PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH GOOD GOVERNANCE DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA ORGANISASI DILIHAT DARI PERSEPSI PEGAWAI Studi Kasus di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Sari Apriani Panjaitan NIM : 112114085
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH GOOD GOVERNANCE DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA ORGANISASI DILIHAT DARI PERSEPSI PEGAWAI Studi Kasus di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Sari Apriani Panjaitan NIM : 112114085
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO Mulailah dari apa yang kau ketahui, dan banyak hal yang akan terungkap kemudian. Tetap melakukannya, tak peduli apapun yang terjadi.
Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka; namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka. ~Thomas A. Edison~
Belajarlah dari kesalahan, tetapi jangan berbuat kesalahan yang sama dua kali. ~Wally Amos~ Yang terpenting dalam Olimpiade bukanlah kemenangan, tetapi keikutsertaan... Yang terpenting dari kehidupan bukanlah kemenangan namun bagaimana bertanding dengan baik. ~Charles "Tremendeous" Jones~
TAK ADA YANG MUSTAHIL
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertandangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: PENGARUH GOOD GOVERNANCE DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA ORGANISASI DILIHAT DARI PERSEPSI PEGAWAI Studi Kasus di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 27 Agustus 2015 adalah hasil karya saya. Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Yogyakarta, 31 Agustus 2015 Yang membuat pernyataan
Sari Apriani Panjaitan
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda dibawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma: Nama Nomor Mahasiswa
: Sari Apriani Panjaitan : 112114085
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGARUH GOOD GOVERNANCE DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA ORGANISASI DILIHAT DARI PERSEPSI KARYAWAN Studi Kasus di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Univeristas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengola dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal 31 Agustus 2015 Yang menyatakan
Sari Apriani Panjaitan
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karuniaNYA, penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis berterimakasih yang tak terhingga kepada: 1.
Tuhan Yesus Kristus atas berkat, penyertaan dan bimbinganNYA sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
2.
Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
yang
telah
memberikan
kesempatan
untuk
belajar
dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis. 3.
Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA. selaku pembimbing yang telah membimbing, memberi motivasi, masukan, dan diskusi-diskusi kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.
4.
Nicko Kornelius Putra., S.E. dan Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
5.
Drs. Pustopo, selaku kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. Dengan segenap pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman Dareah Istimewa Yogyakarta.
6.
Bapak R. Panjaitan dan Mama N. Sitorus tercinta yang selalu memberikan cinta, kasih sayang dan dukungan yang begitu luar biasa bagi penulis. Penulis tidak bisa membalas semua kasih sayang yang mereka telah berikan kepada penulis, hanya keberhasilan dan kesuksesan yang bisa penulis berikan kepada mereka.
7.
Kekasihku Vinsensius Cici Mone yang telah berbagi ilmu, memberikan dukungan, semangat luar biasa dan motivasi kepada penulis.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
Andreas Panjaitan, Pebriani Tobing, Subandri Simbolon, Mariyeti Mone, Mas Yuli yang telah berbagi ilmu dan memberikan motivasi kepada penulis.
9.
Teman-teman seperjuangan yang dibimbing oleh pak Supar terkhusus (Nia, Niko, dan Chaterine Situmorang) yang telah berbagi ilmu.
10. Teman-teman Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma (Sr. Fridolina, Magdalena Kartika, Tiara Pertiwi, Carolina, Veronika Ayu, dan Venansia Anggit) yang telah sharing atau berbagi ilmu yang sangat berharga. 11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharpkan demi perbaikan skripsi ini Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015
Sari Apriani Panjaitan
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv HALAMAN MOTTO ..............................................................................................v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................... vi HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vii KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii DAFTAR ISI ............................................................................................................x DAFTAR TABEL............................................................................................... ...xii DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv ABSTRAK .............................................................................................................xv ABSTRACT ........................................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................1 B. Rumusan Masalah ............................................................................4 C. Batasan Masalah ...............................................................................4 D. Tujuan Penelitian ..............................................................................5 E. Manfaat Penelitian ............................................................................5 F. Sistematis Penelitian.........................................................................6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kinerja Organisasi 1. Pengertian Kinerja Organisasi ...................................................8 2. Pengukuran kinerja ....................................................................8 3. Karakteristik Indikator Kinerja yang Baik ................................9 4. Tujuan Pengukuran Kinerja di Sektor Publik..........................11 5. Metode Penilaian Kinerja ........................................................13 B. Good Governance 1. Pengertian Good Governance ..................................................14 2. Membangun Good Governance ..............................................15 3. Prinsip-Prinsip Good Governance...........................................16 4. Pelaksanaan Good Governance ...............................................19 C. Pengendalian Internal 1. Pengertian pengendalian Internal ............................................19 2. Tujuan Pengendalian Internal ..................................................21 3. Karakteristik Pengendalian Internal ........................................23 4. Keterbatasan Pengendalian Internal ........................................23 5. Unsur-Unsur Pengendalian Internal ........................................24 D. Perumusan Hipotesis Penelitian .......................................................26 E. Kerangka Konseptual Penelitian .......................................................28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................................30 B. Tempat dan Waktu Penelitian..........................................................30 x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................30 D. Jenis Data dan Sumber Data ............................................................31 E. Teknik pengumpulan Data...............................................................32 F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ...................32 G. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................36 H. Teknik Pengujian Normalitas Data..................................................37 I. Teknik Pengujian Asumsi Klasik ....................................................38 J. Teknik Analisis Data .......................................................................40 K. Uji Hipotesis ....................................................................................41 BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Sejarah .............................................................................................42 B. Lokasi ..............................................................................................44 C. Visi dan Misi ...................................................................................44 D. Struktur Organisasi ..........................................................................46 E. Tugas Pokok dan Fungsi..................................................................46 F. Sumber Daya Aparatur ....................................................................52 G. Tujuan Strategi ................................................................................53 H. Sasaran .............................................................................................54 I. Program ...........................................................................................55 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan Profil Responden ......................................................57 B. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ...........................................59 C. Uji Kualitas Data ............................................................................62 D. Uji Normalitas Data .........................................................................65 E. Uji Asumsi Klasik ...........................................................................66 1. Uji Multikolinearitas ..................................................................66 2. Uji Heteroskedastisitas ..............................................................67 3. Uji Autokorelasi.........................................................................68 F. Analisis Uji Regresi Linier Berganda ..............................................69 G. Uji Hipotesis ....................................................................................71 H. Pembahasan .....................................................................................72 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................76 B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................76 C. Saran ................................................................................................76 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................78 LAMPIRAN ...........................................................................................................81
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Nilai Ketegori Jawaban Skala Likert ...................................................35 Tabel 3.2 Jumlah Butir Pernyataan Variabel Penelitian......................................36 Tabel 4.1 Pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Menurut golongan ...............................................................................52 Tabel 4.2 Pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi menurut tingkat pendidikan................................................... ..............52 Tabel 4.3 Penjabaran Sasaran dan Indikator Sasaran............................ ..............54 Tabel 5.1 Rincian Penerimaan dan Pembagian Kuesioner..................................57 Tabel 5.2 Jenis Kelamin Responden..................................................... ..............58 Tabel 5.3 Usia Responden.................................................................... ...............58 Tabel 5.4 Pendidikan Responden.......................................................... ..............59 Tabel 5.5 Lama Kerja............................................................................ ..............59 Tabel 5.6 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian.................................. .............60 Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Good Governance .................. .............................62 Tabel 5.8 Hasil Uji Validitas Pengendalian Intern ..............................................63 Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Kinerja Organisasi ................................................63 Tabel 5.10 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas ..........................................................63 Tabel 5.11 Hasil Uji Reliabilitas.............................................................. .............65 Tabel 5.12 Hasil Uji Collinearity Statistic................................................. ...........66 Tabel 5.13 Model Summary (Durbin-Watson) ......................................................68 Tabel 5.14 Tabel Rangkuman Pengujian ..............................................................69 Tabel 5.15 Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda .......................................70 Tabel 5.16 ANOVA....................................... .......................................................71
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ........................................................29 Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi .................................................................46 Gambar 5.1 Grafik Normal Probability Plot......................................... ............... 65 Gambar 5.2 Grafik Scatter Plot............................................................ .................67
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Kuesioner ......................................................................................... 81 Lampiran 2 Tabel Jawaban Responden ............................................................... 87 Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Deskriptif Kuesioner .......................................... 91 Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Data Kuesioner ................................................. 93 Lampiran 5 Hasil Uji Realibilitas Kuesioner ....................................................106 Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas ......................................................................113 Lampiran 7 Hasil Uji Heteroskedastisitas .........................................................114 Lampiran 8 Hasil Uji Autokorelasi ...................................................................114 Lampiran 9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .........................................115 Lampiran 10 Surat Izin Penelitian.......................................................................118
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
PENGARUH GOOD GOVERNANCE DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA ORGANISASI DILIHAT DARI PERSEPSI PEGAWAI Studi Kasus di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman Sari Apriani Panjaitan NIM : 112114085 Universitas Sanata Dharna Yogyakarta 2015 Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah good governance dan pengendalian internal mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi pegawai. Penelitian ini penting dilakukan karena tuntutan akan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, transparansi, akuntabilitas dan bebas korupsi, kolusi, nepotisme menjadikan pemerintahan yang lebih baik agar tercapai kinerja organisasi yang unggul, sehingga dalam pengolahannya diperlukan adanya good governance dan pengendalian internal. Jenis penelitian ini yaitu studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi linier berganda. Hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa: 1) good governance mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman; 2) pengendalian internal mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman. Kata kunci: good governance, pengendalian internal, kinerja organisasi
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE INFLUENCE OF GOOD GOVERNANCE AND INTERNAL CONTROL TO THE ORGANIZATIONAL PERFORMANCE BASED ON THE PERCEPTION OF EMPLOYEES Case Study at The Department of Industry, Trade and Cooperative Sleman District Sari Apriani Panjaitan NIM : 112114085 Sanata Dharma University Yogyakarta 2015 This research aims to find out the effect of good governance and internal control on the organizational performance in the Department of Industry, Trade and Cooperative in Sleman District based on employees’s perception. This research is important because the demand for clean governance, transparency, accountability and free from corruption, collusion, nepotism will create the better governance in order to achieve excellent organizational performance. This research is a case study. Data was collected by questionnaires. The sampling method used was purposive sampling method. Data was analyzed by multiple linear regression. The results showed that: 1) good governance influenced the organizational performance in the Department of Industry, Trade and Cooperative Sleman District; 2) internal controls influenced the organizational performance in the Department of Industry, Trade and Cooperative Sleman District. Keywords: good governance, internal control, organizational performance
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perhatian terhadap bagaimana menciptakan kinerja organisasi yang unggul telah menjadi isu yang menarik bagi para peneliti dan praktik dari tahun ke tahun. Kinerja organisasi merupakan efektivitas organisasi secara menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan yang ditetapkan dari setiap kelompok yang berkenaan
dengan
usaha-usaha
yang
sistematik
dan
meningkatkan
kemampuan organisasi secara terus menerus dalam mencapai kebutuhannya secara efektif. Kinerja organisasi yang unggul maka akan menjadikan suatu organisasi tersebut menjadi terstruktur dan lebih tertata sehingga semua yang terlibat dalam organisasi tersebut bekerja dengan kapasitas maksimalnya dan tidak terjadi tindak penyelewengan. Supaya dapat berjalan selaras, pemimpin mampu mengayomi suatu organisasi agar tetap menjunjung tinggi visi misi menjadi langkah-langkah konkret bersama agar dapat terlaksana. Tuntutan masyarakat akan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, transparansi, akuntabilitas dan bebas korupsi, kolusi, nepotisme seharusnya menjadi ajang unjuk kejujuran dan profesionalitas suatu organisasi. Berdasarkan berita di media online diantaranya; www.jakartapress.com, orang yang seharusnya menjadi panutan rakyat malah banyak yang tersandung masalah hukum. Terungkapnya kasus penyalahgunaan wewenang oleh pemerintah membuat esensi kinerja di suatu instansi semakin penting. Sudah seharusnya penyelenggara negara yang baik harus mampu berkarya
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
yang lebih baik untuk bangsa dan negara. Transparansi memang menjadi salah satu solusi tetapi tidaklah cukup. Transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi yang mesti diperjuangkan dalam mengelola sistem pemerintah saat ini agar menjadi pemerintahan yang lebih baik sehingga good governance sangat menjadi mutlak diperlukan. Good
governance
merupakan
tata
pemerintahan
yang
baik.
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang
tepat, jelas dan
nyata, supaya bukan hanya
sekedar ada, namun ada dan dilaksanakan. Terselenggaranya good governance juga perlu adanya pengendalian internal yang baik atas pelaksanaan pemerintahan dan pengelolaan keuangan negara untuk menjamin bahwa pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan kebijakan dan rencana yang telah ditetapkan. Tidak hanya sebuah wacana perencanaan, namun bentuk pengendaliannya serta dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi suatu kondisi. Pihak kepala dinas perlu
memikirkan
secara
matang
perencanaan,
pengendalian,
dan
pengambilan keputusan yang tepat. Kualitas pengendalian internal yang baik akan mendorong peningkatan kinerja organisasi. Beberapa peneliti telah melakukan penelitian mengenai good governance, pengendalian internal, dan kinerja organisasi diantaranya: Sari (2012), meneliti mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap efektivitas penerapan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
akuntansi sektor publik serta dampaknya terhadap good governance pada Satuan Perangkat Daerah (SKPD) Di Kota Medan. Selain itu, Supriadi,dkk (2014), meneliti mengenai kinerja Dinas Pendapatan Kabupaten Buleleng berdasarkan perspektif balanced scorecard dan meneliti hubungannya dengan tiga variabel yaitu sistem pengendalian internal, organizational citizenship behavior dan good governance baik secara parsial maupun simultan. Pelaksanaan kegiatan pelayanan daerah kini mengacu pada UndangUndang diantaranya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah Daerah dan Undang-Undang
Nomor 25 tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Lahirnya otonomi menjadikan pergeseran sistem pemerintahan yang semula berwujud sentralisasi menjadi desentralisasi. Konsep desentralisasi untuk lebih mempercepat tercapainya kesejahteraan masyarakat. Persoalan otonomi daerah kini dapat dikatakan cukup kompleks dan banyak dimensi, karena tidak hanya menyangkut persoalan hukum dan pemerintahan saja, tetapi juga terkait aspek ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan dan keamanan, dan bidang lainnya. Penelitian ini menggunakan objek organisasi sektor publik sebagai penelitian dengan pemikiran bahwa organisasi sektor publik kinerjanya sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat. Keberhasilan suatu organisasi dapat mensejahterakan masyarakat merupakan suatu prestasi besar mencapai kinerja organisasi. Oleh karena itu, pemerintah selalu berupaya untuk melakukan yang terbaik demi tercapainya kesejahteraan masyarakat dimulai dengan pembaharuan undang-undang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman merupakan
tempat
bagi
para
wirausahawan
untuk
belajar
dalam
meningkatkan kualitas usaha, mewujudkan koperasi yang mensejahterakan masyarakat dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi pusat penelitian ini adalah: 1. Apakah good governance mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian, Perdagangan,
dan
Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi
pegawai? 2. Apakah
pengendalian
internal
mempengaruhi
kinerja
di
Dinas
Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi pegawai?
