PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGARUH TIGA JENIS TANAH, TANAH GUNUNG KIDUL (MEDITERANS SOILS), TANAH PAINGAN (ALUVIAL), PASIR PANTAI SAMAS (REGOSOL) TERHADAP PERTUMBUHAN ANGGUR VARIETAS ALFONSO LAFALLE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Elias Lamanepa NIM : 101434007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGARUH TIGA JENIS TANAH, TANAH GUNUNG KIDUL (MEDITERANS SOILS), TANAH PAINGAN (ALUVIAL), PASIR PANTAI SAMAS (REGOSOL) TERHADAP PERTUMBUHAN ANGGUR VARIETAS ALFONSO LAFALLE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Elias Lamanepa NIM : 101434007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN
“ SEMANGAT MENGALAHKAN SKILL “ (ZEM)
Kupersembahkan karyaku ini untuk : 1. Kedua orangtuaku tercinta (Amak Ludofikus Lebu Raya no’o Inak Yuliana Deran Manuk). 2. Adik-adiku yang terkasih (Dion, Simon dan Ina Boy) 3. Keluarga Bpk. Siprianus Peren Ola di Tangerang dan Keluarga Bpk. Dominikus Ola Rotok di Tarakan 4. Tadon Adonara dan suku Lewo Lamanepa 5. Teman-teman P. Biologi angkatan 2010 6. Almamaterku, Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkat yang telah diberikan pada saya, sehingga skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Tiga Jenis Tanah, Tanah Gunung Kidul (Mediterans Soil), Tanah Paingan (Aluvial), Pasir Pantai Sama (Regosol) terhadap Pertumbuhan Anggur Varietas Alfonso Lafalle” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini dapat tersusun dengan baik atas bantuan, dukungan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada: 1. Bapak Johanes Eka Priyatna, M.Sc, Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2. Bapak Rohandi Ph.D selaku Dekan FKIP dan Bapak Dr. M. Andi Rudhito S.Pd selaku Ketua Jurusan JPMIPA Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Drs. A. Tri Priantoro selaku Kepala Program Studi Pendidikan Biologi serta Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama menyelesaikan pendidikan 4. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan koreksi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan lancar. 5. Ibu Hartini yang selalu memberikan dukungan, semangat dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik 6. Kedua orang tuaku yang telah memberikan cinta, kasih sayang, doa dan motivasi selama penulis menempuh pendidikan. 7. Keluarga bapak Siprianus Peren Ola dan keluarga bapak Dominkus Ola Rotok yang telah mendukung penulis dengan sepenuh hati dalam menyelesaikan studi saya. 8. Adik-adiku tercinta, Dion Lamanepa, Ina Boy Lamanepa, dan Simon Lamanepa yang selalu mendoakan penulis dalam menjalankan studi. 9. Kakak Fransiska Benga Ola dan Siprianus Snuken Medhon yang selalu memberikan semangat dan inspirasi yang luar biasa buat penulis selama dibangku kuliah. 10. Segenap dosen Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu dan wawasannya. vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11. Sahabat-sahabat tercinta Koko, Nikop, Elan, Zega, Bravo, Lia, Indah, Vita, Ardy, Veri, Ria Ongabelen, dan teman-teman Pendidikan Biologi 2010 atas kebersamaan dan cerita yang kita alami bersama. 12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Kritik dan saran yang diberikan kepada penulis akan sangat berguna dalam penulis dalam mengerjakan tugas di masa mendatang.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Pengaruh Tiga Jenis Tanah, Tanah Gunung Kidul (Mediteran Soil), Tanah Paingan (Aluvia), Pasir Pantai Samas (Regosol) Terhadap Pertumbuhan Anggur Varitas Alfonso Lafalle
Elias Lamanepa 101434007 Universitas Sanata Dharma
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh tiga jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman anggur varietas Alfonso lafalle. Jenis tanah yang digunakan adalah tanah Regosol (pasir pantai Samas), tanah Aluvial (tanah Paingan), tanah Mediteran (tanah Gunung Kidul). Penelitian ini merupakan eksperimen. Dalam penelitian ini pengujian terhadap setip media dilakukan lewat tiga kali pengulangan dan ditambah dengan kontrol. Pengukuran pertumbuhan pada tanaman anggur dilakukan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang tanaman anggur. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan dengan pengambilan data setiap seminggu sekali. Hasil penelitian diuji dengan menggunakan statistik uji F anova. Hasil penelitian dan pengamatan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nyata pengaruh jenis tanah (Regosol, Aluvial, dan Mediteran) terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang tanaman anggur varietas Alfonso lafalle. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman anggur seperti pH, kelembaban, suhu, intensitas sinar matahari, kelembaban tanah, hama, dan penyakit. Kata kunci : jenis tanah, pertumbuhan tanaman anggur, varietas Alfonso lafalle, pH, kelembaban, suhu, intensitas sinar matahari, kelembaban tanah, hama, dan penyakit.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT The Influences Of Three Kinds Of Media Treatments Using Soil From, Gunung Kidul (Mediterans Soil), Paingan ( Aluvial), and Samas Beach Sand (Regosol) Towards The Growth Of Grapes Alfonso Lafalle Variety
Elias Lamanepa 101434007 Sanata Dharma University
This research was conducted to measure the effects of three types of soil on the growth of grape Alfonso lafalle variety. The types of soil used are Regosol soil (the Samas beach,s sand), Aluvial soil (the soil of Paingan), and Mediterranean soil (the soil of Gunung Kidul). This study performed through three repetitions for measurement. The measurement of testing about the plant growth was done on about plant hight, number of leaves and stem diameter. This study was carried out for 4 month with data collection done in every other week. The result of research and observation shows that there is no real different influence of the type of soil treatment on the growth of plant height, number of leaves, and stem diameter. There are several factors assumed to cause the grape,s stunting such as pH, moisture, temperature, solar radiation, soil moisture, pests and disease.
Keywords : soil type, growth of the grape, Alfonso lafalle, pH, moisture, temperature, solar radiation, soil moisture, pests and disease.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................... ............................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....................................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................. vii ABSTRAK..................................................................................................... ix ABSTRACT.................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii DFTAR GAMBAR........................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... .. xv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. B. C. D. E. F.
Latar Belakang Masalah .................................................................. Rumusan Masalah ........................................................................... Batasan Masalah.................................................................................. Hipotesa .......................................................................................... Tujuan Penelitian ............................................................................ Manfaat Penelitian .......................................................................... 1. Bagi Peneliti .............................................................................. 2. Bagi Masyarakat ....................................................................... 3. Bagi Dunia Pendidikan .............................................................. BAB II DASAR TEORI .............................................................................. A. Sejarah Tanaman Anggur ............................................................... B. Klasifikasi Tanaman Anggur .......................................................... C. Morfologi Tanaman Anggur ........................................................... D. Syarat Tumbuh .............................................................................. E. Tipe Anggur.................................................................................... F. Tanah .............................................................................................
xi
1 4 4 4 5 5 5 5 5 6 6 7 8 9 10 16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
G. H. I. J. BAB III A.
Tanah Paingan ............................................................................... 26 Tanah Gunung Kidul ...................................................................... 27 Pasir Pantai Samas ......................................................................... 30 Hama dan Penyakit ........................................................................ 32 METODE PENELITIAN ............................................................. 34 Jenis Penelitian .............................................................................. 34 1. Variabel Bebas ......................................................................... 34 2. Variabel Terikat ....................................................................... 34 3. Variabel Kontrol ...................................................................... 34 B. Tempat dan Waktu ......................................................................... 35 1. Tempat ..................................................................................... 35 2. Waktu ...................................................................................... 35 C. Desain Penelitian ........................................................................... 35 D. Prosedur Percoaan........................................................................... 36 1. Penyiapan Lahan ....................................................................... 36 2. Penyiapan Media Tanah ............................................................ 37 3. Penanaman Anggur .................................................................. 38 4. Perawatan dan Pemeliharaan .................................................... 40 E. Pengambilan Data...................................... ...................................... 42 F. Cara Analisis Data ......................................................................... 42 G. Instrumen Penelitian ....................................................................... 46 1. Alat .......................................................................................... 46 2. Bahan ....................................................................................... 46 H. Agenda Pelaksanaan ........................................................................... 46
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 48 A. Hasil ................................................................................................... 48 1. Tinggi Tanaman ........................................................................... 49 2. Jumlah Daun ................................................................................. 50 3. Diameter Batang ........................................................................... 52 B. Pembahasan ........................................................................................ 54 1. Komposisi Media Tanam .............................................................. 58 2. Cuaca ........................................................................................... 61 3. Hama dan Penyakit ....................................................................... 62 C. Aplikasi Penelitian Dalam Pembelajaran ............................................ 63 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 64 A. Kesimpulan ........................................................................................ 65 B. Saran .................................................................................................. 66 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 67
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel. 2.3 Tabel. 2.4 Tabel. 2.5 Tabel. 2.6 Tabel. 2.7 Tabel. 3.1 Tabel. 3.2 Tabel. 3.3 Tabel. 3.4 Tabel. 3.5 Tabel. 3.6 Tabel. 3.7 Tabel.4.1
Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan yang Dapat Digunakan Sebagai Dasar dalam Perwilayahan Pengembangan Anggur ........... 9 Perbedaan Tipe Pertumbuhan Anggur ............................................. 10 Fator-faktor yang Mempengaruhi Kadar Co2 dan O2 Tanah.............. 22 Hubungan pH dan Ketersediaan Hara dalam Tanah ......................... 25 Sifat Fisik Tanah Mediteran dari Petak 17 Wanagama I Gunung Kidul DIY ......................................................................... 29 Sifat Kimia Tanah Mediteran dari Petak 17 Wanagama I DIY ......... 30 Kandungan Beberapa Unsur Hara (%) dan pH Tanah Pasir Pantai (Entisols) ........................................................................................ 32 Pemupukan Daun dan Batang .......................................................... 41 Pemberantasan Hama ...................................................................... 41 Pengamatan Keseluruhan Perlakuan ................................................ 43 Rata-rata Perlakuan Jumlah Daun .................................................... 43 Rata-rata Perlakuan Tinggi Tanaman ............................................... 44 Rata-rata Perlakuan Diameter Batang .............................................. 44 Analisis Variansi ............................................................................. 44 Rata-Rata Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Diameter Batang, Kelembaban, dan pH ...................................................................... 48
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Rancangan CRD/RAL.................................................................... 36 Gambar 3.2 Skema Peletakan Pot.......................................................................39 Gambar 3.3 skema sistem pagar..........................................................................40 Gambar 4.1 Diagram Rata-rata Pertambahan Tinggi Tanaman .........................49 Gambar 4.2 Grafik Pertambahan Tinggi Tanaman Anggur Setiap Minggu ......49 Gambar 4.3 Diagram Rata-rata Pertambahan Jumlah Daun...............................50 Gambar 4.4 Grafik Pertambahan Jumlah Daun Setiap Minggu.........................51 Gambar 4.5 Diagram Rata-rata Diameter Batang ..............................................52 Gambar 4.6 Grafik Pertambahan Diameter Batang Setiap Minggu ...................53
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11
Data Penelitian .........................................................................69 Analisis Data Statistik ..............................................................75 Hama dan Penyakit ...................................................................80 Silabus .....................................................................................95 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................... 101 Penilaian ................................................................................. 107 Lembar Kerja Siswa ............................................................... 116 Soal Post Test ....................................................................... 119 Materi Ajar ............................................................................ 121 Kisi-kisi Soal ........................................................................ 126 Soal Evaluasi ......................................................................... 128
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara penghasil buah tropis yang memiliki keanekaragaman tanaman buah–buahan. Dibandingkan dengan kawasan sub tropis, Indonesia sebagai negara tropis mempunyai beberapa keunggulan, disamping beberapa kelemahannya. Produktifitas anggur di kawasan tropis, lebih rendah dibanding dengan kawasan sub tropis. Akan tetapi panen anggur di kawasan sub tropis hanya bisa sekali dalam setahun. Indonesia bisa hampir tiga kali, dan saat panennya bisa diatur sepanjang tahun. Namun demikian Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan permintaan anggur dari konsumen sehingga masih mengimpor dari luar negeri. Pengembangan anggur di Indonesia belum tersebar meluas karena masih banyak petani yang belum mengetahui secara tepat teknik budidaya anggur di daerah tropis yaitu dari ketinggian tempat, jenis tanah, perawatan dan pemangkasan untuk pembungaan. Perubahan iklim di Indonesia dengan curah hujan yang tinggi (tidak menentu) saat ini membuat produksi buah anggur menurun, serta banyak terserang penyakit. Budidaya anggur dipengaruhi oleh iklim, jenis tanah dan
ketinggian tempat. Peningkatan kejadian iklim
ekstrim yang ditandai dengan fenomena banjir, kekeringan dan 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
perubahan pola curah hujan yang berdampak pada pergeseran musim dan pola tanam. Fluktuasi suhu dan kelembaban udara yang semakin meningkat mampu menstimulus pertumbuhan dan perkembangan organisme pengganggu tanaman yang berdampak buruk terhadap pertanian di Indonesia (Erni Susanti, F. Ramadhani, E. Runtunuwu, I. Amien, 2009). Angin yang terlalu kencang kurang baik untuk pertumbuhan
anggur.
Curah
hujan
yang
berlebihan
dapat
menimbulkan serangan hama dan penyakit dan dapat merusak bakal bunga. Selain itu tanah yang baik pertumbuhan anggur mengandung pasir, lempung berpasir, dan banyak mengandung humus dan hara yang dibutuhkan (http://datapendidik.blogspot.com/2012/06/teknikbudidayaanggur.html).
Sentral Anggur di Indonesia terdapat di Jawa Timur (Kediri, Probolinggo, Pasuruan, Situbondo), Bali dan Kupang (NTT). Bali sampai ke NTB dan NTT sebenarnya potensial sebagai kawasan pengembangan anggur.
Sudah banyak
varietas anggur
yang
dikembangkan diantaranya yaitu Alicante, Golden Champion, Muscat V Gross Colman, Carolin, Prabubestari, dan Alfonso lavalle (anggur Bali). Anggur Bali (Alfonso lavalle) pada mulanya berasal dari daerah Probolinggo, karena kalah pesat pengembangannya dengan di daerah Bali sehingga disebut dengan anggur Bali. Anggur Bali (Alfonso lavalle) sangat cocok dibudidayakan di tempat terbuka dengan sinar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
matahari penuh. Tanaman ini dapat tumbuh disegala jenis tanah. Meskipun demikian, tanah yang tidak baik harus diolah terlebih dahulu untuk memenuhi syarat pertumbuhan (Nurvita, 2011).
Dalam budidaya tanaman anggur yang harus diperhatikan adalah kondisi iklim dan kondisi tanah seperti yang telah diuraikan diatas. Tidak semua jenis tanah dapat ditumbuhi oleh tanaman anggur dengan baik. Maka dalam penelitian ini menggunakan media tanah berbeda yang berasal dari tanah Paingan (Aluvial), tanah Gunung Kidul (mediteran soil), dan pasir pantai Samas (regosol). Untuk memenuhi pertumbuhan anggur yang baik, ketiga jenis tanah ini dicampur dengan pasir dan
pupuk kompos + kascing dengan
perbandingan 2 : 1 : 1. Kompos + kascing sebagai tambahan unsur hara makro dan mikro, sedangkan pasir sebagai aerasi dan drainase terhadap unsur hara secara secara vertikal kearah perakaran. Penelitian ini bermaksud mengetahui dari ketiga jenis tanah tersebut, tanah mana yang lebih baik untuk pertumbuhan dan pekembangan tanaman anggur. Penelitian ini merupakan penelitian payung yaitu masih menggunakan jenis tanah dan varietas anggur yang sama namun berbeda perlakuan yaitu dengan menambahkan pupuk Nopkor. Dengan penelitian ini menunjukan adanya perbedaan pertumbuhan antara penggunaan Nopkor dan tanpa menggunakan Nopkor. Hasil yang diperoleh pertumbuhan lebih baik dengan menggunakan pupuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Nopkor. Sehingga dapat diketahui tanah mana yang lebih baik untuk pertumbuhan anggur dan pengaruh dari pupuk Nopkor terhadap pertumbuhan varietas Alfonso lafalle. B. Rumusan Masalah Apakah ada pengaruh berbeda dari tanah Paingan (Aluvial), tanah Gunung Kidul (Maditeran), pasir pantai Samas (Regosol) terhadap pertumbuhan jumlah daun, tinggi tanaman, dan diameter batang tanaman anggur varietas Alfonso lafalle ?
C. Batasan masalah Adapun masalah-masalah yang dibatasi untuk diteliti yaitu pengaruh dari ketiga jenis tanah (tanah Paingan, tanah Gunung Kidul, pasir pantai Samas) dengan parameter pengukuran tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang.
D. Hipotesis Ada pengaruh tanah Paingan (Aluvial), tanah Gunung Kidul (Maditeran), pasir pantai Samas (Regosol) terhadap pertumbuhan tanaman anggur Bali (Alfonso lafalle) yang diukur dari jumlah daun, tinggi tanaman, dan diameter batang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
E. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh ketiga jenis tanah yaitu tanah Paingan (Aluvial), tanah Gunung Kidul (Maditeran), pasir pantai Samas (Regosol) terhadap pertumbuhan jumlah daun, tinggi tanaman, dan diameter batang tanaman anggur varietas Alfonso lafalle.
F. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti a. Memenuhi tugas akhir b. Menambah pengetahuan baru dibidang pertanian dan budidaya tanaman khususnya tanaman anggur 2. Bagi masyarakat Sebagai inovasi baru dalam pemanfaatan lahan kapur dan lahan pasir untuk pembudidayaan anggur 3. Bagi dunia pendidikan a. Memberikan kontribusi pengetahuan ilmiah dibidang pertanian. b. Mengembangkan keterampilan proses ilmiah dalam membantu siswa mengenal dan memahami persoalan biologi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II DASAR TEORI
A. Sejarah Tanaman Anggur Tanaman anggur (Vitis vinivera L) merupakan jenis tanaman buah yang berasal dari Timur Tengah tepatnya di Mezopotania dikenal sejak tahun 4000 sebelum Masehi. Tanaman ini merupakan tanaman buah perdu yang merambat yang termasuk dalam keluarga Vitaceae. Anggur masuk ke Indonesia sejak awal abad ke 18 dan dibawa langsung oleh orang Eropa (Niluh, Waeniati, Muslimin, Suwastika, 2012 : Jurnal Natural Science). Dari Mesir budidaya dan teknologi pengolahan anggur masuk ke Yunani dan menyebar ke daerah Laut Hitam sampai Spanyol, Jerman, Prancis, dan Austria. Oleh Colombus, tanaman anggur disebarkan ke Meksiko, Amerika Selatan, Afrika Selatan, Asia termasuk Indonesia. Penyebaran ini juga menjadikan buah anggur memiliki beberapa sebutan, seperti grape di Eropa dan Amerika, putao di Cina, dan anggur di Indonesia (Garjito dan Saifudin, 2011). Anggur mulai berkembang di Indonesia seiring dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah untuk mengurangi impor anggur melalui surat keputusan mentri perdagangan dan koperasi No. 505/1982. Pengembangan perkebunan anggur di Indonesia 6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
cukup propektif karena kondisi iklim dan tanah dapat mendukung tanaman tumbuh dan berproduksi optimal (Nurvita, 2011). Anggur Bali (Alphonso lavalle) pada mulanya berasal dari daerah Probolinggo. Begitu pesat pengembangannya di daerah Bali sehingga disebut dengan anggur Bali. Anggur Bali (Alphonso lavalle) sangat cocok dibudidayakan di tempat terbuka dengan sinar matahari penuh. Tanaman ini dapat tumbuh disegala jenis tanah. Meskipun demikian, tanah yang tidak baik harus diolah terlebih dahulu untuk memenuhi syarat pertumbuhan (Nurvita, 2011).
