PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA: STUDI KASUS DI SD SHANTA MARIA 1, YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Endika Elshanta Erawati NIM: 111134233
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA: STUDI KASUS DI SD SHANTA MARIA 1, YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Endika Elshanta Erawati NIM: 111134233
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN Skripsi ini aku persembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus karena cintakasih dan berkat-Nya peneliti dapat menyelesaikan tugasakhir. Para dosen PGSD Universitas Sanata Dharama yang telah memberibimbingan kepada peneliti. Keluarga kecilku untuk kedua orang tua yang selalu memberi dukungan moral maupun spiritual : Didik Arwanto Endang Sri Lestari Keluarga Besar S. Hadi Wiryono Teman istimewaku: Devri Riza Setyawan Kakakku yang selalu memberi solusi dan dukungan Putri Sundari Sahabat terbaiku: Yovita Siska Febriana Semua teman-teman PGSD angkatan 2011 yang telah memberikan banyak cerita selama proses belajar menjadi calon pendidik. Almamaterku Universitas Sanata Dharma Thanks for everything
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Di manaadakehendak di situ adajalan.
Ku olah kata, kubaca makna, kuikat dalam alinea, kubingkai
dalam
bab
sejumlah
lima,
jadilah
mahakarya, gelarsarjana kuterima, orang tua pun bahagia.
Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang.
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. –Mazmur 126:6-
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya yang saya tulis tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan pada daftar pustaka, sebagai mana layaknya karyailmiah.
Yogyakarta, 18 Desember 2014 Penulis,
Endika Elshanta Erawati
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Santa Dharma: Nama : Endika Elshanta Erawati NIM
: 111134233
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah yang berjudul: PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA: STUDI KASUS DI SD SHANTA MARIA 1, YOGYAKARTA kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma beserta perangkat yang diperlukan (bilaada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 4 Desember 2014 Yang menyatakan,
Endika Elshanta Erawati
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA
Oleh: Endika Elshanta Erawati NIM: 111134233 Universitas Sanata Dharma Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis studi kasus.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi anak terhadap polaasuh orang tua.Narasumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua anak perempuan kelas V usia 11 tahun siswi SD Shanta Maria 1 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara pola asuh orang tua dan lembar observasi pola asuh orang tua. Komponen-komponen yang ada pada pedoman wawancara dan lembar observasi adalah kontrol orang tua terhadap anak, komunikasi, dan tuntutan orang tua untuk menjadi matang (anak berkemabang sesuai usianya).Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi.Analisis data dengan cara memberi kode pada setiap jawaban dari narasumber. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa kedua anak sudah dapat merasakan akan kesibukan dari orang tua mereka dalam bekerja. Anak setelah merasakan akan kesibukan orang tua dalam bekerja, maka anak bisa menyampaikan persepsi terhadap pola asuh orang tua mereka. Anak memiliki kebiasaan dari orang tua dalam memberikan pola asuh secara authoritative (Otoritatif). Kata kunci: Persepsi, Pola Asuh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT PERCEPTIONS OF PARENTING CHILDREN PARENTS By: Endika Elshanta Erawati Student Number: 111134233 Sanata Dharma University This study wasa qualitative study based on case study. The purpose of this study wasdetermine children’s perception regarding the parenting model of the parents. The research subjects were two of 11-years-old girls. They are fifth-grade students of SD Shanta Maria 1 Yogyakarta Elementary School Academic Year 2014 / 2015. The research instruments used wereinterview guidelines and observation sheets of the parenting model of the parents. The components of the interview guidelines and observation sheets arethe parental control of the children, communication, and parents’ desire that their children can develop their abilities according their age. The techniques of data collections used were interviews and observation. The analysis of data was by giving a code on every answer of question given to the informant. The results of the study showed that the children were able to feel the busyness of their parents in their work. And then, the children were able to convey their perceptions of the parenting model of their parents. The children would have a daily habit due to the parenting model of the parent authoritatively. Keyword : Perceptions, Parenting
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan karunianya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA” dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan kelengkapan dan pemenuhan dari salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selain itu, penulisan skripsi ini juga bertujuan untuk melatih mahasiswa
agar
dapat
menghasilkan
suatu
karya
yang
dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah, sehingga dapat bermanfaat bagi orang lain. Peneliti dalam menyelesaikan penelitian dan laporan Tugas Akhir ini, peneliti telah banyak menerima bimbingan, saran, dan masukan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., MA. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 2. Ibu Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D. selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan arahan, semangat, dorongan serta sumbangan pemikiran yang peneliti butuhkan dalam menyelesaikan skripsi. 3. Theresia Yunia Setyawan,S.Pd.,M.Hum. selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan masukan, saran, kritik, sumbangan pemikiran serta
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bimbingan yang sangat bergunakan selama proses penelitian sampai penulisan skripsi. 4. Dosen-dosen Program Studi Guru Sekolah Dasar Universitas Santa Dharama yang telah memberikan pengalaman dan bekal selama proses menjadi seorang guru. 5. Mawar dan Melati yang telah bersedia menjadi narasumber salama proses penelitian. 6. Teman-teman peneliti yang memberikan arahan, saran, dan sharing dalam mengerjakan skripsi. 7. Pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Peneliti menyadari bahwa penelitia dan penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, sehingga suatu saat nanti penulis dapat memberikan karya yang lebih baik lagi. Akhir kata peneliti meminta maaf bila ada kesalahan dalam penyusunan laporan maupun menulis dalam skripsi ini. Semoga penelitian dan laporan skripsi ini dapat berguna bagi kita semua. Yogyakarta, 10 Desember 2014 Peneliti
Endika Elshanta Erawati
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .........................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................ii HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................iv HALAMAN MOTTO.........................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ..............................................vii ABSTRAK .......................................................................................................viii ABSTRACT ........................................................................................................ix KATA PENGANTAR.........................................................................................x DAFTAR ISI ....................................................................................................xii DAFTAR TABEL.............................................................................................xiii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................xiii DAFTAR BAGAN ...........................................................................................xiii DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xiv BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 6 C. Batasan Masalah ............................................................................... 6 D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6 E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7 F. Definisi Operasional ………............................................................ 8 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 9 A. Kajian Pustaka ................................................................................. 10 1. Persepsi ...................................................................................... 10 2. Pola Asuh ................................................................................... 13 B. Penelitian yang Relevan ................................................................... 21 C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 27 BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 30 A. Jenis Penelitian ................................................................................. 30 B. Setting Penelitian ............................................................................. 31 C. Instrume Penelitian ........................................................................... 33 D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 45 E. Kredibilitas dan Transferabilitas ...................................................... 50 F. Jadwal Penelitian ............................................................................. 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 58 A. Hasil Penelitian ................................................................................ 58 B. Analisis data dan Pembahasan ........................................................ 95
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Implikasi .......................................................................................... 103 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 104 A. Kesimpulan ...................................................................................... 104 B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 105 C. Saran ................................................................................................ 105 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... ……. 107
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Identitas Narasumber ........................................................................... 33 Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara ............................................................................ 34 Tabel 3.2 Kisi-kisi Observasi ............................................................................... 40 Tabel 3.3 Kode Transkip Wawancara .................................................................. 50 Tabel 3.4 Rekapitulasi Penilaian Validitas Wawancara ..................................... 51 Tabel 3.4 Rekapitulasi Penilaian Validitas Observasi ......................................... 51
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Proses Persepsi ................................................................................ 12 Gambar 1.2 Stimulus Alat Indera ........................................................................ 13
DAFTAR BAGAN Bagan 1.3 Literature Map ................................................................................... 27 Bagan 1.4 Desain Penelitian …………………………………………………… 55
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Surat Penelitian ...........................................................................109 Lampiran Hasil Wawancara Melati .………………………………………110 Lampiran Hasil Wawancara Mawar .……………………………………...118 Lampiran Surat Kepada Validator ................................................................172 Lampiran Lembar Penilaian Validasi ...........................................................173 Lampiran Kisi-kisi Wawancara.....................................................................175 Lampiran Lembar Wawancara .....................................................................179 Lampiran Kisi-kisi Observasi........................................................................182 Lampiran Hasil Expert Judgment ................................................................ 189
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian ini akan dibahas hal-hal yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi oprasional. A. Latar Belakang Salah satu faktor penting yang mendukung keberhasilan sebuah proses pendidikan adalah keluarga. Keluarga merupakan lingkungan sosial yang secara langsung mempengaruhi individu. Sebagai tempat terkecil dalam masyarakat, kebiasaan dan bentuk keluarga menjadi bagian dalam mewarnai individu secara menyeluruh. Kehidupan berkeluarga harus memiliki perencanaan, penataan, peningkatan serta evaluasi, hal tersebut termasuk dalam pengasuhan terhadap anak. Keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pertama yang secara langsung mempengaruhui individu, hal ini disebabkan karena dalam lingkungan inilah anak mendapatkan pendidikan, bimbingan, asuhan, pembiasaan, dan latihan. Pendidikan dalam keluarga lebih mengarah pada proses pembentukan sikap dan pemberian motivasi bagi anak, bukan pada aspek materi pelajaran sebagaimana diajarkan di sekolah. Nilai-nilai yang merupakan karakter dari dalam diri yang harus ada dan diberikan oleh anak. Karakter yang harus ada pada anak sekolah dasar mempunyai semangat belajar di sekolah maupun di rumah anak
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
tidak mudah menyerah untuk melakukan kegiatan tersebut (H. Abu Ahmadi, 2005). Aggota keluarga yang dimaksudkan peneliti yaitu meliputi orang tua, kakak, adik, nenek, kakek, tante, om dan saudara yang lainnya. Peran anggota keluarga sangat dibutuhkan oleh anak, karena dalam belajar dipengaruhi faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam meliputi jasmani, psikologis, dan non intelektual sedangkan faktor dari luar meliputi sosial dimana anggota keluarga merupakan salah satu faktor (Djamarah, 2009). Berdasarkan anggota keluarga yang telah peneliti sebutkan diatas, anggota keluarga yang paling utama dalam memantau anak saat belajar di rumah yaitu orang tua. Sesibuk-sibuknya orang tua harus bisa meluangkan waktu untuk menemani belajar anak, guna untuk mendukung pendidikan anak . Orang tua selain memantau dan menemani anak, orang tua juga mempunyai kewajiban untuk memberikan pengasuhan yang sesuai usia anak sekolah dasar. Pengasuhan yang sesuai usia anak, dapat membuat pertumbuhan anak menjadi baik secara rohani maupun jasmani. Pola pengasuhan yang diterapkan orang tua pada anak ada beberapa macam, diantaranya pola asuh otoriter (otoritarian), pola asuh mengabaikan dan pola asuh yang menuruti (permisif), pola asuh demokratis (otoritatif) (Papalia, 2009). Orang tua yang menerapkan pola pengasuhan otoriter (otoritarian) biasanya anak cenderung tidak senang, menarik diri, dan tidak percaya. Orang tua yang menerapkan pola pengasuhan mengabaikan dan pola asuh yang menuruti (permisif) biasanya anak cenderung menjadi kurang dewasa, kurang dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
mengontrol diri, dan kurang bereksplorasi. Orang tua yang menerapkan pola pengasuhan demokratis (otoritatif) anak cenderung menjadi mandiri dan mengandalkan diri sendiri, memiliki kontrol diri, dan eksploratif (Papalia, 2009). Pendidikan yang anak dapatkan di rumah lebih memiliki dampak yang sangat besar dalam kebiasaan sehari-hari. Karena kehidupan sehari-hari di rumah anak lebih banyak waktu yang digunakan untuk beraktivitas dibandingkan pendidikan yang anak dapatkan di sekolah. Maka dari itu anak sekolah dasar merupakan jenjang yang paling awal guna untuk menempuh pendidikan formal. Pada umumnya siswa sekolah dasar masuk dibangku kelas 1 berusia 7 tahun dan usia 12 tahun dibangku kelas VI, usia ini anak lebih bisa bersosialisasi dibandingkan pada masa kanak-kanak yang bergantung pada orang lain. (Piaget&inhelder, 2010:131). Anak pada usia 11 tahun duduk dibangku kelas V sekolah dasar mempunyai pemikiran yang luas dan kosakata yang banyak (Syamsu, 2010). Hal ini peneliti ketahui saat melakukan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ada dua anak yang bercerita tentang kebiasaan di sekolah dan dirumah. Anak-anak yang bercerita pada peneliti juga menyampaikan keluh kesah saat mendapatkan tugas dari sekolah baru bisa mengerjakan di malam hari, karena pulang sekolah sore dan merasa capek terkadang jengkel juga harus menunggu jemputan dari orang tua lama. Hal ini dikarenakan orang tua jika menjemput anak sering molor hingga 2 jam dari jam anak pulang sekolah. Pada saat peneliti melakukan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL), ada dua anak yang sering bercerita tentang kondisi kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Peneliti melakukan obrolan mengenai kebiasaan anak di rumah bersama orang tua, dua anak tersebut bercerita bahwa mempunyai orang tua yang memiliki kesibukan dalam bekerja sampai terlambat menjemput pulang sekolah itu tidak menyenangkan, dan saat aktivitas belajar di malam hari kedua anak tersebut tidak di dampingi belajar oleh orang tuanya karena orang tuanya merasakan kondisi fisik capek setelah pulang bekerja. Melalui
permasalahan
yang
peneliti
temukan
tersebut,
peneliti
mempunyai keiginan untuk mengadakan penelitian mengenai pola asuh orang tua. Dimana peneliti melakukan observasi pada kedua anak tersebut, masing-masing anak kedua orang tuanya memiliki pekerjaan yang menetap setiap pagi jam 07.00 sampai jam 17.00 baru pulang dari bekerja. Hal ini peneliti temukan saat kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SD Shanta Maria 1. Orang tua dari kedua anak tersebut salah satu dari orang tuanya memiliki pendidikan lulusan sarjana dan bekerja sebagai PNS serta swasta. Dengan kesibukan orang tua terkadang tidak bisa menemani anak dalam belajar di rumah dan kurang bisa mengetahui aktivitas anak sehari-hari saat di rumah sebelum orang tua pulang dari bekerja. Kegiatan anak di rumah saat belajar tidak bisa dihindari dari pantauan orang tua, hal ini dikarenakan pada anak usia sekolah dasar masih membutuhkan bimbingan dari anggota keluarga. Peneliti selain dua anak yang memberikan inspirasi dalam pemikiran utama yang akan dipakai penelitian, juga menemukan anak-anak yang setiap pulang dari sekolah harus menunggu jemputan orang tua hingga ada yang lebih dari 2 jam dari jam pulang sekolah. Selain itu di SD Shanta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Maria 1 anak berdominan kurang adanya pendampingin yang evektif dalam kegiatan belajar saat berada di rumah. Anak-anak SD Shanta Maria 1 dalam karakter kepribadian kurang terbentuk sesuai usianya. Maka dari itu, dibutuhkan peran anggota keluarga guna untuk meningkatkan kualitas dan karakter anak saat menempuh pendidikan di bangku sekolah dasar. Hal ini peneliti ketahui saat melakukan observasi di SD tersebut. Hasil pengamatan dan observasi yang telah dibahas di atas, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru kelas V dan mendapatkan fakta bahwa kebanyakan anak di SD Shanta Maria 1 memiliki masalah keluarga. Anak-anak cenderung masih sulit dan takut menyampaikan pendapat pada orang tua, merasa tidak didengarkan apa yang menjadi cerita dan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari anak. Hal ini tampak dari sebagian siswa yang sering datang pada guru kelas untuk berbagi permasalahan mengenai hubungan anak dengan orang tuanya saat berada di rumah. Peneliti memiliki pemikiran bahwa setiap anak akan mempunyai persepsi yang berbeda-beda pada setiap waktu. Alasan inilah yang membuat peneliti untuk membuktikan secara ilmiah bagaimana sesungguhnya persepsi siswa terhadap pola asuh orang tua mereka. Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud untuk mengetahui lebih lanjut apakah pola asuh orang tua dapat mempengaruhi perkembangan pendidikan anak dan karakter pribadi anak. Oleh karena itu peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tentang : Persepsi Anak terhadap Pola Asuh Orang Tua.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti akan menyusun rumusan masalah: “ Bagaimana persepsi anak terhadap pola asuh orang tua?”
C. Batasan Masalah Agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas, maka peneliti membatasi masalah sesuai judul : Pesepsi Anak terhadap Pola Asuh Orang Tua, yang telah diajukan. Dalam penelitian tersebut yang dipakai subyek penelitian ada dua anak yang bernama Mawar dan Melati. Meraka sama-sama duduk di bangku sekolah dasar kelas V. Peneliti melakukan penelitian tersebut di SD Shanta Maria 1. Peneliti sebelum memastikan anak tersebut sebagai narasumber untuk fokus penelitian, peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan guru kelas. Setelah itu peneliti memutuskan untuk mengambil fokus penelitian pada dua anak tersebut karena kedua orang tua mereka sama-sama bekerja dan anak bisa bertemu dengan orang tua di sore hari, maka tepat pada judul peneliti yang nantinya anak bisa melihat dan merasakan adanya pola asuh yang diterima dari orang tua.
D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui persepsi anak terhadap pola asuh orang tua.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
E. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat menambah wawasan luas serta pengalaman tentang pola asuh orang tua terhadap anak.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Orang Tua Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran orang tua dalam mengasuh anak, sehingga dapat memberikan informasi dan motivasi pada anak dalam kebutuhan sekolah maupun kebutuhan kehidupan sehari-hari. b. Bagi Guru Hasil peneletian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi SD Shanta Maria 1 khususnya bagi guru, sehingga dapat memberi motivasi pada anak didik yang dalam kebutuhan sekolah dan kebutuhan kehidupan sehari-hari belum tercukupi oleh orang tuanya. c. Bagi Anak Penelitian ini memberikan tambahan informasi kepada anak terhadap pola asuh orang tua yang dalam kebutuhan sekolah dan kebutuhan kehidupan sehari-hari sudah tercukupi maupun belum tercukupi. Dalam perkembangan akademis anak bisa mengembangkan kemampuan akademis dengan cara belajar bersama teman jika orang tua tidak bisa mendampingi belajar setiap harinya. Bagi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
anak yang setiap hari orang tua bisa mendampingi belajar
8
maka dapat
menggunakan pendampingan yang dari orang tua dengan baik. d. Bagi Peneliti Peneliti dapat memberikan tambahan informasi kepada mahasiswa PGSD Universitas Sanata Dharma sebagai calon pendidik hal-hal yang berkaitan tentang persepsi anak terhadap pola asuh orang tua.
F. Definisi Oprasional Menghindari kemungkinan terjadi penafsiran yang berbeda dengan maksud utama peneliti dalam menggunakan kata atau istilah pada judul skripsi tersebut, maka peneliti perlu menjelaskan beberapa istilah maupun kata-kata yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Persepsi Persepsi adalah pandangan atau penilaian yang dilakukan seseorang terhadap suatu obyek. Penilaian pribadi seseorang untuk sebuah obyek yang sama bisa jadi berbeda tergantung dari kecakapan dan kepribadian masing–masing. Adanya persepsi tentang suatu obyek akan mempengaruhi tindakan yang diambil seseorang dalam menghadapi suatu keadaan. 2. Pola Asuh Pola asuh adalah interaksi anak dan orang tua mendidik, membimbing, dan mendisplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
3. Orang Tua Orang tua adalah individu yang berbeda memasuki hidup bersama dengan membawa pandangan, pendapat dan kebiasaan- kebiasaan sehari-hari, bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari disebut sebagai bapak dan ibu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II ini, diuraikan landasan teori yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian. Pembahasan tentang landasan teori terdiri dari tiga bagian yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir. A. Kajian Pustaka 1. Persepsi Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan ekstern. Berbagai ahli telah memberikan definisi yang beragam tentang persepsi, walaupun pada prinsipnya mengandung makna yang sama. Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Berkenaan dengan perkembangan fungsi kognitif pada anak, bahwa struktur sensori-motorik membentuk sumber bagi operasi-operasi penalaran selanjutnya (Inhelder, 2010). Leavitt (1978) preseption dalam pengertian sempit adalah “penglihatan”, yaitu bagaimana cara seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas, preseption adalah “pandangan”, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
Chaplin (2002) mengartikan persepsi sebagai “proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indra.” Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses pengindraan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris (Walgito, 2005). Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman (THOHA, 2005). Inti dalam memahami persepsi terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi. Walgito (2004:70) mengungkapkan bahwa persepsi merupakan suatu proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga menjadi sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu dengan berbagai macam bentuk. Stimulus mana yang akan mendapatkan respon dari individu tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan.
Berdasarkan hal
tersebut,
perasaan, kemampuan berfikir,
pengalaman-pengalaman yang dimiliki individu tidak sama, maka dalam mempersepsi sesuatu stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antar individu satu dengan individu lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi dapat dikemukakan adanya beberapa faktor, yaitu : a. Obyek yang dipersepsi, objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat b. indera atau reseptor. c. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf, alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Selain itu harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Alat yang untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris. d. Perhatian untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Proses terjadinya persepsi yaitu objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai indera atau reseptor. Stimulus yang diterima oleh reseptor dilanjutkan oleh syaraf sensoris ke otak. Kemudian otak memproses stimulus tersebut sehingga individu dapat menyadari dan memaknai apa yang ia terima sebagai suatu akibat dari stimulus yang diterimanya Bimo Walgito (2004). Proses terjadinya persepsi akan lebih jelas terlihat melalui bagan di bawah ini : Bagan Proses Persepsi Gambar 1.1 OBYEK/PERISTIWA
PERSEPSI
STIMULUS
OTAK
RESEPTOR
SYARAF SENSORIS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Perlu dikemukakan bahwa antara objek dan stimulus itu berbeda, tetapi ada kalanya bahwa objek dan stimulus itu menjadi satu. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa persepsi ialah individu menyadari tentang apa yang sedang dilihat, atau apa yang sedang didengar, apa yang sedang diraba, yaitu stimulus yang diterima melalui alat indera. Secara sekematis hal tersebut dapat dapat dikemukakan sebagai berikut : L ---- S ---- R Gambar 1.2 L
: Lingkungan
S
: Stimulus
R
: Respon atau reaksi
Skema tersebut terlihat bahwa organisme atau individu tidak berperan dalam memberikan respon terhadap stimulus yang mengenainya (Weiner, 1972). Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang dimulai dari penglihatan hingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya.
2. Pola Asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia, pola berarti corak, model, system, cara kerja, bentuk (struktur) yang tetap. Ketika pola diberi artibentuk atau struktur yang tetap, maka hal tersebut sama artinya dengan istilah kebiasaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
Asuh yang berarti mengasuh, satu bentuk kata kerja yang bermakna menjaga (merawat dan mendidik) anak kecil, membimbing (membantu, melatih, dan sebagainya) supaya dapat berdiri sendiri, memimpin (mengepalai, menyelenggarakan) suatu badan kelembagaan. Kata asuh mencakup segala aspek yang berkaitan dengan pemeliharaan, perawatan, dukungan, dan bantuan sehingga orang tetap berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat. Orang tua menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ayah ibu kandung, (orang tua-tua) orang yang dianggap tua (cerdik pandai, ahli, dan sebagainya); orang-orang yang dihormati (disegani) di kampung. Dalam konteks keluarga, tentu saja orang tua yang dimaksud adalah ayah atau ibu kandung dengan tugas dan tanggung jawab mendidik anak dalam keluarga. Piaget
maupun
Kohlberg berpendapat
bahwa
orang
tua
tidak
menyediakan masukan yang unik atau esensial bagi perkembangan moral anak. Mereka berpendapat bahwa orang tua memiliki kewajiban memberikan kesempatan untuk pengambilan peran dan mengalami konflik kognitif, namun mereka menyediakan peran primer dalam perkembangan moral bagi kawankawannya (Santrock, 2007). Tafsir
(dalam Djamarah, 51) pola asuh berarti pendidikan. Dengan
demikian, pola asuh orang tua adalah upaya orang tua yang konsisten dalam menjaga dan membimbing anak dari sejak dilahirkan hingga remaja. Pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relative konisten dari waktu ke waktu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Pengaruh keluarga memberi dampak yang cepat bagi perkembangan anak dalam usia sekolah dasar. Anak sekolah dasar dalam tingkat perkembangan pribadinya masih menirukan apa yang seringkali dilakukan oleh orang tua saat berada di rumah. Meskipun demikian, ketika anak berangsur-asur menjadi diri sendiri, pengasuhan terhadap mereka dapat menjadi hal yang menentang. Orang tua harus berhadapan dengan seseorang yang memiliki keinginan dan pikiran sendiri, tetapi masih harus belajar banyak mengenai perilaku yang sesuai dalam masyarakat. Lebih dari itu, setiap anak berada dan karakteristik individual ini mempengaruhui tipe pola asuh yang diterima anak. (Diane E. Papalia, 2009 : 404). Pola asuh orang tua memiliki dalam hal disiplin yaitu metode pembentukan karekter anak serta mengajarkan mereka untuk melakukan kontrol diri dan melakukan kontrol diri dan melakukan perilaku yang dapat diterima. Hukuman fisik didefinisikan sebagai penggunaan kekuatan fisik dengan tujuan agar anak merasakan rasa sakit tetapi tidak menciderai, untuk memperbaiki atau mengontrol perilaku anak. Penonjolan kekuasaan ditujukan untuk menghentikan atau menekankan perilaku yang tidak diinginkan melalui kontrol orang tua yang dilakukan secara verbal atau fisik. Agresi psikologis serangan verbal terhadap anak, dapat mengakibatkan kerugian psikologis (Papalia, 2009 : 404 – 407). Pola pengasuhan orang tua dalam mendidik anak dapat bervariasi, setiap orang tua memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengasuh anak. Dalam penelitian ini peneliti berpedoman pada tiga tipe pola pengasuhan anak menurut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Papalia (2009) yaitu : otoriter, permisif,
16
dan otoritatif. Ketiga tipe pola
pengasuhan orang tua tersebut di atas dapat diperinci sebagai berikut : a. Pola Asuh Otoriter (authoritarian) Pola asuh otoriter cara ini menekankan pada kontrol dan kepatuhan yang tidak boleh dipertanyakan oleh anak, orang tua berusaha membuat anaknya melakukan rangkaian standar yang sudah dibuat dan menghukum mereka semena-mena dan dengan paksa jika anak melanggar. Orang tua cenderung terpisah dengan anak dan kurang hangat daripada orang tua lainnya. Anak mereka cenderung menarik diri, tidak percaya, dan tidak berkomunikasi dengan orang tua. Anak cenderung tidak senang, menarik diri, dan tidak percaya. Hal tersebut, pada inti pola asuh otoriter yaitu pola asuh orang tua yang menekankan pada kontrol dan keputusan. (Papalia, 2014:294). Yusuf (2010:51) pola asuh otoriter yaitu dimana orang tua memiliki sikap yang rendah hati namun dengan kontrol pengawasan yang tinggi. Orang tua yang memiliki kebiasaan dalam mengasuh anak dengan pola asuh otoriter sukanya menghukum anak secara fisik, dengan contoh orang tua memukul anak, orang tua bersikap pada anak dengan mengomando untuk mengatur anak melakukan hal yang diinginkan orang tua namun anak tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat. Pola asuh otoriter menurut Hartono (2009:28-29) pola asuh otoriter sama dengan pola asuh orang tua yang “tidak menyetujui”, dalam pola asuh tersebut orang tua memiliki kecenderungan untuk meremehkan kemampuan yang dimiliki oleh anak. Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter pada anak seperti ini, yang sering memberi hukuman hal ini dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
terkadang anak tidak melakukan keselahan. Widyarini (2009:11) memiliki pemikiran tentang pola asuh otoriter yaitu orang tua berusaha untuk mengendalikan serta memberi evaluasi pada perilaku anak berdasarkan nilai-nilai kepatuhan yang sudah menjadi keputusan oleh orang tua. Gunarsa (2004:280) perpendapat bahwa orang tua dengan pola asuh otoriter juga tidak melakukan komunikasi yang baik dengan anak. Komunikasi yang terjadi hanyalah komunkasi satu arah, yaitu dari orang tua ke anak. Kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak menyebabkan ketrampilan komunikasi anak menjadi kurang. Salin hal tersebut Gunarsa (2004:280) menambahkan bahwa pola asuh otoriter ini sering kali membuat anak meberontak. Anak akan bersikap bermusuhan kepada orang tua serta seringkali menyimpan perasaan tidak puas terhadap dominasi orang tua bila orang tuanya keras, tidak adil, dan tidak menunjukan afeksi. Uraian yang terdapat di atas pola asuh otoriter memiliki ciri menuntut anak untuk menerima aturan dan standar yang ditetapkan orang tua tanpa mempersoalkannya, membuat peraturan untuk mengendalikan perilaku anak, membatasi keterlibatan anak dalam membuat keputusan, dan berusaha mengendalikan perilaku, sikap anak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Pola asuh otoriter tersebut pola asuh dimana orang tua memiliki sikap tegas dan disiplin. Hal ini dilakukan oleh orang tua supaya apa yang menajadi harapan untuk anak dapat memenuhi keinginan orang tua serta membiasakan adanya perdebatan secara verbal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
b. Pola Asuh Permisif Pola asuh permisif menekankan pada pengekspresian diri dan regulasi diri. Orang tua membuat sedikit permintaan dan memberikan anak untuk memonitor aktivitas mereka sendiri sebanyak mungkin. Ketika orang tua harus membuat aturan, mereka akan mendiskusikan dengan anaknya, menjelaskan alasannya. Orang tua berdiskusi dengan anak mengenai pengambilan keputusan dan jarang menghukum anak. Mereka cenderung hangat, tidak terlalu mengontrol, dan tidak terlalu menuntut. Anak prasekolah mereka cenderung menjadi kurang dewasa-kurang dapat mengontrol diri, dan kurang bereksplorasi. Hal tersebut, pada inti pola asuh permisif yaitu pola asuh yang menekankan ekspresi diri dan regulasi diri (Diane: 2014). Gunarsa
(2004:
281)
berpendapat
bahwa
pola
asuh
permisif
menyebabkan anak tidak memiliki kontrol diri yang baik, anak menjadi egois, selalu memaksa kehendaknya sendiri tanpa memperdulikan perasaan orang lain. Menurut Hartono (2009:27-28) pola asuh permisif merupakan pola asuh yang mana orang tua tidak mementingkan perasaan yang sedang dirasakan oleh anak, dan tidak mau merespon apa yang dilakukan oleh anak. Hal ini dikarenak orang tua tidak nyaman dengan apa yang sedang dilakukan oleh anak, dan orang tua merasa kurang bisa mengondisikan emosi yang sedang anak miliki. Ciri-ciri pola asuh permisif yaitu : memberi kebebasan sepenuhnya kepada anak untuk berbuat semaunya tanpa ada pengendalian, dan cenderung menerima dan pasif dalam membiasakan disiplin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Berdasarkan penjelasan di atas dalam pola asuh permisif orang tua cenderung membebaskan anak untuk melakukan apapun yang mereka inginkan dan bersikap kurang tegas. Pola asuh permesif juga cenderung menempatkan orang tua pada posisi pasif, dalam arti orang tua cenderung membiarkan anak bersikap tanpa batas, aturan, dan larangan yang jelas. c. Pola Asuh Demokratis (authoritative) Pola asuh otoritatif menekankan pada individualitas anak, tetapi juga tidak meninggalkan aturan sosial. Orang tua memeliki keprcayaan diri pada kemampuan mereka untuk mengarahkan anak, tetapi otang tua juga menghargai apa yang menjadi keputusan, keinginan, opini, dan pribadi anak. Hal tersebut, pada inti pola asuh otoritatif yaitu pola asuh yang memadukan penghargaan anak secara individu dengan usaha untuk tetap sesuai dengan nilai sosial (Papalia: 2014). Hartono (2009:30-31) pola asuh otoritatif merupakan pola asuh di mana orang tua menjadi pelatih emosi anak. Orang tua otoritatif dalam hal tersebut merupakan orang tua yang memiliki kepribadian sabar, berempati dengan semua yang dikatakan maupun yang sedang dirasakan, membantu anak untuk menyelesaiakan yang permasalahan yang sedang di alami serta memberikan nasehatan pada anak atas kesalahan yang sedang dialami oleh anak. Pendapat yang terdapat pada Widyarini (2009:11) pola asuh otoritatif merupakan pola asuh yang mana orang tua berusaha mengarahkan anaknya secara rasional, menghargai komunikasi yang sedang terjadi antara anak dengan orang tua maupun dengan orang lain, serta memberi kesempatan pada anak untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengutarakan apa yang menjadi keinginannya.
20
Yusuf (2010:52) memiliki
pemikiran dalam pola asuh otoritatif merupakan pola asuh di mana orang tua memiliki sikap yang responsif atas apa yang dibutuhkan oleh anak, membantu anak supaya mampu mengungkapkan pendapat maupun hal-hal yang ingin anak ketahui, serta orang tua memberikan penjelasan pada anak mengenai akibat dari perbuatan baik maupun kurang baik. Berdasarkan penejelasan di atas pola asuh Otoritatif memiliki ciri menghargai anak sebagai pribadi yang mandiri, bekerjasama dalam membuat keputusan, mendorong tumbuhnya interaksi saling memberi dan menerima, dan mendukung serta bertanggung jawab dalam mempertimbangkan berbagai alternatif tetapi tidak mendominasi dari sudut pengertian orang tua. Dari penjelasan di atas pola asuh dapat didefinisikan sebagai pola interaksi antara anak dengan orang tua yang meliputi pemenuhan kebutuhan fisik (seperti makan, minum dan lain-lain) dan kebutuhan psikologis (seperti rasa aman, kasih sayang, perlindungan, dan lain-lain), serta sosilaisasi norma-norma yang berlaku dimasyarakat agar anak dapat hidup selaras dengan lingkungannya. Dengan kata lain, pola asuh juga meliputi pola interaksi orang tua dengan anak dalam rangkan pendidikan karakter anak. Pendampingan orang tua diwujudkan melalui pendidikan cara-cara orang tua dalam mendidik anaknya. Cara orang tua mendidik anaknya disebut sebagai pola pengasuhan. Interaksi anak dengan orang tua, anak cenderung menggunakan cara-cara tertentu yang dianggap paling baik bagi anak. Disinilah letaknya terjadi beberapa perbedaan dalam pola asuh. Disatu sisi orang tua harus bisa menetukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
pola asuh yang tepat dalam mempertimbangkan kebutuhan dan situasi anak, disisi lain sebagai orang tua juga mempunyai keinginan dan harapan untuk membentuk anak seseorang yang dicita-citakan yang tentunya lebih baik dari orang tuanya.
B. Penelitian yang Relevan Sodiyah dan Sucahyono (2013) melakukan penelitian dengan judul “Pola Pengasuhan Orang Tua bagi Perkembangan Kecerdasan Linguistic dan Sosial Emosional Anak Usia Dini (0-3 tahun)” di Dusun Plabuhan Desa Plabuhan Rejo Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan. Subjek permasalahanya pola pengasuhan yang diterapkan orang tua di Dusun Plabuhan, Desa Plabuhan Rejo, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan dengan seting masyarakat pedesaan yang mayoritas profesi utamanya sebagai petani dengan latar belakang pendidikan rendah yang berada dilingkungan keluarga luas adalah pola pengasuhan permisif dan otoriter. Perkembangan bahasa anak yang di asuh dengan pola pengasuhan permisif dan otoriter memiliki pencapaian perkembangan ketrampilan mendengar dan berbicara yang sama. Perkembangan bahasa anak sesuai dengan tahapan usianyan. Akan tetapi, ketika berbicara anak seringkali menggunakan kata-kata kasar dan tidak sopan. Hal ini dikarenakan orang tua dengan pola pengasuhan permisif dan otoriter memberikan kebebasan kepada anak untuk berbicara sebanyak yang mereka inginkan tanpa adanya batasan waktu dan kontrol yang diberikan sangat rendah. Perkembangan sosial emosional anak usia 0-3 tahun yang diasuh dengan pola pengasuhan permisif dan otoriter memiliki kesamaan. Pencapaian perkembangan sosial emosional anak kurang maksimal. Karena pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
masa ini harusnya anak dapat berbagi tanpa harus membujuk, akan tetapi anak dengan pola pengasuhan permisif dan otoriter mengalami kesulitan untuk berbagi. Anak hanya mau berbagi apabila dibujuk. Secara emosional anak memang sudah sesuai dengan tahapan usianya. Akan tetapi, pengungkapan emosi anak ketika marah berlebihan seperti menangis, menjerit, membanting badannya, memukul, dan tidak mau dipegang orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan pola pengasuhan orang tua bagi perkembangan kecerdasan linguistik anak usia (0-3 tahun), dan (2) mendeskripsikan pola pengasuhan orang tua bagi perkembangan sosial emosional anak usia (0-3 tahun). Adapun populasi orang tua anak usia dini yaitu ayah dan ibu, anak usia 0-3 tahun, dan anggota keluarga yang tinggal bersama dengan anak usia 0-3 tahun. Jumlah keluarga yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah empat keluarga. dilakukan di Dusun Plabuhan, Desa Plabuhan Rejo, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Setelah data terkumpul maka dilakukan analisis data meliputi reduksi data, display data, dan verifikasi. Untuk uji keabsahan data peneliti menggunakan kredibilitas dengan triangulasi dan member check, disamping itu juga dilakukan, dependabilitas, konfirmabilitas dan transferabilitas terhadap proses dan hasil penelitian. Sejalan dengan penelitian di atas Nurhidayah, S. (2008) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Ibu Bekerja dan Peran Ayah dalam Coparenting terhadap Prestasi Belajar Anak. Bekasi : Universitas Islam 45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Bekasi” Subjek permasalahanya Berdasarkan paparan hasil pe-nelitian, dapat dirumuskan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ibu bekerja dan peran ayah dalam coparenting terhadap rendahnya prestasi belajar anak. Hal yang terjadi justru sebaliknya, peran orang tua terutama ayah dalam coparenting berperan penting dalam memotivasi anak untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Meskipun ibu banyak menghabiskan waktunya dengan bekerja di luar rumah, akan tetapi seorang ayah dapat berperan lebih dalam pengasuhan anak dengan melibatkan diri sepenuhnya dalam coparenting dengan model atau bentuk pola asuh yang disesuaikan dengan perkembangan anak. Hal yang terdapat di atas menunjukkan bahwa sebagai orang tua, ayah dan ibu tetap memiliki peran dan tanggung jawab yang besar terhadap pertumbuhan
dan
permasalahan
yang
perkembangan dihadapi
putra-putrinya.
anak
dalam
masa
Mengingat
besarnya
pertumbuhan
dan
perkembangannya maka sudah sewajarnya jika para orang tua memberikan perhatian, bimbingan, dan pengawasan yang lebih optimal kepada anak-anaknya. Langkah per-tama yang sebaiknya dilakukan para orang tua dalam menerapkan pola asuh dan membantu pencapaian prestasi akademik anak dalam belajar adalah mencari dan menemukan data sebanyak-banyaknya tentang berbagai hal yang dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam menerapkan pola asuh dan bimbingan kepada anak, sehingga mereka benar-benar akan tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang mandiri dan berprestasi serta memiliki tanggung jawab untuk dirinya dan lingkungannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana pengaruh ibu bekerja dan peran ayah dalam coparenting terhadap prestasi belajar anak? Pertanyaan tersebut menjadi dasar adanya sebuah asumsi yang menyatakan bahwa dampak dari ibu-ibu yang bekerja di luar rumah memiliki korelasi terhadap peran ayah dalam coparenting yang salah satunya ditandai dengan menurunnya prestasi akademik anak-anak di sekolah. Hal ini berarti bahwa dengan bekerjanya ibu di luar rumah, di samping prestasi belajar anak di sekolah akan menjadi lebih rendah juga berdampak pada bergesernya peran ayah dalam pengasuhan yang pada kelanjutannya akan berpengaruh pula pada perkembangan prestasi belajar anak di sekolah. Adapun populasi yang diguna-kan dalam penelitian ini adalah para ibu dan ayah yang beradab di Kota Bekasi. Sebagai subyek penelitian-nya, peneliti menggunakan sampling para ibu dan ayah serta pasangan suami isteri yang bekerja di Universitas Islam ”45” (UNISMA) Bekasi dengan ketentuan telah memiliki putra/putri yang telah atau sedang menempuh pendidikan for-mal minimal tingkat sekolah dasar. 27 orang yang memenuhi syarat dan dibulatkan menjadi 25 orang yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini. Adapun alat yang digunakan untuk mengumpul-kan data tersebut, di samping dengan melakukan pengamatan atau obser-vasi juga dilakukan melalui deep interview. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif karena bersifat fenomenologis, yaitu berusaha memahami perilaku manusia dari segi kerangka berpikir maupun perilaku-nya. Vuorinen (2010) melakukan penelitian dengan judul “Supporting Parents in their Parental Role – Approaches Practiced by Preschool Teachers in
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Preschool. Mälardalen: University Vasteras, Sweden.
25
Tujuan dari skripsi ini
adalah untuk menganalisis dan mendiskusikan guru prasekolah untuk mendukung setiap orang tua dalam profesi mereka. Pertanyaan ditangani adalah; apa jenis pendekatan yang mendukung guru-guru prasekolah berlatih untuk memperkuat orang tua dalam peran orang tua? kerangka teoritis guru prasekolah digunakan saat mendukung orang tua dalam peran orang tua mereka? Hasil, berdasarkan wawancara dengan 30 guru prasekolah di Swedia, menunjukkan bahwa guru prasekolah berpartisipasi berbagi ambisi untuk mendukung dan memperkuat orang tua dalam peran mereka. Untuk melakukan praktek guru prasekolah dan penggunaan pendekatan yang berbeda - teambuilding- tersebut, reflective- itu, Expert-, delimited- dan pendekatan personal. Pendekatan yang digunakan dalam praktek bagaimanapun selalu melayani tujuan mereka, tetapi sebaliknya, guru prasekolah dapat melemahkan orang tua 'self-efficacy. Pendekatan yang berbeda juga menunjukkan bahwa guru prasekolah tidak selalu "memberitakan karena mereka mengajar", menggunakan perspektif teoritis yang berbeda dalam kolaborasi mereka dengan orang tua seperti yang mereka lakukan di praktek mereka sendiri di prasekolah. Hasil dari penelitian ini adalah penting untuk mencapai yang lebih dalam memahami faktor-faktor yang mendasari, seperti pandangan yang berbeda dari anak-anak, di prasekolah dan Kolaborasi rumah. Kemudian Dewi (2009) melakukan penelitian dengan judul “Persepsi Anak Mengenai Keluarga di Surakarta”. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah persepsi anak mengenai keluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Subyek dalam penelitian ini adalah 55 anak dengan usia sekolah dasar. Pengambilan data menggunakan metode proyektif dengan teknik konstruksi yang menghasilkan cerita dan kuesioner terbuka. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis isi. Dengan demikian Maryaningtyas (2013) melakukan penelitian dengan judul “Persepsi Anak Mengenai Orangtua dan Keluarga dari Orangtua Bercerai”. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Tujuan ini bertujuan untuk mengetahui persepsi anak mengenai orangtua dan keluarga dari orangtua bercerai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode proyektif. Subjek dalam penelitian ini adalah 9 anak yang berada pada masa pertengahan dan akhir anakanak. Pengambilan data menggunakan laporan CTA dengan teknik analisis tematik. Lima jenis penelitian yang relevan dengan skripsi peneliti, analisa mengenai
kelima
penelitian
dan
hubungannya
dengan
penelitian
ini,
keterkaitannya dengan topik pada penelitian tersebut terdapat pada pola asuh orang tua dan kondisi anak saat orang tua memberi kebiasaan dalam mengasuhnya. Pada dasarnya anak untuk dapat berkembang sesuai dengan usianya, maka orang tua harus memahami pola asuh yang seperti apa yang cocok untuk diterapkan pada anak. Perkembangan akademik dan non akademik anak dalam kehidupan sehari-hari lebih tergantung pada orang tua dibandingkan dengan guru, karena orang tua waktu untuk bertemu dengan anak lebih banyak sedangkan guru bertemu dengan anak waktu hanya sedikit dan itupun dibatasi. Maka dari itu orang tua dengan guru sekolah harus saling aktif memberi kabar dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
bertanya mengenai kondisi anak dan perekembangan anak. Anak sekolah dasar harus mendapatkan perhatian yang utuh dari orang tua, karena anak sekolah dasar masih membutuhkan kehadiran orang tua dalam setiap perkembangan dan kebutuhan sehari-hari pada dirinya. Berikit adalah bagan literature map dari penelitian-penelitian yang relevan bagan 1.3 Sodiyah dan Sucahyono (2013) “Pola Pengasuhan Orang Tua bagi Perkembangan Kecerdasan Linguistic dan Sosial Emosional Anak Usia Dini (0-3 tahun)”.
Vuorinen (2010) “Supporting Parents in their Parental Role – Approaches Practiced by C. Kera Preschool Teachers in Preschool”.
Persepsi Anak Terhadap Pola Asuh
Nurhidayah, S. (2008) “Pengaruh Ibu Bekerja dan Peran Ayah dalam Coparenting terhadap Prestasi Belajar Anak”.
Orang Tua.
Dewi (2010) “Persepsi Anak Mengenai Keluarga di Surakarta”.
Vuorinen (2010) “Supporting Parents in their Parental Role – Approaches Practiced by Preschool Teachers in Preschool”.
C. Kerangka Berpikir Ketika seseorang telah mencapai usia dewasa kemudian dia memutuskan untuk menikah maka akan terjadi perubahan peran dari seorang anak berubah menjadi suami atau istri. Ketika sepasang suami istri memiliki anak maka peran mereka pun berganti menjadi orang tua. Orang tua mempunyai kewajiban untuk mengasuh, merawat, dan mendidik anak agar anak berkembang sesuaui usianya. Orang tua juga harus memberikan contoh perilaku yang baik dan pantas bagi anak-anaknya. Hal ini disebabkan orang tua khususnya, dalam ruang lingkup keluarga merupakan media awal dari satu proses sosialisasi, sehingga dalam proses sosialisasi tersebut orang tua mencurahkan perhatiannya untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi manusia baik. Teori besar yang melandasi penelitian tesebut dalam mendidik anak, terdapat berbagai macam bentuk pola asuh yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
bisa dipilih oleh orang tua. Pengasuhan atau sering disebut pola asuh berarti bagaimana orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing dan mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan, hingga kepada upaya pembentukan norma-norma yang diharapkan oleh masyarakat pada umumnya (Djamarah, 2014). Hasil pembahasan yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, maka peneliti berpendapat mengenai pola asuh orang tua memberikan dampak yang baik untuk perkembangan anak dalam akademik maupun non akademik. Orang tua menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak sekolah dasar dalam pembentukan karakter anak. Setiap orang tua memiliki pola asuh yang berbeda beda, dan hal ini akan menentukan hasil akhir dari karakter anak. Ada beberapa orang tua yang senang memaksakan kehendaknya mereka cenderung otoritarian dan membatasi gerak anak, anak tidak bebas memilih harus sesuai pilihan orang tua. Ada juga orang tua yang cenderung permisif atau terlalu membebaskan anak, anak cenderung seenaknya namun menjadi kurang bertanggung jawab. Ada pula
yang lebih otoritatif, yaitu orang tua
menggabungkan antara pola asuh otoritarian dan permisif yang biasa disebut dengan pola asuh otoritatif. Disini orang tua tidak terlalu mengekang dan tidak terlalu membebaskan. Anak diberi kebebasan namun tetap diawasi dan diberi tanggung jawab. Anak bisa menentukan pilihannya namun tetap didiskusikan dengan orang tua dan dicarikan jalan yang terbaik. Relasi antara orang tua dan anak yang baik akan menumbuhkan persepsi yang positif dalam diri anak tentang orang tua mereka. Anak sekolah dasar yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
memiliki persepsi terhadap orang tua yang menerapkan pola asuh otoritatif, maka akan merasa dirinya diterima dan dihargai oleh orang tuanya yang tidak sekedar menutut atau memaksakan kehendak namun lebih mengakui hak-hak mereka sebagai anak. Dengan demikian anak ketika sudah memiliki pemikiran yang positif terhadap pola asuh orang tua, maka anak pun akan merasa nyaman saat orang tua mengasuh kehidupan sehari-hari dan anak juga tidak merasa dibatasi akan mengembangkan apa yang menajadi perkembangan karakter anak pada setiap usiannya. Dari uraian di atas jelas terdapat relasi antara persepsi terhadap pola asuh dalam mendampingi anak pada kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini peneliti menjelaskan tentang metodologi penelitian yang meliputi jenis penelitian yang digunakan yaitu : jenis penelitian, setting penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan desain penelitian. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis kualitatif tipe studi kasus. Penelitian kulitatif studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu. Peneliti dalam berproses melakukan penelitian dengan jenis kualitatif tipe studi kasus tersebut mendalami pada individu yang sedang digunakan sebagai subyek (Gunawan, 2013). Penelitian ini menggunakan tipe studi kasus dengan tujuan untuk memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah hasil observasi dan wawancara tentang persepsi siswa terhadap pola asuh orang tua. Studi kasus mengetahui data selanjutnya dianalisis untuk menghasilkan teori. Sebagaimana prosedur perolehan data penelitian kualitatif, data studi kasus diperoleh dari wawancara, observasi, dan arsip (Creswell. 2009).
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
B. Setting Penelitian 1. Narasumber Objek penelitian adalah fokus atau sasaran penelitian. Dalam skripsi ini yang menjadi fokus penelitian yaitu “Persepsi Anak Terhadap Pola Asuh Orang Tua”. Subyek penelitian dengan jumlah dua anak berusia 11tahun. Jenis kelamin anak perempuan, dan anak kelas V SD Shanta Maria 1 (SD Samaran). Dalam penelitian ini, peneliti mengambil responden anak berusia 11 tahun pada kelas lima sekolah dasar, dengan jumlah dua anak yang kedua orang tuanya sama-sama bekerja dan kurang mempunyai waktu untuk berkumpul dengan anak. Anak yang menjadi subyek penelitian bernama Mawar dan Melati, mereka memiliki masing-masing karakteristik yang berbeda. Mawar memiliki karakteristik tegas dalam menanggapi percakapan dengan orang lain, dalam bidang akademik Mawar termasuk siswa di kelas V pandai, karena setiap penerimaan rapor dia mendapatkan peringkat I, dalam segi Bahasa Mawar lebih bisa menerapkan etika ketika berbicara dengan teman dan orang yang lebih dewasa. Sikap sehari-hari saat di sekolah cenderung pendiam. Sedangkan Melati memiliki karakteristik lembut dalam menanggapi percakapan dengan orang lain, dalam bidang akademik Melati termasuk siswa di kelas V pandai, karena setiap penerimaan rapor dia mendapatkan peringkat II, dalam segi Bahasa Melati lebih bisa menerapkan ketika berbicara dengan teman dan orang yang lebih dewasa. Sikap sehari-hari saat di sekolah cenderung aktif. Mawar dan Melati pada bidang akademik setiap penerimaan rapor mereka berdua dalam mendapatkan peringkat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
selalu bersaing. Mawar dan Melati kedua orang tuanya sam-sama bekerja berangkat pagi pulang di sore hari. Penelitian di lakukan di SD Shanta Maria 1 (SD Samaran) Catur Tunggal, Depok Seleman, karena berdominan orang tua sama-sama sibuk dengan pekerjaannya, berangkat pagi dan pulang sore. Hal tersebut dikarenakan model bekerja orang tua mengenal kerja model target. Berdasarkan hasil survey, dapat dilihat bahwa sebenarnya anak di SD Shanta Maria 1 (SD Samaran) ini, jika setiap hari ada waktu untuk berkumpul dengan orang tua dalam kehidupan sehari-hari anak merasa ada yang menemani disaat anak membutuhkan waktu bersama orang tua. Peneliti memilih SD Shanta Maria 1 (SD Samaran) sebagai tempat penelitian berdasarkan beberapa pertimbangan. Pertama, karena peneliti melihat dengan kasat mata bahwa berdominan orang tua sama-sama sibuk dengan pekerjaannya dan berangkat pagi bisa saja pulang sore, hal ini dapat dilihat ketika orang tua menjemput anak terlambat dan anak sering bercerita dengan peneliti ketika ditanya kenapa harus menunggu jemputan orang tua sampai lama. Kedua, peneliti telah melakukan wawancara dengan guru kelas V mengenai kondisi siswa dan hubungan keluarga. Ketiga, peneliti terlibat secara langsung dalam bertanya kepada dua anak yang digunkan untuk fokus penelitian tersebut. Pertimbangan yang digunakan oleh peneliti dalam menentukan dua anak yaitu Mawar sama Melati dari sekian teman yang ada di kelas V, mereka berdua sudah mampu merefleksikan pola pengasuhan orang tua mereka, hal tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
peneliti mengambil keputusan bersama guru kelas V bahwa Mawar dan Melati sudah mampu merefleksikan pola pengasuhan dari masing-masing orang tuanya.
2. Waktu dan lokasi penelitian a. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2014 s/d Oktober 2014. b. Lokasi Penelitian a) Penelitian dilakukan di SD Shanta Maria 1 (SD Samaran) Catur Tunggal, Depok Seleman. b) Rumah subyek pertama tepatnya di Jalan Bango Selatan, Jomogaten No.400. c) Rumah subyek kedua tepatnya di jalan Merah, Blok i, No.200 a, Catur Tunggal Sleman. 3.1 Identitas Narasumber Nama
Kelas
Usia
Mawar Gloria Deo
V
11 tahun
Melati Merry Sedayu
V
11 tahun
C. Instrumen Penelitian Adapun instrumen penelitian yang dimaksud adalah alat yang dipakai oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Alat yang dipakai antara lain alat perekam handphone untuk wawancara langsung, kamera untuk mengambil suara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Melati dan Mawar, lembar pengamatan observasi dan lembar pedoman wawancara. Handphone peneliti gunakan saat melakukan wawancara dengan anak. Kamera digunakan untuk mengambil gambar saat peneliti melakukan observasi di rumah anak. Sedangkan lembar pengamatan observasi peneliti gunakan sebagai pedoman supaya terarah saat peneliti melakukan observasi di rumah anak. Lembar pedoman wawancara peneliti gunakan saat melakukan wawancara dengan anak supaya pertanyaan yang peneliti gunakan anak tidak bingung dan pertanyaan yang disampaikan peneliti pada anak terarah dengan baik. Panduan pola asuh orang tua yang digunakan sebagai indikator dalam penelitian ini disusun berdasarkan teori Baumrid (2009: 404-407).Teori tersebut mengatakan bahwa terdapat tiga cara untuk mengetahui pola asuh orang tua terhadap anak. Cara-cara tersebut adalah kontrol orang tua terhadap anak, komunikasi antara orang tua dan anak, serta tuntutan orang tua terhadap anak agar menjadi matang. Berikut adalah panduan wawancara yang disusun berdasarkan teori Baumrid (2009: 404-407). Kisi-Kisi Wawancara untuk Anak tentang Pola Asuh Orang Tua Tabel 3.1 Komponen Kontrol Orang
Aspek Disiplin
Deskripsi
Pertanyaan
Metode pembentukan Apa yang kamu
Tua terhadap
karakter serta
lakukan di pagi hari
Anak
pengajaran kontrol
setelah bangun tidur?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komponen
Aspek
Deskripsi
Pertanyaan
diri dan perilaku
Kegiatan apa saja yang
yang dianggap
kamu lakukan setelah
pantas.
pulang dari sekolah? Apa yang dilakukan orang tuamu ketika kamu melakukan kesalahan? Apa yang orang tuamu lakukan saat kamu belajar?
Hukuman
Penggunaan kekuatan Bagaimana reaksi
fisik
fisik dengan tujuan
orang tuamu ketika
agar anak merasakan
kamu lupa untuk
rasa sakit untuk
merapikan tempat
memperbaiki atau
tidur?
mengontrol perilaku anak tetapi tidak mencederai.
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komponen
Aspek
Deskripsi
Pertanyaan
Penonjolan
Menghentikan atau
Ketika kamu
kekuasaan
menekankan perilaku
mendapatkan nilai
yang tidak diinginkan yang tidak bagus, apa melalui kontrol orang yang dilakukan orang tua yang dilakukan
tuamu?
secara verbal atau fisik; dalam hal ini termasuk meminta, ancaman, penarikan hak-hak, memukul, atau bentuk hukuman lainnya. Agresi
Serangan verbal yang
Apa yang diucapkan
psikologis
dapat menyebabkan
oleh orang tuamu saat
kerugian psikologis,
kamu berkata bohong?
seperti berteriak (bentuk yang paling umum), mengumpat, mengejek, mengancam akan memukul, atau
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komponen
Aspek
Deskripsi
Pertanyaan
mengancam mengusir anak.
Komunikasi
Pemberian
Dapat berbentuk
Apa pekerjaan orang
kasih
mengabaikan isolasi,
tuamu?
sayang
atau menunjukan ketidaksukaan
Apa pendapatmu
kepada anak.
tentang pekerjaan orang tua? Apa saja yang dilakukan orang tuamu ketika berada di rumah? Siapa yang memenuhi kebutuhan sehariharimu? Apakah yang dilakukan orang tuamu saat kamu tidak mau
37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komponen
Aspek
Deskripsi
Pertanyaan belajar?
Bagaimana cara orang tuamu mengingatkan agar kamu belajar? Siapa yang membantumu mengerjakan PR jika kamu merasa kesulitan untuk menjawabnya? Apa yang dilakukan oleh orang tuamu saat kamu berhasil atau mendapatkan nilai baik? Kegiatan apa saja yang kamu lakukan di luar rumah? Apakah kamu bercerita pada orang tua tentang
38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komponen
Aspek
Deskripsi
Pertanyaan pengalaman sehariharimu? Bagaimana perasaanmu ketika menceritakan hal tersebut? Apakah kamu memiliki waktu untuk berkumpul bersama keluargamu setiap hari?
Tuntutan
Teknik
Teknik pendisiplinan
Bagaimana sikapmu
orang tua
Induktif
yang didesain untuk
saat bertemu dengan
untuk menjadi
menumbuhkan
orang lain di
matang (anak
perilaku yang
lingkungan sekitar?
berkembang
diinginkan dengan
Bagaimana sikap orang
sesuai
merangsang rasa
tuamu ketika melihat
usianya)
keadilan dan
kamu melakukan hal
penalaran anak.
yang kurang baik terhadap teman-teman dan tetangga di lingkungan sekitar?
39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komponen
Aspek
Deskripsi
40
Pertanyaan Aturan-aturan apa saja yang diterapkan di rumahmu? Bagaimana tanggapan orang tuamu ketika kamu pergi tanpa izin?
Panduan pola asuh orang tua yang digunakan sebagai indikator dalam penelitian ini disusun berdasarkan teori Baumrid (2009: 404-407). Teori tersebut mengatakan bahwa terdapat tiga cara untuk mengetahui pola asuh orang tua terhadap anak. Cara-cara tersebut adalah kontrol orang tua terhadap anak, kejelasan komunikasi antara orang tua dan anak, serta tuntutan orang tua terhadap anak agar menjadi matang. Berikut adalah panduan obserrvasi yang disusun berdasarkan teori Baumrid (2009: 404-407). Tabel Kisi-Kisi Observasi untuk Anak tentang Pola Asuh Orang Tua Tabel 3.2 Komponen Kontrol
Aspek Disiplin
Deskripsi
Item Observasi
Metode pembentukan
Kegiatan yang
Orang Tua
karakter serta
dilakukan di pagi hari
terhadap
pengajaran kontrol
setelah bangun tidur.
Anak
diri dan perilaku yang dianggap
Kegiatan yang dilakukan anak setelah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komponen
Aspek
Deskripsi pantas.
Item Observasi pulang sekolah. Perilaku yang dilakukan orang tua ketika anak melakukan kesalahan. Perilaku yang ditunjukkan oleh orang tua saat anak belajar..
Hukuman
Penggunaan kekuatan Reaksi orang tua ketika
fisik
fisik dengan tujuan
anak lupa merapikan
agar anak merasakan
tempat tidur.
rasa sakit untuk memperbaiki atau mengontrol perilaku anak tetapi tidak mencederai. Penonjolan Menghentikan atau kekuasaan
menekankan perilaku
Sikap orang tua ketika anak mendapatkan nilai
yang tidak diinginkan yang tidak bagus. melalui kontrol orang tua yang dilakukan
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komponen
Aspek
Deskripsi
Item Observasi
secara verbal atau fisik; dalam hal ini termasuk meminta, ancaman, penarikan hak-hak, memukul, atau bentuk hukuman
Sikap orang tua ketika
lainnya.
mengetahui anak
Agresi
Serangan verbal yang
psikologis
dapat menyebabkan
berkata bohong.
kerugian psikologis, seperti berteriak (bentuk yang paling umum), mengumpat, mengejek, mengancam akan memukul, atau mengancam mengusir anak. Komunikasi
Pemberian
Dapat berbentuk
Pekerjaan dan kegiatan
kasih
mengabaikan isolasi,
yang dilakukan orang
sayang
atau menunjukan
tua.
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komponen
Aspek
Deskripsi
Item Observasi
ketidaksukaan
Kegiatan yang
kepada anak.
dilakukan orang tua ketika berada di rumah. Orang tua memenuhi kebutuhan sehariharimu. Tindakan yang dilakukan orang tua saat anak tidak mau belajar. Cara orang tua mengingatkan agar anak belajar. Orang yang membantu mengerjakan PR jika anak merasa kesulitan untuk menjawabnya. Sikap dan tindakan yang dilakukan orang tua jika anak berhasil atau
43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komponen
Aspek
Deskripsi
Item Observasi mendapat nilai baik.
Kegiatan anak di luar rumah. Anak bercerita pada orang tua tentang pengalaman sehariharimu dan perasaan anak ketika menceritakan hal tersebut. Waktu untuk berkumpul bersama keluarga setiap hari. Tuntutan
Teknik
Teknik pendisiplinan
Sikap anak saat bertemu
orang tua
Induktif
yang didesain untuk
dengan orang lain di
untuk
menumbuhkan
lingkungan sekitar.
menjadi
perilaku yang
Sikap orang tua ketika
matang
diinginkan dengan
melihat anak melakukan
(anak
merangsang rasa
hal yang kurang baik
berkembang
keadilan dan
terhadap teman-teman
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komponen sesuai
Aspek
Deskripsi penalaran anak.
usianya)
45
Item Observasi dan tetangga di lingkungan sekitar.
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah. Tanggapan orang tua ketika anak pergi tanpa izin.
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari pengamatan, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kondisi, subyek maupun obyek yang sedang dipakai untuk pengamatan, baik dalam situasi khusus maupun dalam situasi yang dalam pembahasan peneliti. Metode ini peneliti lakukan dengan cara bertemu secara langsung pada anak dan minta izin pada orang tua yang bersangkutan yang sedang dijadikan fokus penelitian, mengamati, aktivitas anak saat berada di rumah dari pulang sekolah sampai sore hari ketika orang tua anak pulang dari kerja. Tidak lebih dari delapan jam selama empat hari peneliti mengamati aktivitas anak saat berada di rumah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
2. Interview (Wawancara) Interview atau wawancara adalah sebuah percakapan langsung (face to face) antara peneliti dan informan, dalam proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab. Penelitian tersebut peneliti menggunakan metode Interview atau wawancara dengan jenis tertutup. Jadi, yang dimaksud tertutup anak yang akan dipakai peneleti untuk melakukan tanya jawab tidak mengetahui pertanyaanya. Pedoman wawancara dengan jenis tertutup tersebut pertanyaan yang akan disampaikan pada anak terarah dengan runtutan pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti. Peneliti memilih jenis pedoman wawancara tertutup, karena sebelum peneliti melakukan wawancara terlebihi dahulu peneliti membuat daftar pertanyaan dan divalidasi pada pihak yang memiliki latar belakang dalam bidang perkembangan psikologi. Peneliti mempunyai alat pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Dengan demikian cara yang akan peneliti gunakan untuk penyampaiannya tidak terkait secara kaku dengan pedoman wawacara, melainkan peneliti mengikuti jawaban anak untuk melanjutkan pertanyaan peneliti selanjutnya. Wawancara tersebut peneliti lakukan satu hari sebelum melakukan wawancara untuk memberi tahu anak mengadakan kesepakatan hari, tanggal, tempat dan waktu. Hal tersebut peneliti lakukan di siang hari sepulang dari sekolah, supaya anak juga tidak merasa terganggu akan kegiatan belajar saat berada di sekolah. Pada dua metode yang dilaksanakan bersamaan oleh peneliti tersebut sangat memberikan arti pada kebutuhan peneliti dalammendapatkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
sebuah informasi dari anak yang sudah ditetepkan untuk menjadi subyek penelitian. Kedua hal tersebut yaitu observasi dan wawancara saling melengkapi proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Pada dasarnya kedua metode saling melengkapi karena bisa dilihat secara langsung bahwa dari observasi bisa memperoleh keterangan melalui wawancara yang akan digunakan untuk mendapatkan informasi secara mendalam pada anak. Dengan demikian sebelum
melakukan wawancara peneliti
mengadakan
pengamatan (observasi) untuk mengetahui kegiatan anak dalam kehidupan sehari hari. 3. Dokumentasi Dokumetasi adalah mencari data tentang hal-hal atau variMelati yang berupa catatan, transkip, biodata, hasil suara dari wawancara. Catatan digunakan peneliti untuk mencatatan hasil dari sebuah observasi yang telah dilakukan. Transkip digunakan untuk memindahakan hasil wawancara melalui rekaman secara tertulis dan untuk memindahkan hasil observasi dari catatan sederhana pada tulisan yang lebih ada penjelasan secara utuh. Biodata digunakan untuk mendapatkan identitas dari subyek yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian, hal tersebut didasarkan supaya tidak terjadi kesalah pahaman dalam peneliti melakukan proses penelitian sampai mendapatkan bukti data yang nyata. Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti di atas, maka bisa menjadikan konsep sederhana yang dapat dilihat bahwa proses penelitian tersebut menekankan pada teknik analis data kualitatif, karena obyek yang digunakan penelitian bersifat analis non statistik. Proses penelitian tersebut pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
dasarnya dalam menganalisis data yang terkumpul dan teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah data tidak menggunakan angka melainkan menggunakan kalimat untuk menjelaskan data yang diperoleh dari studi kasus yang digunakan oleh peneliti.
E. Teknik Analisis Data Langkah-langkah analisis data : 1. Mengorganisir informasi. 2. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode. 3. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya. 4. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori. 5. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang lain. 6. Menyajikan secara naratif. Proses
dalam
menganilis
data
yang
telah
terkumpul
peneliti
menggunakan metode teknik analisis data kualitatif (non statistik). Teknik analis data kualitatif non statistik tersebut digunakan untuk mengolah data yang bukan angka. Peneliti dalam teknik analisis data dibantu dengan adanya langkah-langkah yang digunakan dalam analisis data adalah : Pengumpulan data untuk memperoleh data subyek yang digunakan untuk penelitian yang dilakukan melalui observasi data yang ada berupa dokumen, catatan mengenai aktivitas subyek penelitian saat berada di rumah. Proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
pengumpulan data tersebut diadakan triangulasi, yaitu pengecekan terhadap data dan penafsiran dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari dua anak sebagai subyek penelitian. Langkah penting pertama sebelum analisi dilakukan yaitu memberi kodekode pada materi yang diperoleh. Coding bertujuan untuk mengorganisasi dan mensistematisasi data secara lengkap dan
detail sehingga data dapat
memunculkan gambaran secara praktis dan efisien. Langkah awal coding dapat dilakukan dengan peneliti menyusun transkip kata demi kata menjadi kalimat atau catatan yang diperoleh dari lapangan dengan sedemikian rupa pada kolom sebelah kanan dan kiri transkip. Hal tersebut akan memudahkan untuk memberi kodekode atau catatan tertentu pada sebelah kanan transkip wawancara tersebut. Langkah kedua peneliti secara urut dan melanjutkan melakukan pemberian kode pada baris-baris transkip wawancara atau catatan lapangan yang telah diperoleh. Langkah ketiga peneliti berusaha memberikan nama untuk masing-masing pertanyaan yang muncuk dari diskripsi yang telah digunakan dalam penelitian dengan kode tertentu. Kode yang dipilih haruslah kode yang mudah diingat dan dianggap paling tepat mewakili berkas tersebut (Poerwandari, 2005: 132). Kode yang digunakan dalam memberi tanda pada setiap pertanyaan yang telah di coding oleh peneliti yaitu :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Kode pada Transkip Wawancara Tabel 3.3 Nama
Deskripsi Pertanyaan
Coding
Penjelasan
JT/D1/P1
Jawaban Mawar/
Narasumber JT
D1
P1
Deskripsi no 1/ Pertanyaan no 1 JA
D2
P1
JA/D2/P1
Jawaban Melati/Deskripsi no 2/ Pertanyaan no 1
Kode yang terdapat pada tMelati diatas sample dari coding yang peneliti gunakan untuk memberi kode pada setiap jawaban dari anak yang terdapat hubungan dari pertanyaan yang telah peneliti siapkan.
F. Kredibilitas dan Transferabilitas Peneliti untuk memperoleh temuan dan interpretasi data yang abash maka perlu adanya upaya untuk melakukan pengecekan data atau pemeriksaan data yang didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan yaitu : derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
1. Kredibilitas Data Tabel 3.4 Rekapitulasi Penilaian Validasi Wawancara No 1 2 3 4 5
Validator Dosen a Dosen b Dosen c Dosen d Guru Rata-Rata
Aspek 1 4 3 4 3 4 3.6
Aspek 2 4 2 3 2 4 3
Aspek 3 3 2 3 2 3 2.6
Aspek 4 3 2 2 3 4 2.8
Tabel 3.5 Rekap Penilaian Validasi Observasi No 1 2 3 4 5
Validator Dosen a Dosen b Dosen c Dosen d Guru Rata-Rata
Aspek 1 4 3 4 4 4 3.8
Aspek 2 4 2 3 3 3 3
Aspek 3 3 2 3 2 4 2.8
Aspek 4 3 2 2 2 4 2.6
Tabel 3.4 dan 3.5 Menunjukkan nilai dan rata-rata yang diperoleh dari kelima professional judgment. Skor setiap aspek adalah 1 sampai 4 dan penilaian dari professional judgment menunjukkan bahwa rata-rata yang diperoleh sudah melebihi batas angka 2 namun peneliti masih harus melakukan revisi dalam hal pengolahan kalimat agar kalimat yang digunakan dalam instrumen efektif dan mudah dipahami anak usia SD. Revisi pada instrumen penelitian dilakukan sebanyak dua kali dengan rekomendasi pada instrumen pedoman wawancara agar mengganti pola kalimat karena beberapa kalimat masih menimbulkan makna ganda sehingga harus diperjelas kalimatnya sedangkan rekomendasi pada lembar observasi masih perlu dibuat lebih spesifik sehingga jelas apa yang akan dilihat dalam observasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Kriteria tersebut digunakan dengan maksud data dan informasi yang dikumpulkan peneliti harus mengandung nilai kebenaran (valid). Kredibilitas data bertujuan untuk membuktikan apakah yang teramati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam dunia nyata, dan penjelasan yang diberikan tentang dunia nyata tersebut memang sesuai dengan yang sebenarnya ada atau sedang terjadi. Adapun untuk memperoleh keabsahan data Meleong (2009:327-335) merumuskan beberapa cara yaitu : perpanjangan keiukutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecukupan refrensial, kajian kasus negatif, pengecekan anggota. Dari beberpa cara tersebut peneliti hanya menggunakan tiga cara yang digunakan dengan tujuan penelitian, tiga cara tersebut adalah sebagai berikut : Langkah
pertama
peneliti
melakukan
triangulasi
yaitu
teknik
pemeriksaan keabsahan data dengan melakukan pengecekan atau perbandingan terhadap data yang diperoleh dengan sumber atau kriteria yang lain diluar data tersebut, untuk meningkatkan keabsahan data Melong (2009: 330). Peneliti dalam melakukan uji triangulasi data terdapat empat bagian yaitu : triangulasi sumber, metode, peneliti dan teori. Peneliti dalam melakukan penelitian ini triangulasi yang digunakan sebagai berikut: c. Triangulasi sumber, yaitu peneliti melakukan dengan cara membandingkan apa yang dikatakan oleh anak dengan hal yang telah dilihat oleh peneliti secara langsung saat melakukan observasi di rumah anak. Hal tersebut peneliti lakukan dengan cara membandingkan bermaksud agar data yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
diperoleh dapat dipercaya, karena untuk memperoleh kejelasan dari kondisi anak tidak hanya diperoleh dari satu sumber saja, tetapi data juga bisa diperoleh dari sumber lain seperti peneliti melakukan observasi di rumah anak dan sumber dari guru kelas V. d. Triangulasi metode, yaitu dengan cara membandingkan data hasil pengamatan (observasi) dengan data hasil wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dalam hal ini peneliti berusaha mengecek kembali data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Langkah kedua peneliti menggunakan bahan refrensi yaitu berupa buku yang berkaitan dengan psikologi perkembangan anak, psikologi pendidikan dan persepsi, yang berkaitian dengan persepsi dan pola asuh orang tua. Hal tersebut peneliti bermaksud agar data yang diperoleh memiliki dukungan dari teori yang telah ada. Langkah ketiga peneliti melakukan pengecekan anak, hal tersebut dimaksudkan untuk melihat kembali data dan mengkonfirmasikan kembalai pada orang yang bersangkutan yang peneliti gunakan untuk mecari informasi mengenai anak yang digunakan fokus penelitian. Dalam pengecekan anak semua yang bersangkutan dilibatkan kembali, tetapi hanya kepada orang yang digunakan peneliti dalam mencari informasi pada anak seperti guru kelas V dan teman-teman di kelas V yang bisa memberikan kebiasaan dan sikap dua anak yang digunakan fokus penelitian saat berada di sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
2. Ketegasan (Confirmabilitas) Ketegasan yang digunakan oleh peneliti tersebut untuk mencocokan data observasi dan data wawancara atau data pendukung saat peneliti melakukan proses penelitian. Pada proses penelitian tersebut temuan-temuan observasi dicocokan kembali dengan data yang diperoleh lewat rekeman atau wawancara. Peneliti proses selanjutnya melakukan pencarian kesamaan dan perbedaan dari data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan mencari hal-hal yang lebih tampak pada anak saat beraktivtas dengan pola asuh orang tua. Peneliti setelah menemukan data yang sama dan data yang berbeda dari wawancara dan observasi maka pengecekan hasil tersebut dilakukan secara berulang serta dicocokan kembali dengan teori yang digunakan dalam penelitian tersebut berupa dokumen, hasil observasi, hasil wawancara akan dilakukan proses selanjutnya analisis sehingga memunculkan deskripsi dan pada akhir pembahasan dapat menjelaskan permasalahan. Hal diatas, peneliti dapat mengetahui kebenaran yang terjadi pada pokok penelitian mengenai persepsi siswa terhadap pola asuh orang tua. Akhir pembahasan yang nantinya ditemukan oleh peneliti pada dua anak yang digunakan sebagai subyek penelitian terdapat pada pola asuh pada bagian otoriter, permisif maupun otoritatif.
3. Transferabilitas Transferabilitas berkenaan dengan generalisasi. Penelitian kualitatif pada bagian transferabilitas ini tergantung pada pemakai, artinya sejauh mana hasil penelitian ini dapat dipergunakan tergantung pada situasi dan kondisi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
tertentu. Oleh karena itu transferabilitas hasil penelitian ini tergantug daripada pemakai, jika pemakai melihat situasi yang sama dengan permasalahan tentang persepsi anak terhadap pola asuh orang tua ini, maka subyek dapat menggunakan hasil penelitian.
G. Desain Penelitian Perencanaan
Langkah 1 Memilih fokus penelitian Menentukan rumusan masalah Menyusun konsep
Pengumpulan data Langkah 2 Memilih narasumber
Langkah 3 Merancang instrumen Penelitian
Analisis data
Langkah 4 Melakukan penelitian - wawancara - observasi - transkrip - menilai kepercayaan
Langkah 5 Koding dan organisasi data Menafsirkan Menganalisis Menarik kesimpulan
Bagan Rencana Penelitian (diadopsi dari Setyawan, 2008) Persiapan dan Pelaksanaan Berikut ini tahap-tahap yang digunakan peneliti dalam persiapan dan pelaksanaan pengumpulan data : 1. Menentukan responden, yaitu dua anak sekolah dasar duduk di bangku kelas V SD Shanta Maria 1 (SD Samaran). 2. Menyusun kisi-kisi wawancara dan lembar wawancara, kisi-kisi observasi dan lembar observasi tentang pola asuh orang tua. 3. Pengujian insturement oleh ahli, yang dilakukan oleh dosen pemimbing skripsi satu dan dosen pembimbing skripsi dua, serta tiga dosen yang memiliki latar belakang dalam pendidikan psikologi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
4. Menganalisis data yang telah di validisi dari dosen ahli untuk mengetahui hal apa saja yang diberi masukan untuk melaksanakan penelitian. 5. Melakukan pengambilan data dengan lembar wawancara kepada dua anak kelas V SD Shanta Maria 1 (SD Samaran) pada tanggal 1 dan 2 Oktober 2014. 6. Melakukan analis data yang didapat dari hasil wawancara dengan cara memindahkan rekaman ke bentuk tulisan (transkip wawncara). 7. Setelah itu melakukan observasi di rumah anak yang dipakai untuk fokus penelitian.
H. Jadwal Penelitian 1. Wawancara a) Wawancara pertama bersama Mawar pada tanggal 1 Oktober 2014, di ruang kelas II, pukul 11.15-11.30, sepulang dari sekolah. b) Wawancara kedua bersama Melati pada tanggal 2 Oktober 2014, di ruang kelas I, pukul 11.15-11.40, sepulang dari sekolah.
2. Observasi a. Mawar 1) Senin, 29 September 2014, pukul 05.40-06.30 sampai 13.00-20.30 2) Sabtu, 4 Oktober 2014, pukul 14.00-17.00 3) Kamis, 9 Oktober 2014, pukul 15.00-17.00 4) Selasa, 14 Oktober 2014, pukul 13.15-18.00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Melati 1) Selasa, 30 September 2014, pukul 05.30-06.30 di lanjut 13.00-20.00 2) Jum’at, 3 Oktober 2014, pukul 14.00-18.00 3) Senin, 6 Oktober 2014, pukul 13.00-17.00 4) Selasa, 7 Oktober 2014, pukul 13.30-16.00
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV akan membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian. A. Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian melibatkan 2 anak, di SD Shanta Maria 1 (SD Samaran) kelas V tahun ajaran 2014 yang terdiri dari 2 anak perempuan. Pelaksanaan sebelum wawancara dilakukan dengan observasi di sekolah saat aktivitas belajar mengajar berlangsung bersama anak. Hasil dari observasi yang didapatkan dari aktivitas anak saat di sekolah peneliti melakukan wawancara bersama 2 anak yang dipakai untuk fokus penelitian. Kegiatan wawancara pertama peneliti mencoba bertanya pada anak dengan pedoman wawancara yang telah disiapkan. Pada kegiatan ini peneliti bertujuan untuk menguji cobakan kalimat yang nantinya akan digunakan proses penelitian melalui wawancara yang akan dilaksanakan bersama anak. Setelah peneliti mencobakan pedoman wawancara pada 2 anak, peneliti meresa anak paham akan kalimat yang digunakan untuk proses wawancara yang akan dilaksanakan nantinya. Pelaksanaan wawancara dengan 2 narasumber dilakukan dengan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama peneliti melakukan wawancara bersama anak yang bernama Mawar, pada tanggal 1 Oktober 2014 di ruang kelas II mulai pukul 11.15 sampai 11.30 jam tersebut peneliti gunakan saat anak pulang dan selesai dari aktivitas sekolah. Pertemuan kedua peneliti melakukan wawancara bersama anak
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
yang bernama Melati, pada tanggal 2 Oktober 2014 di ruang kelas II mulai pukul 11.15 sampai 11.40 jam tersebut peneliti gunakan saat anak pulang dan selesai dari aktivitas sekolah. Pertemuan selanjutnya setelah peneliti selesai melakukan wawancara dengan 2 anak tersebut, peneliti melakukan pengolahan hasil wawancara dalam bentuk tertulis yang biasa disebut dengan transkip hasil wawancara. Transip hasil wawancara tersebut membuat peneliti lebih bisa mengetahui dan memberi kesimpulan atas dasar pola asuh orang tua dari dua anak tersebut yang telah didapatkan dari hasil wawancara. Transkip hasil wawancara yang telah dibuat peneliti berbentuk kalimat percakapan. Peneliti selesai melaksanakan penelitian dengan pedoman wawancara, maka proses selanjutnya peneliti melaksanakan penelitian dengan pedoman observasi. Observasi yang akan dilakukan oleh peneliti di rumah 2 anak tersebut, peneliti sebelumnya melakukan kesepakatan bersama dengan anak untuk mengkonfirmasikan
hari, tanggal, dan jam yang akan digunakan untuk
melaksanakan proses observasi di rumah 2 anak tersebut. Setelah peneliti melakukan kesepakatan dengan anak untuk melakukan observasi tanggal yang disepakati mulai tanggal 29 September 2014 sampai dengan tanggal 4 oktober 2014. Peneliti selesai melakukan penelitian, maka hasil dari wawancara dengan kedua anak yang digunkan dalam fokus penelitian sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
1. Data hasil Wawancara Pola Asuh Mawar a) Kontrol Orang Tua terhadap Anak Hasil wawancara yang dilakukan terhadap Mawar mengenai kegiatan di pagi hari setelah bangun tidur. Pagi hari Mawar setelah bangun tidur berdoa sebelum beranjak dari tempat tidur, selesai berdoa Mawar mandi dan ganti baju lalu berangkat ke sekolah. Baju sekolah yang akan dipakai di pagi hari sudah disiapkan oleh ibunya di sore hari. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dari Mawar. Berikut adalah pernyataanya : “Berdoa (JT/D1/P1) . . . . emmmm . . . . Mandi ( JT/D1/P1a) . . . .Ee. . . . ganti baju terus sekolah ( JT/D1/P1b) . . . . Baju sekolah disiapin dipagi hari sama ibuk.”( JT/D5/P4) Mendengar kegiatan di pagi hari Mawar, peneliti juga mendapatkan informasi dari Mawar mengenai kegiatan yang dilakukan setelah pulang dari sekolah. Mawar setelah pulang dari sekolah ganti baju, cuci tangan, cuci kaki, lalu makan siang. Kebiasaan yang dilakukan Mawar setelah pulang dari sekolah juga telah diungkapkan oleh Mawar. Berikut adalah pernyataanya: “Emm . . . . pertama ganti baju, cuci tangan, cuci kaki terus makan.”(JT/D1/P2) Kegiatan yang dilakukan Mawar sehari-hari saat berada di rumah, rapi dan selalu berada di dalam rumah. Namun, Mawar saat melakukan kesalahan orang tua juga memberi nasihat. Nasihat yang disampaikan orang tua untuk Mawar supaya kesalahan yang sudah pernah dilakukan tidak terulang kembali dan belajar dari hal kecil. Orang tua Mawar menegur memiliki tujuan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Mawar menjadi paham akan hal tidak baik menjadi hal yang baik. Hal tersebut orang tua sampaikan pada Mawar karena orang tua sayang pada Mawar untuk menjadi anak yang lebih baik lagi. Hal ini ditegaskan oleh peneliti saat melakukan wawancara. Berikut adalah pernyataannya: “Menasehati ( JT/D1/P3) . . . . Ya itu bu, jangan diulangi lagi hal yang sama, karena setiap kesalahan bisa diperbaiki. Belajar dari hal kecil gitu bu sama orang tua bilang, orang tua mengur itu karena sayang sama anak dan ingin anaknya menjadi orang baik. Saat di rumah orang tua selalu memberi tahu hal kurang baik jadi baik bu.”( JT/D5/P3) Mawar saat berada di rumah melakukan kegiatan belajar. Saat Mawar belajar yang dilakukan orang tua membantu Mawar ketika menemukan kesulitan dalam memahami soal yang sedang Mawar mencoba untuk mengerjakanya. Orang tua selain membantu Mawar dalam menemukan kesulitan saat belajar, orang tua juga menunggu belajar Mawar dari awal sampai akhir selesai belajar. Kefokusan orang tua Mawar saat membantu dalam belajar tidak pasti, hal ini dikarenakan jika orang tua memiliki tugas yang harus dikerjakan di rumah maka orang tua hanya menemani Mawar saat belajar. Namun jika orang tua tidak memiliki tugas yang harus dikerjakan di rumah maka Mawar dalam belajar orang tua munggu dan mengajari belajar Mawar saat menemukan kesulitan, hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Mawar. Berikut adalah pernyataanya: “Membantu ( JT/D1P4) . . . . Iya ( JT/D1/P4a) . . . . iya ( JT/D1/P4b) . . . . Kalau ibu baru gak ada tugas yaaaa fokus nyinaoni saya bu. Tapi kalau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
ada tugas ya cuman nemeni saja sambil ibu ngerjain tugasnya.”( JT/D1/P4c) Reaksi orang tua saat Mawar lupa merapikan tempat tidur memberi pengertian dengan cara menasehati. Orang tua menasehati Mawar dengan tujuan supaya tidak lupa lagi untuk merapikan tempat tidur dan tidak diulangi lagi. Mawar dalam merapikan tempat tidur lebih sering tanpa diingatkan oleh orang tua, karena kalau Mawar lupa untuk merapikan tempat tidur ibu tidak akan menyapu kamar Mawar. Jika kamar tidur dipagi hari tidak disapu karena Mawar lupa untuk merapikan tempat tidur, maka kamar tidur akan disapu ibu di sore hari saat membersihkan rumah. Pernyataan yang telah disampaikan oleh Mawar pada peneliti tersebut dapat dilihat dari jawaban Mawar. Berikut adalah pernyataannya: “Emmmm, ya….menasehati (JT/D2/P1) . . . . Ya….biar gak lupa lagi (JT/D2/P1a) . . . . Ya….cuman menasehati supaya tidak diulangi lagi gitu (JT/D2/P1b) . . . . Kalau aku sering merapikan tempat tidur tanpa diingatkan bu, soalnya kalau tempat tidur tidak dirapikan nanti
sama
ibuk kamar tidak disapu bu ( JT/D2/P1c) . . . . Yaaaa, paling ibu nanti disore hari waktu membersihkan rumah kamar ku disapu.”( JT/D5/P3) Kontrol orang tua dalam penonjolan kekuasaan pada bidang pendidikan Mawar dengan cara melihat hasil belajar melalui nilai yang didapatkan. Hasil pelajaran yang didapatkan oleh Mawar jika nilai tersebut tidak bagus, maka orang tua menyuruh Mawar untuk belajar lebih giat lagi. Ketika orang tua meminta Mawar untuk belajar lebih giat lagi, orang tua konsisten juga dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
memberikan waktu untuk belajar lebih disiplin. Artinya orang tua konsisten dalam memberikan waktu belajar dari satu jam menjadi satu jam setengah, dengan waktu yang telah ditambahkan untuk Mawar belajar saat mendapatkan nilai yang kurang bagus, maka orang tua juga menunggu dan mengajari saat Mawar belajar. Hal tersebut berdasarkan dari hasil percakapan Mawar dengan peneliti yang dapat dilihat dari jawabanya. Berikut adalah pernyataannya: “Yaaaa….menyuruh untuk belajar lebih giat lagi ( JT/D3/P1) . . . . Emmmm lebih giat bu, dan orang tua juga lebih disiplin dalam memberi waktu aku buat belajar (JT/D1/P4) . . . . Kalau nilai ku jelek ya dari satu jam jadi setu setengah jam bu, sampai ngantuk kadang aku (JT/D3/P1).” Agresi psikologis tentu akan terjadi pada Mawar seiring orang tua memberi tanggapan yang telah terjadi pada diri Mawar. Agresi psikologis dapat menentukan kepribadian Mawar dengan kebiasaan orang tua memberi tanggapan pada hal yang telah terjadi. Mawar pernah melakukan hal bohong pada orang tua kemudian hal yang disampaiakan pada Mawar yaitu gak boleh bohong, gak boleh diulangi lagi. Karena kalau Mawar mengulangi kebohongan yang sama merasa takut dan waktu yang akan datang Mawar diberi peringatan untuk tidak boleh main. Jawaban tersebut terlihat saat Mawar menjawab pertanyaan dari peneliti. Berikut pernyataannya: “Pernah (JT/D4/P1) . . . . Emmmm. . . .gak boleh bohong, gak boleh diulangi lagi ( JT/D4/P1a) . . . . Yang jelas takut buat ngulangi lagi, soale kalau diulangi lagi nanti gak ada waktu buat main bu, soale aku seminggu 3 kali les itu, jadi ya butuh main.”( JT/D4/P1b).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
b) Komunikasi Komunikasi sangat dibutuhkan ditengah-tengah keluarga, karena melalui komunikasi yang ada antara orang tua dan anak dapat saling memahami apa yang menajdi kondisi yang sedang terjadi. Dengan demikian komunikasi yang ada dalam keluarga dapat melalui pola asuh orang tua dalam pemberian kasih sayang. Mawar dapat merasakan kasih sayang dari orang tua melalui ditengahtengah kesibukan orang tuanya. Orang tua Mawar bekerja sebagai PNS dan swasta, bapak yang swasta dan ibu PNS. Pernyataan tersebut dapat dilihat dari hasil percakapan wawancara sebagai berikut: “PNS sama swasta.”( JT/D5/P1) Dari pekerjaan orang tua Mawar yang memiliki bagian pada PNS dan swasata, Mawar berpendapat bagus. Namun, Mawar menyampikan keluh kesahnya dengan mengatakan banyak tidak enaknya karena orang tua sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan waktu untuk Mawar lebih sedikit. Artinya, Mawar dapat bertemu dengan orang tua di sore hari dan Mawar memiliki keinginan untuk dapat berkumpul dengan bapak dan ibu, karena yang lebih sering berkumpul dengan Mawar ibu. Bapak Mawar tidak bisa sering berkumpul dengan keluarga karena pekerjaan sering keluar kota dan pulang belum pasti satu hari sekali bisa pulang. Penjelasan yang disampaikan dari Mawar dapat dilihat pada bagian diwabah ini: “Yaaaa. . . .bagus ( JT/D5/P2) . . . . Iya tapi banyak gak enaknya karena orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan dan sedikit waktu untuk ku (JT/D4/P2a) . . . . Yaaaa aku itu ingin ada waktu yang sering bisa di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
rumah bersama ibuk dan bapak, karena yang sering di rumah ibuk saja.”(JT/D4/P2b) Ditengah-tengah kesibukan yang dilakukan orang tua dalam beraktivitas kerja, orang tua Mawar juga melakukan kegiatan di rumah seperti halnya merapikan rumah dan meluangkan waktu di sore hari untuk berkumpul dengan keluarga. Mawar merasakan senang saat berkumpul dengan keluarga, karena apapun yang diminta Mawar dalam makanan orang tua selalu membelikan untuk cemilan saat berkumpul keluarga. Melalui hal tersebut Mawar merasa apa yang diinginkan terpenuhi dari orang tua. Hal ini berdasarkan apa yang telah diungkapkan oleh Mawar. Berikut adalah pernyataannya: “beres-beres rumah ( JT/D5/P3) . . . . Emmmm. . . .biasanya kumpulkumpul ( JT/D5/P3a) . . . . Sore hari ( JT/D5/P3b) . . . . Seneng bu karena apapun yang aku minta dalam makanan pasti dibelikan, ngbrol sambil ngemil.
Merasa juga apa yang saya inginkan tiap hari terpenuhi bu
hehe.”(JT/D5/P4) Dengan adanya orang tua selalu membelikan makanan yang disukai oleh Mawar dan orang tua meluang waktu untuk menunggu dan mengajari saat belajar, disinilah Mawar merasakan bahwa orang tua telah memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Berikut adalah pernyataannya: “Orang tua ( JT/D5/P4) . . . . Simpel kok bu, hal yang sudah terpenuhi itu, saat aku belajar orang tua menunggu dan mengajari aku bu.”(JT/D1/P4)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Orang tua Mawar tidak hanya mencukupi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginanya, melainkan orang tua Mawar juga memantau Mawar saat tidak mau belajar. Orang tua saat mengetahui Mawar tidak mau belajar memberi teguran pada Mawar untuk belajar lebih giat lagi, karena kalau Mawar tidak mau belajar lebih giat lagi maka fasilitas sekolah akan disimpan oleh orang tua sampai Mawar sadar akan kebutuhan belajar. Pemaparan yang terdapat dari hasil wawancara tersebut, peneliti memiliki bukti pernyataan sebagai berikut: “Pernah ( JT/D5/P5) . . . . Yaaaa. . . .suruh aku belajar ( JT/D5/P5a) . . . . Ya cuman bilang bu, kalau gak mau belajar fasilitas sekolah sementara disimpan orang tua dulu bu sampai aku sadar akan kebutuhan belajar bu.”(JT/D5/P6) Kemalasan yang dialami Mawar untuk tidak mau belajar, orang tua juga mempunyai cara dalam mengigatkan Mawar supaya memiliki keinginan untuk belajar dengan memintanya untuk belajar, jika Mawar masih tidak mau belajar maka orang tua mengatakan kalau besok mendapatakan nilai tidak bagus dalam ulangan dan tidak naik kelas Mawar diminta untuk menanggung hasilnya yang kurang baik dengan sendirinya. Bukti pada hal tersebut dapat dilihat pada pernyataan sebagai berikut: “Yaa. . ..disuruh belajar, kalau misalnya aku masih gak mau nanti apa namanya kalau misal ulangannya jelak sama gak naik kelas suruh nanggung sendiri.”( JT/D5/P6) Mawar saat berada di rumah sudah memiliki jadwal untuk belajar, maka Mawar saat berkegiatan belajar dan menemukan kesulitan dalam mengerjakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
pekerjaan rumah (PR), yang membantu Mawar untuk mengerjaan PR terkadang mamah dan terkadang papah. Dengan demikian kedua orang tua Mawar dapat membantu Mawar saat mendapatkan kesulitan dalam belajarnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan pernyataan sebagai beriku: “Kadang-kadang mamah kadang-kadang papah.”( JT/D5/P7) Orang tua saat melihat Mawar memiliki keinginan untuk belajar, maka orang tua juga memiliki tanggapan saat Mawar berhasil mendapatkan nilai yang baik. Tanggapnya saat Mawar berhasil dan mendapatkan nilai yang baik yaitu dengan cara meminta Mawar untuk mempertahankan prestasi dan juga memberi reward sebagai dukungan dari orang tua supaya Mawar semakin giat dalam menuntut ilmu dalam dunia pendidikan. Reward yang pernah diterima oleh Mawar yaitu berupa sepatu. Kenyataan yang telah Mawar sampaikan dapat dilihat berikut dari pernyataanya: “Emmmm. . . .suruh mempertahankan prestasi (JT/D5/P8) . . . . Pernah (JT/D5/P8a) Eeee. . . .sepatu ( JT/D5/P8b) Yaa. . . .seneng ( JT/D5/P8c) Semakin giat.”( JT/D5/P8d) Orang tua dalam mempertahankan prestasi yang telah dimiliki Mawar deng memberikan kegiatan Mawar diluar jam sekolah yaitu dengan mengikuti les biasa disebut dengan bimbingan belajar. Les yang diikuti Mawar dalam satu minggu terdapat tiga kali pertemuan. Kegiatan les yang diikuti Mawar diluar jam sekolah biasanya mulai dari jam tiga sore sampai jam lima sore. Dalam tiga kali seminggu les yang diikuti Mawar terdapat di hari senin, rabu, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
jum’at. Berdasarkan jawaban dari Mawar yang telah disampaikan dapat dilihat melalui pernyataan dibawah ini: “kegiatan di luar rumah Emmmmm…..ikut les ( JT/D5/P9) . . . tiga kali dalam seminggu.”( JT/D5/P9a) . . . . senin, rabu, jum’at.”( JT/D5/P9b) Menjadi orang tua tidak hanya didengarakan apa yang menjadi keinginannya, melainkan menjadi orang tua harus lebih mampu apa yang dikatakan oleh anaknya. Artinya, dalam kehidupan sehari-hari Mawar tidak sering bercerita dengan orang tuanya, Mawar bercerita sama orang tuanya hanya pada waktu dan kondisi tertentu. Namun, ketika Mawar bercerita pada orang tua lalu diberi tanggapan Mawar merasa senang. Hal ini dinyatakan dalam jawaban Mawar saat melakukan percakapan dengan peneliti.jawaban Mawar sebagai berikut: “Kadang-kadang ( JT/D5/P10) . . . . Emmmm. . . .seneng.”( JT/D5/P10a) Mawar waktu untuk berkumpul dengan orang tua tidak pasti setiap hari bisa, karena kedua orang tua Mawar sama-sama memiliki kesibukan dalam bekerja dan setelah pulang dari bekerja orang tua Mawar merasa capek lalu tidur untuk istrahat. Dengan kesibukan orang tua tersebut Mawar lumyan untuk merasakan kesedihan karena tidak bisa berkumpul dengan keluarga. Orang tua sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan suatu ketika Mawar membutuhkan tempat untuk bercerita maka Mawar pun akan menceritakan hal tersebut dengan ibu saat makan malam kalau ibu benar-benar sibuk maka Mawar akan bercerita dengan bapak kalau berada di rumah. Saat Mawar bercerita pada orang tua ditengah-tengah kesibukannya, orang tua tetap memberi solusi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
dengan mengetahui terlabih dahulu permasalahan semula. Bebarapa pendapat yang telah disampaikan oleh Mawar dapat dilihat dalam pernyataan hasil percakapan sebagai berikut: “Emmmm. . . .gak jugak ( JT/D5/P1) . . . . karena ibuk kan pulangnya agak malem biasanya udah kecapean terus tidur (JT/D5/P11a) . . . . Kalau papah tu biasanya eeee….kerja kalau malem itu ngerjain tugastugas ( JT/D5/P11c) . . . . Yaaaa. . . .gak bisa kumpul keluarga”( JT/D6/P11d) . . . . Yaaaa lumayan ( JT/D6/P11e) . . . . Ya udah bu aku cerita sama ibu kalau gak sibuk tapi kalau sibuk aku cerita sama bapak kalau ada di rumah ( JT/D5/P10) . . . . Yaaaa memberi solusi sama mencari akar permasalahannya dulu bu, baru ditanggapi sama orang tua.”( JT/D5/P10a)
c) Tuntutan Orang Tua untuk menjadi Matang (anak berkembang sesuai usianya) Terlepas dari kenyataan yang telah terdapat pada bagian pemberian kasih sayang, maka peneliti akan menuliskan pernyataan yang telah didapatkan dari hasil percakapan mengenai teknik induktif. Sikap Mawar saat bertemu dengan orang lain di lingkungan sekitar kalau belum kenal Mawar mengajak untuk berkenalan. Dalam melakukan perkenalan Mawar menanyakan namanya siapa, kelas berapa dan rumahnya dimana. Namun, kalau Mawar sudah kenal dengan orang yang ada di lingkungan sekitar memberi sapaan dan menanyakan mau kemana. Demikian yang terjadi, berbalik dari itu semua jika Mawar sudah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
kenal dengan orang yang ada dilingkungan dan Mawar merasa tidak suka dengan orang tersebut maka Mawar hanya memberikan senyuman tanpa bertanya yang lainya. Ungkapan yang telah disampaikan Mawar tersebut terdapat dalam pernyataan sebagai berikut: “Biasanya kalau belum kenal itu, mengajak kenalan (JT/D6/P1) . . . . Biasanya aku menyapa, terus tanya mau kemana. Tapi kalau aku gak suka sama orang itu ya cuman senyum aja, soalnya males buat nyapa.”(JT/D6/P1a) Dengan Mawar memiliki kebiasaan baik saat bertemu dengan orang lain, kondisi tertentu Mawar pernah tidak menanggapi apa yang telah orang lain berikan sapaan padanya. Melihat kondisi seperti itu orang tua berusaha menasehati Mawar. Hasil percakapan tersebut dapat dilihati dalam pernyataan sebagai berikut: “Yaaaa. . . .berusaha menasehati.”(JT/D6/P2) “Yaaaa. . . .gak boleh njailin temen-temen, gak boleh nakalin temen, gak boleh sombong sama teman tetep menyapa walaupun itu tidak kamu sukai.(JT/D6/P2a) Orang tua juga ingin memiliki kebiasaan baik untuk Mawar, maka dari itu orang tua membiasakan hidup displin pada Mawar melalui hal kecil setelah selesai menggunakan handuk dikembalikan pada tempatnya, setelah pulang dari sekolah atau pun bepergian menggunakan sepatu meletakan pada rak sepatu, setelah makan mencuci piring dengan sendirinya, dan Mawar setiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
hari harus meluangkan waktu untuk belajar. Penjelasan yang telah disampaikan oleh Mawar tersebut dapat dilihat dari kenyataan dibawah ini: “Eeee. . . .narok apa andok itu ditempatnya ( JT/D6/P3) . . . . Narok sepatu ditempatnya, sehabis makan harus cuci
piring, terus harus
belajar.(JT/D6/P3a) Dengan adanya aturan-aturan yang terdapat dari orang tua untuk Mawar, maka orang tua pun juga memiliki ketegasan untuk Mawar saat akan pergi harus meminta izin terlebih dahulu supaya orang tua tidak kesulitan untuk mencarinya.
Berdasarkan
hasil
percakapan
Mawar.
Berikut
adalah
pernyataannya: “Marah ( JT/D6/P4) . . . . Kalau misalanya mau pergi main harus izin dulu supaya orang tua tidak mencari.”(JT/D6/P4a)
2. Data hasil Wawancara Pola Asuh Melati a) Kontrol Orang Tua terhadap Anak Hasil wawancara yang dilakukan terhadap Melati mengenai kegiatan di pagi hari setelah bangun tidur yaitu merapikan tempat tidur, mandi, memakai seragam, siap-siap alat dan buku yang akan dibawa kesekolah, makan pagi, lalu berangkat ke sekolah. Melati berangkat ke sekolah diantar oleh orang tua, karena mengingat rumah jauh dan orang tua tidak tega jika Melati berangkat naik sepeda sendiri. Kegiatan di pagi hari yang telah disampaikan Melati melalui percakapan dengan penulis tersebut dapat dilihat dari pernyataan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
“yang dilakukan di pagi hari setelah bangun tidur itu merapikan tempat tidur, setelah itu eeee……mandi (JA/D1/P1) . . . . “Me…….memakai sragam, bersiap-siap, sarapan, lalu berangkat ke sekolah (JA/D1/P1a) . . . . Kalau aku sih buk berangkat tetep dianter sama orang tua, soale jauh rumah ku jauh dan gak boleh naik sepeda sendiri.”( JA/D5/P4) Kegiatan yang dilakukan Melati sepulang dari sekolah sampai di rumah ganti baju, makan siang, lalu bermain sebentar sekitar satu jam, stelah itu pulang tidur siang. Jika Melati saat bermain waktunya lebih satu jam maka orang tua akan marah pada Melati dan nantinya tidak boleh main. Karena waktu satu jam yang telah diberikan Melati oleh orang tua tidak boleh lebih harus tepat waktu jam yang telah diberikan oleh orang tua. Namun, Melati saat tidak tidur siang melakukan kegiatan terkadang belajar, tetapi kalau mamanya sudah pulang dari kerja berdua melihat acara televise dan mengobrol. Kegiatan Melati yang demikian setelah pulang dari sekolah yang telah diungkapkan. Berikut adalah pernyataanya: “Kegiatan setelah pulang dari sekolah itu berganti baju, makan siang, lalu bermain sebentar sekitar 1 jam, lalu pulang tidur ( JA/D2/P2) . . . . Ya….dimarahin bu, nanti aku terus gak boleh main lagi, soalnya kalau udah diberi waktu main 1 jam itu gak boleh molor harus tepat bu. (JA/D1/P3) . . . . Kadang belajar, tapi kalau mama udah pulang yaa melihat tv bareng.”(JA/D5/P11) Sepulang dari sekolah Melati memiliki keinginan untuk bermain. Melati saat bermain merasakan asik sampai lupa jam yang telah diberikan orang tua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
dalam Melati bermain dengan temannya. Melati saat melakukan kesalahan seperti halnya bermain lebih dari satu jam, maka orang tua memberi nasehat. Nasehat yang disampaikan orang tua untuk Melati bertujuan agar Melati tidak melakukan kesalahan yang sama. Orang tua Melati memberi nasehat supaya Melati bisa belajar dari kesalahan menjadi benar dan memperbaiki demi kebaikan diri sendiri. Saat orang tua memberi nasehat seperti itu Melati merasa senang karena biar menjadi pribadi yang lebih baik. Nasehat yang telah diberikan pad Melati dari orang tua memberikan pelajaran bagi Melati untuk menunjukan kasih kepada orang lain dan Melati menjadi memiliki keinginan untuk bersikap baik pada orang lain. Ungkapan yang terlihat dari jawaban Melati, berikut adalah pernyataanya: “Menasehati ( JA/D1/P3) . . . . Agar tidak melakukan kesalahan itu lagi(JA/D1/P3a) . . . . Jangan diulangi lagi karena kesalahan itu bisa diperbaiki demi diri, belajar dari kesalahan
menjadi benar gitu
(JA/D1/P3b) . . . . Ya seneng bu karena itu kan biar aku jadi pribadi baek (JA/D6/P2) . . . . Ya nolong kalau ada teman gak punya jajan, aku membagi bu, soale mama ngajarin untuk saling berbagi. Berani membagi kata mama juga itu bentuk kasih bu.”(JA/D6/P1) Melati selain memiliki kesempatan bermain sepulang dari sekolah Melati pun memeliki kegiatan yang dilakukan saat di rumah yaitu belajar. Orang tua saat melihat Melati belajar yaitu melakukan hal untuk mengetahui apa yang sedang dipelajari Melati dengan cara menungguin dan mengejari Melati saat menemukan kesulitan dalam belajar. Melati pun merasakan senang dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
adanya orang tua disampingnya saat sedang berkegiatan belajar di rumah. Perasaan yang telah dialami oleh Melati tersebut dan diungkapkan saat melakukan percakapan tersebut, dapat dinyataakan sebagai berikut: “Menungguin. ( JA/D1/P4) . . . .
Iya senang.”( JA/D1/P4a) . . . .
Mengajari juga.”(JA/D1/P4b) Orang tua Melati selain memberi pendampingan belajar, memiliki kontrol diri untuk anak dengan cara mengajari Melati bangun tidur tempat dirapikan terlebih dahulu. Namun, saat Melati bangun kesiangan lalu ke kamar mandi dan lupa merapaikan tempat tidur orang tua mengingat pada Melati untuk merapikan tempat tidur terlebih dahulu sebelum meninggalkan tempat tidurnya. Dari jawaban yang telah disampaikan Melati pada peneliti, dapat dinyatakan pada hasil percakapan sebagai berikut: “Setiap tidur jam 12an malem aku pasti bangun kesiangan lalu mandi tanpa merapikan tempat tidur bu (JA/D2/P1) . . . . Mengingatkan untuk merapikan tempat tidur terlebih dahulu sebelum meninggalkan tempat tidur.”(JA/D2/P1a) Meskipun Melati sering mendapatkan nasehat dari orang tuanya dengan adanya lupa untuk merapikan tempat tidur, Melati pun juga mendapatkan nasehat saat mendapatkan nilai yang tidak bagus. Nasehat saat Melati mendapat nilai yang tidak bagus dengan cara menyuruh Melati belajar lebih giat dan orang tua saat memberi nasehat dengan tujuan agar Melati lebih memaham hal baik dalam mendapatkan nilai yang bisa membanggakan diri sendiri dan orang yang ada disekitranya. Melati merasakan senang saat orang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
tua memberi banyak nasehat untuk kebaikan dirinya. Penjelasan yang telah peneliti pahami dari hasil percakapan tersebut, maka dapat dinyatakan sebagai berikut: “Menyuruh agar lebih giat belajar, Emmmmm……..lebih teliti kalau mengerjakan tugas (JA/D3/P1) . . . . Seneng bu, soale orang tua sering memberi tahu hal baik buat aku, biar aku mendapatkan nilai baik.”(JA/D5/P3) Melati merasakan senang saat orang tua memberi nasehat. Namun, Melati pun pernah berbohong pada orang tua, dan kebohongan Melati yang pernah diberi nasehat pada orang tuanya diulangi kembali. orang tua juga mengatakan pada Melati bahwa bohong itu dosa. Setelah Melati menyadari mengulangi kesalahan yang sama, maka Melati mempunyai harapan untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Karena kalau Melati setiap nesehat yang diterima tidak menjadi perubahan pada dirinya, makan sampai kapan pun orang tua akan selalu memberikan nasehat sampai Melati memahami akan hal baik yang harusnya terdapat pada dirinya. Berikut adalah pernyataanya: “Ya bilang jangan bohong lagi, bohong itu dosa ( JA/D4/P1) . . . . Ya, berusaha untuk memperbaiki bu ( JA/D4/P1a) . . . . Emmmm. . . .mengulangi tapi sedikit ( JA/D4/P1b) . . . . Emmmm……….Orang tua bilang itu……….sudah dikasih tau jangan bohong, tapi kok kenapa tetep bohong.”( JA/D4/P1d)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
b) Komunikasi Kedua orang tua Melati bekerja, mamah bekerja di PU bagian 3m sedangkan papahnya bekerja di Telkom. Melati dengan adanya kedua orang tua bekerja merasa bangga, namun ada bagian yang tidak bangga karena waktu bisa bertemu orang tua di sore hari. Melati saat menunggu orang tua pulang dari bekerja bermain handphone untuk mengisi kegiatan sendiri saat di rumah. Hal ini berdasarkan penjelasan dari Melati. Berikut pernyataanya: “Mamah itu bekerja di PU bagian 3M, kalau papah di Telkom (JA/D5/P1) . . . . Emmmm….bangga, tapi gak enak waktu bisa ketemu mamah sama papah sore hari (JA/D5/P1a) . . . . Mainan HP bu sambil BBM sama dengerin musik.”(JA/D1/P2) Walaupun kedua orang tua sama-sama sibuk dengan pekerjanya, namun saat berada di rumah memiliki aktivitas selayaknya menajadi orang tua dengan membersihkan rumah. Setelah selesai beraktivitas rumah dan mandi, orang tua meluangkan waktu untuk bersantai bersama Melati untuk bersantai melihat acara televise dengan mengobrol. Kegiatan bersantai yang bisa dirasakan oleh Melati membuat hatinya senang karena ada waktu berkumpul walaupun di sore hari. Berikut pernyataan yang menjadi jawaban dari Melati: “Ketika berada di rumah membersihkan rumah (JA/D5/P3) . . . . Membersihkan rumah, emmmm….ya bersantai melihat TV ( JA/D5/P3a) . . . . Ya seneng banget bu, karena aku kan bisa kumpul sama orang tua disore hari.”( JA/D5/P11)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Kedua orang tua memiliki aktivitas sehari-hari dalam bekerja, terkadang sampai tidak ada waktu untuk berkumpul dengan anak. Orang tua sibuk dengan bekerja karena memiliki tujuan untuk mencari berkat nantinya dapat melangsungkan kehidupan keluarga. Kesibukan yang dialami oleh orang tua Melati tetap berusaha untuk dapat mencukupi apa yang menjadi kebutuhan anak. Melati pun merasakan akan kebutuhan yang sudah terpenuhi dari orang tua, seperti makan, baju sragam dicuci dan distrika, berangkat sekolah orang tua tidak menegakan anaknya untuk berangkat sendiri dan akhirnya setiap pagi selalu diantar ke sekolah, serta orang tua selalu membelikan buku cerita untuk mencarikan kesibukan anak saat berada di rumah dengan sendiri. Kondisi tersebut yang telah diungkapkan oleh Melati, berikut pernyataanya: “Orang tua (JA/D5/P4) . . . . Apa itu sragam sekolah dicucikan, disetrikain sama mama, makan pagi disiapin lalu sekolah selalu diantar jemput, aku sering dibelikan buku-buku cerita gitu bu.”(JA/D5/P4b) Melati merasa bisa bertemu dengan orang tua di sore hari dan merasakan kebutuhan sehari-hari terpenuh, namun waktu tertentu Melati merasakan malas untuk belajar. Dengan kemalasan Melati yang dirasakan orang tua memberi teguran pada Melati untuk belajar yang giat. Waktu belajar yang diberikan orang tua untuk Melati setengah jam sampai satu jam. Selain orang tua menyuruh belajar dengan giat saat Melati malas untuk belajar, orang tua juga mempunyai cara untuk mengingatkan Melati agar mempunyai kemauan untuk belajar dengan cara menanyakan pekerjaan rumah (PR). Hal tersebut menunjukan kasih sayang orang tua dengan cara memperhatikan kebutuhan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
anak dalam belajar saat berada di rumah. Berikut pernyataan yang terdapat dari jawaban Melati: “Emmmm…. Menyuruh belajar yang giat.”(JA/D5/P5) . . . . Emmmm….setengah jam sampai satu jam.”(JA/D5/P5b) . . . . Dengan menanyakan ada PR atau tidak.”(JA/D5/P6) Melati merasa bisa bertemu dengan orang tua di sore hari dan merasakan kebutuhan sehari-hari terpenuh, namun waktu tertentu Melati merasakan malas untuk belajar. Dengan kemalasan Melati yang dirasakan orang tua memberi teguran pada Melati untuk belajar yang giat. Waktu belajar yang diberikan orang tua untuk Melati setengah jam sampai satu jam. Selain orang tua menyuruh belajar dengan giat saat Melati malas untuk belajar, orang tua juga mempunyai cara untuk mengingatkan Melati agar mempunyai kemauan untuk belajar dengan cara menanyakan pekerjaan rumah (PR). Hal tersebut menunjukan kasih sayang orang tua dengan cara memperhatikan kebutuhan anak dalam belajar saat berada di rumah. Berikut pernyataan yang terdapat dari jawaban Melati: “Emmmm…. Menyuruh belajar yang giat (JA/D5/P5) . . . . Emmmm….setengah jam sampai satu jam (JA/D5/P5b) . . . . Dengan menanyakan ada PR atau tidak.”(JA/D5/P6) Melati dalam kegiatan sehari-hari di rumah dalam belajar giat dan orang tua melihat dengan sendirinya, maka orang tua pun ketika melihat Melati berhasil mendapatkan nilai yang baik memberikan pujian serta menawarkan hadiah sebagai rasa senang atas berhasilnya usaha yang telah Melati jalani.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Melati saat orang tua meberikan tawaran hadiah memilih untuk dibelikan sepatu karena hadiah yang telah dipilih tersebut sebagai kebutuhan sekolah. Penjelasan yang telah disampaikan dapat dilihat pernyataanya: “Eemmm….memberi pujian, menawarkan hadiah ( JA/D5/P8) . . . . Sepatu.”(JA/D5/P8b)
.
.
.
.
Emmmm…….karena
kebutuhan
sekolah.”(JA/D5/P8c) Kegiatan yang dilakukan Melati di rumah selain belajar Melati juga memiliki kegiatan di luar rumah bermain untuk mengakrabkan dirinya dengan teman-teman yang ada disekitar rumahnya. Namun, dalam Melati bermain orang tua mempunyai batasan waktu sampai jam tiga sore. Hal ini terlihat dari jawaban percakapan Melati dibwah ini: “Bermain (JA/D5/P9) . . . . jam tiga.”(JA/D5/P9a) Anak sekolah dasar setiap hal yag terjadi dalam dirinya yang pasti memiliki keinginan untuk bercerita pada orang tua, hal ini justru tidak terjadi pada Melati. Artinya Melati saat menemukan hal yang ingin diceritakan pada orang tuanya saat waktu tertentu (kadang-kadang). Hal tersebut terjadi pada Melati karena kedua orang tua memiliki waktu luang untuk anak terbatas. Waktu tertentu yang Melati memang sudah tidak bisa berpikir sendiri, Melati pun dengan secara langsung berceita pada orang tua saat kejadian di dalam kelas yang terganggu konstrasi belajarnya, orang tua menanggapi ceita Melati untuk berani menegur teman yang sekiranya mengganggu belajar. Berikut pernyataan yang terdapat dari percakapan:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
“Kadang (JA/D5/P/10) . . . . Ya bilang, kalau kamu merasa terganggu tegas teman mu dikasih tau biar gak rame.”(JA/D5/P10) Melati tidak setiap hal yang telah dirasakan bercerita dengan orang tua, karena Orang tua Melati jika berangkat kerja sama-sama berngkat pagi hari dari jam delapan dan nanti pulang kerja di sore hari. Adanya kesibukan orang tua Melati, tetap meluangakan waktu untuk berkumpul dengan anak walaupun bisanya berkumpul malam hari. Berikut pernyataanya: “Ya (JA/D5/P11) . . . . Emmmm…..malam jam tuju (JA/D5/P11a) . . . . Delapan (JA/D5/P11b) . . . . Jam delapan.”(JA/D5/P11c)
c) Tuntutan Orang Tua untuk menjadi Matang (anak berkembang sesuai usianya) Melati hidup dalam lingkungan perumhan, tetangga disekitar Melati seperti hidup ditengah desa. Artinya, walaupun Melati hidup ditengah-tengah lingkungan perumahan dia tetap ramah dan menyapa orang yang ada disekitarnya jika menjumpai di sepanjang jalan lingkungannya. Hal tersebut Melati lakukan karena orang tua menanamkan pada diri Melati untuk berteman dengan semua teman yang ada disekitar rumahnya. Informasi yang telah disampaikan Melati saat berada di lingkungan dapat dilihat melalui pernyataan yang ada dibawah ini: “Menyapa (JA/D6/P1) . . . . Supaya bisa berteman dengan semua teman yang ada di sekitar rumah.”(JA/D6/P2a)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Orang tua Melati selain mengajari untuk bersikap ramah dan baik sama teman, orang tua juga memiliki kedisiplinan seperti halnya bangun tidur dipagi hari harus jam setengah enam lalu berdoa dan merapikan tempat tidur. “Bangun pagi (JA/D6/P3) . . . . Emmmm…..berdoa, merapikan tempat tidur (JA/D6/P3a) . . . . Jam setengah enaman.”(JA/D6/P3b) Kedisplinan yang diterapkan pada Melati dalam bermain, Melati juga diberi pemahaman jika akan bermain harus minta izin terlebih dahulu supaya orang tua tidak menacarinya. Hal ini terbukti pada kenyataan sebagai berikut: “Emmmm…..ya……bilang kalau mau pergi ijin dulu, terus bilang biar orang tua tidak perlu mencari.”(JA/D6/P4) Orang tua memberi kedisplinan untuk Melati, karena Melati anak satusatunya yang dapat di beri kasayang, maka dari itu orang tua memberikan kedispilanan yang Melati harus lakukan.
1. Hasil Observasi Mawar Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai hasil observasi yang telah peneliti lakukan di rumah Mawar selama empat kali pertemuan, berikut hasilnya: a) Kontrol Orang Tua terhadap Anak Peniliti saat melakukan observasi hari pertama di rumah Mawar, kegiatan yang dia lakukan saat pagi hari setelah bangun tidur berdoa, menata tempat tidur, setelah itu mandi. Orang tua mengingatkan Mawar sebelum makan pagi untuk mengecek jadwal yang telah ditata pada malam hari, setelah Mawar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
selesai mengecek jadwal dan makan pagi Mawar berangkat ke sekolah. Peneliti saat melakukan observasi di rumah Mawar pada pagi hari ibu Mawar walaupun sibuk dengan persiapan diri sendiri untuk berangkat ke kantor, ibu tetap meluangkan waktu untuk menyiapkan makan pagi dan mengingatkan Mawar untuk mengecek jadwal yang akan digunakan di pagi hari. Observasi hari kedua, ketiga dan kempat peneliti tidak melihat kegiatan Mawar di pagi hari, karena peneliti saat melakukan observasi tidak dari pagi hari. Kegiatan yang dilakukan Mawar sepulang dari sekolah meletakan tas di meja khusus tempat tas dan alat belajar, dan selesai makan siang Mawar melihat televisi sambil bersantai. Pertemuan kedua yang dilakukan Mawar sepulang dari sekolah melepas sepatu dan diletakan pada rak sepatu, ganti baju lalu makan siang. Pertemuan ke tiga kegiatan yang dilakukan Mawar setelah pulang dari sekolah melepas sepatu dan menaruh pada rak sepatu, ganti baju, cuci tangan dan kaki, makan siang, lalu tidur. Pertemuan ke empat kegiatan yang dilakukan Mawar setelah pulang dari sekolah melepas sepatu dan menaruh pad rak sepatu, ganti baju, cuci tangan dan kaki, makan siang, membaca buku cerita anak, lalu tidur. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan Mawar setelah pulang dari sekolah selalu rapi dan berkegiatan di dalam rumah. Peneliti juga melihat dengan sendirinya saat melakukan observasi Mawar melakukan kesalahan dan orang tua memberi teguran. Orang tua menegur Mawar saat Mawar pulang dari sekolah lupa untuk meletakan seragam, lalu orang tua menegur Mawar untuk meletakan pada tempatnya dan orang tua mengatakan pada Mawar jika tidak mau, sragam suruh mencuci sendiri. Mawar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
saat orang tua mengatakan sragam suruh mencuci sendiri jika tidak mau meletakan pada tempatnya dan Mawar pun lalu mengambil sragamnya dan meletakan pada tempatnya. Pertemuan ke dua dan ke empat peneliti tidak melihat perilaku yang dilakukan orang tua ketika melakakukan kesalahan. Namun, pada pertemuan ke empat peneliti melihat Orang tua menugur Mawar saat melakukan kesalahan selesai makan lupa untuk menaruh tempat cucian. Orang tua melakukan reaksi untuk Mawar saat belajar dengan menyampaikan pertanyaan. Saat Mawar belajar orang tua bertanya “menemukan kesulitan tidak untuk belajarnya?”, jika tidak menemukan mamah duduk di ruang tamu ya. Orang tua saat duduk di ruang tamu melakukan kegiatan mengerjakan tugas kantor dan Mawar belajar dengan sendirinya. Pertemuan ke dua Mawar saat belajar disore hari ibu tidak menemani karena ibu Mawar mengerjakan laporan pekerjaannya. Pertemuan ke tiga peneliti tidak menemukan hal tersebut. Tetapi pada hari ke empat Mawar saat belajar orang tua menanyakan belajar apa kamu? ada kesulitan tidak? Kalau ada kesulitan dilingkari dulu, nanti ibu selesai mengerjakan tugas rumah ibu beri tau caranya. Dengan kondisi tersebut orang tua Mawar setidaknya memiliki rasa tanggung jawab atas kewajiban sebagai orang tua untuk membimbing anak saat berada di rumah. Reaksi orang tua ketika Mawar lupa untuk merapikan tempat tidur yaitu terlihat saat Mawar bangun kesiangan lalu pergi ke kamar mandi dan lupa untuk merapikan tempat tidur, ibu menegur untuk Mawar merapikan tempat tidur sebelum berangkat ke sekolah. Hari kedua dan ke empat peneliti tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
menemukan. Pada hari ke tiga Mawar bangun tidur disiang hari lupa untuk merapaikan tempat tidur, ibu masuk kamar Mawar dan memanggil Mawar saat berada di depan televisi lalu meminta Mawar untuk merapikan. Mawar pulang dari sekolah ditanya oleh mamahnya untuk meminjam buku tugas tematik dan melihat hasil ulangan matematika, ternyata Mawar mendapatkan nilai ulangan 65. Ibu Mawar setelah melihat hasil ulangan matematika 65 memberi teguran pada Mawar untuk belajar lebih giat lagi karena matematika itu penting dan jam belajar ditambah setengah jam nanti ibu tunggu. Hari ke dua, tiga, dan keempat peneliti tidak menemukan hal tersebut, karena Mawar sudah belajar dari kesalahan dengan mengerjakan soal-soal dengan teliti. Peneliti saat melakukan observasi tidak menemukan kebohongan yang dilakukan oleh Mawar, namun dengan demikian peneliti dapat meyakinkan pernyataan yang diungkapkan oleh Mawar saat melakukan percakapan pada kondisi tersebut. hal tersebut membuktikan bahwa apa yang telah diungkapkan Mawar pernah dialami.
b) Komunikasi Peneliti melihat secara langsung kegiatan yang dilakukan orang tua Mawar saat berada di rumah. Hasil observasi terlihat saat kegiatan yang dilakukan oleh kedua orang tua Mawar ketika berada di rumah yaitu, ibu Mawar pulang dari bekerja pukul 15.00, sampai di rumah ganti baju lalu istrahat sebentar, setelah itu membersihkan rumah dengan menyapu dilanjutkan memasak untuk makan malam dan bapak Mawar pulang jam 15.00 ganti baju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
lanjut ke halaman untuk membersihkan halam rumah. Selesai itu orang tua dan Mawar mandi, lanjut untuk makan malam bersama. Pertemuan kedua Ibu Mawar saat berada di rumah istrahat, setelah itu baru mengerjakan pekerjaan rumah seperti : nyapu, cuci piring, dan masak. Selesai pekerjaan rumah ibu Mawar membuat laporan dari pekerjaannya yang telah dilakukan. Pertemuan ke tiga ibu saat berada di rumah, mengambil pakaian yang telah kering dijemur lalu melipatnya, lalu memasak. [Mawar mendapatkan tugas membantu ibu menyapu rumah]. Pertemuan ke empat kegiatan yang dilakukan orang tua ketika berada di rumah, ibu mengerjakan pekerjaan rumah, menyapu, memasak, mengambil jemuran yang sudah kering. Bapak Mawar sampai di rumah mandi, makan lalu istirahat. Orang tua saat memenuhi kebutuhan sehari-hari Mawar terlihat saat peneliti melakukan observasi di rumahnya. Orang tua memenuhi kebutuhan sehari-hari Mawar terlihat saat Mawar membutuhkan cemilan dan kebutuhan sekolah harus membawa buku gambar orang tua langusung membelikan (bapak dan ibu). Orang tua Mawar setiap pagi, siang dan malam selalu menyiapakn makan dan cemilan. Pertemuan ke dua Orang tua Mawar memenehui kebutuhan sehari-hari seperti menyiapakan makan yang sudah matang, menyiapkan makanan yang akan Mawar masak sendiri, seperti mie dan telur. Pertemuan ketiga Orang tua memenuhi kebutuhan Mawar untuk menyiapakan makan dan menyiapakan seragam sekolah. Pertemuan keempat Orang tua memenuhi kebutuhan Mawar dalam pokok sehari-hari makan dan cemilan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
Orang tua mengingatkan Mawar agar mau belajar dengan cara membuat jadwal belajar setiap hari setelah makan malam harus meluangkan waktu 1 jam. Jika, Mawar tidak mau makan orang tua tidak akan mendampingi saat belajar. Pertemuan kedua orang tua mengatakan pada Mawar saat malas belajar “kalau kamu malas untuk belajar dan mendapatkan nilai yang kurang baik tanggung aja sendiri”.[Mawar sambil diam dengan wajah yang ketakutakan]. Pertemuan ketiga Orang tua menegur Mawar saat malas untuk belajar dengan mengatakan “pintar atau bodoh yang membuat kamu, jadi ya pilih aja!”.[orang tua Mawar memberi nasehat melalui teguran yang harus diterima Mawar demi kebaikan dalam perkembangan pendidikan]. Pertemuan ke empat orang tua menegur Mawar untuk belajar, karena kewajiban anak sekolah untuk belajar bukan untuk bemalas-malasan, kepintaran yang membuat kamu.[Mawar langsung bergerak untuk belajar]. Orang tua sering mengingatkan pada Mawar dalam belajar, karena orang tua memberikan kebiasaan pada anak memiliki kebutuhan dalam belajar setiap harinya. Mawar saat menemukan kesulitan dalam mengerjakan PR ibu yang akan secara langsung membantunya dengan memberikan contoh dari soal PR tersebut dan Mawar dengan ditungguin ibu untuk mencoba mengerjakan PRnya. Pertemuan kedua Mawar mendapatkan kesulitan untuk mengerjakan PR maka Mawar pun minta tolong ibu untuk membantu mengerjakan.[ibu langsung bersedia untuk membantu Mawar dalam mengerjakan PR]. Pertemuan ketiga peneliti tidak menemukan pada bagian tersebut. Namun, pada hari keempat ibu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
yang membantu Mawar saat tidak bisa mengerjakan PR, dengan mendampingi sampai Mawar bisa mengerjakan dengan sendiri. Sikap dan tindakan yang dilakukan orang tua saat Mawar berhasil mendapatkan nilai ulangan harian matematika dengan nilai 80, orang tua memberikan reward pada Mawar dengan bentuk pujian dan membelikan perlengkapan sekolah yang Mawar butuhkan. Pertemuan kedua terlihat saat Mawar berhasil mendapatkan nilai yang terbiak di kelasnya saat ulangan IPA, maka orang tua memberi pujian dan berjanji kalau bisa mempertahankan nilainya akhir semester ibu akan belikan tas. Pertemuan ketiga peneliti tidak menemukan, akan tetapi pada pertemuan keempat orang tua memberi pujian pada Mawar saat mendapatkan nilai 80 pada mata elajaran matematika. Kegiatan Mawar di luar rumah yaitu mengikuti les dalam satu minggu 3 kali. Les diikuti Mawar setiap hari senin. Rabu, dan Jum’at. Pertemuan kedua Mawar berkegiatan di luar rumah yaitu kerumah teman yang dekat dengan rumahnya untuk belajar bersama. Pertemuan ketiga kegiatan Mawar hari ini bermain dengan teman yang ada disekitar rumahnya dengan bercerita tentang pengalaman yang didapatkan dari sekolah. pertemuan keempat kegiatan yang dilakukan Mawar mengerjakan tugas kelompok dalam membuat kreativitas dalam mata pelajaran SBdP. Mawar bercerita pada orang tua tentang pengalaman yang terjadi di sekolah dengan menceritakan bisa mengerjakan ulangan IPA, orang tua pun mendengarkan dan menanggapi untuk belajar lebih giat supaya saat kenaikan kelas mendapatkan juara. (Mawar pun merasa senang karena saat bercerita pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
orang tua didengarkan dan diberi tanggapan). Pertemuan kedua Mawar bercerita pada ibu tentang kondisi Mawar saat di kelas merasakan malas untuk mengikuti pelajaran karena teman-teman kelas ramai. Ibu Mawar pun memberi tanggapan kalau teman-teman mu ramai seperti itu, yang penting kamu fokus pada belajar mu.[Mawar bercerita dengan wajah yang sedih, karena ibu menjawab dengan tegas dan suara yang lantang]. Pertemuan ketiga dan keempat Mawar tidak bercerita dengan orang tuanya, karena tidak hal yang ingin dicerita pada orang tua. Waktu untuk berkumpul bersama keluarga Mawar melakukan saat makan malam pukul 18.00 dan setalah pukul 20.00 selesai Mawar belajar untuk melihat televisi bersama orang tua sambil ngobrol sampai pukul 20.30 lalu masuk kamar masing-masing untuk tidur. Jadi hasil wawancara dan observasi saling memberikan kenyataan yang benar-benar terjadi dialami oleh Mawar saat berada di rumah waktu ada untuk bekumpul dengan orang tuanya. Pertemuan kedua Mawar setiap hari belum tentu bisa berkumpul dengan keluarga, karena bapak Mawar belum tentu pulang setiap hari jika banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Hal ini memberikan pada kondisi saat ini, bapak Mawar tidak pulang. Titha bersama ibu sibuk dengan kegiatan sendiri-sendiri. Pertemuan ketiga dan kedua waktu berkumpul dengan keluarga tidak terlihat, karena ibu dan Mawar memiliki tugas sendiri-sendiri yang harus diselesaikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
c) Tuntutan Orang Tua untuk menjadi Matang (anak berkembang sesuai usianya) Kebiasaan baik dari orang tua yang telah diterapkan pada Mawar untuk hidup ditengah-tengah masyarakat peneliti tidak menemukan saat melakuka observasi. Akan tetapi hal telah disampaikan oleh Mawar karena ia telah mengalaminya. Pertemuan kedua dan ketiga terlihat pada sikap Mawar saat bertemu dengan orang lain di lingkungan sekitar rumah memberi senyuman. Pertemuan keempat Mawar saat bertemu dengan orang lain menyapa dengan memanggil namanya dan betanya mau kemana?. Sikap orang tua ketika melihat Mawar melakukan hal yang kurang baik terhadap teman-teman dan tetangga di lingkungan sekitar yaitu Orang tua menegur Mawar kalau bertemu dengan tetangga itu disapa dengan angkat suara tidak hanya diam seperti itu saja.[orang tua memberi teguran]. Aturan-aturan yang diterapkan di rumah Mawar yaitu : bagun pagi merapikan tempat tidur, makan pagi terlebih dahulu sebelum berangkat ke sekolah, pulang dari sekolah sepatu di letakan pad rak sepatu yang telah tersedia di rumah, pulang dari sekolah ganti baju, dan sragan diletakan pada tempatnya, pulang sekolah cuci tangan dan kaki, lalu makan siang, tidur siang, setelah makan malam harus meluangkan waktu untuk belajar kurang lebih 1 jam. Dengan adanya aturan-aturan yang terdapat dari orang tua untuk Mawar, maka orang tua pun juga memiliki ketegasan untuk Mawar saat akan pergi harus meminta izin, namun pada kenyataan saat peneliti melakukan observasi tidak menemukan hal tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
2. Hasil Observasi Melati Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai hasil observasi yang telah peneliti lakukan di rumah Melati selama empat kali pertemuan, berikut hasilnya: a) Kontrol Orang Tua terhadap Anak Kegiatan yang dilakukan Melati
di pagi hari yaitu, berdoa terlebih
dahulu setelah bangun tidur pagi hari, merapikan tempat tidur, lalu mandi. Setelah selesai mandi Melati berangkat ke sekolah dan diantar oleh orang tuanya. Pertemuan kedua, ketiga, dah keempat peneliti tidak melihat apa yang menajdi aktivitas Melati di pagi hari, karena peneliti pada pertemuan kedua tersebut melakukan observasi mulai siang hari. Melati setelah pulang dari sekolah sampai di rumah kegiatan yang dilakukan melepas sepatu dan diteruh pada tempatnya, meletakan tas pada meja belajar, melihat televisi sambil makan, hal tersebut hasil dari pengamatan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pertemuan ketiga Melati setelah pulang dari sekolah melepas sepatu, ganti baju, minum air putih, setelah itu melihat televisi sambil menyalakan kipas angin dan tidur. Pertemuan keempat kegiatan yang dilakukan Melati setelah pulang sekolah, melepas sepatu, ganti baju, makan siang sambil melihat televisi, setelah itu Melati membaca buku. Kesalahan yang telah Melati lakukan pada hal berbohong pada orang tua dengan mengatakan hari ini tidak ada tugas dari sekolah. Orang tua pun meminjam buku catatan tugas ketika membuka tertulis ada tugas Bahasa Indonesia, dengan sepontan orang tua mengatakan “kalau kamu bohong lagi mamah gak bakal percaya lagi sama kamu”. (Melati hanya duduk diam dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
ketakutan tidak berani menucap kata”. Dari dua hasil yang telah peneliti dapatkan tersebut orang pastinya memiliki tujuan baik untuk Melati menjadi pribadi yang lebih baik dan jujur. Pertemuan kedua Melati melakukan kesalahan setelah makan siang piring tidak diletakan pada tempat cucian, dan orang tua pun memintanya untuk segera ditaruh pada tempatnya. Pertemuan ke tiga dan keempat peneliti tidak menemukan hal tersebut, karena Melati telah belajar dari kesalahan untuk menjadi benar. Ketika Melati melakukan kegiatan belajar saat di rumah orang tua menemani Melati belajar dari awal sampai akhir Melati belajar, dengan orang tua mengerjakan laporan dari pekerjaannya. Pertemuan kedua Melati setelah makan siang dan melihat televisi, pukul 15.00 Melati belajar orang tua mendatangi Melati dan mengatakan “kalau tidak bisa mengerjakan nanti tanya ke mamah. Kalau belajar mu sudah selesai jangan lupa diberesi!”.(setelah orang tua mendatangi Melati belajar, mamahnya pergi ke dapur untuk cuci piring dan memasak). Pertemuan ketiga peneliti tidak menemukan hal tersebut. pertemuan keempat Melati saat belajar mamah mendampingi dan membentu Melati saat mengerjakan soal IPS. Reaksi orang tua ketika melihat Melati lupa untuk merapikan tempat tidur, orang tua menegur “jangan dibiasakan seperti itu”. Melati pun lalu merapikan tempat tidurnya. Pertemuan kedua dan ketiga peneliti tidak menemukan hal tersebut, akan tetapi pada pertemuan ke empat Melati diminta untuk merapikan tempat tidur oleh mamanya, karena pagi hari Melati lupa untuk merapikan tempat tidurnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Pertemuan kedua yang terlihat orang tua selalu menanyakan Melati sepulang dari sekolah dengan bertanya “nilai yang kamu dapatkan hari ini berapa dan pada pelajaran apa?”. Pada hari ini Melati mendapatkan
nilai
menggambar C orang tua mengatakan, aaah gak papa gambar aja, yang penting matematika mu jangan sampai dapat nilai dibawah 60. Pertemuan ke empat yang peneliti temui pada Melati mendapatkan nilai 70 untuk matapelajaran IPS, mamah mengatakan “IPS kok sampai dapat 70, ayo 80 dong kan bisa dinalar”. Peneliti saat pertemuan pertama dan ketiga tidak melihat pada bagian mengenai Melati yang kurang baik. Orang tua saat mengetahui Melati berkata bohong langsung memberikan teguran dengan contoh hasil orang yang suka berbohong. Berbohong itu tidak baik bagi kehidupan orang yang pintar. Berbohong itu dosa dan ketika Melati mengulangi kebohongan kembali mama akam marah (ngomel-ngomel). Pertemuan kedua dan ketiga hal tersebut peneliti tidak menemukannya, akan tetapi pada pertemuan ketiga Melati sepulang dari sekolah belum makan siang, saat mamanya bertanya “Melati sudah makan belum tadi?”, Melati menjawab sudah mah. Mamah Melati pergi kedapur dan tempat makan ternyta lauk masih utuh. Melati ditanya lagi pada mamahnya “lauk masih utuh kamu tadi makan dimana”? Melati mejawab akau belum makan mah tadi pulang dari sekolah mau makan males soale panas sama capek. Mamah menegur untuk tidak berbohong seperti itu, karena kalau kamu bohong perut sakit yang nanggung dirimu sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
b). Komunikasi Pekerjaan orang tua Melati yaitu, papah bekerja di telkom. Ibu bekerja di PU bagian 3M, sumber daya manusia. Peneliti saat melakukan observasi yang pertama orang tua Mawar pulang dari bekerja berbeda, dalam arti mamah sampai di rumah pukul 12.00 sedangkan papahnya pulang bekerja sampai di rumah pukul 17.00 dan sampai di rumah istrihat tanpa bisa ada waktu luang untuk berkumpul keluarga. Akan tetapi observasi hari berikutnya ada waktu untuk Melati berkumpul dengan orang tua. Hal ini menunjukan bahwa orang tua Melati sesibuk dalam bekerjanya tetap meluangkan waktu untuk anak, dengan tujuan orang tua ingin mengetahui apa yang menjadi kondisi Melati saat ini. tindakan yang dilakukan orang tua saat mengetahui Melati tidak mau belajar, dengan memberi tahu “kalau kamu tidak mau belajar, resiko nilai jelek mamah gak mau tau”. Cara orang tua mengingatkan agar Melati belajar dengan menanyakan “ada tugas tidak untuk hari besok”, “Melati lalu mengatakan “oh iya mah aku belom belajar”. Adanya perhatian dari orang tua untuk anak, maka anak langsung bereaksi menerimanya untuk melakukan kewajibannya sebagai anak sekolah. Penjelasan mengenai bentuk dukungan atas keberhasilan Melati saat behasil mendapatkan nilai yang baik, terlihat juga dalam hasil observasi saat Melati mendapatkan nilai tugas 100, orang tua memberi selamat dan tingkatkan. Setelah itu orang tua membelikan alat tulis dan makanan kesukaan Melati.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Selain kegiatan di luar rumah Melati bermain, Melati juga memiliki kegiatan di luar rumah yang menjadi rutinitas setiap satu minggu sekali mengikuti koor gerja. Hal ini peneliti dapat katakana karena dalam hasil observasi terlihat dengan nyata kegiatan Melati di luar rumah mengikuti koor gereja. Orang tua saat menerima cerita dari Melati hanya menjawab ya dan Melati merasakan biasa saat mengetahui tanggapan dari orang tuanya. Hal tersebut memiliki perbedaan dikarenakan saat itu orang tua merasakan capek dengan banyaknya kegiatan yang harus diselesaikan dalam pekerjaanya. Jadi, tidak selamanya orang tua itu tidak mendengarkan apa yang jadi ceritanya dari anak. Melainkan orang tua tetap berusaha untuk dapat mendengarkan dan memberi tanggapan atas cerita yang dismapaikan oleh anak. Kedisplinan yang ditanamankan orang tua pada Melati yaitu pulang dari sekolah tidur siang, boleh main tetapi tidak lebih dari jam 15.00 sore, dan mulai jam 19.00 sampai 20.00 malam belajar. Kedisiplinan yang diterapkan pada Melati tersebut orang tua memiliki tujuan agar anak lebih banyak berkegiatan di rumah. Orang tua memberi kedisplinan untuk Melati, karena Melati anak satusatunya yang dapat di beri kasayang, maka dari itu orang tua memberikan kedispilanan yang Melati harus lakukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
B. Analisis Data dan Pembahasan 1. Kontrol Orang Tua terhadap Anak Anak yang menjadi fokus penelitian tersebut orang tua dari mereka memiliki kesibukan pada masing-masing pekerjaan. Artinya, orang tua dari Mawar dan Melati tidak menjadi orang yang hanya duduk diam di rumah, melainkan orang tua mereka memiliki pekerjaan yang setiap hari menjadi rutinitas berangkat pagi pulang sore hari. Adanya kesibukan dalam pekerjaan orang tua mereka, akan tetapi orang tua memiliki rasa tanggung jawab pada anak. Hal tersebut terlihat saat anak bangun pagi orang tua menyiapakan apa yang menjadi kebutuhan anak di pagi hari. Sebelum anak berangkat kesekolah orang tua mengingatkan pada anak untuk mengecek kembali jadwal yang akan digunakan belajar di sekolah. Anak saat melakukan kesalahan orang tua berusaha untuk mencari akar permasalah dan memberinya solusi dengan cara menasehati. Hal tersebut memiliki tujuan supaya anak tetap berada pada kondisi belajar dari kesalahan menjadi paham akan hal yang benar. Orang tua mereka saat berada di rumah mengetahui anaknya belajar memberi pendekatan dan perhatian dengan menyampaikan pertanya ada kesulitan dalam belajar atau tidak. Hal tersebut mengungkapkan bahwa orang tua selalu memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan anak dalam dunia pendidikan. Bagian ini dapat dilihat dari hasil percakapan sebagai berikut: Mawar “Membantu ( JT/D1P4) . . . . Iya ( JT/D1/P4a) . . . . iya ( JT/D1/P4b) . . . . Kalau ibu baru gak ada tugas yaaaa fokus nyinaoni saya bu. Tapi kalau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
ada tugas ya cuman nemeni saja sambil ibu ngerjain tugasnya.”( JT/D1/P4c) Melati “Menungguin. ( JA/D1/P4) . . . .
Iya senang.”( JA/D1/P4a) . . . .
Mengajari juga.”(JA/D1/P4b) Terlihat dalam jawaban yang telah anak sampaikan di atas menunjukan bahwa orang tua selalu memberikan kontrol terhadap perkembangan anak dalam kebutuhan sehari-hari di rumah maupun dalam kebutuhan sekolah.
2. Komunikasi Orang tua Mawar bekerja sebagai PNS dan swasta, sedangkan orang tua Melati bekerja di PU bagian 3m dan di Telkom. Kedua anak tersebut sudah bisa merasakan kebutuhan adanya pendampingan orang tua saat di rumah. Anak bisa merasakan hal tersebut, karena kedua orang tua waktu yang efektif ada di rumah mulai sore hari. Mawar dan Melati walaupun bangga terhadap pekerjaan orang tua mereka, akan tetapi disisi lain memiliki perasaan yang tidak disukai karena bisa berkumpul dengan keluarga di sore hari itu pun kalau orang tua tidak merasakan capek. Waktu orang tua yang selalu bisa dirasakan bertemu dan berkumpul oleh kedua anak tersebut saat melihat acara televisi serta makan malam, disinilah orang tua melakukan komunikasi dengan anak mengewali pembicaraan dengan menanyakan kegiatan anak saat di sekolah. Waktu yang anak miliki untuk berkumpul dengan keluarga walaupun pada kondisi tertentu, akan tetapi orang tua mereka tetap menanyakan aktivitas sehari-harinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
Mawar dan Melati selalu membicarakan apa yang menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua saat medengar dan mengetahui kebutuhan anak sebisa mungkin memberikan apa yang jadi kebutuhannya. Sebagai contoh saja hal yang disampaikan anak pada orang tua saat Mawar dan Melati mendapatkan kesulitan dalam belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah (PR), maka mereka akan mengatakan hal tersebut pada orang tuanya. Selanjutnya orang tua mengetahui hal tersebut lalu memberikan solusi dengan membantu memberikan cara yang mudah dalam mengerjakan soal yang dianggap anak sulit untuk dikerjakan. Orang tua juga memperhatikan dan menanyakan pada anak saat terlihat tidak punya keinginan untuk belajar dengan cara mengingatkan pada anak akan kebutuhan belajar sebagai siswa. Selain hal itu, orang tua dalam mengingatkan anak untuk dapat belajar dengan cara menanyakan ada PR atau tidak, jika ada anak diminta untuk mengerjakan, akan tetapi jika menemukan kesulitan diminta untuk bilang pada orang tua nanti akan dibantunya. Hal tersebut melihatkan adanya perhatiaan dari orang tua yang bisa mengetahui apa yang harus anak terima, dengan adanya komunikasi maka kebutuhan anak orang tua tidak memungkinkan untuk mencukupi apa yang menjadi kebutuhannya . Pembahasan dari pemaparan hasil wawancara dan observasi di atas kedua anak bernama Mawar dan Melati yang menajadi fokus penelitian tersebut menunjukan bahwa pola asuh orang tua mereka terdapat pada pola asuh authoritative (Otoritatif). Hal tersebut ditunjukan bahwa sesibuk apapun itu dalam urusan pekerjaanya orang tua selalu memberikan waktu luang untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
melihat perkembangan dan kebutuhan anak yang harus dimiliki. Dalam hal ini kedua orang tua mereka setiap hari melihat perkembangan nilai yang telah diperoleh dari hasil belajar saat berada di sekolah. Jika anak dalam perkembangan akademik yang kurang baik, maka orang tua akan memberikan pendampingan dalam belajar di rumah lebih dari waktu yang biasa anak gunakan dalam belajar. Selain itu orang tua setiap mengetahu anak mendapatkan nilai dari sekolah kurang baik, meminta untuk belajar lebih giat supaya dapat belajar lebih serius lagi. Orang tua mereka meminta anaknya untuk merubah kebiasaan belajar lebih baik, akan tetapi orang tua mereka juga konsisten untuk menemani dan mengajari belajar dari awal sampai akhir belajar. Mawar dan Melati saat mendapatkan perkembangan dalam akademik yang baik, orang tua mereka memberikan pujian dan memberikan reward sebagai wujud tanda cinta kasih yang digunakan untuk mendukung kewajiban anak sebagai siswa yang baik. Kedua anak tersebut saat mendapatkan dukungan dari orang tua dalam bentuk materi maupun dalam bentuk pujian mereka akan lebih memiliki semangat dan tanggung jawab dalam menuntut ilmu
untuk
meraih apa yang menjadi harapan dari orang tua terhadap keberhasilan anak dan anak diharapkan bisa mendapatkan apa yang menjadi cita-citanya. Orang tua mendukung anak dalam dunia pendidikan mereka melalui memantau anak saat di rumah dalam belajar. Orang tua juga mempunyai cara supaya anak memiliki kemauan belajar dengan cara menanyakan ada tugas yang harus dikerjakan untuk besok atau tidak. Jika ada tugas maka orang tua akan menanyakan ada kesulitan atau tidak. Selain orang tua menanyakan ada tugas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
atau tidak, orang tua juga menanyakan nilai yang diperoleh dengan cara meminjam buku tugas yang anak miliki. Orang tua membiasakan setiap hari ada komunikasi dalam meluangkan waktu untuk belajar saat berada di rumah dengan anak. Hal tersebut mengajarkan anak supaya memiliki rasa butuh akan belajar, dengan tujuan supaya anak memiliki arahan dalam menempuh pendidikan yang jelas. Cara yang orang tua berikan untuk mengingatkan anak supaya belajar tersebut, hal ini termasuk pola asuh orang tua dalam memberikan kontrol diri dan komunikasi pada anak supaya tidak berlarut malas untuk belajar. Dari pola asuh yang orang tua terapkan pada kedua anak tersebut menanamkan kebiasaan baik antara orang tua yang sibuk bekerja dengan tanggung jawab untuk memenuhi apa yang menajadi kewajiban sebagai orang tua dengan adanya kehadiran anak.
c)
Tuntutan Orang Tua untuk menjadi Matang (anak berkembang sesuai usianya) Orang tua Mawar dan Melati selain memberikan pola asuh dalam
perkembangan dan kebutuhan akdemik tersebut, mereka juga memiliki pola asuh untuk membentuk karakter kepribadian yang baik. Hal ini orang tua ajarkan pada anak dalam kebiasaan hidupan sehari-hari dari bangun tidur sampai mau tidur lagi. Orang tua mereka mengajarkan bangun pagi pukul 05.30 lalu merapikan tempat tidur terlebih dahulu sebelum beranjak dari tempat tidur. Sebelum berangkat ke sekolah anak diminta untuk mengecek jadwal kembali yang akan digunakan. Sepulang dari sekolah sepatu, sragam, dan tas harus diletakan pada tempatnya. Anak juga mendapatkan izin dari orang tua untuk bermain sepulang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
dari sekolah tetapi tidak lebih dari jam tiga sore hal ini terlihat dalam pola asuh orang tua Melati, akan tetapi dalam pola asuh orang tua Mawar tidak memberikan batasan waktu untuk bermain, karena orang tua Mawar mengajarkan pada anak untuk mengetahui kebutuhan secukupnya dalam bermain dengan teman sepulang dari sekolah. Hal yang telah dibiasakan tersebut, orang tua mengajarkan pada anak untuk memiliki disiplin diri supaya memiliki kebiasaan yang baik. Akan tetapi, jika anak mempunyai kesalahan yang telah dilakukan kedua orang tua mereka bersikap responsif
terhadap apa yang telah anak lakukan
kesalahanya. Adanya sikap responsif yang orang tua miliki, anak juga menjadi peka apa yang sebenarnya menajadi kesalahan yang telah dilakukan. Sikap orang tua yang responsif tersebut, bertujuan untuk mengajak anak supaya dapat melakukan refleksi diri atas kesalahan yang telah terjadi dan bagaimana cara menyikapinya. Hal ini, pola asuh orang tua mereka memiliki tujuan untuk memberikan penjelasan tentang perbuatan yang baik dan yang buruk untuk pembentukan kepribadian anak yang lebih baik. Kedua anak tersebut yang diasuh orang tua dengan pola asuh authoritative (Otoritatif). Anak memiliki perkembangan diri yang sesuai dengan usianya, memiliki rasa bersahabat dengan orang lain, karena anak dalam kehidupan sehari-hari diajarkan dengan orang tua melalui lingkungan yang ada di rumahnya untuk baik dan menganggap orang yang ada disekitar rumah itu teman. Kebiasaan yang anak dapatkan di rumah saat belajar disuruh mencoba mengerjakan terlebih dahulu, namun jika ada kesulitan orang tua baru ikut campur untuk membantu, dari kebiasaan tersebut anak saat berada disekolah dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
mengerjakan tugas atau soal ulang tidak bertanya pada teman akan tetapi anak sudah memiliki rasa percaya diri untuk mengerjakannya. Kedua anak tersebut yang diasuh secara pola asuh authoritative (Otoritatif) juga memiliki sikap yang sopan terhadap orang yang lebih dewasa dari dirinya dan bahkan sama anak yang usia lebih dibawahnya dapat berperan sebagai kakaknya. Mawar dan Melati saat berada di sekolah terlihat mampu mengendalikan diri dengan kondisi kelas yang ramai dan mengganggu belajar mereka dengan cara menyapa teman yang ramai, jika teman tidak bisa disapa mereka hanya diam dan memfokuskan diri untuk tetap mengerjakan tugasnya. Belajar mengajar yang Mawar dan Melati ikuti didalam kelas tersebut kedua anak ini selalu bertanya dengan hal yang belum dia pahami supaya hal yang belum dipahami akan segera dapat dipahami. Dengan demikian mereka juga memiliki tujuan yang jelas dalam menempuh pendidikan dengan menggunakan kebiasaan yang telah orang tua terapkan pada Mawar dan Melati. Kedua anak tersebut dalam pendidikan setiap ulangan ataupun akhir semester memiliki tujuan untuk mendaptkan nilai yang baik serta bisa menjadi juara di kelas V. Kenyataan yang terjadi dari ketekunan dan tujuan yang telah mereka miliki, memberikan hasil yang baik dalam meraih apa yang manjadi cita-citanya saat menerima hasil belajarnya. Mawar dan Melati selalu memiliki prestasi belajar yang bersaing baik, dalam arti jika Mawar mendapatkan peringat 1 didalam kelas maka Melati peringakat II dengan mereka mengetahui seperti ini Melati pun mempunyai keinginan usaha supaya bisa mendapatkan peringkat I.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
Ketiga komponen yang terdapat di atas, memiliki keterkaitan dalam membahas tentang pola asuh orang tua yang memunculkan adanya persepsi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa komponen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kontrol orang tua, penjelasan, diskusi, komunikasi, dan penalaran untuk membantu anak dalam mengetahui mengapa perilaku tertentu diharapkan. Ketiga komponen yang telah peneliti gunakan tersebut lebih menekankan pada aspek edukatif daripada aspek hukuman, karena pada komponen yang digunakan dalam penelitian ini lebih terfokus pada kontrol orang tua dalam setiap kondisi anak. Komponen yang digunakan tersebut memiliki hubungan untuk membantu anak membentuk perkembangan anak untuk memiliki pribadi yang mandiri, anak juga memiliki rasa tanggung jawab atas apa yang telah dimilikinya, percaya diri apa yang akan anak lakukan dan kerjakan, mudah berdaptasi dengan orang yang ada disekitarnya, memiliki sikap menghargai dan menghormati orang lain, serta bisa bekerjasama dengan orang lain. Ketiga komponen tersebut dapat digunakan orang tua dalam meberikan pola asuh pada anak sekolah dasar, dimana pada usia tersebut proses perkembanagan anak memerlukan pengakuan dan identitas serta relasi yang baik dengan orang tua. Komponen yang ada tersebut, bertujuan untuk mengetahui relasi anak dengan orang tua dalam kehidupan sehari-hari. Kontrol orang tua terhadap anak, komunikasi, dan tuntutan orang tua untuk menjadi matang (anak berkembang sesuai usianya) ketiga komponen tersebut peneliti gunakan sesuai teori yang terdapat pada (Diane E. Papalia, 2009).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
C. Implikasi Implikasi dari penelitian tersebut diharapkan sebagai orang tua dapat memahami dan mengenali apa yang menjadi karkater anak. Selain orang tua memahami dan mengenali akan karkter anak, orang tua juga diharpakan memiliki responsive terhadap kebutuhan anak. Dalam hal ini orang tua yang memiliki pola asuh authoritative (Otoritatif) dapat memberikan kontrol terhadap anak dalam kehidupan sehari-hari yang mendapatkan kebebasan tetapi ada batasan pada bagian tertentu, hal ini dianjurkan orang tua memiliki kontrol pada anak, karena kontrol orang tua terhadap anak merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi perkembangan anak sesuai dengan usianya. Orang tua meruapakan contoh bagi anak dalam menerapkan dirinya pada kehidupan sehari-hari. Dengan hal tersebut orang tua yang memiliki pola asuh authoritative (Otoritatif) diharapkan orang tua dapat secara maksimal memberikan perhatian dan membangun relasi yang baik dengan anak. Komunikasi yang ada dalam keluarga sangat diperlukan dalam mengetahui kebutuhan anak yang benar-benar dibutuhkan, selain itu memberikan kesempatan pada anak untuk mengekspresikan keinginannya dan orang tua dalam kondisi ini tetap memberikan kontrol dan menjelaskan serta mengarahkan sikap dan perilaku anak yang baik dalam membentuk perkembanagan anak secara optimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V ini membahas kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan memuat proses dan hasil penelitian dan bagian saran diberikan sesuai dengan hasil penelitian yang ditunjukan pada pihak-pihak terkait. A. Kesimpulan Persepsi anak terhadap Pola asuh authoritative (autoritatif) yang diterima anak memiliki persepsi yang positif akan pola asuh dari orang tuanya. Kedua anak memiliki persepsi yang positif terhadap pola asuh orang tuanya terlihat saat anak bisa memahami akan setiap kesibukan orang tua dalam bekerja. Persepsi yang ada pada anak terhadap pola asuh orang tuanya dalam kesibukan, anak juga memikirkan walaupun orang tua sibuk tetap meluangkan waktu untuk anak dalam setiap harinya. Hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kepribadian anak dari pola asuh orang tua yang authoritative (autoritatif) dapat membantu perkembangan diri anak sesuai dengan usianya. Anak juga memiliki sikap bersahabat dengan orang lain, memiliki rasa percaya diri, mampu mengendalikan diri, memiliki sikap yang sopan, mau bekerja sama dengan orang lain, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mempunyai arahan dan tujuan hidup yang jelas untuk mencapai cita-cita, anak berorientasi terhadap prestasi. Sehingga hal tersebut membuat kepribadian anak memiliki arah dan tujuan yang jelas serta penanam pada karakter yang baik.
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Pola asuh authoritative (autoritatif) tersebut anak dapat memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan melakukan refleksi pada dirinya. Akan tetapi disisi lain dari sikap orang tua dengan pola asuh authoritative (autoritatif) membentuk anak yang percaya diri, karena terbiasa dengan mengerjakan segala sesuatu dengan sendirinya dan anak tidak bergantung dengan orang lain.
B. Keterbatasan Peneliti Peneliti selama berproses melakukan penelitian memiliki keterbatasan dalam waktu dan kondisi. Waktu yang peneliti akan gunakan dalam melakukan penelitian seharusnya tidur di rumah narasumber, karena adanya keterbatasan kondisi keluarga yang tidak bisa maka peneliti melakukan observasi mulai jam 05.00 sampai di rumah peneliti.
C. Saran Berikut ini dekemukakan beberapa saran yang sesuai dengan hasil penelitian untuk berbagai pihak yang ditujukan untuk: 1. Orang Tua Orang tua merupakan peran utama bagi anak, dengan demikian diharapkan orang tua dapat secara totalitas memberikan perhatian dan membangun relasi yang baik dengan anak. Meluangkan waktu satu minggu sekali bisa berkumpul dengan anak walaupun tugas dari pekerjaan yang harus diselsaikan. Membangun komunikasi yang lebih lagi karena hal ini diperlukan untuk mengetahui kebutuhan anak yang sebenarnya. Selain dari itu orang tua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
harus memberikan kesempatan pada anak untuj mengekspresikan keinginan dengan melakukan kontrol diri serta mengarahakan anak dengan membuat perkembangan sesuai dengan usianya.
2. Guru Guru memiliki peran juga dalam memberikan arahan dan membimbing anak saat di sekolah sehingga mampu berinteraksi dengan baik saat berada di lingkungan sekolah. Guru juga harus mampu mendengarkan apa yang menjadi keluh kesah kondisi anak saat berada di rumah, karena guru biasanya anak usia sekolah dasar lebih diharapkan apa yang menjadi masukan untuk diri anak.
3. Anak Anak diharapkan mulai menyadari pentingnya membangun relasi ditengah-tengah kesibukan orang tua. Anak diharapkan juga semakin sadar untuk berefleksi mengenai hal-hal positif yang dapat membantu perkembangan diri dengan totalitas.
4. Penelitian Selanjutnya Jika ada yang akan melakukan penelitian selanjutnya yang terkait dengan penelitian tersebut, maka diharapkan peneliti mengembangkan penelitian yang terkait dengan persepsi anak terhadap pola asuh orang tua. Selain itu peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperkaya teori-teori yang lebih banyak dan terbaru yang berkaitan dengan persepsi dan pola asuh orang tua.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
DAFTAR PUSTAKA
Papalia, S. W. (2009). Human Development . Jakarta: Salemba Humanika. Djamarah, S. B. (2014). Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta. Diane, R. G. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia . Jakarta: Salemba Humanika. THOHA, M. (2005). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Creswell, J. W. (2009). RESEARCH DESIGN Pendekatan Kualitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Belajar . Piaget dan Inhelder. (2010). psikologi Anak. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Syamsu Yusuf LN., M. (2010). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja . Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Gunarsa, S. D. 2004. Dari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta: BPK. Gunung Mulia. http://www.ernape.net/ejournal/index.php/IJPE/article/viewFile/101/69. Bimo. 2005. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Yusuf, Syamsu. (2010). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hartono, Andreas. (2009). EQ Parenting: cara praktis menjadi orang pelatih emosi. Jakarta: PT Gramedia Widyarini, Nilam. (2009). Seri Psikologi Populer: Relasi Orang Tua dan Anak. Jakarta: PT Gramedia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Sodiyah, K. & Sucahyono. (2013). Pola Pengasuhan Orang Tua bagi Perkembangan Kecerdasan Linguistic dan Sosial Emosional Anak Usia Dini (0-3 tahun). Skripsi: Universitas Negeri Surabaya. Nurhidayah, S. (2008). Pengaruh Ibu Bekerja dan Peran Ayah dalam Coparenting terhadap Prestasi Belajar Anak. Skripsi: Universitas Islam 45 Bekasi. Dewi. 2009. Persepsi Anak Mengenai Keluarga di Surakarta. Skripsi: Universitas Sanata Dharma. Maryaningtyas. 2013. Persepsi Anak Mengenai Orangtua dan Keluarga dari Orangtua Bercerai. Skripsi: Universitas Sanata Dharma. Santrock, J. W. (2007). Remaja. Jakarta: Penerbit Erlangga. H. Abu Ahmadi, M. S. (2005). Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Inhelder, J. P. (2010). Psikologi Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif, Teori & Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Koentjoro. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta Selatan: Selemba Humanika. Yunia, Theresia. (2008). Student's Cognitive In Reading Comprehension. Thesis: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Melati Wawancara Kamis, 2 Oktober 2014 Ruang Kelas I SD Bopkri Demangan III 11.15 – 11.40 WIB
Deskripsi Memberi salam dan bertanya-tanya mengenai kegiatan yang dilakukan dipagi hari.
Memulai percakapan mengenai kegiatan seharihari narasumber.
Narasumber senyum dengan guru yang masuk di kelas
Pertanyaan dan Jawaban P: Slamat siang Melati ibu ingin bertanya-tanya mengenai kegiatan yang dilakukan sehari-hari di rumah. N: Slamat siang juga bu. Shanta. P: Melati apa yang kamu lakukan di pagi hari setelah bangun tidur?. N: yang dilakukan di pagi hari setelah bangun tidur itu merapikan tempat tidur, setelah itu eeee……mandi. P: Setelah mandi.berkegiatan apa?. N: Me…….memakai sragam, bersiap-siap, sarapan, lalu berangkat ke sekolah. P: Sebelum berangkat ke sekolah Melati ini gak pamitan sama orang tua tidak? A: Iya. P: Melati kalau berangkat ke sekolah berangkat sendiri apa di antar sama orang tua? N: Kalau aku sih buk berangkat tetep dianter sama orang tua, soale jauh rumah ku jauh dan gak boleh naik sepeda sendiri. P: Melati kalau berangkat ke sekolah pilih dianter orang tua apa berangkat sendiri? N: Kalau aku tetep pilih berangkat sendiri sih buk kalau gak capek hehe. P: Oh jadi gitu ya Melati, Okelah bu.shanta juga mau tanya nih kegiatan apa saja yang kamu lakukan setelah pulang dari sekolah?. N: Kegiatan setelah pulang dari sekolah itu berganti baju, makan siang, lalu bermain sebentar sekitar 1 jam, lalu pulang tidur. P: Semisal Melati bermain lebih dari 1 jam, apa yang dilakukan sama orang tuamu? N: Ya….dimarahin bu, nanti aku terus gak boleh main lagi, soalnya kalau udah diberi waktu main 1 jam itu gak boleh molor harus tepat bu. P: Terus Melati kalau tidak tidur siang gitu dimarahain sama orang tua tidak? N: Emmmmmm…….gak juga sih bu. P: Melati kalau tidak tidur siang melakukan kegiatan apa di rumah? N: Kadang belajar, tapi kalau mama udah pulang yaa melihat tv bareng. P: Ok, Melati apa yang dilakukan orang tuamu ketika kamu melakukan kesalahan?. N: Menasehati. P: Contoh menasehatinya dari orang tuamu apa Melati?.
Kode
JA/D1/P1 JA/D1/P1a
JA/D1/P1b
JA/D5/P4
JA/D2/P2
JA/D1/P3
JA/D5/P11
JA/D1/P3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Narasumber menjawab sambil melambaikan tangan pada teman yang menyapanya. Mulai masuk pada topik membahas nilai, narasumber terlihat santai dan menyandarkan badannya pada meja.
N: Agar tidak melakukan kesalahan itu lagi. P: Orang tua menasehatinya gimana contohnya?. N: Jangan diulangi lagi karena kesalahan itu bisa diperbaiki demi diri, belajar dari kesalahan menjadi benar gitu. P: Melati seneng atau sedih kalau orang tua menasehati gitu? N: Ya seneng bu karena itu kan biar aku jadi pribadi baek. P: Oh gitu ya, Melati punya keinginan baik juga ya buat orang lain berarti? N: Ya punya dong bu. P: Keinginan baik apa untuk orang lain Melati?. N: Kalau aku sih yang penting bisa menolong aja. P: Menolong dalam hal apa Melati?. N: Ya nolong kalau ada teman gak punya jajan, aku membagi bu, soale mama ngajarin untuk saling berbagi. Berani membagi kata mama juga itu bentuk kasih bu. P: Begitu ya eeemm bagus itu Melati, terus apa yang orang tuamu lakukan saat kamu belajar? N: Menungguin. P: Kalau Melati saat belajar ditungguin sama orang tua senang tidak?. N: Iya senang. P: Orang tua hanya menunggu apa mengajari?. N: Mengajari juga. P: Kalau sudah diajari begitu, Melati semakin paham tidak? N: Ya semakin paham bu, soale orang tua kalau ngajari gitu dibuatin soal lagi tapi sama jenisnya dengan soal yang aku tidak bisa ngerjain. P: Ucap syukur kalau seperti itu ya Melati, pernah gak kamu bangun kesiang lalu lupa untuk merapikan tempat tidur Melati? N: Setiap tidur jam 12an malem aku pasti bangun kesiangan lalu mandi tanpa merapikan tempat tidur bu. P: Lalu bagaimana reaksi orang tuamu ketika kamu lupa untuk merapikan tempat tidur?. N: Mengingatkan untuk merapikan tempat tidur terlebih dahulu sebelum meninggalkan tempat tidur. P: Yang sering mengingatkan untuk merapikan tempat tidur siapa?. N: Mamah. P: Setelah Melati sudah selesai merapikan tempat tidur mama mengatakan apa? N: Mama bilang kalau kamu rajin kayak gitukan suasana kamar jadi enak dipandang. P: Setelah mama mengatakan seperti itu, Melati menanggapi bagaimana?. N: Aku langsung jawab ok maa, aku bakalan rajin seperti yang sudah dikatakan mama. P: Sip deh Melati, terus ketika kamu mendapatkan nilai yang tidak bagus, apa yang dilakukan orang tuamu? N: Menyuruh agar lebih giat belajar, Emmmmm……..lebih teliti kalau mengerjakan tugas. P: Melati seneng tidak kalau orang tua memberi tahu seperti itu? N: Seneng bu, soale orang tua sering memberi tahu hal baik buat
111
JA/D1/P3a
JA/D1/P3b JA/D6/P2
JA/D6/P1
JA/D1/P4
JA/D1/P4a JA/D1/P4b
JA/D2/P1
JA/D2/P1a
JA/D3/P1
JA/D5/P3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
aku, biar aku mendapatkan nilai baik.
Narasumber merasa haus lalu mengambil di dalam tasnya.
P: Apa yang diucapkan oleh orang tuamu saat kamu berkata bohong? N: Emmmmm. . . . apa bu? “Sambil berbisik-bisik”. P: Melati pernah berbohong tidak sama orang tua?. N: Ya, pernah. P: contohnya? N: Emmmm…..sebenarnya dulu pernah tidak boleh maen, terus tapi aku maen. Aku bilang ke mamah itu aku bilang mau kerumah teman belajar. P: terus tanggapan orang tuamu gimana saat kamu bohong begitu?. N: emmmm…… P: orang tua mengatakan apa ketika kamu bohong? N: Ya bilang jangan bohong lagi, bohong itu dosa. P: Terus Melati memperbaiki tidak dari kebohongan itu?. N: Ya, berusaha untuk memperbaiki bu. P: Mengulangi tidak?. N: Emmmm. . . .mengulangi tapi sedikit. P: Ketika kamu mengulangi orang tua menegur lagi tidak?. N: Menegur. P: Teguranya gimana?. N: Emmmm……….Orang tua bilang itu……….sudah dikasih tau jangan bohong, tapi kok kenapa tetep bohong. P: Terus kalau seperti itu Melati mau mengulangi lagi tidak?.kalau sudah beberapa kali diulangi. N: Enggak. P: Melati kalau sudah mengulangi kesalahan yang sama apa yang kamu rasakan?. N: Aku sedih bu, karena bakal diomelin sama mama. P: Ya, bu,shanta mau tanya juga. Apa pekerjaan orang tuamu?, pekerjaan orang tua Melati apa?. N: Mamah itu bekerja di PU bagian 3M, kalau papah di Telkom. P: Terus pendapatnya Melati tentang pekerjaan orang tua apa?.bagaimana?. N: Emmmmm…….Apa ya. P: Menanggapinya gimana Melati?. Orang tuakan tadi mamah sama papah mu kan bekerja terus tanggapannya Melati gimana?. N: Emmmm….bangga, tapi gak enak waktu bisa ketemu mamah sama papah sore hari. P: Melati sebelum mama sama papa sampai di rumah melakukan kegiatan apa?. N: Mainan HP bu sambil BBM sama dengerin musik. P: Setiap hari Melati berapa lama memegang HP?
JA/D4/P1 JA/D4/P1a JA/D4/P1b JA/D4/P1c
JA/D4/P1d
JA/D5/P1
JA/D5/P1a
JA/D1/P2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
N: Emmmmm…… ya sampai mama sama papa pulang bu.
P: Apa saja yang dilakukan orang tuamu ketika berada di rumah? N: Ketika berada di rumah membersihkan rumah P: Selain membersihkan rumah, ketika Melati di rumah membantu mamah apa? N: Membantu mencuci piring, menyapu, mengepel. P: Terus, ketika mamah dan papah di rumah melakukan kegiatan apa saja bersama Melati?. N: Membersihkan rumah, emmmm….ya bersantai melihat TV. P: Melihat TV sama mama dan papa mu Melati senang tidak?. N: Ya seneng banget bu, karena aku kan bisa kumpul sama orang tua disore hari. P: Siapa yang memenuhi kebutuhan sehari-harimu?. N: Orang tua. P: Kebutuhan apa saja yang kamu sudah merasa terpenuhi Kebutuhan sehari-hari dari orang tua?. N: Pakaian, kebutuhan sekolah, makanan. P: Kebutuhan sekolah yang sudah terpenuhi itu contohnya apa saja Melati?. N: Apa itu sragam sekolah dicucikan, disetrikain sama mama, makan pagi disiapin lalu sekolah selalu diantar jemput, aku sering dibelikan buku-buku cerita gitu bu. P: Melati pasti senang ya kebutuhan dalam sekolah seudah terpenuhi. N: Hehehe iya bu seneng banget.
JA/D5/P3
JA/D5/P3a
JA/D5/P11 JA/D5/P4
JA/D5/P4a
JA/D5/P4b
P: Melati pernah malas untuk belajar? N: Pernah bu. P: Terus pakah yang dilakukan orang tuamu saat kamu tidak mau belajar? N: Emmmm…. Menyuruh belajar yang giat. P: Ketika Melati di suruh untuk belajar sama orang tua Melati melakukan tidak?. N: Iya. P: Melakukan langsung belajar? N: Iya. P: Melati kalau belajar berapa lama waktu? N: Emmmm….setengah jam sampai satu jam. P: Kalau belajar Melati dimana? Di Ruang belajar apa kamar? N: Di ruang tengah. P: Oh di ruang tengah kamar tamu itu?
JA/D5/P5
JA/D5/P5a
JA/D5/P5b
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
N: Iya.
P: Terus, Bagaimana orang tuamu mengingatkan agar kamu belajar? N: Dengan menanyakan ada PR atau tidak. P: Siapa yang membantumu mengerjakan PR jika kamu merasa kesulitan untuk menjawabnya?. N: Orang tua. P: Yang sering membantu mamah atau papah? N: Mamah. P: Kalau kamu sudah merasa terbantu sama mamah, kamu merasa senang tidak?. N: Iya. P: Apa yang dilakukan oleh orang tuamu saat kamu berhasil atau mendapatkan nilai baik?. N: Eemmm….memberi pujian, menawarkan hadiah. P: Tawaran hadiahnya apa contoh?. N: Mungkin tanya mau baju apa sepatu. P: Terus kamu memilih apa kalau ditawari seperti itu? N: Sepatu P: Kenapa kamu memilih sepatu?. N: Emmmm…….karena kebutuhan sekolah. P: Kamu seneng tidak ketika mendapatkan nilai baik dan orang tua memberikan hadiah kepada kamu, Melati senang tidak?. N: Senang. P: Terus Melati kedapannya ingin memperjuangkan lagi tidak apa yang menjadi prestasi baik mu?. N: Iya, pasti. P: Kegiatan apa saja yang kamu lakukan di luar rumah? N: Bermain. P: Melati kalau bermain jam berapa sampai berapa?. N: Biasanya siang setalah pulang sekolah sampai saiang. P: siang sampai jam berapa?. N: jam tiga. P: Pernah tidak kamu bermain lebih dari jam tiga?. N: Ya pernah bu, waktu keasik main sama teman. P: Orang tua menegur tidak?. N: Iya menegur bu. Tapi cuman bilang jangan ngeyel dan di ulangi lagi gitu.
JA/D5/P6
JA/D5/P7 JA/D5/P7a
JA/D5/P7b
JA/D5/P8 JA/D5/P8a JA/D5/P8b JA/D5/P8c
JA/D5/P9
JA/D5/P9a
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Masuk pada topik percakapan yang terakhir, narasumber terlihat santai untuk melakukan pembicaraan pada sikap orang tua saat berada di rumah.
P: Ok deh, apakah kamu bercerita pada orang tua tentang pengalaman sehari-harimu?. N: Kadang. P: Kadang bercerita?. N: Iya. P: Bagaimana perasaanmu ketika menceritakan hal tersebut? ketika Melati sudah bercerita sama orang tua apa yang dirasakan oleh Melati?. N: Ya senang. P: Orang tua selalu menanggapi tidak ketika kamu bercerita? N: Ya.[sambil berbisik, iya bu orang tua selalu menanggapi] P: Hal apa saja yang sudah pernah kamu ceritakan sama orang tua?. N: Waktu aku mengerjakan tugas ulangan dan teman pada brisik bu. P: Terus orang tua menanggapi bagaimana? N: Ya bilang, kalau kamu merasa terganggu tegas teman mu dikasih tau biar gak rame. P: Apakah kamu memiliki waktu untuk berkumpul bersama keluargamu setiap hari? N: Ya. P: Kalau berkumpul sama keluarga mulai dari jam berapa biasanya?. N: Emmmm…..malam jam tuju. P: Sampai jam?. N: Delapan. P: Kalau mamah ada di rumah jam berapa bisanya? N: Siang. P: Kalau papah?. N: Sore P: Mamah sama papah berarti berangkatnya pagi hari. N: Pagi P: Paginya jam berapa biasanya? N: Jam delapan. P: Bagaimana sikapmu saat bertemu dengan orang lain di lingkungan sekitar? N: Menyapa. P: Selain menyapa, kalau sudah bertemu dengan orang lain?. N: Menanyakan kelas berpa, menanyakan rumahnya dimana gitu. P: Bagaimana sikap orang tuamu ketika melihat kamu melakukan hal yang kurang baik terhadap teman-teman dan tetangga di lingkungan sekitar? N: Menasehati P: Menasehatinya gimana? N: Agar lebih, agar sikapnya lebih baik. P: Terus?. A: Supaya bisa berteman dengan semua teman yang ada di sekitar rumah.
115
JA/D5/P/10
JA/D5/P10a JA/D5/P10b
JA/D5/P10
JA/D5/P11
JA/D5/P11a JA/D5/P11b
JA/D5/P11c
JA/D6/P1
JA/D6/P2
JA/D6/P2a
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
P: Kedisiplinan seperti apa yang diterapkan di rumahmu? N: Bangun pagi. P: Setelah bangun pagi harus apa? N: Emmmm…..berdoa, merapikan tempat tidur. P: Kalau tidur jam berapa Melati biasanya?. N: Tidur jam Sembilan. P: Terus tadi Melati mengatakan bangun pagi. Kalau bangun pagi itu harus bangun jam berapa?. N: Jam setengah enaman. P: Bagaimana tanggapan orang tuamu ketika kamu pergi tanpa izin? N: Emmmm…. P: Melati pernah main atau pergi kemana tanpa ijin gitu pernah? N: Pernah. P: Terus tanggapan kedua orang tua mu gimana?. N: Emmmm…..ya……bilang kalau mau pergi ijin dulu, terus bilang biar orang tua tidak perlu mencari. P: Kalau Melati sudah diberi tahu sama orang tua kalau pergi harus ijin dulu gitu, Melati waktu yang akan datang melakukan tidak?. N: Iya P: Orang tua sering memberi batasan waktu tidak ketika kamu harus bermain atau pergi kemana N: Iya P: Memberi batasan waktu sampai jam berapa biasanya?. N: Tidak lebih sampai jam tiga sore. P: Setelah jam tiga sore Melati di rumah ngapain? N: Mandi. P: Lalu? N: Makan sore P: Setelah makan sore Melati?. N: Ngerjain PR. P: Orang tua menunggu? N: Iya P: Apa Melati belajar sendiri? N: Menunggu.
116
JA/D6/P3 JA/D6/P3a
JA/D6/P3b
JA/D6/P4
JA/D6/P4a JA/D6/P4b JA/D6/P4c JA/D6/P4d
JA/D6/P4c
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Mengucapakan trimakasih atas informasi yang telah diberikan sambil Mengahiri wawancara dengan berjabat tangan.
P: Ok, ya, bu.shanta terimakasih sudah diberikan informasi dari Melati dalam kehidupan seharai-hari semoga informasi ini bermanfaat bagi bu.shanta nantinya dalam saling berbagi kehidupan Melati ke bu.shanta. N: Sama-sama bu.shanta.
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Mawar Wawancara Rabu, 1 Oktober 2014 Ruang Kelas II SD Bopkri Demangan III 11.15 – 11.50 WIB Deskripsi Memberi salam dan bertanya-tanya mengenai kegiatan yang dilakukan dipagi hari.
Narasumber menyampiakan kegiatan sehari-hari setelah pulang dari sekolah dengan mengusilkan jarinya dipakai untuk mainan.
Pertanyaan dan Jawaban P: Selamat siang Mawar, ibu ingin bertanya-tanya mengenai kegiatan yang dilakukan Mawar dari pagi sampai pagi lagi. Apa yang kamu lakukan di pagi hari setelah bangun tidur Mawar? N: Berdoa. [sambil tersenyum dan menggaruk-garuk rambutnya]. P: Berdoa.Setelah berdoa? N: emmmm . . . .Mandi. P: Setelah berdoa mandi. Lalu? N: Ee. . . . ganti baju terus sekolah. [sambil batuk dan berkedip-kedip matanya] P: Mawar baju sekolah disiapin disore hari apa pagi hari sebelum berangkat sekolah? N: Baju sekolah disiapin dipagi hari sama ibuk. P: Kegiatan apa saja yang kamu lakukan setelah pulang dari sekolah? N: Emm . . . . pertama ganti baju, cuci tangan, cuci kaki terus makan.[menjawab dengan mengusilkan jari-jari tangannya untuk mainan] P: Ok, ya . . lalu apa yang dilakukan orang tuamu ketika kamu melakukan kesalahan? N: Menasehati.[menjawab sambil mengikat rambutnya] P: Menasehati, ketika Mawar melakukan kesalahan orang tua memberi nasihat?[peneliti mengulang jawaban Mawar karena suaranya pelan] N: ya. P: Nasehat dari orang tua untuk Mawar bagaimana? N: Ya itu bu, jangan diulangi lagi hal yang sama, karena setiap kesalahan bisa diperbaiki. Belajar dari hal kecil gitu bu sama orang tua bilang, orang tua mengur itu karena sayang sama anak dan ingin anaknya menjadi orang baik. Saat di rumah orang tua selalu memberi tahu hal kurang baik jadi baik bu. P: Apa yang orang tuamu lakukan saat kamu belajar? N: Membantu. P: Orang tuamu membantu, kalau Mawar di rumah gitu kalau baru belajar orang tua membantu menunggu juga dari awal sampai akhir?[peneliti mengulang jawaban Mawar karena suara sangat pelan dan tidak terdengar] N: Iya. P: Terus kalau Mawar ee….apa mempunyai kesulitan gitu orang tua juga membantu?. N: iya.[sambil bisik-bisik sama peneliti dengan mengatakan iya bu orang tua selalu membantu kok] P: Orang tua jika membantu Mawar saat menemukan kesulitan dalam belajar fokus pada Mawar apa juga mengerjakan hal yang lainnya?. N: Kalau ibu baru gak ada tugas yaaaa fokus nyinaoni saya bu. Tapi kalau ada tugas ya cuman nemeni saja sambil ibu ngerjain tugasnya.
Kode
JT/D1/P1 JT/D1/P1a JT/D1/P1b
JT/D5/P4
JT/D1/P2
JT/D1/P3
JT/D5/P3
JT/D1P4
JT/D1/P4a
JT/D1/P4b
JT/D1/P4c
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Membahas mengenai orang tua narasumber senyam senyum.
Narasumber mendengar kentut teman yang ada di luar kelas tersenyum dan menutup wajahnya menggunakan kedua tanganya.
Narasumber dipanggil sama teman yang ada di luar kelas lalu kebingungan menggoyangkan kepalanya dan Mawar memberikan jempol pada teman yang memanggil.
P: Bagaimana reaksi orang tuamu ketika kamu lupa untuk merapikan tempat tidur? Dipagi hari ini gitu lo. N: Emmmm, ya….menasehati. P: Menasehati. Menasehatinya gimana orang tuamu? N: Ya….biar gak lupa lagi. P: O….biar gak lupa lagi. Pernah gak orang tuamu bilang Mawar dirapikan dulu tempat tidurnya atau gimana nasehatinya?. N: Ya….cuman menasehati supaya tidak diulangi lagi gitu. P: cuman menasehati supaya besok tidak diulangi lagi gitu? N: Iya. P: Mawar lebih sering lupa merapikan tempat tidur apa lebih sering merapikan tempat tidur tanpa diingatkan sama orang tua?. N: Kalau aku sering merapikan tempat tidur tanpa diingatkan bu, soalnya kalau tempat tidur tidak dirapikan nanti sama ibuk kamar tidak disapu bu. P: Kalau kamar Mawar tidak disapu sama ibu. Terus siapa yang nyapu nanti?. N: Yaaaa, paling ibu nanti disore hari waktu membersihkan rumah kamar ku disapu. P: ketika kamu mendapatkan nilai yang tidak bagus, apa yang dilakukan orang tuamu Mawar? N: Yaaaa….menyuruh untuk belajar lebih giat lagi. P: Belajar untuk lebih giat lagi? N: Iya.[sambil mengerak-gerakan kakinya dan mengatakan pelan ya jelas donk bu] P: Terus Mawar belajar lebih giat tidak? N: Emmmm lebih giat bu, dan orang tua juga lebih disiplin dalam memberi waktu aku buat belajar. P: Mawar kalau belajar berapa lama?. N: Kalau nilai ku jelek ya dari satu jam jadi setu setengah jam bu, sampai ngantuk kadang aku. P: Apa yang diucapkan oleh orang tua saat kamu berkata bohong? N: Eeemmm. . . .[Sambil tersenyum minta di ulangi lagi pertanyaannya] P: Mawar pernah bohong?. N: Pernah.[teman Mawar memanggil keras lalu Mawar bingung antara mau jawab peneliti apa teman, dan akhirnya Mawar hanya memberi jempol pada teman yang memanggilnya] P: Terus orang tuamu mengatakan apa kepada kamu? Berkata apa?. N: Emmmm. . . .gak boleh bohong, gak boleh diulangi lagi. P: Ketika orang tua mengatakan seperti itu bagaimana perasaan Mawar?. N: Yang jelas takut buat ngulangi lagi, soale kalau diulangi lagi nanti gak ada waktu buat main bu, soale aku seminggu 3 kali les itu, jadi ya butuh main.
119
JT/D2/P1 JT/D2/P1a
JT/D2/P1b
JT/D2/P1c
JT/D5/P3
JT/D3/P1
JT/D1/P4
JT/D3/P1
JT/D4/P1
JT/D4/P1a
JT/D4/P1b
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Narasumber merasa geras lalu mengambil buku untuk kipas-kipas.
rekaman minta dimatikan dulu Mawar mengatakan kebutuhan sehari-hariku itu dipenuhi sama orang tua bu kayak makan terus minum, sama mie dan telor
P: O. . . .Gak boleh bohong, gak boleh diulangi lagi. OK. Emm. . .Apa pekerjaan orang tuamu?. N: Emmmm….[Senyum, sambil mengerutkan dahi]. P: Orang tuanya Mawar bekerja apa?, N: PNS sama swasta. P: PNS sama swata. Bapak yang?. N: Swasta. P: Bapak yang swata, ibu? N: PNS. P: Ibu PNS. Pendapatnya Mawar tentang pekerjaan orang tua tersebut gimana?. N: Maksudnya?[Sambil mengerutkan dahi]. P: Apa pendapatmu tentang tentang pekerjaan orang tuamu?. N: Yaaaa. . . .bagus.[Sambil senyum] P: Bagus. N: Iya tapi banyak gak enaknya karena orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan dan sedikit waktu untuk ku. P: Kalau orang tua sedikit waktu untuk kamu, Mawar inginya gimana?. N: Yaaaa aku itu ingin ada waktu yang sering bisa di rumah bersama ibuk dan bapak, karena yang sering di rumah ibuk saja. P: Oh begitu, memangnya bapak ada waktu kumpul tiap hari apa?. N: Yaaa gak mesti bu, kalau gak ada tugas luar kota ya pulang tiap hari bu, tapi enaknya setiap bapak pulang dari kerja aku dapat oleh-oleh hehe. P: Apa saja yang dilakukan orang tuamu ketika berada di rumah?. N: beres-beres rumah.[mengatakan sambil mengangkat kedua alisnya] P: beres-beres rumah. Lalu apa saja selain beresberes rumah?. N: Emmmm. . . .biasanya kumpul-kumpul. P: Kumpul-kumpul di rumah. Kalau kumpulkumpul gitu saat sore hari atau siang hari?. N: Sore hari. [sambil memurung wajahnya] P: Kalau baru ngumpul sama orang tua Mawar merasakan apa?. N: Seneng bu karena apapun yang aku minta dalam makanan pasti Dibelikan, ngbrol sambil ngemil. Merasa juga apa yang saya inginkan tiap hari terpenuhi bu hehe. P: Misalakan Mawar keinginanya sudah terpenuhi dari orang tua, lalu hal apa yang akan Mawar lakukan?. N: Yaaa aku akan selalu mendengarkan dan mentati apa yang jadi pemberitahuan dari orang tua bu. P: Andaikan orang tua bisa memenuhi kebutuhan Mawar tetapi tidak secara langsung, bagaimana?. N: Ya sudah aku akan bilang ke orang tua bisa memenuhi kapan gitu, akan bilang hal ini saat berkumpul keluarga bu waktu makan malam.
120
JT/D5/P1
JT/D5/P2 JT/D4/P2a
JT/D4/P2b
JT/D5/P3
JT/D5/P3a
JT/D5/P3b
JT/D5/P4
JT/D5/P11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Narasumber haus lalu mengambil tempat minum ditasnya.
P: Siapa yang memenuhi kebutuhan sehariharimu?. N: [sambil bicara pelan, Mawar minta diulangi pertanyaanya]. P: yang memenuhi kebutuhan sehari-hari Mawar siapa?. N: Orang tua. P: Orang tua. Ayah dan ibu selalu memenuhi?. N: Iya. P: Hal apa saja yang kamu sudah terpenuhi. N: Simpel kok bu, hal yang sudah terpenuhi itu, saat aku belajar orang tua menunggu dan mengajari aku bu. P: Apakah yang dilakukan orang tuamu saat kamu tidak mau belajar? Mawar pernah tidak mau belajar?. T: Pernah. P: Pernah. Terus yang dilakukan orang tua apa?. T: Yaaaa. . . .suruh aku belajar.[sambil batuk] P: Suruh belajar gitu?. T: Iya. P: Mawar saat tidak mau belajar orang tua pernah mengatakan suatu hal yang membuat Mawar takut tidak?. N: Ya cuman bilang bu, kalau gak mau belajar fasilitas sekolah sementara disimpan orang tua dulu bu sampai aku sadar akan kebutuhan belajar bu. P: Fasilitas sekolah disimpan sama orang tua, terus Mawar bagaimana?. N: Kalau aku merenung dikamar bu apa sih sebenere kesalahan ku itu. P: Setelah merenung dan tau penyebabnya apa yang kamu lakukan?. N: Aku bilang sama orang tua kalau tidak mengulangi lag. P: Oia ngomong-ngomong fasilitas apa yang disimpan sama orang tua?. N: hehe tablet bu. P: Fasilitasnya tablet? Memang tablet memfasilitasi kamu apa dalam sekolah?. N: Ya buat cari tugas kalau disuruh nyari di internet bu, sama liat tv untuk melihat berita kalau ada tugas. P: Kenapa melihat berita tidak langsung di tv aja kok pilih menggunakan tablet?. N: loh kalau pakai tablet tow bu bisa BBMan e bu, hehe refreshing sedikitlah. P: Bagaimana orang tuamu mengingatkan agar kamu mau belajar?. N: Yaa. . ..disuruh belajar, kalau misalnya aku masih gak mau nanti apa namanya kalau misal ulangannya jelak sama gak naik kelas suruh nanggung sendiri. P: O. . . .gitu, berarti orang tua sudah bilang kalau ada apa-apa tanggung sendiri gitu?. N: Iya. [sambil mengacungkan jempol] P: Siapa yang membantumu Mawar mengerjakan PR jika kamu merasa kesulitan untuk menjawabnya?. N: Kadang-kadang mamah kadang-kadang papah. P: Kadang-kadang mamah kadang-kadang papah?
121
JT/D5/P4
JT/D1/P4
JT/D5/P5 JT/D5/P5a
JT/D5/P6
JT/D5/P6
JT/D5/P7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
N: Iya bu.
Narasumber mendengar suara motor sepontan langsung berdiri.
P : Apa yang dilakukan oleh orang tuamu saat kamu berhasil atau mendapatkan nilai baik?. N: Emmmm. . . .suruh mempertahankan prestasi. P: suruh mempertahankan prestasi. Orang tua kalau kamu mendapatkan nilai baik untuk mempertahan prestasi itu? N: Iya bu. P: pernah diberi hadiah?. N: Pernah. P: Hadiahnya apa?. N: Eeee. . . .sepatu. P: Sepatu. Mawar senang gak mendapatkan hadiah sepatu seperti itu?. N: Yaa. . . .seneng.[sambil senyum] P: terus belajar semakin giat atau gimana?. N: Semakin giat. P: Semakin giat, semakin ada semangatnya?. N: Iya bu.[Sambil senyum] P: Kegiatan apa saja yang kamu lakukan di rumah?. N: Kadang-kadang bersih-bersih rumah, nonton TV. P: Bersih-bersih rumahnya apa saja?. N: Nyapu. P: Nyapu, terus?. N: Cuci piring. P: kegiatan apa saja yang kamu lakukan di luar rumah? N: kegiatan di luar rumah Emmmmm…..ikut les. P: kalau les satu minggu berapa kali Mawar? N: tiga kali dalam seminggu. P: setiap hari apa saja lesnya? N: senin, rabu, jum’at. P: Apakah kamu bercerita pada orang tua tentang pengalaman sehari-harimu?. N: Kadang-kadang. P: terus, bagaimana perasaanmu ketika menceritakan hal tersebut?. N: Emmmm. . . .seneng.[sambil mengangkat kedua alisnya] P: Kalau kamu punya pengalaman di sekolah gitu terus kamu bercerita dengan orang tua. Kamu seneng gak bercerita dengan orang tua?. N: Seneng.
JT/D5/P8
JT/D5/P8a JT/D5/P8b
JT/D5/P8c JT/D5/P8d
JT/D5/P9 JT/D5/P9a JT/D5/P9b
JT/D5/P10
JT/D5/P10a
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Narasumber pilek saat menjawab pertanyaan ingus yang ada dihidungnya keluar dan rasumber hanya usek-usek hidung menggunakan tangan.
P: Apakah kamu memiliki waktu untuk berkumpul bersama keluargamu setiap hari?. N: Emmmm. . . .gak jugak.[sambil senyum] P: gak juga? Berarti setiap hari belum tentu bisa berkumpul sama keluarga, kenapa Mawar?. N: karena ibuk kan pulangnya agak malem biasanya udah kecapean terus tidur. P: O….ibu pulang malem udah kecapean terus tidur. N: Iya. P: Kalau papah?. N: Kalau papah tu biasanya eeee….kerja kalau malem itu ngerjain tugas-tugas. P: Nanti sudah capek tidur juga?. N: Iya. P: Terus kalau Mawar mendapatkan seperti itu sehariharinya gimana yang dirasakan? Yang dirasakan apa?. N: Yaaaa. . . .gak bisa kumpul keluarga.[sambil menundukan kepala] P: Merasakan sedih tidak Mawar?. N: Yaaaa lumayan. [sambil tersenyum dan mengangkat kedua alisnya]. P: Mawar pengen tidak setiap hari bisa kumpul sama keluarga? N: Ya pengen bu, tapi mau gimana lagi kalau tidak bisa. P: Semisal Mawar tidak bisa berkumpul sama keluarga dan kebutulan Mawar membutuhkan tempat buat cerita saat itu ada hal yang perlu dicerita sama orang tua, terus Mawar melakukan apa? N: Ya udah bu aku cerita sama ibu kalau gak sibuk tapi kalau sibuk Aku cerita sama bapak kalau ada di rumah. P: Ketika Mawar bercerita orang tua memberi solusi tidak?. N: Yaaaa memberi solusi sama mencari akar permasalahannya dulu bu, baru ditanggapi sama orang tua. P: Bagaimana sikapmu saat bertemu dengan orang lain di lingkungan sekitar?. N: Biasanya kalau belum kenal itu, mengajak kenalan. P: Mawar yang mengajak kenalan dulu gitu? Trus Mawar tanya apa kalau berkenalan? N: Siapa namanya, kelas berapa. P: Lalu?. N: Rumahnya dimana. P: Kalau semisalnya Mawar udah kenal sama orang lain, apa yang kamu lakukan?. N: Biasanya aku menyapa, terus tanya mau kemana. Tapi kalau aku gak suka sama orang itu ya cuman senyum aja, soalnya males buat nyapa. P: Ya. Bagaimana sikap orang tuamu ketika melihat kamu melakukan hal yang kurang baik terhadap teman-teman dan tetangga di lingkungan sekitar?. N: Yaaaa. . . .berusaha menasehati. P: Nasehatinya gimana?. N: Yaaaa. . . .gak boleh njailin temen-temen, gak boleh nakalin temen, gak boleh sombong sama teman tetep menyapa walaupun itu tidak kamu sukai.
123
JT/D5/P11
JT/D5/P11a
JT/D5/P11b
JT/D5/P11c
JT/D6/P11d
JT/D6/P11e
JT/D5/P10
JT/D5/P10a
JT/D6/P1
JT/D6/P1a
JT/D6/P2
JT/D6/P2a
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
P: Kedisiplinan seperti apa yang diterapkan di rumahmu? N: Eeee. . . .narok apa andok itu ditempatnya.[sambil menyandarkan badanya di meja] P: Menaruh handuk ditempatnya. Lalu?. N: Narok sepatu ditempatnya, sehabis makan harus cuci piring, terus harus belajar. [sambil memetikan jari] P: Harus belajar, ok. Bagaimana tanggapan orang tuamu ketika kamu pergi tanpa izin? Mawar pernah pergi tidak minta izin sama orang tua?. N: Pernah.[sambil menutup mata dengan kedua tangannya] P: Pernah. Lalu orang tuamu bagaimana?. N: Marah.[sambil mecucu] P: Marah? Ha’aa. Dimarain terus gimana orang tuamu mengatakan gimana sama Mawar?. N: Kalau misalanya mau pergi main harus izin dulu supaya orang tua tidak mencari. P: Mawar kalau tidur malam jam berapa? . N: Kalau sekolah paling malam jam 11 bu hehehehe. P: Sebelum tidur malam Mawar aktivitas apa sampai malam gitu tidurnya? N: Biasanyan kumpul-kumpul sama keluarga sambil nonton tv. P: kalau nonton tv, biasanya acara apa Mawar sukanya?. N: The amazing world of gumball. P: Itu tentang apa ceritanya?. N: Kucing ibunya kucing ayahnya kelinci adik perempuan kelinci adik laki-lakinya ikan. P: Hehe bu.shanta kurang tau ceritanya, intinya nrtain apa itu?. N: Tentang kehidupan anak kucing yang bernama gumball. P: Dari cerita itu dapet pelajaran apa Mawar kamu?. N: Waduh…….aku gak tau bu hehehehe. P: Oia Mawar kalau libur tidur jam berapa?. N: Bisa sampai jam 12-an bu hehehehe. P: Berarti kalau hari sabtu tidur jam segitu?. N: Ya enggak bu cuman kalau libur sekolah aja. P: Oh gitu, Mawar kalau belum bisa tidur malam biasanya mencari aktivitas apa?. N: liat badminton, nonton tv kalau tidak main game. P: Main gamenya pakai apa ini Mawar?. N: bisa pakai tablet kalau gak pakai PS. P: Gamenya tentang apa Mawar yang biasanya sering kamu mainkan. N: Pou kalau tidak gitar hero. P: Wah asik ya ngegame gitu. N: Ya lumayan hehe.
124
JT/D6/P3
JT/D6/P3a
JT/D6/P4
JT/D6/P4a
JT/D5/P11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
P: Mawar kalau di malam hari merasa lapar makan tidak? N: Enggak mungkin, cuman minum air putih kalau enggak tidur biar gak kerasa laper. P: Kenapa Mawar kerasa laper di malam hari kok tidak makan?. N: Enggak bu soalnya kalau makan malam hari itu gak bagus. P: Kenapa Mawar makan malam hari itu tidak bagus?. N: Karena nanti bisa jadi gemuk bu hehehehe. P: Olah hehe itu setau Mawar atau dari orang tua?. N: Dari TV juga bu. P: Dari chenel tv mana itu Mawar yang mengatakan makan malam buat gemuk?. N: Ya enggak sih……cuman dibilang kalau makan malam paling malam jam tuju, di trans TV. P: Trans tv acaranya tentang apa saat itu Mawar?. N: Tentang penyakit-penyakit dan cara menyembuhkannya atau memperbaiki lukanya. P: Mawar kalau lihat acara di tv tentang hal itu sendiri atau sama orang tua? N: kadang-kadang sendiri, kadang ada orang tua juga. P: kalau sendiri lihat acara di tv pakai tab atau langsung pakai tv?. N: Pakai tab. P: Kalau lihat acara tv pakai tab, di kamar apa di mana Mawar?. N: Kalau diperjalanan naik mobil tapi jarang sih. P: Kalau lihat acara tv pakai tab saat di perjalanan naik mobil gitu?. N: Iya. P: kenapa waktu di dalam mobil tidak memilih ngobrol sama orang tua saja?. N: Kadang-kadang ada film di tv yang jarang ditayangin kayak up terus karena diperjalanan gak bisa liat tv terus pakai tab. P: Oh gitu. P: Mawar kamu pernah tidak dimarahin sama orang tua?. N: Pernah. P: tentang hal apa Mawar saat kamu dimarahin?. N: Waktu belajar mau ulangan gak bisa-bisa sama waktu gak mau mandi. P: Yang marahin seperti itu siapa Mawar?. N: Yang marahin ibuk, karena ibuk yang ngajarin belajar. P: terus Mawar kalau dimarahin kayak gitu rasanya gimana? N: Ya takut bu, karena ibuk ku itu kayak gak sabar, terburu-buru gitu lo. P: kalau Mawar merasa ibu saat mengajari kamu terburu-buru. Mawar bersikap bagaimana sama ibu?. N: Ya, aku bilang bu, ya sana buk kalau mau aktivitas lain, aku belajar sendiri saja. P: setelah Mawar bilang minta belajar sendiri, ibu memberi sikap gimana? N: Ya sudah bu, ak terus belajar sendiri karena ibuk sudah capek. P: Yasudaj Mawar yang sabar ya, kalau ibuk seperti itu, ibu Mawar mungkin baru merasa capek.
JT/D1/P4
JT/D1/P4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
N: Ya bu.
Mengucapakan trimakasih atas informasi yang telah diberikan sambil Mengahiri wawancara dengan berjabat tangan.
P: Ok, trimakasih ya Mawar atas informasi yang sudah diberikan pada bu.Shanta. N: Ya, sama-sama bu.
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DESKRIPSI CODING Nama Narasumber JT
Deskripsi
Pertanyaan
Coding
Penjelasan
D1
P1
JT/D1/P1
Jawaban Titah/ Deskripsi no 1/ Pertenyaan no 1
P2
JT/D1/P2
P3
JT/D1/P2
Jawaban Titah/ Deskripsi no 1/ Pertenyaan no 2 Jawaban Titah/ Deskripsi no 1/ Pertenyaan no 3
P4
JT/D1/P4
Jawaban Titah/ Deskripsi no 1/ Pertenyaan no 4
JT
D2
P1
JT/D2/P1
Jawaban Titah/ Deskripsi no 2/ Pertenyaan no 1
JT
D3
P1
JT/D3/P1
Jawaban Titah/ Deskripsi no 3/ Pertenyaan no 1
JT
D4
P1
JT/D4/P1
Jawaban Titah/ Deskripsi no 4/ Pertenyaan no 1
JT
D5
P1
JT/D5/P1
P2
JT/D5/P2
P3
JT/D5/P3
P4
JT/D5/P4
Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/ Pertenyaan no 1 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/ Pertenyaan no 2 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/ Pertenyaan no 3 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/ Pertenyaan no 4
P5
JT/D5/P5
P6
JT/D5/P6
P7
JT/D5/P7
P8
JT/D5/P8
P9
JT/D5/P9
P10
JT/D5/P10
P11
JT/D5/P11
P1
JT/D6/P1
P2
JT/D6/P2
P3
JT/D6/P3
P4
JT/D6/P4
JT
D6
Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/ Pertenyaan no 5 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/ Pertenyaan no 6 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/ Pertenyaan no 7 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/ Pertenyaan no 8 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/ Pertenyaan no 9 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/ Pertenyaan no 10 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/ Pertenyaan no 11 Jawaban Titah/ Deskripsi no 6/ Pertenyaan no 1 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/ Pertenyaan no 2 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/ Pertenyaan no 3 Jawaban Titah/ Deskripsi no 5/ Pertenyaan no 4
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komponen Kontrol Orang Tua
Aspek Disiplin
terhadap Anak
Deskripsi Metode pembentukan
Kode D1
Pertanyaan Apa yang kamu lakukan di pagi
karakter serta pengajaran
hari setelah bangun tidur?
kontrol diri dan perilaku
Kegiatan apa saja yang kamu
yang dianggap pantas.
lakukan setelah pulang dari
128
Kode P1
P2
sekolah? Apa yang dilakukan orang tuamu
P3
ketika kamu melakukan kesalahan? Apa yang orang tuamu lakukan
P4
saat kamu belajar? Hukuman fisik
Penggunaan kekuatan fisik
D2
Bagaimana reaksi orang tuamu
dengan tujuan agar anak
ketika kamu lupa untuk
merasakan rasa sakit untuk
merapikan tempat tidur?
P1
memperbaiki atau mengontrol perilaku anak tetapi tidak mencederai. Penonjolan
Menghentikan atau
D3
Ketika kamu mendapatkan nilai
kekuasaan
menekankan perilaku yang
yang tidak bagus, apa yang
tidak diinginkan melalui
dilakukan orang tuamu?
P1
kontrol orang tua yang dilakukan secara verbal atau fisik; dalam hal ini termasuk meminta, ancaman, penarikan hak-hak, memukul, atau bentuk hukuman lainnya. Agresi
Serangan verbal yang dapat
psikologis
menyebabkan kerugian
tuamu saat kamu berkata
psikologis, seperti berteriak
bohong?
(bentuk yang paling umum), mengumpat, mengejek, mengancam akan memukul, atau mengancam mengusir anak.
D4
Apa yang diucapkan oleh orang
P1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komponen Komunikasi
Aspek
Deskripsi
Pemberian
Dapat berbentuk mengabaikan
kasih sayang
isolasi, atau menunjukan
Kode D5
Pertanyaan
129
Kode
Apa pekerjaan orang tuamu?
P1
Apa pendapatmu tentang
P2
ketidaksukaan kepada anak. pekerjaan orang tua?
Apa saja yang dilakukan orang
P3
tuamu ketika berada di rumah? Siapa yang memenuhi kebutuhan
P4
sehari-harimu? Apakah yang dilakukan orang
P5
tuamu saat kamu tidak mau belajar? Bagaimana cara orang tuamu
P6
mengingatkan agar kamu belajar? Siapa yang membantumu
P7
mengerjakan PR jika kamu merasa kesulitan untuk menjawabnya? Apa yang dilakukan oleh orang
P8
tuamu saat kamu berhasil atau mendapatkan nilai baik? Kegiatan apa saja yang kamu
P9
lakukan di luar rumah? Apakah kamu bercerita pada
P10
orang tua tentang pengalaman sehari-harimu? Bagaimana perasaanmu ketika menceritakan hal tersebut? Apakah kamu memiliki waktu
P11
untuk berkumpul bersama keluargamu setiap hari?
Tuntutan orang tua
Teknik
Teknik pendisiplinan yang
untuk menjadi
Induktif
didesain untuk menumbuhkan
dengan orang lain di lingkungan
perilaku yang diinginkan
sekitar?
matang (anak
D6
Bagaimana sikapmu saat bertemu
P1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komponen
Aspek
Deskripsi
Kode
Pertanyaan
berkembang sesuai
dengan merangsang rasa
Bagaimana sikap orang tuamu
usianya)
keadilan dan penalaran anak.
ketika melihat kamu melakukan
130
Kode P2
hal yang kurang baik terhadap teman-teman dan tetangga di lingkungan sekitar? Aturan-aturan apa saja yang
P3
diterapkan di rumahmu? Bagaimana tanggapan orang tuamu ketika kamu pergi tanpa izin?
P4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Nama
: Melati
Hari, tanggal
: Selasa, 30 September 2014
Tempat
: Jalan Bango Selatan, Jomegatan No. 400
Waktu
: 05.30 – 06.30 di lanjut 13.00 – 20.00
Observasi hari ke
:1
Petunjuk Pengisian : Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom keterangan!
No. 1.
Objek yang Diamati Kegiatan yang dilakukan di pagi
Keterangan
hari setelah bangun tidur.
Kegiatan yang dilakukan Melati
di pagi
hari yaitu, berdoa terlebih dahulu setelah bangun tidur pagi, merapikan tempat tidur, lalu mandi.
Setelah selesai mandi Melati berangkat ke sekolah.
2.
Kegiatan yang dilakukan anak
Kegiatan yang dilakukan Melati setelah pulang
setelah pulang sekolah.
sekolah melepas
sepatu
pada tempatnya,
meletakan tas pada meja belajar, melihat televisi sambil makan. 3.
Perilaku yang dilakukan orang
Melati berbohong sama pada orang tua dengan
tua ketika anak melakukan
mengatakan hari ini tidak ada tugas dari
kesalahan.
sekolah. Orang tua pun meminjam buku catatan tugas ketika membuka tertulis ada tugas Bahasa Indonesia,
dengan
sepontan
orang
tua
mengatakan “kalau kamu bohong lagi mamah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
gak bakal percaya lagi sama kamu”. (Melati hanya duduk diam dan ketakutan tidak berani menucap kata”. 4.
Sikap dan tindakan orang tua
Orang tua menemani Melati belajar dari awal
saat anak belajar.
sampai akhir Melati belajar, dengan orang tua mengerjakan laporan dari pekerjaannya.
5.
Reaksi orang tua ketika anak
Melati lupa untuk merapikan tempat tidur,
lupa merapikan tempat tidur.
orang tua lalu menegur “jangan dibiasakan seperti itu”. Melati pun lalu merapikan tempat tidurnya.
6.
Sikap orang tua ketika anak
Peneliti saat melakukan observasi tidak
mendapatkan nilai yang tidak
menemukan pada bagian ini.
bagus. 7.
Sikap dan tindakan orang tua
Orang tua Melati saat mengetahui anaknya
ketika mengetahui anak berkata
berkata bohong langsung memberikan teguran
bohong.
dengan
contoh
hasil
orang
yang
suka
berbohong. Berbohong itu tidak baik bagi kehidupan orang yang pintar. Berbohong itu dosa. 8.
Pekerjaan dan kegiatan orang tua Pekerjaan orang tua Melati yaitu, papah bekerja .
di telkom. Ibu bekerja di PU bagian 3M, sumber daya manusia.
9.
Kegiatan yang dilakukan orang
Kegiatan yang dilakukan orang tua Melati ketika
tua ketika berada di rumah.
berada di rumah yaitu, mamah pulang bekerja pukul 12.00, sampai di rumah memasak, setelah itu istirahat. Papah pulang malam pukul 19.00, mandi, makan, setelah itu istirahat.
10. Orang tua memenuhi kebutuhan
Orang tua Melati memenuhi kebutuhan seharihari seperti makan pagi, siang, dan sore.
sehari-harimu.
Orang tua selalu memenuhi kebutuhan sekolah Melati.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
11. Tindakan yang dilakukan orang
Tindakan yang dilakukan orang tua saat Melati
tua saat anak tidak mau belajar.
tidak mau belajar, dengan memberi tahu “kalau kamu tidak mau belajar, resiko nilai jelek mamah gak mau tau”.
12. Cara orang tua mengingatkan agar anak belajar.
Cara orang tua mengingatkan agar Melati belajar dengan menanyakan “ada tugas tidak untuk hari besok”, “Melati lalu mengatakan “oh iya mah aku belom belajar”.
13. Orang yang membantu
Orang yang membantu Melati mengerjakan PR
mengerjakan PR jika anak
saat menjumpai kesulitan papah dan mamah
merasa kesulitan untuk
dengan membimbing setiap soal yang dianggap
menjawabnya.
Melati sulit.
14. Sikap dan tindakan yang
Saat Melati mendapatkan nilai tugas 100, orang
dilakukan orang tua jika anak
tua memberi selamat dan tingkatkan. Setelah
berhasil dan mendapat nilai
itu orang tua membelikan alat tulis dan
bagus.
makanan kesukaan Melati.
15. Kegiatan anak di luar rumah.
Kegiatan Melati di luar rumah mengikuti koor gereja.
16. Anak bercerita pada orang tua
Melati bercerita pada orang tua tentang kondisi
tentang pengalaman sehari-
kelasnya yang ramai dan membuat tidak
harimu dan perasaan anak ketika
konstrasi saat pelajaran, orang tua Melati
menceritakan hal tersebut.
mejawab “ya”. (Melati kelihatan biasa saja, dan kurang senang mendengar jawaban mamanya).
17. Waktu untuk berkumpul bersama keluarga setiap hari.
Setiap mamah dan papah pulang dari bekerja selalu berkumpul di depan televisi sambil bercerita.
18. Sikap anak saat bertemu dengan
Sikap Melati saat bertemu dengan orang lain di
orang lain di lingkungan sekitar.
lingkungan sekitar rumahnya dengan memanggil dan menyapa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19. Sikap orang tua ketika melihat
134
Melati saat menyapu di sore hari di sapa oleh
anak melakukan hal yang kurang teman rumahnya hanya diam, mamahnya dari baik terhadap teman-teman dan
dalam rumah langsung angkat bicara “itu
tetangga di lingkungan sekitar.
disapa kok diam dibalas dong”.
20. Aturan-aturan yang diterapkan di rumah.
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah Melati yaitu :
Pulang dari sekolah tidur siang.
Boleh main tetapi tidak lebih dari jam 15.00 sore.
Mulai jam 19.00 sampai 20.00 malam belajar.
21. Tanggapan orang tua ketika anak Peneliti saat melakukan observasi tidak pergi tanpa izin.
menemukan pada bagian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Nama
: Melati
Hari, tanggal
: Jum’at, 3 Oktober 2014
Tempat
: Jalan Bango Selatan, Jomegatan No. 400
Waktu
: 14.00 – 18.00
Observasi hari ke
:2
Petunjuk Pengisian : Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom keterangan!
No. 1.
Objek yang Diamati
Keterangan
Kegiatan yang dilakukan di
Peneliti
pagi hari setelah bangun
menemukan pada bagian ini.
saat
melakukan
observasi
tidak
tidur. 2.
Kegiatan yang dilakukan
Kegiatan yang dilakukan abel setelah pulang ke
anak setelah pulang sekolah.
rumah, melepas sepatu dan ganti baju lalu diletakan pada tempatnya, setelah itu makan sambil melihat televisi.
3.
Perilaku yang dilakukan
Orang tua melihat abel setelah makan siang
orang tua ketika anak
piring diletakan pada lantai depan televisi dan
melakukan kesalahan.
orang tua menegur untuk menaruh pada tempat cuci piring.(abel langsung meletakan piring di tempat cucian).
4.
Sikap dan tindakan orang tua
Abel setelah makan siang dan melihat televisi,
saat anak belajar.
pukul 15.00 abel belajar orang tua mendatangi abel
dan
mengatakan
“kalau
tidak
bisa
mengerjakan nanti tanya ke mamah. Kalau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
belajar
mu
sudah
selesai
jangan
136
lupa
diberesi!”.(setelah orang tua mendatangi abel belajar, mamahnya pergi ke dapur untuk cuci piring dan memasak). 5.
6.
Reaksi orang tua ketika anak
Peneliti
lupa merapikan tempat tidur.
menemukan pada bagian ini.
Sikap orang tua ketika anak
Orang tua selalu menanyakan abel sepulang dari
saat
melakukan
observasi
tidak
mendapatkan nilai yang tidak sekolah dengan bertanya “nilai yang kamu bagus.
dapatkan hari ini berapa dan pada pelajaran apa?”. Pada hari ini abel mendapatkan
nilai
menggambar C orang tua mengatakan, aaah gak papa gambar aja, yang penting matematika mu jangan sampai dapat nilai dibawah 60. 7.
Sikap dan tindakan orang tua
Peneliti
ketika mengetahui anak
menemukan pada bagian ini.
saat
melakukan
observasi
tidak
berkata bohong. 8.
Pekerjaan dan kegiatan orang
Pekerjaan orang tua abel yaitu, papah bekerja di
tua .
telkom. Ibu bekerja di PU bagian 3M, sumber daya manusia.
9.
Kegiatan yang dilakukan
Kegiatan yang dilakukan orang tua abel ketika
orang tua ketika berada di
berada di rumah, mamah abel pukul 15.20
rumah.
berada di dapur untuk cuci piring dan memasak. Papah abel pulang dari kerja pukul 17.00 ganti baju lalu menyapu.
10.
Orang tua memenuhi
Orang tua abel memenuhi kebutuhan sehari-hari
kebutuhan sehari-harimu.
dalam kebutuhan pokok makan siang dan malam. Kebutuhan alat mandi sabun dan shampoo titah habis mamah lalu membelikan di warung.
11.
Tindakan yang dilakukan
Peneliti
saat
melakukan
observasi
tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
orang tua saat anak tidak mau
137
menemukan pada bagian ini.
belajar. 12.
13.
Cara orang tua mengingatkan
Cara orang tua mengingatkan agar titah belajar
agar anak belajar.
dengan bertanya ada PR tidak untuk hari besok.
Orang yang membantu
Mamah
mengerjakan PR jika anak
menanyakan ada kesulitan tidak untuk mencoba
merasa kesulitan untuk
menjawab soal-soal yang sedang dipelajari abel.
bertanya
saat
abel
belajar
dan
menjawabnya. 14.
Sikap dan tindakan yang
Peneliti
dilakukan orang tua jika anak
menemukan pada bagian ini.
saat
melakukan
observasi
tidak
observasi
tidak
berhasil dan mendapat nilai bagus. 15.
Kegiatan anak di luar rumah.
Peneliti
saat
melakukan
menemukan pada bagian ini. 16.
Anak bercerita pada orang tua Abel bercerita pada papa sepulang dari bekerja, tentang pengalaman sehari-
tentang tadi sudah belajar setelah makan siang
harimu dan perasaan anak
dan papah menjawab “bagus kalau udah belajar,
ketika menceritakan hal
menemui kesulitan tidak waktu belajar tadi?”,
tersebut.
abel menjawab tidak ada pah. [wajah abel terlihat senang, karena abel saat bercerita sambil tersenyum].
17.
Waktu untuk berkumpul
Abel setelah mandi sore melakukan kegiatan
bersama keluarga setiap hari.
bersantai di depan teras rumah sambil mengobrol bersama papah dan mama.
18.
Sikap anak saat bertemu
Peneliti
dengan orang lain di
menemukan pada bagian ini.
saat
melakukan
observasi
tidak
observasi
tidak
lingkungan sekitar. 19.
Sikap orang tua ketika
Peneliti
melihat anak melakukan hal
menemukan pada bagian ini.
yang kurang baik terhadap
saat
melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
teman-teman dan tetangga di lingkungan sekitar. 20.
Aturan-aturan yang
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah abel yaitu :
diterapkan di rumah.
Pulang dari sekolah tidur siang.
Boleh main tetapi tidak lebih dari jam 15.00 sore.
Mulai jam 19.00 sampai 20.00 malam belajar.
21.
Tanggapan orang tua ketika
Peneliti
anak pergi tanpa izin.
menemukan pada bagian ini.
saat
melakukan
observasi
tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Nama
: Melati
Hari, tanggal
: Senin, 6 Oktober 2014
Tempat
: Jalan Bango Selatan, Jomegatan No. 400
Waktu
: 13.00 – 17.00
Observasi hari ke
:3
Petunjuk Pengisian : Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom keterangan!
No. 1.
2.
Objek yang Diamati
Keterangan
Kegiatan yang dilakukan di pagi hari
Peneliti saat melakukan observasi tidak
setelah bangun tidur.
menemukan pada bagian ini.
Kegiatan yang dilakukan anak setelah
Melati setelah pulang dari sekolah melepas
pulang sekolah.
sepatu, ganti baju, minum air putih, setelah itu melihat televisi sambil menyalakan kipas angin dan tidur.
3.
4.
5.
6.
7.
Perilaku yang dilakukan orang tua
Peneliti saat melakukan observasi tidak
ketika anak melakukan kesalahan.
menemukan pada bagian ini.
Sikap dan tindakan orang tua saat anak Peneliti saat melakukan observasi tidak belajar.
menemukan pada bagian ini.
Reaksi orang tua ketika anak lupa
Peneliti saat melakukan observasi tidak
merapikan tempat tidur.
menemukan pada bagian ini.
Sikap orang tua ketika anak
Peneliti saat melakukan observasi tidak
mendapatkan nilai yang tidak bagus.
menemukan pada bagian ini.
Sikap dan tindakan orang tua ketika
Melati sepulang dari sekolah belum makan
mengetahui anak berkata bohong.
siang, saat mamanya bertanya “Melati sudah
makan
belum
tadi?”,
Melati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
menjawab sudah mah. Mamah Melati pergi kedapur dan tempat makan ternyta lauk masih utuh. Melati ditanya lagi pada mamahnya “lauk masih utuh kamu tadi makan dimana”? Melati mejawab akau belum makan mah tadi pulang dari sekolah mau makan males soale panas sama capek. Mamah menegur untuk tidak berbohong seperti itu, karena kalau kamu bohong perut sakit yang nanggung dirimu sendiri. 8.
Pekerjaan dan kegiatan orang tua .
Pekerjaan orang tua Melati yaitu, papah bekerja di telkom. Ibu bekerja di PU bagian 3M, sumber daya manusia.
9.
Kegiatan yang dilakukan orang tua
Orang tua Melati ketika berada di rumah
ketika berada di rumah.
mamah memesak, dan papah mebersihkan rumah. Selesai pekerjaan rumah orang tua Melati mengerjakan laporan dari pekerjaan yang telah dilaksanakan.
10.
Orang tua memenuhi kebutuhan
Orang
tua
Melati
selalu
memenuhi
sehari-harimu.
kebutuhan sehari-hari dalam makan dan minum yang di sukai oleh Melati.
11.
12.
13.
Tindakan yang dilakukan orang tua
Peneliti saat melakukan observasi tidak
saat anak tidak mau belajar.
menemukan pada bagian ini.
Cara orang tua mengingatkan agar
Peneliti saat melakukan observasi tidak
anak belajar.
menemukan pada bagian ini.
Orang yang membantu mengerjakan
Peneliti saat melakukan observasi tidak
PR jika anak merasa kesulitan untuk
menemukan pada bagian ini.
menjawabnya. 14.
Sikap dan tindakan yang dilakukan
Peneliti saat melakukan observasi tidak
orang tua jika anak berhasil dan
menemukan pada bagian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
mendapat nilai bagus. 15.
Kegiatan anak di luar rumah.
Disore hari Melati pergi kerumah teman gereja untuk bermain dan bertanya lagu untuk latian koor hari minggu.
16.
Anak bercerita pada orang tua tentang
Peneliti saat melakukan observasi tidak
pengalaman sehari-harimu dan
menemukan pada bagian ini.
perasaan anak ketika menceritakan hal tersebut. 17.
18.
19.
Waktu untuk berkumpul bersama
Peneliti saat melakukan observasi tidak
keluarga setiap hari.
menemukan pada bagian ini.
Sikap anak saat bertemu dengan orang
Melati bertemu dengan tetangga sekitar
lain di lingkungan sekitar.
rumahnya diam dan tidak menyapa.
Sikap orang tua ketika melihat anak
Melati saat bertemu tetengga sekitar rumah
melakukan hal yang kurang baik
tidak menyapa mamah menegur untuk
terhadap teman-teman dan tetangga di
menyapanya.[mamah
lingkungan sekitar.
dengan sendirinya saat Melati keluar dari
Melati
melihat
rumah]. 20.
Aturan-aturan yang diterapkan di
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah Melati
rumah.
yaitu :
Pulang dari sekolah tidur siang.
Boleh main tetapi tidak lebih dari jam 15.00 sore.
Mulai jam 19.00 sampai 20.00 malam belajar.
21.
Tanggapan orang tua ketika anak pergi Melati pergi ke rumah teman lupa untuk tanpa izin.
pamitan dengan mamah, Melati pulang dari rumah teman jam 16.30 mamahnya memberi teguran “besok lagi kalau kamu pergi ke mana pun ijin dulu tadi mama nyariin, mau minta tolong buat matiin televise.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Nama
: Melati
Hari, tanggal
: Selasa, 7 Oktober 2014
Tempat
: Jalan Bango Selatan, Jomegatan No. 400
Waktu
: 13.30 – 16.00
Observasi hari ke
:4
Petunjuk Pengisian : Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom keterangan!
No. 1.
2.
Objek yang Diamati
Keterangan
Kegiatan yang dilakukan di pagi hari
Peneliti saat melakukan observasi tidak
setelah bangun tidur.
menemukan pada bagian ini.
Kegiatan yang dilakukan anak
Kegiatan yang dilakukan Melati setelah pulang
setelah pulang sekolah.
sekolah, melepas sepatu, ganti baju, makan siang sambil melihat televisi, setelah itu Melati membaca buku.
3.
4.
5.
Perilaku yang dilakukan orang tua
Peneliti saat melakukan observasi tidak
ketika anak melakukan kesalahan.
menemukan pada bagian ini.
Sikap dan tindakan orang tua saat
Melati saat belajar mamah mendampingi dan
anak belajar.
membentu Melati saat mengerjakan soal IPS.
Reaksi orang tua ketika anak lupa
Melati diminta untuk merapikan tempat tidur
merapikan tempat tidur.
oleh mamanya, karena pagi hari Melati lupa untuk merapikan tempat tidurnya.
6.
Sikap orang tua ketika anak
Melati
mendapatkan
nilai
70
untuk
mendapatkan nilai yang tidak bagus.
matapelajaran IPS, mamah mengatakan “IPS kok sampai dapat 70, ayo 80 dong kan bisa dinalar”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7.
8.
143
Sikap dan tindakan orang tua ketika
Peneliti saat melakukan observasi tidak
mengetahui anak berkata bohong.
menemukan pada bagian ini.
Pekerjaan dan kegiatan orang tua .
Pekerjaan orang tua Melati yaitu, papah bekerja di telkom. Ibu bekerja di PU bagian 3M, sumber daya manusia.
9.
Kegiatan yang dilakukan orang tua
Mamah Melati di rumah mendampingi Melati
ketika berada di rumah.
belajar, membaca koran, setelah itu memasak dan meyapu halaman rumah. Rumah dalam yang menyapu Melati.
10. Orang tua memenuhi kebutuhan sehari-harimu.
Orang tua Melati memenuhi kebutuhan pokok : makan, cemilan, dan minuman es yang disukai Melati.
11. Tindakan yang dilakukan orang tua saat anak tidak mau belajar. 12. Cara orang tua mengingatkan agar anak belajar.
Peneliti saat melakukan observasi tidak menemukan pada bagian ini Mamah menanyakan bagaimana tadi saat belajar di sekolah da nada PR yang harus dikerjakan untuk besok tidak.[Melati pun mengatakan, bentar mah aku buka tugas dulu, sekalian sambil belajar mah].
13. Orang yang membantu mengerjakan
Melati saat mendapatkan kesulitan dalam
PR jika anak merasa kesulitan untuk
mengerjakan PR mamah yang akan membantu,
menjawabnya.
jika mamahnya tidak bisa maka nunggu papah untuk membantu mengerjakan PR.
14. Sikap dan tindakan yang dilakukan orang tua jika anak berhasil dan
Peneliti saat melakukan observasi tidak menemukan pada bagian ini
mendapat nilai bagus. 15. Kegiatan anak di luar rumah.
Kegiatan
yang
dilakukan
diluar
rumah
mengikuti latian koor yang diadakan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI kesepakata
jam
latian
dengan
144
kelompok
suaranya. 16. Anak bercerita pada orang tua
Melati bercerita dengan mamanya waktu tadi di
tentang pengalaman sehari-harimu
sekolah dia bisa membuat pantun lebih dari 5.
dan perasaan anak ketika
Mamanya memberi tanggapan”bagus, kamu
menceritakan hal tersebut.
lebih suka ya membuat pantun?, isi pantunya apa
tadi
lihat”.[Melati
yang
kamu merasa
buat?, senang,
mamah lalu
mengambilkan buku tugas Bahasa Indonesia]. 17. Waktu untuk berkumpul bersama keluarga setiap hari.
Peneliti saat melakukan observasi tidak menemukan pada bagian ini
18. Sikap anak saat bertemu dengan
Melati pulang dari sekolah ketemu dengan
orang lain di lingkungan sekitar.
tetangga rumah dengan memanggil namanya, menyapa dengan menanyakan habis dari mana?.
19. Sikap orang tua ketika melihat anak melakukan hal yang kurang baik
Peneliti saat melakukan observasi tidak menemukan pada bagian ini
terhadap teman-teman dan tetangga di lingkungan sekitar. 20. Aturan-aturan yang diterapkan di rumah.
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah Melati yaitu :
Pulang dari sekolah tidur siang.
Boleh main tetapi tidak lebih dari jam 15.00 sore.
Mulai jam 19.00 sampai 20.00 malam belajar.
21. Tanggapan orang tua ketika anak pergi tanpa izin.
Peneliti saat melakukan observasi tidak menemukan pada bagian ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Nama
: Mawar
Hari, tanggal
: Senin, 29 September 2014
Tempat
: Merah, Blok i, No.200 a, Catur Tunggal Sleman.
Waktu
: 05.40 – 06.30 di lanjut 13.00 - 20.30
Pertemuan ke
:1
Petunjuk Pengisian : Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom keterangan!
No. 1.
Objek yang Diamati Kegiatan yang dilakukan di
Keterangan
pagi hari setelah bangun tidur.
Kegiatan yang dilakukan Mawar dipagi hari, setelah bangun tidur berdoa, menata tempat tidur, setelah itu mandi.
Orang tua mengingatkan Mawar sebelum makan pagi untuk mengecek jadwal yang telah ditata pada malam hari.
Setelah Mawar selesai mengecek jadwal dan makan pagi Mawar berangkat ke sekolah.
2.
Kegiatan yang dilakukan anak
setelah pulang sekolah.
Kegiatan yang dilakukan Mawar setelah pulang dari sekolah yaitu sampai di rumah Mawar melepas sepatu dan menaruh pada rak sepatu.
Meletakan tas di meja khusus tempat tas dan alat belajar, ganti baju, cuci tangan dan kaki.
Mawar selesai cuci tangan dan kaki lalu makan siang. Selesai makan siang Mawar melihat televisi sambil bersantai.
3.
Perilaku yang dilakukan orang
Orang tua menegur Mawar saat Mawar pulang dari
tua ketika anak melakukan
sekolah lupa untuk meletakan seragam, lalu orang tua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI kesalahan.
146
(mamah) menegur untuk meletakan pada tempatnya dan orang tua mengatakan pada Mawar jika tidak mau, sragam suruh mencuci sendiri.
4.
Sikap dan tindakan orang tua
Saat Mawar belajar orang tua bertanya “menemukan
saat anak belajar.
kesulitan
tidak
untuk
belajarnya?”,
jika
tidak
menemukan mamah duduk di ruang tamu ya. 5.
Reaksi orang tua ketika anak
Mawar saat bangun kesiangan lalu pergi ke kamar
lupa merapikan tempat tidur.
mandi dan lupa untuk merapikan tempat tidur, ibu menegur untuk Mawar merapikan tempat tidur sebelum berangkat ke sekolah.
6.
Sikap orang tua ketika anak
Sepulang dari sekolah Mawar ditanya oleh mamahnya
mendapatkan nilai yang tidak
untuk meminjam buku tugas tematik dan melihat hasil
bagus.
ulangan matematika, ternyata Mawar mendapatkan nilai ulangan 65. Mamah Mawar setelah melihat hasil ulangan matematika 65 memberi teguran pada Mawar untuk belajar lebih giat lagi karena matematika itu penting dan jam belajar ditambah setengah jam nanti ibu tunggu.
7.
Sikap dan tindakan orang tua
Peneliti saat melakukan observasi tidak menemukan
ketika mengetahui anak
pada bagian ini.
berkata bohong. 8.
9.
Pekerjaan dan kegiatan orang
Pekerjaan orang tua Mawar yaitu, Bapaknya bekerja
tua .
sebagai swasta dan ibu bekerja sebagai PNS.
Kegiatan yang dilakukan orang
Kegiatan yang dilakukan oleh kedua orang tua Mawar ketika berada di rumah yaitu, ibu Mawar pulang dari bekerja pukul 15.00, sampai di rumah ganti baju lalu istrahat sebentar, setelah itu membersihkan rumah dengan menyapu dilanjutkan memasak untuk makan malam dan dan bapak Mawar pulang jam 15.00 ganti baju lanjut ke halaman untuk membersihkan halam rumah. Selesai itu orang tua dan Mawar mandi, lanjut untuk makan malam.
tua ketika berada di rumah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10. Orang tua memenuhi
kebutuhan sehari-harimu.
147
Orang tua memenuhi kebutuhan sehari-hari Mawar terlihat saat Mawar membutuhkan cemilan dan kebutuhan sekolah harus membawa buku gambar orang tua langusung membelikan (bapak dan ibu).
Orang tua setiap pagi, siang dan malam selalu menyiapakn makan dan cemilan.
11. Tindakan yang dilakukan
Mawar tidak mau belajar karena badan merasa capek
orang tua saat anak tidak mau
dan
malas
untuk
melakukan
kegiatan,
bapak
belajar.
mengatakan “Ayo luangkan waktumu 20 menit untuk belajar!”, supaya pelajaran hari ini tidak lupa. Mawar pun langsung melaksanakan.
12. Cara orang tua mengingatkan agar anak belajar.
Cara orang tua Mawar untuk mengingat agar Mawar belajar dengan cara membuat jadwal setiap hari setelah makan malam harus meluangkan waktu 1 jam. Jika, Mawar tidak mau makan orang tua tidak akan mendampingi saat belajar.
13. Orang yang membantu
Mawar saat menemukan kesulitan dalam mengerjakan
mengerjakan PR jika anak
PR ibu yang akan secara langsung membantunya
merasa kesulitan untuk
dengan memberikan contoh dari soal PR tersebut dan
menjawabnya.
Mawar
dengan
ditungguin
ibu
untuk
mencoba
mengerjakan PR tersebut. 14. Sikap dan tindakan yang
Sikap dan tindakan yang dilakukan orang tua saat Mawar
dilakukan orang tua jika anak
berhasil mendapatkan nilai ulangan harian matematika
berhasil dan mendapat nilai
dengan nilai 80, orang tua memberikan reward pada Mawar
bagus.
dengan bentuk pujian dan membelikan perlengkapan sekolah yang Mawar butuhkan.
15. Kegiatan anak di luar rumah.
Kegiatan Mawar di luar rumah untuk mengikuti les dalam satu minggu 3 kali. Les diikuti Mawar setiap hari senin. Rabu, dan Jum’at.
16. Anak bercerita pada orang tua tentang pengalaman sehari-
Mawar bercerita pada orang tua tentang pengalaman yang terjadi di sekolah Mawar bisa mengerjakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
harimu dan perasaan anak
ulangan IPA, orang tua pun mendengarkan dan
ketika menceritakan hal
menanggapi untuk belajar lebih giat supaya saat
tersebut.
kenaikan kelas mendapatkan juara. (Mawar pun merasa senang karena saat bercerita pada orang tua didengarkan dan diberi tanggapan).
17. Waktu untuk berkumpul bersama keluarga setiap hari.
Waktu untuk berkumpul bersama keluarga Mawar melakukan saat makan malam pukul 18.00 dan setalah pukul 20.00 selesai Mawar belajar untuk melihat televisi bersama orang tua sambil ngobrol sampai pukul 20.30 lalu masuk kamar masing-masing untuk tidur.
18. Sikap anak saat bertemu
Sikap Mawar saat bertemu dengan orang lain di lingkungan
dengan orang lain di
rumahnya menyapa sambil memanggil orang yang telah
lingkungan sekitar.
disapanya.
19. Sikap orang tua ketika melihat anak melakukan hal yang
Peneliti saat melakukan observasi tidak menemukan pada bagian ini.
kurang baik terhadap temanteman dan tetangga di lingkungan sekitar. 20. Aturan-aturan yang diterapkan di rumah.
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah Mawar yaitu :
Bagun pagi merapikan tempat tidur.
Makan pagi terlebih dahulu sebelum berangkat ke sekolah.
Pulang dari sekolah sepatu di letakan pad rak sepatu yang telah tersedia di rumah.
Pulang dari sekolah ganti baju, dan sragan diletakan pada tempatnya.
Pulang sekolah cuci tangan dan kaki, lalu makan siang.
Tidur siang.
Setelah makan malam harus meluangkan waktu untuk belajar kurang lebih 1 jam.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21. Tanggapan orang tua ketika anak pergi tanpa izin.
149
Mawar setelah mandi sore bermain ke rumah tetangga tanpa bilang pada orang tua. Mawar pulang dari bermain orang tua menegur dengan tegas “besok lagi kalau mau main harus pamit dulu sama ibu!”. (raut wajah orang tua marah”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Nama
: Mawar
Hari, tanggal
: Sabtu, 4 Oktober 2014
Tempat
: Merah, Blok i, No.200 a, Catur Tunggal Sleman.
Waktu
: 14.00 – 17.00
Pertemuan ke
:2
Petunjuk Pengisian : Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom keterangan!
No.
Objek yang Diamati
Keterangan
1.
Kegiatan yang dilakukan
Peneliti saat melakukan observasi
di pagi hari setelah
tidak menemukan pada bagian ini.
bangun tidur. 2.
Kegiatan yang dilakukan
Kegiatan
yang
dilakukan
Mawar
anak setelah pulang
setelah pulang dari sekolah melepas
sekolah.
sepatu dan diletakan pada rak sepatu, ganti baju lalu makan siang.
3.
Perilaku yang dilakukan
Peneliti saat melakukan observasi
orang tua ketika anak
tidak menemukan pada bagian ini.
melakukan kesalahan. 4.
Sikap dan tindakan orang
Mawar saat belajar disore hari ibu
tua saat anak belajar.
tidak
menemani,
ibu
Mawar
mengerjakan laporan pekerjaannya. 5.
Reaksi orang tua ketika
Peneliti saat melakukan observasi
anak lupa merapikan
tidak menemukan pada bagian ini.
tempat tidur. 6.
Sikap orang tua ketika
Peneliti saat melakukan observasi
anak mendapatkan nilai
tidak menemukan pada bagian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI yang tidak bagus. 7.
Sikap dan tindakan orang
Peneliti saat melakukan observasi
tua ketika mengetahui
tidak menemukan pada bagian ini.
anak berkata bohong. 8.
Pekerjaan dan kegiatan
Pekerjaan orang tua Mawar yaitu,
orang tua .
Bapaknya bekerja sebagai swasta dan ibu bekerja sebagai PNS.
9.
Kegiatan yang dilakukan
Ibu Mawar saat berada di rumah
orang tua ketika berada
istrahat, setelah itu baru mengerjakan
di rumah.
pekerjaan rumah seperti : nyapu, cuci piring, dan masak. Selesai pekerjaan rumah ibu Mawar membuat laporan dari
pekerjaannya
yang
telah
dilakukan. 10.
Orang tua memenuhi
Orang
tua
Mawar
memenehui
kebutuhan sehari-harimu.
kebutuhan
sehari-hari
menyiapakan
makan
seperti
yang
sudah
matang, menyiapkan makanan yang akan Mawar masak sendiri, seperti mie dan telur. 11.
Tindakan yang dilakukan
Orang tua mengatakan pada Mawar
orang tua saat anak tidak
saat malas belajar “kalau kamu malas
mau belajar.
untuk belajar dan mendapatkan nilai yang
kurang
baik
tanggung
aja
sendiri”.[Mawar sambil diam dengan wajah yang ketakutakan]. 12.
Cara orang tua
Orang tua mengingatkan Mawar untuk
mengingatkan agar anak
belajar
belajar.
kewajibanmu?”.
dengan
mengatakan Mawar
“apa
menjawab
belajar.[Mawar langsung mengambil buku untuk belajar sambil kepala yang
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI menunduk]. 13.
Orang yang membantu
Mawar mendapatkan kesulitan untuk
mengerjakan PR jika
mengerjakan PR maka Mawar pun
anak merasa kesulitan
minta tolong ibu untuk membantu
untuk menjawabnya.
mengerjakan.[ibu langsung bersedia untuk
membantu
Mawar
dalam
mengerjakan PR].
14.
Sikap dan tindakan yang
Mawar berhasil mendapatkan nilai
dilakukan orang tua jika
yang terbiak di kelasnya saat ulangan
anak berhasil dan
IPA, maka orang tua memberi pujian
mendapat nilai bagus.
dan
berjanji
kalau
bisa
mempertahankan
nilainya
akhir
semester ibu akan belikan tas. 15.
Kegiatan anak di luar
Kegiatan Mawar di luar rumah yaitu
rumah.
kerumah teman yang dekat dengan rumahnya untuk belajar bersama.
16.
Anak bercerita pada
Mawar bercerita pada ibu tentang
orang tua tentang
kondisi
pengalaman sehari-
merasakan malas untuk mengikuti
harimu dan perasaan
pelajaran karena teman-teman kelas
anak ketika menceritakan
ramai. Ibu Mawar pun memberi
hal tersebut.
tanggapan kalau teman-teman mu
Mawar
saat
di
kelas
ramai seperti itu, yang penting kamu fokus
pada
belajar
mu.[Mawar
bercerita dengan wajah yang sedih, karena ibu menjawab dengan tegas dan suara yang lantang]. 17.
Waktu untuk berkumpul
Mawar setiap hari belum tentu bisa
bersama keluarga setiap
berkumpul dengan keluarga, karena
hari.
bapak Mawar belum tentu pulang
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI setiap hari jika banyak pekerjaan yang harus
diselesaikan.
Hal
ini
memberikan pada kondisi saat ini, bapak Mawar tidak pulang. Titha bersama ibu sibuk dengan kegiatan sendiri-sendiri. 18.
19.
Sikap anak saat bertemu
Sikap Mawar saat bertemu dengan orang
dengan orang lain di
lain di lingkungan sekitar rumah memberi
lingkungan sekitar.
senyuman.
Sikap orang tua ketika
Peneliti saat melakukan observasi
melihat anak melakukan
tidak menemukan pada bagian ini.
hal yang kurang baik terhadap teman-teman dan tetangga di lingkungan sekitar.
20.
Aturan-aturan yang
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah
diterapkan di rumah.
Mawar yaitu :
Bagun pagi merapikan tempat tidur.
Makan
pagi
terlebih
dahulu
sebelum berangkat ke sekolah.
Pulang dari sekolah sepatu di letakan pad rak sepatu yang telah tersedia di rumah.
Pulang dari sekolah ganti baju, dan sragan diletakan pada tempatnya.
Pulang sekolah cuci tangan dan kaki, lalu makan siang.
Tidur siang.
Setelah
makan
malam
harus
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI meluangkan waktu untuk belajar kurang lebih 1 jam. 21.
Tanggapan orang tua
Peneliti saat melakukan observasi
ketika anak pergi tanpa
tidak menemukan pada bagian ini.
izin.
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Nama
: Mawar
Hari, tanggal
: Kamis, 9 Oktober 2014
Tempat
: Merah, Blok i, No.200 a, Catur Tunggal Sleman.
Waktu
: 15.00 – 17.00
Pertemuan ke
:3
Petunjuk Pengisian : Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom keterangan!
No. 1.
2.
Objek yang Diamati
Keterangan
Kegiatan yang dilakukan di pagi hari
Peneliti saat melakukan observasi tidak
setelah bangun tidur.
menemukan pada bagian ini.
Kegiatan yang dilakukan anak setelah
Kegiatan yang dilakukan Melati setelah
pulang sekolah.
pulang dari sekolah melepas sepatu dan menaruh pada rak sepatu, ganti baju, cuci tangan dan kaki, makan siang, lalu tidur.
3.
4.
5.
Perilaku yang dilakukan orang tua
Peneliti saat melakukan observasi tidak
ketika anak melakukan kesalahan.
menemukan pada bagian ini.
Sikap dan tindakan orang tua saat anak Peneliti saat melakukan observasi tidak belajar.
menemukan pada bagian ini.
Reaksi orang tua ketika anak lupa
Melati bangun tidur disiang hari lupa untuk
merapikan tempat tidur.
merapaikan tempat tidur, ibu masuk kamar Melati dan memanggil Melati saat berada di depan televisi lalu meminta Melati untuk merapikan.
6.
Sikap orang tua ketika anak
Peneliti saat melakukan observasi tidak
mendapatkan nilai yang tidak bagus.
menemukan pada bagian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
8.
156
Sikap dan tindakan orang tua ketika
Peneliti saat melakukan observasi tidak
mengetahui anak berkata bohong.
menemukan pada bagian ini.
Pekerjaan dan kegiatan orang tua .
Pekerjaan orang tua Melati yaitu, Bapaknya bekerja sebagai swasta dan ibu bekerja sebagai PNS.
9.
Kegiatan yang dilakukan orang tua
Ibu saat berada di rumah, mengambil
ketika berada di rumah.
pakaian yang telah kering dijemur lalu melipatnya,
lalu
memasak.
[Melati
mendapatkan tugas membantu ibu menyapu rumah]. 10.
Orang tua memenuhi kebutuhan
Orang tua memenuhi kebutuhan Melati
sehari-harimu.
untuk
menyiapakan
makan
dan
menyiapakan seragam sekolah. 11.
Tindakan yang dilakukan orang tua
Orang tua menegur Melati saat malas untuk
saat anak tidak mau belajar.
belajar dengan mengatakan “pintar atau bodoh yang membuat kamu, jadi ya pilih aja!”.[orang tua Melati memberi nasehat melalui teguran yang harus diterima Melati demi
kebaikan
dalam
perkembangan
pendidikan]. 12.
13.
Cara orang tua mengingatkan agar
Peneliti saat melakukan observasi tidak
anak belajar.
menemukan pada bagian ini.
Orang yang membantu mengerjakan
Peneliti saat melakukan observasi tidak
PR jika anak merasa kesulitan untuk
menemukan pada bagian ini.
menjawabnya.
14.
Sikap dan tindakan yang dilakukan
Peneliti saat melakukan observasi tidak
orang tua jika anak berhasil dan
menemukan pada bagian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
mendapat nilai bagus. 15.
Kegiatan anak di luar rumah.
Kegiatan Melati hari ini bermain dengan teman yang ada disekitar rumahnya dengan bercerita
tentang
pengalaman
yang
didapatkan dari sekolah. 16.
Anak bercerita pada orang tua tentang
Peneliti saat melakukan observasi tidak
pengalaman sehari-harimu dan
menemukan pada bagian ini.
perasaan anak ketika menceritakan hal tersebut. 17.
18.
Waktu untuk berkumpul bersama
Peneliti saat melakukan observasi tidak
keluarga setiap hari.
menemukan pada bagian ini.
Sikap anak saat bertemu dengan orang
Sikap Melati saat bertemu dengan orang lain di
lain di lingkungan sekitar.
lingkungan sekitar rumah menyapa dengan memberikan senyuman.
19.
20.
Sikap orang tua ketika melihat anak
Orang tua menegur Melati kalau bertemu
melakukan hal yang kurang baik
dengan tetangga itu disapa dengan angkat suara
terhadap teman-teman dan tetangga di
tidak hanya diam seperti itu saja.[orang tua
lingkungan sekitar.
memberi teguran].
Aturan-aturan yang diterapkan di
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah Melati
rumah.
yaitu :
Bagun pagi merapikan tempat tidur.
Makan pagi terlebih dahulu sebelum berangkat ke sekolah.
Pulang dari sekolah sepatu di letakan pad rak sepatu yang telah tersedia di rumah.
Pulang dari sekolah ganti baju, dan sragan diletakan pada tempatnya.
Pulang sekolah cuci tangan dan kaki, lalu makan siang.
Tidur siang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
Setelah makan malam harus meluangkan waktu untuk belajar kurang lebih 1 jam.
21.
Tanggapan orang tua ketika anak pergi Peneliti saat melakukan observasi tidak tanpa izin.
menemukan pada bagian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Nama
: Mawar
Hari, tanggal
: Selasa, 14 Oktober 2014
Tempat
: Merah, Blok i, No.200 a, Catur Tunggal Sleman.
Waktu
: 13.15 – 18.00
Pertemuan ke
:4
Petunjuk Pengisian : Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom keterangan!
No. 1.
2.
Objek yang Diamati
Keterangan
Kegiatan yang dilakukan di pagi
Peneliti
hari setelah bangun tidur.
menemukan pada bagian ini.
Kegiatan yang dilakukan anak
Kegiatan yang dilakukan Mawar setelah pulang dari
setelah pulang sekolah.
sekolah melepas sepatu dan menaruh pad rak
saat
melakukan
observasi
tidak
sepatu, ganti baju, cuci tangan dan kaki, makan siang, membaca buku cerita anak, lalu tidur. 3.
Perilaku yang dilakukan orang tua
Orang tua menugur Mawar saat melakukan
ketika anak melakukan kesalahan.
kesalahan selesai makan lupa untuk menaruh tempat cucian.
4.
Sikap dan tindakan orang tua saat
Mawar saat belajar orang tua menanyakan belajar
anak belajar.
apa kamu? ada kesulitan tidak? Kalau ada kesulitan dilingkari dulu, nanti ibu selesai mengerjakan tugas rumah ibu beri tau caranya.
5.
6.
Reaksi orang tua ketika anak lupa
Peneliti
merapikan tempat tidur.
menemukan pada bagian ini.
Sikap orang tua ketika anak
Peneliti
mendapatkan nilai yang tidak
menemukan pada bagian ini.
saat
saat
melakukan
melakukan
observasi
tidak
observasi
tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
bagus. 7.
Sikap dan tindakan orang tua
Peneliti saat melakukan observasi tidak
ketika mengetahui anak berkata
menemukan pada bagian ini.
bohong. 8.
Pekerjaan dan kegiatan orang tua .
Pekerjaan orang tua Mawar yaitu, Bapaknya bekerja sebagai swasta dan ibu bekerja sebagai PNS.
9.
Kegiatan yang dilakukan orang
Kegiatan yang dilakukan orang tua ketika berada di
tua ketika berada di rumah.
rumah, ibu mengerjakan pekerjaan rumah, menyapu, memasak, mengambil jemuran yang sudah kering. Bapak Mawar sampai di rumah mandi, makan lalu istrhad.
10.
11.
Orang tua memenuhi kebutuhan
Orang tua memenuhi kebutuhan Mawar dalam
sehari-harimu.
pokok sehari-hari makan dan cemilan.
Tindakan yang dilakukan orang
Orang tua menegur Mawar untuk belajar, karena
tua saat anak tidak mau belajar.
kewajiban anak sekolah untuk belajar bukan untuk bemalas-malasan,
kepintaran
yang
membuat
kamu.[Mawar langsung bergerak untuk belajar]. 12.
Cara orang tua mengingatkan agar
Orang tua disore hari setelah mandi bertanya pada
anak belajar.
Mawar ada tugas atau tidak?, jika ada ya dikerjakan dulu, jika tidak ada belajar untuk hari besok.
13.
14.
Orang yang membantu
Ibu yang membantu Mawar saat tidak bisa
mengerjakan PR jika anak merasa
mengerjakan PR, dengan mendampingi sampai
kesulitan untuk menjawabnya.
Mawar bisa mengerjakan dengan sendiri.
Sikap dan tindakan yang
Orang
dilakukan orang tua jika anak
mendapatkan nilai 80 pada mata elajaran matematika.
tua
memberi
pujian
pada
Mawar
saat
berhasil dan mendapat nilai bagus. 15.
Kegiatan anak di luar rumah.
Kegiatan yang dilakukan Mawar mengerjakan tugas kelompok dalam membuat kreativitas dalam mata pelajaran SBdP.
16.
Anak bercerita pada orang tua
Peneliti
saat
melakukan
observasi
tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
tentang pengalaman sehari-harimu menemukan pada bagian ini. dan perasaan anak ketika menceritakan hal tersebut. 17.
18.
Waktu untuk berkumpul bersama
Peneliti
keluarga setiap hari.
menemukan pada bagian ini.
Sikap anak saat bertemu dengan
Mawar saat bertemu dengan orang lain menyapa
orang lain di lingkungan sekitar.
dengan memanggil namanya dan betanya mau
saat
melakukan
observasi
tidak
kemana?. 19.
Sikap orang tua ketika melihat
Peneliti
anak melakukan hal yang kurang
menemukan pada bagian ini.
saat
melakukan
observasi
tidak
baik terhadap teman-teman dan tetangga di lingkungan sekitar. 20.
Aturan-aturan yang diterapkan di
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah Mawar yaitu :
rumah.
Bagun pagi merapikan tempat tidur.
Makan pagi terlebih dahulu sebelum berangkat ke sekolah.
Pulang dari sekolah sepatu di letakan pad rak sepatu yang telah tersedia di rumah.
Pulang dari sekolah ganti baju, dan sragan diletakan pada tempatnya.
Pulang sekolah cuci tangan dan kaki, lalu makan siang.
Tidur siang.
Setelah makan malam harus meluangkan waktu untuk belajar kurang lebih 1 jam.
21.
Tanggapan orang tua ketika anak
Peneliti
pergi tanpa izin.
menemukan pada bagian ini.
saat
melakukan
observasi
tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
Observasi 2 dengan Diana Rabu, 8 Oktober 2014 Di rumah Diana, Karang Tengah, Sleman, Yogyakarta 17.30 – 21.00 WIB Berikut adalah tabel hasil observasi 2 yang dilakukan pada petang sampai malam hari: No. 1. 2. 3.
Objek yang Diamati Kegiatan yang dilakukan di pagi hari setelah bangun tidur. Kegiatan yang dilakukan anak setelah pulang sekolah. Perilaku yang dilakukan orang tua ketika anak melakukan kesalahan.
4.
Sikap dan tindakan orang tua saat anak belajar.
5.
Reaksi orang tua ketika anak lupa merapikan tempat tidur. Sikap orang tua ketika anak mendapatkan nilai yang tidak bagus.
6.
7.
8.
9.
10.
Sikap dan tindakan orang tua ketika mengetahui anak berkata bohong. Pekerjaan dan kegiatan orang tua .
Kegiatan yang dilakukan orang tua ketika berada di rumah.
Orang tua memenuhi kebutuhan sehari-hari. 11. Tindakan yang dilakukan orang tua saat anak tidak mau belajar. 12. Cara orang tua mengingatkan agar anak belajar.
Keterangan Tidak terlihat. Tidak terlihat. Anak mendapatkan jeweran, hal ini untuk mengingatkan anak supaya lebih teliti dam mengerjakan soal matematika. . Ibu menemani belajar anak dari awal sampai akhir, anak selesai belajar ibu mngecek kembali soal yang telah dikerjakan. Tidak terlihat. Anak sedang mengerjakan PR, ibu meminjam buku tugas dan menemukan nilai 6 lalu dengan spontan ibu mengatakan”Lho kok iso biji enem. Wong Jawa kok ra iso Bahasa Jawa.” Tidak terlihat.
Ibu menemani adik menonton tv kemudian menemani narasumber belajar. Bapak masih belum pulang, bapak narasumber bekerja sebagai tukang cukur rambut. Sholat Magrib dan Sholat Isya’ dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga menyetrika. Menyiapkan makan malam dengan membelikan bakso untuk keluarganya. Memberi semangat dan mengatakan, “Jare arep nduwe tablet, mulane sinau!” Memberi semangat dan mengatakan, “Jare arep nduwe tablet, mulane sinau!”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13. Orang yang membantu mengerjakan PR jika anak merasa kesulitan untuk menjawabnya.
14. Sikap dan tindakan yang dilakukan orang tua jika anak berhasil dan mendapat nilai bagus. 15. Kegiatan anak di luar rumah. 16.
17.
18.
19.
20.
21.
163
Anak mengerjakan PR matematika mengenai FPB dan KPK namun ketika diperiksa oleh Ibunya jawaban Anak tersebut masih kurang tepat, kemudian Ibu mengajari menggunakan cara pohon faktor. Tidak terlihat.
Sholat Isya’ di masjid belakang Giant bersama Pak Dhenya. Anak bercerita pada orang tua Anak bercerita tentang keluh kesah yang tentang pengalaman sehari-hari dirasakan mengenai sakit herpes pada dan perasaan anak ketika bagian paha kirinya sehingga dia merasa menceritakan hal tersebut. kesulitan saat duduk di kursi sekolah dan sering kali teman-temannya ingin melihat luka tersebut namun narasumber tidak memperlihatkannya. Waktu untuk berkumpul bersama Anak ketika belajar di malam hari ibu keluarga setiap hari. mendampingi dan adiknya ikut menemani walaupun mengganggu kegiatan belajar kakanya. Sikap anak saat bertemu dengan Ramah dan selalu ceria serta berusaha orang lain di lingkungan sekitar. memberi kenyamanan dengan mengakrabkan diri, terlihat saat anak akan pergi sholat. Sikap orang tua ketika melihat Tidak terlihat. anak melakukan hal yang kurang baik terhadap teman-teman dan tetangga di lingkungan sekitar. Aturan-aturan yang diterapkan di Setelah sholat Isya’ harus langsung rumah. pulang dan setelah itu mengerjakan PR dan belajar kemudian menata barangbarang untuk esok hari. Tanggapan orang tua ketika anak Tidak terlihat. pergi tanpa izin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
Observasi 2 dengan Happy Rabu, 15 Oktober 2014 Di rumah Happy, Karang Tengah, Gamping, Sleman, Yogyakarta 17.30 – 21.00 WIB Berikut adalah tabel deskripsi hasil observasi 2 yang dilakukan pada petang hari sampai malam hari: No. 1. 2. 3.
Objek yang Diamati Kegiatan yang dilakukan di pagi hari setelah bangun tidur. Kegiatan yang dilakukan anak setelah pulang sekolah. Perilaku yang dilakukan orang tua ketika anak melakukan kesalahan.
4.
Sikap dan tindakan orang tua saat anak belajar.
5.
Reaksi orang tua ketika anak lupa merapikan tempat tidur. Sikap orang tua ketika anak mendapatkan nilai yang tidak bagus. Sikap dan tindakan orang tua ketika mengetahui anak berkata bohong. Pekerjaan dan kegiatan orang tua . Kegiatan yang dilakukan orang tua ketika berada di rumah.
6.
7.
8. 9.
10.
Orang tua memenuhi kebutuhan sehari-hari.
11. Tindakan yang dilakukan orang tua saat anak tidak mau belajar. 12. Cara orang tua mengingatkan agar anak belajar. 13. Orang yang membantu
Keterangan Tidak terlihat. Tidak terlihat. Orang tua tidak begitu memperhatikan apa yang menjadi kesalahan anaknya, karena ibu lebih terfokus mengurusi anaknya yang kecil. Ibu hanya sekedar menemani, baru lima menit menemani sudah melakukan aktivtas lain karena anaknya yang kecil meangis. Tidak terlihat. Tidak terlihat.
Tidak terlihat.
Tidak terlihat. Ibu menemani mengerjakan PR sambil memberikan kegiatan untuk anaknya yang kecil. Ibu tidak menyiapkan makan, lalu ibu meminta anak dan peneliti untuk keluar beli makan. Menasehati namun anak hanya diam karena dia tidak tau jawaban dari soal PRnya. Melalui sindiran tegas dengan berkata, “Arep dadi opo kowe sesuk nek ra sinau?” Ibu memabantu mengerjakan PR anak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengerjakan PR jika anak merasa kesulitan untuk menjawabnya. 14. Sikap dan tindakan yang dilakukan orang tua jika anak berhasil dan mendapat nilai bagus. 15. Kegiatan anak di luar rumah.
165
hanya 4 nomor karena dari 6 nomor yang lain tidak bisa memberikan jawaban, dan akhirnya peneliti ikut serta dalam membantu mengerjakan PR. Tidak terlihat.
Makan bersama peneliti di warung dekat rumah narasumber. Tidak terlihat.
16. Anak bercerita pada orang tua tentang pengalaman sehari-hari dan perasaan anak ketika menceritakan hal tersebut. 17. Waktu untuk berkumpul bersama Ayah bekerja. Bunda mengasuh adik dan menemani belajar walau sebentar keluarga setiap hari. kemudian menonton tv di kamar Ayah Bunda. Setelah selesai belajar, narasumber dan peneliti menonton tv di kamar narasumber. 18. Sikap anak saat bertemu dengan Selalu menyapa dan berusaha menjalin orang lain di lingkungan sekitar. hubungan yang akrab dengan orang lain di lingkungan sekitar.. 19. Sikap orang tua ketika melihat Tidak terlihat. anak melakukan hal yang kurang baik terhadap teman-teman dan tetangga di lingkungan sekitar. 20. Aturan-aturan yang diterapkan di Pulang sebelum jam 17.30 WIB dan setelah itu jika ingin bepergian harus izin rumah. terlebih dahulu. 21. Tanggapan orang tua ketika anak Tidak terlihat. pergi tanpa izin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Nama
: Annabel Neafela Santana
Hari, tanggal
: Senin, 6 Oktober 2014
Tempat
: Jalan Bugisan Selatan, Jomegatan No. 248
Waktu
: 13.00 – 17.00
Observasi hari ke
:3
Petunjuk Pengisian : Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom keterangan!
No.
Objek yang Diamati
1. Kegiatan yang dilakukan di pagi
Keterangan Tidak ditemukan.
hari setelah bangun tidur. 2. Kegiatan yang dilakukan anak setelah pulang sekolah.
Melepas sepatu, ganti baju, minum air putih, setelah itu melihat televisi sambil menyalakan kipas angin dan tidur.
3. Perilaku yang dilakukan orang tua
Tidak ditemukan.
ketika anak melakukan kesalahan. 4. Sikap dan tindakan orang tua saat
Tidak ditemukan.
anak belajar. 5. Reaksi orang tua ketika anak lupa
Tidak ditemukan.
merapikan tempat tidur. 6. Sikap orang tua ketika anak
Tidak ditemukan.
mendapatkan nilai yang tidak bagus. 7. Sikap dan tindakan orang tua
Saat ditanya Mamanya, Abel menjawab
ketika mengetahui anak berkata
bahwa
ia
sudah
makan
padahal
bohong.
sebenarnya Abel belum makan. Abel tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI makan siang karena cuaca hari ini panas sehingga dia malas untuk makan. Mama Abel menengok lauk yang ada di meja makan masih utuh kemudian Beliau bertanya pada Abel dan memberi nasihat agar Abel tidak berbohong karena makan adalah
salah
satu
kebutuhan
untuk
kesehatan dan jika Abel makan tidak teratur maka perut Abel akan sakit. 8. Pekerjaan dan kegiatan orang tua .
Papa Abel bekerja di Telkom sedangkan Ibu Abel bekerja di PU bagian 3M, Sumber Daya Manusia.
9. Kegiatan yang dilakukan orang tua ketika berada di rumah.
Mama
memasak
sedangkan
Papa
membersihkan rumah. Setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumah, orang tua Abel mengerjakan laporan pekerjaan.
10. Orang tua memenuhi kebutuhan sehari-harimu. 11. Tindakan yang dilakukan orang
Menyiapkan dan menyediakan makanan dan minuman kesukaan Abel. Tidak ditemukan.
tua saat anak tidak mau belajar. 12. Cara orang tua mengingatkan agar
Tidak ditemukan.
anak belajar. 13. Orang yang membantu
Tidak ditemukan.
mengerjakan PR jika anak merasa kesulitan untuk menjawabnya. 14. Sikap dan tindakan yang dilakukan Tidak ditemukan. orang tua jika anak berhasil dan mendapat nilai bagus. 15. Kegiatan anak di luar rumah.
Abel pergi bermain ke rumah teman gereja kemudian menanyakan lagu untuk
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI latian koor hari Minggu. 16. Anak bercerita pada orang tua
Tidak ditemukan.
tentang pengalaman sehari-harimu dan perasaan anak ketika menceritakan hal tersebut. 17. Waktu untuk berkumpul bersama
Tidak ditemukan.
keluarga setiap hari. 18. Sikap anak saat bertemu dengan
Diam dan tidak menyapa.
orang lain di lingkungan sekitar. 19. Sikap orang tua ketika melihat anak melakukan hal yang kurang
Mama memberi nasihat agar Abel ramah dan selalu menyapa tetangga sekitar.
baik terhadap teman-teman dan tetangga di lingkungan sekitar. 20. Aturan-aturan yang diterapkan di rumah. 21. Tanggapan orang tua ketika anak pergi tanpa izin.
Pulang sekolah lalu tidur siang, boleh main tetapi tidak lebih dari jam tiga sore. Memberi teguran agar selalu izin jika akan bepergian karena jika tidak izin orang tua kebingungan untuk mencari keberadaan Abel.
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Nama
: Titah Winengku Palimirmaningtyas
Hari, tanggal
: Sabtu, 4 Oktober 2014
Tempat
: Kuningan, Blok i, No.30 a, Catur Tunggal Depok Sleman.
Waktu
: 14.00 – 17.00
Pertemuan ke
:2
Petunjuk Pengisian : Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom keterangan!
No.
Objek yang Diamati
1. Kegiatan yang dilakukan di pagi
Keterangan Tidak ditemukan.
hari setelah bangun tidur. 2. Kegiatan yang dilakukan anak setelah pulang sekolah. 3. Perilaku yang dilakukan orang tua
Melepas sepatu kemudian meletakkannya di rak sepatu, ganti baju lalu makan siang. Tidak ditemukan
ketika anak melakukan kesalahan. 4. Sikap dan tindakan orang tua saat anak belajar. 5. Reaksi orang tua ketika anak lupa
Ibu tidak menemani, Beliau mengerjakan laporan pekerjaannya. Tidak ditemukan.
merapikan tempat tidur. 6. Sikap orang tua ketika anak
Tidak ditemukan.
mendapatkan nilai yang tidak bagus. 7. Sikap dan tindakan orang tua ketika
Tidak ditemukan.
mengetahui anak berkata bohong. 8. Pekerjaan dan kegiatan orang tua .
Ayah bekerja sebagai swasta dan Ibu bekerja sebagai PNS.
9. Kegiatan yang dilakukan orang tua
Ibu beristrahat setelah itu mengerjakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ketika berada di rumah.
pekerjaan mencuci
rumah piring,
seperti:
menyapu,
kemudian
memasak.
Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah, Ibu titah membuat laporan pekerjaan. 10. Orang tua memenuhi kebutuhan sehari-harimu.
Menyiapkan
makan
siang
dan
menyediakan makanan seperti mie dan telur karena Titah biasa memasak sendiri jika Ibunya belum pulang.
11. Tindakan yang dilakukan orang tua saat anak tidak mau belajar.
Ibu berkata, “Kalau kamu malas untuk belajar dan mendapatkan nilai yang kurang baik tanggung aja sendiri.”
12. Cara orang tua mengingatkan agar anak belajar.
Ibu
berkata,
“Apa
kewajibanmu?”
kemudian Titah langsung mengambil buku untuk
belajar
sambil
kepala
yang
menunduk. 13. Orang yang membantu
Ibu.
mengerjakan PR jika anak merasa kesulitan untuk menjawabnya. 14. Sikap dan tindakan yang dilakukan
Orang tua memberi pujian dan berjanji jika
orang tua jika anak berhasil dan
Titah bisa mempertahankan nilainya pada
mendapat nilai bagus.
akhir semester, Ibu akan membelikan tas.
15. Kegiatan anak di luar rumah.
Belajar bersama di rumah teman yang dekat dengan rumahnya.
16. Anak bercerita pada orang tua
Titah bercerita bahwa di kelas seringkali
tentang pengalaman sehari-harimu
dia merasa malas mengikuti pelajaran
dan perasaan anak ketika
karena
menceritakan hal tersebut.
membuat gaduh. Ibu Titah pun memberi
teman-teman
kelasnya
sering
tanggapan agar Titah tetap fokus pada pelajaran. 17. Waktu untuk berkumpul bersama keluarga setiap hari.
Intensitas waktu untuk berkumpul bersama sangat minim karena setiap harinya Bapak
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Titah belum tentu pulang. Ibu Titah juga sibuk dengan pekerjaannya. 18. Sikap anak saat bertemu dengan
Ramah dan memberi senyuman.
orang lain di lingkungan sekitar. 19. Sikap orang tua ketika melihat anak
Tidak ditemukan.
melakukan hal yang kurang baik terhadap teman-teman dan tetangga di lingkungan sekitar.
20. Aturan-aturan yang diterapkan di rumah.
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah titah yaitu :
Pulang sekolah sepatu diletakan di rak sepatu yang telah tersedia.
Pulang sekolah ganti baju dan seragam sekolah diletakan pada tempatnya.
Pulang sekolah cuci tangan dan kaki lalu makan siang.
21. Tanggapan orang tua ketika anak pergi tanpa izin.
Tidur siang.
Tidak ditemukan.
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
Kepada Yth. Bapak/Ibu Validator di tempat Dengan hormat, Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk melakukan validasi instrumen dalam penelitian kualitatif yang berjudul : Persepsi Anak Terhadap Pola Asuh Orang Tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi anak terhadap pola asuh orang tua. Studi ini akan mendukung penyelesaian skripsi sarjana pendidikan saya pada progam studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tanggapan Bapak/Ibu adalah anonym (tanpa nama) dan dijamin kerahasiaannya. Saya akan menjadi satu-satunya pihak yang dapat mengakses data Bapak/Ibu. Laporan penelitian ini akan disajikan untuk masyarakat umum, namun tidak akan mencantumkan segala informasi personal yang dapat digunakan untuk menelusur identitas Bapak/Ibu. Saya mohon Bapak/Ibu melakukan validasi dengan mengisi lembar penilaian yang tersedia. Instrumen penelitian yang sudah diisi akan saya ambil kembali dari Bapak/Ibu pada hari Jumat, 3 Oktober 2014. Jika Bapak/Ibu memiliki pertanyaan atau saran, dimohon untuk menghubungi saya atau dosen pembimbing saya E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A. Ed.D. dan Th. Yunia S., S.Pd., M.Hum. dengan alamat email:
[email protected] dan
[email protected] Terima kasih atas waktu dan dukungan Bapak/Ibu.
Endika Elshanta Erawati Mahasiswa Prodi PGSD 111134233 085728841170 (mobile)
Hormat kami, Yovita Siska Febriana Mahasiswa Prodi PGSD 111134072 085643277233 (mobile)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
LEMBAR PENILAIAN VALIDASI INSTRUMEN WAWANCARA
Yth. Bapak/Ibu Validator Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai dengan cara memberikan tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan penilaian Bapak/ Ibu serta memberikan komentar/ saran terhadap instrumen wawancara berikut pada kolom yang tersedia. No. 1.
Komponen Penilaian
Skor 1
2
3
4
Komentar/ Saran
Kelengkapan pedoman wawancara.
2.
Kesesuaian antara kisikisi dengan pertanyaan yang akan diajukan.
3.
Ketepatan pemilihan kata untuk menggambarkan kondisi yang diamati.
4.
Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis dalam pedoman wawancara.
Rekomendasi secara keseluruhan : ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… Yogyakarta, … Oktober 2014 Validator
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
KISI-KISI WAWANCARA ANAK
1. Kisi-Kisi Wawancara Anak No 1.
Topik Pertanyaan Kontrol Orang Tua terhadap Anak. a. Disiplin b. Hukuman fisik c. Penonjolan kekuasaan d. Agresi psikologis
2.
Kejelasan Komunikasi. Pemberian kasih sayang
3.
Tuntutan orang tua untuk menjadi matang (anak berkembang sesuai usianya). Teknik Induktif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
Kisi-Kisi Wawancara untuk Anak tentang Pola Asuh Orang Tua
Panduan pola asuh orang tua yang digunakan sebagai indikator dalam penelitian ini disusun berdasarkan teori Diana Baumrid (1989: 23-24).Teori tersebut mengatakan bahwa terdapat tiga cara untuk mengetahui pola asuh orang tua terhadap anak. Cara-cara tersebut adalah kontrol orang tua terhadap anak, komunikasi antara orang tua dan anak, serta tuntutan orang tua terhadap anak agar menjadi matang. Berikut adalah panduan wawancara yang disusun berdasarkan teori Baumrid (2009: 404-407): Tabel Kisi-Kisi Wawancara untuk Anak tentang Pola Asuh Orang Tua Komponen Kontrol Orang Tua terhadap Anak
Aspek Disiplin
Deskripsi Metode pembentukan karakter serta pengajaran kontrol diri dan perilaku yang dianggap pantas.
Pertanyaan Apa yang kamu lakukan di pagi hari setelah bangun tidur? Kegiatan apa saja yang kamu lakukan setelah pulang dari sekolah? Apa yang dilakukan orang tuamu ketika kamu melakukan kesalahan? Apa yang orang tuamu lakukan saat kamu belajar?
Hukuman fisik
Penggunaan kekuatan fisik dengan tujuan agar anak merasakan rasa sakit untuk memperbaiki atau mengontrol perilaku anak tetapi tidak mencederai.
Bagaimana reaksi orang tuamu ketika kamu lupa untuk merapikan tempat tidur?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komponen
Komunikasi
176
Aspek Penonjolan kekuasaan
Deskripsi Menghentikan atau menekankan perilaku yang tidak diinginkan melalui kontrol orang tua yang dilakukan secara verbal atau fisik; dalam hal ini termasuk meminta, ancaman, penarikan hak-hak, memukul, atau bentuk hukuman lainnya.
Pertanyaan Ketika kamu mendapatkan nilai yang tidak bagus, apa yang dilakukan orang tuamu?
Agresi psikologis
Serangan verbal yang dapat menyebabkan kerugian psikologis, seperti berteriak (bentuk yang paling umum), mengumpat, mengejek, mengancam akan memukul, atau mengancam mengusir anak. Dapat berbentuk mengabaikan isolasi, atau menunjukan ketidaksukaan kepada anak.
Apa yang diucapkan oleh orang tuamu saat kamu berkata bohong?
Pemberian kasih sayang
Apa pekerjaan orang tuamu? Apa pendapatmu tentang pekerjaan orang tua? Apa saja yang dilakukan orang tuamu ketika berada di rumah? Siapa yang memenuhi kebutuhan sehariharimu?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komponen
Aspek
Deskripsi
177
Pertanyaan Apakah yang dilakukan orang tuamu saat kamu tidak mau belajar? Bagaimana cara orang tuamu mengingatkan agar kamu belajar? Siapa yang membantumu mengerjakan PR jika kamu merasa kesulitan untuk menjawabnya? Apa yang dilakukan oleh orang tuamu saat kamu berhasil atau mendapatkan nilai baik? Kegiatan apa saja yang kamu lakukan di luar rumah? Apakah kamu bercerita pada orang tua tentang pengalaman sehariharimu? Bagaimana perasaanmu ketika menceritakan hal tersebut? Apakah kamu memiliki waktu untuk berkumpul bersama keluargamu setiap hari?
Tuntutan orang tua untuk menjadi matang (anak
Teknik Induktif
Teknik pendisiplinan yang didesain untuk menumbuhkan perilaku yang
Bagaimana sikapmu saat bertemu dengan orang lain di lingkungan sekitar?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komponen berkembang sesuai usianya)
Aspek
Deskripsi diinginkan dengan merangsang rasa keadilan dan penalaran anak.
178
Pertanyaan Bagaimana sikap orang tuamu ketika melihat kamu melakukan hal yang kurang baik terhadap teman-teman dan tetangga di lingkungan sekitar? Aturan-aturan apa saja yang diterapkan di rumahmu? Bagaimana tanggapan orang tuamu ketika kamu pergi tanpa izin?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
LEMBAR WAWANCARA ANAK
I.
IDENTITAS ANAK Nama
:
Hari/ tanggal
:
Tempat
:
Waktu
:
II. DAFTAR PERTANYAAN 1.
Apa yang kamu lakukan di pagi hari setelah bangun tidur?
2.
Kegiatan apa saja yang kamu lakukan setelah pulang dari sekolah?
3.
Apa yang dilakukan orang tuamu ketika kamu melakukan kesalahan?
4.
Apa yang orang tuamu lakukan saat kamu belajar?
5.
Bagaimana reaksi orang tuamu ketika kamu lupa untuk merapikan tempat tidur?
6.
Ketika kamu mendapatkan nilai yang tidak bagus, apa yang dilakukan orang tuamu?
7.
Apa yang diucapkan oleh orang tuamu saat kamu berkata bohong?
8.
Apa pekerjaan orang tuamu?
9.
Apa pendapatmu tentang pekerjaan orang tua?
10. Apa saja yang dilakukan orang tuamu ketika berada di rumah? 11. Siapa yang memenuhi kebutuhan sehari-harimu? 12. Apakah yang dilakukan orang tuamu saat kamu tidak mau belajar? 13. Bagaimana cara orang tuamu mengingatkan agar kamu belajar? 14. Siapa yang membantumu mengerjakan PR jika kamu merasa kesulitan untuk menjawabnya? 15. Apa yang dilakukan oleh orang tua saat kamu berhasil atau mendapat nilai baik? 16. Kegiatan apa saja yang kamu lakukan di luar rumah? 17. Apakah kamu bercerita pada orang tua tentang pengalaman sehariharimu? Bagaimana perasaanmu ketika menceritakan hal tersebut?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
18. Apakah kamu memiliki waktu untuk berkumpul bersama keluargamu setiap hari? 19. Bagaimana sikapmu saat bertemu saat bertemu dengan orang lain di lingkungan sekitar? 20. Bagaimana sikap orang tuamu ketika melihat kamu melakukan hal yang kurang baik terhadap teman-teman dan tetangga di lingkungan sekitar? 21. Aturan-aturan apa saja yang diterapkan di rumah mu? 22. Bagaimana tanggapan orang tuamu ketika kamu pergi tanpa izin?
Yogyakarta, … Oktober 2014. Pengamat
(……………………..….)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
LEMBAR PENILAIAN VALIDASI INSTRUMEN OBSERVASI
Yth. Bapak/Ibu Validator Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai dengan cara memberikan tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan penilaian Bapak/ Ibu serta memberikan komentar/saran terhadap instrumen observasi berikut pada kolom yang tersedia. No. 1.
Komponen Penilaian
Skor 1
2
3
4
Komentar/ Saran
Kelengkapan pedoman observasi.
2.
Kesesuaian antara kisikisi dengan objek yang diamati.
3.
Ketepatan pemilihan kata untuk menggambarkan kondisi yang diamati.
4.
Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis yang baku dalam pedoman observasi.
Rekomendasi secara keseluruhan : ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… Yogyakarta, …. Oktober 2014 Validator
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
Kisi-Kisi Observasi untuk Anak tentang Pola Asuh Orang Tua Panduan pola asuh orang tua yang digunakan sebagai indikator dalam penelitian ini disusun berdasarkan teori Diana Baumrid (1989: 23-24).Teori tersebut mengatakan bahwa terdapat tiga cara untuk mengetahui pola asuh orang tua terhadap anak. Cara-cara tersebut adalah kontrol orang tua terhadap anak, kejelasan komunikasi antara orang tua dan anak, serta tuntutan orang tua terhadap anak agar menjadi matang. Berikut adalah panduan obserrvasi yang disusun berdasarkan teori Baumrid (2009: 404-407):
Tabel Kisi-Kisi Observasi untuk Anak tentang Pola Asuh Orang Tua Komponen Kontrol Orang Tua terhadap Anak
Aspek Disiplin
Deskripsi Metode pembentukan karakter serta pengajaran kontrol diri dan perilaku yang dianggap pantas.
Item Observasi Kegiatan yang dilakukan di pagi hari setelah bangun tidur. Kegiatan yang dilakukan anak setelah pulang sekolah. Perilaku yang dilakukan orang tua ketika anak melakukan kesalahan. Perilaku yang ditunjukkan oleh orang tua saat anak belajar..
Hukuman fisik
Penggunaan kekuatan fisik dengan tujuan agar anak merasakan rasa sakit untuk memperbaiki atau mengontrol perilaku anak tetapi tidak mencederai.
Reaksi orang tua ketika anak lupa merapikan tempat tidur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komponen
Komunikasi
183
Aspek Penonjolan kekuasaan
Deskripsi Menghentikan atau menekankan perilaku yang tidak diinginkan melalui kontrol orang tua yang dilakukan secara verbal atau fisik; dalam hal ini termasuk meminta, ancaman, penarikan hak-hak, memukul, atau bentuk hukuman lainnya.
Item Observasi Sikap orang tua ketika anak mendapatkan nilai yang tidak bagus.
Agresi psikologis
Serangan verbal yang dapat menyebabkan kerugian psikologis, seperti berteriak (bentuk yang paling umum), mengumpat, mengejek, mengancam akan memukul, atau mengancam mengusir anak. Dapat berbentuk mengabaikan isolasi, atau menunjukan ketidaksukaan kepada anak.
Sikap orang tua ketika mengetahui anak berkata bohong.
Pemberian kasih sayang
Pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan orang tua. Kegiatan yang dilakukan orang tua ketika berada di rumah. Orang tua memenuhi kebutuhan sehariharimu. Tindakan yang dilakukan orang tua saat anak tidak mau belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komponen
Aspek
Deskripsi
184
Item Observasi Cara orang tua mengingatkan agar anak belajar. Orang yang membantu mengerjakan PR jika anak merasa kesulitan untuk menjawabnya. Sikap dan tindakan yang dilakukan orang tua jika anak berhasil atau mendapat nilai baik. Kegiatan anak di luar rumah. Anak bercerita pada orang tua tentang pengalaman sehariharimu dan perasaan anak ketika menceritakan hal tersebut. Waktu untuk berkumpul bersama keluarga setiap hari.
Tuntutan orang tua untuk menjadi matang (anak berkembang sesuai usianya)
Teknik Induktif
Teknik pendisiplinan yang didesain untuk menumbuhkan perilaku yang diinginkan dengan merangsang rasa keadilan dan penalaran anak.
Sikap anak saat bertemu dengan orang lain di lingkungan sekitar. Sikap orang tua ketika melihat anak melakukan hal yang kurang baik terhadap teman-teman dan tetangga di lingkungan sekitar. Aturan-aturan yang diterapkan di rumah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komponen
Aspek
Deskripsi
185
Item Observasi Tanggapan orang tua ketika anak pergi tanpa izin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
LEMBAR OBSERVASI UNTUK ANAK TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
Hari, tanggal
:
Tempat
:
Waktu
:
Petunjuk Pengisian : Isi dan ceritakanlah hasil observasi sesuai dengan kenyataan yang ada pada kolom keterangan!
No. 1.
Objek yang Diamati Kegiatan yang dilakukan di pagi hari setelah bangun tidur.
2.
Kegiatan yang dilakukan anak setelah pulang sekolah.
3.
Perilaku yang dilakukan orang tua ketika anak melakukan kesalahan.
4.
Sikap dan tindakan orang tua saat anak belajar.
5.
Reaksi orang tua ketika anak lupa merapikan tempat tidur.
6.
Sikap orang tua ketika anak mendapatkan nilai yang tidak bagus.
7.
Sikap dan tindakan orang tua ketika mengetahui anak berkata bohong.
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
Pekerjaan dan kegiatan orang tua .
9.
Kegiatan yang dilakukan orang tua ketika berada di rumah.
10.
Orang tua memenuhi kebutuhan sehari-harimu.
11.
Tindakan yang dilakukan orang tua saat anak tidak mau belajar.
12.
Cara orang tua mengingatkan agar anak belajar.
13.
Orang yang membantu mengerjakan PR jika anak merasa kesulitan untuk menjawabnya.
14.
Sikap dan tindakan yang dilakukan orang tua jika anak berhasil dan mendapat nilai bagus.
15.
Kegiatan anak di luar rumah.
16.
Anak bercerita pada orang tua tentang pengalaman sehariharimu dan perasaan anak ketika menceritakan hal tersebut.
17.
Waktu untuk berkumpul bersama keluarga setiap hari.
18.
Sikap anak saat bertemu dengan orang lain di lingkungan sekitar.
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19.
Sikap orang tua ketika melihat anak melakukan hal yang kurang baik terhadap temanteman dan tetangga di lingkungan sekitar.
20.
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah.
21.
Tanggapan orang tua ketika anak pergi tanpa izin.
188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
198
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
203
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Endika Elshanta Erawati, lahir di Klaten pada tanggal 4 Desember 1992. Beragama Kristen dan bertempat tinggal di Jabungan, RT 20/ RW 009, Desa Gondang, Kecamatan Kebonarum Klaten. Mempunyai orang tua bernama Didik Arwanto dan Endang Sri Lestari. Pendidikan Dasar diselesaikan di SD Jetis 1 Klaten pada tahun 2005. Pendidikan Menengah diselesaikan di SMP Kristen 1 Klaten pada tahun 2008. Pendidikan Atas diselesaikan di SMA N 1 Karangnongko Klaten pada tahun 2011. Tahun 2011 melanjutkan pendidikan di Yogyakarta untuk kuliah di Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan IImu Pendidikan, Jurusan IImu Pengetahuan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.