PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KECERDASAN EMOSI MAHASISWA BARU (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Semester II Kelas A Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 Dan Implikasinya Pada Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (SI) Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh: Yuventinus Morung NIM: 101114087 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KECERDASAN EMOSI MAHASISWA BARU (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Semester II Kelas A Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 Dan Implikasinya Pada Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (SI) Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh: Yuventinus Morung NIM: 101114087 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Tuhan enggkau menyelidiki dan mengenal aku
Mazmur 139 ayat 1 Hanya karena kamu benar, bukan berarti aku salah.
-Jhonson-
Penulis mempersembahkan skripsi ini untuk: Tuhan Yesus Kristus, Keluarga Tercinta Prodi BK Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK TINGKAT KECERDASAN EMOSI MAHASISWA BARU (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Semester II Kelas A Angkatan 2013 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 Dan Implikasinya Pada UsulanTopik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial) Yuventinus Morung 101114087 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2014 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahi tingkat-tingkat kecerdasan emosi Mahasiswa Semester II Kelas A Angkatan 2013 Prgram Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun Pelajaran 2013/2014, yang kemudian hasilnya menjadi dasar bagi peneliti dalam merumuskan topik-topik bimbingan pribadi sosial yang sesuai dalam meningkatkan kecerdasan emosi Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan dikategorikan sebagai penelitian survey. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengisian kuesioner. Jumlah responden yang diminta untuk mengisi kuesioner adalah 34 orang dan jumlah item kecerdasan emosi yang ditanya adalah 76 item. Data-data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik tabulasi data, yaitu data-data dimasukkan ke program SPSS. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: 5,88% mahasiswa memiliki kecerdasan emosi yang sangat tinggi, 29,42% mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi, 32,5% mahasiswa memiliki kecerdasan emosi yang sedang dan 26,47% mahasiswa memiliki kecerdasan emosi yang rendah, serta 5,88% mahasiswa memiliki kecerdasan emosi sangat rendah. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa secara keseluruhan Mahasiswa Semester II Kelas A Angkatan 2013 Prgram Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun Pelajaran 2013/2014 belum ideal dan membutuhkan bimbingan. Maka berdasarkan hasil penelitian tersebut disusnlah usulan-usulan topic bimbingan pribadi sosial
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT New Students’ Levels of Emotional Intelligence (Descriptive Study on Students of Semester II Class A 2013 of Guidance and Counseling Courses of Sanata Dharma University Yogyakarta in Academic Year 2013/2014 and Its Implication on Proposing Topics of PersonalSocial Guidance) Yuventinus Morung 101114087 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2014
The purpose of this research was to check levels of emotional intelligence from students Semester II Class A 2013 of guidance and counseling courses of Sanata Dharma University Yogyakarta in academic year 2013/2014, then the result is the basis for researcher in formulating topics appropriate social personal guidance in improving emotional intelligence. Type of this research is quantitative descriptive research and categorized as a research survey. Data collection techniques used are filling the questionnaire. The number of respondents who were asked to fill out questionnaires is 34 people and the number of items of emotional intelligence that is asked is 76 items. The data collected are then analyzed with techniques tabulations of data, i.e., data is inserted into the program SPSS. Results of the study are as follows: 5.88% of students have a very high emotional intelligence, 29,42% of students have a high emotional intelligence, 32.5% of students have a medium emotional intelligence, 26,47% students have a low emotional intelligence, and 5.88% students have a very low emotional intelligence. The results of the study prove that overall students Semester II Class A 2013 of guidance and counseling courses of Sanata Dharma University Yogyakarta in academic year 2013/2014 have not been ideal and in need of guidance. Therefore, proposals of personal-social guidance topics are arranged based on the results of the research.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahhat dan karuniaNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling. Penulis mendapat banyak pengalaman selama proses penyelesaian skripsi ini. Baik pengalaman yang menyenangkan maupun yang kurang menyenangkan. Semua pengalaman itu menjadi pelajaran yang sangat penting dalam perkembangan diri penulis. Penulis menyadari bahwa semua pengalaman yang dialami saat mengerjakan skripsi ini merupakan bagian dari perjalanan pengembangan diri penulis dan tentunya atas kuasa TYME. Skripsi ini diselesaikan dengan baik berkat bantuan, dukungan, perhatian, dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada: 1. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Juster Donal Sinaga, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah mendampingi, memotivasi, dan mengarahkan dengan penuh kesabaran dan kerja keras dalam memberikan masukan-masukan yang bermanfaat kepada penulis selama mengerjakan skripsi. 3. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali penulis dengan pengetahuan-pengetahuan yang bermanfaat dalam penulisan skripsi ini. 4. St. Priyatmoko atas segala bantuan administrasinya selama perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini. 5. Dr. Maria Magaretha Sri Hastuti, M.Si,. selaku dosen penelitian payung yang telah memberi arahan dan motivasi pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini 6. Romo Stefanus Mangga, SVD,. yang telah membantu peneliti dengan masukanmasukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Keluarga besar Solidaritas Cibal Mangarai Yogyakarta Kraeng Jande, Kraeng Tribel, Kraeng Kochang, Kraeng Gusti, Kraeng Cleo, Kraeng Ovil, Kraeng Ernus,Kraeng Oswal, Kraeng Van, Kraeng Rikos, Kraeng Rolan, Kraeng Vedos, Kraeng Paul, Kraeng Vino, Kraeng Obet. Kraeng Mamik, Kraeng Endi,Kraeng Aris, Kraeng Epok, Kraeng Arkos, Ndu Indak, Ndu Ivon, Ndu Ivon, Ndu Putri, Ndu Helena, Ndu Gustin, Ndu Ecak, Ndu Cintia, Ndu Windi, yang telah membantu memberikan masukan kepada penulis dan atas kebersamaanya selama di Yogyakarta, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 8. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling semester dua angkatan 2013 yang telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner dan menjadi subjek dalam penelitian ini.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................
vi
ABSTRAK ............................................................................................... vii ABSTRACT .............................................................................................. viii KATA PENGANTAR .............................................................................
ix
DAFTAR ISI ...........................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ................................................................................... xiii DAFTAR GRAFIK ................................................................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D. E. F.
Latar Belekang Masalah ............................................................. Batasan Masalah .......................................................................... Rumusan Masalah ........................................................................ Tujuan Penelitian ......................................................................... Manfaat Penelitian ....................................................................... Definisi Oprasional ......................................................................
1 7 7 8 8 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kecerdasan Emosi ........................................................................ 1. Definisi Emosi ....................................................................... 2. Kecerdasan Emosi .................................................................. 3. Ciri-ciri Kecerdasan Emosi .................................................... 4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi ......... 5. Dimensi Kecerdasan Emosi .................................................. B. Remaja Akhir ............................................................................... 1. Mahasiswa Tingkat Awal Sebagai Remaja Akhir................... 2. Tugas-tugas Perkembangan Pada Masa Remaja ................... xi
11 11 13 15 17 21 30 30 31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Karakterisitik Perkembangan Emosi Pada Remaja Akhir....... C. Kajian Penelitian Yang Relefan ................................................... D. Kerangka Berpikir ........................................................................
32 33 34
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................................ B. Tempat dan Penelitian .................................................................. C. Subjek ........................................................................................... D. Variabel Penelitian ....................................................................... E. Tehnik dan Instrumen Pengumpulan Data .................................... 1. Tehnik Pengumpulan Data ...................................................... 2. Instrumen Pengumpulan Data ................................................ F. Validitas dan Releabilitas .............................................................. 1. Validitas ................................................................................. 2. Relaabilitas ............................................................................. G. Tehnik Analisis Data .................................................................... 1. Menentukan skor Pengolahan Data ........................................ 2. Menentukan Kategori .............................................................
36 37 37 38 38 38 39 42 42 46 47 47 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................. 1. Tingkat Kecerdasan Emosi Mahasiswa Smester dua Kelas Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Shanata Dharma Tahun Ajaran 2013/2014 ........................... 2. Identifikasi item tingkat kecerdasan emosi sebagai dasar mengusulkan topik-topik bimbingan.............................. 3. Hasil Analisis Skor-Skor Butir Instrumen Kecerdasan emosi. ...................................................................................... B. Pembahasan ................................................................................... C. Usulan Program-program Bimbingan Berdasarkan Item-item dalam Kuesioner yang Teridentifikasi Rendah dan Sangat Rendah ...........................................................................................
52
52 56 60 63
72
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... B. Keterbatasan .................................................................................. C. Saran ..............................................................................................
78 79 79
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
81
LAMPIRAN ......................................................................................................
84
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1 : Penentuan Skor Tiap Alternatif Jawaban .....................................
40
Tabel 2 : Kisi-kisi Kuesioner Kecerdasan Emosi ........................................
41
Tabel 3 : Rincian Rekapitulasi Hasil Analisis Validitas Instrumen ............
45
Tabel 4 : Kriteria Guilford ........................................................................
46
Tabel 5 : Norma Kategorisasi Tingkat Kecerdasan Emosi Mahasisawa Semester II Kelas A Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma, Tahun/Ajaran 2013/2014...................................................................................... Tabel 6 : Norma Kategorisasi Tingkat Kecerdasan Emosi Mahasisawa Semester II Kelas A Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma, Tahun/Ajaran 2013/2014 ..................................................................................... Tabel 7 : Kategorisasi Skor Butir-butir Instrumen Kecerdasan Emosi Mahasisawa Semester II Kelas A Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma, Tahun/Ajaran 2013/2014 .................................... Tabel 8 : Tingkat Kecerdasan Emosi Mahasisawa Semester II Kelas A Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma, Tahun/Ajaran 2013/2014 ................. Tabel 9 : Pengkategorisasian Skor Butir-butir Instrumen Kecerdasan Emosi Mahasisawa Semester II Kelas A Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma, Tahun/Ajaran 2013/2014 ............................................... Tabel 10 : Analisiss Butir-butir Instrumen Kecerdasan Emosi Mahasisawa Semester II Kelas A Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma, Tahun/Ajaran 2013/2014 .............................................................. Tabel 11 : Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi-Sosial yang Relevan ....
xiii
48
50
51
53
57
60 73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GRAFIK Grafik 1 : Tingkat Kecerdasan Emosi Mahasisawa Semester II Kelas A Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma, Tahun/Ajaran 2013/2014 ................................................................................. Grafik 2 : Tingkat Kecerdasan Emosi Mahasisawa Semester II Kelas A Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma, Tahun/Ajaran 2013/2014 ............ Grafik 3 : Presentasi capayan Skor Item Tingkat Kecerdasan Emosi Mahasisawa Semester II Kelas A Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma, Tahun/Ajaran 2013/2014 ..............................
xiv
55
56
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian ..........................................................
82
Lampiran 2 : Data Penelitian ...................................................................
92
Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas ..............................................................
97
Lampiran 4 : Hasil Perhitungan Reliabilitas ............................................ 108 Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian ............................................................ 109
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, dipaparkan mengenai latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi oprasional variabel penelitian. A. Latar Belakang Manusia adalah mahluk yang memilki banyak dimensi. Inilah yang membuat adanya perbedaan antara manusia dengan mahluk hidup lainnya. Salah satu aspek yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya adalah emosi. Perjalanan kehidupan manusia/mahasiswa semester awal diwarnai oleh emosi. Manusia juga dikatakan sebagai mahluk beremosi. Emosi pada manusia merupakan sesuatu yang dibawah sejak lahir atau bersifat innate. Emosi mewujud atau nampak pada munculnya rasa gembira dan rasa sedih. Perasaan gembira dan sedih muncul ketika seseorang berada pada situasi yang baru. Adanya rasa gembira karena seseorang mampu mengelola emosinya, sedangkan rasa sedih diakibatkan karena seseorang tidak mampu mengelolah emosinya. Emosi memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, termasuk juga manusia memasuki suatu situasi atau fase baru dalam kehidupan. Manusia akan sulit menikmati hidup ini tanpa melibatkan emosi. Manusia bukanlah apa-apa tanpa
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
emosi. Kehidupan manusia tidak jauh dari tindakan yang mempertegas keberadaannya. Pada setiap tindakan yang dilakukan manusia terdapat aspek yang memainkan peranan penting yaitu emosi. Emosi memiliki peranan yang penting bagi perkembangan kehidupan
manusia.
Emosi
tidak
dapat
dipisahkan
dari
perkembangan lainnya, seperti fisik, intelektual, bahasa dan koognitif. Emosi berasal dari kata e yang berarti energi dan m yang berarti motion. Secara harafiah emosi berarti energi dalam diri seseorang yang mempengaruhi munculnya berbagai perasaan, seperti; rasa senang, bahagia, gembira, dan contoh emosi yang memberikan dampak negatif misalnya rasa sedih, kecewa, marah. Manusia berkecenderungan untuk menghindari emosi yang memberikan dampak negatif. Ada manusia yang dapat mengatasi emosi tersebut, tetapi ada yang tidak mampu mengatasinya. Ketika manusia tidak mampu mengelola emosi yang bersifat negatif dapat dikatakan ketidakmampuan dalam mengendalikan diri secara emosional. Intelegence Quotient merupakan istilah popular yang dikenal oleh semua orang. Banyak anggapan yang mengatakan bahwa seseorang yang dengan kecerdasan intelektual yang tinggi mempunyai peluang yang sangat besar dalam menentukan kesuksesannya. Banyak orang yang menginginkan kecerdasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
intelektual yang tinggi dan mengandaikan bahwa IQ yang tinggi dapat menjadi penentu sukses dalam kehidupan. Sekarang kita tidak hanya mengenal IQ (Intelegence Quotient) tetapi juga EQ atau kecerdasan emosional. Masa sekarang kecerdasan tidak hanya di kenal sebagai kemampuan berpikir atau menghitung, melainkan juga kemampuan dalam mengendalikan emosi seperti kemampuan personal dan intrapersonal. Kemampuan personal merupakan kemampun manusia dalam mengenali emosi diri, mengelolah emosi, memotivasi diri sendiri, dan mengenali emosi orang lain. Sedangkan
kemampuan
kemampuan
intrapersonal
adalah
kemampuan manusia dalam bekerja sama atau membina hubungan dengan orang lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi adalah orang tua. Penelitian Winanti Siwi R1, Aziz Luthfi1, Nasrul Pradana (2011) Penelitian perbedaan kecerdasan emosi di tinjau dari persepsi penerapan disiplin orang tua yang memiliki kecerdasan emosi ditemukan 77,14 % mahasiswa kategori rendah dan 22,86 % mahasiswa kategori tinggi. Sementara mahasiswa mempersepsikan penerapan disiplin orang tuanya demokratis memiliki kecerdasan emosi yang rendah sebanyak 29,06%, dan yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi sebanyak 70,94%. Menurut Winanti Siwi R1, Aziz Luthfi1, Nasrul Pradana (2011), persepsi mahasiswa terhadap penerapan disiplin orang tua yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
permesif akan kurang mendukung untuk pembentukan kecerdasan emosi, mahasiswa dengan kategori kecerdasan emosi yang tinggi dapat
dikatakan
membentuk
kecerdasan
emosi,
sedangkan
mahasiswa dengan kategori kecerdasan emosi yang rendah, mahasiswa cenderung menolak kritikan terhadap dirinya karena ia merasa tingkah lakunya benar, tidak patuh terhadap orang tua dan kurang mampu bertahan ketika menghadapi masalah. Kecerdasan emosi merupakan kemampuan yang paling mendasar dalam kehidupan manusia dalam mempertahankan hidup. Kecerdasan emosional dapat menentukan seberapa baik atau seberapa
buruk
orang
dalam
menggunakan
keterampilan-
keterampilan yang dimilikinya termaksud intelektual (Goleman, 2009: 47). Generasi sekarang lebih banyak mengalami kesulitan emosional dibandingkan sebelumnya. Mereka lebih kesepian, pemurung, kurang menghargai sopan santun, mudah cemas, serta lebih agresif. Dengan kata kecerdasan emosi sangat berpengaruh terhadap perkembangan individu. Menurut Goleman (2009) orang yang memiliki kecerdasan emosi adalah orang yang matang dalam hal pengaturan kondisi diri dan emosinya. Penelitian para ahli menunjukan bahwa memiliki keterampilan emosional dapat membuat sesorang bersemangat dalam belajar, disukai oleh banyak teman dalam bergaul dan dapat mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja (Shapiro, 1999: 6).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Peran kecerdasan intelektual dalam keberhasilan dunia kerja menempati urutan kedua, setelah kecerdasan emosi. Kenyataan ini dapat dilihat ketika seseorang yang be-IQ tinggi tidak stabil emosinya, mudah marah, sering keliru dalam menentukan dan memecahkan persoalan hidup karena sulit berkonsentrasi (Suparno, 2004 : 21). Menurut Goleman (2009 : 47) orang yang memiliki kecerdasan
intelektual
yang tinggi
tidak
dapat
menjamin
kesejahteraan, gengsi atau kebahagiaan hidup Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar. Pernyataan tersebut di perkuat oleh pendapat Goleman (2009: 44) yang menyatakan bahwa “setinggi-tingginya IQ hanya menyumbang 20% faktor-faktor yang menentukan kesuksesan dalam hidup, sementara
80%
diisi
oleh
faktor
kecerdasan
emosional”.
Kecerdasan emosional yang dimaksud adalah kemampuan dalam memotivasi diri sendiri, mengatasi frustrasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati, berempati serta kemampuan dalam membina hubungan dengan orang lain. Berkaitan dengan hal tersebut, sebagaimana yang sudah disinggung di atas, situasi atau fase baru dalam kehidupan seseorang turut mempengaruhi kecerdasan emosinya. Hal ini juga berpengaruh pada mahasiswa-mahasiswa baru yang secara akademik memasuki suasana baru dalam kehidupannya. Peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai tingkat kecerdasan emosi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
pada mahasiswa Prodi BK Semester II Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 2013/2014. Alasan peneliti memilih mahasiswa Prodi BK Smester II tersebut adalah karena mahasiswa berada dalam situasi peralihan dari level SMA ke level universitas. Pada tahun pertama perkuliahan, disatu sisi mahasiswa masih terkekang atau terikat pengalaman pada masa SMU, pada sisi lain mahasiswa harus mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, yaitu kehidupan kampus. Situasi baru ini tentu mempengaruhi perkembangan dan tingkat kecerdasan emosinya. Hal ini berimplikasi pada 3 hal berikut, Pertama, pada smester II tersebut merupakan usia yang paling beresiko
yang dapat
menentukan kesuksesan pada smester yang berikutnya. Kedua. banyaknya masalah yang terjadi pada mahasiswa misalnya penyesuaian yang salah suai. Penyesuaian diri yang salah suai ini terjadi akibat peralihan tugas perkembangan. Peralihan tugas perkembangan ini menyebabkan mahasiswa tidak lagi memiliki status yang jelas dalam masyarakat, bukan lagi sebagai anak-anak tetapi sebagai remaja akhir yang akan memasuki masa dewasa awal. Ketiga, adanya tuntutan-tuntutan yang besar bagi mahasiswa untuk hidup mandiri terutama bila dunia kampus yang dimasuki jauh dari tempat tinggalnya, yang ketiga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
B. Batasan Masalah Berdasarkan masalah-masalah kecerdasan emosi yang dialami oleh mahasiswa Program Studi Shanata Dharma seperti penyesuaian diri yang salah suai peneliti hanya membahas mengenai
tingkat
kecerdasan
emosi
yang
dialami
oleh
Mahasisiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma tahun ajaran 2013/2014. Hal-hal yang ingin diteliti dan dianalisis berkaitan dengan kecerdasan emosional mahasiswa adalah kemampuan mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri, mengenali emosi orang, dan membina hubungan/bekerja sama.
c. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Seperti apakah tingkat-tingkat kecerdasan emosi mahasiswa semester 2 angkatan 2013 Prodi BK USD Tahun Ajaran 2013/2014? 2. Item-item mana saja yang teridentifikasi rendah untuk dijadikan dasar penyusunan topik bimbingan?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penulisan skripsi ini adalah: 1. Mendeskripsikan tingkat-tingkat kecerdasan emosi mahasiswa semester awal atau semester dua Prodi BK USD angkatan 2013/2014. 2. Mendeskripsikan item-item yang rendah untuk dijadikan dasar penyusunan topik bimbingan E. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat teoritis, Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan khususnya mengenai tingkat kecerdasan emosi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan penelitian kecerdasan emosi.
2.
Manfaat praktis, a. Bagi Mahasiswa Penelitian ini diharapkan memberikan pandangan bagi mahasiswa untuk mengetahui tingkat emosi serta dapat mengelolahnya. b. Bagi Prodi BK USD Penelitian ini diharapkan dapat menyumbang pengetahuan bagi Prodi BK USD, khususnya mengenai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
kecerdasan emosi mahasiswa Prodi BK Universitas Sanata Daharma c. Bagi Peneliti Penelitian
ini
mengembangkan
berguna
pengetahuan
bagi
peneliti
dalam
untuk
melakukan
penelitian dan mengembangkan sikap-sikap ilmiah sebagai mahasiswa. Selain itu dapat menambah wawasan bagi peneliti tentang kecerdasan emosi. F. Definisi Oprasional 1. Kecerdasan Emosi merupakan kesadaran akan perasaan mahasiswa
sewaktu
perasaan
itu
timbul,
kemampuan
menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau selaras sehingga tercapai keseimbangan dalam diri mahasiswa, menahan diri dan mengendalikan dorongan dalam hati dengan adanya perasaan motivasi yang positif, dan kemampuan mahasiswa dalam memahami dan mengetahui dan ikut berperan dalam memahami orang lain dan bertindak bijaksana dalam
hubungan
antara
sesama
dengan
menciptakan
komunikasi yang baik. 2. Mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2013 semester II kelas A Universitas Sanata Dharma merupakan merupakan mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa
Progaram
Studi
Bimbingan
dan
Konseling
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Universitas
Sanata
Dharma
Yogyakarta
Tahun
10
Ajaran
2013/2014 3. Bimbingan Pribadi adalah bimbingan dalam mengenali emosi, mengelolah emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, serta bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama dan berbagai lingkungan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas landasan teritis beberapa hal berikut: hakekat emosi, kecerdasan emosi, remaja akhir, kajian penelitian yang relefan dan kerangka berpikir A. Kecerdasan Emosi 1. Definisi Emosi Kata emosi berasal dari Bahasa Latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut Goleman (2009 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan
psikologis
dan
serangkaian
kecenderungan
untuk
bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi
merupakan reaksi
terhadap
rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis. Sementara itu, menurut Chalpin (1989) dalam Ali dan Asori (2009:62) emosi sebagai suatu keadaan yang terangsang dari organisme mencakup perubahan-perubahan yang di sadari
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
yang mendalam sifatnya dari perubahan prilaku. Chalpin membedakan emosi dengan perasaan
(feelings) adalah
pengalaman yang disadari dan diaktifkan. Senada dengan itu menururut Poerbakawatja (1982) dalam Ali dan Asrori (1989:63) emosi adalah suatu respon terhadap perangsang yang menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus. Goleman
(1995)
dalam
Ali
dan
Asrori,
(2009:63),
sesungguhnya ada ratusan emosi yang bersama dengan variasi, campuran, mutasi, dan nuansanya sehingga maknya yang dikandungnya lebih banyak, lebih kompleks. Jadi
emosi
merupakan
elemen
penting
dalam
kehidupan seseorang, karena emosi dapat berfungsi sebagai penggerak dalam arti meningkatkan. Sejumlah teoritikus mengelompokkan mengelompokkan emosi kedalam beberapa golongan berikut ini: a. Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati b. Kesedihan: pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, dan putus asa c. Rasa takut: cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, tidak tenang, negeri d. Kenikmatan: bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang, terhibur, bangga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kemesraan, kasih f. Terkejut : terkesiap, terkejut g. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak suka h. Malu : malu hati, kesal 2. Kecerdasan Emosi Solvey dan Mayer (dalam Stein dan Book, 2004: 30) yang merupakan pencetus kecerdasan emosi mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai suatu kemampuan untuk mengenali perasaan,
meraih
dan
membangkitkan
perasaan
untuk
membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya, dan mengendalikan
perasaan
secara
mendalam
sehinngga
memahami perkembangan emosi dan intelektual. Sejalan dengan pengertian tersebut Stefan dan Book (2004:30) mendefinisikan kecakapan
kecerdasan
yang
emosi
memungkinkan
sebagai
rangkayan
seseorang
untuk
mempertahankan seluruh kecerdasan yang dimilikinya, akal sehat yang penuh misteri, dan kepekaan yang berfungsi secara efektif setiap hari. Senada dengan gagasan tersebut Bar-On dalam (Stefan dan Book 2004: 30) mengartikan kecerdasan emosional sebagai suatu rangkayan kemampuan, kompetensi dan kecakapan non-kognitif yang mempengaruhi kemampuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
seseorang untuk berhasil mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan. Sedikit berbeda dengan pandangan di atas Goleman (1999:512; 2009: 45) mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai kemampuan untuk mengenali perasaan diri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik padan diri sendir dan dalam membina hubungan dengan orang lain dengan mampu mengatasi frustasi; mengendalikan dorongan dalam hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga beban stres agar tidak melumpuhkan kemampuan berpikir serta bersimpati. Senada dengan Goleman (2009, menyertakan Dedi Supardi (Nurdin 2009) kecerdasan emosi merupakan suatu dimensi kemampuan yang berupa keterampilan emosional dan sosial yang kemudian membentuk watak dan karakteristik didalamnya
terkandung
kemampuan-kemampuan
seperti
mengendalikan diri, empati, mtivasi, semangat kesabaran, ketekunan dan keterampilan sosial. Dari berbagai pengertian para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosi merupakan kemampuan sesorang untuk mengenali serta mengelola emosi diri dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
orang lain serta kemampuan memotivasi diri dan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. 3. Ciri-ciri Kecerdasan Emosi Sebagai bahan rujukan dan pegangan
gambaran
kecerdasan emosional yang dimiliki oleh seseorang. Hein (dalam Nurdin 2009) mengemukakan tentang tanda-tanda atau cirri-ciri kecerdasan emosional secara spesifik. Ciri-ciri tersebut meliputi: a. Ciri-ciri kecerdasan emosional yang baik meliputi: 1. Dapat mengekspresikan emosi dengan jelas 2. Tidak merasa takut untuk mengekpresikan perasaannya 3. Tidak didominasi oleh perasaan-perasaaan negative 4. Dapat memahami (membaca) komunikasi non Verbal 5. Membiarkan
perasaan
yang
dirasakan
untuk
membingbingnya 6. Berprilaku sesuai dengan keinginan, bukan karena keharusan, dorongan dan tanggung jawab 7. Menyeimbangkan perasaan dengan rasional, logika dan kenyataan 8. Termotivasi secara intrinsic 9. Tidak
termotivasi
kaeena
status, kebaikan dan persetujuan 10. Memiliki emosi yang fleksibel
kekuasaan,
kenyataan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
11. Optimis, tidak menginternalisasikan kegagalan 12. Peduli dengan perasaan orang lain 13. Seseorang untuk menyatakan perasaan 14. Tidak digerakan oleh ketakutan atau kekhawatiran 15. Dapat mengidentifikasikan bebagai perasaan secara bersamaan b. Ciri-ciri kecerdasan emosional yang buruk meliputi 1. Tidak mempunyai rasa tanggung jawab terhadap perasaan diri sendiri, tetapi menyalahkan orang lain 2. Tidak mengetahui perasaannya sendiri sehingga sering menyalahkan orang lain, menyelahkan orang lain, suka memerintah, dan sering mengkritik orang lain 3. Suka meyalahkan orang lain 4. Berbohong tetang apa yang ia rasakan 5. Membiarkan
segala
hal
terjadi
atau
bereaksi
berlebihan terhadap kejadian yang sederhana (kecil) sekalipun. 6. Tidak memiliki perasaan dan integritas 7. Tidak sesnsitif terhdap perasaan orang lain 8. Tidak mempunyai rasa empati dan rasa kasihan 9. Kaku, tidak fleksibel, membutuhkan aturan- aturan dans truktural untuk merasa bersalah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
10. Merasa tidak aman, definisif dan sulit menerima kesalahan dan sering merasa bersalah. 11. Tidak bertanggung jawab 12. Pesimistik dan sering menganggap dunia tidak adil 13. Sering merasa tidak adequate, kecewa, pemarah, sering menyalahkan.menggunakan kepandaian yang dimilikinya untuk menilai dan mengkritik serta tanpa rasa hormat terhadap perasaan orang lain. 4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi Menurut Ali dan Asrori (2009: 69) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi, yaitu a. Perubahan Jasmani Perubahan
yang
ditujukkan
dengan
adanya
pertumbuhan yang sangat cepat dari anggota tubuh. Pada taraf permulaan pertumbuhan ini hanya terbatas sampai bagian-bagian tertentu saja yang mengakibatkan postur tubuh menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan tepat menerima perubahan tubuh ini sering mempunyai akibat yang tak terduga pada perkembangan emosi remaja. Tidak semua remaja dapat menerima perubahan kondisi tubuh seperti itu, lebih-lebih perubahan tersebut menyangkut perubahan kulit yang menjadi kasar dan penuh jerawat. Hormon-hormon tertentu mulai berfungsi sejalan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
dengan perkembangan alat kelaminnya sehingga dapat menyebapkan rangsangan di dalam tubuh remaja dan sering kali menimbulkan masalah dengan perkembangan emosinya. b. Perubahan Pola Interaksi Dengan Orang Tua. Pola asuh yang orang tua terhadap anaknya, baik remaja sangat bervariasi. Ada pola asuh yang menurut dirinya sendiri baik, sehingga ada yang bersifat otoriter, memanjakan anak, acuh tak acuh, tetapi juga ada yang dengan penuh cinta kasih. Pola asuh yang seperti ini sangat mempengaruhi perkembangan emosi remaja. c. Perubahan Interaksi Dengan Teman Sebaya Remaja seringkali membangun interaksi sesama teman sebayanya secara khas dengan berkumpul dan melakukan aktifitas bersama dengan membentuk semacam geng. Interaksi antara anggota dalam suatu kelompok geng biasanya sangat intens serta memiliki kohesivitas dan solidaritas yang sangat tinggi. Pembentukkan kelompok geng yang seperti ini sebaiknya diusahakan terjadi pada masa remaja awal saja karena biasanya bertujuan positif, yaitu
memenuhi
minta
mereka.
Diusahakan
untuk
menghindari pembentukkan geng semacam itu ketika memsuku remaja tengah atau remaja akhir.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Faktor yang sering menimbulkan emosi pada masa remaja ialah hubungan cinta dengan teman lawan jenis. Pada masa remaja tengah remaja benar-benar mulai jatuh cinta denga teman lawan jenisnya.gejala ini sebenarnya sehat bagi remaja, tetapi tidak jarang juga menimbulkan konflik atau gangguan emosi jika tidak diikuti bimbingan dari orang tua atau yang lebih dewasa. Oleh sebab itu, tidak jarang orang tua cemas ketika anak remajanya mulai jatuh cinta. Gangguan emosi yang mendalam dapat terjadi ketika cinta remaja tidak terjawab atau karena pemutusan hubungan
cinta
dari
satu
pihak
sehingga
dapat
menimbulkan kecemasan bagi orang tua dan remaja sendiri. d. Perubahan Pandangan Luar Faktor penting yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja yaitu adanya pandangan dunia luar dirinya. Ada sejumlah perubahan pandangan dari luar yang dapat menyebabkan konflik-konflik emosional dalam diri remaja, yaitu sebagai berikut: 1. Sikap dunia luar terhadap remaja yang tidak konsisten. Walaupun sudah dewasa,tetapi seringkali remaja dianggap anak kecil dan tidak mendapatkan paran sebagai remaja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
2. Dunia luar atau masyarakat yang masih menerapkan nilai yang berbeda untuk remaja laki-laki dan perempuan. kalau remaja laki-laki memiliki banyak teman perempuan, mereka mendapatkan predikat populer dan mendatangkan kebanggaan. Sebaliknya, jika remaja perempuan memiliki banyak teman lakilaki sering kali dianggap tidak baik 3. Seringkali kekosongan remaja dimanfaatkan oleh piha luar yang tidak bertanggung jawab, yaitu dengan cara melibatkan remaja keldalam kegiatan-kegiatan yang merusak dirinya dan melanggar nilai-nilai moral. Misalnya minuman keras, penyalagunaan obat-obat terlarang, tawuran atau kekerasan. e. Perubahan Interaksi Dengan Sekolah Pada masa anak-anak sebelum menginjak masa remaja, sekolah merupakan tempat pendidikan yang ideal bagi mereka. Para guru memainkan peranan yang penting bagi perkembangan emosi mereka. Namun demikian, figur tokoh para guru dapat memberikan ancaman bagi peserta didiknya. Pristiwa semacam ini seringkali tidak disadari oleh para guru bahwa ancaman-ancaman itu dapat menimbulkan permusuhan pada diri anak-anak setelah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
mereka memasuki masa remaja. Cara seperti ini dapat menimbulkan emosi pada anak. Dalam perkembagannya, remaja seringkali terbentur pada nilai-nilai yang mereka tidak dapat terima yang juga bertentangan dengan nilai-nillai yang menarik bagi mereka. Pada saat itulah akan timbul idealisme untuk mengubah lingkungannya. Idealisme yang tidak boleh diremehkan dengan anggapan bahwa semuanya akan muncul jika mereka sudah dewasa. Sebab idealisme yang dikecewakan akan berkembang menjadi tingka laku emosional yang deskruktif 5. Dimensi Kecerdasan Emosi Kecerdasan emosi terbagi dalam beberapa wilayah kemampuan. Solvey dan Mayor (Hein, 2009) membagi wilayah-wilayah kecerdasan emosi tersebut meliputi : a. Kemampuan
untuk
mengidentifikasi
emosi
yaitu
kemampuan untuk mengenali bagaimana individu dan orang yang ada dalam lingkungannya mengekspresikan perasaan. b. Kemampuan untuk menggunakan emosi sebagai fasilitator untuk
berpikir
yaitu
kemampuan-kemampuan
yang
melibatkan kemampuan untuk menghubungkan emosi dengan sensasi-sensasi mental seperti kemampuan merasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
dan mewarnai serta menggunakan pemikiran dalam menyelesaikan masalah. c. Pemahaman emosi yaitu kemampuan untuk memahami perasaan-perasaan yang kompleks d. Kemampuan untuk mengelolah emosi yaitu kemampuan untuk mengatur emosi diri sendiri dan orang lain. Goleman (Hein, 2009)
membagi kecerdasan emosi
menjadi lima wilayah yang membentuk kecerdasan, kelima wilayah tersebut meliputi: a. Kemampuan
untuk
peduli,
memahami
dan
mengekspresikan emosi b. Kemampuan untuk peduli, memahami dan berhubungan dengan orang lain c. Kemampuan untuk mengatasi emosi-emosi yang kaut dan mengontrol emosi yang implusive d. Kemampuan untuk beradaptasi pada perubahan adan untuk menyelesaikan masalah-masalah personal atau sosial e. Kemampuan interpersonal, interpersonal, kemampuan untuk menyelesaikan, mampu mengelola stress. Solvey dan Mayor secara terpisah (Goleman 2009: 5859) memaparkan lima wilayah kecerdasan emosi yang dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
digunakan untuk melihat bagaimana kecenderungan emosi. Kelima wilayah tersebut adalah sebagai berikut: a. Mengenali Emosi Diri Kemampuan seorang mengenali emosi merupakan kemampuan yang paling mendasar dalam hidupnya. Mayer dalam
Goleman (2009:
kemampuan mengenali
62-64) berpendapat emosi
merupakan
bahwa
kesadaran
seseorang akan emosinya sendiri. Kesadaran ini berupa waspada terhadap suasana hati maupun pikiran tentang suasana hati. Orang yang dapat mengenali emosinya, dapat berpikir jernih dan dapat mengambil keputusan yang tepat dan baik bagi dirinya. Kemampuan ini merupakan dasar dari kecerdasan emosi, para ahli psikologi menyebutkan kesadaran diri sebagai metamood, yakni kesadaran seseorang
akan
emosinya
sendiri.
Menurut
Mayer
(Goleman, 2002 : 64) kesadaran diri adalah waspada terhadap suasana hati maupun pikiran tentang suasana hati, bila kurang waspada maka individu menjadi mudah larut dalam aliran emosi dan dikuasai oleh emosi. Kesadaran diri memang belum menjamin penguasaan emosi, namun merupakan
salah
satu
prasyarat
penting
untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
mengendalikan emosi sehingga individu mudah menguasai emosi. Orang
yang
memiliki
kesadaran
diri
dapat
mengetahui perasaannya, mengetahui hubungan antara pikiran dan perasaan, serta mengetahui reaksi yang timbul akibat perasaannya. Salah satu cara agar seseorang dapat mengenali perasaannya ialah dengan memberi nama setiap perasaan yang timbul dari dalam diri dan dapat menyebutnya. Apabila kurang, maka individu menjadi larut dalam aliran dan dikuasai oleh emosi. Kesadaran ini belum menjamin penguasaan emosi, namun merupakan salah satu prasyarat penting untuk mengendalikan emosi. Menurut Goleman (2009: 403 – 404), ciri – ciri orang yang mampu mengenali emosi diri, sebagai berikut: 1. Perbaikan dalam mengenali dan merasaka emosi dirinya 2. Lebih mampu memahami penyebab perasaan yang timbul 3. Mengenali perbedaan perasaan dan tindakan b. Mengelola Emosi Goleman
(2009:
58)
menyatakan
bahwa
kemampuan mengelola emosi adalah; suatu kemampuan dalam menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau selaras sehingga tercapai keseimbangan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
diri individu. Goleman (2009: 77-79) juga berpendapat bahwa kemampuan mengelola emosi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kesejahteraan emosi. Emosi
berlebihan
yang
meningkat
dengan
intensitas terlampau lama akan mengoyak kestabilan kita. Kemampuan ini mencakup kemampuan untuk menghibur diri sendiri, menemukan cara-cara untuk menangani perasaan takut dan melepaskan kecemasan, rasa takut, kemurungan, ketersinggungan dan akibat-akibat yang ditimbulkannya serta kemampuan untuk bangkit dari perasaan-perasaan yang menekan. Menurut Goleman (2009: 404) orang yang memiliki kemapuan mengelola emosi memiliki ciri-ciri sebagai berikut 1. Toleransi yang tinggi terhadap frustasi dan pengelolaan amarah 2. Berkurangnya ejekan verbal, perkelahian, dan gangguan di ruang kelas 3. Mampua
dalam
mengungkapkan
amarah
tanpa
berkelahi 4. Berkurangnya prilaku agresif dan merusak diri sendiri 5. Memiliki perasaan yang positif terhadap diri sendiri, sekolah dan keluarga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
6. Lebih baik dalam menangani ketegangan jiwa 7. Berkurangnya
kesepian
dan
kecemasan
dalam
pergaulan c. Memotivasi Diri sendiri Goleman (2009: 110) menyatakan kemampuan memotivasi
diri
sendiri
merupakan
kemampuan
menumbuhkan semangat denagn baik dalam menjalankan suatu aktifitas yang berguna dan memberikan manfaat. Individu yang baik dalam memotivasi diri adalah individu yang memiliki ketekunan, rajin, ulet, dan dapat menahan diri terhadap kepuasan, mengendalikan dorongan hati, serta mempunyai perasaan motivasi yang positif, yaitu antusias, gairah, optimis, dan keyakinan diri. Goleman (2009: 126–134) mengatakan bahwa orang yang mampu memotivasi dirinya sendiri adalah orang yang mencapai keadaan Flow. Flow merupakan puncak dari kecerdasaan emosional. Flow merupakan keadaan seseorang yang memiliki perasaan bahagia sehingga
dapat
fokus
pada
apa
yang
sedang
dikerjakannnya. Menurut Goleman (2009:404) ciri – ciri orang yang memiliki kemampuan dalam memotivasi diri sendiri sebagai berikut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
1. Lebih bertanggung jawab 2. Lebih mampu memusatkan perhatian pada tugas yang dikerjakan dan dapat menaruh perhatian 3. Menguasai diri 4. Meningkatnya prestasi belajar d. Mengenali Emosi Orang Lain. Menurut
Goleman
(2009:
136)
kemampuan
mengenali emosi orang lain disebut juga empati, yaitu kemampuan seseorang untuk mengenali dan mengetahui apa yang sedang dirasakan oleh orang lain atau peduli. Individu yang memiliki kemampuan empati lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa saja yang dibutuhkan orang lain, peka terhadap
perasaan
orang
lain
dan
mampu
untuk
mendengarkan orang lain. Kemampuan
berempati
juga
merupakan
kemampuan memahami perasaan dan masalah orang lain, dan berpikir dengan sudut pandang mereka; mengharga perasaan orang mengenai berbagai hal. Goleman (2009: 404), ciri – ciri orang yang memiliki kemampuan empati dengan baik sebagai berikut 1. Lebih mampu dalam menerima sudut pandang orang lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
2. Memeprbaiki empati dan kepekaan terhadap perasaan orang lain 3. Lebih baik dalam mendengarkan orang lain e. Membina Hubungan Menurut Goleman (2009: 158-169), keterampilan dalam berkomunikasi merupakan kemampuan dasar dalam keberhasilan membina hubungan. Orang-orang yang hebat dalam keterampilan membina hubungan ini akan sukses dalam bidang apapun. Orang berhasil dalam pergaulan karena mampu berkomunikasi dengan lancar pada orang lain. Orang seperti ini populer dalam lingkunganya dan menjadi
teman
yang
menyenangakan
karena
kemampuannya berkomunikasi. Sejauh mana kepribadian individu berkembang dapat dilihat dari
banyaknya
hubungan interpersonal yang dilakukannya. Kemampuan membina hubungan dengan orang lain salah satunya adalah komunikasi. Komunikasi merupakan keampuan dalam berbicara secara efektif, dapat menjadi pendengar dan penanya yang baik, membedakan antara apa yang dilakukan dan apa yang dikatakan seseorang dengan reaksi atau penilaian kita sendiri. Membuka diri dapat ditunjukkan dengan menghargai keterbukaan dan membina kepercayaan dalam suatu hubungan, mengetahui situasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang
aman
untuk
mengambil
suatu
29
resikodalam
membicarakan perasaan. Menurut Goleman (2009: 404 – 405), ciri – ciri orang yang mampu membina hubungan dengan baik, sebagai berikut: 1. Meningkatkan
kemampuan
menganalisis
dan
memahami hubungan 2. Lebih baik dalam menyelesaikan pertikayan 3. Lebih baik dalam menyelesaikan persoalan yang imbul dalam hubungan 4. Lebih tegas dan terampil dalam berkomunikasi 5. Lebih populer dan mudah bergaul; bersahabat dan terlibat dengan teman sebaya 6. Lebih dibutuhkan oleh teman sebaya 7. Lebih menaruh perhatian dan bertenggang rasa 8. Lebih memikirkan kepentingan sosial dan selaras dalam berkelompok 9. Lebih suka berbagi rasa, bekerja sama, dan suka menolong 10. Lebih demokratis dalam bergaul dengan orang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
B. Remaja Akhir 1. Mahasiswa Tingkat Awal Sebagai Remaja Akhir Mahasiswa tingkat awal merupakan peserta didik yang tergolong pada perguruan tinggi. Mahasiswa tingkat awal dapat digolongkan sebagai remaja akhir yaitu usia 17/18 – 21 tahun bagi mahasiswa laki-laki dan 17/18 tahun bagi mahasiswi perempuan. Masa remaja akhir merupakan peralihan dari masa remaja awal. Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang dewasa Mappiare (Ali dan Asori, 2009: 9). Masa remaja berlangsung dari umur 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita, dan 13 tahun samapai 22 tahun bagi laki-laki. (Ali dan Asori, 2009: 9). Hurlock (Ali dan Asori, 2009:9) istilah remaja yang aslinya adolescence, berasal dari bahasa latin adolescere yang berarti “tumbuh untuk mencapai kematangan”. Perkembangan lebih lanjut, istilah adolescence sesungguhnya memiliki arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik Hurlock (Ali dan Asori, 2009:9). Pandangan ini didukung oleh Piaget yang mengatakan bahwa secara psikologis, remaja usia di mana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia di mana anak merasa bahwa dirinya tidak berada dibawah tingkat orangyang lebih tua, melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Remaja merupakan masa dimana individu mulai mencari jati dirinya. Remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Mereka sudah tidak termaksud anakanak, tetapi juga belum dapat diterima secara penuh untuk masuk ke golongan orang dewasa. Remaja berada di antara anak-anak dan orang dewasa. Remaja belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik dan psikisnya. Namun yang perlu ditekankan disini adalah fase remaja merupakan fase perkembangan yang tengah berada pada masa yang amat potensial, baik dilihat dari segi kognitif, emosi dan psikisnya. 2. Tugas Perkembangan Pada Masa Remaja Tugas perkembangan pada masa remaja difokuskan pada upaya meninggalkan sikap dan prilaku kekanakkanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap dan
berprilaku
secara
dewasa.
Adapun
tugas-tugas
perkembangan remaja Horlock (Ali dan Asori, 2009:10) a. Mampu menerima keadaan fisiknya b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa c. Mampu membina hubungan yang baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis d. Mencapai kemandirian emosional e. Mencapai kemandirian ekonomi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
f. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat di perlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua h. Mengembangkan prilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki usia dewasa i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga 3. Karakteristik Perkembangan Emosi Pada Remaja Akhir Menurut (Ali dan Asori, 2009:68) selama periode ini remaja memandang dirinya sebagai orangg dewasa dan mampu menunjukkan pemikiran, sikap, prilaku yang semakin dewasa. Oleh sebab itu orang tua dan masyarakat mulai memberikan kepercayaan kepada remaja. Interaksi dengan orang tua, masyarakat, teman sepergaulan menjadi lebih bagus dan lancar karena sudah memiliki kebiasaan penuh serta emosinyapun mulai stabil. Pilihan arah hidup yang semakin jelas dan pengambilan keputusan tentang arah hidupnya secarah bijaksana.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
C. Kajian Penelitian Yang Relefan Menurut Goleman IQ hanya menyumbang 20% dalam menentukan kesuksesan hidup seseorang, sementara 80% adalah kecerdasan emosi adalah kecerdasan emosi. Menurut Winanti Siwi R, Aziz Luthfi , Nasrul Pradana (2011)
Kecerdasan
pengendalian
diri,
emosi
individu
semangat,
dan
mencakup
ketekunan,
serta
kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan
hati
dan
emosi,
tidak
melebih-lebihkan
kesenangan, mengatur suasana hatidan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk mengenali perasaan orang Penelitian ini erat kaitannya dengan penelitian ttingkat kecerdasan emosi
mahasiswa Angkatan 2013
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 20013/2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
D. Kerangka Berpikir
Mengenali emosi diri Kecerdasan Emosi Mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 2013/214
Mengelola Emosi Memotivasi Diri
Mengenali Emosi Orang Lain Membina Hubungan
Usulan topik bimbingan
Kita ketahui kecerdasan emosi merupakan salah satu penentu kesuksesan dalam kehidupan seseorang. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui tingkat kecerdasan emosi mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 2013/214. Kecerdasan emosi merupakan kemampuan mahasiswa dalam mengenal emosi, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan dengan orang lain. Usulan topik bimbingan merupakan program layanan dasar yang akan diberikan kepada mahasiswa semester II kelas A
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
angkatan 2013
35
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 2013/214.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian subjek penelitian dan sampel penelitian, veriabel penelitian, tehnik dan instrumen pengumpulan data,
validitas dan reabilitas,
tehnik analisis data. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif.
Metode
penelitian deskriptif merupakan “metode penelitan yang berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu” (Margono, 2007: 8). Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat
fakta-
fakta serta karakteristik mengenai populasi atau situasi atau kejadian tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara jelas situasi atau kejadian yang sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Data yang dikumpulkan bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi, ataupun mempelajari implikasinya (Azwar, 2012 :7). Sifat deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tingkat kecerdasan emosi pada mahasiswa Angkatan 2013 Program
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Studi Bimbingan dan Konseling Smester dua Universitas Sanata Dharma Tahun ajaran 2013/2014 kelas A. B. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Maret 2014. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas sanata Dharma. Penelitian ini dimulai pada pukul 09.30 WIB dan berakhir pada pukul 10.00 WIB. C. Subjek Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program
Studi
Bimbingan dan Konseling Angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini melibatkan mahasiswa kelas A
Program Studi Bimbingan dan
Konseling Angkatan 2013 Universitas Sanata Dharm dari 2 kelas yaitu; kelas A dan B. Alasan memilih mahasiswa kelas A sebagai tempat penelitian
karena: (1) Mahasiswa Program
Studi
Bimbingan dan Konseling Angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma mudah di jangkau. (2)
Mahasiswa Program
Studi
Bimbingan dan Konseling Angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma tergolong usia remaja akhir. D. Variabel Penelitian Veriabel penelitian merupakan segala sesuatu
yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
kesimpulannya. (dalam Sugiono, 2010: 60). Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel independen /bebas.
Variabel
independen atau bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen/terikat. Variabel dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi merupakan kemmpuan seseorang dalam mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, dan mengenali emosi orang lain serta kemampuan dalam membina hubungan dengan orang lain. E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuisioner. Menurut Sugiono (2011: 199) kuisioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Sepadan dengan Sugiono, menurut Margono (2007: 167) kuisioner merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden. Kuisioner seperti interviu, dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang diri responden atau informasi tentang orang lain. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuosioner tertutup. Menurut Margono (2007: 168), kuisioner
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
tertutup berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai sejumlah alternatif
jawaban
yang
disediakan.
Responden
dalam
menjawab terikat pada sejumlah kemungkinan jawaban yang sudah disediakan. 2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert yang dibuat dalam bentuk checklist. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2011:134). Dalam skala likert jawaban dari setiap instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif (Sugiyono, 2011:135). Pernyataan dalam kuesioner kecerdasaan emosi ini hanya terdiri dari dua jenis pernyataan yaitu pernyataan positif atau favorable dan negatif atau unvaforable. Pernyataan positif atau favorabel dan negatif atau unvaforable merupakan konsep kekecerdasanan yang sesuai atau mendukung atribut/variabel yang diukur. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan 4 (empat) alternatif jawaban yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), kurang sesuai (KS), dan sangat tidak sesuai (STS) Istrumen/kuisioner yang telah disiapkan selanjutnya disebar pada mahasiswa dengan mengisi dan memberi tanda centang (√) pada alternatif jawaban. Alternatif jawaban yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
digunakan adalah sangat sesuai (SS), sesuai (S), kurang sesuai (KS), dan sangat tidak sesuai (TS) dengan bobot tiap alternatif jawaban adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2010: 135). Tabel 1 Penentuan Skor Tiap Alternatif Jawaban. Alternatif jawaban
NO
1. 2.
Pernyataan
Favorabel Unfavorabel
S (Sangat Sesuai)
S (Sesuai)
KS (Kurang Sesuai)
4 1
3 2
2 3
TS (Tidak Sesuai) 1 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Tabel 2 Kisis-Kisi Kuisioner Kecerdasan Emosi No 1
2.
3.
4.
5.
Aspek
Indikator
Mengenali emosi diri : kesadaran akan perasaan diri sewaktu perasaan itu timbul, dan
Mengenali dan merasakan emosi diri
1,2,3,4,5,6,7,8,9
55,56,57,58,59,60, 61,62,63,64
19
1.
Memahami penyebab perasaan yang timbul
10,11,12,13,14,15
65,66,67,68,69,70,71
13
2.
Mengenal pengaruh perasaan terhadap tindakan
16,17,18,19,20,21
72,73,74,75,76,77
12
Mengelola emosi : menyadari apa yang ada dibalik perasaan, dan kemampuan mengatur suasana hati, menghibur diri Memotivasi diri sendiri: kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan flow
1.
Mengendalikan emosi
78,79,80,81
22,23,24,25
8
1.
Mengekspresikan emosi dengan tepat
26,27
82,83
4
1.
Memiliki perasaan positif terhadap diri sendiri
28,29,30,31,32
84,85,86,87,88,89
11
2.
Memiliki rasa tanggung jawab
90,91,92,93,94
33,34,35,36,37
10
Mengelola emosi orang lain: kemampuan untuk memahami perasaan orang lain
1.
Memiliki kepekaan terhadap permasalahan orang lain
38,39,40
95,96,97,98,99
8
2.
Dapat menjadi pendengar yang baik
100,101,102,103
41,42,43,44
8
Membina hubungan : kemampuan mengetahui perasaan orang lain, dan mampu menangani perasan orang lain.
1.
Dapat bekerja sama dengan orang lain
45,46,47
104,105,106
6
1.
Dapat berkomunikasi dengan baik
48,49,50,51,52
107,108,109,110,111
10
2.
Dapat menerima sudut pandang orang lain
53,54
112,113,114
5
54
60
Jumlah
Vaforable
Unfavorabel
Jumlah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas Menurut Azwar (2005:5) validitas menunjuk pada sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas yang diuji untuk instrumen penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional dengan cara professional judgement (Azwar 2004:45). Validitas isi merupakan validitas yang mengukur relevansi item kuesioner dengan indikator kekecerdasanan dan dengan tujuan ukur (Azwar, 2012:132). Kuesioner penelitian ini didasarkan pada pertimbangan dari ahli (judgment expert).Dalam penelitian ini, 114 item/pernyataan kuesioner penelitian dikonstruksi tentang aspek-aspek yang diukur dan selanjutnya dikonsultasikan pada ahli. Dalam pengujian judgment expert peneliti meminta bantuan kepada: a. Juster Donal Sinaga, M.Pd., selaku dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi peneliti. Dosen memberi penilaian terkait dengan kesesuaian antara variabel penelitian, indikator penelitian, pengelompokkan item vaforable dan unfavorable dan kalimat pernyataan kuesioner.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
b. Dr. Maria Margaretha Sri Hastuti, M. Si, selaku dosen tetap yang mengajar di Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dosen memberikan penilaian yang berkaitan dengan struktur kalimat
yang
sesuai
dengan
kaidah
ejaan
yang
disempurnakan (EYD). Hasil konsultasi kepada ahli juga dilengkapi dengan pengujian empirik untuk melihat korelasi internal dengan cara mengkorelasikan skor-skor setiap item instrumen terhadap skor-skor total aspek dengan teknik korelasi Spearman's rho menggunakan aplikasi program komputer SPSS for Window. Rumus korelasi Spearman's rho adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Keputusan
ditetapkan
dengan
nilai
koefisien
validitas yang minimal sama dengan 0,30 (Azwar, 2007:103). Apabila terdapat item yang memiliki nilai koefisien di bawah 0,30 maka item memiliki konsistensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
internal yang lemah dan tidak dijadikan sebagai item instrumen penelitian. Dari hasil pemeriksaan konsistensi butir terhadap total, diperoleh 38 butir item yang nilai koefisien validitas di bawah 0,30 dari 114 butir item. Rincian item yang memiliki koefisien validitas >0,30 dan <0,30 terdapat pada tabel berikut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Tabel 3 Rincian Item yang valid dan Gugur No 1
2.
3.
4.
5.
Aspek Mengenali emosi diri : kesadaran akan perasaan diri sewaktu perasaan itu timbul, dan
Indikator
Vaforable
Unfavorabel
Valid
Gugur
1,2,3,4,5,6,7,8,9
55,56,57,58, 59,60, 61,62,63,64
3,57,58,59,6 0,61,62,63
1,2,4,5, 6,7,8,9, 64 10,11,1 2,13,14 ,15,68 16,17,1 8,19,20 ,21,77 24
1.
Mengenali dan merasakan emosi diri
2.
Memahami penyebab perasaan yang timbul
10,11,12,13,14,15
65,66,67,68, 69,70,71
65,66,67,69, 70,71
3.
Mengenal pengaruh perasaan terhadap tindakan
16,17,18,19,20,21
72,73,74,75, 76,77
72,73,74,75, 76
Mengelola emosi : menyadari apa yang ada dibalik perasaan, dan kemampuan mengatur suasana hati, menghibur diri Memotivasi diri sendiri: kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan flow
1.
Mengendalikan emosi
78,79,80,81
22,23,24,25
78,79,80,81, 22,23,25
2.
Mengekspresikan emosi dengan tepat
26,27
82,83
26,27,83
82
1.
Memiliki perasaan positif terhadap diri sendiri
28,29,30,31,32
84,85,86,87, 88,89
28,29,32,84, 85,86,87,88, 89
30,31
2.
Memiliki rasa tanggung jawab
90,91,92,93,94
33,34,35,36, 37
33,34,35,91, 92,93,94
36,37, 90
Mengelola emosi orang lain: kemampuan untuk memahami perasaan orang lain
1.
Memiliki kepekaan terhadap permasalahan orang lain
38,39,40
95,96,97,98, 99
39,40,96,97, 98,99
2.
100,101,102,103
41,42,43,44
43,44,100,10 1,102,103
Membina hubungan : kemampuan mengetahui perasaan orang lain, dan mampu menangani perasan orang lain.
1.
Dapat menjadi pendengar yang baik Dapat bekerja sama dengan orang lain
45,46,47
104,105,106
45,46,47,105
48,49,50,51,52
107,108,109, 110,111
53,54
112,113,114
48,49,50,51, 52,107,108,1 09,110,111 53,54,112,11 3,114
54
60
Jumlah
2.
3.
Dapat berkomunikasi dengan baik Dapat menerima sudut pandang orang lain
76
104, 106
38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
46
Reliabilitas Releabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran (Azwar, 2007). Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel (Azwar, 2007:176). Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach (α). Adapun rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) adalah sebagai berikut: Sx 2 + Si 2 Sx 2
α = 2[1-
]
Keterangan rumus : S12 dan S22
: varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
Sx2
: varians skor skalaHasil perhitungan indeks
reliabilitas dikonsultasikan dengan kriteria Guilford (Masidjo, 1995: 209). Tabel 4 Kriteria Guilford No
Koefisien Korelasi
Kualifikasi
1
0,91 – 1,00
Sangat tinggi
2
0,71 – 0,90
Tinggi
3
0,41 – 0,70
Cukup
4
0,21 – 0,40
Rendah
5
Negatif – 0,20
Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Melalui kriteria tersebut, hasil reliabilitas kuesioner kecerdasan emosi 0,773. Nilai koefisien reliaabilitas instrumen kecerdasan emosi tergolong dalam tinggi. Artinya instrumen kecerdasan emosi kepercayaannya tinggi yang digunakan sebagai instrumen penelitian G. Teknik Analisis Data Sugiyono (2011: 207) mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Berikut merupakan langkah-langkah teknik analisis data yang ditempuh dalam penelitian ini: 1. Menentukan Skor dan Pengolahan Data Penentuan skor pada item kuesioner dilakukan dengan cara memberikan nilai dari angka 1 sampai 4 berdasarkan norma skoring yang berlaku dengan melihat sifat pernyataan favorable atau unfavorable, selanjutnya memasukkannya ke dalam tabulasi data dan menghitung total jumlah skor subjek serta jumlah skor item. Tahap selanjutnya adalah menganalisis data secara statistik menggunakan program aplikasi SPSS.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
2. Menentukan Kategori Pengkategorian tingkat kecerdasan emosi mahasiswa smester dua Prodi BK USD tahun ajaran 2013/2014 disusun berdasarkan model distribusi normal. Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2009: 106 ). Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah dari sangat rendah sampai dengan sangat tinggi. Mengkategorisasi kecerdasan emosi mahasiswa semester dua Prodi BK USD tahun ajaran 2013/2014 menurut Azwar (2009:108) kecerdasan emosi ke dalam lima kategori: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi dengan norma kategorisasi sebagai berikut: Tabel 5 Norma Kategorisasi Tingkat Kecerdasan Emosi Mahasiswa Semester Dua Prodi BK USD Tahun Ajaran 2013/2014 Norma/Kriteria Skor
Kategori
X≤ µ -1,5σ
Sangat Rendah
µ - 1,5 σ <X≤ µ -0,5 σ
Rendah
µ -0,5 σ <X≤ µ +0,5 σ
Sedang
µ +0,5 σ <X≤ µ +1,5 σ
Tinggi
µ +1,5 σ <X
Sangat Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Keterangan: Skor maksimum empiris
Skor minimum empiris Standar deviasi (σ / sd) µ (mean empiris)
: Skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian berdasarkan perhitungan SPSS : Skor terendah yang diperoleh subjek penelitian menurut perhitungan SPSS : Luas jarak rentangan berdasarkan perhitungan SPSS : Rata-rata empiris berdasarkan perhitungan SPSS
Kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi rendah tingkat tingkat kecerdasan emosi mahasiswa smester dua Prodi BK USD tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah item = 76, diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut: Skor maksimum empiris
: 281
Skor minimum empiris
: 206
Luas jarak
: 75
Standar deviasi (σ / sd)
: 21
µ (mean empiris)
: 238
Hasil perhitungan analisis data skor subjek disajikan dalam norma kategorisasi tingkat kecerdasan emosi mahasiswa smester dua Prodi BK USD tahun ajaran 2013/2014 berikut:
sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Tabel 6 Norma Kategorisasi Tingkat Kecerdasan Emosi Mahasiswa Angkatan 2013 Prodi BK USD Tahun Ajaran 2013/2014 Norma/Kriteria Skor X≤ µ 1,5σ µ - 1,5 σ <X≤ µ 0,5 σ µ - 0,5 σ <X≤ µ + 0,5 σ µ + 0,5 σ <X≤ µ + 1,5 σ µ + 1,5 σ <X
Rentang Skor
Kategori
207X≤ 207
Sangat Rendah
208-228
Rendah
229-249
Sedang
250-270
Tinggi
≥271
Sangat Tinggi
Kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan
tinggi
rendah
tingkat
kecerdasan
emosi
mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakart angkatan 2013, semester 2 dengan jumlah item = 76, diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut: Skor maksimum teoritis
: 129
Skor minimum teoritis
: 67
Luas Jarak
: 62
Standar deviasi (σ / sd)
: 14.32
µ (mean teoritis)
: 106.4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Hasil perhitungan analisis data skor butir/item kecerdasan emosi disajikan dalam norma kategorisasi sebagai berikut: Tabel 7 Norma Kategorisasi Skor Butir Instrumen Kecerdasan Emosi Norma Skor
Rentang Skor
Kategori
X≤ µ 1,5σ µ - 1,5 σ <X≤ µ 0,5 σ µ - 0,5 σ <X≤ µ + 0,5 σ µ + 0,5 σ <X≤ µ + 1,5 σ µ + 1,5 σ <X
≤85
Sangat Rendah
86 – 99
Rendah
100 – 114
Sedang
115 – 127
Tinggi
≥ 128
Sangat Tinggi
Kemudian, total skor setiap item penelitian dikelompokkan berdasarkan pengkategori sasian yang telah dijelaskan. Skor item yang termasuk dalam sedang, dan rendah akan dijadikan sebagai dasar dalam pembuatan Rancangan Program BK.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan. Penyajian hasil penelitian didasarkan pada rumusan masalah atau pertanyaanpertanyaan penelitian A. Hasil Penelitian 1. Tingkat Kecerdasan Emosi Mahasiswa Kelas A Semester dua Kelas Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Shanata Dharma Tahun Ajaran 2013/2014 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat kecerdasan emosi mahasiswa kelas A Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma,Tahun Ajaran 2013-2014. Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian dan pengkategorisasian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, diketahui bahwa hasil penelitian tingkat kecerdasan emosi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma,Tahun Ajaran 2013-2014
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Tabel 8 Tingkat Kecerdasan Emosi Mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling Angkatan 2013, Yogyakarta Tahun Ajaran 2013-2014 Rentang Skor
Kategori
225 X≤ 225
Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
225-236 237-249 250-261 ≥262
Frekuesi Respnden 2
Prosentasi
9 11 10 2
26,47% 32,35% 29,42% 5,88%
34
100%
Total
5,88%
Tabel 9 menunjukkan: a. Terdapat 2 (5,88%) mahasiswa Program Studi Bimbigan dan Konselig Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 semester 2 berada pada kategori tingkat kecerdasan emosi sangat rendah. Artinya mahasiswamahasiswa tersebut tidak baik dalam mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain serta membina hubungan dengan orang lain. b. Terdapat 9 (26,47%) mahasiswa Program Studi Bimbiga dan Konselig Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 semester 2 berada pada kategori tingkat kecerdasan
emosi
rendah.
Artinya
mahasiswa-
mahasiswa tersebut kurang baik dalam mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain serta membina hubungan dengan orang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Terdapat
54
11 (32,35%) mahasiswa Program Studi
Bimbigan dan Konselig
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta angkatan 2013 semester 2 berada pada kategori tingkat kecerdasan emosi sedang. Artinya mahasiswa-mahasiswa tersebut cukup baik dalam mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain serta membina hubungan dengan orang lain. d. Terdapat 10
(29,41%) mahasiswa Program Studi
Bimbigan dan Konselig Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 semester 2
berada pada
kategori tingkat kecerdasan emosi tinggi. Artinya mahasiswa-mahasiswa tersebut baik dalam mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain serta membina hubungan dengan orang lain. e. Terdapat
2 (5,88%)
mahasiswa Program Studi
Bimbigan dan Konselig Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 semester 2
berada pada
kategori tingkat kecerdasan emosi sangat tinggi. Artinya mahasiswa-mahasiswa tersebut sangat baik dalam mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
mengenali emosi orang lain serta membina hubungan dengan orang lain. Adapun secara visual presentasi tingkat kecerdasan emosi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Semester 2 angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma, tahun/ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada grafik 1
Prosentase, rendah, 26.47%
Frekuensi Responden, Prosentase, rendah, 9 sangat ren, Frekuensi 5.88% Responden, sangat ren, 2
Prosentase, sedang, Prosentase, 32.35% tinggi, 29.42%
Frekuensi Responden, sedang, 11
Prosentase Frekuensi Frekuensi Responden Responden, tinggi, 10 Prosentase, sangat tinggi, Frekuensi 5.88% Responden, sangat tinggi, 2
Grafik 1 Grafik Tingkat Kecerdasan Emosi Mahasiswa Kelas A Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Shanata Dharma Tahun Ajaran 2013/2014
Data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar atau 67,65% (11) mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2013 Semester II kelas A Universitas Shanata Dharma telah memiliki kecerdasan emosi baik. Sementara
32,35%
(23)
mahasiswa
Program
Studi
Bimbingan dan Konseling Angkatan 2013 semester II kelas A Universitas Shanata Dharma memiliki kecerdasan emosi kurang baik, hal itu dikarenakan dari hasil perhitungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
kuisioner terdapat terdapat mahasiswa yang berada dalam kategori sangat rendah, dan kategori rendah. Untuk membatasi pembahasan dan menghindari pengulangan yang tidak perlu dalam pembahasan, kategori “sangat rendah” dan “rendah” disatukan menjadi rendah dan dianggap belum mencapai tingkat ideal. Kategori “sangat tinggi”, “tinggi”, dan “sedang” disatuakn menjadi tinggi dan dianggap telah mencapai tingkat ideal.jika disajikan dalam grafik menjadi 2 kategori adalahseperti syang nampak pada grafik 2 Series1, Rendah, 32.50%, 32% Tinggi Rendah Series1, Tinggi , 67.65%, 68% Grafik 2 Tingkat Kecerdasan Emosi pada Mahasiswa Angkatan 2013, Semester 2 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Tahun/ajaran 2013/2014
2. Identifikasi item tingkat kecerdasan emosi sebagai dasar mengusulkan topik-topik bimbingan. Penggolongan skor item tingkat kecerdasan emosi pada mahasiswa semester 2 Program Studi Bimbingan dan Konseling
angkatan
2013
Tahun
Ajaran
2013/2014
ditentukan dengan menggunakan kategorisasi Azwar (2010:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
107-108). Dalam proses kategorisasi peneliti menggunakan data empiris dimana kategorisasi tersebut menggunakan data lapangan. Adapun hasil penggolongan skor item dapat dilihat pada tabel 10 Tabel 9 Pengkategorisasian Item Kuesioner Kecerdasan Emosi Mahasiswa Smester Awal Program Studi Bimbingan dan Konseling Tahun Ajaran 2013-2014 Rnetang skor
No Item
Jumlah Item
Prosentase (%)
Keterangan
≤85
87,89,93,94,34,98,57,59
8
10,52%
Sangat Rendah
13
17,10 %
Rendah
33
43,42 %
Sedang
21
27,64%
Tinggi
1
1,32 %
Sangat Tinggi
86 - 99
100 - 114
115 – 127
≥ 128
58,60,65,66,6769,72,74, 80,88,97,105,112 61,62.63,70,71,73,22,23 ,25,78,79,81,28,32,85 ,86,91,92,35,39,40,96 ,99,100,45,47,48,49,107 ,108,110,111,113 3,26,27,83,29,84,93,33, 101,102,103,43,44,46 ,50,51,52,53,54,109,114 76
Tabel 10 memperlihatkan : a. No item 87,89,93,94,34,98,57,59 termaksuk kategori tingkat kecerdasan emosi sangat rendah. Hal ini berarti item-item
tersebut
menunjukkan
kemampuan
mahasiswa yang sangat rendah dalam mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain serta membina hubungan dengan orang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
b. No item 58, 60, 65, 66, 67, 69,72,74, 80, 88, 97,105,112 termaksuk kategori tingkat kecerdasan emosi rendah. Hal
ini
berarti
item-item
tersebut
menunjukkan
kemampuan mahasiswa yang rendah dalam mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain serta membina hubungan dengan orang lain. c. No item 61, 62 .63,70, 71,73, 22, 23, 25, 78,79, 81, 28, 32, 85 99, 100, 45, 47, 48, 49, 107, 108, 110, 111, 113 termaksuk kategori tingkat kecerdasan emosi rendah. Hal
ini
berarti
item-item
tersebut
menunjukkan
kemampuan mahasiswa yang cukup baik dalam mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain serta membina hubungan dengan orang lain d. No item 3, 26, 27, 83, 29, 84, 93, 33, 101, 102, 103, 43, 44, 46, 50, 51, 52, 53, 54, 109, 114 termaksuk kategori tingkat kecerdasan emosi rendah. Hal ini berarti itemitem tersebut menunjukkan kemampuan mahasiswa yang baik dalam mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain serta membina hubungan dengan orang lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
e. No item 76 termaksuk kategori tingkat kecerdasan emosi rendah. Hal ini berarti item-item tersebut menunjukkan kemampuan mahasiswa yang sangat baik dalam mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain serta membina hubungan dengan orang lain Berikut ini disajikan grafik untuk menampilkan gambaran yang jelas mengenai capaian skor item pada penelitian ini: Jumlah Item, Sedang, 33 Jumlah Item, Tinggi, 21 Jumlah Item, Jumlah Item, Rendah, 13 Sangat Rendah, 8 Prosetasi, Prosetasi, Sangat Rendah, Rendah, 10.52% 17.10%
Jumlah Item Prosetasi
Prosetasi, Sedang, 43.42%
Jumlah Item, Sangat Tinggi, Prosetasi, Prosetasi, 1 Tinggi, Sangat Tinggi, 27.64% 1.32%
Grafik 3. Persentase Capaian Skor Item Tingkat Kecerdasan Emosi Mahasiswa Smester Awal Program Studi Bimbingan Dan Konseling Tahun Ajaran 2013/2014
Berdasarakan data pada tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan 55 atau 72,38% item penelitian yang tergolong tinggi, sedangkan 21 atau 27,62% item penelitian yang tergolong rendah.
Item yang teridentifikasi dalam
kategori rendah digunakan sebagai dasar untuk menyusun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
usulan-usulan topik bimbingan pribadi-sosial, khususnya dalam upaya peningkatan kecerdasan emosi mahasiswa Smester Baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Tahun USD. Berikut disajikan tabel analisis butir-butir instrumen penelitian tingkt kecerdasan emosi Mahasiswa Semester Baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Tahun Ajaran 2013/2014 Tabel 10 Analisis butir-butir instrumen penelitian tingkat kecerdasan emosi Mahasisiswa Program Studi Bimbingan dan konseling Semester II angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 2013/2014 No Item 61 62 63 70 73 22 25 78 79 81 28 32 85 76 91 92 35 39
Item Kategorisasi Tinggi Saya memendam kebencian kepada teman yang mengejek saya. Saya merasa sangat kesal apa bila permintaan saya tidak dipenuhi oleh orang tua saya Saya merasa rendah diri dihadapan teman-teman yang pandai Saya sangat kesal ketika orang tua tidak membalas pesan singkat (SMS) saya. Saya membanting pintu dengan keras untuk melampiskan kemarahan saya yang sangat besar Saya langsung marah ketika ada teman yang membuat saya kesal Setiap kali mengalami kesedihan, saya menangis seharian Saya berusaha untuk sabar ketika ada teman yang membuat saya kesal Saya berusaha untuk tetap tenang dalam situasi yang memicu kemarahan saya Ketika saya sedang sedih, saya menghibur diri dengan menonton acara-acara yang lucu di televisi Saya senang dengan kondisi fisik saya saat ini. Saya selalu bersemangat dalam mengerjakan tugas kuliah baik itu tugas pribadi ataupun kelompok Saya sangat sedih dengan diri saya, yang kurang baik dalam menjalin relasi dengan teman Ketika pesan singkat/SMS saya tidak di balas oleh orang tua, saya marah dan membanting HP Saya selalu bersemangat dalam belajar agar saya mendapatkan nilai yang maksimal Saya mengakui setiap kesalahan yang saya lakukan dengan rendah hati Saya bersikap acuh tak acuh terhadap kesalahan atau kelalaian yang saya lakukan. Saya dapat mengetahui perasaan-perasaan apa saja yang sedang
Skor 109 110 100 110 101 100 114 112 110 111 112 109 105 111 108 107 111 110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40 96 99 100 45 47
48 49 107 108 110 111 113 71 75 3 26 27 83 29 84 94 33 101
102 103
dialami teman saya hanya dengan mendengarkan nada bicara dan melihat raut wajahnya Jika ada teman yang sedang marah saya berusaha menenangkannya Rasanya bosan ketika teman datang untuk sekedar menceritakan pengalaman sedihnya Saya ikut-ikutan marah atau malah membenci teman lain yang telah menyakiti hati teman saya Saya selalu memperhatikan penjelasan dosen dalam setiap perkuliahan. Saya dapat mengerjakan tugas-tugas perkuliahan bersama kelompok-kelompok belajar yang dibentuk oleh dosen. Saya merasa nyaman-nyaman saja ketika menerima pemikiran atau pandangan teman tentang sesuatu hal yang sangat berbeda dengan saya Saya selalu menggunakan bahasa yang baik dan santun pada saat berbicara dengan orang lain Saya merasa nyaman ketika mengungkapkan pendapat dalam diskusi meskipun pendapat itu berbeda dengan teman lainnya. Saya selalu menggunakan bahasa yang biasa dipakai di daerah asal saya ketika berbicara meskipun oleh orang lain Saya merasa malu mengungkapkan pendapat yang berbeda ketika berdiskusi Saya merasa tersinggung sekali ketika teman-teman berkata bahwa pembicaraan/kata-kata tidak jelas Saya lebih banyak berdiam diri ketika menunggu waktu perkuliahan dimulai. Saya sulit menerima pendapat atau cara pandang teman terhadap sesuatu hal yang bertentangan dengan pendapat saya Saya memendam kebencian kepada teman yang suka menyontek. Ketika sedang sedih, saya tidak memiliki selera makan dan hanya makan 1 kali sehari. Saya merasa bersemangat dengan cara mengajar dosen yang dapat membuat para mahasiswa menjadi aktif Ketika teman meceriterakan pengalaman lucu, saya merasa senang Saya sangat bahagia ketika bisa membantu teman yang sedang mengalami kesusahan. Saya merasa malas ketika harus mendampingi teman yang sedang mengalami masalah Saya sangat bahagia karena begitu banyak teman yang menyayangi saya Saya sangat kecewa melihat kondisi fisik saya saat ini. Berapapun nilai yang saya peroleh dari UTS dan UAS tidak akan mempengaruhi semangat belajar saya. Saya menjalankan kuliah di program studi ini hanya karena terpaksa Ketika teman berbicara saya berusaha mendengarkannya dengan penuh perhatian agar saya dapat menangkap apa yang dikatakannya Saya mendengarkan saran-saran atau nasihat-nasihat dari orang tua untuk kebaikan diri saya Saya mendengarkan saran-saran atau nasihat-nasihat dari dosen tua untuk kebaikan diri saya
108 109 110 104 114 114 110 108 105 105 105 110 108 112 105 122 122 125 120 122 123 115 127 121 123 122
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43 44 46 50 51 52 53 54 109 114 76 93
87 89 94 34 98 57 59 58 60 65
66 67
69
72 74
Saya mengabaikan setiap nasihat dari orang tua saya. Saya mengabaikan setiap nasihat dari dosen Saya dapat bekerja atau belajar dengan teman-teman yang latar belakangnya sama/ataupun berbeda dengan saya. Saya selalu menyapa teman-teman ketika bertemu di kampus apalagi bila mereka teman satu angkatan Saya akan dengan senang hati menjelaskan kembali maksud pembicaraan atau kata-kata saya bila teman saya tidak paham Saya selalu memanfaatkan waktu luang untuk berbicara dengan teman –teman sebelum perkuliahan dimulai Saya menghargai pendapat teman yang berbeda dengan pandangan saya. Saya menerima ide atau gagasan atau saran dari teman-teman dengan senang hati Saya malas menyapa teman –teman ketika bertemu di kampus Saya merasa diremehkan ketika diberi saran oleh teman – teman. Ketika pesan singkat/SMS saya tidak di balas oleh orang tua, saya marah dan membanting HP. Ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas, saya tidak malu bertanya kepada teman yang saya anggap mampu Kategorisasi Rendah Saya sangat sedih jika saya tidak berhasil mencapai apa yang saya cita – citakan dalam semester ini Saya khawatir ketika tidak mampu menyelesaikan setiap tugas perkuliahan. Berapapun nilai yang saya peroleh dari UTS dan UAS tidak akan mempengaruhi Saya sebetulnya dapat meraih nilai yang baik kalau dosen mengajar dengan baik pula. Saya tidak senang dengan teman yang terlalu larut dalam permasalahannya Saya merasa tegang sekali ketika dosen mulai melemparkan pertanyaan-pertanyaan dengan memanggil nama mahasiswa Saya malu sekali pada diri sendiri ketika saya tidak dapat mengerjakan sesuatu hal yang sebetulnya mudah sekali. Saya merasa sedih sampai berhari-hari apabila saya sedang rindu dengan orangtua dan kampung halaman Saya memendam rasa iri hati pada restasi belajar teman yang lebih baik dari saya Saya merasa kehilangan sampai-sampai saya tidak dapat berkonsentrasi karena memikirkan sahabat saya yang tidak masuk kuliah Ketika teman menceriterakan pengalaman sedih, saya ikut sedih bahkan sampai menangis Saya memendam kejengkelan pada teman kelompok yang tidak datang kuliah pada saat kelompok kami harus mempresentasikan tugas. Sudah beberapa hari ini perasaan saya cemas sekali karena uang untuk pembayaran SKS belum di kirim oleh orang tua, sementara masa tenggang untuk pembayaran akan berakhir satu minggu lagi. Saya selalu mengurung diri dalam kamar ketika saya sedang bersedih Ketika saya sedang kesal dengan teman, saya menjadi tidak suka
62
123 124 119 122 118 111 123 118 121 117 129 115
69 67 82 75 80 78 75 93 96 99 93 93
99
95 91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80 88 97
105 112
bertemu dengan teman itu. Saya tetap menjalani aktivitas dengan penuh semangat, walaupun saya sedang memendam kesedihan. Saya menjadi kehilangan bersemangat ketika saya mendapatkan nilai yang tidak maksimal pada saat UTS dan UAS. Saya biasanya mengatakan kepada teman yang sedang sedih bahwa masalah yang sedang dihadapinya masih lebih ringan dibandingkan dengan orang lain. Saya lebih senang belajar bersama kelompok yang ditentukan sendiri oleh mahasiswa daripada oleh dosen. Saya merasa kesal ketika ada teman yang selalu mendominasi dalam menyatakan pendapatnya.
63
99 90 91 78 98
B. Pembahasan Setelah mempelajari hasil penelitian, 32,35% mahsiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Semester II angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma, tahun ajaran 2013/2014 berada dalam kategori tingkat kecerdasan emosi rendah.
Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa 67,65% mahsiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Semester II angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma, tahun ajaran 2013/2014 berada dalam kategori tingkat kecerdasan emosi tinggi. Mengarah pada pendapat Goleman (2009) tingginya tingkat kecerdasan emosi disebabkan oleh beberapa beberapa faktor yaitu: 1. Mengenali Emosi Diri Kemampuan mahasiswa dalam mengenali emosi merupakan kemampuan yang paling mendasar dalam hidupnya. Mayer dalam Goleman (2009: 62-64) berpendapat bahwa kemampuan mengenali emosi merupakan kesadaran seseorang akan emosinya sendiri. Kesadaran ini berupa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
waspada terhadap suasana hati maupun pikiran tentang suasana hati. Mahasiswa yang dapat mengenali emosinya, dapat berpikir jernih dan dapat mengambil keputusan yang tepat dan baik bagi dirinya. Kemampuan ini merupakan dasar dari kecerdasan emosional, para ahli psikologi menyebutkan kesadaran diri sebagai metamood, yakni kesadaran seseorang akan emosinya sendiri. Menurut Mayer (Goleman, 2002 : 64) kesadaran diri adalah waspada terhadap suasana hati maupun pikiran tentang suasana hati, bila kurang waspada maka individu menjadi mudah larut dalam aliran emosi dan dikuasai oleh emosi. Kesadaran diri memang belum menjamin penguasaan emosi, namun merupakan salah satu prasyarat penting untuk mengendalikan emosi sehingga individu mudah menguasai emosi. Mahasiswa yang memiliki kesadaran diri dapat mengetahui perasaannya, mengetahui hubungan antara pikiran dan perasaan, serta mengetahui reaksi yang timbul akibat perasaannya. Salah satu cara agar seseorang dapat mengenali perasaannya ialah dengan memberi nama setiap perasaan yang timbul dari dalam diri dan dapat menyebutnya. Apabila kurang, maka individu menjadi larut dalam aliran dan dikuasai oleh emosi. Berbagai macam emosi dapat di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
alami sewaktu-waktu, khususnya ketika mahasiswa berada di tingkat awal (semester II), baik yang negatif ataupun positif. 2. Mengelola Emosi Kemampuan mahasiswa dalam mengelola emosi kemungkinan dikarenakan mahasiswa yang bersangkutan memahami dan mengarahkan dengan baik emosi yang sedang dirasakan. Seperti yang diungkapkan oleh goleman Goleman (2009: 58) kemampuan mengelola
emosi adalah; suatu
kemampuan dalam menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau selaras sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu. Goleman (2009: 77-79) juga berpendapat bahwa kemampuan mengelola emosi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kesejahteraan emosi. Kemapuan mahasiswa dalam mengelola emosi dapat memeberikan jaminan dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Seni mengelola emosi merupakan kemampuan individu dalam
menangani perasaan agar dapat terungkap dengan
tepat atau selaras, sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu. Menjaga agar emosi yang merisaukan tetap terkendali merupakan kunci menuju kesejahteraan emosi. Emosi berlebihan, yang meningkat dengan intensitas terlampau lama akan mengoyak kestabilan kita (Goleman,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
2009 : 77-78). Kemampuan ini mencakup kemampuan untuk menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan akibat-akibat yang ditimbulkannya serta kemampuan untuk bangkit dari perasaan-perasaan yang menekan. Mahasiswa yang mampu mengelola emosiya adalah mahasiswa yang pandai mengenali setiap perasaan yang muncul dari dalam dirinya dan mengarahkannya dengan baik. Mahasiswa tahu bagaimana caranya melepaskan diri dari berbagai masalah yang menimbulkan kecemasan, ketakutan, kemurungan, kesepian, ketersinggungan dan berbagai macam perasaan yang bersifat menekan. 3. Memotivasi Diri sendiri Goleman (2009: 110) menyatakan kemampuan memotivasi
diri
sendiri
merupakan
kemampuan
menumbuhkan semangat dengan baik dalam menjalankan suatu aktifitas yang berguna dan memberikan manfaat. Mahasiswa yag memiliki motivasi yang baik adalah mahasiswa yang memiliki keyakinan, tidak mudah menyerah pada suatu keadaan, serta memiliki pikiran-pikiran dan perasaan yang positif. Seperti yang diungkapkan oleh Goleman, individu yang baik dalam memotivasi diri adalah individu yang memiliki ketekunan, rajin, ulet, dan dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
menahan diri terhadap kepuasan, mengendalikan dorongan hati, serta mempunyai perasaan motivasi yang positif, yaitu antusias, gairah, optimis, dan keyakinan diri. Mahasiswa yang mampu memotivasi dirinya kearah yang positif akan lebih berhasil menjalani kehidupan dibandingkan dengan orang yang menunggu orang lain untuk meperhatikan dirinya. Kemampuan memotivasi diri adalah kemampuan memberikan semangat pada diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat. 4. Mengenali Emosi Orang Lain. Kemampuan mahasiswa dalam mengenali emosi yang baik dirasakan oleh orang lain kemungkinan dipengaruhi karena sifat naluriah yaitu peka terhadap apa yang sedang dialami oleh temannya.
Menurut Goleman (2009: 136)
kemampuan mengenali emosi orang lain disebut juga Empati, yaitu
kemampuan
seseorang
untuk
mengenali
dan
mengetahui apa yang sedang dirasakan oleh orang lain atau peduli. Individu yang memiliki kemampuan empati lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa saja yang dibutuhkan orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan mampu untuk mendengarkan orang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Kemampuan berempati juga merupakan kemampuan memahami perasaan dan masalah orang lain, dan berpikir dengan
sudut
pandang
mereka;
Lebih
baik
dalam
mendengarkan orang lain. Mahasiswa yang memiliki kemampuan empati akan lebih mampu menangkap sinyalsinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan orang lain sehingga ia lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan lebih mampu untuk mendengarkan orang lain. Mahasiswa yang memiliki kemampuan mengenali emosi oarang lain dengan baik adalah mahasiswa yang dengan sungguh-sungguh belajar memahami dan merasakan apa yang sedang dirasakan oleh orang lain. 5. Membina Hubungan Kemampuan mahasiswa Prodi BK Angkatan 2013 Semester II dalam membina hubungan menunjukkan mahasiswa tersebut terampil dalam berkomunikasi. Menurut Goleman
(2009:
berkomunikasi
158-169),
merupakan
keterampilan
kemampuan
dasar
dalam dalam
keberhasilan membina hubungan. Kemapauan mahasiswa dalam membina hubungan memberikan keuntungan bagi mahasiswa itu sendiri. banyaknya relasi yang di bangun oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
mahasiswa membuktikan bahwa mahasiswa berhasil dalam mengembanngkan kemampuan intrapersonalnya. Alat utama yang digunakan oleh mahaiswa dalam membina hubungan dengan orang lain salah satunya adalah komunikasi. Komunikasi merupakan kemapuan dalam berbicara secara efektif, dapat menjadi pendengar dan penanya yang baik, membedakan antara apa yang dilakukan dan apa yang dikatakan seseorang dengan reaksi atau penilaian kita sendiri. Membuka diri dapat ditunjukkan dengan menghargai keterbukaan dan membina kepercayaan dalam suatu hubungan, mengetahui situasi yang aman untuk mengambil suatu resiko dalam membicarakan perasaan. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang sifatnya membangun dan terbuka tanpa adanya tindakkan yang saling menyakiti antara satu dengan yang lainnya. Dalam komunikasi dituntut sebuah kepercayaan antara satu mahasiswa dengan mahasiswa yang lainnya. Adanya keterbukaan antara satu dengan yang lainnya dapat menigkatkan
intensitas
hubungan
yang
lebih
baik.
Mahasiswa yang hebat dalam keterampilan membina hubungan ini akan sukses dalam bidang apapun. Orang berhasil dalam pergaulan karena mampu berkomunikasi dengan lancar pada orang lain. Orang-orang ini populer
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dalam
lingkungannya
menyenangkan
dan
karena
menjadi
kemampuannya
teman
70
yang
berkomunikasi.
Ramah tamah, baik hati, hormat dan disukai orang lain dapat dijadikan petunjuk positif bagaimana siswa mampu membina hubungan dengan orang lain. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat juga mahasiswa yang berada dalam kategori tingkat kecerdasan emosi tinggi sebanyak 61%. Angka tersebut sangat besar dibandingkan dengan mahasiswa yang berada pada kategori tingkat kecerdasan emosi rendah. Mahasiswa-mahasiswa yang berada dalam kategori tinggi memiliki kebiasaan-kebiasaan
yang
baik
ketika
mengisi
kuesioner
kecerdasan emosi yang telah dibagikan oleh peneliti. Mahasiswa yang termaksuk dalam kategori tinggi memiliki kemampuan yang sangat baik dalam mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan. Mahasiswa yang dalam kemampuan kecerdasan emosi tinggi sungguh-sungguh menyadari pentingnya kecerdasan emosi dalam kehidupan mereka. Mahasiswa meyakini dengan kecerdasan emosi yang baik akan menjamin kualitas hidup mereka. Hal ini dibuktikan ketika mahasiswa mengisi kuesioner kecerdasan emosi. Sebagian besar mahasiswa memiliki kecerdasan emosi yang baik. Mahasiswa yang rendah
sesungguhnya
berada dalam tingkat kecerdasan emosi belum
menyadari
akan
pentingnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
kecerdasan emosi dalam hidupnya. Pada dasarnya sebagian besar orang mempercayai bahwa hal utama yang menjadi penentu kualitas hisupnya adalah IQ bukan EQ. kemungkinan yang terjadi pada mahasiswa Prodi Bimbingan dan konseling adalah besarnya patokan terhadap IQ. Kurangnya pemahaman terhadap EQ menjadi penyabab alasan dan penyebab utama rendahnya kecerdasan emosi mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling. Melihat latar belakang mahasiswa baru yang rata-rata berada dalam tahap remaja akhir, secara umum memiliki karakteristik di mana mahasiswa tidak lagi memandang dirinya sebagai remaja tetapi mampu menunjukkan pemikiran, sikap, prilaku sebagai orang dewasa. Perubahan karateristik inipun erat hubungannya dengan tugas perkembangan pada masa remaja akhir. Dalam setiap tahap perkembangan, mahasiswa diharapkan mampu menerima diri dan memahami peran seks pria dan wanita, mampu membina hubungan yang baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis. Selain dari pada itu, mahasiswa juga diharapkan mampu mencapai kemandirian secara emosional, mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang diperlukan untuk melakukan peran
sebagai
anggota
masyarakat,
memahami
dan
menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua, mengembangkan prilaku tanggung jawab sosial yang diperukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
untuk memasuki masa usia dewasa, mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan, dan memahami serat mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga. C. Usulan Program-program Bimbingan Berdasarkan Item-item dalam Kuesioner yang Teridentifikasi Rendah dan Sangat Rendah Berdasarkan hasil analisis butir pada kuesioner tingkat kecerdasan emosi Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan konseling Angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma menunjukan bahwa ada 24 butir item yang tergolong dalam penguasaannya rendah (pada tabel 11). Butir-butir item ini tersebar ke dalam indikataor dari lima aspek berikut ini. Pertama. Mengenali dan merasakan emosi diri dan Memahami penyebab perasaan yang timbul Kedua, Mengendalikan emosi dan Mengekspresikan emosi dengan tepat. Ketiga, Memiliki perasaan positif terhadap diri sendiri dan Memiliki rasa tanggung jawab. Keempat, Memiliki kepekaan terhadap permasalahan orang lain. Kelima, Dapat bekerja sama dengan orang lain dan Dapat berkomunikasi dengan baik. Adapun item-item tersebut tersaji dalam tabel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73 Aspek
Mengeali emosi
No
Item 57. Saya merasa tegang sekali ketika dosen mulai melemparkan pertanyaan-pertanyaan dengan memanggil nama mahasiswa.
58. Saya merasa sedih sampai berhari-hari apabila saya sedang rindu dengan orang tua dan kampung halaman 60. Saya memendam rasa iri hati pada prestasi belajar teman yang lebih baik dari saya. 67. Saya memendam kejengkelan pada teman kelompok yang tidak datang kuliah pada saat kelompok kami harus mempresentasikan tugas 65. Saya merasa kehilangan sampaisampai saya tidak dapat berkonsentrasi karena memikirkan sahabat saya yang tidak masuk kuliah 74. Ketika saya sedang kesal dengan teman, saya menjadi tidak suka bertemu dengan teman itu. 66. Ketika teman menceriterakan pengalaman sedih, saya ikut sedih bahkan sampai menangis.
Topik
Tujuan
Materi
Waktu
Jenis layanan
Metode
Penyesuaian diri
Mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
Penyesuaian diri
1 x 50 menit
Pribadi/sosial
Nonton Video, diskusi, tanya jawab, games
Komunikasi yang efektif
Mahasiswa semakin memahami pentingnya komunikasi yang efektif
Empati
Mahasiswa semakin mamahami pentingnya berempati
72. Saya selalu mengurung diri dalam kamar ketika saya sedang bersedih Membuka diri
Mahasiswa menyadari pentingnya membuka diri
Komunikasi efektif
Empati
Membuka diri
1 x 50 menit
1 x 50 menit
1 x 50 menit
Pribadi/sosial
Simulasi, games, diskusi, refleksi
Pribadi/sosial
Nonton video diskusi, tanya jawab, games
Pribadi/sosial
Nonton video, sharing, diskusi, Tanya jawab, LKS
Sumber Murphy, Richard. 1988. Prilaku Manusia. Status dan Penyesuaian Diri. Jakarta. PT Tira Pustaka
G. A. Lunardi. 1987. Komunikasi Mengena: Meningkatkan Efektifitas Komunikasi Antara Pribadi. Yogyakarta. Kanisius. Supratiknya.1995. Komunikasi Antarpribadi. Tinjauan Psikologis. Yogyakarta. Kanisius.
Tabah Anton. 1999. Empati Ditengah Badai. Jakarta. Kharisma G. A. Lunardi. 1987. Komunikasi Mengena: Meningkatkan Efektifitas Komunikasi Antara Pribadi. Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
Mengenali emosi orang lain
Memotivasi diri
80. Saya tetap menjalani aktivitas dengan penuh semangat, walaupun saya sedang memendam kesedihan.
93. Ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas, saya tidak malu bertanya kepada teman yang saya anggap mampu 34. Saya sebetulnya dapat meraih nilai yang baik kalau dosen mengajar dengan baik pula. 94. Berapapun nilai yang saya peroleh dari UTS dan UAS tidak akan mempengaruhi semangat belajar saya. 87. Saya sangat sedih jika saya tidak berhasil mencapai apa yang saya cita-citakan dalam semester ini 88. Saya menjadi kehilangan bersemangat ketika saya mendapatkan nilai yang tidak maksimal pada saat UTS dan UAS. 89. Saya khawatir ketika tidak mampu menyelesaikan setiap tugas perkuliahan 97. Saya biasanya mengatakan kepada teman yang sedang sedih bahwa masalah yang sedang dihadapinya masih lebih ringan dibandingkan dengan orang lain 98. Saya tidak senang dengan teman yang terlalu larut dalam permasalahannya.
Bersyukur
Motivasi
Menjadi pendengar yang baik
Mahasiswa memahami permasalahan yang sedang dihadapi dengan bersyukur
Mahasiswa menyadari pentingnya motivasi dalam belajar meraih prestasi
Mahasiswa semakin memahami pentingnya mendengarkan
Bersyukur
Motivasi
Pendengar yang baik
1 x 50 menit
1 x 50 menit
1 x 50 menit
Kanisius Bosmas, Phil. 1996. Anda Dilahirkan Untuk Mencintai. Yogyakarta. Kanisius
Pribadi/sosial
Ceramah singkat, diskusi, tanya jawab, lembar kerja
Pribadi/sosial
Cermah singkat, nonton film pendek, diskusi, lembar LKS
Melasen, Van.M.G.A. 1985. Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab. Jakarta. Gramedia
Ceramah singkat, games diskusi, tanya jawab, lembar kerja
(1995). Ways to Develop Student Self-Esteem and Responsibility. Needham Heights, Massachusetts. Sinurat, R.H.Dj. 1992. Reader Mata Kuliah Komunikasi Antar Pribadi.
Pribadi/sosial
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Membina hubungan
75
105. Saya lebih senang belajar bersama kelompok yang ditentukan sendiri oleh mahasiswa daripada oleh dosen. 112. Saya merasa kesal ketika ada teman yang selalu mendominasi dalam menyatakan pendapatnya.
komunikasi
Mahasiswa menyadari pentingnya komunikasi
komunikasi
1 x 50 menit
Pribadi/sosial
Cermah singkat, games, sharing, diskusi, LKS
Yogyakarta : USD G. A. Lunardi. 1987. Komunikasi Mengena: Meningkatkan Efektifitas Komunikasi Antara Pribadi. Yogyakarta. Kanisius
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi uraian mengenai (1) Kesimpulan, (2) keterbatasan, dan (3) Saran untuk berbagai pihak. Bagian kesimpulan memuat kesimpulan dari hasil penelitian. Bagian keterbatasan memuat kelemahan dalam melakukan penelitian. Bagian saran memuat saran untuk berbagai pihak A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa 61% Mahasiswa Semester II Angakatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 2013/2014 berada pada kategori tingkat kecerdasan emosi yang tinggi. Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tingginya tingkat kecerdasan emosi tersebut disebabkan
keberhasilan
mahasiswa
dalam
mengenali
emosi,
mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan. Keberhasilan ini berdampak pada keberhasilan mahasiawa dalam melakukan penyesuaian diri terhadap dunia perkuliahan. Sedangkan mahasiswa yang memiliki tingkat kecerdasan emosi rendah dapat disimpulkan bahwa mereka tidak berhasil dalam mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
orang lain, dan membina hubungan. Ketidakberasilan tersebut berdampak pada kegagalan mahasiawa dalam melakukan penyesuaian diri
B. KETERBATASAN 1. Ada kemungkinan subjek dalam penelitian ini telah mengisi kuesioner semacam ini, hal ini dikarenakan subjek dalam penelitian ini sering dijadikan subjek peneliti lain. Pengalaman ini yang membuat subjek kurang serius dalam mengisinya. 2. Metodologi dalam penelitian ini hanya menggunakan survey yaitu berupa angket atau kuesioner. Oleh karena itu hasil yang diperleh dari
penelitian
ini
belum
menggambarkan
data
yang
sesungguhnya.
C. SARAN Berikut ini dikeukakan saran bagi beberapa pihak: 1. Pihak Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Pihak Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma hendaknya menjadikan penelitian ini sebagai dasar pembuatan dasar pembuatan program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Semester II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
angkatan
2013
agar
mahasiwa
menyadari
78
pentingnya
meningkatkan kecerdasan emosi maka dari itu mahasiwa memiliki kwalitas hidup yang sangat baik 2. Penelitian lain a. Alat penelitian yang digunakan pada penelitan hendaknya tidak hanya kuesioner tertutup; sebaiknya juga digunakan kuesioner terbuka, wawancara dan observasi agar informasi yang dikumpulkan semakin lengkap. Dalam menyusun kuesioner hendaknya digunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh responden/subjek penelitian. b. Mengingat pentingnya kecerdasan emosi, peneliti lain diharapkan mengadakan penelitian yang lebih mendalam mengenai kecerdasan emosi agar diperoleh gambaran yang lebih tepat dan menyeluruh mengenai kecerdasan emoosi. c. Dalam menyusun kisi-kisi kuesioner hendaknya peneliti mmembuat keseimbangan item pada setiap aspek dan indikator.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Daftar Pustaka
Stein, Steven dan Howard. 2004 . Ledakan EQ 15 Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional Meraih Sukses. Bandung: Kaifa. Kountur, Ronny.2007. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsidan Tesis. Buana Printing: Jakarta. Winkel, W.S. dan Sri Hastuti, M.M. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi. Goleman Daniel. 2009. Emotional Intelegence – Kecerdasan Emosional Mengapa EQ Lebih Penting Daripada IQ (Penerjemah. T. Harmaya). Jakarta. Gramedia Pustaka utama. Masidjo, I. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Albin Semmel Rochelle. 2010. Emosi Bagaimana Mengenal, Menerima, dan Mengarahkanya. Yogyakarta. Kanisius. Asrori Mohammad, Ali Mohammad. 2009. Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta. PT Bumi Akrasa. Hurlock, E.B. 2009. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Terjemahan). Jakarta. Erlangga. Nurdin. 2011. Pengaruh kecerdasan Emosional Terhadap Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah. Vol 1. Diunduh pada tanggal 13 Mey 2014. https://www.google.com/#q=jurnal+kecerdasan+emosi&start=10. Winanti Siwi R1, Aziz Luthfi1, Nasrul Pradana1. 2011. Perbedaan Kecerdasan Emosional Ditinjau Dari Persepsi Penerapan Disipli Orang Tua Pada Mahasiswa UIEU. Vol 9 (1). Diunduh pada tanggal 11 Maret 2014 Margono. S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta. Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung. Alfabeta. Azwar. 2009. Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. --------------------. 2011. Reliabilitas dan Validitas Ed. 3. Yogyakarta: Pustaka. Pelajar. --------------------. 2012. Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Beny Sittanggang. 2012. Deskripsi Kecerdasan Emosional Siswa Kelas VIII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012 Dan Implikasinya Terhadap Usulan-usulan Topik Bimbingan Bimbingan Kelompok. Skripsi (Tidak Diterbitkan)Yogyakarta. Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. Sudirman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. CV Rajawali Murphy, Richard. 1988. Prilaku Manusia. Status dan Penyesuaian Diri. Jakarta. PT Tira Pustaka. G. A. Lunardi. 1987. Komunikasi Mengena: Meningkatkan Efektifitas Komunikasi Antara Pribadi. Yogyakarta. Kanisius. Supratiknya. 1995. Komunikasi Antarpribadi. Tinjauan Psikologis. Yogyakarta. Kanisius. Tabah Anton. 1999. Empati Ditengah Badai. Jakarta. Kharisma. Sinurat, R.H.Dj. 1991. Konsep Diri dan Pengembangannya (Diktat Mata Kuliah Dinamika Kelompok), Yogyakarta: IKIP Sanata Dharma. Allyn dan Bacon.1995. Ways to Develop Student Self-Esteem and Responsibility. Needham Heights, Massachusetts. Sinurat, R.H.Dj. 1992. Reader Mata Kuliah Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta : USD Staltz, P. G. 2000. Adversity Quetient: Mengubah Hambatan Menjadi Peluang Jakarta: Grasindo. Supratiknya. 1995. Komunikasi Antarpribadi. Tinjauan Psikologis. Yogyakarta. Kanisius. Devas, Rich. 1995. Kapitalisme Dengan Kepedulian Sosial; Tolonglah Orang Lain Agar Kita Dapat Menolong Diri Sendiri. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama. Bosmas, Phil. 1996. Anda Dilahirkan Untuk Mencintai. Yogyakarta. Kanisius. Sudirman. 1986.Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. CV Rajawali. Bosmas, Phil. 1996. Anda Dilahirkan Untuk Mencintai. Yogyakarta. Kanisius. Melasen, Van.M.G.A. 1985. Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab. Jakarta. Gramedia. Hidayat, Komaruddin 2005. Psikologi Kematian: Mengubah Ketakutan Menjadi Optimisme. Jakarta Selatan. Hikmah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Needham Heights 1995. Ways to Develop Student Self-Esteem and Responsibility. Massachusetts. Sinurat, R.H.Dj. 1992. Reader Mata Kuliah Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta : USD. West, Michael. 1998. Kerja Sama Kelompok yang Efektif. Yogyakarta. Kanisius. Dwijayawiyata. 1990. Sopan Santun Dalam Pergaulan. Yogyakarta. Kanisius. Surya, Hendra.2000. .Kiat Mengatasi Kesulitan.Belajar, Jakarta : Gramedia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
KUESIONER KECERDASAN EMOSI
(EMOTIONAL INTELLIGENCE)
Disusun Oleh Yuventinus Morung (NIM:101114087) Dibawah Bimbingan Tim Peneliti Payung
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2014 82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
KUISIONER KECERDASAN EMOSI A. Identitas NIM Umur Daerah Asal Jalur Masuk BK
Tanggal pengisian
: ……….........………………………..............….. : ……….........………………………..............….. : ………………………….…………...............….. : O Prestasi O Kerjasama O Reguler Gelombang 1 O Reguler Gelombang 2 O Reguler Gelombang 3 O Reguler Gelombang 4 : ……/…………/2014.
B. Kata pengantar Para mahasiswa Prodi BK Angkatan 2013, Pada kesempatan ini kami meminta kerelaan dan kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosi Anda. Dengan demikian kami sangat mengharapkan Anda mengisi kuesioner ini dengan teliti, jujur, dan sesuai dengan diri dan pengalaman Anda. Atas kesedian Anda kami mengucapkan terimakasih. C. Petunjuk Pengisian Di bawah ini ada sejumlah pernyataan tentang kecerdasan emosi. Bacalah masingmasing pernyataan dengan teliti. Berikanlah tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pengalaman Anda. Alternatif jawaban yang ada adalah sebagai berikut: 1.
Sangat Sesuai (SS)
= Hal ini sangat sesuai dengan diri Anda dan pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-hari. 2. Sesuai (S) = Hal ini sesuai dengan diri Anda dan pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-hari. 3. Kurang Sesuai (KS) = Hal ini kurang sesuai dengan diri Anda dan pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-hari. 4. Tidak Sesuai (TS) = Hal ini tidak sesuai dengan diri Anda dan pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-hari. Langkah-langkah mengisi kuisoner ini secara praktis adalah sebagi berikut: 1. Baca dan pahamilah setiap pernyataan dalam kuisoner ini!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
1
2
3
4
5 6 7 8 9 10
11 12
13
14
Saya merasakan jantung saya berdetak dengan cepat dan suara saya bergetar ketika saya mengungkapkan kemarahan saya kepada teman. Saya sempat mencemaskan kesehatan teman saya ketika saya mendapatkan informasi dari teman lain bahwa dia sedang sakit serius. Saya merasa bersemangat dengan cara mengajar dosen yang dapat membuat para mahasiswa menjadi aktif. Saya tiba-tiba merasa rindu dengan orang tua dan kampung halaman ketika melihat foto orang tua saya. Saya merasa jengkel tidak dapat menjawab pertanyaan ujian yang sebetulnya mudah. Saya merasa kecewa dengan capaian prestasi belajar yang tidak sesuai dengan harapan saya. Saya merasa tersinggung ketika ada teman yang mengejek saya. Saya kecewa apabila permintaan saya tidak dipenuhi oleh orang tua saya. Saya malu mengakui kepada teman jika saya tidak dapat mengerjakan tugas. Saya merasa khawatir akan terjadi hal-hal buruk yang menimpa sahabat saya karena sudah beberapa hari ini tidak masuk kuliah. Ketika teman menceritakan kesedihannya, saya merasa terharu. Sepanjang hari ini perasaan saya kecewa, karena salah satu teman kelompok tidak hadir kuliah padahal kelompok harus presentasi di kelas. Saya berusaha bersabar menanti-nanti kiriman uang dari orang tua untuk membayar uang SKS padahal batas akhir pembayaran uang SKS telah lewat. Saya bersabar menunggu jawaban orang tua atas pesan singkat (SMS) saya.
Tidak Sesuai (TS)
Kurang Sesuai(KS)
Pernyataan
Sesuai (S)
No
Sangat Sesui (SS)
2. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan teliti sesuai dengan diri Anda! 3. Berilah tanda centang pada salah satu kolom yang telah disediakan!
15
Saya kesal melihat teman yang suka menyontek.
16
Saya memilih mendengarkan musik-musik yang gembira ketika saya sedang bersedih. Saya menarik nafas panjang terlebih dahulu ketika saya akan mengungkapkan kemarahan. Ketika saya sedang kesal dengan teman, saya hanya berbicara dengannya seperlunya saja. Ketika sedang sedih,saya tetap makan teratur meskipun porsi makan tidak sebanyak seperti biasanya. Bila orang tua belum membalas pesan singkat (SMS) saya, saya mengirimkannya lagi SMS yang sama. Saya tidur lebih larut dari biasanya namun tetap bisa bangun pagi, meskipun beberapa hari ini saya memendam perasaan gelisah. Saya langsung marah ketika ada teman yang membuat saya kesal. Saya langsung ungkapkan kemarahan saya kepada siapa saja yang membuat saya marah. Konsentrasi dan semangat belajar saya menurun ketika saya sedang memendam kesedihan. etiap kali mengalami kesedihan, saya menangis seharian. Ketika teman meceriterakan pengalaman lucu, saya merasa senang. Saya sangat bahagia ketika bisa membantu teman yang sedang mengalami kesusahan. Saya senang dengan kondisi fisik saya saat ini.
17 18 19
20 21
22 23 24 25 26 27 28 29 30
31
Saya sangat bahagia karena begitu banyak teman yang menyayangi saya. Saya bahagia karena saya diberi kesempatan membantu dosen dalam proyek penelitian atau pengabdian kepada masyarakat beliau. Walaupun saya mendapatkan nilai yang buruk pada saat ujian, saya tetap bersemangat dan lebih fokus dalam belajar.
85
Tidak Sesuai (TS)
Kurang Sesuai(KS)
Pernyataan
Sesuai (S)
No
Sangat Sesui (SS)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
43
Saya selalu bersemangat dalam mengerjakan tugas kuliah baik itu tugas pribadi ataupun kelompok Saya menjalankan kuliah di program studi ini hanya karena terpaksa. Saya sebetulnya dapat meraih nilai yang baik kalau dosen mengajar dengan baik pula. Saya bersikap acuh tak acuh terhadap kesalahan atau kelalaian yang saya lakukan. Semangat saya hilang ketika saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Saya akan bersemangat dalam belajar jika saya mendapatkan nilai A dan B. Saya menghibur teman yang sedang sedih dengan . menguatkan hatinya Saya dapat mengetahui perasaan-perasaan apa saja yang sedang dialami teman saya hanya dengan mendengarkan nada bicara dan melihat raut wajahnya. Jika ada teman yang sedang marah saya berusaha menenangkannya Saya memperhatikan penjelasan dosen dengan sungguh-sungguh bila hati saya sedang senang. Saya mulai mengacuhkan teman yang bercerita tentang hal-hal tidak menyenangkan hati saya. Saya mengabaikan setiap nasihat dari orang tua saya.
44
Saya mengabaikan setiap nasihat dari dosen.
45
Saya dapat mengerjakan tugas-tugas perkuliahan bersama kelompok-kelompok belajar yang dibentuk oleh dosen. Saya dapat bekerja atau belajar dengan temanteman yang latar belakangnya sama/ataupun berbeda dengan saya. Saya merasa nyaman-nyaman saja ketika menerima pemikiran atau pandangan teman tentang sesuatu hal yang sangat berbeda dengan saya. Saya selalu menggunakan bahasa yang baik dan santun pada saat berbicara dengan orang lain.
33 34 35 36 37 38 39
40 41 42
46
47
48
86
Tidak Sesuai (TS)
Kurang Sesuai(KS)
Pernyataan
Sesuai (S)
No
Sangat Sesui (SS)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
50 51
52
53 54 55
56
57
58
59
60 61 62 63
Saya merasa nyaman ketika mengungkapkan pendapat dalam diskusi meskipun pendapat itu berbeda dengan teman lainnya. Saya selalu menyapa teman-teman ketika bertemu di kampus apalagi bila mereka teman satu angkatan. Saya akan dengan senang hati menjelaskan kembali maksud pembicaraan atau kata-kata saya bila teman saya tidak paham. Saya selalu memanfaatkan waktu luang untuk berbicara dengan teman –teman sebelum perkuliahan dimulai. Saya menghargai pendapat teman yang berbeda dengan pandangan saya. Saya menerima ide atau gagasan atau saran dari teman-teman dengan senang hati. Saya lebih baik memendam kemarahan terhadap orang lain daripada menimbulkan pertengkaran bila saya mengungkapkannya. Saya merasa khawatir sekali dengan kesehatan teman saya yang sudah beberapa hari ini sakit sehingga saya selalu memikirkannya. Saya merasa tegang sekali ketika dosen mulai melemparkan pertanyaan-pertanyaan dengan memanggil nama mahasiswa. Saya merasa sedih sampai berhari-hari apabila saya sedang rindu dengan orangtua dan kampung halaman. Saya malu sekali pada diri sendiri ketika saya tidak dapat mengerjakan sesuatu hal yang sebetulnya mudah sekali. Saya memendam rasa iri hati pada restasi belajar teman yang lebih baik dari saya. Saya memendam kebencian kepada teman yang mengejek saya. Saya merasa sangat kesal apa bila permintaan saya tidak dipenuhi oleh orang tua saya. Saya merasa rendah diri dihadapan teman-teman yang pandai.
87
Tidak Sesuai (TS)
Kurang Sesuai(KS)
Pernyataan
Sesuai (S)
No
Sangat Sesui (SS)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64 65
66 67
68
69
70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
Ketika saya sedang sedih, saya selalu mencoba menunjukkan raut muka yang penuh dengan bahagia Saya merasa kehilangan sampai-sampai saya tidak dapat berkonsentrasi karena memikirkan sahabat saya yang tidak masuk kuliah. Ketika teman menceriterakan pengalaman sedih, saya ikut sedih bahkan sampai menangis. Saya memendam kejengkelan pada teman kelompok yang tidak datang kuliah pada saat kelompok kami harus mempresentasikan tugas. Sudah beberapa hari ini saya marah kepada orang tua karena tidak segera mengirim uang yang akan saya pakai untuk membayar uang SKS. Sudah beberapa hari ini perasaan saya cemas sekali karena uang untuk pembayaran SKS belum di kirim oleh orang tua, sementara masa tenggang untuk pembayaran akan berakhir satu minggu lagi. Saya sangat kesal ketika orang tua tidak membalas pesan singkat (SMS) saya. Saya memendam kebencian kepada teman yang suka menyontek. Saya selalu mengurung diri dalam kamar ketika saya sedang bersedih. Saya membanting pintu dengan keras untuk melampiskan kemarahan saya yang sangat besar. Ketika saya sedang kesal dengan teman, saya menjadi tidak suka bertemu dengan teman itu. Ketika sedang sedih, saya tidak memiliki selera makan dan hanya makan 1 kali sehari. Ketika pesan singkat/SMS saya tidak di balas oleh orang tua, saya marah dan membanting HP. Ketika saya mengalami susah tidur, itu pertanda saya sedang gelisah. Saya berusaha untuk sabar ketika ada teman yang membuat saya kesal. Saya berusaha untuk tetap tenang dalam situasi yang memicu kemarahan saya. Saya tetap menjalani aktivitas dengan penuh semangat, walaupun saya sedang memendam
88
Tidak Sesuai (TS)
Kurang Sesuai(KS)
Pernyataan
Sesuai (S)
No
Sangat Sesui (SS)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81 82 83 84 85 86 87 88
89 90 91 92 93
94
95 96 97
kesedihan. Ketika saya sedang sedih, saya menghibur diri dengan menonton acara-acara yang lucu di televisi. Selucu apa pun teman menceriterkan pengalaman lucu, saya malah mengejeknya. Saya merasa malas ketika harus mendampingi teman yang sedang mengalami masalah. Saya sangat kecewa melihat kondisi fisik saya saat ini. Saya sangat sedih dengan diri saya, yang kurang baik dalam menjalin relasi dengan teman. Saya merasa sangat iri hati kepada teman-teman yang menjadi kebanggaan dosen. Saya sangat sedih jika saya tidak berhasil mencapai apa yang saya cita – citakan dalam semester ini. Saya menjadi kehilangan bersemangat ketika saya mendapatkan nilai yang tidak maksimal pada saat UTS dan UAS. Saya khawatir ketika tidak mampu menyelesaikan setiap tugas perkuliahan. Saya mempertimbangkan dengan matang pemilihan program studi ini. Saya selalu bersemangat dalam belajar agar saya mendapatkan nilai yang maksimal. Saya mengakui setiap kesalahan yang saya lakukan dengan rendah hati. Ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas, saya tidak malu bertanya kepada teman yang saya anggap mampu Berapapun nilai yang saya peroleh dari UTS dan UAS tidak akan mempengaruhi semangat belajar saya. Saya menceritakan hal-hal yang lucu agar teman saya yang sedang sedih dapat bergembira kembali. Rasanya bosan ketika teman datang untuk sekedar menceritakan pengalaman sedihnya. Saya biasanya mengatakan kepada teman yang sedang sedih bahwa masalah yang sedang dihadapinya masih lebih ringan dibandingkan
89
Tidak Sesuai (TS)
Kurang Sesuai(KS)
Pernyataan
Sesuai (S)
No
Sangat Sesui (SS)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98 99 100 101
102 103 104 105
106
107
108 109 110 111 112 113
dengan orang lain. Saya tidak senang dengan teman yang terlalu larut dalam permasalahannya. Saya ikut-ikutan marah atau malah membenci teman lain yang telah menyakiti hati teman saya. Saya selalu memperhatikan penjelasan dosen dalam setiap perkuliahan. Ketika teman berbicara saya berusaha mendengarkannya dengan penuh perhatian agar saya dapat menangkap apa yang dikatakannya. Saya mendengarkan saran-saran atau nasihat-nasihat dari orang tua untuk kebaikan diri saya. Saya mendengarkan saran-saran atau nasihat-nasihat dari dosen tua untuk kebaikan diri saya. Saya lebih nyaman mengerjakan tugas sendiri dari pada dengan teman-teman dalam kelompok belajar. Saya lebih senang belajar bersama kelompok yang ditentukan sendiri oleh mahasiswa daripada oleh dosen. Saya lebih senang bekerja dengan teman yang memiliki pandangan/pemikiran yang sama dengan saya. Saya selalu menggunakan bahasa yang biasa dipakai di daerah asal saya ketika berbicara meskipun oleh orang lain dikatakan tidak santun . Saya merasa malu mengungkapkan pendapat yang berbeda ketika berdiskusi. Saya malas menyapa teman –teman ketika bertemu di kampus. Saya merasa tersinggung sekali ketika teman-teman berkata bahwa pembicaraan/kata-kata tidak jelas. Saya lebih banyak berdiam diri ketika menunggu waktu perkuliahan dimulai. Saya merasa kesal ketika ada teman yang selalu mendominasi dalam menyatakan pendapatnya. Saya sulit menerima pendapat atau cara pandang teman terhadap sesuatu hal yang bertentangan dengan pendapat saya.
90
Tidak Sesuai (TS)
Kurang Sesuai(KS)
Pernyataan
Sesuai (S)
No
Sangat Sesui (SS)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
Saya merasa diremehkan ketika diberi saran oleh teman – teman. -
Terimakasih -
91
Tidak Sesuai (TS)
Kurang Sesuai(KS)
Pernyataan
Sesuai (S)
No
Sangat Sesui (SS)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Lampiran 2 Data Penelitian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
10
11
12
13
14
15
65
1
3
3
3
3
3
2
2
1
1
4
3
2
4
3
4
4
4
4
3
3
3
2
1
3
3
4
2
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
2
2
2
1
2
2
2
2
2
3
4
3
2
4
4
3
3
4
3
3
3
4
4
1
2
2
4
2
1
2
2
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
3
3
3
2
2
1
1
2
3
3
2
2
4
4
2
3
4
4
2
5
3
3
4
3
3
2
2
2
1
1
1
2
3
2
3
3
3
3
3
2
4
3
4
4
3
3
6
1
3
4
3
2
2
1
1
4
1
3
3
4
3
4
4
4
4
2
4
3
2
2
4
3
4
7
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
2
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
9
3
4
4
3
3
3
2
2
2
2
1
3
3
2
3
3
4
3
1
3
3
1
1
2
2
3
11
3
3
3
3
3
3
3
2
2
1
2
2
2
2
2
3
4
3
2
3
3
3
3
3
2
2
12
3
3
4
2
4
2
4
2
2
1
2
2
3
2
2
4
4
3
1
4
3
2
3
3
2
2
14
2
4
4
3
3
3
3
3
2
1
2
2
3
2
2
2
2
3
2
3
3
2
3
3
2
3
16
1
4
4
4
4
4
1
4
1
1
1
1
4
1
1
4
1
1
1
4
4
1
1
4
4
1
17
2
4
4
2
3
3
3
2
1
3
2
2
3
3
3
3
4
2
3
3
3
2
1
4
3
4
18
2
4
4
4
2
3
4
3
4
1
3
1
3
1
1
1
2
2
1
2
2
1
1
1
1
4
19
2
4
4
4
4
4
1
2
2
1
1
4
3
2
4
4
4
3
2
4
3
2
3
3
2
3
20
3
3
3
4
3
3
3
3
2
2
2
2
3
2
2
2
3
3
2
3
3
2
2
2
3
3
21
3
3
4
3
2
3
2
2
2
3
2
2
3
3
3
2
4
3
3
3
3
2
1
3
3
3
23
3
3
4
4
4
3
2
2
2
2
2
2
1
1
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
24
4
4
4
3
4
3
4
3
1
1
2
2
2
2
2
2
3
3
1
3
4
4
3
3
4
3
25
3
4
4
4
2
3
1
1
1
2
2
3
4
3
4
4
4
4
2
4
4
3
2
4
2
1
26
2
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
27
4
4
4
4
4
3
2
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
4
2
3
4
3
3
28
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
29
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
30
3
4
4
3
4
3
1
2
1
1
2
3
3
4
4
4
4
4
2
3
4
3
3
3
1
2
31
2
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
4
4
2
3
4
4
3
3
3
3
2
3
3
2
4
32
2
4
4
3
3
3
2
2
1
1
2
3
3
3
4
4
3
3
2
3
3
3
1
3
2
3
33
2
3
3
3
4
3
3
2
1
3
2
4
2
2
3
4
4
4
4
3
3
2
3
3
3
3
34
3
4
4
3
4
4
3
3
2
2
1
2
3
3
3
3
3
3
1
4
3
3
2
3
2
2
36
3
3
4
2
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
4
4
4
4
2
3
3
2
3
3
3
4
37
4
3
3
3
4
4
3
3
3
2
2
2
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
38
4
3
3
4
4
4
3
3
3
4
3
2
1
1
3
3
2
2
3
2
3
4
4
4
4
4
39
2
3
4
4
4
3
2
2
2
3
2
2
4
3
4
4
4
3
3
2
3
2
2
2
2
3
40
1
3
3
4
3
3
3
3
2
1
2
1
1
2
2
4
2
2
2
3
3
2
3
4
3
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
66
67
68
69
70
71
16
17
18
19
20
21
72
73
74
75
76
77
ASPEK 1
22
23
24
25
78
79
3
3
4
4
3
4
2
2
3
3
3
3
4
4
2
4
4
2
132
2
2
2
4
3
2
3
2
3
4
2
2
3
2
4
2
3
4
1
2
1
2
4
1
118
2
3
1
3
3
3
3
2
4
1
4
3
2
4
2
1
1
2
1
4
1
1
4
1
124
3
3
1
4
3
4
2
3
4
2
3
3
4
2
4
3
2
4
1
3
1
2
4
1
123
2
2
1
1
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
2
122
4
4
2
4
3
3
3
3
4
3
4
4
4
2
2
4
1
3
4
4
4
3
4
2
133
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
118
3
3
3
4
3
3
4
2
4
4
4
4
4
3
3
3
2
4
4
4
3
4
4
2
128
1
1
3
4
3
3
2
2
4
3
4
3
2
3
3
2
3
3
2
3
2
2
4
3
117
3
3
1
4
3
3
2
3
4
1
4
4
2
2
2
2
3
4
2
1
3
3
4
1
116
3
3
1
3
4
4
2
3
3
2
2
3
3
2
3
3
2
3
2
3
2
2
4
3
114
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
1
4
4
4
4
4
4
4
4
128
4
4
1
4
4
4
3
3
4
2
3
4
3
3
3
3
2
2
2
4
3
3
4
4
127
4
4
3
4
4
4
2
4
4
4
2
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
121
3
4
2
1
4
4
3
3
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
142
3
3
1
4
4
4
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
2
3
2
2
2
3
3
2
114
3
3
2
3
3
3
3
3
4
4
3
2
2
3
3
3
2
2
3
2
3
3
4
3
122
3
3
3
4
3
3
2
2
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
1
1
3
2
4
3
116
3
2
2
2
2
2
1
2
3
3
4
4
4
3
3
4
1
3
4
4
2
4
4
3
130
3
4
2
4
4
4
3
3
4
2
4
4
1
2
1
4
4
2
4
4
3
4
4
2
130
4
4
3
4
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
113
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
2
140
2
2
2
4
4
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
121
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
2
125
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
4
4
4
4
4
3
2
4
3
3
2
3
4
1
132
4
4
2
3
4
4
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
4
3
4
4
4
4
132
3
3
4
4
3
3
4
3
4
4
4
3
2
3
4
2
3
3
4
4
4
3
4
3
131
3
2
2
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
2
3
4
3
2
4
1
3
4
4
3
134
3
3
2
4
4
4
2
2
3
3
3
3
4
2
3
3
2
2
2
3
2
3
3
1
119
3
3
2
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
2
2
3
3
3
2
3
4
3
137
3
2
3
3
3
3
4
2
2
2
2
2
4
2
3
2
4
3
3
1
2
3
3
2
119
3
4
2
3
3
2
1
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
4
1
2
2
4
4
4
127
1
1
2
1
3
3
3
4
3
4
4
4
1
3
2
1
3
3
4
4
4
4
4
4
133
3
3
3
4
3
3
3
2
4
2
3
3
4
3
3
3
3
3
1
1
2
3
4
2
113
3
3
2
3
4
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
80
81
26
27
82
83
ASPEK 2
28
29
30
31
32
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
33
34
3
4
3
3
4
4
36
3
3
4
2
3
4
3
4
2
4
2
3
3
3
4
3
4
4
2
4
4
4
3
4
36
4
4
4
2
3
3
2
2
1
1
1
4
4
3
4
3
3
2
4
4
4
4
4
4
42
4
4
3
4
4
4
4
4
1
1
1
4
4
4
2
2
2
1
3
4
4
4
3
4
34
3
3
3
4
4
3
2
2
1
4
2
4
3
3
4
1
4
2
3
3
4
4
3
3
40
4
3
3
3
4
4
3
4
2
2
2
3
4
4
4
2
4
2
4
4
4
4
4
4
43
3
4
3
3
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4
4
4
3
2
3
3
3
3
2
35
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
3
3
3
3
2
4
2
3
4
3
4
4
3
36
4
4
1
4
3
4
4
4
2
4
2
4
4
3
3
1
4
2
2
3
3
3
4
3
35
4
4
3
3
3
4
4
4
2
3
2
3
2
3
3
3
4
2
2
3
3
4
4
4
38
2
4
4
3
2
3
4
3
2
2
2
3
2
3
3
2
4
1
4
4
4
4
4
3
46
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
1
3
3
3
3
3
3
2
4
4
4
4
1
4
42
4
4
4
4
3
4
4
4
1
1
1
4
4
4
4
4
4
1
3
4
3
4
4
4
45
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
4
3
4
3
4
2
4
3
4
4
4
4
2
4
40
1
4
4
3
3
4
4
2
1
4
1
1
1
4
3
1
4
1
3
4
4
4
3
4
41
3
4
4
3
3
4
2
4
2
3
1
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
35
2
2
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
4
4
3
4
40
3
4
3
4
4
3
4
3
2
3
2
4
4
3
4
3
4
3
2
4
4
4
3
4
34
4
4
3
4
4
4
3
3
2
3
1
4
3
3
2
2
4
2
3
4
4
4
3
4
43
3
4
4
3
3
3
2
3
1
2
2
4
4
3
4
3
4
2
3
4
4
4
4
4
44
4
4
4
4
4
4
2
4
2
3
2
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
35
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
39
4
4
4
4
4
4
4
3
2
3
2
4
4
4
4
2
4
2
3
3
3
3
2
3
35
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
36
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
4
3
4
4
4
4
3
4
44
4
4
3
3
4
4
4
3
2
2
2
4
3
3
4
3
4
2
3
3
3
3
3
3
38
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
3
4
4
3
36
4
4
2
3
3
4
4
4
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
2
2
4
4
3
3
38
4
3
3
3
3
4
3
3
2
2
2
2
3
4
4
1
4
1
2
2
4
4
3
3
35
4
4
4
3
3
4
4
4
2
3
2
3
3
3
3
2
2
1
3
3
3
3
4
4
37
3
4
3
3
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
2
4
2
2
3
4
4
4
3
37
3
4
3
4
3
4
4
3
1
1
2
4
3
3
3
2
4
2
3
3
4
3
4
3
31
4
3
3
4
4
4
2
3
2
1
1
3
3
3
4
2
4
3
2
1
4
3
4
4
37
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
4
2
3
2
3
4
4
4
38
3
4
4
2
3
4
2
2
2
3
1
4
4
3
4
2
4
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
35
36
37
ASPEK 3
38
39
40
95
96
97
98
99
100
101
102
103
41
42
43
44
ASPEK 4
45
46
4
2
3
67
3
3
3
2
3
2
2
3
4
4
4
4
3
3
4
4
51
3
3
2
2
4
58
3
3
3
3
3
4
1
3
3
4
4
4
1
2
4
4
49
3
4
3
3
1
60
3
4
3
1
3
2
1
2
4
4
4
4
1
2
4
4
46
4
4
3
4
1
60
4
4
4
1
4
4
4
3
3
3
4
4
1
4
4
4
55
4
4
3
1
2
63
4
4
4
2
3
3
3
4
3
4
4
4
3
3
4
4
56
4
4
4
3
1
73
4
3
3
2
4
3
3
4
4
4
4
4
2
4
4
4
56
4
4
3
2
2
56
3
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
44
3
3
3
3
1
64
4
3
3
2
3
3
2
4
3
3
3
3
1
3
4
4
48
3
4
3
2
2
63
3
3
3
2
3
2
2
2
2
3
4
3
2
2
4
3
43
3
3
3
2
1
55
4
4
4
2
4
2
4
3
2
4
4
4
1
2
4
4
52
4
4
3
2
2
54
3
3
3
2
3
2
2
2
3
4
4
4
2
2
3
3
45
3
3
4
1
1
65
4
4
4
1
4
1
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
55
4
4
4
3
2
70
3
3
3
2
3
4
2
4
4
4
4
4
2
2
4
4
52
4
4
4
3
1
54
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
1
2
4
4
56
4
4
3
2
2
63
4
4
4
2
4
4
2
3
2
4
3
3
1
3
3
3
49
3
3
3
3
2
54
3
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
44
3
3
4
3
2
69
2
3
2
2
4
4
3
4
3
4
4
4
2
3
4
4
52
3
3
3
2
1
61
4
3
3
1
3
1
2
2
3
4
4
4
1
3
3
3
44
3
4
3
2
1
60
4
3
4
1
3
2
2
2
3
4
4
4
1
3
3
3
46
4
4
4
4
4
77
3
3
3
1
4
3
2
4
4
4
4
4
1
3
4
4
51
4
4
3
3
3
58
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
46
3
3
3
3
1
69
3
4
3
2
3
2
3
4
4
4
4
4
1
2
4
4
51
4
4
3
2
2
56
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
3
3
44
3
3
3
2
2
59
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
49
3
3
4
2
2
66
4
3
3
1
3
2
2
4
3
4
4
4
1
3
3
3
47
3
3
3
3
3
66
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
48
3
3
3
2
3
66
3
4
3
2
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
4
4
50
3
4
4
4
1
60
3
4
4
1
3
3
3
3
3
3
4
4
1
2
4
4
49
4
4
4
2
1
61
4
4
3
2
2
2
2
3
3
3
4
4
1
2
4
4
47
3
4
4
3
2
67
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
4
4
49
3
3
2
2
1
58
3
2
3
2
3
3
2
4
4
3
3
3
1
3
4
4
47
3
3
3
2
1
59
3
2
3
2
3
3
2
3
4
4
4
4
3
3
1
3
47
3
3
3
3
2
59
3
3
2
2
3
4
3
4
2
3
2
2
2
3
3
3
44
3
3
3
2
2
60
3
3
3
1
3
1
1
4
2
4
4
4
2
3
4
4
46
3
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
ASPEK 5
46
47
48
49
50
51
52
53
54
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
2
3
4
4
3
3
4
4
4
73
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
2
2
3
3
3
2
3
2
3
3
63
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
1
4
3
4
4
1
4
1
3
70
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
3
4
3
4
4
4
4
3
3
76
4
3
3
3
4
4
3
4
4
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
65
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
77
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
2
3
2
2
3
57
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
73
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
63
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
2
3
4
4
4
4
1
3
4
74
3
4
3
3
3
3
3
3
1
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
59
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
1
1
1
4
3
4
4
4
4
4
71
4
2
4
2
4
4
3
4
4
3
3
2
4
3
4
4
3
2
3
4
70
4
4
3
3
4
2
4
4
4
2
2
1
2
2
4
3
4
4
4
4
68
3
4
4
4
4
3
2
4
4
2
2
3
3
4
3
3
2
3
4
4
68
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
59
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
4
72
4
3
3
3
4
3
3
4
4
2
2
2
3
3
4
3
3
2
3
3
64
4
4
3
3
4
4
3
3
4
2
1
2
2
3
1
3
1
3
3
4
61
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
3
4
2
3
4
78
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
61
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
79
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
61
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
62
3
3
4
3
4
4
4
4
3
3
2
2
4
3
4
4
4
2
3
4
70
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
2
3
4
65
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
73
4
3
3
3
3
4
4
4
4
2
2
2
3
4
4
3
4
3
3
4
70
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
1
3
3
3
3
3
3
2
3
3
67
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
63
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
2
2
3
3
4
2
3
2
3
3
62
3
3
3
3
4
3
3
3
4
2
2
3
3
3
3
2
3
2
3
2
60
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
4
4
4
4
66
3
3
3
3
4
4
3
3
3
1
1
3
3
2
4
2
3
2
3
3
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 3
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00055
VAR00056
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient
-0.05798 0.744635 34
UNVALID
0.268662 0.12445 34
UNVALID
0.317119 0.067635 34
VALID
-0.02518 0.887609 34
UNVALID
0.164045 0.353895 34
UNVALID
-0.04414 0.804243 34
UNVALID
-0.46454 0.005644 34
UNVALID
-0.33302 0.054291 34
UNVALID
-0.30861 0.075766 34
UNVALID
0.235036 0.180879 34
UNVALID
0.107651
UNVALID
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
VAR00057
VAR00058
VAR00059
VAR00060
VAR00061
VAR00062
VAR00063
VAR00064
VAR00010
VAR00011
VAR00012
Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient
0.544518 34 0.642112 4.25E-05 34
VALID
0.423193 0.01264 34
VALID
0.357949 0.037659 34
VALID
0.680772 9.4E-06 34
VALID
0.525 0.001433 34
VALID
0.493412 0.003024 34
VALID
0.415995 0.014406 34
VALID
0.247115 0.158842 34
UNVALID
0.066749 0.707606 34
UNVALID
0.206624 0.241014 34
UNVALID
-0.20878
UNVALID
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
VAR00013
VAR00014
VAR00015
VAR00065
VAR00066
VAR00067
VAR00068
VAR00069
VAR00070
VAR00071
VAR00016
Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient
0.236027 34 -0.05129 0.773285 34
UNVALID
0.097911 0.581711 34
UNVALID
0.038655 0.828173 34
UNVALID
0.312217 0.07223 34
VALID
0.353124 0.040505 34 0.477547 0.004289 34
VALID
0.23234 0.186079 34
UNVALID
0.459272 0.006289 34
VALID
0.520907 0.001585 34
VALID
0.56162 0.000548 34
VALID
0.022823
UNVALID
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
VAR00017
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00072
VAR00073
VAR00074
VAR00075
VAR00076
VAR00077
Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient
0.898054 34 0.196894 0.264378 34
UNVALID
-0.0215 0.903918 34
UNVALID
0.281624 0.106622 34
UNVALID
0.076409 0.667558 34
UNVALID
0.100046 0.573465 34
UNVALID
0.709059 2.68E-06 34
VALID
0.558933 0.00059 34
VALID
0.365394 0.033587 34
VALID
0.579343 0.00033 34
VALID
0.464219 0.005681 34
VALID
0.243047
UNVALID
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
VAR00022
VAR00013
VAR00024
VAR00025
VAR00078
VAR00079
VAR00080
VAR00081
VAR00026
VAR00027
VAR00082
Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient
0.166035 34 0.615734 0.000106 34
VALID
0.664074 1.85E-05 34
VALID
0.138069 0.436155 34
UNVALID
0.514783 0.001839 34
VALID
0.632086 6.07E-05 34
VALID
0.642853 4.13E-05 34
VALID
0.548285 0.000788 34
VALID
0.395299 0.020674 34
VALID
0.349273 0.0429 34
VALID
0.538264 0.001025 34
VALID
UNVALID 0.102353
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
VAR00083
VAR00028
VAR00029
VAR00030
VAR00031
VAR00032
VAR00084
VAR00085
VAR00086
VAR00087
VAR00088
Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient
0.564608 34 0.457821 0.006477 34 0.398556 0.019559 34
VALID
VALID
0.429606 0.011224 34 -0.0113 0.949446 34
UNVALID
0.195023 0.269034 34
UNVALID
0.504456 0.002348 34
VALID
0.467828 0.005271 34
VALID
0.4012 0.018691 34
VALID
0.668084 1.58E-05 34
VALID
0.310062 0.074326 34
VALID
VALID 0.369598
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
VAR00089
VAR00090
VAR00091
VAR00092
VAR00093
VAR00094
VAR00033
VAR0034
VAR00035
VAR00036
VAR00037
Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient
0.03145 34 0.393736 0.021227 34
VALID
0.242618 0.166808 34
UNVALID
0.514971 0.001831 34
VALID
0.351786 0.041325 34
VALID
0.424494 0.012341 34
VALID
0.346173 0.044909 34
VALID
0.444492 0.008445 34
VALID
0.447406 0.007976 34
VALID
0.534535 0.001128 34
VALID
0.206785 0.24064 34
UNVALID
UNVALID 0.14074
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
VAR00038
VAR00039
VAR00040
VAR00095
VAR00096
VAR00097
VAR00098
VAR00099
VAR00100
VAR00101
VAR00102
Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient
0.427245 34 0.286645 0.10026 34
UNVALID
0.437355 0.009694 34
VALID
0.412845 0.015242 34
VALID
0.117317 0.508758 34
UNVALID
0.601786 0.000167 34
VALID
0.387102 0.023714 34
VALID
0.415246 0.014601 34
VALID
0.46705 0.005357 34
VALID
0.40448 0.01766 34
VALID
0.379513 0.026849 34
VALID
VALID 0.364187
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
VAR00103
VAR00041
VAR00042
VAR00043
VAR00044
VAR00045
VAR00046
VAR00047
VAR00048
VAR00049
VAR00050
Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient
0.034221 34 0.458741 0.006357 34
VALID
0.02764 0.876687 34
UNVALID
0.127668 0.471811 34
UNVALID
0.626741 7.31E-05 34
VALID
0.731855 0.000001 34
VALID
0.531274 0.001225 34
VALID
0.58289 0.000297 34
VALID
0.421543 0.013028 34
VALID
0.562088 0.000541 34
VALID
0.562193 0.000539 34
VALID
VALID 0.515583
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
VAR00052
VAR00052
VAR00053
VAR00054
VAR00104
VAR00105
VAR00106
VAR00107
VAR00108
VAR00109
VAR00110
Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient
0.001804 34 0.552634 0.000701 34
VALID
0.600164 0.000175 34
VALID
0.775937 0.000001 34
VALID
0.621157 8.85E-05 34
VALID
0.042511 0.811328 34
UNVALID
0.351692 0.041383 34
VALID
0.07427 0.676353 34
UNVALID
0.374529 0.029087 34
VALID
0.658987 2.26E-05 34
VALID
0.589972 0.00024 34
VALID
VALID 0.734297
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
VAR00111
VAR00112
VAR00113
VAR00114
Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
0.000001 34 0.621778 8.66E-05 34
VALID
0.352554 0.040853 34
VALID
0.47693 0.004346 34
VALID
0.626069 7.49E-05 34
VALID
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 4
Reliabilitas
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.784
Item valid Reliability Statistics Cronbach's Alpha
5
N of Items 0.773
5
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI