PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENETAPAN KADAR ETANOL DAN PROFIL SENYAWA YANG TERDAPAT DALAM HASIL PRODUKSI “CIU” RUMAHAN DUSUN SENTUL DESA BEKONANG KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN METODE KROMATOGRAFI GAS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh: Fajar Dwi Riyanto NIM: 088114043
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENETAPAN KADAR ETANOL DAN PROFIL SENYAWA YANG TERDAPAT DALAM HASIL PRODUKSI “CIU” RUMAHAN DUSUN SENTUL DESA BEKONANG KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN METODE KROMATOGRAFI GAS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh: Fajar Dwi Riyanto NIM: 088114043
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENETAPAN KADAR ETANOL DAN PROFIL SENYAWA YANG TERDAPAT DALAM HASIL PRODUKSI “CIU” RUMAHAN DUSUN SENTUL DESA BEKONANG KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN METODE KROMATOGRAFI GAS
Skripsi yang diajukan oleh: Fajar Dwi Riyanto NIM : 088114043
telah disetujui oleh
Pembimbing
Jeffry Julianus, M.Si.
tanggal ......................
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengesahan Skripsi Berjudul PENETAPAN KADAR ETANOL DAN PROFIL SENYAWA YANG TERDAPAT DALAM HASIL PRODUKSI “CIU” RUMAHAN DUSUN SENTUL DESA BEKONANG KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN METODE KROMATOGRAFI GAS
Oleh : Fajar Dwi Riyanto NIM : 088114043 Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tanggal: 2 Juli 2013 Mengetahui Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Dekan
Ipang Djunarko, M.Sc., Apt
Panitia Penguji
Tanda tangan
1.
Jeffry Julianus, M.Si.
……………..
2.
Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si.
……………..
3.
Dra. M. M. Yetty Tjandrawati M.Si.
……………..
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarism dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.
Yogyakarta, 12 Juli 2013 Penulis,
Fajar Dwi Riyanto
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Fajar Dwi Riyanto
No Mahasiswa : 088114043 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENETAPAN KADAR ETANOL DAN PROFIL SENYAWA YANG TERDAPAT DALAM HASIL PRODUKSI “CIU”
RUMAHAN DUSUN
SENTUL DESA BEKONANG KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN METODE KROMATOGRAFI GAS Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 12 Juli 2013 Yang menyatakan
Fajar Dwi Riyanto
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Karya Sederhana Ini Saya Persembahkan Untuk:
Bapak (Mulyana) dan Ibu (Murwani) Tercinta Kakak ku (Tatang Ony) yang tersayang Almamaterku
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan berkat dan kasih-Nya sehingga penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “penetapan kadar etanol dan profil senyawa yang terdapat dalam hasil produksi “ciu” rumahan dusun sentul desa bekonang kabupaten sukoharjo dengan metode kromatografi gas” dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Dalam pelaksanaan penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Jeffry Julianus, M.Si. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan pengarahan, masukan, kritik dan saran baik selama penelitian maupun penyusunan skripsi ini. 3. Ibu Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik yang membangun dalam penyusunan skripsi. 4. Ibu Dra. Maria Margaretha Yetty Tjandrawati M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik yang membangun dalam penyusunan skripsi.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Ibu dr. Fenty, M. Kes., Sp.PK, selaku dosen pembimbing akademik atas bimbingan dan semangat yang telah diberikan selama ini. 6. Ibu Rini Dwi Astuti, M.Sc, Apt. selaku Kepala Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 7. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat demi kemajuan mahasiswa dalam bidang farmasi. 8. Seluruh staff laboratorium kimia Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma: Mas Bimo, Mas Bima, yang telah banyak membantu selama penelitian di laboratorium. 9. Albert, Curut, Wawan, Efa, Widi, Cyntia dan teman-teman lainnya yang selalu membantu. 10. PKS saya Koh Robby yang selalu mendukung dalam doa dan supportnya. 11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam mewujudkan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, sehingga segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini membantu dan bermanfaat bagi pembaca pada khususnya dan ilmu pengetahuan pada umumnya. Penulis
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL …………………………………………………
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………….
ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………….
iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………….
iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..........................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………..
vi
PRAKATA …………………………………………………………...
vii
DAFTAR ISI …………………………………………………………
ix
DAFTAR TABEL ……………………………………………………
xii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………...
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………...
xiv
INTISARI ……………………………………………………………
xv
ABSTRACT ………………………………………………………….
xvi
BAB I PENGANTAR ……………………………………………….
1
A. Latar Belakang …………………………………………………..
1
1. Permasalahan …………………………………………………
2
2. Keaslian penelitian …………………………………………...
3
3. Manfaat penelitian …………………………………………...
3
B. Tujuan Penelitian ………………………………………………..
4
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ……………………………….
5
A. Tetes Tebu……………………………………………………….
5
B. Alkohol (ciu Bekonang)…………………………………………
6
C. Kromatografi Gas ……………………………………………....
8
1. Gas Pembawa ……………………………………………….
9
2. Sistem Injeksi Sampel ……………………………………….
10
3. Kolom ……………………………………………………….
11
4. Fase Diam ……………………………………………………
12
5. Detektor ……………………………………………………..
13
6. Pengaturan Suhu …………………………………………….
15
7. Analisis Kualitatif …………………………………………..
16
D. Gas Chromatography-Mass Spectra (GC-MS)…………………
16
E. Keterangan Empiris…………………………………………….
18
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………….
19
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ………………………………….
19
B. Variabel ………………………………………………………….
19
1. Variabel bebas ……………………………………………….
19
2. Variabel tergantung ………………………………………….
19
3. Variabel pengacau terkendali ………………………………..
19
C. Definisi Operasional …………………………………………….
20
D. Bahan Penelitian …………………………………………………
20
E. Alat Penelitian ……………………………………………………
20
F.
Prosedur Kerja …………………………………………………..
x
21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Pemilihan sampel …………………………………………….
21
2. Preparasi sampel …………………………………………….
21
3. Analisi kualitatif ……………………………………………..
21
4. Pembuatan seri baku ………………………………………..
22
5. Pembuatan kurva baku ………………………………………
22
6. Penetapan kadar sampel …………………………………….
22
G. Analisis Hasil ……………………………………………………
23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………
24
A. Hasil Pemilihan Sampel ………………………………………….
24
B. Optimasi dan Pemilihan Standar Internal .....................................
24
C. Uji Kualitatif Sampel …………………………………………….
26
1. Analisis kualitatif berdasarkan waktu retensi (tR) etanol ……
26
2. Analisis kualitatif menggunakan GC-MS ……………………
27
D. Pembuatan Kurva Baku Etanol …………………………………..
31
E. Preparasi Sampel ………………………………………………….
32
Penetapan Kadar Sampel …………………………………………
33
F.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………….
37
A. Kesimpulan ……………………………………………………….
37
B. Saran ……………………………………………………………...
37
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………
38
LAMPIRAN …………………………………………………………..
39
BIOGRAFI PENULIS ………………………………………………..
90
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel I
Kandungan Kimia Molase…………………………………….
5
Tabel II
Contoh Gas Pembawa dan Pemakaian Detektor …………….
9
Tabel III
Jenis Fase Diam dan Penggunannya …………………………
12
Tabel IV
Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya dan kecepatan alir gas pembawa …………………………….
13
Tabel V
Kurva Baku Etanol dengan Standar Internal n-Butanol …….
31
Tabel VI
Kadar sampel dalam “ciu” Hasil Produksi hari 1 …..……….
34
Tabel VII Kadar Sampel dalam “ciu” Hasil Produksi Hari 2 …………..
34
Tabel VIII Kadar sampel dalam “ciu” Hasil Produksi Hari 3 ………..….
35
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.
Gambar Lintasan Embden-Meyerhof-Parnas …………….
7
Gambar 2
Gambar skematis kromatografi gas ………………………
9
Gambar 3
Gambar sistem injeksi …………………………………….
10
Gambar 4
Detektor FID ……………………………………………..
14
Gambar 5
Skema Sistem Spektrometri Massa………………………..
17
Gambar 6
Kromatogram etanol dengan standar internal methanol.....
25
Gambar 7
Kromatogram etanol dengan standar internal n-butanol....
25
Gambar 8
Kromatogram baku etanol (8%v/v) ………………………
26
Gambar 9
Kromatogram sampel (2%v/v) …………………………...
26
Gambar 10 Kromatogram sampel 1 ……………….………………..
28
Gambar 11 Spektra Massa Senyawa Pada Waktu Retensi 2.233 min..
28
Gambar 12 Kromatogram sampel 2 ………………..………………..
29
Gambar 13 Spektra Massa Senyawa Pada Waktu Retensi 2.217 min..
29
Gambar 14 Kromatogram sampel 3 …………………….……………
30
Gambar 15 Spektra Massa Senyawa Pada Waktu Retensi 2.083 min..
30
Gambar 16 Spektra Massa Senyawa Pada Waktu Retensi 2.308 min..
30
Gambar 17 Kurva hubungan antara kadar etanol (%v/v) vs Rasio AUC etanol/butanol ……………………………………………
32
Gambar 18 Hasil statistik kadar etanol dalam ciu..................................
36
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.
Sertifikat analisis etanol ……………………………….
40
Lampiran 2
Sertifikat analisis N-Butanol ………………………….
42
Lampiran 3
Kromatogram GC-MS Sampel 1 ……………………...
44
Lampiran 4
Kromatogram GC-MS Sampel 2 ……………………...
44
Lampiran 5
Hasil Analisi Spektra Massa Sampel 1 dan 2………….
45
Lampiran 6
Kondisi Kromatografi Gas-Spektrofotometri Massa ....
46
Lampiran 7
Kromatogram GC-MS Sampel 3 ……………………...
47
Lampiran 8
Hasil Analisi Spektra Massa Sampel 3 ………………..
48
Lampiran 9
Hasil Analisi Spektra Massa Sampel 3………………...
49
Lampiran 10
Hasil Validasi Metode Analisis.......................................
50
Lampiran 11
Perhitungan Kurva Baku ……………………………….
54
Lampiran 12
Kromatogram Baku Etanol …………………………….
56
Lampiran 13
Kromatogram Sampel ………………………………….
61
Lampiran 14
Kondisi Kromatogram Gas …………………………….
77
Lampiran 15
Perhitungan Sampel Alkohol ………………………….
78
Lampiran 16
Uji Statistik Sampel ………..………………………….
88
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
INTISARI Kabupaten Sukoharjo, dusun Bekonang merupakan daerah penghasil etanol yang digunakan untuk tujuan medis. Pembuatannya menggunakan ampas tetes tebu yang disebut molase yang difermentasikan sehingga menghasilkan kadar etanol yang kemudian di destilasi secara sederhana. Selain etanol, fermentasi tetes tebu menghasilkan senyawa lain, sehingga perlu diketahui kadar etanol dan mengetahui senyawa lain yang terdapat dari hasil fermentasi. Penetapan kadar etanol dan untuk mengetahui kandungan senyawa yang terdapat dalam hasil produksi menggunakan instrumen kromatografi gas dan gas chromatography-mass spectra dengan hasil optimasi yaitu suhu awal 70oC, dengan initial time: 2 menit dan peningkatan suhu sebanyak: 30oC/min, dan temperatur final: 220 oC, dengan waktu final: 2 menit, suhu injektor B yang digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3. Dan parameter validasi yaitu akurasi: 101.8%, presisi: 1.26, linearitas: r:0.9996, batas kuantifikasi: 6.363, dan batas deteksi: 1.909, SD:0.077. Senyawa n-butanol digunakan sebagai standar internal dalam penetapan kadar etanol. Hasil penetapan kadar etanol dari sampling sejumlah 14 rumah produksi diketahui yaitu hari 1 29.779%v/v±1.725; hari 2: 29.762%v/v ±2.237; dan hari 3: 30.316%v/v±2.085. di setiap harinya diambil 600,0 ml sampel Berdasarkan data diatas dengan dilakukan uji statistik dengan uji ANOVA satu arah bahwa kadar etanol dari setiap hari produksi dan setiap tempat produksi tidak berbeda bermakna. Senyawa lain hasil produksi diketahui adalah yaitu asam asetat, aseton.
