PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII B SMP KANISIUS KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA PADA MATERI “SISTEM PENCERNAAN MANUSIA” MELALUI METODE PQ4R
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh: Yani NIM : 091434013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII B SMP KANISIUS KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA PADA MATERI “SISTEM PENCERNAAN MANUSIA” MELALUI METODE PQ4R
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh: Yani NIM : 091434013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
.=@,E-ry:.-a+Egg
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI
MtrTIINGKATKAIY HASIL BELAJAR DAIY KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS SISWA KELAS VIII B SMP KAIYISIUS KALASAI\I SLEMAN YOGYAKARTA PAI}A MATE*I OSISTEM PENCERNAAI\T MAhIUSIA''
MELAL{ilMETODE PglR
Telah disetuiui olch:
Pembimbing
Tanggal 25Januari2013
u
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI
MEI\III{GKATKAI\I HASIL BELAJAR I}AI\I KEMAMPUAN BERPIKIR
KRIfiS SISWA KELAS YIII
B SMP KA}ISTUS KALASAIY SLEMAN YOGYAKARTA PADA MATERI *SISTEIT,I PENCERNAAilI MAI\TUSIA"
MELALUI METODE P84R
Dipersiapkan dan dihrlis oleh
Yani
NIM:091434013
Telah
di depan Panitia Penguji
Pada tanggal 6 Februari 2013
Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji
Tanda-tansan
Ketua
: Drs. Aufridus Atmadi,
, ff^,| ,
M.Si.
*ffi,
Sekretaris
Drs. Antonius Tri Priantoro M.For.Sc.
Anggota
Luisa Diana Handoyo, S.Si., M.Si.
(.......-&...[:.-.:.
Anggota
Drs- Soetardhi Sumartodwiatmodjo, M.Pd.
(....
Anggota
Dr. h. P. lViryono Priyotarntarn4 S.J.
(...:
Yogyakarta" 6 Februari 2013 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
ll1
tr
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk : Pencipta Pengetahuan dan Hikmat Adik-adik angkatanku tercinta Prodiku tercinta Pembaca skripsi ini Keluargaku tercinta Diriku
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Diri kita yang menjadikan kita lemah ataukah kuat
**충 절 로 걸 으 리**
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIIIB SMP Kanisius Kalasan Sleman Yogyakarta Pada Materi “Sistem Pencernaan Manusia” Melalui Metode PQ4R Yani, 2013, Universitas Sanata Dharma Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana metode PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa Kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem pencernaan manusia. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VIII B, SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013. Komponen pengumpulan data yang digunakan berasal dari hasil penilaian pre-test, post-test, lembar observasi, dan LKS. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas model Sanford dan Kemmis yang terdiri atas tindakan berulang dimulai dengan perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), melakukan refleksi (reflection), dan seterusnya sampai mencapai kualitas pembelajaran yang diinginkan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, disimpulkan metode PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar dan kekritisan siswa. Hal ini ditunjukkan dari hasil belajar siswa Kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan yang telah memenuhi batas indikator penelitian, dimana 60% siswa dapat tuntas dengan KKM 70. Hasil belajar pada aspek kognitif menunjukkan peningkatan persentase kelulusan siswa dimana pada siklus II 67,57% siswa berhasil mencapai nilai KKM 70, nilai ini lebih tinggi dari dari nilai pre-test (29,72%) dan post-test I (5,41%). Hasil belajar pada aspek afektif secara klasikal pada siklus II mencapai 76,67%, naik 15% dari penilaian afektif pada siklus I. Pada aspek psikomotorik siklus II menunjukkan perkembangan dimana sebanyak 73% siswa telah aktif dikelas. Pembelajaran dengan metode PQ4R juga menunjukkan perkembangan kekritisan siswa dimana ketuntasan belajar mencapai 67,57% pada siklus II meningkat 32,43% dari nilai kekritisan pada pre-test.
Kata Kunci: Metode PQ4R, Penelitian Tindakan Kelas, Sanford-Kemmis, Hasil Belajar, dan Kekritisan viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Increasing the Learning Performance and the Ability to Think Critically of the Kanisius Kalasan Yogyakarta Junior High School Students Grade VIII B through PQ4R Method in the Chapter “Human Digestion Systems” Yani, 2013, Sanata Dharma University
The purpose of this research is to know how far the PQ4R method, increases the student’s learning performance and their ability to think critically on human digestion systems subject. The research chooses as its target group the student of Kanisius Kalasan Yogyakarta Junior High School grade VIII B, 2012-2013 periods. The data were collected from the evaluation of pre-test, post-test, observation sheet, and student worksheet. This research used Sanford and Kemmis method consisting of stages: planning, action, observation, evaluation, and reflection that was applied repeatedly until reaching the desired result and quality. Based on the result of this research, it can be concluded that PQ4R method could increase the student’s learning performance and the ability to think critically. The student’s learning performance of the Kanisius Kalasan Yogyakarta Junior High School student grade VIII B has reached the research indicator. It showed that 60% of the student got score over 70, the standard score. The learning performance of the cognitive aspect showed the percentage increase of students who performed over the passing grade. In the second cycle (cycle two), 67,57% of the students reached the standard score. This percentage is higher than pre-test (29,72 %) and post-test (5,41 %) percentage. Affective aspect of learning performance in the second cycle classically has reached 76,67 %, which is higher 15% than the first cycle. In the second cycle, the psycomototric aspect of learning performance showed the improvement which is show by 73% of the students who had been actively participating in the class. Method PQ4R also showed improvement of student’s criticism since the student learning performance reached 67,57% in the second cycle which means 32, 43% increase from the pretest.
Key word:
PQ4R method, Classroom Action Research, Sanford-Kemmmis, learning performance, and criticism.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan kasih-Nya yang limpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII B SMP KANISIUS KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA PADA MATERI “SISTEM PENCERNAAN MANUSIA” MELALUI METODE PQ4R”. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi. Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak A. Tri Priantoro, M.For.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi yang telah memberikan ijin dalam melaksanakan penelitian dan yang telah membari saran dalam penulisan skripsi ini.
2.
Ibu Luisa Diana Handoyo, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah berkenan memberikan waktu untuk memberikan pengarahan dan dengan sabar membimbing penulisan skripsi.
3.
Segenap dosen Pendidikan Biologi dan staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma yang telah mendukung penulis secara tidak langsung.
4.
Bapak Yusup Indrianto P., S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta.
5.
Ibu Ch. Heffi Widyaningrum, S.Pd. Si., selaku guru IPA yang telah membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian di SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta.
6.
Siswa-siswi kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2012-2013 yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian.
7.
Seluruh keluargaku yang selalu mengingatkan dan memberi dorongan pada penulis untuk segera menyelesaikan studi.
8.
Kakak-kakak angkatan Pendidikan Biologi 2008 yang selalu mendukung dalam menyemangati penulis. x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9.
xi
Teman-teman yang telah membantu dalam observasi dan membantu dalam menyemangati penulis Ina, Yuni, Vero, Cici, Eti, Lana, dan Kintan.
10. Teman-teman angkatan 2009 tercinta yang memberikan pengalaman luar biasa bagi penulis sehingga ini menjadi kenangan pembelajaran yang istimewa. 11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.
Manusia jauh dari kesempurnaan, demikian pula dalam penulisan skripsi. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat menjadi inspirasi dan alat bantu bagi pendidik yang membacanya dan menerapkannya.
Penulis
Yani
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................iv HALAMAN MOTO................................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS................................vii ABSTRAK............................................................................................................viii ABTRACT................................................................................................................ix KATA PENGANTAR.............................................................................................x DAFTAR ISI..........................................................................................................xii DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1 A. Latar Belakang...............................................................................1 B. Rumusan Masalah..........................................................................4 C. Batasan Masalah.............................................................................4 D. Tujuan Penelitian...........................................................................5 E. Manfaat Penelitian.........................................................................5 BAB II DASAR TEORI..................................................................................7 A. Hasil Belajar...................................................................................7 B. Berpikir Kritis..............................................................................15 C. Konstruktivisme...........................................................................18 D. Strategi Elaborasi.........................................................................19 E. Metode PQ4R...............................................................................21 F. Hasil Penelitian dengan Metode PQ4R yang Relavan.................25 G. Materi Sistem Pencernaan............................................................28 H. Kerangka Berpikir………............................................................35 I. Hipotesis………………...............................................................36 BAB III METODOLOGI................................................................................37 A. Jenis Penelitian.............................................................................37 B. Setting Penelitian.........................................................................37 1. Sampel penelitian....................................................................37 2. Tempat dan waktu penelitian...................................................38
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xiii
C. Desain Penelitian..........................................................................38 D. Teknik Pengumpulan Data...........................................................43 E. Instrumen Penelitian.....................................................................49 F. Indikator Pencapaian....................................................................49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan................................................................50 B. Hasil Penelitian...........................................................................52 1. Siklus I..................................................................................53 2. Siklus II.................................................................................58 C. Hasil dan Pembahasan Penelitian...............................................62 1. Penilaian Kognitif Siswa-siswi.............................................62 2. Penilaian Afektif-Psikomotorik Siswa-siswi Secara Klasikal.................................................67 3. Penilaian Tingkat Kekritisan Siswa-siswi............................70 4. Penilaian Lembar Angket……….........................................72 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................74 A. Kesimpulan.................................................................................74 B. Saran...........................................................................................75 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................76 LAMPIRAN...........................................................................................................79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Kata Kerja Operasional Domain Psikomotorik...................................12 Tabel 2.2 Langkah-langkah Pemodelan Pembelajaran dengan Penerapan Metode PQ4R (Trianto, 2009)..............................23 Tabel 4.1
Pencapaian Nilai Kognitif dan Kekritisan Pre-test............................51
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Tindakan dengan Metode PQ4R........................52 Tabel 4.3 Tingkat Pencapaian Kognitif Siswa-siswi...........................................63 Tabel 4.4
Pencapaian Tingkat Afektif dan Psikomotorik Siswa Kelas VIII B..............................................................................67
Tabel 4.5 Tingkat Pencapaian Kekritisan Siswa.................................................70 Tabel 4.6 Persentase Perkembangan Penyusunan Tipe Soal Pada Pengerjaan LKS.........................................................72 Tabel 4.7 Perkembangan Hasil Belajar dan Kekritisan Berpikir Berdasarkan Hasil Angket yang diberikan……...................73
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1
Bangan Hubungan Strategi/Metode dengan Kompetesi/Hasil Belajar, Materi/Bahan dan Interaksi............................19
Gambar 3.1
Model Gabungan Sanford dan Kemmis Adaptasi Depdiknas, 1999.........39
Gambar 4.1
Grafik Nilai Pre-test dan Post-test Siklus I............................................63
Gambar 4.2
Grafik Nilai Pre-test dan Post-test Siklus II...........................................66
Gambar 4.3
Diagram Hasil Sintesis Lembar Observasi untuk Tingkat Afektif............68
Gambar 4.4
Diagram Lingkaran Sintesis Lembar Observasi Untuk Aspek Psikomotorik (a) Siklus I dan (b) Siklus II........................69
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
11.
12.
13.
Silabus…………………………………………...........................................79 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)……………………………......82 Lembar Kerja Siswa (LKS)………………………………………………..93 Kisi-kisi…………………………………………………………………...102 Soal Pre-Test dan Post-test………………………………..……………...105 Rubrik Penilaian LKS…………………………………………...………..111 Lembar Observasi Kelas………………………………………………….112 Lembar Angket Penilaian Metode PQ4R Terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis………………...113 Angket Observasi…………………………………………………………115 Surat Ijin Penelitian………………………………………………………118 a. Surat Ijin Observasi……………………………………………………118 b. Surat Ijin Penelitian Kepada Bappeda…...……………………………119 c. Surat Ijin Penelitian dari Bappeda……………….……………...…….120 Dokumen Proses Pembelajaran………………………………………......122 a. Foto Kegiatan Pembelajaran………………………………………......122 b. Nilai……………………………………………………………………125 Data Kegiatan Belajar Siswa……………………………………………..132 a. Pre-test terendah……………………………………………………….132 b. Pre-test tertinggi……………………………………………………….134 c. Post-test I terendah…………………………………………………….136 d. Post-test I tertinggi…………………………………………………….137 e. Post-test II terendah………..………………………………………….138 f. Post-test II tertinggi………...………………………………………….139 g. LKS I……………..………...………………………………………….140 h. LKS II……..……..………...………………………………………….143 i. LKS III….………..………...………………………………………….146 j. Lembar Observasi………...………………..………………………….154 k. Angket….………..………...…………………………………….…….158 l. Latihan Membuat Pertanyaan Mandiri………………………………..159 m. Review….………..………...………………………………………….160 n. Refleksi….………..………...…………………………………………161 Surat Pernyataan Selesai Melakukan Penelitian………………………….162
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan ialah pendidikan yang dapat mengembangkan potensi peserta didik. Untuk mengembangkan potensi peserta didik maka diperlukan usaha-usaha dari komponen pendidikan terutama dalam hal ini pendidik sebagai motor pemaju pendidikan bangsa. Salah satu usaha yang sangat penting ialah perbaikan strategi dan metode mengajar yang efektif dalam proses pembelajaran (Trianto, 2009). Penerapan strategi dan metode pembelajaran yang efektif tentu akan menghasilkan pembelajar yang tidak hanya tahu tapi juga memahami. Salah satu petunjuk kesuksesan belajar ialah adanya perkembangan hasil belajar yang menuju ke-angka yang lebih baik dan adanya proses perkembangan pemikiran siswa yang kritis terhadap ilmu pengetahuan yang diterima. Dalam meningkatkan hasil belajar dan juga tingkat kemampuan berpikir kritis siswa, diperlukan adanya pengetahuan dasar yang dibangun. Pengetahuan dasar dapat dibangun dengan cara menciptakan ingatan-ingatan akan pelajaran yang 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
diperoleh dari guru dan terutama sumber-sumber informasi tertulis. Untuk itu diperlukan alat bantu seperti strategi belajar dan metode belajar. Salah satu strategi belajar yang dikembangkan ialah strategi elaborasi melalui metode PQ4R. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ross dan Divesta (1976) serta Dansereau (1985), diketahui bahwa pembelajaran dengan strategi elaborasi melalui metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review), memperlihatkan pembelajaran sebagai proses penambahan rincian pada skema yang telah ada di otak untuk membuat informasi baru agar mudah diingat atau dipelajari, sehingga pembelajaran akan menjadi lebih bermakna. Demikian pula hasil penelitian yang dilakukan Hanclosky dalam Sulhan (2006) menyimpulkan bahwa penggunaan metode PQ4R secara sistematis dapat membantu siswa mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi apa yang mereka baca. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Reder dan Anderson (1980: 3), juga memberikan dukungan terhadap besarnya manfaat dari strategi elaborasi melalui metode PQ4R dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi kelas dan observasi tertulis yang dilakukan peneliti di SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta kelas VII-VIII, siswa-siswi SMP Kanisius Kalasan memiliki kemampuan kognitif yang baik. Hal ini ditunjukkan saat siswa diberikan pertanyaan siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru. Kemampuan psikomorik setiap siswa sangat beragam, seperti kelas VII B ada beberapa siswa yang aktif bertanya, namun di kelas VII A siswa lebih menunjukkan sikap yang pasif. Berdasarkan data observasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
tertulis kegiatan membaca siswa dan bertanya siswa kelas VII, peneliti memperoleh tingkat ketertarikan siswa-siswi terhadap kegiatan membaca dan bertanya mengenai materi IPA-Biologi termasuk dalam kategori rendah karena “alasan kesenangan siswa-siswi terhadap Biologi karena bacaan Biologi menarik”, mencapai 9 %. Tingkat intensitas bertanya mencapai 73% untuk kategori siswa-siswi yang sangat sering mengajukan pertanyaan dari keseluruhan enam kelas yang diberi angket (3 kelas VIII dan 3 kelas VII). Dari jumlah ini sebesar 3% berasal dari siswa-siswi kelas VII B. Berdasarkan hasil ini dapat
disimpulkan siswa-siswi masih kurang aktif dalam
mengajukan pertanyaan atas apa yang mereka baca. Melihat tingkat jarangnya siswa membaca dan mengajukan pertanyaan ini peneliti tertarik untuk menerapkan strategi eraborasi melalui metode PQ4R, dalam membantu siswa memiliki hasil belajar lebih dan belajar lebih mendalam sehingga dapat berpikir kritis, dan strategi ini diterapkan di kelas VIII B (dari kelas VII B) karena kelas ini memiliki tingkat membaca dan bertanya terendah. Melalui strategi PQ4R diharapkan siswa-siswi dapat meningkatkan minat dan intensitas membaca siswa yang akan berefek pada hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa yang ditunjukkan tingginya tingkat dalam mengajukan pertanyaan dalam suatu bacaan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bab sistem pencernaan manusia kelas VIII semester I. Materi ini dipilih berdasarkan data observasi kelas VIII sebanyak 70 siswa-siswi yang telah menempuh pelajaran ini. Berdasarkan data disimpulkan materi yang sulit bagi siswa-siswi SMP kelas VIII ialah materi sistem pencernaan sebanyak 21% dari kelima materi Biologi lainnya. Selain itu nilai rerata materi ini mencapai 70,929 kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
2,071 dari nilai KKM (73) dan nilai terendah diperoleh dari kelas VIII B, yaitu 68,167 (kelas VIII A: 74,12 dan VIII C: 70,51). Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka peneliti tertarik untuk mengangkat
penelitian
berjudul
“Meningkatkan
Hasil
Belajar
dan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan Sleman Yogyakarta Pada Materi “Sistem Pencernaan Manusia” Melalui Metode PQ4R. B. Perumusan Masalah 1. Apakah metode PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem pencernaan manusia? 2. Apakah metode PQ4R dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa Kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem pencernaan manusia? C. Batasan Masalah 1. Hasil Belajar Hasil belajar yang dimaksud meliputi: a. Domain kognitif terkait enam jenjang kemampuan yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. b. Domain afektif terkait reciving/attending (siswa bersifat terbuka terhadap ilmu pengetahuan yang diterima), organisasi (siswa mampu bekerja sama satu dengan lainnya), dan karakteristik (siswa menghargai setiap pendapat yang diajukan dalam proses pembelajaran). c. Domain psikomotorik terkait perception (siswa mampu memilih pertanyaan), guided response (siswa membuat pertanyaan-jawaban), dan mechanism (siswa mengkomunikasikan pertanyaan-jawaban yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
telah dibuat, complex overt response (siswa memperbaiki pertanyaanjawaban yang dibuat), dan origination (siswa menyusun kesimpulanrefleksi pembelajaran). 2. Kemampuan berpikir kritis terkait dengan tingginya kuantitas pertanyaan atau pernyataan dari suatu bahan bacaan dan juga kualitas pertanyaan atau pernyataan yang lebih bersifat pemahaman, analisis, sintesis, aplikasi dan evaluasi. 3. Objek
: Hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis.
4. Subjek
: Kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta.
