PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PENGAYAAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MATERI FUNGSI DAN PERSAMAAN KUADRAT KELAS X SMAN 1 WERU SUKOHARJO
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh: Risky Widya Utami NIM : 111414035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PENGAYAAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MATERI FUNGSI DAN PERSAMAAN KUADRAT KELAS X SMAN 1 WERU SUKOHARJO
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh: Risky Widya Utami NIM : 111414035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Bersyukurlah yang membuat manusia bahagia
Dengan penuh syukur kupersembahkan karya sederhana ini kepada: 1. Allah SWT
2. Kedua orangtuaku:
Furkan dan Tri Wahyuningsih
3. Nenekku:
Mbah Wignyo Sumarto
4. Abang dan adekku:
Abang Jaka Yudha Utama dan Adek Dian Pratiwi Nugraheny
5. Sahabat-sahabatku tersayang
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 16 Desember 2015 Peneliti
Risky Widya Utami
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Risky Widya Utami
Nomor Mahasiswa
: 111414035
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGEMBANGAN MENGGUNAKAN
PERANGKAT MODEL
PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
PENGAYAAN
PROBLEM
BASED
LEARNING MATERI FUNGSI DAN PERSAMAAN KUADRAT KELAS X SMAN 1 WERU SUKOHARJO Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 16 Desember 2015 Yang menyatakan,
Risky Widya Utami
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Utami, Risky Widya. (2015). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pengayaan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Materi Fungsi dan Persamaan Kuadrat Kelas X SMAN 1 Weru Sukoharjo. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) proses mengembangkan perangkat pembelajaran pengayaan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) materi fungsi dan persamaan kuadrat, (2) kualitas produk yang dikembangkan sesuai dengan model pembelajaran PBL materi fungsi dan persamaan kuadrat, (3) minat siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran pengayaan dengan menggunakan model pembelajaran PBL materi fungsi dan persamaan kuadrat, dan (4) hasil belajar siswa setelah menerima pembelajaran pengayaan dengan menggunakan model pembelajaran PBL materi fungsi dan persamaan kuadrat kelas X SMAN 1 Weru Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa perangkat pembelajaran untuk pembelajaran pengayaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan dari Sugiyono yang telah dimodifikasi. Teknik pengumpulan data berupa wawancara guru dan siswa, observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas, tes akhir pembelajaran pengayaan, dan penyebaran kuesioner. Perangkat pembelajaran pengayaan dikembangkan dengan langkahlangkah berikut: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, (5) Revisi desain, (6) Uji coba produk, (7) Revisi desain. Kualitas produk yang berupa silabus, RPP, LAS, kuis, dan soal tes akhir menunjukkan kriteria baik dengan skor 3,77 dari rentang 1-4. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berminat dengan persentase 78,79% terhadap pelaksanaan pembelajaran pengayaan menggunakan model pembelajaran PBL. Hasil belajar siswa menunjukkan adanya perubahan nilai siswa dari sebelum menerima pembelajaran pengayaan dengan setelah siswa menerima pembelajaran pengayaan. Hasil belajar siswa sebelum dilaksanaan pengayaan memiliki nilai rata-rata 69,4 kemudian setelah diberikan pengayaan memiliki nilai rata-rata 77,47. Perubahan nilai tersebut terlihat pada setiap siswa yang mengalami penambahan nilai dan dari keseluruhan siswa mengalami perubahan nilai sebesar 100 %. Kata kunci: pembelajaran pengayaan, perangkat pembelajaran, fungsi dan persamaan kuadrat, model pembelajaran PBL.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Utami, Risky Widya. (2015). Developing Enrichment Learning Material Using PBL Model about Quadratic Function and Equation in Tenth Grade of SMAN 1 Weru Sukoharjo. Undergraduate Thesis. Yogyakarta: Mathematic Education Study Programme, Science and Mathematic Education Major, Faculty of Teacher Training and Education. The aim of this study is to describe: (1) the process of developing a set of enrichment learning using Problem Based Learning (PBL) model about quadratic function and equation, (2) the quality of product developed which corresponds to PBL model about quadratic function and equation, (3) the students’ interest in the implementation of enrichment learning using PBL model about quadratic function and equation, (4) the students’ result after enrichment learning’s exposure using PBL model about quadratic function and equation in tenth grade of SMAN 1 Weru Sukoharjo. This research is a research and development (R&D). The product developed in this research is a set of learning for enrichment learning. The method of this research is a research and development method developed by Sugiyono which has been modified. The data collecting techniques are interviewing both teacher and student, observing the learning process in a class, giving a final test of enrichment learning, and distributing questionnaire. The set of enrichment learning is developed using these actions: (1) formulating potency and problem, (2) collecting the data, (3) designing product, (4) validating the design, (5) revising the design, (6) testing the product, (7) and revising again the design. The quality of product comprised of syllabus, lesson plan, LAS, quiz, and final test questions indicates the score of 3,77 from the range of 1-4. The questionnaire result indicates that most students are interested in the implementation of PBL model as enrichment learning with percentage 78,79%. The students’ learning result shows that there is a transformation of students’ score before they receive this enrichment and after they experience it. Student’s learning achievement before the implementation had average score of 69,4 then it improved to be 77,47 after the implementation. It is indicated by the increasing of students’ score up to 100%. Keywords: enrichment learning, a set of learning, quadratic function and equation, PBL
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti haturkan kepada Allah SWT atas karunia dan kenikamatan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pengayaan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Materi Fungsi dan Persamaan Kuadrat Kelas X SMAN 1 Weru Sukoharjo”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti menyadari banyak pihak yang telah membantu dalam penelitian ini berupa bimbingan dan dorongan kepada peneliti dengan segenap pikiran, waktu, dan tenaga. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati, peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing peneliti dengan penuh kesabaran serta memberikan kritik, saran, semangat, dan dorongan dalam menyelesaikan skripsi. 2. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 3. Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma. 4. Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma. 5. Bapak dan Ibu dosen validator yang telah membantu dalam proses validasi perangkat pembelajaran dan wawancara. 6. Para dosen dan staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang telah memberikan bantuan kepada peneliti. 7. Sukardi, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Weru Sukoharjo yang telah mengijinkan untuk melakukan penelitian.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8. Prasetyo Utomo, S.Pd. selaku Guru Bidang Studi Matematika SMAN 1 Weru Sukoharjo yang telah membantu dalam memberikan saran-saran selama peneliti melakukan penelitian. 9. Siswa-siswi kelas X1, X2, dan X3 SMAN 1 Weru Sukoharjo atas partisipasi dan kerjasamanya selama melaksanakan penelitian. 10. Keluargaku tercinta: Bapak Furkan, Ibu Tri Wahyuningsih, Mbah Wignyo Sumarto, Abang Jaka Yudha Utama, dan Adek Dian Pratiwi Nugraheny atas cinta dan doa yang tiada batas. 11. Teman-teman seperjuangan skripsi: Renata, Monica, Happy, Ade, Melan, Veni, Nico, Novian, Linda, Cicil, Eliz, dan Tari. 12. Teman-teman KKN: Eliz, Monic, Dita, Vania, Sela, Very, Ganda, Rian, dan Cokdhe 13. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Matematika angkatan 2011 atas dinamika yang dihadirkan dalam perjalanan panjang di Universitas Sanata Dharma. 14. Teman-teman terbaikku di Kos Pelangi: Rona, Frida, Ani, Rosi, Kak Vani, Kak Laras, Kak Mona, Kak Eka, Kak Nisa, Kak Rini, Kak Chintya, Kak Andin, Dek Sepri, Dek Natalia, dan Dek Dian atas semangat dan kegembiraan yang dihadirkan dalam hari-hari peneliti. 15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak berperan dalam penelitian skripsi ini dan perjalanan studi peneliti. Peneliti menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya, peneliti mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi banyak pihak. Peneliti
Risky Widya Utami
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... v LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii ABSTRACT ...................................................................................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5 D. Pembatasan Masalah .............................................................................. 6 E. Batasan Istilah ........................................................................................ 6 F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 8 G. Spesifikasi Produk ................................................................................. 10
BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................... 14 A. Kajian Teori ............................................................................................ 14 1. Belajar ............................................................................................. 14 2. Pembelajaran ................................................................................... 15 3. Pengayaan ....................................................................................... 16 4. Problem Based Learning (PBL) ...................................................... 21 5. Minat Belajar ................................................................................... 29
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Hasil Belajar .................................................................................... 29 7. Fungsi dan Persamaan Kuadrat ....................................................... 30 B. Penelitian yang Relevan ........................................................................... 37 C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 39
BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................
42
A. Jenis Penelitian ………………………………………………………….... 43 B. Subyek Penelitian ………………………………………………………… 43 C. Obyek Penelitian …………………………………………………………. 43 D. Waktu Pelaksanaan Penelitian …………………………………………… 43 E. Bentuk Data ………………………………………………………………. 44 F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ……………………………….. 44 G. Validitas dan Reliabilitas ………………………………………………… 54 H. Uji Validitas Soal ……………………………………………................. 58 I. Teknik Analisis Data .......................................................................... 60 J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan …………………... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN ................................................................. 65 A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 65 B. Pembahasan ................................................................................................ 82 C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 95
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 96 A. Kesimpulan ................................................................................................ 96 B. Saran ........................................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 98 LAMPIRAN .................................................................................................... 100
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Format Silabus Kurikulum 2006 ..................................................... 10 Tabel 1.2 Format RPP Kurikulum 2006 ......................................................... 12 Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Pedoman Wawancara Untuk Guru…………….. 46 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Pedoman Wawancara Untuk Siswa Yang Mencapai Nilai KKM ...................................................................................... 47 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Untuk Guru ....................................... 47 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Untuk Siswa Yang Mencapai Nilai KKM ...................................................................................................... 49 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Tes Akhir Pengayaan .............................................. 50 Tabel 3.6 Kisi-Kisi Lembar Kuesioner Minat Siswa Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan Menggunakan PBL ................................................ 51 Tabel 3.7 Kisi-Kisi Validasi Produk ............................................................... 53 Tabel 3.8 Interpretasi Tingkat Validitas .......................................................... 55 Tabel 3.9 Interpretasi Tingkat Reliabilitas ..................................................... 57 Tabel 3.10 Kriteria Interpretasi Tingkat Kesukaran ....................................... 58 Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Soal ............................................................... 58 Tabel 3.12 Hasil Tingkat Kesukaran Soal ...................................................... 59 Tabel 3.13 Hasil Reliabilitas Soal ................................................................... 59 Tabel 3.14 Kriteria Penilaian Produk Pengembangan .................................... 62 Tabel 4.1 Hasil validasi perangkat oleh pakar ................................................ 73 Tabel 4.2 Lembar hasil revisi desain produk setelah divalidasi oleh pakar .... 74 Tabel 4.3 Revisi produk setelah uji coba ........................................................ 81 Tabel 4.4 Hasil kuesioner minat siswa terhadaap pembelajaran pengayaan .. 88 Tabel 4.5 data nilai siswa sebelum dan sesudah pembelajaran pengayaan ..... 91 Tabel 4.6 data nilai sikap siswa terhadap pembelajaran pengayaan (pertemuanI) .................................................................................................... 92 Tabel 4.7 data nilai sikap siswa terhadap pembelajaran pengayaan (pertemuan II) ................................................................................................. 92
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.8 data nilai keterampilan siswa terhadap pembelajaran pengayaan (pertemuan I) ................................................................................................... 93 Tabel 4.9 data nilai keterampilan siswa terhadap pembelajaran pengayaan (pertemuan II) .................................................................................................. 94
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Olah Data Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran .................... 101 Lampiran 2. Hasil Validasi Lembar Wawancara, Observasi, Kuesioner, dan Soal Tes Akhir .......................................................................................... 104 Lampiran 3. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ...................................... 129 Lampiran 4. Verbatim Wawancara Guru ........................................................ 139 Lampiran 5. Verbatim Wawancara Siswa ....................................................... 143 Lampiran 6. Perhitungan Validitas Soal Tes Akhir ........................................ 159 Lampiran 7. Perhitungan Reliabilitas Soal Tes Akhir .................................... 162 Lampiran 8. Silabus ........................................................................................ 163 Lampiran 9. RPP ............................................................................................. 170 Lampiran 10. Materi Ajar ............................................................................... 182 Lampiran 11. Penilaian Siswa ......................................................................... 189 Lampiran 12. Lembar Aktivitas Siswa (LAS) ................................................ 200 Lampiran 13. Tugas Individu .......................................................................... 209 Lampiran 14. Soal Tes Akhir Pembelajaran Pengayaan ................................. 210 Lampiran 15. Lembar Observasi Aktivitas Guru ............................................ 216 Lampiran 16. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ........................................... 220 Lampiran 17. Hasil Kuesioner Minat Siswa ................................................... 226 Lampiran 18. Hasil Lembar Aktivitas Siswa (LAS) ....................................... 229 Lampiran 19. Hasil Kuis Siswa ....................................................................... 231 Lampiran 20. Hasil Tes Akhir Siswa .............................................................. 237 Lampiran 21. Foto Penelitian .......................................................................... 243
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan matematika sangat berperan dalam kehidupan manusia. Dunia pendidikan matematika memiliki peran penting yangdapat dilihat dari semakin berkembangnya bidang matematika dalam kancah dunia. Dalam mempertahankan perkembangan tersebut maka manusia khususnya para siswa dituntut untuk terus mengembangkan kemampuan dan prestasi yang gemilang. Hal ini tidak terlepas dari peran guru sebagai pihak pendidik yang menjadi fasilitator dan pembimbing para siswa dalam mencapai tujuan bersama. Berangkat dari pengalaman peneliti saat duduk di bangku SMA, peneliti merasa kurang puas terhadap feedback yang diberikan oleh guru matematika terhadap ketuntasan belajar yang dicapai. Peneliti telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) materi matematika namun guru matematika tidak memberikan perlakuan khusus kepada peneliti. Hasil wawancara terhadap seorang guru matematika di SMAN 1 Weru Sukoharjo, menunjukkan bahwa guru lebih mengutamakan siswa yang mengalami masalah belajar dalam hal pemberian perlakuan. Sedangkan bagi siswa yang telah mencapai nilai KKM cenderung hanya dibiarkan tanpa diberikan perlakuan khusus salah satunya pembelajaran pengayaan. Kemudian hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa siswa kurang puas terhadap 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
perlakuanguru
karena
siswa
belum
pernah
menerima
2
pembelajaran
pengayaan. Siswa ingin lebih mendalami materi matematika dengan diberikan pembelajaran tambahan dan bimbingan guru untuk mengembangkan pengetahuan. Selain itu siswa juga memiliki minat untuk terus mempelajari matematika seperti mempelajari kembali materi yang diberikan, mencari informasi melalui buku dan internet, dan membentuk kelompok belajar dalam pemecahan masalah. Siswa juga mengharapkan adanya metode diskusi, pembahasan soal, dan bimbingan dari guru apabila pembelajaran pengayaan dilaksanakan. Paparan di atas menarik bagi peneliti untuk menjadi perhatian bersama khususnya perhatian bagi guru mata pelajaran matematika. Seluruh siswa berhak mendapatkan perhatianyang samadari guru, baik bagi siswa yang mengalami masalah belajar maupun siswa yang telah mencapai KKM. Pemberian perlakuan kepada para siswa tentunya berbeda-beda antara siswa yang satu dengan yang lain, yaitu disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Siswa yang telah mencapai KKM juga memerlukan perlakuan dari guru sebagai reward terhadap prestasi belajar yang diraih. Tindakan ini perlu dilakukan karena merupakan suatu kebutuhan yang diperlukan dalam peningkatan dan pengembangan pengetahuan siswa. Selain itu dapat mejadi motivasi bagi siswa untuk terus tertarik dalam mempelajari materi di bidang matematika. Pemberian perlakuan terhadap siswa yang telah mencapai KKM dapat berupa pembelajaran pengayaan. Pengayaan yaitu suatu upaya kegiatan yang diberikan guru kepada siswa yang mencapai nilai KKM guna meningkatkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai materi yang telah diberikan. Pembelajaran pengayaan diadakan sebagai proses pembelajaran tambahan dimana
siswa
terlibat
dalam
pembelajaran
dan
berdiskusi
untuk
menyelesaikan permasalahan dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Kegiatan ini dilakukan agar siswa dapat mempersiapkan diri apabila memperoleh permasalahan dengan tingkat kesulitan yang lebuh tinggi sehingga siswa dapat menyelesaikannya dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian dari artikel yang berjudul “Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah Menengah Pertama” tahun 2007 oleh Herman, menyatakan bahwa salah satu alternatif solusi yang dapat mengatasi permasalahan dalam pendidikan matematika yaitu dengan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui Pembelajaran Berbasis Masalah/Problem Based Learning (PBL). Penelitian tersebut menjelaskan bahwa PBL terbuka dan PBL terstruktur secara signifikan lebih baik dalam meningkatkan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional (biasa). Namun, baik PBL terbuka maupun PBL terstruktur tidak ditemukan adanya perbedaan
yang berarti
dalam
meningkatkan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi siswa. Kemudian Herman menambahkan bahwa siswa dengan kemampuan matematika lebih tinggi mencapai peningkatan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi yang lebih besar dibandingkan dengan siswa yang berkemampuan matematika lebih rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Hasil penelitian tersebut mengatakan bahwa proses pemecahan masalah yang dilakukan melalui interaksi kooperatif antar siswa dan intervensi guru yang proporsional dapat meningkatkan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi siswa SMP. Hal ini membuktikan bahwa PBL dapat digunakan sebagai salah satu model pembelajaran matematika yang berlandaskan pada proses pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru dan 5 siswa yang telah mencapai KKM, peneliti menyimpulkan bahwa di kelas X SMAN 1 Weru Sukoharjo belum memberikan tindakan khusus terhadap siswa-siswa yang telah mencapai KKM. Oleh karena itu dalam memahami masalah yang terjadi di sekolah tersebut, peneliti memberikan alternatif solusi yaitu dengan memberikan pembelajaran pengayaan kepada siswa yang telah mencapai nilai KKM. Berdasarkan masalah ini peneliti berupaya mengembangkan perangkat pembelajaran
pengayaan
matematika
dengan
menggunakan
model
pembelajaran bagisiswa yang telah mencapai KKM. Berdasarkan seluruh paparan tersebut, yaitu dari hasil wawancara terhadap guru dan 5 siwa yang telah mencapai KKM serta hasil penelitian dari jurnal, peneliti memutuskan untuk menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam upaya pengembangan perangkat pembelajaran pengayaan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Menurut peneliti, model pembelajaran PBL ini efektif diberikan bagi siswa-siswa yang telah mencapai KKM. Penggunaan model pembelajaran PBL diharapkan dapat memberikan hasil yang positif dalam meningkatan kemampuan berpikir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
siswa terhadap pemecahan masalah matematika dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi.
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana proses pengembangan perangkat pembelajaran pengayaan di SMAN 1 Weru Sukoharjo ? 2. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran pengayaan di SMAN 1 Weru Sukoharjo ? 3. Bagaimana minat siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran pengayaan yang dilakukan di SMAN 1 Weru Sukoharjo ? 4. Bagaimana hasil belajar siswa setelah menerima pembelajaran pengayaan yang dilakukan di SMAN 1 Weru Sukoharjo ?
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk
mengetahui
bagaimana
proses
pengembangan
perangkat
pembelajaran pengayaan di SMAN 1 Weru Sukoharjo. 2. Untuk mengetahui bagaimana kualitas perangkat pembelajaran pengayaan di SMAN 1 Weru Sukoharjo. 3. Untuk mengetahui bagaimana minat siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran pengayaan yang dilakukan di SMAN 1 Weru Sukoharjo 4. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa setelah menerima pembelajaran pengayaan yang dilakukan di SMAN 1 Weru Sukoharjo
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
D. Pembatasan Masalah Masalah dibatasi pada pengembangan perangkat pembelajaran pengayaan materi fungsi dan persamaan kuadrat. Kompetensi Dasar meliputi: (1) Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat; (2) Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat; dan (3) Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat serta penafsirannya. Perangkat pembelajaran pengayaan yang dikembangkan yaitu mengakomodasi model pembelajaran PBL pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa silabus, RPP, LAS, kuis, dan soal tes akhir.
E. Batasan Istilah Untuk menghindari perbedaan penafsiran, maka perlu diberikan batasan istilah sebagai berikut. 1.
Belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam kehidupan manusia dimana mengalami proses yaitu dari yang tidak tahu menjadi tahu sehingga memperoleh suatu pengetahuan dan wawasan yang baru yang pada akhirnya dapat meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan manusia itu sendiri.
2.
Pembelajaran merupakan suatu proses relasi yang terjadi antara peserta didik dengan pendidik dimana dalam proses tersebut dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan demikian, dengan adanya proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
pembelajaran yang terjadi akan memberikan pengaruh yang baik terhadap perkembangan siswa/peserta didik karena dapat mencapai tujuan yang diharapkan, begitu juga bagi pendidik yang telah berhasil menyampaikan informasi mengenai pengetahuan kepada peserta didik tersebut. 3.
Pengayaan adalah suatu kegiatan atau program yang direncanakan oleh pendidik kepada peserta didik yang telah mencapai nilai ketuntasan yaitu dengan memberikan pelajaran tambahan atau pengetahuan yang baru serta memberikan beberapa tugas tambahan. Tujuan diadakannya pengayaan yaitu untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan/wawasan serta menggali potensi siswa lebih dalam.
4.
Problem Based Learning (PBL) adalah merupakan suatu model pembelajaran yang diupayakan untuk mendorong kemampuan berpikir siswa
melalui
pengetahuan-pengetahuan
yang
telah
dimilikinya.
Pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) mengutamakan dan memusatkan pada siswa dalam pemecahan masalah sehingga guru sebagai fasilitator pembelajaran. 5.
Minat belajar siswa adalah suatu perasaaan senang atau sikap positif siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru serta adanya ketertarikan siswa terhadap pengajaran yang diberikan oleh guru. Selain itu, minat belajar siswa dapat terjadi karena adanya dorongan pengetahuan dari siswa terhadap materi pelajaran serta dikarenakan siswa dapat memahami materi yang diberikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
8
Hasil Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri siswa setelah menerima materi pelajaran dalam proses pembelajaran yang didalamnya mencakup aspek kognitif, afektif, dan motorik.
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Bagi siswa Menambah dan memperluas pengetahuan siswa mengenai materi matematika yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi dari materi yang telah dipelajari sebelumnya sehingga memotivasi siswa untuk terus mempelajari matematika. Siswa juga dapat terlatih dalam menghadapi permasalahan matematika sehingga dapat mempersiapkan diri dalam menyelesaikan permasalahan matematika dengan kesulitan yang lebih tinggi. 2. Bagi guru Memberi alternatif solusi bagi guru dalam upaya memberikan perlakuan dan tindakan yang sesuai dengan kebutuhan siswa yang telah mencapai ketuntasan dalam belajar. 3. Bagi sekolah Memberikan masukan dan pertimbangan kepada pihak sekolah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa melalui pengembangan perangkat pembelajaraan pengayaan bagi siswa yang telah mencapai ketuntasan dalam belajar di sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
G. Spesifikasi Produk Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti mengembangkan produk berupa perangkat pembelajaran, yaitu: 1. Silabus Silabus
digunakan
sebagai
acuan
dalam
mengembangkan
Perangkat Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Silabus terdiri dari Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/Program, Semester, Standar Kompetensi. Kemudian di dalam tabel silabus berisi Nomor, Kompetensi Dasar, Materi Pokok/Pembelajaran,
Kegiatan
Pembelajaran,
Indikator,
Penilaian
(Teknik, Bentuk Instrumen, Contoh Instrumen), Alokasi Waktu, dan Sumber Belajar. Silabus didesain berdasarkan model pembelajaran PBLditekankan pada bagian kegiatan pembelajaran yang mencakup 5 fase. Kelima fase tersebut terdiri dari fase pertama adalah pemberian permasalahan terhadap siswa, fase kedua adalah pengelompokan siswa dalam belajar, fase ketiga adalah bimbingan terhadap anggota kelompok, fase keempat adalah penyajian hasil diskusi kelompok, dan fase kelima adalah evaluasi terhadap proses pemecahan masalah. Berikut adalah desain produk berupa silabus yang digunakan dalam pembelajaran pengayaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Tabel 1.1 Format Silabus Kurikulum 2006 SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Tahun Pelajaran
: : :
SMAN 1 Weru Sukoharjo Matematika X / Genap
:
2014-2015
Sandar Kompetensi
: 2. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat
N0
Kompetensi Dasar
Materi Ajar
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Indikator Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
Alokasi Waktu
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan penjabaran atau pengembangan dari Silabus yang telah dibuat dan merupakan hal yang lebih rinci dari Silabus. RPP terdiri dari Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar Kompetensi, Alokasi Waktu, Indikator (Aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik), Tujuan Pembelajaran (Aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik), Materi Ajar, Metode Pembelajaran, Model Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan (pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir), Alat dan Sumber Belajar, dan Penilaian Hasil Belajar.
Sumber Belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
RPP yang didesain berdasarkan model pembelajaran Problem Based
Learning
(PBL).
PBL
ditekankan
pada
bagian
kegiatan
pembelajaran yang mencakup 5 fase terdiri dari fase pertama adalah pemberian
permasalahan
terhadap
siswa,
fase
kedua
adalah
pengelompokan siswa dalam belajar, fase ketiga adalah bimbingan terhadap anggota kelompok, fase keempat adalah penyajian hasil diskusi kelompok, dan fase kelima adalah evaluasi terhadap proses pemecahan masalah. Kelima fase tersebut akan terlihat di dalam kegiatan pembelajaran yaitu pada bagian kegiatan inti pembelajaran. Berikut adalah desain produk berupa RPP yang digunakan dalam pembelajaran pengayaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 1.2 Format RPP Kurikulum 2006 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PEMBELAJARAN PENGAYAAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester : : :
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Alokasi Waktu A. Indikator Aspek kognitif : Aspek afektif : Aspek psikomotorik : B. Tujuan Pembelajaran Aspek kognitif : Aspek afektif : Aspek psikomotorik : C. Materi Ajar D. Metode Pembelajaran E. Model Pembelajaran F. Langkah-langkah Kegiatan 1. Pendahuluan a. Orientasi : b. Apersepsi : c. Motivasi 2. Kegiatan Inti (fase-fase PBL) a. Eksplorasi (fase pertama dan kedua) b. Elaborasi (fase ketiga dan keempat) c. Konfirmasi (fase kelima) 3. Kegiatan Akhir G. Sumber Belajar H. Penilaian Hasil Belajar
: : : :
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
3. Lembar Aktivitas Siswa (LAS) Lembar Aktivitas Siswa (LAS) berisi nama anggota kelompok, perintah
pengerjaan
serta
permasalahan-permasalahan
mengenai
manipulasi aljabar dan aplikasi pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. Pada pertemun pertama, Lembar Aktivitas Siswa (LAS) terdiri dari 4 butir permasalahan yang berbentuk soal esay, sedangkan pada pertemuan kedua Lembar Aktivitas Siswa (LAS) terdiri dari 6 butir permasalahan yang berbentuk soal esay. Lembar Aktivitas Siswa (LAS) digunakan sebagai latihan siswa dalam pemecahan masalah selama mengikuti pembelajaran pengayaan menggunakan model pembelajaran PBL. 4. Kuis Kuis berisi soal-soal esay mengenai manipulasi aljabar dan aplikasi pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. Pada pertemuan pertama, kuis terdiri dari 3 butir soal dan pada pertemuan kedua kuis terdiri dari 2 butir soal. Kuis diberikan sebagai umpan balik setelah pelaksanaan pembelajaran pengayaan dengan menggunakan model pembelajaran PBL selesai dilakukan. 5. Soal Tes Akhir Soal Tes Akhir berisi pelaksanaan, waktu, petunjuk serta rangkuman permasalahan-permasalahan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Soal Akhir Tes terdiri dari 5 butir soal berbentuk soal esay.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori 1. Belajar a. Hakekat Belajar Menurut Rahyubi (2014: 1), belajar merupakan suatu proses hidup baik dilakukan secara sadar maupun tidak yang harus dijalani oleh semua manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan menurut Mulyati (2005: 5), belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihanlatihan dan pengulangan-pengulangan dan terjadi adanya perubahan dalam diri manusia. Menurut Morgan, 1961 dalam (Mulyati 2005: 3), belajar merupakan proses mental dalam memahami tingkah laku manusia yang menyangkut beberapa faktor, yaitu asosiasi, motivasi, variabilitas, kebiasaan, kepekaan, pencetakan (imprinting), dan hambatan. Adapun menurut Gredler (2011: 2), belajar adalah berbagai macam proses yang dilakukan oleh individu saat mereka mengalami hal yang sulit dalam menghadapi tugas yang sebelumnya dianggap suatu hal yang biasa.
14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Menurut Khodijah (2014: 50), belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh kompetensi, keterampilan, dan sikap yang baru. Menurut Syah (1995: 91), belajar merupakan suatu tahap perubahan seluruh tingkah laku seseorang dalam proses kognitif yang menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi seseorang terhadap lingkungannya. Dari
berbagai
pendapat
tokoh-tokoh
tersebut,
peneliti
menyimpulkan bahwa hakekat belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam kehidupan manusia dimana mengalami proses yaitu dari yang tidak tahu menjadi tahu sehingga memperoleh suatu pengetahuan dan wawasan yang baru yang pada akhirnya dapat meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan manusia itu sendiri. 2. Pembelajaran a. Hakekat pembelajaran Pembelajaran adalah suatu proses interaksi
dan komunikasi
yang terjadi antara peserta didik, pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar (Rahyubi, 2014: 6). Selain itu menurut Schunk (2012: 5), pembelajaran merupakan perubahan yang bertahan lama dalam perilaku atau dalam kapasitas berperilaku dengan cara tertentu yang dihasilkan dari praktik atau bentuk-bentuk pengalaman lainnya. Menurut Pusat Angkatan Darat Amerika Serikat dalam (Suyono dan Hariyanto 2011: 15), pembelajaran adalah suatu pengetahuan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
diperoleh melalui pengalaman yang dikembangkan melalui saling berbagi sehingga memberikan keuntungan bagi yang lain. Melihat
pendapat
dari
para
tokoh
tersebut,
peneliti
menyimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses relasi yang terjadi antara peserta didik dengan pendidik dimana dalam proses tersebut dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan demikian, dengan adanya proses pembelajaran yang terjadi akan memberikan pengaruh yang baik terhadap perkembangan siswa karena dapat mencapai tujuan yang diharapkan, begitu juga bagi pendidik yang telah berhasil menyampaikan informasi mengenai pengetahuan kepada siswa tersebut. 3. Pengayaan a. Hakekat Pengayaan Menurut M. Usman, dkk (1993: 108), pengayaan adalah kegiatan tambahan yang diberikan kepada siswa yang telah mencapai ketuntasan
dalam belajar yang dimaksudkan untuk menambah
wawasan atau memperluas pengetahuannya dalam materi pelajaran yang telah dipelajarinya. Sedangkan menurut Prayitno (2008: 285), kegiatan pengayaan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada seorang atau beberapa orang siswa yang sangat cepat dalam belajar. Mereka memerlukan tugas-tugas tambahan yang terencana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
untuk menambah/memperluas pengetahuan dan keterampilan yang telah dimilikinya dalam kegiatan belajar sebelumnya. Sementara itu menurut Koni dan Uno (2012: 204), pengayaan dilakukan bagi siswa yang memiliki penguasaan lebih cepat dibandingkan peserta didik lainnya, atau siswa yang mencapai ketuntasan belajar ketika sebagian besar siswa yang lain belum. Selain itu menurut Sugihartono (2012: 186), pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan yang diperuntukkan bagi siswa yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi yang berarti mereka adalah siswa yang tergolong cepat dalam menyelesaikan tugas belajarnya. Menurut
Sukiman
(2012:
54),
pembelajaran
pengayaan
merupakan pembelajaran tambahan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi siswa yang memiliki kelebihan sedemikian sehingga mereka dapat mengoptimalisasikan perkembangan minat, bakat dan kecakapan. Dari berbagai pendapat para tokoh mengenai hakekat pengayaan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pengayaan adalah suatu kegiatan atau program yang direncanakan oleh guru kepada siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan yaitu dengan memberikan pelajaran tambahan atau pengetahuan yang baru serta memberikan beberapa tugas tambahan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
b. Tujuan Pembelajaran Pengayaan Menurut Koni dan Uno (2012: 204), peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajar perlu mendapat pengayaan agar dapat mengembangkan potensi secara optimal. Sedangkan menurut Usman dan Setiawati (1993: 108), tujuan pembelajaran pengayaan selain untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan terhadap materi yang sedang atau telah dipelajarinya juga agar siswa dapat belajar secara optimal baik dalam hal pendayagunaan kemampuannya maupun perolehan dari hasil belajar. Menurut Sugihartono (2012: 187-188), tujuan pengayaan yaitu: 1) Agar peserta didik lebih menguasai bahan pelajaran dengan cara peserta
didik
disuruh
membuat
ringkasan
tentang
materi
matapelajaran yang telah disampaikan oleh guru, menjadi tutor sebaya yaitu mengajari temannya yang belum selesai tugasnya. 2) Memupuk rasa sosial karena peserta didik ini diminta membantu temannya yang belum selesai tugasnya. 3) Menambah wawasan peserta didik yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan guru dengan cara membaca surat kabar atau buku-buku di perpustakaan dan sumber-sumber belajar lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
4) Memupuk rasa tanggung jawab peserta didik dengan cara melaporkan atau menyampaikan informasi yang diperoleh melalui membaca surat kabar atau buku-buku di perpustakaan atau sumber informasi lainnya kepada teman-temannya. Dari pendapat berbagai tokoh mengenai tujuan pengayaan, peneliti menyimpulkan bahwa tujuan diadakannya pengayaan yaitu untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa dan mengembangkan pengetahuan/wawasan serta menggali potensi siswa lebih dalam. c. Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan Menurut Usman, dkk (1993: 109), pelaksanaan pembelajaran pengayaan didasarkan pada hasil tes formatif atau subsumatif. Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat berupa pengayaan untuk membantu teman-temannya yang belum mencapai ketuntasan belajar. Dapat pula kegiatan perseorangan berupa membaca, mempelajari bahan pelajaran baru, menyelesaikan tugas, pekerjaan rumah, atau bentuk yang lainnya. Sedangkan menurut Koni dan Uno (2012: 204), pengayaan dapat dilaksanakan setiap saat, baik pada atau di luar jam efektif. Bagi peserta didik yang secara konsisten selalu mencapai kompetensi lebih cepat, dapat diberikan program akselerasi. Sedangkan
menurut
buku
Panduan
Penyelenggaraan
Pembelajaran Pengayaan yang disusun oleh Tim Depdiknas, 2008
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
dalam (Sukiman 2012: 51-52), bentuk-bentuk pengayaan dapat dilakukan melalui: 1) Belajar kelompok, sekelompok peserta didik yang memiliki minat
tertentu diberikan pembelajaran bersama pada jam-jam sekolah biasa,
sambil
mengikuti
teman-temannya
yang
mengikuti
pembelajaran remedial karena belum mencapai ketuntasan. 2) Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai
sesuatu yang diminati. 3) Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan kurikulum dibawah
tema besar sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu. 4) Pendataan kurikulum, yaitu pemberian pembelajaran hanya untuk
kompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian, tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-masing. Dari pendapat para tokoh tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan program pengayaan pada umunya dapat dilakukan dengan memberikan suatu tindakan atau kegiatan kepada peserta didik yang telah mencapai ketuntasan, salah satunya yaitu dengan memberikan tugas atau materi tambahan kepada siswa untuk menambah wawasannya yang dalam pelaksanaannya dapat berupa belajar secara mandiri maupun secara berkelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
4. Problem Based Learning (PBL) a. Hakekat Problem Based Learning (PBL) Menurut Ward, 2002 : Stepien, dkk., 1993 dalam (Ngalimun 2012: 89), PBL merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat melibatkan siswa belajar aktif dalam memecahkan suatu masalah melalui tahapan ilmiah serta membantu siswa dalam mempelajari pengetahuan terhadap masalah tersebut sehingga memiliki keterampilan dalam pemecahan masalah. Sedangkan menurut Amir (2009: 12), model PBL merupakan salah satu model yang banyak digunakan untuk menunjang pendekatan pembelajaran learner centered yang dapat memberdayakan atau mengembangkan pengetahuan siswa. Kemudian menurut Tung (2015: 228), PBL adalah suatu model pembelajaran yang menekankan pada pemecahan masalah yaitu masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. PBL merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai konteks bagi siswa untuk belajar cara berpikir kritis dan konsep dari materi pelajaran. Berdasarkan pendapat tokoh tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa PBL adalah merupakan suatu model pembelajaran yang diupayakan untuk mendorong kemampuan berpikir siswa melalui pengetahuan-pengetahuan yang telah dimilikinya. Menurut peneliti, pembelajaran
yang
dilakukan
dengan
menggunakan
model
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
pembelajaran PBL mengutamakan dan memusatkan pada siswa dalam pemecahan masalah sehingga guru sebagai fasilitator pembelajaran. Model pembelajaran PBL ini menurut peneliti bertujuan untuk mengembangkan dan memunculkan ide-ide dari siswa-siswa dalam menemukan cara atau langkah dalam pemecahan masalah yang diberikan, dimana mendorong siswa untuk dapat berpikir kritis berdasarkan konsep yang telah diterima. b. Karakteristik Problem Based Learning (PBL) Menurut Tung (2015: 228-229), terdapat berbagai macam karakteristik dari PBL, yaitu: 1. Belajar dimulai dengan suatu permasalahan. 2. Masalah yang diberikan berkaitan dengan kehidupan nyata siswa. 3. Mengorganisasikan pelajaran yang berkaitan dengan masalah tersebut. 4. Siswa diminta untuk bertanggungjawab terhadap proses belajar yang telah dibentuk dan dijalankan secara langsung. 5. Siswa diminta untuk membentuk kelompok kecil. 6. Siswa dituntut untuk mempresentasikan hasil diskusi yang telah dilakukan dalam setiap kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Sedangkan menurut Tan, 2003dalam (Amir 2009: 22), karakteristik dalam proses PBL yaitu: 1. Masalah digunakan sebagai awal pembelajaran. 2. Masalah yang disajikan adalah masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan keadaaan sekitar siswa atau bersifat kontekstual. 3. Masalah biasanya menuntut berbagai macam cara pandang dari siswa. 4. Masalah
yang
disajikan
membuat
siswa
tertantang
untuk
memperoleh pengetahuan dan pembelajaran yang baru. 5. Siswa diminta untuk dapat belajar mandiri yaitu tidak bergantung terhadap bantuan dari guru. 6. Siswa diminta untuk aktif mencari informasi tambahan dari berbagai sumber dalam pemecahan masalah. 7. Pembelajaran menekankan sikap kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif yaitu siswa belajar dalam kelompok, berinteraksi, saling mengajarkan, dan melakukan presentasi. Dari pendapat para tokoh tersebut peneliti menyimpulkan bahwa terdapat karakteristik dalam PBL antara lain pemberian permasalahan di awal pembelajaran, permasalahan berbentuk aplikasi yaitu berkaitan dengan kehidupan sekitar siswa/bersifat kontekstual, membentuk kelompok belajar, serta bertanggungjawab dalam menyajikan hasil diskusi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
c. Langkah Proses Problem Based Learning (PBL) Menurut Amir (2009: 24), terdapat langkah-langkah dalam proses PBL, di antaranya: 1) Langkah pertama: mengklarifikasikan istilah dan konsep yang belum jelas Tahap ini meminta setiap anggota kelompok untuk menyatukan ide atau pandangan yang sama terkait istilah dan konsep yang ada pada permasalahan. 2) Langkah kedua: merumuskan masalah Setiap anggota kelompok diminta untuk merumuskan masalah dengan cara melihat hubungan di dalam fenomena terkait permasalahan yang diberikan. 3)
Langkah ketiga: menganalisis masalah Setiap pengetahuan
anggota yang
kelompok
telah
dimiliki
memunculkan sebelumnya
ide
atau
kemudian
mendiskusikan informasi yang diperoleh untuk membahas terhadap permasalahan. 4) Langkah keempat: menata gagasan secara sistematis kemudian menganalisisnya lebih dalam Hasil analisis yang telah dibuat oleh setiap kelompok selanjutnya dilihat keterkaitannya satu sama lain kemudian dikelompokkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
5) Langkah kelima: merumuskan tujuan pembelajaran Setiap kelompok diharapkan dapat merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan analisis masalah yang telah dibuat, kemudian akan menjadi dasar gagasan untuk membuat laporan. 6) Langkah keenam: berusaha mencari informasi tambahan dari sumber yang lain Setiap anggota kelompok diminta untuk mencari informasi tambahan dari sumber lain sebagai pedoman dalam menyelesaikan permasalahan. 7) Langkah ketujuh: menggabungkan, menguji informasi, dan membuat laporan Dari
berbagai
dipresentasikan, maka
laporan
setiap
kelompok
yang
kelompok yang lain akan mendapatkan
informasi-informasi baru. Tahap ini menekankan keterampilan mendiskusikan dan meninjau ulang hasil diskusi. Sementara itu, menurut Arends, 2004 dalam (Ngalimun 2012: 95-96), mengemukakan 5 tahap (fase) yang perlu diimplementasikan dalam PBL, antara lain: 1) Fase pertama: pemberian permasalahan terhadap siswa Fase ini menerangkan bahwa guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa untuk terlibat aktif pada kegiatan pemecahan masalah, kemudian siswa diberikan permasalahan-permasalahan untuk didiskusikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
2) Fase kedua: pengelompokan siswa dalam belajar Fase ini menerangkan bahwa guru membagi atau membentuk kelompok tugas belajar siswa untuk berdiskusi menyelesaikan permasalahan yang diberikan. 3) Fase ketiga: bimbingan terhadap anggota kelompok Fase ini menerangkan bahwa guru sebagai fasilitator jalannya diskusi dalam kelompok tugas belajar. Guru mendorong siswa agar mampu mengumpulkan informasi dalam menganalisis pemecahan masalah. Guru menekankan pada setiap kelompok tugas belajar untuk dapat bekerjasama dengan baik selama proses diskusi berlangsung. 4) Fase keempat: penyajian hasil diskusi kelompok Fase ini menerangkan bahwa guru meminta setiap kelompok tugas belajar untuk menyajikan atau menjelaskan hasil diskusi pemecahan masalah. Fase ini menuntut tanggungjawab masing-masing anggota kelompok dalam proses tanya jawab mengenai hasil diskusi yang diutarakan. 5) Fase kelima: evaluasi terhadap proses pemecahan masalah. Fase ini, guru membantu siswa melakukan refleksi terhadap penyelidikan
dan
proses-proses
berlangsungnya pemecahan masalah.
yang
digunakan
selama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan
pendapat
tokoh-tokoh
tersebut,
27
peneliti
menyimpulkan bahwa terdapat tahap/langkah dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model PBL yaitu mulai dari pemberian masalah pada siswa, membentuk kelompok tugas belajar siswa terhadap masalah yang diberikan, siswa diminta untuk mengumpulkan informasi-informasi dan melakukan percobaaan dalam menganalisis pemecahan masalah, siswa diminta untuk menuliskan hasil informasi yang
didapat
dalam
diskusi
kelompok,
dan
kemudian
mempertanggungjawabkan hasil diskusi kelompok dengan melakukan presentasi dan tanya jawab. Tahap yang terakhir yaitu melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan dalam pemecahan masalah yaitu dapat berupa umpan balik dari guru. d. Manfaat Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Menurut Amir (2009: 27-29), terdapat berbagai manfaat dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL, di antaranya: 1) Meningkatkan pemahaman dan daya ingat siswa terhadap materi yang diterima. 2) Siswa menjadi lebih fokus terhadap ilmu pengetahuan. 3) Membantu kemampuan berpikir kritis siswa. 4) Membangun kerjasama dalam kelompok dan keterampilan sosial siswa. 5) Mendorong kecakapan dan keterampilan siswa dalam belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
6) Membangkitkan minat siswa dalam belajar. Sedangkan menurut Ngalimun (2012: 93) mengemukakan bahwa model pembelajaran PBL baik digunakan dalam pembelajaran disebabkan oleh hal berikut. 1) Dengan PBL siswa dapat belajar memecahkan permasalahan melalui pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki berdasar pada konsep materi yang diterima. 2) Dalam situasi PBL siswa dapat menerapkan atau mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki ke dalam konteks yang relevan, sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang berbentuk aplikasi kehidupan sehari-hari. 3) PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif dalam belajar memecahkan masalah, menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dalam bekerja kelompok. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL memiliki manfaat diantaranya membantu siswa untuk berpikir kritis, mendorong keterampilan
siswa
dalam
belajar,
membantu
siswa
untuk
mengembangkan sikap sosial yang baik, serta membangun kerjasama dalam kelompok belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
5. Minat Belajar Menurut Winkel (1984: 30-31), mengatakan bahwa minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Perasaaan senang tersebut akan menimbulkan minat apalagi bila diperkuat oleh sikap yang positif. Sedangkan menurut Hardjono (1988: 4), menyatakan bahwa minat belajar siswa akan timbul apabila siswa menyukai guru dan menyukai pengajarannya. Siswa tidak akan menaruh minat terhadap sesuatu yang tidak dimengerti atau dipahami sehingga dorongan untuk memperoleh pengetahuan atau minat siswa dapat timbul apabila siswa mampu memahami materi pelajaran serta mampu menyerapnya. Peneliti dapat menyimpulkan paparan dari pendapat tokoh-tokoh tersebut yaitu bahwa minat belajar siswa adalah suatu perasaaan senang atau sikap positif siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru serta adanya ketertarikan siswa terhadap pengajaran yang diberikan oleh guru. Selain itu, minat belajar siswa dapat terjadi karena adanya dorongan pengetahuan dari siswa terhadap materi pelajaran serta dikarenakan siswa dapat memahami materi yang diberikan. 6. Hasil Belajar Menurut Sudjana (2010: 3-23), menyatakan bahwa pada hakikatnya hasil belajar adalah perubahan pengetahuan, sikap, dan tingkah laku siswa yang terjadi selama proses belajar. Perubahan tingkah laku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
siswa tersebut mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah konitif berkaitan dengan hasil belajar intelektual seperti ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif berkaitan dengan sikap seperti penerimaan, jawaban atau reaksi, dan penilaian. Ranah psikomotorik berkaitan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak seperti gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, dan gerakan keterampilan kompleks. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya hasil belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri siswa setelah menerima materi pelajaran dalam proses pembelajaran yang didalamnya mencakup aspek kognitif, afektif, dan motorik. 7. Fungsi dan Persamaan Kuadrat a. Fungsi Kuadrat 1) Definisi Fungsi Kuadrat Misalnya fdengan
adalah himpunan bilangan real, suatu fungsi merupakan fungsi kuadrat jika dengan
dkk. 2007: 75).
dan
ditentukan oleh (Marwanta,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
2) Membentuk Fungsi Kuadrat a) Menyusun Fungsi Kuadrat Jika Grafik Memotong Sumbu dan
di
, serta Melalui Sebuah Titik Tertentu
Jika suatu grafik fungsi kuadrat memotong sumbu
di titik
dan
, maka
dan
disebut pembuat nol fungsi. Dengan demikian, fungsi kuadrat tersebut
dapat
dinyatakan Nilai
mensubstitusikan nilai
dan
sebagai
dapat ditentukan dengan
dari satu titik lain yang diketahui
ke dalam persamaan di atas (Marwanta, dkk. 2007: 88). b) Menyusun Fungsi Kuadrat Jika Grafiknya Menyinggung Sumbu di
dan Melalui Sebuah Titik Tertentu Jika suatu grafik fungsi kuadrat
menyinggung sumbu
di titik
, maka
merupakan
pembuat nol fungsi. Dengan demikian, fungsi kuadrat tersebut dapat dinyatakan sebagai ditentukan dengan mensubstitusikan nilai
. Nilai dan
dapat
dari titik lain
yang dilalui grafik ke dalam rumus tersebut (Marwanta, dkk. 2007: 89).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
c) Menyusun Fungsi Kuadrat jika Grafiknya Melalui Titik Puncak dan Melalui Sebuah Titik Tertentu
Jika grafik fungsi kuadrat melalui titik puncak rumus
fungsi
kuadratnya .
mensubstitusikan nilai
dapat
Nilai dan
dapat
dinyatakan
, maka sebagai
ditentukan
dengan
dari titik lain yang dilaluigrafik ke
dalam rumus tersebut (Marwanta, dkk. 2007: 89). d) Menyusun Fungsi Kuadrat jika Grafiknya Melalui Tiga Buah Titik
,
Rumus
, dan fungsi
.
kuadratnya
dapat
dinyatakan
. Nilai dengan mensubstitusikan nilai
dan
sebagai
dapat diperoleh dari ketiga titik tersebut ke
rumus di atas sedemikian sehingga diperoleh tiga buah persamaan dengan tiga variabel dan melakukan operasi substitusi dan eliminasi pada persamaan-persamaan tersebut (Marwanta, dkk. 2007: 90). b. Persamaan Kuadrat 1. Bentuk Umum Persamaan Kuadrat Bentuk umum persamaan kuadrat dalam variabel dengan
dengan
dan
dapat dinyatakan .
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
disebut koefisien
,
koefisien
, dan
33
disebut konstanta
(Marwanta, dkk. 2007: 94). 2. Menyelesaiakan Persamaan Kuadrat 1) Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Cara Memfaktorkan (Marwanta, dkk. 2007: 96-97). a) Memfaktorkan bentuk Secara
umum
dengan dapat
dituliskan
dengan
b) Memfaktorkan bentuk i.
Jika
ii.
Jika
dan
dengan ,
maka
,
maka 2) Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Cara Melengkapkan Kuadrat (Marwanta, dkk. 2007: 99). Langkah-langkah: i.
Bagilah kedua ruas pada persamaan dengan a
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii.
Kemudian
bagilah
koefisien
pada
34
persamaan
dengan 2, kemudian kuadratkan hasilnya atau dapat dituliskan iii.
Hasil
ditambahkan pada kedua ruas persamaan.
3) Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Menggunakan Rumus Kuadrat (Marwanta, dkk. 2007: 101-102). Nilai dengan
yang memenuhi persamaan
,
dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut. (kedua ruas persamaan dibagi )
(mengubah ruas kiri menjadi sempurna)
bentuk
kuadrat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jadi,
35
atau
Sehingga,
akar
persamaan
kuadrat
dapat dicari dengan rumus
3. Menyusun Persamaan Kuadrat a) Menyusun Persamaan Kuadrat yang Akar-akarnya Diketahui Jika
adalah
akar-akar
persamaan
kuadrat
, maka untuk menyusun persamaan kuadrat baru dapat dilakukan dengan cara berikut (Marwanta, dkk. 2007: 115). i.
Perkalian
ii.
Menggunakan jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan, yaitu
faktor,
yaitu
dengan
dengan
menggunakan
menggunakan
rumus
rumus
b) Menyusun Persamaan Kuadrat jika Akar-akarnya Mempunyai Hubungan dengan Akar-akar Persamaan Kuadrat Lainnya i.
Menggunakan Rumus Jumlah dan Hasil Kali Akar-Akarnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jika
36
merupakan akar-akar persamaan
kuadrat baru yang dicari, maka untuk menyusun persamaan kuadrat dengan rumus jumlah dan hasil kali akar-akarnya digunakan formula
(Marwanta,
dkk. 2007: 117). c. Pertidaksamaan Kuadrat 1.
Pengertian Pertidaksamaan Kuadrat Pertidaksamaan
kuadrat
didefinisikan
sebagai
pertidaksamaan yang memuat variabel dengan pangkat tertinggi 2 (dua). Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat adalah sebagai berikut.
Dengan
(Marwanta, dkk. 2007: 101-
123). 2.
Menyelesaikan Pertidaksamaan Kuadrat a) Menyelesaikan
Pertidaksamaan
Kuadrat
dengan
Garis
Bilangan Untuk menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat dengan garis bilangan dapat digunakan langkah-langkah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
1) Ubah pertidaksamaan kuadrat ke dalam bentuk baku atau bentuk persamaan kuadrat yang berpadanan, yaitu dengan mengubah ruas kanan menjadi sama dengan nol. 2) Tentukan nilai pembuat nol atau akar-akar persamaan kuadrat yang bersesuaian sebagai batas-batas penyelesaian. 3) Lukiskan nilai pembuat nol yang diperoleh pada garis bilangan. 4) Substitusikan sembarang bilangan pada pertidaksamaan untuk menentukan tanda interval pada masing-masing bagian interval pada garis bilangan. 5) Interval yang memiliki tanda yang sesuai dengan tanda pertidaksamaan merupakan himpunan penyelesaian yang dicari (Marwanta, dkk. 2007: 123).
B. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian adalah sebagai berikut. 1. Penelitian dengan judul “Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah Menengah Pertama” oleh Tatang Herman (2007). Herman
menjelaskan
bahwa
penelitian
yang
dilakukan
memusatkan perhatian pada upaya meningkatkan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi siswa SMP melalui kegiatan pemecahan masalah sebagai aktivitas yang tidak bisa dipisahkan dari proses pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
matematika. Karakteristik utama dari PBM ini adalah sajian bahan ajar yang berupa masalah, disiapkan untuk memicu dan memacu terjadinya interaksi multi arah antar kelompok belajar dalam kelas sehingga tercipta iklim belajar dan mengajar yang kondusif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pemecahan masalah yang dilakukan melalui interaksi kooperatif antar siswa dan intervensi guru yang proporsional dapat meningkatkan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi siswa SMP. Dengan demikian, hasil penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran berbasis masalah dapat digunakan sebagai salah satu model pembelajaran matematika yang berlandaskan pada proses pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa PBM terbuka dan PBM terstruktur secara signifikan lebih baik dalam meningkatkan kemampuan berpikir
matematis
tingkat
tinggi
siswa
dibanding pembelajaran
konvensional (biasa). Namun, antara PBM terbuka dan PBM terstruktur tidak ditemukan adanya perbedaan dalam meningkatkan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi siswa.Siswa dengan kemampuan matematika lebih tinggi mencapai peningkatan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi yang lebih besar dibandingkan dengan pada siswa yang berkemampuan matematika rendah. Pada berbagai kualifikasi sekolah, perbedaan gender tidak memberikan perbedaan peningkatan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
2. Penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Sikap Ilmiah Dan Keterampilan Berpikir Kritis”oleh I. Kd. Urip Astika, I. K. Suma, I. W. Suastra (2013). Penelitian ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan sikap ilmiah dan keterampilan berpikir kritis antara kelompok siswa belajar yang mengikuti model pembelajaran berbasis masalah dengan kelompok siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran ekspositori. Sikap ilmiah dan keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran ekspositori. Kemudian terdapat perbedaan sikap ilmiah antara kelompok siswa yang belajar mengikuti model pembelajaran berbasis masalah dengan kelompok siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran ekspositori. Sikap ilmiah siswa yang
belajar menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran ekspositori. Ketrampilan berpikir kritis siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran ekspositori. Berdasarkan hasil kedua penelitian yang dipaparkan tersebut, relevansi terhadap penelitian ini adalah dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL, tujuan PBL yaitu dapat meningkatkan kemampuan berpikir matematis siswa (berpikir kritis), serta dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
membantu siswa untuk bekerja secara mandiri dalam penyelesaian permasalahan. Oleh karena itu peneliti menggunakan model pembelajaran PBL dalam melakukan penelitian.
C. Kerangka Berpikir Hasil belajar siswa di dalam dunia pendidikan yaitu di dalam lingkup sekolah perlu untuk dikembangkan. Hal tersebut berlaku bagi seluruh siswa, tanpa terkecuali bagi siswa yang telah mencapai ketuntasan terhadap hasil belajar. Siswa yang telah mencapai nilai KKM, tetap perlu mendapat perhatian khusus dari guru agar pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dapat terus dikembangkan. Permasalahan yang terjadi di kelas X SMAN 1 Weru Sukoharjo adalah guru belum memberikan perhatian kepada siswa yang mencapai nilai KKM sebagai bentuk perlakuan tindak lanjut. Hal ini menjadi perhatian karena seluruh siswa seharusnya mendapat hak yang sama dari guru dalam pemberian perhatian. Pembelajaran pengayaan merupakan salah satu bentuk upaya pemberian tindak lanjut bagi siswa yang telah mencapai nilai KKM.Menanggapi masalah tersebut, peneliti berupaya mengembangkan perangkat
pembelajaran
pengayaan
dengan
menggunakan
model
pembelajaran PBL. Model pembelajaran PBL mengarah pada tahap-tahap di dalam kegiatan inti pembelajaran. Tahap-tahap dalam model pembelajaran PBL menekankan proses kegiatan pembelajaran misalnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
pemberian masalah dan pembentukan kelompok diskusi. Materi yang digunakan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran pengayaan ini adalah fungsi dan persamaan kuadrat. Sehingga dalam mengembangkan perangkat pembelajaran pengayaan, upaya yang dilakukan adalah menyediakan permasalahan yang memliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Selain itu permasalahan yang diberikan adalah permasalahan yang bersifat kontekstual dan berbentuk aplikasi yang sesuai dengan karakteristik pada model pembelajaran PBL. Pengembangan perangkat pembelajaran pengayaan menggunakan model pembelajaran PBL diharapkan dapat membantu siswa yang telah mencapai nilai KKM untuk mengembangkan pengetahuan yang dimiliki. Pembelajaran
pengayaan
menggunakan
model
pembelajaran
PBL
diharapkan dapat membantu siswa untuk berpikir kritis dan berkolaborasi dengan baik. Selain itu diharapkan agar siswa terus tertarik untuk mempelajari dan memperdalam materi pada matematika.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan perangkat pembelajaran pengayaan dengan menggunakan model pembelajaran PBL materi fungsi dan persamaan kuadrat kelas X SMAN 1 Weru Sukoharjo. Oleh karena itu, jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian research and development (R and D). Menurut Sugiyono (2010:407), metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan kerjasama yang baik antara pihak peniliti dan pihak guru mata pelajaran matematika yang mengajar di kelas XSMAN 1 Weru Sukoharjo. Model pengembangan pembelajaran pengayaan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pengembangan Sugiyono (2010: 409-427) yang terdiri dari sepuluh langkah. Langkah tersebut diantaranya (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) ujicoba produk, (7) revisi produk, (8) ujicoba pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) produksi masal. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model pengembangan Sugiyono hanya sampai pada langkah ketujuh.
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
B. Subjek Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, subyek penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah 15 orang siswa SMAN 1 Weru Sukoharjo kelas X, yaitu terdiri dari 5 siswa kelas X1; 5 siswa kelas X2; dan 5 siswa kelas X3 yang telah mencapai KKM pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. Peneliti mengambil subyek penelitian sebanyak 15 siswa. Hal ini dikarenakan peneliti mendapat saran dan masukan dari guru matematika SMAN 1 Weru Sukoharjo yang mengatakan bahwa pembelajaran yang dilakukan 15 siswa cukup efisien dan efektif dilakukan.
C. Objek Penelitian Obyek
penelitian
ini
adalah
seluruh
proses
pelaksanaan
pengembangan pembelajaran pengayaan pada materi persamaan dan fungsi kuadrat bagi 15 siswa kelas X dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)di SMAN 1 Weru Sukoharjo.
D. Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai pada bulan Februari 2015 sampai dengan Desember 2015, sedangkan proses pengambilan data dilakukan mulai pada bulan April 2015 sampai dengan Juni 2015.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
E. Bentuk Data Bentuk data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data yang dianalisis secara kualitatif terdiri dari data potensi dan masalah siswa. Sedangkan data yang dianalisis secara kuantitatif terdiri dari data hasil belajar siswa, data keterlaksanaan pembelajaran, data minat siswa, dandata hasil validasi oleh para ahli.
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi keterlaksanaaan pembelajaran pengayaan dengan menggunakan model pembelajaran PBL, tes akhir pembelajaran pengayaan, dan kuesioner. a. Wawancara Wawancara dilakukan pada tahap awal penelitian dimana peneliti memperoleh data-data yang dapat digunakan sebagai informasi pendukung adanya masalah. Wawancara dilakukan oleh seorang guru matematika dan 5 siswa yang diambil secara random dari 15 siswa kelas X SMAN 1 Weru Sukoharjo yang telah mencapai nilai KKM dan yang menjadi subyek peneliti. Wawancara dilakukan guna memperoleh informasi sebagai bahan untuk analisis kebutuhan dalam penelitian serta untuk melihat potensi dan masalah yang terjadi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
b. Observasi Observasi dilakukan dengan tujuan untuk melihat keterlaksanaan proses pengembangan pembelajaran pengayaan dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Observasi dilakukan saat proses pembelajaran pengayaan berlangsung. Peneliti melakukan observasi terhadap guru matematika yang mengajar selama pembelajaran pengayaan berlangsung dan 15 siswa yang menjadi subyek penelitian. Observasi dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh 3 observer lainnya. c. Tes Akhir Pembelajaran Pengayaan Tes akhir pembelajaran pengayaan dilakukan untuk memperoleh hasil belajar siswa dalam melaksanakan pengembangan pembelajaran pengayaan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. d. Kuesioner Kuesioner diberikan oleh 15 siswa yang diteliti untuk memperoleh informasi
mengenai
minat
siswa
terhadap
proses
pelaksanaan
pengembangan pembelajaran pengayaan yang telah dilakukan. Kuesioner diberikan setelah siswa selesai mengerjakan tes akhir pembelajaran pengayaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
2. Instrumen Pengumpulan Data a. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara guru dan siswa yang dibuat peneliti berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai kegiatan pembelajaran pengayaan yang dilakukan di SMAN 1 Weru Sukoharjo. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dibuat sesuai dengan indikator-indikator yang telah divalidasi oleh ahli yaitu mengenai ketuntasan belajar/mencapai nilai KKM, pembelajaran pengayaan, dan model pembelajaran Problem Based Learning. Tabel 3.1 merupakan kisi-kisi lembar pedoman wawancara untuk guru. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Pedoman Wawancara Untuk Guru No Kisi-kisi No Item Pelaksanaan pembelajaran pengayaan di 1 1, 2, 3, 4, 5 sekolah Bentuk pembelajaran pengayaan yang 2 6, 7, 8, 9 diberikan pada siswa Model pembelajaran yang diketahui dan yang 3 sering digunakan dalam memberikan 10, 11, 12, 13 pembelajaran pengayaan Hasil belajar siswa setelah dilaksanakan 4 pembelajaran pengayaan dengan model 14, 15 pembelajaran yang telah digunakan Respon siswa terhadap pembelajaran 5 pengayaan dengan model pembelajaran yang 16, 17 digunakan
Kisi-kisi lembar pedoman wawancara untuk siswa yang mencapai nilai KKM pada materi fungsi dan persamaan kuadrat disajikan dalam tabel 3.2 berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Pedoman Wawancara Untuk Siswa Yang Mencapai Nilai KKM No Kisi-kisi No Item Kebutuhan siswa yang telah mencapai nilai 1 1, 2, 3 KKM 2 3 4 5
Siswa dapat belajar mandiri
4, 5, 6
Dilaksanakannya pembelajaran pengayaan di sekolah Bentuk pembelajaran pengayaan yang diberikan pada siswa Model pembelajaran yang diharapkan dan yang sering digunakan dalam memberikan pembelajaran pengayaan
7, 8, 9, 10 11, 12, 13 14, 15, 16, 17, 18
Pedoman wawancara tersebut telah divalidasi oleh ahli dengan hasil 3,05 (kategori baik) untuk lembar pedoman wawancara dengan guru dan 3,23 (kategori baik) untuk lembar pedoman wawancara dengan siswa yang mencapai nilai KKM. b. Lembar Observasi Lembar observasi dirancang berupa lampiran pengamatan mengenai
keterlaksanaan
indikator-indikator
pembelajaran
pengamatan
dan
pengayaan
kriteria
yang
penilaian.
berisi Lembar
observasi yang dirancang menjadi 2 lembar yaitu lembar observasi untuk guru dan lembar observasi untuk siswa. Tabel 3.3 merupakan kisi-kisi lembar observasi untuk guru. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Untuk Guru
Kisi-kisi Mengkondisikan siswa
No. A. 1. 2.
Aspek yang diamati Pra Pembelajaran Memeriksa kesiapan siswa Mengecek kehadiran siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menyampaikan tujuan dan menjelaskan proses pembelajaran pengayaan
B. 1. 2.
3.
Melakukan eksplorasi
kegiatan
C. 1.
2.
3.
Melaksanakan kegiatan elaborasi dengan menerapkan model problem based learning
4.
5.
6. Melakukan kegiatan konfirmasi kepada siswa 7.
Memberikan kesimpulan dan perlakuan tindak lanjut
D. 1. 2. 3.
48
Membuka Pelajaran Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai (indikator) Memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran pengayaan terkait materi yang diberikan Memberi penjelasan tentang proses pembelajaran pengayaan yang akan berlangsung yaitu dengan model problem based learning Kegiatan Inti Pembelajaran Pengayaan Membagikan LAS yang berisi beberapa butir permasalahan sesuai dengan indikator kepada seluruh siswa (fase pertama) Meminta siswa untuk membentuk kelompok diskusi (tiap kelompok terdiri dari 5 siswa) agar siswa dapat menyelesaikan permasalahan bersama anggota kelompok (fase kedua) Meminta siswa dalam masing-masing kelompok untuk mengumpulkan informasi terkait materi yang diberikan Mendampingi sebagai fasilitator ke tiap kelompok selama proses diskusi berlangsung (fase ketiga) Meminta kepada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kepada kelompok lainnya (fase keempat) Meminta siswa untuk mengevaluasi proses pemecahan permasalahan (fase kelima) Membantu siswa menganalisis proses dan keterampilan yang telah dimiliki siswa dalam pemecahan masalah Penutup Melakukan refleksi pembelajaran yang melibatkan siswa Menyusun rangkuman pembelajaran yang melibatkan siswa Memberikan kuis dan tugas individu sebagai bentuk pelaksanaan tindak lanjut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Kisi-kisi lembar observasi untuk siswa yang mencapai nilai KKM pada materi fungsi dan persamaan kuadrat disajikan dalam tabel 3.4 berikut. Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Untuk Siswa Yang Mencapai Nilai KKM Kisi-kisi Sikap siswa dapat terkondisikan Mendengarkan penjelasan dari guru mengenai proses pembelajaran pengayaan yang akan berlangsung Melakukan kegiatan eksplorasi dengan menerapkan model problem based learning
No. A. 1. 2. B.
Pra Pembelajaran
1.
Memperhatikan guru yang menjelaskan mengenai tujuan, motivasi, dan proses pembelajaran
C.
Kegiatan Inti Pembelajaran Pengayaan
1.
Menerima LAS dari guru yang berisi beberapa butir permasalahan (fase pertama)
2.
Membentuk kelompok diskusi sebanyak 5 siswa untuk menyelesaikan permasalahan secara berkelompok (fase kedua)
3.
Mengumpulkan dan menuliskan hasil informasi yang diperoleh dari diskusi ke dalam Lembar Aktivitas Siswa (LAS) yang telah disediakan
4. Melaksanakan kegiatan elaborasi dengan menerapkan model problem based learning Memperhatikankeg iatan konfirmasi yang diberikan
Aspek yang diamati
1.
2.
Menyiapkan buku dan alat tulis Tenang dan siap mengikuti pelajaran Membuka Pelajaran
Berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan permasalahan
untuk
Memperhatikan penjelasan guru dalam memberikan bimbingan kepada setiap kelompok diskusi (fase ketiga) Mempresentasikan hasil diskusi bersama anggota kelompok dan mampu mempertanggungjawabkan hasil diskusi (fase keempat)
Mengevaluasi dan menganalisis keterampilan proses pemecahan masalah yang dibimbing oleh guru (fase kelima)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
oleh guru Memberikan rangkuman dan perlakuan tindak lanjut
D. 1. 2. 3.
50
Penutup Melakukan refleksi pembelajaran bersama guru Menyusun rangkuman pembelajaran bersama guru Menerima soal kuis dan tugas individu dari guru sebagai bentuk pelaksanaan tindak lanjut
Lembar observasi tersebut telah divalidasi oleh ahli dengan hasil 3,41 (kategori sangat baik) untuk lembar observasi dengan guru dan 3,35 (kategori sangat baik) untuk lembar observasi dengan siswa yang mencapai nilai KKM. c. Soal Tes Akhir Soal tes akhir yang dirancang peneliti berupa kumpulan soalsoal uraian dari seluruh indikator ketercapaian dari pertemuan pertama sampai dengan pertemuan kedua pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. Tabel 3.5 merupakan kisi-kisi soal tes akhir pengayaan. Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Tes Akhir No 1 2 3 4 5
Kisi-kisi Melakukan perhitungan aljabar dalam menyelesaikan masalah fungsi kuadrat. Melakukan perhitungan aljabar dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat Merancang model matematika serta menyelesaikan permasalahan aplikasi persamaan kuadrat Menyelesaikan permasalahan aplikasi fungsi kuadrat Menyelesaikan model matematika yang berbentuk aplikasi pertidaksamaan kuadrat
No Item 1 2 3 4 5
Soal tes akhir tersebut telah divalidasi oleh ahli dengan hasil 3,75 (kategori sangat baik).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
d. Lembar Kuesioner Lembar kuesioner berupa pernyataan mengenai minat siswa setelah menerima pembelajaran pengayaan dari guru. Pada angket akan diberikan pilihan jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS) terkait dengan proses pelaksanaan pengembangan pembelajaran pengayaan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Ketentuan pensekoran untuk pernyataan positif adalah SS (skor 4), S (skor 3), TS (skor 2), dan STS (skor 1). Sedangkan pensekoran untuk pernyataan negatif adalah SS (skor 1), S (skor 2), TS (skor 3), dan STS (skor 4). Tabel 3.6 merupakan kisi-kisi
lembar
kuesioner
minat
siswa
terhadap
pelaksanaan
pembelajaran pengayaan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Tabel 3.6 Kisi-Kisi Lembar Kuesioner Minat Siswa Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan Menggunakan PBL Kisi-kisi Minat siswa terhadap pembelajaran tematik Minat siswa yang timbul ketika menerapkan model pembelajaran problem based learning selama pembelajaran pengayaan berlangsung Menumbuhkan sikap kritis, berpikir ilmiah,
No. Butir 1. 2. 3.
4.
5.
Pernyataan Cara belajar dalam pelaksanaan program pengayaan ini sangat menarik bagi saya Pelaksanaan program pengayaan dengan cara ini membuat saya merasa bosan/jenuh Dengan adanya diskusi dalam program pengayaan ini membuat saya menjadi berani untuk mengemukakan pendapat di hadapan teman dan guru Saya malu untuk berpendapat di depan guru dan teman
Cara belajar dalam program pengayaan ini membuat saya menjadi tertantang untuk memecahkan masalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan kerja sama
6.
Siswa lebih mudah mengerjakan soal dengan cara belajar menggunakan model pembelajaran problem based learning Siswa dapat belajar berkelompok
7. 8.
52
Dengan cara belajar melalui pembelajaran pengayaan ini saya dapat menghargai pendapat orang lain/teman Cara belajar melalui pembelajaran ini membuat saya menjadi semakin bingung Saya merasa kesulitan dalam mengerjakan soal matematika setelah mendapatkan pembelajaran pengayaan ini
9.
Saya lebih senang belajar kelompok daripada belajar sendiri 10. Belajar berkelompok membuat saya menjadi paham dalam menyelesaikan persoalan matematika 11. Belajar berkelompok membuat saya menjadi tidak nyaman karena kurang bebas
Lembar kuesioner tersebut telah divalidasi oleh ahli dengan hasil 3,45 (kategori sangat baik). e. Lembar Validasi Lembar validasi yang digunakan yaitu lembar validasi perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, Kuis, LAS, dan soal tes akhir pengayaan. Lembar validasi digunakan untuk memvalidasi produk awal yang telah didesain. Instrumen penelitian ini sudah divalidasi oleh 1 dosen dan 1 guru matematika. Lembar validasi ini berisi komponen penilaian yang bertujuan untuk mengetahui kelemahan produk yang dibuat. Jika perangkat pembelajaran telah dikatakan valid dan telah direvisi, maka peneliti siap untuk mengujicobakannya di kelas. Tabel 3.6 merupakan kisi-kisi validasi produk.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 1 2 3 4 5 6 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. No 1 2 3 4 5 6 7 No 1 2 3
53
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Validasi Produk Komponen Penilaian Silabus Kelengkapan unsur-unsur silabus Kesesuaian antara SK, KD, dan indicator Kesistematisan kegiatan pembelajaran Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan Kesesuaian tingkat penilaian yang digunakan dengan indikator Penggunaan bahasa indonesia dan tata tulis baku Komponen Penilaian RPP Kesesuaian unsur-unsur RPP Kesesuaian Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Kesesuaian indikator pencapaian kompetensi dengan SK dan KD Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan indikator Kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran yang mengakomodasi PBL Penilaian yang dilakukan mencerminkan indikator yang digunakan Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan Kemenarikan, variasi, dan ketepatan teknik yang digunakan dalam membuka pelajaran Rumusan kegiatan berpotensi untuk terciptanya pembelajaran yang menyenangkan/bermakna Kelengkapan instrumen Penilaian Tingkat variasi dalam kegiatan pembelajaran Kelengkapan rumusan kegiatan akhir pembelajaran (rangkuman, evaluasi, refleksi, tindak lanjut) Penggunaan Bahasa Indonesia dan tata tulis baku Pengaturan alokasi waktu proporsional Komponen Penilaian KUIS Kelengkapan unsur-unsur kuis Rumusan petunjuk kuis sederhana dan mudah dipahami siswa Soal kuis sesuai indikator yang akan dicapai Soal kuis sesuai dengan tujuan yang akan dicapai Soal kuis sesuai dengan aspek kognitif Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan tingkat perkembangan siswa Komponen Penilaian LAS Kelengkapan unsur-unsur LAS Rumusan petunjuk LAS sederhana dan mudah dipahami siswa LAS sesuai indikator yang akan dicapai LAS sesuai dengan tujuan yang akan dicapai LAS sesuai dengan aspek kognitif Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan tingkat perkembangan siswa Tampilan LAS menarik Komponen Penilaian Soal Tes Akhir Soal tes akhir sesuai indikator yang akan dicapai Soal tes akhir sesuai dengan tujuan yang akan dicapai Soal tes akhir sesuai dengan aspek kognitif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
54
Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
G. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Instrumen Soal Sebelum soal dipakai harus diuji coba terlebih dahulu, selanjutnya dilakukan pengujian validitas. Pengujian validitas digunakan untuk mengetahui valid dan tidaknya soal yang dibuat. Validitas yang digunakan oleh peneliti yaitu: a. Validitas Isi atau konstruk Validitas ini dilakukan bertujuan untuk menentukan kesesuaian antara soal dengan materi ajar dengan tujuan yang ingin diukur atau dengan kisi-kisi yang kita buat. Uji validitas isi atau konstruk ini dilakukan oleh 2 pakar yaitu dosen bernama Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. dan guru matematika bernama Prasetyo Utomo, S.Pd. b. Validitas Empiris Validitas
ini
bertujuan
untuk
menentukan
tingkat
kehandalan soal adalah validitas bandingan (concurrent validity). Pada penentuan tingkat validitas butir soal digunakan korelasi product moment Pearson dengan mengkorelasikan antara skor yang di dapat siswa pada suatu butir soal dengan skor total yang didapat. Rumus yang digunakan :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Sumber : Asep, 2013:183
Keterangan : rXY = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = Banyaknya peserta tes X = Nilai hasil uji coba Y = Nilai rata-rata harian Hasil yang diperoleh disesuaikan dengan r Product Moment dari Pearson dengan taraf signifikasi 5%. 1) Jika rXY> rtabel maka butir soal tersebut valid 2) Jika rXY ≤ rtabel maka butir soal tersebut tidak valid Intepretasi terhadap nilai koefisien korelasi rXYdigunakan kriteria berikut. Tabel 3.8 Interpretasi Tingkat Validitas Koefisien Korelasi 0,80 < rXY ≤ 1,00
Interpretasi Sangat tinggi
0,60 < rXY ≤ 0,80
Tinggi
0,40 < rXY ≤ 0,60
Cukup
0,20 < rXY ≤ 0,40
Rendah
rXY ≤ 0,20
Sangat rendah
Sumber : Asep, 2013:183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
2. Reliabilitas Insrumen Soal Reliabilitas mengartikan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi, 2010:221). Reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes. Untuk mengukur tingkat keajegan soal ini digunakan perhitungan Alpha Crombach. Rumus yang digunakan dinyatakan dengan:
Sumber: Asep, 2013:185.
Keterangan: n
= banyaknya butir soal
si 2
= varians skor tiap item
st 2
= varians skor total
Rumus untuk mencari varians adalah:
=
Sumber: Asep, 2013:181.
Interpretasi nilai r11 mengacu pada:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Tabel 3.9 Interpretasi Tingkat Reliabilitas Koefisien Korelasi
Interpretasi
0,90< r11 ≤ 1,00
sangat tinggi
0,7 < r11 ≤ 0,90
Tinggi
0,40 < r11 ≤ 0,70
Sedang
0,20 < r11 ≤ 0,40
Rendah
r11 ≤ 0,20
sangat rendah
Sumber: Asep, 2013:185.
3. Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran (TK) soal digunakan peneliti untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir soal. Tingkat kesukaran dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keterkaitan tingkat kesukaran soal dengan validitas soal yaitu dalam upaya memperbaiki soal yang tidak valid. Tingkat kesukaran pada masing-masing butir soal dihitung dengan menggunakan rumus:
Sumber : Asep, 2013:182.
Keterangan: TK = Tingkat kesukaran SA
= Jumlah skor kelompok atas
SB
= Jumlah skor kelompok bawah
n
= jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah
maks = Skor maksimal soal yang bersangkutan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Sementara kriteria interpretasi tingkat kesukaran digunakan pendapat Sudjana dalam (Asep, 2013:182) adalah: Tabel 3.10 Kriteria Interpretasi Tingkat Kesukaran Kriteria Tingkat Kesukaran 0 ,00 sampai dengan 0,30 0,31 sampai dengan 0,70 0,71 sampai dengan 1,00
Interpretasi Sukar Sedang Mudah
Sumber: Asep,2013:182
H. Uji Validitas Soal Sebelum melakukan uji coba produk, peneliti melakukan uji validitas soal. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah soal yang dibuat sudah valid atau belum sebelum diimplementasikan. Peneliti melakukan uji validitas soal terhadap 30 siswa kelas X SMAN 1 Cawas yang telah mencapai nilai KKM pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. Sekolah tersebut dipilih dengan pertimbangan sekolah tersebut memiliki kualitas yang setara dengan SMAN 1 Weru Sukoharjo yang menjadi subyek peneliti. Setelah melakukan uji validitas soal dengan siswa berjumlah 30 (N=30) dengan tingkat signifikasi 5% ( =0,05) dan rtabel = 0,361 diperoleh hasil sebagai berikut.
No. Soal 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Soal rXY Keterangan 0,56 Valid 0,21 Tidak Valid 0,31 Tidak Valid 0,62 Valid 0,37 Valid 0,48 Valid 0,60 Valid 0,59 Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9. 10.
0,60 0,38
59
Valid Valid
Tabel 3.12 Hasil Tingkat Kesukaran Soal No. Soal
Indek
Keterangan
1.
0.66
Sedang
2.
0.67
Sedang
3.
0.96
Mudah
4.
0.51
Sedang
5.
0.67
Sedang
6.
0.65
Sedang
7.
0.57
Sedang
8.
0.65
Sedang
9.
0.63
Sedang
10.
0.58
Sedang
Tabel 3.13 Hasil Reliabilitas Soal Reliabiltas Indeks
Interpretasi
0,59
Sedang
Peneliti membuat 10 butir soal yang digunakan pada LAS dan soal tes akhir. Peneliti menggunakan 5 butir soal untuk soal tes akhir dari 10 butir soal yang telah divalidasi, kemudian sisa soal digunakan untuk LAS. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa dari 10 butir soal yang dibuat, terdapat 2 butir soal yang tidak valid. Soal yang yang tidak valid tersebut diubah oleh peneliti dan melihat dari tingkat kesukaran yang diperoleh. Dua butir soal yang tidak valid tersebut bila dilihat dari hasil tingkat kesukaran menunjukkan kategori sedang dan mudah. Oleh karena itu peneliti mengubah kedua butir soal tersebut menjadi soal yang termasuk kategori sukar dan mudah. Namun, dari 10 butir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
soal tersebut peneliti membuat 6 butir soal ke dalam kategori sedang, 2 butir soal ke dalam kategori mudah, dan 2 butir soal ke dalam kategori sukar. Hal ini dilakukan agar terjadi keseimbangan terhadap tingkat kesukaran soal yang dibuat. Sehinggga peneliti mengubah soal yang telah valid menjadi 1 butir soal kategori sukar dan 1 butir soal kategori mudah. Setelah mengubah soal yang tidak valid, peneliti kembali meminta pendapat pakar agar soal yang dibuat sudah dapat digunakan. Sedangkan hasil reliabilitas soal tes akhir menunjukkan indeks sebesar 0,59 dan termasuk ke dalam interpretasi sedang. Sehinggga soal tes akhir yang dibuat menunjukkan reliabilitas yang sedang.
I.
Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dimulai dari setelah data diperoleh yaitu mulai dari wawancara, pemberian LAS, pemberian Kuis, pemberian Soal Tes Akhir, lembar pengamatan keterlaksanaan pembelajaran pengayaan, kegiatan dokumentasi, pemberian kuesioner, dan hasil validasi. Adapun analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Analisis data kualitatif Data hasil wawancara terhadap guru dan siswa mengenai pelaksanaan pengembangan pembelajaran pengayaan dianalisis menjadi data kualitatif. Data wawancara digunakan untuk memperoleh informasi mengenai potensi dan masalah serta analisis kebutuhan pengembangan perangkat pembelajaran. Data kualitatif dianalisis melalui empat tahapan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
sesuai yang dikemukakan oleh Miles & Huberman, 1986 (dalam Herdiansyah, 2010 : 164-165). Keempat tahapan tersebut adalah sebagai berikut. a. Tahapan pertama: pengumpulan data Pengumpulan data diperoleh pada saat melakukan wawancara terhadap seorang guru matematika dan 5 siswa yang telah mencapai nilai KKM pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. Pengumpulan data hasil wawancara dilakukan peneliti sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran pengayaan dengan model pembelajaran PBL. b. Tahapan kedua: reduksi data Reduksi data adalah proses penggabungan dan penyeragamaan segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan (scrip) yang akan dianalisis. Hasil dari rekaman waancara akan diformat menjadi bentuk verbatim wawancara. c. Tahapan ketiga: display data (kategori tema, subkategori tema, proses pengkodean) Display data adalah mengolah data setengah jadi yang telah seragam dalam bentuk tulisan dan telah memiliki alur tema yang jelas (yang telah disusun alurnya dalam tabel akumulasi tema) ke dalam suatu matriks kategorisasi sesuai tema-tema yang telah dikelompokkan dan dikategorisasikan serta akan memecah tema-tema tersebut ke dalam bentuk yang lebih konkret dan sederhana (subtema) kemudian diakhiri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
dengan memberikan kode (coding) dari subtema tersebut sesuai dengan verbatim wawancara yang sebelumnya dilakukan. d. Tahapan keempat: penarikan kesimpulan/verifikasi Kesimpulan/verifikasi
berisi
tentang
uraian
dari
seluruh
subkategorisasi tema yang tercantum pada tabel kategorisasi dan pengodean yang telah terselesaikan disertai dengan quote verbatim wawancaranya. 2. Analisis data kuantitatif Data yang diperoleh dari hasil LAS,hasil kuis, hasil tes akhir, hasil observasi, hasil kuesioner beserta hasil validasi oleh ahli akan dianalisis menjadi data kuantitaif. Peneliti menggunakan skala empat dalam menganalisis data kuantitatif untuk menghindari jawaban ragu-ragu oleh responden. Selanjutnya hasil analisis data kuantitatif tersebut akan diubah ke dalam bentuk data kualitatif. Menurut Widoyoko (2012: 144) kriteria penilaian produk pengembangan adalah sebagai berikut. Tabel 3.14 Kriteria Penilaian Produk Pengembangan Interval skor rata-rata 3,25 < M ≤4,00 2,50 < M ≤ 3,25 1,65 < M ≤2,50 0,00 < M ≤1,65
Keterangan M = Rata-rata skor
Kategori Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Hasil data skore yang diperoleh kemudian dikonversi berdasarkan kategori pada skala penilaian yaitu sangat baik (4), baik (3), kurang baik (2), dan tidak baik (1).
J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan Dalam proses penelitian yang akan dilakukan ini, terdapat beberapa prosedur pelaksanaan penelitian antara lain yaitu: 1. Penyusunan Proposal Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengajukan proposal yang terdiri dari BAB I, BAB II, dan BAB III. 2. Persiapan Penelitian a. Izin Peneliti harus meminta izin kepada pihak yang terkait dalam penelitian (pihak sekolah). b. Pembuatan Instrumen Instrumen yang digunakan antara lain: 1) Menyiapkan daftar pertanyaan untuk wawancara 2) Menyusun RPP pengembangan pembelajaran pengayaan 3) Menyiapkan LAS dan Kuis 4) Membuat soal tes akhir 5) Menyusun kuesioner
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
c. Pelaksanaan penelitian Penelitian
dilaksanakan
untuk
mendapatkan
data
proses
pengembangan pembelajaran pengayaan di dalam kelas dan hasil belajar
yang didapat
setelah melaksanakan pengembangan
pembelajaran pengayaan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. d. Analisis Data Setelah mendapatkan semua data, peneliti menganalisis data e. Penarikan Kesimpulan Setelah menganalisis data, peneliti menarik kesimpulan dari data. Kesimpulan ini menunjukan apakah pengembangan pembelajaran pengayaan yang dilaksanakan efektif dan baik digunakan di kelas. f. Penyusunan laporan Penyusunan laporan dilakukan oleh peneliti setelah selesai melaksanakan rangkaian kegiatan dalam penelitian. Penyusunan laporan yang dilakukan merujuk pada sistematika laporan penelitian R&D menurut Sugiyono.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil penelitian tersebut berupa potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, dan revisi produk. 1. Potensi dan Masalah Dalam mencari informasi terkait penelitian yang akan dilakukan, peneliti mencari potensi dan masalah yang terjadi. Peneliti melakukan wawancara terhadap guru dan juga siswa. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi analisis kebutuhan. Hasil wawancara dengan guru matematika kelas X SMAN 1 Weru Sukoharjo mengatakan bahwa terdapat beberapa siswa kelas X yang telah mencapai nilai KKM pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. Guru juga mengatakan bahwa di sekolah tersebut belum pernah memberikan pembelajaran pengayaan bagi siswa yang telah mencapai ketuntasan nilai. Saat diwawancara mengenai pembelajaran pengayaan, terjadi kontrapersepsi dari guru terhadap pengertian
pembelajaran
pengayaan.
Guru
berangggapan
bahwa
pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang belum mencapai nilai KKM sehingga peneliti menjelaskan terlebih dahulu makna pembelajaran pengayaan dengan benar. Guru memiliki keinginan
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
memperdalam pengetahuan siswa yang telah mencapai nilai KKM. Oleh karena itu guru juga mendukung/memberi respon positif apabila diadakan pengembangan pembelajaran pengayaan di sekolah. Sedangkan berdasarkan wawancara terhadap 5 siswa mengatakan bahwa
siswa
belum
pernah
menerima
pembelajaran
pengayaan
matapelajaran matematika dari guru. Siswa merasa kurang puas tehadap perlakuan yang diberikan guru. Oleh karena itu siswa sangat berharap adanya perhatian dari guru yaitu memberikan pembelajaran tambahan dan bimbingan agar pengetahuan siswa dapat dikembangkan. Siswa juga memiliki minat untuk terus mempelajari matematika. Hal ini ditunjukkan sikap siswa seperti mempelajari kembali materi yang telah diberikan, mencari informasi mengenai materi melaui buku dan internet, dan siswa membentuk kelompok belajar saat menyelesaikan persoalan. Selain itu siswa juga mengatakan bahwa siswa menginginkan metode diskusi, pembahasan soal, dan bimbingan dari guru apabila pembelajaran pemgayaan diberikan. Terkait dengan potensi, sesuai hasil wawancara terhadap guru, menyatakan bahwa terdapat pencapaian nilai KKM siswa kelas X pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. Selanjutnya hasil wawancara terhadap 5 siswa menyatakan bahwa siswa memiliki minat untuk terus mempelajari matematika. Minat tersebut ditunjukkan pada sikap siswa mencari informasi melalui buku dan internet, mempelajari kembali materi yang telah diberikan, dan siswa memilih bekerja kelompok untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
menyelesaikan soal. Menurut peneliti kemampuan yang dimiliki oleh siswa tersebut perlu dikembangkan agar para siswa dapat memperdalam pengetahuan yang dimilikinya. Sedangkan terkait dengan masalah, berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap guru dan juga siswa mengatakan bahwa siswa kelas X yang mencapai nilai KKM pada materi fungsi dan persamaan kuadrat tidak memperoleh perlakuan apapun dari guru. Bahkan terjadi kontrapersepsi dari guru yang mengatakan bahwa pembelajaran pengayaan diberikan bagi siswa yang mengalami masalah belajar salah satunya siswa yang belum mencapai nilai KKM. Hasil wawancara siswa mengatakan bahwa siswa mengharapkan adanya pembelajaran tambahan dan bimbingan dari guru untuk mengembangkan pengetehauan yang telah dimiliki. Siswa juga mengatakan bahwa siswa merasa kurang puas terhadap perlakuan yang diberikan oleh guru. Walaupun siswa telah mecapai nilai KKM, guru kurang memberi perhatian terhadap prestasi belajar siswa yaitu tidak ada tindakan khusus dalam memberi feedback terhadap siswa. Hal ini menjadi permasalahan menurut peneliti karena kurangnya perhatian guru terhadap siswa yang telah mencapai nilai KKM akan memunculkan sikap pasif siwa itu sendiri. Guru tidak memberi tindak lanjut terhadap siswa yang telah mencapai nilai KKM maka kemampuan siswa yang seharusnya dapat dikembangkan menjadi berhenti sebatas itu saja. Selain itu menurut peneliti dapat menimbulkan rasa bosan dan kecewa dari siswa yang telah mencapai nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
KKM karena kurang mendapat respon yang baik dari guru. Hasil wawancara guru dan siswa dapat dilihat pada (lampiran 4 dan 5).
2. Pengumpulan Data Setelah mengumpulkan data melalui wawancara guru dan siswa, selanjutnya peneliti mengumpulkan data melalui observasi pembelajaran pengayaan di kelas, tes akhir pembelajaran pengayaan, dan pemberian kuesioner terhadap siswa. Peneliti melakukan observasi untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran pengayaan yang berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Observasi dilakukan oleh 4 observer untuk melakukan pengamatan terhadap guru yang mengajar serta 15 siswa yang menerima pembelajaran pengayaan. Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap guru menunjukkan bahwa guru dapat memberikan pembelajaran pengayaan dengan baik sesuai dengan RPP yang telah dibuat oleh peneliti. Sedangkan dalam observasi menunjukkan
bahwa
terdapat
yang dilakukan terhadap 15 siswa siswa
yang
dapat
melaksanakan
pembelajaran pengayaan dengan baik dan ada juga siswa yang kurang memberikan perhatian terhadap pembelajaran yang diberikan. (lihat lampiran 15 dan 16). Peneliti juga memberikan tes akhir pembelajaran pengayaan terhadap siswa dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa setelah menerima pembelajaran pengayaan. Tes akhir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
pembelajaran pengayaan diberikan pada pertemuan ketiga. Hasil tes akhir pembelajaran pengayaan memperlihatkan bahwa sebagian besar siswa memperoleh hasil yang cukup lebih baik dibandingkan dengan hasil nilai yang diperoleh pada materi fungsi dan persamaan kudrat yang tidak menerima pembelajaran pengayaan sebelumnya. (lampiran 14). Kemudian peneliti membagikan kuesioner terhadap siswa dengan tujuan untuk melihat minat siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran pengayaan dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa para siswa memiliki minat terhadap pembelajaran pengayaan dengan menggunkan model pembelajaran PBL (lampiran 17).
3. Desain Produk Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru dan siswa dalam memperoleh informasi mengenai analisis kebutuhan, peneliti membuat desain produk berupa pengembangan perangkat pembelajaran pengayaan dengan menggunakan model pembelajaran PBL dalam materi fungsi dan persamaan kuadrat untuk kelas X. Dalam mendesain produk, peneliti mengembangkan
perangkat
pembelajaran
matematika
dengan
menggunakan model pembelajaran PBL yaitu pada sub materi manipulasi aljabar dan penerapan pada fungsi dan persamaan kuadrat. Adapaun desain produk perangkat pembelajaran matematika yang dibuat peneliti berupa silabus, RPP, Lembar Aktivitas Siswa (LAS), kuis, dan soal tes akhir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
pembelajaran pengayaan. Rincian dari seluruh perangkat pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut. a.
Silabus Dalam pembuatan silabus, peneliti merancang silabus dengan
menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Silabus yang dirancang peneliti mengarah pada kegiatan pembelajaran dengan mengakomodasikan model pembelajaran PBL dalam materi fungsi dan persamaan kudrat. Materi lebih mengarah pada kegiatan manipulasi aljabar serta penerapan fungsi dan persamaan kuadrat. Hal ini dikarenakan peneliti ingin menekankan pada pembelajaran pengayaan, sehingga materi yang dipilih adalah materi pada bagian akhir. Silabus dibuat dengan memuat kompetensi dasar beserta indikatorindikator di
dalamnya dimana hasil
rincian dari silabus
akan
dikembangkan di dalam pembuatan RPP. Dalam pembuatan silabus, penilaian berupa 3 aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik karena mengingat kurikulum yang digunakan adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
b.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dalam pembuatan RPP, peneliti merancang dengan mengembangkan
pada silabus yang telah dibuat. RPP yang dirancang oleh peneliti terdiri dari 2 pertemuan dimana setiap pertemuan peneliti membuat 1 buah RPP. Kegiatan pembelajaran yang termuat dalam RPP tersebut mengarah pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
model pembelajaran PBL dimana dalam kegiatan pembelajaran siswa diminta untuk bersikap aktif selama pembelajaran berlangung sementara guru sebagai pembimbing dan fasilitator. Model pembelajaran PBL terlihat pada kegiatan pembelajaran yaitu di bagian eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi yang di dalamnya mencakup fase PBL. Kegiatan pembelajaran yang dibuat dalam RPP mengacu pada keterlaksanaan siswa yang menggunakan model pembelajaran PBL yaitu siswa diminta melakukan diskusi bersama kelompok untuk memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru.
c.
Lembar Aktivitas Siswa (LAS) Lembar Aktivitas Siswa (LAS) yang dirancang peneliti berupa
permasalahan-permasalahan pada materi fungsi dan persamaan kuadrat yang
disesuaikan
dengan
indikator-indikator
yang
telah
dibuat
sebelumnya. LAS dirancang untuk digunakan pada setiap pertemuan saat pembelajaran pengayaan berlangsung. Permasalahan-permasalahan yang disajikan di dalam LAS tersebut sebagai fasilitas siswa dalam mengerjakan soal secara berkelompok dan mendiskusikan terhadap permasalahn yang telah disediakan. Pada pertemuan pertama, terdapat 4 permasalahan
sedangkan
pada
pertemuan
kedua
disediakan
6
permasalahan yang telah disesuaikan dengan indikator pencapaian siswa. LAS dirancang dengan permasalahan yang berbeda-beda pada setiap anggota kelompok, hal ini dilakukan agar setiap anggota kelompok tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
saling mencontek terhadap kelompok yang lain serta mengingat waktu yang diberikan tidak mencukupi apabila semua permasalahan diberikan pada setiap kelompok. Hal ini dilakukan agar proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran pengayaan dapat terlaksana dengan tepat waktu sehingga tidak menyebabkan kendala pada bagian waktu.
d.
Kuis Kuis yang dirancang peneliti berupa soal-soal sesuai dengan
indikator pada materi fungsi dan permasamaan kuadrat. Kuis diberikan oleh setiap siswa guna untuk mengukur tingkat kemampuan siswa selama pembelajaran pengayaan berlangsung serta dalam upaya pemberian tindak lanjut terhadap siswa dalam mengakhiri pembelajaran dalam setiap pertemuan. Pada pertemuan pertama, peneliti menyediakan kuis sebanyak 2 butir soal kuis sedangkan pada pertemuan kedua peneliti menyediakan kuis sebanyak 3 butir soal kuis. Kuis yang dirancang berbentuk soal-soal yang tidak jauh beda dengan permasalahan yang diberikan pada LKS yaitu soal-soal berupa soal pengayaan.
e.
Soal tes akhir pembelajaran pengayaan Soal tes akhir pembelajaran pengayaan yang diberikan berupa
rangkaian permasalahan materi fungsi dan persamaan kuadrat yaitu permasalahan yang diberikan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Soal tes akhir pembelajaran pengayaan yang dibuat yaitu sebanyak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
5 butir soal uraian. Kelima soal yang dibuat tersebut telah disesuaikan dengan indikator-indikator yang telah dibuat sebelumnya.
4. Validasi Desain Validasi desain dilakukan dengan tujuan agar desain produk yang telah dibuat sesuai dengan tujuan sehingga desain produk yang dibuat dapat digunakan sebagai pengujian produk. Validasi dilakukan oleh pakar/ahli dalam bidang masing-masing dari desain produk yang dibuat tersebut. Validasi dilakukan oleh 1 orang dosen dan juga dari 1 orang guru matematika yang membimbing pada saaat penelitian. Hasil validasi dari 1 dosen dan 1 guru matematika tersebut akan mendapat skor rata-rata. Tabel 4.1 merupakan hasil validasi perangkat oleh pakar. Tabel 4.1 Hasil validasi perangkat oleh pakar
No 1 2 3 4 5
Perangkat Silabus RPP LAS Kuis Soal tes akhir Total Skor Rata-rata Skor
Skor rata-rata 3,75 3,67 3,85 3,83 3,75 18,85 3,77
Kategori Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
Dari hasil validasi perangkat pembelajaran oleh kedua pakar menunjukkan rata-rata skor sebesar 3,77. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dibuat sudah dapat digunakan dalam penelitian karena perolehan rata-rata skor tersebut termasuk ke dalam kategiri sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
sudah dirancang oleh peneliti layak untuk diimplementasikan pada saat penelitian.
5. Revisi Desain Setelah desain produk yang dibuat peneliti divalidasi oleh 2 oarang pakar, kemudian peneliti melakukan perbaikan terhadap kesalahankesalahan yang ada di dalam desain produk tersebut dengan tujuan agar perangkat yang dirancang sudah benar-benar layak untuk digunakan. Peneliti merevisi kesalahan-kesalahan pada desain produk sesuai dengan kritik dan saran dari pihak para ahli tersebut. Tabel 4.2 merupakan lembar hasil revisi desain produk setelah divalidasi oleh pakar. Tabel 4.2 Lembar hasil revisi desain produk setelah divalidasi oleh pakar
Perangkat Pembelajaran
Sebelum
Sesudah
Silabus
Peneliti menggunakan simbol bullet pada penomoran di dalam komponen silabus.
Peneliti memperbaiki simbol bullet tersebut menjadi penomoran dengan bentuk angka.
RPP
Peneliti menggunakan simbol bullet dalam RPP, terdapat kalimat yang kurang tepat pada bagian kegiatan pembelajaran, fase PBL belum ditekankan di dalam RPP.
Peneliti mengubah simbol bulleti ke dalam bentuk angka, memperbaiki kalimat menjadi lebih efektif dan sesuai dengan komponen yang dimaksud, mencantumkan fase-fase PBL pada bagian kegiatan pembelajaran agar PBL dapat terlihat dengan jelas.
LAS
Terdapat kalimat yang Kalimat di dalam kurang efektif di dalam permasalahan pada LAS dibuat permasalahanmenjadi lebih efektif agar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
permasalahan pada LAS.
75
mudah dipahami oleh siswa.
Kuis
Terdapat soal yang kurang Soal diperbaiki menjadi soal lengkap. yang efektif dan mudah dipahami.
Soal Tes Akhir
Terdapat soal yang terlalu Memperbaiki soal yang terlalu sulit. sulit tersebut menjadi soal yang lebih sederhana.
Selanjutnya peneliti melakukan uji validitas soal tes akhir yang telah direvisi tersebut sebelum perangkat pembelajaran tersebut diberikan kepada subyek penelitian. Peneliti melakukan uji validitas soal tes akhir kepada 30 siswa kelas X SMAN 1 Cawas dengan pertimbangan sekolah tersebut memliki kualitas yang sama dengan SMAN 1 Weru Sukoharjo. Siswa yang berjumlah 30 kelas X SMAN 1 Cawas terdiri dari kumpulan siswa kelas X yang telah mencapai nilai KKM pada materi fungsi dan persamaan kuadrat yang dipilih secara rundown. Hasil validasi soal tes akhir menyatakan bahwa dari 10 butir soal yang diberikan terdapat 2 butir soal yang tidak valid. Kedua butir soal yang tidak valid tersebut diubah menjadi 1 butir soal dalam kategori sukar dan 1 butir soal dalam kategori mudah. Sehingga 10 butir soal yang akan dijadikan uji coba produk menjadi valid dan memiliki tingkat kesukaran yang seimbang. Soal-soal yang telah diperbaiki oleh peneliti kemudian dikonsultasikan kembali kepada pakar hingga mendapat persetujuan bahwa produk soal sudah dapat dan layak untuk diujicobakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
6. Uji Coba Produk Desain produk yang telah divalidasi dan direvisi kemudian siap untuk diujicobakan dalam penelitian. Desain produk tersebut diujicobakan kepada 15 siswa kelas X SMAN 1 Weru Sukoharjo yang telah dipilih sebagai
subyek
penelitian.
Implementasi
desain
produk
tersebut
dilaksanakan selama 2 pertemuan. Berikut paparan penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan mengimplementasikan desain produk. Pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran
pengayaan
dengan
mengakomodasi penggunaan model PBL di kelas X SMAN 1 Weru Sukoharjo. 1.
Fase pertama: pemberian permasalahan terhadap siswa Fase
ini
terlihat
pada
saat
kegiatan
pembelajaran
berlangsung yaitu pada bagian inti pembelajaran di dalam eksplorasi. a. Pertemuan pertama: manipulasi aljabar dalam perhitungan yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Pada fase ini guru membagikan LAS kepada seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran pengayaan yang berisi permasalahanpermasalahan pada materi fungsi dan persamaan kuadrat bagian manipulasi aljabar dalam perhitungan yang
berkaitan dengan
persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Guru membagikan LAS sebanyak 4 permasalahan. Tahap ini juga terlihat pada hasil observasi pelaksanaan pengayaan terhadap guru yang mengajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
yaitu guru memperoleh skor 4 pada bagian membagikan permasalahan kepada seluruh siswa. b. Pertemuan
kedua:
Merancang
dan
menyelesaiakan
model
matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat dan penafsirannya. Pada pertemuan kedua guru menunjukkan fase ini yaitu terlihat juga pada saat guru membagikan LAS kepada seluruh siswa yang
mengikuti
pembelajaran
pengayaan
yang
berisi
6
permasalahan pada materi bagian merancang dan menyelesaiakan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat dan penafsirannya. kepada seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran pengayaan. Hasil observasi terhadap guru juga menunjukkan skor 4 yang berarti bahwa guru telah menampilkan permasalahan-permasalahan kepada siswa dengan sangat baik.
2.
Fase kedua: pengelompokan siswa dalam belajar Fase terlihat pada kegiatan inti pembelajaran bagian eksplorasi. a. Pertemuan pertama Pada pertemuan pertama, fase ini terlihat pada tindakan yang dilakukan oleh guru setelah membagikan LAS kepada setiap kelompok kemudian guru meminta siswa membentuk kelompok diskusi untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan secara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
kolaboratif. Guru membagi kelompok diskusi sebanyak 3 kelompok diskusi yaitu setiap kelompok terdiri dari 5 siswa dan setiap kelompok menyelesaikan 2 butir persoalan. b. Pertemuan kedua Pertemuan kedua, fase ini juga terlihat saat guru meminta siswa untuk membentuk kelompok diskusi dengan tujuan siswa dapat menyelesaikan permasalahan secara bersama anggota kelompok. Fase ini terlaksana juga dapat dilihat pada hasil observasi terhadap
guru
yang menunjukkan bahwa
guru
membentuk siswa menjadi beberapa kelompok diskusi. Saat kegiatan pembelajaran berlangsung juga terdiri dari 3 kelompok diskusi.
3. Fase ketiga: bimbingan terhadap anggota kelompok Fase ini terlihat pada kegiatan ini pembelajaran bagian elaborasi. a. Pertemuan pertama Pada pertemuan pertama, fase ini ditunjukkan pada saat kegiatan pembelajaran pengayaan berlangsung yaitu pada saat guru berperan sebagai fasilitator jalannya diskusi setiap kelompok. Saat pembelajaran berlangsung yaitu setelah siswa mendapat permasalahan dan membetuk kelompok diskusi menyelesaiakan
permasalahan,
guru
menghampiri
setiap
kelompok untuk menanyakan dan membimbing kelompok yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
sedang berdiskusi. Selama berpersan sebagai fasilitator, guru tidak
tergesa-gesa
dalam
membantu
siswa
menemukan
jawabannya, hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat berpikir kritis dalam memnggunakan pengetahuan yang dimiliki dan melatih siswa untuk belajar mandiri. b. Pertemuan kedua Pada pertemuan kedua, fase ini juga ditunjukkan pada saat guru memberikan bimbingan dan arahan kepada setiap kelompok diskusi. Saat pembelajaran berlangsung, guru menghampiri setiap kelompok untuk memancing siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Guru memancing siswa dengan memberikan pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk kritis terhadap permasalahan dengan mengaitkan konsep-konsep materi yang telah diperoleh sebelumnya.
4. Fase keempat: penyajian hasil diskusi kelompok Fase ini ditunjukkan pada inti kegiatan pembelajaran pada bagian elaborasi. a. Pertemuan pertama Fase
ini
terlihat
pada
saat
setiap
kelompok
mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Selama melakukan
presentasi,
setiap
anggota
kelompok
bertanggungjawab terhadap hasil diskusi. Saat salah satu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya, kelompok yang lain memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok yang sedang presentasi. Apabila terdapat anggota kelompok yang merasa kesulitan dalam menjawab tanggapan dari kelompok lain, maka guru yang berperan sebagai fasilitator akan membimbing siswa tersebut. b. Pertemuan kedua Pada pertemuan kedua, fase ini juga terlihat pada saat setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kepada kelompok yang lain. saat presentasi, setiap anggota kelompok yang presentasi diminta oleh guru untuk maju ke depan sehingga setiap
kelompok
memperoleh
tugas
yang
sama
dalam
mempertanggungjawabkan hasil diskusi.
5. Fase kelima: evaluasi terhadap proses pemecahan masalah. Fase ini ditunjukkan pada kegiatan inti pembelajaran pada bagian konfirmasi. a. Pertemuan pertama Pada pertemuan pertama, fase ini ditunjukkan pada saat pembelajaran pengayaan berlangsung yaitu setelah setiap kelompok melaksanakan presentasi hasil diskusi. Setelah setiap kelompok
selesai
melakukan
presentasi,
kemudian
guru
melakukan evalusi terhadap proses pemecahan permasalahan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
yang diberikan kepada siswa. Evaluasi ini dilakukan dengan cara guru meminta siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang dilakukan selama proses pemecahan permasalahan dilakukan. b. Pertemuan kedua Pada pertemua kedua, fase ini juga terlihat pada saat guru melakukan evaluasi terhadap pemecahan permasalahan yang telah diberikan. Fase ini dilakukan setelah siswa menyelesaikan presentasi kelompok. Guru meminta siswa untuk menganalisis dan mengevaluasi proses dan keterampilan siswa dalam kelompok saat melakukan penyelidikan terhadap pemecahan permasalahan yang diberikan.
7. Revisi Produk Setelah uji coba produk dilakukan, terdapat beberapa kekurangan yang ada pada produk perangkat pembelajaran yaitu silabus dan RPP. Tabel 4.3 merupakan revisi produk setelah dilakukan uji coba. Tabel 4.3 Revisi produk setelah dilakukan uji coba
Perangkat Pembelajaran Silabus RPP
Sebelum Kalimat efektif. Kalimat efektif.
Sesudah kurang Memperbaiki efektif. kurang Memperbaiki efektif.
kalimat
menjadi
kalimat
menjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
B. Pembahasan Peneliti melakukan uji coba produk di kelas X SMAN 1 Weru Sukoharjo pada tanggal 11-13 Mei 2015. Siswa kelas X terdiri dari gabungan kelas X1, X2, dan X3 berjumlah 15 siswa yang telah mencapai nilai KKM pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. Pembelajaran pengayaan dilaksanakan sebanyak dua pertemuan, sedangkan pertemuan ketiga digunakan untuk pemberian soal tes akhir. Pelaksanaan pembelajaran pengayaan dilakukan di luar jam belajar siswa yaitu pada saat masa remedial bagi siswa. Uji coba produk yang diimplementasikan adalah pembelajaran pengayaan dengan menggunakan model pembelajaran PBL pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. Pembelajaran pengayaan dilaksanakan selama 2 X 45 mneit setiap pertemuannya. Implementasi produk dilaksanakan oleh guru matematika sebagai pihak yang mengajar selama proses pembelajaran pengayaan berlangsung. Guru matematika bertindak sebagai pelaksana uji coba produk karena guru ingin mengetahui secara langsung implementasi produk. Selama pembelajaran peneliti sebagai observer dan dibantu oleh 3 observer yang lain mengamati guru dan siswa untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran pengayaan yang dilaksanakan. 1. Proses pengembangan perangkat pembelajaran pengayaan Peneliti
menggunakan
langkah-langkah
Sugiyono
dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran. Akan tetapi peneliti hanya menggunakan tujuh langkah pengembangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
a. Potensi dan Masalah Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk menemukan potensi dan masalah di kelas X SMAN 1 Weru Sukoharjo dalam melaksanakan langkah ini. Teknik wawancara dilakukan dengan menggunakan intrumen berupa pedoman wawancara guru dan siswa yang telah divalidasi oleh ahli dengan perolehan skor sebesar 3,14 yang menunjukkan kategori baik sehingga pedoman tersebut sudah layak digunakan (lempira 2). Potensi yang ada pada siswa kelas X SMAN 1 Weru
Sukoharjo
adalah
siswa
memiliki
kemampuan
untuk
mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki. Hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil wawancara dengan guru mengatakan bahwa terdapat beberapa siswa yang telah mencapai nilai KKM pada salah satu materi yaitu fungsi dan persamaan kuadrat. Selain itu hasil wawancara terhadap 5 siswa juga mengatakan bahwa siswa juga berminat untuk terus mempelajari matematika. Hal ini ditunjukkan seperti mempelajari kembali materi, mencari informasi melalui buku dan internet, dan membentuk kelompok belajar untuk menyelesaikan permasalahan. Sedangkan masalah yang dihadapi oleh siswa kelas X SMAN 1 Weru Sukoharjo adalah siswa belum pernah menerima tindakan khusus dari guru yaitu pembelajaran pengayaan sebagai upaya tindak lanjut terhadap hasil belajar yang telah mencapai nilai KKM. Siswa mengharapkan adanya pembelajaran tambahan dan bimbingan dari guru untuk mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki. Apabila
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pembelajaran
pengayaan
dilaksanakan,
siswa
84
mengharapkan
menggunakan metode diskusi, pembahasan soal, dan bimbingan dari guru dalam menyelesaikan permasalahan. Setelah memperoleh potensi dan masalah, selanjutnya peneliti mulai merancang desain perangkat pembelajaran pengayaan.
b. Pengumpulan Data Berdasarkan potensi dan masalah yang ada, kemudian peneliti mengembangkan
perangkat
pembelajaran
pengayaan
dengan
mengakomodasikan model pembelajaran Problem Based Learning untuk materi fungsi dan persamaan kuadrat. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara, pedoman observasi, soal tes akhir, lembar kuesioner, dan lembar valiadasi.
c. Desain Produk Desain perangkat pembelajaran pengayaan yang dirancang oleh peneliti berupa Silabus (lampiran 8), RPP (lampiran 9), LAS (lampiran 12), Kuis (lampiran 11), dan Soal tes akhir (lampiran 14). Desain produk tersebut dirancang sesuai dengan informasi yang diperoleh peneliti untuk memenuhi kebutuhan guru dan siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
d. Validasi Desain Peneliti meminta bantuan ahli yaitu 1 guru dan 1 dosen untuk melakukan validasi terhadap desaian produk yang dirancang. Hal yang dinilai dalam validasi tersebut adalah apakah perangkat pembelajaran pengayaan yang dirancang sudah mengakomodasi model pembelajaran PBL. Selain itu yang dinilai adalah apakah desain perangkat yang dirancang layak untuk diimplementasikan. Hasil validasi menunjukkan kategori baik dengan skor 3,77 (lampiran 1).
e. Revisi Desain Selanjutnya peneliti melakukan perbaikan terhadap hasil validasi desain perangkat sesuai dengan masukan dan saran dari ahli. Peneliti juga melakukan uji validitas soal tes akhir terhadap 30 siswa kelas X SMAN 1 Cawas sebelum produk tersebut diimplementasikan. Dari hasil validasi oleh ahli menunjukkan bahwa dari 10 butir soal terdapat 2 butir soal yang tidak valid. Kedua butir soal yang tidak valid tersebut diubah menjadi 1 butir soal dalam kategori sukar dan 1 butir soal dalam kategori mudah. Sehingga 10 butir soal yang akan dijadikan uji coba produk menjadi valid dan memiliki tingkat kesukaran yang seimbang sehingga layak untuk diimplementasikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
f. Uji coba produk Setelah melakukan revisi terhadap desain perangkat pembelajaran pengayaan, langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba produk dengan tujuan untuk meyakinkan bahwa perangkat yang dirancang layak diimplementasikan. Uji coba produk dilakukan oleh 15 siswa kelas X SMAN 1 Weru Sukoharjo yang telah mencapai nilai KKM pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. Dalam pelaksanaan uji coba produk, guru matematika berperan sebagai pelaksana pembelajaran pengayaan dengan menggunakan perangkat yang telah dirancang. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan di luar jam pelajaran yaitu pada masa remedial setelah siswa selesai melaksanakan ulangan umum. Fase-fase pembelajaran pengayaan dengan menggunakan model pembelajaran PBL terlihat dari hasil observasi yang dilakukan pada uji coba produk (lampiran 15 dan 16). Selain itu, pada uji coba produk ini juga dilakukan pemberian kuesioner untuk melihat minat siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan (lampiran 17).
g. Revisi Produk Setelah uji coba produk dilakukan, peneliti masih melakukan perbaikan karena terdapat beberapa kekurangan yang ada pada produk perangkat pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
2. Kualitas perangkat pembelajaran pengayaan Kualitas perangkat pembelajaran pengayaan dipaparkan sebagai berikut. a. Silabus Kualitas silabus menunjukkan kriteria sangat baik dengan skor 3,75. Silabus ini memuat kegiatan inti pembelajaran pengayaan sesuai dengan fase-fase PBL. b. RPP Kualitas RPP menunjukkan kriteria sangat baik dengan skor 3,66. RPP yang disusun oleh peneliti mempunyai ciri khas yaitu menerapkan model pembelajaran PBL pada kegiatan inti pada mata pelajaran matematika. c. LAS Kualitas LAS menunjukkan kriteria sangat baik dengan skor 3,85. LAS berisi permasalahan-permasalahan yang dirancang sesuai dengan indikator ketercapaian pembelajaran yaitu menyesuaikan terhadap kriteria PBL. d. Kuis Kualitas kuis menunjukkan kriteria sangat baik dengan perolehan skor 3,83. Kuis berisi permasalahan yang disusun sesuai dengan indikator pada kompetensi dasar yang mengakomodasi kriteria PBL.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
e. Soal Tes Akhir Kualitas soal tes akhir menunjukkan kriteria sangat baik dengan perolehan skor 3,75. Soal tes akhir disusun sesuai dengan indikator pada kompetensi dasar yang mengakomodasi kriteria PBL. Desain perangkat pembelajaran pengayaan telah divalidasi dan diimplementasikan di kelas. Perangkat pembelajaran tersebut layak digunakan di kelas karena berdasarkan hasil validasi perangkat memberikan skor 3,77 yang menunjukkan kategori sangat baik.
3. Minat
siswa
terhadap
pelaksanaan
pembelajaran
pengayaan
menggunakan model pembelajaran PBL Minat siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilihat dari hasil kuesioner yang dilakukan siswa pada pertemuan akhir setelah pembelajaran pengayaan selesai dilakukan. Peneliti dapat menganalisis minat siswa terhadap pembelajaran melalui data hasil kuesioner yang diperoleh. Berikut merupakan tabel hasil olah data kuesioner minat siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran pengayaan menggunakan model pembelajaran PBL. Tabel 4.4 Hasil kuesioner minat siswa terhadaap pembelajaran pengayaan
SKOR No
Daftar Pernyataan
1
Cara belajar dalam pelaksanaan program pengayaan ini sangat menarik bagi saya
2.
Pelaksanaan program pengayaan dengan cara ini membuat saya merasa bosan/jenuh
SS
S
TS
STS
1
14
0
0
0
1
13
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Dengan adanya diskusi dalam program pengayaan ini membuat saya menjadi berani untuk mengemukakan pendapat di hadapan teman dan guru
4.
Saya malu untuk berpendapat di depan guru dan teman
5.
89
1
13
1
0
0
1
12
2
Cara belajar dalam program pengayaan ini membuat saya menjadi tertantang untuk memecahkan masalah
4
10
1
0
6.
Dengan cara belajar melalui pembelajaran pengayaan ini saya dapat menghargai pendapat orang lain/teman
5
10
0
0
7.
Cara belajar melalui pembelajaran ini membuat saya menjadi semakin bingung
0
0
15
0
Saya merasa kesulitan dalam mengerjakan soal matematika setelah mendapatkan pembelajaran pengayaan ini
0
2
13
0
8.
9.
Saya lebih senang belajar daripada belajar sendiri
7
8
0
0
10.
Belajar berkelompok membuat saya menjadi paham dalam menyelesaikan persoalan matematika
7
8
0
0
11.
Belajar berkelompok membuat saya menjadi tidak nyaman karena kurang bebas
0
0
12
3
100
256
73
6
kelompok
Jumlah x skala penilaian Jumlah total
520
Rerata
3,15
Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel di atas menunjukkan perolehan skor rata-rata sebesar
dan termasuk ke dalam kategori baik.
Dari hasil tabel kuesioner tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berminat dengan persentase
terhadap pelaksanaan
pembelajaran pengayaan menggunakan model pembelajaran problem
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
based leaning. Hasil ini menunjukkan adanya pengaruh positif terhadap minat
siswa
dengan
dilaksanakannya
pembelajaran
pengayaan
menggunakan model pembelajaran PBL.
4. Hasil belajar siswa setelah menerima pembelajaran pengayaan menggunakan PBL Perangkat mengakomodasi
pembelajaran model
yang telah
pembelajaran
PBL,
dikembangkan dengan peneliti
menganalisis
bagaimana hasil belajar siswa selama pembelajaran melalui kelima fase pada PBL. Dalam menganalisis hasil belajar siswa, peneliti mengacu pada 3 aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga aspek ini sesuai dengan kurikulum yang digunakan pada pembelajaran yaitu KTSP dan telah sesuai dengan silabus serta RPP yang dirancang. Pada aspek kognitif, peneliti menganalisis yaitu dengan melihat skore siswa dalam mengerjakan soal tes akhir pembelajaran kemudian dibandingkan
dengan
hasil
nilai
siswa
sebelum
melaksanakan
pembelajaran pengayaan. Sedangkan pada aspek afektif, peneliti menganalisis dengan cara melihat hasil penilaian sikap siswa selama pembelajaran. Sementara pada aspek psikomotorik, peneliti menganalisis dengan cara melihat hasil penilaian siswa terhadap keterampilan menggunakan alat seperti penggaris dan jangka selama pembelajaran. Berikut hasil olah data nilai siswa sebelum dan sesudah pembelajaran pengayaan dilaksanakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Tabel 4.5 Data nilai siswa sebelum dan sesudah pembelajaran pengayaan
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Siswa Siswa ke-1 Siswa ke-2 Siswa ke-3 Siswa ke-4 Siswa ke-5 Siswa ke-6 Siswa ke-7 Siswa ke-8 Siswa ke-9 Siswa ke-10 Siswa ke-11 Siswa ke-12 Siswa ke-13 Siswa ke-14 Siswa ke-15
Nilai Sebelum 70 71 70 70 72 71 67 70 66 65 66 68 72 70 73
Nilai Sesudah 82 82 80 78 80 78 74 78 70 68 74 78 82 78 80
Nilai KKM kelas X tahun ajaran 2014/2015 di SMAN 1 Weru Sukoharjo adalah 65. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan adanya perubahan hasil nilai siswa antara sebelum menerima pembelajaran pengayaan dengan sesudah menerima pembelajaran pengayaan. Hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan pengayaan memiliki nilai rata-rata kemudian nilai siswa setelah dilaksanakan pengayaan memiliki nilai rata-rata
. Dari tabel terlihat bahwa seluruh siswa mengalami
perubahan nilai sebesar 100 % setelah menerima pembelajaran pengayaan. Hal ini berarti pelaksanaan pembelajaran pengayaan dengan menggunakan model pembelajaran PBL memberikan pengaruh terhadap nilai aspek kognitif siswa. Kemudian hasil olah data nilai sikap siswa (aspek afektif) terhadap pembelajaran pengayaan adalah sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Tabel 4.6 Data nilai sikap siswa terhadap pembelajaran pengayaan (pertemuan I) Aspek yang Dinilai
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Keaktifan selama proses pembelaja ran 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4
Kerjasa ma selama diskusi
Menghargai pendapat teman
Kecakapan dalam menanggapi soal
Total Skor
3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3
4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3
4 4 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 4 3
15 16 15 13 14 14 12 13 10 10 9 12 15 13 13
Rerata
Nilai
3,75 4 3,75 3,25 3,5 3,5 3 3,25 2,5 2,5 2,25 3 3,75 3,25 3,25 3,23
Tabel 4.7 Data nilai sikap siswa terhadap pembelajaran pengayaan (pertemuan II) Aspek yang Dinilai
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Keaktifan selama proses pembelaja ran
Kerjasa ma selama diskusi
Menghargai pendapat teman
Kecakapan dalam menanggapi soal
Total Skor
Nilai
4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 2 4
4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 2 3
4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4
4 4 3 4 4 4 3 4 2 2 3 3
16 14 13 14 15 14 12 16 11 9 10 14
4 3,5 3,25 3,5 3,75 3,5 3 4 2,75 2,25 2,5 3,5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13 14 15
4 3 4
3 3 4
4 4 4
4 4 3
15 14 15
93
3,75 3,5 3,75 3,37
Rerata
Berdasarkan kedua tabel di atas, hasil nilai sikap siswa terhadap pembelajaran pengayaan menunjukkan skor 3,23 dengan kategori baik dan skor 3,37 dengan kategori sangat baik. Dengan demikian nilai sikap siswa terhadap pembelajaran pengayaan secara keseluruhan menunjukkan hasil yang baik. Selanjutnya hasil olah data nilai keterampilan siswa (aspek psikomotorik) terhadap pembelajaran pengayaan adalah sebagai berikut. Tabel 4.8 data nilai keterampilan siswa terhadap pembelajaran pengayaan (pertemuan I) Aspek yang dinilai Siswa mampu mengguna kan alat bantu seperti jangka dan penggaris saat memerluka nnya dalam pemecahan masalah Rata-rata
Siswa 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
3
3
4
3
3
4
3
3
3
2
2
3
4
3
3
3,07
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Tabel 4.9 data nilai keterampilan siswa terhadap pembelajaran pengayaan (pertemuan II) Aspek yang dinilai Siswa mampu mengguna kan alat bantu seperti jangka dan penggaris saat memerluka nnya dalam pemecahan masalah Rata-rata
Siswa 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
4
4
3
3
3
3
4
3
3
2
3
4
4
4
3
3,33
Berdasarkan kedua tabel di atas, hasil nilai keterampilan siswa terhadap pembelajaran pengayaan menunjukkan skor 3,07 dengan kategori baik dan skor 3,33 dengan kategori sangat baik. Dengan demikian nilai keterampilan siswa terhadap pembelajaran pengayaan secara keseluruhan menunjukkan hasil yang baik. Keseluruhan hasil nilai siswa dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik menunjukkan hasil nilai yang baik. Hal ini juga berarti bahwa pelaksanaan pembelajaran pengayaan dengan menggunakan model pembelajaran PBL memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa yaitu memberikan hasil belajar yang baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
C. Keterbatasan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan keterbatasan penelitian yaitu: 1. Terbatasnya penjadwalan penelitian yaitu peneliti hanya dapat melakukan penelitian sebanyak 3 pertemuan, mengingat terdapat siswa yang akan melaksanakan remedial untuk matapelajaran yang lain (di luar matematika) 2. Kurangnya alat seperti rekaman video saat pembelajaran berlangsung sehingga dalam penelitian ini tidak dapat menampilkan transkip pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Proses mengembangkan perangkat pembelajaran untuk pembelajaran pengayaan dilaksanakan melalui langkah-langkah berikut: (a) potensi dan masalah, (b) pengumpulan data, (c) desain produk, (e) revisi desain, (f) ujicoba produk, dan (g) revisi produk. 2. Kualitas masing-masing perangkat pembelajaran pengayaan secara keseluruhan menunjukkan kriteria sangat baik dengan perolehan skor 3,75 untuk silabus; 3,66 untuk RPP; 3,85 untuk LAS; 3,83 untuk kuis; dan 3,75 untuk soal tes akhir. Dengan demikian, desain perangkat pembelajaran tersebut layak digunakan di kelas karena berdasarkan hasil validasi perangkat memberikan skor 3,77 yang menunjukkan kategori sangat baik. 3. Minat siswa terhadap pembelajaran pengayaan menunjukkan bahwa secara keseluruhan siswa berminat dengan persentase 78,79% dan memberi respon yang positif seperti berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat teman, tertantang dalam menyelesaikan soal, dan senang belajar secara berkelompok terhadap pembelajaran pengayaan yang telah diterima. 4. Hasil belajar siswa yang menerima pembelajaran pengayaan dengan model pembelajaran PBL menunjukkan adanya perubahan yang positif yaitu seluruh siswa mengalami penambahan nilai. Hasil belajar siswa sebelum
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
dilaksanaan pengayaan memiliki nilai rata-rata 69,4 kemudian setelah diberikan pengayaan memiliki nilai rata-rata 77,47. Hasil belajar siswa menunjukkan perubaan nilai dengan persentase 100% dari seluruh siswa yang menerima pembelajaran pengayaan.
