PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN, MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP N 2 POCO RANAKA PADA POKOK BAHASAN MASSA JENIS
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh: Maria Fransiska Kusumatryani NIM: 101424047
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dua hal menjalani kehidupan, Pertama adalah percaya bahwa tidak ada keajaiban, Kedua adalah percaya bahwa semua adalah keajaiban (Albert Einstein)
Kupersembahkan karya ini untuk: Bapa Sabinus Hawi dan Mama Martina Imal, Kak Ambo, Kak Wati, Kak Nanuk, Nana Vian, dan ponaanku Mario yang selalu mendukung dengan cinta dan doa Sahabat dan teman-teman yang selalu berbagi suka dan duka Almamaterku tercinta, Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN, MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP N 2 POCO RANAKA PADA POKOK BAHASAN MASSA JENIS
Maria Fransiska Kusumatryani Universitas Sanata Dharma 2015
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) keaktifan siswa kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka tentang materi massa jenis melalui metode discovery; (2) minat belajar siswa kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka tentang materi massa jenis melalui metode discovery; (3) peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka tentang materi massa jenis melalui metode discovery. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 – 22 Agustus 2014. Subyek penelitian yaitu 33 siswa kelas VIIC dan 36 siswa kelas VIID SMP N 2 Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai. Instrumen yang digunakan yaitu tes tertulis berupa pre-test dan post-test, lembar observasi keaktifan dan kuesioner minat belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) metode discovery dapat mengaktifkan siswa kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka untuk materi massa jenis; (2) metode discovery dapat menarik minat siswa kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka untuk materi massa jenis; (3) metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka untuk materi massa jenis.
Kata kunci: Metode Discovery, Keaktifan, Minat Belajar, Hasil Belajar Mata Pelajaran Fisika
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
DISCOVERY METHODS TO IMPROVING ACTIVITY, INTEREST AND STUDENT LEARNING OUTCOMES OF SMP N 2 POCO RANAKA ON DENSITY TOPIC
Maria Fransiska Kusumatryani Sanata Dharma University 2015
The aim of this study is to know: (1) whether students in VII grade of SMP N 2 Poco Ranaka actively learned the material of the density through discovery methods; (2) the interest of students of VII grade of SMP N 2 Poco Ranaka about the material of the density through discovery methods and the (3) improving of student learning outcomes in VII grade of SMP N 2 Poco Ranaka about the material of the density through discovery methods. This study was conducted on August 4 to 22, 2014. The subject of the study was 33 students VIIC and 36 students VIID grade of SMP N 2 Poco Ranaka, regency Manggarai. The instrument of the research was pre-test and posttest, observation sheets and questionnaires. The results of this study showed that: (1) discovery method helped students in VII SMP N 2 Poco Ranaka to learn activity; (2) discovery method attracted students in VII grade of SMP N 2 Poco Ranaka to learn density; (3) discovery method improved learning outcomes of students in VII grade of SMP N 2 Poco Ranaka on the material density.
Key words: Discovery Methods, Activity, Interest in Learning, Learning Outcomes Subjects Physics
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan karunia, rahmat dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Metode Discovery Untuk Meningkatkan Keaktifan, Minat dan Hasil Belajar Siswa SMP N 2 Poco Ranaka Pada Pokok Bahasan Massa Jenis”. Proses penyusunan, pelaksanaan serta penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari semua pihak yang turut memberikan bimbingan, bantuan, dukungan, doa, dan semangat yang sangat bermanfaat bagi penulis. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1.
Romo Prof. Dr. Paul Suparno, S.J, M.S.T selaku dosen pembimbing yang senantiasa memberikan motivasi, masukkan, dan bantuan dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2.
Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika yang memberikan dukungan dan motivasi.
3.
Bapak Rohandi, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang memberikan dukungan dan semangat.
4.
Segenap Dosen JPMIPA Universitas Sanata Dharma yang telah membantu memberikan bekal pengetahuan bagi penulis.
5.
Segenap Karyawan Sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan dalam memperlancar surat perijinan ke sekolah.
6.
Bapak Dominikus Dom, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP N 2 Poco Ranaka yang telah memberikan ijin penelitian.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
Bapak Marianus Hasman, S.Pd selaku guru mata pelajaran fisika yang telah membantu dan memberi masukkan dalam pelaksanaan penelitian.
8.
Segenap Bapak, Ibu guru serta karyawan/i SMP N 2 Poco Ranaka yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti dalam melaksanakan penelitian.
9.
Siswa/i SMP N 2 Poco Ranaka yang telah berpartisipasi dalam penelitian.
10. Kedua orang tua tercinta, Bapak Sabinus Hawi dan Mama Martina Imal yang dengan tulus memberi cinta, kasih sayang, doa, perhatian dan dukungan tanpa henti bagi peneliti. 11. Kak Ambo dan Kak Wati, Kak Nanuk, Nana Vian, ponaanku Mario serta semua keluarga besar yang telah memberikan semangat, doa dan dukungan bagi peneliti. 12. Tanta Meik dan Om Anus yang telah menyediakan tempat penginapan selama peneliti melaksanakan penelitian. 13. Mama Lesta yang telah membantu peneliti dengan meminjamkan kamera untuk dokumentasi. 14. Om Ansel dan Om Agus yang telah membantu peneliti dengan meminjamkan neraca untuk kepentingan penelitian. 15. Sahabat-sahabatku tercinta, Inuk Lelly, Inuk Eland, Inuk Onchu, Inuk Atin, Enu Ceilink, Enu Nopi, Enu Degan, Rini, Tyani, Qori, Ningsih, Vani, Nia, Oyend untuk motivasi dan kebersamaan yang kita alami bersama. 16. Nana Marsellus N. Pampur yang selalu mengisi hari-hariku dengan canda dan tawa.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17. Ade Ria, Ade Indri, Ika dan teman-teman kos Pink untuk kebersamaan dan motivasinya. 18. Rekan-rekan seangkatan Pendidikan Fisika 2010 yang telah menjadi keluarga baru dan telah berjuang bersama. 19. Semua pihak yang telah tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan doa kepada peneliti selama perjalanan studi. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sekalian. Semoga skripsi ini bermanfaat.
Penulis
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................
vi
ABSTRAK .......................................................................................................
vii
ABSTRACT .......................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xx
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
1
B. Rumusan Masalah ................................................................................
5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................
5
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................
6
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI ..........................................................................
7
A. Metode Discovery ................................................................................
7
1. Pengertian Discovery .....................................................................
7
2. Proses Discovery ............................................................................
8
3. Macam-macam Discovery..............................................................
8
4. Keuntungan Discovery ...................................................................
9
5. Kelemahan Discovery ....................................................................
10
B. Belajar Aktif .........................................................................................
11
1. Pengertian Belajar Aktif .................................................................
11
2. Tolak Ukur Keaktifan Siswa ..........................................................
12
3. Ciri-ciri Keaktifan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar ............
15
C. Minat ....................................................................................................
15
1. Pengertian Minat ............................................................................
15
2. Pembentukan Minat Belajar ....................................................................
17
3. Pengaruh Minat Terhadap Kegiatan Belajar Siswa .................................
18
D. Hasil Belajar .........................................................................................
19
E. Massa Jenis ..........................................................................................
20
1. Pengertian Massa Jenis ..................................................................
20
2. Satuan Sistem Internasional (SI) untuk Massa Jenis......................
22
3. Menentukan Massa Jenis Zat .........................................................
23
4. Perhitungan Massa Jenis ................................................................
24
5. Konsep Massa Jenis dalam Pemecahan Masalah Keseharian ........
25
F. Kaitan Teori dengan Langkah Penelitian .............................................
27
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.........................................................
28
A. Desain Penelitian ..................................................................................
28
B. Waktu dan Tempat Penelitian ..............................................................
29
1. Waktu Penelitian ............................................................................
29
2. Tempat Penelitian...........................................................................
29
C. Populasi dan Sampel Penelitian ...........................................................
29
1. Populasi Penelitian .........................................................................
29
2. Sampel Penelitian ...........................................................................
29
D. Treatment .............................................................................................
29
1. Metode Discovery untuk Kelas Eksperimen ..................................
30
2. Metode Ceramah Aktif untuk Kelas Kontrol ..........................................
30
E. Instrumen .............................................................................................
31
1. Pretest dan Posttest ........................................................................
31
2. Pengamatan/Observasi Keaktifan Siswa ........................................
35
3. Kuesioner/Angket Minat Belajar Siswa .........................................
36
4. Validitas .........................................................................................
37
F. Analisis Data ........................................................................................
38
1. Pretest dan Posttest ........................................................................
38
2. Analisis Keaktifan Siswa ...............................................................
40
3. Analisis Minat Belajar Siswa .........................................................
42
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV DATA DAN ANALISA DATA ........................................................
45
A. Pelaksanaan Penelitian .........................................................................
45
1. Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen .................................
47
2. Pelaksanaan Penelitian di Kelas Kontrol .......................................
53
B. Data dan Analisis Data .........................................................................
57
1. Keaktifan Siswa .............................................................................
57
2. Minat Belajar Siswa .......................................................................
62
3. Hasil Belajar Siswa ........................................................................
71
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................
80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................
81
A. Kesimpulan ..........................................................................................
81
B. Saran .....................................................................................................
81
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
83
LAMPIRAN .....................................................................................................
85
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Massa jenis berbagai zat ..................................................................
26
Tabel 3.1 Desain penelitian ..............................................................................
28
Tabel 3.2 Kisi-kisi soal pretest dan posttest.....................................................
32
Tabel 3.3 Skoring soal no. 1.............................................................................
33
Tabel 3.4 Skoring soal no. 2.............................................................................
34
Tabel 3.5 Skoring soal no. 3.............................................................................
34
Tabel 3.6 Skoring soal no. 4 dan 5 ...................................................................
34
Tabel 3.7 Skoring soal no. 6.............................................................................
35
Tabel 3.8 Kisi-kisi kuesioner minat belajar .....................................................
37
Tabel 3.9 Lembar observasi keaktifan siswa ...................................................
40
Tabel 3.10 Hasil klasifikasi minat belajar siswa kelas kontrol dan kelas ekperimen ......................................................................................
43
Tabel 3.11 Kategorisasi minat belajar siswa ....................................................
44
Tabel 4.1 Proses pelaksanaan penelitian kelas eksperimen .............................
45
Tabel 4.2 Proses pelaksanaan penelitian kelas kontrol ....................................
46
Tabel 4.3 Indikator keaktifan siswa kelas kontrol dan eksperimen .................
58
Tabel 4.4 Data kuesioner minat kelas kontrol ..................................................
62
Tabel 4.5 Data kuesioner minat kelas eksperimen ...........................................
64
Tabel 4.6 Analisis SPSS kuesioner minat belajar siswa kelas kontrol dan eksperimen .......................................................................................
66
Tabel 4.7 Kategori minat belajar kelas kontrol ................................................
67
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.8 Kategori minat belajar kelas eksperimen .........................................
68
Tabel 4.9 Data pretest dan posttest kelas eksperimen......................................
71
Tabel 4.10 Data pretest dan posttest kelas kontrol ..........................................
73
Tabel 4.11 Analisis SPSS pretest eksperimen dan kelas kontrol .....................
74
Tabel 4.12 Analisis SPSS pretest dan posttest kelas kontrol ...........................
75
Tabel 4.13 Analisis SPSS pretest dan posttest eksperimen .............................
76
Tabel 4.14 Analisis SPSS posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol ..........
77
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Jenis-jenis interaksi dalam belajar-mengajar ...............................
14
Gambar 2.2(a) Setetes air .................................................................................
21
Gambar 2.2(b) Air dalam gelas ........................................................................
21
Gambar 2.3 Bangun balok................................................................................
23
Gambar 2.4 Segitiga rumus massa jenis .........................................................
24
Gambar 4.1 Siswa kelas eksperimen saat mengerjakan soal pretest ...............
49
Gambar 4.2 Siswa kelas eksperimen ketika menimbang massa balok ............
49
Gambar 4.3 Siswa kelas eksperimen ketika mengukur volume balok .............
49
Gambar 4.4 Siswa kelas eksperimen ketika membuat telur terapung, melayang dan tenggelam .............................................................................
50
Gambar 4.5 Siswa kelas eksperimen mempresentesikan hasil percobaan kelompoknya ...............................................................................
50
Gambar 4.6 Siswa kelas eksperimen ketika mengerjakan latihan soal di papan tulis..............................................................................................
51
Gambar 4.7 Siswa kelas eksperimen saat mengisi kuesioner minat belajar ....
51
Gambar 4.8 Siswa kelas eksperimen saat mengerjakan soal posttest ..............
52
Gambar 4.9 Siswa kelas kontrol saat mengerjakan soal pretest ......................
54
Gambar 4.10 Siswa kelas kontrol ketika menuliskan tangga konversi di papan tulis..............................................................................................
54
Gambar 4.11 Siswa kelas kontrol ketika mengerjakan latihan soal di papan tulis.............................................................................................
xviii
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 4.12 Siswa kelas kontrol ketika mengerjakan latihan soal dari buku ...........................................................................................
56
Gambar 4.13 Siswa kelas kontrol ketika mengerjakan latihan soal di papan tulis.............................................................................................
56
Gambar 4.14 Siswa kelas kontrol ketika mengisi kuesioner minat belajar .....
56
Gambar 4.15 Siswa kelas kontrol saat mengerjakan soal posttest ...................
57
Gambar 4.16 Siswa kelas eksperimen ketika menimbang massa balok .........
61
Gambar 4.17 Siswa kelas eksperimen ketika mengukur volume balok ..........
61
Gambar 4.18 Siswa kelas eksperimen membuat telur terapung, melayang dan tenggelam ....................................................................................
61
Gambar 4.19 Siswa kelas eksperimen mempresentasikan hasil percobaannya .............................................................................
xix
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian .....................................................................
86
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ......................
87
Lampiran 3. RPP Kelas Eksperimen ................................................................
88
Lampiran 4. RPP Kelas Kontrol.......................................................................
93
Lampiran 5. Materi Ajar ..................................................................................
98
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 1 .................................................................
106
Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa 2 .................................................................
111
Lampiran 8. Soal Pretest ..................................................................................
115
Lampiran 9. Soal Posttest ................................................................................
116
Lampiran 10. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest ..................................
117
Lampiran 11. Lembar Observasi Keaktifan Siswa ..........................................
119
Lampiran 12. Kuesioner Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol..........................
120
Lampiran 13. Kuesioner Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen ...................
122
Lampiran 14. Daftar Distribusi Skor Pretest Kelas Kontrol ............................
124
Lampiran 15. Daftar Distribusi Skor Pretest Kelas Eksperimen .....................
125
Lampiran 16. Daftar Distribusi Skor Posttest Kelas Kontrol ..........................
127
Lampiran 17. Daftar Distribusi Skor Posttest Kelas Eksperimen ....................
128
Lampiran 18. Daftar Skor Keaktifan Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen ...
130
Lampiran 19. Daftar Distribusi Skor Minat Kelas Kontrol..............................
131
Lampiran 20. Daftar Distribusi Skor Minat Kelas Eksperimen .......................
132
Lampiran 21. Jawaban Pretest Siswa Kelas Kontrol .......................................
134
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 22. Jawaban Posttest Siswa Kelas Kontrol ......................................
135
Lampiran 23. Jawaban Pretest Siswa Kelas Eksperimen ................................
137
Lampiran 24. Jawaban Posttest Siswa Kelas Eksperimen ...............................
138
Lampiran 25. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelas Kontrol .......................
139
Lampiran 26. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen ................
140
Lampiran 27. Jawaban Kuesioner Minat Siswa Kelas Kontrol .......................
141
Lampiran 28. Jawaban Kuesioner Minat Siswa Kelas Eksperimen .................
143
Lampiran 29. Jawaban LKS 1 ..........................................................................
145
Lampiran 30. Jawaban LKS 2 ..........................................................................
149
xxi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sejak manusia diciptakan, pendidikan telah menempati urutan pertama sebagai alat yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Meskipun belum ada istilah pendidikan formal maupun informal, lembaga pendidikan sudah dibutuhkan manusia. Pendidikan dipandang sebagai wadah yang tepat untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan bermutu yang mampu bersaing ditingkat global. Pencapaian tujuan pendidikan khususnya untuk pendidikan formal (sekolah) sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan proses belajar mengajar di kelas. Keberhasilan proses belajar mengajar ini bergantung pada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah bagaimana
cara
seorang
guru
dalam
melaksanakan
pembelajaran.
Keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran di dalam kelas tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik dan strategi pembelajaran tersebut. Pembelajaran yang diterapkan oleh guru semestinya mampu menciptakan suasana belajar di mana siswa sungguhsungguh berperan aktif dalam belajar. Siswa akan terlihat aktif dalam mengikuti pelajaran jika mereka berminat dalam mempelajari fisika. Siswa berminat/menyukai fisika jika siswa sungguh-sungguh mengetahui dan memahami apa yang mereka
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
pelajari. Agar siswa sungguh-sungguh mengetahui dan memahami apa yang sedang dipelajarinya itu, siswa hendaknya membangun dan membentuk sendiri pengetahuannya. Dengan membentuk sendiri pengetahuannya, siswa akan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Konsep belajar aktif banyak dikemukakan oleh beberapa ahli. Giambattista Vico pada tahun 1710 (dalam Suyono dan Hariyanto, 2011: 105) mengatakan bahwa “mengetahui berarti mengetahui bagaimana membuat sesuatu.” Kalimat tersebut sebenarnya memiliki makna bahwa siswa akan mengetahui sesuatu jika mereka sendirilah yang sungguh-sungguh membangun pengetahuannya. Siswa akan lebih mengerti jika mereka sendiri yang aktif terlibat dan membuat sesuatu itu sendiri. Menurut Piaget (dalam Suparno, 2001: 125) pengetahuan itu dibentuk sendiri oleh orang yang menggeluti suatu objek. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari seorang guru kepada murid bila murid itu sendiri tidak mau membentuknya secara aktif. Siregar dan Nara (2011: 41) berpendapat bahwa dalam hal belajar, pendekatan konstruktivistik menekankan bahwa peranan utama dalam kegiatan belajar mengajar adalah aktivitas siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnya yang disediakan untuk membantu pembentukan tersebut. Lebih lanjut Siregar dan Nara (2011: 44) mengemukakan bahwa teori konstruktivistik memahami belajar sebagai proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan oleh si belajar itu sendiri. Pengetahuan ada di dalam diri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
seseorang yang sedang mengetahui dan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang (guru) kepada orang lain (siswa). Namun sayang dalam kenyataannya banyak ditemui pelaksanaan pembelajaran masih kurang efektif. Siswa kurang aktif dalam proses belajar, siswa lebih banyak mendengar dan menulis, menyebabkan isi pelajaran sebagai hafalan sehingga siswa tidak memahami konsep yang sebenarnya. SMP N 2 Poco Ranaka merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Kabupaten Manggarai Timur, Propinsi NTT. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran fisika diperoleh gambaran bahwa sebagian besar siswa di sekolah ini tidak berminat dalam mengikuti pelajaran khususnya dalam pelajaran fisika sehingga dalam kegiatan belajar siswa pasif. Hal ini terlihat saat guru menanyakan materi yang sedang diajarkan hanya beberapa siswa saja yang aktif menjawab. Sebagian besar siswa pasif dan diam saja saat ditanya. Padahal berdasar penuturan guru, saat pelajaran dimulai guru tidak serta merta langsung mengajarkan materi tetapi guru biasanya memberi kesempatan kepada siswa sebelum pelajaran dimulai untuk membaca dan memahami materi yang akan dipelajari. Namun saat pelajaran berlangsung, ternyata siswa masih saja pasif dalam mengikuti pelajaran. Akibatnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran juga rendah karena mereka tidak memahami dengan sungguh-sungguh materi yang disungguhkan oleh guru. Untuk dapat membantu siswa belajar fisika, guru hendaknya menguasai berbagai metode mengajar. Salah satu metode pengajaran yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
dapat diterapkan guru dalam pembelajaran adalah metode discovery (penemuan). Bruner (dalam Dahar, 2011: 79) mengganggap bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia dan dengan sendirinya memberikan hasil yang paling baik. Bruner menyarankan agar siswa belajar melalui partisipasi secara aktif dengan konsep dan prinsip-prinsip, agar mereka memperoleh pengalaman dan melakukan
eksperimen-eksperimen
yang
mengizinkan
mereka
untuk
menemukan prinsip-prinsip itu sendiri. Bagi Suparno (2007: 72) discovery adalah model pengajaran di mana guru memberikan kebebasan siswa untuk menemukan sesuatu sendiri karena dengan menemukan sendiri siswa dapat lebih mengerti secara mendalam. Dalam discovery yang sangat penting adalah siswa sungguh-sungguh terlibat pada persoalannya, menemukan prinsip-prinsip atau jawaban lewat suatu percobaan. Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan penelitian dengan judul “Metode Discovery Untuk Meningkatan Keaktifan, Minat dan Hasil Belajar Siswa SMP N 2 Poco Ranaka Pada Pokok Bahasan Massa Jenis.” Dengan menerapkan metode ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan minat siswa dalam belajar fisika sehingga hasil belajar siswa menjadi optimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah metode discovery dapat mengaktifkan siswa SMP N 2 Poco Ranaka kelas VII dalam mempelajari materi pokok massa jenis? 2. Apakah metode discovery dapat membuat siswa SMP N 2 Poco Ranaka kelas VII berminat belajar fisika dalam materi pokok massa jenis? 3. Apakah metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP N 2 Poco Ranaka kelas VII dalam mempelajari materi pokok massa jenis?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Adanya keaktifan siswa SMP N 2 Poco Ranaka kelas VII dalam mempelajari materi pokok massa jenis melalui metode discovery; 2. Minat siswa SMP N 2 Poco Ranaka kelas VII dalam mempelajari materi pokok massa jenis melalui metode discovery; 3. Peningkatan hasil belajar siswa SMP N 2 Poco Ranaka kelas VII dalam mempelajari materi pokok massa jenis melalui metode discovery.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi guru/sekolah Metode discovery dapat dijadikan salah satu alternatif yang dapat digunakan guru dalam proses belajar mengajar. 2. Bagi siswa Metode discovery dapat membuat siswa aktif dalam belajar serta dapat menarik minat siswa dalam mempelajari fisika, sehingga siswa senang dan tertarik untuk belajar fisika. 3. Bagi pengembangan penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah hasil penelitian dalam bidang penelitian fisika.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Metode Discovery 1. Pengertian Discovery Menurut Sund (dalam Roestiyah, 2001: 20) discovery adalah proses mental di mana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud dengan proses mental tersebut antara lain ialah mengamati, mencerna, mengerti, mengggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi. Menurut Bruner (dalam Burden & Byrd, dalam Suparno, 2007: 72) pembelajaran discovery adalah pendekatan kognitif dalam pembelajaran di mana guru menciptakan situasi sehingga siswa dapat belajar sendiri. Siswa didorong untuk mempunyai pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip atau pengetahuan baginya. Jadi, dalam discovery yang sangat penting adalah siswa sungguh terlibat pada persoalannya, menemukan prinsip-prinsip atau jawaban lewat suatu percobaan.
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
2. Proses Discovery Menurut Suparno (2007: 73) proses discovery meliputi: a. Mengamati. Siswa mengamati gejala atau persoalan yang dihadapi; b. Menggolongkan. Siswa mengklarifikasi apa-apa yang ditemukan dalam pengamatan sehingga menjadi lebih jelas; c. Memprediksi. Siswa diajak untuk memperkirakan mengapa gejala itu terjadi atau mengapa persoalan itu terjadi; d. Mengukur. Siswa melakukan pengukuran terhadap yang diamati untuk memperolah data yang lebih akurat yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan; e. Menguraikan atau menjelaskan. Siswa dibantu untuk menjelaskan atau menguraikan dari data pengukuran yang telah dilakukan; f. Menyimpulkan. Siswa mengambil kesimpulan dari data-data yang didapatkan.
3. Macam-Macam Discovery Weimer (1975, dalam Burden & Byrd, hal 104, dalam Suparno, 2007: 74-75) mengidentifikasi adanya enam tipe discovery, yaitu: a. Discovery. Proses menemukan sesuatu sendiri. Prosesnya lebih bebas, yang terpenting adalah orang menemukan sesuatu hukum, prinsip atau pengertian sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
b. Discovery teaching. Penemuan sesuatu dengan pendekatan induktif, yaitu dari pengamatan banyak data, lalu disimpulkan. Prosesnya lengkap seperti metode ilmiah. c. Semi-inductive discovery. Penemuan dengan pendekatan induktif, tetapi tidak lengkap. Ketidaklengkapan terdapat pada data yang diambil hanya sedikit, dapat pula prosesnya disederhanakan, dll. d. Unguided or pure discovery atau discovery murni. Siswa diberi persoalan dan harus memecahkan sendiri dengan sedikit sekali petunjuk guru. e. Guided discovery. Siswa diberi masalah untuk dipecahkan dengan guru menyediakan hint (petunjuk) dan arahan bagaimana memecahkan persoalan itu.
4. Keuntungan Discovery Menurut Bruner beberapa keuntungan dari penggunaan discovery dalam belajar fisika, antara lain sebagai berikut (Bruner, dalam Trowbridge & Bybee, 1996: 177, dalam Suparno, 2007: 75). a. Mengembangkan potensi intelektual. Siswa hanya akan dapat mengembangkan pikirannya dengan berpikir, dengan menggunakan pikiran itu sendiri. Dengan model discovery pikiran siswa digunakan, dilatih untuk memecahkan persoalan. b. Mengembangkan motivasi intrinsik. Dengan menemukan sendiri dalam discovery siswa merasa puas secara intelektual. Kepuasan ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
merupakan penghargaan dari dalam diri sendiri yang akan lebih menguatkan untuk terus mau menekuni sesuatu. c. Belajar menemukan sesuatu. Untuk terampil dalam menemukan sesuatu, siswa hanya dapat lewat praktik menemukan sesuatu. Discovery ini adalah praktik menemukan sesuatu yang dapat memperkaya siswa dalam penemuan hal-hal yang lain di kemudian hari. d. Ingatan lebih tahan lama. Dengan menemukan sendiri, siswa lebih ingat akan yang dipelajari dan sesuatu yang ditemukan sendiri biasanya tahan lama, tidak mudah dilupakan. e. Menimbulkan keingintahuan siswa dan memotivasi siswa untuk terus berusaha menemukan sesuatu sampai ketemu. f. Melatih keterampilan memecahkan persoalan sendiri dan melatih siswa untuk dapat mengumpulkan dan menganalisis data sendiri.
5. Kelemahan Discovery Beberapa kelemahan discovery antara lain adalah sebagai berikut (Roestiyah, 2001: 21) : a. Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini. Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik. b. Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
c. Bagi guru dan siswa yang sudah terbiasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik penemuan. d. Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu mementingkan
proses
pengertian
saja,
kurang
memperhatikan
perkembangan/pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa.
B. Belajar Aktif 1. Pengertian Belajar Aktif Prinsip belajar aktif telah banyak dikemukakan oleh para ahli. John Dewey mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari diri siswa sendiri. Guru sekadar pembimbing dan pengarah (John Dewey 1916, dalam Davies,1937: 31, dalam Dimyati & Mudjiono, 1999: 44). Menurut teori kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekadar menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi (Gage & Berliner, 1984: 267, dalam Dimyati & Mudjiono, 1999: 44-45). Menurut teori ini anak memiliki sifat aktif, konstruktif, dan mampu merencanakan sesuatu. Anak mampu untuk mencari, menemukan dan menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya. Dalam proses belajar mengajar anak mampu mengindentifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Thorndike mengemukakan keaktifan siswa dalam belajar dengan hukum “law of exercise”-nya yang menyatakan bahwa belajar memerlukan adanya latihan-latihan (Dimyati & Mudjiono, 1999: 45). Keaktifan siswa dalam peristiwa pembelajaran mengambil beraneka bentuk kegiatan, dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik yang dapat diamati diantaranya dalam bentuk kegiatan membaca, mendengarkan, menulis, meragakan, dan mengukur. Contoh kegiatan psikis seperti mengingat kembali isi pelajaran pertemuan sebelumnya, menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, menyimpulkan hasil eksperimen, membandingkan satu konsep dengan konsep yang lain, dan kegiatan psikis lainnya (Dimyati & Mudjiono, 1999: 114).
2. Tolak Ukur Keaktifan Siswa Beberapa ahli mengemukakan cara untuk dapat mengukur kadar keaktifan siswa dalam belajar adalah sebagai berikut (dalam Usman, 2009: 23-26): a. Mc. Keachie mengemukakan tujuh dimensi dalam proses belajar mengajar di mana terdapat variasi kadar keaktifan sebagai berikut: 1) Partisipasi siswa dalam menentukan tujuan kegiatan belajar mengajar, 2) Penekanan pada aspek afektif dalam pengajaran,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
3) Partisipasi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar utama yang berbentuk interaksi antar siswa, 4) Penerimaan guru terhadap perbuatan dan sumbangan siswa yang kurang relevan atau yang salah, 5) Keeratan hubungan kelas sebagai kelompok, 6) Kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk mengambil keputusan yang penting dalam kegiatan di sekolah, 7) Jumlah waktu yang digunakan untuk menangani masalah pribadi siswa, baik yang berhubungan ataupun tidak berhubungan dengan pelajaran. b. K. Yamamato melihat kadar keaktifan siswa itu dari segi intensionalitas atau kesengajaan terencana dari peran serta kegiatan oleh kedua pihak (siswa dan guru) dalam proses belajar mengajar. Yamamato membedakan keaktifan yang direncanakan secara sengaja (intensional), keaktifan yang dilakukan sewaktu-waktu (insidental) dan sama sekali tidak ada keaktifan dari kedua belah pihak. Bagi Yamamato belajar yang optimal hanya mungkin dicapai apabila siswa dan guru melakukan kegiatan belajar mengajar secara disengaja dan terarah. Sebaliknya, apabila tidak terdapat keaktifan mengajar pada pihak guru serta tidak ada keaktifan belajar pada siswa kegiatan itu bukan lagi kegiatan instruksional, melainkan kegiatan noninstruksional, mungkin berupa percakapan biasa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
c. H.O. Lingren melukiskan kadar keaktifan siswa itu dalam interaksi diantara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa lainnya. Apabila kita perhatikan suasana kelas pada waktu terjadi kegiatan instruksional, akan
tampak
komunikasi
yang
beraneka
ragam.
Lingren
mengemukakan empat jenis komunikasi atau interaksi antara guru dan siswa seperti tampak dalam diagram 2.1 berikut:
Jenis-Jenis Interaksi dalam Belajar-Mengajar
Gambar 2.1 Jenis-jenis interaksi dalam belajar-mengajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
3. Ciri-Ciri Keaktifan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar Menurut Sudjana (2010: 61), keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dapat dilihat dalam hal: a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya; b. Terlibat dalam pemecahan masalah; c. Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi; d. Berusaha
mencari
berbagai
informasi
yang
diperlukan
untuk
pemecahan masalah; e. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru; f. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh; g. Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis; h. Kesempatan
menggunakan
atau
menerapkan
apa
yang
telah
diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi.
C. Minat 1. Pengertian Minat Menurut Sukardi (1988: 61, dalam Susanto, 2013: 57) minat dapat diartikan sebagai suatu kesukaan, kegemaran, atau kesenangan akan sesuatu. Adapun menurut Sardiman (2007: 77, dalam Susanto, 2013: 57) minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan sendiri. Minat merupakan kecenderungan jiwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
seseorang terhadap sesuatu objek, biasanya disertai dengan perasaan senang, karena itu merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu. Bagi Slameto (2010: 180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Secara sederhana, Syah (2008: 151) mendefinisikan minat sebagai kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap pelajaran akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. William James (1890, dalam Usman, 2009: 27) melihat bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Jadi, minat merupakan faktor yang menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
2. Pembentukan Minat Belajar Slameto (1995: 181, dalam Susanto, 2013: 63) menyebutkan bahwa intensitas kebutuhan yang dilakukan oleh individu akan berpengaruh secara signifikan terhadap besarnya minat individu yang bersangkutan. Jadi, seorang siswa akan berminat mempelajari masalah-masalah sosial bilamana intelegensinya telah berkembang sampai pada taraf yang diperlukan untuk memahami dan menganalisis fakta dan gejala sosial dalam kehidupan sehari-hari. Adapun menurut Sukartini (1986: 63, dalam Susanto, 2013: 63), perkembangan minat tergantung pada kesempatan belajar yang dimiliki oleh seseorang. Dengan kata lain, bahwa perkembangan minat seseorang tergantung pada lingkungan dan orang-orang dewasa yang erat pergaulannya dengan mereka, sehingga secara langsung akan berpengaruh pula terhadap kematangan psikologisnya. Lingkungan bermain, teman sebaya, dan pola asuh orang tua merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan minat seseorang. Di samping itu, sesuai dengan
kecendrungan
masyarakat
yang
senantiasa
berkembang,
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan pola pergaulan akan merangsang tumbuhnya minat baru secara lebih terbuka. Secara psikologis, menurut Munandar (1992: 9, dalam Susanto, 2013: 64), fase perkembangan minat berlangsung secara bertingkat dan mengikuti pola perkembangan individu itu sendiri. Di samping itu, kematangan individu juga mempengaruhi perkembangan minat, karena
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
semakin matang secara psikologis maupun fisik, maka minat juga akan semakin kuat dan terfokus pada objek tertentu.
3. Pengaruh Minat Terhadap Kegiatan Belajar Siswa Dalam dunia pendidikan di sekolah, minat memegang peranan penting dalam belajar karena minat ini merupakan sesuatu kekuatan motivasi yang menyebabkan seseorang memusatkan perhatian terhadap seseorang, suatu benda, atau kegiatan tertentu. Dengan demikian minat merupakan suatu unsur yang menggerakan motivasi seseorang sehingga orang tersebut dapat berkonsentrasi terhadap suatu benda atau kegiatan tertentu. Dengan adanya unsur minat belajar pada diri siswa, maka siswa akan memusatkan perhatiannya pada kegiatan belajar tersebut. Dengan demikian minat merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar siswa (Susanto, 2013: 66). Kenyataan ini juga diperkuat oleh pendapat Sardiman (2007: 95, dalam Susanto, 2013: 66) yang menyatakan bahwa proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Begitu pula menurut William James (1890, dalam Usman, 2009: 27) yang melihat bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Dengan demikian, minat belajar siswa merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang tercapainya efektivitas proses belajar mengajar, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang bersangkutan (Susanto, 2013: 68).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
D. Hasil Belajar Menurut Nawawi (dalam Brahim, 2007: 39, dalam Susanto, 2013: 5) hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Menurut Suprijono (2009: 5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Bagi Bloom (dalam Suprijono, 2009: 6-7) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge
(pengetahuan,
ingatan),
comprehension
(pemahaman,
menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan,
menentukan
hubungan),
synthesis
(mengorganisasikan,
merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan
respon),
valuing
(nilai),
organization
(organisasi),
characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, preroutine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Sementara bagi Lindgren (dalam Suprijono, 2009: 7) hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap. Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentasi atau terpisah, melainkan komprehensif (Suprijono, 2009: 7). Sementara menurut Sudjana (2010: 62) salah satu keberhasilan proses belajar mengajar dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa yang dapat dilihat dalam aspek berikut: 1. Perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya; 2. Kualitas dan kuantitas penguasaan tujuan instruksional oleh para siswa; 3. Jumlah siswa yang dapat mencapai tujuan instruksional minimal 75 dari jumlah instruksional yang harus dicapai; 4. Hasil belajar tahan lama diingat dan dapat digunakan sebagai dasar dalam mempelajari bahan berikutnya.
E. Massa Jenis 1. Pengertian Massa Jenis Segelas kopi hangat dan segelas air putih, manakah yang lebih besar massa jenisnya? Bagaimana kita membuktikan atau menentukan suatu benda yang belum kita ketahui jenisnya? Mengapa benda dapat terapung, melayang dan tenggelam? Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah kejadian yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang menyebabkan hal itu terjadi? Untuk menjawabnya kita harus memahami konsep massa jenis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Bagian utama yang tidak terpisahkan dari suatu zat adalah massa dan volum. Zat atau materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam sebuah benda dan volume adalah perhitungan seberapa banyak ruang yang bisa ditempati dalam suatu objek (Foster, 2004: 30). Dengan membagi massa dan volume kita mendapatkan suatu ciri khas dari suatu benda yang tidak dimiliki oleh benda lain yaitu massa jenis. Massa jenis suatu zat merupakan salah satu ciri khas suatu zat, artinya apabila jenis benda/zat sama maka nilai massa jenisnya juga sama. Contohnya perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 2.2(a) Setetes air
Gambar 2.2(b) Air dalam gelas
Dari gambar di atas, air yang setetes dengan dengan air satu gelas memiliki massa jenis yang sama yaitu 1 gr/cm3. Massa jenis adalah perbandingan antara massa dengan volume benda. Persamaan massa jenis adalah:
Dengan
= massa jenis (kg/m3) m = massa (kg) V = volume (m3)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Jadi untuk mengetahui massa jenis benda kamu harus mengetahui dua besaran ini, yaitu massa dan volumnya.
2. Satuan Sistem Internasional (SI) untuk Massa Jenis (Kanginan, 2002) Massa benda diukur dalam kg dan volum diukur dalam m3, sehingga satuan massa jenis adalah:
=
Satuan massa jenis = Jadi satuan massa jenis dalam SI adalah kg/m3.
Satuan massa jenis juga dapat dinyatakan dalam g/cm3 atau g/mL (ingat bahwa 1 cm3 = 1 mL, sehingga g/cm3 identik dengan g/mL). Volum zat padat biasa dinyatakan dalam cm3, karena itu massa jenis zat padat biasa dinyatakan dalam g/cm3 sementara volum zat cair diukur dengan gelas ukur yang skalanya dalam mL, karena itu massa jenis zat cair biasa dinyatakan dalam g/mL. Bagaimana mengkonversi atau mengubah satuan massa jenis? Misalnya kita memiliki massa jenis dalam satuan g/cm3 (atau g/mL) dan hendak mengubahnya ke dalam kg/m3. Cara mengubahnya adalah sebagai berikut: (
1
=1
)
=
=
(
)x(
1 g/cm3 = 1000 kg/m3
) kg/m3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Sebaliknya berlaku: 1 kg/m3 =
g/cm3 = 0,001 g/cm3
3. Menentukan Massa Jenis Zat Untuk menentukan massa jenis suatu zat/benda kamu harus mengetahui massa zat/benda dan volumnya dengan cara mengukurnya. a. Zat padat yang bentuknya teratur Untuk zat padat yang bentuknya teratur, massa zat/benda diukur dengan menggunakan neraca atau timbangan. Volumnya dapat dihitung menggunakan rumus berdasarkan bentuknya, misalnya pada kubus dan balok. Perhatikan gambar balok di bawah ini: Volume balok: Vbalok = p x l x t
Gambar 2.3 Bangun balok b. Zat padat yang bentuknya tidak teratur Untuk zat padat yang bentuknya tidak teratur ataupun zat cair, massa zat/benda dengan menggunakan neraca atau timbangan. Volumnya dapat ditentukan dengan menggunakan gelas ukur. Misalnya kamu ingin mengetahui volume batu. Volum batu dapat diukur dengan menggunakan gelas ukur, dengan langkah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
1) Ukur volume air yang belum diisi batu 2) Masukkan batu ke dalam gelas ukur yang telah diisi air 3) Ukur volume air yang telah diisi batu Maka volume batu = volume air yang telah diisi batu dikurangi volume air yang belum diisi batu.
4. Perhitungan Massa Jenis (Kanginan, 2002) Untuk menyelesaikan soal-soal hitungan yang berkaitan dengan massa jenis diselesaikan dengan menggunakan persamaan:
Persamaan di atas dapat diubah ke bentuk: atau Gambar 2.4 Segitiga rumus massa jenis Bentuk rumus mana yang digunakan dalam hitungan bergantung pada besaran apa yang ditanyakan. Untuk memudahkan kamu mengingat bentuk rumus yang akan digunakan, kamu dapat menggunakan segitiga rumus massa jenis, seperti ditunjukkan pada gambar 2.4 di atas. Cara menggunakan segitiga rumus secara umum adalah sebagai berikut: a. Keluarkan besaran yang ditanyakan dari segitiga. b. Besaran yang ditanyakan, yang ditulis diruas kiri tanda sama dengan adalah sama dengan kedua besaran yang tertinggal di dalam segitiga rumus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
5. Konsep Massa Jenis dalam Pemecahan Masalah Keseharian Tahukah kamu bahwa konsep massa jenis ternyata banyak diterapkan dalam hidup kita sehari-hari? Berikut beberapa penerapan konsep massa jenis: a. Peristiwa terapung, melayang dan tenggelam: Benda terapung
: massa jenis benda < massa jenis air
Benda melayang
: massa jenis benda = massa jenis air
Benda tenggelam
: massa jenis benda > massa jenis air
b. Aluminium digunakan sebagai bahan logam pesawat terbang karena alumanium kuat tetapi massanya ringan (tidak seberat logam lainnya seperti besi). c. Pernahkah kamu melihat balon udara? Tahukah kamu, gas apa yang terdapat di dalamnya? Balon gas berisi gas helium. Gas helium memiliki massa jenis yang lebih kecil dari udara, sehingga balon gas bisa naik ke atas. d. Ban karet atau pelampung untuk berenang atau pertolongan. Udara yang dipompakan ke dalam ban akan menurunkan massa jenis ban sehingga ban memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada air. Maka dari itu, ban selalu terapung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Tabel 2.1 Massa jenis berbagai zat Wujud Zat
PADAT
CAIR
GAS (Kanginan, 2002: 91)
Bahan
Dalam (g/cm3)
Dalam (kg/m3)
Alumanium
2,7
2700
Besi
7,9
7900
Emas
19,3
19300
Kuningan
8,4
8400
Perak
10,5
10500
Platina
21,45
21450
Seng
7,14
7140
Es
0,92
920
Air (40C)
1
1000
Alkohol
0,8
800
Raksa
13,6
13600
Udara (270C)
0,0012
1,2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
F. Kaitan Teori dengan Langkah Penelitian 1. Metode discovery Metode discovery merupakan metode yang digunakan sebagai treatment dalam proses penelitian yang dilaksanakan di SMP N 2 Poco Ranaka, Manggarai Timur, NTT. 2. Teori massa jenis Massa jenis merupakan materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian. Materi massa jenis juga merupakan instrumen dalam penelitian yang berupa pretest dan posttest. 3. Teori belajar aktif, minat dan hasil belajar Teori belajar aktif, minat dan hasil belajar digunakan sebagai instrumen dalam penelitian yang digunakan untuk mengetahui keaktifan dan minat siswa yang berupa angket.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimental dengan design pretest-posstest control group. Secara umum riset kuantitatif adalah desain riset yang menggunakan data berupa skor atau angka, lalu menggunakan analisis dengan statistik. Design pretest-posstest control group adalah riset yang terdiri dari dua grup/kelompok. Satu kelompok diberi treatment dan yang lain tidak. Lalu kedua kelompok diukur, dengan diberi pretest dan posstest untuk kedua kelompok tersebut (Suparno, 2010: 142). Rancangan design pretest-posstest control group eksperimen yang digunakan seperti pada tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Desain penelitian Treatment group
P1
X1
P2
Control group
P1
X2
P2
Keterangan: P1 = tes awal (pretest) dilakukan sebelum diberi treatment X1 = treatment diberikan kepada siswa dengan menggunakan metode discovery X2 = treatment diberikan kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah aktif P2
= tes akhir (posttest) dilakukan setelah diberi treatment
28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 4 – 22 Agustus 2014. 2. Tempat penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMP N 2 Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, NTT.
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi penelitian Populasi adalah kelompok yang lebih besar di mana hasil penelitian diharapkan berlaku; semua anggota grup yang akan diteliti (Suparno, 2010: 43). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i SMP N 2 Poco Ranaka tahun ajaran 2014/2015. 2. Sampel penelitian Sampel adalah himpunan bagian dari populasi, sampel menunjuk pada suatu kelompok di mana informasi atau data didapatkan (Suparno, 2010: 43). Sampel dari penelitian ini berjumlah 69 siswa/i SMP N 2 Poco Ranaka yang terdiri dari siswa/i kelas VIIC yang berjumlah 33 orang dan kelas VIID yang berjumlah 36 orang.
D. Treatment Treatment adalah perlakuan peneliti terhadap subyek yang akan diteliti agar nantinya didapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2010: 51).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Treatment yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode discovery untuk kelas eksperimen dan metode ceramah aktif untuk kelas kontrol pada materi massa jenis. 1. Metode discovery untuk kelas ekperimen Dalam proses pembelajaran siswa melakukan discovery dengan bantuan LKS yang telah disediakan guru dengan proses sebagai berikut (Susiani, 2013: 32) : a. Guru membagi siswa dalam 7 kelompok. b. Siswa mendapat LKS dalam kelompok. c. Siswa memahami perintah-perintah discovery dalam LKS. d. Siswa melakukan discovery dalam kelompok dengan topik massa jenis. e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai percobaan. f. Siswa mendiskusikan data yang telah diperoleh dalam kelompok secara bersama. g. Siswa menemukan kesimpulan dari hasil discovery. h. Bersama siswa menyimpulkan dari hasil discovery secara bersama dikaitkan dengan materi pelajaran.
2. Metode ceramah aktif untuk kelas kontrol Dalam proses pembelajaran untuk kelas kontrol digunakan metode ceramah aktif di mana guru berceramah, menjelaskan materi yang akan dipelajari. Metode ceramah aktif ini diselingi dengan guru mengajukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
pertanyaan pada siswa, siswa berdiskusi dan mengerjakan soal dalam kelompok. Pengajaran dengan metode discovery dan ceramah aktif dapat dilihat dalam RPP dan LKS. RPP untuk kelas eksperimen terlampir pada lampiran 3 dan RPP untuk kelas kontrol terlampir pada lampiran 4 serta LKS terlampir pada lampiran 6 dan lampiran 7.
E. Instrumen Instrumen adalah alat yang dipakai untuk mengambil data (Suparno, 2010: 53). Instrumen pengumpulan data berupa tes, yang terdiri dari pretest dan posttest serta bentuk non-tes yang berupa angket/kuesioner dan pengamatan/observasi. 1. Pretest dan posstest Pretest digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman awal siswa terhadap materi sebelum dilakukan proses pembelajaran di kelas ekperimen dan kelas kontrol. Pretest dilakukan sebelum materi massa jenis disampaikan kepada siswa. Posttest digunakan untuk memperoleh hasil belajar siswa setelah dilakukan proses pembelajaran untuk kedua kelas, yakni kelas eksperimen dengan metode discovery dan kelas kontrol dengan ceramah aktif. Posttest diberikan setelah materi massa jenis diajarkan kepada siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Untuk pembuatan soal pretest dan posttest dibutuhkan kisi-kisi. Kisikisi soal berdasar pada kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa. Tabel 3.2 adalah kisi-kisi soal pretest dan posttest. Tabel 3.2 Kisi-kisi soal pretest dan posttest Kompetensi
Indikator
Soal
Dasar
Aspek Kognitif
Mendeskripsi- 1. Menyimpul- 1. Apa yang dimaksud kan konsep
kan dari hasil
massa jenis
discovery
dalam
bahwa massa
massa jenis?
kehidupan
jenis adalah
3. Dua buah kayu
sehari-hari
salah satu
mempunyai bentuk,
ciri khas
volum, dan massa yang
suatu zat
berbeda. Bagaimana
Ingatan
dengan massa jenis? 2. Bagaimana persamaan
Ingatan
Pemahaman
massa jenisnya? Sama atau berbeda? Sertakan alasanmu! 2. Menghitung
4. Sebuah balok memiliki
massa jenis
massa 5 g dan volume
suatu zat
10 cm3. Hitung massa
Penerapan
jenis balok tersebut! 5. Sepotong besi yang massa jenisnya 7900
Penerapan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
kg/m3 mempunyai volum 100 m3. Hitung massa emas tersebut! 3. Mengguna-
6. Sebutkan contoh
kan konsep
penerapan konsep
massa jenis
massa jenis yang kamu
untuk
jumpai dalam
berbagai
kehidupan sehari-hari!
Pemahaman
penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari
Untuk mengetahui bagaimana pemahaman siswa sebelum dan setelah diberi treatment, diukur melalui test yaitu pretest dan posttest. Penskoran terhadap hasil kerja siswa dilakukan dengan membuat skala skor. Berikut adalah penentuan bobot untuk masing-masing soal: a. Soal no. 1 bobot soal 10 Tabel 3.3 Skoring soal no.1 Keterangan
Skor
Siswa tidak mengerjakan
0
Jawaban siswa sama sekali tidak berhubungan
2
Pekerjaan siswa sesuai pedoman jawaban
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
b. Soal no. 2 bobot soal 10 Tabel 3.4 Skoring soal no.2 Keterangan
Skor
Siswa tidak mengerjakan
0
Jawaban siswa tidak berhubungan
2
Siswa menulis persamaan massa jenis tetapi terbalik
5
Pekerjaan siswa sesuai pedoman jawaban
10
c. Soal no. 3 bobot soal 10 Tabel 3.5 Skoring soal no.3 Keterangan
Skor
Siswa tidak mengerjakan
0
Jawaban siswa tidak sesuai
2
Jawaban siswa benar, tanpa disertai penjelasan
8
Pekerjaan siswa sesuai pedoman jawaban
10
d. Soal no. 4 dan no.5 dengan bobot masing-masing soal 20 Tabel 3.6 Skoring soal no.4 dan no.5 Keterangan
Skor
Siswa tidak mengerjakan
0
Pekerjaan siswa tidak sesuai
2
Pekerjaan siswa hanya sampai pada menuliskan besaran
5
yang diketahui dan ditanyakan secara lengkap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Pekerjaan siswa hanya sampai pada menulis rumus lengkap
10
Siswa mengerjakan dengan menulis rumus lengkap dan
15
memasukkan angka tetapi jawaban tidak sesuai Jawaban siswa benar tetapi tidak mencantumkan satuan
19
Pekerjaan siswa sesuai pedoman jawaban
20
e. Soal no. 6 bobot soal 10 Tabel 3.7 Skoring soal no.6 Keterangan
Skor
Siswa tidak mengerjakan
0
Pekerjaan siswa tidak sesuai
2
Jawaban siswa benar tanpa ada penjelasan
7
Pekerjaan siswa sesuai pedoman jawaban
10
2. Pengamatan/observasi keaktifan siswa Pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (penciuman, pendengaran, peraba, pengecap, rekaman gambar, rekaman suara, dll) (Suparno, 2010: 63). Pengamatan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode discovery dan ceramah aktif. Keaktifan dapat diukur berdasar beberapa unsur keaktifan yaitu turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
pemecahan masalah, bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah, menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh dan melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis (Sudjana, 2010: 61).
3. Kuesioner/angket minat belajar siswa Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden yang ingin diketahui (Suparno, 2010: 61). Kuesioner dalam penelitian ini bersifat tertutup, di mana responden tinggal memilih karena telah disediakan alternatif jawaban. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui minat siswa terhadap pelajaran fisika, khususnya pada materi massa jenis. Kuesioner ini diberikan setelah kegiatan pembelajaran, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Pembuatan kuesioner minat belajar ini diperlukan kisi-kisi kuesioner minat. Berdasar pendapat para ahli yang telah dijabarkan dalam bab kajian pustaka, indikator minat meliputi minat belajar yang berkaitan dengan perasaan puas atau senang, perhatian, dan ketertarikan. Tabel 3.8 adalah kisi-kisi kuesioner minat belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Tabel 3.8 Kisi-kisi kuesioner minat belajar Aspek
Indikator
Contoh pernyataan
Jumlah
kuesioner minat
butir soal
Perasaan puas
Bagi saya, pelajaran
dan senang
fisikan menarik dan
No. item
4
1, 2, 6,7
3
3, 4, 8
3
5, 9, 10
menyenangkan Perhatian
Saat guru mengajukan pertanyaan dalam
Minat
pelajaran fisika, saya
belajar
menjawab pertanyaan dari guru Ketertarikan
Saya mengerjakan soalsoal atau tugas fisika yang diberikan oleh guru
Kuesioner minat belajar untuk kelas kontrol secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 12 dan kuesioner minat belajar untuk kelas eksperimen secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 13.
4. Validitas Validitas adalah mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh mengukur apa yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
tujuan. Validitas menunjuk pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan (Suparno, 2010: 67-68). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas yang diperoleh setelah dilakukan penganalisisan, penelusuran atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar. Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik, isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan
materi
atau
bahan
pelajaran
yang
seharusnya
diteskan/diujikan (Sudijono, 2011:164). Validitas isi berpedoman pada kisi-kisi tes dan non tes yang diukur sesuai dengan indikator. Kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada tabel 3.2 pada halaman 32, kisi-kisi kuesioner minat dapat dilihat pada tabel 3.8 pada halaman 37 dan lembar pengamatan keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel 3.9 pada halaman 40.
F. Analisis Data 1. Pretest dan posttest a. Untuk mengetahui apakah metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau tidak, dengan menganalisis pretest-posttest pada kelas ekperimen dengan menggunakan uji-t untuk kelompok dependen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut (Suparno, 2011: 87-88).
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
=
Persamaan ........................... (1)
√
Di mana: ̅̅̅ = skor pretest ̅̅̅ = skor posttest perbedaan antara skor tiap subjek (̅̅̅
̅̅̅
jumlah pasangan skor Derajat kebebasan: df = N – 1 Perhitungan data menggunakan SPSS versi 16.0 for windows. b. Untuk mengetahui apakah metode ceramah aktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau tidak, dengan menganalisis pretest-posttest pada kelas kontrol dengan menggunakan uji-t untuk kelompok dependen. Rumus untuk menghitungnya seperti rumus pada persamaan (1). c. Untuk menguji pretest kelas ekperimen dan kelas kontrol apakah sama atau sungguh berbeda, dengan menggunakan uji-t untuk 2 grup yang independen. Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut (Suparno, 2011: 83).
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
t= √
Persamaan ........................... (2)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Signifikan level Df untuk t = (
40
= 0.05; two tailed -1) + (
-1) atau N – 2
Persamaan yang digunakan adalah Perhitungan data menggunakan SPSS versi 16.0 for windows. d. Untuk menguji posttest kelas ekperimen dan kelas kontrol apakah sama atau sungguh berbeda, dengan menggunakan uji-t untuk 2 grup yang independen. Rumus untuk menghitungnya seperti rumus pada persamaan (2).
2. Analisis keaktifan siswa Observasi keaktifan belajar siswa dilakukan peneliti di kelas kontrol dan kelas ekperimen. Peneliti menggunakan lembar observasi keaktifan guna membantu peneliti dalam melakukan pengamatan. Lembar observasi keaktifan siswa dibuat berdasar indikator dalam bab II. Tabel 3.9 adalah lembar observasi keaktifan siswa (Sudjana dalam Puspita, 2013: 99) : Tabel 3.9 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Unsur
Indikator
Standar satuan keaktifan
Turut serta dalam
Siswa berkomentar
Sekali berkomentar = 1
melaksanakan
jika guru salah
tally
tugas belajarnya
menjelaskan materi pelajaran
Tally
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Terlibat dalam
Siswa mampu
Sekali menjawab = 1
pemecahan
menjawab
tally
masalah
pertanyaan yang diajukan guru kepada seluruh kelas Siswa mampu
Tiap menyelesaikan
menyelesaikan soal
satu soal = 1 tally
yang diberikan Bertanya kepada
Siswa bertanya
Sekali bertanya = 1
siswa lain atau
kepada siswa lain
tally
guru apabila tidak Siswa bertanya pada memahami
guru ketika
persoalan yang
mengalami kesulitan
dihadapi Berusaha mencari Siswa membaca berbagai
Satu sumber = 1 tally
sumber tertentu
informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah Melatih diri
Siswa mampu
Sekali mengerjakan 1
dalam
membuat
soal = 1 tally
memecahkan soal
kesimpulan dari
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
atau masalah
pekerjaan yang telah
yang sejenis
diselesaikan
42
Untuk mengetahui ada tidaknya keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dianalisis secara kualitatif.
3. Analisis minat belajar siswa Data yang digunakan untuk mengetahui tingkat minat siswa terhadap materi massa jenis baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen adalah dengan menggunakan angket minat belajar siswa. Untuk menganalisis angket minat siswa, terlebih dahulu ditentukan skor untuk pernyataan-pernyataan dalam angket. Penentuan skor untuk setiap pernyataan dalam angket dengan menggunakan penilaian model skala Likert yaitu dengan kriteria sebagai berikut (Mardapi, 2008: 122) : Sangat setuju – Setuju – Tidak setuju – Sangat tidak setuju (4)
(3)
(2)
(1)
Hasil penyekoran angket minat belajar siswa untuk kelas kontrol dan kelas ekperimen kemudian dimasukkan ke dalam tabel 3.10 berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Tabel 3.10 Hasil klasifikasi minat belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen Kode Siswa
Jumlah Skor Minat Belajar Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3
Kuesioner berisi 10 pernyataan yang terdiri dari empat pilihan jawaban untuk mengukur minat belajar siswa. Hasil pengukuran berupa skor atau angka. a. Skor untuk setiap siswa Skor minimal
= 1 x 10 = 10
Skor maksimal = 4 x 10 = 40 Range
= 40 – 10 = 30
b. Pembagian interval Range dibagi dalam 4 interval, maka lebar interval 30 : 4 = 7,5 dibulatkan menjadi 8. Skor yang diperoleh dari angket minat belajar siswa dibagi menjadi 4 kategori yang tercantum dalam tabel 3.11 berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Tabel 3.11 Kategorisasi minat belajar siswa Skor Siswa
Kriteria Minat
34 – 41
Sangat berminat
26 – 33
Berminat
18 – 25
Kurang berminat
10 – 17
Sangat tidak berminat
Untuk mengetahui perbedaan hasil minat belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pengujian dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 for windows.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB 1V DATA DAN ANALISA DATA
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIIC dan kelas VIID SMP N 2 Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT pada tanggal 4 – 22 Agustus 2014. Penelitian dilakukan dengan pembagian dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Peneliti mengambil dua kelas sebagai sampel penelitian. Kelas VIIC dengan jumlah siswa 33 orang sebagai kelas kontrol dan kelas VIID dengan jumlah siswa 36 orang sebagai kelas eksperimen. Tabel 4.1 dan 4.2 adalah jadwal dan proses pengambilan data yang dilakukan di kelas VIID sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIC sebagai kelas kontrol. Tabel 4.1 Proses pelaksanaan penelitian kelas eksperimen No. 1.
Hari/tanggal Senin, 11
Pukul
Kegiatan
07.30 – 09.30 Perkenalan Siswa mengerjakan soal pretest
Agustus 2014
Mendampingi siswa melakukan eksperimen 1 yaitu menentukan massa jenis berbagai zat 2.
Senin, 18
07.30 – 09.30 Mendampingi siswa melakukan
Agustus 2014
eksperimen 2 yaitu terapung, melayang dan tenggelam
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Selasa, 19
46
07.30 – 09.30 Siswa mengerjakan contoh-
Agustus 2014
contoh soal Siswa mengisi kuisioner minat belajar
4.
Rabu, 20
10.00 – 12.00 Siswa mengerjakan soal posttest
Agustus 2014
Tabel 4.2 Proses pelaksanaan penelitian kelas kontrol No. 1.
Hari/tanggal Selasa, 12 Agustus 2014
Pukul
Kegiatan
10.00 – 12.00 Perkenalan Siswa mengerjakan soal pretest Penjelasan tentang pengertian massa jenis dan mengkonversi satuan massa jenis ke sistem internasional (SI)
2.
Selasa, 19 Agustus 2014
10.00 – 12.00 Penjelasan tentang bagaimana menentukan massa jenis zat dan perhitungan massa jenis Siswa menyelesaikan soal di papan tulis
3.
Rabu, 20 Agustus 2014
07.30 – 09.30 Siswa mengerjakan latihan soal dalam buku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Siswa mengisi kuisioner minat belajar 4.
Jumat, 22
07.30 – 09.30 Siswa mengerjakan soal posttest
Agustus 2014
1. Pelaksanaan penelitian di kelas eksperimen a. Senin, 11 Agustus 2014 Peneliti masuk kelas pada jam 1-3 pada pukul 07.30 – 09.30 WITA. Pada pertemuan pertama sebelum pembelajaran dimulai, peneliti memperkenalkan diri, lalu berdoa bersama dan mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya dengan bantuan beberapa siswa peneliti membagikan soal pretest untuk dikerjakan siswa. Alokasi waktu yang disediakan untuk siswa menyelesaikan soal pretest adalah 40 menit. Gambar 4.1 menunjukkan aktivitas siswa saat mengerjakan soal pretest. Setelah menyelesaikan soal pretest, peneliti membagikan materi ajar dan LKS 1 untuk setiap kelompok. Siswa langsung mengerjakan LKS 1 yaitu menentukan massa jenis berbagai zat. Pada gambar 4.2 terlihat siswa sedang menimbang massa balok dan gambar 4.3 menunjukkan aktivitas siswa saat siswa sedang mengukur volume balok. Peneliti mendampingi siswa selama melakukan eskperimen. Pada pertemuan pertama ini, kendala yang dihadapi peneliti antara lain peneliti membutuhkan alokasi waktu yang lebih (tidak sesuai dengan alokasi waktu dalam RPP) karena jumlah siswa yang begitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
banyak dan alat praktikum untuk percobaan berupa neraca sangat terbatas. Selain itu, sebagian besar siswa lamban dalam memahami penggunaan alat khususnya penggunaan neraca empat lengan. Hal ini dianggap wajar karena sebelumnya siswa sama sekali belum pernah menggunakan neraca empat lengan. Setelah siswa melakukan percobaan, siswa mempresentasikan hasil percobaannya tersebut. Awalnya siswa belum berani untuk membacakan hasil diskusi mereka dalam kelompok. Maka peneliti menunjuk salah seorang siswa untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya. Bersama siswa, peneliti membandingkan hasil percobaan satu kelompok dengan kelompok lainnya. Untuk jawaban soal LKS pada nomor selanjutnya, peneliti tidak lagi menunjuk siswa untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya, tetapi siswa malah berebutan untuk mempresentasikan hasil percobaan mereka dalam kelompok. Siswa berani untuk mengemukakan hasil diskusi kelompoknya. Setelah siswa selesai presentasi, peneliti membahas sekilas mengenai percobaan yang telah dilakukan siswa dan memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya. Pada pertemuan pertama sebanyak 6 siswa tidak masuk kelas, 2 orang siswa sakit, sementara 4 lainnya tanpa keterangan. Gambar 4.1, 4.2 dan 4.3 menunjukkan aktivitas siswa pada pertemuan pertama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Gambar 4.1 Siswa kelas eksperimen saat mengerjakan soal pretest
Gambar 4.2 Siswa kelas eksperimen ketika menimbang massa balok
Gambar 4.3 Siswa kelas eksperimen ketika mengukur volume balok
b. Senin, 18 Agustus 2014 Pada pertemuan kedua, peneliti masuk pada jam 1-3 pada pukul 07.30 – 09.30. Pada pertemuan ini, siswa mengerjakan LKS 2 yaitu terapung, melayang dan tenggelam. Gambar 4.4 menunjukkan aktivitas siswa saat siswa melakukan percobaan tentang peristiwa terapung, melayang dan tenggelam. Peneliti mendampingi siswa selama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
melakukan percobaan. Selama percobaan tidak ada kendala berarti yang dihadapi siswa karena sebagian besar siswa paham terhadap prosedur percobaan
dalam
LKS.
Setelah
melakukan
percobaan,
siswa
mempresentasikan hasil percobaan kelompoknya (dapat dilihat pada gambar 4.5). Selanjutnya peneliti membahas mengenai hasil percobaan LKS 2 dan diakhir kegiatan peneliti bersama siswa menyimpulkan bersama mengenai peristiwa terapung, melayang dan tenggelam. Peneliti juga memberi PR tentang perhitungan massa jenis. Pada pertemuan kedua sebanyak 14 siswa tidak hadir, 3 orang sakit dan 11 orang lainnya tanpa keterangan. Pada pertemuan ini, sebagian besar siswa tidak masuk kelas karena 5 hari sebelumnya yaitu dari tanggal 13-17 Agustus 2014 sekolah mengadakan pertandingan dalam rangka HUT RI yang ke-69 di mana pertandingan ini melibatkan seluruh siswa. Sebagian besar siswa tidak hadir karena kondisi siswa yang kurang fit, siswa capek dan lelah setelah 5 hari mengikuti pertandingan. Gambar 4.4 dan 4.5 adalah aktivitas siswa pada pertemuan kedua.
Gambar 4.4 Siswa kelas eksperimen ketika membuat telur terapung, melayang dan tenggelam
Gambar 4.5 Siswa kelas eksperimen mempresentesikan hasil percobaan kelompoknya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
c. Selasa, 19 Agustus 2014 Pembelajaran diawali dengan doa dan peneliti mengecek kehadiran siswa. Sebanyak 8 siswa yang tidak hadir, 2 orang sakit dan 6 siswa tanpa keterangan. Pada pertemuan ketiga, peneliti bersama siswa membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Siswa juga diberi latihan soal dari buku yang dipinjam dari perpustakaan sekolah. Pada gambar 4.6 terlihat siswa sedang mengerjakan soal-soal dipapan tulis. Selanjutnya peneliti membahas soal tersebut bersama siswa. Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami siswa. Diakhir pembelajaran dengan bantuan beberapa siswa, peneliti membagikan kuisioner minat belajar. Gambar 4.7 menunjukkan aktivitas siswa saat sedang mengisi kuisioner. Siswa diminta untuk mengisi kuisioner secara jujur dan sungguh-sungguh berdasarkan pengalaman mereka selama belajar fisika pada materi massa jenis. Gambar 4.6 dan 4.7 adalah aktivitas siswa pada pertemuan ketiga.
Gambar 4.6 Siswa kelas eksperimen ketika mengerjakan latihan soal di papan tulis
Gambar 4.7 Siswa kelas eksperimen saat mengisi kuesioner minat belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
d. Rabu, 20 Agustus 2014 Pembelajaran diawali dengan doa dan peneliti mengecek kehadiran siswa. Sebanyak 5 siswa tidak hadir, 1 orang sakit dan 4 siswa lainnya tanpa keterangan. Pada pertemuan terakhir, siswa mengerjakan soal posttest (dapat dilihat pada gambar 4.8). Alokasi waktunya adalah 40 menit. Setelah siswa menyelesaikan soal posttest, peneliti meminta tanggapan siswa mengenai percobaan yang telah dilakukan dan menyimpulkan pengalaman siswa saat melakukan percobaan.
Gambar
4.8
menunjukkan
aktivitas
siswa
menyelesaikan soal posttest.
Gambar 4.8 Siswa kelas eksperimen saat mengerjakan soal posttest
saat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
2. Pelaksanaan penelitian di kelas kontrol a. Selasa, 12 Agustus 2014 Peneliti masuk kelas pada jam 1-3 pada pukul 10.00 – 12.00 WITA. Pada pertemuan pertama sebelum pembelajaran dimulai, peneliti memperkenalkan diri, lalu berdoa bersama dan mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya dengan bantuan beberapa siswa peneliti membagikan soal pretest untuk dikerjakan siswa. Gambar 4.9 menunjukkan aktivitas siswa saat mengerjakan soal pretest. Alokasi waktu yang disediakan untuk siswa menyelesaikan soal pretest adalah 40 menit. Setelah menyelesaikan soal pretest, peneliti membagikan materi ajar kepada siswa. Peneliti kemudian menjelaskan mengenai pengertian massa jenis dan menjelaskan bagaimana mengkonversi satuan massa jenis dalam satuan internasional (SI). Peneliti meminta salah seorang siswa untuk menuliskan tangga konversi dipapan tulis (dapat dilihat pada gambar 4.10). Peneliti pun menjelaskan bagaimana mengkonversi satuan massa jenis. Pada pertemuan pertama sebanyak 4 siswa tidak masuk kelas, 2 orang siswa sakit dan 2 siswa lainnya tanpa keterangan. Gambar 4.9 dan 4.10 menunjukkan aktivitas siswa pada pertemuan pertama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 4.9 Siswa kelas kontrol saat mengerjakan soal pretest
54
Gambar 4.10 Siswa kelas kontrol ketika menuliskan tangga konversi di papan tulis
b. Selasa, 19 Agustus 2014 Pada pertemuan kedua, peneliti masuk pada pukul 10.00 – 12.00 WITA. Pembelajaran diawali dengan doa dan peneliti mengecek kehadiran siswa. Peneliti mengingatkan materi dengan bertanya kepada siswa, apa saja yang mereka pelajari pada pertemuan sebelumnya. Lalu peneliti menjelaskan materi tentang bagaimana menentukan massa jenis zat serta perhitungan massa jenis. Peneliti memberi 3 contoh soal. Contoh soal no.1 dikerjakan oleh peneliti sendiri sambil dijelaskan kepada siswa. Soal berikutnya dikerjakan oleh siswa. Pada gambar 4.11 terlihat seorang siswa sedang mengerjakan soal dipapan tulis. Pada pertemuan kedua sebanyak 12 siswa tidak hadir, 3 orang siswa sakit dan 9 siswa lainnya tanpa keterangan. Gambar 4.11 adalah aktivitas siswa pada pertemuan kedua.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Gambar 4.11 Siswa kelas kontrol ketika mengerjakan latihan soal di papan tulis c. Rabu, 20 Agustus 2014 Pembelajaran diawali dengan doa dan peneliti mengecek kehadiran siswa. Pada pertemuan ketiga siswa mengerjakan latihanlatihan soal dalam buku fisika yang dipinjam dari perpustakaan sekolah (dapat dilihat pada gambar 4.12). Siswa mengerjakan latihan soal dari buku sebanyak 3 nomor. Bagi siswa yang telah menyelesaikan soal, peneliti meminta mereka mengerjakan soal di papan tulis. Pada gambar 4.13 terlihat siswa sedang mengerjakan latihan soal dipapan tulis. Bersama siswa, peneliti membahas soal-soal tersebut. Diakhir pembelajaran dengan bantuan beberapa siswa, peneliti membagikan kuisioner minat belajar. Gambar 4.14 menunjukkan aktivitas siswa saat sedang mengisi kuesioner. Siswa diminta untuk mengisi kuisioner secara jujur dan sungguh-sungguh berdasarkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
pengalaman mereka selama belajar fisika pada materi massa jenis. Pada pertemuan ketiga sebanyak 5 siswa tidak masuk kelas, 2 siswa sakit dan 3 siswa lainnya tanpa keterangan. Gambar 4.12, 4.13 dan 4.14 menunjukkan aktivitas siswa pada pertemuan ketiga.
Gambar 4.12 Siswa kelas kontrol ketika mengerjakan latihan soal dari buku
Gambar 4.13 Siswa kelas kontrol ketika mengerjakan latihan soal di papan tulis
Gambar 4.14 Siswa kelas kontrol ketika mengisi kuesioner minat belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
d. Jumat, 22 Agustus 2014 Pembelajaran diawali dengan doa dan peneliti mengecek kehadiran siswa. Sebanyak 6 siswa tidak hadir, 2 orang sakit dan 4 siswa lainnya tanpa keterangan. Pada pertemuan terakhir, siswa mengerjakan soal posttest. Alokasi waktunya adalah 40 menit. Gambar 4.15 menunjukkan aktivitas siswa saat menyelesaikan soal posttest.
Gambar 4.15 Siswa kelas kontrol saat mengerjakan soal posttest
B. Data dan Analisis Data 1. Keaktifan Siswa Pada penelitian ini, peneliti mengukur keaktifan siswa terhadap mata pelajaran fisika khususnya pada materi massa jenis. Untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dilakukan pengukuran keaktifan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan lembar observasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
keaktifan. Tabel 4.3 adalah hasil pengukuran keaktifan siswa berdasar lembar observasi. Tabel 4.3 Indikator keaktifan siswa kelas kontrol dan eksperimen No.
1.
Indikator
Siswa berkomentar jika guru
Jumlah Tally Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
0
0
8
19
5
5
6
14
9
21
salah menjelaskan materi pelajaran 2.
Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru kepada seluruh kelas
3.
Siswa mampu menyelesaikan soal yang diberikan
4.
Siswa bertanya kepada siswa lain
5.
Siswa bertanya pada guru ketika mengalami kesulitan
6.
Siswa membaca sumber tertentu
2
2
7.
Siswa mampu membuat
12
26
42
87
kesimpulan dari pekerjaan yang telah diselesaikan Total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Berdasarkan jumlah tally untuk setiap indikator keaktifan dapat disimpulkan bahwa siswa kelas eksperimen lebih aktif dalam dalam proses pembelajaran daripada kelas kontrol selama siswa mempelajari materi massa jenis. Jumlah tally pada kelas eksperimen 87 sementara pada kelas kontrol 42.
Pembahasan Keaktifan siswa di kelas kontrol dan eksperimen diamati dengan menggunakan bantuan lembar observasi keaktifan siswa. Peneliti mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan jumlah tally pada tabel 4.3 di atas terlihat keaktifan siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Keaktifan siswa juga tampak saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini tergambar dari aktivitas siswa selama melakukan percobaan sesuai petunjuk dalam LKS. Pada LKS 1 (menentukan massa jenis berbagai zat) sebelum siswa melakukan percobaan, peneliti menjelaskan secara umum mengenai penggunaan neraca empat lengan karena neraca yang disediakan hanya 1 buah. Siswa agak lamban dalam memahami penggunaan neraca empat lengan karena siswa sebelumnya tidak pernah menggunakan neraca tersebut sehingga peneliti harus menjelaskan berulang kali. Gambar 4.16 dan 4.17 menunjukkan aktivitas siswa saat melakukan percobaan dalam LKS 1.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Dalam melakukan percobaan, hampir setiap kelompok bertanya kepada peneliti mengenai penggunaan alat, baik itu penggunaan neraca serta cara mengukur volume balok dan batu. Peneliti pun secara bergantian menjelaskan pada setiap kelompok lalu mengamati siswa saat melakukan percobaan, apakah sudah benar atau belum. Dalam kelompok, siswa juga saling bertanya, berdebat dengan teman kelompoknya sendiri mengenai percobaan yang sedang mereka lakukan. Hal ini menyebabkan peneliti membutuhkan waktu yang cukup lama (tidak sesuai dengan alokasi waktu dalam RPP). Meskipun demikian, percobaan berjalan dengan lancar. Pada LKS 2 mengenai peristiwa terapung, melayang dan tenggelam, siswa tidak menemukan kendala yang berarti. Siswa dapat melakukan percobaan dengan lancar sesuai dengan petunjuk LKS. Siswa mempresentasikan hasil penemuannya dalam kelompok. Keaktifan siswa juga terlihat pada gambar 4.19 dimana siswa berlomba untuk membacakan hasil diskusinya. Awalnya siswa memang belum berani, siswa masih malu-malu. Peneliti pun menunjuk salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil penemuan kelompoknya. Setelah itu, siswa dengan sendirinya menunjuk kelompoknya untuk presentasi, tanpa harus ditunjuk peneliti. Keaktifan siswa juga terlihat saat siswa menyelesaikan soal dipapan tulis. Peneliti memberikan beberapa latihan soal untuk dikerjakan siswa. Ada beberapa siswa saling menunjuk diri untuk mengerjakan soal dipapan tulis. Berikut keaktifan yang tampak dalam hasil dokumentasi:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 4.16 Siswa kelas eksperimen ketika menimbang massa balok
Gambar 4.18 Siswa kelas eksperimen membuat telur terapung, melayang dan tenggelam
61
Gambar 4.17 Siswa kelas eksperimen ketika mengukur volume balok
Gambar 4.19 Siswa kelas eksperimen mempresentasikan hasil percobaannya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
2. Minat Belajar Siswa a. Data kuesioner minat siswa 1) Kelas kontrol Untuk mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran fisika khususnya pada materi massa jenis, peneliti menggunakan kuesioner mengenai minat yang dibagikan di kelas kontrol. Kuesioner minat belajar ini diberikan pada pertemuan ke-3 setelah pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dilakukan. Kuesioner minat ini terdiri dari 10 pernyataan dengan 4 pilihan jawaban dan jumlah sampel yang diteliti minat belajarnya di kelas kontrol sebanyak 33 siswa. Tabel 4.4 adalah data kuesioner minat kelas kontrol. Tabel 4.4 Data kuesioner minat kelas kontrol Kode Siswa
Jumlah
Kategori Minat
Siswa 1
28
Berminat
Siswa 2
33
Berminat
Siswa 3
38
Sangat berminat
Siswa 4
28
Berminat
Siswa 5
32
Berminat
Siswa 6
36
Sangat berminat
Siswa 7
35
Sangat berminat
Siswa 8
39
Sangat berminat
Siswa 9
40
Sangat berminat
Siswa 10
26
Berminat
Siswa 11
31
Berminat
Siswa 12
35
Sangat berminat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa 13
37
Sangat berminat
Siswa 14
33
Berminat
Siswa 15
35
Sangat berminat
Siswa 16
31
Berminat
Siswa 17
33
Berminat
Siswa 18
30
Berminat
Siswa 19
34
Sangat berminat
Siswa 20
36
Sangat berminat
Siswa 21
35
Sangat berminat
Siswa 22
34
Sangat berminat
Siswa 23
33
Berminat
Siswa 24
29
Berminat
Siswa 25
31
Berminat
Siswa 26
28
Berminat
Siswa 27
31
Berminat
Siswa 28
35
Sangat berminat
Siswa 29
29
Berminat
Siswa 30
34
Sangat berminat
Siswa 31
31
Berminat
Siswa 32
30
Berminat
Siswa 33
32
Berminat
Rata-rata
32,79
Berminat
63
2) Kelas eksperimen Untuk mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran fisika khususnya pada materi massa jenis, peneliti menggunakan kuesioner mengenai minat yang dibagikan di kelas eksperimen. Kuesioner minat belajar ini diberikan pada pertemuan ke-3 setelah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
pembelajaran dengan menggunakan metode discovery dilakukan. Kuesioner minat ini terdiri dari 10 pernyataan dengan 4 pilihan jawaban dan jumlah sampel yang diteliti minat belajarnya di kelas eksperimen sebanyak 36 siswa. Tabel 4.5 adalah data kuesioner minat kelas eksperimen. Tabel 4.5 Data kuesioner minat kelas eksperimen Kode Siswa
Jumlah
Kategori Minat
Siswa 1
35
Sangat berminat
Siswa 2
40
Sangat berminat
Siswa 3
30
Berminat
Siswa 4
35
Sangat berminat
Siswa 5
26
Berminat
Siswa 6
37
Sangat berminat
Siswa 7
36
Sangat berminat
Siswa 8
38
Sangat berminat
Siswa 9
33
Berminat
Siswa 10
39
Sangat berminat
Siswa 11
36
Sangat berminat
Siswa 12
29
Berminat
Siswa 13
34
Sangat berminat
Siswa 14
37
Sangat berminat
Siswa 15
34
Sangat berminat
Siswa 16
29
Berminat
Siswa 17
36
Sangat berminat
Siswa 18
36
Sangat berminat
Siswa 19
40
Sangat berminat
Siswa 20
39
Sangat berminat
Siswa 21
35
Sangat berminat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa 22
25
Kurang berminat
Siswa 23
38
Sangat berminat
Siswa 24
28
Berminat
Siswa 25
35
Sangat berminat
Siswa 26
29
Berminat
Siswa 27
36
Sangat berminat
Siswa 28
30
Berminat
Siswa 29
38
Sangat berminat
Siswa 30
35
Sangat berminat
Siswa 31
40
Sangat berminat
Siswa 32
31
Berminat
Siswa 33
26
Berminat
Siswa 34
39
Sangat berminat
Siswa 35
35
Sangat berminat
Siswa 36
40
Sangat berminat
Rata-rata
34,42
Sangat berminat
65
a. Analisa data kuesioner minat belajar dengan uji-t Untuk mengetahui perbedaan hasil minat belajar siswa kelas kontrol
dan
kelas
eksperimen
dilakukan
pengujian
dengan
menggunakan program SPSS yaitu uji t-test dua kelompok. Tabel 4.6 adalah analisis SPSS kuesioner minat belajar siswa kelas kontrol dan eksperimen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Tabel 4.6 Analisis SPSS kuesioner minat belajar siswa kelas kontrol dan eksperimen
Group Statistics
Skor
Kode
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Kontrol
33
32.79
3.361
.585
Eksperimen
36
34.42
4.365
.727
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2-
Skor
Mean
F
Sig.
t
df
tailed)
2.222
.141
-1.725
67
.089
-1.629
.086
-1.629
Std. Error
Difference Difference
Difference Lower
Upper
.944
-3.513
.256
.934
-3.493
.236
Equal variances assumed Equal variances not
-1.745 65.123
assumed
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = -1.745, p = 0.086 dengan level signifikan
= 0.05. Mean kelas kontrol = 32,79 dan mean
kelas eksperimen = 34,42. Oleh karena p = 0.086 >
= 0.05 maka tidak
signifikan. Ini berarti tidak terdapat perbedaan hasil minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika pada materi massa jenis baik dengan menggunakan metode ceramah maupun metode discovery. Minat siswa pada kelas kontrol dan eksperimen sama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
b. Analisis kategori minat belajar siswa 1) Kelas kontrol Data mengenai minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika di kelas kontrol dianalisis lalu dimasukkan ke dalam tabel 4.7 kategori minat belajar kelas kontrol. Tabel 4.7 Kategori minat belajar kelas kontrol Skor
Kategori Minat
Jumlah Siswa
Prosentase (%)
34 – 41
Sangat berminat
14
42,4
26 – 33
Berminat
19
57,6
18 – 25
Kurang berminat
-
-
10 – 17
Sangat tidak berminat
-
-
Total
33
100
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa siswa kelas kontrol rata-rata berminat mempelajari fisika khusus pada materi massa jenis dengan prosentase sekitar 57,6% sementara ada 14 siswa yang mempunyai minat sangat tinggi dengan prosentase 42,4%. Tidak ada siswa yang tidak berminat belajar fisika.
2) Kelas eksperimen Data mengenai minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika di kelas eksperimen dianalisis lalu dimasukkan ke dalam tabel 4.8 kategori minat belajar kelas eksperimen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Tabel 4.8 Kategori minat belajar kelas eksperimen Skor
Kategori Minat
Jumlah Siswa
Porsentase (%)
34 – 41
Sangat berminat
25
69,44
26 – 33
Berminat
10
27,78
18 – 25
Kurang berminat
1
2,78
10 – 17
Sangat tidak berminat
-
-
Total
36
100
Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa siswa kelas eksperimen
setelah
dilaksanakan
pembelajaran
menggunakan
metode discovery diketahui minat siswa mempelajari fisika sangat tinggi dengan prosentase sekitar 69,44% sementara ada 10 orang siswa atau sekitar 27,78% yang berminat untuk belajar fisika dan ada 1 siswa lain yang kurang berminat belajar fisika dengan prosentase sebesar 2,78%.
c. Kesimpulan hasil minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika Berdasarkan pengujian menggunakan program SPSS uji-t untuk mengetahui perbedaan minat belajar siswa kelas kontrol dan eksperimen diperoleh hasil yang tidak signifikan atau dengan kata lain minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika pada materi massa jenis baik dengan menggunakan metode ceramah maupun metode discovery sama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Siswa kelas kontrol rata-rata berminat mempelajari fisika dengan prosentase 57,6% sementara siswa kelas eksperimen sebagian besar siswa sangat berminat belajar fisika dengan prosentase sebesar 69,44%. Ini berarti lebih banyak siswa berminat untuk belajar fisika pada materi massa jenis ketika pembelajaran menggunakan metode discovery.
Pembahasan Pada penelitian ini diukur tingkat minat siswa terhadap materi fisika khususnya dalam subbab massa jenis. Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa skor rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol dan perbedaan antara keduanya tidak signifikan yang berarti minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika pada materi massa jenis baik dengan menggunakan metode ceramah maupun metode discovery sama. Namun jika dilihat dari prosentasenya, siswa kelas kontrol rata-rata berminat mempelajari fisika dengan prosentase 57,6% sementara siswa kelas eksperimen sebagian besar siswa sangat berminat belajar fisika dengan prosentase sebesar 69,44%. Ini berarti lebih banyak siswa berminat untuk belajar fisika pada materi massa jenis ketika pembelajaran menggunakan metode discovery. Hal ini sekiranya dapat dijelaskan dari aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang menunjukkan bahwa siswa kelas eksperimen lebih berminat. Selama belajar di kelas, siswa sangat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
antusias melaksanakan eksperimen, misalnya dapat dilihat dari siswa mencoba-coba alat bersama teman kelompoknya, siswa bertanya pada guru ketika menemui kesulitan, siswa dalam satu kelompok saling bertanya dan bergantian memegang alat. Ketika beberapa siswa dalam kelompok mengukur volume dan menimbang massa, siswa lain mencatat hasilnya dalam LKS, yang lainnya bertugas menghitung nilai massa jenis. Setelah itu, siswa bersama-sama membuat kesimpulan dengan menjawab beberapa pertanyaan dalam LKS. Situasi yang ada dalam kelas adalah kelas menjadi ramai karena rata-rata para siswa melakukan percobaan sambil tertawa. Ada juga beberapa siswa yang mengganggu temannya ketika mengetahui bahwa mereka akan difoto. Hal ini menyebabkan suasana kelas menjadi tidak terlalu tenang. Ketika siswa diminta untuk mempresentasikan percobaannya, pada awalnya memang siswa masih malu-malu atau belum berani maka peneliti menunjuk salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil percobaan kelompoknya. Setelah itu, siswa malah berlomba-lomba untuk presentasi, tanpa harus ditunjuk peneliti. Nampak bahwa siswa kelas eksperimen antusias dalam melakukan eksperimen. Hal ini dapat dilihat dari giatnya siswa untuk mencoba-coba alat bersama teman kelompoknya, siswa bertanya pada guru ketika menemui kesulitan, siswa dalam satu kelompok saling bertanya dan bergantian memegang alat, siswa bersama-sama membuat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kesimpulan
dari
hasil
percobaannya
dan
kemudian
71
siswa
mempresentasikan hasil percobaannya di depan kelas.
3. Hasil Belajar Siswa Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa, peneliti menggunakan data pretest dan posttest untuk kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah aktif dan kelas eksperimen yang menggunakan metode discovery. Tabel 4.9 adalah hasil pretest dan posttest kelas eksperimen sementara tabel 4.10 adalah hasil pretest dan posttest kelas kontrol. Tabel 4.9 Data pretest dan posttest kelas eksperimen Kode Siswa
Pretest
Posttest
Siswa 1
18
47
Siswa 2
10
31
Siswa 3
10
39
Siswa 4
12
37
Siswa 5
10
36
Siswa 6
18
73
Siswa 7
12
34
Siswa 8
12
39
Siswa 9
18
36
Siswa 10
12
20
Siswa 11
12
20
Siswa 12
12
38
Siswa 13
8
40
Siswa 14
18
74
Siswa 15
12
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa 16
12
39
Siswa 17
20
73
Siswa 18
10
54
Siswa 19
12
68
Siswa 20
26
57
Siswa 21
12
34
Siswa 22
4
33
Siswa 23
18
32
Siswa 24
4
34
Siswa 25
12
34
Siswa 26
12
28
Siswa 27
10
33
Siswa 28
12
39
Siswa 29
12
46
Siswa 30
18
35
Siswa 31
10
75
Siswa 32
12
20
Siswa 33
14
47
Siswa 34
12
20
Siswa 35
12
20
Siswa 36
12
18
Rata-rata
12,78
40,81
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.10 Data pretest dan posttest kelas kontrol Kode Siswa
Pretest
Posttest
Siswa 1
12
12
Siswa 2
12
29
Siswa 3
12
18
Siswa 4
18
19
Siswa 5
12
12
Siswa 6
12
75
Siswa 7
12
12
Siswa 8
12
30
Siswa 9
18
34
Siswa 10
12
21
Siswa 11
18
79
Siswa 12
12
26
Siswa 13
12
46
Siswa 14
10
34
Siswa 15
12
49
Siswa 16
12
34
Siswa 17
20
77
Siswa 18
18
34
Siswa 19
12
36
Siswa 20
12
12
Siswa 21
12
37
Siswa 22
12
73
Siswa 23
12
12
Siswa 24
12
34
Siswa 25
18
44
Siswa 26
12
39
Siswa 27
12
70
Siswa 28
12
26
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa 29
12
29
Siswa 30
20
76
Siswa 31
12
10
Siswa 32
8
36
Siswa 33
10
54
Rata-rata
13,15
37,24
74
a. Untuk menguji pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol apakah sama atau sungguh berbeda, dengan menggunakan uji-t untuk 2 grup yang independen. Tabel 4.11 adalah analisis SPSS data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.11 Analisis SPSS pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol Group Statistics Kode
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
33
13.15
3.001
.522
2
36
12.78
4.230
.705
PRETEST
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2-
Pretest
Equal variances assumed Equal variances not assumed
Mean
F
Sig.
t
df
tailed)
1.122
.293
.420
67
.676
.374
.426
63.163
.672
.374
Std. Error
Difference Difference
Difference Lower
Upper
.890
-1.403
2.151
.877
-1.380
2.127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = 0.426, p = 0.672 dengan level signifikan
= 0.05. Oleh karena p = 0.672 >
= 0.05
maka tidak signifikan. Ini berarti pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak berbeda secara statistik. Kondisi atau pemahaman awal siswa dengan menggunakan metode discovery dan ceramah aktif menghasilkan nilai yang sama. b. Untuk mengetahui apakah metode ceramah aktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau tidak, dengan menganalisis pretest-posttest pada kelas kontrol dengan menggunakan uji-t untuk kelompok dependen. Tabel 4.12 adalah analisis SPSS data pretest dan posttest kelas kontrol. Tabel 4.12 Analisis SPSS pretest dan posttest untuk kelas kontrol Paired Samples Statistics
Pair 1
Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
PRETEST
13.15
33
3.001
.522
POSTTEST
37.24
33
21.316
3.711
Paired Samples Correlations
Pair 1
PRETEST & POSTTEST
N
Correlation
Sig.
33
.366
.036
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the
Pair 1
PRETEST & POSTTEST
Difference
Std.
Std. Error
Mean
Deviation
Mean
Lower
Upper
t
df
Sig. (2-tailed)
-24.091
20.410
3.553
-31.328
-16.854
-6.780
32
.000
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = -6.78, p = 0.000 dengan level signifikan
= 0.05. Oleh karena p = 0.000 <
= 0.05
maka signifikan. Ini berarti posttest lebih baik dari pretest. Maka metode ceramah aktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa. c. Untuk mengetahui apakah metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau tidak, dengan menganalisis pretest-posttest pada kelas eksperimen dengan menggunakan uji-t untuk kelompok dependen. Tabel 4.13 adalah analisis SPSS data pretest dan posttest kelas eksperimen. Tabel 4.13 Analisis SPSS pretest dan posttest kelas eksperimen Paired Samples Statistics
Pair 1
Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
PRETEST
12.78
36
4.230
.705
POSTTEST
40.81
36
16.651
2.775
Paired Samples Correlations
Pair 1
PRETEST & POSTTEST
N
Correlation
Sig.
36
.358
.032
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the
Pair 1
PRETEST & POSTTEST
Std.
Std. Error
Mean
Deviation
Mean
-28.028
15.641
2.607
Difference Lower
Upper
Sig. (2t
-33.320 -22.735 -10.751
Df
tailed)
35
.000
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = -10.751, p = 0.000 dengan level signifikan
= 0.05. Oleh karena p = 0.000 <
= 0.05
maka signifikan. Ini berarti posttest lebih baik dari pretest. Maka metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa. d. Untuk menguji posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol apakah sama atau sungguh berbeda, dengan menggunakan uji-t untuk 2 grup yang independen. Tabel 4.14 adalah analisis SPSS data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.14 Analisis SPSS posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol Group Statistics
POSTTEST
Kode
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
33
37.24
21.316
3.711
2
36
40.81
16.651
2.775
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2-
Posttest
Equal variances assumed
Mean
F
Sig.
t
Df
tailed)
1.662
.202
-.777
67
.440
-3.563
.445
-3.563
Equal variances not assumed
-.769 60.502
Std. Error
Difference Difference
Difference Lower
Upper
4.584
-12.714
5.587
4.634
-12.830
5.704
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = -0.769, p = 0.445 dengan level signifikan
= 0.05. Oleh karena p = 0.445 >
= 0.05
maka tidak signifikan. Ini berarti posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak berbeda secara statistik. Kondisi atau pemahaman akhir siswa setelah menerapkan metode discovery dan ceramah aktif menghasilkan nilai yang sama. Berdasarkan hasil analisis SPSS untuk posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh hasil yang tidak signifikan yang berarti proses pembelajaran dengan menggunakan metode discovery dan ceramah aktif menghasilkan nilai yang sama. Ada beberapa hal yang menyebabkan mengapa metode discovery tidak meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan metode ceramah aktif, antara lain:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
1) Siswa belum terbiasa menggunakan alat praktikum, khususnya neraca
empat
lengan
sehingga
menyulitkan
mereka
saat
bereksperimen. Berdasar penuturan siswa, mereka baru pertama kali melihat neraca empat lengan, siswa hanya mengenal neraca yang biasanya terdapat di warung-warung, timbangan badan dan alat penimbang dacin. 2) Alat praktikum yang digunakan saat pelaksanaan penelitian sangat terbatas, hanya tersedia 1 buah neraca empat lengan sementara jumlah siswa kelas eksperimen cukup banyak. Kapasitas kelas yang besar membuat peneliti kesulitan untuk mengontrol semua siswa dalam penggunaan alat, ditambah lagi alatnya sangat terbatas. 3) Instrumen soal pretest dan posttest untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen sama. Hal ini menyebabkan hasil belajar untuk kedua kelas tidak signifikan karena instrumen yang digunakan lebih cocok untuk kelas kontrol karena sebagian besar berisi mengenai pemahaman dan perhitungan. Instrumen ini tidak terlalu cocok untuk kelas eksperimen yang lebih menekankan keterampilan dalam melakukan percobaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
C. Keterbatasan Penelitian 1. Dalam melakukan penelitian, peneliti tidak dibantu oleh rekan sehingga peneliti agak kesulitan dalam mengobservasi siswa baik di kelas kontrol maupun di kelas eksperimen karena jumlah siswa cukup banyak. Peneliti juga tidak menggunakan video shooting dalam pengambilan data. 2. Untuk kelas eksperimen, peneliti membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjelaskan alat praktikum yaitu neraca empat lengan karena sebelumnya siswa sama sekali belum pernah menggunakan alat tersebut. Sebaiknya sebelum pembelajaran dimulai (diluar jam pelajaran) siswa dilatih atau diberi petunjuk penggunaan alat. 3. Dalam mengamati keaktifan siswa kelas kontrol dan eksperimen, lembar observasi yang digunakan belum lengkap karena peneliti hanya menuliskan jumlah tally, sebaiknya ditambah dengan keterangan untuk menuliskan berlangsung.
keaktifan
yang
tampak
selama
proses
pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan data dan analisis pada bab IV, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Metode discovery dapat membuat siswa aktif dalam mempelajari fisika khususnya pada pokok bahasan massa jenis di kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka, Manggarai, NTT. 2. Metode discovery dapat membuat siswa berminat mempelajari fisika khususnya pada pokok bahasan massa jenis di kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka, Manggarai, NTT. 3. Metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan massa jenis di kelas VII SMP N 2 Poco Ranaka, Manggarai, NTT.
B. Saran 1. Metode discovery sangat baik diterapkan untuk materi fisika yang lain karena dapat meningkatkan keaktifan, minat dan hasil belajar siswa. 2. Untuk penelitian selanjutnya khusus kelas eksperimen sebaiknya siswa dilatih atau diberi petunjuk penggunaan alat sebelum siswa benar-benar melakukan percobaan di kelas atau di laboratorium agar percobaan berjalan lancar dan alokasi waktu sesuai dengan RPP yang telah dipersiapkan.
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar saat melaksanakan penelitian dibantu oleh orang lain agar tetap fokus dan konsentrasi tidak terbagi dengan pengambilan dokumentasi. 4. Agar data yang diperoleh valid, selain menggunakan lembar observasi sebaiknya digunakan recorder atau video shooting dalam melakukan observasi keaktifan siswa. 5.
Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya dibuat evaluasi mengenai metode yang digunakan setelah pembelajaran berakhir agar bisa mengetahui kekurangan sehingga ke depan dapat diterapkan lebih optimal lagi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Dahar, Ratna W. 2011. Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Dimyati & Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Foster, Bob. 2004. Eksplorasi Sains Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga. Kanginan, Marthen. 2002. IPA Fisika untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga. Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendana Press. Puspita, Frederika I. 2013. (Skripsi) Pembelajaran Fisika Tentang Persamaan Kalor Dengan Pendekatan Proses Melalui Metode Inquiry Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar, Keaktifan dan Minat Siswa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineke Cipta. Siregar, Evelina & Nara, Hartini. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineke Cipta. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdarkarya.
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius. ____________. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. ____________. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. ____________. 2011. Pengantar Statistika Untuk Pendidikan dan Psikologi (Buku Mahasiswa). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Susiani, Paulina E. 2012. (Skripsi) Metode Discovery Untuk Mengaktifkan dan Meningkatkan Prestasi Siswa Dalam Belajar Listrik Dinamis Kelas X di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suyono & Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Usman, Moh. Uzer. 2009. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Lampiran 3. RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SMP N 2 Poco Ranaka
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: VIID (Kelas Eksperimen)/1
Materi Pembelajaran : Massa Jenis Alokasi Waktu
: 5 x 45 menit
A. Standar Kompetensi 3.
Memahami wujud zat dan perubahannya
B. Kompetensi Dasar 3.2 Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari C. Indikator 1. Menjelaskan hasil percobaan bahwa massa jenis adalah salah satu ciri khas suatu zat 2. Menghitung massa jenis suatu zat 3. Menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu mendefinisikan pengertian massa jenis 2. Siswa mampu merumuskan persamaan massa jenis 3. Siswa mampu menggunakan konsep massa jenis dalam penyelesaian soal 4. Siswa mampu menerapkan konsep massa jenis dalam kehidupan seharihari E. Materi Ajar Terlampir F. Model dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran : pembelajaran koperatif Metode pembelajaran: discovery (penemuan)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan pertama: 2 x 45 menit Tahapan
Rincian Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Salam pembuka dan doa
5 menit
2. Peneliti memperkenalkan diri, memanggil nama lengkap siswa dan menanyakan nama panggilannya 3. Menyampaikan KD 3.2 yaitu mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari 4. Peneliti membagi soal pretest Kegiatan inti 1. Siswa mengerjakan soal pretest 2. Siswa diberi pertanyaan: “Segelas
30 menit 5 menit
kopi hangat dan segelas air putih, manakah yang lebih besar massanya?” 3. Siswa mengemukakan pendapatnya 4. Siswa dibentuk dalam 8 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 5 orang 5. Beberapa siswa membagikan LKS 1 kepada setiap kelompok 6. Siswa melakukan percobaan berdasarkan LKS 1 tentang massa jenis 7. Siswa mempresentasikan hasil percobaannya
45 menit
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penutup
1. Bersama siswa menyimpulkan
90
5 menit
90 menit
Alokasi
Keterangan
materi tentang massa jenis 2. Memberi pekerjaan rumah 3. Memberikan salam penutup
Pertemuan kedua: 2 x 45 menit Tahapan
Rincian Kegiatan
Waktu Pendahuluan 1. Salam pembuka dan doa
5 menit
2. Peneliti mengecek kehadiran siswa 3. Peneliti mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya dengan bertanya pada siswa: “Apa yang kita pelajari pada pertemuan kemarin? Apa itu massa jenis? Bagaimana persamaan massa jenis? 4. Menyampaikan bahan yang akan dipelajari yaitu penerapan konsep massa jenis dalam kehidupan seharihari Kegiatan inti 1. Bersama siswa mengecek dan
10 menit
membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya 2. Peneliti mengajukan pertanyaan kepada siswa: “Pernahkah kalian melihat benda terapung, melayang dan tenggelam? Mengapa benda bisa terapung, melayang dan tenggelam?
10 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Apa saja contoh-contohnya? 3. Siswa mengemukakan pendapatnya 4. Siswa membentuk kelompok
45 menit
5. Beberapa siswa membagikan LKS 2 kepada setiap kelompok 6. Siswa melakukan percobaan berdasarkan LKS 2 tentang peristiwa terapung, melayang, dan tenggelam 7. Siswa mempesentasikan hasil percobaan 8. Peneliti memberi latihan soal uji
15 menit
pemahaman 9. Siswa berdiskusi, lalu mengemukakan pendapatnya Penutup
1. Guru membagikan kuisioner
5 menit
90 menit
Alokasi
Keterangan
2. Siswa mengisi kuisioner 3. Memberitahukan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan posttest 4. Memberikan salam penutup
Pertemuan ketiga: 1 x 45 menit Tahapan
Rincian Kegiatan
Waktu Pendahuluan 1. Salam pembuka dan doa
7 menit
2. Peneliti mengecek kehadiran siswa 3. Peneliti membagi soal posttest Kegiatan inti
Siswa mengerjakan soal posstest
30 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penutup
1. Memberikan salam penutup
8 menit
92
45 menit
2. Berterimakasih
H. Sumber/bahan/alat 1. Sumber: Buku Fisika yang relevan 2. Alat dan bahan: LKS 1: balok kayu, besi, batu, neraca/timbangan, penggaris, air LKS 2: telur, garam, gelas minum, air, sendok 3. Materi Ajar (terlampir)
I.
Penilaian 1. Teknik penilaian
: tes tertulis (pretest dan posstest)
2. Bentuk instrumen
: tes uraian
Beamuring,
Agustus 2014
Mengetahui Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
Dominikus Dom, S.Pd
Marianus Hasman, S.Pd
Peneliti
Maria Fransiska Kusumatryani NIM 101424047
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
Lampiran 4. RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SMP N 2 Poco Ranaka
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: VIIC (Kelas Kontrol)/1
Materi Pembelajaran : Massa Jenis Alokasi Waktu
: 5 x 45 menit
A. Standar Kompetensi 3.
Memahami wujud zat dan perubahannya
B. Kompetensi Dasar 3.3 Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari C. Indikator 1. Menjelaskan hasil percobaan bahwa massa jenis adalah salah satu ciri khas suatu zat 2. Menghitung massa jenis suatu zat 3. Menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu mendefinisikan pengertian massa jenis 2. Siswa mampu merumuskan persamaan massa jenis 3. Siswa mampu menggunakan konsep massa jenis dalam penyelesaian soal 4. Siswa mampu menyebutkan contoh massa jenis dalam kehidupan seharihari E. Materi Ajar Terlampir F. Model dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran : pembelajaran langsung Metode pembelajaran: ceramah aktif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan pertama: 2 x 45 menit Tahapan
Rincian Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Salam pembuka dan doa
10 menit
2. Peneliti memperkenalkan diri, memanggil nama lengkap siswa dan menanyakan nama panggilannya 3. Menyampaikan KD 3.2 yaitu mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari 4. Peneliti membagi soal pretest Kegiatan inti 1. Siswa mengerjakan soal pretest 2. Siswa diberi pertanyaan: “Segelas
30 menit 5 menit
kopi hangat dan segelas air putih, manakah yang lebih besar massanya?” 3. Siswa mengemukakan pendapatnya 4. Peneliti melakukan ceramah aktif mengenai konsep massa jenis 5. Peneliti memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya 6. Peneliti memberi latihan soal 7. Siswa mengerjakan soal dipapan tulis 8. Peneliti bersama siswa membahas soal yang telah dikerjakan siswa dipapan tulis
40 menit
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penutup
1. Bersama siswa menyimpulkan
95
5 menit
90 menit
Alokasi
Keterangan
materi tentang massa jenis 2. Memberi pekerjaan rumah 3. Memberikan salam penutup
Pertemuan kedua: 2 x 45 menit Tahapan
Rincian Kegiatan
Waktu Pendahuluan 1. Salam pembuka dan doa
5 menit
2. Peneliti mengecek kehadiran siswa 3. Peneliti mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya dengan bertanya pada siswa: “Apa yang kita pelajari pada pertemuan kemarin? Apa itu massa jenis? Bagaimana persamaan massa jenis? 4. Menyampaikan bahan yang akan dipelajari yaitu penerapan konsep massa jenis dalam kehidupan seharihari Kegiatan inti 1. Bersama siswa mengecek dan
10 menit
membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya 2. Peneliti mengajukan pertanyaan kepada: “Pernahkah kalian melihat benda terapung, melayang dan tenggelam? Mengapa benda bisa terapung, melayang dan tenggelam?
10 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Apa saja contoh-contohnya? 3. Siswa mengemukakan pendapatnya 4. Peneliti melakukan ceramah aktif
35 menit
tentang penerapan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari 5. Peneliti memberi latihan soal uji
25 menit
pemahaman 6. Siswa berdiskusi, lalu mengemukakan pendapatnya 7. Peneliti dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan Penutup
1. Guru membagikan kuisioner
5 menit
90 menit
Alokasi
Keterangan
2. Siswa mengisi kuisioner 3. Memberitahukan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan posttest 4. Memberikan salam penutup
Pertemuan ketiga: 1 x 45 menit Tahapan
Rincian Kegiatan
Waktu Pendahuluan 1. Salam pembuka dan doa
7 menit
2. Peneliti mengecek kehadiran siswa 3. Peneliti membagi soal posttest Kegiatan inti
Penutup
Siswa mengerjakan soal posstest
1. Memberikan salam penutup 2. Berterimakasih
30 menit
8 menit
45 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
H. Sumber/bahan/alat 1. Sumber: Buku Fisika yang relevan 2. Alat dan bahan: LKS 1: balok kayu, besi, batu, neraca/timbangan, penggaris, air LKS 2: telur, garam, gelas minum, air, sendok 3. Materi Ajar (terlampir)
I.
Penilaian 1. Teknik penilaian
: tes tertulis (pretest dan posstest)
2. Bentuk instrumen
: tes uraian
Beamuring,
Agustus 2014
Mengetahui Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
Dominikus Dom, S.Pd
Marianus Hasman, S.Pd
Peneliti
Maria Fransiska Kusumatryani NIM 101424047
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
Lampiran 5. Materi Ajar MASSA JENIS A. Pengertian Massa Jenis Setetes air dan segelas air putih, manakah yang lebih besar massa jenisnya? Bagaimana kita membuktikan atau menentukan suatu benda yang belum kita ketahui jenisnya? Mengapa benda dapat terapung, melayang dan tenggelam? Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah kejadian yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang menyebabkan hal itu terjadi? Untuk menjawabnya kita harus memahami konsep massa jenis. Bagian utama yang tidak terpisahkan dari suatu zat adalah massa dan volum. Zat atau materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam sebuah benda dan volume adalah perhitungan seberapa banyak ruang yang bisa ditempati dalam suatu objek. Dengan membagi massa dan volume kita mendapatkan suatu ciri khas dari suatu benda yang tidak dimiliki oleh benda lain yaitu massa jenis. Massa jenis suatu zat merupakan salah satu ciri khas suatu zat, artinya apabila jenis benda/zat sama maka nilai massa jenisnya juga sama. Contohnya perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 1(a). Setetes air
Gambar 1(b). Air dalam gelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Dari gambar di atas, air yang setetes dengan dengan air satu gelas memiliki massa jenis yang sama yaitu 1 gr/cm3. Massa jenis adalah perbandingan antara massa dengan volume benda. Persamaan massa jenis adalah:
Dengan
= massa jenis (kg/m3) m = massa (kg) V = volume (m3)
Jadi untuk mengetahui massa jenis benda kamu harus mengetahui dua besaran ini, yaitu massa dan volumnya.
B. Satuan Sistem Internasional (SI) untuk Massa Jenis Massa benda diukur dalam kg dan volum diukur dalam m3, sehingga satuan massa jenis adalah: Satuan massa jenis =
=
Jadi satuan massa jenis dalam SI adalah kg/m3. Satuan massa jenis juga dapat dinyatakan dalam g/cm3 atau g/mL (ingat bahwa 1 cm3 = 1 mL, sehingga g/cm3 identik dengan g/mL). Volum zat padat biasa dinyatakan dalam cm3, karena itu massa jenis zat padat biasa dinyatakan dalam g/cm3 sementara volum zat cair diukur dengan gelas ukur yang skalanya dalam mL, karena itu massa jenis zat cair biasa dinyatakan dalam g/mL.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Bagaimana mengkonversi atau mengubah satuan massa jenis? Misalnya kita memiliki massa jenis dalam satuan g/cm3 (atau g/mL) dan hendak mengubahnya ke dalam kg/m3. Untuk menjawab ini kamu harus mengingat kembali tangga konversi. Dengan
bantuan
tangga
konversi
disamping, ubahlah satuan massa jenis dari g/cm3 menjadi kg/m3 ! Penyelesaian: g/cm3 = ..... kg/m3 Gambar 2. Tangga konversi
Turun 1 tangga = kali 10 2 tangga = kali 100 dan seterusnya..... Naik
1 tangga = bagi 10 2 tangga = bagi 100 dan seterusnya.....
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
C. Menentukan Massa Jenis Zat Untuk menentukan massa jenis suatu zat/benda kamu harus mengetahui massa zat/benda dan volumnya dengan cara mengukurnya. 1. Zat padat yang bentuknya teratur Untuk zat padat yang bentuknya teratur, massa zat/benda diukur dengan menggunakan neraca atau timbangan. Volumnya dapat dihitung menggunakan rumus berdasarkan bentuknya, misalnya pada kubus dan balok. Perhatikan gambar balok di bawah ini: Volume balok: Vbalok = p x l x t
Gambar 3. Bangun balok 2. Zat padat yang bentuknya tidak teratur Untuk zat padat yang bentuknya tidak teratur ataupun zat cair, massa zat/benda dengan menggunakan neraca atau timbangan. Volumnya dapat ditentukan dengan menggunakan gelas ukur. Misalnya kamu ingin mengetahui volume batu. Volum batu dapat diukur dengan menggunakan gelas ukur, dengan langkah sebagai berikut: Ukur volume air yang belum diisi batu Masukkan batu ke dalam gelas ukur yang telah diisi air Ukur volume air yang telah diisi batu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
Maka volume batu = volume air yang telah diisi batu dikurangi volume air yang belum diisi batu.
D. Perhitungan Massa Jenis Untuk menyelesaikan soal-soal hitungan yang berkaitan dengan massa jenis diselesaikan dengan menggunakan persamaan:
Persamaan di atas dapat diubah ke bentuk: atau Gambar 4. Segitiga rumus massa jenis Bentuk rumus mana yang digunakan dalam hitungan bergantung pada besaran apa yang ditanyakan. Untuk memudahkan kamu mengingat bentuk rumus yang akan digunakan, kamu dapat menggunakan segitiga rumus massa jenis, seperti ditunjukkan pada gambar 2.4 di atas. Cara menggunakan segitiga rumus secara umum adalah sebagai berikut: Keluarkan besaran yang ditanyakan dari segitiga. Besaran yang ditanyakan, yang ditulis diruas kiri tanda sama dengan adalah sama dengan kedua besaran yang tertinggal di dalam segitiga rumus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Contoh soal 1. Menentukan massa jenis Volum sebuah balok adalah 2 m3 dan massanya 4000 kg. Hitunglah massa jenis balok tersebut. Penyelesaian:
Contoh 2. Menentukan volum dari segitiga rumus massa jenis Massa sebuah balok alumanium adalah 81 g. Berapa volum balok tersebut (massa jenis alumanium = 2,7 g/cm3) Penyelesaian:
Gambar 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
Contoh 3. Menentukan massa dari segitiga rumus massa jenis Volume tertentu sebatang besi adalah 400 cm3. Hitunglah massa besi tersebut (massa jenis besi 7900 kg/m3) Penyelesaian:
Gambar 6
E. Konsep Massa Jenis dalam Pemecahan Masalah Keseharian Tahukah kamu bahwa konsep massa jenis ternyata banyak diterapkan dalam hidup kita sehari-hari? Berikut beberapa penerapan konsep massa jenis: 1. Peristiwa terapung, melayang dan tenggelam: Benda terapung
: massa jenis benda < massa jenis air
Benda melayang
: massa jenis benda = massa jenis air
Benda tenggelam
: massa jenis benda > massa jenis air
2. Alumanium digunakan sebagai bahan logam pesawat terbang karena alumanium kuat tetapi massanya ringan (tidak seberat logam lainnya seperti besi). 3. Pernahkah kamu melihat balon udara? Tahukah kamu, gas apa yang terdapat di dalamnya? Balon gas berisi gas helium. Gas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
helium memiliki massa jenis yang lebih kecil dari udara, sehingga balon gas bisa naik ke atas. 4. Ban karet atau pelampung untuk berenang atau pertolongan. Udara yang dipompakan ke dalam ban akan menurunkan massa jenis ban sehingga ban memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada air. Maka dari itu, ban selalu terapung.
Tabel 1. Massa jenis berbagai zat Wujud Zat
PADAT
CAIR
GAS
Bahan
Dalam (g/cm3)
Dalam (kg/m3)
Alumanium
2,7
2700
Besi
7,9
7900
Emas
19,3
19300
Kuningan
8,4
8400
Perak
10,5
10500
Platina
21,45
21450
Seng
7,14
7140
Es
0,92
920
Air (40C)
1
1000
Alkohol
0,8
800
Raksa
13,6
13600
Udara (270C)
0,0012
1,2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 1
LKS 1 Menentukan Massa Jenis Berbagai Zat
Hari/tanggal : Kelas
:
Nama Anggota Kelompok:
A.Tujuan 1. Siswa dapat menggunakan timbangan untuk mengukur massa benda dan gelas ukur untuk mengukur volume benda 2. Siswa dapat menentukan massa jenis zat 3. Siswa dapat menunjukkan bahwa massa jenis zat adalah ciri khas suatu zat
B. Alat dan bahan Dua buah balok kayu, besi, dan batu dengan ukuran yang berbeda Timbangan/neraca Penggaris Air
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
C. Prosedur Percobaan 1.
Ukur massa tiap balok kayu
2. Ukur volum tiap balok kayu 3. Masukkan data dalam tabel 4. Bagilah massa dengan volume setiap balok kayu 5. Ukur massa tiap besi 6. Ukur volum tiap besi 7. Masukkan data dalam tabel 8. Bagilah massa dengan volume setiap besi 9. Ukur massa tiap batu 10. Ukur volum tiap batu 11. Masukkan data dalam tabel 12. Bagilah massa dengan volume setiap batu
D.Data Hasil Percobaan Tabel 1. Percobaan dengan balok kayu
Nama benda
Percobaan
Massa
Volume
ke-
(gr)
(cm3)
(gr/cm3)
Pertama 1
Kedua Ketiga Rata-rata:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Balok kayu
108
Pertama 2
Kedua Ketiga Rata-rata:
Tabel 2. Percobaan dengan besi Nama benda
Percobaan
Massa
Volume
ke-
(gr)
(cm3)
(gr/cm3)
Pertama 1
Kedua Ketiga Rata-rata:
Besi
Pertama 2
Kedua Ketiga Rata-rata:
Tabel 3. Percobaan dengan batu
Nama benda
Percobaan
Massa
ke-
(gr)
Pertama 1
Kedua
Volume (cm3) (gr/cm3)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Ketiga Rata-rata: Batu
Pertama 2
Kedua Ketiga Rata-rata:
E. Kesimpulan 1. Bagaimana hasil bagi antara massa dan volume tiap balok kayu? ________________________________________ ________________________________________ 2. Bagaimana hasil bagi antara massa dan volume tiap besi? ________________________________________ ________________________________________ 3. Bagaimana hasil bagi antara massa dan volume tiap batu? ________________________________________ ________________________________________ 4. Apa itu massa jenis? ________________________________________ ________________________________________ 5. Bagaimana persamaan massa jenis? ________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Apakah nilai massa jenis dari balok kayu, besi dan batu sama? ________________________________________ 7. Dari percobaan yang telah kamu lakukan, dapat kamu simpulkan bahwa benda sejenis meskipun memiliki massa dan volum yang berbeda tetapi massa jenisnya selalu ____________________________________
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa 2
LKS 2 Terapung, Melayang dan Tenggelam
Hari/tanggal : Kelas
:
Nama Anggota Kelompok:
A.Tujuan Menjelaskan peristiwa terapung, melayang dan tenggelam dengan konsep massa jenis
B. Alat dan bahan Gelas minum besar/beker gelas, telur, garam, air, sendok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Percobaan a. Buatlah telur tenggelam
Bagaimana cara kalian membuat telur tenggelam?
Mengapa?
b. Buatlah telur melayang
Bagaimana cara kalian membuat telur melayang?
Mengapa?
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
c. Buatlah telur terapung
Bagaimana cara kalian membuat telur terapung?
Mengapa?
Berdasarkan percobaan di atas:
Telur akan terapung jika ________________________________ ___________________________________________________ Telur akan melayang jika ________________________________ ___________________________________________________ Telur akan tenggelam jika _______________________________________ ________________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
Dari percobaan di atas dapat kamu simpulkan bahwa:
Benda akan terapung jika ________________________________ ___________________________________________________ Benda akan melayang jika ________________________________ ___________________________________________________ Benda akan tenggelam jika _______________________________________ ________________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
Lampiran 8. Soal Pretest Soal Pretest Nama
:
Kelas
:
Mata Pelajaran
: IPA TERPADU (FISIKA)
Hari/Tanggal
:
1. Apa yang dimaksud dengan massa jenis? 2. Bagaimana persamaan massa jenis? 3. Dua buah kayu mempunyai bentuk, volum, dan massa yang berbeda. Bagaimana massa jenisnya? Sama atau berbeda? Sertakan alasanmu! 4. Sebuah balok memiliki massa 5 g dan volume 10 cm3. Hitung massa jenis balok tersebut! 5. Sepotong besi yang massa jenisnya 7900 kg/m3 mempunyai volum 100 m3. Hitung massa emas tersebut! 6. Sebutkan contoh penerapan konsep massa jenis yang kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari! SELAMAT MENGERJAKAN JAWABAN:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Lampiran 9. Soal Posttest Soal Posttest Nama
:
Kelas
:
Mata Pelajaran
: IPA TERPADU (FISIKA)
Hari/Tanggal
:
1. Apa yang dimaksud dengan massa jenis? 2. Bagaimana persamaan massa jenis? 3. Dua buah kayu mempunyai bentuk, volum, dan massa yang berbeda. Bagaimana massa jenisnya? Sama atau berbeda? Sertakan alasanmu! 4. Sebuah balok memiliki massa 5 g dan volume 10 cm3. Hitung massa jenis balok tersebut! 5. Sepotong besi yang massa jenisnya 7900 kg/m3 mempunyai volum 100 m3. Hitung massa emas tersebut! 6. Sebutkan contoh penerapan konsep massa jenis yang kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari! SELAMAT MENGERJAKAN JAWABAN:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
Lampiran 10. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest
1. Apa yang dimaksud dengan massa jenis? Massa jenis adalah perbandingan atau hasil bagi antara massa dengan volume benda. 2. Bagaimana persamaan massa jenis?
= massa jenis (kg/m3)
dengan
m = massa (kg) V = volume (m3) 3. Dua buah kayu mempunyai bentuk, volum, dan massa yang berbeda. Bagaimana massa jenisnya? Sama atau berbeda? Sertakan alasanmu. Massa jenis dari dua buah kayu tersebut sama karena jenis zatnya sama yaitu kayu. Benda/zat meskipun memiliki bentuk, massa dan volum yang berbeda tetapi massa jenisnya akan selalu sama. 4. Sebuah balok memiliki massa 5 g dan volume 10 cm3. Hitung massa jenis balok tersebut! Diketahui
: m = 5 gr V = 10 cm3 = ..... gr/cm3?
Ditanyakan
:
Penyelesaian
: Massa jenis balok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
= 0,5 gr/cm3 5. Sepotong besi yang massa jenisnya 7900 kg/m3 mempunyai volum 100 m3. Hitung massa emas tersebut! Diketahui
:
= 7900 kg/m3 V = 100 m3
Ditanyakan
:
= ..... kg?
Penyelesaian
: Massa besi m = = (7900 kg/m3) (100 m3) = 790000 kg
6. Sebutkan contoh penerapan konsep massa jenis yang kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari! Contoh penerapan konsep massa jenis yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut: Peristiwa terapung, melayang dan tenggelam di mana: Benda terapung jika massa jenis benda < massa jenis air Benda melayang jika massa jenis benda = massa jenis air Benda tenggelam jika massa jenis benda > massa jenis air Ban karet atau pelampung untuk berenang atau pertolongan. Udara yang dipompakan ke dalam ban akan menurunkan massa jenis ban sehingga ban memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada air. Maka dari itu, ban selalu terapung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
Lampiran 11. Lembar Observasi Keaktifan Siswa
No.
Indikator
Jumlah Tally Kelas Kontrol
1.
Siswa berkomentar jika guru salah menjelaskan materi pelajaran
2.
Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru kepada seluruh kelas
3.
Siswa mampu menyelesaikan soal yang diberikan
4.
Siswa bertanya kepada siswa lain
5.
Siswa bertanya pada guru ketika mengalami kesulitan
6.
Siswa membaca sumber tertentu
7.
Siswa mampu membuat kesimpulan dari pekerjaan yang telah diselesaikan Total
Kelas Eksperimen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
Lampiran 12. Kuesioner Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol
KUESIONER MINAT BELAJAR
Nama
: _________________________________________
Kelas/no. absen
: _________________________________________
Hari/tanggal
: _________________________________________
Petunjuk: Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan pilihlah satu dari empat obsen jawaban yang tersedia. Beri tanda silang (X) pada pernyataan yang sesuai dengan pengalamanmu selama belajar materi massa jenis.
1.
2.
3.
Bagi saya, pelajaran fisika menarik dan menyenangkan. a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya selalu antusias saat masuk pelajaran fisika. a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saat guru mengajukan pertanyaan dalam pelajaran fisika, saya menjawab pertanyaan dari guru.
4.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya bertanya kepada guru jika saya mengalami kesulitan dalam belajar fisika. a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
6.
7.
8.
121
Saya mengerjakan soal-soal atau tugas fisika yang diberikan oleh guru. a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya senang belajar fisika dengan metode ceramah aktif. a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya lebih memahami materi fisika jika belajar dengan metode ceramah aktif. a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya menanggapi pembahasan guru saat guru menjelaskan materi fisika di depan kelas.
9.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya berdiskusi dengan teman jika ada soal-soal atau tugas fisika yang diberikan oleh guru. a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
10. Saya berusaha memahami materi fisika dengan belajar mandiri di rumah. a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
Lampiran 13. Kuesioner Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen
KUESIONER MINAT BELAJAR
Nama
: _________________________________________
Kelas/no. absen
: _________________________________________
Hari/tanggal
: _________________________________________
Petunjuk: Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan pilihlah satu dari empat obsen jawaban yang tersedia. Beri tanda silang (X) pada pernyataan yang sesuai dengan pengalamanmu selama belajar materi massa jenis.
1.
2.
3.
Bagi saya, pelajaran fisika menarik dan menyenangkan. a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya selalu antusias saat masuk pelajaran fisika. a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saat guru mengajukan pertanyaan dalam pelajaran fisika, saya menjawab pertanyaan dari guru.
4.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya bertanya kepada guru jika saya mengalami kesulitan dalam belajar fisika. a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
6.
123
Saya mengerjakan soal-soal atau tugas fisika yang diberikan oleh guru. a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya senang belajar fisika dengan metode discovery (penemuan) yang sudah saya lakukan di kelas.
7.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya lebih memahami materi fisika jika belajar dengan metode discovery (penemuan).
8.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya menanggapi pembahasan guru saat guru menjelaskan materi fisika di depan kelas.
9.
a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
Saya berdiskusi dengan teman jika ada soal-soal atau tugas fisika yang diberikan oleh guru. a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
10. Saya berusaha memahami materi fisika dengan belajar mandiri di rumah. a. Sangat setuju
c. Tidak setuju
b. Setuju
d. Sangat tidak setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
Lampiran 14. Daftar Distribusi Skor Pretest Kelas Kontrol
Kode Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 Siswa 31 Siswa 32 Siswa 33
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Soal Nomor 3 4 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 10 2 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 2 2
Total Nilai 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2
6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0
12 12 12 18 12 12 12 12 18 12 18 12 12 10 12 12 20 18 12 12 12 12 12 12 18 12 12 12 12 20 12 8 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
Lampiran 15. Daftar Distribusi Skor Pretest Kelas Eksperimen
Kode Siswa
Soal Nomor
Total Nilai
1
2
3
4
5
6
Siswa 1
2
2
8
2
2
2
18
Siswa 2
2
2
2
2
2
0
10
Siswa 3
2
2
2
2
0
2
10
Siswa 4
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 5
2
2
2
2
2
0
10
Siswa 6
2
2
8
2
2
2
18
Siswa 7
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 8
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 9
2
2
8
2
2
2
18
Siswa 10
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 11
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 12
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 13
2
2
2
2
0
0
8
Siswa 14
2
2
8
2
2
2
18
Siswa 15
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 16
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 17
10
2
2
2
2
2
20
Siswa 18
2
2
2
2
0
2
10
Siswa 19
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 20
10
2
8
2
2
2
26
Siswa 21
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 22
2
2
0
0
0
0
4
Siswa 23
2
2
8
2
2
2
18
Siswa 24
2
0
0
2
0
0
4
Siswa 25
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 26
2
2
2
2
2
2
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa 27
2
2
2
2
2
0
10
Siswa 28
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 29
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 30
2
2
8
2
2
2
18
Siswa 31
2
2
2
2
0
2
10
Siswa 32
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 33
2
2
8
2
0
0
14
Siswa 34
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 35
2
2
2
2
2
2
12
Siswa 36
2
2
2
2
2
2
12
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
Lampiran 16. Daftar Distribusi Skor Posttest Kelas Kontrol
Kode Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 Siswa 31 Siswa 32 Siswa 33
1 2 2 2 2 2 10 2 2 10 2 10 10 2 10 10 2 10 10 2 2 10 10 2 10 10 2 10 2 10 10 2 2 10
2 2 2 2 2 2 10 2 2 10 2 10 2 10 10 10 2 10 10 10 2 10 10 2 10 2 2 10 10 5 10 2 10 10
Soal Nomor 3 4 2 2 8 5 2 5 8 5 2 2 10 15 2 2 2 17 8 2 2 8 10 19 8 2 2 15 8 2 2 5 8 10 10 20 8 2 2 5 2 2 8 2 8 15 2 2 2 5 10 10 8 20 8 15 2 5 2 5 10 19 2 2 2 15 10 19
Total Nilai 5 2 5 5 0 2 20 2 5 2 5 20 2 15 2 20 5 20 2 15 2 5 20 2 5 10 5 20 5 5 20 2 5 5
6 2 7 2 2 2 10 2 2 2 2 10 2 2 2 2 7 7 2 2 2 2 10 2 2 2 2 7 2 2 7 0 2 0
12 29 18 19 12 75 12 30 34 21 79 26 46 34 49 34 77 34 36 12 37 73 12 34 44 39 70 26 29 76 10 36 54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Lampiran 17. Daftar Distribusi Skor Posttest Kelas Eksperimen
Kode Siswa
Soal Nomor
Total Nilai
1
2
3
4
5
6
Siswa 1
10
10
10
10
5
2
47
Siswa 2
10
10
2
5
2
2
31
Siswa 3
10
10
10
2
5
2
39
Siswa 4
10
10
8
2
5
2
37
Siswa 5
10
10
2
2
5
7
36
Siswa 6
10
10
10
18
18
7
73
Siswa 7
10
10
8
2
2
2
34
Siswa 8
10
10
2
5
5
7
39
Siswa 9
10
10
10
2
2
2
36
Siswa 10
2
10
2
2
2
2
20
Siswa 11
2
2
2
2
10
2
20
Siswa 12
10
2
2
17
5
2
38
Siswa 13
10
10
8
5
5
2
40
Siswa 14
10
10
8
20
19
7
74
Siswa 15
10
10
8
18
18
2
66
Siswa 16
10
10
8
2
2
7
39
Siswa 17
10
10
10
18
18
7
73
Siswa 18
10
10
10
17
5
2
54
Siswa 19
10
5
10
18
18
7
68
Siswa 20
10
10
10
2
18
7
57
Siswa 21
10
10
2
5
5
2
34
Siswa 22
10
10
2
2
2
7
33
Siswa 23
2
10
8
5
5
2
32
Siswa 24
10
10
8
2
2
2
34
Siswa 25
10
10
8
2
2
2
34
Siswa 26
10
10
2
2
2
2
28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa 27
10
10
2
2
2
7
33
Siswa 28
10
10
8
2
2
7
39
Siswa 29
10
10
2
17
5
2
46
Siswa 30
10
5
8
5
5
2
35
Siswa 31
10
10
10
20
18
7
75
Siswa 32
10
2
2
2
2
2
20
Siswa 33
10
10
10
10
5
2
47
Siswa 34
2
10
2
2
2
2
20
Siswa 35
2
10
2
2
2
2
20
Siswa 36
2
2
8
2
2
2
18
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
Lampiran 18. Daftar Skor Keaktifan Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen
No.
1.
Indikator
Siswa berkomentar jika guru
Jumlah Tally Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
0
0
8
19
5
5
6
14
9
21
salah menjelaskan materi pelajaran 2.
Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru kepada seluruh kelas
3.
Siswa mampu menyelesaikan soal yang diberikan
4.
Siswa bertanya kepada siswa lain
5.
Siswa bertanya pada guru ketika mengalami kesulitan
6.
Siswa membaca sumber tertentu
2
2
7.
Siswa mampu membuat
12
26
42
87
kesimpulan dari pekerjaan yang telah diselesaikan Total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
Lampiran 19. Daftar Distribusi Skor Minat Kelas Kontrol
Kode Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 Siswa 31 Siswa 32 Siswa 33
Pernyataan 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4
2 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3
3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 4 0 3 3
4 2 3 3 2 2 4 4 3 4 2 2 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 4 1 2 2 2 3 4 3 3 2 3
5 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4
6 1 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 2 3 4 0 3 3 3 3
7 0 4 4 3 4 3 4 4 4 0 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 1 4 2 3 3 0 3 4 3 2
8 4 3 4 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3
9 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 2 2 4 0 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4
10 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3
Jumlah
Kriteria
28 33 38 28 32 36 35 39 40 26 31 35 37 33 35 31 33 30 34 36 35 34 33 29 31 28 31 35 29 34 31 30 32
Berminat Berminat Sangat berminat Berminat Berminat Sangat berminat Sangat berminat Sangat berminat Sangat berminat Berminat Berminat Sangat berminat Sangat berminat Berminat Sangat berminat Berminat Berminat Berminat Sangat berminat Sangat berminat Sangat berminat Sangat berminat Berminat Berminat Berminat Berminat Berminat Sangat berminat Berminat Sangat berminat Berminat Berminat Berminat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
Lampiran 20. Daftar Distribusi Skor Minat Kelas Eksperimen
Kode
Pernyataan
Jumlah
Kriteria
Siswa 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Siswa 1
4
3
4
4
3
3
3
4
3
4
35
Sangat berminat
Siswa 2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
Sangat berminat
Siswa 3
4
3
4
1
4
4
1
4
4
1
30
Berminat
Siswa 4
4
3
2
2
4
4
4
4
4
4
35
Sangat berminat
Siswa 5
4
4
2
2
4
4
2
2
1
1
26
Berminat
Siswa 6
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
37
Sangat berminat
Siswa 7
4
4
3
3
4
4
3
4
3
4
36
Sangat berminat
Siswa 8
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
38
Sangat berminat
Siswa 9
4
3
3
4
3
3
4
3
3
3
33
Berminat
Siswa 10
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
39
Sangat berminat
Siswa 11
4
4
3
4
3
3
3
4
4
4
36
Sangat berminat
Siswa 12
4
3
1
4
3
2
3
4
2
3
29
Berminat
Siswa 13
4
4
4
4
4
2
2
4
2
4
34
Sangat berminat
Siswa 14
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
37
Sangat berminat
Siswa 15
3
4
3
4
3
3
4
3
3
4
34
Sangat berminat
Siswa 16
4
3
1
2
2
4
4
3
4
2
29
Berminat
Siswa 17
4
3
4
3
4
4
4
4
3
3
36
Sangat berminat
Siswa 18
4
4
4
2
4
4
4
4
4
2
36
Sangat berminat
Siswa 19
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
Sangat berminat
Siswa 20
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
39
Sangat berminat
Siswa 21
3
4
2
4
3
4
4
4
3
4
35
Sangat berminat
Siswa 22
4
4
4
2
2
3
0
3
2
1
25
Kurang berminat
Siswa 23
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
38
Sangat berminat
Siswa 24
4
3
4
2
2
3
4
3
2
1
28
Berminat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
Siswa 25
4
4
3
2
4
4
3
4
3
4
35
Sangat berminat
Siswa 26
4
3
3
2
3
4
3
2
3
3
29
Berminat
Siswa 27
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
36
Sangat berminat
Siswa 28
4
4
3
2
3
3
3
2
4
2
30
Berminat
Siswa 29
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
38
Sangat berminat
Siswa 30
4
3
4
2
4
4
3
4
4
3
35
Sangat berminat
Siswa 31
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
Sangat berminat
Siswa 32
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
31
Berminat
Siswa 33
4
4
1
1
1
4
2
4
4
1
26
Berminat
Siswa 34
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
39
Sangat berminat
Siswa 35
4
3
4
3
4
3
3
4
3
4
35
Sangat berminat
Siswa 36
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
Sangat berminat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
Lampiran 21. Jawaban Pretest Siswa Kelas Kontrol
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
Lampiran 22. Jawaban Posttest Siswa Kelas Kontrol
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
Lampiran 23. Jawaban Pretest Siswa Kelas Eksperimen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
Lampiran 24. Jawaban Posttest Siswa Kelas Eksperimen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
Lampiran 25. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelas Kontrol `
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
Lampiran 26. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
Lampiran 27. Jawaban Kuesioner Minat Siswa Kelas Kontrol
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
Lampiran 28. Jawaban Kuesioner Minat Siswa Kelas Eksperimen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
Lampiran 29. Jawaban LKS 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
Lampiran 30. Jawaban LKS 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151