PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Annisa Sinta Putri NIM: 121134037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ilmiah sederhana ini peneliti persembahkan kepada: 1.
Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan kemudahan, petunjuk, dan perlindungan
di
setiap
langkahku,
memberikan
kesehatan,
serta
mendengarkan dan mengabulkan permohonanku. 2.
Kedua orangtuaku yang selalu memberikan doa, semangat, dan selalu mendukungku.
3.
Sahabat-sahabatku yang selalu mendukung dan membantuku.
4.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN MOTTO
“Doing the right thing is always more difficult than doing the wrong thing. That’s why good people are great, because they overcome that difficulty” ~ Dinda Puspitasari ~
“Do something because you enjoy doing it, you believe it brings value to your life and you just know that it’s the bright thing to do” ~ Diana Rikasari ~
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Januari 2016 Penulis,
Annisa Sinta Putri
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Annisa Sinta Putri
Nomor Mahasiswa
: 121134037
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk
pangkalan
data,
mendistribusikan
secara
terbatas,
dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal, 25 Januari 2016 Yang menyatakan,
Annisa Sinta Putri
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Di Kecamatan Depok Oleh: Annisa Sinta Putri NIM: 121134037 Latar belakang penelitian ini adalah guru kelas V SD di Kecamatan Depok belum menganalisis butir soal UAS genap pilihan ganda. Analisis butir soal penting untuk dilakukan guna mengetahui kekurangan butir soal, sehingga dapat diperbaiki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif non eksperimental. Populasi penelitian ini adalah 49 SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2006/ KTSP. Sampel penelitian adalah 27 SD.Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian adalah pedoman wawancara dan daftar centang. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif untuk mengetahui validitas, sedangkan analisis kuantitatif untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh menggunakan program MicroCat Iteman versi 3.00. Hasil analisis data menunjukkan (1) 96,67% butir soal UAS valid. (2) Koefisien Alpha sebesar 0,758 menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas tinggi. (3) Proporsi tingkat kesukaran butir soal belum sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal UAS. (4) Daya pembeda butir soal adalah63,33%baik, 30% sedang, dan 6,67% jelek. (5) Pengecoh berfungsi pada 17 butir soal (56,67%) dan tidak berfungsi pada 13 butir soal (43,33%).
Kata Kunci: Analisis butir soal, Iteman.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Analysis of the Second Semester Final Examination Multiple Choice Items on Science Subject at Academic Year 2014/2015 on 5th Grade Elementary School in District of Depok
Annisa Sinta Putri NIM: 121134037
5th grade elementary school teachers in Depok do not analyze second semester final examinations multiple choice items yet. This study aims to determine the science subject multiple choice items validity, reliability, difficulty index, discriminating power, and the distractor effectiveness in 5th grade elementary school second semester final examination at academic year 2014/2015 in District of Depok. This research type is a quantitative non experimental descriptive. The populations are 49 elementary schools implementing Curriculum 2006 (KTSP) and the samples are 27 elementary schools. The data are collected through interviews and documentations. Instrument research are interview guide and check list. Data analysis technique is done by qualitatively to analyze the validity and quantitatively to determine the reliability, difficulty index, discriminating power, and the distractor effectiveness using the program MicroCat Iteman 3.00 version. The result shows that (1) 96,67% items are valid. (2) Alpha coefficient of 0,758 indicates that the high level of reliability is achieved. (3) The items proportion of difficulty index is not in accordance to the proportion of the difficulty index in final examination. (4) The items discriminating poweris 63,33% good, 30% moderate, and 6,67% not good. (5) The distractor functions on 17 items (56,67%) and not function on 13 items (43,33%).
Keywords: Items Analysis, Iteman.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian serta menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Di Kecamatan Depok.” Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa arahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1.
Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian skripsi.
2.
Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Ketua Program Studi PGSD yang telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
3.
Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD yang telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.
4.
Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.
5.
Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.
6.
Pihak Sekolah Dasar yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
7.
Keluarga penulis, Sujiyana, S.ST. dan Sri Purwantati selaku orangtua penulis yang selalu memberikan semangat dan dorongan kepada penulis selama proses penyusunan skripsi.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
Teman seperjuangan Stefi, Titis, Yosi, Erlin, Ayu, Intan, Arum, Riza, Tina, Lia, Yayan, Boni, Anton, dan Wawan yang senantiasa mendukung dan memberi semangat hingga selesainya skripsi ini.
9.
Teman-teman PGSD 2012 Kelas A atas kebersamaan dan keceriaan.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian dan penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Penulis,
Annisa Sinta Putri
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................
iv
HALAMAN MOTTO...................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.......................................................
vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS....................................................................
vii
ABSTRAK.....................................................................................................
viii
ABSTRACT....................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR...................................................................................
x
DAFTAR ISI..................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL.........................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI................................................................ xviii BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................
1
B. Pembatasan Masalah...........................................................................
8
C. Rumusan Masalah...............................................................................
9
D. Tujuan Penelitian................................................................................
10
E. Manfaat Penelitian..............................................................................
10
F. Definisi Operasional...........................................................................
11
BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................
14
A. Landasan Teori....................................................................................
14
1. Evaluasi.........................................................................................
14
2. Instrumen Penilaian......................................................................
15
3. Instrumen Penilaian berupa Tes ..................................................
16
4. Tes Pilihan Ganda.........................................................................
19
5. Ulangan Akhir Semester (UAS) ..................................................
24
6. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ....................................................
24
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Analisis Butir Soal.......................................................................
29
8. Validitas………………………………………………………...
31
9. Reliabilitas……………………………………………………...
36
10. Tingkat Kesukaran........................................................................
38
11. Daya Pembeda..............................................................................
41
12. Efektivitas Pengecoh.....................................................................
46
13. Program ITEMAN………………………………………………
49
B. Hasil Penelitian yang Relevan............................................................
57
C. Kerangka Berpikir...............................................................................
61
D. Hipotesis Penelitian............................................................................
63
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................
64
A. Jenis Penelitian....................................................................................
64
B. Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................
64
C. Populasi dan Sampel...........................................................................
65
D. Variabel Penelitian..............................................................................
69
E. Teknik Pengumpulan Data..................................................................
69
F. Instrumen Penelitian...........................................................................
71
G. Teknik Analisis Data...........................................................................
74
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................
80
A. Deskripsi Penelitian............................................................................
80
B. Hasil Penelitian...................................................................................
82
1. Hasil Analisis Validitas ....………………………………………
82
2. Hasil Analisis Reliabilitas……………………………………….
86
3. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran................................................
87
4. Hasil Analisis Daya Pembeda......................................................
92
5. Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh............................................
99
C. Pembahasan.........................................................................................
122
1. Validitas ………………………………………………………...
123
2. Reliabilitas………………………………………………………
125
3. Tingkat Kesukaran.........................................................................
127
4. Daya Pembeda................................................................................
129
5. Efektivitas Pengecoh......................................................................
132
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP.........................................................................................
135
A. Kesimpulan.........................................................................................
135
B. Keterbatasan Penelitian.......................................................................
136
C. Saran...................................................................................................
137
DAFTAR REFERENSI................................................................................
139
LAMPIRAN SKRIPSI..................................................................................
142
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Kelebihan dan Kelemahan Soal Pilihan Ganda………………...
22
Tabel 2.2
SK dan KD Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Semester Genap...
27
Tabel 2.3
Tingkat Reliabilitas Berdasarkan KoefisienAlpha………….....
37
Tabel 2.4
Kategori Tingkat Kesukaran…………………………................
40
Tabel 2.5
Proporsi Tingkat Kesukaran…………………………................
40
Tabel 2.6
Kategori Daya Pembeda…………………………......................
43
Tabel 2.7
Pedoman Kategori Daya Pembeda Butir Soal………………….
44
Tabel 3.1
Populasi Penelitian…………………………..............................
66
Tabel 3.2
Sampel Penelitian…………………………................................
68
Tabel 3.3
Pedoman Wawancara………………………..............................
72
Tabel 3.4
Daftar Centang (check list) ……………………….....................
73
Tabel 3.5
Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Koefisien Alpha…………….
75
Tabel 3.6
Kategori Tingkat Kesukaran…………………………................
77
Tabel 3.7
Proporsi Tingkat Kesukaran…………………………................
77
Tabel 3.8
Pedoman Kategori Daya Pembeda Butir Soal………………….
78
Tabel 4.1
Keputusan berdasarkanHasil Analisis Validitas Butir Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V………………………………………............................
Tabel 4.2
84
Hasil Analisis Validitas Butir Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V……………..
85
Tabel 4.3
Persentase Butir Soal Valid dan Butir Soal Tidak Valid……….
85
Tabel 4.4
Koefisien Reliabilitas pada Output Iteman Scale Statistics……
87
Tabel 4.5
Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Koefisien Alpha…………….
87
Tabel 4.6
Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal…………………………
88
Tabel 4.7
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal UAS Genap Mata Pelajaran IPA Kelas V………………………….........................
Tabel 4.8
89
Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kategori Tingkat Kesukaran…………………………............................................
90
Tabel 4.9
Proporsi Tingkat Kesukaran…………………………................
91
Tabel 4.10
Kriteria Daya Pembeda…………………………........................
93
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.11
Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal UAS Genap Mata Pelajaran IPA Kelas V………………………….........................
Tabel 4.12
Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kategori Daya Pembeda Butir Soal………………………….............................................
Tabel 4.13
94
95
Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Butir Soal UAS Genap Mata Pelajaran IPA Kelas V…………………………................ 100
Tabel 4.14
Persentase Jumlah Butir Soal berdasarkan Keefektifan Pengecoh………………………………………………….......... 118
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Entry Data pada Notepad……………………………………...
52
Gambar 2.2
Hasil Analisis Item Statistics dan Alternative Statistics……….
54
Gambar 2.3
Hasil Analisis Scale Statistics…………………………………
55
Gambar 2.4
Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan………………..
60
Gambar 2.5
Alur Kerangka Berpikir Analisis Butir Soal…………………..
63
Gambar 4.1
Diagram Persentase Butir Soal Valid dan Tidak Valid………..
86
Gambar 4.2
Diagram Persentase Tingkat Kesukaran Butir Soal…………...
91
Gambar 4.3
Diagram Persentase Kategori Daya Pembeda Butir Soal……..
96
Gambar 4.4
Diagram
Persentase
Jumlah
Butir
Soal
berdasarkan
Keefektifan Pengecohnya…………………………………….. Gambar 4.5
119
Contoh Analisis Output Iteman……………………………….. 120
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian…………………………..
143
Lampiran 2
Daftar Nama Mahasiswa…………………………………...
144
Lampiran 3
Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian…………
145
Lampiran 4
Paket Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Di Kecamatan Depok………………………………………………………
Lampiran 5
146
Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Di Kecamatan Depok………………………………………….
150
Lampiran 6
Lembar Jawaban Salah Satu Siswa Kelas V.........................
151
Lampiran 7
Nama Siswa atau Peserta UAS IPA Kelas V………………
152
Lampiran 8
Pedoman Wawancara………………………………………
166
Lampiran 9
Daftar Centang (check list) ………………………………...
167
Lampiran 10
Kisi-kisi Penyusunan Butir Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 IPA Kelas V………………………….
Lampiran 11
Tabel Analisis Kesesuaian Butir Soal dengan SK, KD, dan Indikator…………………………...……………………….
Lampiran 12
Lampiran 14
172
Hasil Pengolahan Data Menggunakan MicroCat Iteman Versi 3.00…………………………..………………………
Lampiran 13
168
182
Tabel Penghitungan Daya Pembeda Butir Soal Secara Manual…………………………..………………………….
189
Tabel Rekapitulasi Hasil Penelitian………………………...
191
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Bab I membahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. A.
Latar Belakang Masalah Kegiatan pendidikan adalah salah satu upaya mendorong masyarakat untuk
dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya. Selain itu, kegiatan pendidikan bertujuan untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu komponen yang menjadi sasaran peningkatan kualitas pendidikan adalah sistem pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran adalah tanggung jawab guru dalam mengembangkan segala potensi yang dimiliki masing-masing siswa sebagai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan adalah membangun masyarakat yang memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki kecerdasan, dan berakhlak mulia. Tujuan tersebut sebaiknya telah direncanakan dan disusun oleh guru sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini sejalan dengan pendapat Kunandar (2013:3) yang menyatakan bahwa guru memiliki kewajiban untuk menyusun perencanaan pembelajaran sebelum melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar. Ketika proses pembelajaran dipandang sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan, kegiatan evaluasi pada proses pembelajaran menjadi suatu hal yang penting untuk dilaksanakan. Guru harus melakukan evaluasi pada proses pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang telah direncakan sebelumnya. Arikunto (2012: 2) berpendapat bahwa evaluasi adalah kegiatan
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengumpulkan informasi mengenai aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan kemudian informasi tersebut digunakan sebagai alat untuk menentukan tindak lanjut yang tepat. Tujuan pelaksanaan kegiatan evaluasi sebagaimana diuraikan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 58 ayat 1 adalah untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar siswa secara berkesinambungan. Kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam melakukan evaluasi adalah dengan memberikan tes atau tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Salah satu alat evaluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah tes hasil belajar berupa Ulangan Akhir Semester (UAS). UAS dilaksanakan setiap akhir semester atau setiap akhir tahun pelajaran. Tujuan pelaksanaan UAS adalah mengetahui kemampuan dan keberhasilan siswa dalam memahami materi yang telah disampaikan pada satu semester proses pembelajaran. Selain itu, tujuan pelaksanaan UAS adalah untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang telah direncakan oleh guru. Soal yang dikerjakan siswa pada saat UAS merupakan soal yang disusun oleh guru. Salah satu bentuk soal UAS yang disusun oleh guru adalah bentuk soal pilihan ganda. Penyusunan butir soal pilihan ganda pada soal UAS harus memenuhi syarat tes pilihan ganda yang baik, sehingga dapat menghasilkan butir soal dengan kualitas baik. Hal tersebut berkaitan dengan alasan yang menyatakan bahwa apabila tes disusun dengan baik maka tes tersebut dapat menunjukkan dan mengukur kemampuan siswa yang sesungguhnya. Syarat tes pilihan ganda yang baik berdasarkan pendapat Kunandar (2014: 201) adalah suatu tes pilihan ganda harus memiliki validitas dan reliabilitas tinggi, selain itu setiap butir memiliki daya pembeda dan memiliki tingkat kesukaran dengan proporsi 30% butir soal dengan kategori mudah, 50% butir soal sedang,
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan 20% butir soal sukar, serta tes pilihan ganda yang baik adalah mudah diadministrasikan. Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Djiwandono (2008: 163) yang menyatakan bahwa syarat butir soal yang baik adalah memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Sementara itu, Basuki dan Hariyanto (2014: 138) menambahkan bahwa syarat tes pilihan ganda yang baik yaitu butir soal harus memiliki tingkat kesukaran, daya pembeda, dan semua pengecoh pada masing-masing butir soal dapat berfungsi dengan baik. Berdasarkan berbagai pendapat tersebut maka dapat diketahui bahwa syarat butir soal pilihan ganda yang baik adalah memiliki validitas dan reliabilitas tinggi, tingkat kesukaran butir soal sesuai dengan proporsi yang telah ditetapkan, daya pembeda baik, dan semua pengecoh dapat berfungsi pada setiap butir soal. Cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kesesuaian butir soal pilihan ganda dengan syarat soal pilihan ganda yang baik tersebut adalah dengan melakukan analisis butir soal. Tujuan analisis butir soal berdasarkan pendapat Arifin (2009: 246) adalah untuk mengetahui kekurangan butir soal, sehingga dapat diperbaiki sebelum digunakan pada tes berikutnya. Analisis butir soal terdiri dari dua cara, yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Pendapat ini diperkuat oleh Basuki dan Hariyanto (2014: 131) yang menyatakan bahwa terdapat dua cara analisis butir soal yaitu cara kualitatif yang akan menganalisis validitas soal, sedangkan cara yang kedua adalah analisis kuantitatif meliputi analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Analisis validitas soal bertujuan untuk mengetahui kesesuaian soal dengan sesuatu yang ingin diukur. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mampu memberikan gambaran mengenai kemampuan siswa secara benar sesuai dengan
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kenyataan atau dengan kata lain tes tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Arikunto (2012: 80) berpendapat bahwa terdapat empat jenis validitas yaitu validitas isi (content validity), validitas konstruksi (construct validity), validitas kesamaan (concurrent validity), dan validitas prediksi (predictive validity). Analisis soal selanjutnya adalah menganalisis reliabilitas soal. Analisis reliabilitas soal bertujuan untuk mengetahui tingkat keajegan soal. Arikunto (2012: 91) menyatakan bahwa suatu soal dapat dikatakan memiliki reliabilitas tinggi apabila menunjukkan hasil yang relatif sama atau konsisten walaupun tes tersebut telah diujikan berulangkali pada siswa yang sama namun pada waktu yang berbeda. Analisis butir soal berikutnya adalah analisis tingkat kesukaran butir soal. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal yang berdasarkan kategori mudah, sedang, dan sukar. Endrayanto dan Harumurti (2014: 261) menyatakan bahwa semakin sedikit jumlah siswa yang dapat menjawab soal itu dengan benar, berarti soal itu termasuk sukar dan sebaliknya semakin banyak siswa yang dapat menjawab soal itu dengan benar, berarti soal tersebut memiliki tingkat kesukaran dengan kategori mudah. Analisis butir soal juga dilakukan pada daya pembeda butir soal. Arikunto (2012: 226) menjelaskan bahwa analisis daya pembeda dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan butir soal dalam membedakan siswa yang telah memahami materi yang diujikan atau siswa pada kelompok tinggi dengan siswa yang belum memahami materi atau siswa kelompok rendah. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat dipahami bahwa butir soal yang memiliki daya
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pembeda yang baik adalah butir soal yang mampu membedakan antara siswa yang telah memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi. Analisis butir soal berikutnya adalah analisis pengecoh butir soal. Uno dan Koni (2012: 157) berpendapat bahwa tujuan melaksanakan analisis pengecoh butir soal adalah untuk mengetahui keefektifan atau keberfungsian setiap pengecoh pada masingmasing butir soal. Peneliti telah melakukan wawancara dengan pihak Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta terkait penelitian yang akan dilaksanakan.Informasi yang diperoleh peneliti berdasarkan hasil wawancara tersebut adalah informasi berupa data jumlah Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta yang berada di Kecamatan Depok. Terdapat 54 SD yang terdiri dari 37 SD Negeri dan 17 SD Swasta. Berdasarkan hasil wawancara tersebut
peneliti
juga
mendapatkan
data
mengenai
jumlah
SD
yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut, terdapat 49 SD Negeri dan Swasta yang mengimplementasikan Kurikulum
2006
atau
KTSP,
sedangkan
terdapat
5
SD
yang
mengimplementasikan Kurikulum 2013. Selain itu, peneliti dapat mengetahui bahwa belum pernah dilakukan penelitian analisis butir soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas V SD di wilayah Kecamatan Depok. Komponen yang dianalisis pada butir soal pilihan ganda UAS adalah validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa guru kelas V dan kepala Sekolah Dasar di wilayah Kecamatan Depok. Berdasarkan hasil wawancara tersebut peneliti dapat mengetahui bahwa guru sebagai tim penyusun
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
soal belum mengembangkan kemampuannya dalam menyusun butir soal yang sesuai dengan syarat penyusunan butir soal pilihan ganda. Selama ini guru menyusun naskah soal dengan cara mengambil dari buku pelajaran, buku bank soal, internet, dan soal-soal tahun sebelumnya tanpa melakukan analisis pada butir soal yang akan diujikan. Tahap analisis butir soal yang diabaikan dapat menyebabkan butir soal yang diujikan tidak mampu mengukur kemampuan siswa yang sesungguhnya. Guru sebagai tim penyusun soal perlu memperhatikan beberapa hal dalam proses penyusunan butir soal UAS. Butir soal UAS yang dimaksud pada penelitian ini adalah butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran IPA kelas V SD. Hal yang perlu diperhatikan adalah guru harus mengetahui penjabaran Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sehingga tersusun indikator pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang diterapkan, yaitu Kurikulum 2006 atau KTSP. Guru sebagai tim penyusun soal dapat mengetahui kemampuan siswa apabila telah menyusun butir soal sesuai dengan indikator pembelajaran. Butir soal yang disusun sesuai dengan indikator pembelajaran akan menghasilkan butir soal yang baik, sehingga mampu mengukur kemampuan dan keberhasilan siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan dan terdapat pada indikator pembelajaran. Salah satu mata pelajaran yang diberikan pada tingkat Sekolah Dasar sekaligus sebagai salah satu mata pelajaran yang diujikan ketika UAS adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Peneliti memilih melakukan penelitian pada mata pelajaran IPA kelas V semester genap karena, peneliti memiliki pandangan bahwa siswa SD kelas V memiliki kesulitan dalam memahami materi
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mata pelajaran IPA semester genap. Hal ini dikarenakan, mata pelajaran IPA kelas V pada semester genap mencakup materi yang relatif lebih sulit dibandingkan dengan materi pada semester ganjil. Sesuai dengan isi Kurikulum 2006 atau KTSP, materi mata pelajaran IPA kelas V pada semester ganjil adalah materi bidang biologi, sehingga materi yang disampaikan adalah materi yang berhubungan dengan diri siswa dan lingkungan sekitarnya. Sedangkan pada materi IPA semester genap mencakup materi pada bidang fisika. Hal ini mengharuskan siswa mempelajari berbagai aspek ilmu fisika. Selain itu, materi fisika bersifat abstrak karena membahas materi mengenai simbol-simbol dan rumus-rumus fisika. Hal tersebut menuntut siswa untuk lebih memahami konsep pada setiap Kompetensi Dasar yang telah ditentukan pada mata pelajaran IPA semester genap. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP. Peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena belum pernah dilakukan penelitian analisis butir soal pilihan ganda UAS genap mata pelajaran IPA kelas V SD di wilayah Kecamatan Depok. Selain itu, guru sebagai tim penyusun soal menyusun butir soal UAS genap mata pelajaran IPA dengan cara mengambil soal yang telah diujikan pada ulangan sebelumnya, namun guru tidak menganalisis butir soal tersebut terlebih dahulu. Penelitian analisis butir soal pilihan ganda tersebut meliputi analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok.
B.
Pembatasan Masalah Pembatasan masalah pada penelitian ini bertujuan untuk memfokuskan
suatu permasalahan yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Dasar Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan
(KTSP).
Peneliti
akan
melaksanakan penelitian pada 27 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang terdiri dari 23 SD Negeri dan 4 SD Swasta. 2. Analisis butir soal pada penelitian ini dilakukan pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP. 3. Syarat tes pilihan ganda yang baik yaitu memiliki validitas dan tingkat reliabilitas tinggi, tingkat kesukaran sesuai dengan proporsi, daya pembeda yang baik, dan semua pengecoh dapat berfungsi pada setiap butir soal atau efektivitas pengecoh butir soal. 4. Analisis validitas pada penelitian ini akan menganalisis validitas isi butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok. Analisis validitas isi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang diujikan atau yang
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
terdapat pada butir soal dengan materi yang telah disampaikan seperti yang diuraikan pada indikator pembelajaran. 5. Analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal dilakukan dengan menggunakan paket program MicroCat Iteman versi 3.00.
C.
Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana validitas soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok? 2. Bagaimana reliabilitas soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok? 3. Bagaimana tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok? 4. Bagaimana daya pembeda butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok? 5. Bagaimana efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok?
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D.
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah sabagai berikut. 1. Mengetahui validitas butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok. 2. Mengetahui tingkat reliabilitas soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok. 3. Mengetahui tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok. 4. Mengetahui daya pembeda butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok. 5. Mengetahui efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok.
E.
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan.
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Bagi Peneliti Peneliti memperoleh pengetahuan mengenai pentingnya melakukan
analisis butir soal dan pengalaman dalam melakukan analisis butir soal
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pilihan ganda UAS yang meliputi analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. 2.
Bagi Guru Penelitian ini memberikan pengalaman langsung kepada guru untuk
mengetahui cara dan pentingnya melakukan analisis butir soal pilihan ganda pada butir soal UAS pada SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP. 3.
Bagi Sekolah Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan bahan
pertimbangan bagi sekolah untuk melalukan analisis butir soal, sehingga pihak sekolah dapat mengetahui butir soal yang dapat disimpan pada bank soal dan dapat diujikan pada tes berikutnya, maupun butir soal yang tidak dapat digunakan lagi karena tidak memenuhi syarat sebagai butir soal yang baik.
F.
Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan pengertian, maka peneliti menyusun definisi
operasional sebagai berikut. 1.
Analisis Butir Soal Analisis butir soal adalah cara yang digunakan untuk mengetahui
kekurangan dalam butir soal. Butir soal yang memiliki kekurangan dapat segera diperbaiki, sehingga dapat digunakan pada tes selanjutnya. Butir soal yang baik dapat menunjukkan kemampuan siswa atau peserta tes yang sesungguhnya.
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
Validitas Validitas adalah hal yang berhubungan dengan ketepatan terhadap apa
yang seharusnya diukur oleh suatu butir soal. Suatu butir soal dapat dikatakan valid apabila mampu mengungkapkan hasil belajar siswa secara tepat, sehingga mampu mengukur apa yang ingin diukur. 3.
Reliabilitas Suatu soal dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi apabila
dapat menunjukan hasil yang relatif sama atau konsisten walaupun soal tersebut telah diujikan berulang kali pada siswa yang sama namun pada waktu yang berbeda. 4.
Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran adalah derajat kesukaran soal yang menunjukkan
tingkat kesukaran berdasarkan tiga kategori, yaitu tingkat kesukaran dengan kategori mudah, sedang, dan sukar. 5.
Daya Pembeda Daya pembeda butir soal adalah kemampuan butir soal untuk
membedakan siswa yang telah memahami materi yang diujikan dengan siswa yang belum memahami materi. 6.
Efektivitas Pengecoh Efektivitas pengecoh adalah kemampuan pilihan jawaban selain kunci
jawaban untuk mengecoh siswa. Setiap pengecoh pada masing-masing butir soal dapat dinyatakan berfungsi apabila berhasil mengecoh siswa sebagai peserta tes untuk memilih jawaban selain kunci jawaban.
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
Soal Pilihan Ganda Soal pilihan ganda adalah soal yang menyajikan pilihan jawaban pada
setiap soal dan hanya ada satu jawaban benar, sehingga dapat dikatakan bahwa soal pilihan ganda dalah bentuk soal yang bersifat objektif. 8.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari alam dan
gejala-gejala alam. IPA bukan hanya mempelajari fakta-fakta dan konsep, namun juga mempelajari proses penemuan, sehingga siswa dilatih memiliki sifat
ilmuan.
13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI Bab II pada penelitian ini membahas mengenai landasan teori, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. A.
Landasan Teori 1.
Evaluasi Arikunto (dalam Majid 2014: 33) berpendapat bahwa evaluasi adalah
kegiatan mengumpulkan informasi tentang tugas yang telah dikerjakan oleh siswa. Informasi tersebut digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan. Pendapat tersebut diperkuat oleh Widoyoko (2009: 2) yang menyatakan
bahwa
evaluasi
adalah
proses
yang
sistematis
dan
berkesinambungan dalam hal mengumpulkan, mendeskripsikan, dan menyajikan informasi tentang suatu program pembelajaran, sehingga informasi tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa evaluasi adalah suatu kegiatan yangdilakukan guru untuk mengetahui informasi mengenai kemampuan siswa dan keefektifan proses pembelajaran. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan
atau
kebijakan
selanjutnya
guna
memperbaiki
dan
menyempurnakan program kegiatan pembelajaran. Guru membutuhkan alat untuk melakukan evaluasi berupa alat penilaian atau instrumen penilaian.
14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
Instrumen Penilaian a.
Definisi Instrumen Penilaian Arikunto (2012: 9) menyatakan bahwa instrumen penilaian
adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu objek ukur. Jihad dan Haris (2012: 67) menyatakan bahwa tujuan penyusunan instrumen penilaian adalah untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap penguasaan suatu materi atau pokok bahasan yang dapat dilakukan dengan cara tes dan nontes. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk mengukur dan menilai dalam rangka mengetahui kemampuan siswa. Instrumen penilaian terdiri dari dua macam yaitu tes dan non tes. b.
Macam-macam Instrumen Penilaian Majid (2014: 38) berpendapat bahwa instrumen penilaian ada
dua macam, yaitu tes dan non tes. Selanjutnya Jihad dan Haris (2012: 67) menambahkan bahwa alat penilaian berupa tes meliputi tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Sedangkan Sudijono (2006: 19) bependapat bahwa alat penilaian berupa non tes meliputi wawancara, angket atau kuesioner, observasi atau pengamatan, dan daftar cek (check list). Berdasarkan uraian pendapat para ahli mengenai instrumen penilaian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa instrumen penilaian terdiri dari dua macam yaitu tes dan nontes. Pada penelitian ini akan menganalisis instrumen penilaian berupa tes. Hal ini dikarenakan soal
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UAS yang diujikan merupakan soal ulangan yang berbentuk tes tertulis.
3.
Instrumen Penilaian berupa Tes a.
Definisi Tes Jihad dan Haris (2012: 67) menyatakan bahwa tes adalah cara
untuk mengadakan penilaian berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan baik secara individu maupun kelompok, sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi siswa dan dapat dibandingkan dengan standar penilaian yang telah ditetapkan. Sedangkan Arifin (2009: 248) berpendapat bahwa tes yang diujikan haruslah dapat menggambarkan perilaku dan menghasilkan nilai yang objektif serta akurat. Pendapat lain mengenai definisi tes dikemukakan oleh Arikunto (2012: 46) yang menyatakan bahwa tes adalah sejumlah pertanyaan atau latihan yang berfungsi mengukur keterampilan, pengetahuan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Sementara itu, Sudijono (2006: 67) berpendapat bahwa tes adalah
alat ukur
yang berfungsi
untuk
mengetahui tingkat
perkembangan atau kemajuan yang dicapai oleh siswa setelah menempuh proses pembelajaran dan berfungsi sebagai alat ukur keberhasilan program pembelajaran. Berdasarkan berbagai definisi tes yang telah diuraikan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tes adalah suatu alat penilaian berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan baik secara individu
16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
maupun kelompok untuk memperoleh data yang bersifat objektif. Salah satu fungsi tes adalah sebagai alat ukur keberhasilan program pembelajaran dan mengetahui tingkat perkembangan atau kemajuan yang dicapai oleh siswa. b.
Jenis-jenis Tes Tes dikategorikan dalam beberapa jenis. Mardapi (2008: 68)
mengemukakan bahwa tes dibagi menjadi empat jenis berdasarkan tujuan dilaksanakannya suatu tes. Empat jenis tes tersebut meliputi tes penempatan, tes diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif. 1)
Tes Penempatan Mardapi (2008: 69) menjelaskan bahwa tes penempatan
merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa. Tes penempatan dilakukan pada awal tahun pelajaran baru. Dari hasil tes penempatan tersebut maka pihak sekolah dapat menempatkan siswa pada suatu kelas berdasarkan tingkat kemampuannya. 2)
Tes Diagnosis Sudjana (2010: 4) berpendapat bahwa tes diagnosis adalah
tes yang bertujuan untuk melihat berbagai kelemahan siswa atau kesulitan belajar siswa dan faktor penyebabnya. Program tindak lanjut dari tes diagnosis ini adalah memberikan bimbingan belajar, bimbingan konseling, dan memberikan jam tambahan pembelajaran bagi siswa yang membutuhkan. Hal ini memiliki kesamaan
dengan
pendapat
Arikunto
(2012:
48)
yang
17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menyatakan bahwa tes diagnosis adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa, sehingga guru dapat memberikan penanganan yang tepat. 3)
Tes Formatif Basuki dan Hariyanto (2014: 32) berpendapat bahwa tes
formatif merupakan tes yang dilakukan secara periodik. Tes formatif bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa setelah menyelesaikan satu atau lebih Kompetensi Dasar (KD). Tes formatif diberikan pada setiap akhir program pembelajaran pada satu atau lebih KD, misalnya ulangan harian. 4)
Tes Sumatif Sudijono (2006:72) menjelaskan bahwa tes sumatif adalah
tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah serangkaian program pengajaran selesai diberikan. Tes sumatif diberikan pada akhir semester atau akhir tahun pelajaran. Tes sumatif dikenal dengan istilah Ulangan Umum, Tes Kendali Mutu (TKM), atau Evaluasi Belajar Tahap Akhir (EBTA). Tujuan dilaksanakannya tes sumatif adalah untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa, yaitu seberapa jauh tujuan-tujuan pembelajaran dapat dikuasai oleh siswa dalam satu semester proses pembelajaran. Pendapat senada juga disampaikan oleh Arikunto (2012: 53) yang menyatakan bahwa tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya sebuah program pada satu semester pembelajaran yaitu, dengan
18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
melaksanakanUlangan
Akhir
Semester
(UAS)
yang
dilaksanakan setiap akhir semester. Berdasarkan uraian di atas mengenai berbagai jenis tes, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa terdapat empat jenis tes yang disesuaikan dengan tujuannya yaitu tes penempatan, tes diagnosis, tes formatif, dan tes sumatif. Jenis tes yang sesuai dengan penelitian ini adalah tes sumatif. Tes sumatif adalah tes yang dilaksanakan pada akhir semester dalam bentuk
Ulangan
Akhir
Semester
(UAS).
Tujuan
dilaksanakannya tes sumatif adalah untuk mengetahui hasil yang dapat dicapai siswa,
yaitu seberapa jauh tujuan-tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Bentuk soal UAS terdiri beberapa bentuk seperti soal pilihan ganda dan uraian. Pada penelitian ini akan menganalisis butir soal UAS bentuk soal pilihan ganda
4.
Tes Pilihan Ganda a.
Definisi Tes Pilihan Ganda Djiwandono (2008: 41) berpendapat bahwa bentuk tes pilihan
ganda adalah tes objektif. Pendapat ini diperkuat oleh Azwar (2015: 72) yang menyatakan bahwa tes pilihan ganda bersifat objektif karena hanya memiliki satu jawaban yang dianggap terbaik. Selain itu, sifat objektif ditinjau dari proses pemberian nilai, yaitu akan menghasilkan nilai atau skor yang sama walaupun proses pengoreksian dan penilaian dilakukan oleh orang lain atau bukan tim penyusun soal. Sejalan
19
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dengan pendapat sebelumnya, Basuki dan Hariyanto (2014: 39) menyatakan bahwa tes objektif adalah tes yang tidak dipengaruhi oleh pribadi pemeriksa dalam proses pengoreksian dan penilaiannya. Tes pilihan ganda terdiri dari dua atau lebih pilihan jawaban pada setiap butir soalnya. Pendapat senada disampaikan oleh Jihad dan Haris (2012: 81) yang menyatakan bahwa tes pilihan ganda adalah tes yang memiliki tiga sampai lima pilihan jawaban namun hanya ada satu jawaban yang tepat. Berdasarkan pendapat ketiga ahli seperti yang telah diuraikan pada paragraf sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tes pilihan ganda bersifat objektif. Setiap butir pilihan ganda memiliki dua sampai lima pilihan jawaban. Setiap butir soal hanya memiliki satu jawaban yang tepat atau berfungsi sebagai kunci jawaban, sedangkan pilihan jawaban lain berperfungsi sebagai pengecoh. Setiap pengecoh pada masing-masing butir soal harus dapat berfungsi dengan baik. Pada penelitian ini diketahui bahwa setiap butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD memiliki empat pilihan jawaban yaitu a, b, c, dan d. Selain memperhatikan mengenai keberfungsian setiap pengecoh pada masing-masing butir soal pilihan ganda, hal lain yang perlu diketahui adalah syarat tes pilihan ganda yang baik.
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
Syarat Tes Pilihan Ganda Kunandar (2014: 201) memaparkan beberapa syarat tes pilihan
ganda yang baik sebagai berikut. 1) Memiliki validitas yang tinggi. Artinya suatu tes mampu mengungkapkan hasil belajar siswa secara tepat, sehingga mampu mengukur apa yang ingin diukur. 2) Memiliki reliabilitas yang tinggi. Artinya suatu tes mampu memberikan gambaran hasil tes yang relatif sama dan konsisten tentang kompetensi yang dimiliki siswa walaupun tes dilakukan berulang kali. 3) Memiliki tingkat kesukaran yang sesuai dengan pedoman proporsi tingkat kesukaran soal UAS yang telah ditentukan yaitu 30% soal mudah, 50% soal sedang, dan 20% soal sukar. 4) Setiap butir soal memiliki daya pembeda yang baik. Artinya setiap butir soal dapat membedakan antara siswa yang telah memahami materi yang diujikan dengan siswa yang belum memahami materi. 5) Setiap butir soal memiliki petunjuk tentang bagaimana cara pelaksanaannya, cara mengerjakan dan cara pengoreksiannya. c.
Kelebihan dan Kelemahan Soal Pilihan Ganda Jihad dan Haris (2012: 83) berpendapat bahwa pada penyusunan
soal pilihan ganda terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut ini akan disajikan sebuah tebel 2.1 yang memaparkan kelebihan dan kelemahan soal pilihan ganda pada halaman 22.
21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Soal Pilihan Ganda Kelebihan Kelemahan Jumlah soal yang diujikan cukup Siswa tidak dapat menjawab dengan banyak, sehingga dapat mewakili bahasa dan gagasannya sendiri. semua kompetensi yang diukur. Bersifat objektif karena hanya Siswa dapat memilih jawaban hanya memiliki satu jawaban yang tepat. berdasarkan menebak. Pengoreksian dapat dilakukan Guru tidak dapat mengetahui proses dengan mudah, cepat, dan dapat atau langkah yang dilakukan siswa dilakukan oleh orang lain selain dalam menyelesaikan soal. guru atau tim penyusun soal. Mudah dianalisis yaitu dari segi Ditinjau dari segi penyusunan soal, validitas, reliabilitas, tingkat soal pilihan ganda membutuhkan kesukaran, daya pembeda, dan banyak waktu, tenaga, dan biaya. efektivitas pengecoh. (Sumber: Jihad dan Haris, 2012: 83)
Berdasarkan tabel 2.1 dapat diketahui bahwa bentuk soal pilihan ganda memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan baik ditinjau berdasarkan proses penyusunan soal, proses ketika siswa mengerjakan soal, proses pengoreksian dan penilaian, serta proses analisis butir soal pilihan ganda. Kelebihan bentuk soal pilihan ganda adalah jumlah soal cukup banyak, sehingga dapat mewakili semua kompetensi yang diukur. Soal pilihan ganda bersifat objektif karena pada setiap butir soal hanya memiliki satu jawaban yang tepat. Selain itu, tahap pengoreksian dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan dapat dilakukan oleh orang lain selain tim atau guru penyusun soal karena soal pilihan ganda bersifat objektif. Kelebihan soal pilihan ganda ditinjau dari proses analisis butir soal adalah dapat dilakukan analisis butir soal yaitu dari segi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kelemahan bentuk soal pilhan ganda adalah siswa tidak dapat menjawab soal dengan bahasa dan gagasannya sendiri karena cenderung hanya memilih jawaban yang telah tersedia. Siswa dapat memilih jawaban hanya berdasarkan menebak dan tidak mengetahui jawaban yang tepat. Selain itu, guru tidak dapat mengetahui proses atau langkah yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal. Sedangkan ditinjau dari segi penyusunan soal, soal pilihan ganda membutuhkan banyak waktu, tenaga, dan biaya karena perlu memperhatikan validitas dan reliabilitas soal, proporsi tingkat kesukaran, daya pembeda setiap butir soal, dan menyusun beberapa alternatif atau pilihan jawaban yang berguna sebagai pengecoh. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa syarat tes pilihan ganda yang baik adalah memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi, tingkat kesukaran yang sesuai dengan proporsi, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Selain itu, dapat diketahui bahwa tes pilihan ganda memiliki kelebihan dibandingkan dengan bentuk tes lainnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Djiwandono (2008: 43) yang menyatakan bahwa tes pilihan ganda memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh bentuk tes lainnya yaitu dapat dilakukannya beberapa analisis yang lebih cermat terhadap masing-masing butir soal. Pendapat tersebut diperkuat oleh Sudjana (2010: 135) yang menyatakan bahwa analisis butir soal yang dapat dilakukan pada tes pilihan ganda adalah validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Analisis butir soal tersebut
23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara butir soal yang diujikan dengan syarat soal pilihan ganda yang baik.
5.
Ulangan Akhir Semester (UAS) Mulyasa (2007: 260) menyatakan bahwa pelaksanaan Ulangan Akhir
Sekolah (UAS) bertujuan untuk mengetahui hasil atau kemampuan yang dicapai siswa dalam program satu semester pembelajaran. Mata pelajaran yang diujikan pada Ulangan Akhir Semester adalah semua mata pelajaran yang telah dipelajari oleh siswa selama satu semester pada kelas tertentu. Salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa kelas V SD dan menjadi salah satu mata pelajaran yang diujikan ketika UAS adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
6.
Ilmu Pengetahuan Alam a.
Definisi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan alam dan
isinya. Samatowa (2011: 2) menyatakan bahwa proses pembelajaran IPA adalah suatu cara untuk mengenal alam secara sistematis, menemukan fakta-fakta, dan konsep. Sedangkan Nash (dalam Samatowa, 2011: 3) mengatakan bahwa proses pembelajaran IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam yang bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara suatu fenomena dengan fenomena lain.
24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
IPA juga didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala yang terjadi di alam. Pengetahuan tersebut bukan
hanya
sebuah
produk,
tetapi
juga
mencakup
proses
pengamatan, pemahaman, dan penjelasan. Margiyati (2014: 22) mendefinisikan IPA sebagai ilmu yang memiliki karakteristik khusus yaitu, mempelajari fenomena-fenomena alam yang faktual. Terdapat beberapa aspek dalam mata pelajaran IPA yaitu, melalui proses pembelajaranIPA siswa dapat menghasilkan suatu produk. Selain itu, siswa juga akan mengikuti setiap proses pembelajaran IPA, sehingga siswa akan memiliki sikap disiplin, berpikir kritis, dan memiliki rasa ingin tahu seperti seorang ilmuan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah ilmu yang mempelajari alam dan gejala-gejala alam. IPA bukan hanya mempelajari fakta-fakta dan konsep, namun juga mempelajari proses penemuan. Siswa dilatih memiliki sifat ilmuan ketika proses pembelajaran IPA berlangsung. b.
Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Di Sekolah Dasar Mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang
disampaikan bagi siswa kelas V SD. Samatowa (2011: 6) menjelaskan bahwa tujuan IPA dimasukkan dalam suatu kurikulum sekolah yaitu, IPA dapat memberikan manfaat bagi perkembangan suatu bangsa karena IPA merupakan dasar teknologi atau berperan sebagai dasar pembangunan. Tujuan yang kedua adalah siswa terlatih untuk berpikir
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
secara kritis. Tujuan yang ketiga adalah IPA bukanlah sebuah mata pelajaran yang bersifat hafalan, melainkan banyak memberikan pengalaman belajar bagi siswa melalui berbagai percobaan. Tujuan yang terakhir adalah melalui IPA dapat membentuk kepribadian siswa secara keseluruhan dan menumbuhkan sikap ilmiah. Pendapat tersebut senada dengan pendapat De Vitto (dalam Samatowa, 2011: 104) yang mengungkapkan bahwa pembelajaran IPA bagi siswa SD yang baik harus mengaitkan IPA dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pendapat para ahli mengenai pembelajaran mata pelajaran IPA di SD, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa penyampaian materi mata pelajaran IPA pada siswa SD hendaknya dilakukan
dengan
model
pembelajaran
yang
tepat.
Proses
pembelajaran IPA melalui pengalaman langsung yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dapat membantu siswa memahami materi yang sedang dipelajari. c.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 memaparkan bahwa pada
Kurikulum 2006 atau KTSP terdapat 3 Standar Kompotensi (SK) dan 11 Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SD pada semester genap. Berikut ini akan disajikan sebuah tabel yang menunjukkan SK dan KD yang harus dikuasai oleh siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SD semester genap yang dapat dilihat pada tabel 2.2 halaman 27.
26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 2.2 SK dan KD Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Semester Genap Standar Kompetensi (SK) Kompetensi Dasar (KD) 5.1 Mendeskripsikan hubungan Energi dan Perubahannya 5. Memahami hubungan antara antara gaya, gerak, dan energi gaya, gerak, dan energi, serta melalui percobaan (gaya fungsinya. gravitasi, gaya gesek, gaya magnet). 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat melalui kegiatan membuat cahaya. suatu karya/model. 6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Bumi dan Alam Semesta 7.1 Mendeskripsikan proses 7. Memahami perubahan yang pembentukan tanah karena terjadi di alam dan pelapukan. hubungannya dengan 7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis penggunaan sumber daya alam. tanah. 7.3 Mendeskripsikan struktur bumi. 7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. 7.5 Mendeskripsikan perlunya penghematan air. 7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan. 7.7 Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb)
(Sumber: Permendiknas Nomor 23 tahun 2006) Berdasarkan tabel 2.2 mengenai uraian SK dan KD mata pelajaran IPA kelas V SD semester genap dapat diketahui bahwa pada SK 5 siswa diharapkan mampu memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Sedangkan pada SK 5 terdapat 2 KD sebagai berikut, KD 5.1 mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
magnet), dan pada KD 5.2 menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. SK 6 menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model. Pada SK 6 terdapat 2 KD sebagai berikut, KD 6.1 mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, dan KD 6.2 membuat suatu karya atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Sedangkan pada pokok bahasan Bumi dan Alam Semesta terdapat SK 7 yaitu memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. SK 7 terdiri dari 7 KD yaitu KD 7.1 mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan, 7.2 mengidentifikasi jenis-jenis tanah, 7.3 mendeskripsikan struktur bumi, 7.4 mendeskripsikan proses daur air dan
kegiatan
manusia
yang
dapat
mempengaruhinya,
7.5
mendeskripsikan perlunya penghematan air, 7.6 mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan, dan KD 7.7 mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb). Peneliti akan menganalisis 30 butir soal pilihan ganda pada Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Ilmu IPA kelas V berdasarkan materi yang mencakup 3 Standar Kompetensi dan 11 Kompetensi Dasar yang telah diuraikan pada paragraf sebelumnya.
28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pada uraian sebelumnya dapat diketahui jenis tes yang digunakan pada penelitian ini yaitu tes sumatif dalam bentuk Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran IPA kelas V SD. Hal lain yang perlu diketahui adalah bentuk tes yang digunakan pada soal UAS mata pelajaran IPA tersebut. Djiwandono (2008: 41) berpendapat bahwa guru perlu memperhatikan pemilihan bentuk tes. Pendapat tersebut senada dengan pendapat Jihad dan Haris (2012: 75) yang menyatakan bahwa pemilihan bentuk tes ditentukan berdasarkan tujuan, jumlah peserta, waktu yang tersedia untuk memeriksa, dan cakupan materi. Soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas V SD terdiri dari dua bentuk tes yaitu bentuk pilihan ganda dan bentuk uraian. Pada penelitian ini, peneliti akan membatasi penelitian yaitu menganalisis bentuk soal pilihan ganda mengingat penelitian ini adalah analisis butir soal pilihan ganda.
7.
Analisis Butir Soal Arikunto (2012: 222) menyatakan bahwa analisis butir soal adalah
kegiatan yang bertujuan untuk mengadakan identifikasi terhadap soal-soal yang baik dan kurang baik, sehingga dapat diperoleh informasi mengenai kekurangan sebuah soal untuk dapat diadakan perbaikan. Sementara itu, Endrayanto dan Harumurti (2014: 259) berpendapat bahwa analisis butir soal adalah kegiatan yang dilakukan guru sebagai proses mengumpulkan informasi berdasarkan jawaban siswa untuk membuat keputusan terhadap butir soal tersebut. Senada dengan pendapat beberapa ahli yang telah
29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
diuraikan sebelumnya, tujuan analisis butir soal berdasarkan pendapat Kunandar (2014: 238) adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan soal. Guru atau tim penyusun soal dapat mengetahui kelemahan atau kekurangan yang terdapat pada setiap butir soal, sehingga butir soal tersebut dapat diperbaiki atau ditolak dan digantikan dengan butir soal yang lain. Sedangkan, butir soal yang telah memenuhi syarat atau termasuk dalam kategori baik dapat disimpan dalam buku kumpulan soal, sehingga dapat digunakan kembali pada tes atau ujian berikutnya. Basuki dan Hariyanto (2014: 131) mengemukakan bahwa terdapat dua cara yang dapat dilakukan pada proses analisis butir soal yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Pendapat tersebut diperkuat oleh Kubiszyn dan Borich (dalam Endrayanto dan Harumurti, 2014: 259) yang menyatakan bahwa terdapat dua cara analisis butir soal yaitu analisis kualitatif untuk menelaah seluruh butir soal bukan berdasarkan jawaban siswa, namun berdasarkan kesesuaian materi yang diujikan pada butir soal yang diujikan dengan materi yang telah disampaikan pada proses pembelajaran dan berpedoman pada indikator. Analisis kualitatif adalah analisis butir soal berdasarkan validitas isi. Sedangkan cara yang kedua adalah analisis kuantitatif meliputi reliabilitas, tingkat kesukaran, tingkat daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Berdasarkan uraian beberapa pendapat mengenai definisi analisis butir soal, peneliti dapat menyimpulkan bahwa analisis butir soal perlu dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan butir soal. Hasil identifikasi tersebut dijadikan sebagai informasi guna menentukan tindak
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
lanjut pada setiap butir soal. Butir soal yang telah memenuhi syarat soal pilihan ganda yang baik seperti yang telah diuraikan sebelumnya,butir soal tersebut termasuk dalam kategori butir soal yang baik. Butir soal yang memiliki kategori baik dapat disimpan pada bank soal dan digunakan kembali pada ujian selanjutnya. Sementara itu, butir tes yang memiliki kekurangan atau belum sesuai dengan syarat soal pilihan ganda, maka butir soal tersebut perlu diperbaiki atau dibuang dan digantikan dengan butir soal yang lain. Analisis soal dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis kualitatif pada validitas isi soal dan analisis kuantitatif meliputi reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
8.
Validitas a.
Definisi Validitas Uno dan Koni (2012: 151) berpendapat bahwa validitas adalah
hal yang berhubungan dengan ketepatan terhadap apa yang seharusnya diukur oleh suatu butir soal dan seberapa cermat soal tersebut melakukan pengukurannya. Pendapat serupa mengenai validitas juga diungkapkan oleh Djiwandono (2008: 164) yang menyatakan bahwa validitas adalah kesesuaian soal sebagai alat ukur dengan sasaran pokok yang perlu diukur. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian validitas butir soal, peneliti dapat menyimpulkan bahwa validitas butir soal adalah sifat yang sesuai dengan kenyataan. Butir soal dapat dikatakan valid apabila mampu memberikan gambaran mengenai hal yang ingin
31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
diukur secara benar sesuai dengan kenyataan. Sebaliknya, butir soal dikatakan tidak valid apabila tidak mampu memberikan gambaran tentang hal yang ingin diukur secarabenar.
b.
Jenis Validitas Djiwandono (2008: 165) menyatakan bahwa terdapat empat
jenis validitas yaitu, validitas isi (content validity), validitas konstruksi (construct validity), validitas kesamaan (concurrent validity), dan validitas prediksi (predictive validity). 1)
Validitas Isi (Content Validity) Azwar (2015: 175) berpendapat bahwa validitas isi
menunjukkan sejauhmana butir soal dalam tes atau ulangan mencakup keseluruhan isi yang hendak diukur oleh tes tersebut. Tujuan dilakukan uji validitas isi adalah untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada pada butir soal dengan materi yang ingin diukur yaitu materi yang telah diajarkan berdasarkan SK, KD, dan indikator pembelajaran. Kesesuaian tersebut dapat dilihat berdasarkan kesesuaian materi yang diujikan pada setiap butir soal dengan materi pada indikator pembelajaran yang hendak diukur. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa pengujian validitas isi tidak melalui analisis statistika namun
menggunakan
analisis
deskriptif,
yaitu
melihat
kesesuaian antara materi yang terdapat dalam butir soal dengan indikator pembelajaran. Pendapat tersebut senada dengan
32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pendapat Arikunto (2012: 82) yang menyatakan bahwa validitas isi menunjukkan suatu kondisi butir soal yang disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang diujikan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan analisis pada validitas isi. Djiwandono (2008: 104) berpendapat bahwa analisis validitas isi dapat dilakukan dengan cara mencocokan materi tes dengan indikator sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat pada kisi-kisi, melakukan diskusi dengan sesama pendidik, atau mencermati kembali isi dari konsep yang akan diukur. Pendapat senada juga disampaikan Nazir (2005: 146) yang menyatakan bahwa pengujian atau analisis validitas isi dilakukan pada setiap butir soal untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang telah disampaikan dengan materi pada butir soal yang diujikan. Endrayanto dan Harumurti (2014: 84) berpendapat bahwa cara yang dapat dilakukan guru untuk memperoleh validitas isi adalah dengan melakukan pemeriksaan ulang terhadap bahan atau materi pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar yang akan diujikan. Apabila materi pada butir soal telah sesuai dengan materi pada indikator pembelajaran maka dapat dinyatakan bahwa butir soal tersebut valid dari segi isi atau materinya. 2)
Validitas Konstruksi (Construct Validity)
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Arikunto
(2012:
83)
berpendapat
bahwa
validitas
konstruksi menunjukkan kondisi alat penilaian yang disusun berdasarkan aspek minat, kemampuan, dan sikap siswa yang seharusnya diukur. Cara menentukan adanya validitas konstruksi adalah dengan cara melihat kesesuaian antara hasil tes dengan tujuan atau ciri-ciri tingkah laku yang hendak diukur. Endrayanto dan Harumurti (2014: 285) berpendapat bahwa cara yang dilakukan guru untuk memperoleh validitas konstruksi adalah menelaah tes hasil belajar dengan cara mencocokkan antara ranah kognitif atau aspek pengetahuan yang terdapat di dalam tes dengan ranah kognitif yang hendak diungkap berdasarkan KD dan indikator. Suatu tes yang memiliki kesesuaian antara ranah kognif yang terdapat di dalam tes dengan ranah kognitif yang hendak diukur sesuai dengan KD dan indikator maka tes tersebut dinyatakan valid dari segi konstruksinya. 3)
Validitas Kesamaan (Concurrent Validity) Arikunto (2012: 83) menyatakan bahwa sebuah tes
dikatakan memiliki validitas kesamaan jika menunjukkan hasil yang sesuai dengan pengalaman. Hal ini menunjukkan bahwa tes dipasangkan dengan hasil pengalaman. Pendapat tersebut diperkuat oleh Sudjana (2010: 15) yang menyatakan bahwa suatu tes dinyatakan valid dari segi validitas kesamaan apabila tes tersebut memiliki persamaan atau korelasi tinggi dengan tes
34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sejenis yang telah ada. Kesamaan tes tersebut meliputi kemampuan yang diukur, sasaran atau objek yang diukur, dan waktu.
4)
Validitas Prediksi (Predictive Validity) Arikunto (2012: 64) berpendapat bahwa validitas prediksi
menunjukkan hubungan antara nilai atau skor yang diperoleh siswa pada suatu tes dengan keadaan yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Suraprana (2009: 54) yang menyatakan bahwa suatu tes dikatakan memiliki validitas prediksi apabila tes tersebut memiliki kemampuan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Contoh penerapan validitas prediksi adalah ketika seorang siswa mengikuti tes seleksi masuk SMP dan mendapatkan nilai atau skor yang tinggi, sehingga siswa tersebut diterima di SMP tersebut. Berdasarkan nilai yang diperoleh oleh siswa tersebut, maka dapat diprediksi atau diperkirakan siswa tersebut mampu mengikuti proses pembelajaran yang baik di bangku SMP. Tes prediksi tersebut dapat dikatakan memiliki validitas prediksi apabila siswa tersebut mampu mengikuti pembelajaran dengan baik atau sesuai dengan prediksi. Namun, tes tersebut dikatakan tidak memiliki validitas prediksi apabila siswa tersebut tidak
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mampu mengikuti pembelajaran dengan baik, sehingga hasil yang diharapkan tidak sesuai dengan prediksi. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat empat jenis validitas, yaitu validitas isi (content validity), validitas konstruksi (construct validity), validitas kesamaan
(concurrent
validity),
dan
validitas
prediksi
(predictive validity). Penelitian ini dibatasi oleh analisisvaliditas isi. Penelitian ini menganalisis kesesuaian antara materi dalam butir soal yang diujikan dengan materi yang diajarkan atau materi yang igin diukur seperti tertera indikator pembelajaran. Pembatasan penelitian juga berpedoman pada pendapat Azwar (2015: 178) yang menyatakan bahwa jenis validitas yang terpenting pada analisis tes prestasi belajar dalam hal ini adalah Ulangan Akhir Semester adalah validitas isi. Analisis validitas isi pada penelitian ini dilakukan dengan cara melihat kesesuian antara materi setiap butir soal yang diujikan yaitu soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V dengan SK, KD, dan indikator pembelajaran seperti yang terdapat pada kisi-kisi penyusunan butir soal.
9.
Reliabilitas Arikunto (2012: 91) menyatakan bahwa suatu soal dapat dinyatakan
baik ditinjau dari tingkat reliabilitas apabila soal tersebut menunjukkan hasil yang relatif sama pada beberapa kali pengujian. Hasil pengukuran yang
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
relatif sama tersebut didefinisikan oleh Azwar (2009: 7) sebagai suatu hasil yang memiliki toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil yang biasanya terjadi di antara hasil pengukuran yang dilakukan beberapa kali. Pendapat tersebut senada denganpendapat Djiwandono (2008: 170) yang menyatakan bahwa reliabilitas adalah keadaan skor tes yang dihasilkannya benar-benar dapat dipercaya karena bersifat relatif dan tidak berubah secara mencolok. Sementara itu, Arifin (2009: 258) menyatakan bahwa reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu soal. Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Jihad dan Haris (2012: 180) yang menyatakan bahwa reliabilitas soal adalah ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau konsistensi suatu soal. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian reliabilitas di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa suatu tes dapat dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil yang relatif sama apabila suatu tes diujikan pada kelompok siswa yang sama, namun pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Dengan kata lain, suatu tes dikatakan reliabel jika tes tersebut memberikan hasil yang relatif sama apabila diujikan berkali-kali. Basuki dan Hariyanto (2014: 119) menjelaskan bahwa tingkat reliabilitas suatu soal dapat ditentukan dengan berpedoman pada koefisien Alphaseperti pada tabel berikut. Tabel 2.3 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Koefisien Alpha
Koefisien Alpha 0,00 - 0,19 0,20 - 0,39 0,40 - 0,69 0,70 - 0,89 0,90 - 1,00
Tingkat Reliabilitas Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
(Sumber: Basuki dan Hariyanto, 2014: 119)
37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan tabel 2.3 terlihat bahwa terdapat lima kriteria tingkat reliabilitas berdasarkan koefisien Alpha yang berhubungan dengan masingmasing rentang koefisiennya. Pada tabel tersebut dapat terlihat bahwa koefisien dengan rentang 0 - 0,19 menunjukkan tingkat reliabilitas sangat rendah, koefisien dengan rentang 0,20 - 0,39 menunjukkan tingkat reliabilitas rendah, koefisien dengan rentang 0,40 - 0,69 menunjukkan tingkat reliabilitas sedang, koefisien dengan rentang 0,70 - 0,89 menunjukkan tingkat reliabilitas tinggi, dan koefisien dengan rentang 0,90 1,00 menunjukkan tingkat reliabilitas sangat tinggi. Berdasarkan pedoman tersebut, maka peneliti dapat mengetahui tingkat reliabilitas berdasarkan koefisien Alpha.
10.
Tingkat Kesukaran a.
Definisi Tingkat Kesukaran Azwar (2015: 134) berpendapat bahwa tingkat kesukaran butir
soal adalah perbandingan antara peserta tes yang menjawab benar pada suatu butir soal dengan banyaknya peserta tes. Sementara itu, Miller (dalam Endrayanto dan Harumurti, 2014: 261) menyatakan bahwa tingkat kesukaran butir soal menunjukkan persentase siswa yang menjawab butir soal dengan benar. Sedangkan, Arikunto(2012: 222) menjelaskan bahwa soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk belajar. Sebaliknya, soal yang terlalu sukar
38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menyebabkan siswa putus asa karena soal yang diujikan di luar jangkauannya. Uno dan Koni (2012: 156) menyatakan bahwa analisis tingkat kesukaran bertujuan untuk megetahui butir soal yang mudah, sedang, dan sukar, sehingga dapat menyeimbangkan pembagian atau proporsi antara jumlah soal berdasarkan kategori mudah, sedang, dan sukar. Hal tersebut diperkuat oleh Sudjana (2010: 135) yang berpendapat bahwa dalam menyusun butir soal perlu memperhatikan proporsi jumlah soal sesuai dengan kategori tingkat kesukaran supaya tidak terjadi penumpukan atau dominansi pada salah satu ketegori. Pendapat senada disampaikan oleh Kunandar (2014: 201) yang menyatakan bahwa proporsi jumlah soal sesuai dengan kategori tingkat kesukaran butir soal UAS adalah 30% soal kategori mudah, 50% soal kategori sedang, dan 20% soal dengan kategori sukar. Berdasarkan pendapat di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa analisis tingkat kesukaran suatu butir soal dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal sesuai dengan kategori soal sulit, sedang, atau mudah. Selain itu, analisis tingkat kesukaran juga dilakukan untuk mengetahui proporsi jumlah butir soal dengan kategori mudah, sedang, dan sukar, sehingga tidak terjadi dominasi pada salah satu ketegori. Peneliti berpedoman pada pendapat ahli mengenai proporsi jumlah soal sesuai dengan kategori tingkat kesukaran butir soal UAS adalah 30% soal kategori mudah, 50% soal kategori sedang, dan 20% soal dengan kategori sukar.
39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tingkat kesukaran (p) dapat dihitung menggunakan rumus seperti berikut.
p = ni/N
Keterangan: P : tingkat kesukaran ni : jumlah siswa yang menjawab butir soal dengan benar N : jumlah siswa yang mengikuti tes (Sumber: Azwar, 2015: 134)
Berdasarkan hasil penghitungan tingkat kesukaran butir soal maka akan diperoleh koefisien tingkat kesukaran butir soal. Berikut ini akan ditampilkan sebuah tabel yang berisi pedoman dalam menentukan kategori suatu butir tes berdasarkan koefisien tingkat kesukaran butir soal. Tabel 2.4 Kategori Tingkat Kesukaran Koefisien Tingkat Kesukaran Kategori 0,70 – 1,00 Mudah 0,30 – 0,70 Sedang 0,00 – 0,30 Sukar
(Sumber: Sudjana, 2010: 137)
Berdasarkan tabel 2.4 mengenai kategori tingkat kesukaran dapat diketahui bahwa terdapat tiga kategori tingkat kesukaran. Pada tabel tersebut dapat terlihat bahwa tingkat kesukaran dengan koefisien 0,70 – 1,00 menunjukkan butir soal memiliki kategori mudah, tingkat kesukaran dengan koefisien 0,30 – 0,70 menunjukkan butir soal memiliki kategori sedang, dan tingkat kesukaran dengan koefisien 0,00 – 0,30 menunjukkan butir soal memiliki kategori sukar. Perbaikan pada butir soal dengan tingkat kesukaran mudah, sedang, dan sukar dilakukan apabila proporsi tingkat kesukaran pada butir soal UAS belum sesuai dengan pembagian kategori tingkat kesukaran.Kunandar (2014: 201) memaparkan proporsi tingkat kesukaran pada butir soal UAS seperti pada tabel berikut ini.
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 2.5 Proporsi Tingkat Kesukaran
Kategori Tingkat Persentase (%) Kesukaran Butir Soal Mudah 30% Sedang 50% Sukar 20% (Sumber: Kunandar, 2014: 201)
Berdasarkan tabel 2.5 mengenai proporsi tingkat kesukaran pada suatu soal UAS dapat diketahui bahwa tingkat kesukaran soal UAS dapat dikatakan baik apabila memiliki proporsi kategori soal mudah sebesar 30%, kategori soal sedang sebesar 50%, dan kategori soal sukar sebesar 20%. Oleh karena itu, perbaikan pada butir soal dapat dilakukan apabila proporsi tingkat kesukaran dengan kategori mudah, sedang, dan sukar belum sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal UAS seperti yang telah diuraikan sebelumnya.
11.
Daya Pembeda a.
Definisi Daya Pembeda Arikunto (2012: 226) menjelaskan bahwa daya pembeda adalah
kemampuan butir soal dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi (kelompok tinggi) dengan siswa berkemampuan rendah (kelompok rendah). Hal ini sejalan dengan pendapat Kunandar (2014: 240) yang menyatakan bahwa daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan antara siswa yang telah menguasai materi pembelajaran yang diujikan atau siswa pada kelompok tinggi dengan siswa yang belum menguasai materi atau kompetensi yang diujikan atau siswa pada kelompok rendah. 41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Azwar (2015: 137) berpendapat bahwa butir soal dapat dinyatakan memiliki daya pembeda baik apabila butir soal tersebut dapat dijawab dengan benar oleh semua atau sebagian besar siswa yang telah memahami materi dan dijawab salah oleh semua atau sebagian besar siswa yang belum memahami materi yang diujikan. Dengan kata lain, proporsi jumlah siswa yang menjawab dengan benar adalah siswa yang telah memahami materi lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang belum memahami materi. Sedangkan, butir soal dinyatakan memiliki daya pembeda jelek apabila proporsi jumlah siswa yang menjawab dengan benar adalah siswa yang telah memahami materi hampir sama dengan siswa yang belum memahami materi. Selain itu, daya pembeda dinyatakan jelek jika proporsi jumlah siswa yang menjawab dengan benar adalah siswa yang telah memahami materi lebih sedikit dibandingkan dengan siswa yang belum memahami materi. Sementara itu, Arifin (2009: 273) berpendapat bahwa semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal maka butir soal tersebut mampu membedakan antara siswa yang telah memahami materi yang diujikan dengan siswa yang belum memahami materi yang diujikan. Berikut ini adalah rumus yang dapat digunakan untuk menghitung daya pembeda butir soal. 𝐷𝐵 =
𝑛𝑖𝑇 𝑛𝑖𝑅 − 𝑁𝑇 𝑁𝑅
Keterangan : DB : Daya pembeda niT : Banyak siswa dari Kelompok Tinggi yang menjawab benar NT : Banyak siswa dari Kelompok Tinggi
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
niR : Banyak siswa dari Kelompok Rendah yang menjawab benar NR : Banyak siswa dari kelompok Rendah (Sumber: Azwar, 2015: 138)
Berdasarkan hasil penghitungan daya pembeda butir soal maka akan diperoleh koefisien daya pembeda pada setiap butir soal. Basuki dan Hariyanto (2014: 141) mengemukakan pendapat mengenai pedoman dalam menentukan kategori suatu butir tes sekaligus keputusan yang dapat digunakan sebagai tindak lanjut berdasarkan koefisien daya pembeda butir soal. Berikut ini akan disajikan sebuah tabel mengenai pedoman dalam menentuka kategori daya pembeda butir soal. Tabel 2.6 Kategori Daya Pembeda
Koefisien Daya Pembeda
Kategori
> 0,40
Sangat baik
0,30 – 0,39
Cukup baik
0,20 – 0,29
Sedang
< 0,19
Jelek
Keputusan Butir soal diterima Butir soal dapat diterima dengan perbaikan Butir soal perlu pembahasan dan diperbaiki Butir soal ditolak atau dibuang
(Sumber:Basuki dan Hariyanto, 2014: 141)
Berdasarkan tabel 2.6 mengenai koefisien daya pembeda dapat terlihat bahwa koefisien daya pembeda lebih dari 0,40 menunjukkan kategori butir soal sangat baik, sehingga keputusan butir soal diterima. Koefisien daya pembeda dengan rentang 0,30 – 0,39 menunjukkan kategori butir soal cukup baik, sehingga butir soal dapat diterima dengan perbaikan. Koefisien daya pembeda dengan rentang 0,20 – 0,29 menunjukkan kategori butir soal sedang dengan keputusan butir soal perlu pembahasan lebih lanjut dan perlu diperbaiki, dan
43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
koefisiendaya pembeda dengan rentang kurang dari 0,19 menunjukkan kategori butir soal jelek dengan keputusan butir soal ditolak. Sementara itu, Azwar (2015: 148) berpendapat bahwa koefisien daya pembeda butir soal lebih dari 0,30 dapat dinyatakan sebagai daya pembeda yang baik. Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti membuat kriteria mengenai daya pembeda sesuai dengan pendapat kedua ahli yang telah diuraikan sebelumnya yaitu koefisien daya pembeda dengan rentang lebih dari 0,30 menunjukkan bahwa butir soal termasuk dalam kategori baik dengan keputusan butir soal tersebut diterima. Koefisien daya pembeda lebih dari 0,30 sudah mencakup koefisien daya pembeda dengan rentang lebih dari 0,40 (sangat baik) dan koefisien daya pembeda dengan rentang 0,30 - 0,39 (cukup baik), sedangkan koefisien daya pembeda dengan rentang 0,20 – 0,29 menunjukkan bahwa butir soal termasuk dalam kategori sedang dengan keputusan butir soal perlu diperbaiki, dan koefisien daya pembeda dengan rentang kurang dari 0,19 menunjukkan bahwa butir soal termasuk dalam kategori jelek, sehingga butir soal tersebut ditolak atau gugur. Pedoman dalam menentukan kategori daya pembeda butir soal sesuai dengan uraian sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.7 Pedoman Kategori Daya Pembeda Butir Soal
Koefisien Daya Pembeda > 0,30
0,20 – 0,29 < 0,19
Kategori Baik Sedang Jelek
Keputusan Butir soal diterima Butir soal perlu diperbaiki Butir soal ditolak atau dibuang
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan pedoman kategori daya pembeda butir soal yang telah diuraikan pada tabel 2.7 dapat diketahui bahwa koefisien daya pembeda lebih dari 0,30 termasuk dalam kategori baik, sehingga butir soal dapat diterima. Koefisien daya pembeda dengan rentang 0,20 – 0,29 termasuk dalam kategori sedang, sehingga butir soal perlu diperbaiki, sedangkan koefisien daya pembeda butir soal kurang dari 0,19 termasuk dalam ketegori jelek, sehingga butir soal ditolak atau dibuang dan digantikan dengan butir soal yang lain. Berdasarkan
pendapat
para
ahli
yang
telah
diuraikan
sebelumnya, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa daya pembeda adalah kemampuan butir soal dalam membedakan siswa yang telah menguasai materi yang diujikan dengan siswa yang belum mengusai materi yang diujikan. Daya pembeda dapat berfungsi dengan baik jika telah berhasil membedakan kedua kelompok siswa tersebut
yaitu
kelompok
tinggi
dengan
kelompok
rendah.
Keberhasilan daya pembeda dapat diketahui dengan berpedoman pada kriteria daya pembeda yang telah diuraikan sebelumnya. Pada penelitian ini, peneliti berpedoman pada tabel 2.7 sebagai dasar dalam menganalisis daya pembeda butir soal yang terkait dengan koefisien daya pembeda, kategori, dan keputusan yang dapat diambil sebagai tindak lanjut setelah mengetahui hasil analisis daya pembeda butir soal.
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
Faktor- faktor yang Mempengaruhi Daya Pembeda Daya
pembeda
adalah
kemampuan
butir
soal
untuk
membedakan antara siswa yang telah menguasai materi yang diujikan dengan siswa yang belum menguasai materi. Apabila suatu butir soal tidak dapat membedakan kedua kemampuan siswa tersebut, maka guru atau penyusun soal perlu mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan daya pembeda soal tidak dapat membedakan dua kemampuan siswa tersebut. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi daya pembeda butir soal berdasarkan uraian yang terdapat di dalam Depdiknas (2008: 8). 1) Kunci jawaban butir soal tidak tepat. 2) Butir soal memiliki dua atau lebih jawaban yang benar. 3) Kompetensi yang diukur tidak jelas. 4) Pengecoh pada butir soal tidak berfungsi. 5) Materi yang diujikan terlalu sulit, sehingga banyak siswa yang menjawab butir soal dengan cara menebak. Hal ini menyebabkan suatu butir soal tidak dapat mengukur dan mengetahui kemampuan siswa yang sebenarnya. Berdasarkan uraian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat daya pembeda pada suatu butir soal, guru sebagai tim penyusun soal dapat menggunakan pedoman tersebut sebagai dasar pembuatan atau penyusunan butir soal, sehingga dapat menghasilkan butir soal dengan daya pembeda yang baik. Adanya daya pembeda
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang baik pada setiap butir soal dapat menunjukkan hasil ulangan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa.
12.
Efektivitas Pengecoh Soal tes objektif jenis pilihan ganda terdiri dari pertanyaan dan diikuti
beberapa alternatif pilihan jawaban. Alternatif pilihan jawaban tersebut terdiri dari satu jawaban benar dan beberapa pengecoh. Purwanto (2010: 108) mengemukakan bahwa pengecoh atau distractor merupakan pilihan jawaban selain kunci jawaban. Pendapat senada dikemukakan oleh Sudijono (2006: 409) yang mengatakan bahwa pengecoh adalah jawaban-jawaban yang salah, kecuali kunci jawaban soal tersebut. Pengecoh digunakan untuk mengecoh peserta didik dalam memilih jawaban soal. Pengecoh yang baik adalah yang mampu membuat siswa harus melakukan pemahaman terhadap pertanyaan sehingga dapat menentukkan jawaban yang benar. Hal ini sesuai dengan pendapat Djiwandono (2008: 225) yang menyatakan bahwa kemiripan pengecoh dengan kunci jawaban harus diusahakan sedemikian rupa sehingga hanya dapat dibedakan melalui pemahaman terhadap materi yang diujikan.Berbagai pendapat di atas menekankan bahwa pengecohmerupakan pilihan jawaban selain kunci jawaban yang dapat mengecoh siswa dalam memilih atau menentukan pilihan jawaban yang tepat, sehingga diperlukan kemampuan dalam memahami soal maupun pilihan jawaban. Hal ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam memahami materi yang diujikan. Setiap pengecoh pada masing-masing butir soal harus berfungsi dengan baik. Guna
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengetahui keberfungsian atau keefektifan setiap pengecoh perlu dilakukan analisis terhadap efektivitas pengecoh tersebut. Uno dan Koni (2012: 157) berpendapat bahwa analisis efektivitas pengecoh adalah salah satu analisis soal yang digunakan pada tes pilihan ganda. Analisis efektifitas pengecoh digunakan untuk mengetahui keberfungsian pengecoh dalam suatu butir soal. Pendapat senada dikemukakan oleh Endrayanto dan Harumurti (2014: 270) yang mengatakan bahwa untuk dapat mengetahui keefektifan pengecoh butir soal, seorang guru atau tim penyusun soal perlu melakukan analisis efektivitas pengecoh. Arifin (2009: 284) berpendapat bahwa analisi efektivitas pengecoh dapat dilakukan dengan cara seperti pada rumus berikut ini. 𝐼𝑃 =
𝑃 𝑥 100% (𝑁 − 𝐵) ⁄(𝑛 − 1)
Keterangan:
IP : Indeks pengecoh P : Jumlah siswa yang memilih pengecoh N : Jumlah siswa yang mengikuti tes B : Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar pada setiap soal n : Jumlah alternatif jawaban 1 : Bilangan tetap (Sumber: Arifin, 2009: 284) Selain menggunakan rumus seperti yang telah diuraikan sebelumnya, analisis pengecoh dapat berpedoman pada pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 144) yang mengemukakan bahwa setiap pengecoh pada butir soal dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes. Pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik atau yang tidak dapat mengecoh siswa disarankan untuk diperbaiki atau diganti. Hal senada diungkapkan oleh Sudijono (2006: 411) yang mengatakan bahwa setiap pengecoh pada butir soal dapat berfungsi dengan
48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
baik apabila pengecoh tersebut sekurang-kurangnya telah dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes. Berdasarkan berbagai pendapat yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa analisis efektivitas pengecoh adalah suatu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah setiap pengecoh pada masing-masing butir soal dapat berfungsi dengan baik atau tidak dalam mempengaruhi siswaketika menjawab soal. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila setiap pengecoh telah dipilih oleh paling sedikit 5% dari keseluruhan peserta tes. Sementara itu, pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik disarankan untuk diperbaiki.
13.
Program Analisis Data Iteman(Items and Test Analysis) a.
Definisi Iteman Iteman (Items and Test Analysis) adalah perangkat atau program
komputer yang berfungsi untuk menganalisis butir soal. Program Iteman termasuk dalam satu paket MicroCat yang dikembangkan oleh Assessment System Corporation pada tahun 1982 dan mengalami revisi pada tahun 1984, 1986, 1988, dan 1993 yaitu versi 2.00 sampai dengan versi 3.50. Program Iteman merupakan salah satu program klasik yang digunakan untuk menganalisis butir soal yaitu menelaah butir soal melalui informasi dari jawaban peserta tes (testee) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas butir soal. Pendapat tersebut diperkuat oleh Rudyatmi dan Anni (2010: 45) berpendapat bahwa
49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
analisis butir soal adalah proses penelaahan butir soal melalui informasi
berdasarkan
jawaban
siswa
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan mutu butir soal tersebut. Sementara itu, Azwar (dalam Kustriyono (2004: 72)menyatakan bahwa pada analisis butir soal tipe objektif, kualitas butir soal dapat dilihat berdasarkan tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas setiap pengecoh pada masing-masing butir soal. Rudyatmi dan Anni (2010: 49) menyatakan bahwa terdapat beberapa fungsi program Iteman sebagai berikut. 1) Menganalisis data jawaban butir soal yang dihasilkan manual melalui manual entry data atau dari mesin scanner. 2) Menskor atau memberikan penilaian dan menganalisis data butir soal pilihan ganda pada 30.000 siswa dan 250 butir soal. Pendapat tersebut diperkuat oleh Abidin (2008: 51) yang berpendapat bahwa program Iteman dapat memberikan informasi mengenai hasil skor untuk setiap peserta tes yang menunjukkan jumlah benar dari seluruh jawaban. 3) Menganalisis sebuah tes, sehingga dapat memberikan informasi mengenai daya pembeda, tingkat kesukaran, proporsi jawaban pada setiap alternatif atau pilihan jawaban setiap butir soal,
reliabilitas (Alpha), standar
error
measurement, mean, variance, standar deviasi, skew, kurtosis untuk jumlah skor pada jawaban benar, skor minimum dan maksimum, skor median dan frekuensi distribusi skor.
50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pada penelitian ini peneliti menggunakan program Iteman versi 3.00. Program Iteman digunakan untuk melakukan analisis kuantitatif butir soal pilihan ganda. Peneliti menggunakan program Iteman untuk mengolah data butir soal karena program tersebut lebih tepat, efektif,dan mudah digunakan, terjangkau, dan sederhana. Pada penelitian ini peneliti akan menganalisis hasil pengolahan data program Iteman meliputi reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal. Suprananto dan Kusaeri (2012: 178) berpendapat bahwa pada hasil pengolahan data menggunakan program Iteman dapat diperoleh beberapa informasi yang meliputi: 1) Prop. Correct adalah proporsi siswa yang mengerjakan soal atau tesmenjawab benar. Prop. Correct dimaknai sebagai tingkat kesukaran butir soal. 2) Biser adalah indeks daya pembeda soal dengan menggunakan koefisien korelasi biserial. 3) Point Biser adalah indeks daya pembeda soal dan pilihan jawaban dengan menggunakan koefisien korelasi Point Biser. 4) Prop. Endorsing adalah proporsi alternatif jawaban yang dijawab oleh peserta tes. 5) Alpha adalah koefisien yang dimaknai sebagai koefisien reliabilitas soal. Berdasarkan berbagai informasi yang diperoleh dari program Iteman tersebut maka peneliti dapat mengetahui tingkat reliabilitas
51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
melalui output koefisien Alpha, tingkat kesukaran melalui output koefisien Prop. Correct, daya pembeda melalui output koefisien Point Biser, dan efektivitas pengecoh berdasarkan koefisien Prop. Endorsing.
b.
Langkah-langkah Analisis Butir Soal Menggunakan Iteman Versi 3.00 1) Entry Data pada Notepad. Langkah pertama yang dilakukan untuk menganalisis analisis butir soal menggunakan iteman versi 3.00 adalah input atau entrydata berupa nama atau kode siswa (peserta tes) beserta jawaban masing-masing siswa pada Notepad. Berikut ini akan ditampilkan langkah-langkah entrydata pada Notepad. 2
4
3
1 5
6
7
8
9
Gambar 2.1 Entry Data pada Notepad Keterangan: 1: 2:
030 (jumlah butir soal) O (omit = nomor soal yang tidak dijawab/ jawaban
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3: 4:
5: 6: 7:
8:
9:
kosong) N (nomor soal yang memiliki lebih dari 1 jawaban benar) 10 (jumlah spasi dimulai dari sisi paling kiri pada kode siswa sampai dengan dimulainya menulis jawaban siswa) Kunci jawaban pada 30 butir soal. 4 (jumlah/ banyaknya alternatif jawaban : a, b, c, dan d) Y (Yes = butir soal yang akan dianalisis) Y ditulis sebanyak 30 kali karena butir soal yang akan dianalisis sebanyak 30 butir soal. 001 (kode siswa sebagai peserta tes dimulai dari kode 001 sampai dengan 796) = jumlah peserta tes adalah 796 siswa. Jawaban setiap siswa pada 30 butir soal.
2) Analisis Butir Soal menggunakan Program Iteman i)
Double klik program Iteman
ii) Tulis file data : (nama file).TXT, kemudian tekan Enter. Contoh: ITEMAN.TXT iii) Ketik nama file hasil analisis: (nama file).OUT, kemudian tekan Enter. Contoh: ITEMAN.OUT iv) Ketik ‘Y’ untuk mencetak output data kemudian tekan Enter. v) Ketik file untuk mengetahui skor siswa : (nama file).SCR,
kemudian
tekan
Enter.
Contoh:
ITEMAN.SCR vi) Analisis data telah selesai. Hasil analisis tersebut dapat dibuka.
3) Membaca Hasil Analisis
53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Data yang telah dianalisis menggunakan program komputer Iteman dicetak dalam bentuk Output data. Berikut ini akan ditampilkan gambar Output data sebagai hasil dari analisis program komputer Iteman versi 3.00. i)
Item Statistics dan Alternative Statistics Berikut ini adalah tampilan gambar pada Output hasil
analisis
Item
Statistics
dan
Alternative
Statistics
menggunakan program komputer Iteman versi 3.00. 1
7
5 4 8 3 9 2 12
6
11 10
Gambar 2.2 Hasil Analisis Item Statistics dan Alternative Statistics
Keterangan: 1 2 3 4
: : : :
Item Statistics (statistik pada setiap butir soal) Seq. No (nomor urut item/ butir soal dalam analisis pada Iteman) Scale Item (nomor urut item/ butir soal dalam tes/ paket soal) Prop. Correct (proporsi jumlah siswa yang menjawab “benar” pada suatu butir soal). Koefisien Prop. Correct dimaknai sebagai koefisien Tingkat Kesukaran butir soal. 5 : Biserial (korelasi item total : koefisien korelasi antara butir soal yang bersangkutan dengan skor total tes). 6 : Point Biserial (dimaknasi seperti pada Biserial)
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7 : 8 :
9 :
10:
11: 12:
Peneliti menggunakan koefisien Point Biserial yang dimaknai sebagai koefisien Daya Pembeda butir soal. Alternative Statistics (Statistik pada setiap alternatif/ pilihan jawaban) Alt. (Alternatif/ pilihan jawaban : A, B, C, dan D) Terdapat “Other” : adanya data siswa yang tidak memilih alternatif jawaban. Prop. Endorsing (proporsi jumlah siswa yang memilih suatu alternatif jawaban). Koefisien Prop. Endorsing pada alternatif jawaban selain kunci jawaban/ pada alternatif jawaban yang berperan sebagai pengecoh dimaknai sebagai proporsi jumlah siswa yang memilih pengecoh. Biserial Butir soal yang memiliki daya pembeda (koefisien Biserial dan Point Biserial) dengan nilai positif (+) dan tinggi pada kunci jawabannya dimaknai sebagai butir soal yang baik. Sedangkan, nilai negatif (-)pada setiap pengecohnya/ alternatif jawaban kecuali kunci jawaban, Point Biserial Penafsiran sama dengan Biserial. Key (Kunci jawaban pada suatu butir soal). Terdapat tanda (*) pada salah satu alternatif/ pilihan jawaban yang berperan sebagai kunci jawaban.
ii) Scale Statistics Berikut ini adalah tampilan gambar pada Output hasil analisis Scale Statistics menggunakan program komputer Iteman versi 3.00 pada gambar halaman 56. .
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 2.3 Hasil Analisis Scale Statistics Keterangan: N of Item N of Examinees Mean Variance Std. Dev. Skew
Kurtosis
Minimum Maximum Median Alpha SEM
Jumlah butir soal = 30 Jumlah peserta tes = 796 Skor rata-rata peserta tes = 20,052 Varian dari distribusi skor peserta tes yang memberikan gambaran tentang sebaran skor peserta tes = 22,622 Standar Deviasi dari distribusi skor tes: akar dari varian √𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑐𝑒 = 4,756 Kurva kemiringan distribusi skor peserta tes yang memberikan gambaran tentang bentuk distribusi skor peserta tes = -0,254 Puncak pada kurva distribusi skor yang menggambarkan kemiringan distribusi skor dibanding dengan distribusi normal = -0,514 Nilai/ skor terendah peserta tes = 6,000 Nilai/ skor tertinggi peserta tes = 30,000 Nilai/skor tengah yang menunjukkan 50% berada pada atau lebih rendah dari skor tersebut = 20,000 Koefisien Reliabilitas = 0,758. Semakin tinggi nilai/ koefisien Alpha artinya, suatu soal akan semakin reliabel. Standart error measurement : kesalahan pengukuran standar untuk setiap tes atau skala. SEM merupakan estimasi dari deviasi standar kesalahan pengukuran dalam
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Mean P
Mean Item Total
Mean Biserial
skor tes = 2,339 Rerata tingkat kesukaran semua butir soal dalam tes secara klasikal dihitung dengan cara mencari rata-rata proporsi peserta tes yang menjawab benar untuk semua butir soal dalam tes = 0,668 Nilai rata-rata indeks daya pembeda dari semua soal dalam tes yang diperoleh dengan menghitung nilai rata-rata point biserial dari semua soal dalam tes = 0,353 Nilai rata-rata indek daya pembeda yang diperoleh dengan menghitung nilai rata-rata korelasi biserial dari semua butir soal = 0,482
Pada penelitian ini, informasi statistik yang dibutuhkan adalah Alpha. Koefisien Aplha menunjukkan koefisien reliabilitas soal. Pada penelitian ini analisis butir soal menggunakan Iteman bertujuan mengetahui tingkat kesukaran, daya pembeda, efektivitas pengecoh, dan tingkat reliabilitas soal. B.
Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan adalah penelitian yang telah dilakukan oleh orang
lain di mana penelitian tersebut mendukung dan memberi gambaran mengenai penelitian ini. Terdapat empat penelitian yang relevan sebagai pendukung pada penelitian ini. Keempat penelitian terdahulu yang sesuai atau relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan Ifada (2008). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal Ulangan Akhir Sekolah (UAS) pada bidang studi Kimia. Analisis dilakukan berdasarkan validitas isi, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, serta tingkat pencapaian kompetensi siswa. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa soal pilihan ganda Ulangan Akhir Sekolah (UAS) bidang studi Kimia kelas X SMA Negeri 1 Pati tahun ajaran 2007/2008 memiliki
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
reliabilitas yang tinggi dengan koefisien reliabilitas 0,78. Diketahui bahwa dari 35 soal terdapat 30 soal valid, memiliki daya pembeda cukup, tingkat kesukaran belum proporsional. Nilai rata-rata ketuntasan sebesar 66,14. 2. Bagus (2011) melakukan penelitian untuk mengetahui kualitas butir soal tes ditinjau dari relevansi antara kisi-kisi, SK, KD, dan indikator mata pelajaran, validitas isi tes, validitas butir soal, reliabilitas tes, taraf kesukaran butir soal, daya beda butir soal, dan efektivitas pengecoh butir soal. Jenis penelitian ini adalahex-postpacto. Populasi penelitian ini adalah seluruh hasil tes suatu mata pelajaran berupa lembar jawaban siswa kelas VII dari 5SMPdi Kabupaten Gianyar. Sampel penelitian adalah 1000 sampel. Hasil penelitian menunjukkan relevansi antara SK, KD, dan indikator dengan butir soal dari 60 butir soal terdapat 56 (93%) butir soal relevan dan 4 butir soal (7%) tidak relevan dengan indikator soal. Validitas isi sangat tinggi (0,933). Validitasdidapatkan 53 butir soal (88%) valid dan 7 butir soal (8%)tidak valid. Reabilitasdidapatkan r11 = 0,860. Taraf kesukaran adalah 23% butir soal kategori soal mudah, 62 % butir sedang, dan 15 % butir sukar. Daya beda, 82 % diterima,daya beda kurang baik 13 % dan yang buruk harus dibuang 34,5%. Efektivitas pengecoh 85% memiliki pengecoh yang berfungsi dan 15% tidak berfungsi. 3. Darini, Martha, dan Artawan (2012). Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas tes sumatif Bahasa Indonesia kelas VIII SMPN 8 Denpasar. Jenis penelitian ini adalahkuantitatif. Metode pengumpulan data adalah
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dokumentasi. Teknik analisis data adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkanvaliditas isi diperoleh validitas yang bervariasi, reliabilitas tinggi. Daya pembeda ditemukan 1 soal daya pembeda sangat baik, 6 soal baik, 29 soal sedang, 13 soal kurang baik, dan 1 soaltidak baik. Tingkat kesukaran diperoleh 42 soal klasifikasi sedang, 8 soal mudah. Kemampuan pengecoh ditemukan 49 soal pengecohnya berfungsi dan 1 soal tidak berfungsi. 4. Rahayu, Purnomo, dan Sudikin (2012). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesukaran dan daya pembeda UAS bentuk pilihan ganda mata pelajaran Ekonomi kelas X di SMA Negeri 5 Jember semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yaitu dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif yaitu menginterpretasikan data hasil perhitungan tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesukaran belum proporsional, sebanyak 22 soal tidak sesuai antara ranah kognitif yang ditetapkan oleh guru dengan ranah kognitif yang sebenarnya menurut taksonomi Bloom. Daya pembeda rendah. Sebanyak 19 soal belum mampu membedakan kemampuan antara siswa pandai dengan siswa kurang pandai. Berdasarkan uraian keempat hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini seperti yang diuraikan sebelumnya, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa kesamaan dan perbedaan antara keempat hasil penelitian terdahulu dengan penelitian ini.
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Persamaan terletak pada aspek analisis butir soal yaitu menganalisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal. Selain itu, terdapat pula beberapa persamaan dalam hal penentuan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik wawancara dan dokumentasi. Selain memiliki kesamaan, keempat penelitian terdahulu tersebut juga memiliki perbedaan dengan penelitian ini. Perbedaan empat hasil penelitian relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada lokasi dilakukannya penelitian. Pada empat hasil penelitian yang relevan melakukan penelitian di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang terletak di berbagai daerah, sedangkan lokasi pada penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) dan terletak di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Selain itu perbedaan juga terletak pada sampel penelitian. Sampel penelitian pada empat hasil penelitian yang relevan ini adalah siswa kelas VII dan VIII SMP, X SMA, dan 1000 lembar jawaban siswa.Sedangkan, sampel pada penelitian ini adalah 27 SD Negeri dan Swasta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP. Perbedaan juga terletak pada mata pelajaran yang akan dilakukan penelitian. Pada empat hasil penelitian yang relevan melakukan penelitian pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Ekonomi, dan Kimia. Sementara itu, mata pelajaran yang akan diteliti pada penelitian ini adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) semester genap 2kelas V SD. Secara lebih ringkas gambaran hasil penelitian yang relevan dapat dilihat pada gambar 2.4 mengenai Literature Map berikut ini. Nuswowati, Binadja, Soeprodjo,&Ifada. (2008). Validitas dan reliabilitas butir soal UAS bidang studi Kimia.
Bagus. (2011). Analisis butir soal tes Ulangan Akhir Semester IPS terpadu buatan MGMP IPS Kabupaten Gianyar kelas VII semester I tahun pelajaran 2011/2012.
60 Peneliti akan melakukan penelitian dengan judul: Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 2.4Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan
C.
Kerangka Berpikir Kerangka berpikir adalah ide-ide atau konsep yang saling berhubungan Ide
atau konsep tersebut dirumuskan berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian yang relevan. Analisis butir soal dilakukan untuk mengetahui butir soal yang telah memenuhi syarat butir soal pilihan ganda yang baik, sehingga butir soal tersebut dapat diterima dan dapat disimpan untuk digunakan kembai. Selain itu, analisis butir soal juga dapat mengetahui kesesuaian butir soal yang dengan syarat soal pilihan ganda. Beberapa aspek yang dianalisis adalah validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal. Tujuan peneliti melakukan analisis butir soal adalah untuk mengetahui validitas, tingkat reliabilitas, tingat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok.
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Melalui penelitian ini peneliti dapat mengetahui kesesuaian antara butir soal dengan materi yang telah diajarkan seperti yang diuraikan pada indikator pembelajaran, apakah soal menunjukkan hasil yang relatif sama jika soal tersebut diujikan kembali. Selain itu, apakah proporsi kategori tingkat kesukaran soal telah sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal UAS, dan apakah butir soal dapat membedakan antara siswa yang telah memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi. Peneliti juga dapat mengetahui efektivitas pengecoh soal. Peneliti menganalisis validitas berdasarka kesesuaian antara materi pada butir soal yang dujikan dengan materi yang telah diajarkan dan tertera dalam indikator pembelajaran. Sementara itu, peneliti menggunakan paket program MicroCat Iteman versi 3.00 untuk mengetahui tingkat reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai informasi baik bagi peneliti maupun guru untuk mengetahui cara dan memahami pentingnya melakukan analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok yang diujikan kepada siswa. Hasil penelitian ini akan menunjukkan valid atau tidaknya butir soal, tingkat reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal. Suantu butir soal pilihan ganda yang telah memenuhi syarat sebagai soal pilihan ganda yang baik maka butir soal tersebut dapat diterima dan disimpan pada bank soal, sehingga dapat digunakan kembali pada ujian berikutnya. Sedangkan, butir soal pilihan ganda yang belum memenuhi syarat soal pilihan ganda yang baik maka butir soal tersebut perlu diperbaiki atau ditolak dan diganti dengan butir soal yang
62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
lain. Berikut ini akan disajikan gambar bagan alur kerangka berpikir guna memperjelas uraian yang telah dipaparkan sebelumnya. Gambar bagan alur kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar berikut.
Butir soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas VSD.
Analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Butir soal sesuai dengan syarat soal pilihan ganda yang baik
Butir soal diterima
Butir soal belum sesuai dengan syarat soal pilihan ganda yang baik
Butir soal diperbaiki Butir soal ditolak
Gambar 2.5Alur Kerangka Berpikir Analisis Butir Soal
D.
Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti dapat
merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut. 1. Validitas setiap butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok dinyakan valid. 2. Reliabilitas soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok minimal memiliki tingkat reliabilitas tinggi. 3. Tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal UAS.
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Daya pembeda setiap butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok memiliki daya pembeda baik. 5. Pengecoh pada masing-masing butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok dapat berfungsi.
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif non eksperimental. Jenis penelitian kuantitatif deskriptif ini bertujuan untuk mengolah suatu data secara deskriptif terkait dengan analisis butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di SD Kecamatan Depok yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 (KTSP). Hal ini sesuai dengan pendapat Darmawan (2013: 49) yang menyatakan bahwa tujuan penelitian deskriptif adalah untuk mendeskripsikan objek atau kegiatan yang menjadi perhatian peneliti.
B.
Waktu dan Tempat Penelitian 1.
Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 10 bulan. Waktu pelakanaan penelitian
dimulai dari bulan April 2015 dan berakhir pada bulan Januari 2016. Penelitian ini dimulai dari kegiatan penyusunan proposal sampai dengan penyusunan laporan. Namun, peneliti melakukan proses pengumpulan data penelitian pada tanggal 8 – 13 Juni 2015. Data penelitian tersebut meliputi paket soal UAS semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran 64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
IPA kelas V, kunci jawaban, dan lembar jawab siswa. Hal ini disesuaikan dengan jadwal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 di SD wilayah Kecamatan Depok. 2.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 27 SD di wilayah Kecamatan Depok,
Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP.
C.
Populasi dan Sampel 1.
Populasi Penelitian Arikunto (2013: 40) berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Subjek penelitian dapat berupa manusia, tempat, maupun benda atau dokumen. Berdasarkan pengertian di atas, populasi pada penelitian ini berupa tempat yaitu 49 SD di wilayah Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 (KTSP). 49 SD tersebut terdiri dari 36 SD Negeri dan 13 SD Swasta. Berikut ini akan disajikan sebuah tabel 3.1 yang menunjukkan populasi penelitian berupa daftar 49 SD di wilayah Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006/ KTSP. Tabel 3.1 dapat dilihat pada halaman 66.
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 3.1 Populasi Penelitian Nama Sekolah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49.
SDN Adisucipto 1 SDN Adisucipto 2 SDN Ambarukmo SDN Bhaktikarya SDN Caturtunggal 1 SDN Caturtunggal 3 SDN Caturtunggal 4 SDN Caturtunggal 6 SDN Caturtunggal 7 SDN Condongcatur SDN Corongan SDN Depok 1 SDN Depok 2 SDN Deresan SDN Gambiranom SDN Gejayan SDN Kalongan SDN Karangasem SDN Karangwuni 1 SDN Kentungan SDN Kledokan SDN Maguwoharjo 1 SDN Mustokorejo SDN Nanggulan SDN Nolobangsan
SD Perumnas Condongcatur SDN Puren SDN Ringinsari SDN Samirono SDN Sarikarya SDN Tajem SDN Timbulharjo SDN Nogopuro SDN Percobaan 2 SDN Ngringin SDN Perumnas 3 SDK Sengkan SD Islam Al-Islam SD Muhammadiyah Kayen SD Teruna Bangsa SD Bopkri Demangan III SDK Demangan Baru 1 SD Cahaya Bangsa Utama SD Muhammadiyah Komplek Kolombo SDK Condongcatur MI Wahid Hasyim MI Al Huda MI Bego MI Sultan Agung
Berdasarkan tabel 3.1 dapat terlihat bahwa populasi penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta
berjumlah
yang
49
Sekolah
Dasar
yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 (KTSP). 2.
Sampel Penelitian Nazir (2005: 271) berpendapat bahwasampel adalah sebagian anggota
populasi yang diambil dengan mengggunakan teknik tertentu. Penentuan sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling tersebut digunakan oleh peneliti karena peneliti mempunyai pertimbangan tertentu di dalam
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menentukan sampel penelitian. Pendapat tersebut senada dengan Effendi dan Tukiran (2012: 172) yang menyatakan bahwa purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dianggap relevan atau dapat mewakili objek yang diteliti, selain itu purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya pertimbangan tertentu. Pertimbangan pada penentuan sampel dalam penelitian ini adalah ijin yang diberikan oleh pihak SD. Dari 49 SD di wilayah Kecamatan Depok yang mengimplementasikan Kurikulum 2006/ KTSP terdapat 18 SD yang tidak berkenan memberikan ijin kepada peneliti dengan berbagai alasan. Selain itu, terdapat 4 SD yang mengalami kesalahpahaman antara kepala sekolah dengan guru kelas V terkait dengan pembagian lembar jawab siswa.Berdasarkan pertimbangan dalam pengambilan sampel tersebut, maka sampel pada peneliti ini adalah 27 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta dengan jumlah siswa sebanyak 796 siswa. Berikut ini disajikan sebuah tabel 3.2 yang menunjukkan sampel penelitian berupa daftar 27 Sekolah Dasar di wilayah Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta beserta jumlah siswa kelas V SD yang mengikuti UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA. Tabel 3.2 tersebut dapat dilihat pada halaman 68.
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 3.2 Sampel Penelitian No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22 23. 24. 25. 26. 27.
Nama SD SD Bobkri Demangan 3 SD Islam Al-Islam SD Teruna Bangsa SDK Demangan Baru 1 SDN Adisucipto 1 SDN Adisucipto 2 SDN Ambarukmo SDN Bhaktikarya SDN Caturtunggal 6 SDN Caturtunggal 4 SDN Caturtunggal 6 SDN Condongcatur SDN Corongan SDN Deresan SDN Gejayan SDN Kalongan SDN Karangwuni 1 SDN Kledokan SDN Mustokorejo SDN Nanggulan SDN Ngringin SDN Nolobangsan SDN Ringinsari SDN Samirono SDN Sarikarya SDN Tajem SDN Timbulharjo Total
Jumlah Siswa 30 13 31 96 50 20 23 29 32 31 27 33 21 60 17 14 9 27 8 21 31 16 27 36 31 29 34 796
Berdasarkan tabel 3.2 di atas dapat terlihat bahwa sampel penelitian ini adalah 27 SD di Kecamatan Depok dengan jumlah siswa yang mengikuti UAS tersebut sebanyak 796 siswa kelas V yang mengikuti UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA di SD wilayah Kecamatan Depok. Sementara itu, daftar nama siswa kelas V tersebut dapat dilihat pada lampiran 7 (halaman 152).
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D.
Variabel Penelitian Pada penelitian ini tidak menggunakanvariabel penelitian karena penelitian
ini termasuk dalam penelitian kuantitatif deskriptif non eksperimental. Hal tersebut dapat diketahui karena pada penelitian ini adalah menganalisis butir soal, sehingga tidak terdapat variabel terikat dan variabel bebas. Oleh karena itu, penelitian ini tidak mengubah suatu keadaan dengan cara memberikan suatu perlakuan yang dapat mempengaruhi keadaan tersebut.
E.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data yang diperlukan pada penelitian. Terdapat beberapa teknik pengumpulan data yaitu wawancara, angket, pengamatan atau observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancaradan dokumentasi. 1.
Wawancara Wawancara atau interview adalah dialog yang dilakukan oleh peneliti
dengan narasumber. Sanjaya (2007: 96) menjelaskan bahwa wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara lisan baik dengan cara bertatap muka maupun melalui saluran media tertentu. Pendapat lain dikemukakan oleh Arikunto (2013: 199) yang menyatakan bahwa terdapat tiga macam wawancara berdasarkan cara pelaksanaannya yaitu, wawancara bebas yang artinya pewawancara tidak menggunakan pedoman wawancara dalam melakukan wawancara dengan narasumber. Cara yang kedua adalah wawancara terpimpin atau wawancara terstruktur yaitu, wawancara yang
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dilakukan oleh pewawancara dengan menggunakan alat bantu berupa daftar butir pertanyaan yang akan disampaikan kepada narasumber.Butir pertanyaan tersebut ditulis secara lengkap dan terperinci. Sedangkan cara yang ketiga adalah wawancara bebas terpimpin yaitu wawancara yang dilakukan dengan membawa daftar pedoman pertanyaan. Pedoman wawancara bebas terpimpin berupa garis besar pertanyaan yang tidak ditulis secara lengkap dan terperinci. Pertanyaan tersebut hanya digunakan sebagai pedoman untuk melakukan dialog dengan narasumber. Pedoman wawancara (interview guide) disusun sebagai alat bantu atau instrumen dalam melaksanakan wawancara. Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa terdapat tiga macam wawancara berdasarkan cara pelaksanaannya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara bebas terpimpin. Peneliti menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara berisi garis besar pertanyaan yang ditulis secara umum atau tidak ditulis secara terperinci. Narasumber pada penelitian ini adalah pihak Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Depok, kepala sekolah, dan beberapa guru kelas V SD. 2.
Dokumentasi Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi merupakan cara yang
digunakan untuk mendapatkan berkas atau data yang dibutuhkan dalam penelitian. Data yang dapat dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi berdasarkan pendapat Sanjaya (2007: 101) adalah benda-benda seperti, buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, catatan rapat, nilai rapor, dan catatan harian. Arikunto (2013: 193) berpendapat bahwa teknik
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pengumpulan data melalui dokumentasi dapat dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu pengumpulan data penelitian atau instrumen penelitian. Alat bantu yang digunakan dalam melakukan teknik dokumentasi adalah check list atau daftar centang yang memuat informasi data yang diperlukan. Pada penelitian ini, peneliti akan mengumpulkan data penelitian berupa berkas atau dokumen yang dibutuhkan. Data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah paket soal Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V, kunci jawaban soal, dan lembar jawab siswa. Data tersebut digunakan untuk melakukan analisis butir soal pilihan ganda.
F.
Instrumen Penelitian Arikunto (2013: 203) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat
bantu yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah, data yang didapatkan lebih lengkap, dan sistematis. Adanya instrumen penelitian akan mempermudah dalam tahap pengolahan data. Terdapat beberapa macam instrumen penelitian yaitu pedoman wawancara, pedoman pengamatan, dan daftar centang atau check list. Penelitian ini menggunakan dua instrumen penelitian yaitu instrumen penelitian berupa pedoman wawancaradan check list.
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
Pedoman Wawancara Pedoman wawancara digunakan sebagai alat untuk membantu proses
wawancara. Berikut ini akan disajikan sebuah tabel 3.3 yang berisi pedoman wawancara. Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Pertanyaan Kepada Pihak UPTD Berapakah jumlah SD yang berada di wilayah Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta? SD mana saja yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP? Apa sebelumnya pernah dilakukan penelitian mengenai analisis butir soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok? Pertanyaan Kepada Pihak SD (kepala sekolah dan guru kelas V) Apakah guru sebagai penyusun butir soal pilihan ganda UAS genap mata pelajaran IPA kelas V telah melakukan penyusunan soal berdasarkan SK, KD, dan indikator pembelajaran? Apakah guru sebagai penyusun butir soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas V telah mengetahui syarat butir soal pilihan ganda yang baik? Apakah guru kelas V pernah melakukan analisis butir soal UAS mata pelajaran IPA kelas V? Apakah guru telah memahami pentingnya menganalisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal? Apakah guru dan pihak sekolah mengetahui cara menganaisis butir soal pilihan ganda UAS dengan berpedoaman pada validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal?
Berdasarkan tabel pedoman wawancara dapat diketahui bahwa peneliti menuliskan tiga pedoman wawancara dengan narasumer dari pihak UPTD. Sementara itu, terdapat lima pedoman wawancara yang digunakan sebagai pedoman untuk melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru kelas V dari beberapa SD. Hasil wawancara tersebut dapat dilihat padalampiran 8(halaman 166). 2.
Daftar Centang atau Check List Daftar Centang atau check list digunakan sebagai alat untuk
membantu proses pengumpulan data dengan teknik dokumentasi. Berikut ini akan disajikan sebuah tabel 3.4 mengenai daftar centang atau check listyang dapat dilihat pada halaman 73.
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 3.4 Tabel Daftar Centang atau Check List
No.
Nama SD Negeri dan Swasta
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
SDN Corongan SDN Gejayan SDN Mustokorejo SDN Nanggulan SDN Adisucipto 1 SDN Adisucipto 2 SDN Kledokan SDN Ambarukmo SDN Deresan SDN Karangwuni 1 SDN Samirono SDN Ngringin SDN Condongcatur SDN Tajem SDN Timbulharjo SDN Ringinsari SDN Caturtunggal 3 SDN Caturtunggal 4 SDN Caturtunggal 6 SDN Sarikarya SDN Bhaktikarya SDN Kalongan SDN Nolobangsan SD Bobkri Demangan III SD Kanisius Demangan Baru 1 SD Teruna Bangsa SD Islam Al- Islam
25. 26. 27.
Dokumen UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V yang telah diserahkan oleh pihak SD kepada peneliti Paket Soal Kunci Lembar UAS Jawaban Soal Jawaban Siswa
Berdasarkan tabel daftar centang (check list) dapat diketahui bahwa dokumen yang diperlukan pada penelitian ini adalah paket soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok, kunci jawaban soal, dan lembar jawaban siswa. Dokumen-dokumen tersebut diperoleh dari 27 SD di Kecamatan Depok sebagai sampel penelitian. Hasil yang diperoleh berdasarkan teknik dokumentasi terssebut dapat dilihat pada lampiran 9 (halaman 167).
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
G.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini dibedakan menjadi dua teknik, yaitu
analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Analisis secara kualitatif dilakukan untuk mengetahui validitas isi butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD.Analisis data yang kedua pada penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Analisis ini dilakukan untuk menganalisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Pada teknik analisis data kuantitatif, peneliti menggunakan bantuan program komputer, yaitu MicroCat Iteman versi 3.00. Hasil pengolahan data dengan Iteman mencakup informasi mengenai tingkat reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh soal. 1.
Analisis Kualitatif Analisi kualitatif dilakukan untuk mengetahui validitas isi butir soal
pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajara IPA kelas V SD. Analisis validitas isi dilakukan dengan cara melihat kesesuaian antara materi yang terdapat pada butir soal yang diujikan dengan materi pelajaran yang telah disampaikan pada proses pembelajaran seperti yang telah diuraikan pada indikator pembelajaran. Analisis validitas isi dapat dilakukan dengan menggunakan pedoman analisis berupa kisi-kisi penulisan soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD. Kisi-kisi penulisan soal tersebut dapat dilihat pada lampiran 10 (halaman 168).
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
Analisis Kuantitatif Teknik analisis kuantitatifdilakukan untuk menganalisis reliabilitas,
tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Pada teknik analisis data kuantitatif, peneliti menggunakan bantuan program komputer, yaitu MicroCat Iteman versi 3.00. Hasil pengolahan data dengan Iteman mencakup informasi mengenai tingkat reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh soal. a.
Reliabilitas Reliabilitas soal adalah tingkat konsistensi atau keajegan soal
yang dilihat dari keajegan atau hasil yang relatif sama apabila soal tersebut diujikan kembali pada siswa yang sama namun pada waktu yang berbeda. Tingkat reliabilitas yang baik adalah yang memiliki tingkat koefisien reliabilitas tinggi. Koefisien reliabilitas soal pada penelitian ini dapat dilihat melalui koefisien Alpha yang terdapat pada Output Iteman. Setelah mengetahui koefisien reliabilitas tersebut maka dapat diketahui tingkat reliabilitas soal dengan berpedoman pada pendapat ahli yang telah diuraikan pada bab II seperti pada tabel berikut ini. Tabel 3.5 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Koefisien Alpha
Koefisien Alpha 0,00 − 0,19 0,20 − 0,39 0,40 − 0,69 0,70 − 0,89 0,90 − 1,00
Tingkat Reliabilitas Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
(Sumber: Basuki dan Hariyanto, 2014: 119)
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berpedoman pada uraian tabel 3.5 mengenai tingkat reliabilitas berdasarkan koefisien Alpha, maka dapat diketahui pula tingkat reliabilitas soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 dapat diketahui melalui Output Iteman. Pada tabel tersebut dapat terlihat bahwa koefisien dengan rentang 0 - 0,19 menunjukkan tingkat reliabilitas sangat rendah, koefisien dengan rentang 0,20 - 0,39 menunjukkan tingkat reliabilitas rendah, koefisien dengan rentang 0,40 - 0,69 menunjukkan tingkat reliabilitas sedang, koefisien dengan rentang 0,70 - 0,89 menunjukkan tingkat reliabilitas tinggi, dan koefisien dengan rentang 0,90 - 1,00 menunjukkan tingkat reliabilitas sangat tinggi. b.
Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran butir soaladalah proporsi peserta tes yang
menjawab benar butir soal. Tingkat kesukaran butir soal dalam program MicroCat Iteman versi 3.00 dinyatakan dalam Prop. Correct. Azwar (2015: 151) menyatakan bahwa Prop. Correct adalah proporsi siswa (peserta tes) yang menjawab benar butir soal. Tingkat kesukaran butir soal merupakan kategori soal yang tergolong mudah, sedang, dan sukar pada soal Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok. Koefisien tingkat kesukaran yang diperoleh berdasarkan Output Iteman
yang
dinyatakan
dalam
Prop.
Correct,
kemudian
dikategorikan berdasarkan tingkat kesukaran butir soal. Cara menentukan kategori tingkat kesukaran tersebut adalah dengan
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
berpedoman pada pendapat ahli yang telah diuraikan pada bab II seperti pada tabel 3.6 halaman 77. Tabel 3.6 Kategori Tingkat Kesukaran Koefisien Tingkat Kesukaran Kategori 0,70 – 1,00 Mudah 0,30 – 0,70 Sedang 0,00 – 0,30 Sukar
(Sumber: Sudjana, 2010: 137)
Berdasarkan tabel 3.6 mengenai kategori tingkat kesukaran dapat diketahui bahwa terdapat tiga kategori tingkat kesukaran. Pada tabel tersebut dapat terlihat bahwa tingkat kesukaran dengan koefisien 0,70 – 1,00 menunjukkan butir soal memiliki kategori mudah, tingkat kesukaran dengan koefisien 0,30 – 0,70 menunjukkan butir soal memiliki kategori sedang, dan tingkat kesukaran dengan koefisien 0,00 – 0,30 menunjukkan butir soal memiliki kategori sukar. Butir soal yang telah dianalisis berdasarkan kategori tingkat kesukaraan butir soalnya, selanjutnya menghitung persentase tingkat kesukaran keseluruhan butir soal sesuai dengan proporsi yang telah ditetapkan. Proporsi tingkat kesukaran butir soal UAS telah diuraikan pada bab II seperti pada tabel berikut. Tabel 3.7 Proporsi Tingkat Kesukaran
Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal Mudah Sedang Sukar (Sumber: Kunandar, 2014)
Persentase (%) 30% 50% 20%
Berdasarkan tabel 3.7 mengenai proporsi tingkat kesukaran dapat diketahui bahwa tingkat kesukaran soal dapat dikatakan baik apabila memiliki proporsi kategori soal mudah sebesar 30%, kategori soal sedang sebesar 50%, dan kategori soal sukar sebesar 20%. 77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dengan kata lain, tingkat kesukaran butir soal UAS yang belum sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran butir soal seperti yang telah diuraikan sebelumnya maka butir soal tersebut perlu diperbaiki. c.
Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan yang dimiliki soal untuk
memberikan gambaran mengenai perbedaan antara siswa yang telah memahami materi dan belum memahami materi yang diujikan. Daya pembeda butir soal Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok, dapat diketahui dengan melihat Point Biserial pada output Iteman. Azwar (2015: 151) berpendapat bahwa Point Biserial adalah daya pembeda soal dengan menggunakan koefisien korelasi point biserial. Koefisien Point Biserial pada output Iteman selanjutnya dianalisis dengan berpedoman pada pendapat beberapa ahli yang telah diuraikan pada bab II seperti pada tabel berikut. Tabel 3.8 Pedoman Kategori Daya Pembeda Butir Soal Rentang Daya Pembeda > 0,30
0,20 – 0,29 < 0,19
Kategori Baik Sedang Jelek
Keputusan Butir soal diterima Butir soal perlu diperbaiki Butir soal ditolak atau dibuang
Berdasarkan tabel 3.8 mengenai kriteria daya pembeda dapat terlihat bahwa daya pembeda dengan rentang lebih dari 0,30 menunjukkan kategori butir soal baik dengan keputusan butir soal diterima, daya pembeda dengan rentang 0,20 – 0,29 menunjukkan kategori butir soal sedang dengan keputusan butir soal perlu
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
diperbaiki, dan daya pembeda dengan rentang kurang dari 0,19 menunjukkan kategori butir soal jelek dengan keputusan butir soal ditolak. d.
Efektivitas Pengecoh Efektivitas pengecoh pada soal pilihan ganda menunjukkan
berfungsi atau tidak berfungsinya setiap pengecoh pada masingmasing butir soal. Efektivitas pengecoh digunakan untuk menentukan keberfungsian pengecoh dalam suatu soal. Efektivitas pengecoh dapat diketahui dengan melihat Prop. Endorsing pada Output Iteman. Azwar
(2015:
adalahproporsi
151) pemilih
berpendapat pada
bahwa setiap
Prop.
Endorsing
pilihan
jawaban.
Setelahmengetahui efektivitas pengecoh pada masing-masing butir soal melalui koefisien Prop. Endorsing langkah selanjutnya adalah melihat persentase jumlah siswa yang memilih setiap pengecoh pada masing-masing butir soal dengan berpedoman pada pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 144) guna mengetahui efektivitas pengecoh yaitu pengecoh dapat dikatakan berfungsi apabila dipilih paling sedikit 5%
dari
peserta
tes.
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV akan membahas mengenai deskripsi penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan. A.
Deskripsi Penelitan Analisis butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015
mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok menganalisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Analisis validitasdilakukan dengan cara melihat kesesuaian antara materi yang diujikan atau yang terdapat pada setiap butir soal dengan materi yang telah disampaikan pada proses pembelajaran seperti yang telah diuraikan dalam indikator pembelajaran. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan butir soal UAS dengan tujuan yang ingin dicapai atau diukur. Sementara itu, analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal dilakukan dengan menggunakan paket program MicroCat Iteman versi 3.00. Peneliti mengumpulkan berbagai informasi melalui wawancara dengan pihak Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Depok guna mengetahui jumlah SD yang berada di wilayah Kecamatan Depok serta untuk mengetahui data SD yang mengimplementasikan Kurikulum tahun 2006 atau KTSP. Selain itu, pengumpulan data juga dilakukan melalui teknik dokumentasi. Data atau dokumen yang diperlukan pada penelitian ini yaitu berupa paket soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V, kunci jawaban, dan 796
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
lembar jawaban siswa. Hasil yang didapatkan melalui kegiatan wawancara tersebut digunakan sebagai informasi penentuan populasi dan sampel dalam penelitian ini. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru kelas V pada beberapa SD untuk mengetahui apakah guru sebagai tim penyusun butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V telah menyusun soal dengan berpedoman pada SK, KD, dan indikator pembelajaran. Informasi lain yang diperoleh adalah apakah analisis butir soal UAS pernah dilakukan sebelumnya atau belum sama sekali. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, peneliti dapat mengetahui bahwa belum pernah dilakukan penelitian analisis butir soal pilihan ganda UAS genap mata pelajaran IPA kelas V SD di wilayah Kecamatan Depok. Selain itu, peneliti juga dapat mengetahui bahwa guru sebagai tim penyusun butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V telah menyusun soal dengan berpedoman pada SK, KD, dan indikator pembelajaran. Namun, pihak sekolah juga menginformasikan bahwa sebagian besar butir soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas V hanya diambil dari soal UAS genap tahun lalu tanpa melakukan analisis terhadap butir soal tersebut terlebih dahulu. Soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 butir soal pilihan ganda pada mata pelajaran IPA kelas V. Penelitian ini dilaksanakan pada 27 SD di Kecamatan Depok yang mengimplementasikan Kurikulum tahun 2006 atau KTSP. Lembar jawaban siswa yang dianalisis pada penelitian ini berjumlah 796 lembar. Hal ini sesuai dengan
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
jumlah siswa yang mengerjakan soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok.
B.
Hasil Penelitian Pada pembahasan hasil penelitian akan dipaparkan lima hal pokok yaitu
hasil analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA pada kelas V pada 27 SD di Kecamatan Depok sebagai berikut. 1.
Hasil Analisis Validitas Analisis
validitasdilakukan
dengan
tujuan
untuk
mengetahui
kesesuaian antara materi yang diujikan pada butir soal UAS dengan materi yang telah diajarkan pada satu semester program pembelajaran seperti yang diuraikan pada SK, KD, dan indikator mata pelajaran IPA kelas V semester genap. Analisis validitas ditinjau dari validitas isi butir soal karena dilakukan dengan cara melihat kesesuaian materi pada setiap butir soal dengan materi yang ingin diukur seperti yang diuraikan indikator pembelajaran. Tabel analisis validitas isi dapat dilihat pada lampiran 11 (halaman 172). Pada tabel analisis validitas isi yang diuraikan pada lampiran 4a tersebut berisi uraian 30 butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V, uraian mengenai 3 SK dan 11 KD yang dijabarkan menjadi kurang lebih 30 indikator pembelajaran. Uraian materi yang terdapat pada indikator tersebut yang akan dianalisis kesesuaiannya dengan materi yang terdapat pada setiap butir soal. Selain itu,
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
terdapat kolom yang berisi keterangan mengenai kesesuaian antara materi pada butir soal dengan indikator. Butir soal dapat dinyatakan valid jika materi yang terdapat pada butir soal tersebut sesuai dengan materi yang telah diajarkan seperti yang diuraikan pada indikator pembelajaran. Sedangkan, butir soal dinyatakan tidak valid apabila materi yang diujikan atau yang terdapat pada butir soal tidak sesuai dengan materi yang telah diajarkan seperti yang diuraikan pada indikator pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis validitas isi pada 30 butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V seperti yang diuraikan lampiran 4a dapat diketahui bahwa terdapat 29 butir soal yang dinyatakan memiliki kesesuaian antara materi yang diujikan dengan indikator yang telah diuraikan. Dengan kata lain, 29 butir soal tersebut dinyatakan valid dari segi isi atau materinya. Sedangkan terdapat 1 butir soal yang diketahui bahwa materi pada butir soal tersebut tidak sesuai dengan indikator yang telah diuraikan, sehingga dapat dikatakan bahwa butir soal tersebut tidak valid. Selain itu, diketahui bahwa terdapat satu kompetensi dasar yang tidak dijadikan sebagai pedoman penyusunan soal, yaitu KD 6.2. Terdapat dua indikator pada KD 6.2 yang tidak muncul dalam soal UAS. Hal ini perlu dilakukan pengkajian ulang agar setiap indikator pada kompetensi dasar dapat dijadikan sebagai pedoman dalam penyusunan soal, sehingga tes tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan kata lain, butir soal yang baik harus memiliki validitas isi yang baik. Materi pada butir soal tersebut harus memiliki kesesuaian dengan materi yang telah diajarkan, sehingga indikator dapat mengukur apa yang
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
seharusnya diukur mengenai kesesuaiannya dengan materi yang diujikan. Berikut ini akan ditampilkan tabel yang berisi uraian hasil analisis validitas isi. Tabel 4.1Keputusan berdasarkanHasil Analisis Validitas Isi Butir Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Hasil Analisis Validitas Isi
Keputusan
Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal tidak sesuai dengan materi pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator. Materi yang diujikan pada butir soal sesuai dengan pada indikator.
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan tabel 4.1 yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diketahui bahwa butir soal pilihan gandaUAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD terdiri dari 30 butir soal. Dari 30 butir soal tersebut diketahui bahwa terdapat 29 butir soal yang dinyatakan valid, sedangkan terdapat 1 butir soal yang dinyatakan tidak valid ditinjau
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
berdasarkan kesesuaian antara materi yang diujikan dengan materi yang terdapat pada indikator pembelajaran. Berikut ini akan disajikan sebuah tabel yang berisi uraian butir soal pilihan ganda yang valid dan tidak valid. Tabel 4.2 Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V Keputusa Kategori Nomor Soal Jumlah n Materi pada butir soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, sudah sesuai dengan materi 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, Valid 29 yang ingin diukur sesuai 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, uraian indikator. 26, 27, 28, 29, 30 Materi pada butir soal tidak sesuai dengan materi yang Tidak 21 1 ingin diukur sesuai uraian Valid indikator. Total 30
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V yang terdiri dari 30 butir soal terdapat 29 butir soal dapat dikatakan valid karena materi pada butir soal sudah sesuai dengan materi yang ingin diukur sesuai uraian indikator. Butir soal yang valid tersebut adalah butir soal dengan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30. Sementara itu, terdapat 1 butir soal yang dinyatakan tidak valid karena materi pada butir soal tidak sesuai dengan materi yang ingin diukur sesuai uraian indikator. Butir soal tersebut adalah butir soal nomor 21.Berikut ini akan disajikan tabel yang menampilkan persentase butir soal valid dan butir soal yang tidak valid. Tabel 4.3 Persentase Butir Soal Valid dan Butir Soal Tidak Valid Keputusan Valid Tidak Valid Total
Jumlah 29 1 30
Persentase (%) 96,67% 3,33% 100%
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa soal UAS yang terdiri dari 30 butir soal yang dinyakan valid berjumlah 29 butir atau sebesar 96,67% dan butir soal yang dinyakan tidak valid berjumlah 1 butir atau sebesar 3,33%. Data tersebut apabila ditunjukkan dengan pie chart adalah sebagai berikut.
Gambar 4.1 Diagram Persentase Butir Soal Valid dan Tidak Valid
Berdasarkan diagram persentase butir soal valid dan tidak valid dapat diketahui bahwa butir soal valid sebesar 96,67%. Sedangkan butir soal yang tidak valid sebesar 3,33%. 2.
Hasil Analisis Reliabilitas Tingkat reliabilitas soal dapat diketahui dengan melihat koefisien
Alpha yang terdapat pada output Iteman. Pada output Iteman diketahui bahwa koefisien Alpha sebesar 0,758. Koefisien Alpha pada Output Iteman ditunjukkan seperti pada tabel 4.4 halaman 87.
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.4 Scale Statistics
Alpha
0,758
Berdasarkan tabel 4.4 peneliti dapat mengetahui bahwa koefisien reliabilitas yang ditunjukkan sebagai koefisien Alpha adalah 0,758. Selanjutnya, guna mengetahui tingkat reliabilitas soal UAS tersebut peneliti berpedoman pada pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 119) yang menuliskan tingkat reliabilitas soal seperti yang telah diuraikan pada Bab II. Tabel 4.5 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Koefisien Alpha
Koefisien Alpha 0,00 − 0,19 0,20 − 0,39 0,40 − 0,69 0,70 − 0,89 0,90 − 1,00 (Sumber: Basuki dan Hariyanto, 2014: 119)
Tingkat Reliabilitas Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Diketahui bahwa koefisien Alpha pada output Iteman berada di antara rentang0,70 - 0,89. Berdasarkan uraian pada tabel di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok memiliki tingkat reliabilitas tinggi. 3.
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Analisis tingkat kesukaran butir soal dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui derajat kesukaran soal mulai dari tingkat yang mudah, sedang, dan sukar pada butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok. Analisis tingkat kesukaran dilakukan dengan menggunakan MicroCat Iteman versi 3.00.Koefisien
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tingkat kesukaran atau Prop. Correct pada Output Iteman dapat dilihat pada lampiran 12 (halaman 182). Pada langkah analisis tingkat kesukaran butir soal, peneliti berpedoman pada kriteria tingkat kesukaran sesuai dengan pendapat Sudjana (2010:137) yang telah diuraikan pada Bab II sebagai berikut. Tabel 4.6 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal Koefisien Tingkat Kategori Kesukaran 0,7 – 1,0 Mudah 0,3 – 0,7 Sedang 0,0 – 0,3 Sulit (Sumber: Sudjana, 2010:137)
Berdasarkan pedoman kriteria analisis tingkat kesukaran soal yang telah diuraikan sebelumnya selanjutnya peneliti melakukan analisis data tingkat kesukaran pada soal UAS. Berikut ini adalah tabel 4.7 mengenai hasil analisis tingkat kesukaran butir soal soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V.Tabel 4.7 dapat dilihat pada halaman 89.
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.7 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal UAS Genap IPA Kelas V Butir Koefisien Kategori Soal Prop. Correct 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,905 0,662 0,871 0,685 0,598 0,700 0,632 0,967 0,700 0,683 0,518 0,559 0,700 0,508 0,927 0,867 0,558 0,700 0,693 0,648 0,675 0,613 0,469 0,379 0,700 0,774 0,631 0,700 0,435 0,503
Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang
Berdasarkan tabel 4.7 mengenai analisis tingkat kesukaran butir soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas V dapat diketahui bahwa dari 30 butir soal pilihan ganda terdapat 6 butir soal yang memiliki tingkat kesukaran pada rentang 0,7 – 0,8 sehingga soal tersebut termasuk dalam kategori butir soal mudah. Sedangkan terdapat 24 soal memiliki tingkat kesukaran sedang yaitu butir soal yang memiliki tingkat kesukaran pada rentang 0,3 – 0,7.
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Namun peneliti tidak menemukan butir soal yang termasuk dalam kategori sulit yaitu pada rentang 0,0 – 0,3. Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran butir soal seperti yang telah dipaparkan pada paragraf sebelumnya, berikut ini akan ditampilkan tabel mengenai persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori tingkat kesukaran. Tabel 4.8 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kategori Tingkat Kesukaran Kategori Mudah Sedang
Butir Soal 1, 3, 8, 15, 16, 26 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30
-
Sukar Total
Jumlah 6
Persentase (%) 20%
24
80%
-
0% 100%
30
Dari tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa tingkat kesukaran pada butir soal UAS yang memiliki kategori mudah sebanyak 6 butir soal dengan persentase 20%. Tingkat kesukaran dengan kategori mudah terdapat pada butir soal 1, 3, 8, 15, 16, dan 26. Sedangkan tingkat kesukaran butir soal dengan kategori sedang pada soal UAS berjumlah 24 butir soal dengan persentase 80%. Tingkat kesukaran dengan kategori sedang terdapat pada butir soal 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, dan 30.Pada soal UAS tidak terdapat butir soal dengan kategori tingkat kesukaran sukar, sehingga pada kategori tersebut memiliki persentase 0%. Data di atas jika ditunjukkan dengan pie chart pada halaman 91.
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 4.2 Diagram Persentase Tingkat Kesukaran Butir Soal
Berdasarkan gambar 4.2 mengenai diagram persentase tingkat kesukaran butir soal dapat diketahui bahwa 30 butir soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas V memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Seperti yang terlihat pada diagram tersebut bahwa terdapat 20% butir soal yang memiliki tingkat kesukaran dengan kategori mudah dan 80% butir soal yang memiliki tingkat kesukaran dengan kategori sedang. Butir soal yang telah dianalisis tingkat kesukaraan butir soalnya, selanjutnya dibuat persentase tingkat kesukaran keseluruhan butir soal sesuai dengan proporsi yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah tabel 4.9 mengenai proporsi tingkat kesukaran berdasarkan pendapat Kunandar (2014: 201). Tabel 4.9 Proporsi Tingkat Kesukaran
Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal Mudah Sedang Sukar
Persentase (%) 30% 50% 20%
(Sumber: Kunandar, 2014: 201)
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berpedoman pada tabel 4.9 mengenai proporsi tingkat kesukaran berdasarkan pendapat Kunandar (2014: 201) dapat diketahui bahwa proporsi tingkat kesukaran pada butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok belum sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran butir soal UAS yang telah ditetapkan. Hal tersebut dapat diketahui bahwa soal UAS tersebut memiliki tingkat kesukaran kategori mudah sebesar 20% dan tingkat kesukaran kategori sedang sebesar 80%. Sementara itu, proporsi tingkat kesukaran butir soal UAS yang telah diuraikan pada tabel adalah 30% butir soal mudah, 50% sedang, dan 20% sukar. 4.
Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Analisis daya pembeda butir soal bertujuan untuk mengetahui
kemampuan suatu butir soal dalam membedakan siswa yang telah memahami materi tes dengan siswa yang belum memahami materi. Analisis daya pembeda pada butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depokdilakukan dengan menggunakan paket dataMicroCat Iteman versi 3.00. Koefisien daya pembeda atau koefisien Point Biserial pada Output Iteman dapat dilihat pada lampiran 12 (halaman 182).Pada langkah analisis daya pembeda butir soal, peneliti berpedoman pada kriteria untuk menentukan daya pembeda butir soal sesuai dengan pendapat beberapa ahli yaitu Basuki dan Hariyanto (2014: 141) dan Azwar (2015: 148) yang telah diuraikan pada Bab II. Berikut ini adalah tabel 4.10 mengenai kriteria daya pembeda dapat dilihat pada halaman 93.
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.10 Kriteria Daya Pembeda Koefisien Daya Pembeda > 0,30
0,20 – 0,29 < 0,19
Kategori Baik Sedang Jelek
Keputusan Butir soal diterima Butir soal perlu diperbaiki Butir soal ditolak atau dibuang
Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa daya pembeda butir soal dengan rentang lebih dari 0,30 menunjukkan bahwa butir soal tersebut memiliki kategori baik sehinnga dapat diterima. Daya pembeda dengan rentang 0,20 – 0,29 menunjukkan bahwa butir soal termasuk dalam kategori sedang, sehingga butir soal perlu diperbaiki, dan daya pembeda dengan rentang kurang dari 0,19 menunjukkan bahwa butir soal termasuk dalam kategori jelek, sehingga butir soal tersebut ditolak atau gugur. Berpedoman pada kriteria analisis daya pembeda soal yang telah diuraikan sebelumnya kemudian peneliti melakukan analisis data daya pembeda soal UAS. Berikut ini adalah tabel 4.11 hasil analisis daya pembeda butir soal soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas V. Tabel 4.11 tersebut dapat dilihat pada halaman 94.
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.11 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal UAS Genap Mata Pelajaran IPA Kelas V Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nilai Daya pembeda (point biser) 0,286 0,432 0,280 0,377 0,230 0,413 0,287 0,266 0,198 0,333 0,432 0,481 0,367 0,419 0,327 0,210 0,283 0,351 0,436 0,374 0,417 0,284 0,464 0,420 0,169 0,380 0,548 0,524 0,381 0,222
Kualitas Butir Soal
Keputusan
Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Sedang Jelek Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sedang Sedang Baik Baik Baik Baik Sedang Baik Baik Jelek Baik Baik Baik Baik Sedang
Butir soal perlu diperbaiki Butir soal diterima Butir soal perlu diperbaiki Butir soal dapat diterima Butir soal perlu diperbaiki Butir soal dapat diterima Butir soal perlu diperbaiki Butir soal perlu diperbaiki Butir soal ditolak Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima Butir soal perlu diperbaiki Butir soal perlu diperbaiki Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima Butir soal perlu diperbaiki Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima Butir soal ditolak Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima Butir soal perlu diperbaiki
Berdasarkan tabel 4.11 mengenai analisis daya pembeda butir soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas V dapat diketahui bahwa dari 30 butir soal pilihan ganda terdapat 19 butir soal memiliki koefisien daya pembeda dengan kualitas butir soal baik yaitu butir soal yang memiliki koefisien daya pembeda berada pada rentang lebih dari 0,30, sehingga butir soal tersebut dapat diterima. Selain itu juga terdapat 9 butir soal yang memiliki koefisien daya pembeda berada pada rentang 0,20 – 0,29 dengan kualitas sedang, sehingga butir soal tersebut perlu pembahasan dan diperbaiki. Soal
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UASmemiliki 2 butir soal dengan koefisien daya pembeda berada pada rentang kurang dari 0,19 dengan kualitas butir soal jelek, sehingga butir soal tersebut ditolak. Butir soal yang memiliki kualitas daya pembeda baik dan sedang dapat digunakan, namun disertai dengan pembahasan dan perbaikan pada butir soal yang memiliki kualitas sedang. Butir soal yang memiliki kualitas daya pembeda jelek sebaiknya dibuang atau ditolak dan diganti dengan soal yang lain. Berdasarkan hasil analisis daya pembeda butir soal seperti yang telah dipaparkan pada paragraf sebelumnya, berikut ini akan ditampilkan tabel mengenai persentase jumlah butir soal berdasarkan kualitas daya pembeda butir soal. Tabel 4.12 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kategori Daya Pembeda Butir Soal Kategori Persentase Butir Soal Jumlah Butir Soal (%) Baik 2, 4, 6, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 19 63,33% 23, 24, 26, 27, 28, 29 Sedang 1, 3, 5, 7, 8, 16, 17, 22, 30 9 30% Jelek 9, 25 2 6,67% Total 30 100%
Dari tabel 4.12 di atas dapat diketahui bahwa daya pembeda pada butir soal UAS yang memiliki daya pembeda dengan kategori baik sebanyak 19 butir soal dengan persentase 63,33% yaitu pada butir soal 2, 4, 6, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 26, 27, 28, dan 29. Daya pembeda soal UAS dengan daya pembeda sedang sebanyak 9 butir soal dengan persentase 30% yaitu pada butir soal 1, 3, 5, 7, 8, 16, 17, 22, dan 30. Sedangkan daya pembeda soal UAS dengan daya pembeda soal jelek sebanyak 2 butir soal dengan persentase 6,67% yaitu pada butir soal 9 dan 25.
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Data di atas jika ditunjukkan dengan pie chart adalah sebagai berikut:
Gambar 4.3 Diagram Persentase Kategori Daya Pembeda Butir Soal
Berdasarkan gambar 4.3 mengenai diagram persentase kualitas daya pembeda butir soal dapat diketahui bahwa 30 butir soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas V memiliki daya pembeda yang bervariasi. Seperti yang terlihat pada diagram tersebut bahwa terdapat 63,33% butir soal yang memiliki daya pembeda baik, 30% butir soal memilikidaya pembeda sedang, dan 6,67% butir soal memilikidaya pembeda jelek. Guna mendukung hasil penelitian seperti yang telah diuraikan pada paragraf sebelumnya, peneliti juga telah melakukan analisis daya pembeda butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok melalui penghitungan manual. Analisis secara manual ini dilakukan untuk mengetahui daya pembeda pada setiap butir soal. Analisis secara manual ini berpedoman pada pendapat Azwar (2015: 137) yang menyatakan bahwa butir soal dapat
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dinyatakan memiliki daya pembeda baik apabila butir soal tersebut dapat dijawab dengan benar oleh semua atau sebagian besar siswa yang telah memahami materi dan dijawab salah oleh semua atau sebagian besar siswa yang belum memahami materi yang diujikan. Dengan kata lain, proporsi jumlah siswa yang menjawab dengan benar adalah siswa yang telah memahami materi lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang belum memahami materi. Sedangkan, butir soal dinyatakan memiliki daya pembeda jelek apabila proporsi jumlah siswa yang menjawab dengan benar adalah siswa yang telah memahami materi hampir sama dengan siswa yang belum memahami materi, serta proporsi jumlah siswa yang menjawab dengan benar adalah siswa yang telah memahami materi lebih sedikit dibandingkan dengan siswa yang belum memahami materi. Output Iteman yang menyajikan data koefisien daya pembeda butir soal belum dapat menunjukkan jumlah siswa yang menjawab suatu butir soal tersebut adalah siswa yang telah memahami materi yang diujikan (siswa pada kelompok tinggi) atau berasal dari siswa yang belum memahami materi (siswa kelompok rendah). Hal ini membuat peneliti belum dapat mengatahui keberfungsian daya pembeda butir soal dalam membedakan antara siswa yang telah memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi. Pada output iteman hanya disajikan koefisien daya pembeda butir soal tanpa menunjukkan proporsi siswa pada kelompok tinggi (T) dan siswa kelompok rendah (R) yang dapat menjawab benar atau menjawab salah suatu butir soal. Oleh karena itu, guna mengetahui proporsi
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tersebut, peneliti melakukan analisis daya pembeda butir soal secara manual. Endrayanto dan Harumurti (2014: 266) berpendapat bahwa cara untuk melakukan analisis daya pembeda secara manual adalah dengan mengetahui peringkat siswa berdasarkan nilai yang diperoleh dari pengerjaan soal UAS. Kemudian peserta tes dibagi menjadi dua kelompok yaitu 27% siswa kelompok tinggi dan 27% siswa kelompok rendah. Tabel analisis dapat dilihat pada lampiran 13 (halaman 189). Berdasarkan tabel pada lampiran 13 dapat diketahui bahwa dari 30 butir soal yang diujikan, terdapat 28 butir soal dengan proporsi jumlah siswa yang telah memahami materi yang diujikan lebih banyak dari pada jumlah siswa yang belum memahami materi dalam menjawab setiap butir soal dengan jawaban yang benar. Hal ini menunjukkan bahwa daya pembeda butir soal tersebut dapat membedakan siswa yang telah memahami materi yang diujikan (kelompok tinggi) dengan siswa yang belum memahami materi (kelompok rendah). Namun, kategori daya pembeda setiap butir soal dapat diketahui dengan cara menghitungnya sesuai rumus daya pembeda yang telah diuraikan pada bab II. Berdasarkan hasil penghitungan tersebut dapat diketahui kategori daya pembeda butir soal yaitu baik dan sedang, berpedoman pada tabel kriteria daya pembeda yang telah diuraikan sebelumnya. Sementara itu, terdapat 2 butir soal dengan proporsi jumlah siswa yang telah memahami materi yang diujikan lebih sedikit dari pada jumlah siswa yang belum memhami materi dalam menjawab setiap butir soal dengan jawaban yang benar. Hal ini
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menunjukkan bahwa daya pembeda butir soal tersebut tidak dapat membedakan siswa yang telah memahami materi yang diujikan (kelompok tinggi) dengan siswa yang belum memahami materi (kelompok rendah). Butir soal tersebut termasuk dalam kategori butir soal dengan daya pembeda jelek. Butir soal dengan kategori daya pembeda baik dapat diterima dan disimpan pada bank soal sehingga, dapat diujikan kembali pada ujian atau tes selanjutnya, sementara itu butir soal dengan daya pembeda sedang perlu diperbaiki, dan butir soal dengan kategori daya pembeda jelek harus dibuang atau tidak dapat digunakan kembali. 5.
Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Analisis efektivitas pengecoh memiliki tujuan untuk mengetahui
keberfungsian pilihan jawaban selain kunci jawaban pada butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok. Analisis efektivitas pengecoh dilakukan dengan menggunakan MicroCat Iteman versi 3.00. Koefisien setiap pengecoh pada masing-masing butir soal atau koefisien Prop. Endorsing pada Output Iteman dapat dilihat pada lampiran 12 (halaman 182).Pada langkah analisis efektivitas pengecoh butir soal, peneliti berpedoman pada kriteria untuk menentukan efektivitas pengecoh soal sesuai dengan pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 144) yaitu suatu pilihan jawaban yang berperan sebagai pengecoh atau bukan kunci jawaban dapat dikatakan berfungsi apabila setiap pengecoh pada masing-masing butir soal tersebut paling sedikit dipilih oleh 5% dari peserta tes atau siswa. Berdasarkan pendapat Basuki
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan Hariyanto (2014: 144) yang telah diuraikan pada paragraf sebelumnya, berikut ini adalah tabel hasil analisis efektivitas pengecoh soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas V. Tabel 4.13 Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Butir Soal UAS Genap Mata Pelajaran IPA Kelas V Butir Soal
Koefisien Prop. Endorsing
Persentase (%)
A 0,905
90,5 %
B 0,038
3,8%
C 0,016
1,6%
D 0,041
4,1%
A 0,250
25%
B 0,662
66,2%
C 0,015
1,5%
D 0,073
7,3%
A 0,044
4,4%
B 0,062
6,2%
C 0,871
87,1%
D 0,024
2,4%
A 0,685
68,5%
B 0,050
5%
C 0,196
19,6%
1
2
3
4
Deskripsi Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 90,5% dari peserta tes Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 3,8% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 1,6% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 4,1% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 25% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 66,2% dari peserta tes Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 1,5% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 7,3% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 4,4% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 6,2% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 87,1% dari peserta tes Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 2,4% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 68,5% dari peserta tes Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 5% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 19,6% dari
Kesimpulan Kunci jawaban Pengecoh B belum berfungsi Pengecoh C belum berfungsi Pengecoh D belum berfungsi Pengecoh A berfungsi Kunci jawaban Pengecoh C belum berfungsi Pengecoh D berfungsi Pengecoh A belum berfungsi Pengecoh B berfungsi Kunci jawaban Pengecoh D belum berfungsi Kunci jawaban Pengecoh B berfungsi Pengecoh C berfungsi
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir Soal
Koefisien Prop. Endorsing
Persentase (%)
D 0,069
6,9%
A 0,165
16,5%
B 0,063
6,3%
C 0,598
59,8%
D 0,175
17,5%
A 0,101
10,1%
B 0,148
14,8%
C 0,706
70,6%
D 0,045
4,5%
A 0,632
63,2%
B 0,104
10,4%
C 0,053
5,3%
D 0,211
21,1%
A 0,967
96,7%
B 0,009
0,9%
C 0,004
0,4%
D 0,020
2%
A 0,246
24,6%
5
6
7
8
9
Deskripsi peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 6,9% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 16,5% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 6,3% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 59,8% dari peserta tes Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 17,5% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 10,1% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 14,8% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 70,6% dari peserta tes Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 4,5% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 63,2% dari peserta tes Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 10,4% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 5,3% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 21,1% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 96,7% dari peserta tes Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 0,9% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 0,4% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 2% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 24,6% dari
Kesimpulan
Pengecoh D berfungsi Pengecoh A berfungsi Pengecoh B berfungsi Kunci jawaban Pengecoh D berfungsi Pengecoh A berfungsi Pengecoh B berfungsi Kunci jawaban Pengecoh D belum berfungsi Kunci jawaban Pengecoh B berfungsi Pengecoh C berfungsi Pengecoh D berfungsi Kunci jawaban Pengecoh belum berfungsi Pengecoh belum berfungsi Pengecoh belum berfungsi Pengecoh berfungsi
B
C
D
A
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir Soal
Koefisien Prop. Endorsing
Persentase (%)
B 0,724
72,4%
C 0,011
1,1%
D 0,019
1,9%
A 0,149
14,9%
B 0,058
5,8%
C 0,109
10,9%
D 0,683
68,3%
A 0,299
29,9%
B 0,147
14,7%
C 0,036
3,6%
D 0,518
51,8%
A 0,173
17,3%
B 0,038
3,8%
C 0,230
23%
D 0,559
55,9%
A 0,109
10,9%
B 0,709
70,9%
C 0,077
7,7%
10
11
12
13
Deskripsi peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 72,4% dari peserta tes Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 1,1% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 1,9% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 14,9% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 5,8% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 10,9% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 68,3% dari peserta tes Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 29,9% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 14,7% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 3,6% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 51,8% dari peserta tes Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 17,3% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 3,8% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 23% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 55,9% dari peserta tes Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 10,9% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 70,9% dari peserta tes Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 7,7% dari
Kesimpulan
Kunci jawaban Pengecoh C belum berfungsi Pengecoh D belum berfungsi Pengecoh A berfungsi Pengecoh B berfungsi Pengecoh C berfungsi Kunci jawaban Pengecoh A berfungsi Pengecoh B berfungsi Pengecoh C belum berfungsi Kunci jawaban Pengecoh A berfungsi Pengecoh B belum berfungsi Pengecoh C berfungsi Kunci jawaban Pengecoh A berfungsi Kunci jawaban Pengecoh C berfungsi
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir Soal
Koefisien Prop. Endorsing
Persentase (%)
D 0,106
10,6%
A 0,508
50,8%
B 0,183
18,3%
C 0,251
25,1%
D 0,058
5,8%
A 0,020
2%
B 0,018
1,8%
C 0,035
3,5%
D 0,927
92,7%
A 0,036
3,6%
B 0,065
6,5%
C 0,867
86,7%
D 0,031
3,1%
A 0,180
18%
B 0,558
55,8%
C 0,163
16,3%
D 0,099
9,9%
A 0,082
8,2%
14
15
16
17
18
Deskripsi peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 10,6% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 50,8% dari peserta tes Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 18,3% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 25,1% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 5,8% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 2% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 1,8% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 3,5% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 92,7% dari peserta tes Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 3,6% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 6,5% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 86,7% dari peserta tes Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 3,1% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 18% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 55,8% dari peserta tes Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 16,3% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 9,9% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 8,2% dari
Kesimpulan
Pengecoh D berfungsi Kunci jawaban Pengecoh B berfungsi Pengecoh C berfungsi Pengecoh D berfungsi Pengecoh A belum berfungsi Pengecoh B belum berfungsi Pengecoh C belum berfungsi Kunci jawaban Pengecoh A belum berfungsi Pengecoh B berfungsi Kunci jawaban Pengecoh D belum berfungsi Pengecoh A berfungsi Kunci jawaban Pengecoh C berfungsi Pengecoh D berfungsi Pengecoh A berfungsi
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir Soal
Koefisien Prop. Endorsing
Persentase (%)
B 0,714
71,4%
C 0,097
9,7%
D 0,108
10,8%
A 0,693
69,3%
B 0,074
7,4%
C 0,167
16,7%
D 0,065
6,5%
A 0,095
9,5%
B 0,144
14,4%
C 0,648
64,8%
D 0,112
11,2%
A 0,675
67,5%
B 0,062
6,2%
C 0,170
17%
D 0,094
9,4%
A 0,031
3,1%
B 0,343
34,3%
C 0,613
61,3%
19
20
21
22
Deskripsi peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 71,4% dari peserta tes Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 9,7% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 10,8% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 69,3% dari peserta tes Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 7,4% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 16,7% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 6,5% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 9,5% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 14,4% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 64,8% dari peserta tes Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 11,2% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 67,5% dari peserta tes Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 6,2% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 17% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 9,4% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 3,1% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 34,3% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 61,3% dari
Kesimpulan
Kunci jawaban Pengecoh C berfungsi Pengecoh D berfungsi Kunci jawaban Pengecoh B berfungsi Pengecoh C berfungsi Pengecoh D berfungsi Pengecoh A berfungsi Pengecoh B berfungsi Kunci jawaban Pengecoh D berfungsi Kunci jawaban Pengecoh B berfungsi Pengecoh C berfungsi Pengecoh D berfungsi Pengecoh A belum berfungsi Pengecoh B berfungsi Kunci jawaban
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir Soal
Koefisien Prop. Endorsing
Persentase (%)
D 0,013
1,3%
A 0,097
9,7%
B 0,469
46,9%
C 0,344
34,4%
D 0,090
9%
A 0,010
1%
B 0,356
35,6%
C 0,379
37,9%
D 0,255
25,5%
A 0,720
72%
B 0,064
6,4%
C 0,144
14,4%
D 0,072
7,2%
A 0,088
8,8%
B 0,774
77,4%
C 0,050
5%
D 0,088
8,8%
A 0,077
7,7%
23
24
25
26
27
Deskripsi peserta tes Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 1,3% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 9,7% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 46,9% dari peserta tes Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 34,4% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 9% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 1% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 35,6% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 37,9% dari peserta tes Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 25,5% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 72% dari peserta tes Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 6,4% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 14,4% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 7,2% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 8,8% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 77,4% dari peserta tes Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 5% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 8,8% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 7,7% dari
Kesimpulan
Pengecoh D belum berfungsi Pengecoh A berfungsi Kunci jawaban Pengecoh C berfungsi Pengecoh D berfungsi Pengecoh A belum berfungsi Pengecoh B berfungsi Kunci jawaban Pengecoh D berfungsi Kunci jawaban Pengecoh B berfungsi Pengecoh C berfungsi Pengecoh D berfungsi Pengecoh A berfungsi Kunci jawaban Pengecoh C berfungsi Pengecoh D berfungsi Pengecoh A berfungsi
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir Soal
Koefisien Prop. Endorsing
Persentase (%)
B 0,113
11,3%
C 0,180
18%
D 0,631
63,1%
A 0,722
72,2%
B 0,079
7,9%
C 0,128
12,8%
D 0,070
7%
A 0,435
43,5%
B 0,108
10,8%
C 0,121
12,1%
D 0,337
33,7%
A 0,021
2,1%
B 0,436
43,6%
C 0,503
50,3%
D 0,040
4%
28
29
30
Deskripsi peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 11,3% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 18% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 63,1% dari peserta tes Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 72,2% dari peserta tes Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 7,9% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 12,8% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 7% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 43,5% dari peserta tes Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 10,8% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 12,1% dari peserta tes. Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 33,7% dari peserta tes. Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 2,1% dari peserta tes. Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 43,6% dari peserta tes. Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 50,3% dari peserta tes Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 4% dari peserta tes.
Kesimpulan
Pengecoh B berfungsi Pengecoh C berfungsi Kunci jawaban Kunci jawaban Pengecoh B berfungsi Pengecoh C berfungsi Pengecoh D berfungsi Kunci jawaban Pengecoh B berfungsi Pengecoh C berfungsi Pengecoh D berfungsi Pengecoh A belum berfungsi Pengecoh B berfungsi Kunci jawaban Pengecoh D belum berfungsi
Berdasarkan tabel 4.13 mengenai hasil analisis efektivitas pengecoh butir soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas V yang telah diuraikan
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sebelumnya. Diketahui bahwa dari setiap butir soal UAS memiliki empat pilihan jawaban yaitu pilihan jawaban a, b, c, dan d di mana salah satu dari pilihan jawaban tersebut merupakan kunci jawaban suatu butir soal sedangkan tiga pilihan jawaban lain berperan sebagai pengecoh. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui keberfungsian setiap pengecoh melalui persentase efektivitas pengecoh yang telah dianalisis menggunakan MicroCat Iteman versi 3.00. Dari penghitungan tersebut terlihat bahwa setiap butir soal memiliki persentase pengecoh yang bervariasi. Butir soal 1 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 90,5% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban B dipilih oleh 3,8% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 1,6% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 4,1% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban B, C, dan D belum berfungsi sebagai pengecoh. Hal tersebut dikarenakan besar persentase pilihan jawaban B, C, dan D dipilih oleh peserta tes kurang dari 5%. Butir soal 2 memiliki kunci jawaban B yang dipilih sebesar 66,2% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, C, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban A dipilih oleh 25% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 1,5% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 7,3% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
memiliki persentase lebih dari 5%, sedangkan pilihan jawaban C belum dapat berfungsi sebagai pengecoh karena persentase jawaban peserta tes kurang dari 5%. Butir soal 3 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 87,1% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban A dipilih oleh 4,4% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 6,2% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 2,4% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A dan D belum dapat berfungsi sebagai pengecoh karena persentase jawaban peserta tes kurang dari 5%, sedangkan pilihan jawaban B telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase lebih dari 5%. Butir soal 4 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 68,5% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban B dipilih oleh 5% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 19,6% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 6,9% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban B, C, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%. Butir soal 5 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 59,8% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sebagai berikut pilihan jawaban A dipilih oleh 16,5% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 6,3% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 17,5% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, B, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%. Butir soal 6 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 70,6% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban A dipilih oleh 10,1% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 14,8% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 4,5% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A dan B berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%, sedangkan pilihan jawaban D belum dapat berfungs sebagai pengecoh karena persentase dipilih peserta tes kurang dari 5%. Butir soal 7 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 63,2% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban B dipilih oleh 10,4% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 5,3% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 21,1% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban B, C, dan D berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%.
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir soal 8 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 96,7% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban B dipilih oleh 0,9% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 0,4% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 2% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban B, C, dan D belum berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes kurang dari 5%. Butir soal 9 memiliki kunci jawaban B yang dipilih sebesar 72,4% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, C, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban A dipilih oleh 24,6% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 1,1% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 1,9% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%, sedangkan pilihan jawaban C dan D belum berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes kurang dari 5%. Butir soal 10 memiliki kunci jawaban D yang dipilih sebesar 68,3% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan C berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban A dipilih oleh 14,9% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 5,8% dari peserta tes, dan pilihan jawaban C dipilih oleh 10,9% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
diketahui bahwa pilihan jawaban A, B, dan C telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%. Butir soal 11 memiliki kunci jawaban D yang dipilih sebesar 51,8% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan C berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban A dipilih oleh 29,9% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 14,7% dari peserta tes, dan pilihan jawaban C dipilih oleh 3,6% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A dan B telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%, sedangkan pilihan jawaban C belum berfungsi sebagai pengecoh karena persentase dipilih oleh peserta tes kurang dari 5%. Butir soal 12 memiliki kunci jawaban D yang dipilih sebesar 55,9% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan C berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban A dipilih oleh 17,3% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 3,8% dari peserta tes, dan pilihan jawaban C dipilih oleh 23% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A dan C telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%, sedangkan pilihan jawaban B belum berfungsi sebagai pengecoh karena persentase dipilih oleh peserta tes kurang dari 5%. Butir soal 13 memiliki kunci jawaban B yang dipilih sebesar 70,9% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, C, dan D berperan sebagai
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban A dipilih oleh 10,9% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 7,7% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 10,6% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, C, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%. Butir soal 14 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 50,8% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban B dipilih oleh 18,3% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 25,1% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 5,8% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban B, C, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%. Butir soal 15 memiliki kunci jawaban D yang dipilih sebesar 92,7% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan C berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban A dipilih oleh 2% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 1,8% dari peserta tes, dan pilihan jawaban C dipilih oleh 3,5% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, B, dan C belum dapat berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes kurang dari 5%.
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir soal 16 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 86,7% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban A dipilih oleh 3,6% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 6,5% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 3,1% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A dan C belum dapat berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes kurang dari 5%, sedangkan pilihan jawaban B berfungsi sebagai pengecoh karena besar persentase dipilih peserta tes lebih dari 5%. Butir soal 17 memiliki kunci jawaban B yang dipilih sebesar 55,8% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, C, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban A dipilih oleh 18% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 16,3% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 9,9% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, C, dan D dapat berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%. Butir soal 18 memiliki kunci jawaban B yang dipilih sebesar 71,4% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, C, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban A dipilih oleh 8,2% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 9,7% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 10,8% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bahwa pilihan jawaban A, C, dan D dapat berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%. Butir soal 19 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 69,3% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban B dipilih oleh 7,4% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 16,7% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 6,5% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban B, C, dan D dapat berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%. Butir soal 20 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 64,8% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban A dipilih oleh 9,5% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 14,4% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 11,2% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, B, dan D dapat berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%. Butir soal 21 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 67,5% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban B dipilih oleh 6,2% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 17% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 9,4% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bahwa pilihan jawaban B, C, dan D dapat berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%. Butir soal 22 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 61,3% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban A dipilih oleh 3,1% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 34,3% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 1,3% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban B dapat berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%, sedangkan pilihan jawaban C dan D belum dapat berfungsi sebagai pengecoh karena besar persentase dipilih oleh peserta tes kurang dari 5%. Butir soal 23 memiliki kunci jawaban B yang dipilih sebesar 46,9% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, C, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban A dipilih oleh 9,7% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 34,4% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 9% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, C, dan D dapat berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%. Butir soal 24 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 37,9% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban A dipilih oleh 1% dari peserta tes, pilihan
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
jawaban B dipilih oleh 35,6% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 25,5% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A belum berfungsi sebagai pengecoh karena persentase dipilih peserta tes kurang dari 5%, sedangkan pilihan jawaban C dan D dapat berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%. Butir soal 25 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 72% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban B dipilih oleh 6,4% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 14,4% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 7,2% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban B, C, dan D dapat berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%. Butir soal 26 memiliki kunci jawaban B yang dipilih sebesar 77,4% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, C, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban A dipilih oleh 8,8% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 5% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 8,8% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, C, dan D dapat berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%. Butir soal 27 memiliki kunci jawaban D yang dipilih sebesar 63,1% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan C berperan sebagai
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban A dipilih oleh 7,7% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 11,3% dari peserta tes, dan pilihan jawaban C dipilih oleh 18% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A, B, dan C dapat berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%. Butir soal 28 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 72,2% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban B dipilih oleh 7,9% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 12,8% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 7% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban B, C, dan D dapat berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%. Butir soal 29 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 43,5% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban B dipilih oleh 10,8% dari peserta tes, pilihan jawaban C dipilih oleh 12,1% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 33,7% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban B, C, dan D dapat berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%. Butir soal 30 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 50,3% dari peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pengecoh dengan persentase dipilih oleh peserta tes secara berturut-turut sebagai berikut pilihan jawaban A dipilih oleh 2,1% dari peserta tes, pilihan jawaban B dipilih oleh 43,6% dari peserta tes, dan pilihan jawaban D dipilih oleh 4% dari peserta tes. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa pilihan jawaban A dan D belum berfungsi sebagai pengecoh karena besar persentase dipilih peserta tes kurang dari 5%, sedangkan pilihan jawaban B dapat berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki persentase dipilih oleh peserta tes lebih dari 5%. Berdasarkan hasil analisis efektivitas pengecoh seperti yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dikatahui bahwa butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD terdapat pengecoh yang berfungsi dan tidak berfungsi. Pengecoh butir soal berfungsi apabila semua atau 3 pengecohnya dapat berfungsi. Sementara itu, pengecoh butir soal tidak berfungsi apabila paling sedikit terdapat 1 pengecoh yang tidak berfungsi pada setiap butir soal. Berikut ini akan disajikan sebuah tabel mengenai persentase jumlah butir soal berdasarkan keefektifan pengecohnya yang dapat dilihat pada tabel 4.14. Tabel 4.14 Persentase Jumlah Butir Soal berdasarkan Keefektifan Pengecohnya Kategori Persentase Keefektifan Butir Soal Jumlah (%) Pengecoh Berfungsi 4, 5, 7, 10, 13, 14, 17, 18, 19, 20, 17 56,67% 21, 23, 25, 26, 27, 28, 29 Tidak 1, 2, 3, 6, 8, 9, 11,12, 15, 16, 22, 13 43,33% Berfungsi 24,30 Total 30 100%
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa soal UAS yang terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda terdapat efektivitas pengecoh yang berfungsi dan tidak berfungsi. Efektivitas pengecoh butir soal dinyatakan berfungsi apabila semua atau 3 pengecoh dapat berfungsi. Terdapat 17 butir soal atau sebesar 56,66% dapat dinyatakan bahwa efektivitas butir soal berfungsi yaitu pada butir soal 4, 5, 7, 10, 13, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 25, 26, 27, 28, 29. Sementara itu, efektivitas pengecoh butir soal dinyatakan tidak berfungsi apabila paling sedikit terdapat 1 pengecoh yang tidak berfungsi pada setiap butir soal. Terdapat 13 butir soal atau sebesar 43,33% dapat dinyatakan bahwa efektivitas butir soal tidak berfungsi yaitu pada butir soal 1, 2, 3, 6, 8, 9, 11,12, 15, 16, 22, 24,30. Data yang telah diuraikan sebelumnya jika ditunjukkan dengan pie chart berikut ini.
Gambar 4.4 Diagram Persentase Jumlah Butir Soal berdasarkan Keefektifan Pengecohnya
Berdasarkan gambar 4.4 mengenai diagram persentase persentase jumlah buutir soal berdasarkan keefektifan pengecohnya dapat diketahui
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bahwa terdapat 30 butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V memiliki efektivitas pengecoh yang berfungsi dan tidak berfungsi. Seperti yang terlihat pada diagram tersebut bahwa terdapat 56,66% butir soal yang memiliki pengecoh yang dapat berfungsi. Sementara itu, terdapat pengecoh yang tidak berfungsi pada setiap butir soal yaitu sebesar 43,33%. Berdasarkan hasil analisis butir soal dengan menggunakan program komputer Iteman versi 3.00 dapat diperoleh informasi meliputi tingkat reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Berikut ini akan ditampilkan gambar mengenai contoh analisis output Iteman pada dua butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok.
Gambar 4.5 Contoh Analisis Output Iteman
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir Soal 4 Pada butir soal 4 dapat diketahui bahwa tingkat kesukaran termasuk dalam kategori mudah. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan koefisien Prop. Correct = 0,685. Selain itu, dapat diketahui bahwa daya pembeda butir soal 4 memiliki kategori baik yaitu koefisien Point Biser. = 0,377. Hal ini menunjukkan bahwa butir soal 4 dapat membedakan kemampuan siswa yaitu membedakan antara siswa yang telah memahami materi yang diujikan dengan siswa yang belum memahami materi yang diujikan. Oleh karena itu, tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah mengganti butir soal 4 adalah butir soal tersebut dapat disimpan pada buku kumpulan soal, sehingga dapat diujikan kembali pada ujian selanjutnya. Ditinjau berdasarkan distribusi jawaban siswa yaitu persentase siswa yang memilih pengecoh atau alternatif jawaban selain kunci jawaban dapat diketahui bahwa semua pengecoh pada butir soal 4 dapat berfungsi. Dapat dilihat pada koefisien Prop. Endorsing, tampak bahwa sebanyak 5% siswa memilih pengecoh B, 19,6% siswa memilih pengecoh C, dan 6,9% siswa memilih pengecoh D. Ketiga pengecoh tersebut dapat dinyatakan berfungsi karena setiap pengecoh dipilih paling sedikit oleh 5% siswa atau peserta tes.
Butir Soal 9 Pada butir soal 9 dapat diketahui bahwa tingkat kesukaran termasuk dalam kategori mudah. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan koefisien Prop. Correct = 0,700. Selain itu, dapat diketahui bahwa daya pembeda butir soal 9 memiliki kategori jelek yaitu koefisien Point Biser. = 0,198. Hal ini menunjukkan bahwa butir soal 9tidak dapat membedakan kemampuan siswa yaitu membedakan antara
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
siswa yang telah memahami materi yang diujikan dengan siswa yang belum memahami materi yang diujikan. Oleh karena itu, tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah mengganti butir soal 9 dengan butir soal lain. Ditinjau berdasarkan distribusi jawaban siswa yaitu persentase siswa yang memilih pengecoh atau alternatif jawaban selain kunci jawaban dapat diketahui bahwa belum semua pengecoh pada butir soal 9 dapat berfungsi yaitu 1 pengecoh dapat berfungsi sedangkan 2 pengecoh yang lain tidak berfungsi. Dapat dilihat pada koefisien Prop. Endorsing, tampak bahwa sebanyak 24,6% siswa memilih pengecoh A, 1,1% siswa memilih pengecoh C, dan sebanyak 1,9% siswa memilih pengecoh D. Pilihan jawaban A tidak berfungsi sebagai pengecoh karena dipilih kurang dari 5% siswa. Sedangkan pilihan jawaban C dan D dapat dinyatakan berfungsi karena setiap pengecoh dipilih paling sedikit oleh 5% siswa atau peserta tes. Peneliti menyusun tabel rekapitulasi berdasarkan hasil analisis data pada kelima aspek yang dianalisis pada butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok. Tabel tersebut berisi rekapitulasi hasil penelitian yang meliputi validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dana efektivitas pengecoh butir soal. Tabel rekapitulasi hasil analisis butir soal dapat dilihat pada lampiran 14 (halaman 191).
C.
Pembahasan Pada bagian pembahasan akan dipaparkan mengenai kesesuaian antara tiga
hal yaitu kajian pustaka yang telah diuraikan pada Bab II, hasil analisis data mengenai lima hal pokok yaitu hasil penelitian pada validitas butir soal, tingkat
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPAkelas V SD di Kecamatan Depok beserta kesesuaian hasil penelitian ini dengan penelitian yang terdahulu.
1.
Validitas Peneliti menganalisis validitas butir soal ditinjau dari validitas isi. Uno
dan Koni (2012: 151) berpendapat bahwa validitas adalah hal yang berhubungan dengan ketepatan terhadap apa yang seharusnya diukur oleh suatu
butir
soal
dan
seberapa
cermat
soal
tersebut
melakukan
pengukurannya. Pendapat tersebut diperkuat oleh Djiwandono (2008: 164) yang menyatakan bahwa validitas adalah kesesuaian soal sebagai alat ukur dengan sasaran pokok yang perlu diukur. Sementara itu, analisis validitas butir soal pada penelitian ini ditinjau dari validitas isi butir soal. Azwar (2015: 175) berpendapat bahwa validitas isi menunjukkan sejauhmana butir soal dalam tes atau ulangan mencakup keseluruhan isi yang hendak diukur oleh tes tersebut. Tujuan dilakukan uji validitas isi adalah untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada pada butir soal dengan materi yang telah diajarkan berdasarkan SK, KD, dan indikator pembelajaran.Pendapat tersebut senada dengan pendapat Arikunto (2012: 82) yang menyatakan bahwa validitas isi menunjukkan suatu kondisi butir soal yang disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang diujikan. Kesesuaian tersebut dapat dilihat berdasarkan kesesuaian materi setiap butir soal dengan indikator pembelajaran yang hendak diukur.
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilaksanakan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat validitas isi butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD menunjukkan bahwa dari 30 butir soal pilihan ganda UAS terdapat 29 butir soal yang dapat dinyatakan valid dan 1 butir soal tidak valid. Hal ini menunjukkan bahwa materi yang diujikan atau yang terdapat pada sebagian besar butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD yang telah disusun oleh guru dan tim penyusun soal Dinas Pendidikan Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta sudah sesuai dengan materi yang disampaikan pada satu semester pembelajaran yang terdapat pada indikator pembelajaran. Hasil penelitian mengenai validitas isi butir soal pilihan ganda ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Darini, Martha, dan Artawan (2012). Hasil penelitian tersebut yaitu tes sumatif Bahasa Indonesia kelas VIII SMPN 8 Denpasar memiliki validitas isi yang bervariasi. Selain itu, hasil penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan Ifada (2008). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa UAS bidang studi Kimia kelas X SMA Negeri 1 Pati tahun ajaran 2007/2008 dihasilkan 30 soal valid dari 35 soal. Hasil penelitian yang menunjukkan hasil analisis validitas isi juga sejalan dengan penelitian yang dilaksanakan Bagus (2011). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa validitas isi soal UAS pada suatu mata pelajaran kelas VII SMPdi Kabupaten Gianyar validitasdidapatkan 53 butir soal (88%) valid dan 7 butir soal (8%)tidak valid.
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan uraian pembahasan tersebut, dapat diketahui bahwa hasil penelitian mengenai analisis validitas butir soal yang ditinjau berdasarkan validitas isi butir soal seperti yang telah dilakukan oleh peneliti memiliki kesamaan dengan tiga penelitian terdahulu. Relevansi atau persamaan tersebut terletak pada hasil analisis validitas isi butir soal yang menunjukkan bahwa belum semua butir soal dapat dinyatakan valid dari segi validitas isinya. Hal ini menunjukkan bahwa materi yang diujikan atau yang terdapat pada butir soal belum sesuai dengan materi yang telah diajarkan seperti yang telah diuraikan pada SK, KD, dan indikator pembelajar. Tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah guru atau tim penyusun soal perlu memperhatikan kesesuaian materi pada setiap indikator harus digunakan sebagai pedoman dalam membuat materi pada setiap butir soal, sehingga setiap materi yang diujikan telah mewakili materi yang ingin diukur atau yang telah diuraikan pada indikator pemebelajaran. 2.
Reliabilitas Arikunto (2012: 91) menyatakan bahwa suatu soal dapat dinyatakan
baik ditinjau dari tingkat reliabilitas apabila soal tersebut menunjukkan hasil yang relatif sama pada beberapa kali pengujian. Hasil pengukuran yang relatif sama tersebut didefinisikan oleh Azwar (2009: 7) sebagai suatu hasil yang memiliki toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil yang biasanya terjadi di antara hasil pengukuran yang dilakukan beberapa kali. Sedangkan, Djiwandono (2008: 170) menyatakan bahwa reliabilitas adalah keadaan skor tes yang dihasilkannya benar-benar dapat dipercaya karena bersifat tidak berubah secara mencolok walaupun telah dilakukan berulang kali dengan
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
waktu atau kesempatan yang berbeda. Berpedoman dengan pendapat yang telah diuraikan sebelumnya mengenai reliabilitas soal maka dapat disimpulkan bahwa suatu tes dikatakan reliabel jika tes tersebut memberikan hasil yang tetap atau relatif sama apabila telah dilakukan tes berkali-kali. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilaksanakan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat reliabilitas soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di KecamatanDepok menunjukkan bahwa soal UAS tersebut memiliki koefisien tingkat reliabilitas sebesar 0,758. Hal ini menunjukkan bahwa soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Hasil penelitian mengenai tingkat reliabilitas soal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Darini, Martha, dan Artawan (2012). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tes sumatif Bahasa Indonesia kelas VIII SMPN 8 Denpasar memiliki tingkat reliabilitas tes yang tinggi. Selain itu, penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan Ifada (2008). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa UAS bidang studi Kimia kelas X SMA Negeri 1 Pati tahun ajaran 2007/2008 memiliki reliabilitas yang tinggi dengan koefisien Apha sebesar 0,78. Penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan dengan penelitian ini terkait dengan tingkat reliabilitas soal dilakukan oleh Bagus (2011). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa koefisien reabilitasAlpha pada suatu
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mata pelajaran kelas VII SMPdi Kabupaten Gianyardidapatkan 0,860. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas tersebut tinggi. Berdasarkan uraian pembahasan tersebut, dapat diketahui bahwa hasil penelitian mengenai analisis tingkat reliabilitas soal yang telah dilakukan oleh peneliti memiliki kesamaan dengan beberapa penelitian terdahulu. Relevansi atau persamaan tersebut terletak pada hasil analisis tingkat reliabilitas soal yang menunjukkan bahwa koefisien Alpha terletak pada rentang 0,70 – 0,89. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti memiliki persamaan dengan beberapa penelitian terdahulu yaitu soal yang diteliti memiliki tingkat reliabilitas tinggi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa soal yang diujikan dapat menujukkan hasil yang relatif sama apabila diujikan kembali pada siswa yang sama namun pada kesempatan yang berbeda. 3. Tingkat Kesukaran Azwar (2015: 134) berpendapat bahwa tingkat kesukaran butir soal adalah perbandingan antara peserta tes yang menjawab benar pada suatu butir soal dengan banyaknya peserta tes. Sementara itu, Miller (dalam Endrayanto dan Harumurti, 2014) menyatakan bahwa tingkat kesukaran butir soal mengindikasikan persentase siswa yang menjawab butir soal dengan benar. Pendapat tersebut diperkuat oleh Arikunto (2012: 222) menjelaskan bahwa soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa belajar. Sebaliknya soal yang terlalu sukar menyebabkan siswa putus asa karena diluar jangkauannya. Berpedoman pada kedua pendapat yang telah
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dipaparkan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaran butir soal adalah derajat kesukaran soal berdasarkan kategorinya yaitu kategori mudah, sedang, dan sukar. Sementara itu, Kunandar (2014: 201) yang menyatakan bahwa proporsi jumlah soal sesuai dengan kategori tingkat kesukaran butir soal UAS adalah 30% soal kategori mudah, 50% soal kategori sedang, dan 20% soal dengan kategori sukar. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilaksanakan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok menunjukkan bahwa soal UAS tersebut memiliki tingkat kesukaran yang beragam. Keberagaman tingkat kesukaran tersebut ditunjukkan melalui hasil penghitungan tingkat kesukaran pada setiap butir soal yang telah dilakukan oleh peneliti yaitu soal UAS memiliki 6 butir soal (20%) dengan kategori tingkat kesukaran mudah dan 24 butir soal (80%) dengan kategori tingkat kesukaran sedang, namun pada soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas V tidak memiliki kategori tingkat kesukaran sulit. Hal ini menunjukkan bahwa proporsi tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V yang telah disusun oleh guru dan tim penyusun soal Dinas Pendidikan Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta belum sesuai dengan pendapat para ahli yang berpendapat bahwa proporsi tingkat kesukaran butir soal UAS yang baik terdiri dari 30% butir soal dengan tingkat kesukaran kategori mudah, 50% sedang, dan 20% sukar.
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Darini, Martha, dan Artawan (2012). Hasil penelitian mengenai tingkat kesukaran tersebut menunjukkan bahwa tes sumatif Bahasa Indonesia kelas VIII SMPN 8 Denpasar diperoleh 42 soal klasifikasi sedang dan 8 soal klasifikasi mudah. Penelitian lain yang sejalan dengan penelitian ini adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Rahayu, Purnomo, dan Sudikin (2012). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa UAS bentuk pilihan ganda mata pelajaran Ekonomi kelas X di SMA Negeri 5 Jember semester ganjil tahun ajaran 2012-2013 memiliki tingkat kesukaran 22 soal pilihan ganda yang disusun oleh guru belum proporsional. Hal ini juga memiliki kesesuaian dengan hasil penelitian Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan Ifada (2008). Penelitian tersebut menganalisis tingkat kesukaran soal UAS bidang studi Kimia kelas X SMA Negeri 1 Pati yang menunjukkan hasil tingkat kesukaran yang belum proporsional. Penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian ini telah dilakukan oleh Bagus (2011). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesukaran soal pada suatu mata pelajaran kelas VII SMPdi Kabupaten Gianyar memiliki tingkat kesukaran adalah 23% butir soal kategori soal mudah, 62 % butir sedang, dan 15 % butir sukar. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesukaran soal belum sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran. Berdasarkan uraian pembahasan tersebut, dapat diketahui bahwa hasil penelitian tingkat kesukaran butir soal yang telah dilakukan oleh peneliti memiliki kesamaan dengan empat penelitian terdahulu. Relevansi atau
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
persamaan tersebut terletak pada hasil analisis pada tingkat kesukaran butir soal yang menunjukkan bahwa proporsi tingkat kesukaran butir soal belum sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran butir soal yang telah ditetapkan. 4.
Daya Pembeda Arikunto (2012: 226) menjelaskan bahwa daya pembeda adalah
kemampuan butir soal dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi (kelompok tinggi) dengan siswa berkemampuan rendah (kelompok rendah). Pendapat tersebut senada dengan pendapat Arifin (2009: 273) yang menyatakan bahwa semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut dalam membedakan antara siswa yang menguasai kompetensi dengan siswa yang kurang menguasai kompetensi. Sementara itu Basuki dan Hariyanto (2014: 140) memaparkan adanya hubungan antara daya pembeda dengan kategori butir soal. Kategori butir soal yang dimaksud adalah daya pembeda dengan kategori butir soal baik, sedang, dan jelek. Butir soal dengan daya pembeda yang baik adalah butir soal yang dapat membedakan antara siswa yang telah memahami materi yang diujikan dengan siswa yang belum memahami materi yang diujikan. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilaksanakan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui daya pembeda pada butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V menunjukkan bahwa butir soal UAS memiliki kategori daya pembeda yang beragam. Dari hasil penghitungan dapat diketahui Terdapat 19 butir soal dengan daya pembeda baik (63,33%), 9 butir soal sedang
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(30%), dan 2 butir soal jelek (6,67%). Tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah memperbaiki 9 butir soal dengan daya pembeda sedang, sementara itu 2 butir soal dengan daya pembeda jelek akan dibuang dan digantikan dengan soal lain. Sedangkan 19 butir soal dengan daya pembeda baik dapat diterima dan diujikan kembali pada ujian berikutnya, karena butir soal tersebut mampu membedakan antara siswa yang telah memahami materi yang diujikan dengan siswa yang belum memahami materi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Darini, Martha, dan Artawan (2012). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada tes sumatif Bahasa Indonesia kelas VIII SMPN 8 Denpasar ditemukan 1 soal daya pembeda sangat baik, 6 soal daya pembeda baik, 29 soal daya pembedasedang, 13 soal daya pembeda kurang baik, dan 1 soal daya pembeda tidak baik. Penelitian terdahulu mengenai analisis daya pembeda juga telah dilakukan oleh Rahayu, Purnomo, dan Sudikin (2012). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada UAS mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 5 Jember semester ganjil memiliki kualitas daya pembeda soal rendah dengan ditemukan 19 soal pilihan ganda yang disusun guru belum mampu membedakan kemampuan antara siswa pandai dengan siswa kurang pandai. Hasil penelitian terdahulu yang sejalan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan Ifada (2008). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa UAS bidang studi Kimia kelas X SMA Negeri 1 Pati memiliki kuaitas daya pembeda cukup. Selain itu, hasil penelitian mengenai daya pembeda butir soal juga sejalan
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Bagas (2012). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa daya pembeda butir soal pada suatu mata pelajaran kelas VIISMPdi Kabupaten Gianyar memiliki Daya beda, 82 % diterima,daya beda kurang baik 13 % dan yang buruk harus dibuang 34,5%. Berdasarkan uraian pembahasan tersebut, dapat diketahui bahwa hasil penelitian mengenai analisis daya pembeda butir soal yang telah dilakukan oleh peneliti memiliki kesamaan dengan empat penelitian terdahulu. Relevansi atau persamaan tersebut terletak pada hasil analisis daya pembeda butir soal yang menunjukkan bahwa terdapat daya pembeda butir soal yang bergam, yaitu daya pembeda dengan kategori baik, sedang, dan jelek. Hal ini menunjukkan bahwa belum semua butir soal yang dianalisis pada penelitian ini memiliki daya pembeda yang baik. Sejalan dengan hasil penelitian ini, penelitian terdahulu juga menunjukkan hasil analisis daya pembeda dengan kategori yang beragam atau belum semua butir soal memiliki daya pembeda yang baik. Tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah butir soal yang memiliki daya pembeda baik dapat diterima dan disimpan pada buku kumpulan soal, sehingga dapat diujikan lagi pada ujian serupa yang akan dilaksanakan berikutnya. Sementara itu, butir soal yang memiliki daya pembeda sedang perlu diperbaiki, sedangkan butir soal dengan daya pembeda jelek perlu dibuang atau ditolak dan digantikan dengan butir soal yang lain. 5.
Efektivitas Pengecoh
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Purwanto (2010: 108) mengemukakan bahwa pengecoh atau distractor merupakan pilihan jawaban selain kunci jawaban. Pendapat senada dikemukakan oleh Sudijono (2006: 409) yang mengatakan bahwa pengecoh adalah jawaban-jawaban yang salah, kecuali kunci jawaban soal tersebut. Keberfungsian setiap pengecoh pada masing-masing butir soal dapat diketahui melalui penghitungan proporsi siswa yang menjawab pengecoh tersebut. Basuki dan Hariyanto (2014: 144) berpendapat bahwa suatu pilihan jawaban yang berperan sebagai pengecoh dinyatakan dapat berfungsi apabila pengecoh tersebut paling sedikit dipilih oleh 5% dari peserta tes atau siswa. Berpedoman pada pendapat para ahli yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas pengecoh adalah keberfungsian suatu pilihan jawaban selain kunci jawaban untuk dipilih oleh peserta tes. Berdasarkan hasil pengolahan data pada penelitian ini dapat diketahui bahwa butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok memiliki memiliki 17 butir soal (56,67%) dengan pengecoh dapat berfungsi. Terdapat 13 butir soal (43,33%) dengan pengecoh yang tidak berfungsi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Darini, Martha, dan Artawan (2012). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada tes sumatif Bahasa Indonesia kelas VIII SMPN 8 Denpasar memiliki 49 soal pengecohnya berfungsi dan 1 soal tidak berfungsi. Penelitian terdahulu yang memiliki persamaan dengan penelitian ini berkaitan dengan hasil analisis efektivitas pengecoh telah dilakukan oleh Bagus (2011). Hasil penelitian
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tersebut menunjukkan bahwa butir soal suatu mata pelajaran pada siswa kelas VII SMPdi Kabupaten Gianyar memiliki efektivitas pengecoh 85% yang berfungsi dan 15% tidak berfungsi. Berdasarkan uraian pembahasan tersebut, dapat diketahui bahwa hasil penelitian mengenai analisis efektivitas pengecoh butir soal yang telah dilakukan oleh peneliti memiliki kesamaan dengan dua penelitian terdahulu. Relevansi atau persamaan tersebut terletak pada hasil analisis efektivitas pengecoh butir soal yang menunjukkan bahwa belum semua pengecoh pada masing-masing butir soal dapat berfungsi. Guru sebagai tim penyusun soal perlu melakukan perbaikan terhadap penyusunan alternatif jawaban yang berperan sebagai pengecoh, sehingga setiap pengecoh pada masing-masing butir
soal
dapat
berfungsi.
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP Bab V berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. Kesimpulan adalah jawaban atas pertanyaan yang ada di dalam rumusan masalah. Keterbatasan penelitian adalah hal-hal yang menjadi keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian. Saran adalah sumbangan peneliti untuk penelitian selanjutnya yang lebih baik. A.
Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan pada Bab I maka
jawaban atas rumuan masalah tersebut diuraikan dalam kesimpulan sebagai berikut. Hasil analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok, menunjukkan bahwa: 1.
Validitas setiap butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok memiliki 29 butir soal (96,67%) yang dinyatakan valid dan 1 butir soal (3,33%) tidak valid ditinjau dari validitas isi.
2.
Reliabilitas soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok memiliki tingkat reliabilitas tinggi ditunjukkan dengan koefisien Alpha sebesar 0,758.
3.
Tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok memiliki tingkat kesukaran yang beragam yaitu terdapat 6
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
butir soal (20%) mudah, 24 butir soal (80%) sedang, dan tidak terdapat soal sukar. Hal tersebut menunjukkan bahwa butir soal tersebebut belum memiliki tingkat kesukaran yang sesuai dengan proporsi. 4.
Daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok memiliki daya pembeda yang bervariasi. Terdapat 19 butir soal dengan daya pembeda baik (63,33%), 9 butir soal sedang (30%), dan 2 butir soal jelek (6,67%).
5.
Pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok berfungsi pada 17 butir soal (56,67%) dan pengecoh tidak berfungsi pada 12 butir soal (43,33%).
B.
Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan penelitian yang dapat diuraikan sebagai
beriku. 1. Sampel pada penelitian ini bukan merupakan sampel yang ideal karena peneliti belum dapat melakukan analisis butir soal UAS pada SD Negeri dan Swasta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP di Kecamatan Depok yang berjumlah 49 SD. Hal ini disebabkan kurangnya komunikasi pada saat proses perijinan antara peneliti dengan pihak SD. 2. Analisisvaliditasisi dilaksanakan setelah butir soal diujikan.
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Penelitian ini menganalisis butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD, namun paket soal yang diujikan kepada siswa adalah soal Tes Kendali Mutu (TKM). Peneliti menyadari hal tersebut ketika proses penelitian ini berlangsung. Soal UAS dan TKM adalah suatu tes yang memiliki tujuan yang sama dan dilakukan pada akhir semester yang membedakan hanyalah istilahnya saja. 4. Analisis validitas dilakukan pada validitas isi yang menguraikan dugaan peneliti mengenai kesesuaian antara materi yang diujikan atau yang terdapat pada butir soal UAS dengan materi yang telah disampaikan dan telah diuraikan pada indikator pembelajaran. Analisis ini belum menggunakan penilaian yang berasal dari para ahli yang menguasai materi IPA semeter genap kelas V SD.
C.
Saran Setelah melaksanakan penelitian mengenai analisis butir soal pilihan ganda
UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok saran yang diberikan peneliti sebagai berikut. 1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan peneliti lebih aktif dalam melakukan komunikasi dengan berbagai pihak yang terkait dalam proses penelitian, sehingga sampel yang diteliti sama seperti yang telah direncanakan. 2.
Pada penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat menganalisis validitas isi sebelum butir soal diujikan.
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Pada penelitian selanjutnya diharapkan peneliti lebih teliti, sehingga dapat menganalisis butir soal yang sesuai dengan harapan, yaitu tidak terdapat perbedaan istilah antara soal UAS dan TKM. 4. Pada penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat menganalisis validitas isi tidak hanya berdasarkan dugaan dari peneliti namun juga mempertimbangkan penilaian dari para ahli yang menguasai mata pelajaran IPA yang diujikan, sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih lengkap dan akurat.
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR REFERENSI Abidin, M.Z. (2008). Item and tes analysis manual (iteman) pedoman penggunaaniteman. Jakarta: Gramedia. Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pedidikan. Jakarta: Bumi Aksara. __________(2013). Prosedur penelitian, suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, S. (2012). Validitas dan reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ________(2015). Tes prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bagus, N. (2011). Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar (JIPD).Analisis butir soal tes ulangan akhir semester IPS terpadu buatan MGMP IPS Kabupaten Gianyar kelas VII semester I tahun pelajaran 2011/2012. Diunduh pada tanggal 12 April 2015 di http://pasca.portalgaruda.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ejurnal/article/ viewFile/00076/3491. Basuki, I., & Hariyanto. (2014). Asesmen pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Darini, N.M., Martha, N., & Artawan, G. (2012). Jurnal Panduan Analisis Butir Soal.Analisis kualitas tes sumatif Bahasa Indonesia kelas VII SMP N 8 Denpasar semester genap tahun 2012.(Volume 2 Tahun 2013).Diunduh pada tanggal 13 April 2015 di http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_bahasa/article/vie wFile/559/351. Darmawan, R. (2013). Metode penelitian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Panduan analisis butir soal. Jakarta: Depdiknas. Djiwandono, S. (2008). Tes bahasa: pegangan bagi pengajar bahasa. Jakarta: PT Indeks. Effendi, S., & Tukiran. (2012). Metode penelitian survei. Jakarta: LP3ES.
Endrayanto, H.Y.S., & Harumurti, Y.W. (2014). Penilaian belajar siswa di sekolah. Yogyakarta: PT Kanisius.
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jihad, A., & Haris, A. (2012). Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Kunandar. (2014). Penilaian autentik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kustriyono. (2004). Penyusunan perangkat soal dalam rangka pengembangan bank soal. Bandung: Rosdakarya. Majid, A. (2014). Penilaian autentik proses dan hasil belajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mardapi, D. (2008). Teknik penyusunan instrumen tes dan nontes. Yogyakarta: Mitra Cendekia. Margiyati. (2014). Ilmu pengetahuan alamuntuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Mulyasa, E. (2007). Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sebuah panduan praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nazir, M. (2005). Metode penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nuswowati, M., Binadja, A., Soeprodjo, P., & Ifada, M. (2008).Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar (JIPD).Pengaruh validitas dan reliabilitas butir soal UAS bidang studi Kimia terhadap pencapaian kompetensi. Diunduh pada tanggal 13 April 2015 di http://pasca.portalgaruda.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ejurnal/article/v iewFile/0098/1891. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006, Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Purwanto, M.N. (2010). Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rahayu, T.D., Purnomo, B.H., & Sudikin. (2012). Jurnal Peningkatan Mutu Pedidikan.Analisis tingkat kesukaran dan daya beda pada soal UTS ganjil bentuk pilihan ganda mata pelajaran Ekonomi kelas X di SMA Negeri 5 Jember tahun ajaran 2012-2013. Diunduh pada tanggal 13 April 2015 di http://pasca.ganesha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ejurnal/article/viewF ile/559/151. Rudyatmi, E. &Anni, R.(2010). Evaluasi Semarang:FMIPA UNNES.
pembelajaran
(bahan ajar).
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Samatowa. (2011). Pembelajaran IPA di sekolah dasar. Jakarta : PT Indeks.
Sanjaya. (2007). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. Sudjana, N. (2010). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sudijono, A. (2006). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Suprananto & Kusaeri. (2012). Pengukuran dan penilaian pendidikan. Yogyakarta:Graha Ilmu. Suraprana, D. (2009). Analisis validitas, reliabilitas, dan interpretasi hasil tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Uno, H.B., & Koni, S. (2012). Assessment pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Widoyoko, E.P. (2009). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN SKRIPSI
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1: Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2: Daftar Nama Mahasiswa No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Nama Mahasiswa Mustika Ayu Kurniandari Annisa Sinta Putri Bonifatius Rudi Ardiyanto Kurniawan Haryanto Antonius Ade Prayudi Ardiyanto Laurensia Erlina Apriliawati Yosica Ronandha Felix Nola Yan Fajar Maria Stefani Mustida Nugraha Natalia Desy Cahyaningtyas Intan Utami Arum Tyas Asih Tina Yuniasari Feriza Anggraeni Adinda Titis Kumudaswara
NIM 121134022 121134037 121134087 121134069 121134031 121134064 121134036 121134076 121134042 121134166 121134175 121134060 121134130 121134174 121134161
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3: Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4: Paket Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Di Kecamatan Depo
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5: Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Di Kecamatan Depok
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29 30.
A B C A C C A A B D C B B A C C B B A C A C B C A B D A A C
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6:Lembar Jawaban Salah Satu Siswa Peserta UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Di Kecamatan Depok
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7: Tabel Daftar Nama Siswa Kelas V SD sebagai Peserta UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA No.
Nama Sekolah
1.
SD BOBKRI DEMANGAN 3
2.
SD ISLAM AL-ISLAM
3.
SD TERUNA BANGSA
Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5
Daniel Adira Shendy Nicholas R.P Nomince Karoba Briliano Anggriawan Priyandanu Andini Suci Maharetno Paula Friedha Surya Darmawan Andina Suci M. Yalince Kagoya Milka Putri F. Angraeni Kartika S. Titan Winengku P. Leo Marchell Reno Aprianto Christian Wahyu Yoga Adhi Purnomo Andreas Setiawan Dria S. Jessica Ariel W. Annabel Neafela S. Gracia Yemima I. Gerardus Candra P.K Khrisetya Kalistanda Ashar Eka Admaja Winona M. Ella W. Fransiska Fany A. Anang Akram Arvhy Agustina Mahendra Feby Setyatrisila Hani Oktafianti Ibrahim Mahda Kamilia Nayla Farhan Idris Umar Sheva Puspa Zahra K. Julius Aditya Dimas Fajar A. Devi Elyvani Ravelia Gunawan Elma Angelia 150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
SDK DEMANGAN BARU 1
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Abednego G. Nathaniel Reynard R. Hizkia Alvito Pradita N. Gavrilo L.P Masadven Pascal S. Aura Vania Samuel Mico P. Zhevincia Marzielt Marcell Ken Hosea Erendhesta B.O Matthew B. Easter Clarisa K. Joehanan A.A Valerie Kezia Elim Darothea Cheisa E.P Misia Karin Riandra R. Maria Rosa Firanti Audrey Elshua P. Ellezel Melvin Muljana Aleluya Eiberem Pakke Tiffany Aurelia S. Karina Lavania V.P Joshua J.P Louis Hugo P. Livia Allesandra R. Wisen Fidelia Angelina Viani Anna Rarasati V. B. Sunartomo B. Isaad Baris Felisitas Bahanita Gading S.A Hugo Ananda Laspirmus Adit Felichia Dwiputri W. Elva Arya Carla Vanya M.F. Yofi Nagerika Michelle Angel N.K Tyas T. Kristina A. Valen Agata Vincensya Brigitta Patricia Bianca Christevan Marfelius Radit Evelyn Hidayat
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79
Cito Nico Tarsisius Tri Yerjanto Valentino Dennis Aditya Putra Alan Nugi Samuel Arnoldi Deanita Sekar K. Imanuel Yukarista N. Ita Sondang Krenina Intan Stefanus Pramayoga Aurellius Dillon Emo P. Emmanuel Feni Indah N.C Gloria Koseczhio R.T Nicolas Pandu Kusuma Stefani Hartanto Alvin Yoa Alexander R.D Edeline Aulia Mira Evan Anugerah Maria Pinasthi Madya Ursula Sarasdewi Nares Joseph Hasiano William Gunawan Christoper Justin Yoshe Permana Bagas Sandi Witjaksono Angela Nasya Stefanie Paska Diana Bryan A.M.H Tyas Utami A. Marvel A.Z Fanuel Lea Cresentia Wina K. Krisna Junalhan Muin Tama Vioreta H. C. Kayla Selomitha S. Songgi Janier Wisang Arvel 152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
SDN ADISUCIPTO 1
80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Tasha Arga Sophie St. Ryan Pradipta A.A Larasati Rio Callixta F.C Elisabeth Nadia Putri Vito Gisela Sotya Adityo Nadia Ervina Trixie Immanuela L. Mathew Ageng Tawang Bintang Jurian Rona Olivia Arif Nur Rahman Anastasya Ayu Axel F. Ibnu Tsaniya Rafa Rohmat M. W. Rahman Veronica Christiani Sandi Rifqi A.P Rendita Arelita Okta M. Nurfianto Maulika Putranti Fika Aulia Faizan Deska Arva Mahesa Andisa P. Amita Zahra Akbar Daniz Ananda Marshel Angelie Luckyta Aprilia Dyah Ardan Surya Atnifa Rasendriya Bisma Fadila Aryanti Eavian Kirana Ginanjar Aryaputra Hana Jati Jeniar Asri P.
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
SDN ADISUCIPTO 2
7.
SDN AMBARUKMO
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nadita Dhiya Ulhaq Akhira Paksy Ramadhan Reizinta K. Rita M. Adi Firmansyah Abdan Faqiha Ratu Annisa M. M. Rafsanjani A. Bena Fitriyah Dhanada Santika P. Farnandika Yoan R. Delvin Andreas F. Bore Aufa Ekananta R. Gustiandra Adellia Prama Dhimas Saputra Elgy Naufal R. Hikam Arya Negara Kenaya Caesamay Mahendra Ramantha M. Hazigh Nabilla Neza Nurina Zafa Padmadevi Diah K. Prama Yudhistira Rahmat Yulianto Rama Wisnu Risdiyanto Yudha Kusuma Rizky Januanto Sausan Anis Setyo Aldi Surya Nugraha Ridwan Nur Hidayat Nurmita A. Risty Nisrina Q. Masjid Puji Fanada Faisal Agung N. Riki Aji Mahita Naisa Aria Bagus Desti Fitri Oktaviani Fx Rizky Aprilius Rangga Aji Ricky Asmawan Putra Rizky Setiawan Salsabila Syaira Luluk Agil Prastiawan Yoga Satria Sembada Naufal Putra Aulia Citra Puspita
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
SDN BHAKTIKARYA
9.
SDN CATURTUNGGAL 6
18 19 20 21 22 23 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Ibnu Awaludin Adila Estika Bini Mawaddatur Riza Annisa Salsabila Putri Kriswanti Putri Fidianingrum Ahmad Roufafianto Vidiani Cahya N. Aditya Saputa Al Fariizi Cahya P. Bagas Ariyo Pangestu Bintang Yogyakarta Desta Christian Diah Umi Sejati Erlina Dewi S. Erlina Indrianingsih Hani Fahmad Khairy Hayiz Alwan Erdianto Lusiana Astin M. Reihan Nasir Muh. Syarifudin Nadia Sari Ridwan Nurudin Rifqi Najib S. Risqi Dio M. Satya Sami Aji Stephanie Puspita Sari Tasya Nur Khalimah Restu Novia Septien Syaifullah M. Jovita M. Agung Rayudi R. Reyhan Firdaus M. Faris Guntur Arwi R. Derry Catur H. Devanda Ramadana M. Tsaqib Yosi Ahmad Nazarudin Ahmad Puja Agista Aloysius N. Andina Setya Rini Apriliani Wulandari Ardhi Nur Pratama Ariesta Putri Rushadi Dion Andhita S. Fathur Nirwan Febrika Bisma R.M Grace Viandira Y.E Hanafi Riska Saputri Harist Oktavian
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10.
SDN CATURTUNGGAL 4
11.
SDNCATURTUNGGAL 6
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6
Irna Hanif Saputri Jasmine Amara Khrisna Murti Lisa Setya Ningrum Nafilah Maharani Ninda Rahma Nurma Lita Kusuma Rayhan Marshais Revina Anif Mutia Rofi Nurhidayah Siska Andriani Wiwik Dewantari Zyhan Yudhistira Sofi Ani Athena Violeta Aviani Tegar Marta Nuraini Wahyu Putri Novan Lahir Jasena Alfian Desna Ananda Diyah Ardila Dwi Yunita Aris Kurniawan Ariya Eka Asror Ananda Enjel Tia Ferdian Didik Gebby Sparratna Guhzieni Hidayati Heni Kurniati Cevin Lutfiana Dewi Muhammad Wisnu M. Dwi Santosa Mutsa Qofatul Nariza Rahmadani Pungki Pradana Randi Reza Eni Andhika Saskia Veslita Putri Shafa Faridah Shinta Putri Sri Puja Yanti Syafina M. Theresia Adeline Zulfa Taufina Ari Ayu W. Haris Satiya Ahmadani Nico Aissiyah Elshaddai
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12.
SDN CONDONGCATUR
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Arvan Bintang Fajar Devika Irvan Wahyu M. Magisa Meisya Nur Eka Nadia Revan Dhita Nanda Afrillia Novelia Nanda Octavian R. Puri Sekar W. Raka Bagus P. Saeful A. Shalda Sahira Yovita Melati Yusuf Arbianto Antamaulana Adista Okisandra Annisa Fadhika Dzaky Dipa P. Hepi Triyadi Afihana D. Aira Putri M. Asri Maximillian P. Arkananto Bakhifan Nuraini Chairina Zahra Cholifatun Nabila Dian Utami Faiz Zidan Givanda Naswa Hasna Dzakiyyah F. Johan Permana Kaldhea Putri Lufika Indriawati M. Satria Mohammad Fatah Bima M. Naufal Aditya Muhtar Haryanto Nurika Aprilia Pryta Zahrani S. Raidah Hasna Satrio Cahya Mardika Shelly Shabrina Shella K.P Danang Parikesit Alin Hasna F. M. Abimanyu Vinka Afiyata M.P Andhika Zidane Maulaya Sukma Dewi
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13.
SDN CORONGAN
14.
SDN DERESAN
32 33 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Farah Ika Melati Angela Danindro Niti P. Almaliku Dimas Aulia Nuri Fitriani Tika Pristanti Alvi Nur Janah Britna Kanaya Dhara Sulistyaningsih Diah Sulistyaning Tyas Eva Rahma Van Hallen Jabar Putra Pamungkas Jeni Anggitasari Kevin Dicky D. Zainab Mujahidah M. Arif Saptro Putri S.N Riki A. Sain Abdulah Asidik Rizki Galuh Saputra Rosit Bagus Wicaksana Syarif Widana William Surya Putra Irfan Julianto Adinda Puspita S. Ahmad Dafa P. Aldi Raihan Alfi Faiza F. Carla Vanda Deandra N.A.E Deva Aryani Dhenok Suci Arny Dias Rama Dani Difan Dimas M. Eka Destian Sari Fajar Mahmudah Fajar Adieba H. Fayyadl Faishal Ghama R. Marselia Mardasari Mufidaturrahmah N.F M. Hisyam Naventus Apriano Nur Rahma M. Puan Biru Aninda R. Yanuar Ashan Riska Putri A. Sita Ayu Wijayanti Muhadi Anwar Rahma Shinta Ivana Indah Hayatul A.
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15.
SDN GEJAYAN
16.
SDN KALONGAN
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 2 3 4
Yulfarinda Winarsih Talitha Nesya Azaria Widiastuti Nur A. Wira Widiartaya Yessantari Astadiar Aditya Zaky A. Arya Alya Rosa Amelda Riski Arya Satya Azzarel Febriananda Azzahra Febby D. Bhernadeta Aurora Rafina A. Bunga Devriani Dera Wafa A. Dera Wulandari Dihya Keva M. Dinda Aulia S.S Dita Nugrahani Ihyal Razzan Kania Kanawijaya Marista Muhammad K. M. Risky Nina Dewi Anjani Nur Oktaviana Raffa Devino Ramadhan F. Sofronius Ahmad Nugroho Anjar Wati N. Nur Efendi N. Umar Ifada Putri Cintia Nur Cahyo Fajar Triyantoko Aditya Dwi Prabowo Rizki Angga P. Muhamad Eksan Javana Rachel Suhail Reka Akbar Heri Tri Cahyono Ega Dwi Hermawan Andrean Rangga Oktavia Suryaningsih Alfia Difi Novitasari Danar Ridho P. Dzakiyya Ishmah R.
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17.
SDN KARANGWUNI 1
18.
SDN KLEDOKAN
19.
SDN MUSTOKOREJO
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 1 2 3 4 5 6
Keysa Putri Melani Rismawati Rama Nabila Naufal V.A Rahma Ayu Vania Putri Ajeng Nur I. Nugroho Nevanda A.R.P Adi Nugroho Aprilla Putri Atmal Prambudi Ibrahim Imam S. Ria Juniawan Syasa Dian P. Rizky Aulia Firman Akbar Firmansyah Aprisa Faris Bimantaya Iqbal Prayitna Putra Abim Ajeng Rizky A. Alpina Karliana Aulia Putri Nur Aisyah Genis Saputri Wawan Muhammad Mahendra Fakharudin Kezia Ayu K. Nabilla Dwi C. Putri Nur Reva Nanda Shaufa Feby A. Sofy Diana Sari Sunarti Yumna Auliya Zain Wanda Putri A. Andhika Krisna Anindya Fathimaz Angga Trianto Aditya Rio Jalu Nur Azrina Zahra Dimas Beni Setiawan Oktaviana Safitri Galang Bima A. Ananta Bagus Ramana Grace Yarti Endang
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20.
SDN NANGGULAN
21.
SDN NGRINGIN
7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Dewi Kholikah Puput Arsita Sari Fadhilah Putri Akhdan Al Frida Pangesti Anissa Aulya Arya Kumara Seta Bening Nurtirta Bima Arahida Cita Dini Dyah Oktavia Zaki Rio Farah Aulia Gilang Oktavian Robi Reza Khafidh Nuril Maura Avrrellla Melynda Norma Nabil Raissa Sabrina Asha Tara Bleisa Ayomi Tya Septi Viani Khezia Mega Anggun Rahma Anjani Qiqi Muhammad Agus Firmansyah Septian Eri Saputra Galih Restu Imam Aditama Adinda Yuni Alfia Alvino Rangga Astuti Kumala Dewi Annisa Nurul Claudio Gilang Dimas Aji Elsa Rahma Fadhilla Sulistya Febriana Wahyu Mita Nur Azizah N. Galih Putri Lestari Riski Nur Huda Rian Aji Gemilang Riski Ardian Rista Wahyu Shafadelia Shofa Dewi Arrilia Walindra Setiawan Wulan Sari Yeremia Marsanda
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22.
SDN NOLOBANGSAN
23.
SDN RINGINSARI
24.
SDN SAMIRONO
30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 1 2 3 4 5 6 7
Narendra A. Ivani Cindy Singgih Pangestu Yeni Dwi Astuti Agung Basuki N. Rosid Setio P. Amelia Tri S. Diva Gadis P. M. Ridho Aziz Sandi Mutaain TW. Taufiq Nurrohman Wulan Ramadhani Zura Fadiyah Lutfi Yanto Khoriyah Ayu S. Saiful Islam S. Yogi Irawan David Riyanto Cindy Anisa Yudita Chaerul Dwi M. Ragil S.N Java Arinda Kusumawati Muhammad Raihan Ditho Pawano Onika Windo Risqi Amalia Alvia Ardita Marsenda Rahmat F. Arma I. Silvia Dian Apriliana Meilina Nur A. Sherly Anandea Yuan Fischa Ananda Neni A.P Syifa Nur R. Linggar A.P Rayyana Wahyu H. Cornelius Kevin Silvester Sidiq P. Alma Novi R. Shierly Blessing Bintang Raihan Gus Patrio Lucky Cahya Arya Rifai Eka Marcella Syfay Nur Hikmah Ersilia Laksita Heninda Afis Dwi Saputra Anisa Dewi Maharani
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25.
SDN SARIKARYA
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Devina Avrilia Devita Aurilia Hernanda Diva R. Kurrotul Aini Hamzah Nabila Silvianda Salman Ali Nazar Rizqy Dharmawan Rio Anjar Meydiana Baby M. Robana Gregorius Agung Abira Zahra Ipan Rasyid Sidiq Arya Aya Wijaya Fawwas Manalokha Indah Salsabila Kayla Maritza P Lulur Syakhira Navira Naviri Niken Taufik Esterina Putri Firsy Bagaskara Aziz M. Fikri Fahrezi Jery Bagus S. Dewa W.A Rahma Ayu Dwi Ratih Dani Okky Nur Elyzia M. Davin Firmansyah Niken Erna Setiawati Sukma Fajar A. Reza Aditya Mayang Dita Kartikasari Imam Alif N.S. Ardan Aris Wibowo Fatya Marlia K.F M. Rafif Izzak S. Anggit Satria I. Helviana Helda N. Dyah Ayu K. Putri Johan Pratama Tri Kuswantoro Putra
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26.
27.
SDN TAJEM
SDN TIMBULHARJO
24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
M. Fahrizki M. Bima Alamsyah Ibnu Alfin Maulana Yaka Suryatama Berlin Cantika Cahya Sabrina Al. Amin Sieska Aeda Zifa Ari Wahyu Deni Kurniawan Ferdian Riski Ferdiansyah Setiawan Gilang Dwi Nugroho Hanifah Afifah Khairun Nisa As-syifa Hanna Atika Nisa Desty Ayu Fana Riska H. Hendra Setiawan Heri Juliyanto Ivan Nur H. Lenni Mutia Sari Mananti S. Marshanda A. M. Hanif Ibrahim Nadhif Saputra Prasetyo Rafi Putranto Rifka Nur A. Rudi Irfan Salma Arifatun Setia Briand Sholekhah Asnayu Olda Windi F. M. Mizar Fatoni
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Rizky Nur W. Arya R. Vincenzo Cecar G. Adi G. Alven I. Azis H.L Ardianto Prasetyo Andika Putra Aji Triyanto Agustina Irawati Burhan Aris S. Bagus Nur Ridho Dwi Eni Sulis Fayakun
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Ilyas Kholil Naufal M. Novita Dwi Wulan Yoga Nova Nur Cahyo S. Nur Sulistyaningrum Ratna Ayu Rahma D.Y Rizka Bagus Salma Khoirun Nisa Sekar Dani Aulia Yuda Pratama Miyanto Fasta Setiyadi Nurul Arni Mufiola Ayu Yulianti Muhamad Gallang E. Rose
Lampiran 8: Informasi yang didapatkan melalui proses wawancara. Berdasarkan tabel daftar garis besar pertanyaan sebagai alat bantu melaksanakan wawacara, peneliti memperoleh informasi dari pihak UPTD meliputi jumlah SD Negeri dan Swasta yang berada di wilayah Kecamatan Depok yaitu sebanyak 54 SD. Selain itu, peneliti juga memperoleh data berupa daftar 49 SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP seperti yang telah diuraikan pada populasi penelitian. Peneliti juga mendapatkan informasi bahwa belum pernah ada penelitian analisis butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/015 mata pelajaran IPA kelas V SD di wilayah Kecamatan Depok.
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Informasi yang diperoleh berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah dan guru kelas V pada beberapa SD menunjukkan bahwa guru sebagai tim penyusun soal telah menyusun butir soal UAS sesuai dengan materi yang terdapat pada indikator. Selain itu, guru juga mencantumkan beberapa butir soal yang diperoleh dari buku kumpulan soal, bank soal, dan internet. Namun, guru dan tim penyusun soal belum pernah melakukan analisis butir soal yang meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Lampiran 9: Tabel Daftar Centang (Check List)
No.
Nama SD Negeri dan Swasta
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
SDN Corongan SDN Gejayan SDN Mustokorejo SDN Nanggulan SDN Adisucipto 1 SDN Adisucipto 2 SDN Kledokan SDN Ambarukmo SDN Deresan SDN Karangwuni 1
Dokumen UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V yang telah diserahkan oleh pihak SD kepada peneliti Kunci Paket Soal Lembar Jawaban UAS Jawaban Siswa Soal
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
SDN Samirono SDN Ngringin SDN Condongcatur SDN Tajem SDN Timbulharjo SDN Ringinsari SDN Caturtunggal 3 SDN Caturtunggal 4 SDN Caturtunggal 6 SDN Sarikarya SDN Bhaktikarya SDN Kalongan SDN Nolobangsan SD Bobkri Demangan III SD Kanisius Demangan Baru 1 SD Teruna Bangsa SD Islam Al- Islam
Berdasarkan uraian pada tabel daftar check list dapat diketahui bahwa penelitian ini membutuhkan informasi data berupa paket soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V, kunci jawaban, dan lembar jawaban siswa. Data atau dokumen yang dibutuhkan pada penelitian ini diperoleh dari proses pengumpulan data pada 27 SD di Kecamatan Depok. Selain dokumen yang telah diuraikan sebelumnya, dokumen lain yang diperlukan dalam penelitian ini adalah SK, KD, dan indikator pembelajaran mata pelajaran IPA kelas V pada semester genap. Dokumen tersebut diperoleh dari UPTD Kecamatan Depok.
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 10: Kisi-kisi Penyusunan Soal UAS
Kisi-Kisi Penulisan Soal Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V SD di Kecamatan Depok
Satuan pendidikan
: SD di wilayah Kecamatan Depok
Bentuk Soal
: Pilihan ganda
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Alokasi waktu
: 90 Menit
Kelas/Semester
: V/2
Jumlah Soal
: 30 Soal
Standar Kompetensi (SK)
Materi Pokok
5. Memahami hubungan antara Energi dan Perubahannya: gaya, gerak, dan energi, serta A. Gaya magnet fungsinya. B. Gaya gravitasi C. Gaya gesekan
Energi dan Perubahannya: A. Pesawat sederhana
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator
Nomor Soal
5.1 Mendeskripsikan hubungan
Menjelaskan pengertian gaya, tarikan, dorongan, gesekan, dan gravitasi.
1
Menjelaskan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
2
antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
5.2 Menjelaskan
sederhana
yang
Mengetahui akibat tidak adanya gaya gravitasi di bumi.
3
Menjelaskan cara membuat magnet.
4
pesawat Mengidentifikasi letak titik tumpu, dapat titik beban, dan titik kuasa pada
5
pesawat sederhana.
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Jenis-jenis sederhana
pesawat
6. Menerapkan sifat-sifat cahaya Cahaya dan Sifat-sifatnya: melalui kegiatan membuat A. Sifat cahaya suatu karya/model.
membuat pekerjaan lebih Mengidentifikasi jenis-jenis pesawat sederhana. mudah dan lebih cepat.
6
Menggolongkan berbagai alat rumah tangga yang termasuk pesawat sederhana seperti pengungkit, bidang miring, katrol, dan roda.
7
Mengidentifikasi berbagai jenis pesawat sederhana misal pengungkit, bidang miring, katrol dan roda.
8
6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.
B. Cahaya dan penglihatan saling berhubungan.
Cahaya dan Sifat-sifatnya: Karya berteknologi sederhana
Bumi dan Alam Semesta: 7. Memahami perubahan yang terjadi hfjj
6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. 7.1 Mendeskripsikan pembentukan tanah
proses karena
Memberikan contoh sumber cahaya dalam kehidupan sehari-hari. Menjelaskan sifat cahaya yang mengenai berbagai benda (bening, berwarna, dan gelap). Menjelaskan proses terjadinya pemantulan cahaya.
10
Menunjukkan contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari.
12
Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar, cembung, dan cekung.
13
Menentukan model yang akan dibuat dengan menerapkan sifatsifat cahaya, misal periskop, atau lensa sederhana.
-
Menerapkan prinsip keselamatan kerja.
-
Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan.
14
9
11
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
di alam dan hubungannya denganProses pembentukan tanah. penggunaan sumber daya alam.
pelapukan.
7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis Mengidentifikasi komposisi dan jenis-jenis tanah berdasarkan ciritanah. cirinya, misalnya : tanah berpasir, tanah liat, tanah humus. Mengidentifikasi jenis-jenis tanah dan kegunannya, misalnya : berpasir, tanah liat, tanah humus. Mengelompokkan batuan berdasarkan jenisnya.
Bumi dan Alam Semesta: Mengenal Struktur Bumi.
Bumi dan Alam Semesta: Daur Air.
7.3 Mendeskripsikan struktur bumi.
perlunya
Bumi dan Alam Semesta: Peristiwa Alam di Indonesia.
7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan.
17 18
Memahami atmosfer.
19
fungsi
dari
lapisan
7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat Mengetahui berbagai manfaat air. mempengaruhinya. Mengetahui proses daur air dengan 7.5 Mendeskripsikan penghematan air.
16
Mengetahui lapisan-lapisan bumi dan fungsinya.
Memahami struktur lapisan bumi (lapisan inti, lapisan luar dan kerak). Menjelaskan pentingnya air bagi makhluk hidup.
Bumi dan Alam Semesta: Daur Air.
15
menggunakan diagram atau gambar. Memahami cara menghemat air.
20 21 22 23 25 24
Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia seperti gempa, gunung meletus, dan banjir. Mengetahui alat pengukur gempa dan satuannya.
26 27 dan 28
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bumi dan Alam Semesta: Cara menggunakan sumber daya alam.
7.7 Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb)
Mengetahui kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi permukaan bumi.
29
Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat merusak lingkungan.
30
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 11: Tabel Analisis Validitas Isi
Tabel Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Di Kecamatan Depok
Satuan pendidikan
: SD di wilayah Kecamatan Depok
Bentuk Soal
: Pilihan ganda
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Alokasi waktu
: 90 Menit
Kelas/Semester
: V/2
Jumlah Soal
: 30 Soal
Nomor Soal
Soal Pengertian gaya adalah….
1.
2.
a. b. c. d.
Tarikan dan dorongan Dorongan dan gravitasi Dorongan dan gesekan Tarikan dan gesekan
Perhatikan tabel peristiwa di bawah ini! No. Peristiwa 1. Ban kendaraan menjadi aus Korek api gesek dapat 2. dinyalakan 3. Benda dapat dipegang 4. Rantai menjadi usang
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
5. Memahami hubungan 5.1 Mendeskripsikan antara gaya, gerak, hubungan antara gaya, dan energi, serta gerak, dan energi fungsinya. melalui percobaan:gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet.
Indikator Menjelaskan pengertian gaya, tarikan, dorongan, gesekan, dan gravitasi.
Menjelaskan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
Keterangan
Sesuai
Sesuai
172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Yang termasuk keuntungan gaya gesek ditunjukkan nomor….
a. b. c. d.
1 dan 2 2 dan 3 3 dan 4 2 dan 4
Salah satu akibat dari tidak adanya gaya gravitasi adalah… 3.
a. Rotasi bumi tidak terasa b. Arah jatuh benda selalu ke bawah c. Benda tidak mempunyai berat/ melayang d. Benda diam di tempat Perhatikan gambar di bawah ini! Cara membuat magnet pada gambar di samping adalah…
4.
Sesuai
Menjelaskan cara membuat magnet.
a. Induksi b. Gosokan c. Elektromagneti k d. Feromagnetik Perhatikan gambar di bawah ini!
5.
Mengetahui akibat tidak adanya gaya gravitasi di bumi.
Sesuai
5.2 Menjelaskan pesawat Mengidentifikasi letak titik sederhana yang dapat tumpu, titik beban, dan titik pada pesawat membuat pekerjaan kuasa
Sesuai
sederhana.
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
lebih mudah dan lebih cepat.
A C
D
B
Pada gambar di atas, letak titik tumpu berada di huruf…
a. b. c. d.
A B C D
Perhatikan gambar di bawah ini!
6.
Mengidentifikasi jenis-jenis pesawat sederhana.
Sesuai
Jenis pesawat sederhana pada gambar di atas adalah….
a. Tuas jenis 1 dan bidang miring b. Tuas jenis 3 dan roda berporos c. Tuas jenis 2 dan roda berporos
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Tuas jenis 2 dan katrol
7.
Perhatikan kelompok benda di bawah ini! No. Nama Benda 1. Tangga 2. Junkat jungkit 3. Sekrup 4. Sekop 5. Gunting Kelompok benda yang termasuk ke dalam bidang miring adalah nomor…
a. b. c. d.
Menggolongkan berbagai alat rumah tangga yang termasuk pesawat sederhana seperti pengungkit, bidang miring, katrol, dan roda. Sesuai
1, 2, dan 3 2, 3, dan 4 3, 4, dan 5 1, 4, dan 5
Perhatikan gambar di bawah ini!
Mengidentifikasi berbagai jenis pesawat sederhana misal pengungkit, bidang miring, katrol dan roda.
8.
Sesuai
Jenis pesa wat sederhana di atas adalah…
a. Katrol b. Tuas c. Bidang miring
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Pengungkit Benda-benda di bawah ini yang termasuk ke dalam sumber cahaya adalah…. 9.
a. Bintang, bulan, dan nyala lilin b. Matahari, nyala lampu, dan kunang-kunang c. Nyaa lilin, bulan, dan batu d. Nyala lampu, kunang-kunang, dan batu Perhatikan gambar di bawah ini!
6. Menerapkan sifat- 6.1 Mendeskripsikan sifat- Memberikan contoh sumber cahaya dalam kehidupan sifat cahaya melalui sifat cahaya. sehari-hari. kegiatan membuat suatu karya/ model. Sesuai
Menjelaskan sifat cahaya yang mengenai berbagai benda (bening, berwarna, dan gelap).
10.
Sesuai
Sifat cahaya yang terjadi pada gambar adalah…
a. Cahaya merambat lurus b. Cahaya dapat dibiaskan c. Cahaya menembus benda bening d. Cahaya dapat dipantulkan 11.
Pemantulan teratur terjadi bilamana…
a. Cahaya merambat dari zat yang
Menjelaskan terjadinya
proses pemantulan
Sesuai
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12.
kurang rapat ke zat yang lebih rapat b. Cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat c. Berkas cahaya pantul arahnya tidak teratur d. Berkas cahaya pantul arahnya sejajar
cahaya.
Cahaya apabila…
Menunjukkan contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari.
mengalami
a. Merambat melalui dua medium yang sama kerapatannya b. Mengenai banda gelap c. Menembus benda bening d. Merambat melalui dua medium yang berbeda kerapatannya Sifat bayangan pada cermin datar adalah..
13.
pembiasan
pemantulan
a. Semu, lebih kecil, dan tegak b. Semu, tegak, jarak bayangan sama dengan jarak benda c. Semu, lebih besar, dan tegak d. Nyata (sejati), terbalik Pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas mikro organisme disebut…
14.
15.
7. Memahami 7.2 Mendeskripsikan proses perubahan yang pembentukan tanah karena a. Pelapukan biologi pelapukan terjadi di alam dan b. Pelapkan fisika hubungannya dengan c. Pelapukan kimia penggunaan sumber d. Hujan asam daya alam. Termasuk jenis tanah yang berat, sulit 7.8 Mengidentifikasi
Sesuai
Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar, cembung, dan cekung.
Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan.
Mengidentifikasi komposisi
Sesuai
Sesuai
Sesuai
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dilalui air, jika basah akan lengket dan elastis, dan dijadikan bahan dasar gerabah. Jenis tanah berdasarkan ciriciri tersebut adalah..
a. b. c. d.
jenis-jenis tanah.
Tanah berkapur Tanah podzolik Tanah humus Tanah liat
Janis tanah di bawah ini yang dapat digunakan untuk bahan bangunan adalah… 16.
17.
a. b. c. d.
18.
Mengidentifikasi jenis-jenis tanah dan kegunannya, misalnya : berpasir, tanah liat, tanah humus.
Tanah organosol Tanah podzolik Tanah berpasir Tanah humus
Perhatikan kelompok batu di bawah ini! No. Nama Benda 1. Obsidian 2. Marmer 3. Sabak 4. Basalt 5. Breksi Yang termasuk jenis batuan metamorf ditunjukkan oleh…
a. b. c. d.
dan jenis-jenis tanah berdasarkan ciri-cirinya, misalnya : tanah berpasir, tanah liat, tanah humus.
Sesuai
Mengelompokkan batuan berdasarkan jenisnya.
Sesuai
1 dan 2 2 dan 3 3 dan 4 4 dan 5
Lapisan bumi tempat tinggal makhluk hidup adalah..
a. Atmosfer
7.9 Mendeskripsikan struktur bumi.
Mengetahui lapisan-lapisan bumi dan fungsinya.
Sesuai
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Kerak bumi c. Mantel bumi d. Inti bumi luar Lapisan yang melindungi bumi dari radiasi panas dan benda angkasa yang akan jatuh ke bumi adalah… 19.
a. b. c. d. a. b. c. d.
dari
Atmosfer Kerak bumi Mantel bumi Inti bumi luar
Sesuai
Struktur lapisan bumi paling tebal adalah.. 20.
Memahami fungsi lapisan atmosfer.
Atmosfer Kerak bumi Mantel bumi Inti bumi luar
Memahami struktur lapisan bumi (lapisan inti, lapisan luar dan kerak).
Dua gas terbesar yang menyusun matahari adalah… 21.
a. b. c. d.
Hidrogen dan helium Helium dan oksigen Oksigen dan karbondioksida Karbondioksida dan hidrogen
22.
23.
a. Terpenuhinnya kebutuhan hidup sehari-hari b. Terjadinya kekeringan c. Makhluk hidup akan mati d. Kagiatan perikanan terhambat Salah satu manfaat air di bidang transportasi adalah..
a. Mengairi
tanaman
Tidak sesuai dengan indikator
-
Akibat ketiadaan air bagi makhluk hidup adalah..
7.10 Mendeskripsikan Menjelaskan pentingnya air proses daur air dan bagi makhluk hidup. kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. Mengetahui manfaat air.
Sesuai
Sesuai
berbagai Sesuai
di 179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
persawahan b. Mengangkut hasil penebangan kayu melalui sungai c. Mencuci kendaraan bermotor d. Mengembangkan sector perikanan Salah satu cara untuk menghemat air adalah…
24.
a. Mencuci kendaraan bermotor setiap hari b. Menutup permukaan tanah dengan cor c. Mencuci pakaian dalam jumlah banyak d. Mandi dengan cara berendam Perhatikan gambar di bawah ini!
25.
Memahami cara menghemat 7.11 Mendeskripsikan perlunya penghematan air. air. Sesuai
Mengetahui proses daur air 7.4 Mendeskripsikan menggunakan proses daur air dan dengan diagram atau gambar. kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.
Sesuai
Proses yang ditunjukkan pada nomor 2 adalah….
a. Evaporasi b. Transpirasi c. Kondensasi
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Presipitasi Gerakan pergeseran menyebabkan… 26.
a. b. c. d.
kerak
bumi
Gempa vulkanik Gempa tektonik Erupsi Tsunami
Alat pengukur gempa adalah.. 27.
a. b. c. d.
Termometer Elektrokardiograf Dinamometer Seismograf
a. b. c. d.
30.
a. b. c. d.
Sesuai
Mengetahui alat pengukur gempa dan satuannya.
besarnya
Richter Ampere Volt Celcius
Kegiatan manusia mengurangi jumlah adalah.. 29.
Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia seperti gempa, gunung meletus, dan banjir.
Sesuai
Satuan untuk mengukur gempa disebut.. 28.
7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan.
Sesuai
yang dapat pengangguran
Membangun pabrik Terasiring Membangun perumahan Mengolah sawah
Perhatikan kelompok kegiatan di bawah ini! No. Peristiwa 1. Pembuatan terasiring 2. Membangun pabrik Membangun perumahan di 3. daerah resapan
7.7 Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb)
Mengetahui kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi permukaan bumi.
Sesuai
Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat merusak lingkungan. Sesuai
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Lading berpindah 5. Penambangan lepas pantai Kegiatan di atas yang dapat merusak lingkungan adalah….
a. b. c. d.
1 dan 2 2 dan 3 3 dan 4 1 dan 5
Lampiran 12: Hasil Pengolahan Data Menggunakan MicroCat Iteman Versi 3.00 MicroCAT (tm) Testing System Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00 Item analysis for data from file KUNCII.DAT
Seq. No.
Scale -Item
Item Statistics ----------------------Prop. Point Correct Biser. Biser.
Page
1
Alternative Statistics ----------------------------------Prop. Point Alt. Endorsing Biser. Biser. Key
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
----
-----
-------
------
------
----- ---------
------
------ ---
1
0-1
0.905
0.495
0.286
A B C D Other
0.905 0.038 0.016 0.041 0.000
0.495 -0.385 -0.354 -0.428 -9.000
0.286 -0.166 -0.114 -0.190 -9.000
2
0-2
0.662
0.558
0.432
A B C D Other
0.250 0.662 0.015 0.073 0.000
-0.488 0.558 -0.282 -0.277 -9.000
-0.358 0.432 -0.088 -0.147 -9.000
A B C D Other
0.044 0.062 0.871 0.024 0.000
-0.309 -0.336 0.445 -0.432 -9.000
-0.140 -0.170 0.280 -0.159 -9.000
3
0-3
0.871
0.445
0.280
4
0-4
0.685
0.493
0.377
A B C D Other
0.685 0.050 0.196 0.069 0.000
0.493 -0.263 -0.333 -0.419 -9.000
0.377 -0.125 -0.232 -0.220 -9.000
5
0-5
0.598
0.291
0.230
A B C D Other
0.165 0.063 0.598 0.175 0.000
-0.049 -0.290 0.291 -0.252 -9.000
-0.033 -0.148 0.230 -0.171 -9.000
A
0.101
-0.480
-0.281
6
0-6
0.706
0.546
0.413
*
*
*
*
*
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B C D Other
0.148 0.706 0.045 0.000
-0.365 0.546 -0.199 -9.000
-0.238 0.413 -0.091 -9.000
*
7
0-7
0.632
0.367
0.287
A B C D Other
0.632 0.104 0.053 0.211 0.000
0.367 -0.343 -0.194 -0.192 -9.000
0.287 -0.203 -0.094 -0.136 -9.000
*
8
0-8
0.967
0.649
0.266
A B C D Other
0.967 0.009 0.004 0.020 0.000
0.649 -0.403 -0.686 -0.618 -9.000
0.266 -0.103 -0.126 -0.214 -9.000
*
9
0-9
0.724
0.265
0.198
A B C D Other
0.246 0.724 0.011 0.019 0.000
-0.256 0.265 -0.209 -0.033 -9.000
-0.188 0.198 -0.059 -0.011 -9.000
A B C D Other
0.149 0.058 0.109 0.683 0.000
-0.251 -0.389 -0.276 0.436 -9.000
-0.164 -0.193 -0.165 0.333 -9.000
A B C D
0.299 0.147 0.036 0.518
-0.317 -0.397 -0.180 0.541
-0.240 -0.258 -0.077 0.432
10
11
0-10
0-11
0.683
0.518
0.436
0.541
0.333
0.432
*
*
*
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
13
0-12
0-13
0.559
0.709
0.606
0.486
0.481
0.367
Other
0.000
-9.000
-9.000
A B C D Other
0.173 0.038 0.230 0.559 0.000
-0.163 -0.494 -0.516 0.606 -9.000
-0.110 -0.213 -0.373 0.481 -9.000
A B C D Other
0.109 0.709 0.077 0.106 0.000
-0.359 0.486 -0.531 -0.128 -9.000
-0.215 0.367 -0.287 -0.076 -9.000
14
0-14
0.508
0.525
0.419
A B C D Other
0.508 0.183 0.251 0.058 0.000
0.525 -0.356 -0.238 -0.337 -9.000
0.419 -0.244 -0.175 -0.167 -9.000
15
0-15
0.927
0.614
0.327
A B C D Other
0.020 0.018 0.035 0.927 0.000
-0.483 -0.589 -0.464 0.614 -9.000
-0.167 -0.194 -0.196 0.327 -9.000
A B C D Other
0.036 0.065 0.867 0.031 0.000
-0.180 -0.221 0.332 -0.408 -9.000
-0.077 -0.114 0.210 -0.166 -9.000
A
0.180
-0.359
-0.245
16
17
0-16
0-17
0.867
0.558
0.332
0.356
0.210
0.283
*
*
*
*
*
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
0-18
0.714
0.466
0.351
B C D Other
0.558 0.163 0.099 0.000
0.356 -0.179 -0.014 -9.000
0.283 -0.119 -0.008 -9.000
A B C D Other
0.082 0.714 0.097 0.108 0.000
-0.204 0.466 -0.358 -0.359 -9.000
-0.112 0.351 -0.207 -0.215 -9.000
19
0-19
0.693
0.572
0.436
A B C D Other
0.693 0.074 0.167 0.065 0.000
0.572 -0.394 -0.378 -0.402 -9.000
0.436 -0.211 -0.253 -0.207 -9.000
20
0-20
0.648
0.481
0.374
A B C D Other
0.095 0.144 0.648 0.112 0.000
-0.332 -0.317 0.481 -0.263 -9.000
-0.191 -0.205 0.374 -0.159 -9.000
21
0-21
0.675
0.543
0.417
A B C D Other
0.675 0.062 0.170 0.094 0.000
0.543 -0.192 -0.523 -0.239 -9.000
0.417 -0.097 -0.352 -0.137 -9.000
22
0-22
0.613
0.361
0.284
A B C D
0.031 0.343 0.613 0.013
-0.498 -0.273 0.361 -0.085
-0.202 -0.211 0.284 -0.025
*
*
*
*
*
*
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
24
0-23
0-24
0.469
0.379
0.582
0.535
0.464
0.420
Other
0.000
-9.000
-9.000
A B C D Other
0.097 0.469 0.344 0.090 0.000
-0.399 0.582 -0.334 -0.246 -9.000
-0.231 0.464 -0.259 -0.140 -9.000
A B C D Other
0.010 0.356 0.379 0.255 0.000
-0.290 -0.469 0.535 -0.066 -9.000
-0.078 -0.365 0.420 -0.049 -9.000
25
0-25
0.720
0.225
0.169
A B C D Other
0.720 0.064 0.144 0.072 0.000
0.225 -0.244 -0.134 -0.108 -9.000
0.169 -0.125 -0.086 -0.057 -9.000
26
0-26
0.774
0.528
0.380
A B C D Other
0.088 0.774 0.050 0.088 0.000
-0.418 0.528 -0.411 -0.310 -9.000
-0.236 0.380 -0.195 -0.175 -9.000
A B C D Other
0.077 0.113 0.180 0.631 0.000
-0.411 -0.517 -0.406 0.701 -9.000
-0.223 -0.313 -0.277 0.548 -9.000
A
0.722
0.700
0.524
27
28
0-27
0-28
0.631
0.722
0.701
0.700
0.548
0.524
*
*
*
*
* *
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
0-29
30
0-30
0.435
0.480
0.503
0.278
0.381
0.222
B C D Other
0.079 0.128 0.070 0.000
-0.303 -0.509 -0.619 -9.000
-0.166 -0.319 -0.326 -9.000
A B C D Other
0.435 0.108 0.121 0.337 0.000
0.480 -0.433 -0.268 -0.150 -9.000
0.381 * -0.259 -0.165 -0.116 -9.000
A B C D Other
0.021 0.436 0.503 0.040 0.000
-0.438 -0.180 0.278 -0.207 -9.000
-0.155 -0.143 0.222 -0.091 -9.000
*
There were 796 examinees in the data file. Scale Statistics ---------------Scale:
0 ------N of Items 30 N of Examinees 796 Mean 20.052 Variance 22.622 Std. Dev. 4.756 Skew -0.254 Kurtosis -0.514
188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Minimum Maximum Median
6.000 30.000 20.000
Alpha SEM Mean P Mean Item-Tot. Mean Biserial
0.758 2.339 0.668 0.353 0.482
Keterangan: Koefisien Prop. Correct menunjukkan Koefisien Point Biserial menunjukkan Koefisien Prop. Endorsing menunjukkan Koefisien Alpha menunjukkan
koefisien pada tingkat kesukaran butir soal. koefisien pada daya pembeda butir soal. koefisien efektivitas setiap pengecoh pada masing-masing butir soal. koefisien reliabilitas soal.
189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 13: Tabel Analisis Daya Pembeda Butir Soal Secara Manual Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Pilihan Jawaban
Kelompok Siswa
Jumlah Siswa
A
B
C
D
T
215
211*
1
0
3
R
215
164
20
8
23
T
215
17
191*
1
6
R
215
100
82
5
28
T
215
7
8
199*
1
R
215
21
27
155
12
T
215
200*
2
11
2
R
215
105
16
61
33
T
215
32
8
154*
21
R
215
34
26
104
57
T
215
5
11
193*
6
R
215
49
57
94
15
T
215
171*
6
8
30
R
215
94
37
17
67
T
215
215*
0
0
0
R
215
194
5
3
13
T
215
32
176*
1
6
R
215
73
134
4
4
T
215
11
2
7
195*
R
215
43
26
37
109
T
215
17
12
3
183*
R
215
82
58
11
64
T
215
18
0
13
184*
R
215
45
20
102
48
T
215
8
186*
4
17
R
215
45
101
41
28
T
215
164*
15
33
3
R
215
55
65
73
22
T
215
1
0
1
213*
R
215
12
12
20
171
T
215
4
9
199*
3
R
215
11
21
163
20
T
215
11
159*
23
22
R
215
59
85
50
21
T
215
4
192*
9
10
R
215
22
103
44
46
T
215
199*
5
8
3
190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir Soal
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Pilihan Jawaban
Kelompok Siswa
Jumlah Siswa
A
B
C
D
R
215
91
34
62
28
T
215
4
10
190*
11
R
215
35
51
98
31
T
215
203*
3
6
3
R
215
91
16
81
27
T
215
1
36
176*
2
R
215
20
91
101
3
T
215
7
168*
35
5
R
215
40
43
107
25
T
215
1
29
140*
45
R
215
5
126
24
60
T
215
182*
3
21
9
R
215
142
17
36
20
T
215
5
203*
2
5
R
215
36
119
25
35
T
215
3
5
14
193*
R
215
35
59
71
50
T
215
205*
2
8
0
R
215
85
29
59
42
T
215
158*
5
7
48
R
215
51
51
37
76
T
215
2
62
145*
6
R
215
9
107
85
14
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 14: Tabel Rekapitulasi Hasil Penelitian 1. Validitas Isi, Tingkat Kesukaran, Daya pembeda, dan Efektivitas Pengecoh Tabel Rekapan hasil analisis validitas isi, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal Butir Soal
1
2
3
4 5
Validitas Isi
Valid
Valid
Valid
Valid Valid
Tingkat Kesukaran (Prop. Correct) 0,905
0,662
0,871
0,685 0,598
Karakteristik Butir Soal Daya Efektivitas Pengecoh pembeda Prop. Persentase (Point Endorsing (%) Biserial) 90,5 % A 0,905 B 0,038 3,8% 0,286 C 0,016 1,6%
0,432
0,280
0,377 0,230
D 0,041
4,1%
A 0,250 B 0,662 C 0,015
25% 66,2% 1,5%
D 0,073
7,3%
A 0,044 B 0,062 C 0,871
4,4% 6,2% 87,1%
D 0,024
2,4%
A 0,685 B 0,050 C 0,196
68,5% 5% 19,6%
D 0,069
6,9%
A 0,165
16,5%
Deskripsi
Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Mudah Daya Pembeda: Sedang Efektivitas Pengecoh : 3 atau semua pengecoh belum berfungsi ( B, C, D) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Baik Efektivitas Pengecoh : 2 pengecoh dapat berfungsi (A,D), 1 pengecoh belum berfungsi (C) Validitas Isi: Valid Tingkat Keskuran: Mudah Daya Pembeda: Sedang Efektivitas Pengecoh : 1 pengecoh dapat berfungsi (B), 2 pengecoh belum berfungsi (A,D) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Baik Efektivitas Pengecoh : 3 atau semua pengecoh berfungsi (B, C, D) Validitas Isi: Valid
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
7
8
9
10
11
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0,700
0,632
0,967
0,700
0,683
0,518
B 0,063 C 0,598 D 0,175 A 0,101 B 0,148 C 0,706
6,3% 59,8% 17,5% 10,1% 14,8% 70,6%
D 0,045
4,5%
A 0,632 B 0,104 C 0,053
63,2% 10,4% 5,3%
D 0,211
21,1%
A 0,967 B 0,009 C 0,004
96,7% 0,9% 0,4%
D 0,020
2%
A 0,246 B 0,724 C 0,011
24,6% 72,4% 1,1%
D 0,019
1,9%
0,333
A 0,149 B 0,058 C 0,109
14,9% 5,8% 10,9% 68,3%
0,432
D 0,683 A 0,299 B 0,147 C 0,036 D 0,518
51,8%
0,413
0,287
0,266
0,198
29,9% 14,7% 3,6%
Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Sedang Efektivitas Pengecoh : 3 atau semua pengecoh berfungsi (A,B, D) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembed: Baik Efektivitas Pengecoh : 2 pengecoh dapat berfungsi (A,B), 1 pengecoh belum berfungsi (D) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Sedang Efektivitas Pengecoh : 3 atau semua pengecoh berfungsi (B, C, D) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Mudah Daya Pembeda: Sedang Efektivitas Pengecoh : 3 atau semua pengecoh belum berfungsi (B, C, D) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Jelek Efektivitas Pengecoh : 1 pengecoh dapat berfungsi (A), 2 pengecoh belum berfungsi (C,D) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Baik Efektivitas Pengecoh : 3 atau semua pengecoh berfungsi (A, B, C) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Baik Efektivitas Pengecoh : 2 pengecoh dapat berfungsi (A,B), 1 pengecoh belum
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
13
14
15
16
17
18
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0,559
0,700
0,508
0,927
0,867
0,558
0,700
A 0,173 B 0,038 C 0,230
17,3% 3,8% 23%
D 0,559
55,9%
A 0,109 B 0,709 C 0,077
10,9% 70,9% 7,7%
D 0,106
10,6%
A 0,508 B 0,183 C 0,251
50,8% 18,3% 25,1%
D 0,058
5,8%
0,327
A 0,020 B 0,018 C 0,035
2% 1,8% 3,5% 92,7%
0,210
D 0,927 A 0,036 B 0,065 C 0,867 D 0,031
3,1%
A 0,180 B 0,558 C 0,163
18% 55,8% 16,3%
D 0,099
9,9%
A 0,082 B 0,714
8,2% 71,4%
0,481
0,367
0,419
0,283
0,351
3,6% 6,5% 86,7%
berfungsi (C) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Baik Efektivitas Pengecoh : 2 pengecoh dapat berfungsi (A,C), 1 pengecoh belum berfungsi (B) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Baik Efektivitas Pengecoh : 3 atau semua pengecoh berfungsi (A, C, D) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Baik Efektivitas Pengecoh : 3 atau semua pengecoh berfungsi (B, C, D) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Mudah Daya Pembeda: Baik Efektivitas Pengecoh : 3 atau semua pengecoh belum berfungsi (A, B, C) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Mudah Daya Pembeda: Sedang Efektivitas Pengecoh : 1 pengecoh dapat berfungsi (B), 2 pengecoh belum berfungsi (A,D) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Sedang Efektivitas Pengecoh : 3 atau semua pengecoh berfungsi (A, C, D) Validitas Isi: Valid
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
20
21
22
23
24
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
0,693
0,648
0,675
0,613
0,469
0,379
0,436
0,374
0,417
0,284
0,464
0,420
C 0,097
9,7%
D 0,108
10,8%
A 0,693 B 0,074 C 0,167
69,3% 7,4% 16,7%
D 0,065
6,5%
A 0,095 B 0,144 C 0,648 D 0,112
9,5% 14,4% 64,8%
A 0,675 B 0,062 C 0,170
67,5% 6,2% 17%
D 0,094
9,4%
A 0,031 B 0,343 C 0,613
3,1% 34,3% 61,3%
D 0,013
1,3%
A 0,097 B 0,469 C 0,344
9,7% 46,9% 34,4%
D 0,090
9%
A 0,010 B 0,356 C 0,379
1% 35,6% 37,9%
D 0,255
25,5%
11,2%
Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Baik Efektivitas Pengecoh : 3 atau semua pengecoh berfungsi (A, C, D) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Baik Efektivitas Pengecoh : 3 atau semua pengecoh berfungsi (B, C, D) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Baik Efektivitas Pengecoh : 3 atau semua pengecoh berfungsi (A, B, D) Validitas Isi: Tidak Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Baik Efektivitas Pengecoh : 3 atau semua pengecoh berfungsi (B, C, D) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Sedang Efektivitas Pengecoh : 1 pengecoh dapat berfungsi (B), 2 pengecoh belum berfungsi (A,D) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Baik Efektivitas Pengecoh : 3 atau semua pengecoh berfungsi (A, C, D) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Baik Efektivitas Pengecoh : 2 pengecoh dapat berfungsi (B,D), 1 pengecoh belum berfungsi (A)
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
26
27
28
29
30
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0,700
0,774
0,631
0,700
0,435
0,503
0,169
0,380
0,548
0,524
0,381
0,222
A 0,720 B 0,064 C 0,144
72% 6,4% 14,4%
D 0,072
7,2%
A 0,088 B 0,774 C 0,050
8,8% 77,4% 5%
D 0,088
8,8%
A 0,077 B 0,113 C 0,180
7,7% 11,3% 18%
D 0,631
63,1%
A 0,722 B 0,079 C 0,128
72,2% 7,9% 12,8%
D 0,070
7%
A 0,435 B 0,108 C 0,121
43,5% 10,8% 12,1%
D 0,337
33,7%
A 0,021 B 0,436 C 0,503
2,1% 43,6% 50,3%
D 0,040
4%
Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Jelek Efektivitas Pengecoh : 3 atau semua pengecoh berfungsi (B, C, D) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Mudah Daya Pembeda: Baik Efektivitas Pengecoh : 3 atau semua pengecoh berfungsi (A, C, D) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Baik Efektivitas Pengecoh : 3 atau semua pengecoh berfungsi (A, B, C) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Baik Efektivitas Pengecoh : 3 atau semua pengecoh berfungsi (B, C, D) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Baik Efektivitas Pengecoh : 3 atau semua pengecoh berfungsi (B, C, D) Validitas Isi: Valid Tingkat Kesukaran: Sedang Daya Pembeda: Sedang Efektivitas Pengecoh : 1 pengecoh dapat berfungsi (B), 2 pengecoh belum berfungsi (A,D)
Tabel Pedoman atau dasar dalam menentuka keputusan.
196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
Validitas Isi Valid
Tidak Valid
2.
Materi yang diujikan atau yang terdapat pada butir soal telah sesuai dengan materi yang diuraikan pada indikator. Valid karena materi yang diujikan atau yang terdapat pada butir soal tidak sesuai dengan materi yang diuraikan pada indikator.
Tingkat Kesukaran Koefisien Tingkat Kesukaran 0,70 – 1,00 0,30 – 0,70 0,00 – 0,30
3.
Daya Pembeda Koefisien Daya Pembeda > 0,30
0,20 – 0,29 < 0,19 4.
Kategori Baik Sedang Jelek
Kategori Mudah Sedang Sukar
Keputusan Butir soal diterima Butir soal perlu diperbaiki Butir soal ditolak atau dibuang
Efektivitas Pengecoh : pengecoh berfungsi jika dipilih paling sedikit 5% dari peserta tes.
2. Reliabilitas Soal
197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel Hasil Analisis Tingkat Reliabilitas Soal Koefisien Alpha
0,758
Tingkat Reliabilitas
Deskripsi
Tinggi
Soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD memiliki reliabilitas tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan melihat koefisien Alpha yaitu 0,758. Koefisien Alpha tersebut berada pada rentang 0,70 – 0,89 sehingga dapat dinyatakan bahwa soal tersebut memiliki tingkat reliabilitas tinggi.
198
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Annisa Sinta Putri adalah anak tunggal dari pasangan Sujiyana, S.ST. dan Sri Purwantati. Lahir di Bantul, 30 November 1993. Pendidikan awal dimulai di TK Pertiwi 46 pada tahun1999. Penulis melanjutkan pendidikan dasar di SD Negeri 1 Kretek pada tahun 2001-2006. Kemudian melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kretek pada tahun 2006-2009. Pada tahun 2009-2012 penulis bersekolah di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Bantul. Pada tahun 2012 penulis diterima menjadi salah satu mahasiswi di Universitas Sanata Dharma (USD), Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).Selama menempuh pendidikan di Sekolah Dasar penulis aktif mengikuti beberapa kegiatan seperti pramuka, drumband, seni tari, dan dokter kecil. Ketika berada pada jenjang pendidikan SMP, penulis aktif mengikuti organisasi OSIS, pramuka, drumband, kader kesehatan, dan pasukan pleton inti (Tonti). Pada saat penulis berada pada jenjang SMA, peneliti masih aktif di beberapa organisasi seperti organisasi OSIS, Dewan Tonti, pasukan pleton inti (Tonti), Dewan Upacara, dan Duta Lingkungan. Ketika penulis menjadi mahasiswi PGSD USD, penulis aktif dalam organisasi Montessori Club, aktif pada kepanitian berbagai acara, dan penulis juga aktif mengikuti seminar atau workshop yang diselenggarakan oleh universitas, fakultas, maupun oleh prodi.
199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
200