C. Batasan Masalah Isu yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu good governance, pengendalian internal, dan kinerja organisasi. Kinerja dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya; pengendalian internal, good governance, organizational
citizenship
behaviour,
komitmen
organisasi.
Kinerja
organisasi dipengaruhi oleh banyak faktor maka peneliti membatasi lingkup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
penelitian dengan meneliti mengenai good governance dan pengendalian internal mempengaruhi kinerja organisasi.
D. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah good governance mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi pegawai. 2. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi pegawai.
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Universitas Sanata Dharma Untuk menambah koleksi kepustakaan supaya dapat berguna serta memperlancar kegiatan akademik kemahasiswaan. 2. Bagi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi, serta sebagai sarana untuk mengambil keputusan. Dengan demikian organisasi dapat meningkatkan kinerjanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
3. Bagi Penulis Dengan mengadakan penelitian ini, penulis memperoleh kesempatan untuk menambah pengalaman dan mengembangkan pengetahuan yang didapat dibangku kuliah, serta melatih kemampuan untuk melakukan penelitian.
F. Sistematis Penelitian Bab I
Pendahuluan Bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II
Landasan Teori Bab ini berisikan teori-teori yang ada hubungannya dengan kinerja organisasi, teori-teori yang digunakan berhubungan dengan penelitian mengenai good governance dan pengendalian internal khususnya organisasi sektor publik.
Bab III
Metode Penelitian Bab ini membahas jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi dan sampel penelitian, data penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.
Bab IV
Gambaran Umum Organisasi Bab ini menguraikan mengenai sejarah organisasi, visi dan misi organisasi, lokasi organisasi, struktur organisasi, tugas pokok dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
fungsi organisasi, sumber daya aparatur organisasi, tujuan strategi organisasi, sasaran organisasi, dan program-program organisasi. Bab V
Analisis Data dan Pembahasan Bab ini akan dilakukan analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan serta pembahasannya.
Bab VI
Penutup Bab terakhir ini akan disajikan kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan, keterbatasan dalam penelitian dan saran berguna bagi organisasi tempat penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kinerja Organisasi 1. Pengertian Kinerja Organisasi Menurut Chaizi (2004: 107), kinerja organisasi sebagai efektivitas organisasi secara menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan yang ditetapkan dari setiap kelompok yang berkenaan dengan usaha-usaha yang sistematik dan meningkatkan kemampuan organisasi secara terus menerus mencapai kebutuhannya secara efektif. 2. Pengukuran Kinerja Menurut Mahmudi (2010: 7), pengukuran kinerja meliputi aktivitas penetapan serangkaian ukuran atau indikator kinerja yang memberikan informasi sehingga memungkinkan bagi unit kerja sektor publik untuk memonitor kinerjanya dalam menghasilkan output dan outcome terhadap masyarakat. Pengukuran kinerja organisasi sektor publik menjadi sangat penting karena pengukuran kinerja memiliki kaitan yang erat dengan akuntabilitas
publik.
Selain
itu,
Dwiyanto,
dkk.
(2002:
48),
mengemukakan ukuran dari tingkat kinerja suatu organisasi publik sebagai berikut: produktivitas, kualitas layanan, responsivitas dan akuntabilitas. Menurut Mahmudi (2010: 6), pengukuran kinerja paling tidak harus mencakup tiga variabel penting yang harus dipertimbangkan, yaitu: proses, output, dan outcome. Faktor lain yang perlu diperhitungkan dalam melihat kemampuan internal organisasi antara lain: struktur organisasi,
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
sumber daya baik dana maupun tenaga, lokasi, fasilitas yang dimiliki, integritas seluruh karyawan dan integritas kepemimpinan. Kondisi kedua yaitu; lingkungan eksternal, ada beberapa sektor yang peka secara strategik, artinya bisa menciptakan peluang, atau sebaliknya merupakan ancaman. 3. Karakteristik Indikator Kinerja yang Baik Menurut Mahmudi (2010: 157), pengembangan indikator kinerja harus diperhatikan berbagai aspek agar indikator kinerja yang dihasilkan tidak memberikan gambaran kinerja yang terdistorsi. Sistem pengukuran kinerja yang efektif dan tidak terdistorsi
diperoleh
melalui
desain
indikator kinerja yang baik. Beberapa syarat indikator kinerja yang baik antara lain; a.
Konsistensi; Indikator kinerja yang dikembangkan harus memenuhi prinsip konsistensi, yaitu indikator tersebut harus konsisten antar waktu dan juga konsisten antar unit. Indikator kinerja yang tidak konsisten menyebabkan indikator tersebut tidak dapat diandalkan dan akibatnya gambaran kinerja yang dihasilkan bias dan menyesatkan dalam pengambilan keputusan.
b.
Dapat diperbandingkan; Syarat keterbandingan ini sangat penting karena pengukuran kinerja tidak bersifat mutlak akan tetapi relatif.
Oleh karena itu,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
indikator kinerja digunakan untuk membandingkan kinerja relatif terhadap waktu atau terhadap unit kerja lain. c.
Jelas; Indikator kinerja harus jelas dan sederhana agar mudah dipahami. Indikator kinerja yang rumit dan tidak jelas akan menyulitkan dalam implementasi.
d.
Dapat dikontrol; Indikator kinerja yang dikembangkan harus dapat digunakan oleh manajemen untuk alat pengendalian. Apabila manajer tidak memiliki kemampuan untuk
mengendalikan indikator kinerja yang dibuat,
maka manajer tidak akan dapat mengendalikan kinerja yang menjadi tanggung jawabnya. e.
Kontinjensi; Kinerja bukan merupakan sesuatu yang independen, tetapi sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti struktur organisasi, gaya manajemen, ketidakpastian dan kompleksitas lingkungan eksternal.
f.
Komprehensif; Indikator
kinerja harus komprehensif dan dapat merefleksikan
semua aspek yang akan diukur, termasuk aspek perilaku. g.
Fokus; Indikator kinerja harus berfokus pada sesuatu yang diukur. Untuk menghasilkan indikator kinerja yang fokus perlu dibuat Indikator Kinerja Kunci (IKK). IKK merupakan indikator level tinggi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
memberikan
gambaran
komprehensif
mengenai
kinerja
11
suatu
program, aktivitas, atau organisasi. Sebelum disusun IKK perlu disusun Faktor Keberhasilan Kritis (FKK). FKK menjadi faktor kunci keberhasilan organisasi. FKK bersifat kualitatif oleh karena itu, perlu dikuantitatifkan agar dapat diukur. FKK dan IKK memungkinkan bagi manajer berfokus pada kesuksesan organisasi dan memonitor tingkat pencapaian tujuan organisasi. h.
Relevan; Indikator kinerja harus relevan dengan sesuatu yang diukur. Indikator kinerja harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi.
i.
Realistis; Indikator harus bersifat realistis. Target yang ditetapkan harus didasarkan pada harapan yang realistis sehingga memungkinkan untuk dicapai.
4. Tujuan Pengukuran Kinerja Sektor Publik Menurut Mahmudi (2010: 14), tujuan dilakukan penilaian kinerja di sektor publik antara lain; a. Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi; Pengukuran kinerja pada organisasi sektor publik digunakan untuk mengetahui ketercapaian tujuan organisasi. Penilaian kinerja berfungsi sebagai tonggak yang menunjukkan tingkat ketercapaian tujuan dan juga menunjukkan apakah organisasi berjalan sesuai arah atau menyimpang dari tujuan yang diterapkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
b. Menyediakan sarana pembelajaran pegawai; Pengukuran kinerja merupakan sarana untuk pembelajaran pegawai tentang bagaimana seharusnya mereka bertindak, memberikan dasar dalam perubahan perilaku, sikap, skill, atau pengetahuan kerja yang harus dimiliki pegawai untuk mencapai hasil kerja terbaik. c. Memperbaiki kinerja periode-periode berikutnya; Pengukuran kinerja dilakukan sebagai sarana pembelajaran untuk perbaikan kinerja dimasa yang akan datang. Penerapan sistem pengukuran kinerja dalam jangka panjang bertujuan untuk membentuk budaya berprestasi di dalam organisasi. d. Memberikan keputusan
pertimbangan pemberian
yang
sistematik
penghargaan
dalam
(reward)
dan
pembuatan hukuman
(punishment); Pengukuran kinerja bertujuan memberikan dasar sistematik bagi manajer untuk memberikan reward, misalnya kenaikan gaji, tunjangan, dan promosi, atau punishment misalnya pemutusan kerja, penundaan promosi, dan teguran. Sistem manajemen kinerja modern diperlukan untuk mendukung sistem gaji berdasarkan kinerja atau disebut juga pembayaran yang berorientasi hasil. e. Memotivasi pegawai; Pengukuran kinerja bertujuan meningkatkan motivasi pegawai. Dengan adanya pengukuran kinerja yang dihubungkan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
manajemen kompensasi, maka pegawai yang berkinerja tinggi akan memperoleh reward. f. Menciptakan akuntabilitas publik; Pengukuran kinerja merupakan salah satu alat untuk mendorong terciptanya akuntabilitas publik. Pengukuran kinerja menunjukkan seberapa besar kinerja manajerial dicapai, seberapa bagus kinerja finansial organisasi, dan kinerja lainnya menjadi dasar penilaian akuntabilitas. 5. Metode Penilaian Kinerja Menurut Griffin (2004: 432), dua
kategori dasar dari metode
penilaian yang sering digunakan dalam organisasi yaitu metode objektif dan metode pertimbangan. Metode objektif menyangkut dengan sejauh mana seseorang bisa bekerja dan menunjukkan bukti kemampuan bekerja sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, sedangkan metode pertimbangan merupakan metode penilaian berdasarkan nilai rangking yang dimiliki oleh seorang karyawan, jika memiliki nilai rangking yang tinggi maka artinya memiliki kualitas kinerja yang bagus. Wirawan (2009: 105), penilaian kinerja dilakukan secara formatif dan sumatif. Penilaian kinerja secara formatif merupakan penilaian kinerja ketika karyawan sedang melakukan tugas, sedangkan penilaian kinerja dilakukan secara sumatif dilakukan pada akhir periode penilaian. Selain itu, Fahmi (2010: 67), penilaian kinerja karyawan dapat dilakukan dengan pengumpulan data, yaitu salah satunya dengan melakukan observasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
B. Good Governance 1. Pengertian Good Governance Menurut Mulyawan (2009: 6), istilah good governance berasal dari bahasa latin yaitu Gubernanre yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa inggris yang artinya Govern yang berarti Steer (menyetir, mengendalikan),
direct
(mengarahkan)
atau
rule
(memerintah).
Penggunaan utama istilah ini yaitu to rule with authority atau memerintah dengan kewenangan. Pengertian good governance diatas dapat diartikan sebagai suatu pemahaman atau pijakan dari akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan. Pengertian good governance menurut Mardiasmo (1998: 18) dalam skripsi Mulyawan (2009: 7), merupakan suatu konsep pendekatan yang berorientasi kepada pembangunan sektor publik oleh pemerintah yang baik. Bank Dunia dikutip oleh Wahab (2002: 34), good governance merupakan
suatu
konsep
dalam
penyelenggaraan
manajemen
pembangunan
yang solid dan bertanggungjawab sejalan dengan
demokrasi dan
pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dan
investasi yang langkah dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun adminstrative, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal dan political framework bagi tumbuhnya aktivitas organisasi kewiraswastaan. Selain itu, Effendi (1996: 47) dalam skripsi Mulyawan (2009: 7) memuat Bank Dunia juga mensinonimkan good governance sebagai hubungan sinergis dan konstruktif diantara negara, sektor swasta dan masyarakat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Menurut dokumen United Nation Development Program (UNDP) dalam skripsi Mulyawan (2009: 8),
tata pemerintahan merupakan
penggunaan wewenang ekonomi politik dan administrasi guna mengelola unsur-unsur negara pada semua tingkat. Tata pemerintah mencakup seluruh mekanisme, proses lembaga-lembaga serta warga dan kelompokkelompok masyarakat mengutarakan kepentingan-kepentingan mereka. Menurut Suprasto (2006: 2), good governance dapat diartikan sebagai pelayanan publik yang efisien. Pemerintah yang bertanggungjawab (accountable) pada publiknya diharapkan akan mendorong terciptanya transparansi, akuntabilitas, serta keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya. 2. Membangun Good Governance Menurut Yuda (2013: 3), membangun good governance berarti mengubah cara kerja state, membuat pemerintah accountable, dan membangun pelaku-pelaku di luar negara untuk ikut berperan membuat sistem baru yang bermanfaat secara umum. Tidak ada satu tujuan pembangunan yang dapat diwujudkan dengan baik hanya dengan mengubah karakteristik dan cara kerja institusi negara dan pemerintah. Good governance juga harus menjangkau berbagai tingkat wilayah politik oleh karena itu, membangun good governance merupakan proyek sosial yang besar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
3. Prinsip-Prinsip Good Governance Menurut United Nation Development Program (UNDP) dalam Mardiasmo (2004: 18), karakteristik pelaksanaan good governance antara lain: a. Participation Keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya. Partisipasi tersebut dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi dan berbicara serta partisipasi secara konstruktif. b. Rule of law Kerangka aturan hukum dan perundang-undangan haruslah keadilan ditegakkan dan dipatuhi secara utuh (impartially), terutama tentang aturan hukum tentang hak asasi manusia. c. Transparency Transparansi
dibangun
atas
dasar
kebebasan
memperoleh
informasi. Informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik secara langsung dapat diperoleh oleh mereka yang membutuhkan. d. Responsiveness (Daya Tanggap) Lembaga – lembaga publik harus cepat dan tanggap dalam melayani stakeholders. e. Consensus of orientation (Berorientasi Konsensus). Berorientasi pada kepentingan masyarakat yang lebih luas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
f. Equity (Keadilan) Setiap masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan dan keadilan. g. Efficiency and effectiveness (Efektivitas dan efisiensi). Pengelolaan sumber daya publik dilakukan secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif). h. Accountability (Akuntabilitas). Pertanggungjawaban kepada publik atas setiap aktivitas yang dilakukan. i. Strategic vision (Bervisi Strategis). Penyelenggara pemerintahan dan masyarakat harus memiliki visi jauh kedepan. j. Saling keterkaitan. Saling keterkaitan satu sama lain merupakan ciri kesepuluh good governance diatas. Menurut Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dalam penelitian Jubaedah (2007: 51), menyebutkan prinsipprinsip dasar
good governance,
yaitu transparansi,
kemandirian,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran. Berikut ini penjelasan dari masing-masing prinsip-prinsip dasar good governance: a.
Transparansi merupakan keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materil dan relevan mengenai instansi. Prinsip ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
diterapkan melalui pengembangan sistem akuntansi yang berbasiskan standar akuntansi dan best practise, pengembangan teknologi informasi dan manajemen informasi serta pengembangan enterprise risk management. b.
Kemandirian, berkaitan dengan keadaan suatu instansi dikelola secara profesional tanpa bentukan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip instansi yang kuat.
c.
Akuntabilitas, menyangkut mengenai kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organisasi sehingga instansi terlaksana secara efektif. Prinsip ini diterapkan melalui ketetapan waktu dan cara penyiapan laporan keuangan, pengembangan komite audit dan resiko, pengembangan dan perumusan peran serta fungsi internal audit.
d.
Pertanggungjawaban, merupakan kesesuaian di dalam pengelolaan instansi terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip instansi. Prinsip ini diwujudkan melalui kesadaran terhadap
tanggungjawab
sebagai
akibat
adanya
kewenangan,
penghindaran penyalahgunaan kekuasaan, profesional, senantiasa menjunjung etika serta memelihara lingkungan organisasi yang sehat. e.
Kewajaran, yaitu prinsip yang berhubungan dengan keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Prinsip
dalam
pra-aktif
pengelolaan
institusi
dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
diwujudkan dalam bentuk pembuatan peraturan-peraturan yang melindungi
kepentingan
minoritas,
kebijakan-kebijakan
yang
melindungi instansi dari perbuatan orang yang tidak baik. 4. Pelaksanaan Good Governance Menurut (Yuda 2013: 4), pelaksanaan kepemerintahan yang baik, pada dasarnya menuntut keterlibatan seluruh komponen pemangku kepentingan, baik di lingkungan birokrasi maupun di lingkungan masyarakat. Pelaksanaan pemerintahan yang baik merupakan pemerintah yang dekat dengan masyarakat dan dalam memberikan pelayanan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Esensi kepemerintahan yang baik (good governance) dicirikan dengan terselenggaranya pelayanan publik yang baik, hal ini sejalan dengan esensi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang ditujukan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah mengatur dan mengurus masyarakat setempat, dan meningkatkan pelayanan publik.
C. Pengendalian Internal 1. Pengertian Pengendalian Internal The American Institure of Certifies Public Accountaants (AICPA) pada tahun 1949 termuat dalam jurnal yang dimuat oleh Simangunsong (2014: 51), mendefinisikan sistem pengendalian internal sebagai berikut: “internal control comprise the plan of organization and all of coordinate methofs and measures adopted with a business to safeguard its assets, chek accucacy and reliability of accounting data,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
promote operational efficiency and encourage to prescribed managerial policies”. (Pengendalian internal terdiri dari semua rencana organisasi dan semua cara serta peraturan yang diberlakukan dalam suatu organisasi yang digunakan untuk menjaga aset, mengukur keakuratan dan kewajaran data, meningkatkan efisiensi dalam operasional serta membantu mencegah penyimpangan dari kebijakan manajerial). Dasar
pemikiran
mengenai pengendalian internal telah disusun
dalam suatu rerangka dasar pengendalian internal COSO (COSO Intenal Control Framework). Sistem pengendalian menurut the Commitee of Sponsoring Organization (COSO) didefinisikan sebagai berikut: “internal control is broadly defined as process, effected by an entity’s board of director, management, and other personel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectiveness of operation in following categories: (1) effectiviness and efficiency of operaion; (2) reability of financial reporting; (3) compliance with applicable law and regulation”. (“Pengendalian internal merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh satu lingkungan dari direktur, manajemen, dan personil lainnya yang dirancang guna memberikan jaminan yang layak atas pencapaian berbagai tujuan organisasi dengan kategori; (1) efektivitas dan efisiensi operasi; (2) kehandalan laporan keuangan; dan (3) ketaatan terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku”.) Menurut Moeller (2009: 24), suatu entitas dapat dikatakan memiliki pengendalian internal yang baik apabila (1) dapat mencapai misi yang telah ditetapkan dengan cara etis, (2) menghasilkan data yang akurat dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
dapat diandalkan, (3) mematuhi kebijakan perusahaan dan aturan yang berlaku, (4) menggunakan sumber daya secara efisien dan ekonomis, dan (5) menyediakan untuk pengamanan aset yang sesuai. Setiap anggota dari suatu entitas atau perusahaan, memiliki tanggungjawab terhadap pengendalian internal di setiap bagian dan untuk melaksanakan pengendalian internal secara efektif. Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan sebagai berikut ini; a) keandalan pelaporan keuangan, b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku (IAI, 2004). Pengendalian internal menurut Arens dan Loebbecke (2008) dalam skripsi Nova (2013: 10), merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen dan personel satuan usaha lainnya yang dirancang untuk mendapatkan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan. 2. Tujuan Pengendalian Internal Pengendalian internal menurut Comitte of Sponsorin Organization of the Traedway Comission dimuat oleh Ningsih (2013: 1), merupakan suatu proses yang dilakukan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai terkait pencapaian tujuan sebagai berikut;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
a. Keandalan pelaporan keuangan; Pengendalian internal yang ada membuat manajemen memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan laporan keuangan untuk pihak internal maupun eksternal organisasi. b. Kepatuhan terhadap hukum dan aturan yang berlaku; Pengendalian internal ini bertujuan agar organisasi melakukan kegiatannya sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku. c. Efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan. Pengendalian instrumen agar
internal dalam suatu organisasi dapat menjadi pengguna sumber daya dapat dimanfaatkan secara
efisien dan efektif dalam operasi perusahaan. Menurut Mulyadi (2002: 178), tujuan dari pengendalian internal terbagi menjadi dua, yaitu: a. Menjaga kekayaan perusahaan 1) Penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan, 2) Pertanggungjawaban
kekayaan
perusahaan
yang
dicatat
dibandingkan dengan kekayaan yang sesungguhnya. b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi 1) Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan, 2) Pencatatan transaksi yang terjadi tercatat dengan benar di dalam catatan akuntansi perusahaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Menurut Mardi (2011: 59), tujuan pengendalian internal sebagai berikut: a. Menjaga keamanan harta milik perusahaan. b. Memeriksa ketelitian dan kebenaran informasi akuntansi. c. Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. d. Membantu menjaga kebijakan manajemen yang telah ditetapkan. 3. Karakteristik Pengendalian Internal Menurut Yuda (2013: 4), karakteristik yang baik akan mendukung terciptanya pengendalian internal yang efektif. Rencana organisasi, sistem otoritas dan prosedur pencatatan yang tepat, praktek yang sehat serta kualitas pengamat yang cocok
harus terintegrasi dengan baik dalam
pelaksanaan tugasnya. Kelancaran pekerjaan akan
memudahkan
pengendalian internal terlaksana dalam mencapai tujuan. 4. Keterbatasan Pengendalian Internal Menurut Mulyadi (2002: 181), keterbatasan yang terdapat dalam pengendalian internal dapat mengakibatkan tujuan dari pengendalian internal tidak akan tercapai. Keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain: a. Kesalahan dalam pertimbangan b. Gangguan c. Kolusi d. Pengabaian oleh manajemen e. Biaya lawan manfaat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
5. Unsur- Unsur Pengendalian Internal Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway Commission
(COSO)
memperkenalkan
adanya
lima
pengendalian internal dalam Boynton (2002: 5),
komponen
yang meliputi
pengendalian internal (control environment), penilaian resiko (risk assessment), prosedur pengendalian (control procedure), pemantauan (monitoring),
serta
informasi
dan
komunikasi
(information
and
communication). Berikut penjelasan lima komponen pengendalian internal: a.
Lingkungan pengendalian (Control Environment) Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
lingkungan
pengendalian
yaitu
filosofi
manajemen
(manajemen tunggal dalam persekutuan atau manajemen bersama dalam perseroan) dan gaya operasi manajemen (manajemen yang progresif atau yang konservatif), struktur organisasi (terpusat atau terdesentralisasi)
serta
praktik
kepersonaliaan.
Lingkungan
pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian internal yang lain. b.
Penilaian resiko (Risk Assestment) Setiap organisasi memiliki resiko, dalam kondisi apapun yang namanya resiko pasti muncul dalam setiap aktivitas baik aktivitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
yang berkaitan dengan bisnis maupun non bisnis. Suatu resiko yang telah diidentifikasi dapat dianalisis dan dievaluasi sehingga dapat diperkirakan intensitas dan tindakan apa yang harus dilakukan untuk meminimalkan resiko yang muncul. c.
Prosedur pengendalian (Control Procedure) Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandardisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya kesalahan dan ketidakberesan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) Personil yang kompeten, mutasi tugas, dan cuti wajib. 2) Pelimpahan tanggung jawab. 3) Pemisahan tanggungjawab untuk kegiatan terkait. 4) Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan asset, dan operasional.
d.
Pemantauan (Monitoring) Pemantauan merupakan proses penilaian kinerja pengendalian internal sepanjang waktu. Pemantauan dilaksanakan baik pada tahap desain maupun pengoperasian pengendalian untuk menentukan apakah
pengendalian
internal
beroperasi
sebagaimana
yang
diharapkan dan untuk menentukan apakah pengendalian internal tersebut memerlukan perubahan karena terjadinya perubahan keadaan. e.
Informasi dan komunikasi (Information and Communication) Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari pengendalian internal perusahaan. Informasi tentang lingkungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pengendalian,
penilaian
resiko,
prosedur
pengendalian,
26
dan
monitoring diperlukan oleh manajemen operasional dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan. Informasi juga diperlukan dari pihak eksternal. Manajemen juga dapat menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum, peristiwa, dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal.
E. Perumusan Hipotesis Penelitian Menurut Jogiyanto (2013: 56), hipotesis merupakan dugaan yang akan diuji kebenarannya dengan fakta yang ada. 1. Pengaruh good governance terhadap kinerja organisasi Good governance diartikan sebagai tata kelola yang baik pada suatu
usaha
yang
dilandasi
oleh
etika
profesional
dalam
berusaha/berkarya. Menurut Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), prinsip-prinsip dasar good governance, yaitu transparansi,
kemandirian,
akuntabilitas,
pertanggungjawaban,
dan
kewajaran. Penelitian terkait dengan good governance dan kinerja organisasi dilakukan oleh Taufik, dkk (2013), meneliti mengenai pengaruh pemahaman prinsip-prinsip good governnace, pengendalian internal, dan komitmen organisasi terhadap kinerja sektor publik pada pemerintah kabupaten Rokan Hilir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
prinsip-prinsip good governance, pengendalian internal dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja sektor publik baik secara langsung maupun tidak langsung. 2. Pengaruh pengendalian internal terhadap kinerja organisasi. Pengendalian internal merupakan suatu proses yang dipengaruhi untuk memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan organisasi dapat di capai melalui: efisiensi dan efektivitas operasi, penyajian laporan keuangan yang dapat dipercaya, ketaatan terhadap undang-undang dan aturan berlaku. Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway Commission (COSO) memperkenalkan lima komponen pengendalian internal, yang meliputi pengendalian internal, penilaian resiko, prosedur pengendalian, pemantauan, serta informasi dan komunikasi. Penelitian terkait dengan pengendalian internal dan kinerja organisasi dilakukan oleh Supriadi, dkk (2014), meneliti mengenai kinerja Dinas Pendapatan Kabupaten Buleleng berdasarkan perspektif balanced scorecard dan meneliti hubungan dengan tiga variabel yaitu sistem pengendalian internal, organizational citizenship behavior dan good governace baik secara parsial maupun simultan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, sistem pengendalian internal, organizational citizenship behavior, dan good governance berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Dinas Pendapatan Kabupaten Buleleng berdasarkan perspektif balanced scorecard. Organizational citizenship behavior memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
terhadap kinerja Dinas Pendapatan Kabupaten Buleleng berdasarkan perspektif balanced sorecard. Sistem pengendalian internal dan good governance memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja Dinas Pendapatan Kabupaten Buleleng berdasarkan perspektif balanced sorecard. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka diusulkan hipotesis sebagai berikut: H1 : Good governance mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi pegawai. H2 :
Pengendalian internal mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi pegawai.
E. Kerangka Konseptual Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran yang digunakan sebagai acuan dalam melihat relasi teori dengan berbagai faktor yang diduga sebagai persoalan mendasar maka perlu dibangun sebuah model konseptual. Model ini didasari pada tinjauan pustaka dan penelitian sebelumnya yang terkait. Kerangka konseptual yang coba dibangun sebagai berikut: 1. Variabel X1 yang mewakili good governance. Terdapat prinsip-prinsip dasar dalam pelaksanaan
good governance
antara lain meliputi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
transparansi,
kemandirian,
akuntabilitas,
pertanggungjawaban,
29
dan
kewajaran. 2. Variabel X2 yang mewakili pengendalian internal. Terdapat lima komponen pengendalian
internal
antara
lain
pengendalian
internal
(control
environment), penilaian resiko (risk assessment), prosedur pengendalian (control procedure), pemantauan (monitoring), serta informasi dan komunikasi (information and communication). 3. Variabel Y mewakili kinerja organisasi yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan efektivitas organisasi secara menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan tertentu
yang dipengaruhi oleh
pengendalian internal yang berasal dari organisasi.
good governance dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan studi kasus di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis, sehingga kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dan tidak berlaku pada dinas lainnya.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 9 Januari sampai 9 April 2015.
C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini meliputi pegawai kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman sebanyak 61 pegawai. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
sampling dengan pertimbangan dan batasan tertentu sehingga sampel yang dipilih relevan dengan tujuan penelitian. Berdasarkan metode tersebut maka kriteria penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pegawai
Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten
Sleman dengan minimal masa kerja 1 tahun dan tingkat pendidikan minimal SMA. 2. Pegawai di tiap bidang Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman meliputi kepala dinas, kepala bidang, kepala seksi dan 2 staf masing-masing sub bagian.
D. Jenis Data dan Sumber Data 1. Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif yang berupa nilai atau skor atas jawaban yang diberikan oleh responden terhadap pernyataan-pernyataan yang ada dalam kuesioner. 2. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden berupa jawaban terhadap kuesioner.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini untuk memperoleh data atau informasi, keteranganketerangan yang diperlukan penulis menggunakan metode pengumpulan data primer yaitu kuesioner. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dilakukan dengan cara pemberian daftar pernyataan secara tertutup kepada responden yang dilengkapi dengan berbagai alternatif jawaban. Kuesioner dalam penelitian ini dibagikan kepada 44 pegawai dinas dengan kriteria minimal pegawai yang masa kerja 1 tahun dan tingkat pendidikan minimal SMA serta pegawai di
tiap bidang Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi
Kabupaten Sleman meliputi kepala dinas, kepala bidang, kepala seksi dan 2 staf masing-masing sub bagian.
F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini dibedakan menjadi: a. Variabel dependen (Y), merupakan variabel tergantung yang keberadaannya dipengaruhi variabel lainnya yang dalam penelitian ini yaitu variabel kinerja organisasi. b. Variabel
independen
(X),
merupakan
variabel
bebas
yang
mempengaruhi variabel dependen yang terdiri dari good governance (X1) dan pengendalian internal (X2). 2. Definisi Operasional Variabel Definisi-definisi operasional variabel pada penelitian ini sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
a. Good Governance Good governance didefinisikan dengan menggunakan definisi oleh Bank Dunia dikutip Wahab (2002: 34), yang menyebutkan governance
merupakan
suatu
konsep
dalam
good
penyelenggaraan
manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab sejalan dengan demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dan investasi yang langkah dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun
adminstrative,
menjalankan
disiplin
anggaran
serta
penciptaan legal dan political framework bagi tumbuhnya aktivitas organisasi yang baik. b. Pengendalian Internal Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan sebagai berikut ini; a) keandalan pelaporan keuangan, b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku (IAI, 2004). c. Kinerja Organisasi Kinerja menurut Wibowo (2008), berkaitan dengan masalah pengelolaan semua daya dalam organisasi yang menjadi masukan, proses pelaksanaan kinerja, keluaran atau hasil kinerja, dan manfaat atau dampak dari suatu kinerja. Chaizi (2004: 107), kinerja organisasi merupakan efektivitas organisasi secara menyeluruh untuk memenuhi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
kebutuhan yang ditetapkan dari setiap kelompok yang berkenaan dengan usaha-usaha yang sistematik dan meningkatkan kemampuan organisasi secara terus menerus mencapai kebutuhannya secara efektif. Instrumen kuesioner digunakan untuk dapat mengukur variabel yang diteliti. Instrumen kuesioner untuk mengukur tentang good governance menggunakan instrumen Jubaedah (2007), diukur dengan menggunakan lima prinsip yang disebutkan oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), yaitu 1) transparansi, adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materil dan relevan mengenai organisasi; 2) kemandirian, adalah organisasi dikelola secara profesional tanpa ada kepentingan dari pejabat tertentu; 3) akuntabilitas, menyangkut kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organisasi sehingga pengelolaan organisasi terlaksana secara efektif; 4) pertanggungjawaban, kesesuaian di dalam pengelolaan organisasi terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan 5) kewajaran, yaitu berhubungan dengan kesetaraan dan kewajaran dalam memenuhi hak-hak
stakeholder.
Instrumen
kuesioner
untuk
pengukuran
pengendalian internal menggunakan instrumen Mahmudah (2014), pernyataan yang diajukan meliputi lima komponen yang saling berhubungan (COSO, 1992) yaitu lingkungan pengendalian, penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
resiko, prosedur pengendalian pemantauan, serta informasi dan komunikasi. Instrumen untuk pengukuran kinerja organisasi, terkait dengan pegawai tingkat atas, menengah, dan bawah, menggunakan instrumen kinerja organisasi yang disusun berdasarkan konsep kinerja organisasi yang dikemukan oleh Wibowo (2008). Kinerja organisasi dalam hal ini merupakan hasil kerja pegawai di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi pegawai. Skala pengukuran digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur yang dalam penelitian ini adalah kuesioner bila digunakan dalam pengkuran akan menghasilkan data kuantitatif. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi responden tentang variabel penelitian yang ada sebagai fenomena sosial. Kuesioner penelitian akan disusun dengan menggunakan skala likert sebagai berikut: Tabel 3.1 Nilai Kategori Jawaban Skala Likert Kategori Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Netral (N) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Sumber: Sugiyono, 2010
Skor Positif 5 4 3 2 1
Berikut ini merupakan jumlah butir pertanyaan pada masing-masing variabel dalam penelitian ini;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Tabel 3.2 Jumlah Butir Pernyataan Variabel Penelitian Variabel
Aspek a. b. c. d. e. a.
Good Governance
Pengendalian Internal
Kinerja Organisasi
Total
Transparansi Kemandirian Akuntabilitas Pertanggungjawaban Kewajaran lingkungan pengendalian, b. penelitian resiko, prosedur c. pengendalian, pemantauana d. informasi e. komunikasi a. masukan, b. proses pelaksanaan kinerja, c. keluaran atau hasil kinerja, d. manfaat atau dampak
Jumlah Pernyataan 6 5 5 5 4
10
10
45
Sumber: Data diolah
G. Teknik Pengujian Instrumen Menurut Siregar (2013: 46), instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama. Instrumen penelitian yang baik, paling tidak memenuhi kriteria antara lain: 1.
Validitas. Menurut Yusuf (2013: 235), validitas menunjukkan tingkat sejauh mana suatu alat pengukur mengukur apa yang ingin diukur. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas butir item instrumen penelitian ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
yaitu teknik product moment dari Karl Pearson (validitas isi atau content validity). Teknik product moment correlation yaitu setiap skor tiap item dikorelasikan dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka data dapat dikatakan valid. 2.
Reliabilitas Menurut Yusuf (2013: 242), reliabilitas adalah suatu ukuran konsistensi atau kestabilan skor suatu instrumen penelitian terhadap individu yang sama, dan diberikan dalam waktu yang berbeda (Ghozali, 2006). Pengujian reliabilitas menggunakan cronbach alpha. Suatu alat dikatakan handal jika nilai cronbach alpha > 0,60. Perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 16.00.
H. Teknik Pengujian Normalitas Data Pengujian normalitas digunakan untuk menguji apakah sampel terdistribusi dengan normal atau tidak, juga untuk menghindari bias. Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji P-Plot Normality, yaitu dengan menetapkan derajat keyakinan (α=0,05) dengan kriteria pengujiannya jika sebaran data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi berdistribusi normal, sedangkan jika sebaran data jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak berdistribusi normal (Ghozali, 2006).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I.
38
Teknik Pengujian Asumsi Klasik Model penelitian yang digunakan untuk dapat melakukan estimasi, dilakukan terlebih dahulu pengujian terhadap penyimpangan asumsi klasik yaitu: a.
Uji Multikolinearitas Priyatno (2010: 8), mengemukakan bahwa uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linier antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan
menggunakan Variance Inflation
Factor (VIF). Menurut Santoso (2004), Apabila VIF lebih kecil dari 0,01 atau lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas. Sebaliknya tidak terjadi multikolinearitas antar variabel jika nilai VIF berada pada kisaran 0,10 sampai 10. b.
Uji Heteroskedastisitas Priyatno (2010: 83), mengemukakan bahwa uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya heterokedastisitas. Untuk menguji adanya gejala heteroskedastisitas ini dilakukan melalui metode scatter plot, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatter plot. Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik (poin-poin)
yang
ada
membentuk
pola
tertentu
yang
teratur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(bergelombang,
melebar,
menyempit)
maka
telah
39
terjadi
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau apabila tingkat probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. c.
Uji Autokorelasi Menurut Priyatno (2010: 75), autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residu untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Tes Durbin-Watson dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: 1) Bila nilai Durbin-Watson (DW) terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi = 0, atau tidak ada autokorelasi. 2) Bila nilai DW lebih rendah dari batas bawah atau lower bound (dl), maka koefisien autokorelasi > 0 atau terdapat autokorelasi. 3) Bila nilai DW terletak di antara upper bound (du) dan lower bound (dl) atau nilai DW terletak antara (4-dl), maka tidak dapat ditarik kesimpulan terdapat autokorelasi atau tidak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
J.
40
Teknik Analisis Data 1. Teknik
analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan model regresi linier berganda. Menurut Priyatno (2012: 127), regresi linier berganda merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel independen (jumlahnya lebih dari 1) terhadap variabel dependen. Pengujian ini menggunakan uji regresi linier dan regresi multiple dengan rumus sebagai berikut: Persamaan regresi dirumuskan : Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana : Y
= Kinerja Organisasi
a
= Konstanta Regresi
b1,b2 = Koefisien Regresi X1
= Good Governance
X2
= Pengendalian Internal
e
= Error
2. Koefisien determinasi (R2) Menurut Priyatno (2010: 83), koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai 1, atau pada tabel disebut adjusted R square, artinya semakin mendekati 1 maka semua variabel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
independennya memberikan semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
K. Uji Hipotesis 1. Uji F Menurut Priyatno (2012: 137), uji F atau koefisien regresi secara bersama-sama digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Bagian dari uji F dapat dilihat dari output Anova yang dihasilkan dari uji regresi linier berganda. Analysis of Variance (Anova) merupakan metode untuk mengkaji hubungan antara satu variabel dependen yang berbentuk metric dengan satu atau lebih variabel independen yang berbentuk nonmetric atau kategorikal (Ghozali, 2011) dalam buku Sunjoyo, dkk (2012: 190). Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas sebagai berikut: a. Jika probabilitas (sig) > α maka H0 diterima. b. Jika probabilitas (sig) < α maka H0 ditolak. 2. Uji t Menurut Priyatno (2012: 58), uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Pengmbilan keputusan berdasarkan signifikansi sebagai berikut: a. Signifikansi > 0,05 maka H0 diterima. b. Signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Era pemerintahan daerah berdasarkan UU No. 5 tahun 1974 sebagian besar urusan perindustrian, perdagangan, dan koperasi masih merupakan urusan pemerintah pusat dan di daerah dilaksanakan oleh instansi vertikal yang dikenal dengan kantor departemen yang meliputi kantor departemen perdagangan, kantor departemen perindustrian dan kantor departemen koperasi. Era percontohan otonomi daerah di kabupaten Sleman dibentuk 22 dinas daerah yang tiga diantaranya dinas yang menangani urusan perindustrian, perdagangan, dan koperasi, yaitu : 1. Dinas Perindustrian, dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 1995 tentang pembentukan dan organisasi Dinas Perindustrian Kabupaten Sleman. 2. Dinas Perdagangan, dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 1995 tentang Pembentukan dan Organisasi Dinas Perdagangan Kabupaten Sleman. 3. Dinas Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil, dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pembentukan dan Organisasi Dinas Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Kabupaten Sleman. Era pemerintahan daerah berdasarkan UU No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah,
dinas
yang menangani
42
urusan
perindustrian,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
perdagangan, dan koperasi telah mengalami sekali perubahan yaitu pada awalnya dibentuk Dinas Perekonomian dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman, dimana dinas ini mengurusi bidang perdagangan, perindustrian, koperasi dan pengusaha kecil, serta pariwisata. Selama masa perkembangannya diubah menjadi Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan Penanaman Modal (P2KPM) yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman, dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 28/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Penanaman Modal. Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Penanaman Modal (P2KPM) yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman, kemudian dalam perkembangannya adanya perubahan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 dan yang terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, maka pada tahun 2009 Dinas
Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Penanaman Modal
(P2KPM) diubah menjadi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman.
B. Lokasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman terletak di Jl. Parasarnya Nomor 8, Tridadi, Sleman.
C. Visi dan Misi Visi ” Terwujudnya pelaku usaha yang mandiri dan profesional ” Misi 1. Meningkatkan kualitas pelayanan urusan perindustrian, perdagangan dan koperasi. 2. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif bagi berlangsungnya investasi, distribusi barang dan jasa. 3. Mewujudkan usaha ekonomi produktif yang berdaya saing, tangguh dan berwawasan
lingkungan
yang
bertumpu
pada
sumberdaya
yang
berkualitas. 4. Mewujudkan penumbuhan, peningkatan, dan pengembangan koperasi menuju koperasi yang berkualitas dan berdaya saing. Berikut penjelasan pernyataan visi dan misi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman; 1. Pernyataan Visi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang dimiliki Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi dan melihat latar belakang serta mencermati fenomena-fenomena yang berkembang serta tuntutantuntutan pelayanan masyarakat, ditetapkan visi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman adalah “Terwujudnya pelaku usaha yang mandiri dan profesional”. Pernyataan visi Dinas Perindustrian,
Perdagangan,
dan
Koperasi
Kabupaten
Sleman
sepenuhnya mengacu pada konsep pernyataan visi pemerintah Kabupaten Sleman, RPJM dan RPJP. Hal ini dapat dipahami mengingat bahwa Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi adalah Perangkat Daerah dan bagian integral atau unsur dari pemerintah Kabupaten Sleman. 2. Pernyataan Misi Terwujudnya
visi
yang
telah
dikemukakan
pada
bagian
sebelumnya merupakan tantangan dan acuan yang harus dihadapi dan dipegang oleh segenap aparat yang bertugas di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi. Kemudian untuk mencapai visi tersebut, telah ditetapkan misi yang merupakan kumpulan pernyataan yang harus dilaksanakan guna mewujudkan eksistensi visi. Pada tahun 2012 dilakukan review atas Renstra Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Tahun 2011-2015. Berdasarkan review tersebut misi, tujuan, dan sasaran Renstra telah dirumuskan kembali sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
a. Mewujudkan iklim yang kondusif bagi berlangsungnya investasi, usaha serta distribusi barang dan jasa. b. Mewujudkan usaha ekonomi produktif yang berdaya saing, tangguh dan berwawasan lingkungan.
D. Struktur Organisasi Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman
Sumber: Arsip Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kab. Sleman 2015
E. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan peraturan daerah kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman, Dinas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut: a.
Tugas pokok: Melaksanakan
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
di
bidang
perindustrian, perdagangan dan koperasi dan usaha kecil dan menengah. b.
Fungsi: 1) Perumusan Kebijakan teknis bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil dan menengah. 2) Pelaksanaan tugas bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil dan menengah. 3) Penyelenggaraan
pelayanan
umum
bidang
perindustrian,
perdagangan, koperasi dan usaha kecil dan menengah. 4) Pembinaan dan pengembangan bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil dan menengah, dan 5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Susunan organisasi Dinas Perindustrian Kabupaten Sleman berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 23 Tahun 2009 adalah sebagai berikut: 1. Kepala Dinas Tugas pokok: menyelenggarankan perumusan, penetapan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok Dinas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
2. Sekretaris a.
Tugas: Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum, kepegawaian,
keuangan,
perencanaan,
evaluasi,
dan
mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi. b.
Fungsi: 1) Penyusunan rencana kerja sekretariat. 2) Perumusan kebijakan teknis kesekretariatan. 3) Penyelenggaraan urusan umum. 4) Penyelenggaraan urusan kepegawaian. 5) Penyelenggaraan urusan keuangan. 6) Penyelenggaraan urusan perencanaan dan evaluasi. 7) Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas satuan organisasi 8) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Sekretariat.
Sekretariat terdiri dari: a. Sub bagian umum dan kepegawaian. b. Sub bagian keuangan. c. Sub bagian perencanaan dan evaluasi. 3.
Bidang Perindustrian a. Tugas: Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan produksi dan usaha industri, serta pelayanan registrasi dan pengendalian industri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
b. Fungsi: 1) Penyusunan rencana kerja bidang perindustrian. 2) Perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan produksi dan usaha industri, serta pelayanan registrasi dan pengendalian industri. 3) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan produksi industri. 4) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan usaha industri. 5) Penyelenggaraan
dan
pembinaan
pelayanan
registrasi
dan
pengendalian industri. 6) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Perindustrian. Bidang perindustrian terdiri dari: a. Seksi pengembangan produksi industri. b. Seksi pengembangan usaha industri. c. Seksi registrasi dan pengendalian industri. 4. Bidang Perdagangan a.
Tugas: Menyelenggarakan, membina, dan memantau perdagangan dalam negeri dan luar negeri, serta bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan perdagangan.
b.
Fungsi 1) Penyusunan rencana kerja Bidang Perdagangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
2) Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan dalam negeri dan luar negeri, serta bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan perdagangan. 3) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan dalam negeri. 4) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan luar negeri. 5) penyelenggaraan bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan; dan 6) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Perdagangan. Bidang Perdagangan terdiri dari: a. Seksi perdagangan dalam negeri b. Seksi perdagangan luar negeri. c. Seksi bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan. 5.
Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah a.
Tugas: Menyelenggarakan, membina, dan mengembangkan kelembagaan, usaha, penyuluhan, dan pelatihan koperasi dan usaha kecil dan menengah.
b.
Fungsi: 1) Penyusunan rencana kerja bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
2) Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan dan pembinaan kelembagaan, usaha, penyuluhan, dan pelatihan koperasi dan usaha kecil dan menengah. 3) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengembangan kelembagaan koperasi dan usaha kecil menengah. 4) Penyelenggaraan, pembinaan dan pengembangan usaha koperasi dan usaha kecil dan menengah. 5) Penyelenggaraan penyuluhan dan pelatihan koperasi dan usaha kecil dan menengah; dan 6)
Evaluasi dan penyusunan koperasi dan usaha kecil dan menengah.
Bidang Koperasi terdiri dari: a. Seksi kelembagaan koperasi dan usaha kecil dan menengah. b. Seksi usaha koperasi dan usaha kecil dan menengah. c. Seksi penyuluhan dan pelatihan koperasi dan usaha kecil dan menengah. 6.
Unit Pelaksanaan Teknis, mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi.
7.
Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi sesuai dengan keahlian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
F. Sumber Daya Aparatur 1. Sumber Daya Manusia Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman didukung oleh 64 orang. a. Jumlah pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi menurut golongan adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman menurut golongan Golongan No Dinas/Bagian/Bidang Jumlah IV III II I 1 Kepala Dinas 1 1 2 Sekretariat 2 14 3 1 20 3 Bidang Perindustrian 2 8 2 12 4 Bidang Perdagangan 1 8 1 10 5 Bidang Koperasi dan UKM 1 10 3 14 6 Pejabat Fungsional a. Penyuluhan Peindag 7 7 Jumlah 6 48 11 2 64 Sumber: Data diolah b. Jumlah pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman menurut tingkat pendidikan adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi menurut tingkat pendidikan Golongan No Dinas/Bagian/Bidang Jumlah S-2 S-1 D-III SLTA SLTP SD 1 Kepala Dinas 1 1 2 Sekretariat 3 4 12 1 20 3 Bidang Perindustrian 3 5 1 2 1 12 4 Bidang Perdagangan 3 4 2 1 10 5 Bidang Koperasi dan 1 7 6 14 UKM 6 Pejabat Fungsional Penyuluhan Peindag 1 5 1 7 Jumlah 12 25 2 22 2 1 64 Sumber: Daftar Nominatif Pegawai Tahun 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
c. Jumlah pejabat struktural meliputi 1 orang pejabat eselon IIB, 2 orang pejabat eselon IIIA, 4 orang pejabat eselon IIIB dan 7 orang pejabat fungsional penyuluh Perindag.
G. Tujuan Strategi Tujuan Strategi merupakan penjabaran ataupun implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Dengan ditetapkannya tujuan strategis, diharapkan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi dapat secara lebih tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam mencapai visi dan misinya dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki, meskipun dalam pelaksanaannya terkadang belum dapat secara utuh sinergis dengan kebijakan daerah yang ditetapkan kemudian. Perumusan tujuan strategis tersebut juga dijadikan sebagai tolak ukur, memberikan fasilitas Dinas Perindustrian, perdagangan, dan Koperasi untuk mengukur sendiri sejauh mana visi dan misi organisasi telah dapat dicapai, mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi. Oleh karena itu, setiap tujuan strategis ditetapkan, akan dilengkapi dengan indikator kinerja yang terukur. Adapun tujuan strategis Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman sesuai dengan review atas Renstra Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi pada tahun 2012 adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan investasi. 2. Meningkatkan iklim usaha yang kondusif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
3. Meningkatkan kualitas distribusi barang dan jasa. 4. Meningkatkan kualitas usaha.
H. Sasaran Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yang merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh organisasi dalam jangka waktu tahunan. Proses pencapaian hasil sasaran sangat tergantung dari keberhasilan implementasi kegiatan/program. Adapun tujuan beserta uraian sasaran dan indikator sasaran yang merupakan penjabaran dari tujuan sebagai berikut: Tabel 4.3 Penjabaran sasaran dan indikator sasaran Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja 1. Meningkatkan a. Meningkatnya nilai 1) Nilai investasi sektor Investasi Investasi perindagkop b. Meningkatnya 2)Jumlah UMKM Jumlah UMKM masyarakat. 3) Jumlah Koperasi aktif 2. Meningkatkan a. Meningkatnya kualitas 1) Ketersediaan barang kualitas distribusi distribusi barang dan dan jasa diukur barang dan jasa jasa dengan jumlah kelangkaan barang dan jasa. 2) Kestabilan harga barang dan jasa diukur dengan prosentase kenaikan harga barang dan jasa. 3) Kualitas barang dan jasa beredar diukur dengan jumlah barang dan jasa yang mengancam kesehatan dan keselamatan konsumen dari total barang dan jasa yang dipantau.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Tabel 4.3 Penjabaran sasaran dan indikator sasaran (lanjutan) Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja 3. Meningkatkan kualitas a. Meningkatnya kualitas 1) Nilai produksi usaha usaha 2) Nilai tambah 3) Volume usaha koperasi 4) Nilai ekspor Jumlah unit usaha yang berwawasan lingkungan. Sumber: Laporan Kinerja Disperindagkop 2013
I. Program Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis, dilaksanakan secara terpadu meliputi program kerja keuangan, program kerja operasional, dan program kerja sumberdaya manusia. Guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan tersebut diatas telah disusun program sebagai berikut: 1. Program pengembangan industri kecil dan menengah. 2. Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif. 3. Program penegakan hukum. 4. Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UMKM. 5. Program peningkatan efisiensi dalam negeri. 6. Program penanggulangan kemiskinan. 7. Program pengembangan industri kecil dan menengah. 8. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi 9. Program peningkatan kualitas pelayanan publik. 10. Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Dalam perencanaan tahunan, program kerja yang telah disusun oleh dinas sebagaimana telah dituangkan dalam dokumen Renstra tidak selalu konsisten dapat dilaksanakan. Hal ini terjadi karena adanya perkembangan kebijakan daerah yang ditetapkan kemudian dalam bentuk arah kebijakan umum.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi dan Profil Responden Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan
di
Dinas
Perindustrian,
Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman diperoleh data melalui kuesioner
yang
disebarkan
kepada
pegawai
Dinas
Perindustrian,
Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman. Responden dalam penelitian ini yaitu pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dengan minimal 1 tahun kerja dan tingkat pendidikan minimal SMA serta pegawai di tiap bidang di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman meliputi kepala dinas, kepala bidang, kepala seksi dan 2 staf masing-masing subbagian. Peneliti telah menyebar 44 kuesioner kepada pegawai yang sesuai dengan kriteria responden yang dituju. Kuesioner yang berhasil dihimpun kembali kepada peneliti sebanyak 36 kuesioner. Rincian penerimaan dan pengembalian kuesioner tersebut ditunjukkan pada tabel 5.1 berikut: Tabel 5.1 Rincian Penerimaan dan Pembagian Kuesioner Keterangan Total Total kuesioner yang dibagikan 44 Total kuesioner yang dikembalikan 36 Total Kuesioner yang tidak mendapat respon 0 Tingkat pengembalian 81,82% Kuesioner yang tidak lengkap 0 Total kuesioner yang dapat diolah 36 Tingkat pengembalian yang dipergunakan 81,82% Sumber: data primer diolah Karakteristik responden digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan kondisi responden yang merupakan informasi tambahan untuk memahami
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
hasil-hasil penelitian. Statistik deskriptif untuk karakteristik pegawai yang menjadi responden penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ini: Tabel 5.2 Jenis Kelamin Responden No Jenis Kelamin Jumlah 1 Laki-laki 25 2 Perempuan 11 Total 36 Sumber: data primer diolah (lampiran 3)
Presentase 69,4% 30,6% 100%
Berdasarkan tabel 5.2 responden dalam penelitian ini sebagian besar yaitu pegawai berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak 25 atau 69,4%, sedangkan perempuan sebanyak 30,6%. Statistik deskriptif untuk usia responden dapat dilihat pada tabel 5.3 Tabel 5.3 Usia Responden No. Jenis Kelamin Jumlah Presentase 1 30 – 40 tahun 12 33,3% 2 Lebih dari 40 – 50 tahun 15 41,7% 3 Diatas 50 tahun 9 25,0% Total 36 100% Sumber: data primer diolah (lampiran 3) Berdasarkan tabel 5.3 kategori usia dari 36 responden yang diteliti, dapat diketahui bahwa responden yang berusia lebih dari 40 - 50 tahun merupakan mayoritas dengan presentase sebesar 41,7% (15 orang), menyusul kelompok umur yang berusia 30 – 40 tahun sebesar 33,3% (12 orang) dilanjutkan dengan kelompok umur yang berusia diatas 50 tahun sebesar 25,0% (9 orang). Statistik deskriptif untuk pendidikan responden dapat dilihat pada tabel 5.4.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Tabel 5.4 Pendidikan Responden No. Pendidikan Jumlah Presentase 1 SMA 11 30,6% 2 Akademi (D3) 4 11,1% 3 Sarjana (S1) 14 38,9% 4 Sarjana (S2) 7 19,4% Total 36 100% Sumber : data primer diolah (lampiran 3) Berdasarkan tabel 5.4 sebagian besar responden berpendidikan sarjana (S1) yaitu sebanyak 14 orang atau (38,9%) dan terdapat 4 responden yang tingkat pendidikan terakhirnya akademi (D3). Statistik deskriptif untuk lama kerja dapat dilihat pada tabel 5.5 Tabel 5.5 Lama Kerja No. Lama Kerja Jumlah Presentase 1 Kurang dari 10 tahun 9 25,0% 2 10 sampai 20 tahun 13 36,1% 3 Lebih dari 20 sampai 30 tahun 8 22,2% 4 Lebih dari 30 tahun 6 16,7% Total 36 100% Sumber : data diolah (lampiran 3) Berdasarkan tabel
5.5 sebagian besar responden yaitu lama kerja 10
sampai 20 tahun yaitu sebanyak 13 orang atau (36,1%) dan terdapat 6 responden yang lama kerjanya lebih dari 30 tahun.
B. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Hasil uji statistik deskriptif akan diuraikan pada bagian ini. Variabel independen yaitu good governance (X1) yang terdiri dari 25 item pernyataan dan pengendalian internal (X2) yang terdiri dari 10 item pernyataan, sedangkan variabel dependen yaitu kinerja organisasi (Y) terdiri dari 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
pernyataan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan diuraikan tentang deskripsi variabel penelitian: Tabel 5.6 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics N
Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
Good Governance
36
84,00
120,00 104,5833
9,14448
Pengendalian Internal
36
22,00
50,00 36,6111
7,60555
Kinerja Organisasi
36
23,00
50,00 39,1111
5,91259
Valid N (listwise) 36 Sumber : data primer diolah (lampiran 3) 1. Good Governance Variabel good governance terdiri dari 25 item pernyataan. Pilihan jawaban responden terdiri dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju yang ditransformasikan dalam bentuk skala likert 1 sampai 5 dengan angka 1 menunjukkan persepsi sangat tidak setuju dan angka 5 menunjukkan sangat setuju terhadap pernyataan yang diajukan. Hasil statistik deskriptif jawaban responden atas variabel good governance pada tabel 5.6 memperlihatkan total skor terendah jawaban responden pada indikator pernyataan variabel good governance sebesar 84 sedangkan, total skor tertinggi jawaban responden pada indikator pernyataan variabel good governance sebesar 120. Adapun nilai rataratanya sebesar 104,58. Hal ini menunjukkkan bahwa rata-rata responden menjawab sangat setuju atas pernyataan yang diajukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
2. Pengendalian Internal Variabel pengendalian internal terdiri dari 10 item pernyataan. Pilihan jawaban responden terdiri dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju yang ditransformasikan dalam bentuk skala likert 1 sampai 5 dengan angka 1 menunjukkan persepsi sangat tidak setuju dan angka 5 menunjukkan sangat setuju terhadap pernyataan yang diajukan. Hasil statistik deskriptif jawaban responden atas variabel pengendalian internal pada tabel 5.6 memperlihatkan total skor terendah jawaban responden pada indikator pernyataan variabel pengendalian internal sebesar 22 sedangkan, total skor tertinggi jawaban responden pada indikator pernyataan variabel pengendalian internal sebesar 50. Adapun nilai rata-ratanya sebesar 36,6. Hal ini menunjukkkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju atas pernyataan yang diajukan. 3. Kinerja Organisasi Variabel kinerja organisasi terdiri dari 10 item pernyataan. Pilihan jawaban responden terdiri dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju yang ditransformasikan dalam bentuk skala likert 1 sampai 5 dengan angka 1 menunjukkan persepsi sangat tidak setuju dan angka 5 menunjukkan sangat setuju terhadap pernyataan yang diajukan. Hasil statistik deskriptif jawaban responden atas kinerja organisasi pada tabel 5.6 memperlihatkan total skor terendah jawaban responden pada indikator pernyataan variabel kinerja organisasi sebesar 23, sedangkan, total skor tertinggi jawaban responden pada indikator pernyataan variabel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
kinerja organisasi sebesar 50. Adapun nilai rata-ratanya sebesar 39,40. Hal ini menunjukkkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju atas pernyataan yang diajukan.
C. Uji Kualitas Data Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dilakukan pada kuesioner tentang good governance, pengendalian internal dan kinerja organisasi. 1. Uji Validitas Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan korelasi pearson validity dengan teknik product moment yaitu skor tiap item dikorelasikan dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Uji validitas ini menggunakan software program SPSS for windows dengan hasil sebagai berikut. Hasil uji validitas untuk masing-masing variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 5.7, 5.8, dan 5.9 Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Good Governance Variabel rhitung rtabel Good Governance (X1) X1.1 0,623 0,339 X1.2 0,240 0,339 X1.3 0,675 0,339 X1.4 0,571 0,339 X1.5 0,579 0,339 X1.6 0,588 0,339 X1.7 0,671 0,339 X1.8 0,848 0,339 X1.9 0,759 0,339 X1.10 0,587 0,339
Keterangan Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Good Governance (lanjutan) X1.11 0,721 0,339 X1.12 0,651 0,339 X1.13 0,476 0,339 X1.14 0,688 0,339 X1.15 0,790 0,339 X1.16 0,690 0,339 Sumber: data primer diolah (lampiran 4) Tabel 5.8 Hasil Uji Validitas Pengendalian Internal Variabel rhitung rtabel Pengendalian Internal (X2) X2.1 0,420 0,339 X2.2 0,690 0,339 X2.3 0,892 0,339 X2.4 0,847 0,339 X2.5 0,906 0,339 X2.6 0,876 0,339 X2.7 0,860 0,339 X2.8 0,898 0,339 X2.9 0,915 0,339 X2.10 0,818 0,339 Sumber: data primer diolah (lampiran 4) Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Kinerja Organisasi Variabel rhitung rtabel Kinerja Organisasi (Y) Y.1 0,851 0,339 Y.2 0,869 0,339 Y.3 0,785 0,339 Y.4 0,699 0,339 Y.5 0,846 0,339 Y.6 0,826 0,339 Y.7 0,739 0,339 Y.8 0,823 0,339 Y.9 0,718 0,339 Y.10 0,646 0,339 Sumber: data primer diolah (lampiran 4) Tabel 5.10 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Indikator Good Governance (X1) P1, P3-P25 Pengendalian Internal (X2) P1-P10 Kinerja Manajerial (Y) P1-P10 Sumber: data primer diolah (lampiran 4)
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Keterangan Valid Valid Valid
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Berdasarkan tabel 5.10 dapat diketahui bahwa item pernyataan nomor 1, 3 sampai 25 tarkait variabel good governance dan item pernyataan terkait variabel pengendalian internal maupun variabel kinerja organisasi dalam variabel penelitian ini layak atau valid digunakan sebagai pengumpul data. Pengujian validitas ini dilakukan dengan pearson validity dengan membandingkan r hitung dengan r tabel (Ghozali, 2006). Hasil perhitungan diketahui bahwa r hitung lebih besar daripada r tabel sehingga data yang digunakan valid. Item pernyataan nomor 2 pada variabel good governance tidak valid. Adanya item tidak valid bisa disebabkan karena perbedaan persepsi diantara responden yaitu responden mempunyai maksud yang berbedabeda dalam memaknai pernyataan pada item pernyataan kuesioner. Ketidakvalidan item pernyataan tersebut juga dapat disebabkan oleh persepsi responden yang tidak sesuai dengan maksud dari peneliti yang bisa disebabkan latar belakang pendidikan responden yang berbeda-beda dan tidak hanya berasal dari latar belakang formal akuntansi. Kedua hal tersebut dapat menjadi item pernyataan menjadi tidak valid dalam instrumen penelitian. 2. Uji Reliabilitas Pengujian ini dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten. Suatu pernyataan yang baik adalah pernyataan yang jelas, mudah dipahami, dan memiliki interpretasi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
sama meskipun disampaikan kepada responden yang berbeda dan waktu yang berlainan. Hasil pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut: Tabel 5.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach Alpha Good Governance (X1) ,932 Pengendalian Internal (X2) ,944 Kinerja Organisasi (Y) ,929 Sumber: data primer diolah (lampiran 4)
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel
Berdasarkan tabel 5.11 dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel, karena memiliki nilai Cronbach Alpha (α) lebih besar daripada 0,60 (Ghozali. 2006).
D. Uji Normalitas Data Pada dasarnya normalitas sebuah data dapat dikenali atau dideteksi dengan melihat persebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik histogram dari residualnya. Data dikatakan berdistribusi normal, jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya. Hasil dari uji normalitas ditunjukkan dengan tampilan grafik normal plot gambar sebagai berikut:
Gambar 5.1 Gratifk Normal Probability Plot Sumber: data primer diolah (lampiran 6)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Berdasarkan gambar 5.1 tampilan output chart di atas, dapat melihat grafik histrogram maupun grafik plot. Grafik histrogram memberikan pola distribusi yang melenceng ke kanan yang artinya adalah data berdistribusi normal, apabila gambar P-Plot terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
E. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas Suatu model dikatakan baik jika model regresi tersebut tidak ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen yang disebut juga multikolinearitas. Koefisien korelasi variabel yang bersangkutan nilainya terletak di luar batas-batas penerimaan (critical value) maka koefisien korelasi bermakna dan terjadi multikolinearitas, sedangkan koefisien korelasi terletak di dalam batas-batas penerimaan maka koefisien korelasinya tidak bermakna dan tidak terjadi multikolinearitas (Santoso, 2004). Tabel 5.12 Hasil Uji Collinearity Statistic (Hasil Uji Multikolinearitas) Variabel Good Governance (X1) Pengendalian Internal (X2)
VIF 1,025 1,025
Keterangan Tidak terjadi Multikonearitas Tidak terjadi Multikonearitas
Sumber: data primer diolah (lampiran 4) Berdasarkan tabel 5.12 dapat diketahui bahwa nilai VIF semua variabel independen lebih kecil dari 10,00, maka dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
tidak terjadi multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 8 dimana nilai VIF dari masing-masing variabel kurang dari 10 (Santoso, 2004). 2. Uji Heteroskedastisitas Pada prinsipnya uji heteroskedastisitas dengan metode ini adalah melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel independen yaitu ZPRED dengan residunya SRESID. Jika terdapat pola tertentu pada grafik scatterplot SPSS, seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur (bergelombang, menyebar kemudian menyempit), maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilhat pada gambar berikut ini:
Gambar 5.2 Grafik Scatter Plot Sumber: Data primer diolah (lampiran 7)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Berdasarkan gambar 5.2 terlihat ouput Scatterplot di atas bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas sehingga,
dapat
disimpulkan
bahwa
tidak
terjadi
masalah
heteroskedastisitas. 3. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residu untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu. Model
regresi yang baik mensyaratkan tidak
adanya masalah autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW) dengan nilai signifikansi 5%. Model regresi linier berganda terbebas dari autokorelasi jika nilai Durbin-Watson (DW) terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi = 0. Penentuan letak tersebut dibantu dengan tabel dL dan dU dibantu dengan nilai k= p-1, p yaitu jumlah variabel independen (Priyatno, 2010: 75). Hasil uji autokorelasi dapat dilihat dibawah ini: Tabel 5.13 Model Summary (Durbin-Watson).
Sumber: Data primer diolah (lampiran 8)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Hasil perhitungan uji Durbin-Watson dapat dilihat pada tabel 5.13 Model Summary (Durbin-Watson) diperoleh nilai Durbin-Watson (DW) sebesar 2,412. Nilai lower bound (dL) dan upper bound (dU) dapat dilihat pada tabel Durbin-Watson pada signifikansi 0,05, n=36 dan k=2 (n merupakan jumlah data dan k merupakan jumlah variabel independen). Di dapat dL = 1,354 dan dU = 1,587. Jadi, dapat dihitung nilai 4-dU = 2,413 dan 4-dL = 2,646. Karena, dU < DW < 4-dU yaitu 1,587 < 1,871 < 2,413. Sehingga dapat diambil keputusan bahwa tidak terjadi autokorelasi. Dari uji normalitas dan ketiga uji asumsi klasik diatas maka dapat dirangkum sebagai berikut: Tabel 5.14 Tabel Rangkuman Pengujian Pengujian Kesimpulan Normalitas Data Berdistribusi Normal Multikolinearitas Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Tidak Terjadi Autokorelasi Tidak Terjadi Sumber: Data primer diolah
F. Analisis Uji Regresi Linier Berganda Pengujian regresi linier berganda berguna untuk mengetahui tingkat pengaruh variabel independen (good governance dan pengendalian internal) terhadap variabel dependen (kinerja organisasi). Berdasarkan pengujian diperoleh hasil yang dapat disajikan dalam tabel berikut ini;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.15 Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda Variabel Koef. thitung ttabel Regresi Konstanta 6,363 0,607 2,035 Good Governance (X1) 0,222 2,276 2,035 Pengendalian Internal (X2) 0,260 2,211 2,035 R = 0,515 R. Square = 0,266 Standar error = 5,21778 Fhitung = 5,971 Fsig = ,006 N = 36 Sumber: data primer diolah (lampiran 8)
70
Sig 0,548 0,029 0,034
Berdasarkan hasil tersebut dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y= 6,363 + 0,222X1 + 0,260X2 Dimana: Y
= Kinerja Organisasi
X1 = Good Governance X2 = Pengendalian Internal Analisis R2 (R square) atau koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil analisis yang dapat dilihat pada tabel 5.15 diperoleh hasil koefisien determinasi berganda (R2) sebesar 0,266 dan nilai R sebesar 0,515. Nilai R sebesar
0,515 menyatakan bahwa good governance dan pengendalian
internal dengan kinerja organisasi memiliki korelasi atau hubungan yang cukup erat. Koefisien determinasi berganda sebesar 0,266 berarti 26,6% perubahan kinerja organisasi dipengaruhi oleh variabel good governance dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
pengendalian internal sedangkan, sisanya sebesar 73,4% disebabkan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam persamaan regresi yang dibuat.
G. Uji Hipotesis 1. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui kelayakan model persamaan regresi apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam persamaan regresi berganda mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji signifikansi secara simultan (bersama-sama) dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5.16 ANOVA b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
325.122
2
162.561
Residual
898.434
33
27.225
1223.556
35
Total
F
Sig.
5.971
a. Predictors: (Constant), Pengendalian Internal, Good Governance b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
Sumber: Data primer diolah (Lampiran 9) Bagian dari uji F dapat dilihat dari output ANOVA yang dihasilkan dari uji regresi linier berganda. Fhitung sebesar 5,971 dan nilai siginifikan lebih kecil daripada taraf signifikansi (α) 0,05. Probabilitas sebesar 0,006 < 0,05. Hal ini berarti Ho: ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel independen (good governnace dan pengendalian internal) mempengaruhi variabel dependen (kinerja organisasi).
.006
a
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
2. Uji t Uji t untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hasil uji signifikansi secara parsial dapat dilihat pada tabel 5.15. 1. Good governance mempengaruhi kinerja organisasi Nilai thitung variabel good governance (X1) sebesar 2,276 sedangkan, nilai ttabel adalah sebesar 2,035 dimana nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel, dan dari persamaan diketahui bahwa koefisien regresi adalah 0,222 dan nilai signifikansi 0,029 yaitu lebih kecil jika dibandingkan dengan α 0,05. Hal ini berarti variabel good governance (X1) mempengaruhi variabel dependen Y yaitu kinerja organisasi. 2. Pengendalian internal mempengaruhi kinerja organisasi Nilai thitung variabel pengendalian internal (X2) sebesar 2,211 sedangkan, nilai ttabel adalah sebesar 2,035, dimana nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel, dan dari persamaan diketahui bahwa koefisien regresi adalah 0,260 dan nilai signifikansi 0,034 yaitu lebih kecil jika dibandingkan dengan α 0,05. Hasil uji variabel menunjukan bahwa variabel pengendalian internal mempengaruhi kinerja organisasi.
H. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS, diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y= 6,363 + 0,222X1 + 0,260X2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Fhitung sebesar 5,971 dan nilai siginifikan lebih kecil daripada taraf signifikansi (α) 0,05. Probabilitas sebesar 0,006 < 0,05. Hal ini berarti Ho: ditolak dan dapat disimpulkan bahwa good governnace dan pengendalian internal mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi pegawai. Nilai thitung variabel good governance (X1) sebesar 2,276 dan
nilai
signifikansi 0,029 yaitu lebih kecil jika dibandingkan dengan α 0,05. Hal ini berarti variabel good governance mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi pegawai. Nilai thitung variabel pengendalian internal (X2) sebesar 2,211 dan nilai signifikansi 0,034 yaitu lebih kecil jika dibandingkan dengan α 0,05. Hasil uji variabel menunjukan bahwa pengendalian internal mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi pegawai. 1. Good governance mempengaruhi kinerja organisasi. Hal tersebut dijelaskan menurut Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) dalam penelitian Jubaedah (2007: 51),
menyebutkan
transparansi,
prinsip-prinsip
kemandirian,
dasar
akuntabilitas,
good
governance,
pertanggungjawaban,
yaitu dan
kewajaran. Berikut ini penjelasan dari masing-masing prinsip-prinsip dasar good governance:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
a. Dengan adanya transparansi yang dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik secara
langsung
dapat
diperoleh
oleh
masyarakat
yang
membutuhkannya. Dilain sisi, dengan adanya transparansi maka akan menambah
wawasan
dan
pengetahuan
masyarakat
terhadap
penyelenggaraan suatu organisasi sehingga kepercayaan publik terhadap suatu organisasi tersebut semakin baik. b. Dengan adanya kemandirian maka diharapkan keadaan suatu instansi dapat dikelola secara profesional tanpa bentukan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip instansi yang kuat. c. Dengan adanya akuntabilitas maka diharapkan segala yang menyangkut kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organisasi dapat dikelola oleh suatu organisasi secara efektif. d. Dengan adanya pertanggungjawaban maka diharapkan timbul kesadaran terhadap tanggungjawab dalam melaksanakan kegiatannnya agar menjadi
lebih
professional
dan
penuh
etika,
terhindar
dari
penyalahgunaan kekuasaan dan dapat meningkatkan kinerjanya e. Dengan adanya kewajaran diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk agar
terbentuk
peraturan-peraturan
yang melindungi
minoritas,
kebijakan-kebijakan yang melindungi suatu instansi dari perbuatan orang yang tidak baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Penerapan prinsip good governance yang semakin baik akan menunjukkan kinerja suatu organisasi berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. 2. Pengendalian internal mempengaruhi kinerja organisasi. Terkait komponen pengendalian internal menurut Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway Commission (COSO) memperkenalkan adanya lima komponen pengendalian internal dalam Boynton (2002: 5), yang meliputi pengendalian internal (control environment), penilaian resiko (risk assessment), prosedur pengendalian (control procedure), pemantauan (monitoring), serta informasi dan komunikasi (information and communication). Untuk menciptakan pengendalian internal yang efektif maka elemenelemen pengendalian yang meliputi lingkungan pengendalian, peniliaian resiko,
prosedur
pengendalian,
pemantauan
serta
informasi
dan
komunikasi perlu ditingkatkan pula dan dievaluasi apakah sudah berjalan dengan baik. Apabila suatu organisasi telah mampu melaksanakan pengendalian internal dengan baik maka dengan begitu akan lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi. Ketika tujuan dan sasaran
organisasi
telah
dicapai
maka
dengan
demikian
akan
meningkatkan kinerja organisasi itu sendiri. Hal ini selaras dengan tujuan dari pengendalian internal dalam memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan organisasi, keandalaan pelaporan keuangan, dan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa: 1. Good governance mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi pegawai. 2. Pengendalian internal mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi pegawai.
B. Keterbatasan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti memiliki keterbatasan yaitu: responden yang terlibat dalam penelitian ini mayoritas laki-laki sebesar 69,4%. Menurut Ruegger dan King (1992), pengaruh gender terhadap persepsi terjadi ketika proses pengambilan keputusan. Pada umumnya perempuan memiliki tingkat pertimbangan moral yang lebih tinggi daripada laki-laki. Perbedaan demografis responden ini menyebabkan data tidak mewakili populasi.
C. Saran Berdasarkan penelitian ini maka peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi, antara lain:
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
77
Bagi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman. Pelaksanaan good governance dan pengendalian internal di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman perlu terus dijaga agar pencapaian kinerja dari tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik. Penilaian alat ukur pada variabel good governance (X1) meliputi
komponen
transparansi,
kemandirian,
akuntabilitas,
pertanggungjawaban dan kewajaran dan variabel pengendalian intern (X2) meliputi komponen lingkungan pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengendalian pemantauan, serta informasi dan komunikasi mempunyai skor rata-rata setuju. Oleh karenan itu, good governance dan pengendalian internal yang sudah dilaksanakan di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman perlu dipertahankan guna mencapai kinerja yang unggul. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Kondisi demografi responden lebih dicermati supaya prosentase seimbang ataupun mendekati seimbang sehingga, data juga valid untuk mendeskripsikan karakteristik populasi responden.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Arens dan Loebbecke. 2008. Auditing Pendekatan Terpadu. Salemba Empat, Jakarta (terjemahan). Boynton, dkk. 2003. Modern Auditing edisi 7. Penerjemah Paul A Rajoe, Gina Gania Ichsan Setio Budi. Erlangga Jilid II, Jakarta. Bumbungan, Alfian. 2014. “Analisis Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Intern Terhadap Pencapaian Good Governance”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Caeiro, Carlito. 2012. “Pengaruh Kemampuan Sumber Daya Manusia, Independensi, Motivasi, dan Pemahaman Auditor Internal Tentang Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi Pada Inspektorat Timor Leste”. Tesis Tidak Dipublikasikan. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Chaizi, Nasucha. 2004. Reformasi Administrasi Publik: Teori dan Praktek, Publik. Alfabeta, Bandung. Dwiyanto, Agus dkk. 2002. Reformasi Birokrasi di Indonesia. Universitas Gajah Mada. Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan, Yogyakarta. Effendi, Sofian. 1996. Membangun Martabat Manusia: Peranan Ilmu-ilmu Sosial dan Pembangunan. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Fahmi, Irhram. 2010. Manajemen Kinerja. Alfabeta, Bandung. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program Statical Package Sosial For Sciance (SPSS). Versi 16.0 edisi 3. Universitas Diponegoro. ISBN 979.704.015.1 Griffin, W. Ricky. 2004. Manajemen. Salemba Empat, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Indrianto. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama. Yogyakarta: BFFE-Yogyakarta. Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. BPFE, Yogyakarta Jubaedah, Edah. 2007. “Pengembangan Good Corporate Governance dalam Rangka Reformasi Badan Usaha Milik Negara”. Jurnal Ilmu Administrasi. Vol 4. No.1, 44-55.
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik. STIE YKPN, Yogyakarta. Mardiasmo. 2004. Akuntansi Sektor Publik. ANDI, Yogyakarta. Moeller, Robert. (2009). Brink’s Modern Internal Auditing, 7th Ed. John Wiley & Sons, Inc, New Jersey. Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Salemba Empat, Jakarta. Mulyawan, Budi. 2009. “Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi (Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang)”. Tesis Dipublikasikan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Medan. Ningsih, dwi. 2013. Pengendalian Internal menurut COSO (Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission). http://dwipuspaningsih511.blogspot.com/2013/04/pengendalian-internalmenurut-coso.html diakses tanggal 10 Juni 2015. Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. Gava Media, Yogyakarta. Priyatno, Duwi. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Andi Offset, Yogyakarta. Ruegger, D., & King, E.W. (1992). “A study of the effect of age and gender upon student business ethics”. Journal of Business Ethics, Vol. 2 (Mei 2010). No. 1: 179-186. Santoso, Singgih. 2004. Menguasai Statistik di Era Informasi Dengan SPSS 14. PT. ELEX Media Komputindo. Jakarta. Sari, Eka. 2012. “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Efektifitas Penerapan Akuntansi Sektor Publik Serta Dampaknya Terhadap Good Governance”. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis. Vol. 12 (September 2012). No. 2: 25-54. Setyawan, Darma. 2004. Manajemen Pemerintahan Indonesia. Djambatan. Jakarta Simangunsong, Rosma. 2014. “The Impact of Internal Control Effectiveness and Internal Audit Role toward the Performance of Local Government”. Research Journal of Finance and Accounting. Vol. 5 (2014). No. 7: 50-58. Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. PT Bumi Aksara, Jakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Sunjuyo, dkk. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Alfabeta, Bandung. Suprasto, Bambang. 2006.“Pengaruh Interaksi Antara Partisipasi Anggaran, Informasi Asimetri dan Penekanan Anggaran terhadap Slack”. AUDI Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Supriadi, dkk. 2014.“Analisis Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Organizational Citizenship behaviour dan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi Berdasarkan Perspektif Balanced Scorecard”. E-journal S1 Ak Univeristas Pendidikan Ganesha. Vol. 2 (Tahun 2014). No. 1. The comitte of Sponsoring Organzations of the Treadway Commission (COSO). (2004). Enterprise Risk Managemment-Integrated Framework: Application Techniques. Taufik, Taufeni dan Dian Kemala. 2013. “Pengaruh Pemahaman Prinsip-Prinsip Good Governance, Pengendalian Internal dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Sektor Publik”. Pekbis Jurnal. Vol. 5 (Maret 2013). No. 1: 51-63. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-Undang Nomor 25 Tahuun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Wahab, Abdul. 1990. Analisis Kebijakan Negara. Rieneka Cipta, Jakarta. Wibowo. 2008. Manajemen Kinerja. Raja Grafinso Persada, Jakarta. Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Salemba Empat, Jakarta. Yuda, Prima. 2013. Pengaruh Pelaksanaan Good Governance dan Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Organisasi (Survey Pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya. Universitas Siliwangi. Yusuf, Muri. 2013. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Prenadamedia group, Jakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
PENGARUH GOOD GOVERNANCE DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA ORGANISASI INSTRUMEN PENELITIAN KUESIONER Nomor Kuesioner: Identitas Responden Nama*
: ________________________
Jenis Kelamin
: ________________________
Umur
: ________________________
Pendidikan Terakhir** : SD/ SMP /SMA / D3 / S1 / S2 / S3 Jabatan Sekarang
: ________________________
Lama Masa Kerja
: ________tahun_______bulan
(* boleh tidak diisi) (** lingkari jawaban anda) PETUNJUK PENGISIAN Bapak/Ibu/Saudara/Saudari cukup memberikan tanda Check List (√) pada pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/Saudari. Setiap pertanyaan mengharapkan hanya satu jawaban. Setiap angka akan mewakili tingkat kesesuaian dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/Saudari: STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju N = Netral S = Setuju SS = Sangat Setuju Contoh: Penilaian Resiko Di bagian ini, peneliti ingin meminta anda untuk melakukan penilaian terhadap penentuan risiko (risk assessment) pada tempat anda bekerja. Penentuan risiko mencakup penentuan risiko di semua aspek organisasi dan penentuan kekuatan organisasi melalui evaluasi risiko untuk memastikan bahwa semua bagian organisasi Direktorat Pembinaan SMK bekerja secara harmonis.
No.
Pernyataan
1
Tujuan direktorat telah dikomunikasikan secara tertulis.
STS TS
N
S
SS √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
KUESIONER Good Governance (Variabel X1) Bagian ini, peneliti ingin meminta Bapak/Ibu/Saudara/i untuk melakukan penilaian terhadap Good Governance pada tempat Bapak/Ibu/Saudara/i bekerja. Good Governance adalah tata kelola yang baik pada suatu usaha yang dilandasi oleh etika profesional dalam berusaha/berkarya. Instrumen ini disusun dengan mengacu prinsip Good Governance pada hasil penelitian Jubaedah (2007) meliputi transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran.
No 1 2 3 4
5
6
7
8
9
10 11
Pernyataan Elemen Transparansi Organisasi harus memberikan informasi yang akurat dan sesuai dengan kenyataan. Organisasi harus memberikan informasi yang dibutuhkan oleh publik tanpa ditutup-tutupi. Organisasi harus menyediakan informasi yang jelas dan mudah diakses oleh publik ataupun stakeholder. Organisasi harus secara terbuka mengungkapkan kondisi organisasi yang menyangkut visi, misi, sasaran organisasi, kondisi keuangan, susunan organisasi, dan kejadiankejadian penting yang mempengaruhi kondisi organisasi. Organisasi harus mampu menjaga kerahasiaan organisasi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku berupa hak-hak pribadi setiap karyawan. Setiap kebijakan organisasi harus dapat didokumentasikan dan dikomunikasikan kepada internal organisasi maupun kepada stakeholder. Elemen Kemandirian Dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing organisasi harus bebas dari adanya dominasi dari pihak manapun. Dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing, organ organisasi harus bebas dari benturan kepentingan dan dari segala pengaruh atau tekanan yang bersifat internal. Dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing, organ organisasi harus bebas dari benturan kepentingan dan dari segala pengaruh atau tekanan yang bersifat eksternal. Dalam pengambilan keputusan harus dilakukan secara obyektif. Masing-masing organ organisasi harus menghindari adanya saling lempar tanggungjawab antara yang satu dengan yang lainnya.
STS
TS
N
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
No. 12
13
14 15 16
17
18 19 20 21
22
23
24
25
Pernyataan Elemen Akuntabilitas Rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ dan semua karyawan harus ditetapkan secara jelas selaras dengan visi misi dan strategi organisasi. Setiap organ organisasi dan karyawan harus mempunyai kemampuan yang sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan peranan masing-masing. Sistem pengendalian internal harus dilakukan secara obyektif dalam pengelolaan organisasi. Sistem penghargaan dan sanksi perlu diterapkan untuk meningkatkan kinerja organ organisasi. Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab, harus selalu berpegang pada etika dan pedoman perilaku (code of conduct) yang telah disepakati. Elemen Pertanggungjawaban Setiap organ organisasi harus berpegang pada prinsipprinsip kehati-hatian dalam melakukan tugas dan fungsi masing-masing. Setiap organ organisasi harus patuh terhadap undangundang pemerintahan. Setiap organ organisasi harus patuh terhadap anggaran dasar. Setiap organ organisasi harus patuh terhadap peraturan organisasi. Setiap organisasi harus mempunyai rasa tanggungjawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan. Elemen Kewajaran Organisasi harus memberi kesempatan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (steakholder) untuk memberikan masukan dan pendapat bagi kepentingan organisasi. Organisasi harus memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender dan golongan fisik. Organisasi harus memberlakukan adanya kebijakan kompensasi positif (penghargaan intensif dan lain-lain) terhadap keberhasilan pegawai. Adanya kebijakan kompensasi negatif (hukuman, teguran, dan lain-lain) terhadap kinerja buruk dari masing-masing orang atau pegawai dalam organisasi.
STS
TS
N
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Pengendalian Internal (Variabel X2) Bagian ini, peneliti ingin meminta Bapak/Ibu/Saudara/i untuk melakukan penilaian terhadap Pengendalian Internal pada tempat Bapak/Ibu/Saudara/i bekerja. Pengendalian internal terdiri dari semua rencana organisasi dan semua cara serta peraturan yang diberlakukan dalam suatu organisasi yang digunakan untuk menjaga aset, mengukur keakuratan dan kewajaran data, meningkatkan efisiensi dalam operasional serta membantu mencegah penyimpangan dari kebijakan manajerial. Instrumen kuesioner ini disusun berdasarkan Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway Commission (COSO) pada hasil penelitian Mahmudah (2014) meliputi pengendalian internal, penilaian resiko, prosedur pengendalian, pemantauan, serta informasi dan komunikasi.
No
Pernyataan
1
Manajemen seringkali dan secara jelas mengkomunikasikan pentingnya integritas dan perilaku etis. Tugas pokok dan fungsi menyediakan kerangka yang didalamnya terdapat pemisahan tugas. Tujuan-tujuan jelas dan bisa dipahami dengan baik oleh semua pegawai yang bertugas dan bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Ada mekanisme untuk mengidentifikasi hambatan dalam pencapaian dari tujuan instansi. Kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang tepat untuk dikembangkan dan diimplementasikan dalam setiap proses utama pada Instansi. Pegawai meninjau secara berkala keseluruhan fungsi dan keefektifan pengendalian. Mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi yang timbul/tersedia. Informasi dikomunikasikan secara efektif antara bawahan, atasan dan antara biro/bagian Bapak/Ibu/Saudara/i. Para pejabat eselon atas telah membangun ukuranukuran kinerja untuk proses-proses di Biro/bagian Bapak/Ibu/Saudara/i. Evaluasi terhadap seluruh sistem pengendalian internal terlaksana.
2 3
4 5
6 7 8
9
10
STS
TS
N
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
Kinerja Organisasi (Variabel Y) Bagian ini, peneliti ingin meminta Bapak/Ibu/Saudara/i untuk melakukan penilaian terhadap Kinerja Organisasi pada tempat Bapak/Ibu/Saudara/i bekerja. Kinerja organisasi yakni merupakan efektivitas organisasi secara menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan yang ditetapkan dari setiap kelompok yang berkenaan dengan usaha-usaha yang sistematik dan meningkatkan kemampuan organisasi secara terus menerus mencapai kebutuhannya secara efektif. Instumen disusun berdasarkan konsep kinerja organisasi yang dikemukan oleh Wibowo (2008).
No
Pernyataan
1
Organisasi Bapak/Ibu/Saudara/i mampu meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya manusia. Organisasi Bapak/Ibu/Saudara/i mengembangkan manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi dengan konsisten. Organisasi Bapak/Ibu/Saudara/i mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan waktu jam kerja. Organisasi Bapak/Ibu/Saudara/i mampu menangani kebutuhan masyakarat/stakeholder sesuai dengan aspirasi masyarakat/stakeholder. Organisasi Bapak/Ibu/Saudara/i memiliki daya tanggap terhadap tuntutan perubahan yang terjadi di lingkungannya. Organisasi Bapak/Ibu/Saudara/i mampu beradaptasi terhadap setiap perubahan yang terjadi. Organisasi Bapak/Ibu/Saudara/i mampu mencapai target kinerja yang telah ditetapkan. Organisasi Bapak/Ibu/Saudara/i mampu mencapai tujuan dengan cepat. Pencapaian organisasi Bapak/Ibu/Saudara/i membawa pengaruh positif bagi pembangunan daerah di Kabupaten Sleman. Organisasi Bapak/Ibu/Saudara/i selalu melakukan evaluasi untuk perbaikan di periode selanjutnya.
2
3 4
5 6 7 8 9
10
STS
TS
N
-Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i dalam mengisi kuesioner ini-
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Lampiran 2 Hasil Jawaban Responden Ringkasan Hasil Kuesioner Good Governance (X1) No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 6 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 7 5 5 4 5 5 4 5 4 3 4 8 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 9 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 10 4 3 4 2 5 3 4 4 4 4 11 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 12 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 13 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 14 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 16 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 18 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 19 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 21 5 4 4 4 4 3 3 4 4 5 22 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 23 5 4 4 4 5 4 2 4 4 5 24 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 25 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 26 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 27 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 29 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 30 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 31 5 3 5 5 5 4 5 4 5 5 32 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 33 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 34 5 4 5 3 5 3 5 4 4 5 35 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 36 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Lampiran 2 (Lanjutan) Ringkasan Hasil Kuisioner Good Governance (X1) X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15 X1.16 X1.17 X1.18 X1.19 X1.20 X1.21 X1.22 X1.23 X1.24 X1.25 Jmlh 5 5 3 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 119 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 121 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 101 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 118 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 118 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 113 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 111 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 88 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 100 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 88 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 104 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 107 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 124 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 123 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 114 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 102 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 101 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 101 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 118 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 104 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 111 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 113 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 2 114 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 109 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 104 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 103 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 103 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 116 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 103 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 117 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 3 107 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 107 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
Lampiran 2 (Lanjutan) Ringkasan Hasil Kuisioner Pengendalian Internal (X2) No X2.1 X2.2 X2.3 X24 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 Jmlh 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 23 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 22 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 4 25 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22 4 5 2 3 2 2 2 2 2 2 2 24 5 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 25 6 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 44 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 8 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 36 9 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 38 10 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 36 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 13 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5 42 14 2 4 3 3 2 2 2 2 2 2 24 15 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 47 16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 19 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 38 20 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 39 21 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 45 22 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 38 23 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41 24 2 4 4 4 4 4 4 2 2 5 35 25 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 47 26 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 28 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 35 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 30 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 45 31 4 2 2 3 2 4 4 4 3 2 30 32 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 40 33 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 37 34 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 33 35 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 36 36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Lampiran 2 (Lanjutan) Ringkasan Hasil Kuisioner Kinerja Organisasi (Y) No Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 3 3 3 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 2 4 4 4 4 2 6 5 5 4 4 5 5 5 7 4 4 4 4 4 4 4 8 4 4 4 4 3 4 4 9 4 4 4 4 4 4 4 10 4 4 4 4 3 4 4 11 4 3 4 4 4 4 4 12 4 4 5 5 4 4 4 13 4 5 4 3 3 3 3 14 2 2 2 3 2 2 3 15 4 4 4 5 4 4 5 16 5 5 5 5 5 5 5 17 4 3 3 3 4 4 4 18 4 4 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 4 3 4 21 5 4 5 4 5 4 5 22 4 4 4 2 4 4 4 23 4 5 4 5 4 4 5 24 2 1 2 2 2 2 3 25 4 5 5 5 5 5 5 26 5 4 4 4 4 4 4 27 4 4 4 3 4 4 4 28 4 3 3 3 3 4 4 29 4 4 4 4 4 4 4 30 4 4 4 4 5 5 4 31 2 2 2 4 3 3 4 32 3 3 4 4 4 3 4 33 3 3 3 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 35 3 3 3 4 4 4 4 36
Y.8 4 4 3 5 5 2 4 4 3 4 3 4 4 3 3 5 5 3 3 4 4 5 2 4 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3
Y.9 Y.10 Jmlh 4 4 3 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 3 4 4 5 3 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4
5 4 4 5 5 3 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4
37 40 33 48 48 33 46 40 38 42 38 40 44 36 26 45 50 36 38 40 40 46 36 44 23 46 41 38 35 40 44 30 35 36 40 36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Deskriptif Kuesioner Descriptive Statistics N
Std. Deviation
Minimum Maximum Mean
Good Governance
36
84.00
120.00 104.5833
9.14448
Pengendalian Internal
36
22.00
50.00 36.6111
7.60555
Kinerja Organisasi
36
23.00
50.00 39.1111
5.91259
Valid N (listwise)
36 Jenis Kelamin
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Laki-Laki
25
69.4
69.4
69.4
Perempuan
11
30.6
30.6
100.0
Total
36
100.0
100.0
Umur
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
30 - 40 tahun
12
33.3
33.3
33.3
> 40 - 50 tahun
15
41.7
41.7
75.0
> 50 tahun
9
25.0
25.0
100.0
Total
36
100.0
100.0
Pendidikan Terakhir Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
11
30.6
30.6
30.6
D3
4
11.1
11.1
41.7
S1
14
38.9
38.9
80.6
S2
7
19.4
19.4
100.0
Total
36
100.0
100.0
Valid SMA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Lama Masa Kerja Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
9
25.0
25.0
25.0
10 - 20 tahun
13
36.1
36.1
61.1
> 20 - 30 tahun
8
22.2
22.2
83.3
> 30 tahun
6
16.7
16.7
100.0
Total
36
100.0
100.0
Valid < 10 tahun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Data Kuesioner Good Governance (X1)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Lampiran 4 (Lanjutan) Good Governance (X1)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Lampiran 4 (Lanjutan) Good Governance (X1)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Lampiran 4 (Lanjutan) Good Governance (X1)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
Lampiran 4 (Lanjutan) Good Governance (X1)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
Lampiran 4 (Lanjutan) Good Governance (X1)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Lampiran 4 (Lanjutan) Good Governance (X1)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Lampiran 4 (Lanjutan) Pengendalian Internal (X2)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Lampiran 4 (Lanjutan) Pengendalian Internal (X2)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
Lampiran 4 (Lanjutan) Pengendalian Internal (X2)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Lampiran 4 Kinerja Organisasi (Y)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
Lampiran 4 (Lanjutan) Kinerja Organisasi (Y)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Lampiran 4 (Lanjutan) Kinerja Organisasi (Y)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Lampiran 5 Hasil Uji Realibilitas Kuesioner Hasil Uji Realibilitas Good Governance Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 36
100.0
0
.0
36
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .932
N of Items 25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
Good Governance (X1.1)
4.58
.500
36
Good Governance (X1.2)
4.17
.737
36
Good Governance (X1.3)
4.42
.500
36
Good Governance (X1.4)
4.25
.841
36
Good Governance (X1.5)
4.67
.478
36
Good Governance (X1.6)
4.17
.609
36
Good Governance (X1.7)
4.19
.856
36
Good Governance (X1.8)
4.22
.722
36
Good Governance (X1.9)
4.22
.681
36
Good Governance (X1.10)
4.69
.467
36
Good Governance (X1.11)
4.50
.561
36
Good Governance (X1.12)
4.47
.506
36
Good Governance (X1.13)
4.28
.513
36
Good Governance (X1.14)
4.33
.478
36
Good Governance (X1.15)
4.14
.639
36
Good Governance (X1.16)
4.39
.599
36
Good Governance (X1.17)
4.36
.543
36
Good Governance (X1.18)
4.56
.504
36
Good Governance (X1.19)
4.36
.487
36
Good Governance (X1.20)
4.28
.615
36
Good Governance (X1.21)
4.39
.549
36
Good Governance (X1.22)
4.25
.554
36
Good Governance (X1.23)
4.42
.604
36
Good Governance (X1.24)
4.31
.577
36
Good Governance (X1.25)
4.14
.723
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Good Governance (X1.1)
104.17
80.829
.588
.929
Good Governance (X1.2)
104.58
83.621
.163
.937
Good Governance (X1.3)
104.33
80.343
.644
.928
Good Governance (X1.4)
104.50
78.143
.505
.931
Good Governance (X1.5)
104.08
81.450
.543
.930
Good Governance (X1.6)
104.58
80.079
.542
.930
Good Governance (X1.7)
104.56
76.425
.615
.929
Good Governance (X1.8)
104.53
75.513
.824
.925
Good Governance (X1.9)
104.53
77.228
.725
.927
Good Governance (X1.10)
104.06
81.483
.553
.930
Good Governance (X1.11)
104.25
79.164
.690
.928
Good Governance (X1.12)
104.28
80.835
.579
.929
Good Governance (X1.13)
104.47
82.085
.432
.931
Good Governance (X1.14)
104.42
80.479
.660
.928
Good Governance (X1.15)
104.61
77.387
.762
.926
Good Governance (X1.16)
104.36
79.037
.654
.928
Good Governance (X1.17)
104.39
82.530
.359
.932
Good Governance (X1.18)
104.19
80.618
.607
.929
Good Governance (X1.19)
104.39
80.873
.600
.929
Good Governance (X1.20)
104.47
80.256
.520
.930
Good Governance (X1.21)
104.36
80.409
.574
.929
Good Governance (X1.22)
104.50
81.743
.431
.931
Good Governance (X1.23)
104.33
79.029
.650
.928
Good Governance (X1.24)
104.44
77.568
.833
.925
Good Governance (X1.25)
104.61
78.359
.584
.929
Scale Statistics Mean 108.75
Variance Std. Deviation N of Items 86.364
9.293
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Lampiran 5 (Lanjutan) Pengendalian Internal (X2) Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid
% 36
90.0
4
10.0
40
100.0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .944
N of Items 10
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
Pengendalian Internal (X2.1)
3.72
.815
36
Pengendalian Internal (X2.2)
3.69
.951
36
Pengendalian Internal (X2.3)
3.81
.856
36
Pengendalian Internal (X2.4)
3.67
.862
36
Pengendalian Internal (X2.5)
3.58
.967
36
Pengendalian Internal (X2.6)
3.53
.941
36
Pengendalian Internal (X2.7)
3.53
.910
36
Pengendalian Internal (X2.8)
3.67
1.014
36
Pengendalian Internal (X2.9)
3.69
1.009
36
Pengendalian Internal (X2.10)
3.72
.974
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Pengendalian Internal (X2.1)
32.89
53.302
.326
.956
Pengendalian Internal (X2.2)
32.92
48.764
.616
.945
Pengendalian Internal (X2.3)
32.81
46.961
.865
.934
Pengendalian Internal (X2.4)
32.94
47.483
.810
.937
Pengendalian Internal (X2.5)
33.03
45.456
.878
.933
Pengendalian Internal (X2.6)
33.08
46.193
.842
.935
Pengendalian Internal (X2.7)
33.08
46.764
.824
.936
Pengendalian Internal (X2.8)
32.94
45.025
.866
.934
Pengendalian Internal (X2.9)
32.92
44.821
.888
.933
Pengendalian Internal (X2.10)
32.89
46.673
.768
.938
Scale Statistics Mean 36.61
Variance 57.844
Std. Deviation 7.606
N of Items 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Lampiran 5 (Lanjutan) Kinerja Organisasi (Y) Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 36
100.0
0
.0
36
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .929
N of Items 10
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
Kinerja Organisasi (Y.1)
3.86
.798
36
Kinerja Organisasi (Y.2)
3.72
.974
36
Kinerja Organisasi (Y.3)
3.81
.786
36
Kinerja Organisasi (Y.4)
3.86
.723
36
Kinerja Organisasi (Y.5)
3.94
.754
36
Kinerja Organisasi (Y.6)
3.89
.747
36
Kinerja Organisasi (Y.7)
4.06
.674
36
Kinerja Organisasi (Y.8)
3.58
.841
36
Kinerja Organisasi (Y.9)
4.11
.622
36
Kinerja Organisasi (Y.10)
4.28
.566
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Kinerja Organisasi (Y.1)
35.25
27.621
.798
.918
Kinerja Organisasi (Y.2)
35.39
25.959
.811
.918
Kinerja Organisasi (Y.3)
35.31
28.218
.733
.921
Kinerja Organisasi (Y.4)
35.25
29.621
.612
.927
Kinerja Organisasi (Y.5)
35.17
28.029
.797
.918
Kinerja Organisasi (Y.6)
35.22
28.121
.792
.918
Kinerja Organisasi (Y.7)
35.06
29.368
.703
.923
Kinerja Organisasi (Y.8)
35.53
27.456
.771
.919
Kinerja Organisasi (Y.9)
35.00
30.057
.662
.925
Kinerja Organisasi (Y.10)
34.83
30.943
.587
.929
Scale Statistics Mean 39.11
Variance 34.959
Std. Deviation 5.913
N of Items 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
Lampiran 7 Hasil Uji Heterokedastisitas
Lampiran 8 Hasil Uji Autokorelasi b
Model Summary
Model 1
R .515
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.266
.221
5.21778
a. Predictors: (Constant), Pengendalian Internal, Good Governance b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
Durbin-Watson 1.871
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
Lampiran 9 Hasil Analisis Regresi Berganda Correlations Kinerja Organisasi
Good Governance
Pengendalian Internal
Pearson Correlation Kinerja Organisasi
1.000
.396
.388
Good Governance
.396
1.000
.157
.388
.157
1.000
. .008
.008 .
.010 .180
.010
.180
.
36 36
36 36
36 36
36
36
36
Pengendalian Internal Kinerja Organisasi Good Governance Pengendalian Internal Kinerja Organisasi Good Governance Pengendalian Internal
Sig. (1-tailed)
N
Descriptive Statistics Mean Kinerja Organisasi Good Governance Pengendalian Internal
Std. Deviation
N
39.1111 104.5833
5.91259 9.14448
36 36
36.6111
7.60555
36
Variables Entered/Removedb Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
1
Pengendalian Internal, . Enter Good Governancea a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi Model Summaryb
Model
R
R Square
Std. Error Adjusted of the R Square Estimate
Change Statistics R Square Change
1 .515a .266 .221 5.21778 .266 a. Predictors: (Constant), Pengendalian Internal, Good Governance
F Change df1 5.971
2
df2 Sig. F Change 33
.006
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Variables Entered/Removedb Model
Variables Entered
Variables Removed
1
Pengendalian Internal, Good Governancea b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
Method . Enter
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
325.122
Residual
898.434
Mean Square
df
F
Sig.
2 162.561 5.971 .006a 33 27.225
Total 1223.556 35 a. Predictors: (Constant), Pengendalian Internal, Good Governance b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics
Model
B
t
Sig. Tolerance
1 (Constant)
6.363
10.477
.607 .548
Good Governance
.222
.098
.344 2.276 .029
.975
1.025
Pengendalian Internal
.260
.117
.334 2.211 .034
.975
1.025
Coefficient Correlationsa Pengendalian Internal
Model 1
Correlations Covariances
Good Governance
Pengendalian Internal
1.000
-.157
Good Governance
-.157
1.000
.014
-.002
-.002
.010
Pengendalian Internal
Good Governance a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
VIF
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
Collinearity Diagnosticsa Variance Proportions Dimen Model sion Eigenvalue 1
Condition Index
Good Governance
(Constant)
Pengendalian Internal
1
2.970
1.000
.00
.00
.00
2
.026
10.589
.04
.05
.99
3 .004 28.394 a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
.96
.95
.00
Casewise Diagnosticsa Case Numb er Std. Residual
Kinerja Organisasi
Predicted Value
25 -3.153 23.00 a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
Residual
39.4522 -16.45216
Residuals Statisticsa Minimum Maximum Predicted Value 33.3000 46.0134 Std. Predicted Value -1.907 2.265 Standard Error of .886 2.538 Predicted Value Adjusted Predicted Value 33.3458 45.1706 Residual -16.45216 10.58949 Std. Residual -3.153 2.030 Stud. Residual -3.208 2.248 Deleted Residual -17.02962 12.99564 Stud. Deleted Residual -3.808 2.406 Mahal. Distance .036 7.307 Cook's Distance .000 .383 Centered Leverage Value .001 .209 a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
Mean
Std. Deviation
N
39.1111 .000
3.04782 1.000
36 36
1.429
.482
36
38.9840 .00000 .000 .011 .12714 -.001 1.944 .036 .056
3.13768 5.06651 .971 1.019 5.59564 1.096 1.999 .079 .057
36 36 36 36 36 36 36 36 36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Lampiran 10 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120