PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VD SDN Ungaran 1 dengan Menggunakan Metode Role Playing SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh : AGUS TRI HANDOKO NIM : 091134107
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VD SDN Ungaran 1 dengan Menggunakan Metode Role Playing SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh : AGUS TRI HANDOKO NIM : 091134107
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN Skripsi ini ku persembahkan untuk : Allah SWT yang tiada henti memberikan Rahmat, Hidayah dan AnugerahNya dalam setiap nafas kehidupanku Pribadiku sebagai calon pendidik yang berkualitas Bapak Supardi dan Ibu Yamtinah selaku orangtua yang telah memberikan semangat dan dukungan serta doa yang terus teriring untuk penulis Kakak dan adik-adikku yang selalu membantuku setiap saat dan sekaligus sebagai penyemangat dalam menjalani hidupku Dosen-dosenku di Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma yang senantiasa memberikan bimbingan dan mendidikku untuk menjadi seorang pendidik yang berkualitas Teman-temanku yang selalu memberikan semangat, dukungan kepadaku dan sebagai tempat curahan hati dikala menghadapi rintangan Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah membentuk menjadi calon pendidik yang berkualitas
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO Rasa takut itu akan hilang jika apa yang menjadi ketakutanmu itu dilakukan Restu orang tua dan doa adalah kekuatan yang melebihi apapun untuk mengawali apapun dalam hidup Bekerjalah karena Ibadah
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 7 Juni 2013 Penulis
Agus Tri Handoko 091134107
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama: Agus Tri Handoko NIM: 091134107
Demi
pengembangan
ilmu
pengetahuan.,
saya
memberikan
kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul : PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VD SDN UNGARAN 1 DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING Dengan demikian, saya memberitahukan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya, atau memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 7 Juni 2013 Yang menyatakan,
Agus Tri Handoko
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VD SDN UNGARAN 1 DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING Agus Tri Handoko Universitas Sanata Dharma 2013 Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk (1) mengetahui peningkatan minat belajar siswa kelas V D SD Negeri Ungaran 1 pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing; (2) mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas V D SD Negeri Ungaran 1 pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 1 siklus dengan 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan dalam waktu 2 x 35 menit. Adapun subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas V D SDN Ungaran 1 yang berjumlah 34 siswa. Sedangkan objek pada penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar IPS dengan menggunakan metode role playing pada kompetensi dasar menghargai jasa dan peran tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Untuk mengumpulkan data peneliti menggunakan lembar kuisioner, observasi, wawancara, dokumentasi dan melakukan tes terhadap siswa dalam bentuk tes pilihan ganda dan uraian. Hasil validitas soal evaluasi menunjukkan ada 21 soal pilihan ganda yang valid dan 5 soal uraian yang valid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan pembelajaran menggunakan metode role playing mampu meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas V D SDN Ungaran 1 dalam pembelajaran IPS. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang lulus KKM, dari kondisi awal 24% menjadi 71% siswa yang lulus KKM. Kata Kunci : minat, prestasi belajar, metode role playing.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT IMPLEMENTING ROLE PLAYIN TO INCREASE STUDENT’S LEARNING INTEREST AND TO IMPROVE STUDENT’S LEARNING AHIEVEMENT IN SOCIAL SCIENCES FOR GRADE VD UNGARAN 1 ELEMENTARY SCHOOL Agus Tri Handoko Sanata Dharma University 2013 This action research was aimed at (1) identifying the improvement of students’ learning interest in Social Sciences because of the implementation of Role Playing Learning Method to grade VD students of Ungaran I Elementary School; (2) identifying the improvement of students achievement in Social Sciences because of the implementation of the Role Playing Learning Method to grade V students of Ungaran I Elementary School. This action research was conducted in 1 cycle that covered 3 classroom meetings, in which one meeting took 2x35 minutes. The research subject was the grade VD students of Ungaran I, which consisted of 34 students. The objects of this study were the improvement of the students’ learning interest and achievement by implementing Role Playing Learning Method in basic competency of “menghargai jasa dan peran tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia”. To obtain the data, the researcher distributed questionnaires on learning interest to the students and assessed the student’s learning in the form of objective test. The result of the validity show that 21 multiple choice questions are valid adn 5 essay questions are valid. The study revealed that the implementation of Role Playing Learning Method was able to improve the student’s learning interest and learning achievement in Social Sciences for grade VD of Ungaran I Elementary School. It’s proofen by the precentage of the student who pass the KKM, from 24% increase to 71% students who pass the KKM. Keywords : interest, learning achievement of social studies, Role Playing learning method.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala kenikmatan,
rahmat
da n
hidayahNya
kepada
penulis
sehingga
dapat
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VD SDN Ungaran 1 dengan Menggunakan Metode Role Playing ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari dan merasakan bahwa adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada : 1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma 2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J. S.S., BST., M.A., selaku kepala program pendidikan PGSD Universitas Sanata Dharma 3. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A.Ed.D. dan Eny Winarti,S.Pd, M.Hum., Ph.D.selaku dosen pembimbing 1 dan II yang telah bersedia memberikan bimbingan, petunjuk dan arahan selama proses penelitian dan penulisan skripsi hingga selesai. 4. Kuswandi, S.Pd selaku Kepala SD Negeri Ungaran 1 yang telah memberikan ijin tempat untuk melakukan penelitian 5. Endang Srie W, S.Pd selaku guru kelas VD SD Negeri Ungaran 1 yang telah bersedia memberikan bantuan dalam proses penelitian 6. Siswa siswi Kelas VD SD N Ungaran 1 selaku subjek penelitian yang telah bersedia untuk membantu saya dalam proses penelitian 7. Bapak dan Ibu Guru serta karyawan/ karyawati SD N Ungaran 1 yang telah memberikan bantuan sehingga proses penelitian berlangsung dengan lancar 8. Bapak Supardi dan Ibu Yamtinah selaku orangtua yang telah memberikan semangat dan dukungan serta doa yang terus teriring untuk penulis 9. Teman-teman PPL SD Negeri Ungaran 1 yang selalu memeri dukungan dan bantuan kepada penulis dalam proses penelitian x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. Teman-teman PGSD angkatan 2009 atas semangat, dukungan dan kerjasama selama berproses dalam kegiatan perkuliahan 11. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan doa, semangat, dukungan dan bantuan kepada penulis. Dalam hidup ini kesempurnaan hanya milik Allah SWT, maka penulis pun merasa masih jauh dari kesempurnaan. Begitu pula dalam penulisan skripsi ini juga masih jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik sangat penulis terima sebagai masukan dalam perbaikan dalam penelitian lain. Atas segala kelebihan dan kekurangannya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak. Terima kasih. Yogyakarta, 7 Juni 2013 Penulis
Agus Tri Handoko
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. HALAMAN MOTTO ................................................................................................. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................... ABSTRAK................................................................................................................... ABSTRACT ................................................................................................................ KATA PENGANTAR ................................................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................................... DAFTAR TABEL ....................................................................................................... DAFTAR GAMBAR................................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang.................................................................................... ........................ 1.2 Pembatasan Masalah........................................................................................ .......... 1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1.4 Definisi Operasional ............................................................................................... 1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................................... 1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................................. BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 Kajian Teori ............................................................................................................ 2.1.1 Minat ................................................................................................................... 2.1.2 Prestasi Belajar .................................................................................................... 2.1.3 Metode Role Playing ............................................................................................ 2.1.4 Ilmu Pengetahuan Sosial ...................................................................................... 2.1.5 Penelitian Pindakan Kelas .................................................................................... 2.2 Penelitian yang Relevan .......................................................................................... 2.3 Skema Penelitian yang Relevan............................................................................... 2.4 Kerangka berfikir .................................................................................................... 2.5 Hipotesis Tindakan ................................................................................................. BAB III. METODOLOGI 3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................................... 3.2 Setting Penelitian .................................................................................................... 3.3 Subjek dan Objek Penelitian ................................................................................... 3.4 Indikator dan Pengukuran ....................................................................................... 3.5 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 3.6 Instrumen Pengumpulan Data ................................................................................. 3.7 Teknik Analisa Data................................................................................................ 3.8 Validitas Reliabilitas dan Indeks Kesukaran ............................................................ 3.9 Rencana Tindakan................................................................................................... 3.10 Jadwal Penelitian ................................................................................................. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN xii
i ii iii iv v vi vii viii ix x xii xiv xv xvi 1 5 5 6 7 7 8 8 10 13 18 19 23 25 26 28 29 31 32 32 34 36 42 45 62 64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.1 Hasil ....................................................................................................................... 4.1.1 Proses PTK .......................................................................................................... 4.1.2 Hasil Minat Siswa ................................................................................................ 4.1.3 Hasil Prestasi Belajar ........................................................................................... 4.2 Pembahasan ............................................................................................................ BAB V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 5.2 Saran....................................................................................................................... 5.3 Keterbatasan Penelitian ........................................................................................... DAFATAR PUSTAKA ............................................................................................... LAMPIRAN ................................................................................................................
xiii
65 65 70 74 77 83 86 87 88 91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Tabel
Tabel 3.1 Indikator Ketercapaian .................................................................................. Tabel 3.2. Variabel penelitian, teknik pengumpulan data dan instrumen........................ Tabel 3.3. Kisi-kisi observasi minat .............................................................................. Tabel 3.4. Rubrik Penilaian Drama ............................................................................... Tabel 3.5. Kisi-kisi kuesioner minat siswa .................................................................... Tabel 3.6. Pedoman penilaian kuesioner minat siswa .................................................... Tabel 3.7. Kisi-kisi soal ................................................................................................ Tabel 3.8. Rubrik Penilaian Tes Uraian ......................................................................... Tabel 3.9. Rubrik Penilaian Aspek Afektif .................................................................... Tabel 3.10. Tingkat Penguasaan Kompetensi PAP I ...................................................... Tabel 3.11. Skor Pilihan Jawaban ................................................................................. Tabel 3.12. Batas Nilai.................................................................................................. Tabel 3.13. Hasil Validasi Silabus oleh Ahli ................................................................. Tabel 3.14. Hasil Validasi RPP oleh Ahli ...................................................................... Tabel 3.15. Hasil Validasi LKS oleh Ahli ..................................................................... Tabel 3.16. Hasil Validasi Bahan Ajar oleh Ahli ........................................................... Tabel 3.17. Hasil validasi soal evaluasi ......................................................................... Tabel 3.18. Hasil Validasi Kuesioner ............................................................................ Tabel 3.19. Hasil Uji Validitas Soal Uraian ................................................................... Tabel 3.20. Hasil Uji Validitas Kuesioner ..................................................................... Tabel 3.21. Koefisien korelasi ....................................................................................... Tabel 3.22. Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda .................................................... Tabel 3.23. Hasil Uji Reliabilitas Soal Uraian ............................................................... Tabel 3.24. Indeks Kesukaran ....................................................................................... Tabel 3.25. Jadwal Penelitian ........................................................................................ Tabel 4.1. Data Minat Siswa terhadap Mata Pelajaran IPS ............................................ Tabel 4.2. Daftar Nilai Siswa ........................................................................................ Tabel 4.3. Ketercapaian Indikator .................................................................................
xiv
33 34 37 37 38 39 40 41 42 43 44 44 49 50 51 51 53 53 55 57 57 59 60 61 64 71 75 76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Gambar Gambar 2.1 Skema penelitian yang relevan .................................................................. Gambar 3.1 Siklus PTK ............................................................................................... Gambar 4.1 Grafik ketercapaian minat ......................................................................... Gambar 4.2 Grafik ketercapaian prestasi ...................................................................... Gambar 4.3 Naskah drama siswa ................................................................................. Gambar 4.4 Hasil evaluasi Ozi ..................................................................................... Gambar 4.5 Hasil evaluasi Icha ....................................................................................
xv
26 29 69 72 80 81 81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Instrumen Pembelajaran Sebelum Validasi ................................................. Lampiran 2. Instrumen Pembelajaran Sesudah Validasi ................................................. Lampiran 3. Contoh Rubrik Penilaian ............................................................................ Lampiran 4. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa .................................................................... Lampiran 5. Data Siswa Pada Kondisi Awal .................................................................. Lampiran 6. Hasil Penghitungan Indeks Kesukaran dan Validitas .................................. Lampiran 7. Hasil Validasi Instrumen Penelitian............................................................ Lampiran 8. Surat Izin Melakukan Penelitian dan Selesai Melakukan Penelitian ............ Lampiran 9. Foto Kegiatan.............................................................................................
