PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PEMANFAATAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN MENYELESAIKAN MODEL MATEMATIKA DARI MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL KELAS X SMA SANTA MARIA REMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh :
Agustina Sandhi Yudha Agusta (091414025) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Agustina Sandhi Yudha Agusta. 2013. Pemanfaatan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Menyelesaikan Model Matematika Dari Masalah Yang Berkaitan Dengan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Kelas X SMA Santa Maria Rembang Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square serta mengetahui seberapa tinggi hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square siswa kelas X SMA Santa Maria Rembang Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif-kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa-siswi SMA Santa Maria Rembang kelas X semester I tahun ajaran 2013/2014. Pokok bahasan dalam penelitian ini adalah menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data keaktifan dan hasil belajar siswa. Data tersebut diperoleh dari observasi keaktifan, pre tes, pos tes dan wawancara. Alat ukur untuk hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan pre tes yang dilakukan di awal penelitian dan pos tes yang dilakukan di akhir penelitian. Sedangkan untuk keaktifan siswa dengan menggunakan lembar observasi dan lembar wawancara. Dari hasil analisis dapat disimpulkan: (1) Metode Think Pair Square efektif terhadap keaktifan siswa dan akumulasi persentase keseluruhan siswa mencapai kriteria keaktifan individu siswa sangat tinggi adalah 17,778%, keaktifan tinggi adalah 37,777%, kriteria cukup aktif adalah 43,333%, dan kriteria keaktifannya rendah adalah 1,111%. Hal tersebut menunjukan bahwa siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan penggunaan metode Think Pair Square efektif meningkatkan keaktifan siswa. Prosentase keaktifan siswa yang mencapai kriteria keaktifan sangat tinggi adalah 23,809% dan keaktifan tinggi adalah 37,777%. (2) Hasil belajar siswa setelah proses penelitian dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Square efektif meningkat dari prosentase ketuntasan siswa pada pre tes adalah 30% menjadi 90% pada pos tes. Kata kunci : Metode Think Pair Square, Keaktifan, Model Matematika, Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dan Hasil belajar
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
Sandhi Yudha Agusta, Agustina. 2013. The Utilization of Cooperative Learning Methods Think Pair Square Type In Learning Mathematics of Problem Solving Mathematical Model Relating to Two Variable Linear Equation System Grade X of Santa Maria Senior High School Rembang Academic Year 2013/2014 . Thesis . Mathematic Education Study Program. Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma University , Yogyakarta . The purpose of this study was to determine the extent of involvement of the student in the learning process of mathematics by using cooperative learning model Think Pair Square, and know how high the learning outcomes of students in learning mathematics using cooperative learning model Think Pair Square Grade X of Santa Maria Senior High School Rembang academic year 2013/2014 . This study was quantitative - qualitative research . The subjects were grade X in the first semester students Santa Maria Senior High School Rembang first semester academic year 2013/2014. The essential subject of this research was to solve mathematical models of the problems associated with the system of linear equations of two variables. The data needed of this study was involvement data and student learning outcomes. The data was obtained from the observation, pre-test, post test and interview. Measurement tools for student learning outcomes was conducted a pre-test in the beginning of the study and post tests were conducted at the end of the study. Meanwhile, the involvement of the student was obtained by using observation sheets and questionnaires. From the data analysis it concluded : ( 1 ) Think Pair Square method was effective for student involvement and accumulation of the overall percentage of students achieving the very high activity of individual students is 17.778 % , 37.777 % is a high active , moderately involvement criterion is 43.333 % , and the criteria for low activeness is 1.111 % . It showed that the students were active in participating in the learning process and the use of effective methods of Think Pair Square increased student involvement. Percentage of active students who achieve very high criteria of activity was 23.809 % and 37.777 % activity was high. ( 2 ) The results of student learning after the research in the learning process by using the Think Pair Square effective method were increasing the percentage of students in the pre-test was 30 % to 90 % on the post test. Keywords : Think Pair Square Methods , Motivation, Mathematical Model, Two Variable Linear Equation System and learning outcomes
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat kasih karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pemanfaatan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Menyelesaikan Model Matematika Dari Masalah Yang Berkaitan Dengan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Kelas X SMA Santa Maria Rembang Tahun Ajaran 2013/2014 ” dengan baik dan lancar. Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapat nasihat, dukungan, bimbingan, dan motivasi. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma 2. Drs. A. Atmadi, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma 3. Dr. M. Andy Rudhito, S. Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma 4. Drs. Thomas Sugiarto, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing, memberikan pengarahan kepada penulis dengan sabar dan memberikan nasihat serta saran yang berguna dalam penyusunan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. 5. Para dosen dan staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang telah memberikan bantuan kepada penulis
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Dra. F. Martisasiwi selaku Kepala Sekolah SMA Santa Maria Rembang yang telah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. 7. Sebastianus Ariest Gunawan, S,Pd. selaku Guru Bidang Studi Matematika SMA Santa Maria Rembang yang telah membantu dalam menentukan jadwal penelitian dan dalam memberikan saran-saran 8. Siswa-siswi kelas X SMA Santa Maria Rembang atas partisipasi dan kerjasamanya selama melaksanakan penelitian 9. Bapak, Ibu, Adik, Pacar dan Sahabat yang selalu memberikan doa, dukungan, semangat, cinta, motivasi, dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Teman-teman angkatan 2009 11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya. Yogyakarta, 20 Oktober 2013 Penulis
Agustina Sandhi Yudha Agusta
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................... ABSTRAK ............................................................................................... ABSTRACT ............................................................................................... KATA PENGANTAR ............................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................ DAFTAR GAMBAR ............................................................................... DAFTAR TABEL .................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... A. Latar Belakang Masalah ............................................................... B. Identifikasi Masalah ..................................................................... C. Pembatasan Masalah .................................................................... D. Rumusan Masalah ........................................................................ E. Batasan Istilah .............................................................................. F. Tujuan Penelitian ......................................................................... G. Manfaat Penelitian ........................................................................ H. Sistematika Penulisan …………………………………………...
i ii iii iv v vi vii viii ix xi xv xvi xvii 1 1 4 4 5 5 7 7 8
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. A. Pengertian Belajar ........................................................................ B. Pengertian Matematika .............................................................. C. Pembelajaran Matematika ............................................................. D. Keaktifan dan Hasil Belajar .......................................................... 1. Keaktifan Siswa ..................................................................... 2. Hasil Belajar ........................................................................... 3. Hasil Belajar Matematika ....................................................... E. Pembelajaran Kooperatif ..............................................................
10 10 11 12 13 13 15 17 18
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square ........................ 1. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Think Pair Square .................................................................................... a. Keunggulan Model Pembelajaran Think Pair Square…… b. Kelemahan Model Pembelajaran Think Pair Square …… 2. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square ... 3. Tahap-tahap Model Pembelajaran Think Pair Square ............ G. Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan Dengan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel .................................................... H. Kerangka Berpikir ........................................................................ BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... A. Jenis Penelitian ............................................................................. B. Subyek Penelitian ......................................................................... C. Obyek Penelitian .......................................................................... D. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... E. Variabel Penelitian ....................................................................... F. Data dan Metode Pengumpulan Data .......................................... G. Instrumen Penelitian ..................................................................... 1. Instrumen Pembelajaran ......................................................... 2. Instrumen Penelitian .............................................................. H. Analisis Data ................................................................................ 1. Keaktifan Siswa ...................................................................... 2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa ………………………….. 3. Wawancara ………………………………………………….. I. Validasi Instrumen ....................................................................... 1. Validitas Butir Soal ................................................................ 2. Reabilitas Instrumen Penelitian ............................................. J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ..................................................
23 24 24 25 26 26 29 33 36 36 37 37 37 38 38 40 40 41 44 44 50 51 51 51 52 53
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ........... 57 A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 57 1. Penyusunan Instrumen ..................................................... 57 2. Validitas dan Reabilitas .................................................... 58 3. Pelaksanaan Pre Tes ........................................................ 59
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B.
C.
D.
E.
4. Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Metode Think Pair Square ............................................................................... 5. Pelaksanaan Pos Tes ....................................................... 6. Wawancara ....................................................................... Tabulasi Data .......................................................................... 1. Data Validitas .................................................................... 2. Data Reliabilitas ............................................................... 3. Data Keaktifan .................................................................. 4. Data Pretes ........................................................................ 5. Data Postes ........................................................................ 6. Data Perbandingan Pre Tes dan Pos Tes .......................... 7. Data Wawancara Siswa..................................................... Analisis Data ........................................................................... 1. Analisis Data Validitas ..................................................... 2. Analisis Data Reliabilitas .................................................. 3. Analisis Keaktifan Siswa .................................................. 4. Analisis Keaktifan Siswa Secara Kualitatif ...................... 5. Analisis Hasil Belajar ....................................................... 6. Analisis Jawaban Siswa Secara Kualitatif ........................ 7. Analisis Lembar Kerja Siswa (LKS) ............................... 8. Analisis Data Wawancara ................................................. Pembahasan ............................................................................. 1. Keaktifan ........................................................................... 2. Hasil Belajar ...................................................................... Keterbatasan Penelitian ……………………………………...
BAB V PENUTUP .................................................................................. A. Kesimpulan .................................................................................. B. Saran ............................................................................................. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. LAMPIRAN
xiii
59 66 67 68 68 68 68 72 73 74 75 76 76 77 79 86 88 91 93 103 103 103 104 105 107 107 108 110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gb 4.1 Suasana Kelas Ketika Peneliti Memberi Penjelasan Kepada Siswa ............................................................................................ 61 Gb 4.2 Suasana Siswa yang Sedang Memperhatikan Teman yang Sedang Presentasi .................................................................................... 63 Gb 4.3 Suasana Siswa Mempresentasikan Jawaban ................................ 65
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22 Tabel 4.23 Tabel 4.24
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ……………………….. Tahap-tahap Model Pembelajaran Think Pair Square ………………. Kisi-kisi Pre Tes …………………………………………………… Kisi-Kisi Wawancara Siswa ……………………………………….. Lembar Observasi Keaktifan Siswa ……………………………….. Teknis Analisis Data ………………………………………………. Penskoran Keaktifan Siswa ………………………………………... Kriteria Aktivitas Siswa …………………………………………… Kriteria Uji Korelasi ……………………………………………….. Interprestasi Reabilitas …………………………………………….. Urutan Kegiatan Pelaksanaan …………………………………….. Hasil Uji Validitas Soal ……………………………………………. Interpretasi Reabilitas ……………………………………………… Data Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Pertama ……………….. Data Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Kedua ………………… Data Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Ketiga ………………… Data Keaktifan Kelompok Pertemuan Pertama ……………………. Data Keaktifan Kelompok Pertemuan Kedua ……………………… Data Keaktifan Kelompok Pertemuan Ketiga ……………………... Hasil Pre Tes ………………………………………………………. Hasil Pos Tes ………………………………………………………. Data Hasil Perbandingan Pre Tes dan Pos Tes …………………….. Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal …………………………….. Hasil Analisis Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Pertama ……... Hasil Analisis Keaktifan Kelompok Pertemuan Pertama …………. Hasil Analisis Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Kedua ………. Hasil Analisis Keaktifan Kelompok Pertemuan Kedua …………… Hasil Analisis Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Ketiga ………. Hasil Analisis Keaktifan Kelompok Pertemuan Ketiga …………… Hasil Analisis Keaktifan Individu Siswa Seluruh Pertemuan …….. Hasil Analisis Keaktifan Kelompok Seluruh Pertemuan ………….. Keaktifan Siswa Selama Proses Pembelajaran …………………….. Kriteria Hasil Pre Tes ……………………………………………… Kriteria Hasil Pos Tes ……………………………………………... xv
21 26 43 44 45 49 49 50 52 53 57 68 68 69 69 70 71 72 72 72 73 74 77 80 81 82 83 84 85 85 86 86 89 90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.27 Tabel 4.28 Tabel 4.29 Tabel 4.30
Analisis Soal Pre Tes dan Pos Tes ………………………………… Analisis Lembar Kerja Siswa 1 ……………………………………. Analisis Lembar Kerja Siswa 2 ……………………………………. Analisis Lembar Kerja Siswa 3 …………………………………….
xvi
91 94 97 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A A.1 A.2 A.3 A.4 A.5 A.6 A.7 A.8 A.9 A.10 A.11 A.12 A.13 A.14 A.15 A.16 A.17 A.18 A.19
LAMPIRAN B B.1 B.2 B.3 B.4 B.5 B.6
RPP Pertemuan Pertama ……………………………...... RPP Pertemuan Kedua ...……………………………….. RPP Pertemuan Ketiga ………...………………………. LKS Pertemuan Pertama ……………………………….. LKS Pertemuan Kedua ...………………………………. LKS Pertemuan Ketiga …...……………………………. Jawaban LKS Pertemuan Pertama …………………….. Jawaban LKS Pertemuan Kedua …...…………………... Jawaban LKS Pertemuan Ketiga ...…………………….. Kriteria Penskoran Pre Tes …………………………...... Soal Pre Tes ……………………………………............. Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian Pre Tes ................. Soal Pos Tes ……………………………………………. Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian Pos Tes ................. Lembar Observasi Keaktifan Individu Siswa …………. Lembar Observasi Keaktifan Kelompok ………………. Lembar Wawancara …………………………………..... Uji Validitas dan Reabilitas …………………………..... Kelompok Belajar Siswa …………………………….....
Lembar Observasi Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Pertama .……………………………………. …………. Lembar Observasi Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Kedua ………………………………………. …………. Lembar Observasi Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Ketiga ………………………………………. …………. Lembar Observasi Keaktifan Kelompok Pertemuan Pertama ………………………………...……………..... Lembar Observasi Keaktifan Kelompok Pertemuan Kedua ...………………………………...……………..... Lembar Observasi Keaktifan Kelompok Pertemuan Ketiga ...………………………………...…………….....
xvii
Halaman 112 115 118 121 122 123 124 129 132 135 137 142 151 156 164 165 167 168 185
186 189 192 195 198 201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B.7 B.8 B.9 B.10 B.11
Contoh Jawaban LKS 1 ……………………………….. Contoh Jawaban LKS 2 ……………………………….. Contoh Jawaban LKS 3 ……………………………….. Contoh Jawaban Pre Tes ………………………………. Contoh Jawaban Pos Tes ……………………………….
204 210 213 218 230
LAMPIRAN C C.1 C.2
Surat Ijin Penelitian …………………………………..... Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ……..
242 243
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa belajar berbagai macam hal. (Wahyuningsih : 2004) Matematika merupakan pelajaran yang sering dianggap sebagai pelajaran yang membosankan dan kebanyakan siswa beranggapan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit dipahami. Hal ini terlihat dari nilai matematika mereka tidak dapat memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Berdasarkan pengalaman belajar selama 3 tahun dan pengamatan dari peneliti hal ini juga yang dialami oleh siswa SMA Santa Maria Rembang yang ditunjukkan oleh sikap siswa yang sebagian besar kurang antusias ketika pelajaran berlangsung, rendahnya respon umpan balik siswa terhadap penjelasan guru serta pemusatan perhatian tehadap pelajaran yang kurang dan sebagian besar siswa pasif. Mereka tidak berani mengungkapkan apa yang sudah mereka pahami atau apa yang belum mereka ketahui. Konsep-konsep mereka benar atau salah pun sulit diketahui oleh guru meskipun guru telah berusaha menjelaskan materi dengan semaksimal mungkin.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Secara geografis SMA Santa Maria Rembang terletak di pusat kota Rembang. Akan tetapi keberadaan sekolah swasta di kota kecil seperti Rembang sering terabaikan bahkan banyak siswa yang lebih memilih sekolah negeri daripada sekolah swasta dengan alasan kualitasnya yang lebih baik dan biaya sekolahnya lebih rendah daripada sekolah swasta. Jumlah siswa di SMA Santa Maria pun tidak sebanyak siswa di sekolah negeri. Dengan demikian input siswa lulusan SMP yang memilih bersekolah di SMA Santa Maria di kota Rembang pun bisa dikatakan kurang. Berbagai macam cara digunakan baik oleh sekolah maupun guru-guru dengan harapan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar terutama pada mata pelajaran matematika. Namun demikian ternyata hasilnya belum optimal, ini ditunjukkan dengan ketuntasan belajar yang masih rendah. Hal ini bisa dilihat dari data nilai tes pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel tahun akademik 2012/2013 yang menunjukan hampir 75% siswa tidak memenuhi nilai kriteria ketuntasan (KKM) sehingga guru harus melalukan remidi. Hasil pengamatan lainnya adalah minat siswa terhadap pelajaran matematika bisa dikatakan kurang hal ini bisa dilihat dari antusias dan perhatiaan siswa di dalam kelas yang kadang masih asik mengobrol dengan teman sebangku dan beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran hafalan. Hal ini juga dipengaruhi kemampuan siswa juga bisa dikatakan kurang. Untuk mengatasi kurang aktifnya siswa dan mengupayakan meningkatkan hasil belajar matematika dalam pembelajaran matematika peneliti perlu mengadakan suatu usaha meningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dengan memberi variasi model pembelajaran yang bersifat Cooperative Learning yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
melibatkan siswa secara langsung dan akan berdampak pada meningkatkan aktivitas dan tanggung jawab siswa. Dan salah satu tipe Cooperative Learning yang dipilih peneliti adalah tipe Think Pair Square. Peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square pada materi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel karena Think Pair Square memberikan kesempatan kepada siswa mendiskusikan ide-ide dalam memecahkan masalah sistem persamaan linier dua variabel dan memberikan suatu pengertian bagi mereka untuk melihat cara lain
dalam
menyelesaikan
masalah.
Jika sepasang
siswa
tidak
dapat
menyelesaikan permasalahan tersebut, maka sepasang siswa yang lain dapat menjelaskan cara menjawabnya. Akhirnya jika permasalahan yang diajukan tidak memiliki suatu jawaban benar, maka dua pasang dapat mengkombinasikan hasil mereka dan membentuk suatu jawaban yang lebih menyeluruh. Model pemelajaran kooperatif tipe Think Pair Square merupakan modifikasi dari model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan dikembangkan oleh Spencer Kangan pada tahun 1933. Berdasarkan uraian di atas, upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada kelas X SMA Santa Maria Rembang akan dilakukan penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Square Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Menyelesaikan Model Matematika Dari Masalah Yang Berkaitan Dengan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Kelas X SMA Santa Maria Rembang Tahun Ajaran 2013/2014.”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
B. Identifikasi Masalah Permasalahan yang selama ini dihadapi adalah: 1. Banyak siswa yang kurang aktif mengikuti pelajaran. 2. Dominasi guru dalam setiap pembelajaran matematika berlangsung sehingga siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru dan peran siswa dalam pembelajaran kurang. 3. Para siswa kesulitan dalam memahami soal-soal mengenai memodelkan dan menyelesaikan model matematika yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel. 4. Hasil belajar siswa dalam materi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel rendah. 5. Metode pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional. Siswa jarang diajak untuk menyelesaikan materi secara berkelompok.
C. Pembatasan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan pada penjelasan sebelumnya, penulis menentukan beberapa pembatasan masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Materi yang diteliti dalam penelitian ini adalah menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel yang didasari pada pembelajaran yang kontekstual 2. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Santa Maria Rembang Tahun Ajaran 2013/2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
3. Penelitian ini hanya membahas mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar matematika.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, peneliti menemukan 2 rumusan masalah yaitu: 1. Sejauh mana tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square? 2. Seberapa tinggi hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square? E. Batasan Istilah Istilah-istilah dalam rumusan pertanyaan, didefinisikan sebagai berikut: 1. Model Pembelajaran Kooperatif dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada proses kerjasama dalam suatu kelompok siswa untuk mempelajari suatu materi yang spesifik sampai tuntas. Kerjasama disini dimaksudkan setiap anggota kelompok harus saling bantu satu sama lain. Oleh karena itu setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab penuh terhadap kelompoknya. 2. Model
pembelajaran
kooperatif
tipe Think
Pair
Square dalam
penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif yang digunakan untuk meningkankan kemampuan berpikir, berkomunikasi, dan mendorong siswa untuk berbagi informasi dengan siswa lain. Dalam pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
kooperatif tipe Think Pair Square membagi siswa ke dalam kelompok secara heterogen yang terdiri dari empat orang. 3. Topik Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dalam penelitian ini adalah konsep awal dalam menghitung dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel yang didasarkan pada masalah yang kontekstual. 4. Keaktifan siswa dalam penelitian ini adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses belajar yang terkait dengan aktifitas fisik, mental maupun psikis. Misalnya berdiskusi, bertanya, mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan, bertanya, dll 5. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah suatu hasil nyata yang dicapai oleh siswa dalam usaha setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada suatu pokok bahasan. Pemanfaatan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Menyelesaikan Masalah Yang Berkaitan Dengan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel kelas X SMA Santa Maria Rembang Tahun Ajaran 2013/1014 adalah sebuah upaya dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square sebagai usaha untuk meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar matematika siswa pada materi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
F. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square. 2. Untuk mengetahui seberapa tinggi hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square.
G. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Siswa a. Membuat siswa lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan aktifittas siswa lebih meningkat b. Memberikan nuansa rekreatif dan suasana baru dalam proses pembelajaran c. Melatih siswa lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran 2. Bagi Guru a. Dapat memberi sumbangan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika b. Sebagai infomasi bagi guru matematika mengenai pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
3. Bagi Sekolah Diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas sekolah khususnya pada mata pelajaran matematika. 4. Bagi Peneliti Penelitian
ini
menambah
pengetahuan
peneliti
terutama
dalam
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan metode tertentu serta diharapkan menjadi referensi ilmiah.
H. Sistematika Penulisan 1. Bagian Awal Skripsi Pada bagian awal penulisan skripsi memuat beberapa halaman yang terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman persembahan, lembar pernyataan keaslian karya, lembar pernyataan kepentingan akademik, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar lampiran. 2. Bagian Isi Bagian isi memuat lima bab, yaitu sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II
9
LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang teori-teori yang melandasi penelitian ini yaitu pembelajaran matematika, keakttifan, hasil belajar, pembelajaran kooperatif, pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Squarre, materi pembelajaran, dan kerangka berpikir.
BAB III
METODE PENELITIAN Bab ini memuat aspek-aspek metodologi penelitian yang mencakup jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian, tempat dan waktu penelitian, bentuk data penelitian, metode pengumpulan data, instrumen, perencanaan penelitian.
BAB IV
PELAKSANAAN ANALISIS
PENELITIAN,
DATA,
DAN
TABULASI
DATA,
PEMBAHASAN
HASIL
PENELITIAN Bab ini memuat hasil dari penelitian yang mencakup proses penelitian, data hasil penelitian dan analisis data hasil penelitian. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
3. Bagian Akhir Skripsi Pada bagian akhir penulisan skripsi memuat daftar pustaka dan lampiranlampiran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Belajar Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuankemampuan yang lain. Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, kegemaran dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan belajar. Karena itu seseorang dikatakan belajar bila diasumsikan dalam diri orang itu menjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku itu memang dapat diamati dan berlaku dalam waktu relatif lama dan disertai usaha orang tersebut sehingga orang itu dari tidak mampu mengerjakan menjadi mampu mengerjakan. (Herman Hudojo, 1988: 1) Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap yang tidak
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
disebabkan oleh pembawaan, kematangan, dan keadaan sesaat seseorang, namun terjadi sebagai hasil latihan dalam interaksi dengan lingkungan.
B. Pengertian Matematika Dibandingkan dengan ilmu pengetahuan lain matematika mempunyai karakteristik sendiri. Matematika berhubungan dengan ide-ide atau konsep-konsep yang abstrak yang penalarannya bersifat deduktif, namun banyak orang yang menyebutkan bahwa matematika itu adalah ilmu hitung. Matematika memiliki bahasa dan aturan yang terdefinisi dengan baik, penalaran yang jelas dan sistematis, dan struktur atau keterkaitan antar konsep yang kuat Matematika adalah ilmu yang memiliki keterkaitan antara pengalaman belajar siswa sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan. Dalam matematika setiap konsep berkaitan dengan konsep yang lain , dan suatu konsep menjadi prasarat bagi konsep yang lain. Oleh karena itu siswa harus lebih banyak diberi kesempatan untuk melakukan keterkaitan tersebut. Secara singkat dikatakan bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersususun secara hirarkis dan penalarannya deduktif. Hal yang demikian ini tentu saja membawa akibat kepada bagaimana terjadinya proses belajar matematika itu. (Herman Hudojo, 1988: 3)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
C. Pembelajaran Matematika Pembelajaran matematika terdiri dari dua kata yaitu pembelajaran dan matematika. Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik (Amin Suyitno, 2004 : 2). Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan yang diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran
sebelumnya.
Namun
demikian,
dalam
pembelajaran
pemahaman konsep sering diawali secara induktif melalui pengalaman peristiwa nyata. Proses induktif-deduktif dapat digunakan untuk mempelajari konsep matematika. selama mempelajari matematika di kelas, aplikasi hasil rumus atau sifat yang diperoleh dari penalaran deduktif maupun induktif sering ditemukan meskipun tidak secara formal hal ini disebut dengan belajar bernalar. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan
siswa
guna
memperoleh
ilmu
pengetahuan
dan
keterampilan matematika. Suatu proses pembelajaran yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan situasi agar siswa belajar dengan menggunakan model pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Tujuan pembelajaran matematika itu sendiri adalah terbentuknya kemampuan bernalar pada diri siswa yang tercermin melalui kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis, dan memiliki sifat obyektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain, maupundalam kehidupan sehari-hari. Jadi apabila seorang guru memahami dengan baik matematika maka seorang guru matematika akan mampu menggunakan matematika untuk membawa peserta didik atau siswanya agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Sebaliknya, apabila pemahaman guru terhadap matematika kurang baik dapat dipastikan bahwa penggunaan matematika juga tidak akan maksimal seperti yang diharapkan. Selain itu, matematika cukup dikenal dengan mata pelajaran yang sulit, keabstrakan objek-objek matematika perlu diupayakan agar dapat diwujudkan secara lebih konkret agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik atau siswa. Inilah yang seharusnya menjadi perhatian guru matematika, dan diharapkan dapat menjadi pendorong untuk lebih kreatif dalam merencanakan proses pembelajaran.