Kata kunci: tetes tebu, etanol, n-Butanol, standar internal, kromatografi gas.
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTARCT Sukoharjo district, Bekonang producing ethanol used for medical purposes. Raw material is molasses residue, which is in the making fermented to produce ethanol and then in a simple distillation. Besides ethanol, molasses fermentation produce other compounds that need to know the levels of ethanol and other compounds contained content of the fermentation. Determination of ethanol content and to determine the content of compounds contained in the instruments of production using gas chromatography and gas chromatography-mass spectra. optimization results that the initial temperature of 70°C, initial time: 2 minutes; rate: 30°C/min; final temperature: 220°C; final time: 2 minutes; injector B: 200°C; detector A: 250°C; range: 3. As well as the accuracy parameter validation: 101.8%, precision: 1.26, linearity: r: 0.9996, LOQ: 6.363, and LOD: 1.909, SD: 0077. N-Butanol is used as an internal standard in the determination of levels of ethanol because there is variation in the measurement tool and as a correction factor. Assay results are known the day 1 29.779%v/v±1.725; day 2: 29.762%v/v ±2.237; and day 3: 30.316%v/v±2.085, with one-way ANOVA test is known that the production of each days did not differ significantly. Other compounds that are known to yield acetic acid, acetone.
Key Words: molasses, ethanol, n-butanol, internal standar, gas chromatography.
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penelitian
Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah, dan di wilayah kabupaten Sukoharjo terdapat desa yang memiliki sentra produksi etanol yang dikenal dengan nama Bekonang, dan hasil produksinya yang banyak dikenal masyarakat dengan nama “Ciu Bekonang”. Mayoritas warga di Desa Bekonang merupakan pengrajin industri rumah tangga pembuatan etanol dan hal ini sudah dilakukan oleh warga setempat sejak dahulu kala. Ciu produksi Bekonang dibuat dari bahan dasar tetes tebu yang difermentasikan dan mengalami proses destilasi sehingga diperoleh etanol (Widodo, 2004). Senyawa yang dihasilkan mempunyai kandungan utama etanol, sedangkan senyawa lain yang dihasilkan berupa asam sitrat dengan kadar rata-rata 6,82% (Widyanti, 2010). Hasil produksi biasanya digunakan untuk etanol medis sehingga perlu diketahui kadar yang dihasilkan agar diketahui seberapa efektif hasil fermentasi, serta perlu diketahui senyawa lain yang terdapat dalam hasil fermentasi agar diketahui keberadaan senyawa yang berbahaya untuk medis. Penelitian ini bertujuan untuk penetapan kadar Etanol hasil produksi Ciu industri rumahan di daerah bekonang dan juga ingin mengetahui kandungan senyawa lainnya.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Kromatografi gas merupakan metode untuk melakukan pengukuran secara kualitatif dan kuantitatif untuk bahan-bahan yang mudah menguap, serta stabil pada pemanasan tinggi. Prinsip pemisahan dalam kromatografi gas yaitu dengan cara partisi dari komponen-komponen senyawanya dengan menggunakan fase gas sebagai fase gerak, dan fase cair sebagai fase diam. Prinsip penetapan kadar dengan kromatografi gas adalah sampel diinjeksikan pada instrumen dan oleh gas yang mempunyai tekanan tertentu sampel dibawa menuju kolom kapiler untuk dipisahkan berdasarkan komponen penyusun dan diteruskan menuju detektor. Dari detektor dihasilkan sinyal pembacaan untuk dicatat oleh rekorder sehingga menghasilkan kromatogram. Kadar senyawa diketahui dengan menghitung luas area kromatogram. Etanol dapat dianalisis menggunakan kromatografi gas karena merupakan senyawa volatil yaitu senyawa yang mudah menguap pada suhu kamar, sehingga memenuhi syarat untuk dapat ditetapkan kadarnya melalui kromatografi gas (Dean, 1995). Penelitian penetapan kadar etanol dari Ciu hasil produksi industri rumahan di daerah sukoharjo menggunakan metode Kromatografi Gas yang telah dilakukan optimasi dan validasi metode. Hasil optimasi yang didapatkan yaitu suhu awal 70oC, initial time: 2 menit; rate: 30 oC /min; temperatur final: 220 oC; waktu final: 2 menit; injektor B :200 oC; detektor A: 250 oC; range :3 (Waskito, 2013). Sedangkan validasi dilakukan untuk memberikan jaminan bahwa metode analisis dengan sistem kromatografi gas memenuhi parameter-parameter validasi sehingga dapat memberikan hasil analisis yang valid dengan memenuhi parameter validasi yaitu akurasi: 101.8%, presisi: 1.26, linearitas: r:0.9996, spesifisitas, batas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
kuantifikasi: 1.729%v/v, dan batas deteksi: 0.5%v/v, disini SD: 0.077, sehingga metode telah valid (Rombang, 2013). 1. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, timbul permasalahan sebagai berikut: a. Apa saja kandungan senyawa yang terdapat pada hasil Ciu produksi industri rumahan hasil fermentasi tetes tebu di daerah sukoharjo? b. Berapakah kadar etanol hasil Ciu produksi industri rumahan hasil fermentasi tetes tebu di daerah sukoharjo? 2. Keaslian Penelitian Sejauh yang diketahui penulis dan studi pustaka yang telah dilakukan penulis, penelitian mengenai penetapan kadar dan profil kandungan hasil produksi industri rumahan di daerah sukoharjo secara kromatografi gas belum dilakukan, tetapi penulis menggunakan acuan kerja berdasarkan penelitian yang berjudul Perbandingan Metode Kromatografi Gas dan Berat Jenis Pada Penetapan Kadar Etanol Dalam Minuman Anggur (Mardoni, 2002). 3. Manfaat penelitian a.
Manfaat metodologis. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
ilmiah mengenai metode kromatografi yang dipilih untuk menetapkan kadar etanol dalam hasil produksi Ciu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
4
Manfaat praktis. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai kadar etanol dalam hasil produksi Ciu dan kandungan yg terdapat di dalamnya dengan metode Kromatografi Gas.
B. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui : a. Kandungan dari senyawa yang terdapat pada hasil fermentasi tetes tebu yang diproduksi di daerah sukoharjo. b. Mengetahui kadar etanol dari hasil fermentasi tetes tebu yang di produksi di daerah sukoharjo
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A.
Tetes Tebu (Molase)
Molase adalah hasil samping yang berasal dari pembuatan gula tebu (Saccharum officinarum L). Tetes tebu berupa cairan kental dan diperoleh dari tahap pemisahan kristal gula. (Juwita, 2012). Molase masih mengandung kadar gula yang cukup untuk dapat menghasilkan etanol dengan proses fermentasi, biasanya pH molase berkisar antara 5,5-6,5, dan masih mengandung kadar gula sekitar 10-18 %. (Simanjuntak, 2009).
Tabel 1. Kandungan Kimia Molase Komponen Air
Analisa Gravimetri
% 20
Senyawa Organik Gula: Sakrosa Glukosa Fruktosa Senyawa Nitrogen
Somoghi-Nelson Somoghi-Nelson Somoghi-Nelson Kjeldahl
32 14 16 10
Titrimetri Titrimetri Titrimetri Titrimetri Titrimetri Titrimetri Titrimetri Titrimetri
0.5 3.5 1.5 0.1 0.2 0.2 1.6 0.4 (Widyanti, 2010).
Senyawa Anorganik Sio2 K2O CaO MgO P2O5 Na2O Fe2O3 Al2O3 Residu soda dan karbonat (CO2) Residu Sulfat (sebagai SO3
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B.
6
Ciu Bekonang
Di desa bekonang kabupaten Sukoharjo terdapat pengrajin industri kecil skala rumah tangga yang menghasilkan Etanol untuk keperluan bahan baku kimia industri dan juga keperluan pengobatan. Etanol yang dihasilkan berasal dari fermentasi tetes tebu. Tetes tebu tersebut diberikan enzim yang berasal dari jamur lalu didiamkan beberapa hari, hasil fermentasi di destilasi dengan alat buatan sendiri yang berasal dari drum, lalu hasil destilasi tersebut disaring sehingga menghasilkan cairan yang jernih. (Widodo, 2004). Dalam fermentasi ini glukosa didegradasi menjadi etanol dan CO 2 melalui suatu jalur metabolisme yang disebut glikolisis yang biasa jalurnya disebut jalur Embden-Meyerhof-Parnas (Sebayang, 2006).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
Gambar 1. Gambar Lintasan Embden-Meyerhof-Parnas (Anonim, 2012).
Etanol, merupakan sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, yang biasa disebut etil alkohol, dengan rumus kimia C2H5OH (Myers, 2007). Etanol yang dihasilkan diperoleh dari peragian karbohidrat yang berkataliskan enzim. Enzim tersebut mengubah karbohidrat ke glukosa kemudian ke etanol. Reaksi ini terjadi tanpa adanya oksigen dan menghasilkan CO 2. (Fessenden dan Fessenden, 1986).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
Etanol adalah pelarut yang umum, etanol dapat larut di air dan larut di pelarut organik, termasuk asam asetat, aseton, benzena, karbon tetraklorida, kloroform, dietil eter, gliserol, piridin, dan toluene (Lide, 2000).
C.
Kromatografi Gas
Kegunaan umum dari kromatografi gas adalah untuk pemisahan dinamis dan identifikasi semua jenis senyawa organik yang mudah menguap dan juga untuk melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa dalam suatu campuran (Gandjar, 2007). Kromatografi gas terdapat dua tipe yang sering digunakan, tipe pertama yaitu
gas-solid
(adsorption)
chromatography
dan
gas-liquid
(partition)
chromatography. Pada tipe kedua yaitu kromatografi gas-cair lebih banyak digunakan dan menggunakan kolom kapiler sebagai fase diamnya (Christian, 2004). Bagian dasar yang ada di kromatografi gas: a. Sumber gas dengan regulator tekanan serta pengatur aliran gas b. tempat injeksi c. Kolom kapiler d. Detektor e. Oven pengatur suhu kolom agar sampel tetap dalam kondisi gas f. Pencatat (Dean, 1995).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
Gambar 2. Gambar skematis kromatografi gas (Anonim, 2011).
1. Gas Pembawa Gas pembawa atau dengan kata lain fase gerak karena tujuan utamanya yaitu membawa sampel (solute) menuju kolom dan tidak berpengaruh pada selektifitas. Syarat gas pembawa yaitu murni dan tidak reaktif, gas pembawa keadaan murni agar tidak berpengaruh pada detektor dan disimpan dalam tangki bertekanan tinggi (Gandjar, 2007). Tabel 2. Contoh Gas Pembawa dan Pemakaian Detektor. Gas pembawa
Detektor
Hidrogen
Hantar panas
Helium
Hantar panas Ionisasi nyala Fotometri nyala Termoionik
Nitrogen
Ionisasi nyala Tangkap electron Fotometri nyala Termoionik
Argon
Ionisasi nyala
Argon + metana 5%
Tangkap electron
Karbon dioksida
Hantar panas
(Gandjar, 2007).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
10
Sistem Injeksi Sampel Komponen utama selanjutnya adalah ruang suntik atau inlet. Fungsinya
adalah untuk menghantarkan sampel ke aliran gas pembawa menuju kolom. (Gandjar, 2007). Pada kromatografi gas biasanya yang digunakan yaitu sampel berupa cairan, dan di injekkan ke dalam kotak panas yang berfungsi untuk mengubah sampel cair menjadi fase gas (flash vaporization) tanpa terfraksinasi dan terdekomposisi. Pada kolom kapiler biasanya digunakan sampel yang sedikit yaitu 0,1nL (nanoliter) yang membutuhkan gas pembawa, sehingga hanya dalam jumlah kecil sampel yang masuk ke dalam kolom (Dean, 1995). Dikarenakannya
sampel
yang
diperlukan
sangat
kecil,
dalam
pengukurannya akan sulit maka akan digunakan teknik pemecah suntikan (split injection) sehingga aliran gas akan dibagi 2 setelah sampel di ijeksikan, satu aliran akan dimasukkan kedalam kolom, dan aliran lainnya akan dibuang (Gandjar, 2007).
Gambar 3. Gambar sistem injeksi (Gandjar, 2007).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
11
Kolom Kolom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan karena di
dalamnya terdapat fase diam, sehingga merupakan komponen yang sentral (Gandjar, 2007). Kolom yang berfungsi sebagai pemisah mengandung fase diam yang bias berupa adsorben (kromatografi gas, padat) atau cairan. Kolom tersebut terbuat dari logam, gelas, atau silika (Dean, 1995). a.
Kolom kemas. Kolom dapat berbentuk apapun selama masih dapat mengisi tempat
pemanas, kolom yang ada biasanya berbentuk melingkar, berbentuk U, dan berbentuk W, tetapi yang paling sering digunakan adalah yang berbentuk melingkar (Cristian, 2004). b.
Kolom kapiler. Jenis kolom kapiler berbeda dengan kolom kemas, dan kolom
kapiler lebih sering digunakan dikarenakan kemampuan kolom kapiler memberikan harga jumlah plat teori yang sangat besar (> 300.000 Pelat) (Gandjar, 2007). 4.
Fase Diam Fase diam yang dipilih berdasarkan polaritas dari sampel yang akan
diujikan, dengan prinsip “ like dissolve like ”, oleh karena itu fase diam yang polar akan lebih berinteraksi dengan senyawa yang lebih polar, dan begitulah sebaliknya fase diam yang non polar akan lebih berinteraksi dengan senyawa yang lebih non polar (Christian, 2004).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Tabel 3. Jenis fase diam dan penggunannya. Fase diam
Polaritas
Golongan sampel
Squalen Apiezon L
Non polar Non polar
Metil silikon
Non polar
Dionil ptalat Dietilenglikosuksinat Carbowax 20M
Semi polar Polar Polar
Hidrokarbon Hidrokarbon, ester, eter Steroid, pestisida, alkaloida, ester Semua jenis Ester Alkohol, amina aromatik, keton
Suhu maksimum oC 125 oC 300 oC 300 oC 170 oC 200 oC 250 oC (Gandjar, 2007).
5.
Detektor Komponen yang terpenting selanjutnya yaitu detektor. Detektor
merupakan perangkat yang berada di ujung kolom tempat keluarnya fase gerak yang membawa sampel yang telah di pisahkan menjadi komponennya (Gandjar, 2007). Detektor harus mempunyai karakteristik sebagai berikut: a. Sensitivitas yang tinggi. b. Stabil. c. Waktu respon terhadap senyawa yang cepat. d. Respon yang baik pada semua komponen organik. e. Kemudahan penggunaan. (Day dan Underwood, 1986).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Tabel 4. Jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel dan kecepatan alir gas pembawa. Kecepatan alir (ml/ menit) Jenis detektor
Jenis sampel
Batas deteksi
Gas pembawa
H2
Udara
Hantar panas
Senyawa umum
5-100 ng
15-30
-
-
Ionisasi nyala
Hidrokarbon
10-100 pg
20-60
30-40
200-500
Penangkap
Halogen organic,
elektron
pestisida
0,05-1 pg
30-60
-
70-100
0,1-10 g
20-40
1-5
60-80
10-100 pg
20-40
50-70
100-150
1-10 pg
20-40
120-170
-
2 pg
30-40
-
-
20-40
80
-
1000 pg
3-10
-
-
10 pg- 10 ng
0,5-30
-
-
0,1 – 20 pg
60-70
-
-
Nitrogenfosfor
Senyawa nitrogen organik dan fosfat organik
Fotometri
Senyawa-senyawa
nyala (393nm)
sulful
Fotometri
Senyawa-senyawa
nyala (393nm)
fosfor Senyawa-senyawa
Fotoionisasi
yang terionisasi dengan UV
Konduktifitas elektronik Forier transform infra red Selektif massa
Emisi atom
0,5 pg Cl Halogen, N, S
2 pg S 4 pg N
Senyawa-senyawa organik Sesuai untuk senyawa apapun Sesuai untuk elemen apapun
(Gandjar, 2007).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
Flame-ionization detector (FID) adalah detektor yang paling popular dikarenakan memiliki sesitivitas yang tinggi 0,02 coloumb per gram dari hidrokarbon (Dean, 1995). Detektor ini tidak sensitif terhadap kebanyakan bahan anorganik dan termasuk air, sehingga pelarut dapat diinjeksikan dan tidak mengganggu hasil kromatogram (Christian, 2004).
Gambar 4. Detektor FID (Anonim 2011).
6.
Pengaturan Suhu Kromatografi gas didasarkan pada dua sifat senyawa yang dipisahkannya
yakni kelarutan senyawa dan titik didih senyawa. Karena titik didih senyawa berhubungan dengan suhu maka suhu merupakan faktor utama dalam kromatografi gas. Walaupun suhu kolom dapat berkisar antara -100oC - 400oC tetapi tetap harus dikendalikan karena pada suhu tertentu fase diam berada dalam fase padatnya (Gandjar, 2007).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
a. Pemisahan isothermal. Pemisahan dengan suhu ini dilakukan untuk analisis rutin dan suhu yang digunakan yaitu beberapa derajat dibawah titik didih komponen campuran utama. Pemisahan jenis ini perlu diperhatikan, dikarenakan jika suhu terlalu tinggi maka komponen akan terelusi tanpa terpisah, tetapi jika suhu terlalu rendah maka sampel akan terlalu lama di kolom sehingga semakin lebar puncaknya (Gandjar, 2007). b. Pemisahan suhu terprogram. Pemisahan ini dilakukan dengan suhu terendah dari titik didih campuran, lalu diatur penambahan suhunya secar berkala dengan kecepatan kira-kira 3 – 5 oC/menit sehingga didapatkan pemisahan yang optimum (Dean, 1995). 7.
Analisis kuantitatif Analisis kuantitatif secara kromatografi gas menggunakan metode standar internal. Metode standar internal digunakan karena terdapat ketidakpastian yang disebabkan injeksi sampel, kecepatan aliran gas, dan variasi keadaan kolom dapat diminimalisasi. Dalam prosedur ini, standar internal yang telah diukur dengan seksama dimasukkan ke dalam setiap larutan baku dan sampel, dan rasio luas puncak analit terhadap luas puncak standar internal adalah parameter analisisnya. Puncak standar internal dan puncak lainnya harus terpisah dengan baik sebagai syarat keberhasilan metode ini (Skoog, West and Heller, 1994).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
D. Kromatografi Gas - Spektro Massa Kromatografi Gas – Spektro Massa merupakan kombinasi pemisahan antara kromatografi gas menggunakan detektor spektrometri massa. Kombinasi ini
merupakan
salah
satu
teknik
untuk
memisahkan,
mengukur
dan
mengidentifikasi senyawa organik yang bersifat volatil dan semivolatil dalam campuran kompleks (Anonim, 2009). Kelebihan dari metode ini yaitu dapat memisahkan senyawa dengan baik dan dapat langsung di deteksi struktur senyawanya, serta kelemahan ini yang hanya dapat memisahkan senyawa volatil dan semivolatil (Anonim, 2009). Spektrometri massa merupakan suatu instrumen yang dapat menyeleksi molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Spektra massa dapat diperoleh dengan mengubah senyawa suatu sampel menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang dipisahkan berdasarkan perbandingan massa terhadap muatan (m/e) (Khopkar, 1990). Metode ini merupakan teknik analisis yang menyediakan informasi secara kualitatif dan kuantitatif mengenai komposisi atom dan molekul dari senyawa organik dan anorganik dan struktur kimianya, sehingga dapat diperoleh bobot molekulnya (Pradyot, 1995). Prinsip dasar dari spektrometri massa adalah pembentukan ion baik dari senyawa organic maupun anorganik dengan metode tertentu dan terjadi pemisahan ion tersebut berdasarkan massanya dalam satuan (m/z) sehingga dapat terdeteksi secara kualitatif dan kuantitatif (Gross, 2004)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
Gambar 5. Skema Sistem Spektrometri Massa (Sastrohamidjodjo, 2001).
Spektra massa digambarkan dengan grafik batangan. Setiap peak dalam spectra
menyatakan
suatu
fragmen
molekul.
Fragmen-fragmen
disusun
sedemikian rupa sehingga peak-peak ditata menurut kenaikan m/e dari kiri ke kanan dalam spektra. Intensitas peak sebanding dengan kelimpahan relatif fragmen-fragmen, yang tergantung pada stabilitas relatifnya. Peak tertinggi dalam suatu spektra disebut peak dasar dengan nilai intensitas sebesar 100%; peak-peak yang lebih kecil memiliki nilai intensitas sebesar 20%, 30% (relatif terhadap peak dasar). Kadang-kadang peak dasar ini disebabkan oleh ion molekul, tetapi sering berasal dari suatu fragmen yang lebih kecil (Fessenden and Fessenden, 1994).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
E. Keterangan Empiris Berdasarkan keterangan empiris etanol dibuat dari tetes tebu yang disebut molase yang merupakan hasil samping yang berasal dari pembuatan gula tebu yang difermentasikan oleh suatu mikroba selama seminggu sehingga kadar yang diperoleh berkisar 20-30%. Komponen yang dihasilkan dari hasil fermentasi yaitu alkohol dan asam asetat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif dikarenakan hanya mendeskripsikan keadaan yang ada tanpa ada manipulasi subjek uji.
B. Variabel 1. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ciu hasil produksi industri rumahan daerah Sukoharjo 2. Variabel tergantung Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kadar etanol hasil produksi 3. Variabel pengacau terkendali Variabel pengacau terkendali yang terdapat dalam penelitian ini adalah: a. Pelarut, untuk mengatasinya digunakan pelarut pro analisis dengan kemurnian tinggi. b. Suhu kolom, suhu injektor dari kromatografi gas c. Kondisi lingkungan, dikarenakan etanol mudah menguap, oleh karena itu wadah sampel selalu dalam posisi tertutup.
19
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
C. Definisi Operasional 1. Sampel yang digunakan adalah ciu hasil produksi industri rumahan daerah Sukoharjo. 2. Penetapan kadar digunakan sistem kromatografi gas dengan fase gerak berdasarkan hasil optimasi yaitu suhu awal 70oC, initial time: 2 menit; rate: 30 o
C /min; temperatur final: 220 oC; waktu final: 2 menit; injektor B :200 oC;
detektor A : 250 oC; range :3. 3. Analisis kualitatif untuk mengetahui kandungan senyawa dan profil senyawa lain yang terdapat dalam sampel ciu. 4. Kadar etanol dinyatakan dalam satuan %v/v.
D. Bahan-bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah hasil pengolahan fermentasi tetes tebu baku etanol p.a.(E. Merck), , n-butanol p.a (E. Merck), akuabides (Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma), gas hydrogen HP 99,995% (CV. Perkasa), udara tekan (Laboratorium Analisis Pusat Universitas Sanata Dharma), gas nitrogen HP 99,9995% (CV. Perkasa).
E. Alat-alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seperangkat alat Kromatografi Gas (HP 5890) dengan Flame Ionization Detector (FID), kolom kapiler DB-Wax (30 m, i.d. 0,25 mm), alat-alat gelas yang lazim digunakan untuk penelitian di laboratorium analisis (PYREX-GERMANY), Vaccum evaporator.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
F. Prosedur Kerja 1. Pemilihan sampel Penelitian ini menggunakan sampel yang berasal dari Desa Bekonang yang merupakan hasil industri rumahan produksi alkohol. Sampel diambil Kurang lebih 600,0 ml setiap produksi dan diambil sebanyak 3 kali produksi yang dilakukan di 14 rumah produksi dari 70 rumah produksi, pemilihan tempat produksi dengan cara random yaitu dengan mengambil undian. 2. Preparasi sampel Sampel yang didapat dihomogenkan terlebih dahulu dengan cara digojog pada setiap botol, kemudian disaring dengan kertas whatman no 1 agar lebih jernih. Kemudian disimpan dalam botol tertutup untuk menghindari penguapan sampel. 3. Analisi Kualitatif Uji Waktu Retensi. Etanol p.a kurang lebih 800 μl diambil dengan mikro pipet kemudian ditambahkan n-butanol kurang lebih 600 μl kedalam labu takar 10 ml, kemudian di encerkan dengan aquabidest hingga tanda dan digojog. Sampel kurang lebih 2,0 ml diambil kemudian ditambahkan n-butanol kurang lebih 0,6 ml kedalam labu takar 10 ml, kemudian di encerkan dengan aquabidest hingga tanda dan digojog. Masing-masing diambil 1,0 µl disuntikkan kedalam kolom melalui tempat injeksi ke alat kromatografi gas kemudian dibandingkan waktu retensinya. Analisis GC-MS. Sampel kurang lebih 600,0 ml diambil untuk dilakukan pemisahan kandungan etanol dengan menggunakan vaccum evaporator.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Kemudian sampel dituang kedalam LAB, lalu alat dijalankan pada suhu 70oC selama 1 jam, kemudian hasil penguapan disimpan sebagai sampel 1. Penguapan dilanjutkan lagi dengan suhu 100oC selama 1 jam, kemudian hasil penguapan disimpan sebagai sampel 2. Sampel yang tidak menguap ditampung sebagai sampel 3. Ketiga sampel yang didapat dilakukan analisi kualitatif menggunakan GC-MS untuk mengetahui kandungan dalam sampel yang ada selain kandungan etanol. 4. Pembuatan seri baku Seri baku yang digunakan pada sampel ini yaitu etanol dengan penambahan standar internal yaitu n-butanol. Etanol p.a kurang lebih 200; 400; 600; 800; 1000 μl diambil menggunakan mikro pipet kemudian ditambahkan standar internal n-butanol kurang lebih 600 μl kemasing-masing labu takar 10 ml, kemudian di encerkan dengan aquabidest hingga tanda dan gojog homogen. 5. Pembuatan kurva baku Larutan baku sebanyak 1µl dari masing-masing konsentrasi seri larutan baku disuntikkan kedalam kolom melalui tempat injeksi ke alat kromatografi gas. Setelah didapat kromatogram dihitung luas area dari etanol, dan n-butanol. Dilakukan replikasi 3 kali. 6. Penetapan kadar sampel Sampel yang telah dipreparasi sebanyak 42 digojog hingga homogen dan kurang lebih 2,0 ml diambil menggunakan mikropipet kedalam labu takar 10 ml kemudian ditambahkan n-butanol kurang lebih 600 μl dan di encerkan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
aquabidest hingga 10 ml. Sampel sebanyak 1µl diinjeksikan kedalam kolom kromatografi gas dengan sistem yang sudah di optimasi. Nilai AUC yang didapatkan kemudian dimasukkan kedalam persamaan kurva baku etanol, maka akan didapat kadar etanol dalam sampel
G. Analisis Hasil Analisis kualitatif dilakukan dengan membandingkan waktu retensi (t R) senyawa sampel dengan senyawa baku dan juga digunakan kromatografi gasspektrofotometri massa (GC-MS). Analisis kuantitatif yang dilakukan adalah penetapan kadar etanol berdasarkan data AUC sampel serta AUC kurva baku etanol. Kadar etanol dinyatakan dalam satuan %v/v.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV PEMBAHASAN
A.
Pemilihan Sampel
Penelitian ini menggunakan sampel Ciu hasil produksi rumahan yang berasal dari dusun Sentul desa Bekonang, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Sampel diambil di 14 rumah produksi dari total 70 rumah produksi. Masingmasing sampel diambil sebanyak 600,0 ml selama 3 kali masa produksi. Pengambilan sampel ini termasuk pengambilan secara acak karena dari 70 rumah produksi diundi untuk diambil sebanyak 20%, sehingga setiap sampel memiliki kesempatan yang sama untuk terambil. Kriteria representatif pengambilan sampel dikendalikan dengan pengadukan sampel hingga homogen dan pemipetan sampel dari berbagai sisi wadah sampel. B. Optimasi dan Pemilihan Standar Internal Optimasi yang dilakukan Waskito, 2013 ditujukan agar terjadi pemisahan sempurna antar peak sampel, sehingga pengukuran kadar setiap senyawa tidak dipengaruhi oleh senyawa lain. Serta selain itu optimasi juga digunakan agar peak sampel tidak bertumpuk juga dengan standar internal. Senyawa yang digunakan yaitu metanol dan n-butanol sebagai standar internal
24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Gambar 6 .Kromatogram etanol dengan standar internal methanol
Gambar 7 .Kromatogram etanol dengan standar internal n-butanol
Melalui hasil kromatogram diatas diketahui bahwa jika menggunakan standar internal metanol diketahui waktu retensinya (tR) terlalu dekat dan dikhawatirkan mengganggu peak sampel, dan pada kromatogram dengan standar internal n-butanol memeliki resolusi yang baik sehingga dapat digunakan sebagai pilihan standar internal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
C. Uji Kualitatif Sampel 1.
Analisis kualitatif berdasarkan waktu retensi (tR) etanol Analisis kualitatif dilakukan dengan membandingkan waktu retensi (tR)
sampel dengan waktu retensi (tR) etanol dengan menggunakan standar internal nbutanol. Analisis kualitatif ini dilakukan untuk membuktikan bahwa di dalam sampel yang diuji terdapat etanol. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya (tR) sampel dengan (tR) baku pembanding yang sama. Hasil kromatogram yang diperoleh dari baku etanol dan sampel adalah sebagai berikut:
Gambar 8 .Kromatogram baku etanol (8%v/v)
Gambar 9. Kromatogram sampel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Dari kromatogram yang dihasilkan, antara baku etanol memiliki waktu retensi yang tidak jauh berbeda dengan sampel. Waktu retensi baku etanol adalah 253.5 detik. Waktu retensi senyawa pada sampel adalah 254 detik, dengan demikian dapat dikatakan bahwa senyawa yang terdapat pada sampel yaitu etanol.
2.
Analisis kualitatif dengan GC-MS Untuk mengetahui kandungan yang terdapat di dalam sampel dan juga
untuk membuktikan keberadaan kandungan etanol maka dilakukan analisis kualitatif menggunakan kromatografi gas dengan detektor spektrometri massa. Digunakan kromatografi gas dengan detektor spektrometri massa yaitu agar dapat diketahui berbagai kandungan senyawa yang terdapat dalam ciu hasil produksi. Sampel diuapkan dengan menggunakan vaccum evaporator dengan 2 suhu berbeda yaitu pada suhu 70oC dan 100oC menggunakan destilasi berulang yaitu menggunakan suhu 70oC selama 1 jam kemudian dilanjutkan pada suhu 100oC dan hasil penguapan ditampung sehingga didapatkan 3 sampel yang akan diuji, tujuan diuapkan dengan 2 suhu yang berbeda yaitu agar terjadi pemisahan senyawa-senyawa yang mempunyai titik didih berbeda dan untuk lebih dipekatkan kadarnya, sehingga dapat lebih mudah diketahui senyawa yang terdapat pada sampel. Hasil GC-MS yang didapat sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Gambar 10. Kromatogram sampel 1 Dapat dilihat dari hasil kromatogram gambar 8 bahwa pada penguapan di suhu 70oC hanya terdapat satu senyawa yang mempunyai tR 2.233 menit, sehingga bisa dipastikan hanya ada satu senyawa. Dan hasil spektra massa senyawa tersebut sebagai berikut:
Gambar 11. Spektra massa senyawa pada waktu retensi 2.233 menit
Berdasarkan hasil spektra massa pada gambar 9 diketahui bahwa senyawa yang terdapat pada sampel 1 mempunyai nilai m/z =45, dengan similarity index 99 berdasarkan hasil tersebut dibandingkan dengan data yang ada pada database, sehingga dapat diketahui bahwa senyawa yang mempunyai nilai m/z= 45 yaitu etanol.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Gambar 12. Kromatogram sampel 2 Dapat dilihat dari hasil kromatogram gambar 10 bahwa pada penguapan di suhu 100oC hanya terdapat satu senyawa yang berada pada tR 2.217 menit, sehingga bisa dipastikan hanya ada satu senyawa. Dan hasil spektra massa senyawa tersebut sebagai berikut:
Gambar 13. Spektra massa senyawa pada waktu retensi 2.217 menit
Berdasarkan hasil spektra massa pada gambar 11 diketahui bahwa senyawa yang terdapat pada sampel 1 mempunyai nilai m/z =45, dengan similarity index 99 berdasarkan hasil tersebut dibandingkan dengan data yang ada pada database, sehingga dapat diketahui bahwa senyawa yang mempunyai nilai m/z= 45 yaitu etanol.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Gambar 14. Kromatogram sampel 3 (hasil penguapan) Dapat dilihat dari hasil kromatogram gambar 12. bahwa sampel yang tidak menguap pada suhu 100oC terdapat tiga senyawa yang terukur yaitu senyawa pertama berada pada tR 2.083 menit, senyawa kedua berada pada tR 2.308 menit, dan senyawa ketiga berada pada tR 2.675 menit. Dan hasil spektra massa senyawa tersebut sebagai berikut:
Gambar 15. Spektra massa senyawa pada waktu retensi 2.308 menit
Gambar 16. Spektra massa senyawa pada waktu retensi 2.675 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Berdasarkan hasil spektra massa pada gambar 13 diketahui bahwa senyawa pertama yang terdapat pada sampel 3 mempunyai berat molekul sebesar 394g/mol dengan similarity index 77. Senyawa kedua yang terdapat pada sampel 3 mempunyai berat molekul sebesar 58g/mol dengan similarity index 99 pada gambar 15 senyawa ketiga yang terdapat pada sampel 3 mempunyai berat molekul sebesar 60g/mol dengan similarity index 99 pada gambar 17 dan kemudian berdasarkan hasil tersebut dibandingkan dengan data yang ada pada database yang terdapat di alat diketahui bahwa senyawa kedua yang mempunyai berat molekul 58g/mol yaitu Aseton, senyawa ketiga yang mempunyai berat molekul 60 g/mol yaitu asam asetat. D. Pembuatan Kurva Baku Etanol Larutan baku etanol dibuat dengan cara melarutkan sejumlah etanol p.a dengan pelarut aquabidest dan digunakan standar internal n-butanol. Dalam pembuatannya dibuat dengan kadar etanol 2%; 4%; 6%; 8%; dan 10% v/v, dengan menambahkan standar internal berupa n-butanol sebanyak 0.6 ml ke masingmasing larutan baku. Tabel 5. Kurva Baku Etanol dengan Standar Internal n-Butanol Replikasi 1 Konsentrasi Rasio AUC (%v/v) 2.0 0.205 4.0 0.458 6.0 0.752 8.0 0.909 10.0 1.177 a=0.031 b=0.121 r = 0.9999 y= 0.121x +0.031
Replikasi 2 Konsentrasi Rasio AUC (%v/v) 2.0 0.253 4.0 0.524 6.0 0.823 8.0 1.034 10.0 1.863 a=0.023 b=0.138 r = 0.9993 y= 0.138x +0.023
Replikasi 3 Konsentrasi Rasio AUC (%v/v) 2.0 0.189 4.0 0.441 6.0 0.656 8.0 0.912 10.0 1.117 a=0.035 b=0.116 r = 0.9994 y= 0.116x + 0.035
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai korelasi (r) untuk replikasi 1 (0.9999), untuk replikasi 2 (0.9993), dan untuk replikasi 3 (0.9994), yang mempunyai nilai terbaik yaitu replikasi 1 (0.9999), sehingga dalam penggunaan untuk perhitungan kadar etanol menggunakan persamaan regresi linier replikasi 1.
Rasio etanol/butanol
Kadar Etanol (%v/v) vs Rasio AUC etanol/butanol 1,400 1,200 1,000 0,800 0,600 0,400 0,200 0,000 0
2
4
6
8
10
12
Kadar Etanol (%v/v) Gambar 17. Kurva hubungan antara Kadar Etanol (%v/v) vs Rasio AUC etanol/butanol
Dari kurva baku etanol di atas menunjukkan hubungan linear antara jumlah analit dengan respon AUC. Kurva tersebut menggambarkan terjadinya peningkatan respon AUC proporsional sesuai dengan meningkatnya jumlah analit di dalam sampel. E. Preparasi Sampel Sampel yang digunakan berupa CIU hasil produksi di dusun Sentul desa Bekonang. Sampel yang sejumlah 42 dengan jumlah 600 ml dari masing-masing tempat produksi digojog hingga homogen, hal ini dilakukan agar sampel tercampur sempurna, sehingga dalam pengambilan cuplikan di wadah akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
mempunyai kadar yang sama. Untuk menghindari partikel kotoran yang kemungkinan dapat menyumbat kolom maka perlu dilakukan penyaringan. Setelah disaring lalu lalu diambil sejumlah 2,0 ml larutan sampel dan 0.6 ml nbutanol, dimasukkan kedalam labu ukur 10 ml, lalu di add dengan aquabides hingga tanda, n-butanol digunakan sebagai standar internal yang berfungsi untuk faktor koreksi ketika penetapan kadar. F. Penetapan Kadar Sampel Sampel yang telah di preparasi sebelumnya masing-masing diambil 1 µl untuk disiapkan diinjekkan ke kolom kromatografi gas, penggambilan menggunakan syring khusus untuk kromatografi gas. Alat kromatografi gas sebelumnya sudah di sesuaikan kondisinya dengan hasil optimasi sebelumnya, kondisi alat kromatografi gas adalah sebagai berikut: Gas
: Nitrogen, Hidrogen, Udara
Kolom
: Cp-Wax 52 CB, 25m x 032mm
Fase Diam
: Polietilen glikol
Jenis Detektor
: FID (flame ionization detector)
Tekanan Kolom
: 10 psi
Tekanan Udara
: 4 bar
Tekanan Hidrogen
: 2.2 bar
Tekanan Nitrogen
: 1.5 bar
Split Vent
: 99.3 ml/min
Purge Vent
: 3.34 ml/min
Kecepatan Aliran Gas Total
: 444 ml/min
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kecepatan Aliran Gas Udara
: 394 ml/min
Kecepatan Aliran Gas Hidrogen
: 36.2 ml/min
Kecepatan Aliran Gas Pembawa Nitrogen : 0.9 ml/min; Nitrogen make up: 27.5 ml/min Temperatur Awal
: 70oC
Init time
: 2 menit
Rate
: 30 oC /min
Temperatur Final
: 220 oC
Waktu Final
: 2 menit
Injektor B
: 200 oC
Detektor A
: 250 oC
Range
:3
Tabel 6. Kadar Sampel Hari ke 1. No Sampel
Kadar %(v/v)
No Sampel
Kadar %(v/v)
1
30.451
8
32.891
2
28.280
9
29.028
3
29.167
10
32.234
4
30.143
11
31.176
5
28.354
12
6
29.707
13
23.591 30.049
7
30.046 Rata - rata
14
31.552 29.779
SD
1.725
CV
5.792%
34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Tabel 7. Kadar Sampel Hari ke 2. No Sampel
Kadar %(v/v)
No Sampel
Kadar %(v/v)
1
29.243
8
33.133
2
30.446
9
31.387
3
28.055
10
28.202
4
31.439
11
31.130
5
31.002
12
30.397
6
27.672
13
28.356
7
27.557 Rata-rata SD CV
14
28.883 29.762 2.237 7.516%
Tabel 8. Kadar Sampel Hari ke 3. No Sampel
Kadar %(v/v)
No Sampel
Kadar %(v/v)
1
29.320
8
30.806
2
29.637
9
31.627
3
28.390
10
27.468
4
33.094
11
27.778
5
32.978
12
34.116
6
30.417
13
29.771
7
30.930 Rata-rata SD CV
14
28.098 30.316 2.085 6.877%
Berdasarkan data tabel diatas diketahui bahwa setiap produksi “ciu” di semua rumah produksi menghasilkan kadar etanol yang selalu berubah, atau tidak tetap. Rentang kadar etanol pada setiap harinya yaitu hari 1 29.779%v/v±1.725; hari 2: 29.762%v/v ±2.237; dan hari 3: 30.316%v/v±2.085.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Berdasarkan data diatas dengan dilakukan uji statistik dengan uji ANOVA satu arah bahwa kadar etanol dari setiap hari produksi tidak berbeda bermakna.
Gambar 18. Hasil statistik kadar etanol dalam ciu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan
1. Senyawa yang terdapat pada CIU hasil produksi yaitu etanol, asam asetat, aseton. 2. Kadar etanol yang diproduksi cukup bervariasi, rata-rata yaitu hari 1 29.779%v/v±1.725;
hari
2:
29.762%v/v±2.237;
dan
hari
3:
30.316%v/v±2.085. Dengan uji ANOVA satu arah diketahui hasil produksi tidak berbeda bermakna setiap harinya. B.
Saran
Perlu dilakukan penetapan kadar senyawa lain yang berada pada hasil produksi CIU sehingga diketahui konsentrasinya.
37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2008, http://www.cdc.gov/NIOSH/ershdb/EmergencyResponseCard_ 29750029 .html, diakses tanggal 28 Oktober 2011. Anonim, 2009, Gas Chromatography-Mass Spectrometry, MiPlaza Materials Analysis, Jerman. Anonim, 2011, http://chemwiki.ucdavis.edu/Analytical_Chemistry/Instrumental_ Analysis/Gas_Chromatography, diakses tanggal 31 oktober 2011. Anonim, 2012, http://aem.asm.org/content/77/2/706/F2.expansion.html, diakses tanggal 10 desember 2012 Christian, G.D., 2004, Analytical Chemistry, Sixth Edition, Jhon Wiley & Sons, Inc., United States of America, , 65, 66, 555 – 565, 574. Day, R.A. and Underwood, A.L., 1986, Analisis Kimia Kuantitatif, Airlangga, Jakarta 404. Dean, J. A., 1995, Analytical Chemistry Handbook, Mc Graw-Hill, Inc., United States of America, 4.1 – 4.63. Fessenden, R. J. dan Fessenden, J. S., 1986. Kimia Organik, Edisi Ketiga, diterjemahkan oleh Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Penerbit Erlangga, Jakarta, 267. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1994, Kimia Organik, Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta, pp. 181-183, 455. Gandjar, G.I., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 419 – 437. Gross, J.H., 2004, Mass Spectrometry A textbook, Springer Berli Heidelberg, Germany. Juwita, R., 2012, Studi Produksi Alkohol Dari Tetes Tebu (Saccharum Officinarum L) Selama Proses Fermentasi, Skripsi, Universitas Hasanudin, Makasar, 3. Khopkar, 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI Press, Jakarta, pp. 166, 231, 232, 389. Lide, DR, 2000, CRC Handbook of Chemistry and Physics, 81st edition. Mardoni, 2006, Perbandingan Metode Kromatografi Gas dan Berat Jenis Pada Penetapan Kadar Etanol dalam Minuman Anggur, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 29-37.
38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Myers, Richard L., Myers, Rusty L., 2007, The 100 most important chemical compounds: a reference guide, Westport, Conn. Greenwood Press, 122. Pradyot, P., 1995, Dean’s Analytical Chemistry Handbook, McGrawHill, New York, pp. 10.2 , 10.26. Rombang, A. D., 2013, Validasi Metode Penetapan Kadar Etanol Dan Profil Senyawa Yang Terdapat Dalam Hasil Produksi “Ciu” Rumahan Desa Sentul Kabupaten Sukoharjo Dengan Metode Kromatografi Gas, Skripsi (In Progress), Universitas Sanata Dharma. Sastrohamidjodjo, H., 2001, Spektroskopi, Liberty, Yogyakarta, 168. Sebayang, F., 2006, Pembuatan Etanol dari Molase Secara Fermentasi Menggunakan Sel Saccharomyces cerevisiae yang Termobilisasi pada Kalsium Alginat, Jurnal Teknologi Proses USU, Sumatera Utara, 7. Simanjuntak, R., 2009, Studi Pembuatan Etanol Dari Limbah Gula (Molase), Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Sumatra Utara, 4. Skoog, D. A., West, D. M., and Holler, F. J., 1994, Analytical Chemistry An Introduction. Sixth Edition, Saunders College Publishing, USA, 507. Waskito, A. A. P., 2013, Optimasi Metode Penetapan Kadar Etanol Dan Profil Senyawa Yang Terdapat Dalam Hasil Produksi “Ciu” Rumahan Desa Sentul Kabupaten Sukoharjo Dengan Metode Kromatografi Gas, Skripsi (In Progress), Universitas Sanata Dharma. Widyanti, E.M., 2010, Produksi Asam Sitrat Dari Substrat Molase Pada Pengaruh Penambahan Vco (Virgin Coconut Oil) Terhadap Produktivitas Aspergillus Niger Itbcc L74 Terimobilisasi, Tesis, UNDIP, Semarang. Widodo, A., 2004, Infokes, Vol 8 No 1, Surakarta, 1 – 2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
39
39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1: Sertifikat analisis etanol
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1: Sertifikat analisis etanol
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2: Sertifikat analisis N-Butanol
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2: Sertifikat analisis N-Butanol
43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3: Kromatogram GC-MS Sampel 1
Lampiran 4: Kromatogram GC-MS Sampel 2
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5: Hasil Analisi Spektra Massa Sampel 1 dan 2
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6: Kondisi Kromatografi Gas-Spektrofotometri Massa
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7: Kromatogram GC-MS Sampel 3
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8: Hasil Analisi Spektra Massa Sampel 3
48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9: Hasil Analisi Spektra Massa Sampel 3
49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Lampiran 10. Hasil Validasi Metode Analisis Tabel Data replikasi kurva baku etanol Replikasi I Seri Rasio baku AUC 𝑨𝑼𝑪 𝒆𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍 (% (𝑨𝑼𝑪 𝒃𝒖𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍) v/v)
Replikasi II Seri Rasio baku AUC 𝑨𝑼𝑪 𝒆𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍 (% (𝑨𝑼𝑪 𝒃𝒖𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍) v/v)
Baku etanol Replikasi III Seri Rasio baku AUC 𝑨𝑼𝑪 𝒆𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍 (% (𝑨𝑼𝑪 𝒃𝒖𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍) v/v)
Replikasi IV Seri Rasio baku AUC 𝑨𝑼𝑪 𝒆𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍 (% (𝑨𝑼𝑪 𝒃𝒖𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍) v/v)
Replikasi V Seri Rasio baku AUC 𝑨𝑼𝑪 𝒆𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍 (% (𝑨𝑼𝑪 𝒃𝒖𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍) v/v)
2%
0,241
2%
0,239
2%
0,197
2%
0,189
2%
0,188
4%
0,491
4%
0,538
4%
0,407
4%
0,464
4%
0,443
6%
0,860
6%
0,829
6%
0,694
6%
0,701
6%
0,662
8%
1,101
8%
1,071
8%
0,873
8%
0,944
8%
0,911
10%
1,435
10%
1,353
10%
1,122
10%
1,117
10%
1,167
A
-0,0738
A
-0,0223
A
-0,0362
A
-0.0178
A
-0,0536
B
0,1500
B
0,1381
B
0,1159
B
0.1169
B
0,1214
r
0,9981
r
0,9993
r
0,9981
r
0,9971
r
0,9996
Validasi pada penelitian ini yang dilakukan oleh Rombang, 2013 meliputi selektivitas, linearitas, akurasi, presisi, rentang, limit of detection, limit of quantitation. Konsentrasi yang digunakan merupakan kosentrasi rendah, sedang, dan tinggi dari konsentrasi seri baku yang dibuat yaitu 0,2 ml, 0,6 ml dan 1,0 ml. 1. Selektivitas Tabel Perbandingan Retention Time baku etanol dan standar internal n-butanol Konsentrasi seri larutan baku etanol 2%v/v 6%v/v 10%v/v
TR etanol
TR n-butanol
Resolusi
254 254 254
324 324 324
15,7 12,9 14,0
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa resolusi antar peak analit (etanol) dengan peak terdekat telah memenuhi persyaratan resolusi yang baik yaitu nilai resolusi ≥ 1,5.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
Peak 1 2
Start TR 252 321
Max TR 254 324
51
2
End TR 256 326
Kromatogram pengukuran sampel pada kondisi optimal
Peak 1 2
Start TR 254 324
Max TR 256 327
End TR 260 329
Kromatogram baku etanol konsentras 600µL
Berdasarkan kedua gambar, dapat dilihat kromatogram hasil pengukuran baku dan kromatogram hasil pengukuran sampel pada kondisi optimasi menunjukkan waktu retensi yang tidak jauh berbeda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
2. Linearitas Linearitas ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (r). Dari pengukuran kurva baku didapatkan nilai untuk replikasi I = 0,9981 ; replikasi II = 0,9993 ; replikasi III = 0,9981, replikasi IV = 0,9971; dan replikasi V = 0,9996. Nilai r untuk kelima replikasi tersebut sudah memenuhi persyaratan dan dipilih nilai r yang paling mendekati 1 yaitu nilai r pada replikasi V. 3. Akurasi Akurasi dinyatakan sebagai % recovery. Penetapan % recovery dilakukan dengan mengukur 3 seri konsentrasi baku dari lima seri konsentrasi baku yang digunakan Tabel Data % recovery Kadar etanol
Replikasi I 105,10 103,77 101,30
2%v/v 6%v/v 10%v/v
Berdasarkan
Replikasi II 103,10 102,60 101,80
Recovery (%) Replikasi Replikasi III IV 105,10 104,10 101,17 100,76 102,50 101,70
Replikasi V 101,10 100,76 102,50
Ratarata 103,7 101,8 101,9
tabel di atas, nilai recovery yang masuk pada rentang
akurasi yang baik (98% - 102%) adalah pada konsentrasi level sedang (0.6 ml) dan konsentrasi level tinggi (1000 µl). Pada konsentrasi level rendah (200 µl) nilai yang diperoleh tidak memenuhi persyaratan akurasi yang baik. 4. Presisi Presisi dinyatakan dengan Coefficient of Variation (CV). Tabel Coefficient of Variations (CV) etanol Kadar etanol
2 % v/v
Replikasi I II III IV V
x (kadar; % v/v) 2,10 2,06 2,10 2,08 2,02
X (rata-rata kadar (% v/v)
2,072
(x – X)2 7,84 x 10-4 1,44 x 10-4 7,84 x 10-4 0,64 x 10-4 27,04 x 10-4
SD
CV (%)
0,034
1,62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I II III IV V
6 % v/v
I II III IV V
10 % v/v
6,22 6,15 6,10 6,04 6,04
10,12 10,17 10,24 10,16 10,24
∑
44,8 x 10-4
∑
12,1x 10-3 1,6 x 10-3 0,1 x 10-4 4,9 x 10-3 4,9 x 10-3 23,6 x 10-3
∑
4,9x 10-3 0,4x 10-3 2,5x 10-3 0,9x 10-3 2,5x 10-3 11,2x 10-3
6,110
10,19
53
0,077
1,26
0,061
0,59
5. LOQ dan LOD Nilai batas kuantifikasi (LOQ) yang diperoleh adalah 1,729%v/v. Berdasarkan nilai tersebut kadar sampel yang digunakan pada tidak boleh lebih rendah dari kadar 1,729%v/v, sehingga pada penelitian ini penggunaan kadar terkecil 2%v/v masih memenuhi persyaratan akurasi dan presisi. Nilai
batas deteksi
(LOD)
yang diperoleh
adalah 0,518%v/v.
Berdasarkan nilai tersebut dapat diketahui jika metode kromatografi gas yang digunakan masih dapat mengukur etanol sampai batas kadar terkecil 0,518%v/v namun tidak memenuhi persyaratan akurasi dan presisi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Lampiran 11: Perhitungan Kurva Baku
1.
TR Etanol AUC Etanol TR Butanol AUC Butanol
Baku Etanol dan Butanol 0.2 0.4 0.6 245.5 243.6 247.3 0.175 0.576 0.628 314.8 313.9 317.3 0.854 1.259 0.895
TR Etanol AUC Etanol TR Butanol AUC Butanol
Baku Etanol dan Butanol 0.2 0.4 0.6 255.5 255.3 256.1 0.187 0.434 0.601 326.2 325.8 327.1 0.739 0.829 0.73
0.8 255.7 0.755 326.2 0.73
1 256.1 1.096 326.6 0.588
TR Etanol AUC Etanol TR Butanol AUC Butanol
Baku Etanol dan Butanol 0.2 0.4 0.6 252.7 251.3 251.7 0.178 0.41 0.61 323.6 321.9 322.2 0.94 0.929 0.93
0.8 253.1 0.943 324 1.034
1 251.3 1.107 322.2 0.991
0.8 246.1 0.906 316.1 0.965
1 246.2 1.01 315.9 0.858
Seri Baku 1 Etanol dengan Standar Internal N-Butanol Perhitungan Rasio AUC Etanol dengan AUC N-Butanol Rasio =
𝐴𝑈𝐶 𝐸𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 𝐴𝑈𝐶 𝑁−𝐵𝑢𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 0.906
0.175
Rasio Etanol 0.8 = 0.965 0.909
0.576
Rasio Etanol 1 = 0.858 1.177
Rasio Etanol 0.2 = 0.854 0.205 Rasio Etanol 0.4 = 1.259 0.458
1.01
0.628
Rasio Etanol 0.6 = 0.895 0.702
Jadi Persamaan Regresi Linier Menjadi : Y = bx + a b = 0.121; a = -0.031; r = 0.9999
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
55
Seri Baku 2 Etanol dengan Standar Internal N-Butanol Perhitungan Rasio AUC Etanol dengan AUC N-Butanol Rasio =
𝐴𝑈𝐶 𝐸𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 𝐴𝑈𝐶 𝑁−𝐵𝑢𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 0.187
Rasio Etanol 0.2 = 0.739 0.253 0.434
Rasio Etanol 0.4 = 0.829 0.524 Rasio Etanol 0.6 =
0.601 0.73
Rasio Etanol 0.8 =
0.755 0.73
1.034
1.096
Rasio Etanol 1 = 0.588 1.863
0.823
Persamaan Regresi Linier Menjadi : Y = bx + a b = 0.138; a = -0.0223; r = 0.9994 3.
Seri Baku 3 Etanol dengan Standar Internal N-Butanol Perhitungan Rasio AUC Etanol dengan AUC N-Butanol Rasio =
𝐴𝑈𝐶 𝐸𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 𝐴𝑈𝐶 𝑁−𝐵𝑢𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
Rasio Etanol 0.2 =
0.178 0.94
0.189
0.41
Rasio Etanol 0.4 = 0.929 0.441
Rasio Etanol 0.8 =
0.943 1.034
0.912
1.107
Rasio Etanol 1 = 0.991 1.117
0.61
Rasio Etanol 0.6 = 0.93 0.656
Persamaan Regresi Linier menjadi : Y = bx + a b = 0.116; a = -0.035; r = 0.9994
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 12: Kromatogram Baku Etanol a. Kurva baku 2% Replikasi 1
Replikasi 2
Replikasi 3
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Kurva baku 4% Replikasi 1
Replikasi 2
Replikasi 3
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
Kurva baku 6% Replikasi 1
Replikasi 2
Replikasi 3
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Kurva baku 8% Replikasi 1
Replikasi 2
Replikasi 3
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e.
Kurva baku 10% Replikasi 1
Replikasi 2
Replikasi 3
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 13: Kromatogram Sampel 1. Sampel wiryodiharjo
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Sampel Adi Haryanto
62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Sampel Sugeng Santosa
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Sampel Ngadiyan
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Sampel Doni
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Sampel dirjosukino
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Sampel Riyadi
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8. Sampel Sadiyo winarno
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9. Slamet Raharjo
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. Suwardi Kandet
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11. Suryoto
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12. Sampel Sunaryo
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13. Sampel Widodo
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14. Sampel satro sutarno
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keterangan A: peak etanol B: peak n-butanol Lampiran 14: Kondisi Kromatogram Gas Kondisi Alat Kromatografi Gas Mulai Gas Column Column Head Presure Press. Udara Press. Hidrogen
10.30 Nitrogen, Hidrogen, Udara Cp-Wax 52 CB, 25m x 032mm 10 psi 4 bar 2.2 bar
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.5 bar 99.0 ml/min 3.22 ml/min 444 ml/min 394 ml/min 32.6 ml/min 0.9 ml/min 70 2 menit 30 deg/min 220 2 menit 200 250 2
Press. Nitrogen Split Vent Purge Vent Flow Total Flow Udara Flow Hidrogen Flow Nitrogen Carier Init temp Init time Rate Fnal temp Final Time Injector B Detector A Range Base signal
Lampiran 15: Perhitungan Sampel Alkohol 1. AUC Sampel Alkohol Sampel hari 1 replikasi 1 I.Temp = 70, I.Time = 2 , 200 & 250, range 3 TR Etanol AUC Etanol TR Butanol AUC Butanol TR Etanol
1
2
3
4
5
250.3 0.63
252.6
252
252.8
251.9
0.762
0.85
0.907
0.871
323
321.9
323.2
323.6
323.5
0.927 6
1.055 7
1.314 8
1.211 9
1.172 10
253
253.1
252.8
253.6
253
AUC Etanol
0.754
0.746
0.935
0.796
0.737
TR Butanol
323.3
323
323.7
323.1
322.9
1.17 11
1.163 12
1.241 13
1.047 14
1.122
TR Etanol
253.2
252.3
252.7
252.9
AUC Etanol
0.814
0.713
0.698
0.784
TR Butanol
323.5
323.4
323.1
323.6
1.11
1.016
1.102
1.168
AUC Butanol
AUC Butanol
Sampel hari 1 replikasi 2 I.Temp = 70, I.Time = 2 , 200 & 250, range 3 1
2
3
4
5
TR Etanol
252.5
252.3
253.4
253.3
253.4
AUC Etanol
0.752
0.703
0.652
0.773
0.759
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
TR Butanol
323.6
323.1
324.3
324.4
324.4
1.07 6
0.981 7
1.028 8
1.076 9
1.072 10
TR Etanol
253.4
252
253.8
253.3
253.7
AUC Etanol
0.608
0.662
0.927
0.753
0.719
TR Butanol
324.7
322
324.8
324.4
324.8
AUC Butanol
0.991 11
1.043 12
1.165 13
1.061 14
1.136
TR Etanol
253.9
253.5
252.6
253.5
AUC Etanol TR Butanol
0.851 324.8
0.698 324.2
0.765 323.9
0.751 324.5
AUC Butanol
1.167
1.01
1.146
1.081
AUC Butanol
Sampel hari 1 replikasi 3 I.Temp = 70, I.Time = 2 , 200 & 250, range 3 1
2
3
4
5
TR Etanol
253.2
254
254
254.2
253
AUC Etanol
0.601
0.69
0.719
0.764
0.773
TR Butanol AUC Butanol
323.4 0.928 6
325 1.017 7
325 1.085 8
325.1 1.058 9
324.1 1.094 10
TR Etanol
243.8
244.9
253.8
244.8
253.8
AUC Etanol
0.708
0.706
0.774
0.292
0.674
TR Butanol
313.2
314.5
324.8
312.8
324.8
AUC Butanol
1.076 11
1.118 12
1.014 13
0.408 14
1.014
TR Etanol
243.8
244.9
253.8
244.8
AUC Etanol
0.758
0.806
0.674
0.592
TR Butanol
313.2
314.5
324.8
312.8
AUC Butanol
1.076
1.118
1.014
0.928
Sampel hari 2 replikasi 1 I.Temp = 70, I.Time = 2 , 200 & 250, range 3 1
2
3
4
5
TR Etanol
253.1
253
253
253.4
252.9
AUC Etanol
0.715
0.701
0.789
0.802
0.725
TR Butanol
323.6
323.1
324.3
324.4
324.4
AUC Butanol
1.012 6
1.023 7
1.141 8
1.155 9
1.126 10
TR Etanol
253.3
253.4
253.7
253
253.8
AUC Etanol TR Butanol
0.762 313.2
0.801 314.5
0.902 324.8
0.781 312.8
0.902 324.8
AUC Butanol
1.114 11
1.121 12
1.172 13
1.159 14
1.175
253
252.8
253.1
253.6
0.858
0.709
0.75
0.87
TR Etanol AUC Etanol
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
TR Butanol
321.1
322
320.5
321.9
AUC Butanol
1.167
1.346
1.112
1.179
Sampel hari 2 replikasi 2 I.Temp = 70, I.Time = 2 , 200 & 250, range 3 1
2
3
4
5
TR Etanol AUC Etanol
253.7 0.802
254.3 0.718
254.2 0.759
255.2 0.755
253.8 0.668
TR Butanol
324.2
324.9
325.3
325.3
324.7
AUC Butanol
1.073 6
1.117 7
1.139 8
1.056 9
1.032 10
TR Etanol
254.2
252.4
253.8
253.7
253.5
AUC Etanol
0.781
0.656
0.773
0.596
0.732
TR Butanol
325.3
323.4
324.4
324.3
324.5
AUC Butanol
1.115 11
0.955 12
0.992 13
0.889 14
0.969
TR Etanol
254.4
254.3
253.8
254.6
AUC Etanol
0.794
0.516
0.805
0.721
TR Butanol AUC Butanol
325.6 1.093
325.3 0.945
324.5 1.128
325.6 0.966
Sampel hari 2 replikasi 3 I.Temp = 70, I.Time = 2 , 200 & 250, range 3 1
2
3
4
5
253.2
254
254
254.2
253
AUC Etanol
0.61
0.67
0.72
0.721
0.762
TR Butanol
323.4
325
325
325.1
324.1
AUC Butanol
0.919 6
1.06 7
1.08 8
1.051 9
1.13 10
TR Etanol
243.8
244.9
253.8
244.8
253.8
TR Etanol
AUC Etanol
0.72
0.77
0.749
0.642
0.727
TR Butanol
313.2
314.5
324.8
312.8
324.8
1.06 11
1.121 12
1.004 13
0.958 14
1.004
TR Etanol
243.8
244.9
253.8
244.8
AUC Etanol
0.798
0.606
0.774
0.662
TR Butanol
313.2
314.5
324.8
312.8
AUC Butanol
1.126
1.108
1.105
0.928
AUC Butanol
Sampel hari 3 replikasi 1 I.Temp = 70, I.Time = 2 , 200 & 250, range 3 1
2
3
4
5
TR Etanol
253.7
254.3
254.2
255.2
253.8
AUC Etanol
0.837
0.709
0.833
0.916
0.919
TR Butanol
323.4
325
325
325.1
324.1
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
AUC Butanol
1.259 6
1.025 7
1.221 8
1.207 9
1.206 10
TR Etanol
243.8
244.9
253.8
244.8
253.8
AUC Etanol
0.69
0.908
0.802
0.869
0.711
TR Butanol
323.4
325
325
325.1
324.1
AUC Butanol
0.983 11
1.241 12
1.12 13
1.081 14
1.094
TR Etanol
254.4
254.3
253.8
254.6
AUC Etanol
0.746
0.893
0.85
0.825
TR Butanol AUC Butanol
313.2 1.173
314.5 1.136
324.8 1.161
312.8 1.212
Sampel hari 3 replikasi 2 I.Temp = 70, I.Time = 2 , 200 & 250, range 3 1
2
3
4
5
TR Etanol AUC Etanol
245.8 0.661
245.1 0.651
244.6 0.559
244.8 0.87
245.6 0.758
TR Butanol
315.6
315.2
314.3
314.9
314.7
AUC Butanol
0.952 6
0.936 7
0.872 8
1.104 9
0.968 10
TR Etanol
244.8
244.9
243.9
243.9
243.5
AUC Etanol
0.66
0.695
0.699
0.516
0.626
TR Butanol
313.6
314
313.7
312.8
313.1
AUC Butanol
0.931 11
0.983 12
0.986 13
0.742 14
0.975
TR Etanol
243.5
243.8
243.3
243.4
AUC Etanol
0.72
0.77
0.681
0.597
TR Butanol
313.4
313.5
313.1
313.1
AUC Butanol
1.135
0.948
1.024
0.935
Sampel hari 3 replikasi 3 I.Temp = 70, I.Time = 2 , 200 & 250, range 3 1
2
3
4
5
TR Etanol
253.2
254
254
254.2
253
AUC Etanol TR Butanol
0.621 323.4
0.75 325
0.719 325
0.784 325.1
0.741 324.1
AUC Butanol
0.918 6
1.117 7
1.115 8
1.028 9
0.98 10
TR Etanol
243.8
244.9
253.8
244.8
253.8
AUC Etanol
0.758
0.706
0.804
0.632
0.675
TR Butanol
313.2
314.5
324.8
312.8
324.8
AUC Butanol
1.076 11
0.989 12
1.119 13
0.898 14
1.108
TR Etanol
243.8
244.9
253.8
244.8
AUC Etanol
0.718
0.886
0.694
0.612
TR Butanol
313.2
314.5
324.8
312.8
AUC Butanol
1.099
1.128
1.034
0.975
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
82
Contoh Perhitungan Sampel hari 1 a.
Rasio AUC Etanol dengan N-Butanol 𝐴𝑈𝐶 𝐸𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
Sampel (Rasio) = 𝐴𝑈𝐶 𝑁−𝐵𝑢𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 0.63
Sampel (Rasio) 1 = 0.927 = 0.680 0.762
Sampel (Rasio) 2 = 1.055 = 0.722 0.85
Sampel (Rasio) 3 = 1.314 = 0.647 Sampel (Rasio) 4 =
0.907 1.211
= 0.749
0.871
Sampel (Rasio) 5 = 1.172 = 0.743
b.
0.935
Sampel (Rasio) 8 = 1.241 = 0.753 0.796
Sampel (Rasio) 9 = 1.047 = 0.760 0.737
Sampel (Rasio) 10 = 1.122 = 0.657 Sampel (Rasio) 11 =
0.814 1.11
= 0.733
0.713
Sampel (Rasio) 12 = 1.106 = 0.702 0.698 1.102
Sampel (Rasio) 6 =
0.754 1.17
= 0.644
Sampel (Rasio) 13 =
Sampel (Rasio) 7 =
0.746 1.143
= 0.641
Sampel (Rasio) 14 = 1.168 = 0.671
= 0.633
0.784
Perhitungan regresi linier Sampel (x) =
Rasio +0.031 0.121
Sampel 1=
(0.68+0.031)/0.121 𝑥10 2
Sampel 8=
(0.753+0.031)/0.121 𝑥10 2
Sampel 2=
(0.722+0.031)/0.121 𝑥10= 2
31.127
Sampel 9=
(0.760+0.031)/0.121 𝑥10= 2
32.697
Sampel 3=
(0.647+0.031)/0.121 𝑥10= 2
28.012
Sampel10=
(0.657+0.031)0.121 𝑥10= 2
28.424
Sampel 4=
(0.749+0.031)/0.121 𝑥10= 2
32.230
Sampel11=
(0.733+0.031)/0.121 𝑥10= 2
31.548
Sampel 5=
(0.743+0.031)/0.121 𝑥10= 2
31.991
Sampel12=
(0.702+0.031)/0.121 𝑥10= 2
30.280
Sampel 6=
(0.644+0.031)0.121 𝑥10= 2
(0.633+0.031)/0.121 𝑥10= 2
27.454
Sampel 7=
(0.641+0.031)/0.121 𝑥10= 2
(0.671+0.031)/0.121 𝑥10= 2
29.018
= 29.364
27.911 27.787
=32.414
Sampel13= Sampel14=
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rasio AUC etanol/butanol
No 1 2 3 4 5 6 7
No 1 2 3 4 5 6 7
No 1 2 3 4 5 6 7
Kadar
Rasio AUC etanol/butanol
No 8 9 10 11 12 13 14
0.680 0.722 0.647 0.749 0.743 0.644 0.641
29.364 31.127 28.012 32.230 31.991 27.911 27.787
Rasio AUC etanol/butanol 0.703 0.717 0.634 0.718 0.708 0.614 0.635
Kadar 30.322 30.893 27.489 30.967 30.538 26.633 27.509
No
Rasio AUC etanol/butanol 0.648 0.678 0.663 0.722 0.707 0.658 0.631
Kadar 28.043 29.317 28.664 31.121 30.479 28.471 27.375
No
0.753 0.760 0.657 0.733 0.702 0.633 0.671
8 9 10 11 12 13 14
Rasio AUC etanol/butanol 0.796 0.710 0.633 0.729 0.691 0.668 0.695
8 9 10 11 12 13 14
Rasio AUC etanol/butanol 0.763 0.716 0.665 0.704 0.721 0.665 0.638
Kadar 32.414 32.697 28.424 31.584 30.280 27.454 29.018
Kadar 34.161 30.608 27.435 31.414 29.838 28.865 29.989
Kadar 32.823 30.855 28.748 30.391 31.071 28.748 27.642
Tabel Kadar Sampel Hari ke 1. No Sampel 1 2 3 4 5 6 7
Kadar %(v/v) 30.451 28.280 29.167 30.143 28.354 29.707 30.046 Rata - rata SD CV
No Sampel 8 9 10 11 12 13 14
Kadar %(v/v) 32.891 29.028 32.234 31.176 23.591 30.049 31.552 29.779 1.725 5.792%
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
84
Perhitungan Sampel Hari 2 a. Rasio AUC Etanol dengan N-Butanol 𝐴𝑈𝐶 𝐸𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
Sampel (Rasio) = 𝐴𝑈𝐶 𝑁−𝐵𝑢𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 0.715 1.012
0.902
= 0.707
Sampel (Rasio) 8 = 1.172 = 0.770
Sampel (Rasio) 2 = 1.023 = 0.685
Sampel (Rasio) 9 = 1.059 = 0.674
Sampel (Rasio) 1 =
0.701
0.789
Sampel (Rasio) 3 = 1.141 = 0.691
0.781
Sampel (Rasio) 10 =
0.902 1.175
= 0.768
Sampel (Rasio) 4 =
0.802 1.155
= 0.694
Sampel (Rasio) 11 = 1.167 = 0.735
Sampel (Rasio) 5 =
0.725 1.126
= 0.644
Sampel (Rasio) 12 = 1.346 = 0.527
Sampel (Rasio) 6 =
0.762 1.114
= 0.684
Sampel (Rasio) 13 = 1.112 = 0.674
Sampel (Rasio) 7 =
0.801 1.121
= 0.715
Sampel (Rasio) 14 = 1.179 = 0.738
0.858
0.709
0.75
0.87
b. Perhitungan menggunakan kurva baku Sampel (x) =
Rasio +0.031 0.121
(0.707+0.031)/0.121 𝑥10 2
Sampel 1=
= 30.467
Sampel 8=
(0.770+0.031)/0.121 𝑥10 2
(0.674+0.031)/0.121 𝑥10= 2
29.126
(0.768+0.031)0.121 𝑥10= 2
33.002
(0.735+0.031)/0.121 𝑥10= 2
31.662
(0.527+0.031)/0.121 𝑥10= 2
23.047
(0.674+0.031)/0.121 𝑥10= 2
29.151
(0.738+0.031)/0.121 𝑥10= 2
31.773
Sampel 2=
(0.685+0.031)/0.121 𝑥10= 2
29.597
Sampel 9=
Sampel 3=
(0.691+0.031)/0.121 𝑥10= 2
29.855
Sampel10=
Sampel 4=
(0.694+0.031)/0.121 𝑥10= 2
29.974
Sampel11=
Sampel 5=
(0.644+0.031)/0.121 𝑥10= 2
27.887
Sampel12=
Sampel 6=
(0.684+0.031)0.121 𝑥10= 2
Sampel 7=
(0.715+0.031)/0.121 𝑥10= 2
29.546 30.807
=33.084
Sampel13= Sampel14=
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rasio AUC etanol/butanol
No
Kadar
1 2 3 4 5 6 7
0.707 0.685 0.691 0.694 0.644 0.684 0.715
30.476 29.597 29.855 29.974 27.887 29.546 30.807
Kadar 32.167 27.843 28.817 30.825 28.028 30.225 29.666
No
1 2 3 4 5 6 7
Rasio AUC etanol/butanol 0.747 0.643 0.666 0.715 0.647 0.700 0.687
Rasio AUC etanol/butanol
Kadar
No
No
No 1 2 3 4 5 6 7
0.664 0.632 0.667 0.686 0.674 0.679 0.687
28.709 27.400 28.829 29.629 29.146 29.349 29.665
Rasio AUC etanol/butanol
Kadar
8 9 10 11 12 13 14
0.770 0.674 0.768 0.735 0.527 0.674 0.738
33.084 29.126 33.002 31.662 23.047 29.151 31.773
8 9 10 11 12 13 14
Rasio AUC etanol/butanol 0.779 0.670 0.755 0.726 0.546 0.714 0.746
Kadar 33.481 28.984 32.497 31.299 23.844 30.771 32.123
Rasio AUC etanol/butanol
Kadar
0.746 0.670 0.724 0.709 0.547 0.700 0.713
32.108 28.973 31.203 30.566 23.881 30.225 30.759
No
8 9 10 11 12 13 14
Tabel Kadar Sampel Hari ke 2. No Sampel 1 2 3 4 5 6 7
Kadar %(v/v) 29.243 30.446 28.055 31.439 31.002 27.672 27.557 Rata-rata SD CV
No Sampel 8 9 10 11 12 13 14
Kadar %(v/v) 33.133 31.387 28.202 31.130 30.397 28.356 28.883 29.762 2.237 7.516%
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
4. Perhitungan Sampel Alkohol Hari 3 a. Rasio AUC etanol vs butanol 0.837
Sampel (Rasio) 1 = 1.259 = 0.665 0709
Sampel (Rasio) 2 = 1.025 = 0.692 0.833
Sampel (Rasio) 3 = 1.221 = 0.682 0.916
Sampel (Rasio) 4 = 1.207 = 0.759 0.919
Sampel (Rasio) 5 = 1.206 = 0.762 0.69
Sampel (Rasio) 6 = 0.983 = 0.702 0.908
Sampel (Rasio) 7 = 1.241 = 0.732
Sampel (Rasio) 8 =
0.802 1.12
= 0.716
Sampel (Rasio) 9 =
0809 1.081
= 0.804
0.711
Sampel (Rasio) 10 = 1.094 = 0.650 0.746
Sampel (Rasio) 11 = 1.173 = 0.636 0.893
Sampel (Rasio) 12 = 1.136 = 0.786 0.85
Sampel (Rasio) 13 = 1.161 = 0.732 Sampel (Rasio) 14 =
0.825 1.212
= 0.681
b. Perhitungan menggunakan kurva baku Sampel (x) =
Rasio +0.031 0.121
(0.665+0.031)/0.121 𝑥10 2
Sampel 1=
= 28.753
Sampel 8=
(0.716+0.031)/0.121 𝑥10 2
(0.804+0.031)/0.121 𝑥10= 2
34.499
(0.650+0.031)0.121 𝑥10= 2
28.137
(0.636+0.031)/0.121 𝑥10= 2
27.651
(0.786+0.031)/0.121 𝑥10= 2
33.764
(0.732+0.031)/0.121 𝑥10= 2
31.534
(0.681+0.031)/0.121 𝑥10= 2
29.409
Sampel 2=
(0.692+0.031)/0.121 𝑥10= 2
28.864
Sampel 9=
Sampel 3=
(0.682+0.031)/0.121 𝑥10= 2
29.472
Sampel10=
Sampel 4=
(0.759+0.031)/0.121 𝑥10= 2
32.641
Sampel11=
Sampel 5=
(0.762+0.031)/0.121 𝑥10= 2
32.770
Sampel12=
Sampel 6=
(0.702+0.031)0.121 𝑥10= 2
Sampel 7=
(0.732+0.031)/0.121 𝑥10= 2
30.286 31.515
=30.871
Sampel13= Sampel14=
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rasio AUC etanol/butanol
No 1 2 3 4 5 6 7
No 1 2 3 4 5 6 7
No
Kadar
8 9 10 11 12 13 14
0.665 0.692 0.682 0.759 0.762 0.702 0.732
28.753 29.864 29.472 32.641 32.770 30.286 31.515
Rasio AUC etanol/butanol 0.694 0.696 0.641 0.788 0.783 0.709 0.707
Kadar 29.972 30.021 27.771 33.845 33.639 30.575 30.497
No
Rasio AUC etanol/butanol
Kadar
No
1 2 3 4 5 6 7
0.664 0.632 0.667 0.686 0.674 0.679 0.687
28.709 27.400 28.829 29.629 29.146 29.349 29.665
Rasio AUC etanol/butanol
No
8 9 10 11 12 13 14
0.716 0.804 0.650 0.636 0.786 0.732 0.681
Kadar 30.871 34.499 28.137 27.561 33.764 31.534 29.409
Rasio AUC etanol/butanol 0.709 0.695 0.642 0.634 0.812 0.665 0.639
Kadar 30.575 30.017 27.812 27.494 34.844 28.762 27.665
Rasio AUC etanol/butanol
Kadar
0.746 0.670 0.724 0.709 0.547 0.700 0.713
32.108 28.973 31.203 30.566 23.881 30.225 30.759
8 9 10 11 12 13 14
Tabel Kadar Sampel Hari ke 3. No Sampel 1 2 3 4 5 6 7
Kadar %(v/v) 29.320 29.637 28.390 33.094 32.978 30.417 30.930 Rata-rata SD CV
No Sampel 8 9 10 11 12 13 14
Kadar %(v/v) 30.806 31.627 27.468 27.778 34.116 29.771 28.098 30.316 2.085 6.877%
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 16. Uji Statistik Sampel
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
BIOGRAFI PENULIS Penulis skripsi berjudul “Penetapan kadar etanol dalam hasil produksi “ciu”
rumahan desa sentul kabupaten sukoharjo
dengan metode kromatografi gas” memiliki nama lengkap Fajar Dwi Riyanto. Penulis lahir di Pangkalan Bun Provinsi Kalimantan Tengah pada tanggal 31 Oktober 1990 sebagai anak kedua pasangan Mulyana dan Murwani. Pendidikan formal yang pernah diikuti penulis yaitu TK Cahaya Mulia Pangkalan Bun (1995-1996), SD Katolik Santa Maria Pangkalan Bun (1996-2002), SMP Negeri 1 Pangkalan Bun (2002-2005), SMA Negeri 1 Pangkalan Bun (2005-2008), kemudian tahun 2008 melanjutkan kuliah di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Selama menempuh kuliah penulis aktif dalam berbagai kegiatan dan organisasi beberapa diantaranya, Panitia PPnEC Farmasi (2008,2009), Pengurus BEMF Farmasi (2009, 2010), Panitia INSADHA (2010), dan yang terakhir Tim Humas dan Promosi Universitas Sanata Dharma (2011).