PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR LAMTORO (Leucaena leucocephala) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max) var. Grobogan
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Ricca Monica NIM : 111434033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR LAMTORO (Leucaena leucocephala) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max) var. Grobogan
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Ricca Monica NIM : 111434033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
One finds limits by pushing them (Herbert Simon)
Kupersembahkan buat: Keluarga tercinta, ungkapan rasa hormat dan baktiku Teman-teman virion 2011, Pendidikan Biologi dan Almamaterku
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Lamtoro (Leucaena leucocephala) Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Kedelai (Glycine max) Var. Grobogan” diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma. Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai dan menuntun penulis dalam penelitian baik perencanaan, proses, hingga akhir penulisan skripsi ini sehingga dapat berjalan dengan baik. 2. Universitas Sanata Dharma sebagai lembaga yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam berkarya dan menyelesaikan program studi di Pendidikan Biologi. 3. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc selaku Kepala Program Studi Pendidikan Biologi dan dosen pembimbing yang selalu sabar membimbing, memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi penulis serta saran, kritik, maupun dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Ibu Luisa Diana Handoyo, M. Si. selaku Wakil Kepala Program Studi Pendidikan Biologi dan dosen yang selalu mendukung dan memberikan semangat sehingga penulis terdorong untuk menjadi lebih baik serta berani untuk bertindak/ melangkah. 5. Romo Dr. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. selaku Dosen Pembimbing Akademik dalam memantau/ membimbing penulis serta memberikan izin untuk melakukan penelitian di kebun penelitian dan bersedia dalam memberikan saran/solusi atas permasalahan yang dihadapi penulis.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd., selaku ketua Laboratorium dalam memberikan izin peminjaman laboratorium, alat/bahan yang dibutuhkan dalam penelitian serta bersedia memberikan masukan dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai aplikasi pembelajaran dari hasil penelitian yang telah dilakukan. 7. Ibu Lucia Wiwid Widjayanti, M.Si., Ibu Catarina Retno Setyati, M.Biotech., Ibu Ika Yuli Listyarini, M.Pd., Ibu Yoanni Maria Lauda F., M.Si., Ibu Puspita Ratna Susilawati, M.Sc., Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si dan Bapak Drs. Sutardi Sumartodwiatmodjo, M.Pd. yang selalu terbuka dalam memberikan ilmu, sharing pengalaman, saran dan masukan positif bagi penulis. 8. Romo Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ.M.S.T. yang bersedia membantu dalam pemahaman mengenai jenis rancangan penelitian, pengambilan sampel dan perhitungan statistik. 9. Pak Agus selaku laboran laboratorium yang selalu membantu dalam proses peminjaman alat/bahan di laboratorium serta memberikan kepercayaan kepada penulis dalam penggunaan alat/bahan tersebut. 10. Bapak Narto, Bapak Sunarto, dan Bapak Sigit yang bersedia membantu dalam persiapan penelitian sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar. 11. Bapak Slamet, Mas Ari, dan Mas Joko yang selalu sabar membimbing dan membantu baik tenaga maupun pikiran selama penelitian di kebun anggur serta terbuka dalam sharing pengalaman hidup yang memotivasi penulis. 12. Yoakim L. Taboy dan Novelania Trimonika yang selalu membantu, menghibur, mendukung penulis dalam segala hal baik secara fisik, mental maupun pikiran serta tidak menjauh dalam segala situasi dan kondisi yang dialami penulis. 13. Reginaldis Ayu dan Veni yang bersedia mengajari mengolah data dengan program SPSS dan memberikan pemahaman lebih dalam tentang statistik. 14. Ibu, abang, dan adik serta keluarga besar yang selalu mendukung secara moril, spiritual, dan materi sehingga praktikan selalu bersemangat dan tekun dalam melaksanakan dan menyelesaikan skripsi ini.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15. Teman-teman di Program Studi Pendidikan Biologi, khususnya angkatan 2011 yang telah menemani penulis dengan sharing pengalaman, suka dan duka dalam penyusunan skripsi ini Thomas, Ancis, Wayan, Reni, Eka, Helena, Chyntia, Chika, Fani, Galuh, Ailin, Fenty D., Brigita, Mega, Nining, Fenty A., Claudia, Ervin, Vian, Nina, Natri, Ria, Lia A., Lia W., Heni, Suster Marcelyin, Mas Wisnu, Mas Leon, Mas Edo, Pili dan teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu. 16. Ibu Anania, Bapak Tri, Siwi, Yuli, Albert Adhe, Harley, Andrea Pratama, Vensy, Dionisia, Marlina, Sadriah dan Mbak Dian, dalam dukungan semangat yang luar biasa dalam membantu penulis dalam penyusunan skripsi. 17. Sahabat-sahabat yang tidak terlupakan Ria, Devi, Feriyatis, Indriyani, Sally, Henra, Black yang selalu memberikan dorongan semangat dan dukungan kepada penulis. 18. Staff Sekretariat JPMIPA, Tata Usaha, dan BAA yang membantu dalam melancarkan administrasi sehingga mendukung penyelesaian skripsi ini. 19. Semua pihak yang turut membantu dalam pelaksanaan ini. Selain itu, praktikan juga menyadari bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang sempurna sehingga skripsi ini masih perlu penyempurnaan. Oleh karena itu, praktikan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sehingga skripsi ini semakin sempurna. Apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan selama pelaksanaan penelitian serta dalam penulisan skripsi ini, praktikan mohon maaf sebesar-besarnya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak terkait dan para pembaca. Terima kasih.
Yogyakarta, 21 Juli 2015
Penulis
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR LAMTORO (Leucaena leucocephala) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max) var. Grobogan
Ricca Monica Universitas Sanata Dharma 2015
Kacang kedelai pada umumnya merupakan bahan pangan pokok Indonesia yang digunakan untuk membuat tempe dan tahu, namun masih dilakukan impor kacang kedelai di Indonesia karena ketidaksesuaian antara produksi dan konsumsi yang ada di dalam negeri. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kedelai adalah dengan perlakuan pupuk organik cair dari daun lamtoro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk organik cair daun lamtoro terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman kedelai serta mengetahui konsentrasi yang memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman kedelai. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap satu faktor, yaitu konsentrasi pupuk cair daun lamtoro terdiri dari 6 tingkat perlakuan, yaitu : K (tanpa perlakuan pupuk), A (10 %), B (20%), C (30%), D (40%), dan E (50%) dengan 10 ulangan. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong, dan bobot kering biji. Data yang diperoleh dianalisa dengan ANOVA taraf signifikasi 0.05 dilanjutkan uji Duncan taraf signifikasi 0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan dengan pupuk organik cair daun lamtoro memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan jumlah daun dan bobot biji kering per tanaman, namun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan tinggi tanaman dan jumlah polong. Pupuk dengan konsentrasi 10% yang paling efektif dalam meningkatkan pertumbuhan jumlah daun sedangkan kontrol memberikan bobot kering biji paling baik. Kata kunci : Glycine max (L.) var. Grobogan, pupuk cair daun lamtoro, pertumbuhan, produktivitas
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF LIQUID ORGANIC FERTILIZER MADE FROM LAMTORO (Leucaena leucocephala) ON THE GROWTH AND PRODUCTIVITY OF SOYBEAN (Glycine max) var. Grobogan
Ricca Monica Sanata Dharma University 2015
Soybeans are mainly used in the popular Indonesian food staples tempeh and tofu, but soybean domestic consumption and soybean domestic production are not equal so Indonesia is still being one of soybean importer country. One of the way to improve productivity of soy is with treatment of liquid organic fertilizer from lamtoro leaves. This research aim to know the influence of liquid organic fertilizer made from lamtoro on growth and productivity of soybean then concentration which is the most effective to soy growth and productivity. Research conducted with Complete Random Device with one factor pattern. Concentration of liquid organic fertilizer from lamtoro leaves consisted by 6 level of fertilizer that is: K (without treatment of manure), A (10 %), B (20%), C (30%), D (40%), dan E (50%) with 10 replications. Parameter perceived by that are enhancement of plant height, enchancement of number of leaves, number of pods per sample and dry weight of seed per sample. Data be analysed with ANOVA level of signification 0.05, continued by test of Duncan level of signification 0.05. Research result indicate that liquid organic fertilizer of lamtoro leaves in different concentration were significantly effect of number of leaves and dry weight of seed per sample, but give result differ not reality to plant height and number of pods per sample. Application of fertilizer at 10% give the best result to increase number of leaves and samples without treatment of manure give the best result dry weight of seed per sample. Key words : Glycine max (L.) var. Grobogan, liquid fertilizer of lamtoro leaves, growth, productivity
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ................. vi KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii ABSTRAK .......................................................................................................... x ABSTRACT ......................................................................................................... xi DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang Permasalahan .................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3 C. Batasan Masalah ....................................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 5 A. Prinsip/ Teori yang Terkait ........................................................................ 5 1.
Kacang Kedelai ..................................................................................... 5
2.
Pupuk Organik Cair dari Pupuk Hijau .................................................. 20
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Tanaman Lamtoro (Leucaena leucocephala)........................................ 22
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................. 25 C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 26 D. Hipotesis ................................................................................................. 27 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 28 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................... 28 B. Variabel Penelitian .................................................................................. 28 C. Batasan Penelitian ................................................................................... 29 D. Tempat Penelitian.................................................................................... 30 E. Alat dan Bahan ........................................................................................ 31 F.
Cara Kerja ............................................................................................... 32
G. Tabulasi Data .......................................................................................... 37 H. Metode Analisis Data .............................................................................. 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 43 A. Hasil ....................................................................................................... 43 B. Pembahasan ............................................................................................ 51 C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 58 BAB V APLIKASI HASIL PENELITIAN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN BIOLOGI ........................................................................ 59 A. Kompetensi Inti ....................................................................................... 59 B. Kompetensi Dasar ................................................................................... 60 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 62 A. Kesimpulan ............................................................................................. 62 B. Saran ....................................................................................................... 62 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 63
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kandungan gizi dan jumlah yang dikandung kedelai .......................... 12 Tabel 2.2 Komposisi proksimat biji kedelai berdasarkan bagian-bagiannya. ....... 13 Tabel 3.1 Perlakuan pupuk cair daun lamtoro ..................................................... 28 Tabel 3.2 Tabulasi data tinggi dan jumlah daun tanaman kedelai ....................... 37 Tabel 3.3 Tabulasi data untuk jumlah polong tanaman kedelai ........................... 37 Tabel 3.4 Tabulasi data untuk bobot kering biji tanaman kedelai ........................ 38 Tabel 4.1 Rata-rata pertambahan tinggi tanaman tiap perlakuan (cm) ................. 44 Tabel 4.2 Rata-rata pertambahan jumlah daun pada tiap perlakuan (helai) .......... 46 Tabel 4.3 Hasil uji Duncan terhadap jumlah daun .............................................. 47 Tabel 4.4. Hasil uji Duncan terhadap jumlah polong .......................................... 49 Tabel 4.5 Hasil uji Duncan terhadap bobot kering biji ........................................ 51
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kacang kedelai ................................................................................. 5 Gambar 2.2 Akar dan bintil akar pada kedelai ...................................................... 6 Gambar 2.3 Pertumbuhan batang determinit (kiri) dan interminit (kanan) ............ 7 Gambar 2.4 Daun tanaman kedelai ....................................................................... 8 Gambar 2.5 Bunga kedelai warna ungu (kiri) dan putih (kanan) ........................... 9 Gambar 2.6 Polong pada tanaman kedelai .......................................................... 10 Gambar 2.7 Biji kedelai ..................................................................................... 10 Gambar 2.8 Leucaena leucocephala................................................................... 23 Gambar 4.1 Grafik pertumbuhan tinggi kedelai tiap minggu (cm ) ..................... 43 Gambar 4.2 Grafik pertumbuhan jumlah daun kedelai tiap minggu (helai) ......... 45 Gambar 4.3 Grafik rata-rata jumlah polong tiap perlakuan (polong)……........... 48 Gambar 4.4 Grafik rata-rata bobot kering biji tiap perlakuan (gram) .................. 50
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Silabus ........................................................................................... 66 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................... 72 Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa ....................................................................... 79 Lampiran 4. Instrumen dan Pedoman Penilaian .................................................. 82 Lampiran 5. Data Tinggi Masing-Masing Perlakuan Tiap Minggu (cm) ............. 93 Lampiran 6. Data Tinggi dan Pertambahan Tinggi Tanaman Kedelai (cm) ......... 96 Lampiran 7. Data Perbandingan Tinggi di Areal Tertutup Plastik dan Areal Terbuka Pada Perlakuan Kontrol (cm) ............................................................... 98 Lampiran 8. Data Jumlah Daun Masing-Masing Perlakuan Tiap Minggu (Helai) 99 Lampiran 9. Data Jumlah Daun dan Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Kedelai (helai)………………………………………………………………………….. 102 Lampiran 10. Data Jumlah Polong per Tanaman Kedelai (polong) ................... 104 Lampiran 11. Data Bobot Kering Biji per Tanaman Kedelai (gram) ................. 105 Lampiran 12. Uji Normalitas Distribusi Data Tinggi, Jumlah Daun, Jumlah Polong, dan Bobot Kering Biji Tanaman Kedelai ............................................. 106 Lampiran 13. Uji Homogenitas Data Tinggi, Jumlah Daun, Jumlah Polong, dan Bobot Kering Biji Tanaman Kedelai ................................................................ 108 Lampiran 14. Hasil Anova terhadap Tinggi Tanaman Kedelai.......................... 110 Lampiran 15. Hasil Anova terhadap Jumlah Daun Tanaman Kedelai ............... 111 Lampiran 16. Hasil Anova terhadap Jumlah Polong Tanaman Kedelai ............. 113 Lampiran 17. Hasil Anova terhadap Bobot Kering Biji Tanaman Kedelai ........ 115 Lampiran 18. Suhu dan Curah Hujan Bulan Maret Hingga Bulan Juni ............. 117 Lampiran 19. Data Pengukuran pH dan Kelembapan Tanah ............................. 121 Lampiran 20. Dokumentasi .............................................................................. 122
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kacang kedelai (Glycine max) merupakan salah satu tanaman polongpolongan yang banyak digunakan dalam pengolahan makanan. Banyak makanan yang diproduksi dari bahan kedelai, seperti tahu dan tempe yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat khususnya di Indonesia dengan kandungan protein yang tinggi. Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan harga kacang kedelai yang disebabkan karena produksi kacang kedelai di Indonesia mengalami penurunan produksi. Penurunan produksi karena keterbatasan lahan sehingga banyak pemasokan kacang kedelai dari luar. Berdasarkan data da ri Badan Pusat Statistik dalam jangka waktu 10 tahun dari tahun 2000 hingga 2010 menunjukkan bahwa konsumsi kedelai pada tahun 2010 meningkat, yaitu sebesar 2.647 ton dan produksi kedelai menurun hingga 907 ton (Hidayat, 2012). Ketidaksesuaian antara konsumsi dengan produksi inilah yang menyebabkan impor kacang kedelai juga semakin meningkat. Amerika Serikat merupakan negara pamasok kacang kedelai terbesar bagi Indonesia. Kebutuhan nasional sekitar 2,5 juta ton per tahun, impor dari Amerika sebanyak 60 persen dari kebutuhan tersebut. Harga kacang kedelai di berbagai daerah sekitar Rp 12.000 per kilogram, naik dibanding sebelum terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah yaitu sekitar Rp 8.000 per kilogram (Pikiran Rakyat Online,
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Senin, 09/09/2013). Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O. Blake mengatakan 90 persen kacang kedelai yang digunakan untuk bahan baku tempe dan tahu diimpor dari Amerika. Beliau mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan pemasok pasar kedelai terbesar, bahkan pada tahun 2013 nilai ekspor agrikultur Amerika ke Indonesia mencapai US$ 4,8 miliar (Tempo, Rabu, 30 April 2014). Hal ini menyebabkan harga kacang kedelai di dalam negeri meningkat. Harga kedelai yang meningkat ini menyebabkan pengrajian tahu dan tempe tidak mampu lagi membeli kacang kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu dan tempe. Petani kacang kedelai lokal juga mengalami kesulitan dalam memproduksi kacang kedelai karena keterbatasan lahan dan kalah saing dengan kedelai impor. Lahan yang terbatas ini diusahakan dapat dioptimalisasi produktivitas dari kacang kedelai lokal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kacang kedelai adalah mengolah tanah dengan penambahan pupuk. Pada umumnya pupuk yang ditambahkan adalah pupuk kimia sintesis seperti NPK atau urea. Penggunaan pupuk kimia memang lebih praktis namun berdampak negatif terhadap lingkungan. Pupuk yang dapat dimanfaatkan adalah pupuk organik dari daun lamtaro yang akan dibuat menjadi pupuk organik cair dalam aplikasinya. Menurut Budelman dalam Palimbungan (2006) kandungan unsur hara pada daun lamtoro (Leucaena leucocephala) terdiri atas 3.84% N; 0.2% P; 2.06% K; 1.31% Ca; 0.33% Mg. Salah satu penelitian yang telah dilakukan adalah daun lamtoro sebagai pupuk organik cair dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
tanaman sawi dan meningkatkan pertumbuhan bibit tanaman sawit. Oleh karena itu, dilakukan pengujian tentang pengaruh pupuk cair dari daun lamtaro terhadap pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai.
B. Rumusan Masalah 1. Apakah ada pengaruh perbedaan konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro terhadap pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai ? 2. Pupuk konsentrasi berapakah yang paling efektif dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai?
C. Batasan Masalah Fokus peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pupuk cair dari daun lamtoro terdiri dari 5 konsentrasi, yaitu 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% dengan volume pemupukan 100 ml untuk setiap tanaman kacang kedelai var. Grobogan. 2. Daun lamtoro yang digunakan untuk pembuatan pupuk cair adalah daun muda dan daun tua. 3. Parameter pertumbuhan yang diukur adalah tinggi batang, jumlah daun, dan jumlah polong, sedangkan produktivitas yang diukur adalah bobot kering biji tanaman kedelai var. Grobogan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro terhadap pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai. 2. Mengetahui
konsentrasi
yang
paling
efektif
dalam
meningkatkan
pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti
Memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada melalui data-data yang diperoleh selama penelitian untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman kedelai.
2. Bagi Pertanian
Sebagai informasi bagi petani dalam membuat pupuk organik cair dari daun lamtoro.
Sebagai informasi bagi petani untuk mengetahui potensi serta pengaruh pupuk cair dari daun lamtoro terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman kedelai.
3. Bagi Dunia Pendidikan
Sebagai aplikasi dalam penggunaan pupuk cair daun lamtoro sebagai proses pembelajaran kepedulian lingkungan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prinsip/ Teori yang Terkait 1. Kacang Kedelai a. Sejarah singkat Tanaman kedelai diduga berasal dari dataran Cina. Tanaman kedelai tumbuh di daerah pegunungan Cina bagian tengah dan barat, serta dataran rendah sekitarnya (Rukmana dan Yuniarsih, 2012). Kedelai di Indonesia mulai dibudidayakan pada abad ke-17 sebagai tanaman makanan dan rumput hijau. Penyebaran tanaman kedelai ke Indonesia berasal dari daerah Manshukuo menyebar ke daerah Mansyuria dan Jepang (Asia Timur) serta negara-negara lain di Amerika dan Afrika (AKK, 2012) b. Taksonomi dan Morfologi Menurut
Pracaya
dan
Kahono
(2010)
taksonomi
kedelai
diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Polypetales
Familia
: Papilionaceae
Genus
: Glycine
Spesies
: Glycine max
Sumber: Puslitbangtan
Gambar 2.1 Kacang kedelai
5
dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
Secara morfologis, bagian-bagian tanaman kedelai dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1) Akar Akar tanaman kedelai berupa akar tunggang yang membentuk cabang-cabang akar. Pada akar kedelai terdapat bintil-bintil yang berupa gelembung kecil yang didalamnya terdapat bakteri Rhizobium japonicum. Bintil akar tersebut biasanya mulai terbentuk sekitar dua puluh hari setelah tanam. Pembentukan bintil akar dirangsang oleh rendahnya kandungan nitrogen di dalam tanah, kondisi pH tanah berkisar 5,5 – 6,5 dan kondisi tanah yang cukup lembab serta mengandung unsurunsur hara. Kondisi tanah yang kaya akan nitrogen dan kekurangan fosfor mengurangi pembentukan dan pertumbuhan bintil akar. Pada lahan yang belum pernah ditanami kedelai diperlukan inokulasi Rhizobium. Inokulan rhizobium untuk benih kedelai seperti Legin yang telah beredar di pasaran (Pitojo, 2003).
Sumber: www. pustaka. unpad. ac. id
Gambar 2.2 Akar dan bintil akar pada kedelai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
2) Batang Pada tanaman kedelai dikenal dua tipe pertumbuhan batang, yaitu determinit dan indeterminit. Menurut AAK (2012) kedelai dengan pertumbuhan batang determinit memiliki ujung batang yang berakhir dengan rangkaian bunga, cabang-cabang batangnya tumbuh tanpa melilit, tetapi lurus tegak ke atas. Pertumbuhan batang interminit memiliki ujung batang tidak berakhir dengan rangkaian bunga dan cabang-cabang batangnya tumbuh melilit. Jumlah buku pada batang akan bertambah sesuai pertambahan umur tanaman, tetapi kondisi normal jumlah buku berkisar antara 15-20 buku dengan jarak buku berkisar antar 2-9 cm. Batang tanaman kedelai ada yang bercabang dan ada yang tidak bercabang tergantung dari varietas kedelai, tetapi pada umumnya cabang pada tanaman kedelai berjumlah antara 1-5 cabang (Adisarwanto, 2008).
Sumber: AAK
Gambar 2.3 Pertumbuhan batang determinit (kiri) dan interminit (kanan)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
3) Daun Pada node pertama tanaman kedelai yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun tunggal. Selanjutnya, pada semua node di atasnya terbentuk 3 helai anak daun. Daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau. Tunas atau bunga akan muncul pada ketiak daun. Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah batang (Pitojo, 2003).
Sumber: www.pustaka.unpad.ac.id
Gambar 2.4 Daun tanaman kedelai
4) Bunga Bunga pada tanaman kedelai umumnya muncul/tumbuh pada ketiak daun, yakni setelah buku kedua, tetapi terkadang bunga dapat pula terbentuk pada cabang tanaman yang mempunyai daun. Bunga kedelai termasuk sempurna karena setiap bunga memiliki alat reproduksi jantan dan betina. Penyerbukan bunga terjadi pada saat bunga masih tertutup sehingga kemungkinan penyerbukan silang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
sangat kecil, yaitu hanya 0,1 %. Warna bunga kedelai ada yang ungu dan putih (Adisarwanto, 2008).
Sumber: www.ilmubiologi.com
Gambar 2.5 Bunga kedelai warna ungu (kiri) dan putih (kanan)
5) Polong Polong kedelai pertama kali muncul sekitar 10-14 hari masa pertumbuhan, yakni setelah bunga pertama muncul. Warna polong yang baru tumbuh berwarna hijau dan selanjutnya akan berubah menjadi kuning/ coklat pada saat dipanen. Pembentukan dan pembesaran polong akan meningkat
sejalan dengan
bertambahnya umur dan jumlah bunga yang terbentuk. Jumlah polong yang terbentuk beragam, yakni antara 2-10 polong pada setiap kelompok bunga di ketiak daunnya. Sementara jumlah polong yang dapat dipanen berkisar antara 20200 polong per tanaman. Warna polong masak dan ukuran biji antara posisi polong paling bawah dengan paling atas akan sama selama periode pemasakan polong optimal , yaitu antara 50-75 hari. Periode waktu tersebut dianggap optimal untuk proses pengisian biji dalam polong yang terletak di sekitar pucuk tanaman (Adisarwanto, 2008).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Sumber: dinpertantph.jatengprov.go.id
Gambar 2.6 Polong pada tanaman kedelai 6) Biji Biji terdapat di dalam polong. Setiap polong berisi 1-4 biji. Pada saat masih muda, biji berukuran kecil, berwarna putih kehijauan, dan lunak. Pada perkembangan selanjutnya, biji semakin berisi, mencapai berat maksimal, dan keras. Biji kedelai berkeping dua dan terbungkus oleh kulit tipis. Pada umumnya biji berbentuk lonjong, namun ada juga yang berbentuk bundar atau bulat agak pipih dan kulit biji berwarna kuning, hitam, hijau, atau coklat. Biji kedelai biasanya diukur atas dasar bobot setiap 100 biji kering. Bobot 100 biji kedelai ukuran kecil berkisar antara 6-10 gram, sedangkan yang berukuran sedang antara 11-12 gram dan yang berukuran besar lebih dari 13 gram (Pitojo, 2003).
Sumber: www.susu-kedelai.com
Gambar 2.7 Biji kedelai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
c. Syarat tumbuh Menurut Pracaya dan Kahono (2010), kedelai cocok ditanam di tempat dengan ketinggian antara 0-900 meter di atas permukaan laut. Pada musim kemarau kedelai dapat hidup subur asal cukup air. Kedelai cocok hidup pada temperature 250C-300C dengan temperature optimum 280C. Penyinaran matahari 12 jam/ hari atau minimal 10 jam/ hari, dan curah hujan paling optimum antara 100-200 mm/ bulan (Rukmana, 2012). Menurut Adisarwanto (2008) curah hujan yang tinggi juga bisa menyebabkan polong busuk akibat kelembapan udara yang sangat rendah dan membuat kualitas biji yang dihasilkan menurun. Kelembapan udara yang optimal untuk pertumbuhan tanaman kedelai berkisar antara 75-90 %. Kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap proses pemasakan biji kedelai karena semakin tinggi kelembapan, proses pemasakan polong akan semakin cepat sehingga proses pembentukan biji menjadi kurang optimal. Kedelai dapat hidup di segala macam tanah asal cukup bahan organik dan kalsium. Tanah yang mengandung bakteri pengikat nitrogen (Rhizobium japonicum) sangat menyuburkan kedelai. Jika tanah tidak mengandung bakteri tersebut sebaiknya diberi bibit bakteri atau diinokulasi (Pracaya dan Kahono, 2010). d. Kedelai Varietas Grobogan Kedelai varietas Grobogan merupakan salah satu varietas yang berumur pendek dan berdaya hasil tinggi. Kedelai varietas lokal Grobogan telah sejak lama menjadi pilihan petani Jawa Tengah, khususnya petani Kabupaten Grobogan. Selain itu, varietas lokal ini mempunyai keunggulan polongnya besar dan tingkat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
kematangan polong dan daun bersamaan, jadi pada saat dipanen daun kedelai sudah rontok (Bank Pengetahuan Tanaman Pangan Indonesia, 2010). Menurut Ir. Suhartina, menjelaskan deskripsi benih kedelai varietas grobogan, meliputi: tipe pertumbuhan determinit, warna hipokotil ungu, warna epikotil ungu, warna daun hijau, warna bulu batang coklat, warna bunga ungu, berbiji besar, warna kulit biji kuning muda, warna polong tua coklat, warna hilum biji coklat, bentuk daun lanceolate (oval,bulat kecil ujung lancip), percabangan 1-2 cabang, umur berbunga 30-32 hari, umur masak ±76 hari, tinggi tanaman 50-60 cm, bobot biji ±18 gram/100 biji, rata-rata hasil 2,77 ton/ha, potensi hasil 3,40 ton/ha, kandungan protein 43,9%, kandungan lemak 18,4%, sifat lain polong masak tidak mudah pecah, saat panen 95%-100% daun luruh (Balitkabi, 2012). e. Manfaat Kedelai Menurut Amanda (2008) kedelai yang masih merupakan tanaman palawijaya ini memiliki manfaat yang sangat kompleks, untuk tubuh (kesehatan), untuk industri. Kedelai adalah bahan dasar dari pembuatan tahu, dan tempe kedelai pun diolah menjadi susu bubuk, kandungan yang tersedia pun hampir mencakupi kebutuhan kandungan gizi yang diberikan oleh susu sapi. Kandungan gizi dari 100 gram kedelai dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.1 Kandungan gizi dan jumlah yang dikandung kedelai Kandungan Gizi Kalori Protein Lemak Karbohidrat Air Kalsium Fosfor
Jumlah 300 kal 35 gram 18 gram 35 gram 8 gram 227 mgr 585 mgr
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kandungan Gizi Besi Vitamin B1
13
Jumlah 8 gram 1 mgr
Menurut Liu dalam Kanetro dan Hastuti (2006) biji kedelai terdiri atas 8% kulit biji, 90% keping biji dan sisanya sebesar 2 % adalah hipokotil. Keping bij/ kotiledon mengandung protein dan lemak dengan prosentase yang tertinggi, sebaliknya kandungan komponen yang terendah ada dalam kulit biji. Tabel 2.2 Komposisi proksimat biji kedelai berdasarkan bagian-bagiannya.
Kulit biji Hipokotil Keping biji Total
Persen dari biji 8 2 90 100
Komposisi Kimia (% berat kering) Protein Lemak Karbohidrat 9 1 86 41 11 43 43 23 29 40 20 35
Abu 4,3 4,4 5,0 5,0
f. Hama dan Penyakit yang Menyerang Kedelai Menurut Pracaya dan Kahono (2010) hama yang menyerang kedelai, yaitu: 1) Lalat kacang (Agromiza phaseoli C.) Lalat kacang merupakan salah satu hama yang sering menyerang tanaman kedelai yang masih muda, yaitu sejak benih kedelai mulai berkecambah sampai berumur 3-4 minggu. Hama ini dapat diberantas dengan menyemprotkan insektisida organik. Penyemprotan bisa dilakukan setelah kedelai tumbuh, yaitu dua, tiga, atau empat hari sekali. Jika serangan sudah hebat, penyemprotan bisa dilakukan sampai enam kali. 2) Wereng kedelai (Phaedonia inclusa S.) Ulat dan kumbang wereng kedelai menyerang tanaman sejak berumur tiga minggu sampai masa pembentukan polong buah. Hama ini dapat diberantas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
dengan menyemprotkan racun Sevin 1-2 g per liter air, Fosferno 0,5 -1 cc per liter air, Felidol 0,5-1 cc per liter air, dan Surecide 2-4 cc per liter air. Penyemprotannya dilakukan segera setelah tampak gejala yang pertama dan diulangi seminggu kemudian. 3) Hama penggerek polongan buah Hama ini menggerek polongan buah dan masuk ke dalamnya. Akibatnya, semua biji akan rusak. Obat pemberantasannya sama dengan yang disebutkan di depan kecuali Sevin. Penyemprotan dilakukan setelah polongan buah mulai terbentuk. Selain itu, hama lain yang menyerang tanaman kedelai menurut Rukmana dan Yuniarsih (2012), yaitu: 1) Ulat grayak (Spodoptera litura F.) Ulat ini merusak seluruh bagian tanaman kedelai, terutama daun dan polong. Daun yang terserang berlubang-lubang tidak menentu ukurannya, bahkan pada tingkat
serangan berat
dapat
mengakibatkan tanaman menjadi gundul.
Pengendalian non-kimiawi dilakukan dengan pergiliran tanaman yang bukan sefamili dan pengumpulan kelompok telur dan nimfa untuk dimusnahkan. Pengendalian kimiawi antara lain dengan disemprot dengan insektisida. Jenis insektisida yang digunakan antara lain adalah Ambush 2 EC, Cascade 50 EC dan jenis lain yang dianjurkan. 2) Penggulung daun Ulat berwarna hijau-terang dan hidup dalam daun muda. Bagian daun digulung dan dimakan sampai tulang-tulang daunnya, sehingga daun menjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
rusak. Pengendalian non-kimiawi antara lain dengan pergiliran tanaman yang bukan sefamili dan pengumpulan ulat untuk dimusnahkan. Pengendalian kimiawi dilakukan dengan penyemprotan insektisida, antara lain Matador 25 EC, Meothrin 50 EC, dan Sevin 85 S pada konsentrasi yang dianjurkan. 3) Kepik coklat Tubuh kepik coklat mirip dengan walang sangit, tetapi terdapat warna kuning memanjang pada bagian sisi samping kiri dan kanan tubuhnya. Daur kepik coklat berlangsung selama 29 hari. Kepik coklat merusak dengan cara menusuk dan mengisap cairan biji, sehingga polong gugur atau hampa, mengering, biji berbintik-bintik, dan akhirnya menjadi busuk berwarna hitam. Pengendalian nonkimiawi antara lain dengan menerapkan pergiliran tanaman bukan sefamili, pengumpulan kepik untuk dimusnahkan dan menjaga kebersihan kebun dari rumput-rumpu liar (gulma). Pengendalian kimiawi dengan cara menyemprotkan insektisida Ofunack 40 EC, Mipcin 50 WP, dan lain-lain pada konsentrasi yang dianjurkan. 4) Ulat polong/ buah Ulat berwarna merah-tua sampai hitam pada stadium kecil, tetapi berubah menjadi warna hijau, kuning-kecoklatan sampai merah tua pada stadium dewasa. Ulat melubangi polong kedelai sehingga rusak dan kadang-kadang membusuk. Pengendalian non-kimiawi antara lain dengan pergiliran tanaman yang bukan sefamili, mengumpulkan ulat untuk dimusnahkan. Pengendalian kimiawi dilakukan dengan penyemprotan insektisida Dursban 20 EC atau Dipel WP pada konsentrasi yang dianjurkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menurut
16
Adisarwanto (2008) ada dua penyakit utama yang sering kali
dijumpai pada tanaman kedelai, yaitu karat daun dan virus. Penurunan hasil oleh serangan karat daun berkisar antara 30-60 % yang diikuti dengan penurunan kualitas biji. Penyakit ini menyerang daun. Pada daun pertama berupa bercakbercak kemudian berkembang ke daun-daun di atasnya dengan bertambahnya umur tanaman. Bercak terutama terdapat pada permukaan bawah daun. Warna bercak coklat kemerahan seperti warna karat (Rahmawati, 2012). Upaya untuk pengendaliannya adalah menggunakan fungisida dan penanaman varietas yang toleran. Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain dengan melakukan rotasi tanam, pembakaran tanaman inang, memberantas serangga vektor, penggunaan benih sehat, dan pembuangan tanaman sakit (Adisarwanto, 2008). Virus mosaik merupakan penyakit yang menyerang daun dan tunas. Tulang daun pada daun yang masih muda menjadi kurang jernih. Selanjutnya daun berkerut dan mempunyai gambaran mosaik dengan waena hijau gelap di sepanjang tulang daun. Tepi daun sering mengalami klorosis. Tanaman yang terinfeksi ukuran bijinya akan mengecil dan jumlah biji berkurang sehingga hasil biji menurun. Gejala yang terjadi adalah perkembangan dan pertumbuhan lambat, tanaman menjadi kerdil. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi sumber penularan virus, menekan populasi serangga vektor, dan menanam varietas toleran (Rahmawati, 2012).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
g. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kedelai Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kedelai adalah sebagai berikut: 1) Faktor internal a) Gen Proses imbibisi dalam perkecambahan melibatkan aktivitas enzim hidrolitik.
Aktivitas enzim
ini dikendalikan oleh gen-gen yang
bertanggung jawab untuk hal tersebut. Kemampuan metabolisme pada tumbuhan dipengaruhi oleh enzim-enzim metabolik yang mengatur laju metabolisme. Aktivitas metabolik ini juga dikendalikan oleh gen-gen yang dimiliki tumbuhan tersebut (Aryulina, Muslim, Manaf, dan Winarni, 2009). b) Hormon Menurut Aryulina, Muslim, Manaf, dan Winarni (2009), pertumbuhan dan perkembangan akan melibatkan berbagai macam hormon. Hormonhormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut:
auksin, berperan memacu proses pemanjangan sel;
giberelin,
berperan
dalam
merangsang
perkembangan
dan
perkecambahan embrio;
etilen, berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun;
sitokinin, berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis);
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
asam absisat, berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun;
kalin, berperan dalam proses organogenesis;
traumalin, berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan.
2) Faktor eksternal a) Tanah Tanaman kedelai sebenarnya dapat tumbuh di semua jenis tanah, namun demikian, untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan produktivitas yang optimal, kedelai harus ditanam pada jenis tanah berstruktur lempung berpasir atau liat berpasir (Sastra, 2015). Pada kondisi lahan yang kurang subur atau asam pun kedelai dapat tumbuh dengan baik, asal tidak sampai tergenang air, sebab genangan air tersebut akan membuat akar dan cabang tanaman menjadi busuk. Toleransi pH yang baik, yaitu antara 5,8-7 (AAK, 2012). b) Suhu Kedelai cocok hidup pada temperature 250C- 300C dengan temperatur optimum 280C (Pracaya dan Kahono, 2010). Bila tumbuh pada suhu tanah yang rendah (<150C), proses perkecambahan menjadi sangat lambat, bisa mencapai 2 minggu. Hal ini dikarenakan perkecambahan biji tertekan pada kondisi kelembaban tanah tinggi. Sementara pada suhu tinggi (>300C), banyak biji yang mati akibat respirasi air dari dalam biji yang terlalu cepat. Di samping suhu tanah, suhu lingkungan juga berpengaruh terhadap perkembangan tanaman kedelai. (Sastra, 2015).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
c) Penyinaran Tanaman kedelai sangat peka terhadap perubahan panjang hari atau lama penyinaran karena kedelai termasuk tanaman “hari pendek”. Artinya, tanaman kedelai tidak akan berbunga bila panjang hari melebihi batas kritis, yaitu 15 jam perhari (Sastra, 2015). Penyinaran matahari untuk tanaman kedelai adalah 12 jam/ hari atau minimal 10 jam/ hari (Rukmana, 2012). d) Curah hujan Curah hujan paling optimum antara 100-200 mm/ bulan (Rukmana, 2012). Menurut Adisarwanto (2008) curah hujan yang tinggi juga bisa menyebabkan polong busuk akibat kelembapan udara yang sangat rendah dan membuat kualitas biji yang dihasilkan menurun. Pada saat perkecambahan, faktor air
menjadi sangat penting karena akan
berpengaruh pada proses pertumbuhan. Kebutuhan air semakin bertambah seiring dengan bertambahnya umur tanaman. Kebutuhan air paling tinggi terjadi pada saat masa berbunga dan pengisian polong. (Sastra, 2015). e) Pemupukan Pemupukan merupakan faktor yang akan menentukan perolehan hara yang didapat tanaman dalam memenuhi kebutuhannya. Apabila pasokan unsur nitrogen dan nutrisi lain terpenuhi maka pertumbuhan akan berlangsung dengan baik. Apabila penggunaan pupuk nitrogen terlalu banyak, akan menekan jumlah dan ukuran bintil akar sehingga akan mengurangi keefektifan pengikatan nitrogen dari atmosfer (Sastra, 2015).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
2. Pupuk Organik Cair dari Pupuk Hijau a. Pengertian Pupuk Cair dari Pupuk Hijau Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pupuk kandang, sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Salah satu sumber bahan organik dapat berupa pupuk hijau (Nugroho, 2012). Menurut Pracaya dan P.C. Kahono (2010) pupuk hijau, yaitu pupuk alami yang berasal dari sisa tumbuhan terutama polong-polongan/kacang-kacangan, daun, batang, dan akar. Pupuk alami adalah pupuk yang terbentuk melalui proses alamiah. Terbentuk secara alami dalam hal ini berarti proses pembusukan dilakukan oleh mikroorganisme atau makhluk hidup pengurai (detrivor). Mikroorganisme menguraikan bangkai, sampah, atau kotoran hewan menjadi tanah yang mengandung unsur-unsur hara yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Jenis tanaman yang dijadikan sumber pupuk hijau diutamakan dari jenis legume, karena tanaman ini mengandung hara yang relatif tinggi, terutama nitrogen dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya (Nugroho, 2012). Pemupukan sampai saat ini masih merupakan penambahan input yang terpenting dalam meningkatkan produktivitas tanaman (Adisarwanto, 2008). Supardi dalam Priangga (2013) menyatakan pupuk organik cair memberikan beberapa keuntungan, misalnya pupuk ini dapat digunakan dengan cara menyiramkannya ke akar ataupun di semprotkan ke tanaman dan menghemat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
tenaga. Sehingga proses penyiraman dapat menjaga kelembaban tanah. Menurut Musnaman dalam Priangga (2013) pupuk organik cair dalam pemupukan jelas lebih merata, tidak akan terjadi penumpukan konsentrasi pupuk di satu tempat, hal ini disebabkan pupuk organik cair 100 persen larut. Sehingga secara cepat mengatasi defesiensi hara dan tidak bermasalah dalam pencucian hara juga mampu menyediakan hara secara cepat.
b.
Kandungan Hara dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Kedelai Menurut Sutedjo (2010), nitrogen merupakan unsur hara utama bagi
pertumbuhan
tanaman,
pembentukan
atau
yang
pada
pertumbuhan
umumnya bagian-bagian
sangat
diperlukan
vegetatif,
untuk
menyehatkan
pertumbuhan daun, daun tanaman lebar dengan warna yang lebih hijau, dan meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman. Selain itu, juga meningkatkan berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam tanah untuk pelapukan bahan organik. Hardjowigeno dalam Meirina (2014) menyatakan unsur N yang terdapat dalam pupuk merupakan penyusun bahan organik dalam biji seperti asam amino, protein, koenzim, klorofil dan sejumlah bahan lain dalam biji, sehingga pemberian pupuk yang mengandung N pada tanaman akan meningkatkan berat kering biji. Selain mengandung nitrogen, unsur hara lain yang terdapat pada tanaman legume adalah unsur hara fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg). Unsur fosfor (P) berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman, merangsang pembelahan sel dan memperbesar jaringan sel. Unsur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
P juga berguna untuk merangsang pembungaan dan pembuahan dan merangsang pembentukan biji (Anonim, 2007). Menurut Suprapto dalam Meirina (2014) menegaskan bahwa tanaman kedelai akan menggunakan P secara maksimal saat tanaman dalam masa pembentukan polong sampai kira-kira 10 hari sebelum biji berkembang penuh. Menurut Sutedjo (2010) kalium (K) berperan dalam meningkatkan kualitas biji/ buah, mempercepat pertumbuhan jaringan meristematik, mengaktifkan berbagai enzim, metabolisme nitrogen dan sintesa protein, menetralisasi asamasam organik yang penting bagi proses fisiologis. Saat pembesaran polong dan pengisisan biji kedelai membutuhkan banyak unsur K (Meirina, 2014). Kalsium (Ca) berperan penting alam pertumbuhan ujung dan bulu-bulu akar, pembuatan protein. Magnesium berperan penting dalam pembentukan klorofil dan membantu pertumbuhan biji (Sutedjo, 2010). Selain itu, fungsi kalsium berguna bagi komponen dinding sel sehingga mencegah terjadinya layu pada tanaman. Magnesium berfungsi sebagai penyusun klorofil (Nugroho, 2012).
3.
Tanaman Lamtoro (Leucaena leucocephala) Tanaman lamtoro (Leucaena leucocephala) ini berasal dari Amerika Latin,
sudah sejak lama diimpor ke Indonesia Tanaman Leucaena termasuk tanaman leguminoseae dan tergolong subfamily Mimosaceae, merupakan tanaman multiguna karena seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan baik untuk kepentingan manusia atau pun hewan. Tanaman Leguminoseae adalah tanaman polong-polongan dengan sistem perakaran yang mampu bersimbiosis dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
bakteri Rhizobium dan membentuk bintil akar yang mempunyai kemampuan mengikat nitrogen dari udara (Purwanto, 2007). a. Taksonomi dan Morfologi Menurut Plantamor (2012) klasifikasi dari tanaman lamtoro adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Fabales
Familia
: Fabaceae
Genus
: Leucaena
Species
: Leucaena leucocephala
Sumber: www.virtual herbarium.org
Gambar 2.8 Leucaena leucocephala
Tanaman ini merupakan perdu pohon yang pertumbuhannya mampu mencapai tinggi 5-15 m. Tanaman tumbuh tegak dengan sudut pangkal antara batang dengan cabang 450, apabila sudah dipangkas cabangnya akan menyerupai bentuk garpu. Daunnya kecil, tulang daun menyirip ganda dua (bipeainantus) dengan jumlah pasangan 4-8 pasang, tiap sirip tangkai daun mempunyai 11- 22 helai anak daun (Purwanto, 2007). Penyebaran Tanaman Tanaman Leucaena dapat hidup pada ketinggian tempat 0-1.000 m dpl., kurang toleran terhadap kandungan Al tanah yang tinggi, pH tanah berkisar antara 5-8, sangat menyukai tanah yang mengandung kapur dan tanah basa-basa yang tinggi (Purwanto, 2007).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
b. Manfaat Tanaman Menurut Purwanto (2007) pertumbuhan tanaman Leucaena ini cepat dan kemampuan produksi hijauannya tinggi. Beberapa keunggulan tanaman Leucaena sebagai tanaman penghijauan antara lain: 1) Meningkatkan kesuburan tanah, karena kemampuannya sebagai pengikat nitrogen dan banyak menghasilkan daun sebagai sumber bahan organik. 2) Penanamannya mudah, dapat ditanam langsung dengan biji. 3) Pertumbuhan tegak lurus ke atas. 4) Mampu beradaptasi dengan kondisi iklim setempat. 5) Mempunyai sistem perakaran dalam dan menyebar secara horizontal sehingga cocok bagi tanaman pelindung dan penguat teras, tanaman pagar ladang dan pagar pekarangan. Sebagai tanaman rehabilitasi lahan legum memiliki beberapa faktor pendukung antara lain: (1) cepat tumbuh, hingga banyak menghasilkan bahan organik dan pupuk hijau; (2) banyak mengandung nitrogen (N), hingga mampu menghasilkan hijauan makanan ternak dan menghasilkan makanan yang dapat diolah (Purwanto, 2007). Menurut Budelman dalam Palimbungan (2006) kandungan unsur hara pada daun lamtoro terdiri atas 3.84% N; 0.2% P; 2.06% K; 1.31% Ca; 0.33% Mg. Sebagai pupuk cair, daun lamtoro salah satu tanaman legume mengandung unsure hara yang relatif tinggi, terutama nitrogen dibandingkan tanaman lainnya dan juga relatif lebih mudah terkomposisi sehingga penyediaan haranya lebih cepat (Nugroho, 2012). Menurut Palimbungan (2006) daun lamtoro dihancurkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
terlebih dahulu agar kandungan hara di dalamnya tidak berkurang dalam pembuatan pupuk cair. B. Hasil Penelitian yang Relevan Menurut Parlimbungan (2006) bahwa pupuk organik berupa daun lamtoro akan meningkatkan kesuburan tanah dan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam memperoleh berbagai macam unsur hara. Hasil penelitian menurut Parlimbungan (2006) dengan judul “Pengaruh Ekstrak Daun Lamtoro Sebagai Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Sawi” bahwa perlakuan pupuk organik cair lamtoro terhadap tanaman sawi memberikan hasil terbaik 250cc/1 pada pertumbuhan tinggi tanaman dan berat segar tanaman. Adanya respon terhadap pada tanaman sawi adalah akibat dari perbedaan level dosis yang diberikan. Pada dosis 250cc/1 air menunjukkan dosis yang paling sesuai sehingga pertumbuhan tanaman terpacu secara optimal. Aplikasi dosis kurang dari pada dosis 200cc/1 kurang/tidak memberikan pengaruh nyata. Penelitian Simanjuntak (2012) dengan judul “Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Lamtoro (Leucaena Leucocephala L.) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica Rapa L.)” menguji pupuk cair lamtoro dengan berbagai konsentrasi, yaitu konsentrasi 50 ml/tanaman, 100 ml/tanaman, 150 ml/tanaman, 200 ml/tanaman dan 250 ml/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kosentrasi 250 ml/tanaman juga memberikan pengaruh yang paling baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pakcoy.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Selain itu, pupuk organik cair daun lamtoro memberikan pengaruh sangat nyata terhadap pertambahan tinggi, lingkar batang, dan total luas daun bibit kelapa sawit. Pemberian pupuk organik cair daun lamtoro yang terdiri dari 5 taraf, yaitu 0, 100, 200 , 300, 400, 500 cc/l air untuk diujikan pada beberapa varietas bibit kelapa sawit. Menurut hasil penelitian Afrianto (2014) dengan judul “Pengaruh Pupuk Organik Cair Daun Lamtoro Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Di Main Nursery (Elaeis Guineensis Jacq)”, pupuk organik cair daun lamtoro pada pengamatan tinggi tanaman, lingkar batang bibit, total luas daun dan pertambahan bobot bibit kelapa sawit yang paling respon dengan pemberian 500 cc/l air menunjukkan pengaruh sangat nyata. C. Kerangka Berpikir Penggunaan daun lamtoro sebagai pupuk organik karena memiliki kandungan nitrogen yang tinggi, yaitu 3,84 %. Tambahan sumber nitrogen pada tanah dengan dosis yang tepat dapat menyuburkan tanaman karena nitrogen merupakan salah satu unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak untuk pertumbuhannya serta merangsang pembentukan akar. Namun, tanaman kedelai merupakan tanaman yang bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium sp. membentuk bintil akar. Bakteri Rhizobium sp. mampu melakukan fiksasi nitrogen bebas di udara dan mengubahnya menjadi nitrat sehingga dapat digunakan oleh tanaman untuk proses pertumbuhannya. Bila penggunaan pupuk nitrogen terlalu banyak akan mengurangi keefektivan pengikatan nitrogen dari atmosfer. Oleh karena itu, dilakukan pengujian pemberian pupuk organik tambahan berupa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
pupuk cair dari daun lamtoro dengan berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman kacang kedelai. D. Hipotesis 1. Pupuk cair dari daun lamtoro dengan konsentrasi yang berbeda memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai. 2. Pupuk dengan konsentrasi 30% paling efektif dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yaitu mengujikan beberapa konsentrasi pupuk cair daun lamtoro pada satu varietas tanaman kacang kedelai dan diamati pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai yang dihasilkan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor. B. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Konsentrasi pupuk cair daun lamtaro Terdiri dari 5 perlakuan pupuk cair dengan konsentrasi berbeda dan kontrol dengan masing-masing 10 ulangan sehingga jumlah seluruh tanaman adalah sebanyak 60 tanaman. Perlakuan dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1 Perlakuan pupuk cair daun lamtoro Kode A B C D E K
Perlakuan 10 % 20% 30% 40% 50% tanpa perlakuan
2. Variabel terikat : Pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai 3. Variabel kontrol: Varietas tanaman, umur tanaman, media tanam, waktu dan volume penyiraman dan pemberian pupuk.
28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
C. Batasan Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah kacang kedelai (Glycine max L.) varietas Grobogan. 2. Objek Penelitian Pupuk cair daun lamtoro 10% Pupuk cair daun lamtoro 20% Pupuk cair daun lamtoro 30% Pupuk cair daun lamtoro 40% Pupuk cair daun lamtoro 50% 3. Parameter a) Pertumbuhan 1) Tinggi tanaman (cm) Pengamatan tinggi tanaman mulai dilakukan pada saat tanaman berumur 2 minggu. Pengamatan pertumbuhan tinggi tanaman dilakukan seminggu sekali hingga tanaman berumur 10 minggu. Data pertambahan tinggi yang diukur adalah selisih tinggi tanaman pada minggu ke-3 (pengukuran pertama) hingga minggu ke-6, yaitu pada fase vegetatif. Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang hingga titik tumbuh. 2) Jumlah daun (helai) Penghitungan jumlah daun mulai dilakukan pada saat tanaman berumur 2 minggu. Pengamatan pertumbuhan jumlah daun dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
seminggu sekali hingga tanaman berumur 10 minggu. Data pertambahan jumlah daun yang didapatkan adalah selisih tinggi tanaman pada minggu ke-3 (pengukuran pertama) hingga minggu ke6, yaitu pada fase vegetatif. Penghitungan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka sempurna. Jika terserang hama, daun yang hanya berlubang kecil tetap dihitung 1 daun, namun jika hanya tersisa ¼ dari daun, maka tidak dihitung. 3) Jumlah polong per tanaman (polong) Pengamatan dilakukan terhadap semua jumlah polong setiap tanaman sampel, dengan menghitung jumlah polong yang berisi. Pengamatan ini dilakukan pada saat panen, yaitu pada minggu ke-10. b) Produktivitas Produksi dihitung dengan menimbang bobot biji kering kacang kedelai yang dihasilkan tiap tanaman pada masing-masing perlakuan. Pengeringan dilakukan dengan cara penjemuran biji di bawah sinar matahari selama 4 hari, kemudian biji per tanaman plot ditimbang. Perhitungan produksi ini dilakukan pada minggu ke-10 setelah dipanen. D. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2015 – Juni 2015 di Kebun Penelitian
Pendidikan
Maguwoharjo.
Biologi,
Universitas
Sanata
Dharma,
Paingan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Alat dan Bahan 1. Alat: a) Ember b) Pisau c) Cetok d) Polibag ukuran 35 x 35 cm e) Gayung f) Timbangan g) Drigen h) Gelas ukur i) Saringan j) Indikator pH k) Meteran 2. Bahan: a) Tanah b) Pupuk bokashi c) Benih kedelai var. Grobogan d) Legin (sumber inokulum Rhizobium) e) Daun Lamtaro f) EM-4 g) Tetes tebu h) Air cucian beras i) Pestisida
31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
j) Fungisida F. Cara Kerja 1. Pembuatan pupuk cair dari daun lamtaro. Pembuatan pupuk cair ini dilakukan dengan cara fermentasi dengan bioaktivator EM-4 untuk mempercepat pengomposan. Bahan yang digunakan adalah daun lamtoro, air, air bekas cuci beras, tetes tebu, dan EM-4 dengan perbandingan 10 : 20 : 4 : 1 : 1. Bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam ember dan ditutup rapat. Fermentasi dilakukan selama 1 bulan. Setelah itu, pupuk siap dipakai dengan cara menyaring. Sebelum diaplikasikan, pupuk cair tersebut diukur pHnya (Lampiran 20). 2. Persiapan media tanam Media yang digunakan untuk menanam kedelai adalah dengan menggunakan polibag yang berukuran 35 x 35 cm. Media tanam yang digunakan adalah tanah padas dan pupuk bokashi dengan perbandingan 2:1 diisi sebanyak ¾ dari tinggi polibag. Adanya beberapa tambahan bahan bertujuan untuk memperoleh struktur tanah yang gembur, drainase dan aerasi tanah yang cukup baik sehingga akar-akar kedelai dapat tumbuh dengan sempurna. 3. Penanaman Benih dipilih dengan ukuran yang seragam, utuh, padat dan tidak cacat. Sebelum itu, benih kacang kedelai tersebut direndam terlebih dahulu dengan air selama 24 jam agar dapat tumbuh serempak. Sebelum dilakukan penanaman, benih tersebut dibasahi dengan air gula (4 sendok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
makan/ L), kemudian diberi Legin dengan perbandingan 30 gram untuk 8 kg benih sebagai sumber inokulum Rhizobium dan diaduk rata. Pencampuran dilakukan di tempat yang teduh. Benih yang sudah diberi inokulum langsung ditanam dengan cara membuat lubang tanam sedalam 3 cm. 4. Penyulaman Jika ada bibit yang gagal untuk tumbuh atau pertumbuhan abnormal kirakira umur 5-6 hari, maka dilakukan penyulaman dengan menggantikan tanaman cadangan yang masih hidup. 5. Perlakuan a) Pembuatan konsentrasi larutan Pupuk yang diberikan adalah pupuk cair daun lamtoro yang sudah difermentasi. Pemberian pupuk cair terdiri dari 5 konsentrasi, yaitu 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%. Pembuatan konsentrasi dilakukan dengan cara berikut:
Konsentrasi 10% : 100 ml pupuk cair + 900 ml air
Konsentrasi 20% : 200 ml pupuk cair + 800 ml air
Konsentrasi 30% : 300 ml pupuk cair + 700 ml air
Konsentrasi 40% : 400 ml pupuk cair + 600 ml air
Konsentrasi 50% : 500 ml pupuk cair + 500 ml air
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
b) Pemberian pupuk Pemberian pupuk dilakukan 2 minggu sekali pada sore hari di media tanam dengan volume penyiraman 100 ml. Pemberian pupuk dimulai saat tanaman kedelai berumur 2 minggu hingga tanaman siap dipanen. 6. Pemeliharaan a) Penyiraman Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi lapangan. Penyiraman dilakukan dua hari sekali, yaitu pada sore hari dengan menggunakan gayung dengan volume yang sama, yaitu 500 ml. b) Penyiangan Penyiangan gulma dilakukan secara manual atau menggunakan sabit untuk gulma yang tumbuh di luar polibag. Penyiangan dilakukan dengan membersihkan gulma yang tumbuh bersama dengan tanaman kedelai. c) Pengendalian hama dan penyakit Pengendalian hama dilakukan dengan menyemprotkan pestisida dan pengendalian penyakit dengan cara menyemprotkan fungisida. Pestisida organik dengan dosis yang sesuai dengan interval 2 minggu sekali sebagai tindakan preventif. 7. Panen Panen dilakukan sekali, yaitu pada minggu ke-10 dengan cara memetik polong yang dihasilkan pada setiap tanaman. Panen kacang kedelai ditandai bahwa sebagian besar daun sudah menguning, polong telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
mengering dan berwarna coklat, dan kulit polong mudah dikupas. Polong dijemur di bawah sinar matahari selama 4 hari dan biji diambil dari polongnya. Biji ditimbang berat keringnya. 8. Pengambilan data Data pertumbuhan tinggi dan jumlah daun diukur dari minggu ke-3 hingga minggu ke-10. Pengamatan jumlah polong dan produktivitas dilakukan sekali pada saat panen, yaitu menghitung jumlah polong yang berisi dan menimbang bobot biji kering setiap tanaman. a) Pertumbuhan Tinggi tanaman (cm) Pengamatan tinggi tanaman mulai dilakukan pada saat tanaman berumur 2 minggu. Pengamatan pertumbuhan tinggi tanaman dilakukan seminggu sekali hingga tanaman berumur 10 minggu. Data pertambahan tinggi yang diukur adalah selisih tinggi tanaman pada minggu ke-3 (pengukuran pertama) hingga minggu ke-6, yaitu pada fase vegetatif. Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang hingga titik tumbuh. Jumlah daun (helai) Penghitungan jumlah daun mulai dilakukan pada saat tanaman berumur 2 minggu. Pengamatan pertumbuhan jumlah daun dilakukan seminggu sekali hingga tanaman berumur 10 minggu. Data pertambahan jumlah daun yang didapatkan adalah selisih tinggi tanaman pada minggu ke-3 (pengukuran pertama) hingga minggu ke-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
6, yaitu pada fase vegetatif. Penghitungan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka sempurna. Jika terserang hama, daun yang hanya berlubang kecil tetap dihitung 1 daun, namun jika hanya tersisa ¼ dari daun, maka tidak dihitung. Jumlah polong per tanaman (polong) Pengamatan dilakukan terhadap semua jumlah polong setiap tanaman sampel, dengan menghitung jumlah polong yang berisi. Pengamatan ini dilakukan pada saat panen, yaitu pada minggu ke-10. b) Produktivitas Produksi dihitung dengan menimbang bobot biji kering kacang kedelai yang dihasilkan tiap tanaman pada masing-masing perlakuan. Pengeringan dilakukan dengan cara penjemuran biji di bawah sinar matahari selama 4 hari, kemudian biji per tanaman setiap perlakuan ditimbang. Perhitungan produksi ini dilakukan pada minggu ke-10.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
G. Tabulasi Data Setiap
data
yang
diperoleh,
dimasukkan ke
dalam
tabel
untuk
mempermudah pengolahan data. Tabulasi data tinggi, jumlah daun, jumlah polong dan bobot kering biji dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini. Tabel 3.2 Tabulasi data tinggi dan jumlah daun tanaman kedelai Peng amat an
Tot.
Tanaman 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
…… …… …… …… ∆x
Keterangan: ∆x = selisih data akhir pengamatan dengan data awal pengamatan Tabel 3.3 Tabulasi data untuk jumlah polong tanaman kedelai Tanaman 1 2 3 dst. … … 10
Jumlah Polong (Polong)
RataRata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Tabel 3.4 Tabulasi data untuk bobot kering biji tanaman kedelai Tanaman
Bobot kering (gram)
1 2 3 dst. … … 10
H. Metode Analisis Data Penelitian ini terdiri dari 5 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol dengan 10 pengulangan, yakni; A= 10%; B = 20%; C = 30%; D = 40%; E = 50%; dan K = kontrol ( tanpa perlakuan). Data yang sudah diperoleh dianalisis dengan menggunakan one way Anova pada tingkat signifikan 5 % dan untuk mengetahui ada tidaknya beda nyata antara rata-rata perlakuan dilakukan uji Duncan pada tingkat signifikan 5 %. Sebelum itu, perlu dilakukan uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas dengan uji Levene pada data yang diperoleh. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, sedangkan uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Analisis data dilakukan dengan program SPSS versi 17.0.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
1. Langkah-langkah pengujian Masing-masing data baik pertambahan tinggi, jumlah, daun, jumlah polong, dan bobot kering biji yang didapatkan dilakukan perhitungan uji normalitas, uji homogenitas dan uji one way Anova secara independen. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut: a) Membuat tabulasi data untuk semua perlakuan dengan parameter yang sama. Kel.
A
B
C
D
E
K
Replikasi 1 2 …… …… …… 10
b) Menganalisis data dengan program SPSS versi 17.0, dengan langkahlangkah sebagai berikut:
Menginput data yang akan dianalisis
1) membuka program SPSS versi 17.0, kemudian muncul kotak dialog lalu klik type in data. 2) klik variable view pada bagian kiri bawah dan isikan name dengan 2 variabel, yaitu data yang akan dianalisis (pertambahan tinggi/ pertambahan jumlah daun/ jumlah polong/ bobot kering biji) dan perlakuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
3) pada variabel perlakuan, klik pada kolom values kemudian isikan value dengan angka dan label dengan perlakuan untuk mempermudah pemisahan data pada setiap perlakuan (Contoh: 1 = A; 2 = B; dst). 4) kemudian klik pada data view yang terletak pada bagian kiri bawah samping variable view, isikan data yang akan dianalisis (pertambahan tinggi/ pertambahan jumlah daun/ jumlah polong/ bobot kering biji) pada kolom pertama secara berurutan dan kolom kedua dengan angka yang sudah diberi label sesuai dengan data.
Menguji normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov
1) untuk menguji normalitas data dengan cara klik pada toolbar analyze, nonparametric test, sample K-S muncul kotak one sample KolmogorovSmirnov Test, kemudian masukkan variabel data yang akan dihitung ke Test Variabel List lalu klik ok. 2) pada halaman output akan keluar tampilan hasil uji normalitas pada masing-masing perlakuan kemudian lihat pada nilai signifikansi pada tabel. Jika nilai signifikansi lebih besar dari pada taraf signifikan 0.05 maka data tersebut berdistribusi normal, sedangkan jika nilai signifikasi lebih kecil dari taraf signifikan 0.05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. 3) hasil pengamatan setiap paramater, yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong, dan bobot kering biji, didapatkan hasil bahwa data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 12.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Menguji Homogenitas dan one way Anova
1) setelah dilakukan pengujian normalitas dan data tersebut normal, dilanjutkan uji homogenitas dan one way Anova. 2) kemudian klik analyze, compare means, one way Anova dan masukkan variabel data ke kotak Dependent List dan variabel perlakuan ke dalam kotak Factor. 3) lalu klik options dan klik pada homogeneity of variance test, klik continue dan OK. 4) pada halaman output akan ditampilkan tabel homogenitas (Test of Homogeneity of Variances) dan tabel one way anova. - Uji homogenitas (Test of Homogeneity of Variances) Jika Sig > 0.05 maka data tersebut homogen yang berarti bahwa varian dari beberapa kelompok perlakuan tersebut sama dan sebaliknya. Uji homogenitas pada hasil pengamatan masing-masing parameter menunjukkan bahwa variansi data adalah homogen. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 13. - Uji one way Anova Jika Sig < 0.05 maka signifikan yang berarti ada perbedaan yang nyata dari beberapa kelompok perlakuan tersebut, sedangkan jika Sig > 0.05 maka tidak signifikan yang berarti tidak ada perbedaan yang nyata dari beberapa kelompok perlakuan tersebut. 5) data homogen maka dilanjutkan dengan uji Duncan dengan cara klik Post Hoc dan klik Duncan pada Equal Variances Assumed untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
mengetahui ada tidaknya beda nyata antara rata-rata perlakuan lalu klik Continue dan OK. 6) pada halaman output akan ditampilkan tabel Post Hoc Test dengan uji Duncan. - Uji Post Hoc-Duncan Jika means pada masing-masing perlakuan berada di satu kolom yang sama maka tidak ada perbedaan yang nyata antar perlakuan tersebut. Jika terdapat perbedaan rata-rata yang nyata/ signifikan maka dapat dilihat dari rata-rata perlakuan yang berada di kolom yang berbeda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil 1. Pertambahan Tinggi Tanaman Kedelai Varietas Grobogan Pengukuran tinggi tanaman kedelai dimulai dari tanaman berumur 2 minggu hingga tanaman berumur 10 minggu. Hasil pengamatan tinggi tanaman kedelai pada masing-masing perlakuan setiap minggu dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Tinggi Tanaman Kedelai Tiap Minggu
Tinggi Tanaman (cm)
120
100
A(10%)
80
B(20%)
60
C(30%) D(40%)
40
E(50%)
20
K(0%)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Minggu keGambar 4.1 Grafik pertumbuhan tinggi tanaman kedelai tiap minggu (cm ) Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa awal pertumbuhan tinggi tanaman kedelai mengalami pertumbuhan yang pesat kemudian mulai melambat hingga akhir pengamatan. Pertumbuhan tinggi tanaman pada minggu ke-3 hingga minggu ke-5 cukup pesat dan mulai melambat pada minggu ke-6 hingga minggu ke-10. Setiap perlakuan menunjukkan pertumbuhan tinggi tanaman yang relatif sama.
43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Pertambahan tinggi tanaman kedelai yang didapatkan merupakan selisih dari awal pengamatan dan akhir pengamatan selama 4 minggu. Rata-rata pertambahan tinggi tiap tanaman pada setiap perlakuan dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini. Tabel 4.1 Rata-rata pertambahan tinggi tanaman tiap perlakuan (cm) Perlaku an A (10%) B (20%) C (30%) D (40%) E (50%) K (0%)
R1 59.4 58 59.5 51.9 58 46.5
R2 56 66.5 56.2 44.6 58.6 49
R3 56.7 49.7 61.8 59.6 41.3 65
R4 56 52.8 54.5 67.6 60.2 59.5
Ulangan R5 R6 58.8 55 48 55.7 55 41.4 56.8 57.5 42 67.5 46 58.7
R7 48.5 60.7 36.3 43.3 75.7 58.5
R8 50 52.5 51 59.4 50.8 48.5
R9 58 53 53.8 64.7 43.8 54
R10 49.8 44.3 55 42.5 62 62.5
Rerata 54.8 54.1 52.4 54.8 55.9 54.8
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata pertambahan tinggi tanaman kedelai yang diberi perlakuan E (50%) merupakan yang tertinggi, yaitu 55.9 cm, diikuti dengan perlakuan A (10%), D (40%), K (kontrol) dengan ratarata pertambahan tinggi yang sama yaitu 54.8 cm. Rata-rata pertambahan tinggi tanaman yang diberi perlakuan B (20%) yaitu 54.1 cm. Rata-rata pertambahan tinggi terendah yaitu pada tanaman kedelai yang diberi perlakuan C (30%) dengan tinggi 52.4 cm. Berdasarkan uji Anova dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0.953 lebih besar dari taraf signifikansi 0.05 sehingga pertambahan tinggi tanaman kedelai setiap perlakuan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Setiap perlakuan meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman kedelai var. Grobogan, namun ratarata pertambahan tinggi antar perlakuan tidak berbeda secara nyata. Hasil uji Anova dapat dilihat pada lampiran 14.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
2. Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Kedelai Varietas Grobogan Perhitungan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka dengan sempurna hingga minggu ke-10. Hasil pengamatan jumlah daun tanaman kedelai pada masing-masing perlakuan tiap minggu dapat
Jumlah Daun (Helai)
dilihat dalam grafik di bawah ini.
Minggu keGambar 4.2 Grafik pertumbuhan jumlah daun tanaman kedelai tiap minggu (helai) Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa kecepatan pertumbuhan jumlah daun mengalami fluktuasi. Pada minggu ke-3 hingga minggu ke-5 terjadi pertumbuhan jumlah daun yang cukup pesat. Pertumbuhan jumlah daun pada minggu ke-6 hingga minggu ke-8 tidak begitu pesat, dan mengalami penurunan jumlah daun pada minggu ke-9 hingga minggu ke 10. Perlakuan A (10%) mengalami pertumbuhan jumlah daun yang lebih pesat dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Pertumbuhan jumlah daun pada perlakuan A dan K dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
minggu ke-6 hingga minggu ke-8 masih stabil namun perlakuan B (20%), C(30%), D (40%) dan E mengalami penurunan jumlah daun pada minggu ke-7. Pertambahan jumlah daun yang didapatkan merupakan selisih dari awal pengamatan dan akhir pengamatan selama 4 minggu. Rata-rata pertambahan jumlah daun tiap tanaman pada setiap perlakuan dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini. Tabel 4.2 Rata-rata pertambahan jumlah daun pada tanaman kedelai tiap perlakuan (helai) Perlaku an A (10%) B (20%) C (30%) D (40%) E (50%) K (0%)
R1 33 31 14 16 24 34
R2 39 25 21 12 27 25
R3 16 18 34 15 22 37
R4 54 19 28 36 34 34
Ulangan R5 R6 40 36 25 27 26 28 21 16 25 24 43 19
R7 31 24 28 23 44 18
R8 28 19 38 21 28 25
R9 34 16 24 42 27 16
R10 24 15 27 19 39 25
Rerata 33.5 21.9 26.8 22.1 29.4 27.6
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata pertambahan jumlah daun paling banyak dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan A (10%), yaitu 33.5 helai diikuti dengan tanaman yang diberi perlakuan E (50%), yaitu 29.4 helai. Rata-rata pertambahan jumlah daun pada tanaman yang diberi perlakuan K (kontrol) dan C (30%) adalah 27.6 helai dan 26.8 helai, sedangkan tanaman dengan rata-rata pertambahan jumlah daun yang paling sedikit adalah tanaman yang diberi perlakuan B (20%), yaitu 21.9 helai diikuti dengan perlakuan D (40%), yaitu 22.1 helai. Berdasarkan uji Anova dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0.020 lebih kecil dari taraf signifikansi 0.05 sehingga pertambahan jumlah daun tanaman kedelai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
memiliki perbedaan yang signifikan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil uji Anova dapat dilihat pada lampiran 15. Uji Duncan menunjukkan bahwa perlakuan A (10%) memiliki pertambahan jumlah daun yang berbeda secara signifikan terhadap perlakuan B (20%) dan perlakuan D (40%), namun perlakuan A (10%) tidak berbeda nyata terhadap perlakuan E (50%) dan K (kontrol) dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 4.3 Hasil uji Duncan terhadap jumlah daun Perlakuan Rata-Rata A 33.5b B 21.9a C 26.8ab D 22.1a E 29.4ab K 27.6ab Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan α 0.05
3. Jumlah Polong Berisi per Tanaman yang Dihasilkan Perhitungan jumlah polong per tanaman yang dihasilkan dilakukan pada saat panen, yaitu pada saat tanaman berumur 2,5 bulan. Rata-rata jumlah polong pada masing-masing perlakuan ditampilkan dalam grafik di bawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Rata- Rata Jumlah Polong Setiap Perlakuan (polong) Jumlah polong (polong)
25 20
21.9
20.4 17.3
21.2
17.4
15 15
A(10%) B (20%) C (30%) D (40%)
10
E (50%)
K (0%)
5 0
Perlakuan Konsentrasi Pupuk
Gambar 4.3 Grafik rata-rata jumlah polong tiap perlakuan (polong) Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah polong yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan A (10%) memiliki rata-rata jumlah polong paling banyak dibandingkan dengan perlakuan lainnya, yaitu 21.9 polong. Namun hasil tersebut tidak berbeda jauh dengan rata-rata jumlah polong yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan K (kontrol), yaitu sebanyak 21.2 polong, diikuti oleh tanaman yang diberi perlakuan E (50%), yaitu dengan ratarata 20.4 polong. Tanaman yang menghasilkan polong paling sedikit adalah tanaman yang diberi perlakuan D(40%), yaitu dengan rata-rata polong 15 polong. Tanaman yang diberi perlakuan B (20%) dan C (30%) menghasilkan rata-rata jumlah polong yang tidak berbeda jauh, yaitu 17.3 polong dan 17.4 polong. Berdasarkan uji Anova dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0.018 lebih kecil dari taraf signifikansi 0.05 sehingga ada perbedaan yang signifikan dari pemberian beberapa konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro terhadap jumlah polong yang dihasilkan. Perlakuan yang memberikan perbedaan secara signifikan terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
jumlah polong yang dihasilkan dapat dilihat dari hasil uji Duncan. Hasil uji Anova dapat dilihat pada lampiran 16. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa jumlah polong yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan A(10%), E (50%), dan K (kontrol) berbeda secara signifikan terhadap tanaman yang diberi perlakuan D (40%). Namun, rata-rata jumlah polong yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan A(10%), E (50%), dan K (kontrol) tidak berbeda secara signifikan dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini. Tabel 4.4. Hasil uji Duncan terhadap jumlah polong Perlakuan A B C D E K
Rata-Rata 21.9b 17.3ab 17.4ab 15a 20.4b 21.2b
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan α 0.05
4. Bobot Biji Kering per Tanaman yang Dihasilkan Bobot kering biji diperoleh dengan cara menimbang biji kedelai yang telah dijemur 3 hari di bawah sinar matahari. Hasil rata-rata bobot kering biji kedelai setiap perlakuan ditampilkan dalam grafik di bawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Rata- Rata Bobot Kering Biji (gram) 9
7.96
Bobot kering biji (gram)
8 7
6.66
6.65 5.45
6 5
5.56
4.67
A(10%) B (20%) C (30%)
D (40%)
4
E (50%)
3
K (0%)
2 1
0
Perlakuan Konsentrasi Pupuk
Gambar 4.4 Grafik rata-rata bobot kering biji tiap perlakuan (gram) Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata bobot biji kering yang dihasilkan oleh tanaman yang tanpa diberi perlakuan (K), yaitu 7.96 gram. Tanaman yang diberi perlakuan A (10%) dan E (50%) memiliki rata-rata bobot kering biji hampir sama, yaitu 6.66 gram dan 6.65 gram. Tanaman yang diberi perlakuan C (30%) dan D (40%) juga memiliki rata-rata bobot kering biji yang tidak berbeda jauh, yaitu 5.45 gram dan 5.56 gram. Tanaman yang diberi perlakuan B memiliki rata-rata bobot biji kering paling sedikit, yaitu 4.67 gram. Berdasarkan uji Anova dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0.023 lebih kecil dari taraf signifikansi 0.05 sehingga ada perbedaan yang signifikan dari pemberian beberapa konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro terhadap rata-rata bobot kering biji yang dihasilkan. Hasil uji Anova dapat dilihat pada lampiran 17. Berdasarkan uji Duncan menunjukkan bahwa rata-rata bobot biji kering yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan K (kontrol) memiliki rata-rata yang berbeda secara signifikan terhadap tanaman yang diberi perlakuan B(20%),
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
C(30%), dan D(40%) Namun, bobot kering biji yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan A(10%) dan E(50%) tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap bobot kering biji pada tanaman yang diberi perlakuan K(kontrol). Tabel 4.5 di bawah ini menunjukkan ada tidaknya perbedaan yang nyata antar perlakuan. Tabel 4.5 Hasil uji Duncan terhadap bobot kering biji Perlakuan Rata-Rata A 6.66ab B 4.67a C 5.45a D 5.56a E 6.65ab K 7.96b Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan α 0.05
B. Pembahasan 1. Pola pertumbuhan Tanaman Kedelai Tiap Minggu Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa pola pertumbuhan tinggi tanaman dari minggu ke-3 hingga minggu ke-6 merupakan fase pertumbuhan vegetatif, dapat diketahui dari pertumbuhan tinggi dan jumlah daun yang meningkat pesat. Pada minggu ke-7 hingga minggu ke-10 pertumbuhan tinggi sudah stabil dan terjadi penurunan jumlah daun. Hal tersebut dapat terjadi karena tanaman dari minggu ke-7 hingga minggu ke-10 merupakan masa pertumbuhan generatif, dimana masa terbentuknya polong dan pengisian polong. Pertumbuhan tinggi tanaman mengalami peningkatan yang pesat dari minggu ke-3 hingga minggu ke-6. Hal tersebut dapat terjadi karena tanaman mengalami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
etiolasi sehingga tinggi tanaman kedelai yang dihasilkan menjadi tidak normal. Peningkatan tinggi yang cukup pesat ini disebabkan karena adanya penutupan dengan plastik menyebabkan intensitas cahaya matahari yang masuk menjadi berkurang. Hal ini didasarkan atas pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai dengan tanaman kontrol yang ditumbuhkan di area terbuka. Pada minggu ke-3 rata-rata tinggi tanaman yang ditanam di areal terbuka adalah 8.11 cm meningkat hingga tanaman berukuran 8.6 cm pada minggu ke-5, sedangkan rata-rata tinggi tanaman yang ditanam di areal tertutup meningkat dari 28.18 cm hingga mencapai 73.9 cm. Data perbandingan tinggi tanaman dapat dilihat pada lampiran 7. Selain itu, penanaman dilakukan pada awal musim penghujan sehingga cuaca yang sering mendung dan hujan di siang hari menyebabkan tanaman mendapatkan cahaya kurang dari 10 jam sehari. Intensitas cahaya yang kurang mengaktifkan hormon auksin di mana terjadi pemanjangan sel yang membuat tanaman menjadi lebih tinggi, sedangkan tanaman yang ditanam di areal yang terbuka mendapatkan cahaya yang cukup sehingga hormon auksin menjadi tidak aktif. Pertumbuhan jumlah daun juga meningkat pada minggu ke-3 hingga minggu ke-6 untuk setiap perlakuan. Meningkatnya jumlah daun disebabkan karena adanya batang yang tumbuh sehingga jumlah daun juga semakin bertambah. Pada minggu ke-7 hingga minggu ke-10, tanaman sudah berbunga dan membentuk polong sehingga pertumbahan jumlah daun tidak meningkat pesat bahkan mengalami penurunan di minggu ke-8. Hal tersebut dapat terjadi karena unsur hara yang didapatkan untuk pertumbuhan generatif seperti pembentukan bunga,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
polong dan pengisian polong berasal dari daun sehingga daun-daun akan menguning dan akhirnya gugur. Pada tanaman yang diberi perlakuan B, C dan D mengalami peningkatan jumlah daun yang sedikit dan mengalami penurunan jumlah daun hingga minggu ke-10. Hal ini dapat disebabkan karena pertumbuhan vegetatif tidak begitu baik yang disebabkan karena unsur hara sudah disuplai untuk pertumbuhan generatif sehingga masa pertumbuhan generatif lebih cepat. 2. Pengaruh pemberian konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro yang berbeda terhadap pertambahan tinggi, pertambahan jumlah daun, jumlah polong dan bobot kering biji Berdasarkan analisis statistik dengan uji Anova diketahui bahwa konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro yang berbeda tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman kedelai varietas Grobogan. Namun, konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah daun, jumlah polong, dan bobot biji kering pada tanaman kedelai varietas Grobogan. Konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro yang berbeda tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman kedelai varietas Grobogan. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi tersebut, yaitu cahaya. Itensitas cahaya yang diterima oleh kedelai tidak penuh karena terhalang oleh plastik serta cuaca yang sering mendung dan hujan di siang hari juga mengurangi penyinaran kurang dari 10 jam sehari. Faktor cahaya tersebut mempengaruhi faktor internal pada tanaman, yaitu adanya kerja dari hormon auksin. Menurut Aryulina, Muslim, Manaf, dan Winarni
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
(2009) hormon auksin berperan dalam pertumbuhan untuk memacu proses pemanjangan sel. Jika terkena cahaya matahari, auksin menjadi tidak aktif. Tanaman kedelai tersebut tidak mendapatkan cahaya yang cukup sehingga mengaktifkan hormon auksin dan tanaman menjadi lebih tinggi. Hal tersebut menyebabkan pemberian pupuk lamtoro dengan konsentrasi berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap pertambahan tinggi tanaman kedelai. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah daun, di mana tanaman yang diberi perlakuan A (10%) memiliki pertambahan jumlah daun yang lebih baik terhadap perlakuan B (20%) dan perlakuan D (40%). Perlakuan A (10%) menghasilkan rata-rata pertambahan jumlah daun yang paling baik. Menurut Setyati dalam Palimbungan (2006) penambahan nitrogen yang cukup pada tanaman akan mempercepat laju pembelahan dan pemanjangan sel, pertumbuhan akar, batang dan daun berlangsung secara cepat. Penambahan pupuk cair daun lamtoro dengan konsentrasi rendah yaitu 10% justru dapat meningkatkan pertumbuhan jumlah daun karena kebutuhan nutrisi tanaman sudah terpenuhi. Tanaman yang diberikan perlakuan B (20%) dan D (40%) mengalami masa generatif lebih cepat sehingga unsur hara seperti nitrogen, kalium, kalsium dan magnesium yang diserap untuk memenuhi pembentukan bunga, polong, dan pengisian polong. Menurut Salisburry dan Ross (1995) antara organ vegetatif dan organ reproduktif terjadi persaingan dalam memperebutkan hara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Namun, perlakuan A (10%) tidak berbeda nyata dengan tanaman yang diberi perlakuan E (50%) dan K (kontrol). Berdasarkan hasil pengamatan pemberian pupuk cair kaya nitrogen dengan konsentrasi rendah mendukung pertumbuhan bintil akar pada tanaman, yaitu 90% dari tanaman yang diberi perlakuan A memiliki bintil akar. Menurut Sears dan Lynch dalam Pitojo (2007) jika kadar nitrogen dalam tanah sangat rendah, 66% dari nitrogen tanaman merupakan hasil penambatan N2 udara. Penambatan nitrogen bebas dari udara dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang ada di bintil akar sehingga terjadi proses reduksi N 2 menjadi NH4 (Dixon & Wheeler dalam Salisburry & Ross, 1995). Perlakuan E juga memberikan pengaruh yang tidak berbeda. Hal ini dapat terjadi karena pembentukan bintil akar pada tanaman yang diberi perlakuan E tidak berkembang dengan baik. Hal ini dapat dilihat bahwa 60% dari tanaman tersebut tidak memiliki bintil akar. Tanaman tersebut lebih banyak menyerap unsur hara nitrogen dengan konsentrasi yang tinggi dari pupuk cair yang diberikan. Menurut Sears dan Lynch dalam Pitojo (2007) jika kadar nitrogen dalam tanah sangat tinggi, + 20% nitrogen tanaman kedelai merupakan hasil penambatan N2 dari udara. Sedangkan perlakuan K (kontrol), 90% tanaman juga memiliki bintil akar. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan jumlah daun berasal dari unsur hara nitrogen yang merupakan hasil fiksasi dari bakteri yang ada di bintil akar. Berdasarkan hasil uji Duncan, konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap rata-rata jumlah polong yang dihasilkan, dimana perlakuan A (10%), E (50%), dan K (0%) berbeda terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
perlakuan B (20%). Hal tersebut dapat terjadi karena pertumbuhan vegetatif pada tanaman yang diberi perlakuan B (20%) tidak begitu baik karena unsur hara nitrogen yang belum mencukupi sehingga mempengaruhi pembentukan cabang batang yang akan tumbuh buku-buku produktif yang menghasilkan polong. Jika buku produktif sedikit maka jumlah polong yang dihasilkan juga sedikit. Perlakuan A pertumbuhan vegetatif baik karena banyak cabang batang yang membuat adanya buku-buku reproduktif sehingga jumlah polong yang dihasilkan juga lebih banyak dilihat dari rata-rata yang dihasilkan, meskipun tidak berbeda dengan perlakuan E (50%) dan K (0%). Hal ini juga berkaitan dengan unsur nitrogen yang didapatkan baik dari pemberian pupuk cair ataupun fiksasi nitrogen bebas dari udara. Selain itu, pembentukan polong dipengaruhi oleh pembentukan bunga. Bunga dapat mengalami kegagalan penyerbukan. Tidak semua bunga dapat menjadi polong walaupun telah terjadi penyerbukan secara sempurna. Sekitar 60% bunga rontok sebelum membentuk polong (AAK, 1989). Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap rata-rata bobot biji kering yang dihasilkan, di mana perlakuan K memiliki bobot biji kering yang lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan B(20%), C(30%), dan D(40%). Tanaman yang tanpa diberi perlakuan menghasilkan bobot biji kering yang paling banyak di antara perlakuan lainnya karena memiliki pertumbuhan vegetatif yang baik sehingga buku-buku produktif yang dihasilkan juga lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan B(20%), C(30%), dan D(40%). Tanaman yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
diberi perlakuan B(20%), C (30%), dan D(40%) pertumbuhan vegetatif seperti cabang batang untuk pertumbuhan buku-buku produktif tidak banyak sehingga mempengaruhi jumlah polong dan bobot kering biji yang dihasilkan. Faktor lain yang mempengaruhi adalah adanya campuran pupuk pada media tanam pada semua tanaman. Media tanam yang digunakan menggunakan campuran pupuk bokashi. Pupuk bokashi mengandung komponen seperti kotoran sapi dan rerumputan kering yang juga mengandung nitrogen, sehingga tanaman yang tanpa diberi perlakuan sudah mendapatkan unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan bintil akar yang dapat menfiksasi nitrogen bebas di udara dan dapat mencukupi untuk pertumbuhan jumlah daun, jumlah polong, dan bobot kering bijinya. Namun, jika kandungan nitrogen di tanah berlebihan akan mengurangi efektivitas bintil akar untuk melakukan fiksasi nitrogen bebas di udara. Selain itu, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman kedelai adalah adanya serangan hama. Tanaman masih dapat diserang hama meskipun sudah dipasang paranet. Pada fase vegetatif, hama yang banyak ditemukan adalah ulat grayak dan belalang. Menurut Pitojo (2007), gejala kerusakan tanaman akibat serangan ulat grayak adalah daun tanaman habis (hanya tersisa tulang daun), polong muda rusak, atau seluruh tanaman rusak. Ulat yang baru keluar dari telur hidup bergerombol, memakan permukaan daun, kemudian berpencar untuk mencari makanan pada rumpun lain (AAK, 2012). Belalang yang ditemukan berukuran besar dan memakan daun-daun sehingga mempengaruhi jumlah daun yang dihasilkan. Pada masa pengisian polong, hama yang banyak ditemukan adalah kepik coklat. Kepik coklat merusak dengan cara menusuk dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
menghisap cairan biji, sehingga polong-polong gugur atau hampa, mengering, biji berbintik, bintik, dan akhirnya menjadi busuk berwarna hitam. Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan penyemprotan pestisida organik secara teratur. Pestisida yang digunakan adalah pestisida organik “Pesona” dengan takaran 10 ml pestisida dilarutkan dalam 1 L air, kemudian disemprotkan pada daun, batang ataupun polong pada tanaman dengan interval penyemprotan 3 kali dalam seminggu. Meskipun sudah dilakukan penyemprotan pestisida, pengumpulan populasi hama secara langsung juga tetap dilakukan dengan melakukan pengecekan setiap harinya.
C. Keterbatasan Penelitian 1. Penanaman dilakukan pada musim penghujan sehingga perlu menggunakan atap plastik untuk menghindari adanya pengaruh dari air hujan yang dapat mengubah konsentrasi pupuk yang diberikan ataupun kegagalan dalam penyerbukan saat berbunga. Hal tersebut menyebabkan tanaman mengalami etiolasi karena kekurangan intensitas cahaya akibat penutupan atap plastik dan cuaca yang sering mendung. Selain itu, pada musim penghujan hama akan lebih cepat menyerang. 2. Penelitian ini hanya menguji satu varietas kedelai saja dengan volume pemupukan yang sama serta hanya mengukur beberapa parameter, yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong, dan bobot kering biji.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V APLIKASI HASIL PENELITIAN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN BIOLOGI
Berbagai aspek dalam penelitian mengenai pengaruh konsentrasi pupuk organik cair dari daun lamtaro terhadap pertumbuhan dan produktivitas kedelai dapat digunakan sebagai bahan percobaan untuk pembelajaran di sekolah. Berbagai aspek dalam penelitian ini akan dijadikan bahan belajar SMA kelas XII semester 1 dengan menerapkan Kurikulum 2013. Berikut adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dapat digunakan: A.
Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,
menerapkan,
dan
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 1.1 Mengagumi dan memahami keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang proses-proses yang terjadi pada tubuh makhluk hidup di tingkat seluler dan menjaga keteraturan tersebut sebagai tindakan pengalaman menurut agama yang dianutnya. 2.1 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif; dan peduli lingkungan) dalam melakukan percobaan dan berdikusi. 3.2 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup berdasarkan hasil percobaan. 4.2 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, dan
melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar. Dalam kegiatan pembelajaran di SMA khususnya pada materi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akan dilakukan kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
praktikum agar siswa dapat belajar langsung dengan melakukan sendiri (learning by doing). Penelitian ini merupakan penelitian kelas berbasis proyek (proyek kelas dalam program pendalaman materi pada materi pokok faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman) sehingga data yang didapatkan merupakan data masing-masing kelompok. Pelaksanaan praktikum ini dilakukan oleh siswa di luar jam pembelajaran sebagai tugas terstruktur. Kegiatan ini menggunakan metode discovery, di mana siswa dibimbing untuk menemukan
permasalahan-permasalahan
serta
menganalisis
penyebab
permasalahan tersebut. Siswa juga dibimbing untuk menemukan solusi dalam mengatasi
permasalahan
tersebut.
Silabus
Pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 1.
dan
Rencana
Pelaksanaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Perbedaan konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan jumlah polong namun berpengaruh terhadap pertambahan jumlah daun dan bobot kering biji. 2. Pupuk cair dari lamtoro dengan konsentrasi 10% yang paling efektif dalam meningkatkan pertumbuhan jumlah daun dan perlakuan kontrol memberikan bobot kering biji paling baik. B. Saran 1. Penelitian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau sehingga tidak terjadi etiolasi dan serangan hama yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. 2. Penelitian bisa dilanjutkan dengan menguji pupuk cair lamtoro dengan beberapa varietas kedelai yang berbeda. Parameter yang diukur juga bisa ditambah dengan umur berbunga, berat basah polong, umur panen atau pertumbuhan bintil akar. Selain itu, bisa dilakukan variasi volume pupuk yang diberikan ke tanaman dengan konsentrasi yang berbeda.
62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA AAK. 2012. Kedelai. Yogyakarta: Kanisius. Adisarwanto. 2008. Budidaya Kedelai Tropika. Depok: Penebar Swadaya. Afrianto,R. 2014. Pengaruh Pupuk Organik Cair Daun Lamtoro Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Di Main Nursery (Elaeis Guineensis Jacq). Jurnal. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tamansiswa Padang. Amanda,R. 2008. Meraup Untung dengan Palawija. Bandung: CV. Pringgandani. Aryulina,D.,Choirul M.,Syalinaf M.,dan Endang W.W. 2009. Biologi 3. Jakarta: Penerbit Erlangga. Balitkabi. 2012. Perdalam Deskripsi Kedelai Grobogan: Dispertan TPH Kabupaten Grobogan Berkunjung ke Balitkabi. Dalam: http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/kilas-litbang/902-perdalamdeskripsi-kedelai-grobogan-dispertan-tph-kabupaten-groboganberkunjung-ke-balitkabi.html. Diunduh pada tanggal 6 Juni 2015. BPTPT. 2010 Kedelai Varietas Lokal Grobogan, Bank Pengetahuan Tanaman Pangan Indonesia. Forum Diskusi Trubus. 2007. Fungsi Unsur Hara Makro (N-PK). Kamis, 29 Nov 2007. Hidayat, A. N. 2012. Inspirasi dari Kedelai Amerika untuk Tempe Indonesia. Dalam:http://www.kompasiana.com/issonkhairul/inspirasi-dari-kedelaiamerika-untuk-tempe-indonesia_54f37c8c745513942b6c7843. Diunduh pada tanggal 5 Agustus 2014. Kanetro,B. dan Setyo H. 2006. Ragam Produk Olahan Kacang-Kacangan. Yogyakarta: Unwama Press. Meirina, T., Sri D., dan Sri H. 2014. Produktivitas Kedelai (Glycine Max (L.) Merril Var. Lokon) yang Diperlakukan dengan Pupuk Organik Cair Lengkap Pada Dosis dan Waktu Pemupukan yang Berbeda. Laporan. Lab. Biologi Struktur Dan Fungsi Tumuhan, Jurusan Biologi MIPA UNDIP. Nugroho, P. 2012. Panduan Membuat Pupuk Kompos Cair. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Baru Press.
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Palimbungan, D., Robert L., dan Faizal H. 2006. Pengaruh Ekstrak Daun Lamtoro Sebagai Pupuk Organik Cair. Jurnal Agrisistem. Desember Vol 2. No.2. Pikiran Rakyat. 2013. Pemerintah Harus Kendalikan Harga Kacang Kedelai. Edisi 9 September. Dalam: http://www.pikiran-rakyat.com/node/249911. Diunduh pada tanggal 24 November 2014 Pitojo, S. 2003. Benih Kedelai. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Plantamor. 2012. Petai Cina. Dalam: http://www.plantamor.com/index.php?plant=772. Diunduh pada tanggal 6 Agustus 2015 Pracaya dan Kahono P.C. 2010. Kiat Sukses Budidaya Palawija. Klaten: PT. Macanan Jaya Cemerlang. Priangga, R., Suwarno, dan Nur H. 2013. Pengaruh Level Pupuk Organik Cair Terhadap Produksi Bahan Kering Dan Imbangan Daun-Batang Rumput Gajah Defoliasi Keempat. Jurnal Ilmiah Peternakan. April 2013.1(1):365-373. Purwanto, I. 2007. Mengenal Lebih Dekat Leguminoseae. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Rahmawati, R. 2012. Cepat dan Tepat Berantas Hama dan Penyakit Tanaman. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Baru Press. Salisbury, F. B. dan Cleon W.R. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Penerbit ITB. Sastra, E. 2015. Budidaya Tanaman Kedelai. Dalam: https://www.academia.edu/5382121/PEMBAHASAN_LAP_KEDELAI. Diunduh pada tanggal 7 Agustus 2015. Simanjuntak, N. F.O. 2012. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Lamtoro (Leucaena Leucocephala L.) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica Rapa L.). Skripsi. Universitas Negeri Medan. Sutedjo,M.M.2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta. Tempo. 2014. Amerika Indonesia Importir Kedelai Terbesar. Edisi 30 April. Dalam:http://www.tempo.co/read/news/2014/04/30/090574290/AmerikaIndonesia-Importir-Kedelai-Terbesar. Diunduh pada tanggal 24 November 2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber gambar: 1. AAK.2012. Penerbit Kanisius 2. http://www. dinpertantph.jatengprov.go.id 3. http://www.ilmubiologi.com 4. http://www. pustaka.unpad.ac.id 5. http://www.susu-kedelai.com 6. http://www.virtualherbarium.org 7. Puslitbangtan. 2012. Berita Puslitbangtan 51. November 2012.
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1
Silabus Satuan Pendidikan: SMA Mata Pelajaran: Biologi Kelas/ Semester: XII/ 1 Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Alokasi waktu: 1 minggu x 4 j
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kompetensi
Indikator
Materi Pokok
Dasar
1.1 Mengagumi dan
Kegiatan
Penilaian
Pembelajaran
1.1.1 Menjaga
1. Langkah-langkah kerja ilmiah
Mengamati - Siswa melihat video
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
Post-test
1 minggu x
Observasi
4 jp
Buku Biologi
memahami
kelestarian
keteraturan dan
tanaman sebagai
contoh percobaan
kompleksitas
wujud rasa
tentang pengaruh
kelas XII
ciptaan Tuhan
syukur kepada
konsentrasi deterjen
(Penerbit
tentang proses-
Tuhan atas
terhadap
Erlangga)
proses yang
kehidupan yang
pertumbuhan
Internet
terjadi pada tubuh
diberikan.
tanaman kacang hijau
makhluk hidup di tingkat seluler dan menjaga keteraturan tersebut sebagai tindakan pengalaman
Laporan
SMA
Menanya - Siswa diberikan pertanyaan terkait dengan video percobaan tersebut. Mengumpulkan informasi/ Mencoba - Siswa mengkaji
menurut agama
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang dianutnya. 2.1 Berperilaku
contoh kerja ilmiah 2.1.1 Teliti,
dari video tersebut
ilmiah (memiliki
bertanggung
maupun sumber lain
rasa ingin tahu;
jawab dan kritis
(artikel, jurnal, dan
objektif; jujur;
dalam
lain-lain) dalam
teliti; cermat;
melakukan
kelompok.
tekun; hati-hati;
percobaan dan
bertanggung
diskusi.
Menalar/ Mengasosiasi - Siswa mengolah
jawab; terbuka;
informasi yang
kritis; kreatif;
didapat dan mengisi
inovatif; dan
LKS. Mengkomunikasikan - Mengkomunikasikan
peduli lingkungan)
hasil diskusi
dalam melakukan
kelompok di depan
percobaan dan
kelas.
berdikusi. 3.2 Menganalisis hubungan antara
3.2.1 Menganalisis hubungan antara
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Mengamati - Siswa melihat gambar
faktor internal
faktor internal
dan eksternal
dan eksternal
dengan proses
dengan proses
dan Melakukan
yang terkait dengan
pertumbuhan dan
pertumbuhan
Percobaan
faktor yang
perkembangan
dan
pertumbuhan dan
pada mahluk
perkembangan
perkembangan.
hidup
pada mahluk
berdasarkan hasil
hidup
percobaan.
berdasarkan hasil percobaan. 3.2.2 Menjelaskan langkahlangkah kerja ilmiah.
2. Merencanakan
Menanya - Siswa diberikan pertanyaan terkait dengan gambar tersebut. Mengumpulkan informasi/ Mencoba - Siswa mendiskusikan rancangan dan usulan penelitian di dalam
4.2 Merencanakan
4.2.1 Merumuskan
kelompok
dan
rancangan
berdasarkan sumber
melaksanakan
percobaan
yang didapat.
percobaan
mengenai faktor
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tentang faktor
luar yang
luar yang
mempengaruhi
memengaruhi
proses
proses
pertumbuhan
rancangan dan usulan
pertumbuhan dan
dan
penelitian dalam
perkembangan
perkembangan
kelompok sesuai
tanaman, dan
tanaman.
dengan format
melaporkan
4.2.2 Melaksanakan
secara tertulis
percobaan
dengan
mengenai faktor
menggunakan
luar yang
tatacara penulisan
mempengaruhi
ilmiah yang
proses
benar.
pertumbuhan
Menalar/ Mengasosiasi - Siswa membuat
rancangan percobaan. Mengkomunikasikan - Mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
dan perkembangan tanaman. 4.2.3 Membuat laporan
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
percobaan secara tertulis mengenai faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XII / I
Alokasi Waktu
: 2 JP @45 Menit
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 1.1 Mengagumi dan memahami keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang proses-proses yang terjadi pada tubuh makhluk hidup di tingkat seluler dan menjaga keteraturan tersebut sebagai tindakan pengalaman menurut agama yang dianutnya. 2.1 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif; dan peduli lingkungan) dalam melakukan percobaan dan berdikusi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
3.2 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup berdasarkan hasil percobaan. 4.2 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
dan
melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar.
C. Indikator 1.1.1 Menjaga kelestarian tanaman sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas kehidupan yang diberikan. 2.1.1 Teliti, bertanggung jawab dan kritis dalam melakukan percobaan dan diskusi. 3.2.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup berdasarkan hasil percobaan. 3.2.2 Menjelaskan langkah-langkah kerja ilmiah. 4.2.1 Merumuskan rancangan percobaan mengenai faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 4.2.2 Melaksanakan percobaan mengenai faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 4.2.3 Membuat laporan percobaan secara tertulis mengenai faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
D. Tujuan Pembelajaran 1.1.1.1 Melalui kegiatan eksperimen, siswa dapat menjaga kelestarian tanaman sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas kehidupan yang diberikan. 2.1.1.1 Melalui kegiatan eksperimen , siswa teliti, bertanggung jawab dan kritis dalam melakukan percobaan dan diskusi. 3.2.1.1 Melalui kegiatan eksperimen, siswa mampu menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan pada mahluk hidup berdasarkan hasil percobaan. 3.2.2.1 Melalui literatur, siswa mampu menjelaskan langkah-langkah kerja ilmiah. 4.2.1.1 Melalui diskusi , siswa mampu merumuskan rancangan percobaan mengenai faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
4.2.2.1 Melalui kegiatan eksprerimen, siswa mampu melaksanakan percobaan mengenai faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 4.2.2.2 Melalui observasi, siswa mampu menjelaskan hubungan antara faktor eksternal dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman berdasarkan hasil percobaan. 4.2.3.1 Melalui data percobaan dan observasi, siswa mampu membuat laporan percobaan secara tertulis mengenai faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. E. Materi Pembelajaran Pertumbuhan dan Perkembangan
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan pembelajaran: scientific Metode pembelajaran: discovery, eksperimen, diskusi, video dan ceramah.
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama ( 2 jp ) Kegiatan (Waktu) Pendahuluan (10 menit)
Fase Menyiapkan kondisi belajar
Kegiatan Guru dan Siswa 1. Memulai pelajaran dengan mengucapkan salam, menanyakan apakah ada yang tidak masuk, serta mengontrol kebersihan papan tulis.
Melakukan apersepsi,
2. Siswa ditayangkan gambar, yaitu gambar tanaman
menyampaikan
pada fase vegetative dan generatif kemudian
indikator dan
mengajukan pertanyaan terkait dengan gambar
memotivasi siswa
yang ditampilkan. Siswa diminta untuk mengemukakan pendapatnya. 3. Menyampaikan materi yang akan dipelajari beserta indikator yang akan dicapai. 4. Siswa diberikan pertanyaan terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan. Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
menjawab pertanyaan yang diberikan. Inti
Mengamati
5. Siswa melihat video contoh percobaan “Pengaruh Deterjen terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau”.
(70 menit) Menanya
6. Siswa diberikan pertanyaan terkait dengan video pertumbuhan tersebut. 7. Siswa membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa dan masing-masing kelompok
Mengumpulkan informasi/ Mencoba
mendapatkan LKS. 8. Siswa mengkaji contoh kerja ilmiah dari video tersebut maupun sumber lain (artikel, jurnal, dan lain-lain) dalam kelompok.
9. Siswa mengolah informasi yang didapat dan Menalar
mengisi LKS. 10. Siswa mengkomunikasikan hasil diskusi
Mengkomunikasikan
kelompok di depan kelas. 11. Guru dan siswa menanggapi siswa lain yang sedang presentasi.
Evaluasi
12. Siswa diberikan beberapa pertanyaan terkait dengan materi yang telah dipelajari.
Penutup (10 menit)
Apresiasi
13. Memberikan
apresiasi
kepada
siswa
yang
menjawab pertanyaan. 14. Siswa dibimbing untuk merangkum butir-butir pembelajaran. 15. Siswa
diajak
untuk
merefleksikan
hasil
belajarnya. 16. Siswa diberi tugas untuk membaca materi faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Pertemuan Kedua ( 2 jp) Kegiatan (Waktu) Pendahuluan (10 menit)
Fase Menyiapkan kondisi belajar
Kegiatan Guru dan Siswa 1. Memulai pelajaran dengan mengucapkan salam, menanyakan apakah ada yang tidak masuk, serta mengontrol kebersihan papan tulis.
Melakukan apersepsi,
2. Siswa ditayangkan beberapa gambar, yaitu
menyampaikan
tanaman yang layu dan kering, tanaman yang
indikator dan
kerdil, tanaman yang hijau dan segar kemudian
memotivasi siswa
mengajukan pertanyaan terkait dengan gambar yang ditampilkan. Siswa diminta untuk mengemukakan pendapatnya. 3. Menyampaikan materi yang akan dipelajari beserta indikator yang akan dicapai. 4. Siswa diberikan pertanyaan terkait dengan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan.
Inti
Mengamati
5. Siswa melihat gambar yang terkait dengan faktor yang
(70 menit)
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan. Menanya
6. Siswa diberikan pertanyaan terkait dengan gambar tersebut. 7. Siswa membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa dan masing-masing kelompok
Mengumpulkan informasi/ Mencoba
mendapatkan LKS. 8. Siswa
diberikan
tema
besar
untuk
usulan
penelitian secara berkelompok dengan topik pengaruh pupuk cair daun lamtoro terhadap pertumbuhan tanaman. 9. Siswa mendiskusikan rancangan dan usulan penelitian di dalam kelompok berdasarkan sumber yang didapat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
10. Siswa membuat rancangan dan usulan penelitian dalam kelompok tentang pengaruh faktor luar Menalar
dengan topik pengaruh pupuk cair lamtoro terhadap
pertumbuhan
tanaman
sesuai
dan
dengan
perkembangan
format
rancangan
percobaan. 11. Siswa mengkomunikasikan hasil diskusi Mengkomunikasikan
kelompok di depan kelas. 12. Guru dan siswa menanggapi siswa lain yang sedang presentasi.
Evaluasi
13. Siswa diberikan beberapa soal posttest terkait dengan materi yang dipelajari.
Penutup
Apresiasi
14. Memberikan
apresiasi
kepada
siswa
yang
menjawab pertanyaan.
(10 menit)
15. Siswa dibimbing untuk merangkum butir-butir pembelajaran 16. Siswa
diajak
untuk
merefleksikan
hasil
belajarnya. 17. Siswa
diberi
tugas
untuk
melaksanakan
eksperimen sesuai dengan rancangan percobaan yang
sudah
melakukan
disusun pengamatan
dan
disepakati
selama
2
serta
minggu,
membuat laporan secara tertulis dan berkelompok.
H. Sumber, Bahan, dan Alat yang Digunakan 1. Sumber: a. Buku Biologi kelas XII, Dyah Aryulina, Esis b. Buku-buku yang relevan 2.
Bahan Pembelajaran yang digunakan: a.
Bahan Pembelajaran 1) Video hasil kerja ilmiah “ Pengaruh Deterjen terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau” (https://www.youtube.com/watch?v=ROISsWLduQY) 2) Lembar Kerja Siswa (LKS)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
3) Hasil Percobaan 4) Power point (ppt) b.
Bahan Percobaan Terstruktur 1) Benih kacang kedelai, kacang tanah, kacang panjang, kacang merah, dan kacang hijau). 2) Tanah dan pupuk bokashi 3) Polibag 4) Daun Lamtoro 5) Tetes tebu 6) Air cuci beras 7) Air 8) Ember 9) Alat tulis (penggaris dan kertas pengamatan)
3. Alat: a. LCD b. Viewer c. Laptop d. Speaker I. Penilaian (Terlampir) 1. Jenis/ Teknik penilaian a. Penilaian Kognitif b. Penilaian Sikap c. Penilaian Kinerja 2. Bentuk instrumen Penugasan Lembar Kerja Siswa (LKS), rubrik penilaian, dan pedoman skoring terlampir Yogyakarta, ……………………. Mengetahui: Kepala………
Guru Mata Pelajaran
……………………………
………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Lampiran 3
Lembar Kerja Siswa A. Judul : Langkah-langkah kerja ilmiah B. Tujuan : 1. Menjelaskan langkah-langkah kerja ilmiah C. Alat dan Bahan : 1. Alat tulis 2. Video, artikel atau jurnal D. CARA KERJA : 1. Bentuklah kelompok berjumlah 4-5 orang! 2. Bacalah jurnal yang didapat! 3. Tuliskan hasil diskusi kelompok di lembar kerja! 4. Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas! E. Pertanyaan Diskusi 1. Berdasarkan sumber (video, artikel atau jurnal)
yang didapatkan,
bagaimanakah langkah-langkah kerja ilmiah dalam melakukan percobaan? Jawab: ...……………………………………………………………………… …………………………………………………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Lembar Kerja Siswa A. Judul : Merencanakan dan melaksanakan percobaan mengenai faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. B. Tujuan : Menjelaskan hubungan eksternal terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman berdasarkan hasil percobaan. F. Alat dan Bahan : 1. Semaian biji-bijian (kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah, kacang panjang, kacang hijau). 2. Pupuk cair daun lamtoro 3. Polibag 4. Tanah 5. Pupuk kompos 6. Cetok 7. Penggaris/Meteran G. CARA KERJA : 1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. 2. Ambil undian yang telah disiapkan untuk menentukan tanaman yang akan digunakan dalam percobaan! 3. Rancanglah sebuah eksperimen yang bertemakan “Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Pupuk Cair dari Daun Lamtoro terhadap Pertumbuhan Tanaman”! 4. Carilah informasi dari buku ajar/internet mengenai eksperimen tersebut sebagai referensi! 5. Susunlah rumusan masalah, tujuan, hipotesis, cara kerja dan hasil pengamatan seperti format yang sudah ditentukan! 6. Lakukanlah percobaan dengan 4 perlakuan, yaitu: Perlakuan 1 : menggunakan konsentrasi 10 % Perlakuan 2 : menggunakan konsentrasi 30 % Perlakuan 3 : menggunakan konsentrasi 50% Kontrol
: tanpa pemberian pupuk
7. Lakukanlah pengamatan tinggi batang dan jumlah daun selama 2 minggu!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
8. Catatlah data pengamatan tersebut ke dalam tabel! 9. Analisislah data yang diperoleh melalui pertanyaan di bawah ini! a. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, manakah perlakuan yang menunjukkan pertumbuhan tanaman paling baik? Mengapa ? b. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan tanaman tersebut? c. Bagaimana faktor tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut? 10. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan! 11. Buatlah laporan tertulis berdasarkan data hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan masing-masing kelompok (sesuai dengan format yang ditentukan)!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Lampiran 4 Instrumen dan Pedoman Penilaian
Instrumen Penilaian Kinerja
No.
Kelas
: ……………………………..
Kelompok
: ……………………………..
Aspek
1.
Persiapan
2.
Pelaksanaan
3.
Kegiatan Akhir
Kategori Penilaian a. Alat dan Bahan a. Pemberian pupuk b. Pengambilan data (tinggi batang dan jumlah daun) a. Mengembalikan/ membereskan alat/bahan b. Pengumpulan Laporan Skor Total Nilai
Pedoman Penilaian
1
Skor 2 3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Pedoman Penilaian Kinerja
Skor Aspek 1. Persiapan a. Alat dan Bahan
1
Alat dan bahan yang digunakan kurang lengkap dan tidak mengetahui semua kegunaan alat.
2. Pelaksanaan a. Pemberian Tidak melakukan Pupuk pemupukan.
2
3
Alat dan bahan yang digunakan kurang lengkap, namun masih memahami kegunaan alat-alat tertentu.
Alat dan bahan yang digunakan lengkap dan tepat namun kurang memahami kegunaan alat.
Hanya satu komponen yang sudah sesuai dalam pemberian pupuk.
Dua komponen dalam pemberian pupuk sudah sesuai.
4
Alat dan bahan yang digunakan lengkap dan tepat serta mengetahui fungsi dari semua alat.
Pemberian pupuk sudah sesuai dengan volume, konsentrasi, dan frekuensi yang sudah ditentukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Skor Aspek b. Pengambilan data (tinggi batang dan jumlah daun)
1
4
Parameter yang diukur sudah sesuai, namun data yang didapat kurang lengkap.
Parameter yang diukur serta waktu pengambilan data sudah sesuai dengan yang ditentukan.
Alat/ bahan hanya dibereskan dan dikembalikan namun hanya sebagian.
Alat/ bahan sudah dibereskan dan dikembalikan namun beberapa alat dalam keadaan kurang baik.
Alat/ bahan yang sudah digunakan dibereskan dan dikembalikan dalam keadaan baik
Mengumpulkan laporan proyek dua hari setelah batas pengumpulan.
Mengumpulkan laporan proyek satu hari setelah batas pengumpulan.
Mengumpulk an laporan proyek/ praktikum tepat waktu.
Tidak melakukan Parameter yang pengambilan data. diukur kurang lengkap.
3. Kegiatan Akhir a. Mengembali Tidak kan dan membereskan/ membereska mengembalikan n alat/bahan alat/ bahan yang praktikum sudah selesai digunakan.
b. Pengumpulan Laporan
3
2
Tidak mengumpulkan laporan proyek.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Format Laporan Tertulis A. Acara Praktikum (5) a.
Judul:
b.
Hari/ Tanggal:
c.
Tempat:
B. Rumusan Masalah (5) C. Tujuan Praktikum (5) D. Hipotesis (5) E. Alat, Bahan, dan Cara Kerja (10) F. Hasil Pengamatan (tabel pengamatan/ grafik) (15) G. Pembahasan (20) H. Kesimpulan (10) I. Daftar Pustaka (sesuai dengan literatur yang digunakan)(5) Pedoman Penilaian
x 100
Nilai =
Rubrik Penilaian Laporan Tertulis Hasil Percobaan No.
Aspek yang dinilai A. Acara Praktikum
Skor
Kriteria Penelitian
1
Hanya mencantum 1 komponen dan tidak lengkap.
2
Hanya mencantum 1 komponen yang lengkap.
3
Hanya mencantum 2 komponen yang lengkap.
4
Salah satu komponen tidak tercantum dengan lengkap
5
Menuliskan dengan lengkap, jelas, dan benar: Judul, Hari/ Tanggal, dan Tempat
B. Rumusan Masalah
1
Tidak merumuskan permasalahan.
2
Rumusan masalah tidak sesuai dengan percobaan yang dilakukan.
3
Rumusan masalah masih terkait dengan topik percobaan, namun penggunaan bahasa yang digunakan kurang jelas sehingga menimbulkan ambigu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Aspek yang dinilai
C. Tujuan Praktikum
D.Hipotesis
E.Alat, Bahan, dan Cara Kerja
Skor
86
Kriteria Penelitian
4
Rumusan masalah sesuai dengan topik percobaan serta jelas namun kurang lengkap.
5
Merumuskan permasalahan dengan pertanyaan/pernyataan yang tepat, lengkap, dan jelas sesuai dengan percobaan yang dilakukan.
1
Tidak merumuskan tujuan praktikum.
2
Tujuan praktikum tidak sesuai dengan percobaan yang dilakukan.
3
Tujuan praktikum masih terkait dengan topik percobaan, namun penggunaan bahasa yang digunakan kurang jelas sehingga menimbulkan ambigu.
4
Tujuan praktikum sesuai dengan topik percobaan serta jelas namun kurang lengkap.
5
Merumuskan tujuan dengan pernyataan yang tepat, lengkap serta jelas sesuai dengan percobaan yang dilakukan.
1
Tidak merumuskan hipotesis.
2
Hipotesis yang dirumuskan tidak sesuai dengan topik percobaan yang dilakukan.
3
Hipotesis yang dirumuskan masih terkait dengan topik percobaan, namun penggunaan bahasa yang digunakan kurang jelas sehingga menimbulkan ambigu.
4
Hipotesis sesuai dengan topik percobaan serta jelas namun kurang lengkap.
5
Merumuskan hipotesis dengan tepat, lengkap dan jelas sesuai dengan percobaan yang dilakukan
1
Hanya mencantum 1 komponen dan tidak lengkap.
3
Hanya mencantum 1 komponen yang lengkap.
5
Hanya mencantum 2 komponen yang lengkap.
8
Salah satu komponen tidak tercantum dengan lengkap.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Aspek yang dinilai
Skor 10
87
Kriteria Penelitian Menuliskan dengan lengkap, jelas, dan benar: Alat, Bahan, dan Cara Kerja
F. Hasil Pengamatan
G. Pembahasan
H.Kesimpulan
1
Tidak mencantumkan hasil pengamatan.
5
Parameter yang diamati kurang lengkap.
10
Data hasil pengamatan kurang lengkap tetapi parameter yang diamati sudah lengkap.
13
Data hasil pengamatan kurang dilengkapi dengan judul tabel/ grafik.
15
Data hasil pengamatan tercantum dengan lengkap dan jelas dalam tabel pengamatan/ grafik.
1
Tidak mencantumkan pembahasan.
5
Poin-poin pembahasan yang dibahas kurang lengkap serta tidak didukung dengan teori.
10
Poin-poin pembahasan yang dibahas sudah lengkap namun tidak didukung dengan teori.
15
Pembahasan sudah didukung dengan teori, namun poin-poin pembahasan yang dibahas kurang lengkap.
17
Pembahasan sudah didukung dengan teori serta mencakup poin-poin pembahasan, namun ada yang kurang lengkap/tepat.
20
Membahas hasil percobaan sesuai dengan poinpoin pembahasan secara lengkap dan jelas serta didukung dengan teori.
1
Tidak mencantumkan kesimpulan.
3
Kesimpulan yang ditulis tidak sesuai dengan tujuan.
5
Kesimpulan yang ditulis kurang lengkap.
8
Kesimpulan sudah sesuai dengan tujuan namun masih mencantumkan bagian yang seharusnya ditulis di pembahasan.
10
Kesimpulan yang ditulis singkat dan sudah sesuai dengan tujuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Aspek yang dinilai I.Daftar Pustaka
Skor
88
Kriteria Penelitian
1
Daftar pustaka banyak berasal dari sumber yang kurang terpercaya (blog) serta tidak sesuai dengan sumber yang dicantumkan di pembahasan.
2
Daftar pustaka banyak berasal dari sumber yang kurang terpercaya (blog) serta kurang lengkap dan penulisan yang kurang tepat.
3
Daftar pustaka banyak berasal dari sumber yang kurang terpercaya (blog)
4
Daftar pustaka berasal dari sumber terpercaya dan sesuai dengan yang ditulis namun penulisannya kurang lengkap.
5
Daftar pustaka dari sumber yang terpercaya (buku, jurnal, situs pendidikan, dll) serta lengkap dan sesuai dengan yang dituliskan di pembahasan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
Instrumen Penilaian Sikap Materi: Pertumbuhan dan Perkembangan Kelas/Semeter: XII/I Kritis
Tanggung Jawab
Nama
Teliti
No.
Jumlah Skor
Nilai
1. 2. 3. 4. 5. dst. *) Ketentuan: 1. Jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 2. Jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera yang dalam indikator 3. Jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera yang dalam indikator 4. Jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera yang dalam indikator 5. Jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera yang dalam indikator
Pedoman Penilaian
Nilai =
X 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Instrumen Penilaian Pengetahuan a. Kisi-Kisi Soal Postest Soal Indikator
C1
C2
C3
C4
Jumlah C5
C6
Soal
2
3.1.1 Menganalisis faktor
1
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. 3.1.2 Menjelaskan langkah-
1
1
langkah kerja ilmiah. Total Soal
1
1
2
b. Soal Uraian 1. Judul penelitian “Pengaruh Perbedaan Jenis Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai”, dari judul karya ilmiah tersebut tentukanlah a. Variabel bebas (5) b. Variabel terikat (5) c. Variabel kontrol (5) 2. Seorang siswa melakukan percobaan dengan meletakkan tanaman kacang hijau dengan umur serta tinggi yang sama di ruang yang berbeda, yaitu ruang A dan di ruang B. Setiap hari tanaman disiram air dengan volume yang sama. Siswa tersebut mengukur tinggi batang tanaman kacang hijau semenjak pertama kali munculnya daun yang pertama. Berikut data hasil pengukurannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Tinggi tanaman (cm)
Ruang A
1 1,5
2 2,4
3 3,5
4 5,3
5 6,7
6 9,5
7 12,6
B
1,5
4,9
6,2
8,3
9,2
11,3
16,2
Berdasarkan data tersebut faktor apa yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau tersebut? Jelaskan! (20)
Perhitungan Nilai
Nilai =
X 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pedoman Penilaian Postest No. 1.
Kunci Jawaban
Poin 15
Variabel bebas: Jenis pupuk organik cair Variabel terikat: Pertumbuhan Kedelai Variabel kontrol: Volume pemberian
Siswa dapat menjawab dengan benar dan lengkap.
Poin 10
Poin 5
Poin 0
Siswa hanya menjawab 2 variabel secara lengkap dan benar
Siswa hanya menjawab 1 variabel dengan benar dan lengkap.
Siswa tidak memberikan jawaban.
pupuk cair, jenis media, varietas kedelai
No. 2.
Kunci Jawaban
Poin 20
Poin 15
Poin 10
Poin 5
Poin 0
2Faktor: cahaya ; ruang A terdapat .cahaya ; ruang B gelap/ tidak terkena 2cahaya. Tinggi B > A karena .etiolasi Hormon auksin pada tanaman B memacu pemanjangan sel Tanaman di ruang A mendapatkan cahaya yang cukup, hormon auksin tidak aktif.
Siswa menjawab dengan lengkap dan tepat, yaitu faktor cahaya dan hormon auksin serta pengaruhnya terhadap tanaman.
Siswa menjawab faktor yang berpengaruh dengan benar, namun salah satu pengaruhnya terhadap tanaman kurang tepat.
Siswa hanya menjawab faktor yang berpengaruh dengan benar, namun tidak menjelaskan pengaruhnya terhadap tanaman.
Siswa hanya menjawab salah satu faktor dengan benar tanpa menjelaskan pengaruhnya terhadap tanaman.
Siswa tidak memberikan jawaban.
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5 Data Tinggi Masing-Masing Perlakuan Tiap Minggu (cm) A (10 %)
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
Total
26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr 23-Apr 30-Apr 7-May 14-May
27.6 57.5 77.5 87 89 90 92 93
29 49 67 85 93.5 96 99 99
15.3 27 53 72 79 85 88.2 91
30 51.5 73.2 86 94 94.3 96 99
21.2 39 65.7 80 83 90 93 95
27 42 60 82 84.3 87 90 90
29.5 50.2 71 78 82 83 85.2 82
35 52 72.6 85 90 93 95 99
36 65 86.5 94 95.6 99 98 100
43.2 63.7 88.4 93 97 99 103 104.5
293.8 496.9 714.9 842 887.4 916.3 939.4 952.5
B ( 20%)
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
Total
26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr 23-Apr 30-Apr 7-May 14-May
33 56 80.3 91 94 95 98 98
22.5 50 75.4 89 95 99 99.2 102
26.3 45.5 67.5 76 86.4 94 96 98
23.2 48 64.7 76 83 88 92 94
27 47.5 72.2 75 90 90.5 92 93
27.3 59.3 81.4 83 83 89 90 93
29.3 47 81.6 90 93 96.2 98 100
29.5 43 69 82 92 95 96 99
30 60 72.4 83 84.2 86 87 87
44 60 83.5 88.3 91 93 95 97
292.1 516.3 748 833.3 891.6 925.7 943.2 961
Ratarata 29.38 49.69 71.49 84.2 88.74 91.63 93.94 95.25
Ratarata 29.21 51.63 74.8 83.33 89.16 92.57 94.32 96.1
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C (30 %)
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
C8
C9
C10
Total
26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr 23-Apr 30-Apr 7-May 14-May
22.7 44 64.4 82.2 93 98 99 100
30.3 49 75.2 86.5 88 89 90 92
27.2 46 73.4 89 93 97 98 102
27.5 49 71.3 82 85 87.2 90 93
32 50 77.3 87 89.3 90 96 97
38.6 55 77 80 84 85.3 89 91
45.3 49 72.5 81.6 85 89 90 91
31 53 73.3 82 90 92 95.3 95
29.2 50 76.2 83 87.4 89 90 91
34 56 82.5 89 93 95.2 98 101
317.8 501 743.1 842.3 887.7 911.7 935.3 953
D (40 %)
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
D10
Total
26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr 23-Apr 30-Apr 7-May 14-May
18.8 33 54.6 70.7 82.2 84 86 87
22.4 54 59.8 67 73 74 75 76.3
35 57 84.5 94.6 98 99 102 104
27.4 42 79.5 95 98 99 95 95
28.2 46 69.7 85 95.6 95 98 95
36.5 34 80.3 94 95 98 98 98
36.5 55.5 70 79.8 87 87 89.4 93
26 49 73.2 85.4 87 89.2 90 90
27.3 53 84 92 97 98 100 101
48.5 66 83.4 91 95 96 98 98
306.6 489.5 739 854.5 907.8 919.2 931.4 937.3
RataRata 31.78 50.1 74.31 84.23 88.77 91.17 93.53 95.3
Ratarata 30.66 48.95 73.9 85.45 90.78 91.92 93.14 93.73
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E (50 %)
E1
E2
E3
E4
E5
E6
E7
E8
E9
E10
Total
26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr 23-Apr 30-Apr 7-May 14-May
30 51 73.8 88 90 97.3 98 100
32.4 51 79.5 91 95 97 98.2 99
22.7 32 56 64 75.5 79 82 82
24.5 41 69 84.7 89 91 91 91
40 57 73.4 82 85.7 85 90 91
30.5 57.5 84 98 100 105 111 114
17.3 55 82.5 93 95 95.7 98 98
28.2 50.5 67.7 79 89 90 91 91.5
36.2 52.2 68.6 80 84.3 85 85 84.5
30 50 50.7 92 94 96.2 98 99
291.8 497.2 705.2 851.7 897.5 921.2 942.2 950
K (0%)
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K10
Total
26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr 23-Apr 30-Apr 7-May 14-May
25.5 52.8 64.2 72 85 85.7 88 89
24 41 59.7 73 75.2 76 76 77
30 49.6 76.2 95 96.8 99 99 99
29.5 49.4 81.3 89 93 95 98 98
41 66 86.2 87 95 96 92.5 90
34.3 58.5 81 93 94 95 99 101
27.5 44 75 86 88 89 90 93
16.5 32 53.6 65 84.4 87 92.3 97
21 39 57.2 75 89 94.2 98 98
32.5 52.5 77.2 95 99 102.3 104 115
281.8 484.8 711.6 830 899.4 919.2 936.8 957
Ratarata 29.18 49.72 70.52 85.17 89.75 92.12 94.22 95
Ratarata 28.18 48.48 71.16 83 89.94 91.92 93.68 95.7
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 6
Data Tinggi dan Pertambahan Tinggi Tanaman Kedelai (cm) Ratarata 29.38 49.69 71.49 84.2 54.82
A (10 %)
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
Total
26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr PT
27.6 57.5 77.5 87 59.4
29 49 67 85 56
15.3 27 53 72 56.7
30 51.5 73.2 86 56
21.2 39 65.7 80 58.8
27 42 60 82 55
29.5 50.2 71 78 48.5
35 52 72.6 85 50
36 65 86.5 94 58
43.2 63.7 88.4 93 49.8
293.8 496.9 714.9 842 548.2
B ( 20%)
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
Total
26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr PT
33 56 80.3 91 58
22.5 50 75.4 89 66.5
26.3 45.5 67.5 76 49.7
23.2 48 64.7 76 52.8
27 47.5 72.2 75 48
27.3 59.3 81.4 83 55.7
29.3 47 81.6 90 60.7
29.5 43 69 82 52.5
30 60 72.4 83 53
44 60 83.5 88.3 44.3
292.1 516.3 748 833.3 541.2
Ratarata 29.21 51.63 74.8 83.33 54.12
Total 317.8 501 743.1 842.3 524.5
RataRata 31.78 50.1 74.31 84.23 52.45
C (30 %) 26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr PT
C1 22.7 44 64.4 82.2 59.5
C2 30.3 49 75.2 86.5 56.2
C3 27.2 46 73.4 89 61.8
C4 27.5 49 71.3 82 54.5
C5 32 50 77.3 87 55
C6 38.6 55 77 80 41.4
C7 45.3 49 72.5 81.6 36.3
C8 31 53 73.3 82 51
C9 29.2 50 76.2 83 53.8
C10 34 56 82.5 89 55
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D (40 %) 26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr PT
D1 18.8 33 54.6 70.7 51.9
D2 22.4 54 59.8 67 44.6
D3 35 57 84.5 94.6 59.6
D4 27.4 42 79.5 95 67.6
D5 28.2 46 69.7 85 56.8
D6 36.5 34 80.3 94 57.5
D7 36.5 55.5 70 79.8 43.3
D8 26 49 73.2 85.4 59.4
D9 27.3 53 84 92 64.7
D10 48.5 66 83.4 91 42.5
Total 306.6 489.5 739 854.5 547.9
Ratarata 30.66 48.95 73.9 85.45 54.79
E (50 %) 26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr PT
E1 30 51 73.8 88 58
E2 32.4 51 79.5 91 58.6
E3 22.7 32 56 64 41.3
E4 24.5 41 69 84.7 60.2
E5 40 57 73.4 82 42
E6 30.5 57.5 84 98 67.5
E7 17.3 55 82.5 93 75.7
E8 28.2 50.5 67.7 79 50.8
E9 36.2 52.2 68.6 80 43.8
E10 30 50 50.7 92 62
Total 291.8 497.2 705.2 851.7 559.9
Ratarata 29.18 49.72 70.52 85.17 55.99
Total 281.8 484.8 711.6 830 548.2
Ratarata 28.18 48.48 71.16 83 54.82
K (kontrol) 26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr PT
K1 25.5 52.8 64.2 72 46.5
K2 24 41 59.7 73 49
K3 30 49.6 76.2 95 65
K4 29.5 49.4 81.3 89 59.5
K5 41 66 86.2 87 46
K6 34.3 58.5 81 93 58.7
K7 27.5 44 75 86 58.5
K8 16.5 32 53.6 65 48.5
K9 21 39 57.2 75 54
K10 32.5 52.5 77.2 95 62.5
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 Data Perbandingan Tinggi di Areal Tertutup Plastik dan Areal Terbuka Pada Perlakuan Kontrol (cm) 1. Data Tinggi di Areal Tertutup K (0%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Rata-Rata 25.5 24 30 29.5 41 34.3 27.5 16.5 21 32.5 281.8 28.18 I 52.8 41 49.6 49.4 66 58.5 44 32 39 52.5 484.8 48.48 II 64.2 59.7 76.2 81.3 86.2 81 75 53.6 57.2 77.2 711.6 71.16 III 38.7 35.7 46.2 51.8 45.2 46.7 47.5 37.1 36.2 44.7 429.8 PT 42.98 2. Data Tinggi di Areal Terbuka K (0%) I II III PT
1 8.3 12 11 2.7
2 8 9 9.5 1.5
3 8 6.5 8 0
4 7 8.5 9 2
5 10 10.5 10.5 0.5
6 7.5 6 7 -0.5
7 9.5 8.5 8 -1.5
8 6.5 7 6 -0.5
9 8.8 8 9 0.2
10 7.5 7.5 8 0.5
Total 81.1 83.5 86 4.9
Rata-Rata 8.11 8.35 8.6 0.49
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8 Data Jumlah Daun Masing-Masing Perlakuan Tiap Minggu (Helai) A (10 %)
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
Total
26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr 23-Apr 30-Apr 7-May 14-May
11 29 41 44 47 50 48 45
11 32 47 50 53 63 36 57
8 18 21 24 27 24 27 27
11 32 52 65 59 54 54 45
11 20 35 51 48 48 39 36
11 22 38 47 50 48 48 36
11 26 38 42 42 36 39 36
11 23 35 39 39 39 39 33
11 26 39 45 48 48 48 27
11 20 35 35 39 39 33 30
107 248 381 442 452 449 411 372
B ( 20%)
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
Total
26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr 23-Apr 30-Apr 7-May 14-May
11 23 41 42 39 36 39 24
11 20 35 36 36 39 39 36
11 20 29 29 24 24 21 18
11 17 26 30 24 21 21 21
11 17 32 36 36 39 36 33
11 26 35 38 35 35 33 36
11 32 35 35 33 33 27 21
11 20 30 30 36 39 36 39
11 17 27 27 24 24 21 21
11 20 26 26 24 21 21 33
110 212 316 329 311 311 294 282
Ratarata 10.7 24.8 38.1 44.2 45.2 44.9 41.1 37.2 Ratarata 11 21.2 31.6 32.9 31.1 31.1 29.4 28.2
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C (30 %)
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
C8
C9
C10
Total
26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr 23-Apr 30-Apr 7-May 14-May
11 17 25 25 28 27 27 24
11 18 32 32 30 30 30 24
11 23 42 45 42 42 39 39
11 20 29 39 36 33 30 24
11 23 37 37 34 30 30 24
11 20 36 39 39 39 33 33
11 17 32 39 39 36 36 36
11 31 46 49 46 42 45 36
11 26 35 35 35 33 33 27
14 29 38 41 35 33 33 30
113 224 352 381 364 345 336 297
D (40 %)
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
D10
Total
26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr 23-Apr 30-Apr 7-May 14-May
8 14 21 24 21 24 21 18
8 14 17 20 20 18 15 24
11 20 26 26 29 29 36 27
11 29 47 47 50 60 57 63
11 20 32 32 35 30 36 30
11 20 27 27 24 24 18 9
11 20 26 34 31 24 26 30
11 23 32 32 32 30 30 21
11 32 53 53 51 51 48 39
11 18 24 30 30 30 21 12
104 210 305 325 323 320 308 273
RataRata 11.3 22.4 35.2 38.1 36.4 34.5 33.6 29.7
Ratarata 10.4 21 30.5 32.5 32.3 32 30.8 27.3
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E (50 %)
E1
E2
E3
E4
E5
E6
E7
E8
E9
E10
Total
26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr 23-Apr 30-Apr 7-May 14-May
11 29 35 35 35 36 33 36
11 23 38 38 35 36 33 33
8 17 23 30 27 24 24 18
11 29 32 45 45 45 45 39
11 18 30 36 36 33 33 33
11 20 32 35 38 36 42 42
8 26 38 52 48 45 45 48
11 17 32 39 36 51 47 45
8 17 35 35 38 36 33 33
11 20 50 50 48 45 45 48
101 216 345 395 386 387 380 375
K (0%)
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K10
Total
26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr 23-Apr 30-Apr 7-May 14-May
11 23 38 45 42 37 42 42
11 23 32 36 39 36 36 27
11 29 44 48 48 51 45 39
10 22 37 44 44 39 39 39
11 20 44 54 52 54 48 54
11 20 27 30 33 31 30 27
11 26 26 29 29 34 34 36
8 13 26 33 29 29 30 24
8 17 23 24 30 39 48 48
11 26 33 36 36 33 33 27
103 219 330 379 382 383 385 363
Ratarata 10.1 21.6 34.5 39.5 38.6 38.7 38 37.5
Ratarata 10.3 21.9 33 37.9 38.2 38.3 38.5 36.3
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9 Data Jumlah Daun dan Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Kedelai (helai) A (10 %) 26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr PJD
A1 11 29 41 44 33
A2 11 32 47 50 39
A3 8 18 21 24 16
A4 11 32 52 65 54
A5 11 20 35 51 40
A6 11 22 38 47 36
A7 11 26 38 42 31
A8 11 23 35 39 28
A9 11 26 39 45 34
A10 11 20 35 35 24
Total 107 248 381 442 335
Rata-rata 10.7 24.8 38.1 44.2 33.5
B ( 20%) 26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr PJD
B1 11 23 41 42 31
B2 11 20 35 36 25
B3 11 20 29 29 18
B4 11 17 26 30 19
B5 11 17 32 36 25
B6 11 26 35 38 27
B7 11 32 35 35 24
B8 11 20 30 30 19
B9 11 17 27 27 16
B10 11 20 26 26 15
Total 110 212 316 329 219
Rata-rata 11 21.2 31.6 32.9 21.9
C (30 %) 26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr PJD
C1 11 17 25 25 14
C2 11 18 32 32 21
C3 11 23 42 45 34
C4 11 20 29 39 28
C5 11 23 37 37 26
C6 11 20 36 39 28
C7 11 17 32 39 28
C8 11 31 46 49 38
C9 11 26 35 35 24
C10 14 29 38 41 27
Total 113 224 352 381 268
Rata-Rata 11.3 22.4 35.2 38.1 26.8
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D (40 %) 26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr PJD
D1 8 14 21 24 16
D2 8 14 17 20 12
D3 11 20 26 26 15
D4 11 29 47 47 36
D5 11 20 32 32 21
D6 11 20 27 27 16
D7 11 20 26 34 23
D8 11 23 32 32 21
D9 11 32 53 53 42
D10 11 18 24 30 19
Total 104 210 305 325 221
Rata-rata 10.4 21 30.5 32.5 22.1
E (50 %) 26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr PJD
E1 11 29 35 35 24
E2 11 23 38 38 27
E3 8 17 23 30 22
E4 11 29 32 45 34
E5 11 18 30 36 25
E6 11 20 32 35 24
E7 8 26 38 52 44
E8 11 17 32 39 28
E9 8 17 35 35 27
E10 11 20 50 50 39
Total 101 216 345 395 294
Rata-rata 10.1 21.6 34.5 39.5 29.4
K (0%) 26-Mar 2-Apr 9-Apr 16-Apr PJD
K1 11 23 38 45 34
K2 11 23 32 36 25
K3 11 29 44 48 37
K4 10 22 37 44 34
K5 11 20 44 54 43
K6 11 20 27 30 19
K7 11 26 26 29 18
K8 8 13 26 33 25
K9 8 17 23 24 16
K10 11 26 33 36 25
Total 103 219 330 379 276
Rata-rata 10.3 21.9 33 37.9 27.6
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 10
Data Jumlah Polong per Tanaman Kedelai (polong)
Replikasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total RataRata
A (10%) 30 21 15 26 27 18 19 20 19 24 219
B (20%) 25 23 10 15 18 16 18 28 6 14 173
C (30%) 24 18 20 17 16 17 17 13 14 18 174
D (40%) 6 13 22 15 16 18 10 12 23 15 150
E (50%) 19 22 23 19 23 25 20 20 10 23 204
K (0%) 17 19 28 22 26 19 21 11 26 23 212
21.9
17.3
17.4
15
20.4
21.2
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 11 Data Bobot Kering Biji per Tanaman Kedelai (gram) Replikasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total RataRata
A (10%) 12.46 4.83 4.48 8.35 8.26 2.72 5.22 5.75 6.77 7.73 66.56
B (20%) 6.41 4.49 3.85 2.67 6.64 3.38 8.85 5.60 2.33 2.44 46.67
C (30%) 6.11 6.66 7.19 5.96 5.02 6.49 6.58 3.79 3.64 3.10 54.54
D (40%) 1.43 5.87 6.47 8.43 5.88 1.70 7.77 6.76 7.35 3.94 55.61
E (50%) 6.27 8.46 7.10 5.91 6.90 7.30 7.28 5.70 4.24 7.33 66.50
K (0%) 7.49 5.47 12.29 8.08 11.06 6.64 8.39 4.69 5.02 10.49 79.61
6.66
4.67
5.45
5.56
6.65
7.96
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 12 Uji Normalitas Distribusi Data Tinggi, Jumlah Daun, Jumlah Polong, dan Bobot Kering Biji Tanaman Kedelai 1. Tinggi Tanaman One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test tinggitanaman N
60
Normal Parametersa,,b Most Extreme Differences
Mean
54.4983
Std. Deviation
7.65713
Absolute
.076
Positive
.069
Negative
-.076
Kolmogorov-Smirnov Z
.590
Asymp. Sig. (2-tailed)
.878
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. 2. Jumlah Daun One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Jumlah Daun N Normal Parameters
60 a,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
1.72224
Absolute
.141
Positive
.141
Negative
-.141
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
3.5000
1.096 .181
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
3. Jumlah Polong
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Jumlahpolong N
60
Normal Parameters
a,,b
Most Extreme Differences
Mean
18.8667
Std. Deviation
5.33446
Absolute
.069
Positive
.057
Negative
-.069
Kolmogorov-Smirnov Z
.533
Asymp. Sig. (2-tailed)
.939
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. 4. Bobot Kering Biji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Bobot Biji kering N Normal Parameters
60 a,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
6.1581 2.34406
Absolute
.080
Positive
.080
Negative
-.055
Kolmogorov-Smirnov Z
.620
Asymp. Sig. (2-tailed)
.837
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov. Hasil yang diperoleh pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai sig > 0.05 yang berarti bahwa data tinggi, jumlah daun, jumlah polong, dan bobot kering biji tanaman yang didapatkan berdistribusi normal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Lampiran 13
Uji Homogenitas Data Tinggi, Jumlah Daun, Jumlah Polong, dan Bobot Kering Biji Tanaman Kedelai 1. Tinggi Tanaman Test of Homogeneity of Variances Tinggi Tanaman Kedelai var. Grobogan Levene Statistic
df1
df2
Sig.
2.367 5 54 .052 Tabel di atas menunjukkan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai levene statistik 2.367 dan nilai sig 0.052 > 0.05 pada level probabilitas yang berarti bahwa perlakuan setiap konsentrasi pupuk cair lamtoro terhadap tinggi tanaman kedelai var. Grobogan memiliki varians yang sama (homogen). 2. Jumlah Daun Test of Homogeneity of Variances Jumlah Daun Tanaman Kedelai var. Grobogan Levene Statistic
df1
df2
Sig.
.751 5 54 .589 Tabel di atas menunjukkan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai levene statistik 0.751 dan nilai sig 0.589 > 0.05 pada level probabilitas yang berarti bahwa perlakuan setiap konsentrasi pupuk cair lamtoro terhadap jumlah daun tanaman kedelai var. Grobogan memiliki varians yang sama (homogen). 3. Jumlah Polong Test of Homogeneity of Variances Jumlah Polong Tanaman kedelai var. Grobogan Levene Statistic
df1
df2
Sig.
1.175 5 54 .334 Tabel di atas menunjukkan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai levene statistik 1.175 dan nilai sig 0.334 > 0.05 pada level probabilitas yang berarti bahwa perlakuan setiap konsentrasi pupuk cair lamtoro terhadap jumlah polong tanaman kedelai var. Grobogan memiliki varians yang sama (homogen). 4. Bobot Kering Biji Test of Homogeneity of Variances Bobot Kering Biji yang dihasilkan Tanaman Kedelai var. Grobogan Levene Statistic
df1
df2
Sig.
1.639
5
54
.165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Tabel di atas menunjukkan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai levene statistik 1.639 dan nilai sig 0.165 > 0.05 pada level probabilitas yang berarti bahwa perlakuan setiap konsentrasi pupuk cair lamtoro terhadap jumlah polong tanaman kedelai var. Grobogan memiliki varians yang sama (homogen).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Lampiran 14 Hasil Anova terhadap Tinggi Tanaman Kedelai Sum of Squares Between Groups
df
Mean Square
68.559
5
13.712
Within Groups
3390.711
54
62.791
Total
3459.270
59
F
Sig. .218
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai Sig. 0.953 > 0.05 pada level probabilitas. Hal ini berarti bahwa perlakuan konsentrasi berbeda dari pupuk cair lamtoro tidak mempengaruhi tinggi tanaman kedelai var. Grobogan secara siginifican maka hipotesis ditolak.
.953
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Lampiran 15
Hasil Anova terhadap Jumlah Daun Tanaman Kedelai Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Between Groups
983.483
5
196.697
2.953
.020
Within Groups
3596.700
54
66.606
Total
4580.183
59
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai Sig. 0.020 < 0.05 pada level probabilitas. Hal ini berarti bahwa perlakuan konsentrasi berbeda dari pupuk cair lamtoro mempengaruhi jumlah daun tanaman kedelai var. Grobogan secara siginifican maka hipotesis diterima. Post Hoc Tests dengan uji Duncan Hasil Duncan terhadap Jumlah Daun Tanaman Kedelai Jumlahdaun a
Duncan
Subset for alpha = 0.05 Perlakuan
N
1
B
10
21.9000
D
10
22.1000
C
10
26.8000
26.8000
K
10
27.6000
27.6000
E
10
29.4000
29.4000
A
10
Sig.
2
33.5000 .071
.099
Keterangan: Nilai rata-rata yang berbeda kolom menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji Duncan 0.05 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa perlakuan A(10%) memiliki ratarata pertambahan jumlah daun yang berbeda secara signifikan terhadap perlakuan B(20%) dan perlakuan D(40%).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
Perhitungan dengan CD (Critical Differences) untuk jumlah daun dfbet = 1 ; df with = 54 ; MSwith = 66.606 ; n1 = 10 Fcrit = (1. 54) Fcrit = 4.02 CD =
CD = (
)(
)(
CD = (2.83)(2.58) CD = 7.30 Jika : Perlakuan A (33.5) B (21.9) C (26.8) D (22.1) E (29.4) K (27.6)
CD maka signifikan A (33.5) 0 11.6 6.7 11.4 4.1 5.9
B (21.9) 11.6 0 4.9 0.2 7.5 5.7
C (26.8) 6.7 4.9 0 4.7 2.6 0.8
D (22.1) 11.4 0.2 4.7 0 7.3 5.5
E (29.4) 4.1 7.5 2.6 7.3 0 1.8
K (27.6) 5.9 5.7 0.8 5.5 1.8 0
Berdasarkan selisih means antar perlakuan di atas dapat dilihat bahwa perlakuan A (10%) memberikan perbedaan jumlah daun yang signifikan dengan perlakuan B (20%) dan D (40%), di mana memberikan selisih lebih besar dari nilai CD.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Lampiran 16
Hasil Anova terhadap Jumlah Polong Tanaman Kedelai Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Between Groups
365.533
5
73.107
3.006
.018
Within Groups
1313.400
54
24.322
Total
1678.933
59
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai Sig. 0.018 < 0.05 pada level probabilitas. Hal ini berarti bahwa perlakuan konsentrasi berbeda pupuk cair lamtoro mempengaruhi jumlah polong tanaman kedelai var. Grobogan secara siginifican maka hipotesis diterima. Post Hoc Tests dengan Uji Duncan Hasil Duncan terhadap Jumlah Polong Tanaman Kedelai Jumlahpolong a
Duncan
Subset for alpha = 0.05 Perlakuan
N
1
D
10
15.0000
B
10
17.3000
17.3000
C
10
17.4000
17.4000
E
10
20.4000
K
10
21.2000
A
10
21.9000
Sig.
.311
2
.067
Keterangan: Nilai rata-rata yang berbeda kolom menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji Duncan 0.05
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata jumlah polong yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan A(10%), E (50%), dan K (0%) berbeda secara signifikan terhadap rata-rata jumlah polong yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan D (40%). Perhitungan dengan CD (Critical Differences) untuk jumlah polong dfbet = 1 ; df with = 54 ; MSwith = 24.322; n1 = 10 Fcrit = (1. 54) Fcrit = 4.02 CD =
CD = (
)(
)(
CD = (2.83)(1.559) CD = 4.411 Jika :
CD maka signifikan
Perlakuan A (21.9) B (17.3) C (17.4) D (15) E (20.4) K (21.2) 0 4.6 6.9 4.5 1.5 0.7 A (21.9) 4.6 0 0.1 2.3 3.1 3.9 B (17.3) 4.5 0.1 0 2.4 3 3.8 C (17.4) 6.9 0 5.4 2.3 2.4 6.2 D (15) 1.5 3.1 3 5.4 0 0.8 E (20.4) 6.2 0.7 3.9 3.8 0.8 0 K (21.2) Berdasarkan selisih means antar perlakuan di atas dapat dilihat bahwa perlakuan A (10%) memberikan perbedaan jumlah polong yang signifikan dengan perlakuan B (20%) C (10%) dan D (40%). Perlakuan D (20%) memberikan jumlah polong yang berbeda antara perlakuan E (50%) dan K (0%).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
Lampiran 17
Hasil Anova terhadap Bobot Kering Biji Tanaman Kedelai Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Between Groups
68.183
5
13.637
2.877
.023
Within Groups
255.998
54
4.741
Total
324.181
59
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai Sig. 0.023 < 0.05 pada level probabilitas. Hal ini berarti bahwa perlakuan konsentrasi berbeda pupuk cair lamtoro mempengaruhi bobot kering tanaman kedelai var. Grobogan secara siginifican maka hipotesis diterima. Post Hoc Tests dengan Uji Duncan Hasil Duncan terhadap Bobot Kering Biji Tanaman Kedelai
Duncana Subset for alpha = 0.05 Perlakuan
N
1
B
10
4.6665
C
10
5.4539
D
10
5.5608
E
10
6.6497
6.6497
A
10
6.6564
6.6564
K
10
Sig.
2
7.9611 .072
.210
Keterangan: Nilai rata-rata yang berbeda kolom menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji Duncan 0.05
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Hasil tersebut menunjukkan bahwa bobot biji kering yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan K (0%) memiliki bobot biji kering yang berbeda secara signifikan terhadap bobot kering biji yang diberi perlakuan B(20%), C (30%), dan D(40%). Perhitungan dengan CD (Critical Differences) untuk bobot kering biji dfbet = 1 ; df with = 54 ; MSwith = 4.741; n1 = 10 Fcrit = (1. 54) Fcrit = 4.02 CD =
CD = (
)(
)(
CD = (2.83)(0.688) CD = 1.947 Jika : Perlakuan A (6.66) B (4.67) C (5.45) D (5.56) E (6.65) K (7.96)
CD maka signifikan A (6.66) 0 1.99 1.21 1.10 0.01 1.30
B (4.67) 1.99 0 0.78 0.89 1.98 3.29
C (5.45) 1.21 0.78 0 0.11 1.20 2.51
D (5.56) 1.10 0.89 0.11 0 1.09 2.40
E (6.65) 0.01 1.98 1.20 1.09 0 1.31
K (7.96) 1.30 3.29 2.51 2.40 1.31 0
Berdasarkan selisih means antar perlakuan di atas dapat dilihat bahwa perlakuan K (10%) memberikan bobot kering biji yang berbeda secara signifikan dengan perlakuan B (20%) C (10%) dan D (40%). Perlakuan B (20%) memberikan jumlah polong yang berbeda antara perlakuan A (10%), E (50%) dan K (0%).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
Lampiran 18
Suhu dan Curah Hujan Bulan Maret Hingga Bulan Juni
1. Data Suhu Harian Paingan, Sleman, Yogyakarta Bulan Maret 2015 Tanggal 1-Mar-15 2-Mar-15 3-Mar-15 4-Mar-15 5-Mar-15 6-Mar-15 7-Mar-15 8-Mar-15 9-Mar-15 10-Mar-15 11-Mar-15 12-Mar-15 13-Mar-15 14-Mar-15 15-Mar-15 16-Mar-15 17-Mar-15 18-Mar-15 19-Mar-15 20-Mar-15 21-Mar-15 22-Mar-15 23-Mar-15 24-Mar-15 25-Mar-15 26-Mar-15 27-Mar-15 28-Mar-15 29-Mar-15 30-Mar-15 31-Mar-15
Siang (0C) 32 32 33 30 31 33 31 33 34 33 32 32 33 33 31 32 32 32 33 32 32 32 32 33 32 33 32 33 32 31 32
Bulan April 2015 Malam (0C) 24 23 23 24 24 24 24 25 25 25 24 23 23 23 23 23 24 24 26 26 26 25 25 24 24 24 25 24 24 15 25
Tanggal 1-Apr-15 2-Apr-15 3-Apr-15 4-Apr-15 5-Apr-15 6-Apr-15 7-Apr-15 8-Apr-15 9-Apr-15 10-Apr-15 11-Apr-15 12-Apr-15 13-Apr-15 14-Apr-15 15-Apr-15 16-Apr-15 17-Apr-15 18-Apr-15 19-Apr-15 20-Apr-15 21-Apr-15 22-Apr-15 23-Apr-15 24-Apr-15 25-Apr-15 26-Apr-15 27-Apr-15 28-Apr-15 29-Apr-15 30-Apr-15
Siang Malam (0C) (0C) 32 25 34 25 31 23 32 24 33 24 33 26 33 25 33 25 33 25 33 25 32 25 32 24 32 25 32 25 32 25 33 25 33 25 31 24 32 26 33 25 33 25 33 25 32 24 32 24 30 24 32 25 32 25 33 24 33 24 32 25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bulan Mei 2015 Tanggal 1-May-15 2-May-15 3-May-15 4-May-15 5-May-15 6-May-15 7-May-15 8-May-15 9-May-15 10-May-15 11-May-15 12-May-15 13-May-15 14-May-15 15-May-15 16-May-15 17-May-15 18-May-15 19-May-15 20-May-15 21-May-15 22-May-15 23-May-15 24-May-15 25-May-15 26-May-15 27-May-15 28-May-15 29-May-15 30-May-15 31-May-15
Siang (0C) 32 30 32 30 32 32 31 32 31 31 31 31 31 31 31 31 30 30 30 30 31 32 30 31 31 31 31 30 31 31 31
118
Bulan Juni 2015 Malam (0C) 25 24 25 25 25 25 25 26 25 25 25 25 26 26 26 27 25 24 23 22 22 23 24 25 25 25 24 24 24 25 25
Tanggal 1-Jun-15 2-Jun-15 3-Jun-15 4-Jun-15 5-Jun-15 6-Jun-15 7-Jun-15 8-Jun-15 9-Jun-15 10-Jun-15 11-Jun-15 12-Jun-15 13-Jun-15 14-Jun-15 15-Jun-15 16-Jun-15 17-Jun-15 18-Jun-15 19-Jun-15 20-Jun-15 21-Jun-15 22-Jun-15 23-Jun-15 24-Jun-15
Siang Malam (0C) (0C) 29 25 31 24 32 24 31 25 31 25 31 26 30 25 30 26 30 26 29 26 30 25 30 24 30 23 30 23 31 24 31 22 31 22 29 23 29 24 29 22 31 23 30 23 29 23 31 23
Sumber: http://www.accuweather.com/id/id/yogyakarta/211671/month/211671?monyr=6/0 1/2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
2. Data Curah Hujan Harian Paingan, Sleman, Yogyakarta
Bulan Maret 2015 Tanggal 1-Mar-15 2-Mar-15 3-Mar-15 4-Mar-15 5-Mar-15 6-Mar-15 7-Mar-15 8-Mar-15 9-Mar-15 10-Mar-15 11-Mar-15 12-Mar-15 13-Mar-15 14-Mar-15 15-Mar-15 16-Mar-15 17-Mar-15 18-Mar-15 19-Mar-15 20-Mar-15 21-Mar-15 22-Mar-15 23-Mar-15 24-Mar-15 25-Mar-15 26-Mar-15 27-Mar-15 28-Mar-15 29-Mar-15 30-Mar-15 31-Mar-15
Curah Hujan (mm) 1 48 0 0 0 0 2 0 12 0 38 10 9 34 6 0 0 0 0 0 0 0 0 24 0 3 0 43 5 0 2
Bulan April 2015 Tanggal 1-Apr-15 2-Apr-15 3-Apr-15 4-Apr-15 5-Apr-15 6-Apr-15 7-Apr-15 8-Apr-15 9-Apr-15 10-Apr-15 11-Apr-15 12-Apr-15 13-Apr-15 14-Apr-15 15-Apr-15 16-Apr-15 17-Apr-15 18-Apr-15 19-Apr-15 20-Apr-15 21-Apr-15 22-Apr-15 23-Apr-15 24-Apr-15 25-Apr-15 26-Apr-15 27-Apr-15 28-Apr-15 29-Apr-15 30-Apr-15
Curah Hujan (mm) 46 51 33 0 0 0 32 7 0 1 18 4 10 1 0 0 29 0 0 4 1 1 8 0 7 5 1 0 8 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bulan Mei 2015 Tanggal 1-May-15 2-May-15 3-May-15 4-May-15 5-May-15 6-May-15 7-May-15 8-May-15 9-May-15 10-May-15 11-May-15 12-May-15 13-May-15 14-May-15 15-May-15 16-May-15 17-May-15 18-May-15 19-May-15 20-May-15 21-May-15 22-May-15 23-May-15 24-May-15 25-May-15 26-May-15 27-May-15 28-May-15 29-May-15 30-May-15 31-May-15
Curah Hujan (mm) 0 2 20 17 22 0 0 2 5 48 11 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 0 22 15 72 7 0 37
120
Bulan Juni 2015
Tanggal 1-Jun-15 2-Jun-15 3-Jun-15 4-Jun-15 5-Jun-15 6-Jun-15 7-Jun-15 8-Jun-15 9-Jun-15 10-Jun-15 11-Jun-15 12-Jun-15 13-Jun-15 14-Jun-15 15-Jun-15 16-Jun-15 17-Jun-15 18-Jun-15 19-Jun-15 20-Jun-15 21-Jun-15 22-Jun-15 23-Jun-15 24-Jun-15
Curah Hujan (mm) 34 0 5 8 2 0 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0
Sumber : http://www.accuweather.com/id/id/yogyakarta/211671/month/211671?monyr=6/0 1/2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Lampiran 19
Data Pengukuran pH dan Kelembapan Tanah
Tanggal 26-Mar-15
2-Apr-15
Yang diukur
10%
20%
30%
40%
50%
Rata
pH
6.5
6.2
6.2
6
6.3
6.3
6.25
Moisture (%)
5.3
5.5
5.23
5.16
5.03
5.16
pH
5.5
5.6
5.1
5.1
5.2
5
4
5
5.4
5.2
6.8
6.3
5.6
5.7
5.3
5.6
5.5
5.7
1
1
1.6
1
1
1
5.3
5.6
5.7
6.1
6.1
5.6
1
2
2.3
1
1
1
5.8
6
6
5.7
5.8
5.5
1
1
1
1
1
1
pH
5.8
6.2
6.2
6.06
5.67
5.73
Moisture (%)
2.3
3.16
3
2.33
2.16
2
pH
6.06
6.33
6.26
5.93
5.86
6.46
Moisture (%)
1.33
1
1
1
1.67
1
6.2
6
6.06
5.93
5.93
6.2
1
1
1
1
1
1
pH Moisture (%)
16-Apr-15
pH Moisture (%)
23-Apr-15
pH Moisture (%)
30-Apr-15
7-May-15
Rata-
0%
Moisture (%) 9-Apr-15
Konsentrasi
14-May-15 pH Moisture (%)
Pengukuran pH dan Kelembapan tanah di Areal Terbuka Tanggal 10-Jun-15 17-Jun-15 24-Jun-15
Pengukuran pH Moisture (%) pH Moisture (%) pH Moisture (%)
K (0%) 6.067 2.667 6.067 1.83 5.3 3
5.25
5.57
5.73
5.8
5.94
6.15
6.05
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 20
Dokumentasi Pembuatan Pupuk Cair dari Daun Lamtoro
Daun Lamtoro Daun Lamtoro
Penambahan Tetes Tebu
Penambahan Air Bekas Cuci Beras
Daun dipotong
Penambahan EM-4
Penambahan Air
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
Inkubasi secara anaerob
Hasil fermentasi selama 1 bulan
Pupuk diencerkan saat diaplikasikan
Hasil pupuk cair setelah disaring
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
Tanaman kedelai var. Grobogan di Areal dengan Naungan
Tanaman kedelai umur 1 minggu
Kedelai umur 2 mingguan
Areal dengan atap plastik dan paranet
Fase generatif mulai awal bulan ke-2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembentukan polong minggu ke-5
Masa Panen
Polong berisi
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
Pertumbuhan Tanaman di Areal Terbuka
Areal Terbuka
Tanaman sehat umur 2 minggu
Hama yang ditemukan
Belalang
Ulat Grayak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kepik Coklat
127
Pestisida Organik “Pesona”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Akar Tanaman
Perlakuan A
Perlakuan E
Kontrol
128