D. Keaktifan dan Hasil Belajar 1. Keaktifan Siswa Dalam proses belajar mengajar terjadi aktivitas guru dan siswa. Hal ini yang memotivasi siswa untuk cenderung aktif dalam belajar. Keaktifan siswa dalam belajar merupakan persoalan penting yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
harus dipahami dan dikembangkan setiap guru dalam proses pembelajaran. Sehingga keaktifan siswa perlu digali dari potensipotensinya yang mereka aktualisasikan melalui aktivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Trinandita dalam http://ipotes.wordpress.com (2008) menyatakan bahwa, “Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswa”. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa maupun dengan siswa itu sendiri. Beberapa jenis aktivitas belajar menurut Dierich (Oemar Hamalik, 2004: 172) adalah a. Kegiatan – kegiatan visual. Kegiatan ini meliputi membaca, melihat, mengamati, mendemonstrasikan, dan pameran. b. Kegiatan-kegiatan lisan. Kegiatan ini meliputi mengemukakan pendapat, wawancara, bertanya, diskusi, dan interupsi. c. Kegiatan-kegiatan
mendengarkan.
Kegiatan
ini
meliputi
mendengarkan pelajaran, mendengarkan diskusi-kelompok. d. Kegiatan-kegiatan menulis. Kegiatan ini meliputi menulis cerita, mengerjakan tes, dan menulis karangan. e. Kegiatan-kegiatan menggambar. Kegiatan ini meliputi menggambar grafik, diagram peta, dan pola. f. Kegiatan-kegiatan metrik. Kegiatan ini meliputi melakukan percobaan, memilih alat-alat, dan membuat model.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
g. Kegiatan-kegiatan mental. Kegiatan ini meliputi mengingat, merenungkan, dan memecahkan masalah. h. Kegiatan-kegiatan
emosional.
Kegiatan
ini
meliputi
minat,
membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur terpenting bagi keberhasilan proses pembelajaran dengan model Think Pair Square yang mengutamakan keaktifan belajar siswa di kelas, keaktifan siswa dalam berinteraksi dengan guru dan siswa, dan kemandirian siswa dalam belajar matematika. Keaktifan siswa dalam model pembelajaran Think Pair Square meliputi keaktifan siswa dalam berfikir, bertanya, mengemukakan pendapat, menjelaskan, bertanya, merespon pendapat, dan mengerjakan latihan.
2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana, 2004: 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar, yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengarahan, dan sikap dan cita-cita (Nana Sudjana, 2004: 22). Dari pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Belajar adalah suatu perubahan perilaku, akibat interaksi dengan lingkungannya. Perubahan perilaku dalam proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja. Dengan demikian belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri individu. Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri individu maka belajar tidak dikatakan berhasil. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah professional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif), dan bidang perilaku (psikomotorik). Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan dari dalam individu siswa itu sendiri. Sehingga dapat disimpulkan, hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau pikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan, dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan, dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga Nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
3. Hasil Belajar Matematika Tujuan pendidikan yang ingin dicapai (Oemar Hamalik, 2001:115) dapat dikategorikan menjadi tiga bidang yakni bidang kognitif (pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi), bidang afektif (berhubungan dengan penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi dan pembentukan pola hidup) dan bidang psikomotorik (kemampuan / keterampilan, bertindak / berprilaku) ketiganya tidak berdiri sendiri namun merupakan suatu kesatuan yang utuh bahkan membentuk hubungan yang hierarki. Hasil belajar siswa adalah suatu yang terjadi akibat mengikuti proses belajar. Cara menilai hasil belajar matematika biasanya menggunakan tes. Maksud tes yang utama adalah mengukur hasil belajar yang dicapai oleh seseorang yang belajar matematika. Disamping itu tes juga dipergunakan untuk menentukan seberapa jauh pemahaman materi yang telah dipelajari. Karena itu tes dapat digunakan sebagai penilaian diagnostik, formatif, sumatif dan penentuan tingkat pencapaian. (Herman Hudojo, 1988: 144) Berdasarkan pengertian hasil belajar yang telah diuraikan dapat dibuat kesimpulan bahwa hasil belajar matematika merupakan kemampuan
yang diperoleh siswa dalam mengikuti pelajaran
matematika yang mengakibatkan perubahan dalam diri siswa berupa penguasaan dan kecakapan baru yang ditunjukan dengan hasil yang berupa nilai. George Polya (1975) mengartikan pemecahan masalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak begitu segera dapat dicapai. George Polya dalam bukunya yang berjudul “ How To Solve It” (1975) menyarankan metode heuristic sebagai berikut: a) Memahami Masalah. Apa yang diketahui? Apa yang ditanyakan? Apa syarat-syaratnya. b) Memecahkan Srategi. Carilah hubungan antara yang diketahui dengan yang tidak diketahui. Apakah hal ini pernah anda ketahui. c) Melaksanakan strategi itu. Periksa langkah demi langkah. Apakah anda tahu bahwa setiap langkah benar? Apakah anda dapat membuktikan bahwa itu benar? d) Periksa kembali hasil penyelesaian masalah. Dapatkah anda memeriksa hasil? Dapatkah anda menggunakan hasil metode untuk masalah anda yang lain.
E. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pelajaran. Siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai. (Slavin, R.E. 2005:4)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Pengertian lain pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan model pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen). Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan, jika kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian, setiap anggota
kelompok
akan
mempunyai
ketergantungan
positif.
Ketergantungan semacam itulah yang selanjutnya akan memunculkan tanggung
jawab
individu
terhadap
kelompok
dan
keterampilan
interpersonal dari setiap anggota kelompok. Setiap individu akan saling membantu, mereka akan mempunyai motivasi untuk keberhasilan kelompok, sehingga setiap individu akan memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan kelompok. Dari pendapat tersebut, jelas bahwa pembelajaran kooperatif menekankan peserta didik pada perilaku bersama. Dalam bekerja sama yang bertujuan untuk saling membantu satu sama lain, menghormati pendapat orang lain, dan selalu bekerja sama untuk menambah pengetahuannya. Adapun ciri-ciri dari pembelajaran kooperatif menurut Sugiyanto dalam http://wytr33.wordpress.com (2009:40) yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
1. Saling ketergantungan positif Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong siswa agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan yang saling membutuhkan inilah yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif. 2. Interaksi tatap muka Dalam pembelajaran kooperatif, interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam kelompok, sehingga mereka dapat berdialog. Dialog tidak hanya dilakukan dengan guru saja. Interaksi ini, sangat penting karena siswa merasa lebih mudah belajar dari sesamanya. 3. Akuntanbilitas individual Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok namun penilaian yang ditujukan adalah untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual. Hasil penilaian secara individual tersebut disampaikan oleh guru kepada kelompok agar semua anggota kelompok mengetahui siapa anggota kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan. Nilai kelompok didasarkan atas rata-rata hasil belajar semua anggotanya, oleh karena itu tiap anggota kelompok harus bekerjasama demi kemajuan kelompok. Penilaian kelompok yang didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
secara individual ini yang dimaksudkan dengan akuntabilitas individual. 4. Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi Dalam bekerjasama dalam kelompok, sangatlah dibutuhkan sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjaga hubungan antar pribadi. Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan antar pribadi akan memperoleh teguran dari guru dan dari sesama siswa atau sesama anggota kelompok. Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif menurut Trianto dalam http://anggitaata.wordpress.com Fase
Tingkah Laku Guru
Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase 2 Menyampaikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Fase 5 Evaluasi Fase 6 Memberikan penghargaan
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Guru mengavaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Pembelajaran kooperatif memiliki keuntungan antara lain : 1. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial; 2. Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi, dan perilaku sosial; 3. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial; 4. Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen; 5. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois; 6. Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia 7. Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif; 8. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik. Beberapa metode pembelajaran kooperatif (Slavin, R.E. :2005), antara lain Metode STAD (Students Teams Achievement Divisions), Metode Jigsaw, Metode GI (Group Investigation), Metode structural TGT (Teams Game Tournamen), dan Metode NHT (Numbers Heads Together). Keberhasilan pada pembelajaran kooperatif tergantung dari keberhasilan
masing-masing
individu
dalam
kelompok,
dimana
keberhasilan tersebut sangat berarti untuk mencapai suatu tujuan yang positif dalam belajar kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
F. Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Square Model pemelajaran kooperatif tipe Think Pair Square dalam http://maz-vicarious.blogspot.com merupakan modifikasi dari model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan dikembangkan oleh Spencer Kangan pada tahun 1933. Think Pair Square memberikan kesempatan kepada siswa mendiskusikan ide-ide mereka dan memberikan suatu
pengertian
bagi
mereka
untuk
melihat
cara
lain
dalam
menyelesaikan masalah. Jika sepasang siswa tidak dapat menyelesaikan permasalahan tersebut, maka sepasang siswa yang lain dapat menjelaskan cara
menjawabnya.
tidak
Akhirnya,
jika
permasalahan
yang
diajukan
memiliki suatu jawaban benar, maka dua pasang dapat
mengkombinasikan hasil mereka dan membentuk suatu jawaban yang lebih menyeluruh. Kesempatan yang diberikan dalam pembelajaran Think Pair Square merupakan pemberian waktu kepada siswa untuk memikirkan jawaban mereka masing-masing, kemudian memasangkan dengan seorang teman untuk mendiskusikannya. Akhirnya meminta siswa bergabung dengan kelompok lain. Inilah yang merupakan letak perbedaan Think Pair Square
dengan
pengelompokannya
pendekatan pada Think
Think Pair
Pair
Share
Share
yaitu adalah
proses proses
pengelompokannnya terjadi satu kali sedangkan pada Think Pair Square. Proses pengelompokannya terjadi dua kali yaitu adanya penggabungan dua kelompok menjadi satu kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square digunakan untuk
meningkankan
kemampuan
berpikir,
berkomunikasi,
dan
mendorong siswa untuk berbagi informasi dengan siswa lain. Dalam pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square membagi siswa ke dalam kelompok secara heterogen yang terdiri dari empat orang. 1. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Think Pair Square a.) Keunggulan Model Pembelajaran Think Pair Square Model
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe Think
Pair
Square memiliki keunggulan dan kekurangan. Keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square adalah: a. Optimalisasi partisipisasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dan memberi kesempatan kepada siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada siswa lain. b. Siswa
dapat
rancangan
meningkatkan untuk
berpikir,
motivasi
dan
sehingga
mendapatkan siswa
dapat
mengembangkan kemampuannya dalam menguji ide dan pemahamannya sendiri. c. Siswa akan lebih banyak berdiskusi, baik pada saat berpasangan, dalam kelompok berempat, maupun dalam diskusi kelas, sehingga akan lebih banyak ide yang dikeluarkan siswa
dan
akan
pengetahuannya.
lebih
mudah
dalam
merekonstruksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
d. Setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dengan siswa yang lebih pintar ataupun dengan siswa yang lebih lemah. e. Dalam kelompok berempat, guru lebih mudah membagi siswa untuk berpasangan. f. Dominasi guru dalam pembelajaran semakin berkurang. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa untuk berusaha mengerjakan tugas dengan baik.
b.) Kelemahan Model Pembelajaran Think Pair Square Selain
beberapa
keunggulan
di
atas,
pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Square juga memiliki kelemahan. Kelemahan-kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square diantaranya sebagai berikut. a. Guru harus pandai mengatur waktu sehingga setiap tahapan dapat dilalui. b. Guru
harus
dapat
mensosialisasikan
setiap
tahapan
berlangsung lebih baik. c. Memungkinkan terjadinya kesulitan pengambilan kesimpulan saat siswa berdiskusi mengenai suatu pokok materi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
2. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square memiliki empat tahapan yang merupakan ciri dari pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square yaitu sebagai berikut: a. Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberi tugas kepada semua kelompok. b. Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri. c. Siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan berdiskusi dengan pasangannya. d. Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat. Setiap siswa mempunyai kesempatan untuk membagi hasil kerja kepada kelompok berempat.
3. Tahap-Tahap Model Pembelajaran Think Pair Square Tahap-tahap pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.2 Tahap-tahap Model Pembelajaran Think Pair Square Langkahlangkah
Kegiatan Pembelajaran
Tahap 1 Pendahuluan
- Guru menjelaskan aturan main dan batasan waktu tiap kegiatan, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah. - Guru membagi kelompok yang terdiri dari empat orang - Guru menentukan pasangan diskusi siswa. - Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa.
Tahap 2 Think
- Guru menggali pengetahuan awal siswa. - Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada seluruh siswa. - Siswa mengerjakan LKS tersebut secara individu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Tahap 3 Pair
- Siswa berdiskusi dengan pasangan mengenai jawaban tugas yang dikerjakan secara individu.
Tahap 4 Square
- Kedua pasangan bertemu dalam satu kelompok untuk berdiskusi mengenai permasalahan yang sama.
Tahap 5 Diskusi kelas
- Beberapa kelompok tampil di depan kelas untuk mempresentasikan jawaban LKS.
Tahap 6 Penghargaan
- Siswa dinilai secara individu dan kelompok
Penjelasan dari setiap langkah tersebut adalah sebagai berikut: 1) Tahap Pendahuluan Awal pembelajaran dimulai dengan penggalian apersepsi sekaligus memotivasi siswa agar terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah. Pada tahap ini, guru juga menjelaskan aturan main serta menginformasikan batasan waktu untuk setiap tahap kegiatan. Kemudian
guru
membagi
kelompok
secara
heterogen
dan
menentukan pasangan diskusi. 2) Think (Berpikir secara individu) Pada tahap think, siswa diminta untuk berpikir secara mandiri mengenai pertanyaan atau masalah yang diajukan dapat juga dalam bentuk LKS. Pada tahapan ini, siswa menuliskan jawaban mereka, hal ini karena guru tidak dapat memantau semua jawaban siswa sehingga melalui catatan tersebut guru dapat mengetahui jawaban yang harus diperbaiki atau diluruskan di akhir pembelajaran. Kelebihan dari tahap ini adalah adanya waktu berpikir yang memberikan kesempayan kepada siswa untuk berpikir mengenai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
jawaban mereka sendiri sebelum pertanyaan tersebut dijawab oleh siswa lain. Selain itu, guru dapat mengurangi masalah dari adanya siswa yang mengobrol, karena tiap siswa memiliki tugas untuk dikerjakan sendiri. 3) Pair (Berpasangan) Langkah selanjutnya adalah siswa berpasangan dengan teman yang sudah ditentukan oleh guru, sehingga dapat saling bertukar pikiran. Setiap siswa saling berdiskusi mengenai jawaban mereka sebelumnya, sehingg mereka menyepakati jawaban yang akan dijadikan bahan diskusi kelompok. 4) Square (Berbagi jawaban dengan pasangan lain dalam satu kelompok) Dalam tahap ini, setiap pasangan berbagi hasil pemikiran mereka dengan pasangan lain dalam satu kelompok. Pasangan yang belum menyelesaikan permasalahannya diharapkan dapat menjadi lebih memahami pemecahan masalah yang diberikan berdasarkan penjelasan pasangan lain dalam kelompoknya. 5) Diskusi Kelas Beberapa
kelompok
tampil
di
depan
kelas
untuk
mempresentasikan hasil jawaban LKS. Pada saat ini terjadi diskusi kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
6) Tahap Penghargaan Kelompok Penghargaan kelompok diberikan melalui dua cara. Yang pertama, diberikan di setiap pertemuan, yaitu di akhir pertemuan. Siswa dinilai secara individu dan kelompok. Penilaian dilihat melalui aktivitas selama pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square. Cara kedua, penghargaan diberikan secara akumulasi pada pertemuan ketiga. Penghargaan diberikan kepada kelompok yang memiliki nilai paling besar. Nilai kelompok diperoleh dari selisih nilai ketika siswa mengerjakan LKS secara individual (fase think) dan secara berdiskusi (fase pair dan fase square). Cara kedua dipilih karena melalui selisih nilai LKS pada tahap think dengan tahap berdiskusi (pair dan square) memerlukan waktu lama, sehingga penilaian tidak mungkin dilakukan selama proses pembelajaran. Maka penilaian dilakukan di luar jam pelajaran.
G. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel Salah satu indikator dalam kompetensi dasar menyelesaikan sistem persamaan linier dua variabel adalah membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah sehari-hari yang melibatkan sistem persamaan linier dua variabel. (Rokhyati, 2010)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
a) Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV) Persamaan yang berbentuk 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0 , dengan a dan b semuanya tidak nol dan a, b, c ∈ R dinamakan Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV). Persamaan ini adalah kalimat terbuka dengan x dan y sebagai variabel (peubah), a dan b sebagai koefisien dan c sebagai konstanta. b) Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Definisi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Perhatikan dua persamaan linear dua variabel dibawah ini : 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐 ....(1) 𝑝𝑥 + 𝑞𝑦 = 𝑟 ....(2) Dinamakan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dalam bentuk baku dengan a, b, p dan q sebagai koefisien ; c dan r sebagai konstanta; serta x dan y sebagai variabel (peubah). Dari uraian di atas, terlihat perbedaan bahwa Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV) memiliki sebuah persamaan linear dua variabel, sedangkan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) memiliki dua atau lebih persamaan linear dua variabel yang merupakan satu kesatuan. Dari dua atau lebih persamaan linear dua variabel tersebut, terdapat nilai x dan y yang membuat kedua persamaan bernilai benar pada saat yang bersamaan. Nilai x dan y yang diperoleh dari kedua persamaan linear dua variabel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
disebut nilai penyelesaian atau akar-akar sistem persamaan linear dua variabel.
Menentukan Akar Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Menyelesaikan Sistem persamaan linear dua variabel sama artinya dengan menentukan pasangan berurutan (x,y) yang memenuhi Sistem persamaan linear dua variabel tersebut. Untuk menentukan akar sistem persamaan linear dua variable dapat menggunakan beberapa metode, yaitu : Metode grafik, Metode Eliminasi, Metode Substitusi, Metode Gabungan Eliminasi dan Substitusi.
Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dalam Kehidupan Nyata Untuk menyelesaikan masalah sehari-hari atau realita yang memerlukan penggunaan matematika, maka langkah pertama adalah menyusun model matematika dari soal cerita. Data yang terdapat dalam soal cerita tersebut diterjemahkan dalam suatu persamaan linear dua variabel. Kemudian langkah kedua menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel untuk mencari akar dari sistem persamaan linear dua variabel tersebut. Langkah-langkah menentukan penyelesaian persamaanpersamaan dari model matematika dari masalah yang berkaitan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
dengan sistem persamaan linier dua variabel: (Sartono Wirodikromo : 2007) 1)
Identifikasi masalah.
2)
Menggunakan huruf untuk mengganti harga barang,banyak benda,atau yang lain
3)
Menuliskan persamaan
4)
Memecahkan dengan mencari nilai-nilai dari huruf tersebut
5)
Memeriksa kebenaran dari hasil perhitungan
Contoh: Selisih dua bilangan adalah 20 dan dua kali bilangan pertama ditambah tiga kali bilangan kedua adalah 100. Tentukan nilai kedua bilangan itu! Jawab: 1)
Identifikasi masalah Selisih dua bilangan adalah 20 Dua kali bilangan pertama ditambah di tambah tiga kali bilangan kedua adalah 100.
2) Menggunakan huruf untuk mengganti harga barang,banyak benda,atau yang lain Misal: bilangan I = a bilangan II = b 3) Menuliskan persamaan a – b = 20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
2a+3b = 100 4) Memecahkan persamaan a = 20+b 2(20+b)+3b = 100 40+2b+3b
= 100
5b
= 60
b
= 12
a = 20 + 12 = 32 Himpunan penyelesaian = {(32,12)} 5) Memeriksa kebenaran dari hasil perhitungan a - b = 20 32 - 12 = 20 20=20 (benar) 2a + 3b = 100 2.(32)+ 3.(12) = 100 64 +36=100 100 = 100 (benar)
H. Kerangka Berpikir Tingkat keberhasilan proses dan hasil belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh seberapa besar keterlibatan dan keaktifan siswa. Keterlibatan dan keaktifan siswa berpengaruh untuk mengetahui seberapa besar tingkat penguasaan siswa tentang materi yang diajarkan sehingga dapat berdampak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
terhadap hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru dituntut untuk lebih kreatif dalam
menyelenggarakan
kegiatan
pembelajaran
khususnya
pada
pembelajaran matematika sehingga perlu adanya perubahan dalam dalam model pembelajaran untuk meningkatkan tingkat keaktifan dan hasil belajar siswa dalam belajar matematika. Caranya adalah dengan menjadikan semua siswa saling membantu dan mendukung dalam proses pembelajaran agar menguasai materi yang diajarkan, semua siswa dalam satu kelas harus benarbenar siap dalam proses pembelajaran agar dapat menciptakan suatu proses pembelajaran yang baik dan menyenangkan. Tahap pertama dari penelitian ini adalah mencari tahu sejauh mana pemahaman siswa dalam memahami konsep memodelkan dan menyelesaikan model matematika dari soal yang berkaitan dengan sistem persamaaan linier dua variabel dengan menggunakan pre tes. Setelah memberikan pre tes pada siswa, peneliti memberikan treatment pada proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, digunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square pada pokok bahasan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel yang melibatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Pada proses pembelajaran siswa diasumsikan sudah memahami masalah menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel karena pada jenjang SMP siswa sudah mendapatkan materi sistem persamaan linier dua variabel. Siswa diajak untuk aktif mencari solusi dari masalah yang diberikan menggunakan metode Think Pair Square, namun untuk mengetahui
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
pencapaian pemahaman mereka secara individu, dilakukan penilaian diakhir pelajaran sebagai pertanggungjawaban siswa setelah mengikuti pembelajaran tersebut. Jadi, tidak semata – siswa hanya belajar bersama teman kelompok, mengerjakan soal, presentasi dan selesai. Pada akhir pembelajaran, peneliti melakkan pos tes yang digunakan untuk melihat sejauh mana metode Think Pair Square ini berpengaruh pada keaktifan dan hasil belajar siswa. Diharapkan dengan metode Think Pair Square ini siswa dapat lebih merasa senang, termotivasi dan lebih leluasa untuk mau berpendapat dengan teman dan bertanggung jawab dengan yang dilakukan, paham dengan materi yang dipelajari, serta dapat meningkatkan hasil belajar mereka. Dengan adanya peran aktif siswa maka akan membantu mengoptimalkan pembelajaran di kelas sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatifkualitatif dimana dalam penelitian ini data yang diperoleh dalam bentuk angka untuk melihat hasil belajar siswa dan juga peneliti memperoleh hasil peningkatan keaktifan menggunakan metode kooperatif tipe Think Pair Square dalam kelas. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Sedangkan pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antarfenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. (Saifuddin Azwar, 2012 : 11) Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang “Pemanfaatan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square Pada Pembelajaran Matematika Pokok bahasan Menyelesaikan Model Matematika dari Masalah Yang Berkaitan Dengan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel kelas X SMA Santa Maria Rembang tahun ajaran 2013/2014”.
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa siswi SMA Santa Maria Rembang kelas X yang berjumlah 30 siswa. SMA Santa Maria Rembang yang bernaung di bawah Yayasan Yohanes Gabriel Surabaya yang beralamat di Jl. Kombes Pol. M. Duryat 14-16/B:16-17 Surabaya ini dipilih karena peneliti dulu bersekolah di SMA ini sehingga sudah ada relasi yang baik dengan sebagian besar tenaga pengajar di SMA Santa Maria Rembang. Sebagian besar siswa siswi SMA Santa Maria Rembang ini berasal dari kecamatan Rembang dan kecamatan Lasem. Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru.
C. Obyek Penelitian Adapun obyek penelitiannya yaitu penggunaan metode Think Pair Square dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel terhadap keakifan dan hasil belajar siswa kelas X SMA Sana Maria Rembang tahun ajaran 2013/2014.
D. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Santa Maria Rembang pada tahun ajaran 2013/2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
2. Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September tahun 2013.
E. Variabel Penelitian Variabel adalah suatu faktor, sifat, atau kondisi yang memiliki variasi nilai yang dapat diukur. Berikut adalah variabel-variabel yang terkandung dalam penelitian ini : 1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran kepada siswa dengan pemanfaatan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square di dalam kelas. 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat keaktifan dan hasil belajar siswa terhadap pokok bahasan menyelesaikan model matematika dari maslah yang berkaitan dengan system persamaan linier dua variabel.
F. Data dan Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam penelitian ini adalah : 1. Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi dengan menggunakan tes yang telah disiapkan. 2. Data mengenai aktivitas siswa diperoleh dengan menggunakan metode observasi. Dalam hal ini aktivitas siswa sewaktu proses belajar mengajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
menggunakan Metode Kooperatif tipe Think Pair Square dalam mempelajari materi pangkat pecahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi keaktifan, metode tes dan wawancara. 1. Metode Observasi Keaktifan Metode observasi keaktifan pada penelitian ini untuk mengamati keaktifan siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dan guna mengetahui interaksi antara guru dan siswa. 2. Metode Tes Tes yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah pre tes dan pos tes. Pre tes diberikan pada siswa sebelum proses pembelajaran dilaksanakan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam memahami materi menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel. Dengan pre tes tersebut peneliti dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan, yang ditandai dengan nilai yang ketuntasan nilai yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal. Pos tes diberikan pada siswa setelah proses pembelajaran dengan metode Think Pair Square dilaksanakan. Tujuan diberikannya tes ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penggunaan metode Think Paire Square dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
3. Metode Wawancara Wawancara adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Wawancara dilakukan oleh beberapa siswa guna mengetahui tentang pembelajaran matematika dengan metode Think Pair Square. Metode ini digunakan untuk mendukung data yang digunakan untuk melihat hasil pemanfaatan penggunaan metode Think Pair Square terhadap keaktifan siswa.
G. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian. 1. Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini sebagai acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Peneliti menyusunnya RPP ini sesuai dengan tahap-tahap model pembelajaran Think Pair Square yaitu tahap Think (berpikir), Pair (berpasangan), Square (berbagi jawaban dengan pasangan lain dalam satu kelompok) agar proses pembelajaran tersebut dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
membantu siswa meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal dan sesusai dengan tahap-tahap metode Think Pair Square. (Lampiran A.1 – A.3.) b. Lembar Kerja Siswa (LKS) Instrumen pembelajaran lain yang digunakan adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar Kerja Siswa (LKS) ini berguna untuk menunjang proses pembelajaran menggunakan metode Think Pair Square. Pada LKS diberikan langkah-langkah kerja untuk menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel, kemudian siswa diminta
mengisi
pertanyaan
yang
ada
pada
LKS
untuk
mendapatkan kesimpulan terkait materi tersebut. (Lampiran A.7 – A.9)
2. Instrumen Penelitian a. Observasi Keaktifan Obsevasi ini dilakukan untuk melihat keaktifan individu siswa maupun kelompok dalam mengikuti pelajaran. Alat yang digunakan untuk observasi keaktifan siswa berupa lembar observasi keaktifan. Lembar observasi atau yang biasa disebut dengan lembar pengamatan digunakan untuk mencatat aktifitas siswa dikelas pada saat kegiatan belajar mengajar. Lembar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
observasi ini diisi selama observasi berlangsung. Adapun aspek keaktifan yang harus diamati: (Lampiran A.15 dan Lampiran A.16) 1) Perhatian siswa terhadap guru 2) Siswa aktif bertanya:
Siswa bertanya kepada guru
Siswa bertanya kepada teman
3) Siswa aktif menjawab pertanyaan
Siswa menjawab pertanyaan guru
Siswa menjawab pertanyaan teman
4) Siswa aktif mengerjakan tugas 5) Siswa aktif berdiskusi
Diskusi kelas Siswa mau memberi ide atau gagasan Siswa mau memberi tanggapan
Diskusi kelompok Siswa mau memberi ide atau gagasan Siswa mau memberi tanggapan
Metode observasi keaktifan pada penelitian ini dilakukan selama proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square berlangsung. Tujuannya adalah untuk mengamati keaktifan siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dan mengetahui interaksi antara guru dan siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
b. Pre Tes dan Pos Tes Tes ini digunakan untuk mengevalusi pemahaman siswa. Dalam penelitian ini tes yang digunakan berupa tes matematika uraian sebanyak 8 soal. Soal dibuat oleh peneliti, namun tidak menutup kemungkinan mengadopsi dari berbagai sumber. Tes yang digunakan untuk mengevaluasi pemahaman siswa adalah pre tes dan pos tes. (Lampiran A.11 dan A.13) Tabel 3.1 Kisi-kisi Pre Tes
No
Standar Kompetensi kompetensi Dasar
1
2
Memecah kan Menyelesaik masalah an model yang matematika berkaitan dari masalah dengan yang sistem berkaitan persamaan dengan linier dan sistem pertidaksa persamaan maan satu linier variabel
Indikator Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV Menyelesaika n model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV dan penafsirannya
Banyak soal
Target Pencapaian dan Nomor Soal Aplikasi Pengetahuan Pemahaman dan analisis
(#1, #2)
2
Jumlah Soal
(#3, #4, #5)
5
(#6, #7, #8)
3
6
c. Wawancara Wawancara dilakukan terhadap beberapa siswa yang telah mengikuti proses pembelajaran menggunakan metode Think Pair Square. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
metode Think Pair Square dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa. (Lampiran A.17) Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara Siswa Pokok-pokok wawancara Perasaan dan pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Square Pendapat siswa tentang keterlibatan dirinya sendiri dalam pelajaran matematika dengan menggunakan metode Think Pair Square Pendapat siswa tentang keterlibatan teman sekelompoknya dalam pelajaran matematika dengan menggunakan metode Think Pair Square Kendala yang dialami ketika mengukuti pelajaran matematika dengan menggunakan metode Think Pair Square Pendapat siswa tentang ketertarikannya dalam pembelajaran matematika dengan metode Think Pair Square
No. pertanyaan 1 2,3,4 5,6,7 8 9
Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada siswa kelas X. Wawancara ini dilakukan untuk mengkonfirmasi jawaban siswa setelah mengerjakan pos tes kepada siswa yang mengalami peningkatan nilai maupun yang tidak setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square.
H. Analisis Data Pada bagian ini akan dijelaskan data-data yang didapat selama proses penelitian dan cara peneliti mengolah data yang diperoleh untuk menjawab permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini. 1. Keaktifan Siswa Aktivitas siswa dilihat melalui pengamatan di saat observasi dan disaat peneliti melakukan penelitian. Analisis data aktivitas belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
siswa mendeskripsikan bagaimana keterlibatan atau keaktifan siswa dalam pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode kooperatif tipe Think Pair Square. Perhitungan menggunakan metode likert , berikut adalah tabel keaktifan siswa : Tabel 3.3 Lembar Observasi Keaktifan Siswa No A B C D E F G H I J K
Aspek yang diamati Siswa memperhatikan guru dan teman menjelaskan Siswa bertanya kepada guru Siswa bertanya kepada teman mengenai materi Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman Siswa mengerjakan tugas didepan kelas ketika Siswa mengeluarkan ide atau gagasan pada saat diskusi kelompok Siswa mengeluarkan ide atau gagasan pada saat diskusi kelas Siswa mengerjakan hasil pekerjaannya didepan kelas Siswa memberi tanggapan pada saat diskusi kelas Siswa memberi tangapan pada saat diskusi kelompok
1 1 1 1 1 1 1
Skor 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3
1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
Berdasarkan skala skor tersebut, skor tiap aspek-aspek keaktifan siswa yang diamati sebagai berikut: A) Keterlibatan
siswa
dalam
memperhatikan
guru
dan
teman
menjelaskan 1) Serius memperhatikan, tidak bermain Hp, tidak mengobrol hal lain dengan teman sebelah, diberi skor 3 2) Tidak selalu memperhatikan, melihat HP, mengobrol dengan teman sebelah, diberi skor 2 3) Tidak memperhatikan, selalu bermain HP, selalu mengobrol dengan teman sebelah, diberi skor 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
B) Keterlibatan siswa bertanya kepada guru 1) Siswa yang intensitas bertanya kepada guru pada saat diskusi kelas ataupun kelompok ≥ 3 kali, diberi skor 3 2) Siswa yang intesitas bertanya kepada guru pada saat diskusi kelas ataupun diskusi kelompok 1-2 kali, diberi skor 2 3) Siswa yang tidak pernah bertanya sama sekali diberi skor 1 C) Keterlibatan siswa bertanya kepada teman tentang materi yang dibahas ketika diskusi kelompok 1) Siswa yang intensitas bertanya kepada teman pada saat diskusi kelompok (diskusi intern maupun presentasi) ≥ 3kali, diberi skor 3 2) Siswa yang intensitas bertanya kepada teman pada saat diskusi kelompok (diskusi intern maupun presentasi) 1-2 kali,diberi skor 2 3) Siswa yang tidak pernah bertanya kepada teman mengenai materi pada saat diskusi kelompok (intern maupun presentasi), diberi skor 1 D) Keterlibatan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru 1) Siswa yang intensitas menjawab pertanyaan guru ≥ 3kali, diberi skor 3 2) Siswa yang intensitas menjawab pertanyaan guru 1-2 kali, diberi skor 2 3) Siswa yang tidak pernah menjawab pertanyaan guru, diberi skor 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
E) Keterlibatan siswa menjawab pertanyaan teman saat diskusi kelompok (diskusi intern atau presentasi) 1) Siswa yang intensitas menjawab pertanyaan teman ≥ 3kali, diberi skor 3 2) Siswa yang intensitas menjawab pertanyaan teman 1-2 kali, diberi skor 2 3) Siswa yang tidak pernah menjawab pertanyaan teman, diberi skor 1 F) Keterlibatan siswa mengerjakan tugas didepan kelas ketika 1) Siswa yang intensitas mengerjakan tugas didepan kelas ≥ 3kali, diberi skor 3 2) Siswa yang intensitas mengerjakan tugas didepan kelas 1-2 kali, diberi skor 2 3) Siswa yang tidak pernah mengerjakan tugas didepan kelas, diberi skor 1 G) Keterlibatan siswa mengeluarkan ide atau gagasan pada saat diskusi kelompok 1) Siswa yang intensitas mengeluarkan ide atau gagasan pada saat diskusi kelompok ≥ 3kali, diberi skor 3 2) Siswa yang intensitas mengeluarkan ide atau gagasan pada saat diskusi kelompok 1-2, diberi skor 2 3) Siswa yang tidak pernah mengeluarakan ide atau gagasan pada saat diskusi kelompok, diberi skor 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
H) Keterlibatan siswa mengeluarkan ide atau gagasan pada saat diskusi kelas 1) Siswa yang intensitas mengeluarkan ide atau gagasan pada saat diskusi kelas ≥ 3kali, diberi skor 3 2) Siswa yang intensitas mengeluarkan ide atau gagasan pada saat diskusi kelas 1-2, diberi skor 2 3) Siswa yang tidak pernah mengeluarakan ide atau gagasan pada saat diskusi kelas, diberi skor 1 I) Keterlibatan siswa memberi tanggapan pada saat diskusi kelompok 1) Siswa yang intensitas memberi tanggapan pada saat diskusi kelas ≥ 3kali, diberi skor 3 2) Siswa yang intensitas memberi tanggapan pada saat diskusi kelas 1-2, diberi skor 2 3) Siswa yang tidak pernah memberi tanggapan pada saat diskusi kelas, diberi skor 1 J) Keterlibatan siswa memberi tanggapan pada saat diskusi kelas 1) Siswa yang intensitas memberi tanggapan pada saat diskusi kelas ≥ 3kali, diberi skor 3 2) Siswa yang intensitas memberi tanggapan pada saat diskusi kelas 1-2, diberi skor 2 3) Siswa yang tidak pernah memberi tanggapan pada saat diskusi kelas, diberi skor 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
K) Keterlibatan siswa memberi tanggapan pada saat diskusi kelompok 1) Siswa yang intensitas memberi tanggapan pada saat diskusi kelompok ≥ 3kali, diberi skor 3 2) Siswa yang intensitas memberi tanggapan pada saat diskusi kelompok 1-2, diberi skor 2 3) Siswa yang tidak pernah memberi tanggapan pada saat diskusi kelompok, diberi skor 1
Dalam menganalisis kegiatan siswa dikelas pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Square berlangsung, peneliti menggunakan metode likert. Berikut tabel analisis keaktifan siswa: Tabel 3.4 Teknis Analisis Data Nama Anggota Kelompok
Aspek Keaktifan A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
Presentase
Jumlah
Sehingga dapat disimpulkan kelompok mana yang mendapat skor rendah, sedang dan tinggi. Untuk mengetahui keaktifan siswa di dalam kelompok dilakukan penskoran dengan skala 1-3, dengan keterangan sebagai berikut: (menurut Linkert) Tabel 3.5 Penskoran Keaktifan Siswa Skala 1 2 3
Kriteria Tidak Baik Cukup Baik Baik
Skor 1 2 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Tabel 3.6 Kriteria Aktivitas siswa Presentase keaktifan (%) 81 – 100 61 – 80 41- 60 21- 40 ≤ 20
Kriteria Aktivitas Sangat Tinggi ( ST) Tinggi ( TI ) Cukup ( C) Rendah ( RD ) Sangat Rendah ( SR )
2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Analisis hasil belajar diambil dari hasil pretes dan postes. Ketidaktuntasan hasil belajar siswa dilihat dari KKM sekolah yaitu 65. Mencari nilai siswa, sebagai berikut: Nilai akhir =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑋 100 𝑁
Dengan mengambil nilai rata-ratanya, dengan melakukan perhitungan sebagai berikut: X=
𝑥𝑖 𝑁
Keterangan: X
= Mean atau rata-rata 𝑥𝑖
N
= Jumlah nilai semua siswa = Jumlah siswa
Mencari persentase kelulusan berdasarkan jumlah siswa lulus: Persentase ketuntasan kelas =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑢𝑙𝑢𝑠 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
X 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
3. Wawancara Hasil wawancara akan dianalisis secara deskriptif. Wawancara berfungsi sebagai instrument untuk menggali informasi dari subyek dalam
mengevaluasi
dan
merefleksikan
kegiatan
yang
telah
berlangsung.
I. Validasi Instrumen 1. Validitas Butir Soal Validitas butir soal dilakukan setelah penulis melakukan uji coba terhadap instrument penelitian. Hasil uji coba akan dianalisi dengan menggunakan korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut: 𝒓𝒙𝒚 =
𝑵 𝑵
𝑿𝟐 −
𝑿𝒀 −
𝑿
𝒀
𝑿𝟐
𝑵
𝒀𝟐 −
𝒀𝟐
Dengan: 𝑟𝑥𝑦
=
koefisien korelasi antara variabel X dan Y
𝑁
=
besarnya sampel
𝑋
=
skor item nomor …
𝑌
=
skor total
𝑋𝑌
=
perkalian antara X dan Y
𝑋𝑌 =
jumlah perkalian antara X dan Y
𝑋
=
jumlah skor item soal
𝑌
=
jumlah skor total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Tabel 3.7 Kriteria Uji Korelasi Koefisien Korelasi 0,800 < 𝑟𝑋𝑌 ≤ 1,00 0,600 < 𝑟𝑋𝑌 ≤ 0,800 0,400 < 𝑟𝑋𝑌 ≤ 0,600 0,200 < 𝑟𝑋𝑌 ≤ 0,400 0,0 < 𝑟𝑋𝑌 ≤ 0,200
Penafsiran
Interpretasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
harga
koefisien
dilakukan
dengan
membandingkan harga hasil 𝑟𝑥𝑦 perhitungan dengan 𝑟𝑥𝑦 yang ada dalam tabel harga kritik product momen sehingga dapat diketahui signifikansi tidak korelasi tersebut. Apabila 𝑟𝑥𝑦 hitung lebih besar atau sama dengan 𝑟𝑥𝑦 tabel berarti korelasi signifikan, artinya instrument tes tes valid. Sebaliknya, bila 𝑟𝑥𝑦 hitung lebih kecil dari 𝑟𝑥𝑦 tabel berarti korelasi tidak signifikan, sehingga instrumen tidak valid.
2. Reabilitas Instrumen Penelitian Rumus yang digunakan adalah rumus Alpa sebagai berikut: 𝑟11
𝑛 𝜎𝑖 2 = 1− (𝑛 − 1) 𝜎𝑡 2
Keterangan: 𝑟11 = reliabilitas tes keseluruhan 𝑛 = jumlah item dalam soal 𝜎𝑡 2 = varians total 𝜎𝑖 2 = varians item … Rumus untuk varians total dan varians item
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
𝑋𝑡 2 −
2
𝜎𝑡 =
53
𝑋𝑡 2 𝑁
𝑁 𝑋2−
𝜎𝑖 2 =
𝑋 2 𝑁
𝑁
, di mana N = banyak peserta tes
Interprestasi terhadap nilai 𝑟11 yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.8 Interprestasi Reabilitas Besarnya nilai r 0.800 – 1.00 0.600 – 0.799 0.400 – 0.599 0.200 – 0.399 < 0.200
Interprestasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Dalam melaksanakan penelitian di SMA Santa Maria Rembang, peneliti mempunyai langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian, yaitu: 1. Tahap Persiapan Penelitian Dalam tahap persiapan ini, peneliti melakukan berbagai persiapan antara lain: a. Menghubungi pihak yang terkait, yakni Kepala Sekolah SMA Santa Maria Rembang untuk meminta ijin melaksanakan penelitian di sekolah tersebut serta menetapkan subyek penelitian yaitu siswa kelas X semester 1 SMA Santa Maria Rembang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
b. Melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran matematika mengenai permasalahan-permasalahan yang ada di kelas X SMA Santa Maria Rembang serta menyampaikan ide penelitian sehingga guru juga bisa memberikan masukan kepada peneliti. c. Meminta surat pengantar dari Universitas untuk dapat melaksanakan penelitian di SMA Santa Maria Rembang kemudian
menyerahkannya
ke
Kepala
Sekolah
yang
bersangkutan. d. Menyusun instrumen-instrumen penelitian Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian : 1) Mengkaji buku-buku pedoman yang akan digunakan untuk menentukan materi yang dijadikan bahan penelitian. 2) Menyusun RPP, LKS, lembar observasi, soal pre tes, soal pos tes dan
lembar wawancara yang digunakan untuk
kelancaran penellitian. e. Melakukan observasi di kelas yang akan digunakan untuk penelitian untuk mengetahui cara guru mengajar pada pembelajaran. 2. Tahap Pengumpulan Data dan Pelaksanaan Penelitian a. Tahap pengumpulan data 1) Penyusunan dan pelaksanaan pre tes untuk mendapat informasi sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
materi menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel 2) Menganalisis pre tes siswa 3) Mengonsultasikan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
kepada guru mata pelajaran matematika 4) Penyusunan Lembar Kerja Siswa yang nantinya akan dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran matematika di SMA Santa Maria Rembang b. Tahap pelaksanaan penelitian 1) Pembelajaran Matematika di kelas X. pada pembelajaran ini, peneliti dibantu oleh 2 observer yang membantu dalam observasi keaktifan siswa. 2) Siswa kelas X SMA Santa Maria mengikuti pembelajaran matematika dengan diberikan LKS sebagai panduan untuk pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square 3) Melaksanakan
pos
tes
setelah
melaksanakan
proses
pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana manfaat model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square dalam upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
3. Tahap Analisis Data dan Penarikan Kesimpulan Peneliti melakukan analisis data yang telah diperoleh setelah melakukan penelitian di kelas X SMA Santa Maria Rembang dengan menggunakan metode pembelejaran tipe Think Pair Square. Data yang dianalisis adalah data observasi keaktifan, data hasil pre tes, data hasil pos tes dan data wawancara selama proses pembelajaran. Data ini akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Analisis
tersebut
dilakukan
untuk
mengetahui
ketercapaian peningkatan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square sehingga dapat diketahui peningkatan hasil belajar siswa tersebut. Selain itu penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Squre dalam upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa. Setelah melakukan analisis data, peneliti juga harus menarik kesimpulan dari analisis data hasil penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini melalui beberapa tahap kegiatan mulai dari tahap persiapan hingga tahap memperoleh hasil penelitian. Berikut adalah tabel urutan kegiatan pelaksanaan penelitian:
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Tabel 4.1 Urutan Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Kegiatan Waktu Meminta ijin penelitian Mei 2013 Validasi soal 14 Juni 2013 Pelaksanaan pre tes 10 September 2013 Pembelajaran I 11 September 2013 Pembelajaran II 12 September 2013 Pembelajaran III 17 September 2013 Pelaksanaan pos tes 18 Septerber 2013 Wawancara 20 September 2013
Kegiatan-kegiatan selama penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Penyusunan Instrumen Pembelajaran dan Instrumen Penelitian Peneliti mulai menyusun instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian setelah mendapatkan ijin dari pihak sekolah. Dalam suatu penelitian adapun hal-hal yang harus disiapkan guna membantu kelancaran dalam penelitian adalah instrumen pembelajaran dan instrumen pembelajaran. Halhal yang harus dipersiapkan sebelum penelitian antara lain membuat instrumen penelitian adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
kerja siswa (LKS) dan soal-soal pokok bahasan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel untuk menguji kemampuan siswa pada pembelajaran matematika dengan metode Think Pair Square.
2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen penelitian yang digunakan peneliti adalah tes. Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel. Sebelum tes diberikan, soal-soal terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui kelayakan soal tes tersebut sebagai alat ukur pemahaman siswa setidaknya pada kelas yang sudah pernah mendapatkan materi mengenai menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel yaitu dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Dalam pelaksanaan uji coba tes peneliti memilih kelas X yang saat itu telah memasuki semester kedua karena di SMA Santa Maria Rembang hanya terdapat satu kelas X sehingga peneliti harus melakukan uji coba pada siswa kelas X semester dua. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru, kelaskelas tersebut memiliki siswa dengan tingkat kemampuan yang heterogen. Uji coba tes diagnostik dilaksanakan pada hari Jumat 14 Juni 2013 dan diikuti oleh 32 peserta. Setelah diujicobakan, soal tes dianalisis untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Apabila ada soal yang belum memenuhi kriteria kevalidan maka dilakukan perbaikan soal.
3. Pelaksanaan Pre Tes Tes tersebut diikuti oleh 30 peserta. Pre Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahamaman siswa dalam menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel. Dari hasil pre tes ini diperoleh data mengenai siswa-siswa yang nilainya tidak memenuhi batas kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran matematika yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 65. Selanjutnya siswa-siswa ini
akan menjadi
subyek dalam pembelajaran
dengan
memanfaatkan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square.
4. Pelaksanaan Pembelajaran dengan metode Think Pair Square a. Pembelajaran I Pembelajaran matematika dengan memanfaatkan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square ini dilaksanakan pada tanggal 11 September 2013 di kelas X. Pembelajaran ini dilaksanakan pada pukul 07.00-08.30 atau 2 jam pelajaran dan banyak siswa yang mengikuti pembelajaran ada oleh 30 siswa. Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Pada awal pembelajaran, peneliti memberikan pertanyaanpertanyaan sebagai umpan balik terhadap apa yang telah mereka pelajari sebelumnya bersama dengan guru untuk materi sistem persamaan linier dua variabel. Kemudian peneliti mulai menjelaskan aturan main pada pembelajaran menggunakan metode Think Pair Square seerta membagi kelompok Pair (dua siswa dipasangkan) dan kelompok Square (dua pasang siswa digabung menjadi satu). Kemudian peneliti memberikan soal latihan yang harus dikerjakan siswa secara mandiri, kelompok pasangan dan dan berempat. Akan tetapi ada satu kelompok yang terdiri dari 6 siswa karena banyak siswa berjumlah 30. Peneliti memberi 15 menit pada siswa untuk mengerjakan LKS secara individu, dilanjukan 15 menit kedua untuk berdiskusi dengan pasangan yang telah ditentukan, dan 15 menit ketiga untuk berdiskusi dengan pasangan lain. Selanjutnya peneliti kembali mengajak siswa untuk terlibat dalam diskusi kelas untuk memahami materi mengenai menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel. Peneliti mengajak siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka di depan kelas. Setelah itu peneliti kembali memberikan beberapa contoh soal kepada siswa dan meminta siswa untuk mengerjakan contoh soal tersebut sebelum membahasnya. Kemudian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
peneliti kembali memberikan kesempatan bertanya kepada siswa apabila ada materi yang belum mereka pahami.
Gambar 4.1 Suasana kelas ketika peneliti memberi penjelasan kepada siswa
Setelah proses pembelajaran pada pertemuan pertama selesai, peneliti dan observer berdiskusi dan berefleksi mengenai kegiatan belajar mengajar yang sudah dilaksanakan. Pada pembelajaran yang pertama, sedikit siswa yang antusias dalam mengerjakan LKS dan masih malu atau belum terbiasa dengan presentasi atau menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas.
b. Pembelajaran II Pembelajaran matematika dengan memanfaatkan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square yang kedua ini dilaksanakan pada tanggal 12 September 2013 di kelas X. Pembelajaran ini dilaksanakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
pada pukul 09.15-10.00 atau 1 jam pelajaran dan banyak siswa yang mengikuti pembelajaran ada oleh 30 siswa. Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun. Pada awal pembelajaran, peneliti langsung memposisikan siswa dalam kelompoknya untuk menyelesaikan soal sistem persamaan linier dua variabel. Kemudian peneliti meminta siswa langsung mengerjakan LKS. Metode yang digunakan masih sama dengan metode sebelumnya, akan tetapi perbedaannya waktu mengerjakan dan soal yang diberikan pun dikurangi porsinya karena pembelajaran hanya berjalan 1 jam pelajaran. peneliti memberi 10 menit pada siswa untuk mengerjakan LKS secara individu, dilanjukan 10 menit kedua untuk berdiskusi dengan pasangan yang telah ditentukan, dan 10 menit ketiga untuk berdiskusi dengan pasangan lain. Pada pembelajaran kedua ini siswa tampak lebik aktif dan lebih antusias dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan mereka bertanya dan keseriusan mereka menyerjakan soal latihan. Selanjutnya peneliti kembali mengajak siswa untuk terlibat dalam diskusi kelas untuk memahami materi mengenai menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel. Peneliti mengajak siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka di depan kelas. Setelah itu peneliti kembali memberikan beberapa contoh soal kepada siswa dan meminta siswa untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
mengerjakan contoh soal tersebut sebelum membahasnya. Kemudian peneliti kembali memberikan kesempatan bertanya kepada siswa apabila ada materi yang belum mereka pahami.
Gambar 4.2 Suasana siswa yang sedang memperhatikan teman lain yang sedang presentasi
Setelah proses pembelajaran pada pertemuan kedua selesai, peneliti dan observer kembali berdiskusi dan berefleksi mengenai kegiatan belajar mengajar yang sudah dilaksanakan. Pada pembelajaran yang kedua, siswa sangat antusias dalam mengerjakan LKS. Siswa saling bekerja sama untuk menyelesaikan soal-soal pada LKS. Kemudiaan pada saat presentasi, banyak siswa yang sudah mulai aktif untuk mengajukan diri mempresentasikan hasil diskusi mereka didepan kelas.
c. Pembelajaran III Pembelajaran matematika dengan memanfaatkan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square ini dilaksanakan pada tanggal 17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
September 2013 di kelas X. Pembelajaran ini dilaksanakan pada pukul 07.00-08.30 atau 2 jam pelajaran dan banyak siswa yang mengikuti pembelajaran ada oleh 30 siswa. Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun. Pada
awal
pembelajaran,
peneliti
memberikan
pertanyaan
mengenai kesulitan apa yang dihadapi siswa selama 2 kali pembelajaran menggunakan metode Think Pair Square. Kemudian peneliti memberikan sedikit penjelasan tentang beberapa kesulitan yang dialami siswa dengan memberikan
beberapa
contoh
soal.
Kemudian
peneliti
kembali
menjelaskan aturan main pada pembelajaran menggunakan metode Think Pair Square seerta membagi kelompok Pair (dua siswa dipasangkan) dan kelompok Square (dua pasang siswa digabung menjadi satu). Kemudian peneliti meminta siswa berkumpul ke kelompoknya masing-masing untuk mempermudah sirkulasi atau perpindahan siswa ke kelompoknya masing-masing kemudian peneliti langsung memberikan LKS yang harus dikerjakan siswa secara individu, berpasangan dan berkelompok. Pada pertemuan kedua ini kelompok yang telah ditentukan masih sama dengan kelompok pada saat pertemuan pertama. Peneliti memberi 15 menit pada siswa untuk mengerjakan LKS secara individu, dilanjukan 15 menit kedua untuk berdiskusi dengan pasangan yang telah ditentukan, dan 15 menit ketiga untuk berdiskusi dengan pasangan lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Selanjutnya peneliti kembali mengajak siswa untuk terlibat dalam diskusi kelas untuk memahami materi mengenai menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel. Peneliti mengajak siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka di depan kelas. Pada pertemuan yang ketiga ini, siswa lebih antusias untuk maju mengerjakan soal di depan kelas, akan tetapi beberapa siswa masih belum berani untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Setelah siswa mempresentasikan jawaban dan memberikan pembenaran atas jawaban mereka, peneliti kembali memberikan beberapa contoh soal yang sederhana kepada siswa dan meminta siswa untuk mengerjakan contoh soal tersebut sebelum membahasnya mengingat masih ada sisa waktu. Kemudian peneliti kembali memberikan kesempatan bertanya kepada siswa apabila ada materi yang belum mereka pahami.
Gambar 4.3 Suasana siswa mempresentasikan jawaban di depan kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Setelah proses pembelajaran pada pertemuan ketiga selesai, peneliti dan observer kembali berdiskusi dan berefleksi mengenai kegiatan belajar mengajar yang sudah dilaksanakan. Pada pembelajaran yang ketiga, siswa sangat antusias seperti pada pertemuan kedua dalam mengerjakan LKS yang ketiga. Siswa saling bekerja sama untuk mengerjakan LKS dan menganalisis LKS tersebut dan sudah terbiasa untuk mempresentasikan hasil pekerjaan mereka didepan kelas. 5. Pelaksanaan Pos Tes Pos Tes dilaksanakan pada hari Rabu 18 September 2013 jam ke-1 dan ke-2 yaitu pukul 07.00 – 08.30. Tes ini diikuti oleh 30 peserta. Soal-soal yang terdapat pada tes evaluasi remedial ini merupakan soal-soal sama dengan Pre Tes hanya penempatan nomornya yang diacak. Tujuan dari pos tes ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel setelah mengikuti pembelajaran matematika yang memanfaatkan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square untuk materi tersebut. Hasil dari pos tes ini akan dianalisis kemudian dibandingkan dengan hasil analisis pre tes. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana metode Think Pair Square ini membantu dalam memahami materi menyelesaikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel, yang dilihat dari perubahan-perubahan yang terjadi dalam menyelesaikan soal-soal dari kedua tes tersebut. Dalam kegiatan postes ini dari pengamatan peneliti didapat informasi, sebagian besar siswa terlihat serius dalam mengerjakan postes. Dalam mengerjakan postes siswa nampak lebih tenang dibandingkan dengan ketika pretes. Pertanyaan yang membuat mereka bingung sudah berkurang. Setelah selesai mengerjakan postes peneliti segera mengolah data dan menghitung hasil dari postes tersebut. 6. Wawancara Wawancara adalah salah satu metode yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data dari objek penelitian. Dalam penelitian ini, wawancara dimaksudkan untuk mengetahui tanggapan dari siswa mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Square . Wawancara dilakukan dengan meminta 6 siswa untuk diwawancari oleh peneliti. Peneliti memilih keenam siswa tersebut karena siswa tersebut yang mengalami peningkatan nilai, penurunan nilai dan nilai yang tetap atau tetap tidak mengalami kenaikan atau penurunan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
B. Tabulasi Data Adapun data-data yang akan dianalisis sebagai berikut: 1. Data Validitas Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Soal R Tabel No Soal R Hitung (32) 1 0,7235 0,3606 2 0,7219 0,3606 3 0,5379 0,3606 4 0,4838 0,3606 5 0,5485 0,3606 6 0,8276 0,3606 7 0,6349 0,3606 8 0,7426 0,3606
Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
2. Data Reliabilitas Tabel 4.3 Interprestasi Reliabilitas Besarnya nilai r 0.800 – 1.00 0.600 – 0.799 0.400 – 0.599 0.200 – 0.399 < 0.200
Interprestasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
3. Data Keaktifan Data aktivitas siswa diperoleh berdasarkan pengamatan selama pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square yang dibantu oleh 2 observer yang mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Data aktivitas siswa tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
a.) Data Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Pertama Tabel 4.4 Data Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Pertama PERTEMUAN 1 ASPEK YANG DIAMATI Subyek Frekuensi Kriteria A B C D E F G H I J K Siswa1 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 45 C Siswa 2 3 1 3 1 3 1 2 2 1 2 2 63 T Siswa 3 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 45 C Siswa 4 3 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 63 T Siswa 5 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 6 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 7 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 8 3 1 3 2 2 1 2 2 1 2 2 63 T Siswa 9 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 78 T Siswa 10 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 11 3 1 3 2 3 1 2 2 1 2 2 66 T Siswa 12 3 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 60 C Siswa 13 3 3 3 2 3 1 3 3 1 3 3 84 ST Siswa 14 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 15 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 16 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 17 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 45 C Siswa 18 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 90 ST Siswa 19 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 39 R Siswa 20 3 1 3 1 2 1 2 2 1 2 2 60 C Siswa 21 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 22 3 2 3 1 3 1 3 3 1 3 3 78 T Siswa 23 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 24 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 25 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 26 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 45 C Siswa 27 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 66 T Siswa 28 3 3 3 2 3 1 3 3 1 3 3 84 ST Siswa 29 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 30 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C 89 40 69 39 66 33 59 59 33 59 59 Keterangan: ST: Sangat Tinggi; T: Tinggi; C: Cukup; R: Rendah; SR: Sangat Rendah
b.) Data Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Kedua Tabel 4.5 Data Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Kedua
Subyek Siswa1 Siswa 2
A 2 2
B 1 1
PERTEMUAN 2 ASPEK YANG DIAMATI C D E F G H I 1 2 2 2 3 2 2 3 1 2 1 2 2 1
J 1 2
K 3 2
Frekuensi
Kriteria
63 57
T C
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
PERTEMUAN 2 ASPEK YANG DIAMATI Subyek Frekuensi Kriteria A B C D E F G H I J K Siswa 3 3 2 3 2 3 2 2 1 2 1 2 69 T Siswa 4 3 1 2 2 3 2 3 2 2 2 3 75 T Siswa 5 2 2 1 3 2 1 1 1 1 2 3 57 C Siswa 6 3 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 54 C Siswa 7 3 1 3 1 2 1 3 3 1 2 2 66 T Siswa 8 3 1 3 2 2 1 2 2 1 2 2 63 T Siswa 9 3 1 3 1 2 1 2 2 1 2 2 60 C Siswa 10 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 60 C Siswa 11 3 2 1 2 3 2 3 2 3 2 2 75 T Siswa 12 3 1 3 1 3 1 3 2 1 2 2 66 T Siswa 13 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 84 ST Siswa 14 2 1 2 3 1 2 3 3 2 2 3 72 T Siswa 15 3 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 66 T Siswa 16 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 1 75 T Siswa 17 3 1 2 2 2 1 3 2 1 2 2 63 T Siswa 18 3 1 3 2 3 1 3 3 1 3 3 78 T Siswa 19 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 81 ST Siswa 20 3 1 3 1 2 1 2 2 1 2 2 60 C Siswa 21 2 3 3 2 3 1 1 2 2 3 3 75 T Siswa 22 3 3 3 2 3 1 2 3 2 3 2 81 ST Siswa 23 3 1 3 1 2 1 2 2 1 2 2 60 C Siswa 24 3 1 3 1 2 1 2 2 1 2 2 60 C Siswa 25 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 93 ST Siswa 26 2 1 3 1 1 1 2 2 1 2 2 54 C Siswa 27 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 81 ST Siswa 28 3 1 3 2 2 1 2 2 1 2 2 63 T Siswa 29 3 2 2 2 3 1 3 1 1 1 2 63 T Siswa 30 3 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 63 T 79 48 73 55 71 45 67 64 46 63 68 Keterangan: ST: Sangat Tinggi; T: Tinggi; C: Cukup; R: Rendah; SR: Sangat Rendah c.)
Data Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Ketiga
Subyek Siswa1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7
Tabel 4.6 Data Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Ketiga PERTEMUAN 3 ASPEK YANG DIAMATI Presentase A B C D E F G H I J K 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 51 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 87 3 2 2 2 3 1 3 1 1 1 2 63 2 1 2 1 3 1 3 2 1 1 2 57 1 2 3 2 1 1 1 1 2 2 2 54 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 51 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 87
Kriteria C ST T C C C ST
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
PERTEMUAN 3 ASPEK YANG DIAMATI Subyek Presentase Kriteria A B C D E F G H I J K Siswa 8 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 90 ST Siswa 9 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 87 ST Siswa 10 3 1 3 1 2 1 2 2 1 2 2 60 C Siswa 11 1 2 1 2 3 3 3 3 3 2 2 75 T Siswa 12 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 90 ST Siswa 13 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 72 T Siswa 14 1 3 2 2 1 1 2 1 3 2 2 60 C Siswa 15 3 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 54 C Siswa 16 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 54 C Siswa 17 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 45 C Siswa 18 1 2 1 3 1 2 1 3 1 3 3 63 T Siswa 19 2 1 3 1 2 1 2 1 2 2 2 57 C Siswa 20 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 87 ST Siswa 21 3 3 2 2 2 3 3 1 2 2 3 78 T Siswa 22 3 2 2 2 2 1 2 1 1 2 3 63 T Siswa 23 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 90 ST Siswa 24 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 54 C Siswa 25 3 3 1 2 3 2 2 1 2 2 2 69 T Siswa 26 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 75 T Siswa 27 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 69 T Siswa 28 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 81 ST Siswa 29 3 1 2 2 3 1 3 1 1 1 1 57 T Siswa 30 3 1 2 2 1 1 3 2 3 2 2 66 T JUMLAH 75 54 69 59 71 50 73 56 53 64 71 Keterangan: ST: Sangat Tinggi; T: Tinggi; C: Cukup; R: Rendah; SR: Sangat Rendah
d.) Data Keaktifan Kelompok Pertemuan Pertama Tabel 4.7 Data Keaktifan Kelompok Pertemuan Pertama PERTEMUAN 1 ASPEK YANG DIAMATI Subyek Persentase Kriteria A B C D E F G H I J K Kelompok 1 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 84 ST Kelompok 2 3 3 1 2 2 3 1 2 2 2 3 72 T Kelompok 3 2 2 3 3 3 1 1 2 3 3 2 75 T Kelompok 4 1 2 2 3 3 2 2 1 2 3 3 72 T Kelompok 5 2 3 2 2 1 2 3 3 2 1 3 72 T Kelompok 6 2 2 3 1 2 3 2 3 1 3 3 75 T Kelompok 7 2 2 3 3 2 2 2 1 1 1 3 66 T JUMLAH 14 17 17 16 15 15 13 15 14 16 20 Keterangan: ST: Sangat Tinggi; T: Tinggi; C: Cukup; R: Rendah; SR: Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
e.) Data Keaktifan Kelompok Pertemuan Kedua Tabel 4.8 Data Keaktifan Kelompok Pertemuan Kedua PERTEMUAN 2 ASPEK YANG DIAMATI Subyek Persentase Kriteria A B C D E F G H I J K Kelompok 1 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 3 72 T Kelompok 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 81 ST Kelompok 3 3 3 3 1 2 2 1 2 2 2 3 72 T Kelompok 4 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 78 T Kelompok 5 2 3 2 3 2 2 1 3 2 2 3 75 T Kelompok 6 3 3 2 2 1 3 3 2 2 1 3 75 T Kelompok 7 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 84 ST JUMLAH 17 18 14 15 15 16 15 16 17 15 21 Keterangan: ST: Sangat Tinggi; T: Tinggi; C: Cukup; R: Rendah; SR: Sangat Rendah
f.) Data Keaktifan Kelompok Pertemuan Ketiga Tabel 4.9 Data Keaktifan Kelompok Pertemuan Ketiga PERTEMUAN 3 ASPEK YANG DIAMATI Subyek Persentase A B C D E F G H I J K Kelompok 1 3 3 2 2 3 1 2 3 2 2 2 75 Kelompok 2 2 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 84 Kelompok 3 3 2 1 2 3 2 1 3 3 2 3 75 Kelompok 4 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 75 Kelompok 5 2 2 1 2 3 2 1 2 3 3 2 75 Kelompok 6 3 2 2 3 3 2 1 2 3 2 3 84 Kelompok 7 2 3 3 1 1 2 3 2 2 3 3 75 JUMLAH 17 17 15 15 16 13 18 17 18 17 18 Keterangan: ST: Sangat Tinggi; T: Tinggi; C: Cukup; R: Rendah; SR: Sangat Rendah
4. Data Pre Tes Tabel 4.10 Hasil Pre Tes No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7
1 3 1 1 3 1 3 3
2 6 1 1 3 0 3 3
3 6 6 6 6 4 6 6
SOAL 4 5 1 6 4 6 1 6 4 6 1 1 1 6 0 6
6 0 3 1 1 0 0 0
7 0 7 1 10 1 7 7
8 0 1 0 3 1 3 3
Total Skor 22 29 17 36 9 29 28
Nilai
Ket
32,35 42,64 25 52,9 13,2 42,64 41,17
TT TT TT TT TT TT TT
Kriteria T ST T T T ST T
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Nama
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30
1 3 3 8 6 6 4 3 3 1 6 8 4 5 4 6 3 6 3 6 4 1 6 1
2 3 4 4 1 1 3 1 3 1 6 8 1 4 4 4 3 1 3 5 4 1 6 1
SOAL 4 5 1 6 1 4 1 6 1 4 1 6 1 6 1 1 1 6 1 0 1 6 1 6 1 6 1 6 1 6 1 6 1 6 1 4 1 6 1 1 1 6 1 6 1 6 1 1
3 6 6 6 6 6 6 6 6 1 6 6 6 6 6 6 6 6 6 1 6 6 6 6
6 10 10 10 10 10 7 10 10 1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 10 3 10 3
7 10 10 1 10 7 7 10 7 0 10 7 7 10 7 10 7 10 7 0 7 7 10 3
8 3 10 0 10 7 1 3 3 1 10 10 3 10 3 10 10 10 3 0 3 1 10 3
Total Skor 42 48 36 48 44 35 35 39 6 55 56 38 52 41 53 46 48 39 14 41 26 55 19
8 0 1 1 6 1 3 1 6 10 6 6 6 1 3 6 1
Total Skor 24 45 48 55 40 46 46 54 63 60 55 49 45 46 49 36
73
Nilai
Ket
61,76 70,58 52,94 70,58 64,70 51,47 51,47 57,35 8,82 80,88 82,35 55,88 76,47 60,29 77,94 67,64 70,58 57,35 20,59 60,29 38,23 80,88 27,94
TT T TT T TT TT TT TT TT T T TT T TT T T T TT TT TT TT T TT
Nilai
Ket
35,29 66,17 70,58 80,88 58,82 67,64 67,64 79,41 92,65 88,23 80,88 72,06 66,18 67,65 72,06 52,94
TT T T T TT T T T T T T T T T T TT
Keterangan : T = TUNTAS; T T=TIDAK TUNTAS
5. Data Pos Tes Tabel 4.11 Hasil Pos Tes No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16
1 10 10 10 10 7 7 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
2 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
3 2 1 4 6 2 3 3 8 10 6 6 3 1 3 3 1
SOAL 4 5 6 0 6 10 6 10 6 10 6 10 6 10 6 10 6 10 6 10 6 10 6 10 6 10 6 10 6 10 6 10 6 10
6 0 10 10 10 7 10 10 7 10 10 10 7 10 7 7 1
7 0 1 1 1 1 1 0 1 1 6 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
SOAL 1 2 3 4 5 6 7 Siswa 17 10 6 6 6 10 10 1 Siswa 18 10 6 8 6 10 10 1 Siswa 19 10 6 6 6 10 7 1 Siswa 20 10 6 6 6 10 10 1 Siswa 21 10 6 6 6 10 7 1 Siswa 22 3 6 6 6 10 10 1 Siswa 23 10 6 6 6 10 7 1 Siswa 24 10 6 6 6 10 7 6 Siswa 25 10 6 3 6 10 7 1 Siswa 26 10 6 4 6 10 10 1 Siswa 27 10 6 6 6 10 10 1 Siswa 28 10 6 6 0 10 10 1 Siswa 29 10 6 10 6 10 10 6 Siswa 30 10 6 10 4 10 10 1 Keterangan : T = TUNTAS; T T=TIDAK TUNTAS Nama
8 6 8 3 6 6 6 4 6 3 6 6 6 10 1
Total Skor 55 59 49 55 52 48 50 57 46 53 55 49 68 52
6. Data hasil perbandingan Pre Tes dan Pos Tes Tabel 4.12 Data Hasil Perbandingan Pre Tes dan Pos Tes No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21
Nilai Pre Tes 32,35 42,64 25 52,9 13,2 42,64 41,17 61,76 70,58 52,94 70,58 64,70 51,47 51,47 57,35 8,82 80,88 82,35 55,88 76,47 60,29
Nilai Pos Tes 35,29 66,17 70,58 80,88 58,82 67,64 67,64 79,41 92,65 88,23 80,88 72,06 66,18 67,65 72,06 52,94 80,88 86,76 72,06 80,88 76,47
Ketuntasan
Keterangan
Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas TidakTuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Tetap Naik Naik Naik Naik
74
Nilai
Ket
80,88 86,76 72,06 80,88 76,47 70,58 73,54 83,82 67,65 77,94 80,88 72,06 100 76,47
T T T T T T T T T T T T T T
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama siswa 22 Siswa 22 23 Siswa 23 24 Siswa 24 25 Siswa 25 26 Siswa 26 27 Siswa 27 28 Siswa 28 29 Siswa 29 30 Siswa 30 Rata-rata
No.
Nilai Pre Tes 77,94 67,64 70,58 57,35 20,59 60,29 38,23 80,88 27,94 53,2293
Nilai Pos Tes 70,58 73,54 83,82 67,65 77,94 80,88 72,06 100 76,47 73,969
Ketuntasan
Keterangan
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Turun Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik
75
7. Data Wawancara Siswa Beberapa pertanyaan yang diajukan kepada siswa adalah sebagai berikut: a. Bagaimana perasaan kamu ketika pembelajaran dengan pendekatan kooperatif tipe Think Pair Square? b. Apakah dalam diskusi kelompok kamu ikut mengeluarkan pendapat? c. Apakah kamu juga mengajukan pertanyaan? d. Apakah kamu ikut juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kelompok lain? e. Apakah kamu juga menghargai pendapat teman kelompok kamu? f. Menurut kamu, apakah pendapat kelompok itu berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok? Mengapa? g. Dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe Think Pair Square apakah kamu mengalami kendala atau hambatan? h. Apakah anggota di setiap kelompokmu aktif?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
i. Apakah dengan penerapan Metode Kooperatif tipe Think Pair Square ini dapat membantu kamu dalam memahami materi yang diajarkan? Pada analisis wawancara ini, peneliti tidak dapat melampirkan hasil wawancara karena terjadi kerusakan pada alat, ini merupakan kelemahan dari penelitian ini.
C. Analisis Data 1. Analisis Data Validitas Dari tabel 4.3 hasil uji validitas siswa, menunjukkan bahwa dari 8 soal yang diujikan ternyata semua soal valid sehingga semua soal dapat digunakan untuk uji pre tes pada saat penelitian. Peserta yang mengikuti ujicoba pre tes ini berjumlah 32 orang. Dari data mengenai pemetaan tersebut (tabel skor ujicoba pre tes) dilakukan perhitungan dengan rumus korelasi product moment, yaitu:
𝑟𝑥𝑦 =
𝑁 𝑁
𝑋𝑌 −
𝑋 ( 𝑌)
𝑋 2 − ( 𝑋)2 𝑁
𝑌 2 − ( 𝑌)2
Proses perhitungan dapat dilihat pada lampiran. Suatu item soal dikatakan valid jika nilai r hitung lebih dari nilai r tabel yaitu 0,3506. Berikut adalah hasil perhitungan uji validitas dari setiap item soal:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Validitas Butir soal No Soal R hitung Rtabel ( 32 ) Kesimpulan 1 0,7235 0,3506 Valid 2 0,7219 0,3506 Valid 3 0,5379 0,3506 Valid 4 0,4838 0,3506 Valid 5 0,5485 0,3506 Valid 6 0,8276 0,3506 Valid 7 0,6349 0,3506 Valid 8 0,7426 0,3506 Valid
2. Analisis Data Reabilitas Hasil ujicoba dianalisis reabilitas soal dengan rumus: 𝑘
𝑟11 =
𝑘−1
586−
(104 )2 32
32
=
586−338 32
= 7,75
417−
(85)2 32
32
=
417−225,78 32
= 5,976
Var butir soal 3 2
𝜎 =
𝑁
Var butir soal 2
𝜎2 =
2
Var butir soal 1
𝜎2 =
𝜎𝑡2
𝑋 𝑁
𝑋2 −
𝜎2 =
𝜎𝑏2
1−
845−
(149 )2 32
32
=
845−693,78 32
= 4,726
Var butir soal 4
𝜎2 =
142−
(46)2 32
32
=
142−66,125 32
= 2,371
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Var butir soal 5 2
𝜎 =
(166 )2 32
32
=
970−861,125 32
= 3,402
1423 −
(161 )2 32
32
=
1423 −810,031 32
= 19,155
Var butir soal 7
𝜎2 =
970−
Var butir soal 6
𝜎2 =
78
1236 −
(176 )2 32
32
=
1236 −968 32
= 8,375
Var butir soal 8 2
𝜎 =
1520 −
(182 )2 32
32
=
1520 −1035 ,125 32
= 15,152
Jumlah variabel butir soal 𝜎𝑖2 = 7,75 + 5,976 + 4,726 + 2,371 + 3,402 + 19,155 + 8,375 + 15,152 = 66,907 Mencari varians total 𝑌 2 𝑁
𝑌2−
𝜎𝑡2 =
𝑁
=
42969−
(1069 )2 32
32
=
42969−35711 ,281 32
= 226,804
Masukan jumlah varians butir soal dan varians total ke rumus:
𝑟11 = = =
𝑛 𝑛−1 8 8−1 8 7
1− 1−
𝜎𝑏2 𝜎𝑡2 66,907 226,804
1 − 0,295
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
= 1,143 x 0,705 = 0,806 Dari tabel interpretasi reliabilitas, didapat koefisien reliabilitas sebesar 0,806 dengan interpretasi sangat tinggi dan soal yang digunakan untuk uji validitas termasuk dalam kriteria sangat tinggi dan bisa digunakan untuk tes selanjutnya. 3. Analisis Data Keaktifan Dalam analisis data keaktifan, disajikan hasil keaktifan siswa kelas X SMA Santa Maria Rembang, tahun ajaran 2013/2014 dengan metode pembelajarannya adalah metode Think Pair Square dengan cara menyajikan lembar observasi yang oleh observer digunakan angka untuk setiap keaktifan siswa. Berikut hasil dari keaktifan siswa: a. Pertemuan Pertama 1.) Keaktifan Individu Siswa Dari lembar observasi pada pertemuan pertama dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Square pada pokok bahasan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel didapat hasil observasi keaktifan siswa pada pertemuan pertama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Tabel 4.14 Hasil Analisis Keaktifan Individi Siswa Pertemuan Pertama
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Jumlah
Pencapaian 81-100 61-80 41-60 21-40 < 20
Aktifitas Siswa Jumlah Persen(%) Anak 3 10 7 23,333 19 63,333 1 3,333 30 100
Berdasarkan tabel diatas terdapat 30 siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar pada pertemuan pertama. Dari tabel diatas dapat diketahui terdapat 3 siswa dengan kriteria keaktifan sangat tinggi dengan presentase 10%, 7 siswa dengan kriteria keaktifan tinggi dengan presentase 23,333%, 19 siswa dengan kriteria keaktifan cukup dengan persentase 63,333%, dan 1 siswa dengan kriteria keaktifannrendah dengan persentase 3,333%. 2.) Keaktifan Kelompok Dari data observasi kelompok pada pertemuan pertama dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Square pada pokok bahasan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel didapat hasil observasi keaktifan siswa pada pertemuan pertama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Tabel 4.15 Hasil Analisis Keaktifan Kelompok Pertemuan Pertama
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Jumlah
Pencapaian 81-100 61-80 41-60 21-40 < 20
Aktifitas Kelompok Jumlah Persen(%) Kelompok 1 14,285 6 85,714 7 100
Berdasarkan tabel diatas terdapat 7 kelompok yang mengikuti kegiatan belajar mengajar pada pertemuan pertama. Dari tabel diatas dapat diketahui terdapat 1 kelompok dengan kriteria keaktifan sangat tinggi dengan presentase 14,285% dan
6
kelompok dengan kriteria keaktifan tinggi dengan presentase 85,714%.
b. Pertemuan Kedua 1.) Keaktifan Individu Siswa Dari lembar observasi pada pertemuan kedua dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Square pada pokok bahasan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel didapat hasil observasi keaktifan siswa pada pertemuan kedua.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Tabel 4.16 Hasil Analisis Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Kedua Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Jumlah
Pencapaian 81-100 61-80 41-60 21-40 < 20
Aktifitas Siswa Jumlah Persen Anak (%) 5 16,667 16 53,333 9 30 30 100
Berdasarkan tabel diatas terdapat 30 siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar pada pertemuan kedua. Dari tabel diatas dapat diketahui terdapat 5 siswa dengan kriteria keakifan sangat tinggi dengan presentase 16,667%, 16 siswa dengan kriteria keaktifan tinggi dengan persentase 53,333%, dan 9 siswa dengan kriteria keaktifan cukup dengan persentase 30%. 2.) Keaktifan Kelompok Dari data observasi kelompok pada pertemuan kedua dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Square pada pokok bahasan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel didapat hasil observasi keaktifan siswa pada pertemuan kedua.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Tabel 4.17 Hasil Analisis Keaktifan Kelompok Pertemuan Kedua
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Jumlah
Pencapaian 81-100 61-80 41-60 21-40 < 20
Aktifitas Kelompok Jumlah Persen(%) Kelompok 2 28,571 5 71,428 7 100
Berdasarkan tabel diatas terdapat 7 kelompok yang mengikuti kegiatan belajar mengajar pada pertemuan kedua. Dari tabel diatas dapat diketahui terdapat 2 kelompok dengan kriteria keaktifan sangat tinggi dengan presentase 28,571% dan 5 kelompok dengan kriteria keaktifan tinggi dengan presentase 71,428%.
c. Pertemuan Ketiga 1.) Keaktifan Individu Siswa Dari lembar observasi pada pertemuan ketiga dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Square pada pokok bahasan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel didapat hasil observasi keaktifan siswa pada pertemuan ketiga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Tabel 4.18 Hasil Analisis Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Ketiga Kriteria
Pencapaian
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Jumlah
81-100 61-80 41-60 21-40 < 20
Aktivitas Siswa Jumlah Persen (%) Anak 8 26,667 11 36,667 11 36,667 30 100
Berdasarkan tabel diatas terdapat 30 siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar pada pertemuan ketiga. Dari tabel diatas dapat diketahui terdapat 8 siswa dengan kriteria keaktifan sangat tinggi dengan presentase 26,667%, 11 siswa dengan kriteria keaktifan tinggi dengan presentase 36,667%, dan 11 siswa dengan kriteria keaktifan cukup dengan persentase 36,667%. 2.) Keaktifan Kelompok Dari data observasi kelompok pada pertemuan keiga dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Square pada pokok bahasan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel didapat hasil observasi keaktifan siswa pada pertemuan ketiga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Tabel 4.19 Hasil Analisis Keaktifan Kelompok Pertemuan Ketiga
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Jumlah
Pencapaian 81-100 61-80 41-60 21-40 < 20
Aktifitas Kelompok Jumlah Persen(%) Kelompok 2 28,571 5 71,428 7 100
Berdasarkan tabel diatas terdapat 7 kelompok yang mengikuti kegiatan belajar mengajar pada pertemuan ketiga. Dari tabel diatas dapat diketahui terdapat 2 kelompok dengan kriteria keaktifan sangat tinggi dengan presentase 28,571% dan 5 kelompok dengan kriteria keaktifan tinggi dengan presentase 71,428%. Tabel 4.20 Hasil Analisis Keaktifan Individu Siswa Seluruh Pertemuan Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Jumlah
Pertemuan 1 (%) 10 23,333 63,333 3,333 100
Pertemuan 2 (%) 16,667 53,333 30 100
Pertemuan 3 (%) 26,667 36,667 36,667 100
Rata-rata (%) 17,778 37,777 43,333 1,111 -
Berdasarkan tabel diatas dari ketiga pertemuan terlihat bahwa secara keseluruhan kriteria keaktifan siswa dengan melihat ratarata persentase seluruh pertemuan. Persentase siswa yang mencapai kriteria keaktifan sangat tinggi adalah 17,778%, keaktifan tinggi adalah 37,777%, kriteria cukup aktif adalah 43,333%, dan kriteria keaktifannya rendah adalah 1,111%. Hal hasil tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
menunjukan bahwa siswa cukup aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan penggunaan metode Think Pair Square efektif meningkatkan keaktifan siswa. Tabel 4.21 Hasil Analisis Keaktifan Kelompok Seluruh Pertemuan Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Jumlah
Pertemuan 1 (%) 14,285 85,714 100
Pertemuan 2 (%) 28,571 71,428 100
Pertemuan 3 (%) 28,571 71,428 100
Rata-rata (%) 23,809 76,19 -
Berdasarkan tabel diatas dari ketiga pertemuan terlihat bahwa secara keseluruhan kriteria keaktifan kelompok dengan melihat rata-rata persentase seluruh pertemuan. Persentase siswa yang mencapai kriteria keaktifan sangat tinggi adalah 23,809% dan keaktifan tinggi adalah 37,777%. Hal hasil tersebut menunjukan bahwa siswa cukup aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan penggunaan metode Think Pair Square efektif meningkatkan keaktifan siswa.
4. Analisis Keaktifan Siswa Secara Kualitatif Data keaktifan siswa dari hasil pengamatan observasi keaktifan: Tabel 4.22 Keaktifan Siswa Selama Proses Pembelajaran Kode
A
Aktifitas Aktivitas siswa dalam memperhatikan guru dan teman ketika menjelaskan
Keaktifan Siswa Sewaktu guru menerangkan siswa terlihat tenang, namun sebagian siswa masih banyak yang sibuk sendiri di belakang. Dalam hal perhatian siswa kepada teman ketika menjelaskan, siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode
Aktifitas
B
Aktivitas siswa bertanya kepada guru
C
Aktivitas siswa dalam bertanya kepada teman
D
Aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
E
Aktivitas siswa dalam menjawab pertanyan yang diajukan teman
F
Aktivitas siswa dalam mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompok
G
Aktivitas siswa mengeluarkan ide atau gagasan dalam pasangan maupun diskusi kelompok
H
Aktivitas siswa dalam mengeluarkan ide atau gagasan dalam diskusi kelas
Keaktifan Siswa cenderung kurang memperhatikan teman dan ada beberapa siswa yang meremehkan teman yang sedang menjelaskan Dalam bertanya kepada guru, siswa cenderung pasif dalam hal bertanya. Hanya ada beberapa siswa yang berani bertanya kepada guru mengenai materi. Kebanyakan siswa bukan bertanya tetapi malah menyanggah guru karena merasa bosan dengan latihan soal yang diberikan setiap pertemuan Dalam hal bertanya kepada teman, sebagian besar siswa sudah mulai aktif bertanya kepada teman mengenai materi sehingga terjadi diskusi antar siswa. Akan tetapi ada beberapa siswa yang malah kurang serius dalam diskusi kelompok dan bukan menanyakan materi kepada teman Dalam menjawab pertanyaan dominan siswa hanya menjawab seadanya dan sepengetahuan mereka saja Dalam persentasi teman lain jarang mengajukan pertanyaan karena jawaban mereka cenderung sama karena sewaktu diskusi kelompok beberapa kelompok tidak hanya diskusi didalam kelompoknya saja tetapi juga bertanya kepada teman lain yang sudah selesai mengerjakan Siswa kurang memiliki kemampuan dalam mempresentasikan siswa cendrung hanya menulis jawabannya saja di papan tulis, dalam mempresentasikan jawabannya, siswa cenderung hanya membaca apa yang dia tulis di papan tulis tanpa menjelaskan proses yang tepat supaya teman lain bisa memahami jawabanya Siswa mudah putus asa jika didalam kelompok tidak menemukan pemecahan masalah langsung melihat jawaban kelompok lain.namun ada beberapa siswa yang aktif mengeluarkan ide bagi kelompoknya untuk menyelesaikan soal Siswa kurang memiliki keberanian dalam mengeluarkan ide kepada teman yang mempresentasikan jawabannya di depan kelas. Siswa cendrung pasif karena siswa
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode
Aktifitas
I
Akivitas siswa dalam mengerjakan soal di depan kelas
J
Aktivitas siswa dalam memberikan tanggapan pada diskusi kelas
K
Aktivitas siswa dalam memberi tanggapan pada diskusi kelompok
88
Keaktifan Siswa berpikiran jawaban mereka hamper sama Siswa kurang aktif dalam mengerjakan soal di depan kelas, namun setelah beberapa kali pertemuan, beberapa siswa sudah mulai berebut untuk mengerjakan soal di depan kelas. Sedikitnya siswa sudah berani memberi tanggapan, siswa beranggapan jika jawaban kelompok lain sama dengan mereka walaupun dengan cara yang berbeda sehingga siswa tidak ada yang bertanya. Pada diskusi kelompok, siswa cenderung lebih aktif dalam member tanggapan karena merasa lebih santai jika memberikan tanggapan kepada teman sendiri
5. Analisis Hasil Belajar Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Think Pair Square pada materi menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel akan dilihat dengan mengadakan pre tes dan pos tes. Pre tes merupakan langkah awal untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa, kesulitan siswa tentang materi menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel sedangkan untuk pos tes merupakan langkah akhir yang digunakan untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa mengenai menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel setelah pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Square. Jumlah soal pre tes dan pos tes sama hanya nonor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
soal yang diacak yaitu 8 soal dengan kisi-kisi yang sama juga. Berikut ini adalah hasil pre tes dan pos tes yang sudah didapat : Tabel 4.23 Kriteria Hasil Pre Tes Nama Nilai Kriteria Ketuntasan Siswa1 32,35 Tidak Tuntas Siswa 2 42,64 Tidak Tuntas Siswa 3 25 Tidak Tuntas Siswa 4 52,9 Tidak Tuntas Siswa 5 13,2 Tidak Tuntas Siswa 6 42,64 Tidak Tuntas Siswa 7 41,17 Tidak Tuntas Siswa 8 61,76 Tidak Tuntas Siswa 9 70,58 Tuntas Siswa 10 52,94 Tidak Tuntas Siswa 11 70,58 Tuntas Siswa 12 64,70 Tidak Tuntas Siswa 13 51,47 Tidak Tuntas Siswa 14 51,47 Tidak Tuntas Siswa 15 57,35 Tidak Tuntas Siswa 16 8,82 Tidak Tuntas Siswa 17 80,88 Tuntas Siswa 18 82,35 Tuntas Siswa 19 55,88 Tidak Tuntas Siswa 20 76,47 Tuntas Siswa 21 60,29 Tidak Tuntas Siswa 22 77,94 Tuntas Siswa 23 67,64 Tuntas Siswa 24 70,58 Tuntas Siswa 25 57,35 Tidak Tuntas Siswa 26 20,59 Tidak Tuntas Siswa 27 60,29 Tidak Tuntas Siswa 28 38,23 Tidak Tuntas Siswa 29 80,88 Tuntas Siswa 30 27,94 Tidak Tuntas Jumlah 1596,88 Rata-rata 53,22933 Persentase ketuntasan(%) 30 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Dari hasil pre tes diatas, terdapat 9 siswa yang tuntas pre tes dan 21 siswa tidak tuntas pre tes. Adapun hasil belajar dari pos tes sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Tabel 4.24 Kriteria Hasil Pos Tes Nama Nilai Kriteria Ketuntasan Siswa1 35,29 Tidak Tuntas Siswa 2 66,17 Tuntas Siswa 3 70,58 Tuntas Siswa 4 80,88 Tuntas Siswa 5 58,82 Tidak Tuntas Siswa 6 67,64 Tuntas Siswa 7 67,64 Tuntas Siswa 8 79,41 Tuntas Siswa 9 92,65 Tuntas Siswa 10 88,23 Tuntas Siswa 11 80,88 Tuntas Siswa 12 72,06 Tuntas Siswa 13 66,18 Tuntas Siswa 14 67,65 Tuntas Siswa 15 72,06 Tuntas Siswa 16 52,94 Tidak Tuntas Siswa 17 80,88 Tuntas Siswa 18 86,76 Tuntas Siswa 19 72,06 Tuntas Siswa 20 80,88 Tuntas Siswa 21 76,47 Tuntas Siswa 22 70,58 Tuntas Siswa 23 73,54 Tuntas Siswa 24 83,82 Tuntas Siswa 25 67,65 Tuntas Siswa 26 77,94 Tuntas Siswa 27 80,88 Tuntas Siswa 28 72,06 Tuntas Siswa 29 100 Tuntas Siswa 30 76,47 Tuntas Jumlah 2219,07 Rata-rata 73,969 Persentase Ketuntasan(%) 90 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Dari hasil pos tes diatas, terdapat 27 siswa yang tuntas pos tes dan 3 siswa tidak tuntas pos tes.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91
6. Analisis Jawaban Siswa Secara Kualitatif Data jawaban siswa dari pretes dan postes merupakan data hasil belajar siswa. Tabel 4.27 Analisis Soal Pre Tes dan Pos Tes
Kisi-Kisi
Isi Soal
Membuat model a. Menentukan variabelmatematika dari variabel yang terdapat masalah seharipada soal cerita hari yang berkaitan dengan SPLDV pada tingkat b. Memberikan alasan atas pemahaman variabel yang siswa ditentukan siswa
Membuat model matematika dari masalah seharihari yang berkaitan dengan SPLDV pada tingkat aplikasi dan analisis
Memodelkan matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua veriabel
Pretes
Postes
a. Untuk soal nomor 1 poin pertama pada Pre Tes Seluruh siswa bisa mengerjakan soal pada poin ini tetapi banyak jawaban siswa yang kurang tepat dan kesalahan konsep awal.
a. Untuk soal nomor 8 poin pertama pada Pos Tes Siswa dapat mengerjakan soal poin ini. Walaupun ada beberapa siswa yang kurang tepat dalam pengerjaan, namun banyak siswa yang sudah tepat dalam menjawab soal.
b. Untuk soal nomor 1 poin kedua pada Pre Tes Sebagian besar siswa tidak bisa memberikan alasan dari jawaban mereka, kebanyakan mereka menjawab seadanya dengan pengetahuan yang mereka miliki a. Untuk soal nomor 3 pada Pre Tes Sebagian besar siswa sudah dapat memodelkan matematika dari soal yang berkaitan dengan masalah sehari-hari dengan tepat. Kebanyakan siswa terbiasa memodelkan masalah-masalah yang berkaitan dengan jual beli.
c. Untuk soal nomor 8 poin kedua pada Pos Tes Beberapa siswa sudah bisa memberikan alasan dengan tepat dan sebagian besar siswa sudah memberikan alasan dengan cukup tepat
b. Untuk soal nomor 4 pada Pre Tes Hampir seluruh siswa tidak bisa memodelkan masalah pada soal nomor 4. Siswa masih kesulitan untuk menggabungkan antara keliling persegi panjang dengan model matematika
b. Untuk soal nomor 7 pada Pos Tes Siswa masih kesulitan dalam memodelkan matemaika, akan tetapi ada beberapa siswa sudah bisa memodelkan dengan tepat
a. Untuk soal nomor 2 pada Pos Tes Semua siswa sudah dapat memodelkan matematika dengan tepat
c. Untuk soal nomor 5 pada Pre Tes c. Untuk soal nomor 4 pada Pos Tes Sebagian dari siswa sudah dapat memodelkan Hampir sumua siswa sudah dapat memodelkan masalah matematika yang berkaitan dengan dengan tepat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92
Kisi-Kisi
Isi Soal
Pretes
Postes
a. Untuk soal nomor 6 pada Pre Tes Sebagian besar siswa sudah menyelesaikan model matematika dengan tepat, akan tetapi ada beberapa siswa yang kurang teliti dalam menyelesaikan model matematika dari masalah sehari-hari
a. Untuk soal nomor 5 pada Pos Tes Hampir semua siswa sudah dapat menyelesaikan model matematika dengan tepat
b. Untuk soal nomor 7 pada Pre Tes Sebagian besar siswa sudah bisa menyelesaikan model matematika dan menemukan nilai masing-masing variabel, akan tetapi masih banyak yang tidak membaca soal dengan cermat sehingga ada beberapa poin yang idak dikerjakan
b. Untuk soal nomor 6 pada Pos Tes Beberapa siswa sudah dapat menyelesaikan model matematika, akan tetapi masih ada siswa yang tidak membaca soal dengan cermat sehingga masih ada jawaban yang kurang tepat
c. Untuk soal nomor 8 pada Pre Tes Hanya beberapa siswa yang dapat menyelesaikan model matematika pada soal, sebagian siswa yang lai masih kurang teliti dalam menyelesaikan model matematika dari soal
c. Untuk soal nomor 1 pada Pos Tes Hamper semua siswa sudah dapat menyelesaikan model maematika dengan tepat
masalah jual beli Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV dan penafsirannya
Menyelesaikan model matematika dari masalah sehari-hari serta menyimpulkan jawaban
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
7. Analisis Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar kerja siswa (LKS) merupakan instrumen yang digunakan untuk membantu siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Square guna membantu memahami materi menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel. Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti menggunakan lembar kerja siswa (LKS) untuk tiap pertemuaannya. Berikut deskripsi dari lembar kerja siswa (LKS):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94
a. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 Tabel 4.28 Analisis Lembar Kerja Siswa 1 No 1
Lembar Kerja Siswa 1 Soal: Vio membeli 3 celana jeans dan 4 kaos batik seharga Rp 400.000,00 Sedangkan harga 1 celana jeans dan 3 kaos batik Rp 200.000,00. Tentukan a. Harga 1 kaos batik dan 1 celana jeans b. Uang kembalian jika Vio membeli 2 celana jeans dan 5 kaos batik jika ia membayar Rp 450.000,00 Jawaban Siswa:
Pembahasan Pada LKS 1, siswa diminta untuk menyelesaikan masalah sistem persamaan linier dua variabel dengan pengetahuan yang telah mereka miliki sebelumnya. Siswa diharapkan dapat menentukan variabel-variabel dalam soal, memodelkan matematika dan dapat menyelesaikan model matemaika tersebut. Akan tetapi sebagian hampir semua siswa tidak menentukan variabel-variabel yang ada pada soal dan langsung menyelesaikan model matematika yang telah mereka tentukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95
No 2
Lembar Kerja Siswa 1 Soal: Harga 7 ekor ayam dan 6 ekor itik adalah Rp 67.250,00 Sedangkan harga 2 ekor ayam dan 3 ekor itik adalah Rp 25.000.00. Berapakah harga seekor ayam dan seekor itik? Jawaban Siswa:
3
Soal: Jumlah dua bilangan cacah adalah 55 dan selisih kedua bilangan itu 25. Tentukan model matematika dari soal tersebut dan sebutkan kedua bilangan tersebut! Jawaban Siswa:
Pembahasan Membahas mengenai masalah sistem persamaan linier dua variabel dengan menentukan variabel-variabel pada soal, memodelkan dan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Sebagian besar kelompok sudah dapat mengisi LKS dengan tepat, disamping itu guru juga membimbing siswa dalam mengerjakan LKS tersebut. Sebagian besar kelomok dapat dengan jelas menyebutkan variabel-variabel apa saja yang ada pada soal, teai masih banyak siswa yang tidak menuliskan pada lembar jawaban mereka. Pada kesimpulan, seluruh siswa dapat menjawab menyelesaikan LKS dengan tepat.
Pada bagian ini, siswa diminta mengerjakan soal yang tidak berkaian dengan kehidupan sehari-hari tetapi menyelesaikan model matematika yang berkaitan dengan bilangan. Pada soal seperti ini siswa masih kesulitan untuk memodelkan dan masih harus bertanya kepada peneliti. Siswa diminta untuk mempelajari hal-hal yang tidak hanya berkaitan dengan jual beli saja karena selama ini siswa hanya terbiasa menyelesaikan soal yang berhubungan dengan jual beli. Sebagian besar kelompok dapat menyelesaikan masalah yang terdapat dalam LKS tersebut, siswa belajar untuk mencari tau bagaimana cara memodelkan matematika dari soal yang sedikit berbeda. Pada laihan ini siswa diharapkan dapat mencari solusi menurut pikiran mereka sendiri. Namun ada beberapa kelompok yang tidak mengerjakan soal tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96
No
4
Lembar Kerja Siswa 1
Soal: Didalam dompet Yudha terdapat 25 lembar uang yang terdiri dari lima ribuan dan sepuluh ribuan. Jumlah uang itu adalah Rp 200.000,00. Tentukan model matematika dari soal tersebut dan sebutkan jumlah lembar masing-masing uang lima ribuan dan sepuluh ribuan? Jawaban Siswa:
Pembahasan Banyak dari mereka yang masih kurang mengerti tentang soal tersebut.
Siswa diminta untuk menyelesaikan masalah sistem persamaan linier dua variabel dengan pengetahuan yang telah mereka miliki sebelumnya. Siswa diharapkan dapat menentukan variabel-variabel dalam soal, memodelkan matematika dan dapat menyelesaikan model matemaika tersebut. Akan tetapi sebagian kurang tepat dalam menyebutkan variabel-variabel dalam soal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) 2 Tabel 4.29 Lembar Kerja Siswa 2 No Soal: 1
Lembar Kerja Siswa 2
Pembahasan
Harga 1 kg bawang putih dan 4 kg bawang merah Rp 14.000,00. Sedangkan harga 2 kg bawang putih dan 1 kg bawang merah Rp10.500,00. Tentukan harga masing-masing:
Pada LKS 2 ini, tidak berbeda jauh dengan pertemuan pertama. Siswa diminta untuk menyelesaikan masalah sistem persamaan linier dua variabel dengan pengetahuan yang telah dapat pada pertemuan sebelumnya. Siswa diharapkan dapat menentukan variabel-variabel dalam soal, memodelkan matematika dan dapat menyelesaikan model matemaika tersebut. Akan tetapi sebagian siswa tidak menentukan variabel-variabel yang ada pada soal dan langsung menyelesaikan model matematika yang telah mereka tentukan.
Jawaban Siswa:
2.
Soal: Umur Sani 7 tahun lebih tua dari umur Ari. Sedangkan jumlah umur mereka adalah 43 tahun. Tentukanlah: a) Model matematika dari soal tersebut b) Umur masing-masing Jawaban Siswa:
Pada bagian ini, siswa diminta mengerjakan soal yang berkaian dengan kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan umur. Pada soal seperti ini siswa masih kesulitan untuk memodelkan dan masih harus bertanya kepada peneliti. Siswa diminta untuk mempelajari hal-hal yang tidak hanya berkaitan dengan jual beli saja karena selama ini siswa hanya terbiasa menyelesaikan soal yang berhubungan dengan jual beli. Sebagian besar kelompok dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98
No
Lembar Kerja Siswa 2
Pembahasan menyelesaikan masalah yang terdapat dalam LKS tersebut, siswa belajar untuk mencari tau bagaimana cara memodelkan matematika dari soal yang sedikit berbeda. Pada laihan ini siswa diharapkan dapat mencari solusi menurut pikiran mereka sendiri. Namun ada beberapa kelompok yang tidak mengerjakan soal tersebut. Banyak dari mereka yang masih kurang mengerti tentang soal tersebut.
3.
Soal: Dalam sebuah kantong plastik terdapat dua jenis kelereng, yaitu kelereng besar dan kelereng kecil. Berat seluruh kelereng besar dikurangi berat seluruh kelereng kecil 50 gram. Jumlah berat semua kelereng 1550 gram. Jika berat setiap butir kelereng besar 50 gram, dan berat setiap butir kelereng kecil 30 gram, banyak setiap jenis kelereng berturut-turut adalah…… Jawaban Siswa:
Seperti soal lainnya, pada sooal nomor 3 ini siswa diminta mengerjakan soal cerita tentang sistem persamaan linier dua variabel. Kebanyakan siswa sudah bisa mengerjakan soal, akan tetapi semua kelompok tidak menyimpulkan jawaban mereka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99
No
Lembar Kerja Siswa 2
Pembahasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100
c. Lembar Kerja Siswa (LKS) 3 Tabel 4.30 Lembar Kerja Siswa 3 No Soal: 1
Lembar Kerja Siswa 3
Pembahasan
Diketahui tiga tahun yang lalu, umur Anisa sama dengan 2 kali umur Bintang. Dua tahun yang akan datang, 4 kali umur Anisa sama dengan umur Bintang ditambah 36 tahun. Umur Anisa dan Bintang sekarang adalah………
Pada LKS 3, siswa diharapkan mampu menyelesaikan soal aplikasi yang sedikit berbeda dari soal pada LKS 1 dan 2. Dalam mengerjakan LKS 3 ini, siswa kebingungan dalam memodelkan dan memnyelesaikan soal. Guru membimbing siswa untuk mengerjakan LKS tersebut. Siswa dapat menurunkan rumus dengan baik walaupun dengan waktu yang lumayan lama dan dibimbing oleh guru. Metode Think Pair Square ini menuntut siswa dapat mencari tahu solusi untuk memecahkan masalah secara individu dan kelompok.
Jawaban Siswa:
2
Soal: Sebuah bilangan terdiri dari dua angka. Tiga kali angka pertama dikurangi 2 hasilnya merupakan angka kedua. Angka pertama ditambah dua kali angka kedua hasilnya 17. Bilangan tersebut adalah ………………….
Pada bagian ini, siswa diminta mengerjakan soal yang tidak berkaian dengan kehidupan sehari-hari tetapi menyelesaikan model matematika yang berkaitan dengan bilangan. Pada soal seperti ini siswa masih kesulitan untuk memodelkan dan masih harus bertanya kepada peneliti. Sebagian besar kelompok dapat menyelesaikan masalah yang terdapat dalam LKS tersebut, siswa belajar untuk mencari tau bagaimana cara memodelkan matematika dari soal. Pada laihan ini siswa diharapkan dapat mencari solusi menurut pikiran mereka sendiri. Namun ada beberapa kelompok yang tidak mengerjakan soal tersebut. Banyak dari mereka yang masih kurang mengerti tentang soal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101
No
Lembar Kerja Siswa 3 Jawaban Siswa:
3
Soal: Sebuah truk mengangkut 125 karung beras. Beberapa karung beras mempunyai berat 100 kg dan sisanya mempunyai berat 50 kg. jika total beras yang diangkut truk 8750 kg, banyak karung beras 100 kg dan 50 kg berturut-turut………………. Jawaban Siswa:
Pembahasan tersebut bahkan ada kelompok yang malas mengerjakan soal.
Seperti soal lainnya, pada sooal nomor 3 ini siswa diminta mengerjakan soal cerita tentang sistem persamaan linier dua variabel. Kebanyakan siswa sudah bisa mengerjakan soal, akan tetapi tidak semua kelompok menyimpulkan jawaban mereka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102
No
Lembar Kerja Siswa 3
Pembahasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
8. Analisis Data Wawancara Wawancara ini dimaksudkan untuk mengetahui tanggapan dari obyek penelitian yaitu kelas X SMA Santa Maria Rembang tentang penggunaan metode Think Pair Square dalam proses pembelajaran matematika pada pokok bahasan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel terhadap hasil belajar dan keaktifan siswa. Namun peneliti tidak dapat menganalisis data hasil wawancara dikarenakan kerusakan pada alat yang digunakan dalam proses wawancara. Ini adalah salah satu kelemahan dari penelitian ini.
D. Pembahasan 1. Keaktifan Keaktifan siswa adalah segala kegiatan perubahan tingkah laku individu dengan melakukan interaksi dengan lingkungannya tepatnya dikelas dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dilihat dari siswa ikut berperan aktif siswa dalam pembelajaran serta kriteria keaktifan siswa dengan kriteria keaktifan sangat tinggi dengan presentase 26,667%, 11 siswa dengan kriteria keaktifan tinggi dengan presentase 36,667%, dan 11 siswa dengan kriteria keaktifan cukup dengan persentase 36,667%. Keaktifan siswa setiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
pertemuannya semakin meningkat dan siswa memang semakin aktif dikelas. Aktif dalam mengikuti proses pembelajaran matematika. Siswa sudah berani dan tidak takut ataupun malu untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. 2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah Kemampuan yang dimiliki siswa setelah melakukan kegiatan belajar atau hasil yang telah dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan dengan cara belajar. Dalam proses pembelajaran siswa sudah banyak belajar mengenai hal-hal yang sekiranya mereka belum dimengerti. Pada pokok bahasan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel siswa yang kesulitan untuk memodelkan dan menyelesaikan soalsoal sistem persamaan dua variabel yang berkaitan dengan kehidupan seharihari, sekarang siswa sudah sedikit banyak mengerti dan paham. Dari hasil analisis data mengenai hasil belajar, sebagian besar siswa kelas X SMA Santa Maria Rembang tahun ajaran 2013/2014 mengalami peningkatan hasil belajar setelah pembelajaran matematika pada pokok bahasan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel dengan metode Think Pair Square. Pada hasil belajar ini siswa memang mengalami peningkatan dan dapat dilihat dari persentase ketuntasan siswa, peningkatan sudah cukup bagus. Hal ini terbukti dari hasil pre tes dengan hanya 9 siswa yang tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
KKM 65, tidak ada setengah dari jumlah siswa dari kelas tersebut persentase dari ketuntasan siswapun hanya 30%. Sedangkan pada saat pos tes hasil belajar siswa meningkat dengan 27 siswa dari 30 siswa yang tuntas KKM 65 dengan persentase ketuntasan siswa 90%.
E. Keterbatasan Penelitian Dalam sebuah penelitian pasti tak lepas dari adanya kekurangan penelitian yang dapat digunakan untuk referensi penelitian berikutnya. Berikut keterbatasan dari penelitian ini: 1. Peneliti kesulitan dalam mengelola siswa sehingga siswa masih sulit diatur dalam setiap pergantian tahapan metode Think Pair Square. Hal ini dikarenakan kurangnya observasi kelas. 2. Waktu yang terbatas menjadi salah satu kendala ketika penelitian berlangsung karena pelaksanaan menjadi tergesa-gesa hal ini menyebabkan pelaksanaan penelitian kurang maksimal. Peneliti harus pandai mengatur waktu sehingga setiap tahapan metode Think Pair Square dapat dilalui dengan baik. 3. Kerusakan alat perekam dalam pemungutan data wawancara menjadi kendala pengolahan data sehingga peneliti tidak dapat melampirkan hasil wawancara dengan siswa. Hal ini merupakan kelemahan dari penelitian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
4. Dikarenakan kesulitan mencari observer saat penelitian, peneliti meminta bantuan salah satu teman progam studi non pendidikan dari Universitas lain untuk membantu dalam observasi keaktifan siswa. Hal ini merupakan kelemahan dari penelitian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas X SMA Santa Maria Rembang tahun ajaran 2013/2014, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Melalui penggunaan metode Think Pair Square pada proses pembelajaran matematika pada pokok bahasan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel dikatakan efektif terhadap keaktifan siswa. Akumulasi prosentase keseluruhan siswa mencapai kriteria keaktifan individu siswa sangat tinggi adalah 17,778%, keaktifan tinggi adalah 37,777%, kriteria cukup aktif adalah 43,333%, dan kriteria keaktifannya rendah adalah 1,111%. Prosentase pada keaktifan individu siswa yang mencapai kriteria keaktifan sangat tinggi adalah 23,809% dan
keaktifan tinggi adalah 37,777%.
Dengan hasil keaktifan tersebut, maka penggunaan metode Think Pair Square efektif terhadap keaktifan siswa kelas X SMA Santa Maria Rembang tahun ajaran 2013/2014.
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
2. Melalui penggunaan metode Think Pair Square pada proses pembelajaran matematika pada pokok bahasan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel dikatakan efektif terhadap hasil belajar. Hal ini terlihat dari meningkatnya hasil pre tes dan pos tes dari siswa kelas X dengan KKM 65. Rata-rata hasil dari pre tes yaitu 53,22933 dengan prosentase ketuntasan siswa adalah 30%. Sedangkan untuk pos tes dengan rata-rata hasilnya 73,969 dengan prosentase ketuntasan siswa 90%. Dengan hasil belajar tersebut, maka penggunaan metode Think Pair Square efektif terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Santa Maria Rembang tahun ajaran 2013/2014.
B. Saran Adapun saran yang dapat diberikan sebagai berikut: 1. Metode Think Pair Square dapat digunakan sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran matematika. Pelaksanaan metode Think Pair Square lebih menekankan pada proses belajar siswa dan situasi serta kondisi siswanya. Metode Think Pair Square memberikan banyak kesempatan siswa untuk bisa berperan aktif dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
2. Metode Think Pair Square membutuhkan pengaturan waktu yang tepat agar penelitian dapat berlangsung dengan baik dan efisien karena metode Think Pair Square membutuhkan pengaturan waktu yang tepat pada setiap tahapannya. 3. Proses observasi kelas menjadi suatu proses yang penting dalam sebuah penelitian. Observasi kelas akan membantu dalam pengelolaan kelas selama penelitian berlangsung. 4. Penggunaan alat dalam penelitian yang digunakan untuk pengambilan data seperti kamera maupun alat perekam suara sebaiknya menggunakan alat yang sudah profesional sehingga kemungkinan terjadi kerusakan bisa diperkecil. 5. Siswa harus lebih banyak diberi latihan-latihan soal agar siswa dapat memahami materi ini dengan lebih baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Agus Irianto. 2010. Statistik: Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangannya. Jakarta: Kencana Amin Suyitno. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I. Semarang : Universitas Negeri Semarang Herman Hudojo. 2001.Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Universitas Negeri Malang Herman Hudojo.1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nana Sudjana. 2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar., Bandung: Sinar Baru Algensindo Nana Sudjana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar., Bandung: PT Remaja Rosdakara Oemar Hamalik. 2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung : Bumi Aksara Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara Polya, G. 1975. How To Solve It. A New Aspect of Mathematichal Method. New Jersey: Puceton University Press Rana Wilis Dahar. 2010. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga Ronny Kountour. 2003. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Saifuddin Azwar. 2012. Metode Penelitian, Yogyakarta: Pusaka Belajar Sartono Wirodikromo. 2007. Matematika SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning.Bandung: Nusa Media Sri Kurnianingsih, Kuntarti, Sulistyono. 2006. Matematika SMA Kelas X. Jakarta: Gelora Askara Pratama. Anggita Damayanti. 2012. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif. http://anggitaata.wordpress.com/2012/08/27/pengertian-modelpembelajaran-kooperatif/. Diakses tanggal 22 April 2013. Doantara Yasa. 2008. Aktivitas dan Prestasi Belajar. http://ipotes.wordpress.com/2008/05/24/prestasi-belajar/. Diakses tanggal 27 april 2013. Putu Mas Dewantara. 2012. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-PairSquare.http://maz-vicarious.blogspot.com/2012/03/model-pembelajarankooperatif-tipe.html. Diakses tanggal 16 April 2013. Rokhyati Handayani. 2010. Sistem Persamaan Liner Dua Variabel. http:// rokhyatihandayani.file.wordpress.com/. Diakses tanggal 19 Mei 2013. Witri. 2012. Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif). http://wytr33.wordpress.com/2012/12/25/cooperative-learningpembelajaran-kooperatif/. Diakses tanggal 1 Mei 2013.
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.1 / 112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Satuan Pendidikan : SMA Santa Maria Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X/gasal
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit (2 JP)
A. Standar Kompetensi Memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dan pertidaksamaan satu variabel
B. Kompetensi Dasar Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier
C. Indikator 1. Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV 2. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV dan penafsirannya
D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV 2. Siswa dapat menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV dan penafsirannya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.1 / 113
E. Materi Pokok Menyelesaikan model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV
F. Uraian Materi Pokok 1. Memodelkan masalah matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel 2. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel
G. Sumber Bahan 1. Kurnianingsih, Sri dkk. (2006). Matematika SMA Kelas X. Jakarta: Gelora Askara Pratama. 2. Wirodikromo, Sartono. (2007). Matematika SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
H. Metode dan Strategi Pembelajaran Metode
: Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square
Strategi Pembelajaran : Pembelajaran
dengan
membagi
siswa
menjadi
beberapa kelompok diskusi
I. Langkah-Langkah Pembelajaran No.
Kegiatan Pembelajaran
1.
Pembukaan Apersepsi dan Motivasi: a. Guru mengucapkan salam pembuka. b. Guru menyampaikan informasi tentang pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square dalam pembelajaran hari ini, materi yang akan dibahas, dan tujuan pembelajaran. c. Guru membagi kelompok yang terdiri dari empat orang dan guru menentukan pasangan diskusi siswa. d. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. e. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya pada siswa mengenai sistem persamaan linier dua variabel sebagai awal untuk menjelaskan materi menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan
Alokasi Waktu 10 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.1 / 114
dengan sistem persamaan linier dua variabel. 2.
Kegiatan Inti Eksplorasi (Learning) a. Guru mengajak siswa dalam diskusi kelas untuk mengingat kembali sistem persamaan linier dua variabel b. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada seluruh siswa
70 menit
Elaborasi a. Siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal latihan dari LKS yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel. Siswa mengerjakan LKS tersebut secara individu. b. Siswa berdiskusi dengan pasangan mengenai jawaban tugas yang dikerjakan secara individu. c. Kedua pasangan bertemu dalam satu kelompok untuk berdiskusi mengenai permasalahan yang sama d. Beberapa kelompok tampil di depan kelas untuk mempresentasikan jawaban LKS.
3.
Konfirmasi a. Guru meneguhkan jawaban-jawaban siswa. b. Guru melakukan tanya jawab untuk memastikan pemahaman siswa dan memberikan peneguhan mengenai sistem persamaan lisnier dua variabel. c. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya. Kegiatan Penutup a. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan apa yang telah dipelajari. b. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
10 menit
Yogyakarta, 14 Agustus 2013 Menyetujui, Guru Mata Pelajaran,
Peneliti,
Sebastianus Ariest Gunawan, S,Pd.
Agustina Sandhi Y.A. NIM. 09 1414 025
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.2 / 115
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Satuan Pendidikan : SMA Santa Maria Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X/gasal
Alokasi Waktu
: 1 x 45 menit (1 JP)
A. Standar Kompetensi Memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dan pertidaksamaan satu variabel
B. Kompetensi Dasar Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier
C. Indikator 1. Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV 2. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV dan penafsirannya
D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV 2. Siswa dapat menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV dan penafsirannya
E. Materi Pokok Menyelesaikan model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.2 / 116
F. Uraian Materi Pokok 1. Memodelkan masalah matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel 2. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel
G. Sumber Bahan 1. Kurnianingsih, Sri dkk. (2006). Matematika SMA Kelas X. Jakarta: Gelora Askara Pratama. 2. Wirodikromo, Sartono. (2007). Matematika SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
H. Metode dan Strategi Pembelajaran Metode
: Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square
Strategi Pembelajaran : Pembelajaran
dengan
membagi
siswa
menjadi
beberapa kelompok diskusi
I. Langkah-Langkah Pembelajaran No.
Kegiatan Pembelajaran
1.
Pembukaan Apersepsi dan Motivasi: a. Guru mengucapkan salam pembuka. b. Guru menyampaikan informasi tentang pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square dalam pembelajaran hari ini, materi yang akan dibahas, dan tujuan pembelajaran. c. Guru membagi kelompok yang terdiri dari empat orang dan guru menentukan pasangan diskusi siswa. d. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. e. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya pada siswa mengenai sistem persamaan linier dua variabel sebagai awal untuk menjelaskan materi menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel. Kegiatan Inti Eksplorasi (Learning) a. Guru mengajak siswa dalam diskusi kelas untuk mengingat kembali sistem persamaan linier dua variabel b. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada seluruh siswa
2.
Alokasi Waktu 10 menit
70 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.2 / 117
Elaborasi a. Siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal latihan dari LKS yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel. Siswa mengerjakan LKS tersebut secara individu. b. Siswa berdiskusi dengan pasangan mengenai jawaban tugas yang dikerjakan secara individu. c. Kedua pasangan bertemu dalam satu kelompok untuk berdiskusi mengenai permasalahan yang sama d. Beberapa kelompok tampil di depan kelas untuk mempresentasikan jawaban LKS.
3.
Konfirmasi a. Guru meneguhkan jawaban-jawaban siswa. b. Guru melakukan tanya jawab untuk memastikan pemahaman siswa dan memberikan peneguhan mengenai sistem persamaan lisnier dua variabel. c. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya. Kegiatan Penutup a. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan apa yang telah dipelajari. b. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
10 menit
Yogyakarta, 14 Agustus 2013 Menyetujui, Guru Mata Pelajaran,
Peneliti,
Sebastianus Ariest Gunawan, S,Pd.
Agustina Sandhi Y.A. NIM. 09 1414 025
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.3 / 118
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Satuan Pendidikan : SMA Santa Maria Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X/gasal
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit (2 JP)
A. Standar Kompetensi Memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dan pertidaksamaan satu variabel
B. Kompetensi Dasar Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier
C. Indikator 1. Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV 2. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV dan penafsirannya
D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV 2. Siswa dapat menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV dan penafsirannya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.3 / 119
E. Materi Pokok Menyelesaikan model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV
F. Uraian Materi Pokok 1. Memodelkan masalah matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel 2. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel
G. Sumber Bahan 1. Kurnianingsih, Sri dkk. (2006). Matematika SMA Kelas X. Jakarta: Gelora Askara Pratama. 2. Wirodikromo, Sartono. (2007). Matematika SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
H. Metode dan Strategi Pembelajaran Metode
: Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square
Strategi Pembelajaran : Pembelajaran
dengan
membagi
siswa
menjadi
beberapa kelompok diskusi
I. Langkah-Langkah Pembelajaran No.
Kegiatan Pembelajaran
1.
Pembukaan Apersepsi dan Motivasi: a. Guru mengucapkan salam pembuka. b. Guru menyampaikan informasi tentang pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square dalam pembelajaran hari ini, materi yang akan dibahas, dan tujuan pembelajaran. c. Guru membagi kelompok yang terdiri dari empat orang dan guru menentukan pasangan diskusi siswa. d. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. e. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya pada siswa mengenai sistem persamaan linier dua variabel sebagai awal untuk menjelaskan materi menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
Alokasi Waktu 10 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.3 / 120
sistem persamaan linier dua variabel. 2.
Kegiatan Inti Eksplorasi (Learning) a. Guru mengajak siswa dalam diskusi kelas untuk mengingat kembali sistem persamaan linier dua variabel b. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada seluruh siswa
70 menit
Elaborasi a. Siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal latihan dari LKS yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel. Siswa mengerjakan LKS tersebut secara individu. b. Siswa berdiskusi dengan pasangan mengenai jawaban tugas yang dikerjakan secara individu. c. Kedua pasangan bertemu dalam satu kelompok untuk berdiskusi mengenai permasalahan yang sama d. Beberapa kelompok tampil di depan kelas untuk mempresentasikan jawaban LKS.
3.
Konfirmasi a. Guru meneguhkan jawaban-jawaban siswa. b. Guru melakukan tanya jawab untuk memastikan pemahaman siswa dan memberikan peneguhan mengenai sistem persamaan lisnier dua variabel. c. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya. Kegiatan Penutup a. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan apa yang telah dipelajari. b. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
10 menit
Yogyakarta, 14 Agustus 2013 Menyetujui, Guru Mata Pelajaran,
Peneliti,
Sebastianus Ariest Gunawan, S,Pd
Agustina Sandhi Y.A. NIM. 09 1414 025
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.4 / 121
LEMBAR KERJA SISWA I
1. Vio membeli 3 celana jeans dan 4 kaos batik seharga Rp 400.000,00 Sedangkan harga 1 celana jeans dan 3 kaos batik Rp 200.000,00. Tentukan a. Harga 1 kaos batik dan 1 celana jeans b. Uang kembalian jika Vio membeli 2 celana jeans dan 5 kaos batik jika ia membayar Rp 450.000,00 2. Harga 7 ekor ayam dan 6 ekor itik adalah Rp 67.250,00 Sedangkan harga 2 ekor ayam dan 3 ekor itik adalah Rp 25.000.00. Berapakah harga seekor ayam dan seekor itik? 3. Jumlah dua bilangan cacah adalah 55 dan selisih kedua bilangan itu 25. Tentukan model matematika dari soal tersebut dan sebutkan kedua bilangan tersebut! 4. Di dalam dompet Yudha terdapat 25 lembar uang yang terdiri dari lima ribuan dan sepuluh ribuan. Jumlah uang itu adalah Rp 200.000,00. Tentukan model matematika dari soal tersebut dan sebutkan jumlah lembar masing-masing uang lima ribuan dan sepuluh ribuan?
********************** Selamat Mengerjakan **********************
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.5 / 122
LEMBAR KERJA SISWA II 1. Harga 1 kg bawang putih dan 4 kg bawang merah Rp14.000,00. Sedangkan harga 2 kg bawang putih dan 1 kg bawang merah Rp10.500,00. Tentukan harga masing-masing: 2. Umur Sani 7 tahun lebih tua dari umur Ari. Sedangkan jumlah umur mereka adalah 43 tahun. Tentukanlah: a) Model matematika dari soal tersebut, b) Umur masing-masing 3. Dalam sebuah kantong plastik terdapat dua jenis kelereng, yaitu kelereng besar dan kelereng kecil. Berat seluruh kelereng besar dikurangi berat seluruh kelereng kecil 50 gram. Jumlah berat semua kelereng 1550 gram. Jika berat setiap butir kelereng besar 50 gram, dan berat setiap butir kelereng kecil 30 gram, banyak setiap jenis kelereng berturut-turut adalah……………….
********************* Selamat Mengerjakan ***********************
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.6 / 123
LEMBAR KERJA SISWA III 1. Diketahui tiga tahun yang lalu, umur Anisa sama dengan 2 kali umur Bintang. Dua tahun yang akan datang, 4 kali umur Anisa sama dengan umur Bintang ditambah 36 tahun. Umur Anisa dan Bintang sekarang adalah……… 2. Sebuah bilangan terdiri dari dua angka. Tiga kali angka pertama dikurangi 2 hasilnya merupakan angka kedua. Angka pertama ditambah dua kali angka kedua hasilnya 17. Bilangan tersebut adalah …………………. 3. Sebuah truk mengangkut 125 karung beras. Beberapa karung beras mempunyai berat 100 kg dan sisanya mempunyai berat 50 kg. jika total beras yang diangkut truk 8750 kg, banyak karung beras 100 kg dan 50 kg berturutturut……………….
********************* Selamat Mengerjakan **********************
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.7 / 124
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA I
1. Vio membeli 3 celana jeans dan 4 kaos batik seharga Rp 400.000,00 Sedangkan harga 1 celana jeans dan 3 kaos batik Rp 200.000,00. Tentukan a. Harga 1 kaos batik dan 1 celana jeans b. Uang kembalian jika Vio membeli 2 celana jeans dan 5 kaos batik jika ia membayar Rp 450.000,00 Jawaban: Misalkan: Harga 1 potong celana jeans = x Harga 1 potong kaos batik = y Model matematika: 3x + 4y = 400000 x + 3y = 200000 Penyelesaian: a. Harga 1 kaos batik dan harga 1 celana jeans 3x + 4y = 400000 I x1 I 3x + 4y = 400000 x + 3y = 200000 I x3 I 3x + 9y = 600000 -5y = -200000 y = 40000
untuk y = 40000, maka x + 3(40000) = 200000 x + 120000 = 200000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.7 / 125
x = 80000 Jadi harga 1 potong celana jeans Rp 80.000,00 dan harga 1 potong kaos batik Rp 40.000,00 b. Harga untuk 2 celana jeans dan 5 kaos batik 2x + 5y = 2(80000) + 5(40000) = 160000 + 200000 = 360000 Uang kembalian Vio = 450000 – 360000 = 90000 Jadi uang kembalian Vio Rp 90.000,00 2. Harga 7 ekor ayam dan 6 ekor itik adalah Rp 67.250,00 Sedangkan harga 2 ekor ayam dan 3 ekor itik adalah Rp 25.000.00. Berapakah harga seekor ayam dan seekor itik? Jawaban: Misalkan: Harga seekor ayam = x Harga seekor itik = y Model matematika: 7x + 6y = 67250 2x + 3y = 25000
Penyelesaian:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.7 / 126
7x + 6y = 67250 I x1 I 7x + 6y = 67250 2x + 3y = 25000 I x2 I 4x + 6y = 50000 3x = 17500 x = 5750 untuk x = 5750, maka 2x + 3(5750) = 50000 2(5750) + 3y = 25000 11500 + 3y = 25000 3y = 13500 y = 4500 Jadi harga seekor ayam Rp 5.750,00 dan harga seekor itik Rp 4.500,00 3. Jumlah dua bilangan cacah adalah 55 dan selisih kedua bilangan itu 25. Tentukan model matematika dari soal tersebut dan sebutkan kedua bilangan tersebut! Jawaban: Misalkan: Bilangan I = x Bilangan II = y Model matematika: x + y = 55 x – y = 25
Penyelesaian:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.7 / 127
x + y = 55 x – y = 25 -2y = -30 y = 15 untuk y = 15, maka x + 15 = 55 x = 40 Jadi bilangan I adalah 40 dan bilangan kedua adalah 15 4. Di dalam dompet Yudha terdapat 25 lembar uang yang terdiri dari lima ribuan dan sepuluh ribuan. Jumlah uang itu adalah Rp 200.000,00. Tentukan model matematika dari soal tersebut dan sebutkan jumlah lembar masing-masing uang lima ribuan dan sepuluh ribuan? Jawaban: Misalkan: Jumlah uang lima ribuan = x Jumlah uang sepuluh ribuan = y Model matematika: x + y = 25 5000x + 10000y = 200000
Penyelesaian:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.7 / 128
x + y = 25
I x10000 I 10000x + 10000y = 250000
5000x + 10000y = 200000 I x 1 I
5000x + 10000y = 200000 5000x = 50000 x = 10
Untuk x = 10, maka 10 + y = 25 y = 15 Jadi jumlah uang lima ribuan ada 10 lembar dan jumlah uang sepuluh ribuan ada 15 lembar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.8 / 129
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA II 1. Harga 1 kg bawang putih dan 4 kg bawang merah Rp14.000,00. Sedangkan harga 2 kg bawang putih dan 1 kg bawang merah Rp10.500,00. Tentukan harga masing-masing: Jawaban: Misalkan: Harga 1 kg bawang putih = x Harga 1 kg bawang merah = y Model matematika: x + 4y = 14000 2x + y = 10500 Penyelesaian: x + 4y = 14000 I x 2 I 2x + 8y = 28000 2x + y = 10500 I x 1I 2x + y = 10500 7y = 17500 y = 2500 untuk y = 2500, masuk x + 4y = 14000 x + 4 (2500) = 14000 x + 10000 = 14000 x = 4000 Jadi, harga 1 kg bawang putih adalah Rp 4.000,00 dan harga 1 kg bawang merah adalah Rp 2.500,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.8 / 130
2. Umur Sani 7 tahun lebih tua dari umur Ari. Sedangkan jumlah umur mereka adalah 43 tahun. Tentukanlah: a) Model matematika dari soal tersebut, b) Umur masing-masing Jawaban: Misalkan: Umur Sani = x Umur Ari = y Model matematika: x – y = 7 x + y = 43 Penyelesaian: x–y=7 x + y = 43 -2y = -36 y = 18 untuk y = 18, maka x – 18 = 7 x = 25 Jadi, umur Sani 25 tahun dan umur Ari 18 tahun 3. Dalam sebuah kantong plastik terdapat dua jenis kelereng, yaitu kelereng besar dan kelereng kecil. Berat seluruh kelereng besar dikurangi berat seluruh kelereng kecil 50 gram. Jumlah berat semua kelereng 1550 gram. Jika berat setiap butir kelereng besar 50 gram, dan berat setiap butir kelereng kecil 30 gram, banyak setiap jenis kelereng berturut-turut adalah……………….
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.8 / 131
Jawaban: Misalkan: Banyak kelereng dengan berat 50 gr = x Banyak kelereng dengan berat 30 gr = y Model Matematika: 30x - 50y = 50 30x + 50 y = 1550 Penyelesaian: 50x - 30y = 50 50x + 30 y = 1550 -60y = -1500 y = 25 untuk y = 25, maka 50x + 30.25 = 1550 50x + 750 = 1550 50x = 800 x = 16 Jadi jumlah kelereng besar seberat 50 gr ada 25 butir dan jumlah kelereng kecil seberat 30 gr ada 16 butir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.9 / 132
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA III 1. Diketahui tiga tahun yang lalu, umur Anisa sama dengan 2 kali umur Bintang. Dua tahun yang akan datang, 4 kali umur Anisa sama dengan umur Bintang ditambah 36 tahun. Umur Anisa dan Bintang sekarang adalah……… Jawaban: Misalkan: Umur Anisa sekarang = x Umur Bintang sekarang = y
Tiga tahun yang lalu x – 3 = 2(y – 3) x – 3 = 2y – 6 x – 2y = -3
Dua tahun yang akan datang 4(x + 2) = y + 2 + 36 4x + 8 = y + 38 4x – y = 30
Model matematika: x – 2y = -3 4x – y = 30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.9 / 133
Penyelesaian: x – 2y = -3 I x4 I 4x – 8y = -12 4x – y = 30 I x1 I 4x – y = 30 -7y = -42 y=6 Untuk y = 6, maka 4x – 6 = 30 4x = 36 x=9 Jadi umur Anisa sekarang 9 tahun dan umur Bintang sekarang 6 tahun 2. Sebuah bilangan terdiri dari dua angka. Tiga kali angka pertama dikurangi 2 hasilnya merupakan angka kedua. Angka pertama ditambah dua kali angka kedua hasilnya 17. Bilangan tersebut adalah …………………. Jawaban: Misalkan: Bilangan pertama = x Bilangan kedua = y Model matematika: 3x – 2 = y 3x – y = 2 x + 2y = 17 Penyelesaian: 3x – y = 2 I x1 I 3x – y = 2 x + 2y = 17 I x3 I 3x + 6y = 51 -7y = -49 y = 7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.9 / 134
Untuk y = 7, Maka 3x – 7 = 2 3x = 9 x=3 Jadi bilangan itu adalah 37 3. Sebuah truk mengangkut 125 karung beras. Beberapa karung beras mempunyai berat 100 kg dan sisanya mempunyai berat 50 kg. jika total beras yang diangkut truk 8750 kg, banyak karung beras 100 kg dan 50 kg berturutturut………………. Jawaban: Misalkan: Banyak karung beras seberat 100 kg = x Banyak karung beras seberat 50 kg = y Model matematika: x + y = 125 100x + 50y = 8750 Penyelesaian: x + y = 125 I x100 I 100x + 100y = 12500 100x + 50y = 8750 I x1 I 100x + 50y = 8750 50y = 3750 y = 75 Untuk y = 75, Maka x + 75 = 125 x = 50 Jadi banyak karung beras seberat 100 kg ada 50 buah dan banyak karung beras seberat 50 kg ada 75 buah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.10 / 135
Kriteria Penskoran Pre Tes
No Soal
Kriteria Penskoran
1-2
Siswa menjawab pertanyaan kurang tepat tanpa disertai alasan
Siswa menjawab soal dengan tepat tetapi alasannya salah Siswa mengerjakan soal dengan sangat tepat tetapi memberi alasan kurang tepat Siswa mengerjakan soal dengan sangat tepat dan memberi alasan cukup tepat Siswa mengerjakan soal dan memberi alasan secara tepat Siswa tidak menulis apapun pada lembar jawaban Siswa sudah memodelkan matematika tetapi salah Siswa sudah memodelkan matematika tetapi kurang tepat Siswa mengerjakan soal secara tepat
3-5 6-8
Siswa tidak menulis apapun pada lembar jawaban Siswa menjawab soal dan memberikan alasan tetapi semuanya salah
Siswa tidak menulis apapun pada lembar jawaban Siswa hanya menulis hasil jawaban yang tidak tepat tanpa disertai langkah pengerjaan Siswa hanya menulis hasil jawaban yang tepat tanpa disertai langkah pengerjaan Siswa telah melakukan operasi aljabar
Skor
skor Maksimal
0 1 2 4
10
6 8 10 0 1
6
4 6 0 1 3 5
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.10 / 136
tetapi tidak sempurna dan tidak menemukan hasil jawaban Siswa mulai melakukan operasi aljabar dengan tepat tetapi belum menemukan hasil jawaban Siswa melakukan operasi jawaban dengan tepat dan mendapatkan hasil jawaban dengan tepat
7
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.11 / 137
Nama :………………………….. Nomor Absen :…………………………..
PRE TES SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL
Kelas
:X
Bentuk soal
: Uraian
Hari, Tanggal
: Selasa, 10 September 2013
Waktu
: 2 x 45 menit (2JP)
Petunjuk: Jawablah soal-soal di bawah ini pada lembar jawab yang telah disediakan dan lengkapilah dengan langkah-langkah pengerjaannya! ~ Selamat mengerjakan ~
1. Pak Lukas seorang penjual sembako, Pak Lukas menjual 3 kg beras dan 8 kg gula. Uang yang diterima Rp 41.000,00. Jika model matematika dari pertanyaan di atas adalah 3𝑥 + 8𝑦 = 41000, maka pernyataan yang tepat untuk x dan y adalah….. (beri alasan) Jawaban: x adalah …………………………………………………………………… y adalah …………………………………………………………………… Alasan: ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.11 / 138
2. Ibu Ani dan ibu Ica berbelanja bersama ibu Ani membeli 4 kg gula dan 3 batang sabun yang mereknya sama dengan yang dibeli ibu Ica dengan harga Rp 27.000,00, sedangkan ibu Ica membeli 4 kg gula dan 2 batang sabun dengan harga Rp 33.000,00. Jika model dari pernyataan di atas adalah: 4𝑥 + 3𝑦 = 27000 4𝑥 + 2𝑦 = 33000 Maka pernyataan yang tepat untuk x dan y adalah…. (beri alasan) Jawaban: x adalah …………………………………………………………………… y adalah …………………………………………………………………… Alasan: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 3. Ubahlah pernyataan berikut dalam persamaan linear dua variabel : Seorang pedagang menjual 2 kg beras dan 8 kg gula, uang yang diterimanya dari hasil penjualan beras dan gula adalah Rp 41.000,00 Jawaban: Misalkan: x adalah harga beras per-Kg y adalah harga gula per-Kg Model matematikanya: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 4. Keliling suatu persegi dengan panjang adalah 80 cm, sedangkan panjang dan lebarnya dimisalkan memiliki variabel m dan n, panjangnya 10 cm lebih dari lebarnya. Tentukan model matematika dari persoalan di atas! Jawaban: Misalkan: m adalah panjang persegi panjang n adalah lebar persegi panjang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.11 / 139
Model matematikanya: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………….. 5. Dinda membeli 5 buah buku tulis dan 3 buah pensil di toko “Murah Meriah“ seharga Rp 19.250,00 Sedangkan Laras membeli 2 buah buku tulis dan 1 buah pensil di toko yang sama seharga Rp 7.250,00. Tuliskan model matematikanya! Jawaban: Misalkan: x adalah harga sebuah buku tulis y adalah harga sebuah pensil Model matematikanya: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 6. Umur Sani 7 tahun lebih tua dari umur Ari. Sedangkan jumlah umur mereka adalah 43 tahun. Tentukanlah umur masing-masing! Jawaban: Diketahui umur Sani 7 tahun lebih tua dari umur Ari. Sedangkan jumlah umur mereka 43. Ditanya : Umur masing-masing Misalkan: a adalah umur Sani b adalah umur Ari Dapat dituliskan: a = 7 + b maka a – b = 7 a + b = 43 Maka model matematikanya: a–b=7 a + b = 43 Penyelesaian: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.11 / 140
7. Bu Ana membeli 2 kg beras dan 3 kg gula dengan harga Rp 38.000.00, sedangkan ibu Ina membeli 1 kg beras dan 2 kg gula dengan harga Rp 23.000.00. Tentukan harga 4 kg beras dan 3 kg gula? Jawaban: Diketahui : 2 Kg beras dan 3 Kg gula dengan harga Rp 38.000,00 1 Kg beras dan 2 Kg gula dengan harga Rp 23.000,00 Ditanya : Harga 4 Kg beras dan 3 Kg gula Misalkan: x adalah harga beras per-Kg y adalah harga gula per-Kg Maka model matematikanya: 2x + 3y = 38.000 x + 2y = 23.000 Penyelesaian: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………… 8. Selisih dua bilangan adalah 20 dan dua kali bilangan pertama ditambah tiga kali bilangan kedua adalah 100. Tentukan model matematikanya dan nilai kedua bilangan itu! Jawaban: Diketahui : Selisih dua bilangan adalah 20 Dua kali bilangan pertama ditambah tiga kali bilangan kedua adalah 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.11 / 141
Ditanya : Nilai kedua bilangan tersebut Misalkan: p adalah bilangan pertama q adalah bilangan kedua Maka model matematikanya: p – q = 20 2p + 3q = 100 Penyelesaian: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.12 / 142
KUNCI JAWABAN PRE TES DAN RUBRIK PENILAIAN SOAL NOMOR 1 JAWABAN
SKOR
Pak Lukas seorang penjual sembako, Pak Lukas menjual 3 kg beras dan 8 kg gula. Uang yang diterima Rp 41.000,00. Jika model matematika dari pertanyaan di atas adalah 3𝑥 + 8𝑦 = 41000, maka pernyataan yang tepat untuk x dan y adalah….. (beri alasan) Jawaban:
8
x adalah harga beras per-Kg y adalah harga gula per-Kg Alasan: Karena pada model matematika, koefisien x dikalikan dengan 3 yang diwakili oleh harga beras per Kg dan koefisien y dikalikan dengan 8 yang diwakili oleh harga gula per Kg.
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.12 / 143
SOAL NOMOR 2 JAWABAN
SKOR
Ibu Ani dan ibu Ica berbelanja bersama ibu Ani membeli 4 kg gula dan 3 batang sabun yang mereknya sama dengan yang dibeli ibu Ica dengan harga Rp 27.000,00, sedangkan ibu Ica membeli 4 kg gula dan 2 batang sabun dengan harga Rp 33.000,00. Jika model dari pernyataan di atas adalah: 4𝑥 + 3𝑦 = 27000 4𝑥 + 2𝑦 = 33000 Maka pernyataan yang tepat untuk
x dan y adalah…. (beri
alasan) Jawaban: x adalah harga gula per-Kg 8 y adalah harga sabun per-batang Alasan: Karena pada model matematika, koefisien x pada persamaan I 10 dan pada persamaan II dikalikan 4 yang diwakili oleh harga gula per Kg dan koefisien y pada persamman I dikalikan 3 dan koefisien y pada persamaan II dikalikan 2 yang diwakili oleh harga sabun per batang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.12 / 144
SOAL NOMOR 3 JAWABAN
SKOR
Ubahlah pernyataan berikut dalam persamaan linier dua variabel: Seorang pedagang menjual 2 kg beras dan 8 kg gula, uang yang diterimanya Rp 41.000,00 Jawab: Misal: x adalah harga beras per-Kg y adalah harga gula per-Kg Maka model matematikanya: 2x + 8y = 41.000
6
SOAL NOMOR 4 JAWABAN Keliling suatu persegi dengan panjang adalah 80 cm, sedangkan panjang dan lebarnya dimisalkan memiliki variabel m dan n, panjangnya 10 cm lebih dari lebarnya. Tentukan model matematika dari persoalan di atas! Jawaban: Misalkan: m adalah panjang persegi panjang n adalah lebar persegi panjang
SKOR
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.12 / 145
6
Model matematikanya: 2𝑚 + 2𝑛 = 40 𝑚 − 𝑛 = 10
SOAL NOMOR 5 JAWABAN
SKOR
Dinda membeli 5 buah buku tulis dan 3 buah pensil di toko “Murah Meriah“ seharga Rp 19.250,00 Sedangkan Laras membeli 2 buah buku tulis dan 1 buah pensil di toko yang sama seharga Rp 7.250,00. Tuliskan model matematikanya! Jawaban: Misalkan : x adalah harga sebuah buku tulis y adalah harga sebuah pensil Maka model matematikanya :
5x + 3y = 19250 2x + y = 7250
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.12 / 146
SOAL NOMOR 6 JAWABAN
SKOR
Diketahu umur Sani 7 tahun lebih tua dari umur Ari. Sedangkan jumlah umur mereka adalah 43 tahun. Tentukanlah umur masingmasing! Jawaban: Diketahui :
Umur Sani 7 tahun lebih tua dari umur Ari.
Sedangkan jumlah umur mereka adalah 43. Ditanya : Umur masing-masing. Misalkan: a adalah umur Sani b adalah umur Ari Dapat dituliskan: a=7+b → a–b=7 a + b = 43 Diperoleh model matematika: a–b=7 a + b = 43
Penyelesaian: Untuk menghitung umur masing-masing, tentukan SPLDV tersebut.
Dengan
menggunakan
metode
eleminasi,
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.12 / 147
diperoleh:
Menghilangkan variabel a a−b=7 a + b = 43 − −2b = 36 b = 18
Menghilangkan variabel b a−b=7 a + b = 43 + 2a = 50 a = 25
10
Diperoleh: a = umur Sani = 25 tahun b = umur Ari = 18 tahun
SOAL NOMOR 7 JAWABAN Bu ana membeli 2 kg beras dan 3 kg gula dengan harga Rp 38.000.00, sedangkan ibu ina membeli 1 kg beras dan 2 kg gula dengan harga Rp 23.000.00. Tentukan harga 4 kg beras dan 3 kg gula! Jawaban : Diketahui : 2 kg beras dan 3 kg gula dengan harga Rp 38.000.00
SKOR
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.12 / 148
1 kg beras dan 2 kg gula dengan harga Rp 23.000.00 Ditanya : Harga 4 kg beras dan 3 kg gula? Misalkan harga per-kg beras = x Harga per-kg gula = y Diperoleh model matematika : 2𝑥 + 3𝑦 = 38.000 𝑥 + 2𝑦 = 23.000 7
Penyelesaian: Eliminasi nilai x dari persamaan 1 dan 2 2𝑥 + 3𝑦 = 38.000 × 1 2𝑥 + 3𝑦 = 38.000 𝑥 + 2𝑦 = 23.000 × 2 2𝑥 + 4𝑦 = 46.000 − −𝑦 = −8.000 𝑦 = 8.000 … (3) Subtitusikan nilai y pada persamaan (3) ke persamaan (2). 𝑥 + 2 × 8.000 = 23.000 𝑥 + 16.000 = 23.000 𝑥 = 23.000 − 16.000 𝑥 = 7.000 Sehingga harga 4 kg beras dan 3 kg gula adalah : 4 × 𝑅𝑝 7.000 + 3 × 𝑅𝑝 8.000 = 𝑅𝑝 28.000.00 + 𝑅𝑝 24.000.00 = 𝑅𝑝 52.000.00
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.12 / 149
SOAL NOMOR 8 JAWABAN
SKOR
Selisih dua bilangan adalah 20 dan dua kali bilangan pertama ditambah tiga kali bilangan kedua adalah 100.tentukan nilai kedua bilangan itu! Jawaban: Diketahui: Selisih dua bilangan adalah 20 Dua kali bilangan pertama ditambah di tambah tiga kali bilangan kedua adalah 100 Ditanya: Nilai kedua bilangan tersebut Misal: bilangan pertama adalah p bilangan kedua adalah q Model matematikanya: p – q = 20 2p + 3q = 100 Penyelesaian: p = 20 + q 2(20+q) + 3q = 100 40 + 2q + 3q = 100 5q
= 60
q
= 12
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.12 / 150
p = 20 + 12 q = 32 Himpunan penyelesaian = {(32,12)}
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.13 / 151
Nama :………………………….. Nomor Absen :…………………………..
POS TES SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL
Kelas
:X
Bentuk soal
: Uraian
Hari, Tanggal
: Rabu, 18 September 2013
Waktu
: 2 x 45 menit (2JP)
Petunjuk: Jawablah soal-soal di bawah ini pada lembar jawab yang telah disediakan dan lengkapilah dengan langkah-langkah pengerjaannya! ~ Selamat mengerjakan ~
1. Selisih dua bilangan adalah 20 dan dua kali bilangan pertama ditambah tiga kali bilangan kedua adalah 100. Tentukan model matematikanya dan nilai kedua bilangan itu! Jawaban: Diketahui : Selisih dua bilangan adalah 20 Dua kali bilangan pertama ditambah tiga kali bilangan kedua adalah 100 Ditanya : Nilai kedua bilangan tersebut Misalkan: p adalah bilangan pertama q adalah bilangan kedua Maka model matematikanya: p – q = 20 2p + 3q = 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.13 / 152
Penyelesaian: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………… 2. Ubahlah pernyataan berikut dalam persamaan linear dua variabel : Seorang pedagang menjual 2 kg beras dan 8 kg gula, uang yang diterimanya dari hasil penjualan beras dan gula adalah Rp 41.000,00 Jawaban: Misalkan: x adalah harga beras per-Kg y adalah harga gula per-Kg Model matematikanya: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 3. Ibu Ani dan ibu Ica berbelanja bersama ibu Ani membeli 4 kg gula dan 3 batang sabun yang mereknya sama dengan yang dibeli ibu Ica dengan harga Rp 27.000,00, sedangkan ibu Ica membeli 4 kg gula dan 2 batang sabun dengan harga Rp 33.000,00. Jika model dari pernyataan di atas adalah: 4𝑥 + 3𝑦 = 27000 4𝑥 + 2𝑦 = 33000 Maka pernyataan yang tepat untuk x dan y adalah…. (beri alasan)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.13 / 153
Jawaban: x adalah ………………………………………………………………... y adalah ………………………………………………………………. Alasan: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 4. Dinda membeli 5 buah buku tulis dan 3 buah pensil di toko “Murah Meriah“ seharga Rp 19.250,00 Sedangkan Laras membeli 2 buah buku tulis dan 1 buah pensil di toko yang sama seharga Rp 7.250,00. Tuliskan model matematikanya! Jawaban: Misalkan: x adalah harga sebuah buku tulis y adalah harga sebuah pensil Model matematikanya: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 5. Umur Sani 7 tahun lebih tua dari umur Ari. Sedangkan jumlah umur mereka adalah 43 tahun. Tentukanlah umur masing-masing! Jawaban: Diketahui umur Sani 7 tahun lebih tua dari umur Ari. Sedangkan jumlah umur mereka 43. Ditanya : Umur masing-masing Misalkan: a adalah umur Sani b adalah umur Ari Dapat dituliskan: a = 7 + b maka a – b = 7 a + b = 43 Maka model matematikanya: a–b=7 a + b = 43 Penyelesaian: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.13 / 154
………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 6. Bu Ana membeli 2 kg beras dan 3 kg gula dengan harga Rp 38.000.00, sedangkan ibu Ina membeli 1 kg beras dan 2 kg gula dengan harga Rp 23.000.00. Tentukan harga 4 kg beras dan 3 kg gula? Jawaban: Diketahui : 2 Kg beras dan 3 Kg gula dengan harga Rp 38.000,00 1 Kg beras dan 2 Kg gula dengan harga Rp 23.000,00 Ditanya : Harga 4 Kg beras dan 3 Kg gula Misalkan: x adalah harga beras per-Kg y adalah harga gula per-Kg Maka model matematikanya: 2x + 3y = 38.000 x + 2y = 23.000 Penyelesaian: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.13 / 155
7. Keliling suatu persegi dengan panjang adalah 80 cm, sedangkan panjang dan lebarnya dimisalkan memiliki variabel m dan n, panjangnya 10 cm lebih dari lebarnya. Tentukan model matematika dari persoalan di atas! Jawaban: Misalkan: m adalah panjang persegi panjang n adalah lebar persegi panjang Model matematikanya: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 8. Pak Lukas seorang penjual sembako, Pak Lukas menjual 3 kg beras dan 8 kg gula. Uang yang diterima Rp 41.000,00. Jika model matematika dari pertanyaan di atas adalah 3𝑥 + 8𝑦 = 41000, maka pernyataan yang tepat untuk x dan y adalah….. (beri alasan) Jawaban: x adalah ………………………………………………………………… y adalah ………………………………………………………………… Alasan: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.14 / 156
KUNCI JAWABAN PRE TES DAN RUBRIK PENILAIAN SOAL NOMOR 1 JAWABAN
SKOR
Selisih dua bilangan adalah 20 dan dua kali bilangan pertama ditambah tiga kali bilangan kedua adalah 100.tentukan nilai kedua bilangan itu! Jawaban: Diketahui: Selisih dua bilangan adalah 20 Dua kali bilangan pertama ditambah di tambah tiga kali bilangan kedua adalah 100 Ditanya: Nilai kedua bilangan tersebut Misal: bilangan pertama adalah p bilangan kedua adalah q Model matematikanya: p – q = 20 2p + 3q = 100 Penyelesaian: p = 20 + q 2(20+q) + 3q = 100 40 + 2q + 3q = 100 5q
= 60
q
= 12
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.14 / 157
p = 20 + 12 q = 32 Himpunan penyelesaian = {(32,12)}
10
SOAL NOMOR 2 JAWABAN
SKOR
Ubahlah pernyataan berikut dalam persamaan linier dua variabel: Seorang pedagang menjual 2 kg beras dan 8 kg gula, uang yang diterimanya Rp 41.000,00 Jawab: Misal: x adalah harga beras per-Kg y adalah harga gula per-Kg Maka model matematikanya: 2x + 8y = 41.000
6
SOAL NOMOR 3 JAWABAN Ibu Ani dan ibu Ica berbelanja bersama ibu Ani membeli 4 kg gula dan 3 batang sabun yang mereknya sama dengan yang dibeli ibu Ica dengan harga Rp 27.000,00, sedangkan ibu Ica membeli 4 kg gula dan 2 batang
SKOR
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.14 / 158
sabun dengan harga Rp 33.000,00. Jika model dari pernyataan di atas adalah: 4𝑥 + 3𝑦 = 27000 4𝑥 + 2𝑦 = 33000 Maka pernyataan yang tepat untuk x dan y adalah…. (beri alasan) Jawaban: 8 x adalah harga gula per-Kg y adalah harga sabun per-batang Alasan: 10 Karena pada model matematika, koefisien x pada persamaan I dan pada persamaan II dikalikan 4 yang diwakili oleh harga gula per Kg dan koefisien y pada persamman I dikalikan 3 dan koefisien y pada persamaan II dikalikan 2 yang diwakili oleh harga sabun per batang
SOAL NOMOR 4 JAWABAN Dinda membeli 5 buah buku tulis dan 3 buah pensil di toko “Murah Meriah“ seharga Rp 19.250,00 Sedangkan Laras membeli 2 buah buku tulis dan 1 buah pensil di toko yang sama seharga Rp 7.250,00. Tuliskan model matematikanya! Jawaban:
SKOR
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.14 / 159
Misalkan : x adalah harga sebuah buku tulis y adalah harga sebuah pensil Maka model matematikanya :
5x + 3y = 19250
6
2x + y = 7250
SOAL NOMOR 5 JAWABAN Diketahu umur Sani 7 tahun lebih tua dari umur Ari. Sedangkan jumlah umur mereka adalah 43 tahun. Tentukanlah umur masing-masing! Jawaban: Diketahui : Umur Sani 7 tahun lebih tua dari umur Ari. Sedangkan jumlah umur mereka adalah 43. Ditanya : Umur masing-masing. Misalkan: a adalah umur Sani b adalah umur Ari Dapat dituliskan: a=7+b → a–b=7 a + b = 43 Diperoleh model matematika:
SKOR
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.14 / 160
a–b=7 a + b = 43 Penyelesaian: Untuk menghitung umur masing-masing, tentukan SPLDV tersebut.
Dengan
menggunakan
metode
eleminasi,
diperoleh:
Menghilangkan variabel a
7
𝑎−𝑏 =7 𝑎 + 𝑏 = 43 − −2𝑏 = 36 𝑏 = 18
Menghilangkan variabel b 𝑎−𝑏 =7 𝑎 + 𝑏 = 43 + 2𝑎 = 50 𝑎 = 25
Diperoleh: a = umur Sani = 25 tahun
10
b = umur Ari = 18 tahun
SOAL NOMOR 6 JAWABAN Bu ana membeli 2 kg beras dan 3 kg gula dengan harga Rp 38.000.00, sedangkan ibu ina membeli 1 kg beras dan 2 kg gula dengan harga Rp
SKOR
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.14 / 161
23.000.00. Tentukan harga 4 kg beras dan 3 kg gula! Jawaban : Diketahui : 2 kg beras dan 3 kg gula dengan harga Rp 38.000.00 1 kg beras dan 2 kg gula dengan harga Rp 23.000.00 Ditanya : Harga 4 kg beras dan 3 kg gula? Misalkan harga per-kg beras = x Harga per-kg gula = y Diperoleh model matematika : 2𝑥 + 3𝑦 = 38.000 𝑥 + 2𝑦 = 23.000 Penyelesaian: Eliminasi nilai x dari persamaan 1 dan 2 2x + 3y = 38.000 × 1 2x + 3y = 38.000 x + 2y = 23.000 × 2 2x + 4y = 46.000 − −y = −8.000 y = 8.000 … (3) Subtitusikan nilai y pada persamaan (3) ke persamaan (2). x + 2 × 8.000 = 23.000 x + 16.000 = 23.000 x = 23.000 − 16.000 x = 7.000
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.14 / 162
Sehingga harga 4 kg beras dan 3 kg gula adalah :
10
4 × Rp 7.000 + 3 × Rp 8.000 = Rp 28.000.00 + Rp 24.000.00 = Rp 52.000.00
SOAL NOMOR 7 JAWABAN
SKOR
Keliling suatu persegi dengan panjang adalah 80 cm, sedangkan panjang dan lebarnya dimisalkan memiliki variabel m dan n, panjangnya 10 cm lebih dari lebarnya. Tentukan model matematika dari persoalan di atas! Jawaban: Misalkan: m adalah panjang persegi panjang n adalah lebar persegi panjang Model matematikanya: 2𝑚 + 2𝑛 = 40 𝑚 − 𝑛 = 10
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.14 / 163
SOAL NOMOR 8 JAWABAN
SKOR
Pak Lukas seorang penjual sembako, Pak Lukas menjual 3 kg beras dan 8 kg gula. Uang yang diterima Rp 41.000,00. Jika model matematika dari pertanyaan di atas adalah 3𝑥 + 8𝑦 = 41000, maka pernyataan yang tepat untuk x dan y adalah….. (beri alasan) Jawaban: x adalah harga beras per-Kg
8
y adalah harga gula per-Kg Alasan: Karena pada model matematika, koefisien x dikalikan dengan 3 yang diwakili oleh harga beras per Kg dan koefisien y dikalikan dengan 8 yang diwakili oleh harga gula per Kg.
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.15 / 164
Lembar Observasi Keaktifan Siswa
Nama
:
No absen : No
Aspek yang diamati
Skor
A
Siswa memperhatikan guru dan teman menjelaskan
1
2
3
B
Siswa bertanya kepada guru
1
2
3
C
Siswa bertanya kepada teman mengenai materi
1
2
3
D
Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
1
2
3
E
Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman
1
2
3
F
Intensitas siswa mengerjakan tugas didepan kelas
1
2
3
1
2
3
1
2
3
Siswa mengeluarkan ide atau gagasan pada saat diskusi G kelompok Siswa mengeluarkan ide atau gagasan pada saat diskusi H kelas I
Siswa mengerjakan hasil pekerjaannya didepan kelas
1
2
3
J
Siswa memberi tanggapan pada saat diskusi kelas
1
2
3
K
Siswa memberi tangapan pada saat diskusi kelompok
1
2
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.16 / 165
LAMPIRAN A.16 Lembar Observasi Keaktifan Kelompok
Kelompok
:
No
Aspek yang diamati
Skor
Anggota kelompok memperhatikan guru dan teman A
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
menjelaskan B
Anggota kelompok bertanya kepada guru Anggota kelompok bertanya kepada teman mengenai
C materi Anggota kelompok menjawab pertanyaan yang diajukan D oleh guru Anggota kelompok menjawab pertanyaan yang diajukan E oleh teman Intensitas anggota kelompok mengerjakan tugas di depan F kelas Anggota kelompok mengeluarkan ide atau gagasan pada G saat diskusi kelompok Anggota kelompok mengeluarkan ide atau gagasan pada H saat diskusi kelas Anggota kelompok mengerjakan hasil pekerjaannya I didepan kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.16 / 166
Anggota kelompok memberi tanggapan pada saat diskusi J
1
2
3
1
2
3
kelas Anggota kelompok memberi tangapan pada saat diskusi K kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.17 / 167
Lembar Wawancara Siswa
Beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perasaan kamu ketika pembelajaran dengan pendekatan kooperatif tipe Think Pair Square? 2. Apakah dalam diskusi kelompok kamu ikut mengeluarkan pendapat? 3. Apakah kamu juga mengajukan pertanyaan? 4. Apakah kamu ikut juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kelompok lain? 5. Apakah kamu juga menghargai pendapat teman kelompok kamu? 6. Menurut kamu, apakah pendapat kelompok itu berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok? Mengapa? 7. Dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe Think Pair Square apakah kamu mengalami kendala atau hambatan? 8. Apakah anggota di setiap kelompokmu aktif? 9. Apakah dengan penerapan Metode Kooperatif tipe Think Pair Square ini dapat membantu kamu dalam memahami materi yang diajarkan?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.18 / 168
Uji Validitas siswa Hasil ujicoba dianalisis validitas soal dengan rumus Korelasi Product Moment- Pearson sebagai berikut rXY
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
Validitas Soal 1 Uji validitas soal 1 Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
X 6 1 8 1 2 8 8 4 4 1 1 1 1 1 4 6 0 6 8 1 1 1 1 4 2 6 6 1 8 1
Y 52 38 64 4 28 39 52 34 24 25 25 14 16 21 43 53 44 57 48 29 24 22 17 31 44 52 25 37 52 18
X² 36 1 64 1 4 64 64 16 16 1 1 1 1 1 16 36 0 36 64 1 1 1 1 16 4 36 36 1 64 1
Y² 2704 1444 4096 16 784 1521 2704 1156 576 625 625 196 256 441 1849 2809 1936 3249 2304 841 576 484 289 961 1936 2704 625 1369 2704 324
XY 312 38 512 4 56 312 416 136 96 25 25 14 16 21 172 318 0 342 384 29 24 22 17 124 88 312 150 37 416 18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.18 / 169
31 32 Jumlah
0 1 104
28 9 1069
𝑵
𝒓𝒙𝒚 =
𝑵
𝑿𝟐
0 1 586
𝑿𝒀 − 𝑿𝟐
−
784 81 42969
𝑿
0 9 4445
𝒀 𝒀𝟐
𝑵
−
𝒀𝟐
𝟑𝟐 𝟒𝟒𝟒𝟓 − 𝟏𝟎𝟒 (𝟏𝟎𝟔𝟗)
=
𝟑𝟐 𝟓𝟖𝟔 − 𝟏𝟎𝟖𝟏𝟔
𝟑𝟐 𝟒𝟐𝟗𝟔𝟗 − (𝟏𝟏𝟒𝟐𝟕𝟔𝟏)
𝟏𝟒𝟐𝟐𝟒𝟎 − 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟕𝟔
=
𝟏𝟖𝟕𝟓𝟐 − 𝟏𝟎𝟖𝟏𝟔
𝟏𝟑𝟕𝟓𝟎𝟎𝟖 − 𝟏𝟏𝟒𝟐𝟕𝟔𝟏
𝟑𝟏𝟎𝟔𝟒
=
𝟕𝟗𝟑𝟔 𝟐𝟑𝟐𝟐𝟒𝟕 𝟑𝟏𝟎𝟔𝟒 = 𝟒𝟐𝟗𝟑𝟏, 𝟒𝟖 = 𝟎, 𝟕𝟐𝟑𝟓
Soal valid jika rhitung > rtabel. Berdasarkan tabel r product moment dengan taraf signifikan 5% dan N = 32 maka didapat r tabel = 0,3506 r hitung = 0,7235 > 0,3506 (Soal nomor 1 valid)
Validitas Soal 2 Uji validitas soal 2 Subyek 1
X 6
Y 52
2
1
38
3
8
64
4
1
4
5
2
28
6
8
39
X²
36 1 64 1 4 64
Y² 2704 1444 4096 16 784 1521
XY
312 38 512 4 56 312
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.18 / 170
7
4
52
8
2
34
9
1
24
10
1
25
11
1
25
12
2
14
13
1
16
14
1
21
15
4
43
16
4
53
17
1
44
18
8
57
19
1
48
20
1
29
21
1
24
22
1
22
23
1
17
24
1
31
25
2
44
26
6
52
27
1
25
28
6
37
29
6
52
30
1
18
31
0
28
32 Jumlah
1 85
9 1069
𝒓𝒙𝒚 =
=
=
16 4 1 1 1 4 1 1 16 16 1 64 1 1 1 1 1 1 4 36 1 36 36 1 0 1
1156 576 625 625 196 256 441 1849 2809 1936 3249 2304 841 576 484 289 961 1936 2704 625 1369 2704 324 784 81 42969
417
𝑵 𝑵
2704
𝑿𝟐
−
𝑿𝒀 − 𝑿𝟐
𝑿 𝑵
208 68 24 25 25 28 16 21 172 212 44 456 48 29 24 22 17 31 88 312 25 222 312 18 0 9 3690
𝒀 𝒀𝟐
−
𝒀𝟐
𝟑𝟐 𝟑𝟔𝟗𝟎 − 𝟖𝟓 (𝟏𝟎𝟔𝟗) 𝟑𝟐 𝟒𝟏𝟕 − 𝟕𝟐𝟐𝟓
𝟑𝟐 𝟒𝟐𝟗𝟔𝟗 − (𝟏𝟏𝟒𝟐𝟕𝟔𝟏)
𝟏𝟏𝟖𝟎𝟖𝟎 − 𝟗𝟎𝟖𝟔𝟓 𝟏𝟑𝟑𝟒𝟒 − 𝟕𝟐𝟐𝟓
𝟏𝟑𝟕𝟓𝟎𝟎𝟖 − 𝟏𝟏𝟒𝟐𝟕𝟔𝟏
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.18 / 171
=
=
𝟐𝟕𝟐𝟏𝟓 𝟔𝟏𝟏𝟗
𝟐𝟑𝟐𝟐𝟒𝟕
𝟐𝟕𝟐𝟏𝟓 𝟑𝟕𝟔𝟗𝟕, 𝟕𝟒
= 𝟎, 𝟕𝟐𝟏𝟗
Soal valid jika rhitung > rtabel. Berdasarkan tabel r product moment dengan taraf signifikan 5% dan N = 32 maka didapat r tabel = 0,3506 r hitung = 0,7219 > 0,3506 (Soal nomor 2 valid)
Validitas Soal 3 Uji validitas soal 3 Subyek 1
X 6
Y 52
2
6
38
3
6
64
4
0
4
5
6
28
6
6
39
7
6
52
8
1
34
9
6
24
10
1
25
11
1
25
12
4
14
13
6
16
14
4
21
15
6
43
16
6
53
17
6
44
X²
36 36 36 0 36 36 36 1 36 1 1 16 36 16 36 36 36
Y² 2704 1444 4096 16 784 1521 2704 1156 576 625 625 196 256 441 1849 2809 1936
XY
312 228 384 0 168 234 312 34 144 25 25 56 96 84 258 318 264
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.18 / 172
18
6
57
19
6
48
20
6
29
21
6
24
22
1
22
23
6
17
24
6
31
25
6
44
26
6
52
27
6
25
28
6
37
29
6
52
30
4
18
31
0
28
32 Jumlah
1 149
9 1069
𝒓𝒙𝒚 =
=
=
=
=
36 36 36 36 1 36 36 36 36 36 36 36 16 0 1 845
𝑵 𝑵
𝑿𝟐 −
3249 2304 841 576 484 289 961 1936 2704 625 1369 2704 324 784 81 42969
342 288 174 144 22 102 186 264 312 150 222 312 72 0 9 5541
𝑿𝒀 −
𝑿
𝒀
𝑿𝟐
𝑵
𝒀𝟐 −
𝒀𝟐
𝟑𝟐 𝟓𝟓𝟒𝟏 − 𝟏𝟒𝟗 (𝟏𝟎𝟔𝟗) 𝟑𝟐 𝟒𝟏𝟕 − 𝟐𝟐𝟐𝟎𝟏
𝟑𝟐 𝟒𝟐𝟗𝟔𝟗 − (𝟏𝟏𝟒𝟐𝟕𝟔𝟏)
𝟏𝟕𝟕𝟑𝟏𝟐 − 𝟏𝟓𝟗𝟐𝟖𝟏 𝟐𝟕𝟎𝟒𝟎 − 𝟐𝟐𝟐𝟎𝟏 𝟏𝟖𝟎𝟑𝟏 𝟒𝟖𝟑𝟖
𝟐𝟑𝟐𝟐𝟒𝟕
𝟏𝟖𝟎𝟑𝟏 𝟑𝟑𝟓𝟐𝟎, 𝟑𝟏
= 𝟎, 𝟓𝟑𝟕𝟗
𝟏𝟑𝟕𝟓𝟎𝟎𝟖 − 𝟏𝟏𝟒𝟐𝟕𝟔𝟏
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.18 / 173
Soal valid jika rhitung > rtabel. Berdasarkan tabel r product moment dengan taraf signifikan 5% dan N = 32 maka didapat r tabel = 0,3506 r hitung = 0,5370 > 0,3506 (Soal nomor 3 valid)
Validitas Soal 4 Uji validitas soal 4 Subyek 1
X 1
Y 52
2
0
38
3
6
64
4
1
4
5
1
28
6
1
39
7
1
52
8
1
34
9
4
24
10
1
25
11
1
25
12
1
14
13
0
16
14
1
21
15
1
43
16
4
53
17
1
44
18
6
57
19
0
48
20
1
29
21
1
24
22
1
22
23
1
17
24
1
31
25
4
44
26
1
52
X²
1 0 36 1 1 1 1 1 16 1 1 1 0 1 1 16 1 36 0 1 1 1 1 1 16 1
Y² 2704 1444 4096 16 784 1521 2704 1156 576 625 625 196 256 441 1849 2809 1936 3249 2304 841 576 484 289 961 1936 2704
XY
52 0 384 4 28 39 52 34 96 25 25 14 0 21 43 212 44 342 0 29 24 22 17 31 176 52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.18 / 174
27
1
25
28
1
37
29
1
52
30
1
18
31
0
28
32 Jumlah
0 46
9 1069
𝒓𝒙𝒚 =
=
=
=
=
1 1 1 1 0 0
625 1369 2704 324 784
142
𝑵 𝑵
81 42969
𝑿𝟐 −
25 37 52 18 0 0 1898
𝑿𝒀 −
𝑿
𝒀
𝑿𝟐
𝑵
𝒀𝟐 −
𝒀𝟐
𝟑𝟐 𝟏𝟖𝟗𝟖 − 𝟒𝟔 (𝟏𝟎𝟔𝟗) 𝟑𝟐 𝟏𝟒𝟐 − 𝟐𝟏𝟏𝟔
𝟑𝟐 𝟒𝟐𝟗𝟔𝟗 − (𝟏𝟏𝟒𝟐𝟕𝟔𝟏)
𝟔𝟎𝟕𝟑𝟔 − 𝟒𝟗𝟏𝟕𝟒 𝟒𝟓𝟒𝟒 − 𝟐𝟏𝟏𝟔
𝟏𝟑𝟕𝟓𝟎𝟎𝟖 − 𝟏𝟏𝟒𝟐𝟕𝟔𝟏
𝟏𝟏𝟒𝟖𝟗 𝟐𝟒𝟐𝟖
𝟐𝟑𝟐𝟐𝟒𝟕
𝟏𝟏𝟒𝟖𝟗 𝟐𝟑𝟕𝟒𝟔, 𝟒𝟗
= 𝟎, 𝟒𝟖𝟑𝟖
Soal valid jika rhitung > rtabel. Berdasarkan tabel r product moment dengan taraf signifikan 5% dan N = 32 maka didapat r tabel = 0,3506 r hitung = 0,4838 > 0,3506 (Soal nomor 4 valid)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.18 / 175
Validitas Soal 5 Uji validitas soal 5 Subyek 1
X 6
Y 52
2
6
38
3
6
64
4
0
4
5
6
28
6
6
39
7
6
52
8
6
34
9
4
24
10
6
25
11
4
25
12
0
14
13
6
16
14
6
21
15
6
43
16
6
53
17
6
44
18
6
57
19
6
48
20
6
29
21
6
24
22
6
22
23
1
17
24
6
31
25
6
44
26
6
52
27
6
25
28
6
37
29
6
52
30
1
18
31
6
28
32 Jumlah
6 166
9 1069
X²
36 36 36 0 36 36 36 36 16 36 16 0 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 1 36 36 36 36 36 36 1 36 36 970
Y² 2704 1444 4096 16 784 1521 2704 1156 576 625 625 196 256 441 1849 2809 1936 3249 2304 841 576 484 289 961 1936 2704 625 1369 2704 324 784 81 42969
XY
312 228 384 0 168 234 312 204 96 150 100 0 96 126 258 318 264 342 288 174 144 132 17 186 264 312 150 222 312 18 168 54 6033
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.18 / 176
𝑵
𝒓𝒙𝒚 =
𝑵
=
=
𝑿
𝒀
𝑿𝟐
𝑵
𝒀𝟐 −
𝒀𝟐
𝟑𝟐 𝟔𝟎𝟑𝟑 − 𝟏𝟔𝟔 (𝟏𝟎𝟔𝟗)
=
=
𝑿𝟐 −
𝑿𝒀 −
𝟑𝟐 𝟗𝟕𝟎 − 𝟐𝟕𝟓𝟓𝟔
𝟑𝟐 𝟒𝟐𝟗𝟔𝟗 − (𝟏𝟏𝟒𝟐𝟕𝟔𝟏)
𝟏𝟗𝟑𝟎𝟓𝟔 − 𝟏𝟕𝟕𝟒𝟓𝟒 𝟑𝟏𝟎𝟒𝟎 − 𝟐𝟕𝟓𝟓𝟔
𝟏𝟑𝟕𝟓𝟎𝟎𝟖 − 𝟏𝟏𝟒𝟐𝟕𝟔𝟏
𝟏𝟓𝟔𝟎𝟐 𝟑𝟒𝟖𝟒
𝟐𝟑𝟐𝟐𝟒𝟕
𝟏𝟓𝟔𝟎𝟐 𝟐𝟖𝟒𝟒𝟓, 𝟓𝟒
= 𝟎, 𝟓𝟒𝟖𝟓
Soal valid jika rhitung > rtabel. Berdasarkan tabel r product moment dengan taraf signifikan 5% dan N = 32 maka didapat r tabel = 0,3506 r hitung = 0,5485 > 0,3506 (Soal nomor 5 valid)
Validitas Soal 6 Uji validitas soal 6 Subyek 1
X 10
Y 52
2
10
38
3
10
64
4
0
4
5
3
28
6
10
39
7
10
52
X²
100 100 100 0 9 100 100
Y² 2704 1444 4096 16 784 1521 2704
XY
520 380 640 0 84 390 520
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.18 / 177
8
10
34
9
0
24
10
1
25
11
3
25
12
1
14
13
0
16
14
1
21
15
10
43
16
10
53
17
10
44
18
5
57
19
10
48
20
0
29
21
1
24
22
0
22
23
0
17
24
1
31
25
10
44
26
10
52
27
0
25
28
5
37
29
10
52
30
5
18
31
5
28
32 Jumlah
0 161
9 1069
𝒓𝒙𝒚 =
=
=
100 0 1 9 1 0 1 100 100 100 25 100 0 1 0 0 1 100 100 0 25 100 25 25 0
576 625 625 196 256 441 1849 2809 1936 3249 2304 841 576 484 289 961 1936 2704 625 1369 2704 324 784
1423
𝑵 𝑵
1156
𝑿𝟐 −
81 42969
340 0 25 75 14 0 21 430 530 440 285 480 0 24 0 0 31 440 520 0 185 520 90 140 0 7124
𝑿𝒀 −
𝑿
𝒀
𝑿𝟐
𝑵
𝒀𝟐 −
𝒀𝟐
𝟑𝟐 𝟕𝟏𝟐𝟒 − 𝟏𝟔𝟏 (𝟏𝟎𝟔𝟗) 𝟑𝟐 𝟏𝟒𝟐𝟑 − 𝟐𝟓𝟗𝟐𝟏
𝟑𝟐 𝟒𝟐𝟗𝟔𝟗 − (𝟏𝟏𝟒𝟐𝟕𝟔𝟏)
𝟐𝟐𝟕𝟗𝟔𝟖 − 𝟏𝟕𝟐𝟏𝟎𝟗 𝟒𝟓𝟓𝟑𝟔 − 𝟐𝟓𝟗𝟐𝟏
𝟏𝟑𝟕𝟓𝟎𝟎𝟖 − 𝟏𝟏𝟒𝟐𝟕𝟔𝟏
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.18 / 178
=
=
𝟓𝟓𝟖𝟓𝟗 𝟏𝟗𝟔𝟏𝟓
𝟐𝟑𝟐𝟐𝟒𝟕
𝟓𝟓𝟖𝟓𝟗 𝟔𝟕𝟒𝟗𝟒, 𝟔𝟑
= 𝟎, 𝟖𝟐𝟕𝟔
Soal valid jika rhitung > rtabel. Berdasarkan tabel r product moment dengan taraf signifikan 5% dan N = 32 maka didapat r tabel = 0,3506 r hitung = 0,8276 > 0,3506 (Soal nomor 6 valid)
Validitas Soal 7 Uji validitas soal 7 Subyek 1
X 7
Y 52
2
7
38
3
10
64
4
0
4
5
7
28
6
0
39
7
7
52
8
5
34
9
0
24
10
7
25
11
7
25
12
5
14
13
1
16
14
7
21
15
7
43
16
7
53
17
10
44
X²
49 49 100 0 49 0 49 25 0 49 49 25 1 49 49 49 100
Y² 2704 1444 4096 16 784 1521 2704 1156 576 625 625 196 256 441 1849 2809 1936
XY
364 266 640 0 196 0 364 170 0 175 175 70 16 147 301 371 440
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.18 / 179
18
10
57
19
7
48
20
7
29
21
7
24
22
5
22
23
0
17
24
5
31
25
7
44
26
7
52
27
5
25
28
5
37
29
5
52
30
5
18
31
7
28
32 Jumlah
0 176
9 1069
𝒓𝒙𝒚 =
=
=
=
=
100 49 49 49 25 0 25 49 49 25 25 25 25 49 0
2304 841 576 484 289 961 1936 2704 625 1369 2704 324 784
1236
𝑵 𝑵
3249
𝑿𝟐 −
81 42969
570 336 203 168 110 0 155 308 364 125 185 260 90 196 0 6765
𝑿𝒀 −
𝑿
𝒀
𝑿𝟐
𝑵
𝒀𝟐 −
𝒀𝟐
𝟑𝟐 𝟔𝟕𝟔𝟓 − 𝟏𝟕𝟔 (𝟏𝟎𝟔𝟗) 𝟑𝟐 𝟏𝟐𝟑𝟔 − 𝟑𝟎𝟗𝟕𝟔
𝟑𝟐 𝟒𝟐𝟗𝟔𝟗 − (𝟏𝟏𝟒𝟐𝟕𝟔𝟏)
𝟐𝟏𝟔𝟒𝟒𝟖𝟎 − 𝟏𝟖𝟖𝟏𝟒𝟒 𝟑𝟗𝟓𝟓𝟐 − 𝟑𝟎𝟗𝟕𝟔 𝟐𝟖𝟑𝟑𝟔 𝟖𝟓𝟕𝟔
𝟐𝟑𝟐𝟐𝟒𝟕
𝟐𝟖𝟑𝟑𝟔 𝟒𝟒𝟔𝟐𝟗, 𝟎𝟑
= 𝟎, 𝟔𝟑𝟒𝟗
𝟏𝟑𝟕𝟓𝟎𝟎𝟖 − 𝟏𝟏𝟒𝟐𝟕𝟔𝟏
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.18 / 180
Soal valid jika rhitung > rtabel. Berdasarkan tabel r product moment dengan taraf signifikan 5% dan N = 32 maka didapat r tabel = 0,3506 r hitung = 0,6349 > 0,3506 (Soal nomor 7 valid)
Validitas Soal 8 Uji validitas soal 8 X 10
Y 52
2
7
38
3
10
64
4
1
4
5
1
28
6
0
39
7
10
52
8
5
34
9
5
24
10
7
25
11
7
25
12
0
14
13
1
16
14
0
21
15
5
43
16
10
53
17
10
44
18
10
57
19
10
48
20
7
29
21
1
24
22
7
22
23
7
17
24
7
31
25
7
44
Subyek 1
X²
100 49 100 1 1 0 100 25 25 49 49 0 1 0 25 100 100 100 100 49 1 49 49 49 49
Y² 2704 1444 4096 16 784 1521 2704 1156 576 625 625 196 256 441 1849 2809 1936 3249 2304 841 576 484 289 961 1936
XY
520 266 640 4 28 0 520 170 120 175 175 0 16 0 215 530 440 570 480 203 24 154 119 217 308
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.18 / 181
26
10
52
27
0
25
28
7
37
29
10
52
30
0
18
31
10
28
32 Jumlah
0
9 1069
182
𝒓𝒙𝒚 =
=
=
=
=
100 0 49 100 0 100 0 1520
𝑵 𝑵
520 0 259 520 0 280 0
2704 625 1369 2704 324 784 81 42969
7473
𝑿𝒀 −
𝑿
𝒀
𝑿𝟐
𝑵
𝒀𝟐 −
𝑿𝟐 −
𝒀𝟐
𝟑𝟐 𝟕𝟒𝟕𝟑 − 𝟏𝟖𝟐 (𝟏𝟎𝟔𝟗) 𝟑𝟐 𝟏𝟓𝟐𝟎 − 𝟑𝟑𝟏𝟐𝟒
𝟑𝟐 𝟒𝟐𝟗𝟔𝟗 − (𝟏𝟏𝟒𝟐𝟕𝟔𝟏)
𝟐𝟑𝟗𝟏𝟑𝟔 − 𝟏𝟗𝟒𝟓𝟓𝟖 𝟒𝟖𝟔𝟒𝟎 − 𝟑𝟑𝟏𝟐𝟒
𝟏𝟑𝟕𝟓𝟎𝟎𝟖 − 𝟏𝟏𝟒𝟐𝟕𝟔𝟏
𝟒𝟒𝟓𝟕𝟖 𝟏𝟓𝟓𝟏𝟔
𝟐𝟑𝟐𝟐𝟒𝟕
𝟒𝟒𝟓𝟕𝟖 𝟔𝟎𝟎𝟐𝟗, 𝟓𝟑
= 𝟎, 𝟕𝟒𝟐𝟔
Soal valid jika rhitung > rtabel. Berdasarkan tabel r product moment dengan taraf signifikan 5% dan N = 32 maka didapat r tabel = 0,3506 r hitung = 0,7426 > 0,3506 (Soal nomor 8 valid)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.18 / 182
Dari hasil perhitungan nilai r di atas diketahui bahwa korelasi untuk setiap butir soal dengan skor total ditunjukkan pada tabel berikut : Taraf signifikansi menggunakan 5%, dengan n = 32 Hasil Perhitungan Validitas Butir soal
No Soal
R hitung
Rtabel ( 32 )
Kesimpulan
1
0,7235
0,3506
Valid
2
0,7219
0,3506
Valid
3
0,5379
0,3506
Valid
4
0,4838
0,3506
Valid
5
0,5485
0,3506
Valid
6
0,8276
0,3506
Valid
7
0,6349
0,3506
Valid
8
0,7426
0,3506
Valid
Reabilitas Hasil ujicoba dianalisis reabilitas soal dengan rumus: 𝑘
𝑟11 =
𝜎2 =
𝑘−1
𝑋 𝑁
𝑋2 −
1−
𝜎𝑏2 𝜎𝑡2
2
𝑁
Var butir soal 1 2
𝜎 =
586−
(104 )2 32
32
=
586−338 32
= 7,75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.18 / 183
Var butir soal 2
2
𝜎 =
𝜎 =
32
= 5,976
845−
(149 )2 32
32
=
845−693,78 32
= 4,726
142−
(46)2 32
32
=
142−66,125 32
= 2,371
970−
(166 )2 32
32
=
970−861,125 32
= 3,402
1423 −
(161 )2 32
32
=
1423 −810,031 32
= 19,155
Var butir soal 7
𝜎2 =
417−225,78
Var butir soal 6
𝜎2 =
=
Var butir soal 5 2
32
Var butir soal 4
𝜎2 =
(85)2 32
Var butir soal 3
𝜎2 =
417−
1236 −
(176 )2 32
32
=
1236 −968 32
= 8,375
Var butir soal 8 2
𝜎 =
1520 −
(182 )2 32
32
=
1520 −1035 ,125 32
= 15,152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.18 / 184
Jumlah variabel butir soal 𝜎𝑖2 = 7,75 + 5,976 + 4,726 + 2,371 + 3,402 + 19,155 + 8,375 + 15,152 = 66,907 Mencari varians total
𝜎𝑡2 =
𝑌2−
𝑌 2 𝑁
𝑁
=
42969−
(1069 )2 32
32
=
42969−35711 ,281 32
= 226,804
Masukan jumlah varians butirsoal dan varianss total kerumus:
𝑟11 =
𝑛 𝑛−1
1−
𝜎𝑏2 𝜎𝑡2
=
8 8−1
1−
66,907 226,804
=
8 7
1 − 0,295
= 1,143 x 0,70 = 0,806 Dari tabel berikut, Tabel Interprestasi reabilitas Besarnya nilai r 0.800 – 1.00 0.600 – 0.799 0.400 – 0.599 0.200 – 0.399 < 0.200
Interprestasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
Maka didapat koefisien reliabilitas sebesar 0,806 dengan interpretasi sangat tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.19 / 185
DAFTAR KELOMPOK BELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE THINK PAIR SQUARE KELAS X SMA SANTA MARIA REMBANG
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
NAMA (THINK) Yoshua adhi prasetya Adtya saputra Alfonsius adiprima U Andreas wijaya kusuma Arditha maulia agusti Arna Rosalina widyowati Arni Rosalina widyowati Brigita ratih purwandari Chandra nur cahyawati Chirtina ajeng wulandari Chyntia nadila wahyuni Claudia onesia Daniel Antonius sugianto Deasy riana sutrisno Deni sidarta Dwi fajar watty Elisa tetania kusnadi Felix lauwrensius Indah gita cahyani Jesica adelia Mamik ema novita A Nathanael james Vincent Novia velly siana Odile santya lovanti Ruli susanto Sirilius paschalis M Suharianto Wibowo hwalik G Yenny kumalasari T Yogi wirayuda
KELOMPOK PAIR Yoshua adhi prasetya Deasy riana sutrisno Adtya saputra Jesica adelia Alfonsius adiprima U Elisa tetania kusnadi Andreas wijaya kusuma Yenny kumalasari T Arditha maulia agusti Ruli susanto Arna Rosalina W Deni sidarta Arni Rosalina W Felix lauwrensius Brigita ratih purwandari Wibowo hwalik G Chandra nur cahyawati Sirilius paschalis M Chirtina ajeng wulandari Yogi wirayuda Chyntia nadila wahyuni Odile santya lovanti Claudia onesia Novia velly siana Daniel Antonius S Indah gita cahyani Mamik ema novita A Suharianto Dwi fajar watty Nathanael james
KELOMPOK SQUARE Yoshua adhi prasetya Deasy riana sutrisno Arni Rosalina W Felix lauwrensius Adtya saputra Jesica adelia Dwi fajar watty Nathanael James Vincent Alfonsius adiprima utama Elisa tetania kusnadi Chirtina ajeng wulandari Yogi wirayuda Andreas wijaya kusuma Yenny kumalasari T Brigita ratih purwandari Wibowo hwalik gunawan Arditha maulia agusti Ruli susanto Claudia onesia Novia velly siana Arna Rosalina widyowati Deni sidarta Chandra nur cahyawati Sirilius paschalis M Mamik ema novita adriani Suharianto Chyntia nadila wahyuni Odile santya lovanti Daniel Antonius sugianto Indah gita cahyani
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.1 / 186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.1 / 187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.1 / 188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.2 / 189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.2 / 190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.2 / 191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.3 / 192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.3 / 193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.3 / 194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.4 / 195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.4 / 196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.4 / 197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.5 / 198
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.5 / 199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.5 / 200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.6 / 201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.6 / 202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.6 / 203
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.7 / 204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.7 / 205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.7 / 206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.7 / 207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.7 / 208
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.7 / 209
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.8 / 210
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.8 / 211
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.8 / 212
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.9 / 213
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.9 / 214
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.9 / 215
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.9 / 216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.9 / 217
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.10 / 218
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.10 / 219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.10 / 220
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.10 / 221
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.10 / 222
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.10 / 223
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.10 / 224
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.10 / 225
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.10 / 226
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.10 / 227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.10 / 228
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.10 / 229
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.11 / 230
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.11 / 231
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.11 / 232
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.11 / 233
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.11 / 234
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.11 / 235
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.11 / 236
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.11 / 237
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.11 / 238
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.11 / 239
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.11 / 240
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.11 / 241
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran C.1 / 242
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran C.2 / 243