PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh : Yohanes Fredi Wijaya NIM : 082114092
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh : Yohanes Fredi Wijaya NIM : 082114092
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
.
SKRIPSI
PENGART]H STRIIKTUR KEPEMILIKAI\I SAIIAM DAI{ []KT]RAN PERUSAIIAAI{ TERIIADAP PENGT]NGKAPAI\I CORPORATE S (rcAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris Perusehaan Manufaktur ytng Terdaftar diBursa Efek Indonesie Tahun 200&2010) Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Ketua Selretaris Anggota ,dnggota
Anggota
Firma Sulistiyowdi, S.E., M.Si.,
Akt, QIA.
Yogyakarta, 30 Agustus 201 3 Fakultas Ekonomi niversitas Sanata Dharrra
Herry Maridjo, M.Si.
m
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN
“Apapun yang kita mohon dari Tuhan biarlah kita juga berusaha untuk mencapainya” ~Jeremy Taylor~
“SERAHKANLAH KUATIRMU KEPADA TUHAN, MAKA IA AKAN MEMELIHARA ENGKAU” ~Mazmur 55.23~
Skripsi ini kupersembahkan kepada: Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Bapak dan Ibu tercinta Kakak-kakakku tercinta Kekasihku tercinta Semua teman yang mendukung dan menyemangati Keluarga besar Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I,INTVERSITAS SANATA DIIARMA
FAKULTAS EKONOMI JI]RUSAAI AKUNTAIISI _ PROGRAM STUDI AKT]NTANSI
PERNYATAAI{ KEASLIAN KARYA TT]LIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan- bahwa Skripsi dengan judul: PENGARUH
STRT]KTUR KEPEMILIKAN SAHAM DA}t I]KT]RAN PERUSAHAAII TERIIADAP PENGTJNGKAPAN CORPORATE S OCIAL RESPONS I B ILITY (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010) dan dimajukan untuk diuji pada tmggal26 Agustus 2013 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin" atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya sa}n, tiru, alau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbulti bahwa saya temyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, b€rarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 5 Agustus 2013
Yang membuat pernyataan,
lrw
Yohanes Fredi Wijaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERTTYATAAI{ PERSETUJUAI{ PUBLIKASI KARYA ILMIAII T]NTT]K KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dhanna:
Nama: Yohanes Fredi Wrjaya
NIM:
082114092
Demi Sanata Dharma karya
ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas ilniah
saya yang berjudul:
Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham dan Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibiltry (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Brnsa Efek Indonesia Tahun 2008-20101 Dengan demikian saya memberikan kepada Perusahaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkalan dat4
mendisfibusikan secara terbatas, dan tidak mempublikasikannva untuk kepentingan akademis perlu meminaa izin dari penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat drYogyakarfa Pada tanggal 5 Agustus 2013 Yangprenyatakan"
frlr,'tp w,{ Yohanes Fredi Wijaya I
vl
di internet atau media lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Bunda Maria atas limpahan berkat dan rahmat-Nya, yang tiada henti sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham dan Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility” ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada : 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu setia menerangi dengan kasih-Nya yang melimpah selama penulisan skripsi ini. 2. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyatamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis. 3. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar dan teliti membimbing dan memberi masukan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Nicko Kornelius Putra S.E yang membantu memberikan referensi-referensi yang sangat berguna pada saat penulis mengerjakan skripsi. 5. Dosen-dosen dan seluruh staf karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6. Ibu Maria Sri Swarsini (Alm.) yang telah melahirkanku dengan penuh pengorbanan, Ibu Yustina Tri Mardiyani (Alm.) yang telah merawat, mencintai, menyanyangi, mendidikku, dan membesarkanku. 7. Bapak Euqenius Wuryanto, Rosalia Runtas Puspito Sari Eko P., Silvester Estalia Merici Putri, Mas Agus, Ko Henry, Vicky, Wenzel tercinta yang selalu memberikan dukungan dan semangat tanpa mengenal lelah. 8. Maria Melisa Kristina Lay Da Silba tercinta yang selalu memberikan dukungan dalam segala situasi dan kondisi yang dihadapi penulis. 9. Agri, Bambung, Pincuk, Bogel, Ova, Bayu, Kristo, Adrian dan semua rekan-rekan yang membantu penulis dalam berdiskusi bersama mengenai materi dan hiburannya. Terima kasih atas doa dan dukungannya. 10. Thunder Biru oyeeee yang selalu mengantarkanku kemanapun selama menempuh pendidikan. 11. Teman-teman mahasiswa Akuntansi angkatan 2008 terutama teman-teman kelas MPT yang selalu bersama dalam menghadapi masalah. 12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 5 Agustus 2013
Penulis
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...................
v
HALAMAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...........................................
vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................
vii
HALAMAN DAFTAR ISI...........................................................................
ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................
xiii
ABSTRAK ....................................................................................................
xiv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN ......................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .........................................................
1
B. Rumusan Masalah...................................................................
5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................
5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................
5
E. Sistematika Penulisan .............................................................
6
LANDASAN TEORI .................................................................
8
A. Teori Stakeholder ...................................................................
8
B. Teori Legitimacy .....................................................................
9
C. Teori Agency ...........................................................................
11
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Corporate Social Responsibility dan Pengungkapan
BAB III
Corporate Social Responsibility ............................................
11
1. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) ...........
11
2. Prinsip-prinsip CSR ...........................................................
13
3. Manfaat CSR ......................................................................
14
4. Pengungkapan CSR............................................................
15
E. Struktur Kepemilikan Saham ..................................................
16
1. Kepemilikan Institusional ..................................................
16
2. Kepemilikan Asing.............................................................
18
F. Ukuran Perusahaan .................................................................
20
G. Penelitian Terdahulu...............................................................
20
H. Kerangka Pemikiran ...............................................................
26
I. Hipotesis Penelitian ................................................................
26
METODE PENELITIAN .........................................................
27
A.Definisi Operasional Variabel ................................................
27
1. Variabel Dependen (Y) ......................................................
27
2. Variabel Independen (X) ....................................................
28
a. Kepemilikan Institusional.............................................
28
b. Kepemilikan Asing.......................................................
28
c. Ukuran Perusahaan .......................................................
29
B. Populasi dan Sampel ..............................................................
29
1. Populasi Penelitian .............................................................
29
2. Sampel Penelitian ...............................................................
29
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV
C. Jenis Data ...............................................................................
30
D. Teknik Pengumpulan Data .....................................................
30
E. Metode Analisis Data..............................................................
30
1. Statistik Deskriptif ..............................................................
31
2. Uji Normalitas .....................................................................
31
3. Uji Asumsi Klasik ...............................................................
31
a. Uji Multikolinieritas .......................................................
31
b. Uji Heteroskesdasitas .....................................................
32
c. Uji Autokorelasi .............................................................
32
4. Pengujian Hipotesis ..............................................................
33
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...............................
35
A. Deskripsi Sampel ....................................................................
35
B. Analisis Data...........................................................................
36
1. Statistik Deskriptif ..............................................................
36
a. Tema Lingkungan ...........................................................
37
b. Tema Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja ..........
38
c. Tema Lain-lain Tentang Tenaga Kerja ...........................
41
d. Tema Energi ...................................................................
44
e. Tema Mutu Produk .........................................................
46
f. Tema Keterlibatan Dalam Masyarakat ............................
47
g. Hal-hal Umum ................................................................
50
2. Uji Normalitas ....................................................................
51
3. Uji Asumsi Klasik ..............................................................
53
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Uji Multikolinieritas .......................................................
53
b. Uji Heteroskesdasitas .....................................................
54
c. Uji Autokorelasi .............................................................
55
4. Pengujian Hipotesis ...........................................................
56
C. Pembahasan ............................................................................
59
1. Pengaruh Kepemilikan Saham Institusi terhadap Pengungkapan CSR ...........................................................
59
2. Pengaruh Kepemilikan Saham Asing terhadap Pengungkapan CSR ...........................................................
60
3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan CSR ..................................................................................
62
PENUTUP ..................................................................................
65
A. Kesimpulan ............................................................................
65
B. Keterbatasan Penelitian ..........................................................
66
C. Saran ......................................................................................
67
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
68
LAMPIRAN ..................................................................................................
69
BAB V
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Data Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur ........................
36
Tabel 2.
Sampel Penelitian ........................................................................
37
Tabel 3.
Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Lingkungan ............
38
Tabel 4.
Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja ...................................................
Tabel 5.
40
Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Lain-lain Tentang Tenaga Kerja ...............................................................................
43
Tabel 6.
Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Energi .....................
46
Tabel 7.
Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Mutu Produk ..........
47
Tabel 8.
Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Keterlibatan Perusahaan Dalam Masyarakat ...................................................
49
Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Hal-hal Umum .......
50
Tabel 10. Mean Variabel-variabel Penelitian ..............................................
51
Tabel 11. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ...............................
52
Tabel 12. Hasil Uji Normalitas P-Plot ........................................................
53
Tabel 13. Nilai Tolerance dan VIF .............................................................
54
Tabel 14. Hasil Uji Heteroskesdasitas .........................................................
55
Tabel 15. Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson .......................................
56
Tabel 16. Hasil Uji Linier Berganda ...........................................................
57
Tabel 17. Hasil Uji F ...................................................................................
57
Tabel 18. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T) ...................
58
Tabel 9.
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010 Yohanes Fredi Wijaya NIM : 082114092 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan saham dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Kepemilikan saham yang dimaksud adalah kepemilikan saham institusional dan kepemilikan saham asing. Ukuran perusahaan dinilai dengan total asset. Pengungkapan CSR dinilai dengan menggunakan cheklist Hackston dan Milne (1996). Populasi pada penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Terdapat 94 tahun perusahaan sebagai sampel dari 53 perusahaan manufaktur. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini adalah kepemilikan asing dan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan CSR. However, the institusional ownership did not influence the CSR disclosure.
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE INFLUENCES OF SHAREHOLDING STRUCTURE AND COMPANY SIZE TO CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY An Empirical Study at Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange during the years of 2008-2010 Yohanes Fredi Wijaya NIM: 082114092 Sanata Dharma University Yogyakarta 2013 This research was aimed to find out the influence of stock ownership and company size to Corporate Social Responsibility (CSR) disclosure. The stock ownership referred to institutional stock ownership and foreign stock ownership. The firm size was measured by total asset. The CSR disclosure was measured by Hackston and Milne checklist (1996). The population of this research was manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange during the years 2008-2010. Sample was selected by purposive sampling technique. They were consisted of 94 firm year from 53 manufacturing companies. The data analysis technique was multiple regression analysis. The results showed that foreign ownership and company size significantly influenced the CSR disclosure. However, the institutional ownership did not influence the CSR disclosure.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Tanggungjawab sosial perusahaan atau yang lebih populer disebut dengan
corporate social responsibility (CSR) kini semakin marak diterapkan perusahaan di berbagai belahan dunia. Perusahaan yang pada awalnya hanya berorientasi pada keuntungan (profit), kini juga telah meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan (planet) dan masyarakat luas pada umumnya (people). Penelitian Basamalah dan Jermias (2005) dalam Tamba (2011) menunjukkan bahwa salah satu alasan manajemen melakukan pelaporan sosial adalah untuk alasan strategis. Oleh karena itu, dengan menerapkan CSR diharapkan perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang, Kiroyan (2006) dalam Tamba (2011). Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang menerapkan CSR mengharapkan akan direspon positif oleh para pelaku pasar. Dalam kenyataannya CSR dilakukan dalam berbagai program sosial dalam rangka pembangunan kesejahteraan sosial masyarakat tertentu. Di Indonesia, istilah CSR semakin populer digunakan sejak tahun 1990-an. Beberapa perusahaan sebenarnya telah lama melakukan aktivitas sosial perusahaan. Kepedulian sosial perusahaan terutama didasari alasan karena kegiatan perusahaan membawa dampak for better or worse bagi kondisi lingkungan dan sosial-ekonomi 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
masyarakat, khususnya di sekitar perusahaan beroperasi. Selain itu, pemilik perusahaan sejatinya bukan hanya shareholder atau para pemegang saham, tetapi ada juga stakeholders, yakni pihak-pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi perusahaan. Stakeholders dapat mencakup karyawan dan keluarganya, pelanggan, pemasok, masyarakat sekitar perusahaan, lembaga swadaya masyarakat, dan pemerintah selaku regulator. Setidaknya dua Undang-Undang di Indonesia mengamanatkan agar perusahaan melaksanakan tanggungjawab sosial. Pertama, pasal 15b Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal menyatakan, bahwa setiap investor berkewajiban melaksanakan tanggungjawab sosial perusahaan. Penjelasan pasal ini menyatakan bahwa yang dimaksud dengan tanggungjawab sosial perusahaan adalah tanggungjawab yang melekat pada perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat. Setelah itu tanggungjawab sosial perusahaan dicantumkan lagi dalam Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 74 ayat (1) Undang-Undang ini menyatakan perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggungjawab sosial dan lingkungan. Ayat (2) pasal ini menyatakan kewajiban tersebut diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaanya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Selanjutnya ayat (3) menyebutkan perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang dimaksud ayat 1 dikenai sanksi sesuai dengan peraturan 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
perundang-undangan yang terkait. Kemudian ayat (4) menyatakan ketentuan lebih lanjut mengenai tanggungjawab sosial dan lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pemberlakuan Undang-Undang tersebut mendorong perusahaan untuk bertanggungjawab terhadap lingkungan dan sosialnya. Namun Undang-Undang tersebut masih memiliki kelemahan, yaitu sektor apa saja yang diwajibkan untuk melaksanakan CSR, sanksi yang dikenakan apabila melanggar, berapa besar anggaran minimum, serta pelaporan CSR. Tujuan dikeluarkan Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, selain meregulasi perusahaan mengenai CSR, yaitu untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan layanan yang cepat, kepastian hukum, serta tuntutan akan pengembangan dunia usaha sesuai dengan prinsip pengelolaan perusahaan yang baik atau biasa disebut Good Coorporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Tamba (2011). Pelaksanaan mekanisme Good Coorporate Governance dalam perusahaan akan menyakinkan investor bahwa mereka akan menerima return yang cukup atas investasi mereka, Shleifer dan Vishny (1997) dalam Tamba (2011). Hal ini akan berhubungan secara langsung dengan struktur kepemilikan yang ada di perusahaan. Struktur kepemilikan perusahaan dalam hal ini adalah kepemilikan institusional, dan kepemilikan asing yang timbul akibat adanya perbandingan jumlah pemilik saham dalam perusahaan. Perbedaan dalam proporsi saham yang dimiliki oleh investor dapat mempengaruhi tingkat kelengkapan pengungkapan oleh 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
perusahaan. Semakin banyak pihak yang butuh informasi tentang perusahaan, maka semakin detail pula pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan. Kepemilikan institusional merupakan jumlah presentase saham yang dimiliki oleh pihak institusi. Sementara kepemilikan asing adalah presentase jumlah saham yang dimiliki oleh pihak asing. Berbagai penelitian yang terkait dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan menunjukkan keanekaragaman hasil. Berkaitan dengan struktur kepemilikan, Machmud & Djaman (2008) dalam Indah dan Rahmawati (2010) menyatakan bahwa kepemilikan asing dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan tanggungjawab sosial. Namun Nofandrilla (2008) dalam Indah dan Rahmawati (2010), menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Sementara hubungan antara ukuran perusahaan terhadap CSR, semakin besar ukuran perusahaan maka kapasitas produksinya juga semakin besar sehingga menimbulkan limbah dengan kapasitas yang lebih banyak pula dan risiko akibat dari kegiatan operasional perusahaan kemungkinan akan meningkat, maka tingkat pertanggungjawaban perusahaan diharapkan akan semakin tinggi. Tekanan terhadap manajemen juga semakin besar untuk mengungkapkan tanggungjawab sosial perusahaan. Sembiring (2005) dan Nofandrilla (2008) dalam Indah dan Rahmawati (2010) menemukan pengaruh yang signifikan ukuran perusahaan (firm size) terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Namun, hal ini tidak sejalan dengan 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2006) dan Roberts (1992) dalam Indah dan Rahmawati (2010) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. B.
