PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS SOROWAJAN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh: MARITA RAHAYU 091134015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakkan, dan bertekunlah dalam doa. Roma 12:12. There are so many people out there who will tell you that you can’t. What you’ve got to do is turn around and say “watch me.” -unknownNo one is born to lose. Everyone is born to win. And the biggest difference that separates the one from the other is the willingness to learn, to change, and to growth. -Yulikuspartono-
Karya ilmiah sederhana ini Penulis persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkati dan menyertai setiap langkahku, serta mendengarkan dan mengabulkan permohonanku. 2. Bunda Maria perantara segala rahmat. 3. Kedua orangtua, Kakak dan Adikku yang selalu memberikan semangat dan banyak dukungan. 4. Semua sahabat yang selalu memberikan banyak dukungan dan bantuan. 5. Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Rahayu, Marita. 2013. Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Kata kunci: inkuiri, kemampuan mengaplikasi, kemampuan mengingat, mata pelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana terhadap kemampuan 1) mengaplikasi dan 2) menganalisis pada siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental design tipe non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta. Sample terdiri dari kelas VA sebanyak 36 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VB sebanyak 36 siswa sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa satu soal essai untuk kemampuan mengaplikasi dan satu soal essai untuk kemampuan menganalisis. Pengumpulan data dilakukan dengan memberi soal pretest dan posttest, kemudian diolah menggunakan program IBM SPSS Statistics 20 for Windows. Ada beberapa tahapan dalam pengujian, antara lain: 1) uji perbedaan pretest, 2) uji kenaikan skor pretest ke posttest, 3) uji selisih skor posttest, 4) uji besar pengaruh, 5) uji beda posttest I dan posttest II baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,008 atau (p < 0,05) dengan nilai M = 0,58, SE = 0,11 untuk kelompok eksperimen dan M = 0,07, SE = 0,15 untuk kelompok kontrol. 2) metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,294 atau (p > 0,05) dengan nilai M = 0,26, SE = 0,13 untuk kelompok eksperimen dan nilai M = 0,07, SE = 0,12 untuk kelompok kontrol.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Rahayu, Marita. 2013. The effect of using inquiry method on the application and analyze ability on science in 5th grade Kanisius Sorowajan Yogyakarta Elementary School. Skripsi. Yogyakarta: Sanata Dharma University. Key word: inquiry, ability to apply, ability to remember, science subject. This research aim to determine the effect of using inquiry method in science subject at part simple machine toward the ability to apply and to analyze at 5th grade student at Kanisius Sorowajan Elementary School Yogyakarta at 2012/2013 academic year. The type of research that use in this study is quasi-experimental and the type is non-equivalent control group design. The population of this research are students in 5th grade in Kanisius Sorowajan Yogyakarta elementary School. The sample divided into 36 students at class V A as experimental class and 36 students at class V B as control class. The research instrument consist of two essay, the first for ability to apply and the second for ability to analyze. The data collect by give the student tasks to fill the essay (pretest and posttest). The data processing in this research using IBM SPSS statistics 20 for Windows. There are some test to get the main purpose of this research: 1) test pretest differences, 2) increase in test scores pretest to posttest, 3) test the difference in posttest scores, 4) test the influence, 5) different test posttest I and posttest II both the control group and the experimental group. The result showed that 1) the method of inquiry significantly affects the ability to apply. This indicated by the sig. (2-tailed) that show value 0,008 or (p < 0,05) with M = 0,58, and SE = 0,11 for experimental group, and M = 0,07, SE = 0,15 for control group. 2) the method of inquiry does not significantly affects the ability to analize. This indicated by the sig. (2-tailed) that show value 0,294 or (p > 0,05) with M = 0,26 and SE = 0,13 for experimental group, and M = 0,07, SE = 0,12 for control group.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat, kasih, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengaplikasi dan Menganalisis Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta” disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap hati dan rasa syukur penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. G. Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST, M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dari awal peyusunan hingga selesai. 3. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D., selaku Wakaprodi PGSD. 4. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dari awal hingga akhir penyusunan skripsi. 5. Brigitta Erlita Tri A., S.Psi., M.Psi., selaku dosen penguji III yang telah banyak memberikan masukkan dan saran untuk skripsi ini. 6. B. Suwardi, S. Pd, selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta. 7. Yanuar Setyarso, S.Pd., selaku guru mitra SD peneliti yang sudah banyak membantu peneliti sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar. 8. Siswa kelas VA dan VB SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta yang telah bekerjasama dan bersedia menjadi subjek peneltian sehingga penelitian berjalan lancar.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9. Sekretariat PGSD yang telah membantu proses perijinan penelitian sampai skripsi ini selesai. 10. Kedua orangtua terkasih, Stepanus Tukimin dan Yosepine Sukiyem yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis. 11. Adik dan Kakak terkasih, Fx. Selamet Waluyo dan Eko Hadi Susanto atas semangat, motivasi dan doanya. 12. Sahabat terkasih, Freddy N. Wetty atas motivasi, dukungan dan doanya. 13. Teman-teman penelitian kolaboratif payung IPA (Era, Santi, Ika, Dita, Ica, Yuni, Berek, Shiro, Pram, Erming, Ulin, Lia, Danang, Sri) yang memberi banyak masukkan dan bantuan kepada penulis dalam melakukan penelitian dan menyelesaikan karya skripsi ini. 14. Teman-teman kos Sang Lebun I (Dita, Esti, Tina, Cathrine, Wulan, Mbak Danik, Denok, Mbak Ratih, Mbak Desi, Mbak Hesti, Mbak Nia & Anik) yang telah memberikan semangat dan dukungan selama kuliah. Terima kasih atas kebersaannya selama ini sehingga penulis merasa menemukan keluarga baru di Yogyakarta. 15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas semuanya. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Namun, penulis berharap karya ilmiah sederhana ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
Penulis
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Judul Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................. vi ABSTRAK ........................................................................................................... vii ABSTRACT ........................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian ........................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3 1.3 Tujuan penelitian ....................................................................................... 4 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 4 BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................. 5 2.1 Kajian Pustaka .......................................................................................... 5 2.1.1 Teori-teori yang relevan ............................................................... 5 2.1.1.1 Metode Inkuiri .............................................................................. 5 2.1.1.2 Proses Kognitif ............................................................................. 13 2.1.1.3 Ilmu Pengetahuan Alam ............................................................... 16 2.1.1.4 Materi Pesawat Sederhana ............................................................ 16 2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya .......................................................................... 21 2.2.1 Penelitian-penelitian tentang Inkuiri ............................................ 21 2.2.2 Penelitian tentang Kemampuan kognitif ...................................... 23 2.2.3 Literature Map ............................................................................. 25 2.3 Kerangka Berpikir .......................................................................................... 25 2.4 Hipotesis Penelitian ........................................................................................ 27 BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 28 3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 28 3.2 Setting Penelitian....................................................................................... 29 3.2.1 Lokasi Penelitian ............................................................................. 29 3.2.2 Waktu Pengambilan Data ................................................................ 30 3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................. 31 3.4 Variabel Penelitian ................................................................................... 31 3.5 Definisi Operasional ................................................................................. 32 3.6 Instrumen Penelitian ................................................................................. 33 3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................... 34 3.8 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 37 3.9 Teknik Analisis Data ................................................................................ 38 3.9.1 Uji Normalitas ................................................................................. 38 3.9.2 Uji Hipotesis ................................................................................. 38
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.9.2.1 Menguji Perbedaan Skor Pretest .................................................. 38 3.9.2.2 Uji Perbedaan Skor Pretest Dan Posttest ..................................... 39 3.9.2.3 Uji Perbedaan Skor Pretest Dan Posttest ...................................... 39 3.9.2.4 Uji Besarnya Pengaruh Metode Inkuiri ........................................ 39 3.9.2.5 Retensi pengaruh metode inkuiri .................................................. 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 41 4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 41 4.1.1 Pengaruh Penggunaan Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengaplikasi ... 41 4.1.1.1 Uji Perbedaan Skor Pretest Kemampuan Mengaplikasi ................... 44 4.1.1.2 Uji Perbedaan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mengaplikasi .. 45 4.1.1.3 Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mengaplikasi .. 47 4.1.1.4 Uji Besarnya Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengaplikasi ................................................................................ 48 4.1.1.5 Retensi Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengaplikasi ................................................................................ 49 4.1.2 Pengaruh Penggunaan Inkuiri Terhadap Kemampuan Menganalisis ...... 50 4.1.2.1 Uji Perbedaan skor Pretest Kemampuan Menganalisis ...................... 53 4.1.2.2 Uji Perbedaan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Menganalisis .... 54 4.1.2.3 Uji Selisih Skor pretest ke Posttest Kemampuan Menganalisis ........ 55 4.1.24 Uji Besarnya Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Menganalisis ................................................................................ 57 4.1.2.5 Retensi Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Menganalisis ........................................................................................ 58 4.1.3 Rangkuman Hasil Penelitian ............................................................ 60 4.3 Pembahasan ........................................................................................................ 4.2.1 Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengaplikasi ...... 4.2.2 Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Menganalisis ......
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 5.2 Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 5.3 Saran ................................................................................................... DAFTAR REFERENSI ....................................................................................... LAMPIRAN .........................................................................................................
xii
60
60 61 63 64 64 64 65 68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Rincian jumlah siswa tiap kelas .............................................................. 30 Tabel 2. Jadwal Pengambilan Data ...................................................................... 30 Tabel 3. Matriks Pengembangan Instrumen ......................................................... 34 Tabel 4. Hasil Uji Validitas dari Semua Variabel ................................................ 35 Tabel 5. Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen dari Semua Aspek .............. 35 Tabel 6. Perhitungan Reliabilitas ......................................................................... 36 Tabel 7. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 37 Tabel 8. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Mengaplikasi. .................................. 43 Tabel 9. Perbandingan Skor Pretest Kemampuan Mengaplikasi ......................... 45 Tabel 10. Perbandingan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mengaplikasi .... 46 Tabel 11. Perbandingan Selisih Skor Kemampuan Mengaplikasi ....................... 48 Tabel 12. Hasil Perhitungan Besarnya Effect Size Kemampuan Mengaplikasi ... 49 Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Posttest II Kemampuan Mengaplikasi ............... 50 Tabel 14. Perbandingan Skor Posttest I dan Posttest II Kemampuan Mengaplikasi .................................................................................. 50 Tabel 15. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Menganalisis ................................ 52 Tabel 16. Perbedaan Skor Pretest Kemampuan Menganalisis ............................ 53 Tabel 17. Perbandingan Skor Pretest Ke Posttest Kemampuan Menganalisis ... 54 Tabel 18. Perbandingan Selisih Skor Kemampuan Menganalisis ....................... 55 Tabel 19. Hasil Perhitungan Besarnya Effect Size Kemampuan Mengaplikasi .... 56 Tabel 20. Hasil Uji Normalitas Posttest II Kemampuan Menganalisis ............... 59 Tabel 21. Perbandingan Skor Posttest I dan Posttest II Kemampuan Menganalisis 59 Tabel 22. Rangkuman Perbandingan Skor Pretest .............................................. 60 Tabel 23. Rangkuman Perbandingan Skor Pretest Ke Posttest ........................... 60 Tabel 24. Rangkuman Perbandingan Skor Posttest ............................................. 60 Tabel 25. Rangkuman Perbandingan Skor Besarnya Pengaruh (Effect Size) ...... 60 Tabel 26. Rangkuman Perbandingan Skor Posttest I ke Posttest II ..................... 60
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Prinsip kerja pengungkit golongan I ................................................... 17 Gambar 2. Alat yang menggunakan prinsip pengungkit golongan I .................... 17 Gambar 3. Prinsip kerja pengungkit golongan II ................................................. 18 Gambar 4. Alat yang menggunakan prinsip pengungkit golongan II .................. 18 Gambar 5. Prinsip kerja pengungkit golongan III ................................................ 18 Gambar 6. Alat yang menggunakan prinsip pengungkit golongan III ................. 19 Gambar 7. Alat-alat yang menggunakan prinsip bidang miring .......................... 19 Gambar 8. Katrol tetap ................................................................................. ........ 20 Gambar 9. Katrol bebas......................................................................................... 20 Gambar 10. Katrol Majemuk ............................................................................... 21 Gambar 11. Roda berporos pada sepeda .............................................................. 21 Gambar 12. Literature Map dari Penelitian yang Dahulu .................................... 24 Gambar 13. Desain Penelitian .............................................................................. 29 Gambar 14. Pemetaan Variabel ............................................................................ 32 Gambar 15. Grafik Perbandingan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen kemampuan mengaplikasi ............................................. 48 Gambar 16. Grafik perbandingan pretest, posttest I, dan posttest II kemampuan mengaplikasi ................................................................................... 51 Gambar 17. Grafik Perbandingan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen kemampuan menganalisis .............................................. 57 Gambar 18. Grafik perbandingan pretest, posttest I, dan posttest II pada kemampuan menganalisis ............................................................................ 59
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN halaman Lampiran 1. Silabus Kelompok Kontrol ........................................................... Lampiran 2. Silabus Kelompok Eksperimen .................................................... Lampiran 3. RPP Kelompok Kontrol ............................................................... Lampiran 4. RPP Kelompok Eksperimen ......................................................... Lampiran 5. Soal Essai Penelitian ..................................................................... Lampiran 6. Kunci Jawaban .............................................................................. Lampiran 7. Rubrik Penilaian ............................................................................
69 72 75 84 100 102 103
Lampiran 8. Hasil Analisis SPSS Uji Validitas ........................................................... 105 Lampiran 9. Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas ....................................................... 107 Lampiran 10. Tabulasi Nilai Pretest, Posttest I, dan Posttest II .................................. 108
Lampiran 11. Rekapitulasi Nilai ....................................................................... Lampiran 12. Uji Normalitas Data Kemampuan Mengaplikasi ........................ Lampiran 13. Uji Beda Pretes Kemampuan Mengaplikasi .............................. Lampiran 14. Uji Kenaikan Skor Pretes ke Posttes Kemampuan Mengapikasi ...................................................................................................... Lampiran 15. Uji Normalitas Selisih Pretes ke Posttes Kemampuan Mengaplikasi ..................................................................................................... Lampiran 16. Uji Selisih Pretest dan Posttest Kemampuan Mengaplikasi ....... Lampiran 17. Uji Normalitas Data Kemampuan Menganalisis ........................ Lampiran 18. Uji Beda Pretes Kemampuan Menganalisis ............................... Lampiran 19. Uji Kenaikkan Skor Pretes ke Posttes Kemampuan Menganalisis ..................................................................................................... Lampiran 20. Uji Normalitas Selisih Pretes ke Posttes Kemampuan Menganalisis ..................................................................................................... Lampiran 21. Uji Selisih Pretest dan Posttest Kemampuan Menganalisis ...... Lampiran 22. Uji Normalitas Data Posttest II .................................................. Lampiran 23. Uji Retensi Pengaruh Metode Inkuiri Kemampuan Mengaplikasi ..................................................................................................... Lampiran 24. Uji Retensi Pengaruh Metode Inkuiri Kemampuan Menganalisis ..................................................................................................... Lampiran 25. Uji Besar Pengaruh Metode Inkuiri (Effect Size) Kemampuan Mengaplikasi ............................................................................... Lampiran 26. Uji Besar Pengaruh Metode Inkuiri (Effect Size) Kemampuan Menganalisis ................................................................................ Lampiran 27. Lembar Kerja Siswa ................................................................... Lampiran 28. Hasil Jawaban Anak ................................................................... Lampiran 29. Foto-foto Penelitian di SDK Sorowajan Yogyakarta Kelas Kontrol .................................................................................................... Lampiran 30. Surat Izin Penelitian .................................................................... Lampiran 31. Surat Keterangan Penelitian ....................................................... Lampiran 32. Daftar Riwayat Hidup .................................................................
xv
114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 145 149 151 152 153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab I ini akan dibahas latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Bagian-bagian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan dasar merupakan pendidikan yang paling utama dan paling penting bagi setiap
orang karena akan berpengaruh terhadap tingkat
perkembangan dan pengetahuan seseorang ke dalam tahap berikutnya. Karena itu, proses pendidikan menjadi hal yang vital serta tidak terlepas dari proses pembelajaran yang ada di sekolah. Pada kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh seorang guru, ia harus mampu menggerakkan siswanya untuk aktif (student centered learning) berperan dalam setiap proses pembelajaran. Salah satu mata pelajaran wajib di sekolah dasar adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Peserta didik harus diperkenalkan dengan IPA sebagai mata pelajaran yang menarik karena bisa membantu untuk memahami tentang dunia dan diri sendiri (Jarvis dalam Fauziah, 2011:99). Pada proses pembelajaran, siswa hendaknya bukan sebagai penerima informasi, melainkan siswa sendiri yang menemukan informasi juga dapat mengaplikasikan dan menganalisis suatu informasi yang didapatnya. Hal ini dikarenakan pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang dapat berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar. Selain itu hendaknya IPA juga menjadi salah satu pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan kognitif pada tahap mengaplikasi dan menganalisis. Hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru kelas V dan observasi kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran IPA kelas VA dan VB SD Kanisius Sorowajan pada tanggal 11 dan 18 Januari 2013, peneliti menemukan bahwa pembelajaran IPA yang dilakukan oleh guru masih bersifat tradisional. Pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru (teacher centered learning),
model
menggunakan
pembelajaran
metode
ceramah
kurang dan
bervariasi,
mencatat.
cenderung
Selain
itu,
monoton
guru
lebih
mementingkan penghafalan materi yang dipelajari bukan pada pemahaman. Peran 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
siswa dalam proses pembelajaran IPA masih sangat kurang. Siswa tidak diberi permasalahan untuk dipecahkan melainkan hanya berperan sebagai penerima informasi saja. Dominasi guru dalam proses pembelajaran tersebut menyebabkan siswa lebih banyak diam, bukan mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, serta tidak mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan. Hal ini menyebabkan siswa menjadi pasif dan perkembangan proses kognitif pada kemampuan mengaplikasi dan menganalisis kurang dikembangkan. Padahal semestinya kemampuan mengaplikasi dan menganalisis siswa hendaknya mulai digali dan dikembangkan ketika siswa berada pada pendidikan dasar karena akan berpengaruh pada perkembangan dan pengetahuan siswa pada tahap berikutnya. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan di SD Kanisius Sorowajan, peneliti menemukan adanya kesenjangan antara kondisi yang seharusnya dialami oleh siswa dalam proses pembelajaran IPA dengan kenyataan yang ada di kelas. Kemampuan kognitif peserta didik yang seharusnya dapat dikembangkan pada tingkat yang lebih tinggi, seperti mengaplikasi dan menganalisis (bukan hanya menghafal) tidak dikembangkan sebagaimana mestinya. Kesenjangan yang terjadi diduga karena metode pembelajaran yang digunakan oleh guru di kelas hanya terfokus pada metode ceramah. Kondisi ini mengakibatkan siswa sulit untuk mengembangkan kemampuan mengaplikasi dan menganalisis dengan menemukan informasi sendiri. Hal tersebut menjadikan proses pembelajaran di kelas menjadi kurang menarik dan siswa belum dapat mengembangkan kemampuan kognitifnya pada tingkat yang lebih tinggi. Berdasarkan realitas pembelajaran IPA yang belum sesuai dengan yang diharapkan yaitu rendahnya kemampuan kognitif mengaplikasi dan menganalisis, perlu diujicobakan suatu metode pembelajaran yang dapat menempatkan siswa sebagai subjek belajar, mengembangkan kemampuan berpikir kognitif siswa yaitu mengaplikasi dan menganalisis, serta mengembangkan keterampilan siswa dalam IPA. Ada beberapa metode pembelajaran yang dapat menempatkan siswa sebagai subjek dalam belajar, mengembangkan kemampuan berpikir kognitif dan keterampilan siswa dalam IPA. Metode inkuiri merupakan salah satu jawaban yang
tepat
sebagai
solusi
bagi
permasalah
pada
penelitian
ini. 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Mahmudatussa’adah (2011:117) berpendapat bahwa inkuiri bukan hanya metode atau pendekatan pembelajaran, melainkan juga sebuah filosofi belajar. Peserta didik dilatih untuk selalu bertanya kemudian menentukan strategi atau cara menjawab, menganalisis dan akhirnya menemukan jawaban dari pertanyaannya. Dalam pembelajaran dengan inkuiri, siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri sendiri. Jadi dalam pembelajaran dengan inkuiri, siswa betul-betul ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari beberapa metode inkuri yang ada, metode inkuri yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode inkuiri terbimbing dengan tujuh langkah. Hal ini karena siswa SD masih memerlukan banyak pengarahan dan petunjuk dari guru dalam belajar dengan metode inkuiri. Penelitian ini dibatasi pada pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis dalam mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana pada siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013. Kemampuan mengaplikasi dan menganalisis diukur dari hasil pretest dan posttest. Kelas yang dipakai dalam penelitian ini adalah kelas VA dan VB. Standar kompetensi yang digunakan yaitu Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Kompetensi Dasar yang digunakan adalah 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimental dengan tipe nonequivalent control group design. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1
Apakah penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi pada mata pelajaran IPA materi pembelajaran pesawat sederhana siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan tahun pelajaran 2012/2013?
