PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK AIR CACING TANAH (Lumbricus rubellus) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella thypi SECARA IN VITRO HALAMAN JUDUL
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh: FARA DENI NIM: 111 434 040
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK AIR CACING TANAH (Lumbricus rubellus) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella thypi SECARA IN VITRO HALAMAN JUDUL
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh: FARA DENI NIM: 111 434 040
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ketika Hati Berbicara, Beranjaklah Pergi Kemana Kata Hati Membawamu Melangkahlah dan Percaya pada Setiap Tanah yang Kau Tapaki akan Memberi Kekuatan Untuk Kau Berdiri .
Saya persembahkan karya ini untuk: Kedua orang tuaku, Ayah dan Mamak yang selalu mencurahkan kasih sayang, berdoa, dan mendukung saya dalam setiap perjalan hidup saya Kakak , Ayuk, dan Adikku yang selalu menyemangatiku Keluarga Besar Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma angkatan 2011 Almamaterku Universitas Sanata Dharma
Salam Hormat dan Baktiku
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK AIR CACING TANAH (Lumbricus rubellus) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella thypi SECARA IN VITRO
Fara Deni 111434040 Universitas Sanata Dharma Penyakit tifus merupakan salah satu penyakit sistemik akut yang endemik di Indonesia. Tifus disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan dengan mencari obat tradisional dari bahan-bahan alami (hewan), salah satunya dengan menggunakan cacing tanah (Lumbricus rubellus). Secara empiris cacing Lumbricus rubellus telah digunakan sebagai obat tifus. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan daya hambat ekstrak air cacing tanah Lumbricus rubellus pada konsentrasi 10%, 25%, 50%, 75%, dan 100% dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi secara in vitro. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium. Penelitian dilakukan menggunakan metode Kirby-Bauer cakram. Cacing Lumbricus rubellus diperoleh dari peternak cacing tanah, yaitu Bapak Sarjudi di Jalan Godean Km 15 Ngijon Sleman Yogyakarta. Biakan murni Salmonella typhi didapatkan dari Balai Kesehatan Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan dengan mengukur diameter zona hambat yang terbentuk pada sekeliling paper disc yang telah direndam ekstrak air cacing dengan konsentrasi yang telah ditentukan. Data yang diperoleh diolah dengan uji One Way Annova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air cacing tanah (Lumbricus rubellus) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi secara signifikan. Diameter zona hambat yang dihasilkan paling besar adalah pada konsentrasi 100% dengan lebar 14,25 mm. Nilai Kadar Hambat Minimal (KHM) pada penelitian ini belum dapat ditentukan karena ekstrak cacing Lumbricus rubellus hanya bersifat bakteriostatik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa cacing tanah (Lumbricus rubellus) dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk penyakit tifus. Kata Kunci: ekstrak air, daya hambat, Lumbricus rubellus, Salmonella typhi.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE EXAMINATION OF EARTHWORM WATER EXTRACT INHIBITION (Lumbricus rubellus) TO THE GROWTH OF Salmonella typhi BACTERIUM BY IN VITRO
Fara Deni 111434040 Sanata Dharma University Typhoid is one of acute systemic disease that is endemic in Indonesia. Typhus is caused by the bacterium Salmonella typhi which is transmitted through contaminated food and drink. Businesses that can be done to overcome the problem by seeking traditional medicine from natural materials (animal), one of them by using the earthworm (Lumbricus rubellus). Empirically worms Lumbricus rubellus has been used as a cure typhus. The purpose of this study was to determine the ability of inhibition of earthworms water extract Lumbricus rubellus at concentrations of 10%, 25%, 50%, 75%, and 100% in inhibiting the growth of Salmonella typhi bacteria in vitro. This type of research is experimental laboratory research. The study was conducted using the Kirby-Bauer disk. Worms Lumbricus rubellus obtained from earthworm breeder, Mr Sarjudi in Godean Km 15 Ngijon Sleman, Yogyakarta. Pure cultures of Salmonella typhi is obtained from the Center for Environmental Health Special Region of Yogyakarta. Data collection was performed by measuring the diameter of inhibition zone formed at around the paper disc soaked with the worm water extracts a predetermined concentration. The data obtained were processed with One Way Annova test. The results showed that the water extract of earthworm (Lumbricus rubellus) can inhibit the growth of bacteria Salmonella typhi significantly. The resulting inhibition zone diameter is greatest at a concentration of 100% with a width of 14.25 mm. Minimum inhibitory concentration values (MIC) in this study could not be determined. The worm Lumbricus rubellushas bacteriostatic activity. Earthworm (Lumbricus rubellus) can be used as an alternative medicine for typhoid. Keywords: water extract, inhibition, Lumbricus rubellus, Salmonella typhi.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan segala petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini yang berjudul Uji Daya Hambat Ekstrak Air Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella thypi Secara In vitro sebagaimana yang saya harapkan. Banyak hal yang dialami dan dirasakan oleh penulis selama menjalankan dinamika perkuliahan di Universitas Sanata Dharma tercinta ini. Ketercapaian yang dialami penulis sampai sejauh ini tak lepas dari campur tangan berbagai pihak yang telah memberi bantuan, dorongan, semangat dan harapan untuk terus berjuang mencapai cita. Untuk itu semua pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Kedua orang tua tercinta, Bapak Harudin dan Ibu Miarti yang telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang, mengajarkanku banyak hal, selalu memanjatkan doa, dan mendukung saya dalam setiap perjalan hidup terkhusus selama penulis menempuh pendidikan.
2.
Kakak Depho Alam, Ayuk Early Elentaty, dan Adik Beartha tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan.
3.
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengembangkan diri sebagai pribadi yang utuh dan menjadi wadah bagi penulis untuk menimba ilmu.
4.
Ketua Program Studi dan segenap Dosen Pendidikan Biologi yang telah meluangkan banyak waktu untuk membimbing, memberikan banyak ilmu pengetahuan dan pengalaman, serta telah berdinamika bersama saat menjalani perkuliahan.
5.
Ibu Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dengan tulus dan sabar selama penulis menjalankan perkuliahan maupun dalam menyelesaikan skripsi ini, serta selalu memberikan teladan bagi penulis.
6.
Mas Agus selaku Laboran di Laboratorium Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma yang telah meluangkan waktu dan tenaga selama penelitian berlangsung. ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
Kedua Sahabatku tersayang, Bebek “Maria Benigna” dan Natrong “Natalia Setitit”yang selalu setia menemani, mendukung, menyemangati, dan telah menjadi sahabat seperjuangan yang hebat selama menjalani dinamika perkuliahan.
8.
Orang terkasih yang selalu mendukung, menyemangati, menjadi teman untuk berbagi, berkeluh, dan menemani perjuanganku menyelesaikan karya ini.
9.
Ayuk Pani, Kak Osri, dan Uyun yang telah memberikan semangat dan selalu setia mendengarkan keluh kesahku.
10. Teman–teman “VIRION” Pendidikan Biologi angkatan 2011 atas kebersamaannya yang dengan caranya masing-masing telah mendukung, menyemangati, dan menjadi kawan seperjuangan selama menjalani dan menempuh perkuliahan di Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma. 11. Semua pihak yang telah mendukung serta membantu yang tidak dapat disebutkan satu per satu oleh penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan keterbatasan. Itu semua bukanlah hal yang disengaja atau direkayasa melainkan disadari penulis sebagai manusia yang terbatas. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik demi melengkapi dan membuat tulisan ini menjadi layak untuk dibagikan dan dipercaya. Akhir kata, penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Penulis
Fara Deni
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUANPEMBIMBING............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.......................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...................................... vi ABSTRAK........................................................................................................ vii ABSTRAK......................................................................................................... viii KATA PENGANTAR..................................................................................... ix DAFTAR ISI.................................................................................................... xi DAFTAR TABEL............................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………………............
1
B. Rumusan Masalah............…………………………....………………..
5
C. Batasan Penelitian.………...........………………...........……………...
5
D. Tujuan Penelitian..........………………..............……………………...
6
E. Manfaat Penelitian............…………………..........…………………...
7
BAB II DASAR TEORI A. Cacing Tanah (Lumbricus rubelus)
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
Klasifikasi....................................................................................... 8
2.
Nama Daerah .................................................................................
3.
Morfologi........................................................................................ 9
4.
Habitat............................................................................................ 10
5.
Kandungan Bahan Kimia............................................................... 11
6.
Pemanfaatan................................................................................... 13
9
B. Salmonella typhi.................................................................................... 14 1.
Klasifikasi Salmonella typhi........................................................... 14
2.
Morfologi dan fisiologi.................................................................. 15
3.
Patogenesis..................................................................................... 16
C. Daya Hambat......................................................................................... 19 D. Penelitian yang Relevan........................................................................ 21 E. Kerangka Pemikiran.............................................................................. 22 F. Hipotesis................................................................................................. 22 BAB III MEODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian...................................................................................... 24 B. Batasan Penelitian................................................................................. 24 C. Alat dan Bahan...................................................................................... 25 D. Cara Kerja.............................................................................................. 26 1. Tahap Persiapan................................................................................ 27 2. Tahap Pelaksanaan............................................................................ 27 a.
Sterilisasi Alat dan Media.......................................................... 27
b.
Pembuatan Ekstrak Cacing Tanah (Lumbricus rubellus).......... 28
c.
Pembuatan Media Uji Nutrien Agar (NA)................................. 29
d.
Penyiapan Mikroorganisme Uji................................................. 30
e.
Uji Kemurnian Mikroorganisme ............................................... 31
3. Tahap Perlakuan................................................................................ 32 a.
Uji Pendahuluan......................................................................... 33
b.
Uji Aktivitas Bakteri ................................................................. 33
c.
Uji Kadar Hambat Minimal (KHM).......................................... 34
d.
Kadar Bunuh Minimal (KHM).................................................. 35
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Metode Analisis Data............................................................................ 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Cacing Tanah Lumbricus rubellus..................................... 36 B. Ekstrak Cacing Tanah Lumbricus rubellus........................................... 37 C. Uji Kemurnian Bakteri Uji.................................................................... 38 D. Daya Hambat Ekstrak Cacing Tanah Lumbricus rubellus terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi.................................. 39 E. Kadar Hambat Minimal (KHM) Ekstrak Lumbricus rubellus.............. 45 F. Keterbatasan Penelitian......................................................................... 48 G. Aplikasi Penelitian dalam Dunia Pendidikan........................................ 48 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan............................................................................................ 50 B. Saran...................................................................................................... 50 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 52 LAMPIRAN..................................................................................................... 56
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kriteria Kekuatan Antibakteri Berdasarkan Diameter Zona Hambat.................................................................................... 20 Tabel 3.1 Variasi Konsentrasi Ekstrak pada tiap perlakuan.............................. 29 Tabel 4.1 Hasil Uji Kemurnian Salmonella typhi............................................. 38 Tabel 4.2 Pengukuran Diameter Daerah Hambat Ekstrak Cacing Tanah Lumbricus rubellus terhadap Bakteri Salmonella typhi.................... 40 Tabel 4.3 Perbandingan mean tiap konsentrasi................................................. 42 Tabel 4.4 Percobaan I Hasil Uji KHM Ekstrak Cacing Lumbricus rubellus terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi.............................. 46 Tabel 4.5 Percobaan II Hasil Uji KHM Ekstrak Cacing Lumbricus rubellus terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi............................. 46
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Cacing Tanah (Lumbricus rubellus).............................................
8
Gambar 2.2 Bakteri Salmonella typhi............................................................... 15 Gambar 2.3 Diagram alir kerangka pemikiran................................................. 22 Gambar 4.1 Morfologi cacing Lumbricus rubellus........................................... 37 Gambar 4.2 Saat cacing Lumbricus rubellus direbus....................................... 38 Gambar 4.3 Ekstrak air cacing Lumbricus rubellus......................................... 38
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Hasil Uji Kemurnian Bakteri Salmonella typhi Hasil Uji Morfologi Koloni Salmonella typhi............................................. 56 Hasil Pengecatan Negatif Salmonella typhi (perbesaran 40x10)................ 56 Hasil Pengecatan Negatif Salmonella typhi (perbesaran 40x10)................ 57 Lampiran 2: Hasil Pengukuran Daerah Hambat Aktivitas Antibakteri Diameter Hasil Uji Daya Hambat Ekstrak Antibakteri Terhadap Pertumbuhan Salmonella typhi..................................................................... 58 Lampiran 3:Uji Statistik Daya Hambat Ekstrak terhadap Bakteri Salmonella typhi A. Uji Normalitas......................................................................................... 59 B. Uji Homogenitas..................................................................................... 59 C. Uji One Way Annova.............................................................................. 59 D. Uji critical differences (CD)................................................................... 60 Lampiran 4: Hasil Uji Daya Hambat Ekstrak Cacing Tanah Lumbricus rubellus Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi... 61 Lampiran 5: Uji Kadar Hambat Minimal A. Percobaan I Hasil Uji KHM Ekstrak Cacing Lumbricus rubellus terhadap Pertumbuhan Baktei Salmonella typhi....................... 63 B. Percobaan II Hasil Uji KHM Ekstrak Cacing Lumbricus rubellus terhadap Pertumbuhan Baktei Salmonella typhi....................... 63 Lampiran 6: Dokumentasi Penelitian............................................................ 64 Lampiran 7: Silabus Peminatan Matematika Dan Ilmu-Ilmu Alam Mata Pelajaran Biologi SMA............................................................. 66 Lampiran 8: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)........................... 72
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah serius dalam dunia kesehatan. Peyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen (Darmadi, 2008). Salah satu mikroba patogen yang ada di kehidupan manusia yaitu bakteri Salmonella typhi. Bakteri Salmonella typhi ini menjadi salah satu penyebab penyakit infeksi akut yang dapat menyerang manusia yaitu demam tifoid (Pelczar, 1988). Salmonella typhi merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang, bersifat motil dan patogenik (Hawley, 2003). Penyakit demam tifoid atau tifus merupakan penyakit sistemik akut yang endemik di Indonesia. Demam tifoid adalah penyakit infeksi usus halus. Penyakit ini di bidang kedokteran disebut typhoid fever atau thypus abdominalis karena berhubungan dengan usus halus di dalam perut (Braunwald, 2005). Tifus ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhi (Zulkoni, 2010). Penyakit tifus menunjukkan gejala antara lain demam selama satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan (Rampengan, 2007). Pengobatan penyakit tifus dapat dilakukan dengan cara medis maupun tradisional. Salah satu cara pengobatan medis adalah pengobatan dengan antibiotik. Jenis antibiotik yang umum digunakan dokter untuk pengobatan tifus antara lain kloramfenikol, seftriakson, sefotaksim, tiamfenikol, ampisilin, siprofloksasin, amoksilin, dan kotrimoksazol (Ayu, 2010). 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ayu (2010) mengenai “Karakteristik Tersangka Demam Tifoid Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Periode Tahun 2010” menunjukan bahwa kloramfenikol termasuk antibiotik pilihan yang digunakan oleh pasien rawat inap di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dalam pengobatan penderita tifus. Saat ini masyarakat menggunakan bahan alami sebagai obat alternatif. Pengobatan tradisional dari bahan alami semakin berkembang di kehidupan masyarakat, mulai dari pengobatan menggunakan bahan alami dari tanaman hingga hewan. Salah satu hewan yang biasa digunakan masyarakat adalah cacing tanah. Cacing tanah termasuk dalam kelas Oligochaeta yang mempunyai banyak suku (famili). Terdapat 4 spesies cacing tanah yang sudah dibudidayakan dan diproduksi secara komersial, yaitu Lumbricus rubellus, Eisenia foetida, Pheretima asiatica, dan Eudrilus eugeuniae (Palungkun, 1999). Cacing tanah sangat dikenal di masyarakat terutama masyarakat pedesaan yang hampir setiap hari menemukannya di kebun, tegalan atau sawah. Kehadiran cacing tanah di bumi telah memberi manfaat yang begitu besar, seperti sebagai penghancur dan pendaur ulang limbah bahan organik, menyuburkan lahan pertanian, sebagai pupuk organik, dan lain-lain (Ciptanto, 2011). Pengobatan tradisional Tiongkok banyak menggunakan cacing tanah dalam ramuan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Cacing tanah mampu mengobati berbagai infeksi saluran pencernaan seperti tifus, demam, diare,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
serta gangguan perut lainnya seperti maag. Bisa juga untuk mengobati penyakit infeksi saluran pernapasan seperti batuk, asma, influenza dan TBC (Indriati, 2012). Beberapa tempat di Indonesia seperti Jawa Barat, Lampung, dan Palembang cacing tanah sudah dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Salah satu jenis cacing tanah yang sering digunakan adalah Lumbricus rubellus yang mengandung protein cukup tinggi yaitu 64-76% berat kering, selain itu juga mengandung banyak jenis asam amino. Metode ekstraksi yang umum dilakukan masyarakat yaitu dengan cara direbus. Dalam ekstrak air cacing tanah terdapat zat antipurin, antipiretik, antidota, vitamin dan beberapa enzim misalnya lumbrokinase, peroksidase, katalase dan selulose yang berkhasiat untuk pengobatan (Priosoeryanto, 2001). Komposisi asam amino dalam cacing tanah adalah: arginin, sistin, glisin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenionin, fenilalanin, serin, treonin, tirosin, dan valin. Selain kandungan protein, kandungan gizi lainnya yang terdapat dalam tubuh cacing tanah antara lain lemak 7-10%, kalsium 0,55%, fosfor 1%, dan serat kasar 1,08%. Selain itu, cacing tanah juga mengandung auksin yang merupakan zat perangsang tumbuh untuk tanaman (Palungkun, 1999). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Indriati (2012) mengatakan bahwa air rebusan cacing tanah (Lumbricus rubellus) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Hal ini dikarenakan Lumbricus rubellus mengandung bioaktif Lumbricin yang mempunyai aktifitas antimikroba. Senyawa aktif yang terkandung dalam Lumbricus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
rubellus adalah Lumbricin yang merupakan golongan peptida antimikrobia spektrum luas yang dapat menghambat bakteri gram positif maupun negatif (broad spectrum). Peptida antimikrobia bekerja dengan cara menyebabkan perubahan mekanisme permeabilitas membran sehingga sel mengalami lisis (Damayanti, 2009). Peptida antimikrobia lumbricin bermuatan positif (Cho dkk, 1998) dan peptida bermuatan positif diketahui dapat secara langsung mempengaruhi sintesis makromolekul karena kerusakan depolarisasi dinding sel (Hancock dan Rozek, 2002). Cacing tanah Lumbricus rubellus kaya senyawa peptida seperti Caelomocyter (bagian sel darah putih) yang di dalamnya terdapat lysozym yang berperan dalam aktivitas fagositosis serta berfungsi untuk meningkatkan kekebalan (Cho dkk, 1998 dalam Julendra 2007). Berdasarkan hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Ardian (2002) yaitu “Identifikasi ekstrak air cacing tanah yang memiliki antipiretik yang dilakukan menggunakan hewan coba tikus putih yang didemamkan dengan penyuntikan vaksin campak” setelah diketahui bahwa senyawa aktif cacing tanah adalah golongan senyawa alkoloid. Senyawa alkaloid merupakan senyawa metabolit sekunder yang bersifat basa (Harbone, 1984). Penelitian pendahuluan peneliti telah melakukan percobaan pada konsentrasi 10%, 20%, 30%, dan 40%. Hasil penelitian pendahuluan pada konsentrasi 10% sudah ditunjukkan kemampuan ekstrak air cacing Lumbricus rubellus dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya perlu dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
pengembangan lagi agar dapat menambah literatur ilmiah mengenai pemanfaatan cacing tanah Lumbricus rubellus sebagai obat tifus yang telah berkembang di masyarakat. Oleh sebab itu penelitian mengenai “ Uji Daya Hambat
Ekstrak
air
cacing
tanah
(Lumbricus
rubellus)
Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Salmonella thypi ” perlu dilakukan.