Rumusan Masalah Atas dasar latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini: Apakah struktur kepemilikan institusional, struktur kepemilikan asing, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR? C.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh struktur
kepemilikan saham yang terdiri dari kepemilikan institusional, dan kepemilikan asing, serta ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR. D.
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat bagi: 1)
Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan akan memberikan pengetahuan dan wawasan baru bagi penulis mengenai pengaruh struktur kepemilikan saham dan ukuran perusahaan terhadap CSR.
2)
Bagi Perusahaan Dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya CSR, sehingga
diharapkan
perusahaan 5
akan
lebih
meningkatkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kepeduliannya
terhadap
pengungkapan
tanggungjawab
sosial
perusahaan. 3)
Bagi shareholder maupun seluruh stakeholders, bahwa struktur kepemilikan
perusahaan
merupakan
salah
satu
faktor
yang
dipertimbangkan dalam pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan karena kebutuhan akan legitimasi perusahaan di dalam masyarakat dan untuk melihat keuntungan jangka panjang yang akan didapat oleh perusahaan yakni image dan reputasi perusahaan melalui nilai saham perusahaan. E.
Sistematika Penulisan Bab I. Pendahuluan Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II. Landasan Teori Berisi teori-teori serta penelitian terdahulu berkaitan dengan masalah yang diteliti. Selain itu, bab ini juga dijelaskan susunan pemikiran yang melandasi timbulnya hipotesis penelitian. Pada bagian ini, diuraikan mengenai hubungan antara variabel independen dan dependen yang digunakan dalam penelitian
. 6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bab III. Metode Penelitian Terdiri dari variabel penelitian dan definisi operasional penelitian, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis yang digunakan dalam penelitian. Bab IV. Hasil dan Pembahasan Menjelaskan tentang deskripsi objek penelitian, analisis data, dan pembahasan hasil output SPSS. Bab V. Penutup Berisi tentang kesimpulan penelitian serta implikasi keterbatasan penelitian. Untuk mengatasi keterbasan penelitian tersebut, disertakan pula saran bagi penelitian mendatang.
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A.
Teori Stakeholder Stakeholder theory mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang
hanya berorientasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya (pemegang saham, kreditur, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain), dengan demikian keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut, Tamba (2011). Stakeholder pada dasarnya dapat mengendalikan atau memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pemakaian sumber-sumber ekonomi yang digunakan oleh perusahaan. Oleh karena itu, ketika stakeholder mengendalikan sumber ekonomi yang penting bagi perusahaan, maka perusahaan akan bereaksi dengan cara-cara yang memuaskan keinginan stakeholder, Anis (2007) dalam Tamba (2011). Stakeholder theory umumnya berkaitan dengan cara-cara yang digunakaan perusahaan untuk mengelola stakeholdernya. Cara-cara tersebut tergantung pada strategi yang diadopsi oleh perusahaan. Model
perencanaan
perusahaan
dan
kebijakan
bisnis
fokus
pada
perkembangan dan penentuan nilai strategi perusahaan yang dibuat oleh kelompok yang mendukung serta menghendaki perusahaan terus berlangsung. Model corporate social responsibility (CSR) dari stakeholder melanjutkan model perencanaan 8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
perusahaan yang meliputi pengaruh eksternal dalam perusahaan atau kelompok khusus yang fokus pada isu-isu sosial. Model CSR mengikuti perubahan permintaan sosial dari kelompok non-tradisional. Ulman (1985) dalam Tamba (2011), menyimpulkan bahwa teori stakeholder menyediakan aturan yang tidak sah dalam pembuatan keputusan strategi perusahaan yang mempelajari dari aktivitas CSR. Hasil dari penelitain Roberts (1992) dalam Tamba (2011) yang menggunakan teori stakeholder yaitu stakeholder power, strategic posture, dan kinerja ekonomi berhubungan dengan pengungkapan CSR. Hal ini mengidentifikasikan bahwa tingkah laku investor sebagai salah satu penggunaan laporan keuangan yang dapat mempengaruhi CSR. Sebaliknya investor dalam melakukan investasi dapat menggunakan CSR sebagai pertimbangan selain menggunakan laba. B.
Teori Legitimacy Salah satu faktor yang dimasukkan oleh banyak peneliti sebagai motif dibalik
pengungkapan informasi sosial dan lingkungan adalah keinginan untuk melegitimasi operasi organsasi, Deegan (2002) dalam Tamba, (2011), yang dimaksud dengan operasi organisasi dalam penelitian ini adalah operasi perusahaan dengan kepemilikan institusi dan kepemilikan asing. Kedudukan perusahaan sebagai bagian dari masyarakat ditunjukkan dengan operasi perusahaan yang seringkali mempengaruhi masyarakat sekitarnya. Eksistensinya dapat diterima sebagai anggota masyarakat, sebaliknya eksistensinya dapat terancam bila perusahaan tidak dapat menyesuaikan
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
diri dengan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut atau bahkan merugikan anggota komunitas tersebut, Ririn (2009) dalam Tamba (2011). Ghozali dan Chariri (2007) dalam Tamba (2011), menjelaskan bahwa teori legitimasi sangat bermanfaat dalam menganalisis perilaku organisasi, karena teori legitimasi adalah hal yang paling penting bagi organisasi. Teori legitimasi dilandasi oleh kontrak sosial yang terjadi antara perusahaan dengan masyarakat dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi. Legitimasi teori dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat, Chariri (2011). Dengan melakukan pengungkapan sosial, perusahaan merasa keberadaan dan aktivitasnya terlegitimasi. Gray et al. (1995) dalam Tamba (2011), menyatakan bahwa perusahaan yang melaporkan kinerjanya berpengaruh terhadap nilai sosial dimana perusahaan tersebut beroperasi. Hal ini disebabkan karena legitimasi dipengaruhi oleh kultur, interpretasi masyarakat yang berbeda, sistem politik dan ideologi pemerintah. Praktik-praktik tanggungjawab sosial dan pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan dapat dipandang sebagai suatu usaha untuk memenuhi harapanharapan masyarakat terhadap perusahaan. Perusahaan yang selalu berusaha untuk menyelaraskan diri dengan norma-norma yang ada di dalam masyarakat dan mengantisipasi terjadinya legitimacy gap maka perusahaan tersebut dapat terus dianggap sah dalam masyarakat dan dapat terus bertahan hidup. 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C.
Agency Teory Hubungan keagenan adalah hubungan antara dua pihak dimana salah satu
menjadi agent dan pihak yang lain sebagai principal, Hendriksen dan Van Breda (2000) dalam Waryanto (2010). Jensen dan Meckling, (1976) dalam Waryanto (2010), menjelaskan adanya konflik kepentingan dalam hubungan keagenan. Terjadinya konflik kepentingan antara pemilik dan agen karena kemungkinan agen bertindak tidak sesuai dengan kepentingan prinsipal, sehingga memicu biaya keagenan. Rustiarini (2008), menjelaskan bahwa teori keagenan memandang perusahaan sebagai nexus of contract, yaitu organisasi yang terikat kontrak dengan beberapa pihak seperti pemegang saham, supplier, karyawan (termasuk manajer), dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Teori keagenan mengemukakan bahwa pihak principal (pemilik) dan agent (manajer) memiliki kepentingan yang berbeda sehingga memicu adanya konflik, yang disebut dengan konflik keagenan. Teori agensi mampu menjelaskan potensi konflik kepentingan diantara berbagai pihak yang berkepentingan dalam perusahaan (Waryanto, 2010). D.
Pengertian Corporate Social Responsibility dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility
1.
Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) Untung (2008) hal.1 dalam Tamba (2011) memberikan pengertian mengenai
corporate social responsibility sebagai berikut: 11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi
dalam
pengembangan
ekonomi
yang
berkelanjutan
dengan
memperhatikan tanggungjawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan. Jadi CSR merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan suatu keadaan yang saling menguntungkan antara perusahaan, shareholder maupun stakeholders. Menurut Global Reporting Initiative (GRI) (Tamba, 2011) dalam konten analisis terkandung tema tentang pengungkapan pertanggungjawaban sosial, yang terdiri dari: a.
Ekonomi Tema ini berisi sembilan item yang mencakup laba perusahaan yang dibagikan untuk bonus pemegang saham, kompensasi karyawan, pemerintah, membiayai kegiatan akibat perubahan iklim serta aktivitas terkait ekonomi lainnya.
b.
Lingkungan Hidup Tema ini berisi tiga puluh item yang meliputi aspek lingkungan dari proses produksi, yang meliputi pengendalian polusi dalam menjalankan operasi bisnis, pencegahan dan perbaikan kerusakan lingkungan akibat pemrosesan sumber daya alam dan konversi sumber daya alam.
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
Ketenagakerjaan Tema ini berisi empat belas item yang meliputi dampak aktivitas perusahaan pada orang-orang dalam perusahaan tersebut. Aktivitas tersebut meliputi : rekruitmen, program pelatihan, gaji dan tuntutan, mutasi dan promosi dan lainnya.
d.
Hak Asasi Manusia Tema ini berisi sembilan item yang mencakup berapa besar jumlah investasi yang melibatkan perjanjian terkait hak asasi manusia, pemasok dan kontraktor yang menjunjung hak asasi, kejadian yang melibatkan kecelakaan atau kriminal terhadap karyawan di bawah umur, dan aktivitas lainnya.
e.
Kemasyarakatan Tema ini berisi delapan item yang mencakup aktivitas kemasyarakatan yang diikuti oleh perusahaan, misalnya aktivitas yang terkait dengan kesehatan, pendidikan dan seni serta pengungkapan aktivitas kemasyarakatan lainnya.
f.
Tanggungjawab atas Produk Tema ini berisi sembilan item yang melibatkan aspek kualitatif suatu produk atau jasa, antara lain kegunaan durability, pelayanan, kepuasan pelanggan, kejujuran dalam iklan, kejelasan/kelengkapan isi pada kemasan, dan lainnya.