1.2.2
Apakah penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis pada mata pelajaran IPA materi pembelajaran pesawat
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sederhana siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan tahun pelajaran 2012/2013? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1
Mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi pada mata pelajaran IPA materi pembelajaran pesawat sederhana siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan tahun pelajaran 2012/2013.
1.3.2
Mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis pada mata pelajaran IPA materi pembelajaran pesawat sederhana siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan tahun pelajaran 2012/2013.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1
Bagi Peneliti Peneliti mendapat pengalaman baru dalam menerapkan metode inkuiri pada pelajaran IPA sehingga dapat lebih memahami metode inkuiri dan menjadi inspirasi bagi peneliti untuk menggunakan metode inkuiri dalam melakukan pembelajaran di kelas.
1.4.2
Bagi Guru Guru mendapatkan pengalaman dalam menerapkan pembelajaran IPA dengan metode inkuiri dan diharapkan dapat dikembangkan untuk pembelajaran lainnya sehingga dapat menambah variasi mengajar guru dalam menggunakan metode pembelajaran.
1.4.3
Bagi Siswa Siswa mendapatkan pengalaman yang baru dalam belajar dengan menggunakan metode inkuiri khususnya pada materi pesawat sederhana. Metode inkuiri dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa sampai ke level kognitif yang lebih tinggi.
1.4.4
Bagi Sekolah Dapat menambah bahan bacaan terkait dengan penelitian khususnya materi pesawat sederhana dengan menggunakan metode inkuiri dan dapat meningkatkan wawasan warga di sekolah tentang metode pembelajaran.
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Pada Bab II ini akan dibahas kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Pada bagian kajian pustaka akan dipaparkan teori-teori yang relevan yaitu metode inkuiri, proses kognitif, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pada penelitian sebelumnya akan dibahas penelitianpenelitian tentang inkuiri, penelitian tentang kemampuan proses kognitif, dan literature map. Kerangka berpikir berisi kerangka teoritis yang menghubungkan variabel-variabel penelitian. Hipotesis berisi jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian. 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1
Teori-teori yang Relevan
2.1.1.1 Metode Inkuiri 1. Pengertian Metode Inkuiri Pembelajaran yang optimal tercapai jika pembelajaran memberikan pengaruh positif dalam perkembangan kognitif siswa. Metode pembelajaran memiliki keterkaitan dengan kegiatan belajar yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran. Metode mengajar digunakan guru sebagai cara penyampaian materi pembelajaran kepada siswa. Metode pembelajaran menurut Yamin (2009:145) berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat banyak metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Salah satu metode yang dapat menempatkan siswa sebagai subjek belajar dan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kognitif adalah metode inkuiri. Metode inkuiri menurut Sanjaya (2006:194) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertayakan. Menurut Gulo (2004:84-85) inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Adapun Piaget (dalam Mulyasa, 2006:108) mengemukakan bahwa metode inkuiri merupakan metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawaban sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan peserta didik lain. Selanjutnya Hanafiah dan Suhana (dalam Fitriana, dkk., 2013) menjelaskan bahwa inkuiri merupakan suatu rangkaian yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku. Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama pembelajaran inkuiri menurut Sanjaya (2006:194-195) antara lain: 1) Metode inkuiri menekankan aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. 2) Seluruh aktivitas siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self confidence). Dengan demikian, metode pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. 3) Tujuan utama dari pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan
berpikir
secara
sistematis,
logis,
dan
kritis
atau
mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam metode inkuiri siswa tidak hanya dituntut menguasai materi pelajaran akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan kemampuan yang dimilikinya.
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa metode inkuiri merupakan suatu metode pembelajaran yang bersifat penemuan yang berpusat pada siswa. Metode pembelajaran ini menuntut siswa untuk berpikir lebih kompleks, yaitu siswa didorong untuk terlibat secara langsung untuk melakukan inkuiri dengan merumuskan masalah, melakukan eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan untuk menemukan jawaban dari permasalahan. 2. Prinsip Metode Inkuiri Beberapa prinsip dan penjelasannya yang harus diperhatikan guru dalam melakukan metode inkuiri menurut Sanjaya (2006:197-199) sebagai berikut. 1) Berorientasi pada pengembangan intelektual Tujuan utama dari metode inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Kriteria keberhasilan dari pembelajaran inkuri bukan ditentukan oleh sejauh mana siswa dapat mengusai materi pelajaran, akan tetapi sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu sendiri. 2) Prinsip interaksi Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. Guru mengarahkan agar siswa bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka. 3) Prinsip bertanya Peran yang harus dilakukan guru adalah sebagai penanya. Hal ini karena kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan adalah pada dasarnya merupakan bagian dari proses berpikir. Oleh sebab itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan. 4) Prinsip belajar untuk berpikir Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah
proses
berpikir
(learning
how
to
think)
yakni
proses 7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan; baik otak reptil, otak limbik, maupun otak neokortek. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal. 5) Prinsip keterbukaan Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai
kemungkinan
sebagai
hipotesis
yang
harus
dibuktikan
kebenarannya. Dalam metode inkuiri, tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. 3. Jenis-jenis Metode Inkuiri Sund dan Trowbridge (dalam Mulyasa, 2006:109) mengemukakan tiga macam metode inkuiri sebagai berikut: 1) Inkuiri Terpimpin (guided inquiry) Pada inkuri terpimpin pelaksanaan penyelidikan dilakukan siswa berdasarkan petunjuk-petunjuk guru, petunjuk yang diberikan pada umumnya berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. 2) Inkuiri Bebas (free inquiry) Pada inkuiri bebas siswa melakukan penelitian sendiri bagaikan seorang ilmuwan. Masalah dirumuskan sendiri, eksprimen dilakukan sendiri dan kesimpulan konsep diperoleh sendiri. 3) Inkuiri Bebas yang Dimodifikasi (modified free inquiry) Pada inkuiri ini guru memberikan permasalahan dan kemudian siswa diminta memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian. Berdasarkan pendapat di atas maka macam-macam metode inkuiri dapat disimpulkan bahwa (1) metode inkuiri terbimbing atau terpimpin yaitu pendekatan yang dilakukan pada peserta didik yang belum berpengalaman menggunakan metode inkuiri, (2) metode inkuiri bebas yaitu siswa melakukan penelitian seperti ilmuwan, dan (3) metode inkuiri bebas yang dimodifikasi yaitu siswa diberi permasalahan dan kemudian siswa diminta memecahkan masalah tersebut. 8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan ketiga macam metode inkuiri di atas, metode inkuiri yang cocok digunakan dalam penelitian di SD adalah inkuiri terbimbing. Penerapan metode inkuiri harus dengan bimbingan pendidik karena peserta didik belum mempunyai pengalaman dengan kegiatan inkuiri. Dalam proses pembelajarannya peserta didik terlibat aktif dalam menemukan konsep melalui petunjuk dari guru. Petunjuk tersebut berupa pertanyaan yang bersifat membimbing dan ketika siswa melakukan percobaan, siswa diberi penjelasan seperlunya.
4. Metode Inkuiri Terbimbing Ambarsari, dkk. (2013:83) berpendapat bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan pembelajaran kelompok di mana siswa diberi kesempatan untuk berpikir mandiri dan saling membantu teman yang lain. Sedangkan Amien (1979:15) menjelaskan bahwa istilah inkuiri terbimbing digunakan apabila di dalam kegiatan inkuiri guru menyediakan bimbingan/petunjuk yang cukup luas kepada siswa. Siswa tidak merumuskan problema, petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana menyusun dan mencatat diberikan oleh guru. Dengan demikian, metode inkuiri terbimbing merupakan metode inkuiri yang dilakukan siswa dalam pembelajaran dengan masih banyak mendapat bimbingan dari guru yang dalam prosesnya dilakukan bersama kelompok dan dapat saling membantu. Ada beberapa pendapat mengenai langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing. Menurut Gulo (dalam Trianto, 2009:168) langkah-langkah pelaksanaan metode inkuiri adalah sebagai berikut. 1) Mengajukan pertanyaan atau permasalahan Kegiatan inkuiri dimulai ketika pertanyaan atau permasalahan diajukan. 2) Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi permasalahan yang dapat diuji dengan data. 3) Mengumpulkan data Hipotesis digunakan untuk menuntun proses pengumpulan data. Data yang dihasilkan dapat berupa tabel, matriks, atau grafik.
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4) Analisis data Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan menganalisis data yang diperoleh. 5) Membuat kesimpulan Langkah penutup dari pembelajaran inkuiri adalah membuat kesimpulan sementara berdasarkan data yang diperoleh siswa. Menurut Sanjaya (2006:199) proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada tahap ini guru menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan, menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan, menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. 2) Merumuskan masalah Merumuskan masalah merupakan langkah mengajak siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang mendorong siswa untuk memecahkan teka-teki itu. Dalam merumuskan masalah, hal yang harus diperhatikan yaitu masalah harus dirumuskan sendiri oleh siswa. Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki. 3) Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Potensi berpikir dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak jawaban (berhipotesis) dari suatu permasalahan. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak jawaban (berhipotesis) pada anak adalah dengan mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa untuk merumuskan jawaban sementara dari masalah yang dikaji. 4) Mengumpulkan data Mengumpulkan data merupakan aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Proses pengumpulan 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
data memerlukan motivasi dalam belajar dan juga membutuhkan pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir. Dalam tahap ini guru berperan dalam mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. 5) Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Menguji hipotesis berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional.
Artinya,
kebenaran
jawaban
bukan
hanya
berdasarkan
argumentasi tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan. 6) Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk penelitian ini, langkah pembelajaran inkuiri terbimbing dirancang menjadi tujuh langkah sebagai berikut: 1) Orientasi Orientasi adalah langkah awal dari pembelajaran inkuiri yaitu membagi siswa dalam kelompok, menyampaikan masalah aktual yang berhubungan dengan suatu materi belajar, pendidik membagikan lembar kerja siswa (LKS)
dan
siswa
mempelajarinya,
menjelaskan
langkah-langkah
pembelajaran dengan metode inkuiri yang akan digunakan serta menjelaskan media atau alat yang digunakan untuk pembelajaran. 2) Merumuskan masalah Peran pendidik pada langkah merumuskan masalah adalah membimbing peserta didik untuk merumuskan sendiri masalah atau pertanyaan. Peserta didik merumuskan permasalahan tentang materi dengan pertanyaan yang dapat dijawab “ya” atau “tidak” dan diawali dengan kata tanya “apakah”. Dalam menjawab pertanyaan tersebut, peserta didik harus melakukan percobaan. Pendidik juga harus mendorong peserta didik untuk menemukan jawaban sendiri dan membantu dalam mengkaji teori, konsep, atau prinsip. 11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3) Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi permasalahan yang akan diujikan dengan data. Pada langkah ini peran guru adalah membimbing dengan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari permasalahan yang akan diuji. Hipotesis harus relevan dengan masalah yang diujikan. 4) Melakukan eksperimen Dalam langkah ini peserta didik dengan bimbingan guru mendiskusikan jenis percobaan
yang akan diambil kemudian menentukan dan
mengurutkan langkah-langkah percobaan. Setelah merumuskan langkahlangkah percobaan, peserta didik melakukan percobaan dan kemudian mengumpulkan data-data hasil dari pengamatan atau percobaan. Kemudian langkah terakhir adalah peserta didik melakukan analisis data. Dalam menganalisis data peserta didik bertanggung jawab untuk menguji hipotesis yang telah dibuat benar atau salah. 5) Menarik kesimpulan Menarik kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan rumusan masalah dan pengujian hipotesis. Peserta didik membuat kesimpulan dengan bimbingan guru agar mencapai kesimpulan yang akurat dan guru juga harus mampu menunjukkan pada siswa data yang relevan. Dalam tahap ini siswa diharapkan dapat mendiskusikan alasan memilih solusi percobaan tersebut atau kesimpulan yang mereka buat. 6) Mempresentasikan hasil Peserta didik dengan bimbingan guru setelah melakukan percobaan harus menyusun laporan hasil percobaan. Laporan hasil percobaan mencakup langkah-langkah yang urut. Peserta didik dapat memberi penjelasan tambahan untuk memperjelas masalah. Peserta didik juga diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil percobaan.
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7) Mengevaluasi Dalam mengevaluasi, peran guru membimbing siswa untuk mengevaluasi apakah seluruh proses inkuiri sejak awal sampai akhir sudah benar. Jika ada kesalahan dapat berdiskusi apa saja yang perlu diperbaiki.
2.1.1.2 Proses Kognitif A. Proses Kognitif S. Bloom Anderson dan Krathwohl (2010:43) menjelaskan bahwa kategori pada dimensi proses kognitif merupakan pengklasifikasian dari proses kognitif siswa secara komprehensif yang terdapat pada tujuan-tujuan di bidang pendidikan. Model taksonomi Bloom yang sudah direvisi memetakan proses kognitif yang terjadi dalam pembelajaran ke dalam 6 level dari tingkat terendah yaitu mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan tingkatan yang paling tinggi yaitu mencipta. Penjelasan keenam kategori proses berpikir menurut Anderson dan Krathwohl (2010:99-133) adalah sebagai berikut: 1. Mengingat Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Mengingat merupakan proses kognitif yang paling sederhana, meliputi mengenali dan mengingat kembali. 2. Memahami Memahami adalah proses mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, baik yang sifatnya lisan, tulisan yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer. Proses kognitif dalam kategori memahami meliputi menafsirkan,
mencontohkan,
mengklasifikasikan,
merangkum,
menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan. 3. Mengaplikasikan Mengaplikasi merupakan menerapkan atau menggunakan sesuatu berdasarkan prosedur dan keadaan tertentu untuk menyelesaikan masalah. Proses kognitif mengaplikasi meliputi mengeksekusi dan mengimplementasikan.
13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Menganalisis Menganalisis berarti kemampuan dalam memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antarbagian itu
serta
memberi
alasan
yang
logis,
meliputi
membedakan,
mengorganisasikan, dan mengatribusikan. 5. Mengevaluasi Megevaluasi yaitu mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan atau standar, meliputi memeriksa dan mengkritik. 6. Mencipta Mencipta adalah memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren untuk membuat suatu produk yang orisinal. Proses kognitif ini meliputi merumuskan, merencanakan, dan memproduksi. Penelitian ini hanya berfokus pada proses kognitif mengaplikasi dan menganalisis. Kedua kemampuan proses kognitif tersebut dijabarkan sebagai berikut. 1. Proses Kognitif Mengaplikasi Mengaplikasi merupakan proses kognitif pada level ketiga menurut taksonomi S. Bloom (Anderson & Krathwohl, 2010:43) yang berarti menerapkan atau melakukan sesuatu berdasarkan prosedur dan dalam keadaan tertentu. Proses kognitif mengaplikasi melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan atau menyelesaikan masalah (Anderson & Krathwohl, 2010:116). Menurut Uno (2011:57) penerapan atau aplikasi diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan pengetahuan dalam memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. Kategori proses kognitif mengaplikasi terdiri dari dua proses kognitif yaitu: a. Mengeksekusi Mengeksekusi yaitu menerapkan prosedur tertentu sebagai latihan untuk mengerjakan suatu tugas yang sudah dikenali siswa sebelumnya. Nama lain dari mengeksekusi adalah melaksanakan. b. Mengimplementasikan Mengimplementasikan berlangsung saat siswa memilih dan menggunakan sebuah prosedur tertentu untuk menyelesaikan masalah yang belum diketahui 14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sebelumnya atau tidak familier. Nama lain dari mengimplementasikan yaitu menggunakan. 2. Proses Kognitif Menganalisis Menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi menjadi bagianbagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antarbagian dan antara setiap bagian dan struktur keseluruhannya (Anderson & Krathwohl, 2010:120). Kemampuan analisis bisa dikembangkan melalui: a. Membedakan Membedakan melibatkan proses memilah-milah bagian-bagian yang relevan atau penting dari sebuah struktur. Proses membedakan terjadi ketika siswa mendiskriminasikan informasi yang relevan dan yang tidak relevan, yang dianggap penting dan tidak penting, setelah itu siswa mampu memperhatikan informasi yang relevan dan penting. Nama-nama lain dari membedakan yaitu menyendirikan, memilah, memfokuskan, dan memilih. b. Mengorganisasi Melibatkan proses mengidentifikasi elemen-elemen komunikasi atau situasi dan proses mengenali bagaimana elemen-elemen ini membentuk sebuah struktur yang koheren. Dalam mengorganisasi peserta didik akan membangun hubungan-hubungan yang sistematis dan koheren antarpotongan informasi. Nama-nama lain dari mengorganisasi adalah menemukan koherensi, memadukan, membuat garis besar, mendeskripisikan peran, dan mengkonstruksi. c. Mengatribusikan Mengatribusikan terjadi ketika siswa dapat menentukan sudut pandang, pendapat, nilai, atau tujuan di balik komunikasi. Mengatribusikan melibatkan proses dekonstruksi di mana pembelajar mencoba
menemukan maksud
pengarang dibalik materi yang dipelajari. Mengatribusikan melampaui pemahaman dasar untuk menarik kesimpulan tentang tujuan atau sudut pandang di balik tulisan.