B. Klasifikasi Tanaman Anggur Kingdom
: Plantae
Subkingdom
: Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super divisi
: Spermatophyte (tumbuhan berbiji)
Divisi
: Magnoliophya (tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida
Sub kelas
: Rosidae
Ordo
: Rhamnales
Family
: Vitaceae
Spesies
: Vitis vinevera L.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
C. Morfologi Tanaman Anggur Varietas Alfonso Lafalle Tanaman merupakan tumbuhan
anggur
salah yang
satu
berbentuk
semak, tinggi tanamannya bisa mencapai 15 meter, berakar tunggang.
Batang
berkayu,
silindris,
dan
menjalar.
Daunnya
tunggal,
tersusun
berseling, berwarna hijau, berbentuk bulat hingga jorong, panjangnya 10–16 cm, lebarnya 8–14 cm, helaian daun tipis tegar, bagian pangkalnya berlekuk (bertoreh), tepi daun bergerigi (dentatus), torehan daunnya agak masuk membagi daun menjadi tiga bagian. Bunga majemuk muncul di ketiak daun (axilaris), kelopak berbentuk mangkuk (urceolatus) berwarna hijau, daun mahkota berlekatan (gamopetelus) (Nurvita, 2011). Bentuk buah bulat, kulit buah matang berwarna ungu kehitaman, mengandung tepung atau lilin yang tebal. Daging buah berwarna putih dan berasa manis. Setiap dompolan berisi sekitar 35 buah dan bobot mencapai 535 gr (Garjito dan Saifudin, 2011).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
D. Syarat Tumbuh 1. Suhu udara optimal 250 C-310 C 2. Kelembaban 40-60 % dan intensitas matahari 50-80 % 1012 jam sehari 3. Ketinggian tempat berkisar antara 1-800 m dpl 4. Curah hujan rata-rata 800 mm per tahun 5. pH tanah 5,5-7,3. Jika pH tanah di bawa 5,5 perlu diberi kapur untuk menaikan pH tanah. 6. Tekstur tanah lempung berpasir dengan kandungan lempung 30-50 %, pasir 30-50 %, dan liat 7-12 %.
Tabel 2.1. Kriteria kelas kesesuaian lahan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam perwilayahan pengembangan anggur.
Persyaratan Penggunaan/Karakteristik Lahan Temperatur rata-rata (0C) Curah hujan tahunan (mm) Lama masa kering (bulan) Drainase Tekstur tanah Bahan kasar (%) < 15 Kedalaman tanah (cm) KTK liat (cmol/kg) Kejenuhan basa (%) pH H2O tanah C-organik (%)
Kelas Kesesuaian Lahan S1 S2 22 - 28 28 - 32 18 - 22 1.000 - 800 – 3000 2.000 1000 3500 3–4 4–6 Baik Sedang Halus Agak kasar 15 – 35 57 – 100 > 100 57 – 100 > 16 ≤ 16 ≥ 35 <35 5,5 – 7,3 5,2 – 7,3 – 8,0 5,5 ≥2 <1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Persyaratan Penggunaan/Karakteristik Lahan
Salinitas (ds/m) Alkalinitas (%) Bahaya sulfidik (cm) Lereng (%) bahaya erosi Erosi
<3 <8 > 125 <8 Sangat rendah
Batuan di permukaan (%) Ketebalan gambut (cm)
<5 < 60
10
Kelas Kesesuaian Lahan S1 S1 3–4 8 – 12 < 125 8 – 16 Erosi rendah sedang 5 – 15 60 – 140
E. Tipe Anggur Pada dasarnya pertumbuhan anggur dibagi menjadi dua tipe yaitu anggur dataran rendah dan anggur dataran sedang. Tabel 2.2. Perbedaan tipe pertumbuhan anggur Tipe Pertumbuh an Anggur dataran rendah
Ketinggian Tempat
Varietas
Karakteristik Buah
1-300 mdpl dengan kondisi tanah porus, lempung berpasir. Iklim yang dikehendaki adalah kering dengan jumlah bulan kering lebih dari 3,5 bulan.
Golden champion, sultana, probolinggo biru, probolinggo putih, situbondo kuning, gros colman, alphonso lavalle, Delaware, black Corinth,Thompso n, muscat d’alexandria. Semuanya termasuk spesies Vitis vinevera.
Rasa buah manis sehingga sering dijadikan buah konsumsi. Ada beberapa jenis seperti : black corinth,thompso n, muscat d’alexandria lebih sering dibuat kismis karena kulit cendrung tebal, daging buah terasa kenyal dan ukuran buah relatif kecil.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tipe Pertumbuh an Angur dataran sedang
11
Ketinggian Tempat
Varietas
Karakteristik Buah
Lebih dari 300 mdpl. Iklim yang dikehendaki agak basah dengan jumla bulan kering kurang dari tiga bulan per tahun
Curmen, beacon, white Malaga, isabela, dan brilliant. Semuanya termasuk spesies Vitis labrusca
Rasanya masam sehingga sering dijadikan wine. Kulitnya tipis, tetapi ukuran buahnya relatif besar.
Tidak semua tanaman anggur bisa tumbuh optimal di dalam pot. Hanya bebeberapa varietas di antaranya varietas Probilinggo Biru, Probolinggo Putih, Situbondo Kuning, Isabela, Belgi, Australia, anggur Bali (Alphonso lavalle) dan Delaware. Menurut sistem informasi manajemen pembangunan di pedesaan, BAPENAS, (2000) TTG budidaya pertanian, perbanyakan tanaman anggur yang paling efektif adalah dengan menggunakan stek. Pemilihan bibit stek yang baik sebagai berikut : 1. Panjang stek sekitar 25 cm, terdiri dari 2-3 ruas tunas yang diambil dari pohon induk yang sudah berumur di atas 1 tahun. 2. Bentuknya bulat dengan diameter berukuran 1 cm 3. Kulit batangnya berwarna coklat muda dan cerah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
4. Mata tunas sehat berukuran besar dan tampak padat. Mata tunas yang tidak sehat ukurannya kecil dan tampak memutih seperti kapuk. Batang stek anggur akan tumbuh dengan baik di tempat teduh dengan kelembaban 60-80 % dan suhu 150C–250C. Akar anggur akan muncul dalam kisaran 28–30 hari jika ditanam dalam kondisi yang sesuai. Setelah tunas tumbuh dan daun-daun mulai tumbuh segar, lakukan pemangkasan daun dari yang paling bawah (tertua) dan sisakan 4–5 daun yang muda untuk meredam penguapan dan menjaga keseimbangan antara kemampuan akar dan perkembangan daun. Jika bibit anggur diperoleh dengan cara membeli, sebaiknya dipersiapkan medianya sebelum pemesanan sehingga setelah bibit sampai segera ditanam ke dalam pot. Bibit stek yang siap ditanam dalam pot berumur 2 bulan setelah pebibitan. Penanaman dilakukan diawal musim kemarau/saat panas tinggi. Budidaya anggur dapat dilakukan dengan menggunakan pot. Diameter permukaan pot harus lebih besar dari dasar pot. Dari berbagai macam jenis bahan pot yang lebih baik untuk tanaman anggur adalah pot yang berbahan dasar tanah karena pada bagian dasar pot dari tanah memiliki pori-pori yang dapat menyerap air, sehingga akar tanaman tidak mudah kekeringan apabila terlambat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
menyiram dan tidak akan lembab jika terlalu banyak air saat penyiraman. Media yang cocok untuk anggur adalah tanah lempung berpasir. Pasir digunakan untuk meningkatkan porositas dan memudahkan
akar
tanaman
untuk
berkembang.
Untuk
menghambat keluarnya air dari pot, bagian dasar pot sepertiganya diisi dengan tanah gembur. Kemudian masukan media yang sudah dicampur rata. Buat lubang ditengahnya untuk menanam bibit. Lepaskan polybag dan masukan ke dalam lubang yang sudah disediakan, atur posisi tanaman agar terlihat tegak, kemudian tutup permukaan dengan media tanam dan menyiramnya. Setelah penyiraman permukaan tanah akan menurun karena pemadatan media tanam. Tempatkan tanaman tersebut di tempat yang terkena sinar matahari secara penuh. Penyiraman tanaman di dalam pot dilakukan setiap hari, dan waktunya sore hari. Pada waktu penyiraman harus hati-hati agar percikan air tidak merusak tanaman karena kondisi tanaman masih lemah. Tanaman anggur sangat menyukai tanah lembab dan udara yang kering selama masa pertumbuhan, bukan tanah yang basah atau yang airnya menggenang (Nurfita, 2012). Ketika hendak melakukan pemangkasan terapkan perlakuan stress air dimana tanaman tidak disiram hingga media benar-benar kering tetapi tanaman tidak mati. Ketika bunga muncul penyiraman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
dilakukan normal kembali (Rahmat, 2011). Pemberian ajir pada tanaman anggur sangat penting agar bibit tumbuh lurus, dan sebagai penyangga bibit sampai tiba waktu pemangkasan pertama. Ajir bisa berupa kayu/bamboo setebal 1,5 cm dengan panjang 1 m. Dalam pertumbuhan tanaman anggur dengan sendirinya memanjat ajir dengan bantuan sulur. Pelihara salah satu batang primer, jika tumbuh tunas di ketiak tangkai daun atau cabang sekunder segera dipotong untuk mempercepat pertumbuhan batang primer. Pemangkasan pertama dilakukan ketika tanaman sudah tumbuh setinggi 50 cm dari permukaan media. Dari pemangkasan ini akan tumbuh cabang sekunder. Cabang sekunder dibiarkan tumbuh hingga 20 cm, kemudian dipangkas lagi untuk memperoleh cabang tersier. Untuk dirambatkan pada rambatan (sistem pagar). Dari cabang tersier ini yang akan nantinya muncul buah (Nurfita, 2011). Untuk mempercepat tumbuh buah dilakukan pemangkasan ranting yang menyebabkan bunga keluar dari cabang tersier. Pemangkasan hanya dilakukan pada cabang tersier dengan mata tunas yang menonjol. Bunga yang keluar setelah pemangkasan akan mekar dan menghasilkan buah-buah kecil berwarna hijau. Buah akan terus berkambang dan mencapai pertumbuhan 105-110 hari setelah pemangkasan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Untuk memperoleh buah yang baik dengan ukuran yang besar dilakukan penjarangan buah. Gunting bagian buah yang tidak berkembang sempurna ketika tanaman sudah berumur 50–60 hari setelah pemangkasan untuk memberikan tempat bagi buah yang sehat untuk tumbuh maksimal (Rahmat, 2011). Butiran buah yang dijarangkan 50-70% dari total butiran yang dihasilkan. Bungkus buah dengan menggunakan plastik untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Pada ujung plastik diberi lubang aerasi agar lalulintas udara tetap lancar (Nurfita, 2012). Umumnya tanaman anggur dipanen ketika buahnya berumur empat bulan. Pemanenan dilakukan dengan cara memegang buah dan menggunting bagian tajuk paling atas dari buah. Waktu panen sebaiknya diatur agar jatuh pada musim kemarau, karena pada musim hujan kualitas buah yang dihasilkan kurang bagus, yakni kulit buah retak, mudah pecah, dan buah mudah membusuk. Dua minggu setelah panen dilakukan pemangkasan lagi untuk mempercepat pembuahan kembali (Rahmat, 2011) Penggantian media tanam untuk mencegah tanaman kekurangan nutrisi dilakukan 1-2 tahun sekali dengan media yang baru. Komposisi media yang digunakan sama dengan media sebelumnya (Rahmat, 2011).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
F. Tanah Tanah merupakan hasil evolusi dan mempunyai susunan teratur yang unik yang terdiri dari lapisan-lapisan atau horizon yang berkembang secara genetik. Proses pembentukan tanah atau perkembangan
horison
dapat
dilihat
sebagai
penambahan,
pengurangan, perubahan atau translokasi (Henry, 1988). Bahanbahan mineral yang tidak padat terletak dipermukaan bumi akan tetap mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik dan lingkungan yang meliputi bahan induk, iklim (termasuk kelembaban dan suhu), organisme (makro dan mikro) dan topografi. Bagi tanaman fungsi utama tanah adalah sebagai media tumbuh yaitu sebagai tempat akar berpenetrasi selama cadangan nutrisi (hara) masih tersedia di dalam benih, hanya air yang diserap oleh
akar-akar
muda,
kemudian
bersama
dengan
makin
berkembangnya perakaran cadangan makanan ini akan menipis. Untuk melengkapi kebutuhannya maka akar-akar mulai menyerap nutrisi baik berupa ion-ion anorganik seperti nitrogen, pospor, kalium, magnesium, sulfur, serta zat-zat pemacu tumbuh seperti vitamin, hormon, dan asam-asam organik (Kemas, 2013). Unsurunsur hara akan tersedia melalui pelapukan dan pembusukan, bahan organik atau
melalui perombaakan. Tanah jarang sekali
mempunyai kemampuan yang cukup untuk menyediakan semua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
elemen esensial sepanjang waktu sesuai dengan kuantitas yang cukup bagi tanaman untuk dapat berproduksi dengan baik (Henry, 1988 ). Secara vertikal tanah berdiferensiasi membentuk horizonhorizon (lapiasan-lapisan) yang berbeda baik dalam morfologi seperti ketebalan dan warnanya, maupun karakteristik kimiawi dan biologis sebagai bahan induk asal maupun bahan-bahan eksternal berupa bahan organik sisa-sisa biota yang hidup di atasnya dan mineral yang berasal dari letusan gunung api atau yang terbaawa oleh aliran air. Kemudahan tanah untuk dipenetrasi tergantung pada ruang pori-pori yang terbentuk diantara partikel-partikel tanah (tekstur
dan
struktur),
sedangkan
sabilitas
ukuran
ruang
terganntung pada konsistensi tanah terhadap pengaruh tekanan. Kerapatan porositas tersebut menentukan kemudahan air untuk bersirkulasi dengan udara (drainase dan aerasi). Warnah tanah mencerminkan jenis mineral penyusun tanah, reaksi kimiawi, intensitas pelindian, dan akumulasi bahan-bahan organik. Suhu merupakan indikator energi matahari yang dapat diserap bahanbahan penyusun tanah (Kemas, 2013) Tekstur tanah menunjukan komposisi partikel penyusun tanah yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir (sand) yang berdiameter 2–0,2 mm atau, debu (slit) berdiameter 0,2–0,002 mm, dan liat (clay) 0,002 mm. Tanah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
yang didominasi pasir lebih banyak mempunyai pori-pori makro (besar) atau lebih disebut poreus, yang didominasi debu, banyak mempunyai pori-pori sedang atau agak poreus, dan yang didomonasi liat banyak mrmpunyai pori-pori mikro (kecil) atau tidak poreus. Semakin poreus tanah akan semakin mudah air dan udara untuk bersirkulasi (drainase dan aerasi baik : air dan udara banyak tersedia bagi tanaman) tetapi makin mudah air untuk hilang dari tanah. Semakin tidak poreus tanah, semakin sulit akar untuk berpenetrasi, serta air dan udara sulit bersirkulasi (darinase dan aerasi buruk : air dan udara sedikit tersedia) tetapi air tidak mudah hilang dari tanah. (Kemas, 2013). Pada umumnya unsur-unsur hara yang lebih besar berisi partikel-partikel debu, pelapukannya lebih cepat dari pada tanah berpasir. Hal ini menyebabkan tanah berdebu lebih subur dari pada tanah berpasir. Tanah dengan kandungan liat tinggi cenderung mempunyai kapasitas yang tinggi untuk menahan baik air maupun unsur-unsur hara yang tersedia (Henry, 1988). Faraksi pasir pada umumnya didominasi oleh mineral kuarsa (SiO2) yang sangat tahan terhadap pelapukan, sedangkan fraksi debu biasanya berasal dari mineral fledspar dan mika yang cepat lapuk. Pada saat pelapukannya akan membebaskan sejumlah hara, sehingga tanah bertekstur debu umumnya lebih subur ketimbang tanah bertekstur pasir. Tanah yang partikel-partikelnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
belum bergabung terutama yang bertekstur pasir disebut tanpa struktur atau berstruktur lepas, sedangkan tanah bertekstur liat yang terlihat massif (padu tanpa ruang pori, lembek jika basah, dan keras jika kering) disebut juga tanah tanpa struktur. Oleh karena itu tanah yang berstruktur baik akan mempunyai drainase dan aerasi yang baik, sehingga lebih memudahkan system perakaran tanaman untuk berpenetrasi dan mengabsorbsi (menyerap) hara dan air dengan baik (Kemas, 2013). Konsistensi tanah merupakan ketahanan tanah terhadap tekanan gaya-gaya dari luar yang bekerja pada tanah selaras dengan tingkat kejenuhan airnya. Penurunan kadar air akan menyebabkan tanah kehilangan sifat kelekatan (stickness) dan kelanturan (plasticity), menjadi gembur (friable) dan lunak (soft), serta menjadi keras dan kaku (coherent) pada saat kering. Faktorfaktor yang mempengaruhi konsistensi tanah meliputi tekstur, sifat dan jumlah koloid organik maupun anorganik, sruktur, dan kadar air tanah. Tanah berliat-silikat akan berplastisitas kuat ketimbang tanah berpasir (Kemas, 2013). Tanah yang didominasi oleh fraksi pasir akan menyebabkan terbentuknya sedikit pori-pori makro (5.700 partikel per g tanah terbentuk sekitar 1.400 pori makro) sehingga daya pegangnya terhadap air sangat lemah. Kondisi ini menyebabkan air dan udara mudah keluar masuk, hanya sedikit air yang tertahan. Pori makro
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
disebut juga pori aerasi dan drainase. Meskipun ketersediaan air dan udara baik namun ketersediaan nutrisinya rendah. Dominasi fraksi liat menyebabkan banyak terbentuknya pori mikro (90.250,853 juta partikel per g tanah terbentuk sekitar 22.500 juta pori mikro), sehingga daya pegang terhadap air sangat kuat. Kondisi ini menyebabkan air yang masuk ke pori-pori segera terperangkap dan udara sulit masuk. Meskipun ketersediaan air dan nutrisi baik,
ketersediaan udara
menjadi
faktor pembatas
pertumbuhan tanaman dan mikroba tanah. Dominasi fraksi debu akan menyebabkan terbentuknya pori-pori meso dalam jumlah sedang (5,776 juta partikel per g tanah terbentuk sekitar 1.250 pori meso), sehingga daya pegang terhadap air cukup kuat. Hal ini menyebabkan air dan udara cukup mudah keluar masuk tanah, dan sebagian air tertahan. Sebagian besar pori terisi oleh udara dan air dalam jumlah yang seimbang (Kemas, 2013). Aerasi tanah berkaitan denagan kondisi tata udara (keluar masuknya udara) dalam tanah. Brave (1951) mengemukakan akan terjadinya penghambatan terhadap pertumbuhan dan produksi tanah akibat tertekannya pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman, respirasi akar, absorpsi (penyerapan) air dan unsur hara. Menurut Lawtoncit Kohnke (1980), serapan hara yang paling terganggu adalah kalium, kalsium, magnesium, nitrogen dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
fosfor. Hal ini terkait dengan proses respirasi akar tanaman yang menyerap O2 dari udara tanah dan melepaskan CO2, sehingga jika aerasi buruk akan terjadi akumulasi CO2 dan defisit O2. Respirasi akar dan aktivitas mikrobia aerobik (mutlak butuh oksigen) yang terlibat dalam penyediaan hara akan terganggu, maka penyerapan hara melalui mekanisme aktif yang membutuhkan energi kimiawi (ATP) hasil proses respirasi akan terhambat, sehingga menghambat perkembangan akar dan pertumbuhan tanaman. Khonke (1980) mengemukakan bahwa kadar CO2 pada udara tanah bervariasi antara 0,1%-5,0% dan jika aerasi buruk dapat mencapai hampir 20%. Pada kondisi tergenang (reduksi) udara tanah juga mengandung banyak gas methan, hidrogen sufilda, dan amoniak. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar CO2 dan O2 akan mneghambat aktivitas akar dan mikrobia, serta diffusi yang menyebabkan naiknya kadar CO2 dan turunnya kadar O2. Henry D. Foth (1984) mengatakan, volume atmosfer berisi sekitar 79% nitrogen (N), 21% oksigen (O2), dan 0,03% karbondioksia
(CO2).
Respirasi
akar
dan
organisme
lain
membutuhkan oksigen (O2) dan menghasilkan karbondioksida (CO2). Hal ini menyebabkan konsentrasi karbondioksia (CO2) dalam tanah 10–100 kali lebih besar daripada oksigen. Perbedaan tekanan kedua gas tersebut menyebabkan oksigen (O2) mengalir secara difusi dari atmosfer kedalam tanah dan karbondioksida
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
(CO2) mengalir secara difusi dari tanah ke atmosfer. Difusi ini untuk mencegah defisiensi oksigen (O2) maupun kelebihan karbondioksida (CO2) sampai titik yang dapat mengakibatkan keracunan pada tanaman. Tabel. 2.3. Fator-faktor yang mempengaruhi kadar CO2 dan O2 tanah Faktorfaktor Musim
Perlakuan
Kadar air Tekstur tanah
Kadar CO2 Lebih Lebih tinggi rendah Musim Musim panas dingin Pupuk Tanpa kandang, kapur, pupuk dan ditanami Tanah Tanah kering basah Tekstur Tekstur kasar halus
Penyebab
Terhambatnya aktifitas akar dan mikrobia Terhambatnya aktifitas akar dan mikrobia
Terbatasnya diffusi
Terhambatnya laju diffusi, akibat lebih tinggi kelembaban Struktur Agregasi Gembur Terhambatnya laju tanah lemah atau diffusi, akibat lebih massif tinggi kelembaban Kedalaman Subsoil Topsoil Terhambatnya laju tanah diffusi, akibat lebih tinggi kelembaban, akibat adanya topsoil. Keterangan : Kadar CO2 tinggi = O2 rendah atau sebaliknya (Kemas, 2013). Temperatur tanah merupakan salah satu faktor tumbuh tanaman sebagaimana halnya air, udara dan unsur hara. Laju reaksi kimiawi meningkat dua kali lipat untuk setiap 100 kenikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
temperatur.
Laju
optimum
aktifitas
biota
tanah
23
yang
menguntungkan terjadi pada temperatur 180–300C, seperti bakteri pengikat N (nitrogen) pada tanah berdrainase baik. Nitrifikasi berlangsung optimum pada temperatur sekitar 300C. Pada temperatur di atas 300C, lebih banyak nusur K- tertukar dibebaskan ketimbang
pada
temperatur
yang
lebih
rendah,
sehingga
penyerapanya oleh akar juga meningkat. Pada temperatur di atas 400C, mikrobia umumnya menjadi inaktif. Curah hujan yang tinggi akan menurunnkan temperatur tanah (Kemas, 2011). Keseimbangan panas tanah terdiri dari perolehan dan hilangnya energy panas. Radiasi matahari yang diterima di permukaan tanah, sebagian kembali ke atmosfer dan sebagian lagi diabsorbsi oleh permukaan tanah. Dari total radiasi matahari yang sampai ke bumi kira-kira 34%, 19% diabsorbsi oleh atmosfer, dan 47% diabsorbsi oleh bumi. Panas yang diabsorbsi tanah karena (1) evaporasi air, (2) radiasi
hilang dari
kembali kedalam
atmosfer sebagai radiasi gelombang panjang, (3) pemnasan udara di atas tanah, dan (4) pemanasan tanah. Pada siang hari atau musim panas, perolehan panas melebihi hilangnya panas dan temperatur tanah meningkat (Henry, 1984). Nilai pH (asam-basa) merupakan inidikator kesuburan kimiawi tanah, karena dapat mencerminkan ketersediaan hara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
dalam tanah. Ketersediaan hara di dalam tanah memiliki empat pola yaitu : 1. pola rendah (R)–tinggi (T)–rendah (R) meliputi unsur N, Ca, Mg, Mn, Cu, dan Zn tetapi dengan kisaran nilai pH pada (T) yang bervariasi. Ketersediaan N maksimum pada pH 6,0–8,0, Ca dan Mg pada pH 7,0–8,5, serta Mn, Cu, Zn pada pH 5,0–6,5. 2. Pola rendah (R)-tinggi (T) terdiri dari unsur K, S, dan Mo, dengan kisaran maksimum untuk K dan S pada pH 6,0 ke atas dan Mo pada pH 7,0 ke atas. 3. Pola tinggi (T)–rendah (R) terdapat unsur Fe dengan ketersediaan maksimum pada pH 6,0 ke bawah. 4. Pola rendah (R)–tinggi (T)–rendah (R)–tinggi (T) meliputi unsur P dan B, dengan ketersediaan maksimum untuk keduanya pada pH 8,7 ke atas, tetapi ketersediaan maksimum bawah untuk P pada pH 6,5–7,5, sedangkan untuk B adalah 5,0–6,8 (Kemas, 2013)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Tabel. 2.4. Hubungan pH dan ketersediaan hara dalam tanah Keasaman
Tinggi
sedang
pH:4,5 5,0
5,5
Kebasaan ren-
sgt -
sgt -
ren-
dah
rend
rend
dah
6,0
6,5
7,0
7,5
se-
Tinggi
dang 8,0
8,5
9,0
Nitrogen (N) Fosfor Kalium (K) Sulfur (S) Kalsium (Ca) Magnesium (Mg) Besi (Fe)
Mangan (Mn) Boron (B)
Molibdenum (Mo) Cu dan Zn
Keterangan : simbol kotak (unsur mikro) dan kerucut
(unsur
makro) Pengaruh terbesar dari pH terhadap pertumbuhan tanaman yaitu ketersediaan unsur hara. pH tanah dihubungkan dengan
9,5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
persentase kejenuhan basa. Jika kejenuhan basa kurang dari 100%, peningkatan pH disertai dengan peningkatan jumlah kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) di dalam larutan tanah. Unsur hara lain yang ketersediaanya meningkat disertai dengan peningkatan pH adalah molibdenum (Mo). Peningkatan molibdenum (Mo) menyebabkan tanaman keracunan. Ketersediaan kalium (K) biasanya baik pada tanah netral maupun tanah basa (alkali). Ketersediaan atau kelarutan sejumlah nutrien tanaman menurun dengan meningkatnya pH. besi (Fe) dan mangan (Mn) umumnya kuarang banyak pada tanah berkapur. fosor (P) dan boron (B) juga cendrung tidak tersedia dalam tanah yang sangat masam. tembaga (Cu) dan seng (Zn) ketersediaannya baik pada tanah basa (alkali) maupun tanah yang sangat masam. Secara keseluruhan unsur hara tanaman, ketersediaannya dalam keadaan baik ditemukan pada pH 6,5 pada tanah berstatus basa tinggi. pH tanah basa rendah umumnya tidak melebihi 6,0 (Henry, 1984).
G. Tanah Paingan (Regosol Abu Vulkanik atau Aluvial) Tanah yang berada di daerah Paingan tergolong dalam jenis tanah abu vulkanik. Yang dimaksud dengan abu vulkanik yaitu semua bahan atau material hasil erupsi gunung berapi/letusan gunung berapi atau lahar, baik itu berupa abu/debu, pasir, kerikil, batu maupun lapili. Warna dari bahan yaitu kelabu, kelabu muda
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
sampai hitam. Dalam sistem klasifikasi tanah PPT-Bogor (1982), mengatakan bahwa tanah yang bertekstur kasar dari bahan albik dan tidak dijumpai horizon penciri lainnya kecuali okrik, hostol atau sulfuric dengan kadar pasir kurang dari 60% pada kedalaman 25–100 cm dari permukaan tanah. Semakin cerah warnanya, semakin banyak kandungan siliknya (SiO2) semakin asam, dan semakin kelam (hitam) warnanya semakin alkalis karena banyak kandungan Mg. Tanah ini kaya akan unsur hara, tetapi unsur hara N (nitrogen) lebih rendah, karena unsur hara ini banyak berasal dari bahan organik. Pasir dan debu mengandung banyak mineral yang masih dapat lapuk seprti feldspars, cristobalite, volcanic glass, amphiboles, hematite, magnetite/maghemite, quarts, dll (Haryono dan Cahyono, 2009). Setelah mengalami perkembangan yang cukup lama (5000-10.000 tahun), abu vulkanik akan berubah menjadi tanah yang sangat subur yaitu tanah Andosol. Tanah ini memiliki daya pegang air yang cukup kuat. Hal ini menyebabkan air dan udara cukup mudah keluar-masuk ke dalam tanah, sebagian air akan tertahan (Kemas, 2013). H. Tanah Gunung Kidul (Mediterans Soils) Tanah ini terbentuk dari pelapukan batuan gamping/batu kapur. Larutan-larutan besi (Fe) dari batu kapur menyusup ke
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
dalam retakan dan lubang-lubang. CO2 bereaksi dengan H2O menghasilkan asam karbonat yang menyebabkan pelindian Ca dan Mg dan menyisakan Fe teroksidasi dan Si mengendap. Dalam sistem klaasifikasi tanah PPT-Bogor (1982), tanah mediteran merupakan tanah yang mempunyai horizon argilik dengan kejenuhan basa lebih besar dari 50% dan tidak mempunyai horizon albik. Jenis tanah di Gunung Kidul berkembang dari formasi karang (reefs) dengan tanah berwarna merah-coklat yang terbentuk dari kerak yang tertimbun dalam retakan-retakan dan depresi. Tanah ini merupakan penimbunan lempung (clay) di horizon bawah. Lempung yang tertimbun tersebut berasal dari horizon atas karena adanya gerakan air dari atas ke bawah (vertical), proses eluviasi dan pelindihan (leaching). Selain itu adanya proses liksivisasi dan tekstur lempung (berat) sehingga apabila kering gumpalan sangat keras, dan jika basah sangat lekat. Tanah tersebut terletak pada topografi berbukit dan gunung. Jika hujan airnya cepat mengalir ke bawah dan tidak menggenang, namun apabila terdapat cekungan airnya akan menggenang
dan
membutuhkan
waktu
yang
lama
untuk
mengering. Pada umumnya memiliki solum yang dalamnya (1m), reaksi tanahnya asam lemah hingga netral/sedikit alkalkis, dan kejenuhan basahnya masih tinggi 35% (Haryono dan Cahyono,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
2009). Tanah ini memiliki daya pegang air sangat kuat. Kondisi ini menyebabkan air yang masuk ke pori-pori segera terperangkap dan udara sulit masuk. Meskipun ketersediaan air dan nutrisi baik, ketersediaan udara yang menjadi faktor pembatas pertumbuhan tanaman (Kemas, 2013). Tabel. 2.5. Sifat fisik tanah mediteran dari petak 17 Wanagama I Gunung Kidul DIY. Horiso n
Kedalama n (cm)
Ap
0-19
B22t
19-70
B23t
70-110 +
Supriyo, 199
Warna Sifat Fisik Lain Lembab Kering (dry) (moist) 10 R 2/1 5 YR 5/3,5 Granuler-gumpal, Reddish Dull Reddish kecil, lemah, sangat Black Brown lekat dan plastis, banyak poro-pori kecil, akar ukuran kecil-sedang dan lempung 84,9% 10 R 3/6 5 YR 5/6 Gumpal menyudut, Dark Bright kompak tapi mudah Red Reddish pecah, banyak Brown konkresi Mn dan Fe, akar sedikit, ukuran sedang, dan lempung 94,3% 7,5 YR 2,5 YR 5/7 Gumpal 4/4 Bright menyudut, kuat, Brown Reddish sangat kompak Brown tetapi mudah pecah, banyak konkresi Mn dan Fe, akar sangat sedikit, drainase jelek/lambat, lempung 92,5%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Tabel. 2.6. Sifat kimia tanah mediteran dari petak 17 Wanagama I DIY
Hirison
BO (%)
Ap B22t B23t
2,6 1,8 1,5
Mn (mg/kg tanah) 1,781 578 579
CaCO3 Bebas (%) 0,4 0,3 0,2
KPK/ Lempung 19 16 17
I. Pasir Pantai Samas (Regosol) Tanah ini banyak terdapat di pantai selatan pulau Jawa misalnya pantai Parang Teritis, Samas, Kulon Progo, Kebumen, dan Cilacap yang pasirnya berasal dari vulkanik gunung Merapi. Menurut Dudal dan Suparapthoharjo (1957) tanah regosol merupakan tanah mudah yang berkembang dari bahan induk lepas yamg bukan dari bahan endapan alluvial dengan perkembangan profil tanah lemah atau tanpa perkembangan profil tanah. Bukitbukit pasir yang terbenntuk dari pasir pantai berasal dari erosi dan terbawa oleh sungai ke laut. Pasir yang ringan akan terbawa oleh ombak dan terlempar jauh dari bibir pantai, sedangkan pasir yang berat (partikelnya lebih besar) biasanya lebih hitam teronggok dekat bibir pantai yang landai. Pasir yang kering dan ringan tertiup angin kearah daratan dan diendapkan di daerah yang ada vegetasi, sehingga terbentuk deretan bukit pasir (Haryono dan Cahyono, 2009). Pasir memiliki daya pegangan terhadap air sangat lemah. Kondisis ini menyebabkan air dan udara mudah keluar-masuk dalam tanah, hanya sedikit air yang tertahan. Meskipun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
ketersediaan air dan udaranya baik, ketersediaan nutrisi sangat rendah (Kemas, 2013). Kendala pasir pantai jika ditananami tanaman adalah : 1. Kemampuan menyimpan air sangat rendah 2. Unsur hara yang tersedia sangat rendah 3. Kandungan garam sangat tinggi 4. Kecepatan angin sangat kuat dan suhu tinggi sehingga evapo-transpirasi sangat besar sehingga mempercepat kekeringan. Untuk mengatasi kendala tersebut dapat dilakukan dengan : 1. Pemupukan dengan bahan organik (pupuk kandang, puupk kompos, pupuk hijau) atau material lain yang menyimpan banyak air seperti lempung dan pemberian mulsa pada sekitar tanaman untuk mengurangi penguapan. 2. Membuat sumur untuk mengairi atau menyiram. Selain itu memilih tanaman keras yang tahan terhadap kondisi kering seperti cemara, nyamplung, dan akasia. Tanaman tersebut baik sebagai penghijauan dan penahan angin untuk melindungi tanaman pertanian. Unsur hara yang belum tercukupi dipenuhi dengan cara pemupukan organik terutama pupuk kandang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Tabel. 2.7. Kandungan beberapa unsur hara (%) dan pH tanah pasir pantai (Entisols). No Tempat
25 % HCl P2O K2O 5
1
Serayu (Cilicap) Kaliyoso (Cilacap) Plempungan (Cilacap) Cemaara (Karawang) K. Bengawan (Karawang) Adipala (Kroya) Cilacap
0,11 1 2 0,11 1 3 0,09 2 4 0,05 2 5 0,07 0 6 0,09 8 7 0,06 6 8 Bolang 0,16 (Karawang) 2 Darmawijaya, 1990.
0,01 3 0,04 3 0,03 8 0,02 5 0,02 6 0,04 7 0,06 2 0,13 9
2 % Asam Sitrrat P2O CaO K2O 5
0,19 7 0,40 9 0,34 5 0,25 8 0,22 4 0,53 7 0,49 8 1,23 6
0,04 5 0,05 6 0,03 7 0,01 9 0,01 9 0,06 1 0,00 6 0,01 0
0,00 3 0,01 8 0,00 7 0,00 7 0,01 0 0,02 7 0,01 3 0,02 3
pH H2 O
KC L
6,3
5,3
7,6
7,2
6,9
6,3
6,9
6,2
6,1
4,8
6,0
5,0
6,1
4,5
7,8
6,8
J. Hama dan Penyakit Perkembangan hama dan penyakit dipengaruhi oleh faktor ilkim baik secara langsung maupun tidak langsung. Temperatur, kelembaban, udara relatif dan fotoperioditas berpengaruh langsung terhadap siklus hidup, serta kemampuan diapause serangga. Iklim ekstrim sering kali menstimulus beberapa hama dan penyakit untuk berkembang dengan cepat. Suhu udara dan kelembaban yang meningkat menyebabkan organisme pengganggu tanaman mudah berkembang biak (Erni, Ramadhani, Runtunuwu, 2013 : Jurnal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dampak
Perubahan
Iklim
Terhadap
Serangan
33
Organisme
Penggangu Tanaman). Perubahan iklim akan mengacu berbagai pengaruh berbeda terhadap jenis hama dan penyakit. Perkembangan hama dan penyakit tanaman dapat dikategorikan ke dalam tiga bentuk yaitu (1) eskalasi, di mana hama dan penyakit yang dulunya penting menjadi makin merusak, atau tingkat kerusakannya menjadi lebih besar, (2) perubahan status, dan (3) degradasi patogen yang ditularkan melalui vektor perlu mendapat perhatian, kerusakan tanaman akan meningkat akibat pathogen dan serangan vektornya. Peningkatan suhu udara merangsang terjadinya ledakan vektor. Penyakit yang penting ditularkan oleh vektor seperti virus kerdil dan CVPD. (Anonim,2009:http://hirupbagja.blogspot.com/2009/10/pengaruhperubahan-iklim terhadap.html). Gangguan hama dan penyakit pada tanaman anggur sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi buah. Pada serangan yang parah, tidak hanya menurunkan hasil tetapi juga menyebabakan kematian tanaman anggur. Hama dan penyakit tanaman anggur dapat menyerang akar, batang, daun, sulur, bunga, dan buah. Pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan sedini mungkin agar tanaman dan buah terhindar dari kerusakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan tiga variabel yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. 1. Variabel bebas adalah : a. Tanah kapur dari Gunung Kidul b. Tanah pasir dari pantai Samas c. Tanah lempung berpasir dari Paingan 2. Variabel terikat adalah : a. Tinggi tanaman b. Jumlah daun c. Diameter batang 3. Variabel kontrol adalah : Air, suhu udara, kelembaban tanah, pupuk organik, umur bibit, pemeliharaan, penyiraman, hama, dan penyakit.
34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
B. Tempat dan Waktu 1. Tempat Lahan penelitian terletak di sebelah selatan kampus III Universitas Sanata Dharma, desa Paingan-Maguwoharjo-DepokSleman-Yogyakarta 2. Waktu Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 4-6 bulan, dimulai dari pertengahan Oktober 2013 sampai Februari 2014
C. Desain Penelitian Desain penalitian ini menggunakan CRD atau disebut juga RAL (Rancangan Acak Lengkap) satu faktorial yaitu faktor tanah yang terdiri dari tiga taraf : tanah kapur Gunung Kidul, tanah pasir pantai Samas, tanah lempung berpasir Paingan, dan kontrol. Tanah merupakan variabel independen (variabel yang mempengaruhi), sedangkan tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang merupakan variabel dependen
(variabel yang dipengaruhi)
(Ilhamzen 29 April 2013 dalam http://freelearningji.wordpress.com./2013/04/29/uji-anovauntukpercobaan-fktorial-dalam-desain-rancangan-acak-leng)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERLAKUAN (variabel independen)
Factor
T. Kapur.
G.K
36
PERTUMBUHAN Mempengaruhi (variabel dependen
Tanah
T. pasir. P.S
T. Paingan
Kontrol
Tinggi tanama n
Jmlh. daun
Diameter batang
Jenis Tanah
Gambar. 3.1. rancangan CRD/RAL
D. Prosedur Percobaan 1. Penyiapan Lahan a. Pembersihan lahan yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian b.
Lahan penelitian dipagari untuk menghindari gangguan dari luar baik hewan maupun manusia
c.
Menyiapkan pot untuk media tanam dengan diameter pot 35 cm dan tinggi pot 40 cm.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
2. Penyiapan Media Tanah a. Menyiapkan tanah kapur yang berasal dari Gunung Kidul, tanah pasir yang berasal dari pantai Samas, dan tanah lempung berpasir yang berada di sekitar lahan penelitian yaitu desa Paingan. b. Untuk masing-masing media tanah akan diberi perlakuan yang berbeda seperti ; a) Tanah Gunung Kidul akan dicampur dengan pupuk kompos dan pasir dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Misalnya 2 ember tanah kapur, 1 ember pasir, dan 1 ember pupuk kompos. b) Pasir pantai Samas akan dicampur dengan pupuk kompos dengan perbandingan 3 : 1. Misalnya 3 ember pasir pantai dan 1 ember pupuk kompos c) Tanah Paingan akan dicampur dengan pasir dan dan pupuk kompos dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Misalnya 2 ember tanah lempung berpasir, 1 ember pasir, dan 1 ember pupuk kompos. d) Pasir pantai Samas dicampur dengan pupuk kompos sebagai media kontrol dengan perbandingan 2 : 2 (1 ember pupuk kompos + pasir 1 ember) c. Setelah semua media tercampur dengan merata, masukan ketiga jenis tanah tersebut kedalam pot masing-masing
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
yang sudah di siapkan dengan takaran yang sama masing-masing pot dua ember. 3. Penanaman Anggur a. Lepaskan bibit dari polibag secara hati-hati dengan mengikut sertakan medianya. Kemudian letakan bibit tersebut ke dalam pot yang sudah tersedia. b. Tanamlah bibit anggur tersebut ke dalam media, jangan terlalu dalam, yang terpenting seluruh bagian tertimbun media, kecuali bagian daunnya diusahakan berada di bagian atas media. c. Setelah ditanam dalam media, siram perlahan-lahan agar semburan air tidak merusak media dan merobohkan bibit yang masih lemah. d. Tempatkan pot dengan baik, dengan jarak 2 x 2 meter agar semua media dapat menerima cahaya matahari dengan baik. e. Setelah penanaman langsung di pasang ajir yang terbuat dari bambu sebagai media rambat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A
B
C
D
A1
B1
C1
D1
A2
B2
C2
D2
A3
B3
C3
D3
Gambar. 3.2. skema peletakan pot Keterangan gambar : A
: pasir pantai Samas
B
: tanah Paingan
C
: tanah Gunung Kidul
D
: kontrol
A1, A2, A3
: replikasi pasir pantai Samas
B1, B2, B3
: replikasi tanah Paingan
C1, C2, C3
: replikasi tanah Gunung Kidul
D1, D2, D3
: replikasi kontrol
U
: arah mata angin
U
39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
40
Perawatan dan Pemeliharaan a. Penyiraman rutin dilakukan 1 kali sehari pada pagi hari tergantung pada kondisi cuaca b. Jika
air
yang
digunakan
mengandung
kaporit,
diendapkan terlebih dahulu 2 x 24 jam supaya kadar kaporitnya menurun. c. Hindarkan dari hujan deras jika tanaman masih kecil agar tidak patah. d. Pemasangan media rambat menggunakan sistem pagar
20 cm
50 cm
Gambar. 3. 3. skema sistem pagar
e. Dalam media tumbuh yang terbatas, kandungan hara dalam media tidak akan mencukupi kebutuhan tanaman anggur. Sehingga perlu dilakukan pemupukan dengan dosis sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Tabel. 3.1. Pemupukan Daun dan Batang No
1
Jenis Pupuk
Lipotril
Aturan Waktu Jedah Waktu Penyemprota n 14 liter air Dilakukan pagi Penyemprotan sumur hari sebelum pertama kali dicampur jam 11.00 dilakukan 5 hari dengan 5 tutup setelah tanam botol Lipotril Setela itu penyemprotan rutin dilakukan 7 hari sekali selama 2 bulan Setelah 2 bulan penyemprotan dilakukan 15 hari sekali hingga berbuah Pengenceran
Tabel. 3.2. Pemberantasan Hama No
1
Jenis Peptisida Lanette
Pengnceran 1,5 gr Lanette dicampur dengan 1 liter air
Aturan Waktu Jedah Waktu Penyemprotan Dilakukan Penyemprotan sore hari dilakukan menjelang ketika tanaman malam sudah terserang hama dan di berikan 7 hari sekali
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
E. Teknik Pengambilan Data a. Tinggi tanaman Pengukuran tinggi tanaman dilakukan seminggu sekali yaitu setiap hari Rabu dengan menggunakan meteran. Pengukuran dimulai dari titik tumbuh pada pangkal batang primer hingga ujung, kemudian diukur pula setiap cabang sekunder lalu dijumlahkan. b. Jumlah daun Menghitung keseluruhan daun yang ada pada tanaman anggur Alfonso lafalle seminggu sekali tepatnya pada hari Rabu. c. Diameter batang Pengukuran diameter batang dengan menggunakan jangka sorong yang dilakukan setiap minggu tepatnya pada hari Rabu. Adapun data tambahan yang diambil untuk mendukung hasil penelitian ini yaitu pengukuran pH tanah dan kelembaban tanah yang
dilakukan
setiap
minggu
sekali
bersamaan
dengan
pengambilan data di atas.
F. Cara Analisis Data Analisi data dengan menggunakan uji F Anova dengan cara 1. Kelompokan data menurut perlakuan 2. Setiap perlakuan dihitung total perlakuan, rata-rata perlakuan, dan jumlah total perlakuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Tabel. 3.3. Pengamatan Keseluruhan Perlakuan Variabel terikat Perlakuan
Jumlah Tinggi daun tanaman
Diameter batang
1 2 3
1
1 2
3
2
Total perlakuan
Rerata perlakuan
3
T1(tanah kapur) T2 (pasir pantai Samas) T3 (Paingan) T3 (Kontrol) Jumlah total perlakuan
Tabel. 3.4. Rata-rata Perlakuan Jumlah Daun
Rata-rata Jumlah Daun Perlakua n
Tanah Kapur
Pasir Pantai Samas
Tanpa Nopkor Jumlah Total Perlakuan
Lempung Berpasir
Kontrol
Total Perlaku an
Rerata Perlaku an
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Tabel. 3.5. Rata-rata Perlakuan Tinggi Tanaman
Rata-rata Tinggi Tanaman Perlakua n
Tanah Kapur
Pasir Pantai Samas
Lempung Berpasir
Total Perlaku an
Rerata Perlaku an
Kontro l
Tanpa Nopkor Jumlah Total Perlakuan
Tabel. 3.6. Rata-rata Perlakuan Diameter Batang Rata-rata Diameter Batang Perlakua n
Tanah Kapur
Pasir Pantai Samas
Lempung Berpasir
Total Perlaku an
Rerata Perlaku an
Kontro l
Tanpa Nopkor
Jumlah Total Perlakuan
Tabel. 3.7. Analisis Variansi F table Sumber variansi Perlakuan Galat percobaan Total
Df
SS
MS
F hitung
5%
1%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
3. Menghitung df a. Untuk menghitung df total = jumlah semua pengmatan – 1 b. df perlakuan
= jumlah perlakuan – 1
c. df galat
= df total – df perlakuan
4. Menghitung CF a. CF total 5. Menghitung SS b. SS total
= ΣX2 - CF
c. SS perlakun
= Σ (total perlakuan)2 : r – CF
d. SS galat
= SS total – SS perlakuan
6. Menghitung MS a. MS perlakuan
= SS perlakuan : df perlakuan
b. MS galat
= SS galat : df galat
7. F hitung
= MS perlakuan : MS galat
8. Setelah mendapat nilai F hitung, bandingkan dengan F tabel. 9. Hitunglah koefisien variasi Bandingkan F hitung dengan F tabel a. Bila F hitung ≥ F tabel pada aras 1% maka perbedaan diantara rerata perlakuan sangat signifikan b. Bila F hitung ≥ F tabel pada aras 5% maka perbedaan diantara rerata perlakuan signifikan c. Bila F hitung < F tabel pada aras 5% maka perbedaan diantara rerata perlakuan tidak signifikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
G. Instrumen Penelitian 1. Alat Pot, gembor, para-para, ember, thermometer, pH meter, hidrometer, penggaris, meteran, skop, cangkul, dan parang. 2. Bahan Bibit anggur, pupuk kompos, Lipotril, air, tanah kapur, tanah pasir, tanah lempung berpasir dan peptisida (lanette).
H. Agenda Pelaksanaan WAKTU
KEGIATAN
OKTOBER
NOVEMBER
DESEMBER
JANUARI
FEBRUARI
MINGGU
MINGGU
MINGGU
MINGGU
MINGGU
KE
KE
KE
KE
KE
1 2 3 Penyusunan proposal skripsi
dan
bimbingan Penyiapan lahan, alat dan bahan Penanaman
4
1 2
3
4
1 2
3
4
1 2 3
4
1 2 3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
WAKTU
JANUARI
47
OKTOBER
NOVEMBER
DESEMBER
FEBRUARI
MINGGU
MINGGU
MINGGU
MINGGU
MINGGU
KE
KE
KE
KE
KE
1 2 3 4
1
KEGIATAN
Perawatan dan pemeliharaan Pengamatan dan pengambilan data Membuat laporan akhir
1
2
3 4
1
1 2 3
4
1
1
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari hasil penelitian di lapangan (lampiran 1) ada beberapa fakta yang ditemukan seperti pada tabel berikut. Tabel.4.1. Rata-Rata Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Diameter Batang, Kelembaban, dan pH Rata-rata Media Tanam
Tinggi (cm)
Jumlah Daun
Diameter (mm)
pH
rH (%)
Aluvial
288,67
48,33
5,06
6,38
34,66
Regosol
266,33
40,33
5,76
5,48
55,44
Mediteran
219,8
38,33
4,5
5,56
74,7
Kontrol
152,06
34,33
4,46
5,76
79,67
Pengukuran pengaruh tiga jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman anggur varietas Alfonso lafalle,melalui perhitungan menggunakan uji F Anova (lampiran 2) menunjukan tidak ada perbedaan nyata pengaruh ketiga jenis tanah terhadap pertumbuhan anggur varietas Alfonso lafalle baik tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Tinggi (cm)
1. Tinggi tanaman 350 300 250 200 150 100 50 0
288,67
266,33 219,8 152,06
ALUVIAL
REGOSOL MEDITERAN Jenis Tanah
KONTROL
Gambar 4.1. diagram rata-rata pertambahan tinggi tanaman
Dari grafik di atas dapatdiketahui bahwa rata-rata total tinggi tanaman lebih baik terdapat pada tanah Aluvial yaitu 288,67 kemudian diikuti tanah Regosol 266,33, tanah Mediteran 219,8, dan yang terakhir
perlakuan
kontrol
yaitu
152,06.Untuk
mengetahui
pertumbuhan setiap minggu dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
50
Tinggi (cm)
40 30
REGOSOL ALUVIAL
20
MEDITERAN
10
KONTROL 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 -10
Mingg Ke
Gambar 4.2. grafikPertambahan Tinggi Tanaman Anggur setiap Minggu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Dalam minggu pertama keempat media belum menunjukan adanya pertambahan meningkat.Dalam minggu kedua perlakuan kontrol mulai mengalami pertambahan meningkat sedangkan ketiga perlakuan lainnya baru mengalami pertambahan meningkat dalam minggu ketiga.Kemungkinan yang terjadi ketiga media ini (Regosol, Alluvial,
dan
Mediteran)
masih
beradaptasi
dengan kondisi
setempat.Pada minggu kedelapan dan keempat belas perlakuan kontrol mengalami kemerosotan pertumbuhan hingga mencapai minus pertumbuhannya. Hal ini disebabkan oleh adanya serangan hama dan penyakit. Dapat disimpulkan bahwa ketiga perlakuan menghasilkan pertumbuhan tanaman yang baik.Kadang pertumbuhanya sangat cepat seperti pada media Aluvial dari minggu kesebelas hingga minggu ketiga belas.Begitupun yang terjadi dengan media Regosol dan media Mediteran. 2. Jumlah daun
Jumlah Daun
60 50
48,33 40,33
40
38,33
34,33
30 20 10 0 ALUVIAL
REGOSOL
MEDITERAN
KONTROL
Jenis Tanah
Gambar 4.3. diagram rata-rata pertambahan jumlah daun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Dari grafik rata-rata pertambahan jumlah daun di atas yang cukup baik terdapat pada tanah Alluvial 48,33, kemudian diikuti dengan tanah Regosol 40,33, tanah Mediteran 38,33, dan kontrol 34,33.Jumlah daun berkaitan erat dengan pertumbuhan tinggi tanaman.Semakin baik perkembangan daun, proses fotosintesis berjalan dengan baik sehingga energi yang dibutuhkan oleh tanaman anggur tersedia dengan baik. Seperti pada hasil penelitian di atas, ratarata jumlah daun tanaman anggur pada tanah Aluvial lebih tinggi sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat dibandingkan dengan
ketiga
jenis
perlakuan
lainnya.
Untuk
mengetahui
pertambahan jumlah daun tanaman anggur setiap minggu, dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
14 12
Jumlah Daun
10 8
REGOSOL
6
ALUVIAL
4 MEDITERAN
2
KONTROL
0
-2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
-4 -6
Minggu Ke
Gambar 4.4. grafik Pertambahan jumlah daun setiap minggu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Pada minggu pertama media kontrol dan media Aluvial sudah mulai mengalami pertambahan jumlah daun, media Regosol mulai mengalami pertambahan jumlah daun pada minggu kedua, dan media Mediteran pada minggu ketiga.Mulai minggu ketujuh hingga minggu kesembilanpertambahan jumlah daun pada keempat media mulai mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh adanya serangan hama dan penyakit. Namun pada minggu kesepuluh mulai terlihat jumlah daun mulai mengalami peningkatan.Pada minggu ketiga belas media Aluvial mulai menunjukan pertambahannyata jumlah daun.Pada minggu keenam belas, keempat perlakuan kembali menunjukan penurunan pertambahan jumlah daun yang cukup besar. Namun dengan cepat terjadi adaptasi kembali untuk melawan hama dan penyakitsehingga pada minggu ketujuh belas mulai terjadipeningkatan pertumbuhan
kembali.Hambatan
yang
paling
besar
dalam
pertambahan jumlah daun ini adalah hamadan penyakit.
Diameter (mm)
3. Diameter batang 7 6 5 4 3 2 1 0
5,76 5,06
ALUVIAL
REGOSOL
4,5
4,46
MEDITERAN
KONTROL
Jenis Tanah
Gambar 4.5. diagramrata-rata diameter batang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Dari ata-rata pertambahan diameter batang lebih baik terdapat pada media Regosol yaitu 5,76 mm, kemudian diikuti dengan media Aluvial 5,06 mm, media Mediteran 4,50 mm, dan media kontrol 4,46 mm. Dari aspek yang diukur pada tanaman anggur, media Aluvial mengungguli media lain dalam hal pertumbuhan tinggi dan jumlah daun sedangkan untuk diameter batang media Regosol yang lebih baik. Perbedaan diameter batang antara media Regosol dengan media lainnya tidak terlalu besar. Untuk melihat pertambahan diameter batang stiap minggu dapat dilihat pada grafik di bawah ini : 2
Diameter (mm)
1,5 1
REGOSOL
0,5 ALUVIAL 0 -0,5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
MEDITERA N
-1 -1,5 Minggu Ke
Gambar 4.3. grafikPertambahan Diameter Batang setiap Minggu
Pada minggu pertama, keempat media (tanah Regosol, tanah Aluvial, tanah Mediteran, dan kontrol) mulai mengalami pertambahan diameter batang.Pada minggu ketiga, keempat perlakuan ini mengalami kemerosotan pertumbuhan diameter batang hingga minggu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
keempat.Pertumbuhan kembali mengalami peningkatan pada minggu kelima hingga
minggu ketujuh yang diungguli oleh media
Aluvial.Pada minggu kedelapan, semua perlakuan mengalami penurunan pertambahan diameter batang.Penurunan paling besar terdapat pada media Aluvial.Namun terjadi pertumbuhan kembali pada minggu kesembilan.Dari minggu kesembilan hingga minggu ketujuh belas hanya media Regosol yang konsisten dengan pertambahan
diameternya.Sementara
ketiga
perlakuan
lainnya,
pertambahannya tidak tetap (naik dan turun). Kemungkinan yang terjadi adalah bahwa naik dan turunnya pertambahan dimeter batang lebih berkaitan dengan adaptasi terhadap lingkungan serta hama dan penyakit.
B. Pembahasan Dari rata-rata keseluruhan parameter yang di ukur tanah Paingan (Aluvial) mengalami pertambahan tinggi dan jumlah daun yang lebih baik. Sementara untuk pertambahan diameter batang pasir pantai Samas (Regosol) yang perkembangannnya lebih baik. Kenyataan yang terjadi di lapangan cabang sekunder yang tumbuh lebih banyak pada tanah Regosol sehingga membutuhkan diameter baatang yang besar untuk menahan cabang-cabang yang lain. Tanah merupakan media tumbuh bagi semua jenis tanaman.Jenis tanah juga akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Dalam penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
ini media tanam yang digunakan terdiri dari tiga jenis tanah yaitu: tanah Regosol (tanah berpasir/pantai Samas), tanah Aluvial (tanah Paingan), dan tanah Latosol (tanah Gunung Kidul).Menurut Rukmana (1999) jenis tanah yang ideal untuk pengembangan tanaman anggur adalah tanah aluvial dan grumosol.Tanah aluvial ditandai dengan karakteristik warna tanah kelabu atau cokelat, teksturnya liat atau berpasir dengan kandungan pasir kurang dari 50%, dan produktivitas tanahnya tergolong rendah sampai tinggi. Hasil pengukuran pH tanah, rata-rata dari masing-masing tanah menunjukan pH tanah Aluvial (Tanah Paingan) rata-rata 5,5, tanah Regosol (tanah berpasir/pantai Samas) rata-rata6, tanah Latosol (tanah Gunung Kidul) rata-rata 5,2, dan kontrol memiliki rata-rata5,4. Dengan adanya nilai pH dari masing-masing media tanam kita dapat mengetahui unsur hara yang terkandung di dalamnya.Menurut Kemas (2013)nilai pH (asam-basa) merupakan inidikator kesuburan kimiawi tanah, karena dapat mencerminkan ketersediaan hara dalam tanah.Ketersediaan N maksimum terdapat pada pH 6,0–8,0, Ca dan Mg pada pH 7,0–8,5, serta Mn, Cu, Zn pada pH 5,0–6,5.Unsur K, S, dan Mo, dengan kisaran maksimum untuk K dan S terdapat pada pH 6,0 ke atas dan Mo pada pH 7,0 ke atas. Unsur Fe dengan ketersediaan maksimum terdapat pada pH 6,0 ke bawah. Unsur P dan B, dengan ketersediaan maksimum untuk keduanya terdapat pada pH 8,7 ke atas. Tetapi ketersediaan minimum untuk P terdapat pada pH 6,5– 7,5, sedangkan untuk B adalah 5,0–6,8.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Selain pH, kelembaban tanah juga diukur. Kelembaban rata-rata (rH) tanah Aluvial mencapai 83%, tanah Regosol 60%, tanah Latosol dengan 98%, dan kontrol 77%.Kelembaban
tanahyang tinggi dapat
disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan konsistensi tanah. Konsistensi tanah yang tinggi lebih mudah menahan air karena banyak mengandung debu(clay) dan liat.Kelembaban dan pH tanah merupakan dua
faktor
penting
yang
mempengaruhi
pertumbuhan
tanaman
anggur.Kelembaban dan pH dapat menghambat pertumbuhan dan dapat mempercepat masa pertumbuhan tanaman. Selain pH dan kelembaban tanah, keadaan iklim juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman anggur. Keadaan iklim yang optimum untuk pertumbuhan tanaman anggur adalah iklim daerah pantai dengan ketinggian 0-300 meter dpl. Lokasi penelitian berada pada ketinggian 181193 meter dpl sehingga boleh dikatakan sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman anggur.Suhu optimum untuk pertumbuhan tanaman angggur adalah 25º-30ºC, sedangkan suhu udara lokasi penelitian berkisar 23º-32º C. Kelembaban udara optimum adalah (rH) 40%-80% sedangkan kelembaban udara lokasi penelitian berkisar 66 %-98 %. Curah hujan yang tinggi merupakan salah satu faktor penghambat pertumbuhan tanaman anggur.Tanaman anggur membutuhkan banyak air, tetapi tidak tahan dengan hujan lebat, apalagi air sampai menggenang di dalam pot.Curah hujan yang tinggi akan bepengaruh terhadap penurunan temperatur tanah. Laju reaksi kimiawi biota tanah akan lebih cepat terjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
pada suhu tertentu. Menurut Kemas (2013) laju optimum aktifitas biota tanah yang menguntungkan terjadi pada temperatur 18 0C–300C.Permukaan media tanam (tabulampot) sangat kecil sehingga perolehan lebih tinggi melebihi hilangnya panas.Perolehan panas yang tinggi mempercepat penguapan dan suhu tanah cepat meningkat. Selain curah hujan yang tinggi, hama dan penyakit yang menyerang tanaman juga merupakan penghambat pertumbuhan tanaman anggur. Serangan hama mulai terlihat ketika masuk minggu ke-2 saat penelitian. Hama yang ditemukan selama penelitian adalah Idioscopus nisveosparsusyang
sering
menyerang
tunas
muda,
bunga
dan
buah.Kumbang daun (Holotrichia heleri)memakan daun-daun tanaman anggur kemudian membuat lubang-lubang pada daun tanaman anggur (terlampir).Belalang setan memakan segala jenis tanaman pada malam hari.Jenis penyakit yang menyerang tanaman anggur dilihat dari ciri morfologinya adalah penyakit karat daun, bercak kering, tepung palsu, daun menggulung dan busuk daun. Dari semua penyakit di atas sebagian besar disebabkan oleh cendawan kecuali penyakit daun menggulung yang disebabkan oleh virus Grapevine leafroll associated virus (GLRaV). Selain Virus, penyakit jugadisebabkan oleh cendawan dengan tipe cendawan yang berbeda. Seperti penyakit karat daun disebabkan oleh cendawan Hemileia vastratrix B. and Br, penyakit bercak kering disebabkan oleh cendawan Alternaria Solani, penyakit tepung palsu disebabkan oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
cendawan Plasmopara
Viticola,
sementara penyakit
58
busuk daun
disebabkan oleh cendawan Phytophthora infestans (lampiran 3). Dari uraian di atas dapat disebutkan adanya beberapa faktor utama yang membuat hasil penelitian ini tidak menunjukan perbedaan pengaruh yang signifikan dari jenis tanahyaitu :
1. Komposisi media tanam Komposisi media tanam sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman anggur.Dari semua perbandingan yang diberikan menunjukan bahwa semua perlakuan memperoleh nutrisi yang
sama
dengan
tingkat
aerasi
dan
draenase
yang
sama.Kemungkinan yang terjadi sebagai penyebab dari jenis media tanam yang tidak menunjukan perbedaan signifikan pengaruh pertumbuhan tanaman anggur baik tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang adalah kermampuan daya serap nutrisi serta aerasi dan draenase yang kurang baik. Regosol (pasir pantai Samas) dalam penelitian dicampur dengan pupuk kompos dengan perbandingan 3:1.Komposisi pasir mendominasi 75% dan pupuk kompos 25%.Tanah regosol memiliki unsur hara yang sangat rendah sehingga sangat sulit untuk ditumbuhi tanaman.Selain itu porositasnya yang sangat tinggi menyebabkan air mudah sekali keluar dari pot. Menurut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Kemas, (2013)semakin besar pori-pori tanah akan semakin mudah air dan udara untuk bersirkulasi (drainase dan aerasi baik air dan udara banyak tersedia bagi tanaman) tetapi makin mudah air untuk hilang dari tanah. Kondisi ini menyebabkan air dan udara mudah keluar-masuk
dalam
tertahan.Meskipun
tanah,
hanya
ketersediaan
air
sedikit dan
air
yang
udaranya
baik,
ketersediaan nutrisi sangat rendah.Penambahan pupuk kompos bertujuan untuk memberi tambahan unsur hara dan menahan laju porositas yang sangat tinggi.Akan tetapi kandungan pasir yang lebih banyak membuat air sukar tertahan dan membawa unsurunsur hara keluar dari pot sehingga tanaman kekurangan nurtisi. Komposisi tanah Vulkanik (tanah Paingan)
dengan
perbandingan 2 : 1 : 1 yang terdiri dari 50% tanah Paingan, 25% pasir, dan 25% pupuk kompos. Media pasir yang dimaksud untuk meningkatkan porositas dan pupuk kompos untuk mencukupi kebutuhan unsur hara.Tanah vulkanik tergolong tanah lempung berpasir dimana porositasnya dan kandungan unsur haranya cukup baik.Dengan adanya penambahan pupuk kompos dan pasir tanah vulkanik
menjadi
sangat
subur
dan
porositasnya
sangat
tinggi.Semakin tinggi porositas menyebabkan air sulit tertahan dan membawa unsur hara keluar dari pot.Kondisi ini menyebabkan tanaman anggur kekurangan unsur hara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tanah
Mediteran
(tanah
Gunung
Kidul)
60
memiliki
kandungan tanah liat yang sangat tinggi sehingga daya pegang terhadap air sangat kuat.Pori-pori sangat kecil membuat air mudah terjebak dan membentuk genangan sehingga sirkulasi oksigen menjadi terhambat.Kondisi kelembaban tanah yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan tanaman anggur. Menurut Kemas, (2013) tanah jenis ini memiliki daya pegang air sangat kuat. Kondisi ini menyebabkan air yang masuk ke pori-pori segera terperangkap dan udara sulit masuk.Meskipun ketersediaan air dan nutrisi baik, ketersediaan udara yang menjadi faktor pembatas pertumbuhan tanaman sangat rendah. Perbandingan campuran media dalam penelitan 2 : 1 : 1 dengan komposisi 50% tanah Mediteran, 25% pasir, dan 25% pupuk kompos.Penambahan pasir dimaksudkan untuk meningkatkan porositas dan pupuk kompos untuk menambah unsur hara.Dari perbandingan komposisi yang ditetapkan pasir belum memenuhi porositas yang baik karena kandungan liat yang tinggi ternyata dapat mengikat pasir. Media kontrol sebagai faktor pembanding diberi komposisi dengan perbandingannya 2 : 2 yakni 50% pasir dan 50% pupuk kompos. Dengan komposisi yang sama ini media kontrol boleh dikatakan memiliki unsur hara yang baik serta aerasi dan draenase yang baik pula. Laju aliran air yang tinggi dapat terhenti oleh media kompos.Akan tetapi lama kelamaan unsur hara akan menipis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
terbawa oleh air keluar dari pot, sehingga tanaman kekurangan unsur hara. Selain beberapa faktor di atas, kualitas bibit juga dapat berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
dan
perkembangan
tanaman.Bibit yang baik adalah bibit dari cabang sekunder yang sudah berumur 1,5 tahun. Bibit tanaman anggur yang didatangkan dari Probolinggo ada yang kurang baik karena stek cabang sekunder yang digunakan masih muda.Selain itu bibit tersebut seharusnya beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ada di Yogyakarta terlebih dahulu.Boleh dikatakan pertumbuhan bibit terhambat karena masih beradaptasi dengan tanah, suhu, dan cuaca yang ada di Yogyakarta khususnya daerahPaingan belum terpenuhi. 2. Cuaca Penanaman yang dilakukan pada musim hujan memberikan dampak
yang
positif
dan
negatif.Tidak
semua
tanaman
membutuhkan banyak air. Disatu sisi hujan menciptakan ketersediaan air cukup, dan disisi lain hujan menstimulus perkembangan hama dan penyakit. Bagi tanaman anggur kelembaban yang tinggi dan intensitas cahaya matahari yang rendah
mengakibatkan
tanaman
anggur
mudah
terserang
penyakit.Serangan hama dan penyakit yang hebat mengakibatkan tanaman sulit untuk bertumbuh dan berkembang bahkan dapat menyebabkan kematian. Media pot mudah sekali menyebabkan air
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
tergenang karena air yang masuk sulit sekali untuk keluar dari pot. Genangan air menghabat pertukaran oksigen (O2) dalam tanah yang
dapat
menyebabkan
tanaman
mengalami
keracunan
CO2.Curah hujan yang tinggi menyebabkan tanaman mudah tergenang air.
3. Hama dan penyakit Hama dan penyakit menjadi faktor-faktor penghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman anggur.Penanaman yang dilakukan pada musim hujan memberikan dampak yang kurang baik terhadap perkembangan tanaman anggur.Kondisi lingkungan dan suhu udara yang lembab menstimulus berkembangnyahama dan penyakit menjadi sangat cepat.Pertumbuhan tanaman menjadi kurang baik karena tanaman tidak dapat melakukan fotosintesis dengan baik, serta serangan penyakit yang masuk ke dalam jaringan tanaman dapat menyebabkan kematian pada tanaman. Iklim ekstrim sering kali menstimulus beberapa hama dan penyakit untuk berkembang dengan cepat. Suhu udara dan kelembaban yang meningkat menyebabkan organisme pengganggu tanaman mudah berkembang biak (Erni, Ramadhani, Runtunuwu, 2013 : Jurnal Dampak
Perubahan
Iklim
Terhadap
Serangan
Organisme
Penggangu Tanaman). Identifikasi hama dan penyakit terdapat pada lampiran 3.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
C. Aplikasi Penelitian Dalam Pembelajaran Hasil penelitian tiga jenis tanah yaitu tanah Paingan (Aluvial), tanah Gunung Kidul (Mediteran), dan pasir pantai Samas (Regosol) terhadap pertumbuhan tanaman anggur varietas Alfonso lafalle merupakan salah satu inovasi baru bagi masyarakat. Dengan inovasi ini masyarakat bisa mengetahui tanah mana yang lebih cocok untuk pengembangan tanaman anggur.Selain itu masyarakat dibantu dalam usaha mengatasi ketersediaan lahan yang sempit. Masih banyak hal yang dapat dikembangkan dari penelitian ini seperti mengetahui pengaruh iklim terhadap pertumbuhan tanaman anggur. Dalam dunia pendidikan penelitian ini dapat diaplikasikan dalam pembelajaran pada materi pertumbuhan dan perkembangan. Aplikasi materi ini bagi siswa bias diarahkan
untuk
mengamati
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman melalui eksperimen yang dilakukan. Dalam kegiatan pembelajaran di SMA khususnya pada materi pertumbuhan dan perkembangan pada Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada mahkluk hidup berdasarkan hasil percobaan. Siswa melakukan kegiatan praktikum agar lebih memahami materi.Siswa dituntun
untuk
menemukan
permasalahan-permasalahan
serta
menganalisis mengapa masalah itu terjadi dan menemukan solusinya. Setelah melakukan praktikum siswa diajak untuk menulis laporan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
tata cara penulisan ilmiah yang benar, Kompetensi Dasar 4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar. Silabus dan RPP terlampir pada lampiran4 dan lampiran 5.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasaarkan hasil penelitian, pengamatan, dan pengolahan data dapat disimpulkan bahwa : Hasil uji statistik uji F Anova independent menunjukan bahwa tidak ada perbedaan nyata atau significant pengaruh jenis tanah (tanah Aluvial, tanah Regosol, tanah Mediteran, dan perlakuan kontrol) terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang tanaman anggur varietas Alfonso lafalle. Namun demikian dapat ditunjukan bahwa pertumbuhan tinggi tanaman dan petambahan jumlah daun tampak lebih baik pada tanah Aluvial dari pada dua jenis tanah lainnya. Sedangkan pertambahan diameter batang yang baik terdapat pada tanah Regosol. Dapat dilihat pula kelembaban yang tinggi dan kurangnya intensitas matahari telah menstimulus berkembangnya hama dan penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman anggur. Dalam penelitian ini tanaman anggur pada tanah Mediteran dan perlakuan kontrol lebih banyak terserang hama dan penyakit sehingga pertumbuhannya sangat lambat.
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
B. Saran Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi peneliti selanjutnya untuk budidaya tanaman anggur vaietas Alfonso lafalle : 1. Jika
mengunakan bibit dari stek harus menggunakan tanaman
induk yang berumur minimal 1,5 tahun. Cabang yang diambil adalah cabang tersier yang berwarna coklat tua. 2. Perawatan tanaman anggur perlu diusahakan lebih intensif terutama pada musim hujan. Pada musim hujan dengan intensitas sinar matahari yang rendah serta
kelembapan yang tinggi
menyebabkan tanaman anggur banyak terserang hama dan penyakit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR PUSTAKA
Anonim., 2012, Budidaya Anggur, Dalam http://datapendidik.blogspot.com/2012/06/teknik-budidaya-anggur.html, Di Akses Tanggal 2 November 2013.
Anonim,2009:http://hirupbagja.blogspot.com/2009/10/pengaruh-perubahan-iklim terhadap.html, Di Akses Tanggal 5 November 2013.
Darmawijaya.,1990, Dalam Buku Ajar Klasifikasi Tanah 313 2/1 SKS, Yogyakarta
Dewi, N., 2012, Kreatif Bertanam Buah Anggur, Pustaka Baru Press, Yogyakarta.
Fiantis., and Dudal., 2012, Sistem Klasifikasi Tanah Indonesia, Dual., and Suparapthoharjo., Dasar Dasar Klasifikasi Tanah, PPT-Bogor., Klasifikasi Tanah, pp. 159-161.
Foth, H.D., 1984, Dasar Dasar Ilmu Tanah, Edisi VII, Gajah Mada University Pers, Yogyakarta. Gardjito, M., and Saifudin, U., 2011, Penanganan Pasca Panen Buah-Buahan Tropis, Kanisius, Yogyakarta.
Hanafiah, K.A., 2013, dasar dasar Ilmu Tanah, Jilid 6, Edisi 1, Rajawali Pers, Jakarta.
Yuwono, W.N., 2009, Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, Vol. 9 No.2, 137-141.
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Dwi, N.M., Waeniati., Muslimin., and Suwastika, I.N.2012, Jurnal Natural Science, Pengaruh Penambahan Air Kelapa Dan Berbagai Konsentrasi Hormon 2,4-D Pada Medium Ms Dalam Menginduksi Kalus Tanaman Anggur Hijau (Vitis vinifera L.), Vol. 1.(1) 53-62.
Rahmat, P., 2011, 21 Jenis Tabulampot Populer, Cetakan 1, PT Agromedia Pustaka, Jakarta. Prihatman., 2000, Jurnal Natural Science.
Sistem Informasi Manajemen Pembangunan di Pedesaan, BAPENAS, 2000, TTG Budidaya Pertanian, Kantor Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Jakarta.
Susanti, E., Ramadhani, F., Runutunuwu, E., Amien, I., 2013, Jurnal Dampak Perubahan Iklim Terhadap Serangan Organisme PenggangguTanaman (OPT) Serta Strategi Antisipasi Dan Adaptasi
Haryono, S., Koranto. C.A,D., and Bale. A., 2009, Buku Ajar Klasifikasi Tanah, Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Lampiran 1 A. Data penelitian a. Tinggi batang Tabel. 1.a. Pertambahan tinggi batang tanaman anggur varietas Alfonso lafalle
Tanggal
Pasir 1 2 3
Pertambahan Tinggi Batang (cm) T. Gunung Kidul T. Paingan Kontrol 1 2 3 1 2 3 1 2 3
16-Nop-13
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13-Nop-13
0,1
0
0
0,3
0
0
0
0
2,2
2,9
0
0,8
20-Nop-13
0
0,5
0,2
1,1
0
0,2
2
0
0
5
1,7
5,4
27-Nop-13
2,4
6,5
7
5,5
3,8
7
2
0,4
7,2
8,5
5,8
9,8
04-Des-14
9,5
5
15
5
10,5
14,5
14
5
5
12
12
7,7
11-Des-14
17
10,5
12
10,5
16
12
17
12
10
22
15
13
18-Des-14
18
11
2
12,5
16
2
17
4,5
14
24
18
2
25-Des-14
10
14
22
6
-2
22
2
10
1
-19
-3
11
01-Jan-14
6
4
1
7
18
1
36
6
4
-6
13
-10
08-Jan-14
26
2
16
29,5
15
16
1
9
16
5,5
7
16
15-Jan-14
8
8
17
2,5
7
17
7
28
11
18
9
5
22-Jan-14
25
18
26
9
46
26
23
28
38
22
25
2
29-Jan-14
44
14
4
65
56
4
60
18
15
13
24
3
05-Feb-14
8
11
26
54
24
26
35
27
3
-6
-11
-2
12-Feb-14
61
20
19
49,5
16
19
69
46
-10
5,5
10
13
19-Feb-14
13
8
9
86,5
13
9
14
25
2
48
36
17
26-Feb-14
47
26
49
25
33
49
14
5
5
28
15
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
b. Jumlah daun Tabel. 1.b. Pertambahan jumlah daun tanaman anggur varietas Alfonso lafalle
Tanggal
Pasir 1 2 3
Pertambahan Jumlah Daun T. Gunung Kidul T. Paingan 1 2 3 1 2 3
Kontrol 1 2 3
16-Nop-13
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13-Nop-13
0
0
0
0
0
3
0
0
0
3
0
2
20-Nop-13
0
2
2
3
2
4
0
0
0
2
0
2
27-Nop-13
4
3
3
1
1
3
4
0
4
3
4
3
04-Des-14
2
2
4
2
2
0
3
2
1
3
0
2
11-Des-14
5
1
-1
2
3
1
4
3
3
4
3
1
18-Des-14
3
3
2
4
3
1
2
0
2
1
3
-2
25-Des-14
0
2
1
0
-2
0
2
3
1
-3
2
2
01-Jan-14
1
0
-2
-3
1
0
2
-6
1
-4
-3
-3
08-Jan-14
3
-1
4
5
4
3
2
3
4
1
2
7
15-Jan-14
2
2
2
0
0
2
3
5
3
3
1
0
22-Jan-14
3
2
3
5
6
1
5
5
4
2
2
-2
29-Jan-14
10
8
3
7
14
2
11
6
3
0
0
0
05-Feb-14
9
1
4
8
2
2
6
5
1
3
0
14
12-Feb-14
8
1
4
25
6
6
15
3
-5
0
8
-5
19-Feb-14
-5
2
0
0
1
6
1
6
-6
7
2
0
26-Feb-14
8
5
6
2
5
2
2
2
0
17
3
13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
71
Diameter Batang Tabe. 1.c. Pertambahan diameter batang tanaman anggur varietas Alfonso lafalle
Tanggal
Pertambahan Diameter Batang T. T. Paingan GunungKidul 1 2 3 1 2 3
1
Pasir 2
Kontrol 1 2 3
3
16-Nop-13
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13-Nop-13
1
0,5
0
1
0,5
0,5
0
2,5
0
0,5
1
1
20-Nop-13
0
-1
0,5
0
-0,5
-0,5
0
2,5
0,5
0
0
0
27-Nop-13
-1
0,5
-0,5
-1
-0,5
0,5
-1
3
-0,5
-0,5
-1
-1
04-Des-14
0
-0,5
0
0
0
-0,5
2
2,5
0
1
0
0,5
11-Des-14
0,5
0,9
-0,5
0,9
0,6
0,9
-0,3
3,3
-0,8
-0,2
1
1,2
18-Des-14
0,7
0,3
2,2
1,8
1,2
1,3
0,3
3,9
2,4
1,1
0,8
0,7
25-Des-14
0,4
0,3
0,6
-1,7
-0,5
-1,5
0,2
3,6
-0,3
0,7
-1
0,2
01-Jan-14
0,3
0,2
0,3
0,2
0,2
0,2
0,3
3,8
0,2
0,1
1,1
0,1
08-Jan-14
0,1
0,1
0,3
0,2
0,3
0,6
0,2
4,4
0,6
0,2
0,2
0
15-Jan-14
1,2
0,3
0,8
0,8
0,7
0,8
0,3
5,1
0,8
0,1
0,6
0,2
22-Jan-14
0,5
0,2
0,2
0,6
0,3
0,3
0,5
5,5
0,3
0,2
0,7
0,2
29-Jan-14
0,2
0,4
0,5
0,2
0,3
0,1
0,2
5,7
0,2
0,3
-0,5
0,4
05-Feb-14
0,4
0,2
0,2
0,5
0,2
0,4
0,5
6,4
0,2
0,2
0,5
0
12-Feb-14
0,3
0,3
0,4
0,4
1,1
0,5
0,6
6,9
0,2
0,1
0,3
0
19-Feb-14
0,2
0,2
0,3
0,2
0,2
0,6
0,4
7,2
0,2
0,3
0,3
0,4
26-Feb-14
0,4
0,7
0,5
0,5
0,2
0,3
0,3
8,1
0,6
0,7
0,4
0,3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. pH Tabel. 1.d. Rata-rata pH
Tanggal 13 Nov 15 Nov 18 Nov 21 Nov 25 Nov 27 Nov 29 Nov 1 Des 5 Des 7 Des 9 Des 12 Des 14 Des 16 Des 18-Dec 20 Des 23 Des 26 Des 3-Jan 6-Jan 9-Jan 11-Jan 13-Jan 21-Jan 25-Jan 30-Jan 1-Feb 6-Feb ∑ Mean
X1 7 6.9 7 7 6.8 7 7 6.8 7 7 6.4 6.6 6.4 6.4 7 6.8 6.8 6.8 6.8 7 7 7 7 6,8 7 7 6,8 7 178.5 6.38
Keterrangan:
Perlakuan X2 X3 7 6 6.2 5.7 6.4 6 6.2 5.4 6.4 6 7 5.8 7 6 6.8 5.8 6.8 5.8 6.8 6 6 5.8 6.4 6.2 6.4 6 6.4 6 6 6.3 6.4 6.4 6.4 6.6 7 6.8 6 6 6.8 5.8 6.6 5.4 6.8 6 6.5 6.8 6,5 6,2 6,2 6 7 5 6,5 6,2 6,2 6 157.3 155.6 5.48 5.56
X4 7 6.2 6.2 6.2 6.8 6.8 6.8 6.2 6.2 7 7 6 6.1 6.2 6.5 6.2 6.5 6 6.8 7 6.6 6.5 6.5 6 6,5 6,5 6 6,5 161.3 5.76
X1 = Tanah Alluvial/Paingan X2 = Tanah Regosol/Pasir Pantai Samas X3 = Tanah Meditern Soil/Tanah Gunung Kidul X4 = Kontrol
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e. Kelembaban Tabel. 1.e. Rata-rata Kelembaban
Kelembapan Tanah (%) X2 X3 X4 X1
Tanggal 13 Nov
4
7.5
10
8
15 Nov
3
7
10
9
18 Nov
3.5
8
10
9
21 Nov
3
7
10
10
25 Nov
5
5.4
10
9
27 Nov
2
5
10
8
29 Nov
1
3
10
6.2
1 Des
1
3
9
6
5 Des
2
5
8
7
7 Des
3
4
6
3.5
9 Des
3
6
7
8.9
12 Des
3
7.5
10
9
14 Des
4.5
7.8
10
65
16 Des 18-Dec
5
7.8
9.8
8
2
5.1
10
6.5
20 Des
4.8
6.2
10
7
23 Des
7
9
10
7.5
26 Des
2.5
6
10
5
3-Jan
4
8
10
8
6-Jan
2.5
7
10
8
9-Jan
3
7
7
6
11-Jan
6
7
10
10
13-Jan
5
9
10
10
21-Jan
10
10
10
10
25-Jan
8
10
10
10
30-Jan
8
10
10
10
1-Feb
10
10
10
10
6-Feb ∑
8 123.8
10 198.3
10 266.8
10 284.6
%
34.66 4.42
55.44 7.08
74.7 9.52
79.67 10.16
Mean
Keterrangan:
X1 = Tanah Alluvial/Paingan X2 = Tanah Regosol/Pasir Pantai Samas
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
X3 = Tanah Meditern Soil/Tanah Gunung Kidul X4 = Kontrol
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Lampiran 2 2. Analisis Data Statistik a. Tinggi tanaman Tabel. 2.a.1. Tinggi Tanaman dari Masing-masing Perlakuan
Replikasi 1 2 3 ∑X Mean (∑X) 2
X1 369 272 225 866 288,67 749956
TinggiTanaman (cm) Kelompok X3 X4 X12 313 182 136161 223 177 73984 123,4 97,2 50625 659,4 456,2 260770 219,8 152,06 434808,4 208118,44
X2 295 159 225 679 266,33 461041
X22 87025 25281 50625 162931
X32 97969 49729 15227,56 162925,6
X42 33124 31329 9447,84 73900,84
Keterrangan: X1 = Tanah Alluvial/Paingan X2 = Tanah Regosol/Pasir Pantai Samas X3 = Tanah Meditern Soil/Tanah Gunung Kidul X4 = Kontrol
Tabel. 2.a.2. Uji F Anova tinggi tanaman No
Sumber Variansi
df
1
Perlakuan
3
28075,24
2
Galat Percobaan
9
3
Total
11
42552,84 70628,08
Jika
F.obs
≥
F.crit
SS
MS
F
9358,41 1,98
5% 3,86
4728,09
maka perlakuan jenis media tanam terhadap
tingg tanaman significant. Dari hasil perhitungan statistik menggunakan uji F dengan level significant 0,05 menunjukan bahwa F.obs (1,98) ≤ F.crit (3,86) sehingga dapat dikatakan bahwa perlakuan jenis media tanam terhadap tinggi tanaman anggur varietas Alfonso lafalle tidak significant.
1%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Hal ini menunjukan bahwa tidak ada pengaruh jenis media tanam terhadap pertumbuhan tinggi tanaman anggur varietas Alfonso lafalle.
Gambar 4.1. diagram rata-rata pertambahan tinggi tanaman
b. Jumlah daun Tabel 2.b.1. Jumlah Daun dari Masing-masing Perlakuan
Replikasi 1 2 3 ∑X Mean (∑X)2
X1 61 48 36 145 48,33 21025
Keterrangan:
X2 53 33 35 121 40,33 14641
Jumlah Daun Kelompok X3 X4 X1 62 42 3721 2304 37 27 1296 16 34 115 103 7321 38,33 34,33 13225 10609
X2 2809 1089 1225 5123
X1 = Tanah Alluvial/Paingan X2 = Tanah Regosol/PasirPantaiSamas X3 = Tanah Meditern Soil/Tanah GunungKidul X4 = Kontrol
X3 3844 1369 256 5469
X4 1764 729 1156 3649
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Tabel 2.b.2. Uji F Anova Jumlah Daun No 1 2 3
Jika
Sumber Variansi Perlakuan Galat Percobaan Total
F.obs
≥
F.crit
Df 3 9 11
SS 311,99 1728,68 2040,67
MS F 103,99 0,54
5% 3,86
192,07
maka perlakuan jenis media tanam terhadap
pertambahan jumlah daun significant. Dari hasil perhitungan statistik menggunakan uji F dengan level significant 0,05 menunjukan bahwa F.obs (0,54) ≤ F.crit (3,86) sehingga dapat dikatakan bahwa pelakuan jenis media tanam terhadap pertambahan jumlah daun tanaman anggur varietas Alfonso lafalle tidak significant. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada pengaruh jenis media tanam terhadap pertamahan jumlah daun tanaman anggur varietas Alfonso lafalle.
Gambar 4.3. diagram rata-rata pertambahan jumlah daun
1%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
c. Dimeter batang Tabel 2.c.1. Diameter Batang Masing-masing Perlakuan
Replikasi 1 2 3 ∑X Mean (∑X)
X1 6,4 4,3 4,5 15,2 5,06 231,04
X2 5,2 6,3 5,8 17,3 5,76 299,29
Diameter (mm) Kelompok X3 X4 X1 4,5 4,8 40,96 4,4 4,4 18,49 4,6 4,2 20,25 13,5 13,4 79,7 4,50 4,46 182,25 179,56
X2 27,04 39,69 33,64 100,37
X3 20,25 19,36 21,16 60,77
X4 23,04 19,36 17,64 60,04
Keterrangan: X1 = Tanah Alluvial/Paingan X2 = Tanah Regosol/Pasir Pantai Samas X3 = Tanah Meditern Soil/Tanah Gunung Kidul X4 = Kontrol
Tabel 2.c.2. Uji F Anova Diameter Batang No 1 2 3
Jika
Sumber Variansi Perlakuan Galat Percobaan Total
F.obs
≥
F.crit
df 3 9 11
SS 3,34 3,91 7,25
MS F 1,113 2,59
5% 3,86
1%
0,43
maka perlakuan jenis media tanam terhadap
pertumbuhan diameter batang significant. Dari hasil perhitungan statistik menggunakan uji F dengan level significant 0,05 menunjukan bahwa F.obs (1,98) ≤ F.crit (3,86) sehingga dapat dikatakan bahwa pelakuan jenis media tanam terhadap pertumbuhan daiameter batang tanaman anggur varietas Alfonso lafalle tidak significant. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada pengaruh jenis media tanam terhadap pertumbuhan tanaman anggur varietas Alfonso lafalle.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 4.5. diagram rata-rata diameter batang
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Lampiran 3 B. Hama dan Penyakit 1. Penyakit a. Cendawan Karat, Uredinales Cendawan ini disebut cendawan karat karena sporanya
berwarna
merah seperti besi yang berkarat. yang
Warna
diserang
daun juga
menjadi merah karat. Cendawan karat ini obligat parasit yang menyerang tanaman paku-pakuan dan utamanya menyerang tanaman biji Gymnospermae dan Angiospermae. Cendawan ini umumnya lebih menyerang daun tanaman kopi. Cendawan penyebab penyakit tersebut adalah Hemileia vastratrix B. and Br. 1). Gejala serangan Cendawan ini menimbulkan bercak dibawah daun yang mula-mula berwarna kuning muda, kemudian menjadi kuning orange. Bercak-bercak ini besarnya berubah-ubah . Bercak tersebut tertutup dengan tepung berwarna orange (uredospra). Seluruh permukaan daun akan tertutup oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
bercak yang menyebabkan daunnya akan gugur sebelum waktunya. 2). Daur hidup Cendawan karat masih tetap hidup di musim kering pada bagian tanaman yang terserang. Pada waktu mulai musim hujan, serangan serangan akan bertambah dan terus tersebar selama musim hujan. Daun yang lebih muda, mudah terserang daripada yang tua. Uredospora tersebar dengan jalan terhembus angin, percikan air, dan aliran air. Daya hidup spora antara 728 hari, tergantung keadaan sekelilingnya. Infeksi akan terjadi melalui mulut daun akan terjadi jika keadaan basah selama 3,5–12 jam. Temperatur optimum 21– 250 C. 3). Pengendalian a). Tanaman disemprot dengan fungisida tembaga 3 minggu sebelum hujan, kemudian di semprot lagi 3–4 minggu sekali selama musim hijan. Obat kimia yang digunakan seperti Fentinhydroxida, Maneb, Dithianon, dan Pyracarbolit. b). Pohon tetap diusahakan dalam keadaan baik, pemupupukan cukup dan jumlah buah diusahakan janngan terlalu banyak,
jika terlalu banyak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
dilakukan penjarangan buah. Miselium cendawan A. solani dalam daun yang kering masih dapat bertahan hidup selama 1-15 hari. Temperatur minimum
untuk
pembentukan
1,50C,
spora
sedangkan temperatur optimum 26,10 C,
dan
temperatur maksimum 34,50 C.
b. Penyakit Bercak Kering. Disebabkan oleh Cendawan Alternaria solani. penyakit ini disebut
juga bercak daun/
alternaria. Penyakit ini sudah tersebar terutama
keseluruh pada
dunia tanaman
kentang . selain kentang cendawan ini juga menyerang tomat, terung dan cabai. 1). Gejala serangan Daun terlihat ada bercak coklat tua sampai hampir hitam bentuknya bulat. Bercak-bercak ini jika membesar akan bergabung menjadi satu.serangan biasanya mulai dari daun bawah, kemudian naik ke atas,
kadang
juga
menyerang
berlubang karena bercak itu
batang.
Daunnya
mengering, lalu jatuh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Daun juga kadang menggulung atau keriting. Jika serangan mengebat daun akan menguning dan kering. 2). Daur hidup Spora banyak dibentuk pada waktu banyak hujan dan embun. Konidia tersebar karena angin, lebah, atau serangga pemakan daun. Infeksi terjadi lewat kulit epidermis dan bercak-bercak akan kelihatan dalam waktu 2-3 hari. Setelah 3-4 hari, spora sudah akan terbentuk. Pembentukan spora terjadi jika garis tengah bercak tinggi. Hama ini banyak merusak tanaman, terutama uretnya.
Tanaman
yang
diserangnya
diantaranya
kentang, karet, kina, jeruk, dan singkong. 3). Pengendalian a). Penyemprotan dengan bubur Bordeaux atau dengan kalsium arsenat. b). Rotasi tanaman c). Tanaman yang sakit dicabut dan dibakar d). Penanaman dengan jenis yang resisten
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
c. Tepung Palsu Daun Anggur Disebabkan oleh Cendawan Plasmopara Viticola (B.and C) Berl. And DeT. Penyakit ini sudah dikenal sejak tahun 1905 di Jawa.
1). Gejala serangan Penyakit ini menyerang daun, tangkai daun, sulur, bunga, buah, tunas, dan batang anggur. Daun yang diserang mula-mula pada permukaan sisi atas ada bercak kuning
pucat
dengan
ukuran
berbeda-beda
dan
dikelilingi oleh jaringan daun yang hijau. Jika udara cukup lembab, permukaan sisi bawah tiap-tiap bercak terdapat bercak putih
susu dari bulu halus yang
merupakan conidiophore dan spora. Oleh karena itu penyakit ini di sebut cendawan tepung palsu. Bercakbercak yang tua menjadi coklat karena matinya jaringan daun di kedua belah permukaan.Jika udara kering, pertumbuhan sisi bawah daun terhambat. Jika udara lembab bercak-bercak daun akan melebar dan menutup seluruh permukaan daun. Tunas-tunas yang masih muda akan kelihatan ada bercak berair, kemudian warnanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
menjadi hijau kekuningan dan akhirnya berwarna coklat. Jika serangan tidak bisa dikendalikan tunas akan menjadi kerdil dan memilin hingga mati. 2). Pengendalian a) Penanaman varietas yang resisten b) Jarak tanam jangan terlalu rapat, para-para jangan terlalu rendah. Jika menggunakan sistem pagar, jarak antar pagar jangan terlalu rapat. c) Bagian tanaman yang telah terserang sebaiknya dipotong d) Penyemprotan dengan bubur Bordeaux, Cobox atau peptisida lain yang mengandung tembaga
d. Penyakit Daun Menggulung (Leafroll disease) Penyakit ini disebabkan oleh virus
Grapevine
leafroll
associated viruses (GLRaV). Tanaman
yang
terserang,
daunnya akan menggulung ke bawah
dan
berwarna
kemerahan, buah anggur menjadi berwarna pucat. Grapevine leafroll associated virus (GLRaV) adalah salah satu jenis virus yang sangat penting pada tanaman anggur. Virus ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
bisa menyerang seluruh tanaman. Penyakit GLRaV bisa mempengaruhi semua tanaman liar dan kultivar Vitis Vinifera walaupun gejala (symptom) tidak selalu muncul di setiap cabang tanaman anggur. Penyakit ini pertama kali dideteksi di Eropa pada awal abad ke-1, akan tetapi baru pada tahun 1937 baru diketahui proses penularan virus ini melalui stek. Pada tahun 1979, tipe spesifik dari virus ini (Closterovirious) telah telah diketahui menyebebkan daun menggulung pada tanaman anggur. 1). Gejala Tanaman
anggur
yang
terinfeksi
daunnya
menggulung kurang vigor dibanding tanaman sehat. Daun yang tua cendrung melengkung menggulung dengan tulang daun utama berwarna hijau terang dan daun berubah menjadi berwarna merah. 2). Dampak Daun menggulung berdampak pada kurangnya hasil panen sebanyak 30 – 50% yang diikuti dengan penundaan kematangan buah dan meningkatnya keasaman buah. Tanaman anggur yang karena terinfeksi virus GLRaV menyebabkan tanaman lebih rentan terutama terhadap kondisi lingkungan yang kurang mendukung seperti iklim
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
buruk sehingga meningkatkan resiko kematian tanaman anggur. 3). Pengendalian Tanaman yang sudah terserang di cabut dan digantikan dengan tanaman yang baru. 4). Karakteristik Virus GLRaV Grapevine
leafroll
disease-associate
viruses
(GLRaV) adalah kelompok virus yang secara atau kolektif menyebabkan penyakit daun menggulung pada tanaman anggur. Berdasarkan morfologi virion, GLRaV dimasukan kedalam kelompok family Closterovirus. Closterovirus merupakan kelompok virus yang sangat beragam dan memiliki banyak spesies virus tanaman yang berbentuk filamen yang merupakan virus RNA rantai tunggal (ssRNA viruses). Umumnya virus ini menyebar melalui bantuan vector
berupa
serangga.
Virus
tumbuhan
family
Closteroviridae terdiri dari virion berbentuk batang yang fleksibel (flexuous rod-shape virion) dengan panjang 1.250 – 2.200 nm. Virus ini memiliki genom positive sense single-stranded RNA (+ ssRNA) dengan panjang basa 15,5 – 19,3 kb (Alkowniet al., 2004).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
e. Busuk Daun Penyakit
ini
umumnya tanaman disebabkan
pada
menyerang kentang oleh
yang cendawan
Phytophthora infestans (Mont) De Bray. Cendawan ini asal mulanya
dari
pegunungan
Andes
sebelah
utara,
kemudian menyebar keseluruh Amerika, Eropa, dan seluruh dunia. Cendawan ini juga menyerang tanaman tomat. 1). Gejala Serangan Tanaman yang sakit terlihat bercak pada ujung dan tepi daunnya. Bercak akan meluas ke bawah serta mematikan seluruh daun dalam waktu 1–4 hari jika udaranya lembab.
Namun bila udara kering, jumlah daun
yang terserang terbatas serta bercak–bercak tetap kecil, menjadi kering dan tidak menular ke daun lainnya. Jika serangan hebat daun akan mengeriting dan mengerut. Udara panas dan kelembaban tinggi, perkembangan penyakit sangat cepat. Seluruh daun akan menghitam, layu, dan menjalar keseluruh batang. Keadaan lembab sisi bagian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
bawah daun akan mucul cendawan kelabu yang terdiri dari conidiopore dengan kondianya. Udara kering dan ada sinar matahari cendawan tidak ada atau hanya sedikit. 2). Pengendalian a) Pengendalian secara kimia dengan menyemprotkan obat yang mengandung tembaga misalnya bubur Bordeaux 1,5% atau COC 0,8%. Jika serangannya ringan, penyemprotan cukup dilakukan tiga kali per bulan dan serangannya berat, penyemprotan bisa dilakukan enam kali per bulan (Pracaya, 2011). Selain itu bisa menggunakan fungisida campuran siap pakai tembaga + zineb + simoksanil Nefos 45 WP dengan konsentrasi 2 gr per liter air (Widada, 2010). b) Pengendalian dengan kultur teknis yaitu menanam varietas tahan, penggunaan benih sehat atau tidak menggunnakan benih dari tanaman yang terserang, mengatur waktu tanam yaitu penenaman di musim kemarau (Widada, 2010). c) Pengendalian secara fisik yaitu membersihkan sisa tanaman yang terserang, kemudian dibakar atau dimusnahkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
d) Pengendalian secara biologi yaitu menggunakan agen
hayati
cendawan
Trichoderma
sp
atau
Gliocladium sp dengan dosis penyemprotan 100 gr /liter air, ditambah dengan zat perekat (Widada, 2010).
2. Hama a. Idioscopus nisveosparsus Serangga
ini
tergolong
dalam family Cicadellidae. Sering
taerdapat
pada
mangga
yang
tanaman
mana sering menyerang tunas muda, bunga dan buah. 1) Gejala serangan Wereng ini bertelur pada tangkai dan bunga dengan jumlah yang banyak hingga menimbulkan luka fisik. Bagian yang terkena akan menjadi layu. Nimfadan wereng dewasa akan menghisap cairan sel, jika yang dihisap adalah daun, maka pertumbuhan daun akan terhambat dan menjadi kerdil. Wereng ini juga mengeluarkan embun madu pada permukaan daun dan ranting-ranting. Embun ini akan mendorong
perkembangan
cendawan
jelaga
dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Capondium
mangiferum
dan
Meliola
91
mangiferae.
Cendawan jelaga akan mempengaruhi fotosintesa dari tanaman. 2) Morfologi Nimfa yang baru saja menetas bentuknya seperti baji. Warnanya keputihan dengan dua mata merah kecil. Setelah dewasa, warnanya berangsur-angsur berubah menjadi coklat kekuningan. Bagian tengahnya berbentuk seperti segi panjang. Sayap mukannya lebih tebal. Daripada sayap ayang belakang. Warna sayapnya coklat kemerahan, dan sedikit transparan dengan urat-urat sayap kuning pucat. 3) Daur hidup Wereng betina dengan ovipositirnya membuat celah kecil pada jaringan tunas bunga, kuncup bunga, atau daun yang masih lunak. Telurnya bisa mencapai 200 butir. Telur ini akan menetas dalam 4–7 hari. Pergantian kulitpada nimfa terjadi 4–5 kali sebelum menjadi dewasa. Masa periode nimfa 12–16 hari. 4) Musuh alami a) Centrodora
idiceria
yang
termasuk
keluarga
Aphelinidae. Serangga yang merupakan parasit telur ini dapat mengurangi populasi wereng mencapai 40%.
hingga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
b) Ada jenis cendawan yang menjadi parasit wereng yaitu Aspergilus origer dan Fusarium 5) Pengendalian Hama disemprot dengan insektisida sistemik misalnya Diazinon, Dimecron, Azordin, dan Nuvacron.
b. Belalang setan (Aularches miliaris) Belalang ini tergolong dalam
family
Locustidae.
Belalang ini berukuran besar dengan sayapnya berwarna hijau
kecoklatan
dengan
bercak kuning. Belalang setan makan pada waktu malam hari dan bersifat poligaf (pemakan segala macam tanaman). 1) Daur hidup Telur akan menetas setelah berumur kurang lebih 4 bulan. Lamanya masa nimfa dan dewasa kurang lebih enam bulan. 2) Pengendalian a) Belalang setan diberantas dengan cara mekanis, yaitu ditangkap dan dimatikan secara manual. b) Telurnya
disemprot
dengan
insektisida
misalnya Phosdrin, Basudin, atau Diazinon.
kontak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
c. Holotrichia heleri kumbang
ini
tergolong dalam family Melolonthidae. merupakan
Uretnya
pengganggu
akar padi, jagung, tebu, sorghum, kacang-kacangan, pisang, singkong, cengkeh, dan jeruk. Sementara kumbangnya sendiri memekan daun tanaman. 1). Morfologi Warna kumbangnya coklat kemerahan. Panjang sekitar 12mm–14mm, warna larva yang masih muda putih, sedangkan larva yang tua menjadi sedikit kuning bentuk telurnya bulat panjang. 2). Daur hidup Telurnya diletakan dalam tanah. Uret awalnya hanya memakan humus dan kotoran lainnya. Namun semakin besar uret memakan akar tanaman sehingga bisa menebabkan kematian tanaman. Masa kepompongnya kurang lebih dua bulan. Kumbang muda yang baru keluar setelah musim hujan lebat dan berterbangan pada waktu mulai sore hingga malam.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
3). Musuh alami Musuh alaminya adalah jenis tabuhan parasite pada uret dan lalat predator pada uret. 4). Pengendalian a) Tanah dicangkul, kemudian uret yang ditemukan dimatikan. b) Kumbang atau wereng dapat disemprot dengan peptisida yang sistemik seperti furadan dan lain sebagainya.
d. Walang sangit (Leptocorixa) Walangsangit tegolong dalam family Alydidae. Hama ini
biasanya
tanaman dengan
padi
menyerang dan
nyala
tertarik lampu.
Keberadaannya dapat diketahui dengan adanya bau khas yang tersebar serangga ini sering terlihat pada malam hari. 1). Gejala serangan Tanaman
yang
sudah
dihisap
cairannya
perkembangannya kurang baik. Tanaman yang sudah dihisap biasanya terserang cendawan Helminthosporium
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
diatandai bulir padi mula-mula berwarna putih menjadi coklat atau kehitaman. 2). Morfologi Walang sangit dewasa berwarna coklat. Tubuhnya langsing, kaki dan sanggutnya (antenanya) panjang. Walang sangit yang masih muda berwarna hijau sehingga tubuhnya menyerupai warna daun. Telur walang sangit berbentuk bulat pipih serta berwarna coklat. Telur diletakan berbaris. 3). Daur hidup Walang sangit bertelur pada waktu sore hari dan telurnya diletakan pada permukaan daun. Telur menetas kurang lebih satu minggu. Perkembangannya dari telur hingga dewasa kurang lebih 25 hari. Umur yang dewasa kurang lebih 21 hari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4
SILABUS Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran
: BIOLOGI
Kelas/ Pelajaran
: XII/ IPA
Semester
: Gasal
Kompetensi Inti : KI. 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraktif secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagi cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI.3
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KI.4
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) dengan mengembangkan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuwan.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
1. Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.1 Mengagumi keteraturan
Pertumbuhan
kompleksitas ciptaan Tuhan
dan
tentang fungsi DNA, gen
Perkembangan
dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta pengaturan proses pada makhuk hidup
Faktor dan dalam
1.
Konsep Pertumbuhan & Perkembangan
Mengamati
luar faktor pada
tumbuhan
Mengamati tanaman
pada
Membaca teks pertumbuhan pada tumbuhan
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti,
Menanya
tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung
pertumbuhan
Observasi
5 Minggu
Buku
x 4JP
SMA
Biologi
Video Pertumbuhan
- Laporan
& Perkembangan Arikel, Makalah
Siswa distimulir untuk membuat pertanyaan yang menuntut berpikir
dan
Laporan Hasil 97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
jawab dan peduli dalam
penelitian
kritis tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan mahkluk hidup dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
Mengumpulkan Data (Eksperimen/Eksplorasi)
bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah
Portofolio
Menggali informasi tentang Konsep - Laporan Pertumbuhan dan Perkembangan Mahkluk hdiup melalui tayangan Video
dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/
Diskusi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
laboratorium maupun di luar
Mengkomunikasikan
kelas/ laboratorium.
Tes Presentasi hasil kajian dan diskusi tentang konsep pertumbuhan dan Konsep Pertumbuhan perkembangan & Perkembangan
3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal
dengan
proses
pertumbuhan
dan
perkembangan
pada
Merencanakan dan Melaksanakan
2.
Merencanakan dan Melakukan Percobaan Tentang Pertumbuhan Observasi dan Perkembangan pada 98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mahkluk hidup berdasarkan percobaan hasil percobaan. 4.1
Mengkaji
Merencanakan
melaksanakan
dan
percobaan
hasil
kerja
ilmiah
tentang faktor luar yang
(contoh kerja
mempengaruhi
ilmiah)
pertumbuhan
proses dan
perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tata cara penulisan ilmiah yang benar.
Kerja Ilmiah, sikap Mengamati ilmiah dan keselamatan Mengkaji hasil kerja ilmiah (contoh kerja kerja ilmiah) Portofolio Bagaimana langkah-langkah Laporan melakukan percobaan menurut kerja Percobaan ilmiah dari hasil diskusi dan mengkaji contoh karya ilmiah dari berbagai Test sumber Membuat outline Menanya perencanaan percobaan Memberikan pertanyaan tentang Pemahaman langkah-langkah Eksperimen dan tentang hasil penyusun laporan hasil eksperimen percobaan dan Mengumpulkan Data kesimpulan (Eksperimen/Eksplorasi) Pemahaman tentang hal Mendiskusikan rancangan dan usulan hal yang penelitian tentang faktor luar yang harus mempengaruhi pertumbuhan pada dilakukan tumbuhan dalam Tumbuhan
Bagaimana langkahlangkah melakukan percobaan menurut kerja ilmiah dari
hasil
diskusi
dan
mengkaji contoh karya ilmiah berbagai
dari
melakukan Melaksanakan eksperimen sesuai percobaan dengan usulan yang disusun dan Pemahaman tentang 99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sumber
sudah disepakati setiap kelompok Melakukan pengamatan eksperimen, mencatat data
faktor lura dan faktor dalam terhadap pertumbuhan
Mengkomunikasikan Menyusun ussulan penelitian tentang faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dalam bentuk laporan Melaporkan hasil eksperimen secara lisan (presentasi) dan tertulis.
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
: SMA
Mata Pelajaran
: IPA BIOLOGI
Kelas
: XII / I
Alokasi Waktu
: 4 x 45 Menit (2 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti KI.1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, reponsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraktif secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI. 3
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bisang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI.4
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuwan
B. Kompetensi Dasar KD 1.1
Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan TUHAN tentang struktur dan fungsi DNA, gen dan kromosom dalam pewarisan sifat serta pengaturan proses pada mahkluk hidup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
KD 2.1
Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, renponsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/ laboratorium maupun di luar kelas/ laboratorium
KD 3.1
Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada mahkluk hidup berdasarkan hasil percobaan
KD 4.1
Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar
C. Indikator 1.1.1
Menjaga keteraturan dan kekomplekan struktur dan fungsi DNA, Gen dan Kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat mahkluk hidup, sebagi wujud kekaguman ciptaan Tuhan.
2.1.1
Berperilaku ilmiah, teliti, tekun, sesuai dengan kata dan fakta, tanggung jawab, peduli dalam observasi dan eksperimen di dalam kelas maupun di laboratorium
3.1.1
a. Menjelaskan faktor-faktor internal yang pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman
mempengaruhi
proses
b. Menjelaskan faktor-faktor eksternal yang pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman
mempengaruhi
proses
c. Mengidentifikasi hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada mahkluk hidup berdasarkan hasil percobaan 4.1.1
Melaksanaan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan membuat laporan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar.
a. Tujuan Pembelajaran Setelah proses menggali/meneliti; kaji pustaka; berdiskusi; kerja kelompok; eksperimen peserta didik dapat: 1. Menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
2. Memahami pengertian pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup 3.
a. Melalui kaji pustaka san diskusi kelompok siswa dapat menjelaskan faktor-faktor internal yang mempngaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. b. melalui kaji pustaka dan diskusi kelompok siswa dapat menjelaskan faktor-faktor eksternal yang mempngaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. c. Mengidentifikasi faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman melalui diskusi kelompok.
4. Menjelaskan fungsi faktor internal dan faktor eksternal pada pertumbuhan tanaman 5. Memahami proses pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman melalu eksperimen 6. Membuat laporan tertulis tentang faktor -faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman 7. Menunjukkan sikap perilaku jujur, tanggung jawab, dan disiplin dalam berberpikir ilmiah, tekun sesuai dengan data dan fakta, tangung jawab, peduli dalam observasi dan ekperimen di dalam kelas maupun di laboratorium
b. Materi Pembelajaran 1. Pertumbuhan dan Perkembangan
c. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran 1.
:
Pembelajaran Dicovery
Motede pembelajaran
:
1. Ceramah 2. Diskusi 3. Eksperimen d. Sumber Belajar / Bahan dan Alat Sumber
:
1. R. Gunawan Susilowarno, R.Sapto Hartanto, Mulyadi, Th. Enik Multiarsih, Murtiningsih, Umiyati. BIOLOGI SMA Kelas XII, Grasindo, Jakarta, 2007
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
2. Arif Priadi dan Tri Silawati, Sains BIOLOGI SMA Kelas XII, Yudhistira, Jakarta, 2007 3. Lembar Kerja Siswa 1 dan 2 Bahan dan Alat
:
1. Kertas 2. Spidol 3. Tanaman 4. Laptop 5. LCD
e. Kegiatan pembelajaran Fase
Kegiatan/ Waktu
Kegiatan Guru dan Siswa
Pertemuan I Pendahuluan
Menyiapkan kondisi belajar
1. Menyampaikan salam, mengecek kehadiran siswa
Melakukan dan menyampaikan :
2. Mengajukan pertanyaan kepada siswa apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup?
10 Menit
doa
dan
Apersepsi Motivasi Tujuan
3. Menampilkan gambar berupa tahap pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada makhluk hidup 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 5. Mengorganisasi siswa dalam kelompok dan wakil tiap kelompok mengambil Lembar Kerja Siwa 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Inti
105
Mengamati
6. Menjelaskan kepada siswa mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Menanya
Mengumpulkan data
7. Mengamati faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan perkembangan pada tanaman
65 Menit
yang dan
8. Memotivasi siswa untuk membuat pertanyaan tentang faktor luar yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman 9. Berdiskusi mengenai hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman
Penutup
Mengkomunikasikan
Evaluasi
Rangkuman
15 Menit
10. Membuat laporan dan mempersentasikan hasil pengamatan pada tanaman 11. Memberikan post test 12. Membimbing siswa merangkum butirbutir hasil pembelajaran 13. Mengajak siswa merefleksikan hasil belajarnya 14. Memberikan tugas pada siswa untuk berkelompok dan merencanakan percobaan pertumbuhan yang akan dilakukan.
Fase
Kegiatan/ Waktu
Kegiatan Guru dan Siswa
Pertemuan II Pendahuluan
Menyiapkan kondisi 1. belajar
Menyampaikan salam, mengecek kehadiran siswa
Melakukan dan 2. menyampaikan :
Mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai pelajaran yang disampaikan
10 Menit
doa
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Apersepsi Motivasi
pada pertemuan sebelumnya 3.
Menampilkan gambar berupa proses yang akan dilakukan pada percobaan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
4.
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Tujuan
Inti
Mengamati
5.
Menjelaskan kepada siswa mengenai kerja ilmiah percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Menanya
6.
Memberikan pertanyaan mengenai langkah-langkah melakukan percobaan
Mengumpulkan data
7.
Melaksanakan penelitian mengenai faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman yang terdapat pada lembar kerja siswa 2
8.
Melakukan pengamatan percobaan dan mencatat data yang dihasilkan setiap hari
9.
Membuat laporan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan mempersentasikan hasil percobaan kelompok secara lisan
65 Menit
Penutup 15 Menit
106
Mengkomunikasikan
Rangkuman
10. Membimbing siswa merangkum butirbutir hasil percobaan 11. Mengajak siswa merefleksikan hasil belajarnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6
PENILAIAN
1. Jenis / Teknik Penilaian -
Tes tertulis
-
Lembar penilaian sikap
-
Lembar penilaian diskusi
-
Lembar penilaian kerja
-
Lembar penilaian hasil laporan
2. Penilaian Produk -
Instrumen penilaian sikap spiritual
-
Instrumen penilain sikap sosial
-
Instrumen penilaian keterampilan percobaan
-
Instrumen penilaian diskusi
Lembar Penilaian Sikap Spiritual Topik kegiatan: Hari / Tanggal: Kelas: No
Nama Siswa
Penilaian
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keterangan
108
:
A. Kurang B. Cukup C. Baik D. Baik Sekali
Instrumen Penilaian Sikap Kompetensi Sikap Spiritual Kompetensi Inti
Kompetensi dasar
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
Mengagumi keteraturan dan kompleksitas
yang dianutnya
ciptaan TUHAN tentang struktur dan fungsi DNA, gen dan kromosom dalam pewarisan sifat serta pengaturan proses pada mahkluk hidup
Rubrik rasa syukur terhadap Tuhan YME Kriteria
Indikator
A
Kurang bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
B
Cukup bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
C
Baik dalam bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
AB
Baik sekali dalam hal bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Lembar Penilaian Sikap Sosial Topik kegiatan: Hari / Tanggal: Kelas:
jawab
Tanggung
Jumlah Proaktif
Kepedulian
Kejujuran
.
Nama Siswa
Kerjasama
No
Disiplin
KRITERIA SIKAP
Skor
Nilai
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. dst Keterangan :
1 = jika peserta didik tidak konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
4 = jika peserta didik sudah konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator FORMAT PENILAIAN
Nilai : Jumlah Skor X 4
=
24
Kompetensi Sikap Sosial Kompetensi Inti Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, reponsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraktif secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Kompetensi Dasar Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, renponsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/ laboratorium maupun di luar kelas/ laboratorium
Rubrik terhadap perilaku ilmiah Kriteria
Indikator
A
Kurang berperilaku ilmiah
B
Cukup dalam berperilaku ilmiah
C
Baik dalam berperilaku ilmiah
AB
Baik sekali dalam berperilaku ilmiah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Lembar Penilaian Diskusi Topik Kegiatan: Hari / Tanggal: Kelas: No
Aspek yang Dinilai
Nama
1
2
Keterangan:
3
4
5
Total Skor
Rentang nilai: 1-4
1. Disiplin 2. Kerjasama 3. Aktif 4. Ingin tahu 5. Santun
Total skor
: jumlah skor tiap aspek yang dinilai
Skor maksimal : 20 Batas ketuntasan ditetapkan 70% = 70% x 20 = 14
< 14
: belum tuntas
15-20 : tuntas Instrument Penilaian Diskusi
RUBRIK PENILAIAN DISKUSI KRITERIA Disiplin
SKOR
INDIKATOR
4
Sangat disiplin
3
Displin
Penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kerja sama
Aktif
Ingin tahu
Santun
2
Kurang disiplin
1
Tidak disiplin
4
Sangat bekerja sama
3
Bekerja sama
2
Kurang bekerja sama
1
Tidak bekerja sama
4
Sangat aktif
3
Aktif
2
Kurang aktif
1
Tidak aktif
4
Sangat ingin tahu
3
Ingin tahu
2
Kurang Ingin tahu
1
Tidak ingin tahu
4
Sangat santun
3
Santun
2
Kurang santun
1
Tidak santun
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Lembar Penilaian Keterampilan Percobaan Topik Kegiatan: Hari / Tanggal: Kelas:
INDIKATOR
Jumlah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. dst
Tampilan laporan
kesimpulan
Data
Keselamatan kerja
Langkah kerja
Nama Siswa
Rangkaian alat
No.
Alat dan bahan
Skor
Nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Instrument Penilaian Keterampilan Percobaan RUBRIK PENILAIAN PERCOBAAN BIOLOGI KRITERIA
SKOR
INDIKATOR
Persiapan
3
Pemilihan alat dan bahan tepat
Skor maks 3
2
Pemilihan alat atau bahan tepat
1
Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
Pelaksanaan
3
Rangkaian alat tepat dan rapi
Skor Maks 9
2
Rangkaian alat tepat atau rapi
1
Rangkaian alat tidak tepat dan tidak rapi
3
Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat
2
Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
1
Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat
3
Memperhatikan kebersihan
2
Memperhatikan kebersihan
1
Tidak Memperhatikan kebersihan
Hasil
3
Data akurat
Skor maks 6
2
Data kurang akurat
1
Data tidak akurat
3
Kesimpulan Tepat
2
Kesimpulan kurang Tepat
1
Kesimpulan tidak Tepat
Laporan
3
Tampilan menarik dan bahasa sesuai kaidah
Skor maks 3
2
Tampilan menarik atau bahasa sesuai kaidah
1
Tampilan tidak menarik dan bahasa tidak sesuai kaidah
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lembar Penilaian Hasil Laporan Hari / Tanggal: Kelas: Kelompok
Persentase Skor *) LKS 1
LKS 2
*) Persentase Skor dihitung dengan menggunakan rumus:
Presentase Skor =
Skor yang diperoleh Skor maksimal laporan
x 100%
Jumlah
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Lampiran 7
LEMBAR KERJA SISWA 1 Judul A.
: Pertumbuhan dan Perkembangan
Tujuan Mengetahui faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
B.
Alat dan Bahan Tanaman, penggaris, bolpoin
C.
Cara Kerja 1. Ambil LKS dan bacalah dengan teliti 2. Lakukan pengamatan pada lingkungan di sekitarmu mengenai faktor internal pada tanaman yang kamu temukan 3. Catat dan diskusikan bersama dengan kelompokmu 4. Presentasikan hasil diskusimu !
D.
Pertanyaan 1. Apa saja tanaman yang kalian temukan sebagai objek pengamatan? 2. Apa saja faktor-faktor yang kamu temukan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman?
E.
Kesimpulan ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ..................................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
LEMBAR KERJA SISWA 2 Judul A.
: Faktor-faktor bagi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Tujuan Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
B.
Alat dan Bahan Tanaman, penggaris, bolpoin, kertas
C.
Cara Kerja 1. Ambil 10 biji tanaman yang telah ditentukan oleh setiap kelompok 2. Tanam biji tanaman pada media tanah yang telah disediakan 3. Catat faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam bentuk tabel 4. Diskusikan bersama kelompok selain faktor eksternal, mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman
faktor apa yang
5. Presentasikan hasil diskusimu ! D.
Pertanyaan 1. Apa saja faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman? 2. Organ tanaman bagian apa yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan?
E.
Kesimpulan ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ...................................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Lembar Observasi Faktor Eksternal No
Biji
Media
Tanaman
Tumbuh
Waktu Air
Cahaya
Kelembaban
Suhu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
Lampiran 8
SOAL POSTTEST
No 1
Butir Soal
Jawaban
Poin
Apa yang dimaksud dengan Pertumbuhan merupakan perubahan 10 pertumbuhan dan perkembangan ? yang terjadi pada ukuran dan jumlah populasi sel serta bersifat irreversible Perkembangan merupakan diferensiasi sel atau pengkhususan sel makhluk hidup menjadi struktur tertentu dengan fungsi tertentu.
2
Faktor apa yang mempengaruhi Faktor eksternal : pertumbuhan dan perkembangan - Air pada tanaman ? -
Kelembaban
-
Cahaya
-
Suhu
-
pH
-
Oksigen
-
Nutrisi
Faktor internal -
Hormon
-
Gen
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
120
30 Sebutkan fungsi dari masing- Faktor Eksternal: masing faktor yang Air berfungsi bagi tumbuhan adalah mempengaruhi pertumbuhan menentukan laju fotosintesis, sebagai tanaman! pelarut universal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, mengedarkan hasil-hasil fotosintesis Kelembaban berfungsi membantu ketersediaan air tetap berada di sekitar tanaman sehingga sel-selnya akan dapat menyerap air dalam jumlah banyak Cahaya berfungsi dalam menentukan proses fotosintesis tumbuhan, selain itu mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Suhu berpengaruh terhadap kerja enzim-ensim yang membantu metabolism pH berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Oksigen sebagai faktor pembatas pada setaip organisme Nutrisi sebagai unsur yang berpengaruh bagi kelangsungan hidup tanaman Faktor Internal: Hormon berfungsi untuk memacu pertumbuhan tumbuhan Gen berfungsi keturunan
menentukan
sifat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Lampiran 9
Materi Ajar tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk hidup berbeda dengan benda mati karena cara mereka tumbuh. Benda-benda yang tidak hidup hanya dapat tumbuh dengan pertambahan, yaitu dengan menambahkan suatu massa yang terdiri dari zat yang sama kepada volume yang sudah ada. Dengan cara ini sungai memperbesar ukurannya ketika anak-anak sungai bermuara ke dalamnya. Suatu tetesan air beku menjadi lebih besar ketika lebih banyak air ditambahkan pada inti es dan kemudian turut membeku. Akan tetapi, air dari sungai yang membesar dan dari untaian es itu sama sekali tidak berubah, air itu masih tetap air. Tidak demikian halnya pada makhluk hidup, misalnya seorang anak berkembang dengan memasukkan ke dalam tubuhnya makanan yang secara kimia berbeda dengan dirinya sendiri, kemudian mengubah makanan ini secara kimia dan membuatnya menjadi bagian dari tubuhnya sendiri. Kenaikan berat badan pada seorang anak yang sedang tumbuh disebabkan oleh makanannya yang terdiri dari susu, telur, roti, dan daging. Akan tetapi, makanan-makanan ini telah diubah sedemikian rupa sehingga kalian akan sia-sia kalau berusaha mencari partikel-partikel kecil makanan di dalam otot lengan atas atau otot betisnya. Pertumbuhan adalah proses kenaikan massa dan volume yang irreversibel (tidak kembali ke asal) karena adanya tambahan substansi dan perubahan bentuk yang terjadi selama proses tersebut. Selama pertumbuhan terjadi pertambahan jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan merupakan proses yang berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Pertumbuhan pada tumbuhan terutama terjadi pada jaringan meristem (ujung akar, ujung batang, dan ujung kuncup). Tumbuhan monokotil tumbuh dengan cara penebalan karena tidak mempunyai kambium, sedangkan tumbuhan dikotil pertumbuhan terjadi karena adanya aktivitas kambium. Kambium memegang peranan penting untuk pertumbuhan diameter batang. Kambium tumbuh ke dalam membentuk xilem (kayu), ke arah luar membentuk floem. Dalam pertumbuhan dan perkembangan terjadi pembelahan sel, pemanjangan sel dan diferensiasi sel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan 1. Pengaruh faktor luar atau eksternal Dalam proses pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor luar (eksternal). Faktor-faktor eksternal atau lingkungan yang berpengaruh sebagai berikut. a. Iklim seperti cahaya, temperatur udara, air, angin, matahari dan gas. b. Tanah meliputi tekstur dan struktur tanah, bahan organik, ketersediaan nutrien,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
dan pH. c. Biologis, seperti gulma, serangga, mikroorganisme penyebab penyakit, nematoda macam macam tipe herbivora, mikroorganisme tanah seperti bakteri pemfiksasi Nitrogen dan bakteri denitrifikasi serta mikorhiza. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan yang mempengaruhi pertumbuhannya. Faktor-faktor luar tersebut adalah sebagai berikut. a. Cahaya matahari Tumbuhan mempunyai respon yang berbedabeda terhadap periode penyinaran cahaya matahari, yang disebut fotoperiodisme. Di daerah yang beriklim sedang akan mengalami empat musim sehingga tumbuh-tumbuhan akan mengalami penyinaran yang bervariasi setiap musim. Berdasarkan respon tumbuhan terhadap periode penyinaran inilah, tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi: tumbuhan berhari pendek, tumbuhan berhari netral, dan tumbuhan berhari panjang. 1) Tumbuhan berhari pendek Tumbuhan berhari pendek merupakan tumbuhan yang dapat berbunga ketika periode gelap lebih panjang dari pada pencahayaan. Misalnya bunga dahlia, aster, strawberi, krisan. 2) Tumbuhan berhari netral Tumbuhan berhari netral merupakan tumbuhan berbunga yang tidak dipengaruhi oleh lamanya/panjangnya hari penyinaran. Misalnya bunga matahari, mawar, dan kipas. 3) Tumbuhan berhari panjang Tumbuhan berhari panjang merupakan tumbuhan yang berbunga ketika periode pencahayaan lebih lama/panjang daripada periode gelap. Misalnya bayam, selada, kentang, dan gandum. b. Suhu Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan selalu dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Agar pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan optimal, maka diperlukan adanya suhu ideal yang disebut temperatur optimum. Di Indonesia pada daerah tropis temperature optimum tumbuhan berkisar antara 22-37 ºC, di daerah dingin atau kutub temperatur optimumnya akan lebih rendah daripada daerah tropis dan sebaliknya di daerah panas seperti hutan pasir akan lebih tinggi dari daerah tropis. c. Kelembaban udara Kelembapan udara di sekitar tempat tumbuhan sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Umumnya tanah dan udara sekitar yang kurang lembab (airnya cukup) akan sangat baik atau cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena pada kondisi seperti itu tanaman menyerap banyak air dan penguapan (transpirasi) air semakin menurun, sehingga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
memungkinkan cepat terjadinya pembelahan dan pemanjangan sel-sel untuk mencapai ukuran maksimum. Tetapi ada jenis tumbuhan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal justru berada pada kondisi tidak lembab atau kering, contohnya pohon mangga yang akan bertunas dan bersemi, bahkan berbuah pada saat musim kemarau yang kurang air. d. Air dan unsur hara tanah Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena di dalam hidupnya tak mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air. Apa fungsi air bagi tumbuhan? Fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai berikut. 1) Fotosintesis 2) Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. 3) Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. 4) Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah. 5) Berperan dalam proses metabolisme sel. Jika tumbuhan kekurangan unsur hara maka pertumbuhan dan perkembangannya akan mengalami gangguan atau hambatan. Unsur-unsur hara (nutrisi) dalam jumlah banyak yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan disebut unsur makro, misalnya karbon, oksigen, nitrogen, hidrogen, sulfur, fosfor, kalsium, dan magnesium. Adapun nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit disebut unsure mikro, misalnya besi, klor, mangan, boron, seng, tembaga, dan nikel. Jika di dalam tanah terdapat sedikit unsur hara seperti kekurangan nitrogen, maka pertumbuhan akar akan lebih cepat atau lebih besar, sedangkan pertumbuhan tajuknya menjadi terhambat atau kecil. Sebaliknya jika di dalam tanah kaya nitrogen maka pertumbuhan tajuk akan lebih cepat daripada pertumbuhan akarnya. Dengan demikian terdapat hubungan erat antara pertumbuhan akar dan tajuk tanaman. Akar berfungsi untuk menyerap air tanah dan tajuk berfungsi untuk melakukan sintesis senyawa organik (makanan). e. Derajad keasaman/PH Derajat keasaman atau pH tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Contohnya tanah yang bersifat asam terhadap tanah padsolik merah kuning (PMK), agar tanaman dapat tumbuh dengan baik maka jenis tanah ini ditambahkan keasaman dengan pengapuran. 2. Pengaruh faktor dalam atau internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan, terdiri atas faktor intrasel dan faktor intersel. a. Faktor Intrasel Sifat dari induk tumbuhan, baik bentuk dan ukuran tubuhnya akan menurun pada anaknya, sifat menurun tersebut disebut hereditas. Sifat menurun merupakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
gen yang terdapat pada setiap kromosom di dalam inti sel jaringan penyusun organ tubuh tumbuhan. b. Faktor Intersel Faktor intersel yng mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah hormon. Istilah hormon pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli botani dari Belanda bernama Friedrich Agust Ferdinand Went (1863– 1935). Went berpendapat bahwa hormon tumbuh merupakan zat yang penting dalam pertumbuhan tanaman. Hormon tumbuh tersebut juga disebut zat tumbuh yang komponennya terdiri atas senyawa protein dengan substansi kimia yang aktif. Zat tumbuh ini banyak jenisnya, antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, gas etilen, asam traumalin, dan kalin. 1) Auksin - Banyak terdapat pada ujung koleoptil - Mendorong pemanjangan batang/pucuk - Merangsang pertumbuhan akar adventif pada batang/stek batang - Memacu dominasi tunas apikal (tunas diujung batang) 2) Giberelin - Memacu pertumbuhan batang - Merangsang perkecambahan biji dan tunas - Merangsang pembentukan bunga - Merangsang perkembangan buah tanpa biji (partenokarpi) 3) Sitokinin - Memacu pembelahan sel dan pembentukan organ - Menunda penuaan - Memacu perkembangan kuncup samping - Memacu perbesaran sel pada kotiledon dikotil. 4) Asam Absisat (ABA) - Menghambat pertumbuhan (Dormancy) - Memacu pengguguran daun, bunga, dan buah 5) Gas Etilene - Mempercepat pematangan buah, merangsang pembungaan, merangsang penuaan dan pengguguran daun serta menghambat pemanjangan batang 6) Kalin - Merangsang pertumbuhan bagian-bagian tanaman Rhizokalin
= akar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Filokalin
= daun
Kaulokalin
= batang
Anthokalin
= bunga
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 10
KISI-KISI SOAL EVALUASI
Nama Sekolah
:
Kurikulum
:
Kelas/Semester
: XII/1
BentukSoal
: Uraian
Mata Pelajaran
: Biologi
Penyusun
: Peneliti
Materi Pembelajaran : Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Aspek Indicator
(C1) Pengetahuan
(C2) Pemahaman B1
B2
B3
1. Memahami pengertian pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup 2. Mengidentifikasi faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
(C3) Penerapan
(C4) Analisis
(C5) Sintesis
(C6) Penilaian
B4, B6
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Menjelaskan fungsi faktor internal dan faktor eksternal pada pertumbuhan tanaman 4. Memahami proses pertumbuhan danperkembangan pada tanaman
B5
Ket : B
: SoalEssai
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Lampiran 11
SOAL EVALUASI “Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan” Nama
:
Kelas
:
Mata Pelajaran
:
Tanggal
:
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar! 1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan ? (skor 3) 2. Sebutkan dua factor utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan ! (skor 1) 3. Apa saja faktor yang termasuk dalam factor luar atau factor eksternal ? (skor 2) 4. Sebutkan fungsi masing-masing faktor yang terdapat dalam factor eksternal ! (skor 5) 5. Apa yang terjadi jika suatu tumbuhan mengalami kekurangan unsur hara ? (skor 3) 6. Hormon merupakan salah satu factor intersel yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Apasajahormon-hormon tersebut dan berikan fungsi dari masing-masing hormon tersebut ! (skor 6)
Pedomanpenilaian Skor x 5 = Nilai Akhir Ket: Skor : skor yang didapatkan siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
Kunci Jawaban 1. Pertumbuhan adalah proses kenaikan massa dan volume yang irreversibel (tidak kembali keasal) karena adanya tambahan substansi dan perubahan bentuk yang terjadi selama proses tersebut. Perkembanganadalah proses menujutercapainyakedewasaanatautingkat yang lebihsempurna. Perkembangantidakdapatdinyatakansecarakuantitatif. 2. Dua factor utama: - Faktor luar atau factor eksternal - Faktor dalam atau faktor internal 3. Faktor eksternal - Cahaya matahari - Suhu - Kelembaban - Air dan unsure hara tanah - pH 4. Fungsi: - Cahaya berfungsi dalam menentukan proses fotosintesis tumbuhan, selain itu mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. - Suhuber pengaruh terhadap kerja enzim-ensim yang membantu metabolisme - Kelembaban berfungsi membantu ketersediaan air tetap berada di sekitar tanamans ehingga sel-selnya akan dapat menyerap air dalam jumlah banyak - Air berfungsi bagi tumbuhan adalah menentukan laju fotosintesis, sebagai pelarut universal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, mengedarkan hasil-hasil fotosintesis - pH berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan 5. Pertumbuhan dan perkembang tumbuhan akanmengalami hambatan, sehingga tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan baik. Selain itu akan berdampak buruk bagi tumbuhan yaitu kematian 6. Hormon: a. Auksin - Banyak terdapat pada ujung koleoptil - Mendorong pemanjangan batang/pucuk - Merangsang pertumbuhan akar adventif pada batang/stek batang - Memacu dominasi tunas apikal (tunas diujung batang)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
b. Giberelin - Memacu pertumbuhan batang - Merangsang perkecambahan biji dan tunas - Merangsang pembentukan bunga - Merangsang perkembangan buah tanpa biji (partenokarpi) c. Sitokinin - Memacu pembelahan sel dan pembentukan organ - Menunda penuaan - Memacu perkembangan kuncup samping - Memacu perbesaran sel pada kotiledon dikotil. d. Asam Absisat (ABA) - Menghambat pertumbuhan (dormansi) - Memacu pengguguran daun, bunga, dan buah e. Gas Etilene - Mempercepat pematangan buah, merangsang pembungaan, merangsang penuaan dan pengguguran daun serta menghambat pemanjangan batang f. Kalin - Merangsang pertumbuhan bagian-bagian tanaman Rhizokalin
= akar
Filokalin
= daun
Kaulokalin
= batang
Anthokalin
= bunga