5. Standar Kompetensi : 1.
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
6. Kompetensi Dasar
: 1.4 Mendeskripsikan
sistem pencernaan
pada
manusia dan hubungannya dengan kesehatan. D. Tujuan Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sejauh mana metode PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem pencernaan manusia. 2. Untuk mengetahui sejauh mana metode PQ4R dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa Kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem pencernaan manusia. E. Manfaat Penelitian 1. Siswa a. Siswa dapat memahami materi sistem pencernaan manusia lebih mendalam sehingga dapat berdampak pada peningkatan hasil belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
b. Siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar-mengajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi (bertanya) lebih baik dalam proses belajar-mengajar. c. Siswa dapat menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis. 2. Guru Guru dapat memperoleh variasi strategi dan metode pengajaran yang efektif dalam mengajar sistem pencernaan manusia. 3. Sekolah Hasil penelitian diharapkan mampu menambah informasi strategi dan motode pengajaran yang cocok sesuai materi pembelajaran yang diberikan khususnya dalam pembelajaran Biologi. 4. Peneliti a. Peneliti dapat mengetahui tingkat keefektifan metode PQ4R dalam membantu proses belajar-mengajar. b. Peneliti dapat menggunakan variasi metode mengajar yang tepat dalam mengajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II DASAR TEORI
A. Hasil Belajar Hasil belajar siswa pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku setelah melalui proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Walaupun demikian, tes dapat digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar di bidang afektif dan psikomotorik (Sudjana, 2009). Tujuan penilaian hasil belajar adalah (Arifin, 2009); 1. untuk mengetahui tingkatan penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan; 2. mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik terhadap program pembelajaran; 3. untuk mengetahui tingkatan kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan; 4. mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Keunggulan peserta didik dapat dijadikan acuan untuk memberikan bantuan dan bimbingan; 5. untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai dengan jenis pendidikan tertentu; 7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
6. menentukan kenaikan kelas; 7. menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki. Menurut Shabri (2005), hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari lingkungan dan faktor yang datang dari diri siswa. Faktor yang datang dari diri siswa seperti kemampuan belajar (intelegensi), motivasi belajar, perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, faktor fisik dan psikis. Aini (2001) berpendapat bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor di luar diri siswa dan faktor pada diri siswa. Faktor pada diri siswa ini diantaranya faktor emosi dan mood. Siswa yang mengalami hambatan pemenuhan kebutuhan emosi, maka ia dapat mengalami “kecemasan“ sebagai gejala utama yang dirasakan (Ardiyati, 2011). Clark mengemukakan bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Artinya, selain faktor dari diri siswa sendiri, masih ada faktor-faktor di luar dirinya yang dapat menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang dicapai. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah ialah kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran juga dipengaruhi oleh karakteristik kelas. Variabel karakteristik kelas antara lain (Ardiyati, 2011); 1. ukuran kelas (class size). Artinya, banyak sedikitnya jumlah siswa yang belajar. Ukuran yang biasanya digunakan adalah 1:40, artinya, seorang guru melayani 40 orang siswa. Diduga makin besar jumlah siswa yang harus dilayani guru dalam satu kelas maka makin rendah kualitas pengajaran, demikian pula sebaliknya;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
2. suasana belajar. Suasana belajar yang demokratis akan memberi peluang mencapai hasil belajar yang optimal, dibandingkan dengan suasana yang kaku, disiplin yang ketat dengan otoritas yang ada pada guru. Dalam suasana belajar demokratis ada kebebasan siswa belajar, mengajukan pendapat, berdialog dengan teman sekelas dan lain-lain; 3. fasilitas dan sumber belajar yang tersedia. Kelas harus diusahakan sebagai laboratorium belajar bagi siswa. Artinya, kelas harus menyediakan sumber-sumber belajar seperti buku pelajaran, alat peraga, dan lain-lain. Dari informasi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa faktorfaktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu; 1. faktor pada diri siswa
diantaranya intelegensi, kecemasan (emosi),
motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, dan faktor fisik dan psikis; 2. faktor di luar diri siswa, seperti ukuran kelas, suasana belajar (termasuk di dalamnya guru), fasilitas dan sumber belajar yang tersedia. Menurut Benyamin S. Bloom, dkk (1956) hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam tiga domain yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan, mulai dari hal yang mudah sampai dengan hal yang kompleks, ketiga domain tersebut ialah (Arifin, 2009): 1. Domain kognitif. Memiliki enam jenjang kemampuan yaitu; a. pengetahuan, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep, prinsip, fakta atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya. Kata kerja operasional yang dapat digunakan, di antaranya mendefinisikan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
memberikan, mengidentifikasikan, memberi nama, menyusun daftar, mencocokkan, menyebutkan, membuat garis besar, menyatakan kembali, memilih, dan menyatakan; b. pemahaman, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan
guru
dan
dapat
memanfaatkan
tanpa
harus
menghubungkan dengan hal-hal lain. Kemampuan ini dijabarkan lagi menjadi tiga, yakni menerjemahkan, menafsirkan, dan mengekspolasi. Kata operasional yang digunakan ialah mengubah, mempertahankan, membedakan,
memprakirakan,
menyimpulkan,
memberi contoh,
meramalkan, menulis kembali, dan meningkatkan; c. aplikasi, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk mengunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode, prinsip, dan teori-teori dalam situasi baru dan konkret. Kata kerja operasional yang digunakan
ialah
mengubah,
menghitung,
mengerjakan
teliti,
menghubungkan, mendemonstrasikan, memecahkan, dan memanipulasi; d. analisis, jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur pembentuknya. Kemampuan analisis dikelompokkan menjadi tiga yaitu analisis unsur, analisis hubungan, dan analisis prinsip-prinsip yang terorganisasi. Kata kerja operasionalnya adalah menguraikan, membuat diagram, memisah-misahkan, menggambarkan kesimpulan, membuat garis besar, menghubungkan, dan merincikan; e. sintesis, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan berbagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
faktor. Hasil yang diperoleh dapat berupa tulisan, rencana atau mekanisme. Kata kerja operasional sintesis meliputi menggolongkan, menghimpun,
membangkitkan,
memodifikasi,
menciptakan,
merencanakan, merevisi, menyimpulkan, dan menceritakan; f. evaluasi, merupakan jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan kriteria tertentu. Kata kerja operasional meliputi menilai, membandingkan, mempertentangkan, mengkritik, membeda-bedakan, mempertimbangkan kebenaran, dan menafsirkan. 2. Domain afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Domain afektif dikelompokkan menjadi lima jenis dari tingkat yang sederhana sampai tingkat kompoleks, yaitu sebagai berikut (Sudjana, 2010); a. receiving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah situasi, dan gejala; b. responding, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar; c. valuing, berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk kesediaan dalam menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
d. organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai yang dimiliki; e. karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. 3. Domain psikomotorik, berorientasi pada keterampilan motorik fisik yaitu keterampilan yang berhubungan dengan anggota badan yang memerlukan koordinasi syaraf dan otot yang didukung oleh perasaan dan mental. Kata kerja operasional untuk domain psikomotorik adalah (Munthe, 2009): Tabel 2.1 Kata Kerja Operasional Domain Psikomotorik
Perubahan Perception (Persepsi)
Kemampuan internal - Menafsirkan rangsangan - Peka terhadap rangsangan - Mendiskriminasi
Kata kerja operasional - Memilih - Membedakan - Mempersiapkan - Menyisihkan - Menunjukkan - Mengidentifikasi
Set (Kesiapan)
- Berkonsentrasi
- Memulai
- Menyiapkan diri
- Mengawali
(fisik)
- Bereaksi - Mempersiapkan - Menanggapi - Mempertunjukkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perubahan Guided
Kemampuan internal - Meniru contoh
Kata kerja operasional - Mempraktekkan
response
- Memainkan
(Gerakan
- Mengikuti
terbimbing)
- Mengerjakan - Membuat - Mencoba - Memperlihatkan - Memasang - Membongkar
Mechanism
- Berketerampilan
- Mengoperasikan
(Gerakan
- Berpegang pada pola
- Membangun
Mekanis
- Memasang
terbiasa)
- Membongkar - Memperbaiki - Melaksanakan - Mengerjakan - Menyusun - Menggunakan - Mengatur - Mendemonstrasikan - Memainkan - Menangani
Complex overt
- Berketerampilan
13
- Mengoperasikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perubahan
Kemampuan internal
Kata kerja operasional
response
(secara lancar, luwes,
- Membangun
(Gerakan
supel, gesit, dan
- Memasang
respon
lincah)
- Membongkar
kompleks)
- Memperbaiki - Melaksanakan - Menyusun - Menggunakan - Mengatur - Mendemonstrasikan - Memainkan - Menangani
Adaptation
- Menyesuaikan diri
- Mengubah
(Penyesuaian
- Bervariasi
- Mengadaptasikan
pada gerakan)
- Mengatur kembali - Membuat variasi
Orgination (Kreativitas)
- Menciptakan sesuatu yang baru - Berinisiatif
14
- Merancang - Menyusun - Menciptakan - Mendesain - Mengombinasikan - Mengatur - Merencanakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
B. Berpikir Kritis Berpikir melibatkan kegiatan memanipulasi dan mentransformasi informasi dalam memori. Berpikir membantu dalam membentuk konsep, menalar, berpikir secara kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah. Konsepsi berpikir kritis berasal dari dua kata dasar dalam bahasa Latin yakni “kriticos” yang berarti penilaian yang cerdas (discerning judgment) dan “criterion” yang berarti standar. Kata kritis juga ditandai dengan analisis cermat untuk mencapai penilaian yang objektif terhadap sesuatu. Jadi, berpikir kritis berarti berpikir untuk menghasilkan penilaian, pendapat atau evaluasi yang objektif dengan menggunakan standar evaluasi yang tepat untuk menentukan kebaikan, dan manfaat serta nilai sesuatu (Emelia, 2007). Berpikir kritis merupakan kemampuan mengambil keputusan rasional tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang diyakini. Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu modal dasar atau modal intelektual yang sangat penting bagi setiap orang, selain itu menurut Penner kemampuan ini merupakan bagian yang fundamental dalam kematangan manusia. Menurut Hassoubah (2002) berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai dan dilakukan. Berpikir kritis merupakan kegiatan menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik, membedakan secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji dan mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna. Proses mental menganalisis ide dan informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat atau komunikasi (Dwijananti, 2010).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
Konsepsi berpikir kritis dapat dipandang dari dua cara, yakni konsepsi umum dan konsepsi subjek-spesifik. Konsepsi umum memandang sebagai satu set kemampuan dan disposisi yang bisa digeneralisasi dan dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi dan berbagai domain pengetahuan. Sementara itu, konsepsi subjek-spesifik menganggap kekritisan sebagai satu bentuk berpikir yang spesifik dalam kerangka kognitif tertentu, tergantung pada dan ditentukan oleh pengetahuan yang luas mengenai masalah yang dipikirkannya (Emelia, 2007). Tujuan mengajarkan pemikiran kritis ialah menciptakan semangat kritis, yang mendorong siswa dalam mempertanyakan apa yang mereka dengar dan memeriksa pemikiran mereka sendiri untuk menemukan ketidakkonsistenan atau kekeliruan logika (Slavin, 2009). Berpikir kritis meliputi berpikir secara reflektif dan produktif serta mengevaluasi bukti. Satu cara untuk mendorong murid agar berpikir secara kritis adalah memberikan mereka topik atau artikel kontroversial yang menghadirkan dua sisi permasalahan untuk didiskusikan. Sebuah pemikiran kritis dapat ditingkatkan ketika murid menemui argumen dan perdebatan yang berada dalam konflik, yang dapat memotivasi mereka untuk menyelidiki sebuah masalah. Guru dapat merangsang kemampuan murid untuk berpikir kritis dengan menggunakan lebih banyak tugas yang membutuhkan kemampuan murid untuk terfokus pada sebuah masalah dan sebuah pertanyaan daripada mengulangi fakta-fakta (Santrock, 2009). Beyer (1988) dalam Slavin (2009) mengidentifikasi 10 kemampuan berpikir kritis yang dapat digunakan siswa dalam menilai keabsahan atau argumen, kesepuluh kemampuan itu yaitu; 1.
membedakan antara fakta variabel dan pernyataan nilai;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
17
membedakan informasi, pernyataan, atau alasan yang releven dari yang tidak relavan;
3.
menentukan ketepatan fakta pernyataan;
4.
menentukan kredibilitas sumber;
5.
mengidentifikasi pernyataan atau argumen yang ambigu;
6.
mengidentifikasi asumsi yang tidak dinyatakan;
7.
mendeteksi prasangka;
8.
mengidentifikasi kekeliruan logika;
9.
mengenali ketidakkonsistenan logika garis pemikiran;
10. menentukan kekuatan argumen atau pernyataan. Beyer mencatat bahwa hal-hal ini bukanlah urutan tahap-tahap melainkan daftar kemungkinan cara yang dapat digunakan siswa untuk mendekati informasi guna mengevaluasi apakah hal itu benar atau masuk akal atau tidak (Slavin, 2009). Rath et al. (1966) menyatakan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan berpikir kritis adalah interaksi antara pengajar dan siswa. Peserta didik memerlukan suasana akademik yang memberikan kebebasan dan rasa aman untuk mengekspresikan pendapat dan keputusannya selama berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu komponen berpikir kritis yang perlu dikembangkan adalah ketrampilan intelektual. Ketrampilan intelektual merupakan seperangkat ketrampilan yang mengatur proses yang terjadi dalam benak seseorang. Berbagai jenis ketrampilan dapat dimasukkan sebagai ketrampilan intelektual yang menjadi kompetensi yang akan dicapai pada pogram pengajaran. Ketrampilan tersebut perlu diidentifikasi untuk dimasukkan baik sebagai kompetensi yang ingin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
dicapai maupun menjadi pertimbangan dalam menentukan proses pengajaran (Sudaryanto, 2010). C. Konstruktivisme Metode PQ4R
merupakan
rangkaian
inovasi dari pendekatan
konstruktivisme dalam belajar. Siswa diminta untuk mengeksplorasi kemampuannya membuat struktur berpikir sebelum membaca dengan menyusun pertanyaan-pertanyaan yang menjadi acuan bagi siswa untuk menggali informasi yang dibutuhkan dari teks bacaan. Kemudian siswa secara mandiri membaca teks dan mencari jawaban dari pertanyaan yang telah dibuatnya. Kontruktivisme merupakan landasan berpikir pembelajaran kontekstual yang menyatakan bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks terbatas (sempit). Teori konstruktivisme
adalah
ide
dimana
siswa
harus
menemukan
dan
menstransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain dan apabila dikehendaki, informasi itu menjadi milik mereka (Kunandar, 2007). Implikasi dari teori konstruktivisme terhadap proses pembelajaran adalah sebagai berikut (Hanafiah, 2009); 1. pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik, jika peserta didik tidak diberi kesempatan untuk menyelesaikan
masalah dengan tingkat
pengetahuan yang dimilikinya; 2. pada akhir proses pembelajaran, peserta didik memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda sesuai dengan kemampuannya; 3. untuk mengambil keputusan (menilai), peserta didik harus bekerja sama dengan peserta didik lainnya;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
4. guru harus mengakui bahwa peserta didik membentuk dan menstruktur pengetahuannya berdasarkan modalitas belajar yang dimilikinya, seperti bahasa, matematika, musik dan lain-lain. D. Strategi Elaborasi Kata strategi berarti cara dan seni menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu. Penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangat perlu karena untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai secara optimal, dengan kata lain pembelajaran tidak berlangsung efektif dan efisien. Maka dari itu dalam dunia pendidikan terdapat strategi pembelajaran yang berarti cara dan seni untuk menggunakan semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan siswa (Wena, 2009).
Gambar 2.1 Bangan Hubungan Strategi/Metode dengan Kompetesi/Hasil Belajar, Materi/Bahan dan Interaksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Salah satu strategi pembelajaran yang membantu dalam menata dan mengorganisasikan isi pembelajaran yaitu strategi eraborasi. Strategi elaborasi dikategorikan sebagai strategi pengorganisasian isi pembelajaran tingkat makro. Teori elaborasi mendeskripsikan cara-cara pengorganisasian isi pembelajaran dengan mengikuti urutan umum ke rinci. Pengurutan isi pembelajaran dari yang bersifat umum kerinci dilakukan dengan; 1. menampilkan epitome (studi yang dipelajari); 2. mengelaborasi bagian-bagian yang ada dalam epitome secara lebih rinci. Secara umum prinsip-prinsip yang mendasari model elaborasi adalah sebagai berikut (Degeng, 1989 dalam Wena, 2009); 1. prinsip pertama adalah penyajian kerangka isi. Dalam teori elaborasi, penyajian kerangka isi ditempatkan pada fase yang paling awal dari keseluruhan proses pembelajaran; 2. prinsip kedua berkaitan dengan tahapan dalam melakukan elaborasi isi pembelajaran. Elaborasi tahap pertama akan mengelaborasi bagian-bagian yang tercakup dalam elaborasi tahap pertama dan begitu seterusnya; 3. prinsip ketiga berkaitan dengan penekanan bahwa bagian yang terpentinglah yang harus disajikan pertama kali. Guna menentukan penting atau tidaknya suatu bagian ditentukan oleh sumbangannya untuk memahami keseluruhan isi bidang studi; 4. prinsip keempat berkaitan dengan tingkat kedalaman dan keluasan elaborasi. Setiap elaborasi hendaknya dilakukan cukup singkat agar konstruk (fakta, konsep, prinsip, atau prosedur) dapat diterima dengan baik oleh siswa. Namun demikian, elaborasi juga perlu dilakukan dengan cukup panjang agar tingkat kedalaman dan keluasan elaborasi memadai;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
5. prinsip kelima berhubungan dengan penyajian pensintesis. Penyajian pensintesis dilakukan secara bertahap, yaitu setelah setiap kali melakukan elaborasi, secara khusus dimaksudkan untuk menunjukkan hubungan diantara konstruk-konstruk yang lebih rinci yang baru diajarkan, dan untuk menunjukkan konteks elaborasi dalam epitome; 6. prinsip keenam berhubungan dengan penyajian jenis pensintesis. Pensintesis yang fungsinya sebagai pengait satuan-satuan konsep, prosedur, atau prinsip hendaknya disesuaikan dengan tipe isi bidang studi; 7. prinsip ketujuh, pemberian rangkuman. Rangkuman yang dimaksudkan untuk mengadakan tinjauan ulang mengenai isi bidang studi yang sudah dipelajari, dan hendaknya diberikan sebelum penyajian pensintesis. E. Metode PQ4R Metode PQ4R
merupakan
rangkaian
inovasi dari pendekatan
konstruktivisme dalam belajar. Siswa diminta untuk mengeksplorasi kemampuannya membuat struktur berpikir sebelum membaca dengan menyusun pertanyaan-pertanyaan yang menjadi acuan bagi siswa untuk menggali informasi yang dibutuhkan dari teks bacaan. Kemudian siswa secara mandiri membaca teks sambil mencari jawaban dari pertanyaan yang telah dibuatnya (Novriansyah, 2009). Metode PQ4R digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. P merupakan singkatan dari preview (membaca selintas dengan cepat), Q merupakan singkatan dari questioning (bertanya), 4R singkatan dari read, reflecty, recite, dan review. Melakukan preview dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebelum membaca mengaktifkan pengetahuan awal dan mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru dengan apa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
yang telah diketahui. Mempelajari judul-judul atau topik-topik utama membantu pembaca sadar akan organisasi bahan-bahan baru tersebut dengan apa yang diketahui. Mempelajari judul-judul atau topik-topik utama membantu pembaca sadar akan organisasi bahan-bahan baru tersebut, sehingga memudahkan perpindahannya dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Resitasi informasi dasar, khususnya bila disertai dengan beberapa bentuk elaborasi, kemungkinan sekali akan memperkaya pengkodean (Trianto, 2009). Preview adalah mensurvei materi pelajaran secara cepat untuk mendapatkan suatu ide tentang pengorganisasian umum dan topik-topik dan sub topik utama. Question adalah pengajuan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang dipelajari pada saat membaca. Pertanyaan-pertanyaan yang diawali dengan kata “apa, siapa, mengapa, bagaimana, dan dimana.” Read adalah membaca materi sambil menjawab pertanyaan yang diajukan. Reflect adalah refleksi materi, mencoba memahami informasi dengan cara; 1. menghubungkan informasi itu dengan hal-hal yang telah diketahui; 2. mengaitkan sub topik-sub topik di dalam teks dengan konsep-konsep atau prinsip-prinsip utama; 3. mencoba untuk memecahkan kontradiksi di dalam informasi yang disajikan; 4. mencoba untuk menggunakan materi itu untuk memecahkan masalahmasalah yang disimulasikan dari materi tersebut. Recite adalah latihan mengingat-ingat informasi dengan menyatakan butir-butir penting dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditimbulkan. Review adalah menginggat kembali secara aktif materi dengan memusatkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
pada pertanyaan-pertanyaan dan membaca ulang materi dengan berbagai sumber yang relevan (Hamzah, 2011). Tabel 2.2 Langkah-langkah Pemodelan Pembelajaran dengan Penerapan Metode PQ4R (Trianto, 2009)
LangkahTingkah Laku Guru
Aktivitas Siswa
langkah Langkah-1 preview
a. Memberikan
bahan
bacaan Membaca selintas dengan
kepada siswa untuk dibaca. b. Menginformasikan
cepat untuk menemukan
kepada ide pokok dan tujuan
siswa bagaimana menemukan pembelajaran yang hendak ide pokok/tujuan pembelajaran dicapai. yang hendak dicapai. Langkah ke-2 a. Menginformasikan question
kepada a. Memperhatikan
siswa agar memerhatikan makna dari bacaan. b. Memberikan tugas kepada siswa
penjelasan guru. b. Membuat
pertanyaan
yang dari bacaan.
untuk membuat pertanyaan dari ide pokok yang ditemukan dengan menggunakan kata-kata apa, mengapa, siapa, dan bagaimana. Langkah ke-3 Memberikan tugas kepada siswa
Membaca secara aktif
read
untuk membaca dan
sambil memberikan
menanggapi/menjawab pertanyaan
tanggapan terhadap apa
yang telah disusun sebelumnya.
yang telah dibaca dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
LangkahTingkah Laku Guru
Aktivitas Siswa
langkah menjawab pertanyaan yang dibuat. Langkah ke-4 Menstimulasikan/menginformasika reflect
Siswa mencoba
n materi yang ada pada bahan memecahkan masalah dari bacaan.
informasi yang diberikan oleh guru dengan pengetahuan yang telah diketahui melalui bahan bacaan.
Langkah ke-5 Meminta siswa membuat inti sari a. Melihat catatan-catatan recite
dari seluruh pembahasan pelajaran
yang telah dibuat
yang dipelajari hari ini.
sebelumnya. b. Membuat inti sari dari seluruh pembahasan.