2.
Prinsip-prinsip CSR Menurut Tamba (2011), prinsip-prinsip CSR sesuai dengan ISO 26000
diantaranya adalah: 13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
Kepatuhan kepada hukum
b.
Menghormati instrument/badan-badan internasional
c.
Menghormati stakeholders dan kepentingannya
d.
Akuntabilitas
e.
Transparansi
f.
Melakukan tindakan pencegahan
g.
Menghormati dasar-dasar hak asasi manusia
3.
Manfaat CSR Jika dikelompokkan, sedikitnya ada empat manfaat CSR terhadap perusahaan
(Edi, 2008) dalam Tamba (2011): a.
Brand differentiation. Dalam persaingan pasar yang kian kompetitif, CSR bisa memberikan citra perusahaan yang khas, baik, dan etis di mata publik yang pada gilirannya menciptakan customer loyalty. The Body Shop dan BP (dengan bendera “Beyond Petroleum”-nya), sering dianggap sebagai memiliki image unik terkait isu lingkungan.
b.
Human resources. Program CSR dapat membantu dalam perekrutan karyawan baru, terutama yang memiliki kualifikasi tinggi. Saat interview, calon karyawan yang memiliki pendidikan dan pengalaman tinggi sering bertanya tentang CSR dan etika bisnis perusahaan, sebelum mereka memutuskan menerima tawaran. Bagi staf lama, CSR juga dapat meningkatkan persepsi, reputasi dan dedikasi dalam bekerja. 14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
License to operate. Perusahaan yang menjalankan CSR dapat mendorong pemerintah dan publik memberi ”ijin” atau ”restu” bisnis, karena dianggap telah memenuhi standar operasi dan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat luas.
d.
Risk management. Manajemen resiko merupakan isu sentral bagi setiap perusahaan. Reputasi perusahaan yang dibangun bertahun-tahun bisa runtuh dalam sekejap oleh skandal korupsi, kecelakaan karyawan, atau kerusakan lingkungan. Membangun budaya ”doing the right thing” berguna bagi perusahaan dalam mengelola resiko-resiko bisnis.
4.
Pengungkapan CSR Tuntutan terhadap perusahaan untuk memberikan informasi yang transparan,
organisasi yang akuntabel serta tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) memaksa perusahaan untuk memberikan informasi mengenai aktivitas sosialnya, Anggraini
(2006) dalam Nurkhin (2009). Shareholder maupun
stakeholders membutuhkan informasi tentang sejauh mana perusahaan telah melakukan aktivitas sosialnya melalui laporan keuangan perusahaan, sehingga hakhak shareholder maupun stakeholders dapat terpenuhi melalui pengungkapan CSR. Perusahaan, selain mempunyai tanggungjawab kepada para pemegang saham dan berorientasi terhadap laba perusahaan juga mempunyai tanggungjawab sosial
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang dilaporkan dalam laporan tahunan seperti yang dinyatakan dalam PSAK No.1 paragraf kesembilan: Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statemen), khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting. E.
Struktur Kepemilikan Saham Struktur kepemilikan (ownership structure) yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah perbandingan jumlah saham yang dimiliki oleh “orang dalam“ (insiders) dengan jumlah saham yang dimiliki oleh investor, atau dengan kata lain struktur kepemilikan saham dalam penelitian ini adalah proporsi kepemilikan institusional, dan kepemilikan asing dalam kepemilikan saham perusahaan. 1.
Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham oleh pihak-pihak yang
berbentuk institusi seperti yayasan, bank, perusahaan asuransi, perusahaan investasi, dana pensiun, perusahaan berbentuk perseroan (PT), dan institusi lainnya. Institusi biasanya dapat menguasai mayoritas saham karena mereka memiliki sumber daya yang lebih besar dibandingkan dengan pemegang saham lainnya. Oleh karena menguasai saham mayoritas, maka pihak institusional dapat melakukan pengawasan terhadap kebijakan manajemen secara lebih kuat dibandingkan dengan pemegang 16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
saham lain sehingga pihak institusional dituntut untuk mengungkapkan kegiatankegiatan perusahaan sebagai tanggungjawab yang harus dijalankan. Waryanto (2010) mengutip tulisan dari Firth dan Kim (2005) dalam Mursalim (2007) yang menyatakan semakin besar tingkat kepemilikan institusional dalam perusahaan maka tekanan terhadap manajemen perusahaan untuk mengungkapkan tanggungjawab sosial perusahaan juga semakin besar dikarenakan para pemegang saham institusional memiliki opportunity, resources, dan expertise untuk menganalisis kinerja dan tindakan
manajemen,
dan
investor
institusional
sebagai
pemilik
sangat
berkepentingan untuk membangun reputasi perusahaan. Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam Tamba (2011), salah satu cara untuk mengurangi agency cost adalah dengan meningkatkan kepemilikan institusional yang berfungsi untuk mengawasi agen, sehingga mendorong pengawasan yang optimal terhadap kinerja manajemen. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan presentase kepemilikan institusional dapat menurunkan presentase kepemilikan manajerial karena kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional bersifat saling menggantikan sebagai fungsi monitoring, Suranta dan Machfoedz (2003: 215) dalam Tamba (2011). Struktur kepemilikan saham institusional dapat diukur sesuai dengan proporsi kepemilikan saham yang dimiliki oleh institusi yang dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:
17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Total saham institusi yang dimaksud adalah jumlah presentase saham yang dimiliki oleh institusi pada akhir tahun. Sedangkan total saham yang beredar, dihitung dengan menjumlahkan seluruh saham yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut pada akhir tahun. 2.
Kepemilikan Asing Kepemilikan asing adalah persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh
investor asing. Jika dilihat dari sudut pandang stakeholders, pengungkapan CSR merupakan alat yang dipilih untuk memperlihatkan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan masyarakat. Menurut Angling ( 2010), dalam Tamba (2011) apabila perusahaan memiliki kontrak dengan foreign stakeholders baik dalam ownership dan trade, maka perusahaan akan lebih didukung dalam melakukan pengungkapan CSR. Perusahaan dengan kepemilikan asing akan memiliki tingkat pengungkapan CSR lebih tinggi karena perusahaan dengan kepemilikan asing biasanya lebih sering menghadapi masalah asimetri informasi dikarenakan alasan hambatan goegrafis dan bahasa, sehingga melaui program CSR yang dilakukan oleh perusahaan diharapkan akan mendapatkan tanggapan yang positif dari pihak-pihak yang berkepentingan sehingga akan mempunyai dampak yang baik bagi kelangsungan operasional perusahaan. Tamba (2011) mengutip tulisan dari Susanto (1992) dalam Angling (2010), menyatakan ada beberapa alasan mengapa perusahaan yang memiliki 18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kepemilikan saham asing harus memberikan pengungkapan yang lebih dibandingkan dengan yang tidak memiliki kepemilikan saham asing seperti: a.
Perusahaan asing mendapatkan pelatihan yang lebih baik dalam bidang akuntansi dari perusahaan induk di luar negeri.
b.
Perusahaan tersebut mungkin mempunyai sistem informasi yang lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan internal dan kebutuhan perusahaan induk.
c.
Kemungkinan permintaan yang lebih besar pada perusahaan berbasis asing dari pelanggan, pemasok, dan masyarakat umum.
Sehingga berdasarkan alasan-alasan tersebut perusahaan dengan kepemilikan asing diharapkan akan lebih terbuka dalam hal pengungkapan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dan akan lebih peduli terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan serta lingkungan disekitar perusahaan berdiri. Struktur kepemilikan asing dapat diukur sesuai dengan proporsi saham biasa yang dimiliki oleh asing, dapat dirumuskan:
Total saham asing yang dimaksud adalah jumlah persentase saham yang dimiliki oleh pihak asing pada akhir tahun. Sedangkan total saham yang beredar, dihitung dengan menjumlahkan seluruh saham yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut pada akhir tahun.
19
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F.
Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar
kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain dengan menghitung: total aset, nilai pasar saham, dan jumlah karyawan, Tamba (2011). Jika semakin besar ukuran perusahaan maka kapasitas produksinya juga semakin besar, sehingga kemungkinan akan meningkatkan segala resiko yang terjadi akibat dari kegiatan operasional perusahaan, sehingga hal ini mendorong pihak manajemen untuk melakukan pengungkapan CSR yang berguna untuk meminimalkan tingkat resiko yang mungkin terjadi. Selain itu, apabila semakin besar ukuran suatu perusahaan, maka akan memiliki karyawan yang semakin banyak pula, sehingga tuntutan yang dihadapi manajemen semakin besar, dan dengan perusahaan melakukan kegiatan CSR maka diharapkan akan mampu memenuhi tuntutan yang ada dari semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan juga akan menghindarkan perusahaan terhadap terjadinya legitimacy gap. Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan dihitung dengan rumus: SIZE= log (total aset) G.
Penelitian Terdahulu 1.
Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Perusahaan Rustiarini (2010) melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh
struktur kepemilikan terhadap pengungkapan CSR dengan menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil dari penelitian ini 20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menunjukkan variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kepemilikan asing secara bersama-sama berpengaruh pada pengungkapan CSR. Secara individual, kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap CSR, hal ini dimungkinkan karena secara statistik rata-rata jumlah kepemilikan saham manajerial perusahaan-perusahaan di Indonesia relatif kecil sehingga belum terjadi keselarasan antara pemilik dengan manajer. Adanya kepemilikan manajerial yang relatif kecil menyebabkan manajer belum dapat memaksimalkan nilai perusahaan melalaui pengungkapan CSR. Kepemilikan institusional tidak mempunyai pengaruh terhadap CSR. Hal ini mencerminkan kepemilikan institusi di Indonesia belum mempertimbangkan tanggungjawab sosial sebagai salah satu kriteria dalam melakukan investasi sehingga para investor institusi cenderung tidak menekan perusahaan untuk mengungkapkan CSR secara detail dalam laporan tahunan perusahaan. Sedangakan penelitian ini menemukan pengaruh antara kepemilikan asing terhadap pengungkapan CSR, hal ini terjadi dimungkinkan karena secara umum perusahaan dengan kepemilikan asing di Indonesia peduli terhadap isuisu sosial, misalnya hak asasi manusia, pendidikan, tenaga kerja, dan lingkungan sebagai isu kritis yang secara ekstensif harus diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan.
21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
Pengaruh ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, dan umur perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure. Indah dan Rahmawati (2010), melakukan penelitian pada perusahaan
Property dan Real Estate untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, dan umur perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap
corporate
social
responsibility
disclosure,
hal
ini
dapat
diinterpretasikan bahwa semakin besar suatu perusahaan, maka semakin luas pengungkapan tanggungjawab sosial yang dibuat perusahaan. Ukuran dewan
komisaris berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure, hal ini dimungkinkan karena dewan komisaris dianggap sebagai mekanisme pengendalian intern tertinggi, yang bertanggungjawab untuk memonitor tindakan manajemen puncak. Dikaitkan dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan, maka tekanan terhadap manajemen juga akan semakin besar
untuk
mengungkapkannya,
sehingga
kebanyakan
penelitian
menunjukkan adanya hubungan positif antara dewan komisaris dengan tingkat pengungkapan informasi oleh perusahaan. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap CSR, mungkin hal ini disebabkan karena institusi yang menanamkan modalnya pada perusahaan lain belum mempertimbangkan masalah tanggungjawab sosial sebagai salah satu kriteria dalam melakukan investasi, sehingga para investor institusi juga cenderung tidak menekan 22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
perusahaan untuk mengungkapkan corporate social responsibility secara detail dalam laporan tahunan perusahaan, dan kepemilikan asing tidak mempunyai pengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure, alasan yang dapat digunakan untuk menjelaskan hal tersebut adalah bahwa kemungkinan kepemilikan asing pada perusahaan di Indonesia secara umum belum mempedulikan masalah lingkungan dan sosial sebagai isu kritis yang secara ekstensif diungkapkan dalam laporan tahunan. Kemungkinan lain adalah sampel perusahaan dengan kepemilikan asing dalam penelitian ini bukan perusahaan yang terkait langsung dengan sumber daya alam, sehingga pengungkapan corporate social responsibility dalam laporan tahunan sifatnya masih voluntary atau sukarela saja. Umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Penelitian yang dilakukan oleh Waryanto (2010) dengan judul Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance Terhadap Luas Pengungkapan CSR mendapatkan hasil bahwa dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan CSR, menurut Waryanto (2010) hal ini kemungkinan terjadi karena besar kecilnya ukuran dewan komisaris tidak menjamin adanya mekanisme pengawasan yang lebih baik, karena bukan merupakan faktor penentu utama dari efektivitas pengawasan terhadap manajemen perusahaan. Pengaruh jumlah rapat dewan komisaris tidak mempunyai pengaruh terhadap luas pengungkapan CSR, hal ini berarti 23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bahwa berapun jumlah rapat yang dilakukan dewan komisaris tidak akan mempengaruhi luas pengungkapan CSR, hal ini dimungkinkan karena rapatrapat yang dilakukan oleh dewan komisaris kurang efektif, dikarenakan adanya dominasi suara dari dewan komisaris yang mementingkan kepentingan pribadi
atau
kelompoknya
sehingga
mengkesampingkan
kepentingan
perusahaan, Muntoro (2006) dalam Waryanto (2010). Penagruh independensi dewan komisaris terhadap luas pengungkapan CSR juga tidak mempunyai pengaruh yang positif signifikan, hal ini terjadi karena dimungkinkan pemilihan dan pengangkatan komisaris independen kurang efektif (FCGI, 2002) dalam Waryanto (2010). Waryanto (2010) mengutip tulisan dari Vethanayagam et.al. (2006) dalam Hashim dan Devi (2007) bahwa banyak dewan komisaris tidak mempunyai kemampuan dan tidak dapat menunjukkan independensinya sehingga fungsi pengawasan tidak berjalan dengan baik. Pengaruh saham manajerial memiliki arah hubungan yang positif namun tidak signifikan terhadap luas pengungkapan CSR. Sehingga dapat disimpulkan bahwa persentase saham yang dimiliki oleh manajer tidak mempengaruhi luas pengungkapan CSR. Hal ini dimungkinkan karena secara statistik jumlah kepemilikan saham manajerial rata-rata pada perusahaanperusahaan di Indonesia relatif kecil. Hal ini berarti, dengan kepemilikan manajerial yang relatif kecil, masih terjadi konflik kepentingan antara pemilik dengan manajer, dimana kepentingan pribadi manajer belum bisa diselaraskan 24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dengan kepentingan perusahaan atau pemilik. Pengaruh kepemilikan saham institusional memiliki hubungan yang signifikan negatif terhadap luas pengungkapan CSR. Hal ini dikarenakan semakin banyak saham perusahaan yang dimiliki oleh pihak institusi, maka institusi mempunyai kemampuan untuk melakukan intervensi terhadap jalannya perusahaan dan mengatur proses penyusunan laporan keuangan. Akibatnya manajer terpaksa melakukan tindakan tertentu demi untuk memenuhi kepentingan pihak-pihak tertentu, diantaranya pemilik, Boediono (2005) dalam Waryanto (2010). Kepemilikan saham asing dalam penelitian yang dilakukan oleh Waryanto (2010) tidak mempengaruhi luas pengungkapan CSR, hal ini kemungkinan terjadi karena perusahaan dengan kepemilikan asing di Indonesia secara umum belum mempedulikan masalah lingkungan dan sosial sebagai isu kritis yang harus secara ekstensif diungkapkan dalam laporan tahunan, Macmmud dan Djaman (2008) dalam Waryanto (2010). Penelitian yang dilakukan oleh Waryanto (2010) menemukan pengaruh yang positif signifikan antara ukuran perusahaan terhadap luas pengungkapan CSR. Hal ini kemungkinan terjadi karena dalam teori keagenan, apabila ukuran perusahaan lebih besar maka biaya keagenan yang dikeluarkan akan lebih besar, sehingga untuk mengurangi biaya keagenan tersebut perusahaan akan cenderung mengungkapkan informasi yang lebih luas.
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H.
Kerangka Pemikiran Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam landasan teori, maka
variabel dalam penelitian ini dapat dirumuskan melalui suatu kerangka pemikiran sebagai berikut:
Variabel Independen
Variabel Dependen
Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing,dan Ukuran Perusahaan.
Ha (+)
Pengungkapan CSR
I. Hipotesis Ha: Sruktur kepemilikan saham institusi, kepemilikan saham asing, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.
26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A.
Definisi Operasional Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan variabel pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) sebagai variabel dependen, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, dan ukuran (size) perusahaan sebagai variable independen. 1.
Variabel Dependen (Y) Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
independen. Variabel dependen (Y) pada penelitian ini adalah pengungkapan corporate social responsibility (CSR) yang akan diukur dengan indeks CSR (CSRI) dari Hackston & Milne (1996), yang terdiri dari: lingkungan, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, tenaga kerja (lain-lain), energi, mutu produk, keterlibatan perusahaan dalam masyarakat, hal-hal umum. Apabila item informasi yang ditentukan diungkapkan dalam laporan tahunan maka diberi skor 1, dan jika item informasi tidak diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan maka diberikan skor 0. Perhitungan Indeks Pengungkapan CSR dirumuskan sebagai berikut: CSRI t Waryanto (2010), mengutip tulisan dari Weber (1988) dalam Sembiring (2005), menyatakan bahwa pengukuran indeks pengungkapan CSR dilakukan dengan metode
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
content analysis yaitu suatu metode pengkodifikasian teks dengan ciri-ciri yang sama ditulis dalam berbagai kelompok atau kategori berdasar pada kinerja yang ditentukan. 2.
Variabel Independen (X) Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen.
Variabel independen (X) dalam penelitian ini meliputi struktur kepemilikan saham institusional (X1), struktur kepemilikan saham asing (X2), dan ukuran (size) perusahaan (X3). a.
Kepemilikan Institusional Kepemilikan saham institusional adalah kepemilikan saham oleh pihak-pihak
yang berbentuk institusi, seperti bank, perusahaan asuransi, perusahaan investasi, dana pensiun, dan institusi lainnya, (Edy, 2009 dalam Tamba, 2011). Kepemilikan saham institusional diukur dengan menghitung total seluruh saham yang dimiliki oleh seluruh pemilikan institusi dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Variabel ini diukur dari jumlah persentase saham yang dimiliki oleh pihak institusi.
b.
Kepemilikan Asing Kepemilikan asing adalah prosentase jumlah saham yang dimiliki oleh pihak
asing. Adapun untuk mengukur jumlah kepemilikan asing dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar
kecil perusahaan menurut berbagai cara. Dalam penelitian ini cara untuk mengukur besar kecilnya perusahaan adalah dengan menghitung total aset. SIZE= log (total aset) B.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan data perusahaan-perusahaan terdaftar dilakukan karena perusahaan tersebut memiliki kewajiban untuk melakukan pelaporan keuangan kepada pihak di luar perusahaan. Selain itu, perusahaan yang terdaftar lebih dapat diandalkan karena laporan keuangannya telah diaudit oleh Akuntan Publik. 2.
Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling atau
pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu yaitu disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian. Adapun kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut : a.
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI untuk tahun 2008-2010.
29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
Melakukan pengungkapan CSR selama tahun 2008-2010 yang dapat dilihat melalui laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan.
c.
Memiliki informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yaitu perusahaan manufaktur dengan kepemilikan institusi dan kepemilikan asing.
d.
Perusahaan telah menyampaikan laporan tahunan di BEI.
C.
Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Penggunaan data sekunder dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa perusahaan yang diteliti adalah perusahaan go public, yang memiliki kewajiban untuk melakukan pelaporan keuangan kepada pihak di luar perusahaan. Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan tahunan dari perusahaan manufaktur yang tercatat di pojok Bursa Efek Indonesia USD pada tahun 2008-2010. D.
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelusuri laporan tahunan
perusahaan manufaktur yang terpilih menjadi sampel. Sumber data diperoleh dari www.idx.co.id, website perusahaan atau pojok BEI USD. E.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
berganda, yang diawali dengan mendeskripsikan variabel-variabel penelitian dan 30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pengujian data. Pengujian data dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas dan uji asumsi klasik: 1.
Uji Normalitas Uji Normalitas data dalam penelitian ini menggunakan one sample
Kolmogorov-Smirnov test dan P-P plot. H0= p > 0,05 maka variabel terdistribusi normal. H1= p ≤ 0,05 maka variabel tidak terdistribusi normal. 2.
Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik yang digunakan adalah Uji Multikolinearitas, Uji
Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi. Ketiga asumsi klasik yang dianalisa dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16. a.
Uji Multikolinieritas Multikolinieritas dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance
dengan variance inflation factor (VIF). Multikolinieritas terjadi jika nilai Tolerance ≤ 0,10 atau nilai VIF ≥ 10. Tidak terjadi multikolinieritas bila Tolerance ≥ 0,10 atau VIF ≤ 10. b.
Uji Heteroskedastisitas Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas pada penelitian ini
diuji dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan nilai residualnya (ZRESID).
31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dasar analisis: 1.
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
c.
Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi dalam penelitian ini dengan menggunakan Uji
Durbin-Watson. Dengan hipotesis yang diuji adalah: H0: tidak ada autokorelasi Ha: ada autokorelasi Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi: Hipotesis nol Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif 3.
Keputusan Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak
Jika 0 < d < dL dL ≤ d ≤ dU 4-dL < d < 4 4-dU ≤ d ≤ 4-dL dU < d < 4-dU
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji F dan Uji t. Semua
variabel independen yaitu struktur kepemilikan saham institusional, kepemilikan saham asing, dan ukuran perusahaan diregresikan terhadap variabel dependen yaitu
32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pengungkapan CSR. Pengujian ini dengan menggunakan taraf signifikansi (α) sebesar 0.05. 1.
Jika F ≤ 0.05, berarti terdapat pengaruh signifikan secara bersamaan antara struktur kepemilikan saham institusional, struktur kepemilikan saham asing, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR.
2.
Jika F > 0.05, berarti tidak terdapat pengaruh signifikan secara bersamaan antara struktur kepemilikan saham institusional, struktur kepemilikan saham asing, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR. Menurut Ghozali (2007) dalam Tamba (2011), t test pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen yaitu struktur kepemilikan saham institusional, kepemilikan saham asing, dan ukuran perusahaan secara individual dalam menerangkan variabel dependen yaitu pengungkapan CSR. Dari hipotesis yang terdapat dalam penelitian ini, maka: Ho : β1, β2, β3 ≤ 0 : kepemilikan saham institusional, kepemilikan saham asing, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. Ha : β1, β2, β3 > 0 : kepemilikan saham institusional, kepemilikan saham asing, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR.
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dimana: β1 : Koefisien regresi kepemilikan saham institusional. β2 : Koefisien regresi kepemilikan saham asing. β3 : Koefisien regresi ukuran perusahaan.
1. Jika t > 0.05, maka H0 diterima yang berarti tidak terdapat pengaruh positif signifikan antara struktur kepemilikan saham institusional, struktur kepemilikan saham asing, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR. 2. Jika t ≤ 0.05, maka H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh positif signifikan antara struktur kepemilikan saham institusional, struktur kepemilikan saham asing, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR.
34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A.
Deskripsi Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari populasi tersebut, peneliti menentukan sampel sebagai data dalam melakukan penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan tehnik purposive sampling atau pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu dimana umumya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian. Tabel 1. Data Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Bidang Usaha Perusahaan Food and Beverages Tobacco Manufacturer Textile Mill Products Apparel and Other Textile Products Lumber and Wood Product Paper and Allied Product Chemical and Allied Products Plastics and Glass Products Cement Fabricated Metal Product Stone, Clay, Glass, and Concrete Product Cable Aoutomitive and Allied Products Consomer goods Metal and Allied Products Total
Sumber: Data diolah
35
Jumlah 8 1 9 4 1 2 5 5 3 2 3 2 4 1 3 53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dengan menggunakan metode tersebut diperoleh sampel sebanyak 94 tahun perusahaan manufaktur dengan total 53 perusahaan manufaktur sebagai sampel dalam penelitian ini yang telah tercatat di BEI. Total sampel 94 tahun perusahaan dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 2. Sampel Penelitian Kriteria Pengambilan Sampel Jumlah tahun perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2008 sampai 2010. (131 perusahaan x 3 tahun perusahaan) Dikurangi: Tahun perusahaan manufaktur yang tidak memiliki kepemilikan asing dan institusi selama tahun 2008 sampai 2010. (78 perusahaan x 3 tahun perusahaan) Tahun perusahaan manufaktur dengan kepemilikan asing dan institusi selama tahun 2008 sampai 2010. (53 perusahaan x 3 tahun perusahaan) Dikurangi: Tahun perusahaan manufaktur dengan kepemilikan institusi dan asing yang tidak menyampaikan laporan tahunan di BEI pada tahun 2008 sampai 2010. Tahun perusahaan manufaktur yang telah menyampaikan laporan tahunan di BEI pada tahun 2008 sampai 2010 Dikurangi: Tahun perusahaan manufaktur yang tidak melakukan pengungkapan CSR selama tahun 2008 sampai 2010 Perusahaan manufaktur yang melakukan pengungkapan CSR selama tahun 2008 sampai 2010 Total sampel yang memenuhi kriteria
Jumlah tahun perusahaan 393 234
159
65
94 0
94 94
Sumber: Data diolah
B.
Analisis Data Pada penelitian ini digunakan beberapa langkah dalam menjawab rumusan
masalah yang ada, yaitu dengan:
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif variabel-variabel penelitian yang diawali dengan
perhitungan besarnya indeks pengungkapan CSR perusahaan sampel dengan menggunakan checklist Hackston dan Milne (1996) untuk melihat persentase pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan sampel. Berikut ini adalah tabel besarnya persentase tiap-tiap item dalam indeks CSR yang diungkapkan oleh perusahaan sampel: a.
Tema Lingkungan Pada tema lingkungan, perusahaan sampel telah berkontribusi dengan baik
terhadap lingkungan sekitar tempat perusahaan-perusahaan tersebut beroperasi. Hal itu terbukti dengan tingginya persentase kepedulian perusahaan-perusahaan sampel terhadap lingkungan. Seluruh perusahaan sampel melakukan pengendalian polusi. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan menganggap pentingnya keadaan lingkungan yang harmonis untuk menunjang kegiatan produksi perusahaan. Pada tema lingkungan ini, kontribusi terhadap konservasi sejarah memiliki persentase terendah yaitu hanya sebesar 20.21%. Ada kemungkinan hal ini terjadi karena lokasi perusahaan yang jauh dari tempat konservasi sejarah sehingga perusahaan lebih terkonsentrasi dalam pemeliharan lingkungan disekitar tempat perusahaan berdiri.
37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pada tema lingkungan, perusahaan sampel mempunyai rata-rata sebesar 69.45% pengungkapan CSR yang berarti bahwa sebanyak 69.45% perusahaan sampel telah melakukan pengungkapan CSR berdasarkan pada seluruh item-item pada tema lingkungan yang berjumlah 14 item pengungkapan CSR. Tabel 3. Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Lingkungan No Kategori CSR 1 Melakukan pengendalian polusi kegiatan operasi, melakukan riset dan mengembangkannya untuk pengurangan polusi 2 Memberikan pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan-ketentuan hukum dan peraturan polusi 3 Memberikan pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi telah atau akan dikurangi 4 Mencegah atau memperbaiki kerusakan lingkungan akibat pengolahan sumber alam misalnya reklamasi daratan atau reboisasi 5 Membantu konversi alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi, minyak, air dan kertas 6 Menggunakan material daur ulang 7 Menerima penghargaan berkaitan dengan program atau kebijakan lingkungan yang dibuat perusahaan; pencegahan sampah 8 Menggunakan material dalam proses produksi secara efisien Berkontribusi dalam bentuk dana atau seni yang bertujuan 9 untuk memperindah lingkungan 10 Mendukung kampanye anti sampah 11 Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan 12 Berkontribusi dalam konservasi sejarah 13 Melakukan pengolahan limbah 14 Melakukan perlindungan lingkungan hidup Rata-rata Sumber: Data diolah
38
Persentase 100%
86%
90% 87%
46% 52% 67%
68% 63% 55% 70% 20% 82% 87% 69.45%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
Tema Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja Kesehatan karyawan dan keselamatan karyawan merupakan hal penting dalam
sebuah perusahaan. Perusahaan-perusahaan besar telah banyak yang mempunyai standar keselamatan yang tinggi dalam menjalankan operasi perusahaan. Pada tema kesehatan dan keselamatan tenaga kerja ini, kepedulian perusahaan cukup tinggi terbukti pada tema kesehatan dan keselamatan kerja mempunyai persentase rata-rata 58%, ini berarti lebih dari separuh perusahaan sampel telah melakukan pengungkapan CSR pada tema ini. Item pengurangan polusi, iritasi atau risiko dalam lingkungan tenaga kerja dan item mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja memiliki persentase yang tertinggi pertama dan tertinggi kedua yaitu sebesar 86% dan 84% perusahaan sampel telah melakukan pengungkapan CSR item tersebut. Diikuti item mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental dan menetapkan suatu komite keselamatan kerja mempunyai persentase 72% dan 58%, hal tersebut mengindikasikan lebih dari 50% perusahaan sampel telah melakukan pengungkapan CSR melalui item-item tersebut yang membuktikan bahwa kepedulian perusahaan sampel terhadap kesehatan dan keselamatan tenaga kerja cukup tinggi. Hal ini dikarenakan pihak manajemen telah banyak yang menyadari bahwa perusahaan manufaktur memiliki risiko yang tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan
para
karyawannya,
maka
perusahaan
manufaktur
akan
lebih
meningkatkan standar keselamatan kerja pada perusahaannya untuk meminimalkan risiko kecelakaan kerja pada saat operasi perusahaan sedang berjalan. 39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item-item yang berada dibawah 50% adalah item mengungkapkan statistik kecelakaan
kerja
mempunyai
persentase
49%,
melaksanakan
riset
untuk
meningkatkan keselamatan kerja dan item mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja memiliki persentase yang sama yaitu sebesar 42% Penerimaan penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja memiliki persentase terendah yaitu sebesar 30%, kemungkinan hal ini terjadi karena perusahaan tidak berorientasi penuh terhadap penghargaan namun lebih menekankan pada terciptanya lingkungan kerja yang kondusif lewat standar kerja yang telah ditetapkan. Tabel 4. Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja No Kategori Persentase 1. Mengurangi polusi, iritasi atau resiko dalam lingkungan 86% tenaga kerja 2. Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan 72% kesehatan fisik atau mental 3. Mengungkapkan statistik kecelakaan kerja 49% 4. Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan 84% kerja 5. Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan 30% kerja 6. Menetapkan suatu komite keselamatan kerja 59% 7. Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan 42% kerja 8. Mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja 42% Rata-rata 58% Sumber: Data diolah
c.
Tema Lain-lain Tentang Tenaga Kerja Pada penelitian ini, peneliti menemukan bahwa perusahaan-perusahaan
sampel
mempunyai
kepedulian
yang 40
tinggi
terhadap
faktor-faktor
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mempengaruhi tenaga kerja. Hal ini terbukti dengan tingginya persentase jumlah perusahaan sampel yang melakukan pengungkapan CSR melalui item-item pada tema lain-lain tentang tenaga kerja menurut checklist Hackston dan Milne, 1996. Item merekrut atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/cacat dan item mengungkapkan informasi hubungan manajemen dengan karyawan dalam meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja mempunyai persentase yang sama yaitu 87%, item melaporkan hubungan perusahaan dengan serikat buruh dan item peningkatan kondisi kerja secara umum dengan persentase yang sama yaitu sebesar 84%, item memberi pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja dengan 81%, item memberi bantuan keuangan kepada karyawan untuk studi lanjut, kursus dengan persentase sebesar 77%, dan diikuti item mengungkapkan jumlah tenaga kerja perusahaan dan item mengungkapkan tingkatan manajerial yang ada dengan persentase yang sama yaitu 73% perusahaan sampel melakukan pengungkapan CSR item tersebut, dan masih terdapat beberapa item yang memiliki persentase di atas 50%, yaitu item mengungkapkan jumlah staf, masa kerja, dan kelompok usia sebesar 65%, item mengungkapkan program pensiun sebesar 63%, item mengungkapkan informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja dan masa depan perusahaan sebesar 55%, dan item mengungkapkan persentase/jumlah tenaga kerja wanita/cacat pada level manajerial dengan persentase sebesar 52% perusahaan sampel telah melakukan pengungkapan CSR melalui item-item tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa mayoritas perusahaan sampel telah peduli terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi 41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tingkat produktifitas tenaga kerjanya. Dengan melakukan pengungkapan CSR melalui item-item tersebut diharapkan bahwa perusahaan akan memperoleh timbal balik yang positif dari tenaga kerjanya. Namun masih terdapat beberapa item pengungkapan CSR pada tema ini yang memiliki persentase yang rendah dengan persentase di bawah 50% perusahaan sampel yang melakukan pengungkapan CSR malalui item-item tersebut. Diantaranya adalah item melaporkan gangguan dan aksi tenaga kerja memiliki persentase terendah yaitu hanya sebesar 10% dan item mengungkapkan informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan/diredam dengan persentase sebesar 12%, hal ini dimungkinkan karena perusahaan masih kurang terbuka dalam mengungkapkan aksi-aksi tenaga kerjanya untuk menghindari pandangan negatif yang kan timbul dari masyarakat luas. Persentase terendah ketiga adalah item memiliki program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/cacat dengan persentase sebesar 14%, dan item mengungkapkan tujuan mempekerjakan tenaga kerja wanita/cacat mempunyai persentase sebesar 16%. Namun bukan berarti bahwa kepedulian perusahaan sampel terhadap pengungkapan CSR melalui item-item tersebut rendah, terdapat kemungkinan bahwa mayoritas perusahaan sampel memiliki program CSR secara bertahap sehingga ietem-item tersebut masih berada dalam rencana program CSR yang akan datang.
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5. Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Lain-lain Tentang Tenaga Kerja No Kategori Persentase 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
Merekrut atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/cacat Mengungkapkan persentase/jumlah tenaga kerja wanita/cacat pada level manajerial Mengungkapkan tujuan memperkerjakan tenaga kerja wanita/cacat Memiliki program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/cacat Memberika pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja Memberi bantuan keuangan kepada karyawan untuk studi lanjut, kursus Mendirikan pusat pelatihan tenaga kerja Mengungkapkan bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan Mengungkapkan perencanaan kepemilikan rumah karyawan Mengungkapkan fasilitas untuk rekreasi Mengungkapkan program pension bagi karyawan Mengungkapkan kebijakan penggajian di perusahaan Mengungkapkan jumlah tenaga kerja perusahaan Mengungkapkan tingkatan manajerial yang ada Mengungkapkan disposisi staf-dimana staf ditempatkan Mengungkapkan jumlah staf, masa kerja, dan kelompok usia mereka
43
87% 52% 16% 14% 81% 77% 47% 47%
18% 28% 63% 70% 73% 73% 24% 65%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5. Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Lain-lain Tentang Tenaga Kerja (Lanajutan) No 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kategori Persentase Mengungkapkan statistik tenaga kerja, missal 20% penjualan per karyawan Mengungkapkan kualifikasi tenaga kerja yang direkrut 34% Mengungkapkan rencana kepemilikan saham oleh 20% karyawan Mengungkapkan rencana pembagian keuntungan 31% lainnya Mengungkapkan informasi hubungan manajemen 87% dengan karyawan dalam meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja Mengungkapkan informasi stabilitas pekerjaan tenaga 55% kerja dan masa depan perusahaan Membuat laporan ketersediaan posisi tenaga kerja 20% secara terpisah Melaporkan hubungan perusahaan dengan serikat 84% buruh Melaporkan gangguan dan aksi tenaga kerja 10% Mengungkapkan informasi bagaimana aksi tenaga 12% kerja dinegosiasikan/diredam Peningkatan kondisi kerja secara umum 84% Menginformasikan reorganisasi perusahaan yang 23% mempengaruhi tenaga kerja Memberikan informasi dan statistic perputaran tenaga 19% kerja Memberikan informasi mengenai penitipan anak 20% Rata-rata 45%
Sumber: Data diolah
d.
Tema Energi Pada tema energi ini perusahaan sampel memiliki persentase rata-rata
sebesar 60.57%, yang berarti bahwa sebanyak 60.57% perusahaan dari total sampel telah melakukan pengungkapan CSR melalui item-item pada tema energi ini. Pada tema energi ini persentase tertinggi adalah item menggunakan 44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
energi secara lebih efisien yaitu sebesar 93% perusahaan sampel telah melakukan pengungkapan CSR melalui item tersebut. Diikuti item membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi sebesar 71%, item mengungkapkan peningkatan efisiensi energi dari produk sebesar 68%, mengungkapkan kebijakan energi perusahaan sebesar 65%. Hal ini mengindikasikan bahwa kepedulian perusahaan sampel pada tema energi ini cukup tinggi, hal ini terbukti dari total tujuh item pengungkapan CSR yang terdapat pada tema energi ini, 4 diantaranya memiliki persentase diatas 50%. Item-item pada tema energi yang memiliki persentase di bawah 50% adalah item memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi dengan persentase sebesar 48%, diikuti item mengungkapkan penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang dengan 46%, dan persentase terendah dalam tema energi yaitu item melakukan riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi produk perusahaan yaitu sebesar 33% dari seluruh perusahaan sampel melakukan pegungkapan CSR melaui item tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa lebih banyak perusahaan sampel mengambil keputusan untuk menggunakan energi secara lebih efisien bukan karena riset yang dilakukan, namun dengan lebih mempertimbangkan cost and benefit.
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 6. Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Energi No Kategori 1 Menggunakan energi secara lebih efisien 2 Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi 3 Mengungkapkan penghematan energy sebagai hasil produk daur ulang 4 Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi 5 Mengungkapkan peningkatan efisiensi energi dari produk 6 Melakukan riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi produk perusahaan 7 Mengungkapkan kebijakan energi perusahaan
Persentase 93% 48% 46%
Rata-rata
60.57%
71% 68% 33% 65%
Sumber: Data diolah
e.
Mutu Produk Pada tema mutu produk ini, perusahaan sampel memiliki rata-rata
sebesar 68% pengungkapan CSR, yang berarti sebanyak 68% dari total perusahaan sampel telah melakukan pengungkapan CSR melalui item-item pada tema mutu produk ini. Jumlah persentase rata-rata tersebut mengindikasikan bahwa kepedulian perusahaan-perusahaan sampel terhadap mutu produk tinggi. Hal ini didukung dari hampir seluruh nilai persentase setiap item dalam tema mutu produk ini lebih dari 50%. Persentase tertinggi pada tema mutu produk ini adalah item membuat produk lebih aman untuk konsumen dengan persentase sebesar 86%, item mengungkapkan bahwa produk memenuhi standar keselamatan dengan persentase sebesar 84%, dan diikuti item mengungkapkan bahwa produk telah memenuhi standar keselamatan dan item memberi informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu 46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
produk telah meningkat (ISO) dengan persentase sebesar 82% perusahaan sampel telah melakukan pengungkapan CSR melalui item-item tersebut. Sementara pada tema mutu produk ini hanya terdapat satu item yang persentasenya sebesar 50% yaitu item melakukan riset tingkat keselamatan produk perusahaan dengan persentase sebesar 42%. Hal ini mengindikasikan bahwa mayoritas dari perusahaan sampel telah memastikan bahwa produk yang dihasilkan dan dipasarkan telah memenuhi standar keselamatan. Tabel 7. Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Mutu Produk No Kategori Persentase Mengungkapkan informasi pengembangan produk 1 81% perusahaan termasuk pengemasannya Memberikan gambaran pengeluaran riset dan 2 66% pengembangan produk Mengungkapkan informasi proyek riset perusahaan 3 60% untuk memperbaiki produk Mengungkapkan bahwa produk memenuhi standar 4 84% keselamatan 5 Membuat produk lebih aman untuk konsumen 86% 6 Melakukan riset tingkat keselamatan produk 42% Mengungkan peningkatan kebersihan/kesehatan dalam 7 56% pengolahan dan penyiapan produk Mengungkapkan informasi mutu produk yang 8 56% tercermin dalam penerimaan penghargaan Memberi informasi yang dapat diverifikasi bahwa 9 82% mutu produk telah meningkat (ISO) Rata-rata 68% Sumber: Data diolah
f.
Tema Keterlibatan Dalam Masyarakat Untuk menjalin hubungan yang baik antara perusahaan dengan
masyarakat di sekitar perusahaan berdiri, biasanya perusahaan akan 47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
memberikan bantuan kepada lingkungan dan masyarakat di sekitar perusahaan itu berdiri. Wujud dari kepedulian perusahaan terhadap masyarakat berbedabeda. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa mayoritas perusahaan sampel melakukan pengungkapan CSR dengan memberikan sumbangan berupa uang tunai atau produk perusahaan untuk mendukung aktivitas masyarakat dan mendukung pengembangan industri lokal, item-item tersebut memiliki persentase yang sama yaitu sebesar 80%, hal ini mengindikasikan bahwa mayoritas perusahaan sampel telah peduli terhadap kebutuhan masyarakat di sekitar perusahaan itu berdiri, perusahaan juga mengajak para pelaku industri lokal untuk maju bersama dengan perusahaan, pengembangan industri lokal yang biasa dilakukan oleh perusahaan sampel adalah dengan memberikan sumbangan yang digunakan sebagai tambahan modal dan juga dengan memberikan pelatihan/seminar kewirausahaan kepada pelaku industri lokal. Mayoritas perusahaan sampel juga mempedulikan pendidikan bagi masyarakat berprestasi yang kurang mampu untuk membiayai pendidikannya dengan menyelenggarakan program beasiswa. Item tersebut memiliki persentase sebesar 77%, diikuti item menjadi sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat sebesar 63%. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan beberapa item pada tema keterlibatan dalam masyarakat yang persentasenya di bawah 50%, diantaranya adalah item menjadi sponsor konferensi/seminar pendidikan, atau pameran 48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
seni dengan persentase sebesar 36%, item membantu riset medis dengan persentase sebesar 33%, lalu item mensponsori kampanye program nasional sebesar 23%, dan persentase terendah pada item ini adalah mempekerjakan tenaga kerja paruh waktu bagi mahasiswa atau pelajar dengan persentase sebesar 20%. Hal ini mengindikasikan bahwa mayoritas perusahaan sampel selalu berupaya untuk meningkatkan produktifitas dengan mempekerjakan karyawan untuk bekerja secara penuh sesuai dengan waktu bekerja yang telah ditentukan oleh perusahaan. Pada tema keterlibatan perusahaan dalam masyarakat memiliki persentase rata-rata sebesar 51.67%, yang berarti bahwa sebanyak 51.67% perusahaan sampel telah melakukan pengungkapan CSR melalui pengimplementasian keseluruhan item-item yang terdapat pada tema tersebut. Tabel 8. Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Keterlibatan Perusahaan Dalam Masyarakat No 1 2 3 4 5
Kategori Memberikan sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas masyarakat, pelayanan dan seni Memperkerjakan tenaga kerja paruh waktu bagi mahasiswa atau pelajar Menjadi sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat Membantu riset medis Menjadi sponsor konferensi/seminar pendidikan, atau pameran seni
49
Persentase 80% 20% 63% 33% 36%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 8. Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Keterlibatan Perusahaan Dalam Masyarakat (Lanjutan) No 6 7 8 9
Kategori Membiayai program beasiswa Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat Mensponsori kampanye program nasional/pemerintah Mendukung pengembangan industri local Rata-rata
Persentase 77% 53% 23% 80% 51.67%
Sumber: Data diolah
g.
Tema Hal-hal Umum Mayoritas perusahaan sampel telah menjelaskan dengan terbuka tujuan
perusahaan untuk melaksanakan kebijakan penerapan tanggungjawab sosial perusahaan kepada masyarakat. Tabel 9. Persentase Item Pngungkapan CSR Tema Hal-hal Umum No 1
Kategori Persentase Mengungkapkan tujuan/kebijakan perusahaan secara 99% umum berkaitan dengan tanggungjawab sosial perusahaan kepada masyarakat
Sumber: Data diolah
Dalam
penelitian
ini,
setelah
menghitung
besarnya
indeks
pengungkapan CSR maka dipaparkan statistik deskriptif variabel-variabel penelitian yaitu pengungkapan CSR, persentase kepemilikan asing, persentase kepemilikan institusional, dan log total aset.
50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 10. Mean variabel-variabel penelitian Statistik Deskriptif N Pengungkapan_C SR Institusi Asing Log_Total_Aset
Mean 94
Std. Deviation
Minimum Maximum
.5562
.08523
.34
.68
94 35.6400 94 38.7688 94 10.4277
22.73077 22.82869 1.20466
4.71 .05 7.99
84.25 83.29 12.52
Sumber: Data diolah
Dari tabel 10 diketahui bahwa variabel CSRI memiliki rata-rata indeks CSR sebesar 0.55 dan standar deviasi sebesar 0.08523 menunjukkan variasi yang terdapat pada variabel pengungkapan CSR, kepemilikan institusi memiliki rata-rata sebesar 35.64% dengan standar deviasi sebesar 22.73077 menunjukkan variasi yang terdapat dalam variabel kepemilikan institusi, ratarata kepemilikan asing sebesar 38.77% dengan standar deviasi sebesar 22.82869 yang menyatakan variasi yang terdapat dalam variabel kepemilikan asing, dan log total aset memiliki rata-rata sebesar 10.42 dengan besarnya standar deviasi 1.20466 yang menunjukkan variasi yang terdapat dalam variabel log total aset. 2.
Uji Normalitas Uji Normalitas dalam penelitian ini menggunakan one sample kolmogorovsmirnov test dan P-P plot. H0= p > 0,05 maka variabel terdistribusi normal. H1= p ≤ 0,05 maka variabel tidak terdistribusi normal. 51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 11. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pengungkapan_CSR Institusi N Normal Parametersa,,b Most Extreme Differences
Asing
Log_Total _Aset
94 94 94 .5562 35.6400 38.7688 .08523 22.73077 22.82869 .114 .139 .109 .073 .139 .109 -.114 -.087 -.096 1.105 1.345 1.058 .174 .054 .213
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data diolah
Dari tabel di atas terlihat asymp. sig. (2-tailed) secara berurutan mulai pengungkapan CSR, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, dan log total asset, adalah sebesar 0.174, 0.054, 0.213, 0.235 atau probabilitas seluruh variabel lebih besar dari 0.05 yang berarti seluruh data telah terdistribusi secara normal. Hasil yang menunjukkan bahwa model regresi telah terdistribusi secara normal juga dikuatkan dengan melihat tabel P-Plot di bawah ini, yaitu bahwa titiktitik menyebar di sekitar garis dan mengikuti garis diagonal.
52
94 10.4277 1.20466 .107 .082 -.107 1.034 .235
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 12. Hasil Uji Normalitas P-Plot
Sumber: Data diolah
3.
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini dengan
menggunakan Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi. a.
Uji Multikolinieritas Multikolinieritas dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance
dengan variance inflation factor (VIF). Multikolinieritas terjadi jika nilai Tolerance ≤ 0,10 atau nilai VIF ≥ 10. Tidak terjadi multikolinieritas bila Tolerance ≥ 0,10 atau VIF ≤ 10.
53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 13. Nilai Tolerance dan VIF Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. Error
Model
B
Beta
1(Constant)
.259
.084
Institusi
.001
.000
Asing
.002
.000
Collinearity Statistics t
Sig.
Toleranc e VIF
3.089
.003
.152
1.153
.252
.524 1.910
.441
3.314
.001
.516 1.938
Log_Total_Aset .020 .007 .289 a. Variabel Dependen: Pengungkapan_CSR
2.982
.004
.974 1.027
Sumber: Data diolah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai tolerance secara berurutan dari variabel independen dalam penelitian ini yaitu kepemilikan institusional, kepemilikan asing, dan log total aset sebesar 0.524, 0.516, dan 0.974 yang seluruhnya lebih dari 0.10 dan nilai variance inflation factor pada variabel independen dalam penelitian ini yaitu kepemilikan institusional, kepemilikan asing, dan log total aset sebesar 1.910, 1.938, dan 1.027 yang keseluruhannya kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. b.
Uji Heteroskedasitas Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas pada penelitian ini
diuji dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan nilai residualnya (ZRESID).
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 14. Grafik Hasil Uji Heteroskedasitas
Sumber: Data diolah
Dari tabel grafik hasil uji heteroskedasitas di atas terlihat bahwa titiktitik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. c.
Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Uji Autokorelasi dalam penelitian ini dengan menggunakan Uji Durbin-Watson. Dengan hipotesis yang diuji adalah:
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H0: tidak ada autokorelasi Ha: ada autokorelasi Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi: Hipotesis nol Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada autokorelasi, positif atau negative
Keputusan Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak
Jika 0 < d < dL dL ≤ d ≤ dU 4-dL < d < 4 4-dU ≤ d ≤ 4-dL dU < d < 4-dU
Tabel 15. Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .423a .179 .151 .07853 a. Variabel Independen: Log_Total_Aset, Institusi, Asing b. Variabel Dependen: Pengungkapan_CSR
DurbinWatson 1.843
Sumber: Data diolah
Tabel hasil uji autokorelasi Durbin-Watson di atas menunjukkan nilai Durbin-Watson (d) sebesar 1.843, berdasar tabel Durbin Watson dU sebesar 1.7306 dan 4-dU sebesar 2.2694, sehingga dU ˂ d ˂ 4-dU yang berarti bahwa model tidak terdapat autokorelasi positif maupun negatif. 4.
Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji F dan uji t dalam melakukan
pengujian hipotesis.
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 16. Hasil Uji Linear Berganda
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
DurbinWatson
a
1 .423 .179 .151 .07853 a. Variabel Independen: Log_Total_Aset, Institusi, Asing b. Variabel Dependen: Pengungkapan_CSR
1.843
Sumber: Data diolah
Tabel hasil uji linear berganda di atas, menunjukkan besarnya nilai Adjusted R Square sebesar 0.151 yang berarti 15.1% pengungkapan CSR dapat dijelaskan dari tiga variabel independen, kepemilikan institusi, kepemilikan asing, dan log total asset. Sisanya sebesar 84.9% dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain di luar model. Tabel 17. Hasil Uji F Model
Sum of Squares
Mean Square
Df
1Regression
.121
3
.040
Residual
.555
90
.006
F 6.523
Sig. .000a
Total .676 93 a. Variabel Independen: Log_Total_Aset, Institusi, Asing b. Variabel Dependen: Pengungkapan_CSR Sumber: Data diolah
Tabel uji F di atas menunjukkan nilai F hitung sebesar 6.523 dengan probabilitas 0.000 lebih kecil dari taraf signifikansi pada penelitian ini sebesar 0.05, yang berarti bahwa secara bersamaan ketiga variabel independen yaitu kepemilikan institusi, kepemilikan asing, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen pada penelitian ini yaitu pengungkapan CSR. 57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 18. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
.259
.084
Institusi
.001
.000
Asing
.002
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
3.089
.003
.152
1.153
.252
.000
.441
3.314
.001
Log_Total_Aset .020 .007 a. Variabel Dependen: Pengungkapan_CSR
.289
2.982
.004
Sumber: Data diolah
Dari tabel uji signifikansi koefisien masing-masing variabel di atas, dapat diketahui nilai t hitung dari masing-masing variabel independen yaitu kepemilikan institusi, kepemilikan asing, dan ukuran perusahaan secara berurutan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.252, 0.001, 0.004. Hal ini membuktikan bahwa kepemilikan institusi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap CSR, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa kepemilikan institusi tidak mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan CSR. Kepemilikan asing dan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa kepemilikan asing dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan CSR.
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C.
Pembahasan
1.
Pengaruh Kepemilikan Saham Institusi terhadap Pengungkapan CSR Perusahaan yang dimiliki oleh institusi seharusnya akan mempunyai rasa
tanggungjawab yang besar terhadap lingkungan sekitarnya, perusahanan dituntut untuk melakukan pengungkapan lebih besar dan terbuka oleh pihak-pihak yang berkepentingan, hal itu dikarenakan pada perusahaan dengan kepemilikan institusi biasanya terdapat analis-analis profesional yang akan memberikan masukan yang positif bagi kemajuan perusahaan, dan kemungkinan salah satu contoh masukan yang diberikan oleh para analis profesional adalah agar perusahaan melaksanakan dan mengungkapkan kegiatan CSR, dengan melakukan dan mengungkapkan kegiatan CSR maka diharapkan akan memberikan dampak yang positif bagi perusahaan dan bagi semua pihak yang berkepentingan. Hal lain yang dapat menjelaskan hubungan antara kepemilikan institusi dengan pengungkapan CSR adalah bahwa investor institusi sangat berkepentingan untuk membangun reputasi perusahaan, Rustiarini (2010), dengan melaksanakan dan mengungkapkan kegiatan CSR maka diharapkan perusahaan akan dapat diterima dengan baik dan keberadaannya diakui oleh pihakpihak yang berpentingan dengan perusahaan. Dengan berdasar pada landasan teori dalam penelitian ini, yaitu teori keagenan maka pihak institusi juga dapat berperan sebagai pengawas bagi manajemen untuk meminimalkan kegiatan-kegiatan manajemen yang tidak sesuai dengan tujuan perusahaan atau menghindari konflik keagenan. Dari laporan tahunan dan pengungkapan yang dilakukan oleh manajemen 59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
perusahaan dengan kepemilikan institusional, maka para pemangku kepentingan akan dapat menilai kinerja atau kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah direncanakan. Kegiatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan melakukan dan mengungkapkan CSR. Namun dalam penelitian ini peneliti menemukan bahwa kepemilikan institusi pada perusahaan manufaktur di Indonesia tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rustiarini (2010), Indah dan Rahmawati (2010), Nurkhin (2009) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh positif signifikan terhadap luas pengungkapan CSR. Mungkin hal ini disebabkan karena institusi yang menanamkan modalnya pada perusahaan lain belum mempertimbangkan masalah tanggungjawab sosial sebagai salah satu kriteria dalam melakukan investasi, sehingga para investor institusi juga cenderung tidak menekan perusahaan untuk melaksanakan dan mengungkapkan corporate social responsibility secara detail dalam laporan tahunan perusahaan. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nofandrilla (2008) dalam Indah dan Rahmawati (2010), yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap corporate social responsibility disclosure. 2.
Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Pengungkapan CSR Perusahaan dengan kepemilikan asing pada umumnya akan berusaha untuk
mendekatkan diri dengan masyarakat di sekitar perusahaan itu berdiri, sesuai dengan 60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
teori legitimasi hal itu bertujuan agar perusahaan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat pribumi sehingga perusahaan dengan kepemilikan asing akan melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menjadikan perusahaan itu dapat diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar. Hal-hal yang biasa dilakukan oleh perusahaan dengan kepemilikan asing adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan sosial sebagai wujud tanggungjawab perusahaan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal ini bukan saja para pemegang saham perusahaan tetapi juga terdapat para pemangku kepentingan lain yang mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan, para pemangku kepentingan lain yang dimaksud adalah karyawan, supplier, kreditur, analis, dan masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan berdiri. Dalam penelitian ini peneliti menemukan pengaruh positif signifikan kepemilikan asing terhadap pengungkapan CSR. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rustiarini (2010) yang menyatakan bahwa kepemilikan saham asing berpengaruh terhadap CSR. Menurut Rustiarini (2010), bahwa kepemilikan asing berpengaruh terhadap CSR sesuai dengan teori keagenan yang menunjukkan kepemilikan asing dalam perusahaan mampu menjadikan proses monitoring menjadi lebih baik sehingga informasi yang dimiliki oleh pihak manajemen dapat diberikan secara menyeluruh kepada stakeholders perusahaan. Menurut Rustiarini (2010), hal ini menunjukkan bahwa secara umum kepemilikan asing di Indonesia turut peduli terhadap isu-isu sosial. Hal lain yang dapat menjelaskan adanya pengaruh positif signifikan kepemilikan asing terhadap 61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pengungkapan CSR adalah bahwa perusahaan manufaktur dengan kepemilikan asing telah berkontribusi terhadap keputusan manajemen dalam pengungkapan CSR, sehingga pihak manajemen akan melakukan kegiatan dan mengungkapkan CSR sesuai dengan tuntutan pihak asing selaku pemegang saham. Dari hasil statistik deskriptif pada penelitian ini, kepemilikan asing pada perusahaan manufaktur di Indonesia yang menjadi sampel pada penelitian ini memiliki rata-rata yang lebih besar daripada perusahaan dengan kepemilikan institusi, sehingga kemungkinan perusahaan dengan kepemilikan asing lebih peduli terhadap masalah tanggungjawab sosial perusahaan. Namun hasil dari penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Machmud & Djaman (2008) dalam Indah dan Rahmawati (2010) menyatakan bahwa kepemilikan asing tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan tanggungjawab sosial. 3.
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan CSR Semakin besar operasi yang dilakukan oleh perusahaan, maka dampak yang
ditimbulkan terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar perusahaan juga akan lebih besar. Hal ini tentunya akan mendorong perusahaan untuk berusaha melakukan kegiatan yang dapat mengurangi resiko yang diakibatkan oleh operasi perusahaan tersebut sehingga perusahaan besar, yang dalam hal ini dinilai melalui log total aset yang dimiliki oleh perusahaan akan dituntut untuk melakukan pengungkapan CSR yang lebih besar yang berguna untuk menghindari hal-hal yang dapat merugikan perusahaan dalam jangka panjang dan mengurangi resiko yang ditimbulkan sebagai 62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
akibat dari kegiatan operasional perusahaan serta dapat menghindarkan perusahaan dari konflik legitimasi. Dengan berdasar pada teori legitimasi yang menyatakan bahwa legitimasi organisasi dapat dilihat dari sesuatu yang diberikan oleh masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat. Dengan demikian legitimasi dapat dikatakan sebagai manfaat atau sumber potensial bagi perusahaan untuk bertahan hidup, Ashforth dan Gibbs (1990), Dowling dan Pfeffer (1975), O’Donovan (2002) dalam Chariri (2011). Perusahaan dengan ukuran yang besar dituntut untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar agar keberadaan perusahaan dapat diakui oleh masyarakat di sekitar perusahaan sehingga dengan pengungkapan CSR yang tinggi, tentunya akan berpengaruh positif bagi perusahaan itu sendiri, dan bagi seluruh pihak-pihak yang berkepentingan. Perusahaan yang besar memiliki kapasitas produksi yang tinggi dan memiliki jumlah karyawan serta memiliki aset yang banyak cenderung akan dituntut oleh pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga hal ini akan mendorong pihak manajemen untuk melaksanakan dan mengungkapkan kegiatan sebagai upaya perusahaan dalam memenuhi tuntutan dari pihak-pihak yang berkepentingan. Kegiatan dalam hal ini adalah melaksanakan dan mengungkapkan CSR. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan CSR. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan-perusahaan sampel telah menyadari pentingnya pengungkapan 63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
CSR
sebagai
bentuk
tanggungjawab
mereka
terhadap
pihak-pihak
yang
berkepentingan akan kegiatan operasional perusahaan yang dapat mempengaruhi keadaan tenaga kerja, masyarakat sekitar, dan lingkungan sekitar perusahaan itu berdiri. Hal lain yang dapat menjelaskan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR adalah kemungkinan bahwa perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini telah menaati peraturan yang tercantum pada UndangUndang No. 25 Tahun 2007, dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 yang mengamantkan agarp erusahaan melaksanakan tanggungjawab sosial. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005) dalam Indah dan Rahmawati (2010), yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap luas pengungungkapan CSR. Menurut Sembiring (2005) dalam Indah dan Rahmawati (2010), terdapat kemungkinan bahwa perusahaan besar dimiliki oleh para pemegang saham yang terlibat dalam program sosial, dan laporan tahunan akan dijadikan alat yang efisien untuk menyebarkan informasi ini.
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti,
maka dapat disimpulkan: 1.
Secara bersama-sama kepemilikan saham institusi, kepemilikan saham asing, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR karena nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel.
2.
Secara individual yang dapat diketahui dari hasil uji t, kepemilikan saham institusi tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR karena nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel, namun kepemilikan saham asing dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel.
B.
Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih terdapat keterbatasan
penelitian, yaitu sifat data yang digunakan dalam penelitian ini masih bersifat heterogen, karena sampel pada perusahaan manufaktur terbagi dalam berbagai sub sektor industri yang memiliki jenis usaha yang berbeda.
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C.
Saran Berdasarkan keterbatasan penelitian maka peneliti selanjutnya hendaknya
melakukan penelitian kembali dengan sampel perusahaan yang lebih homogen misalnya dengan menggunakan satu jenis usaha atau sub sektor industri yang sama seperti indutri rokok, industri tekstil dan lainnya.
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Chariri, Anis. 2011. Teori Legitimasi dan Pengungkapan Sosial Lingkungan. Universitas Diponegoro, Semarang. http://staff.undip.ac.id/akuntansi/anis/2011/04/07/stakeholder-theory/#more91. Diakses tanggal 22 Juli 2013 Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariative Dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro, Semarang. Hackston and Milne. 1996. Corporate Social Responsibility Index. Haryudanto, Danang. 2011. Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).2009. Entitas menyajikan semua komponen laporan keuangan lengkap dengan tingkat keutamaan yang sama. PSAK No.1 (Revisi 2009). Jakarta Nasution, Bismar. 2010. Corporate Social Responsibility. http://editorsiojo85.wordpress.com/2010/08/03/social-corporateresponsibility/. Diakses tanggal 5 Februari 2013. Nurkhin, Ahmad. 2009. Corporate Governance dan Profitabilitas, Pengaruhnya Terhadap Pengungkapan CSR. Jurnal Dinamika Akuntansi, Universitas Negeri Semarang. Republik Indonesia. 2007. Undang-undang Nomor 25. 2007. Penanaman Modal. Republik Indonesia. 2007. Undang-undang Nomor 40. 2007. Perseroan Terbatas. Rustiarini, Ni Wayan. 2010. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham Pada Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Tesis. Universitas Mahasaraswati Denpasar. Tamba, Erida G H. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang. 67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Utami, Indah Dewi dan Rahmawati. 2010. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing, dan Umur Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure Pada Perusahaan Property dan Real Estate. Tesis. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Waryanto. 2010. Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance Terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social Responsibility di Indonesia. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
LAMPIRAN Lampiran 1 Checklist Kategori CSR (Hackston, dan Milne, 1996) No Item 1 2
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 7 8
Kategori CSR Lingkungan Melakukan pengendalian polusi kegiatan operasi, melakukan riset dan mengembangkannya untuk pengurangan polusi Memberikan pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan ketentuan hukum dan peraturan polusi Memberikan pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi telah atau akan dikurangi Mencegah atau memperbaiki kerusakan lingkungan akibat pengolahan sumber alam misalnya reklamasi daratan atau reboisasi Membantu konversi alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi, minyak, air dan kertas Menggunaan material daur ulang Menerima penghargaan berkaitan dengan program atau kebijakan lingkungan yang dibuat perusahaan; pencegahan sampah Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan Menggunakan material dalam proses produksi secara efisien Berkontribusi dalam bentuk dana atau seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan Mendukung kampanye anti sampah Berkontribusi dalam konservasi sejarah Melakukan Pengolahan limbah Melakukan perlindungan lingkungan hidup Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja Mengurangi polusi, iritasi atau resiko dalam lingkungan tenaga kerja Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental Mengungkapkan statistik kecelakaan kerja Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja Menetapkan suatu komite keselamatan kerja Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja Mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja
Ya
Tdk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Checklist Kategori CSR (Hackston, dan Milne, 1996) (Lanjutan) No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kategori CSR Lain-lain tentang Tenaga Kerja Merekrut atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/cacat Mengungkapkan prosentase/jumlah tenaga kerja wanita/cacat pada level manajerial Mengungkapkan tujuan mempekerjakan tenaga kerja wanita/cacat Memiliki program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/cacat Memberikan pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja Memberi bantuan keuangan kepada karyawan untuk studi lanjut, kursus Mendirikan pusat pelatihan tenaga kerja Mengungkapkan bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan Mengungkapkan perencanaan kepemilikan rumah karyawan Mengungkapkan fasilitas untuk rekreasi Mengungkapkan program pensiun bagi karyawan Mengungkapkan kebijakan penggajian di perusahaan Mengungkapkan jumlah tenaga kerja perusahaan Mengungkapkan tingkatan manajerial ya ng ada Mengungkapkan disposisi staf-dimana staf ditempatkan Mengungkapkan jumlah staff, masa kerja, dan kelompok usia mereka Mengungkapkan statistik tenaga kerja, misal penjualan per karyawan Mengungkapkan kualifikasi tenaga kerja yang direkrut Mengungkapkan rencana kepemilikan saham oleh karyawan Mengungkapkan rencana pembagian keuntungan lainnya Mengungkapkan informasi hubungan manajemen dengan karyawan dalam meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja Mengungkapkan informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja dan masa depan perusahaan Membuat laporan ketersediaan posisi tenaga kerja secara terpisah Melaporkan hubungan perusahaan dengan serikat buruh Melaporkan gangguan dan aksi tenaga kerja Mengungkapkan informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan/diredam Peningkatan kondisi kerja secara umum Menginformasikan reorganisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga kerja Memberikan informasi dan statistic perputaran tenaga kerja Memberikan informasi mengenai penitipan anak,
Ya
Tdk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No Item
Checklist Kategori CSR (Hackston, dan Milne, 1996) (Lanjutan) Kategori CSR Energi
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Menggunakan energy secara lebih efisien Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energy Mengungkapkan penghematan energy sebagai hasil produk daur ulang Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi Mengungkapkan peningkatan efisiensi energi dari produk Melakukan riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi produk perusahaan Mengungkapkan kebijakan energi persh. Mutu Produk Mengungkapkan informasi pengembangkan produk perusahaan termasuk pengemasannya Memberikan gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk Mengungkapkan informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki produk Mengungkapkan bahwa produk memenuhi standar keselamatan Membuat produk lebih aman untuk konsumen Melakukan riset tingkat keselamatan produk perusahaan Mengungkapkan peningkatan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan dan penyiapan produk Mengungkapkan informasi mutu produk yang tercermin dalam penerimaan penghargaan Memberi informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah meningkat (misal ISO) Keterlibatan Perusahaan dalam Masyarakat Memberikan sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas masyarakat, pelayanan dan seni Mempekerjakan teanga kerja paruh waktu bagi mahasiswa atau pelajar Menjadi sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat Membantu riset medis Menjadi sponsor konferensi/seminar pendidikan, atau pameran seni Membiayai program beasiswa Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat Mensponsori kampanye program nasional/pemerintah Mendukung pengembangan industri local
71
Ya
Tdk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No Item 1
Checklist Kategori CSR (Hackston, dan Milne, 1996) (Lanjutan) Kategori CSR
72
Ya
Tdk
Hal-hal Umum Mengungkapkan tujuan/kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat
Lampiran 2 Tabel Hasil Kepemilikan Institusi, Kepemilikan Asing dan Hasil Indeks Pengungkapan CSR Kepemilikan (%) Perusahaan Apac 2009 Arwana Citra Mulia 2009 Arwana Citra Mulia 2010 Asahim Flat Glass 2008 Asahim Flat Glass 2009 Asahim Flat Glass 2010 Asiaplast 2009 Asiaplast 2010 Barito Pasifik 2008 Barito Pasifik 2009 Barito Pasifik 2010 Bentoel 2008 Bentoel 2009 Bentoel 2010 Century Textile 2010 Citra 2010 Colorpark Indonesia 2009 Colorpark Indonesia 2010 Davomas Abadi 2009 Davomas Abadi 2010
Institusi 20.95 13.6 13.68 41.08 41.08 41.08 56.31 53.33 7.42 11.36 7.42 41.73 41.73 41.73 34 6.8 58.2 58.2 20.27 20.27
Asing 58.77 63.1 60.59 43.86 43.86 43.86 28.32 13.33 64.77 78.52 64.77 14.48 14.48 14.48 57 80.92 24.95 23.83 39.58 39.58
Log Total Asset
Indeks CSR
10.17 8.91 8.94 9.3 9.29 9.37 8.48 8.52 10.26 10.21 10.2 9.64 11.14 12.52 11.5 9.25 9.9 10.39 9.44 9.45
0.47 0.38 0.44 0.5 0.52 0.58 0.44 0.34 0.5 0.52 0.56 0.42 0.46 0.5 0,.59 0.64 0.4 0.55 0.53 0.48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Tabel Hasil Kepemilikan Institusi, Kepemilikan Asing dan Hasil Indeks Pengungkapan CSR (Lanjutan) Perusahaan Delta Jakarta 2009 Delta Jakarta 2010 Dynaplast 2009 Eratex Djaja 2009 Eratex Djaja 2010 Eterindo 2009 Eterindo 2010 Evershine 2010 Fast food 2008 Fast food 2009 Fast food 2010 Fortune mate 2009 Holcim Ind 2008 Holcim Ind 2009 Holcim Ind 2010 Indo Acidatama 2010 Indocement Tunggal 2008 Indocement Tunggal 2009 Indocement tunggal 2010 Indo Kordsa 2010 Indorama Synthetics 2010 Inti Keramik 2010 Jempo Kabel 2009 Jempo Kabel 2010 Kedaung 2009 Kedaung 2010 Lion 2008 Lion 2009 Lion 2010 Mandom 2009 Mayora Indah 2009 Mayora Indah 2010
Kepemilikan (%) Institusi Asing 26.3 58.3 26.3 58.3 50.42 20.97 10.68 50 10.69 50 14.25 41.71 14.25 33.9 58.97 13.61 79.68 10.31 79.68 10.31 80 9.64 23.81 55.56 77.33 10.41 77.33 13.63 80.65 11.93 51.22 38.09 13.03 65.14 13.03 51 13.03 51 5.61 61.69 50.9 8.6 37.5 41.24 70.15 20 70.15 20 44 31 43.62 31.4 42.07 57.7 42.07 57.7 42.07 57.7 32.1 60.8 9.53 18.57 9.53 18.57
Log Total Aset
Indeks CSR
9.97 10.12 9.09 7.99 8.06 11.72 11.72 11.71 8.9 9.01 9.09 8.49 9.89 9.86 10.01 8.56 10.05 10.12 10.18 9.13 9.7 8.8 11.76 11.74 10.92 10.93 12.4 11.43 11.48 11.99 10.3 10.46
0.55 0.4 0.55 0.58 0.48 0.65 0.5 0.48 0.59 0.52 0.58 0.43 0.68 0.64 0.52 0.54 0.66 0.64 0.68 0.56 0.56 0.65 0.62 0.6 0.54 0.68 0.64 0.65 0.5 0.67 0.48 0.46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Tabel Hasil Kepemilikan Institusi, Kepemilikan Asing dan Hasil Indeks Pengungkapan CSR (Lanjutan) Perusahaan Multi prima 2008 Multi Prima 2010 Multi Strada 2010 Pan Brother 2010 Pelangi 2010 Pionnerindo Gourment 2008 Pionnerindo Gourment 2009 Pionnerindo Gourment 2010 Polychem 2010 Prasidha Aneka Niaga 2009 Prasidha Aneka Niaga 2010 Prima 2009 Prima 2010 Roda Vivatex 2009 Roda Vivatex 2010 Ricky 2010 Sekarlaut 2009 Sekarlaut 2010 Semen Gresik 2008 Semen Gresik 2009 Semin Gresik 2010 Siwani 2009 Sunson Textile 2009 Sunson Textile 2010 Suparma 2009 Suparma 2010 Supreme 2010 Surabaya 2009 Surabaya 2010 Surya toto 2010 Ultra Jaya Milk 2008 Ultra Jaya Milk 2009 Ultra Jaya Milk 2010 Unggul Indah Cahaya 2009
Kepemilikan (%) Institusi Asing 4.71 25 4.71 25 10 28 38.82 11.47 17.85 76.16 8.91 83.29 8.91 83.29 8.91 78.76 53.73 17.21 17.4 75 17.4 54.7 51.95 0.5 51.76 0.9 75.13 6.34 75.13 6.34 15 32 38.72 60 38.72 59.04 51.59 28.18 51.01 24.9 59.93 40.06 53.13 11.89 40.99 28.54 40.99 35.72 44.6 40.7 44.6 40.7 49.32 11.81 6.2 76.28 6.2 76.28 22.92 41.7 21.4 15.92 21.4 25.42 21.4 25.42 65.71 10.11
Log Total Aset
Indeks CSR
11.26 11.17 9.48 11.94 11.75 10.91 10.95 11.03 9.58 8.54 8.61 11.62 11.66 11.81 11.93 11.79 11.29 11.3 10.02 10.11 10.19 10.72 11.94 11.94 9.15 9.17 12.06 10.15 9.87 11.53 12.23 12.23 12.3 9.33
0.6 0.62 0.68 0.46 0.64 0.62 0.53 0.67 0.54 0.62 0.52 0.44 0.48 0.56 0.46 0.64 0.66 0.64 0.38 0.4 0.48 0.44 0.52 0.6 0.56 0.58 0.6 0.65 0.64 0.57 0.5 0.56 0.65 0.56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Tabel Hasil Kepemilikan Institusi, Kepemilikan Asing dan Hasil Indeks Pengungkapan CSR (Lanjutan) Perusahaan Unggul Indah Cahaya 2010 Unitex 2009 Unitex 2010 Panasia Filament Inti 2009 Polisindo Eka 2010 Langgeng makmur 2010 Kedawung Setia 2009 Kedawung Setia 2010
Kepemilikan Institusi Asing 84.25 15.75 18.02 69.37 18.02 69.37 39.09 62 5.53 60.42 17.78 47.67 49 26 49.13 25.68
Log Total Aset
Indeks CSR
9.35 11.15 11.15 11.67 9.6 11.78 11.74 11.74
0.64 0.6 0.68 0.65 0.65 0.63 0.65 0.61
Lampiran 3 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pengungkapan _CSR N Normal Parametersa,,b Mean Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
94 .5562 .08523 .114 .073 -.114 1.105 .174
Institusi
Asing
94 94 35.6400 38.7688 22.73077 22.82869 .139 .109 .139 .109 -.087 -.096 1.345 1.058 .054 .213
Log_Total _Aset 94 10.4277 1.20466 .107 .082 -.107 1.034 .235
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Hasil Uji Normalitas (Lanjutan) Chart: P-Plot
Lampiran 4 Hasil Uji Asumsi Klasik: Uji Multikolinieritas, Uji Heteroskesdasitas, Uji Autokorelasi Model Summary
Model 1
R .423a
R Square .179
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.151
a. Variabel Independen: Log_Total_Aset, Institusi, Asing
.07853
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Hasil Uji Asumsi Klasik: Uji Multikolinieritas, Uji Heteroskesdasitas, Uji Autokorelasi (Lanjutan) ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Df
Mean Square
Regression
.121
3
.040
Residual
.555
90
.006
F
Sig.
6.523
.000a
Total .676 93 a. Variabel Independen: Log_Total_Aset, Institusi, Asing b. Variabel Dependen: Pengungkapan_CSR Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
.259
.084
Institusi
.001
.000
Asing
.002
.000
Log_Total_ .020 .007 Aset a. Variabel Dependen: Pengungkapan_CSR
Beta
Collinearity Statistics T
Sig.
Tolerance
VIF
3.089
.003
.152
1.153
.252
.524
1.910
.441
3.314
.001
.516
1.938
.289
2.982
.004
.974
1.027
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Hasil Uji Asumsi Klasik: Uji Multikolinieritas, Uji Heteroskesdasitas, Uji Autokorelasi (Lanjutan) Charts
Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .423a .179 .151 .07853 a. Variabel Independen: Log_Total_Aset, Institusi, Asing b. Variabel Dependen: Pengungkapan_CSR
DurbinWatson 1.843
Lampiran 5 Hasil Uji Linear Berganda (Kepemilikan institusi, kepemilikan asing, dan ukuran perusahaan dengan CSR) Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .423a .179 .151 .07853 a. Variabel Independen: Log_Total_Aset, Institusi, Asing b. Variabel Dependen: Pengungkapan_CSR
DurbinWatson 1.843
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Lampiran 6 Hasil Uji F ANOVAb Sum of Squares
Model 1
df
Mean Square
Regression
.121
3
.040
Residual
.555
90
.006
F
Sig. .000a
6.523
Total .676 93 a. Variabel Independen: Log_Total_Aset, Institusi, Asing b. Variabel Dependen: Pengungkapan_CSR
Lampiran 7 Hasil Uji T Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
.259
.084
Institusi
.001
.000
Asing
.002
Log_Total_Ase .020 t a. Variabel Dependen: Pengungkapan_CSR
Beta
T
Sig.
3.089
.003
.152
1.153
.252
.000
.441
3.314
.001
.007
.289
2.982
.004