B. Rumusan Masalah 1.
Apakah ekstrak air cacing tanah Lumbricus rubellus memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella thypi ?
2.
Apakah ada pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak air cacing tanah Lumbricus rubellus terhadap zona hambat yang dihasilkan ?
3.
Berapa konsentrasi minimal ekstrak air cacing tanah yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella thypi ?
C. Batasan Penelitian Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Melihat kemampuan daya hambat ekstrak air cacing tanah Lumbricus rubellus terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella thypi. 2. Parameter dalam penelitian ini adalah diameter zona hambat di sekitar paper disc pada media kultur dengan satuan milimeter. 3. Cacing tanah yang digunakan adalah Lumbricus rubellus yang diperoleh dari peternak cacing tanah, yaitu Bapak Sarjudi, di Jalan Godean Km 15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
Ngijon Sleman Yogyakarta. Cacing yang digunakan berukuran panjang 45 cm dan diameter 2-3 mm. 4. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu dengan cara merebus cacing tanah Lumbricus rubellus yang telah dicuci bersih dan aquades steril sebagai pelarut. 5. Bakteri uji yang digunakan adalah kultur murni Salmonella thypi yang didapatkan dari Balai Kesehatan Lingkungan DIY, dengan usia rekultur 24 jam. 6. Media kultur yang digunakan adalah Nurien Agar yang telah disterilkan dalam cawan petri dengan volume 10 ml. 7. Metode yang digunakan untuk mengetahui adanya daya hambat pertumbuhan bakteri Salmonella thypi yang terbentuk pada media adalah metode difusi Kirby-Bauer yang menggunakan paper disc. 8. Metode yang digunakan dalam menentukan Kadar Hambat Minimal (KHM) adalah metode dilusi padat dengan parameter media yang telah diinkubasi tidak ditumbuhi oleh bakteri.
D. Tujuan Penelitian 1.
Untuk mengetahui apakah kemampuan ekstrak air cacing tanah (Lumbricus
rubellus)
dalam
menghambat
pertumbuhan
bakteri
Salmonella thypi. 2.
Mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak air cacing tanah Lumbricus rubellus terhadap zona hambat yang dihasilkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
7
Mengetahui konsentrasi minimum ekstrak air cacing tanah yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella thypi.
E. Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang igin dicapai dari penelitian ini sebagai berikut: 1.
Bagi Masyarakat Peneliti dapat memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat mengenai kemampuan cacing tanah (Lumbricus rubellus) sebagai penghambat pertumbuhan bakteri Salmonella thypi.
2.
Bagi Peneliti Melatih kemampuan peneliti untuk mengembangkan pengetahuan dan memecahkan masalah dengan menuangkan ke dalam karya tulis ilmiah.
3.
Bagi Pendidik Memberikan informasi ilmiah kepada para pendidik dan dapat diaplikasian pada materi Archaebacteria dan Eubacteria.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II DASAR TEORI
A. Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) 1. Klasifikasi Cacing tanah Lumbricus rubellus diklasifikasikan sebagai berikut (Ciptanto, 2011): Kingdom
: Animalia
Phylum
: Annelida
Class
: Clitellata
Sub Class
: Oligochaeta
Ordo
: Haplotaxida
Family
: Lumbricidae
Genus
: Lumbricus
Spesies
: Lumbricus rubellus
Gambar 2.1 Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) 8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
2. Nama Daerah Cacing tanah Lumbricus rubellus dikenal oleh masyarakat dengan nama cacing eropa, hal ini dikarenakan Lumbricus rubellus berasal dari Eropa (Ciptanto, 2011). Cacing ini juga dikenal dengan sebutan cacing merah atau cacing Lumbricus (Pangkulun, 2008). Selain itu cacing Lumbricus rubellus disebut juga dengan Red earthworm, Red Wiggler, (European) earthworm, Driftworm, Gardenworm, red marsh worm (Nurul, 2010).
3. Morfologi Cacing tanah Lumbricus rubellus tergolong dalam kelompok hewan avertebrata (tidak bertulang belakang) yang termasuk ke dalam filum Annelida sehingga disebut hewan lunak. Seluruh tubuh cacing ini tersusun atas segmen-segmen yang berbentuk cincin (annulus), memiliki rongga tubuh sejati (selom) dan tidak memiliki kerangka luar. Disetiap segmen terdapat rambut yang relatif keras berukuran pendek yang disebut seta. Bentuk tubuhnya simetris bilateral dan tubuh dilapisi kutikula tipis (Pangkulun, 2008). Cacing tanah jenis Lumbricus rubellus mempunyai bentuk tubuh bagian atas (dorsal) membulat dan bagian bawah (ventral) pipih, pada tubuhnya terdapat lendir yang dihasilkan oleh kelenjar epidermis mempermudah pergerakannya. Cincin atau segmen berjumlah 90 – 195 ruas dan klitelium terletak pada segmen 27 – 32, jumlah segmen pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
klitelium berjumlah 6 – 7 segmen. Di bagian akhir tubuhnya terdapat anus untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dan tanah yang dimakannya. Lubang kelamin jantan terletak pada segmen ke-14, sedang lubang kelamin betina terletak pada segmen ke-13. Ukuran tubuh Lumbricus rubellus relatif kecil dengan panjang 4 – 7 cm. Warna tubuh terutama bagian punggung berwarna cokelat cerah sampai kemerahan, perut berwarna krem dan ekor berwarna kekuningan. Tubuh semi transparan dan elastis (Ciptanto, 2011). Tidak memiliki alat gerak dan tidak memiliki mata (Ristek, 2009).
4. Habitat Lumbricus rubellus hidup di tanah yang mengandung bahan organik dalam jumlah besar. Bahan-bahan organik tanah dapat berasal dari serasah (daun-daun gugur), kotoran ternak atau tanaman dan hewan yang mati. Kondisi tanah yang dibutuhkan Lumbricus rubellus agar dapat tumbuh dengan baik yaitu tanah yang sedikit asam sampai netral atau pH sekitar 6 -7,2. Pada kondisi ini, bakteri dalam tubuh cacing tanah dapat bekerja optimal untuk mengadakan pembusukan atau fermentasi. Kelembapan yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing tanah Lumbricus rubellus adalah antara 15-30%. Suhu lingkungan yang dibutuhkan adalah sekitar 15-250 C, suhu yang lebih tinggi dari 250 C masih baik asal ada naungan yang cukup dan kelembapan optimal, (Ristek, 2009).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
5. Kandungan Bahan Kimia Kandungan gizi yang dimiliki oleh Lumbricus rubellus cukup tinggi, terutama kandungan proteinnya yang mencapai 64-76% dan dinyatakan lebih tinggi dari sumber protein lainnya, misalnya daging (65%) dan kacang kedelai (45%). Hal ini menjadi salah satu alasan di Jepang, Hongaria,
Thailand,
Filipina,
dan
Amerika
Serikat
cacing
ini
dimanfaatkan sebagai bahan makanan manusia selain digunakan untuk ramuan obat dan bahan kosmetik (Sajuthi dkk, 2003). Protein yang terkandung dalam tubuh cacing Lumbricus rubellus terdiri dari setidaknya sembilan macam asam amino dan empat macam asam amino non-esensial. Sembilan macam asam amino esensial tersebut meliputi arginin, histidin, leusin, isoleusin, valin, metionin, fenilalanin, lisin, dan treonin. Sedangkan empat macam asam amino non-esensial ialah sistein, glisin, serin, dan tirosin (Pangkulun, 2008). Dalam ekstrak cacing tanah juga terdapat zat antipurin, antiperik, antidota, vitamin, dan beberapa enzim misalnya lumbrokinase, peroksidase, katalase, dan selulosa (Priosoeryanto, 2001). Selain itu kandungan gizi lainya yang terdapat dalam tubuh cacing tanah Lumbricus rubellus antara lain lemak 7-10%, kalsium 0,55%, fosfor 1%, dan serat kasar 1,08%, 17% karbohidrat serta mengandung auksin yang merupakan zat perangsang tumbuh untuk tanaman (Pangkulun, 2008).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Gustina Indriati (2012) mengatakan bahwa air rebusan cacing tanah (Lumbricus rubellus) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Hal ini dikarenakan cacing tanah Lumbricus rubellus mengandung bioaktif Lumbricin yang mempunyai aktifitas antimikroba. Lumbricin merupakan antibiotika berupa peptida berasal dari protein bersifat bakteriostatik (Pelczar, 1988). Senyawa aktif yang terkandung dalam Lumbricus rubellus adalah lumbricin yang merupakan golongan peptida antimikrobia spektrum luas yang dapat menghambat bakteri gram positif maupun negatif (broad spectrum). Selain itu senyawa peptida seperti Caelomocyter (bagian sel darah putih) yang di dalamnya terdapat lysozym juga berperan dalam aktivitas fagositosis serta berfungsi untuk meningkatkan immunitas (Cho dkk, 1998 dalam Julendra 2007). Mekanisme kerja lumbricin yaitu dengan menyebabkan perubahan mekanisme permeabilitas membran sehingga sel mengalami lisis (Damayanti, 2009). Peptida antimikrobia lumbricin bermuatan positif (Cho dkk, 1998) dan peptida bermuatan positif
diketahui
dapat
secara
langsung
mempengaruhi
sintesis
makromolekul karena kerusakan depolarisasi dinding sel (Hancock dan Rozek, 2002). Berdasarkan hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Ardian (2002) yaitu “Identifikasi ekstrak cacing tanah yang memiliki antipiretik yang dilakukan menggunakan hewan coba tikus putih yang didemamkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
dengan penyuntikan vaksin campak” setelah diketahui bahwa senyawa aktif cacing tanah adalah golongan senyawa alkoloid. Senyawa alkaloid merupakan senyawa metabolit sekunder yang bersifat basa (Harbone, 1984). Senyawa alkoloid juga dimiliki oleh tumbuhan seperti kina dan tembakau sebagai antibakteri (Khairuman, 2009). Senyawa alkaloid bekerja dengan cara menganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga dinding sel tidak terbentuk atau tidak terbentuk secara sempurna dan sel mengalami lisis (Sjahid, 2008).
6. Pemanfaatan Kehadiran cacing tanah di bumi telah memberi manfaat begitu besar bagi kehidupan manusia. Salah satu jenis cacing tanah yang banyak dimanfaatkan oleh kehidupan masyarakat yaitu Lumbricus rubellus. Lumbricus rubellus dipercaya mampu mengobati penyakit infeksi saluran pencernaan seperti typus. Pengobatan yang dilakukan yaitu dengan cara cacing dicuci bersih terlebih dahulu dan direbus, kemudian air rebusan cacing Lumbricus rubellus tersebut diminum. Cara pengobatan tradisional ini dianggap lebih murah dan lebih praktis dalam penyajiannya. Manfaat lain dari Lumbricus rubellus adalah sebagai berikut:
Penghancur dan pendaur ulang limbah bahan organik, sehingga memperbaiki aerasi dan struktur tanah.
Menyuburkan lahan pertanian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan tanaman.
Kotorannya bisa dijadikan sebagai pupuk organik
Bahan baku berkualitas untuk pakan unggas ternak, ikan, dan burung kicau
Sebagai bahan baku kosmetik
Makanan sumber protein (Ciptanto, 2011).
B. Salmonella typhi 1. Klasifikasi Salmonella typhi Bakteri Salmonella typhi diklasifikasikan sebagai berikut (Adiwina, 2015): Phylum
: Eubacteria
Class
: Prateobacteria
Ordo
: Eubacteriales
Family
: Enterobacteriaceae
Genus
: Salmonella
Spesies
: Salmonella typhi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Gambar 2.2 Bakteri Salmonella typhi (Hendy, 2015) 2. Morfologi dan fisiologi Salmonella merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang, bersifat motil dan patogenik (Hawley 2003). Salmonella typhi bergerak dengan flagela peritrik, tidak bersimpai, tidak memiliki fimbria, dan tidak membentuk spora, serta memiliki kapsul (Radji, 2010). Dinding selnya terdiri atas murein, lipoprotein, fosfolipid, protein, dan lipopolisakarida (LPS) dan tersusun sebagai lapisan-lapisan (Dzen, 2003). Salmonella typhi memiliki diameter 0,5-0,8 µm dan panjang 1-3 µm. Besar koloni dalam media pembenihan rata-rata 2-4 mm. Dalam pembenihan agar Salmonella-Shigella, agar Endo, dan agar MacConkey, koloni Salmonella berbentuk bulat, kecil dan tidak berwarna, sedangkan pada media WilsonBlair agar, koloni Salmonella berwarna hitam (Radji, 2010). Salmonella thypi tumbuh pada suasana aerob dan anaerob fakultatif, pada suhu 15 - 410 C. Suhu pertumbuhan optimum 37,50 C dengan pH media 6-8. Salmonella typhi memiliki gerak positif, dapat tumbuh dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
cepat pada pembenihan biasa, tidak meragi laktosa, sukrosa, membentuk asam, memberikan hasil positif pada reaksi fermentasi manitol dan sorbitol, dan memberikan hasil negatif pada reaksi fermentasi sukrosa dan laktosa. Salmonella thypi tidak tumbuh pada larutan KCN, hanya sedikit membentuk gas H2S, dan tidak membentuk gas pada fermentasi glukosa. Salmonella akan mati pada suhu 560 C dan pada keadaan kering, sedangkan di dalam air Salmonella dapat bertahan selama 4 minggu. Bakteri ini dapat hidup subur dalam media yang mengandung garam empedu berkonsentrasi tinggi dan tahan terhadap brilliant green, natrium tetrationat, dan natrium deoksikolat. Senyawa-senyawa ini menghambat pertumbuhan
bakteri
coliform
sehingga
dapat
digunakan
untuk
mengisolasi bakteri Salmonella dari tinja dalam media (Radji, 2010).
