PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH ARANG SEKAM SEBAGAI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir)
SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : NI LUH MEGA SWASTINI NIM : 111434016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH ARANG SEKAM SEBAGAI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir)
SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : NI LUH MEGA SWASTINI NIM : 111434016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya Kecil Ini Kupersembahan untuk :
- Ibu & bapak yang telah mendukungku sepenuh hati. - Kakak, Adik, Saudara, keluaraga, Sahabat, Kekasih dan Teman-teman yang telah membantu dan memberi semangat - Almamaterku - Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN MOTTO
“Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh
diantara bintang-bintang”. (Soekarno)
“Kesulitan itu ibarat seorang bayi. Hanya bisa berkembang dengan cara merawatnya”. (Douglas Jerrold)
”Pengalaman bukan saja yang telah terjadi pada diri Anda. Melainkan apa yang Anda lakukan dengan kejadian yang Anda alami”. (Aldous Huxley)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat hasil karya atau bagian dari karya orang lain, sebagaimana yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebaiamana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 1 September 2015 Penulis,
Ni Luh Mega Swastini
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama
: Ni Luh Mega Swastini
Nomor Induk Mahasiswa
: 111434016
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENGARUH ARANG SEKAM SEBAGAI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir) Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk minyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam
bentuk
pangkalan
data,
mendistribusikan
secara
terbatas,
dan
mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang telah saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 1 September 2015 Yang menyatakan
Ni Luh Mega Swastini
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
Ni luh Mega Swastini. 2015. Pengaruh Arang Sekam sebagai Media Tanam terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir). Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arang sekam sebagai media tanam terhadap pertumbuhan tanaman I. reptans Poir. Media yang digunakan yaitu media TA/kontrol (tanah aluvial) dan media tanam TAS (tanah aluvial + arang sekam). Penelitian dilaksanakan di kebun anggur Sanata Dharma Paingan, Maguwoharjo, Yogyakarta. Waktu penelitian berlangsung selama 1bulan, dimulai dari bulan Mei – Juni 2015. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap. Dalam penelitian dilakukan 21 kali pengulangan untuk masing-masing media tanam. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan tanaman kangkung yang meliputi: tinggi tanaman (induk + cabang), jumlah daun dan berat basah. Data pertumbuhan tanaman yang diperoleh di uji dengan t-test 2 group yang independen. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman(induk + cabang) berturut-turut pada media TA/kontrol (tanah aluvial) dan media TAS (tanah aluvial + arang sekam) yaitu: 34,9 cm; 63,5 cm. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun yaitu: 20,6; 27,9. Sedangkan untuk rata-rata berat basah yaitu: 20,6 gr; 27,9 gr. Berdasarkan analisis statistik dapat disimpulkan bahwa media tanam TAS berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan tanaman I. reptans Poir meliputi: tinggi tanaman (induk + cabang), jumlah daun, dan berat basah tanaman.
Kata Kunci : Jenis Media, Sekam, Ipomoea reptans Poir, Pertumbuhan
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Swastini, Mega Ni luh. (2015). The Influence of Husk as a Growing Medium on the Growth of Ipomoea reptans Poir. Yogyakarta: Biology Education Study Program, Sanata Dharma University.
This research was intended to find out the influence of husk as a growing medium on the growth of I. reptans Poir. There were two media used in this research, namely TA/control (Tanah Aluvial or Alluvial Soil) growing medium and TAS (Tanah Aluvial dan Arang Sekam or Alluvial Soil and Husk) growing medium. This research was conducted in a vineyard of Sanata Dharma University, Paingan, Maguwoharjo, Yogyakarta. This research lasted for one month. It was started from May until June 2015. This research was experimental research. The researcher used Rancangan Acak Lengkap or Complete Random Design. There were 21 repetitions in conducting the research for each of the planting medium. Parameter measured was the growth of I. reptans Poir including the height of plant (main + branch), the number of leaves, and the wet weight. The findings of the plant growth were tested by using the independent t-test 2 group. The research result showed the averages of the plant height (main + branch) successively on TA/control (Tanah Aluvial or Alluvial Soil) growing medium and TAS (Tanah Aluvial dan Arang Sekam or Alluvial Soil and Husk) growing medium were 34,9 cm; 63,5 cm. The averages of the increase of number of leaves were 20,6; 27,9. Meanwhile, the averages of the wet weight were 20,6 gram and 27,9 gram. Based on the statistical analysis, it could be inferred that TAS growing medium significantly influenced the growth of Ipomeae reptans Poir, especially, on the height of plant (main + branch), the number of leaves and the wet weight of plant.
Key Words: Type of Media, Husk, Ipomoea reptans Poir, Growth
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan kasih-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Media Tanam TA dan TAS Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir)”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi. Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan Terimakasih
kepada: 1. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi sekaligus selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan dalam melaksanakan penelitian dan yang telah sabar membimbing serta memberikan saran dalam penulisan skripsi ini. 2. Dr.Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku dosen yang telah memberikan pengarahan dalam penelitian. 3. Bapak Slamet selaku pengurus kebun yang telah banyak membantu penulis dalam memberikan masukan dan membantu selama penelitian. 4. Segenap Dosen Pendidikan Biologi, Pengurus Laboratorium Pendidikan Biologi dan staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma yang telah membantu penulis secara tidak langsung. 5. Bapak I Wayan Egar dan Ibu Ni Luh Gendri selaku orang tua penulis yang telah memberikan doa dan dukungan penuh demi terselesainya skripsi ini. 6. Segenap keluarga yang memberikan dukungan dan penyemangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan studi. 7. I Made Pandu Wirawan selaku adik penulis yang telah banyak membantu selama penelitian 8. I Wayan Indra Septa Diana selaku kekasih penulis yang telah banyak membantu menyiapakan alat-alat dan bahan yang dibutukan untuk penelitian. 9. I Nyoman Putra Yasa selaku kakak sepupu penulis yang telah membantu mengingatkan untuk menyelesaikan skripsi. 10. Taman-teman penelitian yang melakukan penelitian di Kebun Anggur Pendidikan Biologi (khususnya : Claudia, Ervin, Ricca, Brigita dan Fenti D.) yang membantu penulis jika ada kesulitan dalam penelitian dan penulisan skripsi. 11. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Biologi 2011 (Virion) yang telah membantu penulis jika ada kesulitan dalam penelitian dan penulisan skripsi. 12. Henny, Nining dan Natri selaku teman penulis yang selalu memberikan semangat. xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13. Septria Gloria selaku teman penulis yang juga membantu jika penulis mengalami kesulitan. 14. Sahabat yang selalu memberikan motivasi dan mengingatkan untuk segera menyelesaikan skripsi terlebih untuk Ditya dan Dyah. 15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini dapat menjadi inspirasi dan dapat membantu bagi dunia
pendidikan
serta
dunia
pertanian
menerapkannya.
xii
yang
membacanya
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................
iv
HALAMAN MOTTO ...........................................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .........................
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI..........
vii
ABSTRAK .............................................................................................
viii
ABSTRACT ............................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ...........................................................................
x
DAFTAR ISI ..........................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................
xv
DAFTAR TABEL .................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................
1
A. Latar Belakang ...................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................
3
D. Batasan Masalah .................................................................................
4
E. Manfaat Penelitian ..............................................................................
4
BAB II DASAR TEORI ........................................................................
6
A. Tanaman Kangkung ...........................................................................
6
B. Budidaya Tanaman Kangkung ...........................................................
11
C. Media Tanam ......................................................................................
28
D. Arang Sekam ......................................................................................
32
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Penanaman Kangkung pada Tabulampot ..........................................
33
F. Kajian Empiris ....................................................................................
34
G. Hipotesa..............................................................................................
35
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................
36
A. Jenis Penelitian ...................................................................................
36
B. Variabel Penelitian .............................................................................
36
C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................
38
D. Desain Penelitian ................................................................................
38
E. Alat dan Bahan ...................................................................................
40
F. Prosedur Kerja ....................................................................................
41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................
56
A. Hasil dan Analisis Data Penelitian .....................................................
56
B. Pembahasan ........................................................................................
67
BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN ...........................
73
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...............................................
75
A. Kesimpulan ........................................................................................
75
B. Saran ...................................................................................................
75
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
86
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Tanaman Kangkung Darat Varietas Bangkok .......................
9
Gambar 2. Penanaman Kangkung Darat Sistem Sebar ...........................
14
Gambar 3. Peananaman kangkung Darat Sistem Barisan .......................
15
Gambar 4. Penanaman Kangkung Darat Sistem Triangular ...................
16
Gambar 5. Penanaman Kangkung Darat Sistem Bujur Sangkar .............
16
Gambar 6. Grafik Tinggi Tanaman I. reptans Poir Setiap Minggunya ..
58
Gambar 7. Jumlah Daun Tanaman I. reotans Poir Setiap Minggunya ...
63
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1. Kandungan Gizi Kangkung dalam 100 gr Sayur Kangkung.....
10
Tabel 2. Fungsi Unsur Hara Makro ........................................................
19
Tabel 3. Kandungan Unsur Hara Tanah Aluvial dan pH ........................
30
Tabel 4. Pola Penyusunan Pot .................................................................
39
Tabel 5. Contoh Tabel Data untuk Pengukuran Tinggi Tanaman ..........
47
Tabel 6. Contoh Tabel Data untuk Pengukuran Jumlah Daun (helai) ....
48
Tabel 7. Contoh Tabel Data untuk Pengukuran pH Tanah .....................
49
Tabel 8. Contoh Data Kelembaban Tanah ..............................................
50
Tabel 9. Contoh Tabel Data Berat Basa Tanaman Kangkung ................
52
Tabel 10. Tinggi Tanaman I (cm) I. reptans Poir selama 4 Minggu ......
57
Tabel 11. Analisis t-test 2 Group yang Independen Pertumbuhan Tinggi Tanaman (induk + cabang) I. reptans Poir .............................................
60
Tabel 12. Jumlah Daun I.reptans Poir Selama 4 Minggu .......................
61
Tabel 13. Analisis t-test 2 Group yang Independen untuk Jumlah Daun Tanaman I. reptans Poir ..........................................................................
64
Tabel 14. Berat Basah Tanaman (gr) I. reptans Poir ..............................
65
Tabel 15. Analisis t-test 2 Group yang Independen untuk Berat Basah Tanaman I. reptans Poir ..........................................................................
xvi
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Silabus Pembelajaran ..........................................................
79
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................
85
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) ................................................
103
Lampiran 4. Instrumen dan Pedoman Penilaian .....................................
107
Lampiran 5. Data Tinggi Tinggi Tanaman Ipomoea reptans Poir ..........
110
Lampiran 6. Data Jumlah Daun Ipomoea reptans Poir ...........................
111
Lampiran 7. Hasil Pengukuran pH Tanah ...............................................
112
Lampiran 8. Pengukuran Kelembaban Tanah .........................................
113
Lampiran 9. Pengukuran Berat Basah .....................................................
114
Lampiran 10. Uji Normalitas ..................................................................
115
Lampiran 11. Uji Homogenitas ...............................................................
116
Lampiran 12. Uji t-test 2 Group yang Independen .................................
117
Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian ....................................................
119
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pertanian yang meliputi budaya bercocok tanam merupakan kebudayaan manusia yang paling tua. Sejalan dengan peningkatan peradaban manusia, teknik budidaya tanaman juga berkembang menjadi berbagai sistem. Mulai dari sistem yang sederhana sampai dengan sistem yang canggih. Berbagai teknologi budidaya dikembangkan untuk mencapai produktivitas yang diinginkan (Firdaus, 2014). Istilah teknik budidaya tanaman diturunkan dari pengertian kata-kata teknik, budidaya, tanaman.Teknik memiliki makna pengetahuan atau kepandaian membuat sesuatu. Budidaya bermakna sebagai usaha memberikan hasil. Sedangkan kata tanaman merujuk pada pengertian tumbuh-tumbuhan yang diusahakan manusia, yang biasanya telah melampaui proses domestikasi. Teknik budidaya tanaman merupakan proses menghasilkan bahan pangan serta produkproduk agroindustri dengan memanfaatkan sumber daya tumbuhan (Firdaus, 2014). Tanaman kangkung darat diduga berasal dari kawasan Asia dan Afrika. Tanaman ini dapat dikembangkan hampir diseluruh kawasan nusantara. Lokasi yang
cocok
untuk
tanaman
kangkung
1
darat
adalah
lokasi
yang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
terbuka, banyak mengandung air, subur, dan memiliki penyerapan yang baik (Haryanto,2009) Upaya untuk meningkatkan produksi tanaman kangkung kedepan masih dan terus-menerus bertumpu pada perbaikan kesuburan tanah dan penggunaan media yang efektif dan efisien. Kondisi tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman kangkung. Keadaan tanah yang baik akan memberikan hasil pertumbuhan tanaman kangkung yang baik pula. Penyerapan nutrien atau unsur hara dalam tanah oleh tanaman berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman (Murwono, 2012). Jumlah unsure hara yang
tersedia dalam tanah tergantung pada kondisi tanah setempat. Pada tanah yang subur unsur hara yang terkandung didalamnya melimpah. Pada tanah yang demikian tanaman dapat tumbuh subur tanpa penambahan pupuk. Namun kebanyakan unsur hara didalam tanah terbatas karena pemanfaatan tanah yang terus-menerus sehingga unsur hara kurang memadai bagi pertumbuhan tanaman secara optimal. Pemanfaatan tanah yang terus menerus tanpa memperhatikan sama sekali kandungan bahan organik tanah akan menyebabkan terjadinya kerusakan struktur tanah atau tanah menjadi keras. Adanya arang sekam yang banyak apabila dimanfaatkan sebagai pembenah tanah akan menurunkan pengaruh negatif yang terjadi didalam tanah. Arang sekam mempunyai porositas yang baik, mudah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
mengikat air, tidak mudah lapuk, ringan, dan merupakan sumber kalium. Arang sekam baik untuk media tumbuh tanaman sayuran maupun buah-buahan. Arang sekam memiliki karakteristik yang istimewa, oleh karena itu dapat dimanfaatkan sebagai media tanam (Sutanto,2002). Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin melalukan penelitian untuk melihat pertumbuhan tanaman kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) pada dua jenis media yang berbeda yaitu : media tanam dengan tanah aluvial (TA) dan media tanam tanah aluvial + arang sekam (TAS). B. Rumusan Masalah 1. Adakah pengaruh jenis media tanam terhadap pertumbuhan tanaman kangkung? 2. Apakah Media tanam TAS (tanah aluvial + arang sekam) cocok untuk pertumbuhan tanaman kangkung? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pengaruh media terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat varietas Bangkok 2. Mengetahui media tanam TAS (tanah aluvial+arang sekam)cocok untuk pertumbuhan tanaman kangkung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
D. Batasan Masalah Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas maka permasalahan dibatasi sebagai berikut : 1. Subyek penelitian Subyek penelitian adalah jenis kangkung darat varietas Bangkok. 2. Obyek penelitian Obyek penelitian ini adalah perbedaan media tanam yaitu media tanaman tanah aluvial+ arang dan media tanah aluvial. 3. Teknik penanaman Teknik penanaman tanaman kangkung adalah tabulampot (penanaman menggunakan polybag). 4. Parameter Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman kangkung dilihat dari tinggi (tanaman + cabang), jumlah daun, serta berat basah tanaman yang diukur setelah panen. E. Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah mengetahui jenis media yang cocok untuk tanaman kangkung , memperluas dan mengembangkan ilmu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
pengetahuan , khususnya di bidang pertanian dan pembudidayaan , melatih kemampuan peneliti untuk memecahkan masalah dan menuangkan kedalam karya tulis ilmiah, melatih dan mengembangkan potensi keterampilan proses ilmiah, serta dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat untuk dikembangkan lebih lanjut. 2. Bagi Masyarakat Manfaat
penelitian
ini
bagi
masyarakat
adalah
memberikan
pengetahuan barubagi masyarakat terkait budidaya tanaman kangkung, serta memberi informasi kepada masyarakat mengenai jenis media yang paling cocok untuk pertumbuhan tanaman kangkung darat. 3. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan Manfaat penelitian ini bagi perkembangan ilmu pengetahuan adalah memberikan kontribusi pengetahuan ilmiah khususnya dibidang pertanian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II DASAR TEORI A. Tanaman Kangkung Tanaman kangkung merupakan tanaman yang dapat hidup lebih dari setahun. Tanaman yang diduga berasal dari kawasan Asia dan Afrika ini meliputi dua jenis yang biasa di budidayakan petani, yakni kangkung darat dan kangkung air (Haryoto, 2009). Daerah penyebaran tanaman kangkung pada umumnya terpusat (terkosentrasi di beberapa tempat atau negara, antara lain di Malaysia dan sebagaian kecil di Australia. Dalam perkembangan selanjutnya tanaman ini meluas cukup pesat di Asia Tenggara (Rukmana, 1994). Beberapa negara yang merintis pembudidayaan tanaman kangkung secara intensif dan komersial adalah Taiwan, Thailand, Filipina, dan juga mulai mendapat perhatian di Indonesia. Di Taiwan pada tahun 1964 terdapat luas areal pertanaman kangkung sekitar 2.342 hektar dengan produksi 20.815 metrik ton. Daya hasil kangkung di Taiwan ini mencapai antara 40-90 ton per hektar. Pada tahun 1985 terdapat luas areal pertanaman kangkung nasional 41.953 hektar, namun tahun-tahun berikutnya cenderung menurun, yaitu hanya 32,448 ha (1988), baru mencapai 2,389 ton/ha (1985), 4,616 ton/ha (1988), dan 7,660 ton/ha (1990).