Langkah ke-6 review
a. Menugaskan siswa membaca a. Membaca inti sari yang dibuatnya dari
inti
telah dibuatnya.
rincian ide pokok yang ada b. Membaca dalam benaknya. b. Meminta
siswa
membaca
kembali bahan bacaan, masih
belum
jawabannya.
yakin
jika
dengan
yang
kembali
bahan
bacaan
masih
belum
yakin
akan
jawaban
yang
telah dibuatnya.
jika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Berdasarkan kajian di atas model pembelajaran dengan metode PQ4R memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu sebagai berikut (Ali, 2009) : 1. Kelebihan a. Sangat tepat untuk pengajaran pengetahuan yang bersifat deklaratif berupa konsep-konsep, definisi, kaidah-kaidah, dan pengetahuan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. b. Dapat membantu siswa yang daya ingatannya lemah untuk menghafal konsep-konsep pelajaran. c. Mudah diterapkan pada semua jenjang pendidikan. d. Mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan proses bertanya dan mengkomunikasikan pengetahuannya. e. Dapat menjangkau materi pelajaran dalam cakupan yang luas. 2. Kelemahan a. Tidak tepat diterapkan pada pengajaran pengetahuan yang bersifat prosedural seperti pengetahuan keterampilan. b. Sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku siswa (buku paket) tidak tersedia di sekolah. c. Tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan jumlah yang terlalu besar karena bimbingan guru tidak maksimal terutama dalam merumuskan pertanyaan. F. Hasil Penelitian dengan Metode PQ4R yang Relevan Metode
PQ4R
merupakan
metode
belajar
yang
telah
lama
dikembangkan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan beberapa penelitian yang pernah dilakukan seperti penelitian yang pernah dilakukan Ross dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Divesta (1976) serta Dansereau (1985) diketahui bahwa pembelajaran dengan penggunaan strategi elaborasi melalui metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review), memperlihatkan pembelajaran sebagai proses penambahan rincian pada skema yang telah ada di otak untuk membuat informasi baru agar mudah diingat atau dipelajari, sehingga pembelajaran akan menjadi lebih bermakna. Selain hasil penelitian di atas Ahmad Sulhan salah satu dosen tetap Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram, melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Strategi Elaborasi Melalui Metode PQ4R Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas VII SMP Negeri 15 Mataram”. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Strategi Elaborasi melalui Metode PQ4R,
untuk mengetahui apakah subyek mengalami
peningkatan prestasi belajar terutama peningkatan pada fokus yang harus dicapai. Penelitian ini dilakukan sebanyak tiga siklus dimana hasilnya ialah sebagai berikut (Sulhan, 2006): 1. Siklus I Hasil
tes
tindakan
1
menunjukkan:
(1)
delapan
subyek
berkemampuan tinggi mengalami peningkatan dengan kisaran 86-95; (2) delapan subyek berkemampuan sedang mengalami peningkatan dengan kisaran 75-85; dan (3) empat subyek berkemampuan rendah mengalami peningkatan dengan kisaran 54-68. Berdasarkan hasil tes tindakan 1 di atas, dapat diidentifikasi peningkatan prestasi belajar subyek terutama pada fokus peningkatan yang harus dicapai subyek sebagaimana yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi terhadap tes prasyarat. Bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
terdapat peningkatan skor rata-rata subyek dari 71,75 pada tes prasyarat, meningkat menjadi 79,99 pada tes tindakan 1. Semua subyek mengalami peningkatan pada tindakan 1 dari kisaran peningkatan 2 hingga 20 poin, kecuali hanya 1 subyek (DACN) yang tidak mengalami peningkatan sama sekali. 2. Siklus II Berdasarkan hasil tes tindakan 2 di atas, dapat diidentifikasi bahwa peningkatan prestasi belajar subyek terutama pada fokus peningkatan yang harus dicapai subyek sebagaimana yang telah ditetapkan. Bahwa skor ratarata subyek dari 79,99 pada tes tindakan1, meningkat menjadi 83,15 pada tes tindakan 2. Semua subyek mengalami peningkatan pada tindakan 2 dari kisaran peningkatan 1 hingga 11 poin, kecuali 1 subyek (DW) yang tidak mengalami peningkatan. 3. Siklus III Setelah pemberian tindakan 3, maka diberikan tes tindakan 3 untuk mengetahui subyek mencapai peningkatan prestasi belajar terutama pada fokus peningkatan yang telah ditetapkan, yaitu: (1) lima belas subyek berkemampuan tinggi mengalami peningkatan dengan kisaran 86-97; (2) lima subyek berkemampuan sedang mengalami peningkatan dengan kisaran 72-82 ; dan (3) tidak terdapat subyek yang berkemampuan rendah. Berdasarkan hasil tes tindakan 3 di atas, dapat diidentifikasi bahwa peningkatan prestasi belajar subyek terutama pada fokus peningkatan yang harus dicapai subyek sebagaimana yang telah ditetapkan. Bahwa skor ratarata subyek dari 83,15 pada tes tindakan 2, meningkat menjadi 87,2 pada tes tindakan 3. Semua subyek mengalami peningkatan pada tindakan 3 dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kisaran peningkatan 1 hingga 9 poin. peningkatan
prestasi
belajar
28
Semua subyek mengalami
Pendidikan
Agama
Islam
dengan
menggunakan Strategi Elaborasi melalui Metode PQ4R pada siklus ini dengan skor rata-rata 87,2 (berkemampuan tinggi). Maka diputuskan pemberian tindakan tidak dilanjutkan ke tindakan berikutnya. Berdasarkan analisis dan refleksi terhadap hasil tes prasyarat, tindakan 1, tindakan 2, dan tindakan 3, dapat disimpulkan bahwa: skor rata-rata subyek mengalami peningkatan yang berarti, mulai dari 71,75 (kategori kemampuan sedang) pada kemampuan prasyarat, meningkat menjadi 79,99 (berprestasi sedang) pada tindakan 1, meningkat lagi menjadi 83,15 (berprestasi sedang) pada tindakan 2, dan meningkat lagi menjadi 87,2 (berprestasi tinggi) pada tindakan 3. Hal ini berarti bahwa setelah tindakan 3, semua subyek (tanpa terkecuali) mengalami peningkatan
prestasi
belajar
Pendidikan
Agama
Islam
dengan
menggunakan Strategi Elaborasi melalui Metode PQ4R dengan skor ratarata 87,2 (berkemampuan tinggi). G. Materi Sistem Pencernaan Manusia Karakteristik dari materi sistem pencernaan manusia ialah sebagai berikut: 1. Standar Kompetensi
: 1.
Memahami
berbagai
sistem
dalam
kehidupan manusia. 2. Kompetensi Dasar
: 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia kesehatan.
dan
hubungannya
dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Indikator a. Kognitif
29
: :
1) Kognitif Produk a) Mengklasifikasikan dan menjelaskan makanan berdasarkan fungsinya. b) Mendeskripsikan proses pencernaan dalam tubuh manusia. c) Menjelaskan kaitan hubungan antara kerusakan organ pencernaan dengan penyakit yang diakibatkan. 2) Kognitif Proses a) Mendiskusikan penyusunan pertanyaan terkait sistem pencernaan. b) Mengidentifikasi jawaban yang tepat atas pertanyaan yang telah disusun. c) Mengkomunikasikan
informasi
yang dicari terkait
sistem
pencernaan. b. Afektif
:
1) Afektif Karakter a) Keseriusan
dalam
berdiskusi,
menyusun,
dan
menjawab
pertanyaan. b) Kemandirian dalam menyusun pertanyaan dan mencari informasi belajar terkait sistem pencernaan. 2) Afektif Sosial a) Menghargai dalam memberikan pendapat, pertanyaan, dan berdiskusi. b) Bekerja sama dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
c) Terbuka pada satu dengan lainnya dalam memberikan pertanyaan dan jawaban. c. Psikomotorik 1) Aktif dalam mengajukan pertanyaan tertulis dan lisan. 2) Aktif dalam mengobservasi bacaan terkait sistem pencernaan. 3) Aktif dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun. 4) Aktif dalam melakukan refleksi mandiri dan terbimbing. 5) Aktif dalam menyusun kesimpulan belajar. 6) Aktif dalam diskusi kelompok. 4. Tujuan
:
a. Kognitif
:
1) Kognitif Produk a) Siswa mampu mengklasifikasikan dan menjelaskan makanan berdasarkan fungsinya. b) Siswa mampu mendeskripsikan proses pencernaan dalam tubuh manusia. c) Siswa mampu menjelaskan kaitan hubungan antara kerusakan organ pencernaan dengan penyakit yang diakibatkan. 2) Kognitif Proses a) Melalui diskusi yang dirancang guru siswa mampu menyusun pertanyaan terkait sistem pencernaan. b) Melalui sumber belajar seperti buku dan LKS siswa mampu mengidentifikasi jawaban yang tepat atas pertanyaan yang telah disusun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
c) Melalui kelompok siswa mampu mencari sumber informasi tertulis terkait sistem pencernaan dan mengkomunikasikannya. b. Afektif
:
1) Afektif Karakter a) Siswa mampu serius dalam berdiskusi, menyusun, dan menjawab pertanyaan. b) Siswa mampu mandiri dalam menyusun pertanyaan dan mencari informasi belajar terkait sistem pencernaan Siswa mampu bekerja sama dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas. 2) Afektif Sosial a) Siswa
mampu
menghargai
dalam
memberikan
pendapat,
pertanyaan, dan berdiskusi. b) Siswa mampu bekerja sama dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas. c) Siswa mampu terbuka pada satu dengan lainnya dalam memberikan pertanyaan dan jawaban. c. Psikomotorik 1) Siswa mampu aktif dalam mengajukan pertanyaan tertulis dan lisan. 2) Siswa mampu aktif dalam mengobservasi bacaan terkait sistem pencernaan. 3) Siswa mampu aktif dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun. 4) Siswa mampu aktif dalam melakukan refleksi mandiri dan terbimbing. 5) Siswa mampu aktif dalam menyusun kesimpulan belajar. 6) Siswa mampu aktif dalam diskusi kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
5. Materi sistem pencernaan Materi sistem pencernaan manusia dikelompokkan dalam tiga subbab yaitu: a. Makanan dan fungsinya b. Organ-organ pencernaan c. Gangguan pada sistem pencernaan Pada dasarnya sistem pencernaan merupakan proses yang melibatkan perubahan struktur makanan dari yang berukuran besar dan kompleks menjadi suatu unsur yang lebih sederhana dan berukuran kecil sehingga dapat difungsikan oleh sel dalam tubuh untuk melakukan metabolisme tubuh. Berdasarkan proses ini maka seperti subbab di atas dapat dikatakan bahwa pencernaan melibatkan suatu komponen besar yang dikenal sebagai makanan. Berdasarkan fungsinya makanan dapat dibagi menjadi makanan yang berkarbohidrat, berlemak, berprotein, dan bervitamin-bermineral. Makanan yang berkarbohidrat memiliki fungsi utama sebagai sumber energi utama, makanan yang berlemak berfungsi sebagai sumber energi sampai penyusun membran sel, protein berperan dalam membangun sel dalam tubuh, vitamin berperan dalam membantu kelancaran proses-proses di dalam tubuh, dan mineral berperan dalam pembentukan struktur tubuh (Karim, 2008). Makanan yang telah diketahui fungsinya ini kemudian dicerna dalam sistem organ tubuh manusia yang dikenal dengan sistem pencernaan. Sistem pencernaan meliputi beberapa organ pencernaan seperti (Campbell, 2007);
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
a. mulut, yang berperan sebagai organ pertama pencernaan dalam membantu proses pencernaan secara kimiawi dan mekanik; b. kerongkongan,
berfungsi
sebagai
saluran
pencernaan
yang
menghubungkan mulut dan lambung. Organ ini mengalami gerakkan peristaltik untuk mendorong makanan (bolus) ke lambung; c. lambung, bolus atau makanan yang telah halus ini kemudian mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi yang melibatkan berbagai enzim dalam mengubah makanan yang mengandung protein dan lemak menjadi bagian yang lebih sederhana; d. usus halus, merupakan tempat dimana sari-sari makanan mulai diserap tubuh untuk memperoleh manfaat dari makanan tersebut; e. usus besar, merupakan organ yang berperan dalam mengatur penyerapan air pada feses (hasil akhir pencernaan) disini juga terdapat bakteri E.coli yang berperan dalam membusukan feses sehingga feses yang dihasilkan lebih mudah dikeluarkan; f. rektum, merupakan organ pembuangan terakhir; g. kelenjar pencernaan lain meliputi pankreas yang berperan dalam menghasilkan enzim pencernaan dan hati berperan dalam menghasilkan cairan empedu yang mengandung garam empedu (berperan sebagai deterjen dalam membantu pencernaan dan penyerapan lemak) dan pigmen (bilirubin dan biliverdin) yang dikeluarkan bersama feses. Melalui organ-organ tersebut di atas makanan dicerna, diserap tubuh dan menghasilkan energi. Dalam menjalankan tugasnya sistem organ pencernaan dapat mengalami kerusakan yang mengakibatkan timbulnya rasa sakit pada organ tubuh. Rasa sakit ini dapat terjadi karena kesalahan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
manusia dalam menjaga kesehatan organ pencernaan maupun karena ketidaksengajaan seperti keracunan. Penyakit-penyakit dalam sistem pencernaan ialah sebagai berikut (Krisno, 2008); a. maag merupakan penyakit yang menyerang organ pencernaan, yaitu lambung. Produksi asam lambung berlebih disertai keluarnya gas pada reaksi pencernaan menyebabkan rasa mual, perih, dan kembung. Maag dipicu oleh pola makan yang kurang teratur, faktor keturunan, dan faktor psikologis; b. diare disebabkan oleh bakteri yang menyerang saluran cerna. Bakteri tersebut menyebabkan perdarahan pada saluran cerna disertai feses yang cair; c. muntaber disebabkan oleh kuman patogen, misalnya Vibrio cholerae. Kuman tersebut menimbulkan muntah serta berak yang berlebih dan tidak teratur. Feses yang cair disebabkan oleh sistem penyerapan air pada usus besar kurang sempurna akibat infeksi, sehingga air ikut keluar bersama feses; d. kholik usus, pada kondisi tertentu usus dapat mengalami kejang, akibatnya perut terasa mulas sekali dan kejang. Sering pula terjadi pada bayi. Penyebabnya beragam, ada yang disebabkan karena menangis tiada henti, faktor keturunan, dan hawa dingin yang menyengat; e. konstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana seorang manusia mengalami pengerasan tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat pada penderitanya. Konstipasi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
cukup hebat disebut juga dengan obstipasi yang cukup parah dapat menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi penderitanya. Adapun penyakit yang terkait dengan pola makan antara lain sebagai berikut (Krisno, 2008); a. asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Tubuh menyediakan 85% senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15%. Asam urat merupakan hasil metabolisme makanan yang mengandung purin, contohnya emping, kacang-kacangan, jeroan, ikan, kopi, dan cokelat. Pencegahannya adalah dengan diet rendah purin; b. hiperkolesterolemia berarti kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah. Hiperkolesterolemia dapat diatasi dengan diet rendah kolesterol. Kolesterol banyak terdapat pada daging, ikan, telur, dan jeroan. H. Kerangka Berpikir Hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem pencernaan dapat ditingkatkan dengan bantuan strategi elaborasi melalui metode PQ4R. Penerapan strategi elaborasi melalui metode PQ4R sesuai pada materi sistem pencernaan dikarenakan standar kompetensi yang ingin dicapai pada pembahasan materi ini adalah “Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia” sedangkan, kompetensi dasar yang diharapkan dari pengajaran materi ini ialah “Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
kesehatan”. Berdasarkan SK dan KD yang dituntut pada materi ini dapat disimpulkan materi sistem pencernaan merupakan materi yang bersifat deklaratif yang berupa konsep-konsep, definisi, dan pengetahuan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk melengkapi dan meningkatkan pemahaman dari materi sistem pencernaan dibutuhkan peningkatan kemampuan daya ingat siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan yang jarang membaca dan bertanya. Berdasarkan kesamaan antara tuntutan yang diharapkan dalam pembelajaran pada materi sistem pencernaan untuk kelas VIII dengan kelebihan dari penerapan metode PQ4R dapat maka metode PQ4R cocok untuk diterapkan dalam membantu siswa-siswi kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan untuk belajar. I.
Hipotesis Metode PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa Kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem pencernaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian berdasarkan fungsinya yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Partisipan, dimana peneliti akan terlibat dalam penelitian sejak awal. Peneliti mendiagnosis keadaan dan melihat kesenjangan antara keadaan nyata dengan keadaan yang diinginkan, kemudian peneliti akan merumuskan rencana tindakan dan melibatkan diri secara penuh dalam melaksanakan rencana tersebut. Peneliti juga akan memantau dan melaporkan hasil penelitiannya. B. Setting Penelitian 1. Sampel penelitian Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII B yang mempunyai jumlah siswa 37 anak yang terdiri dari 24 siswa putra dan 13 siswa putri. Dimana kelas VIII B ini memiliki karakteristik; a. siswa yang memiliki nilai keaktifan rata-rata cukup baik; b. memiliki tingkat ketertarikan terhadap kegiatan untuk membaca mengenai materi IPA-Biologi yang rendah berdasarkan hasil analisis angket observasi yang menunjukkan alasan “kesenangan siswa-siswi terhadap Biologi karena bacaan Biologi menarik” hanya mencapai 9 % dan ini merupakan data yang berasal dari kelas VII B (sebanyak 6 siswa);
37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
c. berdasarkan taraf intensitas membaca materi biologi siswa-siswi Kelas VII SMP Kanisius Kalasan memiliki keaktifan membaca yang baik karena tingkat sering membaca mencapai 53%, walaupun tingkat sangat sering hanya 0%. Tingkat membaca terendah (Pernah tapi jarang) terdapat pada kelas VII B dengan total 17 orang dan “sering” 9 orang; d. memiliki tingkat intensitas bertanya yang kurang, hal ini tampak dari tingkat intensitas sering bertanya mencapai 73% dan 3% dari data ini berasal dari siswa-siswi kelas VII B. 2. Tempat dan waktu penelitian a. Tempat Penelitian SMP Kanisius Kalasan, Sleman, Yogyakarta b. Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian berlangsung selama 5 bulan dengan rincian sebagai berikut; - terdiri dari satu bulan (1 April 2012-30 April 2012) untuk penentuan tempat observasi, komunikasi dengan guru pengampu pelajaran Biologi, dan pengiriman surat observasi; - dua minggu untuk observasi kelas dan observasi tertulis (tanggal 21 Mei 2012- 4 Juni 2012); - dua minggu untuk penelitian tindakan kelas (17 September 2012-1 Oktober 2012). C. Desain Penelitian Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas gabungan Sanford dan Kemmis yang dikembangkan oleh Direktorat Ditjen Dikti Depdiknas. Sehingga diperoleh batasan penelitian tindakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang siklis dan bersifat reflektif mandiri, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi Depdiknas (Taniredja, 2010). Berdasarkan siklus di bawah ini dapat dikatakan bahwa model Sanford dan Kemmis terdiri atas tindakan berulang yang dimulai dari perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), melakukan refleksi (reflection), dan seterusnya sampai mencapai kualitas pembelajaran yang diinginkan.
Gambar 3.1 Model Gabungan Sanford dan Kemmis Adaptasi Depdiknas, 1999
Pada penelitian ini pelaksanaan model Sanford dan Kemmis dilaksanakan dengan cara: 1. Siklus I: a. Perencanaan tindakan Pada awal penelitian ini dilakukan observasi secara tertulis, observasi kelas, dan juga wawancara pada guru mata pelajaran untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
memperoleh informasi rinci mengenai permasalahan pada pelajaran Biologi (IPA) pada SMP Kanisius Kalasan. Setelah menemukan permasalahan pada pembelajaran Biologi (IPA), maka disusun sebuah pemecahan masalah yang memanfaatkan suatu metode dalam mengajar, dalam hal ini metode PQ4R. Setelah itu tahap perencanaan akhir meliputi menyusun silabus, RPP, materi terkait, rancangan kegiatan pembelajaran, instrument pembelajaran, instrument penilaian, soal, dan rubrik penilaian. b. Penerapan tindakan Proses penerapan tindakan meliputi; - penjelasan guru mengenai metode PQ4R dan bagaimana pelaksanaan metode PQ4R; - pemberian pre-test; - pemaparan materi pencernaan secara umum dan materi makanan dan fungsinya (tahap preview); - pengelompokkan siswa yang terdiri atas 5 sampai 6 siswa dan siswa diminta untuk membaca dan membuat pertanyaan (tahap reading dan tahap questioning); - pembagian LKS 1; - pengarahan mengambil kesimpulan dan refleksi I(tahap recite dan reflect); - diskusi pertanyaan-jawaban pada pertemuan I (LKS I) (tahap review); - pengarahan mengambil kesimpulan dan refleksi II; - pembagian LKS 2 sebagai tugas rumah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
c. Observasi dan evaluasi Observasi meliputi pengamatan proses pembelajaran yang akan mengacu pada taraf keberhasilan penggunaan metode dan perbaikan pelaksanaan metode pembelajaran yang diterapkan pada tindakan siklus II. Tahap evaluasi meliputi hasil sintesis dari lembar observasi pembelajaran dari observer dan juga perbaikan dalam kegiatan belajar yang dilakukan. d. Refleksi Refleksi dilakukan setelah dilakukan pengamatan kegiatan proses belajar mengajar pada setiap pertemuan. Refleksi berkaitan hasil observasi dan juga hasil evaluasi yang telah dilakukan. 2. Siklus II a. Perencanaan tindakan Perencanaan tindakan merupakan hasil kesimpulan dari hasil evaluasi
dan
merupakan
perencanaan
perbaikan
pelaksanaan
pembelajaran. Setelah itu tahap perencanaan akhir meliputi penyusunan RPP, materi terkait, rancangan kegiatan pembelajaran,
instrument
pembelajaran, instrument penilaian, soal, dan rubrik penilaian. b. Penerapan tindakan Meliputi beberapa hal seperti di bawah ini; - salah satu siswa diminta untuk membaca secara ringkas materi terkait pencernaan pada siklus I dan organ pencernaan (tahap preview); - siswa diminta untuk membaca materi organ pencernaan dan penyakitnya secara cepat (tahap reading);
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
- siswa secara mandiri menulis 3 pertanyaan dan menjawab pertanyaan tersebut- pengerjaan LKS II (tahap questioning); - siswa kemudian berkelompok setelah itu membaca LKS 3 yang berisi tugas rumah untuk mencari satu jenis penyakit pencernaan yang menarik untuk mereka; - pada pertemuan kedua dari siklus kedua siswa diminta untuk mendikusikan tugas rumah mereka; - siswa diminta untuk mencari informasi di internet terkait sistem pencernaan dan siswa diminta untuk merefleksikan bacaan tersebut dengan menuliskan pertanyaan dan jawaban atas bacaan yang disusun (tahap reflect); - siswa diminta untuk membuat inti sari pembelajaran (tahap recite); - siswa diminta untuk membaca ulang apa yang telah menjadi inti sari pembelajaran pada siklus II (tahap review). c. Observasi dan evaluasi Observasi meliputi pengamatan proses pembelajaran yang akan mengacu pada taraf keberhasilan penggunaan metode dan perbaikan pelaksanaan metode pembelajaran yang akan menjadi saran pada penelitian ini. Saran akan berfungsi pada tindakan penelitian selanjutnya yang menggunakan metode yang sama. Evaluasi berupa hasil sintesis lembar observasi dan analisis dari hasil kegiatan belajar. d. Refleksi Refleksi pada siklus II terkait proses belajar-mengajar yang berlangsung dan berfungsi dalam mengetahui kelebihan dan kelemahan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
dalam pelaksanaan metode PQ4R dengan variasi mengajar yang berbeda. D. Teknik Pengumpulan data 1. Pengumpulan data a. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini meliputi siswa dan guru pada saat pembelajaran dan setelah proses pembelajaran. Sumber data dari siswa yaitu berupa nilai pre-test dan post-test, hasil belajar (penilaian kognitif dan kekritisan), LKS sebagai penilaian kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyusun soal yang dibuat secara pribadi, lembar observasi untuk mengetahui perkembangan afektif dan psikomotorik siswa-siswi secara klasikal, dan angket penilaian metode PQ4R terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis. b. Jenis Data Jenis data dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan data kualitatif
berupa
penilaian
aktivitas
siswa
pada
saat
proses
pembelajaran dan kuantitatif hasil pre-test, post-test, penilaian hasil belajar kelompok dan mandiri (LKS), lembar observasi, dan lembar angket penilaian metode PQ4R terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis. 2. Cara pengambilan data Pada penelitian tindakan kelas ini cara pengambilan data yang digunakan adalah: a. Hasil belajar domain kognitif Meliputi tes tertulis pre-test dan post-tes.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
b. Hasil belajar domain afektif Pada penelitian ini domain afektif lebih ditekankan pada perkembangan
kerja sama siswa, sikap terbuka siswa dalam
memberikan pertanyaan dan jawaban, dan sikap menghargai pendapat satu dengan lainnya. Penilaian dilakukan berdasarkan hasil penilaian pada lembar observasi. c. Hasil belajar domain psikomotorik Dalam hal ini meliputi aktivitas motorik siswa terutama kemampuan motorik komunikasi siswa. Meliputi lembar observasi aktivitas siswa secara berkelompok dan pribadi dalam berdiskusi dan bertanya. Penilaian dilakukan berdasarkan hasil penilaian pada lembar observasi. d. Kemampuan berpikir kritis Meliputi penilaian yang diperoleh pada LKS, soal pre-test dan post-test. Pengumpulan hasil analisis soal pre-test dan post-test berperan dalam membantu untuk mengetahui bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa dalam menjawab tiap tipe soal berbeda yang diberikan. Pengumpulan hasil analisis LKS yang berupa pertanyaan dan jawaban yang disusun siswa secara mandiri untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyusun pertanyaan (tipe pertanyaan yang sering diajukan siswa). 3. Cara analisis data Data yang diperoleh dari proses dan hasil pembelajaran dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa angka hasil belajar siswa (meliputi penentuan rata-rata kelas, ketuntasan belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
individual dan ketuntasan belajar secara klasikal dari hasil test). Data kualitatif berupa prosentase hasil observasi dan angket yang dideskripsikan dengan kata-kata. Analisis data pada penelitian ini melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, paparan data dan penyimpulan (Tim peneliti proyek PGSM, 1999 dalam Muslich, 2010). Reduksi data adalah proses penyerderhanaan data yang diperoleh melalui pengamatan dengan cara memilih data sesuai dengan kebutuhan peneliti. Dari pemilihan data tersebut, kemudian dipaparkan lebih sederhana menjadi paparan yang berurutan berupa paparan data dan akhirnya ditarik kesimpulan dalam bentuk pernyataan kalimat yang singkat dan padat, tetapi mengandung pengertian yang luas. Langkah-langkah pengambilan data pada penelitian ini, ialah sebagai berikut: a. Seleksi data Dimaksudkan dapat diperoleh berbagai data yang benar-benar memenuhi syarat untuk dianalisis sehingga kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini nantinya tidak diragukan. Untuk menentukan masing-masing data yang memenuhi syarat; - data yang masuk beridentitas lengkap dan jelas; - data yang diperoleh dikerjakan sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan. b. Pengoreksian data Data yang diperoleh secara berurut dan difokuskan pada aspek; - kemampuan dalam membuat pertanyaan;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
- kemampuan dalam menjawab pertanyaan yang dibuat (secara tertulis); - kemampuan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan (secara lisan); - kemampuan dalam berdiskusi. c. Penilaian data berfungsi untuk mengetahui kualitas proses belajar mengajar secara kuantitatif. d. Penyimpulan data berfungsi dalam membantu pendeskripsian data penelitian secara rinci dan singkat. Analisis data dihitung dengan menggunakan perhitungan sederhana yang dibagi dalam beberapa penilaian, yaitu (Daryanto, 2011): a. LKS, Pre-test dan Post-test Data tentang nilai hasil belajar (kognitif) siswa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Jumlah seluruh benar ×100 Jumlah soal Hasil penelitian dianalisis 3 kali yaitu analisis untuk menghitung Nilai Akhir =
rata-rata kelas, menentukan ketuntasan belajar secara individual dan menentukan ketuntasan belajar secara klasikal. - Menentukan rata-rata kelas Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas pada masing-masing siklus sebagai berikut: X= Keterangan : X
= Nilai rata-rata (mean)
∑X N
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ΣX
= Jumlah nilai seluruh siswa
N
= Banyaknya siswa yang mengikuti test
47
- Menentukan ketuntasan belajar secara individual Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan tiap indikator dan kompetensi dasar dari tes yang diujikan. Rumus yang digunakan deskriptif prosentase
yang
menggambarkan
besarnya tingkat penguasaan materi yaitu: TP =
n × 100% N
Keterangan: TP
= Prosentase penguasaan materi
n
= Skor yang diperoleh responden
N
= Skor maksimal Dalam penelitian ini digunakan standar penguasaan 70%
artinya siswa yang tingkat penguasaan materinya kurang dari 70% dikatakan belum tuntas. - Menentukan ketuntasan belajar secara klasikal Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebagai berikut: P=
∑
x 100%
Keterangan: P
= Nilai ketuntasan belajar
Σn1
= Jumlah siswa tuntas belajar secara klasikal
n
= Jumlah total siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
b. Menentukan kekritisan siswa Tingkat kekritisan siswa dihitung dengan rumus: Nk =
Jumlah Soal Betul x Nilai Tipe Soal Total Nilai Tipe Soal
Dengan ketentuan : No 1 2 3 4 5 6
Tipe Soal Ingatan Pemahaman Aplikasi Analisis Sintesis Evaluasi
Lambang Tipe Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Nilai Tipe Soal 10 20 30 40 50 60
Penentuan persentase kekritisan siswa dalam menyusun dan menjawab pertanyaan secara mandiri dihitung dengan ketentuan: %C= Keterangan: C
: tipe soal yang disusun (C1, C2, C3, C4, C5, dan C6)
c. Lembar observasi siswa (Daryanto, 2011) - Lembar observasi berfungsi untuk mengetahui perkembangan aspek afektif dan psikomotorik siswa secara klasikal. Untuk menghitung lembar observasi pengolahan pembelajaran dengan metode PQ4R digunakan rumus berikut: %=
x 100%
dengan, (
X= Σx =
Point +
Skor
)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Keterangan: %
= Persentase lembar observasi
X
= Rerata
Σx = Jumlah rerata nilai pada setiap aspek P1 = Pengamat1 P2 = Pengamat 2 d. Lembar angket siswa Lembar angket siswa dianalisis secara deskriptif berdasarkan persentase yang diperoleh dari penilaian siswa. E. Instrument penelitian 1. Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam PTK ini adalah Silabus, RPP, dan LKS. 2. Instrumen pengumpulan datanya berupa pre-test dan post-test, LKS, lembar observasi perkembangan belajar pada aspek afektif-psikomotorik, dan lembar angket siswa. F. Indikator Pencapaian Variabel Aspek Kognitif
Aspek Afektif
Data Nilai pre-test post-test.
Indikator Pencapaian dan - 50% anak memperoleh nilai di atas 70 pada siklus I. - 60% anak memperoleh nilai di atas 70 pada siklus II. Lembar observasi 70 % rata-rata dari kelas, dengan secara klasikal kategori baik.
Aspek Psikomotorik
Lembar observasi 70 % rata-rata dari kelas dengan secara klasikal kategori baik.
Aspek Kekritisan
Pengerjaan pre-test, - 50% anak menperoleh nilai di post-test, dan LKS atas 70 pada siklus I. - 60% anak memperoleh nilai di atas 70 pada siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan Sebelum melakukan tindakan, siswa-siswi kelas VII dan kelas VIII pada tanggal 29 Mei 2012 sampai 4 Juni 2012, diminta untuk mengisi angket terkait penggunaan metode PQ4R dalam belajar. Hasil analisis angket menunjukkan beberapa hal seperti tingkat ketertarikan siswa-siswi terhadap kegiatan membaca (reading) mengenai materi IPA-Biologi masih rendah yaitu mencapai 91% pada kelas VII B. Berdasarkan taraf intensitas membaca materi Biologi, siswa-siswi kelas VII SMP Kanisius Kalasan memiliki keaktifan membaca yang baik karena tingkat sering membaca mencapai 53%, walaupun tingkat sangat sering hanya 0%. Perbedaaan 6% pada tingkat “jarangnya membaca dan sering” menunjukkan siswa memiliki minat yang kurang untuk model belajar dengan membaca. Tingkat membaca terendah (pernah tapi jarang) terdapat pada kelas VII B dengan total 17 orang. Tingkat intensitas bertanya mencapai 73% yang merupakan kategori “siswa-siswi pernah mengajukan pertanyaan namun jarang”. Dari data ini dapat dikatakan siswa-siswi masih kurang aktif dalam mengajukan pertanyaan atas apa yang mereka baca. Terdapat 3% siswa-siswi yang tidak pernah mengajukan pertanyaan yang berasal dari kelas VII B. Dalam proses belajar secara mandiri siswa-siswi Kelas VII B memiliki kecenderungan untuk belajar secara langsung dari guru. Hal ini terbukti dari 50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
hasil pilihan siswa-siswi pada pilihan, “guru sebagai sumber informasi belajar” sebesar 22 orang (untuk kelas VII A; 19 orang, kelas VII C; 17 orang). Sedangkan untuk tingkat materi yang sulit pada pelajaran IPA-Biologi, menurut siswa-siswi kelas VIII yang telah menempuh mata pelajaran Biologi secara penuh ialah materi sistem peredaran darah (25% siswa-i memilih option ini) dan urutan kedua materi tersulit ialah materi sistem pencernaan sebanyak 21%. Ketidak-pahaman akan materi ini dikarenakan materi ini sulit dipahami siswa (62%). Hal ini terbukti dari hasil analisis data yang diperoleh dari 70 siswa-siswi kelas VIII SMP Kanisius Kalasan. Berdasarkan hasil angket tersebut maka penerapan metode PQ4R cocok digunakan sebagai metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan kekritisan siswa-siswi kelas VII B yang akan naik ke kelas VIII B. Pada tanggal 17 September 2012, sebelum dimulai siklus I dilakukan pre-test pada kelas VIII B untuk melihat bagaimana tingkat kognitif dan kekritisan siswa-siswi dalam menjawab suatu pertanyaan. Pre-test diberikan dalam wujud test objektif yang berjumlah 20 soal. Setiap soal memiliki tipe yang berbeda, dan hasil yang diperoleh ialah sebagai berikut: Tabel 4.1 Pencapaian Nilai Kognitif dan Kekritisan Pre-test
No.
Nilai
1 2 3 4 5
diatas 81 70-80 59-69 48-58 dibawah 47
Frekuensi Kognitif (siswa) 2 9 12 7 7
Frekuensi kekritisan (siswa) 6 8 12 6 5
Berdasarkan data tabel di atas, dapat dikatakan bahwa tingkat kognitif siswa berada pada nilai minimal 70 terdapat 29,73% siswa, nilai ini belum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
mencapai ketuntasan minimal 50% (target untuk siklus I) dari kelas dengan KKM 70. Rentang nilai pada hasil pre-test berkisar dari 15-90. Hasil rerata pada kegiatan pre-test yang dilakukan menunjukkan tingkat kognitif siswa yaitu 60,20 sedangkan tingkat kekritisannya 65,66. Untuk tingkat kelulusan yang mencapai standar penguasaan 70% secara individu ialah 11 siswa-siswi yang tuntas dengan rentang nilai 70-90. Tingkat kekritisan siswa-siswi berada pada rentang nilai antara 12,12 sampai dengan 93,75 dimana terdapat satu siswa yang memperoleh nilai kekritisan 12,12 dan satu siswa memperoleh nilai 93,75. Jumlah siswa yang memperoleh nilai 70 sampai dengan 93,75 dan dinyatakan tuntas ialah 37,84% dari kelas, nilai ini belum mencapai ketuntasan minimal 50% dari kelas. Berdasarkan hasil penelitian pratindakan di atas dapat diketahui kemampuan kognitif dan kekritisan siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta secara umum belum mencapai standar indikator keberhasilan 50%. Pencapaian rerata kelas yang diperoleh baik tingkat kognitif dan kekritisan masih rendah (dibawah 70) yaitu hanya 60,20 (kognitif) dan 65,66 (kekritisan). B. Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan siklus I dan siklus II dilaksanakan pada tanggal berikut: Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Tindakan dengan Metode PQ4R
No 1
2
Siklus Siklus I Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Siklus II Pertemuan I Pertemuan II
Hari, Tanggal 17-25 September 2012 Senin, 17 September 2012 Selasa, 18 September 2012 Senin, 24 September 2012 25 September – 1 Oktober 2012 Selasa, 25 September 2012 Senin, 1 Oktober 2012
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
1. Siklus I a. Perencanaan Tindakan Peneliti berperan sekaligus sebagai pengajar yang memberikan bimbingan pembelajaran di kelas, maka sebelum melakukan kegiatan tindakan hal dasar yang disiapkan ialah RPP yang berisi rancangan pembelajaran yang akan berlangsung (RPP tercantum di lampiran). Perencanaan
RPP
meliputi
desain
pembelajaran
yang
akan
berlangsung dan pengalokasian waktu sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Untuk merekam proses pembelajaran yang berlangsung maka dilakukan peminjaman alat-alat digital seperti kamera dan handycame sehingga ini memudahkan dokumentasi proses pada siklus yang dilakukan. Pada siklus ini perencanaan utama ialah penyampaian proses belajar mengajar dengan PQ4R, karena metode ini masih baru bagi siswa-siswi selain itu berdasarkan hasil observasi, kelas siswa-siswi kelas VIII B memiliki kecendrungan tidak suka membaca, mencatat pertanyaan, dan menggali informasi dari buku lain. Hal ini tentunya akan
mempersulit
pelaksanaan
PQ4R
yang
membutuhkan
keterampilan tersebut. Guru merencanakan refleksi ulang pembelajaran yang dilakukan pada siklus I pada tiap pertemuan. Selain refleksi dari guru, siswasiswi juga diminta untuk melakukan refleksi pembelajaran yang dilaksanakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Pemeriksaan kembali lembar observasi yang akan diberikan pada observer. Tujuan pemeriksaan ini untuk menghindari kesalahan penulisan item dan mempermudah kerja observer. b. Penerapan Tindakan Guru melaksanakan RPP yang telah disusun, menjelaskan tujuan pembelajaran,
memberikan
LKS
yang
membantu
dalam
mempermudah pelaksanaan pembelajaran dengan metode PQ4R. Pada tiap awal tindakan guru memberikan preview atas apa yang akan dipelajari dan memberikan motivasi belajar dengan bertanya pada
siswa
sehingga
guru
dapat
mengetahui
perkembangan
pemahaman siswa secara klasikal. Setelah penjelasan umum dari guru dan mengutarakan pendapat mereka dengan bertanya dan menjawab, siswa diminta untuk membaca sekilas buku paket atau LKS IPA yang mereka miliki (tahap preview). Setelah membaca sekilas bacaan, siswa-siswi diminta untuk menutup buku paket atau LKS IPA mereka dan mulai menyusun pertanyaan berdasarkan awalan, “Apa, Dimana, Mengapa, Kapan, Bagaimana” (tahap questioning). Setelah menyusun pertanyaan siswa-siswi dengan batas waktu yang ditentukan berkisar 10-15 menit diminta untuk membaca buku paket dan LKS IPA mereka dan mulai menjawab pertanyaan yang mereka ajukan (tahap reading). Sebagai penunjang aktivitas belajar guru memberikan arahan pada siswa dengan meminta siswa untuk berkelompok (setelah menyelesaikan tugas individu).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Guru memberikan tugas rumah dan meminta siswa untuk mengerjakan tugas tersebut dengan mencari bahan dari sumber lain seperti internet (tahap reflect). Siswa yang berada pada kelompok diminta untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan yang mereka buat dan memilih pertanyaan tersebut sehingga tidak ada yang sama (tahap recite). Sebagai penutup tindakan siklus I siswa diminta untuk merangkum, memberikan kesimpulan pembelajaran, dan refleksi (tahap review). c. Observasi dan Evaluasi Selama tindakan guru dibantu oleh observer. Observer berfungsi dalam membantu mengamati perkembangan hasil belajar pada aspek afektif dan psikomotorik siswa secara klasikal. Selama proses belajar guru mendapati siswa-siswi cukup antusias dalam belajar hanya saja fasilitas untuk belajar kurang mendukung karena siswa hanya memiliki LKS atau buku paket. Selama siklus I guru dan observer mengamati anak-anak memiliki perkembangan hasil belajar dan kekritisan yang baik. Setiap kali guru mengajukan pertanyaan siswa akan menjawab walaupun pada awalnya malu-malu. Bahkan secara garis besar kegiatan preview dilakukan oleh siswa dan guru membimbing dengan memberikan pertanyaan. Sewaktu kegiatan membaca, siswa pada awalnya membaca bahan yang mereka miliki. Namun, pada kegiatan pertemuan ke-II ada sebagian kecil siswa mulai melakukan aktivitas lain sewaktu membaca
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
dan bahkan sewaktu mengerjakan tugas membuat pertanyaan. Untuk mengatasi hal ini guru menegur siswa tersebut secara pribadi. Berdasarkan hasil pengamatan pengerjaan LKS, penyusunan kata-kata pada pertanyaan dan jawaban belum disusun dengan baik dan siswa cenderung lupa memberikan tanda tanya pada pertanyaan. Seperti “Apakah orang yang menderita kekurangan vitamin”, selebihnya penulisan pertanyaan sudah baik dan ada beberapa siswa yang menuliskan pertanyan yang kritis terkait kehidupan sehari-hari, seperti “Apa akibat dari terlalu banyak minum soda bagi pencernaan?”. Pada akhir kegiatan, dilaksanakan tahap review dimana siswa diminta membuat kesimpulan. Dalam membuat kesimpulan siswa masih ada yang menggabungkan kata-kata yang digunakan untuk refleksi dan kesimpulan. Misalnya siswa sering berisi kata-kata, “dapat mengetahui tentang fungsi serta makanan yang baik dicerna”. Siswa-siswi juga memiliki kecendrungan menarik kesimpulan bacaan yang tidak sesuai dan masih umum. Agar dapat mengatasi ini guru memberikan penjelasan singkat terkait pembuatan kesimpulan. Berdasarkan hasil kegiatan belajar keseluruhan yang diperoleh dari sintesis lembar observasi pada siklus I 51% siswa telah menunjukkan perkembangan dalam aspek kognitif (5,5%), afektif (14%), psikomotorik (22,9%), dan kekritisan dalam berpikir (8,6%). Berdasarkan hasil analisis ini dapat dikatakan bahwa hasil belajar dan kekritisan siswa masih rendah dan perlu dilakukan perbaikan pembelajaran. (Perhitungan terdapat di lampiran)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
d. Refleksi Selama tindakan pada siklus I, guru kurang melakukan pengaturan waktu dan pengolahan kelas dengan baik. Hal ini terjadi karena kelas ini termasuk kelas yang cukup besar, sehingga siswasiswi yang telah selesai membaca seringkali melakukan aktivitas lain seperti bermain dan ngobrol akhirnya menyebabkan kelas menjadi ribut. Untuk mengatasi hal ini, guru langsung memberikan pengarahan agar siswa tidak memiliki banyak waktu santai dan guru juga mempertegas waktu membaca siswa yaitu berkisar 10-15 menit. Siswa memiliki kecendrungan mengabaikan tugas rumah yang diberikan. Hal ini terjadi karena siswa memiliki aktivitas yang banyak diluar jam sekolah. Aktivitas ini seperti bermain, bekerja, dan juga kegiatan lainnya. Untuk mengatasi hal ini guru yang telah merancang tugas kelompok dengan menetapkan penegasan pengumpulan tugas dan bagi yang tidak mengumpulkan, maka tidak akan memperoleh nilai.
Hasilnya,
ada
beberapa
kelompok
anak
yang
mulai
mengumpulkan tugas mereka dengan tepat waktu. Pada siklus I hasil belajar dan kekritisan yang diperoleh belum memuaskan karena nilai siswa mengalami penurunan dari pre-test. Hal ini dapat terjadi karena siswa tidak terbiasa dengan metode PQ4R, namun siswa-siswi terbiasa dengan model ceramah dan bermain. Guru mengamati bahwa perkembangan aspek psikomotorik siswa termasuk kategori baik. Hanya saja, siswa masih belum bisa meningkatkan aspek afektifnya dengan baik, maka dari itu guru mencoba beberapa cara agar siswa bisa lebih baik dalam bersikap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
terbuka, bekerja sama, dan menghargai seperti memberikan tugas kelompok hingga menegur siswa secara langsung di kelas. Hasil kegiatan siklus I menunjukkan indikasi proses belajar yang mengalami kemunduran, oleh karena itu dilakukan desain ulang variasi mengajar dalam kelas sehingga siswa dapat lebih termotivasi. e. Rencana Tindakan Ulang Tindakan ulang yang akan dilaksanakan pada siklus II ialah mengurangi intensitas pengerjaan tugas dalam kelompok (siswa berkelompok untuk mengerjakan tugas rumah yang terdiri atas dua siswa), peningkatan tipe soal untuk post-test yang dapat menunjukkan kemampuan penyelesaian soal yang dikerjakan secara kognitif dan untuk melihat tingkat perkembangan kekritisan siswa. 2. Siklus II a. Perencanaan Tindakan Guru memperbaiki rancangan RPP yang telah disusun sehingga proses belajar dalam kelas dapat diperbaiki. Perbaikan proses belajar mencakup mengurangi belajar berkelompok selama di kelas dan untuk tugas rumah diberikan dalam wujud kelompok yang terdiri atas dua siswa. Guru memotivasi siswa dengan memberikan gambar organ pencernaan dan letak enzim pencernaan pada setiap siswa. Guru juga membuatkan rangkuman bacaan yang berisi materi sistem pencernaan secara umum sehingga siswa dapat lebih memahami apa yang telah dipelajari. Untuk melihat keaktifan siswa dalam mem-preview, membaca, me-reflect, me-recite, dan me-review apa yang mereka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
pelajari. Guru menugaskan pada setiap dua siswa untuk mencari informasi bacaan terkait organ pencernaan dan penyakitnya, mereka diminta untuk membuat pertanyaan serta merangkum apa yang mereka pelajari dari bacaan tersebut. b. Penerapan Tindakan Guru melaksanakan RPP yang telah dirancang dan menanyakan tujuan pembelajaran tahap ke-II pada siswa-siswi serta menegaskan kembali metode pembelajaran yang digunakan dalam belajar sehingga siswa dapat memahami bagaimana menempatkan diri dalam kelas. Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pemaparan umum terkait organ pencernaan, proses pencernaan, dan penyakit pada organ pencernaan. Pembahasan ini bersifat ceramah dengan bantuan gambar organ pencernaan yang diedarkan pada setiap siswa. Untuk meningkatkan suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dalam belajar, guru memberikan beberapa pertanyaan pada siswa mengenai bagian-bagian organ pencernaan berdasarkan gambar yang diberikan (tahap preview). Setelah guru memberikan penjelasan secara umum mengenai organ pencernaan, proses pencernaan, dan penyakit pada organ pencernaan, siswa-siswi diminta untuk membaca LKS dan buku paket yang mereka miliki (tahap reading). Selanjutnya, siswa-siswi menyusun pertanyaan baru yang sangat ingin mereka ketahui dan menjawab pertanyaan tersebut dengan mencari di buku yang mereka baca (tahap questioning dan tahap reading). Untuk menghindari pertanyaan yang sama dan persis dengan apa yang tertulis di buku,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
siswa-siswi sewaktu menyusun pertanyaan diminta untuk menutup buku dan LKS IPA. Setelah itu siswa-siswi mencari jawaban dengan membuka buku dan LKS IPA mereka kembali. Tahap reflect dilakukan dengan memberikan tugas pada siswasiswi untuk mengerjakan LKS III yang meminta siswa-siswi untuk mencari bahan dari internet. Setelah penugasan, siswa-siswi dibagikan lembar kesimpulan dan refleksi pelajaran (tahap recite). Rangkuman ini berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh siswa-siswi telah memahami apa yang dipelajari. Guru memberikan pengarahan untuk merangkum pembelajaran dari awal hingga akhir dengan menjelaskan ulang apa yang dipelajari (tahap review). Sebagai tugas akhir, siswa-siswi secara mandiri diminta untuk memberikan pertanyaan terkait bacaan yang diberikan sehingga mereka dapat membayangkan soal seperti apa yang akan dikeluarkan dalam ulangan harian. c. Observasi dan Evaluasi Pada siklus II, siswa-siswi lebih dapat mengontrol diri mereka dalam menjaga ketenangan kelas. Siswa-siswi juga tampak antusias sewaktu diberikan gambar organ pencernaan. Hal ini terlihat sewaktu mereka memperoleh gambar tersebut mereka langsung membuka dan mencari informasi mengenai gambar tersebut. Pembelajaran secara mandiri cukup membantu siswa-siswi membuat pertanyaan dengan baik dan membantu mereka lebih bisa mengutarakan apa yang ingin mereka ketahui.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Penjelasan pengerjaan LKS III yang tidak dipahami dan didengar siswa-siswi cukup mempersulit guru dalam membuka pembelajaran, hal tersebut dapat diatasi karena masih ada siswa-siswi yang mengerjakan tugas dengan baik dan mengumpulkan tugas. Pada tahap ini guru meminta siswa-siswi untuk memberikan simpulan. Salah satu simpulan siswa ialah “saya senang karena dapat mengetahui sistem pencernaan seperti organ pencernaan yang terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.” Proses pembelajaran pada siklus II tahap II cukup dipahami siswa-siswi karena materi yang dibahas terkait sesuatu yang ada pada tubuh mereka. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap proses belajar dengan metode PQ4R, guru memberikan angket pada siswa dan meminta mereka untuk mengisinya. Berdasarkan hasil kegiatan belajar keseluruhan yang diperoleh dari sintesis lembar observasi pada siklus II 64% siswa telah menunjukkan perkembangan dalam aspek kognitif (5,6%), afektif (17,6%), psikomotik (24%), dan kekritisan dalam berpikir (16,8%). Berdasarkan hasil analisis ini dapat dikatakan bahwa hasil belajar dan kekritisan siswa lebih baik dibandingkan dengan proses belajar pada siklus II. (Perhitungan terdapat di lampiran) d. Refleksi Proses belajar pada anak dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar pada anak. Faktor utama adalah faktor dalam diri anak yang mencapai 70%. Maka dari itu untuk meningkatkan faktor dalam diri anak seperti motivasi belajar, diperlukan pujian dan juga dorongan motivasi dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
seorang guru. Untuk itu guru berusaha memberikan pujian pada siswa yang memberikan pertanyaan dan jawaban dengan benar. Proses penyampaian tugas yang terperinci dan pengingat mengenai tugas merupakan hal yang penting di kelas ini. Berdasarkan hasil observasi dan analisa guru menemukan siswa-siswi tidak akan mengerjakan tugas jika tidak diingatkan terus menerus dan diinformasikan dengan jelas. Hal ini dapat terjadi karena setelah bersekolah
siswa-siswi
memiliki
tugas
lain
yang
akhirnya
menyebabkan mereka secara tidak langsung mengabaikan tugas yang diberikan. e. Rencana Tindakan Ulang Karena nilai yang diperoleh pada hasil post-test telah menunjukkan nilai yang memuaskan dibandingkan pada awal kegiatan belajar mengajar sebelum siklus II, maka diputuskan tidak diadakan tindakan selanjutnya. C. Hasil dan Pembahasan Penelitian 1. Penilaian Kognitif Siswa-siswi a. Hasil dan pembahasan penilaian pre-test dan post-test Penilaian pre-test dilakukan pada awal kegiatan siklus I. Soal yang diberikan berupa soal objektif (multiple choice) dengan jumlah 20 soal. Setiap soal bernilai 10, jika benar maka akan diberi nilai 10 jika salah maka akan diberi nilai 0. Soal post-test I berupa soal objektif (multiple choice) dengan jumlah 10 soal. Setiap soal bernilai 10, jika benar maka akan diberi nilai 10 jika salah maka akan diberi nilai 0.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Tabel 4.3 Tingkat Pencapaian Kognitif Siswa-siswi
Keterangan Nilai tertinggi Nilai terendah Rerata % Siswa yang mencapai KKM 70 % Siswa yang tidak mencapai KKM 80 Jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai
Pre-test 90 15 60,20
Post-test I 80 20 46,76
Post-test II 100 30 71,08
29,72%
5,41%
67,57%
70,27%
94.59%
32,43%
-
8
27
Pada post-test I diperoleh nilai dengan rentang nilai 20 sampai dengan 80. Rerata nilai post-test I yang diperoleh adalah 46,76 lebih rendah 17,29 dari rerata pre-test. Siswa yang tuntas dengan nilai 70 hanya 2 siswa. Untuk post-test I ketuntasan belajar ialah sebesar 5,4%, lebih rendah 24,31% point dari angka ketuntasan yang dicapai pada pre-test.
T i n N g i k l a a t i a n
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Pre-Test Post-test I
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 Data Siswa-i Urut Presensi
Gambar 4.1 Grafik Nilai Pre-test dan Post-test Siklus I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Berdasarkan gambar 4.1, siswa-siswa yang mengikuti proses belajar pada siklus I lebih banyak mengalami penurunan nilai dibandingkan dengan siswa yang mengalami peningkatan nilai. Siswa yang mengalami penurunan nilai berjumlah 28 siswa dengan rerata penurunan nilai 20,38 dari nilai pre-test. Nilai post-test I yang lebih kecil dari nilai pre-test ini menunjukkan proses pengetahuan yang diserap oleh siswa-siswi lebih rendah setelah diberi perlakuan dengan metode PQ4R. Berdasarkan hasil ini dapat dikatakan perlakuan pada siklus I dengan metode PQ4R tidak menunjukkan keberhasilan tindakan (indikator keberhasilan 50% dengan nilai 70 tidak terpenuhi). Hal ini dapat terjadi karena: 1. Metode PQ4R merupakan metode baru yang mereka rasakan selama belajar, sehingga para siswa-siswi yang biasanya diajarkan secara detail materi yang mereka pelajari sekarang harus beradaptasi dengan metode PQ4R yang menuntut siswa-siswi untuk menggali pengetahuan sendiri. 2. Soal yang digunakan untuk pre-test dan post-test ada yang sama dan ada yang berbeda. Pada awal perencanaan kegiatan pre-test dan post-test yang diberikan merupakan soal yang sama. Namun, karena nilai pre-test dan berdasarkan observasi penilaian yang dilakukan, peneliti mengamati ada beberapa soal pre-test yang dapat diganti namun dengan kisi yang sama yaitu, memiliki tingkatan kesukaran pertanyaan yang sama hanya saja dengan soal yang berbeda. Setelah melakukan pergantian ini peneliti mendapati siswa-siswi banyak melakukan kesalahan pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
beberapa soal, yang telah diganti dan bahkan soal yang tidak diganti. Hal ini membuat nilai post-test siswa-siswi rendah. 3. Siswa-siswi kelihatan aktif di kelas. Namun, sewaktu pulang ke rumah mereka tidak banyak mengulang kegiatan tersebut, sehingga bahkan LKS yang seharusnya dikumpul ada beberapa anak yang tidak mengumpulkan LKS tersebut. 4. Siswa-siswi memiliki kecendrungan mengabaikan tugas yang diberikan, padahal tugas ini yang diberikan akan membantu mereka untuk menggali pengetahuan yang baru mengenai pencernaan. 5. Batas waktu yang digunakan untuk pre-test dan post-test hanya berlangsung singkat sekitar 10 menit, sehingga siswa-siswi harus berpikir cepat. Jenis soal yang diberikan merupakan jenis soal objektif dan ini memungkinkan ada beberapa siswa-siswi yang menebak pada pre-test dan sewaktu mereka melakukan kegiatan post-test mereka juga tidak tahu apa yang mereka jawab dulu sehingga nilai yang diperoleh juga rendah (salah tebak). 6. Siswa-siswi masih beradaptasi dengan belajar menggunakan metode PQ4R dan belajar bersama guru baru (peneliti). Berbeda dengan kondisi hasil pre-test dan post-test I pada siklus I, siklus II lebih menunjukkan perkembangan dari penerapan metode PQ4R dalam proses belajar anak. Soal post-test II untuk siklus ini merupakan jenis soal isian dengan jumlah 10 soal yang diisi selama 10 menit. Perbandingan rerata dari hasil pre-test dan post-test ialah 60,20 dan 71,08 dengan ini dapat dikatakan nilai post-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
test II yang diperoleh siswa-siswi lebih tinggi dibandingkan nilai pre-test. Peningkatan nilai kognitif secara individu juga ditunjukkan dari meningkatnya rentang nilai dari 30 sampai 100, dengan masingmasing jumlah siswa dua dan tiga siswa. Selain itu, pada indikator pencapaian
siswa-siswi
pada
post-test
II
menunjukkan
perkembangan kategori nilai kognitif yang baik, yaitu mencapai nilai 70-100 untuk 25 siswa. 120 T 100 i n N 80 g i 60 k l a a 40 t i 20 a n 0
Pre-Test Post-test II
1
3
5
7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 Data Siswa-i Urut Presensi
Gambar 4.2 Grafik Nilai Pre-test dan Post-test Siklus II
Pada gambar 4.2, grafik nilai pre-test dan post-test dapat dilihat, adanya enam siswa-siswi yang mengalami penurunan nilai setelah mengikuti proses belajar di siklus kedua. Keenam siswa-siswi ialah nomor 20, 27, 29, 31, 33, dan 37. Keenam siswa-siswi ini merupakan siswa-siswi yang juga memiliki nilai pre-test yang lebih besar daripada nilai post-test I pada siklus pertama. Sebanyak 8,11% siswa-siswi pada nilai pre-test dan post-test memiliki nilai yang sama pada pre-test dan post-test yang dilaksanakan. Sedangkan 72,97% siswa-siswi yang mengikuti kegiatan pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
siklus II mengalami peningkatan nilai dengan rata-rata peningkatan nilai 17,87. Untuk post-test II ketuntasan belajar ialah sebesar 67,57% dengan nilai rerata ialah 71,08 dimana nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 30. Berdasarkan data perbandingan test yang dilakukan pada tiap siklus dapat dikatakan bahwa nilai kognitif siswa pada siklus II lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar secara kognitif pada siklus I dan pretest. Kenaikan nilai dan ketuntasan hasil belajar ini memperlihatkan bahwa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan PQ4R, siswa mulai dapat beradaptasi dan belajar dengan mengunakan metode PQ4R. Kenaikan ketuntasan pada siklus ke II juga menjadi indikator bahwa metode PQ4R berhasil dalam membantu meningkatkan nilai kognitif siswa. 2. Penilaian Afektif-Psikomotor Siswa-siswi Secara Klasikal Penilaian afektif dan psikomotorik dilakukan secara klasikal dengan bantuan dari observer, data berikut merupakan data analisis proses perkembangan afektif dan psikomotor: Tabel 4.4 Pencapaian Tingkat Afektif dan Psikomotorik Siswa Kelas VIII B
Keterangan Afektif Psikomotorik
Siklus I 61% 50%
Siklus II 76% 73%
Berdasarkan tabel 4.4, tingkat afektif dan psikomotorik siswa-siswi dikatakan mengalami kenaikan yaitu 15% dan 23%. Nilai afektif dan psikomotorik siswa-siswi telah mencapai lebih dari 70%, maka dari itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
dapat dikatakan aspek afektif dan psikomotorik pada siklus II berkembang dengan baik. a.
Aspek Afektif Penilaian yang dilakukan pada aspek afektif mencakup kemampuan kerjasama, keterbukaan siswa, dan sikap menghargai selama proses belajar-mengajar dapat dilihat di bawah ini:
Siklus II
Siklus I Kerja sama
22,25%
27,5%
Keterbukaan Menghargai
10,8%
23,33%
26,67%
26,67%
Kerja sama Keterbukaan Menghargai
Gambar 4.3 Diagram Hasil Sintesis Lembar Observasi untuk Tingkat Afektif
Secara umum aspek afektif mengalami peningkatan sebanyak 15% dari siklus I. Tingkat afektif yang mencakup keterbukaan siswa-siswi dalam belajar mengalami peningkatan menurut data observer. Sikap ini berkembang dengan baik selama siklus II, dimana siswa-siswi mau bertanya pada guru jika tidak memahami dan mereka tidak malu untuk mengemukakan pandangan mereka selama belajar. Sikap menghargai pada siklus II cukup mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dari sikap siswa-siswi yang tidak ribut selama belajar dan mereka juga mau berusaha untuk menjaga ketenangan kelas sehingga teman-teman mereka dapat belajar. Walaupun di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
kelas ini siswa-siswi seringkali duduk berkelompok, mereka dapat menjaga ketenangan kelas. Jika terdapat siswa-siswi yang ribut dalam kelompok mereka, siswa-siswi yang sadar akan kondisi kelas yang tidak menyenangkan untuk belajar akan menegur teman mereka (walaupun terkadang menggunakan teriakan). b.
Aspek Psikomotorik Aspek psikomotorik yang dinilai meliputi lima aspek yaitu aspek keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan tertulis, mengobservasi bacaan, memberikan jawaban, mengajukan refleksi, dan membuat kesimpulan kegiatan belajar. Berikut diagram lingkaran aspek psikomotorik.
Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Sintesis Lembar Observasi Untuk Aspek Psikomotorik (a) Siklus I dan (b) Siklus II
Pada diagram di atas menunjukkan perkembangan psikomotorik siswa-siswi kelas VIII B cukup meningkat pada siklus II, dengan rata-rata peningkatan 4,7%. Peningkatan yang tertinggi dalam siklus kedua terjadi pada aspek psikomotorik terkait keaktifan siswa-siswi dalam mengajukan refleksi dan kesimpulan. Kegiatan ini dilakukan secara tertulis dan lisan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Sikap psikomotorik siswa pada pencapaian 70% dari kelas pada siklus II menunjukkan perkembangan dimana sebanyak 73% siswa menurut observer telah aktif dikelas. Aspek psikomotorik yang paling berkembang adalah keaktifan siswa dalam mengajukan refleksi, dimana berdasar diagram lingkaran gambar 4.4 pada siklus I keaktifan dalam mengajukan refleksi hanya 5% sedangkan pada siklus II mencapai 13% kenaikan 8%. 3. Penilaian Tingkat Kekritisan Siswa-siswi Berdasarkan hasil sintesis data yang diperoleh dari pre-test, posttest I, dan post-test II ialah sebagai berikut: Tabel 4.5 Tingkat Pencapaian Kekritisan Siswa
Keterangan Nilai tertinggi Nilai terendah Rerata % Sisw yang tuntas KKM 70 % Sisw yang tidak tuntas KKM 70 Jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai kekritisan
Pre-test 93,75 12,12 65,66
Post-test I 87,5 18,75 50,68
Post-test II 100 36,36 72,65
35,14%
5,41%
67,57%
64,86%
94,59%
32,43%
-
6
25
Perkembangan kekritisan siswa berdasarkan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dengan tepat, menunjukkan bahwa perkembangan pada siklus II lebih baik. Bahkan nilai kekritisan siswa mencapai nilai tertinggi 100. Seperti pada perkembangan kognitif yang turun pada siklus I, kekritisan siswa juga turun. Hal ini menunjukkan perkembangan kekritisan dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan siswa. Kegagalan dalam siklus I dalam meningkatkan kekritisan siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
merupakan cerminan bahwa siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan tidak dapat cepat beradaptasi dengan suatu kondisi belajar yang baru. Setelah memahami dan beradaptasi dengan metode PQ4R, siswa mulai menunjukkan perkembangan nilai kekritisan yang baik pada siklus II. Berdasarkan ketuntasan belajar yang dengan nilai 70 dari kelas, untuk siklus kedua telah menunjukkan perkembangan karena 67,57% siswa dapat mengerjakan soal dengan baik dan melewati batas indikator yang ditentukan yaitu 60% anak memperoleh nilai 70. Rerata nilai kekritisan yang diperoleh pada siklus II mencapai 72,65, nilai yang cukup untuk kekritisan siswa. Berdasarkan hasil ini dapat dikatakan kemampuan berpikir kritis siswa dalam menjawab suatu pertanyaan berkembang dengan baik. Berdasarkan hasil pengerjaan soal yang dilakukan pada LKS, kekritisan siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan berkembang dengan baik pada pengerjaan soal dengan tipe ingatan, pemahaman, aplikasi, dan analisis. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya soal dan pertanyaan yang dijawab dengan benar pada pengerjaan LKS. Penilaian tingkat kekritisan pada pengerjaan LKS bertujuan untuk mengetahui jenis soal yang sering dibuat siswa. Perolehan tipe soal yang disusun siswa pada pengerjaan LKS ialah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Tabel 4.6 Persentase Perkembangan Penyusunan Tipe Soal Pada Pengerjaan LKS
Type Soal Keterangan PS I Siklus I PR I Total PS II Siklus II PR III Total
C1 (%) 30,46 14,94 45,40
C2 (%) 16,67 12,07 28,74
C3 (%) 1,72 1,72 3,45
C4 (%) 11,49 10,92 22,41
C5 (%) 0 0 0
C6 (%) 0 0 0
Ʃ Soal 105 69 174
26,51
16,87
7,23
4,82
0
0
46
25,30
14,46
2,409
2,409
0
0
37
51,81
31,33
9,64
7,23
0
0
83
Pada tabel 4.6 jumlah soal pengerjaan soal yang disusun semakin menurun dikarenakan siswa-siswi ada yang tidak mengerjakan tugas sehingga guru tidak dapat melakukan penilaian. Tipe soal yang sering disusun siswa ialah tipe soal ingatan (C1), yang kemudian disusul oleh soal tipe C2 (pemahaman), soal analisis (C4), dan aplikasi (C3). Pada pemeriksaan LKS yang dilakukan tidak ditemukan soal tipe sintesis dan evaluasi. Berdasarkan hasil ini dapat dikatakan perkembangan kekritisan siswa dalam menyusun soal cukup baik. 4.
Penilaian Lembar Angket Lembar angket diberikan pada akhir kegiatan pembelajaran. Pemberian angket ini berfungsi untuk mengetahui pendapat siswa-siswi kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan terhadap perkembangan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis yang mereka miliki setelah melalui proses belajar dengan metode PQ4R. Berikut sintesis data dari penilaian lembar angket siswa-siswi:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Tabel 4.7 Perkembangan Hasil Belajar dan Kekritisan Berpikir Berdasarkan Hasil Angket yang di berikan
No. Soal 1 3 4 2 9 10 5 8 6 7
Total Poin 107 94 106 102 100 99 108 98 93 100
Kriteria Kognitif Kognitif Kognitif Afektif Afektif Afektif Psikomotorik Psikomotorik Kekritisan Kekritisan
Total nilai
%
307
69,14
301
67,79
206
69,59
193
65,2
Berdasarkan hasil angket yang diperoleh, sebesar 69,14% siswa menyatakan pembelajaran dengan metode PQ4R membantu mereka untuk memahami materi sistem pencernaan (aspek kognitif). 67,79% siswa menyatakan dengan metode PQ4R membantu mereka untuk mengembangkan sikap terbuka, bekerja sama, dan bertanggung jawab (aspek afektif). 69,59% siswa menyatakan dengan metode PQ4R membantu mereka
berkembang secara psikomotorik dalam hal
berkomunikasi. 65,20% siswa menyatakan metode PQ4R membantu mereka dalam berpikir kritis dan meningkatkan kekritisan dalam bertanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Peningkatan hasil belajar ditunjukkan dari peningkatan hasil belajar secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan peningkatan kekritisan diketahui dari perkembangan siswa dalam menyusun pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara sistematis dan berdasarkan tingkatan tipe pertanyaan yang diajukan. Peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013 untuk materi sistem pencernaan telah menunjukkan perkembangan yang baik. Perkembangan nilai yang baik ditunjukkan dari naiknya nilai kognitif, afektif, dan psikomotorik pada siklus II, dimana nilainya lebih tinggi dari nilai praperlakuan dan siklus I. Ketuntasan belajar yang diperoleh pada aspek kognitif pada siklus II sebesar 67,57% lebih tinggi dari ketuntasan belajar pada pre-test (29,72%) dan siklus I (5,41%), dengan nilai rerata kelas 71 lebih tinggi 0,071 dari nilai rerata kelas pada kelas VIII B tahun ajaran 2011-2012. Ketuntasan belajar siklus II yang telah mencapai 67,57% menunjukkan batas indikator pencapaian 60% dengan nilai 70 telah terpenuhi. Kenaikan hasil belajar aspek afektif secara klasikal pada siklus II mencapai 76,67%, naik 15% dari penilaian afektif pada siklus I. Pada perkembangan psikomotorik pada siklus II menunjukkan perkembangan yang baik dimana sebanyak 73% siswa menurut observer telah aktif dikelas. 74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada praperlakuan, siklus I, dan siklus II. Dapat disimpulkan metode PQ4R meningkatkan hasil belajar siswa hingga mencapai 67,57% pada aspek kognitif, 76,67% pada aspek efektif, dan 73% aspek psikomotorik . Pembelajaran
dengan
metode
PQ4R
juga
menunjukkan
perkembangan kekritisan siswa dengan ketuntasan belajar mencapai 67,57% pada siklus II meningkat 32,43% dari nilai kekritisan pada pre-test. Peningkatan kekritisan juga ditunjukkan dari kemampuan siswa dalam membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan pada siklus II, dimana siswa mampu menyusun pertanyaan pada tipe soal ingatan, pemahaman, aplikasi, dan analisis. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode PQ4R dapat meningkatan kekritisan siswa hingga mencapai 67,57% dengan tingkat tipe pembuatan pertanyaan dan jawaban pertanyaan dari C1 (ingatan) hingga C4 (analisis). B. Saran a. Dalam menggunakan metode PQ4R dalam proses belajar mengajar, guru harus menjelaskan secara rinci apa yang harus dilakukan siswa sehingga siswa dapat memahami metode belajar dengan metode ini. b. Untuk membangun pengetahuan yang baru dari suatu materi dengan menggunakan metode PQ4R ada baiknya guru menyediakan banyak refrensi membaca. c. Bagi para guru dan calon guru dapat mencoba untuk menerapkan metode PQ4R dengan lebih baik lagi dan dapat divariasikan dengan metode belajar lain seperti bermain sambil belajar sehingga siswasiswi tidak menjadi bosan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad, 2009, Model Pembelajaran Strategi Belajar Elaborasi Metode
PQ4R,
http://muhammadalitomacoa.blogspot.com/,
diakses
tanggal 9 Februari 2013. Arifin, Zainal, 2009, Evaluasi Pembelajaran, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya. Ardiyati, 2011, Bab II Landasan Teori Hasil Belajar, Sumatera Utara; Universitas Sumatera Utara, www.repository.usu.ac.id, diakses tanggal 11 Juli 2012. Campbell, 2007, Biologi Jilid III, Jakarta; PT. Gelora Aksara Pratama. Daryanto, 2011, Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Beserta Contoh-contohnya, Yogyakarta; Gava Media. Dwijananti, 2010, Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Melalui Pembelajaran Problem Based Instruction Pada Mata Kuliah Fisika Lingkungan, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 108-114 ISSN: 1693-1246 http://journal.unnes.ac.id. Emelia, Emi, 2007, Mengajarkan Berpikir Kritis dalam Menulis, Dalam Jurnal Bahasa dan Sastra FPBS UPI, Vol 7 No.2 , Oktober 2007. Hamzah, Uno, 2011, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, Jakarta; Bumi Aksara. Hanafiah, Nanang, 2009, Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung; PT. Refika Aditama. Karim, 2008, Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar Untuk Kelas VII, Jakarta; PT. Setia Purna Inves. 76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Krisno, Agus, 2008, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta; Pusat Perbukuan, Departemen. Kunandar, 2007, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta; PT. Rajagrafindo Persada. Munthe, Bermawi, 2009, Desain Pembelajaran, Yogyakarta; Pustaka Insan Madani. Muslich, Masnur, 2010, Melaksanakan Penelitian Tindakan Itu Mudah, Jakarta; PT. Bumi Aksara. Novriansyah, Brenny, 2009, Peningkatan Kemampuan Membaca dengan Strategi PQ4R, Bengkulu; MAN I Model. Ross & Divesta, 1976, Oral Summary as a Review Strategy for Enhancing Recall of Textual Material, Journal of Educational Psychology, 6 (4), 689-695. Santrock, John, 2009, Psikologi Pendidikan. Edisi ke-3, Jakarta; Salemba Humanika. Slavin, Robert, 2009, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik Edisi Kedelapan, Jakarta; PT. Macanan Jaya Cemerlang. Sudaryanto, 2010, Kajian Kritis tentang Permasalahan Sekitar Pembelajaran Kemampuan
Berpikir
Kritis,
http://www.fk.undip.ac.id/en/artikel-
lepas/pembelajaran-kemampuan-berpikir-kritis.html, diakses tanggal 10 Juli 2012. Sulhan, Ahmad, 2006, Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Strategi Elaborasi Melalui Metode PQ4R dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas VII SMP Negeri 15 Mataram, Tesis, 10-23, Mataram; Institut Agama Islam Negeri. Sudjana, Nana, 2010, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya. Taniredja, Tukiran, 2010, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Mengembangkan Profesi Guru Praktik, Praktis, dan Mudah, Bandung; Alfabeta. Trianto, 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta; Kencana Prenada Media Group. Wena, Made, 2009, Strategi pembelajaran Inovatif Kotemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, Jakarta; Bumi Aksara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1.
Silabus Sekolah : SMP KANISIUS KALASAN Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Program : VIII B Semester :1 Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia Kompetensi Dasar : 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan Indikator : A. Kognitif : 1. Kognitif Produk a. Mengklasifikasikan dan menjelaskan makanan berdasarkan fungsinya. b. Mendeskripsikan proses pencernaan dalam tubuh manusia. c. Menjelaskan kaitan hubungan antara kerusakan organ pencernaan dengan penyakit yang diakibatkan. 2. Kognitif Proses a. Mendiskusikan penyusunan pertanyaan terkait sistem pencernaan. b. Mengidentifikasi jawaban yang tepat atas pertanyaan yang telah disusun. c. Mengkomunikasikan informasi yang dicari terkait sistem pencernaan. B. Afektif : 1. Afektif Karakter a. Keseriusan dalam berdiskusi, menyusun, dan menjawab pertanyaan. b. Kemandirian dalam menyusun pertanyaan dan mencari informasi belajar terkait sistem pencernaan. 2. Afektif Sosial a. Menghargai dalam memberikan pendapat, pertanyaan, dan berdiskusi. b. Bekerja sama dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas. c. Terbuka pada satu dengan lainnya dalam memberikan pertanyaan dan jawaban. C. Psikomotorik 1. Aktif dalam mengajukan pertanyaan tertulis dan lisan. 2. Aktif dalam mengobservasi bacaan terkait sistem pencernaan. 3. Aktif dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun. 4. Aktif dalam melakukan refleksi mandiri dan terbimbing. 5. Aktif dalam menyusun kesimpulan belajar. 6. Aktif dalam diskusi kelompok. Tujuan
:
A. Kognitif : 1. Kognitif Produk a. Siswa mampu mengklasifikasikan dan menjelaskan makanan berdasarkan fungsinya. b. Siswa mampu mendeskripsikan proses pencernaan dalam tubuh manusia.
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
c. Siswa mampu menjelaskan kaitan hubungan antara kerusakan organ pencernaan dengan penyakit yang diakibatkan. 2. Kognitif Proses a. Melalui diskusi yang dirancang guru siswa mampu menyusun pertanyaan terkait sistem pencernaan. b. Melalui sumber belajar seperti buku dan LKS siswa mampu mengidentifikasi jawaban yang tepat atas pertanyaan yang telah disusun. c. Melalui kelompok siswa mampu mencari sumber informasi tertulis terkait sistem pencernaan dan mengkomunikasikannya. B. Afektif : 1. Afektif Karakter a. Siswa mampu serius dalam berdiskusi, menyusun, dan menjawab pertanyaan. b. Siswa mampu mandiri dalam menyusun pertanyaan dan mencari informasi belajar terkait sistem pencernaan Siswa mampu bekerja sama dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas. 2. Afektif Sosial a. Siswa mampu menghargai dalam memberikan pendapat, pertanyaan, dan berdiskusi. b. Siswa mampu bekerja sama dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas. c. Siswa mampu terbuka pada satu dengan lainnya dalam memberikan pertanyaan dan jawaban. C. Psikomotorik 1. Siswa mampu aktif dalam mengajukan pertanyaan tertulis dan lisan. 2. Siswa mampu aktif dalam mengobservasi bacaan terkait sistem pencernaan. 3. Siswa mampu aktif dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun. 4. Siswa mampu aktif dalam melakukan refleksi mandiri dan terbimbing. 5. Siswa mampu aktif dalam menyusun kesimpulan belajar. 6. Siswa mampu aktif dalam diskusi kelompok. Kegiatan Penilaian pembelajaran - Guru memberikan - Bentuk - Makanan dan fungsinya Proses pencernaan merupakan bahan bacaan dan penilaian: proses perubahan struktur menginformasikan Tes dan makanan dari yang berukuran mengenai membaca non-tes besar sampai berukuran kecil dan memperoleh - Instrumen yang nantinya akan diserap informasi dari penilaian: tubuh dan dijadikan sebagai bacaan (Preview). Berupa energi. Berdasarkan fungsinya - Siswa diberi tugas pre-test makanan dapat dibagi menjadi secara mandiri atau dan postmakanan yang berkarbohidrat, berkelompok untuk test, berlemak dan berprotein. mengerjakan proyek dan penyusunan kemampu - Organ-organ pencernaan Dalam proses pencernaan, pertanyaan yang an dalam makanan mengalami dua menarik dari bacaan berdiskusi Materi pembelajaran
Alokasi waktu 4 x 40 menit siklus I
3 x 40 menit siklus I
Sumber bahan Sumber bacaan dari buku: - Karim, 2008, Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar Untuk Kelas VII, Jakarta;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Materi pembelajaran proses yaitu pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Kedua proses pencernaan ini diberlangsung pada organ- organ pencernaan. Organ pencernaan manusia meliputi mulut-kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan rektum. Kelenjar pencernaan meliputi hati dan pankreas. - Gangguan pada sistem pencernaan. Gangguan sistem pencernaan dapat terjadi tanpa disengaja maupun dengan disengaja melalui apa yang dikonsumsi manusia. Beberapa jenis gangguan pencernaan yang umum ialah maag, diare, muntaber, kholik usus, konstipasi, diabetes mellitus, asam urat, dan hiperkolesterolemia.
-
Kegiatan pembelajaran yang telah dibaca secara singkat. (Question). Siswa diminta membaca buku ataupun sumber tertulis lain terkait sistem pencernaan dan siswa diminta untuk mencari jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang mereka buat (Read). Siswa diminta untuk mendiskusikan jawaban yang mereka peroleh (Reflect) Siswa menyusun inti sari /kesimpulan dari seluruh hasil bacaan, pertanyaan-jawaban dan diskusi yang mereka lakukan (Recite) Siswa diminta untuk membaca kembali apa yang telah mereka tulis (Review).
Penilaian (non-teslembar observasi) .
Alokasi waktu
81
Sumber bahan PT. Setia Purna Inves - Campbell, 2007, Biologi Jilid III, Jakarta; PT. Gelora Aksara Pratama
Sumber bahan bacaan lain: - Internet - Majalah - Koran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
82
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran : Biologi Pokok bahasan : Sistem Pencernaan Manusia Kelas/Semester : VIII/I Pertemuan Ke : 1-3 siklus I Alokasi Waktu : 4 x 40 menit Standar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan A. Indikator : 1. Kognitif : a. Kognitif Produk 1) Mengklasifikasikan dan menjelaskan makanan berdasarkan fungsinya. b. Kognitif Proses 1) Mendiskusikan pertanyaan terkait makanan dan fungsinya. 2) Mengidentifikasi jawaban yang tepat atas pertanyaan yang telah disusun. 3) Mengkomunikasikan informasi terkait makanan dan fungsinya. 2. Afektif : a. Afektif Karakter 1) Keseriusan dalam berdiskusi, menyusun, dan menjawab pertanyaan. 2) Kemandirian dalam menyusun pertanyaan dan mencari informasi belajar terkait sistem pencernaan. b. Afektif Sosial 1) Menghargai dalam memberikan pendapat, pertanyaan, dan berdiskusi. 2) Bekerja sama dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas. 3) Terbuka pada satu dengan lainnya dalam memberikan pertanyaan dan jawaban. 3. Psikomotorik a. Aktif dalam mengajukan pertanyaan tertulis dan lisan. b. Aktif dalam mengobservasi bacaan terkait sistem pencernaan. c. Aktif dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun. d. Aktif dalam melakukan refleksi mandiri dan terbimbing. e. Aktif dalam menyusun kesimpulan belajar. f. Aktif dalam diskusi kelompok. B. Tujuan : 1. Kognitif : a. Kognitif Produk 1) Siswa mampu mengklasifikasikan dan menjelaskan makanan berdasarkan fungsinya. c. Kognitif Proses 1) Melalui diskusi siswa mampu menyusun pertanyaan terkait makanan dan fungsinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
2) Melalui sumber belajar seperti buku dan LKS siswa mampu mengidentifikasi jawaban yang tepat atas pertanyaan yang telah disusun. 3) Melalui kelompok siswa mampu mencari sumber informasi tertulis terkait sistem pencernaan dan mengkomunikasikannya. 2. Afektif : a. Afektif Karakter 1) Siswa mampu serius dalam berdiskusi, menyusun, dan menjawab pertanyaan. 2) Siswa mampu mandiri dalam menyusun pertanyaan dan mencari informasi belajar terkait sistem pencernaan. b. Afektif Sosial 1) Siswa mampu menghargai dalam memberikan pendapat, pertanyaan, dan berdiskusi. 2) Siswa mampu bekerja sama dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas. 3) Siswa mampu terbuka pada satu dengan lainnya dalam memberikan pertanyaan dan jawaban. 3. Psikomotorik a. Siswa mampu aktif dalam mengajukan pertanyaan tertulis dan lisan. b. Siswa mampu aktif dalam mengobservasi bacaan terkait sistem pencernaan. c. Siswa mampu aktif dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun. d. Siswa mampu aktif dalam melakukan refleksi mandiri dan terbimbing. e. Siswa mampu aktif dalam menyusun kesimpulan belajar. f. Siswa mampu aktif dalam diskusi kelompok. C. Materi Pokok Pembelajaran Materi pokok dari pembelajaran sistem pencernaan manusia ialah sebagai berikut: 1. Makanan dan fungsinya. D. Metode Pembelajaran : Strategi pembelajaran PQ4R dengan menggunakan metode diskusi. E. Media Pembelajaran : Buku Biologi SMP Kelas VIII dan Buku Biologi yang relavan dari : - Aloysius, Suyitno, 2007, Eksplorasi Biologi SMP Kelas VIII, Jakarta; Yudhistira. - Karim, 2008, Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar Untuk Kelas VII, Jakarta; PT. Setia Purna Inves. - Campbell, 2007, Biologi Jilid III, Jakarta; PT. Gelora Aksara Pratama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama (siklus I) Materi : Makanan dan fungsinya Alokasi waktu : 4 x 40 menit No 1
2
Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan a. Salam pembuka. b. Mempresensi kehadiran siswa-siswi. c. Apersepsi, meminta salah satu siswa untuk maju ke depan kelas dan memakan nasi yang dibawa guru, dan menanyakan bagaimana rasa nasi tersebut? Apa fungsi nasi yang kita makan? Mengapa kita bisa merasakan rasa tersebut? Bagaimana peran lidah dalam pencernaan?. d. Guru mengoreksi jika ada pemahaman siswa yang keliru. Kegiatan Inti a. Guru membagikan lembar pre-test.
Alokasi Waktu
5 menit
25 Menit 10 Menit
Metode Media Pembelajaran Pembelajaran Strategi PQ4R 1. Refrensi dengan metode bacaan ceramah dan Internet. metode diskusi 2. Buku Biologi SMP Kelas VIII semester I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Guru memaparkan materi yang akan disampaikan.
3
c. Guru memberikan waktu untuk siswa-siswi membaca bacaan terkait pencernaan dan memahami bacaan tersebut kemudian mencatat 2-3 pertanyaan yang mereka ingin ketahui dari bacaan tersebut. d. Mengelompokkan siswa ke dalam 5 kelompok yang terdiri atas 5 sampai 6 siswa-siswi, dan meminta mereka untuk mencatat keseluruhan pertanyaan yang mereka buat kemudian menyeleksi jika ada pertanyaan yang sama, kemudian membentuk kelompok diskusi untuk menjawab pertanyaan yang telah di listkan dalam kertas LKS pertanyaan dan menjawab pada lembar LKS jawaban. Kegiatan Penutup a. Guru membimbing dan mengarahkan dalam mengambil kesimpulan (rangkuman). b. Refleksi. c. Salam Penutup.
5 Menit
5 Menit
5 menit
10 menit
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
Pertemuan Kedua (siklus I) No 1
2.
3.
Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan a. Salam pembuka. b. Mempresensi kehadiran siswa-siswi. c. Motivasi dan apersepsi: Guru menanyakan bagaimana dengan tugas diskusi jawaban atas pertanyaan siswa-siswi. Kegiatan inti a. Siswa diminta untuk mempresentasikan salah satu sampai dua pertanyaan yang menarik bagi mereka dan mempaparkan jawabannya dan sumber jawabannya. b. Guru meminta siswa untuk merangkum hasil presentasi. c. Guru melakukan evaluasi jawaban atas pertanyaan siswa-siswi. Kegiatan Penutup a. Guru membimbing dan mengarahkan dalam mengambil kesimpulan (rangkuman). d. Guru memberikan tugas untuk membaca dan membuat pertanyaan atas bacaan kepada siswa untuk pelajaran selanjutnya. (Guru membagikan Lembar LKS ke-2). b. Refleksi. c. Salam penutup.
Alokasi Waktu
10 menit
55 Menit
15 Menit
Metode Media Pembelajaran Pembelajaran Strategi PQ4R 1. Internet dengan atau bahanMetode bahan yang Diskusi relavan 2. Buku Paket SMP Kelas VIII
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Pertemuan ketiga (siklus I) No 1
2.
3.
Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan a. Salam pembuka. b. Mempresensi kehadiran siswa-siswi. c. Motivasi dan apersepsi: Guru menanyakan bagaimana dengan tugas diskusi jawaban atas pertanyaan siswa-siswi. Kegiatan inti a. Siswa diminta untuk memberikan pertanyaan yang masih mereka ingin ketahui jawabannya. b. Guru meminta siswa siswi untuk membaca, membuat pertanyaan pada bacaan yang mereka miliki. c. Guru membimbing siswa untuk memperoleh jawaban yang tepat atas pertanyaan yang mereka ajukan. Kegiatan Penutup a. Guru membimbing dan mengarahkan dalam mengambil kesimpulan (rangkuman). b. Guru memberikan tugas membaca dan membuat pertanyaan kepada siswa untuk pelajaran selanjutnya. c. Salam penutup.
Alokasi Waktu
5 menit
25 Menit
10 Menit
Metode Media Pembelajaran Pembelajaran Strategi PQ4R 1. Internet dengan atau bahanMetode bahan yang Diskusi relavan 2. Buku Paket SMP Kelas VIII
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran : Biologi Pokok bahasan : Sistem Pencernaan Manusia Kelas/Semester : VIII/I Pertemuan Ke : 4-6 siklus II Alokasi Waktu : 3 x 40 menit Standar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan A. Indikator : 1. Kognitif : a. Kognitif Produk 1) Mendeskripsikan proses pencernaan dalam tubuh manusia. 2) Menjelaskan kaitan hubungan antara kerusakan organ pencernaan dengan penyakit yang diakibatkan. b. Kognitif Proses 1) Mendiskusikan penyusunan pertanyaan terkait organ pencernaan dan penyakitnya. 2) Mengidentifikasi jawaban yang tepat atas pertanyaan yang telah disusun. 3) Mencari sumber informasi tertulis di internet terkait organ pencernaan dan penyakitnya. 2. Afektif : a. Afektif Karakter 1) Keseriusan dalam menyusun, dan menjawab pertanyaan. 2) Kemandirian dalam menyusun pertanyaan dan menjawab pertanyaan terkait organ pencernaan dan penyakitnya. b. Afektif Sosial 1) Menghargai dalam memberikan pendapat, pertanyaan, dan berdiskusi. 2) Bekerja sama dalam berdiskusi. 3) Terbuka pada satu dengan lainnya dalam memberikan pendapat. 3. Psikomotorik a. Aktif dalam mengajukan pertanyaan tertulis dan lisan. b. Aktif dalam mengobservasi bacaan terkait organ pencernaan dan penyakitnya. c. Aktif dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun dengan secara lisan dan tertulis. d. Aktif dalam melakukan refleksi mandiri. e. Aktif dalam menyusun kesimpulan belajar secara terbimbing. B. Tujuan : 1. Kognitif : a. Kognitif Produk 1) Siswa mampu mendeskripsikan proses pencernaan dalam tubuh manusia. 2) Siswa mampu menjelaskan kaitan hubungan antara kerusakan organ pencernaan dengan penyakit yang diakibatkan. b. Kognitif Proses 1) Melalui diskusi kelas siswa mampu menyusun pertanyaan terkait organ pencernaan dan penyakitnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
2) Siswa mampu mengidentifikasi jawaban yang tepat atas pertanyaan yang telah disusun melalui kajian pustaka dan diskusi. 3) Siswa mampu mencari sumber informasi tertulis terkait organ pencernaan dan penyakitnya disusun melalui kajian pustakan. 2. Afektif : a. Afektif Karakter 1) Siswa mampu serius dalam menyusun, dan menjawab pertanyaan. 2) Siswa mampu mandiri dalam menyusun pertanyaan dan mencari menjawab pertanyaan terkait organ pencernaan dan penyakitnya. b. Afektif Sosial 1) Siswa mampu menghargai dalam memberikan pendapat, pertanyaan, dan berdiskusi. 2) Siswa mampu bekerja sama dalam berdiskusi. 3) Siswa mampu terbuka pada satu dengan lainnya dalam memberikan pendapat. 3. Psikomotorik a. Siswa mampu aktif dalam mengajukan pertanyaan tertulis dan lisan. b. Siswa mampu aktif dalam mengobservasi bacaan terkait organ pencernaan dan penyakitnya. c. Siswa mampu aktif dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun dengan secara lisan dan tertulis. d. Siswa mampu aktif dalam melakukan refleksi mandiri. e. Siswa mampu aktif dalam menyusun kesimpulan belajar secara terbimbing. C. Materi Pokok Pembelajaran Materi pokok dari pembelajaran sistem pencernaan manusia ialah sebagai berikut: 1. Organ-organ pencernaan. 2. Gangguan pada sistem pencernaan. D. Metode Pembelajaran : Strategi pembelajaran PQ4R dengan menggunakan metode diskusi. E. Media Pembelajaran : Buku Biologi SMP Kelas VIII dan Buku Biologi yang relavan dari : - Aloysius, Suyitno, 2007, Eksplorasi Biologi SMP Kelas VIII, Jakarta; Yudhistira. - Karim, 2008, Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar Untuk Kelas VII, Jakarta; PT. Setia Purna Inves. - Campbell, 2007, Biologi Jilid III, Jakarta; PT. Gelora Aksara Pratama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama (siklus II) Materi : - Organ-organ pencernaan - Gangguan pada sistem pencernaan Alokasi Waktu : 3 x 40 Menit No 1
2.
Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan a. Salam pembuka. b. Mempresensi kehadiran siswa-siswi. c. Motivasi dan apersepsi: membawakan gambar organ pencernaan manusia dan menanyakan kepada 3 sampai 4 siswa untuk menunjukkan bagian-bagian organ pencernaan. d. Guru mengoreksi jika ada pemahaman siswa yang keliru. Kegiatan Inti a. Guru meminta salah satu siswa untuk membaca bacaan yang disediakan terkait organ pencernaan dan penyakitnya, kemudian guru mengajukan pertanyaan terkait bacaan tersebut dan membimbing siswa dalam mengambil inti sari dari bacaan tersebut. b. Siswa diminta untuk membaca cepat materi terkait organ pencernaan dan penyakitnya. c. Siswa diminta untuk mencatat 2-3 pertanyaan yang ingin mereka ketahui jawabannya.
Alokasi Waktu
10 menit
60 Menit
10 Menit
15 Menit 10 Menit
Metode Media Pembelajaran Pembelajaran Metode ceramah 1. Alat Peraga dan diskusi tubuh manusia 2. Buku Biologi SMP Kelas VII semester I 3. Internet dan sumbersumber lain yang relavan
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
3.
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
d. Siswi diminta untuk membaca secara teliti buku yang telah mereka baca dan kemudian meminta mereka menjawab pertanyaan yang mereka ajukan.
15 Menit
e. Siswa diminta untuk menggumpulkan tugas LKS 2 terkait pertanyaan dan jawaban yang ditugaskan pada mereka. Kegiatan Penutup a. Guru membimbing dan mengarahkan siswasiswi untuk kembali dalam kelompok dan meminta siswa-siswi untuk menbaca LKS 3. b. Guru Membimbing siswa-siswi untuk memaparkan kesimpulan atas materi pertemuan pertama dari siklus kedua. c. Refleksi. d. Salam penutup.
5 Menit
10 Menit
Metode Pembelajaran
91
Media Pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
Pertemuan Kedua (siklus II) No 1
2
3
Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan a. Salam pembuka. b. Mempresensi kehadiran siswa-siswi. c. Motivasi dan apersepsi: Menanyakan mengenai pertanyaan dan jawaban yang telah dikerjakan. Kegiatan Inti a. Guru meminta mendiskusikan pertanyaan dan jawaban yang mereka ajukan, kemudian memaparkan hasil diskusi mereka. Siswa diminta untuk memaparkan tugas mereka pada LKS 3 berdasarkan artikel yang telah diberikan. b. Guru membimbing dan mengoreksi jika ada kesalahan konsep. c. Guru melakukan post test. Kegiatan Penutup a. Guru membimbing dan mengarahkan dalam mengambil kesimpulan (rangkuman). b. Guru menyampaikan perihal evaluasi akhir bab pencernaan. c. Refleksi. d. Salam penutup.
Alokasi Waktu
5 Menit
15 menit
15 menit
5 Menit
Metode
Media Pembelajaran Strategi PQ4R Bacaan dari Metode Diskusi Buku paket dan sumber lain yang relavan
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
3. Lembar Kerja Siswa (LKS) Nama : Tangggal/Hari :
LEMBAR KERJA SISWA I MAKANAN DAN FUNGSINYA Nama Anggota Kelompok: 1. 2. 3. 4. 5. 6. A. Tujuan kegiatan : Siswa mampu mengklasifikasikan berdasarkan fungsinya.
dan
menjelaskan
makanan
B. Alat dan bahan 1. Alat tulis 2. Buku paket biologi dan bacaan lain terkait makanan dan fungsinya C. Langkah kerja : 1. Bacalah buku bacaan terkait makanan dan fungsinya kemudian bergabunglah dalam kelompok 5 sampai 6 orang (selama 5 menit). 2. Secara pribadi catatlah 2-3 pertanyaan yang menurut anda penting untuk anda cari tahu jawabannya (catat dalam lembar pertanyaan saya dalam LKS ini). 3. Secara berkelompok list pertanyaan anda dengan teman kelompok anda (seleksi yang sama di buang dan yang beda dimasukkan dalam lembar pertanyaan kelompok). 4. Secara bersama carilah jawaban yang anda dan kelompok anda ingin ketahui jawabannya, carilah dari sumber buku yang anda baca. 5. Berdasarkan pertanyaan dan jawaban yang telah anda temukan silahkan memilih satu pertanyaan dan jawaban yang anda anggap penting untuk didiskusikan dengan teman-teman di kelas. Masing-masing kelompok diberikan waktu 5 menit untuk mendiskusikan permasalahan pertanyaan dan jawaban di kelas. D. Lembar Kegiatan a. Lembar Pertanyaan Pribadi Terhadap Makanan dan Fungsinya No. PERTANYAAN KU TERHADAP MAKANAN DAN FUNGSINYA* 1. 2. 3.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
* Untuk menyusun pertanyaan anda dapat menggunakan awalan seperti; Apa, Mengapa, Dimana, Kapan, Bagaimana b. Lembar Pertanyaan dan Jawaban Kelompok Terhadap Makanan dan Fungsinya No. PERTANYAAN DAN JAWABAN KELOMPOK KAMI 1. Jawaban:
2. Jawaban:
3. Jawaban:
4. Jawaban:
5. Jawaban:
6. Jawaban:
7. Jawaban:
8. Jawaban:
9. Jawaban:
10. Jawaban:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11. Jawaban:
12. Jawaban:
13. Jawaban:
14. Jawaban:
15. Jawaban:
16. Jawaban:
17. Jawaban:
18. Jawaban:
E. Kesimpulan
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama Tanggal/Hari
96
: :
LEMBAR KERJA SISWA II ORGAN PENCERNAAN DAN PENYAKITNYA Nama Anggota Kelompok: 1. 2. A. Tujuan kegiatan : 1. Siswa mampu mendeskripsikan proses pencernaan dalam tubuh manusia. 2. Siswa menjelaskan kaitan hubungan antara kerusakan organ pencernaan dengan penyakit yang diakibatkan. B. Alat dan bahan 1. Alat tulis 2. Alat peraga tubuh manusia 3. Perpustakaan: buku C. Langkah kerja : 1. Bacalah buku yang telah anda temukan diperpustakaan selama 5 menit terkait organ pencernaan dan penyakitnya. 2. Buatlah 2-3 pertanyaan berdasarkan informasi yang anda peroleh (5 menit). 3. Bacalah bacaan anda secara teliti kembali selama 10 menit dan tutuplah buku yang anda baca. 4. Setelah itu isilah pertanyaan anda dalam lembar jawab (10 menit). 5. Setelah selesai kumpulkanlah lembar pertanyaan-jawaban pribadi pada ketua kelompok. 6. Siswa kembali ke kelas dan duduk berkelompok D. Lembar-lembar Kegiatan a. Lembar Pertanyaan Pribadi Terhadap Organ Pencernaan dan Penyakitnya No. PERTANYAAN-JAWABANKU* 1. Jawaban: 2. Jawaban: 3. Jawaban: *
Untuk menyusun pertanyaan anda dapat menggunakan awalan seperti; Apa, Mengapa, Dimana, Kapan, Bagaimana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
b. Lembar Pertanyaan dan Jawaban Kelompok Terhadap Organ Pencernaan dan Penyakitnya No. PERTANYAAN DAN JAWABAN KELOMPOK KAMI 1. Jawaban:
2. Jawaban:
3. Jawaban:
4. Jawaban:
5. Jawaban:
6. Jawaban:
7. Jawaban:
8. Jawaban:
9. Jawaban:
10. Jawaban:
11.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jawaban:
12. Jawaban:
13. Jawaban:
14. Jawaban:
15. Jawaban:
16. Jawaban:
17. Jawaban:
18. Jawaban:
E. Kesimpulan
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama
:
Tanggal/Hari
:
99
LEMBAR KERJA SISWA III PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN (PENYELIDIKAN BACAAN KELOMPOK) Nama Anggota Kelompok: 1. 2. A. Tujuan kegiatan : 1. Siswa mampu mendeskripsikan proses pencernaan dalam tubuh manusia berdasarkan informasi umum yang diperoleh dari bacaan terkait. 2. Siswa menjelaskan kaitan hubungan antara kerusakan organ pencernaan dengan penyakit yang diakibatkan berdasarkan informasi umum yang diperoleh dari bacaan terkait. B. Alat dan bahan 1. Buku atau sumber informasi tertulis lain yang sesuai 2. Alat tulis 3. LKS II C. Langkah kerja : 1. Bersama kelompok anda carilah satu jenis bacaan baik dari koran, buku (bukan buku paket sekolah), internet, dan majalah terkait penyakit pencernaan (satu jenis penyakit saja, kelompok yang satu dengan lainnya tidak boleh sama). 2. Tuliskan/copy/print kembali bacaan tersebut dalam selembar kertas A4 disertai sumber dari bacaan tersebut. 3. Bersama kelompok buatlah satu pertanyaan penting, kesimpulan penting dari bacaan tersebut, refleksi untuk semua anggota kelompok, dan cantumkanlah sumber bacaan tersebut, misal jika anda mengambilnya dari : - Koran/majalah maka silahkan tulis: tanggal/bulan/tahun/nama koran - internet: sumber internet berupa http:// atau www./ tanggal/bulan/tahun anda mengambil data. - Buku: nama penulis/judul buku 4. Untuk tata tulisan tugas silahkan sesuaikan dengan lembar tugas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
D. Lembar Tugas Bacaan Dari buku: Krisno/ Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VII Diabetes ada 2 macam, yaitu diabetes mellitus dan diabetes insipidus. 1. Diabetes mellitus: - Diabetes Mellitus Tergantung Insulin (DMTI). Disebut juga diabetes melitus tipe I, merupakan gangguan autoimun, dimana sistem kekebalan melancarkan serangan pada sel-sel pankreas. Gangguan ini terjadi mendadak selama masa kanak-kanak dan merusak kemampuan pankreas dalam menghasilkan insulin. Dapat ditolong dengan suntikan insulin. - Diabetes Mellitus Tak Tergantung Insulin (DMTTI). Diabetes mellitus lebih banyak disebabkan oleh faktor keturunan. Disebut juga diabetes mellitus tipe II merupakan tipe diabetes mellitus yang terjadi bukan disebabkan oleh jumlah insulin di dalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh gangguan sekresi hormon insulin. Pada tahap awal kelainan yang muncul adalah berkurangnya sensitifitas terhadap insulin, yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah. Diabetes tipe II dapat terjadi tanpa ada gejala sebelum hasil diagnosis. Diabetes tipe II biasanya diobati dengan cara perubahan aktivitas fisik (olahraga), diet (umumnya pengurangan asupan karbohidrat), dan lewat pengurangan berat badan. Ini dapat memugar kembali kepekaan hormon insulin. 2. Diabetes insipidus Gangguan pencernaan yang menyebabkan keluarnya urin secara berlebihan. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan tubuh dalam mengeluarkan hormon antidiuretik.
- Pertanyaan: Mengapa penyakit Diabetes mellitus ini dapat diatasi dengan pengobatan sekaligus diet karbohidrat yang ketat?
Jawaban: Karena, Penyebab Diabetes mellitus antara lain adalah produksi insulin dari pankreas yang kurang sehingga banyak glukosa yang tidak mampu diubah menjadi glikogen. Akibatnya, kadar glukosa darah meningkat. Glukosa berlebih di dalam darah akan mengganggu pola metabolisme tubuh dan memperlambat aliran darah. Nah, karbohidrat merupakan salah satu bagian dari gula yang kompleks jadi jika kita diet karbohidrat ketat maka ini akan membantu tubuh untuk mengontrol glukosa berlebih di dalam darah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Kesimpulan: Diabetes ada 2 macam, yaitu diabetes mellitus dan diabetes insipidus. Keduanya terkait disebabkan oleh hal yang berbeda dimana diabetes mellitus disebabkan oleh fungsi insulin (hormon) yang mengatur gula dalam tubuh menurun dan diabetes insipidus disebabkan oleh ketidak mampuan tubuh dalam mengeluarkan hormon ADH. Diabetes dapat terjadi karena keturunan maupun karena kerusakan pankreas, cara mencegah penyakit ini dengan diet karbohidrat. Refleksi: Setelah membaca artikel ini saya: A: Senang, karena bisa mengetahui apa itu penyakit diabetes dari bacaan. B:.........................dst sampai orang terakhir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Kisi-kisi a. Pre-test Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Kurikulum Acuan Alokasi Jumlah Soal Kompetensi Dasar Jenis Soal No I
II
102
: SMP Kanisius Kalasan : IPA-Biologi : VIII B/I : KTSP : 15 Menit : 20 Soal : Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan : Tes Objektif (10 soal pilihan ganda dan 10 soal isian)
Indikator Mengklasifikasikan dan menjelaskan makanan berdasarkan fungsinya. a.
Karbohidrat
b.
Lemak
c.
Protein
d.
Vitamin
e.
Mineral
Mendeskripsikan proses pencernaan dalam tubuh manusia.
a. Proses Pencernaan
b. Organ-organ pencernaan
No Soal 1-10
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
Tipe Soal
Kunci Jawaban
Ingatan, Pemahaman, dan Aplikasi
A-D
Ingatan Pemahaman Ingatan Pemahaman Ingatan Aplikasi Pemahaman Ingatan Ingatan Pemahaman
D A C A A C A A B C
1-6
Ingatan, Pemahaman, Analisis, Sintesis
1
Ingatan
2
Analisis
3
Sintesis
4
Ingatan
5
Pemahaman
6
Sintesis
-
Proses mekanik dan kimiawi Adanya amilum dan enzim ptialin Mengatur posisi makanan dan merasakan rasa makanan Lambungusus halususus besar Membunuh organisme asing yang masuk Membusukkan sisa pencernaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menjelaskan kaitan hubungan antara kerusakan organ pencernaan dengan penyakit yang diakibatkan.
Penyakit pada organ pencernaan
b. Post-test SIKLUS I Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Kurikulum Acuan Alokasi Jumlah Soal Kompetensi Dasar Jenis Soal Sub Konsep
Mengklasifikasikan dan menjelaskan makanan berdasarkan fungsinya. a. Karbohidrat
c. Protein d. Vitamin e. Mineral
Ingatan, Aplikasi, Analisis, dan Evaluasi
7
Ingatan
8
Aplikasi
9 10
Analisis Evaluasi
-
Usus buntu Menyarankan mengkonsumsi banyak serat (sayuran hijau) Diabetes mellitus Maag
: SMP Kanisius Kalasan : IPA-Biologi : VIII B/I : KTSP : 15 Menit : 10 Soal : Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan : Tes Objektif (10 soal pilihan ganda) : Makanan dan fungsinya
Indikator
b. Lemak
7-10
103
No Soal 1-10
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
Tipe Soal Ingatan, Pemahaman, dan Aplikasi Ingatan Pemahaman Ingatan Pemahaman Ingatan Aplikasi Pemahaman Ingatan Ingatan Pemahaman
Kunci Jawaban A-D
A C C A D C A A B D
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SIKLUS II Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Kurikulum Acuan Alokas Jumlah Soal Kompetensi Dasar Jenis Soal Sub Konsep No
: SMP Kanisius Kalasan : IPA-Biologi : VIIIB/I : KTSP : 15 Menit : 10 Soal : Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan : Tes Objektif (10 soal isian) : Organ pencernaan dan Penyakit Pencernaan
Indikator Mendeskripsikan proses pencernaan dalam tubuh manusia.
1
c. Proses Pencernaan
d. Organ-organ pencernaan
2
104
Menjelaskan kaitan hubungan antara kerusakan organ pencernaan dengan penyakit yang diakibatkan.
Penyakit pada organ pencernaan
No Soal
Tipe Soal
Kunci Jawaban
1-6
Ingatan, Pemahaman, Analisis, Sintesis
-
1
Ingatan
2
Analisis
3
Sintesis
4
Ingatan
5
Pemahaman
6
Sintesis
7-10
Ingatan, Aplikasi, Analisis, dan Evaluasi
7
Ingatan
8
Aplikasi
9 10
Analisis Evaluasi
Proses mekanik dan kimiawi Adanya amilum dan enzim ptialin Mengatur posisi makanan dan merasakan rasa makanan Lambungusus halususus besar Membunuh organisme asing yang masuk Membusukkan sisa pencernaan
-
Usus buntu Menyarankan mengkonsumsi banyak serat (sayuran hijau) Diabetes mellitus Maag
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
5. Soal Pre-test dan Post-test a. Pre-test dan Post-test Pre-test I.
Isilah jawaban pertanyaan di bawah ini dengan menyilang (X) salah satu jawaban yang benar dan tepat. 1.
Bahan makanan berikut yang mengandung karbohidrat ialah..... a. Telur, minyak ikan, dan minyak kelapa b. Susu, bayam, dan nangka c. Nasi, sagu, dan ayam d. Nasi, sagu, dan jagung
2.
Karbohidrat tersusun atas unsur C (Karbon), H (Hidrogen), dan O (Oksigen). Apakah fungsi dari karbohidrat..... a. Sumber energi utama b. Membangun membran sel c. Pelindung tubuh dari dingin d. Pembentuk enzim pencernaan
3.
Zat lemak terdiri dari.... a. Asam amino dan asam lemak b. Asam amino dan gliserol c. Asam lemak dan gliserol d. Gliselor dan asam asetat
4.
Apakah fungsi lemak......... a. Pengatur suhu tubuh b. Pengatur pembentukan enzim c. Pengatur pembentukan hormon d. Membangun DNA
5.
Bahan makanan yang mengandung protein ialah......... a. Telur, ikan, dan tempe b. Telur, tahu, dan minyak sayur c. Tempe, keju, dan keladi d. Umbi, nasi, dan telur
6.
Pada telur ayam terkandung jenis zat makanan apa saja..... a. Protein dan vitamin A b. Zat besi dan kalium c. Protein dan lemak d. Vitamin A dan zat besi
7.
Fungsi dari vitamin adalah D adalah.... a. Membantu pertumbuhan tulang b. Membantu perkembangan sensor lidah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
c. Membantu kehalusan kulit d. Membantu peredaran darah 8.
Jenis vitamin yang dapat terlarut dalam lemak ialah vitamin.... a. A, D, E, dan K b. A, B12, B2, dan D c. B12, C, D, dan E d. C, D, E, dan K
9.
Makanan apakah yang kaya akan zat besi.... a. Bayam, kangkung, dan hati ayam b. Bayam, telur, dan polong-polongan c. Teh, kacang-kacangan, dan telur d. Kacang-kacangan, telur, dan hati ayam
10. Apakah fungsi zat besi..... a. Pembentukan sel darah putih b. Pembentukan keping darah c. Pembentukan sel darah merah (hemoglobin) d. Pembentukan cairan sel II. Isilah jawaban pertanyaan di bawah dengan jawaban yang benar dan tepat. 1.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan dapat di kelompokkan menjadi dua, yaitu pencernaan secara......................................dan secara............
2.
Ketika mulut kita mengunyah nasi terasa manis, apakah yang menyebabkan rasa manis ini..................................................................
3.
Sewaktu anda makan maka anda akan terlebih dahulu mengunyah makanan dengan gigi yang dibantu lidah dan air liur. Gigi berperan dalam menghaluskan makanan, air liur berperan dalam melunakkan makanan
hingga
mudah
dikunyah,
apakah
peran
dari
lidah........................................................................................................ 4.
Secara sederhana urutan organ pencernaan dimulai dari:
Mulut (Gigi dan Lidah)
Kerongkongan
...................... ...................... ...................... Anus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
5.
Apakah fungsi HCl (asam lambung) dalam Lambung...........................
6.
Dalam proses pencernaan di usus besar terdapat bakteri Echericia colli yang membantu proses pencernaan. Keberadaan bakteri ini berfungsi untuk........................
7.
Apendisitis
merupakan
gangguan
yang
terjadi
pada
organ............................................ 8.
Seorang yang menderita sembelit memiliki gangguan dalam buang air besar. Jika anda atau kenalan anda menderita sembelit sebutkan satu saran yang anda berikan yang berhubungan dengan proses pencernaan makanan untuk membantu orang tersebut.............................................
9.
Seorang
bapak
menderita
suatu
penyakit
dilarang
untuk
mengkonsumsi makanan yang mengandung gula dengan kadar tinggi dan harus memberikan suntikan hormon insulin secara teratur. Berdasarkan keterangan di atas bapak tersebut menderita penyakit apa.......................................................................................................... 10. Terdapat dua jenis penyakit yang diakibatkan oleh tingginya asam lambung (HCl), yaitu Ulkus dan maag. Seseorang dengan ciri-ciri merasa sakit dibagian perut bagian kiri, mual dan harus makan teratur untuk menjaga agar tetap sehat. Apakah jenis penyakit orang ini...........................................................................................................
---Selamat Mengerjakan---Terima Kasih— Hargai Kejujuran, Maka Kamu akan dihargai......
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Post-test I Isilah jawaban pertanyaan di bawah ini dengan menyilang (X) salah satu jawaban yang benar dan tepat. 1.
Karbohidrat secara umum dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu..... a. Monosakarida, disakarida, polisakarida, dan oligosakarida. b. Monosakarida, disakarida, polisakarida, dan sukrosa. c. Disakarida, oligosakarida, polisakarida, dan fruktosa. d. Disakarida, sukrosa, fruktosa, dan oligosakarida.
2.
Amilum merupakan salah satu bagian dari polisakarida. Maka dari itu amilum terdiri atas..... a. Dua ikatan glukosa b. Tiga ikatan glukosa c. Ikatan glukosa yang banyak d. 3 atau 10 ikatan glukosa
3.
Zat lemak terdiri dari.... a. Asam amino dan asam lemak b. Asam amino dan gliserol c. Asam lemak dan gliserol d. Gliselor dan asam asetat
4.
Seseorang yang memiliki badan yang gemuk biasanya memiliki cadangan lemak yang sangat banyak sehingga jika pada kondisi dingin, orang yang gendut tidak kedinginan. Melihat kondisi ini dapat kita katakan lemak berfungsi untuk ......... a. Pengatur suhu tubuh b. Pengatur pembentukan enzim c. Pengatur pembentukan hormon d. Membangun DNA
5.
Asam amino dikelompokkan menjadi asam amino esensial dan asam amino non esensial. Apa arti asam amino esensial......... a. Asam amino yang dapat disintesis tubuh b. Asam amino yang harus di masak terlebih dahulu c. Asam amino yang harus diolah oleh tumbuhan d. Asam amino yang tidak dapat disintesis tubuh
6.
Seseorang yang jarang mengkonsumsi protein akan mengakibat orang tersebut berperawakan kecil dan tidak bertumbuh normal, hal ini karena protein sangat penting dalam..... a. Sumber tenaga b. Meningkatkan daya tahan tubuh c. Membantu pertumbuhan d. Pergantian sel dan jaringan tubuh
7.
Fungsi dari vitamin adalah D adalah.... a. Membantu pertumbuhan tulang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. c. d.
109
Membantu perkembangan sensor lidah Membantu kehalusan kulit Membantu peredaran darah
8.
Jenis vitamin yang dapat terlarut dalam lemak ialah vitamin.... a. A, D, E, dan K b. A, B12, B2, dan D c. B12, C, D, dan E d. C, D, E, dan K
9.
Makanan apakah yang kaya akan zat besi.... a. Bayam, kangkung, dan hati ayam b. Bayam, telur, dan polong-polongan c. Teh, kacang-kacangan, dan telur d. Kacang-kacangan, telur, dan hati ayam
10. Pada bagian komposisi kemasan susu, sering kali kita membaca adanya kandungan kalsium. Mengapa pada susu terdapat kandungan kalsium..... a. Karena kalsium membantu dalam membentuk sel darah merah b. Karena kalsium memiliki fungsi dalam membantu menjaga suhu tubuh c. Karena kalsium membantu pencegahan susu menjadi basi d. Karena kalsium berfungsi dalam membantu proses pertumbuhan tulang dan gigi Post-test II Isilah jawaban pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar dan tepat ! 1. 2. 3.
4.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan dapat di kelompokkan menjadi dua, yaitu pencernaan secara..................dan secara.............(Ingatan) Ketika mulut kita mengunyah nasi terasa manis, apakah yang menyebabkan rasa manis ini............(Analisis) Sewaktu anda makan maka anda akan terlebih dahulu mengunyah makanan dengan gigi yang dibantu lidah dan air liur. Gigi berperan dalam menghaluskan makanan, air liur berperan dalam melunakkan makanan hingga mudah dikunyah, apakah peran dari lidah...................(Sintesis) Secara sederhana urutan organ pencernaan dimulai dari: (Pemahaman) Mulut (Gigi dan Lidah)
Kerongkongan
..................... .....................
..................... Anus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. 6.
110
Apakah fungsi HCl (asam lambung) dalam Lambung...........(Pemahaman) Dalam proses pencernaan di usus besar terdapat bakteri Echericia colli yang membantu proses pencernaan. Keberadaan bakteri ini berfungsi untuk.......................................(Sintesis) 7. Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi pada organ...........(Ingatan) 8. Seorang yang menderita sembelit memiliki gangguan dalam buang air besar. Jika anda atau kenalan anda menderita sembelit sebutkan satu saran yang anda berikan yang berhubungan dengan proses pencernaan makanan untuk membantu orang tersebut...............(Aplikasi) 9. Seorang bapak menderita suatu penyakit dilarang untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung gula dengan kadar tinggi dan harus memberikan suntikan hormon insulin secara teratur. Berdasarkan keterangan di atas bapak tersebut menderita penyakit apa.........(Analisis) 10. Terdapat dua jenis penyakit yang diakibatkan oleh tingginya asam lambung (HCl), yaitu Ulkus dan maag. Seseorang dengan ciri-ciri merasa sakit dibagian perut bagian kiri, mual dan harus makan teratur untuk menjaga agar tetap sehat. Apakah jenis penyakit orang ini.......... (Evaluasi)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
6. Rubrik Penilaian LKS No. Komponen 1. Jumlah soal yang dibuat dan jumlah soal yang dijawab (untuk menilai tingkat kekritisan dan kemampuan kognitif). - Kelompok yang terdiri atas 5 anggota memiliki 11-15 pertanyaan dan jawaban atau terdiri atas 6 anggota memiliki 11-18 pertanyaan dan jawaban. - Kelompok memiliki 6-10 pertanyaan dan jawaban. - Kelompok memiliki 1-5 pertanyaan dan jawaban. 2. Tingkat kualitas pertanyaan yang dibuat berdasarkan tingkat ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi (untuk menilai tingkat kekritisan). - Menyusun pertanyaan tipe ingatan - Menyusun pertanyaan tipe pemahaman - Menyusun pertanyaan tipe aplikasi - Menyusun pertanyaan tipe analisis - Menyusun pertanyaan tipe sintesis - Menyusun pertanyaan tipe evaluasi 3. Ketepatan dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun (untuk menilai tingkat kekritisan dan kemampuan kognitif). - Keselarasan antara jawaban dan pertanyaan dimana kelompok yang terdiri atas 5 anggota memiliki 11-15 pertanyaan atau terdiri atas 6 anggota memiliki 11-18 pertanyaan yang disusun dengan tepat. - Keselarasan antara jawaban dan pertanyaan dimana kelompok memiliki 6-10 jawaban yang disusun dengan tepat. - Keselarasan antara jawaban dan pertanyaan dimana kelompok memiliki 1-5 pertanyaan yang disusun dengan tepat. Total Point Cara Penilaian: Nilai =
Bobot 20
20
15 10
210 10 20 30 40 50 60 20
20
15
10 250
Skor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
Lembar Observasi Pengolahan Pembelajaran Kelas No. Komponen 1. Perkembangan kognitif siswa - Siswa memahami apa yang dipelajari ditunjukkan dari kemampuan siswa dalam menanggapi pernyataan dan pertanyaan guru selama pembelajaran 2 Perkembangan afektif siswa - Siswa mampu bekerja sama dalam pengarahan guru - Siswa terbuka dalam menerima pandangan siswa lain, guru dan juga dalam mengajukan pertanyaan serta jawabannya. - Siswa menghargai satu sama lain baik dalam berkelompok maupun secara klasikal - Siswa menunjukkan sikap bertanggung jawab terhadap apa yang dikemukan dengan tidak melemparkan jawaban satu sama lain dan juga menulis setiap pertanyaan dan jawaban yang diajukan. 3. Perkembangan psimotorik siswa - Siswa berperan aktif dalam mengajukan pertanyaan - Siswa aktif dalam mengobservasi bacaan terkait materi yang dipelajari - Siswa aktif dalam memberikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan - Siswa aktif dalam mengajukan refleksi dari bacaan dan dari kegiatan pembelajaran di kelas - Siswa aktif dalam mengajukan kesimpulan dari bacaan dan dari kegiatan pembelajaran di kelas 3. Perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa - Siswa mampu mengajukan pertanyaan yang kritis terhadap pembelajaran - Siswa mampu mengajukan pendapat yang kritis - Siswa mampu menganalisis kegiatan belajar secara kritis - Siswa mampu mengajukan kesimpulan pembelajaran yang kritis. Total Skor Keterangan: 1 Kurang sekali 2 Kurang 3 Baik 4 Baik sekali
1 kelompok 2 kelompok 3 kelompok 4-6 kelompok
Nilai =
x10
Skor
1234
1234 1234 1234
1234
1234 1234 1234 1234 1234
1234 1234 1234 1234
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
113
Lembar Angket Penilaian Metode PQ4R Terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Nama
:
No
:
Hari danTanggal : Isilah Angket di bawah Ini Sesuai dengan Apa yang Anda Rasakan Selama Belajar (Isi dengan Melingkari Salah Satu Angka yang Tepat Menurut Anda)! No 1.
Pertanyaan Apakah cara belajar PQ4R membantu anda lebih memahami materi
Skor 1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
pencernaan pada manusia? Apakah 2.
dengan
berkelompok
mencari
secara
pribadi ataupun
bacaan terkait materi pencernaan pada
manusia membantu anda lebih terbuka dan siap untuk belajar?
3.
4.
Apakah
dengan
membaca
dan
bertanya
sendiri
membantu anda memahami materi pencernaan? Apakah dengan berdiskusi bersama dalam menjawab pertanyaan membantu anda dalam meningkatkan ingatan dalam belajar materi pencernaan pada manusia?
5.
Apakah dengan berdiskusi membantu anda dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi anda?
6.
Apakah dengan bertanya dan menjawab pertanyaan sendiri membantu anda lebih memahami dan berpikir kritis dalam materi pencernaan pada manusia? Apakah
7.
dengan
metode
PQ4R
anda
memiliki
kesempatan yang lebih besar dalam mengembangkan kualitas berpikir anda (lebih sering bertanya dan membuat catatannya) dalam materi pencernaan pada manusia?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
114
Apakah dengan merangkum pelajaran secara pribadi membantu anda dalam menginggat
pelajaran materi
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
pencernaan pada manusia? 9.
Apakah dengan metode PQ4R dapat membantu anda dalam bekerja sama dan terbuka dengan teman-teman lainnya dalam
menyelesaikan pertanyaan yang telah
anda buat? 10.
Apakah dengan metode PQ4R membantu anda lebih bertanggung jawab dalam belajar? Total
Keterangan: 1
SANGAT SETUJU
2
SETUJU
3
KURANG SETUJU
4
TIDAK SETUJU
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9.
115
Lembar Observasi
Nama Siswa : Kelas
: VII/VIII
Tanggal
:
*(Lingkari, sesuai dengan kelas anda)
ANGKET GAMBARAN SECARA UMUM PROSES BELAJAR SISWA DAN PROSES BELAJAR-MENGAJAR DI KELAS SMP KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA Isilah pertanyaan dibawah ini dengan menceklis (√) pada kotak berisi jawaban yang sesuai dengan pilihan anda! 1. Seberapa senangkah anda belajar Biologi? Tidak senang Biasa saja Senang Sangat senang 2. Mengapa anda merasa tidak senang atau biasa saja belajar Biologi? Karena Biologi membosankan Karena cara belajar Biologi di kelas membosankan Karena Biologi hanya kumpulan bacaan-bacaan 3. Mengapa anda merasa senang atau sangat senang belajar Biologi? Karena belajar Biologi berarti belajar mengenai alam dan diri sendiri Karena cara belajar Biologi di kelas sangat menyenangkan Karena dalam pelajaran Biologi banyak kumpulan bacaan yang menarik 4. Seberapa sering anda membaca materi terkait biologi? Tidak Pernah Pernah Tapi Jarang Sering Sangat Sering 5. Seberapa sering anda mengajukan pertanyaan atas bacaan mengenai biologi yang anda baca? Tidak Pernah Pernah Tapi Jarang Sering Sangat Sering
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Apakah kamu membuat catatan atas pertanyaan anda dan catatan atas jawabannya? Ya Jarang Tidak 7. Darimana anda mendapat jawaban atas pertanyaan anda mengenai biologi? Guru Buku Teman Guru les 8. Menurut kamu materi apa saja yang sulit untuk dipahami? Silahkan dicentang materi di bawah ini yang menurutmu sulit (centangi yang sudah dipelajari maupun yang belum dipelajari di kelas). Kelas VII Gejala alam dan kerja ilmiah Keanekaragaman makhluk hidup Ekosistem dan pelestarian sumber hayati Kependudukan dan permasalahan lingkungan Kelas VIII Pertumbuhan dan Perkembangan Sistem gerak manusia Sistem pencernaan manusia Sistem pernapasan manusia Sistem peredaran darah manusia Sistem dalam kehidupan tumbuhan
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. Surat Ijin Penelitian ke Sekolah a. Surat Ijin Observasi
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Surat Ijin Penelitian Kepada Bappeda
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
Surat Ijin Penelitian dari Bappeda
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
11. Dokumen Proses Pembelajaran a. Foto Kegiatan Pembelajaran 1) Siklus I
Gambar L.1 Suasana pre-test A
B
Gambar L.2 Tahap preview (a) guru meminta siswi mempreview pemahaman mereka terhadap materi sistem pencernaan (b) Guru memaparkan tujuan pembelajaran dan preview materi.
Gambar L.3 Siswa-i melakukan kegiatan membaca dengan mendengarkan pengarahan guru
Gambar L.4 Siswa-i membuat pertanyaan secara mandiri (quetioning)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
Gambar L.5 Guru mengarahkan siswa-i untuk memberikan pertanyaan secara lisan
Gambar L.6 Siswa-i mempresentasikan hasil pertanyaan dan jawaban yang disusun.
Gambar L.7 Guru memberikan tugas rumah (recite)
Gambar L.8 Tahap reflect dilakukan secara tertulis
Gambar L.9 Tahap reflect secara lisan
Gambar L.10 Pengerjaan post-test
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
2) Siklus II
Gambar L.11 Guru membimbing siswa-i untuk melakukan preview
Gambar L.12 Siswa-i mempreview bacaan yang terdapat di LKS
Gambar L.13 Siswa-i membuat pertanyaan
Gambar L.14 Siswa-i melakukan kegiatan membaca
Gambar L.15 Tahap reflect
Gambar L.16 Tahap recite
Gambar L.17 Tahap recite secara tertulis
Gambar L.18 Post-test II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Nilai 1)
Kognitif Pre-test dan Post-test
No. Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Pre-1 17/09/2012 47,5 52,5 50 47,5 75 65 57,5 77,5 57,5 55 60 60 72,5 15 80 75 50 65 62,5 60 90 70 70 65 45 50 75 60 60 47,5 52,5 65 65 72,5 85
Keterangan Post-test I 24/09/2012 20 40 40 50 60 50 30 80 60 60 50 80 50 40 60 30 50 50 40 50 60 50 60 60 50 40 30 50 50 40 40 20 50 30 50
Post-test II 01/10/2012 50 90 70 80 100 70 50 90 60 80 70 60 90 70 90 80 60 70 90 30 100 90 70 80 60 50 70 70 50 80 50 70 50 90 100
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. Urut 36 37 Total Rerata
2)
Pre-1 17/09/2012 30 40 2227,5 60,2027027
Keterangan Post-test I Post-test II 24/09/2012 01/10/2012 40 70 20 30 1730 2630 46,75675676 71,08108108
Kekritisan Siswa-siswi Nomor Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Pre-test
Post-test I
Post-test II
47,72728 57,19697 51,23106 70,35985 84,75379 78,50379 63,92046 86,07955 58,71212 67,61364 72,15909 70,92803 83,04924 12,12121 84,5644 70,73864 60,32197 67,42424 67,80303 67,70834 93,75 69,22349 69,22349 77,08334 40,8144 46,40152 79,92424 63,73106 63,06818 55,39773
25 37,5 37,5 56,25 56,25 62,5 31,25 87,5 68,75 37,5 62,5 87,5 62,5 43,75 68,75 25 50 62,5 50 50 68,75 50 68,75 68,75 56,25 37,5 31,25 56,25 56,25 43,75
42,42424 96,9697 81,81818 78,78788 100 90,90909 39,39394 90,90909 48,48485 81,81818 84,84848 51,51515 96,9697 63,63636 87,87879 78,78788 66,66667 75,75758 93,93939 39,39394 100 93,93939 63,63636 81,81818 63,63636 36,36364 75,75758 81,81818 48,48485 78,78788
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nomor Urut 31 32 33 34 35 36 37 Total Rerata
3)
Pre-test
Post-test I
Post-test II
57,29167 64,96212 68,56061 80,87121 92,23485 36,36364 47,72728 2429,546 65,66339
31,25 18,75 56,25 31,25 62,5 56,25 18,75 1875 50,67568
45,45455 75,75758 45,45455 84,84848 100 78,78788 42,42424 2687,879 72,64537
127
Lembar Observasi a) Siklus I
No
Skor
Komponen I
II
Total
% Pencapaian
7
4,46
22
14,03
30
19,13
III
Perkembangan kognitif siswa 1.
-
Siswa memahami apa yang dipelajari ditunjukkan dari kemampuan siswa dalam menanggapi pernyataan dan pertanyaan guru selama pembelajaran Perkembangan afektif siswa
- Siswa mampu bekerja sama dalam pengarahan guru 2
Siswa terbuka dalam menerima pandangan siswa lain, guru dan juga dalam mengajukan pertanyaan serta jawabannya. - Siswa menghargai satu sama lain baik dalam berkelompok maupun secara klasikal Perkembangan psimotorik siswa
4.
2
2
4
3
3
3
1
0
3
2
3
3
3
3
2
2
2
4
3
3
3
0
0
2
0
0
-
-
3.
3
Siswa berperan aktif dalam mengajukan pertanyaan secara tertulis. - Siswa aktif dalam mengobservasi bacaan terkait materi yang dipelajari - Siswa aktif dalam memberikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan - Siswa aktif dalam mengajukan refleksi dari bacaan dan dari kegiatan pembelajaran di kelas - Siswa aktif dalam mengajukan kesimpulan dari bacaan dan dari kegiatan pembelajaran di kelas Perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Skor
Komponen I -
Siswa mampu mengajukan pertanyaan yang kritis terhadap pembelajaran - Siswa mampu mengajukan pendapat yang kritis -
Siswa mampu menganalisis kegiatan belajar secara kritis - Siswa mampu mengajukan kesimpulan pembelajaran yang kritis.
Total Skor Rerata
Total
II
III
128
% Pencapaian
2
3
3
3
2
2
3
0
0
3
0
0
38
21
21
80
51
2,92
1,62
1,62
-
-
21
13,39
b) Siklus II
No.
1.
2
3.
Komponen Perkembangan kognitif siswa - Siswa memahami apa yang dipelajari ditunjukkan dari kemampuan siswa dalam menanggapi pernyataan dan pertanyaan guru selama pembelajaran Perkembangan afektif siswa - Siswa mampu bekerja sama dalam pengarahan guru - Siswa terbuka dalam menerima pandangan siswa lain, guru dan juga dalam mengajukan pertanyaan serta jawabannya. - Siswa menghargai satu sama lain baik dalam berkelompok maupun secara klasikal Perkembangan psimotorik siswa - Siswa berperan aktif dalam mengajukan pertanyaan secara tertulis. - Siswa aktif dalam mengobservasi bacaan terkait materi yang dipelajari - Siswa aktif dalam memberikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan - Siswa aktif dalam mengajukan refleksi dari bacaan dan dari kegiatan pembelajaran di kelas - Siswa aktif dalam mengajukan kesimpulan dari bacaan dan dari
I
Skor III II
IV
V
Total
Rerata
3
3
4
4
4
18
6,89
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
46
17,63
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
75
28,74
1
3
3
3
3
3
3
3
2
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Komponen
I
II
Skor III
IV
V
kegiatan pembelajaran di kelas Perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa - Siswa mampu mengajukan pertanyaan 2 3 2 0 0 yang kritis terhadap pembelajaran - Siswa mampu mengajukan pendapat 3 2 3 0 0 yang kritis 4. - Siswa mampu menganalisis kegiatan 2 2 3 0 0 belajar secara kritis - Siswa mampu mengajukan kesimpulan 1 2 3 0 0 pembelajaran yang kritis. Total Skor 33 36 41 30 27 Rerata 2,538 2,769 3,15 2,31 2,08
129
Total
Rerata
28
10,73
167 -
64 -
c) Hasil Analisis Lembar Observasi Keseluruhan Siklus I
Siklus II
X=
X=
X=
X=
X = 26,67
X = 33,4
dengan
dengan
Σx =
Point +
Skor
Σx =
Σx = 13 x 4
Point +
Skor
Σx = 13x 4
Σx = 52
Σx = 52
Dengan persentasi pencapaian pembelajaran:
Dengan persentasi pencapaian pembelajaran:
%=
%=
%=
x 100% ,
x 100%
%=
x 100% ,
x 100%
% =0,51 x 100%
% =0,64 x 100%
% =51%
% =64%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
d) Aspek Afektif Siklus I
Siklus II
X=
X=
X=
X=
X = 7,3
X = 9,2
dengan
dengan
Σx =
Point +
Skor
Σx =
Point +
Σx = 3 x 4
Σx = 3x 4
Σx = 12
Σx = 12
Skor
Dengan persentasi pencapaian pembelajaran:
Dengan persentasi pencapaian pembelajaran:
%=
x 100%
%=
x 100%
%=
%=
,
x 100% ,
x 100%
% =0,61 x 100%
% =0,76 x 100%
% =61%
% =76%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
e) Aspek Psikomotorik Siklus I
Siklus II
X=
X=
X=
X=
X = 10
X = 14,6
dengan
dengan
Σx =
Point +
Skor
Σx =
Point +
Σx = 5 x 4
Σx = 5x 4
Σx = 20
Σx = 20
Skor
Dengan persentasi pencapaian pembelajaran:
Dengan persentasi pencapaian pembelajaran:
%=
x 100%
%=
%=
x 100%
%=
x 100% ,
x 100%
% =0,50 x 100%
% =0,73 x 100%
% =50%
% =73%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12. Data Kegiatan Belajar Siswa a. Pre-test terendah
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Pre-test tertinggi
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Post-test I terendah
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Post-test I tertinggi
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e. Post-test II terendah
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
f. Post-test II tertinggi
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
g. LKS I
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
h. LKS II
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
i.
LKS III
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber bacaan : www.wikipedia.com
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI j. Lembar Observasi 1) Siklus I
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2) Siklus II
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
k. Angket
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI l.
Latihan Membuat Pertanyaan Mandiri
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI m. Review
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI n. Refleksi
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13. Surat Pernyataan Selesai Melakukan Penelitian
162