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.1.3 Ilmu Pengetahuan Alam IPA menurut Fisher (dalam Amien 1987:4) dikatakan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode berdasarkan observasi. Ada pun Wahyana (dalam Trianto, 2010:136) mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaanya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang pengertian IPA yaitu kumpulan ilmu tentang gejala-gejala alam diperoleh dengan menggunakan metode observasi yang perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya fakta tetapi juga ditandai oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Trianto (2010:141) menjelaskan bahwa hakikat IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen penting berupa konsep, prinsip dan teori yang berlaku secara universal. Menurut Laksmi (dalam Trianto, 2010:142) pendidikan IPA di sekolah mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut: a. Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dunia tempat hidup dan bagaimana bersikap. b. Menanamkan sikap hidup ilmiah. c. Memberikan keterampilan untuk melakukan pengamatan. d. Mendidik siswa untuk mengenal, mengetahui cara kerja serta menghargai para ilmuwan penemunya. e. Menggunakan dan menerapkan metode ilmiah dalam memecahkan permasalahan.
2.1.1.4 Materi Pesawat Sederhana A. Pengertian Pesawat Sederhana Menurut Sulistyanto dan Wiyono (2008:109) semua jenis alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia disebut pesawat. Kesederhanaan dalam 16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
penggunaannya menyebabkan alat-alat tersebut dikenal dengan sebutan pesawat sederhana. Pada prinsipnya pesawat sederhana terbagi menjadi empat macam, yaitu: 1. Pengungkit atau Tuas Pengungkit merupakan salah satu alat pesawat sederhana yang dapat digunakan untuk mengungkit, mencabut, atau mengangkat benda. Terdapat tiga titik yang menggunakan gaya ketika kita mengungkit suatu benda, yaitu beban, titik tumpu, dan kuasa. Beban merupakan berat benda, sedangkan titik tumpu merupakan tempat bertumpunya suatu gaya. Gaya yang bekerja pada tuas disebut kuasa (Sulistyanto, 2008:110). Berdasarkan posisi atau kedudukan beban, titik tumpu, dan kuasa, tuas digolongkan menjadi tiga, yaitu tuas golongan pertama, tuas golongan kedua, dan tuas golongan ketiga. a. Pengungkit Golongan Pertama (I) Pada pengungkit golongan I, letak titik tumpu berada di antara beban dan kuasa.
(Azmiyawati, dkk. 2008:99) Gambar 1. Prinsip kerja pengungkit golongan I
(Azmiyawati, dkk. 2008:99) Gambar 2. Alat yang menggunakan prinsip pengungkit golongan I
17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Pengungkit Golongan Kedua (II) Pada pengungkit golongan II, letak beban di antara titik tumpu dan kuasa. Contoh alat yang menggunakan prinsip pengungkit golongan kedua yaitu gerobak sorong, pemotong kertas dan pemecah biji, dan lain-lain.
(Azmiyawati, dkk. 2009:99) Gambar 3. Prinsip kerja pengungkit golongan II
(Azmiyawati, dkk. 2009:99) Gambar 4. Alat yang menggunakan prinsip pengungkit golongan II (gerobak dorong, pemotong kertas, dan pemecah biji) c. Pengungkit Golongan Ketiga (III) Pada pengungkit golongan III, posisi kuasa berada di antara titik tumpu dan titik beban. Pada penggunaan pengungkit jenis III, besar kecil gaya yang dikeluarkan dipengaruhi oleh besarnya jarak antara titik tumpu dan titik kuasa. Contoh alat yang menerapkan pengungkit golongan ketiga adalah stapler, pinset, sapu, sekop dan lain-lain.
(Azmiyawati, dkk. 2009:100) Gambar 5. Prinsip kerja pengungkit golongan III
18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(Azmiyawati, dkk. 2009:100) Gambar 6. Alat yang menggunakan prinsip pengungkit golongan III (stapler, pinset, sapu, sekop) 2. Bidang miring Bidang miring adalah alat yang permukaannya dibuat miring atau permukaan datar dengan salah satu ujungnya lebih tinggi daripada ujung yang lain. Tujuan digunakan bidang miring adalah untuk mempermudah seseorang memindahkan suatu benda. Alat yang menggunakan prinsip bidang miring adalah papan yang dimiringkan, baji, sekrup, pisau, pahat, paku, baut, kampak, obeng dan jalan di pegunungan yang berkelok-kelok. Bidang miring memiliki keuntungan, yaitu kita dapat memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil (Sulistyanto & Wiyono, 2008:115).
(Sulistyanto & Wiyono, 2008:115) Gambar 7. Alat-alat yang menggunakan prinsip bidang miring 3. Katrol Katrol adalah suatu roda yang berputar pada porosnya. Katrol biasanya digunakan untuk mengangkat atau menarik benda. Katrol digolongkan menjadi tiga macam yaitu katrol tetap, katrol bebas, katrol majemuk (Sulistyanto & Wiyono, 2008:118) a. Katrol tetap Katrol tetap merupakan katrol yang tidak berpindah pada saat digunakan. Katrol tetap biasanya digunakan pada tiang bendera dan sumur timba.
19
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(Sulistyanto & Wiyono, 2008:117) Gambar 8. Katrol tetap b. Katrol bebas Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol ini biasanya ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat berubah seperti tampak pada gambar 9. Katrol jenis ini bisa ditemukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan.
(Sulistyanto & Wiyono, 2008:118) Gambar 9. Katrol bebas c. Katrol majemuk Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik beban akan terangkat beserta bergeraknya katrol bebas ke atas.
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(Sulistyanto & Wiyono, 2008:118) Gambar 10. Katrol Majemuk 4. Roda Berporos Roda berporos merupakan roda yang dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Roda berporos merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang banyak ditemukan pada alat-alat seperti setir mobil, setir kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor, dan gerinda.
(Sulistyanto & Wiyono, 2008:119) Gambar 11. Roda berporos pada sepeda 2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya 2.2.1
Penelitian-Penelitian tentang Inkuiri
Penelitian yang berkaitan dengan inkuiri sudah banyak dilakukan, dengan mengaitkan beberapa variabel. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Li, dkk. (2010:729) yang menggunakan model Inquiry-Based Learning With E-Mentoring (IBLE) dalam memberikan pengajaran kepada siswa di daerah pelosok Kanada (akses pendidikan yang minim), menunjukkan bahwa model inkuiri tersebut mampu meningkatkan keterlibatan dan motivasi belajar siswa. Peningkatan keterlibatan dan motivasi belajar siswa ditunjukkan dengan hasil uji statistik yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest.
21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sari (2010:93) meneliti inkuri dengan judul penelitian peningkatan kualitas pembelajaran IPA melalui pendekatan inkuiri dan objek penelitiannya siswa kelas IV SDN I Maribaya Karanganyar Purbalingga. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan keaktifan siswa. Peningkatan keaktifan dapat dilihat dari hasil aktivitas siswa diperoleh rata-rata persentase aktivitas siswa pada siklus I adalah 42,3% dengan kategori sedang, rata-rata persentase aktivitas
siswa siklus II adalah 58,1% dengan kategori
sedang. Rata-rata persentase aktivitas siswa siklus III adalah 66,1% dengan kategori tinggi. Penelitian inkuri dilakukan oleh Bilgin (2009) dengan memberikan treatment menggunakan inkuiri pada lingkungan pembelajaran untuk mahasiswa tahun pertama jurusan Ilmu Kimia. Hasil dari penelitiannya tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa yang diberi treatment inkuiri terbimbing lebih paham mengenai konsep-konsep dasar yang diajarkan, serta memiliki sikap yang lebih positif terhadap inkuiri terbimbing. Tema inkuiri juga menjadi bagian utama dalam penelitian yang dilakukan oleh Praptiwi, dkk. (2012:93). Penelitian mereka tentang efektivitas model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan My Own Dictionary untuk meningkatkan penguasaan konsep dan unjuk kerja siswa pada populasi Siswa SMP RSBI. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa unjuk kerja siswa kelas eksperimen sebesar 82,50% dan kelas kontrol 81,40%. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen memiliki hasil rata-rata persentase yang lebih besar dan berarti dapat lebih meningkatkan unjuk kerja siswa. Selanjutnya pada keefektifan pengusaan konsep dapat dilihat berdasarkan hasil uji t-test one sample diperoleh teksperimen >ttabel yaitu 22,37 > 2,00 dan tkontrol > ttabel yaitu 16,11 > 2,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa kenaikan skor rata-rata pretest dan posttest untuk kelas eksperimen terjadi secara signifikan. Selanjutnya penelitian Wahyudin, dkk. (2010:62) tentang kefektifan pembelajaran berbantuan multimedia menggunakan metode inkuiri terbimbing untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa peningkatan rata-rata hasil belajar pada siklus II cukup signifikan karena secara individu siswa yang mencapai ketuntasan belajar 22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
meningkat dari 13 siswa menjadi 38 siswa. Pemahaman siswa meningkat dari 60% siswa yang dinyatakan tidak paham pada siklus I menjadi 5% siswa yang dinyatakan tidak paham pada siklus II, hasil analisis tanggapan siswa terhadap pengajaran diperoleh rata-rata tanggapan siswa sebelum tindakan sebesar 72,90%. Setelah tindakan, nilai rata-rata tanggapan siswa meningkat menjadi 76,81%.
2.2.2
Penelitian tentang Kemampuan Proses Kognitif
Penelitian tentang kemampuan proses kognitif dilakukan oleh Septiani (2012). Judul penelitiliannya yaitu pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan menganalisis dan mengevaluasi pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Sengkan. Penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan metode mind map berpengaruh secara
signifikan terhadap kemampuan menganalisis dan mengevaluasi. Hal
tersebut ditunjukkan dari analisis data kemampuan menganalisis dengan statistik parametrik independent samples t-test diperoleh nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000 dan diperoleh harga sig. (2-tailed) sebesar 0,043 pada kemampuan mengevaluasi. Hal ini membuktikan bahwa metode
mind map
efektif meningkatkan
kemampuan menganalisis dan mengevaluasi siswa. Susilawati (2012) meneliti pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan mengaplikasikan dan mencipta pada pelajaran IPA di SD Kanisius Wirobrajan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa metode mind map berpengaruh secara signifikan terhadap proses kognitif mengaplikasikan. Hal ini dilihat dari analisis data kemampuan mengaplikasi dengan statistik non parametik yaitu Mann-Whitney U test, diperoleh harga signifikansi sebesar 0,36 < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Penelitian tentang kemampuan kognitif dilakukan oleh Anggraini (2012), penelitiannya berjudul pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan mengaplikasi dan mencipta pada siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa data hasil analisis selisih skor pretest dan posttest diperoleh nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,006 < 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Hi diterima atau penggunaan mind map berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi. Sedangkan hasil analisis pada kemampuan 23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mencipta ditunjukkan dengan data hasil analisis selisih skor pretest dan posttest yaitu nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,003 < 0,05 yang berarti penggunaan mind map berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mencipta. Berdasarkan beberapa penelitian tentang metode inkuiri dan proses kognitif yang dilakukan sebelumnya, terlihat bahwa metode inkuiri memberikan pengaruh positif terhadap variabel yang dipengaruhi. Peneliti menyoroti bahwa penelitian tersebut masih bersifat universal dan belum ada yang meneliti pengaruh penerapan metode inkuri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis. Karena itu, perlu adanya penelitian untuk melihat pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.
24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2.3
Literature Map Berikut ini literature map dari penelitian-penelitian terdahulu: Penggunaan metode inkuiri
Proses kognitif
Li, Moorman, Moorman & Dyjur (2010) Inkuiri dengan E-Mentoring (IBLE)keterlibatan dan motivasi belajar
Septiani (2012) Mind map-kemampuan kognitif menganalisis dan mengevaluasi
Sari (2010) Inkuiri-kualitas pembelajaran
Susilawati (2012) Mind map-kemampuan kognitif mengaplikasi dan mencipta
Bilgin (2009) Inkuiri-prestasi belajar dan sikap
Wahyudin, Sutikno, & Isa (2010) Inkuiri-minat dan pemahaman
Anggraini (2012) Mind map-kemampuan kognitif mengaplikasi dan mencipta
Praptiwi, Sarwi & Handayani (2012) Inkuiri dengan My Own Dictionarypenguasaan konsep dan unjuk kerja
Yang perlu diteliti yaitu pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis Gambar 12. Literature Map dari Penelitian terdahulu
2.3 Kerangka Berpikir Salah satu materi IPA untuk kelas V SD yang dapat dikatakan tingkat kesulitannya tinggi adalah pesawat sederhana. Pada materi pesawat sederhana terdapat empat macam pesawat sederhana yaitu tuas, katrol, bidang miring, dan roda berporos, serta terdapat tiga jenis tuas yang masing-masing 25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mempunyai ciri berbeda-beda. Siswa SD akan kesulitan dalam memahami materi pesawat sederhana jika hanya manghafal materi saja tanpa melihat benda konkretnya secara langsung. Pelajaran IPA seharusnya menjadi pelajaran yang menarik dan mengasyikkan bagi para peserta didik, karena alam dan hukum alam mereka alami dan rasakan secara langsung setiap hari dan setiap waktu. Pembelajaran IPA
hendaknya
juga
dapat
mendorong
siswa
menjadi
aktif
dan
mengembangkan kemampuan kognitifnya pada tahap mengaplikasi dan menganalisis. Karena itu, pemilihan metode pembelajaran yang tepat merupakan salah satu kunci utama suksesnya penyerapan materi-materi pelajaran IPA. Hal tersebut didukung oleh pendapat Rohmawati (2012:79) yang menjelaskan bahwa pembelajaran IPA akan lebih bermakna jika siswa diberi kesempatan untuk tahu dan terlibat secara aktif dalam menemukan konsep dari fakta-fakta yang dilihat dari lingkungan dengan bimbingan guru. Karena itu pembelajaran yang cocok adalah pembelajaran dengan penemuan (inkuiri). Metode inkuiri menurut Sanjaya (2006:194) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Metode inkuiri yang tepat diterapkan pada siswa SD yaitu metode inkuri terbimbing. Hal ini dikarenakan tingkat pemikiran siswa SD belum dapat berpikir seperti para ilmuwan pada umumnya dan masih membutuhkan banyak bimbingan dari guru dalam melakukan inkuri. Kemampuan mengaplikasi dan menganalisis merupakan tahap berpikir kognitif pada level ketiga dan keempat dalam proses berpikir kognitif menurut taksonomi Benjamin S. Bloom. Kemampuan mengaplikasi berarti menerapkan atau melakukan sesuatu berdasarkan prosedur dan keadaan tertentu. Proses kognitif mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan atau menyelesaikan masalah. Sedangkan menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antarbagian itu dan antara setiap bagian dan
26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
struktur keseluruhannya. Kemampuan menganalisis dikembangkan agar siswa dapat menarik kesimpulan dari apa yang dilakukan dan dipelajarinya. Berdasarkan penelitian-penelitian yang terdahulu dan manfaat dari metode pembelajaran inkuri terhadap pembelajaran IPA, jika metode inkuiri diterapkan dalam pembelajaran pesawat sederhana, maka akan membantu siswa dalam mengaplikasi dan menganalisis pesawat sederhana.
2.4 Hipotesis Penelitian 2.4.1
Penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi pada mata pelajaran IPA materi pembelajaran pesawat sederhana kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013.
2.4.2
Penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis pada mata pelajaran IPA materi pembelajaran pesawat sederhana siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013.
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Pada Bab III ini akan dibahas jenis penelitian, setting penelitian, populasi dan sampel, jadwal pengambilan data, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, uji validitas dan reliabilitas, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan jadwal penelitian. Bagian-bagian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian yaitu PreExperimental Designs (Nondesigns), True Experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design (Sugiyono, 2010:110-116). Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu quasi experimental design tipe non-equivalent control group design (Sugiyono, 2010:114-116). Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental karena penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan dua kelompok dan pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara random. Pada kedua kelompok tersebut diberi pretest dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal sebelum adanya perlakuan dan melihat adakah perbedaan di antara kedua kelompok tersebut. Kemudian pada kelompok eksperimen diberi perlakukan atau treatment yaitu dengan menerapkan pembelajaran inkuiri terbimbing. Pada kelompok kontrol tidak diberi perlakuan atau menggunakan pembelajaran biasa. Setelah dilakukan pembelajaran, dilakukan posttest pada masing-masing kelas. Posttest dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pada kelas eksperimen. Pengaruh perlakuan dihitung dengan cara: (O2-O1)-(O4-O3).
28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Desain penelitian dengan tipe non-equivalent control group design dapat dilihat pada tabel berikut: O1 X O2 ------------------------------------
O3
O4
(Sugiyono 2010: 116) Gambar 13. Desain Penelitian
Keterangan: O1 = Rerata skor pretest kelompok eksperimen O2 = Rerata skor posttest kelompok ekspeimen X = Perlakuan (treatment) O3= Rerata skor pretest kelompok kontrol O4= Rerata skor posttest kelompok kontrol
3.2 Setting Penelitian 3.2.1
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta yang beralamatkan Jl. Sorowajan No. 111, Kelurahan Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kode Pos 55198, Nomor Telepon (0274) 4534850. SD Kanisius Sorowajan memiliki kondisi bangunan fisik yang cukup baik dan nyaman sehingga sangat mendukung untuk melakukan kegiatan proses belajar mengajar. SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta bernaung di bawah Yayasan Kanisius. Kelas di SD Kanisius Sorowajan merupakan kelas paralel, pada setiap tingkatan kelas terdapat sebanyak 2 kelas yaitu A dan B. Jumlah siswa SD Kanisius Sorowajan pada tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 341 siswa dengan rincian jumlah siswa tiap kelas sebagai berikut.
29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 1. Rincian jumlah siswa tiap kelas Kelas IA IB II A II B II A II B IV A IV B VA VB VI A VI B
3.2.2
Jumlah siswa 27 23 26 25 26 25 28 31 36 36 30 28
Waktu pengambilan data
Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan selama bulan Februari 2013. Berikut adalah jadwal pengambilan data yang dilakukan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Tabel 2. Jadwal Pengambilan Data Kelompok
Hari, Tanggal
Eksperimen Kelas VA
Rabu, 6 Februari 2013 Kamis, 7 Februari 2013 Jumat, 8 Februari 2013 Rabu, 13 Februari 2013 Kamis, 14 Februari 2013
Kontrol Kelas VB
Pertemuan
Kegiatan
I
Pretest
II
Pembelajaran tentang jenisjenis pesawat sederhana Pembelajaran tentang jenisjenis pengungkit Pembelajaran tentang katrol
III IV V
Jumat, 15 Februari 2013 Rabu, 6 Februari 2013 Jumat, 8 Februari 2013 Selasa, 12 Februari 2013 Rabu, 13 Februari 2013
VI
Jumat, 15 Februari 2013 Selasa, 19 Februari 2013
Pembelajaran tentang penerapan prinsip bidang miring dan roda berporos Posttest
I
Pretest
II
V
Pembelajaran tentang jenisjenis pesawat sederhana Pembelajaran tentang jenisjenis pengungkit Pembelajaran tentang penerapan prinsip bidang miring dan roda berporos Pembelajaran tentang katrol
VI
Posttest
III IV
Alokasi Waktu 2 x 40 menit 2 x 40 menit 2 x 40 menit 2 x 40 menit 2 x 40 menit 2 x 40 menit 2 x 40 menit 2 x 40 menit 2 x 40 menit 2 x 40 menit 2 x 40 menit 2 x 40 menit
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.3 Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta yang berjumlah 72 siswa. Sugiyono (2010:118) menjelaskan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VA SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta sebagai kelompok eksperimen yang terdiri dari 36 siswa dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 14 siswa, siswa perempuan sebanyak 22 siswa. Sementara sampel untuk kelompok kontrol adalah siswa kelas VB yang berjumlah 36 siswa dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 14 siswa, siswa perempuan sebanyak 22 siswa. Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada penelitian ini ditentukan dengan cara diundi (random assignment). Undian kelompok eksperimen jatuh pada kelas VA dan kelompok kontrol jatuh pada kelas VB. Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan oleh guru yang sama (guru mitra) untuk mengurangi faktor bias dan kegiatan pengamatan dan dokumentasi dilakukan oleh peneliti. 3.4 Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1991:102). Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini ada dua yaitu: 1. Variabel Bebas (Variabel Independen) Sugiyono (2010:61) mengatakan bahwa variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas pada penelitian ini adalah penggunaan metode inkuiri terbimbing yang terdiri dari tujuh langkah yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, membuat kesimpulan, mempresentasikan hasil, dan mengevaluasi. 31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Variabel Terikat (Variabel dependen) Sugiyono (2010:61) mengatakan bahwa variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan mengaplikasi yang terdiri dari empat aspek yaitu melaksanakan, mengeksekusi, mengimplimentasikan, dan menggunakan dan kemampuan menganalisis
terdiri
dari
empat
aspek
membedakan,
memilih,
mengorganisasi, dan mengatribusikan.
Variabel Independen
Variabel Dependen Kemampuan Mengaplikasi
Metode Inkuiri Kemampuan Menganalisis
Gambar 14. Pemetaan Variabel
3.5 Definisi Operasional 1. Metode inkuiri adalah metode pembelajaran yang bersifat penemuan dan siswa didorong untuk terlibat langsung dalam menemukan sendiri jawaban dari permasalahan dengan melakukan kegiatan orientasi, merumuskan permasalahan, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil, dan mengevaluasi. 2. Metode inkuiri terbimbing adalah metode inkuiri yang dilakukan siswa dalam pembelajaran dengan masih banyak mendapat bimbingan dari guru yang dalam prosesnya dilakukan bersama kelompok dan dapat saling membantu. 3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam, tidak hanya ditandai oleh adanya fakta tetapi juga ditandai oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.
32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Pesawat sederhana adalah alat yang digunakan untuk mempermudah atau membantu manusia dalam melakukan pekerjaan antara lain pengungkit, katrol, bidang miring, dan roda berporos. 5. Mengaplikasi adalah kemampuan seseorang untuk melakukan atau menerapkan sesuatu berdasarkan prosedur tertentu. 6. Menganalisis adalah kemampuan dalam memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian
penyusunnya
dan
menentukan
hubungan-hubungan
antarbagian itu serta memberi alasan yang logis. 7. Siswa SD adalah siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 72 siswa. 8. Proses kognitif adalah proses berpikir sesuai dengan taksonomi Benjamin S. Bloom yang terbagi dalam 6 tingkatan mulai dari mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan tingkatan yang paling tinggi yaitu mencipta.
3.6 Instrumen Penelitian Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Penelitian ini menggunakan Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Kompetensi Dasar yang digunakan adalah 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen dengan teknik tes. Tes yang digunakan adalah tes uraian. Peneliti bersama dua rekan lainnya membuat instrumen penelitian dengan menggunakan 6 tingkat kemampuan kognitif yaitu mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keenam soal tersebut sudah diujikan sehingga memenuhi syarat valid dan reliabel. Dari enam soal tersebut hanya dua soal saja yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Instrumen untuk mengukur proses kognitif mengaplikasi yaitu tes tertulis berupa 1 soal uraian (soal nomor 3).
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Instrumen untuk mengukur proses kognitif menganalisis yaitu tes tertulis berupa 1 soal uraian (soal nomor 4). Berikut ini adalah matriks pengembagan instrumen: Tabel 3. Matriks pengembangan instrumen No
Variabel
Aspek
Indikator
1
Mengaplikasi
Melaksanakan
Memilih alat pesawat sederhana yang akan digunakan untuk membantu memudahkan pekerjaan Menentukan cara atau tahap yang akan digunakan untuk memecahkan masalah Menerapkan penggunaan pesawat sederhana dalam pemecahan masalah agar lebih mudah pengerjaannya Menggunakan alat-alat yang termasuk jenis pesawat sederhana untuk memindahkan sesuatu agar lebih mudah dalam pengerjaannya Membedakan pengaruh yang didapat jika menggunakan pesawat sederhana dalam kondisi tertentu Menentukan perbedaan pengaruh yang terjadi jika menggunakan pesawat sederhana dalam kondisi tertentu Mengelompokkan kelebihan dan atau kekurangan yang di dapat jika menggunakan pesawat sederhana dalam kondisi tertentu Menunjukkan alasaan dari pengaruh yang ditimbulkan jika menggunakan pesawat sederhana dalam kondisi tertentu
Mengeksekusi
Mengimplementasikan
Menggunakan
2
Menganalisis
Membedakan
Memilih
Mengorganisasi
Mengatribusikan
No. soal
3
4
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Soal-soal tes tertulis diujicobakan di SD Kanisius Kalasan yang beralamatkan Jl. Yogya-Solo KM 13 Kringinan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman 55571 Yogyakarta dengan jumlah siswa sebanyak 38 siswa pada siswa kelas V. 1. Penentuan Validitas Arifin (2011:245) menyatakan bahwa validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur), maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang akan diukur. Menurut Purwanto (2009:115) validitas dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu validitas isi
34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(content validity), validitas kriteria (criterion related validity), validitas konstruk (construct validity). Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas konstruk dan validitas isi. Validitas isi berdasarkan konsultasi kepada dosen pembimbing secara lisan dan validitas konstruk berdasarkan analisis faktor. Untuk mempermudah perhitungan validitas konstruk peneliti menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics 20 for Windows dengan hasil perhitungan di SD Kanisius Kalasan sebagai berikut. Kriteria validitas yang digunakan yaitu jika harga probabilitas yang ada dalam sig. (2-tailled) dibawah 0,05 (p < 0,05) maka konstruk tersebut dinyatakan valid. Tabel 4. Hasil uji validitas dari semua variabel (lampiran no.8) No. 1 2 3 4 5 6
Variabel Mengingat Memahami Mengaplikasi Menganalisis Mengevaluasi Mencipta
Pearson correlation ,487** ,563** ,693** ,471** ,665** ,592**
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,003 ,000 ,000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 5. Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen dari semua aspek (lampiran no. 8) No
Variabel
1
Mengingat
2
Memahami
3
Mengaplikasi
4
Menganalisis
5
Mengevaluasi
6
Mencipta
Aspek Mengenali Mengingat kembali Mengidentifikasi Mengambil Menafsirkan Mencontohkan Mengklasifikasi Menyimpulkan Melaksanakan Mengeksekusi Mengimplementasikan Menggunakan Membedakan Memilih Mengorganisasi Mengatribusikan Memeriksa Mengkitik Menguji Menilai Membuat hipotesis Mendesain Mengkonstruksi Merencanakan
Pearson Correlation 1,000** 1,000** 1,000** 1,000** ,841** ,648** ,755** ,802** ,693** ,926** ,951** ,948** ,841** ,841** ,882** ,430** ,905** ,903** ,846** ,904** ,907** ,892** ,840** ,862**
Sig. (2-tailed)
Keterangan
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,007 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dari hasil uji validitas di atas, peneliti hanya menggunakan dua instrumen yaitu instrumen pada nomor 3 dan 4. Hasil perhitungan Pearson correlation kemampuan mengaplikasi aspek melaksanakan sebanyak 0,693, aspek mengeksekusi sebanyak 0,926, aspek mengimplementasikan sebanyak 0,951, dan aspek menggunakan sebanyak 0,948. Pada kemampuan menganalisis, hasil perhitungan Pearson corelation aspek membedakan sebanyak 0,841, aspek memilih sebanyak 0,841, aspek mengorganisasi sebanyak 0,882 dan aspek mengatribusikan sebanyak 0,430. Untuk variabel mengaplikasi dan menganalisis, nilai sig. (2-tailed) rata-rata di bawah 0,05 sehingga dinyatakan valid. 2. Penentuan Reliabilitas Penentuan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan Alpha Cronbach. Menurut Nunnally (dalam Ghozali, 2009:46) suatu konstruk dikatakan reliabel jika harga Alpha Cronbach > 0,60. Hasil perhitungan reliabilitas dengan IBM SPSS Statistics 20 for Windows untuk pengujian di SD Kanisius Kalasan adalah sebagai berikut: Tabel 6. Perhitungan Reliabilitas (lampiran no.9) No. 1 2 3 4 5 6
Aspek Mengingat Memahami Mengaplikasi Menganalisis Mengevaluasi Mencipta
Cronbach’s Alpha 1,000 ,737 ,893 ,708 ,912 ,898
Kategori Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Teknik pengujian reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik konsistensi internal. Peneliti hanya menggunakan 2 instrumen yaitu instrumen mangaplikasi dan menganalisis. Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diperoleh hasil Cronbach’s Alpha pada kemampuan mengaplikasi sebesar 0,893 dengan kategori reliabel dan kemampuan manganalisis sebesar 0,708 sehingga dinyatakan reliabel.
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.8 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes. Menurut Mardapi (dalam Widoyoko, 2009:31) tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan. Pada penelitian ini, jenis tes yang digunakan berupa tes uraian (essay test) yang diujikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Menurut Zaenul dan Nasution (dalam Widoyoko, 2009:79) tes bentuk uraian adalah butir soal yang mengandung pertanyaan atau
tugas yang jawaban atau pengerjaan soal
tersebut harus dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran peserta tes. Ciri khas tes uraian adalah jawaban terhadap soal tersebut tidak disediakan oleh penyusun soal, tetapi harus disusun oleh peserta tes. Tes uraian dalam penelitian ini digunakan pada saat pretest dan posttest pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pada awalnya kedua kelas tersebut diberi pretest untuk mengukur kemampuan awal pada masing-masing kelas. Kemudian pada kedua kelas tersebut dilakukan proses pembelajaran dengan memberikan treatment pada kelas eksperimen dan pembelajaran biasa tanpa adanya treatment pada kelas kontrol. Setelah proses pembelajaran pada kedua kelas selesai, masing-masing kelas diberi posttest. Posttest dilakukan untuk mengukur ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan pada kelas yang diberi treatment dengan yang tidak. Pengumpulan data pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 7. Teknik Pengumpulan Data Kelompok Kelompok Eksperimen (VA)
Variabel Mengaplikasi Menganalisis
Kelompok Kontrol (VB)
Mengaplikasi Menganalisis
Data Data pretest Data posttest Data pretest Data posttest Data pretest Data posttest Data pretest Data posttest
Instrumen/soal essai Soal nomor 3 Soal nomor 4 Soal nomor 3 Soal nomor 4
37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.9 Teknik Analisis Data Setelah semua data yang diperlukan terkumpul, kemudian dilakukan analisis data. Teknik analisis data dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut. 3.9.1
Uji Normalitas
Priyatno (2012:132) menjelaskan bahwa uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data yang diperoleh normal atau tidak. Uji normalitas juga dilakukan untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan. Uji normalitas data menggunakan teknik uji statistik KolmogrovSmirnov dengan ketentuan menggunakan nilai probabilitas atau sig. (2-tailled) menurut Sarwono (2010:25) yaitu (1) jika nilai sig.(2-tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal (2) Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal. Jika distribusi data normal analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik parametrik uji t atau one-way ANOVA dan jika distribusi data tidak normal, akan menggunakan statistik non-parametrik Mann-Whitney, Wilcoxon, atau Kruskal-Wallis. 3.9.2
Uji Hipotesis
3.9.2.1 Uji perbedaan skor pretest Uji perbedaan pretest dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan awal dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji perbedaan ini dilakukan dengan membandingkan skor pretest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pengujian perbedaan skor pretest dilakukan dengan menggunakan analisis uji statistik Independent-Samples t test jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan menggunakan analisis uji statistik MannWhitney jika data yang diperoleh terdistribusi tidak normal. Kedua data pretest tersebut dikatakan tidak memiliki perbedaan yang signifikan jika harga sig. (2tailed) > 0,05 (Priyatno, 2012:17). Kriteria yang digunakan yaitu (Santoso, 2012:256): (1) Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. (2) Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.9.2.2 Uji perbedaan skor pretest dan posttest Uji perbedaan skor pretest dan posttest digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya kenaikan skor yang terjadi dalam kelompok kontrol dan eksperimen. Uji statistik yang digunakan Paired-samples T test jika data yang terdistribusi normal dan menggunakan uji statistik Wilcoxon jika data terdistribusi tidak normal. Kriteria yang digunakan yaitu (1) Jika harga sig. (2tailed) < 0,05, terdapat kenaikan yang signifikan antara skor pretest ke posttest. (2) Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, tidak terdapat kenaikan skor yang signifikan dari skor pretest ke posttest. 3.9.2.3 Uji perbedaan selisih skor pretest ke posttest Uji selisih ini dilakukan dengan menghitung selisih skor pretest dan posttest kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Data selisih skor pretest ke posttest diperoleh dengan cara mengurangkan skor posttest dan skor pretest (pretest-posttest) pada kelompok kontrol maupun eksperimen. Uji statistik yang digunakan adalah Independent-Samples t test jika data terdistribusi secara normal atau Mann-Whitney jika data terdistribusi tidak normal. Kriteria yang digunakan yaitu: a. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis. b. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.
3.9.2.4 Uji Besarnya pengaruh metode Inkuiri Uji besar pengaruh kemampuan ini dilakukan untuk melihat besarnya pengaruh variabel dependen yaitu metode inkuiri terhadap variabel independen yang diteliti. Suatu hasil penelitian yang menunjukkan pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen tidak dengan sendirinya menunjukkan pengaruh tersebut cukup substantif. 39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pentingnya suatu pengaruh ini sering disebut sebagai effect size. Effect size adalah suatu ukuran objektif dan terstandarisasi untuk mengetahui besarnya efek yang dihasilkan (Field, A. 2009:56-57). Untuk mengetahui effect size, yang digunakan di sini adalah koefisien korelasi dengan kriteria r = 0.10 (efek kecil) yang setara dengan 1% pengaruh yang diakibatkan oleh pengaruh variabel independen, r = 0.30 (efek menengah) yang setara dengan 9%, dan r = 0.50 (efek besar) yang setara dengan 25% (Field, A. 2009:57-179). Koefisien korelasi r dipilih karena koefisien korelasi ini cukup mudah digunakan untuk mengetahui besarnya efek yang terentang antara harga 0 (tidak ada efek) dan 1 (efek sempurna). Cara untuk mengetahui koefisien korelasi yaitu dengan mengubah harga t menjadi harga r. Uji besarnya pengaruh dihitung menggunakan rumus 1 jika data normal dan rumus 2 jika data tidak normal.
r= (1) Rumus data normal (Field, A. 2009:332)
√
(2) Rumus data ridak normal (Field, A. 2009:550).
Keterangan: r
: effect size
t
: harga uji t
df : harga derajad kebebasan Z : harga konversi dari standar deviasi (uji statistik Wilcoxon) N : Jumlah total observasi (dalam hal ini 2 x jumlah siswa) Uji besarnya persentase pengaruh metode inkuiri terhadap variabel independen dilakukan dengan cara menguadratkan nilai r x 100% (Fieid, A. 2009:57, 179).
3.9.2.5 Retensi pengaruh metode inkuiri Untuk meningkatkan ketelitian analisis dianjurkan untuk melakukan posttest kedua (II) sesudah sekian waktu dari posttest pertama (I). Terutama untuk penelitian dalam pembelajaran (Krathwohl, 1998:546). Setelah 2 bulan 40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dilakukan posttest I, dilakukan posttest II pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Langkah ini dilakukan untuk melihat apakah pengaruh yang ditimbulkan dari metode inkuiri masih sekuat posttest I atau tidak. Data yang diperoleh dari posttest II diuji normalitasnya terlebih dahulu kemudian dibandingkan dengan hasil posttest I dengan menggunakan teknik statistik Paired-samples t test jika distribusi data normal dan Wilcoxon jika distribusi data tidak normal. Kriteria yang digunakan adalah: a. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, terdapat perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor posttest kelompok kontrol atau kelompok eksperimen mengalami penurunan yang signifikan. b. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor posttest kelompok kontrol atau kelompok eksperimen tidak mengalami penurunan yang signifikan.
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini akan dikemukakan hasil penelitian dan pembahasan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana. Pada hasil penelitian akan dijelaskan diskripsi data dan analisis data yang dilakukan. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pengaruh Penggunaan
Metode Inkuiri terhadap Kemampuan
Mengaplikasi Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif yang dilakukan bersama anggota kelompok penelitian payung IPA untuk meneliti pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan kognitif Benyamin S. Bloom yang sudah direvisi. Tingkatan kemampuan proses kognitif tersebut yaitu mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Pada bagian ini akan dibahas pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian kuasi eksperimental yang menggunakan dua kelompok untuk dibandingkan. Dua kelompok yang digunakan tersebut merupakan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol merupakan kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan atau treatment, sedangkan kelompok eksperimen merupakan kelompok yang mendapatkan perlakuan. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif mengaplikasi adalah tes tertulis berupa 1 soal uraian yang diujikan pada saat pretest dan posttest. Instrumen yang digunakan tersebut sebelumnya telah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing serta diuji validitas dan reliabilitasnya. Kelas yang digunakan sebagai kelompok kontrol yaitu kelas VB dan kelas yang digunakan sebagai kelompok eksperimen yaitu kelas VA dengan jumlah masing-masing kelas 36 siswa. Tahapan awal yang dilakukan dalam penelitian ini 42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yaitu pemberian pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal antara dua kelompok tersebut. Tahapan selanjutnya, dilakukan pembelajaran dengan materi pembelajaran yang sama dengan penggunaan treatment pada kelompok eksperimen berupa metode inkuiri dan penggunaan metode ceramah dan tanya jawab pada kelas kontrol. Setelah dilakukan proses pembelajaran, diberikan posttest pada kedua kelompok untuk mengetahui pengaruh treatment yang telah diberikan serta untuk membandingkan hasil dari kelompok kontrol dan eksperimen. Penelitian yang dilakukan ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan variabel dependen yaitu metode inkuiri terhadap variabel independen yang diteliti yaitu kemampuan mengaplikasi. Serta untuk membuktikan pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi berdasarkan hipotesis sementara yaitu penggunaan metode
inkuiri
berpengaruh secara signifikan
terhadap proses kognitif mengaplikasi siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan pada mata pelajaran IPA materi pembelajaran pesawat sederhana. Data yang diperoleh dari pretest dan posttest diuji normalitasnya menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan program komputer IBM SPSS Statistics 20 for Windows untuk mengetahui jenis uji statistik yang digunakan dalam analisis data responden. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan pada uji normalitas sebagai berikut. Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka data terdistribusi secara normal, sehingga analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik parametrik. Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal, sehingga analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik non parametrik. Berdasarkan kriteria di atas diperoleh data hasil perhitungan sebagai berikut. Tabel 8. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Mengaplikasi (lampiran no.12) No
Aspek
Nilai Signifikansi
Keterangan
1
Skor Pretest kelompok kontrol
0,069
Normal
2
Skor Posttest kelompok kontrol
0,312
Normal
3
Skor Pretest kelompok eksperimen
0,070
Normal
4
Skor Posttest kelompok eksperimen
0,107
Normal
43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hasil analisis statistik di atas menunjukkan harga sig. (2-tailed) pada aspek pretest kelompok kontrol adalah 0,069 dan pretest kelompok eksperimen 0,312. Sedangkan harga sig. (2-tailed) pada aspek posttest kelompok kontrol adalah 0,70 dan posttest kelompok eksperimen 0,107. Hal tersebut menunjukkan bahwa pretest dan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki distribusi data yang normal. Karena semua aspek memiliki distribusi data yang normal, maka akan digunakan statistik parametrik dalam hal ini independent samples t-test atau paired t-test sesuai dengan keperluannya. Analisis data untuk melihat pengaruh metode inkuiri pada kemampuan mengaplikasi dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1) Analisis data dengan menguji perbedaan skor pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada kemampuan mengaplikasi untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kondisi awal sebelum mendapatkan perlakuan pada masing-masing kelas. 2) Analisis data dengan menguji perbedaan pretest ke posttest pada masingmasing kelompok yang bertujuan untuk mengetahui kenaikan yang signifikan pada masing-masing kelompok. 3) Analisis data dengan menguji perbedaan selisih skor pretest dan postest untuk mengetahui pengaruh yang signifikan penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi. 4) Analisis besar pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi. 5) Analisis retensi pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi. 4.1.1.1 Uji Perbedaan Skor Pretest Kemampuan Mengaplikasi Langkah pertama dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara hasil pretest di kelompok kontrol dan hasil pretest di kelompok eksperimen. Cara ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut mempunyai kemampuan awal yang sama. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik parametrik independent samples t-test karena harga sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu 0,069 pada pretest kelompok kontrol dan 0,070 pada pretest kelompok eksperimen. Analisis data dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95%.
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: Hi
: Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Hnull
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan yaitu sebagai berikut. 1. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua kelompok tersebut mempunyai kemampuan awal yang tidak sama. 2. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua kelompok tersebut mempunyai kemampuan awal yang sama. Tabel 9. Perbandingan Skor Pretest Kemampuan Mengaplikasi (lampiran no.13) Hasil Pretest Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
Sig. (2-tailed) 0,535
Keterangan Tidak berbeda
Berdasarkan analisis uji perbedaan skor pretest, diperoleh F sebesar 7.713 dan sig. sebesar 0,007 pada Levene’s Test sehingga tidak terdapat homogenitas varian. Para siswa mencapai skor yang lebih tinggi pada kelompok kontrol pada kemampuan mengaplikasi dengan nilai M = 2,79, SE = 0,14 dibandingkan dengan kelompok eksperimen dengan nilai M = 2,69, SE = 0,10. Meskipun demikian perbedaannya tidak signifikan dengan nilai t(70) = 0,623, p > 0,05; perbedaan yang tidak signifikan dari hasil perbandingan skor pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ditunjukkan dengan besarnya harga sig.(2-tailed) yaitu 0,535 atau > 0,05 sehingga Hnull diterima dan Hi ditolak. Dengan kata lain kedua kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama. 4.1.1.2 Uji Perbedaan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mengaplikasi Langkah kedua dilakukan untuk melihat apakah ada kenaikan skor yang signifikan antara skor pretest ke posttest baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Dari perhitungan akan diperlihatkan persentase kenaikan 45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
masing-masing kelompok. Berdasarkan uji normalitas pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen besarnya harga sig.(2-tailed) pada pretest dan posttest yaitu > 0,05 sehingga data tersebut dikatakan normal. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik paired t-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut. Hi
: Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.
Hnull
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut. 1. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest. 2. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain tidak terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest. Tabel 10. Perbandingan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mengaplikasi (lampiran no.14) No 1 2
Kelompok Kontrol Eksperimen
Pretest 2,79 2,69
Test Posttest 2,86 3,26
% Peningkatan 2,5% 21,19%
Sig. (2-tailed)
Keterangan
0,666 0,000
Tidak Berbeda Berbeda
Hasil analisis perbandingan skor pretest ke posttest di atas menunjukkan bahwa harga sig. (2-tailed) kelompok kontrol > 0,05 yaitu 0,666 dengan harga M = -0,07, SE = 0,15, t(35) = -0,436. Sedangkan harga sig. (2-tailed) kelompok eksperimen < 0,05 yaitu 0,000 dengan harga M = -0,58 SE = 0,11, t(35) = -5,226. Berdasarkan harga sig. (2-tailed) kelompok kontrol yaitu 0,666 atau > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol. Dengan kata lain tidak terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest pada kemampuan mengaplikasi di kelompok kontrol. Sedangkan pada kelompok eksperimen harga 46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sig. (2-tailed) adalah 0,000 atau < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest di kelompok eksperimen. 4.1.1.3 Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mengaplikasi Langkah ke tiga dilakukan dengan menghitung selisih skor dengan cara mengurangkan skor posttest dan skor pretest (pretest-posttest). Data selisih skor yang diperoleh diuji normalitasnya terlebih dahulu dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Uji selisih skor pretest ke posttest dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis statistik parametrik independent samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Analisis perbedaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi. Hasil analisis yang dilakukan akan digunakan sebagai titik pijak untuk menarik kesimpulan apakah hasil penelitian ini mengafirmasi atau menolak hipotesis penelitian. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut. Hi
: Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor kelompok kontrol dan eksperimen. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut. 1. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi. 2. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi.
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 11. Perbandingan Selisih Skor Kemampuan Mengaplikasi (lampiran no. 14) Hasil selisih skor
Signifikansi
Keterangan
Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
0,008
Berbeda
Berdasarkan analisis uji perbandingan selisih skor pretest ke posttest, diproleh F sebesar 0,419 dan sig. sebesar 0.520 pada Levene’s Test sehingga terdapat homogenitas varian (harga sig. > 0,05). Para siswa mencapai skor yang lebih tinggi pada kelompok eksperimen pada kemampuan mengaplikasi dengan nilai M = 0,58, SE = 0,11 dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai M = 0,07, SE = 0,15. Perolehan data yang ada menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan nilai t(70) = -2,713, p < 0,05. Berdasarkan hasil uji T, diperoleh harga sig. (2-tailed) yaitu 0,008 atau < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima jadi pada kemampuan mengaplikasi terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi. Gambar diagram berikut akan memperlihatkan skor pretest dan posttest baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. 3.5 3
2.79 2.69
2.5
3.26 2.86
2
Kontrol
1.5
Eksperimen
1 0.5 0 Pretest
Posttest
Gambar 15. Perbandingan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen kemampuan mengaplikasi 4.1.1.4 Uji Besarnya Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengaplikasi Uji besar pengaruh kemampuan ini dilakukan untuk melihat besarnya pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi. Pentingnya suatu pengaruh ini sering disebut sebagai effect size. Untuk mengetahui besarnya effect 48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
size bisa digunakan koefisien korelasi, dengan kriteria r = .10 (efek kecil) yang setara dengan 1% pengaruh yang diakibatkan oleh pengaruh variabel independen, r = .30 (efek menengah) yang setara dengan 9%, dan r = .50 (efek besar) yang setara dengan 25%. Cara untuk mengetahui koefisien korelasi yaitu dengan mengubah harga t menjadi harga r. Berikut merupakan hasil perhitungan effect size pada kemampuan mengaplikasi. Tabel 12. Hasil Perhitungan Besarnya Effect Size Kemampuan Mengaplikasi (lampiran no. 25) Kelompok
t
Df
R2
%
Keterangan
35
Signifikansi r (effect size) 0,666 0,27
Kontrol
-0,436
0,0729
7,29%
Efek kecil
Eksperimen -5,226
35
0,000
0,6561
65,61%
Efek besar
0,81
Pada tabel perhitungan besarnya pengaruh di atas, diperoleh besarnya effect size 0,27 pada kelas kontrol dan 0,81 pada kelas eksperimen. Berdasarkan kriteria yang digunakan, besarnya effect size yang diperoleh menunjukkan bahwa metode inkuiri memiliki efek besar terhadap kemampuan mengaplikasi dengan persentase efek 65,61 %. Sedangkan pada kelompok kontrol memiliki efek kecil yang dalam hal ini menggunakan metode ceramah dengan persentase efek 7,29%.
4.1.1.5 Retensi
Pengaruh
Metode
Inkuiri
terhadap
Kemampuan
Mengaplikasi Sesudah 2 bulan sejak posttest I, dilakukan posttest II pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Langkah ini dilakukan untuk melihat apakah pengaruh yang ditimbulkan dari dari metode inkuiri masih sekuat posttest I atau tidak. Hasil skor dari posttest II akan diuji perbandingannya dengan skor posttest I, hal ini dilakukan untuk melihat perbedaan skor posttest I dan posttest II pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Data yang diperoleh dari posttest I diuji normalitasnya terlebih dahulu, besarnya skor posttest II pada kelompok kontrol dan eksperimen > 0,05 maka dilakukan analisis statistik dengan menggunakan analisis statistik parametrik paired t-test dengan tingkat kepercayaan 95%.
49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: Hi
: Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.
Hnull
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan yaitu sebagai berikut. 1. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata terjadi penurunan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II pada kemampuan mengaplikasi di kelompok kontrol. 2. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain tidak terjadi penurunan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II pada kemampuan mengaplikasi di kelompok kontrol. Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Posttest II Kemampuan Mengaplikasi (lampiran no. 22) No
Aspek
Nilai Signifikansi
1 2
Skor Posttest II kelompok kontrol Skor Posttest II kelompok eksperimen
0,325 0,145
Keterangan Normal Normal
Tabel 14. Perbandingan Skor Posttest I dan Posttest II Kemampuan Mengaplikasi (lampiran no. 23) No
Kelompok
Sig. (2-tailed)
Keterangan
Kontrol
Test Postest I Posttest II 2.86 2.81
1
2
0,741
Tidak Berbeda
Eksperimen
3.26
0,050
Berbeda
3.01
Berdasarkan tabel di atas harga sig. (2-tailed) pada kelompok kontrol adalah 0,741 > 0,05 dengan nilai M = 0,05, SE =0,16, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok kontrol. Dengan kata lain tidak terjadi penurunan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II pada kemampuan mengaplikasi di kelompok kontrol. 50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pada kelompok eksperimen harga sig. (2-tailed) adalah 0,050 atau > 0,05 dengan nilai M = 0,26, SE = 0,13, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok kontrol. Dengan kata lain tidak terjadi penurunan skor yang signifikan dari
posttest I ke posttest II pada kemampuan
mengaplikasi di kelompok eksperimen. Diagram grafik berikut akan memperlihatkan skor pretest, posttest I dan posttest II baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. 3.5 3 2.5
3.26 2.86
2.79 2.69
3.01 2.81
2
Kontrol
1.5
Eksperimen
1 0.5 0 Pretest
Posttest 1
Posttest 2
Gambar 16. Grafik perbandingan pretest, posttest I, dan posttest II kemampuan mengaplikasi
4.1.2 Pengaruh Penggunaan Inkuiri terhadap Kemampuan Menganalisis Pada bagian ini akan dibahas variabel independen kedua yang diteliti yaitu kemampuan menganalisis. Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan variabel dependen yaitu metode inkuiri terhadap variabel independen yang diteliti. Penelitian yang dilakukan juga untuk membuktikan pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis yang berdasarkan hipotesis penggunaan metode inkuiri dapat meninggkatkan kemampuan menganalisis siswa secara signifikan. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis dilakukan pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen dengan menggunakan instrumen yang telah dibuat. Data yang diperoleh dari pretest dan posttest diuji normalitasnya menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan program komputer IBM SPSS Statistics 20 for
51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Windows untuk menentukan jenis uji statistik yang digunakan dalam analisis data responden. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan pada uji normalitas yaitu: Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka data terdistribusi secara normal, sehingga analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik parametrik. Jika nilai sig. (2tailed) < 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal, sehingga analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik non parametrik. Berdasarkan kriteria di atas diperoleh data hasil perhitungan sebagai berikut. Tabel 15. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Menganalisis (lampiran no. 17) No 1 2 3 4
Aspek Skor Pretest kelompok kontrol Skor Posttest kelompok kontrol Skor Pretest kelompok eksperimen Skor Posttest kelompok eksperimen
Nilai Signifikansi 0,051 0,051 0,051 0,082
Keterangan Normal Normal Normal Normal
Hasil analisis statistik di atas menunjukkan harga sig. (2-tailed) pada aspek pretest kelompok kontrol adalah 0,051 dan pretest kelompok eksperimen 0,051. Sedangkan harga sig. (2-tailed) pada aspek posttest kelompok kontrol adalah 0,051 dan posttest kelompok eksperimen 0,082. Hal tersebut menunjukkan bahwa pretest dan posttest kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen memiliki distribusi data yang normal. Karena semua aspek yang memiliki distribusi data yang normal akan digunakan statistik parametrik dalam hal ini independent samples t-test atau paired t-test sesuai dengan keperluannya. Analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1) Analisis data dengan menguji perbedaan skor pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada kemampuan menganalisis untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kondisi awal sebelum mendapatkan perlakuan pada masingmasing kelas. 2) Analisis data dengan menguji perbedaan pretest ke posttest pada masing-masing kelompok yang bertujuan untuk mengetahui kenaikan yang signifikan pada masing-masing kelompok. 3) Analisis data dengan menguji perbedaan selisih skor pretest dan postest untuk mengetahui pengaruh yang signifikan penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis. 4) Analisis besar pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menganalisis. 5) Analisis retensi pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis. 4.1.2.1 Uji Perbedaan Skor Pretest Kemampuan Menganalisis Langkah pertama dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara hasil pretest di kelompok kontrol dan hasil pretest di kelompok eksperimen. Cara ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut mempunyai kemampuan yang sama. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik parametrik independent samples t-test karena harga sig. (2-tailed) pada pretest kelompok kontrol yaitu 0,051 dan pretest kelompok eksperimen yaitu 0,051 lebih besar dari 0,05. Analisis data dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95%. Hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: Hi
: Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Hnull
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan yaitu sebagai berikut. 1. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua kelompok tersebut mempunyai kemampuan awal yang tidak sama. 2. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua kelompok tersebut mempunyai kemampuan awal yang sama. Tabel 16. Perbedaan Skor Pretest Kemampuan Menganalisis (lampiran no. 18) Hasil Pretest Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
Sig. (2-tailed) 0,247
Keterangan Tidak berbeda
Berdasarkan analisis uji perbedaan skor pretest, diperoleh F sebesar 0,503 dan sig. sebesar 0,481 pada Levene’s Test sehingga tidak terdapat homogenitas varian. Para siswa mencapai skor yang lebih tinggi pada kelompok kontrol pada 53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kemampuan menganalisis dengan nilai M = 1,71, SE = 0,10 dibandingkan dengan kelompok eksperimen dengan nilai M = 1,55, SE = 0,10. Meskipun demikian perbedaannya tidak signifikan dengan nilai t(70) = 0,623, p > 0,05; perbedaan yang tidak signifikan dari hasil perbandingan skor pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ditunjukkan dengan besarnya harga sig.(2-tailed) yaitu 0,247 atau > 0,05 sehingga Hnull diterima dan Hi ditolak. Dengan kata lain kedua kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama. 4.1.2.2 Uji Perbedaan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Menganalisis Langkah kedua dilakukan untuk melihat apakah ada kenaikan skor yang signifikan antara skor pretest ke posttest baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Dari perhitungan akan diperlihatkan persentase kenaikan masing-masing kelompok. Berdasarkan uji normalitas pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen besarnya harga sig.(2-tailed) pada pretest dan posttest yaitu > 0,05 sehingga data tersebut dikatakan normal. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik paired t-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut. Hi
: Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.
Hnull
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut. 1. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest. 2. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain tidak terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 17. Perbandingan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Menganalisis (lampiran no. 19) No
Kelompok
Test Pretest
% Peningkatan
Sig. (2-
Keterangan
tailed)
Posttest
1
Kontrol
1,71
1,78
4,1%
0,557
Tidak Berbeda
2
Eksperimen
1,55
1,81
16,78%
0,048
Berbeda
Hasil analisis perbandingan skor pretest ke posttest di atas menunjukkan bahwa harga sig.(2-tailed) kelompok kontrol > 0,05 yaitu 0,557 dengan harga M = -0,07, SE = 0,12, t(35) = -0,593. Sedangkan harga sig.(2-tailed) kelompok eksperimen < 0,05 yaitu 0,48 dengan harga M = -0,26 SE = 0,13, t(35) = -2,051. Berdasarkan harga sig. (2-tailed) kelompok kontrol yaitu 0,557 atau > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol. Dengan kata lain tidak terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest
pada kemampuan
menganalsis di kelompok kontrol. Sedangkan pada kelompok eksperimen harga sig. (2-tailed) adalah 0,048 atau < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest pada kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest di kelompok eksperimen. 4.1.2.3 Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Menganalisis Langkah ke tiga dilakukan dengan menghitung selisih skor dengan cara mengurangkan posttest dan pretest (pretest-posttest). Data selisih skor yang diperoleh diuji normalitasnya terlebih dahulu dengan menggunakan uji statistik Klomogorov-Smirnov. Langkah ini dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis statistik parametrik independent samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Analisis perbedaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis. Hasil analisis yang dilakukan akan digunakan sebagai titik pijak untuk menarik kesimpulan apakah hasil penelitian ini mengafirmasi atau menolak hipotesis penelitian.
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut. Hi
: Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Hnull
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor kelompok kontrol dan eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut. 1. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis. 2. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis. Tabel 18. Perbandingan Selisih Skor Kemampuan Menganalisis (lampiran no. 21) Hasil selisih skor
Signifikansi
Keterangan
Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
0,294
Tidak berbeda
Berdasarkan analisis uji perbandingan selisih skor pretest ke posttest, diproleh F sebesar 0,063 dan sig. sebesar 0.803 pada Levene’s Test sehingga terdapat homogenitas varian yang sama (harga sig. > 0,05). Para siswa mencapai skor yang lebih tinggi pada kelompok eksperimen pada kemampuan menganalisis dengan nilai M = 0,26, SE = 0,13 dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai M = 0,7, SE = 0,12. Perolehan data yang ada menunjukkan bahwa perbedaannya tidak signifikan dengan nilai t (70) = -1,057, p > 0,05. Berdasarkan hasil uji T, diperoleh harga sig. (2-tailed) yaitu 0,294 atau > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak jadi pada kemampuan menganalisis tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis.
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar diagram berikut akan memperlihatkan skor pretest dan posttest baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. 1.9 1.81 1.78
1.8 1.71
1.7 1.6
Kontrol Eksperimen
1.55
1.5 1.4
Pretest
Posttest
Gambar 17. Perandingan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen kemampuan menganalisis 4.1.2.4 Uji Besarnya Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Menganalisis Uji besar pengaruh kemampuan ini dilakukan untuk melihat besarnya pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis. Pentingnya suatu pengaruh ini sering disebut sebagai effect size. Untuk mengetahui besarnya effect size bisa digunakan koefisien korelasi, dengan kriteria r = .10 (efek kecil) yang setara dengan 1% pengaruh yang diakibatkan oleh pengaruh variabel independen, r = .30 (efek menengah) yang setara dengan 9%, dan r = .50 (efek besar) yang setara dengan 25%. Cara untuk mengetahui koefisien korelasi yaitu dengan mengubah harga t menjadi harga r. Berikut merupakan hasil perhitungan effect size pada kemampuan menganalisis. Tabel 19. Hasil Perhitungan Besarnya Effect Size Kemampuan Menganalisis (lampiran no. 26) Kelompok
t
df
Signifikansi
Kontrol Eksperimen
-0,593 -2,051
35 35
0,557 0,048
r (Effect size) 0,32 0,57
R2
%
0,1024 0,3249
10,24% 32,49%
Keterangan Efek menengah Efek besar
Pada tabel perhitungan besarnya pengaruh di atas, diperoleh besarnya effect size 0,32 pada kelas kontrol dan 0,57 pada kelas eksperimen. Berdasarkan kriteria yang digunakan, besarnya effect size yang diperoleh menunjukkan bahwa metode inkuiri memiliki efek besar terhadap kemampuan menganalisis dengan persentase efek 32,49%. Sedangkan pada kelompok kontrol memiliki efek menengah yang dalam hal ini menggunakan metode ceramah dengan persentase efek 10,24%. 57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.1.2.5 Retensi
Pengaruh
Metode
Inkuiri
terhadap
Kemampuan
Menganalisis Sesudah 2 bulan sejak posttest I, dilakukan posttest II pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Langkah ini dilakukan untuk melihat apakah pengaruh yang ditimbulkan dari dari metode inkuiri masih sekuat posttest I atau tidak. Hasil skor dari posttest II akan diuji perbandingannya dengan skor posttest I, hal ini dilakukan untuk melihat perbedaan skor posttest I dan posttest II pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Data yang diperoleh dari posttest I diuji normalitasnya terlebih dahulu, besarnya skor posttest II pada kelompok kontrol dan eksperimen > 0,05 maka dilakukan analisis statistik dengan menggunakan analisis statistik parametrik paired t-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: Hi
: Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.
Hnull
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan yaitu sebagai berikut. 1. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata terjadi penurunan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II pada kemampuan menganalisis di kelompok kontrol. 2. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain tidak terjadi penurunan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II pada kemampuan menganalisis di kelompok kontrol.
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 20. Hasil Uji Normalitas Posttest II Kemampuan Menganalisis (lampiran no. 22) No 1 2
Aspek Skor Posttest kedua kelompok kontrol Skor Posttest kedua kelompok eksperimen
Nilai Signifikansi 0,102 0,304
Keterangan Normal Normal
Tabel 21. Perbandingan Skor Posttest I dan Posttest II Kemampuan Menganalisis (lampiran no. 24) N o
Kelompok
1 2
Kontrol Eksperimen
Test Postest I 1.78 1.81
Posttest II 1,81 1,91
Sig. (2-tailed)
Keterangan
0,762 0,503
Tidak Berbeda Tidak Berbeda
Berdasarkan tabel di atas harga sig. (2-tailed) pada kelompok kontrol adalah 0,762 > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok kontrol. Dengan kata lain tidak terjadi penurunana skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II pada kemampuan menganalisis di kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen harga sig. (2-tailed) adalah 0,503 atau > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok eksperimen. Dengan kata lain tidak terjadi penurunana skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II pada kemampuan menganalisis di kelompok eksperimen. Diagram grafik berikut akan memperlihatkan skor pretest, posttest I dan posttest II baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. 2.5 2 1.5
1.71 1.55
1.91 1.81 Kontrol
1.81 1.78
Eksperimen 1 Linear (Eksperimen)
0.5 0 Pretest
Posttest 1
Posttest 2
Gambar 18. Grafik perbandingan pretest, posttest I, dan posttest II pada kemampuan menganalisis
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.1.3
Rangkuman Hasil Penelitian Hasil perhitungan analisis data pengaruh penggunaan
metode inkuiri
terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 22. Rangkuman Perbandingan Skor Pretest No 1 2
Variabel Mengaplikasi Menganalisis
Signifikansi 0,535 0,247
Keterangan Tidak Berbeda Tidak Berbeda
Tabel 23. Rangkuman Perbandingan Skor Pretest Ke Posttest No
Variabel
1 2
Mengaplikasi Menganalisis
% Kenaikan Kontrol Eksperimen
Signifikansi Kontrol Keterangan
Eksperimen
Keterangan
2,5% 4,1%
0,666 0,557
0,000 0,048
Berbeda Berbeda
21,19% 16,78%
Tidak berbeda Tidak berbeda
Tabel 24. Rangkuman Perbandingan Selisih Skor Pretest ke Posttest No 1 2
Variabel Mengaplikasi Menganalisis
Signifikansi 0,008 0,294
Keterangan Berbeda Tidak Berbeda
Tabel 25. Rangkuman Perbandingan Skor Besarnya Pengaruh (Effect Size) No
Variabel
1 2
Mengaplikasi Menganalisis
Effect size Eksperimen
Kontrol
Keterangan
0,27 0,32
Efek kecil Efek menengah
0,81 0,57
Keterangan
% Pengaruh Kontrol Eksperimen
Efek besar Efek Besar
7,29% 10,24%
65,61% 32,49%
Tabel 26. Rangkuman Perbandingan Skor Posttest I ke Posttest II No 1 2
Variabel Mengaplikasi Menganalisis
Signifikansi Eksperimen
Kontrol
Keterangan
0,741 0,762
Tidak berbeda Tidak berbeda
0,050 0,503
Keterangan Tidak berbeda Tidak berbeda
4.2
Pembahasan
4.2.1
Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengaplikasi
Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,008 dibawah 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi.
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hasil uji statistik yang menunjukkan bahwa metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi siswa, sejalan dengan pengamatan peneliti pada kelas eksperimen. Siswa pada kelas yang menggunakan metode inkuiri mampu memecahkan masalah dengan melakukan percobaan berdasarkan prosedur yang mereka tetapkan, sehingga mampu mengeksekusi dan mengimplementasikan apa yang menjadi tugas mereka. Hal ini membuktikan bahwa metode inkuiri dapat meningkatkan aspek-aspek dalam variabel mengaplikasi karena siswa melakukan percobaan sebagai proses untuk menemukan pemecahan masalah. Berbeda dengan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah, siswa kurang aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa mendengarkan guru yang menjelaskan materi pelajaran dan mengerjakan LKS dengan tanpa melakukan percobaan. Siswa di kelas kontrol duduk dengan tenang dan teratur. Pada saat peneliti mengamati proses pembelajaran di kelas kontrol ketika pembelajaran mengenai pengungkit, terdapat satu siswa sedang mewarnai gambar dan tidak mengerjakan yang semestinya. 4.2.2
Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Menganalisis
Berbeda dengan kemampuan mengaplikasi, hasil penelitian untuk kemampuan menganalisis menunjukkan bahwa metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai sig. (2-tailed) yaitu 0,294 atau > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis. Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif, sehingga penelitian yang satu dengan yang lainnya saling terkait. Pada penelitian yang dilakukan pada objek penelitian sama oleh Erawati (2013) diketahui bahwa metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengingat dan memahami. Hasil penelitian tersebut membuat hasil tidak signifikan pada pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis menjadi hal yang logis. Kemampuan mengingat dan memahami yang belum dimiliki oleh siswa mengakibatkan belum mampu menganalisis. Berdasarkan penjelasan Anderson dan Krathwohl (2010:43), kemampuan mengingat, memahami dan menganalisis merupakan
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bagian dari enam level proses kognitif, sehingga wajar jika antarkemampuan tersebut memiliki keterkaitan. Kemungkinan lain yang menjadi faktor penyebab yaitu kelas yang diberi treatment belum terbiasa menggunakan metode inkuiri, sehingga belum bisa beralih dari gaya belajar yang biasa digunakan yaitu metode pembelajaran tradisional. Selain itu, kurangnya keseriusan siswa dalam kegiatan inkuiri. Hal ini terlihat saat peneliti mengamati sekelompok siswa, terdapat dua siswa yang bermain-main dengan alat yang digunakan dalam percobaan. Kondisi yang berbeda pada pembelajaran di kelas kontrol, siswa duduk dengan teratur mendengarkan guru yang menjelaskan materi pelajaran dan mengerjakan LKS dengan tanpa melakukan percobaan.
62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab V ini akan diuraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya. Bagian kesimpulan ingin menunjukkan hasil penelitian yang menjawab hipotesis penelitian. Selanjutnya bagian saran berisi saran untuk penelitian berikutnya. 5.1 Kesimpulan 1. Penggunaan
metode
inkuiri
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
kemampuan mengaplikasi siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta pada mata pelajaran IPA materi pembelajaran pesawat sederhana tahun ajaran 2012/2013. Hal itu ditunjukkan pada hasil analisis statistik parametrik independent samples t-test pada perbandingan selisih skor pretest dan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan nilai M = 0,58, SE = 0,11 pada kelompok eksperimen dan M = 0,07, SE = 0,15 pada kelompok kontrol. Diperoleh harga sig. (2-tailed) < 0,05 yaitu 0,008 pada kelompok eksperimen dengan nilai t (70) = -2,713, p < 0,05. Sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima yang berarti metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi. Metode inkuiri memiliki pengaruh besar terhadap kemampuan mengaplikasi, hal ini dapat dilihat dari analisis data besarnya pengaruh (effect size) metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi yaitu 0,81 dengan persentase pengaruh sebesar 65,61%. Dari hasil analisis data pada perbandingan skor posttest I dan posttest II kelompok eksperimen diperoleh harga sig. (2-tailed) sebesar 0,050 atau > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak terjadi penurunan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II pada kemampuan mengaplikasi. 2. Penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta pada mata pelajaran IPA materi pembelajaran pesawat sederhana tahun ajaran 2012/2013. Hal itu ditunjukkan pada hasil analisis statistik parametrik independent samples t-test pada perbandingan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diperoleh skor yang lebih tinggi pada kelompok 63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
eksperimen dengan nilai M = 0,26, SE = 0,13 dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai M = 0,07, SE = 0,12. Perolehan data yang ada menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan nilai t(70) = -2,713, p > ,05. Besarnya sig. (2-tailed) yang diperoleh yaitu 0,294 atau > 0,05. Hnull diterima dan Hi ditolak yang berarti bahwa penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis. Metode inkuiri memiliki pengaruh besar terhadap kemampuan menganalisis, hal ini dapat dilihat dari analisis data besarnya pengaruh (effect size) metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis yaitu 0,57 dengan persentase pengaruh sebesar 32,49%. Dari hasil analisis data pada perbandingan skor posttest pertama dan posttest kedua kelompok eksperimen diperoleh harga sig. (2-tailed) sebesar 0,503 atau > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak terjadi penurunan skor yang signifikan dari posttest pertama ke posttest kedua pada kemampuan menganalisis. 5.2 Keterbatasan Penelitian 1. Hasil dari penelitian ini hanya terbatas pada sekolah SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta. Sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan pada SD lainnya. 2. Waktu yang digunakan dalam pembelajaran di kelas eksperimen dilakukan pada jam siang/setelah istirahat kedua, sehingga siswa sudah lelah dan kurang berkonsentrasi untuk melakukan pembelajaran dengan inkuiri. 5.3 Saran Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan yaitu: 1. Untuk peneliti selanjutnya dapat diadakan penelitian serupa yang fokus meneliti kemampuan mengaplikasi dan menganalisis dengan menambah atau menggunakan selain metode inkuiri sebagai treatment pada SD lainnya. 2. Sebaiknya pemilihan waktu untuk pembelajaran dengan inkuiri harus diperhatikan dengan baik. Penelitian hendaknya dilakukan pada jam pelajaran awal/pagi hari agar siswa dapat berkonsentrasi dengan optimal. 64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR REFERENSI Ambarsari, W., dkk. (2013). Penerapan pembelajaran inkuiri termimbing terhadap keterampilan proses sains dasar pada pelajaran biologi siswa kelas VIII SMP Negeri Surakarta. Pendidikan Biologi, 5 (1), 81-95. Amien, M. (1979). Apakah metode discovery-inquiry itu?. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktoral Jendral Kependidikan Tinggi Proyek Normalisasi Kehidupan Kampus. Amien, M. (1987). Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan menggunakan metode “discovery” dan “inquiry” bagian I. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktoral Jendral Kependidikan Tinggi Proyek Normalisasi Kehidupan Kampus. Anderson, L. W. & Krathwol, D. R. (2010). Kerangka landasan untuk pembelajaran, pengajaran, dan asesmen. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Anggraini, S. (2012). Pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan mengaplikasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Sengkan. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Arifin, Z. (2011). Penelitian pendidikan metode dan paradigma baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (1991). Manajemen pengajaran secara manusiawi. Jakarta: PT. Rienka Cipta. Azmiyawati, dkk. (2008). IPA 5 salingtemas. Jakarta: Depaartemen Pendidikan Nasional. Bilgin, I. (2009). The effects of guided inquiry instruction incorporating a cooperative learning approach on university students’ achievement of acid and bases concepts and attitude toward guided inquiry instruction. Scientific Research and Essay, 4 (10), 1038-1046. Erawati, S. (2013). Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Fauziah, Y. N. (2011). Analisis kemampuan guru dalam mengembangkan keterampilan berpikir kreatif siswa sekolah dasar kelas V pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Portal Jurnal UPI, Edisi khusus (1), Agustus, 98-106. Field, A. (2009). Discovering statistics using SPSS, third edition. London: Sage.
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Fitriana, L., dkk. (2013). Penggunaan metode inkuiri dengan media pancagram dalam peningkatan pembelajaran matematika tentang bangun datar siswa sekolah dasar. Kalam Cendikia PGSD Kebumen.2 (1). Ghozali, I. (2009). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang: Universitas diponegoro. Gulo. W. (2004). Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana. Krathwohl, D.R. (1998). Methods of educational and social science research, an integrated approach, second edition. Illinois: Waveland. Li, dkk. (2010). Inquiry-based learning and e-mentoring via videoconference: a study of mathematics and sciencelearning of Canadian rural students. Education Tech Research Dev, (58), 729-753. Mahmudatussa’adah, A. (2011). Pendekatan inkuiri-kontekstual berbasis teknologi informasi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa. Invitec, VII (2), Agustus, 115-130. Mulyasa, E. (2006). Menjadi guru professional menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Praptiwi, dkk. (2012). Efektifitas model pembelajaran eksperimen inkuiri terbimbing berbantuan my own dictionary untuk meningkatkan penguasaan konsep dan unjuk kerja siswa SMP RSBI. Unnes Science Education Journal, 1(2), 86-95. Priyatno, D. (2012). Belajar praktis analisis parametrik dan non parametrik dengan SPSS. Yogyakarta:Gava Media. Purwanto. (2009). Evaluasi hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rohmawati, A. N. (2012). Penerapan pembelajaran IPA terpadu dengan model pembelajaran inkuiri pada tema mata di smp negeri 1 Maduran Lamongan. Pendidikan Sains, 1, (1). 76-91. Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Prenada Media. Santoso, S. (2012). Panduan lengkap SPSS versi 20. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sari, K. N. I. (2010). Peningkatan kualitas pembelajaran ipa melalui pendekatan inkuiri pada siswa kelas IV SDN I Maribaya Karanganyar Purbalingga. Jurnal Kependidikan Dasar, 1 (1), 86-96. Sarwono, J. (2010). PASW statistik 18 belajar statistik menjadi mudah dan cepat. Yogyakarta: CV Andi. Septiani, M. R. (2012). Pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan Menganalisis dan mengevaluasi pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius 66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sengkan. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Susilawati. (2012). Pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan mengaplikasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Wirobrajan. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan kuantitatif,dan R&D. Bandung: Alfabeta.
pendekatan
kualitatif,
Sulistyanto, H & Wiyono, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD kelas V. Jakarta: Depaartemen Pendidikan Nasional. Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif, konsep, landasan, dan implementasinya pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jakarta: Predana Media. Uno, B. H. (2011). Belajar dengan pendekatan PAILKEM: Pembelajaran aktif, inovatif, lingkungan, kreatif, efektif, menarik. Jakarta: bumi Aksara. Wahyudin, dkk. (2010). Keefektifan pembelajaran berbantuan multimedia menggunakan metode inkuiri terbimbing untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 6, 58-62. Widoyoko, E. P. (2009). Evaluasi program pembelajaran panduan praktis bagi pendidik dan calon pendidik. Yogyakarta: Pusataka Pelajar. Yamin, M. (2009). Desain pembelajaran berbasis tingkat satuan pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1. Silabus Kelompok Kontrol
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2. Silabus Kelompok Eksperimen
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1. Silabus Kelompok Kontrol
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4. RPP Kelompok Eksperimen
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5. Soal Essai Penelitian Jalanku Buntu Besok merupakan hari pertama siswa masuk sekolah setelah libur Natal. Anak-anak kelas 5 SD Suka Tani besok juga akan mengadakan perayaan Natal bersama. Untuk mempersiapkan acara tersebut, sebelum libur Pak Guru meminta tolong kepada Andi, Anto, Iman dan Riski untuk membantu membereskan aula yang akan digunakan untuk perayaan Natal. Minggu siang mereka pergi ke sekolah untuk membereskan aula. Sesampainya di depan gerbang sekolah, ternyata banyak sekali tumpukan pasir dan bebatuan sisa pembangunan pendopo yang berserakan di sekitar halaman. Mereka berjalan mendekati aula. Ternyata ada gundukan pasir yang sangat tinggi dan sebuah karung berisi semen menutupi pintu aula. Pada saat itu hanya ada mereka berempat. Siang itu juga mereka harus segera membereskan aula, karena keesokan harinya sudah digunakan untuk perayaan Natal. Mereka tidak dapat masuk aula karena terhalang oleh gundukan pasir dan karung semen. Tidak ada jalan lain untuk memasuki aula selain melewati pintu yang tertutup pasir dan karung semen tersebut. Setelah membaca kasus di atas, jawablah pertanyaan berikut dengan benar! 1. Sebutkan alat-alat yang dapat digunakan untuk memindahkan pasir dan karung berisi semen! Mengapa alat-alat tersebut dapat memudahkan kita dalam memindahkan pasir dan karung berisi semen? Jawab : ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………….. 2. Sebutkan letak titik tumpu, beban, dan kuasa alat pada gambar di bawah ini!
A = titik …………… B = titik ……………. C = titik ……………. Jawab : ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Jelaskan cara kerja alat yang kamu pilih di no 1 untuk memindahkan pasir dan karung berisi semen! Jawab : ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 4. Sebutkan perbedaan yang akan terjadi jika memindahkan pasir dengan menggunakan skop bergagang panjang dan skop bergagang pendek, jelaskan alasanmu! Jawab : ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 5. Mana yang lebih efektif/mudah antara menggunakan gerobak dorong dengan menggunakan papan kayu untuk memindahkan pasir dan karung berisi semen? berilah alasanmu! Jawab : ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 6. Gambarlah hasil rancangan proses pemindahan semen satu karung dan gundukan pasir pada kasus tersebut! (di kertas kosong sebaliknya) Dengan kriteria : a. Alat mudah digunakan dan ditemukan di lingkungan sekolah/ rumah. b. Rancangan runtut dan mudah dipraktekkan. Jawab : ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………..... ............................................................................................................
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6. Kunci Jawaban 1. Kereta dorong, skop, katrol, papan kayu. Karena dengan menggunakan alat – alat tersebut dapat membuat pekerjaan menjadi ringan dan alat – alat tersebut termasuk pesawat sedrhana. 2. Bagian – bagian skop. a. Pemegang/ gagang skop. b. Lengan skop c. Papan skop Letak titik tumpu, beban, dan kuasa A. Tumpu B. Kuasa C. Beban 3. a. Kereta dorong Penggunannya dengan cara memindahkan pasir yang ada dengan menggunakan skop ke kereta dorong. Lalu mendorong kereta tersebut dan memindahkan pasir ke tempat yang lebih lebar. Mengangkat karung berisi semen ke kereta dorong lalu kemudian dipindahkan ke tempat yang semestinya. b. Skop mengambil pasir dengan skop dan memindahkan ke tempat yang semestinya. c. Katrol mengikat karung berisi semen, menaikkan ke kereta dorong, dan menyingkirkannya ke tempat yang semestinya. d. Papan kayu meletakkan papan kayu tepat di bawah karung berisi semen kemudian mengungkitnya sehingga karung berisi semen dapat dipinggirkan dan tidak menutupi pintu masuk. 4. Jika mengangkat pasir dengan menggunakan skop yang memiliki gagang pegangan panjang, beban yang diangkat terasa ringan dan memerlukan tenaga yang kecil. Karena jarak titik tumpu dan titik kuasa terletak jauh. Berbeda ketika mengangkat pasir dengan menggunakan skop yang memiliki gagang pendek, beban yang diangkat terasa berat dan tenaga yang dikeluarkan lebih besar. Hal ini karena pada gagang skop yang pendek, jarak titik tumpu dan kuasa terletak dekat. 5. Yang paling efektif yaitu dengan menggunakan gerobak dorong karena dapat membawa benda-benda yang berat dengan lebih cepat, mudah dan tenaga yang harus dikeluarkan pun lebih sedikit sedangkan dengan menggunakan papan kayu tenaga yang dibutuhkan lebih banyak dan akan terasa berat. 6. Contoh jawaban yang memenuhi kriteria soal no 6.
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7. Rubrik Penilaian NO 1
VARIABEL Mengaplikasikan
ASPEK Melaksanakan
Mengeksekusi
Mengimplementa sikan
Menggunakan
2
Menganalisis
Membedakan
KRITERIA Memilih ≥ 2 alat pesawat sederhana yang digunakan dengan tepat Memilih 2 alat pesawat sederhana yang akan digunakan tetapi salah satunya tidak tepat Memilih 1 alat pesawat sederhana dengan tepat Tidak mampu memilih pesawat sederhana yang digunakan Menyebutkan cara atau tahap dari ≥ 2 alat yang yang akan digunakan untuk memecahkan masalah dengan tepat Menyebutkan cara atau tahap dari 2 alat yang akan digunakan untuk memecahkan masalah tetapi kurang tepat Menyebutkan cara atau tahap dari 1 alat yang akan digunakan untuk memecahkan masalah dengan tepat Tidak menyebutkan cara atau tahap penggunaan pesawat sederhana yang akan digunakan atau menyebutkan tetapi salah Dapat menerapkan penggunaan ≥ 2 pesawat sederhana dalam pemecahan masalah dengan tepat Dapat menerapkan penggunaan 2 pesawat sederhana dalam pemecahan masalah tetapi kurang tepat Dapat menerapkan penggunaan 1 pesawat sederhana dalam pemecahan masalah dengan tepat Tidak dapat menerapkan penggunaan pesawat sederhana dalam pemecahan masalah Mampu menggunakan ≥ 2 alat yang termasuk jenis pesawat sederhana dengan tepat Mampu menggunakan 2 alat yang termasuk pesawat sederhana tetapi kurang tepat Mampu menggunakan 1 alat yang termasuk pesawat sederhana dengan tepat Tidak mampu menggunakan alat yang termasuk pesawat sederhana Mampu membedakan 2 pengaruh yang didapat dengan tepat Mampu membedakan 2 pengaruh yang didapat tetapi salah satu jawabannya kurang tepat atau salah Mampu membedakan 1 pengaruh yang
103
SKOR 4 3 2 1 4
3
2
1
4
3
2
1
4
3 2 1 4 3 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Memilih
Mengorganisasi
2
Menganalisis
Mengatribusikan
didapat dengan tepat Tidak mampu membedakan pengaruh atau menemukan pengaruh tetapi salah Mampu menentukan 2 perbedaan pengaruh yang terjadi dengan tepat Mampu menentukan 2 perbedaan pengaruh yang didapat tetapi salah satu jawaban kurang tepat atau salah Mampu menentukan 1 perbedaan pengaruh yang terjadi dengan tepat Tidak mampu menentukan perbedaan pengaruh atau menentukan perbedaan pengaruh yang terjadi tetapi salah Mampu mengelompokkan pengaruh yang didapat jika menggunakan pesawat sederhana dalam kondisi tertentu dengan tepat Mampu mengelompokkan pengaruh yang didapat jika menggunakan pesawat sederhana dalam kondisi tertentu tetapi kurang tepat Mampu mengelompokkan pengaruh yang didapat jika menggunakan pesawat sederhana dalam kondisi tertentu tetapi tidak tepat Tidak mampu mengelompokkan pengaruh yang didapat Mampu menunjukkan alasan/penyebab dari pengaruh yang ditimbulkan jika menggunakan pesawat sederhana dalam kondisi tertentu dengan tepat Mampu menunjukkan alasan/penyebab dari pengaruh yang ditimbulkan jika menggunakan pesawat sederhana dalam kondisi tertentu tetapi kurang tepat Mampu menunjukkan alasan/penyebab dari pengaruh yang ditimbulkan jika menggunakan pesawat sederhana dalam kondisi tertentu tetapi tidak tepat Tidak mampu menunjukkan alasan/penyebab dari pengaruh yang ditimbulkan jika menggunakan pesawat sederhana dalam kondisi tertentu
104
1 4 3 2 1
4
3
2
1
4
3
2
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8. Hasil Analisis SPSS Uji Validitas a. Uji Validitas 6 Kemampuan Correlations total
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
no1
no2
no3
no4
no5
no6
total 1
38 **
Pearson Correlation
.563
Sig. (2tailed) N
.000
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
38
no1 ** .563
no2 ** .487
no3 ** .693
no4 ** .471
no5 ** .665
no6 ** .592
.000
.002
.000
.003
.000
.000
38
38
38
38
38
38
1
-.023
.265
.137
.221
.216
.892
.108
.412
.182
.193
38
38
38
38
38
38 **
.487
-.023
.002
.892
38
38 **
**
1
38 **
.693
.265
.481
.000
.108
.002
38
38
38
**
*
*
.481
.385
.108
-.098
.002
.017
.518
.557
38
38
38
38
1
.316
.225
.206
.053
.175
.214
38
38
38
38
1
.071
.086
.670
.608
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.471
.137
.385
.316
.003
.412
.017
.053
38
38
38
38
38
38
38
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.665
.221
.108
.225
.071
1
.524
.000
.182
.518
.175
.670
38
38
38
38
38
**
**
**
.001 38
38 **
Pearson Correlation
.592
.216
-.098
.206
.086
.524
Sig. (2tailed) N
.000
.193
.557
.214
.608
.001
38
38
38
38
38
38
1
38
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Uji Validitas Kemampuan Mengaplikasi Correlations total total
sub1
sub2
sub3
sub4
Pearson Correlation
sub1
sub2
**
sub3
**
sub4
**
**
1
.693
.926
.951
.948
Sig. (2-tailed) N
38
.000 38
.000 38
.000 38
.000 38
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.693 .000
1
.415 .010
.455 .004
.485 .002
N
38
38
38
38
38
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.926 .000 38
1
.961 .000 38
.918 .000 38
1
.961
**
**
**
**
.415 .010 38
**
**
Pearson Correlation
.951
.455
.961
Sig. (2-tailed)
.000
.004
.000
N
38
38
38
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.948 .000 38
**
**
**
.000 38
**
.485 .002 38
**
**
38
**
**
**
38 **
.918 .000 38
.961 .000 38
1 38
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
c. Uji Validitas Kemampuan Menganalisis Correlations total total
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
sub1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
sub2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
sub3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
sub4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1
sub1 ** .841
sub2 ** .841
sub3 ** .882
sub4 ** .430
38
.000 38
.000 38
.000 38
.007 38
**
.120
.000 38
.472 38
**
.120
.000 38
.472 38
1
.255
**
.841
.000 38 **
.841
.000 38 **
.882
1 38 **
1.000
0.000 38 **
.565
**
1.000
0.000 38 1 38 **
.565
.565
.565
.000
.000
.000
38
38
38
38
38
**
.120
.120
.255
1
.007 38
.472 38
.472 38
.122 38
38
.430
.122
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9. Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas Kemampuan Mengaplikasi Case Processing Summary N Valid a
Cases
Excluded Total
% 38
100.0
0
.0
38
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .893
4
Kemampuan Mengananlisis
Case Processing Summary N Valid Cases
a
Excluded Total
% 38
100.0
0
.0
38
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .708
4
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 10. Tabulasi Nilai Pretest, Posttest I, dan Posttest II
Kelas Kontrol Pretest
Membedakan
Memilih
Mengorganisasi
Mengatribusikan
1 2 3*
4 4 2.97
4 3 2.65
4 3 2.65
4 4 2.91
16.00 14.00 11.18
4.00 3.50 2.79
1 2 3*
3 1 1.62
3 1 1.62
3 2 2.35
1 1 1.24
10 5 6.82
2.50 1.25 1.70
4
2
2
2
2
8.00
2.00
4
3
3
3
1
10
2.50
5
4
4
4
4
16.00
4.00
5
1
1
1
1
4
1.00
6 7 8 9 10
1 3 4 4 4
1 3 4 3 3
1 3 4 3 3
1 3 4 4 4
4.00 12.00 16.00 14.00 14.00
1.00 3.00 4.00 3.50 3.50
6 7 8 9 10
2 2 1 3 1
2 2 1 3 1
3 3 1 3 2
1 1 1 1 1
8 8 4 10 5
2.00 2.00 1.00 2.50 1.25
11
4
3
3
4
14.00
3.50
11
3
3
4
1
11
2.75
12
4
3
3
3
13.00
3.25
12
1
1
2
1
5
1.25
13
2
2
2
2
8.00
2.00
13
3
3
4
1
11
2.75
14
4
3
3
3
13.00
3.25
14
1
1
2
1
5
1.25
15
2
2
2
2
8.00
2.00
15
1
1
1
1
4
1.00
16
2
2
2
2
8.00
2.00
16
2
2
3
1
8
2.00
17
4
3
3
4
14.00
3.50
17
1
1
2
3
7
1.75
18
2
2
2
2
8.00
2.00
18
2
2
4
3
11
2.75
19
2
2
2
2
8.00
2.00
19
1
1
2
1
5
1.25
20
2
2
2
2
8.00
2.00
20
2
2
3
2
9
2.25
21
4
3
3
4
14.00
3.50
21
1
1
2
2
6
1.50
22
2
2
2
2
8.00
2.00
22
1
1
2
1
5
1.25
23
2
2
2
2
8.00
2.00
23
1
1
1
1
4
1.00
24
4
3
3
3
13.00
3.25
24
3
3
3
1
10
2.50
25
2
2
2
2
8.00
2.00
25
1
1
2
1
5
1.25
26*
2.97
2.65
2.65
2.91
11.18
2.79
26*
1.62
1.62
2.35
1.24
6.82
1.70
27
2
2
2
2
8.00
2.00
27
2
2
3
1
8
2.00
28
3
3
3
4
13.00
3.25
28
1
1
2
1
5
1.25
29
2
2
2
2
8.00
2.00
29
1
1
1
1
4
1.00
30
4
3
3
4
14.00
3.50
30
1
1
2
2
6
1.50
31
4
3
3
4
14.00
3.50
31
1
1
2
2
6
1.50
32
3
3
3
3
12.00
3.00
32
1
1
2
1
5
1.25
33
1
1
1
1
4.00
1.00
33
2
2
3
1
8
2.00
34
3
3
3
3
12.00
3.00
34
1
1
2
1
5
1.25
35
3
3
3
3
12.00
3.00
35
3
3
3
1
10
2.50
36
4
4
4
4
16.00
4.00
36
1
1
2
1
5
1.25
Rerata
2.97
2.65
2.65
2.91
Rerata
1.62
1.62
2.35
1.24
6.8233
No Resp
Menggunakan Mengimplementasikan
Melaksanakan
Menganalisis Aspek
Mengeksekusi
Mengaplikasi Aspek Jumlah
Ratarata
No Resp
11.18
2.79
Jumlah
Ratarata
108
1.71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kelas Eksperimen Pretest Mengaplikasi Aspek Mengeksekusi
Melaksanakan
Menggunakan
Mengimplementasikan
Membedakan
Memilih
Mengorganisasi
Mengatribusikan
Menganalisis Aspek
1 2 3 4 5 6* 7 8 9 10 11
2 2 2 3 2 3 4 4 4 3 2
2 2 2 3 2 2.56 3 3 4 3 2
2 2 2 3 2 2.53 3 3 3 3 2
2 2 2 3 2 2.66 3 3 4 3 2
8 8 8 12 8 10.75 13 13 15 12 8
2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 2.69 3.25 3.25 3.75 3.00 2.00
1 2 3 4 5 6* 7 8 9 10 11
1 1 2 3 1 1.53 1 1 4 1 1
1 1 2 3 1 1.53 1 1 4 1 1
2 2 3 3 1 1.99 1 1 4 2 2
1 1 1 1 1 1.12 1 1 1 1 1
5 5 8 10 4 6.1 4 4 13 5 5
1.25 1.25 2.00 2.50 1.00 1.54 1.00 1.00 3.25 1.25 1.25
12
4
3
3
4
14
3.50
12
1
1
2
1
5
1.25
13
4
3
3
3
13
3.25
13
3
3
2
1
9
2.25
14
2
2
2
2
8
2.00
14
2
2
3
1
8
2.00
15
2
2
2
2
8
2.00
15
3
3
2
2
10
2.50
16
4
3
3
3
13
3.25
16
2
2
4
1
9
2.25
17
4
3
3
4
14
3.50
17
1
1
1
1
4
1.00
18
4
2
2
2
10
2.50
18
1
1
1
1
4
1.00
19
3
2
2
2
9
2.25
19
1
1
1
1
4
1.00
20
3
3
3
3
12
3.00
20
1
1
2
1
5
1.25
21
2
2
2
2
8
2.00
21
1
1
2
1
5
1.25
22
3
3
3
3
12
3.00
22
1
1
1
1
4
1.00
23
4
3
3
4
14
3.50
23
1
1
2
1
5
1.25
24
3
3
3
3
12
3.00
24
2
2
4
2
10
2.50
25*
3
2.56
2.53
2.66
10.75
2.69
25*
1.53
1.53
1.99
1.12
6.17
1.54
26
2
2
2
2
8
2.00
26
1
1
2
2
6
1.50
27*
3
2.56
2.53
2.66
10.75
2.69
27*
1.53
1.53
1.99
1.12
6.17
1.54
28
2
2
2
2
8
2.00
28
1
1
2
1
5
1.25
29
3
3
3
3
12
3.00
29
3
3
1
1
8
2.00
30
4
2
2
2
10
2.50
30
1
1
1
1
4
1.00
31
2
2
2
2
8
2.00
31
1
1
1
1
4
1.00
32
5
3
3
3
14
3.50
32
1
1
2
2
6
1.50
2 3 3 3 3.00
2 3 2.56 3 2.56
2 3 2.53 3 2.53
2 3 2.66 3 2.66
8 12 10.75 12
2.00 3.00 2.69 3.00 2.69
33 34 35* 36 Rerata
2 1 1.53 2 1.53
2 1 1.53 2 1.53
3 1 1.99 3 2.00
1 1 1.12 1 1.12
8 4 6.17 8
2.00 1.00 1.54 2.00 1.55
No Resp
33 34 35* 36 Rerata
Jumlah
Ratarata
No Resp
Jumlah
Ratarata
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kelas Kontrol Posttest I
3 1 1 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 2.71 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 2 2 3 4 4 2 2 3
3 1 1 2 3 3 3 2 3 4 3 4 2 2.82 2 2 4 3 2 2 3 3 4 4 2 4 3 2 3 4 4 2 2 3
35* 36 Rerata
3.12 4 3.12
2.79 4 2.79
2.71 4 2.71
2.82 4 2.82
Mengatribusika n
3 1 1 2 3 3 3 2 4 4 4 3 2 2.79 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 2 4 2 3 3 4 4 2 2 3
Mengorganisasi
4 2 1 2 4 4 3 2 4 4 4 4 2 3.12 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 2 2 3
Ratarata
3 2 2 4 4 4 1 2 2 2 3 3 1 2.44 1 2 2 4 1 2 3 2 3 4 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3
2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1.50 2 2 1 4 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2
9 5 6 11 9 9 4 5 5 5 11 10 4 7.11 5 6 5 12 4 5 10 5 9 9 6 9 9 5 11 6 9 5 5 9
2.25 1.25 1.50 2.75 2.25 2.25 1.00 1.25 1.25 1.25 2.75 2.50 1.00 1.78 1.25 1.50 1.25 3.00 1.00 1.25 2.50 1.25 2.25 2.25 1.50 2.25 2.25 1.25 2.75 1.50 2.25 1.25 1.25 2.25
1.50 1 1.50
7.11 5
1.78 1.25 1.78
No. Resp
Memilih
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14* 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Jumlah
Ratarata
Membedakan
No. Resp
Mengimplementasikan
Aspek
Menggunakan
Aspek Melaksanakan
Menganalisis
Mengeksekusi
Mengaplikasi
13 5 4 8 13 13 12 8 14 16 15 14 8 11.44 10 8 14 11 8 8 13 13 14 16 8 14 11 10 12 16 16 8 8 12
3.25 1.25 1.00 2.00 3.25 3.25 3.00 2.00 3.50 4.00 3.75 3.50 2.00 2.86 2.50 2.00 3.50 2.75 2.00 2.00 3.25 3.25 3.50 4.00 2.00 3.50 2.75 2.50 3.00 4.00 4.00 2.00 2.00 3.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14* 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
2 1 1 3 2 2 1 1 1 1 2 3 1 1.59 1 1 1 2 1 1 3 1 2 2 1 2 3 1 3 1 2 1 1 2
2 1 1 3 2 2 1 1 1 1 2 3 1 1.59 1 1 1 2 1 1 3 1 2 2 1 2 3 1 3 1 2 1 1 2
11.44 16
2.86 4.00 2.86
35* 36 Rerata
1.59 1 1.59
1.59 1 1.59
2.44 2 2.44
Jumlah
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kelas Eksperimen Posttest I
Mengatribusikan
4 2 2 3 2.53 2 2 2 4 1 3 2 2 4 3 3 3 2 2.53 1 3
2 1 1 2 1.41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1.41 1 3
10 5 5 11 7.24 5 5 5 9 6 8 5 5 9 9 8 8 5 7.24 4 12
2.50 1.25 1.25 2.75 1.81 1.25 1.25 1.25 2.25 1.50 2.00 1.25 1.25 2.25 2.25 2.00 2.00 1.25 1.81 1.00 3.00
2 4 2 4 3.56 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3.56 4 4
2 4 1 4 3.09 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3.09 3 3
2 3 1 3 3.06 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3.06 3 3
2 3 2 4 3.35 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3.35 4 4
22
4
4
4
4
16
4.00
22
1
1
1
1
4
1.00
23
4
4
4
4
16
4.00
23
4
4
4
1
13
3.25
24
4
2
2
4
12
3.00
24
1
1
2
2
6
1.50
25
3
3
3
3
12
3.00
25
2
2
4
1
9
2.25
26
2
2
2
2
8
2.00
26
3
3
4
2
12
3.00
27
4
2
2
2
10
2.50
27
1
1
2
1
5
1.25
28
2
2
2
2
8
2.00
28
1
1
2
2
6
1.50
29
4
4
4
4
16
4.00
29
2
2
3
1
8
2.00
30
4
4
4
4
16
4.00
30
1
1
2
2
6
1.50
31
2
2
2
2
8
2.00
31
3
3
3
1
10
2.50
32
4
3
3
4
14
3.50
32
1
1
2
2
6
1.50
33
2
2
2
2
8
2.00
33
1
1
1
1
4
1.00
34
4
3
3
4
14
3.50
34
1
1
2
1
5
1.25
35
4
2
2
2
10
2.50
35
1
1
2
2
6
1.50
36
4
4
4
4
16
4.00
36
2
2
4
4
12
3.00
Rerata
3.56
3.09
3.06
3.35
13.06
3.26
Rerata
1.65
1.65
2.53
1.41
7.24
1.81
Ratarata
No Resp
Memilih
1 2 3 4 5* 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19* 20 21
No Resp
Membedakan
Menggunakan
Ratarata
Melaksanakan
Jumlah
Mengeksekusi
Mengorganisasi
Menganalisis Aspek Mengimplementasikan
Mengaplikasi Aspek
8 14 6 15 13.06 8 13 16 16 16 16 16 16 13 14 15 14 16 13.06 14 14
2.00 3.50 1.50 3.75 3.26 2.00 3.25 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.25 3.50 3.75 3.50 4.00 3.26 3.50 3.50
1 2 3 4 5* 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19* 20 21
2 1 1 3 1.65 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1.65 1 3
2 1 1 3 1.65 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1.65 1 3
Jumlah
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kelas Kontrol Posttest II
Membedakan
Memilih
Mengorganisasi
Mengatribusikan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2 2 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 3 3 4 3 4 3
2 2 2 4 3 3 3 4 3
2 2 2 4 3 4 3 4 4
8 8 10 15 13 15 13 16 14
2.00 2.00 2.50 3.75 3.25 3.75 3.25 4.00 3.50
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3 1 1 1 2 2 2 1 2
3 1 1 1 2 2 2 1 2
3 1 2 2 3 3 3 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 4 5 5 8 8 8 5 7
2.50 1.00 1.25 1.25 2.00 2.00 2.00 1.25 1.75
10
4
4
4
4
16
4.00
10
2
2
3
1
8
2.00
11
4
2
2
2
10
2.50
11
2
2
3
1
8
2.00
12
4
4
4
4
16
4.00
12
1
1
2
1
5
1.25
13
2
2
2
2
8
2.00
13
1
1
3
1
6
1.50
14
2
2
2
2
8
2.00
14
2
2
3
1
8
2.00
15*
3.03
2.71
2.71
2.77
11.21
2.81
15*
1.74
1.74
2.51
1.26
7.26
1.81
16
4
4
4
4
16
4.00
16
1
1
2
3
7
1.75
17
2
2
2
2
8
2.00
17
1
1
1
1
4
1.00
18
1
1
1
1
4
1.00
18
2
2
4
3
11
2.75
19
1
1
1
1
4
1.00
19
1
1
2
1
5
1.25
20
2
2
2
2
8
2.00
20
1
1
2
1
5
1.25
21
3
3
3
3
12
3.00
21
2
2
3
1
8
2.00
22
2
2
2
2
8
2.00
22
3
3
3
1
10
2.50
23
4
4
4
4
16
4.00
23
1
1
2
1
5
1.25
24
4
4
4
4
16
4.00
24
2
2
3
1
8
2.00
25
2
2
2
2
8
2.00
25
1
1
2
1
5
1.25
26
4
4
4
4
16
4.00
26
2
2
3
2
9
2.25
27
2
2
2
2
8
2.00
27
3
3
3
2
11
2.75
28
3
2
2
2
9
2.25
28
1
1
2
1
5
1.25
29
1
1
1
1
4
1.00
29
3
3
3
3
12
3.00
30 31 32 33 34 35 36
4 4 3 2 3 3 4
3 4 2 2 3 3 4
3 4 2 2 3 3 4
3 4 2 2 3 3 4
13 16 9 8 12 12 16
3.25 4.00 2.25 2.00 3.00 3.00 4.00
30 31 32 33 34 35 36
1 3 4 1 2 2 1
1 3 4 1 2 2 1
2 4 4 1 2 3 2
1 1 2 1 1 1 1
5 11 14 4 7 8 5
1.25 2.75 3.50 1.00 1.75 2.00 1.25
3.03
2.71
2.71
2.77
11.23
2.81
Rerata
1.74
1.74
2.51
1.26
7.26
1.81
No Resp
Rerata
Menggunakan Mengimplementasikan
Melaksanakan
Menganalisis Aspek
Mengeksekusi
Mengaplikasi Aspek Jumlah
Ratarata
No Resp
Jumlah
Ratarata
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kelas Eksperimen Posttest II
Menggunakan
Membedakan
Memilih
Mengorganisasi
Mengatribusikan
1
2
2
2
2
8
2.00
1
2
2
3
2
2*
3.26
2.93
2.90
2.93
12
3.01
2*
1.86
1.86
2.45
1.29
3
3
3
3
3
12
3.00
3
2
2
3
1
8
2.00
4
4
4
4
4
16
4.00
4
3
3
3
1
10
2.50
5
2
2
2
2
8
2.00
5
1
1
2
1
5
1.25
6
2
2
2
2
8
2.00
6
4
4
4
1
13
3.25
7*
3.25
2.93
2.90
2.93
12
3.00
7*
1.86
1.86
2.45
1.29
7.46
1.87
8*
3.25
2.93
2.90
2.93
12
3.00
8*
1.86
1.86
2.45
1.29
7.46
1.87
9
4
4
4
4
16
4.00
9
2
2
3
1
8
2.00
10
4
4
4
4
16
4.00
10
1
1
2
1
5
1.25
11*
3.25
2.93
2.90
2.93
12
3.00
11*
1.86
1.86
2.45
1.29
7.46
1.87
12
4
4
4
4
16
4.00
12
1
1
2
1
5
1.25
13
4
4
4
4
16
4.00
13
3
3
4
1
11
2.75
14
4
2
2
2
10
2.50
14
4
4
4
1
13
3.25
15
2
2
2
2
8
2.00
15
2
2
3
1
8
2.00
16
4
3
3
3
13
3.25
16
1
1
1
1
4
1.00
17
3
3
3
3
12
3.00
17
1
1
1
1
4
1.00
18
4
4
4
4
16
4.00
18
2
2
3
3
10
2.50
19
4
4
4
4
16
4.00
19
1
1
2
1
5
1.25
20
2
2
2
2
8
2.00
20
1
1
2
1
5
1.25
21
2
2
2
2
8
2.00
21
2
2
3
2
9
2.25
22
4
3
3
3
13
3.25
22
3
3
3
1
10
2.50
23
3
4
3
4
14
3.50
23
1
1
2
1
5
1.25
24*
3.25
2.93
2.90
2.93
12
3.00
24*
1.86
1.86
2.45
1.29
7.46
1.87
25
2
2
2
2
8
2.00
25
2
2
3
1
8
2.00
26
2
1
1
1
5
1.25
26
2
2
3
2
9
2.25
27
3
2
2
2
9
2.25
27
1
1
1
1
4
1.00
28
4
3
3
3
13
3.25
28
3
3
2
1
9
2.25
29
4
3
3
3
13
3.25
29
2
2
3
1
8
2.00
30
4
3
3
4
14
3.50
30
1
1
2
2
6
1.50
31
4
3
3
3
13
3.25
31
1
1
2
1
5
1.25
32
3
3
3
3
12
3.00
32
3
3
3
1
10
2.50
33
4
3
3
2
12
3.00
33
2
2
4
1
9
2.25
34
4
4
4
4
16
4.00
34
1
1
2
2
6
1.50
35
2
2
2
2
8
2.00
35
1
1
2
1
5
1.25
36
4
4
4
4
16
4.00
36
2
2
4
3
11
2.75
Rerata
3.26
2.93
2.90
2.93
12
3.01
Rerata
1.86
1.86
2.45
1.29
7.46
1.87
No Resp
Mengimplementasikan
Melaksanakan
Menganalisis Aspek
Mengeksekusi
Mengaplikasi Aspek Jumlah
Ratarata
No Resp
#
Jumlah
Ratarata
9
2.25
7.46
1.87
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 11. Rekapitulasi Nilai No
Variabel
Kelompok Pretest Kontrol
Posttest I Kontrol
Posttest II Kontrol 1
Mengaplikasi Pretest Eksperimen
Posttest I Eksperimen
Posttest II Eksperimen
Pretest Kontrol
Posttest I Kontrol
Posttest II Kontrol 2
Menganalisis Pretest Eksperimen
Posttest I Eksperimen
Posttest II Eksperimen
Aspek Mengeksekusi Melaksanakan Menggunakan Mengimplementasikan Mengeksekusi Melaksanakan Menggunakan Mengimplementasikan Mengeksekusi Melaksanakan Menggunakan Mengimplementasikan Mengeksekusi Melaksanakan Menggunakan Mengimplementasikan Mengeksekusi Melaksanakan Menggunakan Mengimplementasikan Mengeksekusi Melaksanakan Menggunakan Mengimplementasikan Membedakan Memilih Mengorganisasikan Mengatribusi Membedakan Memilih Mengorganisasikan Mengatribusi Membedakan Memilih Mengorganisasikan Mengatribusi Membedakan Memilih Mengorganisasikan Mengatribusi Membedakan Memilih Mengorganisasikan Mengatribusi Membedakan Memilih Mengorganisasikan Mengatribusi
4 15 4 4 13 17 8 6 9 17 10 10 12 10 1 0 4 28 14 13 21 17 10 9 11 15 4 4 13 17 8 6 9 17 10 10 12 1 1 3 0 1 1 7 1 2 2 5 0
Skor 3 2 7 12 18 7 18 4 9 13 14 11 15 12 12 11 14 11 6 10 9 14 9 5 7 14 13 12 19 15 21 15 17 15 1 7 12 9 13 9 6 9 10 9 15 10 16 10 13 11 7 12 18 12 18 12 9 12 7 11 15 11 16 12 14 11 6 10 9 14 9 14 7 14 4 10 4 10 5 17 4 0 4 13 4 13 10 15 1 9 5 16 5 16 12 16 2 5
1 2 2 2 2 1 22 22 22 3 3 3 3 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 3 3 21 21 11 34 19 19 4 25 13 13 3 29
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 12. Uji Normalitas Data Kemampuan Mengaplikasi
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 13. Uji Beda Pretes Kemampuan Mengaplikasi
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 14. Uji Kenaikan Skor Pretes ke Posttes Kemampuan Mengapikasi Paired Samples Statistics Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 Pair 2
PreKont1
2.7939
36
.84192
.14032
PostKont1
2.8603
36
.81326
.13554
PreEksp1
2.6878
36
.57941
.09657
PostEksp1
3.2644
36
.78135
.13022
Paired Samples Correlations N
Correlation
Sig.
Pair 1
PreKont1 & PostKont1
36
.391
.018
Pair 2
PreEksp1 & PostEksp1
36
.561
.000
Paired Samples Test Paired Differences Mean
Std.
Std.
95% Confidence Interval
Deviation
Error
of the Difference
Mean Pair 1
Pair 2
PreKont1 -
-
PostKont1
.06639
PreEksp1 -
-
PostEksp1
.57667
T
Lower
df
Sig. (2tailed)
Upper
.91372
.15229
-.37555
.24277
-.436
35
.666
.66210
.11035
-.80069
-.35265
-5.226
35
.000
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 15. Uji Normalitas Selisih Pretes ke Posttes Kemampuan Mengaplikasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test SelisihKont1
SelisihEksp1
36
36
.0664
.5767
.91372
.66210
Absolute
.193
.169
Positive
.112
.169
Negative
-.193
-.100
1.160
1.015
.136
.254
N Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 16. Uji Selisih Pretest dan Posttest Kemampuan Mengaplikasi
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 17. Uji Normalitas Data Kemampuan Menganalisis One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PreKont2 N Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
PostKont2
PreEksp2
PostEksp2
36
36
36
36
Mean
1.7056
1.7794
1.5461
1.8089
Std. Deviation
.58698
.60582
.57146
.64934
Absolute
.226
.226
.226
.211
Positive
.226
.226
.226
.211
Negative
-.134
-.198
-.170
-.111
1.354
1.354
1.354
1.264
.051
.051
.051
.082
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 18. Uji Beda Pretes Kemampuan Menganalisis
Group Statistics Kelompok Pretes Kelompok Konntrol 2
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
36
1.7056
.58698
.09783
36
1.5461
.57146
.09524
PreKontEksp2 Pretes Kelompok Eksperimen 2
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 19. Uji Kenaikkan Skor Pretes ke Posttes Kemampuan Menganalisis
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 20. Uji Normalitas Selisih Pretes ke Posttes Kemampuan Menganalisis One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test SelisihKont2 N
SelisihEksp2
36
36
.0739
.2628
.74776
.76882
Absolute
.157
.173
Positive
.157
.173
Negative
-.127
-.097
Kolmogorov-Smirnov Z
.941
1.040
Asymp. Sig. (2-tailed)
.338
.230
Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 21. Uji Selisih Pretest dan Posttest Kemampuan Menganalisis
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 23. Uji Retensi Pengaruh Metode Inkuiri Kemampuan Mengaplikasi Paired Samples Statistics Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Post1Kont1
2.8603
36
.81326
.13554
Post2Kont1
2.8072
36
.96933
.16155
Post1Eksp1
3.2644
36
.78135
.13022
Post2Eksp1
3.0072
36
.78714
.13119
Pair 1
Pair 2
Paired Samples Correlations N
Correlation
Sig.
Pair 1
Post1Kont1 & Post2Kont1
36
.435
.008
Pair 2
Post1Eksp1 & Post2Eksp1
36
.528
.001
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 24. Uji Retensi Pengaruh Metode Inkuiri Kemampuan Menganalisis Paired Samples Statistics Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Post1Kont2
1.7794
36
.60582
.10097
Post2Kont2
1.8142
36
.63060
.10510
Post1Eksp2
1.8089
36
.64934
.10822
Post2Eksp2
1.9056
36
.61704
.10284
Pair 1
Pair 2
Paired Samples Correlations N
Correlation
Sig.
Pair 1
Post1Kont2 & Post2Kont2
36
.391
.018
Pair 2
Post1Eksp2 & Post2Eksp2
36
.084
.626
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 25. Uji Besar Pengaruh Metode Inkuiri (Effect Size) Kemampuan Mengaplikasi Koefisien korelasi pada kelompok
Koefisien korelasi pada kelompok
kontrol:
eksperimen:
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
r = 0,27
r = 0,81
Persentase pengaruh penggunaan
Persentase pengaruh penggunaan
metode inkuiri pada kelompok kontrol:
metode inkuiri pada kelompok
2
R = r x 100%. 2
eksperimen:
R = 0,27 x 100%
R = r2 x 100%.
R = 0,0729 x 100%
R = 0,81 2 x 100%
R = 7,29%
R = 0,6561 x 100% R = 65,61%
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 26. Uji Besar Pengaruh Metode Inkuiri (Effect Size) Kemampuan Menganalisis Koefisien korelasi pada kelompok
Koefisien korelasi pada kelompok
kontrol:
eksperimen:
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
r = 0,32
r = 0,57
Persentase pengaruh penggunaan
Persentase pengaruh penggunaan
metode inkuiri pada kelompok
metode inkuiri pada kelompok
kontrol:
eksperimen:
2
R = r x 100%.
R = r2 x 100%.
R = 0,322 x 100%
R = 0,57 2 x 100%
R = 0,1024 x 100%
R = 0,3249 x 100%
R = 10,24%
R = 32,49%
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 27. Lembar Kerja Siswa
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 28. Hasil Jawaban Anak
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 29. Foto-foto Penelitian di SDK Sorowajan Yogyakarta Kelas Kontrol
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kelas Eksperimen
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 30. Surat Izin Penelitian
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 31. Surat Keterangan Penelitian
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 32. Daftar Riwayat Hidup DAFTAR RIWAYAT HIDUP Marita Rahayu merupakan anak kedua dari pasangan Stepanus Tukimin dan Yosepine Sukiyem. Lahir di Simpang Sender OKU Selatan, Sumatera Selatan pada tanggal 10 Maret 1992. Pendidikan awal dimulai di SD Negeri Setingkul, OKU Selatan, Sumatera Selatan tahun 1997-2003. Pendidikan dilanjutkan ke jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Xaverius Baturaja, OKU, Sumatera Selatan dan lulus pada tahun 2006. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas Pangudi Luhur Sukaraja, OKU Timur, Sumatera Selatan dan lulus pada tahun 2009. Penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2009.
153