xvi
91 119 146 150 175 185 188 192 194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang utama dalam lingkup pendidikan, mulai dari SD dan SMP mata pelajaran ini selalu diikut sertakan. Dalam standar isi IPS SD-MI disebutkan bahwa IPS merupakan salah satu pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial (Permendiknas No. 22 Tahun 2006). Sejalan dengan Permendiknas tersebut, IPS merupakan ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari IPS siswa diharapkan mampu memahami nilai dan sikap serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan bermasyarakat. Jarolimek dan Parker (dalam Sapriya, 2009) mengemukakan bahwa ujian yang sesungguhnya dalam belajar IPS terjadi ketika siswa berada di luar sekolah, yakni hidup dalam masyarakat. Pembelajaran IPS dapat membantu siswa untuk hidup dalam bermasyarakat secara baik dan benar. Seperti dikatakan Sardjiyo (2007), “manfaat yang diperoleh setelah mempelajarai ilmu pengetahuan sosial disamping mempersiapkan diri untuk terjun ke masyarakat, juga untuk membentuk dirinya sebagai anggota masyarakat yang baik...” Apabila pelajaran IPS ini dapat berjalan dengan baik maka siswa akan mendapat ilmu yang dapat berguna dalam kehidupan bermasyarakat. Namun yang terjadi, pembelajaran IPS di SD tidaklah sesuai yang diharapkan. Masih ada sekolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
yang kesulitan menerapkan pembelajaran IPS yang bermakna, menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Salah satu sekolah yang mengalami kesulitan dalam menerapkan pembelajaran IPS yang bermakna adalah SD Negeri Ungaran 1. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru kelas VD SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta ditemukan adanya beberapa kesulitan yang ditemui oleh guru kelas V D pada mata pelajaran IPS diantaranya; siswa merasa kesulitan dalam menghafal nama tokoh-tokoh, tanggal, dan tempat kejadian. Ketika peneliti melakukan wawancara pada guru kelas V D, guru menjawab, “Pelajaran IPS itu memang cukup sulit mas, mungkin karena jamannya sudah berbeda dan hafalannya cukup banyak, saya juga masih kesulitan menemukan metode yang tepat”. Siswa kurang bisa merasakan pengalaman belajar IPS yang secara menyenangkan dan bermakna, sehingga mereka tidak dapat mengapresiasi dan memahami pelajaran IPS dengan baik. Hasil belajar yang diperoleh sebagian siswa pun
tidak memenuhi
standar ketuntasan belajar yang ditetapkan sekolah. Dari 38 siswa, 29 diantaranya tidak memenuhi standar ketuntasan belajar yang ditentukan sekolah yaitu 75. Sedangkan dari hasil observasi terlihat kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran IPS. Kurangnya minat terhadap suatu pembelajaran dapat dilihat dari tiga aspek
yaitu
keinginan
untuk
mengetahui
pembelajaran,
partisipasi
dalam
pembelajaran dan perhatian dalam pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Djamarah (2002:132) “ minat dapat diekspresikan siswa melalui; 1) keinginan siswa untuk mengetahui pembelajaran, 2) partisipasi siswa dalam pembelajaran, 3)perhatian siswa dalam pembelajaran, 4) perasaan senang dalam pembelajaran.” Sedangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
pada aspek ke-4 peneliti tidak dapat melihatnya sekedar melalui observasi melainkan dibutuhkan kuisioner karena aspek ini merupakan indikator yang timbul dari dalam diri siswa yang relatif sulit untuk diobservasi. Kuisioner juga digunakan untuk mengetahui kondisi awal minat siswa pada idikator 1, 2, dan 3. Dari observasi yang dilakukan oleh peneliti terlihat keinginan siswa untuk mengetahui pembelajaran relatif rendah terbukti dari 34 siswa yang masing-masing sudah mempunyai buku pelajaran IPS, hanya 10 siswa yang membawa buku pelajaran IPS. Partisipasi siswa selama pembelajaran berlangsung juga relatif rendah, terbukti ketika guru memberikan pertanyaan seputar pembelajaran, terlihat sekitar 10 siswa saja yang mengangkat tangannya untuk menjawab pertanyaan. Perhatian siswa saat pembelajaran IPS pun belum maksimal, terlihat
37%
siswa yang
memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran. Sisanya 63% siswa sibuk dengan aktivitas masing-masing, seperti berbicara dengan teman, bermain penggaris, tiduran dan mencorat-coret buku. Kesulitan-kesulitan seperti ini selalu dirasakan oleh guru di setiap tahun. Berdasarkan angket yang disebarkan peneliti untuk mengetahui minat belajar siswa, diperoleh data yang menunjukan bahwa minat belajar IPS siswa masih relatif rendah. Terbukti dengan hasil perhitungan data indikator minat belajar siswa yang cukup rendah. Pada indikator minat siswa yang pertama, keinginan siswa untuk mengetahui pembelajaran, hanya 29% siswa yang berminat untuk mengetahui pembelajaran. Pada indikator minat yang kedua, partisipasi dalam pembelajaran, terlihat 29% siswa berpartisipasi, sedangkan indikator ketiga yaitu perhatian siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
dalam pembelajaran, terlihat 32% siswa memperhatikan pembelajaran. Pada indikator keempat terlihat 21% siswa merasa senang dalam pembelajaran. Berdasarkan wawancara dan observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi suatu masalah pada metode yang digunakan oleh guru, yang menyebabkan siswa kurang berminat dan sulit untuk menyerap pengetahuan dalam pembelajaran IPS. Penggunaan metode yang tidak tepat dapat
mempengaruhi suasana
pembelajaran dan hasil belajar. Diperlukan suatu metode yang efektif untuk menjadikan pelajaran IPS menjadi menyenangkan, bermakna dan siswa dapat memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Salah satunya metode yang bisa digunakan untuk membuat pelajaran IPS menjadi menyenangkan, bermakna dan bernilai bagi siswa adalah dengan menggunakan metode role playing. Penggunaan metode role playing dapat meningkatkan partisipasi siswa dan guru dapat menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan kegiatan-kegiatan yang ada dalam role playing tersebut. “... drama as learning medium the teacher is using these procedures to reach certain extrinsic goal: to gain knowledge, arouse interest, solve problems, and changes attitudes” (Nellie, 2006:293). ....drama sebagai media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk meraih tujuan ekstinsik yang jelas seperti: untuk memperoleh pengetahuan, membangun ketertarikan, memecahkan masalah, dan merubah perilaku (Nellie, 2006:293) . Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa, dimana guru dapat bebas menentukan nilai atau tujuan pembelajaran. Menurut Etin (2007:97) learning to do,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
adalah belajar melakukan sesuatu dalam situasi yang konkret. Dalam metode role playing siswa seolah-olah mengalami kegiatan-kegiatan yang ada dalam materi IPS, seperti merumuskan teks proklamasi, berjuang melawan belanda, mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan lain-lain. Penelitian menggunakan metode role playing ini juga telah dilakukan sebelumnya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Wintala, (2011) dan Setyaningrum (2011), dari penelitian mereka menujukkan bahwa role playing berhasil meningkatkan prestasi. Sementara itu penelitian Sulistiyaningrum (2012) menunjukkan bahwa role playing berhasil meningkatkan minat belajar siswa. Kegiatan-kegiatan dalam metode role playing cocok untuk diterapkan dalam mata pelajaran IPS, karena siswa dapat mengalami secara langsung tidak hanya sekedar membaca atau menghafal. Sehingga siswa akan lebih terlibat dalam pembelajaran dan lebih mudah memahami isi dari pembelajaran IPS dengan cara yang lebih menyenangkan. Diharapkan dengan menggunakan metode role playing ini dapat terjadi peningkatan minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V D SD Ungaran 1 Yogyakarta. 1.2 Pembatasan Masalah Materi pembelajaran IPS dibatasi pada kompetesi dasar 2.3 Menghargai jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan dengan menerapkan metode role playing. 1.3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana peningkatan minat siswa kelas V D SD Negeri Ungaran 1 pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
2. Bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa kelas V D SD Negeri Ungaran 1 pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing? 1.4 Definisi Operasional 1. Minat Keinginan atau rasa ketertarikan yang datang dari hati nurani seseorang untuk ikut serta dalam kegiatan belajar tanpa ada pengaruh dari siapa pun. 2. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil atau pencapaian kegiatan individu dalam membangun pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan ajar. 3. Ilmu Pengetahuan Sosial IPS adalah bidang studi yang mempelajari dan menelaah serta menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu (Sardjiyo, 2011:32). 4. Metode Role Playing Metode role playing adalah suatu cara atau media seni yang digunakan untuk menyampaikan suatu materi atau permasalahan sosial yang dapat menjadi pembelajaran, dengan membayangkan diri sendiri sebagai orang lain, dan diatur dalam suatu keadaan tertentu. Dalam kamus terjemahan Inggris-Indonesia kata role play juga menunjukan pengertian yang sama dengan drama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
1.5 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui bagaimana peningkatan minat belajar siswa kelas V D SD Negeri Ungaran 1 pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing. 2. Mengetahui bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa kelas V D SD Negeri Ungaran 1 pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing. 1.6 Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas V D Sekolah Dasar Negeri Ungaran 1 Yogyakarta pada mata pelajaran IPS menggunakan metode role playing. 2. Bagi Guru Hasil dari penelitian ini dapat memberi masukan alternatif metode pembelajaran dalam meningkatkan minat dan prestasi siswa kelas V D Sekolah Dasar Negeri Ungaran 1 Yogyakarta pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing. 3. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Ungaran 1 Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 Kajian Teori 2.1.1
Minat
2.1.1.1 Pengertian Minat erat kaitanya dengan perhatian dan tanggapan anak terhadap suatu pembelajaran. Secara sederhana, minat berarti kecendurungan dan gairah yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Sobur, 2003:246). Sependapat
dengan
pendapat
Sobur,
Slameto
(dalam
Djaali:2008)
mengungkapkan bahwa minat adalah rasa lebih suka atau rasa ketertarikan pada suatu hal atas aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat sangat berpengaruh terhadap aktivitas dan psikologi siswa, seperti dalam kelas anak yang mempunyai minat rendah secara fisik akan terlihat letih, lesu dan perhatiannya rendah. Sedangkan Munthe (2009) mengungkapkan bahwa minat yaitu keadaan yang mendasari motivasi individu, keinginan yang berkelanjutan, dan orientasi psikologis. Secara psikis anak yang berminat akan menunjukan rasa senang, tidak senang, bergairah dan seterusnya. Dari pengertian beberapa ahli yang telah menyebutkan tentang pengertian minat, peneliti merumuskan bahwa minat dapat diartikan sebagai kecenderungan atau kesukaan seseorang yang sangat tinggi terhadap suatu hal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
2.1.1.2 Pembagian Minat Pasaribu dan Simandjuntak (1983) berpendapat bahwa secara psikologis minat dibedakan menjadi dua: a. Minat Aktual Minat aktual adalah minat yang berlaku pada obyek yang ada pada suatu saat dan ruang yang konkrit. b. Minat Disposisional Minat disposisonal adalah arah minat yang dasarnya pembawaan (disposisi) dan menjadi ciri sikap hidup seseorang. 2.1.1.3 Indikator Minat Dalam pembelajaran diperlukan suatu penyajian materi yang menarik dan menyenangkan agar dapat menarik minat siswa. Djiwandono (2006:365) menyebutkan bahwa minat siswa dapat merupakan bagian dari metode mengajar. Untuk mengetahui minat belajar pada siswa diperlukan analisa terhadap hal-hal yang berhubungan dengan minat. Menurut Sukartini (dalam Suhartini, 2001: 26) analisa minat dapat dilakukan terhadap hal-hal: 1) Keinginan untuk mengetahui atau memiliki sesuatu. 2) Objek atau kegiatan yang disenanginya. 3) Jenis kegiatan yang disukai. 4) Usaha yang menyatakan rasa senang terhadap sesuatu. Djamarah (2002: 132) menyatakan bahwa minat dapat diekspresikan siswa melalui :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
1) Pernyataan lebih suka akan sesuatu dari pada lainnya. 2) Partisipasi aktif. 3) Adanya perhatian yang lebih besar/fokus pada sesuatu yang disukainya. 4) Perasaan senang dalam pembelajaran. Dari pendapat pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa indikatorindikator bahwa seseorang mempunyai minat terhadap suatu pembelajaran adalah mempunyai fokus perhatian yang tinggi, ikut berperan aktif dalam pembelajaran dan ungkapan suka atau tidak suka oleh siswa. 2.1.2
Prestasi Belajar
2.1.2.1 Belajar Hilgard (dalam Sukmadinata, 2009) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan, reaksi terhadap lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat dikatakan belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti kelelahan atau disebabkan obatobatan. Sejalan dengan pendapat tersebut Dimyati dan Mudjiono (2006:295) mengungkapkan bahwa belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku sdan keterampilan dengan cara mengolah bahan ajar. Keberhasilan dalam belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara garis besar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua bagian yaitu faktor endogen dan faktor eksogen (Sobur, 2003:244).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
1) Faktor Endogen Faktor endogen atau faktor yang berada dalam diri individu meliputi dua faktor, yakni faktor fisik dan faktor psikis. Fakor fisik merupakan hal-hal yang berkaitan dengan fisik seseorang diantaranya adalah kesehatan dan cacat bawaan sejak lahir. Sedangkan faktor psikis merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran seseorang. Contoh faktor psikis adalah faktor inteligensi, minat, bakat, motivasi, kematangan kepribadian dan lain-lain. 2) Faktor Eksogen Faktor eksogen merupakan faktor yang berasal dari luar diri anak. Faktor eksogen sebetulnya meliputi banyak hal, namun secara garis besar bisa dibagi ke dalam tiga faktor yakni: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor lingkungan lain (faktor diluar lingkungan keluarga dan sekolah). 2.1.2.2 Prestasi Belajar Kata “prestasi” berasal dari bahasa belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Dalam kamus besar bahasa Indonesia karya Salim dan Yeenny (1991:1190) prestasi belajar berarti penguasaan keterampilan terhadap mata pelajaran yang dibuktikan melalui hasil tes. Sedangkan menurut Suprijono (2009:5) hasil belajar/prestasi adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan-keterampilan. Prestasi belajar mempunyai banyak kegunaan seperti yang diungkapkan Cronbach (dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Arifin, 2009:13) kegunaan prestasi belajar adalah sebagai umpan balik bagi guru dalam mengajar, untuk keperluann diagnostik, untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan, untuk keperluan seleksi, untuk keperluan penempatan atau penjurusan, untuk menentukan isi kurikulum, dan untuk memutuskan kebijakan sekolah. Sedangkan Arifin (2009:12) prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama antara lain: 1) Prestasi belajar sebagai indikator kuantitas dan kualitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik. 2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. 3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan. 4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan peserta didik. 5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik. Dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan, karena peserta didiklah yang diharapkan dapat menyerap materi secara menyeluruh. Dari berbagai pendapat diatas penulis merumuskan bahwa prestasi belajar adalah capaian atau perolehan keterampilan siswa, yang didapat dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
aktivitas dan kegiatan pembelajaran. Prestasi belajar juga merupakan salah satu hal yang penting dalam proses belajar mengajar. Prestasi atau hasil belajar sangat diperlukan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam mencerna serta memahami suatu materi pembelajaran yang disajikan. 2.1.3
Metode Role Playing Metode role playing berkaitan erat dengan teori konstruktivisme, untuk membahas kaitan metode role playing dan teori konstruktivisme dapat dilihat dari pembahasan 2.1.3.1 tentang teori konstuktivisme.
2.1.3.1 Konstruktivisme Suyono
dan
Hariyanto
(2011:105)
mengungkapkan
bahwa
konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi presmis bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita membangun, mengkonstruksi pengetahuan
pemahaman
kita
tentang
dunia
tempat
kita
hidup.
Konstruktivisme melandasi pemikiran bahwa pengetahuan merupakan hasil konstruksi (bentukan) aktif seseorang. Konstruktivisme erat kaitanya dengan pembelajaran penemuan. Seperti yang diungkapkan oleh Bergstorm dan O’brien; Wilxoc (dalam Salvin, 2011:8) dalam pembelajaran penemuan siswa didorong untuk belajar sendiri melalui keterlibatan aktif dengan konsepkonsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa memperoleh pengalaman dan melakukan eksperimen yang memungkinkan mereka menemukan sendiri prinsip-prinsip.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
Bruner (dalam Salvin, 2011:72) berkata “kita mengajarkan mata pelajaran bukan untuk menghasilkan perpustakaan hidup kecil tentang mata pelajaran tersebut, melainkan lebih-lebih untuk mengupayakan siswa berpikir, bagi diri sendiri, mempertimbangkan persoalan seperti dilakukan sejarawan, mengambil bagiann dalam proses perolehan pengetahuan. Mengetahui adalah proses bukan produk”. Begitu halnya dalam pembelajaran menggunakan metode role playing siswa diharapkan memperoleh pengetahuannya sendiri berdasarkan pengalaman dan perannya dalam pembelajaran. Children seem to develop the ability to engage in fantasy play by themselves independent of education environments (Moyles, 2010:110). 2.1.3.2 Role Playing 2.1.3.2.1
Pengertian Role Playing berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua kata yaitu
role dan playing. Role berarti peran atau tugas dan playing berarti bermain, jadi role playing dapat diartikan sebagai bermain peran. Dalam kamus terjemahan Inggris-Indonesia kata role play juga menunjukan pengertian yang sama dengan drama. Drama berarti seni drama atau pertunjukan drama atau sandiwara. Hal ini juga sependapat dengan
Kakita ( dalam Haruyama,
2008:32) yang mengatakan “role play as a teaching method has many points in common with dramatization, such as aims and procedures. He indicates, therefore, that it is preferable if teachers use the two synthetically”. Dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
kutipan Kakita kita dapat mengetahui bahwa drama dan role play mempunyai persamaan seperti tujuan dan prosedurnya. Menurut Sujadi (2012:81) Role playing adalah situasi atau suatu masalah yang diperagakan secara singkat, dengan tekanan utama pada karakter/sifat-sifat orang-orang, kemudiaan diikuti oleh diskusi tentang masalah tersebut. Tujuannya adalah untuk memecahkan suatu masalah dan agar memperoleh kesempatan untuk merasakan perasaan orang lain. Sejalan dengan pendapat tersebut Uno (2007:328) mengungkapkan bahwa role playing merupakan sebuah metode pembelajaran yang berasal dari pendidikan individu maupun sosial. Metode ini membantu masing-masing siswa untuk menemukan makna pribadi dalam dunia sosial mereka dan membantu memecahkan dilema pribadi dengan bantuan kelompok sosial. Sedangkan menurut Pasaribu dan Simandjuntak (1983:24) mengemukakan bahwa role playing adalah suatu tiruan yang bersifat drama yang dilakonkan oleh dua orang atau lebih yang memiliki peranan yang berbeda-beda dalam suatu keadaan tertentu. Dari pengertian-pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa role playing adalah suatu cara atau media seni yang digunakan untuk menyampaikan suatu materi atau permasalahan sosial yang dapat digunakan menjadi suatu media pembelajaran. Cara siswa memperoleh informasi yang diperlukan dengan membayangkan diri sendiri sebagai orang lain, dan diatur dalam suatu keadaan tertentu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.3.2.2
16
Langkah-langkah dalam role playing Menurut Shaftel (dalam Uno, 2007) bahwa role playing terdiri dari
sembilan langkah yaitu: a. Memanaskan suasana kelompok Pada langkah pertama ini guru bisa memberikan cerita-cerita yang berhubungan
dengan
masalah-masalah
sosial
di
sekitar
siswa.
Keuntungan dari memberikan cerita ini adalah sifatnya yang dramatis dan langkah awal yang relatif mudah untuk dilakukan. Bagian terakhir dari pemanasan kelompok ini adalah mengajukan pertanyaan yang membuat siswa berfikir dan memperkirakan akhir dari cerita. b. Memilih partisipan Langkah
kedua
adalah
memilih
partisipan,
guru
dan
siswa
menggambarkan karakter yang berbeda-beda, seperti apa perannya dan apa yang mungkin dilakukan. Selanjutnya siswa secara sukarela mengajukan diri sebagai pemain atau bisa juga dipilih oleh guru. c. Mengatur setting tempat kejadian Setting disusun berdasarkan cerita yang akan dilakukan. Dalam hal ini guru bisa membantu untuk mempersiapkan hal-hal yang sulit untuk dilakukan oleh siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
d. Menyiapkan peneliti Dalam langkah ini Shaftel menyarankan agar peneliti ikut berpartisipasi dalam role playing. Tujuannya adalah supaya peneliti bisa melihat aktivitas serta menggambarkan pola pikir dan keadaan yang ada. e. Pemeranan Langkah selanjutnya adalah pemeranan dalam langkah ini pemain akan memerankan sesuai dengan karakternya masing-masing. Permainan akan lebih bagus apabila pemain dapat berimprofisasi saat memerankan karakternya. f. Diskusi dan evaluasi Dalam diskusi ini siswa akan menganalisis tentang isi dan alur cerita. Diskusi juga dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa lain mengenai penampilannya dan penafsiran cerita dari siswa dalam kelas. g. Memerankan kembali Kegiatan ini mungkin akan cukup menyita waktu, siswa dan guru bisa saling berbagi informasi berbagai penafsiran baru tentang peran. Selanjutnya akan dipilih kembali siswa-siswa lain untuk memmerankan tokoh tersebut. h. Berdiskusi dan mengevaluasi Dalam diskusi dan evaluasi yang kedua ini siswa dan guru akan melihat dan berdialog tentang penampilan yang kedua. Dari penampilan tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
akan disimpulkan juga terdapat perbedaan atau tidak dari penampilan pertama. i. Saling berbagi dan mengembangkan pengalaman Pada tahap ini siswa akan berbagi pengalaman satu sama lain. Mungkin tidak semua siswa berkesempatan menjadi pemain dan tidak semua siswa berperan dalam mempersiapkan pementasan, jadi akan terjadi tukar informasi
tentang
pengalaman
masing-masing.
Guru
juga
bisa
memberikan kesimpulan atas pembelajaran tersebut. 2.1.4
Ilmu Pengetahuan Sosial
2.1.4.1 Pengertian Ilmu sosial adalah semua bidang ilmu yang berkenaan dengan manusia dalam konteks sosialnya atau semua bidang ilmu yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. IPS adalah bidang studi yang mempelajari dan menelaah serta menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu (Sardjiyo, 2011:32). Menurut Somantri (dalam Sapriya, 2009) Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan. 2.1.4.2 Tujuan Pembelajaran IPS Tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa. Selain itu IPS juga bermanfaat untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya. Dan untuk kedepannya menjadi bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. (Etin, 2007:15) 2.1.4.3 Manfaat IPS Menurut Sardjiyo (2011), manfaat yang diperoleh siswa setelah mempelajari IPS antara lain sebagai berikut: 1. Pengalaman langsung apabila guru IPS memanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai sumber belajar. 2. Kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi di masyarakat. 3. Kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat. 4. Kemampuan melanjutkan
mengembangkan
pengetahuan
pendidikan
jenjang
ke
yang
sebagai
bekal
untuk
lebih
tinggi
serta
mempersiapkan diri untuk terjun sebagai anggota masyarakat. 2.1.5 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 2.1.5.1 Pengertian Menurut Suharsimi (dalam Daryanto, 2007) Penelitian adalah kegiatan mencermati
suatu
objek,
menggunakan
metodologi
tertentu
untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat bagi peneliti atau orangorang yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kuatilas dalam berbagai bidang. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam pelaksanaanya berbentuk rangkaian periode/siklus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
kegiatan. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama dan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru yang sama. Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri (Rochiati, 2007:11) sedangkan menurut Mulyasa (2009:11) Penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Menurut Kusumah dan Dwitagama (2009: 19-24) ada beberapa desain dalam PTK diantaranya : 1)
Model Kurt Lewin Konsep Pokok penelitian tindakan dengan model Kurt Lewin terdiri dari empat komponen yang saling berhubungan, keempat komponen tersebut dipandang sebagai siklus. Komponen-komponen tersebut yaitu:
a) Perencanaan Perencanaan adalah pengembangan rencana tindakan yang secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Rencana PTK disusun berdasarkan pengamatan awal yang reflektif, hasil pengamatan tersebut dicatat kemudian catatan tersebut dicermati bersama untuk melihat masalah-masalah yang ada dan aspek apa yang perlu ditingkatkan dalam proses belajar mengajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
b) Tindakan Tindakan dalam PTK adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana. Tindakan yang dilakukan haruslah tindakan yang terencana. c) Pengamatan Pengamatan atau observasi dalam PTK adalah kegiatan pengumpulan data yang berupa proses perubahan kinerja proses belajar mengajar. Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait. d) Refleksi Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi memiliki aspek evaluatif reflektif meminta peneliti PTK untuk menimbang-nimbang. 2)
Model Kemmis & MC Taggart Siklus diartikan sebagai putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan,
pengamatan
dan
refleksi.
Kemmis
&
MC
Taggart
menggambarkan bahwa pada penelitian tindakan tedapat 2 siklus, akan tetapi dalam pelaksanaannya jumlah siklus sangat bergantung kepada permasalahan yang perlu diselesaikan. 3)
Model John Illiot John Illiot berpendapat bahwa di dalam satu tindakan terdiri dari beberapa langkah tindakan. Yaitu langkah tindakan 1, langkah tindakan 2, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
langkah tindakan 3. Adanya langkah-langkah untuk setiap tindakan ini dengan dasar pemikiran bahwa di dalam mata pelajaran terdiri dari berbagai pokok bahasan dan setiap pokok bahasan terdiri dari beberapa materi, yang tidak dapat diselesaikan dalam sekali waktu. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan satu pokok bahasan tertentu diperlukan beberapa kali tindakan yang terealisasi dalam kegiatan belajar mengajar. 4)
Model Hopkins Menurut Hopkins langkah PTK terdiri dari: ambil start, audit, perencanaan konstruksi, perencanaan tindakan target, tugas, kriteria keberhasilan,
implementasi,
evaluasi,
menopang
komitmen,
cek
kemajuan, mengatasi masalah, cek hasil, pengambilan stok, pelaporan. 5)
Model MC Kernan Menurut MC Kernan ada tujuh langkah yang harus dicermati dalam PTK:
a) Analisis situasi/kenal medan b) Perumusan dan klarifikasi permasalahan c) Hipotesis tindakan d) Perencanaan tindakan e) Penerapan tindakan dengan monitoringnya f) Evaluasi hasil tindakan g) Refleksi dan pengambilan keputusan untuk pengembangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan Metode role playing
telah digunakan dalam proses pembelajaran
khususnya pembelajaran IPS. Metode ini sering digunakan dari Sekolah Dasar sampai tingkat perguruan tinggi untuk meningkatkan pemahaman konsep belajar. Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya tentang metode role playing, minat, dan prestasi: Skripsi pertama yang digunakan peneliti sebagai penelitian yang relevan adalah skripsi Ratna Sulistiyaningrum dengan judul pengaruh pembelajaran fisika menggunakan metode role play pada pokok bahasan gerak lurus terhadap keterlibatan, minat dan prestasi belajar siswa di SMP N 2 Moyudan. Dari treatment yang dilakukan, data menunjukan rata-rata skor minat adalah 77,15% menunjukan bahwa siswa berminat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode role play. Prestasi belajar juga menunjukkan adanya peningkatan pada kelas yang menggunakan metode role play. Kontribusi penelitian ini untuk peneliti adalah memberikan gambaran dan pengetahuan baru bahwa dengan metode role playing dapat meningkatkan minat dan prestasi siswa. Skripsi kedua yang digunakan oleh peneliti berjudul “Penerapan Metode Role Playing Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Materi Analisis Bukti Transaksi dan Pencatatan Bukti Transaksi ke Dalam Jurnal Umum pada Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Siswa Kelas XI IPS ” yang disusun oleh Victori Venny Nawang Setyaningrum, prodi Pendidikan Akuntansi, JIP, FKIP, USD.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa XI IPS SMAN 2 Yogyakarta pada materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum. Penelitian ini didasari dengan masih banyaknya pembelajaran konvensional, dimana guru lebih banyak memberikan materi pembelajaran secara oral. Sedangkan siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Sehingga peneliti memutuskan untuk menggunakan metode role playing sebagai salah satu metode yang dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa. Metode role playing dapat memberikan pengalaman bagi siswa merasakan gambaran praktik nyata akutansi diterapkan di dunia usaha . Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Yogyakarta. Peneliti menggunakan pre tes sebelum penggunaan metode inquiry dan post test sesudah pelaksanaan metode role playng. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya peningkatan skor pre tes dan post tes siswa, pre tes siswa yang semula 2,54 pada post tes meningkat menjadi 7,28. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode role playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA negeri 2 Yogyakarta. Skripsi ketiga yang ketiga berjudul “penerapan Metode Role Playing Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Siswa Kelas XII Sosial” yang disusun oleh Felix Wintala, prodi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, USD, 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa pada materi siklus akutansi perusahaan jasa menggunakan metode role
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
playing. Penelitian ini didasari dengan masih banyaknya pembelajaran konvensional dan seringkali pembelajaran yang terjadi hanya satu arah saja. Sehingga siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Sehingga peneliti memutuskan untuk menggunakan metode role playing
sebagai salah satu
metode yang dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa. Metode role playing dapat memberikan pengalaman bagi siswa merasakan gambaran praktik nyata akutansi diterapkan di dunia usaha. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XII Sosial 3 SMA Kolese De Britto. Peneliti menggunakan pre tast sebelum penggunaan metode role playing dan post test sesudah pelaksanaan metode role playng. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya peningkatan skor pre tes dan post tes siswa, pre tes siswa yang semula 4,48 pada post tes meningkat menjadi 5,97. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode role playing dapat membantu siswa kelas XII Sosial 3 SMA Kolese De Britto Yogyakarta meningkatkan pemahaman terhadap siklus akuntansi perusahaan jasa. 2.3 Skema Penelitian yang Relevan Ada beberapa penelitian menggunakan metode role playing yang sudah dilakukan sebelumnya, seperti penelitian yang dilakukan oleh Victori Venny dan Felix Wintala yang menunjukkan dengan menggunakan metode role playing mampu meningkatkan prestasi belajar siswa SMA. Penelitian lain yang dilakukan oleh Ratna Sulistyaningrum menunjukkan bahwa penggunaan metode role playing mampu meningkatkan minat dan prestasi belajar pada siswa SMP.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Dari ketiga penelitian tersebut peneliti melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VD SDN Ungaran 1 dengan Menggunakan Metode Role Playing. Bagan 2.1 menunjukkan posisi penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Bagan 2.1 Skema Penelitian yang Relevan
Penerapan Metode Role Playing Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Materi Analisis Bukti Transaksi dan Pencatatan Bukti Transaksi ke Dalam Jurnal Umum pada Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Siswa Kelas XI IPS ” yang disusun oleh Victori Venny Nawang Setyaningrum, prodi Pendidikan Akuntansi, JIP, FKIP, USD tahun 2011 penerapan Metode Role Playing Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Siswa Kelas XII Sosial” yang disusun oleh Felix Wintala, prodi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, USD, 2011
Skripsi Ratna Sulistiyaningrum dengan judul pengaruh pembelajaran fisika menggunakan metode role play pada pokok bahasan gerak lurus terhadap keterlibatan, minat dan prestasi belajar siswa di SMP N 2 Moyudan Tahun 2012
Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VD SDN Ungaran 1 Menggunakan Metode Role Playing
2.4 Kerangka Berfikir Pembelajaran IPS merupakan suatu pembelajaran yang rentan akan minat dan perhatian dari siswa, karena dalam pembelajaran ini cenderung berisi hafalan dan informasi-informasi yang susah untuk dipahami siswa. Apalagi jika metode
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
yang digunakan kurang tepat maka siswa akan lebih sulit untuk memahami dan cenderung tidak berminat pada mata pelajaran ini. Minat merupakan suatu faktor yang utama dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, apabila seorang siswa mempunyai minat yang baik maka ia akan dengan antusias mengikuti pembelajaran, yang akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Pemilihan metode ceramah misalnya, metode ini sering digunakan guru dalam pembelajaran IPS, dan siswa terlihat bosan dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Selain itu partisipasi siswa dalam pembelajaran yang menggunakan metode ceramah juga lebih sedikit dibandingkan dengan metode-metode pembelajaran inovatif. Pemilihan suatu metode yang cocok dan menarik akan meningkatkan minat siswa pada suatu mata pelajaran. Pemilihan metode yang sesuai juga dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam suatu pembelajaran, sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat. Salah satu metode yang dapat meningkatkan minat dan partisipasi siswa dalam pembelajaran adalah metode role playing. Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Dengan metode ini siswa tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru ataupun menghafal informasi-informa dari sumber, tapi ikut berperan aktif dalam pembelajaran yang dapat kita atur sesuai dengan materi atau tujuan pembelajaran seperti apa yang ingin dicapai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
2.5 Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka berfikir yang telah dirumuskan maka disusun hipotesis tindakan dalam penelitian ini. Hipotesis tindakan tersebut adalah: a. Metode role playing meningkatkan minat siswa kelas V D SD Negeri Ungaran 1 pada mata pelajaran IPS melalui kegiatan yang membuat siswa berminat terhadap pembelajaran. Adapun indikasi siswa berminat terhadap pembelajaran adalah siswa berkeinginan untuk mengetahui pembelajaran, siswa berpartisipasi dalam pembelajaran, siswa mempunyai perhatian terhadap pembelajaran, siswa mempunyai perasaan senang terhadap pembelajaran b. Metode role playing meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V D SD Negeri Ungaran 1 pada mata pelajaran IPS melalui penerapan drama siswa. Role playing yang dilakukan siswa ini akan menjadikan siswa terlibat dalam pembelajaran, mereka akan menemukan informasi sendiri, dan belajar sambil melakukan yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Bab III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dikemukakan Kemmis dan MC Taggart pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat dan untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus, (Kusumah dan Dwitagama. 2008:21). Perencanaan
Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi
Siklus II
Pengamatan
dst
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Menurut Kemmis dan Mc Taggart (1998, dalam Kunandar, 2008) empat aspek pokok dalam PTK adalah: 1) Penyusunan rencana Tahap penyusunan rencana dimulai dengan melakukan wawancara kepada guru kelas mengenai masalah yang terjadi dalam kelas. Setelah melakukan wawancara peneliti melakukan observasi pada mata pelajaran IPS. Selanjutnya peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP, materi ajar, soal evaluasi), instrumen penelitian, dan media yang digunakan. Peneliti juga melakukan validasi kepada 3 ahli yang teridiri dari: dosen, kepala sekolah dan guru. 2) Pelaksanaan/tindakan Siklus 1 dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, yang meliputi: Pertemuan 1, pada pertemuan 1 ini siswa dijelaskan mengenai role playing. Selanjutnya siswa diminta untuk melihat video drama siswa dan siswa dibagi dalam kelompok. Kemudian siswa diminta untuk membuat naskah drama dalam kelompok. Pertemuan 2, pada pertemuan ke-2 ini siswa melakukan pembelajaran dengan metode role playing. Siswa melakukan mini drama sesuai dengan materi yang diberikan kepada kelompok masing-masing. Drama siswa ini akan direkam untuk diputarkan kembali pada pertemuan selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Pertemuan 3. Pada pertemuan terakhir ini, siswa diputarkan kembali video rekaman drama siswa pada pertemuan sebelumnya. Dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab dan terakhir siswa mengerjakan soal evaluasi. 3) Pengamatan/observasi Observasi dilakukan di awal, dan digunakan untuk melihat minat siswa, sedangkan pada tahap ini observasi dilakukan untuk mengetahui jalannya proses pembelajaran pada siklus 1.
Untuk menentukan ketercapaian
indikator minat dapat dilihat menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada siswa. 4) Refleksi Pada tahap refleksi peneliti bersama guru melakukan diskusi mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus 1. Pada tahap refleksi ini juga dilihat hasil capaian telah mencapai target capaian atau belum. Dari refleksi ini juga ditentukan akan melanjutkan ke siklus 2 atau tidak perlu melanjutkan. 3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian SD Negeri Ungaran I yang beralamat di Serma Taruna R 3, Kota Baru, Gondokusuman, Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 yakni bulan Januari-Juli 2013. 3.3 Subjek dan Objek Penelitian 3.3.1 Subjek Penelitian Siswa kelas V D SD Negeri Ungaran I Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 34 orang. 3.3.2 Objek Penelitian Peningkatan minat dan prestasi belajar dengan menggunakan metode role playing dalam kompetensi dasar menghargai jasa dan peran tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V D SD Negeri Ungaran I Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. 3.4 Indikator dan Pengukuram Untuk mengetahui keberhasilan suatu penelitian maka dalam penelitian perlu melihat ketercapaian indikator penelitian tersebut. Dibawah ini adalah deskripsi indikator keberhasilan yang ditargetkan oleh peneliti dalam penelitian yang akan dilaksanakan yakni :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Tabel 3.1. Indikator Ketercapaian
Variabel
Kondisi awal
Siklus I Deskriptor
Target Pencapaian
a. Minat Siswa 1)
2)
3)
4)
Jumlah siswa yang mempunyai keinginan untuk mengetahui pembelajaran Jumlah siswa yang ikut berartisipasi dalam pembelajaran
29%
29%
Jumlah siswa yang mempunyai perhatian dalam pembelajaran
32%
Perasaan senang dalam pembelajaran
21%
b. Prestasi belajar siswa Lolos KKM yang dibuat sekolah yaitu 75
24 %
Jumlah siswa yang mempunyai keinginan untuk mengetahui pembelajaran dibagi jumlah total siswa kemudian dikali (x) 100% Jumlah siswa yang ikut berpartisipasi dalam pembelajaran dibagi jumlah total siswa kemudian dikali (x) 100% Jumlah siswa yang mempunyai perhatian dalam pembelajaran dibagi jumlah total siswa kemudian dikali (x) 100% Jumlah siswa yang mempunyai perasaan senang dalam pembelajaran dibagi jumlah total siswa kemudian dikali (x) 100% Jumlah siswa yang nilainya diatas KKM dibagi dengan jumlah total siswa kemudian dikali (x) 100%
40%
46%
50%
37%
39%
Apabila dalam pelaksanaan siklus I tidak mencapai target pencapaian maka peneliti perlu melakukan siklus II untuk memperbaiki siklus I. Siklus II dilaksanakan setelah merefleksikan hasil pelaksanaan siklus I yakni hal-hal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
apa saja yang perlu dipertahankan dan hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dan ditambah dengan perlakuan lain. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini peneliti melakukan beberapa teknik pengumpulan data. Tabel 3.2 berikut ini menunjukan variabel penelitian beserta instrumen yang digunakan. Tabel 3.2. Variabel penelitian, teknik pengumpulan data dan instrumen yang digunakan
No Variabel
1
Minat
Kriteria
Teknik Jenis Pengumpulan Instrumen Data
Presentase jumlah siswa yang mencapai kriteria Non tes minimal cukup
Kuesioner
Observasi Wawancara Dokumentasi
2
Prestasi belajar
Presentase jumlah siswa Tes dan yang Non tes mencapai KKM
Instrumen
Lembar Kuesioner
Lembar Observasi Wawancara Dokumentasi Tes objektif dan rubrik penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.5.1
35
Wawancara Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian tindakan kelas (Kunandar, 2008:157). Wawancara dilakukan peneliti dengan guru kelas untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi guru saat mengajar di kelas tersebut.
3.5.2
Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Kunandar, 2008:143). Jenis observasi yang dilakukan adalah observasi terbuka, dimana peneliti dalam pengamatanya mencatat segala sesuatu yang terjadi di kelas. Tujuan peneliti melakukan observasi ini dalah untuk menggambarkan situasi kelas selengkapnya, sehingga diketahui permasalahan apa yang ada di dalam kelas tersebut.
3.5.3
Dokumentasi Dokumen-dokumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data penelitian adalah dokumen yang ada hubungannya dengan permasalahan yang dilakukan peneliti dalam penelitian tindakan kelas. Contoh dokumendokumen tersebut antara lain; silabus, RPP, laporan-laporan tugas siswa dan buku-buku yang menjadi acuan dalam proses pembelajaran dan lain-lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Selain itu, peneliti juga menggunakan dokumen hasil tes tertulis yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa. 3.6 Instrumen Penelitian Instrumen pengukuran merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian yang berupa soal evaluasi, rubrik psikomotor dan rubrik afektif. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengukur minat siswa adalah angket. Selain angket peneliti juga menggunakan observasi, namun observasi ini hanya digunakan sebagai data pendamping saja. 3.6.1
Observasi Lembar observasi digunakan peneliti untuk mengetahui minat belajar siswa dalam pembelajan IPS selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Pada penelitian ini observasi hanya digunakan sebagai data pendamping saja, data utama yang digunakan adalah data angket minat siswa.
Kegiatan
observasi dilaksanakan peneliti atau rekan sejawat. Seperti yang diungkapkan Djamarah (2002: 132) indikator yang akan dilihat dalam observasi adalah sebagai berikut: 1) Keinginan untuk mengetahui pembelajaran 2) Partisipasi dalam pembelajaran 3) Perhatian dalam pembelajaran 4) Perasaan senang dalam pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Tabel 3.3. Kisi-kisi observasi minat Variabel
Indikator
No Item
Minat
1) Keinginan untuk mengetahui
1
pembelajaran 2) Partisipasi dalam pembelajaran
2
3) Perhatian dalam pembelajaran
3
Untuk menilai drama siswa peneliti melakukan observasi menggunakan lembar observasi penilaian drama siswa. Tabel 3.4 menunjukkan rubrik penilaian drama siswa yang digunakan peneliti. Tabel 3.4. Rubrik Penilaian Drama No
Aspek
1
Isi - Sesuai dengan materi yang ada - Menggambarakan situasi saat itu - Jelas dan mudah diterima
2
Pembagian tugas - Semua anggota mendapatkan tugas dan berperan aktif dalam kelompok (dalam pembagian peran maupun penyusunan naskah) Kreativitas - Menggunakan properti yang tepat - Dialog tidak monoton - Gestur dan bloking yang bervariasi
3
1 Ada 1 aspek yang terpenuhi
Skor 2 Ada dua aspek yang terpenuhi
3 Ketiga aspek dipenuhi
Ada lebih dari dua anggota yang tidak ikut dalam penyusunan naskahh maupun pementasan
Ada 2 anggota kelompok yang tidak ikut dalam penyusunan naskahh maupun pementasan
Semua anggota mendapatkan tugas dan berperan aktif dalam kelompok (dalam pembagian peran maupun penyusunan naskah)
Ada 1 aspek yang terpenuhi
Ada dua aspek yang terpenuhi
Ketiga aspek dipenuhi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.6.2
38
Kuesioner Kuesioner diberikan untuk mengetahui hasil tanggapan dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Peneliti juga membuat kisi-kisi dari kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian, kisi-kisi kuesioner dapat dilihat pada tabel 3.5. Tabel 3.5. Kisi-kisi kuesioner minat siswa No 1
Indikator Perhatian dalam proses pembelajaran IPS
2
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPS
3
Kemauan mengembangkan diri
4
Perasaan senang belajar IPS
Pernyataan Saya memperhatikan penjelasan guru ketika pelajaran berlangsung, Saya tertarik memperhatikan pembelajaran daripada berbicara dengan teman Saya tetap memperhatikan pembelajaran walaupun ada teman yang mengganggu baik dari dalam kelas maupun dari luar kelas Saya membaca buku IPS sebelum materi pelajaran di sampaikan oleh guru, , Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Saya membawa buku IPS ketika pelajaran. Saya terlibat aktif dalam diskusi dan tanya jawab di kelas Saya menjawab pertanyaan dari guru tanpa harus ditunjuk Saya mengikuti semua kegiatan dalam proses pembelajaran hari ini Saya mengikuti pembelajaran IPS dengan antusias Saya ingin segera mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Saya ingin duduk di depan ketika pelajaran IPS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Untuk
menghitung
penilaian
pada
lembar
kuesioner,
39
peneliti
menggunakan pedoman penilaian kuesioner. Pedoman penilaian kuesioner dapat kita lihat pada tabel 3.6. Tabel 3.6. Pedoman penilaian kuesioner minat siswa Jenis Objektif
Skor Per Item Selalu Sering Kadang Tidak Pernah
=4 =3 =2 =1
Penskoran Skor Perolehan x 1
Nilai yang diperoleh =
3.6.3
Tes Menurut Supardi (2011:35) tes merupakan cara untuk memperoleh informasi melalui pertanyaan yang memerlukan jawaban betul atau salah. Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu; 1) memilih jawaban, dalam pilihan ganda, dua pilihan (benar-salah, ya-tidak), menjodohkan dan sebab-akibat. 2) Uraian, dibedakan menjadi uraian singkat dan uaraian bebas. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes berbentuk memilih jawaban, yaitu pilihan ganda dan uraian. Kisi-kisi soal yang digunakan peneliti dapat dilihat pada tabel 3.7 mengenai kisi-kisi soal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Tabel 3.7. Kisi-kisi soal Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
2. Menghargai peranantokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
Materi Pokok
Indikator
Peristiwa2.3.1 Menyebutka peristiwa n 4 tokoh sebelum yang terkait proklamasi dengan kemerdekaan peristiwa penyerahan Jepang pada sekutu 2.3.2 Menyebutka n 4 tokoh pemuda yang berperan dalam persiapan proklamasi kemerdekaa n 2.3.3 Menjelaskan 4 inti peristiwa Rengasdeng klok 2.3.4 Mendeskripsi kan penyusunan naskah proklamasi 2.3.5 Menyebutka n 5 tokoh yang berperan saat detikdetik proklamasi 2.3.6 Menjelaskan peranan 5 tokoh detikdetik proklamasi
No Soal Pilihan Uraian Ganda 1 4 5 11 1 30 6 8
2 20
12
3
13 14 16
4
27 18 19 22 23
5
24 15 17 5 21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Selain soal pilihan ganda peneliti juga memberikan soal uraian untuk mengetahui pemahaman siswa. Rubrik uraian digunakan untuk memberikan standar penilaian yang tetap untuk setiap jawaban siswa. Rubrik uraian yang digunakan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.8. Tabel 3.8. Rubrik Penilaian Tes Uraian No
Pertanyaan
Skor 1
2
Mampu menyebutkan 2 tokoh Mampu menuliskan 2 aspek
3 Mampu menyebutkan 3 tokoh tetapi bukan nama lengkap Mampu menyebutkan 3 tokoh Mampu menuliskan 3 aspek
4 Mampu menyebutkan 3 tokoh dengan nama lengkap Mampu menyebutkan 4 tokoh Mampu menuliskan 4 aspek
Mampu menuliskan 1 aspek dengan tepat
Mampu menuliskan 2 aspek dengan tepat
Mampu menuliskan 3 aspek dengan tepat
Mampu menuliskan 4 aspek dengan tepat
Mampu menyebutkan krang dari 3 tokoh beserta perannya dengan tepat
Mampu menyebutkan 3 tokoh beserta perannya dengan tepat
Mampu menyebutkan 4 tokoh beserta perannya dengan tepat
Mampu menyebutkan 5 tokoh beserta perannya dengan tepat
1
Sebutkan 3 tokoh yang menemui Jendral Terauchi di Vietnam!
Mampu menyebutkan 1 tokoh
Mampu menyebutkan 2 tokoh
2
Sebutkan 4 tokoh golongan muda!
3
Apa yang dimaksud dengan peristiwa Rengasdengklok? Jelaskan secara lengkap! Aspek yang dinilai: Mampu menuliskan waktu, tanggal, tokoh, dan keputusan dari peristiwa Rengasdengklok Tuliskan naskah proklamasi sesuai dengan aslinya! Aspek yang dinilai: Mampu menuliskan heading, paragraf 1, paragraf 2, dan waktu (hari dan tanggal) dengan tepat Sebutkan 5 tokoh beserta peranannya dalam peristiwa detik-detik proklamasi!
Mampu menyebutkan 1 tokoh Mampu menuliskan 1 aspek
4
5
Untuk menilai aspek afektif siswa, peneliti menggunakan rubrik penilaian afektif. Aspek afektif yang diamati peneliti yaitu kemampuan siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
dalam berdiskusi dan kemampuan siswa dalam menyusun naskah drama. Rubrik penilaian afektif siswa dapat dilihat pada tabel 3.9. Tabel 3.9. Rubrik Penilaian Aspek Afektif No. 1.
2.
Kriteria Penilaian Sikap terhadap fenomena tertentu (responding to phenomena) , indikator: - Mau mengerjakan tugas sesuai petunjuk guru - Mau berpartisipasi dalam diskusi kelompok kecil - Mau membantu siswa lain dalam satu kelompok saat menemui kesulitan mengerjakan tugas Kemampuan mengorganisasikan kegiatan
1
Skor 2
3
Siswa hanya melakukan 1 macam aktivitas dari 3 aktivitas yang ditentukan dalam indikator
Siswa hanya melakukan 2 macam aktivitas dari 3 aktivitas yang ditentukan dalam indikator
Siswa mampu melakukan 3 aktivitas yang ditentukan dalam indikator
Mampu menyelesaikan tugas dalam waktu lebih dari 40 menit baik diselingi bermain dengan siswa lain ketika mengerjakan tugas ataupun tidak
Mampu menyelesaikan tugas dalam waktu 40 baik diselingi bermain dengan siswa lain ketika mengerjakan tugas ataupun tidak
Mampu menyelesaikan tugas dalam waktu 30 menit dan tidak bermain dengan siswa lain sebelum selesai mengerjakan tugas
3.7 Teknik Analisa Data 3.7.1
Analisis Data Data yang akan dianalisis adalah data minat belajar siswa dan prestasi belajar siswa. Data minat dianalisis dari hasil angket atau kuesioner, observasi dan data prestasi belajar siswa dari hasil mengerjakan evaluasi yang diberikan kepada siswa. a.
Analisis minat siswa
1) Menghitung persentase indikator minat belajar siswa dari hasil observasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Persentase tiap indikator :
43
x 100%
2) Dalam menghitung presentase minat belajar siswa dari hasil angket atau kuesioner peneliti menggunakan model PAP tipe 1 untuk menentukan kriteria ketuntasan minimal minat. Alasan peneliti menggunakan model PAP I karena model PAP I membrikan kriteria ketuntasan tertinggi yaitu 65%. Dalam menganalisis minat peneliti menggunakan presentase dari ke 4 indikator. Tabel 3.10. Tingkat Penguasaan Kompetensi PAP I Tingkat penguasaan kompetensi 90%-100% 80%-89% 65%-79% 55%-64% Dibawah 55%
Nilai huruf A B C D E
Katagori Sangat berminat Berminat Cukup berminat Kurang berminat Tidak berminat
Penskoran Dalam kuesioner minat terdapat 12 pernyataan. Setiap pernyataan memiliki 4 pilihan jawaban selalu, sering, kadang, dan tidak pernah. Skor pilihan jawaban adalah 1, 2, 4 dan 5, peneliti tidak menggunkan skor 3 dikarenakan skor 3 berada pada posisi tengah yang sulit dikategorikan berminat atau tidak. Setelah dilakukan perhitungan kuesioner, akan dilakukan penilaian atas jawaban siswa. Skor pilihan jawaban dapat dilihat pada tabel 3.11 dan kriteria penilaian dapat dilihat pada tabel 3.12.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 3.11. Skor Pilihan Jawaban Pilihan jawaban Selalu Sering Kadang Tidak pernah
Skor 5 4 2 1
Perhitungan Skor maksimal = 3 x 5
= 15 Skor minimal = 1 x 3
=3 Range
= 15 – 3
= 12
Tabel 3.12 Batas Nilai Tingkat penguasaan kompetensi 90% x 12 = 11-15 80% x 12= 10 65% x 12 = 8-9 55% x 12 = 7 Dibawah 55% = 0-6
Nilai huruf A B C D E
Kategori Sangat berminat Berminat Cukup berminat Kurang berminat Tidak berminat
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
45
Analisis prestasi belajar siswa
1) Menghitung nilai ulangan siswa Nilai =
x 100
2) Menghitung nilai rata-rata siswa dalam kelas Nilai Rata-rata =
x 100%
3.8 Validitas, Reliabilitas Instrumen dan Indeks Kesukaran Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini meliputi silabus, RPP, ringkasan materi, angket minat, rubrik darma, dan soal evaluasi berupa soal pilihan ganda dan uraian. Instrumen pembelajaran tersebut di ujikan validitas dan reabilitasnya sebelum diterapkan ke dalam penelitian. 3.8.1
Validitas Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai (Sudjana, 2009:12). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi construct validity, content validity, dan face validity. a. Validasi konstruk (Construct validity) Construct validity atau validasi konstruk merupakan derajat yang menunjukkan suatu tes mengukur sebuah konstruk sementara (Sukardi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
2008:33). Proses melakukan validasi konstruk dapat dilakukan dengan cara melibatkan hipotesis testing yang dideduksi dari teori yang menyangkut dengan konstruk yang relevan. b. Validasi isi (Content validity) Content validity atau validasi isi ialah derajat dimana sebuah tes evaluasi mengukur cakupan substansi yang ingin diukur (Sukardi, 2008:32). Validasi isi mempunyai peran yang sangat penting untuk tes pencapaian hasil belajar. Validasi isi pada umumnya ditentukan melalui pertimbangan para ahli, pertimbangan para ahli tersebut biasanya menyangkut cakupan semua aspek yang hendak diukur melalui interprestasi item pernyataan dalam tes. B. Face validity. Face validity menunjuk kepada 2 arti yaitu menyangkut pengukuran atribut yang konkret serta menyangkut penilaian dari para ahli maupun konsumen alat ukur tersebut. Pada penelitian ini peneliti melakukan expert judgement (uji construct validity dan content validity) kepada 3 orang validator yaitu dosen, kepala sekolah, dan guru kelas. Uji validitas tersebut terdiri dari instrumen pembelajaran yang akan digunakan yaitu Silabus, RPP, materi, rubrik penilaian serta soal evaluasi. Penilaian instrumen pembelajaran tersebut menggunakan tabel penilaian dengan Skala Likert 1, 2, 4 dan 5. Skor terendah yaitu 1 yang berarti tidak baik, skor 2 berarti kurang baik, skor 4 berarti baik,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
sedangkan skor tertinggi yaitu 5 yang berarti sangat baik. Peneliti sengaja tidak menggunakan skor 3 dikarenakan skor 3 merupakan skor tengah antara 1 sampai 5 yang sulit untuk dikategorikan ke dalam nilai rendah atau tinggi. Peneliti akan menghitung rata-rata nilai dari ketiga validator, jika terdapat rata-rata nilai dari suatu item yang kurang atau sama dengan 3 maka peneliti akan memperbaiki atau mengganti item tersebut. Komponen penilaian silabus pada tabel 3.13 dan RPP dapat dilihat pada tabel 3.14. Validator pertama adalah Dosen Micro teaching. Peneliti memilih beliau dikrenakan jabatan beliau sebagai dosen micro teaching, sehingga beliau telah ahli dalam seluk beluk instrument pembelajaran. Penilaian beliau tehadap silabus peneliti bervariasi antara skala 2 samapai dengan 5. Penilaian lengkap beliau terhadap silabus yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.13. Dalam menguji ketepatan RPP validator pertama memberikan nilai paling rendah 1 yaitu pada komponen penilaian pendekan model pembelajaran dan alokasi watu. Nilai paling tinggi atau 5 diberikan kepada beberapa item, diantaranya adalah tingkat kesesuaian indikator, tujuan dan penilaian, ketepatan memilih pembelajaran. Penilaian lengkap
beliau terhadap RPP
yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.14. Dalam menguji LKS dan bahan ajar pun penilaian beliau tehadap silabus peneliti bervariasi antara skala 1 samapai dengan 5. Penilaian lengkap beliau terhadap LKS yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.15.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Penilaian lengkap beliau terhadap bahan ajar yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.16. Validator kedua adalah kepala sekolah. Peneliti memilih kepala sekolah sebagai validator
dikarenakan kepala sekolah tersebut telah mempunyai
wawasan yang luas dan berkompetensi dalam bidangnya terutama dalam bidang pendidikan. Penilaian beliau tehadap silabus peneliti bervariasi antara skala 2 sampai dengan 5. Penilaian lengkap beliau terhadap silabus yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.13. Dalam menguji ketepatan RPP beliau memberikan nilai paling rendah 1 yaitu pada komponen penilaian pendekan model pembelajaran dan alokasi waktu. Nilai paling tinggi atau 5 diberikan kepada beberapa item, diantaranya adalah tingkat kesesuaian indikator, tujuan dan penilaian, ketepatan memilih pembelajaran. Penilaian lengkap
beliau terhadap RPP yang dibuat oleh
peneliti dapat dilihat pada tabel 3.14. Dalam menguji LKS dan bahan ajar pun penilaian beliau tehadap silabus silabus peneliti bervariasi antara skala 1 sampai dengan 5. Penilaian lengkap beliau terhadap LKS yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.15. Penilaian lengkap beliau terhadap bahan ajar yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.16. Validator ketiga yaitu guru kelas. Peneliti memilih guru kelas ini karena beliau telah cukup lama mengajar dan beliau termasuk dalam salah satu guru yang mendapatkan penghargaan sebagai Guru Berprestasi tahun 2012.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Penilaian beliau tehadap silabus peneliti bervariasi antara skala 2 sampai dengan 5. Penilaian lengkap beliau terhadap silabus yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.13. Dalam menguji ketepatan RPP beliau memberikan nilai paling rendah 1 yaitu pada komponen penilaian pendekan model pembelajaran dan alokasi waktu. Nilai paling tinggi atau 5 diberikan kepada beberapa item, diantaranya adalah tingkat kesesuaian indikator, tujuan dan penilaian, ketepatan memilih pembelajaran. Penilaian lengkap
beliau terhadap RPP yang dibuat oleh
peneliti dapat dilihat pada tabel 3.14. Dalam menguji LKS dan bahan ajar pun penilaian beliau tehadap silabus peneliti bervariasi antara skala 1 sampai dengan 5. Penilaian lengkap beliau terhadap LKS yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.15. Penilaian lengkap beliau terhadap bahan ajar yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.16. Tabel 3.13 menunjukkan hasil validasi dari para ahli. Tabel 3.13. Hasil Validasi Silabus oleh Ahli Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9 Rata-rata
Validator
Validator 1 Validator 2 Validator 3 Rata-rata
5 4 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4,6 4,6 3,6
4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4,6 4,6 4,3
4 4 4 4
4,1 4,4 4,6 4,4
Berdasarkan validasi silabus oleh para ahli diatas, rata-rata nilai item 1 adalah 5, item 2 adalah 4.6, item 3 adalah 4.6, item 4 adalah 3.6, item 5 adalah 4, item 6 adalah 4.6, item 7 adalah 4.6, item 8 adalah 4.3, dan item 9 adalah 4.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Rata – rata nilai untuk keseluruhan item dari validator pertama adalah 4.1, validator kedua adalah 4.4 dan validator ketiga adalah 4.6. Sedangkan rata – rata keseluruhan dari ketiga validator adalah 4.4, ini berarti silabus yang dibuat oleh peneliti sudah baik. Dari hasil penilaian diatas peneliti memutuskan bahwa perangkat pembelajaran silabus tidak akan dirubah atau diganti. Tabel 3.14. Hasil Validasi RPP oleh Ahli Item Validator Validator Validator Validator Rata-rata
1 2 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
4
4
5
4
2
4
2
4
5
4
4
5
4
1
4
5
5
4
5
5
4
Ra ta rat a 4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
4
5
5
4.4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4.7
4. 3
4 . 6
4.6
4.6
3.6
4.6
3.3
4.3
4.3
4
4.3
4.6
4.6
3.3
4.6
5
5
4.3
4.3
5
4.6
4.3
Berdasarkan validasi RPP oleh para ahli rata-rata nilai untuk item sangat bervariatif antara 3.3 sampai dengan 5. Item terendah adalah item no 7 dan 14 dengan nilai 3.3 dan item tertinggi adalah item no 16, 17 dan 20 dengan nilai 5. Rata – rata nilai dari validator pertama adalah 4, validator ke dua adalah 4,4 dan validator ketiga adalah 4,7. Sedangkan rata–rata keseluruhan item dari ketiga validator adalah 4,3, ini berarti RPP yang dibuat oleh peneliti sudah baik. Dari hasil penilaian diatas peneliti memutuskan untuk tidak merubah atau mengganti komponen RPP.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Tabel 3.15. Hasil Validasi LKS oleh Ahli Item
1
2
3 4
5
6
7
8
Rata-rata
5
4
5 2
5
4
4
1
3.75
5
5
5 5
4
4
4
2
4.25
5
5
5 5
4
5
5
2
4.5
Validator
Validator 1 Validator 2 Validator 3 5 4.6 5 4 4.3 4.3 4.3 1.6
4.1
Rata-rata
Berdasarkan validasi silabus oleh para ahli diatas, rata-rata nilai item 1 adalah 5, item 2 adalah 4.6, item 3 adalah 5, item 4 adalah 4, item 5 adalah 4.3, item 6 adalah 4.3, item 7 adalah 4.3, dan item 8 adalah 1.6. Rata – rata nilai untuk keseluruhan item dari validator pertama adalah 4.25, validator kedua adalah 4.5 dan validator ketiga adalah 4.5. Sedangkan rata – rata keseluruhan dari ketiga validator adalah 4.1 ini berarti LKS yang dibuat oleh peneliti sudah baik. Dari hasil penilaian diatas peneliti memutuskan bahwa perangkat pembelajaran silabus tidak akan dirubah atau diganti, walaupun pada item no 8 menunjukan nilai yang cukup rendah. Pengambilan keputusan ini didasarkan atas argumen bahwa item tersebut membahas mengenai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
tampilan LKS, dalam penelitian ini peneliti meneliti kelas V SD yang sudah dirasa cukup untuk tidak memberikan tampilan lembar evaluasi yang terlalu mencolok. Tabel 3.16. Hasil Validasi Bahan Ajar oleh Ahli Item
1
2
3
4
5 Rata-rata
5
5
4
4
1
3.8
5
4
5
5
4
4.6
5
5
5
5
4
4.8
5 4.6 4.6 4.6 3
4.4
Validator
Validator 1 Validator 2 Validator 3 Rata-rata
Berdasarkan validasi silabus oleh para ahli diatas, rata-rata nilai item 1 adalah 5, item 2 adalah 4.6, item 3 adalah 4.6, item 4 adalah 4.6, dan item 5 adalah 3. Rata – rata nilai untuk keseluruhan item dari validator pertama adalah 3.8, validator kedua adalah 4.6 dan validator ketiga adalah 4.8. Sedangkan rata – rata keseluruhan dari ketiga validator adalah 4.4, ini berarti bahan ajar yang dibuat oleh peneliti sudah baik. Dari hasil penilaian diatas peneliti memutuskan bahwa perangkat pembelajaran bahan ajar tidak akan dirubah atau diganti. Pada soal evaluasi juga dilakukan face validity oleh siswa. Pengajuan face validity disini dimaksudkan untuk mengetahuai tingkat keterbacaan instrumen, penggunaan bahasa dan tingkat kesukaran soal dari sudut pandang siswa. Face validity dari siswa juga dilakukan terhadap kuesioner minat yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
meliputi keterbacaan dan bahasa yang digunakan. Berikut adalah tabel validasi soal evaluasi dan kuesioner dari siswa dari siswa:
Tabel 3.17 Hasil validasi soal evaluasi Item Keterbacaan Bahasa Kesukaran Rata-rata Validator Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Rata-rata
4 4 4 4
3 4 3 3,3
4 3 3 3,3
3,6 3.6 3,3 3,5
Rata-rata nilai dari ketiga validator untuk item keterbacaan adalah 4, item bahasa adalah 3.3 dan rata-rata nilai untuk item kesukaran adalah 3.3. Rata – rata nilai dari siswa pertama adalah 3,6, siswa kedua adalah 3.6 dan siswa ketiga adalah 3.3. Rata-rata keseluruhan item dari ketiga siswa adalah 3.5, ini berarti soal evaluasi yang dibuat oleh peneliti sudah cukup baik. Dari hasil validasi ini peneliti memutuskan untuk tidak merubah atau mengganti soal evaluasi. Tabel 3.18 Hasil Validasi Kuesioner Item Keterbacaan
Bahasa
Rata-rata
3 3 4 3,3
4 3 3 3,3
3,5 3 3,5 3,3
Validator
Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Rata-rata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Rata-rata nilai dari ketiga validator untuk item keterbacaan adalah 3.3 dan item bahasa adalah 3.3. Rata – rata nilai dari validator pertama adalah 3.5, validator kedua adalah 3 dan validator ketiga adalah 3.5. Rata-rata keseluruhan nilai dari para validator untuk kedua item adalah 3.3, ini berarti kuesioner yang dibuat oleh peneliti sudah cukup baik. Berdasarkan hasil validasi dari ketiga validator peneliti memutuskan untuk tidak merubah atau mengganti kuesioner. Setelah melakukan uji validitas construct, content maupun face kepada dosen ahli , kepala sekolah, guru dan siswa, peneliti selanjutnya melakukan uji kuesioner secara empiris dengan uji per item. Sedangkan validitas kuesioner secara empiris dilakukan di SD N Minomartani 6 dengan jumlah siswa 37. Kuesioner yang di ujikan terdiri dari 4 indikator yang dijabarkan kedalam 16 pernyataan. Perhitungan dari validitas baik soal evaluasi maupun kuesioner dilakukan dengan menggunakan SPSS 16. Peneliti menggunakan SPSS 16 dengan tujuan untuk memudahkan dalam perhitungan validitas dan reliabilitas tes. Peneliti tidak melakukan uji validitas secara emipiris untuk soal tes evaluasi, pengujian ini dikarenakan peneliti menemui kesukaran dalam mencari SD yang setara dan telah menyelesaikan materi mengenai KD tersebut. Peneliti juga menemui kesulitan jika mengujikan soal evaluasi kepada siswa kelas atasnya yaitu kelas VI, mengingat kesibukan siswa kelas VI dan persiapan mereka menghadapi ujian sekolah, ujian nasional maupun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
ujian praktik. Akhirnya peneliti memutuskan untuk tidak melakukan uji validitas
empiris
sebelumnya,
namun
peneliti
langsung
mengujikan
validitasnya ke siswa yang diteliti. Dari hasil uji validitas soal tes pilihan ganda diatas menunjukan bahwa dari 30 soal yang diujikan kepada 34 siswa terdapat 21 soal yang valid, untuk hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 187. Hasil uji validitas pada soal uraian menunjukkan bahwa kelima soal yang telah diujikan valid semua. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.19. Tabel 3.19 Hasil Uji Validitas Soal Uraian Correlations Total Total
Pearson Correlation
n1 1
Sig. (2-tailed) N n1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
n2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
n3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
n4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
n5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
34 .682
n2
.682
**
**
.752
n5
.660
**
.000
.000
34
34
34
34
34
1
**
*
.301
.293
.048
.083
.093
.443
.009 34
34
**
1
.443
.342
34
34
34
**
.195
.322
.004
.270
.063 34
.486
.009
34
34
34
34
34
**
*
**
1
.333
.342
.486
.000
.048
.004
34
34
34
**
.301
.000
.083
.660
**
.003
34
34
34
.195
.333
1
.315
.270
.054
34
34
**
.293
.322
.000
.093
34
34
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.488
.054
34 .681
**
.000
.000 .752
.681
.000
**
34
.689
n4 **
.000
.000 .689
n3 **
.070
34
34
34
**
.315
1
.063
.003
.070
34
34
34
.488
34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Correlations Total Total
Pearson Correlation
n1 1
Sig. (2-tailed) N n1
Pearson Correlation
N
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N n4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
n5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.682
.752
n5
.660
**
.000
34
34
34
34
34
1
**
*
.301
.293
.048
.083
.093
.443
.009 34
34
**
1
.443
.342
34
34
34
**
.195
.322
.004
.270
.063 34
.486
.009
34
34
34
34
34
**
*
**
1
.333
.342
.486
.000
.048
.004
34
34
34
**
.301
.000
.083
.660
.488
.003
34
34
34
.195
.333
1
.315
.270
.054
34
34
**
.293
.322
.000
.093
34
34
.070
34
34
34
**
.315
1
.063
.003
.070
34
34
34
.488
34
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Dari hasil uji validitas kuesioner yang diujikan kepada 37 siswa menunjukan bahwa dari 16 butir pernyataan terdapat 12 butir pernyataan yang valid.
Peneliti akan menggunakan 12 butir pernyataan tersebut untuk
mengukur minat belajar siswa. Hasil uji validitas kuesioner selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.20.
**
.054
34 .681
**
.000
.000 .752
.681
.000
**
**
.689
n4 **
.000
.000 .689
n3 **
.000
34
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
n3
.682
34
Sig. (2-tailed)
n2
n2 **
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Tabel 3.20 Hasil Uji Validitas Kuesioner r hitung n1
n2
n3
n4
n5
n6
n7
n8
n9
n10
n11
n12
n13
n14
n15
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.386* .018 37 .395* .015 37 .278 .096 37 .563** .000 37 .395* .016 37 .290 .082 37 .339* .040 37 .523** .001 37 .242 .149 37 .502** .002 37 .488** .002 37 .436** .007 37 .645** .000 37 .684** .000 37 .618** .000
r tabel
Keterangan
Keputusan Valid
0,334
r hitung > r tabel Valid
0,334
r hitung > r tabel
0,334
r hitung < r tabel
0,334
r hitung > r tabel
0,334
r hitung > r tabel
0,334
r hitung < r tabel
Tidak valid
Valid
Valid
Tidak valid
Valid 0,334
r hitung > r tabel
0,334
r hitung > r tabel
0,334
r hitung < r tabel
0,334
r hitung > r tabel
0,334
r hitung > r tabel
Valid
Tidak valid
Valid
Valid
Valid 0,334
r hitung > r tabel
0,334
r hitung > r tabel
0,334
r hitung > r tabel
0,334
r hitung> r tabel
Valid
Valid
Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
r hitung n16
3.8.2
r tabel
N 37 Pearson Correlation .297 Sig. (2-tailed) .074 0,334 N 37 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Keterangan
58
Keputusan Tidak valid
r hitung < r tabel
Reliabilitas Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilai. Hal ini berarti kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama (Sudjana, 2009: 16). Dalam menghitung reliabilitas dari soal evaluasi dan kuesioner peneliti menggunakan SPSS 16. Penggunaan SPSS 16 ini akan memudahkan peneliti dalam menghitung reliabilitas soal evaluasi dan kuesioner. Berikut adalah tabel koefisien korelasi menurut Masidjo (1995:209). Tabel 3.21. Koefisien korelasi Koefisien Korelasi 0, 91-1,00 0, 71- 0,90 0, 41-0,70 0, 21- 0,40 Negatif - 0,20
Kualifikasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Berikut adalah tabel hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda, uraian dan kuesioner dalam penelitian ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Tabel 3.22. Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 34
100.0
0
.0
34
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .844
N of Items 21
Tabel 3.22 menunjukkan hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda, dari perhitungan tersebut cronbach’s alpha soal pilihan ganda adalah 0,884. Hal ini menunjukan bahwa soal evaluasi yang dibuat peneliti memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi karena berada pada kisaran 0,71 - 0,90. Sedangkan untuk hasil uji reabilitas soal uraian menunjukan cronbach’s alpha sebesar 0,722. Hal ini menunjukkan bahwa soal evaluasi yang dibuat peneliti memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi karena berada pada kisaran 0,71 - 0,90. Hasil uji reliabilitas soal uraian selengkapnya dapat diliihat pada tabel 3.23.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Tabel N
3.23
Cases
Valid
% 34
100.0
0
.0
34
100.0
a
Excluded Total
Hasil Uji Reliabilitas Soal Uraian
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.722
5
Hasil uji reliabilitas kuesioner adalah 0,726. Hal ini menunjukan bahwa kuesioner yang dibuat peneliti juga mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi karena berada pada kisaran 0,71 - 0,90. Hasil uji reliabilitas soal uraian selengkapnya dapat diliihat pada tabel 3.22. Tabel 3.22 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .726
16
3.8.3 Indeks Kesukaran Taraf kesukaran suatu item dinyatakan dalam suatu bilangan indeks yang disebut indeks kesukaran yang sering disebut IK. Yang dimaksud adalah bilangan yang merupakan hasil perbandingan antara jawaban benar yang seharusnya diperoleh dari suatu item (Masidjo, 2010:189). Tabel 3.24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
merupakan tabel yang menunjukan indeks kesukaran yang dibuat oleh peneliti. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 185. Tabel 3.24. Indeks Kesukaran Bentuk soal
Indikator
Kisi-kisi
No Soal MS
Objektif 2.3.7 Menyebutkan 4 tokoh yang terkait dengan peristiwa penyerahan Jepang pada sekutu
1
√
4
√
5
√
11
√
MD
30 2.3.8 Menyebutkan 4 tokoh pemuda yang berperan dalam persiapan proklamasi kemerdekaan 2.3.9 Menjelaskan 4 inti peristiwa Rengasdengklok 2.3.10Mendeskripsikan penyusunan naskah proklamasi
6
√ √
8
√
20
√
12
√
13
√
14
√
16
√
27
√
18 2.3.11Menyebutkan 5 tokoh yang berperan saat detik-detik proklamasi
2.3.12Menjelaskan peranan 5 tokoh detik-detik proklamasi
19
3.9 Rencana Tindakan
√ √
22
√
23
√
24
√
15
√
17
√
21 Keterangan: MS = Mudah Sekali MD = Mudah C = Cukup SK = Sukar SS = Sukar Sekali
C
√
SK
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Rencana penelitian ini dilaksanakan dalam satu siklus. Pada siklus ini dilaksanakan dengan menggunakan metode role playing dan di akhir siklus diadakan evaluasi. Rencana tindakan tersebut sebagai berikut: a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SD N Ungaran 1 untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut. b. Melakukan pengamatan lebih teliti untuk mengetahui gambaran mengenai minat dan prestasi belajar siswa c. Melakukan wawancara dengan guru kelas VB SD N Ungaran 1. d. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas yaitu kurangnya minat dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS mengenai materi menghargai jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan e. Menganalisis masalah belajar siswa f. Menyusun silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal, instrumen penilaian, instrumen penelitian. g. Menyiapkan media pembelajaran. h. Melakukan observasi dan pemberian kuisioner sebelum diadakan tindakan. Observasi dan kuisioner bertujuan untuk memberikan gambaran awal mengenai minat siswa. 3.9.1
Rencana Tindakan Setiap Siklus Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, selanjuntnya dilakukan tindakan kelas. a. Siklus I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Siklus I dilaksanakan selama tiga kali pertemuan, dimana pertemuan pertama dan kedua dialokasikan dua
JP secara penuh, sedangkan
pertemuan ketiga dialokasikan satu JP untuk kuis/evaluasi. 1) Rencana tindakan Siklus I pertemuan pertama dan kedua (6 JP) a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran b. Guru membacakan tata tertib pembelajaran c. Guru membagi kelompok diskusi. d. Siswa duduk bersama kelompoknya. e. Siswa bersama kelompok siswa membaca materi bagianya masingmasing f. Siswa melihat video (tentang proklamasi). g. Siswa melakukan tanya jawab tentang video sebagai apersepsi. h. Guru membagikan ringkasan materi dan LKS (LKS berupa skrip atau naskah drama rancangan siswa) i. Siswa mengerjakan LKS dalam kelompok. j. Guru memastikan bahwa semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. k. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. l. Siswa bersama guru membuat kesimpulan. m. Siswa duduk terpisah dengan kelompok, dan mengerjakan kuis secara individu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
n. Siswa menukar hasil pekerjaan dengan teman sebangku, guru membahas soal evaluasi bersama siswa. 2) Pelaksanaan o. Pelaksanaan sesuai dengan rencana tindakan pada siklus I. 3) Pengamatan a) Pengamatan minat belajar siswa dengan lembar pengamatan. b) Melaksanakan kuis atau tes untuk mengukur hasil belajar siswa pada siklus I. 4) Refleksi Refleksi yang dilakukan peneliti adalah : a) Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan pada siklus I, mengenai tingkat keberhasilan, kesulitan, dan hambatan yang dihadapi. b) Merencanakan perbaikan berdasarkan hasil kuis atau evaluasi dan observasi untuk dilakukan pada siklus II. 3.10 Jadwal Penelitian Tabel 3.25. Jadwal Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7
Kegiatan Observasi pra penelitian Penyusunan Proposal Permohonan ijin penelitian Pengumpuln data Pengolahan data Penyusunan laporan Ujian skripsi Revisi Pembuatan artikel
Januari √
Febuari
Maret
√
√ √ √
Bulan April
√ √
Mei
Juni
Juli
√ √ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan oleh peneliti. Pembahasan di dalam bab ini akan memapaparkan data hasil penelitian dan keterbatasan dalam penelitian. 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini terdiri dari proses penelitian tindakan kelas siklus I, hasil prestasi belajar, serta hasil minat siswa. 4.1.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas Proses penelitian tindakan kelas ini menjelaskan siklus I yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. 4.1.1.1 Siklus I Penelitian dilakukan pada siswa kelas V D SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta dengan jumlah siswa 3. Penelitian siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yaitu tanggal 27 Maret 2013, 10 April 2013 dan 17 April 2013. Materi yang digunakan dalam siklus I yaitu peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan. Peneliti bertindak sebagai observer dan asisten guru dalam mengajar, peneliti juga dipersilahkan oleh guru untuk mengajar atau memberikan instruksi apabila guru lupa dengan urutan pembelajaran sesuai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
dengan RPP yang telah dibuat. Pada siklus 1 ini peneliti meneliti variabel minat dan prestasi dengan menggunakan metode role playing. 4.1.1.1.1 Perencanaan Dalam tahap perencanaan peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, ringkasan materi, soal evaluasi, dan rubrik pengamatan drama. Setelah perangkat pembelajaran selesai kemudian peneliti melakukan expert judgement atau validasi ahli untuk mengetahui keabsahan instrumen pembelajaran tersebut. Expert judgement instrument pembelajaran dilakukan oleh 3 orang ahli yaitu kepada dosen, kepala sekolah dan guru, sedangkan untuk soal dan kuesioner ditambah dengan face validity yang dinilai oleh 3 orang siswa. Setelah mendapat penilaian dari para ahli dan dirasa sudah cukup peneliti melanjutkan ke tahap pelaksanaan. 4.1.1.1.2 Pelaksanaan Pelaksanaan siklus satu yang pertama berlangsung pada tanggal 27 Maret 2013. Kegiatan pada pertemuan ini sesuai dengan RPP yaitu kegiatan awal, inti dan akhir. Pada pertemuan awal ini kegiatan berfokuskan pada pembuatan naskah
drama yang nantinya akan diperankan siswa pada
pertemuan berikutnya.untuk membangkitkan minat siswa pada kegiatan awal diputarkan sebuah video tentang proklamasi kemerdekaan lengkap dengan rekaman suara Bung Karno saat membacakan teks proklamasi. Dalam kegiatan inti juga diputarkan video yang berisikan rekaman siswa SD yang sedang melakukan drama tentang penjajahan. Video ini dipilih agar siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
mempunyai gambaran yang jelas mengenai drama dan naskah yang akan dibuat. Selanjutnya siswa dibagi menjadi 5 kelompok, dan masing-masing kelompok diberikan materi yang berbeda untuk membuat naskah drama yang berbeda. Pertemuan pertama diakhiri dengan membagikan kuesioner indikator yang pertama yaitu perhatian dalam proses pembelajaran. Indikator ini dijabarkan kedalam 3 buah pernyataan. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 10 April 2013. Kegiatan pada pertemuan kedua ini adalah penampilan drama siswa berdasarkan naskah drama yang telah mereka buat. Kegiatan diawali dengan mempersiapkan setting tempat pertunjukan. Siswa dibantu guru dan peneliti memindahkan semua meja dan kursi ke belakang kelas, sehingga tersedia cukup ruang di depan untuk pertunjukan drama dan penonton. Selanjutnya siswa melakukan pertunjukan drama dan direkam oleh peneliti untuk diputarkan kembali pada pertemuan berikutnya. Pertunjukan berjalan baik dan cukup bagus hanya ada satu kelompok yang terlihat kurang persiapan. Setelah melakukan pertunjukan drama guru memberi masukan atas penampilan siswa. Kegiatan akhir dalam pertemuan kedua adalah siswa mengisi kuesioner dengan indikator minat yang kedua yaitu keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 17 April 2013. Pertemuan ini hanya berisi kegiatan melihat kembali rekaman drama siswa pada pertemuan sebelumnya dan mengerjakan soal evaluasi. Disela-sela pemutaran video rekaman drama guru mengajukan tanya jawab dengan siswa seputar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
materi yang terkandung dalam drama siswa tersebut. Kegiatan berlanjut dengan kegiatan evaluasi dan mengisi lembar kuesioner dengan 2 indikator yaitu kemauan untuk mengembangkan diri dan perasaan senang belajar IPS. 4.1.1.1.3 Pengamatan Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini hanya dilakukan oleh peneliti sendiri, dikarenakan peneliti hanya menggunakan kuesioner untuk mengetahui minat belajar siswa, sehingga peneliti tidak memerlukan bantuan dari rekan sejawat untuk melakukan observasi kelas. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada pertemuan pertama semua sudah berjalan sesuai rencana. Pada pertemuan kedua ada sedikit masalah dengan waktu yang terpotong cukup lama untuk mempersiapkan tempat dan setting pertunjukan drama siswa. Masalah lain adalah ada satu kelompok yang melakukan pertunjukkan di pinggir kelas karena persiapan setting yang kurang matang. Pada pertemuan tiga nampak siswa agak ramai ketika peneliti memutarkan video pertunjukan drama siswa pada pertemuan sebelumnya. 4.1.1.1.4 Refleksi Pada pertemuan pertama secara keseluruhan sudah berjalan sesuai rencana dan tidak ada kendala yang berarti. Pada pertemuan ini hanya ada sedikit maslah mengenai pembagian materi setiap kelompoknya. Ada 1 kelompok yang mengajukan protes kepada guru dikarenakan mereka beranggapan bahwa materi yang didapat kelompoknya terlalu banyak, akan tetapi itu dapat diselesaikan oleh penjelasan guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Dalam pertemuan kedua proses pembelajaran sudah berjalan sesuai rencana,
namun
waktu
yang
ada
terpotong
cukup
banyak
untuk
mempersiapkan tempat dan menunggu siswa untuk mempersiapkan kostumnya. Selain itu jadwal pelajaran IPS pada pertemuan ini juga terpotong oleh jam istirahat dan setelah jam istirahat selesai ada sedikit kegaduhan yang terjadi di luar kelas yang mengganggu kualitas audio. Karena waktu yang terpotong akhhirnya guru mengijinkan untuk memperpanjang jam pelajaran IPS. Pertemuan ketiga secara keseluruhan juga sudah berjalan sesuai rencana, kendala waktu juga masih terjadi pada pertemuan ini. Kendala waktu terjadi karena ada masalah dengan LCD Proyektor yang digunakan untuk memutarkan rekaman pertunjukan siswa. Setelah LCD Poyektor kembali normal ternyata waktu sudah terpotong banyak. Akhirnya guru memberi solusi agar pelaksanaan evaluai pembelajaran dilakukan pada jam terakhir sebelum siswa melakukan pelajaran tamabahan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
4.1.2 Hasil Minat Siswa Gambar 4.1 Grafik ketercapaian minat 120% 100%
100% 79%
80%
79%
76% Kondisi Awal
60% 46% 40% 40%
29%
29%
Target
50% 32%
37%
Capaian
21% 20% 0% Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
Berdasarkan data kondisi awal, indikator minat siswa yang pertama, keinginan siswa untuk mengetahui pembelajaran menunjukan angka perhitungan hanya 29% siswa yang berminat untuk mengetahui pembelajaran. Indikator minat yang kedua menunjukkan 29% partisipasi siswa dalam pembelajaran, sedangkan indikator perhatian siswa dalam pembelajaran menunjukan 32% siswa yang memperhatikan selama pembelajaran IPS berlangsung. Dan pada indikator keempat menunjukan bahwa 21% siswa merasa senang dalam pembelajaran. Terjadi peningkatan pada semua indikator, indikator pertama menjadi 79% siswa yang berminat untuk mengetahui pembelajaran. Partisipasi siswa meningkat menjadi 100%,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
perhatian siswa meningkat menjadi 79% dan 76% siswa merasa senang terhadap pelajaran IPS. Tabel 4.1 Data Minat Siswa kelas VD SD N Ungaran 1 terhadap Mata Pelajaran IPS No
Nama
Indk 1
Kriteria
Indk 2
Kriteria
Indk 3
Kriteria
Indk 4
Kriteria
1
Aurelia
10
Berminat
12
Sangat Berminat
9
Cukup
11
Sangat Berminat
2
Zidane
8
Cukup
15
Sangat Berminat
11
Sangat Berminat
8
Cukup
3
Bianca
11
Sangat Berminat
15
Sangat Berminat
11
Sangat Berminat
13
Sangat Berminat
4
Kenyo
14
Sangat Berminat
15
Sangat Berminat
14
Sangat Berminat
11
Sangat Berminat
5
Icha
15
Sangat Berminat
12
Sangat Berminat
11
Sangat Berminat
6
Tidak berminat
6
Farel
8
Cukup
13
sangat bemina t
10
Berminat
13
Sangat Berminat
7
Galen
14
Sangat Berminat
14
Sangat Berminat
11
Sangat Berminat
12
Sangat Berminat
8
Lodi
6
Tidak berminat
14
Sangat Berminat
8
Cukup
3
Tidak berminat
9
Aldy
14
Sangat Berminat
14
Sangat Berminat
11
Sangat Berminat
14
Sangat Berminat
10
Amanda
11
Sangat Berminat
15
Sangat Berminat
12
Sangat Berminat
11
Sangat Berminat
11
Firra
15
Sangat Berminat
12
Sangat Berminat
9
Cukup
11
Sangat Berminat
12
Vivi
15
Sangat Berminat
15
Sangat Berminat
8
Cukup
11
Sangat Berminat
13
Putri
8
Cukup
10
Berminat
7
Kurang
9
Cukup
14
Bening
9
Cukup
15
Sangat Berminat
12
Berminat
9
Cukup
15
Bagas
11
Sangat Berminat
12
Sangat Berminat
11
Sangat Berminat
15
Sangat Berminat
16
Dimas
13
Sangat Berminat
14
Sangat Berminat
15
Sangat Berminat
14
Sangat Berminat
17
Farah
10
Berminat
10
Berminat
10
Berminat
10
Berminat
18
Faizal
10
Berminat
13
Sangat Berminat
11
Sangat Berminat
9
Cukup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Nama
Indk 1
Kriteria
Indk 2
Kriteria
Indk 3
Kriteria
Indk 4
72
Kriteria
19
Ozi
7
Kurang
13
Sangat Berminat
11
Sangat Berminat
7
Kurang
20
Hilma
8
Cukup
15
Sangat Berminat
10
Berminat
12
Sangat Berminat
21
Abdurazzak
11
Sangat Berminat
15
Sangat Berminat
9
Cukup
14
Sangat Berminat
22
Ravi
9
Cukup
15
Sangat Berminat
15
Sangat Berminat
7
Kurang
23
Shabrina
11
Sangat Berminat
14
Sangat Berminat
9
Cukup
10
Berminat
24
Hayu
8
Cukup
12
Sangat Berminat
9
Cukup
11
Sangat Berminat
25
Destya
10
Berminat
15
Sangat Berminat
6
Tidak berminat
9
Cukup
26
Genta
13
Sangat Berminat
13
Sangat Berminat
8
Cukup
11
Sangat Berminat
27
Uli
6
Tidak berminat
14
Sangat Berminat
9
Cukup
8
Kurang
28
Karina
12
Sangat Berminat
14
sangat bemina t
12
Berminat
15
Sangat Berminat
29
Daffa
11
Sangat Berminat
14
Sangat Berminat
13
Sangat Berminat
12
Sangat Berminat
30
Alya
11
Sangat Berminat
14
Sangat Berminat
8
Kurang
11
Sangat Berminat
31
Ajeng
8
Cukup
15
Sangat Berminat
12
Sangat Berminat
10
Berminat
32
Sophie
9
Cukup
14
Sangat Berminat
9
Cukup
8
Cukup
33
Denisha
10
Berminat
15
Sangat Berminat
8
Cukup
13
Sangat Berminat
34
Aurel
10
Berminat
12
Sangat Berminat
9
Cukup
11
Sangat Berminat
Pada Indikator 1 siswa lebih banyak memlih pada pernyataan no 1 yaitu saya memperhatikan penjelasan guru ketika pembelajaran berlangsung, hampir seluruh siswa pada pernyataan ini memilih kolom pilihan sering dan selalu untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 181 Dari pengamatan peneliti hal ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
dikarenakan siswa tertarik pada pembelajaran terutama setelah guru mengatakan pembelajarannya akan dikemas dalam bentuk drama. Sedangkan pada indikator 2 hampir seluruh siswa menjawab sering dan selalu pada ketiga pernyataan yang ada, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5 hal 182. Dari hasil perhitungan menunjukkan partisipasi siswa pada indikator ini tinggi yaitu 100%, ini dikarenakan siswa terlibat langsung dalam pembelajaran, terutama dalam kegiatan drama. Dalam kegiatan drama ini siswa membuat naskah drama secara berkelompok tanpa bantuan guru, menyiapkan pemain, menyiapkan properti pendukung dan lain-lain sendiri tanpa bantuan guru, sehingga siswa ikut berpartisipasi dalam pembelajaran. Pada indikator 3 siswa banyak memilih sering dan selalu pada pernyataan 3 yaitu saya mengikuti semua kegiatan dalam proses pembelajaran hari ini. Dalam perhitungan total pada indikator ketiga minat terdapat 79% siswa yang mempunyai fokus terhadap pembelajaran. Pada indikator 4 siswa lebih banyak memilih pada pernyataan no 1 yaitu saya mengikuti pelajaran IPS dengan antusias, cukup banyak siswa yang memilih sering dan selalu pada pernyataan ini, untuk selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 184. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mempunyai perasaan senang terhadap pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
4.1.3 Hasil Prestasi Siswa Gambar 4.2 Grafik ketercapaian prestasi
80% 71% 70% 60% 50% 40% 30%
39%
Kondisi Awal Target Capaian
24%
20% 10% 0% Prestasi Belajar
Pada kondisi awal, tingkat kelulusan siswa dari 38 siswa, 29 diantaranya tidak memenuhi standar ketuntasan belajar yang dibuat sekolah yaitu 75. Jika dihitung dalam persentase ada 24% yang lolos KKM. Setelah dilakukan penelitian pada siklus 1 terjadi peningkatan menjadi 71% siswa lolos KKM. Tabel 4.2 menunjukkan daftar nilai siswa pada siklus I.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Tabel 4.2 Daftar Nilai Siswa No
Nama
Nilai
KKM
Kriteria
No
Nama
Nilai
KKM
Kriteria
1
Aurelia
68.29
75
Tidak Lulus
18
Faizal
87.80
75
Lulus
2
Zidane
63.41
75
Tiidak Lulus
19
Ozi
53.66
75
Tidak Lulus
3
Bianca
90.24
75
Lulus
20
Hilma
90.24
75
Lulus
4
Kenyo
87.80
75
Lulus
21
Abdurazzak
87.80
75
Lulus
5
Icha
90.24
75
Lulus
22
Ravi
97.56
75
Lulus
6
Farel
36.59
75
Tidak lulus
23
Shabrina
85.37
75
Lulus
7
Galen
63.41
75
Tidak lulus
24
Hayu
90.24
75
Lulus
8
Lodi
92.68
75
Lulus
25
Destya
90.24
75
Lulus
9
Aldy
85.37
75
Lulus
26
Genta
51.22
75
Tidak lulus
10
Amanda
80.49
75
Lulus
27
Uli
56.10
75
Tidak lulus
11
Firra
92.68
75
Lulus
28
Karina
95.12
75
Lulus
12
Vivi
90.24
75
Lulus
29
Daffa
48.78
75
sTidak lulus
13
Putri
82.93
75
Lulus
30
Alya
75.61
75
Lulus
14
Bening
100.00
75
Lulus
31
Ajeng
85.37
75
Lulus
15
Bagas
82.93
75
Lulus
32
Sophie
82.93
75
Lulus
16
Dimas
73.17
75
Lulus
33
Denisha
68.29
75
Tidak lulus
17
Farah
87.80
75
Lulus
34
Aurel
29.27
75
Tidak lulus
Dalam siklus I terjadi peningkatan prestasi belajar siswa maupun minat belajar siswa dan telah melampaui target capaian yang direncanakan. Berikut adalah tabel pencapaian prestasi belajar siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Tabel 4.3 ketercapaian indikator Variabel
Kondisi awal
Deskriptor
Siklus I Target Pencapaian
a. 1)
Minat Siswa Jumlah siswa yang mempunyai keinginan untuk mengetahui pembelajaran
2)
Jumlah siswa yang ikut berartisipasi dalam pembelajaran
3)
Jumlah siswa yang mempunyai perhatian dalam pembelajaran
4)
Perasaan senang dalam pembelajaran
b.
29%
40%
79%
29%
Jumlah siswa yang ikut berartisipasi dalam pembelajaran dibagi jumlah total siswa kemudian dikali (x) 100%
46%
100%
32%
Jumlah siswa yang mempunyai perhatian dalam pembelajaran dibagi jumlah total siswa kemudian dikali (x) 100%
50%
79%
37%
76%
39%
71%
21%
Prestasi belajar siswa
Jumlah siswa yang Lulus KKM
Jumlah siswa yang mempunyai keinginan untuk mengetahui pembelajaran dibagi jumlah total siswa kemudian dikali (x) 100%
Pencapaian
24 %
Jumlah siswa yang mempunyai perasaan senang dalam pembelajaran dibagi jumlah total siswa kemudian dikali (x) 100%
Jumlah siswa yang nilainya diatas KKM dibagi dengan jumlah total siswa kemudian dikali (x) 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
4.2 Pembahasan Secara umum, proses pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan rancangan pembelajaran yang disusun oleh peneliti. Peneliti juga melakukan sembilan tahap role playing menurut Shaftel (dalam Hamzah, 2007). Kesembilan tahap role playing yang diungkapkan oleh Shaftel tersebut dilakukan dalam 3 kali pertemuan, pertemuan pertama menggunakan tahap memanaskan kelompok dan memilih partisipan. Pada pertemuan kedua menggunakan tahap mengatur setting, menyiapkan peneliti, pemeranan dan diskusi, sedangkan pada pertemuan ketiga menggunakan tahap pemeranan kembali, diskusi atau evaluasi dan berbagi pengalaman. Berikut tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti: 1. Memanaskan suasana kelompok Pada langkah pertama ini guru bisa memberikan cerita-cerita yang berhubungan dengan masalah-masalah sosial di sekitar siswa. Selanjutnya guru memberikan sedikit penjelasan mengenai materi peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi. 2. Memilih partisipan Langkah
kedua
adalah
memilih
partisipan,
guru
dan
siswa
menggambarkan karakter yang berbeda-beda. Selanjutnya siswa secara sukarela mengajukan diri sebagai pemain atau dalam beberapa kelompok siswa berdiskusi untuk menentukan peran masing-masing anggota kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
3. Mengatur setting tempat kejadian Setting disusun berdasarkan cerita dan adegan yang dilakukan, dalam hal ini guru hanya membantu untuk mempersiapkan hal-hal yang sulit untuk dilakukan oleh siswa. Beberapa kelompok terlihat sudah siap dengan dramanya masing-masing sehingga guru tidak perlu membantu siswa dalam mempersiapkan setting drama. 4. Menyiapkan peneliti Pada tahap ini peneliti mempersiapkan instrumen dan kamera yang digunakan untuk merekam pertunjukan drama siswa. 5. Pemeranan Selanjutnya adalah pemeranan dalam langkah ini siswa menampilkan satu pertunjukan drama sesuai dengan naskah yang telah dibuat. Terlihat ada 1 kelompok yang belum terlalu siap untuk menampilkan pertunjukan drama, namun kelompok lain sudah terlihat siap. 6. Diskusi dan evaluasi Dalam diskusi ini siswa menganalisis tentang isi dan alur cerita. Diskusi juga dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa lain mengenai penampilannya dan penafsiran cerita dari siswa dalam kelas. Selain itu guru juga memberikan masukkan atas penampilan siswa. 7. Memerankan kembali Pada tahap ini peneliti mengganti dengan melihat kembali rekaman video drama siswa pada pertemuan sebelumnya. Hal ini dikarenakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
keterbatasan waktu, sehingga peneliti memutuskan untuk sedikit merubah tahapan yang dirumuskan oleh Shaftel ini. 8. Berdiskusi dan mengevaluasi Dalam diskusi dan evaluasi yang kedua ini siswa dan guru melihat dan berdialog tentang penampilan siswa yang diputarkan dalam video. Guru mengajukan tanya-jawab seputar materi yang ada pada pertunjukan drama siswa. Selain itu guru juga melakukan pembetulan dan penekanan pada materi yang penting. 9. Saling berbagi dan mengembangkan pengalaman Dalam tahap ini siswa berbagi pengalaman satu sama lain. Ada satu kelompok yang mengungkapkan bahwa persiapan kelompoknya kurang matang dikarenakan kurangnya kerjasama antar anggota kelompok. Pada pertemuan pertama dilakukan pembagian kelompok dan siswa diminta untuk membuat naskah drama berdasarkan materi yang telah diberikan oleh guru. Sebelum membuat naskah guru juga memutarkan video drama siswa dari SD lain, ini bertujuan untuk mempermudah dan memberikan gambaran bagi siswa dalam membuat naskah drama. Naskah drama yang dibuat siswa berbentuk percakapan singkat dengan poin utama materi terdapat pada bagian narator. Pada bagian narator terdapat deskripsi dari peristiwa yang akan diperagakan oleh para pemain. Selain itu pada bagian narator juga berisikan informasi kejadian, seperti: tanggal, tempat kejadian, tokoh yang terlibat dan lain-lain, seperti yang terlihat pada gambar 4.3.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Gambar 4.3 Naskah drama siswa
Pada pertemuan kedua dilakukan drama, pertunjukan drama siswa siswa ini dilakukan berdasarkan naskah yang telah dibuat sebelumnya. Sebagian besar siswa terlihat sudah siap dengan perannya masing-masing, namun masih ada siswa yang tidak serius dalam menjalankan perannya. Hal ini berpengaruh terhadap pemahaman dan hasil evaluasi yang dilakukan pada pertemuan ketiga. Pada pertemuan ketiga diadakan evaluasi, namun sebelumnya siswa diminta untuk melihat rekaman drama mereka pada pertemuan sebelumnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 4.4 hasil evaluasi Ozi
81
Gambar 4.5 hasil evaluasi Icha
Dari gamabar 4.4 dan 4.5 dapat dilihat adanya perbedaan hasil pekerjaan evaluasi siswa. Siswa yang ikut berpartisipasi dan serius dalam memerankan perannya akan memperoleh hasil yang berbeda pula dengan siswa yang kurang terlibat dan tidak serius dalam memerankan dramanya. Pada tabel 4.1 indikator 1 menunjukkan minat siswa bernama Ozi kurang dan pada hasil evaluasi terlihat hasil yang kurang maksimal (gambar 4.4). Hasil ini dapat kita bandingkan dengan indikator minat 1 tabel 4.1 pada siswa yang bernama Icha, hasil perhitungannya menunjukkan dia sangat berminat dan dapat dilihat hasil evaluasinya yang cukup maksimal (gambar 4.5). Hal ini dikarenakan siswa yang tidak ikut berpartisipasi maupun kurang menjiwai perannya akan sedikit menyerap informasi yang ada dalam materi drama tersebut. Materi yang ada dalam drama siswa akan dapat tersampaikan dengan baik apabila siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
memerankan dan berpartisipasi dalam drama, meskipun siswa tidak membaca secara mendetail materi pelajaran IPS ini. Sebuah quote mengatakan "Tell me, I'll forget. Show me, I'll remember, Involve me, I'll understand". Dalam bahasa Indonesia berarti “ceritakan maka saya akan lupa, tunjukkan maka saya akan ingat dan libatkan maka saya akan mengerti”. Sejalan dengan hal tersebut dengan menggunakan metode role playing ini siswa akan terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga mereka akan mudah memahami pembelajaran dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Penampilan drama yang baik juga mempengaruhi tingkat pemahaman siswa lain yang bertindak sebagai penonton, apabila penampilan drama itu baik maka informasi yang diterima akan jelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
BAB V Penutup 5.1 Kesimpulan 5.1.1
Penggunaan metode role playing meningkatkan minat belajar siswa kelas V D SD Negeri Ungaran 1 melalui aktivitas yang ada dalam drama tersebut. Aktivitas yang dilakukan siswa adalah berdiskusi, menyusun naskah drama, berlatih dan terkadang dalam berlatih dan menyiapkan properti mereka lakukan sambil bermain. Aktivitas-aktivitas dalam pertunjukan drama ini akan membangun rasa ketertarikan siswa. Seperti yang diungkapkan oleh Nellie, ...drama as learning medium the teacher is using these procedures to reach certain extrinsic goal: to gain knowledge, arouse interest, solve problems, and changes attitudes” (Nellie, 2006:293). Jika kutipan tersebut diartikan dalam bahasa Indonesia berarti “....drama sebagai media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk meraih tujuan ekstrinsik yang jelas seperti: untuk memperoleh pengetahuan, membangun ketertarikan, memecahkan masalah, dan merubah perilaku” (Nellie, 2006:293). Nellie mengungkapkan bahwa salah satu dari tujuan drama adalah membangun atau menumbuhkan rasa ketertarikan siswa, rasa ketertarikan inilah yang menjadi dasar akan minat belajar siswa terhadap IPS. Menurut Slameto (dalam Djaali, 2008) minat adalah rasa lebih suka atau rasa ketertarikan pada suatu hal atas aktivitas tanpa ada yang menyuruh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Peningkatan minat ini sudah terlihat pada siswa kelas V D SD Negeri Ungaran 1. Hal ini terbukti dengan peningkatan persentase minat siswa yang diperoleh dari perhitungan kuesioner. Terjadi peningkatan minat pada indikator 1 yaitu keinginan untuk mengetahui pembelajaran, dari kondisi awal sebesar 29% siswa yang memiliki keinginan untuk mengetahui pembelajaran terjadi peningkatan sebesar 50% menjadi 79% siswa yang mempunyai keinginan untuk mengetahui pembelajaran. Capaian ini melampaui target capaian yang ditetapkan yaitu sebesar 40%. Pada indikator 2 partisipasi dalam pembelajaran juga mengalami peningkatan, dari kondisi awal 29% siswa yang ikut berpartisipasi dalam pembelajaran menjadi 100% partisipasi siswa, dan juga melampaui target capaian yang ditetapkan yaitu sebesar 46%. Indikator minat
yang
ketiga
perhatian
dalam
pembelajaran
juga
mengalami
peningkatan, dari kondisi awal sebesar 32% meningkat menjadi 79%, dan juga melampaui target capaian yang ditetapkan sebesar 50%. Pada indikator minat yang keempat perasaan senang dalam pembelajaran juga mengalami peningkatan, dari kondisi awal sebesar 21% siswa yang merasa senang dalam pembelajaran menjadi 76%, dan juga melampaui target capaian yang ditetapkan yaitu sebesar 37%. 5.1.2
Penggunaan metode role playing meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas V D SD Negeri Ungaran 1 melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Dengan menggunakan drama siswa tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru ataupun menghafal informasi-informasi dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
sumber, tapi ikut berperan aktif dalam pembelajaran. Alur dari pembelajran pun dapat diatur oleh guru sesuai dengan materi atau tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Sejalan dengan hal tersebut siswa juga berperan aktif dalam memperoleh pengetahuannya sendiri. Menurut Etin (2007:97) learning to do, adalah belajar melakukan sesuatu dalam situasi yang konkret, yang dimaksud dengan konkret dalam konteks role playing adalah siswa belajar IPS sambil melakukan isi dari pelajaran tersebut. Ketika menggunakan metode role playing siswa seolah-olah mengalami kegiatan-kegiatan yang ada dalam materi IPS, seperti merumuskan teks proklamasi, berjuang melawan belanda, mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan lain-lain. Ketika siswa bermain drama secara tidak langsung mereka telah memperoleh informasi seperti yang terdapat dalam materi. Siswa tidak perlu menghafal atau memperoleh informasi secara langsung dari guru melainkan menggali dan menemukan informasi sendiri, sehingga akan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Peningkatan prestasi belajar sudah terlihat pada siswa kelas V D SD Negeri Ungaran 1. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan prestasi belajar siswa yang lulus KKM yaitu 75. Jika dilihat dari data awal, siswa yang lulus KKM sebesar 24% atau 9 dari 38 siswa, dan setelah dilakukan tindakan menggunakan metode role playing meningkat menjadi 71% atau 24 dari 34 siswa yang lulus KKM. Capaian ini bahkan melebihi target capaian yang ditetapkan yaitu sebesar 39%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
5.2 Saran Saran yang dapat disampaikan peneliti berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan adalah: 5.2.1
Penelitian ini hanya berakhir pada siklus I karena telah mencapai target capaian dan tidak menutup kemungkinan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut untuk
memperbaiki dan atau meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar. 5.2.2
Peneliti atau guru yang akan melakukan pembelajaran menggunakan metode role playing diharapkan lebih mencermati masalah alokasi waktu yang digunakan, karena waktu sering terpotong untuk mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan drama siswa.
5.2.3
Peneliti atau guru yang akan menggunakan kelompok dalam drama diharapkan lebih bijak dalam pembagian kelompoknya, agar siswa dapat bekerjasama dengan baik dalam kelompok.
5.2.4
Metode role playing merupakan salah satu metode yang baik untuk meningkatkan minat maupun prestasi belajar siswa, karena dengan menggunakan metode ini siswa dapat terlibat secara langsung dalam pembelajaran dan mempraktekkan sendiri hal yang ada dalam materi pembelajaran.
5.2.5
Penilaian hasil belajar sebaiknya menggunakan aspek kognitif, afektif dan psikomotor, karena orientasi dari pembelajaran tidak selalu tertuju pada aspek kognitif saja melainkan seluruh aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
5.3 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah dilakukan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan prosedur penyusunan. Namun, peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian, adapun keterbatasan penelitian yang dilakukan sebagai berikut: 5.3.1
Kurangnya waktu untuk bertatap muka dengan guru kelas. Hal ini disebabkan kesibukan dan aktivitas guru yang padat, sehinga peneliti dan guru tidak mempunyai banyak waktu untuk bertemu dan bertukar pikiran.
5.3.2
Pemahaman peneliti tentang validitas yang masih kurang. Data penelitian yang berbentuk soal tes objektif seharusnya diuji dengan menngunakan uji korelasi point-biserial. Karena keterbatasan peneliti, peneliti menggunakan korelasi product-moment.
5.3.3
Tidak dilakukan uji validitas empiris untuk soal evaluasi. Hal ini disebabkan peneliti sulit untuk menemukan SD yang setara dengan SD yang diteliti, terutama SD yang sudah mengajarkan KD tersebut. Peneliti juga menemui kesulitan apabila meminta siswa kelas VI untuk mengerjakan soal evaluasi, dikarenakan kelas VI cukup sibuk dengan kegiatan dan persiapan ujian.
5.3.4
Penelitian hanya berhenti pada siklus 1 dikarenakan keterbatasan dana dan waktu peneliti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Daftar Pustaka Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, teknik, Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi,dkk.2001. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Bruce, Joyce. 2009. Models Of Teaching. Yogyakarta: Pusataka Pelajar. Darmansyah. 2011. Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor. Jakarta: Bumi Aksara. Daryanto dan Tasrial. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta: Gava Media. Dimyati dan Mudjiono.2006.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djaali.2008. Belajar Dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rajawali Pers. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djiwandono, SriEsti Wuryani. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo. Etin, Solihatin. 2007. Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Haruyama, J. 2008. The Signifi Cance of Drama in the Teaching of Foreign Languages: Through the Activities of Drama and Language at the Tokyo University of Foreign Studies. Newsletter for International Association of Performing Language, 2, 14–18. Http://aliusmanhs.wordpress.com/2010/07/17/undang-undand-sistem-pendidikannasional-no-(22)-tahun-2006/ Indrastuti dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Yudhistira. Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Kusumah, Wijaya dan Dwitagama. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks. Masidjo.2010.Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.Yogyakarta: Kasnisius
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
Moyles, Janet. 2010. The Excellence Of Play. Newyork: Mixed Source. Mulyasa, E. 2006. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan pembelajaran KBK. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Munthe, Bermawy. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani. Nellie,Caslin. 1984. Creative Drama in the Classroom. Newyork: Longman. Rochiati, W. 2006. Pengembangan Konsep Kesejahteraan dalam Peningkatan Pendidikan IPS di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Salim, Peter dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, Modern English Press, Jakarta, 1991. Salvin, Robert E. 2009. Educational Psychology: Theory and Practice. New Jersey: Pearson Education. Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sardjiyo. 2011. Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Sarwiyanto dkk. 2009. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Kelas 5 SD. Yogyakarta: Kanisius. Setyaningrum,Victori Venny Nawang. 2011. Penerapan Metode Role Playing Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Materi Analisis Bukti Transaksi dan Pencatatan Bukti Transaksi ke Dalam Jurnal Umum pada Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Siswa Kelas XI IPS. Yogyakarta: USD. Simandjuntak, B dan Pasaribu, I L. 1983. Proses Belajar – Mengajar. Bandung: Tarsito. Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah. Bandung: CV. Pustaka Setia. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suhartini, Dewi. 2001. Minat siswa terhadap topik-topik mata pelajaran sejarah dan beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Thesis pada Sps. Bandung: Tidak diterbitkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sukmadinata, NanaSyaodih. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sulistiyaningrum, Ratna. 2012.pengaruh pembelajaran fisika menggunakan metode role play pada pokok bahasan gerak lurus terhadap keterlibatan, minat dan prestasi belajar siswa di SMP N 2 Moyudan Tahun 2012. Yogyakarta: USD. Supardi. 2011. Dasar – dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Ombak. Suprijanto. 2007. Pendidikan Orang Dewasa Dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar. Surjadi, A. 2012. Membuat Siswa Aktif Belajar (73 Cara Belajar Mengajar Dalam Kelompok). Bandung: CV. Mandar Maju. Suwardi dkk. 1980. Kerangka Pengajaran IPS Dengan Metode Role Playing. Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Guru PPPG Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Uno, Hamzah B. dan Mohamad, Nurdin. 2011. Belajar dengan Pendekatan Pailkem. Bumi Aksara: Jakarta Wina, Sanjaya. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. Wintala,Felix. 2011. Penerapan Metode Role Playing Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Siswa Kelas XII Sosial. Yogyakarta: USD.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI