PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM PENGGAJIAN Studi Kasus di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Anastasia Dewi Sekartari NIM : 092114054
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EVALUASISISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM PENGGAЛ AN Studi Kasus di Departelllen ASDⅣ I PERUⅣ I PERURI Karawang
SKRIPSI Dittukan untuk Memenuhi Sdah Satu Syar激
Memperolch Gelar Sttana Ekonomi Program Studi Akuntansi
01oh: Anastasia DewI Sekartari
NIM1 092114054
PROGRAⅣ ISTUDI AKUNTANSIJURUSノ 岨ヽAKUNTANSI FAKULTAS EKONOⅣ II UNIVERSITAS SANATA DHARPIA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Skripsi
EVALUASISISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM PENGGAJIAN
ぴ Drs.Edi Kustanto M.M
Tanggal: 5 September 2073
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Skripsi
EVALUASISISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM PENGGAJIAN Studi K嵐 〕 us
di Departemen ASDM PERUM PERIIIRI Karawang dan ditulis olch:
Anggota Anggota
30 September 2013 Fakultas Ekonomi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
"Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya, (Matius 2l:22)
Skripsi ini kupersembahkan kepada: Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang Terkasih Keluarga Bengkulu Tercinta Sahabat dan semua teman-teman tercinta atas dukungannya
lV
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARLIA FAKULTAS EKONOⅣ II JURUSAN AKUNTANSI―PROGRAⅣ ISTUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
..EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM PENGGAJIAN" Studi Kasus di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang dan dimajukan untuk diuji pada tanggal26 September 2013 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam benfuk rangkaian kalirnat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 4 Oktober 2013 Yang membuat pemyataan,
fl; e r^
\AMW Anastasia Dewi Sekartari
V
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEⅣIBAR
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILⅣ
IIAⅡ
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yal■ g
bcrtanda tangan di bawah ini,saya llnahasiswa Ulllversitas Sanata Dharllna:
Nama
:Anastasia Delvi Sekartari
Nomor 14ahasiswa
:o92114054
Demi pcngembangan ilmu pengetahuan,saya mclnberikan kepada peTustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yangbettudul:
EVALUASISISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEⅣ PENGGAЛ AN
I
Studi Kasus di Departenlen ASDM PERUM PERURI Karawang Bescia peran3ktt yang diperlukan oila ad→ .Dengan demikian saya memberikan
kcpada Pcrpustakaar.Universitas Santta Dharl■ a hak Ш tt menyimpan, mcngalihkan ddam bentuk meda ldn,mcllge101anF ddaln bentuk pangkdan data,Inendistribusikan sccara tご batas,dan nlelmpublikasikamlya di■ ltemct atau
media lain untuk kepentingan akadclnis tanpa perlu merlllinta ttin dari saya maupun nlel■ benkan royalti kepada saya selama tetap mcncantul■ an nama saya sebagai pcnulis. Dclnikian pё rllyataan ini yang saya buat dengan sebcnamya.
Yogyakarta,4 0ktobcr 2013
Yang mcnyatakan
(Anastasia Dewi Sekartari)
Vl
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapat berbagai bantuan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai penulis.
2.
Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyatamtama, S.J., selaku Rama Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.
3.
Dr. H. Herry Maridjo, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
4.
Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
5.
Drs. Edi Kustanto, M.M, selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar dalam memberikan bimbingan, masukan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
6.
M. Trisnawati Rahayu, SE., M.Si., Akt., QIA., selaku Dosen Penguji yang memberikan bimbingan revisi atas penyusunan skripsi ini.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
Dra. YFM. Gien Agustinawansari, MM., Ak., selaku Dosen Penguji yang memberikan motivasi dan bimbingan revisi atas penyusunan skripsi ini.
8.
Seluruh karyawan PERUM PERURI Karawang yang selalu membimbing dan membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.
9.
Bapak Mardiman, Mama Anna, Mbak Osa, Mario, Agil, Bulek Prini, dan Alm. Mama Elis yang selalu setia mencintai, memberikan dorongan kasih dan menjadi keluarga yang humoris.
10. Om Totok tercinta dan keluarganya yang senantiasa membantu penulis. 11. Anggita, sahabatku selama kuliah yang selalu memberikan kasih sayang. 12. Pak Niko dan Pak Hendra yang sabar dalam memberikan bimbingan dan motivasi tentang hidup. 13. Mas Arnold, Mas Clay, Mbak Kety, Florentina, Veny Tabi, Cintya, Mbak Lia, dan teman-teman dekat yang selalu memberikan semangat. 14. Teman-teman kelas MPT dan angkatan 2009 yang selalu sabar dan saling mendukung satu sama lain untuk menyelesaikan skripsi. 15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dalam membantu penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari akan kekurangan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 5 September2013
Penulis viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL............................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS............................v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.........................vi HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................vii HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................ix HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................xiv HALAMAN DAFTAR GAMBAR..................................................................xvi HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .............................................................xvii ABSTRAK .....................................................................................................xviii ABSTRACT.....................................................................................................xix BAB I
PENDAHULUAN............................................................................1 A. Latar Belakang Masalah.............................................................1 B. Rumusan Masalah ......................................................................3 C. Batasan Masalah......................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian .......................................................................3 E. Manfaat Penelitian .....................................................................3 F. Sistematika Penulisan ................................................................4
BAB II
LANDASAN TEORI .......................................................................6
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A. Sistem.........................................................................................6 1. Pengertian Sistem.................................................................6 2. Sifat-sifat Sistem ..................................................................7 3. Jenis-jenis Sistem.................................................................8 B. Sistem Informasi ........................................................................9 1. Pengertian Sistem Informasi ................................................9 2. Komponen Sistem Informasi ...............................................9 3. Tujuan Sistem Informasi ....................................................11 C. Sistem Akuntansi .....................................................................12 1. Pengertian Sistem Akuntansi .............................................12 2. Unsur-unsur Sistem Akuntansi ..........................................12 3. Tujuan Penyusunan Sistem Akuntansi...............................13 D. Gaji...........................................................................................13 E. Sistem Akuntansi Penggajian................................................... 14 1. Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian...........................14 2. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian ...15 3. Dokumen yang Digunakan.................................................16 4. Catatan Akuntansi yang Digunakan...................................18 5. Fungsi yang Terkait............................................................19 F. Sistem Informasi Akuntansi.....................................................20 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi.............................20 2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi...................................21 G. Sistem Penggajian Berbasis Komputer ....................................21
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Fitur-fitur Operasional Utama Sistem Penggajian Berbasis Komputer.............................................................22 2. Bagan Alir Sistem Penggajian Berbasis Komputer dengan Elemen-elemen Real-Time ....................................24 3. Prosedur Sistem Penggajian Berbasis Komputer...............25 4. Tujuan Sistem Penggajian Berbasis Komputer..................27 H. Sistem Pengendalian Intern......................................................27 1. Pengertian Pengendalian Intern.......................................... 27 2. Pengertian Sistem Pengendalian Intern..............................28 3. Unsur Pengendalian Intern.................................................29 4. Komponen – komponen Struktur Pengendalian Internal ...32 I. Pengujian Kepatuhan ...............................................................34 1. Fixed Sample Size Attribute Sampling ...............................35 2. Stop or Go Sampling ..........................................................39 3. Discovery Sampling ...........................................................43 J. Review Penelitian Terdahulu....................................................45 BAB III
METODE PENELITIAN...............................................................47 A. Jenis Penelitian.........................................................................47 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................47 C. Subyek dan Obyek Penelitian ..................................................47 D. Data yang Dicari ......................................................................48 E. Attribute, Populasi, dan Sampel ...............................................48 F. Teknik Pengambilan Sampel....................................................49 G. Teknik Pengumpulan Data.......................................................49
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H. Teknik Analisis Data................................................................50 BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.......................................55 A. Sejarah Perusahaan................................................................... 55 B. Hubungan Kerjasama Perusahaan............................................56 C. Visi dan Misi Perusahaan.........................................................58 D. Bidang Usaha Perusahaan ........................................................59 E. Struktur Organisasi Perusahaan ...............................................59 F. Personalia .................................................................................72 G. Proses Produksi ........................................................................77
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................75 A. Sistem Penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang .................................................................................80 1. Fungsi-fungsi yang Terkait dalam Sistem Penggajian.......80 2. Dokumen-dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penggajian ..........................................................................83 3. Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Penggajian ..........................................................................87 4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian ..........................................................................88 5. Bagan Alir Sistem Penggajian Berbasis Komputer ...........89 B. Sistem Pengendalian Intern atas Sistem Penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang ..................93 1. Struktur Organisasi ............................................................93 2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan .........................94 3. Praktik yang Sehat..............................................................97 4. Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jawabnya ............................................................................98 C. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern atas Sistem Penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang ............101 BAB VI
PENUTUP....................................................................................109 A. Kesimpulan ............................................................................109 B. Keterbatasan...........................................................................109 C. Saran ......................................................................................110
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................112 LAMPIRAN....................................................................................................114
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.
Penentuan Besarnya Sampel: Keandalan: 95%...................................37
Tabel 2.
Evaluasi Hasil: Keandalan, 95% .........................................................38
Tabel 3.
Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Kepatuhan...................40
Tabel 4.
Attribute Sampling Table for Determining Stop or Go Sampling Sizes and Upper Precision Limit Population Occurrence Rate Based on Sample Results.....................................................................41
Tabel 5.
Stop or Go Decision ............................................................................43
Tabel 6.
Discovery Sampling Tables : Probability in Percent of Including At Least One Occurrence in a Sample (for Population Between 5.000 and 10.000)................................................................................45
Tabel 7.1 Perbandingan Teori tentang Struktur Organisasi dengan yang ada di PERUM PERURI ....................................................................93 Tabel 7.2 Perbandingan Teori tentang Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan yang ada di PERUM PERURI ..........................................94 Tabel 7.3 Perbandingan Teori tentang Praktik yang Sehat dengan yang ada di PERUM PERURI .....................................................................98 Tabel 7.4 Perbandingan Teori tentang Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya dengan yang ada di PERUM PERURI ...........................................................................................................100 Tabel 8
Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Kepatuhan.................103
Tabel 9.1 Sampel I Arsip Daftar Gaji (60 sampel) PERUM PERURI Karawang (metode stop or go sampling) ..........................................104 Tabel 9.2 Sampel I Arsip Daftar Gaji (60 sampel) PERUM PERURI Karawang (metode stop or go sampling) (Lanjutan) ........................105 Tabel 10. Attribute Sampling Table for Determining Stop or Go Sampling Sizes and Upper Precision Limit Population Occurrence Rate Based on Sample Results...................................................................106
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 11. Evaluasi Hasil Pengujian Kepatuhan terhadap masing-masing attribute atas Sistem Penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang ............................................................108
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.
Sistem Penggajian Berbasis Komputer dengan Elemen-elemen Real-Time..........................................................................................24
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PERUM PERURI..............................................68 Gambar 2.2. Struktur Organisasi PERUM PERURI (Lanjutan)............................69 Gambar 2.3. Struktur Organisasi PERUM PERURI (Lanjutan) ...........................70 Gambar 2.4. Struktur Organisasi PERUM PERURI (Lanjutan) ...........................71 Gambar 3.
Sistem Oracle dengan menu peoplesoft HCMS ...............................87
Gambar 4.
Bagan Alir Sistem Penggajian PERUM PERURI ............................90
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1
Surat Ijin Magang .........................................................................115
Lampiran 2
Slip Gaji Karyawan ......................................................................116
Lampiran 3
Slip Gaji Karyawan (Halaman Depan).........................................117
Lampiran 4
Daftar Gaji Karyawan...................................................................118
Lampiran 5
Jumlah Pegawai Bulan Februari 2013..........................................119
Lampiran 6
Bukti Keluar Bank (BKB) ............................................................120
Lampiran 7
Bukti Keluar Bank (BKB) (Lanjutan) ..........................................121
Lampiran 8
Rekapitulasi Gaji Karyawan.........................................................122
Lampiran 9
Daftar Absensi Harian Karyawan.................................................123
Lampiran 10 Surat Perintah Pembayaran (SPM)...............................................124 Lampiran 11 Pedoman Pertanyaan Wawancara.................................................125 Lampiran 12 Kuesioner Sistem Pengendalian Intern Penggajian......................127
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM PENGGAJIAN Studi Kasus di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang Anastasia Dewi Sekartari NIM: 092114054 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mengevaluasi apakah sistem pengendalian intern atas sistem penggajian di Departemen Administrasi Sumber Daya Manusia (ASDM) PERUM PERURI Karawang telah diterapkan secara efektif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi wawancara, observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu (1) membandingkan penerapan sistem pengendalian intern atas sistem penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang dengan teori, (2) melakukan pengujian kepatuhan dengan menggunakan attribute sampling dengan metode stop or go sampling. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan yaitu menggunakan simple random sampling dengan teknik pengundian. Sampel I yang diambil sebesar 60 sampel dari 2127 arsip daftar gaji karyawan selama bulan Januari-Desember 2012. Hasil penelitian berdasarkan kuesioner menyatakan bahwa sistem pengendalian intern atas sistem penggajian yang terjadi di perusahaan telah sesuai dengan teori. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa AUPL = DUPL. Dari hasil pengujian kepatuhan dikatakan bahwa AUPL sebesar 5% dan DUPL sebesar 5%, sehingga sistem pengendalian intern atas sistem penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang telah efektif.
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT AN EVALUATION ON THE INTERNAL CONTROL SYSTEM OF PAYROLL SYSTEM A Case Study at ASDM Department of PERUM PERURI Karawang Anastasia Dewi Sekartari NIM: 092114054 Sanata Dharma University Yogyakarta 2013
The purpose of this study is to determine and evaluate whether the system of internal control on the payroll system at the ASDM Department of PERUM PERURI Karawang has been implemented effectively. The data collection techniques used in this research were interview, observation, questionnaires, and documentation. The steps of data analysis are (1) comparing the application of the system of internal control of the payroll system at the ASDM Department of PERUM PERURI Karawang with the proposed base theory, (2) undertaking compliance test using the attributed sampling with stop or go sampling method. The techniques of sampling employed was simple random sampling method with drawing techniques. The first round sample taken was sixty sample out of 2127 of employee’ payroll archives during January until December 2012. The research revealed that the internal control system of the payroll system applied by the company has been appropriated with the theory. Based on the data analysis, it was found that the AUPL was equal to the DUPL at the value of 5%, indicating that the internal control system of payroll system at the ASDM Department of PERUM PERURI Karawang was effective.
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu komponen dari faktor produksi yang berperan penting dalam proses pengelolaan aktivitas perusahaan. Tanpa adanya sumber daya manusia, maka faktor produksi lain tidak dapat dijalankan secara maksimal dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan. Penerapan sumber daya manusia yang tepat dapat memotivasi setiap individu melakukan pekerjaan untuk
tercapainya
tujuan
perusahaan.
Disamping
itu,
dapat
menjaga
keseimbangan antara tercapainya tujuan organisasi dengan tujuan tenaga kerja itu sendiri. PERUM PERURI merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang satu-satunya dipercaya oleh negara untuk mencetak uang rupiah baik uang kertas maupun logam bagi negara Republik Indonesia, di mana pengembangan sumber daya manusia sangat diperhatikan di perusahaan ini. Setiap karyawan yang telah menyumbangkan jasanya bagi perusahaan akan menerima timbal balik sebagai bentuk prestasi yaitu gaji. Gaji dibayarkan secara berkala dengan kurun waktu tertentu yang ditetapkan perusahaan dan bersifat tetap. Besarnya gaji karyawan ditentukan berdasar kinerja karyawan, tingkat pendidikan, jabatan dan lama bekerja. Gaji yang diberikan tergantung seberapa besar kinerja karyawan terhadap perusahaan. Gaji seorang karyawan ditetapkan menurut suatu perjanjian kerja antara pengusaha dengan tenaga kerja, kesepakatan, maupun peraturan perundang-undangan. 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
Perusahaan membutuhkan sistem penggajian untuk menentukan besaran gaji secara adil dan sesuai dengan kualitas kerja karyawan. Sistem penggajian bertujuan untuk mengatur kegiatan operasional perusahaan dan memotivasi semangat kerja karyawan. Selain itu untuk mencegah adanya kesalahan dan penyimpangan dalam prosedur perhitungan dan pembayaran gaji. Jika sistem penggajian tidak dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan akan sering menghadapi beberapa masalah yang berhubungan dengan karyawannya. Misalnya, manipulasi jam kerja fiktif, adanya karyawan yang melakukan pencatatan absensi untuk karyawan lain, maupun penggunaan jam lembur fiktif dengan tujuan meningkatkan gaji. Suatu sistem penggajian belum bisa dikatakan berhasil dan tercapai dalam mewujudkan tujuan perusahaan
apabila pihak
manajemen tidak
dapat
mengendalikannya dengan baik. Oleh karena itu, peranan sistem pengendalian intern sangat penting untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas. Sistem pengendalian intern dapat membantu manajer untuk mencegah terjadinya tindak penyimpangan yang dapat merugikan perusahaan. Tujuan dari sistem pengendalian intern yaitu untuk menjamin agar dipatuhinya kebijakan manajemen sehingga tercapainya tujuan perusahaan dan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Sistem pengendalian intern yang andal dan efektif dapat memberikan informasi tepat bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan. Semakin efektif sistem pengendalian intern di suatu perusahaan, maka target perusahaan untuk memaksimalkan laba tercapai dan meningkatnya prestasi kerja karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah sistem pengendalian intern atas sistem penggajian yang diterapkan di Departemen Administrasi Sumber Daya Manusia (ASDM) PERUM PERURI sudah efektif ?
C. Batasan Masalah Penulis membatasi masalah yaitu berfokus pada sistem pengendalian intern mengenai sistem penggajian. Penulis melakukan penelitian dan pengumpulan data terbatas di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang.
D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai, yaitu untuk mengetahui dan mengevaluasi sistem pengendalian intern atas sistem penggajian yang dilaksanakan oleh Departemen Administrasi Sumber Daya Manusia (ASDM) PERUM PERURI diterapkan secara efektif.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai sistem pengendalian intern atas sistem penggajian yang diterapkan di perusahaan dengan ilmu yang dipahami pada saat perkuliahan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
2. Bagi Perusahaan Penelitian ini dijadikan sebagai masukan bagi kemajuan perkembangan sumber daya manusia di perusahaan dalam menerapkan sistem pengendalian intern atas sistem penggajian sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang berlaku. 3. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini dijadikan sebagai referensi kepustakaan dan masukan bagi berbagai pihak untuk menambah wawasan mengenai penerapan sistem pengendalian intern penggajian.