B. Saran Berdasarkan keterbatasan dari penelitian maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut. 1. Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran sebaiknya menyediakan pertemuan yang memadai supaya lebih baik daripada sebelumnya. 2. Peneliti sebaiknya menyediakan alat yang efektif (misalnya alat perekam video) untuk menunjang proses pembelajaran yang dilakukan. 3. Perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan akan lebih baik apabila pihak
sekolah
mampu
mengimplementasikannya
terutama
untuk
memenuhi kebutuhan siswa yang telah mencapai nilai KKM pada materi tertentu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
DAFTAR PUSTAKA Amir, Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar Di Era Pengetahuan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Asep, Jihad & Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Gredler, Margaret E. 2011. Learning and Instruction, Teori dan aplikasi edisi keenam. Jakarta: Jakarta Kencana Prenada Media Grup. Hardjono, Sartinah. 1988. Psikologi Belajar Mengajar Bahasa Asing. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Herdiansyah, Haris. 2014. Metodologi Penelitian untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Koni, Satria dan Uno, Hamzah. 2012.Assessement Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Marwanta, dkk. 2009. Mathematics For Senior High School Year X. Jakarta: Yudhistira. Marwanta, dkk. 2007. Matematika Interaktif 1A Sekolah Menengah Atas Kelas X Semester Pertama. Jakarta: PT.Ghalia Indonesia Printing. Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Andi Publisher. M. Usman, Uzer, dkk. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Narbuko dan Achmadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Nyayu, Khodijah. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Prayitno. 2008. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineke Cipta. Rahyubi, Heri. 2014. Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik Deskripsi dan Tinjauan Kritis. Bandung: Nusa Media. Schunk, Dale H. 2012. Learning Theories An Educational Perspective, Teoriteori pembelajaran: Perspektif pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudjana, Nana. 2010. Penialian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugihartono, dkk. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Afabeta. Suharsimi, Arikunto. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sukiman. 2012. Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta: Insan Madani. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya. Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tung, Khoe Yao. 2015. Pembelajaran dan Perkembangan Belajar. Jakarta: PT. Indeks. Widoyoko, E. Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Winkel, W.S.. 1984. Psikologi Pendidikan Dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Lampiran 1 Olah Data Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran A. SILABUS No
Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5
Kelengkapan unsur-unsur silabus Kesesuaian antara SK, KD, dan indicator Kesistematisan kegiatan pembelajaran Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan Kesesuaian tingkat penilaian yang digunakan dengan indicator Penggunaan Bahasa Indonesia dan tata tulis baku Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
1
6
Penilaian 2 3
1 1 1
4 2 2 1 1 1
3 9
2 9 36
45 3,75
B. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) No
Aspek yang dinilai
1 2
Kesesuaian unsur-unsur RPP Kesesuaian Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Kesesuaian indikator pencapaian kompetensi dengan SK dan KD Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan indicator Kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran yang mengakomodasi PBL Penilaian yang dilakukan mencerminkan indikator yang digunakan Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan Kemenarikan, variasi, dan ketepatan teknik yang digunakan dalam membuka pelajaran Rumusan kegiatan berpotensi untuk terciptanya pembelajaran yang menyenangkan/bermakna Kelengkapan instrumen Penilaian
1
3 4 5 6
7 8 9 10
11
Penilaian 2 3
4 2 2 2 2
1 1
1 1
2 1
1
2 2
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12 13
14 15
Tingkat variasi dalam kegiatan pembelajaran Kelengkapan rumusan kegiatan akhir pembelajaran (rangkuman, evaluasi, refleksi, tindak lanjut) Penggunaan Bahasa Indonesia dan tata tulis baku Pengaturan alokasi waktu proporsional Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
2 1
102
1
2
10 30
2 20 80
110 3,67
C. LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS) No
Aspek yang dinilai 1
1 2 3 4 5 6 7
Penilaian 2 3
Kelengkapan unsur-unsur LAS Rumusan petunjuk LAS sederhana dan mudah dipahami siswa LAS sesuai indikator yang akan dicapai LAS sesuai dengan tujuan yang akan dicapai LAS sesuai dengan aspek kognitif Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan tingkat perkembangan siswa Tampilan LAS menarik
4 2 2 2 2 2 2
2 2 6
Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
12 48
54 3,86
D. KUIS No
Aspek yang dinilai 1
1 2 3 4 5 6
Kelengkapan unsur-unsur kuis Rumusan petunjuk kuis sederhana dan mudah dipahami siswa Soal kuis sesuai indikator yang akan dicapai Soal kuis sesuai dengan tujuan yang akan dicapai Soal kuis sesuai dengan aspek kognitif Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan tingkat perkembangan siswa
Jumlah Jumlah x skala penilaian
Penilaian 2 3
1
4 2 2
1
1 2 2 1
2 6
10 40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jumlah total Rerata
103
46 3,83
E. SOAL TES AKHIR No
Aspek yang dinilai
1
Soal tes akhir sesuai indikator yang akan dicapai Soal tes akhir sesuai dengan tujuan yang akan dicapai Soal tes akhir sesuai dengan aspek kognitif Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
1
2 3 4
Penilaian 2 3
4 2 2
30 3,75
1 1
1 1
2 6
6 24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2 Hasil Validasi Lembar Wawancara, Observasi, Kuesinoer, dan Soal Tes Akhir
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
Lampiran 4 Verbatim Wawancara Guru Wawancara ke- 1 Nama subyek
: GM
Pekerjaan
: Guru Matematika
Waktu
: Tanggal 09 Mei 2015, pukul 09.20-09.30 WIB
Tempat
: Ruang guru SMAN 1 Weru Sukoharjo
Baris
Pelaku
Uraian Wawancara
1
Peneliti
5
Subyek
Apakah di sekolah ini terdapat siswa kelas X yang telah mencapai KKM dalam materi fungsi dan persamaan kuadrat Pak? Ada mbak, tiap kelas hampir separuh dari jumlah anak tuntas pada materi itu. Apakah di sekolah ini pernah diadakan pembelajaran pengayaan untuk matapelajaran matematika dan apakah Bapak sering memberikannya? Ya sering. Jika belum pernah diadakan pengayaan, perlakuan apa yang diberikan sekolah terhadap siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar? Kalo anak yang sudah tuntas ya sudah, tidak ada pengayaan. Owh, berarti pengayaan yang Bapak maksud adalah pemberian tindak lanjut terhadap siswa-siwa yang belum mencapai nilai KKM gitu ya Pak? Hoo, iya begitu, jadi pengayaan saya berikan bagi anak-anak yang kurang mampu memahami materi, ya siswa yang belum tuntas itu. Nah lalu selanjutnya jika Bapak
Peneliti 10
Subyek Peneliti 15
Subyek 20 Peneliti
25 Subyek
30
Peneliti
Tema Ketuntasan terhadap matematika
siswa materi
Keterlaksanaan pembelajaran pengayaan matematika
Perlakuan terhadap siswa yang telah mencapai nilai KKM
Pengetahuan subyek mengenai pengayaan
Pendapat
subyek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35 Subyek Peneliti
40 Subyek
140
jarang memberikan pengayaan, mengenai tidakkah Bapak berkeinginan untuk memperdalam memperdalam pengetahuan siswa pengetahuan siswa yang telah mengalami ketuntasan yang mencapai nilai dalam belajar? KKM O Iya ada keinginan. Bagaimana menurut pendapat Bapak Pendapat subyek apabila dilakukan pengembangan terhadap terhadap pembelajaran pengayaan pengembangan matematika? pembelajaran Ya bagus sekali itu, saya setuju. pengayaan
Tabel Akumulasi Tema Wawancara Guru Nama subyek
: GM
Jumlah akumulasi tema
:6
Jumlah wawancara yang dilakukan : 1 No. 1 2 3 4 5 6
Tema yang Muncul Ketuntasan siswa terhadap materi matematika Keterlaksanaan pembelajaran pengayaan matematika Perlakuan terhadap siswa yang telah mencapai nilai KKM Pengetahuan subyek mengenai pengayaan Pendapat subyek mengenai memperdalam pengetahuan siswa yang mencapai nilai KKM Pendapat subyek terhadap pengembangan pembelajaran pengayaan Total tema
Frekuensi 1 1 1 1 1 1 6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
Tabel Kategorisasi dan Coding Tema Wawancara Guru Subyek GM Kategori Tema Ketuntasan siswa terhadap materi matematika
Subkategori Tema Tema Subyek Beberapa siswa 1. Subyek menyatakan bahwa terdapat kelas X mencapai beberapa siswa yang telah mencapai nilai KKM nilai KKM pada materi fungsi dan persamaan kuadrat (GM, W1, 09-052015, 5-7)
Keterlaksanaan pembelajaran pengayaan matematika
Subyek sering melaksanakan pembelajaran pengayaan
2. Subyek mengatakan bahwa subyek sering melaksanakan pembelajaran pengayaan di sekolah (GM, W1, 0905-2015, 13)
Perlakuan terhadap siswa yang telah mencapai nilai KKM
Siswa yang telah mencapai nilai KKM tidak mendapatkan perlakuan dari subyek
3. Subyek tidak memberi perlakukan apapun terhadap siwa yang telah mencapai nilai KKM (GM, W1, 0905-2015, 19-20)
Pengetahuan subyek mengenai pengayaan
Pengayaan diberikan kepada siswa yang belum mencapai nilai KKM
4. Menurut subyek, pengayaan adalah kegiatan yang diberikan bagi siswa yang belum mencapai nilai KKM (GM, W1, 09-05-2015, 26-29)
Pendapat subyek mengenai memperdalam pengetahuan siswa yang mencapai nilai KKM
Keinginan subyek untuk memperdalam pengetahuan siswa yang mencapai nilai KKM
5. Subyek memiliki keinginan untuk memperdalam pengetahuan siswa yang telah mencapai nilai KKM (GM, W1, 09-05-2015, 36)
Pendapat subyek terhadap pengembangan pembelajaran pengayaan
Subyek memberikan respon positif terhadap pengembangan pembelajaran pengayaan
6. Subyek mendukung dan menyetujui apabila dilaksankan pengembangan pembelajaran pengayaan di sekolaH (GM, W1, 09-05-2015, 41)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
Kesimpulan/Verifikasi 1. Terdapat beberapa siswa kelas X SMAN 1 Weru Sukoharjo yang telah mencapai nilai KKM pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. 2. Adanya kontrapersepsi dari guru mengenai makna/pengertian dari pembelajaran
pengayaan.
Guru
mengatakan
bahwa
pembelajaran
pengayaan diberikan kepada siswa yang mengalami masalah belajar, salah satunya belum mencapai nilai KKM 3. Guru tidak memberi perlakuan apapun terhadap siswa yang telah mencapai nilai KKM (dibiarkan saja) 4. Guru memiliki keinginan untuk memperdalam pengetahuan siswa yang telah mencapai nilai KKM 5. Guru mendukung/memberi respon yang positif apabila diadakan pengembangan pembelajaran pengayaan di sekolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5 Verbatim Wawancara Siswa Wawancara ke- 1 Nama subyek
: AD
Pekerjaan
: Pelajar
Waktu
: Tanggal 09 Mei 2015, pukul 13.30-13.40 WIB
Tempat
: Ruang kelas X1 SMAN 1 Weru Sukoharjo
Baris 1
Pelaku Peneliti
5
10
Subyek Peneliti
15
Subyek Peneliti
20 Subyek Peneliti
25
Subyek Peneliti
30
Uraian Wawancara Dari informasi yang saya dapat dari guru matematika, mengatatakan bahwa anda termasuk salah satu siswa yang mencapai nilai KKM pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. Nah, dari situ apa yang anda harapkan dari guru terhadap prestasi belajar yang telah anda capai? Ya pengen bisa mengerjakan ke depannya, lebih pinter, lebih baik. Apakah anda sudah merasa puas terhadap tindakan yang diberikan guru selama ini kepada anda? Belum puas sih mbak. Apakah anda masih tertarik untuk mempelajari materi matematika walaupun anda sudah termasuk ke dalam siswa yang telah mencapai nilai KKM? Iya masih mbak Kegiatan apa yang anda lakukan setelah anda mencapai ketuntasan dalam belajar? Biasanya aku belajar lagi mbak abis pulang sekolah. Pernahkah anda berusaha mencari informasi yang lebih mengenai materi matematika dengan tujuan untuk memperdalam materi
Tema Harapan subyek terhadap prestasi belajar
Tanggapan subyek terhadap tindakan guru Minat subyek dalam mempelajari matematika
Hal yang dilakukan setelah mencapai nilai KKM
Usaha subyek dalam memperdalam materi.
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Subyek 35
Peneliti
40
Subyek Peneliti Subyek
45
Peneliti
50
55 Subyek Peneliti 60
Subyek
tersebut misal dari buku, artikel, internet, dll? Pernah, kalo ga bisa mengerjakan, ya cari di internet. Apakah anda sering mengerjakan Metode subyek saat latihan soal-soal matematika dan mengerjakan mencoba untuk mengerjakan soal latihan soal tersebut secara berkelompok (membentuk kelompok belajar? Iya lumayan sering mbak. Apa yang anda ketahui tentang Pengetahuan subyek pengayaan? terhadap Yang aku tau sih mengulang soal pengayaan mbak. Oke sebelumnya saya akan menjelaskan terlebih dulu tentang pengayaan. Jadi gini dek, pengayaan adalah kegiatan yang diberikan oleh guru terhadap siswa yang telah mencapai nilai KKM misalnya diberikan materi tambahan untuk memperdalam pengetahuan siswa. Nah sekarang Keterlaksanaan apakah anda sering diberikan pembelajaran program pengayaan matapelajaran pengayaan matematika oleh guru? matapelajaran Oalah, itu to maksudnya mbak. Setau matematika aku belum pernah diadakan mbak. Owh jadi belum pernah ya, nah kalo gitu apabila di sekolah ini diadakan pengayaan, bentuk pengayaan Bentuk pengayaan seperti apa yang anda harapkan? yang diharapkan Aku pengennya mengerjakan soal oleh subyek secara kelompok gtu mbak.
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Verbatim Wawancara Siswa Wawancara ke- 2 Nama subyek
: SA
Pekerjaan
: Pelajar
Waktu
: Tanggal 09 Mei 2015, pukul 13.40-13.50 WIB
Tempat
: Ruang kelas X1 SMAN 1 Weru Sukoharjo
Baris 1
Pelaku Peneliti
5
10
Subyek Peneliti
15
Subyek Peneliti
20 Subyek Peneliti
25
Subyek Peneliti
30 Subyek
Uraian Wawancara Tema Dari informasi yang saya dapat dari Harapan subyek guru matematika, mengatatakan terhadap prestasi bahwa anda termasuk salah satu belajar siswa yang mencapai nilai KKM pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. Nah, dari situ apa yang anda harapkan dari guru terhadap prestasi belajar yang telah anda capai? Bisa lebih memperdalam materi mbak. Apakah anda sudah merasa puas Tanggapan subyek terhadap tindakan yang diberikan terhadap tindakan guru selama ini kepada anda? guru Belum mbak. Apakah anda masih tertarik untuk Minat subyek dalam mempelajari materi matematika mempelajari walaupun anda sudah termasuk ke matematika dalam siswa yang telah mencapai nilai KKM? Iya. Kegiatan apa yang anda lakukan Hal yang dilakukan setelah anda mencapai ketuntasan setelah mencapai dalam belajar? nilai KKM Biasanya aku belajar lagi. Pernahkah anda berusaha mencari Usaha subyek dalam informasi yang lebih mengenai memperdalam materi matematika dengan tujuan materi untuk memperdalam materi tersebut misal dari buku, artikel, internet, dll? Pernah, lewat internet.
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Peneliti 35
Subyek 40
Peneliti Subyek Peneliti
45
50
55 Subyek Peneliti 60 Subyek
Apakah anda sering mengerjakan latihan soal-soal matematika dan mencoba untuk mengerjakan soal tersebut secara berkelompok (membentuk kelompok belajar? Iya kalo ada soal yang sulit terus dipecahin bareng-bareng. Apa yang anda ketahui tentang pengayaan? Pendalaman materi bukan mbak. Oke sebelumnya saya akan menjelaskan terlebih dulu tentang pengayaan. Jadi gini dek, pengayaan adalah kegiatan yang diberikan oleh guru terhadap siswa yang telah mencapai nilai KKM misalnya diberikan materi tambahan untuk memperdalam pengetahuan siswa. Nah sekarang apakah anda sering diberikan pembelajaran pengayaan matapelajaran matematika oleh guru? Owh ya mbak, baru tau. Setau aku belum pernah diadakan mbak. Owh jadi belum pernah ya, nah kalo gitu apabila di sekolah ini diadakan pengayaan, bentuk pengayaan seperti apa yang anda harapkan? Diadakan diskusi kelompok gitu mbak.
Metode subyek saat mengerjakan latihan soal
Pengetahuan subyek terhadap pengayaan
Keterlaksanaan pembelajaran pengayaan matapelajaran matematika
Bentuk pengayaan yang diharapkan oleh subyek
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Verbatim Wawancara Siswa Wawancara ke- 3 Nama subyek
: CD
Pekerjaan
: Pelajar
Waktu
: Tanggal 09 Mei 2015, pukul 13.50-14.00 WIB
Tempat
: Ruang kelas X1 SMAN 1 Weru Sukoharjo
Baris 1
Pelaku Peneliti
5
10
Subyek Peneliti
15
Subyek Peneliti
20 Subyek Peneliti 25 Subyek Peneliti 30
Uraian Wawancara Tema Dari informasi yang saya dapat dari Harapan subyek guru matematika, mengatatakan terhadap prestasi bahwa anda termasuk salah satu belajar siswa yang mencapai nilai KKM pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. Nah, dari situ apa yang anda harapkan dari guru terhadap prestasi belajar yang telah anda capai? Diberikan bimbingan belajar (les) secara gratis mbak. Apakah anda sudah merasa puas Tanggapan subyek terhadap tindakan yang diberikan terhadap guru selama ini kepada anda? tindakan guru Belum mbak. Apakah anda masih tertarik untuk Minat subyek dalam mempelajari materi matematika mempelajari walaupun anda sudah termasuk ke matematika dalam siswa yang telah mencapai nilai KKM? Masih, biar semakin dalam pengetahuanku. Kegiatan apa yang anda lakukan Hal yang dilakukan setelah anda mencapai ketuntasan setelah mencapai dalam belajar? nilai KKM Biasanya aku membantu teman yang belum tuntas. Pernahkah anda berusaha mencari Usaha subyek dalam informasi yang lebih mengenai memperdalam materi matematika dengan tujuan materi untuk memperdalam materi tersebut misal dari buku, artikel,
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
40
Subyek Peneliti
Subyek Peneliti Subyek
45 Peneliti
50
55
Subyek 60 Peneliti
65
Subyek
internet, dll? Pernah, lewat internet. Apakah anda sering mengerjakan Metode subyek saat latihan soal-soal matematika dan mengerjakan mencoba untuk mengerjakan soal latihan soal tersebut secara berkelompok (membentuk kelompok belajar? Pernah mbak. Apa yang anda ketahui tentang Pengetahuan subyek pengayaan? terhadap Yang aku tau sih mengerjakan soal pengayaan esay mbak, yang gak pake pilhan ganda gitu. Oke sebelumnya saya akan menjelaskan terlebih dulu tentang pengayaan. Jadi gini dek, pengayaan adalah kegiatan yang diberikan oleh guru terhadap siswa yang telah mencapai nilai KKM misalnya diberikan materi tambahan untuk memperdalam pengetahuan siswa. Nah sekarang Keterlaksanaan apakah anda sering diberikan pembelajaran pembelajaran pengayaan pengayaan matapelajaran matematika oleh matapelajaran guru? matematika Ehm gitu mbak, belum pernah diadakan itu mbak. Owh jadi belum pernah ya, nah kalo gitu apabila di sekolah ini diadakan pengayaan, bentuk pengayaan Bentuk pengayaan seperti apa yang anda harapkan? yang diharapkan oleh Berdiskusi sama pembahasan soal, subyek terus kalo ga bisa guru membantu gitu mbak.
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Verbatim Wawancara Siswa Wawancara ke- 4 Nama subyek
: FR
Pekerjaan
: Pelajar
Waktu
: Tanggal 09 Mei 2015, pukul 14.00-14.10 WIB
Tempat
: Ruang kelas X1 SMAN 1 Weru Sukoharjo
Baris 1
Pelaku Peneliti
5
10
Subyek Peneliti
15
Subyek Peneliti
20 Subyek Peneliti
25
Subyek Peneliti
30 Subyek
Uraian Wawancara Tema Dari informasi yang saya dapat dari Harapan subyek guru matematika, mengatatakan terhadap prestasi bahwa anda termasuk salah satu belajar siswa yang mencapai nilai KKM pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. Nah, dari situ apa yang anda harapkan dari guru terhadap prestasi belajar yang telah anda capai? Diberikan tambahan jam untuk pembahasan soal-soal mbak. Apakah anda sudah merasa puas Tanggapan subyek terhadap tindakan yang diberikan terhadap tindakan guru selama ini kepada anda? guru Belum puas. Apakah anda masih tertarik untuk Minat subyek dalam mempelajari materi matematika mempelajari walaupun anda sudah termasuk ke matematika dalam siswa yang telah mencapai nilai KKM? Masih. Kegiatan apa yang anda lakukan Hal yang dilakukan setelah anda mencapai ketuntasan setelah mencapai dalam belajar? nilai KKM Ya belajar lagi mbak. Pernahkah anda berusaha mencari Usaha subyek dalam informasi yang lebih mengenai memperdalam materi matematika dengan tujuan materi untuk memperdalam materi tersebut misal dari buku, artikel, internet, dll? Pernah mbak.
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Peneliti 35
Subyek 40
Peneliti Subyek Peneliti
45
50
55 Subyek Peneliti 60
Subyek
Apakah anda sering mengerjakan latihan soal-soal matematika dan mencoba untuk mengerjakan soal tersebut secara berkelompok (membentuk kelompok belajar? Iya mbak, kalo soal yang susah terus dikerjakan bareng-bareng. Apa yang anda ketahui tentang pengayaan? Mengerjakan soal esay mb yang aku tau. Oke sebelumnya saya akan menjelaskan terlebih dulu tentang pengayaan. Jadi gini dek, pengayaan adalah kegiatan yang diberikan oleh guru terhadap siswa yang telah mencapai nilai KKM misalnya diberikan materi tambahan untuk memperdalam pengetahuan siswa. Nah sekarang apakah anda sering diberikan pembelajaran pengayaan matapelajaran matematika oleh guru? Ehm gitu mbak, belum pernah diadakan itu mbak. Owh jadi belum pernah ya, nah kalo gitu apabila di sekolah ini diadakan pengayaan, bentuk pengayaan seperti apa yang anda harapkan? Ngerjain secara kelompok, abis dikerjakan terus dibahas gitu mbak
Metode subyek saat mengerjakan latihan soal
Pengetahuan subyek terhadap pengayaan
Keterlaksanaan pembelajaran pengayaan matapelajaran matematika
Bentuk pengayaan yang diharapkan oleh subyek
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Verbatim Wawancara Siswa Wawancara ke- 5 Nama subyek
: VG
Pekerjaan
: Pelajar
Waktu
: Tanggal 09 Mei 2015, pukul 14.10-14.20 WIB
Tempat
: Ruang kelas X1 SMAN 1 Weru Sukoharjo
Baris 1
Pelaku Peneliti
5
10
Subyek Peneliti
15
Subyek Peneliti
20 Subyek Peneliti
25
Subyek Peneliti
30
Uraian Wawancara Tema Dari informasi yang saya dapat dari Harapan subyek guru matematika, mengatatakan terhadap prestasi bahwa anda termasuk salah satu belajar siswa yang mencapai nilai KKM pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. Nah, dari situ apa yang anda harapkan dari guru terhadap prestasi belajar yang telah anda capai? Ya ada bimbingan dan pembelajaran lagi mbak. Apakah anda sudah merasa puas Tanggapan subyek terhadap tindakan yang diberikan terhadap tindakan guru selama ini kepada anda? guru Belum mbak. Apakah anda masih tertarik untuk mempelajari materi matematika Minat subyek dalam walaupun anda sudah termasuk ke mempelajari dalam siswa yang telah mencapai matematika nilai KKM? Masih. Kegiatan apa yang anda lakukan Hal yang dilakukan setelah anda mencapai ketuntasan setelah mencapai dalam belajar? nilai KKM Ya biasanya belajar lagi di rumah mbak. Pernahkah anda berusaha mencari Usaha subyek dalam informasi yang lebih mengenai memperdalam materi matematika dengan tujuan materi untuk memperdalam materi tersebut misal dari buku, artikel, internet, dll?
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Subyek Peneliti 35
Subyek 40 Peneliti Subyek 45
Peneliti
50
55
Subyek Peneliti 60
Subyek
Iya mbak. Apakah anda sering mengerjakan Metode subyek saat latihan soal-soal matematika dan mengerjakan mencoba untuk mengerjakan soal latihan soal tersebut secara berkelompok (membentuk kelompok belajar? Jarang mbak, karena rumahnya jauhjauh. Apa yang anda ketahui tentang Pengetahuan subyek pengayaan? terhadap Ehm..setau aku pembelajaran lebih pengayaan lanjut mbak. Oke sebelumnya saya akan menjelaskan terlebih dulu tentang pengayaan. Jadi gini dek, pengayaan adalah kegiatan yang diberikan oleh guru terhadap siswa yang telah mencapai nilai KKM misalnya diberikan materi tambahan untuk memperdalam pengetahuan siswa. Nah sekarang Keterlaksanaan apakah anda sering diberikan pembelajaran pembelajaran pengayaan pengayaan matapelajaran matematika oleh matapelajaran guru? matematika Belum pernah sama sekali mbak. Owh jadi belum pernah ya, nah kalo gitu apabila di sekolah ini diadakan pengayaan, bentuk pengayaan Bentuk pengayaan seperti apa yang anda harapkan? yang diharapkan oleh Diskusi kelompok karena asyik subyek
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
Tabel Akumulasi Tema Wawancara Siswa Nama subyek
: AD, SA, CD, FR, VG
Jumlah akumulasi tema
: 45
Jumlah wawancara yang dilakukan : 5
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Frekuensi
Tema yang Muncul Harapan subyek terhadap prestasi belajar Tanggapan subyek terhadap tindakan guru Minat subyek dalam mempelajari matematika Hal yang dilakukan setelah mencapai nilai KKM Usaha subyek dalam memperdalam materi Metode subyek saat mengerjakan latihan soal Pengetahuan subyek terhadap pengayaan Keterlaksanaan program pengayaan matapelajaran matematika Bentuk pengayaan yang diharapkan oleh subyek Total tema
W1 1 1 1
W2 1 1 1
W3 1 1 1
W4 1 1 1
W5 1 1 1
1
1
1
1
1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel Kategorisasi dan Coding Tema Wawancara Siswa (Subyek AD, SA, CD, FR, VG) Kategori Tema Harapan terhadap belajar
Subkategori Tema
Tema Subyek
subyek Subyek berharap prestasi adanya peningkatan kemampuan dan pengetahuan
1. Subyek ingin jauh lebih, lebih pintar, dan mampu mengerjakan soal-soal yang dihadapi. (AD, W1, 09-05-2015, 10-11) 2. Subyek ingin lebih memperdalam materi yang diterima selama ini. (SA, W2, 09-05-2015, 10-11) 3. Subyek menginginkan bimbingan belajar secara gratis dari pihak guru/sekolah. (CD, W3, 09-05-2015, 10-11) 4. Subyek menginginkan adanya pembelajaran tambahan untuk membahas soal-soal. (FR, W4, 0905-2015, 10-11) 5. Subyek menginginkan adanya bimbingan dan pembelajaran yang lebih dari guru. (VG, W5, 09-052015, 10-11)
Tanggapan subyek Subyek memberikan terhadap tindakan respon yang negatif guru terhadap tindakan guru
1. Subyek merasa belum puas oleh tindakan/perhatian guru terhadap prestasi belajar siswa (AD, W1, 0905-2015, 15) 2. Subyek merasa belum puas oleh tindakan/ perhatian guru terhadap prestasi belajar siswa (SA, W3, 0905-2015, 15) 3. Subyek merasa belum puas oleh tindakan/ perhatian guru terhadap prestasi belajar siswa (CD, W3, 0905-2015, 15) 4. Subyek merasa belum puas oleh tindakan/ perhatian guru terhadap prestasi belajar siswa (FR, W4, 0905-2015, 15) 5. Subyek merasa belum puas oleh tindakan/ perhatian guru terhadap
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
prestasi belajar siswa (VG, W5, 0905-2015, 15) Minat subyek dalam Subyek mempelajari menunjukkan minat matematika yang positif dalam mempelajari matematika
1. Subyek memiliki minat untuk terus mempelajari materi matematika (AD, W1, 09-05-2015, 21) 2. Subyek memiliki minat untuk terus mempelajari materi matematika (SA, W3, 09-05-2015, 21) 3. Subyek memiliki minat untuk terus mempelajari materi matematika (CD, W3, 09-05-2015, 21-22) 4. Subyek memiliki minat untuk terus mempelajari materi matematika (FR, W4, 09-05-2015, 21) 5. Subyek memiliki minat untuk terus mempelajari materi matematika (VG, W5, 09-05-2015, 21)
Hal yang dilakukan Subyek terus setelah mencapai mempelajari lebih nilai KKM dalam materi matematika
1. Subyek melanjutkan belajar setelah pulang sekolah (AD, W1, 09-052015, 25-26) 2. Subyek melanjutkan belajar di rumah (SA, W3, 09-05-2015, 25) 3. Subyek membantu teman yang belum mencapai nilai KKM pada materi tertentu (CD, W3, 09-05-2015, 26-27) 4. Subyek kembali melanjutkan belajar (FR, W4, 09-05-2015, 25) 5. Subyek mempelajari kembali materi yag diberikan (VG, W5, 09-05-2015, 25-26)
Usaha subyek dalam Subyek memperdalam menunjukkan usaha materi yang positif untuk memperdalam materi
1. Subyek mencoba mencari informasi melalui internet apabila belum mampu menyelesaikan soal yang dihadapi (AD, W1, 09-05-2015, 3334) 2. Subyek menggunakan internet dalam mencari informasi tambahan mengenai materi (SA, W3, 09-052015, 32) 3. Subyek mencari informasi tambahan melalui internet (CD, W3, 09-05-
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2015, 34) 4. Subyek mencari informasi materi melalui buku dan internet (FR, W4, 09-05-2015, 32) 5. Subyek mencari informasi yang lebih mengenai materi dengan menggunakan internet (VG, W5, 0905-2015, 33) Metode subyek saat Subyek belajar mengerjakan latihan secara berkelompok soal menyelesaikan soal
1. Subyek cukup sering mengerjakan soal secara berkelompok (AD, W1, 09-05-2015, 40) 2. Subyek mencoba menyelesaikan soal bersama teman saat menghadapi soal yang sulit (SA, W3, 09-05-2015, 3839) 3. Subyek pernah membentuk kelompok belajar dalam menyelesaikan soal (CD, W3, 09-05-2015, 40) 4. Subyek menyelesaikan soal bersama teman bila mengalami kesulitan (FR, W4, 09-05-2015, 38-39) 5. Subyek jarang bekerja kelompok mengerjakan soal karena adanya kendala mengenai jarak rumah dengan teman lainnya (VG, W5, 0905-2015, 39-40)
Pengetahuan subyek Pengayaan terhadap pengayaan merupakan pembelajaran tambahan menurut pendapat subyek
1. Menurut subyek, pengayaan adalah mengulang soal (AD, W1, 09-052015, 43-44) 2. Menurut subyek, pengayaan adalah pendalaman materi (SA, W3, 09-052015, 42) 3. Menurut subyek, pengayaan yaitu mengerjakan soal esay, tanpa soal pilahan ganda (CD, W3, 09-05-2015, 43-44) 4. Menurut subyek, pengayaan yaitu mengerjakan soal esay (FR, W4, 0905-2015, 42-43) 5. Menurut subyek, pengayaan adalah pembelajaran lebih lanjut (VG, W5, 09-05-2015, 43-44)
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keterlaksanaan pembelajaran pengayaan matapelajaran matematika
Pembelajaran pengayaan matapelajaran matematika belum pernah diadakan di sekolah subyek
1. Subyek mengatakan bahwa di sekolah belum pernah diadakan pengayaan (AD, W1, 09-05-2015, 57-58) 2. Subyek belum pernah menerima pengayaan selama di sekolah (SA, W3, 09-05-2015, 56-57) 3. Menurut subyek, pengayaan belum pernah diadakan di sekolah (CD, W3, 09-05-2015, 59-60) 4. Pengayaan belum pernah diadakan di sekolah menurut subyek (FR, W4, 09-05-2015,57-58) 5. Menururt subyek, pengayaan sama sekali belum pernah diadakan di sekolah (VG, W5, 09-05-2015, 58)
Bentuk pengayaan Subyek yang diharapkan menginginkan oleh subyek diskusi kelompok sebagai bentuk dari pembelajaran pengayaan
1. Subyek menginginkan bentuk pengayaan dengan mengerjakan soal secara berkelompok (AD, W1, 09-052015, 63-64) 2. Subyek menginginkan adanya diskusi kelompok dalam pengayaan (SA, W3, 09-05-2015, 62-63) 3. Subyek mengharapkan pengayaan yang berbentuk diskusi, pembahan soal serta adanya bimbingan dari guru (CD, W3, 09-05-2015, 65-67) 4. Subyek menginginkan pengayaan yang berbentuk kerja kelompok kemudian membahas soal yang diberikan (FR, W4, 09-05-2015, 6364) 5. Subyek memilih bentuk diskusi kelompok bila menerima pengayaan (VG, W5, 09-05-2015, 63)
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
Kesimpulan/Verifikasi 1. Siswa
yang
telah
mencapai
nilai
KKM
mengharapkan
adanya
pembelajaran tambahan dan bimbingan dari guru untuk mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki. 2. Siswa yang telah mencapai nilai KKM merasa kurang puas terhadap perlakuan yang diberikan oleh guru. 3. Siswa memiliki minat untuk terus mempelajari materi matematika walaupun telah mencapai nilai KKM. 4. Siswa mempelajari kembali materi yang diberikan setelah siswa mencapai nilai KKM. 5. Siswa berusaha mencari informasi tambahan/yang lebih mengenai materi melalui buku dan internet. 6. Siswa memilih bekerja kelompok untuk menyelesaikan soal saat menemui kesulitan. 7. Menurut siswa, pengayaan adalah kegiatan berupa pembelajaran tambahan dan pengerjaan soal berbentuk esay (belum jelas kegiatan tersebut diperuntukkan bagi siswa yang seperti apa). 8. Siswa belum pernah menerima pembelajaran pengayaan selama di sekolah. 9. Siswa memilih metode diskusi, pembahasan soal, dan adanya bimbingan dari guru apabila diadakan pembelajaran pengayaan di sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6 Perhitungan Validitas Soal Tes Akhir
1.
= = = 0,56 2.
=
= = 0,21
3.
= = = 0,31
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
= = = 0,62
5.
=
= = 0,37
6.
= = = 0,48
7.
=
= = 0,60
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
= = = 0,59
9.
= = = 0,60
10.
= = = 0,38
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
Lampiran 7 Perhitungan Reliabilitas Soal Tes Akhir a) Varians total
b) Varians butir
S1 2 =
S6 2 =
S2 2 =
S7 2 =
S3 2 =
S8 2 =
S4 2 =
S9 2 =
S5 2 =
S10 2 =
∑Si 2 = 24,3
Dari perhitungan diperoleh r11 = 0,649 maka skala tersebut reliabel dengan interpretasi sedang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 163
Lampiran 8 SILABUS
Nama Sekolah
:
SMAN 1 Weru Sukoharjo
Mata Pelajaran
:
Matematika
Kelas / Semester
:
X / Genap
Tahun Pelajaran
:
2014-2015
Sandar Kompetensi : 2. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat Kompetensi Dasar
Materi Ajar
Kegiatan Pembelajaran
2.4 Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang berkaitan dengan persamaan dan
1. Membentuk fungsi kuadrat 2. Membuat sketsa grafik fungsi kuadrat secara umum. 3. Menyelesaika n persamaan kuadrat.
Pembelajaran dengan model pembelajaran PBL a. Fase pertama Guru memberian permasalahan berupa LAS kepada setiap siswa pada sub
Indikator
Teknik
1. Penilaian Aspek kognitif : 1. Melakukan Pengetahuan perhitungan aljabar (Aspek dalam Kognitif) menyelesaikan masalah fungsi 2. Penilaian kuadrat. Sikap (Aspek 2. Melakukan Afektif) perhitungan aljabar
Penilaian Bentuk Instrumen 1.Teknik tes bentuk tertulis yaitu uraian. 2.Teknik non tes bentuk pengamatan sikap dalam pembelajaran 3.Teknik non tes
Contoh Instrumen 1. Suatu fungsi kuadrat memotong sumbu di titik dan serta melalui titik .
Alokasi Waktu 2 X 45 menit
Sumber Belajar Sumber Pembelajaran 1. Sartono Wirodikromo. 2006. Matematika 1A untuk SMA Kelas X Semester 1.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 164
pertidaksamaa n kuadrat.
4. Rumus jumlah dan hasil kali akar persamaan kuadrat. 5. Menyusun persamaan kuadrat.
materi yang diajarkan yaitu manipulasi aljabar dalam perhitungan yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. b. Fase kedua Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok diskusi yaitu tiap kelompok terdiri dari 5 siswa untuk menyelesaian permasalahan yang diberikan. c. Fase ketiga Guru berperan sebagai fasilitator yaitu mendampingi setiap kelompok diskusi untuk memberikan bimbingan dan arahan terhadap pemecahan permasalahan. d. Fase keempat
dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat. Aspek afektif : 1. Menunjukkan sikap aktif dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 2. Menunjukkan sikap kerjasama yang baik dalam memecahkan masalah saat berdiskusi mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 3. Menunjukkan sikap menghargai pendapat teman saat proses diskusi dan tanya jawab berlangsung dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan
bentuk pengamatan keterampilan dalam pembelajaran 3. Penilaian Keterampilan (Aspek Psikomotorik)
Tentukan rumus fungsi kuadrat agar fungsi memotong sumbu di titik dan serta melalui titik . 2. Diketahui adalah akarakar dari persamaan: . Jika , tentukanlah hasil dari
Jakarta: Erlangga. 2. BK. Noormandiri. 2006. Matematika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga. 3. Materi ajar 4. Lembar Aktivitas Siswa/LAS (terlampir)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 165
Setiap kelompok diskusi diminta menyajikan dan mempertanggung jawabkan hasil diskusi dengan cara presentasi e. Fase kelima Guru meminta siswa untuk mengevaluasi dan membantu siswa menganalisis keterampilan dalam proses pemecahan permasalahan.
kuadrat. 4. Menunjukkan sikap kecakapan saat mempresentasikan hasil diskusi dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 5. Memiliki sikap teliti dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. Aspek psikomotorik : 1. enggunakan alat bantu seperti jangka dan penggaris dalam pemecahan masalah pada materi fungsi dan persamaan kuadrat.
M
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 166
2.5 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat. 2.6 Menyelesaik an model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat dan penafsirann ya
1. Aplikasi persamaan dan fungsi kuadrat. 2. Aplikasi pertidaksamaa n kuadrat.
Pembelajaran dengan model pembelajaran PBL a. Fase pertama Guru memberian permasalahan berupa LAS kepada setiap siswa pada sub materi yang diajarkan yaitu sub materi merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat dan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat dan penafsirannya kuadrat. b. Fase kedua Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok diskusi
1. Penilaian Aspek kognitif : 1. Merancang model Pengetahuan matematika serta (Aspek menyelesaikan Kognitif) permasalahan aplikasi persamaan 2. Penilaian Sikap kuadrat (Aspek Afektif) 2. Menyelesaikan permasalahan aplikasi fungsi kuadrat 3. Menyelesaikan model matematika 3. Penilaian yang berbentuk Keterampilan aplikasi (Aspek pertidaksamaan Psikomotorik) kuadrat Aspek afektif : 1. Menunjukkan sikap aktif dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 2. Menunjukkan sikap kerjasama yang baik dalam memecahkan masalah saat berdiskusi mengenai fungsi dan persamaan
1.Teknik tes bentuk tertulis yaitu uraian. 2.Teknik non tes bentuk pengamatan sikap dalam pembelajaran 3.Teknik non tes bentuk pengamatan keterampilan dalam pembelajaran
1. Diketahui jumlah 3 kali kuadrat suatu bilangan dengan 7 kali bilangan itu sama dengan 20. Jika bilangan itu dan , berapakah nilai ? 2. Suatu proyek pembangunan gedung sekolah dapat diselesaikan dalam x hari dengan biaya proyek per hari ratus ribu rupiah. Agar biaya proyek minimum, berapa hari proyek tersebut harus diselesaikan? 3. Sebuah perusahaan
2 X 45 menit
Sumber Pembelajaran 1. Sartono Wirodikromo. 2006. Matematika 1A untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta: Erlangga. 2. BK. Noormandiri. 2006. Matematika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga. 3. Materi ajar 4. Lembar Aktivitas Siswa/LAS (terlampir)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 167
yaitu tiap kelompok terdiri dari 5 siswa untuk menyelesaian permasalahan yang diberikan. c. Fase ketiga Guru berperan sebagai fasilitator yaitu mendampingi setiap kelompok diskusi untuk memberikan bimbingan dan arahan terhadap pemecahan permasalahan. d. Fase keempat Setiap kelompok diskusi diminta menyajikan dan mempertanggung jawabkan hasil diskusi dengan cara presentasi e. Fase kelima Guru meminta siswa untuk mengevaluasi dan membantu siswa menganalisis keterampilan
kuadrat. 3. Menunjukkan sikap menghargai pendapat teman saat proses diskusi dan tanya jawab berlangsung dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 4. Menunjukkan sikap kecakapan saat mempresentasikan hasil diskusi. dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 5. Memiliki sikap teliti dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. Aspek psikomotorik : 1.
pembuatan sepatu memproduksi dan menjual berbagai model sepatu. Untuk satu model sepatu tertentu oleh bagian produksi dan pemasaran diperkirakan bahwa untuk harga sepatu a rupiah per satuan, biaya mingguan M, dan pendapatan per mingguan P dirumuskan sebagai berikut :
Berapakah harga sepatu per satuan agar perusahaan memperoleh keuntungan ?
M
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 168
dalam proses pemecahan permasalahan.
erancang model matematika terhadap permasalahan yang diberikan pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. 2.
M embuat sketsa gambar terhadap permasalahan yang diberikan pada materi fungsi dan persamaan kuadrat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 169
Yogyakarta, 22 April 2015
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Prasetyo Utomo, S.Pd.
Risky Widya Utami
NIP.2014.01.07.02
111414035
Kepala Sekolah
Sukardi, S.Pd., M.Pd. NIP/NIK:19620516198703101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
Lampiran 9 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Nama Sekolah
:
SMAN 1 Weru Sukoharjo
Mata Pelajaran
:
Matematika
Kelas
:
X
Semester
:
2 (genap)
A. Standar Kompetensi 2. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat. B. Kompetensi Dasar 2.4 Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. C. Alokasi Waktu 2 x 45 menit D.
Indikator Aspek kognitif 1. Melakukan perhitungan aljabar dalam menyelesaikan masalah fungsi kuadrat. 2. Melakukan perhitungan aljabar dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat. Aspek afektif 1. Menunjukkan sikap aktif dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 2. Menunjukkan sikap kerjasama yang baik dalam memecahkan masalah saat berdiskusi mengenai fungsi dan persamaan kuadrat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
3. Menunjukkan sikap menghargai pendapat teman saat proses diskusi dan tanya jawab berlangsung dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 4. Menunjukkan sikap kecakapan saat mempresentasikan hasil diskusi dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 5. Memiliki sikap teliti dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. Aspek psikomotorik 1. Menggunakan alat bantu seperti jangka dan penggaris dalam pemecahan masalah pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. E. Tujuan Pembelajaran Aspek kognitif 1. Siswa dapat melakukan perhitungan aljabar dalam menyelesaikan masalah. fungsi kuadrat. 2. Siswa dapat melakukan perhitungan aljabar dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat Aspek afektif 1. Siswa dapat menunjukkan sikap aktif dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 2. Siswa dapat menunjukkan sikap kerjasama yang baik dalam memecahkan masalah saat berdiskusi mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 3. Siswa dapat menunjukkan sikap menghargai pendapat teman saat proses diskusi dan tanya jawab berlangsung dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 4. Siswa dapat menunjukkan sikap kecakapan saat mempresentasikan hasil diskusi. dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 5. Siswa dapat memiliki sikap teliti dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
Aspek psikomotorik Siswa dapat menggunakan alat bantu seperti jangka dan penggaris dalam pemecahan masalah pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. F.
Materi Ajar (terlampir) 1. Membentuk fungsi kuadrat. 2. Membuat sketsa grafik fungsi kuadrat secara umum. 3. Menyelesaikan persamaan kuadrat. 4. Rumus jumlah dan hasil kali akar persamaan kuadrat. 5. Menyusun persamaan kuadrat.
G. Metode Pembelajaran Tanya jawab, Diskusi kelompok, dan Presentasi. H. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) 1. Fase pertama, yaitu pemberian permasalahan kepada siswa 2. Fase kedua, yaitu pengelompokan siswa dalam belajar 3. Fase ketiga, yaitu bimbingan terhadap anggota kelompok 4. Fase keempat, yaitu penyajian hasil diskusi kelompok 5. Fase kelima, yaitu evaluasi terhadap proses pemecahan masalah I.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1.
Pendahuluan a. Orientasi : 1) Guru memberi salam kepada seluruh siswa kemudian mengajak siswa untuk berdoa bersama. 2) Guru menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. 3) Guru menyiapakan presensi siswa. b. Apersepsi : 1) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai (indikator). c. Motivasi : 1) Guru memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran pengayaan terkait materi yang diberikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
2) Guru memberi penjelasan tentang proses pembelajaran pengayaan yang akan berlangsung yaitu dengan model pembelajaran problem based learning. 2. Kegiatan Inti (fase PBL) a. Eksplorasi 1) Guru membagikan LAS yang berisi beberapa butir permasalahan mengenai sub materi manipulasi aljabar dalam perhitungan yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat kepada seluruh siswa. (fase pertama) 2) Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok diskusi (tiap kelompok terdiri dari 5 siswa) agar siswa dapat menyelesaikan permasalahan secara berkelompok. (fase kedua) 3) Guru meminta siswa dalam masing-masing kelompok untuk mengumpulkan informasi dari materi penyelesaian persamaan dan fungsi kuadrat. 4) Siswa berdiskusi bersama kelompok untuk menemukan informasiinformasi yang didapat dari materi yang diberikan kemudian menuliskan hasil informasi yang diperoleh. 5) Siswa berdiskusi menyelesaikan permasalahan yang diberikan berdasarkan informasi yang telah mereka temukan dalam kelompok. b. Elaborasi 1) Guru mendampingi sebagai fasilitator ke tiap kelompok selama proses diskusi berlangsung. (fase ketiga) 2) Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka kepada guru dan teman-teman. (fase keempat) 3) Siswa dari kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok yang sedang presentasi. 4) Masing-masing kelompok bertanggungjawab terhadap hasil diskusi yang telah mereka lakukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
c. Konfirmasi 1) Guru meminta siswa untuk mengevaluasi proses pemecahan permasalahan yang telah dilakukan. (fase kelima) 2) Guru membantu siswa menganalisis proses dan keterampilan yang telah dimiliki dalam pemecahan permasalahan. 3. Kegiatan Akhir a.
Siswa bersama-sama memberikan kesimpulan dari kegiatan pembelajaran
pengayaan
dengan
menggunakan
model
pembelajaran PBL yang diarahkan dan dibimbing oleh guru. b.
Guru memberikan Kuis kepada setiap siswa terkait materi yang telah diberikan.
c.
Siswa memperoleh tugas individu, dimana masalah yang diberikan berkaitan dengan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
J.
Sumber Belajar Sumber : 1. Sartono Wirodikromo. 2006. Matematika 1A untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta: Erlangga. 2. BK. Noormandiri. 2006. Matematika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga. 3. Materi ajar. 4. Lembar Aktivitas Siswa/LAS (terlampir)
K.
Penilaian Hasil Belajar (Instrumen penilaian terlampir) 1. Penilaian Pengetahuan (Aspek Kognitif) : Teknik tes bentuk tertulis yaitu uraian. 2. Penilaian Sikap (Aspek Afektif) : Teknik non tes bentuk pengamatan sikap dalam pembelajaran. 3. Penilaian Keterampilan (Aspek Psikomotorik) : Teknik non tes bentuk pengamatan keterampilan dalam pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
Yogyakarta, 22 April 2015 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Prasetyo Utomo, S.Pd.
Risky Widya Utami
NIP.2014.01.07.02
111414035 Kepala Sekolah
Sukardi, S.Pd., M.Pd. NIP/NIK: 196205161987031011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Nama Sekolah
:
SMA N 1 Weru Sukoharjo
Mata Pelajaran
:
Matematika
Kelas
:
X
Semester
:
2 (genap)
A. Standar Kompetensi 3. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat. B. Kompetensi Dasar 2.5 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat. 2.6 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat dan penafsirannya C. Alokasi Waktu 2 x 45 menit D. Indikator Aspek kognitif 1. Merancang model matematika serta menyelesaikan permasalahan aplikasi persamaan kuadrat 2. Menyelesaikan permasalahan aplikasi fungsi kuadrat 3. Menyelesaikan
model
matematika
yang
berbentuk
aplikasi
pertidaksamaan kuadrat Aspek afektif 1. Menunjukkan sikap aktif dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
177
2. Menunjukkan sikap kerjasama yang baik dalam memecahkan masalah saat berdiskusi mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 3. Menunjukkan sikap menghargai pendapat teman saat proses diskusi dan tanya jawab berlangsung dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 4. Menunjukkan sikap kecakapan saat mempresentasikan hasil diskusi. dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 5. Memiliki sikap teliti dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. Aspek psikomotorik 1. Merancang model matematika terhadap permasalahan yang diberikan pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. 2. Membuat sketsa gambar terhadap permasalahan yang diberikan pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. E.
Tujuan Pembelajaran Aspek kognitif 1. Siswa
dapat
merancang
model
matematika
serta
menyelesaikan
permasalahan aplikasi persamaan kuadrat 2. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan aplikasi fungsi kuadrat 3. Siswa dapat menyelesaikan model matematika yang berbentuk aplikasi pertidaksamaan kuadrat Aspek afektif 1. Siswa dapat menunjukkan sikap aktif dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 2. Siswa dapat menunjukkan sikap kerjasama yang baik dalam memecahkan masalah saat berdiskusi mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 3. Siswa dapat menunjukkan sikap menghargai pendapat teman saat proses diskusi dan tanya jawab berlangsung dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
4. Siswa dapat menunjukkan sikap kecakapan saat mempresentasikan hasil diskusi. dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 5. Siswa dapat memiliki sikap teliti dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. Aspek psikomotorik 1. Siswa dapat merancang model matematika terhadap permasalahan yang diberikan pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. 2. Siswa dapat membuat sketsa gambar terhadap permasalahan yang diberikan pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. F. Materi Ajar (terlampir) a. Aplikasi persamaan dan fungsi kuadrat. b. Aplikasi pertidaksamaan kuadrat. G. Metode Pembelajaran Tanya jawab, Diskusi, dan Presentasi. H. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) 1. Fase pertama, yaitu pemberian permasalahan kepada siswa 2. Fase kedua, yaitu pengelompokan siswa dalam belajar 3. Fase ketiga, yaitu bimbingan terhadap anggota kelompok 4. Fase keempat, yaitu penyajian hasil diskusi kelompok 5. Fase kelima, yaitu evaluasi terhadap proses pemecahan masalah I.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan a. Orientasi 1) Guru memberi salam kepada seluruh siswa kemudian mengajak siswa untuk berdoa bersama. 2) Guru menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. 3) Guru menyiapakan presensi siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
b. Apersepsi 1) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai (indikator). c.
Motivasi 1) Guru memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran pengayaan terkait materi yang diberikan. 2) Guru memberi penjelasan tentang proses pembelajaran pengayaan yang akan berlangsung yaitu dengan model pembelajaran problem based learning.
2.Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1) Guru membagikan LAS yang berisi beberapa butir permasalahan mengenai sub materi merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat dan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat dan penafsirannya kepada seluruh siswa. (fase pertama) 2) Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok diskusi (tiap kelompok terdiri dari 5 siswa) agar siswa dapat menyelesaikan permasalahan secara berkelompok. (fase kedua) 3) Guru meminta siswa dalam masing-masing kelompok untuk mengumpulkan informasi dari materi penyelesaian fungsi dan persamaan kuadrat. 4) Siswa berdiskusi bersama kelompok untuk menemukan informasiinformasi yang didapat dari materi yang diberikan kemudian menuliskan hasil informasi yang diperoleh. 5) Siswa berdiskusi menyelesaikan permasalahan yang diberikan berdasarkan informasi yang telah mereka temukan dalam kelompok. b. Elaborasi 1) Guru mendampingi sebagai fasilitator ke tiap kelompok selama proses diskusi berlangsung. (fase ketiga)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
2) Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka kepada guru dan teman-teman. (fase keempat) 3) Siswa dari kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok yang sedang presentasi. 4) Masing-masing kelompok bertanggungjawab terhadap hasil diskusi yang telah mereka lakukan. c. Konfirmasi 1) Guru meminta siswa untuk mengevaluasi proses pemecahan permasalahan yang telah dilakukan. (fase kelima) 2) Guru membantu siswa menganalisis proses dan keterampilan yang telah dimiliki dalam pemecahan permasalahan. 3. Kegiatan Akhir a. Siswa
bersama-sama
memberikan
kesimpulan
dari
kegiatan
pembelajaran pengayaan dengan menggunakan model pembelajaran PBL yang diarahkan dan dibimbing oleh guru. b. Guru memberikan Kuis kepada setiap siswa terkait materi yang telah diberikan. c. Siswa memperoleh tugas individu, dimana masalah yang diberikan berkaitan dengan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. J.
Sumber Belajar 1.
Sartono Wirodikromo. 2006. Matematika 1A untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta: Erlangga.
2.
BK. Noormandiri. 2006. Matematika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga.
3.
Materi ajar
4.
Lembar Aktivitas Siswa/LAS (terlampir)
K. Penilaian Hasil Belajar (Instrumen penilaian terlampir) 1. Penilaian Pengetahuan (Aspek Kognitif): Teknik tes bentuk tertulis yaitu uraian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
2. Penilaian Sikap (Aspek Afektif): Teknik non tes bentuk pengamatan sikap dalam pembelajaran. 3. Penilaian Keterampilan (Aspek Psikomotorik): Teknik non tes bentuk pengamatan keterampilan dalam pembelajaran.
Yogyakarta, 22 April 2015
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Prasetyo Utomo, S.Pd.
RiskyWidyaUtami
NIP.2014.01.07.02
111414035
Kepala Sekolah
Sukardi, S.Pd., M.Pd. NIP/NIK: 196205161987031011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
Lampiran 10 MATERI AJAR MATERI AJAR PERTEMUAN 1 A. Fungsi Kuadrat 1. Definisi Fungsi Kuadrat Misalnya
adalah himpunan bilangan real, suatu fungsi merupakan
fungsi
kuadrat
dengan
jika
dan
f dengan
ditentukan
oleh
. Grafik fungsi kuadrat
berbentuk parabola. 2. Membuat Sketsa Fungsi Kuadrat Secara Umum a. Titik Potong Grafik dengan Sumbu Koodinat 1) Titik Potong dengan Sumbu Titik potong dengan sumbu
diperoleh jika
demikian, didapatkan sumbu
. Dengan
. Absis titik potong dengan
diperoleh dari akar-akar persamaan kuadrat tersebut. Adapun
banyaknya titik potong dengan sumbu X tergantung pada nilai diskriminannya, yaitu a) Jika
, maka grafik memotong sumbu
di dua titik yang
berbeda. b) Jika
, maka grafik menyinggung sumbu
di titik
c) Jika
, maka grafik tidak memotong atau menyinggung sumbu
. 2) Titik Potong dengan Sumbu Titik potong dengan sumbu didapatkan
diperoleh jika .
dengan sumbu potongnya dengan sumbu a) Jika
Jadi,
. Dengan demikian, titik
potong
adalah
grafik
dan posisi titik
secara otomatis bergantung pada nilai .
, maka grafik memotong sumbu
positif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b) Jika
, maka grafik melalui tiitk pusat
c) Jika
, maka grafik memotong sumbu
Catatan : Jika parabola selalu di atas sumbu Jika parabola selalu di bawah sumbu
183
. 183egative. disebut definit positif.
disebut definit 183egative.
3) Koordinat Titik Puncak atau Titik Balik Parabola Untuk menentukan koordinat titik puncak suatu fungsi kuadrat dilakukan dengan cara mengubah bentuk
menjadi
bentuk kuadrat sempurna.
Untuk
maka bentuk
bernilai positif atau nol. Nilai
minimum dicapai untuk
atau
minimum fungsi
. jadi, koordinat titik balik
minimum diperoleh Untuk
, sedangkan nilai
.
, maka bentuk
bernilai 183egative atau nol. Nilai
maksimum dicapai untuk
atau
maksimum fungsi
. jadi, koordinat titik balik
maksimum diperoleh
.
, sedangkan nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
3. Persamaan Sumbu Simetri Telah kita dapatkan koordinat titik puncak parabola dari fungsi adalah
. Oleh karena sumbu simetri melalui tiitk
puncak parabola, maka dapat disimpulkan persamaan sumbu simetrinya adalah
.
4. Membentuk Fungsi Kuadrat. a. Menyusun Fungsi Kuadrat Jika Grafik Memotong Sumbu
di
dan
, serta Melalui Sebuah Titik Tertentu Jika suatu grafik fungsi kuadrat di titik
dan
memotong sumbu
, maka
dan
disebut pembuat nol fungsi.
Dengan demikian, fungsi kuadrat tersebut dapat dinyatakan sebagai Nilai mensubstitusikan nilai
dan
dapat
ditentukan
dengan
dari satu titik lain yang diketahui ke dalam
persamaan di atas. b. Menyusun Fungsi Kuadrat Jika Grafiknya Menyinggung Sumbu
di
dan Melalui Sebuah Titik Tertentu Jika suatu grafik fungsi kuadrat sumbu
di titik
demikian,
fungsi
, maka kuadrat . Nilai
nilai dan
menyinggung merupakan pembuat nol fungsi. Dengan
tersebut
dapat
dinyatakan
sebagai
dapat ditentukan dengan mensubstitusikan
dari titik lain yang dilalui grafik ke dalam rumus tersebut.
c. Menyusun Fungsi Kuadrat jika Grafiknya Melalui Titik Puncak dan Melalui Sebuah Titik Tertentu Jika grafik fungsi kuadrat melalui titik puncak fungsi kuadratnya dapat dinyatakan sebagai
, maka rumus . Nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dapat ditentukan dengan mensubstitusikan nilai
dan
185
dari titik lain
yang dilalui grafik ke dalam rumus tersebut. d. Menyusun Fungsi Kuadrat jika Grafiknya Melalui Tiga Buah Titik ,
, dan
Rumus
fungsi
. kuadratnya
dapat
. Nilai mensubstitusikan nilai
dan
dinyatakan
sebagai
dapat diperoleh dengan
dari ketiga titik tersebut ke rumus di atas
sedemikian sehingga diperoleh tiga buah persamaan dengan tiga variabel dan melakukan operasi substitusi dan eliminasi pada persamaanpersamaan tersebut. MATERI AJAR PERTEMUAN 2 A. Persamaan Kuadrat 1.
Bentuk Umum Persamaan Kuadrat Bentuk umum persamaan kuadrat dalam variabel dengan
dengan
koefisien 2.
,
dapat dinyatakan
dan
.
koefisien , dan disebut konstanta.
Menyelesaikan Persamaan Kuadrat a. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Cara Memfaktorkan 1) Memfaktorkan bentuk Secara umum dapat dengan
b) Jika
dituliskan
dan
2) Memfaktorkan bentuk a) Jika
dengan
dengan ,maka
, maka
disebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
b. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Cara Melengkapkan Kuadrat Langkah-langkah: 1) Bagilah koefisien
pada ruas kiri persamaan,
dengan
2, kemudian kuadratkan hasilnya atau dapat dituliskan 2) Hasil
ditambahkan kedua ruas persamaan.
c. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Menggunakan Rumus Kuadrat Akar persamaan kuadrat
dapat dicari
dengan rumus 1) Rumus Jumlah dan Hasil Kali Akar Persamaan Kuadrat
Jadi,
Jadi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
3. Menyusun Persamaan Kuadrat a. Menyusun Persamaan Kuadrat yang Akar-akarnya Diketahui Jika
adalah akar-akar persamaan kuadrat
,
maka untuk menyusun persamaan kuadrat baru dapat dilakukan dengan cara berikut. 1) Perkalian
faktor,
yaitu
dengan
menggunakan
rumus
2) Menggunakan jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan, yaitu dengan menggunakan rumus b. Menyusun Persamaan Kuadrat jika Akar-akarnya Mempunyai Hubungan dengan Akar-akar Persamaan Kuadrat Lainnya 1) Menggunakan Rumus Jumlah dan Hasil Kali Akar-Akarnya Jika
merupakan akar-akar persamaan kuadrat baru yang
dicari, maka untuk menyusun persamaan kuadrat dengan rumus jumlah
dan
hasil
kali
akar-akarnya
digunakan
formula
B. Pertidaksamaan Kuadrat 1. Pengertian Pertidaksamaan Kuadrat Pertidaksamaan kuadrat didefinisikan sebagai pertidaksamaan yang memuat variabel dengan pangkat tertinggi 2 (dua). Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat adalah sebagai berikut.
Dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
2. Menyelesaikan Pertidaksamaan Kuadrat a. Menyelesaikan Pertidaksamaan Kuadrat dengan Garis Bilangan Untuk menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat dengan garis bilangan dapat digunakan langkah-langkah sebagai berikut. 1) Ubah pertidaksamaan kuadrat ke dalam bentuk baku atau bentuk persamaan kuadrat yang berpadanan, yaitu dengan mengubah ruas kanan menjadi sama dengan nol. 2) Tentukan nilai pembuat nol atau akar-akar persamaan kuadrat yang bersesuaian sebagai batas-batas penyelesaian. 3) Lukiskan nilai pembuat nol yang diperoleh pada garis bilangan. 4) Substitusikan sembarang bilangan pada pertidaksamaan untuk menentukan tanda interval pada masing-masing bagian interval pada garis bilangan. 5) Interval
yang
memiliki
tanda
yang
sesuai
dengan
tanda
pertidaksamaan merupakan himpunan penyelesaian yang dicari. 3. Menyelesaikan Pertidaksamaan Kuadrat dengan Sketsa Grafik Langkah-langkah
yang
digunakan
untuk
menentukan
penyelesaian
pertidaksamaan kuadrat dengan sketsa grafik adalah sebagai berikut. a. Buatlah sketsa grafik fungsi kuadrat b. Untuk
.
, penyelesaiannya adalah interval
yang
bagian parabolanya di atas sumbu . c. Untuk
penyelesaiannya adalah interval
parabolanya di bawah sumbu .
yang bagian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
Lampiran 11 PENILAIAN SISWA PERTEMUAN 1
PENILAIAN SISWA ASPEK KOGNITIF
Nama Sekolah
: SMA N 1 WERU SUKOHARJO
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X/II
Materi Pokok
: Fungsi dan Persamaan Kuadrat
Kompetensi Dasar
:2.4 Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.
Indikator
:
1. Melakukan perhitungan aljabar dalam menyelesaikan masalah fungsi kuadrat. 2. Melakukan perhitungan aljabar dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat
KUIS I Petunjuk : Tulis identitas dengan lengkap. Kerjakan dengan rapi, boleh tidak urut tetapi tuntas tiap nomor. Semua buku tertutup. Waktu pengerjaan 20 menit. Gunakan bolpoint untuk mengerjakan. Tidak diperkenankan menggunakan alat bantu hitung,
(kalkulator
dan
HP).
Tidak
diperkenankan
berkomunikasi cara apapun dan untuk keperluan apapun. Selamat mengerjakan dan sukses.
1. Tentukan nilai minimum dari 2.
Diketahui Jika
adalah akar-akar dari persamaan: , tentukanlah hasil dari
.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
KUNCI JAWABAN 1.
, maka Sehingga
(skor 5) (skor 6) (skor 10)
2. (skor 3) (skor 4) (skor 5) (skor 6) Untuk
,
maka (skor 8)
Untuk
,
maka (skor 10)
DAFTAR NILAI ASPEK KOGNITIF Siswa S1 S2 S3 … S15
Skor Tiap Soal 1
2
JML
NA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
Pedoman Penilaian Tes Kognitif Skor maksimal = 10 Nilai akhir
PENILAIAN SISWA ASPEK AFEKTIF
Nama Sekolah
: SMA N 1 WERU SUKOHARJO
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X/II
Materi Pokok
: Fungsi dan Persamaan Kuadrat
Kompetensi Dasar
: 2.4
Melakukan
manipulasi
perhitungan yang
aljabar
dalam
berkaitan dengan
persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Indikator
:
1. Menunjukkan sikap aktif dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 2. Menunjukkan sikap kerjasama yang baik dalam memecahkan masalah saat berdiskusi mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 3. Menunjukkan sikap menghargai pendapat teman saat proses diskusi dan tanya jawab berlangsung dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 4. Menunjukkan sikap kecakapan saat mempresentasikan hasil diskusi dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 5. Memiliki sikap teliti dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
192
DAFTAR NILAI ASPEK AFEKTIF Aspek yang Dinilai
Siswa
Keaktifan selama proses pembelajaran pengayaan berlangsung
Kerjasama selama diskusi
Menghargai pendapat teman
Kecakapan dalam menanggapi soal
Total Skor
S1 S2 S3 … S15
Pedoman Penilaian Test Afektif Skor 1 : Tidak sama sekali Skor 2 : Kurang Skor 3 : Baik Skor 4 : Sangat baik Nilai Akhir Aspek Afektif =
PENILAIAN SISWA ASPEK PSIKOMOTORIK
Nama Sekolah
: SMA N 1 WERU SUKOHARJO
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X/II
Materi Pokok
: Fungsi dan Persamaan Kuadrat
Kompetensi Dasar
:
2.4
Melakukan
manipulasi
perhitungan yang
aljabar
dalam
berkaitan dengan
persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.
Nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Indikator
193
:
1. Menggunakan alat bantu seperti jangka dan penggaris dalam pemecahan masalah pada materi fungsi dan persamaan kuadrat.
DAFTAR NILAI ASPEK PSIKOMOTORIK Aspek yang Dinilai Siswa
Siswa mampu menggunakan alat bantu seperti jangka dan penggaris saat memerlukannya dalam pemecahan masalah
S1 … S15
Pedoman Penilaian Tes Psikomotorik Skor 1 : Tidak sama sekali Skor 2 : Kurang Skor 3 : Baik Skor 4 : Sangat baik Nilai Akhir Aspek Psikomotorik = Mengetahui, Kepala SMAN SUKOHARJO
1
(Sukardi, S.Pd., M.Pd) NIP/NIK : 196205161987031011
WERU
Rabu, 22 April 2015 Guru Mapel Matematika
(Prasetyo Utomo, S.Pd.) NIP/NIK : 196703042005011004
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
194
PERTEMUAN 2 PENILAIAN SISWA ASPEK KOGNITIF
Nama Sekolah
: SMA N 1 WERU SUKOHARJO
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X/II
Materi Pokok
: Fungsi dan Persamaan Kuadrat
Kompetensi Dasar
:
2.5
Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat.
2.6
Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat dan penafsirannya
Indikator 4. Merancang model matematika serta menyelesaikan permasalahan aplikasi persamaan kuadrat. 5. Menyelesaikan permasalahan aplikasi fungsi kuadrat. 6. Menyelesaikan
model
matematika
yang
berbentuk
aplikasi
pertidaksamaan kuadrat
KUIS II Petunjuk : Tulis identitas dengan lengkap. Kerjakan dengan rapi, boleh tidak urut tetapi tuntas tiap nomor. Semua buku tertutup. Waktu pengerjaan 20 menit. Gunakan bolpoint untuk mengerjakan. Tidak diperkenankan menggunakan alat bantu hitung,
(kalkulator
dan
HP).
Tidak
diperkenankan
berkomunikasi cara apapun dan untuk keperluan apapun. Selamat mengerjakan dan sukses.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
195
1. Sebuah persegi panjang, panjangnya lebih 5 cm dari lebarnya. Jika lebarnya
cm dan luasnya
, tentukan nilai
2. Suatu perusahaan menghasilkan x produk dengan biaya total sebesar ) rupiah. Jika semua produk perusahaan tersebut terjual dengan harga Rp
untuk setiap produknya, berapa laba maksimum
yang diperoleh? 3. Sebuah benda ditembakkan tegak lurus ke atas, ketinggian yang dicapai pada waktu t detik, dinyatakan dalam meter, diberikan sebagai . Berapa lama benda itu berada pada ketinggian kurang dari
meter?
KUNCI JAWABAN 1. Luas Lebar = Panjang =
(skor 3)
Sehingga
(skor 4) (skor 5)
(skor 6) (skor 8) atau atau 2. Laba= penerimaan biaya total Penerimaan =
(skor 9) (skor 10) (skor 2) (skor 4)
Biaya total = Laba =
(
(skor 5) (skor 6)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Laba maksimum diperoleh untuk
196
(skor 9)
Jadi, laba maksimumnya adalah (skor 10) 3. Batu tersebut berada pada ketinggian kurang dari 40 m, maka (skor 3) (skor 4) (untuk menentukan pembuat nol) (kedua ruas dibagi dengan )
(skor 5) (skor 6) (skor 7)
atau
(skor 8)
Membuat garis bilangan Jadi, batu tersebut berada pada ketinggian kurang dari 40 m saat
atau
(skor 10) DAFTAR NILAI ASPEK KOGNITIF Siswa S1 S2 … S15
1
Skor Tiap Soal 2
3
JML
NA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197
Pedoman Penilaian Tes Kognitif Skor maksimal = 10 Nilai akhir PENILAIAN SISWA ASPEK AFEKTIF
Nama Sekolah
: SMA N 1 WERU SUKOHARJO
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X/II
Materi Pokok
: Fungsi dan Persamaan Kuadrat
Kompetensi Dasar
: 2.5
Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat.
2.6
Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat dan penafsirannya.
Indikator
:
1. Menunjukkan sikap aktif dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 2. Menunjukkan sikap kerjasama yang baik dalam memecahkan masalah saat berdiskusi mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 3. Menunjukkan sikap menghargai pendapat teman saat proses diskusi dan tanya jawab berlangsung dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 4. Menunjukkan sikap kecakapan saat mempresentasikan hasil diskusi.dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat. 5. Memiliki sikap teliti dalam memecahkan masalah metematika mengenai fungsi dan persamaan kuadrat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
198
DAFTAR NILAI ASPEK AFEKTIF Aspek yang Dinilai
Siswa
Keaktifan selama proses pembelajaran pengayaan berlangsung
Kerjasama selama diskusi
Menghargai pendapat teman
Kecakapan dalam menanggapi soal
Teliti
Total Skor
S1 S2 S3 … S15
Pedoman Penilaian Test Afektif Skor 1 : Tidak sama sekali Skor 2 : Kurang Skor 3 : Baik Skor 4 : Sangat baik Nilai Akhir Aspek Afektif =
PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK
Nama Sekolah
: SMA N 1 WERU SUKOHARJO
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X/II
Materi Pokok
: Fungsi dan Persamaan Kuadrat
Kompetensi Dasar
:
2.4
Melakukan
manipulasi
perhitungan yang
aljabar
dalam
berkaitan dengan
persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.
Nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Indikator
199
:
1. Merancang model matematika terhadap permasalahan yang diberikan pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. 2. Membuat sketsa gambar terhadap permasalahan yang diberikan pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. Aspek yang Dinilai Siswa
Siswa mampu merancang model matematika terhadap permasalahan yang diberikan pada materi fungsi dan persamaan kuadrat
Siswa mampu membuat sketsa gambar terhadap permasalahan yang diberikan pada materi fungsi dan persamaan kuadrat
S1 … S15
Pedoman Penilaian Tes Psikomotorik Skor 1 : Tidak sama sekali Skor 2 : Kurang Skor 3 : Baik Skor 4 : Sangat baik Nilai Akhir Aspek Psikomotorik = Mengetahui, Kepala SMAN SUKOHARJO
1
(Sukardi, S.Pd., M.Pd) NIP/NIK : 196205161987031011
WERU
Rabu, 22 April 2015 Guru Mapel Matematika
(Prasetyo Utomo, S.Pd.) NIP/NIK : 196703042005011004
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
200
Lampiran 12 LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS) PERTEMUAN 1 LEMBAR AKTIVITAS SISWA I Nama Kelompok
:
1. 2. 3. 4. 5.
Diskusikanlah permasalahan di bawah ini bersama anggota kelompok, kemudian kerjakan permasalahan di bawah ini dengan benar dan teliti ! Permasalahan 1 Suatu fungsi kuadrat serta melalui titik memotong sumbu
memotong sumbu
di titik
. Tentukan rumus fungsi kuadrat di titik
dan
serta melalui titik
dan
agar fungsi .
Permasalahan 2 Tentukan nilai maksimum dari Permasalahan 3 Diketahui
adalah akar-akar dari persamaan:
, tentukanlah hasil dari
. Jika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
201
Permasalahan 4 Jika
adalah akar-akar persamaan
(dengan
Tentukan persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya Good luck KUNCI JAWABAN LEMBAR AKTIVITAS SISWA I Permasalahan 1 fungsi kuadrat
melalui titik
Sehingga persamaan fungsi kuadrat Untuk Maka
menjadi
memotong sumbu
di titik
dan
real).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
202
dan Sehingga rumus fungsi kuadrat serta melalui titik
menjadi
Jadi, rumus fungsi kuadrat adalah Permasalahan 2 , maka Sehingga Permasalahan 3
yang memotong sumbu
di titik
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan
Permasalahan 4 Dari persamaan Misal
dan
diperoleh adalah akar-akar persamaan kuadrat baru, maka
Jadi, persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya
adalah
203
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
204
PERTEMUAN 2 LEMBAR AKTIVITAS SISWA II Nama Kelompok
:
1. 2. 3. 4. 5.
Diskusikanlah permasalahan di bawah ini bersama anggota kelompok, kemudian kerjakan permasalahan di bawah ini dengan benar dan teliti ! Permasalahan 1 Seorang siswa akan membuat sebuah kotak tanpa tutup dari sehelai karton berbentuk
persegi
berukuran karton
panjang,
yaitu
dengan
cara
membuang
persegi
di masing-masing pojoknya. Jika panjang bidang alas lebih besar dari lebarnya dan volume kotak ituadalah
,
berapakah lebar alas kotak tersebut ? Permasalahan 2 Selisih dua bilangan positif adalah 5, sedangkan jumlah kuadratnya 2100 kurangnya dari kuadrat jumlah kedua bilangan itu.Berapakah jumlah kedua bilangan tersebut? Permasalahan 3 Suatu perusahaan menghasilkan x produk dengan biaya total sebesar ) rupiah. Jika semua produk perusahaan tersebut terjual dengan harga Rp
untuk setiap produknya, berapa laba maksimum yang diperoleh?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
205
Permasalahan 4 Pada sebidang tanah terletak sebuah tembok. Tanah itu akan dipagari untuk peternakan ayam. Sepanjang tembok tidak diberi pagar.Pagar kawat yang tersedia panjangnya 400 meter.Peternakan itu dibuat berbentuk persegi panjang.Agar terdapat daerah peternakan seluas-luasnya, berapakah panjang dan lebar daerah peternakan ayam itu? Permasalahan 5 Sebuah benda ditembakkan tegak lurus ke atas, ketinggian yang dicapai pada waktu t detik, dinyatakan dalam meter, diberikan sebagai Berapa lama benda itu berada pada ketinggian paling sedikit
. meter?
Permasalahan 6 Sebuah benda ditembakkan tegak lurus ke atas, ketinggian yang dicapai pada waktu t detik, dinyatakan dalam meter, diberikan sebagai lama benda itu berada pada ketinggian yang tidak kurang dari
. Berapa meter?
KUNCI JAWABAN LEMBAR AKTIVITAS SISWA II Permasalahan 1 Misal lebar karton
, maka panjang karton
Isi kotak
(tidak memenuhi) Jadi, lebar alas kotak adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Permasalahan 2
Sehingga Jadi, Permasalahan 3 Laba= penerimaan biaya total Penerimaan = Biaya total = Laba =
(
Laba maksimum diperoleh untuk Jadi, laba maksimumnya adalah
206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
207
Permasalahan 4 Misal Lebar
, maka
Panjang Luas
Agar luasnya maksimum, maka Jadi, ukuran daerah peternakan itu adalah: Lebar Panjang Permasalahan 5 Ketinggian benda pada saat t detik adalah
.
Saat benda berada pada ketinggian paling sedikit30 meter, dapat dituliskan
Dari penyelesaian tersebut, diketahui bahwa benda berada pada ketinggian di atas 30 meter, yaitu dimulai dari detik ke-2 sampai detik ke-3, sehingga lamanya benda di atas 30 meter adalah (3-2) = 1 detik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
208
Permasalahan 6 Ketinggian benda pada saat t detik adalah Saat benda berada pada ketinggian tidak kurang dari 221 meter, dapat dituliskan
Dari penyelesaian tersebut, diketahui bahwa benda berada pada ketinggian di atas 221 meter, yaitu dimulai dari detik ke-13 sampai detik ke-17, sehingga lamanya benda di atas 221 meter adalah (17-13) = 4 detik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
209
Lampiran 13 TUGAS INDIVIDU MATERI PENGAYAAN FUNGSI DAN PERSAMAAN KUADRAT PERTEMUAN I Permasalahan : Suatu perusahaan menghasilkan x produk dengan biaya total sebesar ) rupiah. Jika semua produk perusahaan tersebut terjual dengan harga Rp
untuk setiap produknya, berapa laba maksimum yang diperoleh?
PERTEMUAN II Permasalahan : Sebuah batu yang dilemparkan vertikal ke atas tanpa kecepatan awal sampai ketinggian h meter di atas tanah. Setelah t detik tingginya memenuhi persamaan . Kapan batu tersebut berada 40 meter di atas tanah ? Permasalahan : Sebuah segitiga mempunyai alas yang panjangnya 3 cm lebih pendek dari tingginya dan luasnya kurang dari
. Berapakah batasan tinggi segitiga itu?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
210
Lampiran 14 SOAL TES AKHIR PEMBELAJARAN PENGAYAAN ASPEK KOGNITIF
Nama Sekolah
: SMAN 1 Weru Sukoharjo
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X/II
Materi Pokok
: Fungsi dan Persamaan Kuadrat
Kompetensi Dasar
:
2.4 Melakukan
manipulasi
perhitungan yang
aljabar
dalam
berkaitan dengan
persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. 2.5 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat. 2.6 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat dan penafsirannya Indikator 1. Melakukan manipulasi perhitungan aljabar dalam menyelesaikan masalah fungsi kuadrat. 2. Melakukan manipulasi perhitungan aljabar dalam menyelesaika nmasalah persamaan kuadrat. 3. Merancang model matematika serta menyelesaikan permasalahan aplikasi persamaan kuadrat. 4. Menyelesaikan permasalahan aplikasi fungsi kuadrat. 5. Menyelesaikan model matematika yang berbentuk aplikasi pertidaksamaan kuadrat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
211
SOAL-SOAL PENGAYAAN MATEMATIKA MATERI FUNGSI DAN PERSAMAAN KUADRAT KELAS X Pelaksanaan
:
Waktu
:
Petunjuk
: Tulis identitas ujian dengan lengkap. Kerjakan dengan rapi, boleh tidak urut tetapi tuntas tiap nomor. Semua buku tertutup. Waktu pengerjaan 60 menit. Gunakan bolpoint untuk mengerjakan. Tidak diperkenankan menggunakan alat bantu hitung,
(kalkulator
dan
HP).
Tidak
diperkenankan
berkomunikasi cara apapun dan untuk keperluan apapun. Selamat mengerjakan dan sukses. 1. Suatu fungsi kuadrat dan
serta melalui titik
fungsi
memotong sumbu . Tentukan rumus fungsi kuadrat
memotong sumbu
di titik
dan
di titik agar
serta melalui titik
. 2. Diketahui Jika
adalah akar-akar dari persamaan:
.
, tentukanlah hasil dari
3. Diketahui jumlah 3 kali kuadrat suatu bilangan dengan 7 kali bilangan itu sama dengan 20. Jika bilangan itu
dan
, berapakah nilai
? 4. Suatu proyek pembangunan gedung sekolah dapat diselesaikan dalam x hari dengan biaya proyek per hari
ratus ribu rupiah. Agar
biaya proyek minimum, berapa hari proyek tersebut harus diselesaikan? 5. Sebuah perusahaan pembuatan sepatu memproduksi dan menjual berbagai model sepatu. Untuk satu model sepatu tertentu oleh bagian produksi dan pemasaran diperkirakan bahwa untuk harga sepatu a rupiah per satuan, biaya mingguan M, dan pendapatan per mingguan P dirumuskan sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
212
Berapakah harga sepatu per satuan agar perusahaan memperoleh keuntungan ?
KUNCI JAWABAN DAN PENSEKORAN 1. Fungsi kuadrat
melalui titik
(skor 1) Sehingga persamaan fungsi kuadrat
menjadi
(skor 2) Untuk
memotong sumbu
di titik
dan
Maka
(skor 3)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan
(skor 5)
Sehingga rumus fungsi kuadrat serta
melalui
yang memotong sumbu titik
di titik
dan menjadi
(skor 6) (skor 7)
(skor 8) Jadi, rumus fungsi kuadrat adalah (skor 9) (skor 10)
2. (skor 2) (skor 3) (skor 4 ) dan
213
(skor 5)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan
214
(skor 7)
Hasil dari
(skor 9) (skor 10)
3.
(skor 3) (skor 4) (skor 6) atau Sehingga didapat
(skor 7) dan
(skor 8)
Maka,
(skor 10)
4. Biaya proyek dalam satu hari
ratus ribu rupiah.
Biaya proyek dalam hari
ratus ribu rupiah. (skor 3)
Biaya minimum
(skor 6) (skor 7) (skor 8) (skor 9)
Jadi, proyek tersebut harus diselesaikan dalam waktu
hari. (skor 10)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
215
5. Agar perusahaan memperoleh keuntungan besar maka pendapatan harus lebih besar dari biaya, atau
(skor 2) (skor 3) (skor 4) (skor 6) (skor 7) (skor 8) (skor 9)
Jadi, keuntungan akan diperoleh jika harga sepatu berada dalam interval (skor 10) DAFTAR NILAI ASPEK KOGNITIF Skor Tiap Soal
Siswa 1
2
S1 S2 S3 … S15
Pedoman Penilaian Tes Kognitif Skor maksimal = 10 Nilai akhir
3
JML 4
5
NA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 15
216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
217
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
218
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 16
220
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
221
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
222
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
223
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
224
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
225
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 17 Hasil Kuesioner Minat Siswa
226
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
228
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 18 Hasil Lemabar Aktivitas Siswa (LAS)
229
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
230
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 19 Hasil Kuis Siswa
231
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
232
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
233
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
234
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
235
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
236
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 20 Hasil Tes Akhir Siswa
237
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
238
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
239
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
240
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
241
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
242
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 21 Foto Penelitian
243
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
244