3. Patogenesis Patogenitas merupakan kemampuan suatu organisme untuk menyebabkan penyakit. Proses infeksi terjadi ketika mikroorganisme menyerang hospes, yang berarti mikroorganisme masuk ke dalam jaringan tubuh dan berkembang biak. Respon hospes terhadap infeksi dapat berupa terganggunya fungsi tubuh, yang disebut dengan penyakit infeksi. Kemampuan suatu mikroorganisme patogen menimbulkan penyakit infeksi tidak hanya dipengaruhi oleh sifat-sifat mikroorganisme, tetapi juga oleh kemampuan hospes menahan infeksi. Kemampuan mikroorganisme untuk meningkatkan patogenitas sangat bergantung pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
faktor virulensi mikroorganisme itu. Faktor virulensi mikroorganisme adalah daya invasi dan toksigenitas (Radji, 2010). Infeksi Salmonella thypi ke dalam tubuh dapat memberikan efek sistemik yang disebabkan oleh pengaruh toxin yang virulen. Toxin tersebut dapat diterima oleh reseptor sel yang berbahan dasar glycoprotein. Penularan bakteri Salmonella typhi dapat
melalui jari
tangan atau kuku. Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan sebelum makan maka bakteri Salmonella typhi dapat masuk ke tubuh orang sehat melalui mulut (Zulkoni, 2010). Salmonelosis adalah infeksi yang disebabkan oleh Salmonella yang masuk ke dalam tubuh melalui makan dan minuman yang terkontaminasi (Radji, 2010). Bakteri Salmonella masuk bersama makanan atau minuman. Infeksi parah biasanya terjadi pada anak-anak dan penderita yang memiliki sistem pertahanan tubuh yang lemah. Setelah 12 - 72 jam seseorang yang terinfeksi akan mengalami gejala demam, diare, yang sangat parah sehingga harus dirawat di rumah sakit. Gejala ini berlangsung selama 7 hari. Virulensi Salmonella disebabkan oleh: a. Kemampuan menginvasi sel-sel epitel inang b. Mempunyai antigen permukaan yang terdiri dari atas simpai lipopolisakarida c. Kemampuan melakukan replikasi interseluler
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
d. Menghasilkan beberapa toksin spesifik e. kemampuan berkolonisasi pada ileum dan kolon f. Kemampuan menginvasi lapisan epitel intestin dan berkembang dalam sel-sel limfoid (Radji, 2010). Salmonella yang termasuk dalam famili Enterobacteriaceae merupakan bakteri patogen bagi manusia dan hewan. Infeksi Salmonella terjadi pada saluran cerna dan terkadang menyebar lewat peredaran darah ke seluruh organ tubuh. Infeksi Salmonella pada manusia bervariasi, yaitu dapat berupa infeksi yang dapat sembuh sendiri (gastroenteritis), tetapi dapat juga menjadi kasus yang serius apabila terjadi penyebaran sistemik (demam enterik) (Radji, 2010). Demam Tifoid merupakan penyakit infeksi akut pada usus halus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thypi. Dalam masyarakat penyakit ini dikenal dengan nama Tipes atau thypus, tetapi dalam dunia kedokteran disebut Typhoid fever atau Thypus abdominalis karena berhubungan dengan usus didalam perut (Zulkoni, 2010). Seseorang bisa menjadi sakit demam tifoid bila menelan bakteri ini, sebanyak 50% orang dewasa menjadi sakit bila menelan sebanyak 107 bakteri. Dosis dibawah 105 tidak menimbulkan penyakit (Syahrurachman, 1994). Mekanisme demam didahului oleh pelekatan atau penempelan Salmonella, biasanya melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, pada protein reseptor yang ada di permukaan sel epitel usus. Setelah terjadi proses fagositosis atau pinositosis bakteri oleh sel inang, bakteri akan berkoloni
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
dan bermultiplikasi, selanjutnya terjadi invasi bakteri pada lapisan epitel intestin. Bakteri akan berkembang biak secara intraseluler dan masuk ke dalam kelenjar getah bening, kemudian masuk ke dalam peredaran darah dan menyebar ke dalam organ-organ tubuh (Radji, 2010). Demam tifoid merupakan penyakit endemik di Indonesia. Penyakit tifoid banyak ditemukan di negara berkembang di mana kebersihan pribadi dan sanitasi lingkungannya kurang baik. Prevalensi kasus bervariasi tergantung lokasi, kondisi lingkungan setempat, dan perilaku masyarakat. Diperkirakan terdapat 800 penderita per 100.000 penduduk Indonesia setiap tahun yang ditemukan sepanjang tahun (Widoyono, 2011).
C. Daya Hambat Uji daya hambat dapat dilakukan dengan metode difusi dan pengenceran. Disc diffusion test atau uji difusi disk dilakukan dengan mengukur zona bening (clear zone) yang merupakan petunjuk adanya respon penghambatan pertumbuhan bakteri oleh suatu senyawa antibakteri dalam ekstrak. Syarat jumlah bakteri untuk uji kepekaan/sensitivitas yaitu 105-108 cfu/ml (Carter dan Cole, 1990). Penentuan zona bening/hambat yang dibentuk oleh aktivitas antibakteri pada zat tertentu yaitu dapat menggunakan metode Kirby-Bauer.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Metode Kirby-Bauer adalah metode difusi dengan menggunakan paper disc atau cakram yang disterilkan. Paper disc steril direndam selama kurun waktu tertentu dalam ekstrak konsentrasi yang telah ditentukan, juga pada larutan yang sebagai kontrol positif dan negatif, kemudian paper disc diletakkan di atas permukaan media yang sudah diinokululasi bakteri aktif menggunakan pinset steril secara aseptis. Selanjutnya media tersebut diinkubasi dalam inkubator dengan suhu 370 C selama 24 jam, setelah itu diamati zona hambat/zona bening disekitar paper disc. Zona hambat/zona bening yang terbentuk dari masing-masing paper disc diukur menggunakan penggaris atau jangka sorong dengan satuan mm sebagai data penelitian. Zona bening tersebut merupakan daerah difusi ekstrak yang menunjukkan daerah hambatan pertumbuhan bakteri (Yudha, 2013). Menurut Davis dan Stout (1971), kemampuan suatu zat dalam menghambat pertumbuhan bakteri memiliki beberapa kriteria seperti dalam tabel berikut : Tabel 2.1 Kriteria Kekuatan Antibakteri Berdasarkan Diameter Zona Hambat Diameter (mm)
Kriteria Hambat
>20
Sangat Kuat
10 – 20
Kuat
5–9
Sedang
<5
Lemah
Konsentrasi minimal yang didapatkan dari uji aktivitas anti bakteri digunakan sebagai acuan dalam menentukan konsentrasi sampel pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
pengujian nilai Kadar Hambat Minimun (KHM). Penentuan nilai KHM dilihat dari konsentrasi terendah pada media yang tidak ditumbuhi bakteri. Pengujian Kadar Hambat Minimal (KHM) bertujuan untuk mengetahui besarnya konsentrasi zat antibakteri yang diperlukan untuk menghambat pertumbuhan bakteri (Brooks, 2004). Setelah diperoleh hasil dari uji KHM dilanjutkan dengan uji Kadar Bunuh Minimal (KBM). Untuk mengetahui Kadar Bunuh Minimum (KBM) dilakukan dengan uji menggunakan metode streak plate. Media kultur NA yang tetap terlihat jernih setelah diinkubasi ditetapkan sebagai Kadar Bunuh Minimum (KBM).
D. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian mengenai manfaat cacing tanah Lumbricus rubellus yang sering dijumpai masyarakat dalam kehidupan sehari-hari telah banyak dilakukan. Seperti yang dilakukan oleh Indriati (2012) mengenai “Pengaruh Air Rebusan Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli”. Hasil penelitian inimengatakan bahwa air rebusan cacing tanah Lumbricus rubellus dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli yang menyebabkan penyakit diare. Penelitian lain yaitu dilakukan oleh Nurul (2010) mengenai “Efek Terapi Kombinasi Klorokuin Dan Serbuk Lumbricus rubellus Terhadap Ekspresi Gen Icam-1 Pada Mencit Swiss yang Diinfeksi Plasmodium berghei Anka. Hasil penelitian ini adalah Terapi kombinasi klorokuin dan Serbuk Lumbricus rubellus mempunyai efek menghambat ekspresi gen ICAM-1 pada Mencit Swiss yang diinfeksi dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Plasmodium berghei ANKA secara signifikan. Selain itu, penelitian juga dilakukan oleh Ardian (2002) mengenai “Identifikasi Ekstrak Cacing Tanah Lumbricus rubellus dan Pheretima aspergillum yang memiliki efek antipiretik pada tikus putih. Hasil penelitian ini adalah membuktikan bahwa Ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus dan Pheretima aspergillum memiliki antipiretik, fraksi hasil KLT preparatif fase air ekstrak cacing tanah sebagai antiperik mengandung senyawa alkaloid.
E. Kerangka Pemikiran Berdasarkan latar belakang dapat disusun suatu kerangka pemikiran yang disajikan dalam bentuk bagan pada gambar berikut: Cacing tanah Lumbricus rubellus
Penyakit tifus
Bakteri Salmonella typhi
Lumbricin dan alkaloid
Uji Daya Hambat Bakteri
Obat Tifus
Gambar 2.3 Diagram alir kerangka berpikir
Daerah Hambat
Kadar Hambat Minimum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
F. Hipotesis 1. Ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. 2. Ada pengaruh perbedaan konsentrasi, semakin tinggi nilai konsentrasi ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus, maka zona hambat yang dihasilkan semakin besar. 3. Ekstrak air cacing tanah Lumbricus rubellus pada konsentrasi 10% mampu menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan melakukan uji daya hambat ekstrak air cacing tanah (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella thypi.
B. Batasan Penelitian Agar penelitian ini lebih fokus dan terarah maka penulis membatasi masalah pada beberapa hal yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1) Subyek penelitian: Bakteri Salmonella thypi yang didapatkan dari Balai Kesehatan Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta. 2) Obyek penelitian: Cacing tanah Lumbricus rubellusyang didapat dari peternak cacing tanah, yaitu Bapak Sarjudi, di Jalan Godean Km 15 Ngijon Sleman Yogyakarta. 3) Melihat kemampuan daya hambat ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus terhadap bakteri Salmonella thypi menggunakan metode difusi Kirby-Bauer dengan konsentrasi ekstrak 10%, 25%, 50%, 75%, dan 100%, serta kloramfenikol sebagai kontrol positif dan aquades steril sebagai kontrol negatif. 4) Variabel dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas: Ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus 24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
b. Variabel terikat: Diameter zona hambat disekitar paper disc. c. Variabel kontrol: Media inkubasi, suhu inkubasi, waktu inkubasi, dan volume bakteri.
C. Alat dan Bahan 1. Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Erlenmeyer
Penjepit
Gelas Beker
Refrigerator
Autoklaf
Corong Gelas
Tabung Reaksi
Pipet Volume
Kertas Saring
Rak Tabung Reaksi
Gelas Ukur
Hot Plate Stirrer
Magnetic Stirrer
Vortex Mixer
Pinset
pH Meter
Mistar Geser
Gelas Benda
Stamper
Cawan Petri
Gelas Penutup
Jarum Inokulum
Trigalski
Mikroskop Binokuler
Labu Ukur
Inkubator
Timbangan Analitik
Pembakar Bunsen
Kamera Mikro
Kertas Payung
Alumunium Foil
Termometer
Karet
2. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a. Biakan murni Salmonella thypi yang diperoleh dari Balai Kesehatan Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Media Nutrien Agar (NA) c. Aquades steril d. Cat gram A (cristal violet) e. Cat gram B (iodine) f. Cat gram C (alkohol) g. Cat gram D (safranin) h. Alkohol i. Tinta cina j. Cacing tanah (Lumbricus rubellus)
D. Cara Kerja Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan penelitian sebagai berikut: Persiapan Pendataan alat dan bahan
Pelaksanaan Sterilisasi Alat dan Media, Pembuatan Ekstrak Cacing (Lumbricus rubellus), Pembuatan Media Uji Nutrien Agar, Penyiapan Mikroorganisme Uji, Uji Kemurnian Mikroorganisme Uji.
Perlakuan Uji Aktivitas Antibakteri, Kadar Hambat Minimal (KHM) dan uji Kadar Bunuh Minimal (KBM).
26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Berikut ini adalah tahapan yang dilakukan dalam penelitian: 1.
Tahap Persiapan Pada tahap persiapan peneliti terlebih dahulu melakukan inventaris alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian. Cacing tanah (Lumbricus rubellus) yang digunakan sebagai sampel didapat dari peternak cacing tanah yaitu Bapak Sarjudi, di Jalan Godean Km 15 Ngijon Sleman Yogyakarta dalam kondisi yang baik untuk digunakan dalam penelitian. Mikroorganisme uji yang didapatkan dari Balai Kesehatan Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta dilakukan kultur ulang terlebih dahulu untuk memperbanyak mikroorganisme uji. Langkah kerja yang dilakukan adalah menyiapkan media NA miring steril dalam tabung reaksi. Bakteri uji digoreskan secara zig-zag pada media NA miring steril. Hasil perbanyakan kultur bakteri dapat diamati setelah inkubasi selama 24 jam pada suhu 370 C (Dwidjoseputro, 1998).
2.
Tahap Pelaksanaan a. Sterilisasi Alat dan Media Alat dan media yang digunakan dalam penelitian harus disterilisasi terlebih dahulu dengan tujuan memperkecil peluang kontaminasi. Sterilisasi yang dilakukan pada alat-alat berbahan kaca yaitu sterilisasi basah menggunakan autoklaf. Sterilisasi alat dilakukan pada tekanan 1 atm dan suhu 1210 C selama 20 menit. Media NA yang akan digunakan harus dalam kondisi steril. Sterilisasi media NA sama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
seperti sterilisasi alat, namun waktu yang diperlukan hanya 10 menit. Sedangkan alat-alat yang tidak tahan panas dapat disterilisasi dengan pemberian alkohol atau pembakaran dengan api bunsen (Jutono dkk, 1980). b. Pembuatan Ekstrak Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) Cacing tanah disortir (dipisahkan antara cacing tanah yang baik dan yang rusak) dan dicuci bersih menggunakan air hingga tanah yang menempel di permukaan kulit cacing hilang. Cacing dalam kategori yang baik yaitu cacing tanah yang masih hidup dan yang rusak adalah yang mati. Ekstrak cacing tanah diperoleh dengan melakukan metode ekstraksi dimana sampel ditimbang sebanyak 17 gram dan dimasukkan dalam 17 ml aquades, kemudian direbus hingga mendidih. Setelah 30 detik mendidih kemudian ekstrak hasil rebusan diangkat dan didinginkan. Setelah dingin, ekstrak disaring sehingga mendapatkan stok ekstrak rebus 100% sebanyak 15 ml. Stok ekstrak 100% dapat diencerkan untuk mendapatkan konsentrasi masingmasing ekstrak sebesar 10%, 25%, 50%, dan 75% menggunakan aquades steril. Menurut Yudha (2013) rumus pengenceran sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
V1 x N1 = V2 x N2
Keterangan : V1 = volume larutan sebelumnya N1 = konsentrasi larutan sebelumnya V2 = volume larutan setelah pelarutan N2 = konsentrasi larutan setelah pelarutan Ekstrak yang dibuat digunakan dalam uji daya hambat pertumbuhan bakteri. Variasi konsentrasi ekstrak pada tiap perlakuan dapat dilihat pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Variasi Konsentrasi Ekstrak pada tiap perlakuan Variasi
Jumlah sampel
Pelarut aquades
Konsentrasi (%)
(ml)
(ml)
10
0,4
3,6
25
1
3
50
2
2
75
3
1
100
4
0
c. Pembuatan Media Uji Nutrien Agar (NA) Pembuatan media uji Nutrien Agar (NA) dapat dilakukan dengan mencampurkan NA Oxoid dengan aquades, perbandingan 10:500 yaitu untuk membuat NA sebanyak 100 ml maka memerlukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Nutrien Agar Oxoid sebanyak 2 gram kemudian dipanaskan dengan Hot Plate Stirrer. Media NA dianggap sudah bisa diangkat apabila sudah berwarna jernih, kemudian sterilisasi media terlebih dahulu dengan autoklaf. Media NA pada cawan petri digunakan untuk menguji
daya hambat pertumbuhan bakteri berisi masing-masing
10ml. Sedangkan pada agar miring untuk meremajakan bakteri biakan murni yang digunakan sebagai media kultur bakteri masing-masing 5 ml. d. Penyiapan Mikroorganisme Uji Mikroorganisme uji yang telah diperoleh dilakukan perbanyakan kultur murni. Kultur muri bakteri Salmonella thypi diambil sedikit menggunakan jarum ose, kemudian digoreskan di atas permukaan media NA miring secara aseptis. Setelah itu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37o C (Jutono dkk, 1980). Dalam pengendalian mikroorganisme uji, bakteri yang akan digunakan
dalam
uji
daya
hambat
pertumbuhan
dilakukan
pengenceran bertingkat terlebih dahulu. Satu ose biakan murni disuspensikan dengan 10 ml aquades steril pada tabung reaksi pertama. Tabung kedua berisi 9 ml aquades steril dan 1 ml suspensi yang diambil dari tabung pertama. Dilakukan dengan perlakuan yang sama hingga pengenceran 10-6. Suspensi bakteri pada pengenceran 106
diinokulasikan dalam media NA padat dengan metode spread plate.
Sebanyak 0,2 ml suspensi bakteri diteteskan ke dalam cawan petri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
berisi media NA kemudian diratakan menggunakan trigalski (Karenina, 2014).
e. Uji Kemurnian Mikroorganisme Uji Mikroorganisme uji yang digunakan pada penelitian ini adalah Salmonella thypi. Langkah-langkah uji kemurniaan mikroorganisme uji, sebagai berikut: 1) Pengamatan Morfologi Koloni Diambil mikroorganisme uji sebanyak satu ose, kemudian diinokulasi secara goresan pada media NA dalam cawan petri. Kultur diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370 C. Selanjutnya dilakukan pengamatan morfologi koloni mikroorganisme uji yang meliputi bentuk dan warna koloni (Alexander, 2003).
2) Pengamatan Morfologi Sel Diambil mikroorganisme uji sebanyak satu ose, kemudian diinokulasi secara goresan pada media NA miring dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370 C. Pengamatan morfologi sel diamati dengan menggunakan
pengecatan negatif.
Berikut
langkah
kerjanya: gelas benda dan gelas penutup dibersihkan dengan alkohol, kemudian biakan mikroorganisme uji diambil secara aseptis sebanyak 1 ose dan diletakkan di atas gelas benda. Tinta cina diambil dan diteteskan pada salah satu ujung gelas benda,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
kemudian gelas benda yang lain diletakkan di atas suspensi dengn kemiringn 45o lalu ditarik permukaannya dari ujung satu ke ujung lain hingga cat menjadi rata, sehingga menjadi lapisan tipis. Selanjutnya ditetesi dengan minyak emersi dan diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100, kemudian dilakukan pengambilan gambar menggunakan kamera mikro (Alexander, 2003).
3) Pengecatan Gram Tujuan pengecatan gram adalah untuk mengetahui sifat Gram mikroorganisme uji. Berikut langkah-langkah yang dilakukan: gelas benda dibersihkan dengan alkohol dan dipanaskan dengan lampu spiritus sampai kering. Selanjutnya menggunakan jarum ose diambil satu lup suspensi bakteri secara aseptis dan diratakan seluas ± 1 cm pada gelas benda, kemudian difiksasi dengan cara diletakkan di atas lampu bunsen yang menyala. Objek yang sudah difiksasi selanjutnya ditetesi cat Gram A (kristal volet) pada permukaan lapisan bakteri dan didiamkan selama 1 menit. Hasil pengecatan Gram A dicuci dengan air mengalir selama 5 detik kemudian dikeringkan. Setelah kering, cat Gram B (iodine) diteteskan dan didiamkan selama 1 menit, kemudian dicuci dengan air mengalir selama 5 detik dan keringkan. Selanjutnya objek diberi cat Gram C ( alkohol) dan didiamkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
selama 30 detik. Setelah itu dicuci dengan air mengalir selama 5 detik dan keringkan. Setelah kering, objek ditetesi dengan cat Gram D (safranin) dan didiamkan selama 1 menit, kemudian dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan. Hasil ditutup dengan gelas penutup dan ditetesi dengan minyak imersi kemudian diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100, kemudian dilakukan pengambilan gambar menggunakan kamera mikro. Jika sel berwarna biru, berarti bakteri tersebut bersifat Gram-positif dan jika sel berwarna merah, berarti bakteri tersebut bersifat Gram-negatif (Alexander, 2003).
3.
Tahap Perlakuan a. Uji Pendahuluan Uji pendahuluan dilakukan dengan menggunakan metode cakram kertas steril dengan diameter 0,5 cm dicelupkan dalam variasi konsentrasi
ekstrak selama 1 malam, kemudian diletakkan pada
media yang berisi bakteri uji. Perlakuan variasi konsentrasi yaitu sebesar 10%, 20%, 30% dan 40% masing-masing dibuat pengulangan sebanyak 4 kali serta kloramfenikol sebagai kontrol positif dan aquades steril sebagai kontrol negatif. Media diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370 C. Uji pendahuluan ini dilakukan untuk menentukan konsentrasi pada uji aktivitas anti bakteri. b. Uji Aktivitas Bakteri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Uji aktivitas antibakteri pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode cakram kertas. Cakram kertas steril dengan diameter 0,5 cm dicelupkan dalam variasi konsentrasi ekstrak selama 1 malam, kemudian diletakkan pada media yang berisi bakteri uji. Perlakuan variasi konsentrasi yaitu sebesar 10%, 25%, 50%, 75% dan 100% masing-masing dibuat pengulangan sebanyak 4 kali serta kloramfenikol sebagai kontrol positif dan aquades steril sebagai kontrol negatif. Media diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370 C. Keefektifan ekstrak cacing tanah sebagai antibakteri diamati dengan memperhatikan zona bening yang terbentuk sekitar kertas cakram. Daerah hambat biasanya tempak lebih bening daripada daerah sekitarnya. Daerah hambat diukur dengan menggunakan penggaris. c. Uji Kadar Hambat Minimal (KHM) Variasi konsentrasi ekstrak cacing tanah yang akan diuji yaitu 5%, 6%, 7%, 8%, 9%, dan 10% pada percobaan pertama, sedangkan pada percobaan kedua dengan variasi konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, dan 35% . Metode yang digunakan dalam pengujian yaitu metode ilusi padat. Pada metode ini dilakukan penanaman bakteri secara pourplate. Langkah kerjanya sebagai berikut: media NA yang telah disterilisasi dengan suhu 450C dituangkan sebanyak 10 ml ke dalam cawan petri yang berisi 0,5 ml mikroorganisme uji dan 0,5 ml sampel ekstrak. Mikroorganisme uji pada pengenceran 10-6 di vortex sebelum digunakan dan media NA didinginkan terlebih dahulu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
setelah disterilisasi pada suhu 450 C. Hasil pourplate diinkubasi selama 4 jam pada suhu 370 C. Penentuan nilai KHM dilihat dari konsentrasi terendah pada media yang tidak ditumbuhi bakteri.
d. Uji Kadar Bunuh Minimal (KBM) Setelah diperoleh hasil dari uji KHM dilanjutkan dengan uji Kadar Bunuh Minimal (KBM) menggunakan metode streak plate. Langkah kerjanya yaitu dengan menggoreskan hasil yang ditetapkan sebgai KHM menggunkan cotton bud steril pada media NA steril (tanpa
menambah
bakteri
uji
ataupun
senyawa
antibakteri).
Selanjutnya kultur diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370 C. Media kultur NA yang tetap terlihat jernih setelah diinkubasi ditetapkan sebagai Kadar Bunuh Minimal (KBM).
E. Metode Analisis Data Data mengenai daya hambat ekstrak cacing Lumbricus rubellus terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi yang diperoleh setelah pengamatan dilanjutkan dengan pengujian statistik. Uji yang digunakan adalah ujiOne Way Anova dengan tingkat kepercayaan 95%. Digunakan confident interval 0,95 atau α = 0,05. Bila probabilitas p lebih kecil dari α, maka significant. Perhitungan dilakukan dengan program SPSS versi 17,0. Pengujian statistik ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan yang sungguh memberikan pengaruh secara signifikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Identifikasi Cacing Tanah Lumbricus rubellus Cacing tanah yang digunakan oleh peneliti adalah cacing Lumbricus rubellus yangmemiliki ciri-ciri sebagai berikut: seluruh tubuh tersusun atas segmen-segmen yang berbentuk cincin dan tidak memiliki kerangka luar, pada tubuhnya terdapat lendir, bentuk tubuh bagian atas (dorsal) membulat dan bagian bawah (ventral) pipih, ukuran tubuh relatif kecil dengan panjang 4 – 7 cm, bagian akhir tubuhnya terdapat anus untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dan tanah yang dimakannya, warna tubuh terutama bagian punggung berwarna cokelat cerah sampai kemerahan, perut berwarna krem dan ekor berwarna kekuningan. Tubuh semi transparan dan elastis, tidak memiliki alat gerak dan tidak memiliki mata. Ciri-ciri cacing tanah Lumbricus rubellus yang diperoleh dari peternak cacing yaitu Bapak Sarjudi, di Jalan Godean Km 15 Ngijon Sleman Yogyakarta yang digunakan dalam penelitian sesuai dengan kunci determinasi Biologi Tanah: Ekologi & Makrobiologi tanah (Kemas, 2005).
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Berikut adalah dokumentasi cacing tanah Lumbricus rubellus:
Gambar 4.1 Morfologi cacing Lumbricus rubellus
B. Ekstrak Cacing Tanah Lumbricus rubellus Ekstrak air cacing tanah Lumbricus rubellus diperoleh dari hasil rebusan cacing Lumbricus rubellus yang sebelumnya cacing telah disortir terlebih dahulu. Penyortiran dilakukan adalah memilih cacing yang dikategorikan baik, cacing kategori baik yaitu cacing yang masih hidup. Cacing yang digunakan adalah cacing yang memiliki panjang 4-5 cm dan dengan diameter 2-3 mm. Tahapan pembuatan ekstrak adalah pertama memilih cacing sesuai dengan batasan penelitian yang telah ditentukan, kemudian cacing dicuci bersih dengan aquades untuk menghilangkan kotoran pada kulit luar cacing, lalu keringkan cacing dengan meletakkan cacing di atas kertas saring steril hingga air di bagian kulit luar cacing kering. Setelah kering, cacing ditimbang sebanyak yang dibutuhkan dan kemudian direbus menggunakan aquades sterildalam erlenmeyer steril hingga mendidih pada suhu 720C. Setelah 30 detik mendidih ekstrak hasil rebusan diangkat. Setelah itu saring hasil rebusan cacing untuk memisahkan ekstrak dengan ampas cacing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Berikut dokumentasi saat pembuatan ekstrak Lumbricus rubellus:
Gambar 4.2 Saat cacing Lumbricus rubellus direbus
Gambar 4.3 Ekstrak air cacing Lumbricus rubellus
C. Uji Kemurnian Bakteri Uji Bakteri uji yang digunakan adalah Salmonella typhi. Uji kemurnian bakteri dilakukan agar didapatkan isolat bakteri yang murni. Uji kemurnian bakteri meliputi pengamatan morfologi koloni, pengamatan morfologi sel, dan pengecatan Gram. Tabel 4.1 Hasil Uji Kemurnian Salmonella typhi No
Pengujian
1
Morfologi Koloni
2
Morfologi Sel
3
Pengecatan Gram
Hasil Uji Berbentuk bulat, kecil, koloni menyebar, tidak berwarna Berbentuk batang pendek Gram negatif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Berdasarkan hasil uji kemurnian pada tabel 4.1 yang dilakukan pada bakteri uji membuktikan bahwa isolat Salmonella typhi yang digunakan memiliki ciri-ciri yang serupa dengan pernyataan Radji (2010) yaitu dalam media agar Salmonella-Shigella, agar endo, dan agar MacConkey, koloni Salmonella berbentuk bulat, kecil, dan tidak berwarna. Salmonella typhi yang diuji memiliki koloni menyebar, berbentuk bulat, kecil, dan tidak berwarna. Selain itu, senada dengan pernyataan Hawley (2003) yang mengatakan Salmonella typhi merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang. Salmonella typhi termasuk bakteri Gram negatif yang berwarna merah setelah dilakukan pengecatan Gram, hal ini dikarenakan Salmonella typhi mampu mengikat zat warna kedua yaitu safranin. Dokumentsi hasil uji kemurnian Salmonella typhi dapat dilihat pada Lampiran 1.
D. Daya Hambat Ekstrak Cacing Tanah Lumbricus rubellus terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi Penelitian yang telah dilakukan yaitu untuk mengetahui daya hambat ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus terhadap bakteri Salmonella typhi. Berdasarkan pengamatan dan pengukuran, hasil menunjukkan bahwa ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi yang baik dan cukup efektif. Hal ini ditandai dengan terbentuknya zona bening disekitar paper disc yang ditanamkan pada media kultur pada uji aktivitas antibakteri.Seperti yang dinyatakan oleh Yudha (2013) zona bening tersebut merupakan daerah difusi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
ekstrak yang menunjukkan daerah hambatan pertumbuhan bakteri. Besar diameter zona hambat yang terbentuk dapat menunjukkan kekuatan antibakteri dari ekstrak yang digunakan. Hasil pengukuran daerah hambat ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus terhadap bakteri Salmonella typhi dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Pengukuran Diameter Daerah Hambat Ekstrak Cacing Tanah Lumbricus rubellus terhadap Bakteri Salmonella typhi
No
Konsentrasi Ekstrak
1 2 3 4 5
10% 25% 50% 75% 100%
6
Kontrol +
7
Kontrol -
Diameter Daerah Hambat (mm) 1 2 3 4 8 7 7 7 10 9 9 9 6,5 10 12 11 12 12 9 13 14 16 18 9 Hanya terdapat 1 koloni bakteri berukuran kecil di pinggir cawan petri 0 0 0 0
Ratarata
Kriteria Hambat
7,25 9,25 9,875 11,5 14,25
Sedang Sedang Sedang Kuat Kuat
-
Sangat Kuat
-
Tidak ada
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa diameter zona hambat yang terbentuk dalam pengujian aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi setiap konsentrasi berbeda-beda. Diameter zona hambat yang paling besar adalah ekstrak cacing Lumbricus rubellus pada konsentrasi 100% dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar14,25mm. Sedangkan diameter zona hambat yang paling kecil yaitu pada konsentrasi 10% dengan diameter zona hambat sebesar 7,25 mm. Hasil rata-rata diameter zona hambat dari ekstrak cacing menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka semakin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
besar diameter zona bening yang terbentuk. Hasil yang didapatkan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Stery (2014) bahwa peningkatan konsentrasi berpengaruh tehadap daya kerja antibakteri. Diameter zona hambat semakin besar bersamaan dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak. Hal ini disebabkan oleh kadar senyawa aktif yang menghambat atau membunuh bakteri semakin banyak seiring dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak. Dahlman (2007) mengatakan bahwa efektivitas suatu bahan bergantung pada banyak faktor seperti konsentrasi, suhu, dan waktu. Dilihat dari uji normalitas menggunakan One Sample KolmogorovSmirnov Test dengan tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05) didapatkan hasil bahwa data diameter daerah hambat ekstrak terhadap Salmonella typhi memiliki distribusi normal karena memiliki nilai signifikasi> α yaitu 0,725> 0,05. Pada uji homogenitas hasil menunjukkan bahwa data homogen dengan nilai signifikasi 0,08 > 0,05 atau sig. > α. Data homogen artinya pada setiap perlakuan mempunyai keseragaman variansi data. Selanjutnya untuk menguji adanya pengaruh perlakuan dilakukan Analisis Variasi Satu Arah (One Way Annova). Digunakan confident interval 0,95 atau α = 0,05. Bila probabilitas p lebih kecil dari α, maka significant. Berdasarkan uji anova yang dilakukan didapatkan nilai sig. (0,005) < α (0,05) yang berarti signifikan atau berarti terdapat perbedaan daya hambat ekstrak cacing pada konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Output data uji statistik daya hambat ekstrak terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dilakukan menggunakan SPSS versi 17.0 dapat dilihat pada Lampiran 3.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Untuk mengetahui pada konsentrasi berapa yang sungguh berbeda secara signifikan, perhitungan dilanjutkan menggunakan multiple comparison procedures yaitu dengan mengetahui mean mana yang berbeda secara signifikan (Suparno, 2011). Rumusan yang digunakan yaitu dengan critical differences (CD) dan diperoleh hasil CD = 3,7. Setelah itu dilanjutkan dengan membandingkan mean tiap konsentrasi. Jika perbedaan 2 mean ≥ CD maka signifikan. Perhitungan multiple comparison procedures dapat dilihat pada Lampiran 3. Tabel 4.3 Perbandingan mean tiap konsentrasi 10%
25%
50%
75%
100%
10%
0
2
2,65
4,25
7
25%
2
0
0,625
2,25
5
50%
0,625
-0,625
0
1,625
4,375
75%
4,25
-2,25
-1,625
0
2,75
7 100% -5 Mean setiap konsentrasi:
-4,374
-2,75
0
10% : 7,25
50% : 9,875
25% : 9,25
75% : 11,5
100% : 14,25
Perhitungan perbandingan mean yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat 8 mean > CD maka dikatakan terdapat perbedaan daya hambat ekstrak cacing pada konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Perbedaan ini terdapat pada perbandingan antara konsentrasi 100% dengan 4 konsentrasi lainnya. Berdasarkan perbandingan yang dilakukan nilai perbandingan konsentrasi yang terlihat sangat berbeda yaitu antara konsentrasi 100% dengan konsentrasi 10%, 25%, dan 50%,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
dimana mean pada konsentrasi 100% lebih besar jika dibandingkan dengan mean pada konsentrasi 10%, 25%, dan 50%. Sedangkan perbandingan antara konsentrasi 100% dengan 75% tidak terlihat berbeda, hal ini dikarenakan mean pada konsentrasi 100% lebih kecil dari konsentrasi 75%. Jika dilihat nilai mean secara keseluruhan, mean yang terbesar yaitu pada konsentrasi 100% sebesar 7. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak pada konsentrasi 100% memberikan perbedaan daya hambat paling baik dibandingkan dengan konsentrasi lain. Berdasarkan kriteria hambat, ekstrak cacing Lumbricus rubellus memiliki daya hambat sedang hingga kuat terhadap bakteri Salmonella typhi. Zona hambat yang dihasilkan dimulai dari 7,25 – 14,25 mm. Penggolongan kekuatan daya antibakteri ini berdasarkan Davis dan Stout (1971) yang mengatakan bahwa: diameter hambat di atas 20 mm termasuk dalam kategori sangat kuat, diameter hambatan dari 10-20 mm termasuk dalam kategori kuat, diameter hambatan dari 5-10 mm termasuk dalam kategori sedang dan diameter
hambatan
kurang
dari
5
mm
termasuk
dalam
kategori
lemah.Dokumentasi hasil uji daya hambat ekstrak cacing terhadap pertumbuhan Salmonella typhi dapat dilihat pada Lampiran 4. Kemampuan
ekstrak
cacing
tanah
Lumbricus
rubellus
dalam
menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi karena adanya senyawa aktif yang berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan bakteri. Indriati (2012) mengatakan bahwa cacing tanah Lumbricus rubellus mengandung bioaktif Lumbricin yang merupakan antibiotika berupa peptida berasal dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
protein dan tergolongan peptida antimikrobia spektrum luas yang dapat menghambat bakteri gram positif maupun negatif, bersifat
bakteriostatik
sehingga termasuk antibakteri bakteriosin. Ardian (2002) mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pengujian kimia cacing ini juga mengandung senyawa aktif golongan alkaloid
yang mempunyai aktifitas antibakteri.
Senyawa alkaloid merupakan senyawa metabolit sekunder yang bersifat basa (Harbone, 1984).Senyawa lumbricin dan alkaloid bekerja dengan cara menganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga dinding sel tidak terbentuk atau terbentuk secara tidak sempurna dan sel mengalami lisis (Sjahid, 2008). Kontrol negatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah aquades steril. Aquades adalah air yang telah mengalami penyulingan sehingga tidak memiliki kandungan mineral dan campuran apapun. Aquades juga tidak merusak jaringan yang terdapat pada cacing. Hasil pada kontrol negatif tidak menunjukkan adanya zona hambat. Hal ini mengindikasikan bahwa aquades steril tidak berpengaruh pada uji antibakteri. Sedangkan kontrol positif berupa kloramfenikol 250 mg/ml. Kloramfenikol adalah antibiotik yang digunakan dalam pengobatan penyakit tifus. Berdasarkan penelitian Ayu (2012) mengenai “Karakteristik Tersangka Demam Tifoid Pasien Rawat Inap Di Rumah
Sakit
Muhammadiyah
Palembang
Periode
Tahun
2010”
kloramfenikol termasuk antibiotik pilihan yang digunakan oleh pasien rawat inap dalam pengobatan penderita tifus. Aktifitas penghambatan yang dihasilkan kloramfenikol tergolong kategori sangat kuat, hal ini dapat dilihat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
dari hanya ada satu koloni kecil yang terdapat pada media uji. Kloramfenikol bekerja dengan menghambat peptidil tranferase sehingga menghambat sintesis protein pada bakteri (Ardhuha, 2010). Umumnya, media yang digunakan dalam membiakkan bakteri Salmonellatyphi adalah media khusus yaitu Shigella-agar. Namun pada penelitian ini media yang digunakan adalah media NA (Nutrient Agar) yang merupakan media universal untuk membiakkan bakteri. Peneliti tidak menggunakna media Shigella-agar dikarenakan keterbatasan kesediaan bahan di laboratorium. Selain itu jika ingin membeli harga media sangat mahal dan tidak bisa membeli dalam jumlah sedikit. Berdasarkan hasil yang diperoleh ada beberapa cawan petri yang pertumbuhan bakterinya tidak maksimal hal ini dapat disebabkan media yang digunakan.
E. Kadar Hambat Minimal (KHM) Ekstrak Lumbricus rubellus Pengujian Kadar Hambat Minimal (KHM) bertujuan untuk mengetahui besarnya konsentrasi zat antibakteri yang diperlukan untuk menghambat pertumbuhan bakteri (Brooks, 2004). Pengujian nilai KHM dilakukan dengan metode dilusi padat. Ekstrak cacing dan bakteri diinokulasi dalam media NA. Perbadingan jumlah ekstrak cacing dan bakteri uji adalah 1:1. Kemudian diinkubasi selama 24 jam. Hasil pengujian KHM dapat dilihat pada tabel 4.4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Tabel 4.4. Percobaan I Hasil Uji KHM Ekstrak Cacing Lumbricus rubellus terhadap Pertumbuhan Baktei Salmonella typhi. Konsentrasi Keterangan Ekstrak (%) 5% 6%
Bakteri tumbuh pada media. Hal
7%
ini berarti ekstrak belum bisa
8%
menghambat pertumbuhan
9%
bakteri.
10%
Percobaan pertama hasil KHM belum ditemukan maka dilakukan percobaan kedua dengan meningkatkan angka konsentrasi. Hasil percobaan II dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5. Percobaan II Hasil Uji KHM Ekstrak Cacing Lumbricus rubellus terhadap Pertumbuhan Baktei Salmonella typhi. Konsentrasi Keterangan Ekstrak (%) 5% 10%
Bakteri tumbuh pada media. Hal
15%
ini berarti ekstrak belum bisa
20%
menghambat pertumbuhan
25% 30% 35%
bakteri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Hasil pengujian kadar hambat minimal ekstrak cacing terhadap Salmonella typhi baik percobaan I maupun percobaan II adalah semua media uji masih ditumbuhi bakteri. Adanya pertumbuhan bakteri pada media menunjukkan bahwa pada konsentrasi ekstrak tersebut belum dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini berarti nilai kadar minimal pada penelitian ini belum dapat ditentukan. Pengujian KHM dilakukan sebanyak dua kali dikarenakan pada percobaan pertama media masih ditumbuhi bakteri, kemudian dilakukan percobaan kedua dengan menaikan tingkat konsentrasi, namun KHM juga belum dapat ditentukan. Berdasarkan banyaknya bakteri yang tumbuh pada media, terdapat hasil yang berbeda pada percobaan I dan percobaan II. Percobaan I bakteri yang tumbuh pada media masih cukup padat, setelah dinaikan konsentrasi pada percobaan II bakteri yang tubuh semakin sedikit. Belum diketahuinya nilai KHM dari penelitian ini dapat dikarenakan ekstrak belum homogen dengan media sehingga dalam menghambat pertumbuhan bakteri menjadi tidak merata. Masih tumbuhnya bakteri pada media dapat dikatakan bahwa ekstrak cacing hanya bersifat bakteriostatik (menghambat) pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Dokumentasi hasil uji KHM dapat dilihat pada Lampiran 5.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
F. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan antara lain: a. Media yang digunakan dalam penelitian tidak menggunakan media khusus untuk pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Sehingga pertumbuhan bakteri kurang optimal dan bentuk koloni tidak terlihat jelas. b. Nilai KHM dan KBM yang belum dapat ditentukan. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai ekstrak cacing Lumbricus rubellus terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.
G. Aplikasi Penelitian dalam Dunia Pendidikan Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas X semester Ganjil yakni pada materi Archaebacteria dan Eubacteria. Kurikulum yang digunakan dalam desain pembelajaran terkait penelitian yangdilakukan menggunakan kurikulum 2013.
Kompetensi
Dasar
(KD)
yang
digunakan
adalah
KD
3.4
Mengidentifikasi ciri-ciri Archaeobacteria dan Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan percobaan secara teliti dan sistematis dan KD 4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran archaebacteria dan eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis. Indikator pembelajaran sebagai berikut: 1.1.1 Menunjukkan
rasa
syukur
atas
bakteri-bakteri
yang
dapat
menguntungkan dalam kehidupan manusia sebagai ciptaan Tuhan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
2.1.1 Proaktif saat mengerjakan LKS dan bekerjasama dalam berdiskusi tentang Archaebacteria dan Eubacteria 2.1.2 Siswa teliti saat melakukan pengamatan koloni bakteri dan sel. 2.1.3 Displin dalam mengumpulkan tugas 2.1.4 Tanggung jawab dalam mengerjakan tugas 2.1.1 Bekerja dengan hati-hati pada saat melakukan pengamatan koloni bakteri dan sel. 3.4.1 Mengidentifikasi berbagai bakteri yang tumbuh dalam berbagai medium buatan 3.4.2 Mengidentifikasi ciri-ciri Eubacteria melalui pengamatan gambar dan studi literatur. 3.4.3 Mengelompokkan bakteri sesuai dengan jenis Gram negatif dan positif 3.4.4 Mendeskripsikanperanan bakteri bagi kehidupan manusia. 3.4.5 Mendeskripsikan tindakan preventif terhadap ancaman bakteri 4.4.1 Mempresentasikan hasil pengamatan mengenai koloni bakteri dan sel bakteri 4.4.2 Menyusun laporan pengamatan mengenai ciri-ciri dan peran archaebacteria dan eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan. Melalui
kegiatan
praktikum
secara
berkelompok
siswa
dapat
mengetahui bagaimana cara membiakkan bakteri pada media agar dan setelah itu siswa dapat melakukan pengamatan secara langsung mengenai ciri-ciri bakteri. Selain itu melalui diskusi kelompok siswa dapat mengetahui peran bakteri yang dapat merugikan manusia dan manfaat cacing Lumbricus rubellus sebagai obat tifus terkait penelitian yang telah dilakukan yang disajikan dalam bentuk artikel dalam LKS. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 7 dan 8.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. 2. Terdapat pengaruh perbedaan konsentrasi secara signifikan terhadap zona hambat yang dihasilkan. Semakin tinggi konsentrasi semakin besar diameter zona hambat yang dibentuk oleh ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. 3. Kadar Hambat Minimal (KHM) ekstraks cacing tanah Lumbricus rubellus terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi belum dapat ditentukan.
B. Saran 1. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan uji daya hambat ekstrak cacing tanah yang berbeda spesies terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi sebagai obat tifus. 2. Penelitian sebaiknya dilakukan pada media khusus pembiakan bakteri Salmonella typhi agar didapatkan hasil pertumbuhan bakteri yang maksimal. 50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
3. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya untuk menentukan Kadar Hambat Minimal (KHM) dan Kadar Bunuh Minimal (KBM)
51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adiwina, W., 2015, Bakteri Salmonella, Morfologi dan Klasifikasi, Dalam http://www.wiraternak.com/2015/07/bakteri-salmonella-morfologidan.html. Diakses pada tanggal 05 agustus 2015. Alexander, S.K., Strete, D., dan Niles, M.J., 2003, Laboratory Exercises in Organismal and Molecular Microbiologi. Ardhuha, F., 2010, Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Metanol Daun Sygyzium cordatum terhadap Eschericia coli dan Staphylococus aureus Menggunakan Metode Kirby-Bauer, Laporan Penelitian, Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Ardian, M.S., 2002, Identifikasi Ekstrak Cacing Tanah Lumbricus rubellus dan Pheretima aspergillum yang Memiliki Efek Antiperik pada Tikus Putih. Skripsi, Institut Pertanian, Bogor. Ayu, N.S., Junaidi A.R., Maria, U., 2010, Karakteristik Tersangka Demam Tifoid Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Periode Tahun 2010. Laporan penelitian, Universitas Muhammadiyah, Palembang. Braunwald, 2005, Harrison’s Principles of Internal Medicine 16th Edition. Penerbit Harrison’s: NewYork. Brooks, G.F., J.s. Butel., dan S.A Morse, 2004, Mikrobiologi Kedokteran. Diterjemahkan oleh Hartanto, Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta. Carter, G.R., dan Cole, Jr., 1990, Diagnostic Prosedures in Venetary Bacteriology and Microbiologi, 5th ed. Academy Press, Ine. San Diego California. Cho, J.H.; Park, C.B., Yoon, Y.G., dan Kim, S.C., 1998, Lumbricin I, A Novel Prolinrich Antimicrobial Peptide from the Earthworm: Purification, cDNA Cloning and Molecular Characterization, Biochim Biophys Acta.1408(1). Ciptanto, S., Ulfah P., 2011, Mendulang Emas hitam melalui Budidaya Cacing Tanah, Lily Publisher: Yogyakarta. Dahlman, P., 2007, AntimicrobialAgents and treatments with Special Reference to Dental Cariers. Dalam http://www.db.ob.mah.se/car/carbone.html. Diakses pada 18 Agustus 2015.
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Damayanti, 2009, Pemanfaatan Tepung Cacing (Lumbricus rubellus) sebagai Agensia Anti-Pollorum dalam Imbuhan Pakan Ayam Boiler, Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada: Yogyakarta. Darmadi, 2008, Infeksi Nosokomial:Problematika dan Pengendaliannya, Salemba Medika: Jakarta. Davis, W.W., dan Stout, 1971, Disc Plate Method of Microbiological Antibiotic Assay. Microbiology 22. Dwidjoseputro, D., 1998, Dasar-dasar Mikrobiologi, Djambatan: Jakarta. Dzen, S.M., dkk, 2003, Bakteriologi Medik. Ed. 1, Bayumedia Publishing: Malang. Hancock, R.E.W., Rozek A., 2002, Mini review role of membranes in the activities of antimicrobial cationic peptides, FEMS Microbiol. Harbone, J.B., 1984, Metode Fitokimia, Terjemahan K, Padmawinata & I. Soediro, ITB: Bandung. Hawley L.B., 2003, Intisari Mikrobiologi dan Penyakit Infeksi, Terjemahan Pendit BU, Hipokrates: Jakarta. Hendy, 2015, Demam Tifoid (tipus), Dalam https://hendyhealth.wordpress.com/2015/04/14/demam-tifoid-tipus/, diakses pada tanggal 05 agustus 2015. Indriati, G., dkk, 2012, Pengaruh Air Rebusan Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli, Jurnal Prosiding Semirata Bks Ptn-B MIPA, Universitas Negeri: Medan. Irianto, K., 2006, Mikrobiologi - Menguak Dunia Mikroorganisme, Yrama Widya: Bandung. Julendra, H., dan Sofyan A., 2007, Uji In Vitro Penghambatan Aktivitas Escherichia coli dengan tepung cacing tanah (Luumbricus rubellus), Jurnal Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia (BPPTK)LIPI: Yogyakarta. Jutono, S.j., Hartadi S., Kabirun S., Suhadi., dan Soesanto., 1980, Pedoman Praktikum Mikrobiologi Umum, Departemen Mikrobiologi Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Karenina M.I.U.K., 2014, Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Tanaman Suruhan (Peperomia pellucida L.) Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli dan Bacillus cereus Secara In-Vitro Serta Kaitannya dengan Pembelajaran Biologi Kelas X, Skripsi, Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta. Kemas, I., A. Napoleon., dan N. Ghoffar, 2005, Biologi Tanah: Ekologi & Makrobiologitanah, Ed. 1, cet. 1. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Khairuman, dan Khairul A., 2009, Menggeruk Untung dari Beternak Cacing, Agromedia Pustaka: Jakarta. Nurul, D.B., 2010, Efek Terapi Kombinasi Klorokuin Dan Serbuk Lumbricus Rubellus Terhadap Ekspresi Gen Icam-1 Pada Mencit SwissYang Diinfeksi Plasmodium berghei anka, Skripsi, Universitas Sebelas Maret: Surakarta. Oroh, S.O., dkk, 2014, Uji Daya Hambat Ekstrak Metanol Selaginella delicatula dan Diplazium dilatatum Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, Jurnal Ilmiah Sains, Vol.1. Palungkun, R., 2008, Sukses Beternak Cacing Tanah Lumbricus rubellus, Penebar Swadaya: Jakarta. Pelczar, M.J,. dan Chan, E.C.S., 1986, Dasar-dasar Mikrobiologi. Jilid 1, UI. Press: Jakarta. Priosoeryanto, B.P.P., dkk., 2001, Aktifitas Antibakteri dan Efek Terapeutik Ekstrak Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) Secara Invitro dan Invivo Pada Mencit Berdasarkan Gambaran Patologi Anatomi dan Histopatologi, Jurnal Balai Penelitian Veteriner (BALITVET): Bogor. Radji, M., 2010, Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran, EGC: Jakarta. Rampengan, T.H., 2007, Penyakit Infeksi Tropik pada Anak, EGC: Jakarta. Ristek, 2009, Budidaya Cacing Tanah. Dalam artikel http://www.smallcrab.com/kesehatan/25healthy/91-budidaya-cacing tanah, Diakses pada 5 Maret 2015. Sajuthi, D., Suradikusumah, E., Santoso, M.A., 2003, Efek Antipiretik Ekstrak Cacing Tanah,Dalam http://www.kompas.com/kompascetak/0305/29/ilpeng/336450.htm, Diakses pada 25 Juni 2015.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Sjahid. L.R., 2008, Isolasi dan Identifikasi Flavonoid Dari Daun Dewandaru (Eugenia uniflora L.), Skripsi Universitas Muhammadiyah: Surakarta. Suparno, P., 2011, Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi, Penerbit Universitas Sanata Dharma:Yogyakarta. Syahrurachman, A., 1994, Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran, Binarupa Aksara: Jakarta. Widoyono, 2011, Penyakit Tropis, Erlangga: Jakarta. Yudha, M.P., 2013, Daya Hambat Dekok Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Penyebab Penyakit Mastitis Pada Sapi Perah, Laporan penelitian, Universitas Brawijaya: Malang. Zulkoni, A., 2010, Parasitologi, Nuha Medika: Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN Lampiran 1 HASIL UJI KEMURNIAN BAKTERI Salmonella typhi A. Hasil Uji Morfologi Koloni Salmonella typhi
B. Hasil Pengecatan Negatif Salmonella typhi (perbesaran 40x10)
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI C. Hasil Pengecatan Gram Salmonella typhi (perbesaran 10x10)
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 2 HASIL PENGUKURAN DAERAH HAMBAT AKTIVITAS ANTIBAKTERI Diameter Hasil Uji Daya Hambat Ekstrak Antibakteri Terhadap Pertumbuhan Salmonella typhi
1 2 3 4 5
Konsentrasi Ekstrak 10% 25% 50% 75% 100%
6
Kontrol +
7
Kontrol -
No
Daerah Hambat (mm) 1 2 3 4 8 7 7 7 10 9 9 9 6,5 10 12 11 12 12 9 13 14 16 18 9 Hanya terdapat 1 koloni bakteri berukuran kecil di pinggir cawan petri 0 0 0 0
Ratarata 7,25 9,25 9,875 11,5 14,25 -
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 3 Uji Statistik Daya Hambat Ekstrak terhadap Bakteri Salmonella typhi A. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Daya Hambat N
20
Normal Parameters
a,,b
Mean
3.0000
Std. Deviation Most Extreme Differences
1.45095
Absolute
.155
Positive
.155
Negative
-.155
Kolmogorov-Smirnov Z
.692
Asymp. Sig. (2-tailed)
.725
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. B. Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Uji Daya Hambat Levene Statistic
df1
2.540
df2 4
Sig. 15
.083
C. Uji One Way Annova ANOVA Ujidayahambat Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
110.200
4
27.550
Within Groups
72.438
15
4.829
182.638
19
Total
F 5.705
Sig. .005
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI D. Uji critical differences (CD) CD = (√ =
) (√
)
(√2 . 5,705) (√4.829 / 4 = (√11,41) (√1,207) = (3,377) (1,098) = 3,7
Perbandingan Mean Tiap Konsentrasi 10%
25%
50%
75%
100%
10%
0
2
2,65
4,25
7
25%
2
0
0,625
2,25
5
50%
0,625
-0,625
0
1,625
4,375
75%
4,25
-2,25
-1,625
0
2,75
100%
7
-5
-4,374
-2,75
0
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Lampiran 4 HASIL UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK CACING TANAH Lumbricus rubellus TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella typhi
Zona hambat
Kuadran Konsentrasi 10%
Konsentrasi 25%
Konsentrasi 50%
Konsentrasi 75%
Paper disc
Salmonella typhi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konsentrasi 100%
Kontrol (-) Aquades
Kontrol (+) Kloramfenikol
Kontrol Media
62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 5 UJI KADAR HAMBAT MINIMAL A. Percobaan IHasil Uji KHM Ekstrak Cacing Lumbricus rubellus terhadap Pertumbuhan Baktei Salmonella typhi
Keterangan: A = 5% B = 6% C = 7%
D = 8% E = 9% F = 10%
B. Percobaan II Hasil Uji KHM Ekstrak Cacing Lumbricus rubellus terhadap Pertumbuhan Baktei Salmonella typhi
Keterangan: A = 5% B = 10% C = 15% D = 20%
E = 25% F = 30% G = 35%
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 6 DOKUMENTASI PENELITIAN
Laminar Sederhana yang digunakan saat penelitian
Pembuatan Media NA
Kultur murni bakteri Salmonella typhi
Cacing Lumbricus rubellus
Pengeringan cacing
Pengenceran bakteri uji
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konsentrasi ekstrak pengujian KHM Percobaan I
Autoklaf yang digunakan untuk sterilisasi alat dan bahan
Konsentrasi ekstrak pengujian KHM Percobaan II
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan Kelas Mata Pelajaran Semester
: SMA :X : Biologi : 1 (Gasal)
Kompetensi Inti
: 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangandari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
1.1 Mengagumi Archaebacteria keteraturan dan dan Eubacteria: kompleksitas Ciri-ciri ciptaan Tuhan bakteri tentang Bakteri gram keanekaragama positif dan n hayati, bakteri gram ekosistem, dan negatif lingkungan Cara hidup hidup. bakteri dan Reproduksi 2.1 Berperilakuilmi bakteri ah: teliti, tekun, Peranan jujurterhadap bakteri data danfakta, dalam disiplin, kehidupan tanggungjawab, manusia dan peduli Tindakan dalam observasi preventif dan eksperimen, terhadap beranidansantun ancaman dalam bakteri mengajukan Pembiakan pertanyaan dan bakteri berargumentasi, pedulilingkunga n, gotong royong, bekerjasama,
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
1.1.1Menunjukkan rasa Observasi 9 X 45’ Mengamati syukur atas Siswa mengamati Sikap bakteri-bakteri gambar bentuk bakteri spiritual yang dapat Peserta didik Sikap menguntungkan mengamati hasil sosial dalam kehidupan penelitian di dalam Keterampi manusia sebagai kelompok -lan ciptaan Tuhan. Siswa mengamati Portofolio tayangaan melalui 2.1.1 Proaktif saat Laporan power point contoh tertulis mengerjakan produk makanan yang Tes tertulis LKS dan dibuat dengan bantuan LKS bekerjasama mikroorganisme. dalam berdiskusi Postest tentang Menanya Archaebacteria Apa yang terdapat pada dan Eubacteria gambar tersebut ? 2.1.2 Siswa teliti saat Apa itu bakteri ? melakukan Apa saja ciri-ciri pengamatan bakteri ? koloni bakteri dan sel. Siswa diberi dalam kesempatan untuk 2.1.3 Displin mengumpulkan bertanya jawab dengan guru terkait temuannya tugas Guru menanyakan 2.1.4 Tanggung jawab dalam bagaimana hasil mengerjakan laporan penelitian tugas masing-masing 2.2.1Bekerja dengan kelompok
Sumber Belajar a. Slamet Prawiroharto no
–
Sri
Hidayati, kurikulum 2013 peminatan, Konsep dan Penerapan Biologi SMA/MA kelas X b. Sri Pujianto, Menjelajah Dunia Biologi, Untuk SMA dan Kelas
MA X,
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kompetensi Dasar cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktifdalamse tiaptindakandan dalammelakuka npengamatanda npercobaan di dalamkelas/labo ratoriummaupu n di luarkelas/labora torium. 2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
hati-hati pada Guru menanyakan saat melakukan apakah hasil pengamatan pengamatan sesuai koloni bakteri dengan studi literatur ? dan sel. Siswa diberi 3.4.1 Mengidentifikasi kesempatan untuk berbagai bakteri bertanya jawab dengan yang tumbuh guru tentang gambar dalam berbagai yang ditayangkan. medium buatan Guru menanyakan apa 3.4.2 Membandingkan saja dampak positif dan ciri-ciri negatif dengan Archaebacteria kehadiran bakteri dan Eubacteria dalam kehidupan ? melalui pengamatan Mengumpulkan data gambar dan studi (Eksperimen literatur. Eksplorasi) 3.4.3 Mengelompokka Siswa mencari di n bakteri sesuai internet atau buku dengan jenis mengenai bentuk, cara Gram negatif dan hidup, cara reproduksi positif dan mengelompokkan 3.4.4 Mendeskripsikan bakteri sesuai dengan peranan bakteri ciri-ciri Gram positif bagi kehidupan dan Gram negatif. manusia. Siswa mengumpulkan 3.4.5 Mendeskripsikan informasi melalui tindakan studi literatur terkait
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar Kelompok Peminatan Matematika dan
Ilmu
Alam c. Internet
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kompetensi Dasar dan lingkungan sekitar.
3.4 Mengidentifikas i ciri-ciri archaeobacteria dan Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan percobaan secara teliti dan sistematis. 4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran archaebacteria dan eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis.
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
faktor yang preventif mempengaruhi hasil terhadap penelitian. ancaman bakteri 4.1.1 Mempresentasika Siswa mencari informasi di internet hasil pengamatan atau buku mengenai mengenai koloni peranan bakteri bagi kehidupan manusia bakteri dan sel baik yang bakteri menguntungkan maupun yang 4.1.2 Menyusun merugikan dan laporan tindakan preventif terhadap ancaman pengamatan bakteri. mengenai ciri-ciri Mengasosiasikan dan peran Siswa berdiskusi archaebacteria menjawab/mengisi LKS terkait tentang dan eubacteria cara hidup, cara dalam kehidupan reproduksi dan mengelompokkan berdasarkan hasil bakteri sesuai dengan pengamatan. ciri-ciri Gram positif dan Gram negatif. Melakukan pembiakan bakteri dan menganalisis 69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
tempat inkubasi bakteri yang berbeda (gelap dan terang ) Siswa menganalisis data hasil penelitian Siswa berdiskusi menjawab/mengisi LKS terkait car peranan bakteri bagi kehidupan manusia . Mendiskusikan artikel tentang ekstrak cacing Lumbricus rubellus dapat menyembuhkan tifus sebagai tindakan preventif terhadap ancaman bakteri Mengkomunikasikan Siswa mempresentasikan hasil diskusi tentang hasil diskusi secara lisan dan singkat yang ditanggapi oleh kelompok yang lain. Siswa mempresentasikan 70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
hasil pengamatan dan diskusi kelompok. Siswa mempresentasikan hasil diskusi mengenai peranan bakteri bagi kehidupan manusia.
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Lampiran 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu
: SMA Negeri 1 Depok, Sleman, DIY : Biologi : X MIA 3/ Ganjil : 9 x 45 menit
A. Kompetensi Inti KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni,
budaya,
dan
humaniora
dengan
wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangandari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1.1 Mengagumi
keteraturan
dan
kompleksitas
ciptaan
Tuhan
tentang
keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup. 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan lingkungan sekitar. 3.4 Mengidentifikasi ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan percobaan secara teliti dan sistematis. 4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran Archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis. Indikator 1.1.1 Menunjukkan rasa syukur atas bakteri-bakteri yang dapat menguntungkan dalam kehidupan manusia sebagai ciptaan Tuhan. 2.1.1 Proaktif saat mengerjakan LKS dan bekerjasama dalam berdiskusi tentang Archaebacteria dan Eubacteria 2.1.2 Siswa teliti saat melakukan pengamatan koloni bakteri dan sel. 2.1.3 Displin dalam mengumpulkan tugas 2.1.4 Tanggung jawab dalam mengerjakan tugas 2.2.1 Bekerja dengan hati-hati pada saat melakukan pengamatan koloni bakteri dan sel. 3.4.1 Mengidentifikasi berbagai bakteri yang tumbuh dalam berbagai medium buatan 3.4.2 Mengidentifikasi ciri-ciri Eubacteria melalui pengamatan gambar dan studi literatur. 3.4.3 Mengelompokkan bakteri sesuai dengan jenis Gram negatif dan positif 3.4.4 Mendeskripsikan peranan bakteri bagi kehidupan manusia. 3.4.5 Mendeskripsikan tindakan preventif terhadap ancaman bakteri 4.4.1 Mempresentasikan hasil pengamatan mengenai koloni bakteri dan sel bakteri 4.4.2 Menyusun laporan pengamatan mengenai ciri-ciri dan peran archaebacteria dan eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan.
C. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik dapat: 1.1.1. Siswa mampu menunjukkan rasa syukur atas bakteri-bakteri yang dapat menguntungkan dalam kehidupan manusia sebagai ciptaan Tuhan. 2.1.1. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat bekerjasama dalam mengerjakan LKS 2.1.2. Melalui kegiatan pengamatan, siswa dapat teliti dalam mengamati morfologi koloni bakteri dengan menggunakan objek langsung dan kartu bergambar 2.1.3. Siswa dapat displin dalam mengumpulkan tugas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
2.1.4. Siswa dapat bertanggung jawab dalam mengumpulkan tugas 2.2.1 Siswa mampu bekerja dengan hati-hati pada saat melakukan pengamatan koloni bakteri dan sel. 3.4.1. Melalui percobaan siswa dapat mengidentifikasi berbagai bakteri yang tumbuh dalam medium buatan 3.4.2. Melalui pengamatan gambar dan studi literatur siswa mampu membandingkan ciriciri Archaebacteria dan Eubacteria. 3.4.3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat mengelompokkan bakteri sesuai dengan ciri-ciri Gram negatif atau Gram positif. 3.4.4. Melalui diskusi kelompok siswa mampu mendeskripsikan peranan bakteri bagi kehidupan manusia. 4.1.1. Setelah melakukan percobaan siswa mampu mempresentasikan hasil pengamatan koloni bakteri dan sel bakteri 4.1.2. Setelah melakukan percobaan siswa mampu menyusun laporan pengamatan mengenai ciri-ciri dan peran archaebacteria dan eubacteria dalam kehidupan. D. Materi Pembelajaran Materi pokok :Archaebacteria dan Eubacteria Sub Bab materi : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Ciri-ciri bakteri Bakteri gram positif dan bakteri gram negatif Cara hidup bakteri dan Reproduksi bakteri Peranan bakteri dalam kehidupan manusia Tindakan preventif terhadap ancaman bakteri Pembiakan bakteri
E. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan: Saintifik
(melakukan/menerapkan
langkah-langkah
mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan menyajikan informasi) 2. Model Pembelajaran: Inkuiri dan Kontekstual 3. Metode : Tanya jawab, Eksperimen,Presentasi, Diskusi, Penugasan, dan Ceramah.
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Media : a. Internet b. Perpustakaan c. Laboraturium 2. Alat /Bahan : a. LCD Proyektor,
d. LKS
b. Laptop
e. Kartu bergambar
c. Powerpoint (ruang lingkup biologi)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
3. Sumber Belajar: a. Slamet Prawirohartono – Sri Hidayati, kurikulum 2013 peminatan, Konsep dan Penerapan Biologi SMA/MA kelas X b. Sri Pujianto, Menjelajah Dunia Biologi, Untuk SMA dan MA Kelas X, Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam c. Internet
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 (3x45 menit): KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU Pendahuluan Mengucapkan salam. Doa pembuka 10 menit Menanyakan kehadiran peserta didik. Guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan gambar mengenai bentuk-bentuk bakteri. Guru mengajukan pertanyaan “Apakah dengan mata telanjang, anda pernah melihat makhluk hidup seperti pada gambar tersebut” ? Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Siswa membagi diri dalam kelompok. Kegiatan Inti Model Pembelajaran Inkuiri dan Kontekstual MENGAMATI (menyajikan fenomena) Siswa mengamati gambar bentuk bakteri MENANYA (merumuskan masalah) Apa yang terdapat pada gambar tersebut ? Apa itu bakteri ? Apa saja ciri-ciri bakteri ? MENGUMPULKAN INFORMASI (mengumpulkan data). Siswa mencari di internet atau buku mengenai 100 menit bentuk, cara hidup, cara reproduksi dan mengelompokkan bakteri sesuai dengan ciriciri Gram positif dan Gram negatif. MENGASOSIASI (menganalisis data). Siswa berdiskusi menjawab/mengisi LKS terkait tentang cara hidup, cara reproduksi dan mengelompokkan bakteri sesuai dengan ciriciri Gram positif dan Gram negatif. Melakukan pembiakan bakteri dan menganalisis tempat inkubasi bakteri yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN berbeda (gelap dan terang ) serta mengamati bentuk koloni bakteri
WAKTU
MENGOMUNIKASIKAN (menyimpulkan hasis diskusi). Siswa mempresentasikan hasil diskusi tentang hasil diskusi secara lisan dan singkat yang ditanggapi oleh kelompok yang lain. Penutup
Bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan . Menanyakan kembali kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran. Mengajak siswa merefleksikan hasil belajarnya Memberikan penghargaan bagi siswa yang sudah menjawab dengan benar. 25 menit Guru memberikan tugas untuk mengamati pembiakan bakteri yang telah dilakukan siswa setelah 24 - 48 jam inkubasi, kemudian menuliskan hasil pengamatan dalam buku serta membuat laporan hasil penelitian masing-masing kelompok dan mempresentasikannya minggu depan. Guru menutup kegiatan pembelajaran dan mengucapkan salam.
Pertemuan 2(3x45 menit) : KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU Pendahuluan Mengucapkan salam. 10 menit Doa pembuka Menanyakan kehadiran peserta didik. Guru bertanya kepada siswa “Bagaimana hasil pengamatan kalian? Bagaimana bentuk bakteri yang tumbuh?” Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Siswa membagi diri dalam kelompok. Kegiatan Inti Model Pembelajaran Inkuiri dan Kontekstual MENGAMATI (menyajikan fenomena) 100 menit Siswa mengamati hasil penelitian di dalam kelompok
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
MENANYA (merumuskan masalah) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab dengan guru terkait temuannya Guru menanyakan bagaimana hasil laporan penelitian masing-masing kelompok Guru menanyakan apakah hasil pengamatan sesuai dengan studi literatur ? MENGUMPULKAN INFORMASI (mengumpulkan data). Siswa mengumpulkan informasi melalui studi literatur terkait faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. MENGASOSIASI (menganalisis data). Siswa menganalisis data hasil penelitian MENGOMUNIKASIKAN (menyimpulkan hasil diskusi). Siswa mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok. EVALUASI Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman dan memberi penguatan. Penutup
Guru menanya kembali kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran. Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari peranan bakteri bagi kehidupan 20 menit manusia dan mempelajari tentang Archaebacteria dan Eubacteria karena akan diadakan post test diakhir pelajaran. Guru menutup kegiatan pembelajaran dan mengucapkan salam.
Pertemuan 3 (3x45 menit) : KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN Pendahuluan Mengucapkan salam. Doa pembuka Menanyakan kehadiran peserta didik.
WAKTU 15 menit
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Guru bertanya “Apakah kalian pernah makan nata de coco” ? Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Siswa membagi diri dalam kelompok. Kegiatan Inti
Model Pembelajaran Inkuiri dan Kontekstual MENGAMATI (menyajikan fenomena) Siswa mengamati contoh produk makanan yang masing-masing kelompok bawa, kemudian menganalisis tekstur, rasa, warna, dan aroma dari produk makanan yang dibawa. MENANYA (merumuskan masalah) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab dengan guru tentang contoh produk makanan yang dibawa. Guru menanyakan apa saja dampak positif dan negatif dengan kehadiran bakteri dalam kehidupan ? MENGUMPULKAN INFORMASI (mengumpulkan data). Siswa mencari informasi di buku atau internet mengenai peranan bakteri bagi kehidupan 100 menit manusia baik yang menguntungkan maupun yang merugikan dan tindakan preventif terhadap ancaman bakteri. MENGASOSIASI (menganalisis data). Siswa berdiskusi menjawab/mengisi LKS terkait peranan bakteri bagi kehidupan manusia. Mendiskusikan artikel tentang ekstrak cacing Lumbricus rubellus dapat menyembuhkan tifus sebagai tindakan preventif terhadap ancaman bakteri. MENGOMUNIKASIKAN (menyimpulkan hasis diskusi). Siswa mempresentasikan hasil diskusi mengenai peranan bakteri bagi kehidupan manusia.
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KEGIATAN
Penutup
DESKRIPSI KEGIATAN EVALUASI Siswa mengerjakan soal post test Guru menanya kembali kepada siswa mengenai materi Archaebacteria dan Eubacteria
79
WAKTU
Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran. Guru memberi tugas untuk mempelajari materi selanjutnya mengenai Keanekaragaman Hayati 20 menit yang di Guru menutup kegiatan pembelajaran dan mengucapkan salam.
H. Penilaian 1. Jenis/teknik penilaian a. Penilaian sikap melalui pengamatan dan penilaian diri (untuk KI 1 dan KI 2) b. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis (untuk KI 3) c. Penilaian keterampilan melalui presentasi dan penugasan laporan (untuk KI 4) 2. Bentuk Instrumen dan Instrumen Lembar pengamatan sikap, Soal tes tertulis, Kunci jawaban dan Pedoman Skoring (lampiran)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
1. INSTRUMEN PENILAIAN a. Lembar Penilaian Sikap Spiritual (KI 1) Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Program : X/MIA LEMBAR PENILAIAN DIRI Pernyataan
ST (1)
No 1
S (2)
TS (3)
Saya semakin yakin dengan keberadaan Tuhan setelah mempelajari ilmu pengetahuan 2 Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu kegiatan 3 Saya mengucapkan rasa syukur atas segala karunia Tuhan 4 Saya memberi salam sebelum dan sesudah mengungkapkan pendapat di depan umum 5 Saya mengungkapkan keagungan Tuhan apabila melihat kebesaranNya Jumlah Keterangan pengisian skor ST (1) S (2) TS (3)
= Sangat Setuju = Setuju = Tidak Setuju
b. Lembar Penilaian Sikap/ Perilaku Peserta Didik (KI 2) Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Program : X/MIA LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP/PERILAKU PESERTA DIDIK Kriteria Sikap Dalam Menghayati dan NO
Mengamalkan Perilaku
NAMA PESERTA DIDIK
1. 2. 3. 4 5 6 7 Dst. *Diisi dengan rentang angka 1-4
JUJUR
DISIPLIN
TANGGUNG JAWAB
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Rubrik Penskoran Sikap Perilaku Peserta Didik Jujur Skor 4 : Tidak mencontek dalam mengerjakan tugas, tidak melakukan plagiat, dan mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya Skor 3 : Jika tercapai 2 indikator dari kriteria Skor 2 : Jika tercapai 1 indikator dari kriteria Skor 1 : Jika tidak ada indikator yang tercapai Disiplin Skor 4 : Masuk kelas tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat waktu, tidak gaduh dan mendengarkan penjelasan guru Skor 3 : Jika tercapai 2 indikator dari kriteria Skor 2 : Jika tercapai 1 indikator dari kriteria Skor 1 : Jika tidak ada indikator yang tercapai Tanggung Jawab Skor 4 : Mengerjakan tugas yang diberikan, mampu mengemukakan ide/ pendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan Skor 3 : Jika tercapai 2 indikator dari kriteria Skor 2 : Jika tercapai 1 indikator dari kriteria Skor 1 : Jika tidak ada indikator yang tercapai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP TANGGUNG JAWAB No
Tanggung Jawab
1 2 4 5
Melakukan Ya Tidak
Saya mengerjakan tugas yang diberikan Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran Saya membawa buku teks mata pelajaran Jumlah
LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP DISPLIN No
Sikap yang diamati
1 2 3 4
Melakukan Ya Tidak
Saya masuk kelas tepat waktu Saya mengumpulkan tugas tepat waktu Saya memakai seragam sesuai tata tertib Saya mengerjakan LKS dengan tertib Jumlah
LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP JUJUR No 1 2
3 4
Aspek Pengamatan Tidak nyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya Melaporkan data atau informasi apa adanya Jumlah
Melakukan Ya
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
c. Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA SISWA 1 (a)
Nama :
Judul : Eubacteria A. Tujuan 1. Mengidentifikasi ciri-ciri, bentuk, ukuran, dan struktur tubuh bakteri. B. Alat dan Bahan a. Isolasi b. Gambar c. Buku
d. Kertas e. Alat tulis
C. Cara Kerja 1. Bacalah buku Biologi kelas X atau buka internet sebagai literatur . 2. Diskusikan bersama kelompokmu mengenai Eubacteria. 3. Majulah ke depan dan presentasikan hasil diskusi anda. D. Hasil 1. Sebutkan ciri-ciri bakteri beserta ukurannya berdasarkan literatur yang kalian baca ! ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 2. Berdasarkan bentuknya bakteri dibedakan menjadi 3, bakteri berbentuk kokus, basilus, dan spirillum, sebutkan dan jelaskan macam dari masing-masing bentuk tersebut ! ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. .................................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
3. Isilah kotak-kotak pada gambar di bawah ini berdasarkan stuktur tubuh bakteri !
4. Berilah nama bakteri-bakteri pada gambar di bawah berdasarkan keberadaan dan letak flagellumnya !
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
LEMBAR KERJA SISWA 1 (b)
Nama :
Judul : Archaebacteria dan Eubacteria A. Tujuan 1. Mengidentifikasi cara bakteri memperoleh makanan 2. Menjelaskan cara pernapasan bakteri 3. Mendeskripsikan cara reproduksi bakteri dan peranan bakteri bagi kehidupan manusia. B. Alat dan Bahan a. Buku b. Kertas c. Alat tulis C. Cara Kerja 1. Bacalah buku Biologi kelas X atau buka internet sebagai literatur . 2. Diskusikan bersama kelompokmu mengenai Eubacteria. 3. Majulah ke depan dan presentasikan hasil diskusi anda. D. Hasil 1. Berdasarkan cara memperoleh makanan, bakteri dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 2. Jelaskan 3 kelompok bakteri berdasarkan cara pernapasannya ! ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 3. Cara reproduksi seksual bakteri sering disebut paraseksual. Paraseksual berlangsung dengan 3 cara. Sebutkan dan jelaskan 3 cara tersebut ! ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. .................................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
LEMBAR KERJA SISWA 2 (a)
Nama :
Judul : Peranan Bakteri bagi Kehidupan Manusia A. Tujuan 1. Mengetahui peranan bakteri bagi kehidupan manusia B. Alat dan Bahan 1. Buku 2. Kertas 3. Alat tulis C. Cara Kerja 1. Kumpulkan produk makanan yang kalian bawa 2. Diskusi bersama kelompokmu mengenai peranan bakteri 3. Majulah ke depan dan presentasikan hasil diskusi anda. D. Hasil 1. Berdasarkan produk makanan yang kalian bawa sebutkan bakteri apa yang berperan pada produk makanan tersebut dan jelaskan bagaimana cara kerja bakteri tersebut: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 2. Bagaimana tekstur, rasa, warna, dan aroma dari produk makanan yang dibawa ? ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 3. Selain menguntungkan bakteri juga banyak yang merugikan, dari hal tersebut carilah masing-masing 3 contoh bakteri yang dapat merugikan manusia, hewan dan tumbuhan, kemudian jelaskan peranannya ! ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. .................................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
LEMBAR KERJA SISWA (2b)
JUDUL
: Tindakan Preventif terhadap Ancaman Bakteri
A. TUJUAN
: Mengetahui tindakan preventif terhadap ancaman bakteri
B. Alat dan bahan : Pensil atau pena
C. Cara Kerja 1. Bacalah artikel yang sudah dibagikan. 2. Diskusikan bersama kelompokmu mengenai penyakit tifus. 3. Majulah ke depan dan presentasikan hasil diskusi anda. D. Hasil 1. Jelaskan mengapa seseorang bisa terkena penyakit tifus ! ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ........................................................................................................................... 2. Bagaimana peran anda sebagai remaja untuk mencegah penyakit tersebut? ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ........................................................................................................................... 3. Mengapa cacing Lumbricus rubellus dapat menyembuhkan penyakit tifus ? ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ........................................................................................................................... E. Kesimpulan ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. .................................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
STUDI KASUS
Merdeka.com - Para ahli memperingatkan bahwa bakteri tifus yang mematikan dapat menimbulkan ancaman global - setelah menyebar melalui Asia dan Afrika. Demam tifoid atau tifus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini biasanya ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhi yang berasal dari feses dan urine orang yang terinfeksi. Gejala tifus umumnya berkembang satu sampai tiga minggu setelah paparan, dan bisa menjadi ringan atau bahkan berat. Gejalanya termasuk: demam tinggi, sakit kepala, sembelit atau diare, bintik merah di dada, pembesaran limpa dan hati. "Tifus menyerang sekitar 30 juta orang setiap tahun dan pengawasan global pada skala ini sangat penting untuk mengatasi semakin meningkatnya ancaman kesehatan yang disebabkan oleh obat resisten tifus di banyak negara berkembang di seluruh dunia," ungkap WHO seperti dilansir Daily Mail (10/5). Menurut para ahli, vaksinasi tifus tidak tersedia secara luas di negara-negara berkembang, yang umumnya hanya mengandalkan obat anti-mikroba untuk mengendalikan penyakit tersebut. Salah satu mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta melakukan sebuah penelitian mengenai cacing tanah Lumbricus rubellus, beliau menyimpulkan bahwa cacing tersebut dapat menyembuhkan sakit tifus. Berdasarkan hasil penelitiannya cacing Lumbricus rubellus dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi, hal ini dikarenakan Lumbricus rubellus mengandung senyawa aktif Lumbricin dan senyawa alkaloid yang mempunyai aktifitas antibakteri. Senyawa lumbricin dan alkaloid bekerja dengan cara menganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga dinding sel tidak terbentuk atau terbentuk secara tidak sempurna dan sel mengalami lisis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kisi-kisi Soal Kompetensi Dasar 3.4Mengidentifikas i ciri-ciri Archaebacteri a dan Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan percobaan secara teliti dan sistematis.
Indikator 3.4.1 Mengidentifikasi berbagai bakteri yang tumbuh dalam berbagai medium buatan 3.4.2 Mengidentifikasi ciri-ciri Eubacteria melalui pengamatan gambar dan studi literatur. 3.4.3 Mengelompokkan bakteri sesuai dengan jenis Gram negatif dan positif 3.4.4 Mendeskripsikan peranan bakteri bagi kehidupan manusia. 3.4.5 Mendeskripsikan tindakan preventif terhadap ancaman bakteri
Materi
C1
Materi pokok: Archaebacteria
dan
Eubacteria Sub Bab materi :
Tingkat Kognitif C2 C3 C4 C5 √ √ √ √ √
C5
No Soal 1 2 3 4 5
1. Ciri-ciri bakteri 2. Bakteri gram positif dan bakteri gram negatif 3. Cara hidup bakteri dan Reproduksi bakteri 4. Peranan bakteri dalam kehidupan manusia 5. Tindakan preventif terhadap ancaman bakteri 6. Pembiakan bakteri
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Soal Postest
1. 2. 3. 4. 5.
Sebutkan ciri-ciri bakteri ! (skor 15) Sebutkan 3 bentuk bakteri dan macam-macamnya ! (skor 20) Sebutkan jenis-jenis bakteri berdsarkan letak alat geraknya ! (skor 5) Sebutkan perbedaan bakteri gram positif dan bakteri gram negatif ! (skor 15) Sebutkan dan jelaskan 5 peranan bakteri yang menguntungkan bagi kehidupan manusia ! (skor 25)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
LEMBAR KERJA SISWA 3
Tujuan Menanam dan mengamati bentuk bakteri dan koloni bakteri Alat dan Bahan 1. Ose 2. Cawan petri steril 3. Bunsen 4. Gelas kimia 5. Pengaduk 6. Korek api
7. Perekat 8. Nutrien agar 9. Suspensi bahan yang mengandung bakteri atau campuran biakan bakteri 10. Termometer
Cara Kerja 1. Nutrien agar dilarutkan, lalu dipanaskan hingga mendidih (100oC) 2. Dinginkan hingga temperatur ± 50oC 3. Tuangkan medium agar tersebut ke dalam cawan petri steril secara aseptik dan biarkan sampai dingin dan padat 4. Ambil 1 ose suspensi bahan yang mengandung bakteri atau campuran bakteri secara aseptik, kemudian dibuat goresan pada permukaan agar 5. Cawan petri diberi label kemudian dibungkus dan dibalik untuk mencegah terjadinya tetesan air pada permukaan agar dari hasil kondensassi uap air 6. Inkubasi selama 24 jam 7. Amati dan catat hasil pengamatan. Hasil Amati bentuk koloni bakteri yang terbentuk, kemudian analisis berdasarkan tempat inkubasi bakteri yang berbeda (gelap dan terang ) !
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
2. KUNCI JAWABAN KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA 1 (a)
Nama :
Judul : Archaebacteria dan Eubacteria 1. Ciri-ciri bakteri beserta ukurannya : a. Tubuh bakteri tersusun atas satu sel (unisel). Hidup secra sendiri-sendiri (solitare) atau berkelompok (koloni). Ukuran tubuhnya dengan satuan mikron, ( 1 mikron = 1/1.000 milimeter), lebih besar daripada virus. Mengamati bakteri diperlikan alat bantu berupa mikroskop b. Sel tubuh bakteri tidak mempunyai kloroplas, sehingga tampak transparan dan yidak dapat menyusun zat makanannya sendiri c. Bakteri berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan membelah diri. Pada saat tertentu bakteri juga berkembang biak secara kawin atau seksual yang dikenal dengan paraseksual. Materi genetiknya berasal dari dua bakteri yang bebrbeda tanpa melalui proses meiosis atau fertilisasi d. Bakteri hidup dimana-mana, mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub, mulai dari dataran rendah hingga puncak gunung. Ada yang hidup bebas, parasit, dan ada pula yang saprofit e. Ukuran tubuh bakteri berkisar antar 0,5 – 5 µm. (1 mm = 1.000 µm), sedangkan panjang selnya berkisar antara 0,1 – 100 µm. 2. 3 bentuk bakteri dan macam-macamnya: a. Kokus (coccus) adalah bakteri berbentuk bulat seperi bola. Berdasarkan koloninya, kokus dapat dibedakan menjadi unam macam, yaitu Monokokus Diplokokus Tetrakokus Sarkina Streptokokus Stafilokokus b. Basil (basilus) adalah bakteri berbentuk seperti silinder atau batang kecil. Bakteri bentuk ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu Minobasilus Diplobasilus Streptobasilus c. Spiril (spirillum) adalah bakteri yang mempunyai bentuk tubuh seperti spiral, berkelok, atau melengkung. Yang termasuk bentuk bakteri ini adalah vibrion, yaitu bakteri yang berbentuk seperti tanda baca koma.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3. Stuktur tubuh bakteri:
Sitoplasma Kapsid Nukleoid Dinding sel Membran sel Ribosom Filli
Flagellum
4. Nama bakteri-bakteri berdasarkan keberadaan dan letak flagellumnya:
Monotrik Lofotrik Amfitrik
Peritrik
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA 1 (B)
Nama :
Judul : Archaebacteria dan Eubacteria 1. Cara bakteri memperoleh makanan: a. Bakeri Heterotrof Adalah bakteri yang makanannya bergantung kepada organisme lain. Bakteri yang makanannya diperoleh dari sisa organisme lain yang telah mati disebut bakteri saprofit. sedangkan bakteri yang makanannya diperoleh langsung dari organisme lain disebut bakteri parasit. b. Bakteri Autrotof adalah bakteri yang dapat menyusun zat makanannya sendiri. 2. 3 kelompok bakteri berdasarkan cara pernapasannya: a. Bakteri aerob Adalah bakteri yang memerlukan oksigen bebas untuk memecah zat pada mediumnya. b. Bakteri anaerob Adalah bakteri yang dalam memecah zat tidak memerlukan oksigen bebas. c. Bakteri anaerob fakultatif Adalah bakteri yang dapat hidup pada lingkungan yang mengandung O2 dan juga dapat hidup pada lingkungan yang tidak mengandung O2. 3. 3 cara reproduksi bakteri: a. Transformasi Adalah perpindahan sedikit materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke bakteri sejenis lainnya dengan proses fisiologis yang kompleks. b. Konjugasi Adalah bergandengnya dua bakteri (+ dan -) dengan membentuk jembatan untik pemindahan materi genetik. c. Transduksi Adalah pemindahan materi genetik dengan perantaraan virus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA 2 (a)
Nama :
Judul : Peranan Bakteri bagi Kehidupan Manusia
1. Bakteri yang berperan pada produk makanan tersebut adalah: Nata de coco dibuat dengan bantuan Acetobacter xylinum Proses pembuatan nata oleh bakteri A. xylinum merupakan kegiatan sintesa selulosa yang dikatalis oleh enzim pensintesis selulosa yang terikat pada membran sel bakteri. Penguraian/fermentasi gula dilakukan melalui jalur heksosa monofosfat dan siklus asam sitrat. Pada proses fermentasi pembuatan nata oleh bakteri Acetobacter xylinum ini, enzim ekstraseluler yang dihasilkan oleh bakteri Acetobacter xylinum akan mengubah zat gula (sukrosa) menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Dari jutaan renik yang tumbuh pada bahan dasar tersebut, akan dihasilkan jutaan lembar benangbenang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga transparan, yang disebut sebagai nata. Keju dapat dibuat dengan bantuan bakteri Lactobacillus bulgaricus. Dalam proses pembuatan keju, rennet berfungsi sebagai penggumpal keju. Selama proses pemeraman dan pematangan keju secara umum terdapat dua enzim yang dominan bekerja dalam pembuatan keju, yaitu enzim protease dan enzim lipase. Enzim protease bekerja dengan cara memutuskan ikatan peptida dari asam amino aromatic seperti fenilalanin, leusin dan tirosin. Reaksi ini dapat disebut sebagai reaksi proteolisis. Sedangkan enzim lipase akan memecah lemak susu sehingga akan memberikan flavour yang khas, tekstur maupun komposisi kimia pada keju. Reaksi ini disebut reaksi lipolisis Yoghurt dapat dibuat dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan S. thermophilus Kedua bakteri itu mengurai laktosa (gula susu) menjadi asam laktat dan berbagai komponen aroma dan citarasa. L. bulgaricus lebih berperan pada pembentukan aroma, sedangkan S. thermophilus lebih berperan pada pembentukan citarasa. Yoghurt dibuat dengan memasukkan bakteri spesifik ke dalam susu di bawah temperatur dan kondisi lingkungan yang dikontrol. Bakteri L. bulgaricus dan S. thermophlillus merombak gula susu alami dan melepaskan asam laktat sebagai produk sisa. Keasaman yang meningkat menyebabkan protein untuk membuat susu menjadi menggumpal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
2. 3 contoh bakteri yang merugikan manusia, hewan dan tumbuhan beserta penyakit yang ditimbulkan: a. 3 bakteri merugikan manusia : 1) Clostridium tetani, menyebabkan penyakit tetanus 2) Diplococcus pneumoniae, menyebabkan penyakit radang paru-paru 3) Mycobacterium tuberculosis, menyebabkan penyakit TBC 3 bakteri merugikan hewan : 1) Bacillus anthracis, menyebabkan penyakit antraks 2) Brucella abortus, menyebabkan penyakit bruselosis 3) Actinomyces bovis, menyebabkan penyakit bengkak rahang 3 bakteri merugikan tumbuhan : 1) Xanthomonas citri, menyebabkan penyakit kanker batang jeruk 2) Agrobacterium tumefaciens, menyebabkan penyakit kanker batang kopi 3) Erwinia tracheiphila, menyebabkan penyakit busuk daun labu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA (2b)
JUDUL : Tindakan Preventif terhadap Ancaman Bakteri 1. Seseorang bisa terkena penyakit tifus karena air atau makanan yang orang tersebut minum terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhi yang berasal dari feses atau urin orang yang terkena tifus sebelumnya.
2. Peran saya sebagai remaja untuk mencegah penyakit tersebut yaitu: Menghindari mengkonsumsi makanan yang tidak higienis Melakukan imunisasi tifus untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit tifus. Meningkatkan daya tubuh dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dan nutrisinya terpenuhi, sistirahat yang cukup (708 jam/hari), olahraga teratur. Menjaga kebersihan, mencuci tangan sebelum makan
3. Cara cacing Lumbricus rubellus menyembuhkan penyakit tifus yaitu dengan menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi, hal ini dikarenakan Lumbricus rubellus mengandung senyawa aktif Lumbricin dan senyawa alkaloid yang mempunyai aktifitas antibakteri. Senyawa lumbricin dan alkaloid bekerja dengan cara menganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga dinding sel tidak terbentuk atau terbentuk secara tidak sempurna dan sel mengalami lisis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
KUNCI JAWABAN POSTEST
1. Ciri-ciri bakteri: a. Tubuh bakteri tersusun atas satu sel (unisel). Hidup secra sendiri-sendiri (solitare) atau berkelompok (koloni). Ukuran tubuhnya dengan satuan mikron, ( 1 mikron = 1/1.000 milimeter), lebih besar daripada virus. Mengamati bakteri diperlikan alat bantu berupa mikroskop b. Sel tubuh bakteri tidak mempunyai kloroplas, sehingga tampak transparan dan yidak dapat menyusun zat makanannya sendiri c. Bakteri berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan membelah diri. Pada saat tertentu bakteri juga berkembang biak secara kawin atau seksual yang dikenal dengan paraseksual. Materi genetiknya berasal dari dua bakteri yang bebrbeda tanpa melalui proses meiosis atau fertilisasi d. Bakteri hidup dimana-mana, mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub, mulai dari dataran rendah hingga puncak gunung. Ada yang hidup bebas, parasit, dan ada pula yang saprofit e. Ukuran tubuh bakteri berkisar antar 0,5 – 5 µm. (1 mm = 1.000 µm), sedangkan panjang selnya berkisar antara 0,1 – 100 µm. 2. 3 bentuk bakteri dan macam-macamnya: a. Kokus (coccus) adalah bakteri berbentuk bulat seperi bola. Berdasarkan koloninya, kokus dapat dibedakan menjadi unam macam, yaitu Monokokus Diplokokus Tetrakokus Sarkina Streptokokus Stafilokokus b. Basil (basilus) adalah bakteri berbentuk seperti silinder atau batang kecil. Bakteri bentuk ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu Minobasilus Diplobasilus Streptobasilus c. Spiril (spirillum) adalah bakteri yang mempunyai bentuk tubuh seperti spiral, berkelok, atau melengkung. Yang termasuk bentuk bakteri ini adalah vibrion, yaitu bakteri yang berbentuk seperti tanda baca koma. 3. Jenis-jenis bakteri berdsarkan letak alat geraknya: Atrik Monotrik Amfitrik Lofotrik Peritrik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
4. Perbedaan bakteri gram positif dan bakteri gram negatif : Bakteri gram positif memiliki dinding sel dengan kandungan peptidoglikan lebih tinggi atau lebih tebal. Bakteri gram negatif mengandung sedikit peptidoglikan dan struktur dinding selnya sangat kompleks. 5. 5 peranan bakteri yang menguntungkan bagi kehidupan manusia : Membantu kesuburan tanah Membantu menyekresikan zat yang memberikan aroma dalam pembuatan bahan industri pangan, terutama dalam pemrosessan susu. Membantu penanganan masalah limbah yaitu dengan membiarkan bakteri mengoksidasi limbah-limbah di bak penampungan. Saran untuk pencangkokan gen dari berbagai makhluk hidup Menguraikan zat-zat organik yang dapat dipergunakan untuk menguraikan sampah-sampah dan kotoran ternak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3. PEDOMAN SKORING a. Penilaian Sikap Spiritual dan Perilaku Peserta Didik (KI 1 dan KI 2)
85 – 90
= Sangat Baik
75 – 84
= Baik
>75
= Kurang.
b. Penilaian Lembar Kerja Siswa LKS 1 (a) Setiap soal memiliki masing-masing skor dengan ketentuan : 1. Skor soal no 1 adalah Skor 0 jika tidak menjawab Skor 4 jika salah Skor 10 jika sebagian benar Skor 20 jika jawaban benar 2. Skor soal no 2 adalah Skor 0 jika tidak menjawab Skor 2 jika salah Skor 5 jika sebagian benar Skor 10 jika jawaban benar 3. Skor soal no 3 adalah Skor 0 jika tidak menjawab Skor 4 jika salah Skor 10 jika sebagian benar Skor 15 jika jawaban benar 4. Skor soal no 4 adalah Skor 0 jika tidak menjawab Skor 1 jika salah Skor 3 jika sebagian benar Skor 5 jika jawaban benar
Nilai :
LKS 1 (b) Setiap soal memiliki masing-masing skor dengan ketentuan : 1. Skor soal no 1 adalah Skor 0 jika tidak menjawab Skor 1 jika salah Skor 3 jika sebagian benar Skor 5 jika jawaban benar
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. Skor soal no 2 adalah Skor 0 jika tidak menjawab Skor 2 jika salah Skor 5 jika sebagian benar Skor 10 jika jawaban benar 3. Skor soal no 3 adalah Skor 0 jika tidak menjawab Skor 4 jika salah Skor 10 jika sebagian benar Skor 15 jika jawaban benar
Nilai : LKS 2 (a) Setiap soal memiliki masing-masing skor dengan ketentuan : 1. Skor soal no 1 adalah Skor 0 jika tidak menjawab Skor 1 jika salah Skor 3 jika sebagian benar Skor 5 jika jawaban benar 2. Skor soal no 2 adalah Skor 0 jika tidak menjawab Skor 4 jika salah Skor 10 jika sebagian benar Skor 15 jika jawaban benar
Nilai :
LKS 2 (b) Setiap soal memiliki masing-masing skor dengan ketentuan : 1. Skor soal 1 adalah Skor 0 jika tidak menjawab Skor 5 jika salah Skor 15 jika sebagian benar Skor 25 jika jawaban benar 2. Skor soal 2 adalah Skor 0 jika tidak menjawab Skor 5 jika salah Skor 15 jika sebagian benar Skor 25 jika jawaban benar
Nilai :
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Postest Setiap soal memiliki masing-masing skor dengan ketentuan : 1. Skor soal no 1 Skor 0 jika tidak menjawab Skor 4 jika salah Skor 10 jika sebagian benar Skor 15 jika jawaban benar 2. Skor soal no 2 Skor 0 jika tidak menjawab Skor 4 jika salah Skor 10 jika sebagian benar Skor 20 jika jawaban benar 3. Skor soal no 3 Skor 0 jika tidak menjawab Skor 1 jika salah Skor 3 jika sebagian benar Skor 5 jika jawaban benar 4. Skor soal no 4 Skor 0 jika tidak menjawab Skor 4 jika salah Skor 10 jika sebagian benar Skor 15 jika jawaban benar 5. Skor soal 1 adalah Skor 0 jika tidak menjawab Skor 5 jika salah Skor 15 jika sebagian benar Skor 25 jika jawaban benar Skor 25 jika jawaban benar Nilai :
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
c. Penilaian Keterampilan Peserta Didik (KI 4) Lembar Penilaian Praktikum No.
Nama Siswa
Aspek yang dinilai* Keterampilan Menerapkan Langkahlangkah penelitian
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Dst *Diisi dengan angka dengan rentang 1-4 : 1= Kurang 2= Cukup 3= Baik 4= Sangat Baik
Nilai =
Keterampilan Menggunakan Alat dan Bahan
Ketepatan waktu
Total skor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
Rubrik Penilaian Praktikum
Aspek Keterampilan Menerapkan Langkah-langkah Praktikum Skor Kriteria 1 Tidak mempersiapkan alat dan bahan dengan baik, tidak melakukan percobaan dengan runtut dan benar sesuai langkah LKS, kurang efisien waktu. 2 Mampu mempersiapkan alat dan bahan dengan baik, kurang memperhatikan keselamatan kerja, tidak melakukan percobaan dengan runtut dan benar sesuai langkah LKS, kurang efisien waktu 3 Mampu mempersiapkan alat dan bahan dengan baik, kurang memperhatikan keselamatan kerja, melakukan percobaan dengan runtut dan benar sesuai langkah LKS, kurang efisien waktu 4 Mampu mempersiapkan alat dan bahan dengan baik, memperhatikan keselamatan kerja, melakukan percobaan dengan runtut dan benar sesuai langkah LKS, efisien waktu
Aspek Keterampilan Menggunakan Alat dan Bahan Skor Kriteria 1 Tidak menggunakan alat dan bahan yang sesuai dalam melakukan penelitian 2 Menggunakan alat dan bahan yang tepat, namun tidak memperhatikan etika penggunaan dengan baik sehingga dapat mengakibatkan alat pecah/rusak 3 Menggunakan alat dan bahan yang tepat dan memperhatikan etika penggunaan dengan baik 4 Menggunakan alat dan bahan yang tepat dan memperhatikan etika penggunaan dengan baik, serta memperhatikan kondisi lingkungan yang digunakan untuk penelitian
Aspek Ketepatan waktu Skor Kriteria 1 Tidak mengamati hasil percobaan sesuai waktu yang ditentukan (lebih 3 jam dari waktu yang ditentukan) 2 Tidak mengamati hasil percobaan sesuai waktu yang ditentukan (lebih 2 jam dari waktu yang ditentukan) 3 Tidak mengamati hasil percobaan sesuai waktu yang ditentukan (lebih 1 jam dari waktu yang ditentukan) 4 Mengamati hasil sesuai waktu yang ditentukan sehingga dapat melihat hasil penelitian dengan waktu yang tepat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Lembar Penilaian Presentasi No
Nama Siswa
Aspek yang dinilai* Percaya diri
Kerjasama kelompok
1. 2. 3. 4. 5. Dst *Diisi dengan angka dengan rentan 1-5 : 1= Sangat kurang
4= Baik
2= Kurang
5= Sangat baik
3= Cukup
Nilai =
Kecakapan merespon pertanyaan
Keberanian berpendapat
Total skor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Rubrik Penilaian Presentasi :
Aspek Percaya Diri Skor Kriteria 1 Tampak grogi dalam presentasi ditunjukkan dengan keringat yang berlebihan, suara terbata-bata dan tatapan menunduk 2 Tampak grogi dalam presentasi ditunjukkan dengan keringat yang berlebihan, suara terbata-bata, suara cukup jelas 3 Sedikit grogi ditunjukkan dengan sesekali lupa dengan materi presentasi, tatapan belum menyeluruh, masih terlihat berfikir keras dalam menyatakan presentasi, suara jelas dan lantang 4 Cukup percaya diri ditunjukkan dengan lancar mempresentasikan materi, tatapan menyeluruh dan tegas, suara kurang keras 5 Percaya diri baik, lancar mempresentasikan materi, tatapan menyeluruh dann tegas, suara lantang dan keras
Aspek Kerjasama kelompok Skor Kriteria 1 Sama sekali tidak kompak. Persiapan sama sekali tidak kompak. Tidak ada pembagian tugas saat presentasi dengan jelas. Miskomunikasi dengan semua anggota group. Management waktu sangat buruk 2 Tidak kompak. Persiapan presentasi kurang. Tidak ada pembagian porsi presentasi yang jelas. Beberapa miskomunikasi dengan anggota group. Management waktu sangat buruk 3 Kurang kompak. Presentasi kurang dilatih. Ada pembagian porsi presentasi dengan jelas, namun masih disertai miskomunikasi dengan group. Management waktu kurang diperhatikan 4 Cukup kompak. Presentasi dilatih dengan baik. Ada pembagian porsi presentasi dengan jelas meski kadang tumpang tindih dengan bagian anggota lain. Management waktu cukup baik 5 Kerjasama grup terlihat kompak. Presentasi dilatih dan dipersiapkan dengan baik. Ada pembagian porsi yang jelas dan pembagian waktu yang baik
Aspek Kecakapan merespon pertanyaan Skor Kriteria 1 Tidak dapat menjawab pertanyaan 2 Menjawab pertanyaan dengan tidak tepat 3 Menjawab dengan benar, namun penyusunan kata-kata dalam menyampaikan kuramg baik (kurang konsisten) 4 Menjawab pertanyaan dengan benar, namun masih terlihat teks terkait, penyusunan kata-katamudah dimengerti dan sistematis 5 Menjawab pertanyaan dengan benar tanpamelihat teks teori terkait menggunakan logika yang tepat penyusunan kata-kata mudah dimengerti dan logis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Aspek Keberanian berpendapat Skor Kriteria 1 Hanya berperan aktif saat presentasi, tidak mengemukakan pendapat sama sekali 2 Mengemukakan pendapat secara hafalan melihat teks terkait, terlihat tidak yakin 3 Mengemukakan pendapat masih melihat teks terkait, dapat mengembangkan poin-poin presentasi dengan baik 4 Mengemukakan tanpa melihat teks terkait, dapat mengembangkan poin-poin presentasi dengan baik 5 Mengemukakan pendapat terkait materi presentasi secara logis tanpa melihat teks terkait, dapat mengembangkan poin presentasi dengan sangat baik dan meyakinkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Rubrik Penilaian Laporan Hasil Penelitian Nilai <75
Kriteria Mengolah data tidak tepat, tidak menyebutkan dengan benar faktor yang mempengaruhi pertumbuhan koloni bakteri, tidak ada analisis mengenai hubungan tempat inkubasi dengan pertumbuhan bakteri, format penulisan benar
75
Mengolah dan membaca data hasil penelitian dengan tepat, menyebutkan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan koloni bakteri kuranglengkap, tidak ada analisis mengenai hubungan tempat inkubasi dengan pertumbuhan bakteri, format penulisan baik dan benar
80
Mengolah dan membaca data hasil penelitian dengan tepat, menyebutkan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri secara lengkap, ada analisis mengenai hubungan tempat inkubasi dengan pertumbuhan bakteri, format penulisan baik dan benar
90
Mengolah dan membaca hasil penelitian dengan tepat, menyebutkan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri disertai analisis yang logis dan ilmiah mengenai hubungan tempat inkubasi dengan pertumbuhan bakteri, format penulisan baik dan benar
100
Mengolah dan membaca hasil penelitian, menyebutkan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri secaraterperinci, analasis mengenai hubungan tempat inkubasi dengan pertumbuhan bakteri logis dan ilmiah serta disertai sumber pustaka yang jelas dan terpercaya, ada dokumentasi foto penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, format penulisan baik dan benar
Ketepatan waktu
Setiap keterlambatan pengumpulan laporan nilai akan dikurangi sesuai jumlah keterlambatan
108