F. Sistematika Penulisan Bab I
Pendahuluan Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II
Landasan Teori Bab ini membahas mengenai teori-teori yang digunakan peneliti untuk menganalisis data penelitian dan mengevaluasi sistem pengendalian intern atas sistem penggajian yang ada di perusahaan.
Bab III Metode Penelitian Bab ini membahas mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, sumber data, attribute, populasi dan sampel yang ditentukan, metode pengambilan sampel,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
teknik pengumpulan data serta teknik yang digunakan untuk menganalisis data. Bab IV Gambaran Umum Perusahaan Bab ini menjelaskan tentang sejarah umum perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi, personalia, kegiatan yang terkait dalam perusahaan, serta perkembangan perusahaan. Bab V Analisis Data dan Pembahasan Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh yaitu perbandingan antara teori dan praktek yang ada di perusahaan mengenai sistem penggajian serta mengukur efektivitas sistem pengendalian intern dengan metode pengujian kepatuhan sesuai dengan teknik analisis data yang telah diuraikan. Bab VI Penutup Bab ini berisi tentang kesimpulan penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan penelitian serta saran yang bermanfaat bagi kemajuan perusahaan dan peneliti selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem 1. Pengertian Sistem Pengertian umum mengenai sistem menurut Mulyadi (2001: 3), dapat didefinisikan sebagai berikut: a.
Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut. Kelompok unsur tersebut terdiri dari masukan, proses, dan keluaran.
b.
Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. Setiap unsur yang membentuk sistem saling berhubungan atau berintegrasi satu sama lain agar sistem dapat berjalan dengan baik.
c.
Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. Setiap struktur sistem memiliki fungsi tertentu dan bekerja dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan sistem.
d.
Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Sistem pernafasan kita merupakan salah satu sistem yang ada dalam tubuh kita, yang merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh. Pengertian sistem menurut Wilkinson (1993: 3), yaitu “Suatu
kerangka kerja terpadu yang mempunyai satu sasaran atau lebih. Sistem ini
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
mengkoordinasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mengubah masukanmasukan menjadi keluaran”. Definisi sistem juga dikemukakan oleh Romney (2006: 2-3), yaitu rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem hampir selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil, yang masing-masing melakukan fungsi khusus yang penting untuk dan mendukung bagi sistem yang lebih besar, tempat mereka berada. Sistem terdiri dari struktur dan proses, dimana struktur sistem merupakan suatu elemen yang membentuk sistem tersebut dan proses yang bekerja untuk mencapai tujuan dari sistem. 2. Sifat-sifat Sistem Suatu sistem mempunyai sifat-sifat tertentu menurut pendapat Narko (1994: 2-3), antara lain: a.
Mempunyai tujuan Tujuan sistem merupakan pemotivasi bekerjanya suatu sistem. Misalnya memperoleh laba merupakan tujuan organisasi bisnis yang mendorong bekerjanya
sistem
yang berlaku
pada organisasi
bersangkutan. b.
Mempunyai input, process, dan output Input berupa masukan terhadap sistem, output merupakan keluaran sistem, sedangkan process adalah metode dengan mana input diubah menjadi output.
c.
Mempunyai lingkungan Setiap sistem (kecuali alam semesta) mempunyai lingkungan. Perusahaan sebagai suatu sistem misalnya, mempunyai lingkungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
seperti lingkungan ekonomi, politik, sosial budaya, hukum, dan lainlain. d.
Mempunyai elemen-elemen yang saling terkait. Sistem terbentuk dari berbagai elemen unsur yang memiliki hubungan dan saling terintegrasi satu sama lain membentuk subsistem yang lebih kecil.
e.
Mempunyai pengendali sistem Setiap sistem harus mengatur semua subsistemnya agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Agar pengendalian sistem dapat efektif, maka harus tersedia umpan balik. Umpan balik tersebut dibandingkan dengan standar yang berlaku maka dapat ditemukan penyimpangan-penyimpangan.
f.
Mempunyai pengguna Pengguna diartikan secara luas sebagai contoh, suatu perusahaan memiliki pengguna seperti pemegang saham, kreditur, pemerintah, dan serikat buruh, selain manajemen perusahaan itu sendiri.
3. Jenis-jenis Sistem Suatu sistem dapat dibedakan menjadi beberapa jenis menurut Narko (1994: 3), antara lain: a.
Sistem tertutup dan terbuka Sistem
tertutup
adalah
sistem
yang
lingkungannya
dapat
dikendalikan 100%. Misalnya, sistem percobaan di laboratorium. Sistem terbuka adalah sistem di mana lingkungannya tidak dapat atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
sedikit dapat dikendalikan, seperti sistem bisnis. Pada sistem ini, lingkungan seperti ekonomi sosial, internasional, politik, sosial budaya, hukum, dan lain-lain sulit dikendalikan. b.
Sistem buatan manusia dan sistem alam. Contoh sistem buatan manusia yaitu sistem akuntansi, sistem produksi, sistem pemasaran, dan sistem keuangan. Sistem alam misalnya, sistem ekologi, sistem hutan belantara, dan lain-lain.
B. Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Informasi “Sebuah sistem informasi adalah sistem buatan manusia yang berisi himpunan terintegrasi dari komponen-komponen manual dan komponenkomponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data, memproses data, dan menghasilkan informasi untuk pemakai”. (Lani Sidharta, 1995: 11) Definisi sistem informasi juga dikemukakan oleh Jogiyanto (1999:11), yaitu “Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. 2. Komponen Sistem Informasi Komponen bangunan sistem informasi terdiri dari enam blok menurut Mulyadi (2001: 12-14), yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
10
Blok Masukan (Input Block) Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi beserta metode dan media yang digunakan untuk menangkap dan memasukkan data tersebut ke dalam sistem. Cara untuk memasukkan masukan ke dalam sistem dapat berupa tulisan tangan, formulir kertas, dan pengenalan karakteristik fisik.
b.
Blok Model (Model Block) Terdiri dari logico-mathematical models yang mengolah masukan dan data yang disimpan dengan berbagai macam cara, untuk memproduksi hasil yang dikehendaki atau keluaran.
c.
Blok Keluaran (Output Block) Keluaran suatu sistem merupakan faktor utama yang menentukan blok-blok lain suatu sistem informasi. Jika tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai informasi, perancangan blok masukan, model, teknologi, basis data, dan pengendalian tidak ada manfaatnya.
d.
Blok Teknologi (Technology Block) Dalam sistem informasi berbasis komputer, teknologi terdiri dari tiga komponen yaitu komputer dan penyimpan data di luar (auxiliary storage), telekomunikasi, dan perangkat lunak (software).
e.
Blok Basis Data (Data Base Block) Basis data dipandang dari sudut pandang logis yang bersangkutan dengan struktur penyimpanan data. Sehingga dapat menjamin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
ketepatan, ketelitian, dan relevansi pengambilan informasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai. f.
Blok Pengendalian (Control Block) Semua sistem informasi harus dilindungi dari bencana dan ancaman, seperti bencana alam, kecurangan, kegagalan sistem, kesalahan dan penggelapan,
penyadapan,
sabotase,
dan
lain-lain.
Sehingga
diperlukan berbagai cara untuk menjamin perlindungan, integritas demi kelancaran jalannya sistem informasi. 3. Tujuan Sistem Informasi Tiga tujuan dasar sistem informasi menurut Hall (2007: 21), yaitu: a. Mendukung fungsi penyediaan (stewardship) pihak manajemen. Sistem informasi menyediakan informasi mengenai penggunaan sumber daya ke para pengguna eksternal melalui laporan keuangan. Secara internal, pihak manajemen menerima informasi pelayanan dari berbagai laporan pertanggungjawaban. b. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen. Sistem informasi memberikan pihak manajemen informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab pengambilan keputusan tersebut. c. Mendukung operasional harian perusahaan. Sistem informasi menyediakan informasi bagi para personil operasional untuk membantu mereka melaksanakan pekerjaan secara efisien dan efektif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
C. Sistem Akuntansi 1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi menurut Narko (1994: 3), yaitu “Jaringan terdiri dari formulir, catatan, prosedur, alat, dan sumber daya manusia yang
menghasilkan
informasi
pada
organisasi
untuk
keperluan
pengawasan, operasi, dan kepentingan pengambilan keputusan bisnis”. Sistem akuntansi juga dapat didefinisikan sebagai “Organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan” (Mulyadi, 2001: 3). 2. Unsur-unsur Sistem Akuntansi 1) Formulir: dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas. 2) Jurnal: catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Sumber informasi pencatatan dalam jurnal adalah formulir. 3) Buku besar: terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. 4) Buku pembantu: terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
5) Laporan: Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya. 3. Tujuan Penyusunan Sistem Akuntansi Tujuan penyusunan sistem akuntansi menurut Narko (1994: 7), yaitu: a. Untuk meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan sistem. b. Untuk meningkatkan pengendalian akuntansi dan cek internal. c. Untuk menekan biaya klerikal untuk menyelenggarakan catatan-catatan.
D. Gaji Gaji merupakan unsur biaya cukup besar yang harus dikeluarkan perusahaan dibandingkan dengan unsur biaya lainnya. Definisi gaji menurut Mulyadi (2001: 373), yaitu “Pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, yang dibayarkan secara tetap per bulan”. Definisi gaji menurut Buku Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu upah pekerja yang dibayar dalam waktu yang tetap atau balas jasa yang diterima pekerja dalam bentuk uang berdasarkan waktu tertentu. Pengertian gaji tersebut tentunya memberikan suatu gambaran bahwa munculnya gaji itu karena adanya suatu perikatan antara pihak pengusaha dengan pekerja atau buruh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
Gaji dapat dikategorikan sebagai hak nisbi atau hak yang memberikan wewenang kepada seseorang atau beberapa orang tertentu untuk menuntut orang lain memberikan, melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dengan demikian, gaji muncul sebagai hak tagih karena prestasi kerja. Pengertian gaji (salary) biasanya digunakan untuk “Pembayaran atas jasa manajerial, administratif, dan jasa-jasa yang sama. Tarif gaji biasanya diekspresikan dalam periode bulanan” (Niswonger, 1999: 446).
E. Sistem Akuntansi Penggajian 1. Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian Definisi sistem akuntansi penggajian menurut Neunar (1997: 210) adalah suatu sistem dari prosedur dan catatan-catatan yang memberikan kemungkinan untuk menentukan dengan cepat dan tepat berapa jumlah pendapatan kotor setiap pegawai, berapa jumlah yang harus dikurangi dan pendapatan untuk berbagai pajak dan potongan lainnya dan berapa saldo yang harus diberikan kepada karyawan. Sistem
akuntansi
penggajian
dalam
perusahaan
manufaktur
melibatkan fungsi kepegawaian, fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi. Fungsi kepegawaian bertanggungjawab dalam pengangkatan karyawan, penetapan jabatan, penetapan tarif gaji, promosi dan penurunan pangkat, mutasi karyawan, penghentian karyawan dari pekerjaannya, dan penetapan berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan serta penghitungan gaji karyawan.
Fungsi
keuangan
bertanggungjawab
atas
pelaksanaan
pembayaran gaji serta tunjangan kesejahteraan karyawan. Fungsi akuntansi bertanggungjawab atas pencatatan biaya tenaga kerja untuk kepentingan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
perhitungan harga pokok produk dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga kerja. (Mulyadi, 2001: 373) 2. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penggajian Beberapa prosedur sistem penggajian menurut Mulyadi (2001: 385386) meliputi: a.
Prosedur pencatatan waktu hadir Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik. Pencatatan waktu hadir dapat menggunakan daftar hadir biasa dan karyawan harus menandatanganinya setiap hadir dan pulang atau dapat menggunakan kartu hadir (clock card) yang diisi secara otomatis dengan menggunakan mesin pencatat waktu (time recorder machine).
b.
Prosedur pembuatan daftar gaji Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji sebelumnya, dan daftar hadir. Jika gaji karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, informasi mengenai potongan PPh Pasal 21 dihitung oleh fungsi pembuat daftar gaji atas dasar data dalam kartu penghasilan karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
16
Prosedur distribusi biaya gaji Dalam prosedur ini, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk.
d.
Prosedur pembuatan bukti kas keluar Prosedur ini dilakukan oleh bagian utang dengan melakukan kegiatan
yaitu menerima daftar gaji, membuat bukti kas keluar,
mencatat kewajiban gaji ke dalam register bukti kas keluar dan menyerahkannya ke bagian jurnal maupun bagian kasa. e.
Prosedur pembayaran gaji Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji.
3. Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian menurut Mulyadi (2001: 374-379) adalah: a.
Dokumen pendukung perubahan gaji Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, skorsing dan sebagainya. Tembusan dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji untuk kepentingan pembuatannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
17
Kartu jam hadir Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dari mesin pencatat waktu.
c.
Kartu jam kerja Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pada perusahaan yang diproduksinya berdasarkan pesanan.
d. Daftar gaji Dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya. e.
Rekap daftar gaji Dokumen ini merupakan ringkasan gaji per departemen yang dibuat berdasarkan daftar gaji. Distribusi biaya tenaga kerja ini dilakukan oleh fungsi akuntansi biaya dengan dasar rekap gaji.
f.
Surat pernyataan gaji Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dalam kegiatan yang terpisah. Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
g.
18
Amplop gaji Uang gaji karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji. Di halaman muka amplop setiap karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.
h.
Bukti kas keluar Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji.
4. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji (Mulyadi, 2001: 382) meliputi: 1) Jurnal umum Dalam pencatatan gaji ini, jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen dalam perusahaan. 2) Kartu harga pokok produk Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu. 3) Kartu biaya Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga kerja non produksi setiap departemen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
dalam perusahaan. Sumber informasi untuk pencatatan dalam kartu biaya ini adalah bukti memorial. 4) Kartu penghasilan karyawan. Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongannya yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi dalam kartu penghasilan ini dipakai sebagai dasar penghitungan PPh Pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan. Kartu penghasilan karyawan digunakan sebagai tanda terima gaji karyawan yang bersangkutan. 5. Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian menurut Mulyadi (2001: 382), adalah: a.
Fungsi kepegawaian, bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan dan pemberhentian karyawan.
b.
Fungsi pencatat waktu, bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem pengendalian intern yang baik mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau oleh fungsi pembuat daftar gaji.
c.
Fungsi pembuat daftar gaji, bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan oleh pembuat daftar gaji kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar pembayaran gaji kepada karyawan. d.
Fungsi akuntansi, bertanggungjawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan. Fungsi akuntansi menangani sistem akuntansi penggajian yang berada ditangan Bagian Utang, Bagian Kartu Biaya, dan Bagian Jurnal.
e.
Fungsi keuangan, bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji setiap karyawan.
F. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi menurut Baridwan (2004: 4), yaitu “Suatu komponen yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa, dan mengkombinasikan
informasi keuangan
yang relevan untuk
pengambilan keputusan pihak-pihak luar (pemerintah, masyarakat, investor, dan kreditor) dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen)”. Pengertian sistem informasi akuntansi juga dikemukakan oleh Nugroho Widjajanto (2001), yaitu “Susunan formulir, catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat didesain untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mentransformasikan
data
keuangan
informasi
yang
21
dibutuhkan
manajemen”. 2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Terdapat tiga tujuan sistem informasi akuntansi menurut Mardi (2011: 4), antara lain: a.
Guna memenuhi setiap kewajiban sesuai dengan otoritas yang diberikan kepada seseorang. Keberadaan sistem informasi membantu ketersediaan informasi dan dibutuhkan oleh pihak eksternal melalui laporan keuangan.
b.
Setiap informasi yang dihasilkan merupakan bahan yang berharga bagi pengambilan keputusan manajemen. Sistem informasi menyediakan informasi guna mendukung setiap keputusan
yang
diambil
oleh
pimpinan
sesuai
dengan
pertanggungjawaban yang ditetapkan. c.
Setiap informasi diperlukan untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan sehari-hari. Sistem informasi menyediakan informasi bagi setiap satuan tugas dalam berbagai tingkatan manajemen, sehingga mereka dapat lebih produktif.
G. Sistem Penggajian Berbasis Komputer Sistem berbasis komputer artinya sistem yang menggunakan perangkat lunak untuk proses penghitungan gaji secara otomatis (Hanif Al Fatta, 2007: 61).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
PERUM PERURI merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menggunakan sistem penggajian berbasis komputer. Peranan sistem terkomputerisasi memberikan peran penting untuk menunjang kemajuan perusahaan. 1.
Fitur-fitur Operasional Utama Sistem Penggajian Berbasis Komputer Fitur-fitur penting untuk kegiatan operasional utama sistem penggajian menurut Hall (2007: 405-407), yaitu: a) Personalia Departemen personalia melakukan perubahan dalam file karyawan secara real-time melalui terminal. Perubahan ini termasuk penambahan karyawan baru, penghapusan karyawan yang sudah tidak bekerja, perubahan jumlah keluarga karyawan, perubahan pemotongan gaji, dan perubahan status pekerjaan (tarif pembayaran). b) Akuntansi Biaya Departemen akuntansi biaya memasukkan data biaya pekerjaan (realtime atau setiap hari) untuk menciptakan file pemanfaatan tenaga kerja (labor usage life). c) Penjagaan Waktu Ketika menerima kartu waktu yang sudah disetujui dari supervisor pada tiap akhir tahun minggu, departemen penjagaan waktu membuat file kehadiran (attendance file) saat ini. d) Pemrosesan Data Tugas-tugas yang dilakukan dalam proses batch:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
1) Biaya tenaga kerja didistribusikan ke berbagai WIP, overhead, dan akun biaya. 2) File rangkuman distribusi tenaga kerja on-line diciptakan. Salinan dari file ini dikirim ke departemen akuntansi biaya dan buku besar umum. 3) Daftar gaji on-line diciptakan dari file kehadiran dan file karyawan. Salinan dari file ini dikirim ke departemen utang dan pengeluaran kas. 4) File catatan karyawan diperbarui. 5) Cek penggajian disiapkan dan ditandatangani. Cek dikirim ke bendahara untuk diperiksa dan direkonsiliasikan dengan daftar gaji. Cek pembayaran didistribusikan
ke para
karyawan. Untuk
pengendalian internal tambahan, banyak perusahaan mendorong para karyawan agar cek mereka langsung didepositokan ke rekening bank. 6) File bukti pengeluaran diperbarui dan satu cek disiapkan untuk dana yang akan ditransfer ke akun dana gaji. Cek dan salinan bukti pengeluaran dikirim ke departemen pengeluaran kas. Satu salinan bukti tersebut dikirim ke departemen buku besar umum, dan salinan yang terakhir dikirim ke departemen utang. 7) Pada akhir pemrosesan, sistem tersebut menerima file rangkuman distribusi tenaga kerja dan file bukti pengeluaran dan memperbarui file buku besar umum.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Bagan Alir Sistem Penggajian Berbasis Komputer dengan Elemen-elemen Real-Time
Gambar 1: Sistem Penggajian Berbasis Komputer dengan Elemen-elemen Real-Time Sumber: Hall (2007: 406)
24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Sistem penggajian berbasis komputer dengan elemen-elemen real-time memberikan banyak keuntungan operasional, seperti pengurangan jeda waktu antara terjadinya peristiwa dan pencatatan, kertas kerja, dan tenaga kerja administrasi. Banyak pekerjaan yang sebagian besar dilakukan oleh komputer. Sistem berbasis komputer menghasilkan catatan yang memadai untuk verifikasi independen dan tujuan audit. Pengendalian harus didesain untuk melindungi akses yang tidak diotorisasi ke file data dan program komputer. 3. Prosedur Sistem Penggajian Berbasis Komputer Beberapa prosedur sistem penggajian yang diselenggarakan dengan menggunakan komputer menurut Krismiaji (2002: 396), antara lain: a. Bagian gaji Bagian ini menerima kartu jam kerja dan tiket kerja dari berbagai departemen. Atas dasar dokumen ini, bagian gaji akan membandingkan kedua dokumen, memasukkan data gaji ke komputer dan mengarsipkan kedua dokumen tersebut sesuai urutan waktu. b. Departemen pengolahan data Setelah menerima input data gaji, bagian ini akan menjalankan program pengurutan data. Hasilnya berupa data gaji yang telah urut. Kemudian bagian ini menjalankan program pembuatan cek dengan menggunakan file induk penggajian dan file buku besar. Keluaran dari proses ini adalah:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
a) Cek gaji yang diserahkan ke departemen keuangan (kasir). b) Berbagai macam laporan periodik yang akan diserahkan ke bagian departemen. c) Daftar gaji yang akan diserahkan ke bagian utang. c. Bagian utang Bagian ini menerima daftar gaji dari departemen pengolahan data. Atas dasar daftar gaji tersebut, bagian utang akan memberikan otorisasi dan membuat voucher. Selanjutnya voucher dan daftar gaji diserahkan ke departemen keuangan (kasir). d. Kasir Bagian ini mula-mula menerima cek gaji dan menerima voucher serta daftar gaji. Kemudian bagian kasir memeriksa dan menandatangani cek serta membatalkan (mengecap lunas voucher). Kemudian kasir akan mendistribusikan dokumen-dokumen tersebut: (1) daftar gaji diserahkan ke bagian gaji, (2) voucher diserahkan ke bagian akuntansi, (3) cek gaji didistribusikan kepada karyawan, (4) cek transfer gaji dan diserahkan ke bank. e. Bagian gaji Atas dasar daftar gaji yang diterima, bagian gaji akan mencocokkan dengan arsip kartu kerja dan tiket jam kerja. Selanjutnya dokumendokumen tersebut diarsipkan sesuai urut tanggal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
4. Tujuan Sistem Penggajian Berbasis Komputer Tujuan penyusunan prosedur penggajian menurut Mulyadi (2001:387), antara lain: a. Untuk menentukan secara tepat dan cepat berapa besarnya gaji dan upah yang harus dibayarkan kepada setiap karyawan. b. Untuk menyelenggarakan catatan-catatan yang efisien dan teliti dari semua gaji dan upah, potongan-potongan pajak dan potongan-potongan lain. c. Untuk membayar gaji dan upah kepada karyawan dengan cara yang memuaskan. d. Untuk menyusun secara tepat dan teliti semua laporan pajak upah yang dibutuhkan oleh inspeksi pajak. e. Untuk menetapkan dan menggunakan suatu sistem pengecekan intern dan mencegah kesalahan-kesalahan dan kecurangan-kecurangan.
H. Sistem Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern Istilah internal control semakin populer setelah disahkannya Foreign Corrupt Practice Act of 1977 di USA yang mempengaruhi Security Exchange Act 1934. Istilah pengendalian intern awalnya memang hanya menyangkut bidang akuntansi, khususnya kecermatan pembukuan yang lebih bersifat control, terutama ditujukan untuk menghindari clerical error dari kesalahan pencatatan. Namun dalam perkembangannya, istilah ini kemudian digunakan untuk mendukung kebijakan perusahaan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
menjaga aset atau kekayaan yang dimiliki perusahaan, pendukung mutu operasi, dan juga pencapaian tujuan perusahaan. Pengertian pengendalian intern juga dikemukakan menurut buletin Examination of Financial statements by Independent Public Accountant (AICPA: 1936), Internal Control is defined as those measures and methods adopted within the organization itself to safeguard the cash or other assets of the company as well as to check the clerical accuracy of book-keeping. “Pengendalian
intern
akuntansi
adalah
bagian
dari
sistem
pengendalian intern, seperti struktur organisasi, metode, dan ukuranukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi” (Mulyadi, 2001: 164). Pengendalian intern akuntansi yang baik akan menjamin keamanan kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. 2. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Definisi sistem pengendalian intern menurut Mulyadi (2001: 163), meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Pengkoordinasian tersebut berguna untuk mencapai tujuan sistem pengendalian intern bagi para manajemen dan perusahaan tersebut. Sistem pengendalian intern dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori (Chusing, 1983: 76-77), yaitu : a.
Pengendalian Administratif Meliputi struktur organisasi dan prosedur-prosedur, serta catatancatatan yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
dengan pengesahan transaksi-transaksi oleh manajemen. Pengesahan tersebut merupakan fungsi manajemen yang secara langsung dengan tanggung jawab untuk mencapai tujuan perusahaan dan titik awal untuk menyusun pengawasan akuntansi atas transaksi-transaksi. b.
Pengendalian Akuntansi Meliputi struktur organisasi, prosedur-prosedur, dan catatan-catatan yang berkaitan dengan pengamanan aktiva dan dipercayainya catatan finansial, dan konsekuensinya. Organisasi, prosedur, dan catatancatatan itu disusun untuk memberikan jaminan yang cukup dalam arti: 1) Transaksi-transaksi
dilaksanakan
sesuai
dengan
pengesahan
manajemen, secara umum maupun luas. 2) Transaksi-transaksi dicatat untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi. 3) Akses aktiva hanya diperbolehkan bila sudah sesuai dengan otoritas yang diberikan oleh manajemen. 4) Tanggung jawab atas aktiva dibandingkan dengan aktiva yang ada pada setiap waktu tertentu dan pentingnya diambil tindakan bila ada perbedaan. 3. Unsur Pengendalian Intern Unsur pokok pengendalian intern menurut Mulyadi (2001: 164), antara lain diuraikan sebagai berikut : 1.
Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
30
Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya.
3.
Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
4.
Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Adapun beberapa unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi
penggajian, yaitu : a.
Organisasi 1. Fungsi pembuatan daftar gaji harus terpisah dari fungsi keuangan. Fungsi personalia bertanggungjawab atas tersedianya berbagai informasi operasi yang dipakai sebagai dasar untuk menghasilkan informasi akuntansi, yaitu gaji yang disajikan dalam daftar gaji. 2. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi. Waktu hadir merupakan waktu yang dipakai sebagai salah satu dasar untuk penghitungan gaji karyawan. Dengan demikian, ketelitian dan keandalan data waktu hadir karyawan sangat menentukan ketelitian dan keandalan data gaji setiap karyawan.
b. Sistem Otorisasi 1. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus memiliki
surat
keputusan
pengangkatan
sebagai
perusahaan yang ditandatangani oleh Direktur Utama.
karyawan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
2. Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan Direktur Keuangan. 3. Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian. 4. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu. 5. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan. 6. Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia. 7. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi. 8. Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan. c.
Praktik yang sehat 1. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung. 2. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu. 3. Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya pembayaran.
oleh
fungsi
akuntansi
sebelum
dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
4. Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan. 5. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji. d.
Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya 1. Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut. 2. Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan sesuai dengan tuntutan pekerjaannya.
4. Komponen-komponen struktur pengendalian internal Ada lima komponen struktur pengendalian internal dalam laporan COSO: a) Lingkungan Pengendalian Dalam lingkungan pengendalian terdapat beberapa kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan, agar pengendalian perusahaan lebih kuat dalam menghadapi hambatan yang datang. Hal tersebut dikarenakan lingkungan
pengendalian
merupakan
dasar
dari
lingkungan
pengendalian yang lainnya, yang dapat memberikan acuan disiplin meliputi integritas, nilai etika, kompetensi personil perusahaan, falsafah manajemen dan gaya operasional, cara manajemen dalam mendelegasikan
tugas
dan
tanggung
jawab,
mengatur
dan
mengembangkan personil, serta arahan yang diberikan oleh dewan direksi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
b) Perhitungan Resiko Komponen yang kedua dari pengendalian intern adalah menaksir risiko yang mungkin terjadi sehingga mempengaruhi kegiatan usaha perusahaan. Adapun risiko
yang dihadapi biasanya meliputi
kehilangan sumber daya keuangan karena pemborosan atau pencurian, kebijakan pemerintah, dan adanya perubahan ekonomi. c) Aktivitas Pengendalian Komponen ketiga dari pengendalian intern adalah aktivitas pengendalian. Dalam komponen ini, manajemen perusahaan berusaha meminimalkan risiko yang akan terjadi sehingga tujuan perusahaan tercapai. d) Informasi dan komunikasi Perusahaan berusaha meminimalkan risiko yang terjadi dengan adanya program penggajian yang sederhana. Informasi internal maupun kejadian eksternal, aktivitas, dan kondisi maupun prasyarat hendaknya dikomunikasikan agar manajemen memperoleh informasi mengenai keputusan-keputusan bisnis yang harus diambil dan untuk pelaporan eksternal. e) Pemantauan Dalam komponen ini, perusahaan dalam meminimalkan resiko yang terjadi dengan dilakukannya pemantauan oleh manajemen. Defisiensi pengendalian intern hendaknya dilaporkan ke manajemen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
tingkat atas dan pemborosan yang serius seharusnya dilaporkan kepada manajemen puncak dan dewan direksi.
I.
Pengujian Kepatuhan Pengujian
kepatuhan
merupakan
suatu
pelaksanaan
norma
yang
mengharuskan para akuntan melakukan pengujian terhadap efektivitas struktur pengendalian intern dalam mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan (Mulyadi, 1992: 84). Dalam menguji efektivitas sistem pengendalian intern, dapat dilakukan dengan metode statistical sampling dan judgement sampling. Statistical sampling terbagi menjadi dua yaitu attribute sampling yang digunakan oleh akuntan publik untuk menguji efektivitas sistem pengendalian intern (dalam pengujian kepatuhan) dan variable sampling yang digunakan untuk menguji nilai rupiah yang tercantum dalam rekening (dalam pengujian substantif). Langkah-langkah dalam penggunaan metode attribute sampling yaitu dengan menentukan: 1) Tingkat keyakinan/keandalan (Confidence level atau Reliability). Merupakan suatu ukuran mengenai tingkatan keyakinan yang dikehendaki oleh auditor yang didasarkan pada keandalan sistem pengendalian intern auditan. Tingkat keandalan yang biasa dipilih adalah 90%, 95%, atau 99%. Hal ini berarti bahwa auditor pada umumnya menetapkan tingkatan risiko sampling sebesar 10%, 5%, atau 1%. Penentuan persentase tingkat keyakinan sebesar 95%, berarti kesalahan sebesar 5% masih dapat ditolerir oleh auditor.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
2) DUPL (Desired Upper Precision Limit). Adalah batas kesalahan maksimum yang masih dapat diterima atau tingkat kesalahan tertinggi yang dapat ditolerir. 3) AUPL (Achieved Upper Precision Limit). Adalah tingkat penyimpangan atau kesalahan sebenarnya yang ditemukan berdasarkan sampel. Ada tiga model attribute sampling, yaitu : 1.
Fixed Sample Size Attribute Sampling Model ini banyak digunakan dalam pemeriksaan akuntan untuk memperkirakan persentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi. Model ini terutama digunakan jika akuntan melakukan pengujian kepatuhan terhadap suatu unsur pengawasan intern dan akan menjumpai beberapa kesalahan atau penyimpangan. Model ini memiliki beberapa prosedur pengambilan sampel, yaitu : a. Penentuan attribute yang akan diperiksa untuk menguji efektivitas sistem pengendalian intern. Sebelum dilakukan pengambilan sampel, maka harus secara seksama menentukan attribute yang akan diperiksa yang bersifat kualitatif. b. Penentuan populasi yang akan diambil sampelnya. Setelah attribute yang akan diuji ditentukan, maka tentukan populasi yang akan diambil sampelnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
c. Penentuan besarnya sampel. Untuk menentukan besarnya sampel yang akan
diambil
populasi
tersebut
secara
statistik,
maka
harus
mempertimbangkan faktor-faktor : 1) Penentuan tingkat keandalan (reliability level) atau confidence level (R%). Tingkat keandalan yang digunakan pada umumnya, R% = 90%, 95%, atau 97,5%, artinya apabila R% = 95% berarti terdapat resiko tidak efektif suatu pengendalian intern sebesar 5%. 2) Penaksiran persentase terjadinya attribute di dalam populasi. Langkah yang dilakukan yaitu dengan menentukan hasil sampel awal atau sampel pendahuluan. Sebagai contoh, apabila dari 50 sampel pendahuluan tersebut terdapat 1 kesalahan, maka taksiran tingkat kesalahan sebesar 2% (1:50). 3) Penentuan tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima (Desired Upper Precision Limit atau DUPL), yaitu sebesar 5%. 4) Penentuan besarmya sampel dengan tabel “Penentuan Besarnya Sampel”. Sebagai contoh, apabila tingkat keandalan 95%, DUPL sebesar 5%, taksiran persentase kesalahan dalam populasi adalah 2%, maka sampel minimum yang dihasilkan sebesar 200 sampel seperti pada tabel 1.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Tabel 1. Penentuan Besarnya Sampel: Keandalan, 95% Expected Percent Rate of Occurrence 0,25 0,50 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0 7,5 8,0 8,5 9,0 9,5
Upper Precision Limit: Percent Rate of Occurrence 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
650 *
240 320 600 *
160 160 260 400 900 *
120 120 160 200 300 550 * *
100 100 100 160 200 240 400 650 * *
80 80 80 120 140 160 200 280 500 800 * *
70 70 70 90 90 120 160 200 240 360 500 900 * *
60 60 60 60 80 80 100 140 180 200 240 360 550 1000 * * *
60 60 60 60 70 70 90 100 100 160 160 200 280 400 600 * * *
50 50 50 50 50 70 80 80 90 120 120 160 180 240 300 460 650 * * *
Perhatian: Upper precision limit umumnya harus sebesar 5% atau kurang jika kepercayaan terhadap pengendalian intern cukup besar. Sumber : Pemeriksaan Akuntan (Mulyadi 1992: 166)
5) Evaluasi hasil dengan menentukan tingkat kesalahan yang sebenarnya (AUPL). Setelah ditentukan sampel sebanyak 200 dan diketahui terdapat 4 kesalahan dalam sampel, maka AUPL dapat dilihat pada tabel 2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Tabel 2. Evaluasi Hasil: Keandalan, 95% Number of Observed Occurrence Upper Precision Limit: Percent Rate of Occurrence Sample Size 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0 0 0 0 0 0 0
0
1 1 1
1 1
2
0 0 0 0 1 1 1
0 0 0 1 1 1 2 2 3 3
1 1 2 2 3 3 4 4 5
2 3 3 4 5 6 7 7
2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12
1
3
6
8
11
13
1
2 3 4
3 4 5 6 8 9 10 12 13 14
3 4 5 6 8 9 11 12 14 15 17
6 7 9 11 12 14 16 17 19
16
18
21
Sumber : Pemeriksaan Akuntan (Mulyadi 1992: 172)
d. Pemilihan anggota sampel dari seluruh anggota populasi. Setelah menentukan besarnya sampel, maka muncul masalah mengenai sampel yang ditentukan dan langkah selanjutnya memilih anggota sampel dari seluruh anggota populasi. e. Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas unsur sistem pengawasan intern. Langkah ini penting dilakukan agar suatu unsur pengawasan intern dapat berjalan secara efektif. f. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute anggota sampel. Dengan bantuan tabel “Evaluasi Hasil”, dilakukan pencarian besarnya AUPL
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
(Achieved Upper Precision Limit). AUPL tersebut dibandingkan dengan DUPL untuk menilai sistem pengendalian intern yang diuji, yaitu : 1) Apabila AUPL ≤ DUPL, artinya unsur sistem pengendalian intern perusahaan efektif. 2) Apabila AUPL > DUPL, artinya unsur sistem pengendalian intern perusahaan tidak efektif. 2.
Stop or Go Sampling Model ini digunakan oleh akuntan apabila tidak menemukan adanya penyimpangan atau jumlah penyimpangan tertentu yang telah ditetapkan, maka akuntan dapat menghentikan pengambilan sampelnya. Prosedur dalam penggunaan metode stop-or-go sampling, yaitu: a. Tentukan Desired Upper Precision Limit (DUPL) dan tingkat keandalan (R%). Pada tahap ini, akuntan menentukan tingkat keandalan yang akan dipilih dan tingkat kesalahan maksimum yang masih dapat diterima. Tabel yang tersedia dalam stop or go sampling ini menyarankan akuntan untuk memilih tingkat kepercayaan 90%, 95%, atau 97,5% b. Gunakan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian kepatuhan untuk menentukan sampel pertama yang harus diambil. Berdasarkan tingkat keandalan (R%) = 95% dan batas kesalahan maksimum adalah 5%, maka sampel minimum yang dihasilkan sebesar 60 sampel, yang dapat diketahui pada tabel 3.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Tabel 3. Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Kepatuhan Desired Upper Precision Limit 10% 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Sample Size Based on Confidence Levels 90% 95% 97.5% 24 30 37 27 34 42 30 38 47 35 43 53 40 50 62 48 60 74 60 75 93 80 100 124 120 150 185 240 300 370
PERHATIAN Jika kepercayaan terhadap pengawasan intern cukup besar, umumnya disarankan untuk tidak menggunakan tingkat keandalan kurang dari 95% dan tidak menggunakan acceptable precision limit lebih besar dari 5%. Oleh karena itu, dalam hampir semua pengujian kepatuhan, besarnya sampel harus tidak boleh kurang dari 60 sampel tanpa penggantian. Sumber : Pemeriksaan Akuntan (Mulyadi 1992: 173)
c. Buatlah tabel stop-or-go decision. Langkah 1. Jika dari pemeriksaan terhadap 60 anggota sampel tersebut akuntan tidak menemukan kesalahan, maka akuntan menghentikan pengambilan sampel dan mengambil kesimpulan bahwa unsur sistem pengendalian intern yang diperiksa adalah efektif. Pengambilan sampel dihentikan jika DUPL = AUPL. Pada tingkat kesalahan sama dengan 0, AUPL dihitung dengan rumus:
Confidence level factor at desired reliability for occurrence observed AUPL
= Sample size
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Tabel 4. Attribute Sampling Table for Determining Stop-or-Go Sampling Sizes and Upper Precision Limit Population Occurrence Rate Based on Sample Results Number of Occurrences 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
90 % 2.4 3.9 5.4 6.7 8.0 9.3 10.6 11.8 13.0 14.3 15.5 16.7 18.0 19.0 20.2 21.4 22.6 23.8 25.0 26.0 27.1 28.3 29.3 30.5 31.4 32.7
Confidence Levels 95% 3.0 4.8 6.3 7.8 9.2 10.6 11.9 13.2 14.5 16.0 17.0 18.3 19.5 21.0 22.0 23.4 24.3 26.0 27.0 28.0 29.0 30.3 31.5 32.6 33.8 35.0
97.5% 3.7 5.6 7.3 8.8 10.3 11.7 13.1 14.5 15.8 17.1 18.4 19.7 21.0 22.3 23.5 24.7 26.0 27.3 28.5 29.6 31.0 32.0 33.3 34.6 35.7 37.0
Sumber: Pemeriksaan Akuntan (Mulyadi 1992: 176)
d. Berdasarkan Tabel 4 dengan Confidence Levels yang menunjukkan R sebesar 95% dan Number of Occurrences sebesar 0 sehingga diperoleh Confidence level factor at desired reliability for occurrence observed adalah 3.0. Maka dapat diketahui AUPL = 3.0/60 = 5%, Karena AUPL = DUPL, maka sistem pengendalian intern adalah baik. Langkah 2. Jika dari 60 anggota sampel yang ada dijumpai kesalahan sama dengan 1, maka confidence level factor pada R% = 95% adalah sebesar 4.8. Dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
demikian jika dalam sampel dijumpai kesalahan sebesar 1, maka AUPL = 4.8/60 = 8% yang melebihi DUPL sebesar 5%. Apabila AUPL > DUPL, maka akuntan perlu mengambil sampel tambahan yang dapat dihitung dengan rumus:
Sample size =
Confidence level factor at desired reliability level for occurrences observed Desired Upper Precision Limit (DUPL)
Langkah 3. Sehingga dengan Confidence level factor at desired reliability level for occurrence observed sebesar 4.8, maka Sample size = 4,8/5% = 96. Selanjutnya apabila dari 96 anggota sampel ditemukan 2 kesalahan, maka akan diambil 30 anggota sampel tambahan, sehingga jumlah sampel kumulatif menjadi 126 anggota sampel. Jika dari 126 anggota sampel ditemukan 2 kesalahan, maka pengujian dihentikan dan dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern dianggap efektif. Namun apabila ditemukan 3 kesalahan maka diambil kembali 30 anggota sampel tambahan sehingga jumlah sampel kumulatif menjadi 156 anggota sampel. Dari 156 anggota sampel, apabila ditemukan 3 kesalahan maka pengujian dihentikan dan sistem pengendalian intern dianggap efektif. Akan tetapi jika ditemui 4 kesalahan, maka pengujian dihentikan dan dapat disimpulkan unsur pengendalian intern tidak dapat dipercaya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Tabel 5. Stop-or-Go Decision
Langkah
1 2 3 4 5
Besarnya Sampel Kumulatif yang Digunakan 60 96 126 156
Berhenti Jika Lanjutkan ke Lanjutkan ke Kesalahan Langkah Langkah 5 Kumulatif Berikutnya Jika Jika yang Terjadi Kesalahan yang Kesalahan Sama Terjadi Sama Paling Tidak Dengan Dengan Sebesar 0 1 4 1 2 4 2 3 4 3 4 4 Gunakan fixed sample-size-attribute sampling
Sumber: Pemeriksaan Akuntan ( Mulyadi 1992: 175)
e. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel. Setelah tahap-tahap di atas telah dilakukan, maka langkah terakhir adalah mengevaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel dan mengambil kesimpulan : 1) Apabila AUPL ≤ DUPL, artinya unsur sistem pengendalian intern perusahaan efektif. 2) Apabila AUPL > DUPL, artinya unsur sistem pengendalian intern perusahaan tidak efektif. 3.
Discovery Sampling Secara umum, kondisi yang diperlukan sebagai dasar penggunaan discovery sampling adalah saat akuntan memperkirakan tingkat kesalahan populasi sangat rendah yaitu sebesar nol atau mendekati nol persen dan mencari karakteristik yang sangat kritis. Jika hal ini ditemukan, maka petunjuk adanya ketidakberesan atau kesalahan dalam laporan keuangan. Model ini memiliki beberapa prosedur dalam pengambilan sampel, yaitu : a. Tentukan attribute yang akan diperiksa. Attribute yang akan diperiksa harus ditentukan lebih dahulu sebelum discovery sampling dilakukan. b. Tentukan populasi dan besar populasi yang akan diambil sampelnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Tabel untuk menentukan besarnya sampel disusun sesuai dengan besarnya populasi. Sebagai contoh, populasi berjumlah 5.500 lembar, maka untuk menentukan besarnya sampel digunakan tabel 6, bagi populasi yang besarnya antara 5.000 sampai dengan 10.000. c. Tentukan tingkat keandalan. Akuntan
harus
menentukan
tingkat
keandalan,
misalnya dengan
menetapkan R = 95%. d. Tentukan Desired Upper Precision Limit (DUPL) Akuntan perlu menentukan tingkat kesalahan populasi yang masih dapat diterima. Misalkan, DUPL ditentukan sebesar 1%, maka sampel yang dihasilkan sebesar 300 sesuai dengan tabel 6. e. Tentukan besarnya sampel. Yaitu menggunakan tabel discovery sampling yang sesuai dengan besarnya populasi obyek yang akan diperiksa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Tabel 6. Discovery Sampling Tables : Probability in Percent of Including At Least One Occurrence in a Sample (for Population Between 5.000 and 10.000) Sample Size 50 60 70 80 90 100 120 140 160 200 240 300 340 400 460 500
0,1% 5% 6 7 8 9 10 11 13 15 18 22 26 29 34 38 40
Upper Precision Limit : Critical Rate of Occurrence 0,2% 0,3% 0,4% 0,5% 0,75% 1% 10% 14% 18% 22% 31% 40% 11 17 21 26 36 45 13 19 25 30 41 51 15 21 28 33 45 55 17 24 30 36 49 60 18 26 33 40 53 64 21 30 38 45 60 70 25 35 43 51 65 76 28 38 48 55 70 80 33 45 56 64 78 87 39 52 62 70 84 91 46 60 70 78 90 95 50 65 75 82 93 97 56 71 81 87 95 98 61 76 85 91 97 99 64 79 87 92 98 99
2% 64% 70 76 80 84 87 91 94 96 98 99 99+ 99+ 99+ 99+ 99+
Sumber : Pemeriksaan Akuntan (Mulyadi 1992: 183) Catatan : *Angka 99+ berarti suatu probabilitas sebesar 99,5% atau lebih karena tabel ini membulatkan perhitungannya menjadi 1% penuh.
f. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap karakteristik sampel. Apabila dari jumlah sampel sebesar 300 yang diperiksa tidak ditemukan kesalahan, maka dapat disimpulkan jika dengan tingkat keyakinan 95% kemungkinan terjadinya kesalahan tidak melebihi 1% atau dengan kata lain pengendalian intern sudah efektif.
J.
Review Penelitian Terdahulu Beberapa landasan terdahulu berkaitan dengan evaluasi sistem pengendalian
intern atas sistem penggajian, antara lain :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
46
Penelitian mengenai Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penggajian Studi Kasus di SMIP/SMK Dharma Paramita Jakarta oleh Elisabeth Kresna Setyorukmi. Teknik analisis data: membandingkan sistem pengendalian intern penggajian yang dipakai oleh SMIP/SMK Dharma Paramita Jakarta dengan kajian teori. Selain itu, dilakukan pengujian kepatuhan dengan menggunakan attribute sampling metode stop or go sampling. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu berdasarkan hasil analisis data, sistem pengendalian intern di SMIP/SMK Dharma Paramita Jakarta telah memadai sesuai dengan metode yang digunakan.
2.
Penelitian tentang Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penggajian dan Pengupahan oleh Aris Supriyono, Peneliti melakukan deskripsi data berupa dokumen, catatan akuntansi, dan jaringan prosedur sistem akuntansi penggajian di PT Yogya Presisi Teknikatama Industri. Selain itu, membandingkan antara data temuan dengan teori sistem akuntansi penggajian dan pengupahan serta menguji efektivitas dengan melakukan pengujian kepatuhan dengan menentukan atribut. Atribut tersebut meliputi kelengkapan dokumen pendukung, kelengkapan otorisasi terhadap dokumen, dan kesesuaian informasi antar dokumen. Besar tingkat keandalan (R%) yang ditentukan sebesar 95% dan DUPL = 5%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan yaitu studi kasus. Penelitian ini memiliki karakteristik masalah berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini di perusahaan, dimana populasi yang ditentukan terbatas sehingga dapat diperoleh kesimpulan atas objek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian mengenai evaluasi sistem pengendalian intern atas sistem penggajian ini dilakukan di Departemen Administrasi Sumber Daya Manusia (ASDM) PERUM PERURI Karawang. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2 Januari hingga 28 Maret 2013.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian meliputi bagian kepegawaian, bagian pencatat waktu, bagian pembuat daftar gaji, bagian akuntansi, dan bagian keuangan. 2. Objek Penelitian Dalam studi kasus ini, yang menjadi objek penelitian adalah sistem pengendalian intern atas sistem penggajian tersebut.
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
D. Data yang Dicari 1. Gambaran umum PERUM PERURI. 2. Struktur organisasi dan job description. 3. Prosedur sistem penggajian. 4. Dokumen yang terkait dengan sistem penggajian.
E. Attribute, Populasi, dan Sampel 1. Attribute Attribute yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : a. Adanya kelengkapan dokumen pendukung perubahan gaji, seperti surat keputusan pengangkatan karyawan baru, perubahan tarif gaji, kenaikan atau penurunan pangkat untuk kepentingan pembuatan daftar gaji. b. Adanya otorisasi daftar gaji karyawan oleh pejabat yang berwenang. c. Adanya kesesuaian informasi dan nominal antara daftar gaji dan bukti kas keluar. 2. Populasi Populasi yang digunakan adalah arsip daftar gaji karyawan. 3. Sampel Sampel yang digunakan adalah arsip daftar gaji karyawan mulai bulan Januari 2012 hingga bulan Desember 2012.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
F. Teknik Pengambilan Sampel 1. Probability sampling, teknik yang memberikan peluang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, dan cluster sampling. Peneliti menggunakan teknik simple random sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak sederhana tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. 2. Nonprobability sampling, teknik yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi systematic sampling, quota sampling, sampling insidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.
G. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Teknik ini dilakukan melalui tanya jawab dengan pihak-pihak di setiap bagian yang bersangkutan mengenai gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, prosedur pencatatan gaji, maupun dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
2. Observasi Teknik ini dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung terhadap proses penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang. 3. Kuesioner Teknik ini dilakukan dengan cara mengajukan daftar kuesioner dan diberikan kepada pihak-pihak di setiap bagian terkait dalam proses penggajian. Hasil kuesioner tersebut digunakan untuk menentukan efektivitas sistem pengendalian intern yang diterapkan perusahaan. 4. Dokumentasi Teknik ini dilakukan dengan cara mencatat dan mendokumentasikan data-data perusahaan seperti dokumen-dokumen berkaitan dengan proses penggajian yang diterapkan di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang.
H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang ada, yaitu melakukan pengujian kepatuhan dengan metode attribute sampling untuk menguji keefektifan sistem pengendalian intern atas sistem penggajian perusahaan tersebut. Analisis data dilakukan dengan membandingkan penerapan sistem pengendalian intern atas sistem penggajian pada Departemen ASDM PERUM PERURI dengan teori (mengenai kelemahan dan kebaikan). Unsur sistem pengendalian intern tersebut terdiri dari struktur organisasi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
memisahkan tanggung jawab secara tegas, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yang sehat, dan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Untuk menjawab rumusan masalah, yaitu untuk mengetahui efektivitas sistem pengendalian intern atas sistem penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang, maka dilakukan dengan cara wawancara dan kuesioner yang diberikan kepada masing-masing bagian yang berwenang yang berkaitan dalam penelitian ini. Kuesioner diberikan berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yang sehat, dan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Kuesioner dilakukan dengan cara membuat beberapa pertanyaan dengan menambah kata tanya “apakah” pada setiap elemen sistem pengendalian intern atas sistem penggajian. Kemungkinan jawaban yang dihasilkan adalah “ya” dan “tidak”. Jawaban “ya” berarti sistem pengendalian intern di perusahaan telah sesuai dengan teori, dan jika “tidak” berarti sistem pengendalian intern di perusahaan tidak sesuai dengan teori. Pengujian kepatuhan dilakukan dengan menggunakan metode stop or go sampling yang meliputi langkah-langkah berikut: a.
Menentukan Desired Upper Precision Limit (DUPL) atau tingkat keandalan (R%). Pada tahap ini, akuntan menentukan tingkat keandalan yang akan dipilih dan tingkat kesalahan maksimum yang masih dapat diterima. Tabel yang tersedia dalam stop or go sampling ini menyarankan akuntan untuk memilih tingkat kepercayaan 90%, 95%, atau 97,5%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
52
Menggunakan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian kepatuhan untuk menentukan sampel pertama yang harus diambil. Berdasarkan tingkat keandalan (R%) = 95% dan batas kesalahan maksimum adalah 5%, maka sampel minimum diperoleh sebesar 60 sampel pada tabel penentuan besarnya sampel dengan keandalan 95%.
c.
Membuat tabel stop-or-go decision, dengan menentukan Achieved Upper Precision Limit (AUPL) atau tingkat kesalahan maksimum yang sebenarnya. Langkah 1: Jika dari pemeriksaan terhadap 60 anggota sampel tersebut akuntan tidak menemukan kesalahan, maka akuntan menghentikan pengambilan sampel dan mengambil kesimpulan bahwa unsur sistem pengendalian intern yang diperiksa adalah efektif. Pengambilan sampel dihentikan jika DUPL = AUPL. Pada tingkat kesalahan sama dengan 0, AUPL dihitung dengan rumus:
Confidence level factor at desired reliability for occurrence observed d. AUPL
= Sample size
Berdasarkan Tabel 4. Attribute Sampling Table for Determining Stop-orGo Sampling Sizes and Upper Precision Limit Population Occurrence Rate Based on Sample Results dengan Confidence Levels yang menunjukkan R sebesar 95% dan Number of Occurrences sebesar 0 sehingga diperoleh Confidence level factor at desired reliability for occurrence observed adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
3.0. Maka dapat diketahui AUPL = 3.0/60 = 5%, Karena AUPL = DUPL, maka sistem pengendalian intern adalah baik. Langkah 2. Jika dari 60 anggota sampel yang ada dijumpai kesalahan sama dengan 1, maka confidence level factor pada R% = 95% adalah sebesar 4.8. Dengan demikian jika dalam sampel dijumpai kesalahan sebesar 1, maka AUPL = 4.8/60 = 8% yang melebihi DUPL sebesar 5%. Apabila AUPL > DUPL, maka akuntan perlu mengambil sampel tambahan yang dapat dihitung dengan rumus:
Sample size =
Confidence level factor at desired reliability level for occurrences observed Desired Upper Precision Limit (DUPL)
Langkah 3. Sehingga dengan Confidence level factor at desired reliability level for occurrence observed sebesar 4.8, maka Sample size = 4,8/5% = 96. Selanjutnya apabila dari 96 anggota sampel ditemukan 2 kesalahan, maka akan diambil 30 anggota sampel tambahan, sehingga jumlah sampel kumulatif menjadi 126 anggota sampel. Jika dari 126 anggota sampel ditemukan 2 kesalahan, maka pengujian dihentikan dan dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern dianggap efektif. Namun, jika ditemukan 3 kesalahan maka diambil kembali 30 anggota sampel tambahan sehingga jumlah sampel kumulatif menjadi 156 anggota sampel. Dari 156 anggota sampel, apabila ditemukan 3 kesalahan maka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
pengujian dihentikan dan sistem pengendalian intern dianggap efektif. Akan tetapi jika ditemui 4 kesalahan, maka pengujian dihentikan dan dapat disimpulkan unsur pengendalian intern tidak dapat dipercaya. e.
Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel, dengan mengambil kesimpulan : 1) Apabila AUPL ≤ DUPL, artinya unsur sistem pengendalian intern perusahaan efektif. 2) Apabila AUPL > DUPL, artinya unsur sistem pengendalian intern perusahaan tidak efektif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERUM PERURI) didirikan pada tanggal 15 September 1971 dengan PP No. 60 tahun 1971 yang berasal dari gabungan dua buah Perusahaan Negara (PN), yaitu antara PN Arta Yasa yang memproduksi uang logam dengan PN Percetakan Kebayoran (PERKEBA) yang memproduksi uang kertas. PN PERKEBA didirikan dengan dasar hukum TAP Menteri Kehakiman No. J.A 5/59/16 pada tanggal 16 April 1952, sedangkan PN Artha Yasa didirikan atas dasar Keputusan Menteri Keuangan No. 261156/UMI pada tanggal 18 November 1954. Percetakan uang logam PN Arta Yasa telah diresmikan pertama kali oleh Presiden Soekarno pada tanggal 23 Agustus 1957. Awal berdirinya PERUM PERURI dipimpin oleh Kolonel Subono Matofani, SH., yang semula sebagai direktur pada kedua perusahaan dan kemudian menjadi direktur pertama PERUM PERURI. Setelah penggabungan kedua perusahaan negara dilakukan, struktur organisasi baru terbentuk pada tanggal 1 Januari 1972 dengan susunan seorang direktur yang membawahkan 6 orang direktur muda. Kemudian pemerintah melanjutkan langkahnya untuk memberikan gerak yang lebih fleksibel dalam melaksanakan usaha mencapai sasaran sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 60 tahun 1971 diubah dengan PP No. 25 tahun 1982 yang kemudian disempurnakan kembali dengan PP No. 32 tahun 2006.
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Seiring berjalannya waktu, keberadaan PERUM PERURI sebagai perusahaan industri di tengah kota yang terletak di Jalan Palatehan No. 4 Kebayoran Baru Jakarta sudah tidak sesuai lagi dengan rencana tata ruang wilayah sehingga perlu dilakukan adanya relokasi. Oleh karena itu, atas persetujuan Menteri Keuangan, PERUM PERURI akhirnya berdiri di dua lokasi yang berbeda, yaitu di Kebayoran Baru dan di Jalan Tarum Barat Desa Parung Mulya Kecamatan Ciampel Karawang Jawa Barat. PERUM PERURI memiliki perkembangan usaha yang sangat cepat. Berkat usaha dan kerja keras dari pihak-pihak PERUM PERURI, maka dengan memasuki tahap awal PJPT II PERURI telah berhasil melaksanakan : 1) Penyelesaian bangunan utama percetakan uang Republik Indonesia dan digunakan sebagai percetakan uang kertas dengan satu lini mesin cetak baru. Bangunan tersebut digunakan untuk menampung percetakan uang logam. 2) Penyelesaian bangunan percetakan Kertas Berharga Non Uang (TASGANU), yang
telah
diisi
dengan
mesin-mesin
pemindahan
dari
komplek
Dharmawangsa dan Palatehan.
B. Hubungan Kerjasama Perusahaan Banyak upaya yang dilakukan oleh PERUM PERURI dalam memajukan kesejahteraan usaha dibidang percetakan uang Republik Indonesia, salah satunya dengan mengadakan hubungan kerjasama baik instansi dalam negeri maupun secara internasional, yaitu :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
57
Hubungan kerjasama dengan instansi dalam negeri 1) Kerjasama dengan Menteri Keuangan sebagai atasan langsung, sesuai dengan PP No. 60/1971 yang telah disempurnakan oleh PP No.30 /1985. PERUM PERURI adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan untuk mencetak uang rupiah bagi Republik Indonesia, sesuai dengan PP No. 32 Tahun 2006. Selain mencetak uang Republik Indonesia, PERUM PERURI juga mencetak produk sekuriti lainnya, termasuk mencetak kertas berharga non uang. Hubungan dan pengawasan sehari-hari dilakukan oleh Menteri BUMN dibantu oleh Gubernur Bank Indonesia yang juga merupakan pembesar utama PERUM PERURI. 2) Kerjasama dengan Bank Indonesia, dilakukan melalui urusan pengedaran uang terutama mengenai pelaksanaan teknis pesanan, persiapan, dan pengiriman. 3) Kerjasama dengan PT. Pos Indonesia, yang bertujuan untuk pemesanan benda-benda pos dan kerjasama dengan Direktorat Jenderal Pajak dalam pengadaan perangko, kertas bermaterai dan stiker kaset. 4) Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, bertujuan untuk pemesanan pita cukai sejak tanggal 1 Januari 1980. Fungsi percetakannya dialihkan kepada PERUM PERURI berdasarkan SK Menteri Keuangan No. 567/KMK-05/1979 tanggal 28 Desember 1989. 5) Selain dilakukan hubungan kerjasama dengan instansi-instansi tersebut, diadakan juga kerjasama dengan PT. Telkom Indonesia, PT. Garuda
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Indonesia, Direktorat Jenderal Imigrasi, Badan Pertahanan Nasional, PT. Suveyer Indonesia, Direktorat Jenderal Metrologi, dan Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (BOTASUPAL). b.
Hubungan kerja sama dengan internasional PERUM PERURI juga aktif dalam kegiatan konferensi internasional antara lain, Pasifik Rim Bank Niter Logam Negara Printer’s Conference (PRBPC), Eropa Mint Conference of ASEAN Countries yang kemudian berubah menjadi Technical Meeting of Mint in ASEAN, The Government Postage Stamp Printer Conference, International Convention on Quality Control Circles (ICQCC). Selain itu PERUM PERURI juga turut bergabung dalam keanggotaan tim koordinasi interpool. Khusus Technical Meeting of Mint in ASEAN (TEMAN) yang diselenggarakan dua tahun sekali, PERUM PERURI sudah tiga kali menjadi tuan rumah yakni pada tahun 1987, 1995, dan 2005.
C. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi dari PERUM PERURI yaitu perusahaan berkelas dunia dibidang Integrated Security Printing and System atau “World Class Company in Integrated Security Printing and System”. b. Misi dari PERUM PERURI yaitu menghasilkan produk berkualitas dan bernilai sekuriti tinggi kebanggaan bangsa atau “to Produce High Security and Quality Products for the Dignity of Nation”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
c. Tujuan dari PERUM PERURI yaitu melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan program pemerintah dibidang ekonomi serta pembangunan nasional pada umumnya dengan mengadakan usahausaha dibidang percetakan uang dan barang lainnya.
D. Bidang Usaha Perusahaan 1) Mencetak uang kertas dan uang logam untuk Bank Indonesia (BI). 2) Mencetak barang-barang cetakan berharga, surat-surat berharga dan barang-barang cetakan lainnya,
serta membuat barang-barang logam
untuk pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan Bank Pemerintah lainnya, lembaga negara serta umum. 3) Membuat kertas uang, kertas cetak berharga (security paper), logam untuk uang dan bahan dasar lainnya. 4) Melakukan usaha-usaha lain yang berhubungan dengan tujuan perusahaan sesuai Keputusan Menteri Keuangan.
E. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi diperlukan dalam suatu perusahaan karena setiap divisi maupun departemen yang ada di dalam perusahaan memiliki tanggungjawab besar dalam menjalankan tugas masing-masing. Setiap organisasi memiliki pemimpin yang harus memimpin perusahaan tersebut agar dapat berjalan dengan baik. PERUM PERURI memiliki struktur organisasi yang dipimpin oleh Direktur Utama dengan membawahi 4 direktorat, yaitu Direktorat Pemasaran dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Pengembangan Usaha, Direktorat Teknik dan Produksi, Direktorat SDM dan Umum, serta Direktorat Keuangan. Disamping itu, Direktur Utama juga membawahi corporate affair, perencanaan perusahaan dan manajemen resiko, serta satuan pengawas intern perusahaan. Job description yang dimiliki oleh PERUM PERURI secara garis besar adalah sebagai berikut : 1.
Direktur Utama a. Memimpin, mengurus, dan mengelola perusahaan sesuai visi misi perusahaan serta meningkatkan daya dan hasil guna dari perusahaan. b. Mewakili perusahaan dalam kegiatan eksternal baik di dalam maupun di luar pengadilan untuk tugas kedinasan perusahaan. c. Bersama-sama anggota Direksi lainnya membuat kebijakan pengembangan usaha perusahaan yang diajukan melalui Dewan Pengawasan PERUM PERURI kepada Menteri BUMN untuk mendapatkan persetujuan, menyiapkan Rencana Jangka Panjang dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. d. Bersama-sama anggota Direksi lainnya menyiapkan struktur organisasi dan tata kerja perusahaan, menetapkan kebijakan perusahaan dalam kepengurusan perusahaan, melakukan kerja sama usaha, membentuk anak perusahaan, dan menyertakan modal. e. Bersama-sama anggota Direksi lainnya mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
bidang ketenagakerjaan, menetapkan gaji, pensiun, jaminan hari tua, penghasilan dan atau bentuk kesejahteraan lainnya. f. Menandatangani keputusan, surat keputusan, instruksi, dan surat keluar serta bersama-sama anggota Direksi lainnya memonitoring dan mengawasi pelaksanaan dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan serta Sistem Manajemen Mutu/ISO. 2.
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha a. Mengkoordinir penyusunan rencana strategik dan program implementasi untuk bidang penjualan domestik, penjualan internasional, pengembangan segmen pasar dan pengembangan bisnis perusahaan. b. Mengkoordinir dalam perumusan dan pencapaian sasaran kinerja untuk penjualan domestik, penjualan internasional, pengembangan segmen pasar baru, bisnis baru, desain, pengembangan produk, teknologi, dan pengamanan. c. Memantau penyusunan sistem yang efektif untuk pelaksanaan fungsi penjualan, pengembangan segmen pasar, dan bisnis perusahaan. d. Memonitor pembuatan usulan berdasarkan hasil kajian bisnis, untuk pengembangan segmen pasar, pengembangan produk baru, teknologi, produksi, serta terlaksananya proses implementasi dari rekomendasi yang disetujui oleh manajemen.
3.
Direktur Teknik dan Produksi a. Mengkoordinir penyusunan rencana strategik proses produksi untuk mencapai tingkat kualitas produk sesuai dengan standar mutu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
b. Mengkoordinir dalam perumusan dan pencapaian kualitas produk uang kertas, uang logam dan logam non uang dan kertas berharga non uang yang sesuai dengan jadwal yang disepakati serta efisiensi proses produksi untuk memenuhi kepuasan pelanggan. c. Memantau penyusunan kebijakan untuk menjalankan proses produksi uang kertas, uang logam, dan logam non uang serta kertas berharga non uang. d. Mengkoordinir seluruh kegiatan pencapaian sasaran atau target di masingmasing unit produksi. 4.
Direktur SDM dan Umum a. Mengkoordinir penyusunan rencana strategik proses SDM dan umum untuk mencapai keandalan produk dan ketersediaan barang dan jasa. b. Mengkoordinir dalam perumusan dan pencapaian fungsi-fungsi SDM dan umum. c. Merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan strategi dibidang pengelolaan dan pengembangan SDM. d. Memonitor pemenuhan kebutuhan SDM perusahaan sesuai jumlah dan kompetensi yang direncanakan.
5.
Direktur Keuangan a. Mengkoordinir perumusan strategi jangka panjang. b. Memberlakukan
langkah-langkah
yang
dapat
mengurangi
dan
menanggulangi berbagai jenis resiko finansial. c. Merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan strategi dibidang pengelolaan dan pengembangan keuangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Direktorat SDM dan Umum membawahi dua divisi, yaitu divisi Pengadaan dan Fasilitas Umum dan divisi SDM. Divisi Sumber Daya Manusia membawahi dua departemen, yaitu Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) dan Departemen Administrasi Sumber Daya Manusia (ASDM). Departemen ASDM membawahi tiga seksi bagian yaitu Seksi Administrasi Personalia, Seksi Penggajian dan Remunerasi, serta Seksi Pelayanan Kesehatan. Job description yang dimiliki oleh Departemen ASDM beserta seksi bagian atau unit yang ada di dalamnya, yaitu : 1.
Kepala Departemen Administrasi Sumber Daya Manusia a. Menerjemahkan rencana kerja yang telah disusun oleh Kepala Divisi menjadi rencana kerja departemen. b. Memonitor pelaksanaan rencana kerja tahunan untuk fungsi-fungsi administrasi sumber daya manusia. c. Merumuskan dan menetapkan sasaran untuk fungsi-fungsi administrasi sumber daya manusia. d. Mengkoordinir pemeliharaan data untuk memenuhi aturan administrasi kepersonaliaan yang berlaku. e. Memonitor hak-hak dan kewajiban pegawai untuk terlaksananya proses penindakan sesuai aturan atas pelanggaran yang dilakukan.
2.
Pengadministrasi Departemen Administrasi Sumber Daya Manusia a. Menyiapkan data dan penyalinan konsep atau bahan kerja ke dalam hasil ketikan sehingga siap untuk diotorisasi dan disampaikan ke pihak terkait.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
b. Mengelola, menyimpan, memantau, dan mengarsipkan data atau dokumen atau surat atau nota dan lain-lain, baik berupa softcopy maupun hardcopy dalam rangka efektivitas penelusuran data. c. Mengelola kelancaran distribusi surat atau nota ke unit kerja terkait agar dapat digunakan sebagai informasi yang diperlukan untuk diketahui dan ditindaklanjuti. d. Menerima dan mengelola atas surat atau nota yang diterima, serta lebih lanjut menyampaikan ke atasan untuk ditindaklanjuti. 3.
Kepala Seksi Administrasi Personalia a. Memantau pelaksanaan mutasi data entry dan arsip data karyawan. b. Melaksanakan administrasi kepegawaian untuk mutasi, promosi, demosi, pensiun, pemutusan hubungan kerja, dan lain-lain. c. Memfasilitasi pengurus Serikat Pekerja untuk perumusan perjanjian kerja bersama.
4.
Pengelola Administrasi Personalia a. Menyiapkan blanko penilaian prestasi kerja. b. Membuat konsep dan surat keputusan Direksi tentang kenaikan gaji berkala, kenaikan golongan, pangkat, penetapan jabatan atau promosi dan mutasi,
pemberian
Masa
Pensiun
Pegawai
(MPP),
hukuman,
pengangkatan dan atau pemberhentian karyawan dan mendistribusikan salinan dan petikan surat keputusan tersebut. c. Membuat konsep surat perjanjian kerja karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
65
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan a. Menyusun anggaran biaya bantuan pelayanan kesehatan, umum, dan investasi. b. Mengkoordinir pengelolaan anggaran biaya bantuan pelayanan kesehatan. c. Mengevaluasi data kesehatan karyawan dan menjalin kerjasama dalam pelayanan kesehatan karyawan.
6.
Kepala Seksi Penggajian dan Remunerasi a. Mengkoordinir dan mensupervisi pelaksanaan proses penggajian. b. Mengkoordinir dan mensupervisi pelaksanaan proses pemberian tunjangan lainnya serta proses pelayanan remunerasi. c. Mengkoordinir dan mensupervisi data absensi karyawan. d. Membuat laporan bulanan dan evaluasi pencapaian sasaran kerja.
7.
Kepala Unit Penggajian a. Mensupervisi pelaksanaan proses pembayaran gaji dan tunjangan lainnya. b. Mensupervisi akurasi data pendukung pembayaran gaji dan tunjangan lainnya. c. Memverifikasi data pendukung tagihan pembayaran premi asuransi sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan. d. Membuat laporan realisasi biaya tenaga kerja setiap bulan dan pengendalian biaya tenaga kerja.
8.
Pengolah Data Penggajian a. Meng-entry data jam lembur yang telah diotorisasi pimpinan unit kerja dan meng-entry data karyawan yang dimutasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
b. Meng-entry data potongan sesuai ketentuan yang berlaku. c. Membuat master gaji agar setiap melakukan proses perhitungan penggajian menghasilkan data gaji karyawan yang akurat dan up to date. d. Melakukan proses summary gaji dan melakukan pencetakan rekap gaji. e. Membuat dokumen file dan daftar rekening karyawan untuk referensi pembayaran gaji melalui transfer bank. f. Melakukan pencetakan dan penyusunan slip gaji untuk dibagikan kepada karyawan. 9.
Junior Pengolah Data Penggajian a. Meng-entry data jam lembur yang telah diotorisasi pimpinan unit kerja. b. Meng-entry data karyawan yang dimutasi. c. Meng-entry data potongan sesuai ketentuan yang berlaku. d. Membuat master gaji agar setiap melakukan proses perhitungan penggajian menghasilkan data gaji karyawan yang akurat dan up to date. e. Melakukan proses summary gaji dan melakukan pencetakan rekap gaji.
10. Kepala Unit Remunerasi a. Mensupervisi proses pengelolaan kepesertaan jamsostek dan prospen. b. Mensupervisi penataan dan penempatan fasilitas rumah jabatan. c. Mensupervisi pengelolaan sistem absensi agar data absensi disajikan secara akurat sebagai data pendukung sistem penggajian. d. Mensupervisi pelaksanaan proses penghargaan dan hukuman. e. Mensupervisi permintaan surat-surat keterangan karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11. Petugas Pelayanan Remunerasi a. Memproses kepesertaan Jamsostek dan Prospen. b. Memelihara data kepesertaan Jamsostek dan Prospen. c. Memproses laporan tahunan ketenagakerjaan. d. Mengolah data absensi atau kehadiran pegawai. e. Memelihara dan meng-entry transaksi cuti pegawai. f. Memelihara penetapan waktu kerja dalam sistem absensi.
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 2.1: Struktur Organisasi PERUM PERURI Sumber: PERUM PERURI Karawang
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DIREKTORAT UTAMA President Directorate
Corporate Affair
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Biro Komunikasi Perusahaan Corporate Comunication Bureau
Biro Hukum Perusahaan Corporate Legal Bureau
Perencanaan Perusahaan dan Manajemen Risiko Corporate Plan and Risk Management
Biro Tinjauan Risiko Risk Review Bureau
Biro Pelaporan Risiko Risk Report Bureau
Biro Perencanaan Strategis dan Kebijakan Perusahaan Corporate Strategic Plan and Policy Bureau
Satuan Pengawas Intern Perusahaan Internal Audit
Biro Pengawas Keuangan Financial Audit
Gambar 2.2: Struktur Organisasi PERUM PERURI (Lanjutan) Sumber: PERUM PERURI Karawang
69
Pengawas Operasional Operational Audit
Kebijakan dan
Perencanaan Audit Audit and Plan Policy Bureau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 2.3: Struktur Organisasi PERUM PERURI (Lanjutan) Sumber: PERUM PERURI Karawang
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 2.4: Struktur Organisasi PERUM PERURI (Lanjutan) Sumber: PERUM PERURI Karawang
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
F. Personalia 1. Tenaga Kerja Perusahaan Jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh PERUM PERURI sangat besar. Menurut data posisi akhir Februari 2013, jumlah karyawan di PERUM PERURI tercatat sebanyak 2247 orang. Jumlah karyawan mengalami penurunan sebanyak 11 orang dari 2258 karyawan di bulan Januari. Hal tersebut disebabkan adanya beberapa karyawan telah pensiun dan meninggal dunia. Pembagian karyawan PERUM PERURI berdasarkan jabatan, agama, pendidikan, divisi, dan bidang masingmasing terlampir di bagian lampiran 5. 2. Jam Kerja Perusahaan PERUM PERURI memberlakukan jam kerja bagi karyawan sebagai berikut : Senin – Kamis Gilir 1 07.45 – 16.00 WIB Istirahat : 12.00 -12.30WIB
Senin – Kamis Gilir 2 15.30 - 23.00 WIB Istirahat : 18.00 - 18.30WIB
Senin – Kamis Gilir 3 22.30 – 06.00WIB Istirahat : 02.00 - 02.30WIB
Jumat Gilir 1 07.45 - 16.00WIB Istirahat : 11.30 - 13.00WIB
Untuk gilir kedua dan ketiga pada hari Jumat, sama dengan hari Senin-Kamis. Untuk karyawan kantor menggunakan gilir pertama dan karyawan di bagian produksi menggunakan gilir pertama, kedua, maupun ketiga. Khusus karyawan di bagian produksi, dilakukan pergantian gilir setiap minggunya. Misalnya, pada minggu pertama karyawan tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
mendapat gilir pertama dan di minggu kedua, karyawan tersebut mendapat gilir kedua. Dalam pemberian gaji lembur, nominal gaji lembur berjumlah besar akan diberikan kepada karyawan pada saat mengambil jam kerja lembur di hari raya keagamaan. 3. Usaha peningkatan SDM di Perusahaan PERUM PERURI sangat mengutamakan kesejahteraan sumber daya manusianya. Hal ini dibuktikan oleh perusahaan dengan melakukan upaya untuk menunjang kinerja dan prestasi kerja sumber daya manusia. Langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia di PERUM PERURI adalah : 1) Meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui perbaikan sistem penggajian. 2) Membagikan sebagian keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam bentuk bonus. Bonus akan diberikan setelah PERUM PERURI melakukan audit terhadap laporan keuangan pada saat tutup buku akhir tahun. Apabila terdapat sisa keuntungan, maka akan diberikan kepada semua karyawan secara merata. 3) Memberikan fasilitas rumah dinas bagi karyawan. 4) Memberikan jaminan kesehatan bagi karyawan dan keluarganya. 5) Menyelenggarakan berbagai jenis pelatihan dan pendidikan bagi karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
PERUM PERURI mengikutsertakan karyawan ke dalam program jamsostek sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua. Selain itu, perusahaan juga memberikan dana pensiun bagi karyawan yang telah mengalami Masa Pensiun Pegawai (MPP). Apabila karyawan mengalami musibah kecelakaan, maka PERUM PERURI memberikan tunjangan sebesar 0,89 % dari gaji pokok. Perusahaan juga memberikan jaminan kematian yaitu tunjangan sebesar 0,30% dari gaji pokok. Tunjangan jaminan hari tua diberikan oleh perusahaan sebesar 3,70% dari gaji pokok dan ditanggung karyawan sebesar 2% dari gaji pokok. Disamping itu, PERUM PERURI memberikan tunjangan hari raya keagamaan bagi karyawannya dan dibayarkan selambat-lambatnya dua minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri dan besarnya minimal satu kali gaji pokok bulan terakhir sebelum hari raya. Setiap karyawan diberikan tunjangan asuransi kesehatan purna bakti dan pembayaran premi diperhitungkan sebagai beban karyawan sebesar ½ % x gaji pokok serta beban perusahaan sebesar kekurangan kewajiban pembayaran premi kepada pihak asuransi. PERUM PERURI memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memperoleh pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kerja. Bentuk pendidikan dan pelatihan dapat berupa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75
pendidikan formal, pendidikan penjenjangan, penataran, kursus-kursus, seminar, lokakarya, simposium, studi banding, dan lain-lain. 4. Ketentuan Pembayaran Gaji PERUM PERURI memberlakukan sistem pembayaran gaji, yaitu gaji dibayarkan setiap tanggal 30 dan setiap tanggal 15, karyawan mendapat uang muka gaji beserta uang transportasi. Setiap tanggal 15, uang muka gaji dibayarkan sebesar 40% dari gaji pokok khusus Kepala Divisi dan 25% dari gaji pokok untuk karyawan sampai dengan Kepala Departemen. Pemberian gaji pokok ditetapkan sesuai besaran skala gaji pokok berdasarkan pangkat dan masa kerja. Gaji pokok terbaru karyawan merupakan upah pokok yang digunakan sebagai dasar perhitungan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) dan penghasilan lainnya. Kenaikan gaji pokok karyawan dapat dipengaruhi oleh faktor penyesuaian daya beli uang (inflasi), nilai kinerja individu, dan kenaikan jabatan. 5. Penerimaan karyawan perusahaan Penerimaan karyawan didasarkan atas kualifikasi dan kemampuan yang ditentukan oleh perusahaan. Setiap pelaksanaan proses penerimaan karyawan, akan diumumkan secara terbuka di lingkungan perusahaan, dan dilaksanakan melalui proses seleksi dengan mengutamakan kompetensi serta faktor obyektifitas. Pola rekruitmen akan diatur dan ditetapkan sesuai surat keputusan direksi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
Calon karyawan yang telah diterima wajib menempuh masa percobaan selama tiga bulan. Kelulusan calon karyawan dalam masa percobaan ditentukan atas dasar penilaian kinerja oleh pejabat penilai dan atasan pejabat penilai. Calon karyawan yang lulus dari masa percobaan, diangkat menjadi karyawan dan masa kerjanya dihitung sejak dimulainya masa percobaan dan tidak lulus dalam masa percobaan tidak dapat diangkat menjadi karyawan di PERUM PERURI. Perusahaan tidak berkewajiban memberikan pesangon, uang penghargaan, maupun ganti rugi dalam bentuk apapun kepada calon karyawan. 6. Pemutusan hubungan kerja Pemutusan hubungan kerja atau biasa disebut PHK memang tidak dapat dihindari karena dalam suatu perusahaan pasti terjadi masalah apabila karyawan melanggar perjanjian kerja perusahaan. Proses pemutusan hubungan kerja harus mengacu pada peraturan perundangundangan berlaku. Pemutusan hubungan kerja terjadi karena beberapa alasan berikut : a) PHK atas kehendak pekerja atau mengundurkan diri. b) PHK karena rasionalisasi dan pensiun dini. c) PHK karena sakit berkepanjangan, cacat jasmani atau rohani dengan alasan medis melebihi 24 bulan dan karyawan meninggal dunia. d) PHK karena pelanggaran berat dan mencapai batas usia pensiun serta diangkat sebagai anggota direksi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
Karyawan wajib mengembalikan fasilitas milik perusahaan dan dapat mengambil hak-haknya sesuai ketentuan berlaku. 7. Perputaran jabatan Perputaran jabatan dilakukan pada satu tingkatan jabatan yang sama tanpa mempengaruhi posisi kepangkatan dan perubahan golongan jabatan. Setiap pergeseran dalam bentuk rotasi, pimpinan unit kerja harus melakukan penilaian kompetensi dan prestasi kinerja sebagai pengayaan profil individu masing-masing. Perputaran jabatan digunakan untuk memenuhi rekomendasi dokter perusahaan yang menyatakan karena kesehatannya, maka dalam penempatan tetap mempertimbangkan pada tingkatan kepangkatan dan golongan jabatan yang sama.
G. Proses Produksi Beberapa tahapan dalam pemrosesan produksi hingga mencetak uang Republik Indonesia di PERUM PERURI antara lain : 1. Tahap Engraving Tahapan dalam mendesain gambar uang diplat oleh seniman dengan menggunakan pencungkilan secara manual berupa hasil plat master dan diperbanyak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
2. Tahap Offset Printing Tahapan cetak offset atau lebih dikenal dengan cetak rata. Pada umumnya seperti printing biasa yaitu mencetak uang namun belum termasuk gambar pahlawan yang tertera di dalam uang tersebut. 3. Tahap Intaglio Printing Tahapan cetak dalam yaitu cetak khusus dimana permukaaan kertas dapat diraba kasar pada gambar pahlawan. 4. Tahap Storage Tahapan pengeringan uang yang sudah dicetak rata dan cetak dalam lalu disimpan di gudang selama dua hari agar tinta kering dengan sempurna serta mencegah kertas menjadi gelombang. 5. Tahap Inspection pertama Tahapan pemeriksaan lembar besar pada uang. Apabila ada kerusakan pada proses printing yaitu tinta luntur dan gambar yang tidak sesuai maka akan dicoret dengan tanda merah. 6. Tahap Numbering Tahapan cetak nomor sesuai dengan nomor urut uang yang sudah di cetak. Pemberian nomor tersebut telah ditentukan oleh pihak Bank Indonesia. 7. Tahap Inspection kedua : Tahapan pemeriksaan kembali pada nomor apakah nomor sesuai atau tidak dan pemeriksaan bagian tinta pada uang tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
a) Tahap cut and pack Tahapan apabila besarnya satu lembar tidak mengalami kerusakan maka bisa langsung dipotong sesuai ukuran dan dikemas dengan menggunakan teknologi mesin. b) Tahap manual finishing Tahapan dimana uang tersebut dihitung secara manual oleh tenaga kerja yang berada dibagian produksi tersebut. 8. Tahap Packaging Tahapan dimana uang tersebut telah mengalami proses akhir dan dikemas berdasarkan angka nominal masing-masing lalu dikirim ke Bank Indonesia dan diserahkan ke bank masing-masing untuk diberikan ke pemakai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Sistem Penggajian di Departemen Administrasi Sumber Daya Manusia (ASDM) PERUM PERURI Karawang 1. Fungsi-fungsi yang Terkait dalam Sistem Penggajian a. Seksi Administrasi Personalia Seksi administrasi personalia bertanggungjawab untuk mengurus calon karyawan untuk diseleksi menjadi karyawan baru di PERUM PERURI. Selain itu, seksi ini bertanggungjawab memutuskan penempatan karyawan baru, membuat konsep surat keputusan direksi mengenai pengangkatan karyawan, kenaikan golongan atau pangkat, pemberhentian karyawan, kenaikan gaji secara berkala, penetapan jabatan dan mutasi, pemberian Masa Pensiun Pegawai (MPP), hukuman dan mendistribusikan salinan serta petikan surat tersebut. Seksi ini berkoordinasi dengan seksi pemrosesan
penggajian.
Dokumen
penggajian mengenai
mengenai
surat
keputusan
pengangkatan karyawan baru, surat kenaikan gaji berkala dan lain-lain merupakan kelengkapan dokumen pendukung yang digunakan dalam pengolahan daftar gaji karyawan. b. Unit Remunerasi Unit ini bertanggungjawab dalam pengolahan data jam kerja gilir karyawan yang digunakan sebagai data untuk mendukung proses perhitungan premi gilir melalui pembayaran gaji. Selain itu, unit
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
remunerasi juga bertugas mengolah data absensi atau kehadiran karyawan untuk keperluan proses pembuatan daftar gaji karyawan. Unit ini juga bertugas meng-entry data cuti karyawan yang berpengaruh terhadap proses pengolahan penggajian. Dalam pelaksanaan prosesnya, unit ini menggunakan sistem komputer yaitu sistem Oracle menggunakan menu peoplesoft HCMS (Human Capital Management System) dimana data slide pegawai telah diolah dan menghasilkan data berupa data potongan absen, data premi gilir, dan lain-lain untuk digunakan dalam proses pembuatan summary gaji. c. Unit Penggajian Unit ini dipegang oleh pengolah data penggajian dengan dibantu junior pengolah data penggajian yang bertanggungjawab untuk membuat master gaji seluruh karyawan. Master gaji tersebut diperiksa dan diotorisasi oleh kepala unit penggajian. Kemudian setelah dibuat master gaji, unit penggajian memproses data tersebut ke dalam bentuk summary gaji dan direkap. Rekap gaji tersebut diberikan kepada kepala unit penggajian untuk dilakukan pemeriksaan. Setelah itu, unit penggajian melakukan proses create ke rekening. Proses tersebut adalah proses dimana hasil kalkulasi akhir seluruh gaji karyawan digabungkan ke dalam rekening karyawan dan menghasilkan output yaitu daftar gaji. Dalam pelaksanaan prosesnya, unit penggajian menggunakan sistem Oracle menggunakan menu peoplesoft HCMS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
(Human Capital Management System) seperti proses meng-entry rekening bank milik karyawan, potongan-potongan yang berkaitan dengan proses penggajian, dan proses input lainnya. Selanjutnya unit penggajian mencetak slip gaji dan diserahkan ke Kepala Seksi Penggajian & Remunerasi beserta rekap gaji dan daftar gaji serta diberikan lagi ke Kepala Departemen Administrasi Sumber Daya Manusia untuk diperiksa dan diotorisasi. Setelah dilakukan otorisasi, rekap gaji dan daftar gaji diserahkan ke Departemen Keuangan agar dilakukan verifikasi oleh seksi perbendaharaan. d. Kepala Seksi Penggajian dan Remunerasi Kepala Seksi Penggajian dan Remunerasi bertanggungjawab untuk mensupervisi segala proses penggajian agar proses dapat selesai secara tepat waktu dan akurat. Dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembayaran gaji, seperti rekap gaji, daftar gaji, maupun slip gaji diolah dari unit penggajian lalu diserahkan kepada Kepala Seksi Penggajian dan Remunerasi untuk dilakukan pemeriksaan. e. Kepala Departemen Administrasi Sumber Daya Manusia (ASDM) Kepala
Departemen
Administrasi
Sumber
Daya
Manusia
bertanggungjawab untuk memeriksa dokumen-dokumen berhubungan dengan proses pembayaran gaji karyawan dan mengotorisasi dokumen tersebut untuk diberikan kepada Departemen Keuangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
f. Seksi Perbendaharaan Kepala
seksi
perbendaharaan
menerima
dokumen-dokumen
berkaitan dengan proses pembayaran gaji dan telah diotorisasi oleh Kepala Departemen ASDM. Seksi perbendaharaan bertanggungjawab untuk membuat bukti keluar bank dan mendebit rekening masingmasing karyawan dan dilakukan pembayaran gaji ke karyawan. Kemudian slip gaji diserahkan ke setiap unit-unit yang bersangkutan untuk diberikan kepada setiap karyawan sebagai tanda terima gaji. 2. Dokumen-dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penggajian a. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji Dokumen ini dikeluarkan oleh seksi administrasi personalia berupa surat keputusan pengangkatan karyawan, surat kenaikan pangkat, surat kenaikan gaji berkala, surat pemindahan, penurunan pangkat, dan lainlain. Dokumen pendukung perubahan gaji digunakan dalam pengolahan daftar gaji karyawan. b. Daftar Absensi Harian Daftar absensi harian ini dibuat setiap bulan secara manual oleh unit remunerasi sebagai bentuk data kehadiran karyawan yang dicatat oleh setiap masing-masing seksi. Dokumen ini berisi nama, nomor pokok, serta rekapitulasi mengenai keterangan hadir atau tidaknya karyawan tersebut. Daftar absensi harian kemudian diotorisasi oleh pejabat yang berwenang dimana dokumen ini berguna untuk pemrosesan dan pengolahan data penggajian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
c. Master Gaji Dokumen ini berisi nomor pokok karyawan, nama, kode unit, gaji pokok beserta gaji pokok lama, tunjangan jabatan, uang cuti, iuran maupun tunjangan lain-lain. Master gaji dibuat melalui computer processing berdasarkan pemrosesan perhitungan gaji karyawan dengan pencocokan update data dari nota dinas, surat keputusan, serta data hutang piutang dari unit-unit terkait dengan proses penggajian. Dokumen tersebut diperiksa dan diotorisasi oleh kepala unit penggajian dan dibuat list master gaji untuk disimpan. Master gaji ini akan digunakan sebagai dasar untuk proses pengolahan gaji selanjutnya. d. Summary Gaji Merupakan hasil kalkulasi gaji meliputi nomor pokok karyawan, nama karyawan, kode unit, pangkat, gaji pokok, total potongan Absen Tanpa Upah (ATU), biaya cuti, Jaminan Sosial dan Teknologi (Jamsostek), iuran, tunjangan, dan lain-lain. Data summary gaji tersimpan dalam komputer dan dibuat setelah proses pembuatan master gaji. Proses pengolahan summary gaji terkomputerisasi secara otomatis sama seperti pembuatan master gaji dan dokumen lainnya yang menggunakan sistem Oracle dengan menu peoplesoft HCMS (Human Capital Management System). Summary gaji tidak dicetak dalam bentuk hardcopy karena banyaknya jenis potongan, iuran, tunjangan, dan biaya-biaya berkaitan dengan proses pembayaran gaji. Proses pembuatan summary gaji
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
berguna sebagai data pendukung untuk memproses pembuatan rekap gaji. e. Rekapitulasi Gaji Dokumen ini merupakan ringkasan gaji seluruh karyawan PERUM PERURI setiap akhir bulan sebelum pembayaran gaji dilakukan. Rekapitulasi
gaji
karyawan
dibuat
agar
perusahaan
dapat
memperhitungkan seberapa besar biaya yang telah dikeluarkan selama sebulan untuk pembayaran gaji, tunjangan, potongan, dan lain-lain. Setelah rekapitulasi gaji dibuat, lalu dilakukan pemeriksaan dan otorisasi oleh pejabat berwenang. f. Daftar Gaji Daftar gaji disebut juga daftar rekening. Dokumen ini berisi nomor pokok karyawan, gaji bersih karyawan, nomor urut, beserta nomor rekening karyawan tersebut. Daftar gaji ini merupakan hasil gabungan dari proses summary gaji dengan rekening karyawan melalui computer processing menggunakan sistem Oracle dengan menu peoplesoft HCMS. Daftar gaji ini dicetak, diperiksa dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang lalu diserahkan ke seksi perbendaharaan untuk dilakukan verifikasi dan diserahkan kepada bank. g. Slip Gaji Karyawan Dokumen ini digunakan sebagai tanda terima gaji atau bukti pembayaran yang diberikan kepada setiap karyawan setiap tanggal yang telah ditetapkan. Slip gaji dibuat sesuai nomor urut karyawan, nomor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
pokok dan kode unit kerja, nama lengkap, serta nomor urut unit kerja. Slip gaji tersebut dicetak oleh pengolah data penggajian yang berisi nominal gaji secara tertutup dan tidak bisa diketahui oleh orang lain. Setelah dicetak lalu diotorisasi oleh Kepala Departemen ASDM lalu diserahkan ke Departemen Keuangan dan terakhir diserahkan ke seksi perbendaharaan. Pembuatan slip gaji melalui computer processing dan dicetak sesuai nomor urut tercetak. Data yang ada di dalam slip gaji tersebut kemudian disimpan dalam komputer. h. Amplop Gaji Slip gaji dan uang karyawan diserahkan kepada karyawan melalui amplop gaji dimana amplop gaji tersebut diberikan kepada karyawan non bank atau belum memiliki rekening bank. Amplop gaji berisi slip gaji beserta nominal gaji karyawan. Amplop gaji tercantum logo PERUM PERURI dan nama karyawan tersebut beserta nomor pokok karyawan. i. Bukti Keluar Bank (BKB) Dokumen ini digunakan sebagai surat perintah pengeluaran uang dipegang oleh seksi perbendaharaan di bawah pengawasan Departemen Keuangan. Bukti Keluar Bank ini merupakan bukti bayar yang dibuat berdasarkan nomor urut BKB, tanggal, nomor rekening, nomor cek atau giro, dan sebagainya. Selain itu, BKB harus sesuai nominal yang tercantum dari rekap gaji dan ditujukan kepada yang bersangkutan serta diotorisasi oleh pejabat berwenang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
j. Surat Perintah Pembayaran (SPM) Dokumen ini digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran kwitansi obat karyawan, uang cuti besar, pemberian purnabakti, dan lain-lain. Surat ini juga harus melampirkan beberapa dokumen seperti kwitansi, invoice, dan faktur pajak. Surat perintah pembayaran ini diotorisasi oleh pejabat keuangan yang bersangkutan. Surat perintah ini digunakan oleh unit penggajian untuk kelengkapan pembuatan daftar gaji dan dicatat secara manual melalui buku catatan ekspedisi lalu disimpan. 3. Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Penggajian Unit penggajian tidak melakukan pencatatan akuntansi secara manual, melainkan sistem penggajian telah terkomputerisasi menggunakan sistem Oracle dengan menu peoplesoft HCMS (Human Capital Management System) seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3: Sistem Oracle dengan menu peoplesoft HCMS Sumber : PERUM PERURI Karawang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian a. Prosedur pencatatan absensi harian Pencatatan absensi harian setiap karyawan dipegang oleh unit remunerasi dan dilakukan secara manual maupun secara otomatis dengan menggunakan mesin slide. Mesin tersebut berada di pintu masuk perusahaan. Prosedurnya yaitu kartu pas atau slide milik karyawan ditempel di alat mesin tersebut untuk menandakan karyawan hadir atau tidak. Secara otomatis, kehadiran para karyawan telah tercatat dan terekam sehingga data kehadiran bisa langsung diverifikasi oleh pengelola layanan remunerasi dan diolah agar bisa dijadikan dasar dalam pembuatan daftar gaji. Namun, sering muncul kendala dalam proses pencatatan mesin waktu yaitu kartu slide tidak terekam. b. Prosedur pembuatan daftar gaji Pembuatan daftar gaji dilakukan oleh bagian unit penggajian. Master gaji diproses melalui computer processing dengan melihat dari beberapa data gaji seperti nota dinas, SKEP, dan data hutang piutang yang berasal dari unit-unit terkait. Kemudian master gaji tersebut dicetak dan digunakan sebagai data untuk memproses summary gaji dan direkap
menjadi
rekapitulasi
gaji.
Kemudian
unit
penggajian
menggabungkan hasil kalkulasi akhir dari summary gaji tersebut dengan rekening karyawan dan menghasilkan daftar gaji dan dicetak untuk diperiksa dan diotorisasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
c. Prosedur pembuatan bukti keluar bank Pembuatan Bukti Keluar Bank (BKB) dilakukan oleh seksi perbendaharaan atas jumlah pembayaran dari rekapitulasi gaji yang telah diotorisasi. Bukti keluar bank diproses melalui computer processing dan dibuat sesuai dengan nominal pada rekapitulasi gaji. Kemudian BKB dicetak dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang lalu diserahkan ke bank dengan melakukan proses pendebitan ke rekening karyawan atau memasukkan uang ke rekening karyawan. d. Prosedur pembayaran gaji Pembayaran gaji dilakukan oleh seksi perbendaharaan setelah dilakukannya proses mendebit ke rekening karyawan di bank. Kemudian slip gaji diberikan kepada unit-unit yang bersangkutan untuk diserahkan ke masing-masing karyawan. e. Bagan Alir Sistem Penggajian Berbasis Komputer Setiap seksi maupun unit yang ada di dalam PERUM PERURI memiliki bagan alir sistem yang menggambarkan alur proses kegiatan yang dijalankan oleh masing-masing seksi atau unit tersebut. Berikut ini merupakan flowchart atau bagan alir sistem penggajian secara on-line yang dijalankan oleh unit penggajian di PERUM PERURI Karawang mengenai proses pembuatan master gaji hingga pembayaran gaji karyawan. Flowchart ini hanya dimiliki oleh unit penggajian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 4: Bagan Alir Sistem Penggajian PERUM PERURI Sumber: PERUM PERURI Karawang
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Berikut ini merupakan deskripsi kegiatan bagan alir sistem penggajian PERUM PERURI Karawang yakni sebagai berikut : 1. Melakukan proses perhitungan gaji pegawai, diantaranya melakukan update data sesuai dengan Nota Dinas, SKEP, data hutang piutang, dan lain-lain yang berhubungan dengan data penggajian pegawai. 2. Membuat master gaji pegawai melalui computer processing. 3. Mencetak master gaji pegawai dan diserahkan ke Kepala Unit Penggajian untuk dilakukan pemeriksaan. 4. Melakukan proses summary gaji melalui computer processing. 5. Memasukkan data gilir dan potongan ATU (Absen Tanpa Upah) yang diterima dari Unit Remunerasi dan melakukan proses potongan Simponi BNI. 6. Mencetak rekap gaji seluruh karyawan sebanyak 2 rangkap, rangkap 1 diberikan kepada Kepala Unit Penggajian untuk dilakukan pemeriksaan dan rangkap 2 diarsipkan. 7. Melakukan proses create ke rekening untuk memasukkan data gaji pegawai ke rekening bank yang bersangkutan. 8. Mencetak rekap gaji dan diperiksa oleh Kepala Unit Penggajian, diantaranya rekap gaji per rekening bank (Bukopin dan Mandiri) sebanyak 2 rangkap, dan rekap gaji per rekening non bank sebanyak 2 rangkap, daftar rekening pegawai sebanyak 2 rangkap, slip gaji pegawai, dan memasukkan data file gaji ke dalam komputer.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
9. Memberikan rekap gaji dan daftar rekening untuk diperiksa ke Kepala Seksi Penggajian dan Remunerasi serta diberikan kepada Kepala Departemen ASDM untuk diperiksa dan diotorisasi. 10. Setelah diperiksa dan diotorisasi, rekap gaji, daftar rekening, slip gaji serta file gaji diberikan kepada Departemen Keuangan untuk dibayarkan kepada pegawai dan meminta tanda terima melalui buku ekspedisi penggajian. Selain itu, rekap gaji, daftar rekening disimpan sebagai arsip. Pembayaran gaji dilakukan secara dua metode: a. Gaji dibayar dengan uang tunai Seksi perbendaharaan (kasir) mengambil uang dari rekening khusus gaji di bank dan mengalokasikan uang tersebut sesuai dengan slip gaji karyawan yang belum memiliki rekening bank. Kasir memasukkan uang gaji ke dalam amplop beserta slip gaji dan membagikan ke karyawan, serta meminta tanda tangan masing-masing pada kolom yang disediakan. b. Transfer ke rekening karyawan Seksi perbendaharaan menerima daftar rekening dari unit penggajian beserta slip gaji dan rekap gaji. Setelah itu, seksi ini membuat Bukti Keluar Bank dan diotorisasi oleh Kepala Seksi Perbendaharaan. Setelah itu, BKB dan daftar rekening diserahkan ke Bank dan Bank melakukan pembayaran gaji dengan men-transfer uang ke rekening karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Sistem Pengendalian Intern atas Sistem Penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang Berdasarkan hasil kuesioner selama masa observasi berlangsung, sistem pengendalian intern diuraikan sebagai berikut: Tabel 7.1 Perbandingan Teori tentang Struktur Organisasi dengan yang ada di PERUM PERURI Unsur Sistem Pengendalian
Teori
Terjadi di Perusahaan
Keterangan
Intern Unit Penggajian memegang fungsi pembuatan Fungsi pembuatan
Unit Penggajian berada di bawah
daftar
gaji
daftar gaji
Departemen ASDM terpisah dengan
terpisah dari
Seksi Perbendaharaan berada di bawah
fungsional, yang terjadi di perusahaan sesuai
fungsi keuangan.
Departemen Keuangan.
dengan teori. Namun hanya berbeda pada
memegang
dan fungsi
Seksi
Perbendaharaan
keuangan.
Secara
nama unit atau bagian di perusahaan.
Struktur Organisasi
Unit remunerasi memegang fungsi pencatatan Fungsi pencatatan
Unit Remunerasi berada di bawah
waktu hadir dan Seksi Operasi Teknologi
waktu hadir
Departemen ASDM terpisah dengan
Informasi memegang fungsi operasi. Secara
terpisah dari
Seksi Operasi Teknologi Informasi
fungsional, yang terjadi di perusahaan sesuai
fungsi operasi.
berada di bawah Departemen Teknologi
dengan teori. Namun hanya berbeda pada
Informasi.
nama unit atau bagian di perusahaan.
Sumber: Data diolah
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 7.2 Perbandingan Teori tentang Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan dengan yang ada di PERUM PERURI Unsur Sistem Pengendalian Teori Terjadi di Perusahaan Keterangan Intern Setiap orang yang namanya
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
tercantum dalam daftar gaji
Surat keputusan pengangkatan
memiliki surat keputusan
sebagai karyawan perusahaan
Secara fungsional, yang terjadi
pengangkatan sebagai
dibuat oleh seksi administrasi
di perusahaan sudah sesuai
karyawan perusahaan yang
personalia dan diotorisasi oleh
dengan teori.
ditandatangani oleh Direktur
Direktur Utama.
Utama. Setiap perubahan gaji karyawan didasarkan pada surat keputusan Direktur
Setiap perubahan gaji Setiap perubahan gaji karyawan
karyawan PERUM PERURI
didasarkan pada surat keputusan
didasarkan pada surat
Direktur Utama.
keputusan Direktur Utama,
Keuangan.
bukan Direktur Keuangan.
Sumber: Data diolah
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 7.2 Perbandingan Teori tentang Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan dengan yang ada di PERUM PERURI (Lanjutan) Unsur Sistem Teori Terjadi di Perusahaan Keterangan Pengendalian Intern Surat potongan atas gaji
Surat potongan atas gaji karyawan selain
Setiap potongan atas gaji
karyawan selain dari pajak
dari pajak penghasilan karyawan
karyawan selain dari
penghasilan karyawan
diotorisasi oleh unit-unit terkait dan
pajak penghasilan
diotorisasi oleh unit-unit terkait
bukan dari fungsi kepegawaian. Secara
karyawan diotorisasi oleh
seperti unit remunerasi,
fungsional, yang ada di perusahaan
fungsi kepegawaian.
KOPETRI, unit pelayanan
sesuai dengan teori, hanya berbeda di
kesehatan, dan lain-lain.
bagian fungsi yang melakukan otorisasi.
Sistem Otorisasi dan
Di PERUM PERURI, karyawan
Prosedur Pencatatan
Di PERUM PERURI, kartu
mencatat waktu secara elektronik
Kartu jam hadir
elektronik (kartu pas/slide)
menggunakan kartu pas/ slide sehingga
diotorisasi oleh fungsi
diselipkan pada terminal akan
terekam secara otomatis dan
pencatat waktu.
menghasilkan pencatatan waktu
terkomputerisasi. Kemudian data hadir
secara elektronis.
diolah oleh Unit Remunerasi sebagai kelengkapan proses gaji.
Sumber: Data diolah
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 7.2 Perbandingan Teori tentang Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan dengan yang ada di PERUM PERURI (Lanjutan) Unsur Sistem Pengendalian Teori Terjadi di Perusahaan Keterangan Intern Perintah lembur yang diajukan
Perintah lembur diotorisasi
karyawan diotorisasi oleh setiap
oleh Kepala Departemen yang
Kepala Departemen yang
bersangkutan
bersangkutan.
Secara fungsional, yang ada di perusahaan sudah sesuai dengan teori. Daftar gaji karyawan di
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Daftar gaji diotorisasi oleh
Daftar gaji diotorisasi oleh
fungsi personalia
Kepala Departemen ASDM
PERUM PERURI diotorisasi oleh Kepala Departemen ASDM, bukan fungsi personalia Di perusahaan, Bukti Kas
Bukti kas keluar untuk
Bukti Keluar Bank (BKB)
Keluar diberi nama Bukti
pembayaran gaji diotorisasi
diotorisasi oleh Kepala Seksi
Keluar Bank dan diotorisasi
oleh fungsi akuntansi
Perbendaharaan
oleh Kepala Seksi Perbendaharaan.
Sumber: Data diolah
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 7.2 Perbandingan Teori tentang Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan dengan yang ada di PERUM PERURI (Lanjutan) Unsur Sistem Pengendalian Teori Terjadi di Perusahaan Keterangan Intern Secara fungsional, yang terjadi di perusahaan sesuai dengan
Perubahan dalam catatan Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar
Perubahan yang tertera di
teori, hanya berbeda pada nama
dalam slip gaji direkonsiliasi
dokumen. Rekonsiliasi antara
dengan daftar gaji karyawan
kedua dokumen tersebut
gaji karyawan.
dilakukan untuk melihat apakah ada selisih atau tidak.
Sumber: Data diolah
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 7.3 Perbandingan Teori tentang Praktik yang Sehat dengan yang ada di PERUM PERURI Unsur Sistem Pengendalian Intern
Praktik yang Sehat
Teori
Terjadi di Perusahaan
Keterangan
Pencatatan waktu hadir
Unit Remunerasi tidak perlu
Pemasukan kartu jam hadir ke
menggunakan kartu elektronik
mengawasi proses pemasukan
dalam mesin pencatat waktu
(kartu pas/slide) tidak diawasi
kartu elektronik ke dalam
diawasi oleh fungsi pencatat
oleh Unit Remunerasi dan telah
terminal karena proses
waktu.
terekam secara otomatis dan
terkomputerisasi dan berjalan
terkomputerisasi.
secara efektif. Secara fungsional, pembuatan
Pembuatan daftar gaji harus
Pembuatan daftar gaji harus
diverifikasi kebenaran dan
diverifikasi kebenaran dan
ketelitian perhitungannya oleh
ketelitian perhitungannya oleh
fungsi akuntansi sebelum
seksi perbendaharaan.
dilakukan pembayaran.
daftar gaji diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya. Namun, hal itu dilakukan oleh seksi perbendaharaan, bukan fungsi akuntansi.
Sumber: Data diolah
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 7.3 Perbandingan Teori tentang Praktik yang Sehat dengan yang ada di PERUM PERURI (Lanjutan) Unsur Sistem Pengendalian Intern
Teori
Terjadi di Perusahaan
Keterangan Penghitungan PPh pasal 21
Penghitungan pajak
Penghitungan pajak
penghasilan karyawan
penghasilan karyawan
direkonsiliasi dengan catatan
direkonsiliasi dengan slip gaji
penghasilan karyawan.
karyawan.
karyawan PERUM PERURI sudah sesuai dengan slip gaji yang diterima oleh karyawan. Besarnya pajak PPh pasal 21 yang terutang disetorkan ke Kas Negara oleh perusahaan.
Praktik yang Sehat
. Catatan penghasilan karyawan Catatan penghasilan karyawan
Di PERUM PERURI, slip gaji
disimpan oleh fungsi pembuat
karyawan disimpan oleh Unit
daftar gaji.
Penggajian
dinamakan slip gaji. Data gaji di dalam slip gaji karyawan PERUM PERURI tersimpan dalam komputer oleh unit penggajian.
Sumber: Data diolah
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 7.4 Perbandingan Teori tentang Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya dengan yang ada di PERUM PERURI Unsur Sistem Teori Terjadi di Perusahaan Keterangan Pengendalian Intern Di PERUM PERURI, proses
Setiap calon karyawan yang akan
Seleksi calon karyawan
penyeleksian calon karyawan
diseleksi harus melalui beberapa
berdasarkan persyaratan
berdasarkan kompetensi dan faktor-
tahapan yang telah diatur oleh
yang dituntut.
faktor objektivitas sesuai syarat bidang
perusahaan dan sesuai dengan
pekerjaan masing-masing.
kualifikasi. Unsur ini telah sesuai
Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya
dengan teori. Pengembangan
Bentuk pelatihan dan pendidikan
pendidikan karyawan
PERUM PERURI memberikan
berupa pendidikan formal,
selama menjadi
fasilitas dan kesempatan kepada
pendidikan perjenjangan, penataran,
karyawan perusahaan
karyawan untuk memperoleh
kursus-kursus, seminar, dan
sesuai dengan tuntutan
pengembangan pendidikan dan
lokakarya. Secara fungsional, yang
perkembangan
pelatihan kerja. Hal tersebut untuk
terjadi perusahaan sesuai dengan
pekerjaannya.
meningkatkan kualitas dan mutu kerja
teori.
Sumber: Data diolah
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai sistem penggajian Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang, disimpulkan bahwa unsur sistem pengendalian intern atas sistem penggajian sesuai dengan landasan teori dan dikatakan baik.
C. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern atas Sistem Penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang Berdasarkan hasil kuesioner dan observasi yang telah dilakukan peneliti diperkirakan bahwa sistem pengendalian intern di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang dikatakan baik dan sesuai dengan teori. Oleh karena itu, peneliti melakukan pengujian menggunakan attribute sampling dengan model stop or go sampling untuk pengujian tingkat kepatuhan. Tingkat keandalan yang digunakan sebesar R% = 95% dan desired upper precision limit (DUPL) sebesar 5%. Langkah yang ditempuh dalam pengujian tingkat kepatuhan : 1.
Menentukan attribute yang diperiksa : a. Attribute kelengkapan Attribute ini bertujuan untuk mengetahui kelengkapan dokumen, seperti master gaji, rekapitulasi gaji per bulan, daftar gaji, slip gaji, maupun dokumen
pendukung
perubahan
gaji,
seperti
surat
keputusan
pengangkatan karyawan, kenaikan gaji berkala, surat kenaikan atau penurunan pangkat, dan dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan proses pengolahan penggajian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102
b. Attribute keabsahan, Attribute ini bertujuan untuk dilakukannya pemeriksaan berbagai dokumen seperti master gaji, rekapitulasi gaji per bulan, daftar gaji dan slip gaji yang dilakukan oleh Kepala Unit Penggajian, Kepala Seksi Penggajian dan Remunerasi, serta diotorisasi oleh Kepala Departemen ASDM, dan juga dilakukan verifikasi antara slip gaji dengan daftar gaji oleh Kepala Seksi Perbendaharaan di bawah Departemen Keuangan. c. Attribute Nominal Attribute ini bertujuan untuk memeriksa kesesuaian nominal antara total daftar gaji seluruh karyawan yang telah diotorisasi dengan Bukti Keluar Bank (BKB) yang dikeluarkan oleh Seksi Perbendaharaan di bawah Departemen Keuangan. 2.
Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya Populasi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah arsip daftar gaji karyawan selama bulan Januari-Desember 2012. Penelitian melakukan pengambilan simple random sampling dengan teknik pengundian dengan melakukan pencatatan manual dari 2127 anggota populasi (arsip daftar gaji karyawan) mulai Januari sampai Desember 2012.
3.
Menentukan DUPL dan tingkat keandalan (R%) R% yang digunakan dalam pengujian kepatuhan ini sebesar 95% karena peneliti mempercayai efektivitas pengendalian intern sebesar 95%, dan DUPL yang ditentukan sebesar 5%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103
4. Gunakan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian kepatuhan untuk menentukan sampel pertama yang harus diambil. Berdasarkan tingkat keandalan (R%) = 95% dan batas kesalahan maksimum adalah 5%, maka sampel minimum yang dihasilkan sebesar 60 sampel berdasarkan tabel 8. Penggunaan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian tingkat kepatuhan dapat dilakukan dengan cara menarik garis horizontal sejajar dengan DUPL sebesar 5%, dan menarik secara vertical R sebesar 95%. Pertemuan kedua garis tersebut diperoleh sampel sebesar 60 sampel. Sampel pertama sebanyak 60 diambil dari 2127 populasi arsip daftar gaji karyawan selama bulan Januari-Desember 2012.
Tabel 8. Besarnya Kepatuhan Desired Upper Precision Limit 10% 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Sampel
Minimum
untuk
Pengujian
Sample Size Based on Confidence Levels 90% 95% 97.5% 24 30 37 27 34 42 30 38 47 35 43 53 40 50 62 48 60 74 60 75 93 80 100 124 120 150 185 240 300 370
Sumber : Pemeriksaan Akuntan (Mulyadi 1992: 174)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104
Tabel 9.1 Sampel I Arsip Daftar Gaji (60 sampel) PERUM PERURI Karawang (metode stop or go sampling) Nomor Periode Attribute No Keterangan Pokok (Jan’12 – Des’12) I II III I. Pengecekan di ruang arsip file. 1 4839 di ruang unit II. Pengecekan 2 5246 penggajian. III. Pengecekan di ruang seksi 3 5248 Januari 2012 perbendaharaan. 4 5335 Otorisasi tgl 9/1/12 dan tgl 24/1/12 5 5375 6 6392 7 6508 : diotorisasi tgl 9/2/12 Gaji’15 8 4151 Februari 2012 Gaji’30 : diotorisasi tgl 22/2/12 9 4402 10 4874 11 4935 12 5093 : diotorisasi tgl 8/3/12 Gaji’15 13 5153 Maret 2012 Gaji’30 : diotorisasi tgl 21/3/12 14 6509 15 6510 16 5196 17 5233 : diotorisasi tgl 9/4/12 Gaji’15 18 6300 April 2012 Gaji’30 : diotorisasi tgl 20/4/12 19 6301 20 6302 21 6680 22 6689 : diotorisasi tgl 9/5/12 Gaji’15 23 6682 Mei 2012 Gaji’30 : diotorisasi tgl 22/5/12 24 6683 25 6786 26 6146 27 6242 : diotorisai tgl 11/6/12 Gaji’15 28 5869 Juni 2012 Gaji’30 : diotorisasi tgl 25/6/12 29 4752 30 5028 Sumber: Data diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105
Tabel 9.1 Sampel I Arsip Daftar Gaji (60 sampel) PERUM PERURI Karawang (metode stop or go sampling) (Lanjutan) Nomor Periode Attribute No Keterangan Pokok (Jan’12 – Des’12) I II III 31 4973 32 5018 : diotorisasi tgl 9/7/12 Gaji’15 33 6145 Juli 2012 Gaji’30 : diotorisasi tgl 20/7/12 34 6296 35 5082 36 5649 37 5878 : diotorisasi tgl 13/8/12 Gaji’15 38 6047 Agustus 2012 Gaji’30 : diotorisasi tgl 23/8/12 39 6788 40 4172 41 4261 42 4333 : diotorisasi tgl 11/9/12 Gaji’15 43 6108 September 2012 Gaji’30 : diotorisasi tgl 24/9/12 44 5197 45 6107 46 6566 47 6654 : diotorisasi tgl 15/10/12 Gaji’15 48 6774 Oktober 2012 Gaji’30 : diotorisasi tgl 23/10/12 49 6149 50 6377 51 7119 52 6930 : diotorisasi tgl 9/11/12 Gaji’15 53 6910 November 2012 Gaji’30 : diotorisasi tgl 23/11/12 54 7122 55 5472 56 6776 57 6923 : diotorisasi tgl 7/12/12 Gaji’15 58 6925 Desember 2012 Gaji’30 : diotorisasi tgl 21/12/12 59 7115 60 7116 Sumber: Data diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106
Dari pengujian yang dilakukan terhadap 60 anggota sampel tersebut, tidak ditemukan kesalahan artinya AUPL = DUPL, maka pengambilan sampel dihentikan. Sedangkan AUPL sendiri dapat dihitung dengan menggunakan rumus, yaitu : Confidence level factor at desired reliability for occurrence observed AUPL
= Sample size
Tabel 10. Attribute Sampling Table for Determining Stop-or-Go Sampling Sizes and Upper Precision Limit Population Occurrence Rate Based on Sample Results Number of Occurrences 90 % 2.4 3.9 5.4 6.7 8.0 9.3 10.6
0 1 2 3 4 5 6
Confidence Levels 95% 3.0 4.8 6.3 7.8 9.2 10.6 11.9
97.5% 3.7 5.6 7.3 8.8 10.3 11.7 13.1
Sumber: Pemeriksaan Akuntan (Mulyadi 1992: 176)
Berdasarkan Tabel.10 dengan Confidence Levels yang menunjukkan R sebesar 95% dan Number of Occurrences sebesar 0 sehingga diperoleh Confidence level factor at desired reliability for occurrence observed adalah 3.0. Maka dapat diketahui bahwa: AUPL = 3.0/60 = 5% Karena AUPL = DUPL, maka sistem pengendalian intern atas sistem penggajian pada Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang telah efektif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107
Evaluasi hasil pemeriksaan attribute : 1.
Attribute kelengkapan (dokumen pendukung perubahan gaji). Berdasarkan hasil pengambilan sampel I sebanyak 60 sampel, tidak ditemukan kesalahan atau nol, dengan menggunakan DUPL sebesar 5% dan tingkat keandalan 95%. Semua karyawan memiliki dokumen pendukung perubahan gaji seperti surat keputusan pengangkatan karyawan, kenaikan gaji berkala, dan surat kenaikan atau penurunan pangkat. Maka dapat disimpulkan bahwa, AUPL = 5% sesuai dengan tabel.10, sehingga AUPL = DUPL dan sistem pengendalian intern telah efektif.
2.
Attribute keabsahan (otorisasi daftar gaji oleh pejabat berwenang). Berdasarkan hasil pengambilan sampel I sebanyak 60 sampel, tidak ditemukan kesalahan atau nol, dengan menggunakan DUPL sebesar 5% dan tingkat keandalan 95%. Semua daftar gaji karyawan yang ada di PERUM PERURI Karawang telah diotorisasi oleh Kepala Departemen ASDM. Maka dapat disimpulkan bahwa, AUPL = 5% sesuai dengan tabel.10, sehingga AUPL = DUPL dan sistem pengendalian intern telah efektif.
3.
Attribute nominal (kesesuaian informasi dan nominal antara daftar gaji dan bukti keluar bank). Berdasarkan hasil pengambilan sampel I sebanyak 60 sampel, tidak ditemukan kesalahan atau nol, dengan menggunakan DUPL sebesar 5% dan tingkat keandalan 95%. Berdasarkan pengamatan dan pengecekan yang dilakukan oleh peneliti, informasi dan nominal antara daftar gaji dengan bukti keluar bank telah sesuai. Maka dapat disimpulkan bahwa, AUPL = 5% sesuai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108
dengan tabel.10, sehingga AUPL = DUPL dan sistem pengendalian intern telah efektif.
Tabel 11. Evaluasi Hasil Pengujian Kepatuhan terhadap Masing-masing Atribut atas Sistem Penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang No
1.
2.
3.
Atribut Kelengkapan dokumen pendukung perubahan gaji Otorisasi terhadap daftar gaji karyawan oleh pejabat yang berwenang Kesesuaian informasi dan nominal antara daftar gaji dengan bukti keluar bank
Sumber: Data diolah
Jumlah Sampel
Jumlah Kesalahan
DUPL
AUPL
Hasil
60
0
5%
5%
efektif
60
0
5%
5%
efektif
60
0
5%
5%
efektif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dari kuesioner, sistem pengendalian intern atas sistem penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang telah sesuai dengan landasan teori. Pengujian kepatuhan dilakukan dengan pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling dari total populasi sebanyak 2127 arsip daftar gaji karyawan. Metode attribute sampling yang digunakan yaitu stop or go sampling dimana tingkat keandalan (R%) ditentukan sebesar 5% dan DUPL sebesar 5%. Dari pengujian kepatuhan terhadap 60 sampel I, dinyatakan kesalahan sebesar nol yang dilihat dari Tabel.10 dengan Confidence Levels yang menunjukkan R sebesar 95% dan Number of Occurrences sebesar 0. Karena tidak ditemukan kesalahan, maka peneliti menghentikan pengambilan sampel. Sehingga diperoleh Confidence level factor at desired reliability for occurrence observed adalah 3,0. Maka dapat diketahui AUPL = 3.0/60 = 5%, sehingga AUPL = DUPL, di mana AUPL sebesar 5% dan DUPL sebesar 5%. Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem pengendalian intern atas sistem penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang telah efektif.
B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan yang terdapat pada penelitian ini antara lain data sampel yang digunakan peneliti untuk dilakukannya pengujian kepatuhan untuk menguji
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
efektivitas sistem pengendalian intern merupakan data arsip daftar gaji karyawan periode bulan Januari-Desember 2012. Sehingga kesimpulan yang diperoleh peneliti mengenai sistem pengendalian intern atas sistem penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang hanya berlaku pada saat satu tahun periode itu saja. Selain itu, karena pencatatan akuntansi terkomputerisasi, maka peneliti tidak dapat melampirkan output mengenai pemrosesan gaji. Sebagian besar data kuesioner hanya diperoleh dari beberapa responden di Departemen ASDM saja karena pada saat penelitian berlangsung, perusahaan sedang melakukan perbaikan sistem oracle dan peneliti ikut membantu dalam proses pengisian data kuesioner berdasarkan hasil tanya jawab terhadap responden.
C. Saran a. Bagi Perusahaan 1. Arsip-arsip dokumen yang berkaitan dengan penggajian disusun secara rapi secara urut sesuai nomor dan tanggal, sehingga dapat digunakan untuk kebutuhan data dan lebih mudah didapatkan. 2. Bagan alir (flowchart) sistem penggajian diperbaiki dan diatur lebih rapi agar mudah dipahami sesuai dengan prosedur pengolahan penggajian. 3. Daftar gaji dan rekapitulasi gaji diotorisasi oleh Kepala Seksi Perbendaharaan agar lebih valid dan dapat diandalkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
4. Pihak karyawan harus mengerti dan memahami struktur organisasi PERUM PERURI mengenai pergantian fungsi agar dapat diketahui secara jelas dan ditempel di setiap bagian ruangan. b. Bagi Penelitian Selanjutnya Saran yang diberikan bagi penelitian selanjutnya yaitu sebaiknya peneliti menggunakan metode pengambilan sampel menggunakan program komputer apabila populasi yang ditemukan berjumlah banyak. Sehingga mempermudah peneliti untuk melakukan proses pengambilan sampel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Basalamah, Anies. 2003. Audit Sampling dengan Statistik: Teori dan Aplikasi. Edisi Kedua. Usaha Kami, Depok. Gondodiyoto, Sanyoto. 2007. Audit Sistem Informasi. Edisi Revisi. Mitra Wacana Media, Jakarta. Hall, James. A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Keempat. Salemba Empat, Jakarta. Hartono, Jogiyanto. 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. ANDI Offset, Yogyakarta. Hastoni dan Suryadinata, Erick Desma. 2011. “Evaluasi atas Sistem Penggajian dalam Kaitannya dengan Pengendalian Intern pada PT Dae Kwang”. Jurnal Ilmiah Ranggagading. Vol. 11. No. 2: 103-110. Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. YKPN, Yogyakarta. Mardi, M. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Ghalia Indonesia, Jakarta. Maulana, Agus. 1993. Sistem Akunting dan Informasi. Edisi Ketiga. Binarupa Aksara, Jakarta. Mulyadi. 1992. Pemeriksaan Akuntan. Edisi Keempat. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. . 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Salemba Empat, Jakarta. Narko. 1994. Sistem Akuntansi. Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta. Nasution, Ahmad Sanusi. Sistem Akuntansi Gaji dan Upah. http://sanoesi.wordpress.com/2009/01/16/sistem-akuntansi-gaji-dan-upah/ Diakses tanggal 20 September 2012 Renjaan, Damianus Herman. Analisa Hukum Penggunaan Gaji Sebagai Jaminan atas Kredit pada Bank dengan Konstruksi Fidusia. http://damianus-renjaan.blogspot.com/2010/04/analisa-hukumpenggunaangaji-sebagai.html. Diakses tanggal 20 September 2012 Setyorukmi, Elisabeth Kresna. 2009. “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penggajian”. (Studi Kasus di SMIP/SMK Dharma Paramita Jakarta). Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Sidharta, Lani. 1995. Pengantar Sistem Informasi Bisnis. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung. Supardiyono, YP. YFM. Gien Agustinawansari, dan Yusef Widya Karsana. 2010. Panduan Penulisan Skripsi Program Studi Akuntansi. Revisi ke-2. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Supriyono, Aris. 2007. “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penggajian dan Pengupahan”. (Studi Kasus pada PT Yogya Presisi Teknikatama Industri Yogyakarta). Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115
Lampiran 1 Surat Ijin Magang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116
Lampiran 2 Slip Gaji Karyawan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117
Lampiran 3 Slip Gaji Karyawan (Halaman Depan)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118
Lampiran 4 Daftar Gaji Karyawan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119
Lampiran 5 Jumlah Pegawai Bulan Februari 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120
Lampiran 6 Bukti Keluar Bank (BKB)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121
Lampiran 7 Bukti Keluar Bank (BKB) (Lanjutan)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122
Lampiran 8 Rekapitulasi Gaji Karyawan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123 Lampiran 9 Daftar Absesnsi Harian Karyawan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 124
Lampiran 10 Surat Perintah Pembayaran (SPM)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125
Lampiran 11 Pedoman Pertanyaan Wawancara
A. SEJARAH BERDIRINYA PERUSAHAAN 1. Kapan perusahaan didirikan ? 2. Siapa yang mendirikan perusahaan ? 3. Apa bentuk perusahaan pertama kali saat didirikan ? 4. Apakah perusahaan memiliki cabang perusahaan ? Jika ya, di mana letaknya dan letak kantor pusat perusahaan ? 5. Perusahaan bergerak dalam bidang apa ? 6. Bagaimanakah perkembangan perusahaan selanjutnya ? 7. Apakah perusahaan memiliki hubungan kerjasama dengan pihak lain ? Jika ya, siapa saja dan dalam bentuk apa ? 8. Apa visi dan misi perusahaan ini ? Dan apa tujuan didirikannya perusahaan ini ? B. STRUKTUR ORGANISASI 1. Bagaimana bentuk struktur organisasi perusahaan ini ? 2. Bagian atau fungsi apa saja yang ada di dalam perusahaan dan siapa saja yang menjadi kepala bagian atau fungsinya ? 3. Bagaimana wewenang dan tanggungjawab masing – masing bagian atau fungsi di perusahaaan ini ? 4. Ada berapa unit organisasi yang terkait dalam pengelolaan gaji karyawan ? Dan bagaimana job description ? C. PERSONALIA 1. Berapa jumlah karyawan baik pria dan wanita yang ada di perusahaan ? 2. Berapa jumlah karyawan berdasarkan manajer, kepala bagian / fungsi yang ada di perusahaan tersebut ? 3. Bagaimana cara merekrut karyawan tersebut ? Apakah perusahaan menerapkan sistem training sebelum menerima calon karyawan tersebut ? 4. Berapa jumlah karyawan tetap dan tidak tetap yang ada di perusahaan ? 5. Apakah perusahaan memberikan pelatihan dan pendidikan terhadap para karyawannya ? Jika ya, bentuk nya seperti apa ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 126
6. Apa saja yang dilakukan perusahaan dalam mengembangkan sumber daya manusia yang dimiliki ? 7. Bagaimana bentuk pemutusan hubungan kerja yang terhadap karyawan yang dilakukan perusahaan ? 8. Apakah ada kenaikan gaji atau pangkat yang dilakukan perusahaan ? 9. Apakah ada perputaran pekerjaan ? Bila ada, bagaimana pemrosesannya ? 10. Apakah setiap karyawan yang bekerja mendapatkan waktu cuti ? Jika ya, dalam setahun diberikan berapa hari ? D. JAM KERJA PERUSAHAAN 1. Pukul berapa perusahaan menggunakan jam kerja ? 2. Pukul berapa waktu istirahat untuk para karyawan ? 3. Apakah perusahaan menggunakan jam lembur ? Jika ya, pukul berapa ? 4. Apakah ada pembagian jam kerja terhadap setiap karyawan yang memiliki jabatan yang berbeda ? E. FASILITAS – FASILITAS 1. Apakah setiap karyawan yang bekerja di perusahaan diberikan jaminan sosial untuk masa depan ? 2. Apakah ada asuransi untuk setiap karyawan ? 3. Adakah tunjangan untuk karyawan yang mendapat kecelakaan atau jaminan kesehatan bagi karyawan yang sakit ? 4. Apakah ada tunjangan hari raya bagi semua karyawan ? Diberikan berapa kali ? F. PENGGAJIAN 1. Dalam pemberian gaji pokok, bagaimana sistem dan ketentuannya ? 2. Bagaimana sistem perlakuan pemberian gaji terhadap karyawan tetap dan tidak tetap ? 3. Kapan biasanya gaji diberikan kepada karyawan di perusahaan ? G. PROSES PRODUKSI 1. Bagaimana alur proses produksi di perusahaan ini ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 127
Lampiran 12 Kuesioner Sistem Pengendalian Intern Penggajian
Kuesioner Unsur Sistem Pengendalian Intern atas Sistem Penggajian Pertanyaan Organisasi 1. Apakah fungsi pembuatan daftar gaji terpisah dari fungsi keuangan? 2. Apakah fungsi pencatatan waktu hadir terpisah dari fungsi operasi? Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan 3. Apakah setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh Direktur Utama? 4. Apakah setiap perubahan gaji karyawan didasarkan pada surat keputusan Direktur Keuangan? 5. Apakah setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan diotorisasi oleh fungsi kepegawaian? 6. Apakah kartu jam hadir diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu? 7. Apakah perintah lembur diotorisasi oleh Kepala Departemen yang bersangkutan? 8. Apakah daftar gaji diotorisasi oleh fungsi personalia? 9. Apakah bukti kas keluar untuk pembayaran gaji diotorisasi oleh fungsi akuntansi? 10. Apakah perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan? 11. Apakah perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan? Praktik yang Sehat 12. Apakah pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu diawasi oleh fungsi pencatat waktu? 13. Apakah pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian
Ya
Tidak
Keterangan
Diotorisasi oleh Direktur Utama
Diotorisasi oleh unit terkait Daftar absensi diotorisasi oleh unit remunerasi
Daftar gaji diotorisasi oleh Kepala ASDM
BKB diotorisasi seksi perbendaharaan
Tidak diawasi karena mesin elektronik dan otomatis Oleh unit penggajian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 128
perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran? 14. Apakah penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan? 15. Apakah catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji? Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya 16. Apakah seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut? 17. Apakah pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan harus sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya?