PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA SMP DALAM MENGIKUTI KEGIATAN AKADEMIK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENYUSUNAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN (Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno, Klaten Tahun Ajaran 2012/2013) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1) Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh: Oky Widyastuti NIM: 081114037
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA SMP DALAM MENGIKUTI KEGIATAN AKADEMIK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENYUSUNAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN (Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno, Klaten Tahun Ajaran 2012/2013) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1) Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh: Oky Widyastuti NIM: 081114037
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO:
hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup ditepi jalan, dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah. *Abu bakar sibil*
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini saya persembahkan kepada: Φ Orang tuaku tercinta bapak Suharno dan ibu Wagiyah Φ kakakku Ety Fitri Purwaningsih, Priyo Agung Setiawan, dan Arif Wibowo, Φ Suamiku Ardian Septiantono Φ keluarga besar saya yang sudah mendukung sampai sejauh ini
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya mengatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 November 2013 Penulis
Oky Widyastuti
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Oky Widyastuti
Nomor Mahasiswa
: 081114037
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada PerpustakaanUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA SMP DALAM MENGIKUTI KEGIATAN AKADEMIK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENYUSUNAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN (Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno, Klaten Tahun Ajaran 2012/2013) beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 29 November 2013 Yang menyatakan,
Oky Widyastuti
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA SMP DALAM MENGIKUTI KEGIATAN AKADEMIK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENYUSUNAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN (Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno, Klaten Tahun Ajaran 2012/2013)
Oky Widyastuti Universitas Sanata Dharma 2013
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten yang berjumlah 183 siswa (94 siswa putra dan 89 siswa putri). Masalah penelitian ini adalah (1) seberapa tinggi tingkat kedisiplinan para siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Tahun Ajaran 2012/2013 dalam mengikuti kegiatan akademik di sekolah? (2) usulan topik-topik bimbingan apa yang relevan dengan kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik berdasarkan identifikasi item-item yang rendah? Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuisioner Tingkat Kedisiplinan Siswa Dalam Mengikuti Kegiatan Akademik dengan jumlah pernyataan sebanyak 66 item. Instrumen penelitian ini disusun berdasarkan masalah penelitian, variabel penelitian, kajian teoritis dan semua unsur kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 126 orang (68,8%) siswa sangat tinggi dalam kedisiplinan akademik, 46 orang (25,2%) siswa yang tinggi dalam kedisiplinan akademik, 9 orang (5%) siswa sedang dalam kedisiplinan akademik, 1 orang (0,5%) siswa rendah dalam kedisiplinan akademik, dan 1 orang (0,5%) siswa sangat rendah dalam kedisiplinan akademik. Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2012/2013 memiliki kedisiplinan akademik yang sangat tinggi. Topik bimbingan yang diusulkan adalah menggunakan waktu dengan baik.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE LEVEL OF DISCIPLINE OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN PARTICIPATING THE ACADEMIC ACTIVITIES AND ITS IMPLICATIONS IN DESIGNING THE GUIDANCE TOPICS (A Descriptive Study of the Eighth Grade Students at SMP N 2 Gantiwarno Klaten in 2012/2013 Academic Year) Oky Widyastuti Sanata Dharma University 2013
This research is a descriptive research using survey method. The population of this research is the eighth grade students at SMPN 2 Gantiwarno Klaten that consists of 183 students (94 males and 89 females). There are two problems to be solved in this research, namely: (1) what is the discipline level of the eighth grade students at SMPN 2 Gantiwarno Klaten in participating the academic activities in 2012/2013 academic year? (2) What topics are relevant with discipline in participating academic activities based on low items? The instrument in this research is a questionnaire of the discipline level of the students in participating the academic activities which consists of 66 items. The instrument in this research is based on the problems of research, the variable of research, theoretical review, and all about elements of discipline in participating the academic activities. The result of this research shows that 126 students (68.8%) have very high level of academic discipline, 46 students (25.2%) have high level of academic discipline, 9 students (5%) have moderate level of academic discipline, and 1 student (0.5%) has low level of academic discipline. Generally, the result of this research shows that most of the eighth grade students at SMPN 2 Gantiwarno Klaten in 2012/2013 academic year have very high level of academic discipline. The guidance topic which is purposed is managing time properly.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan penyertaanNya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dibuat untuk melengkapi salah syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
bidang
Bimbingan dan Konseling. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Gendon Barus, M.si., sebagai Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menyetujui dan memberikan ijin melakukan penelitian. 2. Juster
Donal Sinaga,
memberikan
penjelasan,
M.Pd.,
sebagai Dosen
bimbingan
Pembimbing yang tulus
dan perhatiannya hingga
skripsi ini
selesai. 3. Segenap dosen program studi bimbingan dan konseling universitas sanata dharma Yogyakarta yang telah mendidik penulis selama kuliah serta ilmu yang telah diberikan kepada penulis, yaitu A. Setyandari, S.Pd., S.Psi., Psi., MA , Dr. MM Sri Hastuti, M.Si , Drs. RH. DJ Sinurat, M.A , Dra. M.J Retno Priyani, M.Si , Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., MA 4. Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan penulis untuk belajar 5. SMP N 2 GANTIWARNO Klaten yang penuh dengan keterbukaan menerima penulis untuk melakukan penelitian.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Orangtuaku tercinta bapak Suharno dan ibu Wagiyah S.Pd serta kakak saya Ety Fitri Purwaningsih S.Pd, Priyo Agung Setiawan, Arif Wibowo atas setiap doa yang terucap dan dukungan dan biaya yang diberikan kepada penulis. 7. Suamiku Ardian Septiantono atas dukungannya serta senyumannya
selama
ini. 8. Catur Nur Wijayanti dan Yunitasari atas kecerian, kebersamaan, serta perjuangan yang kita raih bersama-sama selama ini, serta Candra Wahyu Kristanto yang mau mengajari dengan sabar pembuatan skripsi ini. 9. Teman-teman BK angkatan 2008 atas kebersamaan selama ini. 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Kalian semua telah banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Terima kasih.
Yogyakarta, 29 November 2013
Penulis
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING.....................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................
iii
MOTO ......................................................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................
v
PERSETUJUAN PUBLIKASI ...............................................................
vi
ABSTRAK ................................................................................................
vii
ABSTRACT ..............................................................................................
viii
KATA PENGANTAR..............................................................................
ix
DAFTAR ISI ............................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...............................................................
1
B. Rumusan Masalah.........................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ..........................................................................
4
D. Manfaat Hasil Penelitian...............................................................
5
E. Definisi Oprasional.......................................................................
6
BAB II KAJIAN TEORI A. Kedisiplinan .............................................................................. 1. Pengertian Kedisiplinan
7
....................................................
7
2. Fungsi Kedisiplinan di Sekolah ...........................................
9
3. Perlunya Kedisiplinan di Sekolah .......................................
12
4. Tujuan Kedisiplinan di Sekolah ..........................................
14
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan ................
15
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Bimbingan .................................................................................
17
1. Pengertian Bimbingan
....................................................
17
2. Tujuan Bimbingan
...................................................
18
3.
...................................................
20
C. Bimbingan Akademik ................................................................
21
Ragam Bimbingan
D. Layanan Bimbingan Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Dalam Mengikuti Kegiatan Akademik ............................
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian.............................................................................
30
B. Subjek Penelitian..........................................................................
30
C. Instrumen Penelitian.....................................................................
31
D. Validitas dan Reliabilitas ...........................................................
34
E. Prosedur Pengumpulan Data ......................................................
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ..........................................................................
43
B. Pembahasan..................................................................................
47
C. Usulan Topik Bimbingan ...........................................................
51
D. Keterbatasan Peneliti ..................................................................
55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...................................................................................
56
B. Saran............................................................................................
57
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
59
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
Tabel 1: Jumlah Subjek Penelitian ............................................................
31
Tabel 2: Kisi-kisi Kuesioner Kedisiplinan Akademik Para Siswa dalam Mengikuti Kegiatan Akademik di Sekolah (Sebelum Uji Coba) ...................................................................
33
Tabel 3: Jumlah Item-item yang valid dan tidak valid ............................
36
Tabel 4: Kisi-kisi Kuesioner Kedisiplinan Akademik Para Siswa dalam Mengikuti Kegiatan Akademik di Sekolah (Setelah Uji Coba) .....................................................................
37
Tabel 5: Kriteria Guilford .......................................................................
38
Tabel 6: Kategori Tingkat Kedisiplinan siswa Kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2012/2013 dalam Mengikuti
Kegiatan Akademik ...............................................
41
Tabel 7: Tingkat Kedisiplinan Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2012/2013 dalam Mengikuti Kegiatan Akademik.. .................................................................................
43
Tabel 8: Distribusi Skor Butir Tingkat Kedisiplinan siswa dalam Mengikuti Kegiatan Akademik .......................................
45
Tabel 9: Butir Instrumen yang masuk Kategori Rendah ..............................
45
Tabel 10: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Siswa Putra dan Putri Kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2012/2013 .........
46
Tabel 11: Usulan Topik Bimbingan untuk Mengembangkan Kedisiplinan Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2012/2013 dalam Mengikuti Kegiatan Akademik ...................
xiii
53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Lampiran 1: Kuesioner Tingkat Kedisiplinan Siswa Dalam Mengikuti Kegiatan Akademik Lampiran 2 : Tabel Skor Hasil Uji Coba Penelitian Lampiran 3 : Data Hasil Uji Coba Penelitian SMP N 2 Gantiwarno Lampiran 4 : Data Hasil Uji Reliabilitas
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dipaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dari beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian.
A. Latar Belakang Masalah Kedisiplinan sering kali dikaitkan dengan ketertiban. Kedisiplinan adalah segala sesuatu yang ditanamkan dan dilakukan oleh orang tua para siswa untuk membentuk perilaku anak-anak mereka melalui berbagai cara seperti memberi peringatan dan aturan, pengajaran dan perencanaan. Misalnya, seorang anak yang belajar pukul 19.00-21.00 WIB
sesuai
dengan peraturan yang telah disepakati di rumah. Kedisiplinan adalah salah satu kunci dari sebuah kesuksesan, karena dengan kedisiplinan seseorang dapat menjalani kegiatannya seharihari dengan baik. Namun demikian, menjadi seorang yang disiplin itu tidak mudah. Orang cenderung untuk memotong-motong waktunya sendiri ketika melakukan kegiatan, misalnya datang tidak tepat waktu ketika berada di lingkugan sekolah. Perlu disadari bahwa sekolah memiliki peran yang besar untuk mendidik siswa-siswinya agar memiliki jiwa kedisiplinan di dalam dirinya. Masih banyak ditemukan sekolah-sekolah yang belum berada pada tingkat disiplin yang baik, misalnya siswa yang sengaja menunda-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
nunda untuk masuk kelas ketika jam pelajaran dimulai sehingga hal tersebut akan mempengaruhi hasil belajar atau prestasi siswa yang kurang baik. Kedisiplinan menjadi sarana pendidikan, karena dalam mendidik kedisiplinan
berperan
mempengaruhi,
mendorong,
mengendalikan,
mengubah, membina, dan membentuk perilaku-perilaku tertentu sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan, diajarkan, dan diteladani. Oleh karena itu sekolah perlu menempatkan kedisiplinan ke dalam prioritas program pendidikan. Sekolah merupakan sebuah lingkungan tempat siswa dapat mengikuti serangkaian kegiatan yang bersifat mendidik. Winkel (2007:28) mengatakan bahwa: Sekolah merupakan pendidikan formal. Dikatakan “formal” karena di sekolah terlaksana serangkaian kegiatan terencana, terorganisir, termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar mengajar di dalam kelas. Kegiatan itu bertujuan menghasilkan perubahan-perubahan positif di dalam diri anakyang sedang menuju ke kedewasaan, sejauh berbagai perubahan itu dapat diusahakan melalui usaha belajar. Sekolah memiliki berbagai cara untuk dapat meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan yang baik di sekolahnya. Salah satu cara yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan cara menegakkan kedisiplinan.
Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah keadaan sekolah yang aman, nyaman dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
disiplin. Keadaan tersebut dimaksudkan
3
agar siswa dapat mengikuti
kegiatan akademik dengan baik. Keberhasilan siswa dalam belajar sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan kegiatan pembelajarannya, baik di sekolah ataupun di luar sekolah. Jika dalam berjalannya waktu siswa tidak bersungguh-sungguh atau kurang disiplin, maka hasil belajarnya pun bisa tidak akan maksimal. Siswa cenderung melakukan tindakan yang tidak disiplin di sekolah. Siswa sering melakukan aktifitas yang mengganggu kegiatan akademiknya seperti keluar pada saat jam pelajaran sekolah berlangsung atau saat pergantian jam pelajaran. Ada beberapa siswa yang terlambat masuk kelas saat jam pelajaran, mengerjakan tugas lain saat jam pelajaran, bahkan mencontek saat ujian berlangsung. Ada beberapa siswa yang terlambat masuk sekolah kemudian dihukum dengan cara membersihkan lingkungan sekolah sehingga anak tidak mengikuti pelajaran pada jam pertama. Hal tersebut dapat merugikan siswa karena tertinggal satu jam pelajaran dan dianggap sebagai penghambat untuk melaksanakan kedisiplinan akademik di sekolah. Siswa yang melanggar kedisiplinan belajar dapat kita temukan di sekolah mana saja, termasuk di sekolah SMP N 2 Gantiwarno Klaten. Beberapa siswa melanggar kedisiplinan akademik, misalnya datang kesekolah tidak tepat waktu. Hal tersebut dilakukan tidak hanya siswa putra saja yang melanggar kedisiplinan melainkan siswa putri juga terlihat memberikan andil di dalam pelanggaran tersebut. Peneliti tertarik untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
melihat gambaran tingkat kedisiplinan siswa putra dan putri kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten dalam mengikuti kegiatan akademik.
B. Perumusan Masalah 1. Seberapa tinggi tingkat kedisiplinan para siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2012/2013 dalam mengikuti kegiatan akademik di sekolah? 2. Topik-topik bimbingan apa yang relevan dengan kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik berdasarkan identifikasi item-item yang rendah?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Memperoleh gambaran tingkat kedisiplinan para siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2012/2013 dalam mengikuti kegiatan akademik di sekolah. 2. Menyusun topik-topik bimbingan tentang kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2012/2013 berdasarkan itemitem yang teridentifikasi rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Memberikan gambaran mengenai tingkat kedisiplinan siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2012/2113 dalam mengikuti kegiatan akademik. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru Bimbingan dan Konseling di SMP Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi yang berguna bagi bidang Bimbingan dan Konseling di sekolah demi peningkatan kedisiplinan para siswa dalam mengikuti kegiatan akademiknya di sekolah. b. Bagi Orang Tua Dengan adanya penelitian ini orang tua memperoleh
informasi
untuk
dapat
membimbing
dapat dan
mengawasi kedisiplinan para siswa di rumah. c. Bagi Peneliti Memperoleh pengalaman dan gambaran tentang tingkat kedisiplinan para siswa dalam mengikuti kegiatan akademik di sekolah. d. Bagi Peneliti lain Peneliti ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang tingkat kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
akademiknya
dan
dapat
memberikan
inspirasi
6
dalam
melakukan penelitian berikutnya.
E. Definisi Operasional 1.
Kedisiplinan mengikuti kegiatan akademik di sekolah adalah kerelaan untuk mematuhi semua ketentuan, peraturan, norma yang telah disepakati oleh siswa-siswi kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten dan dilakukan dengan sadar atas keputusannya sendiri. Sikap tersebut terlihat selama mengikuti pelajaran, menempuh ujian, dan mengelola waktu belajar.
2.
Kegiatan akademik adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan di dalam lingkungan sekolah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Kegiatan yang dilakukan di lingkungan sekolah meliputi (1) mengikuti pelajaran, (2) menempuh ujian, (3) mengelola waktu belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
BAB II KAJIAN TEORITIS
Bab ini memuat tinjauan pustaka mengenai permasalahan yang diteliti, yaitu pengertian kedisiplinan, bimbingan akademik, dan tujuan kedisiplinan.
A. Kedisiplinan 1. Pengertian Kedisiplinan Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Istilah disiplin berasal dari Bahasa Latin “ discipline” yang berarti : 1) tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri; 2) latihan membentuk, meluruskan atau menyempurnakan sesuatu, sebagai kemampuan mental atau karakter moral; 3) hukuman yang diberikan untuk melatih atau memperbaiki; kumpulan atau system-sistem peraturan bagi tingkah laku (Mac Millan dalam Tu”u, 2004:20). Menurut Sutari (1982:22), kedisiplinan adalah tindakan yang mengandung arti ketaatan pada peraturan, keputusan yang telah ditentukan bersama atau sendiri yang bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi pada diri sendiri, dalam keluarga, sekolah, atau masyarakat.
Kedisiplinan menurut Hodges (Helmi,
1996) adalah sikap seseorang atau kelompok yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Manullang (1981) berpendapat bahwa disiplin berarti kesanggupan melakukan apa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
sudah disetujui, baik persetujuan tertulis, lisan maupun berupa peraturan-peraturan atau kebiasaan. Kenny (1991) berpendapat bahwa kedisiplinan adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh orang tua atau guru untuk membentuk perilaku anak, semua peringatan dan aturan, pengajaran dan perencanaan.
Soedjono
(1983)
mengungkapkan
bahwa
dalam
pembicaraan sehari-hari disiplin biasanya dikaitkan dengan keadaan tertib. Artinya sesuatu keadaan dimana perilaku seseorang mengikuti pola-pola tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan adalah suatu keadaan dimana perilaku seseorang mengikuti pola-pola tertentu yang telah ditetapkan atau disetujui terlebih dahulu sesuai dengan kesepakantan yang telah dibuat secara bersama-sama baik itu di rumah atau di sekolah. Perilaku tersebut apabila dilakukan secara konsisten maka akan manimbulkan kebiasaan yang positif bagi anak itu sendiri. Seseorang yang memiliki kedisiplinan diri adalah mereka yang mampu mengarahkan
tingkah lakunya sendiri
sesuai dengan
kebutuhannya dan sesuai dengan patokan-patokan tingkah laku yang diterima, melalui pendidikan individu belajar mengatur perbuatannya sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
2. Fungsi Kedisiplinan di Sekolah Kedisiplinan sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata tertib kehidupan berdisiplin yang akan mengantar seseorang sukses dalam belajar. Kedisiplinan di sekolah memiliki fungsi tertentu. Menurut Meichati (1979:7), kedisiplinan di sekolah berfungsi sebagai alat pendidikan dan alat menyesuaikan dalam membentuk sikap dan tingkah laku yang baik, yang nantinya akan digunakan juga dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Fungsi pertama adalah kedisiplinan sebagai alat pendidikan yang dimaksud adalah suatu tindakan, perbuatan yang dengan sengaja diterapkan untuk kepentingan pendidikan di sekolah. Tindakan atau perbuatan tersebut dapat berupa perintah, nasihat, larangan, harapan, dan hukuman atau sanksi. Kedisiplinan sebagai alat pendidikan diterapkan dalam rangka proses pembentukan, pembinaan dan pengembangan sikap dan tingkah laku yang baik. Sikap dan tingkah laku yang baik tersebut dapat berupa rajin, berbudi pekerti, patuh, hormat, tenggang rasa, dan berdisiplin. Fungsi yang kedua adalah sebagai alat menyesuaikan diri dalam lingkungan yang ada. Dalam hal ini kedisiplinan dapat mengarah seseorang untuk menyesuaikan diri terutama dalam mentaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan tersebut. Dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
konteks tersebut kedisiplinan sebagai alat menyesuaikan diri di sekolah berarti
kedisiplinan
dapat
mengarahkan
siswa
untuk
dapat
menyesuaikan diri dengan cara mentaati tata tertib di sekolah. Dengan berjalannya kedua fungsi kedisiplinan tersebut diharapkan dapat mempengaruhi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sekolah yang memiliki kedisiplinan baik, maka kegiatan belajar mengajar akan berlangsung dengan tertib, teratur, dan terarah. Sebaliknya jika kedisiplinannya rendah maka kegiatan belajar mengajarnya juga akan berlangsung dengan tidak tertib, akibatnya kualitas pendidikan sekolah ikut rendah. Tu’u (2004:38) fungsi kedisiplinan di sekolah adalah sebagai berikut: a. Menata kehidupan bersama Manusia adalah makhluk unik yang memiliki ciri, sifat, kepribadian, latar belakang dan pola pikir yang berbeda-beda. Sebagai makhluk sosial, selalu terkait dan berhubungan dengan orang lain.Dalam hubungan tersebut diperlukan norma, nilai peraturan untuk mengatur agar kehidupan dan kegiatannya dapat berjalan lancar dan baik. Jadi fungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan masyarakat
manusia,dalam
kelompok
tertentu
atau
dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
b. Membangun kepribadian Pertumbuhan kepribadian seseorang biasanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah. Disiplin yang diterapkan pada masing-masing lingkungan tersebut memberi dampak bagi pertumbuhan kepribadian yang baik. Jadi lingkungan yang berdisiplin
baik,
sangat
berpengaruh
terhadap
kepribadian
seseorang. c. Melatih kepribadian Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak terbentuk serta merta dalam waktu singkat. Namun, terbentuk melalui suatu proses yang membutuhkan waktu panjang. Salah satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui latihan. d. Pemaksaan Kedisiplinan dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri. Kedisiplinan dengan motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Kedisiplinan dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar. Dikatakan terpaksa karena melakukannya bukan berdasarkan kesadaran diri, melainkan karena rasa takut dan ancaman sanksi kedisiplinan. Jadi kedisiplinan dapat juga berfungsi sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan itu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
e. Hukuman Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif
yang
harus dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi/hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Ancaman sanksi/hukuman sangat penting karena dapat memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa
untuk mentaati
hukuman/sanksi,
dan
dorongan
mematuhinya. ketaatan
dan
Tanpa
ancaman
kepatuhan
dapat
diperlemah. f. Menciptakan lingkungan kondusif Sekolah sebagai ruang lingkup pendidikan perlu menjamin terselenggaranya proses pendidikan yang baik. Kondisi yang baik bagi proses tersebut adalah kondisi aman, tenang, tertib, teratur, saling menghargai, dan hubungan pergaulan yang baik. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta peraturan-peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen. Apabila kondisi ini terwujud, sekolah akan menjadi lingkungan kondusif bagi kegiatan dan proses pendidikan 3. Perlunya Kedisiplinan Kedisiplinan perlu untuk perkembangan anak, karena ia memenuhi beberapa kebutuhan tertentu. Semua anak membutuhkan disiplin, kebutuhan mereka bervariasi. Beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi kebutuhan anak akan disiplin antara lain:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
a. Setiap anak menjalankan perkembangan yang bervariasi antara satu anak dengan anak yang lainnya. Tidak semua anak dengan usia yang sama dapat diharapkan mempunyai kebutuhan akan kedisiplinan yang sama, ataupun jenis kedisiplinan yang sama. Kedisiplinan yang cocok untuk anak yang satu belum tentu cocok untuk anak yang satunya meskipun dengan usia yang sama. b. Kebutuhan akan kedisiplinan bervariasi menurut waktu dalam keseharian anak. c. Kegiatan yang dilakukan anak mempengaruhi kebutuhan akan disiplin. Kedisiplinan paling besar kemungkinannya dibutuhkan untuk kegiatan sehari-hari yang dilakukan secara rutin. d. Kebutuhan akan kedisiplinan bervariasi dengan hari dalam seminggu. Hari Senin dan akhir Minggu merupakan saat kedisiplinan paling dibutuhkan. e. Kedisiplinan lebih sering dibutuhkan dalam keluarga besar dari pada keluarga kecil. Semakin banyak anak dalam sebuah keluarga, semakin kurang perhatian dan pengawasan yang didapat orang tua dan semakin besar kemungkinan ada kecemburuan antar saudara dan rasa permusuhan yang diikuti pertengkaran dan berbagai bentuk perilaku yang mengganggu lainnya. f. Kebutuhan
akan
kedisiplinan
bervariasi
dengan
usia.
Bertambahnya umur diharapkan dapat berkomunikasi lebih baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
sehingga mengerti apa yang diharapkan dari mereka melalui kediplinan tersebut. 4. Tujuan Kedisiplinan di Sekolah Berkenaan dengan tujuan kedisiplinan sekolah, Rachman (1999) mengemukakan bahwa tujuan kedisiplinan di sekolah adalah : (1) memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang, (2) mendorong siswa melakukan yang baik dan benar, (3) membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhkan siswa melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah, dan (4) siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya serta lingkungannya. Kedisiplinan yang sudah ditanamkan di dalam keluarga akan terasa lebih maksimal hasilnya bila dapat didukung juga ketika berada di dalam lingkungan sekolah. Tujuan mendisiplinkan anak di dalam lingkugan keluarga dan di lingkungan sekolah itu tidak jauh berbeda. Keduanya sama-sama memiliki tujuan agar anak dapat memahami dan menyadari bahwa perilaku yang ingin dicapai adalah menimbulkan kebiasaan-kebiasaan yang baik bagi diri sendiri dan lingkungan sekitarnya termasuk di dalam lingkungan sekolah. Tujuan kedisiplinan di sekolah adalah untuk menciptakan keamanan dan lingkungan belajar yang nyaman terutama ketika berada di kelas. Kegiatan belajar mengajar di sekolah sangat memerlukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
suasana yang kondusif dan nyaman untuk pelaksanaan belajar, agar siswa mudah untuk menangkap apa yang di sampaikan oleh guru. Sekolah sebagai tempat di mana anak bisa belajar, untuk itu perlu adanya kerjasama antara pihak-pihak sekolah dengan para siswa guna menciptakan suasana nyaman dan kondusif. Salah satu sarana untuk mengendalikan
tingkah
laku
tersebut
adalah
dengan
upaya
pendisiplinan melalui peraturan sekolah yang telah dibuat. 5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Kedisiplinan merupakan tingkah laku manusia yang kompleks, karena menyangkut unsur pembawaan dan lingkungan sosialnya. Ditinjau dari sudut psikologi, bahwa manusia memiliki dua kecenderungan, yaitu bersikap baik dan bersikap buruk, patuh dan tidak patuh, cenderung menurut atau membangkang. Kecenderungan tersebut
dapat
berubah
sewaktu-waktu
tergantung
bagaimana
pengoptimalannya. Ada dua faktor penyebab timbul suatu tingkah laku kedisiplinan yaitu kebijaksanaan aturan itu sendiri dan pandangan seseorang terhadap nilai itu sendiri (Subari, 1991:166). Sikap disiplin atau kedisiplinan antara siswa satu dengan siswa yang lainnya itu berbeda-beda. Ada siswa yang mempunyai kedisiplinan tinggi, sebaliknya ada siswa yang mempunyai kedisiplinan rendah. Tinggi rendahnya kedisiplinan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dalam diri maupun yang berasal dari luar diri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
Beberapa faktor yang mempengaruhi kedisiplinan tersebut, yaitu: (1) anak itu sendiri, (2) sikap pendidik, (3) ligkungan, dan (4) tujuan (Haditono 1984:36). Faktor pertama adalah anak itu sendiri, artinya hanya anak itu sendiri yang dapat mempengaruhi kedisiplinan anak yang bersangkutan. Oleh karena itu, dalam menanamkan kedisiplinan faktor anak harus diperhatikan, mengingat anak memiliki potensi dan kepribadian yang berbeda antara yang satu dan yang lain. Pemahaman terhadap individu anak secara cermat dan tepat akan berpengaruh terhadap keberhasilan penanaman kedisiplinan. Faktor kedua adalah sikap pendidik yang juga dapat mempengaruhi kedisiplinan anak. Sikap pendidik yang bersikap baik, penuh
kasih
sayang
memungkinkan
keberhasilan
penanaman
kedisplinan pada anak. Hal ini dimungkinkan karena pada hakikatnya anak cenderung lebih patuh kepada pendidik yang bersikap baik. Sebaliknya, sikap pendidik yang kasar, keras, tidak peduli, dan kurang wibawa akan berdampak terhadap kegagalan penanaman kedisiplinan di sekolah. Faktor
ketiga
adalah
lingkungan
yang
juga
dapat
mempengaruhi kedisiplinan seseorang. Dalam hal ini, Tim MKDK IKIP Semarang (1989:70) menjelaskan bahwa situasi lingkungan akan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan, situasi lingkungan ini meliputi lingkungan fisik, lingkungan teknis, dan lingkungan sosiokultural. Lingkungan fisik berupa lingkungan sekolah, keluarga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
dan masyarakat. Lingkungan teknis berupa fasilitas atau sarana prasarana yang bersifat kebendaan; dan lingkungan sosiokultural berupa lingkungan antar individu yang mengacu kepada budaya sosial masyarakat tertentu. Ketiga lingkungan tersebut juga mempengaruhi kedisiplinan seseorang, khususnya siswa. Selain ketiga faktor di atas, faktor tujuan juga berpengaruh terhadap kedisiplinan seseorang. Tujuan yang dimaksud di sini adalah tujuan yang berkaitan dengan penanaman kedisiplinan. Agar penanaman kedisiplinan kepada siswa dapat berhasil, maka tujuan tersebut harus ditetapkan dengan jelas, termasuk penentuan kriteria pencapaian tujuan penanaman kedisiplinan di sekolah. B. Bimbingan 1. Pengertian Bimbingan Winkel
(2007),
menyatakan
bahwa
bimbingan
adalah
pemberian bantuan kepada seseorang atau kepada sekelompok orang dalam membantu pilihan-pilihan secara bijaksanan dan dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup. Menurut Prayitno & Amti (1999:99) bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa individu, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
Menurut Crow & Crow (Prayitno & Amti, 1999: 183), bimbingan menyediakan unsur-unsur di luar individu yang dapat dipergunakannya untuk memperkembangkan diri. Melalui bimbingan individu dibantu agar memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik untuk mengatur kegiatan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri dan menanggung bebannya sendiri. Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan suatu proses membantu individu yang bermasalah maupun yang tidak bermasalah
agar
dapat
menemukan
dan
mengembangkan
kemampuannya seoptimal mungkin sehingga dpat menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar. 2. Tujuan Bimbingan Winkel (2007:31) menyebutkan bahwa tujuan pelayanan bimbingan yaitu supaya sesama manusia mengatur kehidupannya sendiri, menjamin perkembangan dirinya sendiri seoptimal mungkin, memilkul tanggung jawab sepenuhnya atas arah hidupnya sendiri, menggunakan kebebasannya sebagai manusia secara dewasa dengan berpedoman pada cita-cita yang mewujudkan semua potensi yang baik padanya, dan menyelesaikan semua tugas yang dihadapi dalam kehidupan ini secara memuaskan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Winkel (2007:67) menjelaskan bahwa ada beberapa fungsi-fungsi pokok dari pelayanan bimbingan di sekolah yaitu: a. Fungsi Penyaluran Fungsi bimbingan dalam membantu siswa mendapatkan program studi yang sesuai dengan potensi peserta didik; memilih ekstrakurikuler yang cocok bagi peserta didik; menentukan program study lanjutan yang sesuai bagi peserta didik setelah tamat sekolah dan merencanakan bidang pekerjaan yang cocok di masa depan. b. Fungsi Penyesuaian Fungsi bimbingan dalam membantu siswa menemukan cara menmpatkn diri secara tepat dalam berbagai keadaan dan situasi yang dihadapi. Misal siswa harus dibantu untuk bergaul secara baik dengan menentukan sikap di lingkungan sekolah yang baru. c. Fungsi Pengadaptasian Fungsi bimbingan sebagai nara sumber bagi tenaga-tenaga pendidik yang lain di sekolah, khususnya pimpinan sekolah dan staf pengajar, dalam hal mengarahkan rangkaian kegiatan pendidikan dan pengajaran supaya sesuai dengan kebutuhan para siswa. Misal guru pembimbing memberikan saran kepada guru mata pelajaran matematika, untuk memberikan jam pelajaran tambahan bagi siswa yang memiliki kesulitan dalam mempelajari mata pelajaran matematika.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
3. Ragam Bimbingan Winkel (2007:113) menyebutkan jenis-jenis bimbingan dengan menggunakan istilah ragam bimbingan, yang menunjuk pada bidang kehidupan tertentu dan aspek perkembangan tertentu yang menjadi fokus perhatian dalam pelayanan bimbingan. Winkel menyebut tiga macam bimbingan yaitu: a. Bimbingan karier adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menhadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan dan dapat menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapngan pekerjaan yang dimasuki. b. Bimbingan akademik adalah bimbingan dalam hal menentukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program bidang studi yang sesuai dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan. c. Bimbingan pribadi-sosial adalah bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri, serta bimbingan dalam membina hubungan kemandirian dengan sesame diberbagai lingkungan (pergaulan sosial)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
C. Bimbingan Akademik Bimbingan akademik adalah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan. Keberhasilan seseorang dalam mencapai prestasi akademiknya tidak terlepas dari bagaimana siswa memiliki keterampilan-keterampilan dalam menunjang kegiatan akademiknya. The Liang Gie (1995) berpendapat
ada
beberapa
keterampilan
yang
dapat
menunjang
keberhasilan di dalam akademiknya diantaranya adalah : 1) keterampilan mengikuti pelajaran, 2) keterampilan mencatat bacaan, 3) keterampilan menggunakan perpustakaan, 4) keterampilan menempuh ujian, 5) keterampilan
melakukan
konsentrasi,
6)
keterampilan
menghafal
pelajaran, 7) keterampilan mengelola waktu. Dari ketujuh keterampilan akademik pada mahasiswa yang diutarakan oleh The Liang Gie (1995), maka peneliti hanya memilih beberapa keterampilan saja yang dirasa cocok dalam tugas perkembangan siswa SMP bukan pada kalangan mahasiswa. Keterampilan-keterampilan akademik menurut The Liang Gie (1995) antara lain adalah: a.
Keterampilan Mengikuti Pelajaran Kewajiban yang pertama seorang siswa adalah masuk sekolah mendengarkan penjelasan dari guru. Memperhatikan dan mengikuti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
secara tertib ketika mendapat penjelasan dari guru dengan baik maka informasi yang disampaikan oleh guru dapat diserap juga dengan baik. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan ketika mengikuti pelajaran di dalam kelas. Diantaranya fisik, emosi, dan intelektual. Artinya siswa yang secara sadar mempersiapkan jasmaninya agar segar bugar sehingga dapat mengikuti pelajaran dengan baik di sekolah. Pertama, mempersiapkan jasmani agar tetap segar dan bugar adalah mengatur jam tidur yang cukup, sehingga keesokan harinya penuh semangat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guna menjaga jasmani agar tetap segar seperti tidur malam tidak lebih dari jam 21.00 kemudian bangun pukul 05.00 pagi dan jangan lupa sarapan pagi sebelum berangkat sekolah. Kedua, persiapan emosional. Artinya
yang dilakukan
berwujud suatu hasrat yang sungguh-sungguh dari dalam diri untuk mengikuti pelajaran di dalam kelas dengan baik. Sebelum berangkat ke sekolah siswa perlu bersikap positif terhadap penjelasan yang akan diterimanya di sekolah. Menyakini bahwa gurunya mengajar dengan metode yang menyenangkan dan tidak membosankan, ruang kelasnya menyejukkan. Oleh sebab itu setiap siswa perlu membina suatu keterkaitan emosional yang positif terhadap semua pelajaran dan gurunya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Ketiga, persiapan intelektual. Persiapan emosional dapat diperkuat dengan persiapan intelektual. Artinya, persiapan ini berupa usaha untuk membaca buku pelajaran wajib atau yang buku-buku yang relevan sebelum mengikuti pelajaran di kelas. b.
Keterampilan Mencatat Seorang siswa yang cerdas memiliki cara sendiri dalam mencatat. Menurut The Liang Gie (1995:8) mencatat adalah suatu seni,
karena
di
sini
ia
harus
menggabungkan
kecakapan
mendengarkan suatu uraian secara cermat, menangkap uraian itu dengan baik, mengolahnya dalam pikiran, dan mengeluarkan kembali secara ringkas di atas kertas. Teknik membuat catatan yang baik ialah menuliskan kalimat topik yang utuh dengan tulisan tangan yang sejelas mungkin. Memetakan pikiran (maind map) juga bisa direkomendasikan untuk para siswa sebagai salah satu metode untuk membuat catatan dengan baik. c.
Keterampilan Menempuh Ujian Ujian merupakan suatu persyaratan yang harus ditempuh oleh setiap siswa untuk dapat meninggalkan kelas atau menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tujuan dari ujian dan penilaian antara lain: pertama, mendorong agar siswa melakukan secara teratur, mengulangi bahan-bahan pelajarannya, dan menanamkan dalam pikirannya sebagai pengetahuan yang telah dipelajari. Kedua,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
mengukur dan menilai pengetahuan dan kemajuan study siswa untuk menentukan apakah ia dapat melanjutkan studinya dalam jenjang yang lebih tinggi. Ketiga, sebagai bahan evaluasi oleh guru dari hasil ujian siswanya pokok bahasan mana yang memerlukan perbaikan dalam pengajaran berikutnya. d.
Keterampilan Mengelola Waktu Belajar Harry Shaw (The Liang Gie:1995) menegaskan bahwa “Learning to use time is a valuable acquired skill, one that will pay dividends not only in studying but all through life. In fact, the ability to use time efficiently may well be one of the most significant achivements of your enteri life” (Belajar menggunakan waktu merupakan suatu keterampilan perolehan yang berharga, keterampilan yang memberikan keuntungan-keuntungan tidak hanya dalam studi, melainkan sepanjang hidup. Sesungguhnya, kemampuan menggunakan waktu secara efisien dapat merupakan salah satu prestasi yang terpenting dari seluruh hidup anda) Secara sederhana dapatlah dirumuskan pengertin waktu sebagai kesempatan langgeng yang tersedia dalam alam semesta untuk manusia yang berprestasi. Alam semesta menyediakan waktu secara terus-menerus secara abadi untuk manusia melakukan apa saja dan mencapai sesuatu prestasi selama hayatnya. Waktu bukanlah semacam barang konsumsi yang akan habis kalau dipergunakan terus. Salah satu kelemahan sebagian besar siswa adalah kesukaran dalam mengatur waktu untuk studi. Mereka sering mengeluh kekurangan waktu untuk studi. Padahal sesungguhnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
mereka kurang memiliki keteraturan dan kedisiplinan untuk mempergunakan waktunya secara efisien. Mereka lebih cenderung membuang atau mengulur-ulur waktu untuk membicarakan sesuatu hal yang kurang penting dalam studinya. Dari beberapa keterampilan yang sudah dipaparkan di atas, disimpulkan bahwa untuk dapat memperoleh kesuksesan di dalam bidang akademik diperlukan sebuah keterampilan. Keterampilan tersebut tidak dapat dipilih mana yang paling penting, karena semuanya keterampilan tersebut saling mendukung satu dengan yang lainnya. Apabila keterampilan tersebut dilaksanakan secara teratur dan disiplin maka hasilnya akan lebih maksimal D. Layanan Bimbingan untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa dalam Mengikuti Kegiatan Akademik Menurut Ahmadi (1991:103) masalah belajar merupakan inti dari kegiatan sekolah, sebab semua kegiatan di sekolah diperuntukkan bagi berhasilnya proses belajar bagi setiap siswa yang sedang studi di sekolah tersebut. Oleh karena itu program yang diberikan oleh bimbingan dan konseling di sekolah untuk membantu siswa dalam menghadapi dan menjalani proses belajar adalah layanan bimbingan belajar. 1.
Pengertian Bimbingan Belajar Bimbingan belajar adalah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan (Winkel, 2006:115) Menurut Sukardi (2004:4) bimbingan belajar adalah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat dalam memilih program studi yang sesuai dan dalam mengatasi kesukarankesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar disuatu institusi pendidikan. Menurut Prayitno dan Amti (1994:279) bimbingan belajar adalah salah satu bentuk bimbingan yang diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi, seringkali kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang mamadai. Melalui bimbingan belajar terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat segera dibantu mengatasi kesulitan belajarnya, yaitu dengan diberikan latihan, kebiasaan belajar yang efektif, mengerjakan tugas-tugas, juga menumbuhkan disiplin belajar. Salah satu upaya yang diberikan oleh guru pembimbing dalam meningkatkan prestasi belajar siswa agar hasil yang dicapai secara optimal yaitu dengan memberikan layanan pembelajaran dalam bimbingan belajar dengan teknik belajar yang sesuai dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
prinsip-prinsip belajar yang dilakukan secara kontinyu dan intensif, sehingga dapat membantu siswa belajar lebih efektif dan efisien. 2.
Tujuan Bimbingan Belajar Menurut Ahmadi (1991:105) tujuan dari bimbingan belajar adalah : a. Mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi seorang anak atau kelompok anak. b. Menunjukan cara-cara mempelajari sesuai dan menggunakan buku pelajaran. c. Memberikan informasi (saran dan petunjuk) bagi yang memanfaatkan perpustakaan. d. Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ulangan dan ujian. e. Memilih suatu bidang studi sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan, cita-cita dan kondisi fisik atau kesehatan. f. Menunjukan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu. g. Menentukan pembagian waktu
dan
perencanaan jadwal
belajarnya.
Adapun tujuan bimbingan menurut Sudrajat (2008)
adalah
membantu konseli agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik), dan karir.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar) adalah:
a.
Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
b.
Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan
c.
Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
d.
Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
e.
Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
f.
Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mengemban tugas yang cukup berat diantaranya sebagai fasilitator bagi siswa untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Indikator keberhasilan sekolah dalam mengemban tugasnya dapat dilihat dari pencapaian prestasi akademik yang tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
dan berbagai keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik (Nurwati, 2004). Keberhasilan dari sebuah proses belajar di sekolah diukur dengan prestasi akademik yang dicapai siswa. Bagi siswa sendiri masalah-masalah belajar yang mungkin timbul adalah pengaturan waktu belajar, kedisiplinan dalam belajar, memilih cara belajar, menggunakan buku-buku pelajaran, mempersiapkan ujian dan sebagainya. Setiap siswa memiliki harapan akan kehidupannya yang akan datang. Para siswa tersebut menginginkan kesuksesan di masa yang akan datang. Harapan ini yang bisa dijadikan kunci untuk membangkitkan motivasi belajar seorang siswa. Guru BK yang menjadi salah satu pendamping siswa dalam belajar dapat mengadakan bimbingan belajar dengan tujuan untuk menyadarkan para siswa bahwa kesuksesan dapat diraih dengan belajar yang tekun dan disiplin. Selain itu bimbingan belajar yang diberikan oleh guru BK bisa berisi tentang cara belajar yang efektif, menentukan prioritas, cara menggunakan waktu luang dan sebagainya. Munculnya kesadaran siswa mengenai harapan yang ingin dicapai diharapkan mampu membuat para siswa memiliki kesadaran diri untuk lebih disiplin dalam mengikuti kegiatan akademik dan hal ini akan berpengaruh dengan prestasi akademik yang akan diraih.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini memuat tentang metodologi penelitian, meliputi jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, dan teknik pengumpulan data.
A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Furchan (2005: 415-418) mengatakan penelitian deskriptif dengan metode survei dirancang untuk memperoleh informasi dengan mengumpulkan data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya. Penelitian deskriptif dengan metode survei dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang deskripsi siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2012/2013 tentang kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik.
B. Subyek Penelitian Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno
Klaten Tahun Ajaran 2012/2013. Jumlah seluruh siswa kelas VIII adalah 260 siswa, terbagi dalam 7 kelas yaitu kelas VIII A sampai dengan kelas VIII G. Pembagian kelas VIII terdapat dalam Tabel 1. Penelitian ini melibatkan seluruh populasi sebagai subyek penelitian. Penelitian yang melibatkan seluruh populasinya sebagai subyek disebut penelitian populasi. Penelitian populasi adalah adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:117).
Tabel 1. Jumlah Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2012/2013 Kelas
Jumlah
VIII B
38
VIII C
36
VIII D
36
VIII E
35
VIII G
40
Total Siswa
183
C. Instrumen Penelitian Instrumen
penelitian
berupa
kuisioner
yang
mengungkapkan
kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan akademik. Bentuk kuisioner yang digunakan adalah tertutup. Ada empat alternatif jawaban yang disediakan yaitu “Sangat Sering”, “Sering”, “Jarang”, dan “Tidak Pernah”. Alternatif jawaban hanya dibuat empat dengan maksud untuk menghilangkan kecenderungan responden untuk memilih alternatif yang di tengah. Kalau ada lima alternatif jawaban, pemilihan alternatif yang di tengah masih menunjukkan bahwa responden masih ragu-ragu atau belum dapat menentukan pilihan jawaban yang sesuai dengan pengalamannya. Jika kebanyakan responden memilih alternatif yang di tengah, maka peneliti tidak akan mendapatkan jawaban yang pasti (Sukardi, 2003:147).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Instrumen mengacu pada Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi aspek dan indicator variable. Kemudian indicator akan dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan. Pernyataan-pernyataan dalam skala ini berupa pernyataan favorable dan unfavorable. Pernyataan favorable adalah pernyataan positif yang menunjukkan
adanya kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik
dengan baik. Pernyataan unfavorable adalah pernyataan negatif yang menunjukkan kurang adanya kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik dengan baik. Adapun kisi-kisi instrument penelitian sebelum melakukan uji coba tampak pada Tabel 2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner Kedisiplinan Para Siswa dalam Mengikuti Kegiatan Akademik di Sekolah (Sebelum Uji Coba) Item Aspek 1. Kedisiplinan Mengikuti Pelajaran
Indikator
Favorebel
Jumlah Unfavorebel
1.1 Siswa mau 1,2,3,5,7,9,12, 4,6,8,10,11, mengikuti pelajaran 14, 15,16,17, 18 13,19,20,21, 22,23,24
24
1.2 Siswa mau membuat catatan dengan baik
26,27,30,32, 33,35,37
25,28,29,31, 34,36,38
14
2. Kedisiplinan 2.1 Siswa mau 39,40,43,44 Menempuh mempersiapkan ujian Ujian 2.2 Siswa mau 47,50,51,53, menempuh ujian 54,56,58,60 dengan baik
41,42,45,46
8
48,49,52,55, 57,59,61,62
16
3. Kedisiplinan 3.1 Siswa mau membuat Mengelola jadwal kegiatan Waktu sehari-hari Belajar 3.2 Siswa mau menggunakan waktu dengan baik
63,66,67,69, 70
64,65,68,
8
71,75,76,77, 80,82,83
72,73,74,78, 79,81,84
14
43
41
84
Total
Pernyataan-pernyataan instrumen berisi kedisiplinan dalam kegiatan akademik dengan empat alternatif pilihan jawaban. Pilihan jawaban item favourable dikenakan norma skoring sebagai berikut: sangat sering = 4, sering = 3, jarang = 2, dan tidak pernah = 1. Sedangkan pilihan jawaban item unfavourable yaitu sangat sering = 1, sering = 2, jarang = 3, dan tidak pernah = 4.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
D. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Instrumen Validitas mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2008:5). Validitas menunjuk kepada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Furchan, 2007:293). Secara singkat menurut Nurgiyantoro (2009:338) dapat dikatakan bahwa validitas alat penelitian mempersoalkan apakah alat itu dapat mengukur apa yang akan diukur. Kualitas instrumen penelitian ini diperiksa dengan validitas isi (content validity), dikarenakan penyusunan instrumen didasarkan pada kisi-kisi yang sesuai dengan aspek tujuan, bahan/deskripsi bahan, indikator dan jumlah pertanyaan per indikator. Pemeriksaan keterpenuhan validitas isi didasarkan pada pertimbangan yang dilakukan secara terpisah oleh seorang ahli (expert judgment). Konsultasi dengan ahli bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing item pernyataan yang dibuat tepat dengan aspek tujuan, bahan/deskripsi bahan, indikator dan jumlah pertanyaan per indikator, sehingga dapat dinyatakan baik. Ahli yang dimintai pendapatnya adalah dosen pembimbing dosen pembimbing yaitu Rm Pankras Olak, SS.CC. S.Ag.,M.A., dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yaitu Juster Donal Sinaga, M.Pd. dan guru SMK Negeri 4 Yogyakarta yaitu Ardian Septiantono.S.Pd.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Skala kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan akademik kemudian diujicobakan pada sebagian siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten. Uji coba dilakukan pada kelas VIII A dan VIII F yang berjumlah 76 siswa. Setelah di uji cobakan, validitas isi instrumen dianalisa dengan menggunakan teknik statistik yaitu dengan menggunakan korelasi Product Moment dari Pearson, dengan rumus sebagai berikut: Formula; rXY =
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
Keterangan :
rXY = korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir N = jumlah subyek X = skor sub total kuesioner Y = skor total butir-butir kuesioner XY = hasil perkalian antara skor X dan skor Y Penentuan validitas dilakukan dengan memberikan skor pada setiap item dan mentabulasikan data uji coba untuk melihat koefisien korelasi validitas item. Agar perhitungan lebih mudah dan cepat maka peneliti menggunakan SPSS (Statistic Programme for Sosial Science) versi 17,0. Perhitungan dengan menggunakan SPSS menggunakan patokan 0,30. Jika koefisien korelasinya
0,30 maka item yang bersangkutan
dinyatakan valid. Jika koefisien korelasinya
0,30 maka item yang
bersangkutan dinyatakan tidak valid. Perhitungan statistik menghasilkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
66 item valid dan 18 item yang tidak valid. Jumlah item yang valid dan tidak valid terdapat pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah Item-Item yang Valid dan yang Tidak Valid Item Jumlah
20
Tidak Valid 4
1.2 Siswa mau membuat catatan dengan baik 2.1 Siswa mau mempersiapkan ujian 2.2 Siswa mau menempuh ujian dengan baik 3.1 Siswa mau membuat jadwal kegiatan sehari-hari
12
2
14
7
1
8
11
5
16
5
3
8
3.2 Siswa mau menggunakan waktu dengan baik
11
3
14
66
18
84
Aspek
Indikator
Valid
1. Kedisiplinan Mengikuti Pelajaran
1.1 Siswa mau mengikuti pelajaran
1. Kedisiplinan Menempuh Ujian
2. Kedisiplinan Mengelola Waktu Belajar
Total
Adapun kisi-kisi instrument penelitian setelah melakukan uji coba tampak pada Tabel 4.
24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Tabel 4. Kisi-kisi Kuesioner Kedisiplinan Para Siswa dalam Mengikuti Kegiatan Akademik di Sekolah (Setelah Uji Coba) Item Aspek 1. Kedisiplinan Mengikuti Pelajaran
2. Kedisiplinan Menempuh Ujian
3. Kedisiplinan Mengelola Waktu Belajar
Indikator
Jumlah
Favoreble
Unfavoreble
1.1 Siswa mau mengikuti pelajaran
1,4,6,9,11, 14,15,17,18,19
2,3,5,7,8, 10,12,13,16, 20,21,23
22
1.2 Siswa mau membuat catatan dengan baik
22,24,25,27,30
26,28,29,31, 32
10
2.1 Siswa mau mempersiapkan ujian
33,34,37,40
35,36,38,39, 41
9
2.2 Siswa mau menempuh ujian dengan baik
43,44,46,47,49
42,45,48,50
9
3.1 Siswa mau membuat jadwal kegiatan seharihari
51,54,55,56,57
52,53
7
3.2 Siswa mau menggunakan waktu dengan baik untuk belajar
60,61,62,63,65, 66
58,59.64
9
35
31
66
Total
2. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjuk pada pengertian apakah sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu (Nugiyantoro, 2009:341). Menurut Masidjo (1995: 209) reliabilitas suatu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
alat ukur adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Pendekatan yang digunakan untuk memeriksa reliabilitas kuisioner pada penelitian ini adalah teknik Alpha Cronbach melalui program SPSS (Statistical Package for Social Science). Hasil perhitungan dikonsultasikan ke kriteria Guilford (Guilford, dalam Masidjo, 2006:72) sebagai berikut:
No 1. 2. 3. 4. 5.
Tabel 5. Kriteria Guilford Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91 - 1,00 Sangat Tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0.41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0.40 Rendah Negatif – 0,20 Rendah Sekali
Berdasarkan perhitungan koefisien reliabilitas dengan teknik Alpha Cronbach melalui SPSS koefisien reliabilitas instrumen 0,736. Nilai koefisien reliabilitas ini termasuk dalam koefisien reliabilitas tinggi. Angka tersebut menunjukkan bahwa skala kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan akademik dapat digunakan untuk data penelitian. Setelah kuisioner ini diuji coba dan dilihat validitas dan reliabilitasnya maka kuisioner ini dapat digunakan sebagai alat yang siap dipakai untuk penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
E. Prosedur Pengumpulan Data dan Teknis Analisis Data 1. Tahap Persiapan dan pelaksanaan a. Mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik b. Menyusun kuesioner / skala tentang kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik c. Menjabarkan
variabel
penelitian
yaitu
hal-hal
yang
menyangkut kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan akademik dalam aspek-aspek dan indikator-indikatornya. d. Menyusun butir-butir pernyataan yang sesuai dengan indikator. e. Mengkonsultasikan alat yang dibuat dengan dosen pembimbing dan dosen lain. f. Menentukan responden, yaitu para siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2012/2013. g. Menghubungi pihak SMP N 2 Gantiwarno Klaten Yogyakarta untuk melakukan uji coba dan penelitian. h. Melakukan uji coba alat di SMP N 2 Gantiwarno Klaten pada tanggal 2 Februari 2013 responden 76 siswa. i. Penelitian dilakukan pada tanggal 12, 13 dan 16 Februari 2013 di SMP N 2 Gantiwarno Klaten siswa.
responden berjumlah 184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
2. Teknik Analisis Data a. Memeriksa keabsahan administratif setiap lembar jawaban responden untuk diolah lebih lanjut. b. Memberi skor setiap alternatif jawaban yang dipilih oleh setiap responden. Norma skoring adalah: sangat sering = 4, sering = 3; jarang = 2; dan tidak pernah = 1 untuk pernyataan positif dan sebaliknya untuk pernyataan negatif. c. Membuat tabulasi data. d. Memeriksa validitas dan reliabilitas kuisioner dengan cara Menghitung koefisien korelasi skor item gasal dan skor item genap dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson dengan menggunakan program komputer SPSS. e. Mengkategorisasikan skor-skor subjek menurut kriteria Azwar (2009 : 107-109) dengan berdasarkan pada skor teoretisnya yang terdistribusi menurut model normal, yang terbagi atas enam bagian atau enam satuan deviasi standar yaitu, tiga bagian berada di sebalah kiri mean (bertanda negatif) dan tiga bagian berada di sebelah kanan mean (bertanda positif). Pada penelitian ini skala terdiri dari 84 item yang setiap itemnya diberi skor sangat setuju = 4, setuju = 3; kurang setuju = 2; dan tidak setuju = 1 untuk pernyataan positif dan kebalikannya untuk pernyataan negatif. Skor minimum teoritisnya adalah 66 dengan mean skala = 66/66 = 1; sedangkan skor maksimum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
teoritisnya adalah 264 dengan mean skala = 264/66 = 4, sehingga luas jarak sebenarnya adalah 264-66 = 198. Dengan demikian, standar devisiasinya adalah (skor maksimal teoritis – skor minimal teoritis)/6 = (264-66)/6 = 33, dan mean teoritiknya adalah (skor maksimal+skor minimal)/2 = (264 + 66)/2 = 165. Penggolongan skor, baik skor-skor subjek item diklasifikasikan ke dalam 5 kategori, kemudian keenam satuan devisiasi standar itu dibagi kedalam kategori yang disajikan pada tabel 6. Tabel 6. Kategori Tingkat kedisiplinan siwa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten tentang Kedisiplinan dalam Mengikuti Kegiatan Akademik No Formula Kriteria Rerata Skor Kategori (kualitatif) 1.
[x+1,5(sd)]
2.
[x+0,5(sd)] ) X[x+1,5(sd)]
182-214
Tinggi
3.
[x-0,5(sd)] X [x+0,5(sd)]
149-181
Sedang
4.
[x-1,5(sd)] X [x-0,5(sd)]
116-148
Rendah
5.
X [x-1,5(sd)]
X
214
Sangat Tinggi
Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keterangan : X : Rata-rata skor Subjek x : Minimum Teoretik
= 1 x 66 = 66
x : Maximum Teoritik
= 4 x 66 = 264
Luas Jarak
= 264 – 66 = 198
x : Mean Teoritis
= (264+66) : 2 = 165
sd : Standar Deviasi
= 198 : 6 = 33
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini disajikan hasil dari penelitian dan pembahasan dengan mengikuti sistematika rumusan masalah pada Bab I.
A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menggambarkan tingkat kedisiplinan siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2012-2013 dalam mengikuti kegiatan akademik. Adapun tingkat kedisiplinan siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2012-2013
dalam
mengikuti kegiatan akademik tampak pada Tabel 6. Dalam penelitian ini ada lima kategori kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan akademik berdasarkan nilai rata-rata skor total, yaitu kategori Sangat Tinggi, kategori Tinggi, kategori Sedang, kategori Rendah, dan kategori Sangat Rendah. Tabel 7. Tingkat Kedisiplinan Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2012/2013 dalam Mengikuti Kegiatan Akademik Rentang Skor Frekuensi Presentase Kategori > 214
126
68,8 %
Sangat Tinggi
182 – 214
46
25,2 %
Tinggi
149 – 181
9
5%
Sedang
116 – 148
1
0,5 %
Rendah
≤115
1
0,5 %
Sangat Rendah
Jumlah
183
100 %
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Berikut ini disajikan grafik agar memperoleh gambaran lebih lengkap tentang komposisi capaian skor Tingkat Kedisiplinan Siswa dalam Mengikuti Kegiatan Akademik.
Berdasarkan tabel tersebut tampak bahwa sebagian besar (68,8%) siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten memiliki tingkat kedisiplinan akademik Sangat Tinggi, (25,2%) siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten memiliki tingkat kedisiplinan akademik Tinggi, (5%) siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten memiliki tingkat kedisiplinan akademik Sedang, (0,5%) siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten memiliki tingkat kedisiplinan akademik dengan Rendah, dan (0,5%) siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten memiliki tingkat kedisiplinan akademik Sangat Rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Tabel 8. Distribusi Skor Butir Kuesioner Tingkat Kedisiplinan Siswa dalam Mengikuti Kegiatan Akademik No
Rentang Skor
Frekuensi
Presentase
Kategori
1.
≤115
0
0%
Sangat Rendah
2.
116-148
0
0%
Rendah
3.
149-181
2
3%
Sedang
4.
182-214
21
32 %
Tinggi
5.
>214
43
65 %
Sangat Tinggi
66
100 %
Jumlah
Berdasarkan perhitungan skor tiap butir pada kuisioner diperoleh data 2 item (3%) masuk kategori sedang, 21 item (32%) kategori tinggi, 43 (65%) kategori sangat tinggi. Melihat hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa ada 2 butir tingkat kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan akademik yang belum tercapai, seperti tampak pada Tabel 9. Tabel 9. Butir Instrumen yang Masuk Kategori Rendah No 1.
No Item 58
2.
56
Rumusan Saya menghabiskan waktu luang saya untuk bermain bersama dengan temanteman Saya mengalokasikan waktu yang cukup untuk belajar
Skor Peringkat
Aspek
493
1
3
455
2
3
Hasil penelitian ini juga menunjukkan perbedaan deskripsi tingkat kedisiplinan siswa putra dan putri kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2012-2013 dalam mengikuti kegiatan akademik. Perbedaan tersebut nampak pada Tabel 10 berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Tabel 10. Perbedaan Tingkat kedisiplinan siswa putra dan putri kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2012-2013 Kategori Putra Putri Frekuensi
Persentase
Frekuensi
Persentase
Sangat Tinggi
52
53,3%
74
82%
Tinggi
32
34%
14
15,7%
Sedang
8
8%
1
1,1%
Rendah
1
1,1%
0
0%
Sangat Rendah
1
1.1%
0
0%
Jumlah
94
100%
89
100%
Berikut ini disajikan grafik Tingkat Kedisiplinan Antara Siswa Putra dan Putri kelas VIII Tahun Ajaran 2012-2013 agar memperoleh gambaran lebih jelas dalam mengikuti kegiatan akademik.
Grafik 2 Tingkat Kedisiplinan Siswa dalam Mengikuti Kegiatan Akademik antara Siswa Putra dan Putri.
Berdasarkan dari perhitungan skor pada tabel tersebut jumlah siswa putri (74) orang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah siswa putra
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
(52) orang yang memiliki tingkat kedisiplinan akademik pada kategori sangat tinggi. Pada kategori tinggi jumlah siswa putra (32) orang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah siswa putri (14) orang. Pada kategori sedang jumlah siswa putra (8) orang lebih banyak dibandingkan dengan siswa putri (1) orang. Pada kategori rendah jumlah siswa putra (1) orang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah siswa putri (0) orang. Pada kategori sangat rendah jumlah siswa putra (1) orang lebih banyak dibandingkan jumlah siswa putri (0) orang.
B. Pembahasan Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik yang sangat tinggi berjumlah 126 siswa (68,8%). Siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik yang sangat tinggi adalah siswa-siswi yang memiliki kesadaran diri untuk mentaati peraturan yang sudah disepakati bersama baik secara lisan atau tertulis. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutari (1982:22) bahwa “disiplin adalah tindakan yang mengandung arti ketaatan, peraturan, keputusan yang telah ditentukan bersama atau sendiri yang bertujuan untuk mengatasi masalahmasalah yang dihadapi pada diri sendiri, dalam keluarga, sekolah, atau masyarakat”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Sejalan dengan pendapat Kenny (1991) bahwa disiplin adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh orang tua atau guru untuk membantu perilaku anak, semua peringatan dan aturan, pengajaran dan perencanaan. Siswa yang terbiasa mentaati peraturan yang telah disepakati di rumah besar kemungkinan dapat mematuhi aturan yang berlaku di dalam lingkungan sekolah juga. Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata tertib yang berlaku di dalam rumah atau di dalam lingkungan sekolah. Kehidupan berdisiplin yang dapat mengantarkan seseorang dalam belajar. Siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik yang tinggi berjumlah 46 siswa (25,2%). Jumlah ini cukup banyak bila dilihat dari jumlah keseluruhan siswa kelas VII SMP N 2 Gantiwarno Klaten. Peneliti mengartikan tingkat kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan akademik yang tinggi sebagai tingkat kedisiplinan yang cenderung menuju sangat tinggi. Menurut peneliti hasil persentasi dari tingkat tinggi ini kemugkinan dipengaruhi dengan kurangnya kesadaran diri siswa dalam menjalani perintah dan aturanaturan yang berlaku di lingkungan sekolah. Menurut Meichati (1979:7) fungsi dari kedisiplinan di sekolah adalah sebagai alat pendidikan dan alat menyesuaikan dalam membentuk sikap dan tingkah laku yang baik, yang nantinya akan digunakan juga dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Kedua fungsi kedisiplinan tersebut akan mempengaruhi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
sekolah yang kedisiplinannya baik, kegiatan belajar mengajar akan berlangsung dengan tertib, teratur, dan terarah. Sebaliknya jika kedisiplinannya rendah maka kegiatan belajar mengajarnya juga akan berlangsung dengan tidak tertib, akibatnya kualitas pendidikan sekolah ikut rendah. Siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik yang sedang berjumlah 9 siswa (5%). Peneliti berpendapat bahwa tingkat kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik siswa yang sedang ini disebabkan karena siswa belum mampu menerapkan aturan-aturan yang telah disepakati bersama. Kesulitan dan hambatan yang di alami siswa juga dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain yaitu: (1) anak itu sendiri, (2) sikap pendidik, (3) ligkungan, dan (4) tujuan (Haditono 1984:36). Sikap disiplin atau kedisiplinan antara siswa satu dengan siswa yang lainnya itu berbeda-beda. Ada siswa yang mempunyai kedisiplinan tinggi, sebaliknya ada siswa yang mempunyai kedisiplian rendah. Tinggi rendahnya kedisiplinan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dalam diri maupun yang berasal dari luar diri. Selain ketiga faktor di atas, faktor tujuan juga berpengaruh terhadap kedisiplinan seseorang. Tujuan yang dimaksud di sini adalah tujuan yang berkaitan dengan penanaman kedisiplinan. Agar penanaman kedisiplinan kepada siswa dapat berhasil, maka tujuan tersebut harus ditetapkan dengan jelas,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
termasuk penentuan kriteria pencapaian tujuan penanaman kedisiplinan di sekolah. Siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik yang rendah dan sangat rendah yang berjumlah masing-masing 1 siswa (0,5%). Peneliti berpendapat bahwa tingkat kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan akademik yang rendah dan sangat rendah ini kemungkinan disebabkan karena siswa belum memiliki kesadaran diri dalam mentaati peraturan-peraturan yang berlaku di dalam lingkungan sekolah. Manullang (1981) berpendapat bahwa disiplin berarti kesanggupan melakukan apa yang sudah disetujui, baik persetujuan tertulis, lisan maupun berupa peraturan-peraturan atau kebiasaan. Ada beda yang cukup signifikan tingkat kedisiplinan antara siswa putra dan putri dalam mengikuti kegiatan akademik kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2012/2013. Kedisiplinan siswa putri frekuensinya lebih banyak dibanding siswa putra dalam mengikuti kegiatan akademik. Jenis kelamin siswa berpengaruh terhadap perilaku disiplin siswa dalam mengikuti kegiatan di lingkungan sekolah. Baron (2003:195) mengatakan bahwa laki-laki digambarkan sebagai seorang yang bertindak sebagai pemimpin, agresif, ambisius, atletis, kompetitif, mempertahankan keyakinan dominan dan memaksa.
Kecenderungan
perempuan adalah penuh perasaan, ceria, penuh belas kasih, lemah lembut, feminim, ingin disanjung dan lugu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Dalam hal kedisiplinan sendiri, perempuan mungkin lebih memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi jika dibandingkan dengan tingkat kedisiplinan laki-laki. Dimana laki-laki lebih ceroboh, lebih menyelesaikan sesuatu dengan emosi dan kekerasan, tidak patuh terhadap aturan-aturan yang ada, lebih mencari kemerdekaan berfikir, bertindak dan memperoleh hak-hak berbicara, senang memberontak dan mengkritik jika tidak sesuai dengan pendapatnya serta tidak suka diatur. Sedangkan perempuan lebih menggunakan perasaan dalam menyelesaikan masalah, lebih tekun dan lembut, patuh terhadap aturan-aturan yang ada, tidak suka melakukan kekerasan, lebih pasif ssehingga dengan mudah menerima dan menyerap begitu saja apa yang seharusnya ditaati dan tidak boleh dilanggar
serta
lebih
menghargai
nilai
dan
norma
yang
ada
dilingkungannya.
C. Usulan Topik Bimbingan Melihat dari butir-butir tingkat kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik yang belum tercapai pada diri siswa, guru pembimbing dapat mengetahui kebutuhan dari para siswa dalam hal meningkatkan kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik yang dirasa masih kurang. Kebutuhan kedisiplinan yang dirasa belum tercapai dalam diri para siswa berdasarkan butir-butir yang terindikasi rendah yaitu, dalam aspek mengelola waktu. Memperhatikan kebutuhan para siswa tersebut maka guru pembimbing dapat membantu para siswa melalui kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
bimbingan dan konseling guna meningkatkan kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan akademik baik secara klasikal maupun individual dengan topic-topik bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan para siswa. Topik-topik yang terkait dengan butir-butir yang terindikasi rendah itu antara lain seperti dalam tabel berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
Tabel 11. Usulan Topik Bimbingan untuk Mengembangkan Kedisiplinan Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2012/2013 dalam Mengikuti Kegiatan Akademik No
Topik
1.
Memanfaatkan waktu dengan baik
Tujuan
Siswa mampu mengetahui sedang ada dalam kelompok mana Siswa mampu menjelaskan skala prioritas
Materi
Tiga kelompok dalam memanfaatkan waktu
Manfaat-manfaat mendahulukan hal yang utama dalam hidup
Skala prioritas
Metode
Ceramah Lembar Kerja Sharing Refleksi
Kelas VIII
Bidang bimbingan Bimbingan Akademik dan pribadi sosial
Sumber
Hand Out PPKM
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Berpedoman pada butir-butir tingkat kedisplinan dalam mengikuti kegiatan akademik yang terindikasi rendah, maka bimbingan yang diselenggarakan akan membantu para siswa semakin sadar akan pentingnya untuk berdisiplin. Siswa yang mampu berdisiplin adalah siswa yang mampu mengatur dirinya sendiri agar dapat mentati aturan yang telah disepakati baik rumah ataupun di lingkungan sekolah dan masyarakat. Usulan topik-topik bimbingan klasikal atau individual
yang
diberikan diharapkan dapat membantu atau mendorong siswa untuk semakin meningkatkan kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik, karena topik yang disusulkan berdasarkan dari aspek-aspek kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik yang masuk dalam butir-butir terindikasi rendah. Para siswa diharapkan semakin memahami hal-hal yang belum tercapai pada dirinya dalam hal meningkatkan kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik. Hasil yag diharapkan adalah para siswa mampu meningkatkan kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik agar diperoleh hasil yang diinginkan. Guru mata pelajaran juga memiliki peran sebagai modelling, pembimbing dan pendamping sekaligus ikut membantu pemantauan dengan cara memperhatikan tingkah laku siswa ketika berada di dalam atau di luar kelas. Hal ini bertujuan agar siswa memiliki kesadaran diri akan pentingnya kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik, sehingga siswa semakin terdorong untuk merubah perilakunya untuk menjadi lebih baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
D. Keterbatasan peneliti Terdapat beberapa hal yang perlu dikemukakan oleh peneliti dengan keterbatasan yang terkandung dalam penelitian ini. Pertama, berkaitan dengan instrumen penelitian berbentuk tertutup, kemungkinan tidak semua responden mengisi kuisioner secara jujur karena takut akan mempengaruhi nilai di sekolah. Kedua, hasil penelitian ini bukanlah hasil yang tetap, karena kedisiplinan selalu berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan dikemukkan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran terhadap kegiatan bimbingan dan konseling klasikal dan individual di sekolah.
A. Kesimpulan Beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian adalah: 1. Tingkat kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan akademik sebagian besar siswa (68,8%) kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten masuk pada kategori sangat tinggi, namun sebagian lagi (25,2%) siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten masuk dalam kategori tinggi, beberapa lagi (5%) siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten masuk dalam kategori sedang, ada (0,5%) siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten masuk dalam kategori rendah dan sisanya (0,5%) siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten yang masuk dalam kategori sangat rendah. 2. Secara umum tingkat kedisiplinan siswa putri kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Klaten lebih tinggi dibandingkan dengan siswa putri 3. Terdapat 2 butir instrumen kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik yang terindikasi rendah, yaitu “saya menghabiskan waktu luang untuk bermain bersama dengan teman-teman” dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
“saya mengalokasikan waktu yang cukup untuk belajar”. Dua instrument
ini
dijadikan
dasar
untuk
mengusulkan
topik
bimbingan. Adapun topik bimbingan tersebut adalah sebagai berikut: 1) mengisi waktu luang dengan baik, 2) memanfaatkan waktu dengan baik.
B. Saran 1. Guru Pembimbing Guru pembimbing diharapkan memiliki sikap yang tegas terhadap para siswa yang kurang memiliki kedisiplinan khususnya ketika mengikuti kegiatan akademik di dalam lingkungan sekolah. Guru pembimbing dapat meminta bantuan pengawasan terhadap para orang tua ketika anak berada di dalam lingkungan keluarga. Guru pembimbing memberikan bimbingan klasikal terhadap para siswa yang memiliki kedisiplinan yang rendah dan yang sudah memiliki kedisiplinan tetap diberi bimbingan developmental. 2. Siswa Siswa semakin memiliki kesadaran untuk melakukan refleksi sejauh mana tingkat kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan akademik dan dapat memperoleh bantuan-bantuan yang sesuai untuk meningkatkan kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik. Diharapkan siswa semakin menyadari akan pentingnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
memiliki kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akademik guna membantu siswa untuk mengatur kegiatan dalam akademik. 3. Guru Mata Pelajaran Guru mata pelajaran diharapkan semakin tegas dan memberikan contoh (modelling) bagi para siswa agar dapat meningkatkan kedisiplinan diri. Guru juga dapat memantau perilaku para siswanya ketika berada di dalam ataupun di luar kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
DAFTAR PUSTAKA Atifah, Nur. 2006. Hubungan Tingkat Kedisiplinan Dengan Prestasi Belajar Sosiologi Bagi Siswa Kelas Xi Ips Madrasah Aliyah Negeri Babakan Lebaksiu Tegal Tahun Ajaran 2005/2006. Semarang Azwar, S. 2007. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Furchan, A. 2007. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gie, The Liang. 1995. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Penerbit dan Percetakan Liberty Hurlock, Elizabeth B. 1991. Perkembangan Anak: Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hurlock, Elizabeth B. 1999. Perkembangan Anak: Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Instruksi Mentri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 1 Mei 1974 No. 14/U/1974. Kenny, James, 1991. Dari Bayi Hingga Dewasa. Jakarta: Gunung Mulia Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Masidjo, Ing. 2006. Modul Statistika Pendidikan. Yogyakarta: Tidak diterbitkan Nazir,Moh. 1999. Metode Penelitian, cetakan ketiga. Jakarta: Ghalia Indonesia Purwanto, Sigit. 2008. Manajemen Waktu. Jakarta: Erlangga Sugiono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitas, Kualitas dan R & B. Bandung: Alfabeta. Sutaryo. 2011. Modul Pelatihan Pembangunan Karakter.Yogyakarta:Pusat Studi Pancasila UGM. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara Winkel, W. S. 2005. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi Winkel, W.S & Dr. MM Sri Hastuti M,Si. 2007. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 1 Kuesioner Tingkat Kedisiplinan Siswa Dalam Mengikuti Kegiatan Akademik SKALA SISWA Pengantar : Teman-teman siswa atau siswi kelas VIII SMP Negeri 2 Gantiwarno Klaten yang terkasih, Pada kesempatan ini, perkenankanlah saya meminta kesediaan teman-teman untuk mengisi skala yang telah saya sediakan, skala ini mengungkap tentang kedisiplinan akademik. Hasil skala ini akan digunakan untuk meningkatkan pelayanan BK di sekolah ini. Jawaban teman-teman tidak akan dinilai benar atau salah dan juga tidak akan mempengaruhi nilai teman-teman. Oleh sebab itu, jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan sesuai dengan pengalaman teman-teman sendiri. Untuk menjaga kerahasiaan, temanteman tidak perlu mencantumkan nama. Atas kesediaan teman-teman untuk mengisi skala ini, saya ucapkan terima kasih. Tuhan memberkati. Petunjuk pengisian : 1. Bacalah setiap pernyataan ini dengan teliti. Tentukanlah seberapa setuju anda dengan pernyataan dalam kuisioner ini. Berilah tanda cek (√) pada alternatif jawaban yang anda pilih. Alternatif jawaban yang di sediakan ada empat, yaitu : SS S J TP
: Sangat Sering : Sering : Jarang : Tidak Pernah
2. Periksa kembali jawaban anda dengan teliti, sehingga tidak ada satu nomor pun yang terlewatkan .
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 2. Tabel Skor Hasil Uji Coba Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3. Data Hasil Uji Coba Penelitian SMP N 2 Gantiwarno Hasil Uji Validitas Butir Instrumen Item-Total Statistics Corrected ItemTotal Cronbach's Alpha if Item Correlation Deleted VAR00001
.342
.735
VALID
VAR00002
.261
.734
TIDAK VALID
VAR00003
.500
.733
VALID
VAR00004
.370
.734
VALID
VAR00005
.566
.733
VALID
VAR00006
.538
.733
VALID
VAR00007
.594
.733
VALID
VAR00008
.110
.735
TIDAK VALID
VAR00009
.598
.733
VALID
VAR00010
.390
.733
VALID
VAR00011
.614
.731
VALID
VAR00012
.230
.735
TIDAK VALID
VAR00013
.404
.732
VALID
VAR00014
.516
.733
VALID
VAR00015
.279
.734
TIDAK VALID
VAR00016
.315
.735
VALID
VAR00017
.419
.733
VALID
VAR00018
.746
.732
VALID
VAR00019
.583
.734
VALID
VAR00020
.509
.734
VALID
VAR00021
.598
.733
VALID
VAR00022
.642
.732
VALID
VAR00023
.307
.736
VALID
VAR00024
.496
.733
VALID
VAR00025
.625
.733
VALID
VAR00026
.546
.733
VALID
VAR00027
.199
.735
TIDAK VALID
VAR00028
.355
.734
VALID
VAR00029
.555
.734
VALID
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
VAR00030
.334
.733
VALID
VAR00031
.404
.734
VALID
VAR00032
.433
.734
VALID
VAR00033
.528
.733
VALID
VAR00034
.377
.734
VALID
VAR00035
.690
.732
VALID
VAR00036
.575
.734
VALID
VAR00037
.284
.734
TIDAK VALID
VAR00038
.488
.733
VALID
VAR00039
.316
.735
VALID
VAR00040
.491
.733
VALID
VAR00041
.574
.734
VALID
VAR00042
.352
.735
VALID
VAR00043
.232
.736
TIDAK VALID
VAR00044
.439
.734
VALID
VAR00045
.367
.734
VALID
VAR00046
.570
.734
VALID
VAR00047
.526
.733
VALID
VAR00048
.504
.732
VALID
VAR00049
.286
.735
TIDAK VALID
VAR00050
.254
.735
TIDAK VALID
VAR00051
.245
.730
TIDAK VALID
VAR00052
.584
.733
VALID
VAR00053
.565
.733
VALID
VAR00054
.479
.733
VALID
VAR00055
.443
.733
VALID
VAR00056
.446
.734
VALID
VAR00057
.036
.737
TIDAK VALID
VAR00058
.468
.734
VALID
VAR00059
.396
.734
VALID
VAR00060
.710
.731
VALID
VAR00061
.701
.732
VALID
VAR00062
.256
.734
TIDAK VALID
VAR00063
.449
.733
VALID
VAR00064
.306
.734
VALID
VAR00065
.481
.733
VALID
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
VAR00066
.641
.731
VALID
VAR00067
.155
.735
TIDAK VALID
VAR00068
.090
.736
TIDAK VALID
VAR00069
.289
.734
TIDAK VALID
VAR00070
.477
.733
VALID
VAR00071
.386
.734
VALID
VAR00072
.406
.733
VALID
VAR00073
.615
.731
VALID
VAR00074
.322
.734
VALID
VAR00075
.586
.732
VALID
VAR00076
.617
.732
VALID
VAR00077
.648
.731
VALID
VAR00078
.299
.734
TIDAK VALID
VAR00079
.077
.736
TIDAK VALID
VAR00080
.417
.733
VALID
VAR00081
.755
.731
VALID
VAR00082
.726
.730
VALID
VAR00083
.674
.731
VALID
VAR00084
.224
.735
TIDAK VALID
VAR00085
1.000
.921
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 4. Data Hasil Uji Reliabilitas HASIL UJI RELIABILITAS
Cases
Case Processing Summary N Valid 76 a Excluded 0 Total 76
Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items ,736 85
% 100,0 ,0 100,0