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
Rendahnya hasil rata-rata kangkung di Indonesia antara lain disebabkan oleh pola pengembangan usaha tani yang masih bersifat sampingan (sambilan). Kangkung darat banyak ditanam di lahan-lahan pekarangan, di atas tumpukantumpukan sampah, dan sebagian kecil ditanam secara intensif di lahan-lahan kering. . Dewasa ini kebutuhan sayuran daun seperti kangkung cenderung terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan naiknya pendapatan masyarakat rata-rata per kapita. Hal ini memberikan isyarat (indikasi) bahwa selain peningkatan produksi sayuran kangkung masih menjadi tantangan dalam mengimbangi kebutuhan, juga kualitas hasil yang baik juga menjadi tuntutan pasar (konsumen). Produksi sayuran kangkung telah menjadi mata dagang sehari-hari diberbagai tempat (pasar) dengan tingkat harga yang dapat dijangkau oleh berbagai kalangan masyarakat. Meskipun harga sayuran kangkung relatif murah, namun bila dibudidayakan secara intesif dan berorientasi kearah agribisnis akan memberikan keuntungan yang cukup besar bagi para petani. Kelebihan dari kangkung adalah karena tanaman ini memiliki daya penyesuaian (adaptasi) yang luas terhadap keadaan lingkungan tumbuh, mudah dalam pemeliharaannya, dan relatif murah dalam penyediaan biaya usaha taninya. Disamping itu, pemungutan hasil (panen) kangkung dapat dilakukan secara rutin (periodik) setiap 10 – 15 hari sekali, sehingga dengan pemasukan uang dari hasil panen yang kontinu ini dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
memperkuat
(meningkatkan)
posisi
petani
dalam
memenuhi
8
kewajiban
finansialnya sehari-hari. Peluang pemasaran kangkung makin luas karena tidak hanya dapat dijual di pasar-pasar lokal di daerah, tetapi juga telah banyak dipesan oleh pasar-pasar elit di kota-kota besar seperti swalayan. Dewasa ini produksi kangkung yang kualitasnya prima sesuai dengan permintaan pasar (konsumen) dapat menembus pasar-pasar elit tersebut. Misalnya saja kangkung Ampenan asal Lombok (NTB) yang terkenal cita rasanya empuk telah menembus pasar-pasar
di Surabaya
hingga Jakarta. Usaha meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi kangkung tidak hanya memberikan nilai tambah untuk peningkatan pendapatan ekonomi rumah tangga para petani, tetapi juga sangat mendukung perluasan kesempatan kerja dan wirausaha, pengembangan agribisnis, dan penyediaan pangan bergizi bagi penduduk (Haryoto, 2009).
1. Klasifikasi Kangkung Darat Kedudukan tanaman kangkung dalam tanaman (sistematika) tumbuhan diklasifikasikan ke dalam : Kingdom
: Plantae
Subkingdom
: Tracheobionta
Super Devisi
: Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sub Kelas
: Asteridae
Ordo
: Solanales
Famili
: Convulvulace
Genus
: Ipomoea
Spesies
: Ipomoea reptans Poir (kangkung darat).
9
Gambar 1. Tanaman Kangkung DaratVarietas Bangkok
2. Morfologi Tanaman Kangkung Darat Varietas Bangkok Ipomoea reptans Poir merupakan tanaman yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman kangkung darat termasuk tanaman dikotil dan berakar tunggang. Akarnya menyebar kesegala arah dan dapat menembus tanah sampai kedalaman 50 cm lebih. Batang tanaman berbentuk bulat panjang, berbuku-buku, banyak mengandung air (herbaceous), berwarna putih kehijauan dan berongga-rongga (Rukmana, 1994).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Daun melekat pada buku-buku batang dan pada ketiak daun terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Daun kangkung merupakan daun tunggal dengan dan ujung daunnya rucing. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua, dan bagian bawah berwarna hijau muda. Selama fase pertumbuhannya, tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah dan bebiji. Bunga kangkung darat berwarna putih bersih. Buah muda berwarna hijau keputih-putihan dan berubah menjadi cokelat tua setelah tua dan kering. Buah kangkung berbentuk bulat telur yang di dalamnya terdapat 3 biji yang berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generatif (Haryoto, 2009). a. Kandungan Gizi dan Manfaat Kangkung Berikut adalah kandungan gizi kangkung dalam 100 gram sayuran segar : Tabel 1. Kandungan Gizi Kangkung dalam 100 gr Sayur Kangkung Kandungan Gizi
Jumlah
Energi (kal)
729
Protein (g) Lemak (g) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Zat besi ( mg) Vitamin A (SI) Vitamin BI (mg) Vitamin C (mg)
3,0 0,3 73 50 2,5 6.300 0,07 32
Kandungan Gizi
Jumlah
Air (g) Karbohidrat (g)
89,7 5,4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
Kegunaan utama kangkung adalah sebagai sumber makanan nabati yang bergizi tinggi. Batang beserta daun mudanya dapat diolah menjadi berbagai masakan. Kangkung juga berkhasiat sebagai obat penenang dan mengatasi susah buang air besar (sembelit).
B. Budidaya Tanaman Kangkung 1. Syarat Tumbuh Sumber daya dan ekosistem di wilayah Indonesia sangat bervariasi, terutama kondisi jumlah curah hujan dan temperatur udara. Jumlah curah hujan berkisar antara 500 – 5.000 mm per tahun, sedangkan temperatur udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat. Setiap naik 100 meter tinggi tempat, maka temperatur udara turun 1oC. Di permukaan laut temperatur rata-rata sekitar 28oC, dan dataran tinggi (pegunungan) ± 2.000 meter dari permukaan laut (dpl) sekitar 18oC. Kangkung mempunyai daya adaptasi yang cukup luas terhadap kondisi iklim dan tanah di daerah tropis, sehingga dapat ditanam (dikembangkan) di berbagai daerah atau wilayah di Indonesia. Prasyarat tumbuh yang harus diperhatikan dalam perencanaan budidaya kangkung adalah sebagai berikut (Rukmana, 1994):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
a. Syarat Iklim Kangkung dapat tumbuh dan bereproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan) ± 2.000 m dpl, dan diutamakan lokasi lahannya terbuka atau mendapat sinar matahari yang cukup. Di tempat yang terlindungi (ternaungi), tanaman kangkung akan tumbuh memanjang (tinggi) namun kurus-kurus. b. Syarat Tanah Prasayarat tanah yang ideal untuk tanaman kangkung sangat tergantung pada jenis atau varietasnya. Kangkung darat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak mengandung bahan organik, dan tidak mudah menggenang (becek). Pada tanah yang becek, akar dan batang tanaman kangkung darat akan mudah membusuk atau mati.
1. Penyiapan Bahan Tanam a. Kangkung darat dikembangbiakan secara generatif menggunakan bahan tanaman yang berasal dari biji (benih). b. Kebutuhan benih kangkung darat untuk penanaman seluas satu hektar (10.000m2) adalah ± 2,5 kg. c. Benih yang dipilih memenuhi persyaratan : kulitnya bernas, tidak keriput, sehat, murni (tidak tercampur dengan varietas lain), daya kecambahnya tinggi (diatas 80%), dan berasal dari varietas unggul.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
2. Penyiapan Lahan Sebelum penanaman kangkung dimulai, sebaiknya lahan dipersiapkan terlebih dahulu. Pilih tempat yang mendapat sinar matahari yang cukup. Bila tidak tersedia lahan penanaman dengan sinar matahari langsung, pilih tempat yang paling tidak mendapat pantulan atau biasan sinar matahari. Tahapan penyiapan lahan untuk kangkung adalah: a. Pembukaan Lahan -
Bersihkan lumpur liar (gulma) dan kerikil dari sekitar kebun.
b. Pengolahan Tanah -
Olah tanah dengan cangkul sedalam 20 - 30 cm sambil dibalikkan kemudian dikeringkan selama 1 – 2 minggu.
-
Olah tanah untuk kedua kalinya sambil membuat bedengan-bedengan selebar 60-100 cm, dan jarak antar bedengan 30-40 cm.
-
Sebarkan pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 20 – 30 ton per hektar atau pupuk organik super TW plus 4 – 5 ton/hektar sambil dicampur merata dengan tanah.
-
Ratakan permukaan bedengan, hingga akhirnya lahan siap ditanami.
3. Penanaman Waktu tanam yang baik adalah awal musim hujan, karena kebutuhan air untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman kangkung tercukupi. Pada daerah atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
lahan yang cukup airnya dapat melakukan sepanjang musim atau tahun (Rukmana, 1994). Penanaman benih kangkung darat dapat dilakukan dengan empat cara yaitu: a. Sistem sebar, yakni benih disebar (ditabur) secara merata diatas permukaan bedengan, kemudian ditimbun (ditutupi) dengan tanah tipis. -
Keuntungan cara ini adalah : luas areal penanaman relatif sempit, jumlah populasi tanaman lebih banyak dalam persatuan luas, waktu menaman (menabur) lebih cepat dibangdingkan dengan cara lain.
-
Kelemahannya adalah : penggunaan (kebutuhan) benih relatifbanyak, pemeliharaan tanaman agak sulit terutama dalam hal penyiangan gulma, dan memerlukan keterampilan dalam menyebar benih sehingga benih yang disebar dapat merata. X XX X X XXX X X XX XX XXX X X
X
X X XX X X
XX XXXX X X X XX X
XX X XXXX
X
X X X XXX
Gambar 2. Penanaman Kangkung Darat Sistem Sebar
b. Sistem barisan, yakni benih disebar dalam larikan-larikan (alur-alur) pada jarak tanam 20 cm antar barisan. Caranya adalah : mula-mula dibuatkan aluralur kecil dan dangkal dengan alat bantu solet bambu arah memanjang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
bedengan. Jarak antar alur ± 20 cm, kemudian benih kangkung darat disebar secara merata menurut alur (barisan), setelah itu ditutupi dengan tanah tipis. -
Keuntungan cara menanamini adalah : penggunaan benih relatif sedikit, tidak memerlukan keterampilan khusus, dan penyiangan gulma relatif mudah.
-
Kelemahannya adalah : lebih banyak memerlukan waktu, lahan (bedengan) relatif luas, dan benih seringkali tertimbun tanah terlalu dalam.
XXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXX Gambar 3. Peananaman kangkung Darat Sistem Barisan c. Sistem huntukala (triangular), yakni mengatur jarak taman 20 X 20 cm berbentuk segi tiga. Caranya adalah : mula-mula dibuatkan lubang tanam 20 cm dalam barisan dan 40 cm jarak antar barisan, kemudian di tengah-tengah empat lubang tanam dibuatkan lubang tanam baru dengan jarak 20 cm. Tiap lubang tanamn diisi 2 – 3 butir benih kangkung darat, kemudian ditutupi dengan tanah tipis sedalam ± 5 cm. -
Keuntungan cara ini adalah : dapat memperkecil persaingan antar tanaman sehingga pertumbuhannya optimal, memudahkan pemeliharaan tanaman dan pemungutan hasil (panen).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
16
Kelemahannya adalah : memerlukan lahan cukup luas, benih seringkali tertimbun tanah cukup dalam, dan memerlukan waktu yang cukup lama. X
X X
X
X X
X X
X X
X X
X X
Gambar 4. Penanaman Kangkung Darat Sistem Triangular
d. Sistem bujur sangkar, yakni dengan mengatur jarak tanam 20 X 20 cm. Cara penanamannya adalah mula-mula dibuatkan lubang tanam dengan alat bantu tugal pada jarak tanam yang diinginkan, kemudian tiap lubang tanam di isi 2 – 3 benih kangkung darat, lalu segera ditutupi dengan tanah tipis. Keuntungan dan kelemahan cara ini hampir sama dengan sistem huntukula ( triangular)
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Gambar 5. Penanaman Kangkung Darat Sistem Bujur Sangkar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
4. Pemeliharaan Tanaman Kangkung b. Penyulaman Benih kangkung darat setelah 2- 3 hari setelah tanam biasanya sudah mulai tumbuh (bertunas). Tanaman yang kurang baik pertumbuhannya atau mati segera diganti dengan bahan tanaman (bibit) yang baru. c. Penyiangan -
Rumput-rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman kangkung menjadi pesaing terhadap kebutuhan air, sinar matahari, dan unsur hara. Disamping itu, gulma seringkali menjadi sarang hama yang dapat mengancam tanaman kangkung harus disiangi.
-
Penyiangan rumput-rumput liar ini dapat dilakukan dengan cara mencabutnya atau menggunakan alat bantu parang, sabit dan lain-lain.
-
Waktu penyiangan rumput-rumput liar sangat tergantung keadaan populasi dan pertumbuhan gulma tersebut. Namun agar lebih menghemat waktu, tenaga dan biaya, penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemupukan susulan.
d. Pemupukan Dalam pengertian luas yang dimaksud pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Sedangkan dalam pengertian khusus pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman. Bahan pupuk selain mengandung hara tanaman juga mengandung zat pembawa dan senyawa-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
senyawa lain berupa kotoran atau campuran lain yang relatif sedikit. (Agus, 2012). Tujuan pemupukan adalah menyediakan unsur hara yang cukup sesuai kebutuhan tanaman. Ada dua jenis pupuk yang kita kenal, yakni pupuk alami (organik) dan pupuk buatan. Pupuk organik bersifat alamiah dan tidak mengandung unsur kimia. Pupuk ini umumnya mengandung nutrisi lengkap, baik unsur hara makro maupun mikro. Baik unsur hara makro maupun mikro sangat dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Unsur hara makro nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak banyak, seperti N, P, K, S, Mg, dan Ca. Sementara unsur hara mikro merupakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah kecil sekali seperti Fe, Mn, Zn, Cu, Mo, dan B. Dalam penggunaan pupuk organik cair penggunaannya tergantung pada tingkat kesuburan tanah. Semakin tidak subur kondisi tanahnya, semakin tinggi dosis campuran pupuknya. Hal ini dapat dilihat dari hasil pemupukan. Jika aplikasi pupuk organik dengan dosis 2 ml per liter air sudah menghasilkan pertumbuhan tanaman yang optimal, berarti dosis itu sudah tepat. Jika tanaman kangkung jadi tumbuh biasa tidak subur atau kerdil, berarti dosisnya terlalu encer. Sehingga dosis perlu ditingkatkan/dipekatkan. Pemupukan bisa dilakukan 1 minggu sekali atau disesuaikan dengan kondisi tanaman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Tabel 2. Fungsi Unsur Hara Makro Nama Nitrogen (N) Fosfor (P) Kalium (K) Kalsium (Ca) Magnesium (Mg) Belerang (S)
Fungsi daun dan
Memacu pertumbuhan batang, membantu pembebntukan akar Membantu pembentukan bunga dan buah, mendorong pertumbuhan akar muda Membantu pembentukan bunga dan buah, menguatkan tanaman Membantu pertumbuhan ujung-ujung akar dan bulu akar Ikut dalam pembentukan zat hijau daun dan menyebabkan unsure fosfor keseluruh tanaman. Bersama unsur fosfor dapat
e. Penyiraman Tanaman kangkung darat juga memerlukan air yang cukup banyak.Oleh karena itu tanaman kangkung darat perlu disiram. Penyiraman dilakukan satu hari sekali. Tetapi bisa disesuaikan juga dengan kondisi tanaman. Penyiraman dapat dilakukan pada pagi hari sebelum pukul 09.00 atau sore sesudah pukul 15.00. Penyiraman bisa dilakukan menggunakan gembor atau selang plastik jika menggunakan fasilitas pompa listrik. Penyemprotan diusahakan sampai media basah merata (Rukmana, 1994). f. Perempelan Perempelan dilakukan terhadap daun yang telah menguning atau kering, serta daun yang terserang hama penyakit yang parah. Perempelan berfungsi untuk menjaga sanitasi lingkungan, sekaligus agar tanaman enak dipandang dan tampak asri. Perempelan dapat dilakukan langsung dengan tangan atau dengan gunting tajam.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
g. Pengaturan Agar tanaman kangkung tumbuh subur, atur tanaman tidak tumbuh saling bertindihan. Dengan demikian, akar pada tiap ruas tanaman dapat menembus tanah. Dengan cara demikian tanaman dapat mengisap sari makanan dari dalam tanah secara optimal dan bisa tumbuh menjadi kangkung yang subur.
5. Panen Kangkung
Budidaya kangkung darat dari awal sebar hingga panen memakan waktu 3045 hari. Pemanenan bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dipotong dan dicabut. Cara panen kangkung yang umum dilakukan para petani kita adalah dengan cara mencabut langsung seakar-akarnya. Dengan tujuan untuk menjaga kesegaran hasil panen. Panen dengan cara dipotong batang bawahnya memang mempercepat kangkung menjadi layu. Tetapi jika panen sendiri dari pot, tidak ada masalah dengan memotong langsung pada batangnya. Tujuan lain kenapa tidak dicabut seakar-akarnya, karena tanaman itu nanti akan tumbuh kembali. Sehingga nanti bisa dipanen lagi tanpa harus menanam dari awal. Sekali tanam bisa melakukan panen sampai 3 kali.
6. Hama dan Penyakit Serangan hama dan penyakit dapat terjadi setiap saat akibat serangannya tanaman akan kurang produktif, bahkan dapat mati sebelum reproduksi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
a. Hama Tanaman Kangkung 1) Kutu daun (Myzus persicae Sulz.) Kutu daun berukuran sangat kecil. Kutu ini ada 2 jenis : bersayap dan tanpa sayap. Kutu daun yang tidak bersayap mempunyai warna yang bervariasi , atara lain : kuning, merah dan hijau. Sementara, kutu yang bersayap hanya berwarna hitam. Kutu ini cepat berkembang biak karena telurnya dapat menetas tanpa perkawinan atau secara parthenogenesis. Hama tanaman yang juga disebut aphid hijau ini menyerang tanaman dengan mengisap cairan pada daun, pucuk tanaman, tangkai bunga, dan bagian tanaman lainnya. Kutu daun suka berlindung dipermukaan bawah daun sambil mengisap cairannya (Rukmana, 1994). Binatang ini juga mengelurakan cairan manis. Oleh karena kehadiran kutu ini biasanya diikuti oleh munculnya semut yang mengitarinya.Jadi lebih mudah terdeteksi. Namun cairan manis itu sering diikuti dengan munculnya cendawan hitam. Akibatnya proses fotosintesis dapat terhalang. Repotnya, selain menyerang tanaman secara langsung, kutu daun ini juga berperan sebagai penular virus penyebab penyakit. Serangan tanaman ini akan menyebabkan daun tanaman akan menjadi keriput dan kecil. Bila menyerang tangkai bunga, bunga akan mengering dan rontok. Kutu daun menyerang tanaman tanpa mengenal waktu, namun ledakan kutu daun terjadi pada musim kemarau. Daun yang terserang akan mengerut, keriting dan rontok dan selanjutnya pertumbuhan tanaman akan terhambat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Cara mengatasi serangan hama ini, pangkas bagian tanaman yang terserang berat. Bisa juga dilakukan pengendalian secara kimiawi dengan cara penyemprotan insektisida. 2) Kumbang daun (Epilachna spp.) -
Ciri-ciri hama : Berupa kumbang daun yang ukurannya kecil, mempunyai sayapberwarna kuning tua polos atau merah berbintik-bintik hitam, aktif terbang pada senja dan malam hari, serta bersifat pemangsa segala jenis tanam (polifag) daur (siklus) hidupnya berlangsung selama 55 –71 hari.
-
Gejala serangan : Daun rusak atau berlubang-lubang bekas gigitan kumbang daun pada tingkat serangga berat dapat menyebabkan kerusakan parah, karena jaringan daun habis di mangsa sehingga tinggal urat-urat daun saja.
-
Pengendalian : Dapat dilakukan secara mekanis, yaitu mengumpulkan dan membunuh langsung kumbang daun. Sedangkan secara kimiawi dapat dilakukan dapat disemprotksn insektisida efektif selektif, misalnya 2,5 E.C pada kosentrasi 0,5-1,0 ml/l.
3) Ulat daun seperti ulat jengkal (Chrysodeixis chalcites Eps.) dan ulat grayak (Spodoptera litura F.). Kedua hama ini menyerang tanaman kangkung dengan cara memangsa (memakan) daun sehingga daun-daun menjadi rusak dan berlubang-lubang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Asalkan belum terlambat, hama ini dapat dikendalikan dengan cara disemprot insektisida efektif dan selektif seperti Decis 2,5 EC pada kosentrasi 0,5-1,0 ml/l atau Hostathion 40 EC 0,1-0,2%. b. Penyakit Tanaman Kangkung Penyakit yang sering menyerang tanaman kangkung antara lain adalah: a) Karat daun dan karat putih -
Penyebabnya : Adalah cendawan Albugo ipomoeae-panduratae (Schw.) Swing. Penyakit ini umunya menyerang tanaman kangkung di Singapura, Thailand dan Indonesia.
-
Gejala serangannya : Mula-mula terdapat bercak-bercak kuning pada daun-daun tua kemudian berubah warna menjadi kecoklat-coklatan. Pada permukaan daun sebelah bawah terdapat bintik-bintik atau bercak-bercak berwarna putih, sehingga dinamakan penyakit karat putih. Bila menyerang batang, maka gejala akibat infeksi serangannya menimbulkan pembengkakkan.
-
Pengendalian : Penyakit
ini
dapat
dikendalikan
dengan
pemotongan
(pemangkasan) daun-daun tua yang sakit, dan disemprotkan fungisida yang efektif, misalnya Dithane M-45 0,2%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
b) Bercak daun - Penyebabnya adalah cendawan Fusarium sp. dan Cercospora bataticola Cif. Et Bruner. - Gejala serangan: Menimbulkan bercak-bercak daun secar tidak beraturan dan warna cokelat atau kehitam-hitaman. Sedangkan serangan Coscopora
sp.
menyebabkan daun menjadi bercak-bercak belang. - Pengendalian Kedua penyakit ini dapat dikendalikan dengan pencabutan tanaman yang sakit, dapat disemprotkan fungsida yang efektif seperti Dithane M45 0,2%. c) Busuk batang dan daun. -
Penyebabnya
: Adalah cendawan Rhizoctonia solani Kuhn.
-
Gejala seranganya : Menyebabkan busuk batang dan busuk daun kebasah basahan.
-
Pengendaliannya : Penyakit ini dikendalikan dengan melakukan pergiliran (rotasi) tanaman, mencabut tanaman yang sakit dan disemprotkan fungisida yang efektif seperti Dithane M-45 0,2%.
d) Virus 24emper Penyakit ini menimbulkan gejala belang-belang pad daun, kemudian tulangtulang daun memucat warnanya, dan bentuk daun kadang-kadang abnormal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
(malformasi). Pengendalian penyakit ini dilakukan dengan cara pergiliran (rotasi) tanam atau peremajaan tanaman.
7. Pupuk Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Dalam pengertian khusus pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman. Berbicara tentang tanaman tidakakan lepas dari masalah pupuk. Dalam pertanian modern, penggunan materi yang berupa pupuk adalah mutlak untuk memacu tingkat produksi tanaman yang diharapkan (Adriani, 2011). a. Pupuk Kompos Kompos yang dihasilkan dari pengomposan sampah dapat digunakan untuk menguatkan struktur lahan kritis dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan air tanah, menggemburkan kembali tanah pertanian karena peningkatan aktivitas mikroba dan sebagai media tanam. Kompos yang bermutu baik memiliki ciri berwarna coklat tua hingga hitam mirip dengan warna tanah, tidak larut dalam air, tidak berbau, suhu kurang lebih sama dengan suhu lingkungan (Alex, 2012). Kompos yang memenuhi syarat C/N rasio < 20, kadar air dan nutrisi tertentu, dikategorikan kedalam pupuk organik karena terbuat dari bahan alami yakni bersal dari bahan makhluk hidup (Suwahyono, 2011).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Kompos secara alami terbentuk dari sampah organik yang terurai oleh berbagai jenis mikrobia, binatang yang hidup ditanah, enzim dan jamur. Proses terurai ini memerlukan kondisi yang tertentu, yaitu: suhu, udara dan kelembaban. Waktu pembentukan kompos rata-rata dalam 4 – 6 minggu. Suhu optimal untuk pengomposan dan harus dipertahankan adalah 45– 650C. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan tanah dan akan meningkatkan kandungan tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Selain itu, aktivitas mikroba tanah juga dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit serta tanaman memiliki kualitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan tanaman yang dipupuk dengan bahan kimia. Berikut adalah fungsi kompos bagi tanah/tanaman: -
Meningkatkan kesuburan tanah
-
Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
-
Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
-
Meningkatkan aktivitas mikroba
-
Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai, gizi, dan jumlah panen)
-
Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
-
Menekan pertumbuhan/serangan penyakit
-
Meningkatkan retensi/ketersediaan hara dalam tanah (Alex, 2010).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
b. Pupuk Organik Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan/ternak. Susunan hara pupuk kandang tergantung macam dan jenis hewan ternak.Nilai hara pupuk kandang dipengaruhi oleh makanan hewan yang bersangkutan. Fungsi hewan tersebut sebagai pembantu pekerjaan atau dibutuhkan dagingnya saja, jenis hewan dan jenis bahan yang digunakan sebagai alas kandang (Agus, 2012). Pupuk kandang tidak hanya ditentukan berdasarkan pasokan bahan organik tetapi besarnya pasokan nitrogen. Nitrogen yang dilepaskan oleh aktivitas mikroorganisme kemudian dimanfaatkan oleh tanaman. Pupuk kandang mempunyai pengaruh yang baik terhadap sifat fisik dan kimia tanah. Penggunaan pupuk kandang untuk mempertahankan kesuburan tanah merupakan bentuk praktek pertanian organik (Sutanto, 2002). c. Pupuk Cair Pupuk cair adalah larutan hasil dari pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk cair organik adalah dapat secara cepat mengatasi defisiensi hara. Pupuk cair organik umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering mungkin (Alex, 2010). Pupuk cair merupakan zat penyubur tanaman yang berasal dari bahan-bahan organik dan berwujud cair. Pupuk cair memiliki manfaat yaitu (Alex, 2010) : -
Untuk menyuburkan tanah
-
Untuk menjaga stabilitas unsur hara dalam tanah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
28
Untuk mengurangi dampak sampah organik di lingkungan Bahan baku pupuk cair yang sangat bagus yaitu bahan organik yang
mempunyai kandungan air tinggi seperti sisa buah-buahan dan sisa sayur-sayuran. Semakin besar kandungan selulosa dari bahan organik maka proses pengurian oleh bakteri akan semakin lama. Selain mudah terdekomposisi, bahan ini kaya nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman (Alex, 2010).
C. Media Tanam 1. Fungsi Tanah Sebagai Media Tumbuh Tanah sebagai media tumbuh yang ideal secar material tersusun oleh 4 komponen, yaitu bahan padatan yang terdiri dari bahan mineral dan bahan 28empera, air tanah dan udar tanah. Berdasarkan volumenya, maka tanah secara rerata terdiri dari (1) 50% padatan, 45% berupa bahan mineral (bahan hasil pelapukan batuan induk, termasuk primer, mineral sekunder dan bahan amorf) dan 5% bahan organik (flora dan fauna tanah perakaran tanaman serta hasil dekomposisi/pengurai sisa vegetasi atau hewan hasil kegiatan mikroorganisme). (2) 50% ruang pori berisi 20%-30% air dan 20% - 30% udara (Sutanto, 2005).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Menurut Hanafiah (2004) fungsi masing-masing komponen tanah yaitu : a. Udara tanah berfungsi sebagai gudang dan sumber gas seperti O2 yang dibutuhkan oleh sel-sel perakaran untuk melaksanakan respirasi, CO2bagi mikroba fotosintetik dan N2 bagi mikroba peningkat N. b. Air tanah berfungsi sebagai komponen utama tubuh tanaman dan biota tanah, sebagian besar penyerapan hara seperti N, K dan Ca oleh tanaman dimediasi oleh air melalui mekanisme aliran massa air, baik kepermukaan akar maupun transportasi ke daun. c. Mineral tanah terutama berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara bagi tanaman dan biota tanah. b. Tanah Aluvial (Tanah Paingan) Jenis tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah aluvial.Tanah Paingan (aluvial) berasal dari endapan baru, berlapis-lapis, bahan organiknya jumlahnya berubah-ubah tidak teratur dengan kedalamannya. Lapisan disini bukan horizon, karena bukan terbentuk secara pedogenesis ( perkembangan tanah secara alami, pelapukan mulai dari atas, proses eluvasi dan iluvasi). Tetapi bahan atau mineral yang diendapkan berbeda dari waktu ke waktu dan lama pengendapan juga berbeda sehingga terbentuk lapisan yang berbeda (supriyono, 2009). Tanah ini tergolong masih muda, belum berkembang, berasal dari lauvium, bentuk beraneka ragam, tidak berstruktur basah pekat, pH bervariasi, tingkat kesuburan sedang sampai tinggi, biasanya banyak terdpat di tepi sungai, cekungan dan pantai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Ciri pembentukan aluvial adalah bahan yang kasar (besar) akan diendapkan tidak jauh dari sumbernya, Sedangkan semakin halus bahan yang akan diendapkan lebih jauh dan tiap lapisan cenderung seragam. Sifat tanah aluvial dipengaruhi langsung oleh sumber bahan asal, sehingga kesuburannya ditentukan oleh bahan asal. Tabel 3. Kandungan Unsur Hara Tanah Aluvial dan pH No 1 2 3
Nama Tempat Dataran demak Endapan Serang Endapan Tuntung
P2O5
Diekstrak 25% HCL K2O CaO
MgO
2% as. Sitrat P2P5 K2O
0,006
0,055
Ib5
0,40
0,025
0,015
0,055
0,060
Ib5
0,60
0,081
0,014
0,085
0,072
Ib5
0,75
0,028
0,021
pH H2O 7,7 8,1 8,18,4 7,98,2
Kebanyakan tanah aluvial sepanjang aliran besar merupakan campuran dan mengandung cukup banyak unsur hara tanaman, sehingga umumnya dianggap tanah subur sejak dahulu. Permasalahannya adalah pengawasan tata air termasuk perlindungan terhadap banjir, drainase dan irigasi. Tekstur tanahnya sangat variabel, baik vertikal maupun horizontal, jika banyak mengandung lempung tanahnya sukar diolah dan menghambat drainase. Di daerah kering seperti di Timor, dataran rendah mempunyai tanah yang beragam dan dapat menggangu pertumbuhan. Garam ini dapat dihilangkan dengan drainase memakai air yang tidak bergaram seperti air irigasi atau penyiraman dengan air tawar. Jika masih banyak mengabsorbsi Na atau garam lainnya. Pengolahan tanah harus hati-hati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
dan sambil diberi gips atau sulfur, dan untuk memberbaiki struktur tanah menjadi granuler perlu dibenam bahan organik (Rosmarkam, 2001). Tanah aluvial kurang dipengaruhi oleh iklim dan vegetasi, tetapi yang paling terlihat pengaruhnya pada ciri dan sifat tanahnya adalah bahan induk topografi sebagai akibat waktu terbentuknya tanah yang masih muda. Menurut bahan induknya terdapat tanah aluvial pasir, debu, lempung dan kapur. Memperhatikan cara terbentuknya maka fisiografi untuk terbentuknya tanah ini terbatas pada : a) Lembah sungai b) Dataran pantai, dan c) Bekas danau (Supriyo, 2009). Jenis tanah aluvial dapat dibedakan lagi atas dasar warnanya sebagai tanah aluvial coklat,tanah aluvial kelabu dan lain-lain. Tanah aluvial dapat dibagi menjadi 6 macam mineral yaitu : a) Tanah aluvial yang memperlihatkan ciri-ciri hidromorfik mulai didalam penampang pada kedalaman antara 50 – 100 cm dari permukaan kebawah : Aluvial Gleiik (Ag). b) Tanah aluvial mempunyai sulfidik pada kedalaman kurang dari 125 cm dari permukaan : Aluvial Tionik (At). c) Tanah aluvial lain yang mempunyai bahan organik karbon 12 kg atau lebih (kecuali seresah lapisan atas) pada luas 1 m2sampai lapisan keras/sedalam kurang dari 1 m permukaan tanah : Aluvial Humik (Ah).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
d) Tanah aluvial lain yang berkapur (“calcareous”), sekurang-kurangnya 20 – 25 cm dari permukaan : Aluvial Kalkarik (Ak). e) Tanah aluvial lain yang mempunyai kejenuhan basa (NH4Oac) kurang dari 50% sekurang-kuranggnya pada beberapa bagian lapisan tanah antara 20 – 50 cm dari permukaan : Aluvial Distrik (Ad). f) Tanah aluvial lain kejenuhan basa > 50% : Aluvial Eutrik (Ae) (Rosmarkam dan Wongsoatmodjo, 2001).
D. Arang Sekam Arang sekam merupakan hasil pembakaran tidak sempurna dari sekam padi (kulit gabah) dengan warna hitam. Warna hitam pada arang sekam akibat proses pembakaran tersebut menyebabkan daya serap terhadap panas tinggi sehingga menaikkan suhu dan mempercepat perkecambahan. Arang sekam sangat baik untuk membantu menyuburkan tanah. Arang sekam bisa berfungsi sebagai penyimpan sementara unsur hara dalam tanah sehingga tidak mudah tercuci oleh air dan sangat mudah dilepaskan ketika dibutuhkan atau diambil oleh akar tanaman. Bisa dikatakan arang sekam akan berfungsi seperti zeolit. Zeolit adalah salah satu bahan mineral yang memiliki karakteristik khusus sebagai bahan pencampur media tanam. Salah satu manfaat dari zeolit adalah sebagai bahan pembenah tanah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Arang sekam mengandung unsur N, P, K dan Ca masing-masing 0.18; 0.08; 0.30 dan 0.14% serta unsur Mg yang besarnya tidak terukur
dan
mempunyai pH 6-7 setelah mengalami perendaman selama 2 hari. Komposisi arang sekam paling banyak ditempati oleh SiO2(52%), C (31%), Fe2O3, K2O, MgO, Cao dan Cu (dalam jumlah kecil) sehingga arang sekam memiliki sifat kimia menyerupai tanah (Wuryaningsih, 1997). Media arang sekam mempunyai porositas yang baik, mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, ringan, dan merupakan sumber kalium. Arang sekam baik untuk media tumbuh tanaman sayuran maupun buah-buahan secara hidroponik. Arang sekam dapat menahan air lebih lama dan membawa zat-zat organik yang dibutuhkan oleh tanaman (Sutanto, 2002).
E. Penanaman Kangkungpada Tabulampot Teknik penanaman dengan teknik tabulampot atau merupakan alternatif penanaman tanamanyang dapat memberikan solusi untuk yang memilih lahan terbatas, tetapi ingin memiliki banyak tanaman. Prinsip penanaman dengan teknik ini yaitu memerlukan keseriusan dan ketelitian dalam merawat. Penanaman tanaman kangkung disini tidak menggunakan pot, tetapi digantikan dengan polybag. Menurut Rahmat (2011) keuntungan memelihara tanaman dalam pot yaitu area tanaman yang dibutuhkan tidak terlalu luas, dapat menghasilkan buah-buah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
murni minim pestisida, mempercantik halaman rumah dan pekarangan disekitarnya, pertumbuhan nutrisi tanaman dapat diperoleh maksimal, jika terserang hama atau penyakit penanggulangannya lebih mudah dilakukan.
F. Kajian Empiris Penelitian yang dilakukan Vertissa Widya Kirani pada tahun 2011 dengan judul “Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Bayam (Amaranthus sp.) Pada Berbagai Macam Media Tanam Secara Hidroponik”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam arang sekam menunjukkan hasil yang palingbaik untuk pertumbuhan tiga varietas bayam dibandingkan dengan media lain yaitu : media pasir, sekam padi dan pakis. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan tanaman bayam dengan
parameter tinggi tanaman, luas daun,
panjang akar, volume akar, bobot segar tanaman,bobot kering tanaman. Penelitian yang dilakukan Sylva Lestari pada tahun 2014 dengan judul “Pemanfaatan Limbah Teh, Sekam Padi, dan Arang Sekam Sebagai Media Tumbuh Bibit Trembesi (Samaneae saman)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian limbah teh, sekam padi, dan arang sekam sebagai media tumbuh memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap bobot kering tajuk, bobot kering akar, pajang akar, indeks mutu bibit dibandingkan dengan perlakuan tanah 100% yang tidak memberikan pengaruh terhadap parameter tinggi dan diameter batang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
G. Hipotesa 1. Jenis media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat. 2. Media tanaman
tanam TAS (tanah aluvial + arang sekam) baik untuk
pertumbuhan tanaman kangkung darat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalahpenelitian eksperimen dengan melakukan percobaan dan pengujian pada penelitian yang dilakukan. Penelitian eksprimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dalam penelitian ini yaitu pengaruh arang sekam sebagai media tanam terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat varietas Bangkok. B. Variabel Penelitian Variabel atau faktor penelitian memiliki peranan sangat penting dalam suatu penelitian.Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan dalam penelitian. Variabel sendiri berasal dari kata vary (berarti: berbeda) dan able (berarti: dapat). Secara harafiah variabel dapat diartikan sesuatu yang hasilnya dapat berbeda-beda. Dalam penelitian ini menggunakan 3 jenis variabel yaitu : variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. 1) Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang nilainya mempengaruhi variabel terikat. Adapun variabel bebas yang digunakan adalah sebagai berikut :
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
37
Media tanam TAS (tanah aluvial + arang sekam).
2) Variabel terikat Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang digunakan dalam variabel terikat adalah tinggi (induk + cabang), jumlah daun dan berat basah tanaman. Adapun ketentuanketentuannya sebagai berikut : -
Tinggi tanaman induk + cabang (cm) : perhitungan dan pengukuran yang digunakan untuk tinggi tanaman induk adalah pada bagian pangkal batang (bawah) hingga bagian atas (pucuk) tanaman. Sedangkan untuk tinggi cabang adalah diukur mulai dari bagian pangkal cabang hingga pucuk.
-
Jumlah daun (helai) : menghitung banyaknya jumlah daun yang tumbuh dibatang kangkung darat pada setiap minggunya.
-
Berat basah (gr) : pengukuran yang digunakan untuk berat basah tanaman adalah menimbang tanaman mulai daripangkal batang hingga pucuk dan cabang-cabangnya.
3) Variabel Kontrol Pada penelitian ini yang digunakan sebagai variabel kontrol adalah air, cahaya, suhu, pupuk cair, pestisida, pH dan kelembaban.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kebun anggur Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma tepatnya di Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilakanakan kurang lebih selama 1 bulan yaitu pada tanggal 5 Mei 2015 – 7 Juni 2015. D. Desain Penelitian Rancangan Acak Lengkap (Complete Randomized Design) merupakan salah satu rancangan paling sederhana dalam rancangan percobaan. Rancangan ini disebut rancangan acak lengkap, karena pengacakan perlakuan dilakukan diseluruh unit percobaan. Ciri khas percobaan ini yaitu bahan percobaan yang digunakan harus bersifat homogen (misalnya untuk percobaan di laboratorium, di lapangan dan di rumah kaca) (Tanujaya 2013). Penelitian ini menggunakan 2 macam media yaitu media tanam TA/kontrol (tanah aluvial) dan media tanam TAS (tanah aluvial + arang sekam). Pengulangan dilakukan sebanyak 21 kali. Pot disusun diberi nomor 1–21 seperti tabel berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel4. Pola Penyusunan Pot TA1 TAS1 TA3 TAS3 TA5 TAS5 TA7 TAS7 TA9 TAS9 TA11 TAS11 TA13 TAS13
TA2 TAS2 TA4 TAS4 TA6 TAS6 TA8 TAS8 TA10 TAS10 TA12 TAS12 TA14 TAS14
TA15 TA17 TA17 TA18 TA19 TA20 TA21 TAS15 TAS16 TAS17 TAS18 TAS19 TAS20 TAS21
Keterangan: -
TA TA1 TA 2 TA3 TA4 TA5 TA6 TA7 TA8 TA9 TA10 TA11 TA12 TA13 TA14 TA15 TA16 TA17 TA18 TA19 TA20 TA21
= tanah aluvial = pengulangan 1 = pengulangan 2 = pengulangan 3 = pengulangan 4 = pengulangan 5 = pengulangan 6 = pengulangan 7 = pengulangan 8 = pengulangan 9 = pengulangan 10 = pengulangan 11 = pengulangan 12 = pengulangan 13 = pengulangan 14 = pengulangan 15 = pengulangan 16 = pengulangan 17 = pengulangan 18 = pengulangan19 = pengulangan 20 = pengulangan 21
- TAS = tanah aluvial +arang sekam - TAS1 = pengulangan 1 - TAS2 = pengulangan 2 - TAS3 = pengulangan 3 - TAS4 = pengulangan 4 - TAS5 = pengulangan 5 - TAS6 = pengulangan 6 - TAS7 = pengulangan 7 - TAS8 = pengulangan 8 - TAS9 = pengulangan 9 - TAS10 = pengulangan 10 - TAS11 = pengulangan 11 - TAS12 = pengulangan 12 - TAS13 = pengulangan 13 - TAS14 = pengulangan 14 - TAS15 = pengulangan 15 - TAS16 = pengulangan 16 - TAS17 = pengulangan 17 - TAS18 = pengulangan 18 - TAS19 = pengulangan 19 - TAS20 = pengulangan 20 - TAS21 = pengulangan 21
39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Pengacakan pada penelitian ini dilakukan pada saat memilih tanaman yang diberikan perlakuan. Penentuan tanaman yang akan diberi perlakuan tertentu dilakukan secara acak dan tidak ada perbedaan khusus terhadap jenis media tertentu.
E. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : -
Polybag
- Penggaris
-
Gunting
- Alat tulis
-
Semprotan
- Kertas
-
Cangkul
-Cethok
-
Sabit
- Timbangan digital
-
Bambu
- Alat ukur pH dan kelembapan
-
Tali raffia
- Gelas Ukur
-
Paku
- Ember
-
Plastik
- Thermometer
-
Paranet
- Timbangan/neraca digital
-
Meteran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
2. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : -
Pupuk kandang
-
Bibit kangkung
-
Air
-
Pestisida
-
Pupuk cair
-
Tanah aluvial
-
Arang sekam
F. Prosedur Kerja -
Penyiapan Lahan Lahan yang digunakan untuk meletakkan tanaman kangkung terletak di
kebun anggur Universitas Sanata Dharma, Paingan, Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta. Persiapan lahan meliputi pembersihan lahan, pembuatan rumah untuk tanaman kangkung agar terlindung dari hama dan pembuatan panggung untuk meletakkan tanaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
42
Penyiapan Media Tanam a. Polybag Polybag yang digunakan dalam penelitian ini berukuran 30 cm x 30 cm. Bagian dasar dan bagian samping polybag memiliki lubang drainase yang berfungsi untuk mengurangi kadar air agar tanaman tidak kelebihan air. b. Media tanam Media tanam yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu media tanam TA/kontrol dan media taman TAS. Media tanam TA terdiri dari campuran tanah dan pupuk kandang. Sedangkan media tanam TAS terdiri dari campuran tanah aluvial, arang sekam dan pupuk kandang. c. Fasilitas Penunjang Untuk pertumbuhan tanaman kangkung diperlukan berbagai fasilitas pendukung antara lain semprotan, pupuk, pestisida, pagar pelindung tanaman dari hama, plastik UV untuk melindungi tanaman dari hujan agar tanaman tidak busuk dan cahaya matari masih bisa tembus, dan fasilitas penunjang lainnya.
-
Pencampuran Media Tanam
a. Media TA/Kontrol (tanah aluvial) -
Siapkan tanah aluvial dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1
-
Campur tanah dan pupuk dengan menggunakan cangkul
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
Masukan medium ke dalam polybag dengan menggunakan sekop
-
Letakkan media pada lahan yang sudah disiapkan
43
b. Media TAS (tanah aluvial + arang sekam) -
Siapkan tanah aluvial, arang sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1
-
Campur tanah aluvial, arang sekam dan pupuk kandang dengan menggunakan cangkul
-
-
Masukkan medium kedalam polybag dengan menggunakan sekop
-
Letakkan media pada bahan yang sudah disiapkan
Penyemaian dan Penanaman Bibit Kangkung Penyemaian bibit kangkung langsung didalam media tanam yang digunakan.
Berikut adalah langkah-langkah penyemaian bibit kangkung : -
Media yang sudah disiapkan dilubangi kira-kira sedalam 1 cm
-
Masukan bibit kangkung darat kedalam lubang kemudian tutup kembali lubang dengan tanah
-
Setelah semua selesai siram media tanam yang sudah berisi bibit.
-
Prosedur perlakuan Pemberian perlakuan dilakukan pada tanaman berumur 5 hari setelah
penyemaian. Dengan tinggi masing-masing tanaman 1 cm dan jumlah daun1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
helai. 21 tanaman kangkung darat ditanam pada media tanam TA/kontrol (tanah aluvial) dan 21 tanaman pada media TAS (tanah aluvial + arang sekam). Berikut adalah prosedur pemindahan tanaman dari media penyemaian ke media yang dipakai sebagai perlakuan : -
Lubangi Media tanam yang digunakan
-
Congkel tanaman kangkung darat dari media penyemaian
-
Masukkan tanaman kangkung kedalam media tanam yang sudah dilubangangi
-
Tutup lubang dengan menggunakan tanah
-
Perawatan dan Pemeliharaan
a. Penempatan tanaman Penempatan media taman diletakan pada tempat yang cukup terkena sinar matahari. Tanaman kangkung diletakkan pada sebuah rumah yang terbuat dari paranet dan atapnya terbuat dari plastik UV. Penggunaan plastik UV sebagai atap dimaksudkan agar cahaya matahari masih bisa masuk kedalam sehingga tanaman cukup cahaya. Disamping itu, lokasi penempatan media tanam harus dekat sumber air dan serasi dengan lingkungan sekitarnya. b. Penyiraman Pada fase awal pertumbuhan tanaman kangkung membutuhkan air dalam jumlah yang memadai. Penyiraman dilakukan dengan memperhatikan kelembaban tanah. Kelembaban tanah harus dikontrol antara 40% - 80%. Jika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
kelembaban < 40% maka media harus disiram, sedangkan jika > 80% maka tidak perlu disiram. Setiap tanaman harus memperoleh volume air yang sama. Waktu penyiraman yang baik yaitu pada saat pagi sebelum pukul 09.00 atau sore hari setelah pukul 15.00. c. Pemupukan Pupuk yang dipakai untuk pemupukan adalah pupuk cair. Pemberian pupuk cair dilakukan sebagai berikut : -
Ambil 0,5 liter pupuk cair dan 10 liter air
-
Campur larutan hingga homogen
-
Ambil laarutan dengan menggunakan gelas ukur
-
Siram pada tanaman kangkung Pada minggu ke – 1 pengamatan yaitu tanaman kangkung berusia 10
hari setelah penyemaian pemberian pupuk dilakukan sebanyak 50 ml untuk masing-masing tanaman. Pada minggu ke – 2 yaitu tanaman berusia 17 hari dosis ditingkatkan menjadi 100 ml. Pada minggu ke – 3 dan ke - 4 yaitu usia tanaman kangkung 24 hari dan 31 hari pemberian pupuk cair menjadi 200 ml. Pemberian dosis pupuk yang terus meningkat dikarenakantanaman kangkung sudah semakin besar sehingga nutrisi yang dibutuhkan juga semakin banyak. Pemupukkan dilakukan satu minggu sekali.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
d. Penanganan hama dan penyakit Untuk pencegahan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit maka dilakukan pencegahan dengan pemeberian pestisida. Pestisida yang digunakan adalah pestisida organik (pesona). Berikut adalah cara penggunaanya adalah: -
10 ml pesona ditambahakan dengan I liter air
-
Aduk/kocok hingga larutan homogen
-
Semprotkan pada bagian daun dan batang tanaman
-
Pemberian pestisida dilakukan sebanyak 2 kali dalam 1 minggu
-
Penyemprotan dilakukan pada waktu sore hari setelah matahari terbenam
e. Kebersihan tanaman Kebersihan tanaman dilihat dari tidak adanya gulma yang tumbuh disekitar tanaman. Gulma yang tumbuh disekitar tanaman harus dicabut agar tidak menggangu pertumbuhan tanaman kangkung.
-
Pengamatan Pengambilan data dari pertumbuhan tanaman kangkung darat dilakukan
seminggu sekali. Data yang diambil setiap minggunya adalah tinggi batang, jumlah daun, pH tanah, kelembaban tanah dan ketahanan terhadap hama dan penyakit. Pada waktu sudah panen data yang diambil adalah berat basah tanaman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk tabel dengan tujuan mempermudah analisis. a. Tinggi tanaman (induk + cabang) Tinggi tanaman induk + tinggi cabang diukur dengan menggunakan mistar. Tabel 5.Contoh Tabel Data untuk Pengukuran Tinggi Tanaman (cm) Minggu ke NoNo No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tanah Aluvial TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TA7 TA8 TA9 TA10 TA11 TA12 TA13 TA14 TA15 TA16 TA17 TA18 TA19 TA20 TA21
1
2
3
4
Tanah Aluvial + Arang Sekam TAS1 TAS2 TAS3 TAS4 TAS5 TAS6 TAS7 TAS8 TAS9 TAS10 TAS11 TAS12 TAS13 TAS14 TAS15 TAS16 TAS17 TAS18 TAS19 TAS20 TAS21
Minggu ke 1
2
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
b. Jumlah daun Jumlah daun dihitung sebagai salah satu indikator pertumbuhan.Semua daun pada tanaman kangkung dihitung, kecuali daun yang masih kuncup, kemudian hasilnya dicatat pada tabel. Tabel 6. Contoh Tabel Data untuk Pengukuran Jumlah Daun (helai) Minggu Ke NoNo No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tanah Aluvial TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TA7 TA8 TA9 TA10 TA11 TA12 TA13 TA14 TA15 TA16 TA17 TA18 TA19 TA20 TA21
1
2
3
4
Tanah Aluvial + Arang Sekam TAS1 TAS2 TAS4 TAS4 TAS5 TAS6 TAS7 TAS8 TAS9 TAS10 TAS11 TAS12 TAS13 TAS14 TAS15 TAS16 TAS17 TAS18 TAS19 TAS20 TAS21
Minggu Ke 1
2
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
c. Pengukuran pH dan kelembaban tanah Selain mengukur indikator pertumbuhan dilakukan pengukuran pH dan kelembaban tanah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya faktor lain yang mungkin mempengaruhi pertumbuhan tanaman kangkung. 1) Pengukuran pH Cara pengukuran pH adalah sebagai berikut : - Ukur jarak tanah 10 cm dari batang tanaman kangkung - Beri tanda setinggi 10 cm lalu tancapkan pengukur pH sampai batas yang telah dibuat - Lakukan kalibrasi dengan mengukur pH meter lalu lap sampai kering hingga penggunaan selanjutnya - Catat hasil pada tabel Tabel 7. Contoh Tabel Data untuk Pengukuran pHTanah Minggu ke NoNo No
Tanah Aluvial 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TA7 TA8 TA9 TA10
2
3
4
Tanah Aluvial + Arang Sekam TAS1 TAS2 TAS3 TAS4 TAS5 TAS6 TAS7 TAS8 TAS9 TAS10
Minggu ke -
1
2
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Minggu Ke Tanah Aluvial
No
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1
2
3
4
TA11 TA12 TA13 TA14 TA15 TA16 TA17 TA18 TA19 TA20 TA21
Tanah Aluvial + Arang Sekam TAS11 TAS12 TAS13 TAS14 TAS15 TAS16 TAS17 TAS18 TAS19 TAS20 TAS21
50
Minggu Ke 1
2
3
4
2) Kelembaban Cara pengukuran kelembaban adalah sebagai berikut: -
Ukur jarak tanah 10 cm dari batang tanaman kangkung
-
Beri tanda pada moisturmeter setinggi 10 cm lalu tancapkan pengukuran kelembaban pada batas yang telah dibuat
-
Catat hasil pada tabel Tabel 8. Contoh Tabel Data Kelembaban Tanah Tanggal (Minggu ke – )
NoNo No
Tanah Aluvial 1
1 2 3
TA1 TA2 TA3
2
3
4
Tanah Aluvial + Arang Sekam TAS1 TAS2 TAS3
Tanggal (Minggu ke -)
1
2
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Minggu Ke Tanah Aluvil
No
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1
2
3
TA4 TA5 TA6 TA7 TA8 TA9 TA10 TA11 TA12 TA13 TA14 TA15 TA16 TA17 TA18 TA19 TA20 TA21
4
Tanah Aluvia + Arang Sekam TAS4 TAS5 TAS6 TAS7 TAS8 TAS9 TAS10 TAS11 TAS12 TAS13 TAS14 TAS15 TAS16 TAS17 TAS18 TAS19 TAS20 TAS21
51
Minggu Ke 1
2
3
4
d. Penimbangan berat basah Penimbangan tanaman kangkung dilakukan dengan cara menimbang tanaman setelah dipanen.Pemanenan dilakukan dengan cara memotong bagian pangkal batang tanaman. Berikut adalah cara penggunaan neraca/timbangan digital: -
Penimbangan dilakukan setelah diperoleh keadaan seimbang pada neraca
-
Timbangan diposisikan nol
-
Letakan tanaman kangkung diatas timbangan
-
Catat hasil pada tabel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
52
Setelah penimbangan selesai posisi timbangan dikembalikan seperti semula Tabel 9. Contoh Tabel Data Berat Basah Tanaman Kangkung (gr)
NoNo No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tanah Aluvial TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TA7 TA8 TA9 TA10 TA11 TA12 TA13 TA14 TA15 TA16 TA17 TA18 TA19 TA20 TA21
Berat
Tanah Aluvial + Arang Sekam TAS1 TAS2 TAS3 TAS4 TAS5 TAS6 TAS7 TAS8 TAS9 TAS10 TAS11 TAS12 TAS13 TAS14 TAS15 TAS16 TAS17 TAS18 TAS19 TAS20 TAS21
Berat
1. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh merupakan data mentah hasil pengamatan yang terdiri dari tinggi batang, jumlah daun dan berat basah. Setelah data hasil penelitian yang telah diperoleh kemudian dilakukan uji normalitas dan uji homogenetis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Homogenitas
adalah
persamaan
variasi
antarkelompok
yang
53
ingin
dibandingkan, sehingga kita akan berhadapan dengan kelompok yang dari awalnya dalam kondisi yang sama. Uji homogenitas variasi sangat diperlukan sebelum kita membandingkan dua kelompok atau lebih agar perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh adanya perbedaandasar (ketidak homogenan kelompok yang dibandingkan) (Irianto, 2003). Pengujian homogenitas data hasil penelitian ini menggunakan uji levene dengan rumus :
=
Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas dilakukan analisisa menggunakan uji t-test 2 group yang independen. Dua kelompok independen dapat berupa dua kelompok yang terpisah, misalnya dua kelompok berbeda yang dites, atau kelompok yang diberi perlakuan (treatment) berbeda. T-test digunakan untuk membandingkan dua kelompok yang independen. Dalam sebuah penelitian, lazim membandingkan dua treatment. Untuk membandingkan apakah hasil eksperimen dengan media TAS lebih baik dari media TA, yang diperlukan adalah mean dari sampel, standar deviasi sampel, dan besarnya sampel untuk dua kelompok yang dibandingkan. Pada percobaan ini membandingkan pertumbuhan tanaman kangkung pada media tanamn dengan tanah aluvial (TA) dan media tanam tanah aluvial + arang sekam (TAS), parameter yang digunakan adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tinggi tanaman,
54
jumlah daun dan berat basah tanaman kangkung (Suparno,
2011). 1. Statistik yang digunakan : t=
( ̅
̅ ) (
)
̅̅̅̅–̅̅̅̅
Kriteria pengujian normalitas, kesamaan varians (homogenitas) adalah : 2. Normalitas (Test of Normality) -
H0= variasi populasi adalah normal
-
Hi= Variasi populasi adalah tidak normal
a. Jika Nilai Sig. < 0,05 maka H0 bahwa berdistribusi normal ditolak. Hal ini berarti data sampel berdistribusi tidak normal. b. Jika Nilai Sig. > 0,05 maka H0 diterima. Hal ini berarti data sampel berasa dari populasi yang berdistribusi normal. 3. Kesamaan varians (Test of Homogeneity of Variances) -
H0 = variasi populasi adalah sama
-
Hi= Variasi populasi adalah tidak sama
e. Jika Nilai Sig. < 0,05 maka H0 bahwa varians kedua kelompok sama ditolak. Hal ini berarti kedua kelompok mempunyai varians yang tidak sama. f. Jika Nilai Sig. > 0,05 maka H0 diterima. Hal ini berarti kedua kelompok mempunyai varians yang sama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
4. t-test 2 group yang independen Penarikan kesimpulan dilakukan dengan melihat nilai F hitung dengan ketentuan jika F hitung > Ftabel untuk alpha 0,05 maka ada perbedaan yang bermakna pada perlakuan yang diberikan. Sedangkan jika F hitung < F tabel untuk alpha 0,05 maka tidak ada perbedaan yang berarti dari perlakuan. 5. Membuat kesimpulan Membuat kesimpulan mengenai jenis media tanam yang paling cocok untuk pertumbuhan tanaman kangkung darat atau kedua media tanam memiliki efek yang sama. Jika hasil tidak signifikan, berarti kedua media sama. Jika perlakuan menghasilkan efek yang signifikan, setidaknya satu dari jenis media cocok terhadap pertumbuhan tanaman kangkung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil dan Analisis Data Penelitian Uji t-test 2 group yang independenbertujuan untuk mengetahui apakah data berbeda secara statistik atau tidak. Syarat untuk melakukan uji menggunakan uji t-test 2 group yang independen adalah uji normalitas atau test of normality dan uji homogenitas atau test of Homogeneityof variance. Test of normality atau uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi yang yang berdistribusi normal atau tidak. Test of homogeneity of variance bertujuan untuk mengetahui apakahdua data atau lebih, kelompok data sampel memiliki variasi yang homogen atau tidak.
1. Tinggi Tanaman (Induk + Cabang) Sampel data yang diperoleh terlebih dahulu di uji normalitasdan homogenitas. Jika hasil uji homogenitas menunjukkan p value (sig) setiap kelompok data > 0,05 maka H0 tidak ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas diperoleh p value (sig) > 0,05 maka H0 tidak ditolak, sehingga kesimpulannya bahwa variasi pada setiap kelompok data adalah homogen (lihat lampiran 10 dan 11).
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Rata-rata hasil pengukuran pertambahan tinggi tanaman(induk + cabang) I. reptans Poir setiap minggunya selama 4 minggu dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 10. Tinggi Tanaman Induk + Cabang (cm) I. reptans Poir selama 4 Minggu Minggu ke Tanah Aluvial TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TA7 TA8 TA9 TA10 TA11 TA12 TA13 TA14 TA15 TA16 TA17 TA18 TA19 TA20 TA21 Jumlah Rerata Setiap Minggu Jumlah total Rerata
1
2
3
4
2 1,2 1,2 1 1,8 2,4 2,4 2,4 1,8 1,2 1,8 1,8 3,4 2 1,7 1,3 2 1,7 1,7 2,8 2 39,6
8 7 7,5 7 10 11,1 7,1 9,5 9,9 9,3 10 11,3 9,5 9,6 9,7 10,2 6 10,2 7 8 10,5 188,4
35,6 26,5 39,4 27 21,4 25,2 36,4 37,6 31.6 40,9 34,6 26,3 32,6 40,1 44,1 40,7 31,5 33,8 37,2 39 31,7 718,6
78,3 75,2 75 68,7 135,6 60 82,6 138 62,6 76 113,8 116,6 83,1 91,5 157,6 111,8 71,5 78,3 115,3 91,4 115,7 1.998,6
1,8
8,9
34,2
95,1
140 35
Tanah Aluvial + Arang Sekam TAS1 TAS2 TAS3 TAS4 TAS5 TAS6 TAS7 TAS8 TAS9 TAS10 TAS11 TAS12 TAS13 TAS14 TAS15 TAS16 TAS17 TAS18 TAS19 TAS20 TAS21 Jumlah Rerata Setiap Minggu Jumlah Total rerata
Minggu ke 1
2
3
4
2,3 2,3 2,4 3,1 2,5 2,5 1,9 2,8 2 1,9 3,4 3,9 2,4 1,5 1,8 2,7 3 2,6 1,7 1,6 2 50,3
8,5 9 9,2 11 9,5 10,2 10,8 11,6 11,8 11,4 9 10,9 11,4 9 10,9 11,4 12,8 10,5 10,4 11,4 10,8 221,5
47,4 41,7 32,3 56,5 50,4 43,6 23,3 37,2 39,1 41 63,9 50,9 66,7 48,4 34,5 42,8 45,2 33,2 40,6 70,1 37,3 946,1
183,6 87,7 64,3 183 187,6 192,1 140 161,8 110,2 129,8 200,7 144,5 226,9 163,7 121 105,4 183,9 77,1 103,8 140,3 105,6 3.013
2,3
10,5
45
143,4
201,2 50,3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa secara umum rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman(induk + cabang) kangkung darat setiap minggunya berbeda-beda pada kedua jenis media.
Berdasarkan perhitungan media tanam TAS (tanah
aluvial + arang sekam) pertumbuhan tinggi tanamana induk + cabang lebih baik dibandingkan dengan media tanaman TA/kontrol (tanah aluvial). Rata-rata tinggi (induk + cabang) tanaman kangkung darat pada media tanam TAS = 35 cm/minggu, sedangkan untuk media tanam TA rata-rata tinggi tanamannya adalah = 50,3 cm/minggu. Berdasarkan data hasil pengukuran selama 4 minggu pengukuran tinggi tanaman (induk + cabang) dapat dibuatkan grafik pertambahan tinggi batang I. reptans Poir. Berikut adalah grafik pertumbuhan tinggi tanaman (induk + cabang)I. reptans Poir setiap minggu (cm/minggu) sebagai berikut :
Tinggi Tanaman (cm)
Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kangkung Darat Selama 4 Minggu 160 140 120 100
TA
80
TAS
60 40 20 0 MINGGU 1
MINGGU 2
MINGGU 3
MINGGU 4
Gambar 6. Grafik Tinggi Tanaman I. reptans Poir Setiap Minggunya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan
59
gambar 6 menunjukkan bahwa tinggi (induk + cabang)
tanaman I. reptans Poir masing-masing media mengalami pertumbuhan tinggi yang berbeda setiap minggunya. Minggu ke – 1 menunjukkan masing-masing tanaman pada setiap kedua media menunjukkan tinggi tanaman hampir sama, hal ini dikarenakan tanaman masih melakukan penyesuaian diri terhadap media tanaman dan kondisi lingkungan. Pada minggu ke – 2, ke – 3 dan ke – 4 tinggi tanaman dari kedua media sudah memiliki tinggi yang bervariasi dan pertambahan tinggi tanamn sangat cepat karena tamanan sudah bisa menyesuaikan diri dengan media dan kondisi lingkungan. Dari awal sampai dengan akhir penelitian pada media tanam TAS (tanah aluvial + arang sekam) menunjukkan pertumbuhan tinggi tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan media tanam TA/kontrol (tanah aluvial). Setelah dilakukan pengujian distribusi data homogenitas dan normalitas, kemudian dilakukan analisis variasi dengan t-test 2 group yang independen untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang nyata antara rata-rata pertumbuhan tinggi batang tanaman kangkung darat. Berikut adalah tabel Analisist-test 2 Group yang independen pertumbahan tinggi tanaman (induk + cabang) I. reptansPoir :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Tabel 11. Analisist-test 2 Group yang Independen Pertumbuhan Tinggi Tanaman (induk + cabang) I. reptansPoir Group Statistics Perlakuan Tinggi Tanaman Induk + Cabang Kangkung Darat
35
Std. deviation 39,43546
Std. Eror Mean 4,30276
50,3
63,53897
6,93267
N
Mean
TA
84
TAS
84
Independent Samples Test t
Tinggi Tanaman Induk + Cabang Kangkung Darat
Equanal Variances assumed Equanal Variances not assumed
df
t-test for Euality of Means Sig. Mean Std. Error (2-tailed) Differenc Differenc e e
-2,032
166
,044
-16,57738
8,15939
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper -32,68694 -,46782
-2,032
128,68
,044
-16,57738
8,15939
-32,71027
-,44449
Sampel data kemudian di uji analisist-test 2 group yang independen, jika sig. (2-tailed) < 0,05 maka dapat dikatakan signifikan. Dari hasil analisist-test 2 group yang Independen pertumbuhan tinggi tanaman (induk + cabang) diperoleh sig. (2-tailed) = 0,04< 0,05 bahwa hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan pada pertumbuhan tinggi tanaman pada 2 macam media tanam. 2. Jumlah Daun Sampel data yang diperoleh terlebih dahulu di uji normalitas dan homogenitas. Jika hasil uji homogenitas menunjukkan p value (sig) setiap kelompok data > 0,05 maka H0 tidak ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas diperoleh p value (sig) > 0,05 maka H0 tidak ditolak, sehingga kesimpulannya bahwa variasi pada setiap kelompok data adalah homogen (lihat lampiran 10 dan 11). Rata-rata hasil pengukuran jumlah daun tanaman I. reptans Poir setiap minggunya selama 1 bulan pada 2 jenis media tanaman yaitu media TA/kontrol dan media Tanam TAS dapat dilihat pada tabel 12 (lihat juga lampiran 6). Berikut adalah sampel data yang diperoleh dari pengamatan Jumlah daun : Tabel 12. Jumlah Daun I. Reptans Poir Selama 4 Minggu Minggu ke Tanah Aluvial TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TA7 TA8 TA9 TA10 TA11 TA12 TA13 TA14
1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2
3
4
6 6 6 5 7 7 6 7 7 7 8 7 6 7
20 16 18 22 16 21 21 24 12 25 27 25 28 30
42 44 42 47 48 49 38 38 36 40 51 54 35 58
Tanah Aluvial + Arang Sekam TAS1 TAS2 TAS3 TAS4 TAS5 TAS6 TAS7 TAS8 TAS9 TAS10 TAS11 TAS12 TAS13 TAS14
Minggu ke 1 4 4 5 3 4 6 3 4 3 4 5 3 5 5
2
3
4
10 10 10 7 10 10 8 9 10
20 20 21 40 25 30 32 35 26 35 37 40 42 45
55 56 57 48 60 62 51 51 54 56 59 64 60 62
12 10 8 9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tanah Aluvial + Arang 4 Sekam 1 61 TAS15 55 TAS16 42 TAS17 62 TAS18 66 TAS19 57 TAS20 82 TAS21 1.047 Jumlah Rerata 49,8 Setiap Minggu Jumlah Total Rerata
Minggu Ke Tanah Aluvial
TA15 TA16 TA17 TA18 TA19 TA20 TA21 Jumlah Rerata Setiap Minggu Jumlah Total Rerata
1
2
3
2 2 2 2 3 3 2 43
8 7 6 7 7 7 9 143
23 27 30 25 18 32 41 501
2
6,8
23,8 82,4 20,6
62
Minggu Ke 1
2
3
4
5 5 6 6 6 7 5 98
12 8 8 10 10 11 12 204
32 40 40 35 36 40 55 726
75 63 66 70 80 74 100 1.323
4,6
9,7
34,5
63
111,8 27,9
Dari tabel 12 dapat diketahui bahwa secara umum rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman kangkung darat berbeda-beda pada kedua media tanam. Berdasarkan perhitungan rata-rata kecepatan pertumbuhan jumlah daun tanaman kangkung darat pada media TAS (tanah luvial + arang sekam) lebih baik dibandingkan dengan perlakuan dengan menggunakan media tanam TA/kontrol (tanah aluvial). Hal ini dapat dilihat dari rata-rata setiap minggu pertumbuhan jumlah daun tanaman kangkung darat pada media TA = 20,6 dan media TA 27,9. Data hasil perhitungan jumlah daun I. reptans Poir pada 2 jenis media tanam yaitu media tanam TA/kontrol (tanah aluvial) dan media tanamn TAS (tanah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
aluvial + arang sekam) dapat dibuatkan grafik pertumbuhan jumlah daun I. reptans Poir setiap minggunya sebagai berikut :
Jumlah Daun
Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Kangkung Darat Selama 4 Minggu 70 60 50
TA
40
TAS
30 20 10 0 MINGGU 1
MINGGU 2
MINGGU 3
MINGGU 4
Gambar 7. Grafik Jumlah Daun Tanaman I. reptans Poir Setiap Minggunya. Berdasarkan gambar grafik 2 dapat diketahui bahwa pertumbuhan jumlah daun tanaman kangkung darat setiap minggu mengalami pertambahan. Dari awal sampai akhir pengukuran pertambahan jumlah daun pada media TAS lebih baik dibandingkan dengan media tanam TA/kontrol. Setelah dilakukan pengujian distribusi data homogenitas dan normalitas, kemudian dilakukan analisis dengan t-test 2 group yang independen untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang nyata antara rata-rata pertambahan jumlah daun tanaman kangkung darat seperti dapat dilihat sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Tabel 13. Analisist-test 2 Group yang Independen untuk Jumlah Daun Tanaman I. reptans Poir Group Statistics Perlakuan jumlah Daun Tanaman Kangkung darat
20,6
Std. deviation 19,94972
Std. Eror Mean 2,17669
27,9
24,42273
2,66474
N
Mean
TA
84
TAS
84
Independent Samples Test t
Jumlah Daun Tanaman Kangkung Darat
Equanal Variances assumed Equanal Variances not assumed
df
t-test for Euality of Means Sig. Mean Std. Error (2Differenc Differenc tailed) e e
-2,135
166
,034
-7,34524
3,44076
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper -14,13853 -,55195
-2,135
159,64 1
0,34
-7,34524
3,44076
-14,14025
-,54996
Sampel data kemudian di uji analisist-test 2 group yang independen, jika sig. (2-tailed) < 0,05 maka dapat dikatakan signifikan. Dari hasil analisist-test 2 group yang Independen pertumbuhan jumlah daun diperoleh sig. (2-tailed) = 0,034< 0,05 hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan pada pertumbuhan jumlah daun pada 2 macam media tanam. 3. Berat Basah Sampel data yang diperoleh terlebih dahulu di uji normalitas dan homogenitas. Jika hasil uji homogenitas menunjukkan p value (sig) setiap kelompok data > 0,05 maka H0 tidak ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas diperoleh p value (sig) > 0,05 maka H0 tidak ditolak, sehingga kesimpulannya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
bahwa variasi pada setiap kelompok data adalah homogen (lihat lampiran 10 dan 11). Berikut adalah sampel data yang diperoleh dari penimbangan berat basah tanaman kangkung darat : Tabel 14. Berat Basah Tanaman (gr) I. reptans Poir Tanah Aluvial Pengulangan TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TA7 TA8 TA9 TA10 TA11 TA12 TA13 TA14 TA15 TA16 TA17 TA18 TA19 TA20 TA21
Jumlah
Rerata
662
31,5
Berat 17 30 25 30 23 25 36 35 37 26 52 23 26 32 19 40 31 43 24 33 55
Tanah Aluvial + Arang Sekam PengulaBerat ngan TAS1 45 TAS2 39 TAS3 33 TAS4 31 TAS5 37 TAS6 49 TAS7 41 TAS8 44 TAS9 54 TAS10 34 TAS11 56 TAS12 56 TAS13 43 TAS14 52 TAS15 61 TAS16 45 TAS17 38 TAS18 51 TAS19 31 TAS20 46 TAS21 56
Jumlah
Rerata
942
44,8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa secara umum berat basah pada tanaman yang ditanaman di media TAS lebih berat dibandingkan dengan tanaman yang ditanam pada media TA/Kontrol. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata berat basah tanaman pada masing-masing perlakuan.Pada setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak
21untuk masing-masing jenis media. Rata-rata berat
basah dari kedua media adalah TAS = 44,8 gr dan TA = 31,5 gr. Setelah dilakukan pengujian distribusi data homogenitas dan normalitas, kemudian dilakukan analisis dengan t-test 2 group yang independen untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang nyata antara rata-rata berat basah tanaman kangkung darat seperti dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 15. Analisis t-test 2 Group yang Independen untuk Berat Basah Tanaman I. reptans Poir Group Statistics Perlakuan Berat Basah Tanaman Kangkung Darat
31,5
Std. deviation 9,89757
Std. Eror Mean 2,15983
44,8
9,02378
1,96915
N
Mean
TA
21
TAS
21
Independent Samples Test t
Berat Basah Tanaman Kangkung Darat
Equanal Variances assumed Equanal Variances not assumed
t-test for Euality of Means Sig. Mean Std. Error (2Differenc Differenc tailed) e e
df
-4,562
40
,000
-13.33333
2,92274
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper -19,24041 -7,42626
-4,562
39,663
,000
-13,33333
2,92274
-19,24197
-7,42469
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Dari uji normalitas dan uji homogenitas diperoleh p value (sig) setiap kelompok data > 0,05(lihat lampiran 10 dan 11). Maka H0 tidak ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal dan variasi pada setiap kelompok data adalah homogen. Sampel data kemudian di uji analisist-test 2 group yang independen, jika sig. (2-tailed) < 0,05 maka dapat dikatakan signifikan. Dari hasil analisist-test 2 group yang Independen berat basah diperoleh sig. (2-tailed) = 0,00< 0,05 hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan pada berat basah tamanan pada 2 macam media tanam. B. Pembahasan Pertumbuhan
tanaman
sangan
dipengaruhi
oleh
lingkungan.
Faktor
lingkungan yang penting bagi pertumbuhan adalah media tanam. Media tanam yang baik akan memberikan pertumbuhan secara optimal pada tumbuhan (Sitompul dan Guritno, 2010). Media tanam yang digunakan ada dua jenis yaitu media tanam TA/kontrol dan media tanam TAS (tanah aluvial + arang sekam). Penambahan arang sekam bertujuan untuk meperbaiki sifat tanah karena penggunaan tanah yang terusmenerus. Pertumbuhan tanaman dapat diartikan sebagai perubahan secara kuantitatif siklus hidup tanaman yang tidak dapat dibalikkan (irreversible) atau peningkatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
ukuran tanaman yang tidak akan dikembali akibat pembelahan sel. Pertambahan ukuran tubuh tanaman secara keseluruhan merupakan pertambahan ruang atau volume secara permanen atau pertambahan volume yang tidak dapat balik (irreversible increase in volume). Proses pertumbuhan dikendalikan oleh dua faktor, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Pertumbuhan tanaman pada faktor genetik mengandalkan kemampuan dan kapasitas dari tanaman tersebut atau tanaman itu direkayasa melalui ilmu pemuliaan. Sedangkan pada faktor lingkungan dipengaruhi oleh tempat, pH, kelembaban, media tanam, cahaya matahari, waktu tanam, pupuk yang digunakan, strategi pengendalian hama dan penyakit dan sebagainya. Interaksi dari kedua faktor ini dapat diukur melalui tampilan tanaman di lapangan. Pemanfaatan pemanfaatan arang sekam padi secara tidak langsung memperbaiki sifat fisik tanah. Pengaruh utama terhadap struktur tanah adalah berhubungan dengan pemadatan, aerasi, dan perkembangan akar. Media arang sekam mempunyai porositas yang baik, mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, ringan, dan merupakan sumber kalium. Arang sekam dapat menahan air lebih lama dan membawa zat-zat organik yang dibutuhkan oleh tanaman (Sutanto, 2002). Arang sekam mempunyai pengaruh yang baik sebagai media tanam dapat dilihat dari data pengamatan pertumbuhan tanaman kangkung. Dari analisis statistik maka diperoleh media tanam TAS berpengaruh secara nyata terhadap pertumbuhan tanaman kangkung. Hal ini dapat dilihat dari rerata pertumbuhan tinggi tanaman (induk + cabang), jumlah daun dan berat basah tanaman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Pertumbuhan tanaman kangkung darat dari 2 macam media tanam, yaitu media TA/kontrol dan TAS. Dari kedua media tanam pertumbuhan tanaman kangkung dari ketiga parameter yang diamati yaitu: tinggi tanaman (induk + cabang), jumlah daun dan berat basah adalah media tanam TAS (tanah aluvial + arang sekam). Selain media tanam, pupuk juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat varietas Bangkok. Penambahan pupuk pada tanah aluvial akan membuat tekstur tanah akan menjadi lebih ringan sehingga kelembapan pun tidak akan terlalu tinggi (Saputra, 2013). Selain itu, pemberian pupuk pada tanaman dimaksudkan agar unsur hara yang diperlukan oleh tanaman dapat terpenuhi sehingga tanaman tumbuh secara optimal. Pupuk yang dipakai dalam penelitian ini adalah pupuk organik sehingga ramah lingkungan dan tidak akan merusak lingkungan sekitar. Kelembaban tanah dan pH tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman. Kelembaban tanah dan pH tanah yang rendah akan berpengaruh terhadap menurunnya jasad yang berada di dalam tanah. Apabila jasad-jasad yang dapat merombak unsur hara dalam tanah yang merupakan asupan penting bagi proses pertumbuhan tanaman. Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis media mana yang mempunyai pengaruh lebih baik pada tanaman kangkung darat. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa pertumbuhan tanaman dengan perlakuan dengan media tanam TAS (tanah aluvial + arang sekam) lebih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
baik diandingkan dengan media tanam TA/kontrol (tanah aluvial). Hal ini juga diperkuat dengan hasil yang didapat setelah dilakuan pengujian dengan uji statistic yaitu : t-test 2 group yang independen. Dari kedua media ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap perbedaan media tanaman kangkung darat varietas Bangkok. Pertumbuhan tinggi dan daun dipengaruhi oleh faktor luar pada tanaman yaitu sinar matahari. Sinar matahari sangat diperlukan oleh kangkung sebagai sumber energi untuk proses fotosintesis. Banyaknya daun yang dihasilkan pada suatu tanaman mempengaruhi proses fotosintesis tanaman tersebut, selain itu jumlah daun menunjukkan bahwa proses penyerapan nutrisi dalam tanah berjalan dengan baik sehingga mendukung pertumbuhan tanaman (Haryanto, 2009). Untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup tanaman kangkung ditempatkan pada sebuah rumah yang terbuat dari paranet dan plastik UV. Bagian setiap sisi rumah terbuat dari paranet dan bagian atas/atapnya menggunakan
plastik UV. Penggunaan plastik UV ini bertujuan agar sinar
matahari tetap bisa masuk dan melindungi tanaman agar tidak kelebihan air danserangan terhadap hama dan penyakit. Karena pada saat itu penanaman tanaman pada waktu itu curah hujan masih tinggi, sehingga dapat memicu datangnya hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman kangkung. Ketika musim penghujan dapat menyebabkan tanaman kangkung tergenang oleh air hujan sehingga tanah yang digunakan untuk menanam kangkung akan memiliki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
pH yang tinggi. Selain pH yang tinggi, kelembapan tanah ketika musim penghujan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kangkung.
1. Ketahanan terhadap Hama dan Penyakit Pengamatan serangan hama dan penyakit pada penelitian ini adalah sebagai data tamabahan. Penelitian mengenai budidaya tanaman kangkung darat dengan menggunakan media TA/kontrol (tanah aluvial) terdapat beberapa tanaman yang diserang oleh hama. Minggu ke – 1 tidak ada tanaman yang terserang hama, minggu ke – 2 ada 2 tanaman, minggu ke – 3 ada 3 tanaman dan minggu ke – 4 ada 6 tanaman. Serangan hama yang terjadi hanya pada beberapa tanaman yang ditandai dengan daun tanaman kangkung berlubang-lubang. Sedangkan untuk media tanam TAS (tanah aluvial + arang sekam) tidak tejadi serangan hama dari awal penelitian sampai dengan selesai. Hama tersebut menyerang daun-daun muda dan tua. Ditandai dengan adanya lubang-lubang pada daun. Nama hama yang menyerang ialah Kumbang daun (Apogonia sp.). Kumbang ini memiliki ciriciri berwarna hitam atau coklat mengkilat. Kumbang daun menyerang menyerang tanaman pada malam hari, sejak matahari terbenam hingga menjelang fajar.Pada siang hari kumbang bersembunyi dalam tanah. Musim penghujan juga memicu datangnya hama yang dapat menyerang daun tanaman kangkung darat. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida pada tanaman kangkung. Selain pestisida ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
cara menangkapnya dengan alat penyerang (lampu) karena kumbang ini tertarik dengan cahaya. Membersihkan rumput-ruput yang tumbuh disekitar polybag juga merupakan salah satu cara untuk menghidari tanaman terserang hama karena dibalik rerumputan tersebut digunakan oleh kumbang kumbang untuk tempat bersembunyi. Tujuan pembuatan rumah dari paranet sebagai tempat peletakan tanaman kangkung juga dapat menghalangi kumbang untuk menyerang tanaman. Perlindungan tanaman dari serangan hama dan penyakit yang paling efektif sampai sekarang adalah dengan penggunaan senyawa kimia (pestisida). Namun, penggunaan senyawa kimia dengan (pestisida) tersebut mengakibatkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan hidup (Cahyono, 2010). Sehingga pestisida pestisida yang digunakan adalah pestisida organik (Pesona). Penggunaan pestisida organik ini tidak mengakibatkan dampak yang negatif terhadap lingkungan hidup. Pengendalian hama dan penyakit dapat berhasil jika ditunjang dengan pengamatan tanaman anggur secara rutin dan teliti. Hama yang menyerang tanaman kangkung ini dapat dikendalikan meskipun masih ada beberapa tanaman yang diserang namun karena tanaman diletakkan didalam sebuah rumah yang terbuat dari paranet dengan atap plastik UV sehingga hama akan sulit untuk menyerang tanaman karena terhalang. Namun masih ada beberapa hama yang masin bisa masuk.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN Dari hasil penelitian mengenai “Pengaruh Arang Sekam Sebagai Media Tanama Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat” dapat menjadi pengetahuan baru bagi masyarakat/petani/peneliti yang akan melakukan budidaya tanaman anggur menggunakan polybag. Masih banyak yang dapat dikembangkan dari penelitian ini, tidak hanya mengenai pertumbuhan dan perkembangannya, melainkan mengenai mengenai prospek bagi gizi dan nilai ekonomi bagi masyarakat. Penelitian pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat dikaitkan dengan materi pembelajaran yaitu dalam mata pelajaran Biologi pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan (khususnya tanaman) kelas XII semester ganjil. Pada pembelajaran ini siswa diminta untuk menyusun rencana percobaan mengenai pengaruh jenis media terhadap pertumbuhan tanaman. Kemudian melakukan percobaan berdasarkan rancangan yang telah dibuat dan melaporkan hasil penelitian. Gurudapat menyediakan tanaman atau memilihkan tanaman yang pertumbuhannya cepat. Sebelum melakukan praktikum guru membekali siswa dengan menggunakan metode yang sesuai serta dapat di integrasikan dengan praktikum mengenai pengaruh jenis media terhadap pertumbuhan tanaman.
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Pembelajaran mengenai materi tersebut menuntut siswa untuk dapat mengetahui konsep perkembangan dan pertumbuhan pada tanaman (tidak hanya memperoleh informasi dari buku, internet atau video, namun juga dapat belajar secara langsung melalui pengamatan tanaman). Dalam pengamatan pertumbuhan tanaman kangkung darat siswa juga dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhandan perkembangan. Pada materi ini diharapkan siswa menjadi semakin memahami pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman. Sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi ajar yang akan diberikan. Kompetensi Dasar (KD) ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Sedangkan RPP mencakup recana operasional dalam setiap kali pertemuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pengaruh jenis media tanam terhadap pertumbuhan tanaman I. reptans Poir dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Jenis media mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat varietas Bangkok 2. Media TAS (tanah aluvial + arang sekam) cocok sebagai media tanam kangkung darat varietas Bangkok. Hal ini karena media tanam tersebut berpengaruhsecara nyata terhadap tinggi tanaman (induk + cabang), jumlah daun dan berat basah tanaman kangkung darat. B. Saran Dari hasil penelitian ini dapat disarankan untuk : 1. Pada musim penguhujan serangan hama akan lebih banyak dibandingkan dengan musim kemarau, salah satu cara untuk menanggulangi resiko terserang hama adalah dibuatkan rumah untuk melindungi tanaman. 2. Penyemprotan pestisida sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum matahari terbit atau sore hari setelah matahari terbenam. 3. Hasil penelitian dapat diterapkan dalam pembelajaran biologi disekolah khususnya mengenai pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan.
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, R. 2011. Pupuk Organik. Repository.usu.ac.id//Chapter%2011.pdf tinjauan pustaka pengertian pupuk (29 Juli 2015). Agus, C. 2012. Pengolahan Bahan Organik : Peran dalam Kehidupan dan Lingkungan. Yogyakarta : BPFE. Alex, S. 2012. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Yoyakarta : Pustaka Baru. Alex, S. 2012. Buah Konsumsi dalam Pot. Yogyakarta : Pustaka Baru press. Cahyono, B. 2010. Cara Sukses Berkebun.Jakarta : Pustaka Mina. Firdaus, M. 2014. Manajemen Agribisnis.Jakarta : Bumi Aksara. Hanafiah, K. A. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Palembang : Rajawali Pers. Haryoto. 2009. Bertanam Kangkung Raksasa di Pekarangan. Yogyakarta : Kanisius. Irianto, H. A. 2003. Statistik : Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangannya. Padang : Kencana. Kirani, V.W. 2011. Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Bayam (Amaranthus sp.) Pada Berbagai Macam Media Tanam Secara Hidroponik.Yogyakarta :Skripsi UPN. Murwono, 2003. Sistem Organik Rasional dalam Budidaya Pangan dengan Model Mixed Farming. Yogyakarta : USD. Rahmat, P. 2011. 21 Jenis Tabulampot Populer. Jakarta : Agromedia. Rosmarkam, A., Wongsoatmodjo, S. 2001. Taksonomi dan KLasifikasi Tanah Menurut USDA dan PPT Bogor. Yogyakarta : Fakultas Pertanian UGMUNS. Rukmana, R. 1994. Kangkung. Yogyakarta : Kanisius. Saputra, D. I. 2013. Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Dosisi Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan BIbit Kakao Asal Kultur Jaringan. Yogyakarta :Skripsi Instiper.
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Sitompul.,Haryono. 2008. Penyakit-penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Yogyakarta : UGM Press Sofyan. 2014. Pemanfaatan Limbah Teh, Sekam Padi, dan Arang Sekam Sebagai Medaia Tumbuh Bibit Trembesi (Samaneae saman). Lampung :Skripsi Universitas Lampung. Suparno, P. 2011. Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi. Yogyakarta : USD. Supriyono, H., Karanto, C.A. D., Bale, A. 2009. Buku Ajar Klasifikasi Tanah. Yogyakarta : UGM Press. Sutanto, R. 2002. PenerapanPertanian Organik : Pemasyarakatan dan Pengembangannnya. Yogyakarta : Kanisius. Sutanto, R. 2002. Pertanian Organik : Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Yogyakarta : Kanisius. Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Konsep dalam Kenyataan. Yogyakarta : Kanisius. Suwahyono, U. 2011. Petunjuk Praktis Penggunaan Pupuk Organik. Jakarta : Penebar Swadaya. Suswono, H. 2007. Ilmu Tanah. Jakarta : Akademika Pressindo. Tanujaya, B. 2013. Penelitian Percobaan. Jakarta : Rosda. Wuryanigsih, S. 1997. Pengaruh Media terhadap Pertumbuhan Setek Empat Kultivar Melati. Jur. Penel. Pert. 16(2):99-105.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1. Silabus Pembelajaran SILABUS Satuan Pendidikan
: SMA
Mata pelajaran
: Biologi
Kelas/Pelajaran
: XII
Semester
: Gasal
Kompetensi Inti KI1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai)santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
I 4 : Mengolah, menalar dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
Pertumbuhan dan Perkembangan 1.1
Mengagumi memahami
dan 1. Pertumbuhan
dan 1. Konsep
keteraturan Perkembangan
Pertumbuhan
dan
Keseriusan siswa
Perkembangan
dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang
makhluk hidup ditingkat pertumbuhan seluler
dan
dan
proses Faktor luar dan faktor Mengamati :
yang terjadi pada tubuh dalam
tersebut
sebagai
tindakan
pengamalan
menurut
tahu
Mengamati
pertumbuhan
perkemban
Tes :
biologi
Membaca teks pertumbuhan pada
konsep
SMA kelas
tumbuhan.
pertumbuhan dan
XII
Siswa distimulasi untuk membuat pertanyaan yang menuntut berfikir
mengagumi pola pikir
kritis tentang konsep pertumbuhan
dalam
dan
tumbuhan.
dan
ilmiah
4 jp
pertumbuhan
Buku
pada
Menanya :
Menghayati
ingin
perkembangan
agama yang dianutnya.
1.2
rasa
x
pada
menjaga
keteraturan
5 minggu Video
Observasi :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
kemampuan mengamati
dan perkembangan makhluk hidup
berproses.
dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
1.3
Peka dan peduli terhadap permasalahn lingkungan
Mengumpulkan Data (Eksperimen
hidup,
/eksplorasi) :
menjaga
dan
menyayangi lingkungan sebagai pengamalan
manifestasi
ajaran
Menggali informasi tentang konsep pertumbuhan
agama yang dianutnya.
dan
perkembangan
makhluk hidup melalui tayang video KMS.
Diskusi tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan
Diskusi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan.
Mengasosiasikan :
Membaca dan menganalisis grafik pertumbuhan mendapatkan
dari konsep
KMS
untuk
pertumbuhan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
dan perkembangan.
Menarik
kesimpulan
tentang
pertumbuhan dan perkembangan serta faktor
–
faktor
mempengaruhinya,
yang kemudian
dipresentasikan di depan kelas.
Mengkomunikasikan : Menyampaikan
hasil
kajian
dan
diskusi tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan.
2.2
Peduli peduli terhadap 2.
Merencanakan 2. Melaksanakan
keselamatn
Melaksanakan Percobaan Tentang Pertumbuhan dan
diri
dan
dan
lingkungan
dengan Percobaan
menerapkan
prinsip
pengamatan
dan
Kerja
ilmiah,
laporan
keselamatn kerja.
hasil
Mengkaji hasil kerja ilmiah (contoh
Laporan
kerja ilmiah)
percobaan
Bagaimana
artikel atau
sikap ilmiah dan
Portofolio :
Makalah,
penelitian
kegiatan dan
Observasi :
Mengamati :
percobaan dilaboratorium
Melakukan
Perkembangan pada Tumbuhan
keselamatan kerja saat melakukan
Dan
langkah-langkah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
lingkungan sekitar.
3.1
Menganalisis
hubungan
melakukan percobaan menurut kerja
Test :
ilmiah dari hasil diskusi dan mengkaji
Membuat
contoh karya ilmiah dari berbagai
outline
sumber
perencanaan Pemahaman
antara faktor internal dan eksternal dengan proses
Menanya :
tentang
pertumbuhan
dan
Memberi pertanyaan tentang langkah-
percobaan dan
perkembangan makhluk
langkah eksperimen dan penyusunan
kesimpulan
hidup berdasarkan hasil
laporan hasil eksperimen.
Pemahaman
percobaan.
tentang hal-hal yang
4.1
Merencanakan
dan
Mengumpulkan Data (eksperimen
dilakukan
/eksplorasi) :
dalam
melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan
proses dan
dan melaporkan secara
menggunakan
Mendiskusikan rancangan dan usulan
percobaan
penelitian tentang faktor internal dan
Pemahaman
eksternal
yang
mempengaruhi
pertumbuhan pada tumbuhan.
dengan tataccara
penulisan ilmiah yang
harus
melakukan
perkembangan tanaman,
tertulis
hasil
Melaksanakan
eksperimen
tentang hal-hal yang dilakukan
sesuai
dalam
dengan usulan yang disusun dan
melakukan
sudah disepakati setiap kelompok.
percobaan.
Melakukan pengamatan eksperimen
Pemahaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
benar.
dan mencatat data.
tentang
faktor
luar dan faktor Mengasosiasikan
dalam terhadap
Mengolah data hasil eksperimen.
pertumbuhan.
Menjawab permasalahn.
Menyimpulkan hasil pengamatn
Menarik kesimpulan dari hasil diskusi mengenai usulan penelitian.
Mengkomunikasikan
Menyusun usulan penelitian tentang faktor
luar
yang
mempengaruhi
pertumbuhan.
Melaporkan hasil eksperimen secara lisan (presentasi) dan tertulis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA) Mata Pelajan
: Biologi
Kelas / Semester
: XII / 1
Alokasi Waktu
: 4 X 45 menit ( 2 x pertemuan)
1. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur , disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraktif secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual, dan procedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
2. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencampaian Kompetensi No 1.3
kompetensi Dasar
Indikator
Pekadan peduli terhadap permasalahan lingkungan 1.3.1Memiliki
3.1
peduli
hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai
lingkungan
sebagai
manifestasi
pengamalan
ajaran
pengamalan
ajaran
agama
yang
dianutnya.
2.1
sikap
agama yang dianutnya.
Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data 2.1.1Menunjukkan
perilaku
dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli
ilmiah
yaitu
:teliti,
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun
tanggung
dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi,
tekun,
peduli lingkungan, gotong royong, berkerjasama,
dalam
cinta damai, berendapat secara ilmiah dan kritis,
pengamatandan
responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan
percobaan
dalam melakukan pengamatan dan percobaan di
kelas/laboratorium
dalam kelas / laboratorium maupun diluar kelas/
maupun
laboratoriu.
laboratorium.
jawab, dan
disiplin melakukan
di
di
dengan
proses
pertumbuhan
dan
antara
perkembangan Makhluk Hidup berdasarkan hasil
dan
percobaan.
proses dan
dalam
luar
Menganalisis hubungan antara faktor internal dan 3.1.1Menjelaskan eksternal
jujur,
kelas/
hubungan
faktor
internal
eksternal
pada
pertumbuhan perkembangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
tanaman. 4.1
Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang 4.1.1Membuat,melaksanakan faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan
dan
melaporkan
dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara
percobaan secara tertulis
tertulis dengan menggunakan tata cara penulisan
dengan
ilmiah yang benar.
penulisan
tata
mengenai pada
hasil
cara ilmiah
faktor
pertumbuhan
luar dan
perkembangan tanaman.
3. Tujuan Pembelajaran 1.3.1.1 Siswa memiliki sifat peduli sebagai pengamalan ajaran agama yang dianutnya. 2.1 1.1 Saat penelitian siswa dapat menunjukan perilaku ilmiah ilmiah yaitu : teliti, tanggung jawab, tekun, jujur dan disiplin dalam melakukan pengamata/percobaan di dalam kelas /laboratorium maupun diluar kelas / laboratorium. 2.1.1.1 Siswa dapat menjelaskan hubungan antara faktor internal dan eksternal pada proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 4.1.1.1 Siswa dapat membuat, melaksanakan dan melaporkan percobaan mengenai faktor luar padapertumbuhan dan perkembangan tanaman. 4. Materi Pembelajaran Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume secara ireversibel (menuju satu titik dan tidak dapat kembali lagi), sedangkan perkembangan adalah pertumbuhan menuju kedewasaan suatu organisme. Pertumbuhan pada tanaman yang dimulai dari biji akan mengalami fase perkecambahan, pertumbuhan, dan perkembangan. Faktor-faktor yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dapat dibedakan menjadi faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal). Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem primer atau disebut juga meristem apikal. Akibat pertumbuhan ini, akar dan batang bertambah panjang. Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem sekunder yang menyebabkan bertambahnya diameter batang.
5. Metode / Pendekatan / Strategi / Model / Teknik Pembelajaran Model pembelajaran
: Pembelajaran Kooperatif
Metode pembelajaran
: Diskusi, Presentasi, Tanya – Jawab dan Eksperimen
6. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajran Pertemuan Pertama kegiatan
Fase
(Waktu) Pendahuluan (10 menit)
1. Menyiapkan
kegiatan Guru dan Siswa kondisi
-
belajar
Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa
2. Melakukan apersepsi, -
Guru menampilkan beberapa gambar manusia
menyampaikan tujuan
dari
dan memotivasi siswa
menampilkan gambar pertumbuhan tanaman
balita
hingga
dewasa
dan
juga
mulai dari biji hingga menjadi pohon -
Guru mengajukan pertanyaan “gambar tersebut menunjukan proses apa?”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Initi
Mengamati
89
-
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
-
Siswa diminta untuk mengamati video tentang
(70)
pertumbuhan
dan
perkembangan
pada
tumbuhan yang ditayangkan oleh guru . -
Siswa diminta untuk membaca buku panduan (bukupelajaran) mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman.
Mengumpulkan Data
-
Siswa diminta untuk mencatat hal-hal yang
(eksperimen/Eksplorasi)
penting
mengenai
pertumbuhan
perkembangan, beserta
dan
faktor-faktor yang
mempengaruhinya, -
Mendiskusikan bersama kelompok mengenai konsep pertumbuhan dan perkembangan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Mengasosiasikan/Menalar
-
Siswa
mengisi
pertumbuhan tanaman,
dan beserta
LKS
terkait
dengan
perkembangan
pada
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya
Mengkomunikasikan
-
Siswa mempresentasikan hasil diskusi dari kelompok masing-masing di depan kelas
Menanya
-
Siswa diberi pertanyaan mengenai konsep
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman serta
menyebutkan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan .
Evaluasi
-
Guru
meminta
salah
satu
siswa
untuk
menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dan siswa yang lain menanggapinya.
Penutup
Penghargaan
-
(10 menit)
Guru memberikan hadiah pada siswa kelompok yang bisa menjawab pertanyaan dengan baik
-
Guru
membimbing
siswa
merangkum
pemebelajaran hari ini -
Siswa
diajak
untuk
merefleksikan
hasil
belajarnya -
Siswa diberikan tugas untuk membaca materi yang akan dipelajari dipertemuan berikutnya.
-
Guru meninggalkan kelas dengan mengucapkan salam.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Pertemuan Kedua (2 JP) kegiatan
Fase
(Waktu) Pendahuluan (10 menit)
kegiatan Guru dan Siswa
Menyiapkan kondisi -
Guru mengucapkan salam dan mengecek
belajar
kehadiran siswa
Melakukan apersepsi, -
Guru menampilkan beberapa gambar yang
menyampaikan tujuan
menunjukkan
dan memotivasi siswa
melakukan percobaan menurut kerja ilmiah -
langkah-langkah
untuk
Guru mengajukan pertanyaan “dari gambar tersebut menunjukkan langkah-langkah dalam melaksanakan apa ?”
Inti
Mengamati
-
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
-
Guru meminta siswa untuk mengamati alat dan
(70)
bahan yang akan dilakukan untuk percobaan -
Guru menjelaskan langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan oleh siswa.
Mengumpulkan Data
-
(eksperimen/Eksplorasi) danMengasosiasikan/
Siswa diminta untuk berdiskusi dan mengkaji buku sumber
-
Menalar
Siswa menulis langkah-langkah percobaan di buku kegiatan (log book)
-
Siswa melakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah yang sudah di tulis
Mengkomunikasikan
-
Siswa
diminta
untuk
membuat
laporan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
sementara. -
Membuat laporan resmi dari penelitian sesuai format yang ditentukan.
Menanya
-
Siswa/kelompok
lain
dapat
mengajukan
pertanyaan terkait dengan percobaan yang dilakukan. Evaluasi
-
Guru
meminta
mnyebutkan
beberapa
siswa
langkah-langkah
untuk dalam
melakukan percobaan, serta alat dan bahan yang dibutuhkan, dan hal lain terkait dengan percobaan.
Penutup
Penghargaan
-
(10 menit)
Guru mengajak siswa untuk bertepuk tangan atas kegiataan
-
Guru
membimbning
siswa
merangkum
pembelajaran hari ini -
Siswa dimbing oleh guru untuk melakukan refleksi mengenai kegiatan hari ini
-
Guru mengingatkan siswa untuk merawat danmelakukan
pengukuran
atas percobaan
yang telah dilakukan. -
Guru menutup kegiatan dan mengucapkan salam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
1. Sumber Belajar 1. Adam, Ernawati, S., Irwan, S., 2008, BIOLOGI untuk SMA dan MA Kelas XII, Jakarta Timur : Widya Utama, Halaman 1 – 13 2. LKS 3. Internet/referensi lain
2. Alat dan Bahan 1.Video pertumbuhan dan perkembangan tanaman 2.Gambar pertumbuhan dan perkembangan 3.Alat tulis 4.Laptop + LCD proyektor 5.Tanaman kangkung 6.Tanah 7.Arang Sekam 8. Polybag 9. Air 10. Penggaris
3. Penilaian 1. Teknik penilaian : Pengamatan dan laporan percobaan 2. Prosedur Penilain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 1
Teknik
Aspek yang diamati
Penilaian
Sikap
Pengamatan
a. Berpikir
dan
berpendapat
ilmiah
selama pembelajaran
Waktu Penilaian Selama
proses
kegiatan
belajar
mengajar
b. Bertanggung jawab atas tugas yang
berlangsung dan saat
diberikan
c. Teliti,
94
diskusi kelompok
disiplin,
tekun, jujur dan
Pengamatan
tanggung jawab dalam melakukan
Pada saat melakukan eksperimen
percobaan. d. Menerapkan prinsip keselamatan kerja
2
Keterampilan
Pengamatan
saat
diskusi
b. Merencanakan penelitian
kelompok, pada saat
c. Keterampilan dalam menyajikan hasil
presentasi
penelitian dan diskusi secara lisan
berlangsung,
d. Melaporkan hasil penelitian secara
pengumpulan
tertulis
4
Pada
laporan penelitian
Pengetahuan
Tes testulis
Mendeskripsikan faktor
dan
luar
hubungan
yang
pertumbuhan tanaman
faktor-
mempengaruhi
Hasil tes
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
1. Instrumen Penilaian 1.Lembar Pengamatan Sikap
No
Aspek yang Dinilai
Nama Siswa
1
2
4
Skor
Keterangan
5
1 2 3 Dst..
Penilian analisis sikap : 21 – 25 = Sangat Baik (A) 16 – 20 = Baik (B) 11 – 15 = Cukup (C) 5 – 10 = Sangat Kurang (D)
2. Rubrik Penilaian Sikap
No 1
Aspek yang Dinilai berpikir
kritis,
bertanya
diskusi
berani 5 : Menerima dan menyanggah pendapat teman dan
mengemukkan selama
Kriteria
pendapat
dengan
sopan
serta
mampu
bekerjasama
menyeluruh dengan kelompok
pembelajaran/ 4 : Menerima dan menyanggah pendapat teman dengan
sopan
dan
hanya
bekerjasama
dengan beberapa anggot adalam kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
2 : Menerima dan menyanggah pendapat teman dengan bisa
tidak
bekerjasama
sopan
namun
masih
dengan
beberapa
anggota
dalam kelompok.
1 : Tidak bisa menerima dan menyanggah pendapat teman serta tidak mampu bekerja sama dengan anggota kelompok.
2
Peka dan peduli terhadap 5 : Ikut melestarikan lingkungan sekitar dan tidak lingkungan
membuang sampah di lingkungan sekitar sekolah
4 : Menjaga lingkungan sekitar dengan tidak menyakiti/membunuhnya (kecuali untuk penelitian), dan tidak membuang sampah di lingkungan sekitar
2 : Tidak menjaga lingkungan sekolah dengan baik dan tidak membuang sampah pada tempatnya
1 : Memperlukan lingkungan sekitar secara berlebihan (merusak/membunuh), tidak membuang sampah sembarangan di lingkungan sekolah
3
Teliti, tekun dan jujur
5 : Memperhatikan hal-hal kecil yang berpengaruh pada percobaan, jujur dan bertanggung jawab terhadap hasil percobaan
4 : Kurang memperhatikan secara detail hal-hal yang berpengaruh
pada
percobaan,
jujur
bertanggung jawab terhadap hasil percobaan
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
2 : Kurang memperhatikan secara detail hal-hal yang berpengaruh pada percobaan dan kurang jujur terhadap hasil percobaan
1 : Tidak memperhatikan secara detail hal-hal yang berpengaruh pada percobaan dan tidak jujur tehadap hasil percobaan
4
Disiplin jawab
dan atas
tanggung 5 : Melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan tugas
yang
menyelesaikan tugas dengan tepat waktu
diberikan 4 : Dalam melaksanakan tugas belum menunjukkan upaya terbaik dan menyelesaikan tugas dengan tepat waktu
2 : Tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas dan tidak menyelesaikan tugas dalam waktu yang tepat
1 : Tidak berupayasungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas dan tidak menyelesaikan tugas yang diberikan
5
Menerapkan keselamatan kerja
prinsip 5 : Menggunakan alat dan bahan yang digunakan selama percobaan denagn baik (sewajarnya)
4 : Menggunakan alat dan bahan yang digunakan selama percobaan untuk bercanda
2 : Menggunakan alat dan bahan yang digunakan selama
percobaan
dan
tidak
menyebabkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
kerusakan
1 : Menggunakan alat dan bahan yang digunakan selama
percobaan
untuk
bercanda
dan
menyebabkan luka fisik pada diri sendiri maupun orang ain
3.Lembar Pengamatan Keterampilan Presentasi
Aspek yang Dinilai *) No
Nama
Kekompakan
Penyajian
Kelopok 1
2
4
Isi Presentasi
Kelompok 5
1
2
4
5
1
2
4
5
Jumlah Rata- rata
*) Diisi dengan memberikan tanda chek list ( ) pada kolom yang sesuai dengan ketentuan 1. Sangat kurang 2. Kurang 4. Baik 5. Sangat baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Rubrik Penialian Keterampilan Presentasi
No 1
Aspek yang
Kriteria
Dinilai Penyajian
5
: Suara lantang memanfaatkan meia untuk presentasi sehingga menarik perhatian audience
4
: Suara lantang, memanfaatkan media untuk presentasi namun kurang menarik audience
2 : Suara yang kurang lantang, kurang memanfaatkan media presentasi sehingga hanya beberapa audience yang memperhatikan
1 : Suara yang tidak lantang, tidak memanfaatkan media p presentasi sehingga tidak menarik perhatian audience
2
kekompakan kelompok
5 : Dapat menjawab pertanyaan dengan baik, mampu berkomunikasi (diskusi) dengan kelompok, membagi rata materi
saat presentasi (tidak menjelaskan secara
individual).
4 : Dapat menjawab pertanyaan dengan baik, tidak mampu berkomunikasi (diskusi) dengan kelompok, membagi rata tugas presentasi.
2 : Tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik, tidak mampu berkomunikasi (diskusi) dengan kelompok, membagi rata tugas presentasi.
1 : Tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik, tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
mampu berkomunikasi (diskusi) dengan kelompok, tidak membagi rata tugas presentasi sehingga mempresentasikan secara individual.
3
isi presentasi
5 : Kesesuaian isi presentasi dengan topik, bahasa yang digunakan mudah dimengerti, menyampaikan materi secara urut.
4 : Kesesuaian isi presentasi dengan topik, bahasa yang digunakan agak sulit, menyampaiakn materi secara urut.
2 : Isi materi yang kurang sesuai dengan topik, bahasa yang digunakan
mudah
dimengerti,
menyampaikan
mater
secara urut.
1 : Isi materi yang tidak sesuai dengan topik, bahasa yang digunakan sulit dimengerti, menyampaikan materi secara tidak urut.
4.Lembar Pengamatan Lembar Kerja Siswa
No
1 2 3 4
Kelompok
Aspek yang Dinilai *) Keterampilan Kemampuan Praktikum/ Hasil Diskusi Berdiskusi Melakukan Tugas
Rerata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
*) diisi dengan nilai : 1. Sangat Kurang 2. Kurang 4. Baik 5. Baik Sekali Rubrik Penilaian LKS (Lembar Kerja Siswa) No 1
Aspek yang Dinilai Hasil diskusi
Kriteria 5
: Jawaban tepat, membuat kesimpulan dengan baik, ketepatan kalimat/pemilihan kata.
4
: Jawaban tepat, membuat kesimpulan dengan baik,
kurang
tepat
dalam
menyusun
kalimat/pemilihan kata.
2
: Jawaban kurang tepat, membuat kesimpulan kurang tepat, kurang tepat dalam menyusun kalimat/pemilihan kata.
1 : Jawaban tidak
tepat (salah) , membuat
kesimpulan kurang tepat, pemilihan kalimat/ pemilihan kata tidak tepat.
2
Kemampuan berdiskusi
5 : Dapat berinteraksi dengan kelompok, kemampuan berpendapat dan menerima pendapat.
4 : Dapat berinteraksi dengan kelompok, berpendapat kurang sesuai topik, dapat menerima pendapat.
2 : Kurang berinteraksi dengan kelompok, kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
berpendapat, dapat menerima pendapat.
1 : Tidak berinteraksi dengan kelompok, tidak mau berpendapat dan tidak mau menerima pendapat.
3
Keterampilan
5 : Kemampuan menggunaan alat/bahan dengan tepat,
praktikum/melakukan
sikap
ilmiah
saat
melakukan
praktikum,
tugas
melaksanakan sesuai dengan petunjuk praktikum.
4 : Mampu menggunaan alat/bahan dengan tepat, kurang
bersikap
ilmiah
saat
melakukan
praktikum, mampu melaksanakan sesuai dengan petunjuk praktikum.
2 : Kurang mampu menggunaan alat/bahan dengan tepat, kurang bersikap ilmiah saat melakukan praktikum, melaksanakan tidak sesuai dengan petunjuk praktikum.
1 : Tidak mampu menggunaan alat/bahan dengan tepat, tidak bersikap ilmiah saat melakukan praktikum, melaksanakan tidak sesuai dengan petunjuk praktikum.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) LEMBAR KERJA SISWA (Pertemuan Pertama) A. Tujuan : 1. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman 2. Mengetahui dan menyebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 3. Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
B. Soal 2. Proses apa yang terjadi pada tayangan video tersebut? 3. Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, (sebutkan minimal 3 untuk masing-masing faktor) 4. Bagaimanafaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman?
C. Kesimpulan …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… 103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
LEMBAR KERJA SISWA (Pertemuan Kedua) Judul
: Eksperimen Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
D. Tujuan : 1. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 2. Menganalisis hubungan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 3. Siswa dapat menunjukkan sikap berperilaku ilmiah : teliti, tekun, jujur, disiplin dan bertanggung jawab dalam melakukan eksperimen 4. Siswa dapat membuat laporan secara tertulis dengan menggunakan tata cara penulisan ilmiah.
E. Alat dan Bahan : 1. 6 kantong polybag ukuran kecil 2. Beberapa tanaman kangkung darat 3. Pupuk kandang 4. Tanah 5. Arang sekam 6. Air 7. Cutter/gunting 8. Alat tulis 9. Penggaris
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
F. Cara Kerja : 1. Polybang 1,2,3 : Masukkan tanah dan pupuk kandang kedalam polybag dengan perbandingan 2 : 1. 2. Polybag 4,5,6 : Masukkan tanah, pupuk kandang dan arang sekam kedalam polybag dengan perbandingan 2 : 1 : 1. 3. Lubangi media tanam pada polybag sedalam 1 cm. 4. Congkel tanaman kangkung dari media semai 5. Tanaman kangkung pada media tanam 6. Gunakanlah penggaris untuk mengukur pertumbuhan tanaman kangkung tersebut. Ukurlah setiap hari selama 1 minggu. 7. Tambahkan air (siram) jika media tanam mulai mengering 8. Gambarlah pertumbuhan biji kacang hijau tersebut dengan grafik seperti berikut:
Tinggi (mm)
Hari ke –
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
G. Hasil
H. Kesimpulan .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ...................................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 4. Instrumen dan Pedoman Penilaian
INSTRUMEN DAN PEDOMAN PENILAIAN A. Kisi-kisi Soal Kisi-kisi Soal Tes Akhir 1. Nama Sekola
: Sekolah Menengah Atas
2. Kelas/Semester
: XXI/I
3. Mata Pelajaran
: Biologi
4. Kurikulum Acuan
: 2013
5. Alokasi Waktu
: 90 Menit
6. Jumlah Soal
: 4 Soal
7. Kompetensi Dasar
: 3.1 Menjelaskan hubung antara faktor internal dan eksternal
pada
proses
pertumbuhan
dan
perkembangan tanaman. 4.1 Membuat dan melaksanakanpercobaaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tata cara penulisan ilmiah yang benar. 8. Materi
: Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
9. Jenis Soal : Essay
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Indikator
Nomor Soal (C!) (C2) (C)
3.1 Menjelaskan hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
108
Jumlah
(C4) (C5) (C6) 1 4 2
2,3
4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan t tentang faktor luar yang mempengaruhi proses e pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tata cara penulisan ilmiah yang benar.
2
B. Soal Jawablah Soal di bawah ini dengan tepat dan jelas! 1. Di dalam suatu percobaan pengaruh media tanamn, hasil percobaan menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman pada media tanam dengan arang sekam menunjukkan hasil yang lebih baik dibangkan dengan media tanam 100% tanah. Berdasarkan pernyataan tersebut, kesimpulan apakah yang dapat kita ambil? 2. Buatlah suatu perencanaan eksperimen mengenai pengaruhfaktor luar yang mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan
tanaman
(selain
media
taman/tanah)! 3. Tuliskan kembali secara singkat dan jelas (meliputi : judul, alat dan bahan, cara kerja, pembahasan dan kesimpulan) hasil laporan percobaan mengenai pengaruh media tanam terhadap pertumuhan dan perkembangan tanaman! 4. Sebutkan dan jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI C. Pedoman Penskoran No
Uraian
Skor
2
Dapat membuat kesimpulan sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan Dapat merancang suatau percobaan/eksperimen
3
Dapat menuliskan kembali hasil percobaan yang telah dilakukan dengan tepat.
35
4
Dapat menyebutkan dan memnjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
15
1
Total
20 30
100
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 5. Data Pengukuran Tinggi Tanaman Ipomoea reptans Poir PENGUKURAN TINGGI TANAMAN PADA KANGKUNG (cm) Minggu ke -
1
2
3
4
Tanah Aluvial + Arang Sekam
2 1,2 1,2 1 1,8 2,4 2,4 2,4 1,8 1,2 1,8 1,8 3,4 2 1,7 1,3 2 1,7 1,7 2,8 2
8 7 7,5 7 10 11,1 7,1 9,5 9,9 9,3 10 11,3 9,5 9,6 9,7 10,2 6 10,2 7 8 10,5
35,6 26,5 39,4 27 21,4 25,2 36,4 37,63 31.6 40,9 34,6 26,3 32,6 40,1 44,1 40,7 31,5 33,8 37,2 39 31,7
78,3 75,2 75 68,7 135,6 60 82,6 138 62,6 76 113,8 116,6 83,1 91,5 157,6 111,8 71,5 78,3 115,3 91,4 115,7
TAS1 TAS2 TAS3 TAS4 TAS5 TAS6 TAS7 TAS8 TAS9 TAS10 TAS11 TAS12 TAS13 TAS14 TAS15 TAS16 TAS17 TAS18 TAS19 TAS20 TAS21
Tanah Aluvial
TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TA7 TA8 TA9 TA10 TA11 TA12 TA13 TA14 TA15 TA16 TA17 TA18 TA19 TA20 TA21
110
Minggu ke -
1 2,3 2,3 2,4 3,1 2,5 2,5 1,9 2,8 2 1,9 3,4 3,9 2,4 1,5 1,8 2,7 3 2,6 1,7 1,6 2
+
2
3
4
8,5 9 9,2 11 9,5 10,2 10,8 11,6 11,8 11,4 9 10,9 11,4 9 10,9 11,4 12,8 10,5 10,4 11,4 10,8
47,4 41,7 32,3 56,5 50,4 43,6 23,3 37,2 39,1 41 63,9 50,9 66,7 48,4 34,5 42,8 45,2 33,2 40,6 70,1 37,3
183,6 87,7 64,3 183 187,6 192,1 140 161,8 110,2 129,8 200,7 144,5 226,9 163,7 121 105,4 183,9 77,1 103,8 140,3 105,6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 6. Data Hasil Pengukuran Jumlah Daun Ipomoea reptans Poir PENGUKURAN JUMLAH DAUN TANAMAN KANGKUNG (helai) Minggu ke Tanah Aluvial TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TA7 TA8 TA9 TA10 TA11 TA12 TA13 TA14 TA15 TA16 TA17 TA18 TA19 TA20 TA21
1
2
3
4
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2
6 6 6 5 7 7 6 7 7 7 8 7 6 7 8 7 6 7 7 7 9
20 16 18 22 16 21 21 24 12 25 27 25 28 30 23 27 30 25 18 32 41
42 44 42 47 48 49 38 38 36 40 51 54 35 58 61 55 42 62 66 57 82
Tanah Aluvial + Arang Sekam TAS1 TAS2 TAS3 TAS4 TAS5 TAS6 TAS7 TAS8 TAS9 TAS10 TAS11 TAS12 TAS13 TAS14 TAS15 TAS16 TAS17 TAS18 TAS19 TAS20 TAS21
111
Minggu ke 1
2
3
4
4 4 5 3 4 6 3 4 3 4 5 3 5 5 5 5 6 6 6 7 5
10 10 10 7 10 10 8 9 10 10 12 10 8 9 12 8 8 10 10 11 12
20 20 21 40 25 30 32 35 26 35 37 40 42 45 32 40 40 35 36 40 55
55 56 57 48 60 62 51 51 54 56 59 64 60 62 75 63 66 70 80 74 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 7. Hasil Pengukuran pH Tanah DATA HASIL PENGUKURAN pH TANAH Minggu ke Tanah Aluvial
1
2
3
4
TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TA7 TA8 TA9 TA10 TA11 TA12 TA13 TA14 TA15 TA16 TA17 TA18 TA19 TA20 TA21
6 5,8 5,7 5,9 5,5 5,4 5,3 5,3 5,1 5,3 6 5,2 5,1 5,2 5,2 5 6,1 5 5 5 5,4
5,8 5,4 5,4 4,8 4,4 4,7 4,5 4,7 4,6 4,4 4,5 4,4 4.2 4,2 4.3 4,5 4,6 4,2 4,4 4,2 4,3
6 5,7 5,7 5,5 5,3 5 5,4 5,1 5,1 5,1 5,2 5 5,2 4,8 4,6 5 4,8 4,7 5 4,8 5
5,8 5,8 5 5,2 4,9 5,6 6 6,1 4,9 4,4 5,2 6 5,3 5,3 5,2 5 5,1 4,8 5,6 6 5,1
Tanah Aluvial + Arang Sekam TAS1 TAS2 TAS3 TAS4 TAS5 TAS6 TAS7 TAS8 TAS9 TAS10 TAS11 TAS12 TAS13 TAS14 TAS15 TAS16 TAS17 TAS18 TAS19 TAS20 TAS21
112
Minggu ke 1
2
3
4
6 5,3 5,4 5,8 5,8 5,7 6,2 6 6 5,8 6,2 6,2 5,7 5,6 5,2 5,7 5,3 5,5 6,2 5,2 5,1
5,6 5,4 5,8 5,2 5,3 5,6 5,2 5 5,2 6 5,7 5 5,2 5,2 5 6,3 5,7 5,1 6 5,2 4,6
6 5,8 5,6 5,8 6 5,4 5,6 5,2 5,4 6,3 5,5 5,6 6,2 5,4 5 5,2 5,4 5,5 6,1 5,2 4,8
5,8 5,2 5 5 5,6 5,2 5,1 5,2 6 6,2 5,2 5,3 4,8 5 5,1 6,1 4,9 5,4 5,7 5,8 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 8. Pengukuran Kelembaban Tanah DATA HASIL PENGUKURAN KELEMBABAN TANAH Tanah Aluvial + Arang Sekam TAS1 TAS2 TAS3 TAS4 TAS5 TAS6 TAS7 TAS8 TAS9 TAS10 TAS11 TAS12 TAS13 TAS14 TAS15 TAS16 TAS17 TAS18 TAS19 TAS20 TAS21
Minggu ke Tanah Aluvial TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TA7 TA8 TA9 TA10 TA11 TA12 TA13 TA14 TA15 TA16 TA17 TA18 TA19 TA20 TA21
1
2
3
5,8 5,8 4,8 5,8 5,9 4,7 4,8 5,6 5,9 6 5,3 5,7 5,8 5,2 5 6,1 5 5,3 5,3 5,7 5,5
5,9 5,6 5,7 5,6 5,2 5,2 5,3 5,2 5,2 5,2 5,2 5 5,3 5 5 5,1 5 4,8 5 4,9 5
4 4,5 4 4,2 4,5 4,5 4,5 4,7 4,6 4,5 4,5 4,2 5,5 4,5 5,5 4,2 4,5 4,4 4 4,6 6
4 5,7 5,1 5,2 5,2 5,4 5,3 5 5 5,4 5,5 5,3 5,3 5 6 5,1 5,2 5,6 5 6 5,9 5,3
113
Minggu ke 1
2
3
4
5,6 5,2 5,6 5,6 5,6 5,5 6 6 5,8 6,1 6,2 5,6 5,4 6,1 5,6 5,5 6,2 5,2 5,7 5,2 5,6
6,4 5,6 5,7 6,1 6 5 6 5,2 5,2 5,2 5,2 5 5,3 5 5 5,1 5 6,7 5 5,1 6,7
6 6,7 4 5 5,8 6 6,1 5 5,5 5,1 5,1 6,2 5,5 5,5 6,1 6,7 6 5 5,3 6,1 6
5,1 5 6 5,2 5,6 5,8 5,3 6,3 5,9 5,6 5,7 5,4 5 6,2 5 5,8 6,4 5,8 5,4 5,8 6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 9. Pengukuran Berat Basah DATA HASIL PENGUKURAN BERAT BASAH (gr) Tanah Tanah
Berat
Aluvial
(gr)
Aluvial + Arang
Berat (gr)
Sekam TA1
17
TAS1
45
TA2
30
TAS2
39
TA3
25
TAS3
33
TA4
30
TAS4
31
TA5
23
TAS5
37
TA6
25
TAS6
49
TA7
36
TAS7
41
TA8
35
TAS8
44
TA9
37
TAS9
54
TA10
26
TAS10
34
TA11
52
TAS11
56
TA12
23
TAS12
56
TA13
26
TAS13
43
TA14
32
TAS14
52
TA15
19
TAS15
61
TA16
40
TAS16
45
TA17
31
TAS17
38
TA18
43
TAS18
51
TA19
24
TAS19
31
TA20
33
TAS20
46
TA21
55
TAS21
56
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 10. Uji Normalitas
Uji Normalitas pada Tinggi Tanaman Induk + Cabang, Jumlah Daun dan Berat Basah Tanaman Kangkung Darat One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test
N Nnormal Parametersa,b
a. b.
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig (2-tailed) Test distribution is Normal Calculated from data
Pertambahan Tinggi Tanaman Kangkung Darat
Pertambah jumlah Daun Kangkung Darat an Jumlah
Berat Basah
168 75,3899 48,47597 ,104 ,104 -,089 1,348 ,053
168 35,8690 19,12629 ,102 ,102 -,077 1,326 ,059
42 38,1905 11,53412 ,102 ,102 -,081 ,524 ,946
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 11. Uji Homogenitas Uji Homogenitas Tinggi Tanaman Induk + Cabang, Jumlah Daun dan Berat Basah pada Kangkung Darat Test of Homogeneity of Variances Tinggi Tanaman Induk + Tinggi Cabang Tanaman Kangkung Darat Levene Statistic 3,105
df1
df2
Sig.
1
166
,080
Test of Homogeneity of Variances Jumlah Daun Tanaman Kangkung Darat Levene Statistic 3,719
df1
df2
Sig.
1
166
,056
Test of Homogeneity of Variances Berat BasahTanaman Kangkung Darat Levene Statistic .009
df1
df2
Sig.
1
40
,925
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 12. Uji t-test2 Group yang Independen Uji t-test 2 Group yang Independen pada Tinggi Tanaman Induk + Cabang , Jumlah Daun dan Berat Basah Tanaman Kangkung Darat Group Statistics Perlakuan Tinggi Tanaman (Induk + Cabang) Kangkung Darat
35
Std. deviation 39,43546
Std. Eror Mean 4,30276
50,5
63,53897
6,93267
N
Mean
TA
84
TAS
84
Independent Samples Test t
Tinggi Tanaman Induk + Cabang Kangkung Darat
Equanal Variances assumed Equanal Variances not assumed
df
t-test for Euality of Means Sig. Mean Std. Error (2-tailed) Difference Difference
-2,032
166
,044
-16,57738
8,15939
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper -32,68694 -,46782
-2,032
128,68
,044
-16,57738
8,15939
-32,71027
-,44449
Uji t-test 2 Group yang Independenpada Jumlah DaunTanaman Kangkung Darat Group Statistics Perlakuan Jumlah Daun Kangkung Darat
TA TAS
N
Mean
84 84
20,6 27,9
Std. deviation 19,94972 24,42273
Std. Eror Mean 2,17669 2,66474
Independent Samples Test t
Jumlah Daun Kangkung Darat
Equanal Variances assumed Equanal Variances not assumed
df
t-test for Euality of Means Sig. Mean Std. Error (2-tailed) Difference Difference
-2,135
166
,034
-7,34524
3,44076
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper -14,13853 -,55195
-2,135
159,641
0,34
-7,34524
3,44076
-14,14025
117
-,54996
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Uji t-test 2 Group yang Independen pada Berat Basah Tanaman Kangkung Darat Group Statistics Perlakuan Berat Basah Kangkung Darat
TA TAS
N
Mean
21 21
31,5 44,8
Std. deviation 9,89757 9,02378
Std. Eror Mean 2,15983 1,96915
Independent Samples Test t
Berat Basah Kangkung Darat
Equanal Variances assumed Equanal Variances not assumed
t-test for Euality of Means Sig. Mean Std. Error (2-tailed) Difference Difference
df
-4,562
40
,000
-13.33333
2,92274
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper -19,24041 -7,42626
-4,562
39,663
,000
-13,33333
2,92274
-19,24197
-7,42469
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 13. Dokumentasi Penelitian
Peletakan media tanam pada rumah
Pengamatn minggu ke – 1 :
yang terbuat dari paranet dan plastik UV
pengukuran pH dan kelembapan tanah
Pengamatan minggu ke –1 :
Pengamatan minggu ke – 2 :
pemberian pupuk cair
pengukuran pH dan kelembaban tanah
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertumbuhan tanaman kangkung pada minggu ke – 3
Daun tanaman yang berlubang- lubang akibat serangan dari hama
Hama penyerang daun (kumbang daun)
Pengamatan minggu ke – 4 : pengukuran tinggi tanaman
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pemanenan tanaman kangkung
Penimbangan berat basah tanaman kangkung
121