PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN MELAWI Studi Kasus pada Daya Tarik Wisata Alam Bukit Matok di Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh : Lilis Teodosi NIM : 092214045
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN MELAWI Studi Kasus pada Daya Tarik Wisata Alam Bukit Matok di Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh : Lilis Teodosi NIM : 092214045
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Motto : Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu (Mat 7:7) Lakukan apa yang kamu bisa dengan apa yang kamu punya dan kamu akan mendapat apa yang kamu butuhkan untuk melakukan apa yang kamu inginkan (Penulis)
Skripsi ini dipersembahkan kepada : Yesus Kristus Papa dan Mama Tercinta Kakakku Yessy dan adikku Agnes Semua Keluarga Besar
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul : STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN MELAWI Studi Kasus pada Daya Tarik Wisata Alam Bukit Matok di Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 29 Juli 2013 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah – olah sebagai tulisan saya sendiri atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya. Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang – undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).
Yogyakarta, 31 Juli 2013 Yang membuat pernyataan,
Lilis Teodosi NIM : 092214045
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS UNTUK KEPENTINGAN KAMPUS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Lilis Teodosi Nomor Mahasiswa : 092214045 Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul Strategi Pengembangan Potensi Pariwisata Untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Melawi. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Juli 2013 Yang membuat pernyataan,
Lilis Teodosi
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Pengembangan Potensi Pariwisata Untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Melawi :Studi Kasus pada Daya Tarik WisataAlam Bukit Matok di Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata DharmaYogyakarta. Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Yesus Kristus yang senantiasa melimpahkan cinta, kasih, dan berkat – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi ini. 2. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma. 4. Bapak Drs. A. Triwanggono, M.S., selaku dosen pembimbing I yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan sabar selama penulisan skripsi ini. 5. Ibu Lucia Kurniawati S.Pd., M.S.M., selaku dosen pembimbing II yang telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna. 6. Bapak Drs. H. Suseno Triyanto W, M.S., selaku anggota tim penguji yang telah memberikan masukan yang sangat berguna. 7. Bapak Drs. Bachtiar AR, M.Si., selaku Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata yang telah memberikan izin sehingga penulis dapat melakukan penelitian ini. 8. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 9. Papadan Mamaku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, dan doa sehingga menjadikanku kuat dan tegar dalam menghadapi tantangan hidup. 10. Kakakku Yessy yang selalu membantu dan mendukungku dalam penyelesaian skripsi ini dan adikku Agnes yang selalu membuatku ceria disaat kejenuhan muncul. 11. Teman – temanku Ayu, Endang Jamu, Natalis, Sindawati, Nur Ukak, Michael, dan Yunita Sari yang selalu memberikan masukan dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12. Teman – teman seperjuangan MPT (Ayu, Andro, Flo, Daniel, Erick, Ernia, Mba Paulina, dan Mba Grace) yang selalu memberikan masukan dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini. 13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu – persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan – rekan dalam menyusun skripsi.
Yogyakarta, 31 Juli 2013 Penulis,
Lilis Teodosi NIM : 092214045
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .......................... v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ................................................................................................... vi HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI.................................................................................. ix HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xi HALAMAN DAFTAR GAMBAR ..................................................................... xii HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. xiii HALAMAN ABSTRAK ..................................................................................... xiv ABSTRACT .......................................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5 C. Batasan Masalah .................................................................................. 6 D. Tujuan Penelitian................................................................................. 6 E. Manfaat Penelitian............................................................................... 7 F. Sistematika Penulisan.......................................................................... 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 10 A. LandasanTeori ..................................................................................... 10 B. PenelitianTerdahulu ............................................................................ 52 C. KerangkaKonseptualPenelitian ........................................................... 54 ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Hipotesis .............................................................................................. 55 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 57 A. Jenis Penelitian .................................................................................... 57 B. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................... 57 C. WaktudanLokasiPenelitian.................................................................. 58 D. VariabelPenelitian ............................................................................... 58 E. DefinisiOperasional ............................................................................. 60 F. PopulasidanSampel ............................................................................. 60 G. TeknikPengambilanSampel ................................................................. 62 H. Sumber Data ........................................................................................ 62 I. TeknikPengumpulan Data ................................................................... 64 J. TeknikPengujianInstrumen ................................................................. 67 K. TeknikAnalisis Data ............................................................................ 68 BAB IV GAMBARAN UMUMDAYA TARIK WISATA ALAM BUKIT MATOK ..................................................................................... 77 A. Gambaran Umum Kabupaten Melawi................................................. 77 B. Gambaran Umum Destinasi Pariwisata di Kabupaten Melawi ........... 79 C. Gambaran Umum Daya Tarik WisataAlam Bukit Matok................... 81 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 87 A. Deskripsi Data ..................................................................................... 87 B. Pengujian Instrumen ............................................................................ 91 C. Analisis Data ....................................................................................... 94 D. Pembahasan ......................................................................................... 137 BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ........................ 149 A. Kesimpulan ......................................................................................... 149 B. Saran .................................................................................................... 153 C. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 156 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 157 LAMPIRAN ......................................................................................................... 161 x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel
Judul
Halaman
III.1
Indeks Kepuasan Konsumen ......................................................... 71
V.1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin......................................... 87
V.2
Responden Berdasarkan Usia ........................................................ 88
V.3
Responden Berdasarkan Status Pekerjaan ..................................... 89
V.4
Hasil Pengujian Validitas .............................................................. 92
V.5
Hasil Pengujian Realibilitas .......................................................... 93
V.6
Hasil Observasi .............................................................................. 104
V.7
Rekapitulasi Data Tujuan Berkunjung Wisatawan........................ 107
V.6
Hasil Indeks Kepuasan Konsumen ................................................ 113
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Judul
Halaman
II.1
Kerangka Konseptual Penelitian ................................................... 55
III.1
Diagram Kartesius ......................................................................... 76
IV.1
Peta Administrasi Kabupaten Melawi ........................................... 78
IV.2
Bukit Matok ................................................................................... 82
V.1
Hasil Diagram Kartesius................................................................ 130
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
Judul
Halaman
Lampiran 1
Pedoman Wawancara ........................................................... 162
Lampiran 2
Pedoman Observasi .............................................................. 164
Lampiran 3
Dokumentasi Hasil Observasi .............................................. 166
Lampiran 4
Kuesioner Penelitian ............................................................ 168
Lampiran 5
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Expectation (Harapan) ......................................................... 175
Lampiran 6
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Perceived Performance (Kinerja) ........................................ 192
Lampiran 7
Hasil Uji Cochran ................................................................ 209
Lampiran 8
Hasil Uji Beda Dua Mean Jenis Kelamin Wisatawan.......... 211
Lampiran 9
Hasil Uji One – Way Anova Usia Wisatawan ...................... 212
Lampiran 10
Hasil Uji One – Way Anova Status Pekerjaan Wisatawan ... 214
Lampiran 11
Hasil Diagram Kartesius ...................................................... 217
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN MELAWI Studi Kasus pada Daya Tarik WisataAlam Bukit Matok di Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat
Lilis Teodosi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok; tingkat kepuasan wisatawan; perbedaan tingkat kepuasan wisatawan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan status pekerjaan; serta strategi pengembangan daya tarik wisata alam Bukit Matok. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang pernah atau sedang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Jumlah sampel adalah 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling. Analisis data menggunakan teknik analisis Cochran Q Test, Indeks Kepuasan Konsumen (IKP), Independent Samples T Test, One – Way Anova, dan Diagram Cartesius. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok adalah berlibur/berekreasi dan berpetualang di alam; tingkat kepuasan wisatawan adalah tidak puas; tidak ada perbedaan tingkat ketidakpuasan wisatawan berdasarkan jenis kelamin dan ada perbedaan tingkat ketidakpuasan berdasarkan usia dan status pekerjaan wisatawan; serta strategi pengembangan daya tarik wisata alam Bukit Matok adalah memprioritaskan pengembangan fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok dan mempertahankan kinerja disektor bentang alam daya tarik wisata alam Bukit Matok. Kata kunci :
tujuan berkunjung wisatawan, tingkat kepuasan wisatawan, perbedaan tingkat kepuasan, strategi pengembangan daya tarik wisata alam
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT TOURISM POTENTIAL DEVELOPMENT STRATEGY FOR INCREASING REGIONAL INCOME OF MELAWI REGENCY A Case Study At Matok Hill Nature Tourism Attraction In Belimbing Subdistrict, Melawi Regency, West Kalimantan Province Lilis Teodosi Sanata Dharma University Yogyakarta 2013 The aim of this research is to know tourist purpose of visiting Matok Hill nature tourism attraction; tourist satisfaction level; tourist satisfaction difference level based on gender, age, and job status; and development strategy for Matok Hill nature tourism attraction. Population in this research is tourist who have visited or are visiting Matok Hill nature tourism attraction. The number of the sample is 100 respondents. The technique for sampling is Convenience Sampling. Data analysis technique used are Cochran Q Test, Consumer Satisfaction Index (CSI), Independent Samples T Test, One – Way ANOVA, and Cartesius Diagram. The result of this research showed that the purpose of tourist to visit Matok Hill nature tourism attraction is having vacation or recreation and nature adventure; tourist satisfaction level is unsatisfied; there is no differences of unsatisfaction level based on gender and there is the differences of unsatisfaction level based on age and job status; and development strategy for Matok Hill nature tourism attraction are prioritizing the development of supporting facilities and maintaining the performance of landscape sector. Keywords : tourist visit purpose, tourist satisfaction level, satisfaction level differences, nature tourism attraction development strategy
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan dengan potensi alamnya yang sungguh luar biasa. Selain kaya akan tambang mineral, Indonesia juga kaya akan asset pariwisata daerah. Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khasnya masing – masing baik budayanya, adat istiadatnya, bahasa daerahnya, dan ragam kulinernya. Keanekaragaman ekosistem berupa pemandangan alam, jenis flora, dan jenis fauna yang ada di daerah Indonesia juga menawarkan keunikan tersendiri yang eksotis. Hal ini jelas menggambarkan bahwa daerah – daerah di Indonesia berpotensi untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata baik domestik maupun mancanegara. Memasuki
abad
ke-21,
pariwisata
dunia
mengalami
perkembangan yang pesat. Salah satu faktor yang melatarbelakangi hal tersebut adalah tingginya mobilitas manusia yang didukung oleh teknologi dan informasi yang modern. Manusia dengan mudah melakukan perjalanan dari satu daerah ke daerah yang lain. Hal itu akan membuka banyak peluang bagi pemenuhan kebutuhan dan perolehan manfaat dari aktivitas pariwisata. Banyak investor menanamkan modalnya di sektor pariwisata baik perhotelan, restoran, biro perjalanan, dan industri kreatif
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
lainnya. Hal ini berdampak pada permberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan pekerjaan di sektor pariwisata tersebut. Selain itu, sektor pariwisata juga mendatangkan devisa bagi negara dan pendapatan bagi daerah yang menjadi tujuan wisata tersebut. Oleh karena itu sektor pariwisata menjadi sangat potensial untuk dikembangkan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Salah satu kebijakan pemerintah pusat yang dapat mendorong pengembangan sektor pariwisata adalah otonomi daerah. Melalui otonomi daerah, pemerintah daerah berwenang dan berkewajiban untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan perundang – undangan. Otonomi daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan daya saing, pelayanan, dan pemberdayaan masyarakat dengan memperhatikan
prinsip
demokrasi,
keadilan,
keistimewaan,
dan
kekhususan daerah. Otonomi yang diberikan kepada daerah kabupaten atau kota dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang seluasnya, nyata,
dan
bertanggungjawab
kepada
pemerintah
daerah
secara
proposional. Pelimpahan tanggung jawab akan diikuti oleh pengaturan pembagian,
pemanfaatan
perimbangan
keuangan
sumber pusat
daya dan
yang
daerah.
berkeadilan, Untuk
serta
membiayai
penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah, maka pemerintah daerah diberi hak dan wewenang untuk menggali sumber – sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) masing – masing. Salah satu sumber
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah bersumber dari sektor retribusi yang dapat digali melalui pengembangan potensi pariwisata. Sektor pariwisata berpotensi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kabupaten Melawi mempunyai daya tarik wisata alam yang potensial untuk dikembangkan oleh pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata yaitu Bukit Matok di Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi. Luas kawasan Bukit Matok adalah ± 500 Ha (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2008:II-8). Bukit Matok memiliki ketinggian 690 meter dan berbentuk seperti paruh/pelatuk (Dinas Perhubungan dan Pariwisata, 2008:30). Dari puncak bukit akan terlihat celah berdinding batu yang sangat tinggi. Dengan kontur yang tidak terlalu rendah dan tidak terlalu curam serta telah dibangun jalan melingkari Bukit Matok maka sangat cocok untuk olahraga cycling, camping ground, trekking, hiking, dan outbond (Dinas Perhubungan dan Pariwisata, 2008:30). Bukit Matok banyak ditumbuhi jenis tanaman macaranga (tumbuhan perdu merambat) dan sangat baik untuk pengembangan agro wisata yang didukung oleh keadaan alam yang masih asli dengan kekayaan berbagai jenis flora dan fauna yang khas (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2008:II-8). Letaknya juga strategis karena berada di sekitar jalan lintas provinsi menuju Kota Nanga Pinoh sebagai Ibu Kota Kabupaten Melawi baik dari arah Kota Pontianak maupun dari arah Kota Sintang (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2008:II-8). Jarak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
antara Bukit Matok dan Kota Nanga Pinoh adalah ± 16 km. (Dinas Perhubungan dan Pariwisata, 2008:30). Sangat disayangkan pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi kurang menggali dan mengembangkan daya tarik wisata alam Bukit Matok. Hal ini terlihat dari tidak terawatnya daya tarik wisata tersebut misalnya banyak coretan dan sampah di gua dan bukit batu. Fasilitas penunjang daya tarik wisata seperti gazebo untuk pengunjung, toilet/kamar mandi umum, tempat sampah, dll serta fasilitas penunjang aktivitas di daya tarik wisata seperti taman bermain anak dan keluarga, trekking (jalur lintas alam), dll juga tidak memadai bahkan tidak tersedia di daya tarik wisata alam Bukit Matok. Hingga saat ini, tidak ada potensi pariwisata yang dikelola dan dikembangkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Melawi khususnya Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata. Hal ini berdampak pada tidak adanya sumbangan dari sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Melawi. Berdasarkan Laporan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Melawi Tahun Anggaran 2009 – 2011 yang dikeluarkan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kabupaten Melawi
Kabid
Penagihan, Perimbangan, dan
Penerimaan Lain – lain, sumbangan pendapatan dari retribusi daerah yang berasal dari retribusi jasa usaha yaitu retribusi tempat rekreasi dan olahraga adalah nol (0).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Melihat fenomena tersebut, penulis tertarik untuk meneliti pengembangan potensi pariwisata sebagai dasar untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Melawi. Atas dasar inilah, penulis mengangkat judul “STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN MELAWI”. Studi Kasus pada Daya Tarik Wisata Alam Bukit Matok di Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apa tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok ? 2. Seberapa tingkat kepuasan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok ? 3. Apakah ada perbedaan kepuasan antara wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan jenis kelamin, usia, dan status pekerjaan ? 4. Apa strategi pengembangan yang sesuai untuk mengembangkan daya tarik wisata alam Bukit Matok ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
C. Batasan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan dengan menemukan apa yang menjadi tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok, mengukur tingkat kepuasaan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok, mengukur perbedaan kepuasan wisatawan berdasarkan jenis kelamin, usia, status pekerjaan, serta menentukan strategi pengembangan untuk mengembangkan daya tarik wisata alam Bukit Matok. Dalam penelitian ini, penulis membatasi pada wisatawan domestik yang pernah dan sedang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Berdasarkan hasil observasi tentang karakteristik daya tarik wisata dan usia wisatawan yang pernah dan sedang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok maka penulis membatasi pada wisatawan yang relatif berusia muda (12 – 19 tahun, 20 – 34 tahun, 35 – 49 tahun).
D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. 2. Mengukur tingkat kepuasan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
3. Mengukur perbedaan kepuasan antara wisatawan yang datang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan jenis kelamin, usia, dan status pekerjaan. 4. Menentukan
strategi
pengembangan
yang
sesuai
untuk
mengembangkan daya tarik wisata alam Bukit Matok.
E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Melawi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
pemerintah
daerah
khususnya
Dinas
Pemuda
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi untuk
Olahraga
menentukan
strategi pengembangan daya tarik wisata alam Bukit Matok yang sesuai sebagai upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Melawi. Hasil penelitian ini juga bermanfaat untuk mengetahui zona – zona yang potensial untuk dikembangkan di area wisata tersebut dan sebagai pedoman untuk menyusun perencanaan dan pengelolaan pariwisata. Model penelitian ini juga bermanfaat bagi pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten
Melawi
sebagai
mengembangkan wisata potensial lainnya.
metode
acuan
untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
2. Bagi Swasta Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada investor mengenai peluang bisnis yang menguntungkan. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun paket wisata yang menarik. 3. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk penelitian di masa yang akan datang. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah kepustakaan khususnya mengenai pengembangan potensi pariwisata. 4. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan
teori
yang
diterima
secara
akademis
terhadap
implementasinya di lapangan dan penulis memperoleh pengalaman serta wawasan yang sangat berharga dari proses penelitian ini.
F. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II
9
KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan tentang teori – teori yang mendukung penelitian, penelitian terdahulu, kerangka konseptual penelitian, dan hipotesis.
BAB III
METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang jenis penelitian, waktu, dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, dan teknik analisis data.
BAB IV
GAMBARAN UMUM DAYA TARIK WISATA ALAM BUKIT MATOK Pada bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum subjek penelitian.
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan/didekripsikan mengenai temuan yang diperoleh dan analisisnya baik secara kuantitatif maupun kualitatif serta memuat hasi uji statistik.
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN Pada bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan hasil penelitian, saran yang mengacu pada kesimpulan, dan keterbatasan dalam penelitian yang telah dilakukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Menurut Marihot P. Siahaan (2005:14-15), Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu pendapatan yang diperoleh daerah dan dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang – undangan, meliputi : a. Pajak daerah Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah. b. Retribusi daerah Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberi ijin tertentu yang khusus disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
c. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, terdiri atas : 1) Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/BUMD. 2) Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik pemerintah/BUMN. 3) Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok usaha masyarakat. d. Pendapatan asli daerah lain – lain yang sah Dana perimbangan merupakan pendanaan daerah yang bersumber dari APBD yang terdiri atas Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). 2. Retribusi Daerah Menurut Marihot P. Siahaan (2005:6), retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang atau badan. Penarikan sumber daya ekonomi melalui retribusi daerah dilakukan dengan peraturan daerah dan keputusan kepala daerah sehingga dapat ditetapkan sebagai salah satu sumber penerimaan daerah. Salah satu upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
yang bersumber
dari
retribusi
daerah
adalah
dengan
pengembangan potensi pariwisata yang ada. Pengembangan sektor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
pariwisata merupakan salah satu sumber pemasukan retribusi daerah yang berasal dari retribusi jasa usaha yaitu retribusi tempat rekreasi dan olahraga. Oleh karena itu pengembangan sektor pariwisata sangat penting untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 3. Hubungan Pariwisata dengan Perekonomian Dearah Pariwisata mempunyai keterkaitan dengan perekonomian daerah. Pariwisata sebagai suatu industri jasa mempunyai banyak keterkaitan dengan sektor ekonomi lainnya baik industri maupun pertanian. Apabila ada seseorang yang melakukan perjalanan wisata ke suatu tujuan maka akan memberikan tiga tingkat pengaruh terhadap perekonomian yaitu pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, dan pengaruh dorongan (http://bappeda.kuningankab.go.id). Pengaruh langsung
yang dimaksud
adalah
kedatangan
wisatawan di suatu tujuan wisata yang kemudian menyebabkan adanya pengeluaran dari wisatawan tersebut yang berhubungan dengan kegiatan belanja yang dilakukan oleh wisatawan seperti transportasi, akomodasi,
atau
kebutuhan
belanja
wisatawan
yang
lainnya
(http://bappeda.kuningankab.go.id). Pengaruh tidak langsung yaitu hasil yang didapat dari belanja wisatawan tersebut kemudian dibelanjakan kembali oleh perusahaan wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang dalam hal ini menjadi pendapatan bagi daerah tersebut (http://bappeda.kuningankab.go.id). Pengaruh dorongan merupakan pengaruh lanjutan dari pengaruh tidak langsung dimana uang hasil dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
belanja wisatawan dibelanjakan kembali oleh perusahaan tersebut melalui perusahaan lain yang dalam hal ini dapat dikatakan sebagai perusahaan pemasok kemudian oleh perusahaan pemasok tersebut dibelanjakan kembali ke perusahaan yang lain dan begitu seterusnya bergulir
ke
perusahaan
–
perusahaan
yang
lain
(http://bappeda.kuningankab.go.id). Melalui proses perguliran ini, maka akan timbul laba bagi perusahaan, gaji bagi tenaga ahli, upah bagi buruh, biaya sewa, dan bunga bagi para pemilik modal sebagai balas jasa terhadap penggunaan dari faktor – faktor produksi tersebut dalam melayani kegiatan pariwisata secara keseluruhan. Oleh karena itu, pembangunan dan pengembangan pariwisata memberikan pengaruh yang besar bagi perekonomian daerah baik terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun terhadap lapangan pekerjaan. 4. Pengertian Pariwisata Beberapa ahli memberikan definisi tentang pariwisata. A.J. Burkart dan S. Medik (dalam Gamal Suwantoro, 2004:3), menyebutkan pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan – tujuan di luar tempat dimana mereka biasanya hidup dan bekerja dan kegiatan – kegiatan mereka selama tinggal di tempat – tempat tujuan itu. Menurut James Spillane (1994:21), pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
sebagai usaha mencari keseimbangan, keserasian, dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu. Definisi pariwisata menurut Tourism Society (dalam Victor T.C. Middleton, 1990:p11), tourism is deemend to include any activity concerned with the temporary short – term movement of people to destination outside the places where the normally live and work, and their activities during the stay at these destinations. Dari pengertian – pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pariwisata adalah keseluruhan fenomena (gejala) dan hubungan – hubungan yang ditimbulkan oleh perjalanan dan persinggahan manusia di luar tempat tinggalnya. Dengan maksud bukan untuk tinggal menetap dan tidak berkaitan dengan pekerjaan – pekerjaan yang menghasilkan upah. 5. Komponen Pariwisata Analisis sistem pariwisata tidak terlepas dari segmen pasar pariwisata karena segmen pasar pariwisata merupakan spesifikasi bentuk dari pariwisata yang dapat berfungsi sebagai bentuk khusus pariwisata. Hal ini terkait dengan output akhir yang diharapkan oleh wisatawan yaitu kepuasan akan objek wisata yang dihasilkan. Untuk mewujudkan sistem pariwisata yang diinginkan, maka diperlukan beberapa komponen pariwisata yaitu (http://repository.upi.edu) :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
a. Wisatawan Wisatawan merupakan komponen lingkungan yang memberikan input sebagai kebutuhan yang oleh wisatawan dikonsumsi untuk memperoleh kepuasan. Wisatawan merupakan sistem yang sangat penting dalam suatu proses perencanaan pariwisata karena pada dasarnya wisatawan merupakan konsumen dari pariwisata yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan konsumen. b. Atraksi dan kegiatan – kegiatan wisata Atraksi adalah daya tarik suatu daerah tujuan wisata baik daya tarik berupa alam maupun masyarakat dan budayanya. Kegiatan – kegiatan wisata berupa semua hal yang berhubungan dengan lingkungan alami, kebudayaan, keunikan suatu daerah, dan kegiatan –
kegiatan
lainnya
yang
berhubungan
dengan
kegiatan
kepariwisataan yang menarik wisatawan untuk mengunjungi suatu objek wisata. c. Akomodasi Akomodasi yang dimaksud adalah berbagai macam hotel dan berbagai jenis fasilitas lainnya yang berhubungan dengan pelayanan untuk wisatawan yang berniat untuk bermalam selama perjalanan wisata yang mereka lakukan. d. Fasilitas dan pelayanan wisata Fasilitas dan pelayanan wisata yang dimaksud adalah semua fasilitas yang dibutuhkan dalam perencanaan kawasan wisata. Fasilitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
tersebut termasuk tour and travel operation. Fasilitas lain, misalnya restoran dan berbagai jenis tempat makan, toko – toko untuk menjual hasil kerajinan, cinderamata, toko – toko khusus, toko kelontong, bank, tempat penukaran uang dan fasilitas pelayanan keuangan lainnya, kantor informasi wisata, pelayanan pribadi seperti salon kecantikan, fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas keamanan umum seperti kantor polisi dan pemadam kebakaran, serta fasilitas perjalanan untuk masuk dan keluar suatu kawasan atau wilayah tertentu seperti kantor imigrasi dan bea cukai. e. Fasilitas dan pelayanan transportasi Fasilitas dan pelayanan transportasi yang dimaksud adalah akses dari dan
menuju
kawasan
wisata,
transportasi
internal
yang
menghubungkan atraksi utama kawasan wisata dan kawasan pembangunan, termasuk semua jenis fasilitas dan pelayanan yang berhubungan dengan transportasi darat, air, dan udara. f. Infrastruktur lain Infrastruktur lain yang dimaksud adalah penyediaan air bersih, listrik, drainase, saluran air kotor, dan telekomunikasi. g. Elemen kelembagaan Kelembagaan yang dimaksud adalah kelembagaan yang diperlukan untuk membangun dan mengelola kegiatan wisata,
termasuk
perencanaan tenaga kerja dan program pendidikan serta pelatihan, menyusun strategi marketing dan program promosi, menstrukturisasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
organisasi wisata sektor umum dan swasta, peraturan dan perundangan yang berhubungan dengan wisata, menentukan kebijakan penanaman modal bagi sektor publik dan swasta, mengendalikan program ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya. 6. Jenis Tujuan Pariwisata Menurut Suwardjoko P. Warpani dan Indira P. Warpani (dalam A. H. Karyono, 2008:5), jenis tujuan pariwisata dikategorikan sebagai berikut : a. Wisata agro Wisata agro dikatakan sebagai ragam pariwisata baru yang dikaitkan dengan kegiatan industri pertanian misalnya wisata tani dimana wisatawan turut aktif dalam kegiatan pertanian tersebut. b. Wisata belanja Wisata belanja dilakukan karena kekhasan barang yang ditawarkan atau bagian dari jenis pariwisata yang lain. c. Wisata budaya Wisata budaya berkaitan dengan ritual budaya yang sudah menjadi tradisi atau ada peristiwa budaya yang digelar pada saat – saat tertentu. Tidak jarang wisatawan mempelajari budaya setempat dan mengunjungi situs bersejarah. d. Wisata iklim Bagi negara beriklim empat, pada saat tertentu benar – benar dimanfaatkn untuk „berburu‟ panas sinar matahari. Bagi negara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
beriklim tropis, kunjungan ke suatu tempat berkaitan dengan maksud mencari perubahan iklim setempat. e. Wisata karya Wisata karya yaitu jenis pariwisata yang wisatawannya berkunjung dengan maksud dinas atau tugas – tugas tertentu misalnya peninjauan, inspeksi daerah, dan sigi lapangan. Maksud kedatangan wisatawan untuk melaksakan tugas jabatan/profesinya namun dalam waktu senggang atau sengaja diacarakan, wisatawan tersebut melakukan rekreasi atau kunjungan wisata kebeberapa objek wisata. f. Wisata kesehatan Wisata kesehatan berhubungan dengan maksud penyembuhan suatu penyakit. Wisatawan mengunjungi suatu tempat karena keberadaan penyembuhan. g. Wisata konvensi/seminar Wisata konvensi/seminar sengaja dilakukan dengan memilih salah satu daerah tujuan wisata sebagai tempat penyelenggaraan konvensi/seminar dan dikaitkan dengan upaya pengembangan daerah tujuan wisata yang bersangkutan. Penentuan lokasi tempat penyelenggaraan suatu konvensi/seminar baik nasional maupun internasional
sering
dikaitkan
dengan
mempromosikan suatu daerah tujuan wisata.
kebijakan
pemerintah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
h. Wisata niaga Wisata niaga berkaitan dengan kepentingan perniagaan (usaha perdagangan). Wisatawan datang ke tempat tersebut karena ada urusan perniagaan misalnya mata niaga atau tempat perundingan niaga ada di daerah tersebut. Para pengusaha/niagawan datang dengan maksud utama melakukan kegiatan perniagaan namun pada waktu luang umunya berwisata. Telah menjadi kebiasaan bahwa berwisata digunakan sebagai media berniaga untuk mengadakan pertemuan, perundingan, dan transaksi niaga. i. Wisata olahraga Wisata olahraga yakni mengunjungi peristiwa penting di dunia olahraga misalnya pertandingan perebutan kejuaraan, Pekan Olahraga Nasional, dan Olimpiade. Para wisatawan adalah olahragawan, penonton, dan semua yang terlibat dalam peristiwa olahraga tersebut. j. Wisata pelancong/pesiar/pelesir/rekreasi Wisata pelancong/pesiar/pelesir/rekreasi dilakukan untuk berlibur, mencari suasana baru, memuaskan rasa “ingin tahu”, melihat sesuatu yang baru, menikmati keindahan alam, dan melepaskan ketegangan. Maksudnya adalah memulihkan kesegaran dan kebugaran jasmani dan rohani setelah berwisata. Biasanya mencari atau mengunjungi tempat yang beriklim berbeda dengan iklim tempat tinggalnya atau setidak – tidaknya memiliki suasana khas yang diinginkannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Ragam wisata pelancong/pesiar/rekreasi kurang lebih sama dengan wisata santai yakni bepergian mengunjungi suatu tempat untuk memuaskan hasrat „ingin tahu‟ baik objek itu berupa keindahan alam, peninggalan bersejarah, atau budaya masyarakat. k. Wisata petualangan Wisata petualangan dilakukan lebih kearah olahraga yang sifatnya menantang kekuatan fisik dan mental para wisatawan. Wisata petualangan biasanya dilakukan di alam terbuka dengan berbagai atraksi yang menantang dan kadang – kadang mengandung resiko. Contoh wisata petualangan adalah terbang layang, arung jeram, panjat tebing, terjun gantung, menyelam, dan susur gua untuk menikmati pemandangan stalagtit dan stalagmite. l. Wisata ziarah Wisata ziarah berkaitan dengan agama atau budaya misalnya mengunjungi tempat ibadah atau tempat ziarah pada waktu tertentu, mengunjungi tempat yang dianggap keramat, ziarah ke makam tokoh – tokoh masyarakat, atau pahlawan bangsa. m. Darmawisata Perjalanan beramai – ramai untuk bersenang – senang atau berkaitan dengan pelaksanaan darmawisata di luar ruangan, ekskursi, atau melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di luar waktu kerja sehari – hari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
n. Widiawisata (Pendidikan) Perjalanan ke luar daerah dalam rangka kunjungan studi, dilakukan untuk mempelajari seni budaya rakyat, mengunjungi dan meneliti cagar alam atau budaya, serta untuk kepentingan menuntut ilmu selama waktu tertentu misalnya tugas belajar. 7. Industri Pariwisata Industri pariwisata adalah kumpulan dari macam – macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang – barang dan jasa – jasa yang dibutuhkan wistawan khususnya dan traveler pada umumnya selama dalam perjalanan (Oka A. Yoeti, 1983:141). Produk wisata sebenarnya bukanlah merupakan suatu produk yang nyata. Produk wisata merupakan rangkaian jasa yang tidak hanya mempunyai segi – segi yang bersifat ekonomis tetapi segi – segi yang bersifat sosial, psikologis, dan alamiah. Jasa – jasa yang diusahakan oleh berbagai perusahaan itu terkait menjadi suatu produk wisata. Sebagai industri, rangkaian perusahaan yang menjadi unsur industri wisata adalah travel agent atau tour operator, perusahaan pengangkutan, akomodasi perhotelan, bar dan restoran, travel agent atau tour operator lokal, souvenir shop atau handicraft, dan perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas wisatawan (Oka A. Yoeti, 1983:147). Rangkaian jasa – jasa ini merupakan produk wisata karena merupakan suatu kesatuan, maka disebut suatu paket (package). Package tour ialah suatu rencana atau acara perjalanan wisata yang telah disusun secara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
tetap dengan harga tertentu yang telah termasuk pula biaya – biaya untuk pengangkutan, penginapan, darmawisata, dan hal – hal lainnya yang telah tercantum dalam acara itu. Unsur – unsur kebudayaan yang paling banyak disajikan kepada para wisatawan adalah bidang kesenian, misalnya arsitektur dan hiasan rumah, seni tari, dan seni suara atau seni merangkai bunga. Sifat khusus dari industri pariwisata adalah sebagai berikut (Oka A. Yoeti, 1983:156) : a. Produk wisata mempunyai ciri tidak dapat dipindahkan. Orang tidak bisa membawa produk wisata pada langganannya tetapi langganan itu sendiri harus mengunjungi, mengalami, dan datang untuk menikmati produk wisata itu. b. Dalam pariwisata, proses produksi dan konsumsi terjadi pada saat yang sama. Tanpa adanya langganan yang sedang mempergunakan jasa – jasa itu maka tidak akan terjadi proses produksi. c. Sebagai suatu jasa, maka pariwisata memiliki berbagai ragam bentuk. Oleh karena itu dalam bidang pariwisata tidak ada standar ukuran yang objektif sebagaimana produk lain yang nyata. d. Langanan tidak dapat mencicipi produk itu sebelumnya bahkan tidak dapat mengetahui dan menguji produk itu sebelumnya. Langganan hanya dapat melihat brosur dan gambar. e. Dilihat dari segi usaha, produk wisata merupakan usaha yang mengandung resiko besar. Industri wisata memerlukan penanaman modal yang besar sedangkan permintaaan sangat peka terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
perubahan siatuasi ekonomi, politik, dan sosial masyarakat. Perubahan – perubahan tersebut dapat menggoyahkan sendi – sendi penanaman modal usaha kepariwisataan karena bisa mengakibatkan kemunduran usaha karena sifat produk wisata relatif lambat untuk menyesuaikan keadaan pasar. 8. Kajian Manajemen Pariwisata Beberapa ahli memberikan definisi tentang pariwisata. A.J. Burkart dan S. Medik (dalam Gamal Suwantoro, 2004:3), menyebutkan pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan – tujuan di luar tempat dimana mereka biasanya hidup dan bekerja dan kegiatan – kegiatan mereka selama tinggal di tempat – tempat tujuan itu. Menurut James Spillane (1987:21), pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan, keserasian, dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu. Definisi pariwisata menurut Tourism Society (dalam Victor T.C. Middleton, 1990:p11), tourism is deemend to include any activity concerned with the temporary short – term movement of people to destination outside the places where the normally live and work, and their activities during the stay at these destinations. Dari pengertian – pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pariwisata adalah keseluruhan fenomena (gejala) dan hubungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
– hubungan yang ditimbulkan oleh perjalanan dan persinggahan manusia di luar tempat tinggalnya dengan maksud bukan untuk tinggal menetap dan tidak berkaitan dengan pekerjaan – pekerjaan yang menghasilkan upah. Beberapa ahli memberikan pengertian tentang manajemen. Menurut James A.F. Stoner Wijayanto,
2012:1),
dan D.R. Gilbert Jr. (dalam Dian
manajemen
adalah
proses
perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap usaha – usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber – sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurut John D. Millett (dalam H. B. Siswanto, 2005:1), management is the process of directing and facilitating the work of people organized in formal groups to achieve a desired goal. Dari definisi pariwisata dan manajemen tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen pariwisata adalah suatu tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya dalam bidang pariwisata. Untuk menghubungkan konsep manajemen dan pariwisata terlebih dahulu akan dijelaskan konsep – konsep sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
a. Aspek penawaran pariwisata Menurut Medik (dalam http://jurnal-sdm.blogspot.com), ada 4 aspek yang harus diperhatikan dalam penawaran pariwisata adalah sebagai berikut : 1) Attraction (daya tarik), dimana daerah tujuan wisata dalam menarik wisatawan hendaknya memiliki daya tarik baik daya tarik berupa alam maupun masyarakat dan budayanya. 2) Accessible (bisa dicapai), hal ini dimaksudkan agar wisata domestik dan mancanegara dapat
dengan mudah dalam
pencapaian tujuan ke tempat wisata. 3) Amenities (fasilitas), syarat yang ketiga ini memang menjadi salah satu syarat Daerah Tujuan Wisata (DTW) dimana wisatawan dapat dengan kerasan tinggal lebih lama di daerah tersebut. 4) Ancillary (adanya lembaga pariwisata), wisatawan akan semakin sering mengunjungi dan mencari Daerah Tujuan Wisata (DTW) apabila di daerah tersebut wisatawan dapat merasakan keamanan (protection of tourism) dan terlindungi baik melaporkan maupun mengajukan suatu kritik dan saran mengenai keberadaan mereka selaku pengunjung. b. Aspek permintaan pariwisata Menurut Medik (dalam http://jurnal-sdm.blogspot.com), ada 3 pendekatan yang digunakan untuk menggambarkan permintaan pariwisata adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1) Pendekatan
ekonomi,
menggunakan
menafsirkan
pendekatan
elastisitas
permintaan
26
pariwisata
permintaan/pendapatan
dalam menggambarkan hubungan antara permintaan dengan tingkat harap atau permintaan daengan variabel lainnya. 2) Pendekatan geografi, menafsirkan permintaan harus berpikir lebih luas dari sekedar penentuan harga tetapi sebagai penentu permintaan baik bagi pihak yang telah melakukan wisata maupun yang belum mampu melakukan wisata karena suatu alasan tertentu. 3) Pendekatan termasuk
psikologi, interaksi
menafsirkan
antara
permintaan
kepribadian
calon
pariwisata wisatawan,
lingkungan, dan dorongan dari dalam jiwanya untuk melakukan kepariwisataan. Menurut Medik (dalam http://jurnal-sdm.blogspot.com), faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan pariwisata sebagai berikut : 1) Harga, memberikan imbas/timbal balik pada wisatawan yang akan berwisata. Harga yang mahal berdampak pada permintaaan wisatawan menjadi turun. 2) Pendapatan, apabila pendapatan suatu negara tinggi maka kecenderungan untuk memilih daerah tujuan wisata sebagai tempat berlibur akan semakin tinggi dan bisa jadi mereka membuat sebuah usaha pada daerah tujuan wisata jika menguntungkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
3) Sosial budaya, dengan adanya sosial budaya yang unik dan berbeda dari apa yang ada di negara calon wisata berasal maka peningkatan permintaan terhadap wisata akan tinggi. Hal ini akan membuat sebuah keingintahuan dan penggalian pengetahuan sebagai khasanah kekayaan pola pikir budaya mereka. 4) Sosial politik, dampak sosial politik belum terlihat apabila keadaan daerah tujuan wisata dalam situasi aman dan tenteram tetapi apabila hal tersebut berseberangan dengan kenyataan, maka sosial politik akan sangat terasa dampaknya dalam terjadinya permintaan. 5) Intensitas keluarga, banyak/sedikitnya keluarga juga berperan serta dalam permintaan wisata hal ini dapat diratifikasi bahwa jumlah keluarga yang banyak maka keinginan untuk berlibur dari salah satu keluarga tersebut akan semakin besar, hal ini dapat dilihat dari kepentingan wisata itu sendiri. 6) Harga barang substitusi, harga barang pengganti juga termasuk dalam aspek permintaan, dimana barang – barang pengganti misalnya sebagai pengganti daerah tujuan wisata yang dijadikan cadangan dalam berwisata. 7) Harga barang komplementer, merupakan sebuah barang yang saling melengkapi, apabila dikaitkan dengan pariwisata barang komplementer ini sebagai obyek wisata yang saling melengkapi dengan obyek wisata lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
9. Sistem Informasi Manajemen Pariwisata Sistem informasi manajemen pariwisata merupakan suatu manajemen sistem informasi kepariwisataan yang berbasis pengolahan data elektronik dimana keberadaan sistem informasi manajemen pariwisata ini dapat pula dibuat suatu sistem yang mendukung keputusan
pariwisata
(http://john-arqomsaifullah007.blogspot.com).
Sistem informasi manajemen pariwisata ditujukan untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat dengan cara penyiapan, penyusunan, dan penyimpanan data yang tepat sehingga bermanfaat bagi seluruh masyarakat (http://john-arqomsaifullah007.blogspot.com). Penggunaan sistem informasi manajemen pariwisata akan sangat membantu penyediaan data untuk kepentingan pengambilan keputusan bagi pemerintah dan industri pariwisata serta bagi wisatawan untuk memudahkan dalam menentukan rencana perjalanan wisata karena dapat diakses dengan cepat ketika dibutuhkan, dapat diperbarui kapan saja, serta mempunyai kapasitas penyimpanan data yang besar tanpa
harus
membutuhkan
tempat
atau
ruang
(http://john-
arqomsaifullah007.blogspot.com). 10. Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
(Philip Kotler, 2005:10). Menurut American Marketing Association (dalam Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2009:5), pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah proses mengindentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. 11. Pemasaran Pariwisata Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 (dalam http://www.budpar.go.id), pemasaran pariwisata adalah serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan produk wisata dan mengelola relasi dengan wisatawan untuk mengembangkan kepariwisataan dan seluruh pemangku kepentingannya. Kegiatan pemasaran mencakup upaya melakukan identifikasi keinginan/kebutuhan konsumen jasa pariwisata, penentuan harga,
promosi,
dan
penelitian
pasar
(http://noviantoblogs.blogspot.com). a. Analisis pasar wisata Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial di mana individual maupun kelompok mendapatkan apa yang mereka inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai (value) secara bebas dengan pihak lain. Setiap pemasaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
termasuk pemasaran pariwisata pada awalnya dimulai dengan membuat analisis pasar wisata. Analisis pasar wisata meliputi analisis
persepsi
dan
(http://noviantoblogs.blogspot.com).
preferensi Oleh
wisatawan
karena
itu
konsep
pemasaran pariwisata mengandung beberapa pengertian yaitu pemasaran sebagai suatu proses sosial harus dapat dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat, pemasaran sebagai suatu proses manajerial dimana pemasaran harus direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan dievaluasi,
serta pemasaran
sebagai
proses
pertukaran produk dan nilai (http://noviantoblogs.blogspot.com). b. Pendekatan pemasaran pariwisata Konsep pemasaran produk pariwisata adalah sebagai berikut (http://noviantoblogs.blogspot.com) : 1) Konsep produksi, menempatkan pertimbangan bahwa konsumen hanya mau membeli barang yang bisa dibeli dengan harga murah dan mudah didapat. Pariwisata yang memenuhi dua kriteria ini adalah produk pariwisata buatan atau kemasan baru dan untuk mass production. 2) Konsep produk, menggunakan asumsi bahwa konsumen hanya akan membeli barang yang memiliki keunikan, inovatif, dan superioritas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
3) Konsep penjualan, merupakan pemasaran yang bertujuan untuk menjual produk supaya mendapatkan laba dari penjualan yang banyak dengan promosi yang agresif. 4) Konsep
pemasaran,
konsep
yang
diterapkan
dengan
mempertimbangkan bahwa keuntungan akan dicapai melalui upaya memberikan kepuasan pada konsumen yang terlebih dahulu melakukan pengidentifikasian kebutuhan dan keinginan wisatawan. 5) Konsep pelanggan, konsep ini merupakan pengembangan dari konsep
pemasaran,
dimana
kepuasan
diusahakan tercapainya kepuasan
konsumen
harus
setiap pelanggan secara
individual. 6) Konsep
ekologikal
dan
humanistik,
konsep
yang
mempertimbangkan adanya profit dicapai melalui kepuasan konsumen dengan cara pengidentifikasian kebutuhan wisatawan dengan
pengintegrasian
kegiatan
pemasaran
dengan
mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. c. Sistem informasi pemasaran Di dalam pemasaran pariwisata peran dari sistem informasi pariwisata (Marketing Information System (MIS) ini sangat penting sebab perilaku calon wisatawan sangat dinamis perkembangannya
dari
waktu
ke
waktu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(http://noviantoblogs.blogspot.com).
Manajer
32
pemasaran
melaksanakan analisis terhadap informasi yang didapat, kemudian membuat melakukan
perencanaan, kontrol
pelaksanaan,
pengorganisasian,
dan
terhadap
pelaksanaan
pemasaran
(http://noviantoblogs.blogspot.com).
Kemudian
membuat
keputusan dan mengkomunikasikan keseluruh bagian terkait (http://noviantoblogs.blogspot.com). Selanjutnya, pengembangan informasi juga dilakukan dengan pencatatan informasi, membuat analisis informasi, menyusun suatu strategi, dan membuat penelitian untuk pemasaran (http://noviantoblogs.blogspot.com). d. Strategi pemasaran pariwisata Strategi strategi
pemasaran
bauran
pariwisata
pemasaran
dilaksanakan (marketing
dengan mix)
(http://noviantoblogs.blogspot.com). Alat – alat pariwisata yang dapat digunakan dalam strategi bauran pemasaran (marketing mix) adalah product seperti souvenir, service, fasilitas utilitas, pengalaman, dan kreatifitas; price dimana tarif terjangkau dan tercatat, serta tidak selalu berubah – ubah; place seperti mengadakan pameran seni dan budaya; promotion melalui iklan, promosi penjualan, promosi personal, public relation, dan sponsor (http://noviantoblogs.blogspot.com). Strategi pemasaran pariwisata juga dapat dilakukan melalui segmentasi yaitu suatu upaya untuk mengelompokkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
pasar yang sangat heterogen ke dalam pasar yang relatif homogen sebab sektor pariwisata memiliki pasar yang sangat variatif dan luas
(http://noviantoblogs.blogspot.com).
Selain
itu
peran
pemerintah, swasta dan dunia usaha, serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk mensukseskan pemasaran pariwisata. 12. Perilaku Konsumen a. Pengertian perilaku konsumen Menurut
Schiffman
dan
Kanuk
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26292),
(dalam perilaku
konsumen merupakan ilmu tentang bagaimana individu mengambil suatu keputusan dalam menggunakan sumberdaya yang dimilikinya yaitu waktu, tenaga, dan uang untuk mengkonsumsi sesuatu, termasuk mempelajari apa, mengapa, kapan, dan dimana seseorang membeli,
serta
seberapa
sering
seseorang
membeli
dan
menggunakan suatu produk dan jasa. Peter dan Olson (dalam http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22170), menjelaskan bahwa perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh pikiran (kognisi), perilaku (behavior), dan kejadian sekitar di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Dari definisi – definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen itu dinamis karena pikiran, perasaan, dan tingkah laku individu, kelompok konsumen, dan lingkungan sosial
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
akan selalu berubah. Selain itu perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh pikiran antar manusia, perasaan, tingkah laku beserta lingkungannya, dan perubahan – perubahan diantara manusia (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22170). b. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen Berikut ini akan dijelaskan mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi
perilaku
konsumen
menurut
Kotler
(dalam
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26292). 1) Faktor budaya Faktor budaya pengaruhnya sangat luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Faktor budaya terdiri dari beberapa unsur sebagai berikut : a) Kultur Kultur
atau
budaya
adalah
determinan
yang
paling
fundamental dari keinginan dan perilaku seseorang yang terdiri dari serangkaian tata nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui keluarganya. b) Subkultur Subkultur merupakan bagian kecil dari kultur yang memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya secara lebih spesifik. Subkultur mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografisnya. Subkultur banyak membentuk segmen pasar yang penting dan pemasar sering
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
merancang produk dan program pemasaran yang khusus dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka. c) Kelas Sosial Kelas sosial adalah bagian – bagian yang relatif homogen dan tetap dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hirarkis dan anggotanya memiliki tata nilai, minat, dan perilaku yang mirip. Kelas sosial menunjukkan preferensi produk dan merek dalam bidang tertentu seperti pakaian, perabot rumah tangga, kegiatan pada waktu luang, dan kendaraan yang digunakan. 2) Faktor sosial Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial sebagai berikut : a) Kelompok acuan Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang. Kelompok yang dimaksud adalah kelompok dimana orang tersebut berada atau berinteraksi. Sebagian besar dari kelompok tersebut merupakan kelompok primer yang cenderung bersifat informal seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja. Bagian yang lain adalah kelompok sekunder yang cenderung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
bersifat formal seperti kelompok keagamaan, profesi, dan kelompok asosiasi perdagangan. b) Keluarga Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang memiliki pengaruh paling besar. Pengaruh yang dimaksud adalah pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari – hari, contohnya pada keluarga prokreasi yang terdiri dari pasangan dan anak – anak. Peran dan pengaruh mereka akan bervariasi pada negara dan kelas sosial yang berbeda. c) Peran dan status Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat didefinisikan dalam istilah peran dan status. Orang – orang akan cenderung memilih produk yang mengkomunikasikan peran dan status mereka dalam masyarakat. 3) Faktor pribadi Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti usia pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomis, gaya hidup serta kepribadian dan konsep pribadi pembeli.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
a) Usia dan tahap siklus hidup Orang – orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya. Konsumsi seseorang dipengaruhi oleh tahap – tahap dalam siklus hidup keluarga seperti tahap membujang, pasangan muda, dan keluarga dengan anaknya. b) Pekerjaan Pekerjaan seseorang dapat mempengaruhi pola konsumsinya. Seorang pekerja akan membeli pakaian kerja dan sepatu kerja sedangkan seorang presiden sebuah perusahaan akan membeli pakaian mahal, perjalanan udara, dan kapal pesiar. c) Keadaan ekonomi Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi tersebut meliputi pendapatan yang dibelanjakan, tabungan dan kekayaan, hutang, kekuatan yang meminjam dan pendirian terhadap belanja dan menabung. d) Gaya hidup Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang di dunia yang diungkapkan dalam kegiatan minat dan pendapatan seseorang. Gaya hidup melukiskan keseluruhan orang yang berinteraksi dengan lingkungannya. Para pemasar akan mencari hubungan antara produk mereka dan gaya hidup kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
e) Kepribadian dan konsep pribadi Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan tetap terhadap lingkungannya. Kepribadian biasanya dijelaskan dengan ciri – ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, perbedaan kondisi sosial, keadaan pembelaan diri, dan kemampuan beradaptasi. Kepribadian dapat menjadi variabel yang berguna dalam menganalisis perilaku konsumen apabila tipe – tipe kepribadian dapat dikumpulkan dan terdapat korelasi yang kuat antara tipe kepribadian tertentu dengan pilihan produk atau merek. 4) Faktor psikologis Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis yaitu sebagai berikut : a) Motivasi Suatu kebutuhan menjadi suatu motivasi bila telah mencapai tingkat intensitas yang cukup. Motivasi adalah suatu kebutuhan
yang
cukup
untuk
mendorong
seseorang
bertindak, memuaskan kebutuhan tersebut, dan mengurangi rasa ketegangannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
b) Persepsi Persepsi didefinisikan sebagai proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan masukan – masukan informasi untuk menciptakan gambaran yang berarti. Persepsi tidak hanya bergantung pada stimuli fisik tetapi
juga
pada
stimuli
yang
berhubungan
dengan
lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut. c) Pengetahuan Pengetahuan menjelaskan perubahan dalam perilaku suatu individu seseorang
yang berasal dihasilkan
dari pengalaman. Pengetahuan melalui
proses
yang
paling
mempengaruhi dari dorongan stimuli, petunjuk, tanggapan, dan penguatan. d) Kepercayaan dan sikap pendirian Seseorang akan memperoleh kepercayaan dan pendirian melalui bertindak dan belajar. Hal ini kemudian akan mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Kepercayaan adalah pikiran deskriptif yang dianut seseorang mengenai suatu hal. Kepercayaan dapat menciptakan citra produk dan orang bertindak atas citra itu. Pembeli akan menjelaskan evaluasi
kognitif
yang
menguntungkan
atau
tidak
menguntungkan, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan mapan seseorang terhadap suatu objek atau ide.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Orang – orang cenderung memiliki pendirian terhadap hampir semua hal. Pendirian menempatkan seseorang kedalam suatu kerangka pemikiran tentang menyukai atau tidak menyukai suatu objek yang bergerak menuju atau menjauhinya. 13. Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen a. Kualitas pelayanan Menurut Christopher H. Lovelock dan Lauren K. Wright (2007:96), kualitas jasa didasarkan pada evaluasi kognitif jangka panjang pelanggan terhadap penyerahan jasa suatu perusahaan yang terbentuk dari sejumlah pengalaman jasa yang berhasil atau tidak berhasil. Sebelum pelanggan membeli suatu jasa, mereka memiliki harapan tentang kualitas jasa yang didasarkan pada kebutuhan
–
kebutuhan
pribadi,
pengalaman
sebelumnya,
rekomendasi dari mulut ke mulut, dan iklan penyedia jasa. Setelah membeli
dan
menggunakan
jasa
tersebut,
pelanggan
membandingkan kualitas yang diharapkan dengan apa yang benar – benar mereka terima. Kinerja jasa mengejutkan dan menyenangkan pelanggan jika berada di atas tingkat jasa yang mereka inginkan. Jika penyerahan jasa berada di zona toleransi, pelanggan akan merasa jasa ini memadai. Jika kualitas yang sebenarnya berada di bawah tingkat jasa yang memadai dengan yang diharapkan pelanggan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
maka muncul perbedaan atau kesenjangan kualitas antara kinerja jasa dan harapan pelanggan. Kesenjangan tersebut dapat merusak hubungan penyedia jasa dengan pelanggan. Oleh karena itu dibutuhkan upaya meningkatkan kulitas jasa agar kesenjangan dapat diperkecil. Menurut Parasuraman, Zeithamal, dan Bery (dalam http://www.sarjanaku.com), ada lima dimensi untuk mengukur kualitas jasa yaitu tangibles (berwujud), reliability (keandalan), responsiveness
(ketanggapan),
assurance
(keyakinan
atau
jaminan), dan emphaty (empati). Tangibles (berwujud) yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan media komunikasi. Reliability (keandalan) yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya. Responsiveness (ketanggapan) yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan dalam memberikan jasa
dengan cepat dan tanggap.
Assurance (keyakinan atau jaminan) yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan. Emphaty (empati) yaitu merupakan syarat untuk peduli dan memberikan perhatian pribadi pada pelanggan. Kelima dimensi ini digunakan untuk mengukur kualitas jasa yang dikaitkan dengan kepuasan pelanggan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
b. Kepuasan pelanggan Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2003:10), kepuasan pelanggan adalah tingkatan dimana anggapan kinerja produk akan sesuai dengan harapan seorang pembeli. Jika kinerja produk jauh lebih rendah dibandingkan harapan pelanggan maka pembelinya tidak puas. Jika kinerja sesuai harapan maka pembelinya merasa puas. Jika kinerja melebihi harapan maka pembeli merasa amat senang. Agar pelanggan puas maka perusahaan harus memadukan harapan pelanggan dengan kinerja perusahaan. Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan kulitas jasa. Oleh karena itu untuk merancang perbaikan kualitas produk, jasa, dan proses pemasaran secara terus – menerus, perusahaan menggunakan total quality management (TQM). American Society for Quality Control (dalam Philip Kotler dan Gary Armstrong, 2003:11-12), mendefinisikan kualitas jasa sebagai sifat dan karakter total jasa yang berhubungan dengan kemampuannya memuaskan kebutuhan pelanggan. Artinya suatu perusahaan telah mencapai kualitas terpadu jika jasanya memenuhi atau melampaui harapan pelanggan. Informasi kepuasan pelanggan juga dapat digunakan untuk memutuskan strategi yang paling tepat untuk meningkatkan kepuasan. Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2003:104-105), kepuasan pelanggan akan kualitas jasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
juga bermanfaat bagi perusahaan yaitu mengisolasi pelanggan dari pesaing, dapat menciptakan keunggulan yang berkelanjutan, mengurangi biaya kegagalan, mendorong pelangggan kembali dan mendorong loyalitas, meningkatkan/mempromosikan cerita positif dari mulut ke mulut, dan menurunkan biaya untuk menarik pelanggan baru. 14. Kawasan Wisata Kawasan wisata pada umumnya menempati ruang wilayah yang cukup luas. Usaha kawasan pariwisata adalah usaha yang kegiatannya membangun atau mengelola kawasan dengan luas tertentu
untuk
memenuhi
kebutuhan
pariwisata
(http://www.pps.unud.ac.id). Beberapa alasan pembangunan suatu kawasan pariwisata yaitu sebagai berikut (http://www.pps.unud.ac.id) : a. Kepentingan pengembang Pengembang menyusun suatu paket dan menjualnya sebagian kepada pengusaha lain dengan mendapat keuntungan selama proses berlangsung. b. Untuk pemanfaatan lahan jangka panjang Selama kurun waktu tertentu hampir selalu terjadi peningkatan nilai lahan. Keuntungan dari penjualan lahan dikenai pajak sebagai peningkatan pendapatan. Pemanfaatan lahan juga merupakan arena investasi dan spekulasi jangka menengah atau panjang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
c. Pembangunan hotel dan berbagai jenis fasilitas lainnya yang berhubungan dengan pelayanan untuk wisatawan digunakan sebagai alat untuk meningkatkan nilai properti di sekitarnya. d. Suatu area atau kawasan dikembangkan oleh pemerintah pada dasarnya sebagai cara untuk membuka kesempatan kerja dalam situasi kemandegan perekonomian. e. Suatu kawasan dibangun karena alasan politik. Hal ini dilakukan sebagai upaya mambantu pemerintah daerah untuk membayar hutang politik dan pemerataan penghasilan seluruh daerah. f. Suatu
resort
dipandang
sebagai
suatu
monumen
untuk
menghormati seseorang dan peluang untuk membangun sesuatu yang indah dan abadi. g. Hotel khusus di bangun suatu negara berkembang sebagai cara atau alat untuk mengungkapkan kebanggaan nasional. Dibeberapa negara berkembang, hotel digunakaan pemerintah untuk menjamu tamu – tamu istimewa. h. Suatu kawasan dikembangkan paling tidak sebagian karena seseorang atau golongan orang berpikir bahwa resort tersebut sebagai tantangan atau kegiatan usaha yang menyenangkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
15. Pengembangan Pariwisata Terpadu Di dalam pariwisata terdapat komponen – komponen wisata. Komponen – komponen tersebut saling berinteraksi satu sama lain. Komponen – komponen wisata tersebut dikelompokkan menjadi atraksi dan kegiatan – kegiatan wisata, akomodasi, fasilitas dan pelayanan wisata, fasilitas dan pelayanan transportasi, infrastruktur, dan elemen kelembagaan (http://www.pps.unud.ac.id). Dalam upaya meningkatkan
pertumbuhan
pariwisata
dan
mencapai
tujuan
pengembangan pariwisata, diperlukan pengelolaan dan pengembangan suatu objek wisata. Pengelolaan pariwisata yaitu upaya perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan potensi alam dan budaya dengan memperhatikan
aspek
–
aspek
pelestarian
(http://www.pps.unud.ac.id). Kepariwisataan memerlukan konsep – konsep pengelolaan atau manajemen dan pemasaran ilmiah modern. Manajemen meliputi lima unsur pokok yaitu pengorganisasian, perencanaan, motivasi, penempatan
personal
dan
penggeraknya,
koordinasi,
dan
pengawasannya. Pengembangan suatu kawasan objek wisata perlu diarahkan melalui perencanaan untuk mencapai suatu keserasian dan keseimbangan dalam pemanfaatan potensi wisata. Apabila tidak dilakukan suatu rencana yang tepat maka akan menyebabkan kurang optimalnya pengelolaan potensi objek wisata tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Maksud dari pengembangan suatu daerah tujuan wisata adalah untuk menawarkan produk wisatanya dan pelayanan yang diberikan oleh pihak pengelola, maka jelas bahwa pengembangan fisik dan non fisik dari daerah tujuan wisata harus mendukung dan memberikan kesempatan untuk membentuk produk – produk serta pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta pelayanan pasar wisata. Hal ini disebabkan produk pariwisata tidak dapat dibawa ke tempat kediaman wisatawan tetapi harus dinikmati di tempat dimana produk itu tersedia. Agar dapat memberikan pengelolaan dan pengembangan yang optimal bagi suatu objek wisata maka diperlukan perencanaan yang terintegrasi dan komprehensif. Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal – hal yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Terintegrasi dalam arti bahwa perencanaan tersebut diupayakan masih merupakan mata rantai dengan perencanaan pada tatanan diatasnya. Dengan kata lain, perencanaan ini merupakan pendetailan atau penjabaran dari rencana makro atau umum diatasnya, sedangkan komprehensif memiliki arti bahwa perencanan ini diharapkan dapat menyatukan elemen – elemen yang ada di lapangan dalam satu kesatuan bahasan yang saling melengkapi. Pariwisata merupakan kegiatan yang kompleks karena itu koordinasi antar berbagai sektor terkait melalui poses perencanaan yang tepat sangat penting.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Perencanaan juga diharapkan dapat membantu tercapainya kesesuaian antara pasar wisata dengan produk wisata yang dikembangkan tanpa harus
mengorbankan
kepentingan
masing
–
masing
pihak.
Perencanaan kepariwisataan hendaknya menggunakan prinsip – prinsip sebagai berikut (http://www.pps.unud.ac.id) : a. Perencanaan pengembangan kepariwisataan harus merupakan satu kesatuan dengan pembangunan regional atau nasional dari pembangunan perekonomian negara. b. Menghendaki pendekatan terpadu (integrated approach) dengan sektor – sektor lainnya. c. Harus di bawah koordinasi perencanaan fisik daerah secara keseluruhan. d. Perencanaan fisik daerah untuk tujuan wisata harus berdasarkan suatu studi yang khusus dibuat untuk itu dengan memperhatikan perlindungan terhadap lingkungan. e. Perencanaan fisik suatu daerah untuk tujuan wisata harus didasarkan penelitian yang sesuai dengan lingkungan alam sekitar dengan memperhatikan faktor geografi yang lebih luas dan tidak meninjau dari segi administrasi saja. f. Rencana dan penelitian yang berhubungan dengan pengembangan kepariwisataan pada suatu daerah harus memperhatikan faktor ekologi daerah yang bersangkutan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
g. Tidak hanya memperhatikan masalah dari segi ekonomi saja tetapi tidak kalah pentingnya memperhatikan masalah sosial yang mungkin ditimbulkan. h. Pengembangan pariwisata perlu memperhatikan kemungkinan peningkatan kerjasama yang saling menguntungkan. Selain perencanaan, pelaksanaan pariwisata adalah bagian yang penting dari pengelolaan pariwisata. Pelaksanaan yaitu usaha untuk mendapatkan hasil dengan penggerakan orang lain. Pelaksanaan dalam objek wisata alam bisa meliputi perlindungan lingkungan dan pelayanan pengunjung. Perlindungan lingkungan bisa dilakukan dengan pemetaan tapal batas antara hutan yang harus dijaga kelestariannya. Untuk pelaksanaan pelayanan kepada pengunjung disediakan sarana dan prasarana yang mendukung. Selain itu diperlukan pengembangan destinasi wisata buatan yang mendukung pariwisata alam. Pengawasan sesuai dengan pengertiannya adalah pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Di dalam kepariwisataan, elemen kelembagaan organisasi pariwisata diperlukan dan bertanggung jawab sekurang – kurangnya untuk promosi, persiapan kebutuhan para wisatawan, penelitian, dan informasi
pariwisata.
Organisasi
pariwisata
bisa
bersifat
pemerintahan, semi pemerintahan, dan bukan badan pemerintahan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Fungsi dari organisasi pariwisata adalah perencanaan pengembangan pariwisata, koordinasi antar berbagai badan/instansi pemerintah dan swasta
yang mempunyai
dampak dalam industri pariwisata,
pengawasan bermacam – macam segi jasa – jasa pariwisata, merencanakan dan menerapkan promosi, dan mengawasi kebijakan – kebijakan harga. 16. Strategi Pengembangan Objek Wisata Alam Pengembangan objek wisata alam sangat erat kaitannya dengan peningkatan produktifitas sumber daya hutan dalam konteks pembangunan ekonomi sehingga selalu dihadapkan pada kondisi interaksi berbagai kepentingan yang melibatkan aspek kawasan hutan, pemerintah daerah, aspek masyarakat, dan pihak swasta dalam suatu tata ruang wilayah. Kendala pengembangan objek wisata alam berkaitan erat dengan instrumen kebijakan dalam pemanfaatan dan pengembangan fungsi kawasan untuk mendukung potensi wisata alam, efektifitas fungsi dan peran objek wisata alam ditinjau dari aspek koordinasi instansi terkait, kapasitas institusi, dan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam pengelolaan proyek wisata alam di kawasan hutan dan mekanisme peran serta masyarakat dalam pengembanagan pariwisata alam. Strategi pengembangan
pengembangan beberapa
(http://noerdblog.wordpress.com) :
objek aspek
wisata
alam
sebagai
meliputi berikut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
a. Aspek perencanaan pembangunan obyek wisata yang antara lain mencakup sistem perencanaan kawasan, penataan ruang (tata ruang wilayah), standarisasi, identifikasi potensi, koordinasi lintas sektoral, pendanaan, dan sistem informasi objek wisata alam. b. Aspek kelembagaan meliputi pemanfaatan dan peningkatan kapasitas institusi sebagai mekanisme yang dapat mengatur berbagai kepentingan, secara operasional merupakan organisasi dengan SDM dan peraturan yang sesuai dan memiliki efisiensi tinggi. c. Aspek sarana dan prasarana yang memiliki dua sisi kepentingan yaitu alat memenuhi kebutuhan pariwisata alam dan sebagai pengendalian dalam rangka memelihara keseimbangan lingkungan, serta pembangunan sarana dan prasarana dapat dilakukan secara optimal. d. Aspek pengelolaan yaitu dengan mengembangkan profesionalisme dan pola pengelolaan objek wisata alam yang siap mendukung kegiatan pariwisaata alam dan mampu memanfaatkan potensi objek wisata alam secara lestari. e. Aspek pengusahaan yang memberi kesempatan dan mengatur pemanfaatan objek wisata alam untuk tujuan pariwisata yang bersifat komersial kepada pihak ketiga dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
f. Aspek pemasaran dengan mempergunakan teknologi tinggi dan bekerjasama dengan berbagai pihak baik dalam negeri maupun luar negeri. g. Aspek peran serta masyarakat melalui kesempatan – kesempatan usaha sehingga ikut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. h. Aspek penelitian dan pengembangan yang meliputi aspek fisik lingkungan, sosial, dan ekonomi dari objek wisata alam. Diharapkan
nantinya
mampu
menyediakan
informasi
bagi
pengembangan dan pembangunan kawasan serta kebijakan dan arahan pemanfaatan obyek wisata alam. Dalam rangka menemukan dan mengembangkan objek wisata alam perlu segera dilaksanakan inventarisasi terhadap potensi objek wisata
alam secara
bertahap sesuai
prioritas dengan
memperhatikan nilai keunggulan saing dan keunggulan banding, kekhasan objek, kebijakan pengembangan, serta ketersediaan dana dan tenaga. Potensi daerah objek wisata alam yang sudah ditemukan segera diinformasikan dan dipromosikan kepada calon penanam modal. Dalam rangka optimalisasi fungsi objek wisata alam perlu diupayakan pengembangan sistem interprestasi objek wisata alam dan kerjasama dengan istansi terkait termasuk lembaga – lembaga pendidikan,
pelatihan,
dan
penerangan
masyarakat.
Perlu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
dikembangkan sistem kemitraan dengan pihak swasta, dan lembaga swadaya masyarakat yang ada dalam rangka mendukung optimalisasi pengembangan objek wisata alam. Pengembangan objek wisata alam merupakan subsistem dari pengembangan pariwisata daerah dan pengembangan wilayah pada umumnya yang secara langsung maupun tidak langsung memberi manfaat lebih bagi masyarakat setempat. Peranan pemerintah daerah dalam
pengembangan
objek
wisata
ini
dimana
pemerintah
melaksakanan koordinasi, perencanaan, pelaksanaan, serta memonitor pengembangan objek wisata alam.
B. Penelitian Terdahuhu Judul
skripsi
Strategi
Pengembangan
Kampung
Wisata
Cinangneng Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Penulis skripsi Aziz Muslim Machrodji. Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Wisata Cinangneng (HB Garden Guest House) yang terletak di Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Alat analisis yang digunakan adalah Matriks IFE dan EFE pada tahap I. Setelah itu diolah pada tahap II dengan Matriks IE dan untuk memutuskan strategi digunakan Matriks QSP. Total skor IFE (Internal Factor Evaluation) sebesar 2,362 dan total skor EFE (Eksternal Factor Evaluation) sebesar 3,083 memposisikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Kampung Wisata Cinangneng pada sel II Matriks IE (Internal – Eksternal). Sel II ini menunjukan bahwa perusahaan berada pada posisi tumbuh dan kembang (Grow and Built) yang menghasilkan alternatif strategi yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, integrasi kedepan, integrasi kebelakang, dan integrasi horizontal. Untuk strategi pengembangan produk yang bisa dilakukan yaitu meningkatkan sumber daya manusianya melalui pelatihan – pelatihan, pembuatan buku panduan (booklead), penambahan program kegiatan seperti kegiatan panen sayuran, penambahan sarana dan prasarana serta perlu juga pengaturan taman (landscap). Untuk strategi integrasi ke belakang yang bisa diupayakan yaitu melakukan kerjasama dengan petani sayuran, memberdayakan ibu – ibu desa dalam pembuatan makanan, melakukan kerjasama dengan peternak ikan, dan menyediakan galeri untuk souvenir. Strategi pengembangan pasar bisa dilakukan dengan membuat program khusus bagi anak – anak sekolah dan pembuatan cerita tentang kampung wisata. Judul skripsi Strategi Pengembangan Pariwisata Di Obyek Wisata Danau Toba, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Penulis skripsi Lamhot Simanullang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi industri kepariwisataan di obyek wisata Danau Toba, mengetahui faktor – faktor pendukung pengembangan obyek wisata Danau Toba, menduga kebutuhan investasi di Danau Toba, dan menyusun strategi pengembangan pariwisata agar dapat meningkatkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
pendapatan masyarakat dan pemerintah daerah di sekitar obyek wisata Danau Toba. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis persepsi, preferensi, analisis produktifitas, analisis biaya perjalanan, dan analisis SWOT. Analisis SWOT menghasilkan tiga altematif strategi yang menjadi prioritas utama, yaitu pertama mempertahankan persepsi dan apresiasi wisatawan tentang keindahan dan kenyamanan terhadap obyek wisata dengan pengembangan potensi obyek wisata yang didukung oleh pemerintah, LSM, dan masyarakat; kedua meningkatkan koordinasi antar pemerintah untuk mempermudah izin usaha sehingga dapat menurunkan harga serta meningkatkan kesadaran masyarakat dan pengunjung akan kebersihan dan sadar wisata; ketiga meningkatkan keamanan untuk memberikan kenyamanan berwisata melalui koordinasi antar pemerintah kabupaten dengan dukungan dari LSM dan masyarakat.
C. Kerangka Konseptual Penelitian Kerangka konseptual penelitian menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam penelitian ini yaitu tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok, tingkat kepuasan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok, dan perbedaan kepuasan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan jenis kelamin, usia, dan status pekerjaan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
menentukan strategi pengembangan daya tarik wisata alam Bukit Matok. Bagan dari kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tujuan Wisatawan
Kepuasan Wisatawan
Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata
Perbedaan Kepuasan (Jenis kelamin, usia, dan status pekerjaan)
Gambar II.1 Kerangka Konseptual Penelitian
D. Hipotesis Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang masih harus diuji kebenarannya setelah melalui penelitian dan analisis data (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:109). Dalam penelitian ini, rumusan masalah yang memerlukan hipotesis adalah rumusan masalah nomor satu (1) yaitu apa tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok dan nomor tiga (3) yaitu apakah ada perbedaan kepuasan antara wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan jenis kelamin, usia, dan status pekerjaan. Hipotesisnya adalah sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
1. Hipotesis untuk rumusan masalah nomor satu (1) yaitu apa tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok adalah sebagai berikut : H0 : Semua tujuan berwisata menjadi tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Ha : Semua tujuan berwisata tidak menjadi tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. 2. Hipotesis untuk rumusan masalah nomor tiga (3) yaitu apakah ada perbedaan kepuasan antara wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan jenis kelamin, usia, dan status pekerjaan adalah sebagai berikut : H0 : Tidak ada perbedaan kepuasan wisatawan yang datang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan jenis kelamin, usia, dan status pekerjaan. Ha : Ada perbedaan kepuasan wisatawan yang datang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan jenis kelamin, usia, dan status pekerjaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus yaitu bentuk penelitian yang memberikan gambaran tentang keadaan atau kenyataan yang ada, kejadian – kejadian atau kegiatan – kegiatan tentang suatu aspek lingkungan sosial, termasuk manusia di dalamnya, yang berlangsung sebagai peristiwa keseharian ataupun menurut moment – moment tertentu yang sifatnya temporal atau sewaktu – waktu (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:120).
B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah wisatawan yang pernah atau sedang mengunjungi daya tarik wisata alam Bukit Matok dan Kepala Dinas serta Kepala Staf Teknis Lapangan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi. Objek dari penelitian ini adalah tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok, tingkat kepuasan wisatawan, perbedaan kepuasan wisatawan, dan strategi pengembangan daya tarik wisata alam Bukit Matok.
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan di daya tarik wisata alam Bukit Matok, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat. 2. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013.
D. Variabel Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010:159), variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Identifikasi Variabel Identifikasi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Tujuan wisatawan Tujuan wisatawan merupakan motif yang menjadi alasan wisatawan ketika berkunjung ke suatu tempat tertentu. Tujuan wisatawan terdiri dari berwisata agro, berwisata belanja, berwisata budaya, berwisata iklim,
berwisata
karya,
berwisata
kesehatan,
berwisata
konvensi/seminar, berwisata niaga, berwisata olahraga, berwisata rekreasi, berwisata petualangan, berwisata ziarah, berdarmawisata, dan berwidiawisata (pendidikan). b. Kepuasan wisatawan Kepuasan wisatawan merupakan respon atau tanggapan wisatawan mengenai pemenuhan kebutuhan. Kepuasan wisatawan ini dinilai melalui komponen pariwisata yaitu bentang alam daya tarik wisata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
alam Bukit Matok, fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok, fasilitas penunjang aktivitas di daya tarik wisata alam Bukit Matok, aksesibilitas daya tarik wisata alam Bukit Matok. c. Strategi pengembangan daya tarik wisata alam Bukit Matok Strategi pengembangan merupakan segala upaya yang dilakukan khususnya pariwisata dalam suatu proses untuk meningkatkan efektifitas organisasi yang mengelola daya tarik wisata yaitu pemerintah daerah melalui Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan organisasi, serta secara khusus untuk mencapai tujuan yang dikehendaki yaitu peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 2. Pengukuran Dalam penelitian ini, untuk menganalisis tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok menggunakan Cochran Q Test dengan kuesioner tertutup atau berstruktur dengan pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak”. Pilihan jawaban “Ya” diberi nilai 1 dan pilhan jawaban “Tidak” diberi nilai 0. Untuk mengukur tingkat kepuasan wisatawan digunakan Indeks Kepuasan Konsumen dengan skala rating yaitu skala Likert dengan menggunakan lima point jawaban yaitu sangat puas, puas, netral, kurang puas, dan tidak puas. Untuk mengukur perbedaan kepuasan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan status pekerjaan digunakan One – Way Anova. Untuk menentukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
strategi pengembangan daya tarik wisata alam Bukit Matok digunakan Diagram Kartesius.
E. Definisi Operasional 1. Tujuan wisatawan adalah motif yang menjadi alasan pengunjung ketika berkunjung ke suatu tempat tertentu. 2. Kepuasan wisatawan adalah respon atau tanggapan wisatawan mengenai pemenuhan kebutuhan. 3. Strategi pengembangan daya tarik wisata adalah segala upaya yang dilakukan
khususnya
pariwisata
dalam
suatu
proses
untuk
meningkatkan efektifitas organisasi yang mengelola daya tarik wisata.
F. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:173). Dalam penelitian ini, berdasarkan hasil observasi tentang karakteristik daya tarik wisata dan usia wisatawan yang pernah dan sedang mengunjungi daya tarik wisata alam Bukit Matok yang menjadi populasi adalah wisatawan domestik yang berusia muda (12 – 19 tahun, 20 – 34 tahun, 35 – 49 tahun). Sampel adalah sebagian dari elemen – elemen populasi (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:174). Dalam penelitian ini, penulis menentukan 100 orang wisatawan yang pernah dan sedang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
mengunjungi daya tarik wisata alam Bukit Matok sebagai sampel. Untuk menentukan n digunakan rumus sebagai berikut (Iqbal Hasan, 2004:181) :
Keterangan : n
= jumlah sampel
p
= variabel estimasi dalam populasi
z
= standar error
e
= kesalahan yang dapat diterima
Misalnya variabel yang diharapkan sebesar 50 %. Standar kesalahan 10 %. Tingkat kepercayaan 95 %.
= 96 dibulatkan menjadi 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
G. Teknik Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel non probability sampling. Teknik non probability sampling yang digunakan adalah convenience sampling dengan memilih sampel dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti. Sampel yang dipilih tidak terbatas sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah.
H. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek yang diteliti sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain berupa dokumentasi, data yang telah diolah, maupun informasi mengenai suatu hal (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:172). Data primer diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada wisatawan yang pernah dan sedang mengunjungi daya tarik wisata alam Bukit Matok serta wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas dan Kepala Staf Teknis Lapangan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi, serta melalui observasi langsung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok untuk mengetahui potensi daya tarik wisata alam yang ada di Bukit Matok, lingkungan sekitar daya tarik wisata alam Bukit Matok, kondisi jalan, karakteristik pengunjung daya tarik wisata alam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Bukit Matok, serta ketersediaan dan kelayakan fasilitas yang ada di daya tarik wisata tersebut. Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan yang berupa buku ilmiah adalah buku Prosedur Penelitian, buku Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, buku Marketing in Travel and Tourism, buku Pariwisata Indonesia, Sejarah dan Prospeknya, buku Pariwisata Indonesia, Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan, buku Dasar – Dasar Pariwisata, buku Manajemen Pemasaran, buku Pengantar Manajemen, buku Manajemen Pemasaran Jasa, buku Dasar – Dasar Pemasaran, buku Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, serta buku Metodologi Penelitian Bisnis. Karya ilmiah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skripsi Aziz Muslim Machrodji dengan judul Strategi Pengembangan Kampung Wisata Cinangneng Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dan skripsi Lamhot Simanullang dengan judul Strategi Pengembangan Pariwisata Di Obyek Wisata Danau Toba, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Data sekunder juga diperoleh melalui dokumentasi yang berasal dari pemerintah daerah Kabupaten Melawi yaitu Laporan Perencanaan Pariwisata Kawasan Bukit Matok Kabupaten Melawi yang dikeluarkan oleh
Dinas
Pengembangan
Kebudayaan Pariwisata
dan
Pariwisata,
Daerah
yang
buku
Rencana
dikeluarkan
oleh
Induk Dinas
Perhubungan dan Pariwisata, buku Profil Daerah Kabupaten Melawi Tahun 2011 yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Daerah Tahun 2011, Laporan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Melawi Tahun Anggaran 2009 – 2011 yang dikelurakan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kabupaten Melawi Kabid Penagihan, Perimbangan, dan Penerimaan Lain – lain.
I.
Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Wawancara adalah salah satu cara pengumpulan data yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi yang diperlukan dari pihak yang terwawancara (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:270). Wawancara dilakukan dengan Kepala Dinas dan Kepala Staf Teknis Lapangan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi. 2. Studi Kepustakaan Hakekat dari studi kepustakaan adalah mengutip dari catatan atau karya orang lain, baik dalam bentuk buku – buku ilmiah dan karya – karya ilmiah lainnya, maupun buku – buku non ilmiah, serta literatur – literatur lainnya yang erat kaitannya dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini, buku – buku ilmiah yang digunakan adalah buku Prosedur Penelitian, buku Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, buku Marketing in Travel and Tourism, buku Pariwisata Indonesia, Sejarah dan Prospeknya, buku Pariwisata Indonesia, Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan, buku Dasar – Dasar Pariwisata, buku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Manajemen Pemasaran, buku Pengantar Manajemen, buku Manajemen Pemasaran Jasa, buku Dasar – Dasar Pemasaran, buku Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, serta buku Metodologi Penelitian Bisnis. Karya ilmiah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skripsi Aziz Muslim Machrodji dengan judul Strategi Pengembangan Kampung Wisata Cinangneng Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dan skripsi Lamhot Simanullang dengan judul
Strategi Pengembangan Pariwisata Di Obyek Wisata Danau
Toba, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. 3. Kuesioner Kuesioner
adalah
cara
pengumpulan
data
dengan
menggunakan daftar pertanyaan atau daftar isian terhadap objek yang diteliti, baik populasi atau sampel (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:268). Kuesioner berbentuk skala rating yaitu skala Likert digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan wisatawan terhadap daya tarik wisata alam Bukit Matok. Kuesioner berbentuk skala nominal dengan alternatif jawaban “Ya” dan “Tidak” digunakan untuk mengetahui tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
4. Observasi Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subjek (orang), objek (benda), atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu – individu yang diteliti (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:272). Dalam penelitian ini objek (benda) yang diobservasi adalah potensi daya tarik wisata alam yang ada di Bukit Matok, lingkungan sekitar daya tarik wisata alam Bukit Matok, kondisi jalan, karakteristik pengunjung daya tarik wisata alam Bukit Matok, serta ketersediaan dan kelayakan fasilitas yang ada di daya tarik wisata alam tersebut. Metode observasi yang dilakukan
adalah
observasi
langsung
dimana
peneliti
dapat
mengumpulkan data secara rinci dengan tidak memanipulasi objek yang diamati dan peneliti hanya mencatat apa yang terjadi sehingga mempunyai peran yang pasif. Dokumentasi hasil observasi dilakukan dengan cara pengambilan gambar melalui kamera digital. 5. Dokumentasi Dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen – dokumen yang ada atau catatan – catatan yang tersimpan baik berupa foto, bahan statistik, laporan berkala, dan suratsurat resmi lainnya (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:274). Dalam penelitian ini, dokumentasi yang digunakan berasal dari pemerintah daerah Kabupaten Melawi yaitu buku Laporan Perencanaan Pariwisata Kawasan Bukit Matok Kabupaten Melawi yang dikeluarkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, buku Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah yang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan dan Pariwisata, buku Profil Daerah Kabupaten Melawi Tahun 2011 yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, buku Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Melawi Tahun 2006 – 2010 yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Laporan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Melawi Tahun Anggaran 2009 – 2011 yang dikelurakan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kabupaten Melawi Kabid Penagihan, Perimbangan, dan Penerimaan Lain – lain.
J.
Teknik Pengujian Instrumen 1. Validitas Validitas adalah ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Suharsimi Arikunto, 2010:278). Validitas dinyatakan secara empiris oleh koefisien validitas yang disebut corrected item – total correlation (r). Pertanyaan akan dinyatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel. Koefisien validitas untuk seleksi item pada tes yang mengatur kemampuan dapat dipilih item – item yang memiliki koefisien 0,20 atau lebih.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
2. Reliabilitas Reliabilitas adalah analisis untuk menguji sejauh mana suatu istrumen pengukur dapat dipercaya atau diandalkan (Suharsimi Arikunto, 2010:278). Uji reliabilitas ini juga merupakan suatu cara untuk melihat apakah alat ukur yang berupa kuesioner yang digunakan konsisten atau tidak. Uji reliabilitas dilakukan setelah uji validitas dan hanya pada item yang dinyatakan valid saja yang diuji reliabilitasnya. Jika semua item dalam kuesioner dinyatakan valid maka semua item diuji reliabilitasnya dengan menggunakan teknik alpha ( ).
K. Teknik Analisis Data 1. Tujuan Wisatawan Bekunjung ke Daya Tarik Wisata Alam Bukit Matok Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis Cochran Q Test untuk mengetahui tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata Bukit matok. Cochran Q Test merupakan uji variabel dengan bentuk data nominal atau untuk informasi dalam bentuk terpisah dua (dikotomi). Metode ini digunakan untuk mengeluarkan atribut – atribut yang dinilai tidak sah berdasarkan kriteria statistik yang dipakai dan tidak ada unsur subjektivitas peneliti didalamnya. Metode ini menggunakan bentuk kuesioner tertutup atau berstruktur dengan pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak”. Pilihan jawaban
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
“Ya” diberi nilai 1 dan pilihan jawaban “Tidak” diberi nilai 0. Tahapan pengujian kuesioner dengan Cochran Q Test adalah sebagai berikut : a. Hipotesis atas tujuan berkunjung wisatawan yang akan diuji. H0 : Semua tujuan berwisata menjadi tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Ha : Semua tujuan berwisata tidak menjadi tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. b. Mencari Qhitung dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan : K = jumlah tujuan berkunjung wisatawan C = jumlah yang menjawab “Ya” dari setiap blok R = jumlah yang menjawab “Ya” dari semua atribut tiap blok c. Penentuan Qtabel dengan cara Qtabel diukur dengan α = 0,05 derajat kebebasan (dk) = jumlah atribut -1 dan akan diperoleh dari tabel chisquare distribution (kai-kuadrat). d. Keputusan Jika Qhit > Qtabel maka H0 ditolak Jika Qhit = Qtabel maka H0 ditolak Jika Qhit < Qtabel maka H0 diterima
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Untuk menguji apakah setiap tujuan berkunjung wisatawan akan saling berhubungan atau tidak memiliki hubungan yang signifikan, diperlukan proses interaksi dengan cara mengurangi satu persatu tujuan berkunjung wisatawan yang memiliki nilai kecil. 2. Tingkat Kepuasan Wisatawan yang Berkunjung ke Daya Tarik Wisata Alam Bukit Matok Kepuasan wisatawan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan, dan kebutuhan pengunjung terpenuhi. Kepuasan terjadi apabila harapan sesuai dengan kinerja. Pengukuran kepuasan dapat dilakukan dengan membandingkan dua hal tersebut yaitu kondisi harapan dan kinerja. Dalam penelitian ini responden diminta merangking berbagai elemen yang menjadi indikator kepuasan wisatawan dalam (kuesioner) berdasarkan harapannya dan kinerjanya. Kepuasan pengunjung dapat diperoleh dengan menggunakan skala Likert yang ditentukan dalam lima point skala, baik untuk penelitian tingkat harapan maupun kinerja. Kelima penilaian tersebut adalah : a. Skala penilaian untuk harapan : 1) Sangat Berharap
(SB)
bobot 5
2) Berharap
(B)
bobot 4
3) Netral
(N)
bobot 3
4) Tidak Berharap
(TB)
bobot 2
5) Sangat Tidak Berharap
(STB)
bobot 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
b. Skala penilaian untuk kinerja : 1) Sangat Baik
(SS)
bobot 5
2) Baik
(S)
bobot 4
3) Netral
(N)
bobot 3
4) Tidak Baik
(TS)
bobot 2
5) Sangat Tidak Baik
(STS)
bobot 1
Untuk mengukur tingkat kepuasan wisatawan digunakan rumus :
Keterangan : IKP = indeks kepuasan konsumen PP = perceived performance (kinerja) EX = expectation (harapan) Dengan menggunakan rumus tersebut maka akan diketahui selisih antara kinerja dan harapan wisatawan. Rumus ini diterapkan untuk masing – masing responden dengan total skor untuk semua indikatornya dengan menggunakan tabel sebagai berikut : Tabel III.1 Indeks Kepuasan Konsumen No. Responden
Perceived Expectation Kepuasan Keterangan Performance (Harapan) Wisatawan (Kinerja)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan dengan skala Likert. Skor alternatif jawaban untuk tiap item pertanyaan adalah sebagai berikut : a. Jika nilainya > 1 maka wisatawan sangat puas artinya Perceived Performance (Kinerja) > Expectation (Harapan). b. Jika nilainya = 1 maka wisatawan puas namun pada limit bawah artinya Perceived Performance (Kinerja) = Expectation (Harapan). c. Jika nilainya < 1 maka wisatawan tidak puas artinya Perceived Performance (Kinerja) < Expectation (Harapan). Tingkat kepuasan wisatawan ini ditentukan per responden atau masing – masing responden yang merupakan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Masing – masing responden dihitung jumlah kinerja dan harapannya berdasarkan item – item pertanyaan yang ada pada kuesioner kemudian dilakukan perhitungan dimana kinerja/harapan sehingga diperoleh tingkat kepuasan masing - masing wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. 3. Perbedaan Tingkat Kepuasan Wisatawan yang Berkunjung ke Daya Tarik Wisata Alam Bukit Matok Dalam penelitian ini, wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan status pekerjaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
a. Perbedaan kepuasan wisatawan berdasarkan jenis kelamin Untuk mengetahui perbedaan kepuasan wisatawan berdasarkan jenis kelamin digunakan uji beda dua mean. Langkah – langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : 1) Merumuskan H0 dan Ha H0 : μ1 = μ2 artinya tidak ada perbedaan rata – rata tingkat kepuasan antara wisatawan berjenis kelamin laki – laki dan perempuan. Ha : μ1 ≠ μ2 artinya ada perbedaan rata – rata tingkat kepuasan antara wisatawan berjenis kelamin laki – laki dan perempuan. 2) Menentukan daerah penerimaan H0 dan Ha Untuk menentukan daerah penerimaan dan penolakan digunakan titik kritis yang diperoleh melalui Ztabel. 3) Menentukan nilai Z Z=
Keterangan : = rata – rata kelompok X = rata – rata kelompok Y
σx = standar deviasi kelompok X σY = standar deviasi kelompok Y nx = banyaknya sampel kelompok X
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
nY = banyaknya sampel kelompok Y 4) Membandingkan nilai Ztabel dengan Zhitung H0 diterima jika – Zα/2 < Z < Zα/2 H0 ditolak jika Z > Zα/2 atau Z < - Zα/2 5) Membuat kesimpulan Jika H0 diterima artinya rata – rata kelompok sama atau tidak ada perbedaan. Jika Ha diterima artinya rata – rata kelompok tidak sama atau ada perbedaan. b. Perbedaan kepuasan wisatawan berdasarkan usia dan status pekerjaan Untuk mengetahui perbedaan kepuasan berdasarkan usia dan status pekerjaan digunakan One – Way Anova. Langkah – langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : 1) Merumuskan H0 dan Ha H0 : Ha : tidak semua mean sama 2) Menentukan daerah penerimaan H0 dan Ha Dalam pengujian signifikansi perbedaan rata – rata populasi digunakan distribusi F dimana titik kritis dicari dengan tabel F. Titik kritis ini ditentukan oleh “taraf nyata” (λ) dan derajat bebas (degree of freedom (df)). 3) Menentukan nilai Fhitung Fhitung =
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
4) Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel H0 diterima jika Fhitung ≤ dari Ftabel H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel 5) Membuat kesimpulan Jika H0 diterima artinya rata – rata populasi sama atau tidak ada perbedaan. Jika Ha diterima artinya tidak semua rata – rata populasi sama atau ada perbedaan. 4. Strategi Pengembangan Potensi Daya Tarik Wisata Alam Bukit Matok Diagram Kartesius digunakan untuk mengetahui kesenjangan dan ketidaksenjangan antara kinerja dan harapan. Setelah dianalisis akan diketahui posisi masing – masing item pertanyaan yang membentuk diagram untuk merumuskan strategi pengembangan potensi daya tarik wisata alam Bukit Matok. Kemungkinan posisi masing – masing pertanyaan di kuadran I (prioritas utama), kuadran II (pertahankan prestasi), kuadran III (prioritas rendah), dan kuadran IV (berlebihan).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Harapan Prioritas utama
Pertahankan prestasi
Kuadran I
Kuadaran II
Prioritas rendah
Berlebihan
Kuadran III
Kuadran IV
Kinerja Gambar III.1 Diagram Kartesius
Kuadran I (Prioritas utama) menunjukkan atribut yang sangat diharapkan wisatawan tetapi kinerjanya rendah sehingga tidak sesuai dengan harapan wisatawan dan menimbulkan rasa tidak puas. Kuadran II (Pertahankan prestasi) menunjukkan atribut yang diharapkan oleh wisatawan telah dilaksanakan dengan baik dan dapat memuaskan wisatawan maka kinerjanya harus dipertahankan. Kuadran III (Prioritas rendah) menunjukkan atribut kurang diharapkan wisatawan sehingga kinerja yang dijalankan juga rendah. Kuadran IV (Berlebihan) menunjukkan atribut kurang diharapkan tetapi telah dijalankan dengan baik atau kinerjanya sangat memuaskan sehingga dianggap berlebihan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM DAYA TARIK WISATA ALAM BUKIT MATOK
A. Gambaran Umum Kabupaten Melawi 1. Sejarah Kabupaten Melawi Kabupaten Melawi merupakan salah satu kabupaten yang baru dibentuk. Kabupaten Melawi merupakan pemekaran dari Kabupaten Sintang. Sesuai dengan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 135 / 1213 / SJ tanggal 21 Mei 2004 Perihal Pedoman Teknis Pelaksanaan 13 Undang – Undang tentang pembentukan 24 Kabupaten, dimana Kabupaten Melawi merupakan salah satu dari 24 Kabupaten yang baru dibentuk oleh Pemerintah (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, 2011:5). Dasar pembentukan Kabupaten Melawi adalah UU RI Nomor 34 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sekadau di Kalimantan Barat (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, 2011:5). 2. Letak Geografis Kabupaten Melawi Letak geografis Kabupaten Melawi adalah 0o07‟ – 1o21‟ LS serta 111o07‟ – 112o27‟ BT (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, 2006:1). Batas wilayah Kabupaten Melawi adalah (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, 2006:1) : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sintang. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah.
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sintang. d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Ketapang. 3. Wilayah Administratif Kabupaten Melawi Kabupaten Melawi memiliki luas 10.640,80 km2. Kabupaten Melawi terdiri terdiri dari 11 kecamatan yaitu Kecamatan Sokan, Tanah Pinoh, Tanah Pinoh Barat, Sayan, Belimbing, Belimbing Hulu, Nanga Pinoh, Nanga Pinoh Selatan, Pinoh Utara, Ella Hilir, dan Menukung (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, 2011:1).
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Gambar IV.1 Peta Administrasi Kabupaten Melawi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
B. Gambaran Umum Destinasi Pariwisata di Kabupaten Melawi 1. Destinasi Wisata Sejarah di Kabupaten Melawi Dari hasil survei Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi diperoleh peninggalan sejarah sebagai berikut (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, 2011:25) : a. Tugu Republik Indonesia Serikat (RIS) terletak di Jalan Garuda, Desa Tanjung Niaga, Kecamatan Nanga Pinoh. b. Kantor peninggalan Belanda terletak di Jalan Garuda, Desa Tanjung Niaga, Kecamatan Nanga Pinoh. c. Tangsi tentara peninggalan Belanda terletak di Jalan Garuda, Desa Tanjung Niaga, Kecamatan Nanga Pinoh. d. Kompleks makan keturunan Raden Urip terletak di Dusun Istana, Desa Baru, Kecamatan Nanga Pinoh. 2. Destinasi Wisata Budaya Kabupaten Melawi Unsur kebudayaan dan kesenian yang beranekaragam di Kabupaten Melawi secara garis besar dapat dibedakan dalam dua golongan yaitu kesenian Dayak dan kesenian Melayu (Dinas Perhubungan dan Pariwisata, 2008:38). Kesenian daerah yang masih dapat ditemui diantaranya Gawai Dayak dan Festival Seni Budaya Melayu yang diadakan setiap tahunnya. Berikut ini beberapa peninggalan dan hasil budaya
yang
merupakan destinasi wisata budaya yang ada di Kabupaten Melawi (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, 2011:25) :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
a. Masjid Jami terletak di Desa Tekelak, Kecamatan Pinoh Utara. b. Kelenteng Tionghoa terletak di Desa Tanjung Niaga, Kecamatan Nanga Pinoh. c. Rumah Betang terletek di Desa Siyai, Kecamatan Menukung. d. Daop – Daop yang merupakan alat angkutan air tradisional yang digunakan masyarakat di pedalaman yang dapat ditemui di sepanjang Sungai Melawi dan Sungai Pinoh. 3. Destinasi Wisata Alam di Kabupaten Melawi Potensi wisata alam yang ada di Kabupaten Melawi sangat potensial untuk dikembangkan oleh pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata. Berikut ini beberapa potensi destinasi wisata alam yang telah didata oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata serta dapat dijadikan sebagai andalan dalam meningkatkan pengembangan potensi objek wisata alam di Kabupaten Melawi (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, 2011:33) : a. Taman Nasional Bukit Baka b. Bukit Matok c. Riam – riam di pedalaman Sungai Pinoh. d. Air terjun Sungai Raya di Kecamatan Belimbing Hulu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
C. Gambaran Umum Daya Tarik Wisata Alam Bukit Matok Kabupaten Melawi mempunyai daya tarik wisata yang potensial untuk dikembangkan oleh pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata yaitu Bukit Matok di Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi. Hingga kini tidak diketahui dengan pasti sejarah penamaan bukit ini dengan nama Bukit Matok. Letak daya tarik wisata alam Bukit Matok strategis karena berada di sekitar jalan lintas provinsi menuju Kota Pinoh sebagai Ibu Kota Kabupaten Melawi baik dari arah Kota Pontianak maupun dari arah Kota Sintang (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2008:II-8). Jalan lintas provinsi ini merupakan satu – satunya jalan yang menghubungkan Kota Nanga Pinoh selaku Ibu Kota Kabupaten Melawi dengan Kota Pontianak Selaku Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat dan kota – kota kabupaten lainnya di Kalimantan Barat. Jadi dapat dipastikan jika masyarakat Kabupaten Melawi bepergian ke kota – kota kabupaten lainnya selalu melewati kawasan Bukit Matok ini. Jarak antara Bukit Matok dan Kota Pinoh selaku Ibu Kota Kabupaten Melawi adalah ± 17 km (Dinas Perhubungan dan Pariwisata, 2008:30). Luas kawasan Bukit Matok adalah ± 500 Ha (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2008:II-8). Bukit Matok memiliki ketinggian 690 meter dan berbentuk seperti paruh/pelatuk (Dinas Perhubungan dan Pariwisata, 2008:30). Dari puncak bukit akan terlihat celah berdinding batu yang sangat tinggi (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2008:II-8). Dengan kontur yang tidak terlalu rendah dan tidak terlalu curam serta telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
dibangun jalan melingkari Bukit Matok maka sangat cocok untuk olahraga cycling, camping ground, trekking, hiking, dan outbond (Dinas Perhubungan dan Pariwisata, 2008:30). Tofografi kawasan Bukit Matok yang berbukit – bukit dengan hutan tropis dan semak belukar yang masih lebat dan alami membuat Bukit Matok sangat cocok untuk kegiatan berpetualang di alam terbuka.
Sumber : www.melawikab.go.id
Gambar IV.2 Bukit Matok
Bukit Matok banyak ditumbuhi jenis tanaman macaranga (tumbuhan perdu merambat) dan sangat baik untuk pengembangan agro wisata yang didukung oleh keadaan alam yang masih asli dengan kekayaan berbagai jenis flora dan fauna yang khas (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2008:II-8). Selain itu berdasarkan hasil observasi lapangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
yang telah dilakukan diketahui bahwa kawasan Bukit Matok memiliki potensi wisata alam yang dapat dikembangkan yaitu gua, bukit batu, hutan, dan sungai. Gua yang ada di Bukit Matok adalah gua yang kering artinya tidak mengandung air di dalamnya dan bukit batu yang ada di Bukit Matok berukuran besar, sedang, hingga kecil. Jika wisatawan berada di bukit batu maka akan terlihat pemandangan alam yang indah. Wisatawan juga dapat melihat pemandangan alam yang berupa hutan yang masih alami dan pemandangan perbukitan yang indah karena kawasan Bukit Matok merupakan bagian dari rangkaian perbukitan Matai Panjang. Selain itu wisatawan juga dapat menikmati pemandangan kota Nanga Pinoh selaku Ibu Kota Kabupaten Melawi dan pedesaan – pedesaan yang ada di sekitar kawasan Bukit Matok dari atas bukit batu. Pemandangan alam akan terlihat lebih indah jika wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok pada pagi hari. Dengan semilir angin yang sejuk dan pemandangan alam yang indah membuat perasaan menjadi lebih damai dan tenang. Namun dibalik keindahan yang tersimpan di daya tarik wisata alam Bukit Matok sangat disayangkan gua dan bukit batu terdapat banyak coretan
dan
sampah.
Banyak
wisatawan
yang
mengabadikan
kunjungannya ke daya tarik wisata alam Bukit Matok dengan membuat tulisan atau coretan namanya pada dinding – dinding gua dan bukit batu. Selain itu banyak wisatawan yang juga membuang sampah sembarangan di dalam gua atau lingkungan sekitar gua maupun di sekitar bukit batu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Sungai di Bukit Matok masih terjaga kebersihannya. Sungai ini berbatu – batu namun aliran airnya tidak begitu deras. Di sekeliling sungai masih terdapat hutan yang lebat. Sungai ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber air bersih. Ada pula masyarakat yang memperjual belikan air sungai ini secara bebas sebab air sungai di Bukit Matok sudah terkenal dan dipercaya tingkat kebersihannya oleh masyarakat. Selain itu ada pula perusahaan swasta lokal yang bergerak di bidang usaha air minum dengan memiliki hak kelola air dari pemerintah daerah di sungai Bukit Matok tersebut. Di kawasan Bukit Matok khususnya di sekitar jalan menuju daya tarik wisata alam Bukit Matok juga terdapat batu – batu yang berukuran sedang dan berukuran kecil. Batu – batu ini dimanfaatkan oleh para penambang batu untuk dijual kepada pihak yang membutuhkan batu tersebut baik perusahaan, kontraktor, ataupun perseorangan. Batu – batu ini biasanya dimanfaatkan untuk mengaspal jalan. Jika hal ini terus dibiarkan oleh pemerintah daerah melalui instansi yang terkait maka dapat berpotensi merusak keutuhan dan keasrian kawasan daya tarik wisata alam Bukit Matok. Kondisi jalan menuju Bukit Matok dari kota Nanga Pinoh selaku Ibu Kota Kabupaten Melawi dalam kondisi beraspal. Setelah memasuki kawasan Bukit Matok kondisi jalan masih merupakan jalan tanah (sertu) yang berbatu dan berpasir dengan kondisi tanah yang berundak – undak. Walaupun demikian kendaraan roda empat dan roda dua dapat melintasi kawasan ini dengan tetap menjaga kewaspadaan mengingat kondisi jalan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
yang berbatu, berpasir, dan berundak – undak tersebut. Kondisi jalan menuju gua, bukit batu, dan sungai masih merupakan jalan setapak. Jalan setapak ini berbukit – bukit, menanjak, dan melewati lereng bukit sehingga membutuhkan stamina yang kuat dan kewaspadaan yang tinggi. Ketersediaan fasilitas penunjang utama daya tarik wisata seperti gazebo untuk pengunjung, tempat sampah, toilet/kamar mandi umum, dan toko/warung yang menjual kebutuhan wisatawan juga masih sangat jauh dari harapan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Ketika perubahan cuaca terjadi misalnya turun hujan atau panas yang sangat terik maka wisatawan di daya tarik wisata alam Bukit Matok berlindung di bawah pohon yang rindang, di dalam gua batu, atau di sela – sela bukit batu. Apalagi dipersulit dengan kondisi jalan yang berbukit – bukit, menanjak, dan melewati lereng bukit. Wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok juga cenderung membuang sampah sembarangan. Bagi wisatawan yang sadar akan kebersihan lingkungan daya tarik wisata alam Bukit Matok maka tidak meninggalkan sampahnya begitu saja namun membawa sampahnya pulang atau membuang sampah tersebut di tempat sampah terdekat. Selain itu wisatawan juga cenderung membawa makanan dan minuman sendiri untuk dinikmati ketika sedang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Ada pula wisatawan yang membeli makanan dan minuman di warung/toko di luar kompleks daya tarik wisata alam Bukit Matok misalnya di warung/toko di Desa Pemuar atau Desa Batu Buil. Lahan parkir banyak ditumbuhi tanaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
ilalang dan kondisi tanahnya berundak – undak. Lahan parkir hanya bisa menampung ± 5 kendaraan roda empat dan ± 20 kendaraan roda dua sehingga banyak wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan. Walaupun demikian tidak perlu dikhawatirkan karena kawasan daya tarik wisata alam Bukit Matok aman. Berdasarkan hasil observasi mengenai usia wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok maka tidak ditemukan wisatawan berusia tua. Wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok relatif berusia muda. Hal ini sangat dipengaruhi oleh karakteristik daya tarik wisata yang merupakan daya tarik wisata alam terbuka dengan tofografi yang berbukit – bukit sehingga menantang kekuatan fisik, mental, dan stamina wisatawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Data dalam penelitian ini diambil dari 100 kuesioner yang dibagikan kepada wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Pada mulannya telah dibagikan 120
kuesioner kepada
wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok namun hanya 100 kuesioner yang dapat digunakan sebab 20 kuesioner yang dibagikan tidak lengkap diisi oleh wisatawan atau adanya kesalahan dan ketidakjelasan dalam menyilang kotak jawaban yang tepat. Kuesioner dibagikan kepada wisatawan pada tanggal 4 April 2013 – 26 April 2013 di sekitar kawasan daya tarik wisata alam Bukit Matok. Selama proses pengisian kuesioner, peneliti terlibat langsung dalam memberi penjelasan ketika wisatawan mengalami kebingunggan saat mengisi kuesioner. 1. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan kuesioner yang disebarkan dapat diidentifikasi karakteristik wisatawan berdasarkan jenis kelamin, seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel V.1 Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin No. 1. 2.
Jenis Kelamin Laki – laki Perempuan Jumlah
Sumber : Data primer yang diolah
87
Jumlah Wisatawan 50 50 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa wisatawan berjenis kelamin laki – laki berjumlah 50 orang dan wisatawan perempuan berjumlah 50 orang sehingga total wisatawan berjumlah 100 orang. Jadi jumlah wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan jenis kelamin adalah seimbang atau sama artinya tidak ada perbedaan jumlah wisatawan laki – laki dan perempuan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Oleh karena itu wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan jenis kelamin adalah heterogen dan data ini diperoleh berdasarkan kenyataan di daya tarik wisata alam Bukit Matok. 2. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Usia Berdasarkan kuesioner yang disebarkan dapat diidentifikasi karakteristik wisatawan berdasarkan usia, seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel V.2 Responden Berdasarkan Usia No.
Usia
1. 2. 3.
12 – 19 tahun 20 – 34 tahun 35 – 49 tahun Jumlah
Jumlah Responden (Wisatawan) 33 34 33 100
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa wisatawan berusia 12 – 19 tahun berjumlah 33 orang, wisatawan berusia 20 – 34 tahun berjumlah 34, dan wisatawan berusia 35 – 49 tahun berjumlah 33 orang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
sehingga total wisatawan berjumlah 100 orang. Jadi jumlah wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan usia didominasi oleh wisatawan berusia 20 – 34 tahun dengan jumlah 34 orang. Namun wisatawan yang berusia 20 – 34 tahun ini dengan jumlah 34 orang tidak terpaut jauh dengan selisih wisatawan yang berusia 12 – 19 tahun dan 35 – 49 tahun dimana masing – masing berjumlah 33 orang. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan usia adalah heterogen dan data ini diperoleh berdasarkan kenyataan di daya tarik wisata alam Bukit Matok. 3. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Status Pekerjaan Berdasarkan kuesioner yang disebarkan dapat diidentifikasi karakteristik wisatawan berdasarkan status pekerjaan, seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel V.3 Responden Berdasarkan Status Pekerjaan No.
Status Pekerjaan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pelajar/Mahasiswa Pegawai Negeri Sipil Pegawai Swasta Wiraswasta Petani Lain – lain Jumlah
Sumber : Data primer yang diolah
JumlahResponden (Wisatawan) 16 17 17 17 17 16 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa wisatawan yang berstatus pekerjaan Pelajar/Mahasiswa berjumlah 16 orang, wisatawan berstatus pekerjaan Pegawai Negeri Sipil berjumlah 17 orang, wisatawan berstatus pekerjaan Pegawai Swasta berjumlah 17 orang, wisatawan berstatus pekerjaan Wiraswasta berjumlah 17 orang, wisatawan berstatus pekerjaan Petani berjumlah 17 orang, dan wisatawan berstatus pekerjaan Lain – lain berjumlah 16 orang sehingga total wisatawan berjumlah 100 orang. Jadi jumlah wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan status pekerjaan didominasi oleh status pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Swasta, Wiraswasta, dan Petani dengan jumlah masing – masing 17 orang. Namun wisatawan yang berstatus pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Swasta, Wiraswasta, dan Petani dengan jumlah masing – masing 17 orang tidak terpaut jauh selisihnya dengan wisatawan berstatus pekerjaan Pelajar/Mahasiswa dan Lain – lain yang berjumlah 16 orang. Oleh karena itu wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan status pekerjaan adalah heterogen dan data ini diperoleh berdasarkan kenyataan di daya tarik wisata alam Bukit Matok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
B. Pengujian Instrumen 1. Pengujian Validitas Item total statistik merupakan fokus utama dari uji validitas. Suatu item dapat dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel. Penelitian ini menggunakan N = 100 maka derajat bebasnya adalah N – 2 = 100 – 2 = 98 dan P = 0,05. Berdasarkan informasi tersebut maka dapat diketahui nilai r tabel product moment adalah 0,197. Berikut ini adalah hasil pengolahan data kuesioner yang telah dilakukan dengan bantuan program SPSS 16 for windows:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Tabel V.4 Hasil Pengujian Validitas
No. Item 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
r hitung Perceived Performance (Kinerja) 0,826 0,710 0,698 0,838 0,838 0,580 0,481 0,514 0,600 0,698 0,808 0,831 0,540 0,440 0,386 0,824 0,834 0,691 0,698 0,714 0,756 0,790 0,803 0,580
Expectation r tabel 5% (Harapan) 0,723 0,197 0,817 0,197 0,817 0,197 0,828 0,197 0,827 0,197 0,827 0,197 0,723 0,197 0,828 0,197 0,809 0,197 0,520 0,197 0,594 0,197 0,613 0,197 0,723 0,197 0,526 0,197 0,343 0,197 0,722 0,197 0,695 0,197 0,584 0,197 0,610 0,197 0,758 0,197 0,611 0,197 0,584 0,197 0,463 0,197 0,338 0,197
Hasil Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh hasil bahwa semua statistik penelitian sikap responden
yang dalam hal ini adalah
wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok adalah valid karena setiap item pertanyaan baik perceived performance (kinerja) maupun expectation (harapan) memiliki r hitung yang lebih besar dari pada r tabel dengan taraf signifikansi 5%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
2. Pengujian Reliabilitas Item reliabilitas statistik merupakan fokus utama pada uji realibilitas. Penelitian ini menggunakan N = 100 maka derajat kebebasannya adalah N – 2 = 100 – 2 = 98 dan P = 0,05. Dari informasi tersebut diketahui nilai r tabel product moment adalah 0,197. Berikut ini merupakan hasil dari pengujian reliabilitas yang menggunakan rumus alpha dari cronbach : Tabel V.5 Hasil Pengujuan Reliabilitas r-tabel Cronbach’s Alpha dari perceived performance (kinerja) Cronbach’s Alpha dari expectation (harapan)
0,197 0,954 0,946
Sumber : Data primer yang diolah
Dari hasil analisis didapat nilai Alpha untuk realibilitas perceived performance (kinerja) sebesar 0,954 dan nilai Alpha untuk realibilitas expectation (harapan) sebesar 0,946 sedangkan nilai r tabel (uji 2 sisi) pada signifikansi 5% dengan N = 100 didapat sebesar 0,197. Maka dapat dikatakan bahwa item – item pertanyaan penelitian baik perceived performance (kinerja) maupun expectation (harapan) adalah reliabel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
C. Analisis Data 1. Analisis Data Kualitatif a. Hasil Wawancara Wawancara dilaksanakan pada hari rabu tanggal 3 April 2013 pukul 09:00 – 10:50 WIB di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi. Narasumber dalam wawancara ini adalah Drs. Bachtiar AR, M.Si selaku Kepala Dinas di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi dan Drs. Paulus selaku Kepala Staf Teknis Lapangan di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi. Berikut ini hasil wawancara yang telah dilakukan : 1) Arti penting pengembangan potensi pariwisata bagi pemerintah daerah Kabupaten Melawi Jawaban : Pengembangan potensi pariwisata penting bagi pemerintah daerah Kabupaten Melawi karena dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi pariwisata. Selain itu dapat menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Namun karena banyaknya kendala dan hambatan yang dialami selama ini sehingga membuat kebudayaan dan pariwisata di Kabupaten Melawi belum berkembang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
2) Sistem perencanaan kawasan dan penataan ruang wilayah di Kabupaten Melawi. Jawaban : Untuk sistem perencanaan kawasan dan penataan ruang wilayah secara umum untuk kawasan wisata belum ada namun perencanaan kawasan dan penataan ruang wilayah wisata alam Bukit Matok sudah ada dalam buku Laporan Perencanaan Kawasan Pariwisata Bukit Matok Tahun 2007. 3) Arti penting pengembangan daya tarik wisata alam Bukit Matok bagi pemerintah daerah Kabupaten Melawi. Jawaban : Penting namun sekarang ini sifatnya masih perencanaan saja. Belum ada tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk mengembangkan daya tarik wisata alam Bukit Matok tersebut. Banyak kendala atau hambatan yang dialami. 4) Potensi wisata yang ada di daya tarik wisata alam Bukit Matok yang dapat dikembangkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Melawi. Jawaban : Potensi wisata yang ada di Bukit Matok yaitu gua, sungai (sumber mata air yang masih alami), bukit batu, hutan, danau yang letaknya di balik Bukit Matok, air terjun Liang Berasap yang terletak di hutan kawasan Bukit Matok, dan pemandangan alam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
hutan tropis. Potensi wisata yang ada di daya tarik wisata alam Bukit Matok sebenarnya mudah diakses oleh pengunjung jika kondisi jalannya memadai karena letak Bukit Matok strategis. 5) Upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mengembangkan daya tarik wisata alam Bukit Matok. Jawaban : Sampai sekarang ini hanya perencanaannya saja dalam bentuk laporan tertulis. 6) Hambatan yang dialami oleh pemerintah daerah dalam upaya mengembangkan daya tarik wisata alam Bukit Matok. Jawaban : Secara umum, hambatan yang dialami untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Melawi adalah sebagai berikut : a) Masalah hukum dimana selama ini belum ada landasan hukum untuk pengembangan pariwisata di Kabupaten Melawi misalnya Peraturan Daerah (Perda) untuk menyusun Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA). b) Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) dimana banyak Pegawai Negeri Sipil yang mengisi posisi/jabatan di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan sehingga berpengaruh kepada kinerjanya. Selain itu, mayoritas Pegawai Negeri sipil yang bekerja di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pariwisata
adalah
tenaga
teknis
lapangan
dan
97
masih
kekurangan tenaga ahli di bidang fotografer, editor, tenaga pemasaran, dan hukum. Tingginya tingkat mutasi Pegawai Negeri Sipil baik pimpinan, kepala staf, maupun staf teknis lapangan juga menjadi hambatan dalam mengembangkan pariwisata di Kabupaten Melawi karena berdampak pada terbengkalainya program – program yang telah direncanakan. Selain itu kesadaran masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi pariwisata yang ada juga masih rendah sehingga Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata kurang mendapat dukungan dari masyarakat dan instansi
–
instansi
pemerintah
yang
terkait
dengan
pengembangan pariwisata di Kabupaten Melawi. c) Masalah pendanaan dimana selama ini dirasa cukup karena berprinsip bahwa seberapapun dana dianggarkan itu sudah dirasa cukup. Walaupun anggarannya kecil tetapi tetap harus usaha dan bersemangat. d) Sarana dan prasarana meliputi fasilitas kerja yang kurang memadai, baik fasilitas kerja di kantor maupun kendaraan untuk tenaga kerja lapangan. Selain itu kondisi jalan yang juga tidak memadai mempersulit upaya pengembangan pariwisata di Kabupaten Melawi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
Secara khusus, sekarang ini hambatan yang dialami untuk mengembangkan daya tarik wisata alam Bukit Matok adalah pembebasan lahan karena banyak lahan di kawasan Bukit Matok telah dimiliki secara pribadi dan ada sumber mata air yang hak kelolanya diberikan kepada perusahaan swasta daerah yang bergerak di bidang air minum di kawasan Bukit Matok sehingga menyulitkan pemerintah daerah untuk mengambil alih kawasan tersebut secara menyeluruh. Oleh karena itu diperlukan usaha yang serius dari pemerintah daerah untuk mengembangkan daya tarik wisata alam Bukit Matok. 7) Upaya pemerintah untuk mendanai pengembangan daya tarik wisata alam Bukit Matok. Jawaban : Pemerintah daerah pernah mengadakan pertemuan dengan investor
yang
bertujuan
untuk
bekerja
sama
mendanai
pengembangan pariwisata di Kabupaten Melawi namun hingga sekarang ini tidak ada perkembangannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
8) Dana APBD yang dialokasikan oleh pemerintah daerah untuk mengembangkan kepariwisataan di Kabupaten Melawi khususnya daya tarik wisata alam Bukit Matok. Jawaban : Tidak menyebutkan angka namun seberapapun dana dianggarkan itu sudah dirasa cukup. Walaupun anggarannya kecil tetapi tetap harus berusaha dan bersemangat. 9) Perencanaan tentang adanya kelembagaan yang mengatur pengembangan dan pengelolaan daya tarik wisata alam Bukit Matok. Jawaban : Belum ada perencanaan mengenai hal tersebut. Namun jelas pemerintah ikut berperan dalam pengembangan dan pengelolaan daya tarik wisata alam Bukit Matok. 10) Perencanaan pemerintah daerah tentang pembangunan fasilitas seperti gazebo, toilet, dll di daya tarik wisata alam Bukit Matok. Jawaban: Dalam buku Laporan Perencanaan Kawasan Pariwisata Bukit Matok Tahun 2007 telah direncanakan zona sarana dan fasilitas serta tempat rekreasi yang diperuntukkan bagi kegiatan formal seperti aula pertemuan, fasilitas olahraga, area parkir, tempat ibadah, dll serta diperuntukkan bagi kegiatan non formal atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
tempat rekreasi keluarga seperti restoran dan cafe, taman, fasilitas outbond dan bumi perkemahan, green house, dll. 11) Perencanaan pemerintah daerah tentang pola pengelolaan daya tarik wisata alam Bukit Matok. Jawaban : Belum ada perencanaan mengenai pola pengelolaan daya tarik wisata alam Bukit Matok. Hingga kini belum ada landasan hukum yang bisa menjadi acuan untuk merencanakan pola pengelolaan daya tarik wisata tersebut. 12) Relasi pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata dengan pemangku kepentingan dibidang pariwisata seperti tour and travel agency, hotel, dll. Jawaban : Hingga saat ini pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata belum membangun relasi dengan pemangku kepentingan dibidang pariwisata lainnya seperti tour and travel agency, hotel, dll. Hal ini dikarenakan belum adanya aktivitas pengembangan pariwisata di Kabupaten Melawi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
13) Perencanaan pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda Olahraga
Kebudayaan
dan
Pariwisata
tentang
pemasaran
kepariwisataan secara off line dan on line. Jawaban : Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata sering mengikuti event – event kebudayaan dan pariwisata tingkat provinsi dan nasional sebagai ajang untuk mempromosikan kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Melawi. Setiap 2 tahun sekali, Kabupaten Melawi mengisi anjungan Kalimantan Barat pada event kebudayaan dan pariwisata di TMII Jakarta. Untuk pemasaran secara on line masih mengalami kendala karena Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata tidak memilik website resmi untuk memasarkan kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Melawi. Namun karena pariwisata di Kabupaten Melawi belum dikembangkan maka upaya – upaya tersebut tidak optimal. 14) Keterlibatan masyarakat setempat dalam mengembangkan daya tarik wisata alam Bukit Matok. Jawaban : Hingga saat ini belum melibatkan masyarakat setempat karena daya tarik wisata alam Bukit Matok belum dikembangkan oleh pemerintah
daerah
khususnya
Dinas
Pemuda
Olahraga
Kebudayaan dan Pariwisata sehingga belum ada aktivitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kepariwisataan
yang
resmi.
Pemerintah
daerah
102
pernah
mengadakan kesepakatan dengan masyarakat setempat untuk menjaga kelestarian Bukit Matok namun hal tersebut tidak ada kelanjutannya dan kini di kawasan Bukit Matok sering terdapat penambang batu ilegal dalam skala kecil. 15) Pengkajian yang dilakukan pemerintah daerah berkaitan dengan pengembangan kawasan daya tarik wisata alam Bukit Matok. Jawaban : Pemerintah
daerah
khususnya
Dinas
Pemuda
Olahraga
Kebudayaan dan Pariwisata dalam buku Laporan Perencanaan Kawasan Pariwisata Bukit Matok Tahun 2007 telah melakukan kajian terhadap dampak lingkungan pengembangan pariwisata di kawasan daya tarik wisata alam Bukit Matok yaitu pencemaran udara, air, limbah; masalah penggunaan lahan; bencana alam seperti erosi, banjir, dan longsor namun hingga saat ini hal tersebut masih hanya sekedar perencanaan saja karena daya tarik wisata alam Bukit Matok belum dikembangkan. b. Hasil Observasi Observasi yang dilakukan dibagi dalam dua (2) tahap yaitu observasi
dokumentasi
dan
observasi
lapangan.
Observasi
dokumentasi dilakukan di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi pada tanggal
3 April 2013 dan
observasi lapangan dilakukan di daya tarik wisata alam Bukit Matok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
pada tanggal 4 April 2013, tanggal 13 April 2013, dan tanggal 21 April 2013. Metode observasi yang digunakan adalah dokumentasi dengan pengambilan gambar melalui kamera digital. Berikut ini hasil observasi yang telah dilakukan :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
Tabel V.6 Hasil Observasi Tanggal Waktu Tempat
3 April 2013 11:00 – 11:30 Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi Dokumentasi pemerintah daerah Kabupaten Melawi
Materi Observasi Metode Partisipan Observasi Data mengenai gambaran umum Kabupaten Melawi, Hasil gambaran umum destinasi pariwisata di Kabupaten Observasi Melawi, dan gambaran umum daya tarik wisata alam Bukit Matok melalui buku – buku laporan perencanaan pariwisata di Kabupaten Melawi.
Tanggal Waktu Tempat Materi Observasi Metode Observasi
4 April 2013 14:00 – 16:00 Daya tarik wisata alam Bukit Matok Lingkungan daya tarik wisata alam Bukit Matok Non partisipan
Kondisi jalan menuju daya tarik wisata alam Bukit Matok cukup baik dan jalur trekking (jalur lintas alam) yang menuju gua, bukit batu, dan sungai di daya tarik Hasil wisata alam Bukit Matok tidak baik. Observasi Lingkungan sekitar daya tarik wisata alam Bukit Matok masih asri dimana jumlah tanaman peneduh banyak dan bervariasi. Fasilitas di daya tarik wisata alam Bukit Matok tidak memadai bahkan tidak tersedia. Tidak ditemukan pengunjung berusia tua.
Tanggal Waktu Tempat Materi Observasi Metode Observasi
13 April 2013 14:00 – 16:00 Daya tarik wisata alam Bukit Matok Lingkungan daya tarik wisata alam Bukit Matok Non partisipan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Potensi wisata yang ada di daya tarik wisata alam Bukit Matok yaitu gua dan bukit batu. Hasil Kebersihan gua dan bukit batu tidak terjaga. Banyak Observasi coretan dan sampah. Pemandangan alam hutan tropis dari atas bukit batu indah. Tidak ditemukan pengunjung berusia tua.
Tanggal Waktu Tempat Materi Observasi Metode Observasi
14 April 2013 14:30 – 16:00 Daya tarik wisata alam Bukit Matok Lingkungan daya tarik wisata alam Bukit Matok Non partisipan
Potensi wisata yang ada di daya tarik wisata alam Hasil Bukit Matok yaitu sungai (sumber mata air). Observasi Kebersihan sungai masih terjaga dan masih alami. Tidak ditemukan pengunjung berusia tua.
2. Analisis Data Kuantitatif a. Tujuan Wisatawan Berkunjung ke Daya Tarik Wisata Alam Bukit Matok Untuk mengetahui tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok seperti berwisata agro (pertanian); berbelanja barang – barang atau makanan – makanan yang khas; mempelajari budaya, mengunjungi situs bersejarah, atau melakukan ritual budaya; mencari perubahan suhu tertentu yang berbeda dari tempat asal Anda atau untuk menikmati sinar matahari; melakukan peninjauan, inspeksi, atau sigi lapangan; penyembuhan suatu penyakit;
mengadakan
konvensi/seminar;
kepentingan
niaga
(perdagangan)/bisnis; kepentingan olahraga; berlibur/berekreasi;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
berpetualang
di
alam;
berziarah
atau
mengunjungi
106
tempat
ibadah/tempat suci; berdarmawisata atau melakukan kegiatan kemasyarakatan; serta kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan maka penulis menggunakan metode analisis Cochran. Melalui analisis Cochran dapat dilakukan pengujian tujuan – tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok secara bertahap yaitu mulai dari semua tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok sampai perhitungan mendapat sejumlah tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Berikut ini rekapitulasi data tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Tabel V.7 Rekapitulasi Data Tujuan Berkunjung Wisatawan No. Tujuan Berwisata 1. Berwisata agro (pertanian). 2. Berbelanja barang – barang atau makanan – makanan yang khas. 3. Mempelajari budaya, mengunjungi situs bersejarah, atau melakukan ritual budaya. 4. Mencari perubahan suhu tertentu yang berbeda dari tempat asal Anda atau untuk menikmati sinar matahari. 5. Melakukan peninjauan, inspeksi, atau sigi lapangan. 6. Penyembuhan suatu penyakit. 7. Mengadakan konvensi/seminar. 8. Kepentingan niaga (perdagangan)/bisnis. 9. Kepentingan olahraga. 10. Berlibur/berekreasi. 11. Berpetualang di alam. 12. Berziarah atau mengunjungi tempat ibadah/tempat suci. 13. Berdarmawisata atau melakukan kegiatan kemasyarakatan. 14. Kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Ya 0 0
Tidak 100 100
0
100
0
100
0
100
0 0 0 18 39 43 0
100 100 100 82 61 57 100
0
100
0
100
Sumber : Data primer yang diolah
Untuk menganalisis tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok akan dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut. 1) Tahap Pertama
Langkah pertama melakukan pengujian terhadap 14 tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok yaitu tujuan 1 berwisata agro (pertanian), tujuan 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
berbelanja barang – barang atau makanan – makanan yang khas, tujuan 3 mempelajari budaya, mengunjungi situs bersejarah, atau melakukan ritual budaya, tujuan 4 mencari perubahan suhu tertentu yang berbeda dari tempat asal Anda atau untuk menikmati sinar matahari, tujuan 5 melakukan peninjauan, inspeksi, atau sigi lapangan, tujuan 6 penyembuhan suatu penyakit, tujuan 7 mengadakan konvensi/seminar, tujuan 8 kepentingan niaga (perdagangan)/bisnis, tujuan 9 kepentingan olahraga, tujuan 10 berlibur/berekreasi, tujuan 11 berpetualang di alam, tujuan 12 berziarah atau mengunjungi tempat ibadah/tempat suci, tujuan 13 berdarmawisata atau melakukan kegiatan kemasyarakatan, dan tujuan 14 kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Dari semua tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok penentu jawaban Ya dilakukan pengujian menggunakan perhitungan statistik dengan uji Cochran program SPSS 16 for windows dengan hasil sebagai berikut : a) H0 : Semua tujuan berwisata menjadi tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Ha : Semua tujuan berwisata tidak menjadi tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. b) Alpha : 0,05 (5%) dengan df = 13 sehingga χtabel = 22,362.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
c) Kriteria : tolak H0 apabila Q > 22,362 dan terima H0 apabila Q < 22,362. d) Qhitung = 4,172E2a. (Lampiran 9). e) Qhitung (4,172E2a) > χtabel (22,362) maka H0 ditolak. Hasil pengujian pertama menolak H0 maka perlu dilakukan uji Cochran kembali dengan menghilangkan atribut jawaban Ya terendah yaitu tujuan 1 berwisata agro (pertanian), tujuan 2 berbelanja barang – barang atau makanan – makanan yang khas, tujuan 3 mempelajari budaya, mengunjungi situs bersejarah, atau melakukan ritual budaya, tujuan 4 mencari perubahan suhu tertentu yang berbeda dari tempat asal Anda atau untuk menikmati sinar matahari, tujuan 5 melakukan peninjauan, inspeksi, atau sigi lapangan, tujuan 6 penyembuhan suatu penyakit, tujuan 7 mengadakan konvensi/seminar, tujuan 8 kepentingan niaga (perdagangan)/bisnis, tujuan 12 berziarah atau mengunjungi
tempat
ibadah/tempat
suci,
tujuan
13
berdarmawisata atau melakukan kegiatan kemasyarakatan, dan tujuan 14 kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan. 2) Tahap Kedua a) H0 : Tujuan 9, Tujuan 10, Tujuan 11 menjadi tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Ha : Tujuan 9, Tujuan 10, Tujuan 11 tidak menjadi tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
b) Alpha : 0,05 (5%) dengan df = 2 sehingga χtabel = 5,991 c) Kriteria : tolak H0 apabila Q > 5,991 dan terima H0 apabila Q < 5,991. d) Qhitung = 10,820a. (Lampiran 9). e) Qhitung (10,820a) > χtabel (5,991) maka H0 ditolak. Hasil pengujian kedua menolak H0 maka perlu dilakukan uji Cochran kembali dengan menghilangkan atribut jawaban Ya terendah yaitu tujuan 9 kepentingan olahraga. 3) Tahap Ketiga a) H0 : Tujuan 10, Tujuan 11 menjadi tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Ha : Tujuan 10, Tujuan 11 tidak menjadi tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. b) Alpha : 0,05 (5%) dengan df = 1 sehingga χtabel = 3,841. c) Kriteria : tolak H0 apabila Q > 3,841 dan terima H0 apabila Q < 3,841. d) Qhitung = 0,195a. (Lampiran 9). e) Qhitung (0,195a) < χtabel (3,841) maka H0 diterima. Hasil pengujian ketiga menerima H0 maka tidak perlu dilakukan uji Cochran kembali. Tahap pengujian Cochran selesai dan diperoleh hasil akhir dimana 2 dari 14 tujuan berwisata menjadi tujuan berkunjung wisatawan ke daya tarik wisata alam Bukit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Matok yakni tujuan 10 yaitu berlibur/berekreasi dan tujuan 11 yaitu berpetualang di alam. b. Tingkat Kepuasan Wisatawan yang Berkunjung ke Daya Tarik Wisata Alam Bukit Matok Untuk mengetahui tingkat kepuasan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok digunakan alat ukur Indeks Kepuasan Konsumen. Indeks Kepuasan Konsumen membandingkan expectation
perceived
(harapan)
yang
performance
(kinerja)
dengan
dirasakan
wisatawan
setelah
berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Rasio dalam Indeks Kepuasan Konsumen yang digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan wisatawan adalah sebagai berikut : 1) Jika nilainya > 1 maka wisatawan sangat puas artinya perceived performance (kinerja) > expectation (harapan). 2) Jika nilainya = 1 maka wisatawan puas namun berada pada limit bawah artinya perceived performance (kinerja) = expectation (harapan). 3) Jika nilainya < 1 maka wisatawan tidak puas artinya perceived performance (kinerja) < expectation (harapan). Tingkat
kepuasan
wisatawan
ini
ditentukan
per
responden atau masing – masing responden yang merupakan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Masing – masing responden dihitung jumlah kinerja dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
harapannya berdasarkan item – item pertanyaan yang ada pada kuesioner
kemudian
dilakukan
perhitungan
dimana
kinerja/harapan sehingga diperoleh tingkat kepuasan masing masing wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Berikut ini hasil perhitungan tingkat kepuasan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Tabel V.8 Hasil Indeks Kepuasan Konsumen
Perceived No. Performance Expectation Tingkat Keterangan Responden (Kinerja) (Harapan) Kepuasan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
57 57 57 56 55 54 53 52 52 50 50 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 48 46 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
120 120 120 119 119 119 118 118 117 117 117 115 114 114 114 113 112 112 112 112 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111
0,48 0,48 0,48 0,47 0,46 0,45 0,45 0,44 0,44 0,43 0,43 0,43 0,43 0,43 0,43 0,43 0,44 0,44 0,44 0,44 0,44 0,43 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41
Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80.
45 45 45 45 45 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 43 43 42 42 42 40 40 40 39 38 37 37 36 35
111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 110 110 110 110 110 110 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
0,41 0,41 0,41 0,41 0,41 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,39 0,39 0,39 0,39 0,39 0,39 0,37 0,37 0,37 0,36 0,35 0,34 0,34 0,33 0,32
114
Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100.
35 34 34 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 Rata – rata
107 107 107 105 103 101 101 101 101 101 98 98 98 98 98 97 97 97 96 96
0,33 0,32 0,32 0,31 0,32 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,34 0,34 0,34 0,34 0,34 0,34 0,34 0,34 0,34 0,34 0,39
115
Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas Tidak Puas
Sumber : Data primer yang diolah
Dari hasil perhitungan Indeks Kepuasan Konsumen di atas dapat diketahui
bahwa 100 orang responden
yang merupakan
pengunjung daya tarik wisata alam Bukit Matok tidak puas terhadap perceived performance (kinerja) yang dirasakan setelah berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. c. Perbedaan Tingkat Kepuasan Wisatawan yang Berkunjung ke Daya Tarik Wisata Alam Bukit Matok Perbedaan tingkat kepuasan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok dibedakan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan status pekerjaan wisatawan. Walaupun berdasarkan hasil uji Indeks Kepuasan Konsumen menyatakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
bahwa 100 orang wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok tidak puas namun ada kemungkinan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok untuk sangat tidak puas dan amat sangat tidak puas sehingga uji perbedaan tingkat kepuasan tetap dilakukan untuk mengetahui perbedaan tingkat ketidakpuasan wisatawan. Untuk mengetahui perbedaan tingkat ketidakpuasan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan jenis kelamin digunakan alat uji statistik yaitu uji beda dua mean (uji T). Selain itu untuk mengetahui perbedaan tingkat ketidakpuasan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan usia dan status pekerjaan digunakan alat uji statistik One – Way Anova. 1) Perbedaan Tingkat Ketidakpuasan Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin Untuk mengetahui perbedaan tingkat ketidakpuasan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan jenis kelamin digunakan alat uji statistik yaitu uji beda dua mean. Sebelum dilakukan uji T (T Test) dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan uji F (Levene’s Test). Uji F (Levene’s Test) dilakukan sebagai uji prasyarat. Jika varian sama maka uji T menggunakan equal variance assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
berbeda
menggunakan
equal
variance
not
117
assumed
(diasumsikan varian berbeda). a) Langkah – langkah dalam uji F (Levene’s Test) adalah sebagai berikut : (1) H0 : varian kelompok wisatawan berjenis kelamin laki – laki dan perempuan sama. Ha : varian kelompok wisatawan berjenis kelamin laki – laki dan perempuan adalah berbeda. (2) Uji dua sisi dengan signifikansi 5%. (3) Penelitian ini menggunakan N = 100. Derajat kebebasan df1 = k – 1 = 2 – 1 = 1, df2 = n – k = 100 – 2 = 98, dan P = 0,05. Maka Ftabel = 3,940. (4) H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel. H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel. (5) Fhitung = 0,707 (Lampiran 10). Nilai Fhitung 0,707 < Ftabel 3,940 maka H0 diterima. Hal itu berarti bahwa varian kelompok wisatawan berjenis kelamin laki – laki dan perempuan adalah sama. Oleh karena itu, uji T menggunakan equal variance assumed (diasumsikan kedua varian sama) untuk mengetahui apakah rata – rata tingkat ketidakpuasan wisatawan berdasarkan jenis kelamin sama atau berbeda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
b) Langkah – langkah dalam uji T (T Test) adalah sebagai berikut : (1) H0 : tidak ada perbedaan antara rata – rata tingkat ketidakpuasan wisatawan berjenis kelamin laki – laki dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan wisatawan berjenis kelamin perempuan. Ha : ada perbedaan antara rata – rata tingkat ketidakpuasan wisatawan berjenis kelamin laki – laki dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan wisatawan berjenis kelamin perempuan. (2) Uji dua sisi dengan signifikansi 5% (0,05). (3) Penelitian ini menggunakan N = 100 sehingga derajat kebebasannya N = 100 – 2 = 98 dan P = 0,05 dengan uji 2 sisi P = 0,025 sehingga didapat Ttabel = 1,984. (4) H0 diterima jika thitung ≤ ttabel. H0 ditolak jika thitung > ttabel. (5) Thitung (equal variance assumed) = 0,680. (Lampiran 10). Nilai thitung 0,680 ≤ ttabel 1,984 maka H0 diterima. Jadi, dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan rata – rata tingkat ketidakpuasan wisatawan berdasarkan jenis kelamin baik laki – laki maupun perempuan. Artinya rata – rata tingkat ketidakpuasan wisatawan berjenis kelamin laki – laki dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
perempuan sama yaitu dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,3960 untuk wisatawan berjenis kelamin laki – laki dan 0,3904 untuk wisatawan berjenis kelamin perempuan di bawah batas tingkat kepuasan yaitu 1,00. 2) Perbedaan Tingkat Ketidakpuasan Wisatawan Berdasarkan Usia Untuk mengetahui perbedaan tingkat ketidakpuasan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan usia digunakan alat uji statistik yaitu One – Way Anova. Sebelum dilakukan uji One – Way Anova, maka dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) sebagai uji prasyarat untuk mengetahui apakah varian ketiga kelompok usia wisatawan sama atau tidak sama. a) Langkah – langkah uji homogenitas adalah sebagai berikut : (1) H0 : μ1 = μ2 = μ3 artinya varian ketiga kelompok wisatawan berusia 12 – 19 tahun, 20 – 34 tahun, dan 35 – 49 tahun sama. Ha : μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 artinya varian ketiga kelompok wisatawan berusia 12 – 19 tahun, 20 – 34 tahun, dan 35 – 49 tahun tidak sama. (2) Uji dua sisi dengan signifikansi 5% (0,05).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
(3) Penelitian ini menggunakan N = 100 sehingga derajat kebebasannya df1 = k – 1 = 3 – 1 = 2, df2 = n – k = 100 – 3 = 97 dan P = 0,05. Maka Ftabel = 3,090. (4) H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel. H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel. (5) Fhitung = 17,231. (Lampiran 11). Nilai Fhitung 17,231 > Ftabel 3,090 maka H0 ditolak. Hal itu berarti bahwa varian kelompok wisatawan berusia 12 – 19 tahun, 20 – 34 tahun, dan 35 – 49 tahun adalah tidak sama atau berbeda. Setelah
dilakukan uji kesamaan varian
(homogenitas) maka selanjutnya dilakukan uji One – Way Anova untuk mengetahui apakah rata – rata tingkat ketidakpuasan wisatawan berdasarkan usia sama atau tidak sama. b) Langkah – langkah uji One – Way Anova adalah sebagai berikut : (1) H0 : μ1 = μ2 = μ3 artinya tidak ada perbedaan antara rata – rata tingkat ketidakpuasan wisatawan berusia 12 – 19 tahun, 20 – 34 tahun, dan 35 – 49 tahun. Ha : μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 artinya ada perbedaan antara rata – rata tingkat ketidakpuasan wisatawan berusia 12 – 19 tahun, 20 – 34 tahun, dan 35 – 49 tahun (paling sedikit satu pasang atau 2 kelompok yang berbeda).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
(2) Uji dua sisi dengan signifikansi 5% (0,05). (3) Penelitian ini menggunakan N = 100. Derajat kebebasan df1 = k – 1 = 3 – 1 = 2, df2 = n – k = 100 – 3 = 97, dan P = 0,05. Maka Ftabel = 3,090. (4) H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel. H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel. (5) Fhitung = 188,827. (Lampiran 11). Nilai Fhitung 188,827 > Ftabel 3,090 maka H0 ditolak. Jadi, dapat diketahui bahwa ada perbedaan rata – rata tingkat ketidakpuasan wisatawan berdasarkan kelompok usia. Artinya paling sedikit satu pasang atau 2 kelompok umur wisatawan yang memiliki nilai rata – rata tingkat ketidakpuasan yang berbeda atau tidak sama. Oleh karena ada perbedaan rata – rata tingkat ketidakpuasan wisatawan berdasarkan kelompok usia maka dilakukan uji Tukey’s Honestly Significant Difference (Tukey’s HSD) untuk mengetahui kelompok usia mana yang memiliki perbedaan rata – rata tingkat ketidakpuasan yang signifikan (nyata) antara kelompok satu dengan lainnya dan urutan rata – rata tingkat ketidakpuasan dari ketiga kelompok usia tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
c) Langkah – langkah dalam uji Tukey’s Honestly Significant Difference (Tukey’s HSD) adalah sebagai berikut : (1) Dilihat dari Post Hoc Test pada tabel Multiple Comparisons (Lampiran 11) dapat diketahui kelompok usia wisatawan mana yang memiliki perbedaan rata – rata tingkat ketidakpuasan yang signifikan (nyata) antara kelompok satu dengan lainnya yaitu kelompok usia wisatawan 12 – 19 tahun dengan kelompok usia wisatawan 20 – 34 tahun begitu pula sebaliknya, kelompok usia wisatawan 12 – 19 tahun dengan kelompok usia wisatawan 35 – 49 tahun begitu pula sebaliknya, dan kelompok usia wisatawan 20 – 34 tahun dengan kelompok usia wisatawan 35 – 49 tahun begitu pula sebaliknya. (2) Dilihat dari Homogeneous Subsets pada tabel Tingkat Kepuasan Wisatawan di kolom Subset (Lampiran 11) urutan rata – rata tingkat ketidakpuasan dari ketiga kelompok usia wisatawan tersebut hasilnya adalah sebagai berikut : (a) Kelompok usia wisatawan yang amat sangat tidak puas yaitu usia 20 – 34 tahun dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,3456 (Lampiran 11).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
(b) Kelompok usia wisatawan yang sangat tidak puas yaitu usia 35 – 49 tahun dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,4021 (Lampiran 11). (c) Kelompok usia wisatawan yang tidak puas yaitu usia 12 – 19 tahun dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,4333 (Lampiran 11). Jadi dapat diketahui bahwa kelompok usia wisatawan yang memiliki rata – rata tingkat ketidakpuasan yang berbeda secara signifikan antara kelompok satu dengan lainnya adalah wisatawan yang berusia 12 – 19 tahun dengan wisatawan yang berusia 20 – 34 tahun begitu pula sebaliknya, wisatawan yang berusia 12 – 19 tahun dengan wisatawan yang berusia 35 – 49 tahun begitu pula sebaliknya, dan wisatawan yang berusia 20 – 34 tahun dengan wisatawan yang berusia 35 – 49 tahun begitu pula sebaliknya. Urutan rata – rata tingkat ketidakpuasan ketiga kelompok usia wisatawan dari yang amat sangat tidak puas yaitu usia 20 – 34 tahun dengan rata – rata
tingkat
ketidakpuasan 0,3456, sangat tidak puas yaitu usia 35 – 49 tahun dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,4021, dan tidak puas yaitu usia 12 – 19 tahun dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,4333.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
3) Perbedaan Tingkat Ketidakpuasan Wisatawan Berdasarkan Status Pekerjaan Untuk mengetahui perbedaan tingkat ketidakpuasan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok
berdasarkan
enam
kelompok
status
pekerjaan
digunakan alat uji One – Way Anova. Sebelum dilakukan uji One – Way Anova, maka dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) sebagai uji prasyarat untuk mengetahui apakah varian keenam kelompok status pekerjaan wisatawan sama atau tidak sama. a) Langkah – langkah uji homogenitas adalah sebagai berikut : (1) H0 : μ1 = μ2 = μ3 = μ4 = μ5 = μ6 artinya varian keenam kelompok wisatawan berstatus pekerjaan Pelajar/Mahasiswa, Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Swasta, Wiraswasta, Petani, dan Lain – lain sama. Ha : μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 ≠ μ4 ≠ μ5 ≠ μ6 artinya varian keenam kelompok wisatawan berstatus pekerjaan Pelajar/Mahasiswa, Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Swasta, Wiraswasta, Petani, dan Lain – lain tidak sama. (2) Uji dua sisi dengan signifikansi 5% (0,05). (3) Penelitian ini menggunakan N = 100. Derajat kebebasan df = k – 1 = 6 – 1 = 5, df2 = n – k = 100 – 6 = 94, dan P = 0,05. Maka Ftabel = 2,311.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
(4) H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel. H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel. (5) Fhitung = 2,968. (Lampiran 12) Nilai Fhitung 2,968 > Ftabel 2,311 maka H0 ditolak. Hal itu berarti bahwa varian keenam kelompok wisatawan berstatus pekerjaan Pelajar/Mahasiswa, Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Swasta, Wiraswasta, Petani, dan Lain – lain adalah tidak sama atau berbeda. Setelah dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) maka selanjutnya dilakukan uji One – Way Anova untuk mengetahui apakah rata – rata tingkat ketidakpuasan wisatawan berdasarakan status pekerjaan sama atau tidak sama. b) Langkah – langkah uji One – Way Anova adalah sebagai berikut : (1) H0 : μ1 = μ2 = μ3 = μ4 = μ5 = μ6 artinya rata – rata tingkat ketidakpuasan keenam kelompok wisatawan berstatus pekerjaan Pelajar/Mahasiswa, Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Swasta, Wiraswasta, Petani, dan Lain – lain sama. Ha : μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 ≠ μ4 ≠ μ5 ≠ μ6 artinya rata – rata tingkat ketidakpuasan keenam kelompok wisatawan berstatus pekerjaan Pelajar/Mahasiswa, Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Swasta, Wiraswasta, Petani, dan Lain –
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
lain tidak sama (paling sedikit satu pasang atau 2 kelompok yang berbeda). (2) Uji dua sisi dengan signifikansi 5% (0,05). (3) Penelitian ini menggunakan N = 100. Derajat kebebasan df1 = k – 1 = 6 – 1 = 5, df2 = n – k = 100 – 6 = 94, dan P = 0,05. Maka Ftabel = 2,311. (4) H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel. H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel. (5) Fhitung = 5,756. (Lampiran 12). Nilai Fhitung 5,756 > Ftabel 2,311 maka H0 ditolak. Jadi dapat diketahui bahwa ada perbedaan antara rata – rata tingkat ketidakpuasan wisatawan berdasarkan kelompok status pekerjaan. Artinya paling sedikit satu pasang atau 2 kelompok status pekerjaan wisatawan yang memiliki nilai rata – rata tingkat ketidakpuasan yang berbeda atau tidak sama. Oleh karena ada perbedaan antara rata – rata tingkat ketidakpuasan wisatawan berdasarkan kelompok status pekerjaan maka dilakukan uji Tukey’s Honestly Significant Difference (Tukey’s HSD) untuk mengetahui kelompok status pekerjaan mana yang memiliki perbedaan rata – rata tingkat ketidakpuasan yang signifikan (nyata) antara kelompok satu dengan lainnya dan urutan rata – rata tingkat ketidakpuasan dari keenam kelompok status pekerjaan tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
c) Langkah – langkah dalam uji Tukey’s Honestly Significant Difference (Tukey’s HSD) adalah sebagai berikut : (1) Dilihat dari Post Hoc Test pada tabel Multiple Comparisons (Lampiran 12) dapat diketahui kelompok status pekerjaan wisatawan mana yang memiliki perbedaan rata – rata tingkat ketidakpuasan yang signifikan (nyata) antara kelompok status pekerjaan satu dengan lainnya yaitu kelompok status pekerjaan Pelajar/Mahasiswa dengan kelompok status pekerjaan Petani begitu pula sebaliknya, kelompok status pekerjaan Pelajar/Mahasiswa dengan kelompok status pekerjaan Pegawai Negeri Sipil begitu pula sebaliknya, kelompok status pekerjaan Pelajar/Mahasiswa dengan kelompok status pekerjaan Wiraswasta begitu pula sebaliknya,
dan
kelompok
status
pekerjaan
Pelajar/Mahasiswa dengan kelompok status pekerjaan Lain – lain begitu pula sebaliknya. (2) Dilihat dari Homogeneous Subsets pada tabel Tingkat Kepuasan Wisatawan di kolom Subset (Lampiran 12) urutan rata – rata tingkat ketidakpuasan dari keenam kelompok status pekerjaan wisatawan tersebut hasilnya adalah sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
(a) Kelompok status pekerjaan wisatawan yang amat sangat tidak puas yaitu Pegawai Negeri Sipil dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,3735 (Lampiran 12). (b) Kelompok status pekerjaan wisatawan yang sangat tidak puas yaitu Lain – lain dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,3800 (Lampiran 12), Wiraswasta
dengan
rata
–
rata
tingkat
ketidakpuasan 0,3853 (Lampiran 12), dan Petani dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,3888 (Lampiran 12). (c) Kelompok status pekerjaan yang tidak puas yaitu Pelajar/Mahasiswa dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,4350 (Lampiran 12). Jadi dapat diketahui bahwa status perkerjaan wisatawan yang memiliki rata – rata tingkat ketidakpuasan yang berbeda secara signifikan (nyata) antara kelompok status pekerjaan satu dengan lainnya adalah status pekerjaan Pelajar/Mahasiswa dengan status pekerjaan Petani begitu pula sebaliknya, status pekerjaan Pelajar/Mahasiswa dengan stus pekerjaan Pegawai Negert Sipil begitu pula sebaliknya, status pekerjaan Pelajar/Mahasiswa dengan status pekerjaan Wiraswasta begitu pula sebaliknya, dan status pekerjaan Pelajar/Mahasiswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
dengan status pekerjaan Lain – lain begitu pula sebaliknya. Urutan rata – rata tingkat ketidakpuasan keenam kelompok usia wisatawan dari yang amat sangat tidak puas yaitu status pekerjaan Pegawai Negeri Sipil dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,3735; sangat tidak puas yaitu status pekerjaan Lain – lain dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,3800, status perkerjaan Wiraswasta dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,3853, status pekerjaan Petani dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,3888; dan tidak puas yaitu status pekerjaan Pelajar/Mahasiswa dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,4350. d. Strategi Pengembangan Potensi Daya Tarik Wisata Alam Bukit Matok Untuk mengetahui strategi pengembangan potensi daya tarik wisata alam Bukit Matok digunakan Diagram Kartesius. Diagram Kartesius digunakan untuk mengetahui kesenjangan antara expectation (harapan) dan perceived performance (kinerja) yang dirasakan oleh wisatawan. Melalui Diagram Kartesius dapat diketahui atribut mana yang perlu diperhatikan secara serius, dipertahankan prestasinya, prioritas rendah, dan berlebihan berdasarkan kuadrannya masing – masing. Dalam penelitian ini digunakan basis item pertanyaan untuk menentukan atribut pada masing – masing kuadran. Berikut ini hasil Diagram Kartesius
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
untuk strategi pengembangan potensi daya tarik wisata alam Bukit Matok dengan menggunakan SPSS for windows 16 : C.2 C.1 A.2 B.8
A.5. %
B.2 B.1
B.3
A.4 .4
B.4
A.1 A.3
Kuadran II D.1
Kuadran I
Pertahankan prestasi Prioritas utama C.3
C.4
Kuadran III
Kuadran IV
Prioritas rendah
Berlebihan
C.6 B.7 D.2
C.5
D.3 B.5 B.6 D.4 D.5
Sumber : Data primer yang diolah
Gambar V.1 Hasil Diagram Kartesius
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
Berdasarkan Diagram Kartesius di atas dapat dipaparkan beberapa temuan sebagai berikut : 1) Kuadran I (Prioritas utama) Kuadran I (Prioritas utama) menunjukkan atribut dengan harapan tinggi tetapi kinerjanya rendah sehingga tidak sesuai dengan harapan wisatawan dan menimbulkan rasa tidak puas. Berdasarkan Diagram Kartesius di atas, item pertanyaan yang berada di kuadran I (prioritas utama) adalah sebagai berikut : a) Item pertanyaan C.2 yaitu kolam renang pada fasilitas penunjang aktivitas di daya tarik wisata alam Bukit Matok. b) Item pertanyaan C.1 yaitu taman bermain anak dan keluarga pada fasilitas penunjang aktivitas di daya tarik wisata alam Bukit Matok. c) Item pertanyaan B.2 yaitu gazebo untuk pengunjung pada fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok. d) Item pertanyaan B.8 yaitu tempat sampah dan petugas kebersihan pada fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok. e) Item pertanyaan B.1 yaitu luas lahan parkir pada fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok. f) Item pertanyaan B.3 yaitu toilet/kamar mandi umum pada fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
g) Item pertanyaan A.5 yaitu kebersihan bukit batu ( bebas coretan dan sampah) pada bentang alam daya tarik wisata alam Bukit Matok. h) Item pertanyaan A.4 yaitu kebersihan gua ( bebas coretan dan sampah) pada bentang alam daya tarik wisata alam Bukit Matok. i) Item pertanyaan B.4 yaitu toko/warung yang menjual kebutuhan wisatawan pada fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok. j) Item pertanyaan C.3 yaitu jalur trekking (jalan lintas alam) dan hiking (panjat tebing) pada fasilitas penunjang aktivitas di daya tarik wisata alam Bukit Matok. Berdasarkan penjabaran di atas dapat diketahui bahwa item pertanyaan yang berada di kuadran I (prioritas utama) adalah item pertanyaan gazebo untuk pengunjung, tempat sampah dan petugas kebersihan, luas lahan parkir, toilet/kamar mandi umum, dan toko/warung yang menjual kebutuhan wisatawan di kelompok pertanyaan C yaitu fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok pada kuesioner penelitian. 2) Kuadran II (Pertahankan prestasi) Kuadran II (Pertahankan prestasi) menunjukkan atribut dengan harapan tinggi dan kinerja yang tinggi pula. Atribut yang diharapkan oleh wisatawan dalam kuadran II ini telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
dilaksanakan dengan baik dan dapat memuaskan wisatawan maka kinerjanya harus dipertahankan. Berdasarkan Diagram Kartesius di atas, item pertanyaan yang berada di kuadran II (pertahankan prestasi) adalah sebagai berikut : a) Item pertanyaan A.1 yaitu jumlah tanaman peneduh pada bentang alam daya tarik wisata alam Bukit Matok. b) Item pertanyaan A.2 yaitu variasi tanaman peneduh pada bentang alam daya tarik wisata alam Bukit Matok. c) Item pertanyaan A.3 yaitu kebersihan sungai pada bentang alam daya tarik wisata alam Bukit Matok. d) Item pertanya D.1 yaitu kondisi jalan menuju objek wisata pada aksesibilitas daya tarik wisata alam Bukit Matok. Berdasarkan penjabaran di atas dapat diketahui bahwa item pertanyaan yang berada di kuadran II (pertahankan prestasi) adalah item pertanyaan jumlah tanaman peneduh, variasi tanaman peneduh, kebersihan sungai di kelompok pertanyaan A yaitu bentang alam daya tarik wisata alam Bukit Matok. 3) Kuadran III (Prioritas rendah) Kuadran III (Prioritas rendah) menunjukkan atribut kurang diharapkan wisatawan dan kinerjanya juga rendah sehingga atribut pada kuadran III ini prioritasnya rendah. Berdasarkan Diagram Kartesius di atas, item pertanyaan yang berada di kuadran III (prioritas rendah) adalah sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
a) Item pertanyaan C.4 yaitu susur gua dan pemandunya pada fasilitas penunjang aktivitas di daya tarik wisata alam Bukit Matok. b) Item pertanyaan C.6 yaitu event olahraga pada fasilitas penunjang aktivitas di daya tarik wisata alam Bukit Matok. c) Item pertanyaan B.7 yaitu pos keamanan dan petugasnya pada fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok. d) Item pertanyaan B.6 yaitu pos kesehatan dan petugasnya pada fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok. e) Item pertanyaan C.5 yaitu event seni dan budaya pada fasilitas penunjang aktivitas di daya tarik wisata alam Bukit Matok. f) Item pertanyaan D.3 yaitu frekuensi sarana transportasi umum yang melewati daya tarik wisata alam Bukit Matok pada aksesibilitas daya tarik wisata alam Bukit Matok. g) Item pertanyaan B.5 yaitu peta lokasi daya tarik wisata alam Bukit Matok pada fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok. h) Item pertanyaan D.4 yaitu jumlah jalur alternatif yang berakses ke daya tarik wisata alam Bukit Matok pada aksesibilitas daya tarik wisata alam Bukit Matok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
i) Item pertanyaan D.5 yaitu papan penunjuk arah menuju kawasan daya tarik wisata alam Bukit Matok pada aksesibilitas daya tarik wisata alam Bukit Matok. Berdasarkan penjabaran di atas dapat diketahui bahwa item pertanyaan yang berada di kuadran III (prioritas rendah) adalah item pertanyaan susur gua dan pemandunya, event olahraga, dan event seni dan budaya pada kelompok pertanyaan C yaitu fasilitas penunjang aktivitas di daya tarik wisata alam Bukit Matok, item pertanyaan pos keamanan dan petugasnya, pos kesehatan dan petugasnya, dan peta lokasi daya tarik wisata alam Bukit Matok pada kelompok pertanyaan B yaitu fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok, dan item pertanyaan frekuensi sarana transportasi umum yang melewati daya tarik wisata alam Bukit Matok, jumlah jalur alternatif yang berakses ke daya tarik wisata alam Bukit Matok, dan papan penunjuk arah menuju kawasan daya tarik wisata alam Bukit Matok pada kelompok pertanyaan D yaitu aksesibilitas daya tarik wisata alam Bukit Matok. 4) Kuadran IV (Berlebihan) Kuadran
IV
(Berlebihan)
menunjukkan
atribut
kurang
diharapkan tetapi telah dijalankan dengan baik atau kinerjanya sangat memuaskan sehingga dianggap berlebihan. Berdasarkan Diagram Kartesius di atas, item pertanyaan yang berada di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
kuadran IV (berlebihan) hanyalah satu item pertanyaan yaitu item pertanyaan D.2 kelayakan sarana transportasi umum pada aksesibilitas daya tarik wisata alam Bukit Matok. Oleh karena itu dapat diketahui bahwa item pertanyaan yang berada di kuadran IV (berlebihan) adalah item pertanyaan kelayakan sarana transportasi umum pada kelompok pertanyaan D yaitu aksesibilitas daya tarik wisata alam Bukit Matok. Jadi strategi untuk mengembangkan potensi daya tarik wisata alam Bukit Matok adalah memprioritaskan pengembangan pada fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok yang berupa gazebo untuk pengunjung, tempat sampah dan petugas kebersihan, luas lahan parkir, toilet/kamar mandi umum, dan toko/warung yang menjual kebutuhan wisatawan di daya tarik wisata alam Bukit Matok. Selain itu mempertahankan prestasi pada bentang alam daya tarik wisata alam Bukit Matok yang berupa jumlah tanaman peneduh, variasi tanaman peneduh, dan kebersihan sungai di daya tarik wisata alam Bukit Matok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
D. Pembahasan 1. Tujuan Wisatawan Berkunjung ke Objek Wisata Alam Bukit Matok Berdasarkan hasil uji Cochran pada analisis data diketahui tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok adalah berlibur/berekreasi dan berpetualang di alam. Wisatawan ingin mencari suasana baru, melihat sesuatu yang baru, menikmati keindahan alam, dan melepaskan ketegangan setelah sibuk beraktivitas. Aktivitas berwisata dimaksudkan untuk memulihkan kesegaran jasmani dan rohani wisatawan. Bukit Matok adalah salah satu daya tarik wisata alam yang menjadi tujuan wisatawan untuk berlibur/berekreasi dan berpetualang di alam. Tofografi daya tarik wisata alam Bukit Matok yang berbukit – bukit dengan kontur yang tidak terlalu curam cocok untuk kegiatan berpetualang di alam. Bukit Matok juga menawarkan panorama alam hutan tropis yang masih alami. Selain itu potensi daya tarik wisata alam yang ada di Bukit Matok yaitu gua, bukit batu, dan sungai yang masih alami dapat dinikmati wisatawan sebagai penunjang aktivitas di daya tarik wisata alam Bukit Matok. 2. Tingkat Kepuasan Wisatawan yang Berkunjung ke Daya Tarik Wisata Alam Bukit Matok Berdasarkan hasil uji Indeks Kepuasan Konsumen telah diketahui tingkat kepuasan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok yaitu tidak puas. Faktor utama yang melatar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
belakangi hal tersebut adalah belum dikembangkannya daya tarik wisata alam Bukit Matok oleh pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi. Hal ini terlihat dari fasilitas penunjang daya tarik wisata tidak memadai, fasilitas penunjang aktivitas di daya tarik wisata tidak memadai, dan aksesibilitas di daya tarik wisata juga tidak memadai. Selain itu potensi – potensi wisata yang ada di daya tarik wisata alam Bukit Matok juga tidak terawat dengan baik misalnya terdapat banyak coretan dan sampah di gua dan di bukit batu. Hal ini mengakibatkan rendahnya kinerja yang dirasakan oleh wisatawan dan hal ini berimbas pada tidak puasnya wisatawan setelah berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. 3. Perbedaan Tingkat Kepuasan Wisatawan yang Berkunjung ke Daya Tarik Objek Wisata Alam Bukit Matok Perbedaan tingkat kepuasan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok dibedakan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan status pekerjaan wisatawan. Walaupun berdasarkan hasil uji Indeks Kepuasan Konsumen menyatakan bahwa 100 orang wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok tidak puas namun ada kemungkinan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok untuk sangat tidak puas dan amat sangat tidak puas sehingga uji perbedaan tingkat kepuasan wisatawan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
tetap dilakukan untuk mengetahui tingkat ketidakpuasan wisatawan setelah berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. a. Perbedaan Tingkat Ketidakpuasan Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil uji beda dua mean (uji T) maka diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan tingkat ketidakpuasan berdasarkan jenis kelamin wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Artinya baik wisatawan berjenis kelamin laki – laki maupun perempuan sama – sama tidak puas. Faktor utama yang melatar belakangi hal tersebut adalah belum dikembangkannya daya tarik wisata alam Bukit Matok oleh pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi. Hal ini terlihat dari fasilitas penunjang daya tarik wisata tidak memadai bahkan tidak tersedia, fasilitas penunjang aktivitas di daya tarik wisata tidak memadai, dan aksesibilitas di daya tarik wisata juga tidak memadai. Selain itu potensi – potensi wisata yang ada di daya tarik wisata alam Bukit Matok juga tidak terawat dengan baik misalnya terdapat banyak coretan dan sampah di gua dan di bukit batu. Selain itu faktor yang menyebabkan tidak ada perbedaan tingkat ketidakpuasan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan jenis kelamin adalah karena adanya keinginan atau kebutuhan yang relatif sama diantara wisatawan tersebut sehingga menimbulkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
penilaian yang sama yaitu sama – sama tidak puas baik wisatawan laki – laki maupun perempuan. b. Perbedaan Tingkat Ketidakpuasan Wisatawan Berdasarkan Usia Berdasarkan hasil uji One – Way Anova diperoleh hasil bahwa ada perbedaan tingkat ketidakpuasan wisatawan berdasarkan usia. Ada kemungkinan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok untuk sangat tidak puas dan amat sangat tidak puas. Faktor
utama
yang
menyebabkan
wisatawan
yang
berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok tidak puas atau ada kemungkinan untuk sangat tidak puas dan amat sangat tidak puas adalah belum dikembangkannya daya tarik wisata alam Bukit Matok oleh pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi. Hal ini terlihat dari fasilitas penunjang daya tarik wisata tidak memadai, fasilitas penunjang aktivitas di daya tarik wisata tidak memadai, dan aksesibilitas di daya tarik wisata juga tidak memadai. Selain itu potensi – potensi wisata yang ada di daya tarik wisata alam Bukit Matok juga tidak terawat dengan baik misalnya terdapat banyak coretan dan sampah di gua dan di bukit batu. Selain itu beberapa faktor yang mungkin menyebabkan terjadinya
perbedaan
tingkat
ketidakpuasan
wisatawan
yang
berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan usia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
baik tidak puas, sangat tidak puas, dan amat sangat tidak puas yang terjadi pada wisatawan berusia 12 – 19 tahun dengan wisatawan yang berusia 20 – 34 tahun begitu pula sebaliknya, wisatawan yang berusia 12 – 19 tahun dengan wisatawan yang berusia 35 – 49 tahun begitu pula sebaliknya, dan wisatawan yang berusia 20 – 34 tahun dengan wisatawan yang berusia 35 – 49 tahun begitu pula sebaliknya adalah adanya perbedaan keinginan dan kebutuhan berdasarkan tingkatan usia wisatawan. c. Perbedaan Tingkat Ketidakpuasan Wisatawan Berdasarkan Status Pekerjaan Berdasarkan hasil uji One – Way Anova diperoleh hasil bahwa ada perbedaan tingkat ketidakpuasan wisatawan berdasarkan status pekerjaan. Ada kemungkinan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok untuk sangat tidak puas dan amat sangat tidak puas. Faktor
utama
yang
menyebabkan
wisatawan
yang
berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok tidak puas atau ada kemungkinan untuk sangat tidak puas dan amat sangat tidak puas adalah belum dikembangkannya daya tarik wisata alam Bukit Matok oleh pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi. Hal ini terlihat dari fasilitas penunjang daya tarik wisata tidak memadai, fasilitas penunjang aktivitas di daya tarik wisata tidak memadai, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
aksesibilitas di daya tarik wisata juga tidak memadai. Selain itu potensi – potensi wisata yang ada di daya tarik wisata alam Bukit Matok juga tidak terawat dengan baik misalnya terdapat banyak coretan dan sampah di gua dan di bukit batu. Selain itu beberapa faktor yang mungkin menyebabkan terjadinya
perbedaan
tingkat
ketidakpuasan
wisatawan
yang
berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan status pekerjaan baik tidak puas, sangat tidak puas, dan amat sangat tidak puas pada status pekerjaan Pelajar/Mahasiswa dengan status pekerjaan
Petani
begitu
pula
sebaliknya,
status
pekerjaan
Pelajar/Mahasiswa dengan status pekerjaan Pegawai Negeri Sipil begitu pula sebaliknya, status pekerjaan Pelajar/Mahasiswa dengan status pekerjaan Wiraswasta begitu pula sebaliknya, dan status pekerjaan Pelajar/Mahasiswa dengan status pekerjaan Lain – lain begitu pula sebaliknya adalah adanya perbedaan keinginan atau kebutuhan wisatawan berdasarkan status pekerjaan. 4. Strategi Pengembangan Potensi Daya Tarik Wisata Alam Bukit Matok Berdasarkan hasil Diagram Kartesius dapat diketahui item pertanyaan yang digolongkan berdasarkan kelompok pertanyaannya pada kuesioner penelitian ke dalam masing – masing kuadran yang ada pada Diagram Kartesius. Item pertanyaan yang berada di kuadran I (prioritas utama) adalah item pertanyaan gazebo untuk pengunjung, tempat sampah dan petugas kebersihan, luas lahan parkir, toilet/kamar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
mandi umum, dan toko/warung yang menjual kebutuhan wisatawan di kelompok pertanyaan C yaitu fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok pada kuesioner penelitian. Berdasarkan penilaian wisatawam item pertanyaan tersebut memiliki harapan yang tinggi namun kinerjanya rendah sehingga berada di kuadran I (prioritas utama). Hal ini erat kaitannya dengan tidak memadainya bahkan tidak tersedianya fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok. Fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok merupakan faktor yang sangat mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Tersedianya fasilitas penunjang daya tarik wisata yang memadai membuat wisatawan menjadi lebih nyaman dalam menikmati kegiatan berwisatanya. Item pertanyaan gazebo untuk pengunjung berada di kuadran I (prioritas utama) karena gazebo sangat dibutuhkan wisatawan untuk beristirahat atau sekedar untuk bersantai sambil menikmati pemandangan alam sekitar. Selain itu gazebo juga digunakan untuk berteduh dari hujan dan teriknya matahari. Item pertanyaan tempat sampah dan petugasnya berada di kuadran I (prioritas utama) karena tempat sampah dan petugasnya sangat dibutuhkan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar daya tarik wisata alam Bukit Matok. Item pertanyaan lahan parkir berada di kuadran I (prioritas utama) karena sangat dibutuhkan agar wisatawan menjadi lebih tenang meninggalkan kendaraannya. Item pertanyaan toilet/kamar mandi umum berada di kuadran I (prioritas utama) karena
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
sangat dibutuhkan wisatawan agar lebih nyaman jika berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Selain itu item pertanyaan toko/warung yang menjual kebutuhan wisatawan berada di kuadran I (prioritas utama) karena sangat penting misalnya untuk memenuhi kebutuhan pokok wisatawan seperti makanan dan minuman serta kebutuhan wisatawan lainnya. Jika fasilitas penunjang daya tarik wisata tidak memadai bahkan tidak tersedia maka berdampak pada keengganan wisatawan untuk berkunjung ke daya tarik wisata karena tidak merasa nyaman dalam menikmati kegiatan berwisatanya. Item pertanyaan yang berada di kuadran II (pertahankan prestasi) adalah item pertanyaan jumlah tanaman peneduh, variasi tanaman peneduh, dan kebersihan sungai di kelompok pertanyaan A yaitu bentang alam daya tarik wisata alam Bukit Matok pada kuesioner penelitian. Berdasarkan penilaian wisatawan item pertanyaan tersebut memiliki harapan yang tinggi dan kinerja yang tinggi pula sehingga berada di kuadran II (pertahankan prestasi). Item pertanyaan jumlah tanaman peneduh berada di kuadran II (pertahankan prestasi) karena hutan di kawasan daya tarik wisata alam Bukit Matok masih asri sehingga jumlah tanaman peneduh banyak dan keberadaan tanaman peneduh sangat diharapkan agar kawasan daya tarik wisata alam Bukit Matok menjadi asri dan sejuk. Item pertanyaan variasi tanaman peneduh berada di kuadran II (pertahankan prestasi) karena di kawasan Bukit Matok terdapat bermacam – macam tanaman hutan tropis selain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
tanaman macaranga (tumbuhan perdu merambat) dan variasi tanaman peneduh sangat diharapkan untuk lebih memperkaya keanekaragaman tanaman peneduh di daya tarik wisaata alam Bukit Matok. Item pertanyaan variasi tanaman peneduh berada di kuadran II (pertahankan prestasi) karena wisatawan mengganggap kebersihan sungai di daya tarik wisata alam Bukit Matok masih terjaga dan hal ini terbukti dari banyaknya masyarakat yang memanfaatkan air sungai untuk memenuhi kebutuhannya serta kebersihan sungai sangat diharapkan wisatawan agar sungai yang ada di kawasan daya tarik wisata alam Bukit Matok menjadi lebih segar dan sejuk. Hal ini erat kaitannya dengan daya tarik wisata alam Bukit Matok yang mengandalkan alam sebagai daya tarik wisatawannya. Bentang alam yang merupakan daya tarik wisata alam Bukit Matok mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok ingin menikmati bentang alam yang menjadi daya tarik wisata alam Bukit Matok. Tidak terjaganya kelestarian dan variasi alamnya serta kebersihan dari bentang alam daya tarik wisata mengakibatkan keengganan wisatawan untuk berkunjung ke daya tarik wisata tersebut. Item pertanyaan yang berada di kuadran III (prioritas rendah) adalah item pertanyaan susur gua dan pemandunya, event olahraga, dan event seni dan budaya pada kelompok pertanyaan C yaitu fasilitas penunjang aktivitas di daya tarik wisata alam Bukit Matok; item
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
pertanyaan pos keamanan dan petugasnya, pos kesehatan dan petugasnya, dan peta lokasi daya tarik wisata alam Bukit Matok pada kelompok pertanyaan B yaitu fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok; dan item pertanyaan frekuensi sarana transportasi umum yang melewati daya tarik wisata alam Bukit Matok, jumlah jalur alternatif yang berakses ke daya tarik wisata alam Bukit Matok, dan papan penunjuk arah menuju kawasan daya tarik wisata alam Bukit Matok pada kelompok pertanyaan D yaitu aksesibilitas daya tarik wisata alam Bukit Matok. Berdasarkan penilaian wisatawan item pertanyaan tersebut memiliki harapan yang rendah dan kinerja yang rendah pula sehingga berada di kuadran III (prioritas rendah). Item pertanyaan susur gua dan pemandunya berada di kuadran III (prioritas rendah) karena wisatawan dapat secara langsung menikmati keindahan gua tanpa memerlukan pemandu sebab keadaan gua yang kering tidak menyulitkan wisatawan. Item pertanyaan event olahraga serta event seni dan budaya berada di kuadran III (prioritas rendah) karena wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok bertujuan untuk berlibur/berekreasi dan berpetulang di alam dan bukan untuk kepentingan olahraga atau mempelajari budaya dan melakukan ritual budaya. Selain itu untuk mengadakan event olahraga serta event seni dan budaya memerlukan fasilitas penunjang yang lebih kompleks. Selain itu tofografi daya tarik wisata alam Bukit Matok yang berbukit – bukit dan berada di alam terbuka yang ketergantungan dengan cuaca
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
dianggap kurang cocok untuk diadakan event seni dan budaya. Item pertanyaan pos keamanan dan petugasnya serta pos kesehatan dan petugasnya berada di kuadran III (prioritas rendah) karena tidak jauh dari daya tarik wisata alam Bukit Matok (± 1 km) tepatnya di Kota Pemuar yang merupakan Ibu Kota Kecamatan Belimbing terdapat Kantor Kepolisian sektor Belimbing serta terdapat pula Puskesmas Kecamatan Belimbing sehingga dianggap telah memenuhi aspek keamanan dan kesehatan wisatawan. Selain itu situasi dan kondisi lingkungan daya tarik wisata alam Bukit Matok aman. Item pertanyaan peta lokasi daya tarik wisata alam Bukit Matok berada di kuadran III (prioritas rendah) karena dianggap tidak sulit untuk menemukan potensi daya tarik wisata alam yang ada di Bukit Matok karena hanya ada dua jalan utama yaitu menuju gua dan bukit batu serta menuju sungai. Item pertanyaan frekuensi sarana transportasi umum yang melewati daya tarik wisata alam Bukit Matok berada di kuadran III (prioritas rendah) karena wisatawan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada kendaraan umum karena dinilai lebih efektif dan efisien. Item pertanyaan jumlah jalur alternatif yang berakses ke daya tarik wisata alam Bukit Matok berada di kuadran III (prioritas rendah) karena jalan utama (jalan provinsi) yang melewati daya tarik wisata alam Bukit Matok dianggap cukup dan memadai sebagai akses menuju daya tarik wisata alam Bukit Matok. Item pertanyaan papan penunjuk arah menuju kawasan daya tarik wisata alam Bukit Matok berada di kuadran III
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
(prioritas rendah) karena kawasan Bukit Matok terlihat sangat jelas dari jalan utama (jalan provinsi) sehingga dianggap tidak memerlukan papan penunjuk arah. Item pertanyaan yang berada di kuadran IV (berlebihan) adalah item pertanyaan kelayakan sarana transportasi umum pada kelompok pertanyaan aksesibilitas daya tarik wisata alam Bukit Matok. Berdasarkan penilaian wisatawan item pertanyaan tersebut memiliki harapan yang rendah dan kinerja yang tinggi sehingga berada di kuadran IV (berlebihan). Item pertanyaan kelayakan sarana transportasi umum berada di kuadran IV (berlebihan) karena wisatawan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada kendaraan umum karena dinilai lebih efektif dan efisien sehingga kelayakan sarana transportasi umum tidak begitu diharapkan oleh wisatawan. Selain itu pada umumnya transportasi umum di Kabupaten Melawi dalam keadaan layak pakai mengingat keadaan jalan yang berliku – liku dan menanjak sehingga transportasi umum selalu diupayakan dalam keadaan prima.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Dalam penelitian ini, tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok dibedakan menjadi 14 tujuan berwisata. Berdasarkan hasil uji Cochran yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok adalah 2 dari 14 tujuan berwisata yaitu berlibur/berekreasi dan berpetualang di alam sedangkan 12 tujuan berwisata lainnya yaitu berwisata agro (pertanian), berbelanja barang – barang atau makanan – makanan
yang khas,
mempelajari
budaya,
mengunjungi
situs
bersejarah, atau melakukan ritual budaya, mencari perubahan suhu tertentu yang berbeda dari tempat asal Anda atau untuk menikmati sinar matahari, melakukan peninjauan, inspeksi, atau sigi lapangan, penyembuhan kepentingan
suatu niaga
penyakit,
mengadakan
(perdagangan)/bisnis,
konvensi/seminar,
kepentingan
olahraga,
berziarah atau mengunjungi tempat ibadah/tempat suci, berdarmawisata
atau melakukan kegiatan kemasyarakatan, serta kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan bukan menjadi tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok.
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
2. Berdasarkan hasil uji Indeks Kepuasan Konsumen dimana konsumen yang dimaksud adalah wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok tidak puas. Tingkat ketidakpuasan itu berada pada rata – rata 0,39 dari skala 0,20 – 5,00 dengan batas tingkat kepuasan minimum 1,00 3. Berdasarkan hasil uji perbedaan tingkat kepuasan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok dapat dijabarkan temuan sebagai berikut : a. Berdasarkan hasil uji beda dua mean dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat ketidakpuasan wisatawan berdasarkan jenis kelamin. b. Berdasarkan hasil uji One – Way Anova dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat ketidakpuasan wisatawan berdasarkan kelompok usia. Perbedaan ini dikarenakan ada kemungkinan kelompok usia wisatawan untuk sangat tidak puas dan amat sangat tidak puas. Kelompok usia wisatawan yang memiliki rata – rata tingkat ketidakpuasan yang berbeda secara signifikan antara kelompok satu dengan lainnya adalah wisatawan yang berusia 12 – 19 tahun dengan wisatawan yang berusia 20 – 34 tahun begitu pula sebaliknya, wisatawan yang berusia 12 – 19 tahun dengan wisatawan yang berusia 35 – 49 tahun begitu pula sebaliknya, dan wisatawan yang berusia 20 – 34 tahun dengan wisatawan yang berusia 35 – 49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
tahun begitu pula sebaliknya. Urutan rata – rata tingkat ketidakpuasan ketiga kelompok usia wisatawan dari yang amat sangat tidak puas yaitu usia 20 – 34 tahun dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,3456, sangat tidak puas yaitu usia 35 – 49 tahun dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,4021, dan tidak puas yaitu usia 12 – 19 tahun dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,4333. c. Berdasarkan hasil uji One – Way Anova dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat ketidakpuasan wisatawan berdasarkan kelompok status pekerjaan. Perbedaan ini dikarenakan ada kemungkinan wisatawan untuk sangat tidak puas dan amat sangat tidak puas. Kelompok status perkerjaan wisatawan yang memiliki rata – rata tingkat ketidakpuasan yang berbeda secara signifikan (nyata) antara kelompok status pekerjaan satu dengan lainnya adalah status pekerjaan Pelajar/Mahasiswa dengan status pekerjaan Petani begitu pula sebaliknya, status pekerjaan Pelajar/Mahasiswa dengan status pekerjaan Pegawai Negeri Sipil begitu pula sebaliknya, status pekerjaan Pelajar/Mahasiswa dengan status pekerjaan Wiraswasta begitu pula sebaliknya, dan status pekerjaan Pelajar/Mahasiswa dengan status pekerjaan Lain – lain begitu pula sebaliknya. Urutan rata – rata tingkat ketidakpuasan keenam kelompok status pekerjaan wisatawan dari yang amat sangat tidak puas yaitu status pekerjaan Pegawai Negeri Sipil dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,3735; sangat tidak puas yaitu status pekerjaan Lain – lain dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,3800, status perkerjaan Wiraswasta dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,3853, status pekerjaan Petani dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,3888; dan tidak puas yaitu status pekerjaan Pelajar/Mahasiswa dengan rata – rata tingkat ketidakpuasan 0,4350. 4. Berdasarkan Diagram Kartesius yang digunakan untuk mengetahui kesenjangan dan ketidaksenjangan antara kinerja dan harapan masing – masing atribut pariwisata maka dapat disimpulkan bahwa strategi untuk mengembangkan potensi daya tarik wisata alam Bukit Matok adalah dengan memprioritaskan pengembangan pada fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok yang kesenjangan antara kinerja dan harapan sangat tinggi yakni gazebo untuk pengunjung, tempat sampah dan petugas kebersihan, luas lahan parkir, toilet/kamar mandi umum, dan toko/warung yang menjual kebutuhan wisatawan di daya tarik wisata alam Bukit Matok. Selain itu diketahui pula atribut – atribut pariwisata harus dipertahankan prestasinya yaitu pada bentang alam daya tarik wisata alam Bukit Matok yang berupa jumlah tanaman peneduh, variasi tanaman peneduh, dan kebersihan sungai di daya tarik wisata alam Bukit Matok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
B. Saran Berdasarkan penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi
pemerintah
daerah
khususnya
Dinas
Pemuda
Olahraga
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi : a. Sebaiknya memfokuskan pengembangan daya tarik wisata alam Bukit Matok pada hal – hal yang berkaitan dengan tujuan – tujuan berwisata yang menjadi alasan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok yaitu berlibur/berekreasi dan berpetualang di alam. Mengingat tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata
alam
Bukit
Matok
adalah
berlibur/berekreasi
dan
berpetualang di alam maka pengembangan daya tarik wisata alam Bukit Matok diarahkan kepada fasilitas penunjang aktivitas wisatawan misalnya taman bermain anak dan keluarga serta kolam renang untuk tujuan berkunjung wisatawan berlibur/berekreasi dan trekking, hiking, cycling, camping ground, serta outbond untuk tujuan berkunjung wisatawan berpetualang di alam. Dalam pengembangan daya tarik wisata alam Bukit Matok, pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi dapat menawarkan kerja sama dengan pihak
investor
baik
lokal
maupun
internasional.
Melalui
pengembangan pada hal – hal yang berkaitan dengan tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
berlibur/berekreasi
dan
berpetualang
di
alam
maka
154
dapat
meningkatkan minat kunjung atau minat kunjung ulang wisatawan. Dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok maka akan mendatangkan pendapatan misalnya dari harga tiket masuk wisatawan, harga dari penggunaan toilet/kamar mandi umum, dan harga dari penggunaan lahan parkir. Oleh karena itu akan mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi tempat rekreasi dan olahraga. b. Mengingat sumber daya yang dimiliki terbatas terutama sumber daya manusia dan keuangan (modal) maka strategi yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata dalam upaya mengembangkan potensi daya tarik wisata alam Bukit Matok adalah memprioritaskan pengembangan fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok yang kesenjangan antara kinerja dan harapan sangat tinggi yakni gazebo untuk pengunjung, tempat sampah dan petugas kebersihan, luas lahan parkir, toilet/kamar mandi umum, dan toko/warung yang menjual kebutuhan wisatawan di daya tarik wisata alam Bukit Matok. Selain itu pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi sebaiknya mempertahankan dan meningkatkan kinerja pada bentang alam daya tarik wisata alam Bukit Matok yang dinilai oleh wisatawan kinerjanya sudah mendekati harapan yaitu jumlah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
tanaman peneduh, variasi tanaman peneduh, dan kebersihan sungai di daya tarik wisata alam Bukit Matok. Melalui pengembangan fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok dan mempertahankan serta meningkatkan kinerja pada bentang alam daya tarik wisata alam Bukit Matok maka dapat meningkatkan minat kunjung atau minat kunjung ulang wisatawan. Dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok maka akan mendatangkan pendapatan misalnya dari harga tiket masuk wisatawan, harga dari penggunaan toilet/kamar mandi umum, dan harga dari penggunaan lahan parkir. Oleh karena itu akan mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi tempat rekreasi dan olahraga. 2. Bagi Pihak Swasta Mengingat bentang alam daya tarik wisata alam Bukit Matok yang berupa jumlah tanaman peneduh, variasi tanaman peneduh, dan kebersihan sungai dinilai sudah baik oleh wisatawan dimana kinerjanya sudah mendekati harapan maka pihak swasta sebaiknya berinvestasi di sektor fasilitas penunjang aktivitas di daya tarik wisata alam Bukit Matok. Pengembangan di sektor fasilitas penunjang aktivitas di daya tarik wisata alam Bukit Matok dapat menjadi peluang bisnis pariwisata yang menguntungkan. Mengingat tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok adalah berlibur/berekreasi dan berpetualang di alam maka pihak swasta dapat merancang paket wisata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
yang menarik dalam bentuk paket wisata untuk berlibur/berekreasi dan berpetualang di alam. Pihak swasta juga berpeluang untuk mengadakan event – event olahraga seperti cycling, hiking, dan outbound; event perlombaan fotografi dengan objek pemotretan daya tarik wisata alam Bukit Matok; dan melakukan pemotretan untuk pre – wedding dengan latar belakang panorama alam Bukit Matok yang indah dan alami bagi konsumen yang menginginkannya.
C. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan antara lain : 1. Penilaian dalam pengisian kuesioner penelitian ini tidak terlepas dari persepsi wisatawan walaupun dalam proses pengisian kuesioner sudah didampingi oleh peneliti. 2. Penilaian dalam pengisian kuesioner penelitian ini erat kaitannya dengan pemahaman dan kejujuran wisatawan sehingga kemungkinan data yang diperoleh tidak sepenuhnya benar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. 2006. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Nanga Pinoh : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. _________________________________.2011. Profil Daerah Kabupaten Melawi Tahun 2011. Nanga Pinoh : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. _________________________________.2012. Laporan Akhir : Kajian Terhadap Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Melalui Sektor Pariwisata Kabupaten
Kuningan.
http://bappeda.kuningankab.go.id/apps/files/142630-kajian-pariwisata2012.pdf. Diunduh 20 Oktober 2012 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. 2008. Perencanaan Pariwisata Kawasan Bukit Matok Kabupaten Melawi. Nanga Pinoh : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Dinas Perhubungan dan Pariwisata. 2008. Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah. Nanga Pinoh : Dinas Perhubungan dan Pariwisata. Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta : Bumi Aksara Ikramuddin. Tesis : Tinjauan Pustaka Teori Tentang Perilaku Konsumen. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22170/3/Chapter%20II.pdf Diunduh 3 Juli 2013
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta :
BPFE
Jurnal Manajemen : Aspek Penawaran dan Permintan dalam Industri Pariwisata. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/aspek-penawaran-dan-permintandalam.html Diunduh 16 November 2012 Kajian
Pustaka
:
Komponen
Pariwisata.
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_geo_0703773_chapter2x.pdf Diunduh 20 Oktober 2012 Karyono, A.H. 2008. Kepariwisataan. Jakarta : PT. Grasindo Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 – 2025. http://www.budpar.go.id/userfiles/file/batangtubuh.pdf Diunduh 4 Juli 2013 Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2003. Dasar – Dasar Pemasaran. Jakarta :Indeks Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga Lovelock, Christopher H. dan Lauren K. Wright 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : PT Indeks
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
Machrodji, Aziz Muslim. 2004. Strategi Pengembangan Kampung Wisata Cinangneng Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Departemen Ilmu – Ilmu Sosial Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Middleton, Victor T. C. Marketing in Travel and Tourism. Oxford : Heinemann Professional Publishing Noer.
2012.
Strategi
Pengembangan
Obyek
Wisata
Alam.
http://noerdblog.wordpress.com/2011/06/12/strategi-pengembanganobyek-wisata-alam/ Diunduh 16 November 2012 Novianto.
2011.
Analisis
Pasar
dan
Pemasaran
Pariwisata
http://noviantoblogs.blogspot.com/2011/09/analisis-pasar-dan-pemasaranpariwisata.html Diunduh 18 Oktober 2012 Pengertian Jasa Kualitas Karakteristik Definisi dan Faktor – faktor yang Menentukan
Kualitas
Jasa.
http://www.sarjanaku.com/2013/04/pengertian-jasa-kualitaskarakteristik.html Diunduh 10 Novermber 2012 Potensi Pariwsata Kabupaten Melawi. www.melawikab.go.id Diunduh 3 April 2013 Saifullah, Arqom. 2013. Penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam Pariwisata.
http://john-
arqomsaifullah007.blogspot.com/2013/04/penerapan-sistem-informasimanajemen.html Diunduh 18 Oktober 2012
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
Siahaan, Marihot. 2005. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta : Rajagrafindo Persada Simanullang, Lamhot. 2004. Strategi Pengembangan Pariwisata di Obyek Wisata Danau
Toba,
Kecamatan
Girsang
Sipanganbolon,
Kabupaten
Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Departemen Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor Siswanto, H. B. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta : PT Bumi Aksara Spillane, James. J. 1987. Pariwisata Indonesia, Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta : Kanisius ________________. 1994. Pariwisata Indonesia, Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan. Yogyakarta : Kanisius Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar – Dasar Pariwisata. Yogyakarta : Andi Tesis : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN.
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-195-
1729198672-bab%20ii.pdf Diunduh 12 November 2012 Tinjauan
Pustaka
:
Teori
Tentang
Perilaku
Konsumen.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26292/4/Chapter%20II.pd f Diunduh 3 Juli 2013 Wijayanto, Dian. 2012. Pengantar Manajemen. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Yoeti, Oka A. 1983. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1 Pedoman Wawancara
Hari/Tanggal : Rabu, 3 April 2013 Jam
: 09:00 – 10.50
Tempat
: Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata
Narasumber
: Drs. Bachtiar AR, M.Si selaku Kepala Dinas Drs. Paulus selaku Kepala Staf Teknis Lapangan
1. Apakah pengembangan potensi pariwisata penting bagi pemerintah daerah Kabupaten Melawi ? 2. Apakah pemerintah dearah sudah merencanakan sistem perencanaan kawasan dan penataan ruang wilayah di Kabupaten Melawi ? 3. Seberapa pentingkah daya tarik wisata alam Bukit Matok untuk dikembangkan bagi pemerintah daerah Kabupaten Melawi ? 4. Apa saja potensi wisata yang ada di daya tarik wisata alam Bukit Matok yang dapat dikembangkan oleh pemerintah daerah ? 5. Apakah sudah ada upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mengembangkan daya tarik wisata alam Bukit Matok ? 6. Apa hambatan yang dialami oleh pemerintah daerah dalam upaya mengembangkan daya tarik wisata alam Bukit Matok? 7. Bagaimana upaya pemerintah untuk mendanai pengembangan daya tarik wisata alam Bukit Matok? 8. Berapa persen dana APBD yang dialokasikan oleh pemerintah daerah untuk mengembangkan kepariwisataan di Kabupaten Melawi khususnya daya tarik wisata alam Bukit Matok ? 9. Apakah pemerintah daerah telah merencanakan adanya kelembagaan yang mengatur pengembangan dan pengelolaan daya tarik wisata alam Bukit Matok ?
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
10. Apakah pemerintah daerah telah merencanakan pembangunan fasilitas seperti gazebo, toilet, dll di daya tarik wisata alam Bukit Matok ? 11. Apakah pemerintah daerah telah merencanakan pola pengelolaan daya tarik wisata alam Bukit Matok ? 12. Apakah pemerintah daerah membangun relasi dengan pemangku kepentingan dibidang pariwisata seperti tour and travel agency, hotel, dll ? 13. Apakah pemerintah daerah telah merencanakan pemasaran kepariwisataan secara off line dan on line ? 14. Apakah
pemerintah
daerah
melibatkan
masyarakat
setempat
dalam
mengembangkan daya tarik wisata alam Bukit Matok ? 15. Apakah pemerintah daerah melakukan kajian yang berkaitan dengan pengembangan kawasan daya tarik wisata alam Bukit Matok ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2 Pedoman Observasi
1. Observasi yang dilakukan dibagi dalam dua (2) tahap yaitu observasi dokumentasi dan observasi lapangan. 2. Observasi dokumentasi dilakukan di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata pada tanggal
3 April 2013 dan observasi lapangan
dilakukan di objek wisata alam Bukit Matok pada tanggal 4 April 2013, tanggal 13 April 2013, dan tanggal 21 April 2013. 3. Metode
observasi
yang
digunakan
adalah
dokumentasi
dengan
pengambilan gambar melalui kamera digital. 4. Materi observasi adalah dokumentasi pemerintah daerah Kabupaten Melawi dan lingkungan daya tarik wisata alam Bukit Matok. Dokumentasi pemerintah daerah Kabupaten Melawi yang akan diobservasi meliputi gambaran umum Kabupaten Melawi, gambaran umum destinasi pariwisata di Kabupaten Melawi, dan gambaran umum daya tarik wisata alam Bukit Matok. Lingkungan daya tarik wisata alam Bukit Matok yang akan diobservasi meliputi potensi daya tarik wisata alam yang ada di Bukit Matok, situasi dan keadaan lingkungan sekitar daya tarik wisata alam Bukit Matok, jalan, karakteristik pengunjung daya tarik wisata alam Bukit Matok, serta fasilitas yang ada di daya tarik wisata alam tersebut. 5. Target yang akan diobservasi dari dokumentasi pemerintah daerah Kabupaten Melawi meliputi sejarah Kabupaten Melawi, letak geografis Kabupaten Melawi, wilayah administratif Kabupaten Melawi, gambaran umum destinasi pariwisata yang ada di Kabupaten Melawi, dan gambaran umum daya tarik wisata alam Bukit Matok. Target yang akan diobservasi dari lingkungan sekitar daya tarik wisata alam Bukit Matok meliputi kondisi potensi daya tarik wisata alam yang ada di Bukit Matok, keadaan lingkungan sekitar daya tarik wisata alam Bukit Matok, kondisi jalan, karakteristik pengunjung daya tarik wisata alam Bukit Matok khususnya
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
usia pengunjung, serta ketersediaan dan kelayakan fasilitas yang ada di daya tarik wisata alam tersebut. 6. Pencatatan akan dilakukan setelah melakukan observasi pada lingkungan sekitar dan fasilitas yang ada di daya tarik wisata alam Bukit Matok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3 Dokumentasi Hasil Observasi
Gambar Bukit Matok
Gambar Pemandangan Alam di Bukit Matok
Gambar Gua di Bukit Matok
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar Bukit Batu di Bukit Matok
Gambar Kondisi Jalan Menuju Bukit Matok
Gambar Sungai di Bukit Matok
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4 Kuesioner Penelitian
Kuesioner I Petunjuk : Beri tanda X pada kolom yang sesuai dengan keadaan Anda. 1. Jenis kelamin
Laki – laki
Perempuan
2. Usia
12 – 19 tahun
20 – 34 tahun
35 – 49 tahun
50 – 64 tahun
65 tahun ke atas 3. Status pekerjaan
Pelajar/Mahasiswa
Pegawai Negeri Sipil
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Petani
Lain – lain ………….
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kuesioner II Petunjuk : Beri tanda X pada kolom alternatif jawaban Anda. Tujuan Berwisata No Apa tujuan Anda berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok : 1 Berwisata agro (pertanian). 2 Berbelanja barang – barang atau makanan – makanan yang khas. 3 Mempelajari budaya, mengunjungi situs bersejarah, atau melakukan ritual budaya. 4 Mencari perubahan suhu tertentu yang berbeda dari tempat asal Anda atau untuk menikmati sinar matahari. 5 Melakukan peninjauan, inspeksi, atau sigi lapangan. 6 Penyembuhan suatu penyakit. 7 Mengadakan konvensi / seminar. 8 Kepentingan niaga (perdagangan) / bisnis. 9 Kepentingan olahraga. 10 Berlibur/berekreasi. 11 Berpetualang di alam. 12 Berziarah atau mengunjungi tempat ibadah / tempat suci. 13 Berdarmawisata atau melakukan kegiatan kemasyarakatan. 14 Kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Ya
169
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kuesioner III Petunjuk : Beri tanda X pada kolom harapan sesuai dengan harapan Anda yaitu harapan sebelum berkunjung ke daya tarik wisata dan kolom kinerja sesuai dengan kinerja yang ada yaitu yang Anda nikmati dan rasakan setelah berkunjung ke daya tarik wisata. A. Bentang alam daya tarik wisata alam Bukit Matok 1. Jumlah tanaman peneduh Harapan Kinerja Sangat banyak Sangat banyak Banyak Banyak Netral Netral Tidak banyak Tidak banyak Sangat tidak banyak Sangat tidak banyak 2. Variasi tanaman peneduh Harapan Kinerja Sangat variatif Sangat variatif Variatif Variatif Netral Netral Tidak variatif Tidak variatif Sangat tidak variatif Sangat tidak variatif 3. Kebersihan sungai Harapan Kinerja Sangat bersih Sangat bersih Bersih Bersih Netral Netral Tidak bersih Tidak bersih Sangat tidak bersih Sangat tidak bersih 4. Kebersihan gua (bebas coretan dan sampah) Harapan Kinerja Sangat bersih Sangat bersih Bersih Bersih Netral Netral Tidak bersih Tidak bersih Sangat tidak bersih Sangat tidak bersih 5. Kebersihan bukit batu (bebas coretan dan sampah) Harapan Kinerja Sangat bersih Sangat bersih Bersih Bersih Netral Netral Tidak bersih Tidak bersih Sangat tidak bersih Sangat tidak bersih B. Fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok 1. Luas lahan parkir
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Harapan Kinerja Sangat luas Sangat luas Luas Luas Netral Netral Tidak luas Tidak luas Sangat tidak luas Sangat tidak luas Gazebo untuk pengunjung Harapan Kinerja Sangat memadai Sangat memadai Memadai Memadai Netral Netral Tidak memadai Tidak memadai Sangat tidak memadai Sangat tidak memadai Toilet / kamar mandi umum Harapan Kinerja Sangat memadai Sangat memadai Memadai Memadai Netral Netral Tidak memadai Tidak memadai Sangat tidak memadai Sangat tidak memadai Toko / warung yang menjual kebutuhan wisatawan Harapan Kinerja Sangat memadai Sangat memadai Memadai Memadai Netral Netral Tidak memadai Tidak memadai Sangat tidak memadai Sangat tidak memadai Peta lokasi daya tarik wisata alam Bukit Matok Harapan Kinerja Sangat memadai Sangat memadai Memadai Memadai Netral Netral Tidak memadai Tidak memadai Sangat tidak memadai Sangat tidak memadai Pos kesehatan dan petugasnya Harapan Kinerja Sangat memadai Sangat memadai Memadai Memadai Netral Netral Tidak memadai Tidak memadai Sangat tidak memadai Sangat tidak memadai Pos keamanan dan petugasnya Harapan Kinerja Sangat memadai Sangat memadai
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Memadai Memadai Netral Netral Tidak memadai Tidak memadai Sangat tidak memadai Sangat tidak memadai 8. Tempat sampah dan petugas kebersihan Harapan Kinerja Sangat memadai Sangat memadai Memadai Memadai Netral Netral Tidak memadai Tidak memadai Sangat tidak memadai Sangat tidak memadai C. Fasilitas penunjang aktivitas di daya tarik wisata alam Bukit Matok 1. Taman bermain anak dan keluarga Harapan Kinerja Sangat memadai Sangat memadai Memadai Memadai Netral Netral Tidak memadai Tidak memadai Sangat tidak memadai Sangat tidak memadai 2. Kolam renang Harapan Kinerja Sangat memadai Sangat memadai Memadai Memadai Netral Netral Tidak memadai Tidak memadai Sangat tidak memadai Sangat tidak memadai 3. Jalur trekking (jalan lintas alam) dan hiking (panjat tebing) Harapan Kinerja Sangat memadai Sangat memadai Memadai Memadai Netral Netral Tidak memadai Tidak memadai Sangat tidak memadai Sangat tidak memadai 4. Susur gua dan pemandunya Harapan Kinerja Sangat memadai Sangat memadai Memadai Memadai Netral Netral Tidak memadai Tidak memadai Sangat tidak memadai Sangat tidak memadai 5. Event seni dan budaya Harapan Kinerja Sangat sering diadakan Sangat sering diadakan Sering diadakan Sering diadakan
172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Netral Netral Tidak sering diadakan Tidak sering diadakan Sangat tidak sering Sangat tidak sering diadakan diadakan 6. Event olahraga Harapan Kinerja Sangat sering diadakan Sangat sering diadakan Sering diadakan Sering diadakan Netral Netral Tidak sering diadakan Tidak sering diadakan Sangat tidak sering Sangat tidak sering diadakan diadakan D. Aksesibilitas daya tarik wisata alam Bukit Matok 1. Kondisi jalan menuju daya tarik wisata Harapan Kinerja Sangat baik Sangat baik Baik Baik Netral Netral Tidak baik Tidak baik Sangat tidak baik Sangat tidak baik 2. Kelayakan sarana transportasi umum Harapan Kinerja Sangat layak Sangat layak Layak Layak Netral Netral Tidak layak Tidak layak Sangat tidak layak Sangat tidak layak 3. Frekuensi sarana transportasi umum yang melewati daya tarik wisata alam Bukit Matok Harapan Kinerja Sangat sering Sangat sering Sering Sering Netral Netral Tidak sering Tidak sering Sangat tidak sering Sangat tidak sering 4. Jumlah jalur alternatif yang berakses ke daya tarik wisata alam Bukit Matok Harapan Kinerja Sangat banyak Sangat banyak Banyak Banyak Netral Netral Tidak banyak Tidak banyak Sangat tidak banyak Sangat tidak banyak 5. Papan penunjuk arah menuju kawasan daya tarik wisata alam Bukit Matok
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Harapan Sangat memadai Memadai Netral Tidak memadai Sangat tidak memadai
Kinerja Sangat memadai Memadai Netral Tidak memadai Sangat tidak memadai
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Expectation (Harapan) Correlations
I t e m 1
I t e m 2
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
P e a r s o n C o
I t e m 1
I t e m 2
I t e m 3
I t e m 4
I t e m 5
I t e m 6
I t e m 7
I t e m 8
1
. 7 9 3 * *
. 7 9 3 * *
. 7 3 7 * *
. 7 6 4 * *
. 7 6 4 * *
1 . 0 0 0 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 1 . 0 0 0 * *
1 0 0 . 9 2 8 * *
1 0 0 . 9 6 3 * *
1 0 0 . 9 6 3 * *
1 0 0 . 7 9 3 * *
I t e m 9
I t e m 1 1 . 1 2 3
I t e m 1 2 . 1 4 5
I t e m 1 3 1 . 0 0 0 * *
I t e m 1 4 . 6 8 8 * *
I t e m 1 5 . 4 2 9 * *
I t e m 1 6 . 4 0 8 * *
I t e m 1 7 . 3 6 1 * *
I t e m 1 8 . 1 1 7
I t e m 1 9 . 1 6 7
I t e m 2 0 . 5 0 9 * *
I t e m 2 1 . 1 4 0
I t e m 2 2 . 1 1 7
I t e m 2 3 . 0 8 4
I t e m 2 4 . 0 5 9
T o t a l
. 7 3 7 * *
I t e m 1 0 . . 6 0 6 9 7 8 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 3 3 1
. 2 2 2
. 1 4 9
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 2 4 6
. 0 9 7
. 0 0 0
. 1 6 5
. 2 4 6
. 4 0 5
. 5 6 2
. 0 0 0
1 0 0 . 7 9 3 * *
1 0 0 . 9 2 8 * *
1 0 0 . 8 4 0 * *
1 0 0 . 1 2 4
1 0 0 . 1 5 5
1 0 0 . 1 8 3
1 0 0 . 7 9 3 * *
1 0 0 . 5 4 6 * *
1 0 0 . 3 4 0 * *
1 0 0 . 5 1 4 * *
1 0 0 . 4 5 5 * *
1 0 0 . 1 4 8
1 0 0 . 2 1 0 *
1 0 0 . 6 4 2 * *
1 0 0 . 1 7 6
1 0 0 . 1 4 8
1 0 0 . 1 0 6
1 0 0 . 0 7 4
1 0 0 . 8 1 7 * *
175
. 7 2 3 * *
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
I t e m 3
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
. 0 0 0
1 0 0 . 7 9 3 * *
1 0 0 1 . 0 0 0 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
1
1
176
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 2 1 9
. 1 2 3
. 0 6 8
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 4 3
. 0 3 6
. 0 0 0
. 0 7 9
. 1 4 3
. 2 9 3
. 4 6 5
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 9 2 8 * *
1 0 0 . 9 6 3 * *
1 0 0 . 9 6 3 * *
1 0 0 . 7 9 3 * *
1 0 0 . 9 2 8 * *
1 0 0 . 8 4 0 * *
1 0 0 . 1 2 4
1 0 0 . 1 5 5
1 0 0 . 1 8 3
1 0 0 . 7 9 3 * *
1 0 0 . 5 4 6 * *
1 0 0 . 3 4 0 * *
1 0 0 . 5 1 4 * *
1 0 0 . 4 5 5 * *
1 0 0 . 1 4 8
1 0 0 . 2 1 0 *
1 0 0 . 6 4 2 * *
1 0 0 . 1 7 6
1 0 0 . 1 4 8
1 0 0 . 1 0 6
1 0 0 . 0 7 4
1 0 0 . 8 1 7 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 2 1 9
. 1 2 3
. 0 6 8
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 4 3
. 0 3 6
. 0 0 0
. 0 7 9
. 1 4 3
. 2 9 3
. 4 6 5
. 0 0 0
1
1
1
1
1
1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I t e m 4
I t e m 5
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g
0 0 . 7 3 7 * *
0 0 . 9 2 8 * *
0 0 . 9 2 8 * *
0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 . 7 6 4 * *
1 0 0 . 9 6 3 * *
1 0 0 . 9 6 3 * *
1 0 0 . 9 6 4 * *
. 0 0
. 0 0
. 0 0
. 0 0
177
0 0 . 9 6 4 * *
0 0 . 9 6 4 * *
0 0 . 7 3 7 * *
0 0 1 . 0 0 0 * *
0 0 . 9 0 5 * *
0 0 . 1 3 3
0 0 . 1 6 7
0 0 . 1 9 8 *
0 0 . 7 3 7 * *
0 0 . 5 0 7 * *
0 0 . 3 1 6 * *
0 0 . 5 5 4 * *
0 0 . 4 9 0 * *
0 0 . 1 5 9
0 0 . 2 2 6 *
0 0 . 6 9 1 * *
0 0 . 1 9 0
0 0 . 1 5 9
0 0 . 1 1 4
0 0 . 0 8 0
0 0 . 8 2 8 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 8 6
. 0 9 7
. 0 4 9
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 1 4
. 0 2 4
. 0 0 0
. 0 5 8
. 1 1 4
. 2 5 7
. 4 3 1
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 1 . 0 0 0 * *
1 0 0 . 7 6 4 * *
1 0 0 . 9 6 4 * *
1 0 0 . 8 7 3 * *
1 0 0 . 1 2 9
1 0 0 . 1 6 1
1 0 0 . 1 9 0
1 0 0 . 7 6 4 * *
1 0 0 . 5 2 6 * *
1 0 0 . 3 2 7 * *
1 0 0 . 5 3 5 * *
1 0 0 . 4 7 3 * *
1 0 0 . 1 5 3
1 0 0 . 2 1 8 *
1 0 0 . 6 6 7 * *
1 0 0 . 1 8 3
1 0 0 . 1 5 3
1 0 0 . 1 1 0
1 0 0 . 0 7 7
1 0 0 . 8 2 7 * *
. 0 0
. 0 0
. 0 0
. . . . . 0 2 1 0 0 0 0 0 5 0
. . . . . 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2
. . . . 0 0 0 1 2 0 6 2
. . . 2 4 0 7 4 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
. ( 2 t a il e d ) N
I t e m 6
I t e m 7
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
P e a r s o n C o
0
0
0
0
1 0 0 . 7 6 4 * *
1 0 0 . 9 6 3 * *
1 0 0 . 9 6 3 * *
1 0 0 . 9 6 4 * *
1 0 0 1 . 0 0 0 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 1 . 0 0 0 * *
1 0 0 . 7 9 3 * *
1 0 0 . 7 9 3 * *
1 0 0 . 7 3 7 * *
1 0 0 . 7 6 4 * *
178
0
0
0
0 2 9 8 0
0 1 0 0 7
9 0 8 7
5 8 0
1 0 0 1
1 0 0 . 7 6 4 * *
1 0 0 . 9 6 4 * *
1 0 0 . 8 7 3 * *
1 0 0 . 1 2 9
1 0 0 . 1 6 1
1 0 0 . 1 9 0
1 0 0 . 7 6 4 * *
1 0 0 . 5 2 6 * *
1 0 0 . 3 2 7 * *
1 0 0 . 5 3 5 * *
1 0 0 . 4 7 3 * *
1 0 0 . 1 5 3
1 0 0 . 2 1 8 *
1 0 0 . 6 6 7 * *
1 0 0 . 1 8 3
1 0 0 . 1 5 3
1 0 0 . 1 1 0
1 0 0 . 0 7 7
1 0 0 . 8 2 7 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 2 0 2
. 1 0 9
. 0 5 8
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 2 7
. 0 2 9
. 0 0 0
. 0 6 8
. 1 2 7
. 2 7 5
. 4 4 8
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 7 3 7 * *
1 0 0 . 6 6 7 * *
1 0 0 . 0 9 8
1 0 0 . 1 2 3
1 0 0 . 1 4 5
1 0 0 1 . 0 0 0 * *
1 0 0 . 6 8 8 * *
1 0 0 . 4 2 9 * *
1 0 0 . 4 0 8 * *
1 0 0 . 3 6 1 * *
1 0 0 . 1 1 7
1 0 0 . 1 6 7
1 0 0 . 5 0 9 * *
1 0 0 . 1 4 0
1 0 0 . 1 1 7
1 0 0 . 0 8 4
1 0 0 . 0 5 9
1 0 0 . 7 2 3 * *
1 0 0 . 7 6 4 * *
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
I t e m 8
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 . 7 3 7 * *
1 0 0 . 9 2 8 * *
1 0 0 . 9 2 8 * *
1 0 0 1 . 0 0 0 * *
1 0 0 . 9 6 4 * *
1 0 0 . 9 6 4 * *
1 0 0 . 7 3 7 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
1
1
1
1
1
1
1
179
. 0 0 0
. 0 0 0
. 3 3 1
. 2 2 2
. 1 4 9
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 2 4 6
. 0 9 7
. 0 0 0
. 1 6 5
. 2 4 6
. 4 0 5
. 5 6 2
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 9 0 5 * *
1 0 0 . 1 3 3
1 0 0 . 1 6 7
1 0 0 . 1 9 8 *
1 0 0 . 7 3 7 * *
1 0 0 . 5 0 7 * *
1 0 0 . 3 1 6 * *
1 0 0 . 5 5 4 * *
1 0 0 . 4 9 0 * *
1 0 0 . 1 5 9
1 0 0 . 2 2 6 *
1 0 0 . 6 9 1 * *
1 0 0 . 1 9 0
1 0 0 . 1 5 9
1 0 0 . 1 1 4
1 0 0 . 0 8 0
1 0 0 . 8 2 8 * *
. 0 0 0
. 1 8 6
. 0 9 7
. 0 4 9
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 1 4
. 0 2 4
. 0 0 0
. 0 5 8
. 1 1 4
. 2 5 7
. 4 3 1
. 0 0 0
1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I t e m 9
I t e m 1 0
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g
0 0 . 6 6 7 * *
0 0 . 8 4 0 * *
0 0 . 8 4 0 * *
0 0 . 9 0 5 * *
0 0 . 8 7 3 * *
0 0 . 8 7 3 * *
0 0 . 6 6 7 * *
0 0 . 9 0 5 * *
0 0 0 0 0 0 0 0 1 . . . 1 1 2 4 8 1 7 5 8 *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 . 0 9 8
1 0 0 . 1 2 4
1 0 0 . 1 2 4
1 0 0 . 1 3 3
1 0 0 . 1 2 9
1 0 0 . 1 2 9
1 0 0 . 0 9 8
1 0 0 . 1 3 3
1 0 0 . 1 4 7
. 3 3
. 2 1
. 2 1
. 1 8
. 2 0
. 2 0
. 3 3
. 1 8
. 1 4
180
0 0 . 6 6 7 * *
0 0 . 4 5 9 * *
0 0 . 2 8 6 * *
0 0 . 6 1 2 * *
0 0 . 5 4 2 * *
0 0 . 1 7 6
0 0 . 2 5 0 *
0 0 . 7 6 4 * *
0 0 . 2 1 0 *
0 0 . 1 7 6
0 0 . 1 2 6
0 0 . 0 8 8
0 0 . 8 0 9 * *
. 1 4 3
. 0 6 6
. 0 2 9
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 4
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 8 0
. 0 1 2
. 0 0 0
. 0 3 6
. 0 8 0
. 2 1 0
. 3 8 4
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 7 9 9 * *
1 0 0 . 6 7 6 * *
1 0 0 . 0 9 8
1 0 0 . 0 6 8
1 0 0 . 0 4 2
1 0 0 . 2 4 1 *
1 0 0 . 2 7 2 * *
1 0 0 . 8 3 9 * *
1 0 0 . 5 9 0 * *
1 0 0 . 1 9 3
1 0 0 . 7 0 2 * *
1 0 0 . 8 3 9 * *
1 0 0 . 8 5 7 * *
1 0 0 . 5 9 6 * *
1 0 0 . 5 2 0 * *
. . . 0 0 3 0 0 3
. . . . . 5 6 0 0 0 0 7 1 0 0
. . . . 0 0 0 0 0 5 0 0
. . . 0 0 0 0 0 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
. ( 2 t a il e d ) N
I t e m 1 1
I t e m 1 2
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
P e a r s o n C o
1
9
9
6
2
2
1
6
3
1 0 0 . 1 2 3
1 0 0 . 1 5 5
1 0 0 . 1 5 5
1 0 0 . 1 6 7
1 0 0 . 1 6 1
1 0 0 . 1 6 1
1 0 0 . 1 2 3
1 0 0 . 1 6 7
1 0 0 . 1 8 5
1 0 0 . 7 9 9 * *
. 2 2 2
. 1 2 3
. 1 2 3
. 0 9 7
. 1 0 9
. 1 0 9
. 2 2 2
. 0 9 7
. 0 6 6
. 0 0 0
1 0 0 . 1 4 5
1 0 0 . 1 8 3
1 0 0 . 1 8 3
1 0 0 . 1 9 8 *
1 0 0 . 1 9 0
1 0 0 . 1 9 0
1 0 0 . 1 4 5
1 0 0 . 1 9 8 *
1 0 0 . 2 1 8 *
1 0 0 . 6 7 6 * *
181
0 0 1
4 7 6 6 0
0 4 0 0
0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 8 4 6 * *
1 0 0 . 8 4 6 * *
1 0 0 . 1 2 3
1 0 0 . 0 8 5
1 0 0 . 0 5 3
1 0 0 . 3 0 2 * *
1 0 0 . 3 4 1 * *
1 0 0 . 9 5 2 * *
1 0 0 . 7 3 9 * *
1 0 0 . 2 4 2 *
1 0 0 . 8 7 9 * *
1 0 0 . 9 5 2 * *
1 0 0 . 6 8 4 * *
1 0 0 . 4 7 6 * *
1 0 0 . 5 9 4 * *
. 0 0 0
. 2 2 2
. 4 0 2
. 6 0 2
. 0 0 2
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 1 5
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 1 4 5
1 0 0 . 1 0 0
1 0 0 . 0 6 2
1 0 0 . 3 5 6 * *
1 0 0 . 4 0 3 * *
1 0 0 . 8 0 6 * *
1 0 0 . 8 7 3 * *
1 0 0 . 2 8 6 * *
1 0 0 . 9 6 3 * *
1 0 0 . 8 0 6 * *
1 0 0 . 5 7 9 * *
1 0 0 . 4 0 3 * *
1 0 0 . 6 1 3 * *
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
I t e m 1 3
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
. 1 4 9
. 0 6 8
. 0 6 8
. 0 4 9
. 0 5 8
. 0 5 8
. 1 4 9
. 0 4 9
. 0 2 9
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 1 . 0 0 0 * *
1 0 0 . 7 9 3 * *
1 0 0 . 7 9 3 * *
1 0 0 . 7 3 7 * *
1 0 0 . 7 6 4 * *
1 0 0 . 7 6 4 * *
1 0 0 1 . 0 0 0 * *
1 0 0 . 7 3 7 * *
1 0 0 . 6 6 7 * *
1 0 0 . 0 9 8
1 0 0 . 1 2 3
1 0 0 . 1 4 5
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 3 3 1
. 2 2 2
. 1 4 9
1
1
1
1
1
1
1
1
1 1 1 1 1
182
. 1 4 9
. 3 2 2
. 5 3 8
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 4
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 6 8 8 * *
1 0 0 . 4 2 9 * *
1 0 0 . 4 0 8 * *
1 0 0 . 3 6 1 * *
1 0 0 . 1 1 7
1 0 0 . 1 6 7
1 0 0 . 5 0 9 * *
1 0 0 . 1 4 0
1 0 0 . 1 1 7
1 0 0 . 0 8 4
1 0 0 . 0 5 9
1 0 0 . 7 2 3 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 2 4 6
. 0 9 7
. 0 0 0
. 1 6 5
. 2 4 6
. 4 0 5
. 5 6 2
. 0 0 0
1 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I t e m 1 4
I t e m 1 5
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g
0 0 . 6 8 8 * *
0 0 . 5 4 6 * *
0 0 . 5 4 6 * *
0 0 . 5 0 7 * *
0 0 . 5 2 6 * *
0 0 . 5 2 6 * *
0 0 . 6 8 8 * *
0 0 . 5 0 7 * *
0 0 . 4 5 9 * *
0 0 . 0 6 8
0 0 . 0 8 5
0 0 . 1 0 0
0 0 . 6 8 8 * *
0 0 0 0 0 0 0 0 1 . . . 6 2 2 2 8 4 3 1 9 * * * * *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 5 0 4
. 4 0 2
. 3 2 2
. 0 0 0
1 0 0 . 4 2 9 * *
1 0 0 . 3 4 0 * *
1 0 0 . 3 4 0 * *
1 0 0 . 3 1 6 * *
1 0 0 . 3 2 7 * *
1 0 0 . 3 2 7 * *
1 0 0 . 4 2 9 * *
1 0 0 . 3 1 6 * *
1 0 0 . 2 8 6 * *
1 0 0 . 0 4 2
1 0 0 . 0 5 3
1 0 0 . 0 6 2
1 0 0 . 4 2 9 * *
1 0 0 . 6 2 3 * *
. 0 0
. 0 0
. 0 0
. 0 0
. 0 0
. 0 0
. 0 0
. 0 0
. . . . . 0 6 6 5 0 0 7 0 3 0
. 0 0
183
0 0 . 0 8 1
0 0 . 1 1 5
0 0 . 3 5 0 * *
0 0 . 0 9 6
0 0 . 0 8 1
0 0 . 0 5 8
0 0 . 0 4 0
0 0 . 5 2 6 * *
. 0 0 0
. 0 0 5
. 0 1 3
. 4 2 5
. 2 5 6
. 0 0 0
. 3 4 0
. 4 2 5
. 5 6 7
. 6 9 0
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 1 7 5
1 0 0 . 1 5 5
1 0 0 . 0 5 0
1 0 0 . 0 7 1
1 0 0 . 2 1 8 *
1 0 0 . 0 6 0
1 0 0 . 0 5 0
1 0 0 . 0 3 6
1 0 0 . 0 2 5
1 0 0 . 3 4 3 * *
. . . 0 1 6 8 2 2
. . . . 4 0 5 6 8 2 5 2
. . . 7 8 0 2 0 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
. ( 2 t a il e d ) N
I t e m 1 6
I t e m 1 7
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
P e a r s o n C o
0
1
1
1
1
1
0
1
4 7 2 8 0
0
1 0 0 . 4 0 8 * *
1 0 0 . 5 1 4 * *
1 0 0 . 5 1 4 * *
1 0 0 . 5 5 4 * *
1 0 0 . 5 3 5 * *
1 0 0 . 5 3 5 * *
1 0 0 . 4 0 8 * *
1 0 0 . 5 5 4 * *
1 0 0 . 6 1 2 * *
1 0 0 . 2 4 1 *
1 0 0 . 3 0 2 * *
1 0 0 . 3 5 6 * *
1 0 0 . 4 0 8 * *
1 0 0 . 2 8 1 * *
1 0 0 . 1 7 5
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 1 6
. 0 0 2
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 5
. 0 8 2
1 0 0 . 3 6 1 * *
1 0 0 . 4 5 5 * *
1 0 0 . 4 5 5 * *
1 0 0 . 4 9 0 * *
1 0 0 . 4 7 3 * *
1 0 0 . 4 7 3 * *
1 0 0 . 3 6 1 * *
1 0 0 . 4 9 0 * *
1 0 0 . 5 4 2 * *
1 0 0 . 2 7 2 * *
1 0 0 . 3 4 1 * *
1 0 0 . 4 0 3 * *
1 0 0 . 3 6 1 * *
1 0 0 . 2 4 9 *
1 0 0 . 1 5 5
184
2 4 0
0 9 3 0
1 4 0
1 0 0 1
1 0 0 . 8 8 5 * *
1 0 0 . 8 8 5 * *
1 0 0 . 2 8 7 * *
1 0 0 . 4 0 8 * *
1 0 0 . 8 0 2 * *
1 0 0 . 3 4 3 * *
1 0 0 . 2 8 7 * *
1 0 0 . 2 0 6 *
1 0 0 . 1 4 4
1 0 0 . 7 2 2 * *
. 0 0 0
. 0 0 4
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 4
. 0 3 9
. 1 5 4
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 3 2 4 * *
1 0 0 . 4 6 1 * *
1 0 0 . 7 0 9 * *
1 0 0 . 3 8 8 * *
1 0 0 . 3 2 4 * *
1 0 0 . 2 3 3 *
1 0 0 . 1 6 2
1 0 0 . 6 9 5 * *
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
I t e m 1 8
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 6
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 1 3
. 1 2 4
. 0 0 0
1 0 0 . 1 1 7
1 0 0 . 1 4 8
1 0 0 . 1 4 8
1 0 0 . 1 5 9
1 0 0 . 1 5 3
1 0 0 . 1 5 3
1 0 0 . 1 1 7
1 0 0 . 1 5 9
1 0 0 . 1 7 6
1 0 0 . 8 3 9 * *
1 0 0 . 9 5 2 * *
1 0 0 . 8 0 6 * *
1 0 0 . 1 1 7
1 0 0 . 0 8 1
1 0 0 . 0 5 0
1 0 0 . 2 8 7 * *
1 0 0 . 3 2 4 * *
. 2 4 6
. 1 4 3
. 1 4 3
. 1 1 4
. 1 2 7
. 1 2 7
. 2 4 6
. 1 1 4
. 0 8 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 2 4 6
. 4 2 5
. 6 2 0
. 0 0 4
. 0 0 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1 1 1 1 1
185
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 1
. 0 2 0
. 1 0 7
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 7 0 3 * *
1 0 0 . 2 3 0 *
1 0 0 . 8 3 7 * *
1 0 0 1 . 0 0 0 * *
1 0 0 . 7 1 9 * *
1 0 0 . 5 0 0 * *
1 0 0 . 5 8 4 * *
. 0 0 0
. 0 2 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
1 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I t e m 1 9
I t e m 2 0
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g
0 0 . 1 6 7
0 0 . 2 1 0 *
0 0 . 2 1 0 *
0 0 . 2 2 6 *
0 0 . 2 1 8 *
0 0 . 2 1 8 *
0 0 . 1 6 7
0 0 . 2 2 6 *
0 0 . 2 5 0 *
0 0 . 5 9 0 * *
0 0 . 7 3 9 * *
0 0 . 8 7 3 * *
0 0 . 1 6 7
0 0 . 1 1 5
0 0 . 0 7 1
0 0 . 4 0 8 * *
0 0 . 4 6 1 * *
0 0 . 7 0 3 * *
0 0 0 0 0 0 0 0 1 . . . 3 8 7 2 4 0 7 0 3 * * * * * *
. 0 9 7
. 0 3 6
. 0 3 6
. 0 2 4
. 0 2 9
. 0 2 9
. 0 9 7
. 0 2 4
. 0 1 2
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 9 7
. 2 5 6
. 4 8 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 . 5 0 9 * *
1 0 0 . 6 4 2 * *
1 0 0 . 6 4 2 * *
1 0 0 . 6 9 1 * *
1 0 0 . 6 6 7 * *
1 0 0 . 6 6 7 * *
1 0 0 . 5 0 9 * *
1 0 0 . 6 9 1 * *
1 0 0 . 7 6 4 * *
1 0 0 . 1 9 3
1 0 0 . 2 4 2 *
1 0 0 . 2 8 6 * *
1 0 0 . 5 0 9 * *
1 0 0 . 3 5 0 * *
1 0 0 . 2 1 8 *
1 0 0 . 8 0 2 * *
1 0 0 . 7 0 9 * *
1 0 0 . 2 3 0 *
1 0 0 . 3 2 7 * *
. 0 0
. 0 0
. 0 0
. 0 0
. 0 0
. 0 0
. 0 0
. 0 0
. . . . . 0 0 0 0 0 0 5 1 0 0
. . . . . 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2
. 0 0
186
0 0 . 5 0 5 * *
0 0 . 3 5 2 * *
0 0 . 6 1 0 * *
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 2 7 5 * *
1 0 0 . 2 3 0 *
1 0 0 . 1 6 5
1 0 0 . 1 1 5
1 0 0 . 7 5 8 * *
. . 0 0 0 2
. . . 1 2 0 0 5 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
. ( 2 t a il e d ) N
I t e m 2 1
I t e m 2 2
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
P e a r s o n C o
0
0
0
0
0
0
0
0
0 4 5 4 0
0 9 0 0 1
1
1 0 0 . 1 4 0
1 0 0 . 1 7 6
1 0 0 . 1 7 6
1 0 0 . 1 9 0
1 0 0 . 1 8 3
1 0 0 . 1 8 3
1 0 0 . 1 4 0
1 0 0 . 1 9 0
1 0 0 . 2 1 0 *
1 0 0 . 7 0 2 * *
1 0 0 . 8 7 9 * *
1 0 0 . 9 6 3 * *
1 0 0 . 1 4 0
1 0 0 . 0 9 6
1 0 0 . 0 6 0
1 0 0 . 3 4 3 * *
1 0 0 . 3 8 8 * *
1 0 0 . 8 3 7 * *
1 0 0 . 8 4 0 * *
1 0 0 . 2 7 5 * *
. 1 6 5
. 0 7 9
. 0 7 9
. 0 5 8
. 0 6 8
. 0 6 8
. 1 6 5
. 0 5 8
. 0 3 6
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 6 5
. 3 4 0
. 5 5 3
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 6
1 0 0 . 1 1 7
1 0 0 . 1 4 8
1 0 0 . 1 4 8
1 0 0 . 1 5 9
1 0 0 . 1 5 3
1 0 0 . 1 5 3
1 0 0 . 1 1 7
1 0 0 . 1 5 9
1 0 0 . 1 7 6
1 0 0 . 8 3 9 * *
1 0 0 . 9 5 2 * *
1 0 0 . 8 0 6 * *
1 0 0 . 1 1 7
1 0 0 . 0 8 1
1 0 0 . 0 5 0
1 0 0 . 2 8 7 * *
1 0 0 . 3 2 4 * *
1 0 0 1 . 0 0 0 * *
1 0 0 . 7 0 3 * *
1 0 0 . 2 3 0 *
187
6 1
0 4 0
1 0 0 1
1 0 0 . 8 3 7 * *
1 0 0 . 6 0 1 * *
1 0 0 . 4 1 9 * *
1 0 0 . 6 1 1 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 7 1 9 * *
1 0 0 . 5 0 0 * *
1 0 0 . 5 8 4 * *
1 0 0 . 8 3 7 * *
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
I t e m 2 3
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
. 2 4 6
. 1 4 3
. 1 4 3
. 1 1 4
. 1 2 7
. 1 2 7
. 2 4 6
. 1 1 4
. 0 8 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 2 4 6
. 4 2 5
. 6 2 0
. 0 0 4
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 2 1
. 0 0 0
1 0 0 . 0 8 4
1 0 0 . 1 0 6
1 0 0 . 1 0 6
1 0 0 . 1 1 4
1 0 0 . 1 1 0
1 0 0 . 1 1 0
1 0 0 . 0 8 4
1 0 0 . 1 1 4
1 0 0 . 1 2 6
1 0 0 . 8 5 7 * *
1 0 0 . 6 8 4 * *
1 0 0 . 5 7 9 * *
1 0 0 . 0 8 4
1 0 0 . 0 5 8
1 0 0 . 0 3 6
1 0 0 . 2 0 6 *
1 0 0 . 2 3 3 *
1 0 0 . 7 1 9 * *
1 0 0 . 5 0 5 * *
1 0 0 . 1 6 5
1 0 0 . 6 0 1 * *
1 0 0 . 7 1 9 * *
. 4 0 5
. 2 9 3
. 2 9 3
. 2 5 7
. 2 7 5
. 2 7 5
. 4 0 5
. 2 5 7
. 2 1 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 4 0 5
. 5 6 7
. 7 2 1
. 0 3 9
. 0 2 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
1
1
1
1
1
1
1
1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1
188
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 6 9 6 * *
1 0 0 . 4 6 3 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
1 1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I t e m 2 4
T o t a l
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g
189
0 0 . 0 5 9
0 0 . 0 7 4
0 0 . 0 7 4
0 0 . 0 8 0
0 0 . 0 7 7
0 0 . 0 7 7
0 0 . 0 5 9
0 0 . 0 8 0
0 0 . 0 8 8
0 0 . 5 9 6 * *
0 0 . 4 7 6 * *
0 0 . 4 0 3 * *
0 0 . 0 5 9
0 0 . 0 4 0
0 0 . 0 2 5
0 0 . 1 4 4
0 0 . 1 6 2
0 0 . 5 0 0 * *
0 0 . 3 5 2 * *
0 0 . 1 1 5
0 0 . 4 1 9 * *
0 0 . 5 0 0 * *
0 0 0 0 0 0 . 1 . 6 3 9 3 6 8 * * * *
. 5 6 2
. 4 6 5
. 4 6 5
. 4 3 1
. 4 4 8
. 4 4 8
. 5 6 2
. 4 3 1
. 3 8 4
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 5 6 2
. 6 9 0
. 8 0 4
. 1 5 4
. 1 0 7
. 0 0 0
. 0 0 0
. 2 5 4
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 . 7 2 3 * *
1 0 0 . 8 1 7 * *
1 0 0 . 8 1 7 * *
1 0 0 . 8 2 8 * *
1 0 0 . 8 2 7 * *
1 0 0 . 8 2 7 * *
1 0 0 . 7 2 3 * *
1 0 0 . 8 2 8 * *
1 0 0 . 8 0 9 * *
1 0 0 . 5 2 0 * *
1 0 0 . 5 9 4 * *
1 0 0 . 6 1 3 * *
1 0 0 . 7 2 3 * *
1 0 0 . 5 2 6 * *
1 0 0 . 3 4 3 * *
1 0 0 . 7 2 2 * *
1 0 0 . 6 9 5 * *
1 0 0 . 5 8 4 * *
1 0 0 . 6 1 0 * *
1 0 0 . 7 5 8 * *
1 0 0 . 6 1 1 * *
1 0 0 . 5 8 4 * *
1 0 0 . 4 6 3 * *
. 0 0
. 0 0
. 0 0
. 0 0
. 0 0
. 0 0
. 0 0
. 0 0
. . . . . 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
. . . . . 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
. . . . 0 0 0 0 0 0 0 0
. 0 0 1
1 0 0 . 3 3 8 * *
. . 0 0 0 0
1 0 0 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
. ( 2 t a il e d ) N
0
0
0
0
0
0
0
0
0 0 0 0 0
190
0 0 0 0 0
0 0 0 0
0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 0 0 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary
Cases
Valid Excluded
a
Total a.
N
%
100
100.0
0
.0
100
100.0
Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.946
24
Item-Total Statistics Scale Mean if ItemDeleted Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 Item11 Item12 Item13 Item14 Item15 Item16 Item17 Item18 Item19 Item20 Item21 Item22 Item23 Item24
104.43 104.48 104.48 104.50 104.49 104.49 104.43 104.50 104.53 105.25 105.21 105.17 104.43 104.38 104.35 104.73 104.79 105.22 105.13 104.63 105.18 105.22 105.27 105.30
ScaleVariance if Item Deleted 28.773 27.969 27.969 27.768 27.848 27.848 28.773 27.768 27.646 29.604 29.056 28.728 28.773 29.874 30.593 27.391 27.481 29.163 28.538 27.427 28.796 29.163 29.936 30.495
Corrected ItemTotal Correlation .695 .794 .794 .805 .804 .804 .695 .805 .782 .483 .554 .569 .695 .497 .321 .675 .644 .545 .562 .720 .568 .545 .428 .310
Cronbach'Alpha if Item Deleted .943 .941 .941 .941 .941 .941 .943 .941 .941 .945 .944 .944 .943 .945 .947 .944 .944 .945 .945 .943 .944 .945 .946 .947
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Perceived Performance (Kinerja)
Correlations I t e m 1
I t e m 4
I t e m 5
I t e m 6
I t e m 7
I t e m 8
I t e m 9
I t e m 1 0
I t e m 1 1
I t e m 1 2
I t e m 1 3
I t e m 1 4
I t e m 1 5
I t e m 1 6
I t e m 1 7
I t e m 1 8
I t e m 1 9
I t e m 2 0
I t e m 2 1
I t e m 2 2
I t e m 2 3
I t e m 2 4
T o t a l
P 1 . . . e 5 3 9 a 7 7 3 r 2 5 2 s * * * o * * * n C o r r e l a ti o n S . . . i 0 0 0 g 0 0 0 . 0 0 0 ( 2 t a il e d ) N 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 I P . 1 . . t e 5 6 5 e a 7 5 3 m r 2 6 3 2 s * * * o * * * n C
. 9 3 2 * *
. 2 1 6 *
. 1 5 7
. 1 7 3
. 2 4 1 *
. 3 6 4 * *
. 9 3 5 * *
. 8 4 2 * *
. 1 8 8
. 1 4 0
. 1 2 1
. 8 1 9 * *
. 8 6 4 * *
. 3 5 4 * *
. 3 6 4 * *
. 6 6 0 * *
. 7 0 6 * *
. 7 5 2 * *
. 7 7 4 * *
. 2 1 6 *
. 8 2 6 * *
. 0 0 0
. 0 3 1
. 1 1 8
. 0 8 5
. 0 1 6
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 6 1
. 1 6 5
. 2 3 2
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 3 1
. 0 0 0
1 0 0 . 5 3 3 * *
1 0 0 . 3 7 7 * *
1 0 0 . 2 7 5 * *
1 0 0 . 3 0 3 * *
1 0 0 . 4 2 2 * *
1 0 0 . 6 3 7 * *
1 0 0 . 6 1 2 * *
1 0 0 . 4 8 1 * *
1 0 0 . 3 2 9 * *
1 0 0 . 2 4 5 *
1 0 0 . 2 1 1 *
1 0 0 . 4 6 8 * *
1 0 0 . 4 9 4 * *
1 0 0 . 6 1 8 * *
1 0 0 . 6 3 7 * *
1 0 0 . 3 7 7 * *
1 0 0 . 4 0 4 * *
1 0 0 . 4 3 0 * *
1 0 0 . 4 4 3 * *
1 0 0 . 3 7 7 * *
1 0 0 . 7 1 0 * *
I t e m 1
I t e m 2
I t e m 3
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
I t e m 3
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d )
. 0 0 0
1 0 0 . 3 7 5 * *
1 0 0 . 6 5 6 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
193
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 6
. 0 0 2
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 1
. 0 1 4
. 0 3 5
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 3 4 9 * *
1 0 0 . 3 4 9 * *
1 0 0 . 5 7 5 * *
1 0 0 . 4 2 0 * *
1 0 0 . 4 6 2 * *
1 0 0 . 6 4 3 * *
1 0 0 . 9 7 2 * *
1 0 0 . 4 0 1 * *
1 0 0 . 3 1 6 * *
1 0 0 . 5 0 2 * *
1 0 0 . 3 7 3 * *
1 0 0 . 3 2 2 * *
1 0 0 . 3 0 7 * *
1 0 0 . 3 2 4 * *
1 0 0 . 9 4 3 * *
1 0 0 . 9 7 2 * *
1 0 0 . 2 4 7 *
1 0 0 . 2 6 5 * *
1 0 0 . 2 8 2 * *
1 0 0 . 2 9 0 * *
1 0 0 . 5 7 5 * *
1 0 0 . 6 9 8 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 1
. 0 0 2
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 1 3
. 0 0 8
. 0 0 5
. 0 0 3
. 0 0 0
. 0 0 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I t e m 4
I t e m 5
N 1 0 0 P . e 9 a 3 r 2 s * o * n C o r r e l a ti o n S . i 0 g 0 . 0 ( 2 t a il e d ) N 1 0 0 P . e 9 a 3 r 2 s * o * n C o r r e l a ti o n S . i 0
1 0 0 . 5 3 3 * *
1 0 0 . 3 4 9 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 . 5 3 3 * *
1 0 0 . 3 4 9 * *
1 0 0 1
1 0 0 1 . 0 0 0 * *
. . . 0 0 0
194
1 0 0 1 . 0 0 0 * *
1 0 0 . 2 0 1 *
1 0 0 . 1 4 7
1 0 0 . 1 6 1
1 0 0 . 2 2 5 *
1 0 0 . 3 3 9 * *
1 0 0 . 8 7 1 * *
1 0 0 . 9 0 3 * *
1 0 0 . 1 7 5
1 0 0 . 1 3 0
1 0 0 . 1 1 2
1 0 0 . 8 7 9 * *
1 0 0 . 9 2 7 * *
1 0 0 . 3 3 0 * *
1 0 0 . 3 3 9 * *
1 0 0 . 7 0 8 * *
1 0 0 . 7 5 8 * *
1 0 0 . 8 0 7 * *
1 0 0 . 8 3 1 * *
1 0 0 . 2 0 1 *
1 0 0 . 8 3 8 * *
. 0 0 0
. 0 4 5
. 1 4 5
. 1 0 9
. 0 2 5
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 8 1
. 1 9 6
. 2 6 6
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 1
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 4 5
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 2 0 1 *
1 0 0 . 1 4 7
1 0 0 . 1 6 1
1 0 0 . 2 2 5 *
1 0 0 . 3 3 9 * *
1 0 0 . 8 7 1 * *
1 0 0 . 9 0 3 * *
1 0 0 . 1 7 5
1 0 0 . 1 3 0
1 0 0 . 1 1 2
1 0 0 . 8 7 9 * *
1 0 0 . 9 2 7 * *
1 0 0 . 3 3 0 * *
1 0 0 . 3 3 9 * *
1 0 0 . 7 0 8 * *
1 0 0 . 7 5 8 * *
1 0 0 . 8 0 7 * *
1 0 0 . 8 3 1 * *
1 0 0 . 2 0 1 *
1 0 0 . 8 3 8 * *
. 0
. . . . 1 1 0 0
. . . . . 0 0 0 0 0
. 0
. . . . . . . . . 0 0 0 1 2 0 0 0 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I t e m 6
I t e m 7
g 0 0 0 . 0 0 0 ( 2 t a il e d ) N 1 1 1 0 0 0 0 0 0 P . . . e 2 3 5 a 1 7 7 r 6 7 5 s * * * o * * n C o r r e l a ti o n S . . . i 0 0 0 g 3 0 0 . 1 0 0 ( 2 t a il e d ) N 1 1 1 0 0 0 0 0 0 P . . . e 1 2 4 a 5 7 2 r 7 5 0 s * * o * * n C
0 0
1 0 0 . 2 0 1 *
1 0 0 . 2 0 1 *
. 0 4 5
. 0 4 5
1 0 0 . 1 4 7
1 0 0 . 1 4 7
195
4 5
4 0 2 0 5 9 5 1
0 0 8 9 6 0 0 0 0 0 0 1 6 6 0 0 1 1
0 0 0 0 4 0 0 0 0 5
0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 7 2 9 * *
1 0 0 . 8 0 3 * *
1 0 0 . 8 9 5 * *
1 0 0 . 5 9 2 * *
1 0 0 . 2 3 1 *
1 0 0 . 1 8 2
1 0 0 . 8 7 2 * *
1 0 0 . 6 4 9 * *
1 0 0 . 5 5 9 * *
1 0 0 . 1 7 7
1 0 0 . 1 8 6
1 0 0 . 6 1 0 * *
1 0 0 . 5 9 2 * *
1 0 0 . 1 4 2
1 0 0 . 1 5 2
1 0 0 . 1 6 2
1 0 0 . 1 6 7
1 0 0 1 . 0 0 0 * *
1 0 0 . 5 8 0 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 2 1
. 0 7 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 7 9
. 0 6 3
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 5 8
. 1 3 0
. 1 0 7
. 0 9 7
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 9 0 8 * *
1 0 0 . 6 5 3 * *
1 0 0 . 4 3 2 * *
1 0 0 . 1 6 8
1 0 0 . 1 3 2
1 0 0 . 8 3 6 * *
1 0 0 . 8 9 0 * *
1 0 0 . 7 6 7 * *
1 0 0 . 1 2 9
1 0 0 . 1 3 6
1 0 0 . 4 4 5 * *
1 0 0 . 4 3 2 * *
1 0 0 . 1 0 4
1 0 0 . 1 1 1
1 0 0 . 1 1 8
1 0 0 . 1 2 2
1 0 0 . 7 2 9 * *
1 0 0 . 4 8 1 * *
1 0 0 . 7 2 9 * *
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
I t e m 8
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d )
. 1 1 8
. 0 0 6
. 0 0 0
. 1 4 5
. 1 4 5
. 0 0 0
1 0 0 . 1 7 3
1 0 0 . 3 0 3 * *
1 0 0 . 4 6 2 * *
1 0 0 . 1 6 1
1 0 0 . 1 6 1
1 0 0 . 8 0 3 * *
1 0 0 . 9 0 8 * *
. 0 8 5
. 0 0 2
. 0 0 0
. 1 0 9
. 1 0 9
. 0 0 0
. 0 0 0
196
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 9 4
. 1 8 9
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 2 0 1
. 1 7 7
. 0 0 0
. 0 0 0
. 3 0 4
. 2 7 1
. 2 4 1
. 2 2 7
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 7 1 9 * *
1 0 0 . 4 7 6 * *
1 0 0 . 1 8 5
1 0 0 . 1 4 6
1 0 0 . 9 2 1 * *
1 0 0 . 8 0 8 * *
1 0 0 . 6 9 6 * *
1 0 0 . 1 4 2
1 0 0 . 1 5 0
1 0 0 . 4 9 0 * *
1 0 0 . 4 7 6 * *
1 0 0 . 1 1 4
1 0 0 . 1 2 2
1 0 0 . 1 3 0
1 0 0 . 1 3 4
1 0 0 . 8 0 3 * *
1 0 0 . 5 1 4 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 6 5
. 1 4 8
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 5 9
. 1 3 7
. 0 0 0
. 0 0 0
. 2 5 7
. 2 2 5
. 1 9 6
. 1 8 3
. 0 0 0
. 0 0 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I t e m 9
I t e m 1 0
N 1 0 0 P . e 2 a 4 r 1 s * o n C o r r e l a ti o n S . i 0 g 1 . 6 ( 2 t a il e d ) N 1 0 0 P . e 3 a 6 r 4 s * o * n C o r r e l a ti o n S . i 0
1 0 0 . 4 2 2 * *
1 0 0 . 6 4 3 * *
1 0 0 . 2 2 5 *
1 0 0 . 2 2 5 *
1 0 0 . 8 9 5 * *
1 0 0 . 6 5 3 * *
1 0 0 . 7 1 9 * *
1 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 2 5
. 0 2 5
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 . 6 3 7 * *
1 0 0 . 9 7 2 * *
1 0 0 . 3 3 9 * *
1 0 0 . 3 3 9 * *
1 0 0 . 5 9 2 * *
1 0 0 . 4 3 2 * *
1 0 0 . 4 7 6 * *
. . . 0 0 0
. 0
. 0
. . . 0 0 0
1 0 0 . 6 6 2 * *
197
1 0 0 . 6 6 2 * *
1 0 0 . 2 5 8 * *
1 0 0 . 2 0 3 *
1 0 0 . 7 8 0 * *
1 0 0 . 5 8 1 * *
1 0 0 . 5 0 0 * *
1 0 0 . 1 9 8 *
1 0 0 . 2 0 8 *
1 0 0 . 6 8 2 * *
1 0 0 . 6 6 2 * *
1 0 0 . 1 5 9
1 0 0 . 1 7 0
1 0 0 . 1 8 1
1 0 0 . 1 8 7
1 0 0 . 8 9 5 * *
1 0 0 . 6 0 0 * *
. 0 0 0
. 0 1 0
. 0 4 3
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 4 9
. 0 3 7
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 1 4
. 0 9 0
. 0 7 1
. 0 6 3
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 3 9 0 * *
1 0 0 . 3 0 7 * *
1 0 0 . 5 1 7 * *
1 0 0 . 3 8 4 * *
1 0 0 . 3 3 1 * *
1 0 0 . 2 9 8 * *
1 0 0 . 3 1 5 * *
1 0 0 . 9 7 1 * *
1 0 0 1 . 0 0 0 * *
1 0 0 . 2 4 0 *
1 0 0 . 2 5 7 * *
1 0 0 . 2 7 4 * *
1 0 0 . 2 8 2 * *
1 0 0 . 5 9 2 * *
1 0 0 . 6 9 8 * *
. . . . . 0 0 0 0 0
. 0
. . . . . . . . . 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I t e m 1 1
I t e m 1 2
g 0 0 0 . 0 0 0 ( 2 t a il e d ) N 1 1 1 0 0 0 0 0 0 P . . . e 9 6 4 a 3 1 0 r 5 2 1 s * * * o * * * n C o r r e l a ti o n S . . . i 0 0 0 g 0 0 0 . 0 0 0 ( 2 t a il e d ) N 1 1 1 0 0 0 0 0 0 P . . . e 8 4 3 a 4 8 1 r 2 1 6 s * * * o * * * n C
0 1
0 1
0 0
0 0 0 0 0 0
1 0 0 . 8 7 1 * *
1 0 0 . 8 7 1 * *
1 0 0 . 2 3 1 *
1 0 0 . 1 6 8
1 0 0 . 1 8 5
1 0 0 . 2 5 8 * *
1 0 0 . 3 9 0 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 2 1
. 0 9 4
. 0 6 5
. 0 1 0
. 0 0 0
1 0 0 . 9 0 3 * *
1 0 0 . 9 0 3 * *
1 0 0 . 1 8 2
1 0 0 . 1 3 2
1 0 0 . 1 4 6
1 0 0 . 2 0 3 *
1 0 0 . 3 0 7 * *
198
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 1 3 1 0 0
1 1 0 0 0 6 0 6 4 0
0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 7 8 7 * *
1 0 0 . 7 8 7 * *
1 0 0 . 2 0 1 *
1 0 0 . 1 5 0
1 0 0 . 1 2 9
1 0 0 . 7 6 6 * *
1 0 0 . 8 0 8 * *
1 0 0 . 3 7 8 * *
1 0 0 . 3 9 0 * *
1 0 0 . 6 1 7 * *
1 0 0 . 6 6 0 * *
1 0 0 . 7 0 3 * *
1 0 0 . 7 2 4 * *
1 0 0 . 2 3 1 *
1 0 0 . 8 0 8 * *
. 0 0 0
. 0 4 5
. 1 3 7
. 2 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 2 1
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 1 5 8
1 0 0 . 1 1 8
1 0 0 . 1 0 2
1 0 0 . 9 7 3 * *
1 0 0 . 9 7 4 * *
1 0 0 . 2 9 8 * *
1 0 0 . 3 0 7 * *
1 0 0 . 7 8 4 * *
1 0 0 . 8 3 9 * *
1 0 0 . 8 9 3 * *
1 0 0 . 9 2 0 * *
1 0 0 . 1 8 2
1 0 0 . 8 3 1 * *
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
I t e m 1 3
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d )
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 7 1
. 1 8 9
. 1 4 8
. 0 4 3
. 0 0 2
. 0 0 0
1 0 0 . 1 8 8
1 0 0 . 3 2 9 * *
1 0 0 . 5 0 2 * *
1 0 0 . 1 7 5
1 0 0 . 1 7 5
1 0 0 . 8 7 2 * *
1 0 0 . 8 3 6 * *
1 0 0 . 9 2 1 * *
1 0 0 . 7 8 0 * *
1 0 0 . 5 1 7 * *
1 0 0 . 2 0 1 *
1 0 0 . 1 5 8
. 0 6 1
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 8 1
. 0 8 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 4 5
. 1 1 5
199
. 1 1 5
. 2 4 3
. 3 1 5
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 3
. 0 0 2
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 7 1
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 7 4 4 * *
1 0 0 . 6 4 1 * *
1 0 0 . 1 5 4
1 0 0 . 1 6 3
1 0 0 . 5 3 2 * *
1 0 0 . 5 1 7 * *
1 0 0 . 1 2 4
1 0 0 . 1 3 3
1 0 0 . 1 4 1
1 0 0 . 1 4 6
1 0 0 . 8 7 2 * *
1 0 0 . 5 4 0 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 2 6
. 1 0 6
. 0 0 0
. 0 0 0
. 2 1 8
. 1 8 8
. 1 6 0
. 1 4 8
. 0 0 0
. 0 0 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I t e m 1 4
I t e m 1 5
N 1 0 0 P . e 1 a 4 r 0 s o n C o r r e l a ti o n S . i 1 g 6 . 5 ( 2 t a il e d ) N 1 0 0 P . e 1 a 2 r 1 s o n C o r r e l a ti o n S . i 2
1 0 0 . 2 4 5 *
1 0 0 . 3 7 3 * *
1 0 0 . 1 3 0
1 0 0 . 1 3 0
1 0 0 . 6 4 9 * *
1 0 0 . 8 9 0 * *
1 0 0 . 8 0 8 * *
1 0 0 . 5 8 1 * *
1 0 0 . 3 8 4 * *
1 0 0 . 1 5 0
1 0 0 . 1 1 8
1 0 0 . 7 4 4 * *
. 0 1 4
. 0 0 0
. 1 9 6
. 1 9 6
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 3 7
. 2 4 3
. 0 0 0
1 0 0 . 2 1 1 *
1 0 0 . 3 2 2 * *
1 0 0 . 1 1 2
1 0 0 . 1 1 2
1 0 0 . 5 5 9 * *
1 0 0 . 7 6 7 * *
1 0 0 . 6 9 6 * *
1 0 0 . 5 0 0 * *
1 0 0 . 3 3 1 * *
1 0 0 . 1 2 9
1 0 0 . 1 0 2
1 0 0 . 6 4 1 * *
. . . 0 0 2
. 2
. 0
. . . . 0 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 8 6 2 * *
. . . . 2 3 0 0
200
1 0 0 . 8 6 2 * *
1 0 0 . 1 1 5
1 0 0 . 1 2 1
1 0 0 . 3 9 6 * *
1 0 0 . 3 8 4 * *
1 0 0 . 0 9 2
1 0 0 . 0 9 9
1 0 0 . 1 0 5
1 0 0 . 1 0 8
1 0 0 . 6 4 9 * *
1 0 0 . 4 4 0 * *
. 0 0 0
. 2 5 6
. 2 3 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 3 6 1
. 3 2 8
. 2 9 7
. 2 8 3
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 0 9 9
1 0 0 . 1 0 4
1 0 0 . 3 4 1 * *
1 0 0 . 3 3 1 * *
1 0 0 . 0 8 0
1 0 0 . 0 8 5
1 0 0 . 0 9 1
1 0 0 . 0 9 3
1 0 0 . 5 5 9 * *
1 0 0 . 3 8 6 * *
. . . . . 4 3 3 3 0
. 0
. . . . 3 3 0 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I t e m 1 6
I t e m 1 7
g 3 3 0 . 2 5 1 ( 2 t a il e d ) N 1 1 1 0 0 0 0 0 0 P . . . e 8 4 3 a 1 6 0 r 9 8 7 s * * * o * * * n C o r r e l a ti o n S . . . i 0 0 0 g 0 0 0 . 0 0 2 ( 2 t a il e d ) N 1 1 1 0 0 0 0 0 0 P . . . e 8 4 3 a 6 9 2 r 4 4 4 s * * * o * * * n C
6 6
6 6
0 0
0 0 0 0 0 0 0 1
0 1 0 0 1 5 0 0
1 0 0 . 8 7 9 * *
1 0 0 . 8 7 9 * *
1 0 0 . 1 7 7
1 0 0 . 1 2 9
1 0 0 . 1 4 2
1 0 0 . 1 9 8 *
1 0 0 . 2 9 8 * *
1 0 0 . 7 6 6 * *
1 0 0 . 9 7 3 * *
1 0 0 . 1 5 4
1 0 0 . 1 1 5
1 0 0 . 0 9 9
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 7 9
. 2 0 1
. 1 5 9
. 0 4 9
. 0 0 3
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 2 6
. 2 5 6
. 3 2 8
1 0 0 . 9 2 7 * *
1 0 0 . 9 2 7 * *
1 0 0 . 1 8 6
1 0 0 . 1 3 6
1 0 0 . 1 5 0
1 0 0 . 2 0 8 *
1 0 0 . 3 1 5 * *
1 0 0 . 8 0 8 * *
1 0 0 . 9 7 4 * *
1 0 0 . 1 6 3
1 0 0 . 1 2 1
1 0 0 . 1 0 4
201
2 0 0 0 8 2 1 1
3 9 7 5 0 1 9 0 5 0
0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 9 4 8 * *
1 0 0 . 9 4 8 * *
1 0 0 . 2 9 0 * *
1 0 0 . 2 9 8 * *
1 0 0 . 8 0 5 * *
1 0 0 . 8 6 2 * *
1 0 0 . 9 1 7 * *
1 0 0 . 9 4 5 * *
1 0 0 . 1 7 7
1 0 0 . 8 2 4 * *
. 0 0 0
. 0 0 3
. 0 0 3
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 7 9
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 3 0 6 * *
1 0 0 . 3 1 5 * *
1 0 0 . 7 6 4 * *
1 0 0 . 8 1 7 * *
1 0 0 . 8 7 0 * *
1 0 0 . 8 9 6 * *
1 0 0 . 1 8 6
1 0 0 . 8 3 4 * *
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
I t e m 1 8
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d )
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 6 3
. 1 7 7
. 1 3 7
. 0 3 7
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 0 6
. 2 3 0
. 3 0 2
. 0 0 0
1 0 0 . 3 5 4 * *
1 0 0 . 6 1 8 * *
1 0 0 . 9 4 3 * *
1 0 0 . 3 3 0 * *
1 0 0 . 3 3 0 * *
1 0 0 . 6 1 0 * *
1 0 0 . 4 4 5 * *
1 0 0 . 4 9 0 * *
1 0 0 . 6 8 2 * *
1 0 0 . 9 7 1 * *
1 0 0 . 3 7 8 * *
1 0 0 . 2 9 8 * *
1 0 0 . 5 3 2 * *
1 0 0 . 3 9 6 * *
1 0 0 . 3 4 1 * *
1 0 0 . 2 9 0 * *
1 0 0 . 3 0 6 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 1
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 3
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 1
. 0 0 3
. 0 0 2
202
. 0 0 2
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 6 3
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 9 7 1 * *
1 0 0 . 2 3 3 *
1 0 0 . 2 5 0 *
1 0 0 . 2 6 6 * *
1 0 0 . 2 7 4 * *
1 0 0 . 6 1 0 * *
1 0 0 . 6 9 1 * *
. 0 0 0
. 0 1 9
. 0 1 2
. 0 0 8
. 0 0 6
. 0 0 0
. 0 0 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I t e m 1 9
I t e m 2 0
N 1 0 0 P . e 3 a 6 r 4 s * o * n C o r r e l a ti o n S . i 0 g 0 . 0 ( 2 t a il e d ) N 1 0 0 P . e 6 a 6 r 0 s * o * n C o r r e l a ti o n S . i 0
1 0 0 . 6 3 7 * *
1 0 0 . 9 7 2 * *
1 0 0 . 3 3 9 * *
1 0 0 . 3 3 9 * *
1 0 0 . 5 9 2 * *
1 0 0 . 4 3 2 * *
1 0 0 . 4 7 6 * *
1 0 0 . 6 6 2 * *
1 0 0 1 . 0 0 0 * *
1 0 0 . 3 9 0 * *
1 0 0 . 3 0 7 * *
1 0 0 . 5 1 7 * *
1 0 0 . 3 8 4 * *
1 0 0 . 3 3 1 * *
1 0 0 . 2 9 8 * *
1 0 0 . 3 1 5 * *
1 0 0 . 9 7 1 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 1
. 0 0 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 2
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 1
. 0 0 3
. 0 0 1
. 0 0 0
1 0 0 . 3 7 7 * *
1 0 0 . 2 4 7 *
1 0 0 . 7 0 8 * *
1 0 0 . 7 0 8 * *
1 0 0 . 1 4 2
1 0 0 . 1 0 4
1 0 0 . 1 1 4
1 0 0 . 1 5 9
1 0 0 . 2 4 0 *
1 0 0 . 6 1 7 * *
1 0 0 . 7 8 4 * *
1 0 0 . 1 2 4
1 0 0 . 0 9 2
1 0 0 . 0 8 0
1 0 0 . 8 0 5 * *
1 0 0 . 7 6 4 * *
1 0 0 . 2 3 3 *
. . . 0 0 0
. 0
. 1
. . . . 3 2 1 0
1 0 0 1
1 0 0 . 2 4 0 *
. . . . . . . . . 0 0 2 3 4 0 0 0 0
203
1 0 0 . 2 4 0 *
1 0 0 . 2 5 7 * *
1 0 0 . 2 7 4 * *
1 0 0 . 2 8 2 * *
1 0 0 . 5 9 2 * *
1 0 0 . 6 9 8 * *
. 0 1 6
. 0 1 0
. 0 0 6
. 0 0 4
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 9 3 4 * *
1 0 0 . 8 7 8 * *
1 0 0 . 8 5 2 * *
1 0 0 . 1 4 2
1 0 0 . 7 1 4 * *
. . . . 0 0 0 1
. 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I t e m 2 1
I t e m 2 2
g 0 0 1 . 0 0 3 ( 2 t a il e d ) N 1 1 1 0 0 0 0 0 0 P . . . e 7 4 2 a 0 0 6 r 6 4 5 s * * * o * * * n C o r r e l a ti o n S . . . i 0 0 0 g 0 0 0 . 0 0 8 ( 2 t a il e d ) N 1 1 1 0 0 0 0 0 0 P . . . e 7 4 2 a 5 3 8 r 2 0 2 s * * * o * * * n C
0 0
0 0
5 8
0 5 1 1 4 7 4 6
0 0 1 6 3 0 0 1 1 0 0 8 1 1 0 0 9 6
1 0 0 . 7 5 8 * *
1 0 0 . 7 5 8 * *
1 0 0 . 1 5 2
1 0 0 . 1 1 1
1 0 0 . 1 2 2
1 0 0 . 1 7 0
1 0 0 . 2 5 7 * *
1 0 0 . 6 6 0 * *
1 0 0 . 8 3 9 * *
1 0 0 . 1 3 3
1 0 0 . 0 9 9
1 0 0 . 0 8 5
1 0 0 . 8 6 2 * *
1 0 0 . 8 1 7 * *
1 0 0 . 2 5 0 *
1 0 0 . 2 5 7 * *
1 0 0 . 9 3 4 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 3 0
. 2 7 1
. 2 2 5
. 0 9 0
. 0 1 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 8 8
. 3 2 8
. 3 9 9
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 1 2
. 0 1 0
. 0 0 0
1 0 0 . 8 0 7 * *
1 0 0 . 8 0 7 * *
1 0 0 . 1 6 2
1 0 0 . 1 1 8
1 0 0 . 1 3 0
1 0 0 . 1 8 1
1 0 0 . 2 7 4 * *
1 0 0 . 7 0 3 * *
1 0 0 . 8 9 3 * *
1 0 0 . 1 4 1
1 0 0 . 1 0 5
1 0 0 . 0 9 1
1 0 0 . 9 1 7 * *
1 0 0 . 8 7 0 * *
1 0 0 . 2 6 6 * *
1 0 0 . 2 7 4 * *
1 0 0 . 8 7 8 * *
204
0 0 0 5 0 0 0 8
0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 9 3 9 * *
1 0 0 . 9 3 9 * *
1 0 0 . 9 1 2 * *
1 0 0 . 1 5 2
1 0 0 . 7 5 6 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 3 0
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 9 7 1 * *
1 0 0 . 1 6 2
1 0 0 . 7 9 0 * *
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d ) N
I t e m 2 3
P e a r s o n C o r r e l a ti o n S i g . ( 2 t a il e d )
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 5
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 0 7
. 2 4 1
. 1 9 6
. 0 7 1
. 0 0 6
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 6 0
. 2 9 7
. 3 7 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 8
. 0 0 6
. 0 0 0
. 0 0 0
1 0 0 . 7 7 4 * *
1 0 0 . 4 4 3 * *
1 0 0 . 2 9 0 * *
1 0 0 . 8 3 1 * *
1 0 0 . 8 3 1 * *
1 0 0 . 1 6 7
1 0 0 . 1 2 2
1 0 0 . 1 3 4
1 0 0 . 1 8 7
1 0 0 . 2 8 2 * *
1 0 0 . 7 2 4 * *
1 0 0 . 9 2 0 * *
1 0 0 . 1 4 6
1 0 0 . 1 0 8
1 0 0 . 0 9 3
1 0 0 . 9 4 5 * *
1 0 0 . 8 9 6 * *
1 0 0 . 2 7 4 * *
1 0 0 . 2 8 2 * *
1 0 0 . 8 5 2 * *
1 0 0 . 9 1 2 * *
1 0 0 . 9 7 1 * *
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 3
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 9 7
. 2 2 7
. 1 8 3
. 0 6 3
. 0 0 4
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 4 8
. 2 8 3
. 3 5 5
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 6
. 0 0 4
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
205
. 0 0 0
. 1 0 7
. 0 0 0
1 0 0 1
1 0 0 . 1 6 7
1 0 0 . 8 0 3 * *
. 0 9 7
. 0 0 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I t e m 2 4
T o t a l
N 1 0 0 P . e 2 a 1 r 6 s * o n C o r r e l a ti o n S . i 0 g 3 . 1 ( 2 t a il e d ) N 1 0 0 P . e 8 a 2 r 6 s * o * n C o r r e l a ti o n S . i 0
1 0 0 . 3 7 7 * *
1 0 0 . 5 7 5 * *
1 0 0 . 2 0 1 *
1 0 0 . 2 0 1 *
1 0 0 1 . 0 0 0 * *
1 0 0 . 7 2 9 * *
1 0 0 . 8 0 3 * *
1 0 0 . 8 9 5 * *
1 0 0 . 5 9 2 * *
1 0 0 . 2 3 1 *
1 0 0 . 1 8 2
1 0 0 . 8 7 2 * *
1 0 0 . 6 4 9 * *
1 0 0 . 5 5 9 * *
1 0 0 . 1 7 7
1 0 0 . 1 8 6
1 0 0 . 6 1 0 * *
1 0 0 . 5 9 2 * *
1 0 0 . 1 4 2
1 0 0 . 1 5 2
1 0 0 . 1 6 2
1 0 0 . 1 6 7
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 4 5
. 0 4 5
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 2 1
. 0 7 1
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 0 0
. 0 7 9
. 0 6 3
. 0 0 0
. 0 0 0
. 1 5 8
. 1 3 0
. 1 0 7
. 0 9 7
1 0 0 . 7 1 0 * *
1 0 0 . 6 9 8 * *
1 0 0 . 8 3 8 * *
1 0 0 . 8 3 8 * *
1 0 0 . 5 8 0 * *
1 0 0 . 4 8 1 * *
1 0 0 . 5 1 4 * *
1 0 0 . 6 0 0 * *
1 0 0 . 6 9 8 * *
1 0 0 . 8 0 8 * *
1 0 0 . 8 3 1 * *
1 0 0 . 5 4 0 * *
1 0 0 . 4 4 0 * *
1 0 0 . 3 8 6 * *
1 0 0 . 8 2 4 * *
1 0 0 . 8 3 4 * *
1 0 0 . 6 9 1 * *
1 0 0 . 6 9 8 * *
1 0 0 . 7 1 4 * *
1 0 0 . 7 5 6 * *
1 0 0 . 7 9 0 * *
1 0 0 . 8 0 3 * *
. . . 0 0 0
. 0
. 0
. . . . 0 0 0 0
. . . . . . . . . 0 0 0 0 0 0 0 0 0
206
1 0 0 1
1 0 0 . 5 8 0 * *
. 0 0 0
1 0 0 . 5 8 0 * *
. . . . . 0 0 0 0 0
1 0 0 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
g 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 . 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 ( 2 t a il e d ) N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
207
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
208
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
a
Total
% 100
100.0
0
.0
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .954
24
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 Item11 Item12 Item13 Item14 Item15 Item16 Item17 Item18 Item19 Item20 Item21 Item22 Item23 Item24
38.36 38.63 38.81 41.33 41.33 41.95 41.99 41.98 41.93 41.82 41.39 41.29 41.97 42.00 42.01 41.28 41.30 41.83 41.82 41.21 41.23 41.25 41.26 41.95
Scale Variance if Item Deleted 36.213 36.700 37.347 36.264 36.264 38.896 39.646 39.434 38.631 37.402 36.220 36.511 39.242 39.879 40.131 36.608 36.434 37.496 37.402 37.642 37.290 36.977 36.841 38.896
Corrected ItemTotal Correlation .800 .668 .662 .815 .815 .549 .454 .486 .567 .662 .780 .808 .511 .414 .362 .800 .812 .655 .662 .683 .727 .764 .778 .549
Cronbach's Alpha if Item Deleted .950 .952 .952 .950 .950 .953 .954 .954 .953 .952 .951 .950 .954 .954 .955 .950 .950 .952 .952 .952 .951 .951 .951 .953
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 Hasil Uji Cochran
NPar Tests
Tujuan1 Tujuan2 Tujuan3 Tujuan4 Tujuan5 Tujuan6 Tujuan7 Tujuan8 Tujuan9 Tujuan10 Tujuan11 Tujuan12 Tujuan13 Tujuan14
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Descriptive Statistics Mean Std. Deviation .00 .000 .00 .000 .00 .000 .00 .000 .00 .000 .00 .000 .00 .000 .00 .000 .18 .386 .39 .490 .43 .498 .00 .000 .00 .000 .00 .000
Cochran Test Frequencies
Tujuan1 Tujuan2 Tujuan3 Tujuan4 Tujuan5 Tujuan6 Tujuan7 Tujuan8 Tujuan9 Tujuan10 Tujuan11 Tujuan12 Tujuan13 Tujuan14
Value 0 1 100 0 100 0 100 0 100 0 100 0 100 0 100 0 100 0 82 18 61 39 57 43 100 0 100 0 100 0
Test Statistics N 100 Cochran's Q 4.172E2a df 13 Asymp. Sig. .000 a. 0 is treated as a success.
209
Minimum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Maximum 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
210
NPar Tests N Tujuan9 Tujuan10 Tujuan11
100 100 100
Cochran Test Frequencies Value 0 Tujuan9 82 Tujuan10 61 Tujuan11 57
Descriptive Statistics Mean Std. Deviation .18 .386 .39 .490 .43 .498
Minimum
Maximum 0 0 0
1 1 1
1 18 39 43
Test Statistics N 100 Cochran's Q 10.820a df 2 Asymp. Sig. .004 a. 1 is treated as a success. NPar Tests N Tujuan10 Tujuan11
100 100
Cochran Test Frequencies
Tujuan10 Tujuan11
0 61 57
Value 1 39 43
Test Statistics N 100 Cochran's Q .195a df 1 Asymp. Sig. .659 a. 0 is treated as a success.
Descriptive Statistics Mean Std. Deviation .39 .490 .43 .498
Minimum
Maximum 0 0
1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8 Hasil Uji Beda Dua Mean Jenis Kelamin Wisatawan
T-Test Group Statistics Jenis Kelamin Tingkat Kepuasan
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Laki-laki
50
.3960
.04472
.00632
Perempuan
50
.3904
.03731
.00528
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F Tingkat Equal Kepuas variances an assumed Equal variances not assumed
Sig.
.707 .402
t-test for Equality of Means
t
df
.680
98
95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2Mean Std. Error tailed) Difference Difference Lower Upper
.680 94.946
.498
.00560
.00824
-.01074 .02194
.498
.00560
.00824
-.01075 .02195
211
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9 Hasil Uji One – Way Anova Usia Wisatawan
Oneway Descriptives Tingkat Kepuasan Wisatawan 95% Confidence Interval for Mean N 12-19 tahun 20-34 tahun 35-49 tahun Total
33 34 33 100
Std. Lower Deviation Std. Error Bound
Mean .4333 .3456 .4021 .3932
.02203 .02325 .00485 .04107
.00384 .00399 .00084 .00411
Upper Bound
.4255 .3375 .4004 .3851
Minimum Maximum
.4411 .3537 .4038 .4013
.41 .31 .39 .31
.48 .39 .41 .48
eity of Variances Tingkat Kepuasan Wisatawan Levene Statistic
df1
df2
17.231
2
Sig. 97
.000
ANOVA Tingkat Kepuasan Wisatawan Sum of Squares Between Groups Within Groups Total
.133 .034 .167
Df
Mean Square 2 97 99
212
F .066 .000
188.827
Sig. .000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
213
Post Hoc Tests Multiple Comparisons Tingkat Kepuasan Wisatawan Tukey HSD (I) Usia Wisatawan
(J) Usia Mean Difference Wisatawan (I-J)
95% Confidence Interval Std. Error
Sig.
Lower Bound Upper Bound
.08775
*
.00458
.000
.0768
.0987
.03121
*
.00462
.000
.0202
.0422
-.08775
*
.00458
.000
-.0987
-.0768
-.05653
*
.00458
.000
-.0674
-.0456
35-49 tahun 12-19 tahun
-.03121*
.00462
.000
-.0422
-.0202
20-34 tahun
*
.00458
.000
.0456
.0674
12-19 tahun 20-34 tahun 35-49 tahun 20-34 tahun 12-19 tahun 35-49 tahun
.05653
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Homogeneous Subsets Tingkat Kepuasan Wisatawan Tukey HSD Subset for alpha = 0.05 Usia Wisatawan 20-34 tahun 35-49 tahun 12-19 tahun Sig.
N
1 34 33 33
2
3
.3456 .4021 1.000
1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
.4333 1.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 10 Hasil Uji One – Way Anova Status Pekerjaan Wisatawan
Oneway Descriptives Tingkat Kepuasan Wisatawan 95% Confidence Interval for Mean Std. Std. N Mean Deviation Error Pelajar/Mahasiswa Pegawai Swasta Petani Pegawai Negeri Sipil Wiraswasta Lain-lain Total
Lower Upper Bound Bound Minimum Maximum
16 .4350 17 .3982 17 .3888
.03521 .00880 .03107 .00754 .04973 .01206
.4162 .3823 .3633
.4538 .4142 .4144
.39 .34 .32
.48 .43 .44
17 .3735
.03724 .00903
.3544
.3927
.31
.40
17 .3853 16 .3800 100 .3932
.03184 .00772 .03246 .00811 .04107 .00411
.3689 .3627 .3851
.4017 .3973 .4013
.33 .34 .31
.41 .41 .48
Test of Homogeneity of Variances Tingkat Kepuasan Wisatawan Levene Statistic
df1
df2
2.968
5
Sig. 94
.016
ANOVA Tingkat Kepuasan Wisatawan Sum of Squares Between Groups Within Groups Total
.039 .128 .167
Df
Mean Square 5 94 99
214
.008 .001
F 5.756
Sig. .000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
215
Post Hoc Tests Multiple Comparisons Tingkat Kepuasan Wisatawan Tukey HSD
(I) Pekerjaan Wisatawan
(J) Pekerjaan Wisatawan
Pelajar/Mahasiswa Pegawai Swasta
Lain-lain
Upper Bound .0741
.01284
.007
.0088
.0835
.01284
.000
.0241
.0988
.01284
.003
.0123
.0871
.01304
.001
.0171
.0929
-.03676 .01284
.057
-.0741
.0006
Petani
.00941 .01265
.976
-.0274
.0462
Pegawai Negeri Sipil
.02471 .01265
.377
-.0121
.0615
Wiraswasta
.01294 .01265
.909
-.0239
.0497
Lain-lain
.01824 .01284
.715
-.0191
.0556
.04618 .06147
*
.04971
*
Lain-lain
.05500
*
Pelajar/Mahasiswa
Pelajar/Mahasiswa
.01284
.007
-.0835
-.0088
.976
-.0462
.0274
Pegawai Negeri Sipil
.01529 .01265
.831
-.0215
.0521
Wiraswasta
.00353 .01265
1.000
-.0333
.0403
Lain-lain
.00882 .01284
.983
-.0285
.0462
.01284
.000
-.0988
-.0241
Pegawai Swasta
-.02471 .01265
.377
-.0615
.0121
Petani
-.01529 .01265
.831
-.0521
.0215
Wiraswasta
-.01176 .01265
.938
-.0486
.0250
Lain-lain
-.00647 .01284
.996
-.0438
.0309
.01284
.003
-.0871
-.0123
Pegawai Swasta
-.01294 .01265
.909
-.0497
.0239
Petani
-.00353 .01265
1.000
-.0403
.0333
Pegawai Negeri Sipil
.01176 .01265
.938
-.0250
.0486
Lain-lain
.00529 .01284
.998
-.0321
.0427
.01304
.001
-.0929
-.0171
Pegawai Swasta
-.01824 .01284
.715
-.0556
.0191
Petani
-.00882 .01284
.983
-.0462
.0285
.00647 .01284
.996
-.0309
.0438
-.00529 .01284
.998
-.0427
.0321
Pelajar/Mahasiswa
Pelajar/Mahasiswa
Pelajar/Mahasiswa
Pegawai Negeri Sipil Wiraswasta
-.04618
*
-.00941 .01265
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Lower Bound -.0006
Wiraswasta
Pegawai Negeri Sipil
Sig. .057
Pegawai Negeri Sipil
Petani
Std. Error
.03676 .01284 *
Petani
Pegawai Swasta
Mean Difference (I-J)
95% Confidence Interval
-.06147
-.04971
-.05500
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
*
*
*
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Homogeneous Subsets Tingkat Kepuasan Wisatawan Tukey HSD Subset for alpha = 0.05 Pekerjaan Wisatawan Pegawai Negeri Sipil Lain-lain Wiraswasta Petani Pegawai Swasta Pelajar/Mahasiswa Sig.
N
1 17 16 17 17 17 16
2 .3735 .3800 .3853 .3888 .3982 .389
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
.3982 .4350 .054
216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 11 Hasil Diagram Kartesius
217