data Tidak Valid
: terdapat 0 butir
Perlakuan untuk butir pernyataan yang tidak valid yaitu dibuang. Tabel. III.4. Hasil Uji Validitas Variabel Fasilitas Belajar S Butir Pertanyaan u 1 m b e r
2 3 4 5 6 7 8
R-hitung
R-tabel
Kesimpulan
0.467 0.563 0.493 0.408 0.593 0.536 0.435 0.496
0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
data diolah, 2013 Dari data di atas diperoleh butir kuesioner yang valid dan tidak valid, adapun rician yang didapat adalah sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Data Valid
: terdapat 8 butir
Data Tidak Valid
: terdapat 0 butir
56
Perlakuan untuk butir pernyataan yang tidak valid yaitu dibuang. Tabel. III.5. Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Sosial Butir R-hitung R-tabel Kesimpulan Pertanyaan 1 0.446 2 0.334 3 0.358 4 0.594 5 0.432 6 0.599 7 0.541 8 0.499 9 0.434 10 0.390 11 0.495 Sumber: data diolah, 2013
0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari data di atas diperoleh butir kuesioner yang valid dan tidak valid, adapun rician yang didapat adalah sebagai berikut : Data Valid
: terdapat 11 butir
Data Tidak Valid
: terdapat 0 butir
Perlakuan untuk butir pernyataan yang tidak valid yaitu dibuang. b. Pengujian Reliabilitas Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Alat ukur dikatan reliabel jika alat ukur tersebut mampu memberikan hasilyang tetap meskipun digunakan kapanpun. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas instrument, maka digunakan rumus Alpha (Arikunto, 2000:236).
(
)
1−
∑
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Keterangan : r11
= reliabilitas instrument
k
= banyaknya butir pertanyaan
∑
= jumlah varian butir = varian total
Suatu konstruk atau variable dikatakan reliabel jika memberikan nilai koefisien Cronbach Alpha> 0,60 ( Nunnaly, 1967 dalam Imam Ghozali, 2001:42). Jadi jika nilai koefisien Cronbach Alpha lebih besar daripada 0,60 maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan reliabel, dan begitu pula sebaliknya. Uji reliabelitas digunakan pada variabel persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial. Berikut ini adalah hasil rangkuman variabel penelitian setelah diolah menggunakan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 16. Tabel III.6. Hasil Uji Reliabilitas Alpha Koef. Variabel Cronbach Alpha Persepsi mahasiswa 0.680 0,600 tentang metode mengajar dosen Sumber: data diolah, 2013
Kesimpulan Reliabel
Berdasarkan hasil dari tabel III.6 maka dapat disimpulkan bahwa dari bahwa dari 7 butir pertanyaan pada variabel persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen diperoleh nilai rhitung sebesar 0,680. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
dengan rtabel. Dengan jumlah data (N) sebanyak 42 responden dan derajat keyakinan sebesar 0,05 sehingga dapat dikatakan penelitian ini reliabel. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai r hitung > rtabel (0,680 > 0,600). Hal ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen dapat dikatakan handal. Tabel III.7. Hasil Uji Reliabilitas Alpha Koef. Variabel Cronbach Alpha Intensitas Belajar 0.872 0,600 Sumber: data diolah, 2013
Kesimpulan Reliabel
Berdasarkan hasil dari tabel III.7 maka dapat disimpulkan bahwa dari bahwa dari 2 butir pertanyaan pada variabel intensitas belajar diperoleh nilai rhitung sebesar 0,724. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Dengan jumlah data (N) sebanyak 42 responden dan derajat keyakinan sebesar 0,05 sehingga dapat dikatakan penelitian ini reliabel. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung > rtabel (0,872 > 0,600). Hal ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel intensitas belajar dapat dikatakan handal. Tabel III.8. Hasil Uji Reliabilitas Alpha Koef. Variabel Cronbach Alpha Fasilitas Belajar 0.785 0,600 Sumber: data diolah, 2013
Kesimpulan Reliabel
Berdasarkan hasil dari tabel III.8 maka dapat disimpulkan bahwa dari bahwa dari 8 butir pertanyaan pada variabel fasilitas belajar diperoleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
nilai rhitung sebesar 0,785. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Dengan jumlah data (N) sebanyak 42 responden dan derajat keyakinan sebesar 0,05 sehingga dapat dikatakan penelitian ini reliabel. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung > rtabel (0,785 > 0,600). Hal ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel fasilitas belajar belajar dapat dikatakan handal. Tabel III.9. Hasil Uji Reliabilitas Alpha Koef. Variabel Cronbach Alpha Lingkungan Belajar 0.797 0,600 Sumber: data diolah, 2013
Kesimpulan Reliabel
Berdasarkan hasil dari tabel III.9. maka dapat disimpulkan bahwa dari bahwa dari 11 butir pertanyaan pada variabel lingkungan sosial diperoleh nilai rhitung sebesar 0,797. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Dengan jumlah data (N) sebanyak 42 responden dan derajat keyakinan sebesar 0,05 sehingga dapat dikatakan penelitian ini reliabel. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung > rtabel (0,797 > 0,600). Hal ini berarti bahwa butirbutir pertanyaan pada variabel lingkungan sosial belajar dapat dikatakan handal. H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Untuk membuat generalisasi pada penelitian analisis data terhadap 42 responden yang meliputi persepsi mahasiswa tentang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
metode mengajar dosen, intensitas belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar menggunakan analisis deskriptif. Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (Mean) dan standar deviasi untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan dalam mencari mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut: a)
=
∑
=
b)
∑
(
)
(Sumber: Sugiyono, 2008) Keterangan:
= rata-rata (Mean) ∑
= jumlah skor = jumlah responden Namun dalam penelitian ini , untuk mencari jumlah mean dan
standar deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS. Mean dan standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut: a. Variabel Persepsi Mahasiswa tentang Metode Mengajar Dosen Tabel III.10 Mean dan Standar Deviasi persepsi Mahasiswa Tentang Metode Mengajar Dosen Variabel N Persepsi mahasiswa 42 tentang metode mengajar dosen Sumber: data diolah, 2013
Mean 24.57
Standar Deviasi 2.34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Untuk mengetahui penilaian persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini: Tabel III.11 Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Metode Mengajar Dosen Metode Mengajar Dosen Kurang Bagus Cukup Bagus Bagus Sumber: data diolah, 2013
Rumus Interval
Interval
X < mean – SD Mean - SD < x < mean + SD Mean + SD < x
18-21 22-25 26-28
Kategori persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen siswa dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: 1) Metode Mengajar Dosen Bagus Metode mengajar dosen bagus dalam penelitian ini berarti mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2009 dan 2010 berpendapat bahwa metode mengajar yang digunakan sudah sesuai atau sudah tepat dengan karakteristik mata kuliah. Oleh karena itu, persepsi mahasiswa yang berada dalam kelompok ini lebih dapat memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar. 2) Metode Mengajar Dosen Cukup Bagus Metode mengajar dosen cukup bagus dalam penelitian ini berarti mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2009 dan 2010 berpendapat bahwa metode mengajar yang cukup sesuai atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
cukup tetap dengan karakteristik mata kuliah. Oleh karena itu, persepsi mahasiswa yang berada dalam kelompok ini lebih dapat memberikan pengaruh biasa saja terhadap prestasi belajar. 3) Metode Mengajar Dosen Kurang Bagus Metode mengajar dosen kurang bagus dalam penelitian ini berarti mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2009 dan 2010 berpendapat bahwa metode mengajar yang digunakan kurang tepat dan kurang sesuai dengan karakteristik mata kuliah. Oleh karena itu, persepsi mahasiswa yang berada dalam kelompok ini lebih dapat memberikan pengaruh negatif terhadap prestasi belajar. b. Variabel Intensitas Belajar Tabel III.12. Mean dan Standar Deviasi Tentang Intensitas Belajar Variabel Intensitas Belajar
N 42
Mean 3.81
Standar Deviasi 1.56
Untuk mengetahui penilaian persepsi mahasiswa tentang intensitas belajar, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini: Tabel III.13. Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Intensitas Belajar Intensitas Belajar Rumus Interval Interval Rendah X < mean - SD 1.5-2.5 Sedang Mean - SD < x < 3-4 mean + SD Tinggi Mean + SD < x 4.5-7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Kategori intensitas belajar dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: 1) Intensitas Belajar Tinggi Intensitas belajar mahasiswa tinggi dalam penelitian ini berarti mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2009 dan 2010 memiliki intensitas belajar 4 jam atau lebih. Oleh karena itu, mahasiswa yang berada dalam kelompok ini lebih dapat memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar. 2) Intensitas Belajar Sedang Intensitas belajar mahasiswa sedang dalam penelitian ini berarti mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2009 dan 2010 memiliki intensitas belajar 3 jam dan kurang dari 4 jam. Oleh karena itu, mahasiswa yang berada dalam kelompok ini lebih dapat memberikan pengaruh yang biasa saja terhadap prestasi belajar. 3) Intensitas Belajar Rendah Intensitas belajar mahasiswa rendah dalam penelitian ini berarti mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2009 dan 2010 memiliki intensitas belajar 1 jam dan kurang dari 3 jam. Oleh karena itu, mahasiswa yang berada dalam kelompok ini lebih dapat memberikan pengaruh negatif terhadap prestasi belajar. c. Variabel Fasilitas Belajar Tabel III.14. Mean dan Standar Deviasi Tentang Fasilitas Belajar Variabel Fasilitas Belajar
N 42
Mean 27.36
Standar Deviasi 3.03
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Untuk mengetahui penilaian persepsi mahasiswa tentang fasilitas belajar, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini: Tabel III.18 Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Fasilitas Belajar Sarana Belajar Tidak Memadai Cukup Memadai
Rumus Interval X < mean - SD Mean - SD < x < mean + SD Memadai Mean + SD < x Sumber: data diolah, 2013
Interval 20-23 24-28 29-32
Fasilitas belajar dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: 1) Fasilitas Belajar Memadai Fasilitas belajar mahasiswa memadai dalam penelitian ini berarti
mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2009 dan
2010 memiliki fasilitas belajar sangat lengkap. Karena kepemilikan sarana belajar mahasiswa dirasa lengkap. Oleh karena itu, mahasiswa yang berada dalam kelompok ini lebih dapat memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar. 2) Fasilitas Belajar Cukup Memadai Fasilitas belajar mahasiswa cukup dalam penelitian ini berarti
mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2009 dan
2010 memiliki fasilitas belajar yang kurang lengkap tetapi belum sepenuhnya memadai. Oleh karena itu, mahasiswa yang berada dalam kelompok ini lebih dapat memberikan pengaruh yang biasa saja terhadap prestasi belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
3) Fasilitas belajar kurang memadai Fasilitas belajar mahasiswa kurang dalam penelitian ini berarti
mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2009 dan
2010 memiliki fasilitas belajar tidak lengkap karena fasilitas yang dimiliki hanya sedikit. Oleh karena itu, mahasiswa yang berada dalam kelompok ini lebih dapat memberikan pengaruh negatif terhadap prestasi belajar. d. Variabel Lingkungan Sosial Tabel III.15 Mean dan Standar Deviasi Tentang Lingkungan Sosial Variabel Lingkungan Sosial
N 42
Mean 34.81
Standar Deviasi 4.67
Untuk mengetahui penilaian lingkungan sosial mahasiswa, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini: Tabel III.16 Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Lingkungan Sosial Lingkungan Belajar Rumus Interval Interval Tidak Mendukung X < mean – SD 17 – 29 Cukup Mendukung Mean - SD < x < 30 – 38 mean + SD Mendukung Mean + SD < x 39 – 41 Sumber: data diolah, 2013 Lingkungan sosial dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: 1) Lingkungan sosial Mendukung Lingkungan sosial mahasiswa mendukung dalam penelitian ini berarti
mahasiswa pendidikan ekonomi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
angkatan 2009 dan 2010 memiliki lingkungan sosial yang sangat mendukung belajarnya. Oleh karena itu, mahasiswa yang berada dalam kelompok ini lebih dapat memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar. 2) Lingkungan sosial cukup mendukung Lingkungan sosial mahasiswa cukup mendukung dalam penelitian ini berarti
mahasiswa pendidikan ekonomi
angkatan 2009 dan 2010 memiliki lingkungan sosial yang cukup mendukung memberikan motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, mahasiswa yang berada dalam kelompok ini lebih dapat memberikan pengaruh yang biasa saja terhadap prestasi belajar. 3) Lingkungan sosial kurang mendukung Lingkungan belajar mahasiswa rendah dalam penelitian ini berarti mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2009 dan 2010 memiliki lingkungan belajar yang buruk. Karena lingkungan sosialnya kurang peduli. Oleh karena itu, mahasiswa yang berada dalam kelompok ini lebih dapat memberikan pengaruh negatif terhadap prestasi belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
2. Uji Hipotesis a. Uji Prasyarat 1) Uji Normalitas Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Jika nilai asymtot memiliki signifikansi lebih dari = 0,05 maka distribusi dapat dikatakan normal, dan jika nilai asymtot memiliki signifikansi lebih kecil dari = 0,05 berarti distribusi tersebut tidak normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorof-smirnov dengan tingkat kepercayaan 5% atau 0,05. Jika signifikansi > 0,05 maka regresi yang digunakan memiliki data residual yang berdistribusi normal. Rumus uji Kolmogrov-Sminov untuk normalitas sebagai berikut:
Dimana: D
=
|
: Deviasi maksimum
( )−
( )|
Fo(X) : Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan Sn(X) : Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi Dari output diatas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi Asymp. Sig (2-tailed) Metode Mengajar Dosen (X1) sebesar 0,437, Intensitas Belajar (X2) sebesar 0,108, Sarana Belajar (X3) sebesar 0,661,
dan
Lingkungan
Belajar
sebesar
0.166.
Apabila
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
dibandingkan dengan signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa X1,X2,X3,X4 residual berdistribusi normal. 2) Uji Linieritas Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Model dibentuk berdasarkan tinjauan teoritis bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependennya adalah linear. Uji linearitas digunakan untuk mengkonfirmasi apakah sifat linear antar dua variabel yang diidentifikasikan secara teori sesuai dengan hasil observasi yang ada. Untuk menguji linieritas dapat menggunakan uji F. Uji F digunakan pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : a) Derajat kepercayaan = 5 % b) Derajat kebebasan f tabel ( α, k, n-k-1 ) α = 0,05 k = jumlah variabel bebas n = jumlah sampel c) Menentukan kriteria pengujian H0 ditolak apabila f hitung > f tabel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
HA ditolak apabila f hitung < f tabel d) Menentukan f dengan rumus
Dimana:
=
(1 −
/ )/( −
− )
R2 : koefisien determinan berganda n : jumlah sampel k : jumlah variabel bebas
Kesimpulan : Apabila f
hitung
tabel
maka H0 diterima dan HA ditolak, artinya
tidak ada pengaruh secara simultan artinya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linear. Apabila f
hitung
> f tabel
maka H0 ditolak dan HA diterima, artinya ada pengaruh secara simultan artinya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat bersifat non-linear. Pada tabel ANOVA diketahui nilai signifikansi (Deviation from Linearity) pada variabel metode mengajar dosen sebesar 0,206. Apabila dibandingkan dengan signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel metode mengajar dosen dengan prestasi belajar mahasiswa dinyatakan linier. Pada variabel intensitas belajar diketahui nilai signifikansi (Deviation from Linearity) sebesar 0,290. Apabila dibandingkan dengan signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
hubungan antara variabel intensitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa dinyatakan linier. Pada variabel fasilitas belajar diketahui nilai signifikansi (Deviation from Linearity) sebesar 0,841. Apabila dibandingkan dengan signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel fasilitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa dinyatakan linier. Begitu juga pada variabel lingkungan sosial, diketahui nilai signifikansi (Deviation from Linearity) sebesar 0,642. Apabila dibandingkan dengan signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel lingkungan sosial dengan prestasi belajar mahasiswa dinyatakan linier. b. Uji Hipotesis 1) Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya pelanggaran dalam regresi berganda. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah sebagai berikut: a) Uji Multikolinieritas Multikolinieritas
merupakan
suatu
perselingkuhan
atau
hubungan antara variabel bebas yang satu dengan yang lain. Dalam hal ini variabel tersebut disebut variabel yang bersifat tidak ortogonal. Variabel yang bersifat tidak ortogonal tersebut merupakan variabel bebas yang korelasinya tidak sama dengan nol.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Untuk mendeteksi masalah multikolinieritas dapat menggunakan rumus korelasi. Adapun rumus korelasi sebagai berikut (Sugiyono, 2010): =
n ∑ x y − (∑ x )(∑ y )
(n ∑ x − (x ) )(n ∑ y − (y ) )
Selanjutnya
dengan
program
SPSS
diadakan
analisa
collinerity statistics. Dari analisis collinerity statistics akan memperoleh VIF (Variance Inflation Factor). Dasar analisis yang digunakan yaitu jika tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 5 maka tidak terjadi masalah multikolinieritas. Berdasarkan output diatas, dapat diketahui bahwa nilai tolerance dari keempat variabel yaitu: metode mengajar dosen (0,856), intensitas belajar (0,925), fasilitas belajar (0,899), dan lingkugan sosial (0,908) lebih besar dari 0,1. Sedangkan VIF dari keempat variabel yaitu: metode mengajar dosen (1,168), intensitas belajar (1,081), fasilitas belajar (1.113), dan lingkungan sosial (1,102). Maka dapat dikatakan nilai VIF < 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas. b) Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varians dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk suatu variabel bebas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan uji Glejser dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika signifikansi antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya > 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, tetapi jika < 0,05 maka terjadi masalah heteroskedastisitas. c) Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana keselahan pengganggu dari satu observasi terhadap observasi selanjutnya yang berurutan tidak berpengaruh atau tidak terjadi korelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah autokorelasi dapat digunakan uji Durbin Watson dengan rumus sebagai berikut: = Dimana: DW
∑
( − ∑
)
: nilai Durbin Watson
et
: gangguan estimasi
t
: observasi terakhir
t-1
: observasi sebelumnya
Untuk memperoleh kesimpulan apakah ada masalah autokorelasi atau tidak, hasil hitungan statistik DW harus dibandingkan dengan tabel statistik. Namun secara umum dapat diberi patokan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
(1) dU < DW < 4 – dU maka H0 diterima (tidak ada autokorelasi) (2) DW < dL atau DW > 4 – dL maka H0 ditolak (terjadi autokorelasi) (3) dL < DW < dU atau 4 – dU < DW < 4 – dL maka tidak ada keputusan yang pasti Apabila tidak ada penyimpangan satu atau lebih asumsi klasik, maka analisis regresi linier berganda dapat dilanjutkan. Namun apabila terjadi penyimpangan satu atau lebih asumsi klasik, maka analisis regresi linier berganda tidak dapat dilanjutkan. 2) Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kontribusi antara persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Untuk mencari persamaan regresi adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2010): =
+
Keterangan:
+
+
+
Y
: prestasi belajar mahasiswa
b1,b2,b3
: koefisien garis regresi
X1
: metode mengajar dosen
X2
: intensitas belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
X3
: sarana belajar
X4
: lingkungan
a
: konstanta
74
belajar
3) Uji F Pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dapat menggunakan uji F dengan rumus (Sudjana, 2005): =
Keterangan:
(1 −
⁄ )⁄( −
F
= koefisien korelasi ganda
k
= jumlah variabel independen
n
= banyaknya anggota sampel
− 1)
a) Pembuktian hipotesis ini dengan menggunakan teknik regresi dengan bantuan program SPSS versi 16. (1) Kontribusi persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikansi persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa. Ha
=
Ada kontribusi dan signifikansi persepsi mahasiswa
tentang metode mengajar dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
(2) Kontribusi intensitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikansi intensitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Ha
=
Ada kontribusi dan signifikansi intensitas belajar
terhadap prestasi belajar mahasiswa. (3) Kontribusi fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikansi fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Ha
=
Ada kontribusi dan signifikansi fasilitas belajar
terhadap prestasi belajar mahasiswa. (4) Kontribusi lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa. Ha
=
Ada kontribusi dan signifikan lingkungan sosial
terhadap prestasi belajar mahasiswa. (5) Kontribusi persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa. Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikan persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa. Ha
=
Ada kontribusi dan signifikan persepsi mahasiswa
tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa. b) Menentukan level of significant (a) = 5% dengan level of confidance sebesar 95% dengan degree of freedom (df) = n-k c) Menentukan daerah penerimaan dan penolakan hipotesis dengan kriteria sebagai berikut: H0 ditolak jika = Fhitung < Ftabel a, n-k Ha diterima jika = Fhitung < Ftabel a, n-k d) Menarik kesimpulan dengan membandingkan hasil dari, kemudian tentukan daerah penerimaan dan penolakannya. Apabila H0 ditolak dan Ha diterima maka persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial berkontribusi positif dan signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Universitas 1. Arti Logo Sanata Dharma 1. 2.Bingkai adalah teratai bersudut lima. Teratai = kemuliaan, sedangkan sudut lima = Pancasila 2. Obor
melambangkan
hidup
dengan
semangat yang menyala-nyala 3. Buku yang terbuka melambangkan ilmu pengetahuan yang selalu berkembang 4. Teratai warna coklat melambangkan sikap dewasa yang matang 5. “ Ad Maimorem dei Gloriam” berarti kemuliaan Allah yang lebih besar 2. Sejarah Universitas Sanata Dharma a. PTPG Sanata Dharma (1955 - 1958) Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.).
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J. Dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955. Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan Nama "Sanata Dharma" diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. "Sanata Dharma" sebenarnya dibaca "Sanyata Dharma", yang berarti "kebaktian yang sebenarnya" atau "pelayanan yang nyata". Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia). (sumber data: www.usd.ac.id)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
b. FKIP Sanata Dharma (1958-1965) Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status "disamakan" dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1/1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77/1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri. (sumber data: www.usd.ac.id) . c. IKIP Sanata Dharma (1965 - 1993) Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Santa Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237/BSwt/U/1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
tahun 1990 dan selanjutnya dibika program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar). (sumber data: www.usd.ac.id). d. Universitas Sanata Dharma (1993 sampai sekarang) Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No. 46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD. Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya. Di samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa fakultas baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Kursus Bersertifikat. Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik
lainnya),
administrasi
(sistem
informasi,
manajemen,
biro/lembaga/pusat/serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat. (sumber data: www.usd.ac.id)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Nama-nama yang pernah menjabat Rektor Universitas Sanata Dharma: a. Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955-1967) b. Drs. J. Drost, S.J. (1968-1976) c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977-1984) d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984-1988) e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988-1993) f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993-2001) g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001-2006) h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006-sekarang) 3. Visi, Misi Dan Tujuan Universitas Sanata Dhrama a. Visi Universitas Sanata Dharma Universitas Sanata Dharma didirikan oleh Ordo Serikat Yesus (S.J.) provinsi Indonesia bersama para imam dan awam Khatolik untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran sera objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spirituaitas Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for and with others), perhatian pribadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis), dan semangat dialogis. (sumber data: www.usd.ac.id).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
b. Misi Universitas Sanata Dharma Universitas Sanata Dharma didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan spiritual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa menajdi manusia yang utuh, kritis, dewasa dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang emmberikan pelayanan masyarakat dan lembaga yang mempersiapkan tenaga kependidikan secara professional. (sumber data: www.usd.ac.id) c. Tujuan Pendidikan Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik yang berlandaskan nilai-nilai – nlai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi. (sumber data: www.usd.ac.id) 4. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP), yang sekarang ini merupakan salah satu Fakultas dari Universitas Sanata Dharma, yang dulu pernah populer dengan sebutan IKIP Sanata Dharma, mulanya adalah sebuah perguruan tinggi pendidikan guru (PTPG) yang berdiri pada tanggal 17 desember 1955.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Mulai bulan november tahun 1958, pemerintah mengubah nama PTPG menjadi FKIP. Berkaitan dengan itu, nama PTPG Sanata Dharma berganti menjadi FKIP Sanata Dharma yang merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia. Kemudian mulai 1 september 1965, Presiden Soekarno membentuk IKIP yang merupakan gabungan dari FKIP dan IPG. Sehingga berdasarkan sk no.237/bswtu/1965, FKIP Sanata Dharma berganti nama menjadi IKIP Sanata Dharma. Akhirnya, seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, melalui SK MENDIKBUD
no.46/d/o/1993,
IKIP
Sanata
Dharma
menjadi
sebuah
Universitas, dengan nama Universitas Sanata Dharma (USD). Dengan demikian, IKIP yang dulu merupakan lembaga yang berdiri sendiri, sekarang merupakan sebuah Fakultas dari USD. Pada tahun 1998, Fakultas Ilmu Pendidikan Agama Katolik (FIPA) menggabung dengan FKIP menjadi prodi IPPAK, Jurusan Ilmu Pendidikan. FKIP USD mempunyai 4 jurusan dengan 11 program studi untuk gelar S1, 1 program studi nongelar. a. Jurusan Ilmu Pendidikan (JIP) b. Program Studi Bimbingan Dan Konseling (BK), Program Studi Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK), dan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). c. Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Seni (JPBS) Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), dan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (PBSID).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
d. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Program Studi Pendidikan Akuntansi (PAK), Program Studi Pendidikan Ekonomi (PE), dan Pendidikan Sejarah (PSEJ). e. Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) Program Studi Pendidikan Fisika (PFIS), Program Studi Pendidikan Matematika (PMAT), dan Program Studi Pendidikan Biologi (PBIO). 5. Pendidikan Ekonomi (PE) a. Sejarah Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Ekonomi didirikan pada tahun 1957 dengan nama Jurusan Ilmu Ekonomi PTPG Sanata Dharma oleh Dr.A.M. Kuylaars, S.J. yang kemudian lebih terkenal dengan nama Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. Jurusan Ilmu Ekonimi memperoleh status “disamakan” pada tanggal 11 Juli 1962. Status disamakan ditetapkan kembali pada tanggal 1 September 1965 dan pada tahun 1981. Selanjutnya berdasarkan keputusan Mendikbud RI pada tanggal 28 Januari 1985 Jurusan Ilmu Ekonomi diganti nama Jurusan Pendidikan Dunia Usaha (PDU) yang memiliki dua jalur yaitu Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi (PEK) dan Pendidikan Akuntansi (PAK). Dengan status “disamakan”. Nama PDU selanjutnya melekat pada PEK dan menjadi lebih popular dikalangan internak universitas. Status “disamakan” yang diberikan kepada kedua Prodi tersebut ditetapkan kembali pada tanggal 14 Mei 1986 berdasarkan keputusan Mendikbud No.0363/0/1986.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Sejak IKIP Sanata Dharma menjadi Universitas tahun 1993, Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi (PEK) dan Program Studi Pendidikan Akuntansi (PAK) berada dibawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Pada tahun 1996 Program Studi Pendidikan Ekonomi (dalam sertifikat akreditasi disebut Pendidikan Dunia Usaha) dan Program Studi Pendidikan Akuntansi terakreditasi dengan peringkat B yang ditetapkan oleh BAN-PT tertanggal 11 Agustus 1998. Tahun 1999, berdasarkan SK Dirjen No. 143/ DIK TI/ Kep/ 1999 tentang Penataan Prodi nama Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi dan Program Studi Pendidikan Akuntansi diganti dengan nama Program Studi Pendidikan Ekonomi (PE) Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Koperasi (BKK-PEK) dan BKK Pendidikan Akuntansi (PAK). Pada tahun 2002 Kopertis Wilayah V Yogyakarta memberikan nilai A terhadap kelayakan penyelenggaraan Prodi PE BKK-PEK dan BKK-PAK. Pada tahun 2004 Prodi PEK mendapatkan status terakreditasi dengan nilai A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI dalam Surat Keputusan No. 042/BAN-PT/Ak-VII/SI/X/2004 tertanggal 15 Oktober 2004. Sejak tanggal 26 Desember Prodi PEK berganti nama menjadi Program Studi Pendidikan Ekonomi (PE) sesuai dengan Surat Dirjen Dikti No.2582/D2.2/2006.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
Pada tahun 2009 Program Studi Pendidikan Ekonomi berhasil mempertahankan peringkat akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT No.019/BAN-PT/Ak-XII/SI/VII/2009 tertanggal 17 Juli 2009. Status terakreditasi dengan peringkat A berlaku sampai dengan tanggal 17 Juli 2014. (Sumber data: Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Ekonomi 2008) b. Visi Pendidikan Ekonomi Pendidikan guru ekonomi dan ilmu sosial yang berciri humanistik dan kompetitif melalui proses yang reflektif dan dialogis. c. Misi Pendidikan Ekonomi 1) Mendidik calon guru ekonomi dan ilmu sosial yang professional, dewasa secara spiritual, moral, intelektual, sosial, dan emosional, serta yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi. 2) Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang berciri humanis, dialogis, dan reflektif. 3) Menyelenggaran pengabdian kepada masyarakat, sekaligus membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan dan kepedulian sosialnya. 4) Menyelenggarakan penelitian di bidang pendidikan, ekonomi dan ilmu sosial demi pengembangan martabat manusia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
d. Tujuan Pendidikan 1) Menghasilkan calon guru ekonomi dan ilmu sosial yang memiliki kompetensi kepribadian, sosial, pedagogic dan professional. 2) Menyelenggarakan proses pendidikan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). 3) Menghasilkan lulusan yang selesai tepat waktu. 4) Mewujudkan proses pembelajaran yang berciri humanis, dialogis dan reflektif. 5) Menghasilkan lulusan yang memiliki kepekaan dan kepedulian sosial. 6) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat. 7) Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian di bidang pendidikan, ekonomi dan ilmu sosial. e. Sistem Pendidikan Prodi PE menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS), yang memungkinkan mahasiswa menyelesaikan studinya secara efektif dan efisien. Pada setiap semester mahasiswa dapat merencanakan jenis mata kuliah dan jumlah sks (satuan kredit semester) yang diambil di bawah bimbingan dosen Pembimbing Akademik. Dengan sistem ini, secara normal mahasiswa dapat menyelesaikan studinya dalam tempo 8 semester dengan batas maksimum 14 semester. Dalam pelaksanaan kurikulum, mahasiswa diberi keleluasaan untuk menentukan rentang beban studi antara 144-147 sks. Selain itu, mahasiswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
diberi keleluasaan untuk memilih mata kuliah yang tercantum dalam mata kuliah pilihan. B. Analisis Data dan Pembahasan 1. Analisis Deskriptif a. Deskriptif Persepsi Mahasiswa Terhadap Metode Mengajar Dosen Tabel IV.1 Distribusi Frekuensi Persepsi Mahasiswa terhadap Metode Mengajar Dosen Metode mengajar dosen
Valid
Kurang Bagus Cukup Bagus Bagus Total
Frequency 17
Percent 40.5
Valid Percent 40.5
Cumulative Percent 40.5
22
52.4
52.4
92.9
3 42
7.1 100.0
7.1 100.0
100.0
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi terhadap metode mengajar dosen masuk dalam kategori cukup bagus. Hal ini ditunjukkan dari jumlah responden yang menunjukkan bahwa memiliki persepsi masuk dalam kategori cukup berjumlah 22 responden atau sebesar 52.4%. Sedangkan jumlah responden yang menyatakan memiliki persepsi terhadap metode mengajar dosen masuk dalam kategori kurang bagus berjumlah 17 responden atau 40.5% dan responden yang memiliki persepsi terhadap metode mengajar dosen masuk dalam kategori bagus berjumlah 3 responden atau 7.1%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
Melihat dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap metode mengajar dosen cenderung masuk dalam kategori cukup bagus. Hal itu dapat dilihat dari persepsi mahasiswa terhadap metode mengajar dosen kategori bagus lebih sedikit. Padahal metode yang digunakan oleh dosen seharusnya masuk dalam kategori bagus agar dapat mencapai tujuan pengajaran yaitu mecapai prestasi belajar mahasiswa yang tinggi. Responden akan megatakan bahwa metode tersebut sudah bagus apabila responden merasa bahwa metode itu sudah tepat dan sesuai dengan karakteristik matakuliah, oleh karena itu responden menyatakan bahwa metode mengajar dosen tersebut dikatakan masih belum sepenuhnya tepat dengan karakteristik matakuliah yang diampunya. Sebagian responden masih merasa sebenarnya metode yang digunakan cukup bagus akan tetapi bahwa metode itu dikatakan sudah bagus dalam artian sudah sangat tepat dan tujuan dari pengajaran dapat dicapai belum sepenuhnya maksimal. b. Deskriptif tentang Intensitas Belajar Responden Tabel IV.2 Distribusi Frekuensi Intensitas Belajar Intensitas belajar
Valid
Rendah Sedang Tinggi Total
Frequency 13 16 13 42
Percent 31.0 38.1 31.0 100.0
Valid Percent 31.0 38.1 31.0 100.0
Cumulative Percent 31.0 69.0 100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki intensitas belajar dalam kategori sedang. Hal ini ditunjukkan dari jumlah responden yang menunjukkan bahwa memiliki disiplin belajar dalam kategori sedang berjumlah 16 responden atau sebesar 38.1%. Sedangkan jumlah responden yang menyatakan memiliki disiplin belajar masuk dalam kategori rendah berjumlah 13 responden atau 31.0% dan responden yang memiliki intensitas belajar tinggi berjumlah 13 responden atau 31.0%. Sebagian responden menyatakan bahwa intensitas belajar mereka masuk dalam kategori sedang. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa responden yang masuk dalam kategori ini tidak selalu belajar secara teratur setiap hari secara maksimal. Sedangkam responden yang memiliki intensitas belajar tinggi dan rendah berada pada posisi seimbang. Responden yang masuk dalam kategori intensitas belajarnya tinggi
adalah
mahasiswa
yang
dalam
keseharianya
mampu
menerapkan intensitas belajar demi meningkatkan prestasi belajarnya. sedangkan responden yang masuk dalam kategori intensitas belajarnya rendah adalah mahasiswa yang cenderung malas dalam belajar mereka tidak mempedulikan tugas pokok atau tanggungjawabnya sebagai mahasiswa, hal inilah yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
c. Deskriptif tentang Fasilitas Belajar Responden Tabel IV.3 Distribusi Frekuensi Fasilitas Belajar Fasilitas belajar
Valid
Tidak Memadai Cukup Memadai Memadai Total
Frequency 14
Percent 33.3
Valid Percent 33.3
Cumulative Percent 33.3
24
57.1
57.1
90.5
4 42
9.5 100.0
9.5 100.0
100.0
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki fasilitas belajar dalam kategori cukup memadai. Hal ini ditunjukkan dari jumlah responden yang menunjukkan bahwa memiliki fasilitas belajar dalam kategori cukup memadai berjumlah 24 responden atau sebesar 57.1%. Sedangkan jumlah responden yang menyatakan memiliki fasilitas belajar masuk dalam kategori tidak memadai berjumlah 14 responden atau 33.3% dan responden yang memiliki sarana belajar memadai berjumlah 5 responden atau 9.5%. Sebagian responden menyatakan bahwa responden memiliki fasilitas belajar yang cukup memadai hal ini bisa dilihat dari jumlah responden yang masuk dalam kategori ini lebih tinggi. Hal ini berarti sebenarnya responden memiliki fasilitas yang cukup baik untuk membantu
memenuhi
kebutuhan
belajarnya,
karena
mereka
menganggap bahwa fasilitas belajar penting untuk membantu mereka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
memenuhi
kebutuhan
belajarnya.
Sedangkan
responden
92
yang
menyatakan memiliki fasilitas belajar memadai lebih kecil. Hal ini terjadi karena kebanyakan dari responden tidak mempedulikan kepemilikan fasilitas belajar sebagai faktor penunjang kebutuhan belajar mereka. Mereka menganggap bahwa fasilitas belajar yang memadai tidak akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Demikian halnya dengan responden yang memiliki fasilitas belajar yang tidak memadai. Hal ini berarti kebanyakan dari mahasiswa tersebut tidak memiliki banyak fasilitas belajar yang dapat mendukung kebutuhan belajar mereka sehingga kemungkinan besar akan berpengaruh pada prestasi belajarnya. mungkin karena keterbatasan dana yang dimiliki responden yang membuat mereka minim akan fasilitas belajar atau memang kesadaran responden yang memang tidak mempedulikan pentingnya fasilitas belajar bagi mereka. d. Deskriptif tentang Lingkungan Sosial Responden Tabel IV.4 Distribusi Frekuensi Lingkungan Sosial Lingkungan Sosial
7
Percent 16.7
Valid Percent 16.7
Cumulative Percent 16.7
30
71.4
71.4
88.1
5 42
11.9 100.0
11.9 100.0
100.0
Frequency Valid
Tidak Mendukung Cukup Mendukung Mendukung Total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki lingkungan sosial dalam kategori cukup mendukung. Hal ini ditunjukkan dari jumlah responden yang menunjukkan bahwa memiliki lingkungan sosial
dalam kategori
cukup mendukung berjumlah 30 responden atau sebesar 71.4%. Sedangkan jumlah responden yang menyatakan memiliki lingkungan belajar masuk dalam kategori tidak mendukung
berjumlah 7
responden atau 16.7% dan responden yang memiliki lingkungan sosial mendukung berjumlah 5 responden atau 11.9%. Responden yag menyatakan bahwa lingkungan sosial mereka masuk dalam kategori cukup mendukung lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainya. Hal ini berarti lingkungan mereka baik lingkunagn keluarga, sekolah maupun teman sebaya mereka cukup mendukungnya untuk membuat rajin belajar. Sedangkan yang memiliki lingkungan sosial yang masuk dalam kategori mendukung paling kecil. Hal ini berarti lingkungan sosial dari responden yang masuk dalam kagori ini benar-benar mendukung untuk membuat mahasiswa menjadi rajin belajar. Akan tetapi responden yang memiliki lingkungan sosial mendukung presentasenya paling kecil dibandingkan dengan yang lain. Untuk responden yang masuk dalam kategori lingkungan sosialnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
tidak mendukung, mereka kurang beruntung karena lingkungan sosialnya ternyata tidak mempedulikan keberadaan responden. Mereka tidak mendukung sama sekali aktivitas belajar responden, mereka terkesan masa bodo dengan keberhasilan belajar responden bauk dari lingkungan keluarga, teman sebaya, lingkungan sepermainan ataupun lingkungan sosialnya sendiri. e. Deskriptif tentang Prestasi Belajar Responden Tabel IV.5 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Responden Klasifikasi Tinggi Sedang Rendah
Kriteria Jumlah 80%-100% 2 65%-79% 7 < 64 % 33
Prestasi belajar responden dikatakan tinggi apabila mahasiswa mendapat nilai final mata kuliah DDA II 80% sampai dengan 100%. Dikatakan sedang jika nilai mata kuliah DDA II mencapai 65% sampai dengan 79%. Sedangkan dikatakan rendah apabila nilai final mata kuliah DDA II kurang dari 64%. Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki prestasi belajar dalam kategori rendah. Hal ini ditunjukkan dari jumlah responden yang menunjukkan bahwa memiliki prestasi belajar dalam kategori rendah berjumlah 33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
responden. Sedangkan jumlah responden yang menyatakan memiliki prestasi belajar masuk dalam kategori sedang berjumlah 7 responden dan responden yang memiliki prestasi belajar tinggi berjumlah 2 responden. Prestasi belajar responden yang masuk dalam kategori rendah lebih banyak hal ini berarti mereka dikatakan memiliki prestasi belajar yang buruk atau tidak dapat memenuhi kreiteria penilaian acuan patokan yang diberlakukan oleh dosen. Responden yang memiliki prestasi belajar tinggi paling sedikit. Hal ini bisa terjadi karena mereka merasa kesulitan dalam belajar sehingga sebagian dari mereka tidak mampu mencapai hasil yang optimal. Responden yang mampu meraih prestasi tinggi adalah mereka yang mampu mengoptimalkan semua faktor yang dapat mempengaruhi prestasinya baik faktor internal maupun faktor eksternal sesuai dengan karakteristik masing – masing reponden. 2. Analisis Data a. Pengujian Prasyarat 1) Uji Normalitas Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Jika nilai asymtot memiliki signifikansi lebih dari = 0,05 maka distribusi dapat dikatakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
normal, dan jika nilai asymtot memiliki signifikansi lebih kecil dari = 0,05 berarti distribusi tersebut tidak normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorof-smirnov dengan tingkat kepercayaan 5% atau 0,05. Jika signifikansi > 0,05 maka regresi yang digunakan memiliki data residual yang berdistribusi normal. Output dari hasil olah data menggunakan SPSS adalah sebagai berikut: Tabel IV.6. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Metode mengajar Intensitas Sarana Lingkungan Prestasi dosen belajar belajar belajar belajar N 42 42 42 42 42 Normal Mean 24.5714 3.8095 27.3571 34.8095 56.9169 a,b Parameters Std. Deviation 2.33889 1.56155 3.02688 4.67081 12.43793 Most Extreme Absolute .134 .186 .113 .172 .100 Differences Positive .130 .186 .083 .093 .100 Negative -.134 -.168 -.113 -.172 -.070 Kolmogorov-Smirnov Z .869 1.207 .730 1.115 .649 Asymp. Sig. (2-tailed) .437 .108 .661 .166 .793 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dari output di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi Asymp. Sig (2-tailed) Meetode Mengajar Dosen (X1) sebesar 0,437, intensitas belajar (X2) sebesar 0,108, sarana belajar (X3) sebesar 0,661, lingkungan belajar (X3) sebesar 0.166 dan prestasi belajar (Y) sebesar 0.793. Apabila dibandingkan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal. 2) Uji Linieritas Uji linearitas bertujuan mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikatnya. Hasil uji linearitas dapat dilihat dari output berikut ini : Tabel IV.7. Hasil Uji Linearitas No.
Variabel Mengajar
Sig. (Deviation from Linearity) 0,206
1
Metode Dosen
2
Intensitas Belajar
0,290
3
Fasiltas Belajar
0,841
4
Lingkungan Sosial
0,642
Kesimpulan Linier, karena nilai signifikansi 0,206 > 0,05 Linier, karena nilai signifikansi 0,290 > 0,05 Linier, karena nilai signifikansi 0,841 > 0,05 Linier, karena nilai signifikansi 0,642 > 0,05
Sumber: data diolah, 2013 Pada tabel ANOVA diketahui nilai signifikansi (Deviation from Linearity) pada variabel metode mengajar dosen sebesar 0,206. Apabila dibandingkan dengan signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel metode mengajar dosen dengan prestasi belajar mahasiswa dinyatakan linier.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
Pada variabel intensitas belajar diketahui nilai signifikansi (Deviation from Linearity) sebesar 0,290. Apabila dibandingkan dengan signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel intensitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa dinyatakan linier. Pada variabel fasilitas belajar diketahui nilai signifikansi (Deviation from Linearity) sebesar 0,841. Apabila dibandingkan dengan signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel fasilitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa dinyatakan linier. Begitu juga pada variabel lingkungan sosial, diketahui nilai signifikansi (Deviation from Linearity) sebesar 0,642. Apabila dibandingkan dengan signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel lingkungan sosial dengan prestasi belajar mahasiswa dinyatakan linier. b. Pengujian Asumsi Klasik 1) Uji Multikolinieritas Multikolinieritas merupakan suatu perselingkuhan atau hubungan antara variabel bebas yang satu dengan yang lain. Dalam hal ini variabel tersebut disebut variabel yang bersifat tidak ortogonal. Variabel yang bersifat tidak ortogonal tersebut merupakan variabel bebas yang korelasinya tidak sama dengan nol.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Untuk mendeteksi masalah multikolinieritas dapat menggunakan rumus korelasi. Adapun rumus korelasi sebagai berikut (Sugiyono, 2010):
=
n ∑ x y − (∑ x )(∑ y )
(n ∑ x − (x ) )(n ∑ y − (y ) )
Selanjutnya dengan program SPSS diadakan analisa collinerity statistics. Dari analisis collinerity statistics akan memperoleh VIF (Variance Inflation Factor). Dasar analisis yang digunakan yaitu jika tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 5 maka tidak terjadi masalah multikolinieritas. Tabel IV.8. Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients
a
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
Metode mengajar dosen
.856
1.168
Disiplin belajar
.925
1.081
Sarana belajar Lingkungan belajar
.899 .908
1.113 1.102
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data diolah, 2013
Berdasarkan output diatas, dapat diketahui bahwa nilai tolerance dari keempat variabel yaitu: metode mengajar dosen (0,856), intensitas belajar (0,925), fasilitas belajar (0,899), dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
lingkugan sosial (0,908) lebih besar dari 0,1. Sedangkan VIF dari keempat variabel yaitu: metode mengajar dosen (1,168), intensitas belajar (1,081), sarana belajar (1.113), dan lingkungan belajar (1,102). Maka dapat dikatakan nilai VIF < 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas. 2) Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varians dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk suatu variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan uji Glejser dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika signifikansi antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya > 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, tetapi jika < 0,05 maka terjadi masalah heteroskedastisitas.
Tabel IV.9. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Spearman's Metode mengajar Correlation rho dosen Coefficient Sig. (2tailed) N
Correlations Metode mengajar Intensitas Sarana Lingkungan dosen belajar belajar belajar AbsResidual 1.000 .245 .263 .146 -.040 .
.117
.092
.355
.803
42
42
42
42
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Intensitas belajar Correlation Coefficient Sig. (2tailed) N Fasilitas belajar Correlation Coefficient Sig. (2tailed) N Lingkungan Correlation sosial Coefficient Sig. (2tailed) N AbsResidual Correlation Coefficient Sig. (2tailed) N
101
.245
1.000
.233
.171
.014
.117
.
.137
.278
.929
42 .263
42 .233
42 1.000
42 .142
42 .126
.092
.137
.
.370
.426
42 .146
42 .171
42 .142
42 1.000
42 .108
.355
.278
.370
.
.496
42 -.040
42 .014
42 .126
42 .108
42 1.000
.803
.929
.426
.496
.
42
42
42
42
42
Berdasarkan tabel diatas, signifikansi (p-value) dari keempat variabel yaitu: metode mengajar dosen (0,803), intensitas belajar (0,929), fasilitas belajar (0,426), dan lingkungan sosial (0.496). Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa nilai signifikansi (p-value) > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisidas. 3) Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana keselahan pengganggu dari satu observasi terhadap observasi selanjutnya yang berurutan tidak berpengaruh atau tidak terjadi korelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah autokorelasi dapat digunakan uji Durbin Watson dengan rumus sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
= Dimana: DW
∑
( − ∑
102
)
: nilai Durbin Watson
et
: gangguan estimasi
t
: observasi terakhir
t-1
: observasi sebelumnya
Untuk memperoleh kesimpulan apakah ada masalah autokorelasi atau tidak, hasil hitungan statistik DW harus dibandingkan dengan tabel statistik. Namun secara umum dapat diberi patokan sebagai berikut: (1) dU < DW < 4 – dU maka H0 diterima (tidak ada autokorelasi) (2) DW < dL atau DW > 4 – dL maka H0 ditolak (terjadi autokorelasi) (3) dL < DW < dU atau 4 – dU < DW < 4 – dL maka tidak ada keputusan yang pasti Apabila tidak ada penyimpangan satu atau lebih asumsi klasik, maka analisis regresi linier berganda dapat dilanjutkan. Namun apabila terjadi penyimpangan satu atau lebih asumsi klasik, maka analisis regresi linier berganda tidak dapat dilanjutkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Tabel IV.10 Hasil Uji Autokorelasi b
Model Summary DurbinR Adjusted R Std. Error of the Watson Model R Square Square Estimate a 1.951 1 .671 .450 .390 9.71293 a. Predictors: (Constant), Lingkungan belajar, Intensitas belajar, Sarana belajar, Metode mengajar dosen b. Dependent Variable: Prestasi belajar
Sumber: data diolah, 2013 Berdasarkan output diatas dapat diketahui bahwa nilai Durbin Watson (DW) sebesar 1.951. Dengan melihat tabel Durbin Watson pada signifikansi 0,05; jumlah responden (n) = 42 dan jumlah variabel independen (k) = 4 didapat dL = 1,3064 dU = 1,7202. Maka didapat hasil dU < DW < 4-dU (1,7202 < 1.951 < 2,2798). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah autokorelasi. 4) Rangkuman dari Hasil Uji Asumsi Klasik Tabel IV.11. Rangkuman Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi Sumber: data diolah, 2013
Kesimpulan Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
3. Pengujian Hipotesis Tabel IV.12. Pengujian Hipotesis a
Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta -34.033 19.936
Model 1 (Constant)
Metode mengajar dosen Disiplin belajar Sarana belajar Lingkungan belajar a. Dependent Variable: Prestasi belajar
1.564 2.714 1.085 .359
.701 1.010 .529 .341
.294 .341 .264 .135
t -1.707
Sig. .096
2.231 2.687 2.053 1.053
.032 .011 .047 .299
Sumber: data diolah, 2013
a. Metode Mengajar Dosen (X1) Rumusan
masalah dalam variabel metode mengajar dosen
sebagai berikut: Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikansi persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa. Ha
=
Ada kontribusi dan signifikansi persepsi mahasiswa tentang
metode mengajar dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa. Kolom Standardized Coefficient menunjukkan Nilai Beta () pada variabel metode mengajar dosen sebesar 0,294 artinya persepsi mahasiswa terhadap metode mengajar dosen berkontribusi terhadap prestasi belajar mahasiswa sebesar (0,294 : 1.034) x 100% = 28,43% sedangkan untuk menguji apakah kontribusi tersebut signifkan atau tidak dengan membandingkan nilai dalam kololm Sig.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Untuk mengetahui signifikan atau tidak hipotesis di atas, dilihat kolom Sig. Probabilitas variabel metode mengajar dosen pada tabel Coefficients. Kolom Sig. Probabilitas menunjukkan nilai 0,032 yang berarti nilai ini berada di bawah signifikansi 5% (0,05). Oleh karena itu Sig. < 0,05 (0,032 < 0,05) maka dapat dikatakan H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada kontribusi secara signifikan persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa. b. Intensitas Belajar (X2) Rumusan masalah dalam variabel intensitas belajar sebagai berikut: Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikansi intensitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Ha
=
Ada kontribusi dan signifikansi intensitas belajar terhadap
prestasi belajar mahasiswa. Kolom Standardized Coefficient menunjukkan Nilai Beta () pada variabel intensitas belajar sebesar 0,341 artinya intensitas belajar responden berkontribusi terhadap prestasi belajar mahasiswa sebesar (0,341 : 1.034) x 100% = 32,98% sedangkan untuk menguji apakah kontribusi tersebut signifkan atau tidak dengan membandingkan nilai dalam kololm Sig.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Untuk mengetahui signifikan atau tidak hipotesis di atas, dilihat kolom Sig. Probabilitas variabel disiplin belajar pada tabel Coefficients. Kolom Sig. Probabilitas menunjukkan nilai 0,011 yang berarti nilai ini berada di bawah signifikansi 5% (0,05). Oleh karena itu Sig. < 0,05 (0,011 < 0,05) maka dapat dikatakan H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada kontribusi secara signifikan intensitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. c. Fasilitas Belajar (X3) Rumusan masalah dalam variabel fasilitas belajar sebagai berikut: Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikansi fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Ha = Ada kontribusi dan signifikansi fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Kolom Standardized Coefficient menunjukkan Nilai Beta () pada variabel fasilitas belajar sebesar 0,264 artinya fasilitas belajar responden berkontribusi terhadap prestasi belajar mahasiswa sebesar (0,264 : 1.034) x 100% = 25,53% sedangkan untuk menguji apakah kontribusi tersebut signifkan atau tidak dengan membandingkan nilai dalam kololm Sig. Untuk mengetahui signifikan atau tidak hipotesis di atas, dilihat kolom Sig. Probabilitas variabel sarana belajar pada tabel Coefficients.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Kolom Sig. Probabilitas menunjukkan nilai 0,047 yang berarti nilai ini berada di bawah signifikansi 5% (0,05). Oleh karena itu Sig. < 0,05 (0,047 < 0,05) maka dapat dikatakan H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada kontribusi secara signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. d. Lingkungan Sosial (X4) Rumusan masalah dalam variabel lingkungan sosial sebagai berikut: Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa. Ha = Ada kontribusi dan signifikan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa. Untuk mengetahui signifikan atau tidak hipotesis di atas, dilihat kolom Sig. Probabilitas variabel lingkungan sosial pada tabel Coefficients. Kolom Sig. Probabilitas menunjukkan nilai 0,299 yang berarti nilai ini berada di atas signifikansi 5% (0,05). Oleh karena itu Sig. > 0,05 (0,299 > 0,05) maka dapat dikatakan H0 diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada kontribusi secara signifikan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa tidak ada kontribusi dari lingkungan sosial mahasiswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
e. Persepsi Mahasiswa tentang Metode mengajar dosen, intensitas belajar, Fasilitas belajar dan Lingkungan Sosial Secara Bersamasama Rumusan masalah dalam variabel persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa sebagai berikut: Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikan persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa. Ha = Ada kontribusi dan signifikan persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa. b
ANOVA Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 2852.170 3490.615 6342.785
Df 4 37
Mean Square 713.043 94.341
F 7.558
Sig. a .000
41
a. Predictors: (Constant), Lingkungan belajar, Intensitas belajar, Sarana belajar, Metode mengajar dosen b. Dependent Variable: Prestasi belajar
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga Fhitung sebesar 7.558 sementara Ftabel pada df (4:42) sebesar 2,59. Melihat kriteria pengujian hipotesis apabila Fhitung lebih besar dari pada Ftabel maka H0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
ditolak, jika terjadi sebaliknya Fhitung lebih kecil dari pada Ftabel maka H0 diterima. Dalam pengujian hipotesis kelima ini, Fhitung lebih kecil daripada Ftabel (7.558 > 2,59) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada kontribusi secara signifikan persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa. Model Summary Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate a 1 .671 .450 .390 9.71293 a. Predictors: (Constant), Lingkungan belajar, Intensitas belajar, Sarana belajar, Metode mengajar dosen
Hasil perhitungan yang dilakukan dengan berdasarkan program SPSS menunjukkan bahwa nilai adjusted R square sebesar 0.390. Hal ini berarti persepsi mahasiswa terhadap metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial secara bersama-sama berkontribusi sebesar 39% terhadap prestasi belajar mahasiswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
4. Pembahasan a. Kontribusi persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa Hasil pengujian hipotesis pertama mengenai kontribusi persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa menunjukkan bahwa metode mengajar dosen ada kontribusi positif terhadap prestasi belajar mahasiswa. Kesimpulan tersebut didukung hasil perhitungan statistik yang menunjukkan nilai sig. (probabilitas) sebesar 0,032 lebih kecil dari 0,05. Oleh karena itu H0 ditolak dan Ha diterima artinya ada kontribusi dan signifikansi persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa. Berdasarkan
analisis
deskriptif
responden
menunjukan
sebagian besar persepsi mahasiswa terhadap metode mengajar dosen berada dalam kategori cukup bagus. Hal ini ditunjukan dari jumlah responden yang memiliki persepsi terhadap metode mengajar dosen cukup bagus berjumlah 22 responden atau sebesar 52.4% dari total keseluruhan 42 responden. Sedangkan analisis deskripsi data tentang prestasi belajar mahasiswa yang ditunjukan dengan nilai final mata kuliah DasarDasar Akuntansi II menunjukan bahwa sebagian responden termasuk dalam kategori rendah. Hal ini ditunjukan dari jumlah responden yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
masuk dalam kategori rendah berjumlah 33 responden dari total keseluruhan responden. Responden yang masuk dalam kategori sedang berjumlah 7 sedangkan responden yang masuk dalam kategori tinggi berjumlah 2 dari total keseluruhan responden. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan prestasi responden yang masuk dalam kategori rendah. Melihat hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi terhadap metode mengajar dosen cukup bagus dan memberikan kontribusi yang signifikan sebesar 28.43% akan tetapi prestasi mereka masuk dalam kategori rendah. Hal ini bisa aja terjadi karena kontribusi tersebut tidak bisa menjadi faktor penentu sepenuhnya terhadap prestasi yang dicapai mahasiswa. Karena hasil belajar atau prestasi belajar mahasiswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa atau faktor lingkunganya. Seperti yang dikemukakan oleh Carlk “hasil belajar mahasiswa dikampus 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan”. Dalam hal ini metode hanya merupakan alat yang dapat membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran, bukan sesuatu yang mutlak untuk menentukan prestasi belajar.
Dari
Persepsi
yang
cukup
bagus
tersebut
masih
memungkinkan prestasi yang dicapai hanya berada dalam kategori sedang atau bahkan rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
Hal itu didukung oleh Carrol yang mengatakan bahwa kemampuan mahasiswa dan kualitas pengajaran mempunyai hubungan berbanding lurus dengan hasil belajar siswa/mahasiswa. Artinya, semakin tinggi kemampuan mahasiswa dan kualitas pengajaran, maka semakin tinggi pula hasil belajar/prestasinya. Jadi sekalipun dalam hal ini persepsi metode mengajar dosen dikatakan cukup bagus apabila kemampuan siswanya rendah hal ini bisa menyebabkan prestasi belajarnya rendah juga. Faktor lain yang dianggap dapat memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar mahasiswa menurut Slameto (2003:54) dapat dilihat dari faktor psikologi yaitu minat. Minat besar kontribusinya terhadap prestasi belajar. Karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat mahasiswa, mahasiswa tersebut akan cenderung tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Mahasiswa segan-segan untuk belajar karena ia merasa tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat mahasiswa lebih mudah akan dipelajari dan disimpan karena minat akan menambah kegiatan belajar mahasiswa yang kemudian akan ikut berkontribusi juga terhadap prestasinya. Berdasarkan observasi terhadap responden mengatakan bahwa karakeristik mata kuliah Dasar-Dasar Akuntansi II dianggap sulit oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
mahasiswa maka dari itu mahasiswa cenderung tidak berminat pada mata kuliah ini. Karena mereka sudah merasa dari awal bahwa mata kuliah ini sulit, jadi setiap ada pelajaran mata kuliah ini mereka cenderung tidak berminat dalam mengikuti. Faktor-faktor itu lah yang dianggap ikut memberikan berkontribusi terhadap prestasi belajar mahasiswa selain dari persepsi mereka tentang metode mengajar yang digunakan oleh dosen. b. Kontribusi intensitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Hasil pengujian hipotesis kedua mengenai kontribusi intensitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa menunjukkan bahwa intensitas belajar tidak ada kontribusi positif terhadap prestasi belajar mahasiswa. Kesimpulan tersebut didukung hasil perhitungan statistik yang menunjukkan nilai sig. (probabilitas) sebesar 0,011 lebih kecil dari 0,05. Oleh karena itu H0 ditolak dan Ha diterima artinya ada kontribusi dan signifikansi intensitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Berdasarkan
analisis
deskriptif
responden
menunjukan
sebagian intensitas belajar responden masuk dalam kategori sedang. Hal ini ditunjukan dari jumlah responden yang memiliki intensitas belajar sedang berjumlah 16 responden atau sebesar 38.1% dari total keseluruhan 42 responden.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
Sedangkan analisis deskripsi data tentang prestasi belajar mahasiswa yang ditunjukan dengan nilai final mata kuliah DasarDasar Akuntansi II menunjukan bahwa sebagian responden termasuk dalam kategori rendah. Hal ini ditunjukan dari jumlah responden yang masuk dalam kategori rendah berjumlah 33 responden dari total keseluruhan responden. Responden yang masuk dalam kategori sedang berjumlah 7 sedangkan responden yang masuk dalam kategori tinggi berjumlah 2 dari total keseluruhan responden. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan prestasi responden yang masuk dalam kategori rendah. Melihat hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa intensitas belajar memberikan kontribusi yang signifikan sebesar 32.98% terhadap prestasi belajar mahasiswa akan tetapi kontribusi tersebut tidak menjadi jaminan sebagai faktor utama penentu prestasi belajar mahasiswa. Mereka bisa saja mengatakan bahwa intensitas belajarnya sudah masuk dalam kategori sedang yaitu 3 sampai 4 Jam atau bahkan masuk dalam kategori tinggi yaitu diatas 4 jam. Akan tetapi apakah dengan intensitas belajar yang tinggi hasil yang diperoleh dalam belajar tersebut dikatakan tinggi juga itu tidak bisa menjadi jaminan sepenuhnya. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah saat mereka belajar, mereka benar-benar berkonsentrasi ataukah tidak. Karena konsentrasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
sangat besar pengaruhnya terhadap belajar. Jika seseorang mengalami kesulitan berkonsentrasi, jelas belajarnya akan sia-sia, karena hanya membuang tenaga, waktu dan biaya saja. Seseorang yang dapat belajar dengan baik adalah orang yang dapat berkonsentrasi dengan baik, dengan kata lain ia harus memiliki kebiasaan untuk memusatkan pikiran. Jadi, kebiasaan untuk memusatkan pikiran ini mutlak perlu dimiliki oleh setiap mahasiswa dalam belajar. Akan tetapi dalam kenyataanya seseorang sering mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi, hal ini disebabkan misalnya karena terganggu oleh keadaan lingkungan yang bising, pikiran yang kacau dengan banyak urusan atau masalah, atau bosan terhadap pelajaran. Jadi sebenarnya untuk mendapatkan prestasi belajar yang tinggi tidak semata-mata hanya ditentukan kontribusinya dari intensitas belajar yang dikatakan sedang dan tinggi saja, akan tetapi dengan intensitas belajar rendah tetapi dengan tingkat konsentrasi yang baik atau tinggi bisa mencapai prestasi yang baik atau tinggi pula. c. Kontribusi fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Hasil pengujian hipotesis ketiga mengenai kontribusi fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa menunjukkan bahwa fasilitas belajar tidak ada kontribusi positif terhadap prestasi belajar mahasiswa. Kesimpulan tersebut didukung hasil perhitungan statistik yang menunjukkan nilai sig. (probabilitas) sebesar 0,47 lebih kecil dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
0,05. Oleh karena itu H0 ditolak dan Ha diterima artinya ada kontribusi dan signifikansi fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Berdasarkan
analisis
deskriptif
responden
menunjukan
sebagian besar fasilitas belajar yang dimiliki responden berada dalam kategori cukup memadai. Hal ini ditunjukan dari jumlah responden yang memiliki fasilitas belajar berjumlah 30 responden atau sebesar 71..4 % dari total keseluruhan 42 responden. Sedangkan analisis deskripsi data tentang prestasi belajar mahasiswa yang ditunjukan dengan nilai final mata kuliah DasarDasar Akuntansi II menunjukan bahwa sebagian responden termasuk dalam kategori rendah. Hal ini ditunjukan dari jumlah responden yang masuk dalam kategori rendah berjumlah 33 responden dari total keseluruhan responden. Responden yang masuk dalam kategori sedang berjumlah 7 sedangkan responden yang masuk dalam kategori tinggi berjumlah 2 dari total keseluruhan responden. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan prestasi responden yang masuk dalam kategori rendah. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa fasilitas belajar memberikan kontribusi yang signifikan sebesar 25.53% akan tetapi prestasi belajar mahasiswa masih rendah. Hal ini bisa saja terjadi karena kepemilikan fasilitas belajar yang cukup memadai
tersebut
bukan
menjadi
penyebab
utama
penentu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
keberhasilan mahasiswa dalam belajar. Karena fasilitas belajar hanya sebagai faktor penunjang belajar. Responden mengatakan bahwa fasilitas yang mereka miliki cukup memadai sehingga hasil pengujian hipotesis menyatakan ada kontribusi yang signifikan, tetapi apakah pada kenyataanya fasilitas belajar yang mereka miliki tersebut bisa digunakan dengan baik sebagaimana fungsinya atukah tidak. Hal ini bisa saja terjadi terbukti dari pencapaian prestasi belajar yang masih rendah padahal seharusnya dengan fasilitas belajar yang cukup memadai dan dikatakan memiliki kontribusi membuat prestasinya bisa masuk dalam kategori sedang. Mereka biasanya difasilitasi buku-buku kuliah yang lengkap tapi apakah mereka menggunkaan buku-buku tersebut untuk menambah
pengetahuanya,
banyak
diantara
mereka
hanya
menggunkanya sebagai koleksi saja, dan tidak menggunakan fungsi dari buku tersebut dengan baik. Jadi sebenarnya fasilitas yang cukup memadai memang memiliki kontribusi yang signifikan terhadap prestasi belajar tetapi pada kenyataanya sebenarnya fasilitas belajar itu hanya sebagai penunjang dalam belajar saja yang fungsinya belum bisa dugunakan sebagaimana mestinya oleh mahasiswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
d. Kontribusi lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa Hasil
pengujian
hipotesis
keempat
mengenai
kontribusi
lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa menunjukkan bahwa lingkungan sosial tidak ada kontribusi positif terhadap prestasi belajar mahasiswa. Kesimpulan tersebut didukung hasil perhitungan statistik yang menunjukkan nilai sig. (probabilitas) sebesar 0,299 lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu H0 diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada kontribusi dan signifikan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa. Lingkungan sosial ternyata tidak mampu memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa. Karena mereka menganggap ada atau tidaknya lingkungan sosial yang berupa lingkungan keluarga, lingkungan sepermainan, lingkungan teman sebaya maupun kelompok belajar tidak akan memberikan kontribusi terhadap prestasi belajarnya. Lingkungan keluarga tidak dapat memberikan kontribusi yang positif dan sigifikan hal ini bisa dikarenakan lingkungan keluarga atau orang tua mereka tidak begitu memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak mengatur kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak mau tahu bagaimana kemajuan belajar anaknya atau orang tua tidak mau tahu kesulitan-kesulitan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
dialami anak dalam belajar. Situasi lingkungan belajar yang seperti ini jelas tidak akan mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap prestasi belajar karena motivasi untuk belajar dari si anak sendiri tidak ada. Terkadang orang tua yang memperhatikan aktivitas anaknya dengan baik juga tidak mampu menjamin hasil belajarnya akan baik pula. Karena pada dasarnya proses belajar itu harus didasarkan pada kesadaran dari dalam diri sendiri, agar si pelajar ini merasa bahwa belajar itu kebutuhan mereka. Mereka belajar ya karena mereka butuh, bukan karena paksaan dari orang tua, bukan karena diajak teman atau karena kelompok belajarnya memintanya untuk belajar. Sekalipun
lingkungan
terkadang
sudah
dikatakan
cukup
mendukung pun apabila kesadaran mereka kurang sepertinya mereka akan cenderung mengabaikanya dan memilih kegiatan yang mereka sukai selain belajar. Menamkan kesadaran untuk belajar dengan sendirinya tanpa ada paksaan itu sulit. e. Persepsi Mahasiswa tentang Metode mengajar dosen, Intensitas belajar, Fasilitas belajar dan Lingkungan Sosial Secara Bersamasama Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga Fhitung sebesar 7.558 sementara Ftabel pada df (4:42) sebesar 2,59. Melihat kriteria pengujian hipotesis apabila Fhitung lebih besar dari pada Ftabel maka H0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
ditolak, jika terjadi sebaliknya Fhitung lebih kecil dari pada Ftabel maka H0 diterima. Dalam pengujian hipotesis kelima ini, Fhitung lebih kecil daripada Ftabel (7.558 > 2,59) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada kontribusi dan signifikan persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar Dari hasil pengujian hipotesis secara bersama-sama menyatakan bahwa ada kontribusi yang signifikan sebesar 39 % terhadap pretasi belajar. Tetapi dari kontribusi ini belum cukup membuat prestasi belajar mahasiswa masuk dalam kategori sedang atau tinggi. Karena pada kenyataanya prestasi responden masih rendah, memang secara statistik dalam pengujian hipotesis dikatakan bahwa ada kontribusi yang signifikan. Akan tetapi diluar faktor ini ada faktor lain juga yang memberikan kontribusi terhadap prestasi belajarnya. Faktor tersebut adalah faktor intern individu tersebut. Kemampuan adalah faktor yang lebih dominan yang dapat memberikan kontribusi lebih dibandingkan hanya melihat dari pesepsi mereka tentang metode mengajar dosen, atau melihat sarana belajarnya, atau intensitas belajarnya saja. Karena dengan melihat kenyataanya bahwa responden dalam penelitian ini memiliki prestasi rendah padahal mereka menyatakan bahwa dilihat persepsi mereka terhadap metode mengajar dosen, sarana belajar atau intensitas belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
mereka memiliki kontribusi yang signifikan untuk prestasi mereka akan tetapi ternyata kontribusi dari ketiga hal tersebut tidak cukup untuk membuat hasil prestasinya bagus. Menurut hasil pengamatan saya ketika saya bertanya langung kepada responden , mereka menyatakan bahwa sebenarnya mereka sudah cukup bekerja keras belajar untuk memahami materi mata kuliah ini, mereka saat belajar baik dalam perkuliahan maupun dalam belajar mandiri sebenarnya mereka bisa mengerti apa yang mereka pelajari, tetapi kemampuan memahami karakteristik mata kuliah ternyata masih rendah. Mereka hanya mengerti apa yang mereka pelajari saat itu. Kemudian setelahnya cenderung lupa karena sebenarnya mereka dalam belajar cenderung hanya mengingat tetapi tidak berusaha menganalisis bagaimana sebenarnya maksud dari materi-materi yang diajarkan mengingat karakteristik mata kuliah ini adalah banyak menghitung dan biasanya kemampuan analisis juga diperlukan dalam mata kuliah ini. Jadi mereka apabila menemui soal-soal latihan, atau ketika ujian mereka sulit untuk menjawab karena biasanya apabila bentuk soalnya sudan sedikit dirubah tidak sesuai dengan contohcontoh yang dipelajari mereka akan kebingungan dan hasilnya nilai mereka kurang dari harapan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
Selain itu mereka juga responden mengatakan bahwa sebenarnya tidak berminat dalam mata kuliah ini karena karakteristik mata kuliah ini dianggap sulit oleh mereka. Mereka mengatakan tidak suka atau tidak berminat dengan mata kuliah ini karena sebagian besar dari responden mengatakan bahwa mereka lemah untuk mata kuliah hitung menghitung apalagi butuh analisis juga untuk materi tertentu. Sebagian besar dari mereka lebih menyukai mata kuliah yang karakteristiknya adalah lebih banyak teori. Berdasarkan hasil wawancara terhadap responden, ternyata responden mengatakan bahwa gaya belajar mereka kurang baik. Dimana sebagian besar mereka hanya belajar ketika mereka berada dikampus saja. Intensitas belajar mandiri ketika diluar kampus masih sangat kurang. Mereka belajar hanya ketika mereka kuliah saja, tetapi belajar mandiri mereka sebagian responden masih kurang baik. Sebagian responden selain menyatakan bahwa gaya belajar mereka masih kurang baik karena hanya mereka belajar ketika mereka dikampus saja, belajar mandiri yang kurang, mereka juga menyatakan bahwa mereka cenderung belajar dengan istilah sistem kebut semalam karena. Kebiasaan mereka tentang istilah belajar kebut semalam ternyata sudah mendarah daging. Misalnya adalah ketika mereka ada tugas, mereka akan mengerjakan tugas tersebut semalaman suntuk karena besok pagi harus dikumpulkan, mereka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
biasanya tidak mempersiapkanya dengan baik jauh-jauh hari. Begitu juga ketika mereka harus mengahadapi ujian, baik ujian sisipan, maupun ujian akhir semester, mereka juga akan belajar hanya malam itu saja mereka tidak akan mempersiakan diri dengan baik ketika harus menjalani ujian. Gaya belajar seperi itulah yang harus dirubah oleh mahasiswa. karena dengan gaya belajar yang seperti itu, yang biasanya bisa membuat prestasi belajarnya rendah. Ketika mahasiswa bisa menerapkan gaya belajar yang baik misalnya dengan membuat jadwal belajar setiap kemudian melaksanakanya dengan baik sesuai dengan jadwal yang dibuat hari hal ini akan bisa meningkatkan prestasi belajarnya. Mengingat prestasi mereka untuk mata kuliah dasar-dasar akuntansi II ini juga masih rendah, dengan memperbaiki gaya belajar mereka diharapkan juga akan mampu meningkatkan prestasi belajarnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan masing-masing masalah penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada kontribusi yang signifikan antara persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen terhadap prestasi belajar (0,032< 0,05) 2. Ada kontribusi yang signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belajar (0,011< 0,05) 3. Ada kontribusi yang signifikan sarana belajar terhadap prestasi belajar (0,047< 0,05) 4. Tidak ada kontribusi yang signifikan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar (0,299 > 0,05) 5. Ada kontribusi yang signifikan dari persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, disiplin belajar, sarana belajar, dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa (7.558 > 2.59) B. Keterbatasan Dalam penelitian ini tidak dapat dihindari berbagai kelemahan yang kemungkinan dapat menyebabkan temuan penelitian bukan merupakan gambaran sesungguhnya dari subjek penelitian, yaitu:
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
1. Keresahan beberapa responden dalam menjawab pertanyaan dalam kuesioner sehingga hasil yang diperoleh kurang memberikan gambaran yang relevan. 2. Beberapa responden dalam menjawab pertanyaan kurang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya yang mereka lakukan sehingga kurang memberikan gambaran yang sesuangguhnya. 3. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner sehingga terdapat kemungkinan data bersifat subjektif C. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diberikan diatas, maka peneliti memberikan saran yang mungkin dapat berguna bagi kemajuan prestasi belajar mahasiswa. 1. Bagi Dosen Penelitian dapat digunakan untuk menjadi bahan pertimbangan bagi para dosen untuk memilih metode apa yang cocok, sesuai atau tepat yang harus digunakan dalam mengajar sesuai dengan karakteristik mata kuliah yang diampunya karena dalam penelitian ini ternyata metode mengajar dosen memberikan kontribusi positif terhadap prestasi belajar mahasiswa. 2. Bagi Mahasiswa Melihat hasil penelitian ini adalah ada kontribusi dari metode mengajar dosen, intensitas belajar, dan sarana belajar diharapkan dengan penelitian ini dapat lebih menumbuhkan kepedulian mahasiswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Amirin, Tatang M . Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: CV Rajawali Farid Nasution, H.M . 1986. Hubungan Metode Mengajar Dosen, keterampilan belajar, sarana belajar, dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa. Jurnal ilmu pendidikan volume 8 No. 1-4 Yogyakarta : USD Ghozali, Imam. 2005 a. Statistik Non-Parametik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Indrawati. 2004. Hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Skripsi. Yogyakarta: USD. Imron, Ali. 1996 . Belajar dan pembelajaran . Jakarta: Pustaka Jaya. Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004 ( pertanyaan dan jawaban ). Jakarta: Grasindo. Sudjana, Ibrahim. 2010. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo Offset. Sudjana, Nana. 2011. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo Offset. Sudjana, Nana.2012.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Sugiyono. 2010a. Statistika untuk penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Sugiyono. 2010b. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Suharsimi, Arikunto. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN I SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN II KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KONTRIBUSI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE MENGAJAR DOSEN, DISIPLIN BELAJAR, SARANA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR AKUNTANSI II MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2009-2010 KARAKTERISTIK RESPONDEN : 1. Nama : 2. Nim
:
3. Nilai Mata Kuliah DDA II : PETUNJUK 1. Bacalah instrumen ini secara seksama 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan teman-teman yang sebenarnya, dengan memberi tanda ( √ ) pada salah satu alternatif jawaban yang telah tersedia disamping pertanyaan : 3. Pilihlah alternatif jawaban yang tersedia. Alternatif jawaban tersebut adalah sebagai berikut : SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Atas kesediaan saudara untuk mengisi angket ini penulis ucapkan terimakasih
Yogyakarta, 6 Mei 2013 Peneliti,
Widiawanti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Karakteristik metode mengajar yang digunakan dosen mata kuliah DDA II : Ceramah Diskusi Tanya Jawab Kerja Kelompok Presentasi
A. Persepsi Mahasiswa Tentang Metode Mengajar Dosen Mata Kuliah Dasar-Dasar Akuntansi II No 1 2 3
4 5 6 7
Pertanyaan Metode mengajar yang digunakan dosen sesuai dengan materi pembelajaran Dosen menggunakan metode pembelajaran yang menarik dalam menyampaikan materi pembelajran Metode mengajar yang digunakan dosen mampu memotivasi mahasiswa untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran Anda memperoleh soal-soal latihan untuk memperdalam materi pembelajaran Anda memperoleh soal-soal latihan untuk memperdalam materi pembelajaran Anda diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi pelajaran yang belum dipahami Anda tidak mendapatkan pertanyaan-pertanyaan dari dosen seputar pokok bahasan yang telah dibahas
B. Disiplin Belajar No 1 2
Pertanyaan Berapa lama anda belajar dalam sehari Berapa kali anda belajar dalam sehari
SS
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI C. Fasilitas Belajar No 1 2 3
4 5 6 7 8
Pertanyaan Anda merasa bahwa anda harus memiliki buku-buku acuan mata kuliah Anda memiliki laptop sebagai penujang dalam belajar Anda merasa terbantu dengan adanya perlengkapan belajar (seperti bolpoint, spidol, buku) di dalam ruang belajar anda mendukung anda untuk belajar Adanya buku-buku acuan mata kuliah membantu anda dalam belajar Dengan tersedianya peralatan belajar (seperti meja, kursi, papan tulis) membantu anda dalam belajar Dengan adanya meja belajar dikamar anda, anda akan terbatu dalam belajar Anda merasa bahwa dalam setiap mata pelajaran, anda merasa wajib memiliki modul yang diberikan oleh dosen Apakah anda fasulitas-fasilitas belajar yang anda miliki membantu anda dalam belajar
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
D. Lingkungan Sosial No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pertanyaan Orang tua saya selalu memberikan dorongan dan semangat untuk belajar Orang tua saya selalu memenuhi kebutuhan sarana belajar dengan maksimal Adanya dorongan positif dari dosen membuat saya bersemangat dalam belajar Adanya jam belajar yang diterapkan masyarakat membantu saya dalam belajar Adanya kontrol diri dalam berteman sangat saya utamakan, agar belajar saya tidak terganggu Jika saya sering membolos, teman sekelas saya akan memberikan nasehat Lingkungan masyarakat yang anak-anaknya rajin belajar membuat saya rajin dan semangat Tanpa diperhatikan oleh rang tua, saya bisa menjamin bahwa hasil belajar saya akan baik Keluarga saya sangat mendukung semua aktivitas belajar saya baik di rumah ( kost ) maupun di kampus Untuk memudahkan dalam belajar, saya membuat kelompok belajar Disaat saya kesulitan mencari jawaban soal-soal latihan, teman saya bersedia membantu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN III DATA PENELITIAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Metode Mengajar Dosen Nama Responden Yeni nur prilanita Dessy Irawati Prisisla Moru Bartolomea Teja Hariyanto Tri Prawiyati Fransiska Jeni Mawar Bernadetha Indri A Maria Reni Irawati Yuliana Diana Pramesti Martinus FH Ratna Perwitasari Fransiska Zita Andreas franky Agustina handayani Natalia dwi susanti Melania Irawanty selamat Dwi Handayani Mira sih Arimurti Dwi Hariyanti Romawati saniah Fransiska Yunita sari Milia Yohanes Setya Kusrdiati Dwi
Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6 Butir_7 JUMLAH 4 4 4 3 3 4 4 26 4 3 4 3 4 4 3 25 4 4 4 4 3 3 4 26 4 4 4 3 3 3 3 24 4 4 4 3 3 3 4 25 4 4 4 4 4 4 4 28 3 3 4 2 3 4 4 23 3 3 3 3 4 3 4 23 4 3 4 4 3 4 4 26 3 3 4 3 3 3 3 22 4 4 3 3 3 3 3 23 4 3 3 3 4 3 4 24 3 4 4 4 3 3 4 25 4 3 4 4 3 3 4 25 3 3 4 3 3 3 3 22 3 4 3 3 3 3 3 22 3 3 4 3 3 3 4 23 4 3 4 4 4 4 4 27 4 3 4 4 2 3 3 23 3 4 3 4 4 4 4 26 4 4 3 3 3 3 3 23 4 4 4 4 3 4 4 27 4 4 4 4 3 4 4 27 4 4 4 4 3 4 4 27 4 4 4 4 4 4 3 27 3 4 3 4 3 3 3 23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kristina Dia Hesti Eka yulia Regina Fransiska Dona Hesti Puspitasari Ana prisma Febrina Elia Christina puspita ningtyas Mahiswara Hanun Prasyiwi Yunus Serilus sine Yohanes Pranantyo utoro Hilarius Eka Ardian Putri Indah Ciptadi Antonius Eko
3 3 4 4 1 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3
3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3
3 4 4 4 1 3 2 2 4 3 4 4 4 2 4 3
3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3
4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3
24 26 27 28 18 24 20 24 28 23 26 23 28 23 27 21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
INTENSITAS BELAJAR Nama Responden Butir_1 Butir_2 Jumlah 1 1 Yeni nur prilanita 2 2 2 Dessy Irawati 4 2 2 Prisisla Moru 4 1 1 Bartolomea Teja 2 3 2 Hariyanto 5 1 1 Tri Prawiyati 2 1 1 Fransiska Jeni Mawar 2 2 2 Bernadetha Indri A 4 1 1 Maria Reni Irawati 2 1 1 Yuliana 2 1 1 Diana Pramesti 2 2 2 Martinus FH 4 4 2 Ratna Perwitasari 6 0,5 1 Fransiska Zita 1,5 3 3 Andreas franky 6 1 1 Agustina handayani 2 1 1 Natalia dwi susanti 2 1 1 Melania Irawanty selamat 2 2 2 Dwi Handayani 4 2 2 Mira sih Arimurti 4 4 3 Dwi Hariyanti 7 3 3 Romawati saniah 6 3 3 Fransiska Yunita sari 6 3 3 Milia 6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Yohanes Setya Kusrdiati Dwi Kristina Dia Hesti Eka yulia Regina Fransiska Dona Hesti Puspitasari Ana prisma Febrina Elia Christina puspita ningtyas Mahiswara Hanun Prasyiwi Yunus Serilus sine Yohanes Pranantyo utoro Hilarius Eka Ardian Putri Indah Ciptadi Antonius Eko
1 2 2 4 1 2 2 3 1 2 3 2 1 0,5 1 1 1 1
1 1 1 2 1 2 2 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1
2 3 3 6 2 4 4 6 2 3 5 4 2 1,5 2 2 2 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SARANA BELAJAR Nama Responden Yeni nur prilanita Dessy Irawati Prisisla Moru Bartolomea Teja Hariyanto Tri Prawiyati Fransiska Jeni Mawar Bernadetha Indri A Maria Reni Irawati Yuliana Diana Pramesti Martinus FH Ratna Perwitasari Fransiska Zita Andreas franky Agustina handayani Natalia dwi susanti Melania Irawanty selamat Dwi Handayani Mira sih Arimurti Dwi Hariyanti Romawati saniah Fransiska Yunita sari Milia Yohanes Setya
Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6 Butir_7 Butir_8 JUMLAH 2 3 3 3 3 4 4 4 26 4 4 3 4 3 3 4 3 28 4 4 3 3 3 4 4 4 29 4 4 4 4 4 4 3 4 31 3 3 3 3 3 3 3 3 24 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 4 3 4 4 4 3 4 28 4 3 3 3 3 4 4 4 28 4 4 3 3 3 3 4 4 28 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 4 3 3 3 3 4 4 27 3 4 3 3 3 3 4 4 27 4 4 4 4 4 4 3 4 31 3 3 3 4 3 3 3 4 26 3 4 3 4 3 4 3 4 28 4 3 3 3 3 3 4 4 27 3 3 4 3 3 3 3 4 26 3 3 3 2 2 3 3 3 22 3 4 4 4 4 4 4 4 31 4 3 3 3 3 3 3 3 25 3 4 4 3 3 4 4 4 29 2 3 3 3 3 3 2 2 21 4 4 3 3 3 3 4 4 28 2 3 3 3 3 4 3 1 22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kusrdiati Dwi Kristina Dia Hesti Eka yulia Regina Fransiska Dona Hesti Puspitasari Ana prisma Febrina Elia Christina puspita ningtyas Mahiswara Hanun Prasyiwi Yunus Serilus sine Yohanes Pranantyo utoro Hilarius Eka Ardian Putri Indah Ciptadi Antonius Eko
3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4
3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4
3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4
4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4
3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4
3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4
3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 1 4
3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4
25 26 27 26 30 31 26 26 30 30 32 27 29 32 27 20 32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama Responden Butir_1 Butir_2 Yeni nur prilanita 3 2 Dessy Irawati 4 3 Prisisla Moru 4 3 Bartolomea Teja 4 4 Hariyanto 3 3 Tri Prawiyati 4 3 Fransiska Jeni Mawar 3 4 Bernadetha Indri A 3 4 Maria Reni Irawati 4 4 Yuliana 4 4 Diana Pramesti 3 3 Martinus FH 4 4 Ratna Perwitasari 4 4 Fransiska Zita 4 4 Andreas franky 3 3 Agustina handayani 4 4 Natalia dwi susanti 2 1 Melania Irawanty selamat 3 4 Dwi Handayani 4 4 Mira sih Arimurti 4 4 Dwi Hariyanti 3 3 Romawati saniah 3 4 Fransiska Yunita sari 4 2 Milia 3 3 Yohanes Setya 1 4 Kusrdiati Dwi 4 4 Kristina Dia 4 4
LINGKUNGAN BELAJAR Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6 Butir_7 Butir_8 Butir_9 Butir_10 Butir_11 JUMLAH 4 4 1 4 3 4 2 3 2 32 3 3 2 3 3 2 2 1 4 30 4 4 4 4 4 4 2 3 4 40 4 4 4 4 4 4 2 3 3 40 3 3 3 3 4 4 2 3 3 34 4 4 4 4 4 4 3 3 3 40 4 3 3 4 4 4 3 2 3 37 4 4 2 4 4 4 2 2 3 36 4 3 2 4 4 4 2 3 3 37 3 4 4 4 4 4 3 3 4 41 3 3 3 3 3 2 3 3 3 32 4 4 2 4 4 4 2 4 4 40 2 4 4 4 3 4 3 3 3 38 4 4 2 4 4 4 2 2 3 37 3 4 4 4 4 4 3 2 4 38 4 3 2 3 4 3 1 2 3 33 4 1 2 4 4 4 1 2 2 27 3 4 3 4 4 3 3 2 3 36 4 4 2 3 4 4 2 2 3 36 2 3 2 2 3 3 4 2 2 31 3 4 4 4 4 4 2 2 3 36 4 4 3 4 4 4 2 4 4 40 3 4 1 4 4 4 2 2 2 32 4 4 3 4 4 4 2 3 3 37 4 4 2 4 4 4 3 3 4 37 4 4 2 4 4 4 3 2 4 39 4 4 2 3 3 4 2 2 3 35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hesti Eka yulia Regina Fransiska Dona Hesti Puspitasari Ana prisma Febrina Elia Christina puspita Mahiswara Hanun Prasyiwi Yunus Serilus sine Yohanes Pranantyo utoro Hilarius Eka Ardian Putri Indah Ciptadi Antonius Eko
2 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4
3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4
4 3 4 3 4 4 4 2 4 2 3 3 4 1 2
1 3 4 2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 2 2
2 2 4 3 2 3 3 1 2 4 3 4 3 1 4
4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 1 4
2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 1 4
1 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 3 3 1 2
3 2 3 1 3 3 4 1 4 4 2 3 4 2 4
3 4 4 2 4 3 3 3 2 2 4 4 3 1 2
29 30 41 26 38 38 40 29 36 36 37 41 40 17 36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PRESTASI BELAJAR
Nama Responden Yeni nur prilanita Dessy Irawati Prisisla Moru Bartolomea Teja Hariyanto Tri Prawiyati Fransiska Jeni Mawar Bernadetha Indri A Maria Reni Irawati Yuliana Diana Pramesti Martinus FH Ratna Perwitasari Fransiska Zita Andreas franky Agustina handayani Natalia dwi susanti Melania Irawanty selamat Dwi Handayani Mira sih Arimurti Dwi Hariyanti
NILAI FINAL MATA KULIAH DDA II 99,00 63,00 50,00 48,00 35,00 71,00 57,42 56,00 39,00 40,00 54,00 48,67 71,00 43,00 50,00 44,00 49,58 48,17 76,50 51,00 53,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Romawati saniah Fransiska Yunita sari Milia Yohanes Setya Kusrdiati Dwi Kristina Dia Hesti Eka yulia Regina Fransiska Dona Hesti Puspitasari Ana prisma Febrina Elia Christina puspita ningtyas Mahiswara Hanun Prasyiwi Yunus Serilus sine Yohanes Pranantyo utoro Hilarius Eka Ardian Putri Indah Ciptadi Antonius Eko
61,83 59,00 83,75 45,42 56,08 51,50 64,00 51,00 63,75 56,67 50,75 64,00 43,42 70,00 58,00 48,00 64,00 59,00 66,00 57,00 70,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN IV HASIL PENELITIAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RUMUS KATEGORI Metode mengajar dosen Mean St Deviasi Baik Cukup Kurang
= = : X ≥ M + SD : M – SD ≤ X < M + SD : X < M – SD
Kategori Baik Cukup Kurang
: : :
Mean St Deviasi Baik Cukup Kurang
Intensitas belajar = = : X ≥ M + SD : M – SD ≤ X < M + SD : X < M – SD
Kategori Baik Cukup Kurang
Skor X 22.23 X
Kategori Baik Cukup Kurang
≥ ≤ <
26.91 X 22.23
<
26.91
26-28 22-25 18-21
5.37
4.5-7.0 3.0-4.0 1.5-2.5
30.38
29-32 24-28 20-23
3.81 1.56
Skor : : :
X 2.25 X
≥ ≤ <
Sarana belajar = =
Mean St Deviasi Baik Cukup Kurang
24.57 2.34
5.37 X 2.25
<
27.36 3.03
: X ≥ M + SD : M – SD ≤ X < M + SD : X < M – SD Skor : : :
X 24.33 X
≥ ≤ <
30.38 X 24.33
<
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lingkungan belajar Mean St Deviasi Baik Cukup Kurang Kategori Baik Cukup Kurang
= =
34.81 4.67
: X ≥ M + SD : M – SD ≤ X < M + SD : X < M – SD Skor : : :
X 30.14 X
≥ ≤ <
39.48 X 30.14
<
39.48
39-41 30-38 17-29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DATA KATEGORI No
X1
Kategori
X2
Kategori
X3
Kategori
X4
Kategori
X5
Kategori
1
26
Kurang
5
Kurang
31
Kurang
32
Cukup
99
Rendah
2
25
Cukup
4
Cukup
28
Cukup
30
Cukup
63
Sedang
3
26
Kurang
4
Cukup
29
Kurang
29
Baik
50
Sedang
4
24
Cukup
2
Baik
26
Cukup
35
Cukup
48
Sedang
5
18
Baik
5
Kurang
24
Cukup
17
Baik
35
Tinggi
6
28
Kurang
5
Kurang
32
Kurang
40
Kurang
71
Rendah
7
23
Cukup
4
Cukup
28
Cukup
37
Cukup
57.42
Sedang
8
23
Cukup
4
Cukup
28
Cukup
36
Cukup
56
Sedang
9
21
Baik
2
Baik
28
Cukup
37
Cukup
39
Tinggi
10
22
Cukup
2
Baik
25
Cukup
35
Cukup
40
Tinggi
11
23
Cukup
2
Baik
24
Cukup
32
Cukup
54
Sedang
12
24
Cukup
4
Cukup
27
Cukup
34
Cukup
48.67
Sedang
13
25
Cukup
6
Kurang
27
Cukup
38
Cukup
71
Rendah
14
20
Baik
1.5
Baik
22
Baik
37
Cukup
43
Tinggi
15
22
Cukup
6
Kurang
26
Cukup
38
Cukup
50
Sedang
16
22
Cukup
2
Baik
28
Cukup
33
Cukup
44
Sedang
17
23
Cukup
2
Baik
27
Cukup
27
Baik
49.58
Sedang
18
27
Kurang
2
Baik
26
Cukup
36
Cukup
48.17
Sedang
19
23
Cukup
4
Cukup
31
Kurang
36
Cukup
76.5
Rendah
20
26
Kurang
4
Cukup
31
Kurang
31
Cukup
51
Sedang
21
23
Cukup
7
Kurang
25
Cukup
36
Cukup
53
Sedang
22
27
Kurang
6
Kurang
29
Kurang
40
Kurang
61.83
Sedang
23
27
Kurang
6
Kurang
21
Baik
32
Cukup
59
Sedang
24
27
Kurang
6
Kurang
28
Cukup
37
Cukup
83.75
Rendah
25
27
Kurang
2
Baik
22
Baik
37
Cukup
45.42
Sedang
26
23
Cukup
3
Cukup
25
Cukup
39
Kurang
56.08
Sedang
27
24
Cukup
3
Cukup
26
Cukup
35
Cukup
51.5
Sedang
28
26
Kurang
6
Kurang
27
Cukup
29
Baik
64
Sedang
29
27
Kurang
2
Baik
26
Cukup
30
Cukup
51
Sedang
30
28
Kurang
4
Cukup
30
Kurang
41
Kurang
63.75
Sedang
31
26
Kurang
4
Cukup
31
Kurang
26
Baik
56.67
Sedang
32
24
Cukup
6
Kurang
26
Cukup
38
Cukup
50.75
Sedang
33
25
Cukup
4
Cukup
26
Cukup
38
Cukup
64
Sedang
34
24
Cukup
3
Cukup
30
Kurang
34
Cukup
43.42
Tinggi
35
28
Kurang
5
Kurang
30
Kurang
40
Kurang
70
Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
23
Cukup
4
Cukup
32
Kurang
36
Cukup
58
Sedang
37
26
Kurang
2
Baik
27
Cukup
36
Cukup
48
Sedang
38
23
Cukup
1.5
Baik
29
Kurang
37
Cukup
64
Sedang
39
28
Kurang
4
Cukup
32
Kurang
41
Kurang
59
Sedang
40
23
Cukup
4
Cukup
27
Cukup
40
Kurang
66
Sedang
41
27
Kurang
2
Baik
20
Baik
34
Cukup
57
Sedang
42
25
Cukup
5
Kurang
32
Kurang
36
Cukup
70
Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Frequencies Kategori Statistics
N
Valid Missing
Metode mengajar dosen 42 0
Intensitas belajar 42 0
Sarana belajar 42 0
Lingkungan belajar 42 0
Frequency Table Metode mengajar dosen
Valid
Kurang Cukup Baik Total
Frequency 17 22 3 42
Percent 40.5 52.4 7.1 100.0
Valid Percent 40.5 52.4 7.1 100.0
Cumulative Percent 40.5 92.9 100.0
Intensitas belajar
Valid
Kurang Cukup Baik Total
Frequency 13 16 13 42
Percent 31.0 38.1 31.0 100.0
Valid Percent 31.0 38.1 31.0 100.0
Cumulative Percent 31.0 69.0 100.0
Sarana belajar
Valid
Kurang Cukup Baik Total
Frequency 14 24 4 42
Percent 33.3 57.1 9.5 100.0
Valid Percent 33.3 57.1 9.5 100.0
Cumulative Percent 33.3 90.5 100.0
Lingkungan belajar Frequency Valid
Kurang Cukup Baik Total
7 30 5 42
Percent 16.7 71.4 11.9 100.0
Valid Percent 16.7 71.4 11.9 100.0
Cumulative Percent 16.7 88.1 100.0
Prestasi belajar 42 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Descriptives Descriptive Statistics N Metode mengajar dosen Intensitas belajar Sarana belajar Lingkungan belajar Prestasi belajar Valid N (listwise)
42 42 42 42 42 42
Minimum 18.00 1.50 20.00 17.00 35.00
Maximum 28.00 7.00 32.00 41.00 99.00
Mean 24.5714 3.8095 27.3571 34.8095 56.9169
Std. Deviation 2.33889 1.56155 3.02688 4.67081 12.43793
Uji Normalitas NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Metode mengajar Intensitas Sarana Lingkungan dosen belajar belajar belajar N 42 42 42 42 Normal Mean 24.5714 3.8095 27.3571 34.8095 a,b Parameters Std. Deviation 2.33889 1.56155 3.02688 4.67081 Most Extreme Absolute .134 .186 .113 .172 Differences Positive .130 .186 .083 .093 Negative -.134 -.168 -.113 -.172 Kolmogorov-Smirnov Z .869 1.207 .730 1.115 Asymp. Sig. (2-tailed) .437 .108 .661 .166 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Prestasi belajar 42 56.9169 12.43793 .100 .100 -.070 .649 .793
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uji Normalitas Charts
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uji Linieritas Means
Prestasi belajar * Metode mengajar dosen Prestasi belajar * Intensitas belajar Prestasi belajar * Sarana belajar Prestasi belajar * Lingkungan belajar
Case Processing Summary Cases Included Excluded N Percent N Percent 42 100.0% 0 .0%
N
Total Percent 42 100.0%
42
100.0%
0
.0%
42
100.0%
42
100.0%
0
.0%
42
100.0%
42
100.0%
0
.0%
42
100.0%
Prestasi belajar * Metode mengajar dosen ANOVA Table Sum of Squares Prestasi belajar * Between (Combined) 2711.780 Metode mengajar Groups Linearity 1374.668 dosen Deviation from 1337.112 Linearity Within Groups 3631.005 Total
6342.785
df
Mean Square F 9 301.309 2.655 1 1374.668 12.115 8 167.139 1.473
32
Sig. .020 .001 .206
113.469
41
Measures of Association R Prestasi belajar * Metode mengajar dosen
.466
R Squared .217
Eta .654
Eta Squared .428
Prestasi belajar * Intensitas belajar
Prestasi belajar * Intensitas belajar
ANOVA Table Sum of Squares Between (Combined) 2163.578 Groups Linearity 1392.780 Deviation from 770.798 Linearity Within Groups 4179.207 Total
6342.785
df
Mean Square F 6 360.596 3.020 1 1392.780 11.664 5 154.160 1.291
35
Sig. .017 .002 .290
119.406
41
Measures of Association R Prestasi belajar * Intensitas belajar
.469
R Squared .220
Eta .584
Eta Squared .341
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Prestasi belajar * Sarana belajar
Prestasi belajar * Sarana belajar
ANOVA Table Sum of Squares Between (Combined) 1995.608 Groups Linearity 1200.684 Deviation from 794.925 Linearity Within Groups 4347.177 Total
6342.785
Mean df Square 11 181.419 1 1200.684 10 79.492 30
F 1.252 8.286 .549
Sig. .298 .007 .841
144.906
41
Measures of Association R Prestasi belajar * Sarana belajar
.435
R Squared .189
Eta .561
Eta Squared .315
Prestasi belajar * Lingkungan belajar
Prestasi belajar * Lingkungan belajar
ANOVA Table Sum of Squares Between (Combined) 2296.912 Groups Linearity 508.841 Deviation from 1788.071 Linearity Within Groups 4045.873 Total
6342.785
df 15 1 14
Mean Square 153.127 508.841 127.719
26
155.610
F .984 3.270 .821
Sig. .497 .082 .642
41
Measures of Association R Prestasi belajar * Lingkungan belajar
.283
R Squared .080
Eta .602
Eta Squared .362
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uji Autokorelasi dan Uji Multikolinieritas Regression b
Variables Entered/Removed Model Variables Entered Variables Removed 1 Lingkungan belajar, Intensitas belajar, Sarana belajar, Metode mengajar dosen a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Prestasi belajar
Method . Enter
b
Model Summary Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson Model R R Square Square Estimate a 1.951 1 .671 .450 .390 9.71293 a. Predictors: (Constant), Lingkungan belajar, Intensitas belajar, Sarana belajar, Metode mengajar dosen b. Dependent Variable: Prestasi belajar
b
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 2852.170 3490.615
ANOVA df
4 37
6342.785
Mean Square 713.043 94.341
F 7.558
Sig. a .000
41
a. Predictors: (Constant), Lingkungan belajar, Intensitas belajar, Sarana belajar, Metode mengajar dosen b. Dependent Variable: Prestasi belajar
a
Model 1 (Constant)
Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta t -34.033 19.936 -1.707
Metode mengajar 1.564 dosen Intensitas belajar 2.714 Sarana belajar 1.085 Lingkungan .359 belajar a. Dependent Variable: Prestasi belajar
Collinearity Statistics Sig. Tolerance .096
VIF
.701
.294
2.231
.032
.856
1.168
1.010 .529 .341
.341 .264 .135
2.687 2.053 1.053
.011 .047 .299
.925 .899 .908
1.081 1.113 1.102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uji Heteroskedastisitas Nonparametric Correlations Correlations Metode mengajar Intensitas Sarana Lingkungan dosen belajar belajar belajar AbsResidual Spearman's Metode Correlation 1.000 .245 .263 .146 -.040 rho mengajar dosen Coefficient Sig. (2. .117 .092 .355 .803 tailed) N 42 42 42 42 42 Intensitas Correlation .245 1.000 .233 .171 .014 belajar Coefficient Sig. (2.117 . .137 .278 .929 tailed) N 42 42 42 42 42 Sarana belajar Correlation .263 .233 1.000 .142 .126 Coefficient Sig. (2.092 .137 . .370 .426 tailed) N 42 42 42 42 42 Lingkungan Correlation .146 .171 .142 1.000 .108 belajar Coefficient Sig. (2.355 .278 .370 . .496 tailed) N 42 42 42 42 42 AbsResidual Correlation -.040 .014 .126 .108 1.000 Coefficient Sig. (2.803 .929 .426 .496 . tailed) N 42 42 42 42 42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hasil Uji Regresi Hipotesis 1-4 Regression
b
Variables Entered/Removed Model Variables Entered Variables Removed 1 Lingkungan belajar, Intensitas belajar, Sarana belajar, Metode mengajar dosen a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Prestasi belajar
Method . Enter
Model Summary Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate a 1 .671 .450 .390 9.71293 a. Predictors: (Constant), Lingkungan belajar, Intensitas belajar, Sarana belajar, Metode mengajar dosen
b
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 2852.170 3490.615
ANOVA df
6342.785
Mean Square 713.043 94.341
4 37
F 7.558
Sig. a .000
41
a. Predictors: (Constant), Lingkungan belajar, Intensitas belajar, Sarana belajar, Metode mengajar dosen b. Dependent Variable: Prestasi belajar
a
Model 1 (Constant)
Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta -34.033 19.936
Metode mengajar dosen Intensitas belajar Sarana belajar Lingkungan belajar a. Dependent Variable: Prestasi belajar
t -1.707
Sig. .096
1.564
.701
.294
2.231
.032
2.714 1.085 .359
1.010 .529 .341
.341 .264 .135
2.687 2.053 1.053
.011 .047 .299